Re: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian

2013-01-28 Thread aluthfi143

Ha..ha... Kang Ismail ini ada-ada saja membuat similarity-nya. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Sender: 
Date: Mon, 28 Jan 2013 03:43:18 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
Kalau sdh hoby itu tdk memperhitungkan imbalan {kredit point } bahkan mau 
berkurban , masalahnya yg berhobi menulis itu sedikit , contoh sederhana millis 
iagi ini ratusan ~ ribuan anggotanya , tapi hanya. sedikit sekali yg manulis 
disini padahal tinggal pencet pencet tanpa hrs  memenenuhi kaidah suatu tulisan 
 spt di majalah  dan fenomena ini tdk hanya diorganisasi ini saja   


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Hadiyanto Sapardi 
Sender: 
Date: Mon, 28 Jan 2013 11:02:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian

Kang Awang betul sekali. Memang memprihatinkan di republik tercinta ini dengan 
seabreg orang pinter,  para ahli geologi dan peneliti tapi utk mendapat tulisan 
dari mereka sulit sekali, umumnya yang dicari credit coin bukan credit point. 
Sudah dirangsangpun masih sulit utk mendapat kontributor tulisan. Walaupun 
mesti kita sadari yang namanya nulis juga tidak bisa terlepas dari hobi dan 
nurani, Nggak tau bagaimana caranya IAGI bisa menciptakan rangsangan yang super 
canggih (bagaikan pil koplo???) sehingga sekali menulis para cerdik-cendekia 
geolgi ketagihan terus utk berkarya ewat tulisannyaKalau IAGI bisa lakukan 
hal itu alhamdulillah.

Salam
Aak




 Dari: Awang Satyana 
Kepada: IAGI  
Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 9:28
Judul: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
 

Maaf, bukan mengurangi semangat, tetapi ini sebuah pengalaman, sebuah realita.

Pak Rovicky tentu sudah merasakan sulitnya mencari penulis artikel untuk Berita 
IAGI apalagi majalah Geologi Indonesia. Begitulah, itu pengalaman saya beberapa 
tahun yang lalu saat saya menjadi pengurus publikasi Betita IAGI dan Geologi 
Indonesia. Sehingga, publikasi-publikasi ini tidak pernah bisa rutin terbit 
sesuai diharapkan sebab kelangkaan atau ketiadaan artikel. Sekalipun terbit, 
biasanya hampir setengah dari artikel2-nya saya tulis sendiri, tidak lucu 
sebenarnya sebab saya pengurusnya, tetapi apa boleh buat sebab bila tidak 
begitu publikasi-publikasi akan tidak pernah terjadi. 

Menurut hemat saya, rutinitas publikasi adalah indikator sehat atau sakitnya 
suatu organisasi, lihat saja AAPG atau GSA (Geological Society of America), dua 
organisasi geologi
 sangat sehat di dunia.

Sulit sekali menemukan penulis yang mau menulis "for nothing". Mereka dari 
kalangan lembaga riset atau perguruan tinggi, anggota IAGI juga, bila diminta 
menulis selalu akan bertanya dulu, apa akreditasi jurnal ini, bagaimana 
ISSN-nya, dibandingkan dengam jurnal ini, itu bagaimana, mana yang lebih 
tinggi. Mereka menulis demi kredit mereka. Sebab saat itu majalah Geologi 
Indonesia belum ada ISSN-nya, maka sepi sekali penulis dari kalangan ini. 
Mencari penulis ke company, problemnya lain, sibuk...atau mereka tidak punya 
tema buat ditulis (mungkin hanya bekerja dan bekerja, tak pernah memikirkan 
aspek sains di balik pekerjaannya, padahal tak terbilang banyaknya aspek 
tersebut kalau kita mau sedikit saja membagi perhatian).

Bersemangat itu bagus dan suatu keharusan, sayangnya pengalaman menunjukkan 
kita hanya bersemangat di awal, setelah itu "gone with the wind" ...memudar 
dengan berjalannya waktu.

Konsistensi, menjaganya, jauh lebih sulit daripada membangunnya. Bila kita mau 
serius membangun publikasi populer IAGI, mari kita "bersumpah" untuk konsisten 
baik para pengurusnya maupun para anggotanya.

Salam,
Awang 




 From:  Rovicky Dwi Putrohari ; 
To:  IAGI ; 
Subject:  Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian 
Sent:  Mon, Jan 28, 2013 1:55:08 AM 
 

Dear All,
Senang sekali mendengarkan semangat rekan-rekan di hari senin ini :)
Salah satu yang menjadi kendala dalam penerbitan di IAGI itu antara lain 
kesulitan mencari penulis. Dengan munculnya semangat ini semoga nantinya 
Majalah Berita IAGI
 tidak lagi kesulitan disini.

Untuk Web IAGI, jelas masih ada, silahkan mengirimkan artikel, foto atau apapun 
ke Gayuh atau Agus MU yang bertanggung jawab dalam hal ini. 


Ditunggu kirimannya,

Salam 
RDP




2013/1/28 Parvita Siregar 

Mengenai Majalah Populer:
> 
>Usul yang sangat menarik, nanti saya bisa sumbang foto2 bawah permukaan laut 
>kalau saya menyelam.  Jadi sekalian ada geotraveling section juga. 
> 
>Kalau tidak salah IAGI mempunyai website.  Mohon maaf saya sudah lama tidak 
>mengunjungi situs IAGI, tetapi apakah kita bisa menyumbang artikel di situs 
>ini?  Mungkin ada baiknya kita mengembangkan apa yang kita miliki supaya lebih 
>ciamik sebelum memulai yang baru. 
> 
>Sekedar usulan.
> 
>PARVITA SIREGAR| SENIOR GEOLOGIST| AWE (NORTHWEST NATUNA) PTE LTD| AWE LI

Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI

2013-01-28 Thread seno aji
Abah,

Mimpi kita sebenarnya adalah sebuah ruko 2 atau 3 lantai. Lantai bawah unt 
lobby, Ruang staf dan sedikit gudang, lantai atas unt ruang meeting yg nyaman, 
harganya kurang lebih 2 milyar di seputaran supomo.

Atau di sebuah gedung di rasuna atau sudirman, dimana per meter persegi 
harganya 14 juta, maka jika kita beli 150 m2 akan kurang lebih 2.1 milyar, 
seperti di bakrie tower atau di menara kadin.

Di pintu utama akan kita buat lobby dg logo IAGI dan plakat besar unt anggota 
atau perusahaan yang berkontribusi.
Andaikata 1000 person dari 4000 anggota yg aktif, maka per anggota cukup 2jt 
sdh bisa mempunyai gedung sendiri.

Pertamina sanggup membangunkan undip gedung jurusan teknik geologi yg sangat 
megah, maka kita harap ada juga sumbangsih SK migas, pertamina, antam atau Vale 
yg dipimpin Aak unt gedung IAGI.

Ya, kami berharap ada para anggota kita yg sudah ada di top management bisa 
membantu IAGI melalui perusahaan yg dipimpinnya, once more proposal akan 
disiapkan unt mendukung hal ini.

Salam
SA





Sent from my @smartmail

-Original Message-
From: "Yanto R. Sumantri" 
Sender: 
Date: Sun, 27 Jan 2013 22:17:08 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI

Walau sudah pangsiun , Abah mendukung .
Tapi coba dibuat atau direka kira kira impiannya seperti apa gedungnya dan 
berapa targetnya > (Ayo seno , mimpi yang indah)

si Abah



 From: mohammad syaiful 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, January 28, 2013 10:07 AM
Subject: Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI
 

Aku dukung ide om Hadiyanto utk acara ini. Boleh juga kita ngobrol tanpa agenda 
macem2 sambil ngopi, ngeteh, atau nyusu rame2...

Salam,
Syaiful


2013/1/28 Hadiyanto Sapardi 

Pak Ketum.
>Untuk merealisasikan keinginan memiliki Kantor IAGI bisa juga diadakan acara 
>"Launching" atau "Kick Off?" keinginan memiliki kantor IAGI.
>Acara ini dikemas sederhana saja dalam bentuk coffee morning atau apa saja 
>bentuknya, mengundang prospek donatur dan rekan-2 anggota
>IAGI yg berminat. Untuk menghemat biaya bisa meminjam Gedung MINERBA , lantai 
>V, Jl. Soepomo 10 Jakarta. Insyaallah pada acara tsb
>
>akan terkumpul dana/komitmen dari para hadirin untuk menunjang program 
>tersebut. Nggak perlu ada adu pendapat apalagi otot2 an pro dan kontra.
>Bagaimana IAGI mengemas acara ini sangat penting, sehingga calon kontributor 
>merasa firm utk menjadi donor.
>
>
>
>Sekedar info saja, PERHAPI (Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia) memiliki 
>Kantor sendiri di Kompleks RUKAN Jl.Soepomo sebelah Uni
>versitas Sahid dengan cara membeli cash. PERHAPI membeli 2 rukan masing-2 3 
>lantai dengan harga masing2 2 milyard dan 2.6 milyard termasuk
>pajak.(harga 3 tahun yang lalu).
>
>
>Mudah-2 program memiliki kantor sendiri dapat terealisir tdk telalu lama, asal 
>kita istiqomah utk itu yakinlah Tuhan akan menolong kita. Jangan sampai Tuhan 
>ketawa sudah berumur 60 tahun kok masih belum dewasa, alias minta belas kasih 
>orang/institusi lain teyuus. Ayo SEMANGAT.
>
>
>Salam
>Aak
>



-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

President Director of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) 


Bls: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI

2013-01-28 Thread Hadiyanto Sapardi
Ok , Kang Seno action secepatnya jangan kehilangan momentum. Gerakan kita harus 
secerdik dan secepat DENSUS 88! IBD (Intai-Bidik-Dapat).Secepatnya IAGI bikin 
proposal. Entar tak bantu door to door edarkan ke rekan2 melalui Indonesia 
Mining Association dan juga Indonesia Coal Mining Association. Ayo rekan2 yg 
punya akses di IPA bantu dong... Mudah2 an mereka sanggup jadi donatur. 
Bismillah , Tuhan tidak pernah tidur dan sedang menggendong kita.


Salam
Aak




 Dari: seno aji 
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id"  
Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 15:31
Judul: Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI
 

Abah,

Mimpi kita sebenarnya adalah sebuah ruko 2 atau 3 lantai. Lantai bawah unt 
lobby, Ruang staf dan sedikit gudang, lantai atas unt ruang meeting yg nyaman, 
harganya kurang lebih 2 milyar di seputaran supomo.

Atau di sebuah gedung di rasuna atau sudirman, dimana per meter persegi 
harganya 14 juta, maka jika kita beli 150 m2 akan kurang lebih 2.1 milyar, 
seperti di bakrie tower atau di menara kadin.

Di pintu utama akan kita buat lobby dg logo IAGI dan plakat besar unt anggota 
atau perusahaan yang berkontribusi.
Andaikata 1000 person dari 4000 anggota yg aktif, maka per anggota cukup 2jt 
sdh bisa mempunyai gedung sendiri.

Pertamina sanggup membangunkan undip gedung jurusan teknik geologi yg sangat 
megah, maka kita harap ada juga sumbangsih SK migas, pertamina, antam atau Vale 
yg dipimpin Aak unt gedung IAGI.

Ya, kami berharap ada para anggota kita yg sudah ada di top management bisa 
membantu IAGI melalui perusahaan yg dipimpinnya, once more proposal akan 
disiapkan unt mendukung hal ini.

Salam
SA





Sent from my @smartmail


From:  "Yanto R. Sumantri"  
Sender:   
Date: Sun, 27 Jan 2013 22:17:08 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI

Walau sudah pangsiun , Abah mendukung .
Tapi coba dibuat atau direka kira kira impiannya seperti apa gedungnya dan 
berapa targetnya > (Ayo seno , mimpi yang indah)

si Abah



 From: mohammad syaiful 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, January 28, 2013 10:07 AM
Subject: Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI
 

Aku dukung ide om Hadiyanto utk acara ini. Boleh juga kita ngobrol tanpa agenda 
macem2 sambil ngopi, ngeteh, atau nyusu rame2...

Salam,
Syaiful


2013/1/28 Hadiyanto Sapardi 

Pak Ketum.
>Untuk merealisasikan keinginan memiliki Kantor IAGI bisa juga diadakan acara 
>"Launching" atau "Kick Off?" keinginan memiliki kantor IAGI.
>Acara ini dikemas sederhana saja dalam bentuk coffee morning atau apa saja 
>bentuknya, mengundang prospek donatur dan rekan-2 anggota
>IAGI yg berminat. Untuk menghemat biaya bisa meminjam Gedung MINERBA , lantai 
>V, Jl. Soepomo 10 Jakarta. Insyaallah pada acara tsb
>
>akan terkumpul dana/komitmen dari para hadirin untuk menunjang program 
>tersebut. Nggak perlu ada adu pendapat apalagi otot2 an pro dan kontra.
>Bagaimana IAGI mengemas acara ini sangat penting, sehingga calon kontributor 
>merasa firm utk menjadi donor.
>
>
>
>Sekedar info saja, PERHAPI (Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia) memiliki 
>Kantor sendiri di Kompleks RUKAN Jl.Soepomo sebelah Uni
>versitas Sahid dengan cara membeli cash. PERHAPI membeli 2 rukan masing-2 3 
>lantai dengan harga masing2 2 milyard dan 2.6 milyard termasuk
>pajak.(harga 3 tahun yang lalu).
>
>
>Mudah-2 program memiliki kantor sendiri dapat terealisir tdk telalu lama, asal 
>kita istiqomah utk itu yakinlah Tuhan akan menolong kita. Jangan sampai Tuhan 
>ketawa sudah berumur 60 tahun kok masih belum dewasa, alias minta belas kasih 
>orang/institusi lain teyuus. Ayo SEMANGAT.
>
>
>Salam
>Aak
>



-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

President Director of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) 

Re: Bls: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI

2013-01-28 Thread Ridwan Luwia
Betul pak Seno harus segera sebelum harga property naik lagi . 
Read-One®

-Original Message-
From: Hadiyanto Sapardi 
Sender: 
Date: Mon, 28 Jan 2013 16:50:10 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI

Ok , Kang Seno action secepatnya jangan kehilangan momentum. Gerakan kita harus 
secerdik dan secepat DENSUS 88! IBD (Intai-Bidik-Dapat).Secepatnya IAGI bikin 
proposal. Entar tak bantu door to door edarkan ke rekan2 melalui Indonesia 
Mining Association dan juga Indonesia Coal Mining Association. Ayo rekan2 yg 
punya akses di IPA bantu dong... Mudah2 an mereka sanggup jadi donatur. 
Bismillah , Tuhan tidak pernah tidur dan sedang menggendong kita.


Salam
Aak




 Dari: seno aji 
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id"  
Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 15:31
Judul: Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI
 

Abah,

Mimpi kita sebenarnya adalah sebuah ruko 2 atau 3 lantai. Lantai bawah unt 
lobby, Ruang staf dan sedikit gudang, lantai atas unt ruang meeting yg nyaman, 
harganya kurang lebih 2 milyar di seputaran supomo.

Atau di sebuah gedung di rasuna atau sudirman, dimana per meter persegi 
harganya 14 juta, maka jika kita beli 150 m2 akan kurang lebih 2.1 milyar, 
seperti di bakrie tower atau di menara kadin.

Di pintu utama akan kita buat lobby dg logo IAGI dan plakat besar unt anggota 
atau perusahaan yang berkontribusi.
Andaikata 1000 person dari 4000 anggota yg aktif, maka per anggota cukup 2jt 
sdh bisa mempunyai gedung sendiri.

Pertamina sanggup membangunkan undip gedung jurusan teknik geologi yg sangat 
megah, maka kita harap ada juga sumbangsih SK migas, pertamina, antam atau Vale 
yg dipimpin Aak unt gedung IAGI.

Ya, kami berharap ada para anggota kita yg sudah ada di top management bisa 
membantu IAGI melalui perusahaan yg dipimpinnya, once more proposal akan 
disiapkan unt mendukung hal ini.

Salam
SA





Sent from my @smartmail


From:  "Yanto R. Sumantri"  
Sender:   
Date: Sun, 27 Jan 2013 22:17:08 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI

Walau sudah pangsiun , Abah mendukung .
Tapi coba dibuat atau direka kira kira impiannya seperti apa gedungnya dan 
berapa targetnya > (Ayo seno , mimpi yang indah)

si Abah



 From: mohammad syaiful 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, January 28, 2013 10:07 AM
Subject: Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI
 

Aku dukung ide om Hadiyanto utk acara ini. Boleh juga kita ngobrol tanpa agenda 
macem2 sambil ngopi, ngeteh, atau nyusu rame2...

Salam,
Syaiful


2013/1/28 Hadiyanto Sapardi 

Pak Ketum.
>Untuk merealisasikan keinginan memiliki Kantor IAGI bisa juga diadakan acara 
>"Launching" atau "Kick Off?" keinginan memiliki kantor IAGI.
>Acara ini dikemas sederhana saja dalam bentuk coffee morning atau apa saja 
>bentuknya, mengundang prospek donatur dan rekan-2 anggota
>IAGI yg berminat. Untuk menghemat biaya bisa meminjam Gedung MINERBA , lantai 
>V, Jl. Soepomo 10 Jakarta. Insyaallah pada acara tsb
>
>akan terkumpul dana/komitmen dari para hadirin untuk menunjang program 
>tersebut. Nggak perlu ada adu pendapat apalagi otot2 an pro dan kontra.
>Bagaimana IAGI mengemas acara ini sangat penting, sehingga calon kontributor 
>merasa firm utk menjadi donor.
>
>
>
>Sekedar info saja, PERHAPI (Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia) memiliki 
>Kantor sendiri di Kompleks RUKAN Jl.Soepomo sebelah Uni
>versitas Sahid dengan cara membeli cash. PERHAPI membeli 2 rukan masing-2 3 
>lantai dengan harga masing2 2 milyard dan 2.6 milyard termasuk
>pajak.(harga 3 tahun yang lalu).
>
>
>Mudah-2 program memiliki kantor sendiri dapat terealisir tdk telalu lama, asal 
>kita istiqomah utk itu yakinlah Tuhan akan menolong kita. Jangan sampai Tuhan 
>ketawa sudah berumur 60 tahun kok masih belum dewasa, alias minta belas kasih 
>orang/institusi lain teyuus. Ayo SEMANGAT.
>
>
>Salam
>Aak
>



-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

President Director of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI

2013-01-28 Thread Yanto R. Sumantri
Amiiin .u 
Mari kita mengumpulkan satu butir beras dulu , baru kita minta segudang beras 
kepada para
teman yang lagi ngetop.  
Peribahasa China mengatakan "Perjalanan seribu lie dimulai dengan langkah 
pertama ".

Itung itungan kampung saya begini .

Kalau tiap week end ada kl 200 orang anggota IAGI main golf (entah bayar 
sendiri atau dibayarin temen). maka uang yang kelura kan seperti ini.
a. Green fee (ambil yang menengah lah 600 rebu) = 120 juta 
b. Tips @ 200 rebu = 40  juta
c. makan siang @ 150 rebu 30 juta 
 
total 190 juta /minggu .

Tah hampir 10 % dari harga Kantor .

Jadi para anggota IAGI "puasa " golf " 10 kali dalam setahun , jadi tah Kantor 
IAGI .

Akh , muga muga dibaca pak Hilmi Panigoro atau para "taipan IAGI" yang lain.
Amin.

si Abah
>
>
(yang pernah ngitung rejeki tetangga di Rancho Indah waktu warga kompleks  
bangun masjid and it is worked). 



 From: seno aji 
To: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Monday, January 28, 2013 3:31 PM
Subject: Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI
 

Abah,

Mimpi kita sebenarnya adalah sebuah ruko 2 atau 3 lantai. Lantai bawah unt 
lobby, Ruang staf dan sedikit gudang, lantai atas unt ruang meeting yg nyaman, 
harganya kurang lebih 2 milyar di seputaran supomo.

Atau di sebuah gedung di rasuna atau sudirman, dimana per meter persegi 
harganya 14 juta, maka jika kita beli 150 m2 akan kurang lebih 2.1 milyar, 
seperti di bakrie tower atau di menara kadin.

Di pintu utama akan kita buat lobby dg logo IAGI dan plakat besar unt anggota 
atau perusahaan yang berkontribusi.
Andaikata 1000 person dari 4000 anggota yg aktif, maka per anggota cukup 2jt 
sdh bisa mempunyai gedung sendiri.

