[budaya_tionghua] Buku baru dari Hanban/kantor Pusat Institut Konfusius

2010-03-16 Terurut Topik eddy witanto


Materi pembelajaran bahasa Mandarin dari Hanban/Kantor
Pusat Institut Konfusius yang telah terbit dalam edisi bahasa Indonesia:

1. Kurikulum Internasional Pendidikan Bahasa Mandarin (国际汉语教学通用课程大纲、印尼语、汉语对照). 
Penerbit: Foreign Language Teaching and Research Press Beijing, 2010. Harga
 49 yuan RMB. 
http://www.fltrp.com/scrp/bookdetail.cfm?iBookNo=48541sYc=1-1

2. Kamus 800 Aksara Tionghoa (汉语800字、印尼语版). Penerbit: Foreign Language Teaching 
and
 Research Press Beijing,
 2009. Harga 45 yuan RMB. 
http://www.fltrp.com/scrp/bookdetail.cfm?iBookNo=48546sYc=1-1

3. Seri “Taman Bermain Bahasa Mandarin” (汉语乐园、 印尼语版). Penerbit:
 Beijing Language University
 Press (BLCU Press), 2009, yaitu:

a.Buku Siswa (dilengkapi 1 keping CD).
  Harga: 53 yuan RMB 
http://www.blcup.com/list_info.asp?id=2932

b. Buku Kegiatan (dilengkapi 1 keping CD). Harga:
  38 yuan RMB 
http://www.blcup.com/list_info.asp?id=2934

c. Kartu Kata. Harga: 72 yuan RMB 
http://www.blcup.com/list_info.asp?id=2935

d.CD Multimedia. Harga: 228 yuan RMB 
http://www.blcup.com/list_info.asp?id=2933

Menyusul terbit: 
Poster Bersuara (Produksi Yuxuelin Technology Beijing), Kamus Mandarin 
Bergambar (Penerbit Commercial Press Beijing), Kamus Mandarin Bergambar Kecilku 
(Penerbit Commercial Press Beijing).





  

[budaya_tionghua] Re: KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA. 4/e. pusat bahasa. 2008

2010-02-18 Terurut Topik eddy witanto
Re: KAMUS BESAR BAHASA  INDONESIA. 4/e. pusat bahasa.  2008
    Posted by: ChanCT sa...@netvigator.com harimao_45
    Date: Thu Feb 18, 2010 1:02 am ((PST))

 Tidak lagi gunakan
sebutan China apalagi Cina!



Om Chan...apa kabar Om? HK sudah semakin hangat ya?
Om, kalau tidak lagi gunakan sebutan China...hmmm...kok negaranya sendiri masih 
pakai nama China sih Om? Made in China, People's Republic of China, dll. Kalau 
tiba2 jadi People's Republic of Tiongkok apa malah nggak jadi kerumitan yang 
dahsyat? wong mereka sendiri (kecuali orang Fujian ya...) nggak kenal apa itu 
Tiongkok. Kalau pakai P.R of Tiongkok, wah bisa-bisa semua provinsi melempari 
Provinsi Fujian dong...karena dikira Fujian mau bikin negara sendiri...
Misalnya dalam sebuah forum internasional yang diselenggarakan di Bali, bahasa 
yang digunakan adalah bahasa Inggris. Nah, ada delegasi RRT datang lalu 
disambut oleh pihak Indonesia. Lalu diperkenalkan ke pihak Indonesia, this is 
delegation from People's Republic of Tiongkok wahpihak Indonesianya sih 
mungkin paham, tapi pimpinan delegasi RRT tiba2 menjawil penerjemahnya 
ssst...xiaojie, what is Tiongkok? Dulha Tiongkok itu ya negara 
Anda sendiri. Baru deh delegasi mereka mengangguk-angguk...O...I see, soale 
ndak ada kata Tiongkok di negara saya.
Kalo misalnya Presiden Hu berkunjung ke Indonesia, lalu dalam konferensi pers 
dikenalkan oleh Presiden SBY this is my counterpart H.E President of the 
People's Republic of Tiongkok khan jadinya kacau balau Om...soale Presiden Hu 
apa ndak celingak-celinguk kebingungan? Atau seharusnya mungkin this is 
...from People's Republic of Zhongguo?



  

[budaya_tionghua] Re: Buku Cina

2010-02-17 Terurut Topik eddy witanto
Membolak-balik aturan bahasa Indonesia, dalam Pedoman Umum Pembentukan Istilah 
(bisa ditemukan di bagian belakang Kamus Besar Bahasa Indonesia) bagian 6.5 
Penyesuaian Ejaan terdapat ch yang lafalnya c menjadi c dengan contoh 
charter, check, dan China.
Jadi saya kira sih kalau mau protes lebih tepat dilayangkan ke Pusat Bahasa 
aja. Atau...mungkin dilayangkan ke MABBIM (Majelis Bahasa Brunei Darussalam, 
Indonesia, Malaysia) ya, karena itu mungkin kesepakatan bersama mereka.
Cuman, sampai sekarang kok nggak pernah ada yg mengajukan kesepakatan bersama 
untuk melayangkan usul masuknya Tiongkok dan Tionghoa dalam KBBI? Kalo cuman 
bengok-bengok di milis ya jadi angin lalu dan grundelan.

---

Re: Buku Cina
    Posted by: Narpati Pradana kunder...@gmail.com king_vsjn
    Date: Tue Feb 16, 2010 3:01 pm ((PST))

Tak semua tahu isu Tiongkok vs Cina
Tidak semua terlalu perduli isu Tiongkok vs Cina.

Dan terkaanku, judul aslinya China dan mungkin itu sebabnya penerjemah
langsung menghilangkan huruf 'h' di terjemahannya.

Jujur aja, walau sekarang aku cenderung menggunakan kata 'Tiongkok', tetap
saja kadang-kadang terjadi selip kata karena kebiasaan dari kecil.

Layangkan protes saja ke surat pembaca atau kirim langsung ke penerbit
Erlangga tetapi tak usah terlalu berprasangka buruk.



  

[budaya_tionghua] Re: AYO SUMBANG ANJUNGAN BUDAYA TIONGHOA

2010-01-29 Terurut Topik eddy witanto
Toko Kompak di Pasar Baru Jakarta Pusat sudah dalam kondisi mengkhawatirkan di 
dalamnya, bagian belakangnya sudah dalam ambang kehancuran. Itu rumah Mayor Tio 
Tek Ho bukan? Di dalamnya ada rooflight.
Di belakang Klenteng Boen Tek Bio juga ada rumah-toko yang terbagi atas 3 blok, 
blok yg tengah punya rooflight dg sisi berhiaskan cerita klasik Tiongkok dengan 
pecahan keramik dan kayu berukir.

eddypw



  

[budaya_tionghua] Buku Baru Arsitektur Tradisional Tiongkok

2009-08-03 Terurut Topik eddy witanto
Buku baru ttg Arsitektur Tradisional Tiongkok:
 
Traditional Architectural Culture of 


  

[budaya_tionghua] nisan lama

2009-03-02 Terurut Topik eddy witanto
teman2,

belum lama ini saya menjumpai sebuah nisan lama. Seperti biasanya di atas kanan 
kiri nisan adalah keterangan daerah asal si meninggal. Bisa provinsi, bisa 
distrik. Nah, nisan yg ini daerah asalnya adalah Jin Li 錦里, saya cari2 
informasi koq sama sekali tidak menemukan daerah ini ada di mana ya, lalu 
kebanyakan warganya dari suku apa. Kalau mau melihat foto nisan itu, bisa saya 
kirim langsung ke email. Mungkin ada yg bisa bantu? Terima kasih sebelumnya.

eddy


  

[budaya_tionghua] OOT: Kriminalitas tidak kenal etnis

2009-02-27 Terurut Topik eddy witanto
wah, ini baru berita. Ternyata ada juga oknum remaja2 Tghoa yg bikin gank2 
beginian di Jakarta. Malu2in aja!
 
---
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/26/01001041/murid.smp-sma.merampas.motor
 
Murid SMP-SMA Merampas Motor

 
Kamis, 26 Februari 2009 | 01:00 WIB

 
Jakarta, Kompas - Ed (14), siswa SMP Bpt, dan Rch (18), siswa SMA Bpt, 
Cengkareng, Jakarta Barat, ditangkap polisi karena terlibat sejumlah perampasan 
sepeda motor di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
”Saya baru satu kali ikut diajak merampas motor. Tetapi saya tidak merampas 
motor. Hanya ikut teman-teman saja beramai-ramai. Ternyata keburu ditangkap 
polisi,” kata Rch di aula Polres Jakarta Pusat, Rabu (25/2).
Rch masih duduk di kelas II SMA dan aktif masuk sekolah. Rch yang berasal dari 
Pontianak, Kalimantan Barat, tinggal bersama neneknya di Perumahan Nasional 
Cengkareng Indah, Jakarta Barat.
Sedangkan Ed, siswa kelas II SMP, mengaku pernah kebagian tugas ”memetik” atau 
melarikan motor rampasan. ”Saya belum lama bergabung sama teman-teman ini,” 
kata Ed.
Mereka tergabung dalam Gang Beler yang beranggotakan sekitar 25 remaja Tionghoa 
dari sejumlah daerah, seperti Pontianak, Medan, Tangerang, dan Jakarta. Anggota 
geng tersebut berusia 14 tahun hingga 23 tahun.
Ketua geng adalah Tjong Tony dan lima anggota lain yang turut ditangkap adalah 
Romi Saputra alias Medan, Yudi alias Gembel, Johanes Pratama Hengky alias 
Tompel, Jan Hiung alias Ajab, dan Kelvin Pitra alias Gendut.
Romi Saputra mengaku baru sekitar sebulan bergabung dengan geng tersebut. 
Sehari-hari mereka berkumpul dan minum minuman keras di kios jamu di Gang 
Mangga, dekat Jalan Gadjah Mada, Jakarta Barat.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat Komisaris Suwondo 
Nainggolan mengatakan, geng tersebut sudah beraksi sejak setahun terakhir.
”Kalau mau merampas motor, mereka menggunakan istilah pergi shopping. Itu 
dilakukan setelah setengah mabuk. Biasanya mereka memepet korban, memukuli 
korban, dan beraksi sekitar pukul 24.00 hingga pukul 04.00. Latar belakang 
mereka berasal dari keluarga miskin,” kata Nainggolan.
Polisi menyita empat motor rampasan bernomor polisi B 6274 BNQ dan B 6423 PJR 
(Yamaha Jupiter), B 6311 KOF (Honda Supra X), dan B 6556 UGC (Suzuki Satria F 
150) hasil kejahatan Geng Beler.
Nainggolan menduga kelompok itu sudah lebih dari sepuluh kali beraksi. Aksi 
Geng Beler digolongkan pencurian dengan kekerasan dan dijerat Pasal 365 Kitab 
Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang diancam penjara hingga 12 tahun. (Ong)

 





[budaya_tionghua] OOT: Re: Sunset Policy diperpanjang ?

2008-12-29 Terurut Topik eddy witanto
yg cukup menarik ttg Sunset Policy, ternyata ada surat edaran juga berisi 
imbauan untuk WNI yg tinggal di luar negeri (LN) agar mau bikin NPWP dan 
kemudian setor pajak. Suratnya sbb:

-
Yang terhormat,
Bapak/Ibu/Saudara para Warga Negara Indonesia
yang berada/bertempat tinggal di Luar Negeri
 
Dengan mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan 
karunia-Nya kepada kita semua, kami senantiasa berharap semoga 
Bapak/Ibu/Saudara selalu berada dalam kesejahteraan lahir maupun batin.
 
Dalam kesempatan ini, saya selaku Direktur Jenderal Pajak, menyampaikan 
informasi bahwa Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan Reformasi Birokrasi 
yang lebih dikenal dengan Modernisasi Administrasi Perpajakan. Percepatan 
pelaksanaan modernisasi telah diawali sejak tahun 2006 dan akan selesai pada 
tahun 2008 ini. Selain reformasi kebijakan, organisasi, administrasi yang 
didukung teknologi informasi yang sudah integrated, juga dilakukan terhadap 
sumber daya manusia menyangkut penerapan kode etik, mapping pegawai, pengujian 
kompentensi, peningkatan integritas, loyalitas, perbaikan remunerasi, pelatihan 
pegawai baik pengetahuan perpajakan maupun pelatihan umum lainnya misalnya 
pelayanan, komunikasi massa, kepribadian dan lain lain, yang kesemuanya itu 
dimaksudkan untuk memperbaiki citra Direktorat Jenderal Pajak sehingga dapat 
menjadi institusi yang dipercaya oleh masyarakat.
 
Sebagai pelengkap reformasi birokrasi, telah ditetapkan suatu kebijakan yang 
diatur dalam Pasal 37A Undang Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara 
Perpajakan (Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008), yang disebut SUNSET POLICY 
yaitu suatu kesempatan yang diberikan oleh negara berupa fasilitas perpajakan 
yang menguntungkan baik bagi masyarakat/Wajib Pajak maupun pemerintah sendiri. 
Fasilitas tersebut adalah:
 
* Tidak dikenai sanksi pajak atas kekurangan pembayaran Pajak 
Penghasilan (PPh) karena :
* Belum dibayarnya Pajak Penghasilan karena tidak mempunyai Nomor Pokok 
Wajib Pajak (NPWP) sehingga tidak melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan 
PPh
* Tidak dilaporkannya secara benar dan terbuka penghasilan maupun harta 
yang dipunyai oleh Wajib Pajak (WP)
* Tidak dilakukan pemeriksaan terhadap data dan informasi yang 
dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh yang disampaikan atau dibetulkan oleh WP 
dengan terlebih dahulu menyetor pajak yang kurang dibayar tersebut ke bank 
persepsi
* Apabila WP sedang diperiksa dan belum disampaikan Surat Pemberitahuan 
Hasil Pemeriksaan (SPHP), pemeriksaan dapat dihentikan
* Semua pihak yang memanfaatkan kesempatan emas ini dapat tidur nyenyak 
karena salah dan khilaf telah dimaafkan
 
Kesempatan memperoleh fasilitas dengan memanfaatkan Sunset Policy akan berakhir 
pada tanggal 31 Desember 2008.
 
Selain keuntungan memanfaatkan Sunset Policy pada tahun 2008 tersebut, perlu 
diketahui juga bahwa berdasarkan Undang - Undang Pajak Penghasilan (UU Ph) yang 
baru, bagi orang Pribadi yang mempunyai NPWP, mulai tahun 2009 akan memperoleh 
keuntungan sebagai berikut:
 
* Tidak dilakukan pemotongan dengan tariff PPh yang lebih tinggi
* Tidak dikenakan PPh Fiskal Luar Negeri apabila bepergian ke luar 
negeri
 
Kami percaya, bahwa warga negara Indonesia/Wajib Pajak yang berada di luar 
negeri masih mempunyai ikatan batin dan cinta tanah air sehingga ikut 
memanfaatkan Sunset Policy ini. Pembayaran pajak Anda sangat diperlukan guna 
kelangsungan pembangunan dan pembiayaan negara.
 
Peraturan dan informasi lengkap mengenai Sunset Policy serta 
Formulir SPT Tahunan PPh dapat dilihat dan diunduh (download) dari website 
Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id).
 
Untuk informasi lebih lanjut, Bapak/Ibu/Saudara dapat menghubungi:
* KRING PAJAK 500200 (0062-21-500200)
* KBRI atau Konsulat Jenderal terdekat
* Atau Kunjungi website kami www.pajak.go.id
 
Terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak/Ibu/Saudara 
atas kesediannya ikut serta memanfaatkan Sunset Policy ini.
 
 
Salam hormat,
 
Direktur Jenderal Pajak
 
T.T.D
 
DARMIN NASUTIONNIP 130605098
 
--
 
Nah surat ini diedarkan ke semua WNI LN melalui KBRI masing2.
 
1. tidak jelas siapakah WNI LN yg harus bayar pajak. Melihat dari UU No.36/2008 
ttg Perubahan Keempat atas UU No.7/1983 ttg PPh, disebutkan dengan jelas siapa 
subyek pajak dalam negeri dan subyek pajak luar negeri. Nah, WNI yg tinggal di 
luar negeri itu banyak ragam dan jenisnya. Ada yg pemilik perusahaan di Ind 
tapi bobo-nya di LN, ada staf yg ditempatkan di kantor cabang di LN (seperti 
BCA Spore, BNI Hongkong, Bank Mandiri Shanghai, Garuda Indonesia di beberapa 
negara, dll), ada yg staf dan diplomat KBRI, ada yg bisnis sendiri atau ikut 
orang asing, ada yg kerja di perusahaan asing trus ditempatnkan 

[budaya_tionghua] Re: Re: Sastra

2008-12-21 Terurut Topik eddy witanto
Fy Zhou Wah, ini judul2 beken novel mandarin, dari yang klasik(Hongloumeng) 
sampai yang kontemporer(Ah Cheng). setahu saya belum ada yang terjemahkan. 
novel kontemporer yang sudah ada terjemahannya adalah Gunung Jiwa karya peraih 
nobel Gao Xingjian. mengapa memilih judul2 di bawah yang periodenya acak?

hahaha saya sedang cari untuk bahan ngajar, memang itu judul2 yg terkenal di 
dunia, karena itulah judul2 itu masuk dalam daftar Prescribed World Literature. 
Sebenarnya bukan cuman itu saja, masih ada beberapa judul lain dari Tiongkok. 
Sayang sekali dari Indonesia hanya bisa lolos satu judul saja, Bumi Manusia 
karya Pram.

