[budaya_tionghua] Buku baru dari Hanban/kantor Pusat Institut Konfusius
Materi pembelajaran bahasa Mandarin dari Hanban/Kantor Pusat Institut Konfusius yang telah terbit dalam edisi bahasa Indonesia: 1. Kurikulum Internasional Pendidikan Bahasa Mandarin (国际汉语教学通用课程大纲、印尼语、汉语对照). Penerbit: Foreign Language Teaching and Research Press Beijing, 2010. Harga 49 yuan RMB. http://www.fltrp.com/scrp/bookdetail.cfm?iBookNo=48541sYc=1-1 2. Kamus 800 Aksara Tionghoa (汉语800字、印尼语版). Penerbit: Foreign Language Teaching and Research Press Beijing, 2009. Harga 45 yuan RMB. http://www.fltrp.com/scrp/bookdetail.cfm?iBookNo=48546sYc=1-1 3. Seri “Taman Bermain Bahasa Mandarin” (汉语乐园、 印尼语版). Penerbit: Beijing Language University Press (BLCU Press), 2009, yaitu: a.Buku Siswa (dilengkapi 1 keping CD). Harga: 53 yuan RMB http://www.blcup.com/list_info.asp?id=2932 b. Buku Kegiatan (dilengkapi 1 keping CD). Harga: 38 yuan RMB http://www.blcup.com/list_info.asp?id=2934 c. Kartu Kata. Harga: 72 yuan RMB http://www.blcup.com/list_info.asp?id=2935 d.CD Multimedia. Harga: 228 yuan RMB http://www.blcup.com/list_info.asp?id=2933 Menyusul terbit: Poster Bersuara (Produksi Yuxuelin Technology Beijing), Kamus Mandarin Bergambar (Penerbit Commercial Press Beijing), Kamus Mandarin Bergambar Kecilku (Penerbit Commercial Press Beijing).
[budaya_tionghua] Re: KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA. 4/e. pusat bahasa. 2008
Re: KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA. 4/e. pusat bahasa. 2008 Posted by: ChanCT sa...@netvigator.com harimao_45 Date: Thu Feb 18, 2010 1:02 am ((PST)) Tidak lagi gunakan sebutan China apalagi Cina! Om Chan...apa kabar Om? HK sudah semakin hangat ya? Om, kalau tidak lagi gunakan sebutan China...hmmm...kok negaranya sendiri masih pakai nama China sih Om? Made in China, People's Republic of China, dll. Kalau tiba2 jadi People's Republic of Tiongkok apa malah nggak jadi kerumitan yang dahsyat? wong mereka sendiri (kecuali orang Fujian ya...) nggak kenal apa itu Tiongkok. Kalau pakai P.R of Tiongkok, wah bisa-bisa semua provinsi melempari Provinsi Fujian dong...karena dikira Fujian mau bikin negara sendiri... Misalnya dalam sebuah forum internasional yang diselenggarakan di Bali, bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Nah, ada delegasi RRT datang lalu disambut oleh pihak Indonesia. Lalu diperkenalkan ke pihak Indonesia, this is delegation from People's Republic of Tiongkok wahpihak Indonesianya sih mungkin paham, tapi pimpinan delegasi RRT tiba2 menjawil penerjemahnya ssst...xiaojie, what is Tiongkok? Dulha Tiongkok itu ya negara Anda sendiri. Baru deh delegasi mereka mengangguk-angguk...O...I see, soale ndak ada kata Tiongkok di negara saya. Kalo misalnya Presiden Hu berkunjung ke Indonesia, lalu dalam konferensi pers dikenalkan oleh Presiden SBY this is my counterpart H.E President of the People's Republic of Tiongkok khan jadinya kacau balau Om...soale Presiden Hu apa ndak celingak-celinguk kebingungan? Atau seharusnya mungkin this is ...from People's Republic of Zhongguo?
[budaya_tionghua] Re: Buku Cina
Membolak-balik aturan bahasa Indonesia, dalam Pedoman Umum Pembentukan Istilah (bisa ditemukan di bagian belakang Kamus Besar Bahasa Indonesia) bagian 6.5 Penyesuaian Ejaan terdapat ch yang lafalnya c menjadi c dengan contoh charter, check, dan China. Jadi saya kira sih kalau mau protes lebih tepat dilayangkan ke Pusat Bahasa aja. Atau...mungkin dilayangkan ke MABBIM (Majelis Bahasa Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia) ya, karena itu mungkin kesepakatan bersama mereka. Cuman, sampai sekarang kok nggak pernah ada yg mengajukan kesepakatan bersama untuk melayangkan usul masuknya Tiongkok dan Tionghoa dalam KBBI? Kalo cuman bengok-bengok di milis ya jadi angin lalu dan grundelan. --- Re: Buku Cina Posted by: Narpati Pradana kunder...@gmail.com king_vsjn Date: Tue Feb 16, 2010 3:01 pm ((PST)) Tak semua tahu isu Tiongkok vs Cina Tidak semua terlalu perduli isu Tiongkok vs Cina. Dan terkaanku, judul aslinya China dan mungkin itu sebabnya penerjemah langsung menghilangkan huruf 'h' di terjemahannya. Jujur aja, walau sekarang aku cenderung menggunakan kata 'Tiongkok', tetap saja kadang-kadang terjadi selip kata karena kebiasaan dari kecil. Layangkan protes saja ke surat pembaca atau kirim langsung ke penerbit Erlangga tetapi tak usah terlalu berprasangka buruk.
[budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA
Toko Kompak di Pasar Baru Jakarta Pusat sudah dalam kondisi mengkhawatirkan di dalamnya, bagian belakangnya sudah dalam ambang kehancuran. Itu rumah Mayor Tio Tek Ho bukan? Di dalamnya ada rooflight. Di belakang Klenteng Boen Tek Bio juga ada rumah-toko yang terbagi atas 3 blok, blok yg tengah punya rooflight dg sisi berhiaskan cerita klasik Tiongkok dengan pecahan keramik dan kayu berukir. eddypw
[budaya_tionghua] Buku Baru Arsitektur Tradisional Tiongkok
Buku baru ttg Arsitektur Tradisional Tiongkok: Traditional Architectural Culture of
[budaya_tionghua] nisan lama
teman2, belum lama ini saya menjumpai sebuah nisan lama. Seperti biasanya di atas kanan kiri nisan adalah keterangan daerah asal si meninggal. Bisa provinsi, bisa distrik. Nah, nisan yg ini daerah asalnya adalah Jin Li 錦里, saya cari2 informasi koq sama sekali tidak menemukan daerah ini ada di mana ya, lalu kebanyakan warganya dari suku apa. Kalau mau melihat foto nisan itu, bisa saya kirim langsung ke email. Mungkin ada yg bisa bantu? Terima kasih sebelumnya. eddy
[budaya_tionghua] OOT: Kriminalitas tidak kenal etnis
wah, ini baru berita. Ternyata ada juga oknum remaja2 Tghoa yg bikin gank2 beginian di Jakarta. Malu2in aja! --- http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/26/01001041/murid.smp-sma.merampas.motor Murid SMP-SMA Merampas Motor Kamis, 26 Februari 2009 | 01:00 WIB Jakarta, Kompas - Ed (14), siswa SMP Bpt, dan Rch (18), siswa SMA Bpt, Cengkareng, Jakarta Barat, ditangkap polisi karena terlibat sejumlah perampasan sepeda motor di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. ”Saya baru satu kali ikut diajak merampas motor. Tetapi saya tidak merampas motor. Hanya ikut teman-teman saja beramai-ramai. Ternyata keburu ditangkap polisi,” kata Rch di aula Polres Jakarta Pusat, Rabu (25/2). Rch masih duduk di kelas II SMA dan aktif masuk sekolah. Rch yang berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat, tinggal bersama neneknya di Perumahan Nasional Cengkareng Indah, Jakarta Barat. Sedangkan Ed, siswa kelas II SMP, mengaku pernah kebagian tugas ”memetik” atau melarikan motor rampasan. ”Saya belum lama bergabung sama teman-teman ini,” kata Ed. Mereka tergabung dalam Gang Beler yang beranggotakan sekitar 25 remaja Tionghoa dari sejumlah daerah, seperti Pontianak, Medan, Tangerang, dan Jakarta. Anggota geng tersebut berusia 14 tahun hingga 23 tahun. Ketua geng adalah Tjong Tony dan lima anggota lain yang turut ditangkap adalah Romi Saputra alias Medan, Yudi alias Gembel, Johanes Pratama Hengky alias Tompel, Jan Hiung alias Ajab, dan Kelvin Pitra alias Gendut. Romi Saputra mengaku baru sekitar sebulan bergabung dengan geng tersebut. Sehari-hari mereka berkumpul dan minum minuman keras di kios jamu di Gang Mangga, dekat Jalan Gadjah Mada, Jakarta Barat. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat Komisaris Suwondo Nainggolan mengatakan, geng tersebut sudah beraksi sejak setahun terakhir. ”Kalau mau merampas motor, mereka menggunakan istilah pergi shopping. Itu dilakukan setelah setengah mabuk. Biasanya mereka memepet korban, memukuli korban, dan beraksi sekitar pukul 24.00 hingga pukul 04.00. Latar belakang mereka berasal dari keluarga miskin,” kata Nainggolan. Polisi menyita empat motor rampasan bernomor polisi B 6274 BNQ dan B 6423 PJR (Yamaha Jupiter), B 6311 KOF (Honda Supra X), dan B 6556 UGC (Suzuki Satria F 150) hasil kejahatan Geng Beler. Nainggolan menduga kelompok itu sudah lebih dari sepuluh kali beraksi. Aksi Geng Beler digolongkan pencurian dengan kekerasan dan dijerat Pasal 365 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang diancam penjara hingga 12 tahun. (Ong)
[budaya_tionghua] OOT: Re: Sunset Policy diperpanjang ?
yg cukup menarik ttg Sunset Policy, ternyata ada surat edaran juga berisi imbauan untuk WNI yg tinggal di luar negeri (LN) agar mau bikin NPWP dan kemudian setor pajak. Suratnya sbb: - Yang terhormat, Bapak/Ibu/Saudara para Warga Negara Indonesia yang berada/bertempat tinggal di Luar Negeri Dengan mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua, kami senantiasa berharap semoga Bapak/Ibu/Saudara selalu berada dalam kesejahteraan lahir maupun batin. Dalam kesempatan ini, saya selaku Direktur Jenderal Pajak, menyampaikan informasi bahwa Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan Reformasi Birokrasi yang lebih dikenal dengan Modernisasi Administrasi Perpajakan. Percepatan pelaksanaan modernisasi telah diawali sejak tahun 2006 dan akan selesai pada tahun 2008 ini. Selain reformasi kebijakan, organisasi, administrasi yang didukung teknologi informasi yang sudah integrated, juga dilakukan terhadap sumber daya manusia menyangkut penerapan kode etik, mapping pegawai, pengujian kompentensi, peningkatan integritas, loyalitas, perbaikan remunerasi, pelatihan pegawai baik pengetahuan perpajakan maupun pelatihan umum lainnya misalnya pelayanan, komunikasi massa, kepribadian dan lain lain, yang kesemuanya itu dimaksudkan untuk memperbaiki citra Direktorat Jenderal Pajak sehingga dapat menjadi institusi yang dipercaya oleh masyarakat. Sebagai pelengkap reformasi birokrasi, telah ditetapkan suatu kebijakan yang diatur dalam Pasal 37A Undang Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008), yang disebut SUNSET POLICY yaitu suatu kesempatan yang diberikan oleh negara berupa fasilitas perpajakan yang menguntungkan baik bagi masyarakat/Wajib Pajak maupun pemerintah sendiri. Fasilitas tersebut adalah: * Tidak dikenai sanksi pajak atas kekurangan pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) karena : * Belum dibayarnya Pajak Penghasilan karena tidak mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sehingga tidak melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh * Tidak dilaporkannya secara benar dan terbuka penghasilan maupun harta yang dipunyai oleh Wajib Pajak (WP) * Tidak dilakukan pemeriksaan terhadap data dan informasi yang dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh yang disampaikan atau dibetulkan oleh WP dengan terlebih dahulu menyetor pajak yang kurang dibayar tersebut ke bank persepsi * Apabila WP sedang diperiksa dan belum disampaikan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP), pemeriksaan dapat dihentikan * Semua pihak yang memanfaatkan kesempatan emas ini dapat tidur nyenyak karena salah dan khilaf telah dimaafkan Kesempatan memperoleh fasilitas dengan memanfaatkan Sunset Policy akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Selain keuntungan memanfaatkan Sunset Policy pada tahun 2008 tersebut, perlu diketahui juga bahwa berdasarkan Undang - Undang Pajak Penghasilan (UU Ph) yang baru, bagi orang Pribadi yang mempunyai NPWP, mulai tahun 2009 akan memperoleh keuntungan sebagai berikut: * Tidak dilakukan pemotongan dengan tariff PPh yang lebih tinggi * Tidak dikenakan PPh Fiskal Luar Negeri apabila bepergian ke luar negeri Kami percaya, bahwa warga negara Indonesia/Wajib Pajak yang berada di luar negeri masih mempunyai ikatan batin dan cinta tanah air sehingga ikut memanfaatkan Sunset Policy ini. Pembayaran pajak Anda sangat diperlukan guna kelangsungan pembangunan dan pembiayaan negara. Peraturan dan informasi lengkap mengenai Sunset Policy serta Formulir SPT Tahunan PPh dapat dilihat dan diunduh (download) dari website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id). Untuk informasi lebih lanjut, Bapak/Ibu/Saudara dapat menghubungi: * KRING PAJAK 500200 (0062-21-500200) * KBRI atau Konsulat Jenderal terdekat * Atau Kunjungi website kami www.pajak.go.id Terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak/Ibu/Saudara atas kesediannya ikut serta memanfaatkan Sunset Policy ini. Salam hormat, Direktur Jenderal Pajak T.T.D DARMIN NASUTIONNIP 130605098 -- Nah surat ini diedarkan ke semua WNI LN melalui KBRI masing2. 1. tidak jelas siapakah WNI LN yg harus bayar pajak. Melihat dari UU No.36/2008 ttg Perubahan Keempat atas UU No.7/1983 ttg PPh, disebutkan dengan jelas siapa subyek pajak dalam negeri dan subyek pajak luar negeri. Nah, WNI yg tinggal di luar negeri itu banyak ragam dan jenisnya. Ada yg pemilik perusahaan di Ind tapi bobo-nya di LN, ada staf yg ditempatkan di kantor cabang di LN (seperti BCA Spore, BNI Hongkong, Bank Mandiri Shanghai, Garuda Indonesia di beberapa negara, dll), ada yg staf dan diplomat KBRI, ada yg bisnis sendiri atau ikut orang asing, ada yg kerja di perusahaan asing trus ditempatnkan
[budaya_tionghua] Re: Re: Sastra
Fy Zhou Wah, ini judul2 beken novel mandarin, dari yang klasik(Hongloumeng) sampai yang kontemporer(Ah Cheng). setahu saya belum ada yang terjemahkan. novel kontemporer yang sudah ada terjemahannya adalah Gunung Jiwa karya peraih nobel Gao Xingjian. mengapa memilih judul2 di bawah yang periodenya acak? hahaha saya sedang cari untuk bahan ngajar, memang itu judul2 yg terkenal di dunia, karena itulah judul2 itu masuk dalam daftar Prescribed World Literature. Sebenarnya bukan cuman itu saja, masih ada beberapa judul lain dari Tiongkok. Sayang sekali dari Indonesia hanya bisa lolos satu judul saja, Bumi Manusia karya Pram. Ada yg sanggup dan udan mau nerjemahin karya2 itu langsung dari sumber aslinya, tapi ntar takutnya gak ada yg mau nerbitin karena gak laku. eddy
[budaya_tionghua] Re: Album Resmi Lagu Olimpiade Beijing 2008