Pertamina sanggup membangunkan undip gedung jurusan teknik geologi yg sangat 
megah, maka kita harap ada juga sumbangsih SK migas, pertamina, antam atau Vale 
yg dipimpin Aak unt gedung IAGI.

Ya, kami berharap ada para anggota kita yg sudah ada di top management bisa 
membantu IAGI melalui perusahaan yg dipimpinnya, once more proposal akan 
disiapkan unt mendukung hal ini.

Salam
SA





Sent from my @smartmail


From:  "Yanto R. Sumantri"  
Sender:   
Date: Sun, 27 Jan 2013 22:17:08 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI

Walau sudah pangsiun , Abah mendukung .
Tapi coba dibuat atau direka kira kira impiannya seperti apa gedungnya dan 
berapa targetnya > (Ayo seno , mimpi yang indah)

si Abah



 From: mohammad syaiful 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, January 28, 2013 10:07 AM
Subject: Re: [iagi-net] LAUNCHING KANTOR IAGI
 

Aku dukung ide om Hadiyanto utk acara ini. Boleh juga kita ngobrol tanpa agenda 
macem2 sambil ngopi, ngeteh, atau nyusu rame2...

Salam,
Syaiful


2013/1/28 Hadiyanto Sapardi 

Pak Ketum.
>Untuk merealisasikan keinginan memiliki Kantor IAGI bisa juga diadakan acara 
>"Launching" atau "Kick Off?" keinginan memiliki kantor IAGI.
>Acara ini dikemas sederhana saja dalam bentuk coffee morning atau apa saja 
>bentuknya, mengundang prospek donatur dan rekan-2 anggota
>IAGI yg berminat. Untuk menghemat biaya bisa meminjam Gedung MINERBA , lantai 
>V, Jl. Soepomo 10 Jakarta. Insyaallah pada acara tsb
>
>akan terkumpul dana/komitmen dari para hadirin untuk menunjang program 
>tersebut. Nggak perlu ada adu pendapat apalagi otot2 an pro dan kontra.
>Bagaimana IAGI mengemas acara ini sangat penting, sehingga calon kontributor 
>merasa firm utk menjadi donor.
>
>
>
>Sekedar info saja, PERHAPI (Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia) memiliki 
>Kantor sendiri di Kompleks RUKAN Jl.Soepomo sebelah Uni
>versitas Sahid dengan cara membeli cash. PERHAPI membeli 2 rukan masing-2 3 
>lantai dengan harga masing2 2 milyard dan 2.6 milyard termasuk
>pajak.(harga 3 tahun yang lalu).
>
>
>Mudah-2 program memiliki kantor sendiri dapat terealisir tdk telalu lama, asal 
>kita istiqomah utk itu yakinlah Tuhan akan menolong kita. Jangan sampai Tuhan 
>ketawa sudah berumur 60 tahun kok masih belum dewasa, alias minta belas kasih 
>orang/institusi lain teyuus. Ayo SEMANGAT.
>
>
>Salam
>Aak
>



-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

President Director of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) 

Re: [iagi-net] Longsor Kerinci Jambi.jpg

2013-01-28 Thread noor syarifuddin
ikut berduka cita atas meninggalnya 4 orang dalam tugas eksplorasi geothermal 
ini...
 Landslide in drilling area causes 4 dead, 5 injured
Source: Petromindo.Com
Editing by Benget Besalicto Tnb
Heavy rains since Saturday afternoon in the location of geothermal drilling in 
Kerinci B-1, the geothermal working area of Sungai Penuh owned by PT Pertamina 
Geothermal Energy (PGE), had caused landslide, killing four workers and injured 
five others, while another worker was still missing.
All of the victims are the geothermal area workers who were conducting the 
drilling when the landslide occurred, PGE said in a press statement on Sunday.
It said that all of the victims had been evacuated and sent to the nearest 
hospital, but those lightly injured were treated in the public health center 
(Puskesmas) in Lempur.
The names of the dead victims are Tri (PT PRA), Yanto (PT RPN, driver), Ahmad 
Saiku (PT Harco), and Nasoka (PT Air Drilling). The worker who is still missing 
is Miswanto (mud boy).
PT Pertamina Geothermal Energy, with the assistance of the team of the national 
agency for search and rescue (BNPB), local administration and local medical 
team, is now searching for the missing one and clearing the landslide from the 
area.
PGE Corporate Secretary Adiatma Sardjito said that there were 63 people working 
in the drilling area when the landslide occurred at around 19.30 PM western 
Indonesian time (WIB).
He said that the WKP Sungai Penuh was still in a stage of exploration and the 
landslide would not affect the geothermal production of PGE.
 
salam prihatin,
 
 

From: Amir Al Amin 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, January 28, 2013 8:19 AM
Subject: Re: [iagi-net] Longsor Kerinci Jambi.jpg


baru kali ini saya lihat rig site terkena longsor.


2013/1/28 Bandono Salim 

Lho bagaimana memilih lokasinya?
>Apa tidak melihat kestabilan tanah trmpat berdirinya ?
>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
>
>-Original Message-
>From: fatchurza...@yahoo.co.id
>Sender: 
>Date: Sun, 27 Jan 2013 12:52:37
>To: iagi-net@iagi.or.id
>Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
>Subject: [iagi-net] Longsor Kerinci Jambi.jpg
>Foto lokasi Longsor Pemboran Geothermal Kerinci Jambi, Fz
>Powered by Telkomsel BlackBerry®


-- 
***
Amir Al Amin
Operations/ Wellsite Geologist
(62)811592902
amir13120[at]yahoo.com
amir.al.amin[at]gmail.com
 

Re: [iagi-net] Longsor Kerinci Jambi.jpg

2013-01-28 Thread Sihol Edison
Turut berduka cita

Salam, Sihol Sent from 
my iPhone

On 28 Jan 2013, at 17:10, noor syarifuddin  wrote:

> ikut berduka cita atas meninggalnya 4 orang dalam tugas eksplorasi geothermal 
> ini...
>  
> Landslide in drilling area causes 4 dead, 5 injured
> Source: Petromindo.Com
> Editing by Benget Besalicto Tnb
> Heavy rains since Saturday afternoon in the location of geothermal drilling 
> in Kerinci B-1, the geothermal working area of Sungai Penuh owned by PT 
> Pertamina Geothermal Energy (PGE), had caused landslide, killing four workers 
> and injured five others, while another worker was still missing.
> All of the victims are the geothermal area workers who were conducting the 
> drilling when the landslide occurred, PGE said in a press statement on Sunday.
> It said that all of the victims had been evacuated and sent to the nearest 
> hospital, but those lightly injured were treated in the public health center 
> (Puskesmas) in Lempur.
> The names of the dead victims are Tri (PT PRA), Yanto (PT RPN, driver), Ahmad 
> Saiku (PT Harco), and Nasoka (PT Air Drilling). The worker who is still 
> missing is Miswanto (mud boy).
> PT Pertamina Geothermal Energy, with the assistance of the team of the 
> national agency for search and rescue (BNPB), local administration and local 
> medical team, is now searching for the missing one and clearing the landslide 
> from the area.
> PGE Corporate Secretary Adiatma Sardjito said that there were 63 people 
> working in the drilling area when the landslide occurred at around 19.30 PM 
> western Indonesian time (WIB).
> He said that the WKP Sungai Penuh was still in a stage of exploration and the 
> landslide would not affect the geothermal production of PGE.
>  
>  
> salam prihatin,
>  
>  
> 
> From: Amir Al Amin 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Sent: Monday, January 28, 2013 8:19 AM
> Subject: Re: [iagi-net] Longsor Kerinci Jambi.jpg
> 
> baru kali ini saya lihat rig site terkena longsor.
> 
> 2013/1/28 Bandono Salim 
> Lho bagaimana memilih lokasinya?
> Apa tidak melihat kestabilan tanah trmpat berdirinya ?
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> -Original Message-
> From: fatchurza...@yahoo.co.id
> Sender: 
> Date: Sun, 27 Jan 2013 12:52:37
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net] Longsor Kerinci Jambi.jpg
> Foto lokasi Longsor Pemboran Geothermal Kerinci Jambi, Fz
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> 
> 
> -- 
> ***
> Amir Al Amin
> Operations/ Wellsite Geologist
> (62)811592902
> amir13120[at]yahoo.com
> amir.al.amin[at]gmail.com
> 
> 
> 


Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."

2013-01-28 Thread aluthfi143

Mas Bandono, bukannya kata yang ahli, minyak itu ditemukan di kepala geologist. 
Logika sederhana minyak akan habis kalau para geologistnya telah habis. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Bandono Salim" 
Sender: 
Date: Mon, 28 Jan 2013 06:28:46 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
Di awal th 1966, dosen ITB bilang minyak kita akan habis dalam kurun waktu 20th.
Artinya th 1988 habislah minyak, mungkin bener yaa, karena th 1982 kita keluar 
dari OPEC dan sudah mulai impor, atau memang sejak dulu juga sudah jadi 
importir ?
Sekarang 2011 masih bisa bertahan 15 tahun. Hasil 15 tahun ini kemana? Semoga 
aku msh dapat menikmati habisnya BBM asli indonesia.
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Sender: 
Date: Mon, 28 Jan 2013 10:59:37 
To: IAGI
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
Abah,

NKRI tidak kaya dengan cadangan migas, itu betul. Bisa dihitung dengan mudah 
bahwa cadangan terbukti minyak kita tidak akan tahan sampai 15 tahun ke depan 
dengan tingkat produksi harian seperti sekarang.

Tetapi NKRI kita memang kaya POTENSI migas, bukan cadangan migas. Ada semua 
catatannya di kami. Berapa banyak struktur dan perhitungan sumberdayanya (bukan 
cadangan) tentu ada. Masalahnya, itu tetap hitungan di atas kertas sebab 
eksplorasi kita menurun drastis dalam sepuluh tahun terakhir ini, maka potensi 
sebagian besar tetap menjadi potensi. Kita juga punya hitungan potensi CBM, 
shale gas, oil shale, gas hidrat. Panas bumi? Terbesar potensinya di dunia. 
Sekali lagi, akan tetap potensi bila tidak dikerjakan.

Dan bahwa potensi itu akan tetap dijadikan potensi saja, sebab lebih mudah dan 
menguntungkan segolongan pihak untuk mengimpor minyak mentah atau BBM saja, 
wajar memang dicurigai sebab di sektor yang lain pun ada kecurigaan seperti 
itu. 

Kita mau dijadikan bangsa pembeli saja, sekalipun negara kita kaya dengan 
berbagai sumberdaya energi atau hasil bumi lainnya; patut dicurigai dan 
ditanyakan sebagai permainan kalangan atas. 

Contoh sederhana saja, sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan garis 
pantai kedua terpanjang di dunia, dengan luas laut pedalaman (di antara pulau2) 
terluas di dunia, masa mengimpor garam? Kecurigaannya, sebab ada yang 
diuntungkan dengan mengimpor garam itu. Disebutkan alasannya bahwa kualitas 
garam petani kita rendah, ah itu kan bisa ditingkatkan dengan teknologi, apa 
sulitnya.

Senang juga kemarin mendengar berita di radio bahwa untuk enam bulan ke depan, 
beberapa buah2an impor akan dilarang masuk Indonesia, termasuk durian monthong 
dari Thailand, alasannya adalah buah2an dari petani kita tak kalah mutunya. 
Kalau harus diproteksi, proteksilah...

Selama ada kalangan2 yang bermain, makan tulang kawan, Negara kaya ini hanya 
akan mengayakan kalangan2 tersebut. Semoga tidak terjadi "resource curse".

Salam,
Awang


Re: [iagi-net] Longsor Kerinci Jambi.jpg

2013-01-28 Thread Eka
Dear Sir Admin,

Dengan hormat,

Mohon alamat email e...@sibelcoasia.com di unsubcribe dan mohon untuk di 
replace dengan eka_rukm...@yahoo.com

Terima kasih banyak atas perhatian dan bantuannya.

Kindly Regards,
Eka Rukmana ( Eka ) - Geologist

Tel: +62 21 893 7465 Ext. 1831
Mobile: +62 811 1981 536 Skype : ekrukmana92
Fax: +62 21 893 7466
Email: e...@sibelcoasia.com
Website: www.sibelcolautanmineral.com
Address: Jl. Jababeka XVI No. 30-35 Blok W, Kawasan Industri Jababeka I, 
Cikarang Bekasi 17530
<>

[iagi-net] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net] Pulau Tumbuh di Sepulu Bangkalan

2013-01-28 Thread Franciscus B Sinartio


sampe lupa   bilang terima kasih ke pak Amin Widodo  yang tidak mau menunggu 
LIPI dan yang lainnya tetapi langsung ke lapangan  dan membuat foto nya.

munculnya batu karang ini ke permukaan katanya ada hubungannya dengan badai 
yang ada sebelumnya.

yang paling penting diamati adalah apakah memang air lautnya(sea level)  
relative turun (dibandingkan pulau Madura)  sesudah batu karang ini muncul?

hal itu yang perlu dijawab dulu, apakah batu karang ini terangkat naik rekative 
terhadap pulau madura atau air lautnya yang turun.

fbs



 From: Franciscus B Sinartio 
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia ; iagi 
 
Sent: Monday, January 28, 2013 4:58 AM
Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net] Pulau Tumbuh di Sepulu Bangkalan
 





kemungkinan besar barrier island ini sudah ada sejak dulu,  hanya sekarang ter 
ekspose ke permukaan karena relative sea level yang turun,  
bisa saja karena memang air laut turun secara regional disana, atau barrier 
island ini naik.

Kalau lempung/lumpur nya mungkin karena  karang itu telah membentuk barrier 
dari ombak, sehingga di dalamnya kayak lagoon.
perlu di amati arah "mound" nya  apakah ada hubungannya dengan "mulut" di 
sebelah barat nya.   jadi lumpur ini makin bertambah tinggi gundukannya karena 
pulau karang didepannya makin menghalangi ombak.


fbs

- Forwarded Message -
From: amien widodo 
To: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Monday, January 28, 2013 4:45 AM
Subject: [iagi-net] Pulau Tumbuh di Sepulu Bangkalan
 

Dear alls,

Kayaknya ada fenomena baru yang perlu tanggapan kita,
Awalnya saya kira ini rekayasa tapi setelah dilihat di lokasi
tipis kemungkinan rekayasa manusia karena banyak boulder besar
yang tidak mungkin diangkat orang, kalaupun dibawa dari daratan
akan kesulitan melewati terumbu karang, 

Data yang lain ada lempung diantara pulau dan daratan (terlampir)

Silahkan ditafsirkan ..



AW


__
Pembayaran iuran tahunan keanggotaan HAGI dapat ditujukan melalui :
Bank BNI Cab. Menteng Jakarta
No. Rek: 0010740147
Atas nama: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
Iuran tahunan Rp. 100.000,- (profesional) dan Rp. 50.000,- (mahasiswa)
Info lebih lanjut silahkan mengunjungi http://www.hagi.or.id/keanggotaan/
__
The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
fo...@hagi.or.id | www.hagi.or.id
---*** for any help regarding maling list please send your email to 
itweb.supp...@hagi.or.id

Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."

2013-01-28 Thread liamsi
Gitu ya Cak Luthfi logikanya , 
Makanya sekarang semua Univ buka jurusan geologi biar minyak tdk jadi habis 
Jadi minyak termasuk SDA yg  dapat diperbaharui. . . . . . Tak iye

Ism

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Mon, 28 Jan 2013 09:23:04 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."


Mas Bandono, bukannya kata yang ahli, minyak itu ditemukan di kepala geologist. 
Logika sederhana minyak akan habis kalau para geologistnya telah habis. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Bandono Salim" 
Sender: 
Date: Mon, 28 Jan 2013 06:28:46 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
Di awal th 1966, dosen ITB bilang minyak kita akan habis dalam kurun waktu 20th.
Artinya th 1988 habislah minyak, mungkin bener yaa, karena th 1982 kita keluar 
dari OPEC dan sudah mulai impor, atau memang sejak dulu juga sudah jadi 
importir ?
Sekarang 2011 masih bisa bertahan 15 tahun. Hasil 15 tahun ini kemana? Semoga 
aku msh dapat menikmati habisnya BBM asli indonesia.
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Sender: 
Date: Mon, 28 Jan 2013 10:59:37 
To: IAGI
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
Abah,

NKRI tidak kaya dengan cadangan migas, itu betul. Bisa dihitung dengan mudah 
bahwa cadangan terbukti minyak kita tidak akan tahan sampai 15 tahun ke depan 
dengan tingkat produksi harian seperti sekarang.

Tetapi NKRI kita memang kaya POTENSI migas, bukan cadangan migas. Ada semua 
catatannya di kami. Berapa banyak struktur dan perhitungan sumberdayanya (bukan 
cadangan) tentu ada. Masalahnya, itu tetap hitungan di atas kertas sebab 
eksplorasi kita menurun drastis dalam sepuluh tahun terakhir ini, maka potensi 
sebagian besar tetap menjadi potensi. Kita juga punya hitungan potensi CBM, 
shale gas, oil shale, gas hidrat. Panas bumi? Terbesar potensinya di dunia. 
Sekali lagi, akan tetap potensi bila tidak dikerjakan.

Dan bahwa potensi itu akan tetap dijadikan potensi saja, sebab lebih mudah dan 
menguntungkan segolongan pihak untuk mengimpor minyak mentah atau BBM saja, 
wajar memang dicurigai sebab di sektor yang lain pun ada kecurigaan seperti 
itu. 

Kita mau dijadikan bangsa pembeli saja, sekalipun negara kita kaya dengan 
berbagai sumberdaya energi atau hasil bumi lainnya; patut dicurigai dan 
ditanyakan sebagai permainan kalangan atas. 

Contoh sederhana saja, sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan garis 
pantai kedua terpanjang di dunia, dengan luas laut pedalaman (di antara pulau2) 
terluas di dunia, masa mengimpor garam? Kecurigaannya, sebab ada yang 
diuntungkan dengan mengimpor garam itu. Disebutkan alasannya bahwa kualitas 
garam petani kita rendah, ah itu kan bisa ditingkatkan dengan teknologi, apa 
sulitnya.

Senang juga kemarin mendengar berita di radio bahwa untuk enam bulan ke depan, 
beberapa buah2an impor akan dilarang masuk Indonesia, termasuk durian monthong 
dari Thailand, alasannya adalah buah2an dari petani kita tak kalah mutunya. 
Kalau harus diproteksi, proteksilah...

Selama ada kalangan2 yang bermain, makan tulang kawan, Negara kaya ini hanya 
akan mengayakan kalangan2 tersebut. Semoga tidak terjadi "resource curse".

Salam,
Awang


Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."

2013-01-28 Thread fadhel . irza
Iya logikanya sih emg bgtu pak liamsi.
Bukan minyaknya yg dapat diperbaharui.
Tetapi konsep/pola pikir yg perlu diperbaharui.
Sehingga POTENSI yg dijelaskan pak Awang sebelumnya, dapat menjadi CADANGAN 
(mudah-mudahan) :) 
Mgkn bukan cm untuk oil and gas aja ya, tp buat coal, gold, dll juga.. 

Salam,

Fadhel Irza   
~keep exploring the beauty of Indonesia~
Services provide by my OwnBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Sender: 
Date: Mon, 28 Jan 2013 12:17:37 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
Gitu ya Cak Luthfi logikanya , 
Makanya sekarang semua Univ buka jurusan geologi biar minyak tdk jadi habis 
Jadi minyak termasuk SDA yg  dapat diperbaharui. . . . . . Tak iye

Ism

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: 
Date: Mon, 28 Jan 2013 09:23:04 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."


Mas Bandono, bukannya kata yang ahli, minyak itu ditemukan di kepala geologist. 
Logika sederhana minyak akan habis kalau para geologistnya telah habis. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Bandono Salim" 
Sender: 
Date: Mon, 28 Jan 2013 06:28:46 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
Di awal th 1966, dosen ITB bilang minyak kita akan habis dalam kurun waktu 20th.
Artinya th 1988 habislah minyak, mungkin bener yaa, karena th 1982 kita keluar 
dari OPEC dan sudah mulai impor, atau memang sejak dulu juga sudah jadi 
importir ?
Sekarang 2011 masih bisa bertahan 15 tahun. Hasil 15 tahun ini kemana? Semoga 
aku msh dapat menikmati habisnya BBM asli indonesia.
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Sender: 
Date: Mon, 28 Jan 2013 10:59:37 
To: IAGI
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
Abah,

NKRI tidak kaya dengan cadangan migas, itu betul. Bisa dihitung dengan mudah 
bahwa cadangan terbukti minyak kita tidak akan tahan sampai 15 tahun ke depan 
dengan tingkat produksi harian seperti sekarang.