Ada yg sanggup dan udan mau nerjemahin karya2 itu langsung dari sumber aslinya, 
tapi ntar takutnya gak ada yg mau nerbitin karena gak laku.

eddy


  

[budaya_tionghua] Re: Album Resmi Lagu Olimpiade Beijing 2008

2008-07-27 Terurut Topik eddy witanto
sudah sejak lama semuanya bisa dunduh (download) gratis koq, coba di 
2008.chinadaily.com.cn atau kalo punya program bhs mandarin di komputernya 
bisa masuk ke website lagu2 di www.baidu.com atau di www.sogou.comdan juga ada 
klip2nya di www.youtube.com. 
 
eddy-beijing




5. Album Resmi Lagu Olimpiade Beijing 2008
    Posted by: Kurniawan [EMAIL PROTECTED] kurniawan20062000
    Date: Fri Jul 25, 2008 8:16 pm ((PDT))

Olimpiade Beijing 13 hari lagi (8 Agustus).  8 Juli lalu, Album Resmi Lagu 
Olimpiade Beijing 2008 diluncurkan dan memuat 30 lagu pilihan yang dinyanyikan 
artis-artis terkenal Sun Nan, Coco Lee, A Mei, Andy Lau, Lee Hom, Jay Chou, 
Nicholas Tse, Joey Yung, Jackie Chan, Jane Zhang, dsb.

Pada peluncuran album ini, Kong Xiangdong, salah satu pencipta lagu Forever 
Friends, mengatakan bahwa musik adalah bahasa internasional yang bisa memancing 
komunikasi dan menghilangkan kesalahpahaman. Orang China sangat bersahabat.  
Kami telah melakukan segala hal yang mungkin untuk membuat Olimpiade kali ini 
yang terbaik dalam sejarah.  Saya pikir tidak semua negara, semua orang 
memahami hal ini. Jadi musik akan menyampaikan pesan di luar kata-kata. Kami 
menyampaikan persahabatan, kehangatan, dan hati yang sangat ramah dari orang 
China. Kami menggunakan bahasa internasional musik untuk mengungkapkan perasaan 
kami.

Berita:
http://english.cri.cn/4026/2008/07/09/378740.htm

CD di Yesasia:
http://www.yesasia.com/us/the-official-album-for-beijing-2008-olympic-games-china-version/1011006337-0-0-0-en/info.html

Mp3 semua lagu dari album ini bisa di-download di sini:
http://isohunt.com/torrent_details/43294290/Beijing+2008?tab=summary

Lagu favorit saya On The Same Blue Planet (Tong Zai Lan Se Xing Qiu Shang), 
Nicholas Tse dan Joey Yung. 
http://video.qq.com/v1/videopl?v=42K9gh1WXP6

Buat yang berminat mp3 lagu ini bisa kirim e-mail japri ke saya (tolong jangan 
lewat milis).

Semoga penyelenggaraan Olimpiade Beijing 2008 ini bisa sukses. Good Luck!

Kurniawan


The Official Album For Beijing 2008 Olympic Games 

CD 1:

01. Beijing Huanying Ni - Beijing Welcomes You (Various Artist)
02. Forever Friends (Sun Nan and A Mei)
03. Dian Ran Ji Qing, Chuan Di Meng Xiang - Alight the Passion, Pass on the 
Dreams (Lee Hom Wang, Stephanie, Wang Feng, Jane Zhang)
04. Qian Shan Wan Shui - Mountains and Rivers (Jay Chou)
05. Tian Kong - Sky (Tan Jing)
06. Chao Yue - Surpass (Xu Yang, Shi Peng)
07. Meng Xiang Zai Wang - Reachable Dreams (Bibi)
08. Wishing Star (David Huang)
09. Tong Zai Lan Se Xing Qiu Shang - On the Same Blue Planet (Nicholas Tse, 
Joey Yung)
10. Ying Xiong - Hero (Chris Yu)
11. Meng Xiang De Guang Mang - The Light of Dreams (Wang Feng)
12. Forever Friends (Sun Nan, Coco Lee)

CD 2:

01. We are Ready (Various Artists)
02. Everyone is No. 1 (Andy Lau)
03. Wo Shi Ming Xing - I Am a Super Star (Emil Chou)
04. One World One Dream (Lee Hom Wang)
05. Tong Yi Ge Shi Jie, Tong Yi Ge Meng Xiang - One World One Dream (Liu Huan, 
Na Ying)
06. Wo Men De Meng - Our Dream (Wang Feng)
07. Rong Guang - Light of Honor (Guo Rong)
08. Yi Qi Fei - Fly Together (Tan Jing, Yan Weiwen)
09. Wei Sheng Ming He Cai - Cheer for Life (Han Hong and Yu Quan)
10. Zhan Qi Lai - Stand Up (Jackie Chan, Lee Hom Wang, Stephanie, Han Hong)
11. Beijing, Beijing, Wo Ai Beijing - Beijing, Beijing, I Love Beijing (Guan 
Zhe)
12. Ren Lei Shi Yi Jia - Human Kinds are One Family (Wei Wei, Dai Yuqiang)

CD 3:

1. Light the Passion Share the Dream (Lee Hom Wang, Stephanie, Wang Feng, Jane 
Zhang)
2. Light the Passion Share the Dream (Lee Hom Wang, Stephanie) 
3. Light the Passion Share the Dream (English version) 
4. Light the Passion Share the Dream (instrumental)


  

[budaya_tionghua] Re:Re: foto kelenteng Hok An Kiong

2008-07-08 Terurut Topik eddy witanto
Menarik mengikuti perbincangan ini, tapi tampaknya ada hal yg agak mengganjal, 
yaitu kemungkinan salah persepsi bahwa itu memang bukan tiang kapal dalam arti 
sesungguhnya, artinya --seperti merujuk pada David Kwa dan Pak Loekito-- tiang 
kapal yang dipotong (atau diapakan lah) lalu dipasang di muka klenteng sebagai 
tiang bendera. Kalau ttg ini, memang sangat bisa diterima uraian David Kwa, 
kapal masih harus balik ke nanfang (southern China) lagi. Kalau tidak ada 
tiangnya, trus bagaimana bisa jalan?
Nah, saya kira ini makna simbolik. Jadi dua tiang di depan klenteng yg ada Mak 
Cou-nya itu (entah sebagai tuan rumah atau hanya pendamping) hanyalah simbol 
(kata ini saya tekankan) keberadaan Dewi Pelindung Samudera yang diasosiasikan 
dengan kapal, terlebih ketika patung Dewi ini dibawa ke nanyang oleh para 
imigran. Jadi --merujuk pada tesis Johannes Widodo-- ada keterkaitan antara 
pola perletakan patung di atas kapal (yaitu: ditahtakan di atas kapal) dengan 
desain tata ruang kapal itu sendiri. 
Pada nantinya, ketika tiang2 ini berubah fungsi, entah dijadikan tiang bendera 
ataupun apa, makna simbolik awalnya tetap terjaga.
Sintesa pemikiran ini baru dapat diterima apabila ada cukup bukti terhadap 
korelasi antara tiang bendera di suatu klenteng dengan kehadiran Mak Cou di 
situ, dengan premis: setiap ada patung Mak Cou di suatu klenteng, pasti ada 2 
tiang bendera di depan klenteng itu. Apabila saat ini, di suatu klenteng ada 
Mak Cou tetapi tidak ada 2 tiang, maka harus merujuk pada foto2 atau sketsa2 
lama tentang klenteng yang bersangkutan itu.
eddy
--
David Kwa:
Menurut saya, tiang bendera tidak dibuat dari tiang kapal, tapi dari kayu 
gelondongan, seperti bahan untuk membuat bangunan Tionghoa lainnya, sebelum ada 
rumah batu, karena junk (kapal layar besar) yang membawa rombongan orang dan 
barang dari bandar Ciangciu/Zhangzhou 漳州 atau Coanciu/Quanzhou 泉州 di 
propinsi Hokkian/Fujian �建 ke berbagai bandar di Lamyang/Nanyang�洋 
(Nusantara) toh masih harus berlayar kembali ke Tiongkok membawa berbagai 
komoditas seperti rempah-rempah (lada, cengkeh, kapolaga, dan pala), garam, 
minyak kelapa, cula badak dan gading gajah, kayu cendana, madu dan malam, dll, 
setelah angin ke arah Tiongkok (angin tenggara?) berembus. Seperti kita 
ketahui, junk tidak mungkin berlayar kalau tidak ada tiangnya. Lagipula, kayu 
untuk bahan membuat tiang bendera kan berlimpah-ruah di hutan-hutan Nusantara 
waktu itu, jadi tidak usah mengorbankan tiang kapal―dan otomatis kapalnya
 juga―semata-mata untuk memenuhi persyaratan
membuat sepasang tiang bendera di muka kelenteng.

Pak Loekito: Apakah kira-kira itu tiang kapal yang diubah fungsi sebagai tiang 
bendera. Kejadian ini hanya berlaku untuk kelenteng-kelenteng awal. Gimana 
bung...

Sugiri:
 Saya pernah baca penelitiannya pak Johaness  Widodo, menurut beliau para
 pendatang biasanya turun dari kapal untuk bermukim, lalu membawa 2 buah
 tiang layar dari kapalnya, serta patung dewa Maconya untuk dihormati
 dikelenteng awal.  Tiangnya ditaruh dihalaman kelenteng mengikuti
 konfigurasi ketika posisi dikapal dulu.


  

[budaya_tionghua] Re: Re: foto kelenteng Hok An KIong

2008-07-05 Terurut Topik eddy witanto
Kalau tidak salah tiang2 ini ada di klenteng2 dimana ada Mak Co (Mazu) di situ, 
baik yg sebagai tuan rumah utama ataupun pendamping. Kalau memang iya, berarti 
ada keterkaitan antara Mak Co dg tiang2 itu.
eddy


6a. Re: foto kelenteng Hok An KIong
    Posted by: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 
    Date: Thu Jul 3, 2008 7:19 pm ((PDT))

BUng David,

Ini ada contoh kelenteng di Lasem dan Jakarta.Kalau melihat bentuknya  
maka saya sepakat kalau itu tiang bendera.
Bagaimana pendapat anda?

salam

loek's


6b. Re: foto kelenteng Hok An Kiong
    Posted by: David Kwa [EMAIL PROTECTED] david_kwa2003
    Date: Fri Jul 4, 2008 3:09 am ((PDT))

Pak Loek,
 
Tampaknya itu memang tiang bendera. Bentuk keduanya mirip, perhatikan ada tauw 
(= gantang) di tengahnya, yang ditancapi bendera-bendera segitiga kecil. Yang 
di Kim Tek Ie Jakarta saya lihat masih ada, sedangkan yang di Tjoe An Kiong 
Lasem, seingat saya waktu ke sana tahun 2005, sudah tidak ada. Sayang juga ya 
kalau hilang...
 
Kiongchiu,
DK


  

[budaya_tionghua] Re: Claudine Salmon, Cultural links between Insulindian Chinese and

2008-06-30 Terurut Topik eddy witanto
5a. Re: Claudine Salmon, Cultural links between Insulindian Chinese and 
    
Pak Sugiri,
Saya berminat, tolong dikirimi ya. Terima kasih.

Eddy


  

[budaya_tionghua] Re: Re: Knapp di Surabaya (Bule lagi deh!!)

2008-06-20 Terurut Topik eddy witanto
menarik banget ngikutin pembicaraan ttg pecinan. Cuman dari beberapa pengalaman 
saat penelitian/kunjungan di lapangan, kebanyakan pemilik rumah2 agak berhati2 
(baca: menutup diri), kecuali kalo kita udah kenal atau punya kenalan yg kenal 
ama si pemilik. Di banyak hal di Indonesia, kelihatannya justru si bule2 lah yg 
cukup mendapat akses untuk bikin riset ini itu di Indonesia. Kita yg sama2 
orang Indonesia malah kadang agak sulit nembus (baik di perijinan maupun saat 
di lapangan). Memang sih si bule2 itu kalo riset bener2 disiplin dan hasilnya 
lumayan OK, lalu mereka bisa jual karya2nya dengan bumbu2 isu yg ok juga. Ini 
yg mesti kita tiru. Sayangnya mungkin mental kita juga yg masih agak lemah. 
Alih2 membuat karya sendiri, kita malah cenderung membuka akses seluas2nya 
buat bule2. Ya udah, seperti banyak hal, kita sering kecolongan, dalam arti, 
seharusnya kita sendiri yg menggarapnya, malah dia yg dapat akses lalu namanya 
tenar.
Kalau usulan saya, karena ini seperti bola salju yg udah bergulir, coba 
disinergikan antara Mbak Widya dkk di Semarang dan sekitarnya, David Kwa dkk di 
DKI-Jabotabek, Cak Loek dan Cak Fred di Surabaya, lalu siapa lagi di Yogya, 
Solo, Tegal, Pekalongan, Cirebon, sampai Banyuwangi. Udah kelihatan arahnya 
sebenarnya, yaitu mulai bergulirnya banyak cerita2 seputar pecinan yg 
sebenarnya layak jual lho...Lalu sinergikan jadi sebuah Kompendium, seperti 
ensiklopedia, atau kalo terlalu makan waktu dan sulit, mungkin dalam bentuk 
buku bunga rampai dari berbagai daerah. Mungkin Mbak Widya, Davis Kwa, dan Cak 
Loekito mau dengan rendah hati untuk jadi editornya. Lalu kita keroyok rame2 
bikin artikel pendek. Saya bersedia bikin cerita ttg kota asal saya di Gombong 
(Jawa Tengah).
Jangan lupa foto2nya, bisa bikin pictorial book!
Selain itu mulai bisa diwacanakan kunjungan ke daerah semacam tour kecil napak 
tilas.
O ya, sekarang ada banyak penerbit koq yg mau nerbitin. Kalo bisa ada edisi bhs 
Inggrisnya juga.
Cuman ya itu, isunya mesti kuat, misalnya bagaimana pecinan itu bukan cuman 
produk budaya Tionghoa saja, tapi lebih2 merupakan bentuk akulturasi dengan 
budaya lokal. Ini yg bikin beda dg pecinan2 di lain tempat. Ntar melangkah lagi 
ke luar pulau, ke Sumatera, Kalimantan, dll.
Menurut hemat saya, daripada diobok2 bule, mendingan kita2 sendiri yg beresin.
eddy


  

[budaya_tionghua] Re: Re: Chinese Houses_the Architectural Heritage of a Nation Loek's dkk

2008-06-10 Terurut Topik eddy witanto
Cak Loek, yak opo kabare? wah sukses bisa menghadirkan Knapp dan Ong di 
Surabaya ya? Tampaknya beliau2 juga hadir di Jakarta.
Bicara ttg buku Knapp, memang bisa dikatakan bagus ya, paling tidak seharusnya 
kita baca semua bukunya Knapp. Lama saya mencoba mendalami budaya Tghoa dari 
sisi arsitektural (karena bangunan adalah unit terkecil dari sistem 
arsitektural yg merupakan produk budaya), tetapi selalu terbentur pada 1 hal 
apabila membaca buku2 ttg topik itu, yaitu kebanyakan buku menghadirkan massa 
bangunan sebagai benda mati, yang diniknati dari sisi tektonic-nya. Padahal 
dalam khazanah budaya Tghoa, sebuah bangunan (pun bila dikembangkan dalam skala 
yg lebih luas: permukiman) baru berarti bila ia dihidupkan, diberikan roh, 
spirit oleh manusia yg menempatinya. Misalnya dalam rangkaian pola hunian 
siheyuan di Tgkok selatan (contoh: fujian style houses), upacara sembahyang 
memainkan peran amat penting karena saat upacara itu diadakan, saat itulah kita 
akan melihat simbiosa tiga hal utama (bumi langit, dan manusia) dihadirkan 
secara bersama2 dan yang menjadi medianya
 adalah siheyuan itu. Belajar ttg tianjing atau halaman yg memang berfungsi 
sebagai sumuran langit. Saya dulu banyak belajar filosofi ini dari Prof 
Vincent Shen (National Chengchi Univ di Taipei).
Membaca buku Knapp, khususnya bagian A Millionaire's Home: Kang family manor, 
Henan Province dan A Grand Qing Manor and A Simple Ming Courtyard House: Qiao 
Family Manor and Ding Family Village, Shanxi Province mungkin akan terasa 
biasa saja, tetapi akan lain rasanya apabila kita sudah menonton film Zhang 
Yimou berjudul Da Hong Deng Long Gao Gao Gua alias Raise the Red Lantern. 
Di situ baru kita bisa rasakan bagaimana sebuah massa bangunan bisa hidup, 
dan silakan datang ke Pingyao (Provinsi Shanxi) untuk menyaksikan sendiri 
bangunan itu.
eddy
 
---



10a. Re: Chinese Houses_the Architectural Heritage of a Nation
    Posted by: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 
    Date: Sun Jun 8, 2008 8:16 am ((PDT))

Quoting suryasmoro benyamin [EMAIL PROTECTED]:

 Kawan Pranajaya, untuk teman-teman yang tak bisa hadir seperti saya,  
  bisakah notulensi diskusi atau makalah Prof Knapp diposting ke  
 milis  ini? Terima kasih banyak sebelumnya ya..

Mas Suryasmoro,

SEbaiknya malah kalau bisa memiliki buku tsb dan mungkin bisa jadi  
lebih menarik kalau notulensinya bisa di forward juga sebab menyangkut  
komentar Knapp terhadap buku tsb.Saya masih ingat kira-kira setahun  
yang lalu dapat informasi dari Mas Edy Prabowo (Beijing UNiversity)  
bahwa ada bukunya Knapp yang terbaru dan kebetulan waktu di  
S'pore,saya melihat buku tsb dan setelah melihat isinya saya jadi ikut  
sarannya Mas Edy untuk memiliki walaupun harganya yang hampir 100 $SGD  
cukup menguras uang untuk keperluan yang lainnya.He...hehe  
provokasinya Mas EDy jadi berhasil.

salam

loek's


Messages in this topic (3)



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.