sudah sejak lama semuanya bisa dunduh (download) gratis koq, coba di 2008.chinadaily.com.cn atau kalo punya program bhs mandarin di komputernya bisa masuk ke website lagu2 di www.baidu.com atau di www.sogou.comdan juga ada klip2nya di www.youtube.com. eddy-beijing 5. Album Resmi Lagu Olimpiade Beijing 2008 Posted by: Kurniawan [EMAIL PROTECTED] kurniawan20062000 Date: Fri Jul 25, 2008 8:16 pm ((PDT)) Olimpiade Beijing 13 hari lagi (8 Agustus). 8 Juli lalu, Album Resmi Lagu Olimpiade Beijing 2008 diluncurkan dan memuat 30 lagu pilihan yang dinyanyikan artis-artis terkenal Sun Nan, Coco Lee, A Mei, Andy Lau, Lee Hom, Jay Chou, Nicholas Tse, Joey Yung, Jackie Chan, Jane Zhang, dsb. Pada peluncuran album ini, Kong Xiangdong, salah satu pencipta lagu Forever Friends, mengatakan bahwa musik adalah bahasa internasional yang bisa memancing komunikasi dan menghilangkan kesalahpahaman. Orang China sangat bersahabat. Kami telah melakukan segala hal yang mungkin untuk membuat Olimpiade kali ini yang terbaik dalam sejarah. Saya pikir tidak semua negara, semua orang memahami hal ini. Jadi musik akan menyampaikan pesan di luar kata-kata. Kami menyampaikan persahabatan, kehangatan, dan hati yang sangat ramah dari orang China. Kami menggunakan bahasa internasional musik untuk mengungkapkan perasaan kami. Berita: http://english.cri.cn/4026/2008/07/09/378740.htm CD di Yesasia: http://www.yesasia.com/us/the-official-album-for-beijing-2008-olympic-games-china-version/1011006337-0-0-0-en/info.html Mp3 semua lagu dari album ini bisa di-download di sini: http://isohunt.com/torrent_details/43294290/Beijing+2008?tab=summary Lagu favorit saya On The Same Blue Planet (Tong Zai Lan Se Xing Qiu Shang), Nicholas Tse dan Joey Yung. http://video.qq.com/v1/videopl?v=42K9gh1WXP6 Buat yang berminat mp3 lagu ini bisa kirim e-mail japri ke saya (tolong jangan lewat milis). Semoga penyelenggaraan Olimpiade Beijing 2008 ini bisa sukses. Good Luck! Kurniawan The Official Album For Beijing 2008 Olympic Games CD 1: 01. Beijing Huanying Ni - Beijing Welcomes You (Various Artist) 02. Forever Friends (Sun Nan and A Mei) 03. Dian Ran Ji Qing, Chuan Di Meng Xiang - Alight the Passion, Pass on the Dreams (Lee Hom Wang, Stephanie, Wang Feng, Jane Zhang) 04. Qian Shan Wan Shui - Mountains and Rivers (Jay Chou) 05. Tian Kong - Sky (Tan Jing) 06. Chao Yue - Surpass (Xu Yang, Shi Peng) 07. Meng Xiang Zai Wang - Reachable Dreams (Bibi) 08. Wishing Star (David Huang) 09. Tong Zai Lan Se Xing Qiu Shang - On the Same Blue Planet (Nicholas Tse, Joey Yung) 10. Ying Xiong - Hero (Chris Yu) 11. Meng Xiang De Guang Mang - The Light of Dreams (Wang Feng) 12. Forever Friends (Sun Nan, Coco Lee) CD 2: 01. We are Ready (Various Artists) 02. Everyone is No. 1 (Andy Lau) 03. Wo Shi Ming Xing - I Am a Super Star (Emil Chou) 04. One World One Dream (Lee Hom Wang) 05. Tong Yi Ge Shi Jie, Tong Yi Ge Meng Xiang - One World One Dream (Liu Huan, Na Ying) 06. Wo Men De Meng - Our Dream (Wang Feng) 07. Rong Guang - Light of Honor (Guo Rong) 08. Yi Qi Fei - Fly Together (Tan Jing, Yan Weiwen) 09. Wei Sheng Ming He Cai - Cheer for Life (Han Hong and Yu Quan) 10. Zhan Qi Lai - Stand Up (Jackie Chan, Lee Hom Wang, Stephanie, Han Hong) 11. Beijing, Beijing, Wo Ai Beijing - Beijing, Beijing, I Love Beijing (Guan Zhe) 12. Ren Lei Shi Yi Jia - Human Kinds are One Family (Wei Wei, Dai Yuqiang) CD 3: 1. Light the Passion Share the Dream (Lee Hom Wang, Stephanie, Wang Feng, Jane Zhang) 2. Light the Passion Share the Dream (Lee Hom Wang, Stephanie) 3. Light the Passion Share the Dream (English version) 4. Light the Passion Share the Dream (instrumental)
[budaya_tionghua] Re:Re: foto kelenteng Hok An Kiong
Menarik mengikuti perbincangan ini, tapi tampaknya ada hal yg agak mengganjal, yaitu kemungkinan salah persepsi bahwa itu memang bukan tiang kapal dalam arti sesungguhnya, artinya --seperti merujuk pada David Kwa dan Pak Loekito-- tiang kapal yang dipotong (atau diapakan lah) lalu dipasang di muka klenteng sebagai tiang bendera. Kalau ttg ini, memang sangat bisa diterima uraian David Kwa, kapal masih harus balik ke nanfang (southern China) lagi. Kalau tidak ada tiangnya, trus bagaimana bisa jalan? Nah, saya kira ini makna simbolik. Jadi dua tiang di depan klenteng yg ada Mak Cou-nya itu (entah sebagai tuan rumah atau hanya pendamping) hanyalah simbol (kata ini saya tekankan) keberadaan Dewi Pelindung Samudera yang diasosiasikan dengan kapal, terlebih ketika patung Dewi ini dibawa ke nanyang oleh para imigran. Jadi --merujuk pada tesis Johannes Widodo-- ada keterkaitan antara pola perletakan patung di atas kapal (yaitu: ditahtakan di atas kapal) dengan desain tata ruang kapal itu sendiri. Pada nantinya, ketika tiang2 ini berubah fungsi, entah dijadikan tiang bendera ataupun apa, makna simbolik awalnya tetap terjaga. Sintesa pemikiran ini baru dapat diterima apabila ada cukup bukti terhadap korelasi antara tiang bendera di suatu klenteng dengan kehadiran Mak Cou di situ, dengan premis: setiap ada patung Mak Cou di suatu klenteng, pasti ada 2 tiang bendera di depan klenteng itu. Apabila saat ini, di suatu klenteng ada Mak Cou tetapi tidak ada 2 tiang, maka harus merujuk pada foto2 atau sketsa2 lama tentang klenteng yang bersangkutan itu. eddy -- David Kwa: Menurut saya, tiang bendera tidak dibuat dari tiang kapal, tapi dari kayu gelondongan, seperti bahan untuk membuat bangunan Tionghoa lainnya, sebelum ada rumah batu, karena junk (kapal layar besar) yang membawa rombongan orang dan barang dari bandar Ciangciu/Zhangzhou 漳州 atau Coanciu/Quanzhou 泉州 di propinsi Hokkian/Fujian �建 ke berbagai bandar di Lamyang/Nanyang�洋 (Nusantara) toh masih harus berlayar kembali ke Tiongkok membawa berbagai komoditas seperti rempah-rempah (lada, cengkeh, kapolaga, dan pala), garam, minyak kelapa, cula badak dan gading gajah, kayu cendana, madu dan malam, dll, setelah angin ke arah Tiongkok (angin tenggara?) berembus. Seperti kita ketahui, junk tidak mungkin berlayar kalau tidak ada tiangnya. Lagipula, kayu untuk bahan membuat tiang bendera kan berlimpah-ruah di hutan-hutan Nusantara waktu itu, jadi tidak usah mengorbankan tiang kapal―dan otomatis kapalnya juga―semata-mata untuk memenuhi persyaratan membuat sepasang tiang bendera di muka kelenteng. Pak Loekito: Apakah kira-kira itu tiang kapal yang diubah fungsi sebagai tiang bendera. Kejadian ini hanya berlaku untuk kelenteng-kelenteng awal. Gimana bung... Sugiri: Saya pernah baca penelitiannya pak Johaness Widodo, menurut beliau para pendatang biasanya turun dari kapal untuk bermukim, lalu membawa 2 buah tiang layar dari kapalnya, serta patung dewa Maconya untuk dihormati dikelenteng awal. Tiangnya ditaruh dihalaman kelenteng mengikuti konfigurasi ketika posisi dikapal dulu.
[budaya_tionghua] Re: Re: foto kelenteng Hok An KIong
Kalau tidak salah tiang2 ini ada di klenteng2 dimana ada Mak Co (Mazu) di situ, baik yg sebagai tuan rumah utama ataupun pendamping. Kalau memang iya, berarti ada keterkaitan antara Mak Co dg tiang2 itu. eddy 6a. Re: foto kelenteng Hok An KIong Posted by: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Thu Jul 3, 2008 7:19 pm ((PDT)) BUng David, Ini ada contoh kelenteng di Lasem dan Jakarta.Kalau melihat bentuknya maka saya sepakat kalau itu tiang bendera. Bagaimana pendapat anda? salam loek's 6b. Re: foto kelenteng Hok An Kiong Posted by: David Kwa [EMAIL PROTECTED] david_kwa2003 Date: Fri Jul 4, 2008 3:09 am ((PDT)) Pak Loek, Tampaknya itu memang tiang bendera. Bentuk keduanya mirip, perhatikan ada tauw (= gantang) di tengahnya, yang ditancapi bendera-bendera segitiga kecil. Yang di Kim Tek Ie Jakarta saya lihat masih ada, sedangkan yang di Tjoe An Kiong Lasem, seingat saya waktu ke sana tahun 2005, sudah tidak ada. Sayang juga ya kalau hilang... Kiongchiu, DK
[budaya_tionghua] Re: Claudine Salmon, Cultural links between Insulindian Chinese and
5a. Re: Claudine Salmon, Cultural links between Insulindian Chinese and Pak Sugiri, Saya berminat, tolong dikirimi ya. Terima kasih. Eddy
[budaya_tionghua] Re: Re: Knapp di Surabaya (Bule lagi deh!!)
menarik banget ngikutin pembicaraan ttg pecinan. Cuman dari beberapa pengalaman saat penelitian/kunjungan di lapangan, kebanyakan pemilik rumah2 agak berhati2 (baca: menutup diri), kecuali kalo kita udah kenal atau punya kenalan yg kenal ama si pemilik. Di banyak hal di Indonesia, kelihatannya justru si bule2 lah yg cukup mendapat akses untuk bikin riset ini itu di Indonesia. Kita yg sama2 orang Indonesia malah kadang agak sulit nembus (baik di perijinan maupun saat di lapangan). Memang sih si bule2 itu kalo riset bener2 disiplin dan hasilnya lumayan OK, lalu mereka bisa jual karya2nya dengan bumbu2 isu yg ok juga. Ini yg mesti kita tiru. Sayangnya mungkin mental kita juga yg masih agak lemah. Alih2 membuat karya sendiri, kita malah cenderung membuka akses seluas2nya buat bule2. Ya udah, seperti banyak hal, kita sering kecolongan, dalam arti, seharusnya kita sendiri yg menggarapnya, malah dia yg dapat akses lalu namanya tenar. Kalau usulan saya, karena ini seperti bola salju yg udah bergulir, coba disinergikan antara Mbak Widya dkk di Semarang dan sekitarnya, David Kwa dkk di DKI-Jabotabek, Cak Loek dan Cak Fred di Surabaya, lalu siapa lagi di Yogya, Solo, Tegal, Pekalongan, Cirebon, sampai Banyuwangi. Udah kelihatan arahnya sebenarnya, yaitu mulai bergulirnya banyak cerita2 seputar pecinan yg sebenarnya layak jual lho...Lalu sinergikan jadi sebuah Kompendium, seperti ensiklopedia, atau kalo terlalu makan waktu dan sulit, mungkin dalam bentuk buku bunga rampai dari berbagai daerah. Mungkin Mbak Widya, Davis Kwa, dan Cak Loekito mau dengan rendah hati untuk jadi editornya. Lalu kita keroyok rame2 bikin artikel pendek. Saya bersedia bikin cerita ttg kota asal saya di Gombong (Jawa Tengah). Jangan lupa foto2nya, bisa bikin pictorial book! Selain itu mulai bisa diwacanakan kunjungan ke daerah semacam tour kecil napak tilas. O ya, sekarang ada banyak penerbit koq yg mau nerbitin. Kalo bisa ada edisi bhs Inggrisnya juga. Cuman ya itu, isunya mesti kuat, misalnya bagaimana pecinan itu bukan cuman produk budaya Tionghoa saja, tapi lebih2 merupakan bentuk akulturasi dengan budaya lokal. Ini yg bikin beda dg pecinan2 di lain tempat. Ntar melangkah lagi ke luar pulau, ke Sumatera, Kalimantan, dll. Menurut hemat saya, daripada diobok2 bule, mendingan kita2 sendiri yg beresin. eddy
[budaya_tionghua] Re: Re: Chinese Houses_the Architectural Heritage of a Nation Loek's dkk
Cak Loek, yak opo kabare? wah sukses bisa menghadirkan Knapp dan Ong di Surabaya ya? Tampaknya beliau2 juga hadir di Jakarta. Bicara ttg buku Knapp, memang bisa dikatakan bagus ya, paling tidak seharusnya kita baca semua bukunya Knapp. Lama saya mencoba mendalami budaya Tghoa dari sisi arsitektural (karena bangunan adalah unit terkecil dari sistem arsitektural yg merupakan produk budaya), tetapi selalu terbentur pada 1 hal apabila membaca buku2 ttg topik itu, yaitu kebanyakan buku menghadirkan massa bangunan sebagai benda mati, yang diniknati dari sisi tektonic-nya. Padahal dalam khazanah budaya Tghoa, sebuah bangunan (pun bila dikembangkan dalam skala yg lebih luas: permukiman) baru berarti bila ia dihidupkan, diberikan roh, spirit oleh manusia yg menempatinya. Misalnya dalam rangkaian pola hunian siheyuan di Tgkok selatan (contoh: fujian style houses), upacara sembahyang memainkan peran amat penting karena saat upacara itu diadakan, saat itulah kita akan melihat simbiosa tiga hal utama (bumi langit, dan manusia) dihadirkan secara bersama2 dan yang menjadi medianya adalah siheyuan itu. Belajar ttg tianjing atau halaman yg memang berfungsi sebagai sumuran langit. Saya dulu banyak belajar filosofi ini dari Prof Vincent Shen (National Chengchi Univ di Taipei). Membaca buku Knapp, khususnya bagian A Millionaire's Home: Kang family manor, Henan Province dan A Grand Qing Manor and A Simple Ming Courtyard House: Qiao Family Manor and Ding Family Village, Shanxi Province mungkin akan terasa biasa saja, tetapi akan lain rasanya apabila kita sudah menonton film Zhang Yimou berjudul Da Hong Deng Long Gao Gao Gua alias Raise the Red Lantern. Di situ baru kita bisa rasakan bagaimana sebuah massa bangunan bisa hidup, dan silakan datang ke Pingyao (Provinsi Shanxi) untuk menyaksikan sendiri bangunan itu. eddy --- 10a. Re: Chinese Houses_the Architectural Heritage of a Nation Posted by: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Sun Jun 8, 2008 8:16 am ((PDT)) Quoting suryasmoro benyamin [EMAIL PROTECTED]: Kawan Pranajaya, untuk teman-teman yang tak bisa hadir seperti saya, bisakah notulensi diskusi atau makalah Prof Knapp diposting ke milis ini? Terima kasih banyak sebelumnya ya.. Mas Suryasmoro, SEbaiknya malah kalau bisa memiliki buku tsb dan mungkin bisa jadi lebih menarik kalau notulensinya bisa di forward juga sebab menyangkut komentar Knapp terhadap buku tsb.Saya masih ingat kira-kira setahun yang lalu dapat informasi dari Mas Edy Prabowo (Beijing UNiversity) bahwa ada bukunya Knapp yang terbaru dan kebetulan waktu di S'pore,saya melihat buku tsb dan setelah melihat isinya saya jadi ikut sarannya Mas Edy untuk memiliki walaupun harganya yang hampir 100 $SGD cukup menguras uang untuk keperluan yang lainnya.He...hehe provokasinya Mas EDy jadi berhasil. salam loek's Messages in this topic (3) .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: Re: arsitektur tradisional tionghoa RE: [budaya_tionghua] Re: altar
Ars Tionghoa? utara? Selatan? Imperial palace style? ato rumah rakyat biasa kayak Fujian style houses di selatan? Udah baca buku tebal (dan besar) nya Laurence G Liu Chinese Architecture? Buku kecilnya Knapp Chinese Houses lumayan buat pengantar singkat. Baca juga buku dia judulnya Vernacular Chinese Architecture, sedikit lebih mendalam lah, sampai soal jian (modul pembagian ruang). Knapp punya beberapa buku. David G Kohl Chinese Architecture in the Straits Settlement and Western Malaya: Temples, Kongsis, and Houses juga bagus. eddy Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
[budaya_tionghua] Re: Univ terbaik di China 2007--Re: Study in China
Satu dari lima orang di bumi berbicara Mandarin saat ini. China membuktikan saat ini mereka adalah penguasa baru perekonomian dunia. AS mulai ketar-ketir melihat China sekarang, dan mulai mengeluarkan segala jurus untuk 'menghalangi' China menjadi raksasa dunia. Baik di bidang ekonomi, olahraga, teknologi, pendidikan, ekspor, dll. Saat ini: - Jika Anda tidak bisa Mandarin, mungkin Anda tidak akan gagal dalam hidup. --- Hmm...apa maksudnya? 1 dari 5? ya pasti, karena jumlah penduduk China aja udah 1,3 milyar, udah berapa puluh persen sendiri dari total penduduk di muka bumi. Tapi apa itu kemudian menunjukkan sesuatu? ya nggak lah. Apalagi sampai menunjukkan kehebatan China sebagai penguasa baru perekonomian. Premis di atas berlaku kalau 100% penduduk China yg 1,3 milyar itu semuanya pengusaha sukses. Tapi kenyataannya, berapa % sih dari total penduduk China yg jadi pengusaha (khususnya pengusaha sukses)? 1 dari 5, yg satunya tuh penduduk desa, hahaha Mbok ya bikin brosur yg masuk di akal... Tentang persaingan peringkat Tsinghua (Qinghua daxue) dan Beida...hmm emang sih yg bisa masuk sana masih kayak dianggap dewa. Tapi ingat, sistem seleksi masuk universitas di China berbeda dg di Indonesia (dg sistem SPMB/UMPTN). Di sana berlaku per-region. Lalu, nggak setiap jurusan menerima siswa setiap tahun. Ada yg tiap tahun, ada yg 2 tahun sekali, bahkan ada yg 4 tahun sekali. Sama seperti di negara2 lain, sekarang siswa2 juga dihantui oleh bagaimana mendapatkan kerja setelah lulus. Bukan saja meningkatnya persaingan ketat antarsesama lulusan universitas dalam negeri China, tetapi juga bersaing ketat dengan mereka yg baru saja pulang dari kuliah S1/S2/S3 di berbagai universitas top/ternama di Amerika, Australia, Canada, UK, dll. Dan ini jadi momok/hantu baru sekarang, khususnya buat lulusan dalam negeri. Apalagi PM Wen Jiabao menyerukan kepada mereka yg selesai kuliah di LN agar pulang ke China dan Pemerintah akan menyediakan lapangan kerja buat mereka. Hmm...Bisa masuk Tsinghua atau Beida ternyata belum merupakan jaminan bisa kerja. Sehebat apapun jurusan/fakultas/universitas, semuanya kembali ke individu dan ujung2nyanasib yg menentukan. Dg seleksi yg sangat ketat, Beida, Tsinghua, Fudan, dan berbagai univ top memilih siswa2 pintar. Dg intelektualitas, gelar sarjana, dan nama besar universitasnya, paling tidak sebenarnya itu sudah jadi modal (capital) buat individu untuk masuk ke pasar kerja dan bersaing. eddy - beijing Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. http://travel.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Cici - Koko KurniawanABS
