Re: [budaya_tionghua] OOT : Empat Ajaran Liao-Fan

2008-06-17 Terurut Topik peter liem
Dear Po An:Tell me what is Liau Fan's Four lessons about? Is it Buddhist teaching? I am happy to hear from you. Thanks. Wie Tiong--- On Sun, 6/15/08, Alan Thio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:From: Alan Thio <[EMAIL PROTECTED]>Subject: Re: [budaya_tionghua] OOT : Empat Ajaran Liao-FanTo: budaya_tionghua@yahoogroups.comDate: Sunday, June 15, 2008, 12:36 PMVideo 'Liao Fan's Four Lessons' yang didub bahasa Inggris dengan sub-title Chinese dapat dilihat di 'www.youtube.com'.--- On Fri, 6/13/08, Lim Wiss <[EMAIL PROTECTED]> wrote:From: Lim Wiss <[EMAIL PROTECTED]>Subject: [budaya_tionghua] OOT : Empat Ajaran Liao-FanTo: budaya_tionghua@yahoogroups.comDate: Friday, June 13, 2008, 4:16 AM















Ajaran Pertama: Belajar Menciptakan
Takdir 

   

   

Narator : “Menciptakan Takdir”
berarti membentuk nasib dan bukannya menjadi terikat olehnya. 

Ajaran “Belajar
Menciptakan Takdir”
membicarakan prinsip di balik nasib dan pengetahuan yang diperlukan untuk
merobahnya. 

Dengan menceritakan pengalaman-pengalam an pribadinya
dan upaya-upaya yang dilakukannya dalam mengubah takdir, Liao-Fan mengajari
anaknya, Tian-Chi, untuk tidak terikat oleh nasib tetapi sebaliknya berusaha
sekuat tenaga untuk mempraktekkan kebajikan dan mengikis habis perbuatan yang
salah. 

   

Orang jangan menolak berbuat baik semata-mata karena
tindakan tersebut kelihatannya tidak berarti manfaatnya, atau melakukan
kejahatan hanya karena tampak sepele. 

Jika dilakukan dengan cara yang benar, dapat
dipastikan bahwa takdir seseorang akan berubah. Seiring dikatakan “Dengan
menahan diri dari tindakan yang salah dan melaksanakan segala bentuk perbuatan
baik, malapetaka juga akan menyingkir dan nasib baik berdatangan.”Inilah
prinsip di balik penciptaan nasib seseorang. 

   

Liao-Fan: Ayah meninggal
ketika saya masih kecil dan ibu membujuk saya untuk belajar ilmu pengobatan
daripada menjadi seorang sarjana. 

   

Ibu : Belajar ilmu
pengobatan merupakan jalan yang baik untuk menyokong dirimu sendiri dan menolong
orang lain. Selain itu, dengan keahlian seperti itu engkau tidak perlu khawatir
lagi dalam mencari nafkah dan bahkan bisa terkenal dengan ilmu pengobatanmu. Ayahmu
juga selalu berharap seperti itu. 

   

Liao-Fan: Suatu hari, di
kuil Awan Welas Asih, saya bertemu dengan orang tua yang berpenampilan luar
biasa dan berjenggot panjang. Dia begitu mirip petapa suci sehingga saya
cepat-cepat memberi hormat padanya. Orang tua itu berkata pada saya… 

   

Orang Tua :
Engkau ditakdirkan menjadi pejabat Negara. Engkau dapat mencapai kedudukan
Sarjana Terpandang Tingkat Pertama tahun depan, tetapi mengapa engkau tidak
belajar untuk mengikuti ujian? 

   

Liao-Fan : Jadi
saya menceritakan padanya bagaimana ibu menyarankan saya berhenti berusaha
menjadi sarjana dan sebaliknya mempelajari ilmu pengobatan. Kemudian saya
menanyakan nama, tempat lahir dan tempat tinggalnya. Dia menjawab... 

   

Orang Tua : Nama
panggilan saya Kong. Saya datang dari Propinsi Yunnan . Saya mewarisi pengetahuan dari Tuan
Shao, rang yang mengembangkan seni meramal. Menurut perhitungan, saya
seharusnya meneruskannya kepadamu. 

   

Liao-Fan : Saya membawa
Tuan Kong ke rumah saya dan memebritahu ibu mengenainya. Ibu berpesan untuk
memperlakukannya dengan baik dan berkata… 

   

Ibu : Karena Tuan Kong
begitu ahli dalam seni meramal masa depan, dia seharusnya juga mengetahui masa
lalu kita. Mari kita tanya padanya dan uji keasliannya. 

   

Liao-Fan : Hasilnya,
saya menemukan perhitungan Tuan Kong sangat tepat bahkan untuk hal-hal kecil. Setelah
mendengar nasehatnya, kembali terpikir oleh saya untuk belajar. Saya kemudain
meminta nasehat sepupu saya Shen-Chen. Dia memberiku saran … 

   

Sepupu : Kawanku, Tuan
Yu Hai-Gu sedang mengajar di rumah Sheng Yo-Fu. Saya dengan sengan hati akan
membawa kamu ke sana 
untuk menumpang tinggal dan belajar. 

   

Liao-Fan :
Itulah ceritanya bagaimana saya menjadi murid Yu. Kembali, Tuan Kong membuat
ramalan untukku. 

   

Tuan Kong :
Sebagai murid, engkau akan memperoleh ranking ke-14 dalam ujian kabupaten,
ranking ke-71 dalam ujian daerah, dan ranking ke-9 dalam ujian propinsi. 

   

Liao-Fan :
Tahun berikutnya, pada tiga tempat pelaksanaan ujian itu, saya mendapatkan ranking
persis dengan yang diramalkan Tuan Kong. Kemudian Tuan Kong membeberkan ramalan
bagi seluruh hidup saya. 

   

Tuan Kong :
Engkau akan lulus ujian ini dan ujian itu pada tahun sekian dan sekian engkau
akan menjadi pegawai negeridi tahun sekian, dan pada tahun sekian engkau akan
mendapatkan kenaikan pangkat. Akhirnya, engakau akan ditunjuk sebagai hakim selama
3 ½ tahun, engkau akan meletakkan jabatan dan kembali ke kampung halaman. Pada
umur 53 tahun engkau akan mati sekitar pukul 01.00 pagi di bulan ke-8 tanggal
14. Sayang sekali engkau tidak akan mempunyai anak. 

   

Liao-Fan : Saya mencatat
dan mengingat semua perkataannya. Sejak itu, hasil dan setiap ujian yanga saya
ikuti ternyata sesuai dengan ramalan Tuan Kong. Tuan Kong meramalkan saya

Re: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Daerah Sunda

2008-06-08 Terurut Topik peter liem
Bung Danardono yang budiman:
Terima kasih atas uraian anda. Namun saya tidak percaya bahwa majoritas orang 
Tionhua dapat menggunakan bahasa Jawa secara benar walaupun tinggal di 
pedalaman. Saya percaya bahwa banyak yang dapat bicara bahasa Jawa berikut 
segala sopan santunnya, tetapi ini termasuk minoritas yang banyak bergaul 
dengan tetangga non Tionghua. Walaupun demikian orang Tionghua yang Kristen 
atau Katolik umunya tidak berani mengikuti kebaktian dalam bahasa Jawa. Saya 
kira yang dapat berdoa "Rama kawula" dan "Sembah Bekti kawula Dewi Maria" 
langka sekali.
Peter Liem

--- On Sun, 6/8/08, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Bahasa Daerah Sunda
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, June 8, 2008, 6:45 AM











Ini tergantung dari dimana masyarakat Tionghoa itu bermukim di 
Jawa. 

Apa yang anda tuturkan memang banyak terjadi di pantai utara Jawa, 

seperti Semarang sampai Surabaya. Disana, komunitas Tionghoa 

kebanyakan hidup dengan orang Jawa yang menjadi karyawan mereka, yang 

kebanyakan datang dari pedesaan didekitarnya.



Ini sangat berbeda dengan masyarakat Tionghoa yang bermukim ditengah 

sentra budaya Jawa seperti Jogya dan Surakarta, bahkan sampai ke 

Kediri dan Madiun. Pengusaha pengusaha batik diwilayah ini sangat 

menguasai bahasa Jawa, sampai ketingkat kromo inggil.



Juga orang Jawa yang datang dari daerah yang bahasa Jawanya dinilai 

tidak terlalu halus, seperti Banyumas dan sekitarnya, tidak menguasai 

bahasa Jawa yang dinilai baik. Sahabat saya, pensiunan direktur bank 

swasta berasal dari Banyumas bahasa Jawanya "berantakan" .



Dalam ritual kebaktian, biasanya dipakai bahasa pustaka. Atau yang 

mendekati bahasa sastra, eperti dalam misa berbahasa Jawa. Dalam 

sebuah kebaktian umat Buddha disebuah vihara yang bejalur Ekayana, 

dipakai selain bahasa Sansekerta, juga bahasa Jawa kuno (Kawi). Ini 

biasanya berasal dari tembang (doa dalam bentuk pantun).



Salam budaya



Danardono



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, peter liem <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:

>

> Bung David yang budiman:

> Saya sangat memperhatikan soal bahasa yang digunakan oleh orang 

Tionghua dan tertarik akan uraian anda tentang pemakaian bahasa Sunda 

didaerah Sunda. Saya yang berasal dari daerah Jawa merasa sadar bahwa 

umumnya orang Tionghua disana juga tidak mampu bicara bahasa Jawa 

yang benar (menurut sopan santun dan menurut aturan bahasa) dan tak 

mampu bicara bahasa yang halus. Bahasa Jawa yang digunakan antara 

orang Tionghua tidak hanya terbatas dalam vokabuler dan 

menggunakan& nbsp; kata kata Hokkian, juga bahasa kasar, tidak 

mengindahi sopan santun karena kebanyakan digunakan untuk 

berkomunikasi dengan pembantu. Bila mereka mau bicara agak "halus" 

mereka menggunakan bahasa "Mlayu" atau bahasa Indonesia dengan logat 

lokal. Akibatnya umunya orang Tionghua tidak dapat mengikuti khotbah, 

doa, kebaktian atau misa dalam bahasa Jawa. Pokoknya Bahasa Jawa yang 

dipakai orang Tionghua disana berbeda daripada bahasa yang dipakai 

orang Jawa.

> Peter Liem

> 

> --- On Sat, 6/7/08, David Kwa david_kwa2003@ ... wrote:

> From: David Kwa david_kwa2003@ ...

> Subject: [budaya_tionghua] Bahasa Daerah Sunda

> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

> Date: Saturday, June 7, 2008, 1:20 AM

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> Sesuai dengan perkembangan zaman, bahasa Sunda modern 

memang hanya 

> 

> terbagi dalam tiga tingkatan: bahasa kasar ("cohag"), bahasa akrab 

> 

> ("loma") dan bahasa hormat ("hormat"). Dahulu, seperti yang saya 

> 

> pelajari, terbagi dalam lima tingkatan: kasar sekali ("kasar 

> 

> pisan"), kasar ("kasar"), sedang ("sedeng"), halus ("lemes") 

> 

> dan halus sekali ("lemes pisan"). 

> 

> Bahasa kasar biasanya digunakan pada waktu sedang marah, bahasa 

> 

> akrab kepada teman akrab atau kepada orang lain yang umurnya 

sebaya, 

> 

> sedangkan bahasa hormat kepada orang dihormati atau orang yang baru 

> 

> dikenal.

> 

> 

> 

> Bahasa Sunda Tionghoa (bandingkan dengan bahasa Melayu-Tionghoa 

atau 

> 

> bahasa Jawa-Tionghoa dalam film Ca Bau Kan) biasanya berkisar 

antara 

> 

> bahasa akrab dan kasar. Mungkin karena tidak adanya tingkatan dalam 

> 

> bahasa Tionghoa, sehingga tingkatan bahasa Sunda pun diabaikan. 

> 

> 

> 

> Sepengamatan saya, Tnglang tidak pernah berbahasa hormat kepada 

> 

> sesama Tnglang, janggal rasanya. Seorang anak akan memakai ragam 

> 

> bahasa yang sama waktu berbicara dengan orangtua ataupun teman-

> 

> temann

Re: [budaya_tionghua] Bahasa Daerah Sunda

2008-06-07 Terurut Topik peter liem
Bung David yang budiman:
Saya sangat memperhatikan soal bahasa yang digunakan oleh orang Tionghua dan 
tertarik akan uraian anda tentang pemakaian bahasa Sunda didaerah Sunda. Saya 
yang berasal dari daerah Jawa merasa sadar bahwa umumnya orang Tionghua disana 
juga tidak mampu bicara bahasa Jawa yang benar (menurut sopan santun dan 
menurut aturan bahasa) dan tak mampu bicara bahasa yang halus. Bahasa Jawa yang 
digunakan antara orang Tionghua tidak hanya terbatas dalam vokabuler dan 
menggunakan  kata kata Hokkian, juga bahasa kasar, tidak mengindahi sopan 
santun karena kebanyakan digunakan untuk berkomunikasi dengan pembantu. Bila 
mereka mau bicara agak "halus" mereka menggunakan bahasa "Mlayu" atau bahasa 
Indonesia dengan logat lokal. Akibatnya umunya orang Tionghua tidak dapat 
mengikuti khotbah, doa, kebaktian atau misa dalam bahasa Jawa. Pokoknya Bahasa 
Jawa yang dipakai orang Tionghua disana berbeda daripada bahasa yang dipakai 
orang Jawa.
Peter Liem

--- On Sat, 6/7/08, David Kwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: David Kwa <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Bahasa Daerah Sunda
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, June 7, 2008, 1:20 AM











Sesuai dengan perkembangan zaman, bahasa Sunda modern memang hanya 

terbagi dalam tiga tingkatan: bahasa kasar (“cohag”), bahasa akrab 

(“loma”) dan bahasa hormat (“hormat”). Dahulu, seperti yang saya 

pelajari, terbagi dalam lima tingkatan: kasar sekali (“kasar 

pisan”), kasar (“kasar”), sedang (“sedeng”), halus (“lemes”) 

dan halus sekali (“lemes pisan”). 

Bahasa kasar biasanya digunakan pada waktu sedang marah, bahasa 

akrab kepada teman akrab atau kepada orang lain yang umurnya sebaya, 

sedangkan bahasa hormat kepada orang dihormati atau orang yang baru 

dikenal.



Bahasa Sunda Tionghoa (bandingkan dengan bahasa Melayu-Tionghoa atau 

bahasa Jawa-Tionghoa dalam film Ca Bau Kan) biasanya berkisar antara 

bahasa akrab dan kasar. Mungkin karena tidak adanya tingkatan dalam 

bahasa Tionghoa, sehingga tingkatan bahasa Sunda pun diabaikan. 



Sepengamatan saya, Tnglang tidak pernah berbahasa hormat kepada 

sesama Tnglang, janggal rasanya. Seorang anak akan memakai ragam 

bahasa yang sama waktu berbicara dengan orangtua ataupun teman-

temannya. Tnglang yang bisa berbahasa hormat biasanya akan mencoba 

berbahasa hormat kepada warga etnik Sunda, apalagi bila lawan 

bicaranya itu cukup tinggi tingkat sosial-ekonominya, meski dengan 

susah-payah. Mereka yang tidak bisa lebih memilih berbahasa 

Indonesia, yang dianggap netral, daripada dianggap kurang hormat, 

seperti kasus tukang bangunan tadi. Seperti bahasa Jawa-Tionghoa, 

ragam bahasa Sunda-Tionghoa juga sangat khas dalam kosa kata dan 

strukturnya; saya juga menggunakan ragam bahasa ini waktu berbicara 

dengan sesama Tnglang, bukan ragam bahasa yang biasa dipakai di 

kalangan etnik Sunda. Saya amati gejala seperti ini juga terjadi 

dalam bahasa Jawa-Tionghoa.



Pengalaman saya, karena stigma bahwa Tnglang tidak mampu berbahasa 

Sunda hormat, terutama di Bogor, beberapa warga etnik Sunda tidak 

mau menjawab dalam bahasa Sunda. Disapa dalam bahasa Sunda, mereka 

menjawab dalam bahasa Indonesia. Mungkin mereka takut “dikasari”, 

atau ada sebab lainnya. Padahal stigma itu kan tidak sepenuhnya 

benar, masih banyak Tnglang yang mampu berbahasa hormat. Namun 

secara jujur harus diakui, banyak Tnglang yang hanya mampu berbahasa 

kasar dan akrab, terutama Tnglang yang jarang bergaul akrab dengan 

warga etnik Sunda. Dalam situasi dimana banyak anak muda Tnglang 

berkumpul, di warnet yang menyediakan video games, misalnya, yang 

terdengar oleh kuping saya adalah sungut-sungut atau sumpah-serapah 

dalam bahasa Sunda sangat kasar (“cohag”).



Sebenarnya, menurut hemat saya, bahasa Sunda kasar itu akan hilang 

dengan sendirinya, seiring dengan meningkatnya pendidikan. Orang 

yang berpendidikan tinggi tentu akan merasa malu berbicara dalam 

bahasa yang tidak sesuai dengan tingkat pendidikannya itu. Teman-

teman saya Tnglang Bandung asli juga tidak menggunakan bahasa kasar 

di kampus, karena malu dengan lingkungan, hanya bahasa akrab. Dan 

bahasa akrab dipakai semua kalangan, tanpa memandang etnik.



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "gsuryana" <[EMAIL PROTECTED] 
.> 

wrote:

>

> Bahasa daerah itu sebenarnya unik, ada bahasa sehari hari dimana 

terdengar 

> kasar dan ada bahasa daerah resmi dimana terdengar merdu dan halus.

> Untuk Bahasa Sunda bisa dibilang terbagi dalam beberapa dialeg, 

dengan kosa 

> kata lebih banyak kasar, dan sayangnya

> Bahasa Sunda yang kasar ini lebih banyak di pakai, terutama oleh 

para 

> Tenglang yang datang belakangan ( generasi tahun 40-an ) sehingga 

bila 

> ngobrol dengan mereka akan terdengar seperti sedang marah, dan 

dengan 

> kondisi seperti ini, putra/i nya akan menjadi bingung di sekolah, 

k

Re: [budaya_tionghua] Pride to be Chinese

2008-04-18 Terurut Topik peter liem
Mang Ucup:
Tentunya tidak salah merasa bangga berdarah Tionghua.
Tetapi, maafkan ya, judulnya yang salah. Mestinya
"Proud to be Chinese"
Peter Liem
--- mangucup88 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Tulisan ini di ilhami oleh emailnya dari hopeng saya
> sdr. Liang U.
> 
> Pertanyaan: "Apakah salah apabila saya merasa
> bangga, karena 
> memiliki leluhur orang Tionghoa? Apakah dengan rasa
> bangga tersebut, 
> berarti saya telah menghianati tanah tempat lahir
> saya Indonesia  ?"
> 
> Mang Ucup dilahirkan sebagai orang Tionghoa, karena
> pada saat saya 
> dilahirkan pada tahun 1942 Negara Indonesia belum
> diproklamasikan, 
> bahkan saya diakui sebagai wong Londo oleh
> pemerintah Belanda. Sejak 
> 40 tahun saya memiliki WN Jerman, dan sudah 10 tahun
> bermukim di 
> Belanda. Mantan istri saya yang pertama orang Jerman
> tulen sedangkan 
> Wied istri saya yang sekarang orang pribumi asli
> asal Semarang.
> 
> Dari pernikahan saya yang pertama saya mendapatkan
> tiga orang putera 
> dan delapan cucu. Semua putera saya lahir dan besar
> di Jerman, 
> bahkan hidup di Jerman, tetapi mereka tidak pernah
> merasakan sebagai 
> orang Jerman tulen. Tanpa adanya keinginan khusus
> dari saya, mereka 
> memberikan nama Tionghoa kepada semua cucu saya,
> rupanya di dalam 
> sanubari putera-putera saya; rasa bangga sebagai
> orang Tionghoa 
> tetap mengalir terus.
> 
> Begitu juga dengan diri saya, walaupun lebih dari 40
> tahun hidup di 
> Eropa, saya tidak pernah merasa jadi Wong Londo
> ataupun Wong Jerman. 
> Kemanapun saya pergi; pertama saya merasa tetap
> sebagai orang 
> Indonesia. Merekapun memperlakukan saya demikian,
> saya selalu dicap 
> sebagai orang asing – Auslaender, Allochtoner,
> Foreigner, tidak 
> pernah bisa diakui sebagai Bule tulen.
> 
> Walaupun demikian tidak bisa dipungkiri rasa bangga
> dilahirkan dari 
> ras Tionghoa tetap ada dan ini tidak mungkin akan
> bisa dihilangkan. 
> Saya mengakui bahwa saya ini termasuk wong Dunguk
> bin Guoblok, 
> sehingga walaupun dilahirkan dari suku Tionghoa,
> tetapi kenyataannya 
> tidak menguasai bahasa Mandarin dan juga tidak
> mengetahui tentang 
> Budaya Tionghoa. Rasa bangga inilah yang mendorong
> saya untuk 
> bergabung di milis Budaya Tionghoa, karena ingin
> mempelajari budaya 
> Tionghoa, bahkan kalau bisa sekalian bahasa
> Mandarin.
> 
> Perlu saya tekankan juga disini bahwa paman saya Nio
> Tiam Seng 
> adalah Pilot Huakiaw pertama yang gugur ketika
> perang membela 
> Tiongkok melawan Jepang. Bagi mereka yang tertarik
> gutingan koran 
> dari tahun 1937 yang berjudul "Kabar-kabar dari
> aviateur baba" masih 
> saya miliki dan bisa saya kirimkan per japri. Begitu
> juga saya 
> merasa bangga memiliki keponakan seperti Alm. Soe
> Hok Gie.
> 
> Kalau ditanya apakah mang Ucup ini orang Indonesia
> ataukah orang 
> Tionghoa, maka saya akan jawab orang Indonesia
> keturunan Tionghoa 
> alias Nonpri. Perbedaan Pri dan Nonpri tidak bisa
> dipungkiri akan 
> tetap ada terus, dan hal ini selalu di ingatkan
> terus-menerus oleh 
> berbagai macam media masa, pada saat terjadi
> kejahatan yang 
> dilakukan oleh pihak Nonpri, maka nama julukan
> Nonpri lengkap dengan 
> nama Tionghoanya selalu dicantumkan dengan jelas.
> Tetapi 
> kebalikannya pada saat dimana juara bulu tangkis
> Nonpri yang 
> memenangkan piala bagi Indonesia, tidak pernah
> dicantumkan kata 
> Nonpri maupun nama Tionghoa nya mereka, karena
> mereka telah diakui 
> sebagai Pri tulen. Begitu juga tidak akan bisa
> dipungkiri luka, rasa 
> sakit dan pedihnya atas kejadian huru-hara Mei 1998
> tidak akan bisa 
> terlupakan. Seperti juga bangsa Yahudi dimana mereka
> 
> mengucapkan: "We can forgive, but not forget!"
> 
> Walaupun demikian Tanah Air dan Tempat Lahirku
> adalah Indonesia, hal 
> ini tidak bisa dipungkiri, maka dari itulah saya
> selalu merasa 
> kangen dan rindu untuk selalu pulang ke Indonesia
> Tanah Airku jadi 
> bukannya pulang ke Tiongkok. 
> 
> Apakah jalan pemikiran maupun pandangan saya ini
> salah ? Apakah ada 
> sesuatu yang tidak beres di dalam pikiran maupun
> batin saya ? Mohon 
> pencerahannya.
> 
> Nio Tjoe Siang alias Mang Ucup
> Email: [EMAIL PROTECTED]
> Homepage: www.mangucup.org
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] OOT: Tibet - Myth and Reality

2008-04-16 Terurut Topik peter liem
Bung Kheng Hong:
Sudilah beritahu sumbernya.
Peter Liem
--- Can Kheng Hong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Dear friends, 
> Patut dibaca untuk mengenal latar belakang
> pergolakan di Tibet 
> 
> Salam,
> Kheng Hong
> 
> 
> TIBET:  Myth and Reality
> Tibet's isolation and unique religious  
>  practices 
> have made it the focus of many Western  
>  myths.
> 
> by Foster Stockwell
> 
> Western concepts of Tibet embrace more myth than
>reality. The idea that Tibet is an
> oppressed nation composedof
> peaceful Buddhists who never did anyone any harm
> distortshistory. In fact the
> belief that the Dalai Lama is the leader
>of world Buddhism rather than being just the
> leader of onesect among more
> than 1,700 "Living Buddhas" of this unique  
>  Tibetan form of the faith displays a
> parochial view of world   
> religions.
> 
> The myth, of course, is an outgrowth of 
>   Tibet's former inaccessibility, which has
> fostered illusionsabout this
> mysterious land in the midst of the Himalayan   
> Mountains -- illusions that have been
> skillfully promoted forpolitical
> purposes by the Dalai Lama's advocates. The myth
>will inevitably die, as all myths do,
> but until this happens,it would
> be wise to learn a few useful facts about this area 
>   of China.
> 
> First, Tibet has been a part of China ever  
>  since it was merged into that country in
> 1239, when theMongols began
> creating the Yuan Dynasty (1271-1368). This was 
>   before Marco Polo reached China from
> Europe and more than two   
> centuries before Columbus sailed to the New World.
> True,China's hold on this area
> sometimes appeared somewhat loose,  
>  but neither the Chinese nor many Tibetans have ever
> deniedthat Tibet has been a part
> of China from the Yuan Dynasty to   
> this very day.
> 
> The early Tibetans evolved into a number
>of competing nomadic tribes and developed a
> religion known asBon that was
> led by shamans who conducted rituals that   
> involved the sacrifice of many animals and
> some humans. Thesetribes fought
> battles with each other for better grazing  
>  lands, battles in which they killed or made
> slaves of thosethey conquered.
> They roamed far beyond the borders of Tibet 
>   into areas of China's Sichuan and Yunnan
> provinces, Xinjiang,Gansu, and
> Qinghai. Eventually one of these tribes, the Tubo,  
>  became the most powerful and took
> control of all Tibet. (Thename
> Tibet comes from Tubo.) During China's Tang Dynasty 
>   (618-907), Emperor Taizong
> improved relations with the Tubo   
> king, Songtsen Gampo, by giving him one of his
> daughters,
> Princess Wenzheng, in marriage. The
> Tubos, in response to this   
> cementing of relations, developed close fraternal
> ties withthe Tang court, and the
> two ruling powers regularly exchanged   
> gifts.
> 
> The princess arrived in Tibet with an entourage 
>   of hundreds of servants, skilled
> craftspeople, and scribes.She
> was a Buddhist, as were all of the Tang emperors,
> and soBuddhism entered Tibet
> mainly through her influence, only to   
> be suppressed later by resentful Bon shamans.
> Some years lateranother Tang
> princess was married to another Tubo king, again
>to cement relations between the two
> rulers.
> 
> The factthat the Tibetans and
> the Chinese had united royal families   
> and engaged actively in trade (Tibetan horses
> for tea of theCentral Plain)
> didn't mean an absence of conflict between  
>  them. Battles occasionally occurred between
> Tang and Tubotroops, mostly over
> territorial issues. At one point in the 
>   750s, the Tubos, taking advantage of a
> rebellion against theTangs by
> other 

Re: [budaya_tionghua] Pertanyaan

2008-02-13 Terurut Topik peter liem
Mr. Sanliong thee:
Saya bilang ikutilah perasaanmu. Jika anda merasa
tenglang ya tenglang engkau!. Di dunia tidak ada ras
yang murni. Yang penting ialah kebudayaan dan feeling.
Jika anda wn Australia, maka anda dapat mengatakan
anda Australian Chinese atau Australian of Chinese
descent. Tergantung lebih merasakan Tionhua atau lebih
merasaakan Australian. Nevertheless you are still
huayi (if you feel that way)
Peter Liem
--- Mr sanliong thee <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> Para Milis,
> Saya seorang Tionghoa turunan yang saya rasa sudah
> tidak murni lagi rasnya,kalau bahasa inggrisnya saya
> ini sudah bukan stamboom A tapi sudah campuran
> anjing
> kampung.Karena kakek saya 5 generasi sebelum saya
> datang ke Indonesia bersama kawan kawan nya lelaki
> semua dan tentu saja tidak bisa mereka itu saling
> menghamili masing masing, maka Kakek buyut saya
> menikah dengan nenek buyut saya yang orang Indonesia
> Jawa.cucunya kakek buyut saya juga menikah dengan
> orang jawa asli dan dari mereka lahirlah kakek saya
> yang melahirkan ayah saya dari ibu Tionghoa dan juga
> melahirkan saya dari ibu tionghoa juga yang mana
> ayah
> ibu saya tidak dapat berbahasa mandarin[sedikit
> sekali]tetapi tetap memiliki nama tionghoa.
> Sekarang pertanyan saya adalah : apakah saya ini
> termasuk tionghoa,pribumi atau setengah
> setengah.hehehehe kaya saya bilang stamboom
> kelas
> kambing.Soalnya ke tionghoa totok kagak
> diaku[sewaktu
> saya mau melamr istri saya yang turunan asli dari
> kuomintang generasi pertama di indo]ditanya dulu sam
> mertua saya keabsahan stamboom saya , ke golongan
> pribumi juga kagak resmi diaku.Terus sewaktu saya
> dolan ke chungkuo sono[kebetulan nemu ticket kapal
> dijalan], isne isne tanya sama ahli kebudayaan :apa
> saya ini bisa diaku sebagai orang chinese? jawabanya
> setelah ditanya jawab pelintir sana dan plintir
> sono,persis seperti sewaktu saya mau ambil pasport
> pertama kali, tuh si apak bilang: Iam so sorry
> mister,
> kamu ini bukan termasuk stamboom A.Nah lu.jadi
> gue
> nih apaan ya?Bini gue bilang,Ya ...lu mah anjing
> geladak...nyampur sana nyampur sini,sono di buang,
> sini kagak diaku,di belah sonoh di
> jepret...hahaha...nasib gue memang apes ya.Eit tapi
> nti dulu...pas gue periksa darah , gue bandingin
> sama
> orang yang kulitnya laen tuh , ade item,kuning,sawo
> mateng,putih.eh kok darahnya sama merah.
> Gimane nih pendapet sodare sodare yang pada pinter
> soal tionghoa, gue ini termasuk ras
> ape?herder,kampung
> chihuahua atawa ape ye?
> Salam
> Btw anak anak mantu gue sih gue ok aje tuh , ape gue
> nyang kurang kerjaan , nanya mulu?
> 
> 
> 
> 
> 
>   Get the name you always wanted with the new
> y7mail email address.
> www.yahoo7.com.au/y7mail
> 
> 
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Dialek khas Hoakiao Surabaya

2008-01-24 Terurut Topik peter liem
Editor of Surya.Live:

Semua adalah relatif. Dialek yang enak didengan oleh
saya belum tentu enak didengar oleh anda. Waktu saya
jalan jalan di Macao, saya bertemu pelayan toko yang
bicaranya khas Surabaya tetapi dengan accent "tukang
emas". Bagi saya hal itu mengingatkan saya kepada Kou
(adik ajah) saya yang familynya tukang emas. Ada satu
pertanyaan. Apakah benar dialek Surabaya gado gado
dari bahasa Jawa, Indonesia dan Mandarin? Saya kok
tidak pernah dengar kata kata Mandarin dalam
percakapan dialek S'baya. Mungkin Hokkian seperti
lihay, bogowkun, atau kangtow. Mungkin juga ada kata
kata Belanda yang menyelip dalam percakapan orang yang
pernah sekolah Belanda.
Salam mesra.
Peter Liem
--- "surya.live" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Hoakiao atawa komunitas Tionghoa di Nusantara
> lazimnya punya dialek
> khas. Misalnya saja di Surabaya. Dialeknya enak
> didengar dan bikin
> cepat akrab. Ia gado-gado antara bahasa Jawa,
> Indonesia atau Mandarin
> --kini sebagian juga terpengaruh bahasa prokem khas
> Jakarta. 
> 
> "Lho, katane elu kuliah ndek Kanada, kok wis
> pulang?" tanya Jimmy.
> 
> "Iyo, sebetule belon selese. Ini lagi liburan,"
> jawab Jessica.
> 
> Itu hanya secuil contoh. Mau berbagi cerita ringan
> keseharian dalam
> dialek khas Suroboyo? 
> 
> Silakan bersurat ke [EMAIL PROTECTED] Kamsia...
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Re: Polemik Masyarakat Tionghoa di Indonesia=> Pak John susah di Telpon

2008-01-18 Terurut Topik peter liem
Bung John:
Bukan saya.
Peter Liem
--- John Siswanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> Yth. bapak Liem (?),
> 
> banyak-banyak maaf pak Liem,
> 
> Jujur memang benar saya selektif menerima telepon,
> memang tadi pagi ada yang mau berbicara dengan saya
> melalui operator telepon, karena identitasnya tidak
> saya kenal, dan kebetuan bapak juga tidak
> memperkenalkan diri dari milis Budaya Tionghoa, yah
> maaf memang tidak saya layani
> 
> Seingat saya, saya juga memberikan nomor ponsel...
> biasanya ponsel saya angkat langsung kecuali sedang
> ada acara penting...
> 
> tapi apapun itu mohon dibukakan pintu maaf.
> 
> Jangan hanya dengan mencoba sekali sudah
> menyimpulkan
> sesuatu tentang saya...
> 
> Salam 
> 
> John Siswanto
> No. HP. 0816927475
> 
> 
> 
>  
>

> Looking for last minute shopping deals?  
> Find them fast with Yahoo! Search. 
>
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping
> 



Re: [budaya_tionghua] Mau tanya soal Oey Tambahsia?