Yahoo! Groups Links






  

Re: Re: arsitektur tradisional tionghoa RE: [budaya_tionghua] Re: altar

2008-05-01 Terurut Topik eddy witanto
Ars Tionghoa? utara? Selatan? Imperial palace style? ato rumah rakyat biasa 
kayak Fujian style houses di selatan?
Udah baca buku tebal (dan besar) nya Laurence G Liu Chinese Architecture?
Buku kecilnya Knapp Chinese Houses lumayan buat pengantar singkat. Baca juga 
buku dia judulnya Vernacular Chinese Architecture, sedikit lebih mendalam 
lah, sampai soal jian (modul pembagian ruang). Knapp punya beberapa buku.
David G Kohl Chinese Architecture in the Straits Settlement and Western 
Malaya: Temples, Kongsis, and Houses juga bagus.
eddy



  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ

[budaya_tionghua] Re: Univ terbaik di China 2007--Re: Study in China

2007-09-05 Terurut Topik eddy witanto
Satu dari lima orang di bumi berbicara Mandarin saat ini. 
China membuktikan saat ini mereka adalah penguasa baru perekonomian 
dunia. AS mulai ketar-ketir melihat China sekarang, dan mulai 
mengeluarkan segala jurus untuk 'menghalangi' China menjadi raksasa 
dunia. Baik di bidang ekonomi, olahraga, teknologi, pendidikan, 
ekspor, dll.
Saat ini: - Jika Anda tidak bisa Mandarin, mungkin Anda tidak akan gagal 
dalam 
hidup.
---
Hmm...apa maksudnya? 
1 dari 5? ya pasti, karena jumlah penduduk China aja udah 1,3 milyar, udah 
berapa puluh persen sendiri dari total penduduk di muka bumi.
Tapi apa itu kemudian menunjukkan sesuatu? ya nggak lah. Apalagi sampai 
menunjukkan kehebatan China sebagai penguasa baru perekonomian. Premis di atas 
berlaku kalau 100% penduduk China yg 1,3 milyar itu semuanya pengusaha sukses. 
Tapi kenyataannya, berapa % sih dari total penduduk China yg jadi pengusaha 
(khususnya pengusaha sukses)?
1 dari 5, yg satunya tuh penduduk desa, hahaha 
Mbok ya bikin brosur yg masuk di akal...

Tentang persaingan peringkat Tsinghua (Qinghua daxue) dan Beida...hmm emang sih 
yg bisa masuk sana masih kayak dianggap dewa. Tapi ingat, sistem seleksi masuk 
universitas di China berbeda dg di Indonesia (dg sistem SPMB/UMPTN). Di sana 
berlaku per-region. Lalu, nggak setiap jurusan menerima siswa setiap tahun. Ada 
yg tiap tahun, ada yg 2 tahun sekali, bahkan ada yg 4 tahun sekali.

Sama seperti di negara2 lain, sekarang siswa2 juga dihantui oleh bagaimana 
mendapatkan kerja setelah lulus. Bukan saja meningkatnya persaingan ketat 
antarsesama lulusan universitas dalam negeri China, tetapi juga bersaing ketat 
dengan mereka yg baru saja pulang dari kuliah S1/S2/S3 di berbagai universitas 
top/ternama di Amerika, Australia, Canada, UK, dll. Dan ini jadi momok/hantu 
baru sekarang, khususnya buat lulusan dalam negeri. Apalagi PM Wen Jiabao 
menyerukan kepada mereka yg selesai kuliah di LN agar pulang ke China dan 
Pemerintah akan menyediakan lapangan kerja buat mereka.

Hmm...Bisa masuk Tsinghua atau Beida ternyata belum merupakan jaminan bisa 
kerja. Sehebat apapun jurusan/fakultas/universitas, semuanya kembali ke 
individu dan ujung2nyanasib yg menentukan. Dg seleksi yg sangat ketat, 
Beida, Tsinghua, Fudan, dan berbagai univ top memilih siswa2 pintar. Dg 
intelektualitas, gelar sarjana, dan nama besar universitasnya, paling tidak 
sebenarnya itu sudah jadi modal (capital) buat individu untuk masuk ke pasar 
kerja dan bersaing.

eddy - beijing


   

Need a vacation? Get great deals
to amazing places on Yahoo! Travel.
http://travel.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Cici - Koko KurniawanABS

2007-08-03 Terurut Topik eddy witanto
Komentar atas tulisan Kurniawan (yg mengomentari Pak ABS) :

Sepanjang pengetahuan saya dalam acara ini tidak ada agenda untuk memuja 
etnis sendiri ataupun menghina etnis lain.

Menurut Anda yg eksplist sih nggak ada, tapi yg implisit, siapa tau? 

 Kalau ada orang etnis lain yang tersinggung dengan acara semacam ini, 
 mungkin masalahnya ada pada sudut pandang orang etnis tersebut dan bukan 
 pada acaranya.

sebuah gelas bisa dilihat dari segala sisi: atas, bawah, samping, dll. Ada yg 
bilang gelas itu bentuknya A, ada juga yg bilang B, masing2 benar menurut 
frame-nya.

Tapi contoh ini tidak relevan dengan acara semacam Miss Overseas Chinese, 
karena pada acara ini yang ditekankan adalah Miss-nya dan bukan etnis-nya,

salah! mari kita tinjau kata2 ini: Miss Overseas Chinese. 
(1) Miss, kalau bukan miss ya gak akan diterima. Misalnya ada nyonya2 (Mrs.) 
mau ikutan, pasti ditolak lah. (2) Miss, dari istilah ini udah pasti kalo miss 
itu cewek. Kalo bukan cewek pasti ditolak lah. Ato kalo ada grey area mau 
ikutan boleh nggak? pasti ditolak lah. (3) Overseas Chinese, kalo orang Batak 
mau ikutan boleh nggak? kalo orang bule mau ikutan, boleh nggak? Kalo blasteran 
orangtuanya bule kawin ama cina, boleh nggak?
Nah dari sini kita bisa lihat, judul itu pun udah sangat2 membatasi. Pertama, 
pembatasan identitas etnis. Kedua, pembatasan jenis kelamin. Ketiga, pembatasan 
marital status (masih gadis ting2 ato udah nyonya2)

walaupun ke-etnis-annya merupakan salah salah satu kriteria penentu untuk 
ikut ambil bagian. 

lihat komentar saya di atas.

Yang ditekankan adalah memunculkan bakat-bakat pada wanita muda etnis China 
perantauan dan menjalin persahabatan dan hal ini positif. 

bakat-bakat pada WANITA MUDA ETNIS CHINA PERANTAUAN
jelas sekali kriterianya khan? Anda sendiri lho yg nulis begitu.

eddy


   

Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.
http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mailp=summer+activities+for+kidscs=bz
 

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Koko-Cici ABS

2007-08-02 Terurut Topik eddy witanto
Pak ABS Yth.
Wah untung Anda nggak keliru nulis Abang None Betawi ya...hahaha
Memang sekarang banyak diadakan oleh berbagai kota/provinsi, tujuannya promosi 
daerah. Pemenangnya pun aneh bin ajaib, ada yg berasal dari berbagai suku 
bahkan tidak sedikit seorang pemenang yg sukunya udah campur aduk alias 
blasteran suku A-B-C-D. Untuk kota2 besar seperti Jakarta, tracking kesukuan 
pada diri seorang pemenang Ab-Non seringkali sudah sangat sulit ya.

Memang sulit sekali bicara ttg hal ini. Dalam berbagai kasus pemilihan ini-itu 
model Ab-Non memang yg diusung adalah identitas kependudukan, bukan identitas 
etnis, utamanya tentu soal unity. Di tengah sering menguatnya isu etnisitas, 
unity sering tampak sebagai barang langka. 

Seperti tulisan Anda, sepertinya Ab-Non Jakarta bisa kita pandang sebagai 
realitas mozaik keragaman etnis, agama, dll yg ada di Jakarta yg pada 
gilirannya semua identitas kesukuan, agama, dll melebur menjadi satu untuk 
menuju identitas Jakarta. Namun...Jakarta sendiri yg multi-hybrid sayangnya 
sering dikoyak-koyak oleh kelompok yg mengatasnamakan etnis penduduk lokal/asli 
setempat. Bagaimana nih menurut Anda?

eddy

-
4a. Re: Koko-Cici   (Re: [budaya_tionghua] Warga Tionghoa agar Gunakan H
Posted by: JS [EMAIL PROTECTED] john_88z
Date: Wed Aug 1, 2007 3:24 am ((PDT))

Seharusnya Anda jangan cuma mengecam acara yg hanya
untuk etnis tertentu saja tapi juga acara yg hanya
untuk agama tertentu saja.

Prinsip saya selama acara tidak mengganggu ga akan
masalah. Ga peduli acara untuk siapapun. Karena kalo
pola pikirnya seperti Anda tentunya istilah etnis,
agama, dll di dunia ini harus dihilangkan.

--- Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote:

 - Original Message - 
 From: JS
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Monday, July 30, 2007 7:22 PM
 Subject: Re: Koko-Cici (Re: [budaya_tionghua] Warga
 Tionghoa agar Gunakan 
 Hak Pilih)
 
  Sdr ABS, mengapa Anda mengecam acara seperti itu?
  Apakah pemilihan Abang None Jakarta keterlaluan
 juga?
 
 --
 
 Pemilihan Abang None Jakarta lain sama sekali dong!
 Pesertanya ada suku Betawi, Jawa, Sunda, Batak,
 Tionghoa, Minang, Bugis, 
 dll., tanpa ada pembatasan atau persyaratan
 'etnisitas' (pinjam istilahnya 
 Harry Alim sianseng).
 Tujuannya mempromosikan Jakarta.
 Jakartanya semua orang, Jakartanya semua etnis.
 Tentu tidak keterlaluan, bahkan kita dukung.
 
 Acara semacam Abang None Jakarta ini sekarang
 diselenggarakan juga di 
 kota-kota lain. Juga tanpa persyaratan kesukuan, dan
 tujuannya juga promosi 
 masing-masing daerah ybs., secara kebersamaan.
 Bahkan pemilihan Putri Indonesia dan Miss Indonesia
 pun demikian. 
 Pemenangnya pernah orang suku Betawi, Sunda, dan
 berkali-kali orang suku 
 Tionghoa, tetapi tujuannya promosi Indonesia.
 Indonesianya semua orang, 
 dalam kesatuan dan persatuan.
 Tentu tidak keterlaluan, bahkan kita dukung.
 
 Tetapi pemilihan Koko-Cici dan Miss Overseas Chinese
 se-Asia-Pasifik sekali 
 lagi, saya lupa nama kontes ini), tujuannya apa,
 selain dari 'ngomporin' 
 penggolong-golongan / pemecah-belahan etnis?
 Itu sebabnya beberapa tahun yang lalu di milis ini
 pernah ramai dikecam.
 
 Kalau besok-besok ada pemilihan serupa untuk suku
 Jawa se-Jakarta, atau suku 
 Jawa se-Indonesia, atau suku Batak, atau suku Dayak,
 atau suku Asmat, atau 
 suku Arab, atau suku Indo, dsb. ya kita kecam
 juga...
 
 Wasalam. 
 



   

Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play 
Sims Stories at Yahoo! Games.
http://sims.yahoo.com/  

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Prangko Kerjasama Pos Indonesia-China

2007-04-19 Terurut Topik eddy witanto
mulai beberapa hari yg lalu sudah beredar di kantor2 pos kota Beijing prangko 
joint issue antara Pos Indonesia dgn Pos China. Terdiri 2 keping: gambar tarian 
liong dan tarian barong Bali, masing2 berharga 1.2 yuan. Tersedia First Day 
Cover (FDC) dan presentation pack.
Pada FDC terbitan China Post tertera 2 keping prangko, yg gambar tari barong 
Bali cetakan dari China dan yg gambar tarian liong terbitan Pos Indonesia, 
masing2 prangko dicap dg cap hari pertama negara masing2, tertanggal 13 April 
2007. Dalam presentation pack tersaji 2 keping prangko bergambar liong dan 
barong Bali, tetapi keduanya terbitan Pos China.

Hanya saja patut disayangkan bahwa prangko bergambar liong yg terbitan Pos 
Indonesia (harga nominal Rp2500) terkesan kusam dan kumal (bahasa Jawa: 
bluwek), padahal prangko yg sama tetapi terbitan Pos China berwarna sangat 
cerah dengan kepala naga dan sisik2nya sangat menawan, termasuk janggut naganya 
yg merah menyala. Paduan warna kuning, merah dan hijau sangat terasa indahnya. 
Lagi pula, dalam prangko gambar liong yg terbitan Indonesia, tulisan 
Penerbitan Prangko Bersama Indonesia-China 2007 terletak di sisi kanan tengah 
dan tulisan Indonesia di pojok kiri bawah, masing2 berlatar warna yg kusam 
sehingga tidak kelihatan, sangat berbeda dg tata letak pada prangko yg sama 
tapi terbitan China Post: warna matang dan cerah, tulisan joint stamp issue ada 
di sisi kiri tengah, bidang kosong yg seharusnya dapat dimanfaatkan oleh Pos 
Indonesia untuk menaruh keterangan.

Saya sendiri belum melihat keping barong Bali yg terbitan Pos Indonesia, apakah 
warnanya sama matangnya dengan yg terbitan Pos China? Kalau disandingkan antara 
yg terbitan Pos Indonesia dengan yg terbitan China Post ya...yg punya Indonesia 
akan kebanting lah
 
[EMAIL PROTECTED]

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule

2007-03-28 Terurut Topik eddy witanto
Hahahaha. semuanya pada sibuk ributin soal studi tour yg cuman buat 
keturunan Tionghoa saja, yg diseret2 ke arah diskriminasi. Tapi kalian koq gak 
ada yg pada ribut soal diskriminasi yg juga nyata2 dibuat oleh Pemerintah 
Taiwan, yaitu bahwa beasiswa pendidikan (bukan Study Tour!) dari Kementerian 
Pendidikan Taiwan cuman boleh di-apply oleh mereka yg non-Tionghoa. 
Lhoo Diskriminasi juga khan? Piye thooo.

eddy


 

Finding fabulous fares is fun.  
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel 
bargains.
http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007 Rinto Jiang AB Saleh

2007-03-28 Terurut Topik eddy witanto
Akhmad Bukhari Saleh Kalau RRT sudah belajar dari pengalaman. Tidak akan 
melakukan pilih-pilih begitu, yang mereka sudah belajar dari pengalaman bahwa 
itu akan jadi boomerang membikin menderita saudaranya yang jauh di negeri 
orang...

eddy: aaahhh?? kayaknya tak seindah yg Anda katakan deh...coba pikir2 lagi...

Rinto JiangDalam beberapa kesempatan, malah peluang untuk belajar di Taiwan 
lebih 
besar untuk para calon pelajar non-Tionghoa karena ada jatah kursi 
pelajar internasional untuk mereka. 

eddy: untuk Indonesia kalo gak salah sekitar 15 orang per tahun.

Rinto JiangBagi pelajar non-Tionghoa, silahkan saja mendaftar untuk 
kesempatan 
belajar dan beasiswa ke Taiwan dan RRC di kantor perwakilan masing2, 
mumpung sekarang persaingan belum terlalu ketat. Tahun lalu saja, ada 
satu teman saya suku Jawa yang berhasil meraih beasiswa dari Kantor 
Dagang Ekonomi Taipei di Jakarta untuk melanjutkan pendidikan S2 di Taiwan.

eddy: jangan takabur...nggak semudah itu, tidak semua orang Indonesia bisa 
mendaftar. Untuk beasiswa Kementerian Pendidikan RRC yg kalo nggak salah sampai 
sekarang jumlahnya tetap cuman setelapak tangan alias 4-5 orang, sampai 
sekarang beasiswa diatur dalam skema G to G (government to government) dan 
karenanya pelamar harus punya institusi (selama ini institusi milik negara 
seperti PTN, Imigrasi, Deplu, dll), bukan institusi swasta apalagi perorangan. 
Beasiswa Taiwan juga mensyaratkan pelamar berasal dari institusi. 

Apakah keduanya bukan diskriminasi juga??

[EMAIL PROTECTED]


 

Finding fabulous fares is fun.  
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel 
bargains.
http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: PNS

2007-03-27 Terurut Topik eddy witanto
Akhmad Bukhari SalehJadi diskriminasi di tempat kerja itu kasuistik.
 
hehehe.jadi kalo gitu diskriminasi adalah gak bisa disamaratakan aja dong 
ya? 
tapi. bukankah yg namanya diskriminasi (entah apalah namanya: pembedaan, 
dll) tetaplah diskriminasi ya? karena dalam diskriminasi harus ada unsur 
kerugian yg diderita satu pihak. Bukankah diskriminasi terjadi di semua negara, 
di semua tempat, di semua lapisan masyarakat, di semuanya lah...gak pandang 
agama, suku, etnis, bahasa, budaya, dll khan?
Hmm...soalnya nih, emang dari sonomya khan yg namanya manusia suka sekali 
memilah2 dan mengkategori2. Kalo cuman memilah2 dan mengkategori aja sih masih 
mendingan deh. 
O ya, ada nggak sih orang yg benar2 nggak pernah mendiskriminasi orang lain? 
kayaknya koq

[EMAIL PROTECTED]


 

Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives.
http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biChris Setyo

2007-03-23 Terurut Topik eddy witanto
maaf saya perlu kasi sedikit penjelasan di sini, bukan untuk membela pihak 
manapun, tetapi kiranya supaya bbrp orang  Tionghoa di milis ini menjadi 
sedikit mengerti mengapa syarat peserta Study Tour ke Taiwan itu adalah 
keturunan Tionghoa. Harus Anda pahami bahwa pemerintah Republik Tiongkok di 
Taipei mempunyai lembaga khusus yg namanya OCAC (Overseas Chinese Affairs 
Council) untuk menangani Tionghoa perantauan, termasuk pemberian beasiswa. 
Dalam hal beasiswa misalnya, pemerintah Taiwan memberikan 2 jenis beasiswa (1) 
untuk belajar bahasa bagi orang2 NON-TIONGHOA (melalui Kementerian Pendidikan 
Taiwan, untuk Indonesia jumlahnya tiap tahun sekitar 10 orang), dan (2) 
beasiswa bagi keturunan Tionghoa (melalui OCAC). 

Dalam konteks penawaran Study Tour tersebut nampak sekali bahwa beasiswa yg 
diberikan berasal dari OCAC dan oleh karenanya seperti itulah persyaratan yang 
diminta dan bukan atas dasar rasialisme atau sikriminasi atau apapun. Dalam 
konteks ini kita tidak bisa memaksakan kehendak kita atas nama labelling 
antidiskriminasi karena itu adalah kebijakan pemerintahan yg bersangkutan, yg 
tidak mungkin dapat kita campuri. 