Tetapi NKRI kita memang kaya POTENSI migas, bukan cadangan migas. Ada semua 
catatannya di kami. Berapa banyak struktur dan perhitungan sumberdayanya (bukan 
cadangan) tentu ada. Masalahnya, itu tetap hitungan di atas kertas sebab 
eksplorasi kita menurun drastis dalam sepuluh tahun terakhir ini, maka potensi 
sebagian besar tetap menjadi potensi. Kita juga punya hitungan potensi CBM, 
shale gas, oil shale, gas hidrat. Panas bumi? Terbesar potensinya di dunia. 
Sekali lagi, akan tetap potensi bila tidak dikerjakan.

Dan bahwa potensi itu akan tetap dijadikan potensi saja, sebab lebih mudah dan 
menguntungkan segolongan pihak untuk mengimpor minyak mentah atau BBM saja, 
wajar memang dicurigai sebab di sektor yang lain pun ada kecurigaan seperti 
itu. 

Kita mau dijadikan bangsa pembeli saja, sekalipun negara kita kaya dengan 
berbagai sumberdaya energi atau hasil bumi lainnya; patut dicurigai dan 
ditanyakan sebagai permainan kalangan atas. 

Contoh sederhana saja, sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan garis 
pantai kedua terpanjang di dunia, dengan luas laut pedalaman (di antara pulau2) 
terluas di dunia, masa mengimpor garam? Kecurigaannya, sebab ada yang 
diuntungkan dengan mengimpor garam itu. Disebutkan alasannya bahwa kualitas 
garam petani kita rendah, ah itu kan bisa ditingkatkan dengan teknologi, apa 
sulitnya.

Senang juga kemarin mendengar berita di radio bahwa untuk enam bulan ke depan, 
beberapa buah2an impor akan dilarang masuk Indonesia, termasuk durian monthong 
dari Thailand, alasannya adalah buah2an dari petani kita tak kalah mutunya. 
Kalau harus diproteksi, proteksilah...

Selama ada kalangan2 yang bermain, makan tulang kawan, Negara kaya ini hanya 
akan mengayakan kalangan2 tersebut. Semoga tidak terjadi "resource curse".

Salam,
Awang


Re: [iagi-net] "Indonesia membutuhkan energi itu."

2013-01-28 Thread Andi AB Salahuddin
Serupa dengan yang disampaikan oleh
pak Noor sebelumnya, saya tidak akan berharap terlalu banyak bahwa harga gas 
otomatis
akan semakin murah disaat melimpah ketersediaannya. 

 

Kemungkinan bahwa harga dikontrol tetap tinggi
oleh produsen tetap ada. Ditambah lagi dengan trend demand yang semakin tinggi
dari negara2 haus energi (gas) lainnya, yang
salah satu implikasinya adalah semakin tingginya persaingan di antara calon
pembeli. 




Salaam, 
2013/1/27 noor syarifuddin 
All,Sedkit berbeda kemarin GM Total malah memberikan tantangan dan contoh 
bagaimana melakukan konservasi SDE yang sekarang sudah ada supaya dapat 
dimanfaatkan dengan seefisien mungkin termasuk menyisakan kepada generasi 
mendatang...
Kalau menyitir kata-kata Alm Wamen dulu: .kita ini memang bangsa yang lucu, 
sudah miskin tapi mau gaya dengan boros energi yang mintanya dihargai 
semurah-murahnya:-)dan sampai sekarang sindirian ini hampri gak ada efeknya 
sama sekali...bisa dilihat dari jebolnya kuota BBM subsidi  bahkan seorang 
sopirpun masih merasa nyaman dan tidak ada rasa  bersalah untuk tidur dalam 
mobil dgn mesin dan AC menyala.
mungkin receiving LNG merupakan alternatif, tapi bisa dipastikan di dekade ke 
depan semua SDE akan menjadi komoditi strategis jadi jangan harap akan 
mendapatkannya dengan murahFYI, Regas Nusantara bisa membuat receiving 
terminal di teluk Jakarta dalam waktu yang cukup singkat, jadi soal ini 
mestinya bukan masalah besar...asal ada pemasoknya...
salam,From: Rovicky Dwi Putrohari 
To: IAGI ; "geologi...@googlegroups.com" 
 
Sent: Saturday, January 26, 2013 9:34 PM
Subject: [iagi-net] "Indonesia membutuhkan energi itu."

Dear All,
Terlampir abstract serta presentasi saya sewaktu mengisi acara IndoGas-2013 di 
JHCC Jakarta pekan lalu.

Satu hal yang saya soroti adalah adanya potensi besar di Indonesia pada tahun 
2020-2030 dimana Indonesia mendapatkanbonus demografi. Saat itu nanti lebih 
dari 50% penduduk Indonesia masuk dalam usia produktif.

Adalah tanggung jawab generasi saat ini, yang rata-rata sedang menduduki posisi 
kunci, untuk menyediakan sumberdaya alam dan energi untuk membuat mereka sibuk 
dan berprestasi. Tidak hanya migas dan energi, namun juga bahan mineral tambang 
dan sumberdaya alam lainnya termasuk air bersih serta lingkungan yang sehat dan 
aman.

Dalam diskusinya saya menekankan untuk penyediaan energi ini tidak hanya dari 
eksplorasi saja, karena proyeksi supply produksi domestik serta eksplorasi pada 
tahun 2020 akan masih jauh dibawah dari kebutuhan. Sehingga menjadi tugas para 
pemerhati dan investor energi untuk mulai membangun recieving LNG terminal di 
Indonesia. 

Proyeksi saya memperkirakan Indonesia akan menjadi net importir gas  pada 2022, 
dan net-importir energi pada tahun 2028.  Sehingga persiapan pembuatan dan 
konstruksi LNG recieving terminal ini harus sudah dimulai dari sekarang. 
Lokasi-lokasi pembangunan recieving terminal ini menjadi sebuah keputusan 
penting dan strategis karena ini akan menjadi sentra pertumbuhan ekonomi 
nantinya.

Dengan tersedianya sumberdaya dan lingkungan sehat dan aman ini tidak mustahil 
Indonesia akan masuk dalam jajaran 10 negara perekonomian terbesar di dunia 
pada 2030 mendatang.Mengalahkan Jerman dan Inggris !.

Salam 

Rovicky DP


[iagi-net] FGMI PEDULI BANJIR JAKARTA

2013-01-28 Thread Bhaskara Aji
Selamat Malam Bapak" dan Ibu" Yth. seiring dengan selesainya bencana banjir di 
Jakarta, maka kegiatan FGMI PEDULI BANJIR JAKARTA sudah resmi DITUTUP. Laporan 
kegiatan dan keuangan (list nama donatur &pemasukan dan pengeluaran) untuk 
kegiatan FGMI PEDULI BANJIR JAKARTA sebentar lagi akan selesai (insyaAllah hari 
Rabu 31/1/13 akan bisa dipublish) dan akan segera disebarkan di milist ini oleh 
Mbak Nesya selaku Pemimpin FGMI PEDULI BANJIR JAKARTA. Tentunya FGMI PEDULI  
tidak akan berhenti hanya sebatas kegiatan banjir di Jakarta, tapi FGMI akan 
tetap berusaha membantu seluruh saudara" kita yang berada di daerah lain di 
Indonesia.

Terimakasih atas kebaikan hati Bapak dan Ibu sekalian, semoga amalan ikhlas 
Bapak dan Ibu dapat diterima Tuhan YME.


 
Salam
Bhaskara Aji

Forum Geosaintis Muda Indonesia


Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Sumur Kering, 10 Kontraktor Migas Ini Merugi di 2012

2013-01-28 Thread Andi AB Salahuddin
All,



Sedikit keluar dari topik hasil eksplorasi laut
dalam tahun lalu dan lebih kepada kemungkinan menggolkan prospek X di Indonesia
agar bisa dianggarkan oleh penentu kebijakan di tingkat korporasi seperti yang
sudah disinggung sebelumnya oleh pak Yusak, pak Noor, dan pak Avi di bawah. 



Sepengetahuan saya, setiap tahunnya ?setiap 
MNC (termasuk NOC) merencanakan total anggaran eksplorasi untuk seluruh
portfolionya di semua BU untuk aktifitas tahun berikutnya. Tentu saja pembuat
keputusan di level corporate akan mengevaluasi parameter2 keekonomian (seperti
yang dijelaskan detail oleh pak Yusak di bawah), lalu meranking katakanlah 5
prospek teratas di seluruh dunia yang nantinya akan di budgetkan, entah itu 
untuk
study regional saja atau bahkan untuk anggaran prospek yang sudah drill ready.



Jika betul demikian (cmiiw) maka kategori 5 besar
sangatlah subjektif tergantung saingannya tahun itu. Bisa jadi tahun ini
prospek X di Indonesia hanya masuk ranking 10 dari seluruh portfolio suatu MNC 
karena
kebetulan di saat yang sama prospek2 lainnya semisal DW Nigeria atau PreSalt di
Campos Basin-Brasil lebih menggiurkan. Namun bisa jadi pula tahun depan naik ke
urutan 3 dan layak dianggarkan oleh headquarter karena saingannya kurang
attraktif.  



Kalau begini ceritanya, apakah mungkin (dan
bijaksana) jika proposal prospek X tersebut kita sodorkan ke corporate saat
kita yakin bahwa proposal tersebut bakal jadi primadona di tahun anggaran tsb?
Dan tentunya dengan asumsi bahwa Indonesia -masih- "Pro Asing".



salam,

Andi.
From: noor syarifuddin 
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Sumur Kering, 10 Kontraktor Migas 
Ini Merugi di 2012
To: "iagi-net@iagi.or.id" 
Date: Sunday, January 20, 2013, 7:55 PM

All,
 
Sepakat ini yang harusnya menjadi rasa prihatin kita semua Indonesia saat 
ini masih masuk radar investasi banyak MNC, tapi juga mulai bergerak-gerak ke 
arah menghilang dari layar radar tsb. jangan sampai kayak Sukhoi, pesawat 
sudah hilang 15 menit, operator radar baru nyadar bahwa pesawatnya hilang dari 
radar...:-)
 
dengan alasan itu saya mengajak rekan-rekan semua untuk menanggapi berita itu 
dengan lebih "serius" karena impaknya cukup kentara. ambil contoh Murphy, 
kalau net incomenya 800 M$ dan harus ngebor sumur seharga 200 M$ (walau 
share-nya mungkin hanya separohnya), pasti mikirnya akan berkali-kali apalagi 
kalau di"recoki" dengan tawaran propsek di tempat lain yang lebih sexy (Brasil, 
Afrika dll), Kang Yusak pasti tujuh keliling untuk meyakinkan si Bohir supaya 
duitnya ditaruh di Indonesia saja
 
Tapi kalau memang itu yang menjadi keinginan kita: melakukan eksplorasi sendiri 
(seperti ditulis Yusak di bawah)... ya tentu ini akan menjadi kesempatan bagus, 
khan saingan sudah banyak berkurang :-)... 
pertanyaannya: ada yang berani nggak?
  
salam,
  



From: batu gamping 
To: "iagi-net@iagi.or.id"  
Sent: Monday, January 21, 2013 9:49 AM
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Sumur Kering, 10 Kontraktor Migas 
Ini Merugi di 2012





Net income Murphy untuk Q3= USD 226,7 MM;  Q2= USD 295,4 MM dan Q1= USD 290,1 
total Q1-Q3= USD 812.2 MM (source Yahoo Finance)
Net income Exxon Mobil untuk Q3= USD 9,570 MM;  Q2= USD 15,910 MM dan Q1= USD 
9,450 MM  total Q1-Q3= USD 34,930 MM (source Yahoo Finance)
 
Untuk Murphy Net income Q4 baru akan di umumkan tanggal 30 January 2013 yang 
akan di ikuti oleh "earning conference call" tanggal 31 January untuk membahas 
pengumuman tanggal 30 january 2013.
 
Itulah inti pembicaraan saya dibawah ini, karena pola investasi MNC tidak hanya 
untuk Indonesia saja, artinya portfolio nya tersebar di seluruh dunia, 
pengambil keputusan di tingkat corporate melakukan analisa analisa termasuk 
potensi kandungan minyak bumi, iklim investasi, dll dsb untuk seluruh portfolio 
yang ada. Untuk kita selaku pelaku minyak dan gas di Indonesia mungkin perlu 
memikirkan point terakhir yang saya tulis
 
Yusak
 
 
 





From: rakhmadi avianto 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, January 21, 2013 8:46 AM
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Sumur Kering, 10 Kontraktor Migas 
Ini Merugi di 2012


Mungkin pola investasi dari masing2 MNC sudah jelas, tidak hanya melihat 
portfolio di satu BU (bisnis unit) apalagi EM yg dari BU di seluruh dunia yg 
dia punya untuk (1st+2nd+3rd Quarter) mencapai keuntungan USD 45B (Net, after 
tax), Murphy sekitar USD1B, tentu sebagian dari uang ini disisihkan untuk 
memelihara supaya terjadi perimbangan antara Minyak dan gas yg diproduksi dg 
cadangan baru yg di temukan atau di beli. Jadi tidak bisa dilihat port folio yg 
ada di Indonesia (Far East ato Pasific Rim) saja. Tentu setiap MNC mempunyai 
banyak portfolio selain di Indonesia. Nah kenapa Indonesia nah itu tugas kita 
dan GOI untuk terus menyakinkan para investor. Mungkin dari pihak GOI bisa 
memberikan kemudahan dalam mendiskusikan fiscal term seandainya jumlah penemuan 
tidak mencukupi secara ekonomis. 


Lam salam
Avi


2013/1/21 Andi AB Sa

Re: Re: [iagi-net] BACK TO BASIC # 1 - INDONESIA SECARA UMUM BUKAN "ISLAND ARC"

2013-01-28 Thread Andi AB Salahuddin
Mas Kartiko, pak Awang:

 

Jika dari yang saya pahami
kira-kira begini. Kematangan suatu SR tidak semata-mata berhubungan dengan basal
HF. Yang lebih penting mungkin malah gradient geothermal (GG)-nya. Meskipun HF 
suatu
basin rendah namun jika overburdennya didominasi oleh litologi dengan
konduktivitas relatif rendah semisal shale, akan menghasilkan GG yang relatif
tinggi.

 

Dengan demikian, hubungan rasio
sukses eksplorasi tidak berhubungan langsung dengan posisi prospek kita
terletak di atas kerak samudera atau benua. Oil/gas fields di pantai
timur Amerika Selatan mungkin bisa jadi contoh dari temuan migas diatas/dekat
dari kerak samudera?

 

Mungkin pak Awang dan mas Kartiko
bisa mengoreksi/beri pencerahan? 

 

salam,

Andi.
--- On Wed, 1/16/13, kartiko samodro  wrote:

From: kartiko samodro 
Subject: Re: Re: [iagi-net] BACK TO BASIC # 1 - INDONESIA SECARA UMUM BUKAN 
"ISLAND ARC"
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, January 16, 2013, 4:19 PM

Pak Awang, 
mungkin di situ memang dilemanya...Kalau bekerja di daerah rifting yang aktif 
maka petroleum system dan playnya masih belum ada walaupun heatflownya tinggi. 
Kalau bekerja di ex rifting, petroleum system dan play sudah ada tapi bisa jadi 
belum matang karena heatflownya rendah..tentunya butuh banyak banget sedimen 
yang bisa menjadi overburden untuk mengkompensasi heat flow yg rendah ini kalau 
mau mengejar thermogenic, kemungkinan lainnya ya paling biogenic.

Mungkin Pak Awang ada informasi/contoh di mana kita bisa temukan discovery 
lapangan migas /discovery di daerah basement oceanic ?
Mengenai membedakan seamount dan reef , mungkin Pak Awang ada tip dan trick 
khusus ? Dulu sepertinya pernah dibahas penggunaan magnetik survey untuk 
membedakan seamount dan reef , apakah sudah ada study dan pembuktiannya bahwa 
dengan menggunakan magnetik akan lebih tepat membedakan antara seamount dan 
reef ? 
Sepertinya kalau cuma mengandalkan kenampakan dari seismic sepertinya cukup 
berisiko karena baik seamount atau reef bisa membentuk kenampakan yang mirip 
walaupun di beberapa literatur mengatakan bahwa bentukan dari seamount lebih 
runcing runcing dibandingkan dengan reef.

Salam 
Kartiko
walah.pagi ini hujan kok enggak reda reda..
2013/1/17 Awang Satyana 

Kartiko,


Bila rifting atau spreading terjadi saat ini, kerak basalt akan menjadi penanda 
heatflow tinggi sebab dibentuk oleh thermal uplift dari mantel yang naik di 
kerak benua yang menipis atau spreading. Tetapi bila terjadi pada masa lalu, 
maka sekarang heat flow basalt di ex rifting itu rendah termalnya. Sebab saat 
rifting atau spreading berhenti, digantikan sagging, maka thermal subsidence 
yang terjadi.


Kebanyakan eksplorasi hidrokarbon sekarang terjadi di ex rifting yang lama, 
maka asosiasi dengan kerak samudera dianggap berheatflow rendah. Eksplorasi 
umumnya tidak dilakukan di atas basement kerak samudera. Hanya beberapa company 
saya lihat sekarang masuk ke wilayah2 basement kerak samudera seperti wilayah 
Halmahera, utara Kepala Burung dekat Waigeo dan Teluk Cenderawasih, semua 
targetnya sama: build up reefs umur sekitar Miosen.
 Tetapi harus diantipasi juga bila berasosiasi dengan kerak samudera bahwa itu 
bukan buildup reefs, tetapi sea mounts.

Salam,
Awang







From:

kartiko samodro ;



To:

 ; 



Subject:

Re: [iagi-net] BACK TO BASIC # 1 - INDONESIA SECARA 
UMUM BUKAN "ISLAND ARC"


Sent:

Wed, Jan 16, 2013 1:01:26 PM








Pak Awang 
Apakah ada hubungan antara jenis batuan pembentuk basement ( basaltic atau 
silisic) akan mempengaruhi heat flow yang akan berpengaruh dengan kematangan 
suatu source rock ? Paradigma yang sekarang berkembang bahwa di daerah basement 
basaltic /oceanic akan sulit terbentuk source rock yang matang karena HF yg 
rendah sehingga explorasi yang berasosiasi dengan basement basaltic/ kerak 
oceanic hampir tidak mungkin ? 



2013/1/16 Awang Satyana 






The basis is the most important thing.



Harus dibedakan dengan jelas antara island arc, yang sering diterjemahkan 
sebagai busur kepulaua

Re: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian

2013-01-28 Thread yustinus yuwono
Kang Awang dan lainnya,

Mungkin ada salah persepsi. yng saya angankan bukan majalah ilmiah atau
semacam Berita IAGI. Majalah ilmiah maupun Berita IAGI (itu kan exclusive)
harusnya juga jalan terus.
Yang saya maksud yaitu majalah tabloid umum, tapi isinya yang ada sangkut
pautnya aktifitas penelitian ilmu kebumian. Penulisnya harus full timer
jurnalis/ bukan minta sumbangan naskah dari kita2 ini, mereka akan
mendatangi anda2 atau kita2 sebagai narasumber yang kebanyakan males nulis
naskah ini. Atau kita boleh (bahkan diharapkan) menyumbang tulisan populer
langsung, foto2 dll, tapi kalo dimuat ya harus dibayar seperti nulis di
koran atau majalah umum.
Jadi pengelola dan karyawan majalah ini haruslah full timer yang digaji
IAGI, uangnya dari hasil penjualan majalah dan pemasukan dari iklan.
Penerbit/ penanggung jwb nya ya IAGI sehingga keuntungan nya masuk kas
IAGI. Untuk ini kan perlu modal awal? Maka kita hubungi para sponsor yang
terketuk hatinya.

