[iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Rekan-rekan IAGI yang budiman, Sudah lama rasanya kita tidak pernah membaca postingan di milis IAGI tentang kemajuan penelitian di Situs Gunung Padang Cianjur, padahal penelitian oleh Tim Mandiri terus berlangsung tanpa jedah. Walaupun penelitian tersebut sempat terganggu dengan adanya Petisi yang mengusulkan kepada Presiden untuk menghentikannya karena alasan kearkeologian dan kelestarian ( milis mang Okim 30 April 2013 , Petisi 34 : Situs Gunung Padang Terselamatkan ) , tetapi karena kekuatan lobby yang sangat luar biasa dari Tim Mandiri, maka Presiden dengan tegas dan tega , mengabaikan Petisi yang ditanda-tangani oleh 34 Arkeolog dan Geolog dari beberapa Asosiasi dan Instansi terkait, dan mengeluarkan Instruksi Presiden untuk meneruskan penelitian. Menghadapi Instruksi Presiden di atas, para Arkeolog dan penanda tangan Petisi tampaknya mengambil sikap tiarap dan diam seribu bahasa. Bagi mang Okim sendiri, karena merasa berstatus bebas merdeka, maka sekali-sekali muncul di blog Andi Arief Dua dengan tujuan agar yang memberikan komentar tidak hanya yang setuju 100 % dengan laporan hasil penelitian Tim Mandiri yang nuansanya terus-terusan berisi slogan tentang hebatnya hasil penelitian dan kedahsyatan karya nenek moyang kita di Gunung Padang. Timbrungan mang Okim terakhir di blog Andi Arief Dua misalnya tentang tindak kekerasan masyarakat setempat dan pemaksaan dihentikannya penelitian akibat dipergunakannya bahan peledak. Berita tersebut kebetulan mang Okim dapat langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur, yang seperti halnya masyarakat setempat, merasa capek juga dengan kegiatan penelitian yang terkesan tanpa hasil nyata --- dan konon juga tidak berizin resmi ( ini yang disampaikan dan dikeluhkan langsung oleh Pak Kabid Cianjur sendiri ). Temuan Reaktor Pembangkit Energi Hydroelectric Berita terakhir yang membuat jantung mang Okim berdagab-degub adalah yang dirilis oleh DetikNews 11 September 2013 berjudul " Riset di Gunung Padang Selesai, Peneliti Temukan Sesuatu yang Istimewa ". Dalam berita tersebut disebutkan bahwa Erick Rizky , koordinator Tim Mandiri / TTRM Gunung Padang , menyatakan bahwa penelitian TTRM telah selesai dan laporannya akan segera diserahkan ke Presiden. Menurut Rizky, temuan TTRM terpenting adalah tentang adanya 4 lapisan di Gunung Padang dimana penelitian lapisan 1 dan 2 akan ditinjaklanjuti oleh Kemdikbud atau Pemda, sedangkan untuk lapisan 3 dan 4, karena sangat istimewa dan tidak ada duanya di dunia, maka tindak lanjut penelitiannya akan diserahkan sepenuhnya kepada keputusan Presiden --- apakah ke Kementerian Pertahanan, Kementerian ESDM, atau ke TNI-POLRI. Temuan istimewa tersebut, yang diawali dengan temuan sebelumnya yaitu chamber cawan raksasa, adanya sungai dan mata air, kubah, menara, dan aquifer serta transmitter, terkait dengan adanya sebuah alat mirip reaktor pembangkit energi hydroelectric - - - Subhanallah. Pak Andi Arief yang diminta konfirmasinya oleh DetikNews mengakui tentang adanya beberapa temuan tetapi tidak bersedia mengungkapkannya. Membaca berita DetikNews di atas, yang bagi banyak orang mungkin sangat membanggakan tetapi bagi mang Okim sangat mencemaskan, marilah kita do'akan semoga apa yang dilaporkan oleh Erick Rizky tersebut benar adanya. Peristiwa beras Super Toy dan Blue Energy yang sempat mengganggu reputasi Presiden masih segar di ingatan mang Okim. Apakah temuan TTRM yang sangat istimewa dan tidak ada duanya di dunia ini akan mengangkat atau malah akan mengganggu lagi reputasi Presiden seperti halnya beras Super Toy dan Blue Energy, wallahualam bissawab. Hanya bagi mang Okim, Wright or Wrong is Our President. Adalah tugas kita semua untuk mengamankan beliau. Munculnya gagasan Petisi 26 April 2013 yang alhamdulilah mang Okim dukung adalah murni untuk tujuan itu, tidak untuk yang lain. Semoga Allah SWT melindungi bangsa dan negara kita, yang setelah merdeka dari penjajahan selama hampir lebih 68 tahun, dalam banyak bidang masih saja dalam kondisi sangat memprihatinkan. Mohon beribu maaf kalau ada yang kurang berkenan, semoga postingan ini ada manfaatnya, Wassalam, Mang Okim Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.o
Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Presiden juga manusia, bisa salah bisa kilaf. Biasa saja to mas Miko. Semoga Pres SBY turun baik, tidak meninggalkan cacad permanen bagi NKRI dengan temuan2 luar biasa tersebut. Kepercayaan model erich van deniken ttg makhluk luara angkasa nampaknya jadi prioritas, setelah tidak ketemu terowongan? Tidak ada lagi cerita terowongan ya mas Miko? Hanya 4 lapisan. Lapisan 3 dan 4 dilarang diteliti. Salam hormat, Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Sujatmiko" Sender: Date: Mon, 16 Sep 2013 07:07:41 To: Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: MGEI; <"yondrilu...@gmail.com."@vega.idgx.net>; Bachtiar T. Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Rekan-rekan IAGI yang budiman, Sudah lama rasanya kita tidak pernah membaca postingan di milis IAGI tentang kemajuan penelitian di Situs Gunung Padang Cianjur, padahal penelitian oleh Tim Mandiri terus berlangsung tanpa jedah. Walaupun penelitian tersebut sempat terganggu dengan adanya Petisi yang mengusulkan kepada Presiden untuk menghentikannya karena alasan kearkeologian dan kelestarian ( milis mang Okim 30 April 2013 , Petisi 34 : Situs Gunung Padang Terselamatkan ) , tetapi karena kekuatan lobby yang sangat luar biasa dari Tim Mandiri, maka Presiden dengan tegas dan tega , mengabaikan Petisi yang ditanda-tangani oleh 34 Arkeolog dan Geolog dari beberapa Asosiasi dan Instansi terkait, dan mengeluarkan Instruksi Presiden untuk meneruskan penelitian. Menghadapi Instruksi Presiden di atas, para Arkeolog dan penanda tangan Petisi tampaknya mengambil sikap tiarap dan diam seribu bahasa. Bagi mang Okim sendiri, karena merasa berstatus bebas merdeka, maka sekali-sekali muncul di blog Andi Arief Dua dengan tujuan agar yang memberikan komentar tidak hanya yang setuju 100 % dengan laporan hasil penelitian Tim Mandiri yang nuansanya terus-terusan berisi slogan tentang hebatnya hasil penelitian dan kedahsyatan karya nenek moyang kita di Gunung Padang. Timbrungan mang Okim terakhir di blog Andi Arief Dua misalnya tentang tindak kekerasan masyarakat setempat dan pemaksaan dihentikannya penelitian akibat dipergunakannya bahan peledak. Berita tersebut kebetulan mang Okim dapat langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur, yang seperti halnya masyarakat setempat, merasa capek juga dengan kegiatan penelitian yang terkesan tanpa hasil nyata --- dan konon juga tidak berizin resmi ( ini yang disampaikan dan dikeluhkan langsung oleh Pak Kabid Cianjur sendiri ). Temuan Reaktor Pembangkit Energi Hydroelectric Berita terakhir yang membuat jantung mang Okim berdagab-degub adalah yang dirilis oleh DetikNews 11 September 2013 berjudul " Riset di Gunung Padang Selesai, Peneliti Temukan Sesuatu yang Istimewa ". Dalam berita tersebut disebutkan bahwa Erick Rizky , koordinator Tim Mandiri / TTRM Gunung Padang , menyatakan bahwa penelitian TTRM telah selesai dan laporannya akan segera diserahkan ke Presiden. Menurut Rizky, temuan TTRM terpenting adalah tentang adanya 4 lapisan di Gunung Padang dimana penelitian lapisan 1 dan 2 akan ditinjaklanjuti oleh Kemdikbud atau Pemda, sedangkan untuk lapisan 3 dan 4, karena sangat istimewa dan tidak ada duanya di dunia, maka tindak lanjut penelitiannya akan diserahkan sepenuhnya kepada keputusan Presiden --- apakah ke Kementerian Pertahanan, Kementerian ESDM, atau ke TNI-POLRI. Temuan istimewa tersebut, yang diawali dengan temuan sebelumnya yaitu chamber cawan raksasa, adanya sungai dan mata air, kubah, menara, dan aquifer serta transmitter, terkait dengan adanya sebuah alat mirip reaktor pembangkit energi hydroelectric - - - Subhanallah. Pak Andi Arief yang diminta konfirmasinya oleh DetikNews mengakui tentang adanya beberapa temuan tetapi tidak bersedia mengungkapkannya. Membaca berita DetikNews di atas, yang bagi banyak orang mungkin sangat membanggakan tetapi bagi mang Okim sangat mencemaskan, marilah kita do'akan semoga apa yang dilaporkan oleh Erick Rizky tersebut benar adanya. Peristiwa beras Super Toy dan Blue Energy yang sempat mengganggu reputasi Presiden masih segar di ingatan mang Okim. Apakah temuan TTRM yang sangat istimewa dan tidak ada duanya di dunia ini akan mengangkat atau malah akan mengganggu lagi reputasi Presiden seperti halnya beras Super Toy dan Blue Energy, wallahualam bissawab. Hanya bagi mang Okim, Wright or Wrong is Our President. Adalah tugas kita semua untuk mengamankan beliau. Munculnya gagasan Petisi 26 April 2013 yang alhamdulilah mang Okim dukung adalah murni untuk tujuan itu, tidak untuk yang lain. Semoga Allah SWT melindungi bangsa dan negara kita, yang setelah merdeka dari penjajahan selama hampir lebih 68 tahun, dalam banyak bidang masih saja dalam kondisi sangat memprihatinkan. Mohon beribu maaf kalau ada yang kurang berkenan, semoga postingan ini ada manfaatnya, Wassalam, Mang Okim -
Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Di RMOL disebutkan akan dilakukan tomografi seismik oleh Himpunan Ahli Geofisika. Wow, tomografi berarti perlu banyak ledakan. LL Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Sujatmiko" Sender: Date: Mon, 16 Sep 2013 07:07:41 To: Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: MGEI; <"yondrilu...@gmail.com."@vega.idgx.net>; Bachtiar T. Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Rekan-rekan IAGI yang budiman, Sudah lama rasanya kita tidak pernah membaca postingan di milis IAGI tentang kemajuan penelitian di Situs Gunung Padang Cianjur, padahal penelitian oleh Tim Mandiri terus berlangsung tanpa jedah. Walaupun penelitian tersebut sempat terganggu dengan adanya Petisi yang mengusulkan kepada Presiden untuk menghentikannya karena alasan kearkeologian dan kelestarian ( milis mang Okim 30 April 2013 , Petisi 34 : Situs Gunung Padang Terselamatkan ) , tetapi karena kekuatan lobby yang sangat luar biasa dari Tim Mandiri, maka Presiden dengan tegas dan tega , mengabaikan Petisi yang ditanda-tangani oleh 34 Arkeolog dan Geolog dari beberapa Asosiasi dan Instansi terkait, dan mengeluarkan Instruksi Presiden untuk meneruskan penelitian. Menghadapi Instruksi Presiden di atas, para Arkeolog dan penanda tangan Petisi tampaknya mengambil sikap tiarap dan diam seribu bahasa. Bagi mang Okim sendiri, karena merasa berstatus bebas merdeka, maka sekali-sekali muncul di blog Andi Arief Dua dengan tujuan agar yang memberikan komentar tidak hanya yang setuju 100 % dengan laporan hasil penelitian Tim Mandiri yang nuansanya terus-terusan berisi slogan tentang hebatnya hasil penelitian dan kedahsyatan karya nenek moyang kita di Gunung Padang. Timbrungan mang Okim terakhir di blog Andi Arief Dua misalnya tentang tindak kekerasan masyarakat setempat dan pemaksaan dihentikannya penelitian akibat dipergunakannya bahan peledak. Berita tersebut kebetulan mang Okim dapat langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur, yang seperti halnya masyarakat setempat, merasa capek juga dengan kegiatan penelitian yang terkesan tanpa hasil nyata --- dan konon juga tidak berizin resmi ( ini yang disampaikan dan dikeluhkan langsung oleh Pak Kabid Cianjur sendiri ). Temuan Reaktor Pembangkit Energi Hydroelectric Berita terakhir yang membuat jantung mang Okim berdagab-degub adalah yang dirilis oleh DetikNews 11 September 2013 berjudul " Riset di Gunung Padang Selesai, Peneliti Temukan Sesuatu yang Istimewa ". Dalam berita tersebut disebutkan bahwa Erick Rizky , koordinator Tim Mandiri / TTRM Gunung Padang , menyatakan bahwa penelitian TTRM telah selesai dan laporannya akan segera diserahkan ke Presiden. Menurut Rizky, temuan TTRM terpenting adalah tentang adanya 4 lapisan di Gunung Padang dimana penelitian lapisan 1 dan 2 akan ditinjaklanjuti oleh Kemdikbud atau Pemda, sedangkan untuk lapisan 3 dan 4, karena sangat istimewa dan tidak ada duanya di dunia, maka tindak lanjut penelitiannya akan diserahkan sepenuhnya kepada keputusan Presiden --- apakah ke Kementerian Pertahanan, Kementerian ESDM, atau ke TNI-POLRI. Temuan istimewa tersebut, yang diawali dengan temuan sebelumnya yaitu chamber cawan raksasa, adanya sungai dan mata air, kubah, menara, dan aquifer serta transmitter, terkait dengan adanya sebuah alat mirip reaktor pembangkit energi hydroelectric - - - Subhanallah. Pak Andi Arief yang diminta konfirmasinya oleh DetikNews mengakui tentang adanya beberapa temuan tetapi tidak bersedia mengungkapkannya. Membaca berita DetikNews di atas, yang bagi banyak orang mungkin sangat membanggakan tetapi bagi mang Okim sangat mencemaskan, marilah kita do'akan semoga apa yang dilaporkan oleh Erick Rizky tersebut benar adanya. Peristiwa beras Super Toy dan Blue Energy yang sempat mengganggu reputasi Presiden masih segar di ingatan mang Okim. Apakah temuan TTRM yang sangat istimewa dan tidak ada duanya di dunia ini akan mengangkat atau malah akan mengganggu lagi reputasi Presiden seperti halnya beras Super Toy dan Blue Energy, wallahualam bissawab. Hanya bagi mang Okim, Wright or Wrong is Our President. Adalah tugas kita semua untuk mengamankan beliau. Munculnya gagasan Petisi 26 April 2013 yang alhamdulilah mang Okim dukung adalah murni untuk tujuan itu, tidak untuk yang lain. Semoga Allah SWT melindungi bangsa dan negara kita, yang setelah merdeka dari penjajahan selama hampir lebih 68 tahun, dalam banyak bidang masih saja dalam kondisi sangat memprihatinkan. Mohon beribu maaf kalau ada yang kurang berkenan, semoga postingan ini ada manfaatnya, Wassalam, Mang Okim Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.i
Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Bersatulah dalam merombak situs. Hehehe inga inga kasus batutulis. Seingat saya tidak ada di kebudayaan sunda kebiasaan mengubur harta dan temuan untuk keturunan mereka. Maaf bila salah. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: leona...@centrin.net.id Sender: Date: Mon, 16 Sep 2013 01:50:28 To: ; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Di RMOL disebutkan akan dilakukan tomografi seismik oleh Himpunan Ahli Geofisika. Wow, tomografi berarti perlu banyak ledakan. LL Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Sujatmiko" Sender: Date: Mon, 16 Sep 2013 07:07:41 To: Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: MGEI; <"yondrilu...@gmail.com."@vega.idgx.net>; Bachtiar T. Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Rekan-rekan IAGI yang budiman, Sudah lama rasanya kita tidak pernah membaca postingan di milis IAGI tentang kemajuan penelitian di Situs Gunung Padang Cianjur, padahal penelitian oleh Tim Mandiri terus berlangsung tanpa jedah. Walaupun penelitian tersebut sempat terganggu dengan adanya Petisi yang mengusulkan kepada Presiden untuk menghentikannya karena alasan kearkeologian dan kelestarian ( milis mang Okim 30 April 2013 , Petisi 34 : Situs Gunung Padang Terselamatkan ) , tetapi karena kekuatan lobby yang sangat luar biasa dari Tim Mandiri, maka Presiden dengan tegas dan tega , mengabaikan Petisi yang ditanda-tangani oleh 34 Arkeolog dan Geolog dari beberapa Asosiasi dan Instansi terkait, dan mengeluarkan Instruksi Presiden untuk meneruskan penelitian. Menghadapi Instruksi Presiden di atas, para Arkeolog dan penanda tangan Petisi tampaknya mengambil sikap tiarap dan diam seribu bahasa. Bagi mang Okim sendiri, karena merasa berstatus bebas merdeka, maka sekali-sekali muncul di blog Andi Arief Dua dengan tujuan agar yang memberikan komentar tidak hanya yang setuju 100 % dengan laporan hasil penelitian Tim Mandiri yang nuansanya terus-terusan berisi slogan tentang hebatnya hasil penelitian dan kedahsyatan karya nenek moyang kita di Gunung Padang. Timbrungan mang Okim terakhir di blog Andi Arief Dua misalnya tentang tindak kekerasan masyarakat setempat dan pemaksaan dihentikannya penelitian akibat dipergunakannya bahan peledak. Berita tersebut kebetulan mang Okim dapat langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur, yang seperti halnya masyarakat setempat, merasa capek juga dengan kegiatan penelitian yang terkesan tanpa hasil nyata --- dan konon juga tidak berizin resmi ( ini yang disampaikan dan dikeluhkan langsung oleh Pak Kabid Cianjur sendiri ). Temuan Reaktor Pembangkit Energi Hydroelectric Berita terakhir yang membuat jantung mang Okim berdagab-degub adalah yang dirilis oleh DetikNews 11 September 2013 berjudul " Riset di Gunung Padang Selesai, Peneliti Temukan Sesuatu yang Istimewa ". Dalam berita tersebut disebutkan bahwa Erick Rizky , koordinator Tim Mandiri / TTRM Gunung Padang , menyatakan bahwa penelitian TTRM telah selesai dan laporannya akan segera diserahkan ke Presiden. Menurut Rizky, temuan TTRM terpenting adalah tentang adanya 4 lapisan di Gunung Padang dimana penelitian lapisan 1 dan 2 akan ditinjaklanjuti oleh Kemdikbud atau Pemda, sedangkan untuk lapisan 3 dan 4, karena sangat istimewa dan tidak ada duanya di dunia, maka tindak lanjut penelitiannya akan diserahkan sepenuhnya kepada keputusan Presiden --- apakah ke Kementerian Pertahanan, Kementerian ESDM, atau ke TNI-POLRI. Temuan istimewa tersebut, yang diawali dengan temuan sebelumnya yaitu chamber cawan raksasa, adanya sungai dan mata air, kubah, menara, dan aquifer serta transmitter, terkait dengan adanya sebuah alat mirip reaktor pembangkit energi hydroelectric - - - Subhanallah. Pak Andi Arief yang diminta konfirmasinya oleh DetikNews mengakui tentang adanya beberapa temuan tetapi tidak bersedia mengungkapkannya. Membaca berita DetikNews di atas, yang bagi banyak orang mungkin sangat membanggakan tetapi bagi mang Okim sangat mencemaskan, marilah kita do'akan semoga apa yang dilaporkan oleh Erick Rizky tersebut benar adanya. Peristiwa beras Super Toy dan Blue Energy yang sempat mengganggu reputasi Presiden masih segar di ingatan mang Okim. Apakah temuan TTRM yang sangat istimewa dan tidak ada duanya di dunia ini akan mengangkat atau malah akan mengganggu lagi reputasi Presiden seperti halnya beras Super Toy dan Blue Energy, wallahualam bissawab. Hanya bagi mang Okim, Wright or Wrong is Our President. Adalah tugas kita semua untuk mengamankan beliau. Munculnya gagasan Petisi 26 April 2013 yang alhamdulilah mang Okim dukung adalah murni untuk tujuan itu, tidak untuk yang lain. Semoga Allah SWT melindungi bangsa dan negara kita, yang setelah merdeka dari penjajahan selama hampir lebih 68 tahun, dalam banyak bidang masih saja dalam kondisi sanga
Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Mungkin listrik hasilnya dikirim lewat transmiter ya mas? Dipakai siapa listrik yang dihasilkan kala itu? Semoga benar temuan itu. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Sujatmiko" Sender: Date: Mon, 16 Sep 2013 07:07:41 To: Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: MGEI; <"yondrilu...@gmail.com."@vega.idgx.net>; Bachtiar T. Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Rekan-rekan IAGI yang budiman, Sudah lama rasanya kita tidak pernah membaca postingan di milis IAGI tentang kemajuan penelitian di Situs Gunung Padang Cianjur, padahal penelitian oleh Tim Mandiri terus berlangsung tanpa jedah. Walaupun penelitian tersebut sempat terganggu dengan adanya Petisi yang mengusulkan kepada Presiden untuk menghentikannya karena alasan kearkeologian dan kelestarian ( milis mang Okim 30 April 2013 , Petisi 34 : Situs Gunung Padang Terselamatkan ) , tetapi karena kekuatan lobby yang sangat luar biasa dari Tim Mandiri, maka Presiden dengan tegas dan tega , mengabaikan Petisi yang ditanda-tangani oleh 34 Arkeolog dan Geolog dari beberapa Asosiasi dan Instansi terkait, dan mengeluarkan Instruksi Presiden untuk meneruskan penelitian. Menghadapi Instruksi Presiden di atas, para Arkeolog dan penanda tangan Petisi tampaknya mengambil sikap tiarap dan diam seribu bahasa. Bagi mang Okim sendiri, karena merasa berstatus bebas merdeka, maka sekali-sekali muncul di blog Andi Arief Dua dengan tujuan agar yang memberikan komentar tidak hanya yang setuju 100 % dengan laporan hasil penelitian Tim Mandiri yang nuansanya terus-terusan berisi slogan tentang hebatnya hasil penelitian dan kedahsyatan karya nenek moyang kita di Gunung Padang. Timbrungan mang Okim terakhir di blog Andi Arief Dua misalnya tentang tindak kekerasan masyarakat setempat dan pemaksaan dihentikannya penelitian akibat dipergunakannya bahan peledak. Berita tersebut kebetulan mang Okim dapat langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur, yang seperti halnya masyarakat setempat, merasa capek juga dengan kegiatan penelitian yang terkesan tanpa hasil nyata --- dan konon juga tidak berizin resmi ( ini yang disampaikan dan dikeluhkan langsung oleh Pak Kabid Cianjur sendiri ). Temuan Reaktor Pembangkit Energi Hydroelectric Berita terakhir yang membuat jantung mang Okim berdagab-degub adalah yang dirilis oleh DetikNews 11 September 2013 berjudul " Riset di Gunung Padang Selesai, Peneliti Temukan Sesuatu yang Istimewa ". Dalam berita tersebut disebutkan bahwa Erick Rizky , koordinator Tim Mandiri / TTRM Gunung Padang , menyatakan bahwa penelitian TTRM telah selesai dan laporannya akan segera diserahkan ke Presiden. Menurut Rizky, temuan TTRM terpenting adalah tentang adanya 4 lapisan di Gunung Padang dimana penelitian lapisan 1 dan 2 akan ditinjaklanjuti oleh Kemdikbud atau Pemda, sedangkan untuk lapisan 3 dan 4, karena sangat istimewa dan tidak ada duanya di dunia, maka tindak lanjut penelitiannya akan diserahkan sepenuhnya kepada keputusan Presiden --- apakah ke Kementerian Pertahanan, Kementerian ESDM, atau ke TNI-POLRI. Temuan istimewa tersebut, yang diawali dengan temuan sebelumnya yaitu chamber cawan raksasa, adanya sungai dan mata air, kubah, menara, dan aquifer serta transmitter, terkait dengan adanya sebuah alat mirip reaktor pembangkit energi hydroelectric - - - Subhanallah. Pak Andi Arief yang diminta konfirmasinya oleh DetikNews mengakui tentang adanya beberapa temuan tetapi tidak bersedia mengungkapkannya. Membaca berita DetikNews di atas, yang bagi banyak orang mungkin sangat membanggakan tetapi bagi mang Okim sangat mencemaskan, marilah kita do'akan semoga apa yang dilaporkan oleh Erick Rizky tersebut benar adanya. Peristiwa beras Super Toy dan Blue Energy yang sempat mengganggu reputasi Presiden masih segar di ingatan mang Okim. Apakah temuan TTRM yang sangat istimewa dan tidak ada duanya di dunia ini akan mengangkat atau malah akan mengganggu lagi reputasi Presiden seperti halnya beras Super Toy dan Blue Energy, wallahualam bissawab. Hanya bagi mang Okim, Wright or Wrong is Our President. Adalah tugas kita semua untuk mengamankan beliau. Munculnya gagasan Petisi 26 April 2013 yang alhamdulilah mang Okim dukung adalah murni untuk tujuan itu, tidak untuk yang lain. Semoga Allah SWT melindungi bangsa dan negara kita, yang setelah merdeka dari penjajahan selama hampir lebih 68 tahun, dalam banyak bidang masih saja dalam kondisi sangat memprihatinkan. Mohon beribu maaf kalau ada yang kurang berkenan, semoga postingan ini ada manfaatnya, Wassalam, Mang Okim Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.i
RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
upakan hal yang sangat luarbiasa, "truly beyond imagination" yang boleh jadi dapat menjadi pembuka ke banyak hal lebih besar yang selama ini barangkali dianggap mustahil. Kami berharap semua pihak menyikapi isyu ini dengan jernih-bijaksana dan positif sehingga tidak gampang terhasut. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih, dan mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati. Wassalam, DHN - Tim Terpadu Riset mandiri (TTRM) -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Sujatmiko Sent: 16 September 2013 7:08 To: iagi-net@iagi.or.id Cc: MGEI; "yondrilu...@gmail.com."@vega.idgx.net; Bachtiar T. Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Rekan-rekan IAGI yang budiman, Sudah lama rasanya kita tidak pernah membaca postingan di milis IAGI tentang kemajuan penelitian di Situs Gunung Padang Cianjur, padahal penelitian oleh Tim Mandiri terus berlangsung tanpa jedah. Walaupun penelitian tersebut sempat terganggu dengan adanya Petisi yang mengusulkan kepada Presiden untuk menghentikannya karena alasan kearkeologian dan kelestarian ( milis mang Okim 30 April 2013 , Petisi 34 : Situs Gunung Padang Terselamatkan ) , tetapi karena kekuatan lobby yang sangat luar biasa dari Tim Mandiri, maka Presiden dengan tegas dan tega , mengabaikan Petisi yang ditanda-tangani oleh 34 Arkeolog dan Geolog dari beberapa Asosiasi dan Instansi terkait, dan mengeluarkan Instruksi Presiden untuk meneruskan penelitian. Menghadapi Instruksi Presiden di atas, para Arkeolog dan penanda tangan Petisi tampaknya mengambil sikap tiarap dan diam seribu bahasa. Bagi mang Okim sendiri, karena merasa berstatus bebas merdeka, maka sekali-sekali muncul di blog Andi Arief Dua dengan tujuan agar yang memberikan komentar tidak hanya yang setuju 100 % dengan laporan hasil penelitian Tim Mandiri yang nuansanya terus-terusan berisi slogan tentang hebatnya hasil penelitian dan kedahsyatan karya nenek moyang kita di Gunung Padang. Timbrungan mang Okim terakhir di blog Andi Arief Dua misalnya tentang tindak kekerasan masyarakat setempat dan pemaksaan dihentikannya penelitian akibat dipergunakannya bahan peledak. Berita tersebut kebetulan mang Okim dapat langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur, yang seperti halnya masyarakat setempat, merasa capek juga dengan kegiatan penelitian yang terkesan tanpa hasil nyata --- dan konon juga tidak berizin resmi ( ini yang disampaikan dan dikeluhkan langsung oleh Pak Kabid Cianjur sendiri ). Temuan Reaktor Pembangkit Energi Hydroelectric Berita terakhir yang membuat jantung mang Okim berdagab-degub adalah yang dirilis oleh DetikNews 11 September 2013 berjudul " Riset di Gunung Padang Selesai, Peneliti Temukan Sesuatu yang Istimewa ". Dalam berita tersebut disebutkan bahwa Erick Rizky , koordinator Tim Mandiri / TTRM Gunung Padang , menyatakan bahwa penelitian TTRM telah selesai dan laporannya akan segera diserahkan ke Presiden. Menurut Rizky, temuan TTRM terpenting adalah tentang adanya 4 lapisan di Gunung Padang dimana penelitian lapisan 1 dan 2 akan ditinjaklanjuti oleh Kemdikbud atau Pemda, sedangkan untuk lapisan 3 dan 4, karena sangat istimewa dan tidak ada duanya di dunia, maka tindak lanjut penelitiannya akan diserahkan sepenuhnya kepada keputusan Presiden --- apakah ke Kementerian Pertahanan, Kementerian ESDM, atau ke TNI-POLRI. Temuan istimewa tersebut, yang diawali dengan temuan sebelumnya yaitu chamber cawan raksasa, adanya sungai dan mata air, kubah, menara, dan aquifer serta transmitter, terkait dengan adanya sebuah alat mirip reaktor pembangkit energi hydroelectric - - - Subhanallah. Pak Andi Arief yang diminta konfirmasinya oleh DetikNews mengakui tentang adanya beberapa temuan tetapi tidak bersedia mengungkapkannya. Membaca berita DetikNews di atas, yang bagi banyak orang mungkin sangat membanggakan tetapi bagi mang Okim sangat mencemaskan, marilah kita do'akan semoga apa yang dilaporkan oleh Erick Rizky tersebut benar adanya. Peristiwa beras Super Toy dan Blue Energy yang sempat mengganggu reputasi Presiden masih segar di ingatan mang Okim. Apakah temuan TTRM yang sangat istimewa dan tidak ada duanya di dunia ini akan mengangkat atau malah akan mengganggu lagi reputasi Presiden seperti halnya beras Super Toy dan Blue Energy, wallahualam bissawab. Hanya bagi mang Okim, Wright or Wrong is Our President. Adalah tugas kita semua untuk mengamankan beliau. Munculnya gagasan Petisi 26 April 2013 yang alhamdulilah mang Okim dukung adalah murni untuk tujuan itu, tidak untuk yang lain. Semoga Allah SWT melindungi bangsa dan negara kita, yang setelah merdeka dari penjajahan selama hampir lebih 68 tahun, dalam banyak bidang masih saja dalam kondisi sangat memprihatinkan. Mohon beribu maaf kalau ada yang kurang berkenan, semoga postingan ini ada manfaatnya, Wassalam, Mang Okim
Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
a dan > ruang-ruang besar dibawahnya adalah berdasarkan data yang sangat kuat. > Dugaaan keberadaan ruang adalah dari image refleksi-refraksi gelombang > georadar, very-high resistivity body di penampang geolistrik (puluhan ribu > ohm.m), very-low seismic-velocity zone (di bawah seribu m/s) pada survey > tomografi, dan total water loss sampai puluhan meter kubik ketika pemboran. > Demikian juga perihal situs yang multi-layer peradaban dari yang berumur > 2500 tahun sampai yang lebih tua dari 10.000 tahun lalu didasarkan oleh > analisa carbon dating yang cukup banyak dan teruji. Sebaliknya, Keyakinan > para petisi 34 bahwa situs hanya di atas bukit di permukaan saja > semata-mata > berdasarkan opini subyektif tidak didukung data yang memadai. Faktanya > sekarang, keyakinan mereka terbukti tidak benar. Tim Mandiri sangat > terbuka > untuk berseminar, berdiskusi, bekerjasama dengan siapa saja dari dunia > penelitian dan pendidikan yang tertarik, termasuk dari kelompok Petisi 34 > kalau memang bermaksud baik untuk kemajuan bangsa dan ilmu pengetahuan. > Dalam mimbar ilmiah, tidak perlu kita bergunjing terlalu jauh tentang apa > isi dari Gunung Padang sebenarnya. Bagi dunia ilmiah keberadaan bangunan > sangat besar dari masa pra-sejarah Indonesia dengan struktur yang tidak > sederhana terutama adanya ruang-ruang sudah cukup merupakan hal yang sangat > luarbiasa, "truly beyond imagination" yang boleh jadi dapat menjadi pembuka > ke banyak hal lebih besar yang selama ini barangkali dianggap mustahil. > Kami berharap semua pihak menyikapi isyu ini dengan jernih-bijaksana dan > positif sehingga tidak gampang terhasut. Atas perhatiannya kami ucapkan > terimakasih, dan mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di > hati. > > Wassalam, > DHN - Tim Terpadu Riset mandiri (TTRM) > > > > > > > -Original Message- > From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of > Sujatmiko > Sent: 16 September 2013 7:08 > To: iagi-net@iagi.or.id > Cc: MGEI; "yondrilu...@gmail.com."@vega.idgx.net; Bachtiar T. > Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI > PERUTNYA > > Rekan-rekan IAGI yang budiman, > > > > Sudah lama rasanya kita tidak pernah membaca postingan di milis IAGI > tentang kemajuan penelitian di Situs Gunung Padang Cianjur, padahal > penelitian oleh Tim Mandiri terus berlangsung tanpa jedah. Walaupun > penelitian tersebut sempat terganggu dengan adanya Petisi yang > mengusulkan > kepada Presiden untuk menghentikannya karena alasan kearkeologian dan > kelestarian ( milis mang Okim 30 April 2013 , Petisi 34 : Situs Gunung > Padang Terselamatkan ) , tetapi karena kekuatan lobby yang sangat luar > biasa > dari Tim Mandiri, maka Presiden dengan tegas dan tega , mengabaikan Petisi > yang ditanda-tangani oleh 34 Arkeolog dan Geolog dari beberapa Asosiasi dan > Instansi terkait, dan mengeluarkan Instruksi Presiden untuk meneruskan > penelitian. > > > > Menghadapi Instruksi Presiden di atas, para Arkeolog dan penanda tangan > Petisi tampaknya mengambil sikap tiarap dan diam seribu bahasa. Bagi mang > Okim sendiri, karena merasa berstatus bebas merdeka, maka sekali-sekali > muncul di blog Andi Arief Dua dengan tujuan agar yang memberikan komentar > tidak hanya yang setuju 100 % dengan laporan hasil penelitian Tim Mandiri > yang nuansanya terus-terusan berisi slogan tentang hebatnya hasil > penelitian > dan kedahsyatan karya nenek moyang kita di Gunung Padang. Timbrungan mang > Okim terakhir di blog Andi Arief Dua misalnya tentang tindak kekerasan > masyarakat setempat dan pemaksaan dihentikannya penelitian akibat > dipergunakannya bahan peledak. Berita tersebut kebetulan mang Okim dapat > langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur, yang seperti halnya masyarakat > setempat, merasa capek juga dengan kegiatan penelitian yang terkesan tanpa > hasil nyata --- dan konon juga tidak berizin resmi ( ini yang disampaikan > dan dikeluhkan langsung oleh Pak Kabid Cianjur sendiri ). > > > > Temuan Reaktor Pembangkit Energi Hydroelectric > > > > Berita terakhir yang membuat jantung mang Okim berdagab-degub adalah yang > dirilis oleh DetikNews 11 September 2013 berjudul " Riset di Gunung Padang > Selesai, Peneliti Temukan Sesuatu yang Istimewa ". Dalam berita tersebut > disebutkan bahwa Erick Rizky , koordinator Tim Mandiri / TTRM Gunung Padang > , menyatakan bahwa penelitian TTRM telah selesai dan laporannya akan > segera > diserahkan ke Presiden. Menurut Rizky, temuan TTRM terpenting adalah > tentang > adanya 4 lapisan di Gunung Padang dimana penelitian lapisan 1 dan 2 akan > ditinjaklanjuti oleh Kemdikbud atau Pemda, sedangkan untuk lapisan 3 dan 4, >
RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Pak Danny yang saya hormati dan banggakan, Beberapa hari yang lalu, di blog / FB Andi Arief Dua, mang Okim menganjurkan agar rekan-rekan TTRM mempertimbangkan sifat-sifat luhur bangsa kita yaitu rendah hati ( bukan rendah diri ! ), khususnya ketika mengumumkan hasil penelitian yang so far masih berstatus hipotesis. Apalah gunanya kita bilang bahwa di perut Gunung Padang ( dan juga di Gunung Sadahurip + Gunung Lalakon) telah ditemukan karya super dahsyat yang jauh lebih hebat dari bangunan bersejarah Machu Picchu di Peru atau Piramida Giza di Mesir ? Bukankah memuji karya sendiri yang belum terbukti, sambil mengecilkan karya orang lain, adalah hal yang seharusnya kita hindari karena terkesan bagaikan tong kosong nyaring bunyinya ? Entahlah, barangkali mang Okim sudah terlalu kolot sehingga masih mempertimbangkan hal-hal semacam itu ( --- barangkali sesuai dengan gelar Geolog Gaeg seperti yang diberikan oleh Pak Andi Arief ). Mengenai Petisi, mang Okim kebetulan diundang hadir sampai tuntas sehingga bisa mengikuti dialog persiapan sebelum Petisi ditanda-tangani. Di sana ada 4 Prof. Arkeologi dan 2 Prof. Geologi yaitu Prof. Tikno dan Prof Wahyu Hantoro, rekan sekantor Pak Danny. Dialognya sangat santun Pak, tidak ada kata-kata kasar dan kotor, apalagi indikasi konspirasi. Pertimbangannya murni kearkeologian dan kelestarian. Karena itu, sungguh sulit dimengerti kalau penanda tangan Petisi termasuk Prof Wahyu Hantoro dicap sebagai Penjahat Intelektual yang iri dan ingin merebut kegiatan penelitian dari tangan TTRM. Yang lebih menyedihkan lagi adalah kecurigaan bahwa kelompok masyarakat yang menghakimi Tim Tomografi beberapa hari yang lalu dikendalikan oleh Aktor Intelektual yang menjurus ke penanda-tangan Petisi. Masyaallah Pak Danny, kok sebegitu teganya melontarkan tuduhan yang tidak berdasar tersebut. Mengenai pengeroyokan dan perizinan, mang Okim tidak ngarang lho, selain berita dari Pikiran rakyat Online, juga informasi langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur per telpon ( tolong dicek langsung Pak ). Yang terakhir, mengapa siih Pak Danny tidak mengupas langsung hasil temuan TTRM yang secara terbuka diumumkan atau dirilis oleh Pak Erick Rizky di DetikNews --- dan dinyatakan sebagai temuan sangat istimewa dan tak ada duanya di dunia ? Kami ingin tahu juga dong tentang Reaktor Pembangkit Energi Hydroelectric yang ditemukan oleh TTRM di perut Gunung Padang level 3 dan 4. Waktu mang Okim menemukan Taman Jasper di Tasikmalaya, mang Okim juga bilang sebagai temuan yang tak ada duanya di dunia --- itu karena benda dan gambar-gambarnya memang ada --- ta' iya ! Demikian dulu Pak Danny tanggapan mang Okim. Semoga dialog dan perbedaan pendapat ini tidak mengurangi ikatan persahabatan dan silaturahmi kita . Kalau kebetulan Pak Danny di Bandung, please do come to our meeting at Grand Royal Panghegar, ada kunjungan resmi District Governor Eva Kurniaty ke club kita ( tahun ini beliau nyumbang USD 100.000,- untuk proyek kemanusiaan kita, menyusul sumbangan dari PDG Mustain Sjadzali sebesar USD 250.000 ). Wassalam, Mang Okim -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: 16 September 2013 9:42 To: iagi-net@iagi.or.id Cc: 'MGEI'; 'Bachtiar T.' Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Rekan-rekan IAGI yang baik, Tanpa bermaksud menyerang siapa-siapa, saya sungguh heran membaca posting Mang Okim di bawah, padahal sudah sering kami jelaskan. Menurut hemat kami Petisi 34 hanya berkedok kelestarian dan penyelamatan Gunung Padang tapi maksud sebenarnya menghentikan penelitian Tim Mandiri dan merebutnya (silahkan benar-benar dicermati isinya). Isi Petisi 34 menghasut dan terang-terangan menghina tim mandiri sebagai para peneliti yang tidak kompeten dan dituduh hanya merusak. Tindakan Petisi 34 sangat bertolak belakang dengan semangat gotong royong dan etika serta kebebasan dunia ilmiah-akademis. Untunglah presiden kita waras sehingga tidak terhasut oleh petisi ajaib ini. Lebih ajaib lagi kalau perihal ijin penelitian dari Tim Mandiri masih dipermasalahkan. Tim punya ijin lengkap, dari Bupati dan Pemda setempat dan dari Dikbud serta Dirjen Purbakala-BPCB. Apalagi kalau dikatakan sudah instruksi presiden masa iya perijinan masih jadi masalah, ini pernyataan yang bertabrakan. Faktanya lagi Mendikbud, M.Nuh sudah berkunjung ke G.Padang didampingin DirJen dan Ketua BPCB serta para aparat PEMDA setempat. Beliau dengan tegas mendukung penelitian tim mandiri dan memerintahkan jajarannya untuk membantu jalannya penelitian (seperti diberitakan banyak media). Tindakan kekerasan pada para peneliti baru-baru ini bukan isyu tapi benar-benar terjadi. Bukan juga karena warga masyarakat protes dan marah tapi hanya tindakan sekelompok orang (sekitar 20 orang) yang datang tiba-tiba ke lokasi ketika tim sedang melakukan survey seismik tomografi dan tanpa ba-bi-bu langsung melakukan pengeroyokan dan pemukulan
RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Pak Miko ysh, Saya dan teman-teman di TTRM tidak ada yang diajak diskusi atau diundang ke pertemuan yang berujung penandatanganan petisi. Yang saya tahu isi petisi 34 ini sungguh congkak dan tidak santun dan berlawanan dengan etika-semangat dunia akademis. Jadi kontras memang dengan orang-orang terhormat dan santun yang membuatnya. Ada teman yang iseng tanya ke Pak Prof yang ruang kerjanya persis di sebelah ruang saya itu, anehnya jawaban beliau: engga kok, saya hanya tanda tangan daftar absen bukan petisi; Nah lho! Waktu rapat-diskusi tim TTRM dan para anggauta petisi 34 di kantor Dikbud bersama DirJen Kebudayaan Pak Kacung, kita terang-terangan mencela petisi. Para tokoh petisi tidak ada yang membela diri atau menyanggah celaan kami, malah seperti saling lempar tanggung jawab. Sayangnya pak Miko tidak hadir waktu itu. Release berita di media oleh pak Erick bukan dari Tim Ahli TTRM, silahkan saja dikomentari, tapi tidak melebar kemana-mana. Untuk ilmiah, lebih baik mengacu pada apa yang Tim Ahli katakan, misalnya dari saya, Pak Ali Akbar, Pak Andang Bachtiar atau Pak Pon Purajatnika. Kami, khususnya para korban, memang merasa aneh dan sangat curiga bahwa peristiwa pengeroyokan dan pemukulan pada tgl 5 September kemarin. Sepertinya bukan spontanitas warga tapi "by design", ada dalangnya. Perlu diketahui juga bahwa para petugas jupel Gunung Padang itu ikut dipukuli juga. Seorang jupel malah diancam mau dibakar rumahnya dan dihajar ramai-ramai oleh sekelompok oknum itu sampai pingsan. Para Jupel itukan para pegawai BPCB (Badan Pengelola Cagar Budaya) yang notabene paling bertanggung jawab atas situs Gunung Padang. Terlebih lagi membaca beberapa media, termasuk Pikiran Rakyat Online itu. Beritanya tidak berimbang dan bernada menghasut karena yang melakukan kekerasan malah seolah-olah pahlawan dan menjadi narasumber, sedangkan korbannya sama sekali tidak dimintai pendapat, bahkan dipojokkan seperti sekelompok barbar yang mau merusak situs. Tidak juga ada cross-check dari media ke pihak-pihak terkait. Mudah-mudahan sih hanya karena ketidaktahuan dan kebodohan wartawan saja, bukan konspirasi. Namun, saya tidak menuduh Tim Petisi dibalik peristiwa ini. Pak Miko sendiri yang bilang itu di bawah. Mungkin Tim Petisi perlu buat pernyataan bahwa ikut mengutuk peristiwa pengeroyokan dan pemukulan peneliti TTRM itu pak, bukan seolah-olah sebaliknya, supaya tidak dicurigai orang. Kejadian kriminal ini sudah kami serahkan sepenuhnya pada pihak yang berwajib, mudah-mudahan bisa segera terungkap permasalahan dibalik layarnya. Demikian pak, no hard feeling. Wassalam DHN -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Sujatmiko Sent: 16 September 2013 14:07 To: iagi-net@iagi.or.id Cc: 'MGEI'; 'Bachtiar T.' Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Pak Danny yang saya hormati dan banggakan, Beberapa hari yang lalu, di blog / FB Andi Arief Dua, mang Okim menganjurkan agar rekan-rekan TTRM mempertimbangkan sifat-sifat luhur bangsa kita yaitu rendah hati ( bukan rendah diri ! ), khususnya ketika mengumumkan hasil penelitian yang so far masih berstatus hipotesis. Apalah gunanya kita bilang bahwa di perut Gunung Padang ( dan juga di Gunung Sadahurip + Gunung Lalakon) telah ditemukan karya super dahsyat yang jauh lebih hebat dari bangunan bersejarah Machu Picchu di Peru atau Piramida Giza di Mesir ? Bukankah memuji karya sendiri yang belum terbukti, sambil mengecilkan karya orang lain, adalah hal yang seharusnya kita hindari karena terkesan bagaikan tong kosong nyaring bunyinya ? Entahlah, barangkali mang Okim sudah terlalu kolot sehingga masih mempertimbangkan hal-hal semacam itu ( --- barangkali sesuai dengan gelar Geolog Gaeg seperti yang diberikan oleh Pak Andi Arief ). Mengenai Petisi, mang Okim kebetulan diundang hadir sampai tuntas sehingga bisa mengikuti dialog persiapan sebelum Petisi ditanda-tangani. Di sana ada 4 Prof. Arkeologi dan 2 Prof. Geologi yaitu Prof. Tikno dan Prof Wahyu Hantoro, rekan sekantor Pak Danny. Dialognya sangat santun Pak, tidak ada kata-kata kasar dan kotor, apalagi indikasi konspirasi. Pertimbangannya murni kearkeologian dan kelestarian. Karena itu, sungguh sulit dimengerti kalau penanda tangan Petisi termasuk Prof Wahyu Hantoro dicap sebagai Penjahat Intelektual yang iri dan ingin merebut kegiatan penelitian dari tangan TTRM. Yang lebih menyedihkan lagi adalah kecurigaan bahwa kelompok masyarakat yang menghakimi Tim Tomografi beberapa hari yang lalu dikendalikan oleh Aktor Intelektual yang menjurus ke penanda-tangan Petisi. Masyaallah Pak Danny, kok sebegitu teganya melontarkan tuduhan yang tidak berdasar tersebut. Mengenai pengeroyokan dan perizinan, mang Okim tidak ngarang lho, selain berita dari Pikiran rakyat Online, juga informasi langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur per telpon ( tolong dicek langsung Pak ). Yang terakhir, mengapa siih Pak Danny
Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Mungkin memang kita semua harus mau untuk mensabarisasi hati dan pikiran, sambil kita mengharmonisasi data dan temuan, sehingga tidak akan ada lagi kontroversi hati dan labilisasi pikiran. tak iye... 2013/9/16 Danny Hilman Natawidjaja > Pak Miko ysh, > Saya dan teman-teman di TTRM tidak ada yang diajak diskusi atau diundang ke > pertemuan yang berujung penandatanganan petisi. Yang saya tahu isi petisi > 34 ini sungguh congkak dan tidak santun dan berlawanan dengan > etika-semangat > dunia akademis. Jadi kontras memang dengan orang-orang terhormat dan > santun > yang membuatnya. Ada teman yang iseng tanya ke Pak Prof yang ruang kerjanya > persis di sebelah ruang saya itu, anehnya jawaban beliau: engga kok, saya > hanya tanda tangan daftar absen bukan petisi; Nah lho! Waktu rapat-diskusi > tim TTRM dan para anggauta petisi 34 di kantor Dikbud bersama DirJen > Kebudayaan Pak Kacung, kita terang-terangan mencela petisi. Para tokoh > petisi tidak ada yang membela diri atau menyanggah celaan kami, malah > seperti saling lempar tanggung jawab. Sayangnya pak Miko tidak hadir waktu > itu. > Release berita di media oleh pak Erick bukan dari Tim Ahli TTRM, silahkan > saja dikomentari, tapi tidak melebar kemana-mana. Untuk ilmiah, lebih baik > mengacu pada apa yang Tim Ahli katakan, misalnya dari saya, Pak Ali Akbar, > Pak Andang Bachtiar atau Pak Pon Purajatnika. > Kami, khususnya para korban, memang merasa aneh dan sangat curiga bahwa > peristiwa pengeroyokan dan pemukulan pada tgl 5 September kemarin. > Sepertinya bukan spontanitas warga tapi "by design", ada dalangnya. Perlu > diketahui juga bahwa para petugas jupel Gunung Padang itu ikut dipukuli > juga. Seorang jupel malah diancam mau dibakar rumahnya dan dihajar > ramai-ramai oleh sekelompok oknum itu sampai pingsan. Para Jupel itukan > para pegawai BPCB (Badan Pengelola Cagar Budaya) yang notabene paling > bertanggung jawab atas situs Gunung Padang. Terlebih lagi membaca beberapa > media, termasuk Pikiran Rakyat Online itu. Beritanya tidak berimbang dan > bernada menghasut karena yang melakukan kekerasan malah seolah-olah > pahlawan > dan menjadi narasumber, sedangkan korbannya sama sekali tidak dimintai > pendapat, bahkan dipojokkan seperti sekelompok barbar yang mau merusak > situs. Tidak juga ada cross-check dari media ke pihak-pihak terkait. > Mudah-mudahan sih hanya karena ketidaktahuan dan kebodohan wartawan saja, > bukan konspirasi. Namun, saya tidak menuduh Tim Petisi dibalik peristiwa > ini. Pak Miko sendiri yang bilang itu di bawah. Mungkin Tim Petisi perlu > buat pernyataan bahwa ikut mengutuk peristiwa pengeroyokan dan pemukulan > peneliti TTRM itu pak, bukan seolah-olah sebaliknya, supaya tidak dicurigai > orang. Kejadian kriminal ini sudah kami serahkan sepenuhnya pada pihak yang > berwajib, mudah-mudahan bisa segera terungkap permasalahan dibalik > layarnya. > Demikian pak, no hard feeling. > > Wassalam > DHN > > > > > -Original Message- > From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of > Sujatmiko > Sent: 16 September 2013 14:07 > To: iagi-net@iagi.or.id > Cc: 'MGEI'; 'Bachtiar T.' > Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC > DI PERUTNYA > > Pak Danny yang saya hormati dan banggakan, > > Beberapa hari yang lalu, di blog / FB Andi Arief Dua, mang Okim > menganjurkan agar rekan-rekan TTRM mempertimbangkan sifat-sifat luhur > bangsa > kita yaitu rendah hati ( bukan rendah diri ! ), khususnya ketika > mengumumkan hasil penelitian yang so far masih berstatus hipotesis. Apalah > gunanya kita bilang bahwa di perut Gunung Padang ( dan juga di Gunung > Sadahurip + Gunung Lalakon) telah ditemukan karya super dahsyat yang jauh > lebih hebat dari bangunan bersejarah Machu Picchu di Peru atau Piramida > Giza > di Mesir ? Bukankah memuji karya sendiri yang belum terbukti, sambil > mengecilkan karya orang lain, adalah hal yang seharusnya kita hindari > karena > terkesan bagaikan tong kosong nyaring bunyinya ? Entahlah, barangkali mang > Okim sudah terlalu kolot sehingga masih mempertimbangkan hal-hal semacam > itu > ( --- barangkali sesuai dengan gelar Geolog Gaeg seperti yang diberikan > oleh > Pak Andi Arief ). > > Mengenai Petisi, mang Okim kebetulan diundang hadir sampai tuntas sehingga > bisa mengikuti dialog persiapan sebelum Petisi ditanda-tangani. Di sana ada > 4 Prof. Arkeologi dan 2 Prof. Geologi yaitu Prof. Tikno dan Prof Wahyu > Hantoro, rekan sekantor Pak Danny. Dialognya sangat santun Pak, tidak ada > kata-kata kasar dan kotor, apalagi indikasi konspirasi. Pertimbangannya > murni kearkeologian dan kelestarian. Karena itu, sungguh sulit dimengerti > kalau penanda tangan Peti
Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Rekan Danny dan Mang Okim yang baik, Kalau saya cermati dari pemberitaan, memang keberadaan "pyramid" di bawah G Padang masih sebatas hipotesis yang masih harus dibuktikan eksistensinya secara fisik. Mohon dimaklumi, sekarang ini sudah beredar di masyarakat luas/ awam terutama di Jawa Barat khususnya di Bandung, Dari obrolan di warung kopi maupun di warung nasi, dan juga dari teman/ tetangga dll, mereka sudah banyak yang mempercayai adanya peninggalan kuno di Jawa Barat berupa piramid yang jauh lebih tua dan lebih hebat dibandingkan bangunan kuno yang sudah kita kenal secara luas seperti Borobudur dsb nya. Ini kan menyedihkan dipandang dari sudut "mencerdaskan Bangsa". Sesuatu yang masih bersifat hipotesis di ranah ilmiah, sudah dianggap kebenaran oleh masyarakat atau sebagian masyarakat luas. Saya gak tahu apakah perlu mengoreksi pendapat masyarakat awam tersebut, kalo perlu dikoreksi gak tahu bagaimana caranya supaya alur pemikiran mereka menjadi benar? Salam, YSY 2013/9/16 kartiko samodro > Mungkin memang kita semua harus mau untuk mensabarisasi hati dan pikiran, > sambil kita mengharmonisasi data dan temuan, sehingga tidak akan ada lagi > kontroversi hati dan labilisasi pikiran. > > tak iye... > > 2013/9/16 Danny Hilman Natawidjaja > >> Pak Miko ysh, >> Saya dan teman-teman di TTRM tidak ada yang diajak diskusi atau diundang >> ke >> pertemuan yang berujung penandatanganan petisi. Yang saya tahu isi petisi >> 34 ini sungguh congkak dan tidak santun dan berlawanan dengan >> etika-semangat >> dunia akademis. Jadi kontras memang dengan orang-orang terhormat dan >> santun >> yang membuatnya. Ada teman yang iseng tanya ke Pak Prof yang ruang >> kerjanya >> persis di sebelah ruang saya itu, anehnya jawaban beliau: engga kok, saya >> hanya tanda tangan daftar absen bukan petisi; Nah lho! Waktu rapat-diskusi >> tim TTRM dan para anggauta petisi 34 di kantor Dikbud bersama DirJen >> Kebudayaan Pak Kacung, kita terang-terangan mencela petisi. Para tokoh >> petisi tidak ada yang membela diri atau menyanggah celaan kami, malah >> seperti saling lempar tanggung jawab. Sayangnya pak Miko tidak hadir >> waktu >> itu. >> Release berita di media oleh pak Erick bukan dari Tim Ahli TTRM, silahkan >> saja dikomentari, tapi tidak melebar kemana-mana. Untuk ilmiah, lebih baik >> mengacu pada apa yang Tim Ahli katakan, misalnya dari saya, Pak Ali Akbar, >> Pak Andang Bachtiar atau Pak Pon Purajatnika. >> Kami, khususnya para korban, memang merasa aneh dan sangat curiga bahwa >> peristiwa pengeroyokan dan pemukulan pada tgl 5 September kemarin. >> Sepertinya bukan spontanitas warga tapi "by design", ada dalangnya. Perlu >> diketahui juga bahwa para petugas jupel Gunung Padang itu ikut dipukuli >> juga. Seorang jupel malah diancam mau dibakar rumahnya dan dihajar >> ramai-ramai oleh sekelompok oknum itu sampai pingsan. Para Jupel itukan >> para pegawai BPCB (Badan Pengelola Cagar Budaya) yang notabene paling >> bertanggung jawab atas situs Gunung Padang. Terlebih lagi membaca >> beberapa >> media, termasuk Pikiran Rakyat Online itu. Beritanya tidak berimbang dan >> bernada menghasut karena yang melakukan kekerasan malah seolah-olah >> pahlawan >> dan menjadi narasumber, sedangkan korbannya sama sekali tidak dimintai >> pendapat, bahkan dipojokkan seperti sekelompok barbar yang mau merusak >> situs. Tidak juga ada cross-check dari media ke pihak-pihak terkait. >> Mudah-mudahan sih hanya karena ketidaktahuan dan kebodohan wartawan saja, >> bukan konspirasi. Namun, saya tidak menuduh Tim Petisi dibalik peristiwa >> ini. Pak Miko sendiri yang bilang itu di bawah. Mungkin Tim Petisi perlu >> buat pernyataan bahwa ikut mengutuk peristiwa pengeroyokan dan pemukulan >> peneliti TTRM itu pak, bukan seolah-olah sebaliknya, supaya tidak >> dicurigai >> orang. Kejadian kriminal ini sudah kami serahkan sepenuhnya pada pihak >> yang >> berwajib, mudah-mudahan bisa segera terungkap permasalahan dibalik >> layarnya. >> Demikian pak, no hard feeling. >> >> Wassalam >> DHN >> >> >> >> >> -Original Message- >> From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of >> Sujatmiko >> Sent: 16 September 2013 14:07 >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Cc: 'MGEI'; 'Bachtiar T.' >> Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC >> DI PERUTNYA >> >> Pak Danny yang saya hormati dan banggakan, >> >> Beberapa hari yang lalu, di blog / FB Andi Arief Dua, mang Okim >> menganjurkan agar rekan-rekan TTRM mempertimbangka
RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Pak Yatno, Mengoreksi pendapat masyarakat awam mestinya lebih mudah daripada mengoreksi pendapat para ilmuwan. Kalau Pak Yatno kebetulan ada di saat obrolan masyarakat awam itu, Pak Yatno bisa ikut nimbrung dengan mengatakan hal2 yang Pak Yatno yakini. Mungkin nanti mereka akan tertarik dengan pendapat Pak Yatno itu sebab merupakan pendapat yang lain, di situlah terjadi pendidikan masyarakat awam. Pendapat masyarakat awam tentang Gunung Padang mungkin selama ini hanya dari media-media yang memberitakan masalah tersebut lebih dari sisi hebohnya, bukan masalah ilmiahnya. Para ilmuwan yang selama ini berpendapat "X" soal Gunung Padang, kemudian ternyata tak terbukti, dan disepakati oleh kebanyakan ilmuwan bahwa memang tak terbukti, maka para ilmuwan penganut "X" itu akan menghilang dengan sendirinya (fade away), kecil kemungkinan mereka akan membuat pernyataan bersama bahwa mereka keliru. Dalam dunia ilmu pengetahuan hal2 kekeliruan yang diakui itu jarang sekali terjadi. Peran kecil yang bisa kita lakukan untuk pendidikan yang benar bagi masyarakat awam bila konsisten dilakukan akan berdampak besar. Salam, Awang From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus yuwono Sent: Monday, September 23, 2013 10:17 AM To: iagi-net Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Rekan Danny dan Mang Okim yang baik, Kalau saya cermati dari pemberitaan, memang keberadaan "pyramid" di bawah G Padang masih sebatas hipotesis yang masih harus dibuktikan eksistensinya secara fisik. Mohon dimaklumi, sekarang ini sudah beredar di masyarakat luas/ awam terutama di Jawa Barat khususnya di Bandung, Dari obrolan di warung kopi maupun di warung nasi, dan juga dari teman/ tetangga dll, mereka sudah banyak yang mempercayai adanya peninggalan kuno di Jawa Barat berupa piramid yang jauh lebih tua dan lebih hebat dibandingkan bangunan kuno yang sudah kita kenal secara luas seperti Borobudur dsb nya. Ini kan menyedihkan dipandang dari sudut "mencerdaskan Bangsa". Sesuatu yang masih bersifat hipotesis di ranah ilmiah, sudah dianggap kebenaran oleh masyarakat atau sebagian masyarakat luas. Saya gak tahu apakah perlu mengoreksi pendapat masyarakat awam tersebut, kalo perlu dikoreksi gak tahu bagaimana caranya supaya alur pemikiran mereka menjadi benar? Salam, YSY 2013/9/16 kartiko samodro mailto:kartiko.samo...@gmail.com>> Mungkin memang kita semua harus mau untuk mensabarisasi hati dan pikiran, sambil kita mengharmonisasi data dan temuan, sehingga tidak akan ada lagi kontroversi hati dan labilisasi pikiran. tak iye... 2013/9/16 Danny Hilman Natawidjaja mailto:danny.hil...@gmail.com>> Pak Miko ysh, Saya dan teman-teman di TTRM tidak ada yang diajak diskusi atau diundang ke pertemuan yang berujung penandatanganan petisi. Yang saya tahu isi petisi 34 ini sungguh congkak dan tidak santun dan berlawanan dengan etika-semangat dunia akademis. Jadi kontras memang dengan orang-orang terhormat dan santun yang membuatnya. Ada teman yang iseng tanya ke Pak Prof yang ruang kerjanya persis di sebelah ruang saya itu, anehnya jawaban beliau: engga kok, saya hanya tanda tangan daftar absen bukan petisi; Nah lho! Waktu rapat-diskusi tim TTRM dan para anggauta petisi 34 di kantor Dikbud bersama DirJen Kebudayaan Pak Kacung, kita terang-terangan mencela petisi. Para tokoh petisi tidak ada yang membela diri atau menyanggah celaan kami, malah seperti saling lempar tanggung jawab. Sayangnya pak Miko tidak hadir waktu itu. Release berita di media oleh pak Erick bukan dari Tim Ahli TTRM, silahkan saja dikomentari, tapi tidak melebar kemana-mana. Untuk ilmiah, lebih baik mengacu pada apa yang Tim Ahli katakan, misalnya dari saya, Pak Ali Akbar, Pak Andang Bachtiar atau Pak Pon Purajatnika. Kami, khususnya para korban, memang merasa aneh dan sangat curiga bahwa peristiwa pengeroyokan dan pemukulan pada tgl 5 September kemarin. Sepertinya bukan spontanitas warga tapi "by design", ada dalangnya. Perlu diketahui juga bahwa para petugas jupel Gunung Padang itu ikut dipukuli juga. Seorang jupel malah diancam mau dibakar rumahnya dan dihajar ramai-ramai oleh sekelompok oknum itu sampai pingsan. Para Jupel itukan para pegawai BPCB (Badan Pengelola Cagar Budaya) yang notabene paling bertanggung jawab atas situs Gunung Padang. Terlebih lagi membaca beberapa media, termasuk Pikiran Rakyat Online itu. Beritanya tidak berimbang dan bernada menghasut karena yang melakukan kekerasan malah seolah-olah pahlawan dan menjadi narasumber, sedangkan korbannya sama sekali tidak dimintai pendapat, bahkan dipojokkan seperti sekelompok barbar yang mau merusak situs. Tidak juga ada cross-check dari media ke pihak-pihak terkait. Mudah-mudahan sih hanya karena ketidaktahuan dan kebodohan wartawan saja, bukan konspirasi. Namun, saya tidak menuduh Tim Petisi dibalik peristiwa ini. Pak Miko sendiri yang bilang itu
RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Rekan-rekan, Wouw muncul deui barang eta euy.. Menurut saya IAGI sebagai organisasi profesi yang "profesional?" dan "independen?" harus turun tangan utk ikut mencerdaskan masyarakat melalui sosialisasi sebagaimana yang dikuatirkan dan ditulis pakde Yatno. Masyarakat harus tau dengan istilah hipotesa khususnya yg menyangkut Situs Gunung Padang. IAGI harus betul2 independen menyikapi masalah ini, nggak perlu ada ewuh pakewuh yang lama-2 malah menjadi "uwuh"., Masing2 pendapat kelompok mesti dihargai tanpa mengorbankan kemerdekaan IAGI. Semoga berkenan. Salam HDS From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus yuwono Sent: Monday, September 23, 2013 10:17 AM To: iagi-net Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Rekan Danny dan Mang Okim yang baik, Kalau saya cermati dari pemberitaan, memang keberadaan "pyramid" di bawah G Padang masih sebatas hipotesis yang masih harus dibuktikan eksistensinya secara fisik. Mohon dimaklumi, sekarang ini sudah beredar di masyarakat luas/ awam terutama di Jawa Barat khususnya di Bandung, Dari obrolan di warung kopi maupun di warung nasi, dan juga dari teman/ tetangga dll, mereka sudah banyak yang mempercayai adanya peninggalan kuno di Jawa Barat berupa piramid yang jauh lebih tua dan lebih hebat dibandingkan bangunan kuno yang sudah kita kenal secara luas seperti Borobudur dsb nya. Ini kan menyedihkan dipandang dari sudut "mencerdaskan Bangsa". Sesuatu yang masih bersifat hipotesis di ranah ilmiah, sudah dianggap kebenaran oleh masyarakat atau sebagian masyarakat luas. Saya gak tahu apakah perlu mengoreksi pendapat masyarakat awam tersebut, kalo perlu dikoreksi gak tahu bagaimana caranya supaya alur pemikiran mereka menjadi benar? Salam, YSY 2013/9/16 kartiko samodro Mungkin memang kita semua harus mau untuk mensabarisasi hati dan pikiran, sambil kita mengharmonisasi data dan temuan, sehingga tidak akan ada lagi kontroversi hati dan labilisasi pikiran. tak iye... 2013/9/16 Danny Hilman Natawidjaja Pak Miko ysh, Saya dan teman-teman di TTRM tidak ada yang diajak diskusi atau diundang ke pertemuan yang berujung penandatanganan petisi. Yang saya tahu isi petisi 34 ini sungguh congkak dan tidak santun dan berlawanan dengan etika-semangat dunia akademis. Jadi kontras memang dengan orang-orang terhormat dan santun yang membuatnya. Ada teman yang iseng tanya ke Pak Prof yang ruang kerjanya persis di sebelah ruang saya itu, anehnya jawaban beliau: engga kok, saya hanya tanda tangan daftar absen bukan petisi; Nah lho! Waktu rapat-diskusi tim TTRM dan para anggauta petisi 34 di kantor Dikbud bersama DirJen Kebudayaan Pak Kacung, kita terang-terangan mencela petisi. Para tokoh petisi tidak ada yang membela diri atau menyanggah celaan kami, malah seperti saling lempar tanggung jawab. Sayangnya pak Miko tidak hadir waktu itu. Release berita di media oleh pak Erick bukan dari Tim Ahli TTRM, silahkan saja dikomentari, tapi tidak melebar kemana-mana. Untuk ilmiah, lebih baik mengacu pada apa yang Tim Ahli katakan, misalnya dari saya, Pak Ali Akbar, Pak Andang Bachtiar atau Pak Pon Purajatnika. Kami, khususnya para korban, memang merasa aneh dan sangat curiga bahwa peristiwa pengeroyokan dan pemukulan pada tgl 5 September kemarin. Sepertinya bukan spontanitas warga tapi "by design", ada dalangnya. Perlu diketahui juga bahwa para petugas jupel Gunung Padang itu ikut dipukuli juga. Seorang jupel malah diancam mau dibakar rumahnya dan dihajar ramai-ramai oleh sekelompok oknum itu sampai pingsan. Para Jupel itukan para pegawai BPCB (Badan Pengelola Cagar Budaya) yang notabene paling bertanggung jawab atas situs Gunung Padang. Terlebih lagi membaca beberapa media, termasuk Pikiran Rakyat Online itu. Beritanya tidak berimbang dan bernada menghasut karena yang melakukan kekerasan malah seolah-olah pahlawan dan menjadi narasumber, sedangkan korbannya sama sekali tidak dimintai pendapat, bahkan dipojokkan seperti sekelompok barbar yang mau merusak situs. Tidak juga ada cross-check dari media ke pihak-pihak terkait. Mudah-mudahan sih hanya karena ketidaktahuan dan kebodohan wartawan saja, bukan konspirasi. Namun, saya tidak menuduh Tim Petisi dibalik peristiwa ini. Pak Miko sendiri yang bilang itu di bawah. Mungkin Tim Petisi perlu buat pernyataan bahwa ikut mengutuk peristiwa pengeroyokan dan pemukulan peneliti TTRM itu pak, bukan seolah-olah sebaliknya, supaya tidak dicurigai orang. Kejadian kriminal ini sudah kami serahkan sepenuhnya pada pihak yang berwajib, mudah-mudahan bisa segera terungkap permasalahan dibalik layarnya. Demikian pak, no hard feeling. Wassalam DHN -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Sujatmiko Sent: 16 September 2013 14:07 To: iagi-net@iagi.or.id Cc: 'MGEI'; 'Bachtiar T.' Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PA
Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Mungkin analoginya misalnya urutan penentuan cadangan dari : Sumberdaya Spekulatif - Sumberdaya Hepotesis - Cadangan Terduga - Cadangan Mungkin - Cadangan Terbukti . Maka kalau dianalogikan penelitian ini baru sampai tahap penentuan cadangan terduga ... , Jadi belum sampai Cadangan terbukti, paling banter cad Mungkin Kalau pakai istilah di hukum spt di ILC baru tahap Patut Diduga paling banter tersangka , belum sampai terdakwa apalagi terpidana yg telah berkekuatan hukum tetap. ISM > Pak Danny ysh; > > Penasaran saja, jika kita samakan dengan klasifikasi > cadangan di dalam mining, apakah benda arkeologi yang > terkubur di bawah permukaan bumi Gunung Padang itu sudah > berupa sumberdaya "terukur" atau cadangan "proven"? sehingga > tinggal dilakukan penggalian/excavasi "open pit" saja utk > mendapatkan barangnya menjadi "mineable"? Intinya, bagaimana > pak tahapan penyelidikan selanjutnya yang akan ditempuh agar > benda purbakala yg masih di bawah tanah itu > (sumberdaya/cadangan) tadi benar2 menjadi object nyata > "viable" dapat dilihat, disentuh, diukur, dsb2 oleh orang > awam arkeologi seperti saya. > > Suwun pak penjelasannya; > > Kamsul Hidayat > > > > > From: Danny Hilman Natawidjaja > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Monday, September 23, 2013 1:15 PM > Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR > HYDROELECTRIC DI PERUTNYA > > > > Pak Yatno dan rekan-rekan ysh, > Saya tidak mengerti dengan âhipothesisâ yang dimaksud; > Hiphothesis tentang apa ya? Sepemahaman kami, tahapannya > sudah HASIL PENELITIAN  dari survey berbagai metoda > geofisika, geologi dan arkeologi yang cukup intensif dan > komprehensif selama hampir 2 tahun, BUKAN lagi sekedar > hipothesis. Kalau di analogikan dengan eksplorasi sumber > daya alam, misalnya. Maka tahapannya adalah sudah bisa > membuat kesimpulan-kesimpulan yang cukup jelas tentang > prospek dari âcadanganâ berdasarkan berbagai data > geofisika bawah permukaan dan drill cores, bukan sekedar > dugaan awal (hipotesa) ttg potensi cadangan. Hasil-hasil > penelitian sudah cukup sering juga dipresentasikan dan > didiskusikan di mimbar ilmiah, hanya setahu saya Pak Yatno > yang belum pernah hadir. Setuju dengan Pak Hadiyanto, bahkan > menurut hemat saya IAGI (dan HAGI) bisa lebih pro-aktif > karena diakui atau tidak isyu ini sudah cukup meluas dan > banyak diminati masyarakat umum. Ini âfrontier > researchâ yang bisa berdampak besar, baik dari segi > aplikasi metoda geologi dan geofisika dibidang arkeologi > ataupun juga obyek riset-nya yang dianggap kontroversial. > Kalau memang dianggap penting dan banyak peminatnya > dikalangan IAGI-HAGI, bisa saja diadakan seminar khusus atau > barangkali dibuat season khusus pada acara PIT IAGI. > Demikian.  > Salam > Danny >  >  >  >  > From:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On > Behalf Of Hadiyanto Sapardi Sent: 23 September 2013 10:58 > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR > HYDROELECTRIC DI PERUTNYA  > Rekan-rekan, > Wouw muncul deui barang eta euy.. Menurut saya  IAGI > sebagai organisasi profesi yang âprofesional?â dan > âindependen?â harus turun tangan utk ikut mencerdaskan > masyarakat melalui sosialisasi sebagaimana yang dikuatirkan > dan ditulis pakde Yatno. Masyarakat harus tau dengan istilah > hipotesa khususnya yg menyangkut Situs Gunung Padang. IAGI > harus betul2 independen menyikapi masalah ini, nggak perlu > ada ewuh pakewuh yang lama-2 malah menjadi âuwuhâ., > Masing2 pendapat kelompok mesti dihargai tanpa mengorbankan > kemerdekaan IAGI. Semoga berkenan.  > Salam > HDS >  > From:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On > Behalf Of yustinus yuwono Sent: Monday, September 23, 2013 > 10:17 AM > To: iagi-net > Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR > HYDROELECTRIC DI PERUTNYA  > Rekan Danny dan Mang Okim yang baik, >  > Kalau saya cermati dari pemberitaan, memang keberadaan > "pyramid" di bawah G Padang masih sebatas hipotesis yang > masih harus dibuktikan eksistensinya secara fisik. Mohon > dimaklumi, sekarang ini sudah beredar di masyarakat luas/ > awam terutama di Jawa Barat khususnya di Bandung, Dari > obrolan di warung kopi maupun di warung nasi, dan juga dari > teman/ tetangga dll, mereka sudah banyak yang mempercayai > adanya peninggalan kuno di Jawa Barat berupa piramid yang > jauh lebih tua dan lebih hebat dibandingkan bangunan kuno > yang sudah kita kenal secara luas seperti Borobudur dsb nya. > Ini kan menyedihkan dipandang dari sudut &q
RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Yth. Pak Danny, Mohon izin menyampaikan sedikit masukan / koreksi : 1. Kalimat " pihak yang getol membuat polemik atau kontra-versi " mungkin maksudnya " pihak yang BERANI membuat polemik atau kontroversi ". Siapa siih yang berani mengambil resiko menanggapi pernyataan-pernyataan Stafsus Presiden dan Timnya di internet ? Puluhan dan mungkin ratusan komentar yang mengikuti pernyataan-pernyataan tersebut pada umumnya berisi dukungan dan hanya satu dua yang nimbrung dengan komentar sindiran. Dalam kasus temuan Reaktor Listrik Hidro yang dinyatakan dengan bangga oleh Pak Erick Rizky ke wartawan DetikNews, mang Okim terpaksa memberanikan diri memunculkannya di milis IAGI. Sebabnya karena selain keterlaluan dan di luar batas kewajaran, temuan tersebut dan temuan-temuan khayalan lainnya akan segera dilaporkan kepada Presiden. Mungkin saja Presiden akan langsung menepuk dada dan mengumumkan temuan tersebut ke seantero dunia --- ta' Iya !!! Di situlah mang Okim merasa terusik sehingga memutuskan untuk mengangkatnya di milis kita. Yang aneh bin ajaib adalah munculnya penjelasan yang OT , bukan oleh Pak Erick Rizky , tetapi oleh Pak Danny - - - padahal Pak Erick Rizky adalah intelektual muda yang ex. Komandan Penelitian G. Lalakon , G. Sadahurip, dan G. Padang ( di awal kegiatan ? ). 2. Mengenai seminar dan diskusi yang tidak melibatkan Tim Mandiri, mang Okim masih ingat acara " Rembug Arkeologi Situs Gunung Padang " yang digagas oleh Puslit Arkenas pada 29 Maret 2012 , dimana Pak Danny jadi salah satu nara sumbernya. Tetapi ya itu, kalau yang disuguhkan adalah hasil-hasil dan interpretasi geolistrik, georadar, dan lain sebagainya, maka tidak akan gatuk Pak Danny , karena selain sulit dimengerti , wujudnya juga tidak pernah terbukti. Banyak kalangan bahkan menilai bahwa penelitian Tim Mandiri di Gunung Padang adalah murni penelitian geologi dan bukan arkeologi. Bagaimana mungkin kita menyimpulkan bahwa ada tinggalan arkeologi di perut Gunung Padang - - - dari sekedar interpretasi hasil pemboran inti yang diameternya hanya beberapa sentimeter ? Cobalah berikan bukti dan argumentasi yang sederhana sesuai dengan ilmu kita tentang pasir ayakan peredam gempa atau semen perekat batu-batu tiang yang umurnya dipastikan sampai 23.000 tahun BP. Mang Okim sudah posting di FB dan di milis kita tentang semen perekat tersebut yang mang Okim tafsirkan sebagai tanah pelapukan yang berstruktur pseudo - layers. Sejauh ini tanggapannya OT saja. 3. Mang Okim sungguh gembira bahwa akhirnya Pak Awang yang kita banggakan dan kagumi berkenan memberikan tanggapan dan pendapat yang bebas dan lepas. Dengan kepakaran Pak Awang, marilah kita bimbing para kawula muda untuk tampil berani mengemukakan pendapat --- tentunya sesuai dengan kode etik keilmuan dan tata krama yang baik dan santun. Wassalam, Mang Okim From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com] Sent: 24 September 2013 4:06 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Tentu Pak MAC. Malah sudah beberapakali di seminarkan dan didiskusikan. Kalau mau diseminarkan lagi sebaiknya bukan hanya satu pihak tapi juga bersama-sama dengan pihak yang getol membuat polemik atau kontra-versinya. Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
YTH Mang Okim, Perkenankan juga saya menanggapi: 1. Mohon maaf kalau ada yang tersinggung dengan kata "pihak yang getol..." maksudnya adalah bukan hanya Tim Mandiri (TTRM) yang harus mempresentasikan dan mendiskusikan hasil penelitian tapi juga Tim yang hasil penelitian atau pendapatnya bersebrangan, dalam hal ini adalah Tim Petisi 34. Misalnya, bukan hanya TTRM yang harus ngomong tentang bangunan di bawah situs Gunung Padang, tapi Tim Petisi juga harus ngomong apa dasarnya begitu yakin di bawah situs engga ada apa-apanya. Kalau masalah berani, ya TTRM dong yang benar-benar berani menantang mainstream J Memang apa resikonya menentang presiden pak? Petisi 34 itu kan isinya nyuruh presiden untuk menghentikan penelitian yang dilakukan TTRM yang dikoordinir stafsus bukan? Kalau lagi zaman Soeharto sih mungkin lain ya J Sekali lagi saya katakan bahwa isyu reaktor listrik hidro dsb itu bukan dari TTRM tapi reka-rekaan wartawan. Hasil penelitian TTRM mungkin melawan arus tapi kami masih waras pak. Saya sendiripun merasa terganggu dengan isyu itu, dan ketika saya tanya langsung ke Pak Erick, katanya bukan dari dia. Silahkan di-cek. 2. Benar, acara 29 Maret 2012 di ARKENAS itu adalah seminar pertama dan tragisnya juga yang terakhir yang melibatkan Tim Mandiri. Saya juga menyadari bahwa sebagian besar peneliti arkeologi di Arkenas sinis dan apriori dengan aplikasi geologi (borsampling)-geofisika dalam arkeologi, khususnya mengungkap obyek bangunan besar di bawah tanah. Tidak heran karena tentu tidak mudah untuk bidang lain mengerti. Perlu waktu lebih lama untuk memperkenalkan dan mendiskusikannya. Bahkan rekan-rekan dari geologi-geofisika sendiripun tidak semuanya familiar dan sepaham juga, termasuk kelihatannya Mang Okim sendiri. Perihal perbedaan kacamata antara arkeolog dan geolog sudah saya bahas di email sebelumnya. Perlu diketahui bahwa data dan hasil analisa sekarang ini sudah jauh lebih banyak dan lebih baik dari yang dipresentasikan waktu Maret 2012, dan sudah mencakup hasil penelitian Arkeologi. Hasil penelitian Tim Arkeologi TTRM ini pun dianggap tidak benar oleh Arkenas dan Tim Petisi 34. Bahkan yang dianggap merusak situs didalam petisi 34 itu adalah kegiatan tim arkeologi (eskavasi) bukan tim geologinya. 3. Pak Awang memang disepakati sebagai "sparing partner" saya pak. No problem. Perihal semen dan umur rasanya sudah pernah dibahas panjang lebar juga di IAGI-Net. Material halus diantara batu kolom (tiang) apakah dianggap semen atau hasil pelapukan bukan masalah krusial untuk status apakah manmade atau bukan, bisa didiskusikan. Prinsipnya apapun interpretasinya harus ada data ilmiah pendukungnya, tidak asal tebak saja. Misalnya kalau itu tanah pelapukan apa seharusnya komposisi utama mineralnya? Kemudian kenapa material ini masih ada pada kedalaman lebih dari 10 meter? Terus kenapa material ini ketika digali tambah kedalam malah bertambah alot dan keras serta bersifat impermeabel (dari data eskavasi)? kenapa tidak ada tanda-tanda pelapukan mengulit bawang dari batu kolomnya, sebaliknya yang terlihat h permukaan batu-batu kolom itu mala terlihat 'segar' dibungkus oleh material halus itu tadi (di lubang eskavasi). Pada singkapan di permukaan (seperti Posting mang Okim) berbagai hal ini memang tidak langsung kasat mata. Masalah "pseudo-layering"nya itu menarik. Tapi menurut hemat kami bukan karena pelapukan mengulit bawang. Kalau 'OT' itu singkatan dari apa ya? Sekian dulu. Mohon maaf apabila saya ceplas-ceplos. Sudah kebiasaan. Salam DHN From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Sujatmiko Sent: 24 September 2013 8:45 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Yth. Pak Danny, Mohon izin menyampaikan sedikit masukan / koreksi : 1. Kalimat " pihak yang getol membuat polemik atau kontra-versi " mungkin maksudnya " pihak yang BERANI membuat polemik atau kontroversi ". Siapa siih yang berani mengambil resiko menanggapi pernyataan-pernyataan Stafsus Presiden dan Timnya di internet ? Puluhan dan mungkin ratusan komentar yang mengikuti pernyataan-pernyataan tersebut pada umumnya berisi dukungan dan hanya satu dua yang nimbrung dengan komentar sindiran. Dalam kasus temuan Reaktor Listrik Hidro yang dinyatakan dengan bangga oleh Pak Erick Rizky ke wartawan DetikNews, mang Okim terpaksa memberanikan diri memunculkannya di milis IAGI. Sebabnya karena selain keterlaluan dan di luar batas kewajaran, temuan tersebut dan temuan-temuan khayalan lainnya akan segera dilaporkan kepada Presiden. Mungkin saja Presiden akan langsung menepuk dada dan mengumumkan temuan tersebut ke seantero dunia --- ta' Iya !!! Di situlah mang Okim merasa terusik sehingga memutuskan untuk mengangkatnya di milis kita. Yang aneh bin ajaib adalah munculnya penjelasan yang OT , b
Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Diskusi yang menarik dari orang2 yang kompeten :) Menurut kamus gaul, OT itu Off the record yah mang Okim? rgds; From: Danny Hilman Natawidjaja To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, September 24, 2013 11:34 AM Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA YTH Mang Okim, Perkenankan juga saya menanggapi: 1. Mohon maaf kalau ada yang tersinggung dengan kata “pihak yang getol...” maksudnya adalah bukan hanya Tim Mandiri (TTRM) yang harus mempresentasikan dan mendiskusikan hasil penelitian tapi juga Tim yang hasil penelitian atau pendapatnya bersebrangan, dalam hal ini adalah Tim Petisi 34. Misalnya, bukan hanya TTRM yang harus ngomong tentang bangunan di bawah situs Gunung Padang, tapi Tim Petisi juga harus ngomong apa dasarnya begitu yakin di bawah situs engga ada apa-apanya. Kalau masalah berani, ya TTRM dong yang benar-benar berani menantang mainstream J Memang apa resikonya menentang presiden pak? Petisi 34 itu kan isinya nyuruh presiden untuk menghentikan penelitian yang dilakukan TTRM yang dikoordinir stafsus bukan? Kalau lagi zaman Soeharto sih mungkin lain ya J Sekali lagi saya katakan bahwa isyu reaktor listrik hidro dsb itu bukan dari TTRM tapi reka-rekaan wartawan. Hasil penelitian TTRM mungkin melawan arus tapi kami masih waras pak. Saya sendiripun merasa terganggu dengan isyu itu, dan ketika saya tanya langsung ke Pak Erick, katanya bukan dari dia. Silahkan di-cek. 2. Benar, acara 29 Maret 2012 di ARKENAS itu adalah seminar pertama dan tragisnya juga yang terakhir yang melibatkan Tim Mandiri. Saya juga menyadari bahwa sebagian besar peneliti arkeologi di Arkenas sinis dan apriori dengan aplikasi geologi (borsampling)-geofisika dalam arkeologi, khususnya mengungkap obyek bangunan besar di bawah tanah. Tidak heran karena tentu tidak mudah untuk bidang lain mengerti. Perlu waktu lebih lama untuk memperkenalkan dan mendiskusikannya. Bahkan rekan-rekan dari geologi-geofisika sendiripun tidak semuanya familiar dan sepaham juga, termasuk kelihatannya Mang Okim sendiri. Perihal perbedaan kacamata antara arkeolog dan geolog sudah saya bahas di email sebelumnya. Perlu diketahui bahwa data dan hasil analisa sekarang ini sudah jauh lebih banyak dan lebih baik dari yang dipresentasikan waktu Maret 2012, dan sudah mencakup hasil penelitian Arkeologi. Hasil penelitian Tim Arkeologi TTRM ini pun dianggap tidak benar oleh Arkenas dan Tim Petisi 34. Bahkan yang dianggap merusak situs didalam petisi 34 itu adalah kegiatan tim arkeologi (eskavasi) bukan tim geologinya. 3. Pak Awang memang disepakati sebagai “sparing partner” saya pak. No problem. Perihal semen dan umur rasanya sudah pernah dibahas panjang lebar juga di IAGI-Net. Material halus diantara batu kolom (tiang) apakah dianggap semen atau hasil pelapukan bukan masalah krusial untuk status apakah manmade atau bukan, bisa didiskusikan. Prinsipnya apapun interpretasinya harus ada data ilmiah pendukungnya, tidak asal tebak saja. Misalnya kalau itu tanah pelapukan apa seharusnya komposisi utama mineralnya? Kemudian kenapa material ini masih ada pada kedalaman lebih dari 10 meter? Terus kenapa material ini ketika digali tambah kedalam malah bertambah alot dan keras serta bersifat impermeabel (dari data eskavasi)? kenapa tidak ada tanda-tanda pelapukan mengulit bawang dari batu kolomnya, sebaliknya yang terlihat h permukaan batu-batu kolom itu mala terlihat ‘segar’ dibungkus oleh material halus itu tadi (di lubang eskavasi). Pada singkapan di permukaan (seperti Posting mang Okim) berbagai hal ini memang tidak langsung kasat mata. Masalah “pseudo-layering”nya itu menarik. Tapi menurut hemat kami bukan karena pelapukan mengulit bawang. Kalau ‘OT’ itu singkatan dari apa ya? Sekian dulu. Mohon maaf apabila saya ceplas-ceplos. Sudah kebiasaan. Salam DHN From:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Sujatmiko Sent: 24 September 2013 8:45 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Yth. Pak Danny, Mohon izin menyampaikan sedikit masukan / koreksi : 1. Kalimat “ pihak yang getol membuat polemik atau kontra-versi “ mungkin maksudnya “ pihak yang BERANI membuat polemik atau kontroversi “. Siapa siih yang berani mengambil resiko menanggapi pernyataan-pernyataan Stafsus Presiden dan Timnya di internet ? Puluhan dan mungkin ratusan komentar yang mengikuti pernyataan-pernyataan tersebut pada umumnya berisi dukungan dan hanya satu dua yang nimbrung dengan komentar sindiran. Dalam kasus temuan Reaktor Listrik Hidro yang dinyatakan dengan bangga oleh Pak Erick Rizky ke wartawan DetikNews, mang Okim terpaksa memberanikan diri memunculkannya di milis IAGI. Sebabnya karena selain keterlaluan dan di luar batas kewajaran, temuan tersebut dan temuan-temuan khayalan lainnya akan
Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Visa jadi On Track, hehehe mana yang bener? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: kamsul hidayat Sender: Date: Tue, 24 Sep 2013 12:59:22 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Diskusi yang menarik dari orang2 yang kompeten :) Menurut kamus gaul, OT itu Off the record yah mang Okim? rgds; From: Danny Hilman Natawidjaja To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, September 24, 2013 11:34 AM Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA YTH Mang Okim, Perkenankan juga saya menanggapi: 1. Mohon maaf kalau ada yang tersinggung dengan kata “pihak yang getol...” maksudnya adalah bukan hanya Tim Mandiri (TTRM) yang harus mempresentasikan dan mendiskusikan hasil penelitian tapi juga Tim yang hasil penelitian atau pendapatnya bersebrangan, dalam hal ini adalah Tim Petisi 34. Misalnya, bukan hanya TTRM yang harus ngomong tentang bangunan di bawah situs Gunung Padang, tapi Tim Petisi juga harus ngomong apa dasarnya begitu yakin di bawah situs engga ada apa-apanya. Kalau masalah berani, ya TTRM dong yang benar-benar berani menantang mainstream J Memang apa resikonya menentang presiden pak? Petisi 34 itu kan isinya nyuruh presiden untuk menghentikan penelitian yang dilakukan TTRM yang dikoordinir stafsus bukan? Kalau lagi zaman Soeharto sih mungkin lain ya J Sekali lagi saya katakan bahwa isyu reaktor listrik hidro dsb itu bukan dari TTRM tapi reka-rekaan wartawan. Hasil penelitian TTRM mungkin melawan arus tapi kami masih waras pak. Saya sendiripun merasa terganggu dengan isyu itu, dan ketika saya tanya langsung ke Pak Erick, katanya bukan dari dia. Silahkan di-cek. 2. Benar, acara 29 Maret 2012 di ARKENAS itu adalah seminar pertama dan tragisnya juga yang terakhir yang melibatkan Tim Mandiri. Saya juga menyadari bahwa sebagian besar peneliti arkeologi di Arkenas sinis dan apriori dengan aplikasi geologi (borsampling)-geofisika dalam arkeologi, khususnya mengungkap obyek bangunan besar di bawah tanah. Tidak heran karena tentu tidak mudah untuk bidang lain mengerti. Perlu waktu lebih lama untuk memperkenalkan dan mendiskusikannya. Bahkan rekan-rekan dari geologi-geofisika sendiripun tidak semuanya familiar dan sepaham juga, termasuk kelihatannya Mang Okim sendiri. Perihal perbedaan kacamata antara arkeolog dan geolog sudah saya bahas di email sebelumnya. Perlu diketahui bahwa data dan hasil analisa sekarang ini sudah jauh lebih banyak dan lebih baik dari yang dipresentasikan waktu Maret 2012, dan sudah mencakup hasil penelitian Arkeologi. Hasil penelitian Tim Arkeologi TTRM ini pun dianggap tidak benar oleh Arkenas dan Tim Petisi 34. Bahkan yang dianggap merusak situs didalam petisi 34 itu adalah kegiatan tim arkeologi (eskavasi) bukan tim geologinya. 3. Pak Awang memang disepakati sebagai “sparing partner” saya pak. No problem. Perihal semen dan umur rasanya sudah pernah dibahas panjang lebar juga di IAGI-Net. Material halus diantara batu kolom (tiang) apakah dianggap semen atau hasil pelapukan bukan masalah krusial untuk status apakah manmade atau bukan, bisa didiskusikan. Prinsipnya apapun interpretasinya harus ada data ilmiah pendukungnya, tidak asal tebak saja. Misalnya kalau itu tanah pelapukan apa seharusnya komposisi utama mineralnya? Kemudian kenapa material ini masih ada pada kedalaman lebih dari 10 meter? Terus kenapa material ini ketika digali tambah kedalam malah bertambah alot dan keras serta bersifat impermeabel (dari data eskavasi)? kenapa tidak ada tanda-tanda pelapukan mengulit bawang dari batu kolomnya, sebaliknya yang terlihat h permukaan batu-batu kolom itu mala terlihat ‘segar’ dibungkus oleh material halus itu tadi (di lubang eskavasi). Pada singkapan di permukaan (seperti Posting mang Okim) berbagai hal ini memang tidak langsung kasat mata. Masalah “pseudo-layering”nya itu menarik. Tapi menurut hemat kami bukan karena pelapukan mengulit bawang. Kalau ‘OT’ itu singkatan dari apa ya? Sekian dulu. Mohon maaf apabila saya ceplas-ceplos. Sudah kebiasaan. Salam DHN From:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Sujatmiko Sent: 24 September 2013 8:45 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Yth. Pak Danny, Mohon izin menyampaikan sedikit masukan / koreksi : 1. Kalimat “ pihak yang getol membuat polemik atau kontra-versi “ mungkin maksudnya “ pihak yang BERANI membuat polemik atau kontroversi “. Siapa siih yang berani mengambil resiko menanggapi pernyataan-pernyataan Stafsus Presiden dan Timnya di internet ? Puluhan dan mungkin ratusan komentar yang mengikuti pernyataan-pernyataan tersebut pada umumnya berisi dukungan dan hanya satu dua yang nimbrung dengan komentar
Fw: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Yth Pak Kamsul dan Pak Bandono, Maaf mengenai singkatan OT. Mang Okim nyontoh istilah milis IAGI yaitu OT atau OOT (Out of Topic). Maksudnya sederhana, yang dibahas atau dikomentari bukan topic yang sedang diangkat atau didiskusikan. Beberapa tahun lalu mang Okim pernah ditegur oleh Sekjen karena topic yang diangkat bukan masalah geologi, tetapi masalah human interest (padahal ada batumulianya --- he-hee). Walaupun demikian, mang Okim langsung minta maaf dan masalahnya selesai. Wassalam, Mang Okim --Original Message-- From: bandon...@gmail.com To: Milis Iagi ReplyTo: Milis Iagi Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Sent: 24 Sep 2013 12:52 Visa jadi On Track, hehehe mana yang bener? Powered by Telkomsel BlackBerry® From: kamsul hidayat Sender: Date: Tue, 24 Sep 2013 12:59:22 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Diskusi yang menarik dari orang2 yang kompeten :) Menurut kamus gaul, OT itu Off the record yah mang Okim? rgds; From: Danny Hilman Natawidjaja To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, September 24, 2013 11:34 AM Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA YTH Mang Okim, Perkenankan juga saya menanggapi: 1. Mohon maaf kalau ada yang tersinggung dengan kata “pihak yang getol...” maksudnya adalah bukan hanya Tim Mandiri (TTRM) yang harus mempresentasikan dan mendiskusikan hasil penelitian tapi juga Tim yang hasil penelitian atau pendapatnya bersebrangan, dalam hal ini adalah Tim Petisi 34. Misalnya, bukan hanya TTRM yang harus ngomong tentang bangunan di bawah situs Gunung Padang, tapi Tim Petisi juga harus ngomong apa dasarnya begitu yakin di bawah situs engga ada apa-apanya. Kalau masalah berani, ya TTRM dong yang benar-benar berani menantang mainstream J Memang apa resikonya menentang presiden pak? Petisi 34 itu kan isinya nyuruh presiden untuk menghentikan penelitian yang dilakukan TTRM yang dikoordinir stafsus bukan? Kalau lagi zaman Soeharto sih mungkin lain ya J Sekali lagi saya katakan bahwa isyu reaktor listrik hidro dsb itu bukan dari TTRM tapi reka-rekaan wartawan. Hasil penelitian TTRM mungkin melawan arus tapi kami masih waras pak. Saya sendiripun merasa terganggu dengan isyu itu, dan ketika saya tanya langsung ke Pak Erick, katanya bukan dari dia. Silahkan di-cek. 2. Benar, acara 29 Maret 2012 di ARKENAS itu adalah seminar pertama dan tragisnya juga yang terakhir yang melibatkan Tim Mandiri. Saya juga menyadari bahwa sebagian besar peneliti arkeologi di Arkenas sinis da
Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Kalau di luar geologi ya OOT. Selam ada geologinya yaa mari sajaMas. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "miko" Sender: Date: Tue, 24 Sep 2013 06:23:47 To: Milis Iagi Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Fw: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Yth Pak Kamsul dan Pak Bandono, Maaf mengenai singkatan OT. Mang Okim nyontoh istilah milis IAGI yaitu OT atau OOT (Out of Topic). Maksudnya sederhana, yang dibahas atau dikomentari bukan topic yang sedang diangkat atau didiskusikan. Beberapa tahun lalu mang Okim pernah ditegur oleh Sekjen karena topic yang diangkat bukan masalah geologi, tetapi masalah human interest (padahal ada batumulianya --- he-hee). Walaupun demikian, mang Okim langsung minta maaf dan masalahnya selesai. Wassalam, Mang Okim --Original Message-- From: bandon...@gmail.com To: Milis Iagi ReplyTo: Milis Iagi Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Sent: 24 Sep 2013 12:52 Visa jadi On Track, hehehe mana yang bener? Powered by Telkomsel BlackBerry® From: kamsul hidayat Sender: Date: Tue, 24 Sep 2013 12:59:22 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Diskusi yang menarik dari orang2 yang kompeten :) Menurut kamus gaul, OT itu Off the record yah mang Okim? rgds; From: Danny Hilman Natawidjaja To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, September 24, 2013 11:34 AM Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA YTH Mang Okim, Perkenankan juga saya menanggapi: 1. Mohon maaf kalau ada yang tersinggung dengan kata “pihak yang getol...” maksudnya adalah bukan hanya Tim Mandiri (TTRM) yang harus mempresentasikan dan mendiskusikan hasil penelitian tapi juga Tim yang hasil penelitian atau pendapatnya bersebrangan, dalam hal ini adalah Tim Petisi 34. Misalnya, bukan hanya TTRM yang harus ngomong tentang bangunan di bawah situs Gunung Padang, tapi Tim Petisi juga harus ngomong apa dasarnya begitu yakin di bawah situs engga ada apa-apanya. Kalau masalah berani, ya TTRM dong yang benar-benar berani menantang mainstream J Memang apa resikonya menentang presiden pak? Petisi 34 itu kan isinya nyuruh presiden untuk menghentikan penelitian yang dilakukan TTRM yang dikoordinir stafsus bukan? Kalau lagi zaman Soeharto sih mungkin lain ya J Sekali lagi saya katakan bahwa isyu reaktor listrik hidro dsb itu bukan dari TTRM tapi reka-rekaan wartawan. Hasil penelitian TTRM mungkin melawan arus tapi kami masih waras pak. Saya sendiripun merasa terganggu dengan isyu itu, dan ketika saya tanya langsung ke Pak Erick, katanya bukan dari dia. Silahkan di-cek. 2. Benar, acara 29 Maret 2012 di ARKENAS itu adalah seminar pertama dan tragisnya juga yang terakhir yang melibatkan Tim Mandiri. Saya juga menyadari bahwa sebagian besar peneliti arkeologi di Arkenas sinis da
RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Mang Okim, Terima kasih Mang Okim atas butir no. 3 (he2...). Kita telah lama bergaul di IAGI-net ini, sehingga akhirnya kita bisa membaca bagaimana gaya berdiskusi Mang Okim, Pak Dann, yang lainnya, juga saya. Belakangan saya lebih sering menulis di FB dan di beberapa Group FB. Di Group FB juga pernah dibahas isu-isu seputar Gunung Padang ini bersama Pak Danny, Pak Andi Arif, Pak Erick Rizky, Pak Luthfi Yondri, dan masih banyak lagi. Tidak jarang diskusi atau debat berlangsung keras, sehingga beberapa kali dihentikan oleh moderator group dan kembali ke wall masing-masing. Ya, memang isu Gunung Padang menantang mainstream thinking. Saya hanya berusaha memberikan pendapat-pendapat yang inginnya berimbang, seperti yang juga suka Mang Okim tulis, semoga menjadi pembelajaran buat kita semua bagaimana melalui atau menangani suatu isu yang masuk ke wilayah keilmuan geosains dan yang terkait (geo-histori misalnya). Salam, Awang From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Sujatmiko Sent: Tuesday, September 24, 2013 8:45 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Yth. Pak Danny, Mohon izin menyampaikan sedikit masukan / koreksi : 1. Kalimat " pihak yang getol membuat polemik atau kontra-versi " mungkin maksudnya " pihak yang BERANI membuat polemik atau kontroversi ". Siapa siih yang berani mengambil resiko menanggapi pernyataan-pernyataan Stafsus Presiden dan Timnya di internet ? Puluhan dan mungkin ratusan komentar yang mengikuti pernyataan-pernyataan tersebut pada umumnya berisi dukungan dan hanya satu dua yang nimbrung dengan komentar sindiran. Dalam kasus temuan Reaktor Listrik Hidro yang dinyatakan dengan bangga oleh Pak Erick Rizky ke wartawan DetikNews, mang Okim terpaksa memberanikan diri memunculkannya di milis IAGI. Sebabnya karena selain keterlaluan dan di luar batas kewajaran, temuan tersebut dan temuan-temuan khayalan lainnya akan segera dilaporkan kepada Presiden. Mungkin saja Presiden akan langsung menepuk dada dan mengumumkan temuan tersebut ke seantero dunia --- ta' Iya !!! Di situlah mang Okim merasa terusik sehingga memutuskan untuk mengangkatnya di milis kita. Yang aneh bin ajaib adalah munculnya penjelasan yang OT , bukan oleh Pak Erick Rizky , tetapi oleh Pak Danny - - - padahal Pak Erick Rizky adalah intelektual muda yang ex. Komandan Penelitian G. Lalakon , G. Sadahurip, dan G. Padang ( di awal kegiatan ? ). 2. Mengenai seminar dan diskusi yang tidak melibatkan Tim Mandiri, mang Okim masih ingat acara " Rembug Arkeologi Situs Gunung Padang " yang digagas oleh Puslit Arkenas pada 29 Maret 2012 , dimana Pak Danny jadi salah satu nara sumbernya. Tetapi ya itu, kalau yang disuguhkan adalah hasil-hasil dan interpretasi geolistrik, georadar, dan lain sebagainya, maka tidak akan gatuk Pak Danny , karena selain sulit dimengerti , wujudnya juga tidak pernah terbukti. Banyak kalangan bahkan menilai bahwa penelitian Tim Mandiri di Gunung Padang adalah murni penelitian geologi dan bukan arkeologi. Bagaimana mungkin kita menyimpulkan bahwa ada tinggalan arkeologi di perut Gunung Padang - - - dari sekedar interpretasi hasil pemboran inti yang diameternya hanya beberapa sentimeter ? Cobalah berikan bukti dan argumentasi yang sederhana sesuai dengan ilmu kita tentang pasir ayakan peredam gempa atau semen perekat batu-batu tiang yang umurnya dipastikan sampai 23.000 tahun BP. Mang Okim sudah posting di FB dan di milis kita tentang semen perekat tersebut yang mang Okim tafsirkan sebagai tanah pelapukan yang berstruktur pseudo - layers. Sejauh ini tanggapannya OT saja. 3. Mang Okim sungguh gembira bahwa akhirnya Pak Awang yang kita banggakan dan kagumi berkenan memberikan tanggapan dan pendapat yang bebas dan lepas. Dengan kepakaran Pak Awang, marilah kita bimbing para kawula muda untuk tampil berani mengemukakan pendapat --- tentunya sesuai dengan kode etik keilmuan dan tata krama yang baik dan santun. Wassalam, Mang Okim From: Danny Hilman Natawidjaja [mailto:danny.hil...@gmail.com]<mailto:[mailto:danny.hil...@gmail.com]> Sent: 24 September 2013 4:06 To: iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id> Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Tentu Pak MAC. Malah sudah beberapakali di seminarkan dan didiskusikan. Kalau mau diseminarkan lagi sebaiknya bukan hanya satu pihak tapi juga bersama-sama dengan pihak yang getol membuat polemik atau kontra-versinya. Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact --
Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
All, Memang kelihatannya ada perbedaan pendapat yg sangat mendasar yg saya pahami sejak bberapa waktu yl. Saat itu didiskusikan soal apakah "barang" yg dilihat di seismik itu adalah hasil interpretasi atau seperti kita melihat foto... Ini mungkin latar belakang ini yg menimbulkan kenapa ada perbedaan pengertian mengenai konsep "masih hipothesis" atau "sudah conclusive" Salam, On Tuesday, October 1, 2013, yustinus yuwono wrote: > Mungkin anda tidak membaca tanggapan dari teman2 lain di milis ini, > misalnya dari rekan saya Awang Harun, serta yang lainnya? > > Salam, > YSY > > > 2013/10/1 Danny Hilman Natawidjaja > > Hipothesis apa atau yang mana ya Pak? > > Ini beda pemakaian istilah kayanya. Sepemahaman saya hipothesis itu ada > di awal penelitian. Orang setelah melakukan penelitian, apalagi sudah > tahap lanjut, maka hasil data-analisa-interpretasinya tidak lagi dalam > tahap ber-hipothesis, menurut hemat saya. Masalah sependapat atau tidak > lain perkara. Nanti orang yang berinterpretasi atau berkeyakinan bulat > bahwa di bawah Situs Gunung Padang itu tidak ada ‘apa-apanya’ tanpa > ditunjang (analisa) data subsurface sama sekali disebutnya apa dong? Masa > mau disebut ber-imajinasi atau ber-halusinasi pak. Nanti orangnya marah.* > *** > > ** ** > > Salam > > DHN > > ** ** > > ** ** > > ** ** > > *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of > *yustinus > yuwono > *Sent:* 01 Oktober 2013 16:14 > *To:* iagi-net > *Subject:* Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR > HYDROELECTRIC DI PERUTNYA > > ** ** > > Danny yang baik, > > Yang mulai meng-analogi dengan explor HC kan anda sendiri. Sekarang rekan2 > HC (Awang dkk) telah menjelaskan dengan baik (menurut saya). Juga rekan > miner ikut menjelaskan. Saya urun dikit: Di Oil Company yang saya dengar > (dari P Koesoema) berlaku kiat: banyak yang tidak ngebor lapangannya, > meskipun sudah segudang data geofisik yang menunjang adanya HC di tempat > tersebut kenapa? Karena belum terbukti ada HC nya, supaya harga jual > lapangan tetap tinggi ya gak usah di bor dulu. Karena kalo sudah di bor > ternyata kosong, harga jual akan anjlok alih-2 dapat untung malah buntung > (rugi), data geofisik yang mungkin harganya milyaran itu baru sekedar tool, > bukan real evidence. Jadi ya apapun itu selama belum "proven" saya > menganggap masih hypothesis saja. > > Salam, > > YSY > > ** ** > > 2013/9/26 > > Ooo begitu. > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > -- > > *From: *kamsul hidayat > > *Sender: *< > > Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Cher Monsieur Noor et al, bonjour ! Merci beaucoup pour votre email de clarification. Alhamdulilah, akhirnya ada tanggapan dari praktisi eksplorasi perminyakan , yang walaupun sangat singkat tetapi langsung menusuk akar permasalahan yaitu tentang makna dan pengertian data yang " masih hypothesis " dan data yang " sudah conclusive ". Masalah ini sebetulnya sudah dibahas dengan sangat jelas oleh Pak Awang beberapa waktu lalu, hanya ya itulah , selalu dimarginalkan , dan kita-kita ini dipaksa untuk percaya dan mengakui bahwa data yang "masih hypothesis " adalah data yang " sudah conclusive " . Alasannya karena hipotesis tersebut didasarkan pada hasil survey geofisika yang super canggih selama 2 tahun terakhir. Naah, kalau hipotesisnya memperkirakan ada bangunan budaya lebih 10 kali Borobudur dengan ruang kosong berisi harta karun berupa emas lebih 3 Ton , pintu gerbang setinggi 18 meter, dan terakhir ada bangunan reaktor listrik hidro di dalam perut G. Padang berikut saluran-saluran airnya, apa kita harus percaya ? Seperti biasanya, Presiden SBY mungkin bisa percaya , juga Wagub Jabar yang seniman berikut aparatnya yang "safety player " - - - apalagi di dalam ruangan diskusi ada Stafsus Presiden yang super-power - - - ta' iya ! Sebetulnya, kalau mau berpikir sederhana dan mau kembali ke ilmu dasar Geologi Fisik ( pelajaran semester 1 ), ada beberapa hal kecil yang seharusnya segera dipecahkan karena akan menentukan validitas jenis penelitian TTRM, arkeologi atau geologi. Hal-hal kecil tersebut antara lain masalah pasir ayakan peredam gempa dan semen purba super canggih yang merekatkan kekar-kekar tiang ( informasi awal diciptakan pada periode 10.000 - 23.000 tahun BP ). Untuk masalah pertama, apalah sulitnya menjelaskan tentang alasan yang mendukung hipotesis bahwa pasir tersebut adalah benar-benar pasir ayakan dan bukan pasir " air fall " alias pasir vulkanik seperti yang diduga kuat oleh pakar volkanologi. Untuk masalah kedua, mang Okim yang langsung mengamati dan memotret singkapan di lapangan menyimpulkan bahwa yang disebut semen perekat canggih tersebut tak lain adalah tanah pelapukan dari batuan andesit basalt berstruktur kekar tiang. Tanda-tandanya sangat jelas antara lain adanya struktur pseudo-layers yang simetris di antara 2 kekar tiang dengan lapisan kerak besi di bagian tengahnya ( foto di lampiran ). Fenomena geologi semacam ini dipastikan tidak akan pernah terlihat di pelapukan semen artifisial. Beberapa hari lalu , Prof Sutikno Bronto yang ekskursi ke G. Padang bersama mahasiswa UGM mengirim foto singkapan yang sama dan mengonfirmasi bahwa singkapan tersebut bukan semen purba melainkan tanah pelapukan model kulit bawang / spheroidal weathering. Naah, nanti kalau email mang Okim ini ditanggapi, sebaiknya tidak lagi mengungkit masalah di luar pasir ayakan dan semen purba termasuk hasil interpretasi geofisik, langsung saja ke interpretasi pengamatan TTRM di singkapan berikut hasil laboratoriumnya - - - mah ennyak setelah lebih setahun ditemukan, tidak keluar pisan hasilna - - - ta' iya ! Hal ini penting karena kalau terbukti bahwa semen perekatnya ternyata alamiah alias residual soil dari kekar tiang, maka penelitian TTRM termasuk dating dari 4 lapisan yang konon terindikasi di perut G. Padang adalah murni penelitian geologi bawah permukaan dan nothing to do dengan penelitian arkeologi ( bisa melanggar UU niih ! ). Selain dari itu, anggapan dari beberapa expert TTRM ( antara lain tim Tomografi , Geodesi , Sipil, Arsitektur , dll ) bahwa lebih 2 juta batu tiang bersegi yang bertebaran dan " insitu " di G. Padang adalah bentukan manusia pendiri G. Padang hendaknya dapat segera diluruskan. Malu aah kalau mereka keukeuh beranggapan demikian, sementara di TTRM ada beberapa pakar geologi yang mumpuni, yang seharusnya dapat menjelaskan tentang proses pembentukan kekar tiang di batuan andesit basalt. Sekedar tambahan, karena TTRM selalu nyebut-nyebut Machu Picchu di Peru, waktu TTRM ninjau ke sana, apakah sempat mengamati 3 tembok massif dari benteng Sacsahuaman yang tiap-tiap tembok panjangnya 365 meter? Tembok-tembok tersebut tersusun dari balok-balok batuan tanpa semen lho, padahal di abad 16 Masehi ? Well, mohon beribu maaf kalau email mang Okim ini mengganggu ketenangan week-end rekan-rekan. Wassalam, Mang Okim From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@gmail.com] Sent: 05 Oktober 2013 8:00 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA All, Memang kelihatannya ada perbedaan pendapat yg sangat mendasar yg saya pahami sejak bberapa waktu yl. Saat itu didiskusikan soal apakah "barang" yg dilihat di seismik itu adalah hasil interpretasi atau seperti kita melihat foto... Ini mungkin latar belakang ini yg menimbulkan kenapa ada perbedaan pengertian mengenai konsep "masih hipo
RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
komposisi 45% mineral besi, 40% mineral silika dan sisanya mineral lempung dan sedikit karbon. Komposisi ini tidak bisa ditafsirkan sebagai tanah hasil pelapukan batuan atau hanya merupakan infiltrasi material yang dibawa air ke dalam tanah. Hasil analisa umur dengan radiokarbon dating dari beberapa sampel bor menunjukkan bahwa umur lapisan budaya di bawah permukaan ini adalah sekitar 4700 tahun SM atau lebih tua. Jadi lebih tua 2000 tahun dari Piramid Giza di mesir yang konon berumur sekitar 2700 tahun SM. Sampai Lapisan ke-dua saja sudah cukup alasan agar Situs Gunung Padang menjadi prioritas nasional dan benar-benar ditangani secara sangat serius untuk menjadi proyek pemugaran situs kebanggaan nasional. Terlebih lagi temuan ini adalah hasil kerja bangsa sendiri tanpa bantuan pihak asing. Penemuan lapisan budaya kedua ini sudah akan merubah sejarah tidak hanya Indonesia dan Asia Tenggara tapi sejarah peradaban dunia. 4. Struktur lebih tua yang tertutup oleh lapisan budaya kedua kemungkinan akan lebih fantastis lagi. Keberadaan dinding dan rongga-rongga besar adalah kata kuncinya. Rongga dapat diidentifikasi dari survey geolistrik berupa zona resistivity yang sangat tinggi (puluhan ribu sampai lebih dari 100 ribu ohm.m) dan juga ter-refleksikan oleh citra georadar. Tim juga sudah melakukan survey tomografi seismik. Hasilnya mengkonfirmasi adanya dinding dan rongga besar di bawah situs yang dicirikan oleh "low seismic velocity zone". 5. Pengeboran untuk pengambilan sampel pada bulan Februari 2013 di lokasi yang berdekatan dengan dugaan rongga terjadi "partial water loss" yang cukup besar pada kedalaman 8 sampai 10 meter, diduga karena bor menembus 'tunnel' yang berisi pasir. Pengeboran selanjutnya, pada Bulan Ramadhan lalu, lebih mengejutkan lagi karena mengalami "total water lost" yang sangat banyak sampai 32.000 liter air hilang begitu saja ketika menembus kedalaman yang sama (8-10m), kemungkinan besar air mengalir mengisi rongga yang besarnya minimal 32 m3 atau 4x4x2 m Analisa radiokarbon dating dari tanah yang menimbun lapisan bangunan berongga ini menunjukkan umur 6700 tahun SM. Jadi umur dari bangunan berongga ini harus lebih tua dari penimbunnya. Umur karbon dalam pasir yang mengisi rongga yang ditembus bor-2 sekitar 9600 tahun SM; umur radiokarbon dating dari beberapa sampel tanah/semen diantara batu-batu kolom pada kedalaman dari 8 sampai 12 meter bahkan menunjukkan kisaran umur dari 11.000 sampai 20.000 tahun SM. Walaupun demikian, umur-umur ini sebaiknya diuji lebih lanjut dengan analisa radiokarbon dating atau metoda pengujian umur absolut lainnya yang lebih komprehensif karena angka-angka ini memang "beyond imagination" alias seperti tidak masuk akal karena tidak sesuai dengan pengetahuan sejarah dan perkembangan peradaban manusia yang dipercaya umum pada saat ini. Oleh karena itu pembuktiannya pun harus extra yakin. ---dipotong--- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Sujatmiko Sent: 05 Oktober 2013 11:52 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Cher Monsieur Noor et al, bonjour ! Merci beaucoup pour votre email de clarification. Alhamdulilah, akhirnya ada tanggapan dari praktisi eksplorasi perminyakan , yang walaupun sangat singkat tetapi langsung menusuk akar permasalahan yaitu tentang makna dan pengertian data yang " masih hypothesis " dan data yang " sudah conclusive ". Masalah ini sebetulnya sudah dibahas dengan sangat jelas oleh Pak Awang beberapa waktu lalu, hanya ya itulah , selalu dimarginalkan , dan kita-kita ini dipaksa untuk percaya dan mengakui bahwa data yang "masih hypothesis " adalah data yang " sudah conclusive " . Alasannya karena hipotesis tersebut didasarkan pada hasil survey geofisika yang super canggih selama 2 tahun terakhir. Naah, kalau hipotesisnya memperkirakan ada bangunan budaya lebih 10 kali Borobudur dengan ruang kosong berisi harta karun berupa emas lebih 3 Ton , pintu gerbang setinggi 18 meter, dan terakhir ada bangunan reaktor listrik hidro di dalam perut G. Padang berikut saluran-saluran airnya, apa kita harus percaya ? Seperti biasanya, Presiden SBY mungkin bisa percaya , juga Wagub Jabar yang seniman berikut aparatnya yang "safety player " - - - apalagi di dalam ruangan diskusi ada Stafsus Presiden yang super-power - - - ta' iya ! Sebetulnya, kalau mau berpikir sederhana dan mau kembali ke ilmu dasar Geologi Fisik ( pelajaran semester 1 ), ada beberapa hal kecil yang seharusnya segera dipecahkan karena akan menentukan validitas jenis penelitian TTRM, arkeologi atau geologi. Hal-hal kecil tersebut antara lain masalah pasir ayakan peredam gempa dan semen purba super canggih yang merekatkan kekar-kekar tiang ( informasi awal diciptakan pada periode 10.000 -
Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Met sore Bapak/Ibu, Kapan ya seminar hasil penelitian Gunung Padang akan dihelat? Setelah seminar usulkan penggalian, baru dapat terlihat barang apa sebenarnya yg ada di perut G.Padang itu. Seharusnya Pemerintah pusat atau daerah punya anggaran utk lakukan penggalian (?) Sy kira debat kusir di milist ini ttg G.Padang malah tidak poduktif (cenderung panjang lebar-tidak ada hasil) Salam, khid Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Rasanya koq pesimis bisa mengangkat topik situs gunung pada di Join Convention di Medan akhir Oktober ini, mengingat para peneliti punya keterbatasan untuk men-disclose data hasil penelitiannya. Biarlah terus berdebat di forum milis ini sampai capek. Atau malah pembaca milis yang capek. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: kamsul hidayat Sender: Date: Sat, 5 Oct 2013 18:03:35 To: Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Met sore Bapak/Ibu, Kapan ya seminar hasil penelitian Gunung Padang akan dihelat? Setelah seminar usulkan penggalian, baru dapat terlihat barang apa sebenarnya yg ada di perut G.Padang itu. Seharusnya Pemerintah pusat atau daerah punya anggaran utk lakukan penggalian (?) Sy kira debat kusir di milist ini ttg G.Padang malah tidak poduktif (cenderung panjang lebar-tidak ada hasil) Salam, khid Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: FW: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
