[Forum-Pembaca-KOMPAS] Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" Pulau Bintan di Australia

2009-09-08 Thread agushamonangan
http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/09/08/15591126/Setelah.Malaysia..Giliran.Singapura.Jual.Pulau.Bintan.di.Australia


BRISBANE, KOMPAS.com — Pariwisata Pulau Bintan Provinsi Kepulauan Riau 
dipasarkan majalah Infinity Holidays sebagai bagian dari daerah tujuan wisata 
Singapura lewat berbagai biro perjalanan utama Australia.

Kantor Berita Antara di Brisbane, Selasa (8/9), melaporkan bahwa majalah 
Infinity Holidays 2009: 10 Asia itu menjadi bagian dari sumber informasi wisata 
andalan biro-biro perjalanan, seperti Flight Center dan Student Flights.

Pulau Bintan—terletak sekitar 40 kilometer dari Singapura—dipasarkan sebagai 
daerah tujuan tambahan bagi para wisatawan mancanegara yang berlibur di negara 
kota tersebut.

Pariwisata bahari dan sejarah di pulau terbesar di gugusan pulau yang ada di 
Provinsi Kepulauan Riau itu dimasukkan sebagai satu dari 10 tempat atraktif 
bagi para wisatawan asing yang mengunjungi Singapura.

Di Bintan, para wisatawan tidak hanya disuguhi keindahan pantai pasir putih 
eksotis, air laut yang jernih, aneka warna batu karang laut, dan berbagai 
olahraga bahari, tetapi juga resor istirahat yang menawan.

Operator pariwisata Singapura menjual Bintan sebagai tempat berlibur yang tepat 
bagi para wisatawan yang mengunjungi berbagai daerah wisata Asia dengan kapal 
pesiar SuperStar.

Di areal resor wisata Pulau Bintan seluas 23.000 hektar itu setidaknya ada lima 
resor yang ditawarkan Singapura, yakni Mayang Sari, Nirwana Gardens, Bintan 
Lagoon, Angsana, dan Banyan Tree dengan tawaran harga menginap per malam 
101-325 dollar Australia.

Sepanjang 2008, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI menargetkan 380.000 
wisatawan Australia datang ke Indonesia, atau meningkat dibandingkan tahun 
2007, yang tercatat berjumlah 314.432 orang.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Malaysia Tidak Pernah Mengklaim Tari Pendet

2009-09-08 Thread agushamonangan
http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/09/08/01564790/malaysia.tidak.pernah.mengklaim.tari.pendet



MEDAN, KOMPAS.com--Pihak Konsulat Jenderal (Konjen) Malaysia di Medan 
menyatakan, Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim tari Pendet asal Bali 
dan Pulau Jemur, yang berada di Provinsi Riau milik mereka.

Konsul Jenderal Malaysia di Medan, Fauzi Omar, Senin mengatakan, wacana 
mengenai isu pengklaiman tari Pendet asal pulau Dewata dan termasuk Pulau Jemur 
yang berada di Provinsi Riau itu tidak benar.

Pihak swasta yang mempublikasikan Tarian asal Bali itu yang kemudian 
didokumentasikan melalui film dokumenter. "Pemerintah Malaysia tidak pernah 
membuat film dokumenter itu," katanya.

Pada film dokumenter yang dipublikasikan oleh pihak swasta itu, diakuinya 
memang ada tayangan yang menunjukkan tari Pendet, namun tidak ada mengatakan 
bahwa tarian itu milik Malaysia.

Ia menyesalkan sikap masyarakat di Indonesia khususnya di Sumatera Utara 
(Sumut) yang terkesan emosional ketika mendengarkan wacana yang dianggapnya 
belum tentu kebenarannya.

Mengenai tidak ada pihak Konjen Malaysia di Medan yang menerima para pengunjuk 
rasa menuntut klarifikasi masalah tarian itu, yang terjadi sepekan terakhir, ia 
mengaku tidak berada di Medan. "Bukan maksud untuk tidak menerima para 
pengunjuk rasa, saya sedang tidak berada di Medan," katanya.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumut, Parlindungan Purba yang 
berada di Konjen Malaysia mengatakan, ada indikasi untuk merusak hubungan 
antara Indonesia - Malaysia dengan berkembangnya wacana tersebut, tanpa 
menjelaskan siapa yang dimaksud.

Ia mengatakan, sebuah penghargaan jika budaya Indonesia dimainkan oleh 
negara-negara di dunia. "Asal jangan di klaim" katanya.

Pada tanggal 27 dan 28 Agustus lalu, pihak DPD RI telah melakukan pertemuan ke 
Malaysia secara resmi kepada pihak yang membuat tayangan film dokumenter 
tersebut.

Namun berdasarkan, penjelasan pembuat film dokumenter tersebut mengaku tidak 
pernah memasukkan tari Pendet ke dalam tayangan tersebut.

"Pihak Discovery Channel yang memasukkan adengan tari Pendet itu, dan juga 
telah meminta maaf atas kejadian itu," katanya.

Ia minta kepada masyarakat di Indonesia khususnya di Sumut agar tidak 
terpancing dengan isu yang dapat merusak hubungan baik antar kedua negara.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden dan 12 Tantangan

2009-09-08 Thread Adyanto Aditomo
Bung Bakri Arbie,
 
Saya cuma mau tanya nih pak:
Agar SBY bisa membawa bangsa ini mencapai Kemadirian, Daya Saing dan Peradaban 
Yang Unggul, apakah dalam pelaksanaannya:
1. Alternatif 1:
Diperlukan Oposisi yang kuat dimana peran oposisi ini diperlukan untuk 
mengkritisi Program Detail yang dibuat oleh Pemerintahan SBY agar menjadi lebih 
Smart sehingga potensi terjadinya kegagalan bisa dihindari atau 
2. Alternatif 2:
Pemerintahan SBY diberi keleluasaan dalam menyusun Program Detail tanpa 
diganggu oleh siapapun, termasuk Oposisi, dan dengan demikian seluruh energinya 
bisa sepenuhnya tercurah untuk menyusun dan melaksanakan program kerjanya 
secara optimal sehingga potensi SBY berhasil untuk memakmurkan rakyatnya sesuai 
yang diamanatkan dalam UUD'45 menjadi lebih besar.
 
Jika Alternatif 1 yang mau diambil, artinya PDIP dan Golkar jangan masuk 
kabinet SBY.
Jika Alternatif 2 yang mau diambil, artinya PDIP dan Golkar masuk dalam koalisi 
kabinet SBY.
 
Jadi mana yang lebih baik: Alternatif 1 atau Alternatif 2???
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sel, 8/9/09, bakri arbie  menulis:


Dari: bakri arbie 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden dan 12 Tantangan
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Cc: alumnipran...@yahoogroups.com, "arbie bakri" 
Tanggal: Selasa, 8 September, 2009, 12:17 AM


 



Yth Rekan milis,

Terima kasih atas tulisan pak Ary Mochtar Pedju,dari Dewan Pakar PII/Anggota 
AIPI tentang 12 tantangan yang diungkapkan Presiden SBY dalam sambutan beliau 
dalam pembukaan Kongres ke XVII,Persatuan Insinyur Indonesia.

Hal yang senada dan memperkuat pidato Presiden SBY adalah dalam pidato 
kenegaraan di depan DPR RI pada tanggal 14 Agustus 2009.

Dalam pidato kenegaraan disebutkan bahwa tiga pilar utama masa depan Indonesia 
,yakni;
KEMANDIRIAN, DAYA SAING dan PERADABAN YANG UNGGUL.

Kemandirian merupakan kekuatan penting bagi ketahanan,kemampuan bangsa untuk 
terus maju.
Daya saing bangsa yang tinggi didukung  oleh bangsa yang produktif dan 
ionvatif,menguasai iptek, cerdas mengambil peluang dan berani menghadapi 
perubahan.
Peradaban yang unggul didukung oleh etos kerja,nilai jati diri dan karakter 
bangsa yang luhur dan terhormat.

Visi kedepan sudah dicanangkan, maka kita sebagai bangsa harus berjuang untuk 
bisa menembus dan mengatasi tantangan agar visi tersebut bisa dilaksanakan.
Visi merupakan kata-kata abstrak yang akan kita wujudkan menjadi realita.
Sebagai contoh,kalau kita mengatakan dalam desain mobil yang aman,maka hal ini 
berarti, mobil dengan spesifikasi kerangka dan body yang tahan menghadapi 
tumbukan,kekuatan logam dan campuran logam serta tebalnya harus berapa cm,
remnya harus berfungsi sedemikian sehingga bisa response dalam kecepatan 100 km 
per
jam akan bisa berhenti dengan aman dalam jarak 10 meter.
"The devil is in the detail" kata Presiden B.J.Habibie saat beliau menjadi 
Presiden RI.

Itulah contoh kata-kata abstrak yang perlu kita terjemahkan menjadi spesifikasi 
detail teknis, seperti kemandirian, daya saing, kemerdekaan sebagai jembatan 
emas menuju kesejahteraan masyarakat.
Jangan berpikiran bahwa dengan sudah diucapkan atau dipidatokan sebagai 
jembatan emas menuju rakyat sejahtera, maka otomatis cita-cita tersebut akan 
tercapai.

Disini bisa saya kutipkan kembali pidato Churchill disaat perang dunia 
II,yaitu, saya tidak bisa menjanjikan apa-apa kepada anggota kabinet, selain 
blood/darah, toils/kerja superkeras dan cerdas,sweat/ keringat dan 
tears/airmata yaitu menuju kemenangan melawan Jerman disaat itu.

Mari kita beri kesempatan kepada Presiden SBY untuk bisa menterjemahkan ketiga 
pilar diatas untuk bisa menjadi spesifikasi detail teknis tentang bagaimana 
caranya mencapai pilar-pilar yang sudah dicanangkan. Sistem Inovasi Nasional 
merupakan salah satu konsep yang telah sukses dijalankan dinegara lain,patut 
untuk menjadi referensi untuk bisa mendetailkan program.
Untuk itu perkenankan saya mengutip definisi Strategy untuk mencapai visi 
nasional diatas.

Strategy is the fusion of policy and action and on plan sets on the mechanisms 
and overall resource levels which are required for implementation.
Jadi suatu usaha besar dan terpadu dari seluruh komponen bangsa diperlukan 
untuk bisa menjalankan grand strategy yang telah dicanangkan.

Karena begitu kita berpaling dari proses penyusunan detail dan terjebak oleh 
politik dan
nuansa saling menjatuhkan maka bangsa ini akan kembali kepada keterpurukan yang 
tiada akhirnya, dan menurut prediksi saya,kalau .tidak merubah pola 
pikir maka bangsa ini,bisa menjadi kuli bangsa-bangsa didunia dan akan menjadi 
"failed state',negara yang gagal memakmurkan rakyatnya.

Semoga Tuhan senantiasa memberi bimbingan bagi kita semua untuk bisa menjadi 
bangsa yang besar dan kuat sesuai dengan cita-cita Proklamasi 45.

Salam Hormat,
Bakri Arbie.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!

2009-09-08 Thread Dharma Hutauruk
Bagi kami yang bekerja di perusahaan penerbitan Buku, pelarangan dan
pembakaran sudah berulang kami alami.
Kalau bukan oleh instansi yang diberi wewenang menyortir buku yah kalangan
tertentu yang merasa terusik oleh isi buku tersebut.
Terkadang oleh salah cetak pun sudah menjadi masalah besar dan seluruh buku
mesti dihancurkan.
Ralat atau errata pun tidak lagi ada gunanya.
Hidup Penulis maupun penerbit memang berada di mata pembacanya.
Karena bagaimana pun kita idealisnya, tokh kita hidup dari laku tidaknya
buku yang diterbitkan.
Sayang filosofi ini kurang ditangkap oleh yang merasa dirinya punya hak
untuk marah dan untuk membakar
sebab
di kasih gratis pun, sebuah buku belum tentu akan di baca orang
selain mereka yang berminat dengan topik yang dibahas buku tersebut.



2009/9/7 ChanCT 

>
>
> Bung Boni yb,
>
> Isi pernyataan sepenuhnya saya setuju. Tidak seharusnya buku dibakar,
> apalagi isi buku itu sebagai usaha mengungkap fakta sejarah dari sisi lain.
> Pelajari dan ajukanlah fakta-fakta lain untuk coba menyangkal bahwa apa yang
> diajukan Soemarsono itu tidak benar. Dari fakta-fakta yang sepotong-potong
> dan diajukan oleh peserta peristiwa itu, dianalisa secara ilmiah bagaimana
> jalan peristiwa itu sesungguhnya yang lebih mendekati kenyataan. Itulah
> tugas ahli sejarah, ... Jangan karena berbeda dengan suara penguasa yang
> menang, lalu buku dibakar.
>
> Tapi, kenapa judul PETISI "Kami Menolak Pembakaran Buku", ya? Apa karena
> diajak Front Anti Komunis untuk ikut bakar buku? Kenapa tidak Mengutuk atau
> Mengecam Pembakaran Buku?
>
> Maaf, mungkin hanya karena keterbatasan pengetahuan bahasa Indonesia saya,
> jadi ada salah pengertian? Namun demikian tolong cantumkan nama saya, Chan
> Chung Tak, Pemerhati Indonesia di HK, mendukung PETISI dibawah.
>
> Salam,
> ChanCT
>
> - Original Message -
> From: Boni Triyana
>
> Subject: [wahana-news] PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!
>
> Dear all,
>
> Yang ingin mendukung petisi ini silahkan sebutkan nama dan institusi.
>
> Thanks,
>
> Bonnnie Triyana
>
> ---
>
> PERNYATAAN SIKAP
>
> KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!
>
> Pekan lalu Front Anti Komunis di Surabaya membakar buku Revolusi Agustus:
> Kesaksian Seorang Pelaku Sejarah karya Soemarsono. Guru Besar Ilmu Sejarah
> Prof. Dr. Aminuddin Kasdi ikut dalam pembakaran dan mengatakan bahwa sejarah
> adalah milik pemenang. Mereka membakar buku sebagai reaksi terhadap kolom
> serial wartawan Jawa Pos Dahlan Iskan tentang Soemarsono, Soemarsono, Tokoh
> Kunci dalam Pertempuran Surabaya.
>
> Pembakaran buku kali ini bukan yang pertama. Pada Juli 2007 ribuan buku
> pelajaran sejarah dibakar Kejaksaan Negeri Depok. Pembakaran-pembakaran ini
> membuktikan adanya sekelompok orang yang tidak bisa menerima perbedaan
> pendapat.
>
> Kami prihatin dengan pembakaran buku itu kendati kami belum tentu
> sepenuhnya setuju dengan isi buku tersebut. Tapi kebebasan berpendapat, baik
> lisan maupun tulisan, dijamin oleh UUD 1945. Pembakaran buku Soemarsono
> mengulang kembali aksi fasisme Nazi yang juga membakar buku-buku karya
> Sigmund Freud, Albert Einstein, Thomas Mann, Jack London, HG Wells serta
> berbagai cendekiawan lain. Nazi menganggap buku sebagai musuh mereka.
>
> Kami prihatin aksi ini dilakukan oleh sekelompok orang, yang memakai nama
> Islam namun melakukan tindakan tercela pada bulan Ramadhan, bulan di mana
> Allah pertama kali menurunkan perintah membaca kepada Nabi Muhammad SAW.
> Buku semestinya dibaca, bukan untuk dibakar.
>
> Kami menyayangkan pernyataan Aminuddin Kasdi. Pernyataan sejarah hanya
> milik pemenang tak sepantasnya dikatakan oleh seorang guru besar ilmu
> sejarah. Penulisan sejarah semestinya mengedepankan keberimbangan fakta dan
> keberagaman versi, bukan monopoli satu versi praktik Orde rezim Baru.
>
> Oleh karena itu, atas dasar akal sehat dan kepercayaan pada demokrasi, kami
> menyatakan:
>
> PERTAMA, mengecam para pelaku pembakaran buku Revolusi Agustus: Kesaksian
> Seorang Pelaku Sejarah karya Soemarsono, dan menganggapnya sebagai tindakan
> fasistis, yang bertentangan dengan kemanusiaan dan upaya mencerdaskan
> masyarakat.
>
> KEDUA, menuntut kepada Presiden Republik Indonesia untuk menjamin kebebasan
> berpendapat dan menindak tegas mereka yang menciderai kebebasan sipil di
> Surabaya.
>
> KETIGA, menuntut dihentikannya tindakan pelarangan buku atas alasan apapun.
> Bila terdapat perbedaan pandangan, yang diwakili sebuah buku, hendaknya
> dijawab dengan menerbitkan buku baru, yang mencerminkan pandangan yang
> berbeda --bukan dengan larangan.
>
> Semoga demokrasi di Indonesia, yang baru ditanam benihnya, bisa berkembang
> sehat.
>
> Kami yang mendukung:
>
> 1. Andreas Harsono (wartawan)
> 2. Bonnie Triyana (sejarawan-cum-wartawan)
> 3. Goenawan Mohamad (wartawan senior)
> 4. Wilson (sejarawan)
> 5. Patra M Zen (Direktur YLBHI)
> 6. M Abduh Aziz (Dewan Kesenian Jakarta)
> 7. Sapariah Saturi (wartawan)
> (yang ingin turut serta silahkan kirim nama dan institusi kepada saya.



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!

2009-09-08 Thread Adyanto Aditomo
Kelompok Pembakar Buku ini kelihatannya hasil binaan Orde Baru, dimana 
prinsipnya: Sejarah itu milik para pemenang.
Jadi karena saat itu pemenangnya Orde Baru, maka Orde Baru berupaya untuk 
menulis sejarah Indonesia sesuai dengan kebutuhannya.
Penggali Pancasila versi Orde Baru adalah Moh. Yamin, bukan Soekarno.
Hanya saja setelah pernyataan tersebut dibantah oleh Bung Hatta, maka Orde Baru 
terpaksa membatalkan pernyataan tersebut dan tetap mengakui bahwa Penggali 
Pancasila adalah Soekarno.
 
Demikian pula soal pemahaman tentang UUD'45, dimana Pasal 37 menyatakan bahwa 
UUD'45 bisa diubah bila dikehendaki oleh rakyat.
Penguasa Orde Baru menyatakan bahwa siapapun masyarakat yang menyetujui UUD'45 
Pasal 37 dinyatakan sebagai Pengkhianat Bangsa.
Masalahnya Pemerintah Orde Baru sudah terlanjur mensakralkan UUD'45 sehingga 
pihak manapun yang berupaya untuk melaksanakan Pasal 37 bisa dianggap telah 
mengkhianati NKRI. Aneh tapi itu nyata selama 32 tahun Orde Baru berkuasa.
 
Rasanya upaya kelompok Pembakar Buku ini harus kita tentang rame - rame karena 
cenderung mau menangnya sendiri.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sen, 7/9/09, ChanCT  menulis:


Dari: ChanCT 
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fw: PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!
Kepada: "HKSIS" , "Wahana" 
Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 1:45 PM


 



Bung Boni yb,

Isi pernyataan sepenuhnya saya setuju. Tidak seharusnya buku dibakar, apalagi 
isi buku itu sebagai usaha mengungkap fakta sejarah dari sisi lain. Pelajari 
dan ajukanlah fakta-fakta lain untuk coba menyangkal bahwa apa yang diajukan 
Soemarsono itu tidak benar. Dari fakta-fakta yang sepotong-potong dan diajukan 
oleh peserta peristiwa itu, dianalisa secara ilmiah bagaimana jalan peristiwa 
itu sesungguhnya yang lebih mendekati kenyataan. Itulah tugas ahli sejarah, ... 
Jangan karena berbeda dengan suara penguasa yang menang, lalu buku dibakar.

Tapi, kenapa judul PETISI "Kami Menolak Pembakaran Buku", ya? Apa karena diajak 
Front Anti Komunis untuk ikut bakar buku? Kenapa tidak Mengutuk atau Mengecam 
Pembakaran Buku?

Maaf, mungkin hanya karena keterbatasan pengetahuan bahasa Indonesia saya, jadi 
ada salah pengertian? Namun demikian tolong cantumkan nama saya, Chan Chung 
Tak, Pemerhati Indonesia di HK, mendukung PETISI dibawah.

Salam,
ChanCT

- Original Message -
From: Boni Triyana

Subject: [wahana-news] PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!

Dear all,

Yang ingin mendukung petisi ini silahkan sebutkan nama dan institusi.

Thanks,

Bonnnie Triyana

---

PERNYATAAN SIKAP

KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!

Pekan lalu Front Anti Komunis di Surabaya membakar buku Revolusi Agustus: 
Kesaksian Seorang Pelaku Sejarah karya Soemarsono. Guru Besar Ilmu Sejarah 
Prof. Dr. Aminuddin Kasdi ikut dalam pembakaran dan mengatakan bahwa sejarah 
adalah milik pemenang. Mereka membakar buku sebagai reaksi terhadap kolom 
serial wartawan Jawa Pos Dahlan Iskan tentang Soemarsono, Soemarsono, Tokoh 
Kunci dalam Pertempuran Surabaya.

Pembakaran buku kali ini bukan yang pertama. Pada Juli 2007 ribuan buku 
pelajaran sejarah dibakar Kejaksaan Negeri Depok. Pembakaran-pembakar an ini 
membuktikan adanya sekelompok orang yang tidak bisa menerima perbedaan pendapat.

Kami prihatin dengan pembakaran buku itu kendati kami belum tentu sepenuhnya 
setuju dengan isi buku tersebut. Tapi kebebasan berpendapat, baik lisan maupun 
tulisan, dijamin oleh UUD 1945. Pembakaran buku Soemarsono mengulang kembali 
aksi fasisme Nazi yang juga membakar buku-buku karya Sigmund Freud, Albert 
Einstein, Thomas Mann, Jack London, HG Wells serta berbagai cendekiawan lain. 
Nazi menganggap buku sebagai musuh mereka.

Kami prihatin aksi ini dilakukan oleh sekelompok orang, yang memakai nama Islam 
namun melakukan tindakan tercela pada bulan Ramadhan, bulan di mana Allah 
pertama kali menurunkan perintah membaca kepada Nabi Muhammad SAW. Buku 
semestinya dibaca, bukan untuk dibakar.

Kami menyayangkan pernyataan Aminuddin Kasdi. Pernyataan sejarah hanya milik 
pemenang tak sepantasnya dikatakan oleh seorang guru besar ilmu sejarah. 
Penulisan sejarah semestinya mengedepankan keberimbangan fakta dan keberagaman 
versi, bukan monopoli satu versi praktik Orde rezim Baru.

Oleh karena itu, atas dasar akal sehat dan kepercayaan pada demokrasi, kami 
menyatakan:

PERTAMA, mengecam para pelaku pembakaran buku Revolusi Agustus: Kesaksian 
Seorang Pelaku Sejarah karya Soemarsono, dan menganggapnya sebagai tindakan 
fasistis, yang bertentangan dengan kemanusiaan dan upaya mencerdaskan 
masyarakat.

KEDUA, menuntut kepada Presiden Republik Indonesia untuk menjamin kebebasan 
berpendapat dan menindak tegas mereka yang menciderai kebebasan sipil di 
Surabaya.

KETIGA, menuntut dihentikannya tindakan pelarangan buku atas alasan apapun. 
Bila terdapat perbedaan pandangan, yang diwakili sebuah buku, hendaknya dijawab 
dengan menerbitkan buku baru, yang mencerminkan pandangan yang berbeda --bukan 
dengan larangan.

Semoga demokrasi 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" Pulau Bintan di Australia

2009-09-08 Thread Ramadhani
selama pajaknya masuk ke Indonesia ga pa pa tho? lha kalo bener begini kan
namanya promosi colongan untuk pulau bintan, kita yang untung kan?


Aryo Satyo Ramadhani

http://ramagoo.blogspot.com


2009/9/8 agushamonangan 

>
>
>
> http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/09/08/15591126/Setelah.Malaysia..Giliran.Singapura.Jual.Pulau.Bintan.di.Australia
>
> BRISBANE, KOMPAS.com — Pariwisata Pulau Bintan Provinsi Kepulauan Riau
> dipasarkan majalah Infinity Holidays sebagai bagian dari daerah tujuan
> wisata Singapura lewat berbagai biro perjalanan utama Australia.
>
> Kantor Berita Antara di Brisbane, Selasa (8/9), melaporkan bahwa majalah
> Infinity Holidays 2009: 10 Asia itu menjadi bagian dari sumber informasi
> wisata andalan biro-biro perjalanan, seperti Flight Center dan Student
> Flights.
>
> Pulau Bintan—terletak sekitar 40 kilometer dari Singapura—dipasarkan
> sebagai daerah tujuan tambahan bagi para wisatawan mancanegara yang berlibur
> di negara kota tersebut.
>
> Pariwisata bahari dan sejarah di pulau terbesar di gugusan pulau yang ada
> di Provinsi Kepulauan Riau itu dimasukkan sebagai satu dari 10 tempat
> atraktif bagi para wisatawan asing yang mengunjungi Singapura.
>
> Di Bintan, para wisatawan tidak hanya disuguhi keindahan pantai pasir putih
> eksotis, air laut yang jernih, aneka warna batu karang laut, dan berbagai
> olahraga bahari, tetapi juga resor istirahat yang menawan.
>
> Operator pariwisata Singapura menjual Bintan sebagai tempat berlibur yang
> tepat bagi para wisatawan yang mengunjungi berbagai daerah wisata Asia
> dengan kapal pesiar SuperStar.
>
> Di areal resor wisata Pulau Bintan seluas 23.000 hektar itu setidaknya ada
> lima resor yang ditawarkan Singapura, yakni Mayang Sari, Nirwana Gardens,
> Bintan Lagoon, Angsana, dan Banyan Tree dengan tawaran harga menginap per
> malam 101-325 dollar Australia.
>
> Sepanjang 2008, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI menargetkan 380.000
> wisatawan Australia datang ke Indonesia, atau meningkat dibandingkan tahun
> 2007, yang tercatat berjumlah 314.432 orang.
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" Pulau Bintan di Australia

2009-09-08 Thread Samali Djono
sungguh dilematis ... !!  apakah karena tetangga-tetangga kita itu pada kurang 
bahan atau tempat berwisata untuk ditawarkan biar sekali jalan kepada tamu-tamu 
mereka ?  karena kalu kota/negara singapura doang, kurang afdol.
sedang kita yang layaknya punya rumah kebesaran, sampai tidak sempat lagi
mengurusinya, walaupun anak2 kita sebetulnya banyak, tapi pada tidak mau kerja, 
tidak mau cape-cape ...

tinggal kita berpikir positif atau negatif.  kalu positif terus akhirnya bisa 
juga dicuri,
tapi  kalu terlalu negatif atau sensitif ... salah juga, dianggap tidak dewasa 
jadinya

mungkin yang terbaik adalah - waspada - terhadap tetangga-tetangga kita yang
sudah kita ketahui sifat dan tindak-tanduknya dan akhir-akhirnya ... 

salam,
djs





From: agushamonangan 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, 8 September, 2009 17:08:08
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" 
Pulau Bintan di Australia

  
http://internasiona l.kompas. com/read/ xml/2009/ 09/08/15591126/ 
Setelah.Malaysia ..Giliran. Singapura. Jual.Pulau. Bintan.di. Australia

BRISBANE, KOMPAS.com — Pariwisata Pulau Bintan Provinsi Kepulauan Riau 
dipasarkan majalah Infinity Holidays sebagai bagian dari daerah tujuan wisata 
Singapura lewat berbagai biro perjalanan utama Australia.

Kantor Berita Antara di Brisbane, Selasa (8/9), melaporkan bahwa majalah 
Infinity Holidays 2009: 10 Asia itu menjadi bagian dari sumber informasi wisata 
andalan biro-biro perjalanan, seperti Flight Center dan Student Flights.

Pulau Bintan—terletak sekitar 40 kilometer dari Singapura—dipasarkan sebagai 
daerah tujuan tambahan bagi para wisatawan mancanegara yang berlibur di negara 
kota tersebut.

Pariwisata bahari dan sejarah di pulau terbesar di gugusan pulau yang ada di 
Provinsi Kepulauan Riau itu dimasukkan sebagai satu dari 10 tempat atraktif 
bagi para wisatawan asing yang mengunjungi Singapura.

Di Bintan, para wisatawan tidak hanya disuguhi keindahan pantai pasir putih 
eksotis, air laut yang jernih, aneka warna batu karang laut, dan berbagai 
olahraga bahari, tetapi juga resor istirahat yang menawan.

Operator pariwisata Singapura menjual Bintan sebagai tempat berlibur yang tepat 
bagi para wisatawan yang mengunjungi berbagai daerah wisata Asia dengan kapal 
pesiar SuperStar.

Di areal resor wisata Pulau Bintan seluas 23.000 hektar itu setidaknya ada lima 
resor yang ditawarkan Singapura, yakni Mayang Sari, Nirwana Gardens, Bintan 
Lagoon, Angsana, dan Banyan Tree dengan tawaran harga menginap per malam 
101-325 dollar Australia.

Sepanjang 2008, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI menargetkan 380.000 
wisatawan Australia datang ke Indonesia, atau meningkat dibandingkan tahun 
2007, yang tercatat berjumlah 314.432 orang.