Salam,
YSY

2013/1/28 

>
> Ha..ha... Kang Ismail ini ada-ada saja membuat similarity-nya.
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> --
> *From: * lia...@indo.net.id
> *Sender: * 
> *Date: *Mon, 28 Jan 2013 03:43:18 +
> *To: *
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *Re: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
>
> Kalau sdh hoby itu tdk memperhitungkan imbalan {kredit point } bahkan mau
> berkurban , masalahnya yg berhobi menulis itu sedikit , contoh sederhana
> millis iagi ini ratusan ~ ribuan anggotanya , tapi hanya. sedikit sekali yg
> manulis disini padahal tinggal pencet pencet tanpa hrs memenenuhi kaidah
> suatu tulisan spt di majalah dan fenomena ini tdk hanya diorganisasi ini
> saja
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * Hadiyanto Sapardi 
> *Sender: * 
> *Date: *Mon, 28 Jan 2013 11:02:11 +0800 (SGT)
> *To: *iagi-net@iagi.or.id
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
>
> Kang Awang betul sekali. Memang memprihatinkan di republik tercinta ini
> dengan seabreg orang pinter,  para ahli geologi dan peneliti tapi utk
> mendapat tulisan dari mereka sulit sekali, umumnya yang dicari credit coin
> bukan credit point. Sudah dirangsangpun masih sulit utk mendapat
> kontributor tulisan. Walaupun mesti kita sadari yang namanya nulis juga
> tidak bisa terlepas dari hobi dan nurani, Nggak tau bagaimana caranya IAGI
> bisa menciptakan rangsangan yang super canggih (bagaikan pil koplo???)
> sehingga sekali menulis para cerdik-cendekia geolgi ketagihan terus utk
> berkarya ewat tulisannyaKalau IAGI bisa lakukan hal itu alhamdulillah.
>
> Salam
> Aak
>
>   --
> *Dari:* Awang Satyana 
> *Kepada:* IAGI 
> *Dikirim:* Senin, 28 Januari 2013 9:28
> *Judul:* Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
>
> Maaf, bukan mengurangi semangat, tetapi ini sebuah pengalaman, sebuah
> realita.
>
> Pak Rovicky tentu sudah merasakan sulitnya mencari penulis artikel untuk
> Berita IAGI apalagi majalah Geologi Indonesia. Begitulah, itu pengalaman
> saya beberapa tahun yang lalu saat saya menjadi pengurus publikasi Betita
> IAGI dan Geologi Indonesia. Sehingga, publikasi-publikasi ini tidak pernah
> bisa rutin terbit sesuai diharapkan sebab kelangkaan atau ketiadaan
> artikel. Sekalipun terbit, biasanya hampir setengah dari artikel2-nya saya
> tulis sendiri, tidak lucu sebenarnya sebab saya pengurusnya, tetapi apa
> boleh buat sebab bila tidak begitu publikasi-publikasi akan tidak pernah
> terjadi.
>
> Menurut hemat saya, rutinitas publikasi adalah indikator sehat atau
> sakitnya suatu organisasi, lihat saja AAPG atau GSA (Geological Society of
> America), dua organisasi geologi sangat sehat di dunia.
>
> Sulit sekali menemukan penulis yang mau menulis "for nothing". Mereka dari
> kalangan lembaga riset atau perguruan tinggi, anggota IAGI juga, bila
> diminta menulis selalu akan bertanya dulu, apa akreditasi jurnal ini,
> bagaimana ISSN-nya, dibandingkan dengam jurnal ini, itu bagaimana, mana
> yang lebih tinggi. Mereka menulis demi kredit mereka. Sebab saat itu
> majalah Geologi Indonesia belum ada ISSN-nya, maka sepi sekali penulis dari
> kalangan ini. Mencari penulis ke company, problemnya lain, sibuk...atau
> mereka tidak punya tema buat ditulis (mungkin hanya bekerja dan bekerja,
> tak pernah memikirkan aspek sains di balik pekerjaannya, padahal tak
> terbilang banyaknya aspek tersebut kalau kita mau sedikit saja membagi
> perhatian).
>
> Bersemangat itu bagus dan suatu keharusan, sayangnya pengalaman
> menunjukkan kita hanya bersemangat di awal, setelah itu "gone with the
> wind" ...memudar dengan berjalannya waktu.
>
> Konsistensi, menjaganya, jauh lebih sulit daripada membangunnya. Bila kita
> mau serius membangun publikasi populer IAGI, mari kita "bersumpah" untuk
> konsisten baik para pengurusnya maupun para anggotanya.
>
> Salam,
> Awang
>
>  --
> * From: * Rovicky 

[iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread andangbachtiar
Seperti pesinden padahal penari
Seperti presiden padahal penyanyi

Seperti asisten padahal menteri
Seperti dosen padahal administrasi

Seperti superman padahal selebriti
Seperti wartawan padahal polisi

Seperti pertemuan padahal nggele'-party
Seperti pengajian padahal nyebar benci

Seperti demonstran padahal diskusi
Seperti negarawan padahal politisi

Seperti.seniman padahal pandai besi
Seperti usulan padahal instruksi

Seperti independen padahal dibayari
Seperti manajemen padahal kuli

Seperti teman padahal beda visi
Seperti pemberian padahal korupsi

Seperti komentator padahal pemain inti
Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

Seperti genangan padahal banjir lagi
Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

Seperti tektonik padahal stratigrafi
Seperti struktur padahal sedimentologi

Seperti mantra padahal puisi
Seperti paranormal padahal geologi

Seperti malam padahal sudah pagi
Tersenyumlah menawan, wahai matahari

Merdeka!! (Berkali-kali)
ADB, 29 Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread Yudie Iskandar
As usual..mencerahkan
Mohon izin di simpan di kotak pribadi.
Idoy
“_^

-Original Message-
From: andangbacht...@yahoo.com
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
Seperti pesinden padahal penari
Seperti presiden padahal penyanyi

Seperti asisten padahal menteri
Seperti dosen padahal administrasi

Seperti superman padahal selebriti
Seperti wartawan padahal polisi

Seperti pertemuan padahal nggele'-party
Seperti pengajian padahal nyebar benci

Seperti demonstran padahal diskusi
Seperti negarawan padahal politisi

Seperti.seniman padahal pandai besi
Seperti usulan padahal instruksi

Seperti independen padahal dibayari
Seperti manajemen padahal kuli

Seperti teman padahal beda visi
Seperti pemberian padahal korupsi

Seperti komentator padahal pemain inti
Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

Seperti genangan padahal banjir lagi
Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

Seperti tektonik padahal stratigrafi
Seperti struktur padahal sedimentologi

Seperti mantra padahal puisi
Seperti paranormal padahal geologi

Seperti malam padahal sudah pagi
Tersenyumlah menawan, wahai matahari

Merdeka!! (Berkali-kali)
ADB, 29 Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread aluthfi143

Ha ha ha . Selamat pagi Kang Bacanya seperti mimpi padahal 
beneran.. Seperti air padahal tak basah. Seperti mengalir 
padahal ogah. Seperti daya magis padahal lagi tiarap... Seperti 
berpikir sistimatis padahal banyak yang diharap Seperti padahal 
hh. Padahal seperti.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: andangbacht...@yahoo.com
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
Seperti pesinden padahal penari
Seperti presiden padahal penyanyi

Seperti asisten padahal menteri
Seperti dosen padahal administrasi

Seperti superman padahal selebriti
Seperti wartawan padahal polisi

Seperti pertemuan padahal nggele'-party
Seperti pengajian padahal nyebar benci

Seperti demonstran padahal diskusi
Seperti negarawan padahal politisi

Seperti.seniman padahal pandai besi
Seperti usulan padahal instruksi

Seperti independen padahal dibayari
Seperti manajemen padahal kuli

Seperti teman padahal beda visi
Seperti pemberian padahal korupsi

Seperti komentator padahal pemain inti
Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

Seperti genangan padahal banjir lagi
Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

Seperti tektonik padahal stratigrafi
Seperti struktur padahal sedimentologi

Seperti mantra padahal puisi
Seperti paranormal padahal geologi

Seperti malam padahal sudah pagi
Tersenyumlah menawan, wahai matahari

Merdeka!! (Berkali-kali)
ADB, 29 Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread Soni Setiyarso
Memberi pencerahan dan menyejukkan





2013/1/29 Yudie Iskandar 

> As usual..mencerahkan
> Mohon izin di simpan di kotak pribadi.
> Idoy
> “_^
>
> -Original Message-
> From: andangbacht...@yahoo.com
> Sender: 
> Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37
> To: 
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
> Seperti pesinden padahal penari
> Seperti presiden padahal penyanyi
>
> Seperti asisten padahal menteri
> Seperti dosen padahal administrasi
>
> Seperti superman padahal selebriti
> Seperti wartawan padahal polisi
>
> Seperti pertemuan padahal nggele'-party
> Seperti pengajian padahal nyebar benci
>
> Seperti demonstran padahal diskusi
> Seperti negarawan padahal politisi
>
> Seperti.seniman padahal pandai besi
> Seperti usulan padahal instruksi
>
> Seperti independen padahal dibayari
> Seperti manajemen padahal kuli
>
> Seperti teman padahal beda visi
> Seperti pemberian padahal korupsi
>
> Seperti komentator padahal pemain inti
> Seperti pensiunan padahal mroyek lagi
>
> Seperti genangan padahal banjir lagi
> Seperti baru kejadian padahal berkali-kali
>
> Seperti tektonik padahal stratigrafi
> Seperti struktur padahal sedimentologi
>
> Seperti mantra padahal puisi
> Seperti paranormal padahal geologi
>
> Seperti malam padahal sudah pagi
> Tersenyumlah menawan, wahai matahari
>
> Merdeka!! (Berkali-kali)
> ADB, 29 Jan 2013
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>


Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread Jhon Johanes Wood
Seperti penyair padahal ahli geologi
Seperti coretan padahal keren sekali

Ahhaha,,,salut sama tulisannya mas ADB

Regards,
Jhon

-Original Message-
From: andangbacht...@yahoo.com
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
Seperti pesinden padahal penari
Seperti presiden padahal penyanyi

Seperti asisten padahal menteri
Seperti dosen padahal administrasi

Seperti superman padahal selebriti
Seperti wartawan padahal polisi

Seperti pertemuan padahal nggele'-party
Seperti pengajian padahal nyebar benci

Seperti demonstran padahal diskusi
Seperti negarawan padahal politisi

Seperti.seniman padahal pandai besi
Seperti usulan padahal instruksi

Seperti independen padahal dibayari
Seperti manajemen padahal kuli

Seperti teman padahal beda visi
Seperti pemberian padahal korupsi

Seperti komentator padahal pemain inti
Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

Seperti genangan padahal banjir lagi
Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

Seperti tektonik padahal stratigrafi
Seperti struktur padahal sedimentologi

Seperti mantra padahal puisi
Seperti paranormal padahal geologi

Seperti malam padahal sudah pagi
Tersenyumlah menawan, wahai matahari

Merdeka!! (Berkali-kali)
ADB, 29 Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Bls: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread Nazirman Nazirman
Seperti jadinya tidak pasti.
Salam Pak  ADB



Dari: Soni Setiyarso 
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 7:36
Judul: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali


Memberi pencerahan dan menyejukkan






2013/1/29 Yudie Iskandar 

As usual..mencerahkan
>Mohon izin di simpan di kotak pribadi.
>Idoy
>“_^
>
>
>-Original Message-
>From: andangbacht...@yahoo.com
>Sender: 
>Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37
>To: 
>Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
>Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
>Seperti pesinden padahal penari
>Seperti presiden padahal penyanyi
>
>Seperti asisten padahal menteri
>Seperti dosen padahal administrasi
>
>Seperti superman padahal selebriti
>Seperti wartawan padahal polisi
>
>Seperti pertemuan padahal nggele'-party
>Seperti pengajian padahal nyebar benci
>
>Seperti demonstran padahal diskusi
>Seperti negarawan padahal politisi
>
>Seperti.seniman padahal pandai besi
>Seperti usulan padahal instruksi
>
>Seperti independen padahal dibayari
>Seperti manajemen padahal kuli
>
>Seperti teman padahal beda visi
>Seperti pemberian padahal korupsi
>
>Seperti komentator padahal pemain inti
>Seperti pensiunan padahal mroyek lagi
>
>Seperti genangan padahal banjir lagi
>Seperti baru kejadian padahal berkali-kali
>
>Seperti tektonik padahal stratigrafi
>Seperti struktur padahal sedimentologi
>
>Seperti mantra padahal puisi
>Seperti paranormal padahal geologi
>
>Seperti malam padahal sudah pagi
>Tersenyumlah menawan, wahai matahari
>
>Merdeka!! (Berkali-kali)
>ADB, 29 Jan 2013
>Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread Eko Prasetyo
seperti negara padahal kapling
seperti rakyat padahal budak


Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread Fotunadi, Didik (KPC)
Dan kadang lenggok tarian sang pesinden lebih merdu dibanding suaranya

Semangat pagi Cak Andang,
Mencerahkan.

Didik Fotunadi
--
Sent using BlackBerry


- Original Message -
From: andangbacht...@yahoo.com [mailto:andangbacht...@yahoo.com]
Sent: Tuesday, January 29, 2013 08:26 AM
To: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

Seperti pesinden padahal penari
Seperti presiden padahal penyanyi

Seperti asisten padahal menteri
Seperti dosen padahal administrasi

Seperti superman padahal selebriti
Seperti wartawan padahal polisi

Seperti pertemuan padahal nggele'-party
Seperti pengajian padahal nyebar benci

Seperti demonstran padahal diskusi
Seperti negarawan padahal politisi

Seperti.seniman padahal pandai besi
Seperti usulan padahal instruksi

Seperti independen padahal dibayari
Seperti manajemen padahal kuli

Seperti teman padahal beda visi
Seperti pemberian padahal korupsi

Seperti komentator padahal pemain inti
Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

Seperti genangan padahal banjir lagi
Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

Seperti tektonik padahal stratigrafi
Seperti struktur padahal sedimentologi

Seperti mantra padahal puisi
Seperti paranormal padahal geologi

Seperti malam padahal sudah pagi
Tersenyumlah menawan, wahai matahari

Merdeka!! (Berkali-kali)
ADB, 29 Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian

2013-01-28 Thread mhd wafid
Rekan-rekan, memang betul...penerbitan majalah, buku atau apapun jurnal
ilmiah selalu terkendala di pemasok tulisan.

Sebagai informasi saja barangkali rekan-rekan belum mengetahui, bahwa di
Badan Geologi, selain jurnal-jurnal ilmiah sains seperti JURNAL GEOLOGI,
JURNAL GEOLOGI DAN BENCANA juga telah diterbitkan majalah geologi populer
dengan isi yang padat, ringan dan mudah difahami oleh semua kalangan
seperti WARTA GEOLOGI, GEOMAGZ (dapat dilihat di *
http://www.bgl.esdm.go.id/index.php/publikasi/geomagazine*) [image:
geomagz201103_crop]
Salah satu contohnya adalah GEOMAGZ Vol.2 No.3 September 2012 dengan
tulisan utama *Menjelajah Ingatan Akan Krakatau 1883* dan memperkenalkan
profil *M.M. Purbo-Hadiwidjoyo* (dapat di download di *
http://www.bgl.esdm.go.id/index.php/koleksi-geomagazine/277-geomagz-volume-ii-no-3
**)
*

Semoga menjadi informasi berguna.

Terima kasih


2013/1/29 yustinus yuwono 

> Kang Awang dan lainnya,
>
> Mungkin ada salah persepsi. yng saya angankan bukan majalah ilmiah atau
> semacam Berita IAGI. Majalah ilmiah maupun Berita IAGI (itu kan exclusive)
> harusnya juga jalan terus.
> Yang saya maksud yaitu majalah tabloid umum, tapi isinya yang ada sangkut
> pautnya aktifitas penelitian ilmu kebumian. Penulisnya harus full timer
> jurnalis/ bukan minta sumbangan naskah dari kita2 ini, mereka akan
> mendatangi anda2 atau kita2 sebagai narasumber yang kebanyakan males nulis
> naskah ini. Atau kita boleh (bahkan diharapkan) menyumbang tulisan populer
> langsung, foto2 dll, tapi kalo dimuat ya harus dibayar seperti nulis di
> koran atau majalah umum.
> Jadi pengelola dan karyawan majalah ini haruslah full timer yang digaji
> IAGI, uangnya dari hasil penjualan majalah dan pemasukan dari iklan.
> Penerbit/ penanggung jwb nya ya IAGI sehingga keuntungan nya masuk kas
> IAGI. Untuk ini kan perlu modal awal? Maka kita hubungi para sponsor yang
> terketuk hatinya.
>
> Salam,
> YSY
>
> 2013/1/28 
>
>
>> Ha..ha... Kang Ismail ini ada-ada saja membuat similarity-nya.
>> Sent from my BlackBerry®
>> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>> --
>> *From: * lia...@indo.net.id
>> *Sender: * 
>> *Date: *Mon, 28 Jan 2013 03:43:18 +
>> *To: *
>> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
>> *Subject: *Re: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
>>
>> Kalau sdh hoby itu tdk memperhitungkan imbalan {kredit point } bahkan mau
>> berkurban , masalahnya yg berhobi menulis itu sedikit , contoh sederhana
>> millis iagi ini ratusan ~ ribuan anggotanya , tapi hanya. sedikit sekali yg
>> manulis disini padahal tinggal pencet pencet tanpa hrs memenenuhi kaidah
>> suatu tulisan spt di majalah dan fenomena ini tdk hanya diorganisasi ini
>> saja
>>
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> --
>> *From: * Hadiyanto Sapardi 
>> *Sender: * 
>> *Date: *Mon, 28 Jan 2013 11:02:11 +0800 (SGT)
>> *To: *iagi-net@iagi.or.id
>> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
>> *Subject: *Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
>>
>> Kang Awang betul sekali. Memang memprihatinkan di republik tercinta ini
>> dengan seabreg orang pinter,  para ahli geologi dan peneliti tapi utk
>> mendapat tulisan dari mereka sulit sekali, umumnya yang dicari credit coin
>> bukan credit point. Sudah dirangsangpun masih sulit utk mendapat
>> kontributor tulisan. Walaupun mesti kita sadari yang namanya nulis juga
>> tidak bisa terlepas dari hobi dan nurani, Nggak tau bagaimana caranya IAGI
>> bisa menciptakan rangsangan yang super canggih (bagaikan pil koplo???)
>> sehingga sekali menulis para cerdik-cendekia geolgi ketagihan terus utk
>> berkarya ewat tulisannyaKalau IAGI bisa lakukan hal itu alhamdulillah.
>>
>> Salam
>> Aak
>>
>>   --
>> *Dari:* Awang Satyana 
>> *Kepada:* IAGI 
>> *Dikirim:* Senin, 28 Januari 2013 9:28
>> *Judul:* Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
>>
>> Maaf, bukan mengurangi semangat, tetapi ini sebuah pengalaman, sebuah
>> realita.
>>
>> Pak Rovicky tentu sudah merasakan sulitnya mencari penulis artikel untuk
>> Berita IAGI apalagi majalah Geologi Indonesia. Begitulah, itu pengalaman
>> saya beberapa tahun yang lalu saat saya menjadi pengurus publikasi Betita
>> IAGI dan Geologi Indonesia. Sehingga, publikasi-publikasi ini tidak pernah
>> bisa rutin terbit sesuai diharapkan sebab kelangkaan atau ketiadaan
>> artikel. Sekalipun terbit, biasanya hampir setengah dari artikel2-nya saya
>> tulis sendiri, tidak lucu sebenarnya sebab saya pengurusnya, tetapi apa
>> boleh buat sebab bila tidak begitu publikasi-publikasi akan tidak pernah
>> terjadi.
>>
>> Menurut hemat saya, rutinitas publikasi adalah indikator sehat atau
>> sakitnya suatu organisasi, lihat saja AAPG atau GSA (Geological Society of
>> America), dua organisasi geologi sangat sehat di dunia.
>>
>> Sulit sekali menemukan penulis yang mau menulis "for nothing". Mereka
>> dari kalangan lembaga riset atau perguruan tinggi, anggota IAGI juga, bila
>> diminta menulis selalu akan bertanya dulu, apa akredi

Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread Dandy Hidayat
GEOSASTROLOGY ..

sangat bagus mas Andang .. MERDEKA (Karena sudah Bukan Geologist Lagi)

Dandy
Negeri Jiran




2013/1/29 Fotunadi, Didik (KPC) 

