Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-10 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono

Halo Noor apa kabar?
Ho...ho jangan salah, ini bukan notulen rapat, itu reputasi internasional, 
terutama di Eropa sangat dihargai, banyak paper lain di majalah ilmiah 
bergengsi me -refer ke C.R.Acad. Sci. Paris untuk masalah yang relevan.
Tambahan info: sejak dua dekade terakhir ada persyaratan, judul paper, judul 
gambar, judul tabel, dan abstrak harus ditulis dalam 2 bhs, Prancis dan 
Inggris.

Salam,
Yatno
- Original Message - 
From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, October 03, 2011 3:22 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)



CR: Compte Rendu, kalau nggak salah alih bahasanya adalah notulen atau MoM. 
Tentunya super cepat, karena memang ditulis untuk mensarikan hasil 
diskusi/pertemuan. Namun apa bener ini masuk dalam kategori publikasi 
ilmiah..?


Omong-omong soal bahasa pengantar dalam pertemuan IAGI saya jadi ingat 
kembali polemik soal ini sekitar 15 tahun yl (sehabis PIT yang pertama 
diadakan di Bidakara - ADB jadi ketua panitianya).


Awalnya adalah keinginan untuk membuat PIT IAGI lebih dikenal dan 
terpublikasi lebih luas, maka saat itu panitia membuat komitmen untuk 
pemakaian pengantar bahasa Inggris dalam PIT (termasuk dalam proposal 
kegiatan). Terlepas dari polemik yang muncul kemudian, ada beberapa hal 
positif:


- proses pencarian dana lebih mudah dan lancar (nggak perlu pakai surat 
sakti, kemungkinan karena proposal bisa dipahami dengan baik oleh manajemen 
yang menjadi sponsor)


- proceedings (seingat saya masih campuran bahasa Indonesia dan bahasa 
Inggris) dicetak dengan standar IPA (jenis kertas, hard cover serta mutu 
cetakan) dan juga didistribusikan dengan luas, termasuk yang kemudian 
panitia kirimkan ke semua sponsor, perpustakaan nasional, asosiasi sejenis 
(AAPG, GSA dll) serta semua perguruan tinggi yang punya jurusan geologi 
dengan harapan makalah yang dipaparkan dalam PIT tersebut dapat menjadi 
acuan bagi para peneliti dan praktisi ilmu geologi


Jadi niat awalnya adalah untuk lebih memperkenalkan hasil pertemuan itu 
sendiri ke kalangan yang lebih luas. Sama sekali bukan untuk gaya, bukan 
pula karena tidak bangga atau minder berbahasa Indonesia. Sangat disayangkan 
sekali jikalau hasil penelitian dan tulisan anggota IAGI menjadi terbatas 
penerapannya hanya karena tidak terbaca oleh para praktisi.


Tapi memang soal bahasa pengantar ini kemudian menjadi polemik yang tidak 
berujung (dan rupanya sampai sekarang..:-). Mungkin usulan Prof Koesoema itu 
bisa menjadi kompromi: PIT yang klasik (boleh bahasa Indonesia atau bahasa 
Inggris) dan kemudian yang tiap 3 atau 5 tahunan yang sifatnya internasional 
(model Symposium Mesozoikum di Bandung pada tahun 2010 yl).




salam,

NSy







--- On Mon, 10/3/11, Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id wrote:


From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)

To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Monday, October 3, 2011, 12:37 AM
Setuju banget Prof!
Di Prancis ada terbitan ilmiah super cepat, umurnya dah
ratusan tahun, sampai sekarang pake bhs Prancis, namanya: CR
Acad. Sci. Paris (Compte Rendu Academie des Sceinces de
Paris).
Setiap tahun ratusan paper singkat diterbitkan, gunanya
untuk informasi temuan/ penelitian ilmiah mutakhir dengan
cepat, masing-masing paper dibatasi max 4 hal? (seingat
saya). Jadi jangan minder dengan penggunaan bhs
Indonesia
Salam,
YSY
- Original Message - From: koeso...@melsa.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, October 01, 2011 12:37 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa
Inggris di PIT IAGI  HAGI (?)


 Saya kira kita harus pertimbangkan juga adanya Panitya
Penilai Karya Ilmiah yg memberikan nilai lebih tinggi pada
makalah yg diterima oleh Journal dan Kongres International
dari pada majalah/kongres national. Bagi kalangan perguruan
tinggi dan jabatan fungsional di berbagai instansi, hal ini
tdk asing lagi, yg dikenal dengan nilai 'kum'. Sampai kini
IPA Convention dianggap kongres internasional, sedangkan PIT
IAGI dianggap kongres nasional. Dengan demikian saya
tdk lihat mengapa harus berbahasa Inggris, karena sifatnya
nasional. Mungkin bagi mereka yg bekerja di perusahaan multi
dirasakan bahasa Inggris adalah keharusan, tapi tidaklah
demikian di intansi pemerintah, bahkan di perguruan tinggi
kuliah, thesis disertasi masih menggunakan bahasa Indonesia.
Tanya juga orang Perancis, Rusia, Jepang, bahkan Cinapun (yg
sdh go international) apakah mereka tdk lagi menulis dalam
bahasanya sendiri? RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: rakhmadi.avia...@gmail.com
 Date: Sat, 1 Oct 2011 05:15:42
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa
Inggris di PIT IAGI  HAGI (?)