   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" Pulau Bintan di Australia

2009-09-08 Thread Andre
memang kalo diliat banyak wisatawan asing sekarang lebih mengenal nama pulau / 
propinsi di indonesia ketimbang negara nya ..
banyk yanga gak tau letak indonesia ..
malah ada yang bertanya Bali dimana nya Indonesia ..
seharusnya mungkin pemerintah pusat dpt mendukung pemerintah daerah untuk 
mengembangkan kawasan-kawasan wisata di daerah nya 

Regards ,

Andre

Ym : Andreas16ferian
Phone : 089-88-935-970

www.kaskus.us
  - Original Message - 
  From: agushamonangan 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, September 08, 2009 5:08 Andre
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" 
Pulau Bintan di Australia



http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/09/08/15591126/Setelah.Malaysia..Giliran.Singapura.Jual.Pulau.Bintan.di.Australia

  BRISBANE, KOMPAS.com - Pariwisata Pulau Bintan Provinsi Kepulauan Riau 
dipasarkan majalah Infinity Holidays sebagai bagian dari daerah tujuan wisata 
Singapura lewat berbagai biro perjalanan utama Australia.

  Kantor Berita Antara di Brisbane, Selasa (8/9), melaporkan bahwa majalah 
Infinity Holidays 2009: 10 Asia itu menjadi bagian dari sumber informasi wisata 
andalan biro-biro perjalanan, seperti Flight Center dan Student Flights.

  Pulau Bintan-terletak sekitar 40 kilometer dari Singapura-dipasarkan sebagai 
daerah tujuan tambahan bagi para wisatawan mancanegara yang berlibur di negara 
kota tersebut.

  Pariwisata bahari dan sejarah di pulau terbesar di gugusan pulau yang ada di 
Provinsi Kepulauan Riau itu dimasukkan sebagai satu dari 10 tempat atraktif 
bagi para wisatawan asing yang mengunjungi Singapura.

  Di Bintan, para wisatawan tidak hanya disuguhi keindahan pantai pasir putih 
eksotis, air laut yang jernih, aneka warna batu karang laut, dan berbagai 
olahraga bahari, tetapi juga resor istirahat yang menawan.

  Operator pariwisata Singapura menjual Bintan sebagai tempat berlibur yang 
tepat bagi para wisatawan yang mengunjungi berbagai daerah wisata Asia dengan 
kapal pesiar SuperStar.

  Di areal resor wisata Pulau Bintan seluas 23.000 hektar itu setidaknya ada 
lima resor yang ditawarkan Singapura, yakni Mayang Sari, Nirwana Gardens, 
Bintan Lagoon, Angsana, dan Banyan Tree dengan tawaran harga menginap per malam 
101-325 dollar Australia.

  Sepanjang 2008, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI menargetkan 380.000 
wisatawan Australia datang ke Indonesia, atau meningkat dibandingkan tahun 
2007, yang tercatat berjumlah 314.432 orang.



  


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Sentil Kader Demokrat: Jangan Obral Janji dan Jadi Broker

2009-09-08 Thread Adyanto Aditomo
Mbak Yuliati Soebeno,
 
Beruntunglah rakyat Inggris yang hak - hak sipilnya dihargai oleh sistem hukum 
yang berlaku di negara tersebut.
Lha kalau di Indonesia, masyarakat yang protes karena rumahnya dilalui SUTET 
malah terancam dipenjara 12 tahun.
Apes betul jadi masyarakat Indonesia ini.
Semoga saja Ibu Ani sudah cukup puas mendengar para pihak yang telah 
mengirimkan kata - kata kasar kepada dirinya hanya karena keluhannya tidak 
digubris, dituntut hukuman penjara 12 tahun.
Dengan demikian rakyat akan menyadari bahwa membuat perasaan tidak nyaman 
terhadap Keluarga dari Para Pemimpin Politik di negri ini bisa diartikan 
sebagai sikap yang tidak ikhlas dalam menghadapi nasib buruk yang telah menimpa 
dirinya.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo
 

--- Pada Sel, 8/9/09, Yuliati Soebeno  menulis:


Dari: Yuliati Soebeno 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Sentil Kader Demokrat: Jangan Obral Janji 
dan Jadi Broker
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 8 September, 2009, 1:00 AM


 



Bagus juga jika Pak SBY tidak suka dengan para broker politik. Tapi jika kita 
melihat dari luar, kok sepertinya Pak SBY ini kebanyakan dalam lingkungan 
broker dan oportunis.
 
Juga baguslah jika tidak ada broker, saya harap pak SBY juga senang jika 
menerima "MASUKAN" dari rakyat kecil biasa, melalui sms, ataupun email. Jadi 
bapak tidak "buta" mata dan hati, karena jika sudah dikelilingi para oportunis, 
maka biasanya pemimpin akan menjadi "buta mata dan hati" karena hana 
mendapatkan "input" dari para oportunis tersebut.
 
Saya berharap jika pak SBY dan Ibu Ani mendapatkan sms dari rakyat, seharusnya 
dicerna dengan hati "LAPANG" dahulu, keluhan rakyat kecil biasanya karena 
ketidak mampuan/ketidak berdayaan (helplessn ess feeling) mereka dalam membela 
HAK-HAK mereka sendiri untuk mendapatkan perlindungan pemerintah, dalam 
keseharian/kehidupa n mereka.
Mudah-mudahan Pak Guru yang di Pandeglang akan mendapatkan "tanggapan" yang 
positif, dari pada "NEGATIVE" dan dimasuk-kan kepenjara.
 
Pemerintah lokal di Inggris sudah pernah dituntut satu keluarga dikarenakan 
kabel-kabel bertegangan tinggi yang melewati rumahnya, sudah membuat anak 
lelaki mereka mendapatkan kanker dari semenjak bayi.
 
Semoga para pemegang jabatan dalam Kabinet SBY nanti, adalah para "PETINGGI" 
yang memikirkan para rakyat "KECIL" diseluruh Indonesia. Karena mereka yang 
dipilih TIDAK MELEWATI BROKER, harusnya sangat amat "ISTIMEWA" bagi masyarakat 
Indonesia.
 
Salam,
Yuli


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RUU PERFILMAN dan MONOPOLI

2009-09-08 Thread Fajrian difa vedder
wah anda sendiri dah baca blm RUU Perfilmannya? Gimana mau monopoli? Emang kita 
sdh punya industri film yang mapan? apa anda tidak mengerti bahwa pernyataan 
Jero Wacik omong kosong? industri film indonesia yang sekarang itu yang mana 
dan seperti apa?

salam

Rian




From: msitombuk 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 8, 2009 11:40:23 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RUU PERFILMAN dan MONOPOLI

  
Kemarin Menteri Pariwisata dan Budaya Jero Wacik, menyebutkan Industri 
Perfilman sekarang masih dimonopoli oleh Industri film sekarang yang ada. 
Menurut beliau lagi bahwa UU Perfiliman sangat dibutuhkan sebagai payung hukum 
mencegah dan mengatur tentang Perfiliman di Indonesia. Banyak media menyesalkan 
apalagi para sineas muda kita, bila disahkanya UU Perfiliman itu maka akan 
terjadi pengebirian terhadap Film.
Sebenarnya apakah ketakutan itu menjadi kendala? secara prinsipil saya sangat 
setuju bila pemerintah ikut campur dan mencegah praktek monopoli terhadap film, 
bila kita lihat sekarang memang harga tiket menonton bioskop sduah relatif 
murah, namun hanyha menjangkau sedikit masyarakat bila kita melihat statistik 
peminat penontot di Bioskop dengan penonton DVD/VCD, masih lebih murah menonton 
DVD/VCD dibandingkan dengan bioskop, belum lagi adanya penambahan biaya dalam 
hal pembelian snack di Bioskop yang sangat mahal. Para penonton diharuskan 
hanya membeli makanna didalam bioskop, tanpa diberikan pilihan untuk membeli 
makanan riangan dari luar, dan tank segan-segan para sekuriti akan 
mempermalukan para penonton bila membawa makanan dari luar, sikap arogan yang 
ditunjukkan oleh pihak pengelola dengan tidak hanya memonopoli film, akan 
tetapi makanan rinagn pun di monopoli.
Praktek ini sangat tidak baik, dan hendaknya pemerintah juga melihat praktek 
ini untuk diatur dalam UU Perfilman, tidak sekedar hanya hal-hal yang meurut 
saya menjadi menurunkan kreatifitas para pembuat film berkualitas untuk 
bersaing, tidak sekedar menciptakn film hanya jual saja, tanpa ada pertimbangan 
moral bagi masyarakat.
Para Industri Film dan penyedianya seperti Bioskop juga tidak melakukan praktek 
monopoli tersebut dari mulai sekarang. Berharap dengan adanya UU tersebut tidak 
sekedar hanya "kejar tanyanga" saja, tetapi tidak berlaku efektif dan efesien 
di lapangan layakanya UU yang telah terbit dan akhirnya di Judisial Riview lagi 
dan lagi.


   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menggagas Posisi Hatta Rajasa di Kabinet 2009-2014

2009-09-08 Thread Yuliati Soebeno
Welehkasihan amat Pak Budiono ya? Sudah berhasil mendongkrak suara PD lebih 
banyak, sekarang hanya mau dijadikan boneka-nya Hatta Rajasa. Rupanya "DALANG" 
baru sudah muncul dipemerintahan Indonesia ini.
Salam,
Yuli

--- On Mon, 9/7/09, rifky pradana  wrote:





Hatta Rajasa merupakan salah satu diantara sedikit tokoh yang hampir sudah
pasti aman posisinya, hampir dapat dipastikan ia akan mendapatkan posisi di 
kabinet
mendatang.

Namun, tentu posisi apa yang akan diberikan kepadanya merupakan faktor
yang cukup penting yang akan dicermati oleh partai PAN sebagai pendukungnya.

Posisi Mensesneg memang bukan posisi sembarangan, akan tetapi di masa
sepuluh tahun terakhir ini, pamor dan prestise jabatan ini sudah tidak lagi
seperti pada masa sebelumnya.

Posisi apa yang akan diberikan kepada Hatta Rajasa itu menjadi penting,
mengingat pada waktu menjelang deklarasi Sabuga, pasca keputusan
pencawapresannya Boediono, pernah ada wacana yang merencanakan Hatta Rajasa
akan diplot sebagai Menteri Utama atau Menteri Senior, seperti posisi Lee Kuan
Yew di Singapura.

Konon, dalam konsepnya pak SBY, posisi Menteri Utama itu merupakan
posisi yang tidak kalah terhormat dengan posisi Wakil Presiden. Bahkan posisi
ini memiliki wewenang yang lebih banyak dibandingkan dengan wewenangnya Wakil
Presiden.

Akankah Presiden SBY merelaisasikan rencananya itu ?.

Jika posisi Menteri Utama atau Menteri Senior tidak jadi direalisasikan
oleh Presiden SBY, maka posisi apa yang setara dengan itu ?.

Apakah mungkin akan ditempatkan sebagai salah satu Menteri Koordinator
?. Menko bidang apa ?. Menko Ekuin atau Kesra atau Polhukam ?.

Atau akan ada Menko bidang baru diluar ketiga bidang Menko yang sudah
lazim ada ?.

Tentu hanya Presiden SBY saja yang tahu jawaban, dan yang mempunyai
wewenang serta kekuasaan untuk memberikan solusinya.

Menarik untuk dicermati, solusi apakah yang akan dilakukan oleh
Presiden SBY ?. Lalu, akankah solusi itu mencukupi untuk mengobati rasa
kecewanya pak Amien Rais ?. Atau, saat ini bagi Presiden SBY, rasa kecewa pak
Amien Rais tak lagi merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkannya ?.

Wallahualambishshaw ab.

*
Referensi Sumber
Berita dan Artikel Terkait :
* ‘SBY
Maju Kena Mundur Kena’, klik disini
* ‘Boediono
Cawapres SBY, Hatta Diplot jadi Menteri Utama’, klik disini
* ‘Hatta
Rajasa mempermainkan Amin Rais’, klik disini
* ‘Amin
Rais dan Hidayat Nurwahid Kecewa pada SBY’, klik disini
* ‘Pak
SBY, Tolonglah, Jangan Kecewakan PKS !’, klik disini
* ‘Mereka-reka
Pengisi Kabinet SBY-Boediono’,
klik disini
* ‘Perkiraan
Susunan Kabinet SBY-Boediono’,
klik disini
* ‘Resiko
Sistemik di Kabinet SBY-Boediono’, klik disini
* ‘Presiden,
Wapres, Menteri : Mana yang Penting ?’,
klik disini
* ‘Fit
and Proper Test bagi Calon Menteri’,
klik disini
* ‘Amandemen UUD 1945 dan Revisi UU Pemilu
2014’, klik disini
*
Artikel ini dapat dibaca di :
‘Menggagas Posisi Hatta Rajasa di Kabinet
Mendatang’
http://public. kompasiana. com/2009/ 09/08/menggagas- posisi-hatta- rajasa-di- 
kabinet-mendatan g/
http://politikana. com/baca/ 2009/09/08/ menggagas- posisi-hatta- rajasa-di- 
kabinet-mendatan g.html
*

[Non-text portions of this message have been removed]




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kenaikan TDL Tahun 2010 Dinilai Terkait Skenario Liberalisasi Listrik

2009-09-08 Thread firdaus cahyadi
Kenaikan TDL Tahun 2010 Dinilai Terkait Skenario Liberalisasi Listrik


“Rencana
kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL)  pada tahun 2010 tidak bisa
dilepaskan dengan skenario liberalisasi listrik seperti yang tertuang
dalam Rancangan Undang Undang (RUU) Ketenagalistrikan,” ujar aktivis Yayasan 
Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi di Jakarta (7/9).

Menurut
Tulus Abadi, jika RUU Ketenagalistrikan yang mengusung liberalisasi itu
jadi disahkan DPR menjadi Undang Undang (UU) maka kenaikan tariff
listrik menjadi sebuah keniscayaan. “Liberalisasi ketenagalistrikan
pasti akan menaikan tariff listrik,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Negara
(Meneg) BUMN Sofyan Djalil menyebutkan bahwa kementerian BUMN
menyetujui kenaikan TDL tahun 2010. “Penaikan TDL akan berlanjut hingga
tariff PLN mencapai harga keekonomian,” kata Meneg BUMN Sofyan Djalil 
seperti ditulis oleh Harian Media Indonesia (4/9).

Keterkaitan
kenaikan tariff listrik dengan skenario liberalisasi ketenagalitrikan
juga pernah disinggung oleh Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN
Strategis Ir Ahmad Daryoko. “Tarif listrik pada sisi konsumen akan naik
akibat liberalisasi ketenagalistrikan,” ungkapnya.

Menurut
Daryoko, liberalisasi ketenagalistrikan akan mengakibatkan pemerintah
kehilangan instrument kontrol. “Pemerintah tidak bisa lagi menerapkan
tariff dasar listrik seperti saat ini karena mekanisme diserahkan
kepada pasar,” jelasnya, “Hilanglah kesempatan pemerintah untuk
melindungi rakyat banyak atas kebutuhan pokoknya,”

Sumber: 
http://satudunia.net/?q=content/kenaikan-tdl-tahun-2010-dinilai-terkait-skenario-liberalisasi-listrik


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Ogah Resmikan "Trans Studio Theme Park" Punya Kalla

2009-09-08 Thread agushamonangan
Laporan wartawan KOMPAS Suhartono

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/09/08/17250912/SBY.Ogah.Resmikan.Trans.Studio.Theme.Park.Punya.Kalla



MAKASSAR, KOMPAS.com- Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, Rabu (9/9) besok 
pukul 09.00 Wita,  direncanakan akan meresmikan  "Trans Studio Theme Park" 
Makassar di Tanjung Bunga, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Trans Studio Theme Park" Makassar merupakan wahana rekreasi kelas dunia, yang 
diharapkan bisa menyaingi Walt Disney di Amerika Serikat. Wahana ini hasil 
kongsi antara perusahaan milik Keluarga Kalla atau Kalla Group dengan Para 
Group, perusahaan milik Chairul Tandjung, pemilik Trans Corp.

Dari informasi yang diterima Kompas, tempat rekreasi yang bisa menyaingi tempat 
sejenis di Lotte, Korea Selatan, itu sebenarnya diharapkan bisa diresmikan 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pasalnya, peresmian  "Trans Studio Theme 
Park" Makassar, dicocokan dengan hari ulang tahun Presiden yang jatuh tepat 
pada Rabu besok, tanggal 9 September 2009.

Namun, disebut-sebut Presiden Yudhoyono tidak bisa meresmikannya meskipun 
waktunya disamakan dengan peringatan kelahirannya. Sebab itu, mau tidak mau 
Wapres Kalla yang akan meresmikannya.

Juru bicara Presiden Andi Mallarangeng, saat dikonfirmasi Kompas dari Makassar, 
Sulsel, Selasa (8/9) sore,  mengaku tidak tahu soal undangan khusus kepada 
Presiden Yudhoyono untuk meresmikannya, yang dikaitkan dengan ulang tahunnya. 
"Mungkin saja ada (undangannya), akan tetapi saya belum tahu, karena saya belum 
bisa mengecek kepada Presiden langsung undangannya," ujar Andi.

Menurut Andi, biasanya, saat ulang tahun Presiden memilih merayakannya dengan 
acara yang sederhana seperti berdoa dan memotong tumpeng bersama keluarga di 
kediaman pribadinya di Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat.

"Seperti ulang tahun besok. Presiden sudah menyiapkan potong tumpeng saja di 
Cikeas. Itu, karena agenda Presiden yang padat dan tengah menyiapkan struktur 
kabinet, program dan rencana aksi pemerintah lima tahun mendatang. Kalau 
merayakan ultah di daerah, kan, juga bisa merepotkan daerah," tambah Andi.

Dikatakan Andi, selama bulan Ramadhan, Presiden memang tidak ada agenda 
kunjungan ke daerah, kecuali meninjau pasca gempa di Cianjur Selatan beberapa 
hari lalu. "Presiden tidak berkunjung ke daerah juga di antaranya, karena 
masukan dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) agar tidak dengan alasan 
keamanan," lanjut  Andi.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Koalisi Tak Jelas

2009-09-08 Thread halim hd
posisi budiman sujatmiko:
anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.
(kafilah penguasa dan kafilah dari dalam
sendiri, sebagian besar elite PDIP).
penawaran posisi kepada puan maharani
untuk menjinakan mega; TK memanfaatkan
hal itu).
dan PAN akan jinak, hatta rajasa bakalan 
kepilih ketum baru menggantikan SB. PKB
muhaimin buldog kelas teri atau tepatnya 
barisan koor pengucap "am". ical
akan kepilih; dia lebih seneng dengan SBY
ketimbang kalla; bisnis perlu diselamatkan;
PKS bakalan akan meniru PKB. 
(hasil rekaman dari obrolan warkop).
hhd.

--- On Mon, 9/7/09, pudimartini  wrote:

From: pudimartini 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Koalisi Tak Jelas
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, September 7, 2009, 5:03 PM






 





  Ada banyak di PDIP yang spt Budiman S

dia tidak bakal sendiri



Asep Kurniawan wrote:

>

> Memang dilematis, saya memaklumi kegamangan PDIP. Namun barangkali 

> memang konsep dan strategi oposisi PDIP perlu dievaluasi, sehingga 

> bisa mendapat dukungan lebih kuat, terutama dengan menghitung bahwa 

> tipe lawannya seperti SBY itu. Budiman Sudjatmiko adalah aset berharga 

> bagi PDIP, tetapi apakah ia bisa melakukannya sendiri?

>

> Salam,


 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kusmayanto Kadiman: Gedung Tahan Gempa

2009-09-08 Thread imcw
Sahabatku pudimartini,

Itu  bukan  budaya  tetapi memang protokoler pengamanan pejabat tinggi
negara terutama RI 1 dan RI 2.
--
i made cock wirawan
--
http://www.medisiana.com 

Tulisan anda pada hari Senin 07 September 2009, jam 13:28:42  :

p> Bukannya para pejabat juga mendapat pengawalan
p> dan privelege ketika mengunjungi korban gempa
p> dimana saja. Ini kan masalah budaya

Quotes : Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Manggruwa



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sesama Penyolong Jangan Saling Mendahului - U/ wahyu handoyo

2009-09-08 Thread halim hd
bukankah pengelola negeri ini, elite politik
dan ekonomi, dari tingkat lokal dan pusat
yang mengubah tapal batasnya
lihat saja hutan tropis yang dijarah itu,
lihat saja tiadanya perlindungan kepada
industri kita, lihat saja karya senibudaya
kital, lihat saja pertambangan minyak,
batubara, emas dsbanya, dllnya, siapa
yang membuatnya negeri ini jadi dikoloni,
dijadikan sapi perahan model abad XVIII-XIX???


--- On Mon, 9/7/09, pudimartini  wrote:

From: pudimartini 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sesama Penyolong Jangan Saling Mendahului - 
U/ wahyu handoyo
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, September 7, 2009, 5:07 PM






 





  Kita tidak akan mengubah tapal batas

kalau Malaysia melakukan, tetapi

memaksa utuk mengembalika ke tempat

semula. Kita tidak akan membangun di

pulau Malaysia meskipun mereka membangun

Sipadan dan Ligitan



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah, Kecelakaan Pesawat Indonesia Terparah!

2009-09-08 Thread Adyanto Aditomo
Lha kalau anggaran pertahanan antara RI dan Malaysia setara, mengapa kualitas 
persenjataannya kok seperti Bumi dan Langit???
Kira - kira salahnya dimana ya???
Kalau masalahnya memang pada kebocoran anggaran akibat sistem dan prosedur 
pengadaan senjata yang tidak transparan dan cenderung manipulatif, ya sebaiknya 
memang harus dilakukan reformasi secara menyeluruh di tubuh TNI kita.
Bila tidak ada perbaikan sistem, berapapun anggaran pertahanan untuk TNI 
ditambahkan, tidak akan pernah cukup karena selalu digerogoti oleh KKN yang 
sangat parah.
Semoga para Pimpinan TNI menyadari hal ini.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo.

--- Pada Sel, 8/9/09, agushamonangan  menulis:


Dari: agushamonangan 
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah, Kecelakaan Pesawat Indonesia Terparah!
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 8 September, 2009, 12:53 AM


  



http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/09/08/ 0711309/Wah. .Kecelakaan. 
Pesawat.Indonesi a.Terparah

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat kecelakaan udara di Indonesia ternyata terparah 
di Asia Tenggara. Data dari Aviation Safety Network, sesuai dengan yang 
dilansir Bloomberg, menunjukkan, kecelakaan udara di Indonesia sejak tahun 1945 
telah menewaskan 2.195 orang.

Sementara itu, jumlah korban kecelakaan udara di Filipina, salah satu negara 
berkembang yang bertetangga di Indonesia, cuma setengahnya, yakni 1.184 orang.

Bagaimana dengan Malaysia? Data dari situs jaringan keselamatan penerbangan 
tersebut menunjukkan, korban kecelakaan udara di Malaysia hanya berkisar di 
angka 280 jiwa.

Pengamat militer dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jaleswari 
Pramowardhani mengatakan, anggaran pertahanan Malaysia sebenarnya tidak 
terlampau berbeda jauh dengan Indonesia. "Menurut OECD (Organisasi Kerja Sama 
Ekonomi dan Pembangunan) , anggaran pertahanan Malaysia pada tahun mencapai 
2.240 miliar dollar AS," ujar Jaleswari.

Sementara itu, pada periode yang sama, dana anggaran pertahanan Indonesia yang 
terealisasi di Indonesia sekitar Rp 2,2 miliar dollar AS. Jaleswari mengatakan, 
salah satu penyebab tingginya kecelakaan udara tersebut adalah ketidakefektifan 
penggunaan anggaran pertahanan. "Tingkat kebocoran anggaran di bidang 
pertahanan di Indonesia pada tahun 2006 mencapai 38 persen. Hal ini, misalnya, 
bersumber dari proses tender pengadaan barang dan jasa," katanya.

Kecelakaan pesawat intai milik Tentara Nasional Indonesia jenis Nomad ini 
bukanlah kecelakaan udara yang pertama di Tanah Air. Pada tanggal 6 April 2009, 
pesawat Fokker F-27 produksi tahun 1976 jatuh dan meledak di Bandara 
Internasional/ Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung. Sebanyak 24 
anggota Pasukan Khas TNI AU tewasn dalam kecelakaan tersebut.

Selang beberapa minggu kemudian, giliran Pesawat C-130 Hercules Alpha jatuh di 
Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, 20 April 2009. Sebanyak 116 
penumpang ditemukan, 101 di antaranya tewas dan 15 lainnya luka parah.

















  Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!

2009-09-08 Thread sonar sihombing
Aneh koq buku dibakar? Apasalahnya? Bacalah sebanyak mungkin buku agar kamu 
tidak picik. Memang kalau buku dibakar lantas informasi tertutup? Semua 
sekarang ada di internet. Hanya orang picik yang tidak cinta buku.
 
ss

--- On Mon, 9/7/09, ChanCT  wrote:


From: ChanCT 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fw: PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!
To: "HKSIS" , "Wahana" 
Date: Monday, September 7, 2009, 8:45 PM


 



Bung Boni yb,

Isi pernyataan sepenuhnya saya setuju. Tidak seharusnya buku dibakar, apalagi 
isi buku itu sebagai usaha mengungkap fakta sejarah dari sisi lain. Pelajari 
dan ajukanlah fakta-fakta lain untuk coba menyangkal bahwa apa yang diajukan 
Soemarsono itu tidak benar. Dari fakta-fakta yang sepotong-potong dan diajukan 
oleh peserta peristiwa itu, dianalisa secara ilmiah bagaimana jalan peristiwa 
itu sesungguhnya yang lebih mendekati kenyataan. Itulah tugas ahli sejarah, ... 
Jangan karena berbeda dengan suara penguasa yang menang, lalu buku dibakar.

Tapi, kenapa judul PETISI "Kami Menolak Pembakaran Buku", ya? Apa karena diajak 
Front Anti Komunis untuk ikut bakar buku? Kenapa tidak Mengutuk atau Mengecam 
Pembakaran Buku?

Maaf, mungkin hanya karena keterbatasan pengetahuan bahasa Indonesia saya, jadi 
ada salah pengertian? Namun demikian tolong cantumkan nama saya, Chan Chung 
Tak, Pemerhati Indonesia di HK, mendukung PETISI dibawah.

Salam,
ChanCT

- Original Message -
From: Boni Triyana

Subject: [wahana-news] PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!

Dear all,

Yang ingin mendukung petisi ini silahkan sebutkan nama dan institusi.

Thanks,

Bonnnie Triyana

---

PERNYATAAN SIKAP

KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!

Pekan lalu Front Anti Komunis di Surabaya membakar buku Revolusi Agustus: 
Kesaksian Seorang Pelaku Sejarah karya Soemarsono. Guru Besar Ilmu Sejarah 
Prof. Dr. Aminuddin Kasdi ikut dalam pembakaran dan mengatakan bahwa sejarah 
adalah milik pemenang. Mereka membakar buku sebagai reaksi terhadap kolom 
serial wartawan Jawa Pos Dahlan Iskan tentang Soemarsono, Soemarsono, Tokoh 
Kunci dalam Pertempuran Surabaya.

Pembakaran buku kali ini bukan yang pertama. Pada Juli 2007 ribuan buku 
pelajaran sejarah dibakar Kejaksaan Negeri Depok. Pembakaran-pembakar an ini 
membuktikan adanya sekelompok orang yang tidak bisa menerima perbedaan pendapat.

Kami prihatin dengan pembakaran buku itu kendati kami belum tentu sepenuhnya 
setuju dengan isi buku tersebut. Tapi kebebasan berpendapat, baik lisan maupun 
tulisan, dijamin oleh UUD 1945. Pembakaran buku Soemarsono mengulang kembali 
aksi fasisme Nazi yang juga membakar buku-buku karya Sigmund Freud, Albert 
Einstein, Thomas Mann, Jack London, HG Wells serta berbagai cendekiawan lain. 
Nazi menganggap buku sebagai musuh mereka.

Kami prihatin aksi ini dilakukan oleh sekelompok orang, yang memakai nama Islam 
namun melakukan tindakan tercela pada bulan Ramadhan, bulan di mana Allah 
pertama kali menurunkan perintah membaca kepada Nabi Muhammad SAW. Buku 
semestinya dibaca, bukan untuk dibakar.

Kami menyayangkan pernyataan Aminuddin Kasdi. Pernyataan sejarah hanya milik 
pemenang tak sepantasnya dikatakan oleh seorang guru besar ilmu sejarah. 
Penulisan sejarah semestinya mengedepankan keberimbangan fakta dan keberagaman 
versi, bukan monopoli satu versi praktik Orde rezim Baru.

Oleh karena itu, atas dasar akal sehat dan kepercayaan pada demokrasi, kami 
menyatakan:

PERTAMA, mengecam para pelaku pembakaran buku Revolusi Agustus: Kesaksian 
Seorang Pelaku Sejarah karya Soemarsono, dan menganggapnya sebagai tindakan 
fasistis, yang bertentangan dengan kemanusiaan dan upaya mencerdaskan 
masyarakat.

KEDUA, menuntut kepada Presiden Republik Indonesia untuk menjamin kebebasan 
berpendapat dan menindak tegas mereka yang menciderai kebebasan sipil di 
Surabaya.

KETIGA, menuntut dihentikannya tindakan pelarangan buku atas alasan apapun. 
Bila terdapat perbedaan pandangan, yang diwakili sebuah buku, hendaknya dijawab 
dengan menerbitkan buku baru, yang mencerminkan pandangan yang berbeda --bukan 
dengan larangan.

Semoga demokrasi di Indonesia, yang baru ditanam benihnya, bisa berkembang 
sehat.

Kami yang mendukung:

1. Andreas Harsono (wartawan)
2. Bonnie Triyana (sejarawan-cum- wartawan)
3. Goenawan Mohamad (wartawan senior)
4. Wilson (sejarawan)
5. Patra M Zen (Direktur YLBHI)
6. M Abduh Aziz (Dewan Kesenian Jakarta)
7. Sapariah Saturi (wartawan)
(yang ingin turut serta silahkan kirim nama dan institusi kepada saya.