> Dan kadang lenggok tarian sang pesinden lebih merdu dibanding suaranya
>
> Semangat pagi Cak Andang,
> Mencerahkan.
>
> Didik Fotunadi
> --
> Sent using BlackBerry
>
>
> - Original Message -
> From: andangbacht...@yahoo.com [mailto:andangbacht...@yahoo.com]
> Sent: Tuesday, January 29, 2013 08:26 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
>
>  Seperti pesinden padahal penari
> Seperti presiden padahal penyanyi
>
> Seperti asisten padahal menteri
> Seperti dosen padahal administrasi
>
> Seperti superman padahal selebriti
> Seperti wartawan padahal polisi
>
> Seperti pertemuan padahal nggele'-party
> Seperti pengajian padahal nyebar benci
>
> Seperti demonstran padahal diskusi
> Seperti negarawan padahal politisi
>
> Seperti.seniman padahal pandai besi
> Seperti usulan padahal instruksi
>
> Seperti independen padahal dibayari
> Seperti manajemen padahal kuli
>
> Seperti teman padahal beda visi
> Seperti pemberian padahal korupsi
>
> Seperti komentator padahal pemain inti
> Seperti pensiunan padahal mroyek lagi
>
> Seperti genangan padahal banjir lagi
> Seperti baru kejadian padahal berkali-kali
>
> Seperti tektonik padahal stratigrafi
> Seperti struktur padahal sedimentologi
>
> Seperti mantra padahal puisi
> Seperti paranormal padahal geologi
>
> Seperti malam padahal sudah pagi
> Tersenyumlah menawan, wahai matahari
>
> Merdeka!! (Berkali-kali)
> ADB, 29 Jan 2013
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>


Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread Bandono Salim
Banyak nggak faham.
Kalo pegawai mroyek ya jangan,
Pensiunan sih boleh kan tidak ada ikatan kerja dgn yang kasih pensiun (hehehe 
uang tabungan selama kerja dibayarkan kembali setelah tidak dipekerjakan)
Pandai besi juga seniman membuat peralatan dari besi, mulai dari mesin sampai 
keris yang indah.
Hehehe hanya sedikit berpendapat.
Beda cara melihat saja.
Merdeka Bung.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: andangbacht...@yahoo.com
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
Seperti pesinden padahal penari
Seperti presiden padahal penyanyi

Seperti asisten padahal menteri
Seperti dosen padahal administrasi

Seperti superman padahal selebriti
Seperti wartawan padahal polisi

Seperti pertemuan padahal nggele'-party
Seperti pengajian padahal nyebar benci

Seperti demonstran padahal diskusi
Seperti negarawan padahal politisi

Seperti.seniman padahal pandai besi
Seperti usulan padahal instruksi

Seperti independen padahal dibayari
Seperti manajemen padahal kuli

Seperti teman padahal beda visi
Seperti pemberian padahal korupsi

Seperti komentator padahal pemain inti
Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

Seperti genangan padahal banjir lagi
Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

Seperti tektonik padahal stratigrafi
Seperti struktur padahal sedimentologi

Seperti mantra padahal puisi
Seperti paranormal padahal geologi

Seperti malam padahal sudah pagi
Tersenyumlah menawan, wahai matahari

Merdeka!! (Berkali-kali)
ADB, 29 Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread Ruben Damanik
Bagus sekali goresan puisinya pak andang

Salam
Ruben Damanik

On 29 Jan 2013, at 08:24, Bandono Salim  wrote:

> Banyak nggak faham.
> Kalo pegawai mroyek ya jangan,
> Pensiunan sih boleh kan tidak ada ikatan kerja dgn yang kasih pensiun (hehehe 
> uang tabungan selama kerja dibayarkan kembali setelah tidak dipekerjakan)
> Pandai besi juga seniman membuat peralatan dari besi, mulai dari mesin sampai 
> keris yang indah.
> Hehehe hanya sedikit berpendapat.
> Beda cara melihat saja.
> Merdeka Bung.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: andangbacht...@yahoo.com
> Sender: 
> Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37
> To: 
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
> Seperti pesinden padahal penari
> Seperti presiden padahal penyanyi
>
> Seperti asisten padahal menteri
> Seperti dosen padahal administrasi
>
> Seperti superman padahal selebriti
> Seperti wartawan padahal polisi
>
> Seperti pertemuan padahal nggele'-party
> Seperti pengajian padahal nyebar benci
>
> Seperti demonstran padahal diskusi
> Seperti negarawan padahal politisi
>
> Seperti.seniman padahal pandai besi
> Seperti usulan padahal instruksi
>
> Seperti independen padahal dibayari
> Seperti manajemen padahal kuli
>
> Seperti teman padahal beda visi
> Seperti pemberian padahal korupsi
>
> Seperti komentator padahal pemain inti
> Seperti pensiunan padahal mroyek lagi
>
> Seperti genangan padahal banjir lagi
> Seperti baru kejadian padahal berkali-kali
>
> Seperti tektonik padahal stratigrafi
> Seperti struktur padahal sedimentologi
>
> Seperti mantra padahal puisi
> Seperti paranormal padahal geologi
>
> Seperti malam padahal sudah pagi
> Tersenyumlah menawan, wahai matahari
>
> Merdeka!! (Berkali-kali)
> ADB, 29 Jan 2013
> Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: Bls: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread Bandono Salim
Seperti itu pasti bukan, seperti manusia pasti bukan manusia. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Nazirman Nazirman 
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 08:55:52 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
Seperti jadinya tidak pasti.
Salam Pak  ADB



Dari: Soni Setiyarso 
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 7:36
Judul: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali


Memberi pencerahan dan menyejukkan






2013/1/29 Yudie Iskandar 

As usual..mencerahkan
>Mohon izin di simpan di kotak pribadi.
>Idoy
>“_^
>
>
>-Original Message-
>From: andangbacht...@yahoo.com
>Sender: 
>Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37
>To: 
>Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
>Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
>Seperti pesinden padahal penari
>Seperti presiden padahal penyanyi
>
>Seperti asisten padahal menteri
>Seperti dosen padahal administrasi
>
>Seperti superman padahal selebriti
>Seperti wartawan padahal polisi
>
>Seperti pertemuan padahal nggele'-party
>Seperti pengajian padahal nyebar benci
>
>Seperti demonstran padahal diskusi
>Seperti negarawan padahal politisi
>
>Seperti.seniman padahal pandai besi
>Seperti usulan padahal instruksi
>
>Seperti independen padahal dibayari
>Seperti manajemen padahal kuli
>
>Seperti teman padahal beda visi
>Seperti pemberian padahal korupsi
>
>Seperti komentator padahal pemain inti
>Seperti pensiunan padahal mroyek lagi
>
>Seperti genangan padahal banjir lagi
>Seperti baru kejadian padahal berkali-kali
>
>Seperti tektonik padahal stratigrafi
>Seperti struktur padahal sedimentologi
>
>Seperti mantra padahal puisi
>Seperti paranormal padahal geologi
>
>Seperti malam padahal sudah pagi
>Tersenyumlah menawan, wahai matahari
>
>Merdeka!! (Berkali-kali)
>ADB, 29 Jan 2013
>Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread rakhmadi . avianto
Yoi ini masuk katagori PUISI jaman Rendra dulu

Malas ngalup cak Oen corner
Avi

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Yudie Iskandar" 
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 00:32:29 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
As usual..mencerahkan
Mohon izin di simpan di kotak pribadi.
Idoy
“_^

-Original Message-
From: andangbacht...@yahoo.com
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
Seperti pesinden padahal penari
Seperti presiden padahal penyanyi

Seperti asisten padahal menteri
Seperti dosen padahal administrasi

Seperti superman padahal selebriti
Seperti wartawan padahal polisi

Seperti pertemuan padahal nggele'-party
Seperti pengajian padahal nyebar benci

Seperti demonstran padahal diskusi
Seperti negarawan padahal politisi

Seperti.seniman padahal pandai besi
Seperti usulan padahal instruksi

Seperti independen padahal dibayari
Seperti manajemen padahal kuli

Seperti teman padahal beda visi
Seperti pemberian padahal korupsi

Seperti komentator padahal pemain inti
Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

Seperti genangan padahal banjir lagi
Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

Seperti tektonik padahal stratigrafi
Seperti struktur padahal sedimentologi

Seperti mantra padahal puisi
Seperti paranormal padahal geologi

Seperti malam padahal sudah pagi
Tersenyumlah menawan, wahai matahari

Merdeka!! (Berkali-kali)
ADB, 29 Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread pulungan_upn
Luar biasa pak andang...
Malam nyampe pagi buat puisi...
Mencerahkan


Salam,
Pulung
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ruben Damanik 
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 08:25:54 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

Bagus sekali goresan puisinya pak andang

Salam
Ruben Damanik

On 29 Jan 2013, at 08:24, Bandono Salim  wrote:

> Banyak nggak faham.
> Kalo pegawai mroyek ya jangan,
> Pensiunan sih boleh kan tidak ada ikatan kerja dgn yang kasih pensiun (hehehe 
> uang tabungan selama kerja dibayarkan kembali setelah tidak dipekerjakan)
> Pandai besi juga seniman membuat peralatan dari besi, mulai dari mesin sampai 
> keris yang indah.
> Hehehe hanya sedikit berpendapat.
> Beda cara melihat saja.
> Merdeka Bung.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: andangbacht...@yahoo.com
> Sender: 
> Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37
> To: 
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
> Seperti pesinden padahal penari
> Seperti presiden padahal penyanyi
>
> Seperti asisten padahal menteri
> Seperti dosen padahal administrasi
>
> Seperti superman padahal selebriti
> Seperti wartawan padahal polisi
>
> Seperti pertemuan padahal nggele'-party
> Seperti pengajian padahal nyebar benci
>
> Seperti demonstran padahal diskusi
> Seperti negarawan padahal politisi
>
> Seperti.seniman padahal pandai besi
> Seperti usulan padahal instruksi
>
> Seperti independen padahal dibayari
> Seperti manajemen padahal kuli
>
> Seperti teman padahal beda visi
> Seperti pemberian padahal korupsi
>
> Seperti komentator padahal pemain inti
> Seperti pensiunan padahal mroyek lagi
>
> Seperti genangan padahal banjir lagi
> Seperti baru kejadian padahal berkali-kali
>
> Seperti tektonik padahal stratigrafi
> Seperti struktur padahal sedimentologi
>
> Seperti mantra padahal puisi
> Seperti paranormal padahal geologi
>
> Seperti malam padahal sudah pagi
> Tersenyumlah menawan, wahai matahari
>
> Merdeka!! (Berkali-kali)
> ADB, 29 Jan 2013
> Powered by Telkomsel BlackBerry®


Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."

2013-01-28 Thread Hadiyanto Sapardi
Pak Yatno ysh.
Pemerintah sebetulnya serius sekali untuk mengembangkan geothermal sebagai 
energy alternatif. Potensinya cukup besar 29 GWe, terbesar ke 4 di dunia. 
Ironisnya kapasitas terpasang masih kurang dari 2000 MWe. Persoalannya tidak 
hanya diharga uap saja. Dari segi harga pemerintah sudah mematok harga cukup 
baik sampai 17 sen US dollar/kwh utuk Indonesia Timur dan diatas 9 sen US 
dollar/kwh utk Indonesia Barat; ada obligasi PLN utk beli uap lapangan yg 
dikembangkan. Namun sampai sat ini tetap jalan ditempat. Pengembangan gothermal 
dilakukan dg mekanisme tender utk mendapatkan WKP (Wilayah Pengembangan Panas 
Bumi). Banyak sudah wilayah yg di tawarkan dan telah dimenangkan oleh beberapa 
perusahaan, namun maaf kalau salah omong, banyak perusahaan pemenang hanya 
perusahaan abal-2 dan hanya mengibar-ngibarkan kertas WKP nya untuk mencari 
partner sbg pendana, artinya sebelum mereka ikut tender memang tdk punya cukup 
kekuatan finansial dalam pengembangan projeknya,
 sehingga akhirnya projeknya pada terbengkalai tidak dikerjakan sama sekali 
atau dikerjakan setengah hati. Perlu diketahui, pengembangan geothermal adalah 
kewenangan pemerintah daerah kabupatan/atau kota/atau propinsi sesuai dg 
kewenangannya mulai dari proses tender sampai pengembangannya, keterbatasan SDM 
yg memdai di daerah menjadi salah satu kendala pengelolaannya, masalah hutan 
lindung ( lebih dari 60% potensi geothermal kita terletk di hutan lidung dan 
taman nasional) menjadi kendala pengembangan geothemal kita, walaupun pemerinah 
sdh berupaya mengilminir permasalahannya, namun implementasi di lapangan tidak 
semudah yg diharapkan oleh pengembang. Sebetulnya dari segi resiko kegagalan ( 
jika di baning dg migas ), geothemal berisiko lebih kecil, secara ilmu bodon 
kalau ada manifetasi panas bumi berarti ada geothermal, hanya potensinya yg 
harus ditolok dan diukur utk menentukan keprospekannya. Pemerintah, melalui 
Badan Geologi, cukup intens utk
 melakukan inventarisasi dan eksplorasi pendahuluan geothrmal diseluruh 
Indonesia dan hasilnya cukup baik .Namun demikian jika pemerintah mau mengambil 
resiko hulu dengan melakukan eksplorasi sampai menemukan cadangan geothermal 
akan menambah daya tarik tersendiri bagi investor. Karena lokasi geothermal 
selalu jauh dari pasar dan hanya bisa digunakan melalui transmisi lstrik, maka 
pemerintah dapat memberikan in-kind insentif berupa kegiatan eksplorasi dan 
pengembangan infrastruktur kelistrikannya. Karena PLN adalah "the single buyer" 
uap geothermal sesuai amanat UU Kelistrikan maka tidak ada kompetisi harga 
seperti yg dapt dilakukan oleh negara-2 lain yg me liberalkan bisnis 
geothermal. Sesama anggota API mohon kangmas LIAMSI bisa memperkaya diskusi 
ini. Suwun.

Salam
Aak.




 Dari: yustinus yuwono 
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 23:53
Judul: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
 

Nimbrung dikit.Mong-ngomong enerji, tidak afdhol kalo tidak mengikutkan potensi 
panasbumi yang lebih sustainable dibanding bahan bakar fossil. Kapan digenjot 
esplorasi/ esploitasi geotermal? Potensi besar tidak digarap ya impoten Nyong? 
Mestinya pemerintah c/q PLN berani beli listrik dari geotermal lebih tinggi 
dibandingkan enerji dari fossil, karena jelas lebih ramah lingkungan. Kalo 
pemerintah mau beli lebih tinggi, tidak usah dihimbau-himbau, pasti investor 
berbondong- bondong untuk invest di geotermal. Kalo harga jual listrik ke 
masyarakat lebih rendah dari harga beli dari operator geotermal, ya harus 
disubsidi secara transparan. Dari mana   uang subsidi nya? Ya dari pendapatan 
pajak penjualan BBM fossil, sehingga dapat menekan konsumsi BBM fossil itu 
sendiri.
Salam,
YSY


2013/1/28 

Iya logikanya sih emg bgtu pak liamsi.
>Bukan minyaknya yg dapat diperbaharui.
>Tetapi konsep/pola pikir yg perlu diperbaharui.
>Sehingga POTENSI yg dijelaskan pak Awang sebelumnya, dapat menjadi CADANGAN 
>(mudah-mudahan) :) 
>Mgkn bukan cm untuk oil and gas aja ya, tp buat coal, gold, dll juga.. 
>
>Salam,
>
>Fadhel Irza 
>~keep exploring the beauty of Indonesia~
>Services provide by my OwnBerry®
>
>
>From:  lia...@indo.net.id 
>Sender:   
>Date: Mon, 28 Jan 2013 12:17:37 +
>To: 
>ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
>Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
>
>Gitu ya Cak Luthfi logikanya , 
>Makanya sekarang semua Univ buka jurusan geologi biar minyak tdk jadi habis 
>Jadi minyak termasuk SDA yg  dapat diperbaharui. . . . . . Tak iye
>
>Ism
>
>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
>
>From:  aluthfi...@gmail.com 
>Sender:   
>Date: Mon, 28 Jan 2013 09:23:04 +
>To: 
>ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
>Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
>
>
>Mas Bandono, bukannya kata yang ahli, minyak itu ditemukan di kepala 
>geologist. Logika sederhana minyak akan habis kalau para geologistnya telah 
>habis. 
>
>Sent from my Bla

Bls: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian

2013-01-28 Thread Hadiyanto Sapardi
Ijin nambahkan pak Wafid.
Pernah juga BG menerbitkan KOMIK MINERAL dan KEHIDUPAN, AIR TANAH, GUNUNG API 
dll yang sangat diminati mulai dari anak-2 K sampai kakek/nenek..




 Dari: mhd wafid 
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 8:07
Judul: Re: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
 

Rekan-rekan, memang betul...penerbitan majalah, buku atau apapun jurnal ilmiah 
selalu terkendala di pemasok tulisan.

Sebagai informasi saja barangkali rekan-rekan belum mengetahui, bahwa di Badan 
Geologi, selain jurnal-jurnal ilmiah sains seperti JURNAL GEOLOGI, JURNAL 
GEOLOGI DAN BENCANA juga telah diterbitkan majalah geologi populer dengan isi 
yang padat, ringan dan mudah difahami oleh semua kalangan seperti WARTA 
GEOLOGI, GEOMAGZ (dapat dilihat di 
http://www.bgl.esdm.go.id/index.php/publikasi/geomagazine) 

Salah satu contohnya adalah GEOMAGZ Vol.2 No.3 September 2012 dengan tulisan 
utama Menjelajah Ingatan Akan Krakatau 1883 dan memperkenalkan profil M.M. 
Purbo-Hadiwidjoyo (dapat di download di 
http://www.bgl.esdm.go.id/index.php/koleksi-geomagazine/277-geomagz-volume-ii-no-3)

Semoga menjadi informasi berguna. 

Terima kasih




2013/1/29 yustinus yuwono 

Kang Awang dan lainnya,
>
>
>Mungkin ada salah persepsi. yng saya angankan bukan majalah ilmiah atau 
>semacam Berita IAGI. Majalah ilmiah maupun Berita IAGI (itu kan exclusive) 
>harusnya juga jalan terus. 
>Yang saya maksud yaitu majalah tabloid umum, tapi isinya yang ada sangkut 
>pautnya aktifitas penelitian ilmu kebumian. Penulisnya harus full timer 
>jurnalis/ bukan minta sumbangan naskah dari kita2 ini, mereka akan mendatangi 
>anda2 atau kita2 sebagai narasumber yang kebanyakan males nulis naskah ini. 
>Atau kita boleh (bahkan diharapkan) menyumbang tulisan populer langsung, foto2 
>dll, tapi kalo dimuat ya harus dibayar seperti nulis di koran atau majalah 
>umum. 
>Jadi pengelola dan karyawan majalah ini haruslah full timer yang digaji IAGI, 
>uangnya dari hasil penjualan majalah dan pemasukan dari iklan. Penerbit/ 
>penanggung jwb nya ya IAGI sehingga keuntungan nya masuk kas IAGI. Untuk ini 
>kan perlu modal awal? Maka kita hubungi para sponsor yang terketuk hatinya.
>
>
>Salam,
>YSY
>
>
>2013/1/28 
>
>
>
>>Ha..ha... Kang Ismail ini ada-ada saja membuat similarity-nya. 
>>
>>Sent from my BlackBerry®
>>powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>>
>>
>>From:  lia...@indo.net.id 
>>Sender:   
>>Date: Mon, 28 Jan 2013 03:43:18 +
>>To: 
>>ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
>>Subject: Re: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
>>
>>Kalau sdh hoby itu tdk memperhitungkan imbalan {kredit point } bahkan mau 
>>berkurban , masalahnya yg berhobi menulis itu sedikit , contoh sederhana 
>>millis iagi ini ratusan ~ ribuan anggotanya , tapi hanya. sedikit sekali yg 
>>manulis disini padahal tinggal pencet pencet tanpa hrs  memenenuhi kaidah 
>>suatu tulisan  spt di majalah  dan fenomena ini tdk hanya diorganisasi ini 
>>saja 
>>
>>
>>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>>
>>From:  Hadiyanto Sapardi  
>>Sender:   
>>Date: Mon, 28 Jan 2013 11:02:11 +0800 (SGT)
>>To: iagi-net@iagi.or.id
>>ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
>>Subject: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
>>
>>
>>Kang Awang betul sekali. Memang memprihatinkan di republik tercinta ini 
>>dengan seabreg orang pinter,  para ahli geologi dan peneliti tapi utk 
>>mendapat tulisan dari mereka sulit sekali, umumnya yang dicari credit coin 
>>bukan credit point. Sudah dirangsangpun masih sulit utk mendapat kontributor 
>>tulisan. Walaupun mesti kita sadari yang namanya nulis juga tidak bisa 
>>terlepas dari hobi dan nurani, Nggak tau bagaimana caranya IAGI bisa 
>>menciptakan rangsangan yang super canggih (bagaikan pil koplo???) sehingga 
>>sekali menulis para cerdik-cendekia geolgi ketagihan terus utk berkarya ewat 
>>tulisannyaKalau IAGI bisa lakukan hal itu alhamdulillah.
>>
>>
>>Salam
>>Aak
>>
>>
>>
>>
>>
>> Dari: Awang Satyana 
>>Kepada: IAGI  
>>Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 9:28
>>Judul: Bls: Re: [iagi-net] Majalah Populer Kebumian
>> 
>>
>>Maaf, bukan mengurangi semangat, tetapi ini sebuah pengalaman, sebuah realita.
>>
>>Pak Rovicky tentu sudah merasakan sulitnya mencari penulis artikel untuk 
>>Berita IAGI apalagi majalah Geologi Indonesia. Begitulah, itu pengalaman saya 
>>beberapa tahun yang lalu saat saya menjadi pengurus publikasi Betita IAGI dan 
>>Geologi Indonesia. Sehingga, publikasi-publikasi ini tidak pernah bisa rutin 
>>terbit sesuai diharapkan sebab kelangkaan atau ketiadaan artikel. Sekalipun 
>>terbit, biasanya hampir setengah dari artikel2-nya saya tulis sendiri, tidak 
>>lucu sebenarnya sebab saya pengurusnya, tetapi apa boleh buat sebab bila 
>>tidak begitu publikasi-publikasi akan tidak pernah terjadi. 
>>
>>Menurut hemat saya, rutinitas publikasi adalah indikator
 sehat atau sakitnya suatu organisasi, lihat saja AAPG

Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread Yanto R. Sumantri
Ndang dan teman teman 

Apa segitu jeleknya kah negara kita ini ?
Sehingga kita tidak bisa membeda - bedakan kelinci dengan tikus atau kucing 
daripada anjing atau dosen daripada tukang ngobyek ,atau doktor daripada ukang 
obat

Amboi , menyedihkan sekali kalau begitu .