Nah, apakah ada skema beasiswa/tunjangan STUDY TOUR bagi WNI non-Tionghoa, bisa 
ditanyakan kepada kantor perwakilan dagang dan ekonomi mereka di Jakarta 
(TETO). 

Sekali lagi, saya tidak mewakili atau membela pihak manapun.

Mohon tidak bersuara terlalu keras jika tidak mengetahui dengan jelas kebijakan 
political scheme/skema politik yg ada.

[EMAIL PROTECTED]



Liquid Yahoo Betul juga, kemane tuch relawan anti diskriminasi, ape ude 
malem kali mereka bobo dulu, ditungguin lhooo!

gooddayboss chris_setyoKomentar saya:
Maaf ya, iklan anda ini sangat rasis. Bukankah seharusnya yg namanya study tour 
itu lebih baik terbuka untuk segala etnik agar yg mau mengetahui/mempelajari 
budaya dan 
bahasa Cina bisa meluaskan wawasan dan appresiasi mereka terhadap 
budaya Cina? Apalagi ini jelas2 bukan benar2 belajar karena tidak 
mungkin belajar cuma 3 minggu, tapi lebih banyak tamasya nya.
Kemana saja larinya pahlawan2 Cina anti rasialisme yg suka ber-kaor2 
di-diskriminasi di Indonesia, kok diem saja ada iklan rasis begini, 
mosok piknik gini hanya terbuka untuk orang keturunan Cina ... 
saya protes keras!


Hal: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian bi
Posted by:  [EMAIL PROTECTED] liquidha
Date: Thu Mar 22, 2007 9:29 pm ((PDT))




- Pesan Asli 
Dari: @hotmail.com
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 22 Maret, 2007 10:23:44
Topik: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya  
schedule

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Alfonso [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Berhubung banyak yang tanya telepon dan bertanya ttg Study Tour 
ini, 
 di bawah ini saya menjelaskan sbb:
 
 STUDY TOUR TO TAIWAN 2007
 Dengan subsidi pemerintah Taiwan sebesar NTD 5,000
 
 Waktu : 24 Juni - 13 Juli 2007 (3 minggu)
 Sekolah : Fengjia University, Taizhong
 Syarat Peserta : WNI Keturunan Tionghoa Usia 15-30 tahun



 

Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.
http://videogames.yahoo.com/platform?platform=120121

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: chandra naya...menyedihkan!

2007-03-12 Terurut Topik eddy witanto
Foto lama dari Chandra Naya (d/h Sin Ming Hui) bisa dilihat a.l di buku Mona 
Lohanda The Kapitan Cina of Batavia 1837-1942 halaman 104a (sayang cuman 
gerbang depannya saja).
Gedung itu sebenarnya punya 2 saudara kembar, yaitu (1) di tanah yg sekarang 
berdiri SMU Negeri 2 Jl. Gajah Mada dan (2) di tanah bekas Kedubes RRT yg 
sekarang sudah rata dengan tanah dan ditandai dengan papan Milik Pemda. 
Gedung Chandra Naya sendiri diberikan oleh Khouw Tjeng Tjoan untuk Khouw Kim An 
yang pada nantinya akan menjadi Majoor (Mayor) Tionghoa terakhir di Jakarta yg 
meninggal di kamp interniran tahun 1942; tetapi riwayat pendirian bangunan itu 
sendiri sudah lebih lama lagi, yaitu kemungkinan didirikan oleh Khouw Tian Sek, 
ayah Khouw Tjeng Tjoan.

Seperti yg telah disebut2, Anda bisa tanya detail pada Pak Zhong (salam dari 
saya untuk Beliau). Lalu tahun 1990an sudah dilakukan deskripsi arsitektural 
mendetail oleh kakak-kakak kelasmu (Ars Untar) angkatan 1989 yg beberapa 
diantara mereka sekarang mendirikan Pusat Dokumentasi Arsitektur di daerah 
Patal Senayan. Saya sendiri punya foto terakhir 2 hari sebelum bangunan 
belakang (dulu tempat tinggal Majoor Khouw) dibongkar, lalu saat pembongkaran 
pondasi bangunan belakang saya pas ada di situ jadi bisa melihat layer2 
pondasinya. Marmer Carrara (dari Italy) yg ukurannya 1m x 1m waktu itu ditumpuk 
di dekat gazebo belakang.

Setelah upaya yg berlarut2 tak kunjung selesai (setelah tahun 1992 dikuasai 
oleh Modern Group), dilakukan lagi deskripsi arsitektural oleh Bu Naniek 
(dosenmu di Untar khan?) sekitar tahun 2000an, termasuk upaya menyelamatkan 
detail2 ornamen yg kemudian lapuk dimakan rayap dan konon kabarnya sekarang 
telah menguap entah ke mana, ada yg bilang sudah beredar di peminat2 barang 
antik.

Tidak ada yg bisa menjawab dengan pasti kapan bangunan ini dididrikan, tetapi 
sebuah tulisan Tionghoa yg ada pada hiasan di belakang bangunan depan mungkin 
bisa menjawabnya, yaitu bahwa pada tahun kelinci api di pertengahan bulan 
musim gugur dicatat kata-kata ini, jadi mungkin dibangun sekitar 1807 atau 
1867. 

salam

[EMAIL PROTECTED]



chandra naya...menyedihkan!
Posted by: ujc22 [EMAIL PROTECTED] ujc22
Date: Sun Mar 11, 2007 8:37 am ((PDT))

Saya mahasiswa arsitektur dari Tarumanagara. Hari kamis yang lalu, 
saya dan teman-teman mengunjungi gedung chandra naya dan kami punya 
kesempatan untuk melihat sampai ke bagian dalam gedung ini.

Saat saya masuk ke sana, saya terkagum-kagum dengan kekokohan bangunan 
ini. pintunya, jendelanya, lantainya...semua itu mencerminkan 
kejayaannya di masa lampau. namun, jika melihat kondisinya 
sekarang...sangat menyedihkan. saya makin tertarik setelah mendengar 
sejarah gedung ini dari dosen sana...mungkin ada beberapa temen2 yang 
kenal...namanya pak Zhong.

saya meng up-load beberapa foto yang saya ambil saat saya berkunjung 
ke sana...dan saya tertarik untuk mengambil 'kasus' ini sebagai bahan 
untuk melanjutkan skripsi saya...


 

Sucker-punch spam with award-winning protection. 
Try the free Yahoo! Mail Beta.
http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/features_spam.html

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Hanya 50% warga Cina kuasai Mandarin

2007-03-09 Terurut Topik eddy witanto
kalau penjelasan resmi dari Pemerintah sih tinggal sekitar 20%an yg belum bisa, 
biasanya tersebar di pelosok pedesaan di Tiongkok tengah dan selatan. Sejak 
pencanangan Pelita ke-11 tahun lalu ditargetkan program pendidikan gratis bagi 
SD-SMP bisa terpenuhi dan pelan2 mengikis angka buta huruf  bahasa Mandarin.

Berita ini toh hampir sama saja dg yg dialami oleh Indonesia khan? tidak semua 
orang Indonesia bisa berbahasa Indonesia. Itu harus diakui. Begitu juga di 
China, tidak semua orang bisa berbahasa Mandarin yg baik dan benar (biasanya 
dialami oleh orang2 dari selatan), dan sebenarnya lebih parah lagi di Indonesia 
yg kebanyakan penduduknya tidak bisa berbahasa Ind yg baik dan benar khan?

eddy @ beijing

--
 18. Hanya 50% warga Cina kuasai Mandarin
Posted by: Budiastawa [EMAIL PROTECTED] myboedi
Date: Fri Mar 9, 2007 5:08 pm ((PST))

Mohon bertanya kepada rekan-rekan di sini. Setelah baca berita ini saya
jadi bertanya-tanya. Apa benar ada ratusan dialek bahasa di RRT? Terus,
yang dipelajari di sekolah-sekolah/ kursus-kursus Bhs Mandarin itu
dialek yang mana? Apakah hurufnya juga beda? Mohon penjelasannya bagi
yang tahu. Terima kasih.
~~

*Hanya 50% warga Cina kuasai Mandarin*
--
BBC | 08 Maret 2007 | 10:04 GMT


 

Now that's room service!  Choose from over 150,000 hotels
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.
http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: arsitektur pecinan

2007-03-08 Terurut Topik eddy witanto
Saya adalah mahasiswa arsitektur yang sedang mengambil skripsi yang 
berkaitan dengan perkampungan cina di Jakarta. 

topik ini sudah menjadi pokok pembahasan di banyak skripsi dan tesis, kecuali 
kalau Anda bisa menyebutkan dengan spesifik apanya yg mau Anda bahas.

Dari artikel anda, ada beberapa informasi referensi bacaan yang 
menarik, bisa tolong bantuannya, dimana sekiranya saya bisa 
mendapartkan referensi bacaan yang dapat membantu skripsi saya. 
Apakah di perpustakaan FIB UI tersedia lengkap, seperti artikel Widodo 
yang berjudul the Role settlements in the Urban Development of 
Southeast Asian Coastal Cities, dll.

Semua ada dalam koleksi  di rumah saya di Beijing.

secara arsitektur, apa secara keseluruhan pecinan yang ada (khususnya 
jakarta)memiliki ciri sama persis denga Cina? dari pola pemukiman, 
sampai bangunan?

Tiongkok mana? luas sekali. Yg sama dengan settlement di Asia Tenggara hanya 
Tiongkok selatan. Kalau Anda pahami geografi Tiongkok maka akan sedikit paham 
bagaimana beda antara utara dan selatan. Feng-shui di utara dan di selatan juga 
ada perbedaan.

ada ga sih pengaruh budaya lokal terhadap arsitektur 
di pecinan? 

 hunian sebagai bagian dari sistem kebudayaan tentu dipengaruhi oleh budaya 
 lokal, entah itu dari material, arah hadap, elemen arsitektural, sistem 
 simbol dan ornamentasi, dll.

 terus ada perbedaan mencolok antara kehidupan dan 
arsitektur yang terdapat pada komunitas warga Tionghoa totok dan 
peranakan di Indonesia? 

biasanya orang hanya berpikir bahwa membedakan orang Tionghoa di Indonesia, 
khususnya di Jakarta, cukup hanya 2 golongan besar: totok dan peranakan, tetapi 
sangat jarang atau bahkan tak pernah melibatkan bagian lain yaitu Tionghoa2 yg 
sangat Hollandsche stijl, kebelanda-belandaan, baik dari busana, bahasa, 
kuliner, perlengkapan makan, hunian, sampai behavior-nya yg suka dansa-dansi 
tiap malam. Komunitas Tionghoa bukan komunitas homogen, tetapi terdiri atas 
banyak sekali komunitas yg dapat dipilah2 dari segi ekonomi, pekerjaan, 
pendidikan, dll.

eddy @ beijing


 

Food fight? Enjoy some healthy debate 
in the Yahoo! Answers Food  Drink QA.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396545367

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] identity

2007-03-05 Terurut Topik eddy witanto
tadi malam saya nonton acara musin anak2 di  Zhejiang TV, yg menarik untuk saya 
adalah disain kostum untuk anak2 perempuannya, cukup simple, model2nya kayak 
baju pramugari Cathay Pacific lah, cuman putih krem trus semua pinggirnya ada 
lis merah, kancing depannya khas baju perempuan Tghoa dengan kacing simpulnya 
juga merah. 

Yg saya pikirkan setelah nonton itu adalah teringat pada Malaysia dan 
Singapore, yg mana sama dengan Tiongkok yg juga punya pakaian khas, para 
peranakan di kedua negara itu juga punya pakaian khas, yaitu kebaya dan batik 
peranakan.

Apa yg saya pikirkan adalah, apakah kita juga perlu menampilkan budaya 
peranakan Tionghoa khas Indonesia? Saya lagi kebayang2 bagaimana kalau 
atasannya adalah kebaya encim lalu bawahnya bisa modifikasi apa aja, bisa rok 
modern atau kebaya tetapi disainnya adalah batik peranakan, mungkin bisa 
dipilih batik Lasem. Kenapa demikian, karena mayoritas Tionghoa yg ada di 
Indonesia saat ini adalah Tionghoa peranakan, keturunan, bukan Tionghoa asli 
Tiongkok seperti generasi2 pertama dulu. Saya jadi teringat ucapan seorang 
teman asal Indonesia yg minggu lalu iseng2 saya tanya, eh..kamu khan orang 
Tionghoa ya? lalu jawabnya: hah?? bukan, bukan, gua orang Indonesia keturunan 
Tionghoa, keturunan, bukan Tionghoa. Nah!!

Saya coba keluarkan gagasan ini karena sepertinya kita lebih sering bicara 
melulu ttg mainland's culture dan tidak berbicara tentang apa yg harus kita 
lakukan untuk memperkuat jati diri sebagai seorang KETURUNAN Tionghoa di bumi 
Indonesia. Perlu re-posisi/repositioning seperti kata Pak Hermawan K.? 
Tentunya repositioning our identity.

eddy @ beijing


 

Do you Yahoo!?
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
http://new.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Re: Komunis anti AGAMA? Ananta Erik

2007-03-03 Terurut Topik eddy witanto
hahahadatang melihat langsung bukan berarti datang seperti turis yg cuman 
2-3 hari di satu tempat lalu pindah lagi lho ya, artinya harus benar2 tinggal 
minimal setahun lah di sini, lalu mulai kenali banyak aspek kehidupan 
masyarakat. Yg pasti, tidak semua kota terbuka, masih banyak hal yg ditutup 
aksesnya. Kalau saya sendiri, itu urusan dalam negeri lah, tiap negara punya + 
- nya. Tiap negara punya penafsiran atas suatu konsep, seperti misalnya HAM, 
konsep Indonesia tentu beda dg RRT, USA, dll. Ttg kebebasan beragama, apakah 
Indonesia juga sudah ada kebebasan beragama? Selalu ada + - nya. 

salam dari beijing


 

Never Miss an Email
Stay connected with Yahoo! Mail on your mobile.  Get started!
http://mobile.yahoo.com/services?promote=mail

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: migrasi orasng cina dengan terbentuknya pecinan

2007-02-11 Terurut Topik eddy witanto
Sudah saya ulas panjang lebar di artikel saya berjudul Mengapa Permukiman 
Mereka Dijarah? Kajian Historis Permukiman Masyarakat Cina di Indonesia. 
Silakan cari buku Harga Yang Harus Dibayar: Sketsa Pergulatan Etnis Cina di 
Indonesia (Editor: I. Wibowo), artikel tulisan saya ada di dalam buku itu hlm. 
191-212. Untuk kajian yg lebih luas silakan cari buku karya Johannes Widodo 
berjudul The Boat And The City: Chinese Diaspora And The Morphology Of 
Southeast Asian Coastal Cities .
   
  eddy prabowo witanto
   
  ---
  8. migrasi orasng cina dengan terbentuknya pecinan
Posted by: nengchu_kukang [EMAIL PROTECTED] nengchu_kukang
Date: Sun Feb 11, 2007 3:16 am ((PST))

Agak tertarik niy sama sejarah munculnya kawasan-kawasan
pecinansampe timbul beberapa pertanyaan : 
apa migrasi penduduk cina beberapa abad yang lalu ke Indonesia yang
secara langsung menyebabkan terbentuknya kawasan pecinan?? 
atau untuk kasus yag di jakarta misalnya, apa karena adanya kebijakan
pemerintah belanda pada saat penjajahan??




 
-
Any questions?  Get answers on any topic at Yahoo! Answers. Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: tanya babi emas atau babi tanah

2007-01-11 Terurut Topik eddy witanto
Sepertinya  topik ini cukup menarik juga buat saya yang tinggal di Beijing, 
mengingat sebentar lagi hampir Imlek dan kebetulan saya selalu mengantar istri 
untuk cek-up ke dokter kandungan dan melihat sendiri bagaimana bernafsunya 
orang2 Tiongkok untuk punya anak pada tahun babi mendatang. Bahkan Rumah Sakit 
Haidian (Beijing) sudah tidak menerima pemesanan tempat bagi mereka yg akan 
melahirkan di tahun babi emas mendatang. Hal senada juga diungkapkan oleh 
Dokter Han, spesialis obs-gyn di RS Sino-Japan (Zhongri) (Beijing).

Di seantero negeri sedang demam babi emas, tetapi sebenarnya dalam hitungan 
bazi, yg digunakan tetaplah ding hai (babi api) ataukah babi emas? 
Kebetulan tadi pagi dalam perbincangan dengan seorang teman asal Wuhan yg lahir 
1982 disebutnya 1982 itu lahir di tahun anjing tanah, padahal dalam hitungan 
biasa dia seharusnya lahir di tahun anjing air khan? Nah kalau begitu, untuk 
tahun depan itu emasnya berasal dari mana??

Apakah ini menunjukkan perbedaan dalam menghitung tahun dan unsur antara 
Tiongkok dan dengan yg biasa kita pakai? Kebetulan karena saya shio babi-logam 
(-) dan calon anak saya akan bershio babi-api (hahahasaya akan dikontrol 
oleh anak saya!! tapi dia nggak akan menang lawan mamanya yg shio anjing 
unsurnya air)

eddy


Re: tanya babi emas atau babi tanah [
Posted by: liang u [EMAIL PROTECTED] liang_u
Date: Wed Jan 10, 2007 6:55 pm ((PST))

Beberapa waktu lalu saya pernah memuat tahun kalender Tionghoa di milis ini 
untuk satu periode. Satu periode adalah 60 tahun, tahun ke 61 kembali ke tahun 
1. Karena itu orang Tionghoa merayakan ulang tahun ke 60 ini secara 
besar-besaran.
Tahun ini 2007 mulai tgl. 1 bulan 1 penanggalan Imlek adalah tahun Ding Hai.  
Ding menunjukkan Tiang langit dan Hai menunjukkan cabang bumi.  Bila 
menggunakan simbol, Ding adalah api negatif, sedang Hai adalah babi. Jadi mulai 
tahun baru Imlek nanti, kita kan memasuki tahun Babi api negatif. Sebelum Imlek 
sekarang ini, kita masih berada pada tahun Bing Xu  atau Anjing api positif. 
Dakan dialek Hokkian Dinghai adalah Tinghai atau Tenghai, sedang Bingxu adalah 
Pniasut. Saya kira ditiap kalender yang ada penanggalan Tionghoanya pasti 
tertulis.
Semoga membantu
Liang U


 

Want to start your own business?
Learn how on Yahoo! Small Business.
http://smallbusiness.yahoo.com/r-index

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Re: [budaya_tionghua] Tanya Revolusi Kebudayaan di Tiongkok

2006-12-18 Terurut Topik eddy witanto
Oalaaahhh kasian amat nih anak, maunya tanya yg serius buat ngerjain tugasnya, 
eh malah dibelok-belokin yg nggak2. Kalau mau bikin tugas ya harus pakai 
referensi yg serius, koq malah jawabannya disuruh baca novel? Ada2 aja.