2007-12-04 Terurut Topik peter liem
Bung atau mBak Jendela yang budiman:
Saya pernah mendengar cerita tentang Tjan Tambah Sia,
bukan Oey Tambah Sia. Ia dihukum mati tetapi
pengacaranya dapat menolong dia dari gantungan. Dia
tinggal dimana saya tidak pernah mengetahui.
Peter Liem
--- Jendela Online <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> Maaf saya ingin menanyakan sesuatu
> kepada para miliser yang ada di budaya tionghua.
> 
> 
> 
> Mungkin Anda pernah dengar Nama Oey Tambahsia dalam
> buku cerita maupun
> novel, Dia ini tokoh seorang play boy jaman dulu
> waktu abad ke 18.
> Sedangkan yang saya mau tanyakan Apakah rumah orang
> tua Oey Tambahsia di Pekolangan
> masih ada? Tempat kelahirannya atau tempat waktu
> kecilnya untuk kami
> photo. Seperti contoh : rumah si pitung.
> 
> 
> 
> Apabila ada yang tahu, tolong informasinya. Terima
> kasih atas perhatian anda
> 
> 
> 
> 
> Send instant messages to your online friends
> http://uk.messenger.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Rencana Penyatuan Aksara Mandarin Diutamakan yang Original (2)

2007-11-30 Terurut Topik peter liem
Bung Kurniawan yang budiman:
Saya kira standardisasi tidak berarti menciptakan
bentuk huruf baru, melainkan akan dipilih bentuk yang
disetujui antara bentuk bentuk yang ada untk
mempermudah komunikasi. Jadi anda jangan kuatir; tak
akan anda perlu belajar bentuk bentuk baru.
Peter Liem

--- Kurniawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Standarisasi huruf Mandarin ini harus dipikirkan
> supaya efeknya menjadi lebih baik dan bukan malah
> menjadi lebih buruk. Sekarang kalau orang belajar
> bahasa Mandarin harus belajar 2 huruf: jiantizi dan
> fantizi. Walaupun misalnya nanti ada satu huruf
> untuk
> mewakili jiantizi dan fantizi yang dijadikan standar
> untuk digunakan ke depannya, tapi bagaimana pun
> berjuta-juta buku sudah diterbitakan dalam jiantizi
> dan fantizi. Jangan sampai nanti sesudah ada
> standarisasi orang jadi makin sulit belajar bahasa
> Mandarin karena harus belajar 3 bentuk huruf
> sekaligus: jiantizi, fantizi, dan huruf baru
> standar. 
> 
> 
> Kurniawan
> 
> --- Hendri Irawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Ci,
> > 
> > Sebagai pembanding, informasi yang saya terima
> > mengenai "standarisasi" aksara Tionghua sebagai
> > berikut:
> > - konfrensi standarisasi itu benar ada dan
> > disponsori oleh semua yang berkepentingan, dalam
> hal
> > ini  turut berpartisipasi ahli-ahli dari RRT,
> > Taiwan, Hongkong, Macau, Singapore, Malaysia dan
> > wakil komunitas Huaren lainnya juga dari Jepang
> dan
> > Korea
> > - tujuannya adalah standarisasi, bukan penghapusan
> > sistem jiantizi (huruf yang disederhanakan)
> > - maksud standarisasi itu adalah adalah sebagai
> > win-win solution antara fantizi dan jiantizi
> > - huruf-huruf jiantizi yang dianalisa tidak sesuai
> > kaidah budaya akan dikoreksi, namun bukan berarti
> > semuanya kembali ke fantizi
> > - proyek standarisasi ini bersifat jangka menengah
> > dengan jangka waktu sekitar 20 tahun
> > - tidak ada upaya politisasi dalam rangka
> > standarisasi ini, karena bekerja dalam rangka
> > kebudayaan, coba bandingkan dengan isi berita
> > dajiyuan / erabaru yang sudah penuh dengan
> > politisasi
> > 
> > Hormat saya,
> > Yongde
> >  
> 
> 
> 
>  
>

> Be a better sports nut!  Let your teams follow you 
> with Yahoo Mobile. Try it now. 
>
http://mobile.yahoo.com/sports;_ylt=At9_qDKvtAbMuh1G1SQtBI7ntAcJ
> 



Re: [budaya_tionghua] Rencana Penyatuan Aksara Mandarin Diutamakan yang Original (2)

2007-11-27 Terurut Topik peter liem
Bung Wiss yang budiman:
Artikel in saya nilai sangat tendentious karena
mencemooh dan memandang rendah usaha kulturil Repuplik
Rakjat Tiongkok. Contoh sbb. Penggunaan istilah
Zhengti(artinya: bentuk yang benar) dan bukan
Fanti(Bentuk compleks) yang kita biasa pakai.
Kritiknya terhadap penggunaan Jianti dan gagalnya
usaha menggunakan pingyin untuk menggantikan aksara
Tiongkok yang traditional, mengatakan usaha kulturil
Komunis Tiongkok bakrut dllnya.
Peter Liem
--- Lim Wiss <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Rencana Penyatuan Aksara Mandarin Diutamakan yang
> Original (2)
> 
> (Erabaru.or.id) Peneliti aksara dan pengarang buku
> Hari Ini Menurut Ramalan,
> Zhang Fuzhang menyatakan, sejak rejim PKC (Partai
> Komunis China) berkuasa,
> ia menggunakan aksara singkat (Jianti, baca:
> ciendi)menggantikan aksara
> tradisional (Zhengti, baca: chengdi), bahkan hendak
> menggunakan pinyin
> (aksara latin) untuk menggantikan aksara tradisional
> Tiongkok, tujuan
> akhirnya adalah merusak kandungan makna spiritual
> yang mendalam dari
> kebudayaan tradisional, memutuskan warisan budaya
> tradisional.  Akan tetapi
> ia akhirnya merasa tak bisa terlaksana, karena dalam
> aksara Tionghoa terlalu
> banyak huruf yang lafalnya sama namun berbeda arti.
> Dalam proses penyebaran
> aksara Tionghoa, masyarakat juga menemukan bahwa
> aksara singkat (Jianti)
> sama sekali tidak mampu menggantikan aksara
> tradisional (Zhengti).
> Mempersatukan bentuk aksara dan kembali ke aksara
> tradisional, ini adalah
> arus besar kecenderungan jaman. 
> 
> Zhang berkata: ¡°Tulisan pinyin atau pembelajaran
> bahasa barat hanya
> mengandalkan metode belajar tekun, mengingat dan
> menghafal secara mutlak,
> maka pendidikan barat mementingkan belajar dengan
> suasana sebagai syarat,
> meneliti lingkungan,  teknik, teori dan lainnya
> dalam belajar, memanfaatkan
> banyak faktor luar untuk menghidupkan aksaranya.
> Sedangkan aksara Tionghoa
> menyerap unsur-unsur dari alam semesta, tulisan itu
> sendiri sudah penuh
> dengan vitalitas, lebih mende-kati kandungan makna
> yang sejati dari
> kebudayaan, tidak membutuhkan lingkungan khusus,
> keunggulan ini membuat
> bahasa Tionghoa memiliki karakter yang mudah
> dipelajari dan mudah
> dimengerti. Begitu orang telah memahami aturan dan
> informasi yang terkandung
> dalam aksara Tionghoa, maka akan mudah
> mengingatnya.¡±  
> 
> Zhang Fuzhang mengatakan, aksara singkat
> (Jianti)zaman sekarang meskipun
> goresannya telah berkurang, akan tetapi malah telah
> merusak ketentuan
> belahan huruf dan kandungan makna budaya dari aksara
> itu sendiri, bahkan
> berbalikan dengan kandungan makna semula, oleh
> karena itu ia telah beru-bah
> menjadi kacau dan sulit dipelajari.  Orang yang
> belajar aksara singkat
> (Jianti) sangat sulit mengerti buku kuno, dengan
> demikian kebudayaan
> Tionghoa terdapat lapisan yang terputus, bagian
> terunggul dari kebudayaan
> itu telah dirusak. 
> 
> Aksara Tionghoa adalah miniatur dari kebudayaan
> Tiongkok
> 
> Tentang bagaimana aksara Tionghoa menyelaraskan dan
> mewariskan kandungan
> makna kebudayaan Tiongkok, Zhang Fuzhang mengatakan,
> aksara Tionghoa
> memiliki asal muasal warisan dewata, didalamnya
> terkan-dung ketentuan
> aksara, aturan siklus perputaran alam, konsepsi
> primitif dari jiwa dan alam
> semesta, serta kandung-an makna kebudayaan yang
> menghormati langit, bumi dan
> dewata. Di dalam aksaranya terkandung informasi
> tentang yin yang, lima
> elemen, kemanunggalan sang pencipta dan manusia,
> meliputi ruang yang
> berbentuk dan tidak berbentuk, dengan demikian telah
> menampilkan tingkah
> laku dan kondisi manusia, juga mengekspresikan jiwa
> dan pemikiran manusia,
> juga kemampuan untuk meramal. Dalam masa sejarah nan
> panjang selama 5000
> tahun, aksara Tionghoa sepenuhnya telah menampilkan
> ciri khas yang luas dan
> mendalam dari kebudayaan Tiongkok, kebudayaan
> tersebut  juga telah
> memperkaya aksara Tionghoa yang memi-liki kandungan
> makna  yang penuh
> variasi. 
> 
> Zhang Fuzhang mencontohkan, misalkan saja aksara de
> ¡¸µÂ¡¹(baca: te, =
> kebajikan) yang terbentuk oleh belahan huruf :
> ¨Ô¡¢Ê®¡¢Ä¿¡¢Ò»¡¢ÐÄ ,
> bermakna: Mata dari para dewata 10 penjuru alam
> semesta sedang mengamati
> hati dan perilaku seseorang (¡º¨Ô¡»berarti perbuatan
> manusia, mewakili
> tindak-tanduk manusia dalam satu periode), dengan
> iktikad dan kelakuan yang
> sesuai  kehendak Langit, ini baru merupakan asal
> usul munculnya  De.
> Pemahaman ini sepenuhnya terbentuk atas landasan
> pemikiran kebudayaan
> tradisional pada orang Tionghoa seperti: Sang
> Pencipta mempunyai mata, tidak
> menghina kaum golongan rendah, menga

Re: [budaya_tionghua] Re: Istilah Tiongkok dan Cina di Wikipedia Indonesia ==...

2007-10-30 Terurut Topik peter liem
Bung Skalaras dan BungDanar:
Saya kira istilah Cino(bah jawa) tetap tidak enak
didengar. Lain dengan "wong cino" yang rasanya neutral
kedengaranya. Lebih enak lagi kedengarannya ialah
istilah "cinten".
Peter Liem
--- RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Skalaras"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Betul, Pak Danar, saya yang masa kecilnya hidup di
> Solo, tidak pernah 
> merasa tersinggung saat dipanggil Cino, tapi menjadi
> sangat marah saat 
> orba dng sengaja mempopulerkan kata Cina untuk
> mengganti kata Tionghoa. 
> Bahasa memang unik, hanya beda satu huruf, kandungan
> sosialnya sudah 
> sedemikian jauh.
> > 
> > Salam,
> > 
> 
> Begitulah pak. Politisi politisi asal Jawa kala itu,
> TERMASUK bung 
> Karno, walau menggunakan istilah "wong Cino" bila
> memakai bahasa Jawa, 
> TETAP menggunakan istilah Tionghoa kalau mereka
> berbicara, berpidato 
> atau menulis dalam bahasa Indonesia.
> 
> Herannya malah politisi asal Tionghoa yang mengawali
> pemakaian kata 
> yang menyakitkan ini.
> 
> Salam
> 
> Danardono
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Re: Istilah Tiongkok dan Cina di Wikipedia Indonesia==>...

2007-10-30 Terurut Topik peter liem
Bung Eki Yesi:
Sekarang saya baru mengerti bahwa masalah anda ialah
untuk menerangkan persoalan penggunaan istilah China,
Cina, Tiongkok, tionghua di Indonesia atau dalam
bahasa Indonesia. Tidak hanya etimology, untuk
menerangkan asal usul kata, juga perlu sosiologi dan
sejarah untuk dapat mengerti penggunaan istilah
istilah tersebut. Hal itu telah dijelaskan oleh
artikel Kong Yuanzi. Namun perlu juga diterangan
bagaimana orang tionghua menyebut diri sendiri di
Indonesia sekarang dan pada jaman dulu, seperti kata
kata: tenglang/ cino vs huana/jowo dsb dan soal
terpisahnya golongan Tionghua dari golongan bumiputra
secara hukum dan sosial dalam sejarah kolonial. Wish
you good luck.
Peter Liem
--- eki yesi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> terima kasih bung peter
> ini adalah berkaitan dengan epistemologi pengetahuan
> berikut ilmu semantik dari setiap kata. jelas
> walaupun menulis tesis dalam bahasa inggris ataupun
> belanda, tetap tidak bisa menghindar dari kata
> tionghoa, karena dalam penulisan ilmiah ada beberapa
> kata yang harus ditulis asli dari kultur kata itu
> berasal. dan kita tahu perhimpunan tionghoa tetap
> sebuatkan tionghoa dalam kepanjangannya tidak
> mungkin PITI misalnya diingriskan menjadi (PI[c]I).
> apalagi nanti bila mengutip sumber daari artikel
> kong Yuanzi, tentu banyak kata tionghoa yang
> dikutip, nah di sini kita bedakan kata sebagai
> sebuah disiplin akademik suatu ilmu dengan kata
> dalam fungsinya sebagai alat komunikasi. kata
> sebagai alat komunikasi bisa diterjemahkan ke dalam
> bahasa apapun, sedangkan kata dalam satu disiplin
> tertentu kadang harus kita kutip dari kata aslinya
> bukan terjemahnya, ini adalah problem semantika
> kata. thanks
> - Original Message 
> From: peter liem <[EMAIL PROTECTED]>
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Sunday, October 28, 2007 8:42:03 PM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Istilah Tiongkok
> dan Cina di Wikipedia Indonesia==>...
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> Bung Eki Yesi dan Bung Chan yang
> budiman:
> 
> Persoalan istilah  Tiongkok dan Cina , Tionghua dan
> 
> Cina adalah persoalah di Indonesia saja. Di
> Nederland
> 
> ( dalam bahasa Belanda)seperti dalam bahasa Inggeris
> 
> tidak ada persoalan.  Tiongkok(N)ialah China (baca
> 
> shina) dalam bahasa Belanda. Tionghua( adj) adalah
> 
> Chinees(baca shinees) Orang Tionghua : Chinees (laki
> 
> laki), Chinese (perempuan), plural:Chinezen. Bahasa
> 
> Tionghua: Het ChineesPeter Liem
> 
> --- eki yesi  wrote:
> 
> 
> 
> > ya untung dibahas..
> 
> > saya mahasiswa s2 di belanda. saat ini sedang
> 
> > persiapan penulisan tesis. berkaitan dengan
> 
> > permasalahan penyebutan cina dan tionghoa, saya
> 
> > berterima kasih diingatkan disini jd tmbah
> semangat.
> 
> > rencana saya ngangkat tesis `KONTRIBUSI TIONGHOA
> 
> > TERHADAP MASYARAKAT MUSLIM DALAM PERGERAKAN
> 
> > SOSIO-RELIGIO ABAD 20`. alasan utama ngangkat itu
> 
> > berawal dari tema tempo tentang kurang
> 
> > diperhatikannya peran muslim tionghoa abad 20,
> untuk
> 
> > itu sudah menjadi kwajiban ni untuk nulis hal yang
> 
> > mungkin bisa memberi sedikit yang berarti untuk
> 
> > masyarkat, agar mereka semua mengerti bahwa
> siapapun
> 
> > kita, sedikit banyak telah berbuat untuk
> masyarakat
> 
> > ini. so jangan ada yang disembunyikan dong. he he
> 
> > nah masalahnya, ada sedikit masalah (ya tp
> sebentar
> 
> > lagi beres) untuk kata tionghoa , prof di belanda
> 
> > (supervisor sini) kayaknya lebih familier dengan
> 
> > sematik kata China, nah itu gua harus jelasin
> bahwa
> 
> > secara sematik cina dan tionghoa jelas lain. OK,
> 
> > kawan kawan aku butuh info tentang data2 untuk
> itu.
> 
> > thank.
> 
> > 
> 
> > 
> 
> >  _ _ _
> _ __
> 
> > Do You Yahoo!?
> 
> > Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam
> 
> > protection around 
> 
> > http://mail. yahoo.com 
> 
> > 
> 
> > [Non-text portions of this message have been
> 
> > removed]
> 
> > 
> 
> > 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 

Re: [budaya_tionghua] Re: Istilah Tiongkok dan Cina di Wikipedia Indonesia==>...

2007-10-28 Terurut Topik peter liem
Bung Eki Yesi dan Bung Chan yang budiman:
Persoalan istilah  Tiongkok dan Cina , Tionghua dan
Cina adalah persoalah di Indonesia saja. Di Nederland
( dalam bahasa Belanda)seperti dalam bahasa Inggeris
tidak ada persoalan.  Tiongkok(N)ialah China (baca
shina) dalam bahasa Belanda. Tionghua( adj) adalah
Chinees(baca shinees) Orang Tionghua : Chinees (laki
laki), Chinese (perempuan), plural:Chinezen. Bahasa
Tionghua: Het ChineesPeter Liem
--- eki yesi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> ya untung dibahas.
> saya mahasiswa s2 di belanda. saat ini sedang
> persiapan penulisan tesis. berkaitan dengan
> permasalahan penyebutan cina dan tionghoa, saya
> berterima kasih diingatkan disini jd tmbah semangat.
> rencana saya ngangkat tesis `KONTRIBUSI TIONGHOA
> TERHADAP MASYARAKAT MUSLIM DALAM PERGERAKAN
> SOSIO-RELIGIO ABAD 20`. alasan utama ngangkat itu
> berawal dari tema tempo tentang kurang
> diperhatikannya peran muslim tionghoa abad 20, untuk
> itu sudah menjadi kwajiban ni untuk nulis hal yang
> mungkin bisa memberi sedikit yang berarti untuk
> masyarkat, agar mereka semua mengerti bahwa siapapun
> kita, sedikit banyak telah berbuat untuk masyarakat
> ini. so jangan ada yang disembunyikan dong. he he
> nah masalahnya, ada sedikit masalah (ya tp sebentar
> lagi beres) untuk kata tionghoa , prof di belanda
> (supervisor sini) kayaknya lebih familier dengan
> sematik kata China, nah itu gua harus jelasin bahwa
> secara sematik cina dan tionghoa jelas lain. OK,
> kawan kawan aku butuh info tentang data2 untuk itu.
> thank.
> 
> 
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam
> protection around 
> http://mail.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Re: Jawaban Untuk JK

2007-09-28 Terurut Topik peter liem
Bung JK yang budiman:
Ijinkanlah saya menerangkan lebih terperinci.
Ada dua persoalan dengan topik Bung Koboi. Pertama:
Asal mula artikel yang disuguhkan oleh Bung Koboi
bertendensi mengecam orang Thay yang katanya merebut
daerah Islam. Dalam pertikaian ini budaya Tionghua
tidak ada sangkut pautnya. Group Budaya Tionghua
seyogyanya jangan ikut campur dalam perselisihan ini.
(Memang kita mengetahui bahwa di negara Thay ada
persoalan dengan minoritasnya yang beragama
Islam.)Persoalan kedua--menurut sejarah Kedah,
katanya, orang Islam di semenanjung Malaka berasal
dari orang orang Maharaja China yang diislamkan oleh
Nabi pada dinasti Tang. Dalam soal ini bila benar
tentunya ada sangkutpautnya dengan budaya Tionghua.
Tetapi menurut saya ini bukan sejarah, melainkan
chayalan. Sumbernya tidak dapat dipercaya sama sekali.
Bahwa kerjaan di semenanjung Melaka berasal dari atau
didirikan dengan bantuan Huakiauw itu mungkin sekali
seperti asal mula beberapa kerajaan di pulau Jawa.
Tetapi saya ingin melihat sumber sumber sejarahnya
sebelum mau percaya. Penulis tidak boleh mengira saja
berdasarkan fantasinya, apalagi tidak boleh menerapkan
fakta sejarah negara lain yang tidak ada
sangkutpautnya begitu saja kedalam sejarah Kedah
seakan akan itu fakta sejarah.  Salam mesra.
Peter Liem
--- Joao Kho <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Salam hangat Pak Liem,
> 
> Betul sekali, tidak ada kaitan langsung dengan
> kebudayaan tionghua,
> akan tetapi secara tidak langsung masih berkaitan
> dengan sejarah
> Chinese Overseas. Karena kita tahu negara-negara
> indochina itu
> kebudayaannya merupakan perpaduan India dan China.
> Kita di Indonesia
> juga merupakan keturunan dari para leluhur Chinese
> Overseas yang
> menyeberangin lautan untuk mencari hidup yang lebih
> baik. 
> 
> Mungkin sekali kita harus belajar banyak dengan
> saudara-saudara yang
> ada dinegara lain dalam hal kehidupan dan
> kebudayaan. Selain itu
> Thailand, Vietnam dan Kamboja juga merupakan pusat
> penyebaran Hua Yi
> berdialek Min Nan. 
> 
> Regards,
> JK
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, peter liem
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Sorry. Persoalan ini tidak ada sangkut pautnya
> dengan
> > kebudayaan Tiong huo.
> > Peter Liem
> > --- koboi_bm <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > > Salam hangat,
> > > 
> > > Mau nanya saja, itu suku Siam sama suku Thai apa
> > > sama, tapi di satu
> > > blog orang malaysia mengenai kerajaan Kedah itu
> kok
> > > malah suku Siam
> > > yang dimaksud itu Melayu bukanlah Thai.
> > > 
> > > JK
> > > 
> > > Dari blog yang kamu katakan itu - ia menjelaskan
> > > bahawa suku siam 
> > > ternyata beda sama suku thai. Pada awalnya blog
> itu
> > > mengatakan bahawa 
> > > suku siam itu dulunya kaum Muslim ( Islam ) tapi
> itu
> > > katanya. 
> > > Kemudian pemerintah siam yang berlokasi di
> ayuthiya
> > > kalah sama 
> > > kerajaan thai yang di bantu oleh myanmar (Burma)
> > > lantas hilang 
> > > kerajaan siamnya diganti dgn kerajaan thai
> sampai
> > > sekarang. Penulis 
> > > blog itu ada salasilah keturunan merong
> mahawangsa
> > > sampai ke dianya. 
> > > Dia juga bilang yang orang cina tionghua yang
> berada
> > > di Kedah dan 
> > > utara malaysia itu pada dulunya adalah chinese
> > > muslim (CM)eh eh jadi 
> > > teringat aku sama MCM masakan chinese muslim
> hehehe.
> > > 
> > > Aku jugak ngak tau mau bilangnya kek mana kerna
> aku
> > > cuma mau nyari 
> > > sejarah tentang kakek ku yang chinese muslim dan
> > > muslimnya itu dari 
> > > negeri china kata papa ku. Maka , aku bertemu
> sama
> > > blog itu yang 
> > > hampir sesuai dgn cerita dari papa ku. Papa ku
> udah
> > > hampir 3 tahun 
> > > meninggal. Teringatkan dia , aku jadi panasaran
> mau
> > > nyelidiki tentang 
> > > cerita papa ku tentang kakek ku yang dulunya
> tukang
> > > masak di Istana 
> > > Negeri Kedah. Iya terima kasih banget semua yang
> > > membantu aku 
> > > menjelasin sejarah yang aku sendiri pun kurang
> tau. 
> > > Kalau ada yang kepingin ke Kedah mau jalan2
> lihat
> > > sejarahnya bisa 
> > > hubungi aku dan aku akan guidekan dari Penang ke
> > > Kedah yang cuman 
> > > ambil waktu paling kurang 1 1/2 jam udah nyampei
> di
> > > sungai petani. 
> > > kalo mau ke alor setar ambil waktu 2 jam. Aha
> ..kalo
> > > ada yang mau ke 
> > > hatyai ambil waktu sekitar 3 jam dari penang. 
> > > Itu aja temen2 sampai ketemu lagi dalam budaya
> > > tionghua ini. Makasih !
> > > Jangan lupa hubungin aku kalo ada yang mau ke
> penang
> > > yach !dus
> > > 
> > >
> >
> 
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Yakjud dan Makjud dalam sejarah.