Dengar diskusi  Menteri ESDM plus Herman Affif dan Errie di ruangannya Sugeng 
Saryadi kalau denger katanya pak Jero , kayaknya Indonesia ini sorga 
kok.


si Abah



 From: "aluthfi...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, January 29, 2013 7:36 AM
Subject: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
 

Ha ha ha . Selamat pagi Kang Bacanya seperti mimpi padahal 
beneran.. Seperti air padahal tak basah. Seperti mengalir 
padahal ogah. Seperti daya magis padahal lagi tiarap... Seperti 
berpikir sistimatis padahal banyak yang diharap Seperti padahal 
hh. Padahal seperti.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: andangbacht...@yahoo.com
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
Seperti pesinden padahal penari
Seperti presiden padahal penyanyi

Seperti asisten padahal menteri
Seperti dosen padahal administrasi

Seperti superman padahal selebriti
Seperti wartawan padahal polisi

Seperti pertemuan padahal nggele'-party
Seperti pengajian padahal nyebar benci

Seperti demonstran padahal diskusi
Seperti negarawan padahal politisi

Seperti.seniman padahal pandai besi
Seperti usulan padahal instruksi

Seperti independen padahal dibayari
Seperti manajemen padahal kuli

Seperti teman padahal beda visi
Seperti pemberian padahal korupsi

Seperti komentator padahal pemain inti
Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

Seperti genangan padahal banjir lagi
Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

Seperti tektonik padahal stratigrafi
Seperti struktur padahal sedimentologi

Seperti mantra padahal puisi
Seperti paranormal padahal geologi

Seperti malam padahal sudah pagi
Tersenyumlah menawan, wahai matahari

Merdeka!! (Berkali-kali)
ADB, 29 Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah

2013-01-28 Thread Dandy Hidayat
Jadi ingat waktu kejadian Lumpur Lapindo ... yang disalahkan adalah Gempa
Jogya .



2013/1/27 amien widodo 

>   KITA BANGSA YANG HEBAT TIDAK PERNAH SALAH
> ** **
> Jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di Jl. Latuharhary selebar **30
> meter** pada Kamis (17/1) menyebabkan banjir menggenangi kawasan sebagian
> Jl. Sudirman, Bunderan HI, Jl Thamrin dan sekitarnya serta masuk ke Sungai
> Cideng .Waduk Pluit menerima aliran dari Kali Cideng dan beberapa sungai di
> sekitarnya, sehingga menenggelamkan pompa air yang ada di waduk yang
> semestinya dipakai saat waduk Pluit penuh  Pada saat itu selama seminggu
> mulai hari Sabtu (19/1) terjadi pasang laut tertinggi. Pada Kamis (24/1)
> hingga Sabtu (26/1) pasang tertinggi mencapai **1 meter** antara 09.09 –
> 09.46. Akibatnya Waduk Pluit meluap dan menenggelamkan kelurahan yang ada
> di sekitarnya. Jebolnya tanggul ini juga menenggelamkan basemen UOB yang
> menyebabkan meninggalnya beberapa orang.
> ** **
> Gubernur Joko Widodo menyebutkan kerugian mencapai 20 triliun (amazing –
> diucapkan seperti  logat Tukul).
> ** **
> Siapa yang salah? Lagi lagi yang disalahkan HUJAN (neh diucapkan
> seperti Patrick Spongbob). 
> ** **
> Berikut wawancara Tribunnews dengan pihak Kementrian PU
> Jebolnya tanggul di Jalan Latuharhary pihak Kementerian PU tidak mau
> disalahkan. Kementerian PU justru menyalahkan tingginya intensitas hujan
> yang turun.
> *"Bukan karena kesalahan material. **Tapi ini kan tanggul lama, sudah
> lama sekali. **Ini gara-gara curah hujan tinggi saja, kan curah hujan
> tinggi di mana-mana banjir. Kalau kami melawan alam tidak bisa apa-apa,"* kata
> Kepala BBWS Imam Santoso, saat ditemui Tribunnews.com di lokasi jebolnya
> tanggul, Jalan Laturharhary, Menteng, Jakpus, Jumat (18/1/2013) siang.
> Selain masalah hujan, Imam mengungkapkan sebenarnya pengerjaan proyek BKB
> belum selesai dilakukan. Adapun sisi tanggul yang jebol hanyalah tanggul
> yang dibangun dengan *gundukan tanah*. Beberapa tempat memang masih belum
> selesai dibeton, katanya. Andai sudah selesai dibeton, air tidak akan
> melimpah. "Kalau tanggul tanah ini melimpah karena air, *dia akan larut*.
> Makanya akan dibuat seperti di seberang itu tetap aman," kata Imam sambil
> menunjuk deretan beton di sisi seberang BKB.
> Dari wawancara ini terungkap Kementrian PU tahu bahwa :
> 1.  Tanggul masih gundukan tanah
> 2.  Tanggul tanah akan larut oleh air (ingat Situ Gintung)
> 3.  Tidak ada upaya pemantauan tanggul walau revitalisasi(pembetonan)
> sudah tahun 2009
> 4.  Seperti biasa setelah jebol pemerintah bilang ”akan dibeton
> seperti tanggul diseblahnya”
>
>
> ”kita memang bangsa TIDAK PERNAH SALAH, dan TIDAK AKAN PERNAH BELAJAR DARI
> KESALAHAN, sehingga kita akan mengalami TERANTUK masalah yang sama dan
> berulang tanpa melakukan apa apa”
>


Bls: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread Hadiyanto Sapardi
Asal jangan sampai
Seperti Geologist padahal tukang batu.  kalau sudah gitu bubrah negara 
ini??? Jangan sampai!!! Tetap Optimis dan SEMANGAT! 




 Dari: Yanto R. Sumantri 
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id"  
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 9:21
Judul: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
 

Ndang dan teman teman 

Apa segitu jeleknya kah negara kita ini ?
Sehingga kita tidak bisa membeda - bedakan kelinci dengan tikus atau kucing 
daripada anjing atau dosen daripada tukang ngobyek ,atau doktor daripada ukang 
obat

Amboi , menyedihkan sekali kalau begitu .

Dengar diskusi  Menteri ESDM plus Herman Affif dan Errie di ruangannya Sugeng 
Saryadi kalau denger katanya pak Jero , kayaknya Indonesia ini sorga 
kok.


si Abah



 From: "aluthfi...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, January 29, 2013 7:36 AM
Subject: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
 

Ha ha ha . Selamat pagi Kang Bacanya seperti mimpi padahal 
beneran.. Seperti air padahal tak basah. Seperti mengalir 
padahal ogah. Seperti daya magis padahal lagi tiarap... Seperti 
berpikir sistimatis padahal banyak yang diharap Seperti padahal 
hh. Padahal seperti.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: andangbacht...@yahoo.com
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net]
 OOT: Seperti Kukenali
Seperti pesinden padahal penari
Seperti presiden padahal penyanyi

Seperti asisten padahal menteri
Seperti dosen padahal administrasi

Seperti superman padahal selebriti
Seperti wartawan padahal polisi

Seperti pertemuan padahal nggele'-party
Seperti pengajian padahal nyebar benci

Seperti demonstran padahal diskusi
Seperti negarawan padahal politisi

Seperti.seniman padahal pandai besi
Seperti usulan padahal instruksi

Seperti independen padahal dibayari
Seperti manajemen padahal kuli

Seperti teman padahal beda visi
Seperti pemberian padahal korupsi

Seperti komentator padahal pemain inti
Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

Seperti genangan padahal banjir lagi
Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

Seperti tektonik padahal stratigrafi
Seperti struktur padahal sedimentologi

Seperti mantra padahal puisi
Seperti
 paranormal padahal geologi

Seperti malam padahal sudah pagi
Tersenyumlah menawan, wahai matahari

Merdeka!! (Berkali-kali)
ADB, 29 Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."

2013-01-28 Thread Bandono Salim
Kalo gitu kabel transmisi dan terminal sebaiknya dari pln. Pengembang energi 
kan jual energinya saja? Tidak menyalurkan ke pelanggan.
Tapi aku tdk tau pastinya deh. 
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Hadiyanto Sapardi 
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 10:01:37 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
Pak Yatno ysh.
Pemerintah sebetulnya serius sekali untuk mengembangkan geothermal sebagai 
energy alternatif. Potensinya cukup besar 29 GWe, terbesar ke 4 di dunia. 
Ironisnya kapasitas terpasang masih kurang dari 2000 MWe. Persoalannya tidak 
hanya diharga uap saja. Dari segi harga pemerintah sudah mematok harga cukup 
baik sampai 17 sen US dollar/kwh utuk Indonesia Timur dan diatas 9 sen US 
dollar/kwh utk Indonesia Barat; ada obligasi PLN utk beli uap lapangan yg 
dikembangkan. Namun sampai sat ini tetap jalan ditempat. Pengembangan gothermal 
dilakukan dg mekanisme tender utk mendapatkan WKP (Wilayah Pengembangan Panas 
Bumi). Banyak sudah wilayah yg di tawarkan dan telah dimenangkan oleh beberapa 
perusahaan, namun maaf kalau salah omong, banyak perusahaan pemenang hanya 
perusahaan abal-2 dan hanya mengibar-ngibarkan kertas WKP nya untuk mencari 
partner sbg pendana, artinya sebelum mereka ikut tender memang tdk punya cukup 
kekuatan finansial dalam pengembangan projeknya,
 sehingga akhirnya projeknya pada terbengkalai tidak dikerjakan sama sekali 
atau dikerjakan setengah hati. Perlu diketahui, pengembangan geothermal adalah 
kewenangan pemerintah daerah kabupatan/atau kota/atau propinsi sesuai dg 
kewenangannya mulai dari proses tender sampai pengembangannya, keterbatasan SDM 
yg memdai di daerah menjadi salah satu kendala pengelolaannya, masalah hutan 
lindung ( lebih dari 60% potensi geothermal kita terletk di hutan lidung dan 
taman nasional) menjadi kendala pengembangan geothemal kita, walaupun pemerinah 
sdh berupaya mengilminir permasalahannya, namun implementasi di lapangan tidak 
semudah yg diharapkan oleh pengembang. Sebetulnya dari segi resiko kegagalan ( 
jika di baning dg migas ), geothemal berisiko lebih kecil, secara ilmu bodon 
kalau ada manifetasi panas bumi berarti ada geothermal, hanya potensinya yg 
harus ditolok dan diukur utk menentukan keprospekannya. Pemerintah, melalui 
Badan Geologi, cukup intens utk
 melakukan inventarisasi dan eksplorasi pendahuluan geothrmal diseluruh 
Indonesia dan hasilnya cukup baik .Namun demikian jika pemerintah mau mengambil 
resiko hulu dengan melakukan eksplorasi sampai menemukan cadangan geothermal 
akan menambah daya tarik tersendiri bagi investor. Karena lokasi geothermal 
selalu jauh dari pasar dan hanya bisa digunakan melalui transmisi lstrik, maka 
pemerintah dapat memberikan in-kind insentif berupa kegiatan eksplorasi dan 
pengembangan infrastruktur kelistrikannya. Karena PLN adalah "the single buyer" 
uap geothermal sesuai amanat UU Kelistrikan maka tidak ada kompetisi harga 
seperti yg dapt dilakukan oleh negara-2 lain yg me liberalkan bisnis 
geothermal. Sesama anggota API mohon kangmas LIAMSI bisa memperkaya diskusi 
ini. Suwun.

Salam
Aak.




 Dari: yustinus yuwono 
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 23:53
Judul: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
 

Nimbrung dikit.Mong-ngomong enerji, tidak afdhol kalo tidak mengikutkan potensi 
panasbumi yang lebih sustainable dibanding bahan bakar fossil. Kapan digenjot 
esplorasi/ esploitasi geotermal? Potensi besar tidak digarap ya impoten Nyong? 
Mestinya pemerintah c/q PLN berani beli listrik dari geotermal lebih tinggi 
dibandingkan enerji dari fossil, karena jelas lebih ramah lingkungan. Kalo 
pemerintah mau beli lebih tinggi, tidak usah dihimbau-himbau, pasti investor 
berbondong- bondong untuk invest di geotermal. Kalo harga jual listrik ke 
masyarakat lebih rendah dari harga beli dari operator geotermal, ya harus 
disubsidi secara transparan. Dari mana   uang subsidi nya? Ya dari pendapatan 
pajak penjualan BBM fossil, sehingga dapat menekan konsumsi BBM fossil itu 
sendiri.
Salam,
YSY


2013/1/28 

Iya logikanya sih emg bgtu pak liamsi.
>Bukan minyaknya yg dapat diperbaharui.
>Tetapi konsep/pola pikir yg perlu diperbaharui.
>Sehingga POTENSI yg dijelaskan pak Awang sebelumnya, dapat menjadi CADANGAN 
>(mudah-mudahan) :) 
>Mgkn bukan cm untuk oil and gas aja ya, tp buat coal, gold, dll juga.. 
>
>Salam,
>
>Fadhel Irza 
>~keep exploring the beauty of Indonesia~
>Services provide by my OwnBerry®
>
>
>From:  lia...@indo.net.id 
>Sender:   
>Date: Mon, 28 Jan 2013 12:17:37 +
>To: 
>ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
>Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
>
>Gitu ya Cak Luthfi logikanya , 
>Makanya sekarang semua Univ buka jurusan geologi biar minyak tdk jadi habis 
>Jadi minyak termasuk SDA yg  dapat diperbaharui. . . . . . Tak iye
>
>Ism
>
>Powered by Te

Bls: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah

2013-01-28 Thread Hadiyanto Sapardi
Untung gempanya nggak bisa ngomong!




 Dari: Dandy Hidayat 
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 9:22
Judul: Re: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah
 

Jadi ingat waktu kejadian Lumpur Lapindo ... yang disalahkan adalah Gempa Jogya 
. 
 
 


2013/1/27 amien widodo 

KITA BANGSA YANG HEBAT TIDAK PERNAH SALAH
> 
>Jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di Jl. Latuharhary selebar 30 meter 
>pada Kamis (17/1) menyebabkan banjir menggenangi kawasan sebagian Jl. 
>Sudirman, Bunderan HI, Jl Thamrin dan sekitarnya serta masuk ke Sungai Cideng 
>.Waduk Pluit menerima aliran dari Kali Cideng dan beberapa sungai di 
>sekitarnya, sehingga menenggelamkan pompa air yang ada di waduk yang 
>semestinya dipakai saat waduk Pluit penuh  Pada saat itu selama seminggu mulai 
>hari Sabtu (19/1) terjadi pasang laut tertinggi. Pada Kamis (24/1) hingga 
>Sabtu (26/1) pasang tertinggi mencapai 1 meter antara 09.09 – 09.46. Akibatnya 
>Waduk Pluit meluap dan menenggelamkan kelurahan yang ada di sekitarnya. 
>Jebolnya tanggul ini juga menenggelamkan basemen UOB yang menyebabkan 
>meninggalnya beberapa orang.
> 
>Gubernur Joko Widodo menyebutkan kerugian mencapai 20 triliun (amazing – 
>diucapkan seperti  logat Tukul).
> 
>Siapa yang salah? Lagi lagi yang disalahkan HUJAN (neh diucapkan 
>seperti Patrick Spongbob). 
> 
>Berikut wawancara Tribunnews dengan pihak Kementrian PU
>Jebolnya tanggul di Jalan Latuharhary pihak Kementerian PU tidak mau 
>disalahkan. Kementerian PU justru menyalahkan tingginya intensitas hujan yang 
>turun.
>"Bukan karena kesalahan material. Tapi ini kan tanggul lama, sudah lama 
>sekali. Ini gara-gara curah hujan tinggi saja, kan curah hujan tinggi di 
>mana-mana banjir. Kalau kami melawan alam tidak bisa apa-apa," kata Kepala 
>BBWS Imam Santoso, saat ditemui Tribunnews.com di lokasi jebolnya tanggul, 
>Jalan Laturharhary, Menteng, Jakpus, Jumat (18/1/2013) siang.
>Selain masalah hujan, Imam mengungkapkan sebenarnya pengerjaan proyek BKB 
>belum selesai dilakukan. Adapun sisi tanggul yang jebol hanyalah tanggul yang 
>dibangun dengan gundukan tanah. Beberapa tempat memang masih belum selesai 
>dibeton, katanya. Andai sudah selesai dibeton, air tidak akan melimpah. "Kalau 
>tanggul tanah ini melimpah karena air, dia akan larut. Makanya akan dibuat 
>seperti di seberang itu tetap aman," kata Imam sambil menunjuk deretan beton 
>di sisi seberang BKB.
>Dari wawancara ini terungkap Kementrian PU tahu bahwa :
>1.  Tanggul masih gundukan tanah
>2.  Tanggul tanah akan larut oleh air (ingat Situ Gintung)
>3.  Tidak ada upaya pemantauan tanggul walau revitalisasi(pembetonan) 
>sudah tahun 2009
>4.  Seperti biasa setelah jebol pemerintah bilang ”akan dibeton seperti 
>tanggul diseblahnya”
> 
>
>
>”kita memang bangsa TIDAK PERNAH SALAH, dan TIDAK AKAN PERNAH BELAJAR DARI 
>KESALAHAN, sehingga kita akan mengalami TERANTUK masalah yang sama dan 
>berulang tanpa melakukan apa apa”

RE: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread Ronald

Setelah domain "seperti" dipetakan
Lalu apa ..?

Apakah kita mau membangun karakter kita, untuk tidak memelihara karakter
"seperti" lg
atau hanya cukup tesentak, kagum or merasa tercerahkan
Kemudian tidur lagi seperti biasanya
Karena perut lebih penting dr karakter.

Merdeka 


Rs



-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Yudie
Iskandar
Sent: 29 Januari 2013 7:32
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

As usual..mencerahkan
Mohon izin di simpan di kotak pribadi.
Idoy
"_^

-Original Message-
From: andangbacht...@yahoo.com
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
Seperti pesinden padahal penari
Seperti presiden padahal penyanyi

Seperti asisten padahal menteri
Seperti dosen padahal administrasi

Seperti superman padahal selebriti
Seperti wartawan padahal polisi

Seperti pertemuan padahal nggele'-party
Seperti pengajian padahal nyebar benci

Seperti demonstran padahal diskusi
Seperti negarawan padahal politisi

Seperti.seniman padahal pandai besi
Seperti usulan padahal instruksi

Seperti independen padahal dibayari
Seperti manajemen padahal kuli

Seperti teman padahal beda visi
Seperti pemberian padahal korupsi

Seperti komentator padahal pemain inti
Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

Seperti genangan padahal banjir lagi
Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

Seperti tektonik padahal stratigrafi
Seperti struktur padahal sedimentologi

Seperti mantra padahal puisi
Seperti paranormal padahal geologi

Seperti malam padahal sudah pagi
Tersenyumlah menawan, wahai matahari

Merdeka!! (Berkali-kali)
ADB, 29 Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-
No virus found in this message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 2012.0.2221 / Virus Database: 2639/5563 - Release Date: 01/28/13

-
No virus found in this message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 2012.0.2221 / Virus Database: 2639/5563 - Release Date: 01/28/13



Re: Bls: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread Bandono Salim
Lho tukang batu? Aku ngakunya tukang batu.
Emang salah apa kalo geologis disebut tukang batu? 
Lam salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Hadiyanto Sapardi 
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 10:27:55 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
Asal jangan sampai
Seperti Geologist padahal tukang batu.  kalau sudah gitu bubrah negara 
ini??? Jangan sampai!!! Tetap Optimis dan SEMANGAT! 