Nak...ada banyak buku yg bertutur ttg Revolusi kebudayaan (Cultural 
Revolution), yg di Tiongkok sendiri disebut sebagai RBKP (Revolusi Besar 
Kebudayaan Proletar). Bukalah buku2 ttg sejarah Tiongkok Modern (post-Ming 
sampai tahun 1980an), pasti ada topik itu. [Tapi ya hati2, masing2 pengarang 
punya sudut pandangnya sendiri2.] Misalnya saja di buku Patricia Buckley Ebrey 
Cambridge Illustrated History of China (2001/2005). Ada juga buku (ukurannya 
kecil kayak buku saku) terbitan Amerika berjudul Cultural Revolution. Kamu 
kuliah di mana? mungkin saya bisa arahkan ke perpustakaan atau orang2 yg punya 
buku referensi lengkap ttg topik itu. Kalau mau paham ttg topik ini, 
setidak2nya harus tahu dulu latar belakang RRT sejak berdirinya 1 Okt 1949. Ttg 
kampanye2, ttg Liga Pemuda, ttg Gang Four, jangan lupa juga ttg belajar ke 
desa. Bisa juga cari bukunya Liang Heng  Judith Shapiro, ada 2 buku salah 
satunya Reformasi Tanpa Keterbukaan, satunya lagi lupa. 

Begini deh, untuk sederhananya, kalau kamu ada di Jakarta, silakan ke Cawang, 
ke Penerbit Pustaka Sinar Harapan di Jl. Dewi Sartika, bilang aja, cari bukunya 
Poltak Partogi Nainggolan berjudul Reformasi Ekonomi RRC, dicetak tahun 1995.
Kalo teman2 yg lain ngajuin novelnya Jung Chang supaya dibaca, saya lebih suka 
kasi tau supaya kamu nonton aja film-nya Joan Chen berjudul Xiu-Xiu: The Sent 
Down Girl. 

benda-benda kono dan kebudayaan kono yang memiliki nilai yang tinggi di
  hancurkan oleh komunis

E: kalau dihancurkan semua, bagaimana mungkin Tiongkok yg sekarang bisa menjual 
wisata budaya dan sejarahnya? Kenapa masih ada Yiheyuan, ada Yuanmingyuan, ada 
Forbidden City, ada Yungang Grottoes?

dan ribuan nyawa melayang tampa dosa
E: No comment, daripada gw dic_ _ _k trus dipulangin ke Indo hahaha
Kebetulan tadi sore ketemu teman karib, Prof Colin ahli opera klasik Tiongkok 
dari Australia yg sedang satu danwei dg saya, dia cuman bilang sangat 
mencekam.

Bye

[EMAIL PROTECTED]


---


Re: Tanya Revolusi Kebudayaan di Tiongkok
Posted by: skala selaras [EMAIL PROTECTED] gudupugu
Date: Mon Dec 18, 2006 3:02 am ((PST))

Saya menilai bagian awalnya bagus, tapi bagian akhirnya sangat buruk, ditulis 
dengan tendensius, lebih banyak memuat slogan2 individualistis, kelihatan 
penulisnya ingin menyenangkan pembaca barat (novel ini aslinya memangditulis 
dlm bhs Inggris). Sudah jelas dia bisa ke luar negeri adalah dibiayai negara, 
tapi dia bicara lantang bahwa semua itu adalah hasil dari usahanya sendiri.

Kesangsianku atas integritas penulis ini terbukti setelah dia bersama suaminya 
membuat buku baru tentang Mao Zidong, yang isi didalamnya hanya berupa gosip2 
yang menjelek2kan Mao. yang hebat adalah:  pengamat barat yang anti Mao 
sekalipun tidak ada yang pernah menyangsikan peran penting Mao dalam memimpin 
revolusi komunis di China. tapi dalam buku ini dikesankan : Mao sebenarnya 
tidak berperan penting dalam berbagai peristiwa, dia hanya menyerobot jasa 
orang lain, dan memanipulasi sejarah untuk melambungkan dirinya sendiri ( 
seperti pak harto dalam serangan fajar di jogjalah). hal ini tak sesuai logika. 
karena berbeda dng Pak harto, mao adalah pemimpin yang tumbuh dari bawah, jika 
peranan dia sangat minim, waktu itu pasti tak akan dipilih menjadi pemimpin 
revolusi oleh kawan2nya.

salam,
ZFy


  - Original Message - 
  From: Chuang 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, December 17, 2006 5:01 PM
  Subject: 


  Bisa dicoba membaca novel Angsa-Angsa Liar yg berdasarkan kisah nyata dari
  penulisnya, Jung Chang. Penerbit: Gramedia. Novel yg sangat bagus.

  Salam

  Chuang
  http://chuang.blogs.friendster.com
  - Original Message -
  From: liong han
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Friday, December 15, 2006 2:01 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Tanya Revolusi Kebudayaan di Tiongkok

  saya anggota baru milis ini,

  saya ada tugas penelitian tentang kekejaman komonis tiongkok ?

  Ada yang tahu nggak tentang revolusi kebudayaan di tiongkok ? benar kah
  benda-benda kono dan kebudayaan kono yang memiliki nilai yang tinggi di
  hancurkan oleh komunis dan ribuan nyawa melayang tampa dosa ? Dan sekarang
  kebudayaan tiongkok kuno yang sangat luhur dan penuh budi pekerti digantikan
  dengan kebudayaan partai komunis yang menjanjikan kemakmuran bagi rakyatnya
  ?

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Ganti Passport di Taiwan

2006-12-07 Terurut Topik eddy witanto
Peraturan yg berlaku saat ini, masa berlaku paspor RI (baik yg dibuat di dalam 
negeri ataupun di luar negeri) semuanya 5 tahun. Sebelum pergantian paspor 
model baru awal tahun 2005, paspor yg dibuat di KDEI Tapiei memang hanya 
berlaku 3 tahun, bukan 1 tahun. Kalau tidak salah tahun 2003-2004 biayanya 
malah sekitar NT4000-5000 ya. 

Hmm...jauh lebih murah membuat paspor biasa (48 halaman, masa berlaku 5 tahun) 
di KBRI Beijing, hanya RMB184, biaya resmi tanpa calo, langsung terima receipt 
pembayaran asli, 3 hari kerja sudah jadi paspornya. Tanpa kesulitan ini itu, 
cukup pakai copy KK, asli + copy paspor lama, copy akte kelahiran. Harga dan 
persyaratan sudah tercantum resmi di website KBRI Beijing.

[EMAIL PROTECTED]



12. Ganti Passport di Taiwan
Posted by: richardwu9 [EMAIL PROTECTED] richardwu9
Date: Thu Dec 7, 2006 3:16 am ((PST))

Tolong tanya,



Yang saya tahu, biaya ganti passport di Taiwan (KADIN Taipei - Kantor Dagang
Indonesia) adalah 5000NT (passport baru berlaku 1 tahun saja), tapi saya
dengar2x dari teman bahwa biaya resmi sebenarnya hanya 1500NT. Ada yang bisa
memberi kejelasan di sini? 1NT = 300NT.



Thanks in advance.



Best,



Richard


 

Want to start your own business?
Learn how on Yahoo! Small Business.
http://smallbusiness.yahoo.com/r-index

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Pembantian 1740

2006-12-02 Terurut Topik eddy witanto
Mengingat adanya beberapa tokoh dan kisah yang mirip dalam kurun waktu hampir 
sama, maka dengan ini saya mohon bantuan dari teman-teman yang mengetahui 
cerita sejarah ini untuk membantu mengklarifikasi.
Dengan melalui mailing list ini, saya mohon bantuan data  informasi dari 
rekan-rekan yang mengetahui tentang perlawanan dan pembantian terhadap 
masyarakat Tionghoa di Batavia tahun 1740.

Kalau Anda memintanya seperti ini, saya agak khawatir nanti cerita2 yg 
diberikan akan berupa mitos2 atau hanyalah sebuah perdebatan ngalor-ngidul. 
Padahal yg Anda butuhkan adalah sesuatu yg empiris. Daripada pusing2, mendingan 
Anda hubungi Bapak Gerrit J Knapp di KITLV Leiden. Banyak data ttg 
Pemberontakan 1740 ada di perpustakaan Kerajaan Belanda. Silakan baca juga 
Disertasi dari J. Th. Vermeulen berjudul De Chinezen te Batavia en de 
Troebelen van 1740 yg sudah diterbitkan oleh Idjo, Leiden th.1938. Sebagian 
dari disertasi itu sudah diterjemahkan oleh Tan Yeok Seong berjudul The 
Chinese in Batavia and the Troubles of 1740 dalam Journal of the South Seas 
Society Vol 9 No 1, Singapore Juni 1953 hlm.1-68.

Di pesisir daerah Jawa Tengah ( khususnya Semarang  Tegal ) ada pemujaan 
terhadap Ze Hai Zheng Ren ( Tek Hay Cin Jin ), yang menurut salah satu 
pendapat / versi ( lihat situs klenteng Ching De Yuan ) disebutkan beliau 
adalah salah seorang tokoh yang ikut pemberontakan di Batavia.

Lihat: Chinese Epigraphic Materials in Indonesia Vol.3 oleh Wolfgang Franke 
(dibantu Claudine Salmon dan Anthony K.K Siu), bagian An Annotated List of 
Deities hlm. 391:
Guo Liuguan alias Kwee Lak Kwa, also known as Zehai zhenren The True Man that 
Favours the Seas. The deified spirit of a merchant from Haicheng, Zhangzhou, 
who disappeared in a mysterious way at the Java coast during the middle of the 
18th century. There are various legends about him. He was later deified, and 
temples was set up at various places in Java. Wang Dahai (Ong Tae Hae) reports 
Guo's story in his Haidao yizhi. Medhurst translated his title as The Fairy 
that Favours the Seas, under which name he is often mentioned in Western 
Literature.

[EMAIL PROTECTED]


 

Do you Yahoo!?
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
http://new.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Re: totok-peranakan--Russel Lim

2006-11-07 Terurut Topik eddy witanto
 Satu hal yang pasti, jika kita berkunjung ke Tiongkok
maka kita semua adalah hua qiau (orang Tionghoa di
perantauan).   

catatan dari saya:

Hati2 sedikit kalau bicara.
Baik dalam kapasitas akademik maupun dalam pemahaman umum, jika seorang 
keturunan Tionghoa yang berasal dari luar Tiongkok datang berkunjung ke 
Tiongkok, maka terdapat 2 penyebutan yg berbeda bergantung dari status 
kewarganegaraan yg dimilikinya, bisa disebut huaren atau huaqiao. Kalau ia 
adalah seorang keturunan Tionghoa berkewarganegaraan negara asing maka akan 
disebut huaren, sedangkan kalau ia keturunan Tionghoa tetapi masih memegang 
WN-RRT maka ia akan disebut huaqiao. Dalam lingkup terbatas, istilah 
huaqiao dilekatkan pada seseorang berkewarganegaraan Tiongkok yg berasal dari 
luar Tiongkok dan kemudian kembali ke Tiongkok. Dalam lingkup akademik, istilah 
huaqiao digunakan untuk menyebut Tionghoa perantauan yg berkewarganegaraan 
Tiongkok, yg untuk sementara waktu berdiam/tinggal di luar Tiongkok dan pada 
suatu saat akan kembali lagi.
Dalam kasus tahun 1960-1966, mereka yg kembali ke Tiongkok disebut sebagai 
huaqiao, spesifiknya disebut guiqiao atau orang Tionghoa yg pulang kembali. 
Tiongkok yg sekarang juga menggunakan istilah our compatriots.
Kalau Anda masih kurang yakin, silakan datang ke Kedutaan Besar RRT di Jakarta 
dan tanyakan saya sebagai keturunan Tionghoa disebut dengan istilah apa?, 
pasti mereka akan tanya ke Anda: Anda warganegara apa? Kalau Anda keturunan 
Tionghoa WNI pasti akan dijawab: Anda huaren, Yinni huaren, bukan huaqiao. 
Kecuali kalau Anda adalah lahir dan besar di Indonesia tapi WNA yg 
berkewaranegaraan Tiongkok, maka akan disebut huaqiao.

Kemarin saya bergurau dengan teman2 orang Tiongkok asli dan berkata bahwa kalau 
tidak ada halangan awal tahun depan anak saya akan lahir di Beijing sini. Lalu 
saya bilang, eh..ntar anak saya disebut apa ya?
Sambil tertawa2 becanda mereka bilang: ya jadi huaqiao dong. Meski ayah-ibunya 
huaren asal Indo tapi khan ini anak lahir di tanah Tiongkok, jadi dia kembali 
ke tanah asalnya. Terus saya tanya: koq bukan huaren?, mereka jawab: yg 
bener2 asli Tiongkok khan dia, bukan kamu hahaha!

salam,

[EMAIL PROTECTED]



[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[budaya_tionghua] ttg buku

2006-10-27 Terurut Topik eddy witanto
Kalau Anda ada di Indonesia, coba cari di Gramedia, karena dulu saya dapat di 
Gramedia TP Surabaya dan beberapa waktu kemudian saya juga lihat di Gramedia 
MTA  MKG Jakarta. Kalau sulit bisa langsung hubungi penerbitnya:

judul: Komunitas Tionghoa di Surabaya (1900-1946)
Pengarang: Andjarwati Noordjanah
Penerbit: Masyarakat Indonesia Sadar Sejarah (Mesiass)
Jl. Pandanwangi Raya No. A 17, Pedurungan, Semarang 50273
e-Mail: [EMAIL PROTECTED]
web: www.mesias.8k.com

ttg Gramedia, masing2 toko buku gramedia melakukan ordernya sendiri2, jadi buku 
A, misalnya, bisa jadi mungkin hanya ada di 2-3 toko Gramedia saja, dan gak ada 
di gramedia lainnya. Karena itu kalau mau cari buku2 ttg Tghoa ya harus sering2 
searching di tiap toko Gramedia, terutama di daerah yg banyak komunitas 
Tionghoanya.
 
salam, 

Eddy Prabowo Witanto foreign expert
Beijing Foreign Studies University (BFSU) - Department of Afro-Asian Studies - 
Indonesian Studies, 
East Campus Academic Building #351. Xisanhuan Beilu no.2, Haidian District, 
Beijing 100089 CHINA



[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[budaya_tionghua] Re: Re: Memang Hotel == Chan CT

2006-10-25 Terurut Topik eddy witanto
Hahaha Bung Chan lupa lagi ya? Tiongkok memandang para huaqiao modern yg 
tersebar di seluruh pelosok dunia sebagai ASSET. Ya benar, asset yg sangat 
berharga! Signal yg amat jelas ini saya tangkap dari pernyataan PM Wen tahun 
lalu ketika mengomentari banyaknya imigran Tionghoa yg masuk ke negara2 bekas 
Eropa Timur, terutama Polandia.
   
  [EMAIL PROTECTED]
   
  
  
Posted by: ChanCT [EMAIL PROTECTED] garudans
Date: Tue Oct 24, 2006 10:56 pm (PDT)

Hallo Becky,

Terimakasih atas informasi keberadaan Tionghoa Indonesia yang 
berada di 
Singapore. Begitu banyaknya, ya! Sebelumnya, hanya seratus-dua ratus 
saja 
Tionghoa-Inedonesia yang hijrah ke Singapore, ternyata gitu banyak 
sampai 18 
ribu, ya! Lepas dari kebenarannya sampai dimana, saya berpendapat itu 
merupakan tamparan berat bagi Pemerintah RI, yang tidak berhasil 
mengayomi 
warga-nya untuk bertahan dan mengabdikan kehebatannya dinegeri ini. 
Dan, 
kenyataan mereka itulah yang berkiprah dan sangat menguntungkan 
perkembangan 
Singapore!

Saya berpendapat, hendaknya kita bisa memperkenankan setiap orang 
yang 
hidup didunia ini mengambil pilihan mau hidup dimana, dimana mereka 
merasa 
lebih baik untuk hidup, bisa mengembangkan kemampuan dengan mendapatkan 
kehidupan yang lebih aman-tentram dan bahagia. Begitulah yang telah 
terjadi 
berabad-abad didunia ini, yang semula orang-orang yang melarikan diri 
keluarnegeri dikutuk sebagai penghianat bangsa, sekarang sudah menjadi 
sesuatu yang biasa.

Tiongkok setelah merdeka ditahun 49, juga tetap menghadapi warganya 
mengungsi keluar-negeri mencari peruntungan diluar yang diperkirakan 
akan 
lebih baik. Ditahun-tahun 60-an sampai awal tahun 70, pihak penjajah 
Inggris 
yang berkeinginan menunjukkan kebobrokan pemerintah RRT, langsung 
memberikan permanent residen bagi penyelundup yang masuk HongKong. 
Pihak 
pemerintah RRT tertawa, bahkan menantang berapa banyak orang yang bisa 
kalian tampung akan kami lepas secara resmi, jadi tak usah menyelundup 
lagi?! Pemerintah koloni HK kewalahan, akhirnya menyetop pemberian PR 
pada 
penyelundup-penyelundup sejak tahun 72, dan, ... untuk membatasi lebih 
baik 
arus orang yang masuk HK, sepanjang perbatasan darat, dibangun pagar 
kawat 
berduri dan kedua belah pihak memberikan pengawasan ketat.