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" Pulau Bintan di Australia

2009-09-08 Thread andidj2007
Setuju! 
Sudah biasa biro perjalanan menjual paket wisata campuran semacam itu. Tour 
China+taiwan+hongkong biasa dikombinasikan, Eropa campuran, Timur Tengah mix. 
Tour agent juga bisa bikin Bintan+Batam+Singapore kok, tergantung kreatifnya 
kita aja.
Judulnya terlalu tendensius dan menyesatkan.

Salam,
Andidj
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ramadhani 
Date: Tue, 8 Sep 2009 17:27:35 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" 
Pulau Bintan di Australia

selama pajaknya masuk ke Indonesia ga pa pa tho? lha kalo bener begini kan
namanya promosi colongan untuk pulau bintan, kita yang untung kan?


Aryo Satyo Ramadhani

http://ramagoo.blogspot.com




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep & Om Godlip)

2009-09-08 Thread gunawan setiadi
Memang sebaiknya kalau menurut akal sehat dan hukum bisnis ,
Bank Century sebaiknya di " schorsing " sajalah , usut tuntas uang
Deposito kemana saja , apakah " dirampok " oleh Direksi B.C. ,
lalu nasabah yang besar-2 diatas 2 M , jangan buru-buru di Bail out,
kasi saja 2 M sesuai dengan undang undang , tahan dulu seluruh
pemegang saham dan direksi ...diperiksa dululah..., jangan seperti
sekarang ini sudah pada kabur...

Lalu Karena pengawasan BI yang lemah , yang katanya sejak 2005
sudah tahu bahwa Bank Century telah menjual produk investasi BC
sendiri dengan tanpa ijin (ilegal) ... tapi setelah dilarang malah mereka
jual , sehingga lebih dari 1000 nasabah dari 62 cabang terkena bujuk
rayu , bahkan diantaranya para marketing officer Bank Century sendiri
yang ikut ber-investasi , padahal produk ini sudah dilarang oleh Bank
Indonesia dan Bapepam LK , TAPI dengan cara bisik-2 selembar
kertas saja  larangan untuk bank tbk. seharusnya secara publik !!!

Tapi semua pimpinan cabang tidak tahu , nasabah juga tidak tahu dan
kita (nasabah) sedang berupaya hukum , ini menambah kerugian dari
LPS / Bank Century sekitar 1,4 T lagi... Tambahan potensi kerugian

Salam,
gunawan s.
-






From: sekretariat pshb 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 8, 2009 8:35:26 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep & Om Godlip)

  
LPS harus transparan dalam tangani bank bermasalah. sejak awal hanya industri 
bank yang selalu diselamatkan dg potensi kerugian negara. sebaliknya, industri 
asuransi, dana pensiun, leasing dicuekin negara/pemerintah, alhasil bangkrut n 
rakyat yg sengsara lagi. cobalah dipikirkan kembali, kalo pemerintah ingin 
bantu rakyat & tidak terjadi kebangkrutan sistemik.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" Pulau Bintan di Australia

2009-09-08 Thread anthonyrayindra
Maaf, kalau menurut saya hal ini tidak apa-apa, Singapura bilang kok kalau 
Bintan itu di Indonesia.
Bagus kan, dapat promosi gratis? 

Sama saja kalau kita ke Batam, salah satu "tur" yang ditawarkan ya naik feri ke 
Singapura. 




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "agushamonangan" 
 wrote:
>
> http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/09/08/15591126/Setelah.Malaysia..Giliran.Singapura.Jual.Pulau.Bintan.di.Australia
> 
> 
> BRISBANE, KOMPAS.com — Pariwisata Pulau Bintan Provinsi Kepulauan Riau 
> dipasarkan majalah Infinity Holidays sebagai bagian dari daerah tujuan wisata 
> Singapura lewat berbagai biro perjalanan utama Australia.
> 
> Kantor Berita Antara di Brisbane, Selasa (8/9), melaporkan bahwa majalah 
> Infinity Holidays 2009: 10 Asia itu menjadi bagian dari sumber informasi 
> wisata andalan biro-biro perjalanan, seperti Flight Center dan Student 
> Flights.
> 
> Pulau Bintan—terletak sekitar 40 kilometer dari Singapura—dipasarkan sebagai 
> daerah tujuan tambahan bagi para wisatawan mancanegara yang berlibur di 
> negara kota tersebut.
> 
> Pariwisata bahari dan sejarah di pulau terbesar di gugusan pulau yang ada di 
> Provinsi Kepulauan Riau itu dimasukkan sebagai satu dari 10 tempat atraktif 
> bagi para wisatawan asing yang mengunjungi Singapura.
> 
> Di Bintan, para wisatawan tidak hanya disuguhi keindahan pantai pasir putih 
> eksotis, air laut yang jernih, aneka warna batu karang laut, dan berbagai 
> olahraga bahari, tetapi juga resor istirahat yang menawan.
> 
> Operator pariwisata Singapura menjual Bintan sebagai tempat berlibur yang 
> tepat bagi para wisatawan yang mengunjungi berbagai daerah wisata Asia dengan 
> kapal pesiar SuperStar.
> 
> Di areal resor wisata Pulau Bintan seluas 23.000 hektar itu setidaknya ada 
> lima resor yang ditawarkan Singapura, yakni Mayang Sari, Nirwana Gardens, 
> Bintan Lagoon, Angsana, dan Banyan Tree dengan tawaran harga menginap per 
> malam 101-325 dollar Australia.
> 
> Sepanjang 2008, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI menargetkan 380.000 
> wisatawan Australia datang ke Indonesia, atau meningkat dibandingkan tahun 
> 2007, yang tercatat berjumlah 314.432 orang.
>




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" Pulau Bintan di Australia

2009-09-08 Thread Chappy Hakim
Kita kan selalu Untung ?!
Kapan ya kita Rugi ? he he he h e he
Wass,
CH





From: Ramadhani 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 8, 2009 5:27:35 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" 
Pulau Bintan di Australia

selama pajaknya masuk ke Indonesia ga pa pa tho? lha kalo bener begini kan
namanya promosi colongan untuk pulau bintan, kita yang untung kan?


Aryo Satyo Ramadhani

http://ramagoo.blogspot.com


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RUU PERFILMAN dan MONOPOLI

2009-09-08 Thread Chappy Hakim
Memangnya ada yang "tidak omong kosong"?
Wass,
CH.





From: Fajrian difa vedder 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 8, 2009 2:43:30 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RUU PERFILMAN dan MONOPOLI

 
wah anda sendiri dah baca blm RUU Perfilmannya? Gimana mau monopoli? Emang kita 
sdh punya industri film yang mapan? apa anda tidak mengerti bahwa pernyataan 
Jero Wacik omong kosong? industri film indonesia yang sekarang itu yang mana 
dan seperti apa?

salam

Rian


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!

2009-09-08 Thread Denny Ardiansyah
Saya mendukung 1000 persen gerakan ini. Dan namanya memang lebih baik 
Mengutuk Aksi Pembakaran Buku.

denny ardiansyah
(penulis resensi buku)

--- On Mon, 9/7/09, Dharma Hutauruk  wrote:

From: Dharma Hutauruk 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, September 7, 2009, 11:51 PM






 





  Bagi kami yang bekerja di perusahaan penerbitan Buku, 
pelarangan dan

pembakaran sudah berulang kami alami.

Kalau bukan oleh instansi yang diberi wewenang menyortir buku yah kalangan

tertentu yang merasa terusik oleh isi buku tersebut.

Terkadang oleh salah cetak pun sudah menjadi masalah besar dan seluruh buku

mesti dihancurkan.

Ralat atau errata pun tidak lagi ada gunanya.

Hidup Penulis maupun penerbit memang berada di mata pembacanya.

Karena bagaimana pun kita idealisnya, tokh kita hidup dari laku tidaknya

buku yang diterbitkan.

Sayang filosofi ini kurang ditangkap oleh yang merasa dirinya punya hak

untuk marah dan untuk membakar

sebab

di kasih gratis pun, sebuah buku belum tentu akan di baca orang

selain mereka yang berminat dengan topik yang dibahas buku tersebut.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] TNI: Tak Putus Dirundung Malang

2009-09-08 Thread Satrio Arismunandar
TNI: Tak Putus Dirundung Malang 
 
Oleh: Ikrar Nusa Bhakti
Sumber: Seputar Indonesia , Selasa, 08 September 2009
 
SEBAGAI seorang mantan murid dan asisten Prof Dr Juwono Sudarsono, saya amat 
memahami perasaan hati sang guru. Betapa pilu hati dan perasaan beliau karena 
di masa akhir baktinya sebagai menteri pertahanan RI untuk kedua kalinya ini 
Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang di bawah otoritasnya, bagaikan tak putus 
dirundung malang . 

Senin (7/9) siang kemarin, sekali lagi terjadi kecelakaan pesawat Nomad milik 
TNI AL—menewaskan empat orang. Pesawat ini dalam tugas menjaga pertahanan RI di 
wilayah Kalimantan Timur. Pesawat gagal kembali ke pangkalannya di Tarakan, 
Kalimantan Timur, sebuah kota yang dulu merupakan sasaran serangan Jepang 
pertama sebelum menjajah Indonesia . 

Ini merupakan kecelakaan berturut-turut yang dialami TNI pada kurun waktu enam 
bulan terakhir. Lagi-lagi kita bertanya, apa yang salah dalam pemeliharaan 
alutsista TNI kita? Alasan utama yang sering terlontar ialah anggaran TNI 
memang terlalu kecil. Bukan saja tidak cukup untuk memelihara kesiapan 
alutsista kita, terlebih lagi untuk memodernisasi kan peralatan tempur TNI. 

Anggaran pertahanan 2009 ini, yang sebesar Rp. 33,6 triliun, merupakan nomor 
tiga terbesar setelah anggaran Departemen Pendidikan Nasional. Dari angka itu, 
hanya Rp. 12,24 triliun yang benar-benar untuk fungsi pertahanan. Anggaran 
Pertahanan pada 2010 sekitar Rp. 40,6 triliun, atau nomor dua terbesar setelah 
anggaran pendidikan. Namun, untuk ukuran normal negara berkembang, angka itu 
masih terlalu kecil. 

Seharusnya masih dapat ditingkatkan menjadi 2,5% dari gross domestic product 
(GDP) Indonesia . Yang selalu menjadi pertanyaan, apakah anggaran itu cukup 
untuk membangun kekuatan TNI pada tahapan paling minimum (minimum essential 
force)? Jawabnya tentu saja tidak, karena untuk saat ini anggaran paling pas 
bagi TNI ialah sekitar Rp. 100 triliun, agar TNI dapat benar-benar membangun 
kekuatan pertahanan yang memadai untuk negara kepulauan sebesar Indonesia. 

Sayangnya, membangun postur TNI yang ideal selalu terkait dengan kapabilitas 
ekonomi negara. Dengan kata lain, ekonomi pertahanan lebih menentukan (anggaran 
menentukan kegiatan), ketimbang sebaliknya. Anggaran TNI akan selalu menjadi 
masalah jika pemerintah tidak melakukan terobosan jangka pendek untuk menembus 
kebuntuan mengenai anggaran pertahanan ini.

Jika baru pada 2014, masa akhir pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono 
(SBY)-Boediono, pemerintah baru akan meningkatkan anggaran TNI menjadi sekitar 
Rp. 100 triliun, kita tak mungkin mengejar kemajuan percepatan pembangunan 
kekuatan pertahanan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan 
Australia. 

Dalam kaji ulang pertahanan (strategic defence review) Australia 2009, tampak 
betapa Australia sudah memperhitungkan kemungkinan terjadinya perang besar di 
Asia -Pasifik pada 2038. Negara kita memang agak aneh, ditinjau dari cara 
pandang strategiknya. Meski dalam Undang- Undang Nomor 3/2002 tentang 
Pertahanan Negara dikatakan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan 
(archipelagic state), strategi pertahanan yang berlaku masih belum berubah, 
yakni pertahanan pulau besar yang bertumpu pada matra darat. 

Padahal, sejak Deklarasi Djuanda mengenai Wawasan Nusantara dan diterimanya 
bentuk negara kepulauan di dalam UNCLOS 1982, harusnya sejak saat itu kita 
sudah ambil ancang-ancang untuk mengubah strategic culture kita dari fokus pada 
persoalan dalam negeri menjadi pertahanan untuk menghadapi invasi dari luar 
dalam bentuk apa pun. Gagasan untuk membangun kekuatan pertahanan lebih modern 
yang bertumpu pada matra laut, bukanlah impian semusim. 

Ini harus sudah mulai dipikirkan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang ke 
depan; jika kita tidak ingin mengulang kesalahan pemerintah kolonial Belanda 
pada 1940-an yang lebih fokus pada pertahanan Pulau Jawa, namun dapat dipreteli 
oleh Jepang melalui strategi serangan menduduki satu demi satu wilayah 
Indonesia,yang dimulai dari Tarakan. 

Kebijakan pertahanan ke depan yang bertumpu pada matra laut bukan berarti kita 
mengesampingkan betapa pentingnya pembangunan kekuatan matra darat dan 
udara.Titik persoalannya ialah bagaimana kita dapat membangun kekuatan gabungan 
TNI yang lebih ramping, efisien, dan efektif untuk dapat dimobilisasi dalam 
waktu yang amat singkat ke segala penjuru Tanah Air. 

Untuk mencapai tujuan itu, tak ada cara lain kecuali TNI harus benar-benar 
dapat melakukan kaji ulang strategis yang baik,bukan hanya di atas kertas, 
melainkan juga dapat diterapkan sesuai dengan daya dukung anggaran yang 
meningkat secara bertahap. Kaji ulang ini tidak harus didasari oleh pendekatan 
ancaman, melainkan melalui kapabilitas pertahanan yang paling cocok bagi negara 
kepulauan terbesar di dunia ini. 

Kaji ulang pertahanan strategik ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi 
menteri pertahanan RI yang baru, apakah berasal dari kalangan ilmuwan nonpartai 
sep

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-08 Thread laesem
apa betul? jika ruang hampa tidak dapat menghantarkan panas, mengapa matahari 
terasa sangat panas? padahal bumi tidak berada dalam 1 atmosfir dengan matahari.

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, rudyanto_nebeng  
wrote:
>
> --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, verdi adhanta  
> wrote:
> >
> > Masih belum bisa menalar?
> > 
> > ==
> > OK, berarti bisa menyerap energi, artinya suhunya benar fluktuatif. Kalau 
> > EMULSI FILM rentan terhadap fluktuasi suhu, silakan diartikan sendiri...
> > Ini energi Matahari lho, bukan energi jagung bakar...
> > 
> > OK, berarti bisa menyerap energi, artinya suhunya benar fluktuatif. Kalau 
> > EMULSI FILM rentan terhadap fluktuasi suhu, silakan diartikan sendiri...
> > Ini energi Matahari lho, bukan energi jagung bakar...
> > ==
> > 
> > Yang fluktuatif adalah TEMPERATUR PERMUKAAN. Bukan UDARA. Karena TIDAK ADA 
> > UDARA DI BULAN.
> > TIDAK ADA UDARA DI BULAN = TIDAK ADA YANG MENGHANTARKAN PANAS!
> > DOH!
> > luar biasa dodolnya.
> > 
> +
> Sabar pak, sabar... :)
> Jadi kalau TEMPERATUR PERMUKAAN bisa berfluktuasi, TEMPERATUR OBJECT YANG ADA 
> DI PERMUKAAN bisa berfluktuasi juga duong :)
> 
> Dodol dari Garut kan? Mau pak tapi JANGAN TERLALU LAMA :)
> +
> > =
> > Aha, ada embel-embelnya JANGAN TERLALU LAMA, itu kuncinya. Emulsi Film 
> > waktu di bulan memangnya SEBENTAR atau LAMA?
> > -
> > 
> > Jangan terlalu lama dalam eksperimen memasukan tangan dalam oven KARENA 
> > MASIH ADA UDARA YANG MENGHANTARKAN PANAS!
> > KALAU DI RUANG VAKUM = TIDAK ADA UDARA YANG MENGHANTARKAN PANAS!
> > masak harus di suapin gini?
> > ampun deh.
> >
> ++
> Habisnya pilih kasih sih, TEMPERATUR PERMUKAAN bisa berfluktuasi, TEMPERATUR 
> OBJECT DI PERMUKAAN BULAN kok tidak bisa? Padahal sama-sama disuapin energi 
> matahari...
> 
> Best Regards,
> rudyanto
> Pok Ame-Ame Belalang Kupu-Kupu 
> Siang makan nasi kalau malam minum DODOL :)
>




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: TNI: Tak Putus Dirundung Malang

2009-09-08 Thread rbaik
Gimana TNI gak selalu dirundung pilu luka nestapa tak putus mendera karena 
konon anggarannya setahun sekitar Rp 5 trilyunan, lebih kecil dpd dana bailout 
bank century yg Rp 6 trilyun lebih itu... Tabik.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Satrio Arismunandar 


TNI: Tak Putus Dirundung Malang
 
Oleh: Ikrar Nusa Bhakti
Sumber: Seputar Indonesia , Selasa, 08 September 2009
 
SEBAGAI seorang mantan murid dan asisten Prof Dr Juwono Sudarsono, saya amat 
memahami perasaan hati sang guru. Betapa pilu hati dan perasaan beliau karena 
di masa akhir baktinya sebagai menteri pertahanan RI untuk kedua kalinya ini 
Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang di bawah otoritasnya, bagaikan tak putus 
dirundung malang .

Senin (7/9) siang kemarin, sekali lagi terjadi kecelakaan pesawat Nomad milik 
TNI AL—menewaskan empat orang. Pesawat ini dalam tugas menjaga pertahanan RI di 
wilayah Kalimantan Timur. Pesawat gagal kembali ke pangkalannya di Tarakan, 
Kalimantan Timur, sebuah kota yang dulu merupakan sasaran serangan Jepang 
pertama sebelum menjajah Indonesia .

Ini merupakan kecelakaan berturut-turut yang dialami TNI pada kurun waktu enam 
bulan terakhir. Lagi-lagi kita bertanya, apa yang salah dalam pemeliharaan 
alutsista TNI kita? Alasan utama yang sering terlontar ialah anggaran TNI 
memang terlalu kecil. Bukan saja tidak cukup untuk memelihara kesiapan 
alutsista kita, terlebih lagi untuk memodernisasi kan peralatan tempur TNI.

Anggaran pertahanan 2009 ini, yang sebesar Rp. 33,6 triliun, merupakan nomor 
tiga terbesar setelah anggaran Departemen Pendidikan Nasional. Dari angka itu, 
hanya Rp. 12,24 triliun yang benar-benar untuk fungsi pertahanan. Anggaran 
Pertahanan pada 2010 sekitar Rp. 40,6 triliun, atau nomor dua terbesar setelah 
anggaran pendidikan. Namun, untuk ukuran normal negara berkembang, angka itu 
masih terlalu kecil.

Seharusnya masih dapat ditingkatkan menjadi 2,5% dari gross domestic product 
(GDP) Indonesia . Yang selalu menjadi pertanyaan, apakah anggaran itu cukup 
untuk membangun kekuatan TNI pada tahapan paling minimum (minimum essential 
force)? Jawabnya tentu saja tidak, karena untuk saat ini anggaran paling pas 
bagi TNI ialah sekitar Rp. 100 triliun, agar TNI dapat benar-benar membangun 
kekuatan pertahanan yang memadai untuk negara kepulauan sebesar Indonesia.

Sayangnya, membangun postur TNI yang ideal selalu terkait dengan kapabilitas 
ekonomi negara. Dengan kata lain, ekonomi pertahanan lebih menentukan (anggaran 
menentukan kegiatan), ketimbang sebaliknya. Anggaran TNI akan selalu menjadi 
masalah jika pemerintah tidak melakukan terobosan jangka pendek untuk menembus 
kebuntuan mengenai anggaran pertahanan ini.

Jika baru pada 2014, masa akhir pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono 
(SBY)-Boediono, pemerintah baru akan meningkatkan anggaran TNI menjadi sekitar 
Rp. 100 triliun, kita tak mungkin mengejar kemajuan percepatan pembangunan 
kekuatan pertahanan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan 
Australia. 

Dalam kaji ulang pertahanan (strategic defence review) Australia 2009, tampak 
betapa Australia sudah memperhitungkan kemungkinan terjadinya perang besar di 
Asia -Pasifik pada 2038. Negara kita memang agak aneh, ditinjau dari cara 
pandang strategiknya. Meski dalam Undang- Undang Nomor 3/2002 tentang 
Pertahanan Negara dikatakan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan 
(archipelagic state), strategi pertahanan yang berlaku masih belum berubah, 
yakni pertahanan pulau besar yang bertumpu pada matra darat.

Padahal, sejak Deklarasi Djuanda mengenai Wawasan Nusantara dan diterimanya 
bentuk negara kepulauan di dalam UNCLOS 1982, harusnya sejak saat itu kita 
sudah ambil ancang-ancang untuk mengubah strategic culture kita dari fokus pada 
persoalan dalam negeri menjadi pertahanan untuk menghadapi invasi dari luar 
dalam bentuk apa pun. Gagasan untuk membangun kekuatan pertahanan lebih modern 
yang bertumpu pada matra laut, bukanlah impian semusim.

Ini harus sudah mulai dipikirkan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang ke 
depan; jika kita tidak ingin mengulang kesalahan pemerintah kolonial Belanda 
pada 1940-an yang lebih fokus pada pertahanan Pulau Jawa, namun dapat dipreteli 
oleh Jepang melalui strategi serangan menduduki satu demi satu wilayah 
Indonesia,yang dimulai dari Tarakan.

Kebijakan pertahanan ke depan yang bertumpu pada matra laut bukan berarti kita 
mengesampingkan betapa pentingnya pembangunan kekuatan matra darat dan 
udara.Titik persoalannya ialah bagaimana kita dapat membangun kekuatan gabungan 
TNI yang lebih ramping, efisien, dan efektif untuk dapat dimobilisasi dalam 
waktu yang amat singkat ke segala penjuru Tanah Air.

Untuk mencapai tujuan itu, tak ada cara lain kecuali TNI harus benar-benar 
dapat melakukan kaji ulang strategis yang baik,bukan hanya di atas kertas, 
melainkan juga dapat diterapkan sesuai dengan daya dukung anggaran yang 
meningkat secara bertahap. Kaji ulang ini tidak harus didasari oleh 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Malaysia Tidak Pernah Mengklaim Tari Pendet

2009-09-08 Thread Rudi Ho
Ah, ini jawaban Malaysia kalau ketahuan. Coba kalau ng ketahuan utk waktu lama, 
ceritanya pasti lain. Persis spt maling kampung. Ketika tertangkap tangan, plg 
jawabannya spt Malaysia : ng pernah bermaksud maling. 

Apakah rekan2 FPK percaya pd pernyataan konjen ini ? 

Salam
Rudi
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "agushamonangan" 
Date: Tue, 08 Sep 2009 10:10:36 
To: 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Malaysia Tidak Pernah Mengklaim Tari Pendet

http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/09/08/01564790/malaysia.tidak.pernah.mengklaim.tari.pendet



MEDAN, KOMPAS.com--Pihak Konsulat Jenderal (Konjen) Malaysia di Medan 
menyatakan, Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim tari Pendet asal Bali 
dan Pulau Jemur, yang berada di Provinsi Riau milik mereka.

Konsul Jenderal Malaysia di Medan, Fauzi Omar, Senin mengatakan, wacana 
mengenai isu pengklaiman tari Pendet asal pulau Dewata dan termasuk Pulau Jemur 
yang berada di Provinsi Riau itu tidak benar.

Pihak swasta yang mempublikasikan Tarian asal Bali itu yang kemudian 
didokumentasikan melalui film dokumenter. "Pemerintah Malaysia tidak pernah 
membuat film dokumenter itu," katanya.

Pada film dokumenter yang dipublikasikan oleh pihak swasta itu, diakuinya 
memang ada tayangan yang menunjukkan tari Pendet, namun tidak ada mengatakan 
bahwa tarian itu milik Malaysia.

Ia menyesalkan sikap masyarakat di Indonesia khususnya di Sumatera Utara 
(Sumut) yang terkesan emosional ketika mendengarkan wacana yang dianggapnya 
belum tentu kebenarannya.

Mengenai tidak ada pihak Konjen Malaysia di Medan yang menerima para pengunjuk 
rasa menuntut klarifikasi masalah tarian itu, yang terjadi sepekan terakhir, ia 
mengaku tidak berada di Medan. "Bukan maksud untuk tidak menerima para 
pengunjuk rasa, saya sedang tidak berada di Medan," katanya.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumut, Parlindungan Purba yang 
berada di Konjen Malaysia mengatakan, ada indikasi untuk merusak hubungan 
antara Indonesia - Malaysia dengan berkembangnya wacana tersebut, tanpa 
menjelaskan siapa yang dimaksud.

Ia mengatakan, sebuah penghargaan jika budaya Indonesia dimainkan oleh 
negara-negara di dunia. "Asal jangan di klaim" katanya.

Pada tanggal 27 dan 28 Agustus lalu, pihak DPD RI telah melakukan pertemuan ke 
Malaysia secara resmi kepada pihak yang membuat tayangan film dokumenter 
tersebut.

Namun berdasarkan, penjelasan pembuat film dokumenter tersebut mengaku tidak 
pernah memasukkan tari Pendet ke dalam tayangan tersebut.

"Pihak Discovery Channel yang memasukkan adengan tari Pendet itu, dan juga 
telah meminta maaf atas kejadian itu," katanya.

Ia minta kepada masyarakat di Indonesia khususnya di Sumut agar tidak 
terpancing dengan isu yang dapat merusak hubungan baik antar kedua negara.




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Malaysia Tidak Pernah Mengklaim Tari Pendet

2009-09-08 Thread Adyanto Aditomo
Waduh, kalau pernyataan Konjen Malaysia di Medan ini benar, artinya masyarakat 
Indonesia telah bertindak ceroboh dalam melakukan protes terhadap Malaysia.
Menurut saya sangat masuk akal pernyataan Konsul Jendral Malaysia tersebut 
bahwa merupakan sebuah penghargaan bila kebudayaan Indonesia dimainkan oleh 
negara - negara di dunia, termasuk Malaysia, selama tidak di klaim sebagai 
kebudayaan negara - negara tersebut.
Jadi menarikan tari Pendet atau tarian Indonesia lainnya di Malaysia tidak 
harus membuat masyarakat Indonesia geram terhadap Malaysia, selama tarian 
tersebut tidak di klaim sebagai kebudayaan Malaysia.
Itu adalah penghargaan terhadap kebudayaan Indonesia.
 
Apakah kasus Tari Pendet ini merupakan pengalihan Isu kasus Bank Century yang 
menurut JK, bila terungkap akan merubah peta politik di Indonesia???
Sayang JK tutup mulut untuk menjelaskan pernyataannya tersebut.
Jadi, mari kita cermati bersama, apa yang sebenarnya terjadi di republik ini, 
baik kasus Tari Pendet, kasus Pulau Jemur maupun kasus Bank Century.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sel, 8/9/09, agushamonangan  menulis:


Dari: agushamonangan 
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Malaysia Tidak Pernah Mengklaim Tari Pendet
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 8 September, 2009, 10:10 AM


  



http://internasiona l.kompas. com/read/ xml/2009/ 09/08/01564790/ malaysia. 
tidak.pernah. mengklaim. tari.pendet

MEDAN, KOMPAS.com-- Pihak Konsulat Jenderal (Konjen) Malaysia di Medan 
menyatakan, Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim tari Pendet asal Bali 
dan Pulau Jemur, yang berada di Provinsi Riau milik mereka.

Konsul Jenderal Malaysia di Medan, Fauzi Omar, Senin mengatakan, wacana 
mengenai isu pengklaiman tari Pendet asal pulau Dewata dan termasuk Pulau Jemur 
yang berada di Provinsi Riau itu tidak benar.

Pihak swasta yang mempublikasikan Tarian asal Bali itu yang kemudian 
didokumentasikan melalui film dokumenter. "Pemerintah Malaysia tidak pernah 
membuat film dokumenter itu," katanya.

Pada film dokumenter yang dipublikasikan oleh pihak swasta itu, diakuinya 
memang ada tayangan yang menunjukkan tari Pendet, namun tidak ada mengatakan 
bahwa tarian itu milik Malaysia.

Ia menyesalkan sikap masyarakat di Indonesia khususnya di Sumatera Utara 
(Sumut) yang terkesan emosional ketika mendengarkan wacana yang dianggapnya 
belum tentu kebenarannya.

Mengenai tidak ada pihak Konjen Malaysia di Medan yang menerima para pengunjuk 
rasa menuntut klarifikasi masalah tarian itu, yang terjadi sepekan terakhir, ia 
mengaku tidak berada di Medan. "Bukan maksud untuk tidak menerima para 
pengunjuk rasa, saya sedang tidak berada di Medan," katanya.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumut, Parlindungan Purba yang 
berada di Konjen Malaysia mengatakan, ada indikasi untuk merusak hubungan 
antara Indonesia - Malaysia dengan berkembangnya wacana tersebut, tanpa 
menjelaskan siapa yang dimaksud.

Ia mengatakan, sebuah penghargaan jika budaya Indonesia dimainkan oleh 
negara-negara di dunia. "Asal jangan di klaim" katanya.

Pada tanggal 27 dan 28 Agustus lalu, pihak DPD RI telah melakukan pertemuan ke 
Malaysia secara resmi kepada pihak yang membuat tayangan film dokumenter 
tersebut.