 Dari: Yanto R. Sumantri 
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id"  
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 9:21
Judul: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
 

Ndang dan teman teman 

Apa segitu jeleknya kah negara kita ini ?
Sehingga kita tidak bisa membeda - bedakan kelinci dengan tikus atau kucing 
daripada anjing atau dosen daripada tukang ngobyek ,atau doktor daripada ukang 
obat

Amboi , menyedihkan sekali kalau begitu .

Dengar diskusi  Menteri ESDM plus Herman Affif dan Errie di ruangannya Sugeng 
Saryadi kalau denger katanya pak Jero , kayaknya Indonesia ini sorga 
kok.


si Abah



 From: "aluthfi...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, January 29, 2013 7:36 AM
Subject: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
 

Ha ha ha . Selamat pagi Kang Bacanya seperti mimpi padahal 
beneran.. Seperti air padahal tak basah. Seperti mengalir 
padahal ogah. Seperti daya magis padahal lagi tiarap... Seperti 
berpikir sistimatis padahal banyak yang diharap Seperti padahal 
hh. Padahal seperti.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: andangbacht...@yahoo.com
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net]
 OOT: Seperti Kukenali
Seperti pesinden padahal penari
Seperti presiden padahal penyanyi

Seperti asisten padahal menteri
Seperti dosen padahal administrasi

Seperti superman padahal selebriti
Seperti wartawan padahal polisi

Seperti pertemuan padahal nggele'-party
Seperti pengajian padahal nyebar benci

Seperti demonstran padahal diskusi
Seperti negarawan padahal politisi

Seperti.seniman padahal pandai besi
Seperti usulan padahal instruksi

Seperti independen padahal dibayari
Seperti manajemen padahal kuli

Seperti teman padahal beda visi
Seperti pemberian padahal korupsi

Seperti komentator padahal pemain inti
Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

Seperti genangan padahal banjir lagi
Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

Seperti tektonik padahal stratigrafi
Seperti struktur padahal sedimentologi

Seperti mantra padahal puisi
Seperti
 paranormal padahal geologi

Seperti malam padahal sudah pagi
Tersenyumlah menawan, wahai matahari

Merdeka!! (Berkali-kali)
ADB, 29 Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®


Bls: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."

2013-01-28 Thread Hadiyanto Sapardi
Ya kang Don, dulu juga ada pemikiran PLN bisnis di Transmisinya saja, ya 
seperti Jasa Maerga gitu kira-2, energi yg lewat disitu bayar. Pengembang bisa 
bangun pembangkitan sendiri, PLN nggak perlu repot ngurusi gardu njeblug. 
Sekarang kran sdh mulai dibuka dikit-2 , pengembang bisa bangun pembangkitannya 
utk skala kecil dan utk internal use saja.




 Dari: Bandono Salim 
Kepada: Iagi  
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 9:28
Judul: Re: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
 

Kalo gitu kabel transmisi dan terminal sebaiknya dari pln. Pengembang energi 
kan jual energinya saja? Tidak menyalurkan ke pelanggan.
Tapi aku tdk tau pastinya deh. 
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Hadiyanto Sapardi  
Sender:   
Date: Tue, 29 Jan 2013 10:01:37 +0800 (SGT)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Bls: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."

Pak Yatno ysh.
Pemerintah sebetulnya serius sekali untuk mengembangkan geothermal sebagai 
energy alternatif. Potensinya cukup besar 29 GWe, terbesar ke 4 di dunia. 
Ironisnya kapasitas terpasang masih kurang dari 2000 MWe. Persoalannya tidak 
hanya diharga uap saja. Dari segi harga pemerintah sudah mematok harga cukup 
baik sampai 17 sen US dollar/kwh utuk Indonesia Timur dan diatas 9 sen US 
dollar/kwh utk Indonesia Barat; ada obligasi PLN utk beli uap lapangan yg 
dikembangkan. Namun sampai sat ini tetap jalan ditempat. Pengembangan gothermal 
dilakukan dg mekanisme tender utk mendapatkan WKP (Wilayah Pengembangan Panas 
Bumi). Banyak sudah wilayah yg di tawarkan dan telah dimenangkan oleh beberapa 
perusahaan, namun maaf kalau salah omong, banyak perusahaan pemenang hanya 
perusahaan abal-2 dan hanya mengibar-ngibarkan kertas WKP nya untuk mencari 
partner sbg pendana, artinya sebelum mereka ikut tender memang tdk punya cukup 
kekuatan finansial dalam pengembangan projeknya,
 sehingga akhirnya projeknya pada terbengkalai tidak dikerjakan sama sekali 
atau dikerjakan setengah hati. Perlu diketahui, pengembangan geothermal adalah 
kewenangan pemerintah daerah kabupatan/atau kota/atau propinsi sesuai dg 
kewenangannya mulai dari proses tender sampai pengembangannya, keterbatasan SDM 
yg memdai di daerah menjadi salah satu kendala pengelolaannya, masalah hutan 
lindung ( lebih dari 60% potensi geothermal kita terletk di hutan lidung dan 
taman nasional) menjadi kendala pengembangan geothemal kita, walaupun pemerinah 
sdh berupaya mengilminir permasalahannya, namun implementasi di lapangan tidak 
semudah yg diharapkan oleh pengembang. Sebetulnya dari segi resiko kegagalan ( 
jika di baning dg migas ), geothemal berisiko lebih kecil, secara ilmu bodon 
kalau ada manifetasi panas bumi berarti ada geothermal, hanya potensinya yg 
harus ditolok dan diukur utk menentukan keprospekannya. Pemerintah, melalui 
Badan Geologi, cukup intens utk
 melakukan inventarisasi dan eksplorasi pendahuluan geothrmal diseluruh 
Indonesia dan hasilnya cukup baik .Namun demikian jika pemerintah mau mengambil 
resiko hulu dengan melakukan eksplorasi sampai menemukan cadangan geothermal 
akan menambah daya tarik tersendiri bagi investor. Karena lokasi geothermal 
selalu jauh dari pasar dan hanya bisa digunakan melalui transmisi lstrik, maka 
pemerintah dapat memberikan in-kind insentif berupa kegiatan eksplorasi dan 
pengembangan infrastruktur kelistrikannya. Karena PLN adalah "the single buyer" 
uap geothermal sesuai amanat UU Kelistrikan maka tidak ada kompetisi harga 
seperti yg dapt dilakukan oleh negara-2 lain yg me liberalkan bisnis 
geothermal. Sesama anggota API mohon kangmas LIAMSI bisa memperkaya diskusi 
ini. Suwun.

Salam
Aak.



 Dari: yustinus yuwono 
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Senin, 28 Januari 2013 23:53
Judul: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
 

Nimbrung dikit.Mong-ngomong enerji, tidak afdhol kalo tidak mengikutkan potensi 
panasbumi yang lebih sustainable dibanding bahan bakar fossil. Kapan digenjot 
esplorasi/ esploitasi geotermal? Potensi besar tidak digarap ya impoten Nyong? 
Mestinya pemerintah c/q PLN berani beli listrik dari geotermal lebih tinggi 
dibandingkan enerji dari fossil, karena jelas lebih ramah lingkungan. Kalo 
pemerintah mau beli lebih tinggi, tidak usah dihimbau-himbau, pasti investor 
berbondong- bondong untuk invest di geotermal. Kalo harga jual listrik ke 
masyarakat lebih rendah dari harga beli dari operator geotermal, ya harus 
disubsidi secara transparan. Dari mana   uang subsidi nya? Ya dari pendapatan 
pajak penjualan BBM fossil, sehingga dapat menekan konsumsi BBM fossil itu 
sendiri.
Salam,
YSY


2013/1/28 

Iya logikanya sih emg bgtu pak liamsi.
>Bukan minyaknya yg dapat diperbaharui.
>Tetapi konsep/pola pikir yg perlu diperbaharui.
>Sehingga POTENSI yg dijelaskan pak Awang sebelumnya, dapat menjadi CADANGAN 
>(mudah-mudahan) :) 
>Mgkn bukan cm untuk oil and gas aja ya, 

Re: Bls: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread David Simatupang
Terus geologist jd tukang apa yah pak? Tlg dijelaskan.

Thanks
Best Regards,
David Simatupang

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Hadiyanto Sapardi 
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 10:27:55 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

Asal jangan sampai
Seperti Geologist padahal tukang batu.  kalau sudah gitu bubrah negara 
ini??? Jangan sampai!!! Tetap Optimis dan SEMANGAT! 




 Dari: Yanto R. Sumantri 
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id"  
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 9:21
Judul: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
 

Ndang dan teman teman 

Apa segitu jeleknya kah negara kita ini ?
Sehingga kita tidak bisa membeda - bedakan kelinci dengan tikus atau kucing 
daripada anjing atau dosen daripada tukang ngobyek ,atau doktor daripada ukang 
obat

Amboi , menyedihkan sekali kalau begitu .

Dengar diskusi  Menteri ESDM plus Herman Affif dan Errie di ruangannya Sugeng 
Saryadi kalau denger katanya pak Jero , kayaknya Indonesia ini sorga 
kok.


si Abah



 From: "aluthfi...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, January 29, 2013 7:36 AM
Subject: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
 

Ha ha ha . Selamat pagi Kang Bacanya seperti mimpi padahal 
beneran.. Seperti air padahal tak basah. Seperti mengalir 
padahal ogah. Seperti daya magis padahal lagi tiarap... Seperti 
berpikir sistimatis padahal banyak yang diharap Seperti padahal 
hh. Padahal seperti.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: andangbacht...@yahoo.com
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net]
 OOT: Seperti Kukenali
Seperti pesinden padahal penari
Seperti presiden padahal penyanyi

Seperti asisten padahal menteri
Seperti dosen padahal administrasi

Seperti superman padahal selebriti
Seperti wartawan padahal polisi

Seperti pertemuan padahal nggele'-party
Seperti pengajian padahal nyebar benci

Seperti demonstran padahal diskusi
Seperti negarawan padahal politisi

Seperti.seniman padahal pandai besi
Seperti usulan padahal instruksi

Seperti independen padahal dibayari
Seperti manajemen padahal kuli

Seperti teman padahal beda visi
Seperti pemberian padahal korupsi

Seperti komentator padahal pemain inti
Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

Seperti genangan padahal banjir lagi
Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

Seperti tektonik padahal stratigrafi
Seperti struktur padahal sedimentologi

Seperti mantra padahal puisi
Seperti
 paranormal padahal geologi

Seperti malam padahal sudah pagi
Tersenyumlah menawan, wahai matahari

Merdeka!! (Berkali-kali)
ADB, 29 Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®


RE: Bls: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread Sujatmiko
Waduh, mang Okim kena sekak juga niih  Pak Hadiyanto : Seperti Geologist
- Padahal tukang batu . Tak apalah, walaupun tukang batu , mang Okim
diajarin untuk berprinsip  : High ethical standards in business and
professions - The recognition of the worthiness of all useful occupations -
and - The dignifying of each Individual's occupation as an opportunity to
serve society. 

 

Semoga dengan prinsip di atas, apapun pekerjaan kita, asal manfaatnya
dirasakan oleh masyarakat, insyaallah negara kita tidak bubrah dan  pahala
dari Tuhan YMK akan kita raih, Amiiin. 

 

Salam batu --- akik,

 

Mang Okim

 

From: David Simatupang [mailto:davidsimatup...@geologist.com] 
Sent: 29 Januari 2013 9:44
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

 

Terus geologist jd tukang apa yah pak? Tlg dijelaskan.

Thanks

Best Regards,
David Simatupang

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: Hadiyanto Sapardi  

Sender:  

Date: Tue, 29 Jan 2013 10:27:55 +0800 (SGT)

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Bls: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

 

Asal jangan sampai

Seperti Geologist padahal tukang batu.  kalau sudah gitu bubrah negara
ini??? Jangan sampai!!! Tetap Optimis dan SEMANGAT! 

 

  _  

Dari: Yanto R. Sumantri 
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id"  
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 9:21
Judul: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

 

Ndang dan teman teman 

 

Apa segitu jeleknya kah negara kita ini ?

Sehingga kita tidak bisa membeda - bedakan kelinci dengan tikus atau kucing
daripada anjing atau dosen daripada tukang ngobyek ,atau doktor daripada
ukang obat

 

Amboi , menyedihkan sekali kalau begitu .

 

Dengar diskusi  Menteri ESDM plus Herman Affif dan Errie di ruangannya
Sugeng Saryadi kalau denger katanya pak Jero , kayaknya Indonesia
ini sorga kok.

 

 

si Abah

 

  _  

From: "aluthfi...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, January 29, 2013 7:36 AM
Subject: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali



Ha ha ha . Selamat pagi Kang Bacanya seperti mimpi padahal
beneran.. Seperti air padahal tak basah. Seperti mengalir
padahal ogah. Seperti daya magis padahal lagi tiarap... Seperti
berpikir sistimatis padahal banyak yang diharap Seperti padahal
hh. Padahal seperti.


Sent from my BlackBerryR
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: andangbacht...@yahoo.com
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
Seperti pesinden padahal penari
Seperti presiden padahal penyanyi

Seperti asisten padahal menteri
Seperti dosen padahal administrasi

Seperti superman padahal selebriti
Seperti wartawan padahal polisi

Seperti pertemuan padahal nggele'-party
Seperti pengajian padahal nyebar benci

Seperti demonstran padahal diskusi
Seperti negarawan padahal politisi

Seperti.seniman padahal pandai besi
Seperti usulan padahal instruksi

Seperti independen padahal dibayari
Seperti manajemen padahal kuli

Seperti teman padahal beda visi
Seperti pemberian padahal korupsi

Seperti komentator padahal pemain inti
Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

Seperti genangan padahal banjir lagi
Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

Seperti tektonik padahal stratigrafi
Seperti struktur padahal sedimentologi

Seperti mantra padahal puisi
Seperti paranormal padahal geologi

Seperti malam padahal sudah pagi
Tersenyumlah menawan, wahai matahari

Merdeka!! (Berkali-kali)
ADB, 29 Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerryR

 



[iagi-net] Apa iya ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?

2013-01-28 Thread Yanto R. Sumantri



Rekan rekan 

Iseng iseng saya copy-kan acara /seminar dari IUGS , saya melihat begitu bsnysk 
bidang ilmu geologi yang belum saya dengar ada seminarnya di Indonesia .
Dimana pemikiran pemikiran yang muncul , kemudian menjadi bahan pertimbangan 
parapengambil kebijakan.
Kelihatannya masih banyak cabang ilmu geologi yang harus di"lirik" oleh IAGI .
Apa saya ketinggalan informasi ?

si Abah

 February 20-21, 2013. Mountains Under Watch, Observing
Climate Change Effects in the
Alps,
Forte di Bard, Aosta Valley – Italy:___ ___Mountains Under Watch is an
interdisciplinary conference that aims at bringing together scientists and
experts working in the diverse fields of climate change studies in mountain
areas around the world. The specific goal of the conference is to share
experiences, methods and strategies for long term observations and monitoring
of the climate change effects on different alpine environments ranging from the
cryosphere to the biosphere. Details can be found at: 
http://www.muw2013.it/program

Note : Kita sudah merasakan derita akibat "climate change ini !! Banjir dan 
longsor di-mana 2./
 
 May 17-20th, 2013 Hammamet, Tunisia. The Tunisian
Association of Applied Geology
(ATGA)
and The Tunisian Association of Geomatics (ATG) in collaboration with the
Research Laboratory « Water-Energy-Environment» (Sfax University), the North
African Group for Earthquakes and Tsunamis Studies (NAGET) and the Center for
Research on terrestrial Environment (CRET, Lausanne, Switzerland) organize 2
events:
u1) The 5th Tunisian Days of Applied Geology
from May 17th to May
19th 2013
u2) International Conference on Natural Hazards and
Geomatics (ICNHG2013) from May 17th to May 20th 2013
For
further information, please visit: http://www.atga.fr/
 
Tsunami ??  Je kita rasakan deritanya.las sudah

§September 4–6, 2013. 12th European Geopark
Conference. Geoparks: an innovative
approach to raise public
awareness about geohazard, climate change and the sustain-able use of our
natural resources. Cilento and Vallo di Diano Geopark is hosting the 12th EGN
conference, in Ascea-Velia-Elea, southern Italy. For details see:
http://egnconference2013.cilentoediano.it/index.asp?ref=pagine&id=109&lan=ita


 
 September 23‐25, 2013. 6th
International Symposium on Submarine Mass Movements andTheir Consequences.
GEOMAR, Kiel, Germany. For further details contact:
secretar...@igcp585.org

[iagi-net] Histometabasis

2013-01-28 Thread andang bachtiar
Kayu bisa menjadi silika (silicified wood) bila terpapar
pada larutan yang mengandung silika pada ambang batas temperature yang
memungkinkan silika tersebut mengendap, yaitu antara 70-80 derajad celsius,
dalam waktu yang cukup lama (pelahan-lahan) sehingga silika yang menginvasi dan
mengganti struktur jaringan kayu tersebut akan membentuk kristal2 sempurna
sambil tetap mempertahankan tekstur kayunya (lingkaran tahun, kambium, xylem,
serabut akar, dsb).


Proses penggantian jaringan yang pelahan tersebut sering
disebut sebagai proses histometabasis.


Proses tsb bisa terjadi apabila ada larutan hidrotermal yg
berasal dari sisa pergerakan magma yg banyak mengandung silika menggenangi /
merendam sang kayu.


Selain itu, cara lain terjadinya  –tanpa harus ada kegiatan volkanisme /
magmatisme -  adalah melalui proses
diagenesa batuan sedimen, yaitu: penguburan (burial) sang kayu pada lingkungan
batuan sedimen pasir kwarsa yang porous sampai di kedalaman cekungan yang
memungkinkan temperatur bawah permukaan berada di ambang batas 70-80 derajad
celcius. Dengan demikian kayu yang ada dalam lapisan sedimen pasir kwarsa
tersebut akan mulai mendapatkan pasokan larutan silika dari arah cekungan yang
lebih dalam dan lebih panas dan sekaligus pelan-pelan mengganti
struktur-tekstur kayunya dengan silika2 yang mengendap sempurna.


Itulah tadi salah satu ayat – sunatullah yg kupelajari di
depan singkapan PIT-202, Seam 46U, Separi, Samarinda; dimana terlihat banyak 
sekali glondongan
kayu silika menyisip di foreset maupun bottom-set dari satuan batupasir kasar
kerikilan-konglomeratan, fasies sungai teranyam yang menggerus endapan
pasang-surut, selang-seling lempung pasir mengkasar-menebal keatas, fasies muka
delta. Benar-benar batas sikuen dan marker korelasi yang sempurna.


Pertanyaannya adalah: Apakah kitab Allah dan sunnah Nabi sudah
merendam dan menghistometabasis kayu jiwa kita? (sehingga posisi kita bisa
makin tinggi di atas sequence boundary….?)