 Siiap Cak Rovicky

 Mohon maaf sebelumnya saya pribadi menganggap IAGI
second class thd IPA tapi rupanya

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-05 Terurut Topik Udrekh
Terimakasih pak Muharam. Saya sampai penasaran dan nyari UUnya. Ternyata memang 
bunyinya demikian yah. Hampir tiap tahun kami mangadakan kegiatan bersifat 
internasional di Indonesia,umumnya terkait program kerjasama. Jelas tidak 
mungkin melakukannya dalam bahasa Indonesia. Kalau menyewa penterjemah mahal 
euy, dan jarang tempat yg punya fasilitas pendukung. Belum lagi ada sekolah 
negeri RSBI yah. Sepertinya pemakaian bahasa asing untuk publikasi di Indonesia 
juga tidak diperkenankan. Bingung deh.

Tapi, karena peraturannya demikian, saya memilih setujuuu deh.

Udrekh
Marine geoscience

On Oct 5, 2011, at 7:46, Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com 
wrote:

 


Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-05 Terurut Topik Ismail
Untungnya dlm UU itu tidak mencantumkan sangsinya, wah kalau ada sangsinya bisa 
repot { biasanya kan dlm UU ada sangsinya kalau tidak melaksankan UU spt di UU 
migas } 

 Apakah kita mau tunduk thd UU  tsb atau kita langgar saja  ya monggo ,

Ism


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Udrekh udr...@gmail.com
Date: Wed, 5 Oct 2011 15:57:26 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)

Terimakasih pak Muharam. Saya sampai penasaran dan nyari UUnya. Ternyata memang 
bunyinya demikian yah. Hampir tiap tahun kami mangadakan kegiatan bersifat 
internasional di Indonesia,umumnya terkait program kerjasama. Jelas tidak 
mungkin melakukannya dalam bahasa Indonesia. Kalau menyewa penterjemah mahal 
euy, dan jarang tempat yg punya fasilitas pendukung. Belum lagi ada sekolah 
negeri RSBI yah. Sepertinya pemakaian bahasa asing untuk publikasi di Indonesia 
juga tidak diperkenankan. Bingung deh.

Tapi, karena peraturannya demikian, saya memilih setujuuu deh.

Udrekh
Marine geoscience

On Oct 5, 2011, at 7:46, Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com 
wrote:

 



Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-05 Terurut Topik Fajar Lubis
Lho koq jadi debat kusir dan voting pak?

Saya kira hasil diskusi ini silahkan disampaikan kepada pengurus baru untuk 
diputuskan bahasa apa yang akan dipakai.. dan kita evaluasi hasilnya sama-sama 
nanti.

Masalah tidak banyak expat yang tertarik, pertanyaannya apakah mereka anggota 
IAGI? Menurut saya, PIT inikan untuk kita semua, tempat berkumpul, reuni, 
tepang sono, berbagi informasi atau mencari pekerjaan /tenaga kerja juga boleh. 
Syukur-syukur kalau sekalian bayar iuran tahunan. Hanya, untuk sebagian anggota 
(seperti saya misalnya) diharuskan membuat makalah agar bisa diijinkan oleh 
tempatnya bekerja.

Kalau memang PIT akan ditargetkan lebih, saya sih menurut saja. Saya akan tetap 
mencoba belajar menulis untuk PIT IAGI tahun depan. Mudah-mudahan kali ini ada 
kejelasan status makalah saya.


Salam,
Fajar (2448)

Pak Rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com sudah menulis:



Ini debat mengenai kum ini bisa ngarah ke debat kusir lho, apalagi di komen 
seolah2 industri itu nulis untuk sharing knowledge dan tak bernilai, apa bener 
begitu?

Subject pokoknya pak Awang punya usul untuk IAGI di Inggriskan, ada yg setuju 
ada yg tidak, nah kalo kepepet ya di voting aja.

Kalau menurut saya, penggunaan bhs Inggris di forum ilmiyah itu penting kenapa 
karena untuk dapat kerja dg gaji yg bagus basic bahasa Inggris ini perlu, apa 
lagi lokal market sudah mulai saturated, shg lulusan geologi perlu melongok ke 
SEA, ME Eropa, US dan Latin America. Dan fakatanya sudah banyak alumnus Univ 
Indonesia yg melanglang buana spt itu, sebelum GO International ga ada salahnya 
IAGI sbg wadah / training ground untuk ber Inggris ria, Nah UUD khan (ujung2e 
duwit)

Sebagai tambahan yg pertama mengkonsep Seq.Strat adalah dari Industri bukan 
dari kampus, ya orang industri kan lulusan kampus juga toh, gah usah repot lah 
yg gini2 ini kok arahnya gengsi2 an antara kampus dan industri, sebenere kampus 
dan industri itu sangat erat hubungannya melebihi saudara

Agak aneh kalo ada seorang peneliti yg ngga paham bahasa Inggris rasanya ngga 
ada, itu setau saya, lha kalau memang tidak ada handicap ya monggo kita pake 
bahasa Inggris di IAGI.

Suwun
Avi NPA 0666

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-05 Terurut Topik Made Sulitra
Dear GG,
Menurut saya, kalau PIT's goal mau setara dengan IPA or go internasionale, 
English comm is must, e.g. Malaysia, kata Mahatir, Kembalilah ke bahasa Ingris 
dari bahasa Melayu seperti sebelumnya dengan English comm, untuk bisa bersaing 
globally. Terus terang saja waktu saya di ME, kita kalah bersaing dengan 
Srilangka karena Comm. Seperti kenyataan dilapangan kalau duduk makan dengan 
orang asing satu meja, orang Indon very silent (busy eating) shg dianggap dak 
contributor under topic discussion alias unknowledgeable or unmarketable 
person.