2007-09-27 Terurut Topik peter liem
Bung Koboi:
Ini bukan sejarah, melainkan cerita chayalan.
Peter Liem
--- Koboi Bm <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Bangsa Majud terus menetap dan menjadi bangsa Saimen
> di negeri China. Peperangan dan serangan sering
> berlaku dan telah membawa kepada beberapa siri
> perjanjian (sila Yahoo search; history of tibet
> china conflict). Dari bukti buku sejarah “Peradaban
> Dunia” oleh Yew Chee Wai,ms 22 & 23, Empayar Chin
> telah di asaskan oleh Maharaja Siamen China Shih
> Huang Ti (Qin Shih Huangdi, 221 SM) dan meneruskan
> konsep pemerintahan Raja Siam Iskandar Zulkarnian
> dinegeri China. Maharaja Shih Huang Ti mengikut
> sejarah ini dikatakan sebagai bukan islam. Akan
> tetapi sewaktu memerentah, baginda telah
> menghapuskan buku-buku ajaran Confucuis dan
> menyambung semula kerja-kerja pembinaan Tembok Besar
> Negeri China yang dimulakan oleh Raja Iskandar
> Zulkarnian. Kenapa pula buku Confucius yang
> dimusnahkan?, kerana puak Nyajuj telah berpindah ke
> Tibet dan saki baki pengikut Confucius masih lagi
> ada di Negeri China ketika itu.
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Re: Jawaban utk Bung RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]>

2007-09-27 Terurut Topik peter liem
Catatan moderator:
Pak Peter, member-member lama yang dianggap kredibel memang tidak dimoderasi. 
Untuk member-member lain, terutama yang tidak dimoderasi, mohon kritikan pak 
Peter ini dapat dicermati.
===

Bung Moderator. Ini tidak ada hubunganya dengan
kebudayaan Tionghua.
Peter Liem 
--- RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Koboi Bm
> <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> >
> > 
> >   Bung ! Catatan bung tentang kalimah yang di atas
> tu salah bung. 
> >Yang nyatanya Kedah dan Aceh itu sebenarnya saudara
> dalam satu 
> >kerajaan yang namanya Kerajaan Pasai Ma. 
> 
> Enchik bacalahhh buku buku yang valid di library
> universities.. 
> pastu ketemu reference lahhh
> 
> >   Kalo bung rajin , bung ke google search typekan
> nick gue 'Koboi 
> >BM' banyak penulisan gue tentang sejarah ini
> baca aja dimana-
> >mana blog yang ada gue nulis di sana. 
> > 
> 
> 
>  Kalo pelajari sejarah awak tak pernah ber google,
> enchik. Tapi 
> duduklah di library.
> 
> >  
> >   Apa pun aku berterima kasih banget sama bung
> yang meng-emailkan 
> >info ke aku tentang penulisan bung yang lewat. Kok
> bung bisa tau 
> >terengganu. kedah dan penang. Pernah kuliah di
> Malaysia yach? Ato 
> >bung ini asli Malaysia?
> 
> Awak lulusan university Vienna dan University
> Hamburg, dua dua di 
> Eropa, enchik. Awak sering ke Malaysia kerana
> business, pembiayaan 
> proyek proyek di tanah Melayu. Mulai dari zaman
> Datok Onn sampai 
> masa kini.
> 
> Sampai jumpa, enchik
> 
> Danardono
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Jawaban Untuk JK

2007-09-27 Terurut Topik peter liem
Sorry. Persoalan ini tidak ada sangkut pautnya dengan
kebudayaan Tiong huo.
Peter Liem
--- koboi_bm <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Salam hangat,
> 
> Mau nanya saja, itu suku Siam sama suku Thai apa
> sama, tapi di satu
> blog orang malaysia mengenai kerajaan Kedah itu kok
> malah suku Siam
> yang dimaksud itu Melayu bukanlah Thai.
> 
> JK
> 
> Dari blog yang kamu katakan itu - ia menjelaskan
> bahawa suku siam 
> ternyata beda sama suku thai. Pada awalnya blog itu
> mengatakan bahawa 
> suku siam itu dulunya kaum Muslim ( Islam ) tapi itu
> katanya. 
> Kemudian pemerintah siam yang berlokasi di ayuthiya
> kalah sama 
> kerajaan thai yang di bantu oleh myanmar (Burma)
> lantas hilang 
> kerajaan siamnya diganti dgn kerajaan thai sampai
> sekarang. Penulis 
> blog itu ada salasilah keturunan merong mahawangsa
> sampai ke dianya. 
> Dia juga bilang yang orang cina tionghua yang berada
> di Kedah dan 
> utara malaysia itu pada dulunya adalah chinese
> muslim (CM)eh eh jadi 
> teringat aku sama MCM masakan chinese muslim hehehe.
> 
> Aku jugak ngak tau mau bilangnya kek mana kerna aku
> cuma mau nyari 
> sejarah tentang kakek ku yang chinese muslim dan
> muslimnya itu dari 
> negeri china kata papa ku. Maka , aku bertemu sama
> blog itu yang 
> hampir sesuai dgn cerita dari papa ku. Papa ku udah
> hampir 3 tahun 
> meninggal. Teringatkan dia , aku jadi panasaran mau
> nyelidiki tentang 
> cerita papa ku tentang kakek ku yang dulunya tukang
> masak di Istana 
> Negeri Kedah. Iya terima kasih banget semua yang
> membantu aku 
> menjelasin sejarah yang aku sendiri pun kurang tau. 
> Kalau ada yang kepingin ke Kedah mau jalan2 lihat
> sejarahnya bisa 
> hubungi aku dan aku akan guidekan dari Penang ke
> Kedah yang cuman 
> ambil waktu paling kurang 1 1/2 jam udah nyampei di
> sungai petani. 
> kalo mau ke alor setar ambil waktu 2 jam. Aha ..kalo
> ada yang mau ke 
> hatyai ambil waktu sekitar 3 jam dari penang. 
> Itu aja temen2 sampai ketemu lagi dalam budaya
> tionghua ini. Makasih !
> Jangan lupa hubungin aku kalo ada yang mau ke penang
> yach !dus
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Maharaja Cina dan sejarahnya

2007-09-27 Terurut Topik peter liem
Sumbernya apa dapat dipercaya? Nama Raja China saja
tidak disebut.
Peter Liem
--- koboi_bm <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Nah disini ada dikit rujukan buat yg mau tau tentang
> Maharaja Cina yang 
> ada hubungan dgn Iran.
> 
> 
> 
> More intimate relations between China and the
> Persian kings came about 
> in the early years of the T'ang dynasty (618-907).
> The last Sasanian 
> ruler, Yazdegerd III (632-­51; Yi-si-si, Chavannes,
> index, p. 331), who 
> was hard pressed first by the western Turks on his
> eastern flank and 
> then by the Arabs in the west, sent an embassy to
> China in 638. After 
> he was killed in 31/651 his son [EMAIL PROTECTED]@z (Bi-lu-­si,
> Chavannes, index, p. 
> 353) took refuge in [EMAIL PROTECTED]@n, where he
> obtained the support of 
> the local Turkish ruler and sent an embassy to China
> asking for 
> assistance. 
> 
> ni dari :
>
http://www.iranica.com/newsite/articles/v5f4/v5f4a033.html
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Re : Penipuan Sejarah Tentang Kedah dan Melayu.

2007-09-23 Terurut Topik peter liem
Bung Koboi yang budiman:
Blog ini memperbincangkan sejarah Kedah sambil
menonjolkan keIslaman asal dari Negara Siam. Karena
itu tidak pantas diperbintangkan dalam budaya
Tionghua. Hubungan dengan budaya Tionghua katanya
ialah bahwa Maha Raja Tiongkok Sai Ti Song dari
Dinasti Tang(?) diIslamkan oleh utusan Nabi.  Negara
Kedah asal mulanya karena Maharaja Sai Ti Song ini
mengirim anaknya kesemenanjung Malaya. Pada umumnya
kita tidak dapat menilai pernyataan demikian karena
tidak disebut sumber sumbernya. Saya sebagai orang
yang mengetahui sedikit tentang sejarah Tiongkok terus
terang meraguragukan sejarah yang dibeberkan dan
berpendapat blog ini tidak pantas dipelajari oleh
milis.. Blog ini rupaya ditujukan kepada Negara Thay
yang katana merampas tanah dan menduduki negara Islam.
Peter Liem
--- Koboi Bm <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> pBaru-baru ini saya menemui satu blog yang
> menyatakan realiti tentang sejarah Kedah. 
> Antara fakta yang dinyatakan haruslah di kaji semula
> tentang apa yang ditulis oleh penulis didalam blog
> itu. Sekiranya anda ada kelapangan cubalah layari
> blog itu di :
>  
> http://sejarahnagarakedah.blogspot.com/
>  
> Bagi saya baik juga kita berbincang tentang
> penulisan di blog itu. Sekian terima kasih.
> 
> Send instant messages to your online friends
> http://uk.messenger.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 




Re: [budaya_tionghua] Untuk Peter Liem

2007-07-28 Terurut Topik peter liem
Sdr. Ciao Lie yang budiman:
Saya akan respon dengan japri karena saya ditegur
mendiskusi agama di Budaya Tionghua.
Peter Liem
--- Ciao Lie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Bisa ditunjukan kepada saya soal rationalitas
> Filsafat
> konhhucu? Trims
> 
> 
> 
> 
> Send instant messages to your online friends
> http://uk.messenger.yahoo.com 
> 



Re: [budaya_tionghua] Dalam tradisi mengandung agama.

2007-07-24 Terurut Topik peter liem
Bung Skalaras yang budiman:

Saya tertarik akan pengakuan anda bahwa Bung Skalaras
sendiri termasuk orang yang tak beragama. Apakah anda
tergolong pada nomor keempat: percaya pada Tuhan yang
personal? Namun apakah tidak merasa ada kekosongan
tentang pandangan dunia, hidup, mati dllnya? Ataukah
anda cara eklektik memilih ajaran dari kebudayaan
Tionghua/Barat? Bila anda dapat menerangkan saya
sangat berterima kasih. Saya sendiri Katolik (mengaku
Katolik), percaya Tuhan pribadi tapi tidak percaya
semua ajaran agama Katolik. Saya percaya kemurahan
hati (compassion) Tuhan. Saya percaya ajaran Kasih
dari Jesus tetapi tidak percaya ketuhanan Jesus.
Mengenai hal filsafat saya kagumi ajaran Khonghucu
yang saya agap sangat rationil, namun saya percaya ada
mysterium Tuhan Allah yang tak mungkin manusia pahami
seluruhnya.  Peter Liem

--- Skalaras <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> tambahan: 4. percaya pada Tuhan yang personal, tapi
> tak mempercayai satupun ajaran agama atau
> kepercayaan.
> 
>   - Original Message - 
>   From: Skalaras 
>   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
>   Sent: Tuesday, July 24, 2007 1:47 PM
>   Subject: Re: [budaya_tionghua] Dalam tradisi
> mengandung agama.
> 
> 
>   Bung Indarto,
> 
>   Anda bertanya: Adakah orang yang tidak beragama ?
>   Jawab saya: jelas ada, saya termasuk salah
> satunya.
>   Orang tidak beragama ber-macam2: 
>   1.tidak percaya tuhan ( atheis) 2. tidak tahu
> tuhan ada atau tidak (agnotis) 3. percaya pada
> kekuatan penciptaan, tapi tdk berpribadi
> 
>   Sedangkan kelompok2 aliran percayaan di Indonesia
> atau agama tradisinal seperti Tridarma, tetap saya
> golongkan sebagai agama.
> 
>   Salam,
>   ZFy
> 
>   - Original Message - 
>   From: indarto tan 
>   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
>   Sent: Tuesday, July 24, 2007 6:27 AM
>   Subject: [budaya_tionghua] Dalam tradisi
> mengandung agama.
> 
> 
>   . 
>
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Bangsa Takhyul

2007-07-11 Terurut Topik peter liem
Mang Ucup yang budiman:
Saya hanya dapat mengya saja. Yang perlu diingat ialah
manusia itu sebagian rationil dan sebagian 
irrationil. Irrationalitas tidak hanya kelihatan dalam
ketakhyulan juga kelihatan dalam mempercayai unsur
unsur dan kaidah agama. Saya bukan mengkritik agama
(saya sendiri beragama) tetapi saya jakin manusia
tidak dapat 100% rationil. Kaum ateispun tidak
rationil. Yang mengira orang dapat 100% rationil itu
hidup dalam illusi. Kenaifan (naivete) juga termasuk
sifat manusia. Burke salah kalau mengatakan
ketakhyulan agama wong gendeng. Orang yang pintar
sekalipun bisa irrationil atau takhyul.
WT
--- mangucup88 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Tidak bisa dipungkiri, bahwa bangsa Indonesia adalah
> bangsa yang 
> percaya takhyul. Mulai dari Presiden s/d abang Becak
> semuanya 
> percaya takhyul, begitu juga dengan para pembimbing
> agamanya. 
> Takhyul adalah sejenis kepercayaan yang menganggap
> serangkaian 
> kegiatan tertentu yang dapat menyebabkan akibat sial
> ataupun hokie. 
> Takhyul sudah merupakan tradisi dan budaya dari
> bangsa Indonesia. 
> Budaya ruwatan dan budaya pamali adalah budaya
> bangsa kita. Oleh 
> sebab itulah juga majalah maupun film yang paling
> digandrungi adalah 
> film-film yang bersifat misteri ataupun mistik.
> 
> Hampir setiap pernikahan selalu dicarikan hari
> baiknya terlebih 
> dahulu. Setiap rumah yang dibangun/dibeli selalu
> dibutuhkan ahli 
> Fengshui. Setiap orang meninggal selalu ada upacara
> 40 hari maupun 
> 1000 hari. Belum lagi berbagai macam jenis upacara
> ruwatan maupun 
> hal-hal yang bersifat pamali – bahasa Sunda =
> Pantangan.
> 
> Upacara Ruwatan hingga sekarang ini sudah melestari
> dan jadi 
> tradisi, bukan hanya sekedar di Jawa Tengah saja.
> Upacara sakral ini 
> dimaksud untuk menolak bala, bahaya maupun
> malapateka yang 
> digolongkan rentan bahaya disebut sebagai sukerta.
> Upacara ini 
> dilakukan hampir oleh semua penganut agama termasuk
> umat Kristen. 
> Misalnya upacara kebaktian/misa ruwatan pemberkatan
> rumah baru. 
> Bahkan sejak kecil kita sudah diajarkan ruwatan
> dimana harus menaroh 
> cabek yang ditusuk oleh tusuk sate sebagai penangkal
> hujan.
> 
> Pamali atau pantangan bagi sesuatu yang bisa
> mendatangkan sial 
> misalnya tukaran tas, jalan dibawah tangga,
> memberikan kado sebelum 
> anak dilahirkan. Bagi orang Tionghoa maupun Jepang
> tidak boleh 
> menyuguhkan makanan dalam jumlah empat (4) buah,
> sebab angka 4 
> melambangkan kematian. Tidak boleh menancapkan
> sumpit makan di 
> tengah nasi, sebab ini sama seperti juga menusuk
> masuknya rejeki 
> makanan sehari-hari.   
> 
> Sedangkan yang bisa mendatangkan hokie, misalnya di
> Eropa mengetuk 
> tiga kali diatas kayu yang belum dicat, sebab kayu
> tersebut 
> melambangkan salib Yesus. Di Jerman pada saat
> mengetuk mengucapkan 
> perkataan: "Toi" tiga kali. Hanya banyak orang
> Jerman sendiri tidak 
> tahu, bahwa makna dari kata Toi itu adalah Teufel
> (setan), jadi 
> secara tidak langsung mereka memanggil si setan tiga
> kali. Sepatu 
> kuda apabila dipasang seperti huruf U akan membawa
> hokie, maka dari 
> itulah Lord Nelson dari England khusus memasang
> sepatu kuda di 
> kapalnya.
> 
> Bedasarkan Edmund Burke – Pujangga dari Irland:
> "Takhyul itu adalah 
> agamanya wong gendheng !' Hanya perlu dikeketahui,
> bahwa kepercayaan 
> akan takhyul ini dianut oleh hampir seluruh umat
> manusia di dunia 
> ini. Di Jepang maupun di Inggris. Berdasarkan jajak
> pendapat disana 
> 80% penduduk Inggris percaya akan takyul misalnya
> kaca pecah bisa 
> mendatangkan sial selama 7 tahun. Di Indonesia orang
> percaya bahwa 
> kucing hitam bisa membawa sial, sebab warna hitam
> adalah warna kuasa 
> gelap dan kucing memiliki mata seperti mata setan.
> Hanya perlu 
> diketahui di England Kucing Hitam adalah pembawa
> hokie sedangkan 
> kucing putih adalah pembawa sial.
> 
> Percaya takyul dalam bahasa Inggris = Superstition.
> Kata ini diserap 
> dari bahasa Latin = Superstes yang berarti diluar
> jangkauan. 
> Kerpecayaan akan takhyul ini banyak sekali dianut
> oleh para 
> selebritis, olahragawan, bintang film maupun
> penjudi. David Beckham 
> percaya bahwa ia akan bisa menang dalam pertandingan
> bola, apabila 
> sehari sebelumnya ia tidak mandi. Sedang Johan
> Cruift mantan pemain 
> bola Belanda sebelum pertandingan dimulai ia harus
> menunyah permen 
> karet terlebih dahulu.
> 
> Bagi para penjudi di Amerika uang kertas dua AS
> Dollar itu pembawa 
> sial. Bagi penjudi uang tersebut sering disebut
> "deuce" = dua dlm 
> bhs Perancis kuno jadi mirip seperti kata Devil =
> Setan.
> 
> Tanggal maupun angka bisa membawa sial oleh sebab
> itulah timbul 
> gejala penyakit jiwa Tetraphobia atau takut dengan
> angka Empat sebab 
> di Jepang, China, Korea maupun Hawaii angka tersebut
> melambangkan 
> kematian. Begitu juga bagi mereka yang takut akan
> bilangan 13 atau 
> Triskaidekaphobia. Banyak hotel di seluruh dunia
> yang tidak memiliki 
> kamar maupun tingkat den

Re: [budaya_tionghua] tolong dooong...

2007-05-29 Terurut Topik peter liem
Bung Ruri yang budiman:

Bila anda suka dengan budaya Tionghoa, pertama tama
yang perlu diselidiki ialah filsafatnya, bahasanya,
sejarahnya. Bahan ini tak akan habis habis. Bahkan
banyak Universitas didalam maupun luar negeri yang tak
kunjung lelah mempelajarinya dan sejak dahulu menjadi
bagian dari East Asian studies atau tersendiri sebagai
 Sinologi, ilmu Kebudayaan Tionghua.
Peter Liem
--- Ruri HP <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Dear all,
>   
>   Saya seorang jurnalis di Batam di sebuah media
> yang memiliki rubrik  khusus budaya Tionghoa yang
> terbit saban Senin-Kamis. rubrik ini sudah  saya
> asuh  sekitar dua tahun, dan responnya pun cukup
> memuaskan.  Tapi, sekarang saya sedang kehabisan ide
> alias blank, meski sudah buka  beberapa artikel
> maupun literatur mengenai budaya Tionghoa, misalnya 
> masuk ke www.budaya-tionghoa.org.
>   Mungkin ada rekan-rekan miliser yang bisa memberi
> ide fresh bagi saya  supaya bisa mengelola rubrik
> ini dengan lebih baik. Terus terang saya  sama
> sekali tak memiliki darah Tionghoa, tapi lama-lama
> saya sangat  senang mendengar ataupun membaca
> mengenai lika-liku budaya Tionghoa.  Saya juga tak
> bisa berbahasa mandarin, tiociu atau apapun juga,
> atau  ada yang bersedia memberikan kursus gratis.
>   Awalnya memang saya mengalami kesulitan masuk ke
> komunitas mereka,  karena mengira saya hanya meminta
> uang atau memeras mereka. Tapi  lama-kelamaan, saya
> bisa diterima dengan baik. Bahkan seorang bhikku 
> selalu menanyakan keberadaan saya apabila saya tak
> datang ke sebuah  acara keagamaan atau budaya
> Tionghoa.
>   Jadi tolong ya sekali lagi, lagi blank berat nih.
> Makasih banyak atas sarannya.
>   
>   
> 
> 
> Ruri
>   Journalist
>   +62-815-3612-7979
>   +62-778-7275025
> http://hanonsari.multiply.com
>   
>
> -
>  
>  Real people. Real questions. Real answers. Share
> what you know.
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



RE: [budaya_tionghua] Mey '98 , buah simalakama bagi hai hai

2007-05-25 Terurut Topik peter liem
Bung Ulysee yang budiman:

Sudilah anda terangkan apa arti "buah simalakama".Saya
amat berterima kasih bila anda memberi penerangan.
Peter Liem 

--- Ulysee <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Dear Hai hai, 
>  
> Sharing yang menarik. Gue tidak hendak berbantahan
> untuk sebuah sharing.
> 
> Sebab sharing adalah kejujuran diri.
> Ijinkan gue sekedar menambahkan. 
>  
> Konsep Bangsa Indonesia 
> sebetulnya sudah ada, dan sudah mulai dibentuk. 
> Masalahnya konsep tersebut tidak laku dijual, 
> tidak mantap ditanamkan dalam setiap insan
> Indonesia.
> Mudah goyah, mudah patah. 
>  
> Soal pemuka Agama, 
> Hehehe, berapa banyak pemuka agama yang memaksakan
> nilai-nya pada orang
> lain.
> Kadang dengan cara yang terlalu mengintimidasi, 
> Sehingga sulit melihat nilai-nilai kebenaran yang
> diperjuangkan, 
> Yang mencuat malah prasangka- pemaksaan kehendak
> untuk kepentingan
> dirinya sendiri. 
>  
> Soal Siapa yang harus menuntaskan soal Mei 98, 
> Sudah BOSAN pasrah mengharapkan pemerintah. 
> Nggak ada gunanya sekedar tunjuk pemerintah untuk
> menyelesaikan. 
> NGGAK JALAN. 
> Jadi paling baik mengandalkan diri sendiri, 
> Biar pontang panting malang melintang 
> Melakukan hal yang sia sia 
> Masih mendingan daripada duduk pasrah 
> Cuma berharap nungguin pemerintah.
>  
> Pemerintah = sekelompok orang yang bisanya perintah
> ini perintah itu,
> belon tentu bisa kerja, huehuehue. 
> Pemerintah = sebuah istilah dari konsep feodal yang
> menjunjung raja raja
> berkuasa , barangkali mendingan diganti aja namanya,
> jadi PENGEMBAN. 
> Biar mereka sadar, bahwa tugasnya sebagai emban,
> pelayan, pengasuh, guna
> mengemban amanat rakyat, gak Cuma main perintah
> perintah aja.  
> Hihihihi…. 
>  
> INTERMEZZ….. 
>  
>  
> -Original Message-
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
> Of hai hai
> Sent: Friday, May 25, 2007 5:19 AM
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] Mey '98 , buah simalakama
> bagi hai hai
>  
> Bangsa Indonesia, ada ratusan suku di dalamnya,
> dengan
> kebudayaannya masing-masing dan sistem nilainya
> masing-masing. Ada banyak agama dengan sistem nilai
> dan doktrinnya masing-masing. Ada dua ratus juta
> lebih
> penduduknya dengan impian dan masalahnya
> sendiri-sendiri. 
> 
> Almarhum Cak Nur tak bosan-bosannya berkata, saya
> menggunakan kalimat saya sendiri untuk menyatakan
> inti
> ajarannya, ¡§Negara Indonesia sudah terbentuk,
> namanya Negara Kesatuan Republik Indonesia, namun
> bangsa Indonesia masih campur baur dan belum
> terbentuk.¡¨
> 
> Kerusuhan yang bersifat SARA (suku, agama dan ras)
> sudah sering terjadi di negara ini. Aceh, Papua,
> Ambon, Poso, Kalimantan, adalah contoh-contohnya.
> Berapa banyak korban yang jatuh? Kita tidak tahu
> pasti. 
> 
> Saya punya seorang teman, anggota TNI, ketika
> terjadi
> pembantaian oleh ABRI di Timor Timur, terhadap
> rakyat
> yang demontrasi, dia adalah salah satu orang yang
> memuntahkan pelurunya dari senapan mesin yang
> memuntahkan peluru 500 butir per menit. Hingga hari
> ini, dia dihantui perasaan bersalah. Waktu itu, dia
> membawa tiga magasin, artinya dia membawa 1500 butir
> peluru. Ketika kembali ke markas, magasinnya kosong
> semua. Dia selalu bertanya pada diri sendiri, berapa
> orang yang menjadi korban senapannya? Menurut
> ceritanya, ketika kerusuhan terjadi, dia berdiri di
> baris ketiga. Dia ketakutan karena melihat masa yang
> merangsek nekad, satu persatu temannya jatuh
> dihantam
> peluru. Dia tidak tahu siapa yang memulai, terkadang
> dia berfikir, mungkin dia yang mulai menembak.
> Menurutnya, saat itu dia diliputi rasa takut tak
> tertahankan, takut mati.
> 
> Saya punya seorang teman, dia bercerita, suatu hari
> dia ke Aceh. Di tengah jalan kendaraan yang
> ditumpanginya dicegat, mereka di interview satu
> persatu. Tiga orang teman seperjalanannya tidak
> diperkenankan kembali ke mobil. Kendaraan yang
> ditumpanginya dipaksa pergi diringi beberapa suara
> tembakan dari dalam rumah dimana tiga orang temannya
> ditahan. 
> 
> Bila anda kehendaki, saya dapat mempertemukan anda
> dengan teman-teman dengan cerita-cerita seru
> (mengerikan) yang mereka alami. 
> 
> Kerusuhan Mey ¡¦98, di dalamnya memang mengandung
> SARA. Ada banyak sutradara di balik peristiwa itu,
> ada
> yang beroperasi secara nasional, ada yang lokal.
> Motivasinya pun berbeda-beda, ada yang melakukannya
> untuk memuliakan agamanya, ada yang untuk memuliakan
> sukunya, ada yang demi negaranya, ada juga yang
> hanya
> mencari nama dan menguntungkan diri sendiri.
> Masing-masing memi

Re: [budaya_tionghua] Mr. Can KH & rekan

2007-05-22 Terurut Topik peter liem
Bung Indarto yang budiman:
Saya kagum dengan uraian anda. Sayapun ingin hidup
yang sesuai dengan firman Tian atau firman Tuhan
(karena saya juga katolik). Saya sangat mengagumi
Rujiauw dan mempelajarinya, namun terbataslah
pengetahuan saya.
Salam mesra
Peter Liem
--- indarto tan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>  
>   Dear Mr. Can Kheng Hong & rekan-rekan, da-jia-hao!
>
>   Bicara budaya-Tionghua intinya adalah bicara
> tentang kehidupan. Bagaimana agar hidup yang
> mengemban Firman Tian ini diisi sebaik-baiknya.
> Manusia lari tak secepat kuda, menerkam tak sehebat
> harimau, tetapi hewan tidak bisa menandingi manusia.
> Mengapa ? Sebab Tian telah memberi manusia
> Perikemanusiaan berupa Ren-yi-li-zhi-xin (Hokian :
> Jin-gi-le-ti-sin), atau Hati-nurani yang tidak
> dimiliki mahkluk lainnya. Tetapi, Peri Kemanusiaan
> hanya sekedar benih yang telah diberi oleh Tian,
> bila tidak dibina, diasah melalui belajar, benih
> Perikemanusiaan itu akan hilang, gantinya adalah
> Naluri yang penuh hasrat yang salah-salah bisa
> mencederai orang lain dan juga diri sendiri. Ajaran
> Ru hakekatnya adalah ajaran agar manusia mampu
> memuaskan dan menyalurkan hasrat nalurinya dengan
> kendali Hati-nuraninya.  Apakah naluri itu jahat dan
> nurani itu baik ? Tidak ! Hanya naluri yang
> terpuaskan oleh kendali nurani itu yang baik. Nurani
> tanpa naluri itu tidak punya makna.
>
>   Berhasil menyeimbangkan naluri dengan nurani,
> istilahnya aslinya Qing dan Xing yang harmonis,
> adalah sesuatu yang ideal. Dalam kehidupan nyata
> tidaklah demikian. Contohnya adalah saya sendiri.
> Dalam menulis dimillist inipun, demi kepuasan,
> kadang menyinggung perasaan orang lain ! Maka
> kehidupan ini penuh pahit manis asam dan pedas.
> Dengan pembinaan diri, tekun belajar , bekerja
> keras, selalu mengakui bahwa diri manusia selalu
> KECIL dihadapan Tian, hidup ini PASTI bisa sukses.
> Apa arti sukses ? Artinya, tanpa kehilangan harkat
> Kemanusiaan, tercukupi dalam kehidupan materi !  Tak
> kurang orang tercukupi dalam kehidupan materi,
> sayang harkat Kemanusiaannya miskin.
>
>   Ajaran Ru sebagai arus utama budaya Tionghua
> memang tidak salah, tetapi, kenyataannya, budaya
> Tionghua adalah gabungan antara ajaran Ru, Tao dan
> Budha. Sekarang ditambah budaya sain dan pemikiran
> demokrasi dari Barat. 
>
>   Bagaimana tentang “alam kematian” ? Kongzi
> meninggalkan itu sebagai “misteri yang tak
> terukurkan”, Kongzi bukan Tuhan bukan malaikat, yang
> mengakui Kongzi sebagai Nabipun pertama kali adalah
> Mengzi, Kongzi tak pernah menganggap dirinya nabi !
> Sedang nabipun diartikan sebagai hasil usaha seorang
> Junzi yang paling ideal. Dalam budaya Tionghua,
> “alam kematian” digambarkan sebagai legenda atau
> mitos, yang paling tersohor adalah cerita raja
> Li-Si-Bin keneraka dalam cerita “Se-yu” karangan
> Wu-cheng-en. Diamana Li-Si-Bin (Li-shi-min) ketemu
> raja neraka Gian-lo-ong (Yan-lo-wang) dan diijinkan
> melihat-lihat betapa ngerinya orang-orang jahat yang
> dihukum dineraka. Mengnai Giok-hong-siang-te atau
> Yu-huang-da-di bersumber dari cerita Hong-sin atau
> Feng-shen-yan-yi. Dalam cerita ini ada tokoh Lo-cia,
> Ji-long-cin-kun Yo-cian, Kiang-cu-ge dan lain lain.
> Tetapi, bicara tentang setan, buku ‘Liao-zai’ paling
> hebat.
>
>   Sekian dulu, salam dari Indarto.Tan 
> 
>Fussy? Opinionated? Impossible to please?
> Perfect.  Join Yahoo!'s user panel and lay it on
>
us.http://us.rd.yahoo.com/evt=48516/*http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7
> hot CTA = Join Yahoo!'s user panel
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Menghayati budaya dengan akal sehat Pro Peter Liem

2007-05-11 Terurut Topik peter liem
Bung Kheng Hong yang budiman:

Saya pada umumnya dapat menerima pendapat anda bahwa
agama harus dijalankan dengan akal sehat. Namun akal
sehat masing masing orang berlainan. Semua berdasarkan
kepercayaan dan keyakinan. Saya mengatakan Kongjiau
rationil, walaupun tokh ada hal hal yang tertulis
dalam  kitab klasik Kongjiau yang perlu dipercaya atau
diyakinkan . Namun bila kita tidak percaya atau tidak
yakin juga tidak mengapa. Tak akan dikecam pedas oleh
sesama warga dan orang yang lain  kepercayaannya juga
tak akan diganggu gugat oleh kaum Kongjiauw karena
kepercayaannya yang lain. Karena alasan segala itu
maka saya mengatakan Kongjiauw rationil dan menurut
akal sehat. Kutipan St. Augustin itu baik untuk orang
Kristen dan dapat diterima oleh orang yang percaya
akan Tuhan yang maha esa tetapi tidak masuk akal untuk
orang yang atheist atau agnostic. Bahkan dapat diragu
ragukan apakah orang Daois atau Bhudis dapat menerima
kata kata St. Augustin. Mendapatkan tempat istirahat
bagi mereka lain daripada St. Augustin.
Peter Liem

--- Can Kheng Hong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Sdr.Peter Liem yg terhormat, 
>
>   Menurut saya justru ada kalanya keraguan adalah
> dinamika kehidupan iman yg sehat. Ini pertanda
> rasio-nya tidak dibutakan. Keraguan menuntun orang
> mencari sampai ia mendapatkan. Contoh:
>   1. Sakyamuni menghadapi pertanyaan2 tentang hidup.
> Ini tidak serta merta puas dengan jawaban yg
> disodorkan oleh sistem agamanya. Mulailah masa
> pencarian yg berakhir setelah ia mendapatkan
> pencerahan.
>   2. Martin Luther menghadapi keraguan akan imannya.
> Jawaban yg disodorkan gereja waktu itu tidak dapat
> menenangkan batinnya. Mulailah masa pencarian yg
> berakhir dengan timbulnya gerakan Reformasi. 
>
>   Mengutip St Augustine "God,you have made us for
> yourself, and our hearts are restless till they find
> their rest in you." 
>   Pencarian manusia tidak akan berakhir sampai
> akhirnya ia mendapatkan istirahat. 
>
>   Salam,
>   Kheng Hong 
>   
> 
> peter liem <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   .Sebagai manusia kita harus
> memilih mau percaya apa. Beragama apa atau memilih
> atheism/agnoticism. Tidak dapat bimbang seumur
> hidup.
> Saya sendiri beragama Katolik tetapi masih sering
> meragukan doktrin agama karena saya menggunakan
> ratio
> atau akal sehat; saya merana dengan bayak kesangsian
> (doubt).
> 
>  
> -
> Sucker-punch spam with award-winning protection.
>  Try the free Yahoo! Mail Beta.
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