Namun berdasarkan, penjelasan pembuat film dokumenter tersebut mengaku tidak 
pernah memasukkan tari Pendet ke dalam tayangan tersebut.

"Pihak Discovery Channel yang memasukkan adengan tari Pendet itu, dan juga 
telah meminta maaf atas kejadian itu," katanya.

Ia minta kepada masyarakat di Indonesia khususnya di Sumut agar tidak 
terpancing dengan isu yang dapat merusak hubungan baik antar kedua negara.

















  Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka 
dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] SAJAK-SAJAK "PAK TUA YANG MEMBACA KISAH CINTA", Luis Sepulveda

2009-09-08 Thread halim hd






 



Sajak Sajak “Pak Tua Yang Membaca Kisah Cinta”
1/ Di dermaga saat Sucre tertambat
:: pada Antonio Joze Bolivar Proano


di dermaga saat Sucre menambatkan dirinya
dan tetamu yang datang silih berganti 
para pelancong dari benua lain yang tak bermoral,
para pendulang logam mulia yang kurang ajar
para cukong pemerintah yang mata duitan
yang pajaknya mencekik leher
mereka memetakan kebinasaannya sendiri

pada jejakjejak di sempadan yang akan pupus sebegitu cepat
hingga menyisakan penat dan penantian tak terkira
karena tuak tebu tak lagi menyengat
menidurkan
kepada para penghuni Amazonia
yang beternak kakatua buta
pada sedih berkepanjangan
dan sumpah serapah para Indian
dalam mabuknya mereka terkekeh
menampakkan gigi setajam batu cadas
dan pada yang mengendus kematian
saat kakatua buta itu menabrak pohon
menghilang di kegelapan malam
dalam jerat mendekati putus asa
burungburung penyambut pagi berhamburan
sejak mereka terbiasa letupkan senapan
menanak emas dengan air mata
dan kamu menyerap kebencian berkepanjangan
hingga sepoi anginpun membuatmu gerah
saat para Shuar yang bijak itu menghindar ke perbukitan,
ke pedalaman dan para tetamu sialan berkulit pulih itu berpesta whiskey
engkau berpeluh berdarah-darah di sisi kucing betina yang kehilangan jantannya


2/ para petualang
para tetamu yang kuceritakan sebelumnya adalah orang kilang
juga para pendulang yang demam emas
mereka datang ke El Idilio bagai sekelompok pembuat gaduh
dan juga barbar
dengan senapan yang selalu menyalak dan

ditemani cukong tengik lokal tambun yang mengais nasib
sialan! Mereka menghabisi apapun yang bergerak
memburu macan kumbang menguliti yang muda hingga yang tua
lantas sebelum bubar mereka berfoto riang
selayaknya orang demam malaria,
mereka meringis mereka menyeringai
mereka juga terlihat gila
seraya mengabadikan totol muda yang menyerupai kulit mereka
sendiri


3/ bersama para Shuar
:: kepada Dolores Encarnacion del Santisimo Sacramento Estupinan Otavalo
aku selalu puas menatap senyummu yang mengembang
dan rambut lurus belah tengahmu di dinding kamar
aku mencintaimu Dolores
oleh karena itulah aku akan siap menembak seorang bule yang tanpa ba bi bu 
mengambilmu dari dinding kenangan kita

kepergiaanmu dan pencarianku tertambat di dermaga El Idilio
seperti saat aku datang dari gunung
pada siang yang syahdu
yang menelikungku
hingga aku tenggelam dalam angan-angan
ditemani air jatuh penuh kejutan

seakan tak percaya
cerita tentang damai dan persahabatan di kaki bukit di tepi Amazon
pada yang dibesarkan oleh tuak tebu dan jampi-jampi Indian Shuar
dan pernikahan kita
engkau pasti akan tersenyum simpul
membayangkan orang-orang di sekitarmu membuka pintu rumah mereka
melangkah keluar dengan senyum mengembang tanda persahabatan
dan kita menceburkan diri ke kali bersama para Shuar

bersahabat dengan piranha, anaconda dan lele raksasa
juga macan kumbang
seperti yang kualami 
dahulu, sebelum para perampok berkulit putih itu datang.


 *)Setelah membaca: “Un viejo que leía novelas de amor, 1989 (The Old Man Who 
Read Love Stories)” 
Pak Tua Yang Membaca Kisah Cinta – Luis Sepuelva,


 Tamarunang, Sungguminasa, 06-09-2009

Rgds,
Kamaruddin Azis
http://daengnuntung .com
[make it simple, make it works]


 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Malaysia Tidak Pernah Mengklaim Tari Pendet

2009-09-08 Thread halim hd
sejak kapan awak tidak ceroboh? mulut besar
tukang sewoot. lebih banyak ngomong ketimbang
mikir, lebih banyak bacot daripada kerja; lebih senang
nuding nuduh ketimbang mencari bukti; lebih senang
patgulipat sambil makan ketupat, dan paling senang
menggunakan ketupat bangkahulu (kepalan) daripada
dialog dan diskusi.


--- On Tue, 9/8/09, Adyanto Aditomo  wrote:

From: Adyanto Aditomo 
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Malaysia Tidak Pernah Mengklaim Tari Pendet
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, September 8, 2009, 4:44 AM






 





  Waduh, kalau pernyataan Konjen Malaysia di Medan ini benar, 
artinya masyarakat Indonesia telah bertindak ceroboh dalam melakukan protes 
terhadap Malaysia.

Menurut saya sangat masuk akal pernyataan Konsul Jendral Malaysia tersebut 
bahwa merupakan sebuah penghargaan bila kebudayaan Indonesia dimainkan oleh 
negara - negara di dunia, termasuk Malaysia, selama tidak di klaim sebagai 
kebudayaan negara - negara tersebut.

Jadi menarikan tari Pendet atau tarian Indonesia lainnya di Malaysia tidak 
harus membuat masyarakat Indonesia geram terhadap Malaysia, selama tarian 
tersebut tidak di klaim sebagai kebudayaan Malaysia.

Itu adalah penghargaan terhadap kebudayaan Indonesia.

 

Apakah kasus Tari Pendet ini merupakan pengalihan Isu kasus Bank Century yang 
menurut JK, bila terungkap akan merubah peta politik di Indonesia???

Sayang JK tutup mulut untuk menjelaskan pernyataannya tersebut.

Jadi, mari kita cermati bersama, apa yang sebenarnya terjadi di republik ini, 
baik kasus Tari Pendet, kasus Pulau Jemur maupun kasus Bank Century.

 

Salam,

 

Adyanto Aditomo



[Forum-Pembaca-KOMPAS] PRESS RELEASE IAGI -Gempa Besar 2 September 2009 (7.3 SR) di Wilayah Jawa Barat

2009-09-08 Thread rovicky

PRESS RELEASE IAGI – Jakarta 7 September 2009

Gempa Besar 2 September 2009 (7.3 SR) di  Wilayah Jawa Barat

Gempabumi besar terjadi pada siang hari tanggal 2 September lalu. 
Analisis data seismik menunjukkan bahwa pusat gempabumi berada  di lepas
pantai selatan Jawa Barat di wilayah Sindangbarang (Cianjur),
Pameungpeuk (Garut).  Menurut BMKG gempa ini berkekuatan 7,3 SR dengan
episenter gempa berada di kedalaman  sekitar 30 km, sedangkan laporan
USGS menyebutkan kekuatan gempa adalah Mw7,0 (= 7,0 SR) dengan
episenternya berada lebih dekat ke arah pantai, yaitu  di 7,7 LS, 107.32
BT pada kedalaman sekitar  50 km.   Gempa menimbulkan banyak korban dan
kerusakan di wilayah Kabupaten Tasik, Garut, dan Cianjur.   Guncangan
terasa  cukup kuat dan lama di Kota Bandung dan Jakarta sehingga
menyebabkan banyak orang panic dan keluar dari rumah-rumah dan bangunan
kantor.Kerusakan dan korban banyak terjadi karena kondisi struktur
rumah-rumah penduduk yang rapuh sehingga ambruk ketika digoyang gempa. 
Selain itu, bencana juga terjadi akibat tanah longsor yang dipicu gempa
seperti yang terjadi di wilayah Cianjur Selatan dan Pameungpeuk, Garut.

Gempabumi (tektonik) terjadi karena pergerakan pada patahan aktif yang
memuntahkan tekanan bumi yang dikandungnya.  Patahan adalah suatu
rekahan bumi dimana ke dua sisi buminya bergerak relatif satu terhadap
lainnya untuk mengakomodasi pergerakan lempeng-lempeng bumi di
sekitarnya.  Patahan disebut patahan aktif apabila diketahui pernah
bergerak atau mengeluarkan gempa dalam kurun waktu 11.000 tahun
terakhir.  Makin besar bidang patahan aktif yang pecah dan pergerakan
yang terjadi maka akan makin besar pula kekuatan gempanya.   Gempa
dengan kekuatan sekitar 7 SR dihasilkan oleh pergerakan 1-2 meter pada 
bidang patahan sebesar  sekitar 40x20 km2.  Gempa-gempa susulan setelah
gempa utama biasanya terjadi pada bidang patahan dari gempa utama
tersebut atau berada di wilayah sekitarnya.  Gempa susulan biasanya
berkekuatan satu skala atau lebih di bawah gempa utamanya. Jadi kalau
gempa utamanya berskala 7 SR maka gempa susulan tidak akan lebih dari 6
SR.

Pulau Jawa memang mempunyai tingkat aktifitas tektonik dan kegempaan
yang tinggi karena berada di  wilayah batas Lempeng Indo-Australia dan
Lempeng Eurasia. Lempeng Indo-Australia ini bergerak 70 mm/tahun  ke
utara relatif terhadap  Pulau Jawa (yaitu di Lempeng Eurasia) dan mulai
menunjam ke bawah di sepanjang palung laut dalam. Sudut penunjaman
lempeng atau disebut juga sebagai zona subduksi adalah sekitar 20-30
derajat miring ke arah pantai selatan Pulau Jawa. Bidang batas lempeng
di antara pantai selatan Jawa dan palung ini biasa disebut sebagai
patahan anjak besar atau "megathrust". Megathrust adalah sumber
gempabumi besar yang berpotensi tsunami seperti halnya gempa Aceh tahun
2004 dan Gempa Pangandaran tahun 2006. Sumber gempa Pangandaran adalah
pergerakan pada megathrust  di dekat palung, yaitu di sebelah tenggara
episenter dari gempa 2 September 2009.

  [Your browser may not support display of this image.]   [Gampa Tasik
JawaBarat] 


Seismic Gap di Selatan Jawa Barat yang perlu diwaspadai

Gambar: Peta aktif tektonik dan kegempaan di wilayah Jawa Barat dan
lokasi dari gempa 2 September 2009

Menurut analisis pergerakan patahan gempa (= "focal mechanism")
dari USGS, gempa 2 September berskala 7,0 SR tersebut mempunyai bidang
patahan gempa yang berarah  timurlaut – baratdaya dengan kemiringan
sekitar 45 derajat.  Hal ini menunjukkan bahwa gempa ini bukan gempa
"megathrust" melainkan patahan naik yang memotong Lempeng
Eurasia/IndoAustralia.

Banyak beredar rumor yang menyebutkan bahwa gempa 7,0-7,3 SR ini
selanjutnya akan memicu gempa lebih besar dengan kekuatan di atas 8 SR
(dalam waktu dekat). Tentu rumor ini tidak benar alias tidak didasarkan
pada data dan analisis ilmiah yang sahih. Meskipun demikian, untuk
jangka waktu panjang ke depan, wilayah Jawa Barat memang tidak akan
terlepas dari ancaman bencana gempabumi. Peta seismisitas
mengindikasikan bahwa segmen megathrust di  selatan Jawa Barat dan Selat
Sunda merupakan zona "seismic gap". Seismic gap artinya bagian
dari suatu zona patahan yang sepi gempa untuk jangka waktu cukup lama.
Hal ini bisa diartikan bahwa ada kemungkinan pada seismic gap ini
terjadi akumulasi tekanan tektonik dalam jumlah besar yang siap untuk
dimuntahkan sebagai gempa besar. Jumlah akumulasi tekanan pada
megathrust dapat diperkirakan dengan lebih tepat apabila tingkat kuncian
("degree of locking") pada batas lempeng diketahui. Makin tinggi
kunciannya berarti makin besar akumulasi tekanan yang terjadi. Sebagai
ilustrasi, apabila kunciannya nol maka Lempeng Indo-Australia bergerak
melolos begitu saja di bawah bumi Jawa tanpa menyebabkan akumulasi
tekanan; sebaliknya apabila tingkat kuncian batas lempengnya 100%
berarti seluruh kecepatan pergerakan lempeng yang 70 mm/tahun akan
menghasilkan akumulasi tekanan bumi yang sepadan

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SAJAK-SAJAK "PAK TUA YANG MEMBACA KISAH CINTA", Luis Sepulveda

2009-09-08 Thread Budiman Sudjatmiko
Dahsyat dan tertimakasih yg meluap2 atas puisinya. Ingin segera terbang ke 
pegunungan Andes dan berburu cinta dgn Dolores...

Salam

Budiman S.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


-Original Message-
From: halim hd 

Subject: SAJAK-SAJAK "PAK TUA YANG MEMBACA KISAH CINTA", Luis Sepulveda







 



Sajak Sajak “Pak Tua Yang Membaca Kisah Cinta”
1/ Di dermaga saat Sucre tertambat
:: pada Antonio Joze Bolivar Proano


di dermaga saat Sucre menambatkan dirinya
dan tetamu yang datang silih berganti
para pelancong dari benua lain yang tak bermoral,
para pendulang logam mulia yang kurang ajar
para cukong pemerintah yang mata duitan
yang pajaknya mencekik leher
mereka memetakan kebinasaannya sendiri

pada jejakjejak di sempadan yang akan pupus sebegitu cepat
hingga menyisakan penat dan penantian tak terkira
karena tuak tebu tak lagi menyengat
menidurkan
kepada para penghuni Amazonia
yang beternak kakatua buta
pada sedih berkepanjangan
dan sumpah serapah para Indian
dalam mabuknya mereka terkekeh
menampakkan gigi setajam batu cadas
dan pada yang mengendus kematian
saat kakatua buta itu menabrak pohon
menghilang di kegelapan malam
dalam jerat mendekati putus asa
burungburung penyambut pagi berhamburan
sejak mereka terbiasa letupkan senapan
menanak emas dengan air mata
dan kamu menyerap kebencian berkepanjangan
hingga sepoi anginpun membuatmu gerah
saat para Shuar yang bijak itu menghindar ke perbukitan,
ke pedalaman dan para tetamu sialan berkulit pulih itu berpesta whiskey
engkau berpeluh berdarah-darah di sisi kucing betina yang kehilangan jantannya


2/ para petualang
para tetamu yang kuceritakan sebelumnya adalah orang kilang
juga para pendulang yang demam emas
mereka datang ke El Idilio bagai sekelompok pembuat gaduh
dan juga barbar
dengan senapan yang selalu menyalak dan

ditemani cukong tengik lokal tambun yang mengais nasib
sialan! Mereka menghabisi apapun yang bergerak
memburu macan kumbang menguliti yang muda hingga yang tua
lantas sebelum bubar mereka berfoto riang
selayaknya orang demam malaria,
mereka meringis mereka menyeringai
mereka juga terlihat gila
seraya mengabadikan totol muda yang menyerupai kulit mereka
sendiri


3/ bersama para Shuar
:: kepada Dolores Encarnacion del Santisimo Sacramento Estupinan Otavalo
aku selalu puas menatap senyummu yang mengembang
dan rambut lurus belah tengahmu di dinding kamar
aku mencintaimu Dolores
oleh karena itulah aku akan siap menembak seorang bule yang tanpa ba bi bu 
mengambilmu dari dinding kenangan kita

kepergiaanmu dan pencarianku tertambat di dermaga El Idilio
seperti saat aku datang dari gunung
pada siang yang syahdu
yang menelikungku
hingga aku tenggelam dalam angan-angan
ditemani air jatuh penuh kejutan

seakan tak percaya
cerita tentang damai dan persahabatan di kaki bukit di tepi Amazon
pada yang dibesarkan oleh tuak tebu dan jampi-jampi Indian Shuar
dan pernikahan kita
engkau pasti akan tersenyum simpul
membayangkan orang-orang di sekitarmu membuka pintu rumah mereka
melangkah keluar dengan senyum mengembang tanda persahabatan
dan kita menceburkan diri ke kali bersama para Shuar

bersahabat dengan piranha, anaconda dan lele raksasa
juga macan kumbang
seperti yang kualami
dahulu, sebelum para perampok berkulit putih itu datang.


 *)Setelah membaca: “Un viejo que leía novelas de amor, 1989 (The Old Man Who 
Read Love Stories)”
Pak Tua Yang Membaca Kisah Cinta – Luis Sepuelva,


 Tamarunang, Sungguminasa, 06-09-2009

Rgds,
Kamaruddin Azis
http://daengnuntung .com
[make it simple, make it works]





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hubungan Indonesia-Malaysia; Tanggapan Kritis Untuk Franz Magnis Suseno

2009-09-08 Thread sonar sihombing
Teman2 kemarin saya kebetulan dapat kiriman lewat face book tulisan Sdr. Adi 
Lazuardi, perwakilan LKBN Antara di Kuala Lumpur. Beliau bersama teman2 
wartawan Indonesia di Malaysia telah mengadakan investigasi mengenai berbagai 
berita yang menuding Malaysia rampok, curi dlsb istilah yang memojokkan 
Malaysia. Semua tudingan kita menurut beliau membuat malu mereka. Rakyat 
Indonesia menurut dia hanya tau marah tapi tidak melihat dan mendalami masalah 
dengan baik sehingga teman2 wartawan yang kebetulan kerja di Malaysia menjadi 
malu. Semua hal-hal yang kita tuduhkan hingga yang terakhir P. Jemur tak satu 
pun yang benar. Lengkap dengan argumentasi yang mereka hasilkan dari lapangan 
investigasi mereka.
 
salam,
 
ss

--- On Tue, 9/8/09, Sri Handoko  wrote:


From: Sri Handoko 
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hubungan Indonesia-Malaysia; Tanggapan 
Kritis Untuk Franz Magnis Suseno
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, September 8, 2009, 3:22 AM


 



Mudah - mudahan tulisan ini di baca oleh orang Malaysia...sehingga tidak perlu 
ada linggis yang melayang...kalaupun toh suatu saat ada linggis yang melayang 
saya anggap wajar...karena orang Malaysia memang PANTAS untuk dilinggis !!!

Dan Mudah - mudahan Romo Frans Magnis Suseno juga membaca tulisan ini...Karena 
memang urusan harga diri bangsa dan negara tidak hanya sekedar " memberikan 
pipi kiri untuk ditampar lagi, tatkala pipi kanan ditampar "
Dan jangan sampai salah satu pulau di pipi kiri diberikan ketika salah satu 
pulau di pipi kanan telah di curi...bukan seperti itu esensi meredam harga diri 
yang teraniaya...

salam

Handoko


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Laporan Majalah Tempo tentang kasus Bank Century

2009-09-08 Thread yudhistira massardi
Arya, ternyata Anda masih jurnalis sejati, selamat! dan terimakasih sudah mau 
mengingatkan teman-teman!


salam,
yudhis

--- On Sun, 9/6/09, Arya Gunawan  wrote:

> From: Arya Gunawan 
> Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Laporan Majalah Tempo tentang kasus Bank 
> Century
> To: "forum-pembaca-kompas" 
> Date: Sunday, September 6, 2009, 8:58 PM
> Kawan-kawan,
>
> Sebagaimana yang sudah bisa diperkirakan, MBM Tempo edisi
> terbaru yang mulai
> beredar hari Senin ini, mengangkat kasus Bank Century
> sebagai laporan
> utamanya. (
> http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/09/07/LU/mbm.20090907.LU131350.id.html).
> Ini memang isu terpanas sepanjang pekan lalu (di samping,
> tentu saja, benca
> gempa bumi yang menimpa sebagian wilayah Jawa Barat). Saya
> sudah membaca
> semua tulisan yang terkait dengan laporan utama Tempo ini,
> namun merasa
> lumayan kecewa karena Tempo relatif tidak memberikan banyak
> tambahan
> informasi berharga apapun (kecuali mengenai jalannya rapat
> saat para elit BI
> dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan, yang berlangsung
> sejak Kamis malam 20
> November 2008 hingga usai pada pukul 07.00 pagi keesokan
> harinya, Jumat 21
> November. Rapat ini, menurut laporan Tempo, berlangsung
> diwarnai oleh
> perdebatan sengit dan panas antara pihak yang setuju dan
> tak setuju terhadap
> rencana pengucuran dana dari LPS untuk menyelamatkan Bank
> Century).
>
> Secara keseluruhan, nuansa dari laporan utama Tempo ini
> “memaklumi”
> keputusan penyuntikan dana LPS tersebut. Memang, ada
> sejumlah narasumber
> dalam laporan Tempo tersebut yang memiliki pandangan kontra
> terhadap putusan
> itu, namun mereka hanya diposisikan sebagai pengimbang dan
> pelengkap belaka.
> Bahkan kemudian sempat pula dikait-kaitkan bahwa para
> penentang ini memiliki
> persinggungan dengan Wapres Jusuf Kalla (sama-sama anti
> pengucuran,
> sama-sama dari Golkar. Ada satu narasumber yang non-Golkar,
> yaitu anggota
> DPR Dradjad Wibowo, namun disebutkan di laporan utama Tempo
> ini Dradjad
> dekat dengan JK sejak menjadi anggota tim sukses JK dalam
> pilpres yang
> lalu).
>
> Laporan utama Tempo itu seperti tidak merasa berkepentingan
> untuk menelusuri
> beberapa hal penting berikut ini:
>
> a) bagaimana dengan informasi yang sudah disebut-sebut
> sejumlah kalangan
> bahwa ada korporasi besar yang diuntungkan dengan
> penyuntikan dana LPS itu?
> Tidak terlihat ada upaya Tempo untuk “mengejar” dan
> “menguliti” informasi
> lebih jauh, lebih dalam
>
> b) beberapa pihak juga telah menyebut-nyebut bahwa dana
> untuk Century itu
> mengalir ke partai politik tertentu. Sama sekali Tempo tak
> mempedulikan
> informasi ini
>
> c) bagaimana dengan legalitas Perppu yang dijadikan
> landasan keputusan KSSK
> dan LPS, yang dalam pandangan sebagian pihak sudah tak bisa
> diberlakukan
> lagi setelah pertengahan Desember 2008 (padahal pengucuran
> dana dari LPS
> masih berjalan beberapa tahap lagi, melewati patokan waktu
> Desember
> tersebut).
>
> d) apakah mungkin ada kaitan antara peran Boediono sebagai
> Gubernur BI
> ketika itu, dengan keputusan SBY untuk memilihnya menjadi
> pendampingnya
> (Wapres)?
>
> Tempo juga tidak berupaya mengorek lebih jauh informasi
> dari JK, apa
> persisnya latar belakang kebijakan ini. Setidaknya JK sudah
> kasih isyarat
> bahwa jika kasus ini dibuka, maka akan menjadi kotak
> Pandora dengan akibat
> yang luar biasa. JK memang bilang, dia tak mau memberikan
> informasi lebih
> jauh. Namun Tempo seyogianyalah berupaya membujuknya lebih
> jauh. Tempo juga
> tidak berhasil menampilkan Boediono dalam laporan utamanya
> ini. Padahal dia
> adalah tokoh kunci utama dalam keseluruhan proses
> pengambilan keputusan
> pengucuran dana LPS itu.
>
> Last but not least, laporan utama Tempo ini dilengkapi pula
> dengan kolom dua
> halaman dari Bambang Harymurti, di bawah judul “Century:
> Astagfirullah atau
> Alhamdulillah?” Bisa dilihat di sini: (
> http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/09/07/KL/mbm.20090907.KL131320.id.html)
> (pertanyaan retoris yang sudah langsung dijawab sendiri
> oleh penulisnya pada
> alinea kedua: bahwa keputusan pengucuran dana untuk Century
> itu harus
> disambut dengan ucapan alhamdulillah alias disyukuri).
> Aliena-alinea
> berikutnya membeberkan alasan sang penulis mengenai
> kesimpulannya itu. Namun
> itu tadi, banyak hal yang tidak digugat lebih jauh dengan
> kritis oleh sang
> penulis, termasuk tiga pertanyaan yang saya sodorkan di
> atas. Tulisan kolom
> ini juga banyak menyinggung soal kehalalan dana LPS untuk
> tujuan
> penyelamatan seperti yang dilakukan terhadap Century,
> karena LPS memiliki
> kekayaan sendiri yang dikumpulkan sejak tahun 2005 (dengan
> kata lain: tak
> ada dana rakyat di sana). Apakah sang penulis lupa bahwa
> modal awal LPS
> sebesar Rp 4 triliun adalah dana rakyat?
>
> Saya merasa, orang-orang atawa lembaga-lembaga di bawah ini
> harus diupayakan
> sekuat tenaga oleh kawan-kawan media untuk bisa bicara
> mengenai kasus ini:
>
> a)       JK

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Konfrontasi Lagi?

2009-09-08 Thread manneke budiman
Lalu kalau Mahkamah Internasional bilang bahwa secara hukum memang kedua pulau 
itu milik Malaysia, mau apa? Sengketa atau tidak, kalo itu putusan mahkamah 
internasional, ya besar hati sajalah menerima fakta bahwa keduanya memang 
wilayah Malaysia, bukan RI.
 
Emang situ mau bilang bahwa Mahkamah Internasional itu berkomplot dengan 
Malaysia untuk mencuri harta RI?
 
Koloni Belanda itu tidak pernah jelas dan tegas betul batasnya. Itu zaman 
jahiliyah. Sekarang zaman modern, ada PBB, ada Mahkamah Internasional, ada 
hukum internasional. Ngeyel menolak putusan badan arbitrase internasional 
berarti belum jadi bangsa yang beradab.
 
manneke

--- On Tue, 9/8/09, pudimartini  wrote:


From: pudimartini 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Konfrontasi Lagi?
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Tuesday, September 8, 2009, 1:13 AM


 



Sengketa itu terjadi karena Malsy memmbangun resort di
Sipadan dan Ligitan yan dulunya koloni Belanda dan Jkt
tidak peduli karena mungkin menyangkan bahwa karakter
mereka tidak akan sejahat yang dibayangkan. Maka, ketika
kedua pulau tersebut diklaim Malaysia lalu menjaid sengketa.

Pulau-pulau terluar di selat Malaka juga suda dijual tanahnya
dan kini pada hilang dari permukaan laut.

Masalah adalah VISI NKRI


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-08 Thread Ma'rufin Sudibyo
Panas dari Matahari bisa sampai ke Bumi melalui mekanisme radiasi, dimana enegi 
panas dibawa oleh kuanta alias foton dalam beragam spektrum panjang gelombang, 
namun yang paling dominan adalah foton inframerah. Dan pergerakan foton (alias 
"cahaya") tidak membutuhkan media sama sekali, sehingga bisa enak saja melintas 
dimana-mana termasuk di ruang hampa sekalipun.

Kuantitas panas yang dibawa oleh radiasi, dalam ilmu fisika diatur oleh hukum 
Stefan Boltzmann dan hukum Wien dengan postulat kuanta/foton dari Max Planck 
dan Albert Einstein.

Salam,


Ma'rufin





From: laesem 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 8, 2009 7:53:29 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah  
dibuktikan

  
apa betul? jika ruang hampa tidak dapat menghantarkan panas, mengapa matahari 
terasa sangat panas? padahal bumi tidak berada dalam 1 atmosfir dengan matahari.

--- In Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com, rudyanto_nebeng  
wrote:
>
> --- In Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com, verdi adhanta  
> wrote:
> >
> > Masih belum bisa menalar?
> > 
> >  = = 
> > OK, berarti bisa menyerap energi, artinya suhunya benar fluktuatif. Kalau 
> > EMULSI FILM rentan terhadap fluktuasi suhu, silakan diartikan sendiri...
> > Ini energi Matahari lho, bukan energi jagung bakar...
> > 
> > OK, berarti bisa menyerap energi, artinya suhunya benar fluktuatif. Kalau 
> > EMULSI FILM rentan terhadap fluktuasi suhu, silakan diartikan sendiri...
> > Ini energi Matahari lho, bukan energi jagung bakar...
> >  = = 
> > 
> > Yang fluktuatif adalah TEMPERATUR PERMUKAAN. Bukan UDARA. Karena TIDAK ADA 
> > UDARA DI BULAN.
> > TIDAK ADA UDARA DI BULAN = TIDAK ADA YANG MENGHANTARKAN PANAS!
> > DOH!
> > luar biasa dodolnya.
> > 
>  + + + ++
> Sabar pak, sabar... :)
> Jadi kalau TEMPERATUR PERMUKAAN bisa berfluktuasi, TEMPERATUR OBJECT YANG ADA 
> DI PERMUKAAN bisa berfluktuasi juga duong :)
> 
> Dodol dari Garut kan? Mau pak tapi JANGAN TERLALU LAMA :)
>  + + + ++
> >  = = ===
> > Aha, ada embel-embelnya JANGAN TERLALU LAMA, itu kuncinya. Emulsi Film 
> > waktu di bulan memangnya SEBENTAR atau LAMA?
> >  = = ==-
> > 
> > Jangan terlalu lama dalam eksperimen memasukan tangan dalam oven KARENA 
> > MASIH ADA UDARA YANG MENGHANTARKAN PANAS!
> > KALAU DI RUANG VAKUM = TIDAK ADA UDARA YANG MENGHANTARKAN PANAS!
> > masak harus di suapin gini?
> > ampun deh.
> >
>  + + + +++
> Habisnya pilih kasih sih, TEMPERATUR PERMUKAAN bisa berfluktuasi, TEMPERATUR 
> OBJECT DI PERMUKAAN BULAN kok tidak bisa? Padahal sama-sama disuapin energi 
> matahari...
> 
> Best Regards,
> rudyanto
> Pok Ame-Ame Belalang Kupu-Kupu 
> Siang makan nasi kalau malam minum DODOL :)
>


   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" Pulau Bintan di Australia

2009-09-08 Thread Adyanto Aditomo
Selama Pulau Bintan tidak di klaim sebagai wilayah Singapore, ya mengapa kita 
tidak kerjasama saja dalam mengembangkan pariwisata di Pulai Bintan ini???
Apa masalahnya???
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sel, 8/9/09, agushamonangan  menulis:


Dari: agushamonangan 
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" Pulau 
Bintan di Australia
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 8 September, 2009, 10:08 AM


  



http://internasiona l.kompas. com/read/ xml/2009/ 09/08/15591126/ 
Setelah.Malaysia ..Giliran. Singapura. Jual.Pulau. Bintan.di. Australia

BRISBANE, KOMPAS.com — Pariwisata Pulau Bintan Provinsi Kepulauan Riau 
dipasarkan majalah Infinity Holidays sebagai bagian dari daerah tujuan wisata 
Singapura lewat berbagai biro perjalanan utama Australia.