Komentar atas tulisan Kurniawan (yg mengomentari Pak ABS) : Sepanjang pengetahuan saya dalam acara ini tidak ada agenda untuk memuja etnis sendiri ataupun menghina etnis lain. Menurut Anda yg eksplist sih nggak ada, tapi yg implisit, siapa tau? Kalau ada orang etnis lain yang tersinggung dengan acara semacam ini, mungkin masalahnya ada pada sudut pandang orang etnis tersebut dan bukan pada acaranya. sebuah gelas bisa dilihat dari segala sisi: atas, bawah, samping, dll. Ada yg bilang gelas itu bentuknya A, ada juga yg bilang B, masing2 benar menurut frame-nya. Tapi contoh ini tidak relevan dengan acara semacam Miss Overseas Chinese, karena pada acara ini yang ditekankan adalah Miss-nya dan bukan etnis-nya, salah! mari kita tinjau kata2 ini: Miss Overseas Chinese. (1) Miss, kalau bukan miss ya gak akan diterima. Misalnya ada nyonya2 (Mrs.) mau ikutan, pasti ditolak lah. (2) Miss, dari istilah ini udah pasti kalo miss itu cewek. Kalo bukan cewek pasti ditolak lah. Ato kalo ada grey area mau ikutan boleh nggak? pasti ditolak lah. (3) Overseas Chinese, kalo orang Batak mau ikutan boleh nggak? kalo orang bule mau ikutan, boleh nggak? Kalo blasteran orangtuanya bule kawin ama cina, boleh nggak? Nah dari sini kita bisa lihat, judul itu pun udah sangat2 membatasi. Pertama, pembatasan identitas etnis. Kedua, pembatasan jenis kelamin. Ketiga, pembatasan marital status (masih gadis ting2 ato udah nyonya2) walaupun ke-etnis-annya merupakan salah salah satu kriteria penentu untuk ikut ambil bagian. lihat komentar saya di atas. Yang ditekankan adalah memunculkan bakat-bakat pada wanita muda etnis China perantauan dan menjalin persahabatan dan hal ini positif. bakat-bakat pada WANITA MUDA ETNIS CHINA PERANTAUAN jelas sekali kriterianya khan? Anda sendiri lho yg nulis begitu. eddy Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids. http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mailp=summer+activities+for+kidscs=bz [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Koko-Cici ABS
Pak ABS Yth. Wah untung Anda nggak keliru nulis Abang None Betawi ya...hahaha Memang sekarang banyak diadakan oleh berbagai kota/provinsi, tujuannya promosi daerah. Pemenangnya pun aneh bin ajaib, ada yg berasal dari berbagai suku bahkan tidak sedikit seorang pemenang yg sukunya udah campur aduk alias blasteran suku A-B-C-D. Untuk kota2 besar seperti Jakarta, tracking kesukuan pada diri seorang pemenang Ab-Non seringkali sudah sangat sulit ya. Memang sulit sekali bicara ttg hal ini. Dalam berbagai kasus pemilihan ini-itu model Ab-Non memang yg diusung adalah identitas kependudukan, bukan identitas etnis, utamanya tentu soal unity. Di tengah sering menguatnya isu etnisitas, unity sering tampak sebagai barang langka. Seperti tulisan Anda, sepertinya Ab-Non Jakarta bisa kita pandang sebagai realitas mozaik keragaman etnis, agama, dll yg ada di Jakarta yg pada gilirannya semua identitas kesukuan, agama, dll melebur menjadi satu untuk menuju identitas Jakarta. Namun...Jakarta sendiri yg multi-hybrid sayangnya sering dikoyak-koyak oleh kelompok yg mengatasnamakan etnis penduduk lokal/asli setempat. Bagaimana nih menurut Anda? eddy - 4a. Re: Koko-Cici (Re: [budaya_tionghua] Warga Tionghoa agar Gunakan H Posted by: JS [EMAIL PROTECTED] john_88z Date: Wed Aug 1, 2007 3:24 am ((PDT)) Seharusnya Anda jangan cuma mengecam acara yg hanya untuk etnis tertentu saja tapi juga acara yg hanya untuk agama tertentu saja. Prinsip saya selama acara tidak mengganggu ga akan masalah. Ga peduli acara untuk siapapun. Karena kalo pola pikirnya seperti Anda tentunya istilah etnis, agama, dll di dunia ini harus dihilangkan. --- Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: JS To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, July 30, 2007 7:22 PM Subject: Re: Koko-Cici (Re: [budaya_tionghua] Warga Tionghoa agar Gunakan Hak Pilih) Sdr ABS, mengapa Anda mengecam acara seperti itu? Apakah pemilihan Abang None Jakarta keterlaluan juga? -- Pemilihan Abang None Jakarta lain sama sekali dong! Pesertanya ada suku Betawi, Jawa, Sunda, Batak, Tionghoa, Minang, Bugis, dll., tanpa ada pembatasan atau persyaratan 'etnisitas' (pinjam istilahnya Harry Alim sianseng). Tujuannya mempromosikan Jakarta. Jakartanya semua orang, Jakartanya semua etnis. Tentu tidak keterlaluan, bahkan kita dukung. Acara semacam Abang None Jakarta ini sekarang diselenggarakan juga di kota-kota lain. Juga tanpa persyaratan kesukuan, dan tujuannya juga promosi masing-masing daerah ybs., secara kebersamaan. Bahkan pemilihan Putri Indonesia dan Miss Indonesia pun demikian. Pemenangnya pernah orang suku Betawi, Sunda, dan berkali-kali orang suku Tionghoa, tetapi tujuannya promosi Indonesia. Indonesianya semua orang, dalam kesatuan dan persatuan. Tentu tidak keterlaluan, bahkan kita dukung. Tetapi pemilihan Koko-Cici dan Miss Overseas Chinese se-Asia-Pasifik sekali lagi, saya lupa nama kontes ini), tujuannya apa, selain dari 'ngomporin' penggolong-golongan / pemecah-belahan etnis? Itu sebabnya beberapa tahun yang lalu di milis ini pernah ramai dikecam. Kalau besok-besok ada pemilihan serupa untuk suku Jawa se-Jakarta, atau suku Jawa se-Indonesia, atau suku Batak, atau suku Dayak, atau suku Asmat, atau suku Arab, atau suku Indo, dsb. ya kita kecam juga... Wasalam. Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games. http://sims.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Prangko Kerjasama Pos Indonesia-China
mulai beberapa hari yg lalu sudah beredar di kantor2 pos kota Beijing prangko joint issue antara Pos Indonesia dgn Pos China. Terdiri 2 keping: gambar tarian liong dan tarian barong Bali, masing2 berharga 1.2 yuan. Tersedia First Day Cover (FDC) dan presentation pack. Pada FDC terbitan China Post tertera 2 keping prangko, yg gambar tari barong Bali cetakan dari China dan yg gambar tarian liong terbitan Pos Indonesia, masing2 prangko dicap dg cap hari pertama negara masing2, tertanggal 13 April 2007. Dalam presentation pack tersaji 2 keping prangko bergambar liong dan barong Bali, tetapi keduanya terbitan Pos China. Hanya saja patut disayangkan bahwa prangko bergambar liong yg terbitan Pos Indonesia (harga nominal Rp2500) terkesan kusam dan kumal (bahasa Jawa: bluwek), padahal prangko yg sama tetapi terbitan Pos China berwarna sangat cerah dengan kepala naga dan sisik2nya sangat menawan, termasuk janggut naganya yg merah menyala. Paduan warna kuning, merah dan hijau sangat terasa indahnya. Lagi pula, dalam prangko gambar liong yg terbitan Indonesia, tulisan Penerbitan Prangko Bersama Indonesia-China 2007 terletak di sisi kanan tengah dan tulisan Indonesia di pojok kiri bawah, masing2 berlatar warna yg kusam sehingga tidak kelihatan, sangat berbeda dg tata letak pada prangko yg sama tapi terbitan China Post: warna matang dan cerah, tulisan joint stamp issue ada di sisi kiri tengah, bidang kosong yg seharusnya dapat dimanfaatkan oleh Pos Indonesia untuk menaruh keterangan. Saya sendiri belum melihat keping barong Bali yg terbitan Pos Indonesia, apakah warnanya sama matangnya dengan yg terbitan Pos China? Kalau disandingkan antara yg terbitan Pos Indonesia dengan yg terbitan China Post ya...yg punya Indonesia akan kebanting lah [EMAIL PROTECTED] __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule
Hahahaha. semuanya pada sibuk ributin soal studi tour yg cuman buat keturunan Tionghoa saja, yg diseret2 ke arah diskriminasi. Tapi kalian koq gak ada yg pada ribut soal diskriminasi yg juga nyata2 dibuat oleh Pemerintah Taiwan, yaitu bahwa beasiswa pendidikan (bukan Study Tour!) dari Kementerian Pendidikan Taiwan cuman boleh di-apply oleh mereka yg non-Tionghoa. Lhoo Diskriminasi juga khan? Piye thooo. eddy Finding fabulous fares is fun. Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel bargains. http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097 [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007 Rinto Jiang AB Saleh
Akhmad Bukhari Saleh Kalau RRT sudah belajar dari pengalaman. Tidak akan melakukan pilih-pilih begitu, yang mereka sudah belajar dari pengalaman bahwa itu akan jadi boomerang membikin menderita saudaranya yang jauh di negeri orang... eddy: aaahhh?? kayaknya tak seindah yg Anda katakan deh...coba pikir2 lagi... Rinto JiangDalam beberapa kesempatan, malah peluang untuk belajar di Taiwan lebih besar untuk para calon pelajar non-Tionghoa karena ada jatah kursi pelajar internasional untuk mereka. eddy: untuk Indonesia kalo gak salah sekitar 15 orang per tahun. Rinto JiangBagi pelajar non-Tionghoa, silahkan saja mendaftar untuk kesempatan belajar dan beasiswa ke Taiwan dan RRC di kantor perwakilan masing2, mumpung sekarang persaingan belum terlalu ketat. Tahun lalu saja, ada satu teman saya suku Jawa yang berhasil meraih beasiswa dari Kantor Dagang Ekonomi Taipei di Jakarta untuk melanjutkan pendidikan S2 di Taiwan. eddy: jangan takabur...nggak semudah itu, tidak semua orang Indonesia bisa mendaftar. Untuk beasiswa Kementerian Pendidikan RRC yg kalo nggak salah sampai sekarang jumlahnya tetap cuman setelapak tangan alias 4-5 orang, sampai sekarang beasiswa diatur dalam skema G to G (government to government) dan karenanya pelamar harus punya institusi (selama ini institusi milik negara seperti PTN, Imigrasi, Deplu, dll), bukan institusi swasta apalagi perorangan. Beasiswa Taiwan juga mensyaratkan pelamar berasal dari institusi. Apakah keduanya bukan diskriminasi juga?? [EMAIL PROTECTED] Finding fabulous fares is fun. Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel bargains. http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097 [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: PNS
Akhmad Bukhari SalehJadi diskriminasi di tempat kerja itu kasuistik. hehehe.jadi kalo gitu diskriminasi adalah gak bisa disamaratakan aja dong ya? tapi. bukankah yg namanya diskriminasi (entah apalah namanya: pembedaan, dll) tetaplah diskriminasi ya? karena dalam diskriminasi harus ada unsur kerugian yg diderita satu pihak. Bukankah diskriminasi terjadi di semua negara, di semua tempat, di semua lapisan masyarakat, di semuanya lah...gak pandang agama, suku, etnis, bahasa, budaya, dll khan? Hmm...soalnya nih, emang dari sonomya khan yg namanya manusia suka sekali memilah2 dan mengkategori2. Kalo cuman memilah2 dan mengkategori aja sih masih mendingan deh. O ya, ada nggak sih orang yg benar2 nggak pernah mendiskriminasi orang lain? kayaknya koq [EMAIL PROTECTED] Never miss an email again! Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/ [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biChris Setyo
maaf saya perlu kasi sedikit penjelasan di sini, bukan untuk membela pihak manapun, tetapi kiranya supaya bbrp orang Tionghoa di milis ini menjadi sedikit mengerti mengapa syarat peserta Study Tour ke Taiwan itu adalah keturunan Tionghoa. Harus Anda pahami bahwa pemerintah Republik Tiongkok di Taipei mempunyai lembaga khusus yg namanya OCAC (Overseas Chinese Affairs Council) untuk menangani Tionghoa perantauan, termasuk pemberian beasiswa. Dalam hal beasiswa misalnya, pemerintah Taiwan memberikan 2 jenis beasiswa (1) untuk belajar bahasa bagi orang2 NON-TIONGHOA (melalui Kementerian Pendidikan Taiwan, untuk Indonesia jumlahnya tiap tahun sekitar 10 orang), dan (2) beasiswa bagi keturunan Tionghoa (melalui OCAC). Dalam konteks penawaran Study Tour tersebut nampak sekali bahwa beasiswa yg diberikan berasal dari OCAC dan oleh karenanya seperti itulah persyaratan yang diminta dan bukan atas dasar rasialisme atau sikriminasi atau apapun. Dalam konteks ini kita tidak bisa memaksakan kehendak kita atas nama labelling antidiskriminasi karena itu adalah kebijakan pemerintahan yg bersangkutan, yg tidak mungkin dapat kita campuri. Nah, apakah ada skema beasiswa/tunjangan STUDY TOUR bagi WNI non-Tionghoa, bisa ditanyakan kepada kantor perwakilan dagang dan ekonomi mereka di Jakarta (TETO). Sekali lagi, saya tidak mewakili atau membela pihak manapun. Mohon tidak bersuara terlalu keras jika tidak mengetahui dengan jelas kebijakan political scheme/skema politik yg ada. [EMAIL PROTECTED] Liquid Yahoo Betul juga, kemane tuch relawan anti diskriminasi, ape ude malem kali mereka bobo dulu, ditungguin lhooo! gooddayboss chris_setyoKomentar saya: Maaf ya, iklan anda ini sangat rasis. Bukankah seharusnya yg namanya study tour itu lebih baik terbuka untuk segala etnik agar yg mau mengetahui/mempelajari budaya dan bahasa Cina bisa meluaskan wawasan dan appresiasi mereka terhadap budaya Cina? Apalagi ini jelas2 bukan benar2 belajar karena tidak mungkin belajar cuma 3 minggu, tapi lebih banyak tamasya nya. Kemana saja larinya pahlawan2 Cina anti rasialisme yg suka ber-kaor2 di-diskriminasi di Indonesia, kok diem saja ada iklan rasis begini, mosok piknik gini hanya terbuka untuk orang keturunan Cina ... saya protes keras! Hal: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian bi Posted by: [EMAIL PROTECTED] liquidha Date: Thu Mar 22, 2007 9:29 pm ((PDT)) - Pesan Asli Dari: @hotmail.com Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Terkirim: Kamis, 22 Maret, 2007 10:23:44 Topik: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Alfonso [EMAIL PROTECTED] wrote: Berhubung banyak yang tanya telepon dan bertanya ttg Study Tour ini, di bawah ini saya menjelaskan sbb: STUDY TOUR TO TAIWAN 2007 Dengan subsidi pemerintah Taiwan sebesar NTD 5,000 Waktu : 24 Juni - 13 Juli 2007 (3 minggu) Sekolah : Fengjia University, Taizhong Syarat Peserta : WNI Keturunan Tionghoa Usia 15-30 tahun Be a PS3 game guru. Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games. http://videogames.yahoo.com/platform?platform=120121 [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: chandra naya...menyedihkan!