RE: [budaya_tionghua] Re: Dr. Han Hwie-Song:Renungan seorang senior ---> Sdr. Kheng Hong

2007-05-09 Terurut Topik peter liem
Bung Kheng Hong dan Dr. Han yang budiman:
Saya sangat tertarik uraian kalian dan merasa kalian
seperti sudah dapat pengertian (enlightenment)
sedangkan saya merasa dungu. Saya perlu penerangan
dari kalian. Saya rasa semua agama bilang iman mereka
berdasarkan ratio ( boleh disebut berjalan dengan akal
sehat. Disini saya kesampingkan dulu perbedaan antara
akal sehat dengan ratio.)seperti juga Paus Benedikt
mengatakan agama Kristen berdasarkan ratio dalam
ceramahnya di Regensburg yang menjinggung perasaan
Muslimin. Yang penting bagi kita ialah pertanyaan
apakah benar agama berdasarkan ratio? Atau dapatkah
iman berjalan bersama akal sehat? Saya kira kebanyakan
kaum filsafat menyangkal kemungkinan bahwa iman itu
berdasarkan ratio. Mungkin dapat berjalan dengan akal
sehat bila diartikan tidak fanatik. Atheism dan
Agnoticism adalah berdasarkan ratio, tetapi orang
beragama mengatakan mereka keblinger, sesat atau
keliru. Lain lagi soalnya dengan Kongjiau (Khongkau)
yang sangat rationil karena semua berdasarkan akal
sehat tanpa kepercayaan yang perlu dipercaya.Banyak
orang mengatakan Kongjiau itu filsafat, bukan agama
karena berdasarkan ratio. Saya rasa kebanyakan agama
lain perlu leap of faith. Sebagai manusia kita harus
memilih mau percaya apa. Beragama apa atau memilih
atheism/agnoticism.Tidak dapat bimbang seumur hidup.
Saya sendiri beragama Katolik tetapi masih sering
meragukan doktrin agama karena saya menggunakan ratio
atau akal sehat; saya merana dengan bayak kesangsian
(doubt). Mungkin kalian merasa bergulet dengan
kesangsian lebih baik daripada bersikap fanatik &
kukuh, sedangkan orang beragama mencemooh dan mencela
saya. Bagaimana pendapat kelian?
Peter Liem

--- Can Kheng Hong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Dr.Han yg terhormat, 
>
>   Saya setuju dengan pendapat anda, dalam memegang
> satu kepercayaan/iman, akal sehat tetap harus
> berjalan. Beriman tanpa akal sehat akhirnya
> menjuruskan orang kepada fanatisme buta. Iman yg
> sehat adalah selaras dengan akal budi.
>
>   Namun titik persoalannya adalah bagaimana hubungan
> akal budi dan iman diletakkan. Jika akal budi
> ditempatkan diatas iman. Ini namanya bukan beriman
> kepada Allah, tetapi beriman kepada akal budi. Jika
> iman ditempatkan diatas, akal budi ditindas. Ini
> namanya pembodohan. Akhirnya hanya akan membenarkan
> klaim Karl Marx, "Agama adalah candu masyarakat". 
>   Kalau ditempatkan sejajar, juga tidak selalu
> mungkin. Dalam prakteknya akal budi dan iman bisa
> terjadi konflik, seperti contohnya pada kasus
> Galileo. 
>   Menurut saya yg lebih sehat adalah iman dan akal
> budi harus saling mengimbangi, seperti layaknya satu
> perahu dengan 2 pengimbang di kiri kanannya. Iman
> disatu sisi, akal budi disisi lainnya. Kalau
> oleng-nya terlalu ke kiri, kanan mengimbangi dan
> sebaliknya. 
>
>   Sebagai contoh Dr. Han menulis, "Kita harus tahu
> bahwa tulisan-tulisan di bijbel atau sutra itu
> ditulisa oleh manusia yang tidak luput dari
> kesalahan." 
>   Tentunya kalau ditarik kesimpulan adalah baik
> Bible (Alkitab) atau Sutra ada kesalahan karena
> ditulisi oleh manusia yg tidak luput dari kesalahan.
> 
>
>   Kesimpulan seperti ini bisa masuk akal sehat bisa
> juga tidak, tergantung bagaimana iman
> mengimbanginya. 
>   1. Jika seseorang percaya Alkitab itu tulisan
> manusia semata-mata, maka masuk akal Alkitab ada
> kesalahan, karena manusia tidak ada yg sempurna. 
>   2. Jika seseorang percaya Alkitab itu tulisan
> Allah, maka masuk akal jika Alkitab dikatakan tidak
> ada kesalahan, karena Allah sempurna (kecuali jika
> ada yg tidak percaya Allah itu sempurna). 
>
>   Nah, sekarang akal sehat harus berjalan. 
>   Kenyataannya Alkitab tidak jatuh dari sorga, tapi
> ditulis oleh tangan manusia; 
>   1. maka tidak masuk akal kalau seseorang percaya
> bahwa Alkitab tidak ada salahnya, hanya dengan
> alasannya semata-mata ditulis Allah.  
>   2. Tetapi masuk akal jika ia percaya Allah dan
> manusia yg menulis buku itu. Selama ia percaya Allah
> maha kuasa dapat bekerja lewat tangan manusia
> sehingga yg ditulisnya bebas kesalahan, maka imannya
> dapat digolongkan masuk akal. 
>   
>   Dan Dr.Han menulis, "Saya setuju ... manusia itu
> tidak dapat mengontrol nasib dan mempertahankan
> penghidupannya... Umumnya di masyarakat didunia ini
> dikatakan bahwa nasib ada ditanganmu sendiri".
>   Minta maaf Dr.Han, bagaimana ini bisa masuk akal? 
>   
> Salam, 
>   Kheng Hong
> 
> 
> Han Hwie Song <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Sdr. Kheng Hong yang baik,
> 
> Trimakasih atas sambutan anda, silahkanlah saya
> menjawab pertanyaan anda
> menurut pandangan saya sebagai berikut:
> 
> 1. Saya katakan absolut, ini berarti bahwa
> "keberadaannya sebagai

Re: [budaya_tionghua] Jalur pelayaran dari Jawa ke Tiongkok sebelum abad 18 (was Leluhur Orang Minahasa adalah Orang Tionghoa dari Dinasty Han)

2007-05-08 Terurut Topik peter liem
Bung Harry:
Terima kasih atas respons anda. Saya sejak dahulu
ingin sekali telusuri pelayaran Kongco saya yang
asalnya Tjiang Tjiu (Hok Kian)menetap di Jawa Tengah
pada permulaan abad ke 19. Jadi satu abad setelah era
yang anda wartakan. Kapal macam apa, facilitas minimum
dikapal. Entah bagaimana dapat mulai research bila
tidak ada akses akan perpustakaan.
Peter Liem
--- harry alim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Bung Peter,
> 
> ada beberapa buku yang saya pakai untuk menulis
> karangan itu mulai dari
> sea trade route between china and south east asia
> before 18th century 
> (tentang pelayaran)
> indonesia (tentang tuban kota pelabuhan terbesar
> jawa dan pangeran majapahit 
> yang ke tiongkok)
> dan beberapa buku sejarah yang saya baca dan banyak
> yang lupa judulnya,
> kebetulan saya senang sejarah, dan sering membeli
> buku sejarah terutama yang 
> berkaitan dengan indonesia, asia tenggara, dan asia
> timur juga india, ada 
> beberapa buku tentang subyek ini. baik dari dalam
> negeri maupun luar.
> kadang kadang keterangan itu cuma sebaris atau
> beberapa baris di buku 
> tertentu, seperti misalnya yang ditulis tommi pirez,
> pelaut portugis yang 
> pernah mampir di tuban dan melakukan perjalanan ke
> kota majapahit. buku 
> harian tommi pirez ini sering dikutip di banyak buku
> sejarah karena memberi 
> gambaran yang cukup baik tentang keadaan waktu itu,
> walau tetap dari 
> kacamata pelaut portugis
> 
> sebenarnya saya berusaha mencari judul buku2 sejarah
> itu dan melihat 
> pengarang, tahun terbit dan penerbitnya.
> tetapi setelah berusaha beberapa hari ini saya
> menyerah, karena buku saya 
> cukup banyak dan harus menyortirnya. karena tempat
> simpan sempit jadi banyak 
> yang ditumpuk dan agak susah mencarinya
> maaf saya tidak bisa membantu banyak, jadi kata2
> budiman harap dicabut lagi 
> karena berat menyandangnya
> 
> salam,
> 
> harry alim
> 
> From: peter liem
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Jalur pelayaran dari
> Jawa ke Tiongkok sebelum 
> abad 18 (was Leluhur Orang Minahasa adalah Orang
> Tionghoa dari Dinasty Han)
> 
> 
> Bung Harry yang budiman:
> Sudilah kiranya anda sebut buku buku yang memberikan
> bahan untuk menulis katangan ini. Terima kasih.
> Peter Liem
> 
> 



[budaya_tionghua] Buku khonghucu best seller

2007-05-08 Terurut Topik peter liem
Para Milis yang budiman:
Saya membaca artikel di L.A. Times yang menarik
perihal buku Khonghucu yang menjadi Best seller di
Tionkok dewasa ini.
Artikel itu dalam bahasa Inggris. Sorry saya tidak
sempat menterjemahkannya.
Peter Liem

China turns to Confucius, with a modern twist.
Beijing  CONFUCIUS famously considered a good
woman to be an illiterate woman. The ancient sage
might want to eat his words: More than 2 1/2
millenniums after his death, he's back in vogue,
thanks in no small part to a Chinese woman with a PhD.
Confucius, meet Yu Dan.  But make it quick. The
professor is so busy these days she barely has time to
go home and see her baby daughter. 
 Since the publication of her enormously popular book
on the teachings of Confucius late last year, Yu has
been racing from college lectures to book signings, TV
appearances and speaking engagements. The public can't
seem to get enough of this overnight sensation who has
turned dusty old Confucian teachings into a Chinese
version of "Chicken Soup for the Soul."  "I never
expected this," the smartly dressed 42-year-old said
in a hurried interview from the back of the black Audi
taking her to the airport. "In the 21st century, our
value system is changing; people are faced with a lot
of confusion and choices. The classics are not just
fossils. They are a value system that can help us find
answers to modern-day problems." For more than 2,500
years, the Confucian doctrines of filial piety, moral
righteousness and hierarchical relationships were the
guiding principles of life and government in China and
most of East Asia. Then the Communists came to power
and Chairman Mao declared Confucianism
counterrevolutionary and his Red Guards ransacked
temples dedicated to the philosopher. Today, China is
charging ahead with dizzying economic growth and
breathtaking social change. But many believe the
world's most populous nation has lost its moral and
spiritual anchor. Enter the wisdom of Kong Fuzi, or
Master Kong, as Confucius is known in China -- 
interpreted by a woman. "I'm amazed," said Hong Huang,
a cultural commentator and publisher of fashion
magazines in Beijing. "Her success has a lot to do
with the fact that modern China has an identity crisis
and spiritual crisis. The only value system we have
today is money. Everybody is looking for the Chinese
meaning of life."  Confucius' collected teachings,
called "The Analects," are written in classical
Chinese and are nearly as incomprehensible as Latin is
to the average English speaker. But Yu's book,
"Insights on the Analects," is conversational and full
of modern-day applications.  When Confucius talks
about the qualities of a good ruler, for instance, Yu
connects it to the life of the average man. Confucius
asks his students about their aspirations. Instead of
praising the most ambitious for wanting to run a big
country with a vast army, he supports one who merely
wants to enjoy a fine spring day with friends. Yu says
everyone has dreams, but too many people are so busy
working that they have no time to figure out what they
really want out of life. "Just because you have a
successful career does not necessarily mean you have
made your dreams come true," she writes. To
illustrate, she tells the story of three field mice
preparing for winter. One gathered food, one built
shelter and the third did nothing but play. Winter
came and there was plenty to eat but nothing to do
inside the hideaway. That was when the third mouse
made himself valuable by telling stories from his days
of fun and games. Yu's book has sold more than 3
million copies in four months, making modern Chinese
publishing history and beating out the country's other
top seller, the Harry Potter series. Bootleg videos of
her television lectures and speeches, an unfortunate
sign of popularity, are prominently displayed here
next to American hits such as "Desperate Housewives"
and "The Devil Wears Prada."  YU recently completed an
18-city tour during which she autographed 39,000
copies of her book, twice sitting for stretches of 10
hours. "I saw so many people waiting in line," she
said. "Once it was really windy. Another time it was
snowing and past midnight. I kept going out of
conscience, even if I felt like passing out. They were
there not for me. They were there for Confucius."
Confucius is indeed enjoying a huge revival -- and is
even endorsed by the Communist Party that once tried
to erase his influence.  "Maybe 99% of Chinese people
today never read his writings, but Confucian values
are steeped in our culture," said Miao Di, a professor
at Communication University of China. "The worst
example might be his views on women, which is believed
to be the basis for our patriarchal society, where
male chauvinism prevails despite recent improvements
on gender inequality." E

Re: [budaya_tionghua] Jalur pelayaran dari Jawa ke Tiongkok sebelum abad 18 (was Leluhur Orang Minahasa adalah Orang Tionghoa dari Dinasty Han)

2007-05-04 Terurut Topik peter liem
Bung Harry yang budiman:
Sudilah kiranya anda sebut buku buku yang memberikan
bahan untuk menulis katangan ini. Terima kasih.
Peter Liem
--- harry alim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> ini sebuah masukan, ada beberapa hal yang mungkin
> bisa membantu
> 
> 
> dari buku yang saya baca mengulas tentang pelayaran
> di asia timur dan tenggara sebelum abad 18 ada
> beberapa hal yang menarik. secara tradisionil
> ternyata jalur pelayaran dari negeri tiongkok ke
> jawa pada waktu itu adalah pelabuhan quanzhou
> (tjoantjioe) di fujian (hokkian) menyeberang ke arah
> pulau taiwan, kemudian menyeberang ke gugusan
> kepulauan philipine, kemudian ke selatan ke menado,
> dan menyusuri selat makassar ke ujung pandang dan
> kemudian ke barat menyusuri laut jawa ke tuban.
> 
> disebutkan pada jaman majapahit, sekitar tahun
> 1400'an pelabuhan terbesar di pulau jawa adalah
> tuban. jalur jalan yang teramai di jawa adalah yang
> menghubungkan ibukota majapahit (sekitar mojokerto
> sekarang) dengan kota tuban. disebutkan pula pada
> awal tahun 1400'an (1405 1407) seoarng pangeran dari
> majapahit dengan rombongannya pergi ke tiongkok dan
> tinggal di tiongkok lebih dari satu tahun.
> 
> disebutkan pula beberapa saudagar dari tiongkok
> sudah mengarungi jalur ini sejak ratusan tahun,
> bahkan mereka mempunyai kebiasaan mempunyai dua
> keluarga, keluarga di pelabuhan tujuan dan pelabuhan
> keberangkatan. cara seperti ini juga praktis dan
> bermanfaat. masing2 keluarga mengumpulkan barang
> dagangan untuk pelayaran berikutnya. asimilasi
> dengan penduduk setempat tidak terhindarkan. dan
> bahkan terbentuk sebuah 'network' sehingga barang
> keramik dari Tiongkok bisa secara berantai tiba ke
> pulau jawa. dan produk seperti rempah dan hasil laut
> seperti teripang dll sampai ke negeri tiongkok.
> barang dari Tiongkok deengan cara dari pelabuhan
> quanzhou ke manila, diangkut oleh pedagang A,
> kemudian dibeli oleh pedagang B yang membawanya ke
> manado, kemudian dibeli pedagang C yang membawanya
> ke ujungpandang, kemudian dibeli oleh pedagang D
> untuk dibawa ke pulau jawa (tuban pada jaman
> majapahit). sedang sebaliknya untuk barang dari
> selatan.
> 
> kenapa dipilih jalur demikian? jalur itu
> menghindarkan mereka untuk mengarungi laut terbuka
> seperti di laut cina selatan, yang lebih mengundang
> badai. kepulauan2 nusantara biasanya pada bulan
> bulan desember hingga februari meniup angin moonson
> dari barat yang cukup keras sehingga laut cukup
> bergolak  jalur melalui filipina adalah jalur laut
> yang terlindung oleh pulau pulau, sehingga ombaknya
> lebih kecil. di jalur ini sekitar bulan juli hingga
> september, terutama di daerah filipina sering
> terganggu juga oleh angin topan. tetapi dengan
> sistim berantai hal tersebut teratasi.
> 
> bagaimana dengan jalur pelayaran barat? memang
> terbentuk juga jalur pelayaran barat dimulai dari
> pelabuhan di fujian menyusuri pantai vietnam hingga
> pusat peradaban di kamboja waktu itu dan ke selatan
> menyusuri pantai timur malaysia. hingga ke selatan
> akhirnya tiba di wilayah riau untuk seterusnya ke
> pulau jawa. dan di jalur barat inipun terbentuk satu
> 'network'
> 
> baik jalur timur maupun jalur barat semuanya sangat
> tergantung dengan cuaca.  awal musim hujan biasanya
> mendatangkan badai. wilayah laut jawa bergolak di
> sekitar desember hingga februari. sebaliknya wilayah
> laut pesisir timur malaysia, kamboja dan vietnam
> hingga guangzhou dan fujian lebih bergolak pada
> waktu bulan juli hingga september. saudagar pada
> waktu itu harus menyesuaikan jadwal pelayaran yang
> baik dengan memanfaatkan cuaca dan angin untuk
> mendorong layar. dengan memecah jalur perdagangan
> ini menjadi beberapa bagian seperti yang dilakukan
> banyak saudagar tionghoa waktu itu banyak
> menyelesaikan persoalan ini.
> 
> jalur barat kemudian makin populer dan ramai sejak
> munculnya jakarta semakin menjadii pelabuhan
> terpenting di jawa pada abad 18 dan datangnya kapal
> uap di abad 19. tetapi dengan melihat sebaran
> kebudayaan dongson di wilayah kepulauan nusantara
> juga menunjukkan hubungan perdagangan yang sudah
> cukup intens.
> 
> jalur pelayaran ini menunjukkan hubungan intens yang
> sudah terjadi antara wilayah minahasa dan tiongkok
> sejak beratus tahun lalu.
> 
> salam,
> 
> harry alim
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] PNS

2007-03-22 Terurut Topik peter liem
Bung Agustinus yang budiman:

Mohon penerangan apa arti PNS?
Peter Liem
--- Agustinus Supriyono <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Dear groups,
>
>   Saya new comer dlm milis ini. Saya ingin
> mengetahui kenapa orang keturunan Chinese di
> Indonesia jarang yang menjadi PNS, padahal mereka
> juga bagian dari bangsa Indonesia?
>   Thanks
> 
>   
> -
>  What kind of emailer are you? Find out today - get
> a free analysis of your email personality. Take the
> quiz at the Yahoo! Mail Championship.
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Re: Han Hwie-Song: Hidup di Kelapa Gading (IV)

2007-03-22 Terurut Topik peter liem
Dokter Han yang budiman:

Aku menikmati dan sangat memperdulikan (
geinteresseerd, interested) hal ichwal Kelapa Gading
karena cici saya tinggal di sana.( Lebih lebih laporan
tentang makanan bikin ngiler aku.) Namun judul
karangan anda Kelapa Gading sudah menyampai no. iV;
dimana nomor I, II, III? Mudah mudahan dimuat lagi
supaya kita semua dapat menikmati. Ada satu hal yang
saya kurang setuju dengan pendapat anda, yaitu bahwa
hubungan keluarga lebih renggang dan gereja gereja
lebih kosong karena tambahnya kemakmuran. Aku rasa
sebabnya ialah individualisme. 
Hormat kami (sambil menantikan respons)
Peter Liem
--- hai hai <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> Han Hwie Song Cianpwe,
> 
> Salut buat anda! Saya mengikuti cerita perjalanan
> anda, rasanya seperti mengikuti tour seorang nabi.
> Anda melihat apa yang tidak dilihat banyak orang.
> Anda
> menikmati,mengagumi apa yang bagi sebagian besar
> orang
> hanya hal biasa yang tidk menarik. Tiga batang
> tanaman
> bonsay dalam pot, melalui mata anda adalah sebuah
> hutan dengan berbagai pepohonan rindang dan angin
> seoi
> sepoi basah. Bunga-bunga di halaman rumah, melalui
> mata anda adalah sebuah berkah. Perumahan kelapa
> gading yang biasa biasa saja dimataku selama ini,
> dimaa anda adalah sebuah tempat yang indah.
> 
> Sungguh, sejak membaca perjalanan anda ke Tiongkok,
> diam-diam saya belajar, untuk memandang dunia ini
> seperti anda memandang.dan nampak dunia lebih indah.
> Mensyukuri hal-hal kecil, menikmati hal-hal sepele,
> membuat hidup sedikit lebih bermakna dan dunia jauh
> lebih indah.
> 
> Cerita anda sungguh indah!
> 
> Go ho
> hai hai  
> 
> 
> --- Han Hwie Song <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Hidup di Kelapa Gading (IV) - Nikmatilah "the here
> > and now, and everyday is
> > a good day."
> > 
> >  
> > 
> > Kami tinggal ini kali selama satu minggu di daerah
> > Kelapa Gading. Yang
> > tinggal disini terutama keluarga dari istri saya,
> > dua saudara, laki dan
> > perempuan. Kebanyakan ialah keponakan-keponakan
> > istri saya yang sudah
> > berkeluarga. Merka hampir semua tinggal di Kelapa
> > Gading dan masih ada satu
> > lagi ialah Ie-ie, adik perempuan dari ibu mertua
> > saya, sayang
> > suaminya(Yi-Liong Ang King Hien) baru beberapa
> tahun
> > yang lalu meninggal
> > dunia. Dengan beliaulah relasi saya baik sekali,
> > karena kami berdua
> > mempunyai hobby yang sama. Sayang relasi yang baik
> > ini tidak diteruskan
> > dengan anak-anak beliau, mungkin karena kurangnya
> > hubungan sebelumnya,
> > perbedahan generasi dan lagi jarak yang jauh
> dimana
> > kami tinggal. Orang
> > Belanda mengatakan :"uit het oog, uit het hart,
> atau
> > jauh dari mata, jauh
> > dari hati." Lain dulu lain sekarang tempo berobah
> > sifat manusia juga
> > berobah. Dulu keluarga hidup dalam satu rumah yang
> > besar dan hubungan
> > keluarga  sangat "close". Sekarang generasi famili
> > kedua sudah mulai jauh,
> > jangan dikatakan lagi generasi ketiga, hubungan
> > dengan teman jauh lebih
> > closer dari pada dengan mereka. Ini satu
> kenyataan,
> > masyarakat lebih maju,
> > lebih sejahtera tampak lebih-lebih "lu-lu,
> gua-gua!"
> > 
> > 
> > Apakah ini satu hukum alam (tao dari kehidupan
> > manusia) saya rasa memang
> > begitu kenyataannya.  Fenomena ini karena di
> negara
> > yang maju setiap orang
> > terjamin penghidupannya, kalau tidak kerja dapat
> > tunjungan dari pemerintah,
> > meskipun ini adalah untuk penghidupan yang
> > saderhana. Anak untuk masuk ke
> > universitas tidak pasti harus keluarga yang kaya,
> > karena anaknya orang yang
> > tidak mampupun bisa masuk ke fakultas, karena
> mereka
> > yang meneruskan
> > studinya dapat tunjungan pemerintah dan
> disampingnya
> > mereka bisa pinjam pada
> > pemerintah tanpa bunga. Kemudian kalau mereka
> sudah
> > kerja baru membayar
> > dalam jangka waktu yang lama, katakan 20 tahun.
> > Banyak menteri atau pegawai
> > tinggi di Eropa yang asalnya keluarga "miskin".
> > Karena kesejahteraan inilah
> > maka gereja-gereja di Eropa, kurang pengunjungnya,
> > dan gedungnya di
> > hancurkan dibangun appartemen untuk dijual pada
> > publik. Orang-orang senior
> > meyayangkan perkembangan masyarakat yang mereka
> > anggap negatif ini.
> > 
> > Karena banyaknya keluarga kami yang sudah
> > berkeluarga di Jakarta, kami
> > sangat repot untuk memenuhi pertemuan dengan
> mereka.
> > Untu

Re: Balasan: RE: [budaya_tionghua] cheng beng sembahyang leluhur

2007-03-21 Terurut Topik peter liem
Para milis yang budiman, siapa yang tahu asal mulanya
cheng beng (Qingming)? Perubahan musim dingin menjadi
musim semi (spring equinox) apakah dirayakan dalam
kebudayaan Tionghoa kecuali dengan Qingming dan
Sincia? (yang satu ditentukan dengan kalender solar,
tetapi terlambat kl 2 minggu, yang lainnya dihitung
dengan kalender lunar, jatuhnya jauh sebelum mulai
musim semi). Terima kasih sebelumnya untuk penerangan.
Peter Liem


--- jimmy kosasih <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> ada baiknya dibuka blog aku dulu, alamatnya
> http://jemmykosasih.wordpress.com 
> 
> --- Piter Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Sah sah saja neng, kan disesuaikan dengan zamannya
> > Mc Donald dan KFC.
> > Apalagi yang meninggal memang doyan burger dan
> ayam
> > goreng, kenapa harus
> > disajikan
> > ayam kari dan ikan bandeng? Menurutku sih ndak ada
> > salahnya.
> > Sembahyang ortuku saja pake Ji Sam Soe dan Gudang
> > Garam kretek. Memang
> > doyannya
> > ke jenis rokok itu, kenapa harus pake lisong?
> > 
> > 
> > 
> > 
> >   -Original Message-
> >   From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf
> Of
> > melani chia
> >   Sent: 21 Maret 2007 11:44
> >   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> >   Subject: Re: [budaya_tionghua] cheng beng
> > sembahyang leluhur
> > 
> > 
> >   Kalau buah2an ama kembang aja boleh
> > ngak?saya liat ada yg bwa
> > burger, krn udah terlalu sibuk.
> > 
> >   "jimmy.kosasih" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > halo para miliser bt
> > (budaya tionghoa),
> >   apa sih makna dari sembahyang cheng beng?
> >   bagaimana sejarahnya?
> >   apakah di Konghucu diwajibkan untuk sembahyang
> > cheng beng?
> >   apa saja yang harus dilakukan / disajikan saat
> > sembahyang?
> >   thx
> > 
> > 
> >   -
> >   New Yahoo! Mail is the ultimate force in
> > competitive emailing. Find out
> > more at the Yahoo! Mail Championships. Plus: play
> > games and win prizes.
> > 
> >   [Non-text portions of this message have been
> > removed]
> > 
> > 
> > 
> >   
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been
> > removed]
> > 
> > 
> 
> 
> 
>   
>

> 
> Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! 
> http://id.yahoo.com/
> 



Re: [budaya_tionghua] Khonghucu agama atau filsafat atau petunjuk hidup

2007-03-13 Terurut Topik peter liem
Bung John yang budiman:
Bravo! Pendek dan tepat.
Peter Liem
--- JS <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Anda menyebutkan hak asasi.
> Memang hak asasi setiap orang untuk menganut agama.
> Tapi  hak asasi bukan digunakan untuk mengkritik
> agama
> lain.
> 
> Memeluk suatu agama bagaikan memilih sebuah baju.
> Anda
> mau dianggap telanjang jika mengenakan baju yang
> berbeda dengan orang lain? 
> Tentu tidak mau bukan. 
> 
> Dari awal saya sudah bilang hentikan topik ini.
> Pembahasan agama tidak bisa dilakukan di milis ini. 
> 
> 
> --- Tantono Subagyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > On 3/12/07, JS <[EMAIL PROTECTED]> wrote
> > 
> > Ada anggapan KHC bukan agama karena mereka sudah
> > terpola dengan anggapan bahwa dalam agama itu
> > (katakan
> > lah Agama X) harus menyatakan bahwa siapapun yang
> > tidak percaya dengan agama X akan masuk neraka,
> > berdosa, dst.
> > 
> > Kalau kita renungkan lagi apakah agama X ini layak
> > disebut agama. Ini agama atau paham politik???
> > 
> > Sebenarnya ada berapa jumlah Tuhan? apakah masing2
> > agama Tuhannya sama? kalau sama kenapa harus
> > diributkan?
> > 
> > Sdr John S yang budiman,
> > 
> > Tidak ada yang meributkan dan memang tidak perlu
> > diributkan, yang percaya ya
> > silahkan, tidak percaya pun hak azasi, demikian
> pula
> > dengan agama, filsafat
> > atau apapun.  Penggolongan hanya sekedar
> berdasarkan
> > definisi.  Saya sudah
> > mengerti mengapa KHC dianggap agama oleh sementara
> > orang sedangkan orang
> > yang lain menganggap itu filsafat atau petunjuk
> > menjalani kehidupan.
> > Bukankah mereka juga punya hak azasi ???.  Perlu
> apa
> > cari tahu berapa banyak
> > Tuhan kalau anda sendiri tidak percaya ???.
> > Saya bisa menganggap agama X itu agama yang
> "sahih"
> > menurut pandangan saya,
> > dan andapun berhak menganggap semua agama itu
> paham
> > politik, dan nggak perlu
> > diributkan bukan ???.  Salam, Tan Loo Kay
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been
> > removed]
> > 
> > 
> 
> 
> 
>  
>

> It's here! Your new message!  
> Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.
> http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/
> 



Re: [budaya_tionghua] Re: Khonghucu agama atau filsafat atau petunjuk hidup

2007-03-12 Terurut Topik peter liem
Bung Kheng Hong yang budiman:
Saya ada sedikit komentar. Saya setuju jika
Confucianisme disebut agama, walaupun saya bukan
beragama Rujiao. Namun saya sesalkan artikel Wikipedia
menggunakan argumentasi lingkaran. Memang orang yang
menganggap  Confucianisme suatu agama menggunakan
istilah Rujiao. Namun ini bukan bukti bahwa Rujiao itu
agama, walaupun Rujiao berarti Agama Khonghucu. Kaum
yang menganggap Confucianisme suatu filsafat menyebut
kaum Confusian Rujia.Namun penggunaan istilah Rujia
bukan bukti bahwa Confucianisme itu filsafat, walaupun
Rujia berarti Filsafat Confusian. Sebetulnya
Confucianisme bisa filsafat dan bisa agama.
NOTE: Saya baca dalam buku Julia Ching, Profesor of
Religious studies di University of
Toronto,(Christianity and Chinese Religions, ditulis
bersama dengan Hans Kueng) bahwa istilah untuk "Agama"
(zongjiao) dalam vocabulair Zhongwen baru muncul achir
abad ke 19 melalui penulis penulis Jepang yang
meterjemahkan buku dari Eropa. Zaman dulu kala
pengertian jiao mencakup doktrin spiritual dan
intelectual. Tidak dibedakan agama atau tidak.
Menurut saya zaman sekarang tidak ada perbedaan
pengertian ilmiah antara Barat dan Timur, walaupun
Wikipedia mengatakan demikian. Wikipedia bukan sumber
yang dapat diandelkan 100%.