Hope young generations is more invented and powerful globally.

Bravo GG, GBU, made
  - Original Message - 
  From: Ismail 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Wednesday, October 05, 2011 4:21 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)


  Untungnya dlm UU itu tidak mencantumkan sangsinya, wah kalau ada sangsinya 
bisa repot { biasanya kan dlm UU ada sangsinya kalau tidak melaksankan UU spt 
di UU migas } 

  Apakah kita mau tunduk thd UU tsb atau kita langgar saja ya monggo ,

  Ism


  Sent by Liamsi's Mobile Phone


--

  From: Udrekh udr...@gmail.com 
  Date: Wed, 5 Oct 2011 15:57:26 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)


  Terimakasih pak Muharam. Saya sampai penasaran dan nyari UUnya. Ternyata 
memang bunyinya demikian yah. Hampir tiap tahun kami mangadakan kegiatan 
bersifat internasional di Indonesia,umumnya terkait program kerjasama. Jelas 
tidak mungkin melakukannya dalam bahasa Indonesia. Kalau menyewa penterjemah 
mahal euy, dan jarang tempat yg punya fasilitas pendukung. Belum lagi ada 
sekolah negeri RSBI yah. Sepertinya pemakaian bahasa asing untuk publikasi di 
Indonesia juga tidak diperkenankan. Bingung deh.


  Tapi, karena peraturannya demikian, saya memilih setujuuu deh.

  Udrekh
  Marine geoscience

  On Oct 5, 2011, at 7:46, Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com 
wrote:







--

  “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email.



“Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email.


Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-04 Terurut Topik rakhmadi avianto
Ini debat mengenai kum ini bisa ngarah ke debat kusir lho, apalagi di
komen seolah2 industri itu nulis untuk sharing knowledge dan tak bernilai,
apa bener begitu?

Subject pokoknya pak Awang punya usul untuk IAGI di Inggriskan, ada yg
setuju ada yg tidak, nah kalo kepepet ya di voting aja.

Kalau menurut saya, penggunaan bhs Inggris di forum ilmiyah itu penting
kenapa karena untuk dapat kerja dg gaji yg bagus basic bahasa Inggris ini
perlu, apa lagi lokal market sudah mulai saturated, shg lulusan geologi
perlu melongok ke SEA, ME Eropa, US dan Latin America. Dan fakatanya sudah
banyak alumnus Univ Indonesia yg melanglang buana spt itu, sebelum GO
International ga ada salahnya IAGI sbg wadah / training ground untuk ber
Inggris ria, Nah UUD khan (ujung2e duwit)

Sebagai tambahan yg pertama mengkonsep Seq.Strat adalah dari Industri bukan
dari kampus, ya orang industri kan lulusan kampus juga toh, gah usah repot
lah yg gini2 ini kok arahnya gengsi2 an antara kampus dan industri, sebenere
kampus dan industri itu sangat erat hubungannya melebihi saudara

Agak aneh kalo ada seorang peneliti yg ngga paham bahasa Inggris rasanya
ngga ada, itu setau saya, lha kalau memang tidak ada handicap ya monggo kita
pake bahasa Inggris di IAGI.

Suwun
Avi NPA 0666


2011/10/4 Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com

 Jangan salah paham dulu mas..

 Penilaian Kum di pemerintahan (institusi penelitian atau pendidikan) adalah
 berdasarkan makalah yang disajikan itu direview atau tidak, serta
 ditampilkan dalam seminar atau makalah yang memiliki dampak (citation
 impact) yang tinggi atau bukan.

 Jadi dalam kasus PIT IAGI atau IPA, makalah ini akan memiliki nilai kum
 yang sama (nilai kumnya akan lebih kecil kalau prosidingnya tidak
 direview, bersifat nasional dan diterbitkan pada saat pertemuan
 berlangsung).

 Berbeda untuk kalangan industri, makalah yang ditampilkan akan dipilih
 dalam forum dengan minatan dan komunitas tertentu. Sehingga diharapkan dapat
 menjadi ajang promosi, sharing informasi atau keperluan perusahaan lainnya.
 Tidak ada unsur kum dalam hal ini, karena memang tidak dihitung.

 Untuk soal gengsi, lebih baik mari kita bersama-sama menuliskan hasil
 terbaik kita dan publikasikan dalam PIT IAGI. Sejalan dengan waktu, itu akan
 terus meningkatkan kualitas PIT IAGI kita ini.


 Salam,
 Fajar (2448)


 --
 *Mas Minarwan* minarw...@gmail.com sampun nyerat
 **

 Saya jadi tergelitik untuk berkomentar. Dari berbagai diskusi yang
 saya pantau di topik ini, fakta yang muncul adalah:

 1. Kum untuk makalah yang dipresentasikan di IPA lebih tinggi daripada
 kum makalah yang dipresentasikan di PIT IAGI. Kalau memang demikian
 faktanya, ternyata pemerintah memang menganggap PIT IAGI tidak lebih
 penting daripada IPA Convention.

 2. Jika kita mencari kum, mengirimkan makalah ke IPA Convention tentu
 lebih menguntungkan daripada mengirimkan makalah ke PIT IAGI. Sayang
 sekali, IPA Convention hanya untuk orang-orang yang bermain di bidang
 migas, kalau mereka berasal dari bidang Tata Lingkungan, mereka tidak
 memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan nilai kum yang sama
 sehingga saya pikir kok kurang adil. Maaf, bukan hendak memanas-manasi
 lho.