ADB

Separi, Samarinda ,26 Januari 2013



Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread aluthfi143

Karakter memang lagi menjadi fokus pendidikan kita begitu dicanangkan pak 
Muhammad Nuh Menteri Pedeka. 
1. Karakter berazaskan Ketuhanan YME bermuara pada kejujuran (dapat dipercaya 
dan dapat mempercaya), amanah, berintegritas. Tetapi realitanya koq yang marak 
Korupsi berjama'ah dan Pembohong.
2. Karakter berazaskan Perikemanusiaan yang adil dan beradab bermuara pada 
Budaya Saling menghargai, saling tolong-menolong, tanpa ada menyakiti satu sama 
lain. Tetapi realitanya koq pada tawuran, antar warga saling menyerang, 
terorisme marak, penindasan yg lemah oleh yang kuat, lintah darat/proyek 
dikorupsi timbul banjir menyengsarakan sesama. 
Karakter berazaskan Persatuan Indonesia bermuara pada budaya kerukunan sebagai 
perekat menjadi bangsa yang kohesif. Tetapi realitanya koq pengambilan 
sumberdaya alam yang kurang berarti dalam memberikan manfaat kepada rakyat 
setempat sehingga memicu kecemburuan sosial bisa mengancam lumernya perekat 
Persatuan, bisa terjadi akibat kong-kalikong dalam perijinan.
4. Karakter berazaskan Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, 
bermuara kepada budaya pengambilan keputusan secara kolektif melalui musyawaroh 
oleh para wakil rakyat. Tapi realitanya koq banyak wakil rakyat yg dipenjarakan 
karena melakukan persekongkolan buruk bukan permusyarahan yg hikmat dan 
bijaksana. Parpol asyik memainkan kepentingan kelompoknya maupun individu lupa 
mandatnya.
5. Karakter berazaskan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, bermuara 
kepada budaya patuh kepada aturan per-undang2an, penegak hukum member teladan 
dalam mematuhi hukum, penyelenggara negara patuh pada aturan negara sehingga 
rakyat akan tenteram dan secara sosial tak ada yang dikhawatirkan lagi. Tapi 
realitanya koq penegak hukum melanggar aturan perundangan, tebang pilih dalam 
penegakan hukum makin marak, kasus kecil penegakan hukumnya besar dan 
kasus-kasus besar penegakan hukumnya kacangan, penyelenggara negara tak sedikit 
yang melanggar aturan negara, akibatnya rasa keadilan mencederai rakyat kecil 
sehingga secara sosial belim merasa tenteram. 

Itulah PARADOX INDONESIA.menjadi PR kita bersama...

Lam salam,

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Ronald" 
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 09:35:02 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

Setelah domain "seperti" dipetakan
Lalu apa ..?

Apakah kita mau membangun karakter kita, untuk tidak memelihara karakter
"seperti" lg
atau hanya cukup tesentak, kagum or merasa tercerahkan
Kemudian tidur lagi seperti biasanya
Karena perut lebih penting dr karakter.

Merdeka 


Rs



-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Yudie
Iskandar
Sent: 29 Januari 2013 7:32
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

As usual..mencerahkan
Mohon izin di simpan di kotak pribadi.
Idoy
"_^

-Original Message-
From: andangbacht...@yahoo.com
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
Seperti pesinden padahal penari
Seperti presiden padahal penyanyi

Seperti asisten padahal menteri
Seperti dosen padahal administrasi

Seperti superman padahal selebriti
Seperti wartawan padahal polisi

Seperti pertemuan padahal nggele'-party
Seperti pengajian padahal nyebar benci

Seperti demonstran padahal diskusi
Seperti negarawan padahal politisi

Seperti.seniman padahal pandai besi
Seperti usulan padahal instruksi

Seperti independen padahal dibayari
Seperti manajemen padahal kuli

Seperti teman padahal beda visi
Seperti pemberian padahal korupsi

Seperti komentator padahal pemain inti
Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

Seperti genangan padahal banjir lagi
Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

Seperti tektonik padahal stratigrafi
Seperti struktur padahal sedimentologi

Seperti mantra padahal puisi
Seperti paranormal padahal geologi

Seperti malam padahal sudah pagi
Tersenyumlah menawan, wahai matahari

Merdeka!! (Berkali-kali)
ADB, 29 Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-
No virus found in this message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 2012.0.2221 / Virus Database: 2639/5563 - Release Date: 01/28/13

-
No virus found in this message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 2012.0.2221 / Virus Database: 2639/5563 - Release Date: 01/28/13



[iagi-net] Batubara di "Foreland Basin" dan "Passive Margin"

2013-01-28 Thread Andang Bachtiar

di warukin, di muara enim, di foreland basin
: tak ada yang meragukanmu menarik kesamaan waktu
di sepanjang pelamparan batubara berkilo-kilometer jauh.

di mahakam purba, di endapan delta; di passive margin, di kutai basin
: batubara terputus-putus, di sela jari-jari saluran distributary
lebih baik kau gantungkan waktumu
pada serpih panas radioaktif tinggi atau batugamping tipis sama sekali

yang begitu itu jauh lebih baik dan berarti
bagi orang-orang yang mengerti
korelasi

sudah kau tarikkah
garis kesamaan waktumu
pagi ini?

adb, samarinda, 28 jan 2013




Bls: Bls: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread Hadiyanto Sapardi
Mboten makaten senior saya, kanda Soejatmiko. Itu kan hanya guyon menyambung 
puisi/sajaknya kang ADB berjudul "Seperti Kukenali" tah? Ingat dulu jaman 
kuliah di Bdg ada dosen kita kadang-2 ngegos/ngekick kita kalau beliau nanya 
dan kita nggak confidence menjawabnya, lalu beliau menghardik you itu geologist 
atau tukang batu Gertakan itu maknanya sangat dalam sekali bagi kami2 
sebagai muridnya yg masih ingusan. Sampai sekarang maish terngiang terus, kita 
menganggap gertakan beliau sebagai cambuk ( walaupun pd saat itu terasa 
menyakitkan) sehingga kita  terpicu utk maju terus utk tidak mau disebut tukang 
batuSampai sekarang kalau kami ketemu beliau jadi ger-ger an kalau 
mengingat jaman tukang batu Gitu lho my senior.

Lamsalam
Aak




 Dari: Sujatmiko 
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 10:08
Judul: RE: Bls: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
 

 
Waduh, mang Okim kena sekak
juga niih  Pak Hadiyanto : Seperti Geologist - Padahal tukang
batu . Tak apalah, walaupun tukang batu , mang Okim diajarin untuk
berprinsip  : High ethical standards in business and professions –
The recognition of the worthiness of all useful occupations – and –
The dignifying of each Individual’s occupation as an opportunity to serve
society. 
 
Semoga dengan prinsip di
atas, apapun pekerjaan kita, asal manfaatnya dirasakan oleh masyarakat,
insyaallah negara kita tidak bubrah dan  pahala dari Tuhan YMK akan kita
raih, Amiiin. 
 
Salam batu --- akik,
 
Mang Okim
 
From:David Simatupang
[mailto:davidsimatup...@geologist.com] 
Sent: 29 Januari 2013 9:44
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
 
Terus geologist jd tukang apa yah pak? Tlg dijelaskan.

Thanks
Best Regards,
David Simatupang

Powered by Telkomsel BlackBerry®


 
From: Hadiyanto Sapardi
 
Sender:  
Date: Tue, 29 Jan 2013 10:27:55 +0800 (SGT)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Bls: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
 
Asal
jangan sampai
Seperti Geologist padahal tukang
batu.  kalau sudah gitu bubrah negara ini??? Jangan sampai!!! Tetap
Optimis dan SEMANGAT! 
 


 
Dari:Yanto R.
Sumantri 
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id"  
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 9:21
Judul: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
 
Ndang dan teman teman 
 
Apa
segitu jeleknya kah negara kita ini ?
Sehingga
kita tidak bisa membeda - bedakan kelinci dengan tikus atau kucing daripada
anjing atau dosen daripada tukang ngobyek ,atau doktor daripada ukang
obat
 
Amboi
, menyedihkan sekali kalau begitu .
 
Dengar
diskusi  Menteri ESDM plus Herman Affif dan Errie di ruangannya Sugeng
Saryadi kalau denger katanya pak Jero , kayaknya Indonesia ini sorga
kok.
 
 
si
Abah
 


 
From:"aluthfi...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, January 29, 2013 7:36 AM
Subject: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali


Ha ha ha . Selamat pagi Kang Bacanya seperti mimpi padahal
beneran.. Seperti air padahal tak basah. Seperti mengalir
padahal ogah. Seperti daya magis padahal lagi tiarap... Seperti
berpikir sistimatis padahal banyak yang diharap Seperti padahal
hh. Padahal seperti.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: andangbacht...@yahoo.com
Sender: 
Date: Tue, 29 Jan 2013 00:26:37 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
Seperti pesinden padahal penari
Seperti presiden padahal penyanyi

Seperti asisten padahal menteri
Seperti dosen padahal administrasi

Seperti superman padahal selebriti
Seperti wartawan padahal polisi

Seperti pertemuan padahal nggele'-party
Seperti pengajian padahal nyebar benci

Seperti demonstran padahal diskusi
Seperti negarawan padahal politisi

Seperti.seniman padahal pandai besi
Seperti usulan padahal instruksi

Seperti independen padahal dibayari
Seperti manajemen padahal kuli

Seperti teman padahal beda visi
Seperti pemberian padahal korupsi

Seperti komentator padahal pemain inti
Seperti pensiunan padahal mroyek lagi

Seperti genangan padahal banjir lagi
Seperti baru kejadian padahal berkali-kali

Seperti tektonik padahal stratigrafi
Seperti struktur padahal sedimentologi

Seperti mantra padahal puisi
Seperti paranormal padahal geologi

Seperti malam padahal sudah pagi
Tersenyumlah menawan, wahai matahari

Merdeka!! (Berkali-kali)
ADB, 29 Jan 2013
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Bls: [iagi-net] Apa iya ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?

2013-01-28 Thread ipranto wignyowinoto
Abah, kita sudah mulai kesana khususnya Badan Geologi sudah mulai cuma mungkin 
gaungnya belum membumi, ini tantangan saja untuk IAGI agar selalu mendekat dan 
mensuport juga ke institusi pemerintah, karena iagi khan gak mungkin sendiri, 
terus terang gak punya supportnya he he he.
tahun kemarin Badan Geologi ngadain seminar/workshop/lokakarya juga mengenai 
perubahan iklim di Jakarta ada pembicara dari Lapan, BMKG, BPPT selain dari 
para Geologis sendiri. Geopark bahkan sudah menelorkan Geopark Batur, sekarang 
BG gencar untuk mengusulkan Rinjani, Toba, Raja Ampat dan masih ada beberapa 
lagi, bahkan untuk Geo kesehatan sudah mulai juga. Disini mungkin IAGI bisa 
mengambil manfaat dengan mendekatkan atau bisa urun rembug.

Terima kasih.

Ipranto





 Dari: Yanto R. Sumantri 
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id"  
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 10:18
Judul: [iagi-net] Apa iya   ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?
 




Rekan rekan 

Iseng iseng saya copy-kan acara /seminar dari IUGS , saya melihat begitu bsnysk 
bidang ilmu geologi yang belum saya dengar ada seminarnya di Indonesia .
Dimana pemikiran pemikiran yang muncul , kemudian menjadi bahan pertimbangan 
parapengambil kebijakan.
Kelihatannya masih banyak cabang ilmu geologi yang harus di"lirik" oleh IAGI .
Apa saya ketinggalan informasi ?

si Abah

February 20-21, 2013. Mountains Under Watch, Observing
Climate Change Effects in the
Alps,
Forte di Bard, Aosta Valley – Italy:___ ___Mountains Under Watch is an
interdisciplinary conference that aims at bringing together scientists and
experts working in the diverse fields of climate change studies in mountain
areas around the world. The specific goal of the conference is to share
experiences, methods and strategies for long term observations and monitoring
of the climate change effects on different alpine environments ranging from the
cryosphere to the biosphere. Details can be found at: 
http://www.muw2013.it/program

Note : Kita sudah merasakan derita akibat "climate change ini !! Banjir dan 
longsor di-mana 2./
 
May 17-20th, 2013 Hammamet, Tunisia. The Tunisian
Association of Applied Geology
(ATGA)
and The Tunisian Association of Geomatics (ATG) in collaboration with the
Research Laboratory « Water-Energy-Environment» (Sfax University), the North
African Group for Earthquakes and Tsunamis Studies (NAGET) and the Center for
Research on terrestrial Environment (CRET, Lausanne, Switzerland) organize 2
events:
u1) The 5th Tunisian Days of Applied Geology
from May 17th to May
19th 2013
u2) International Conference on Natural Hazards and
Geomatics (ICNHG2013) from May 17th to May 20th 2013
For
further information, please visit: http://www.atga.fr/
 
Tsunami ??  Je kita rasakan deritanya.las sudah

§September 4–6, 2013. 12th European Geopark
Conference. Geoparks: an innovative
approach to raise public
awareness about geohazard, climate change and the sustain-able use of our
natural resources. Cilento and Vallo di Diano Geopark is hosting the 12th EGN
conference, in Ascea-Velia-Elea, southern Italy. For details see:
http://egnconference2013.cilentoediano.it/index.asp?ref=pagine&id=109&lan=ita


 
September 23‐25, 2013. 6th
International Symposium on Submarine Mass Movements andTheir Consequences.
GEOMAR, Kiel, Germany. For further details contact:
secretar...@igcp585.org

Bls: [iagi-net] Apa iya ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?

2013-01-28 Thread Hadiyanto Sapardi
Setuju bung Ipranta IAGI harus jemput bola utk bersinergi dg organisasi profesi 
lainnya dan juga institusi terkait baik yg dari dlm/luar negeri. Banyak 
cabang-2 ilmu geologi "lama" tapi mungkin "baru" utk di Indonesia seperti salah 
satu contohnya  Medical Geology yg lagi ngetrend di mana-2 sehingga beberapa 
perguruan tinggi di Amerika, Kanada, beberapa negara-2di Eropa dan Australia 
punya program study Medical Geology. MG seyogyanya juga dikembangkan di 
Indonesia, mengingat aktivitas tektonik dan vulkanik kita yang kompleks dan 
juga berbagai aktivitas penambangan dan aktivitas lainnya yg terkait dengan 
Medical Geology. Tahun 2000 kita pernah mengadakan South East Asia Coal Geology 
Conference di Bandung yg dibuka bpk SBY pada saat beliau menjadi Menteri 
Tamben, diacara itu ada workshop Medical Geology yg diberikan oleh rekan2 dari 
USGS, Prof Bob Flinkelman dan mas Yok Sumartoyo (alumni ITB) yg sdh lama sekali 
tinggal di Amrik.

Salam
Hadiyanto





 Dari: ipranto wignyowinoto 
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id"  
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 11:20
Judul: Bls: [iagi-net] Apa iya   ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?
 

Abah, kita sudah mulai kesana khususnya Badan Geologi sudah mulai cuma mungkin 
gaungnya belum membumi, ini tantangan saja untuk IAGI agar selalu mendekat dan 
mensuport juga ke institusi pemerintah, karena iagi khan gak mungkin sendiri, 
terus terang gak punya supportnya he he he.
tahun kemarin Badan Geologi ngadain seminar/workshop/lokakarya juga mengenai 
perubahan iklim di Jakarta ada pembicara dari Lapan, BMKG, BPPT selain dari 
para Geologis sendiri. Geopark bahkan sudah menelorkan Geopark Batur, sekarang 
BG gencar untuk mengusulkan Rinjani, Toba, Raja Ampat dan masih ada beberapa 
lagi, bahkan untuk Geo kesehatan sudah mulai juga. Disini mungkin IAGI bisa 
mengambil manfaat dengan mendekatkan atau bisa urun rembug.

Terima kasih.

Ipranto





 Dari: Yanto R. Sumantri 
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id"  
Dikirim: Selasa, 29 Januari 2013 10:18
Judul: [iagi-net] Apa iya   ilmu geologi di Indonesia ketinggalan ?
 




Rekan rekan 

Iseng iseng saya copy-kan acara /seminar dari IUGS , saya melihat begitu bsnysk 
bidang ilmu geologi yang belum saya dengar ada seminarnya di Indonesia .
Dimana pemikiran pemikiran yang muncul , kemudian menjadi bahan pertimbangan 
parapengambil kebijakan.
Kelihatannya masih banyak cabang ilmu geologi yang harus di"lirik" oleh IAGI .
Apa saya ketinggalan informasi ?

si Abah

February 20-21, 2013. Mountains Under Watch, Observing
Climate Change Effects in the
Alps,
Forte di Bard, Aosta Valley – Italy:___ ___Mountains Under Watch is an
interdisciplinary conference that aims at bringing together scientists and
experts working in the diverse fields of climate change studies in mountain
areas around the world. The specific goal of the conference is to share
experiences, methods and strategies for long term observations and monitoring
of the climate change effects on different alpine environments ranging from the
cryosphere to the biosphere. Details can be found at: 
http://www.muw2013.it/program

Note : Kita sudah merasakan derita akibat "climate change ini !! Banjir dan 
longsor di-mana 2./
 
May 17-20th, 2013 Hammamet, Tunisia. The Tunisian
Association of Applied Geology
(ATGA)
and The Tunisian Association of Geomatics (ATG) in collaboration with the
Research Laboratory « Water-Energy-Environment» (Sfax University), the North
African Group for Earthquakes and Tsunamis Studies (NAGET) and the Center for
Research on terrestrial Environment (CRET, Lausanne, Switzerland) organize 2
events:
u1) The 5th Tunisian Days of Applied Geology
from May 17th to May
19th 2013
u2) International Conference on Natural Hazards and
Geomatics (ICNHG2013) from May 17th to May 20th 2013
For
further information, please visit: http://www.atga.fr/
 
Tsunami ??  Je kita rasakan deritanya.las sudah

§September 4–6, 2013. 12th European Geopark
Conference. Geoparks: an innovative
approach to raise public
awareness about geohazard, climate change and the sustain-able use of our
natural resources. Cilento and Vallo di Diano Geopark is hosting the 12th EGN
conference, in Ascea-Velia-Elea, southern Italy. For details see:
http://egnconference2013.cilentoediano.it/index.asp?ref=pagine&id=109&lan=ita


 
September 23‐25, 2013. 6th
International Symposium on Submarine Mass Movements andTheir Consequences.
GEOMAR, Kiel, Germany. For further details contact:
secretar...@igcp585.org

Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali

2013-01-28 Thread Agus Irianto
MERDEKAAA...3x...!!!

Bagi saya ceracak ADB kita satu ini sudah melewati maqom geologist...menuju 
ke makrifatul geologist/Geosastrology. .luasnya ilmu serta seringnya 
berkolaborasi dgn banyaknya ilmuwan dan ulama mengkristal sehingga memberanikan 
diri utk menyebut diri sbg GEOLOGIST MERDEKA...ungkapan yg bermakna dalam 
yg seharusnya kita renungi dan kita panuti..selamat dan saluuut utk 
anda  DR. ANDANG BACHTIAR .puisinya indah, menyentak dan mengharu 
biru..! ..

Salam,
AIR





 From: Dandy Hidayat 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, January 29, 2013 8:23 AM
Subject: Re: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
 

GEOSASTROLOGY .. 
 
sangat bagus mas Andang .. MERDEKA (Karena sudah Bukan Geologist Lagi) 
 
Dandy 
Negeri Jiran 
 


 
2013/1/29 Fotunadi, Didik (KPC) 

Dan kadang lenggok tarian sang pesinden lebih merdu dibanding suaranya
>
>Semangat pagi Cak Andang,
>Mencerahkan.
>
>Didik Fotunadi
>--
>Sent using BlackBerry
>
>
>
>- Original Message -
>From: andangbacht...@yahoo.com [mailto:andangbacht...@yahoo.com]
>Sent: Tuesday, January 29, 2013 08:26 AM
>To: iagi-net@iagi.or.id 
>Subject: [iagi-net] OOT: Seperti Kukenali
>
>
>Seperti pesinden padahal penari
>Seperti presiden padahal penyanyi
>
>Seperti asisten padahal menteri
>Seperti dosen padahal administrasi
>
>Seperti superman padahal selebriti
>Seperti wartawan padahal polisi
>
>Seperti pertemuan padahal nggele'-party
>Seperti pengajian padahal nyebar benci
>
>Seperti demonstran padahal diskusi
>Seperti negarawan padahal politisi
>
>Seperti.seniman padahal pandai besi
>Seperti usulan padahal instruksi
>
>Seperti independen padahal dibayari
>Seperti manajemen padahal kuli
>
>Seperti teman padahal beda visi
>Seperti pemberian padahal korupsi
>
>Seperti komentator padahal pemain inti
>Seperti pensiunan padahal mroyek lagi
>
>Seperti genangan padahal banjir lagi
>Seperti baru kejadian padahal berkali-kali
>
>Seperti tektonik padahal stratigrafi
>Seperti struktur padahal sedimentologi
>
>Seperti mantra padahal puisi
>Seperti paranormal padahal geologi
>
>Seperti malam padahal sudah pagi
>Tersenyumlah menawan, wahai matahari
>
>Merdeka!! (Berkali-kali)
>ADB, 29 Jan 2013
>Powered by Telkomsel BlackBerry®