Kantor Berita Antara di Brisbane, Selasa (8/9), melaporkan bahwa majalah 
Infinity Holidays 2009: 10 Asia itu menjadi bagian dari sumber informasi wisata 
andalan biro-biro perjalanan, seperti Flight Center dan Student Flights.

Pulau Bintan—terletak sekitar 40 kilometer dari Singapura—dipasarkan sebagai 
daerah tujuan tambahan bagi para wisatawan mancanegara yang berlibur di negara 
kota tersebut.

Pariwisata bahari dan sejarah di pulau terbesar di gugusan pulau yang ada di 
Provinsi Kepulauan Riau itu dimasukkan sebagai satu dari 10 tempat atraktif 
bagi para wisatawan asing yang mengunjungi Singapura.

Di Bintan, para wisatawan tidak hanya disuguhi keindahan pantai pasir putih 
eksotis, air laut yang jernih, aneka warna batu karang laut, dan berbagai 
olahraga bahari, tetapi juga resor istirahat yang menawan.

Operator pariwisata Singapura menjual Bintan sebagai tempat berlibur yang tepat 
bagi para wisatawan yang mengunjungi berbagai daerah wisata Asia dengan kapal 
pesiar SuperStar.

Di areal resor wisata Pulau Bintan seluas 23.000 hektar itu setidaknya ada lima 
resor yang ditawarkan Singapura, yakni Mayang Sari, Nirwana Gardens, Bintan 
Lagoon, Angsana, dan Banyan Tree dengan tawaran harga menginap per malam 
101-325 dollar Australia.

Sepanjang 2008, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI menargetkan 380.000 
wisatawan Australia datang ke Indonesia, atau meningkat dibandingkan tahun 
2007, yang tercatat berjumlah 314.432 orang.

















  Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah, Kecelakaan Pesawat Indonesia Terparah!

2009-09-08 Thread atriza_002
Lah..pengamat militer LIPI kok gak paham,Negara Malaysia kan wilayahnya cuma se 
gede upil,belum lagi jumlah personil tentaranya lebih kecil dari RI. Biaya 
operasional untuk mengamankan wilayah negeri itu dan kesejahteraan prajuritnya 
juga jauh lebih kecil. Belum lagi masih adanya konflik2 separatis di negara RI. 
Dengan anggaran sebesar itu banyak yg Malaysia bisa lakukan. Kalau memang ada 
kebocoran itu harus diperbaiki. 
Salam


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Adyanto Aditomo 
Date: Tue, 8 Sep 2009 18:14:24 
To: 
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah, Kecelakaan Pesawat Indonesia Terparah!

Lha kalau anggaran pertahanan antara RI dan Malaysia setara, mengapa kualitas 
persenjataannya kok seperti Bumi dan Langit???
Kira - kira salahnya dimana ya???
Kalau masalahnya memang pada kebocoran anggaran akibat sistem dan prosedur 
pengadaan senjata yang tidak transparan dan cenderung manipulatif, ya sebaiknya 
memang harus dilakukan reformasi secara menyeluruh di tubuh TNI kita.
Bila tidak ada perbaikan sistem, berapapun anggaran pertahanan untuk TNI 
ditambahkan, tidak akan pernah cukup karena selalu digerogoti oleh KKN yang 
sangat parah.
Semoga para Pimpinan TNI menyadari hal ini.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo.

--- Pada Sel, 8/9/09, agushamonangan  menulis:


Dari: agushamonangan 
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wah, Kecelakaan Pesawat Indonesia Terparah!
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 8 September, 2009, 12:53 AM


  



http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/09/08/ 0711309/Wah. .Kecelakaan. 
Pesawat.Indonesi a.Terparah

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat kecelakaan udara di Indonesia ternyata terparah 
di Asia Tenggara. Data dari Aviation Safety Network, sesuai dengan yang 
dilansir Bloomberg, menunjukkan, kecelakaan udara di Indonesia sejak tahun 1945 
telah menewaskan 2.195 orang.

Sementara itu, jumlah korban kecelakaan udara di Filipina, salah satu negara 
berkembang yang bertetangga di Indonesia, cuma setengahnya, yakni 1.184 orang.

Bagaimana dengan Malaysia? Data dari situs jaringan keselamatan penerbangan 
tersebut menunjukkan, korban kecelakaan udara di Malaysia hanya berkisar di 
angka 280 jiwa.

Pengamat militer dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jaleswari 
Pramowardhani mengatakan, anggaran pertahanan Malaysia sebenarnya tidak 
terlampau berbeda jauh dengan Indonesia. "Menurut OECD (Organisasi Kerja Sama 
Ekonomi dan Pembangunan) , anggaran pertahanan Malaysia pada tahun mencapai 
2.240 miliar dollar AS," ujar Jaleswari.

Sementara itu, pada periode yang sama, dana anggaran pertahanan Indonesia yang 
terealisasi di Indonesia sekitar Rp 2,2 miliar dollar AS. Jaleswari mengatakan, 
salah satu penyebab tingginya kecelakaan udara tersebut adalah ketidakefektifan 
penggunaan anggaran pertahanan. "Tingkat kebocoran anggaran di bidang 
pertahanan di Indonesia pada tahun 2006 mencapai 38 persen. Hal ini, misalnya, 
bersumber dari proses tender pengadaan barang dan jasa," katanya.

Kecelakaan pesawat intai milik Tentara Nasional Indonesia jenis Nomad ini 
bukanlah kecelakaan udara yang pertama di Tanah Air. Pada tanggal 6 April 2009, 
pesawat Fokker F-27 produksi tahun 1976 jatuh dan meledak di Bandara 
Internasional/ Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung. Sebanyak 24 
anggota Pasukan Khas TNI AU tewasn dalam kecelakaan tersebut.

Selang beberapa minggu kemudian, giliran Pesawat C-130 Hercules Alpha jatuh di 
Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, 20 April 2009. Sebanyak 116 
penumpang ditemukan, 101 di antaranya tewas dan 15 lainnya luka parah.







=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Malaysia Tidak Pernah Mengklaim Tari Pendet

2009-09-08 Thread atriza_002
Gak percaya...emangnya kita bego..mana ada pesanan berskala nasional tidak 
diperiksa lagi sama yg memesan. Kalau punya etika kan bisa minta itu dihapus. 
Entah pakai istilah apa (klaim atau bukan) kalau ada kebudayaan asli negara 
orang dipakai untuk iklan pariwisata. Bayangkan kl Indonesia bikin iklan 
pariwisata orang2nya pakai kostum Kimono Jepang? Yang perlu diketahui bahwa 
tidak semua orang di dunia ini tahu bahwa Bali itu ada di Indonesia...


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Rudi Ho" 
Date: Tue, 8 Sep 2009 11:44:01 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Malaysia Tidak Pernah Mengklaim Tari Pendet

Ah, ini jawaban Malaysia kalau ketahuan. Coba kalau ng ketahuan utk waktu lama, 
ceritanya pasti lain. Persis spt maling kampung. Ketika tertangkap tangan, plg 
jawabannya spt Malaysia : ng pernah bermaksud maling. 



Apakah rekan2 FPK percaya pd pernyataan konjen ini ? 



Salam

Rudi

Sent from my BlackBerry®

powered by Sinyal Kuat INDOSAT





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] opini campur aduk yg semuanya benar [ was ] Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

2009-09-08 Thread Asep Kurniawan
Nah, berarti jangan dipisahkan lagi ya, Pak... antara kompetensi dengan moral, 
apalagi untuk melihat pejabat publik. Soal latar keputusan bail-out untuk 
kepentingan apa/siapa, seperti yang Anda bilang, toh... bila di kemudian hari 
terbukti. Mari kita lihat nanti hasil audit investigasi BPK. Selama menunggu 
itu kelar, ya gossip dan analisa juga akan beredar, sebagaimana posting Anda 
ini. Ada yang setuju, ada pula yang tidak. Namanya juga isu sudah terbuka.

Sekali lagi, dalam hal ini saya lebih tertarik menimba ilmu, manakah keputusan 
terbaik yang mesti diambil dalam kasus ini, ditutup atau diselamatkan? Apa 
pertimbangannya? Bagaimana perhitungannya? Kalo Anda ada ilmu soal ini, saya 
tunggu kedermawanannya untuk berbagi. Soal fraud, sebagaimana sejak awal saya 
menanggapi Bung Jauzi, semua pejabat (terutama pengawasan) dalam BI perlu 
diperiksa.

Salam,




Dari: Adyanto Aditomo 
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 7 September, 2009 21:23:08
Judul: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] opini campur aduk yg semuanya benar [ was ]  
Resiko Sistemik di Kabinet SBY-Boediono.

  
Bung Asep Kurniawan,
 
Bila Moral adalah bagian dari Kompetensi, jadi kesimpulannya apa dong???
Bila dikemudian hari terbukti bahwa keputusan untuk bailout Bank Century itu 
dilakukan bukan untuk kepentingan rakyat tetapi kepentingan Para Deposan Besar 
(Group PT Sampoerna  dengan deposito mencapai Rp. 1,85 Triliun dan Hartati 
Murdaya dengan Deposito Rp. 325 Milyar),  maka masa depan perekonomian 
Indonesia 5 tahun mendatang akan suram, karena Pemegang Peran Utama 
Perekonomian Indonesia 5 tahun mendatang adalah pihak yang terlibat dalam 
bailout Bank Century.
Banyak yang terheran - heran, mengapa ada deposito dalam jumlah yang fantastis 
di bank gurem sekelas Bank Century???
Masalahnya para pemilik Deposito tersebut merupakan donatur SBY dalam Pileg dan 
Pilpres 2009.
 
Semoga saja keinginan SBY untuk berkoalisi dengan PDIP dan Golkar dalam kabinet 
mendatang tidak dilatar belakangi oleh kasus Bank Century, dimana menurut JK 
bila kasus ini diungkapkan ke masyarakat akan merubah peta politik di Indonesia.
Sayang JK menolak menjelaskan apa maksud dari pernyataannya tersebut.
Atas pernyataan JK tersebut, masyarakat jadi menduga - duga:
Apakah Koalisi dalam Kabinet Mendatang untuk berbagi sama rata "kue kekuasaan" 
antar Partai - Partai peserta pendukung Pilpres tidak dilatar belakangi oleh 
terungkapnya kasus bailout Bank Century???
Semoga saja semua "dugaan miring" tersebut akibat pernyataan JK yang kurang 
jelas tidak benar adanya.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mengawal Keputusan Kongres Kebudayaan

2009-09-08 Thread halim hd
waaah, kalou gitu repot juga yaa. lha wong
buayawan, eeeh, budayawan aja sudah kayak
begitu; kalou kebudayaan dikadalin terus bisa
repot; dan jangan sewot kalou kaum muda
milih kebudayaan dari negeri laen.


--- On Mon, 9/7/09, manneke budiman  wrote:

From: manneke budiman 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mengawal Keputusan Kongres Kebudayaan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, September 7, 2009, 10:27 AM






 





  Sebab kebudayaan dijadikan "proyek", bahkan oleh banyak orang 
yang mengaku atau diakui sebagai "budayawan" sendiri. Intinya cuma cari duit 
buat menyelenggarakan konggres, dan berharap ada sisanya buat menambah isi 
rekening bank.

 

manneke



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Boris Johnson: 'fast during Ramadan to understand Muslims'

2009-09-08 Thread Satrio Arismunandar
Walikota London ini memang luar biasa! 

 
Date: Tuesday, September 8, 2009, 6:15 PM


  






Boris Johnson: 'fast during Ramadan to understand Muslims'
Boris Johnson, the Mayor of London, has encouraged people to undergo a day of 
fasting to help them gain a better understanding of their ''Muslim neighbour''. 

Published: 11:35AM BST 04 Sep 2009

 
Boris Johnson, the Mayor of London, has encouraged people to undergo a day of 
fasting to help them gain a better understanding of Islam Photo: REUTERS 
 
Speaking during a visit to the East London Mosque and London Muslim Centre he 
said Muslims in the capital were ''challenging traditional stereotypes' ' to 
show they wanted to be part of the mainstream. 
Mr Johnson's visit coincided with the holy period of Ramadan in which 
participating Muslims fast from dawn until sunset.
 
''Whether it's in theatre, comedy, sports, music or politics, Muslims are 
challenging the traditional stereotypes and showing that they are, and want to 
be, a part of the mainstream community," he said. 
''That's why I urge people, particularly during Ramadan, to find out more about 
Islam, increase your understanding and learning, even fast for a day with your 
Muslim neighbour and break your fast at the local mosque. I would be very 
surprised if you didn't find that you share more in common than you thought. 
''Muslims are at the heart of every aspect of society. Their contribution is 
something that all Londoners benefit from. Muslim police officers, doctors, 
scientists and teachers are an essential part of the fabric of London. 
''Islamic finance is contributing to the economy by changing the way Londoners 
invest, save, borrow and spend. There are valuable lessons that people of all 
backgrounds can learn from Islam such as the importance of community spirit, 
family ties, compassion and helping those less fortunate, all of which lie at 
the heart of the teachings of Ramadan.'' 
Earlier in the day Mr Johnson got into a spot of bother after calling a radio 
DJ ''a great big blubbering jelly of indecision'' . 
He was being interviewed by Nick Ferrari on London radio station LBC 97.3 over 
the ongoing row over who runs the Met. One of his deputies had told the 
Guardian newspaper that the Conservatives in the capital now had their ''hands 
on the tiller'' of Britain's biggest force. 
The mayor insisted the quotes had been over-hyped but following repeated 
questioning from Mr Ferrari about whether he had ''admonished' ' the deputy in 
question Mr Johnson blurted out his remark. 
Mr Johnson had earlier told the programme: ''Sir Paul Stephenson, as everybody 
knows is in full operational control of the Met and has been ever since his 
appointment and does a first class job.''
 
http://www.telegrap h.co.uk/news/ newstopics/ borisjohnson/ 6137842/Boris- 
Johnson-fast- during-Ramadan- to-understand- Muslims.html
 
 


New Email names for you! 
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does! 















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" Pulau Bintan di Australia

2009-09-08 Thread halim hd
cerdas itu, singapura dan indonesia 
sama-sama diuntungkan. tinggal kita,
sanggup nggak menerima turis dengan 
baik, memberikan pelayanan yang sesuai
dengan keinginan mereka dan martabat 
kita.

--- On Tue, 9/8/09, agushamonangan  wrote:

From: agushamonangan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" 
Pulau Bintan di Australia
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, September 8, 2009, 3:08 AM






 





  http://internasiona l.kompas. com/read/ xml/2009/ 
09/08/15591126/ Setelah.Malaysia ..Giliran. Singapura. Jual.Pulau. Bintan.di. 
Australia



BRISBANE, KOMPAS.com — Pariwisata Pulau Bintan Provinsi Kepulauan Riau 
dipasarkan majalah Infinity Holidays sebagai bagian dari daerah tujuan wisata 
Singapura lewat berbagai biro perjalanan utama Australia.



Kantor Berita Antara di Brisbane, Selasa (8/9), melaporkan bahwa majalah 
Infinity Holidays 2009: 10 Asia itu menjadi bagian dari sumber informasi wisata 
andalan biro-biro perjalanan, seperti Flight Center dan Student Flights.



Pulau Bintan—terletak sekitar 40 kilometer dari Singapura—dipasarkan sebagai 
daerah tujuan tambahan bagi para wisatawan mancanegara yang berlibur di negara 
kota tersebut.



Pariwisata bahari dan sejarah di pulau terbesar di gugusan pulau yang ada di 
Provinsi Kepulauan Riau itu dimasukkan sebagai satu dari 10 tempat atraktif 
bagi para wisatawan asing yang mengunjungi Singapura.



Di Bintan, para wisatawan tidak hanya disuguhi keindahan pantai pasir putih 
eksotis, air laut yang jernih, aneka warna batu karang laut, dan berbagai 
olahraga bahari, tetapi juga resor istirahat yang menawan.



Operator pariwisata Singapura menjual Bintan sebagai tempat berlibur yang tepat 
bagi para wisatawan yang mengunjungi berbagai daerah wisata Asia dengan kapal 
pesiar SuperStar.



Di areal resor wisata Pulau Bintan seluas 23.000 hektar itu setidaknya ada lima 
resor yang ditawarkan Singapura, yakni Mayang Sari, Nirwana Gardens, Bintan 
Lagoon, Angsana, dan Banyan Tree dengan tawaran harga menginap per malam 
101-325 dollar Australia.



Sepanjang 2008, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI menargetkan 380.000 
wisatawan Australia datang ke Indonesia, atau meningkat dibandingkan tahun 
2007, yang tercatat berjumlah 314.432 orang.




 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ajakan Berpuasa dari London

2009-09-08 Thread agushamonangan
http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/09/09/01445583/Ajakan.Berpuasa.dari.London



LONDON, KOMPAS.com - Walikota London, Boris Johnson, mengajak masyarakat kota 
London untuk ikut berpartisipasi dan meningkatkan pemahaman mereka mengenai 
Islam dan bahkan ikut berpuasa selama sehari.  Ajakan Walikota London yang 
dikenal dengan rambutan acakan acakan itu  disampaikan saat ia berkunjung ke 
Masjid London Timur dan London Muslim Centre.  

Seperti ditulis oleh media massa Inggris,  Boris Johnson mengatakan kaum Muslim 
di London ditantang untuk mengubah stereotipe tradisonal dan menunjukkan bahwa 
mereka ingin menjadi bagian dari mainstream.  Kunjungan Walikota London yang 
bertepatan dengan bulan suci Ramadhan dimana umat Muslim di seluruh dunia 
menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan tidak makan dan minum mulai dari 
fajar hingga matahari terbenam.

Menurut Boris Johnson, umat Islam ingin menunjukkan bahwa mereka adalah bagian 
dari masyarakat London, entah mereka pekerja di teater, komedi, olahraga, 
musik, atau politik.  "Umat Islam menantang stereotip tradisional dan 
menunjukkan bahwa mereka dan ingin menjadi bagian dari masyarakat arus utama. 
Itu sebabnya saya mengajak masyarakat, khususnya selama bulan Ramadhan, untuk 
mengetahui lebih lanjut tentang Islam, meningkatkan pemahaman dan pembelajaran, 
bahkan berpuasa sehari dengan tetangga muslim dan berbuka puasa di mesjid 
setempat."

"Saya akan merasa sangat terkejut jika anda warga London tidak menemukan bahwa 
Anda berbagi lebih banyak kesamaan daripada yang Anda pikirkan," ujarnya.   
Menurut Boris, umat Muslim berada di jantung dari setiap aspek masyarakat. 
Kontribusi mereka sesuatu yang sangat bermanfaat di London mulai dari polisi, 
dokter, ilmuwan, dan guru merupakan bagian penting dari kehidupan kota London.

"Keuangan Islam memberikan kontribusi kepada perekonomian dengan mengubah cara 
London berinvestasi, menyimpan, meminjam, dan pengeluaran." Menurut Boris 
Johnson, dari Ramadhan, ada pelajaran berharga bahwa orang-orang dari semua 
latar belakang bisa belajar dari Islam seperti pentingnya semangat masyarakat 
ikatan keluarga, kasih sayang dan membantu mereka yang kurang beruntung.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" Pulau Bintan di Aust

2009-09-08 Thread Pandu Ganesa
Di MRT (sepur bawah tanah) Singapura, sudah lama Bintan di promosikan dengan 
poster2nya. Entah biaya promosi duitnya siapa, yang jelas Indonesia untung.

gono


Re: Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual"  Pulau Bintan di Aust 
Posted by: "Chappy Hakim" chappyha...@yahoo.com 
Tue Sep 8, 2009 8:57 am (PDT) 


Kita kan selalu Untung ?!
Kapan ya kita Rugi ? he he he h e he
Wass,
CH


From: Ramadhani 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 8, 2009 5:27:35 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" 
Pulau Bintan di Australia

selama pajaknya masuk ke Indonesia ga pa pa tho? lha kalo bener begini kan
namanya promosi colongan untuk pulau bintan, kita yang untung kan?


Aryo Satyo Ramadhani

http://ramagoo.blogspot.com


[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Malaysia Tidak Pernah Mengklaim Tari Pendet

2009-09-08 Thread Pandu Ganesa
Di Manila, bilangan Quiapo, banyak tuh dijual batik made in Mindanao (Filipina 
Selatan), juga gamelan. Kapan kita serbu Filipina rame-rame? Mumpung lagi panas 
nih!

gono
PS Remy Silado dalam acara di TVOne beberapa hari yang lalu bilang, lagu Nina 
Bobo, Burung Kakak Tua, Keroncong Moritzko, itu lagu2 Portugis abad-16 dibawa 
masuk ke Maluku. Tahun 50-60-an, lagu pop di Indonesia memainkan lagu-lagu 
Melayu/Malaysia. Lagu Cucak Rowo, itu lagu KNIL (tentara Hindia Belanda). Jadi?
PPS Peta Pulau Jemur dan Pulau Jemor ada tuh di Kaskus. Jauh kok jaraknya.

  

Re: Malaysia Tidak Pernah Mengklaim Tari Pendet 
Posted by: "halim hd" halimh...@yahoo.com   halimhade 
Tue Sep 8, 2009 9:11 am (PDT) 


sejak kapan awak tidak ceroboh? mulut besar
tukang sewoot. lebih banyak ngomong ketimbang
mikir, lebih banyak bacot daripada kerja; lebih senang
nuding nuduh ketimbang mencari bukti; lebih senang
patgulipat sambil makan ketupat, dan paling senang
menggunakan ketupat bangkahulu (kepalan) daripada
dialog dan diskusi.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-08 Thread verdi adhanta
Pak Adiyatmika memberi contoh yang lebih baik dari yang saya berikan, sy tidak 
terpikir sebelumnya.
Thermos adalah contoh yang sempurna bagaimana ruang vakum mengisolasi panas.

Thermos terdiri dari dua tabung, tabung dalam yang menampung isi, dan tabung 
luar yang terisolasi antara satu dan lainnya dengan ruang vakum. Hanya, karena 
pembuat Thermos tidak bisa membuat tabung-dalam yang sepenuhnya floating (tidak 
bersentuhan dengan tabung luar), maka heat transfer masih bisa terjadi melalui 
penghubungnya, sehingga lambat laun temperatur tabung luar akan sama dengan 
temperatur tabung dalam. SEANDAINYA pembuat thermos bisa membuat tabung dalam 
sepenuhnya floating / mengambang, tidak bersentuhan dengan tabung luar, 
terpisah oleh ruang vakum thermos, maka tidak akan pernah terjadi heat 
transfer. Es di dalam tabung-dalam akan selamanya tetap menjadi es karena 
energi panas dari ambient temperature udara dalam ruangan dimana thermos itu 
berdiam tidak pernah ter-transfer ke tabung-dalam. Demikian juga bila air panas 
yang dimasukan di dalam tabung-dalam, selamanya air panas itu tetap panas dan 
tidak akan pernah turun satu derajatpun karena
 energi panas dari tabung-dalam tidak dapat di transfer ke tabung luar. 
ARTINYA, RUANG VAKUM yang sempurna MENGISOLASI PANAS secara SEMPURNA!

Dalam kasus Bulan; di bulan TIDAK ADA UDARA, alias VAKUM. Maka tidak ada 
ambient temperature. Tak ada udara yang menghantarkan panas pada body suit, 
casing camera, dan sebagainya. Panas terjadi hanya berasal dari cahaya 
matahari, yang diatasi dengan penggunaan Alumunium dengan serapan hanya 5%. 
Body suit Astronout di bulan pun DI CAT PUTIH. Siapapun bisa membuktikan bahwa 
cat putih akan MEREFLEKSIKAN SEBAGIAN BESAR CAHAYA.   

http://www.color-tec.com/1gloss.htm

==
(3) white backing, the ability of a thin film or sheet of material, such as 
paint or paper, to hide a surface behind and in contact with it, expressed as 
the ratio of the reflectance factor Rb when the material is backed by a black 
surface to the reflectance factor Rw when it is backed by a white surface 
(usually having a reflectance factor of 0.89.)
==

Permukaan putih sempurna memantulkan energi cahaya yang diterimanya sebesar 100 
persen. Permukaan putih standar industri yang biasa dipakai orang umum umumnya 
89%. (Lihat link di atas).

SERAPAN CAHAYA dari Alumunium = 5%
YANG DIPANTULKAN 90%, alias hanya 11% yang diserap.  
Jadi total yang diserap adalah 11% DARI 5%. = ~0.5% (NOL KOMA LIMA PERSEN)

=
Saya kutip nih pernyataan pak Verdi:"Intinya: Temperatur di Bulan itu kan 
berubah-ubah, saat gelap -180F dan saat terang +200F".
=

ITU BUKAN PERNYATAAN SAYA!
Itu adalah penyederhanaan dari KUTIPAN terhadap LINK ANDA!


Mari kita hitung PERBEDAAN SUHUnya :
5% * (200 -(-180))F = 19F
Karena Emulsi Film itu SENSITIF terhadap fluktuasi suhu, gampang rusak. Jadi 
tidak usah tunggu mencair dulu, baru rusak...

==

S A L A H !

TEMPERATUR PERMUKAAN BULAN - T I D A K - BERPENGARUH PADA TEMPERATUR KAMERA, 
KARENA T I D A K  A D A  U D A R A !!!
TIDAK ADA UDARA YANG MENGHANTARKAN TEMPERATUR PERMUKAAN P A D A KAMERA!
KAMERA ITU BERADA DALAM ==> R U A N G  V A K U M <== DI BULAN!




From: rudyanto_nebeng 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 8, 2009 9:38:25
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah  
dibuktikan

  
Halo Bung Adi Taman Kota,

Ternyata level Pak Verdi masih di atas Bung Adi koq :)

Setidaknya Pak Verdi masih bisa MENGHITUNG :)

Saya kutip nih pernyataan pak Verdi:
"Intinya: Temperatur di Bulan itu kan berubah-ubah, saat gelap -180F dan saat 
terang +200F".

Mari kita hitung PERBEDAAN SUHUnya :
5% * (200 -(-180))F = 19F
Karena Emulsi Film itu SENSITIF terhadap fluktuasi suhu, gampang rusak. Jadi 
tidak usah tunggu mencair dulu, baru rusak...

Es batu kok disamakan dengan Emulsi Film, huahahaha...

Atau memang pengetahuannya cuma sebatas TERMOS doang :)

Best Regards,
Rudyanto
Neil Armstrong bawa termos ke Bulan?
Sekalian saja bawa bekal dodol :)


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Malaysia Tidak Pernah Mengklaim Tari Pendet

2009-09-08 Thread roni_febrianto
 Ass Wr Wb,
  Logika atas Konjen Malaysia ,tidak ada Maling mau mengaku Maling pasti 
Maling bakal teriak Maling juga ,Itulah Malingsia apapun alasannya .Mereka 
memang pandai bersilat lidah dan putar balik kata kata seolah mereka bukan 
Maling ,tapi kalo kita lengah yah Maling kembali beraksi .Kejahatan bisa ada 
karena ada Kesempatan jadi kita harus tetap Waspada menjaga aset budaya apalagi 
wilayah Republik ini kalau negara/pemerintah tidak mamapu jelas Rakyat harus 
berani besikap bukan cuma tunggu Mahkamah Internasional ato PBB berbuat 
tunjukan kita bangsa berdaulat tidak butuh bantuan pihak Internasional /Asing .