Soal kedua: huruf Hanzi dalam email anda kelihatannya
kacau. Mungkin encoding Hanzi yahoo computer saya yang
tidak benar.Entah bagaimana membetulkannya.
Salam perkenalan dan saling tukar menukar pikiran.
Peter Liem

--- Can Kheng Hong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Ada satu artikel membahas tentang Confucianism di
> Indonesia. Bisa dilihat di
>
http://www.answers.com/topic/confucianism-kongzism-in-indonesia
> 
>   Dalam artikel ini juga dibahas apakah khonghucu
> agama atau bukan. Saya setuju dengan pendapat
> penulis artikel ini, bahwa ada perbedaan pengertian
> agama menurut pandangan Barat dan Timur.
> Confucianism dalam mandarin kan disebut Ru Jiao
> (Žò‹³) or Kong Jiao (E‹³). Jiao beragama agama.
> Jadi dari sebutannya saja sudah jelas agama. 
>
>   Salam, 
>   Kheng Hong
>
> 
>  
> -
> Finding fabulous fares is fun.
> Let Yahoo! FareChase search your favorite travel
> sites to find flight and hotel bargains.
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Re: Hanya 50% warga Cina kuasai Mandarin

2007-03-10 Terurut Topik peter liem
Komentar saya:
Saya kira BBC cuma taksir saja tanpa dasar. Bila
diterangkan metodologi maka kami dapat lebih percaya.
Sekarang angka 50% tidak dapat bicara Mandarin ( ini
lain daripada berbasa: misalnya apakah tak terhitung
bila mengerti saja) hanya sensasi belaka. Tanpa arti
bagi orang yang pikirannya dewasa.
Peter Liem
--- eddy witanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> kalau penjelasan resmi dari Pemerintah sih tinggal
> sekitar 20%an yg belum bisa, biasanya tersebar di
> pelosok pedesaan di Tiongkok tengah dan selatan.
> Sejak pencanangan Pelita ke-11 tahun lalu
> ditargetkan program pendidikan gratis bagi SD-SMP
> bisa terpenuhi dan pelan2 mengikis angka "buta huruf
> & bahasa" Mandarin.
> 
> Berita ini toh hampir sama saja dg yg dialami oleh
> Indonesia khan? tidak semua orang Indonesia bisa
> berbahasa Indonesia. Itu harus diakui. Begitu juga
> di China, tidak semua orang bisa berbahasa Mandarin
> yg baik dan benar (biasanya dialami oleh orang2 dari
> selatan), dan sebenarnya lebih parah lagi di
> Indonesia yg kebanyakan penduduknya tidak bisa
> berbahasa Ind yg baik dan benar khan?
> 
> eddy @ beijing
> 
>
--
>  18. Hanya 50% warga Cina kuasai Mandarin
> Posted by: "Budiastawa" [EMAIL PROTECTED]
> myboedi
> Date: Fri Mar 9, 2007 5:08 pm ((PST))
> 
> Mohon bertanya kepada rekan-rekan di sini. Setelah
> baca berita ini saya
> jadi bertanya-tanya. Apa benar ada ratusan dialek
> bahasa di RRT? Terus,
> yang dipelajari di sekolah-sekolah/ kursus-kursus
> Bhs Mandarin itu
> dialek yang mana? Apakah hurufnya juga beda? Mohon
> penjelasannya bagi
> yang tahu. Terima kasih.
> ~~
> 
> *Hanya 50% warga Cina kuasai Mandarin*
> --
> BBC | 08 Maret 2007 | 10:04 GMT
> 
> 
>  
>

> Now that's room service!  Choose from over 150,000
> hotels
> in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your
> fit.
> http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Khonghucu agama atau filsafat atau petunjuk hidup

2007-03-09 Terurut Topik peter liem
Komentar sedikit dari saya:

Bila denga nabi diartikan secara sempit: orang yang
menerima wahyu dari Allah, memang Khonghucu bukan
nabi. Lao Tze juga bukan nabi. Namun bila nabi
diartikan lebih luas seperti seperti "prophet" dalam
bah. Inggris, maka ia termasuk prophet (= inspired
teacher, a person who advocates a new belief or
theory.).Walaupun Khonghucu mengatakan sendiri bahwa
ia hanya meneruskan saja dan bukan membaharui, ini
tidak berarti bahwa ia tidak original. Ia membawa
pengertian baru dan memperkembangkan tradisi kuno.
Buktinya adalah buku2 mengenai ajarannya.Ini bukan
pendapat saya pribadi (saya bukan penganut agama
Khonghucu,lho) tetapi juga pendapat kalangan Theologi
dan ahli filsafat barat. Bacalah buku Karl Jaspers. Ia
sebut Khonghucu sebagai salah satu dari " Die grossen
Philosophen". tetapi Jesus dan Buddha juga tergolong
dalam group ini.  Teolog dan ahli filsafat  John
Macqauarrie, yang pernah menjabat Profesor Syst.
Theology di Union Thology Seminary di NY dan Profesor
of Divinity di Oxford University, antara lain menulis
buku berjudul "Mediators between Human and Devine"
(Continuum 1999) Ia anggap Khonghucu sebagai salah
satu mediator between human and divine. Bab kelima
seluruhnya mengenai Khonghucu.
Perdebatan mengenai Khonghucu agama atau filsafat itu
tidak ada habisnya. Pengertian agama di satu fihak dan
filsafat dilain fihak semua mengandung "value
judgment". Kalau kita bilang Khonghucu bukan agama
melainkan filsafat maka orang yang beragama Khonghucu
marah. Sebaiknya secara objektif ditentukan dulu
"istilah" agaMA itu mempunyai definisi apa dan batas2
apa? Kalau saya anggap agama itu sesuatu aliran yang
mempunyai teologi(pandangan mengenai Tuhan atau
ketuhanan) dan mempunyai  ibadah sendiri. Orang lain
dapat berbeda pendapat, terserah masing masing, tetapi
jangan mengejek orang lain karena pendapatnya lain.

Peter Liem


Peter Liem
 
--- jimmy pualamsyah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> komentar dikit yah, Memang benar, menurut guru2
> saya,
> bahwa Kong Hu Cu bukan lah nabi, beliau hanya
> mengajarkan tatakrama dan tata ibadat, antara sesama
> keluarga, sesama manusia, kepada pemerintahan dan
> terakhir kepada yg maha Esa, jadi memang Ia hanya
> mengajarkan dan mengingatkan hal2 yg telah ada dan
> mungkin terlupakan, jadi sebenarnya tdk tepat kalau
> seseorang menyebutkan agamanya Kong Hu Cu, seharus
> hanya sebagai penganut paham ajaran falsafah hidup
> menurut KHC, yg benar2 dianggap sebagai Nabi
> sebenarnya adalah LAO TZE, yg mengajarkan prinsip2
> TAO, tapi bukannya TAO yg dari CHANG TAO LING karena
> telah tercampur dgn mistik2 spt  dari perguruan MAO
> SAN PAI, tapi karena sudah sekian lama penyebutan
> itu
> berlaku ya sudah lah biarkan saja, tak usahlah
> diributkan, hanya yg tau saja, hendaknya memperbaiki
> sendiri, salam sejahtera
> --- melani chia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Hal yg serupa juga diucapkan oleh suami saya,yg
> asli
> > papanya dari tiongkok,merasa
> > heran kenapa keluarga saya  agama konghucu,padahl
> > beliau seorg filsafat,itu kan bukan agama,
> > 
> > 
> > - Original Message 
> > From: greysia susilo junus
> > <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Sent: Thursday, 8 March, 2007 9:45:15 AM
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Khonghucu agama
> atau
> > filsafat atau petunjuk hidup
> > 
> > rekans...
> > menurut buku2 yang pernah saya baca (jangan tanya
> > apa bukunya... jelas sudah kebanyakan dan
> dilupakan
> > kecuali memohon dicari), kebanyakan para peneliti
> > agama yang umum (maksudnya bener2 ilmuwan, bukan
> > pakar agama), maka Konghucu itu filsafat. cuma di
> > beberapa negara seperti indonesia yang didevelop
> > menjadi agama. kalaupun ada yang bilang di china
> > sendiri konghucu agama, betul. Tapi ada tapinya.
> Itu
> > jaman kerajaan dan dipraktekkan di kalangan
> kerajaan
> > (seperti ritual musim gugur dan musim semi, panen
> > dan permulaan musim tanam). Untuk rakyat sendiri,
> > dilarang menyembah Thian, hanya dewa-dewi yang
> lebih
> > bawah saja. Penyembahan leluhur pun memang
> > disempurnakan oleh Confusius, tapi menurut
> pendapat
> > saya sendiri, bukan dia penggagasnya. So, boleh
> > dibilang penyembahan leluhur adalah adat di China
> > sendiri, terlepas dari agama apa yang mereka anut.
> 
> > Jadi kesimpulan sementara saya adalah, Konghucu
> > memang filsafat (tidak ada dewa, kalau ada yang
> > bilang Konghucu sendiri setara dewa, itu setelah
> > agamanya dikembangkan) . Tapi untuk urusan
> > Indonesia, Konghucu adalah agama. So, tinggal
> orang
> > mengamati dari sudut mana. Dari sudut luar
> > Indones

Re: [budaya_tionghua] FW: [OOT] 14 Merek Saus & Kecap yang Banyak Pengawet

2007-03-06 Terurut Topik peter liem
Saudari Liana Lie yang budiman:
Dapatkah kami diberi laporan asli LKJ atau bagaimanas
mencarinya? Apa kriteria yang disebut luar batas dan
apa yang disebut masih dalam batas? Apakah bahan
pengawet yang dipakai?
Sebagai konsumen kami perlu tahu segala itu daripada
hanya di takut takuti beli beberapa merek saja. Terima
kasih sebelumnya untuk sespons.
Peter Liem



--- Liana Lie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> 
>   Dear All, 
> Dari millis tetangga. Semoga berguna, bagi yang dah
> baca .. sorry 
> deh
> 
> Inilah 14 Merek Saus & Kecap yang Banyak Pengawet
> Rafiqa Qurrata A - detikcom
> 
> Jakarta - Anda yang suka melahap bakso atau mie
> pangsit harus hati-
> hati saat
> mengonsumsi saus dan kecap yang menjadi
> pelengkapnya. Ada 14 merek 
> yang ternyata
> banyak mengandung bahan pengawet. Apa saja?
> 
> Hasil penelitian terbaru Lembaga Konsumen Jakarta
> (LKJ) menunjukkan 
> sejumlah
> merek saus dan kecap ini mengandung pengawet
> melebihi batas maksimum.
> 
> "Ada 14 merek dari 9 wilayah dan mengandung pengawet
> natrium benzoat 
> yang
> melebihi batas," kata peneliti dari LKJ Dr Nurhasan
> kepada wartawan 
> di Hotel
> Maharani, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu
> (28/2/2007).
> 
> Nurhasan menjelaskan, batas kandungan natrium
> benzoat yang ditetapkan 
> Departemen
> Kesehatan untuk kecap 600 mg/kg, sedangkan untuk
> saus 1.000 mg/kg.
> 
> Berdasarkan data survei dan analisis LKJ di 10 kota
> mulai Januari 
> hingga
> Februari 2007, terdapat 14 merek yang banyak ditemui
> di pasar lokal. 
> Berikut
> daftarnya:
> 
> 1. Kecap manis KOKI di Semarang
> 2. Kecap manis Meliwis di Bali
> 3. Kecap manis Udang di Yogyakarta
> 4. Kecap manis Ikan Bawang di Surabaya
> 5. Kecap manis Panah Sinar Langkat di Medan
> 6. Saus sambal Tri Sari di Bandung
> 7. Sambal istimewa Dua Belibis di Jakarta
> 8. Sambal Cabe Payung di Batam
> 9. Saus sambal Niki Sari Semarang
> 10. Saus sambal Bahagia di Surabaya
> 11. Saus sambal Captain di Medan
> 12. Saus tomat Tomato Ketchup di Batam
> 13. Saus tomat Bagong di Semarang
> 14. Saus tomat Tomato di Surabaya.
> 
> Akibat mengonsumsi makanan berpengawet yang
> berlebihan tak main-main. 
> Hasil uji
> coba di tikus, muncul gejala hiperaktif, epilepsi,
> buang air kecil 
> terus
> menerus, penurunan berat badan, dan yang paling
> fatal menyebabkan 
> kematian.
> (mly/sss)
> 
> 
> 
>  
> 
>  
> -
> Don't pick lemons.
> See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Buat yang mau belajar mandarin

2007-03-04 Terurut Topik peter liem
Hubungilah  Nanti ada pertanyaan
yang perlu dijawab.
Peter Liem

--- Liang Hua <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> iya rb itu ribu. 
> aku juga mau tanya chinesepod.com itu kita belajar
> lewat internet ya?
> kalau mau register gimana caranya?
> terima kasih
> 
> 
> 
>  
> -
> The fish are biting.
>  Get more visitors on your site using Yahoo! Search
> Marketing.
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Buat yang mau belajar mandarin

2007-03-03 Terurut Topik peter liem
Liang Hua xiaojie:
Numpang tanya rb itu singkatan untuk apa? ribu?
 chinesepod.com dari Shanghai charge US$9 sebulan
tanpa batas (Bagus sekali :ada suara ada tulisan dan
ada berbagai macam tingkat. Boleh coba satu minggu
gratis)
Peter Liem

--- Liang Hua <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Ini ada satu info buat yang sedang cari-cari kursus
> mandarin.
> di Palmerah ada sebuah lembaga bahasa yang
> mengkhususkan diri pada pengembangan bahasa
> mandarin. Lingkungan belajarnya juga ok karena
> lingkungan bahasanya tercipta (disana hanya
> diperbolehkan berbahasa inggris dan mandarin).
> Biayanya juga murah, kalo guru lokal itu
> 360rb/16pertemuan, native itu Rp. 480rb/16pertemuan.
> Tersedia program bahasa dari balita hingga orang
> kerja kayak kita. waktu fleksibel banget!
> Nama tempatnya adalah Jakarta Training Center! atau
> lebih dikenal dengan nama ya cheng xue yuan.
> 
> Jadi buat anda yang masih cari-cari tempat belajar
> mandarin.
> saya mereferensikan tempat ini ke anda semua
> hubungi aja 021-53590436 atau faxnya di 021-53690437
> alamatnya di palmerah barat no.29, luyan deket kan
> dari mana-mana!
> OK!
> 
> terima kasih
> 
>  
> -
> Food fight? Enjoy some healthy debate
> in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A.
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] OOT: CAP GO MEK DI PASAR SENGGOL SAN FRANCISCO - 4 MARET 2007

2007-02-11 Terurut Topik peter liem
JM yang baik:
Mana sih SF County Fair Building. Saya memeriksa map
Golden Gate Park tetapi tidak melihat ada County Fair
Building.
Peter Liem
--- JAJA NUHARDJA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Dear Pak Peter Liem,
> 
> Apa kabar ? Ikutin saja berita Pasar Senggol di blog
> http://pasarsenggol.blogspot.com. Bisa selalu kontak
> [EMAIL PROTECTED] untuk acara mendatang. Anda
> tinggal di mana ?
> 
> JM
> 
> 
> --- peter liem <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Kami ngiler membaca laporan anda. Rupanya tahun
> ini
> > kami tak sempat ke SF Maret 4 ini. Mohon tanya
> > apakah
> > ada kontak (telpo n, email) dengan Pasar Senggol
> > untuk
> > tahun depan?
> > Peter Liem
> > --- JAJA NUHARDJA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > > > 
> > > > 
> > > > NGILER MAKANAN & SUASANA INDO ? DATANG SAJA KE
> > > PASAR
> > > > SENGGOL SAN FRANCISCO !
> > > > 
> > > > Minggu, 4 Maret 2007, 10.00-15.00, SF County
> > Fair
> > > > Building, Golden
> > > > Gate Park, San Francisco
> > > > (http://pasarsenggol.blogspot.com)
> > > > 
> > > > Hati ini serasa tergoda sekali mengutip
> beberapa
> > > > kesan dari Pasar
> > > > Senggol San Francisco yang sudah-sudah.
> > > > 
> > > > "Sedikitnya 3 kali saya sempat menoleh melihat
> > > > orang-orang pada
> > > > berpelukan histeris karena telah lama tidak
> > bersua
> > > > !"
> > > > 
> > > > "Dari ibu2 dan gadis2 berjilbab, sampai bule-2
> > > yang
> > > > kawin campur
> > > > dengan orang Indo. Mulai dari encim2 sipit
> > kuning
> > > > langsat yang masih
> > > > pelo ngomong Bahasa, sampai yang berkulit sawo
> > > > matang dengan logat
> > > > daerah yang, katanya, medok. ... Jangan pula
> > anda
> > > > heran, apabila
> > > > tiba-tiba anda berpapasan dengan orang yang
> > > > keliatannya saja bule,
> > > > tapi tiba-2 ngoceh dengan prokem Jakarta
> semacam
> > > lo
> > > > gue !" Pendeknya,
> > > > segala jenis manusia Indonesia terwakili di
> > Pasar
> > > > Senggol ini.
> > > > 
> > > > "Makanan Pasar Senggol ke-2 pun awal
> bervariasi
> > !
> > > > Sebut saja yang
> > > > relatif sederhana bangsa gado-gado, risoles,
> > > lemper,
> > > > otak-otak. Hingga
> > > > menu lengkap semacam nasi kuning dan nasi uduk
> > > > Jakarta."
> > > > 
> > > > "Suasana Indo yang sudah kental tadi ditambah
> > > ekstra
> > > > lagi dengan aroma
> > > > "Gudang Garam" di arena makan Pasar Senggol.
> > Belum
> > > > lagi aroma sedap
> > > > sambal terasi dan petis Suroboyo yang sesekali
> > > > tercium oleh
> > > > berhembusnya angin musim semi." Kecap, saus
> > wajib
> > > > hidangan Indopun,
> > > > dapat ditemui di banyak meja vendor makanan.
> Di
> > > > mana-mana orang hilir
> > > > mudik nyerocos Bahasa Indonesia dan tidak
> > sedikit
> > > > yang berkemeja dan
> > > > bersarung batik. Di ujung-ujung Pasar Senggol
> > > > Senggol, sebagian orang
> > > > dengan lahap mengunyah-ngunyah krupuk udang,
> > > emping
> > > > dan rempeyek
> > > > kacang. Hmm. :)
> > > > 
> > > > "Menjelang datangnya tahun 2006, di
> > tengah-tengah
> > > > hujan rintik-rintik
> > > > yang mengguyur San Francisco di bulan
> Desember,
> > > > orang-orang Indonesia
> > > > rela berbasah-basah, dengan bermodalkan payung
> > dan
> > > > jas hujan,
> > > > berduyun-duyun hadir meramaikan suasana Pasar
> > > > Senggol ke-4 yang
> > > > dihangatkan oleh kehadiran bekas penyanyi
> cilik
> > > > ibukota yang udah
> > > > punya empat anak cilik, Ira Maya Sopha"
> > > > 
> > > > Sebagai insan-insan asal Indonesia, sejumlah
> > > impresi
> > > > manis ini terus
> > > > terang sungguh membahagiakan hati. Betapa
> tidak
> > > > membikin panitia
> > > > ketagihan dan turut senang, apabila
> menyaksikan
> > > > semua yang datang pada
> > > > pulang kenyang dan riang ? Ada yang kurang dan
>

Re: [budaya_tionghua] OOT: CAP GO MEK DI PASAR SENGGOL SAN FRANCISCO - 4 MARET 2007

2007-02-08 Terurut Topik peter liem
JM yang budiman:
Terima kasih atas url dan e-mail untuk kontak
selanjutnya. Saya tinggal di New Jersey tetapi
adakalanya melangkah ke " the West" mengunjungi tempat
tempat yang kami senangi.
Peter Liem

--- JAJA NUHARDJA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Dear Pak Peter Liem,
> 
> Apa kabar ? Ikutin saja berita Pasar Senggol di blog
> http://pasarsenggol.blogspot.com. Bisa selalu kontak
> [EMAIL PROTECTED] untuk acara mendatang. Anda
> tinggal di mana ?
> 
> JM
> 
> 
> --- peter liem <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Kami ngiler membaca laporan anda. Rupanya tahun
> ini
> > kami tak sempat ke SF Maret 4 ini. Mohon tanya
> > apakah
> > ada kontak (telpo n, email) dengan Pasar Senggol
> > untuk
> > tahun depan?
> > Peter Liem
> > --- JAJA NUHARDJA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > > > 
> > > > 
> > > > NGILER MAKANAN & SUASANA INDO ? DATANG SAJA KE
> > > PASAR
> > > > SENGGOL SAN FRANCISCO !
> > > > 
> > > > Minggu, 4 Maret 2007, 10.00-15.00, SF County
> > Fair
> > > > Building, Golden
> > > > Gate Park, San Francisco
> > > > (http://pasarsenggol.blogspot.com)
> > > > 
> > > > Hati ini serasa tergoda sekali mengutip
> beberapa
> > > > kesan dari Pasar
> > > > Senggol San Francisco yang sudah-sudah.
> > > > 
> > > > "Sedikitnya 3 kali saya sempat menoleh melihat
> > > > orang-orang pada
> > > > berpelukan histeris karena telah lama tidak
> > bersua
> > > > !"
> > > > 
> > > > "Dari ibu2 dan gadis2 berjilbab, sampai bule-2
> > > yang
> > > > kawin campur
> > > > dengan orang Indo. Mulai dari encim2 sipit
> > kuning
> > > > langsat yang masih
> > > > pelo ngomong Bahasa, sampai yang berkulit sawo
> > > > matang dengan logat
> > > > daerah yang, katanya, medok. ... Jangan pula
> > anda
> > > > heran, apabila
> > > > tiba-tiba anda berpapasan dengan orang yang
> > > > keliatannya saja bule,
> > > > tapi tiba-2 ngoceh dengan prokem Jakarta
> semacam
> > > lo
> > > > gue !" Pendeknya,
> > > > segala jenis manusia Indonesia terwakili di
> > Pasar
> > > > Senggol ini.
> > > > 
> > > > "Makanan Pasar Senggol ke-2 pun awal
> bervariasi
> > !
> > > > Sebut saja yang
> > > > relatif sederhana bangsa gado-gado, risoles,
> > > lemper,
> > > > otak-otak. Hingga
> > > > menu lengkap semacam nasi kuning dan nasi uduk
> > > > Jakarta."
> > > > 
> > > > "Suasana Indo yang sudah kental tadi ditambah
> > > ekstra
> > > > lagi dengan aroma
> > > > "Gudang Garam" di arena makan Pasar Senggol.
> > Belum
> > > > lagi aroma sedap
> > > > sambal terasi dan petis Suroboyo yang sesekali
> > > > tercium oleh
> > > > berhembusnya angin musim semi." Kecap, saus
> > wajib
> > > > hidangan Indopun,
> > > > dapat ditemui di banyak meja vendor makanan.
> Di
> > > > mana-mana orang hilir
> > > > mudik nyerocos Bahasa Indonesia dan tidak
> > sedikit
> > > > yang berkemeja dan
> > > > bersarung batik. Di ujung-ujung Pasar Senggol
> > > > Senggol, sebagian orang
> > > > dengan lahap mengunyah-ngunyah krupuk udang,
> > > emping
> > > > dan rempeyek
> > > > kacang. Hmm. :)
> > > > 
> > > > "Menjelang datangnya tahun 2006, di
> > tengah-tengah
> > > > hujan rintik-rintik
> > > > yang mengguyur San Francisco di bulan
> Desember,
> > > > orang-orang Indonesia
> > > > rela berbasah-basah, dengan bermodalkan payung
> > dan
> > > > jas hujan,
> > > > berduyun-duyun hadir meramaikan suasana Pasar
> > > > Senggol ke-4 yang
> > > > dihangatkan oleh kehadiran bekas penyanyi
> cilik
> > > > ibukota yang udah
> > > > punya empat anak cilik, Ira Maya Sopha"
> > > > 
> > > > Sebagai insan-insan asal Indonesia, sejumlah
> > > impresi
> > > > manis ini terus
> > > > terang sungguh membahagiakan hati. Betapa
> tidak
> > > > membikin panitia
> > > > ketagihan dan turut senang, apabila
> menyaksikan
> > > > semua yang datang pad

Re: [budaya_tionghua] Re: OOT: CAP GO MEK DI PASAR SENGGOL SAN FRANCISCO - 4 MARET 2007

2007-02-07 Terurut Topik peter liem
Bung Jo yang budiman:

Kami tinggal di New Jersey sejak tahun 71. Kami
terakhir sejak tahun 96 tinggal di Essex Fells, sebuah
kota yang kecil , k.l. 25 miles dari NYC.
Peter Liem
--- "B.H. Jo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Peter yg. baik,
> 
> Saya sudah meng-kontak William Cheng di Hong Kong.
> Memang dia bisa 
> membantu utk. mengatur visit ke China. Thanks utk.
> anjurannya utk. 
> meng-kontak W. Cheng. Tidak tahunya Anda juga
> berdomisili di US 
> seperti saya. Senang juga kalau tinggal di SF atau
> LA sebab banyak 
> acaranya utk. orang2 kita disana. Anda tinggal di
> state mana? 
> 
> B.H. Jo
> Louisiana
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, peter liem
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Kami ngiler membaca laporan anda. Rupanya tahun
> ini
> > kami tak sempat ke SF Maret 4 ini. Mohon tanya
> apakah
> > ada kontak (telpo n, email) dengan Pasar Senggol
> untuk
> > tahun depan?
> > Peter Liem
> > --- JAJA NUHARDJA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > > > 
> > > > 
> > > > NGILER MAKANAN & SUASANA INDO ? DATANG SAJA KE
> > > PASAR
> > > > SENGGOL SAN FRANCISCO !
> > > > 
> > > > Minggu, 4 Maret 2007, 10.00-15.00, SF County
> Fair
> > > > Building, Golden
> > > > Gate Park, San Francisco
> > > > (http://pasarsenggol.blogspot.com)
> > > > 
> > > > Hati ini serasa tergoda sekali mengutip
> beberapa
> > > > kesan dari Pasar
> > > > Senggol San Francisco yang sudah-sudah.
> > > > 
> > > > "Sedikitnya 3 kali saya sempat menoleh melihat
> > > > orang-orang pada
> > > > berpelukan histeris karena telah lama tidak
> bersua
> > > > !"
> > > > 
> 
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] OOT: CAP GO MEK DI PASAR SENGGOL SAN FRANCISCO - 4 MARET 2007

2007-02-06 Terurut Topik peter liem
Kami ngiler membaca laporan anda. Rupanya tahun ini
kami tak sempat ke SF Maret 4 ini. Mohon tanya apakah
ada kontak (telpo n, email) dengan Pasar Senggol untuk
tahun depan?
Peter Liem
--- JAJA NUHARDJA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> > 
> > 
> > NGILER MAKANAN & SUASANA INDO ? DATANG SAJA KE
> PASAR
> > SENGGOL SAN FRANCISCO !
> > 
> > Minggu, 4 Maret 2007, 10.00-15.00, SF County Fair
> > Building, Golden
> > Gate Park, San Francisco
> > (http://pasarsenggol.blogspot.com)
> > 
> > Hati ini serasa tergoda sekali mengutip beberapa
> > kesan dari Pasar
> > Senggol San Francisco yang sudah-sudah.
> > 
> > "Sedikitnya 3 kali saya sempat menoleh melihat
> > orang-orang pada
> > berpelukan histeris karena telah lama tidak bersua
> > !"
> > 
> > "Dari ibu2 dan gadis2 berjilbab, sampai bule-2
> yang
> > kawin campur
> > dengan orang Indo. Mulai dari encim2 sipit kuning
> > langsat yang masih
> > pelo ngomong Bahasa, sampai yang berkulit sawo
> > matang dengan logat
> > daerah yang, katanya, medok. ... Jangan pula anda
> > heran, apabila
> > tiba-tiba anda berpapasan dengan orang yang
> > keliatannya saja bule,
> > tapi tiba-2 ngoceh dengan prokem Jakarta semacam
> lo
> > gue !" Pendeknya,
> > segala jenis manusia Indonesia terwakili di Pasar
> > Senggol ini.
> > 
> > "Makanan Pasar Senggol ke-2 pun awal bervariasi !
> > Sebut saja yang
> > relatif sederhana bangsa gado-gado, risoles,
> lemper,
> > otak-otak. Hingga
> > menu lengkap semacam nasi kuning dan nasi uduk
> > Jakarta."
> > 
> > "Suasana Indo yang sudah kental tadi ditambah
> ekstra
> > lagi dengan aroma
> > "Gudang Garam" di arena makan Pasar Senggol. Belum
> > lagi aroma sedap
> > sambal terasi dan petis Suroboyo yang sesekali
> > tercium oleh
> > berhembusnya angin musim semi." Kecap, saus wajib
> > hidangan Indopun,
> > dapat ditemui di banyak meja vendor makanan. Di
> > mana-mana orang hilir
> > mudik nyerocos Bahasa Indonesia dan tidak sedikit
> > yang berkemeja dan
> > bersarung batik. Di ujung-ujung Pasar Senggol
> > Senggol, sebagian orang
> > dengan lahap mengunyah-ngunyah krupuk udang,
> emping
> > dan rempeyek
> > kacang. Hmm. :)
> > 
> > "Menjelang datangnya tahun 2006, di tengah-tengah
> > hujan rintik-rintik
> > yang mengguyur San Francisco di bulan Desember,
> > orang-orang Indonesia
> > rela berbasah-basah, dengan bermodalkan payung dan
> > jas hujan,
> > berduyun-duyun hadir meramaikan suasana Pasar
> > Senggol ke-4 yang
> > dihangatkan oleh kehadiran bekas penyanyi cilik
> > ibukota yang udah
> > punya empat anak cilik, Ira Maya Sopha"
> > 
> > Sebagai insan-insan asal Indonesia, sejumlah
> impresi
> > manis ini terus
> > terang sungguh membahagiakan hati. Betapa tidak
> > membikin panitia
> > ketagihan dan turut senang, apabila menyaksikan
> > semua yang datang pada
> > pulang kenyang dan riang ? Ada yang kurang dan
> > semacam "rasa bersalah"
> > kalau hajatan asyik ini tidak dilakukan lagi.
> Inilah
> > yang mendorong
> > pentolan-2 di Indonesian Bay Area Society (IBAS)
> > untuk kembali
> > menggoyang publik Indonesia di San Francisco Bay
> > Area dengan Pasar
> > Senggol Seri Lima menyambut Spring 2007 !
> > 
> > Got Lontong ? Chup Go Max !
> > Pasar Senggol kali ini bertepatan lima belas hari
> > setelah Tahun Baru
> > Imlek 2558. Istilah "Chap Go" yang artinya
> > "limabelas" biasanya
> > dipakai untuk menamai periode ini. Dalam tradisi
> > Tionghoa, hari itu
> > adalah akhir dari rangkaian perayaan "Chinese New
> > Year" selama dua
> > minggu penuh. Kurang lengkap tampaknya bila
> > merayakan Cap Gomek tanpa
> > ada lontongnya. Untuk itu, Chef Arthur sengaja
> akan
> > mempersiapkan
> > Lontong Cap Gomek untuk masyarakat Indonesia di
> San
> > Francisco Bay
> > Area. Asal anda tahu saja, Lontong Cap Gomek ini
> > adalah hidangan khas
> > kalangan Tionghoa di Indonesia. Rasanya barangkali
> > mirip dengan
> > lontong sayur umumnya, namun sedikit lebih kaya
> > isinya. Tentu saja ada
> > lontongnya, trus semacam kari ayam dan sayur mayur
> > rebung atau lainnya
> > plus ada yang dibumbui "koyah". Ini tidak lain
> > adalah kelapa parut
> > gorengan yang membikin hidangan ini sedap nikmat !
> > Mau coba ?
> >