 Jadi, kita memang perlu mencari jalan keluar untuk meningkatkan gengsi
 PIT IAGI, minimal di mata pemerintah dulu sehingga nanti makalah
 terbaik dari bidang migas juga akan dikirimkan ke PIT IAGI.

 Salam
 Minarwan
 NPA 1590





RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-04 Terurut Topik Muharram Jaya Panguriseng
VOTING ...usul yang super sekali (meminjam bahasa Mario Teguh) :) ...setuju 
dengan voting, minimal supaya debat kusir ini segera berakhir :) ...

Daripada kebanyakan berargumentasi, kalau boleh usil mengusulkan konten voting 
sbb.:

SETUJU / TIDAK SETUJU kah anda apabila :
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, 
dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan, terutama Pasal 32, ayat-1 yang 
berbunyi  Bahasa Indonesia WAJIB digunakan dalam forum yang bersifat nasional 
atau forum yang bersifat internasional di Indonesia.
Digunakan sebagai acuan pelaksanaan PIT IAGI, PIT HAGI, Konferensi Bersama 
IAGI-HAGI ?

Pak Moderator, mungkin sudah saatnya diskusi untuk subyek ini masuk ke milis 
OOT...

Salam,
MJP


From: rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com]
Sent: Tuesday, October 04, 2011 9:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)

Ini debat mengenai kum ini bisa ngarah ke debat kusir lho, apalagi di komen 
seolah2 industri itu nulis untuk sharing knowledge dan tak bernilai, apa bener 
begitu?

Subject pokoknya pak Awang punya usul untuk IAGI di Inggriskan, ada yg setuju 
ada yg tidak, nah kalo kepepet ya di voting aja.

Kalau menurut saya, penggunaan bhs Inggris di forum ilmiyah itu penting kenapa 
karena untuk dapat kerja dg gaji yg bagus basic bahasa Inggris ini perlu, apa 
lagi lokal market sudah mulai saturated, shg lulusan geologi perlu melongok ke 
SEA, ME Eropa, US dan Latin America. Dan fakatanya sudah banyak alumnus Univ 
Indonesia yg melanglang buana spt itu, sebelum GO International ga ada salahnya 
IAGI sbg wadah / training ground untuk ber Inggris ria, Nah UUD khan (ujung2e 
duwit)

Sebagai tambahan yg pertama mengkonsep Seq.Strat adalah dari Industri bukan 
dari kampus, ya orang industri kan lulusan kampus juga toh, gah usah repot lah 
yg gini2 ini kok arahnya gengsi2 an antara kampus dan industri, sebenere kampus 
dan industri itu sangat erat hubungannya melebihi saudara

Agak aneh kalo ada seorang peneliti yg ngga paham bahasa Inggris rasanya ngga 
ada, itu setau saya, lha kalau memang tidak ada handicap ya monggo kita pake 
bahasa Inggris di IAGI.

Suwun
Avi NPA 0666

2011/10/4 Fajar Lubis fajardich...@yahoo.commailto:fajardich...@yahoo.com
Jangan salah paham dulu mas..

Penilaian Kum di pemerintahan (institusi penelitian atau pendidikan) adalah 
berdasarkan makalah yang disajikan itu direview atau tidak, serta ditampilkan 
dalam seminar atau makalah yang memiliki dampak (citation impact) yang tinggi 
atau bukan.

Jadi dalam kasus PIT IAGI atau IPA, makalah ini akan memiliki nilai kum yang 
sama (nilai kumnya akan lebih kecil kalau prosidingnya tidak direview, 
bersifat nasional dan diterbitkan pada saat pertemuan berlangsung).

Berbeda untuk kalangan industri, makalah yang ditampilkan akan dipilih dalam 
forum dengan minatan dan komunitas tertentu. Sehingga diharapkan dapat menjadi 
ajang promosi, sharing informasi atau keperluan perusahaan lainnya. Tidak ada 
unsur kum dalam hal ini, karena memang tidak dihitung.

Untuk soal gengsi, lebih baik mari kita bersama-sama menuliskan hasil terbaik 
kita dan publikasikan dalam PIT IAGI. Sejalan dengan waktu, itu akan terus 
meningkatkan kualitas PIT IAGI kita ini.


Salam,
Fajar (2448)



Mas Minarwan minarw...@gmail.commailto:minarw...@gmail.com sampun nyerat

Saya jadi tergelitik untuk berkomentar. Dari berbagai diskusi yang
saya pantau di topik ini, fakta yang muncul adalah:

1. Kum untuk makalah yang dipresentasikan di IPA lebih tinggi daripada
kum makalah yang dipresentasikan di PIT IAGI. Kalau memang demikian
faktanya, ternyata pemerintah memang menganggap PIT IAGI tidak lebih
penting daripada IPA Convention.

2. Jika kita mencari kum, mengirimkan makalah ke IPA Convention tentu
lebih menguntungkan daripada mengirimkan makalah ke PIT IAGI. Sayang
sekali, IPA Convention hanya untuk orang-orang yang bermain di bidang
migas, kalau mereka berasal dari bidang Tata Lingkungan, mereka tidak
memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan nilai kum yang sama
sehingga saya pikir kok kurang adil. Maaf, bukan hendak memanas-manasi
lho.

Jadi, kita memang perlu mencari jalan keluar untuk meningkatkan gengsi
PIT IAGI, minimal di mata pemerintah dulu sehingga nanti makalah
terbaik dari bidang migas juga akan dikirimkan ke PIT IAGI.