Foto lama dari Chandra Naya (d/h Sin Ming Hui) bisa dilihat a.l di buku Mona Lohanda The Kapitan Cina of Batavia 1837-1942 halaman 104a (sayang cuman gerbang depannya saja). Gedung itu sebenarnya punya 2 saudara kembar, yaitu (1) di tanah yg sekarang berdiri SMU Negeri 2 Jl. Gajah Mada dan (2) di tanah bekas Kedubes RRT yg sekarang sudah rata dengan tanah dan ditandai dengan papan Milik Pemda. Gedung Chandra Naya sendiri diberikan oleh Khouw Tjeng Tjoan untuk Khouw Kim An yang pada nantinya akan menjadi Majoor (Mayor) Tionghoa terakhir di Jakarta yg meninggal di kamp interniran tahun 1942; tetapi riwayat pendirian bangunan itu sendiri sudah lebih lama lagi, yaitu kemungkinan didirikan oleh Khouw Tian Sek, ayah Khouw Tjeng Tjoan. Seperti yg telah disebut2, Anda bisa tanya detail pada Pak Zhong (salam dari saya untuk Beliau). Lalu tahun 1990an sudah dilakukan deskripsi arsitektural mendetail oleh kakak-kakak kelasmu (Ars Untar) angkatan 1989 yg beberapa diantara mereka sekarang mendirikan Pusat Dokumentasi Arsitektur di daerah Patal Senayan. Saya sendiri punya foto terakhir 2 hari sebelum bangunan belakang (dulu tempat tinggal Majoor Khouw) dibongkar, lalu saat pembongkaran pondasi bangunan belakang saya pas ada di situ jadi bisa melihat layer2 pondasinya. Marmer Carrara (dari Italy) yg ukurannya 1m x 1m waktu itu ditumpuk di dekat gazebo belakang. Setelah upaya yg berlarut2 tak kunjung selesai (setelah tahun 1992 dikuasai oleh Modern Group), dilakukan lagi deskripsi arsitektural oleh Bu Naniek (dosenmu di Untar khan?) sekitar tahun 2000an, termasuk upaya menyelamatkan detail2 ornamen yg kemudian lapuk dimakan rayap dan konon kabarnya sekarang telah menguap entah ke mana, ada yg bilang sudah beredar di peminat2 barang antik. Tidak ada yg bisa menjawab dengan pasti kapan bangunan ini dididrikan, tetapi sebuah tulisan Tionghoa yg ada pada hiasan di belakang bangunan depan mungkin bisa menjawabnya, yaitu bahwa pada tahun kelinci api di pertengahan bulan musim gugur dicatat kata-kata ini, jadi mungkin dibangun sekitar 1807 atau 1867. salam [EMAIL PROTECTED] chandra naya...menyedihkan! Posted by: ujc22 [EMAIL PROTECTED] ujc22 Date: Sun Mar 11, 2007 8:37 am ((PDT)) Saya mahasiswa arsitektur dari Tarumanagara. Hari kamis yang lalu, saya dan teman-teman mengunjungi gedung chandra naya dan kami punya kesempatan untuk melihat sampai ke bagian dalam gedung ini. Saat saya masuk ke sana, saya terkagum-kagum dengan kekokohan bangunan ini. pintunya, jendelanya, lantainya...semua itu mencerminkan kejayaannya di masa lampau. namun, jika melihat kondisinya sekarang...sangat menyedihkan. saya makin tertarik setelah mendengar sejarah gedung ini dari dosen sana...mungkin ada beberapa temen2 yang kenal...namanya pak Zhong. saya meng up-load beberapa foto yang saya ambil saat saya berkunjung ke sana...dan saya tertarik untuk mengambil 'kasus' ini sebagai bahan untuk melanjutkan skripsi saya... Sucker-punch spam with award-winning protection. Try the free Yahoo! Mail Beta. http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/features_spam.html [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Hanya 50% warga Cina kuasai Mandarin
kalau penjelasan resmi dari Pemerintah sih tinggal sekitar 20%an yg belum bisa, biasanya tersebar di pelosok pedesaan di Tiongkok tengah dan selatan. Sejak pencanangan Pelita ke-11 tahun lalu ditargetkan program pendidikan gratis bagi SD-SMP bisa terpenuhi dan pelan2 mengikis angka buta huruf bahasa Mandarin. Berita ini toh hampir sama saja dg yg dialami oleh Indonesia khan? tidak semua orang Indonesia bisa berbahasa Indonesia. Itu harus diakui. Begitu juga di China, tidak semua orang bisa berbahasa Mandarin yg baik dan benar (biasanya dialami oleh orang2 dari selatan), dan sebenarnya lebih parah lagi di Indonesia yg kebanyakan penduduknya tidak bisa berbahasa Ind yg baik dan benar khan? eddy @ beijing -- 18. Hanya 50% warga Cina kuasai Mandarin Posted by: Budiastawa [EMAIL PROTECTED] myboedi Date: Fri Mar 9, 2007 5:08 pm ((PST)) Mohon bertanya kepada rekan-rekan di sini. Setelah baca berita ini saya jadi bertanya-tanya. Apa benar ada ratusan dialek bahasa di RRT? Terus, yang dipelajari di sekolah-sekolah/ kursus-kursus Bhs Mandarin itu dialek yang mana? Apakah hurufnya juga beda? Mohon penjelasannya bagi yang tahu. Terima kasih. ~~ *Hanya 50% warga Cina kuasai Mandarin* -- BBC | 08 Maret 2007 | 10:04 GMT Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097 [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: arsitektur pecinan
Saya adalah mahasiswa arsitektur yang sedang mengambil skripsi yang berkaitan dengan perkampungan cina di Jakarta. topik ini sudah menjadi pokok pembahasan di banyak skripsi dan tesis, kecuali kalau Anda bisa menyebutkan dengan spesifik apanya yg mau Anda bahas. Dari artikel anda, ada beberapa informasi referensi bacaan yang menarik, bisa tolong bantuannya, dimana sekiranya saya bisa mendapartkan referensi bacaan yang dapat membantu skripsi saya. Apakah di perpustakaan FIB UI tersedia lengkap, seperti artikel Widodo yang berjudul the Role settlements in the Urban Development of Southeast Asian Coastal Cities, dll. Semua ada dalam koleksi di rumah saya di Beijing. secara arsitektur, apa secara keseluruhan pecinan yang ada (khususnya jakarta)memiliki ciri sama persis denga Cina? dari pola pemukiman, sampai bangunan? Tiongkok mana? luas sekali. Yg sama dengan settlement di Asia Tenggara hanya Tiongkok selatan. Kalau Anda pahami geografi Tiongkok maka akan sedikit paham bagaimana beda antara utara dan selatan. Feng-shui di utara dan di selatan juga ada perbedaan. ada ga sih pengaruh budaya lokal terhadap arsitektur di pecinan? hunian sebagai bagian dari sistem kebudayaan tentu dipengaruhi oleh budaya lokal, entah itu dari material, arah hadap, elemen arsitektural, sistem simbol dan ornamentasi, dll. terus ada perbedaan mencolok antara kehidupan dan arsitektur yang terdapat pada komunitas warga Tionghoa totok dan peranakan di Indonesia? biasanya orang hanya berpikir bahwa membedakan orang Tionghoa di Indonesia, khususnya di Jakarta, cukup hanya 2 golongan besar: totok dan peranakan, tetapi sangat jarang atau bahkan tak pernah melibatkan bagian lain yaitu Tionghoa2 yg sangat Hollandsche stijl, kebelanda-belandaan, baik dari busana, bahasa, kuliner, perlengkapan makan, hunian, sampai behavior-nya yg suka dansa-dansi tiap malam. Komunitas Tionghoa bukan komunitas homogen, tetapi terdiri atas banyak sekali komunitas yg dapat dipilah2 dari segi ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dll. eddy @ beijing Food fight? Enjoy some healthy debate in the Yahoo! Answers Food Drink QA. http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396545367 [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] identity
tadi malam saya nonton acara musin anak2 di Zhejiang TV, yg menarik untuk saya adalah disain kostum untuk anak2 perempuannya, cukup simple, model2nya kayak baju pramugari Cathay Pacific lah, cuman putih krem trus semua pinggirnya ada lis merah, kancing depannya khas baju perempuan Tghoa dengan kacing simpulnya juga merah. Yg saya pikirkan setelah nonton itu adalah teringat pada Malaysia dan Singapore, yg mana sama dengan Tiongkok yg juga punya pakaian khas, para peranakan di kedua negara itu juga punya pakaian khas, yaitu kebaya dan batik peranakan. Apa yg saya pikirkan adalah, apakah kita juga perlu menampilkan budaya peranakan Tionghoa khas Indonesia? Saya lagi kebayang2 bagaimana kalau atasannya adalah kebaya encim lalu bawahnya bisa modifikasi apa aja, bisa rok modern atau kebaya tetapi disainnya adalah batik peranakan, mungkin bisa dipilih batik Lasem. Kenapa demikian, karena mayoritas Tionghoa yg ada di Indonesia saat ini adalah Tionghoa peranakan, keturunan, bukan Tionghoa asli Tiongkok seperti generasi2 pertama dulu. Saya jadi teringat ucapan seorang teman asal Indonesia yg minggu lalu iseng2 saya tanya, eh..kamu khan orang Tionghoa ya? lalu jawabnya: hah?? bukan, bukan, gua orang Indonesia keturunan Tionghoa, keturunan, bukan Tionghoa. Nah!! Saya coba keluarkan gagasan ini karena sepertinya kita lebih sering bicara melulu ttg mainland's culture dan tidak berbicara tentang apa yg harus kita lakukan untuk memperkuat jati diri sebagai seorang KETURUNAN Tionghoa di bumi Indonesia. Perlu re-posisi/repositioning seperti kata Pak Hermawan K.? Tentunya repositioning our identity. eddy @ beijing Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Re: Komunis anti AGAMA? Ananta Erik
hahahadatang melihat langsung bukan berarti datang seperti turis yg cuman 2-3 hari di satu tempat lalu pindah lagi lho ya, artinya harus benar2 tinggal minimal setahun lah di sini, lalu mulai kenali banyak aspek kehidupan masyarakat. Yg pasti, tidak semua kota terbuka, masih banyak hal yg ditutup aksesnya. Kalau saya sendiri, itu urusan dalam negeri lah, tiap negara punya + - nya. Tiap negara punya penafsiran atas suatu konsep, seperti misalnya HAM, konsep Indonesia tentu beda dg RRT, USA, dll. Ttg kebebasan beragama, apakah Indonesia juga sudah ada kebebasan beragama? Selalu ada + - nya. salam dari beijing Never Miss an Email Stay connected with Yahoo! Mail on your mobile. Get started! http://mobile.yahoo.com/services?promote=mail [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: migrasi orasng cina dengan terbentuknya pecinan
Sudah saya ulas panjang lebar di artikel saya berjudul Mengapa Permukiman Mereka Dijarah? Kajian Historis Permukiman Masyarakat Cina di Indonesia. Silakan cari buku Harga Yang Harus Dibayar: Sketsa Pergulatan Etnis Cina di Indonesia (Editor: I. Wibowo), artikel tulisan saya ada di dalam buku itu hlm. 191-212. Untuk kajian yg lebih luas silakan cari buku karya Johannes Widodo berjudul The Boat And The City: Chinese Diaspora And The Morphology Of Southeast Asian Coastal Cities . eddy prabowo witanto --- 8. migrasi orasng cina dengan terbentuknya pecinan Posted by: nengchu_kukang [EMAIL PROTECTED] nengchu_kukang Date: Sun Feb 11, 2007 3:16 am ((PST)) Agak tertarik niy sama sejarah munculnya kawasan-kawasan pecinansampe timbul beberapa pertanyaan : apa migrasi penduduk cina beberapa abad yang lalu ke Indonesia yang secara langsung menyebabkan terbentuknya kawasan pecinan?? atau untuk kasus yag di jakarta misalnya, apa karena adanya kebijakan pemerintah belanda pada saat penjajahan?? - Any questions? Get answers on any topic at Yahoo! Answers. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: tanya babi emas atau babi tanah
Sepertinya topik ini cukup menarik juga buat saya yang tinggal di Beijing, mengingat sebentar lagi hampir Imlek dan kebetulan saya selalu mengantar istri untuk cek-up ke dokter kandungan dan melihat sendiri bagaimana bernafsunya orang2 Tiongkok untuk punya anak pada tahun babi mendatang. Bahkan Rumah Sakit Haidian (Beijing) sudah tidak menerima pemesanan tempat bagi mereka yg akan melahirkan di tahun babi emas mendatang. Hal senada juga diungkapkan oleh Dokter Han, spesialis obs-gyn di RS Sino-Japan (Zhongri) (Beijing). Di seantero negeri sedang demam babi emas, tetapi sebenarnya dalam hitungan bazi, yg digunakan tetaplah ding hai (babi api) ataukah babi emas? Kebetulan tadi pagi dalam perbincangan dengan seorang teman asal Wuhan yg lahir 1982 disebutnya 1982 itu lahir di tahun anjing tanah, padahal dalam hitungan biasa dia seharusnya lahir di tahun anjing air khan? Nah kalau begitu, untuk tahun depan itu emasnya berasal dari mana?? Apakah ini menunjukkan perbedaan dalam menghitung tahun dan unsur antara Tiongkok dan dengan yg biasa kita pakai? Kebetulan karena saya shio babi-logam (-) dan calon anak saya akan bershio babi-api (hahahasaya akan dikontrol oleh anak saya!! tapi dia nggak akan menang lawan mamanya yg shio anjing unsurnya air) eddy Re: tanya babi emas atau babi tanah [ Posted by: liang u [EMAIL PROTECTED] liang_u Date: Wed Jan 10, 2007 6:55 pm ((PST)) Beberapa waktu lalu saya pernah memuat tahun kalender Tionghoa di milis ini untuk satu periode. Satu periode adalah 60 tahun, tahun ke 61 kembali ke tahun 1. Karena itu orang Tionghoa merayakan ulang tahun ke 60 ini secara besar-besaran. Tahun ini 2007 mulai tgl. 1 bulan 1 penanggalan Imlek adalah tahun Ding Hai. Ding menunjukkan Tiang langit dan Hai menunjukkan cabang bumi. Bila menggunakan simbol, Ding adalah api negatif, sedang Hai adalah babi. Jadi mulai tahun baru Imlek nanti, kita kan memasuki tahun Babi api negatif. Sebelum Imlek sekarang ini, kita masih berada pada tahun Bing Xu atau Anjing api positif. Dakan dialek Hokkian Dinghai adalah Tinghai atau Tenghai, sedang Bingxu adalah Pniasut. Saya kira ditiap kalender yang ada penanggalan Tionghoanya pasti tertulis. Semoga membantu Liang U Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business. http://smallbusiness.yahoo.com/r-index [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Re: [budaya_tionghua] Tanya Revolusi Kebudayaan di Tiongkok