Setelah RRT menjalankan politik pintu-terbuka, bahkan secara 
besar-besaran mengirim pelajar-pelajarnya untuk sekolah keluar-negeri, 
dari 
Amerika, Canada, Australia, beberapa negara Eropah sampai ke Jepang, 
... 
Banyak yang tidak kembali, dan menempuh hidup barunya di negeri-negeri 
itu. 
Angka yang saya ketahui, sudah mencapai lebih 3 juta imigran baru 
dinegeri-negeri itu. Menjadi Huakiao baru dinegeri-negeri maju.

Marah-kah pemerintah RRT menghadapi kenyataan ini dan menyalahkan 
orang-orang itu tidak patriot yang menjadikan negerinya sebagai Hotel? 
Tentu 
saja tidak! Pemerintah RRT menunjukkan kedewasaan dalam mengatur 
negara, 
mereka tidak memarahi apalagi mengutuk warga yang menetap diluar 
negeri, 
sebaliknya dibuat kebijaksanaan-kebijaksanaan Huakiao yang sangat 
simpatik, 
memelihara hubungan erat dengan mereka dan memberikan kesempatan bagi 
mereka-mereka Huakiao-baru itu untuk tetap menunjukkan  kecintaan 
dengan 
mendukung pembangunan kampung-halamannya yang ditinggalkan itu, ... 
menciptakan syarat-syarat yang lebih baik untuk menyedot mereka 
kembali! 
Sudah nampak hasil dari kebijaksanaan tersebut, lupa saya berapa % 
modal-asing yang ditanamkan di Shenzhen itu modal Huakiao itu, 
pokoknya, 
tidak sedikit pengusaha-pengusaha berhasil bisa ikut menanamkan 
modalnya 
dalam usaha pembangunan ekonomi di RRT, tidak sedikit yang kembali 
menyumbangkan kemampuannya untuk ikut membangun kampung-halamannya yang 
dahulu sangat terbelakang dan, ... juga ahli-ahli muda yang semula 
menetap 
diluar-negeri juga tidak sedikit yang tersedot kembali ikut aktif dalam 
mengembangkan usaha di negerinya, baik di Beijing, Shanghai maupun 
Shenzhen.

Terbalik dengan sikap Pemerintah RRT ini, nampaklah lebih jelas 
sikap 
Pemerintah RI, khususnya wapres JK itu, yang bisanya hanya menyudutkan 
komunitas Tionghoa, yang selalu dipandangnya sebagai warga pendatang. 
Bisanya hanya menyalahkan orang lain, Tidak sedikitpun merasa 
kekurangan dan 
kesalahan pemerintah RI yang tidak berhasil mengayomi setiap warganya, 
tidak 
mampun melindungi keamanan, keselamatan harta-jiwa sekelompok warga 
dari 
teror yang dihadapi.

Salam,
ChanCT


-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua 

[budaya_tionghua] Re:KETIKA KOMUNITAS TIONGHOA MOGOK

2006-10-24 Terurut Topik eddy witanto
Bung Chan mungkin terlupa menuliskan judul bukunya? Yg Bung Chan postingkan 
adalah kata pengantar dari Dede Oetomo PhD untuk buku Komunitas Tionghoa di 
Surabaya (1910-1946) karya Andjarwati Noordjanah (Penerbit MESIASS Semarang. 
Cetakan Pertama: Maret 2004).

Dalam lingkup kajian Jawa Timur, juga baik untuk ditengok buku karya Thomas 
Santoso berjudul Orang Madura dan Orang Peranakan Tionghoa: Studi Komparatif 
tentang Perilaku Kerja Pialang Tembakau di Madura, Penerbit Lutfansah 
Mediatama Surabaya, 2002 (117 hlm+vii).

salam,

Eddy Prabowo Witanto foreign expert
Beijing Foreign Studies University (BFSU) - Department of Afro-Asian Studies - 
Indonesian Studies, 
East Campus Academic Building #351. Xisanhuan Beilu no.2, Haidian District, 
Beijing 100089 CHINA


-

4. KETIKA KOMUNITAS TIONGHOA MOGOK
Posted by: HKSIS [EMAIL PROTECTED] garudans
Date: Mon Oct 23, 2006 7:10 pm (PDT)

Secara tidak sengaja terbaca tulisan dibawah yang cukup menarik, ... membuka 
fakta-fakta peranan komunitas Tionghoa dalam sejarah Indonesia, yang selama 
ini ditutup-tutupi, atau sengaja dihilangkan dan nyaris tidak diketahui 
atau terlupakan termasuk oleh komunitas Tionghoa sendiri.

Ada yang pernah membaca buku ini dan bisa memberikan komentar-komentar 
berharga agar diketahui dan teringat kembali adanya fakta-fakta sejarah yang 
gelap, dan digelapkan untuk membenarkan stereotip komunitas Tionghoa 
dinegeri ini hanyalah sekumpulan oportunis yang mengejar kekayaan tanpa 
kepedulian terhadap masyarakat di sekitarnya, yang memperlakukan negeri ini 
seperti Hotel dan hengkang begitu ada kesulitan, ...

Salam,

ChanCT



KETIKA KOMUNITAS TIONGHOA MOGOK
Oleh Dede Oetomo, PhD

Penulis : ANDJARWATI NOORDJANAH
Kata Pengantar : DEDE OETOMO
Jumlah halaman : xviii + 140 halaman
Format Buku : 15 x 21 cm
Harga per buku : Rp 25.000,-


Pada tanggal 10-13 Januari 1946, selama 4 hari berturut-turut, terjadi 
pemogokan total oleh pedagang dan pengusaha Tionghoa di Surabaya. Mereka 
memprotes tingkah-laku sewenang-wenang dan pengkambinghitaman dalam kaitan 
dengan penyediaan barang keperluan sehari-hari tentara dan personel 
pemerintahan pendudukan Sekutu yang didasarkan pada diskriminasi rasial. 
Ekonomi Surabaya lumpuh. Keperluan tentara dan personel Sekutu maupun 
komunitas Eropa, juga ekonomi distribusi umumnya, tak terlayani.

Baru sesudah pemimpin tertinggi tentara Sekutu saat itu, Mayor Jenderal 
Mansergh (yang kita kenal dari sejarah peristiwa 10 November 1945), 
mengajukan permohonan maaf dan memenuhi permintaan komunitas Tionghoa, 
perdagangan dan usaha pulih kembali.

Episode singkat ini, yang sempat menggemparkan media dalam maupun luar 
negeri waktu itu, nyaris telah dilupakan orang, termasuk dalam komunitas 
Tionghoa sendiri. Yang masih diingat orang, kiranya karena memang 
disebut-sebut terus oleh kaum rasis anti-Tionghoa, adalah milisi pro-Belanda 
Pao An Tui (Pasukan Pelindung Keamanan) yang reaksioner itu.

Dalam rangka mengingatkan kita kembali militansi komunitas Tionghoa-lah 
pentingnya penerbitan buku Andjarwati Noordjanah ini, yang berasal dari 
skripsinya pada Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada. 
Banyak kenyataan sejarah yang ditutup-tutupi atau secara tak sengaja 
terlupakan masyarakat kita dibuka, dan memang sudah saatnya-lah diingatkan 
kembali kepada masyarakat. Tujuannya sederhana: agar yang buruk tak 
terulang, dan yang baik dapat digunakan sebagai pelajaran.

Bersama penerbitan ulang buku Indonesia dalem Api dan Bara karangan Tjamboek 
Berdoeri (Kwee Thiam Tjing), yang menggambarkan keadaan di Malang dari tahun 
1939 hingga 1947,[1] buku ini mengingatkan kembali kerumitan pengalaman 
komunitas Tionghoa di dua kota utama Jawa Timur; Malang dan Surabaya. Dan 
memang kajian-kajian lokal seperti inilah yang kita perlukan untuk memahami 
sejarah hubungan interaktif komunitas Tionghoa dengan komunitas lainnya di 
Hindia Belanda/Indonesia.

Andjarwati dengan cermat dan teliti menggali berbagai sumber dalam literatur 
maupun ingatan seorang informan serta berita-berita surat kabar dan majalah 
masa itu, sehingga muncul suatu kisah yang hidup mengenai zaman awal 
republik kita dan peran golongan Tionghoa yang tidak kecil.

Ini penting, karena stereotip di masyarakat, terutama setelah depolitisasi 
licik rezim Orde Baru sejak 1966, seakan mengatakan bahwa golongan Tionghoa, 
sebagaimana dicitrakan oleh mesin propaganda Orde Baru,[2] hanyalah 
sekumpulan oportunis yang menginginkan kekayaan tanpa prinsip dan tidak 
punya kepedulian apa pun terhadap masyarakat dan politik di sekitarnya.

Banyak orang Tionghoa maupun lainnya di masyarakat kita saat ini hanya tahu 
stereotip itu, karena kajian-kajian mengenai masyarakat Tionghoa lokal 
kontemporer kurang sekali. Akibatnya pandangan mereka tentang posisi 
ketionghoaan dalam masyarakat cenderung sempit dan salah. Apalagi pandangan 
tentang sejarah ketionghoaan di masa lampau.

Sesudah membaca buku ini kita akan makin yakin 

[budaya_tionghua] Re: Tionghoa penemu dunia

2006-10-12 Terurut Topik eddy witanto
untuk teman2 yg kasi komen buat Tghoa sebagai penemu dunia, temen2 sudah mulai 
gatel tapi males nggaruk, dll. Juga maaf buat moderator ya
tapi saya amati, lama2 milis suka banget ngedebatin sesuatu topik yg sebenarnya 
nggak akan bisa dijawab oleh Anda2 semua, alias, semua asbun. 
Bicara ttg Menzies, Zheng He, penemuan dunia, dll ada bbrp hal yg ingin saya 
tanyakan:

1. Apakah Anda semua sudah baca 1421 secara utuh, menyeluruh, dan dengan 
kacamata akademik? Lalu membandingkannya dengan berbagai peta kuno Eropa  
Tiongkok? Mencoba menelisik kembali apakah benar tidak ada teks lain selain Ma 
Huan, Ying-yai Sheng-lan, The Overall Survey of the Ocean's Shores [1433] 
terjemahan J. V. G. Mills (yg saya gunakan terbitan Cambridge University Press, 
1970)? bagaimana dengan tanggapan2 yg ditulis oleh Groeneveld? Apakah sudah 
menelisik lebih dalam membaca Chau Ju-Kua: His work of the Chinese and Arab 
Trade in the Twelfth and Thirteenth Centuries, terjemahan F.Hirth  WW 
Rockhill (yg saya pakai adalah terbitan St. Petersburg 1911). Apakah Anda sudah 
mempertimbangkan semua bantahan dan sanggahan thdp 1421, termasuk karya 
akademik yg diterbitkan di Ipoh, Malaysia beberapa waktu lalu?

2. Dari semua perbincangan, tampak kekaguman amat besar..wah Tionghoa bisa 
berkelana ke seluruh dunia! Colombus pun kalah! dll. Cobalah lebih nalar lagi. 
Emang kapal2nya kayak apa sih? gimana sistem nautical-nya? emang saat itu udah 
dikenal sistem propeler yg canggih ya? dll. Silakan bandingkan dengan Joseph 
Needham dalam bukunya Science and Civilization in China, bab ttg Nautical 
System.

3. Didebatkan apakah Zheng He sampai di Amerika, Australia, Eropa, dll bahkan 
mungkin sampai di kutub? Seperti yg kita tahu, perjalanan muhibah itu terjadi 
dalam rentang 1405-1433 M, yg mungkin sekali saat ini tidak ditemukan bukti2nya 
lagi, kecuali hanya bersandar dari TEKS dan PETA LAMA Tiongkok. Memang banyak 
ditemukan bukti ini-itu di berbagai penjuru dunia, yg kemungkinan disebut 
berasal dari masa Ming berdasarkan pertanggalan Carbon-14 atau Uranium-Thorium 
atau metode lainnya. Tetapi, pertanyaannya, bagaimana Anda bisa langsung 
mengklaim bahwa itu bukti Zheng He sudah sampai di sana? mengingat pada masa 
itu perdagangan internasional melalui laut sudah begitu ramainya dilakukan oleh 
para pedagang Tionghoa? Kecuali misalnya, Anda bisa mengemukakan bukti empirik 
keramik masa Ming (misalnya biru-putih) bertuliskan inskripsi Yong-le (keramik 
kerajaan yg hanya bisa dibawa oleh utusan khusus)

4. Pro-kontra yg didebatkan sama sekali riskan, mengingat Anda2 sendiri tidak 
memiliki cukup bukti konkrit dan hanya mendasarkan diri pada bacaan 
ini..bacaan itu termasuk pendapat2 pribadi yg sentimentil dan, maaf, terlalu 
chauvinist. Seharusnya, kalau berpendidikan cukup tinggi, bisa berbicara secara 
nalar, disertai bukti2 empiris yg dapat diterima semua orang. Benar2 diskusi yg 
amat rapuh mengingat semua hanya ingin bantah-membantah ttg chauvinist Tghoa, 
malah membawa2 yg lebih spesifik kesukuan (Hakka, dll)

salam,
 
Eddy Prabowo Witanto foreign expert
Beijing Foreign Studies University (BFSU) - Department of Afro-Asian Studies - 
Indonesian Studies, 
East Campus Academic Building #351. Xisanhuan Beilu no.2, Haidian District, 
Beijing 100089 CHINA



[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[budaya_tionghua] Re: Formulir Kewarganegaraan

2006-10-12 Terurut Topik eddy witanto
Ini ttg peraturan tentang tata cara pendaftaran sebagai WNI, jadi dalam 
lingkup Departemen Hukum dan HAM. Karena itu berkas2 formulir didistribusikan 
ke masing2 Kanwil Hukum dan HAM (masing2 provinsi) yg kemudian akan 
meneruskannya ke setiap Pengadilan Negeri. Proses distribusi itu akan memakan 
waktu cukup lama, bisa 1-2 bulan, kadang 3 bulan untuk daerah yg agak jauh. 
Silakan hubungi Pengadilan Negeri tempat domisili Anda. Kalau semua berkas 
sudah lengkap dan diterima oleh PN, maka PN akan mengirimkannya ke Jakarta, nah 
ini biasanya dikirim secara kolektif. Jadi waktunya bisa cepat bisa lambat 
karena berdasarkan UU No.12/2006 yg baru, berkas permohonan menjadi WNI harus 
dijawab oleh Presiden dalam bentuk Keputusan Presiden selambat2nya dalam 3 
bulan sejak berkas2 itu diterima oleh Menteri Hukum dan HAM (yg dimaksud adalah 
diterima oleh Departemen Hukum dan HAM Jakarta). 

salam,

[EMAIL PROTECTED]

-
Formulir Kewarganegaraan
DPR telah mensahkan Undang-undang (UU) tentang kewarganegaraan yang baru dan 
pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM telah menerbitkan . Pemerintah juga 
telah mendistribusikan formulir itu ke kanwil-kanwil di seluruh Indonesia.

Pertanyaan saya, Kanwil apa? Kantor apa yang terkait atau menjadi tempat 
pengambilan formulir itu? Catatan Sipil atau pegadilan Negeri? mohon informasi 
bagi yang mengetahuinya.

Tolong hubungi saya di [EMAIL PROTECTED]

terima kasih.



[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[budaya_tionghua] Re:Upacara Kematian

2006-10-09 Terurut Topik eddy witanto
hmmm..tergantung upacara kematian suku apa (hokkian, tiochiu, hakka, kanton, 
dll), karena di masing2 suku ada bagian2 yg mirip, tapi banyak hal lagi yg 
beda2. Sepertinya yg namanya upacara kematian itu satu, nah di dalamnya ada 
banyak bagian2nya. Banyak orang menyangka bahwa upacara kematian itu hanya pada 
saat mai-song hingga berangkat ke pemakaman, padahal kurang tepat. Yg namanya 
upacara kematian itu prosesnya dimulai sejak detik seseorang meninggal hingga 
dikubur.
  Uraian selanjutnya, silakan baca banyak buku2 tradisi Tghoa ttg kematian, 
a.l. James L Watson Death Ritual, terbitan Stanford University Press.  
   
  [EMAIL PROTECTED]
  ---
   
  3. Upacara Kematian
Posted by: snookie975 [EMAIL PROTECTED] snookie975
Date: Sun Oct 8, 2006 7:41 am (PDT)

ada yang tahu tentang tentang bentuk2 upacara kematian dalam budaya 
Tionghoa, seperti Jib bok, mai song, sang cong, jib gong, ki hok/peng 
tuh, siao siang, dan tai siang?
mana diantara jenis2 upacara ini yang masih dilakukan sampai skr?
serta tradisi membanting semangka menurut legenda kaisar Li Sheng 
Ming...
kalau ada yg tahu tentang info ini saya sangat berterima kasih
Xie xie da jia!! 




-
Do you Yahoo!?
 Everyone is raving about the  all-new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Re: Hong Xiuquan

2006-09-04 Terurut Topik eddy witanto
-
hai hai: 
He he he, memang benar, bukan perang candu maaf gak bisa cerita kenapa orang 
hakka
bisa punya generasi penerus yang ngaku orang hokian Saya tidak menyalahkan 
nenek saya lho!

saya bilang, saya dengar cerita itu dari nenek saya dan faktanya memang 
demikian.
saya juga bilang apa yang diceritakan oleh nenek saya jauh lebih parah dari 
yang ditulis oleh teman teman. saya nggak membelokkan fakta lho 
-
King Hian : 1. tolong Anda jelaskan hubungan Hong Xiuquan (bukan Ang Si Kuan) 
dengan Perang Candu
2. bagaimana dia (orang Hakka, 1814-1864) menjadi salah satu leluhur Anda (yang 
mengaku orang Hokkian)
-
 
1. Anda mau search literatur sampai jontor dan muntah2 pun yg namanya Hong 
Xiuquan tetaplah orang Hakka dalam konteks Taiping Tianguo. Lho, Perang Candu? 
hahaha...itu lain urusannya. Silakan baca sketsa biografi Hong dalam karya 
Jonathan D Spence God's Chinese Son: The Taiping Heavenly Kingdom of Hong 
Xiuquan. 
2. Pesan saya, sebelum Anda melempar opini atau pendapat yg diperoleh dari ini 
itu, tolong Anda  verifikasi sendiri dulu, cek dulu kebenarannya, jadi nggak 
menimbulkan debat dan polemik berkepanjangan yg isinya semua menyerang balik 
Anda. 
 
salam,
eddy @ beijing

 

[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Re: Kuota di Perguruan Tinggi Negeri -- ZFy, dll

2006-08-27 Terurut Topik eddy witanto
Maaf untuk teman2 semua ya.
 