Salam
Minarwan
NPA 1590


* This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-03 Terurut Topik rakhmadi avianto
Lho maksud saya . saya DULU berpendapat demikian, tapi kan saya udah
bilang saya itu salah, nah bukan tidak mungkin rekan yg lain berpendapat
begitu, maksudnya kayak saya DULU mas Agus bisa aja toh, berangkat dari situ
mungkin pak Awang pengin agar ada forum bhs Inggris di IAGI kan itu bagus
biar IPA ora  pede dewe.Untuk rating IAGI vs IPA ini biarlah komuniti
ilmiyah yg menilai apa benar IAGI itu kelasnya lebih rendah dari IPA dan
kalau iya kan ini tantangan kedepan buat kita

Repot ya ternyata hidup ini

Salam
Avi NPA 0666

2011/10/2 Agus agushendra...@yahoo.com

 Pak Avi, IAGI dan IPA jelas lain dan tidak bisa kemudian IAGI jadi second
 class drpd IPA krn konteks profesinya lain. Peneliti peneliti dlm IAGI
 terutama bidang yg ditekuninya hidrogeologi, geologi teknik, geologi
 ekonomi, mitigasi bencana geologi, tentu tidak bisa serta merta tampil di
 Forum IPA Convention. Di Forum IPA, paper bisa bicara dari hulu ke hilir,
 tapi khusus perminyakan sj. Walaupun ada asosiasi profesi terkait dg
 perminyakan, yaitu IATMI, Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia.
 Sementara IAGI, sgt luas singgungan yg terkait dg profesi aplikasi bidang
 kebumian. Geoscientist yg menekuni vulkanologi, paleontologi vertabrata,
 atau geologi longsoran atau tektonik untuk mitigasi bencana, bisa sangat
 elit di PIT IAGI, tapi menjadi tidak pas jika paper paper mereka ditaruh di
 IPA Convention. Beda dg yg menekuni sekuen stratigrafi bisa jadi elit di
 forum PIT IAGI atau IPA Convention.
 Setahu sy IPA identik dg IMA (Mining). Kalau IAGI lebih pada profesi
 personal spt halnya pada HAGI, IATMI, PERHAPI, Ikatan Sarjana Geodesi
 Indonesia, Ikatan Geografi Indonesia atau diluar kebumian, Ikatan Ahli Gula
 Indonesia (IKAGI), IDI.

 Salam, gus.hend.89 npa.2343

 Sent from my iPad

 On 1 Okt 2011, at 12:15, rakhmadi.avia...@gmail.com wrote:

  Siiap Cak Rovicky
 
  Mohon maaf sebelumnya saya pribadi menganggap IAGI second class thd IPA
 tapi rupanya saya salah, bukan tidak mungkin banyak anggota yg lain yg
 berpendapat sama ini terutama memang kesannya IAGI itu bukan untuk kalangan
 elite Geoscientist sebab golongan ini ngumpul di IPA
 
  Nah kalo ada yg berpendapat demikian tidak ada salahnya toh tapi adalah
 tugas Rovicky dan jajarannya kedepan bagaimana agar di lokal saja IAGI bisa
 punya nilai sama dg IPA sukur2 bisa lebih
 
  RDP good luck you are facing a lot of wind of change from to day to come,
 hope you can be the best skipper for the IAGI ship
 
  Salam
  Avi NPA 0666
 
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
  -Original Message-
  From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
  Date: Sat, 1 Oct 2011 12:02:10
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT
 IAGI 
  HAGI (?)
  Usulan-usulan yg sangat menarik.
  Saya sebagai ketua terpilih tentunya sangat bangga dengan antusiasme
  anggota yg semakin menggelora. Namun saya juga sangat menghormati
  apapun keputusan pengurus sebelumnya yang akan di serahterimakan dalam
  beberapa bulan mendatang.
  Tentunya akan ada catatan pekerjaan dari Pak Lambok dkk yg harus
  dilanjutkan dan dikembangkan.
 
  Usulan-usulan menarik ini akan menjadi catatan khusus yg akan saya
  garis bawahi tentusaja.
 
  Ayo, mari kita terus maju memperbaiki dan mengembangkan organisasi
  kita yg smakin membanggakan ini.
 
  Salam sukses.
 
  Rovicky.
 
  On 01/10/2011, Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id wrote:
  Prof. Koesoemadinata yth:
  Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal
 ini
  memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun
  usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum
 IAGI.
  Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa
 kali
  PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang
  disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan.
 Jadinya
  kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik.
  Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada
  forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan
  kesahihan informasi atau metoda yang disajikan.
  Sekali lagi saya sangat setuju Pak.
  Wassalam,
  Chairul Nas
  mantan murid Pak RPK.
 
  --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 menulis:
 
  Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
  Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI
 
  HAGI (?)
  Kepada: iagi-net@iagi.or.id
  Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM
 
 
 
 
 
  _filtered #yiv1634116423 {
  font-family:Cambria Math;}
  _filtered #yiv1634116423 {
  font-family:Calibri;}
  _filtered #yiv1634116423 {
  font-family:Tahoma;}
  _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;}
  #yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal {
  FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
  #yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal {
  FONT-SIZE

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-03 Terurut Topik noor syarifuddin
CR: Compte Rendu, kalau nggak salah alih bahasanya adalah notulen atau MoM. 
Tentunya super cepat, karena memang ditulis untuk mensarikan hasil 
diskusi/pertemuan. Namun apa bener ini masuk dalam kategori publikasi ilmiah..?