Oalaaahhh kasian amat nih anak, maunya tanya yg serius buat ngerjain tugasnya, eh malah dibelok-belokin yg nggak2. Kalau mau bikin tugas ya harus pakai referensi yg serius, koq malah jawabannya disuruh baca novel? Ada2 aja. Nak...ada banyak buku yg bertutur ttg Revolusi kebudayaan (Cultural Revolution), yg di Tiongkok sendiri disebut sebagai RBKP (Revolusi Besar Kebudayaan Proletar). Bukalah buku2 ttg sejarah Tiongkok Modern (post-Ming sampai tahun 1980an), pasti ada topik itu. [Tapi ya hati2, masing2 pengarang punya sudut pandangnya sendiri2.] Misalnya saja di buku Patricia Buckley Ebrey Cambridge Illustrated History of China (2001/2005). Ada juga buku (ukurannya kecil kayak buku saku) terbitan Amerika berjudul Cultural Revolution. Kamu kuliah di mana? mungkin saya bisa arahkan ke perpustakaan atau orang2 yg punya buku referensi lengkap ttg topik itu. Kalau mau paham ttg topik ini, setidak2nya harus tahu dulu latar belakang RRT sejak berdirinya 1 Okt 1949. Ttg kampanye2, ttg Liga Pemuda, ttg Gang Four, jangan lupa juga ttg belajar ke desa. Bisa juga cari bukunya Liang Heng Judith Shapiro, ada 2 buku salah satunya Reformasi Tanpa Keterbukaan, satunya lagi lupa. Begini deh, untuk sederhananya, kalau kamu ada di Jakarta, silakan ke Cawang, ke Penerbit Pustaka Sinar Harapan di Jl. Dewi Sartika, bilang aja, cari bukunya Poltak Partogi Nainggolan berjudul Reformasi Ekonomi RRC, dicetak tahun 1995. Kalo teman2 yg lain ngajuin novelnya Jung Chang supaya dibaca, saya lebih suka kasi tau supaya kamu nonton aja film-nya Joan Chen berjudul Xiu-Xiu: The Sent Down Girl. benda-benda kono dan kebudayaan kono yang memiliki nilai yang tinggi di hancurkan oleh komunis E: kalau dihancurkan semua, bagaimana mungkin Tiongkok yg sekarang bisa menjual wisata budaya dan sejarahnya? Kenapa masih ada Yiheyuan, ada Yuanmingyuan, ada Forbidden City, ada Yungang Grottoes? dan ribuan nyawa melayang tampa dosa E: No comment, daripada gw dic_ _ _k trus dipulangin ke Indo hahaha Kebetulan tadi sore ketemu teman karib, Prof Colin ahli opera klasik Tiongkok dari Australia yg sedang satu danwei dg saya, dia cuman bilang sangat mencekam. Bye [EMAIL PROTECTED] --- Re: Tanya Revolusi Kebudayaan di Tiongkok Posted by: skala selaras [EMAIL PROTECTED] gudupugu Date: Mon Dec 18, 2006 3:02 am ((PST)) Saya menilai bagian awalnya bagus, tapi bagian akhirnya sangat buruk, ditulis dengan tendensius, lebih banyak memuat slogan2 individualistis, kelihatan penulisnya ingin menyenangkan pembaca barat (novel ini aslinya memangditulis dlm bhs Inggris). Sudah jelas dia bisa ke luar negeri adalah dibiayai negara, tapi dia bicara lantang bahwa semua itu adalah hasil dari usahanya sendiri. Kesangsianku atas integritas penulis ini terbukti setelah dia bersama suaminya membuat buku baru tentang Mao Zidong, yang isi didalamnya hanya berupa gosip2 yang menjelek2kan Mao. yang hebat adalah: pengamat barat yang anti Mao sekalipun tidak ada yang pernah menyangsikan peran penting Mao dalam memimpin revolusi komunis di China. tapi dalam buku ini dikesankan : Mao sebenarnya tidak berperan penting dalam berbagai peristiwa, dia hanya menyerobot jasa orang lain, dan memanipulasi sejarah untuk melambungkan dirinya sendiri ( seperti pak harto dalam serangan fajar di jogjalah). hal ini tak sesuai logika. karena berbeda dng Pak harto, mao adalah pemimpin yang tumbuh dari bawah, jika peranan dia sangat minim, waktu itu pasti tak akan dipilih menjadi pemimpin revolusi oleh kawan2nya. salam, ZFy - Original Message - From: Chuang To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, December 17, 2006 5:01 PM Subject: Bisa dicoba membaca novel Angsa-Angsa Liar yg berdasarkan kisah nyata dari penulisnya, Jung Chang. Penerbit: Gramedia. Novel yg sangat bagus. Salam Chuang http://chuang.blogs.friendster.com - Original Message - From: liong han To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, December 15, 2006 2:01 PM Subject: [budaya_tionghua] Tanya Revolusi Kebudayaan di Tiongkok saya anggota baru milis ini, saya ada tugas penelitian tentang kekejaman komonis tiongkok ? Ada yang tahu nggak tentang revolusi kebudayaan di tiongkok ? benar kah benda-benda kono dan kebudayaan kono yang memiliki nilai yang tinggi di hancurkan oleh komunis dan ribuan nyawa melayang tampa dosa ? Dan sekarang kebudayaan tiongkok kuno yang sangat luhur dan penuh budi pekerti digantikan dengan kebudayaan partai komunis yang menjanjikan kemakmuran bagi rakyatnya ? __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Ganti Passport di Taiwan
Peraturan yg berlaku saat ini, masa berlaku paspor RI (baik yg dibuat di dalam negeri ataupun di luar negeri) semuanya 5 tahun. Sebelum pergantian paspor model baru awal tahun 2005, paspor yg dibuat di KDEI Tapiei memang hanya berlaku 3 tahun, bukan 1 tahun. Kalau tidak salah tahun 2003-2004 biayanya malah sekitar NT4000-5000 ya. Hmm...jauh lebih murah membuat paspor biasa (48 halaman, masa berlaku 5 tahun) di KBRI Beijing, hanya RMB184, biaya resmi tanpa calo, langsung terima receipt pembayaran asli, 3 hari kerja sudah jadi paspornya. Tanpa kesulitan ini itu, cukup pakai copy KK, asli + copy paspor lama, copy akte kelahiran. Harga dan persyaratan sudah tercantum resmi di website KBRI Beijing. [EMAIL PROTECTED] 12. Ganti Passport di Taiwan Posted by: richardwu9 [EMAIL PROTECTED] richardwu9 Date: Thu Dec 7, 2006 3:16 am ((PST)) Tolong tanya, Yang saya tahu, biaya ganti passport di Taiwan (KADIN Taipei - Kantor Dagang Indonesia) adalah 5000NT (passport baru berlaku 1 tahun saja), tapi saya dengar2x dari teman bahwa biaya resmi sebenarnya hanya 1500NT. Ada yang bisa memberi kejelasan di sini? 1NT = 300NT. Thanks in advance. Best, Richard Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business. http://smallbusiness.yahoo.com/r-index [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Pembantian 1740
Mengingat adanya beberapa tokoh dan kisah yang mirip dalam kurun waktu hampir sama, maka dengan ini saya mohon bantuan dari teman-teman yang mengetahui cerita sejarah ini untuk membantu mengklarifikasi. Dengan melalui mailing list ini, saya mohon bantuan data informasi dari rekan-rekan yang mengetahui tentang perlawanan dan pembantian terhadap masyarakat Tionghoa di Batavia tahun 1740. Kalau Anda memintanya seperti ini, saya agak khawatir nanti cerita2 yg diberikan akan berupa mitos2 atau hanyalah sebuah perdebatan ngalor-ngidul. Padahal yg Anda butuhkan adalah sesuatu yg empiris. Daripada pusing2, mendingan Anda hubungi Bapak Gerrit J Knapp di KITLV Leiden. Banyak data ttg Pemberontakan 1740 ada di perpustakaan Kerajaan Belanda. Silakan baca juga Disertasi dari J. Th. Vermeulen berjudul De Chinezen te Batavia en de Troebelen van 1740 yg sudah diterbitkan oleh Idjo, Leiden th.1938. Sebagian dari disertasi itu sudah diterjemahkan oleh Tan Yeok Seong berjudul The Chinese in Batavia and the Troubles of 1740 dalam Journal of the South Seas Society Vol 9 No 1, Singapore Juni 1953 hlm.1-68. Di pesisir daerah Jawa Tengah ( khususnya Semarang Tegal ) ada pemujaan terhadap Ze Hai Zheng Ren ( Tek Hay Cin Jin ), yang menurut salah satu pendapat / versi ( lihat situs klenteng Ching De Yuan ) disebutkan beliau adalah salah seorang tokoh yang ikut pemberontakan di Batavia. Lihat: Chinese Epigraphic Materials in Indonesia Vol.3 oleh Wolfgang Franke (dibantu Claudine Salmon dan Anthony K.K Siu), bagian An Annotated List of Deities hlm. 391: Guo Liuguan alias Kwee Lak Kwa, also known as Zehai zhenren The True Man that Favours the Seas. The deified spirit of a merchant from Haicheng, Zhangzhou, who disappeared in a mysterious way at the Java coast during the middle of the 18th century. There are various legends about him. He was later deified, and temples was set up at various places in Java. Wang Dahai (Ong Tae Hae) reports Guo's story in his Haidao yizhi. Medhurst translated his title as The Fairy that Favours the Seas, under which name he is often mentioned in Western Literature. [EMAIL PROTECTED] Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Re: totok-peranakan--Russel Lim
Satu hal yang pasti, jika kita berkunjung ke Tiongkok maka kita semua adalah hua qiau (orang Tionghoa di perantauan). catatan dari saya: Hati2 sedikit kalau bicara. Baik dalam kapasitas akademik maupun dalam pemahaman umum, jika seorang keturunan Tionghoa yang berasal dari luar Tiongkok datang berkunjung ke Tiongkok, maka terdapat 2 penyebutan yg berbeda bergantung dari status kewarganegaraan yg dimilikinya, bisa disebut huaren atau huaqiao. Kalau ia adalah seorang keturunan Tionghoa berkewarganegaraan negara asing maka akan disebut huaren, sedangkan kalau ia keturunan Tionghoa tetapi masih memegang WN-RRT maka ia akan disebut huaqiao. Dalam lingkup terbatas, istilah huaqiao dilekatkan pada seseorang berkewarganegaraan Tiongkok yg berasal dari luar Tiongkok dan kemudian kembali ke Tiongkok. Dalam lingkup akademik, istilah huaqiao digunakan untuk menyebut Tionghoa perantauan yg berkewarganegaraan Tiongkok, yg untuk sementara waktu berdiam/tinggal di luar Tiongkok dan pada suatu saat akan kembali lagi. Dalam kasus tahun 1960-1966, mereka yg kembali ke Tiongkok disebut sebagai huaqiao, spesifiknya disebut guiqiao atau orang Tionghoa yg pulang kembali. Tiongkok yg sekarang juga menggunakan istilah our compatriots. Kalau Anda masih kurang yakin, silakan datang ke Kedutaan Besar RRT di Jakarta dan tanyakan saya sebagai keturunan Tionghoa disebut dengan istilah apa?, pasti mereka akan tanya ke Anda: Anda warganegara apa? Kalau Anda keturunan Tionghoa WNI pasti akan dijawab: Anda huaren, Yinni huaren, bukan huaqiao. Kecuali kalau Anda adalah lahir dan besar di Indonesia tapi WNA yg berkewaranegaraan Tiongkok, maka akan disebut huaqiao. Kemarin saya bergurau dengan teman2 orang Tiongkok asli dan berkata bahwa kalau tidak ada halangan awal tahun depan anak saya akan lahir di Beijing sini. Lalu saya bilang, eh..ntar anak saya disebut apa ya? Sambil tertawa2 becanda mereka bilang: ya jadi huaqiao dong. Meski ayah-ibunya huaren asal Indo tapi khan ini anak lahir di tanah Tiongkok, jadi dia kembali ke tanah asalnya. Terus saya tanya: koq bukan huaren?, mereka jawab: yg bener2 asli Tiongkok khan dia, bukan kamu hahaha! salam, [EMAIL PROTECTED] [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] ttg buku
Kalau Anda ada di Indonesia, coba cari di Gramedia, karena dulu saya dapat di Gramedia TP Surabaya dan beberapa waktu kemudian saya juga lihat di Gramedia MTA MKG Jakarta. Kalau sulit bisa langsung hubungi penerbitnya: judul: Komunitas Tionghoa di Surabaya (1900-1946) Pengarang: Andjarwati Noordjanah Penerbit: Masyarakat Indonesia Sadar Sejarah (Mesiass) Jl. Pandanwangi Raya No. A 17, Pedurungan, Semarang 50273 e-Mail: [EMAIL PROTECTED] web: www.mesias.8k.com ttg Gramedia, masing2 toko buku gramedia melakukan ordernya sendiri2, jadi buku A, misalnya, bisa jadi mungkin hanya ada di 2-3 toko Gramedia saja, dan gak ada di gramedia lainnya. Karena itu kalau mau cari buku2 ttg Tghoa ya harus sering2 searching di tiap toko Gramedia, terutama di daerah yg banyak komunitas Tionghoanya. salam, Eddy Prabowo Witanto foreign expert Beijing Foreign Studies University (BFSU) - Department of Afro-Asian Studies - Indonesian Studies, East Campus Academic Building #351. Xisanhuan Beilu no.2, Haidian District, Beijing 100089 CHINA [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Re: Memang Hotel == Chan CT
Hahaha Bung Chan lupa lagi ya? Tiongkok memandang para huaqiao modern yg tersebar di seluruh pelosok dunia sebagai ASSET. Ya benar, asset yg sangat berharga! Signal yg amat jelas ini saya tangkap dari pernyataan PM Wen tahun lalu ketika mengomentari banyaknya imigran Tionghoa yg masuk ke negara2 bekas Eropa Timur, terutama Polandia. [EMAIL PROTECTED] Posted by: ChanCT [EMAIL PROTECTED] garudans Date: Tue Oct 24, 2006 10:56 pm (PDT) Hallo Becky, Terimakasih atas informasi keberadaan Tionghoa Indonesia yang berada di Singapore. Begitu banyaknya, ya! Sebelumnya, hanya seratus-dua ratus saja Tionghoa-Inedonesia yang hijrah ke Singapore, ternyata gitu banyak sampai 18 ribu, ya! Lepas dari kebenarannya sampai dimana, saya berpendapat itu merupakan tamparan berat bagi Pemerintah RI, yang tidak berhasil mengayomi warga-nya untuk bertahan dan mengabdikan kehebatannya dinegeri ini. Dan, kenyataan mereka itulah yang berkiprah dan sangat menguntungkan perkembangan Singapore! Saya berpendapat, hendaknya kita bisa memperkenankan setiap orang yang hidup didunia ini mengambil pilihan mau hidup dimana, dimana mereka merasa lebih baik untuk hidup, bisa mengembangkan kemampuan dengan mendapatkan kehidupan yang lebih aman-tentram dan bahagia. Begitulah yang telah terjadi berabad-abad didunia ini, yang semula orang-orang yang melarikan diri keluarnegeri dikutuk sebagai penghianat bangsa, sekarang sudah menjadi sesuatu yang biasa. Tiongkok setelah merdeka ditahun 49, juga tetap menghadapi warganya mengungsi keluar-negeri mencari peruntungan diluar yang diperkirakan akan lebih baik. Ditahun-tahun 60-an sampai awal tahun 70, pihak penjajah Inggris yang berkeinginan menunjukkan kebobrokan pemerintah RRT, langsung memberikan permanent residen bagi penyelundup yang masuk HongKong. Pihak pemerintah RRT tertawa, bahkan menantang berapa banyak orang yang bisa kalian tampung akan kami lepas secara resmi, jadi tak usah menyelundup lagi?! Pemerintah koloni HK kewalahan, akhirnya menyetop pemberian PR pada penyelundup-penyelundup sejak tahun 72, dan, ... untuk membatasi lebih baik arus orang yang masuk HK, sepanjang perbatasan darat, dibangun pagar kawat berduri dan kedua belah pihak memberikan pengawasan ketat. Setelah RRT menjalankan politik pintu-terbuka, bahkan secara besar-besaran mengirim pelajar-pelajarnya untuk sekolah keluar-negeri, dari Amerika, Canada, Australia, beberapa negara Eropah sampai ke Jepang, ... Banyak yang tidak kembali, dan menempuh hidup barunya di negeri-negeri itu. Angka yang saya ketahui, sudah mencapai lebih 3 juta imigran baru dinegeri-negeri itu. Menjadi Huakiao baru dinegeri-negeri maju. Marah-kah pemerintah RRT menghadapi kenyataan ini dan menyalahkan orang-orang itu tidak patriot yang menjadikan negerinya sebagai Hotel? Tentu saja tidak! Pemerintah RRT menunjukkan kedewasaan dalam mengatur negara, mereka tidak memarahi apalagi mengutuk warga yang menetap diluar negeri, sebaliknya dibuat kebijaksanaan-kebijaksanaan Huakiao yang sangat simpatik, memelihara hubungan erat dengan mereka dan memberikan kesempatan bagi mereka-mereka Huakiao-baru itu untuk tetap menunjukkan kecintaan dengan mendukung pembangunan kampung-halamannya yang ditinggalkan itu, ... menciptakan syarat-syarat yang lebih baik untuk menyedot mereka kembali! Sudah nampak hasil dari kebijaksanaan tersebut, lupa saya berapa % modal-asing yang ditanamkan di Shenzhen itu modal Huakiao itu, pokoknya, tidak sedikit pengusaha-pengusaha berhasil bisa ikut menanamkan modalnya dalam usaha pembangunan ekonomi di RRT, tidak sedikit yang kembali menyumbangkan kemampuannya untuk ikut membangun kampung-halamannya yang dahulu sangat terbelakang dan, ... juga ahli-ahli muda yang semula menetap diluar-negeri juga tidak sedikit yang tersedot kembali ikut aktif dalam mengembangkan usaha di negerinya, baik di Beijing, Shanghai maupun Shenzhen. Terbalik dengan sikap Pemerintah RRT ini, nampaklah lebih jelas sikap Pemerintah RI, khususnya wapres JK itu, yang bisanya hanya menyudutkan komunitas Tionghoa, yang selalu dipandangnya sebagai warga pendatang. Bisanya hanya menyalahkan orang lain, Tidak sedikitpun merasa kekurangan dan kesalahan pemerintah RI yang tidak berhasil mengayomi setiap warganya, tidak mampun melindungi keamanan, keselamatan harta-jiwa sekelompok warga dari teror yang dihadapi. Salam, ChanCT - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua
[budaya_tionghua] Re:KETIKA KOMUNITAS TIONGHOA MOGOK
Bung Chan mungkin terlupa menuliskan judul bukunya? Yg Bung Chan postingkan adalah kata pengantar dari Dede Oetomo PhD untuk buku Komunitas Tionghoa di Surabaya (1910-1946) karya Andjarwati Noordjanah (Penerbit MESIASS Semarang. Cetakan Pertama: Maret 2004). Dalam lingkup kajian Jawa Timur, juga baik untuk ditengok buku karya Thomas Santoso berjudul Orang Madura dan Orang Peranakan Tionghoa: Studi Komparatif tentang Perilaku Kerja Pialang Tembakau di Madura, Penerbit Lutfansah Mediatama Surabaya, 2002 (117 hlm+vii). salam, Eddy Prabowo Witanto foreign expert Beijing Foreign Studies University (BFSU) - Department of Afro-Asian Studies - Indonesian Studies, East Campus Academic Building #351. Xisanhuan Beilu no.2, Haidian District, Beijing 100089 CHINA - 4. KETIKA KOMUNITAS TIONGHOA MOGOK Posted by: HKSIS [EMAIL PROTECTED] garudans Date: Mon Oct 23, 2006 7:10 pm (PDT) Secara tidak sengaja terbaca tulisan dibawah yang cukup menarik, ... membuka fakta-fakta peranan komunitas Tionghoa dalam sejarah Indonesia, yang selama ini ditutup-tutupi, atau sengaja dihilangkan dan nyaris tidak diketahui atau terlupakan termasuk oleh komunitas Tionghoa sendiri. Ada yang pernah membaca buku ini dan bisa memberikan komentar-komentar berharga agar diketahui dan teringat kembali adanya fakta-fakta sejarah yang gelap, dan digelapkan untuk membenarkan stereotip komunitas Tionghoa dinegeri ini hanyalah sekumpulan oportunis yang mengejar kekayaan tanpa kepedulian terhadap masyarakat di sekitarnya, yang memperlakukan negeri ini seperti Hotel dan hengkang begitu ada kesulitan, ... Salam, ChanCT KETIKA KOMUNITAS TIONGHOA MOGOK Oleh Dede Oetomo, PhD Penulis : ANDJARWATI NOORDJANAH Kata Pengantar : DEDE OETOMO Jumlah halaman : xviii + 140 halaman Format Buku : 15 x 21 cm Harga per buku : Rp 25.000,- Pada tanggal 10-13 Januari 1946, selama 4 hari berturut-turut, terjadi pemogokan total oleh pedagang dan pengusaha Tionghoa di Surabaya. Mereka memprotes tingkah-laku sewenang-wenang dan pengkambinghitaman dalam kaitan dengan penyediaan barang keperluan sehari-hari tentara dan personel pemerintahan pendudukan Sekutu yang didasarkan pada diskriminasi rasial. Ekonomi Surabaya lumpuh. Keperluan tentara dan personel Sekutu maupun komunitas Eropa, juga ekonomi distribusi umumnya, tak terlayani. Baru sesudah pemimpin tertinggi tentara Sekutu saat itu, Mayor Jenderal Mansergh (yang kita kenal dari sejarah peristiwa 10 November 1945), mengajukan permohonan maaf dan memenuhi permintaan komunitas Tionghoa, perdagangan dan usaha pulih kembali. Episode singkat ini, yang sempat menggemparkan media dalam maupun luar negeri waktu itu, nyaris telah dilupakan orang, termasuk dalam komunitas Tionghoa sendiri. Yang masih diingat orang, kiranya karena memang disebut-sebut terus oleh kaum rasis anti-Tionghoa, adalah milisi pro-Belanda Pao An Tui (Pasukan Pelindung Keamanan) yang reaksioner itu. Dalam rangka mengingatkan kita kembali militansi komunitas Tionghoa-lah pentingnya penerbitan buku Andjarwati Noordjanah ini, yang berasal dari skripsinya pada Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada. Banyak kenyataan sejarah yang ditutup-tutupi atau secara tak sengaja terlupakan masyarakat kita dibuka, dan memang sudah saatnya-lah diingatkan kembali kepada masyarakat. Tujuannya sederhana: agar yang buruk tak terulang, dan yang baik dapat digunakan sebagai pelajaran. Bersama penerbitan ulang buku Indonesia dalem Api dan Bara karangan Tjamboek Berdoeri (Kwee Thiam Tjing), yang menggambarkan keadaan di Malang dari tahun 1939 hingga 1947,[1] buku ini mengingatkan kembali kerumitan pengalaman komunitas Tionghoa di dua kota utama Jawa Timur; Malang dan Surabaya. Dan memang kajian-kajian lokal seperti inilah yang kita perlukan untuk memahami sejarah hubungan interaktif komunitas Tionghoa dengan komunitas lainnya di Hindia Belanda/Indonesia. Andjarwati dengan cermat dan teliti menggali berbagai sumber dalam literatur maupun ingatan seorang informan serta berita-berita surat kabar dan majalah masa itu, sehingga muncul suatu kisah yang hidup mengenai zaman awal republik kita dan peran golongan Tionghoa yang tidak kecil. Ini penting, karena stereotip di masyarakat, terutama setelah depolitisasi licik rezim Orde Baru sejak 1966, seakan mengatakan bahwa golongan Tionghoa, sebagaimana dicitrakan oleh mesin propaganda Orde Baru,[2] hanyalah sekumpulan oportunis yang menginginkan kekayaan tanpa prinsip dan tidak punya kepedulian apa pun terhadap masyarakat dan politik di sekitarnya. Banyak orang Tionghoa maupun lainnya di masyarakat kita saat ini hanya tahu stereotip itu, karena kajian-kajian mengenai masyarakat Tionghoa lokal kontemporer kurang sekali. Akibatnya pandangan mereka tentang posisi ketionghoaan dalam masyarakat cenderung sempit dan salah. Apalagi pandangan tentang sejarah ketionghoaan di masa lampau. Sesudah membaca buku ini kita akan makin yakin
[budaya_tionghua] Re: Tionghoa penemu dunia
untuk teman2 yg kasi komen buat Tghoa sebagai penemu dunia, temen2 sudah mulai gatel tapi males nggaruk, dll. Juga maaf buat moderator ya tapi saya amati, lama2 milis suka banget ngedebatin sesuatu topik yg sebenarnya nggak akan bisa dijawab oleh Anda2 semua, alias, semua asbun. Bicara ttg Menzies, Zheng He, penemuan dunia, dll ada bbrp hal yg ingin saya tanyakan: 1. Apakah Anda semua sudah baca 1421 secara utuh, menyeluruh, dan dengan kacamata akademik? Lalu membandingkannya dengan berbagai peta kuno Eropa Tiongkok? Mencoba menelisik kembali apakah benar tidak ada teks lain selain Ma Huan, Ying-yai Sheng-lan, The Overall Survey of the Ocean's Shores [1433] terjemahan J. V. G. Mills (yg saya gunakan terbitan Cambridge University Press, 1970)? bagaimana dengan tanggapan2 yg ditulis oleh Groeneveld? Apakah sudah menelisik lebih dalam membaca Chau Ju-Kua: His work of the Chinese and Arab Trade in the Twelfth and Thirteenth Centuries, terjemahan F.Hirth WW Rockhill (yg saya pakai adalah terbitan St. Petersburg 1911). Apakah Anda sudah mempertimbangkan semua bantahan dan sanggahan thdp 1421, termasuk karya akademik yg diterbitkan di Ipoh, Malaysia beberapa waktu lalu? 2. Dari semua perbincangan, tampak kekaguman amat besar..wah Tionghoa bisa berkelana ke seluruh dunia! Colombus pun kalah! dll. Cobalah lebih nalar lagi. Emang kapal2nya kayak apa sih? gimana sistem nautical-nya? emang saat itu udah dikenal sistem propeler yg canggih ya? dll. Silakan bandingkan dengan Joseph Needham dalam bukunya Science and Civilization in China, bab ttg Nautical System. 3. Didebatkan apakah Zheng He sampai di Amerika, Australia, Eropa, dll bahkan mungkin sampai di kutub? Seperti yg kita tahu, perjalanan muhibah itu terjadi dalam rentang 1405-1433 M, yg mungkin sekali saat ini tidak ditemukan bukti2nya lagi, kecuali hanya bersandar dari TEKS dan PETA LAMA Tiongkok. Memang banyak ditemukan bukti ini-itu di berbagai penjuru dunia, yg kemungkinan disebut berasal dari masa Ming berdasarkan pertanggalan Carbon-14 atau Uranium-Thorium atau metode lainnya. Tetapi, pertanyaannya, bagaimana Anda bisa langsung mengklaim bahwa itu bukti Zheng He sudah sampai di sana? mengingat pada masa itu perdagangan internasional melalui laut sudah begitu ramainya dilakukan oleh para pedagang Tionghoa? Kecuali misalnya, Anda bisa mengemukakan bukti empirik keramik masa Ming (misalnya biru-putih) bertuliskan inskripsi Yong-le (keramik kerajaan yg hanya bisa dibawa oleh utusan khusus) 4. Pro-kontra yg didebatkan sama sekali riskan, mengingat Anda2 sendiri tidak memiliki cukup bukti konkrit dan hanya mendasarkan diri pada bacaan ini..bacaan itu termasuk pendapat2 pribadi yg sentimentil dan, maaf, terlalu chauvinist. Seharusnya, kalau berpendidikan cukup tinggi, bisa berbicara secara nalar, disertai bukti2 empiris yg dapat diterima semua orang. Benar2 diskusi yg amat rapuh mengingat semua hanya ingin bantah-membantah ttg chauvinist Tghoa, malah membawa2 yg lebih spesifik kesukuan (Hakka, dll) salam, Eddy Prabowo Witanto foreign expert Beijing Foreign Studies University (BFSU) - Department of Afro-Asian Studies - Indonesian Studies, East Campus Academic Building #351. Xisanhuan Beilu no.2, Haidian District, Beijing 100089 CHINA [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Formulir Kewarganegaraan
Ini ttg peraturan tentang tata cara pendaftaran sebagai WNI, jadi dalam lingkup Departemen Hukum dan HAM. Karena itu berkas2 formulir didistribusikan ke masing2 Kanwil Hukum dan HAM (masing2 provinsi) yg kemudian akan meneruskannya ke setiap Pengadilan Negeri. Proses distribusi itu akan memakan waktu cukup lama, bisa 1-2 bulan, kadang 3 bulan untuk daerah yg agak jauh. Silakan hubungi Pengadilan Negeri tempat domisili Anda. Kalau semua berkas sudah lengkap dan diterima oleh PN, maka PN akan mengirimkannya ke Jakarta, nah ini biasanya dikirim secara kolektif. Jadi waktunya bisa cepat bisa lambat karena berdasarkan UU No.12/2006 yg baru, berkas permohonan menjadi WNI harus dijawab oleh Presiden dalam bentuk Keputusan Presiden selambat2nya dalam 3 bulan sejak berkas2 itu diterima oleh Menteri Hukum dan HAM (yg dimaksud adalah diterima oleh Departemen Hukum dan HAM Jakarta). salam, [EMAIL PROTECTED] - Formulir Kewarganegaraan DPR telah mensahkan Undang-undang (UU) tentang kewarganegaraan yang baru dan pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM telah menerbitkan . Pemerintah juga telah mendistribusikan formulir itu ke kanwil-kanwil di seluruh Indonesia. Pertanyaan saya, Kanwil apa? Kantor apa yang terkait atau menjadi tempat pengambilan formulir itu? Catatan Sipil atau pegadilan Negeri? mohon informasi bagi yang mengetahuinya. Tolong hubungi saya di [EMAIL PROTECTED] terima kasih. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re:Upacara Kematian
hmmm..tergantung upacara kematian suku apa (hokkian, tiochiu, hakka, kanton, dll), karena di masing2 suku ada bagian2 yg mirip, tapi banyak hal lagi yg beda2. Sepertinya yg namanya upacara kematian itu satu, nah di dalamnya ada banyak bagian2nya. Banyak orang menyangka bahwa upacara kematian itu hanya pada saat mai-song hingga berangkat ke pemakaman, padahal kurang tepat. Yg namanya upacara kematian itu prosesnya dimulai sejak detik seseorang meninggal hingga dikubur. Uraian selanjutnya, silakan baca banyak buku2 tradisi Tghoa ttg kematian, a.l. James L Watson Death Ritual, terbitan Stanford University Press. [EMAIL PROTECTED] --- 3. Upacara Kematian Posted by: snookie975 [EMAIL PROTECTED] snookie975 Date: Sun Oct 8, 2006 7:41 am (PDT) ada yang tahu tentang tentang bentuk2 upacara kematian dalam budaya Tionghoa, seperti Jib bok, mai song, sang cong, jib gong, ki hok/peng tuh, siao siang, dan tai siang? mana diantara jenis2 upacara ini yang masih dilakukan sampai skr? serta tradisi membanting semangka menurut legenda kaisar Li Sheng Ming... kalau ada yg tahu tentang info ini saya sangat berterima kasih Xie xie da jia!! - Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Hong Xiuquan
- hai hai: He he he, memang benar, bukan perang candu maaf gak bisa cerita kenapa orang hakka bisa punya generasi penerus yang ngaku orang hokian Saya tidak menyalahkan nenek saya lho! saya bilang, saya dengar cerita itu dari nenek saya dan faktanya memang demikian. saya juga bilang apa yang diceritakan oleh nenek saya jauh lebih parah dari yang ditulis oleh teman teman. saya nggak membelokkan fakta lho - King Hian : 1. tolong Anda jelaskan hubungan Hong Xiuquan (bukan Ang Si Kuan) dengan Perang Candu 2. bagaimana dia (orang Hakka, 1814-1864) menjadi salah satu leluhur Anda (yang mengaku orang Hokkian) - 1. Anda mau search literatur sampai jontor dan muntah2 pun yg namanya Hong Xiuquan tetaplah orang Hakka dalam konteks Taiping Tianguo. Lho, Perang Candu? hahaha...itu lain urusannya. Silakan baca sketsa biografi Hong dalam karya Jonathan D Spence God's Chinese Son: The Taiping Heavenly Kingdom of Hong Xiuquan. 2. Pesan saya, sebelum Anda melempar opini atau pendapat yg diperoleh dari ini itu, tolong Anda verifikasi sendiri dulu, cek dulu kebenarannya, jadi nggak menimbulkan debat dan polemik berkepanjangan yg isinya semua menyerang balik Anda. salam, eddy @ beijing [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Kuota di Perguruan Tinggi Negeri -- ZFy, dll