Wassalam
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "agushamonangan" 
 wrote:
>
> http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/09/08/01564790/malaysia.tidak.pernah.mengklaim.tari.pendet
> 
> 
> 
> MEDAN, KOMPAS.com--Pihak Konsulat Jenderal (Konjen) Malaysia di Medan 
> menyatakan, Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim tari Pendet asal Bali 
> dan Pulau Jemur, yang berada di Provinsi Riau milik mereka.
> 
> Konsul Jenderal Malaysia di Medan, Fauzi Omar, Senin mengatakan, wacana 
> mengenai isu pengklaiman tari Pendet asal pulau Dewata dan termasuk Pulau 
> Jemur yang berada di Provinsi Riau itu tidak benar.
> 
> Pihak swasta yang mempublikasikan Tarian asal Bali itu yang kemudian 
> didokumentasikan melalui film dokumenter. "Pemerintah Malaysia tidak pernah 
> membuat film dokumenter itu," katanya.
> 
> Pada film dokumenter yang dipublikasikan oleh pihak swasta itu, diakuinya 
> memang ada tayangan yang menunjukkan tari Pendet, namun tidak ada mengatakan 
> bahwa tarian itu milik Malaysia.
> 
> Ia menyesalkan sikap masyarakat di Indonesia khususnya di Sumatera Utara 
> (Sumut) yang terkesan emosional ketika mendengarkan wacana yang dianggapnya 
> belum tentu kebenarannya.
> 
> Mengenai tidak ada pihak Konjen Malaysia di Medan yang menerima para 
> pengunjuk rasa menuntut klarifikasi masalah tarian itu, yang terjadi sepekan 
> terakhir, ia mengaku tidak berada di Medan. "Bukan maksud untuk tidak 
> menerima para pengunjuk rasa, saya sedang tidak berada di Medan," katanya.
> 
> Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumut, Parlindungan Purba yang 
> berada di Konjen Malaysia mengatakan, ada indikasi untuk merusak hubungan 
> antara Indonesia - Malaysia dengan berkembangnya wacana tersebut, tanpa 
> menjelaskan siapa yang dimaksud.
> 
> Ia mengatakan, sebuah penghargaan jika budaya Indonesia dimainkan oleh 
> negara-negara di dunia. "Asal jangan di klaim" katanya.
> 
> Pada tanggal 27 dan 28 Agustus lalu, pihak DPD RI telah melakukan pertemuan 
> ke Malaysia secara resmi kepada pihak yang membuat tayangan film dokumenter 
> tersebut.
> 
> Namun berdasarkan, penjelasan pembuat film dokumenter tersebut mengaku tidak 
> pernah memasukkan tari Pendet ke dalam tayangan tersebut.
> 
> "Pihak Discovery Channel yang memasukkan adengan tari Pendet itu, dan juga 
> telah meminta maaf atas kejadian itu," katanya.
> 
> Ia minta kepada masyarakat di Indonesia khususnya di Sumut agar tidak 
> terpancing dengan isu yang dapat merusak hubungan baik antar kedua negara.
>




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-08 Thread verdi adhanta
Pak Laesem,

Panas yang anda rasakan di Bumi adalah panas yang diserap dari cahaya matahari, 
bukan heat transfer.






From: laesem 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 8, 2009 19:53:29
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah  
dibuktikan

  
apa betul? jika ruang hampa tidak dapat menghantarkan panas, mengapa matahari 
terasa sangat panas? padahal bumi tidak berada dalam 1 atmosfir dengan matahari.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kenaikan TDL Tahun 2010 Dinilai Terkait Skenario Liberalisasi Listrik

2009-09-08 Thread roni_febrianto
 Ass Wr Wb,
 Mana janji pelayanan  PLN faktanya pemadaman listrik bergilir baik yang 
diumum dan industri masih berlanjut dan bisa jadi sampai akhir tahun 2009 ( 
waktu SKB katanya sampai Des 2008 kalo tidak salah )Baru mau menikmati 
pelayannan normal TDL sudah siap siap dinaikkan lagi seharusnya kalo ada 
pemadaman bergilir lagi PLN berani kasih potongan harga ( sebagai kompensasi 
tidak dapat pelayanaan baik ) kalau memang punya niat meningkatkan pelayanan 
.Bila perlu sebelum TDL naik ada debat publik juga agar kita bisa tahu seberapa 
baik pelayanan PLN pada masyarakat .Terima Kasih

Wassalam

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, firdaus cahyadi  
wrote:
>
> Kenaikan TDL Tahun 2010 Dinilai Terkait Skenario Liberalisasi Listrik
> 
> 
> “Rencana
> kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL)  pada tahun 2010 tidak bisa
> dilepaskan dengan skenario liberalisasi listrik seperti yang tertuang
> dalam Rancangan Undang Undang (RUU) Ketenagalistrikan,” ujar aktivis 
> Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi di Jakarta (7/9).
> 
> Menurut
> Tulus Abadi, jika RUU Ketenagalistrikan yang mengusung liberalisasi itu
> jadi disahkan DPR menjadi Undang Undang (UU) maka kenaikan tariff
> listrik menjadi sebuah keniscayaan. “Liberalisasi ketenagalistrikan
> pasti akan menaikan tariff listrik,” tegasnya.
> 
> Sebelumnya, Menteri Negara
> (Meneg) BUMN Sofyan Djalil menyebutkan bahwa kementerian BUMN
> menyetujui kenaikan TDL tahun 2010. “Penaikan TDL akan berlanjut hingga
> tariff PLN mencapai harga keekonomian,” kata Meneg BUMN Sofyan Djalil 
> seperti ditulis oleh Harian Media Indonesia (4/9).
> 
> Keterkaitan
> kenaikan tariff listrik dengan skenario liberalisasi ketenagalitrikan
> juga pernah disinggung oleh Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN
> Strategis Ir Ahmad Daryoko. “Tarif listrik pada sisi konsumen akan naik
> akibat liberalisasi ketenagalistrikan,” ungkapnya.
> 
> Menurut
> Daryoko, liberalisasi ketenagalistrikan akan mengakibatkan pemerintah
> kehilangan instrument kontrol. “Pemerintah tidak bisa lagi menerapkan
> tariff dasar listrik seperti saat ini karena mekanisme diserahkan
> kepada pasar,” jelasnya, “Hilanglah kesempatan pemerintah untuk
> melindungi rakyat banyak atas kebutuhan pokoknya,”
> 
> Sumber: 
> http://satudunia.net/?q=content/kenaikan-tdl-tahun-2010-dinilai-terkait-skenario-liberalisasi-listrik
> 
> 
>   
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sesama Penyolong Jangan Saling Mendahului - U/ wahyu handoyo

2009-09-08 Thread tjuk kasturi sukiadi
Bung Halim Hade yang kritis dan sedang waringuten!

Saya sekitar duapuluh lima tahun yl bertemu dengan seorang budayawan Jawa yang 
sangat senior dan sangat terpelajar. Generasi Bung Karno, lulus dari THS dan 
masih menyandang gelar sarjana dibidang Humaniora.Kebetulan beliau masih 
mempunyai aliran darah biru yang kenthal. Ketika itu untuk berbasa-basi saya 
puji beliau dengan ungkapan "TRAHING KUSUMO REMBESING MADU!" Apa yang terjadi. 
Beliau memberikan respon sebagai berikut : " Apa yang dapat saya banggakan dari 
leluhur saya Nak Tjuk? Mereka adalah Elite Jawa Yang Amoral dan Dekaden!, 
Mereka tidak punya Jiwa kesatria dan tidak bertanggung jawab atas kehidupan 
rakyat serta keutuhan negara!" . Walah, walah; walah!
Saya pikir baru kali ini saya bertemu dengan salah seorang keturunan Dinasti 
Mataram yang begitu jujur! Kita semua tahu bagaimana kehancuran Mataram yang 
dibangun dengan susah payah oleh Panembahan Senopati dan mencapai puncaknya 
dibawah Sultan Agung. VOC yang ketika itu masih kecil bisa mengalahkan dan 
secara sistematis membonsai Mataram karena ulah dan sikap para raja, para 
pangeran dan elite kerajaan yang memang sama sekali "tidak dapat dibanggakan!" 
Memang kisah sedih Mataram sekarang berulang menjadi kisah sedih Indonesia. 
Kita tidak punya Elite penguasa dimasa lampau seperti Chulalangkorn yang mampu 
membuat Muang Thai tetap utuh, bersatu dan merdeka. Yang kita punya adalah para 
elite yang saling berebut kekuasaan untuk kepentingan pribadi, menggunakan 
segala cara dan tidak peduli kepada nasib rakyat dan negaranya. Pertanyaan kita 
adalah ; " APAKAH KITA AKAN TELUSURI TERUS JALAN AMORAL DAN DEKADEN INI? Salam 
keprihatinan Tjuk KS


--- Pada Sel, 8/9/09, halim hd  menulis:

Dari: halim hd 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sesama Penyolong Jangan Saling Mendahului - 
U/ wahyu handoyo
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 8 September, 2009, 2:49 PM






 





  bukankah pengelola negeri ini, elite politik

dan ekonomi, dari tingkat lokal dan pusat

yang mengubah tapal batasnya

lihat saja hutan tropis yang dijarah itu,

lihat saja tiadanya perlindungan kepada

industri kita, lihat saja karya senibudaya

kital, lihat saja pertambangan minyak,

batubara, emas dsbanya, dllnya, siapa

yang membuatnya negeri ini jadi dikoloni,

dijadikan sapi perahan model abad XVIII-XIX???



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boris Johnson: 'fast during Ramadan to understand Muslims'

2009-09-08 Thread Tunjung Utomo
Hubungan saling respek antara Kerajaan Inggris dan dunia Islam berakar jauh
sejak masa Perang perebutan Jerusalem. Raja Richard The Lion Heart secara
gentlemen menghormati dan mengagumi pribadi dan sifat ksatria dari
"musuhnya" dalam perang tersebut,Sultan Shalahuddin Al Ayyubi (Sultan
Saladin),begitu juga sebaliknya.

Setelah gagal merebut Jerusalem,Richard pulang ke Inggris,banyak catatan
menyebutkan bahwa kedua raja tersebut beberapa kali saling berkirim hadiah
sesudah perang tersebut.



On Tue, Sep 8, 2009 at 8:26 PM, Satrio Arismunandar <
satrioarismunan...@yahoo.com> wrote:

>
>
> Walikota London ini memang luar biasa!
>
>
> Date: Tuesday, September 8, 2009, 6:15 PM
>
>
>
> Boris Johnson: 'fast during Ramadan to understand Muslims'
> Boris Johnson, the Mayor of London, has encouraged people to undergo a day
> of fasting to help them gain a better understanding of their ''Muslim
> neighbour''.
>
> Published: 11:35AM BST 04 Sep 2009
>
> Boris Johnson, the Mayor of London, has encouraged people to undergo a day
> of fasting to help them gain a better understanding of Islam Photo: REUTERS
>
> Speaking during a visit to the East London Mosque and London Muslim Centre
> he said Muslims in the capital were ''challenging traditional stereotypes' '
> to show they wanted to be part of the mainstream.
> Mr Johnson's visit coincided with the holy period of Ramadan in which
> participating Muslims fast from dawn until sunset.
>
> ''Whether it's in theatre, comedy, sports, music or politics, Muslims are
> challenging the traditional stereotypes and showing that they are, and want
> to be, a part of the mainstream community," he said.
> ''That's why I urge people, particularly during Ramadan, to find out more
> about Islam, increase your understanding and learning, even fast for a day
> with your Muslim neighbour and break your fast at the local mosque. I would
> be very surprised if you didn't find that you share more in common than you
> thought.
> ''Muslims are at the heart of every aspect of society. Their contribution
> is something that all Londoners benefit from. Muslim police officers,
> doctors, scientists and teachers are an essential part of the fabric of
> London.
> ''Islamic finance is contributing to the economy by changing the way
> Londoners invest, save, borrow and spend. There are valuable lessons that
> people of all backgrounds can learn from Islam such as the importance of
> community spirit, family ties, compassion and helping those less fortunate,
> all of which lie at the heart of the teachings of Ramadan.''
> Earlier in the day Mr Johnson got into a spot of bother after calling a
> radio DJ ''a great big blubbering jelly of indecision'' .
> He was being interviewed by Nick Ferrari on London radio station LBC 97.3
> over the ongoing row over who runs the Met. One of his deputies had told the
> Guardian newspaper that the Conservatives in the capital now had their
> ''hands on the tiller'' of Britain's biggest force.
> The mayor insisted the quotes had been over-hyped but following repeated
> questioning from Mr Ferrari about whether he had ''admonished' ' the deputy
> in question Mr Johnson blurted out his remark.
> Mr Johnson had earlier told the programme: ''Sir Paul Stephenson, as
> everybody knows is in full operational control of the Met and has been ever
> since his appointment and does a first class job.''
>
> http://www.telegrap h.co.uk/news/ newstopics/ borisjohnson/ 6137842/Boris-
> Johnson-fast- during-Ramadan- to-understand- Muslims.html


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Untung-Rugi Yudhoyono-Boediono

2009-09-08 Thread Adyanto Aditomo
Semoga saja harapan Bung Eep Saiffuloh Fatah ini benar - benar terjadi, yaitu 
SBY telah berubah kearah yang positif, sehingga mampu membangun perekonomian 
rakyat sesuai dengan yang diamanatkan dalam UUD'45.
Tetapi dengan adanya kasus Bank Century yang banyak menimbulkan dugaan ada 
unsur KKN dalam penyelesaiannya, bila dugaan miring tresebut memang benar 
adanya, saya kok khawatir perubahan SBY justru kearah negatif.
Tawaran koalisi dari PD terhadap Golkar dan PDIP dalam kabinet mendatang, 
memperkuat dugaan tersebut, karena buntut - buntutnya hanya pembagian Kue 
Kekuasaan yang lebih merata, tetapi berpotensi membuat pembangunan Ekonomi 
Rakyat yang tidak merata.
 
Semoga saja kekhawatiran saya ini sangat tidak beralasan.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sel, 8/9/09, agushamonangan  menulis:


Dari: agushamonangan 
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Untung-Rugi Yudhoyono-Boediono
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 8 September, 2009, 2:07 AM


  



Oleh EEP SAEFULLOH FATAH
http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/09/08/ 03121291/ untung-rugi. 
yudhoyono- boediono

Seorang kawan bertanya, "Jika Anda berkesempatan berjumpa Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono, harapan terpokok apa yang hendak Anda ajukan?" Tak perlu 
berpikir panjang, saya sudah punya jawabannya: Yudhoyono yang berbeda!

Harapan ini tak jatuh dari langit. Ia terbangun oleh pelajaran-pelajaran 
penting pemerintahan Yudhoyono-Jusuf Kalla dalam lima tahun yang nyaris lewat. 
Ia juga terbentuk oleh perhitungan mengenai untung dan rugi pasangan 
Yudhoyono-Boediono.

Untung-rugi

Tak semua hal baik selalu datang bersamaan. Begitulah pula hasil pemilu 
presiden lalu. Yudhoyono-Boediono beroleh dukungan mayoritas pemilih. Namun, 
kemenangan telak membawa kabar baik sekaligus buruk.

Pertama, karena Boediono tak berpartai, pemerintahan 2009-2014 akan terhindar 
dari "kohabitasi" yang membikin repot pemerintahan Yudhoyono-Kalla. Kohabitasi 
adalah bergabungnya dua pemimpin dari dua partai berhaluan beda menjadi satu 
unit kepemimpinan negara dan pemerintahan. Kohabitasi biasa kita temui dalam 
semipresidensialism e semacam Perancis atau Finlandia manakala presiden (yang 
dipilih langsung) dan perdana menteri (yang biasanya ditentukan berdasarkan 
hasil pemilu parlemen) berasal dari dua partai berhaluan lain.

Indonesia bukan semipresidensialism e, tetapi mengidap kohabitasi yang khas 
manakala Yudhoyono-Kalla bersanding di tampuk pemerintahan. Kohabitasi ini 
memfasilitasi hubungan cinta dan ketegangan segi empat (Presiden-Wapres- Partai 
Demokrat-Partai Golkar) dan merumitkan kerja pemerintahan.

Lima tahun ke depan tak ada lagi hambatan kohabitasi. Konsolidasi dan kerja 
pemerintahan pun berpotensi dipermudah.

Namun, wakil presiden yang tak berpartai juga berpotensi mendatangkan kerugian. 
Kemarin, selama 2008-2009, di ujung masa pemerintahannya, Yudhoyono tertolong 
oleh sikap tegas Partai Golkar untuk menyelamatkan pemerintahan sampai akhir. 
Nanti, 2013-2014, tak ada lagi "partai kedua", selain Partai Demokrat, yang 
akan bersikap serupa. Jadilah masa ini sebagai masa terkrusial sepanjang termin 
kedua Yudhoyono.

Kedua, mengingat Boediono memainkan peranan penting di bidang ekonomi di bawah 
tiga presiden (BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, dan Yudhoyono), fokus ke 
bidang ekonomi akan sangat tegas. Percepatan pemulihan krisis dan perbaikan 
sektor-sektor ekonomi pun layak diharapkan. Di tengah berlanjutnya ancaman 
krisis finansial global, Indonesia pun berpotensi melakukan akselerasi kinerja 
ekonominya secara bermakna.

Meski demikian, berbeda dengan Yudhoyono-Kalla yang berbeda karakter sehingga 
saling sokong, Yudhoyono-Boediono berkarakter kurang lebih serupa. Keduanya 
lebih hati-hati ketimbang sigap, tak terbiasa menyiasati birokrasi, cenderung 
normatif, serta bukan pengambil risiko. Maka, sekalipun terfokus ke bidang 
ekonomi, keduanya mungkin tak gampang menjadi akselerator mumpuni.

Ketiga, duet Yudhoyono-Boediono berpotensi menghasilkan pemerintahan yang 
berhati-hati dan cermat. Kehati-hatian ini disokong oleh karakter presiden dan 
wapres terpilih yang sama-sama cenderung kaku memegang asas-asas kerja 
birokrasi. Alhasil, pemerintahan yang terlampau hati-hati dan cermat berpotensi 
menjadi lamban, tak sigap, dan konservatif.

Keempat, Yudhoyono menjalani termin terakhir. Maka secara teoretis ia lebih 
leluasa, nothing to lose, dan tak lagi didesak kebutuhan pemeliharaan 
popularitas yang berlebihan. Periode 2009-2014 pun menjadi periode yang leluasa 
untuk membuktikan bahwa Yudhoyono bukanlah sekadar "kampiun pengemasan diri", 
melainkan seorang pemimpin.

Namun, 2009-2014 juga berpotensi menjadi era yang kurang leluasa bagi Yudhoyono 
karena menanggung beban membesarkan Partai Demokrat yang akan harus disapihnya.

Pada 2014, atas nama konstitusi, Yudhoyono tak lagi bisa memainkan peranan itu. 
Maka, sepanjang lima tahun ke depan Yudhoyono akan memanggul beban untuk 
memelihara dan memperbesar dukungan

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Koalisi Tak Jelas

2009-09-08 Thread tjuk kasturi sukiadi
Ha,ha, ha. Mantap nian metaphoranya. Tokoh muda seperti Budiman Sujatmiko , 
berlama-lama di PDIP apa mau menunggu GODOT? Salam Tjuk KS

--- Pada Sel, 8/9/09, halim hd  menulis:

Dari: halim hd 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Koalisi Tak Jelas
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 8 September, 2009, 2:56 PM






 





  posisi budiman sujatmiko:

anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.

(kafilah penguasa dan kafilah dari dalam

sendiri, sebagian besar elite PDIP).

penawaran posisi kepada puan maharani

untuk menjinakan mega; TK memanfaatkan

hal itu).

dan PAN akan jinak, hatta rajasa bakalan

kepilih ketum baru menggantikan SB. PKB

muhaimin buldog kelas teri atau tepatnya

barisan koor pengucap "am" . ical

akan kepilih; dia lebih seneng dengan SBY

ketimbang kalla; bisnis perlu diselamatkan;

PKS bakalan akan meniru PKB.

(hasil rekaman dari obrolan warkop).

hhd.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] UU Lingkungan Hidup Disahkan DPR

2009-09-08 Thread wkasman1
Blankhttp://sains.kompas.com/read/xml/2009/09/08/1421551/uu.lingkungan.hidup.disahkan.dpr
UU Lingkungan Hidup Disahkan DPR
 
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Aktivis lingkungan menggelar aksi teatrikal, dalam rangka memperingati Hari 
Lingkungan Hidup, di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah. Teatrikal ini 
mengisahkan keserakahan manusia dengan cara merusak lingkungan, yang berlanjut 
dengan berbagai bencana di Indonesia. Mereka berharap, melalui cara ini, 
kepedulian masyarakat terhadap lingkungan meningkat.
/
 Selasa, 8 September 2009 | 14:21 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - DPR akhirnya menyetujui Rancangan Undang-undang 
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) untuk disahkan menjadi 
undang-undang dalam Sidang Paripurna di gedung parlemen, Jakarta, Selasa (8/9). 

Sebanyak sepuluh fraksi secara aklamasi menyetujui RUU PPLH menjadi UU PPLH 
sebagai pengganti UU Np.23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam 
Sidang yang dipimpin Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar. 

Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar dalam penyampaian pendapat 
akhir pemerintah menyampaikan ucapan terima kasih kepada anggota DPR yang telah 
berinisiatif untuk membuat RUU PPLH untuk mengganti UU Lingkungan Hidup 
sebelumnya. 

"UU tersebut (UU No.23/1997) telah bermanfaat bagi upaya pengelolaan lingkungan 
hidup di Indonesia, tetapi efektifitas implementasinya belum dapat mencapai 
tujuan yang diharapkan karena adanya persoalan pada masalah substansial, 
struktural maupun kultural," kata Rachmat. 

Dia menyebutkan beberapa hal penting dari UU PPLH yang belum atau masih kurang 
dalam UU sebelumnya, antara lain kewajiban pemerintah pusat maupun pemerintah 
daerah membuat Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). 

Kajian itu untuk memastikan pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan 
terintegrasi dalam kebijakan, rencana, dan program pembangunan. 

UU PPLH juga menyebutkan penguatan AMDAL (analisi mengenai dampak lingkungan) 
untuk mencegah kerusakan lingkungan dengan meningkatkan akuntablitas, penerapan 
sertifikasi kompetensi penyusun dokumen AMDAL, penerapan sanksi hukum bagi 
pelanggar bidang AMDAL, dan AMDAL sebagai persyaratan utama dalam memperoleh 
izin lingkungan. 

Masalah perijinan juga diperkuat dengan menjadikan izin lingkungan sebagai 
prasyarat memperoleh izin usaha/kegiatan dan izin usaha/kegiatan dapat 
dibatalkan apabila izin lingkungan dicabut. 

Menlh mengatakan UU PPLH juga memperkuat sistem hukum PPLH dalam hal penegakan 
hukum lingkungan dengan antara lain pejabat pengawas yang berwenang 
menghentikan pelanggaran seketika di lapangan, Penyidik PNS dapat melakukan 
penangkapan dan penahanan serta hasil penyidikan disampaikan ke jaksa penuntut 
umum, yang berkoordinasi dengan kepolisian. 

Bahkan pejabat pemberi izin lingkungan yang tidak sesuai prosedur dan pejabat 
yang tidak melaksanakan tugas pengawasan lingkungan juga dapat dipidana. 

"Selain hukuman maksimun, juga diperkenalkan hukuman minimum bagi pencemar dan 
perusak lingkungan," tambah Rachmat Witoelar.


BNJ 
Sumber : Antara



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Malaysia Tidak Pernah Mengklaim Tari Pendet

2009-09-08 Thread Adyanto Aditomo
Bung Atriza,
 
Sory, saya cuma mau tanya saja soal masalah Sopan Santun Internasional bila 
suatu negara menyelenggarakan pertunjukan kesenian dari negara lain.
Pertanyaannya adalah:
1. Apakah ijin dari pemilik kesenian atau kebudayaan tersebut memang 
diperlukan???
2. Bila suatu kesenian atau kebudayaan milik suatu negara tapi diselenggarakan 
oleh negara tetangga, baik untuk kepentingan pariwisata ataupun untuk 
kepentingan pengembangan seni dan budaya negara tersebut, tetapi 
diselenggarakan tanpa ijin dari negara pemilik kesenian atau budaya, apakah 
negara pemilik kebudayaan tersebut patut untuk marah dan puncaknya pada 
pemutusan hubungan diplomatik atau bagaimana??? 
3. Bila dinegara tetangga akan menyelenggarakan Sanggar Tari dan Seni milik 
negara tetangganya, apakah pendirian dan kegiatan sanggar tersebut harus 
memiliki ijin dari negara pemilik seni dan budaya tersebut???
 
Mohon pencerahannya pak.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sel, 8/9/09, atriza_...@yahoo.co.id  menulis:


Dari: atriza_...@yahoo.co.id 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Malaysia Tidak Pernah Mengklaim Tari Pendet
Kepada: "Forum Kompas" 
Tanggal: Selasa, 8 September, 2009, 4:29 PM


Gak percaya...emangnya kita bego..mana ada pesanan berskala nasional tidak 
diperiksa lagi sama yg memesan. Kalau punya etika kan bisa minta itu dihapus. 
Entah pakai istilah apa (klaim atau bukan) kalau ada kebudayaan asli negara 
orang dipakai untuk iklan pariwisata. Bayangkan kl Indonesia bikin iklan 
pariwisata orang2nya pakai kostum Kimono Jepang? Yang perlu diketahui bahwa 
tidak semua orang di dunia ini tahu bahwa Bali itu ada di Indonesia...


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Setelah Malaysia, Giliran Singapura "Jual" Pulau Bintan di Australia

2009-09-08 Thread udhien .net
Masalahnya adalah karena tidak ada omongan dari awaltidak ada bentuk
kerjasamanya dari awal :)

-- 
thanks and regards,




udhien.net
--
email  : udh...@udhien.net
website   : http://www.udhien.net - TECHVOLUTION
Deviant   : http://techvolution.deviantart.com - My Selected works of
photography




2009/9/8 Adyanto Aditomo 

> Selama Pulau Bintan tidak di klaim sebagai wilayah Singapore, ya mengapa
> kita tidak kerjasama saja dalam mengembangkan pariwisata di Pulai Bintan
> ini???
> Apa masalahnya???
>
> Salam,
>
> Adyanto Aditomo

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] TNI: Tak Putus Dirundung Malang

2009-09-08 Thread Adyanto Aditomo
Kelemahan Sistem Pertahanan Indonesia itu menurut saya dimulai sejak rejim  
Orde Baru berkuasa, dimana pihak TNI Angkatan Darat lebih mendominasi kekuasaan 
di republik ini.
Akibatnya sejak Deklarasi Djuanda mengenai Wawasan Nusantara dan diterimanya 
bentuk negara kepulauan di dalam UNCLOS 1982, Orde Baru tetap enggan memperkuat 
TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara.
 
Yah memang harus ada terobosan untuk menghadapi kebuntuan ini.
Bila tidak ada terobosan, maka Prajurit TNI kita akan banyak yang tewas bukan 
di pertempuran, tetapi di kecelakaan akibat penggunaan peralatan tempur yang 
kualitas keselamatannya tidak bisa dipertanggung jawabkan lagi.
Sudah kondisi Peralatan Tempurnya begitu menyedihkan, eh masih juga digunakan 
untuk membantu Rakyat Sipil melakukan mobiliasasi dari wilayah yang satu ke 
wilayah yang lainnya.
Adanya beberapa orang sipil yang ikut tewas pada setiap kecelakaan Peralatan 
Tempur kita, merupakan bukti yang tak terbantahkan.
Pertanyaannya:
Apakah kebijakan ini justru bisa menambah parah kondisi Peralatan Tempur kita???
Bukankah Peralatan Tempur itu dalam kondisi normal hanya digunakan untuk 
keperluan Operasi Militer saja???
Bila keikut sertaan warga sipil dalam Peralatan Militer tersebut dilatar 
belakangi oleh komersialisasi oleh pihak pengelola Peralatan Tempur, sebaiknya 
kondisi ini harus segera dihentikan.
Yang perlu dicegah adalah: Operasional Peralatan Tempur bukan didasari 
oleh kebutuhan Militer, tetapi lebih didasari oleh kebutuhan komersial.
Bisa kacau sistem pertahanan kita.
Belum lagi TNI begitu dilecehkan oleh militer negara tetangga seperti Singapore 
dan Malaysia akibat kelemahan alutsista yang dimilikinya.
 
Sayangnya anggota TNI tidak memiliki hak protes seperti Tentara Amerika yang 
ditempatkan di IRAK karena menganggap peralatan tempur yang disediakan oleh 
Dep. Pertahanan Amerika, demi untuk menghemat Belanja Perang, kondisinya sangat 
tidak memadai untuk menghadapi Pejuang Bersenjata di Irak.
Situasi tersebut banyak membuat Tentara Amerika tewas atau luka - luka.
 
Semoga saja Para Petinggi Militer dan Penaggung Jawab Anggaran Pertahanan di 
negri ini punya cara untuk membuat terobosan untuk menembus kebuntuan ini.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo
 
 


--- Pada Sel, 8/9/09, Satrio Arismunandar  
menulis:


Dari: Satrio Arismunandar 
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] TNI: Tak Putus Dirundung Malang




TNI: Tak Putus Dirundung Malang
 
Oleh: Ikrar Nusa Bhakti
Sumber: Seputar Indonesia , Selasa, 08 September 2009
 
SEBAGAI seorang mantan murid dan asisten Prof Dr Juwono Sudarsono, saya amat 
memahami perasaan hati sang guru. Betapa pilu hati dan perasaan beliau karena 
di masa akhir baktinya sebagai menteri pertahanan RI untuk kedua kalinya ini 
Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang di bawah otoritasnya, bagaikan tak putus 
dirundung malang .

Senin (7/9) siang kemarin, sekali lagi terjadi kecelakaan pesawat Nomad milik 
TNI AL—menewaskan empat orang. Pesawat ini dalam tugas menjaga pertahanan RI di 
wilayah Kalimantan Timur. Pesawat gagal kembali ke pangkalannya di Tarakan, 
Kalimantan Timur, sebuah kota yang dulu merupakan sasaran serangan Jepang 
pertama sebelum menjajah Indonesia .

Ini merupakan kecelakaan berturut-turut yang dialami TNI pada kurun waktu enam 
bulan terakhir. Lagi-lagi kita bertanya, apa yang salah dalam pemeliharaan 
alutsista TNI kita? Alasan utama yang sering terlontar ialah anggaran TNI 
memang terlalu kecil. Bukan saja tidak cukup untuk memelihara kesiapan 
alutsista kita, terlebih lagi untuk memodernisasi kan peralatan tempur TNI.