Omong-omong soal bahasa pengantar dalam pertemuan IAGI saya jadi ingat kembali 
polemik soal ini sekitar 15 tahun yl (sehabis PIT yang pertama diadakan di 
Bidakara - ADB jadi ketua panitianya). 

Awalnya adalah keinginan untuk membuat PIT IAGI lebih dikenal dan terpublikasi 
lebih luas, maka saat itu panitia membuat komitmen untuk pemakaian pengantar 
bahasa Inggris dalam PIT (termasuk dalam proposal kegiatan). Terlepas dari 
polemik yang muncul kemudian, ada beberapa hal positif:

- proses pencarian dana lebih mudah dan lancar (nggak perlu pakai surat 
sakti, kemungkinan karena proposal bisa dipahami dengan baik oleh manajemen 
yang menjadi sponsor)

- proceedings (seingat saya masih campuran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) 
dicetak dengan standar IPA (jenis kertas, hard cover serta mutu cetakan) dan 
juga didistribusikan dengan luas, termasuk yang kemudian panitia kirimkan ke 
semua sponsor, perpustakaan nasional, asosiasi sejenis (AAPG, GSA dll) serta 
semua perguruan tinggi yang punya jurusan geologi dengan harapan makalah yang 
dipaparkan dalam PIT tersebut dapat menjadi acuan bagi para peneliti dan 
praktisi ilmu geologi

Jadi niat awalnya adalah untuk lebih memperkenalkan hasil pertemuan itu sendiri 
ke kalangan yang lebih luas. Sama sekali bukan untuk gaya, bukan pula karena 
tidak bangga atau minder berbahasa Indonesia. Sangat disayangkan sekali jikalau 
hasil penelitian dan tulisan anggota IAGI menjadi terbatas penerapannya hanya 
karena tidak terbaca oleh para praktisi.

Tapi memang soal bahasa pengantar ini kemudian menjadi polemik yang tidak 
berujung (dan rupanya sampai sekarang..:-). Mungkin usulan Prof Koesoema itu 
bisa menjadi kompromi: PIT yang klasik (boleh bahasa Indonesia atau bahasa 
Inggris) dan kemudian yang tiap 3 atau 5 tahunan yang sifatnya internasional 
(model Symposium Mesozoikum di Bandung pada tahun 2010 yl). 



salam,

NSy







--- On Mon, 10/3/11, Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id wrote:

 From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
 HAGI (?)
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Monday, October 3, 2011, 12:37 AM
 Setuju banget Prof!
 Di Prancis ada terbitan ilmiah super cepat, umurnya dah
 ratusan tahun, sampai sekarang pake bhs Prancis, namanya: CR
 Acad. Sci. Paris (Compte Rendu Academie des Sceinces de
 Paris).
 Setiap tahun ratusan paper singkat diterbitkan, gunanya
 untuk informasi temuan/ penelitian ilmiah mutakhir dengan
 cepat, masing-masing paper dibatasi max 4 hal? (seingat
 saya). Jadi jangan minder dengan penggunaan bhs
 Indonesia
 Salam,
 YSY
 - Original Message - From: koeso...@melsa.net.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Saturday, October 01, 2011 12:37 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa
 Inggris di PIT IAGI  HAGI (?)
 
 
  Saya kira kita harus pertimbangkan juga adanya Panitya
 Penilai Karya Ilmiah yg memberikan nilai lebih tinggi pada
 makalah yg diterima oleh Journal dan Kongres International
 dari pada majalah/kongres national. Bagi kalangan perguruan
 tinggi dan jabatan fungsional di berbagai instansi, hal ini
 tdk asing lagi, yg dikenal dengan nilai 'kum'. Sampai kini
 IPA Convention dianggap kongres internasional, sedangkan PIT
 IAGI dianggap kongres nasional. Dengan demikian saya 
 tdk lihat mengapa harus berbahasa Inggris, karena sifatnya
 nasional. Mungkin bagi mereka yg bekerja di perusahaan multi
 dirasakan bahasa Inggris adalah keharusan, tapi tidaklah
 demikian di intansi pemerintah, bahkan di perguruan tinggi
 kuliah, thesis disertasi masih menggunakan bahasa Indonesia.
 Tanya juga orang Perancis, Rusia, Jepang, bahkan Cinapun (yg
 sdh go international) apakah mereka tdk lagi menulis dalam
 bahasanya sendiri? RPK
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
  
  -Original Message-
  From: rakhmadi.avia...@gmail.com
  Date: Sat, 1 Oct 2011 05:15:42
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa
 Inggris di PIT IAGI  HAGI (?)
  
  Siiap Cak Rovicky
  
  Mohon maaf sebelumnya saya pribadi menganggap IAGI
 second class thd IPA tapi rupanya saya salah, bukan tidak
 mungkin banyak anggota yg lain yg berpendapat sama ini
 terutama memang kesannya IAGI itu bukan untuk kalangan elite
 Geoscientist sebab golongan ini ngumpul di IPA
  
  Nah kalo ada yg berpendapat demikian tidak ada
 salahnya toh tapi adalah tugas Rovicky dan jajarannya
 kedepan bagaimana agar di lokal saja IAGI bisa punya nilai
 sama dg IPA sukur2 bisa lebih
  
  RDP good luck you are facing a lot of wind of change
 from to day to come, hope you can be the best skipper for
 the IAGI ship
  
  Salam
  Avi NPA 0666
  
  Powered by Telkomsel BlackBerry

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-03 Terurut Topik Fajar Lubis
Jangan salah paham dulu mas..