Maaf untuk teman2 semua ya. Pertama2 saya harus sampaikan dengan keras kepada Sdr. Narpati Pradana bahwa Anda terlalu sombong (atau menyombongkan diri?). Masuk kelas Internasional di sebuah universitas sekelas UI (hahaha...) tidak menjamin seseorang itu otaknya encer/pintar lho ya. Anda juga harus mengakui bahwa banyak yg masuk karena faktor uang. Mungkin Anda salah satunya? siapa yg tau khan? Kedua, Anda menyatakan bahwa dosen favorit Fasilkom adalah seorang Tionghoa bernama Lim Yohannes Stefanus. OK lah, tapi perlu Anda ketahui, beliau adalah teman baik saya, jadi saya kenal betul siapa beliau. Anda tau siapa saya? Saya lama berkecimpung di UI sebagai dosen, jadi saya kenal betul orang2 lama di UI termasuk dosen favorit Anda itu!!! Maaf juga, saya juga orang Tionghoa. Dari NPM Anda saya tau bahwa Anda angkatan 2002 khan? hmmmasih seumur jagung ya... Tapi OK lah, saya tak akan memperpanjang masalah. Tentang mahasiswa2 etnis Tionghoa yg kuliah di UI itu pintar2, hmmm...lucu juga ya, ada yg pintar, ada juga yg kurang pintar. Jadi saya kira nggak etis Anda mengklaim bahwa siswa2 etnis Tionghoa di UI pintar2, etnis manapun sama kok...ada yg pintar...ada yg kurang pintar. Harap Anda ketahui juga, masuk Kelas Internasional di UI bukan jaminan, apalagi menurut Ministry of Education Singapore, UI bukan universitas unggulan. Mahasiswa saya yg kuliah di Bisnis Internasional-nya NTU, saat mendaftar malah ditanya: University of Indonesia? Universitas apa itu? Kami tak pernah tau! Saya masuk UI pada saat Fasilkom masih bernama Program Studi Ilmu Komputer, siswa2nya masih sedikit sekalidan banyak yg berasal dari Jakarta tuh. Untuk ZFy: tapi jika dilihat dari hasilnya, akan terlihat kejanggalan2 sbb: mengapa sang juara yang gagal kebanyakan orang Tionghoa? sang juara non tionghoa lancar2 saja kok! mengapa murid2 Tionghoa yang kwalitasnya sedang2 saja tidak ikut ketiban rejeki karena kekhilafan dan kesalahan stategi sang juara? hahaha...jangan terlalu apriori gitu deh...kayaknya sama aja, gak melulu etnis Tionghoa yg ketiban sial mulu. ZFy: Seperti yang anda sebut, masalah batasan (kuota) tidak hanya terbatas pada masalah Etnis, tapi juga menyangkut Agama. hal ini sama2 diskriminatif dan melanggar HAM. diskriminasi tidak hanya melulu menimpa etnis Tionghoa. Pembedaan antarkelas di Indonesia sangat terasa dan itu sudah menuju ke arah yg sangat2 berbahaya. Sekali lagi, bukan hanya Tinonghoa yg kena diskriminasi, tetapi juga orang Batak yg beragama Kristen, Flores yg Katolik, Bali yg Hindu, Papua, Aceh, Maluku, dll. Coba sama2 kita lihat di lingkup Pegawai Negeri Sipil. Jujur saja, kalau nggak Jawa Islam, bakal susah naek ke jabatan eselon atas deh. Jadi jangan kita terperangkap pada paradigma bahwa hanya Tionghoa saja yg kena diskriminasi. Semua kena, hanya intensitasnya yg berbeda2. ZFy: Pak Edi, Saya hanya ingin tahu, apakah perubahan2 positif di masa reformasi ini hanya muncul karena pragmatisme dalam praktek, atau memang sudah ada perubahan kebijakan mendasar yang tertulis? apakah kebijakan kuota etnis maupaun agama sudah resmi dicabut? apakah formulir isian pendaftaran sudah diubah, menghilangkan kolom agama dan etnis? perubahan selalu bermula dari person yg memegang kendali, di tingkat manapun. Jadi gak cukup hanya di atas kertas saja dalam bentuk peraturan2. Kita harus ingat, yg memegang kendali dalam lingkup tata pemerintahan sebenarnya bukan Pak Presiden atau Pak Menteri saja lho, tapi yang maha kuasa adalah para pejabat eselon. Merekalah yg memiliki kendali atas jalannya tata pemerintahan di sektor manapun. Kuota etnis tampaknya bermula dari kebijakan asimilasi Orde Baru yg untuk menunjang program itu perlu diatur proporsi antara jumlah siswa WNI dan WNA dalam satu kelas (WNA maksimal hanya 40%). Tetapi karena paradigma Orde baru menganggap bahwa semua WNA adalah etnis Cina dan etnis Cina pasti asing, maka disamaratakan lah kebijakan itu, mengenai tak hanya etnis Tionghoa WNA tetapi juga Tionghoa peranakan yg WNI. Kuota itu kemudian diolah sedemikian rupa dalam bentuk aturan tak tertulis (lisan, tau sama tau) sehingga terjadilah hingga hari ini. Teman kita Didi yg sedang kuliah di NUS mungkin bisa menjelaskan dengan lebih detail. Tentang penghapusan kolom isian agama dan etnis, hampir semua elemen tata administratif departemen akan mengacu pada peraturan Menteri Dalam Negeri yang nantinya akan disepakati dalam rapat bersama antarinstansi dan departemental. Jadi untuk penghapusan kolom Agama dan Etnis saya kira akan makan waktu sangat2 lama, kecuali kalau ada tekanan (pressure) dari masyarakat, juga atas kebaikan hati Pak Presiden tentunya. Tambahan untuk Sdr Narpati: Setahu saya, ketika UI butuh uang hasilnya adalah pembukaan jalur lain antara lain Kelas Internasional atau jalur khusus (dan yang terakhir kali yang saya tahu ditutup). bukan hanya itu Mas...bukan cuman buka ini itu, tapi membuka kran untuk menerima siswa
[budaya_tionghua] Re: Kuota di Perguruan Tinggi Negeri -- ZFy, dll
ZFy : akibatnya cukup nyata, banyak juara satu SMA tak mendapat tempat di PT negeri, sedangkan yang diluar 10 besar dengan mudah masuk ke PT negeri. nimbrung sedikit ya. Sepanjang pengalaman saya bertahun2 menjadi anggota panitia tetap UMPTN/SPMB (sampai pertengahan 2005), statement yg Anda lontarkan agaknya tidak terjadi begitu saja. Perlu diketahui bersama, kegagalan seseorang untuk masuk ke PTN melalui jalur UMPTN/SPMB tidak hanya ditentukan dari hasil ujian saja, tetapi juga dari ketepatan pengisian berkas pendaftaran. Misalnya, kebanyakan calon siswa melakukan sedikit kecurangan di berkas formulir dengan menurunkan range pendapatan orang tua serendah mungkin, tetapi dia anak nomor sekian/bukan anak tunggal, dan rumahnya di wilayah yg relatif menengah ke atas. Atau gagal pada saat ujian karena tidak mengisi KODE SOAL. Jika misalnya di rayon A kode ujiannya 131 dan 121 dan ada siswa yg tidak mengisi kodenya, maka scanner tidak akan membacanya, alias gugur. Ingat, yg dibutuhkan adalah ketelitian, bukan rasa percaya diri yg berlebihan lalu menjadikan calon siswa itu terperosok karena kurang hati2. Lalu ada lagi faktor lain. Misalnya A memilih jurusan Akuntansi UGM (Rayon B) yg notabene scorring point-nya 850 dan ia menjalani tes SPMB di Jakarta (Rayon A). Pihak universitas (berlaku di semua PTN) akan memberikan kuota sekitar 75% bagi calon siswa di daerahnya sendiri (UGM akan menampung siswa asal Yogya lebih banyak dari calon siswa yg berasal dari daerah lain/luar Yogya). Dengan demikian diharapkan terjadi pemerataan dan menghindarkan penumpukan calon siswa pada satu-dua univ favorit tertentu. Katakanlah jurusan itu akan menerima 100 mahasiswa baru, berarti 75 akan berasal dari Yogya dan sekitarnya, dan 25 siswa akan diambil dari daerah lain. Sekarang, point-nya si A tuh 875, berarti ia lolos passing grade khan? tapi kenapa gak bisa masuk UGM? Bisa terjadi pointnya kalah dari rekan2 lainnya ketika diadu pada tingkat nasional untuk memperebutkan jatah 25 besar. Kenapa gak ke yg 75 itu? karena itu udah jatah DIY dan sekitarnya. berdasarkan pengalaman, biasanya calon siswa yg biasa2 aja tuh lebih easy-going alias nggak terbeban apa2 sewaktu menjalani tes SPMB. Jadi resepnya, jangan terlalu PD, biasa aja lah. ZFy: Jikapun anda setuju angka batasan maksimum, yang disesuaikan dengan prosentasi jumlah penduduk, mengapa hanya dikenakan ke warga Tionghoa, menapa tidak untuk suku yang lain? dan seandainya ini diberlakukan untuk seluruh etnis, adilkah? orang Jawa akan mendominasi PT negeri! PT sebagai sarana pendidikan tingi bukan lagi berdasarkan prestasi, tapi tunduk pada politik kesukuan. lain halnya jika ini diberlakukan sebagai kuota minimum untuk membantu warga2 dari wilayah terbelakang, pasti banyak yang setuju. pertama2 harus saya katakan dulu, kuota itu diberlakukan pada masa Orde Baru, jadi Anda harus menempatkan frame pada masa itu, kenapa diberlakukan kebijakan kuota. Kedua, pada beberapa PTN (terutama PT BHMN) sudah mulai diberlakukan kebijakan mereduksi kuota, sehingga calon mahasiswa etnis Tionghoa bisa lebih mudah masuk ke PTN. Tentu harus memohon maaf ke banyak pihak ya, karena alasan pertama2nya adalah karena PTN tersebut perlu uang dan seolah2 hanya Tionghoa yg punya banyak duit. UI misalnya, sejak TA 2000 ulai menampung banyak siswa etnis Tionghoa, terutama di beberapa fakultas favorit seperti Fasilkom, FT, FE dan beberapa fakultas lain. Sekurang2nya sejak 3-4 tahun terakhir banyak wajah2 Tionghoa muncul pada penyerahan piagam Lulusan Cum Laude saat wisuda UI. Jika dulu kolom kesukuan pada IDM (Isisan Data Mahasiwa) digunakan untuk membatasi jumlah etnis2 tertentu (khususnya Tionghoa) sesuai kuota yg disepakati, maka saat ini kolom itu tak lagi terlalu diperhatikan. saya lupa, ada 1 kolom yg LUPA Anda perdebatkan di milis ini (karena teman2 semua terlalu keblinger dengan isu diskriminasi rasial Tionghoa - nonTionghoa), yaitu kolom AGAMA. Prosentase agama sangat2 menentukan keberhasilan siswa masuk PTN terutama PTN Favorit di kota2 besar, yg kalau belum berubah: Kristen 10%, Katolik 10%, Budha 5%, Hindu 5%. Prosentase ini tidak berlaku di daerah2 tertentu yg didominasi oleh agama tertentu (misalnya Bali, NTT, Sul-Ut, Sum-Ut). salam dari Beijing, Eddy Prabowo Witanto foreign expert Beijing Foreign Studies University (BFSU) - Department of Afro-Asian Studies - Indonesian Studies, East Campus Academic Building #351. Xisanhuan Beilu no.2, Haidian District, Beijing 100089 CHINA [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this
Re: Subjek paper arsitektur (RE: [budaya_tionghua] mohon dijawab)
buka. Kamu mau buku rumah adat China jaman mana saja ada. Hampir semuanya dalam bahasa Inggris dan gampang bacaannya. Rgds, Suryadi On 6/27/06, heldi heldi [EMAIL PROTECTED] wrote: salam sejahtera pak Rinto...saya ingin bertanyasebelumnya saya perkenalkan diri saya terlebih dahulu. nama saya heldy, saya mahasiswa tingkat akhir di univ. Bina nusantara jurusan sastra China. saat ini saya sedang menyusun skripsi mngenai arsitektur rumah adat china. bisakah bapak memberikan bahan masukkan mengenai arsitektur rumah adat China kuno? dilihat dari bentuk bangunan, mulai dari exterior dan interior... sekian dari saya, xie-xie... - Sneak preview the all-new Yahoo.com. It's not radically different. Just radically better. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Messages in this topic (31) 3. Re: Anti-Chinese Violence in Indonesia Posted by: Juliet Lie [EMAIL PROTECTED] auntieju14 Date: Thu Jun 29, 2006 6:03 am (PDT) Ok thanks. eddy witanto [EMAIL PROTECTED] wrote: seperti yg sudah disebut, bisa diperoleh di beberapa toko buku di Jakarta. Kalo seperti Anda yg di luar negeri, lebih baik langsung ke penerbitnya di http://www.nus.edu.sg/sup/. Saya belinya di Kinokuniya Plaza Senayan (Lantai 5 masuk dari SOGO). Atau coba kontak ke toko buku-nya Universitas Tokyo, biasanya bisa pesan lewat sana. Biasa teman2 saya mesennya lewat Amazon Japan. eddy Buku ini bisa dibeli di mana? Juliet === Buku yang berhalaman 300 lembar ini (dalam bahasa Inggris) dapat dijumpai di: Aksara Bookshop, jl. Kemang Raya no. 8 B, sebelah Kemang Duty Free Shop, tel: 7199288 dan Cilandak Townsquare lt.2, Jaksel. Kinokuniya Bookshop, Lt.4, Sogo Dept.Store, Plaza Senayan Amazon.com (Paperback),ISBN: 0824830571 [Non-text portions of this message have been removed] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Messages in this topic (2) 4. Re: Buku Mengenai Kekerasan Anti Tionghoa Di Indonesia, 199 Posted by: Juliet Lie [EMAIL PROTECTED] auntieju14 Date: Thu Jun 29, 2006 6:09 am (PDT) Thanks King Hian [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tambahkan informasinya: Formatnya: Judul Pengarang Penerbit ISBN - 1. The Kapitan Cina of Batavia 1837-1942 Lohanda, Mona Djambatan 979-428-414-9 2. Tionghoa dalam Pusaran Politik Setiono, Benny G. Elkasa 979-96887-4-4 3. Sketsa Pergaulan Etnis Cina di Indonesia - Harga yang Harus Dibayar Wibowo, I Gramedia Pustaka Utama 979-655-521-2 Saya juga melihat beberapa buku bertema Tionghoa Indonesia yang sekarang 'masih' dijual di toko buku di Jakarta, Bogor, Bandung: 1. Cina Muslim di Jawa Abad XV dan XVI de Graff, H. J. Tiara Wacana 979-8120-75-2 2. Growing Pains-The Chinese and the Dutch in Colonial Java, 1890-1942 Lohanda, Mona Cipta Loka Caraka 979-97229-0-X 3. Pemikiran Politik Etnis Tionghoa Indonesia 1900-2002 Suryadinata, Leo LP3ES 979-3330-29-5 4. Politik Tionghoa Peranakan di Jawa Suryadinata, Leo Pustaka Sinar Harapan - 5. Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa Ong, Hok Ham Komunitas Bambu 979-3731-05-2 6. Retrospeksi dan Rekontekstualisasi Masalah Cina Wibowo, I Gramedia Pustaka Utama 979-655-268-X 7. Pembantaian Masal 1740 - Tragedi Berdarah Angke Wijayakusuma, Hembing Pustaka Populer Obor 979-461-556-0 8. Menghargai Perbedaan Kultural-Mindfulness dalam Komunikasi Antaretnis Rahardjo, Turnomo Pustaka Pelajar 979-3721-84-7 9. Persekutuan Aneh - Pemukim Cina, Wanita Peranakan, dan Belanda di Batavia VOC Blusse, Leonard LKIS 979-3381-72-8 10. Elite Bisnis Cina di Indonesia dan Masa Transisi Kemerdekaan 1940-1950 Yang, Twang Peck Niagara 979-9316-64-7 11. Indonesia dalem Api dan Bara Tjamboek Berdoeri Elkasa 979-98367-1-9 12. Orang Cina Khek dari Singkawang Poerwanto, Hari Komunitas Bambu 979-3731-01-X 13. Peranakan Idealis Jahja, Junus Kepustakaan Populer Gramedia 979-9023-84-X 14. Riwayat Semarang (cetakan kedua) Liem, Thian Joe Hasta Wahana 15. Dari Penjaja Tekstil sampai Superwoman
[budaya_tionghua] Re: Buku Mengenai Kekerasan Anti Tionghoa Di IndonesiaRe: Abdi Christ