m ruangan diskusi ada Stafsus Presiden > yang super-power - - - ta' iya ! > > > > Sebetulnya, kalau mau berpikir sederhana dan mau kembali ke > ilmu dasar Geologi Fisik ( pelajaran semester 1 ), ada > beberapa hal kecil yang seharusnya segera dipecahkan karena > akan menentukan validitas jenis penelitian TTRM, arkeologi > atau geologi. Hal-hal kecil tersebut antara lain masalah > pasir ayakan peredam gempa dan semen purba super canggih > yang merekatkan kekar-kekar tiang ( informasi awal > diciptakan pada periode 10.000 - 23.000 tahun BP ). Untuk > masalah pertama, apalah sulitnya menjelaskan tentang alasan > yang mendukung hipotesis bahwa pasir tersebut adalah > benar-benar pasir ayakan dan bukan pasir " air fall " alias > pasir vulkanik seperti yang diduga kuat oleh pakar > volkanologi. Untuk masalah kedua, mang Okim yang langsung > mengamati dan memotret singkapan di lapangan menyimpulkan > bahwa yang disebut semen perekat canggih tersebut tak lain > adalah tanah pelapukan dari batuan andesit basalt > berstruktur kekar tiang. Tanda-tandanya sangat jelas antara > lain adanya struktur pseudo-layers yang simetris di antara 2 > kekar tiang dengan lapisan kerak besi di bagian tengahnya ( > foto di lampiran ). Fenomena geologi semacam ini dipastikan > tidak akan pernah terlihat di pelapukan semen artifisial. > Beberapa hari lalu , Prof Sutikno Bronto yang ekskursi ke G. > Padang bersama mahasiswa UGM mengirim foto singkapan yang > sama dan mengonfirmasi bahwa singkapan tersebut bukan semen > purba melainkan tanah pelapukan model kulit bawang / > spheroidal weathering. > > > > Naah, nanti kalau email mang Okim ini ditanggapi, sebaiknya > tidak lagi mengungkit masalah di luar pasir ayakan dan semen > purba termasuk hasil interpretasi geofisik, langsung saja > ke interpretasi pengamatan TTRM di singkapan berikut hasil > laboratoriumnya - - - mah ennyak setelah lebih setahun > ditemukan, tidak keluar pisan hasilna - - - ta' iya ! Hal > ini penting karena kalau terbukti bahwa semen perekatnya > ternyata alamiah alias residual soil dari kekar tiang, maka > penelitian TTRM termasuk dating dari 4 lapisan yang konon > terindikasi di perut G. Padang adalah murni penelitian > geologi bawah permukaan dan nothing to do dengan penelitian > arkeologi ( bisa melanggar UU niih ! ). Selain dari itu, > anggapan dari beberapa expert TTRM ( antara lain tim > Tomografi , Geodesi , Sipil, Arsitektur , dll ) bahwa lebih > 2 juta batu tiang bersegi yang bertebaran dan " insitu " di > G. Padang adalah bentukan manusia pendiri G. Padang > hendaknya dapat segera > diluruskan. Malu aah kalau mereka keukeuh beranggapan > demikian, sementara di TTRM ada beberapa pakar geologi yang > mumpuni, yang seharusnya dapat menjelaskan tentang proses > pembentukan kekar tiang di batuan andesit basalt. > > > > Sekedar tambahan, karena TTRM selalu nyebut-nyebut Machu > Picchu di Peru, waktu TTRM ninjau ke sana, apakah sempat > mengamati 3 tembok massif dari benteng Sacsahuaman yang > tiap-tiap tembok panjangnya 365 meter? > Tembok-tembok tersebut tersusun dari balok-balok batuan > tanpa semen lho, padahal di abad 16 Masehi ? Well, mohon > beribu maaf kalau email mang Okim ini mengganggu ketenangan > week-end rekan-rekan. > > > > Wassalam, > > > > Mang Okim > > > > From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@gmail.com] > Sent: 05 Oktober 2013 8:00 > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR > HYDROELECTRIC DI PERUTNYA > > > > All, > > Memang kelihatannya ada perbedaan pendapat yg sangat > mendasar yg saya pahami sejak bberapa waktu yl. > > > > Saat itu didiskusikan soal apakah "barang" yg dilihat di > seismik itu adalah hasil interpretasi atau seperti kita > melihat foto... > > Ini mungkin latar belakang ini yg menimbulkan kenapa ada > perbedaan pengertian mengenai konsep "masih hipothesis" atau > "sudah conclusive" > > > > > > Salam, > > On Tuesday, October 1, 2013, yustinus yuwono wrote: > > Mungkin anda tidak membaca tanggapan dari teman2 lain di > milis ini, misalnya dari rekan saya Awang Harun, serta yang > lainnya? > > > > Salam, > > YSY > > > > 2013/10/1 Danny Hilman Natawidjaja > > Hipothesis apa atau yang mana ya Pak? > > Ini beda pemakaian istilah kayanya. Sepemahaman saya > hipothesis itu ada di awal penelitian. Orang setelah > melakukan penelitian, apalagi sudah tahap lanjut, maka hasil > data-analisa-interpretasinya tidak lagi dalam tahap > ber-hipothesis, menurut hemat saya. Masalah sependapat atau > tidak lain perkara. Nanti ora
Re: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Kalau lihat ulasan Pak Dhany, saya pikir sebaiknya jangan di gali/dibongkar batu2 andesitnya. Karena batu2 itu sengaja ditaruh disana untuk menutupi bangunan atau apapun yg dibawahnya. Mungkin utk melindungi. Mending survei geosika lainnya ysng mencakup daerah lebih luas. Siapa tahu ketemu juga terowongan tempat masuknya Sent from Yahoo! Mail on Android Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
[iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Keren.. Pasti tidak lupa bahwa signature dari masing source itu berbeda. Jadi disamakan dulu. Atau langsung bikin rekative AI saja. Mengenai airgun jadi source di darat sdh banyak dibicarakan di dunia acquisition. Terutama daerah yang medannya lebih gampang dilalui oleh excavator daripada vibroseis. Kita tunggu promosi Lemigas mengenai airgunnya. Siapa tahu ada yg tertarik memakainya Fbs Sent from Yahoo! Mail on Android Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
RE: [iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Nggak ada ang mau pakai gpr ya ? Gpr ; ground penetrating radar Kan lebih murah dan tidak ada ledakan Cara kerja juga mirip seismik refleksi tapi dengan jenis gelombang yang berbeda dan tergantung konstanta dielektrik batuan instead of impedance. Tapi dua duanya (konstanta dielektrik dan impedance) kan semacam resistivitas propagasi gelombang dalam batuan, jadi tampilan section nya ya miriplah sama seismic dengan interpretasi yang mestinya agak beda. HAGI mestinya tau banyak soal ini. From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Franciscus B Sinartio Sent: Monday, September 16, 2013 6:00 AM To: 'Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia'; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Keren.. Pasti tidak lupa bahwa signature dari masing source itu berbeda. Jadi disamakan dulu. Atau langsung bikin rekative AI saja. Mengenai airgun jadi source di darat sdh banyak dibicarakan di dunia acquisition. Terutama daerah yang medannya lebih gampang dilalui oleh excavator daripada vibroseis. Kita tunggu promosi Lemigas mengenai airgunnya. Siapa tahu ada yg tertarik memakainya Fbs Sent from Yahoo! Mail on Android From: Bagus Endar Nurhandoko mailto:bagus...@bdg.centrin.net.id>>; To: 'Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia' mailto:fo...@hagi.or.id>>; mailto:iagi-net@iagi.or.id>>; Subject: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Sent: Mon, Sep 16, 2013 11:02:01 AM Seismik tomografinya pakai kombinasi pukulan palu, petasan dan pakai Vibroseis..(sweeping random source ).. 3 teknologi sumber tersebut diatas dipakai..Tergantung medannya.. Meski petasan berukuran hanya 2.5 centimeter..namun untuk petasan ini izinnya lengkap dari Polda, polres dan polsek..camat, kades, RT..sampai satu persatu warga pemilik lahan.. Pengambilan data hampir sebulan lebih sejak puasa..sekarang kita hentikan sementara..data dicukupkan Bagi yang rekan HAGI yg ingin berkontribusi dipersilahkan Sebagian data sedang diolah tomografinya..Pakai Fresnel wide-band dan Fullwaveform tomografi Demikian infonya Terima kasih Salam, Bagus Endar -Original Message- From: forum [mailto:forum-boun...@hagi.or.id] On Behalf Of leona...@centrin.net.id Sent: Monday, September 16, 2013 8:50 AM To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Di RMOL disebutkan akan dilakukan tomografi seismik oleh Himpunan Ahli Geofisika. Wow, tomografi berarti perlu banyak ledakan. LL Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Sujatmiko" > Sender: > Date: Mon, 16 Sep 2013 07:07:41 To: > Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: MGEI>; <"yondrilu...@gmail.com."@vega.idgx.net>; Bachtiar T.> Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Rekan-rekan IAGI yang budiman, Sudah lama rasanya kita tidak pernah membaca postingan di milis IAGI tentang kemajuan penelitian di Situs Gunung Padang Cianjur, padahal penelitian oleh Tim Mandiri terus berlangsung tanpa jedah. Walaupun penelitian tersebut sempat terganggu dengan adanya Petisi yang mengusulkan kepada Presiden untuk menghentikannya karena alasan kearkeologian dan kelestarian ( milis mang Okim 30 April 2013 , Petisi 34 : Situs Gunung Padang Terselamatkan ) , tetapi karena kekuatan lobby yang sangat luar biasa dari Tim Mandiri, maka Presiden dengan tegas dan tega , mengabaikan Petisi yang ditanda-tangani oleh 34 Arkeolog dan Geolog dari beberapa Asosiasi dan Instansi terkait, dan mengeluarkan Instruksi Presiden untuk meneruskan penelitian. Menghadapi Instruksi Presiden di atas, para Arkeolog dan penanda tangan Petisi tampaknya mengambil sikap tiarap dan diam seribu bahasa. Bagi mang Okim sendiri, karena merasa berstatus bebas merdeka, maka sekali-sekali muncul di blog Andi Arief Dua dengan tujuan agar yang memberikan komentar tidak hanya yang setuju 100 % dengan laporan hasil penelitian Tim Mandiri yang nuansanya terus-terusan berisi slogan tentang hebatnya hasil penelitian dan kedahsyatan karya nenek moyang kita di Gunung Padang. Timbrungan mang Okim terakhir di blog Andi Arief Dua misalnya tentang tindak kekerasan masyarakat setempat dan pemaksaan dihentikannya penelitian akibat dipergunakannya bahan peledak. Berita tersebut kebetulan mang Okim dapat langsung dari Kabid Kebudayaan Cianjur, yang seperti halnya masyarakat setempat, merasa capek juga dengan kegiatan penelitian yang terkesan tanpa hasil nyata --- dan konon juga tidak berizin resmi ( ini yang disampaikan dan dikeluhkan langsung oleh Pak Kabid Cianjur sendiri ). Temuan Reaktor Pembangkit Energi Hydroelectric Berita
Re: [iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
GPR sudah digunakan sebelumnya, Mbak. Mungkin untuk mempertajam analisis digunakan tomografi LL Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Yuriza NOOR Sender: Date: Mon, 16 Sep 2013 07:53:14 To: iagi-net@iagi.or.id; 'Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia' Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Nggak ada ang mau pakai gpr ya ? Gpr ; ground penetrating radar Kan lebih murah dan tidak ada ledakan Cara kerja juga mirip seismik refleksi tapi dengan jenis gelombang yang berbeda dan tergantung konstanta dielektrik batuan instead of impedance. Tapi dua duanya (konstanta dielektrik dan impedance) kan semacam resistivitas propagasi gelombang dalam batuan, jadi tampilan section nya ya miriplah sama seismic dengan interpretasi yang mestinya agak beda. HAGI mestinya tau banyak soal ini. From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Franciscus B Sinartio Sent: Monday, September 16, 2013 6:00 AM To: 'Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia'; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Keren.. Pasti tidak lupa bahwa signature dari masing source itu berbeda. Jadi disamakan dulu. Atau langsung bikin rekative AI saja. Mengenai airgun jadi source di darat sdh banyak dibicarakan di dunia acquisition. Terutama daerah yang medannya lebih gampang dilalui oleh excavator daripada vibroseis. Kita tunggu promosi Lemigas mengenai airgunnya. Siapa tahu ada yg tertarik memakainya Fbs Sent from Yahoo! Mail on Android From: Bagus Endar Nurhandoko mailto:bagus...@bdg.centrin.net.id>>; To: 'Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia' mailto:fo...@hagi.or.id>>; mailto:iagi-net@iagi.or.id>>; Subject: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Sent: Mon, Sep 16, 2013 11:02:01 AM Seismik tomografinya pakai kombinasi pukulan palu, petasan dan pakai Vibroseis..(sweeping random source ).. 3 teknologi sumber tersebut diatas dipakai..Tergantung medannya.. Meski petasan berukuran hanya 2.5 centimeter..namun untuk petasan ini izinnya lengkap dari Polda, polres dan polsek..camat, kades, RT..sampai satu persatu warga pemilik lahan.. Pengambilan data hampir sebulan lebih sejak puasa..sekarang kita hentikan sementara..data dicukupkan Bagi yang rekan HAGI yg ingin berkontribusi dipersilahkan Sebagian data sedang diolah tomografinya..Pakai Fresnel wide-band dan Fullwaveform tomografi Demikian infonya Terima kasih Salam, Bagus Endar -Original Message- From: forum [mailto:forum-boun...@hagi.or.id] On Behalf Of leona...@centrin.net.id Sent: Monday, September 16, 2013 8:50 AM To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Di RMOL disebutkan akan dilakukan tomografi seismik oleh Himpunan Ahli Geofisika. Wow, tomografi berarti perlu banyak ledakan. LL Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Sujatmiko" > Sender: > Date: Mon, 16 Sep 2013 07:07:41 To: > Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: MGEI>; <"yondrilu...@gmail.com."@vega.idgx.net>; Bachtiar T.> Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA Rekan-rekan IAGI yang budiman, Sudah lama rasanya kita tidak pernah membaca postingan di milis IAGI tentang kemajuan penelitian di Situs Gunung Padang Cianjur, padahal penelitian oleh Tim Mandiri terus berlangsung tanpa jedah. Walaupun penelitian tersebut sempat terganggu dengan adanya Petisi yang mengusulkan kepada Presiden untuk menghentikannya karena alasan kearkeologian dan kelestarian ( milis mang Okim 30 April 2013 , Petisi 34 : Situs Gunung Padang Terselamatkan ) , tetapi karena kekuatan lobby yang sangat luar biasa dari Tim Mandiri, maka Presiden dengan tegas dan tega , mengabaikan Petisi yang ditanda-tangani oleh 34 Arkeolog dan Geolog dari beberapa Asosiasi dan Instansi terkait, dan mengeluarkan Instruksi Presiden untuk meneruskan penelitian. Menghadapi Instruksi Presiden di atas, para Arkeolog dan penanda tangan Petisi tampaknya mengambil sikap tiarap dan diam seribu bahasa. Bagi mang Okim sendiri, karena merasa berstatus bebas merdeka, maka sekali-sekali muncul di blog Andi Arief Dua dengan tujuan agar yang memberikan komentar tidak hanya yang setuju 100 % dengan laporan hasil penelitian Tim Mandiri yang nuansanya terus-terusan berisi slogan tentang hebatnya hasil penelitian dan kedahsyatan karya nenek moyang kita di Gunung Padang. Timbrungan mang Okim terakhir di blog Andi Arief Dua misalnya tentang tindak kekerasa
Re: [iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Di gn padang Dany Hilman cs sudah oakai gpr lho. Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Ayo lanjutkan risetnya bro . . . Semakin banyak metode mutakhir yang digunakan . . IAGI akan semakin belajar banyak terhadap kelebihan dan kekurangan "tool" tersebut . . . semoga kita dapat menyerap ilmunya. Go Green Energy Sustainable development *Rahmawan Helmi* GeologistNPA3541 GeoUnpad-MIG89 Geotermal.ITB-2011 DisESDM.ProvJabar +62 853 9542 0580 Pada 17 September 2013 00.27, menulis: > Di gn padang Dany Hilman cs sudah oakai gpr lho. > Powered by Telkomsel BlackBerry® Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention & Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Re: [Forum-HAGI] Sumber seismik tomografi...RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : TEMUAN REAKTOR HYDROELECTRIC DI PERUTNYA
Kalau masih bisa jalan, pelanggan listrik masih menunggu listrik murah. Mungkin dapat lebih murah dari PLTD yang suka padam. Kemarin hampir sehari listrik di Namlea padam. Tapi Namlea kan jauh dari gn Padang ya Semoga reaktornya masih berfungsi. Selamat. Powered by Telkomsel BlackBerry®