Penilaian Kum di pemerintahan (institusi penelitian atau pendidikan) adalah 
berdasarkan makalah yang disajikan itu direview atau tidak, serta ditampilkan 
dalam seminar atau makalah yang memiliki dampak (citation impact) yang tinggi 
atau bukan.

Jadi dalam kasus PIT IAGI atau IPA, makalah ini akan memiliki nilai kum yang 
sama (nilai kumnya akan lebih kecil kalau prosidingnya tidak direview, 
bersifat nasional dan diterbitkan pada saat pertemuan berlangsung).

Berbeda untuk kalangan industri, makalah yang ditampilkan akan dipilih dalam 
forum dengan minatan dan komunitas tertentu. Sehingga diharapkan dapat menjadi 
ajang promosi, sharing informasi atau keperluan perusahaan lainnya. Tidak ada 
unsur kum dalam hal ini, karena memang tidak dihitung.

Untuk soal gengsi, lebih baik mari kita bersama-sama menuliskan hasil terbaik 
kita dan publikasikan dalam PIT IAGI. Sejalan dengan waktu, itu akan terus 
meningkatkan kualitas PIT IAGI kita ini.


Salam,
Fajar (2448)

 



Mas Minarwan minarw...@gmail.com sampun nyerat

Saya jadi tergelitik untuk berkomentar. Dari berbagai diskusi yang
saya pantau di topik ini, fakta yang muncul adalah:

1. Kum untuk makalah yang dipresentasikan di IPA lebih tinggi daripada
kum makalah yang dipresentasikan di PIT IAGI. Kalau memang demikian
faktanya, ternyata pemerintah memang menganggap PIT IAGI tidak lebih
penting daripada IPA Convention.

2. Jika kita mencari kum, mengirimkan makalah ke IPA Convention tentu
lebih menguntungkan daripada mengirimkan makalah ke PIT IAGI. Sayang
sekali, IPA Convention hanya untuk orang-orang yang bermain di bidang
migas, kalau mereka berasal dari bidang Tata Lingkungan, mereka tidak
memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan nilai kum yang sama
sehingga saya pikir kok kurang adil. Maaf, bukan hendak memanas-manasi
lho.

Jadi, kita memang perlu mencari jalan keluar untuk meningkatkan gengsi
PIT IAGI, minimal di mata pemerintah dulu sehingga nanti makalah
terbaik dari bidang migas juga akan dikirimkan ke PIT IAGI.

Salam
Minarwan
NPA 1590

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-02 Terurut Topik Agus
Pak Avi, IAGI dan IPA jelas lain dan tidak bisa kemudian IAGI jadi second class 
drpd IPA krn konteks profesinya lain. Peneliti peneliti dlm IAGI terutama 
bidang yg ditekuninya hidrogeologi, geologi teknik, geologi ekonomi, mitigasi 
bencana geologi, tentu tidak bisa serta merta tampil di Forum IPA Convention. 
Di Forum IPA, paper bisa bicara dari hulu ke hilir, tapi khusus perminyakan sj. 
Walaupun ada asosiasi profesi terkait dg perminyakan, yaitu IATMI, Ikatan Ahli 
Teknik Perminyakan Indonesia. Sementara IAGI, sgt luas singgungan yg terkait dg 
profesi aplikasi bidang kebumian. Geoscientist yg menekuni vulkanologi, 
paleontologi vertabrata, atau geologi longsoran atau tektonik untuk mitigasi 
bencana, bisa sangat elit di PIT IAGI, tapi menjadi tidak pas jika paper paper 
mereka ditaruh di IPA Convention. Beda dg yg menekuni sekuen stratigrafi bisa 
jadi elit di forum PIT IAGI atau IPA Convention.
Setahu sy IPA identik dg IMA (Mining). Kalau IAGI lebih pada profesi personal 
spt halnya pada HAGI, IATMI, PERHAPI, Ikatan Sarjana Geodesi Indonesia, Ikatan 
Geografi Indonesia atau diluar kebumian, Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI), 
IDI.

Salam, gus.hend.89 npa.2343

Sent from my iPad

On 1 Okt 2011, at 12:15, rakhmadi.avia...@gmail.com wrote:

 Siiap Cak Rovicky
 
 Mohon maaf sebelumnya saya pribadi menganggap IAGI second class thd IPA tapi 
 rupanya saya salah, bukan tidak mungkin banyak anggota yg lain yg berpendapat 
 sama ini terutama memang kesannya IAGI itu bukan untuk kalangan elite 
 Geoscientist sebab golongan ini ngumpul di IPA
 
 Nah kalo ada yg berpendapat demikian tidak ada salahnya toh tapi adalah tugas 
 Rovicky dan jajarannya kedepan bagaimana agar di lokal saja IAGI bisa punya 
 nilai sama dg IPA sukur2 bisa lebih
 
 RDP good luck you are facing a lot of wind of change from to day to come, 
 hope you can be the best skipper for the IAGI ship
 
 Salam
 Avi NPA 0666
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 Date: Sat, 1 Oct 2011 12:02:10 
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)
 Usulan-usulan yg sangat menarik.
 Saya sebagai ketua terpilih tentunya sangat bangga dengan antusiasme
 anggota yg semakin menggelora. Namun saya juga sangat menghormati
 apapun keputusan pengurus sebelumnya yang akan di serahterimakan dalam
 beberapa bulan mendatang.
 Tentunya akan ada catatan pekerjaan dari Pak Lambok dkk yg harus
 dilanjutkan dan dikembangkan.
 