Pertama2 saya harus sampaikan dengan keras kepada Sdr. Narpati Pradana bahwa 
Anda terlalu sombong (atau menyombongkan diri?). Masuk kelas Internasional di 
sebuah universitas sekelas UI (hahaha...) tidak menjamin seseorang itu otaknya 
encer/pintar lho ya. Anda juga harus mengakui bahwa banyak yg masuk karena 
faktor uang. Mungkin Anda salah satunya? siapa yg tau khan?
 
Kedua, Anda menyatakan bahwa dosen favorit Fasilkom adalah seorang Tionghoa 
bernama Lim Yohannes Stefanus. OK lah, tapi perlu Anda ketahui, beliau adalah 
teman baik saya, jadi saya kenal betul siapa beliau. Anda tau siapa saya? Saya 
lama berkecimpung di UI sebagai dosen, jadi saya kenal betul orang2 lama di UI 
termasuk dosen favorit Anda itu!!! Maaf juga, saya juga orang Tionghoa. 
 
Dari NPM Anda saya tau bahwa Anda angkatan 2002 khan? hmmmasih seumur 
jagung ya...
 
Tapi OK lah, saya tak akan memperpanjang masalah. Tentang mahasiswa2 etnis 
Tionghoa yg kuliah di UI itu pintar2, hmmm...lucu juga ya, ada yg pintar, ada 
juga yg kurang pintar. Jadi saya kira nggak etis Anda mengklaim bahwa siswa2 
etnis Tionghoa di UI pintar2, etnis manapun sama kok...ada yg pintar...ada yg 
kurang pintar.
 
Harap Anda ketahui juga, masuk Kelas Internasional di UI bukan jaminan, apalagi 
menurut Ministry of Education Singapore, UI bukan universitas unggulan. 
Mahasiswa saya yg kuliah di Bisnis Internasional-nya NTU, saat mendaftar malah 
ditanya: University of Indonesia? Universitas apa itu? Kami tak pernah tau!
 
Saya masuk UI pada saat Fasilkom masih bernama Program Studi Ilmu Komputer, 
siswa2nya masih sedikit sekalidan banyak yg berasal dari Jakarta tuh.
 
Untuk ZFy:
tapi jika dilihat dari hasilnya, akan terlihat kejanggalan2 sbb: mengapa sang 
juara yang
gagal kebanyakan orang Tionghoa? sang juara non tionghoa lancar2 saja kok!
mengapa murid2 Tionghoa yang kwalitasnya sedang2 saja tidak ikut ketiban
rejeki karena kekhilafan dan kesalahan stategi sang juara?

hahaha...jangan terlalu apriori gitu deh...kayaknya sama aja, gak melulu 
etnis Tionghoa yg ketiban sial mulu.
 
ZFy: Seperti yang anda sebut, masalah batasan (kuota) tidak hanya terbatas pada
masalah Etnis, tapi juga menyangkut Agama. hal ini sama2 diskriminatif dan
melanggar HAM.

 diskriminasi tidak hanya melulu menimpa etnis Tionghoa. Pembedaan antarkelas 
 di Indonesia sangat terasa dan itu sudah menuju ke arah yg sangat2 
 berbahaya. Sekali lagi, bukan hanya Tinonghoa yg kena diskriminasi, tetapi 
 juga orang Batak yg beragama Kristen, Flores yg Katolik, Bali yg Hindu, 
 Papua, Aceh, Maluku, dll. Coba sama2 kita lihat di lingkup Pegawai Negeri 
 Sipil. Jujur saja, kalau nggak Jawa Islam, bakal susah naek ke jabatan 
 eselon atas deh. Jadi jangan kita terperangkap pada paradigma bahwa hanya 
 Tionghoa saja yg kena diskriminasi. Semua kena, hanya intensitasnya yg 
 berbeda2.

ZFy: Pak Edi, Saya hanya ingin tahu, apakah perubahan2 positif di masa
reformasi ini  hanya muncul karena pragmatisme dalam praktek,  atau memang
sudah ada perubahan kebijakan mendasar yang tertulis? apakah kebijakan
kuota etnis maupaun agama sudah resmi dicabut? apakah formulir isian
pendaftaran sudah diubah, menghilangkan kolom agama dan etnis?

perubahan selalu bermula dari person yg memegang kendali, di tingkat manapun. 
Jadi gak cukup hanya di atas kertas saja dalam bentuk peraturan2. Kita harus 
ingat, yg memegang kendali dalam lingkup tata pemerintahan sebenarnya bukan 
Pak Presiden atau Pak Menteri saja lho, tapi yang maha kuasa adalah para 
pejabat eselon. Merekalah yg memiliki kendali atas jalannya tata pemerintahan 
di sektor manapun. 
Kuota etnis tampaknya bermula dari kebijakan asimilasi Orde Baru yg untuk 
menunjang program itu perlu diatur proporsi antara jumlah siswa WNI dan WNA 
dalam satu kelas (WNA maksimal hanya 40%). Tetapi karena paradigma Orde baru 
menganggap bahwa semua WNA adalah etnis Cina dan etnis Cina pasti asing, 
maka disamaratakan lah kebijakan itu, mengenai tak hanya etnis Tionghoa WNA 
tetapi juga Tionghoa peranakan yg WNI. Kuota itu kemudian diolah sedemikian 
rupa dalam bentuk aturan tak tertulis (lisan, tau sama tau) sehingga 
terjadilah hingga hari ini. Teman kita Didi yg sedang kuliah di NUS mungkin 
bisa menjelaskan dengan lebih detail.
Tentang penghapusan kolom isian agama dan etnis, hampir semua elemen tata 
administratif departemen akan mengacu pada peraturan Menteri Dalam Negeri 
yang nantinya akan disepakati dalam rapat bersama antarinstansi dan 
departemental. Jadi untuk penghapusan kolom Agama dan Etnis saya kira akan 
makan waktu sangat2 lama, kecuali kalau ada tekanan (pressure) dari 
masyarakat, juga atas kebaikan hati Pak Presiden tentunya.
 
Tambahan untuk Sdr Narpati:
Setahu saya, ketika UI butuh uang hasilnya adalah pembukaan jalur lain antara 
lain Kelas
Internasional atau jalur khusus (dan yang terakhir kali yang saya tahu ditutup).
 
bukan hanya itu Mas...bukan cuman buka ini itu, tapi membuka kran untuk 
menerima siswa 

[budaya_tionghua] Re: Kuota di Perguruan Tinggi Negeri -- ZFy, dll

2006-08-25 Terurut Topik eddy witanto
ZFy : 
akibatnya cukup nyata, banyak juara satu SMA tak mendapat tempat di PT negeri, 
sedangkan
yang diluar 10 besar dengan mudah masuk ke PT negeri.
 
nimbrung sedikit ya. Sepanjang pengalaman saya bertahun2 menjadi anggota 
panitia tetap UMPTN/SPMB (sampai pertengahan 2005), statement yg Anda 
lontarkan agaknya tidak terjadi begitu saja. Perlu diketahui bersama, 
kegagalan seseorang untuk masuk ke PTN melalui jalur UMPTN/SPMB tidak hanya 
ditentukan dari hasil ujian saja, tetapi juga dari ketepatan pengisian berkas 
pendaftaran. Misalnya, kebanyakan calon siswa melakukan sedikit kecurangan di 
berkas formulir dengan menurunkan range pendapatan orang tua serendah 
mungkin, tetapi dia anak nomor sekian/bukan anak tunggal, dan rumahnya di 
wilayah yg relatif menengah ke atas. Atau gagal pada saat ujian karena tidak 
mengisi KODE SOAL. Jika misalnya di rayon A kode ujiannya 131 dan 121 dan ada 
siswa yg tidak mengisi kodenya, maka scanner tidak akan membacanya, alias 
gugur. Ingat, yg dibutuhkan adalah ketelitian, bukan rasa percaya diri yg 
berlebihan lalu menjadikan calon siswa itu terperosok karena kurang hati2.
 
Lalu ada lagi faktor lain. Misalnya A memilih jurusan Akuntansi UGM (Rayon B) 
yg notabene scorring point-nya 850 dan ia menjalani tes SPMB di Jakarta 
(Rayon A). Pihak universitas (berlaku di semua PTN) akan memberikan kuota 
sekitar 75% bagi calon siswa di daerahnya sendiri (UGM akan menampung siswa 
asal Yogya lebih banyak dari calon siswa yg berasal dari daerah lain/luar 
Yogya). Dengan demikian diharapkan terjadi pemerataan dan menghindarkan 
penumpukan calon siswa pada satu-dua univ favorit tertentu. Katakanlah 
jurusan itu akan menerima 100 mahasiswa baru, berarti 75 akan berasal dari 
Yogya dan sekitarnya, dan 25 siswa akan diambil dari daerah lain. Sekarang, 
point-nya si A tuh 875, berarti ia lolos passing grade khan? tapi kenapa gak 
bisa masuk UGM? Bisa terjadi pointnya kalah dari rekan2 lainnya ketika 
diadu pada tingkat nasional untuk memperebutkan jatah 25 besar. Kenapa gak ke 
yg 75 itu? karena itu udah jatah DIY dan sekitarnya.
 
berdasarkan pengalaman, biasanya calon siswa yg biasa2 aja tuh lebih 
easy-going alias nggak terbeban apa2 sewaktu menjalani tes SPMB. Jadi 
resepnya, jangan terlalu PD, biasa aja lah.

ZFy: Jikapun anda setuju angka batasan maksimum, yang  disesuaikan dengan
prosentasi jumlah penduduk, mengapa hanya dikenakan ke warga Tionghoa,
menapa tidak untuk suku yang lain? dan seandainya ini diberlakukan untuk
seluruh etnis, adilkah? orang Jawa akan mendominasi PT negeri! PT sebagai
sarana pendidikan tingi bukan lagi berdasarkan prestasi, tapi tunduk pada
politik kesukuan. lain halnya jika ini diberlakukan sebagai kuota minimum
untuk membantu warga2 dari  wilayah terbelakang, pasti banyak yang setuju.

pertama2 harus saya katakan dulu, kuota itu diberlakukan pada masa Orde Baru, 
jadi Anda harus menempatkan frame pada masa itu, kenapa diberlakukan 
kebijakan kuota. Kedua, pada beberapa PTN (terutama PT BHMN) sudah mulai 
diberlakukan kebijakan mereduksi kuota, sehingga calon mahasiswa etnis 
Tionghoa bisa lebih mudah masuk ke PTN. Tentu harus memohon maaf ke banyak 
pihak ya, karena alasan pertama2nya adalah karena PTN tersebut perlu uang dan 
seolah2 hanya Tionghoa yg punya banyak duit. UI misalnya, sejak TA 2000 ulai 
menampung banyak siswa etnis Tionghoa, terutama di beberapa fakultas favorit 
seperti Fasilkom, FT, FE dan beberapa fakultas lain. Sekurang2nya sejak 3-4 
tahun terakhir banyak wajah2 Tionghoa muncul pada penyerahan piagam Lulusan 
Cum Laude saat wisuda UI.
 
Jika dulu kolom kesukuan pada IDM (Isisan Data Mahasiwa) digunakan untuk 
membatasi jumlah etnis2 tertentu (khususnya Tionghoa) sesuai kuota yg 
disepakati, maka saat ini kolom itu tak lagi terlalu diperhatikan. 
 
saya lupa, ada 1 kolom yg LUPA Anda perdebatkan di milis ini (karena teman2 
semua terlalu keblinger dengan isu diskriminasi rasial Tionghoa - 
nonTionghoa), yaitu kolom AGAMA. Prosentase agama sangat2 menentukan 
keberhasilan siswa masuk PTN terutama PTN Favorit di kota2 besar, yg kalau 
belum berubah: Kristen 10%, Katolik 10%, Budha 5%, Hindu 5%. Prosentase ini 
tidak berlaku di daerah2 tertentu yg didominasi oleh agama tertentu (misalnya 
Bali, NTT, Sul-Ut, Sum-Ut).

salam dari Beijing,

Eddy Prabowo Witanto foreign expert
Beijing Foreign Studies University (BFSU) - Department of Afro-Asian Studies - 
Indonesian Studies, 
East Campus Academic Building #351. Xisanhuan Beilu no.2, Haidian District, 
Beijing 100089 CHINA
 



 

[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this 

Re: Subjek paper arsitektur (RE: [budaya_tionghua] mohon dijawab)

2006-06-30 Terurut Topik eddy witanto
 buka. Kamu mau buku rumah adat China jaman mana saja ada. Hampir
semuanya dalam bahasa Inggris dan gampang bacaannya.

Rgds,
Suryadi

On 6/27/06, heldi heldi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 salam sejahtera pak Rinto...saya ingin bertanyasebelumnya saya
 perkenalkan diri saya terlebih dahulu. nama saya heldy, saya mahasiswa
 tingkat akhir di univ. Bina nusantara jurusan sastra China. saat ini saya
 sedang menyusun skripsi mngenai arsitektur rumah adat china. bisakah bapak
 memberikan bahan masukkan mengenai arsitektur rumah adat China kuno? dilihat
 dari bentuk bangunan, mulai dari exterior dan interior...
 sekian dari saya, xie-xie...



 -
 Sneak preview the all-new Yahoo.com. It's not radically different. Just
 radically better.

 [Non-text portions of this message have been removed]







 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

 .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

 .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.
 Yahoo! Groups Links









[Non-text portions of this message have been removed]



 

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]






Messages in this topic (31)



3. Re: Anti-Chinese Violence in Indonesia
Posted by: Juliet Lie [EMAIL PROTECTED] auntieju14
Date: Thu Jun 29, 2006 6:03 am (PDT)

Ok thanks.
eddy witanto [EMAIL PROTECTED] wrote:  seperti yg sudah disebut, bisa 
diperoleh di beberapa toko buku di Jakarta. Kalo seperti Anda yg di luar 
negeri, lebih baik langsung ke penerbitnya di http://www.nus.edu.sg/sup/. Saya 
belinya di Kinokuniya Plaza Senayan (Lantai 5 masuk dari SOGO). Atau coba 
kontak ke toko buku-nya Universitas Tokyo, biasanya bisa pesan lewat sana. 
Biasa teman2 saya mesennya lewat Amazon Japan.

eddy


Buku ini bisa dibeli di mana?
Juliet

=== 

Buku yang berhalaman 300 lembar ini (dalam bahasa Inggris) dapat 
dijumpai di: 

Aksara Bookshop, jl. Kemang Raya no. 8 B, sebelah Kemang Duty Free 
Shop, tel: 7199288 dan Cilandak Townsquare lt.2, Jaksel.

Kinokuniya Bookshop, Lt.4, Sogo Dept.Store, Plaza Senayan

Amazon.com (Paperback),ISBN: 0824830571 

[Non-text portions of this message have been removed]



 

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]





Messages in this topic (2)



4. Re: Buku  Mengenai   Kekerasan   Anti  Tionghoa  Di  Indonesia,  199
Posted by: Juliet Lie [EMAIL PROTECTED] auntieju14
Date: Thu Jun 29, 2006 6:09 am (PDT)

Thanks

King Hian [EMAIL PROTECTED] wrote:  Saya tambahkan informasinya:
Formatnya:
Judul
Pengarang
Penerbit
ISBN
-
1. The Kapitan Cina of Batavia 1837-1942
Lohanda, Mona
Djambatan
979-428-414-9

2. Tionghoa dalam Pusaran Politik
Setiono, Benny G.
Elkasa
979-96887-4-4

3. Sketsa Pergaulan Etnis Cina di Indonesia - Harga yang Harus Dibayar
Wibowo, I
Gramedia Pustaka Utama
979-655-521-2

Saya juga melihat beberapa buku bertema Tionghoa Indonesia yang sekarang 
'masih' dijual di toko buku di Jakarta, Bogor, Bandung:

1. Cina Muslim di Jawa Abad XV dan XVI
de Graff, H. J.
Tiara Wacana
979-8120-75-2

2. Growing Pains-The Chinese and the Dutch in Colonial Java, 1890-1942
Lohanda, Mona
Cipta Loka Caraka
979-97229-0-X

3. Pemikiran Politik Etnis Tionghoa Indonesia 1900-2002
Suryadinata, Leo
LP3ES
979-3330-29-5

4. Politik Tionghoa Peranakan di Jawa
Suryadinata, Leo
Pustaka Sinar Harapan
-

5. Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa
Ong, Hok Ham
Komunitas Bambu
979-3731-05-2

6. Retrospeksi dan Rekontekstualisasi Masalah Cina
Wibowo, I
Gramedia Pustaka Utama
979-655-268-X

7. Pembantaian Masal 1740 - Tragedi Berdarah Angke
Wijayakusuma, Hembing
Pustaka Populer Obor
979-461-556-0

8. Menghargai Perbedaan Kultural-Mindfulness dalam Komunikasi Antaretnis
Rahardjo, Turnomo
Pustaka Pelajar
979-3721-84-7

9. Persekutuan Aneh - Pemukim Cina, Wanita Peranakan, dan Belanda di Batavia VOC
Blusse, Leonard
LKIS
979-3381-72-8

10. Elite Bisnis Cina di Indonesia dan Masa Transisi Kemerdekaan 1940-1950
Yang, Twang Peck
Niagara
979-9316-64-7

11. Indonesia dalem Api dan Bara
Tjamboek Berdoeri
Elkasa
979-98367-1-9

12. Orang Cina Khek dari Singkawang
Poerwanto, Hari
Komunitas Bambu
979-3731-01-X

13. Peranakan Idealis
Jahja, Junus
Kepustakaan Populer Gramedia
979-9023-84-X

14. Riwayat Semarang (cetakan kedua)
Liem, Thian Joe
Hasta Wahana

15. Dari Penjaja Tekstil sampai Superwoman

[budaya_tionghua] Re: Buku Mengenai Kekerasan Anti Tionghoa Di IndonesiaRe: Abdi Christ

2006-06-27 Terurut Topik eddy witanto
Masyhuri
Bakar Pecinan! Konflik Pribumi vs Cina di Kudus Tahun 1918. (Editor: Hasyim 
Asy'ari). Jakarta: Pensil-234. Januari 2006. 118 hlm+xii.
Bisa dibeli di Gramedia, harganya Rp35.000,-
 
bukan dari disertasi, tapi dari Skripsi Sarjana jurusan Sejarah UGM
 
eddy

 
2d. Re: Buku  Mengenai   Kekerasan   Anti  Tionghoa  Di  Indonesia,  199
Posted by: abdi christ [EMAIL PROTECTED] save_mynit
Date: Tue Jun 27, 2006 6:37 pm (PDT)

Permisi, numpang nimbrung ya.. Kemarin saya baru baca disertasi dari
UGM, yang dibukukan ke bahasa Indonesia, dengan judul : Ganyang
PEcinan! Buku tersebut mengulas masalah kerusuhan etnis yang terjadi
di Kudus tahun 1911.