Re: [budaya_tionghua] Tour ke China dari Hong Kong

2007-02-02 Terurut Topik peter liem
Bung Jo yang budiman:

Saya ingin koreksi info saya. James Lam mengurus trip
kami ke Kambodia dari Hongkong, tetapi Wiliam Cheng
<[EMAIL PROTECTED]> (tel. 852 2530 1338
atau 852 2530 5530) yang menurus trip kami ke China
dari Hong Kong. Sorry kesalahan saya.
Peter Liem
--- peter liem <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Bung Jo yang budiman:
> Saya pernah China tour dari HongKong (anak saya
> tinggal di Hongkong) diurus oleh James Lam , email
> <[EMAIL PROTECTED]> . Tjoba kontak dia.
> Peter Liem
> --- "B.H. Jo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Terima kasih utk. jawaban dari Pak Chan. Kami akan
> > (saya dgn. istri) 
> > ke Asia pada bulan September atau Oktober 2007.
> Kami
> > berencana sambil 
> > mampir utk. sightseeing di China utk. kira2
> seminggu
> > atau sepuluh 
> > hari. Kira2 kota2 yg. ingin dikunjungi: Beijing,
> > Great Wall, X'ian, 
> > Yangtze River Cruise, Shanghai. Saya sudah melihat
> > tour2 yg. 
> > berangkatnya dari Kanada atau Amerika (dari
> > Trafalgar tour; 
> > http://www.trafalgar.com) tetapi semuanya tidak
> ada
> > yg. datang dan 
> > berangkat dari kota yg. sama di China seperti yg.
> > saya sebut 
> > sebelumnya. Jadi susah utk. merencanakan side-tour
> > ke China dgn. tour 
> > dari Trafalgar ini. Jadi saya kira barangkali
> paling
> > baik kalau bisa 
> > mengambil tour ke China yg. berangkatnya dari
> > Hong-Kong dan pulang ke 
> > Hong-Kong lagi. Jadi kami bisa membeli karcis yg.
> > stop-over di Hong 
> > Kong, kemudian membuat tour ke China, sebelum ke
> > negara tujuan di 
> > Asia. Tetapi harus tour yg. mempunyai bhs. Inggris
> > guide-nya. Kalau 
> > tour dari Hong Kong ada website, saya bisa hubungi
> > sendiri.
> > 
> > Tentu kalau saya mampir dari Hong Kong, saya akan
> > senang kalau bisa 
> > berkenalan dgn. Pak Chan in person yg. saya kagumi
> > tulisan2-nya ttg. 
> > keadilan utk. orang2 Tionghoa dan non-Tionghoa
> > (termasuk concern-nya 
> > thd. orang2 "kiri" yg. dibantai tanpa ada
> > kesalahan).
> > 
> > BH Jo
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ChanCT"
> > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > Hahaaa, BH Jo sedang bikin rencana melancong ke
> > Tiongkok, nih? 
> > Dan, ... 
> > > lewat HK? Bagus, tentu diperlukan bertemu untuk
> > ngobrol, ya. Sudah 
> > ada 
> > > rencana konkrit kapan dilaksanakan dan maunya
> > kemana saja?
> > > 
> > > Sepengetahuan saya, ada juga orang-orang dari
> > Amerika-Canada yang 
> > melancong 
> > > ke Tiongkok, sengaja mampir di HK baru bergabung
> > dengan travel-tour 
> > disini, 
> > > dan kalau nasib beruntung malah katanya guidenya
> > pake bhs. Inggris. 
> > Cara 
> > > lain, meminta grup tour tersendiri (kalau
> belasan
> > orang?) dengan 
> > guide bhs. 
> > > Inggris dengan tempat-tempat sesuai dengan
> > kehendak sendiri. Tentu 
> > lebih 
> > > mahal dari group tour yang sudah tersedia. Untuk
> > mengejar yang 
> > lebih murah, 
> > > masuk ke Shen Zhen baru bergabung dengan
> > travel-tour disana, tentu 
> > cara ini 
> > > agak sulit ditempuh, apalagi bagi yang bahasanya
> > tidak nyambung.
> > > 
> > > Saya belum dengar ada travel-biro di HK yang
> > mengatur tour khusus 
> > > orang-orang dari AS-Canada, artinya kan dimulai
> > mengurusnya dengan 
> > jemput di 
> > > airport lalu masuk hotel di HK-nya, kan? Nanti
> > kalau kebetulan 
> > lewat saya 
> > > tanyakan.
> > > 
> > > Salam,
> > > ChanCT
> > > 
> > > - Original Message - 
> > > From: B.H. Jo
> > > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > > Sent: Wednesday, 31 January, 2007 14:27
> > > Subject: [budaya_tionghua] Mohon informasi ttg.
> > Tour ke China yg. 
> > dari Hong 
> > > Kong
> > > 
> > > 
> > > Anggota2 dan teman2 yb.,
> > > 
> > > Saya mohon informasi ttg. tour ke China yg.
> > berangkatnya dari Hong 
> > Kong
> > > dan kembali ke Hong Kong lagi.
> > > 
> > > Tour ke China yg. berangkatnya dari North
> America
> > (Canada atau US)
> > > hampir selalu mendarat di Beijing dan kemudian
> > meninggalkan China 
> > dari
> > > Shanghai atau sebaliknya. Jadi tidak pernah
> sampai
> > dan pergi dari
> > > airport yg. sama dan jadi susah utk. mengatur
> > kapal terbangnya.
> > > 
> > > Barangkali Pak Chan mengetahui travel agent di
> > Hong Kong yg. 
> > mempunyai
> > > program tour semacam tsb. diatas yaitu berangkat
> > dari dan kembali ke
> > > Hong Kong.
> > > 
> > > Terima kasih.
> > > 
> > > BH Jo
> > > 
> > 
> > 
> > 
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Tour ke China dari Hong Kong

2007-02-01 Terurut Topik peter liem
Bung Jo yang budiman:
Saya pernah China tour dari HongKong (anak saya
tinggal di Hongkong) diurus oleh James Lam , email
<[EMAIL PROTECTED]> . Tjoba kontak dia.
Peter Liem
--- "B.H. Jo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Terima kasih utk. jawaban dari Pak Chan. Kami akan
> (saya dgn. istri) 
> ke Asia pada bulan September atau Oktober 2007. Kami
> berencana sambil 
> mampir utk. sightseeing di China utk. kira2 seminggu
> atau sepuluh 
> hari. Kira2 kota2 yg. ingin dikunjungi: Beijing,
> Great Wall, X'ian, 
> Yangtze River Cruise, Shanghai. Saya sudah melihat
> tour2 yg. 
> berangkatnya dari Kanada atau Amerika (dari
> Trafalgar tour; 
> http://www.trafalgar.com) tetapi semuanya tidak ada
> yg. datang dan 
> berangkat dari kota yg. sama di China seperti yg.
> saya sebut 
> sebelumnya. Jadi susah utk. merencanakan side-tour
> ke China dgn. tour 
> dari Trafalgar ini. Jadi saya kira barangkali paling
> baik kalau bisa 
> mengambil tour ke China yg. berangkatnya dari
> Hong-Kong dan pulang ke 
> Hong-Kong lagi. Jadi kami bisa membeli karcis yg.
> stop-over di Hong 
> Kong, kemudian membuat tour ke China, sebelum ke
> negara tujuan di 
> Asia. Tetapi harus tour yg. mempunyai bhs. Inggris
> guide-nya. Kalau 
> tour dari Hong Kong ada website, saya bisa hubungi
> sendiri.
> 
> Tentu kalau saya mampir dari Hong Kong, saya akan
> senang kalau bisa 
> berkenalan dgn. Pak Chan in person yg. saya kagumi
> tulisan2-nya ttg. 
> keadilan utk. orang2 Tionghoa dan non-Tionghoa
> (termasuk concern-nya 
> thd. orang2 "kiri" yg. dibantai tanpa ada
> kesalahan).
> 
> BH Jo
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ChanCT"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Hahaaa, BH Jo sedang bikin rencana melancong ke
> Tiongkok, nih? 
> Dan, ... 
> > lewat HK? Bagus, tentu diperlukan bertemu untuk
> ngobrol, ya. Sudah 
> ada 
> > rencana konkrit kapan dilaksanakan dan maunya
> kemana saja?
> > 
> > Sepengetahuan saya, ada juga orang-orang dari
> Amerika-Canada yang 
> melancong 
> > ke Tiongkok, sengaja mampir di HK baru bergabung
> dengan travel-tour 
> disini, 
> > dan kalau nasib beruntung malah katanya guidenya
> pake bhs. Inggris. 
> Cara 
> > lain, meminta grup tour tersendiri (kalau belasan
> orang?) dengan 
> guide bhs. 
> > Inggris dengan tempat-tempat sesuai dengan
> kehendak sendiri. Tentu 
> lebih 
> > mahal dari group tour yang sudah tersedia. Untuk
> mengejar yang 
> lebih murah, 
> > masuk ke Shen Zhen baru bergabung dengan
> travel-tour disana, tentu 
> cara ini 
> > agak sulit ditempuh, apalagi bagi yang bahasanya
> tidak nyambung.
> > 
> > Saya belum dengar ada travel-biro di HK yang
> mengatur tour khusus 
> > orang-orang dari AS-Canada, artinya kan dimulai
> mengurusnya dengan 
> jemput di 
> > airport lalu masuk hotel di HK-nya, kan? Nanti
> kalau kebetulan 
> lewat saya 
> > tanyakan.
> > 
> > Salam,
> > ChanCT
> > 
> > - Original Message - 
> > From: B.H. Jo
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Sent: Wednesday, 31 January, 2007 14:27
> > Subject: [budaya_tionghua] Mohon informasi ttg.
> Tour ke China yg. 
> dari Hong 
> > Kong
> > 
> > 
> > Anggota2 dan teman2 yb.,
> > 
> > Saya mohon informasi ttg. tour ke China yg.
> berangkatnya dari Hong 
> Kong
> > dan kembali ke Hong Kong lagi.
> > 
> > Tour ke China yg. berangkatnya dari North America
> (Canada atau US)
> > hampir selalu mendarat di Beijing dan kemudian
> meninggalkan China 
> dari
> > Shanghai atau sebaliknya. Jadi tidak pernah sampai
> dan pergi dari
> > airport yg. sama dan jadi susah utk. mengatur
> kapal terbangnya.
> > 
> > Barangkali Pak Chan mengetahui travel agent di
> Hong Kong yg. 
> mempunyai
> > program tour semacam tsb. diatas yaitu berangkat
> dari dan kembali ke
> > Hong Kong.
> > 
> > Terima kasih.
> > 
> > BH Jo
> > 
> 
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] tanya nama

2007-01-31 Terurut Topik peter liem
Bung King Hian yang budiman:
Saya kurang paham mengenai film kungfu Hongkong dan
tak mengenal Yuen Ho Ping (sama dengan Yuen Wo Ping?) 
Apakah "Yuan " nama marga Yuan Mei, penyair, sama
dengan nama marga Yuan(2)Shi(4)Kai(3) yang pernah
menjadi Presiden Tiongkok (1912-16) yang
memproklamiskan diri Kaisar pada th. 1915? Konformasi
sangat dihargakan. Terima kasih.
Peter Liem

--- King Hian <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> encoding UTF8
>
>   Pak Peter,
>   Nama penyair adalah dari Sdr Skalaras adalah Yuan2
> Mei2 (袁枚). Yuan adalah marga Yuan (seperti marga
> pengarah silat pada film2 kungfu Hongkong: Yuen Ho
> Ping). Mei adalah kata satuan, untuk barang kecil
> (medali). Hurufnya terdiri dari radikal mu (kayu)
> dan radikal pu (sering disebut radikal fanwenpang).
>   Dalam bhs Hokkian Yuan2 Mei2 dibaca: Wan Mui.
>   Jadi dalam bhs Hokkian, Mei2 ini tidak diucapkan
> Bi (dulu: Bie) , tetapi Mui (dulu: Moei, Moey).
>
>   salam,
>   KH
> 
> peter liem <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Bung King Hian dan Bung Skala:
> Mohon diberi penjelasan mengenai huruf(karakter)
> "mei"
> yang mana dimaksudkan karena saya tidak mempunjai
> software untuk encoding hanzi. Mei(3)(indah) yang
> Bung
> King Han maksudkan memang banyak nama orang laki
> laki
> Hok Kian pakai huruf tersebut. Lalu nama penyair
> Yuan
> Mei pakai huruf Mei apa? Mohon diberi penjelasan
> arti
> dan suaranya supaya saya tambah pengetahuan. Terima
> kasih sebelumnya.
> Peter Liem
> 
> --- King Hian <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > encoding: unicode utf 8
> > 
> > Zhou Xiong,
> > Setahu saya, lelaki Hokkian memang menggunakan
> > huruf Mei (美) untuk nama. 
> > Contoh beberapa nama orang yang menggunakan huruf
> > Mei, yang saya kenal di Bogor:
> > - Gouw Tjoen Bie (吳春美)
> > - Liauw Tjin Bie (廖進美)
> > - Liauw Tjeng Bie (廖清美)
> > 
> > Yang pertama dan kedua adalah generasi kedua,
> > orang tuanya mereka dari Hokkian Ankhue (安溪).
> > Yang ketiga adalah generasi ketiga, kakeknya juga
> > dari Ankhue.
> > 
> > salam,
> > KH
> > 
> > 
> > skala selaras <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Ini adalah alternatif aksara kanji untuk
> > Gwan Bie : 原枚 (Yuan Mei dlm lafal Putonghua).
> > 袁枚(Yuan Mei ) adalah juga nama penyair
> terkenal
> > dinasti Qing.Saya ambil huruf Mei 枚 nya
> > saja,karena Yuan 袁 adalah nama marganya,saya
> ganti
> > dng Yuan原 padang atau yuan原 asal. untuk nama
> > laki2 rasanya jarang yang memakai huruf Mei 美
> > indah.
> > 
> > ZFy
> > 
> > - Original Message - 
> > From: liang u 
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
> > Sent: Monday, January 29, 2007 10:12 AM
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] tanya nama
> > 
> > Sdr. Sining, 
> > Karena huruf Tionghoa banyak, kita sulit
> menerkanya
> > kecuali memang tahu arti dari nama itu apa? Kalau
> > demikian mudah menuliskannya. Kalau memang tidak
> > tahu, saya memberanikan diri mengusulkan huruf
> yang
> > paling lazim saja yang artinya bagus dan banyak
> > dipergunakan. Gwan menggunakan huruf yang berarti
> > sumber sedang bie adalah indah. Jadi Gwan Bie
> > berarti sumber keindahan. Hanzinya: buka dengan
> > Chinese Simplified 2312: 曾源美。
> > Kalau ingin dikaitkan dengan pehji, coba hubungi
> > sdr. King Hian atau rekan lain yang ahli di bidang
> > itu. 
> > Salam
> > Liang U
> > 
> > - Original Message 
> > From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: budaya tionghua-yahoogroups.com
> > 
> > Sent: Sunday, January 28, 2007 9:22:12 PM
> > Subject: [budaya_tionghua] tanya nama
> > 
> > teman saya akan menikah, dia hanya tahu nama
> ayahnya
> > bernama Tjan 
> > Gwan Bie, tetapi tidak tahu HANZInya apa. Dari
> > daftar marga yang ada 
> > diketahui marga Tjan adalah Zeng. Tetapi apakah di
> > sini ada yang bisa 
> > beritahu kira-kira Gwan Bie dalam mandarinnya apa
> > ya. Supaya bisa 
> > ditulis di undangan nanti.
> > 
> > Xie xie
> > Sining
> > 
> >
> 
> 
>   .
> 
>  
>  
> 
>  
> -
> Need Mail bonding?
> Go to the Yahoo! Mail Q&A for great tips from Yahoo!
> Answers users.
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] tanya nama

2007-01-30 Terurut Topik peter liem
Bung King Hian dan Bung Skala:
Mohon diberi penjelasan mengenai huruf(karakter) "mei"
yang mana dimaksudkan karena saya tidak mempunjai
software untuk encoding hanzi. Mei(3)(indah) yang Bung
King Han maksudkan memang banyak nama orang laki laki
Hok Kian pakai huruf tersebut. Lalu nama penyair Yuan
Mei pakai huruf Mei apa? Mohon diberi penjelasan arti
dan suaranya supaya saya tambah pengetahuan. Terima
kasih sebelumnya.
Peter Liem

--- King Hian <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> encoding: unicode utf 8
>
>   Zhou Xiong,
>   Setahu saya, lelaki Hokkian memang menggunakan
> huruf Mei (美) untuk nama. 
>   Contoh beberapa nama orang yang menggunakan huruf
> Mei, yang saya kenal di Bogor:
>- Gouw Tjoen Bie (吳春美)
>- Liauw Tjin Bie (廖進美)
>- Liauw Tjeng Bie (廖清美)
>
>   Yang pertama dan kedua adalah generasi kedua,
> orang tuanya mereka dari Hokkian Ankhue (安溪).
> Yang ketiga adalah generasi ketiga, kakeknya juga
> dari Ankhue.
>
>   salam,
>   KH
>   
> 
> skala selaras <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Ini adalah alternatif aksara kanji untuk
> Gwan Bie : 原枚 (Yuan Mei dlm lafal Putonghua).
> 袁枚(Yuan Mei ) adalah juga nama penyair terkenal
> dinasti Qing.Saya ambil huruf Mei 枚 nya
> saja,karena Yuan 袁 adalah nama marganya,saya ganti
> dng Yuan原 padang atau yuan原 asal. untuk nama
> laki2 rasanya jarang yang memakai huruf Mei 美
> indah.
> 
> ZFy
> 
> - Original Message - 
> From: liang u 
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
> Sent: Monday, January 29, 2007 10:12 AM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] tanya nama
> 
> Sdr. Sining, 
> Karena huruf Tionghoa banyak, kita sulit menerkanya
> kecuali memang tahu arti dari nama itu apa? Kalau
> demikian mudah menuliskannya. Kalau memang tidak
> tahu, saya memberanikan diri mengusulkan huruf yang
> paling lazim saja yang artinya bagus dan banyak
> dipergunakan. Gwan menggunakan huruf yang berarti
> sumber sedang bie adalah indah. Jadi Gwan Bie
> berarti sumber keindahan. Hanzinya: buka dengan
> Chinese Simplified 2312: 曾源美。
> Kalau ingin dikaitkan dengan pehji, coba hubungi
> sdr. King Hian atau rekan lain yang ahli di bidang
> itu. 
> Salam
> Liang U
> 
> - Original Message 
> From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: budaya tionghua-yahoogroups.com
> 
> Sent: Sunday, January 28, 2007 9:22:12 PM
> Subject: [budaya_tionghua] tanya nama
> 
> teman saya akan menikah, dia hanya tahu nama ayahnya
> bernama Tjan 
> Gwan Bie, tetapi tidak tahu HANZInya apa. Dari
> daftar marga yang ada 
> diketahui marga Tjan adalah Zeng. Tetapi apakah di
> sini ada yang bisa 
> beritahu kira-kira Gwan Bie dalam mandarinnya apa
> ya. Supaya bisa 
> ditulis di undangan nanti.
> 
> Xie xie
> Sining
> 
>
__
> Do you Yahoo!?
> Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail
> beta.
> http://new.mail.yahoo.com
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 
> 
>  
> 
>  
> -
> It's here! Your new message!
> Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



RE: [budaya_tionghua] Zheng He

2007-01-07 Terurut Topik peter liem
Para penulis yang budiman:
Dengan penuh perhatian saya membaca pendapat kalian.
Yang saya ingin tahu ialah bagaimana armada yang
terdiri dar kl. 200 kapal dapat bergerak dibawah satu
pimpinan. Jaman itu segala perintah hanya dapat di
kirim melalui sistim  bunyi genderang dan sistim
bendera bendera (semaphore)tetapi sampai berapa jauh
genderang dapat didengar dan sampai berapa jauh
bendera dapat dilihat? Apa waktu itu sudah ada
binocular? Sudilah kiranya yang mengetahui memberi
keterangan. Terima kasih.
Peter Liem

--- Ulysee <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Oke, jadi kesimpulan, dari pertanyaan nomer satu:
> kenapa Zheng He bawa
> armada besar plus pasukan: 
> Adalah karena:
>  
> 1.Bukan untuk menaklukkan, tapi ada tujuan unjuk
> pamor. Gitu ya.  
> 2.Yang sekaligus menjawab juga pertanyaan kedua,
> bahwa tujuan
> utama unjuk pamor bukan untuk cari untung dari
> perdagangan. Udah dijawab
> sama ulasan sekilas dari ZFY-heng.
>  
> Nambahin…. Barangkali… bawa armada besar, supaya
> kalau ada topan
> badai di jalan, masih banyak yang selamat/meneruskan
> tujuan. 
> Dan pasukan besar…. Untuk menghadapi para perompak
> laut. Hehehe,
> kabarnya nenek moyangku orang pelaut itu banyak yang
> berpropesi perompak
> juga gitu lhoo.
>  
>  
> Hmm, pertanyaan tiga dan empat belon ada tanggapan….
> Masih nungguin. 
> Mana ABS lootjianpwee, kok kaga bagi ilmunya
> dimari?!
>  
>  
>  
> -Original Message-
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
> Of skala selaras
> Sent: Thursday, January 04, 2007 7:49 PM
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Zheng He
>  
> Mengenai ekspedisi Cheng Ho, sebenarnya tidak bisa
> dilihat dari kacamata
> orang sekarang yang praktis. Pemerintah Tiongkok
> zaman dulu senang
> mengirim utusan ke berbagai negeri, tujuan utamanya
> tidak melulu
> berdagang, toh berdagang bisa dilakukan swasta. yang
> utama adalah
> menjalin hubungan. Semua negara yang merasa dirinya
> sudah besar pasti
> senang bepergian keluar negeri melakukan diplomasi.
> 
> Mengapa perlu membawa rombongan yang begitu besar?
> dng rombongan besar
> pasukan segala? Ini bukan untuk berperang atau untuk
> misi penaklukan,
> yang utama adalah untuk pamer kehebatan! Kerajaan
> Tiongkok yang merasa
> besar tdk ingin menjajah negara lain, hanya ingin
> pengakuan dari negara
> 2 lain, bahwa dia adalah "Saudara Besar", yang tiap
> tahun menerima upeti
> dari negeri2 adiknya. Sebagai gantinya, kerajaan
> Tiongkok berkewajiban
> menjadi "Polisi Dunia" yang memberi bantuan militer
> jika negeri adik itu
> diserang musuh.
> 
> Dan yang perlu dicatat, penerimaan upeti ini bukan
> bermotif ekonomi,
> karena saat menerima hadiah2 yang umumnya barang2
> "tersier", kerajaan
> juga sering membalas utusan dari negeri tetangga dng
> barang yang
> setimpal. kerajaan Tiongkok hanya butuh pengakuan,
> itu saja.
> Sebenarnyalah, posisi Tiongkok ber-abad2 sebagai
> "negeri besar" inilah
> yang mendatangkan kecemburuan Jepang. Jepang yang
> pernah menjadi negeri
> pengirim upeti ingin sekali merasakan posisi sebagai
> " Saudara Besar",
> motif inilah yang menjerumuskan Jepang masuk ke
> dalam perang Dunia
> kedua. dan sampai hari ini, sayap kanan Jepang tak
> pernah mau mengaku
> salah menyerbu Tiongkok, karena dia merasa tak
> pernah dikalahkan
> Tiongkok, dia hanya tunduk pada Amerika yang
> berhasil mengalahkannya.
> dan posisi "Saudara Besar" sekaligus "Polisi dunia"
> ini sekarang
> nampaknya dipegang oleh Amerika.
> 
> Salam,
> ZFy
> 
> - Original Message - 
> From: Ulysee 
> To: budaya_tionghua@
> <mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com>
> yahoogroups.com 
> Sent: Saturday, December 30, 2006 11:15 AM
> Subject: RE: [budaya_tionghua] Zheng He
> 
> Oh ada yang nanya juga yah Kong XT? Huehuehuehue. 
> Boleh nggak gue challange2 Kong? Biar seru gitu
> donk. Pake argument,kalu
> ada pake data, biar meyakinkan. 
> Kalau penjelasan kayak lecture begini, enggak rame
> Kong. Selintas lewat
> orang langsung lupa. 
> 
> Pertanyaan pertama:
> 
> 1) Kalau enggak mau perang, kenapa ko Zheng He bawa
> armada kok banyak
> banget? 300 - 400 armada. 
> Itu khan agak-agak terlalu kebanyakan kalau
> tujuannya Cuma ekspedisi
> atau dagang??
> 
> 2) Kalau tujuannya ekspedisi atau dagang.. Latar
> belakangnya apa sih
> Kong?
> Maksudnya kalau si Marcopolo khan kayaknya punya
> semboyan "Gold, Glory n
> Gospel", dan sahibul hikayat di eropa emang ada tuh
> waktu itu demam
> ekpedisi gitu { kata n

Re: [budaya_tionghua] Re: Konfusianisme-->Terima Kasih banyak atas saran & Infonya

2006-12-23 Terurut Topik peter liem
Bung Kris yang budiman:

Saya sangat menghargakan respons anda mengenai kritik
saya. Betapa rendah hati! Betul betul cara Ru jia
sejati. Saya sia sia mencari respons dari Bung Xuan
Tong yang yang saya hormati. Sudilah kiranya Bung Kris
atau Bung Xuan Tong mengulang kirimanya (forward
kembali)supaya saya dan para netter dapat ikut manfati
sumbangannya? Mungkin respons tersebyt dikirim ke
japri anda.
Hormat,
Peter Liem

--- kris tan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> 
> Terima kasih banyak atas saran dan masukan dari Bung
> Xuan Tong & Bung Peter Lim, mungkinsaya masih perlu
> banyak belajar lagi tentang Ru Jiao, senang
> berkenalan dengan anda sekalian, oh iya kalau ada
> info2 tentang Konfusianisme saya akan sangat senang
> sekali jika anda2 sekalian mau berbagi dengan saya
> lebih banyak lagi.
>
>   Kristan
> 
>  __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam
> protection around 
> http://mail.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



Re: [budaya_tionghua] Re: Konfusianisme-->ci Martha yang mungkin kuran info ttg Konfusianisme

2006-12-13 Terurut Topik peter liem
Bung Kris yang budiman:

Saya sangat menghargakan sumbangan karangan perihal Ru
Jiao yang panjang lebar. Saya sangat mengagumi anda,
walaupun ada beberapa hal yang saya tidak setuju
pengertiannya, seperti antara lain: Xing yang anda
artikan sebagai kesucian dan watak asli manusia. Saya
kira kesucian itu tidak termasuk dalampengertian Xing.
Ru Jia anda artikan sebagai filsafat sedangkan saya
kira Jia itu mazhab atau ahli. Zong Jiau saya kira
bukan jalan leluhur kita tetapi pelajaran leluhur.
Pula ada kata (seperti "sprotifitas") yang saya tidak
mengerti. Mungkin hanya typo saja. Yang saya sesalkan
ialah sumber tidak disebutkan secara lengkap. Maksud
komentar saya ialah untuk bertukar pikiran dengan Bung
Kris yang rupanya banyak mempelajari Ru Jiao.
Salam mesra dari Peter Liem