Anggaran pertahanan 2009 ini, yang sebesar Rp. 33,6 triliun, merupakan nomor 
tiga terbesar setelah anggaran Departemen Pendidikan Nasional. Dari angka itu, 
hanya Rp. 12,24 triliun yang benar-benar untuk fungsi pertahanan. Anggaran 
Pertahanan pada 2010 sekitar Rp. 40,6 triliun, atau nomor dua terbesar setelah 
anggaran pendidikan. Namun, untuk ukuran normal negara berkembang, angka itu 
masih terlalu kecil.

Seharusnya masih dapat ditingkatkan menjadi 2,5% dari gross domestic product 
(GDP) Indonesia . Yang selalu menjadi pertanyaan, apakah anggaran itu cukup 
untuk membangun kekuatan TNI pada tahapan paling minimum (minimum essential 
force)? Jawabnya tentu saja tidak, karena untuk saat ini anggaran paling pas 
bagi TNI ialah sekitar Rp. 100 triliun, agar TNI dapat benar-benar membangun 
kekuatan pertahanan yang memadai untuk negara kepulauan sebesar Indonesia.

Sayangnya, membangun postur TNI yang ideal selalu terkait dengan kapabilitas 
ekonomi negara. Dengan kata lain, ekonomi pertahanan lebih menentukan (anggaran 
menentukan kegiatan), ketimbang sebaliknya. Anggaran TNI akan selalu menjadi 
masalah jika pemerintah tidak melakukan terobosan jangka pendek untuk menembus 
kebuntuan mengenai anggaran pertahanan ini.

Jika baru pada 2014, masa akhir pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono 
(SBY)-Boediono, pemerintah baru akan meningkatkan anggaran TNI menjadi sekitar 
Rp. 100 triliun, kita tak mungkin mengeja

Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upaya Jinakkan Gelombang Protes Bailout Century .

2009-09-08 Thread Asep Kurniawan
Yang masih jadi pertanyaan saya, benarkah terjadi perpindahan simpanan dari 
bank-bank kecil ke bank-bank besar yang menyebabkan CAR bank-bank kecil lain 
juga menunjukkan gejala menurun? Apakah ini bisa disebut sebagai salah satu 
gejala dampak sistemik yang disebutkan itu? Lalu bagaimana pula dengan 
pernyataan bahwa pinjaman antarbank Century itu ke bank-bank kecil, sehingga 
walaupun jumlahnya relatif tidak besar, tetap berpotensi membuat CAR bank-bank 
tersebut kolaps? Apakah karena cuma terhadap 5 bank (kecil pula) sehingga tidak 
bisa disebut sistemik? Apa problem BI sebenarnya sehingga fraud di Century tak 
segera diatasi (menurut Dradjad kan dari tahun 2005 sudah terdeteksi)?




Dari: Yanuar Rizky 

Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Upaya Jinakkan Gelombang Protes Bailout 
Century .


Di blog Kompasiana sudah ada tanggapan saya, klik http://public. kompasiana. 
com/2009/ 09/08/upaya- jinakkan- gelombang- protes-kasus- century/# comment-8323

Jam 23 semalam di ANTV, artinya setelah acara 'heboh' ini, saya, mas Tony dan 
Mas Drajad.. Tidak ada yang berubah kan? Saya tetap bilang tegakkan hukum!


-Yanuar Rizky- (mail to: ri...@elrizky. net) transmitted by tukang pos®[on the 
net: www.elrizky. net]


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Media Massa Sarana Pembinaan Bahasa

2009-09-08 Thread agushamonangan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/09/04061445/media.massa.sarana.pembinaan.bahasa



Jakarta, Kompas - Media massa adalah sarana pembinaan bahasa Indonesia karena 
memiliki jangkauan khalayak yang luas. Setiap kata atau istilah yang disajikan 
media massa semestinya dapat dijadikan acuan bagi masyarakat. Namun, pada 
kenyataannya masih banyak media massa yang menyajikan kata atau istilah yang 
tidak mengikuti kaidah yang baku.

Penilaian itu disampaikan Abdul Gaffar Ruskhan dari Pusat Bahasa dalam diskusi 
terkait serapan bahasa Arab di media massa di Universitas Tarumanagara (Untar), 
Jakarta, Selasa (8/9). Narasumber lain pada diskusi yang digelar Fakultas Ilmu 
Komunikasi Untar dan Forum Bahasa Media Massa (FBMM) itu adalah Martin 
Moentadhim SM (wartawan senior).

Bahkan, lanjut Gaffar, tidak jarang kata yang sama ditulis tidak konsisten pada 
media massa yang sama. Dari pengamatannya, banyak media massa yang menulis 
istilah agama yang keliru.

Terkait kata yang berasal dari bahasa Arab, ia menemukan ada media massa yang 
menulis bulan puasa dengan ramadan dan ramadhan. Padahal, harus dibedakan 
antara transliterasi dan serapan. Transliterasi hanya digunakan untuk 
mengalihhurufkan tulisan Arab ke tulisan latin (Indonesia) dan pada umumnya 
disesuaikan dengan kaidah organisasi atau media massa.

Kaidah transliterasi tak digunakan untuk menuliskan kata/istilah yang terserap 
dalam bahasa Indonesia. "Kata subuh, asar, zuhur, syawal, ramadan, misal, taat, 
dan hadir tidak lagi kita pandang sebagai bahasa Arab karena sudah terserap 
dalam bahasa Indonesia," kata Gaffar.

Martin berharap, media massa memiliki ketaatan pada Pusat Bahasa sebagai 
institusi yang memiliki kewenangan untuk menetapkan kata yang benar. (tra)



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Nomad, MPA, dan Kemaritiman Kita

2009-09-08 Thread agushamonangan
Oleh NINOK LEKSONO
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/09/03234881/nomad.mpa.dan.kemaritiman.kita



Berita jatuhnya pesawat Nomad TNI Angkatan Laut di Kalimantan Timur, Senin 
(7/9), selain menimbulkan rasa sedih juga membangkitkan momentum. Mungkin di 
satu sisi kita masih terus merisaukan jatuhnya alat utama sistem persenjataan 
(alutsista) tua kita. Namun, tidak kalah fundamental adalah bagaimana kita 
menempatkan pesawat seperti Nomad dalam visi kemaritiman kita.

Dalam perspektif negara maritim, yang kemarin banyak mendapat sorotan dengan 
acara Sail Bunaken yang dihadiri kapal-kapal perang asing, pesawat patroli 
maritim sebenarnya merupakan komponen yang vital. Negara-negara besar atau 
negara yang punya visi kemaritiman punya pesawat jenis ini, yang dikenal 
sebagai MPA (maritime patrol aircraft). AS punya P-3C Orion, Inggris punya 
Nimrod, Perancis punya Atlantique, dan Spanyol punya Persuader.

Nomad N24 yang dibuat oleh pabrik Government Aircraft Factory Australia ini 
tidak pertama-tama dirancang untuk pesawat patroli maritim, tetapi hanya 
sebagai pesawat berciri transpor serba guna dengan kemampuan STOL (short 
take-off and landing).

Setelah prototipe pertama Nomad N2 terbang pada 23 Juli 1971, unit produksi 
pertama —N22—diserahkan kepada militer Filipina tahun 1975. Tipe N22 ini juga 
menjadi dasar bagi pembuatan pesawat patroli pantai Searchmaster, yang selain 
digunakan oleh militer juga oleh dinas pabean Australia dan AS. Dari N22 ini 
pula dikembangkan N24, pesawat Nomad yang badannya lebih panjang 1,14 meter 
dibandingkan dengan N22. N24 memang lalu dipasarkan sebagai pesawat komuter 
yang kabinnya bisa menampung 16 kursi penumpang. Selain untuk penumpang, N24 
juga ditawarkan sebagai pesawat barang Cargomaster dan ambulans udara 
Medicmaster.

Pesawat yang produksinya berakhir tahun 1984 ini untuk tipe Searchmaster B 
dilengkapi radar pencari Bendix RDR 1400 dan punya awak normal empat orang. 
Sementara itu, untuk Searchmaster L yang lebih canggih punya radar Litton LASR 
(AN/APS504) yang berada di bawah hidung pesawat dan punya kemampuan pindai 360 
derajat.

Kebutuhan

Memang untuk negara-negara besar, pengertian patroli maritim terkait dengan 
perang antikapal selam (anti-submarine warfare/ASW). Karena misi tersebut, 
pesawat patroli dipasangi sistem sonar berteknologi canggih, lalu ada juga yang 
dipersenjatai dengan bom dan rudal Exocet.

Kini ketika argumen perang konvensional relatif surut, muncul argumen patroli 
maritim yang dilatarbelakangi oleh kepentingan ekonomi dan keamanan laut. 
Patroli maritim terus digelar dari Laut Utara hingga di ribuan pulau di 
Filipina dan Indonesia. Dan—seperti disebut dalam kutipan pada awal tulisan 
ini—metode yang paling efektif adalah melalui, dan dengan, pesawat udara.

Bagi Indonesia yang dua pertiga wilayahnya laut, patroli maritim tak diragukan 
lagi merupakan keniscayaan. Memantau gerakan kapal musuh, memburu pelaku 
penangkapan ikan ilegal, penyelundup barang maupun manusia, dan aktivitas 
polutif bisa disebut sebagai aktivitas yang membutuhkan dukungan pesawat 
patroli maritim.

Untuk maksud dan tujuan itu, pesawat patroli maritim punya kemampuan untuk 
menemukan tempat (locating), mengenali (identifying), dan bila diperlukan 
menghadapi (dealing) problem yang ada.

Nomad TNI AL bisa dikatakan terlalu tua dan terlalu simpel untuk tujuan dan 
tugas besar ini. PT Dirgantara Indonesia pernah menawarkan pesawat MPA yang 
berbasis CN-235. Pesawat juga ditawarkan ke pasar lebih luas dalam pameran 
kedirgantaraan seperti Singapore Airshow. Namun, sebegitu jauh belum ada deal.

Seperti yang sering kita dengar, problem yang selalu disebut dalam pengadaan 
alutsista adalah anggaran. Namun, ketika ada wilayah seluas 8,5 juta kilometer 
persegi yang harus diawasi, pemenuhan kewajiban itulah yang seharusnya 
dilakukan. Kalau tidak, kita hanya akan berhenti pada wacana saat mengatakan 
bahwa setiap tahun kita menderita kerugian 4 miliar dollar AS karena 
penangkapan ilegal, 5 miliar dollar AS karena penyelundupan bahan bakar minyak, 
dan 600 juta dollar AS karena penyelundupan kayu. Selain itu, juga akan terus 
berlangsung pencemaran laut sepanjang garis 167.000 kilometer dan adanya lebih 
dari 3.000 kapal nelayan asing yang beroperasi tanpa izin.

Sebegitu jauh, Indonesia hanya punya satu atau dua Boeing 737-200 dan sebuah 
Hercules C-130H-MP untuk memantau perairannya.

Nomad yang hanya punya kemampuan untuk patroli pantai jelas jauh dari memadai 
untuk mematroli perairan Indonesia. Dengan demikian, misalnya penambahan 
C-130MP dirasakan masih membutuhkan persiapan alokasi anggaran lebih besar, 
pengadaan CN-235 MPA dalam jumlah yang optimal mestinya harus lebih fisibel.

Kerugian yang ada akibat pencurian ikan memang mestinya bisa digunakan untuk 
membeli pesawat MPA. Namun, jelas orang akan dihadapkan pada pertanyaan mana 
lebih dulu, ayam atau telurnya.

Solusi teknologi

Sementara solusi finansial masih belum tampak, teknologi telah b

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Robohkah Pengadilan Kami?

2009-09-08 Thread agushamonangan
Oleh Febri Diansyah
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/09/05242188/robohkah.pengadilan.kami



Rapat Panitia Kerja Rancangan Undang-Undang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi 
justru dimulai dengan kontroversi (25-29/8).

Persidangan yang tertutup, pemilihan lokasi agar jauh dari mata publik, dan 
perdebatan "tak perlu" kian menumbuhkan keraguan publik. Padahal, jika RUU ini 
tidak berhasil disetujui DPR, lengkaplah catatan kelam lembaga ini. Sementara, 
waktu amat sempit. Masa tugas DPR akan berakhir 30 September 2009.

Legislator ortodoks

Ulah DPR ini bukan kali pertama. Istilah yang tepat mengacu pembentukan produk 
hukum ortodoks, tepatnya saat suara masyarakat dianggap tidak ada atau 
dikesampingkan. Hal ini dapat dibaca dari rezim antitransparansi, ketertutupan 
dari akses publik, serta resistensi DPR terhadap kritik dan masukan.

Dalam terma lebih ekstrem, perilaku itu merupakan pengembangan l'etat c'est moi 
(negara adalah saya). Kekuasaan politik ortodoks di DPR dan pemerintah mendaku, 
kamilah pemilik negara, bukan Anda di jalanan.

Jika praktik ini dilakukan serampangan dan membentur putusan Mahkamah 
Konstitusi, level ortodoks mencapai kesempurnaannya. Fenomena ini terbaca saat 
sejumlah anggota DPR mengatakan hal yang bertentangan dengan perintah MK.

Dikatakan, pemeriksaan kasus korupsi dapat dilakukan di pengadilan umum. Jika 
DPR gagal menyelesaikan hingga akhir masa sidang, perppu penyelamatan 
pemberantasan korupsi tak perlu diterbitkan.

Pernyataan yang menyesatkan itu berlawanan dengan putusan MK No 
012-016-019/PUU-IV/ 2006. MK justru menegaskan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi 
(Tipikor) konstitusional. Argumentasinya berangkat dari dualisme pemeriksaan 
kasus korupsi di pengadilan umum dan Pengadilan Tipikor sebagai sesuatu yang 
bertentangan dengan UUD 1945. Dengan demikian, ke depan seharusnya hanya ada 
satu lembaga peradilan. MK menulis dengan bahasa amat jelas bahwa Pengadilan 
Tipikor merupakan satu-satunya lembaga yang boleh memproses kasus korupsi. 
Karena itu, MK lalu memerintahkan DPR dan presiden menyusun UU Pengadilan 
Tipikor secara terpisah dari UU KPK.

Dengan kata lain, putusan itu sebenarnya meneguhkan tafsir konstitusionalitas 
MK yang lebih memilih "membuang" kewenangan pengadilan umum. Lantas, bagaimana 
mungkin DPR boleh melecehkan putusan MK?

Hakim "ad hoc"

Selain pengadilan umum, salah satu titik krusial RUU yang ingin dirusak adalah 
hakim ad hoc. Padahal, komposisi hakim ad hoc yang lebih dominan merupakan 
upaya nyata menempatkan masyarakat nonyudisial dalam peradilan secara langsung.

Kehendak di balik internalisasi hakim ad hoc itu adalah penempatan nilai 
"keadilan sosial" dalam institusi peradilan konvensional yang telah rapuh. 
Sebab, ketidakpercayaan publik terhadap kinerja hakim karier selama ini tentu 
tak bisa diperbaiki dalam waktu semalam.

MA boleh-boleh saja mengatakan telah menyelenggarakan pendidikan hakim karier 
khusus korupsi. Namun, fakta di sejumlah pengadilan tetap menunjukkan potret 
sebaliknya. Bagaimana MA bisa jelaskan ratusan terdakwa kasus korupsi yang 
divonis bebas/ lepas dari tahun ke tahun? Jika di satu sisi MA bicara komitmen 
pemberantasan korupsi, di sisi lain vonis bebas/lepas dijatuhkan untuk 812 dari 
1.643 terdakwa korupsi dari tahun 2005-Juli 2009. Bahkan, terobosan hukum yang 
menyesatkan pun sering dilakukan. Vonis percobaan dan hukuman di bawah satu 
tahun merupakan contoh nyata.

Paradoks inilah yang tak mampu dijawab MA atau hakim mana pun. Karena itu, 
perang terhadap korupsi membutuhkan keluarbiasaan yang sistematis (systematic 
extraordinary). Solusi terhadap rendahnya kepercayaan publik adalah dengan 
melakukan penyegaran dan internalisasi nilai melalui perubahan aktor penentu 
keputusan. Hakim ad hoc yang dominan merupakan jawaban paling masuk akal. Untuk 
meminimalkan potensi hakim bermasalah, maka proses seleksi yang terbuka, tidak 
sepenuhnya ditentukan MA, melibatkan andil publik menjadi keniscayaan.

Persoalan hakim ad hoc ini pun bukan hal baru. Beberapa lembaga pengadilan 
khusus telah jauh- jauh hari menerapkannya. Misalnya, Pengadilan Anak, Niaga, 
HAM, Pajak dan Pengadilan Hubungan Industrial. Jika MA ingin melihat lebih 
positif dan tidak resisten dengan "darah baru" di institusinya, sebenarnya 
keberadaan hakim ad hoc justru akan meringankan tugas penegakan hukum. Kecuali, 
para hakim menganggap proses pemeriksaan di persidangan, khususnya korupsi, 
merupakan lapak/jualan yang memberi keuntungan pribadi. Karena itu, jika 
ditangani "orang luar", status quo akan mengalami kerugian. Paradigma ini 
merupakan cacat mendasar kekuasaan yudisial.

Jika dicermati, keberadaan hakim ad hoc dalam Pengadilan Tipikor justru menepis 
banyak teori dan persepsi tentang mafia peradilan. ICW pernah melakukan riset 
sistematis tentang modus judicial corruption yang terjadi hingga tahun 2002. 
Ditemukan setidaknya enam karakter utama praktik korupsi di sektor yudisial 
ini. Mulai dari pemerasan oleh hakim, tawar

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kaum Muda Menjadi Oposisi

2009-09-08 Thread agushamonangan
Oleh EMMANUEL SUBANGUN
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/09/05212848/kaum.muda.menjadi.oposisi



Akhirnya anggota DPR hasil pemilu model campuran selesai. Meski masalah di 
sana-sini akan selalu muncul, ada satu jenis masalah yang sudah muncul dan 
tidak dapat dianggap sepi.

Masalah itu terkait dengan susunan kabinet yang baru dan komposisi anggota 
parlemen. Jika anggota kabinet berasal dari partai koalisi, dan mayoritas 
parlemen juga dari mayoritas itu pula, memang pantas dicemaskan apakah good 
governance dapat dijamin?

Dalam sistem demokrasi multipartai seperti sekarang, masalah seperti itu 
dimengerti sebagai soal ada tidaknya kekuatan oposisi yang kuat agar parlemen 
tak sekadar menjadi tukang stempel alias hanya mengiyakan kebijakan eksekutif.

Atau masalah ini tidak perlu dicemaskan karena kini soal transparansi sudah 
sedemikian meluas sehingga pengawasan terhadap pemerintah bukan saja menjadi 
ranah parlemen, tetapi juga masalah polity atau masyarakat politik, di mana 
peran media massa, lembaga masyarakat, dan lainnya menjadi penting.

Dengan kata lain, sepanjang masyarakat kita sudah terbuka seperti sekarang, 
otoritarianisme dengan sendirinya menjadi masa lalu. Apalagi, melihat komposisi 
demografis DPR sekarang, mayoritas adalah kaum muda dan berpendidikan tinggi 
sehingga jika diandaikan "muda dan terdidik" sama dengan kritis dan dewasa, 
kecemasan akan pemerintah yang salah urus dapat ditepis.

Kaum muda

Seluruh masalah itu akan tampak lain jika kita melihat perkembangan politik di 
Tanah Air sekarang tidak dari kacamata formal, kelembagaan, dan di permukaan.

Artinya, jika kita lihat, pertama, anggota DPR adalah anggota partai. Jadi, 
mereka mewakili kelompok kepentingan politik yang berbeda.

Kedua, kepentingan dan rumusan masalah DPR tentu berbeda dengan kepentingan dan 
rumusan masalah pemerintah. Maka, soal di atas akan berbunyi lain. Masalah 
oposisi dan turunannya akan hilang dan menjadi rancu justru karena dua 
pengandaian di atas adalah hal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Mengapa? Pertama, partai politik dalam keadaan sekarang belum merupakan wujud 
kristalisasi kepentingan rakyat. Hal ini dapat dilihat dari mudah pindahnya 
anggota partai yang satu ke partai lain.

Kedua, jika DPR atau pemerintah tidak diletakkan dalam arti fungsi negara, 
tetapi dipahami sebagai bagian dari birokrasi, aneka tarik-menarik antardua 
lembaga negara itu sebenarnya tidak akan pernah bersangkut soal substansial. 
Dengan kata lain, jika fungsi pemerintahan adalah demi menjadikan perumusan 
kebijakan itu diarahkan untuk menjamin tata keadilan bagi semua warga dalam 
semua segi (ekonomi, hukum, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya), justru hal 
semacam itulah batu uji yang sangat sulit ditempuh.

Jadi, pertanyaannya bukan soal ada tidaknya oposisi, tetapi masalah hasil 
pemilu yang lalu harus dimengerti dan dibingkai dalam pertanyaan "apakah 
kebijakan politik yang dilahirkan baik dalam proses maupun dalam hasil akan 
mampu menjamin masyarakat yang lebih adil dan sejahtera?"

Dalam kaitan dengan masalah itu, soal kaum muda yang tampil dalam pimpinan 
politik, baik di DPR maupun di pemerintahan lalu, menjadi mendesak.

Dinilai lebih

Sudah menjadi kebiasaan kita, orang muda dianggap lebih maju, lebih baik, dan 
lebih cerdas dari generasi sebelumnya. Kita mengenal pemujaan orang muda sejak 
masa revolusi sampai masa reformasi karena paling tidak korban yang jatuh pada 
setiap kejadian politik yang penting adalah orang muda, mahasiswa, atau 
kelompok muda yang lain.

Dan di kalangan orang muda juga ada sejenis mitos bahwa orang tua itu hanya 
bisa menoleh ke masa silam serta takut berubah. Pendek kata, muda, terdidik, 
dan modern adalah satu kata, perubahan!

Pertanyaannya kini, apakah semua kelompok muda akan mampu menjamin perubahan 
yang diperlukan ketika mereka secara nyata menempati public office yang mereka 
tuntut selama ini? Mereka bukan lagi DPR jalanan, tetapi sudah DPR beneran. 
Mereka bukan lagi pemerintahan bayangan, tetapi sebenarnya duduk di birokrasi 
dan di jabatan tinggi lain. Apakah orang muda Indonesia, yakni mereka yang 
lahir tahun 1960-an, mampu memimpin Indonesia mengarungi abad XXI?

Dua hal inilah yang akan menjadi penentu atas masalah-masalah itu.

Pertama, betapapun Anda muda, Anda sepenuhnya tak lain adalah produk sistem 
pendidikan yang diciptakan oleh pemerintah lama. Artinya, gaya bisa muda, 
tetapi acuan, nilai, perilaku, dan mimpi tidak akan jauh dari masa lalu. Kata 
pepatah, "setinggi-tinggi bangau terbang, akan kembali pula ke comberan".

Kedua, aneka masalah abad XXI bukan lagi masalah abad XX. Abad XX cukup sesak 
dengan soal nasionalisme, pembangunan, demokratisasi, dan sebagainya. Namun, 
abad XXI, dengan lahirnya watak krisis di seluruh bumi, akan menentukan 
kemampuan yang lebih dari apa yang selama ini kita kenal. Para pendiri bangsa 
adalah tokoh-tokoh besar dan lazimnya mereka kandas di pergolakan dunia paruh 
dua abad XX. Lalu apakah kaum mu

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Yahukimo Bergoyang Lagi

2009-09-08 Thread agushamonangan
Oleh Toto Subandriyo
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/09/05193850/yahukimo..bergoyang.lagi



Kalangan jurnalis era 1970-an tentu mengenal terminologi "Karawang bergoyang". 
Terminologi itu merupakan personifikasi untuk menyatakan sedang terjadi 
persoalan pangan di Tanah Air.

Situasi itu dapat berupa melambungnya harga beras karena gagal panen/sedang 
musim paceklik atau situasi anjloknya harga gabah petani saat puncak panen raya.

Tak berlebihan jika terminologi itu kita pinjam untuk menyatakan situasi yang 
sedang terjadi di Yahukimo saat ini. Setelah lama tak terdengar kabar 
beritanya, Yahukimo, sebuah kabupaten di Provinsi Papua, kembali bergoyang. 
Mencuat ke wacana publik dalam kasus yang sama seperti empat tahun silam, yaitu 
kelaparan.

Mengacu data yang dihimpun Yayasan Kristen Pelayanan Sosial Masyarakat 
Indonesia (Yakpesmi) di Papua, jumlah korban jiwa akibat kelaparan sepanjang 
Januari-Agustus 2009 mencapai 96 orang. Mereka tersebar di Distrik Suntamon, 
Langda, Bomela, Seredala, dan Nitsan (Kompas, 5/9). Namun, seperti biasanya, 
budaya penyangkalan (denial culture) selalu mengikuti berita, "Wagub Papua 
Sangsikan Kematian Warga Yahukimo" (Kompas, 6/9).

Dalam tataran empiris, pemenuhan pangan menjadi domain kekuasaan negara. 
Deklarasi hak asasi manusia tahun 1948 Artikel 11(1) tegas menyatakan, 
"Everyone has the right to astandard of living adequate for the health and 
well-being of himself and of his family, including food...".

Pasal 10 Butir (2) Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan 
Pangan menegaskan, pencegahan masalah pangan antara lain dilakukan dengan 
memantau, menganalisis, dan mengevaluasi ketersediaan pangan, serta 
mengevaluasi faktor yang memengaruhi ketersediaan pangan.

Lemahnya pencegahan masalah pangan ini antara lain dipicu oleh lemahnya akses 
data dan informasi.

Kondisi ini lebih diperparah dengan sulitnya medan, kurangnya sumber daya 
manusia yang mumpuni di bidangnya, serta terbatasnya infrastruktur transportasi 
yang menjangkau daerah terpencil. Semua kondisi ini kita temukan di Yahukimo.

Terungkapnya persoalan pangan di suatu daerah bukan berarti pemerintah daerah 
tidak bekerja. Alasannya sederhana, kondisi antara daerah yang satu dan lainnya 
berbeda. Dengan asumsi seperti itu, diharapkan pemerintah pusat lebih serius 
menangani pembangunan di daerah yang relatif terbelakang, seperti Kabupaten 
Yahukimo atau Kabupaten Lembata di Nusa Tenggara Timur.

Peta kerawanan pangan

Jika dibuka kembali teori tentang manajemen bencana (disaster management), 
peristiwa kelaparan termasuk dalam slow on set disaster. Sebuah literatur 
menyatakan, jeda antara kegagalan panen dan orang mengalami busung lapar dan 
meninggal adalah 4-6 bulan. Apabila seseorang terpapar kekurangan pangan hari 
ini, berat badannya baru akan turun secara signifikan dua bulan ke depan.

Bencana kelaparan yang kembali menimpa Yahukimo mengingatkan kita betapa 
penting semua daerah memiliki dokumen berupa Peta Kerawanan Pangan (Food 
Insecurity Atlas). Peta Kerawanan Pangan itu memuat berbagai indikator ilmiah, 
terukur, dan standar meski dalam operasionalnya harus disesuaikan dengan 
kondisi setiap daerah.

Tingkat kerawanan pangan suatu wilayah merupakan resultan dari empat kondisi.

Pertama, tingkat ketersediaan pangan, dengan indikator berupa rasio konsumsi 
per kapita normatif terhadap ketersediaan bahan pangan pokok.

Kedua, tingkat akses pangan dan sumber penghasilan. Indikator-indikatornya 
antara lain persentase orang miskin, tingkat pengangguran, persentase penduduk 
tidak tamat sekolah dasar, dan persentase rumah tangga terhadap akses listrik.

Ketiga, tingkat pemanfaatan/penyerapan pangan. Indikatornya antara lain angka 
harapan hidup anak usia satu tahun, anak balita kurang gizi, persentase anak 
tidak diimunisasi, persentase perempuan buta huruf, persentase rumah tangga 
dapat mengakses air bersih untuk minum, persentase rumah tangga tinggal lebih 
dari 5 kilometer dari puskesmas, dan rasio dokter terhadap jumlah penduduk.

Keempat, tingkat kerentanan pangan. Indikatornya antara lain luas areal hutan, 
luas areal hutan yang terdegradasi, dan areal pertanaman pangan pokok yang 
mengalami gagal panen.

Interaksi dari empat dimensi itu akan menentukan secara agregatif apakah suatu 
wilayah atau individu tergolong rawan pangan.

Peta Kerawanan Pangan disusun sebagai dasar pemerintah daerah membuat target 
prioritas pembangunan. Status rawan pangan suatu wilayah bukan berarti 
pemerintah daerah tidak bekerja. Dengan dasar peta itu dapat dibuat berbagai 
kebijakan yang lebih fokus dan efektif bagi rakyat sesuai kondisi wilayah.