Berkebalikan dengan kesimpulan oleh banyak pihak bahwa SI (syarikat
Islam) di Kudus yang menjadi dalang peristiwa tersebut, si penulis
kelihatannya hendak meluruskan bahwa kerusuhan tersebut bukan
direncanai oleh SI. 

Isi tulisan dan ulasan lebih banyak dikaitkan terutama dalam hubungan
sosial antar etnis Tionghoa dan pribumi. Meliputi juga kondisi politik
yg masih dalam jajahan belanda. Juga termasuk faktor ekonomi dan
persaingan bisnis rokok. 

Saya lupa penerbitnya... sori...

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Something is new at Yahoo! Groups.  Check out the enhanced email design.
http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Re: tatacara lamaran hakka dan hokkian

2006-06-22 Terurut Topik eddy witanto
Kebetulan sekali, 4 bulan lalu saya lamaran dan kemudian menikah, istri saya 
Hakka dari Jambi dan saya Hokkian dari Jawa Tengah. Tapi saat lamaran sudah 
tidak begitu mengikuti adat karena (ini juga sesuai yg saya tahu), Hakka tidak 
terlalu ruwet tata lamarannya, jauh lebih simple, tidak seperti Hokkian. Saya 
sendiri 8 tahun ngajar ttg aspek budaya Tionghoa di UI, tapi masih banyak tidak 
tahu ttg makna2 simbolik sarana lamaran. Mertua saya sendiri mengatakan, 
lamaran tidak usah ribet2, yg penting keluarga kita datang langsung, itu sudah 
cukup.
   
  1) tradisi/cara melamar anak gadis ornag Hakka. Apa
saja yang harus dibawa? seingat saya ada 9 macam
dengan isi masing2 12 biji lalu diserahkan ke orangtua
gadis itu dan kemudian dikembalikan ke ornagtua pihak
lelaki separuh. Apa makna masing2 jenis barang?
misalnya ada kucai, jeruk, apel, putaochiu, satru?,
dsb...
   
  Benar, dari yg sudah saya jalani, semua diserahkan ke pihak perempuan lalu 
setengahnya dikembalikan ke kita. Yg penting, jangan lupa, yg manis2; karena 
itu ada jeruk (lambang rejeki melimpah, selain rasanya yg manis dan warnanya yg 
keemasan). Satru ato kue satu rasanya manis, selain itu tahan lama. Mohon 
teman2 yg lain bisa menjelaskan lebih detail ya. 
  Tadi siang saya baru saja membeli buku ttg tatacara perkawinan adat Hakka di 
Haidian Shudian (Toko Buku Haidian, Beijing), tapi belum saya baca hahaha...

2) tradisi untuk melamar anak gadis orang hokkien?

  pesan saya, harus ditanyakan detailnya, karena adat Hokkian jauh lebih ribet 
dan banyak aturan.
   
  salam,
   
  eddy p witanto


-
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail Beta.

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Re: Re: Konservasi cagar budaya (Re: Re: Angke, Bengawan dan Ci -)

2006-06-22 Terurut Topik eddy witanto
  
  Untuk Pak Loekito, Rinto Jiang, dkk:
   
  Pertama2 thanks banget untuk paparan info ttg Hutong. Saya sendiri yg 
sekarang bermukim di Beijing (untuk seterusnya? hahaha...) paling senang 
berjalan2 santai tiap hari Minggu di gang2 sempit hutong di daerah Dazhalan dan 
Liulichang (posisinya di dekat Xuanwumen, kira2 1 km arah barat daya Lapangan 
Tiananmen) dan Qianmen (persis di selatan Tiananmen). Banyak hal yg selalu 
menarik untuk dilihat, entah destruksi (perusakan  penghancuran) bbrp rumah 
untuk mal dan pertokoan, geliat masyarakat untuk menarik wisatawan, hingga maen 
engklek bersama anak2 kecil di permukiman itu. Saat ini China sedang 
menggeliatkan roda pariwisata habis2an untuk menarik devisa, dan mereka 
bertekad bahwa pariwisata harus menjadi penyumbang devisa terbesar di China. 
Karena itu mereka berusaha menjual apa saja yg bisa dijual. Lijiang misalnya, 
dipermak habis2an dan masyarakatnya didorong untuk aktif mendukung program 
pariwisata pemerintah, belum lagi aspek2 busaya lain yang tangible maupun
 intangible. Sekarang pemerintah China sedang berusaha memasukkan sebanyak 
mungkin aspek budaya dan wisata dalam daftar World Heritage. Benar apa yg 
dikatakan, bahwa disamping geliat untuk konservasi tata ruang historis, 
terdapat juga penghancuran di sana sini. Memang benar, Walaupun terlambat, 
namun ini sudah cukup untuk usaha pelestarian hutong, daripada tidak pernah 
dilakukan.
  Silakan lihat satu proyek penyelamatan hutong di Dazhalan 
  Sebenarnya secara jujur saya selama di BJ berpikir, kenapa ya kita nggak bisa 
kayak mereka? Lalu, apa yg bisa disumbangkan oleh komunitas Tionghoa untuk 
pariwisata Indonesia? Cuman pecinan secara fisik? Kenapa dalam pentas kuliner 
(masakan) misalnya, kita gak bisa memasukkan kuliner peranakan seperti di 
Malaysia  Spore? Beberapa pihak sudah mulai menghidupkan lagi, misalnya Dapur 
Babah di Jakarta (grupnya Hotel Tugu Malang), dll.
  Konservasi dan revitalisasi pecinan di sepanjang Pantura misalnya, gak akan 
bisa berjalan tanpa dukungan sinergi dari berbagai obyek wisata lainnya. Yg ada 
sekarang, semua tempat wisata masih berjalan sendiri2.
  Pengalaman saya, usaha beberapa pihak untuk mendokumentasi (dan beberapa 
berusaha memugar) pecinan dan berbagai aspeknya seringkali tidak didukung oleh 
pihak2 lain, bahkan sulit sekali mencari sponsor ke sesama orang Tionghoa yg 
secara finansial lebih mampu. Saya sudah beberapa kali mencobanya, sampai saya 
katakan, wah...para pengusaha ini lebih suka menggunakan uangnya untuk sesuatu 
yg bisa menonjol2kan dirinya sendiri, bikin forum atau undangan makan, bedah 
buku dll lalu kasi kata sambutan. Sampai2 saya katakan, kalo lu mau dapet duit 
gede dari si A, bikin buku biografinya! 
  Saya sendiri mendukung gagasan Pak Loekito, malah saya ingin bantu2. Untuk 
informasi, saya sendiri sedang dalam proses nego untuk proyek pendokumentasian 
(pictorial book  audio-visual) warisan budaya Tionghoa di Nusantara dari tiap 
jengkal daerah di seluruh Indonesia, dan tampaknya ada 3 pihak yang sudah mulai 
berkedip2 memberi lampu hijau: Sinopec, PetroChina, dan CNOOC, dengan 
dukungan Overseas Chinese Affairs.
  Sebenarnya saya punya keinginan besar untuk menggelar pameran besar di 
Beijing ttg warisan budaya peranakan Tionghoa di Indonesia yg mungkin kita 
sendiri tidak pernah tahu, yaitu Koleksi Naskah2 Cerita Klasik Tionghoa dalam 
Aksara Jawa. Beragam cerita klasik sudah dialih aksarakan ke dalam aksara Jawa, 
a.l sanguo yanyi, xiyouji, sie djin koei, dll. Ada juga wayang2 bertokoh cerita 
Tiongkok klasik.
   
  salam dari Beijing
   
  eddy
   



-
Yahoo! Sports Fantasy Football ’06 - Go with the leader. Start your league 
today! 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Re: Re: Angke, Bengawan dan Ci -

2006-06-20 Terurut Topik eddy witanto
  Salah kaprah seperti ini memang selalu terjadi dan dianggap benar. Contoh 
 selain Angke yang berarti Kali Merah adalah sungai Bengawan Solo, krena 
 bengawan (dalam bahasa Jawa) sudah berarti sungai besar. Atau semua sungai 
 yang memakai awalan Ci- dari kali Ciliwung, sungai Cimanuk, sungai Citanduy, 
 dan sebagainya, karena dalam bahasa Sunda, Ci sudah berarti sungai alias 
 kali..
Angke itu dialek Hokkian, mandarinnya Hong-xi artinya Kali Merah. Jadi, 
sebutan Kali Angke sebenarnya kurang tepat karena -ke sendiri sudah berarti 
kali.

 
Hehehe sebenarnya ndak gitu cara melihatnya. Semua awalan Ci~ (dlm bhs Sunda), 
Bengawan, maupun ~ke (Hokk)/~he (Mand)/~jiang (Mand) memang mengacu pada 
sungai (dengan berbagai variasi skalanya, ada yg kali, sungai, sungai besar, 
dll). Tapi ketika awalan-akhiran itu sudah melekat menjadi satu nama khusus, 
maka sebaiknya diberi sedikit penjelasan yang menunjukkan nama itu nama apa. Di 
banyak kota di China sendiri nama sungai juga sering dipakai sebagai nama 
jalan. Di Indo lebih repot lagi karena semua harus diberi keterangan, maka 
jadilah Sungai Citandui, Kali Angke, dll. Kalau sekelompok orang Hokkian sedang 
berbicara tentang satu topik dan kemudian menunjuk pada Kali Angke, maka mereka 
langsung akan menyebut angke tanpa perlu tambahan ke lagi. Tapi ketika 
Angke sudah melekat menjadi sebuah nama dan kemudian dipakai dalam bhs asing 
lain, maka akan ditambahkan river atau kali. Tidak semua orang paham bahwa 
ci~, ~ke, ~he, ~jiang, dll berarti sungai.
 
salam dari Beijing
 
eddy prabowo witanto


 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/N6DZeC/fOaOAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Re: Data/tabel jumlah etnis china di Indonesia

2006-06-16 Terurut Topik eddy witanto
Re: Data/tabel jumlah etnis china di Indonesia
From: Rinto Jiang

Waduh susah juga ya, tapi sebenarnya ada data resminya koq, cuman sampe 
sekarang gak ada yg mau korek2 data. Banyak orang bilang..waduh sulit ya nggak 
ada sensus. Saya bilang, gak perlu sensus koq sebenarnya, karena di setiap data 
semua kantor Catatan Sipil se-Indonesia selalu ada data untuk kelompok Statblad 
1917-130 dari jaman dulu sampe sekarang. Kenapa saya bilang begitu? karena 
setiap orang Tghoa yg lahir selalu diminta data akte kelahiran dan perkawinan 
orang tuanya, kalau di kedua akte itu tertera Stbl 1917-130 ya otomatis akte 
kelahiran anaknya pasti tertulis Stbl 1917-130 juga, nanti dia menikah dan 
punya anak, anaknya akan tertera Stbl 1917-130 juga, begitu seterusnya.
Ini juga buat peringatan buat kita, sepanjang pengalaman bbrp tahun saya 
ngurusin perihal peraturan2 yg berkaitan dg SBKRI di Balitbang HAM Depkeh HAM, 
kenapa kita cuman protes pencabutan SBKRI? SBKRI itu masalah kecil. Yang perlu 
diperjuangkan adalah penghapusan identitas Statblad 1917-130 itu, karena kalau 
penggolongan itu tetap tak dihilangkan, maka sampai selamanya peraturan2 
turunannya akan tetap dijalankan. Dengan hilangnya Stbl 1917-130 maka tidak ada 
alasan lagi untuk menerapkan SBKRI dll.
Saya sendiri yg sudah cape teriak2 penghapusan Stbl 1917-130  SBKRI di 
lingkungan birokrasi pusat pun harus kecewa dan menarik nafas panjang, karena 
di akte perkawinan saya (tertanggal 19 Februari 2006) masih tercantum 
berdasarkan: Stbl 1917-130, karena di akte kelahiran saya (1971) tertulis 
PETIKAN: dari Daftar Umum Perantara Kelahiran Sukubangsa 
Tionghoa...berdasarkan Stbl 1917-130 jo...
Kalau teman2 yg mengurus paspor masih diminta SBKRI ya saya kira akan wajar, 
pasti karena di akte kelahiran tertera Stbl 1917-130 itu, sebuah nomor buntut 
yg dahsyat karena berimbas kemana2. Saya coba2 usil tahun 2000 ketika mengurus 
paspor tanpa Akte Kelahiran, cuman pakai ijasah SMA dan Ijasah Sarjana, lolos 
dg mudah tanpa diminta SBKRI. Juga waktu perpanjangan paspor, lolos juga. Saya 
bilang aja Akte Kelahiran hilang.
 
salam,
 
Eddy Prabowo Witanto foreign expert
Beijing Foreign Studies University (BFSU) - Department of Afro-Asian Studies - 
Indonesian Studies, 
East Campus Academic Building #351. Xisanhuan Beilu no.2, Haidian District, 
Beijing 100089 CHINA
res.p/ +86-10-88811549   m/ +86-13811997583  +62-812-808 6713   e/ [EMAIL 
PROTECTED]   QQ/ 471792061   MSN/ dy_witanto



 

[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/Q0DZdC/hOaOAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Re: Re: Bangunan Pecinan Jaman

2006-03-16 Terurut Topik eddy witanto
Hehehe sori sori aku ndak sempat ikuti beberapa pertanyaan seputar masalah 
bagunan pecinan. Buat Pak Loek ama Pak JW ternyata Anda semua yg urun rembug ke 
topik ini ya, ok deh jadi aku cuman sightseeing aja.
   
  salam,
   
  eddy - beijing




-
Yahoo! Mail
Bring photos to life! New PhotoMail  makes sharing a breeze. 

[Non-text portions of this message have been removed]






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Re: Markus Wanandi

2006-01-07 Terurut Topik eddy witanto



 From: "Martha J." [EMAIL PROTECTED]Sofyan Wanandi alias Liem Bian Kun, setahu saya memang punya saudara yang jadi pastor katolik. Tapi bukan saudara kandung, hanya sepupu. Mungkin satu oma/opa saja.- hahaha...gila ya...masih berdebat masalah ini...saya jelaskan sedikit, Markus Wanandi adalah adik KANDUNG dari Jusuf Wanandi. Ia adalah seorang Pastor Jesuityang dalam karyanya pernah ditempatkan antara lain di Jakarta, Semarang, dan Dili. Bagi yang masih belum atau kurang percaya, silakan lihat buku induk silsilah keluarganya yang berasal dari Sumatera Barat. Sayapunya buku itu dan saya tinggal di Jakarta, sekiranya ada yg penasaran dapat menghubungi sayakarena mulai 14/15 Januari saya berlibur keJakarta.   
 eddy
		 Yahoo! DSL Something to write home about. Just $16.99/mo. or less





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: [budaya_tionghua] Digest Number 817

2005-06-22 Terurut Topik eddy witanto



saya tambahkan sedikit tentang masyarakat Cina Benteng Tangerang ya, seperti sudah dijelaskan teman saya David Kwa, masih ada satu indikator lain untuk mengenali dari kelompok dialek (sering disebut "suku") mana mereka berasal, yaitu dari istilah sapaan dan istilah kekerabatan yang digunakan, karena tiap kelompok menggunakan istilah-istilah yang khas untuk menyebut sapaan kekerabatan mereka, misalnya kepada paman  bibi dari pihak ibu berbeda dari pihak ayah.

salam,

eddy p witanto (UI)



Message: 3  Date: Wed, 22 Jun 2005 11:07:57 - From: "david_kwa2003" [EMAIL PROTECTED]Subject: Re: OOT Tanya KeturunanSdr Hendri,Sepengetahuan saya orang Cina Benteng (Tangerang) kebanyakan termasuk ke dalam kelompok dialek Hokkian (Selatan), karena kakek-moyangnya, seperti kebanyakan kaum Peranakan lain di Jawa, umumnya berasal dari propinsi Hokkian (Mandarin: Fujian) di Tiongkok selatan. Mereka sudah bermukim di tanah ini lama sebelum kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Jawa. Karena sudah sedemikian lamanya dan tidak dicatat, tak heran bila banyak warga Peranakan (dan mungkin juga Totok) dan yang tidak tahu asal-usul dan silsilah marga sendiri. She (marga) yang dipakai ayah
 dan ibu Sdr Hendri, yakni Yo (Mandarin: Yang) dan she Tjoa (Mandarin: Cai) membuktikan hal itu. Akan tetapi, seperti dijelaskan oleh Sdr Rinto, kakek-moyangnya belum tentu asalnya dari Hokkian (Fujian), bisa saja dari propinsi lain yang merantau ke Hokkian (Fujian).Kiongchiu,DK
		Yahoo! Sports 
Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








Yahoo! Groups Links

To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/
To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.