--- kris tan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> 
>  
>   Ikut nimbrung juga yah, sbenaernya sah2 aja ada yg
> mau bilang Konfusianisme itu agama ato ngak? namun
> dalam perjalanannya terkadang orang cenderung
> apriori dalam mengomentari suatu hal, untuk itu
> untuk mereduksi ke-apriori-an seseorang saya ingin
> mencoba menambahkan wacana yang lebih ilmiah
> (menurut saya sendiri sih) mudah2an dapat bermanfaat
>
>   Thanks
>
>
>
>   Agamaku! Agamamu!
>   (Tetapi kenapa ? Agamaku disebut bukan Agama)
>
>
>
>
>
>   Sepertinya tidak ada definisi yang memuaskan bagi
> semua pihak, karena agama adalah sesuatu yang luas
> dan kompleks. Lagi pula setiap agama memiliki
> konstruk (konsepsi, gagasan) dan fitur (ciri khas)
> yang berbeda satu dari yang lainnya. Meskipun
> demikian definisi bukanlah sesuatu yang tidak
> memiliki manfaat, kita tetap saja memerlukannya
> untuk keperluan kognisi (pengamatan). Dan pada
> kenyataannya pula bahwa setiap agama hendaknya
> mengembangkan terminologi (istilah) dan kosa katanya
> sendiri. Memang kadang kala ada yang dapat kita
> perbandingkan tetapi pada umumnya mereka semua
> sangatlah memiliki kekhasan masing-masing, karena
> biasanya agama berangkat dari lingkungan budaya dan
> ekosistem yang berbeda pula. Bahwa perlu dicatat
> juga ternyata setiap disiplin ilmu seperti
> sosiologi, antropologi, psikologi dan hukum memiliki
> definisi masing-masing tentang suatu hal.
>
>
>
>   Istilah agama berasal dari ajaran Hindu aliran
> Shiwaisme. A artinya tidak dan gama artinya berubah.
> Jadi artinya agama adalah merupakan kebenaran yang
> abadi atau kebenaran perennial. Ummat Buddha
> nampaknya lebih cenderung menggunakan istilah Dharma
> yang seringkali dipadankan dengan Dao yang berarti
> Jalan. Istilah Dharma dan Dao juga digunakan dalam
> Konfusianisme tapi tentunya dengan nuansa arti yang
> tidak sama persis. Bahkan dalam agama yang sama
> seringkali suatu istilah misalnya Dao bisa
> menyandang arti yang lebih dari satu.
>
>
>   Dalam terminologi kalangan ummat Kristiani / Jidu
> Jiao digunakan istilah Religion yang diambil dari
> bahasa Latin yaitu re-ligare yang artinya adalah
> mengikat kembali, re artinya kembali dan ligare
> artinya mengikat. Premis dasar agama Kristen baik
> yang Katolik maupun Protestan menyebutkan bahwa
> hubungan antara manusia dengan Allah telah terputus
> karena dosa. Jadi agama diturunkan untuk memulihkan
> hubungan tersebut. Maka dari itu manusia memerlukan
> seorang juru selamat yakni Messiah, agar manusia
> dapat menerima haknya kembali sebagai putera Allah.
>
>
>
>
>   Agama Islam menggunakan istilah Din’nul Islam yang
> mencakup keseluruhan aqidah, muammalah dan syariah.
> Akida merujuk pada prinsip tauhid yakni uraian
> keyakinan tentang iman dan Allah, aspek muammalah
> menguraikan hubungan kemasyarakatan, sedangkan
> syariah adalah hukum Islam dengan segala uraiannya.
>
>
>   Ummat Yahudi menggunakan istilah Dat - Datot
> artinya hukum agama, karena memang pendekatan agama
> Yahudi sangat menekankan aspek ketaatan pada hukum
> agama (prinsip legalistik), setiap tindakan manusia
> ada patokan hukumnya, untuk menentukan benar
> salahnya suatu perilaku dan segalanya mempunyai
> sanksi. Agama Yahudi juga menggunakan istilah Emuna
> berasal dari kata dasar yang sama dengan Amin
> artinya yang diyakini. Emuna adalah uraian mengenai
> keyakinan atau aspek teologi dari filsafat Yudaisme.
>
>
>   Bagaimana dengan dunia Konfusianisme ? istilah
> yang tepat adalah Zhongjiao, maksudnya adalah Jalan
> yang ditempuh oleh para leluhur kita. Leluhur adalah
> perintis bagi generasi masa kini, pengalamannya
> dalam menegakan Dharma, Jalan suci atau Dao serta
> segala pengalaman religiusnya yang telah
> terakumulasi dalam sistem agama yang disebut Jiao.
> Dalam faham Ru Konfusian keluarga adalah

Re: [budaya_tionghua] Fwd: [PRANGKO] Minta Saran: Seri Chinese New Year

2006-11-17 Terurut Topik peter liem
Sdr penggemar prangko:

Saya usulkan menggunakan 12 snio. Suatu serie yang
diterbitkan setahun sekali dengan snio yang
bersangkutan. Diberi kata kata : Tahun Baru Imlek,
Tahun Babi dan selanjutnya setiap tahun disebut snio
yang bersangkutan. Design bisa dirubah setelah satu
serie 12 perangko selesai.
Peter Liem
--- lim kwet hian <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> Yth. senior milliser BT, khususnya yg punya hobi
> filateli,
> 
> Saya forward mililis prangko tulisan  dari Pak 
> Abdussyukur sebagai Kepala Unit Filateli PT Pos
> Indonesia yg ingin minta masukan dari anda
> semuatentang rencana penerbitan prangko seri "tahun
> baru cina".
> Kiranya sudi membantu.
> Salam : Akwet.
> 
> Inilah isi tulisannya :
> Rekan-rekan anggota milis,
>  Kami dari Unit Filateli sedang mempersiapkan desain
> (visual dan produk)
>  untuk tahun 2007. Tahun depan akan dimulai dengan
> penerbitan Seri "Tahun
>  Baru Cina". Seri ini boleh dikata yang pertama
> dalam sejarah filateli
>  Indonesia. Sebelumnya hampir tidak pernah
> menampilkan tema/desain yang
>  mengangkat budaya Cina (bahkan dulu untuk
> menampilkan judul pameran
>  Beijing 97 dalam huruf Cina saja perlu izin
> khusus).
>  Nah, penerbitan ini kami harapkan akan menjadi
> andalan bagi Unit Filateli
>  dan perfilatelian Indonesia. Andalan dalam arti
> penjualan tinggi, dan
>  menjadi kesempatan untuk menciptakan dan meraih
> filatelis-filatelis baru
>  dari kalangan yang selama ini masih agak asing
> dengan dunia filateli,
>  karena salah satu misi kami adalah bahwa setiap
> penerbitan harus berhasil
>  menciptakan filatelis baru, sedikit atau banyak.
> Kalau tidak demikian,
>  perkembangan filateli akan stagnan.
>  Oleh karena penerbitan Seri Tahun Baru Cina akan
> digarap secara khusus,
>  kami ingin penerbitan ini dipersiapkan dengan
> matang, baik dari desain,
>  teknik cetak yang tidak biasa, juga program
> pemasarannya yang tepat. Kami
>  telah menyiapkan desain awal, dan desain tersebut
> sedang dikonsultasikan
>  kepada seorang Suhu yang kami nilai mengerti
> tentang budaya Cina. Kami
>  berharap penerbitan penting ini tidak nanti
> mengandung kesalahan-kesalahan
>  yang sebenarnya bisa dihindari (faux pas).
>  Namun demikian, kami pun memerlukan masukan dari
> para filatelis. Masukan
>  tersebut sangat diperlukan karena orang yang kami
> ajak konsultasi sekarang
>  hanya melihatnya dari segi budaya Cina dan hal-hal
> yang berkaitan
>  dengannya. Tentu akan sangat baik jika
> pandangan-pandangan dari para
>  filatelis  pun menjadi pertimbangan dalam penyiapan
> penerbitan tersebut.
>  Sebagai gambaran, seri tersebut akan berupa:
>  - Terdiri dari 12 desain + 1 SS (12 desain
> menampilkan keseluruhan Shio
>  sementara SS khusus menampilkan Shio Babi yang
> tahun depan berelemen Api
>  Negatif).
>  - Benda filateli seri ini terdiri dari:
>  * Prangko reguler terdiri dari 12 desain
>  * SS dengan ukuran prangko terbesar di Indonesia
> (sampai saat ini)
>  * Sheet yang memuat 12 prangko dan SS
>  Sayang sekali untuk desain belum dapat kami
> tampilkan sekarang karena
>  masih terus ada perbaikan. Namun demikian
> mudah-mudahan info di atas dapat
>  memancing rekan-rekan filatelis untuk memberikan
> masukan.
>  
>  Jika pola pancingan seperti ini berdampak positif,
> untuk penerbitan
>  lain-lainnya pun akan kami lemparkan dulu di forum
> ini sebelum benar-benar
>  dirilis. Mudah-mudahan keberadaan milis ini semakin
> memberi kontribusi
>  untuk perkembangan filateli di Indonesia.
>  Terima kasih
>  
>  Ka Unit Filateli
>  
>  Abdussyukur
> 
> 
> Desainnya dapat dilihat di:
> http://newsindo. com/2007- 700.jpg 
> 
> Sudah ada saran yg masuk:
> dari : "Beno Yohanes" <[EMAIL PROTECTED]> 
>  Gambar rancangan Penerbitan Prangko Imlek sudah
> saya lihat, saran saya
>  
>  1.Tolong dirubah penulisannya menjadi TAHUN BARU
> CHINA (secara resmi 
>  penulisannya Cina adalah CHINA).  atau diganti
> dengan TAHUN BARU IMLEK
>  2.Gambar Babinya kurang Gemuk
>  3.Kepala nampak terlalu Lonjong (hingga mirip
> kepala serigala)
>  4.Bulu-bulu kasar pada leher atas hingga punuk
> tidak tergambar, hingga orang 
>  menerka apa betul ini Babi ?.
>  5.Gambar shio kelincinya mohon diperbaiki, karena
> lebih mirip kuda lari 
>  dilihat dari samping kiri bagian belakang.
> 
> dari : "ngurah surya hadinata"
> <[EMAIL PROTECTED]>
>  Ide penerbitan seri Tahun Baru China sangat baik.
>  Setelah melihat preliminary desain, beberapa saran
>  saya yang turut mengamati beberapa penerbitan
> prangko
>  di Indonesia adalah :
>  1. Penggunaan logo Pos Indonesia harus konseku

Re: [budaya_tionghua] Pendekar tersembunyi

2006-07-29 Terurut Topik peter liem
Bung Richard yang budiman:
Sudilah kirim numor telpon Ivan Kurniawan lewat japri
karena disini dihapus oleh moderator. E-mail juga
boleh bila ada. Terima kasih.
Peter Liem

--- Richard Wu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Catatan moderator: Nomor kontak pribadi mohon
> diberikan secara pribadi lewat japri, ini supaya
> tidak disalah-gunakan oleh pihak yang tidak
> bertanggung jawab. Terima kasih!
> 
> ===
> 
> 
> Dear Bung Peter Liem,
> 
> Alamat lengkap saya kurang tahu, karena saya bukan
> orang Magelang, anda bisa
> kontak teman saya Ivan Kurniawan di 0811xx, dia
> yang mengenalkan saya.
> Semoga membantu.
> 
> Best,
> 
> Richard
> 
> 
> On 7/29/06, peter liem <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >Bung Richard yang budiman:
> > Saya tertarik akan cerita tentang Guru Mandarin.
> Saya
> > sendiri asal Magelang dan sering pulang ke kota
> tsb
> > mengunjungi sanak saudara, handai taulan. Siapa
> > namanya guru itu dan dimana alamatnya. Kalau saya
> > mengunjungi Magelang ingin saya bertemu dan
> belajar
> > kenal dengan beliau. Sudilah kiranya Bung Richard
> > bantu saya bertemu dengan beliau?
> > Peter Liem
> >
> >
> > --- richardwu9 <[EMAIL PROTECTED]
> > wrote:
> >
> > > Minggu kemaren saya dolan ke Magelang, ke tempat
> > > sahabat lama, tak sengaja
> > > menemukan (pendekar tersembunyi), yaitu seorang
> > > yang sehari-harinya dikenal
> > > sebagai Guru Mandarin, namanya (dapat diartikan
> > > orang marga Chen yang kaya
> > > akan kata-kata). Rumahnya dari luar tampak
> sederhana
> > > dan seperti tidak
> > > terurus. Setelah berbicara & ngobrol, saya
> > > ditunjukkin beberapa bukunya
> > > (konon ada 3000 biji) yang bukan buku yang murah
> > > harganya untuk ukuran Indo,
> > > dan Guru Chen ini dalam obrolannya, banyak
> > > menunjukkan referensi dari
> > > buku2xnya itu, tepat halaman2x & barisnya, wah
> muke
> > > gilee :@ . ingatan yang
> > > hebat untuk seorang berumur 70 tahun .
> > >
> > >
> > >
> > > Menurut cerita sahabat saya, murid Guru itu,
> Guru
> > > itu pernah dipenjara
> > > (entah penjara rumah atau kerangkeng) selama 19
> > > tahun oleh $$$ . karena dia
> > > dulu jadi anak buah Bung Karno, dan punya
> kedudukan
> > > di partai PKI. Waktu
> > > saya tanya nomor teleponnya untuk berhubungan di
> > > lain hari, ternyata beliau
> > > tidak punya telepon, alias sebenarnya tidak mau
> > > pasang telepon, mungkin
> > > trauma kali ya.
> > >
> > >
> > >
> > > Pertemuan dengan Guru ini, mengingatkan saya
> pada
> > > karya sastra bagus
> > > berjudul penulisnya adalah pada masa dinasti
> Song
> > > sekitar 772M:
> > >
> > >
> > >
> > > Gunung tak harus tinggi, asalkan ada dewa maka
> akan
> > > punya nama.
> > >
> > >
> > >
> > > Sungai tak harus dalam, asalkan ada naga maka
> akan
> > > berjiwa.
> > >
> > >
> > >
> > > Walaupun di rumah ini sangat sederhana, tetapi
> > > karena penghuninya maka
> > > namanya harum tersebar ke mana-mana.
> > >
> > >
> > >
> > > Lumut menghijau di tangga setapak menuju rumah
> itu
> > > (menandakan jarang ada
> > > orang datang karena tempatnya terpencil).
> > >
> > >
> > >
> > > Percakapan & guyon nya high class, yang datang
> juga
> > > bukan rakyat biasa
> > > (menandakan si penghuni rumah adalah orang
> > > berpendidikan tinggi, dan teman
> > > yang datang berkunjung juga bukan orang-orang
> > > bodoh).
> > >
> > >
> > >
> > > Di sana bisa memetik harpa yang sederhana (bukan
> > > harpa mahal dan berhias),
> > > membaca kitab-kitab simpanan rahasia.
> > >
> > >
> > >
> > > Nada yang keluar dari harpa dan seruling tidak
> > > sekedar lagu biasa, tak ada
> > > beban pekerjaan sebagai pejabat pemerintah yang
> > > membuat pikiran dan badan
> > > capek.
> > >
> > >
> > >
> > > Zhu Ge Liang yang tinggal di kota Nan Yang, dan
> > > adalah 2 orang pandai yang
> > > berasal dari desa kecil, dengan kehidupan yang
> > > tenang & rumah yang
> > > sederhana, tetapi tidak membuat mereka bodoh &
>

Re: [budaya_tionghua] Pendekar tersembunyi

2006-07-29 Terurut Topik peter liem
Bung Richard yang budiman:
Saya tertarik akan cerita tentang Guru Mandarin. Saya
sendiri asal Magelang dan sering pulang ke kota tsb
mengunjungi sanak saudara, handai taulan. Siapa
namanya guru itu dan dimana alamatnya. Kalau saya
mengunjungi Magelang ingin saya bertemu dan belajar
kenal dengan beliau. Sudilah kiranya Bung Richard
bantu saya bertemu dengan beliau?
Peter Liem

--- richardwu9 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Minggu kemaren saya dolan ke Magelang, ke tempat
> sahabat lama, tak sengaja
> menemukan  (pendekar tersembunyi), yaitu seorang
> yang sehari-harinya dikenal
> sebagai Guru Mandarin, namanya  (dapat diartikan
> orang marga Chen yang kaya
> akan kata-kata). Rumahnya dari luar tampak sederhana
> dan seperti tidak
> terurus. Setelah berbicara & ngobrol, saya
> ditunjukkin beberapa bukunya
> (konon ada 3000 biji) yang bukan buku yang murah
> harganya untuk ukuran Indo,
> dan Guru Chen ini dalam obrolannya, banyak
> menunjukkan referensi dari
> buku2xnya itu, tepat halaman2x & barisnya, wah muke
> gilee :@ . ingatan yang
> hebat untuk seorang berumur 70 tahun .
> 
>  
> 
> Menurut cerita sahabat saya, murid Guru itu, Guru
> itu pernah dipenjara
> (entah penjara rumah atau kerangkeng) selama 19
> tahun oleh $$$ . karena dia
> dulu jadi anak buah Bung Karno, dan punya kedudukan
> di partai PKI. Waktu
> saya tanya nomor teleponnya untuk berhubungan di
> lain hari, ternyata beliau
> tidak punya telepon, alias sebenarnya tidak mau
> pasang telepon, mungkin
> trauma kali ya.
> 
>  
> 
> Pertemuan dengan Guru ini, mengingatkan saya pada
> karya sastra bagus
> berjudul penulisnya adalah  pada masa dinasti Song
> sekitar 772M:
> 
> 
> 
> Gunung tak harus tinggi, asalkan ada dewa maka akan
> punya nama.
> 
> 
> 
> Sungai tak harus dalam, asalkan ada naga maka akan
> berjiwa.
> 
> 
> 
> Walaupun di rumah ini sangat sederhana, tetapi
> karena penghuninya maka
> namanya harum tersebar ke mana-mana.
> 
> 
> 
> Lumut menghijau di tangga setapak menuju rumah itu
> (menandakan jarang ada
> orang datang karena tempatnya terpencil).
> 
> 
> 
> Percakapan & guyon nya high class, yang datang juga
> bukan rakyat biasa
> (menandakan si penghuni rumah adalah orang
> berpendidikan tinggi, dan teman
> yang datang berkunjung juga bukan orang-orang
> bodoh).
> 
> 
> 
> Di sana bisa memetik harpa yang sederhana (bukan
> harpa mahal dan berhias),
> membaca kitab-kitab simpanan rahasia.
> 
> 
> 
> Nada yang keluar dari harpa dan seruling tidak
> sekedar lagu biasa, tak ada
> beban pekerjaan sebagai pejabat pemerintah yang
> membuat pikiran dan badan
> capek.
> 
> 
> 
> Zhu Ge Liang yang tinggal di kota Nan Yang, dan
> adalah 2 orang pandai yang
> berasal dari desa kecil, dengan kehidupan yang
> tenang & rumah yang
> sederhana, tetapi tidak membuat mereka bodoh &
> terbelakang, justru menjadi
> salah satu legenda dalam Sastra & Sejarah China.
> 
> 
> 
> Confucius pernah berkata :  artinya: Seorang berjiwa
> kesatria dan berwatak
> baik, tidak menuntut untuk tinggal di tempat yang
> indah & mewah, di tempat
> yang sederhanapun tetap dapat belajar dalam
> ketenangan & tidak akan merasa
> rendah diri.
> 
>  
> 
> Best,
> 
>  
> 
> Richard
> 
>  
> 
>  
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 
> 
> 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Bukti iLmu beladiri OOT Pertanyaan mengenai tokohTai Ji

2006-01-23 Terurut Topik peter liem
Sdr Xuan Tong Yang budiman:
Terima kasih akan penjelasannya. Sayang tidak banyak
yang dapat diketahui.
Peter Liem

--- perfect_harmony2000
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> sdr.Peter,
> 
> Jawaban anda saya urutkan dengan nomor.
> 
> 1.Yang LuChan lahir di kabupaten GuangPing ( cat:
> sekarang disebut 
> YongNian ), provinsi HeBei.
> 2.Setelah 18 tahun belajar di keluarga Chen, Yang
> kembali ke tempat 
> kelahirannya dan mengajar disana.
> 3.Anda bisa mengunjunginya, tapi apakah tempat itu
> masih ada atau 
> tidak, saya tidak bisa memberi penjelasan. Biasanya
> tempat tokoh 
> yang dianggap bisa menghasilkan pemasukan bagi pemda
> setempat selalu 
> dirawat dan dibuka untuk umum.
> 4.Sepanjang yang saya tahu tidak ada buku mengenai
> sejarah Taiji 
> Yang Family. Buku mengenai TaiJi Yang style yang
> saya miliki itu 
> memuat sekilas sejarah Yang LuChan.
> 
> 
> 
> hormat saya,
> 
> 
> Xuan Tong
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, peter liem
> <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> >
> > Para anggota milis yang budiman: 
> > Karena di milis ini disebut Ta Ji, saya minta
> bantuan
> > sudilah antara para anggota milis supaya memberi
> > penerangan mengenai salah satu tokoh tAI jI, yaitu
> > mengenai Yang Lu Chan,(1799-1872), pendiri Tai Ji
> > Family Yang. Ada empat pertanyaan: Di kota atau
> dusun
> > manakah ia dilahirkan ? Apakah betul ia pernah
> tinggal
> > di Guang Ping (Ho Pei)? Bila benar, dimanakah
> Guang
> > Ping itu? Sekarang namanya apa? Dapatkah kita
> > mengunjungi tempat itu? Adakah buku sejarah
> mengenai
> > Tai Ji family Yang. Di Wikipedia ada bahan tetapi
> tak
> > lengkap. TERIMA KASIH SEBELUMNYA.
> > Peter Liem
> > 
> 
> 
> 
> 
> 
> 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Bukti iLmu beladiri OOT Pertanyaan mengenai tokohTai Ji

2006-01-21 Terurut Topik peter liem
Para anggota milis yang budiman: 
Karena di milis ini disebut Ta Ji, saya minta bantuan
sudilah antara para anggota milis supaya memberi
penerangan mengenai salah satu tokoh tAI jI, yaitu
mengenai Yang Lu Chan,(1799-1872), pendiri Tai Ji
Family Yang. Ada empat pertanyaan: Di kota atau dusun
manakah ia dilahirkan ? Apakah betul ia pernah tinggal
di Guang Ping (Ho Pei)? Bila benar, dimanakah Guang
Ping itu? Sekarang namanya apa? Dapatkah kita
mengunjungi tempat itu? Adakah buku sejarah mengenai
Tai Ji family Yang. Di Wikipedia ada bahan tetapi tak
lengkap. TERIMA KASIH SEBELUMNYA.
Peter Liem

--- perfect_harmony2000
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Akhmad xiong,
> 
> 
> memang ada beberapa orang yang meragukan Zhang
> SanFeng itu yang 
> menciptakan TaiJi Quan. Saya termasuk salah satu
> orang yang 
> meragukan itu walau banyak yang mengatakan bahwa
> Zhang SanFeng 
> menciptakan TaiJi 13 jurus dan konon TaiJi 13 jurus
> inilah sumber 
> atau asal dari segala jenis aliran atau jurus TaiJi
> lainnya.
> 
> Hal yang meragukan saya adalah Zhang SanFeng tidak
> pernah menuliskan 
> buku panduan berlatih TaiJi sedangkan JueYuen DaShi
> atau KutGoan 
> Taishu dalam cerita To Liong To karangan Jin Yong
> benar-benar 
> mengarang buku panduan beladiri, misalnya 73 Shan
> Shou.
> 
> Zhang SanFeng memang meninggalkan catatan bagi
> murid-muridnya, yaitu 
> catatan mengenai meditasi dan gerakan daoyin,
> misalnya kitab XuanYao 
> Bian, JinDan MiJue.
> TaiJi memang termasuk teknik daoyin ( cat: gerakan
> DaoYin atau 
> gerakan memancing dan memandu qi ).
> Jika memang Zhang SanFeng memang yang menciptakan
> jurus TaiJi, 
> sewajarnya meninggalkan catatan mengenai jurus
> TaiJi.
> 
> Memang ada kemungkinan Zhang SanFeng menciptakan
> jurus TaiJi, tapi 
> bisa juga lebih dipengaruhi oleh jurus beladiri yang
> lebih kuno, 
> yaitu jurus TaiYi WuXing.
> 
> Banyak jurus beladiri Taoism memang tidak semua
> jelas siapa 
> penciptanya, bahkan ketika beredar ke masyarakat
> juga banyak yang 
> tidak jelas.
> Misalnya tinju BaJi, tinju BaJi ini meluas di
> kalangan suku Hui di 
> Tiongkok. Berdasarkan cerita dari mulut ke mulut,
> jurus ini 
> diajarkan oleh seorang Taoist yang tidak pernah
> menyebut secara 
> jelas namanya, yang dikenal hanya marganya adalah
> Lai. Taoist 
> seperti ini lebih sering disebut YinShi.
> Baji quan ini bisa dikatakan merupakan opposite dari
> TaiJi quan, 
> semua dalilnya bisa dikatakan berlawanan dengan
> TaiJi quan.
> 
> Juga kita perlu ingat banyak penulis di Tiongkok
> jaman dahulu itu 
> ketika menulis, banyak yang menuliskan seolah-olah
> ditulis oleh 
> orang-orang terkenal. Misalnya HuangDi yang sering
> dipakai namanya 
> seolah-olah menjadi anggapan bahwa HuangDi itulah
> yang menulis.
> Mungkin juga hal ini terjadi pada jurus TaiJi.
> 
> 
> 
> hormat saya,
> 
> 
> Xuan Tong
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad
> Bukhari Saleh" 
> > 
> > Penjelasan You-heng belum menjawab penasaran
> Goeij-heng.
> > 
> > Dikatakan banyak yang menganggap Thio Sam Hong
> pendiri Boe Tong 
> Pay dan penemu/pencipta Thay Kek Koen, dan pandangan
> ini berasal 
> dari Huang Zong Xi.
> > Tetapi tidak dijelaskan kenapa pandangan Huang
> Zong Xi tentang 
> Thio Sam Hong itu harus dianggap sebagai pandangan
> yang tidak benar.
> > 
> > Dikatakan Thio Sam Hong spesialis pernafasan dan
> meditasi.
> > Tidak dijelaskan kenapa hal ini lalu menafikan
> kemungkinan Thio 
> Sam Hong menciptakan jurus-jurus Thay Kek. 
> > Apa tidak mungkin / tidak boleh seorang ahli
> pernafasan dan 
> meditasi menciptakan jurus-jurus pergerakan fisik?
> Apalagi Thay Kek 
> (Taici) banyak elemen gerakan 'halus'-nya, termasuk
> meditasi dan 
> pernafasan.
> > 
> > Dikatakan para toosoe tidak mau menonjolkan diri,
> sehingga tidak 
> akan mengaku-aku sebagai pendiri Boe Tong dan
> pencipta Thay Kek. 
> > Tetapi bukankan sebelumnya sudah dikatakan
> You-heng bahwa memang 
> bukan Thio Sam Hong sendiri mengaku-aku mendirikan
> Boe Tong dan 
> menciptakan Thay Kek, melainkan informasi itu
> merupakan pandangan 
> orang lain (Huang Zong Xi).
> > 
> > Wasalam.
> > 
> > PS: You-heng, encoding-nya apa ya? Koq saya
> coba-coba dengan macam-
> macam encoding, huruf cacingnya tetap nggak mau
> keluar?
> > Kemudian, beberapa kali dirujuk jaman dinasti Ceng
> (Qing). Apakah 
> maksudnya Beng (Ming)? Karena Thio Sam Hong kan
> hidupnya di awal 
> dinasti Beng.
> >
> 
> 
> 
> 
> 



__
Do You Yahoo!?

Re: [budaya_tionghua] Lun Yu Sehari-hari Bab 2 Ayat 4

2005-12-10 Terurut Topik peter liem
Bung Hendri yang budiman:
Maafkan bila saya memberi komentar.Menurut saya baris
keempat baiknya diterjemahkan dengan:"Pada usia
empatpuluh tahun aku tidak sangsi atau ragu ragu"
Baris kelima lebih tepat bila di terjemahkan
dengan:"Pada usia limapuluh aku tahu amanat Tuhan".
Menurut pendapat saya Kong Hu Cu memang percaya kepada
Tuhan, walaupun dapat dipersoalkan kepercayaannya akan
Tuhan yang pribadi (personal God) atau yang bukan
pribadi. Bila diterjemahkan dengan: "tahu tujuan
hidupku" seakan akan beliau hanya ada kemauan sendiri
tanpa ada kepercayaan akan Tuhan atau akan nasib. Ini
kiranya kurang tepat.
Peter Liem

--- Hendri Irawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Lun Yu
> Bab 2 Ayat 4
> 
> Kong Hu Cu berkata:
> 
> "Pada usia lima belas, aku terdorong untuk belajar.
> Pada usia tiga puluh, aku mengukuhkan pendirianku.
> Pada usia empat puluh, aku tak lagi bermimpi.
> Pada usia lima puluh, aku tahu tujuan hidupku.
> Pada usia enam puluh, aku mengenali kebenaran dalam
> semua hal yang 
> kudengar.
> Pada usia tujuh puluh, aku dapat mengikuti kata
> hatiku tanpa berbuat 
> salah."
> 
> 
> 
> 
> 



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] RE: OOT: Minta bantuan soal nama Hok Kian

2005-12-04 Terurut Topik peter liem
Para anggota milis yang budiman:

Siapa diantara kalian yang mengetahui bah. Hok Kian
dapat membantu saya soal nama Hok Kian. Saya tidak
dapat berbicara Hok Kian maupun membaca kitab dengan
sauara Hok Kian.  Apakah ada buku standard yang saya
dapat pakai untuk mengetahui bunyi huruf Tionghua
menurut suara dalam bah. Hok Kian? Saya bingung karena
misalnya "xian" ( putunghua) bisa dalam bah. Hok Kian
bisa dibaca "sian" (seperti: pat sian, siansing etc)
tetapi juga dapat dibaca sebagai "hian" (seperti hian
dalam arti berbudi, suci) Atau Xin (putunghua) bisa
dibaca sin (seperti sincia,atau sin salah suatu dari
lima kebajikan dalam  jin gi le ti sin ) tetapi juga
dapat dibaca seperti "hin" (seperti hinhua, atau
berbankit, naik), atau dibaca sebagai "sim", sepewrti
liangsim. Bila saya memberi nama kepada cucu saya,
saya bisa baca dalam putunghua tetapi ragu ragu suara
Hok Kiannya apa, padahal saya turunan Hok Kian, ingin
memakai nama Hok Kian. Tak memikirkan soal wenyan dan
paihua dalam bah. Hok Kian. Saya hanya mau tahu suara
wenyan saja. Terima kasih sebelumnya untuk bantuan dan
penjelelasan.
Peter Liem




__ 
Yahoo! DSL – Something to write home about. 
Just $16.99/mo. or less. 
dsl.yahoo.com 





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/cRr2eB/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Tabel 100 marga utama Tionghoa di Indonesia plus huruf Han tradisional (Re: Huruf Han-nya mana?)