Melalui Peta Kerawanan Pangan itu dapat diketahui secara dini peristiwa 
kegagalan panen ubi (hipere) yang menjadi penyebab utama bencana kelaparan 
warga Yahukimo. Kebijakan darurat yang harus ditempuh adalah penguatan cadangan 
pangan pemerintah dan cadangan pangan masyarakat. Ketika bencana kelaparan itu 
benar-benar terjadi, bahan p

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Laporan Majalah Tempo tentang kasus Bank Century

2009-09-08 Thread gunawan setiadi
Dear all...
Saya juga sudah beli majalah Tempo tersebut dan sudah baca...
Tapi mengenai jeritan nasabah yang karena kelalaian B.I. (yang
telah diakui dalam rapat antara BI dan DPR Komisi XI - ttgl 10 Peb'09)
tidak disinggung , justeru karena kelalaian BI selama kurun waktu 2005
sampai 2008 , Bank Century dengan leluasa menjual produk bodong
reksadana Antaboga yang juga tanpa ijin dari Bapepam LK / Men.Keu 
yang juga lalai dalam pengawasan akan hal ini...
Kita ( 1000 nasabah kecil ) dari cabang Bank Century seluruh Indonesia
ada 62 cabang yang menjual dari 64 cabang Bank Century , jumlah yang
berpotensi pertambahan kerugian bagi negara 1,4 T.

Salam,
Gunawan S.





From: yudhistira massardi 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 8, 2009 11:35:25 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Laporan Majalah Tempo tentang kasus Bank 
Century

  
Arya, ternyata Anda masih jurnalis sejati, selamat! dan terimakasih sudah mau 
mengingatkan teman-teman!

salam,
yudhis

--- On Sun, 9/6/09, Arya Gunawan  wrote:

> From: Arya Gunawan 
> Subject: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Laporan Majalah Tempo tentang kasus Bank 
> Century
> To: "forum-pembaca- kompas" 
> Date: Sunday, September 6, 2009, 8:58 PM
> Kawan-kawan,
> 
> Sebagaimana yang sudah bisa diperkirakan, MBM Tempo edisi
> terbaru yang mulai
> beredar hari Senin ini, mengangkat kasus Bank Century
> sebagai laporan
> utamanya. (
> http://majalah. tempointeraktif. com/id/arsip/ 2009/09/07/ LU/mbm.20090907. 
> LU131350. id.html).
> Ini memang isu terpanas sepanjang pekan lalu (di samping,
> tentu saja, benca
> gempa bumi yang menimpa sebagian wilayah Jawa Barat). Saya
> sudah membaca
> semua tulisan yang terkait dengan laporan utama Tempo ini,
> namun merasa
> lumayan kecewa karena Tempo relatif tidak memberikan banyak
> tambahan
> informasi berharga apapun (kecuali mengenai jalannya rapat
> saat para elit BI
> dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan, yang berlangsung
> sejak Kamis malam 20
> November 2008 hingga usai pada pukul 07.00 pagi keesokan
> harinya, Jumat 21
> November. Rapat ini, menurut laporan Tempo, berlangsung
> diwarnai oleh
> perdebatan sengit dan panas antara pihak yang setuju dan
> tak setuju terhadap
> rencana pengucuran dana dari LPS untuk menyelamatkan Bank
> Century).
> 
> Secara keseluruhan, nuansa dari laporan utama Tempo ini
> “memaklumi”
> keputusan penyuntikan dana LPS tersebut. Memang, ada
> sejumlah narasumber
> dalam laporan Tempo tersebut yang memiliki pandangan kontra
> terhadap putusan
> itu, namun mereka hanya diposisikan sebagai pengimbang dan
> pelengkap belaka.
> Bahkan kemudian sempat pula dikait-kaitkan bahwa para
> penentang ini memiliki
> persinggungan dengan Wapres Jusuf Kalla (sama-sama anti
> pengucuran,
> sama-sama dari Golkar. Ada satu narasumber yang non-Golkar,
> yaitu anggota
> DPR Dradjad Wibowo, namun disebutkan di laporan utama Tempo
> ini Dradjad
> dekat dengan JK sejak menjadi anggota tim sukses JK dalam
> pilpres yang
> lalu).
> 
> Laporan utama Tempo itu seperti tidak merasa berkepentingan
> untuk menelusuri
> beberapa hal penting berikut ini:
> 
> a) bagaimana dengan informasi yang sudah disebut-sebut
> sejumlah kalangan
> bahwa ada korporasi besar yang diuntungkan dengan
> penyuntikan dana LPS itu?
> Tidak terlihat ada upaya Tempo untuk “mengejar” dan
> “menguliti” informasi
> lebih jauh, lebih dalam
> 
> b) beberapa pihak juga telah menyebut-nyebut bahwa dana
> untuk Century itu
> mengalir ke partai politik tertentu. Sama sekali Tempo tak
> mempedulikan
> informasi ini
> 
> c) bagaimana dengan legalitas Perppu yang dijadikan
> landasan keputusan KSSK
> dan LPS, yang dalam pandangan sebagian pihak sudah tak bisa
> diberlakukan
> lagi setelah pertengahan Desember 2008 (padahal pengucuran
> dana dari LPS
> masih berjalan beberapa tahap lagi, melewati patokan waktu
> Desember
> tersebut).
> 
> d) apakah mungkin ada kaitan antara peran Boediono sebagai
> Gubernur BI
> ketika itu, dengan keputusan SBY untuk memilihnya menjadi
> pendampingnya
> (Wapres)?
> 
> Tempo juga tidak berupaya mengorek lebih jauh informasi
> dari JK, apa
> persisnya latar belakang kebijakan ini. Setidaknya JK sudah
> kasih isyarat
> bahwa jika kasus ini dibuka, maka akan menjadi kotak
> Pandora dengan akibat
> yang luar biasa. JK memang bilang, dia tak mau memberikan
> informasi lebih
> jauh. Namun Tempo seyogianyalah berupaya membujuknya lebih
> jauh. Tempo juga
> tidak berhasil menampilkan Boediono dalam laporan utamanya
> ini. Padahal dia
> adalah tokoh kunci utama dalam keseluruhan proses
> pengambilan keputusan
> pengucuran dana LPS itu.
> 
> Last but not least, laporan utama Tempo ini dilengkapi pula
> dengan kolom dua
> halaman dari Bambang Harymurti, di bawah judul “Century:
> Astagfirullah atau
> Alhamdulillah?” Bisa dilihat di sini: (
> http://majalah. tempointeraktif. com/id/arsip/ 2009/09/07/ KL/mbm.20090907. 
> KL131320. id.html)
> (pertanyaan retoris yang sudah langsung dijawa

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-08 Thread rudyanto_nebeng
Pak Verdi,

Tepat sekali, saya kutip ya, pernyataannya:
"Panas yang anda rasakan di Bumi adalah panas yang diserap dari cahaya 
matahari, bukan heat transfer"

Ini pernyataan sendiri? Atau dapat dari NASA? :)

Jadi temperatur EMULSI FILM di bulan adalah hasil penyerapan dari CAHAYA 
MATAHARI, setuju? Bukan dari PERMUKAAN BULAN, setuju?

Best Regards,
rudyanto
Vacuum Cleaner kal

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, verdi adhanta  
wrote:
>
> Pak Laesem,
>
> Panas yang anda rasakan di Bumi adalah panas yang diserap dari cahaya 
> matahari, bukan heat transfer.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Untung-Rugi Yudhoyono-Boediono

2009-09-08 Thread Godlip Pasaribu
Nggak ada kata2 berubah, dari dulu SBY memang sudah mengarah ke yang positif, 
cuma kalau pelaksanaannya belum sempurna namanya juga manusia mengurus bangsa 
yang begini besar memang tidak mudah.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Adyanto Aditomo 
Date: Wed, 9 Sep 2009 07:22:37 
To: 
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Untung-Rugi Yudhoyono-Boediono

Semoga saja harapan Bung Eep Saiffuloh Fatah ini benar - benar terjadi, yaitu 
SBY telah berubah kearah yang positif, sehingga mampu membangun perekonomian 
rakyat sesuai dengan yang diamanatkan dalam UUD'45.
Tetapi dengan adanya kasus Bank Century yang banyak menimbulkan dugaan ada 
unsur KKN dalam penyelesaiannya, bila dugaan miring tresebut memang benar 
adanya, saya kok khawatir perubahan SBY justru kearah negatif.
Tawaran koalisi dari PD terhadap Golkar dan PDIP dalam kabinet mendatang, 
memperkuat dugaan tersebut, karena buntut - buntutnya hanya pembagian Kue 
Kekuasaan yang lebih merata, tetapi berpotensi membuat pembangunan Ekonomi 
Rakyat yang tidak merata.
 
Semoga saja kekhawatiran saya ini sangat tidak beralasan.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boris Johnson: 'fast during Ramadan to understand Muslims'

2009-09-08 Thread atriza_002
Pengalaman mengikuti short course di St. Thomas Hospital London,rumah sakit 
terkemuka di London yg berdiri sejak abad ke 18,tidak disangka menyediakan 
mushola (praying room) yg cukup luas dan indah dg lukisan2 dinding. Banyak 
wajah2 timur tengah di tempat ini,mulai dari mahasiswa, perawat, dokter dan 
pasien shalat berjamaah setiap datang waktu shalat. 
-TZ-
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Satrio Arismunandar 

Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boris Johnson: 'fast during Ramadan to 
understand Muslims'

Walikota London ini memang luar biasa! 

 
Date: Tuesday, September 8, 2009, 6:15 PM


  






Boris Johnson: 'fast during Ramadan to understand Muslims'
Boris Johnson, the Mayor of London, has encouraged people to undergo a day of 
fasting to help them gain a better understanding of their ''Muslim neighbour''. 

Published: 11:35AM BST 04 Sep 2009

 
Boris Johnson, the Mayor of London, has encouraged people to undergo a day of 
fasting to help them gain a better understanding of Islam Photo: REUTERS 
 
Speaking during a visit to the East London Mosque and London Muslim Centre he 
said Muslims in the capital were ''challenging traditional stereotypes' ' to 
show they wanted to be part of the mainstream. 
Mr Johnson's visit coincided with the holy period of Ramadan in which 
participating Muslims fast from dawn until sunset.
 
''Whether it's in theatre, comedy, sports, music or politics, Muslims are 
challenging the traditional stereotypes and showing that they are, and want to 
be, a part of the mainstream community," he said. 
''That's why I urge people, particularly during Ramadan, to find out more about 
Islam, increase your understanding and learning, even fast for a day with your 
Muslim neighbour and break your fast at the local mosque. I would be very 
surprised if you didn't find that you share more in common than you thought. 
''Muslims are at the heart of every aspect of society. Their contribution is 
something that all Londoners benefit from. Muslim police officers, doctors, 
scientists and teachers are an essential part of the fabric of London. 
''Islamic finance is contributing to the economy by changing the way Londoners 
invest, save, borrow and spend. There are valuable lessons that people of all 
backgrounds can learn from Islam such as the importance of community spirit, 
family ties, compassion and helping those less fortunate, all of which lie at 
the heart of the teachings of Ramadan.'' 
Earlier in the day Mr Johnson got into a spot of bother after calling a radio 
DJ ''a great big blubbering jelly of indecision'' . 
He was being interviewed by Nick Ferrari on London radio station LBC 97.3 over 
the ongoing row over who runs the Met. One of his deputies had told the 
Guardian newspaper that the Conservatives in the capital now had their ''hands 
on the tiller'' of Britain's biggest force. 
The mayor insisted the quotes had been over-hyped but following repeated 
questioning from Mr Ferrari about whether he had ''admonished' ' the deputy in 
question Mr Johnson blurted out his remark. 
Mr Johnson had earlier told the programme: ''Sir Paul Stephenson, as everybody 
knows is in full operational control of the Met and has been ever since his 
appointment and does a first class job.''
 
http://www.telegrap h.co.uk/news/ newstopics/ borisjohnson/ 6137842/Boris- 
Johnson-fast- during-Ramadan- to-understand- Muslims.html
 
 




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Konfrontasi Lagi?

2009-09-08 Thread mirza ahmad
nah, inilah yg namanya nasionalisme, nasionalisme ada yg masih bodoh
dan emosional, tapi ada yg sudah dewasa. negri ini merekam jejak-jejak
pergelutan nasionalisme semenjak kisruh penentuan kapan waktu
proklamasi negri ini, sampai soekarno dan hatta di culik, proklamasi
di cirebon sebelum 17 agustus dan lainnya.nasinalisme kita masih
perlu banyak belajar,tapi saya senang, asal tidak merubah bangsa ini
ke negara sektarian (keagamaan)

Pada tanggal 08/09/09, manneke budiman  menulis:
> Lalu kalau Mahkamah Internasional bilang bahwa secara hukum memang kedua
> pulau itu milik Malaysia, mau apa? Sengketa atau tidak, kalo itu putusan
> mahkamah internasional, ya besar hati sajalah menerima fakta bahwa keduanya
> memang wilayah Malaysia, bukan RI.
>
> Emang situ mau bilang bahwa Mahkamah Internasional itu berkomplot dengan
> Malaysia untuk mencuri harta RI?
>
> Koloni Belanda itu tidak pernah jelas dan tegas betul batasnya. Itu zaman
> jahiliyah. Sekarang zaman modern, ada PBB, ada Mahkamah Internasional, ada
> hukum internasional. Ngeyel menolak putusan badan arbitrase internasional
> berarti belum jadi bangsa yang beradab.
>
> manneke


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-08 Thread rudyanto_nebeng
Pak Ma'rufin,

Mohon pencerahannya...

Kalau Panas dari Matahari bisa sampai ke Bulan? Atau lebih tepatnya, bisa 
sampai ke object-object yang ada di atas permukaan bulan?

Best Regards,
Rudyanto
Imagination is more important than knowledge
(Albert Einstein)

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Ma'rufin Sudibyo  
wrote:
>
> Panas dari Matahari bisa sampai ke Bumi melalui mekanisme radiasi, dimana 
> enegi panas dibawa oleh kuanta alias foton dalam beragam spektrum panjang 
> gelombang, namun yang paling dominan adalah foton inframerah. Dan pergerakan 
> foton (alias "cahaya") tidak membutuhkan media sama sekali, sehingga bisa 
> enak saja melintas dimana-mana termasuk di ruang hampa sekalipun.
>
> Kuantitas panas yang dibawa oleh radiasi, dalam ilmu fisika diatur oleh hukum 
> Stefan Boltzmann dan hukum Wien dengan postulat kuanta/foton dari Max Planck 
> dan Albert Einstein.
>
> Salam,
>
>
> Ma'rufin


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Laporan Majalah Tempo tentang kasus Bank Century

2009-09-08 Thread Yanuar Rizky
Sepakat ada ranah pengawasan dan pendisiplinan pasar yang menjadi
underlying dari Early Warning System "getaran" stabilitas sistem
keuangan yang tidak disentuh, yaitu pendisiplinan transaksi pasar
modal oleh Bapepam-LK..

Salam,
Yanuar Rizky

2009/9/9 gunawan setiadi :
>
>
> Dear all...
> Saya juga sudah beli majalah Tempo tersebut dan sudah baca...
> Tapi mengenai jeritan nasabah yang karena kelalaian B.I. (yang
> telah diakui dalam rapat antara BI dan DPR Komisi XI - ttgl 10 Peb'09)
> tidak disinggung , justeru karena kelalaian BI selama kurun waktu 2005
> sampai 2008 , Bank Century dengan leluasa menjual produk bodong
> reksadana Antaboga yang juga tanpa ijin dari Bapepam LK / Men.Keu
> yang juga lalai dalam pengawasan akan hal ini...
> Kita ( 1000 nasabah kecil ) dari cabang Bank Century seluruh Indonesia
> ada 62 cabang yang menjual dari 64 cabang Bank Century , jumlah yang
> berpotensi pertambahan kerugian bagi negara 1,4 T.
>
> Salam,
> Gunawan S.




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep & Om Godlip)

2009-09-08 Thread Asep Kurniawan
Saya masih punya banyak pertanyaan untuk likuidasi. Kan katanya hanya ada 5 
bank (bank kecil pula) punya interbank call money dengan Century. Walau 
jumlahnya tidak besar, hanya 750 milyar, tetapi kalo untuk bank kecil apakah 
pinjaman sebesar itu tidak berpotensi mengganggu CAR mereka? Apakah karena 
hanya 5 bank (kecil pula) tidak bisa dianggap sistemik? Juga pernyataan BI  
(dengan mengungkap data) bahwa terjadi gejala perpindahan simpanan nasabah dari 
bank-bank kecil ke bank-bank besar, apakah ini bukan sistemik? Bagaimana 
definisi sistemik itu?

Lalu, berapa lakunya nilai aset Century kalo dijual, mengingat bank itu ditutup 
dalam keadaan sakit? Apakah bisa menutup kewajiban yang sudah dibayarkan LPS 
kepada ex nasabah? Gimana pula penyelesaian nasib karyawan yang di-PHK? Siapa 
yang bayar pesangonnya? Dari mana uangnya?

Saya sih tidak menutup kemungkinan soal hubungan penyelamatan Century dengan 
simpanan milik HM Sampoerna dan Hartati Murdaya, tapi kan spekulasi ini harus 
dibuktikan. Jika tidak, ya cuma akan jadi rumor. Mudah2an investigasi BPK bisa 
menjawab hal ini. Mungkin para pengamat ekonomi bisa mengusulkan atau 
mendesakkan hal apa saja yang harus diinvestigasi oleh BPK. Saya setuju 
misalnya, desakan Iman Sugema agar LPS membuka data siapa saja deposan Century, 
jumlah simpanannya, serta apakah betul mereka langsung menarik dananya tak lama 
setelah dana disuntikkan. Mungkin bisa ditambahkan lebih tajam dari ini. Jika 
dari investigasi itu ada indikasi jelas, bisa dilanjutkan ke polisi. Atau jika 
ga percaya polisi, KPK deh. KPK ga bisa juga, DPR sekalian, biar jadi bahan hak 
angket. Buka saja semua hasilnya ke publik, biar dukungan bisa diperoleh. Cuma 
kalo sebaliknya yang didapat, ya jangan mengada-ada juga...

Salam,



Dari: Achmad Jauzi 
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Cc: ask...@yahoo.com
Terkirim: Selasa, 8 September, 2009 10:05:14
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] CENTURY (Om Asep & Om Godlip)

  
Om Asep yang baik.

Sekarang kan mulai terkuak Om, siapa itu yang punya 2T? Ternyata HM Sampoerna 
dan Hartati Murdaya Poo...Jadi terbukti kan kalau dilikuidasi biayanya lebih 
murah daripada bailout? Maknya kalau saya yang memutuskan.. .Saya likuidasi 
saja, sambil menelusuri fraudnya...Tapi kalau melihat nama-nama beken yang 
mulai muncul dan kira-kira air mengalir sampai jauh (bisa tahulah kira-kira 
kemana)...Saya yakin kasus ini tidak akan terungkap... Kalaupun terungkap 
paling-paling ada satu dua orang direksi century yang dipenjara dianggap 
melakukan kesalahan prosedur...

Belajar decission making process? Wah, saya mah bukan akademisi om jadi udah 
lama gak buka-buka text book, saya juga bukan penguasa yang mesti membuat 
keputusan... Jadi Menteri?Walah, itu baju yang kebesaran bagi saya...

Apalagi bagi-bagi ilmu om, saya cuma orang awam yang juga masih belajar. Hanya 
satu yang bisa saya sampaikan, saya sudah tidak punya harapan ada perbaikan di 
negeri ini, mungkin kondisi ini mirip jaman jahiliyah...

Salam


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Malaysia Tidak Pernah Mengklaim Tari Pendet

2009-09-08 Thread A Nizami
Saya dulu belajar Karate tidak pakai izin sama pemerintah Jepang.
Tapi kita semua tahu bahwa Karate itu memang dari Jepang

Begitu pula sesekali berlatih Origami.

Bangsa yang besar itu tetap tenang jika budayanya dipakai bangsa lain karena 
dia tahu budayanya memang hebat dan disukai orang. Dan mereka juga tahu tanpa 
mengklaim atau ribut pun seluruh dunia tahu itu adalah budaya mereka.

Nah bisakah bangsa Indonesia jadi bangsa besar seperti itu?

Bukan bangsa kecil yang emosional dan ribut melulu sehingga lupa untuk 
membangun dan mensejahterakan rakyatnya.


===



--- Pada Sel, 8/9/09, Adyanto Aditomo  menulis:

Dari: Adyanto Aditomo 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Malaysia Tidak Pernah Mengklaim Tari Pendet
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 8 September, 2009, 5:05 PM






 





  Bung Atriza,

 

Sory, saya cuma mau tanya saja soal masalah Sopan Santun Internasional bila 
suatu negara menyelenggarakan pertunjukan kesenian dari negara lain.

Pertanyaannya adalah:

1. Apakah ijin dari pemilik kesenian atau kebudayaan tersebut memang 
diperlukan?? ?

2. Bila suatu kesenian atau kebudayaan milik suatu negara tapi diselenggarakan 
oleh negara tetangga, baik untuk kepentingan pariwisata ataupun untuk 
kepentingan pengembangan seni dan budaya negara tersebut, tetapi 
diselenggarakan tanpa ijin dari negara pemilik kesenian atau budaya, apakah 
negara pemilik kebudayaan tersebut patut untuk marah dan puncaknya pada 
pemutusan hubungan diplomatik atau bagaimana??? 

3. Bila dinegara tetangga akan menyelenggarakan Sanggar Tari dan Seni milik 
negara tetangganya, apakah pendirian dan kegiatan sanggar tersebut harus 
memiliki ijin dari negara pemilik seni dan budaya tersebut???

 

Mohon pencerahannya pak.

 

Salam,

 

Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah dibuktikan

2009-09-08 Thread verdi adhanta
Masih juga?

===
Sabar pak, sabar... :)
Jadi kalau TEMPERATUR PERMUKAAN bisa berfluktuasi, TEMPERATUR OBJECT YANG ADA 
DI PERMUKAAN bisa berfluktuasi juga duong :)

Dodol dari Garut kan? Mau pak tapi JANGAN TERLALU LAMA :)

Habisnya pilih kasih sih, TEMPERATUR PERMUKAAN bisa berfluktuasi, TEMPERATUR 
OBJECT DI PERMUKAAN BULAN kok tidak bisa? Padahal sama-sama disuapin energi 
matahari...

===

Bukankah sudah dijeaskan berulang kali? Bukankah ini dapat ditelaah dengan 
nalar sederhana?

Karena TIDAK ADA AMBIENT TEMPERATUR di Bulan, maka yang berpengaruh hanya 
SERAPAN CAHAYA MATAHARI.
KOEFESIEN PENYERAPAN CAHAYA PERMUKAAN BULAN > TIDAK SAMA DENGAN < 
KOEFESIEN PENYERAPAN CAHAYA CASING KAMERA!!!
FILM TERLETAK DI DALAM CASING CAMERA, TERLINDUNG DARI CAHAYA MATAHARI, DAN 
TENTU SAJA TERINSULASI!

Perubahan Temperatur di Bulan TIDAK TERJADI SEKETIKA. Ada WAKTU PANJANG sebelum 
temperatur mencapai equilibrium. 
Serapan energi cahaya juga tergantung dari Angle Of Incidence; derajat 
aksis-aksis sumber cahaya (Matahari) terhadap posisi tegak Bulan.
Serapan power oleh CASING = Power max pada paparan datar X Kosinus (derajat 
X.Axis of incidence) X Kosinus (derajat Y.Axis of incidence) X koefesien serap 
X luas permukaan (m2).
Pekerjaan di Bulan dilakukan pada LUNAR MORNING untuk mendapatkan Axis of 
incidence besar!

Dengan melakukan semua itu, film emulsi itu AMAN-AMAN SAJA di dalam casing 
kamera YANG TERINSULASI.

Atau masih bingung dengan istilah "INSULASI"?

SEKALIPUN casing kamera itu bersuhu +200 derajat F ==> {YANG TENTU SAJA TIDAK, 
KARENA Serapan power oleh CASING = Power max pada paparan datar X Kosinus 
(derajat X.Axis of incidence) X Kosinus (derajat Y.Axis of incidence) X 
koefesien serap X luas permukaan (m2).} <== INSULASI dapat MENGATASI +200F 
(93,33 Celcius) dengan mudah. Handle wajan Teflon saja dapat mengatasi panas 
kompor gas yang bisa mencapai 500 deg Celcius (932 F), dan masih bisa dipegang 
dengan wajar! Menginsulasi 93 deg Celcius tidak susah. Sekali lagi, itu pun 
KALAU suhu casing +200 F. Yang nyatanya, tidak sampai demikian.  




From: rudyanto_nebeng 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 8, 2009 9:01:39
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Teori konspirasi yang tidak pernah  
dibuktikan

  
--- In Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com, verdi adhanta  wrote:
>
> Masih belum bisa menalar?
> 
>  = = 
> OK, berarti bisa menyerap energi, artinya suhunya benar fluktuatif. Kalau 
> EMULSI FILM rentan terhadap fluktuasi suhu, silakan diartikan sendiri...
> Ini energi Matahari lho, bukan energi jagung bakar...
> 
> OK, berarti bisa menyerap energi, artinya suhunya benar fluktuatif. Kalau 
> EMULSI FILM rentan terhadap fluktuasi suhu, silakan diartikan sendiri...
> Ini energi Matahari lho, bukan energi jagung bakar...
>  = = 
> 
> Yang fluktuatif adalah TEMPERATUR PERMUKAAN. Bukan UDARA. Karena TIDAK ADA 
> UDARA DI BULAN.
> TIDAK ADA UDARA DI BULAN = TIDAK ADA YANG MENGHANTARKAN PANAS!
> DOH!
> luar biasa dodolnya.
> 
 + + + ++
Sabar pak, sabar... :)
Jadi kalau TEMPERATUR PERMUKAAN bisa berfluktuasi, TEMPERATUR OBJECT YANG ADA 
DI PERMUKAAN bisa berfluktuasi juga duong :)

Dodol dari Garut kan? Mau pak tapi JANGAN TERLALU LAMA :)
 + + + ++
>  = = ===
> Aha, ada embel-embelnya JANGAN TERLALU LAMA, itu kuncinya. Emulsi Film waktu 
> di bulan memangnya SEBENTAR atau LAMA?
>  = = ==-
> 
> Jangan terlalu lama dalam eksperimen memasukan tangan dalam oven KARENA MASIH 
> ADA UDARA YANG MENGHANTARKAN PANAS!
> KALAU DI RUANG VAKUM = TIDAK ADA UDARA YANG MENGHANTARKAN PANAS!
> masak harus di suapin gini?
> ampun deh.
>
 + + + +++
Habisnya pilih kasih sih, TEMPERATUR PERMUKAAN bisa berfluktuasi, TEMPERATUR 
OBJECT DI PERMUKAAN BULAN kok tidak bisa? Padahal sama-sama disuapin energi 
matahari...

Best Regards,
rudyanto
Pok Ame-Ame Belalang Kupu-Kupu 
Siang makan nasi kalau malam minum DODOL :)


 


[Forum-Pembaca-KOMPAS] KABINET HIPOTESIS SBY

2009-09-08 Thread bakri arbie
Yth Rekan milis,

Agak sulit memang untuk melakukan reorganisasi pemerintahan di Indonesia yang 
sudah berlangsung sejak Orde Baru.
Gus Dur pernah mencoba melakukan reorganisasi,namun hasilnya lumayan mendapat 
tantangan dari mana-mana,meskipun niat beliau baik.
Tiga Menko dan departemen,non departemen menghiasi kabinet Indonesia selama 
puluhan tahun.

Agar tidak terlalu heboh ada usulan berupa Kabinet Hipotesis SBY.

Menteri Kordinator lebih diperkuat kordinasinya yaitu;
-Menko Politik dan Keamanan,
-Menko Perekonomian,
-Menko Sumber Daya Manusia,Kebudayaan dan Pendidikan.

Menko Ekonomi melakukan kordinasi terhadap;
-Menteri Keuangan,
-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral,
-Menteri Perindustrian,
-Menteri Perdagangan,
-Menteri Pertanian,
-Menteri Kejutanan,
-Menteri Perhubungan,
-Menteri Kelautan dan Perikanan,
-Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
-Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah,
-Menteri Riset dan Teknologi,
-Menteri Koperasi dan UKM,
-Menteri Perencanaan Pembangunan/BAPPENAS,
-Menteri Percepatan Pembangunan KTI,
-Menteri Negara BUMN,
-Menteri Komunikasi dan Informasi.

Kira-kira semua yang berhubungan dengan ekonomi untuk Menko Ekonomi.

Menko Sumber Daya Manusia,Kebudayaan dan Pendidikan,melakukan kordinasi;
-Menteri Pendidikan Nasional,
-Menteri Agama,
-Menteri Sosial,
-Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara,
-Menteri Pemberdayaan Perempuan,
-Menteri Pemuda dan OlahRaga.
-Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.
-Menteri Lingkungan Hidup.
-Menteri Kesehatan.

Tekanannya Menko SDM ini adalah untuk sumber daya manusia yang 
cerdas,unggul,sehat dan berbudaya luhur.

Menko Politik dan Keamanan,
-Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah,
-Menteri Luar Negeri,
-Menteri Kehakiman dan HAM.
-Menteri Pertahanan,

Tekanannya adalan politik,keamanan,keselamatan dan keadilan bagi seluruh rakyat 
Indonesia.

Beberapa policy yang bisa menjadi referensi untuk ekonomi,seperti di Taiwan;

-Industrial Development Policy,kebijakan yang berdasarkan knowledge and 
technology based for economic development.
-Trade Policy,kebijakan perdagangan tingkat nasional dan internasional,
-Resource Policy,sumber daya manusia dan alam/mineral.
-Small and Medium Enterprise Policy,
-State Owned Enterprise Policy,bagaimana agar BUMN bisa beroperasi seperti 
Singapore Airline,BUMNnya Singapore.
-Investment Policy,kelihatan investasi yang pro-poor dan UKM serta Koperasi..

Demikian sekedar sumbang saran dan ide untuk masa depan sehingga secara 
bertahap aktivitas dan organisasi kabinet,bisa lebih fokus sehingga lebih 
efisien dan efektif.

Salam Hormat,
Bakri Arbie.