Masyhuri Bakar Pecinan! Konflik Pribumi vs Cina di Kudus Tahun 1918. (Editor: Hasyim Asy'ari). Jakarta: Pensil-234. Januari 2006. 118 hlm+xii. Bisa dibeli di Gramedia, harganya Rp35.000,- bukan dari disertasi, tapi dari Skripsi Sarjana jurusan Sejarah UGM eddy 2d. Re: Buku Mengenai Kekerasan Anti Tionghoa Di Indonesia, 199 Posted by: abdi christ [EMAIL PROTECTED] save_mynit Date: Tue Jun 27, 2006 6:37 pm (PDT) Permisi, numpang nimbrung ya.. Kemarin saya baru baca disertasi dari UGM, yang dibukukan ke bahasa Indonesia, dengan judul : Ganyang PEcinan! Buku tersebut mengulas masalah kerusuhan etnis yang terjadi di Kudus tahun 1911. Berkebalikan dengan kesimpulan oleh banyak pihak bahwa SI (syarikat Islam) di Kudus yang menjadi dalang peristiwa tersebut, si penulis kelihatannya hendak meluruskan bahwa kerusuhan tersebut bukan direncanai oleh SI. Isi tulisan dan ulasan lebih banyak dikaitkan terutama dalam hubungan sosial antar etnis Tionghoa dan pribumi. Meliputi juga kondisi politik yg masih dalam jajahan belanda. Juga termasuk faktor ekonomi dan persaingan bisnis rokok. Saya lupa penerbitnya... sori... [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email design. http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: tatacara lamaran hakka dan hokkian
Kebetulan sekali, 4 bulan lalu saya lamaran dan kemudian menikah, istri saya Hakka dari Jambi dan saya Hokkian dari Jawa Tengah. Tapi saat lamaran sudah tidak begitu mengikuti adat karena (ini juga sesuai yg saya tahu), Hakka tidak terlalu ruwet tata lamarannya, jauh lebih simple, tidak seperti Hokkian. Saya sendiri 8 tahun ngajar ttg aspek budaya Tionghoa di UI, tapi masih banyak tidak tahu ttg makna2 simbolik sarana lamaran. Mertua saya sendiri mengatakan, lamaran tidak usah ribet2, yg penting keluarga kita datang langsung, itu sudah cukup. 1) tradisi/cara melamar anak gadis ornag Hakka. Apa saja yang harus dibawa? seingat saya ada 9 macam dengan isi masing2 12 biji lalu diserahkan ke orangtua gadis itu dan kemudian dikembalikan ke ornagtua pihak lelaki separuh. Apa makna masing2 jenis barang? misalnya ada kucai, jeruk, apel, putaochiu, satru?, dsb... Benar, dari yg sudah saya jalani, semua diserahkan ke pihak perempuan lalu setengahnya dikembalikan ke kita. Yg penting, jangan lupa, yg manis2; karena itu ada jeruk (lambang rejeki melimpah, selain rasanya yg manis dan warnanya yg keemasan). Satru ato kue satu rasanya manis, selain itu tahan lama. Mohon teman2 yg lain bisa menjelaskan lebih detail ya. Tadi siang saya baru saja membeli buku ttg tatacara perkawinan adat Hakka di Haidian Shudian (Toko Buku Haidian, Beijing), tapi belum saya baca hahaha... 2) tradisi untuk melamar anak gadis orang hokkien? pesan saya, harus ditanyakan detailnya, karena adat Hokkian jauh lebih ribet dan banyak aturan. salam, eddy p witanto - Do you Yahoo!? Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail Beta. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Great things are happening at Yahoo! Groups. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Re: Konservasi cagar budaya (Re: Re: Angke, Bengawan dan Ci -)
Untuk Pak Loekito, Rinto Jiang, dkk: Pertama2 thanks banget untuk paparan info ttg Hutong. Saya sendiri yg sekarang bermukim di Beijing (untuk seterusnya? hahaha...) paling senang berjalan2 santai tiap hari Minggu di gang2 sempit hutong di daerah Dazhalan dan Liulichang (posisinya di dekat Xuanwumen, kira2 1 km arah barat daya Lapangan Tiananmen) dan Qianmen (persis di selatan Tiananmen). Banyak hal yg selalu menarik untuk dilihat, entah destruksi (perusakan penghancuran) bbrp rumah untuk mal dan pertokoan, geliat masyarakat untuk menarik wisatawan, hingga maen engklek bersama anak2 kecil di permukiman itu. Saat ini China sedang menggeliatkan roda pariwisata habis2an untuk menarik devisa, dan mereka bertekad bahwa pariwisata harus menjadi penyumbang devisa terbesar di China. Karena itu mereka berusaha menjual apa saja yg bisa dijual. Lijiang misalnya, dipermak habis2an dan masyarakatnya didorong untuk aktif mendukung program pariwisata pemerintah, belum lagi aspek2 busaya lain yang tangible maupun intangible. Sekarang pemerintah China sedang berusaha memasukkan sebanyak mungkin aspek budaya dan wisata dalam daftar World Heritage. Benar apa yg dikatakan, bahwa disamping geliat untuk konservasi tata ruang historis, terdapat juga penghancuran di sana sini. Memang benar, Walaupun terlambat, namun ini sudah cukup untuk usaha pelestarian hutong, daripada tidak pernah dilakukan. Silakan lihat satu proyek penyelamatan hutong di Dazhalan Sebenarnya secara jujur saya selama di BJ berpikir, kenapa ya kita nggak bisa kayak mereka? Lalu, apa yg bisa disumbangkan oleh komunitas Tionghoa untuk pariwisata Indonesia? Cuman pecinan secara fisik? Kenapa dalam pentas kuliner (masakan) misalnya, kita gak bisa memasukkan kuliner peranakan seperti di Malaysia Spore? Beberapa pihak sudah mulai menghidupkan lagi, misalnya Dapur Babah di Jakarta (grupnya Hotel Tugu Malang), dll. Konservasi dan revitalisasi pecinan di sepanjang Pantura misalnya, gak akan bisa berjalan tanpa dukungan sinergi dari berbagai obyek wisata lainnya. Yg ada sekarang, semua tempat wisata masih berjalan sendiri2. Pengalaman saya, usaha beberapa pihak untuk mendokumentasi (dan beberapa berusaha memugar) pecinan dan berbagai aspeknya seringkali tidak didukung oleh pihak2 lain, bahkan sulit sekali mencari sponsor ke sesama orang Tionghoa yg secara finansial lebih mampu. Saya sudah beberapa kali mencobanya, sampai saya katakan, wah...para pengusaha ini lebih suka menggunakan uangnya untuk sesuatu yg bisa menonjol2kan dirinya sendiri, bikin forum atau undangan makan, bedah buku dll lalu kasi kata sambutan. Sampai2 saya katakan, kalo lu mau dapet duit gede dari si A, bikin buku biografinya! Saya sendiri mendukung gagasan Pak Loekito, malah saya ingin bantu2. Untuk informasi, saya sendiri sedang dalam proses nego untuk proyek pendokumentasian (pictorial book audio-visual) warisan budaya Tionghoa di Nusantara dari tiap jengkal daerah di seluruh Indonesia, dan tampaknya ada 3 pihak yang sudah mulai berkedip2 memberi lampu hijau: Sinopec, PetroChina, dan CNOOC, dengan dukungan Overseas Chinese Affairs. Sebenarnya saya punya keinginan besar untuk menggelar pameran besar di Beijing ttg warisan budaya peranakan Tionghoa di Indonesia yg mungkin kita sendiri tidak pernah tahu, yaitu Koleksi Naskah2 Cerita Klasik Tionghoa dalam Aksara Jawa. Beragam cerita klasik sudah dialih aksarakan ke dalam aksara Jawa, a.l sanguo yanyi, xiyouji, sie djin koei, dll. Ada juga wayang2 bertokoh cerita Tiongkok klasik. salam dari Beijing eddy - Yahoo! Sports Fantasy Football 06 - Go with the leader. Start your league today! [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Check out the new improvements in Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Re: Angke, Bengawan dan Ci -
Salah kaprah seperti ini memang selalu terjadi dan dianggap benar. Contoh selain Angke yang berarti Kali Merah adalah sungai Bengawan Solo, krena bengawan (dalam bahasa Jawa) sudah berarti sungai besar. Atau semua sungai yang memakai awalan Ci- dari kali Ciliwung, sungai Cimanuk, sungai Citanduy, dan sebagainya, karena dalam bahasa Sunda, Ci sudah berarti sungai alias kali.. Angke itu dialek Hokkian, mandarinnya Hong-xi artinya Kali Merah. Jadi, sebutan Kali Angke sebenarnya kurang tepat karena -ke sendiri sudah berarti kali. Hehehe sebenarnya ndak gitu cara melihatnya. Semua awalan Ci~ (dlm bhs Sunda), Bengawan, maupun ~ke (Hokk)/~he (Mand)/~jiang (Mand) memang mengacu pada sungai (dengan berbagai variasi skalanya, ada yg kali, sungai, sungai besar, dll). Tapi ketika awalan-akhiran itu sudah melekat menjadi satu nama khusus, maka sebaiknya diberi sedikit penjelasan yang menunjukkan nama itu nama apa. Di banyak kota di China sendiri nama sungai juga sering dipakai sebagai nama jalan. Di Indo lebih repot lagi karena semua harus diberi keterangan, maka jadilah Sungai Citandui, Kali Angke, dll. Kalau sekelompok orang Hokkian sedang berbicara tentang satu topik dan kemudian menunjuk pada Kali Angke, maka mereka langsung akan menyebut angke tanpa perlu tambahan ke lagi. Tapi ketika Angke sudah melekat menjadi sebuah nama dan kemudian dipakai dalam bhs asing lain, maka akan ditambahkan river atau kali. Tidak semua orang paham bahwa ci~, ~ke, ~he, ~jiang, dll berarti sungai. salam dari Beijing eddy prabowo witanto [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Check out the new improvements in Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/N6DZeC/fOaOAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Data/tabel jumlah etnis china di Indonesia
Re: Data/tabel jumlah etnis china di Indonesia From: Rinto Jiang Waduh susah juga ya, tapi sebenarnya ada data resminya koq, cuman sampe sekarang gak ada yg mau korek2 data. Banyak orang bilang..waduh sulit ya nggak ada sensus. Saya bilang, gak perlu sensus koq sebenarnya, karena di setiap data semua kantor Catatan Sipil se-Indonesia selalu ada data untuk kelompok Statblad 1917-130 dari jaman dulu sampe sekarang. Kenapa saya bilang begitu? karena setiap orang Tghoa yg lahir selalu diminta data akte kelahiran dan perkawinan orang tuanya, kalau di kedua akte itu tertera Stbl 1917-130 ya otomatis akte kelahiran anaknya pasti tertulis Stbl 1917-130 juga, nanti dia menikah dan punya anak, anaknya akan tertera Stbl 1917-130 juga, begitu seterusnya. Ini juga buat peringatan buat kita, sepanjang pengalaman bbrp tahun saya ngurusin perihal peraturan2 yg berkaitan dg SBKRI di Balitbang HAM Depkeh HAM, kenapa kita cuman protes pencabutan SBKRI? SBKRI itu masalah kecil. Yang perlu diperjuangkan adalah penghapusan identitas Statblad 1917-130 itu, karena kalau penggolongan itu tetap tak dihilangkan, maka sampai selamanya peraturan2 turunannya akan tetap dijalankan. Dengan hilangnya Stbl 1917-130 maka tidak ada alasan lagi untuk menerapkan SBKRI dll. Saya sendiri yg sudah cape teriak2 penghapusan Stbl 1917-130 SBKRI di lingkungan birokrasi pusat pun harus kecewa dan menarik nafas panjang, karena di akte perkawinan saya (tertanggal 19 Februari 2006) masih tercantum berdasarkan: Stbl 1917-130, karena di akte kelahiran saya (1971) tertulis PETIKAN: dari Daftar Umum Perantara Kelahiran Sukubangsa Tionghoa...berdasarkan Stbl 1917-130 jo... Kalau teman2 yg mengurus paspor masih diminta SBKRI ya saya kira akan wajar, pasti karena di akte kelahiran tertera Stbl 1917-130 itu, sebuah nomor buntut yg dahsyat karena berimbas kemana2. Saya coba2 usil tahun 2000 ketika mengurus paspor tanpa Akte Kelahiran, cuman pakai ijasah SMA dan Ijasah Sarjana, lolos dg mudah tanpa diminta SBKRI. Juga waktu perpanjangan paspor, lolos juga. Saya bilang aja Akte Kelahiran hilang. salam, Eddy Prabowo Witanto foreign expert Beijing Foreign Studies University (BFSU) - Department of Afro-Asian Studies - Indonesian Studies, East Campus Academic Building #351. Xisanhuan Beilu no.2, Haidian District, Beijing 100089 CHINA res.p/ +86-10-88811549 m/ +86-13811997583 +62-812-808 6713 e/ [EMAIL PROTECTED] QQ/ 471792061 MSN/ dy_witanto [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Great things are happening at Yahoo! Groups. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/Q0DZdC/hOaOAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Re: Bangunan Pecinan Jaman
Hehehe sori sori aku ndak sempat ikuti beberapa pertanyaan seputar masalah bagunan pecinan. Buat Pak Loek ama Pak JW ternyata Anda semua yg urun rembug ke topik ini ya, ok deh jadi aku cuman sightseeing aja. salam, eddy - beijing - Yahoo! Mail Bring photos to life! New PhotoMail makes sharing a breeze. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Markus Wanandi
From: "Martha J." [EMAIL PROTECTED]Sofyan Wanandi alias Liem Bian Kun, setahu saya memang punya saudara yang jadi pastor katolik. Tapi bukan saudara kandung, hanya sepupu. Mungkin satu oma/opa saja.- hahaha...gila ya...masih berdebat masalah ini...saya jelaskan sedikit, Markus Wanandi adalah adik KANDUNG dari Jusuf Wanandi. Ia adalah seorang Pastor Jesuityang dalam karyanya pernah ditempatkan antara lain di Jakarta, Semarang, dan Dili. Bagi yang masih belum atau kurang percaya, silakan lihat buku induk silsilah keluarganya yang berasal dari Sumatera Barat. Sayapunya buku itu dan saya tinggal di Jakarta, sekiranya ada yg penasaran dapat menghubungi sayakarena mulai 14/15 Januari saya berlibur keJakarta. eddy Yahoo! DSL Something to write home about. Just $16.99/mo. or less .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "budaya_tionghua" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [budaya_tionghua] Digest Number 817
saya tambahkan sedikit tentang masyarakat Cina Benteng Tangerang ya, seperti sudah dijelaskan teman saya David Kwa, masih ada satu indikator lain untuk mengenali dari kelompok dialek (sering disebut "suku") mana mereka berasal, yaitu dari istilah sapaan dan istilah kekerabatan yang digunakan, karena tiap kelompok menggunakan istilah-istilah yang khas untuk menyebut sapaan kekerabatan mereka, misalnya kepada paman bibi dari pihak ibu berbeda dari pihak ayah. salam, eddy p witanto (UI) Message: 3 Date: Wed, 22 Jun 2005 11:07:57 - From: "david_kwa2003" [EMAIL PROTECTED]Subject: Re: OOT Tanya KeturunanSdr Hendri,Sepengetahuan saya orang Cina Benteng (Tangerang) kebanyakan termasuk ke dalam kelompok dialek Hokkian (Selatan), karena kakek-moyangnya, seperti kebanyakan kaum Peranakan lain di Jawa, umumnya berasal dari propinsi Hokkian (Mandarin: Fujian) di Tiongkok selatan. Mereka sudah bermukim di tanah ini lama sebelum kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Jawa. Karena sudah sedemikian lamanya dan tidak dicatat, tak heran bila banyak warga Peranakan (dan mungkin juga Totok) dan yang tidak tahu asal-usul dan silsilah marga sendiri. She (marga) yang dipakai ayah dan ibu Sdr Hendri, yakni Yo (Mandarin: Yang) dan she Tjoa (Mandarin: Cai) membuktikan hal itu. Akan tetapi, seperti dijelaskan oleh Sdr Rinto, kakek-moyangnya belum tentu asalnya dari Hokkian (Fujian), bisa saja dari propinsi lain yang merantau ke Hokkian (Fujian).Kiongchiu,DK Yahoo! Sports Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.