2005-10-31 Terurut Topik peter liem
Bung Rinto yang budiman:

Saya dapat download attachment tetapi huruf terlalu
kecil, tak terbaca. Dapatkah diperbesar?
Terima kasih sebelumnya.
Peter L:iem

--- Rinto Jiang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Karena banyak yang mengeluh masalah encoding huruf
> Han yang tidak tepat 
> dalam MS-word mereka, saya ubah tabel 100 marga
> utama Tionghoa di 
> Indonesia dari Engkong Liang U menjadi file PNG dan
> sekaligus 
> menambahkan huruf Han tradisional masing2 marga.
>  
> File tidak besar, hanya 30 KB.
> 
> Bagi member yang web-mode atau daily-digest tidak
> akan menerima 
> attachment ini, karenanya bila ingin muhun langsung
> di-download di 
> bagian Files milis.
> 
> 
> Rinto Jiang
> 
> 
> 
> liang u wrote:
> 
> > Pak Akhmad,
> > Maaf, saya lupa memberi keterangan, buka dengan
> > encoding GB 2312 Chinese Simplified.
> > Mudah-mudahan tidak ada masalah lagi, bila masih
> ada
> > nanti saya ganti lagi.
> > Salam
> > Liang U
> >
> 





__ 
Yahoo! Mail - PC Magazine Editors' Choice 2005 
http://mail.yahoo.com




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/O4u7KD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Dui Lian : Lentera Kuda dan Bendera Harimau (Wang An Shi)

2005-05-11 Terurut Topik peter liem
Bung Aris dan Bung Xuan Tong yang budiman :

Usaha anda untuk menterjemahkan dui lian sangat
dihargakan.

Bung Rinto yang budiman:

Saya kebetulan mendapat kiriman buku kecil mengenai
kebudayaan Tionghua ( Zhonghua xisu de gushi dlm
bahasa zhongwen) dari Hong Kong karangan Li Xiaoxiang
. Disitu ada juga cerita Wang An Shi dan asal usul
Shuangxi. Namun dui lian dalam cerita itu lain. Saya
berikan terjemahannya sebisanya saya, dalam kurung.

Kata kata yang Wang An Shi baca di desa wanita muda
bunyinya:
Yu4di4 xing2 bing1/ Feng1 qiang1 yu3 jian4/ Lei2 qi2
shan3 gu3/ Tian1 zuo4 zheng4
(Yang Maha Esa mengerahkan tentara/ Angin senapannya
hujan panahnya/ Guntur benderanya kilat genderangnya/
Langit jadi bukti )
Kata kata yang disodorkan oleh penjabat bunyinya:
Long2wang2 she4 yan4/ Yue4 zhu2 xing1 deng1/ Shan1
shi2 hai3 jiu3 / Di4 wei2 mei2
(Raja naga menggelar pesta/ Bulan lilinnya bintang
lampunya/ Makanan dari gunung anggur dari laut/ bumi
jadi jomblang)

Versi mana yang autentik?

Peter Liem


Bung 
--- kribo1 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Sebelum diumpat-umpat, tolong dibaca umpet. :-)
> 
> > versi 1
> > 
> > Lentera kuda mengincir 8
> > Kuda menginciri lantera 9
> > Lantera padam kuda henti langkah 11
> > 
> > Bendera macan melayang 8
> > Macan melayang berkibar 8
> > Bendera gulung macam umpet diri 11
> > 
> > versi 2
> > 
> > Lentera kuda kincir 7
> > Kuda kinciri lantera 8
> > Lantera padam kuda henti langkah 11
> > 
> > Bendera macan terbang 7
> > Macan terbang berkibar 7
> > Bendera gulung macam umpet diri 11
> 
> 
> Salam,
> 
> Aris.
> 
> 
> 
> 
> 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Dui Lian : Lentera Kuda dan Bendera Harimau (Wang An Shi)

2005-05-09 Terurut Topik peter liem
Bung Rinto yang budiman:
Saya mengucapkan terima kasih atas jawaban dan sangat
hargakan pengetahuan Rinto-heng yang luas. Alangkah
senangnya/beruntungnya saya menjadi aggota group
budaya -tionghua ini.
Peter Liem

--- Rinto Jiang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Peter Liem menulis :
> 
> Saya ada pertanyaan mengenai asal usul Double
> Happiness (shuangshi). Saya pernah dengar suatu
> versi
> cerita Wang An Shi (negarawan dari dinasti
> Sung)mendapatkan jodoh karena ia dapat tebak teka
> teki
> yang di ajukan oleh wanita muda yang kemudian
> menjadi
> isterinya. Ia juga menang ujian dan mendapatkan
> gelar
> Zhong yuan. Karena itu kegirangannya double
> Saya lupa bunyinya teka teki. (Jawabnya ingat saya
> adalah "lentera")  Mohon bantuan para saudara yang
> mengetahui sejarah Wang An Shi untuk mendapatkan
> teka
> teki itu.
> Sebelumnya terima kasih
> 
> 
> Rinto Jiang :
> 
> Saya lihat belum ada yang menjawab, saya lancangkan
> niat untuk menjawab 
> saja.
> 
> Itu bukan teka teki sebenarnya, namun adalah
> sepasang dui lian, dui lian 
> itu adalah sepasang kalimat yang jumlah karakternya
> sama, namun artinya 
> berlawanan ataupun selaras dan mengandung keindahan
> bunyi, kadang 
> homonim, kadang antitetik. Dui lian ini biasanya
> kita lihat dipampangkan 
> di 2 sisi pintu masuk ataupun di dinding.
> 
> Yang menguji dia juga bukan kaisar, melainkan cuma
> seorang pejabat sipil 
> kekaisaran. Ceritanya singkatnya begini. Wang An-shi
> menuju ibukota 
> untuk ujian negara. Lewat sebuah desa, ia melihat
> sebuah kalimat yang 
> sedang akan dicarikan pasangannya untuk menjadi
> sepasang dui lian di 
> sebuah rumah. Kalimat begini :
> 
> "zou3 ma3 deng1, deng1 zou3 ma3, deng1 xi2 ma3 ting2
> bu4"
> 
> Saya bukan ahli bahasa, namun saya coba terangkan
> artinya. "zou ma deng" 
> itu adalah lentera zaman dulu di Tiongkok yang di
> dalamnya ada kipas 
> dihubungkan dengan kuda kertas yang akan berputar
> bila ada gerakan 
> udara. Bila lilin lentera dinyalakan, kipas tersebut
> akan berputar 
> karena pergerakan udara ke atas di dalam lentera,
> kuda kertas tadi akan 
> ikut berputar dan kelihatan dari luar sebagai kuda2
> yang berlari2 
> berkeliling di dalam lentera. Nah, "deng xi ma ting
> bu" artinya, bila 
> lilin padam, kuda2 itu akan berhenti.
> 
> Setelah lulus ujian, Wang An-shi disambut oleh
> pejabat sipil kekaisaran. 
> Ia lalu diuji oleh sang pejabat. Sang pejabat
> menunjuk ke bendera 
> bergambar harimau di luar istana, lalu berpuisi.
> 
> "fei1 hu3 qi2, qi2 fei1 hu3, qi2 juan3 hu3 cang2
> shen1"
> 
> Kebetulan sekali, Wang An-shi terpikir kalimat
> pertama yang ia lihat di 
> desa tadi. Lalu ia memasangkannya dengan kalimat
> sang pejabat. Sang 
> pejabat sangat terkesan melihat "kepintaran" Wang.
> Saya terangkan arti 
> kalimat kedua. "fei hu qi" itu menunjuk pada bendera
> bergambar harimau 
> yang berkibar di luar istana, jadi harimau tadi
> digambarkan adalah 
> sebagai harimau terbang (fei hu). "qi juan hu cang
> shen" artinya adalah 
> bila bendera berhenti berkibar, sang harimau akan
> bersembunyi (tidak 
> kelihatan). Pas bukan dengan kalimat pertama.
> 
> Karena yang Lim-heng tanyakan hanya dui lian-nya
> saja, maka cerita saya 
> sampai di sini.
> 
> 
> Rinto Jiang
> 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Wang An Shi

2005-05-06 Terurut Topik peter liem
---Saudara milis yang budiman:

Saya ada pertanyaan mengenai asal usul Double
Happiness (shuangshi). Saya pernah dengar suatu versi
cerita Wang An Shi (negarawan dari dinasti
Sung)mendapatkan jodoh karena ia dapat tebak teka teki
yang di ajukan oleh wanita muda yang kemudian menjadi
isterinya. Ia juga menang ujian dan mendapatkan gelar
Zhong yuan. Karena itu kegirangannya double
Saya lupa bunyinya teka teki. (Jawabnya ingat saya
adalah "lentera")  Mohon bantuan para saudara yang
mengetahui sejarah Wang An Shi untuk mendapatkan teka
teki itu. 
Sebelumnya terima kasih
> 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Tolong!! Mau tanya nama!!!

2005-04-29 Terurut Topik peter liem
Bung Rinto yang baik:
Saya sangat tertarik akan uraian anda tentang teori
bahwa pada dinasti Han sampai dengan Jin bahasa Han
mirip dengan bahasa Kanton (Yueh) dan pada zaman
dinasti Sui, Tang , Song mirip dengan HokKian.(Min
Nan?) Apakah ini menyangkut paihua? Bagaimana dengan
keadaan lafal wenyan? Contoh yang anda pakai sebagai
kata kata Hokkian seperti Taihak dan Hakseng bukankah
juga lafal wenyan bahasa Minnan? Bagaimana dengan
paihua Minnan yang tidak ada equivalent wenyannya?
Bagaimana dengan bahasanya lagu (lirik) dan sajak Han
waktu dulu apakahkah mirip lirik dan sajak Minnan
sekarang? Pakai wenyan? 
Terima kasih atas pejelasan anda.
Peter Liem

--- stevan_nio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Apa beda pengucapan baihua dan wenyan? Terima kasih
> atas penjelasan
> dari saudara-saudara.
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, King Hian
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > encoding unicode utf-8
> > Liang Dezeng (梁德增) bahasa Hokkian adalah Nio
> Tek Ceng (dialek
> Zhangzhou), dalam dialek Xiamen dan Quanzhou dibaca:
> Niu Tik Cing.
> > -> de: kebajikan, bermoral, luhur
> > -> zeng: bertambah
> > 
> > 
> > Bahasa Hokkian mengenal dua pengucapan: baihua dan
> wenyan. Untuk
> nama umumnya digunakan pengucapan wenyan. Huruf 'de'
> dan 'zeng' di
> sini, kebetulan mempunyai pengucapan wenyan dan
> baihua yang sama.
> > Sedangkan untuk sne (marga), sebagian besar
> menggunakan pengucapan
> baihua. Sne 'Liang' jika diucapkan secara wenyan
> adalah 'Liang'
> (dialek Zhangzhou) dan 'Liong' (dialek Xiamen dan
> Quanzhou).
> >  
> > salam,
> > KH
> > 
> > Rinto Jiang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Stevan Nio menulis :
> > 
> > Kalau Liang De Zeng dalam bahasa Hokkien bacanya
> bagaimana?? Kalau 
> > Liang dibaca Nio, De dibaca Tek, apa benar? Tapi
> saya tidak tahu Zeng 
> > dibaca apa? Zeng disini artinya "bertambah".
> Terima kasih sebelumnya.
> > 
> > 
> > Rinto Jiang :
> > 
> > Cheng (dibaca ceng). De-nya kamu kalo De yang
> luhur, atau De yang
> Jerman baru dibaca Tek.
> > 
> > Cheng ini yang baihua, artinya dalam percakapan
> sehari2, harus tanya
> ama Kwa-heng apa lafal klasiknya. Soalnya kadang
> nama itu disuarakan
> dengan nada klasik.
> > 
> > 
> > Rinto Jiang
> > 
> > 
> > __
> > Do You Yahoo!?
> > Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam
> protection around 
> > http://mail.yahoo.com
> 
> 
> 
> 






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Ciptaan Tuhan

2005-03-07 Terurut Topik peter liem


Bung Skalaras yang budiman:

Ada beberapa macam teori filsafat yang coba
menerangkan adanya "kejahatan". Ada yang mengatkan
bahwa "kejahatan" itu adalah bagian dari keselurahan
yang baik, yang menambah kebagusannya seperti bagian
bagian yang gelap gelap  menyumbang atau menambah
kebagusan suatu pigura yang cemerlang. Disini
kejahatan dipahami sebagai dari sistem sendiri (bagian
hakiki). Ada yang mengatakan bahwa "kejahatan" itu
khayal, illusi belaka. Yang ada yalah kebaikan saja.
Kejahatan ialah keadaan bila tidak ada kebaikan.
Misalkan Acquinas menganggap jahat timbul bila ada
kekurangan kebaikan, seperti buta itu karena mata
kekurangan daya lihat.
Ada pula konsep yang menganggap kejahatan itu karena
bisikan iblis. Yang belakangan ini bukan hasil
pemikiran filsafat tetapi pikiran orang biasa. Umumnya
lebih dianut oleh orang yang percaya pengaruh
kejahatan sebagai kekuasaan supernatural dari luar .
Adapula yang dikatakan oleh Bung Hardinoto orang Asia
timur (non-confusius) banyak yang percaya pada hukum
karma, karena takdir kejahatan timbul dalam manusia.(
Adapula yang anggap hal itu karena kodrat Allah).
Peter Liem

--- RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> 
> Suatu pertanyaan yang menarik. Apakah kejahatan itu
> merupakan bagian 
> dari proses penciptaan?
> 
> 
> Dalam konsep kepercayaan Asia timur, tak ada yang
> "dilemparkan" pada 
> Tuhan, namun adalah bagian dari kharma kita sendiri.
> Kalau ada yang 
> jahat, ya kita yang jahat, atau berpotensi berbuat
> jahat.
> 
> Bahwa Tuhan itu "membiarkan kejahatan ada karena
> manusia mempunyai 
> kebebasan", ini sepertinya, interpretasi manusia
> sendiri, khas konsep 
> agama Semit. 
> 
> Konsep konsep theisme yang datang dari Asia kecil
> memang memusatkan 
> semua pada pribadi Tuhan, sebagai penanggung jawab
> atas se-gala 
> galanya.
> 
> Salam
> 
> Danardono
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Skalaras"
> <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> > Mas Peter,
> > 
> > Ren zhi chu xing ben shan ( pada awalnya jati diri
> manusia adalah 
> baik ),
> > ini memang falsafah confusius, yang berlainan
> dengan falsafah 
> Kristen (
> > manusia membawa dosa asal ).
> > 
> > Selanjutnya, confusius berkata: karena dipengaruhi
> lingkungan, 
> watak manusia
> > bisa berubah. bisa menjadi jahat. nah, berarti
> asalnya memang ada 
> unsur
> > negatif dari dilingkungan yang dapat mempengaruhi
> seorang jadi 
> jahat.
> > pertanyaan selanjutnya: dari mana unsur negatif
> itu berasal?
> > 
> > Inti pertanyaan saya bukanlah bagaimana proses
> seorang bisa menjadi 
> jahat,
> > tapi: dari mana sumber potensi jahat itu sendiri?
> dia ada diluar " 
> sistem"
> > atau dalam " sistem"?
> > 
> > salam,
> > ZFy
> > 
> > - Original Message -
> > From: "peter liem" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Sent: Friday, March 04, 2005 3:22 AM
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ciptaan Tuhan
> > 
> > 
> > >
> > > Bung Skalaras yang budiman:
> > >
> > > Bolehkah saya memberi penjelasan sedikit.Ada
> buku
> > > pelajaran untuk anak anak,judulnya "San Zi
> Jing", yg
> > > mulai dengan: Ren zhi chu xing ben shan (
> > > terjemahannya: Pada permulaan manusia
> karakternya
> > > baik). Walaupun demikian manusia ada potensi
> untuk
> > > jahat disamping asalnya yang baik. Bila si
> manusia
> > > memupuk kebajikan seperti dalam ajaran Confusius
> > > ("ren, yi, li, zhi, sin" serta "lian, chi")
> orang
> > > menjadi baik, bisa mengharap menjadi "junzi"
> (orang
> > > yang kebajikannya superior)  sebaliknya bila
> memilih
> > > dan memupuk yang jahat seperti keconkakan,
> > > kemarahan,iri hati, nafsu, kerakusan/ketamakan,
> > > kekikiran, kemalasan( ini saya terjemahkan dari
> seven
> > > deadly sins: Pride, Wrath, Envy, Lust, Gluttony,
> > > Avarice , Sloth karena saya tidak tahu dalam
> ajaran
> > > Confusius bagaimana) orang menjadi jahat. Dalam
> hal
> > > ini lingkungannya mempengaruhi. Dalam ilmu etika
> orang
> > > Barat adapula pelajaran yang sama karena manusia
> itu
> > > mempunyai kemauan bebas. Ia bebas milih yang
> baik atau
> > >  milih yang jahat. Pilihannya dibiarkan oleh
> Tuhan
> > > karena Tuhan memberi kita kebebasan pribadi.
> > > Peter Liem
> 
> 
> 
> 







 Yahoo! Groups Sponsor --

Re: [budaya_tionghua] Re: Ciptaan Tuhan

2005-03-03 Terurut Topik peter liem

Bung Skalaras yang budiman:

Bolehkah saya memberi penjelasan sedikit.Ada buku
pelajaran untuk anak anak,judulnya "San Zi Jing", yg
mulai dengan: Ren zhi chu xing ben shan (
terjemahannya: Pada permulaan manusia karakternya
baik). Walaupun demikian manusia ada potensi untuk
jahat disamping asalnya yang baik. Bila si manusia
memupuk kebajikan seperti dalam ajaran Confusius
("ren, yi, li, zhi, sin" serta "lian, chi") orang
menjadi baik, bisa mengharap menjadi "junzi" (orang
yang kebajikannya superior)  sebaliknya bila memilih
dan memupuk yang jahat seperti keconkakan,
kemarahan,iri hati, nafsu, kerakusan/ketamakan,
kekikiran, kemalasan( ini saya terjemahkan dari seven
deadly sins: Pride, Wrath, Envy, Lust, Gluttony,
Avarice , Sloth karena saya tidak tahu dalam ajaran
Confusius bagaimana) orang menjadi jahat. Dalam hal
ini lingkungannya mempengaruhi. Dalam ilmu etika orang
Barat adapula pelajaran yang sama karena manusia itu
mempunyai kemauan bebas. Ia bebas milih yang baik atau
 milih yang jahat. Pilihannya dibiarkan oleh Tuhan
karena Tuhan memberi kita kebebasan pribadi.  
Peter Liem

--- Skalaras <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Saya rasa tanggapan anda sudah melenceng dari inti
> pembicaraan saya. Saya mengatakan: potensi/kodrat
> seorang manusia yang mendasari arah perkembangan
> manusia itu. seorang yang tak punya kaki tak mungkin
> meloncat, seorang bisa meloncat karena dia punya
> kaki. analogi ini saya utarakan untuk membicarakan
> sumber dari keburukan. saya tidak sedang
> membicarakan batas potensi umat manusia!!! jangan
> menyimpang dan mengaburkan masalah.
> 
> salam,
> ZFy
> 
> - Original Message - 
> From: "Andre Kurniawan"
> <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, March 02, 2005 6:50 PM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Re: Mang Ucup
> Lengser?
> 
> 
> > 
> > 
> > Wah Bung Skalaras kayaknya terlalu naif dengan
> mengatakan potensi manusia
> > terbatas.
> > Sejarah membuktikan karena potensi manusia tidak
> terbatas, paling tidak,
> > tidak pernah berhenti berkembang.
> > 
> > Lihat saja 50 tahun yg lalu bila ada yg mengatakan
> perjalanan ke Bulan, sdh
> > dibilang gila apa yg terjadi sekarang, perjalanan
> antariksa sdh bukan milik
> > sekelompok orang elit. Kloning, atau menghidupkan
> sel2 yg sdh mati spt baru2
> > ini sdh dilakukan ilmuwan AS yg 10-20 tahun lalu
> dikatakan tidak mungkin.
> 
> 





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Mang Ucup Lengser?

2005-03-01 Terurut Topik peter liem


Bung Skalaras yang budiman:
Boleh saya nimbrung, terjun dalam diskusi "Bagaimana
Tuhan yang mutlak baik bisa menciptakan yang jahat.
Kunci untuk memahami persoalan ini terletak dalam
"kemauan bebas"(free will). Tuhan menciptakan manusia
dan malaikat dengan kemauan bebas. Maka dari itu
walaupun segala ciptaan Tuhan adalah baik, karena ada
kemauan bebas, maka mahluk yang sediakala baik bisa
keblinger menjadi jahat.
Peter Liem
--- Skalaras <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> wah, mas Danardono, kalau mau serius, sebenarnya
> kita bisa teruskan
> pertanyakan :
> 
> apa mungkin  yang sumbernya "Mutlak Baik " bisa
> melahirkan sebuah ciptaan
> yang memiliki "potensi menjadi buruk"? pasti dari
> bibitnya ada yang salah.
> 
> catatan: pertanyaan di atas adalah pertanyaan
> filosofis, tolong jangan
> diarahkan ke diskusi dokrin agama.
> 
> salam,
> ZFy
> 
> - Original Message -
> From: "RM Danardono HADINOTO"
> <[EMAIL PROTECTED]>
> >
> > Jadi disini bukan kita memparodikan Tuhan secara
> ringan, tetapi
> > justeru menolak penilaian bahwa yang buruk juga
> datang dari Tuhan.
> >
> > Yang tepat,menurut saya, adalah, bahwa pada yang
> Tuhan ciptakan
> > adalah makhluk2, antara lain malaikat, yang
> kemudian ada yang menjadi
> > buruk. Walau buruk tetapi tetap exist, karena
> Tuhan juga memberikan
> > kebebasan pada semua mahkluknya.
> >
> 
> 
> 






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [budaya_tionghua] Marco Polo pernah ke Sumatra

2005-02-21 Terurut Topik peter liem


Mang Ucup yang budiman:

Saya telah meninjau Wikipedia. Sangat interessant,
maar niet autoritair. 
Peter Liem
--- Mang_Ucup <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>  
> 
> Agar tidak dibilang ngawur maka saya cantumkan
> sekalian sumbernya
> 
> dikutip dari Ensiklopedia Wikipedia:
> 
> http://ms.wikipedia.org/wiki/Aceh
> 
>  
> 
> Marco Polo, pada 1292, sewaktu dalam pelayaran ke
> Parsi dari China telah
> bersinggah ke Sumatra. Beliau melaporkan terdapat
> enam pelabuhan yang sibuk
> di bahagian utara pulau tersebut. Mereka termasuk
> perlabuhan Perlak,
> Samudera dan Lambri. Kerajaan Islam yang pertama
> kali ditubuhkan di Aceh
> adalah
> 
> 






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [budaya_tionghua] Mohon pencerahan

2005-02-20 Terurut Topik peter liem


Bung Dardono Yang budiman:
Saya setuju dengan nada email anda. Saya selalu ingin
tahu sumber suatu berita supaya berita dapat dinilai,
dapat dipercaya atau tidak.
Kabar bohong (atau cerita dongeng) harus dapat
dibedakan dari kebenaran. Bila mendengar kabar tentang
mujijatnya sesuatu obat, selalu saya ingin tahu apakah
kabar itu "evidence based" atau "anecdotal" saja.
Peter Liem

--- RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> 
> Bahwa Islam juga masuk ke Nusantara (Indonesia belum
> ada) melalui 
> orang orang Tionghoa yang beragama Islam, adalah
> telah diketahui. 
> Diantaranya dibawa oleh admiral Cheng Ho.
> 
> Nah admiral Cheng Ho adalah kelahiran Kunyang,
> dibaratdaya wilayah 
> Yunan ditahun 1371. Dimana nama beliau kala itu
> adalah Ma Ho dan 
> kemudian mengabdi pada pangeran Zhu Di.
> 
> Dilain fihak, sebuah propinsi Islam di Tiongkok
> adalah Uighur 
> (Sinkiang), disebelah barat Tiongkok. Apakah bahasa
> yang dipakai 
> dipropinsi ini, dan apakah mereka termasuk bangsa
> Han?
> 
> Adakah keterkaitan sejarah antara mereka dan
> expedisi2 Tiongkok ke 
> Nusantara?
> 
> By the way, pustaka sejarah menunjukkan bahwa
> admiral Cheng Ho 
> mendarat di Jawa Timur dan agak unlikely beliau
> mendarat di Jawa 
> Barat. Kalau tak salah beliau sehabis mengunjungi
> Jawa timur 
> (Majapahit) langsung meneruskan pelayaran kearah
> Palembang kemudian 
> ke selat Malaka. Kisah kisah lainnya agaknya
> mendekati legenda.
> 
> Kabar bohong jangan disokong ha ha ha
> 
> Salam
> 
> Danardono
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [budaya_tionghua] Unsur bhs Tionghoa dlm bhs Indonesia

2005-02-19 Terurut Topik peter liem


Mang Ucup yang budiman:
Saya menggangu sebentar karena sangat tertarik akan
cerita Mang Ucup perihal Cheng Ho pada th 1415 M. Soal
asal mulanya kata Tji (didepan nama kali), cai dan
Kerawang. Sudilah kiranya Mang ucup sebut sumber
cerita ini? Saya (dan tentunya pembaca lain yang ingin
tahu) sangat berterima kasih bila diberitahu. Saya
kagum bahwa Mang Ucup dapat mengumpulkan begitu banyak
data. Perpustakaan yg anda kunjungi pasti hebat.
Peter Liem

--- Mang_Ucup <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> Sebelumnya laksama Cheng Ho mendarat di Cirebon
> (Muara Jati) di th 1415 M,
> dgn didampingi antara lain oleh Ma Huan seorang
> Muslim Tionghoa, mereka
> singgah dahulu di Kerawang, yg pada saat itu masih
> bernama "Kerawan-an" dlm
> bhs Sunda, satu pelabuhan di muara sungai Citarum. 
> Pelabuhan tsb merupakan
> pintu gerbang masuk utama dari laut untuk kerajaan
> Pajajaran yg memerintah
> dari abad VIII s/d XVI M, penerus dari pemerintahan
> kerajaan Tarumanegara.
> 
> Apabila dahulu kapal berlabuh maka kebutuhan yg
> paling pokok adalah "air"
> tawar untuk persediaan minum mereka, maka dari
> itulah permohonan pertama
> dari pihak anak buah Cheng Ho adalah air yg dlm bhs
> Tionghoa adalah "sui",
> karena lafalnya orang Tionghoa sehingga
> kedengarannya oleh penduduk Sunda
> jadi "cai" yg s/d saat ini perkataan tsb. masih
> terus dipakai. Sedangkan air
> sungai Tarum, disebut "sui-tarum", mulailah dari
> situlah adanya nama sungai
> Ci-tarum, yg berakibat juga bagi nama sungai2
> lainnya di Jawa Barat yg
> kebanyakan diawali dgn unsur kata "Ci", Ciliwung,
> Cikapundung, Cimanuk dsb.
> 
> Sedangkan bagi orang Tiongha untuk mengucapkan
> "Kerawan-an" itu sulit
> sehingga akhirnya nama "Kerawan-an" pun  berubah
> menjadi "Kerawang" seperti
> yg kita kenal sekarang ini.
> 
> Bahasa Indonesia sebenarnya berasal dari bahasa
> Melayu yg dicampur aduk
> menjadi bahasa gado2 dari berbagai macam bahasa
> Tionghoa, Belanda, Portugis,
> Arab, Sansekerta dsb-nya. Marco Polo adalah orang
> Eropa pertama yg mendarat
> di Indonesia, maka dari itu juga kamus pertama bhs
> Melayu ke dlm bhs Eropa
> adalah kamus Melayu - Italy yg disusun oleh Antonio
> Pigafetta yang berbangsa
> Itali pada tahun 1522. 
> 
> Ketika mang Ucup pertama kali tiba di Belanda
> bingung, karena keju dlm bhs
> Belanda bukanlah keju melainkan "Kaas" sedangkan
> untuk mentega adalah
> "Boter", maklum karena orang Eropa pertama yg
> memperkenalkan keju bukanlah
> orang Belanda melainkan orang Portugis, dlm bhs
> Porgugis: keju = queijo,
> begitu juga dgn mentega = manteiga. Merekalah yg
> memperkenalkan bangsa
> Indonesia dgn budaya barat, seperti kata gereja =
> igreja, meja = mesa,
> kemeja = camisa dan sepatu = sapatu. Konon ketika
> pertama kalinya Alkitab
> diterjemahkan ke dlm bhs Indonesia, mereka juga
> belum mengenal perkataan
> "Allah & salib", sehingga tetap digunakan bhs
> Portugis; "Deo & krus".
> 
> Indonesia di jajah oleh Belanda sekitar 350 th jadi
> wajarlah andil paling
> besar yg paling berpengaruh dlm bhs Indonesia adalah
> bhs Belanda. Menurut
> seorang ahli bahasa ada sekitar 5.000 kata-kata
> bahasa Indonesia yang
> berasal dari bahasa Belanda, tetapi tidak semua
> kata-kata lazim dan sering
> digunakan sebagai bahasa sehari-hari.
> 
> Rupanya karena orang Indonesia dahulu sukar
> mengucapkan lafal huruf W & F
> maka akhirnya dirubah menjadi huruf B, sebagai
> contoh ialah waskom menjadi
> baskom, wekker = beker, Winkel dirubah menjadi
> Binkel dan akhirnya menjadi
> bengkel. Untuk huruf  f  dan  v diganti dengan  p;
> franco = perangko,  fiets
> = piet, vol = pol, divan = dipan, vanille = panili,
> versnelling =
> persneling, voorschot = persekot, enveloppe =
> emplop.
> 
> Cheng Ho dan anak2 buahnya yg pertama kalinya
> mengajarkan tatacara
> pertanian, perikanan, perternakan & pertukangan,
> sehingga dgn mana otomatis
> banyak kata2 bhs Tionghoa yg diambil alih seperti:
> pacul, woluku, seka,
> anglo dsb-nya, begitu dgn nama2 sayuran seperti:
> cingcau, tauge, kangkung,
> tahu, pecai, mie, lobak, taoco, bakpau, baso, kecap,
> kwaci, bahkan untuk
> makanan utama Indonesia "sate" juga sebenarnya
> berasal dari kata bhs
> Tionghoa yg berarti "tiga tingkat". Istilah "jung"
> juga berasal dari kata
> "chuan" yang berarti perahu.
> 
> Aneh bin nyata bangsa Jepang mengalami kesulitan
> untuk mengucapkan lafal "l"
> sehingga kata Hotel menjadi Hotero, sedangkan Hallo
> menjadi Ohio,
> kebalikannya orang Tiong