 Usulan-usulan menarik ini akan menjadi catatan khusus yg akan saya
 garis bawahi tentusaja.
 
 Ayo, mari kita terus maju memperbaiki dan mengembangkan organisasi
 kita yg smakin membanggakan ini.
 
 Salam sukses.
 
 Rovicky.
 
 On 01/10/2011, Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id wrote:
 Prof. Koesoemadinata yth:
 Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini
 memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun
 usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI.
 Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali
 PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang
 disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya
 kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik.
 Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada
 forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan
 kesahihan informasi atau metoda yang disajikan.
 Sekali lagi saya sangat setuju Pak.
 Wassalam,
 Chairul Nas
 mantan murid Pak RPK.
 
 --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis:
 
 Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM
 
 
 
 
 
 _filtered #yiv1634116423 {
 font-family:Cambria Math;}
 _filtered #yiv1634116423 {
 font-family:Calibri;}
 _filtered #yiv1634116423 {
 font-family:Tahoma;}
 _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;}
 #yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal {
 FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
 #yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal {
 FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
 #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423MsoNormal {
 FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
 #yiv1634116423 A:link {
 COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlink {
 COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 A:visited {
 COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlinkFollowed {
 COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423EmailStyle17 {
 COLOR:#1f497d;FONT-FAMILY:sans-serif;}
 #yiv1634116423 .yiv1634116423MsoChpDefault {
 }
 #yiv1634116423

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-02 Terurut Topik mohammadsyaiful
Sekedar info saja, pak Avi, bahwa ada sekira 10 kawan yg aktif di JCM 2011, 
juga terbiasa membantu IPA annual convention.

Salam,
Syaiful

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Sat, 1 Oct 2011 05:15:42 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Siiap Cak Rovicky

Mohon maaf sebelumnya saya pribadi menganggap IAGI second class thd IPA tapi 
rupanya saya salah, bukan tidak mungkin banyak anggota yg lain yg berpendapat 
sama ini terutama memang kesannya IAGI itu bukan untuk kalangan elite 
Geoscientist sebab golongan ini ngumpul di IPA

Nah kalo ada yg berpendapat demikian tidak ada salahnya toh tapi adalah tugas 
Rovicky dan jajarannya kedepan bagaimana agar di lokal saja IAGI bisa punya 
nilai sama dg IPA sukur2 bisa lebih

RDP good luck you are facing a lot of wind of change from to day to come, hope 
you can be the best skipper for the IAGI ship

Salam
Avi NPA 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sat, 1 Oct 2011 12:02:10 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)
Usulan-usulan yg sangat menarik.
Saya sebagai ketua terpilih tentunya sangat bangga dengan antusiasme
anggota yg semakin menggelora. Namun saya juga sangat menghormati
apapun keputusan pengurus sebelumnya yang akan di serahterimakan dalam
beberapa bulan mendatang.
Tentunya akan ada catatan pekerjaan dari Pak Lambok dkk yg harus
dilanjutkan dan dikembangkan.

Usulan-usulan menarik ini akan menjadi catatan khusus yg akan saya
garis bawahi tentusaja.

Ayo, mari kita terus maju memperbaiki dan mengembangkan organisasi
kita yg smakin membanggakan ini.

Salam sukses.

Rovicky.

On 01/10/2011, Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id wrote:
 Prof. Koesoemadinata yth:
 Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini
 memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun
 usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI.
 Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali
 PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang
 disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya
 kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik.
 Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada
 forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan
 kesahihan informasi atau metoda yang disajikan.
 Sekali lagi saya sangat setuju Pak.
 Wassalam,
 Chairul Nas
 mantan murid Pak RPK.

 --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis:

 Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM





  _filtered #yiv1634116423 {
 font-family:Cambria Math;}
  _filtered #yiv1634116423 {
 font-family:Calibri;}
  _filtered #yiv1634116423 {
 font-family:Tahoma;}
  _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;}
 #yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal {
 FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
 #yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal {
 FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
 #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423MsoNormal {
 FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
 #yiv1634116423 A:link {
 COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlink {
 COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 A:visited {
 COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlinkFollowed {
 COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423EmailStyle17 {
 COLOR:#1f497d;FONT-FAMILY:sans-serif;}
 #yiv1634116423 .yiv1634116423MsoChpDefault {
 }
 #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423Section1 {
 }



 Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk
 Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2
 jenis pertemuan.

 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah
 dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional
 dan
 dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok  namanya
 IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai
 bahasa Indonesia sebagai pengantar

 2. IAGI International Conference and Exhibition
 yang sifatnya betul-betul international. Conference ini pada mulanya tidak
 perlu
 diselenggarakan tiap tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun
 sekali,
 sepenuhnya dalam bahasa Inggris.

 Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National
 Convention yang diselenggarakan di Amerika Utara dan international
 Conference
 and Exhibition yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja

RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-02 Terurut Topik Muharram Jaya Panguriseng
Sekembali dari menghadiri The 36th HAGI and 40th IAGI Annual Convention and 
Exhibition Makassar, 26-29 September 2010 yang sukses menghadirkan lebih dari 
1000 peserta, sungguh menarik mencermati diskusi tentang subject diatas. Tentu 
tidak akan ada habisnya, terutama dari mereka yang nginternasional vs yang 
nasionalis, lepas dari bagaimana kita mengartikan international dan 
nasionalis.
Sebenarnya di negeri yang kita cintai ini, Republik Indonesia, sudah ada 
patokannya yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang 
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan terutama pasal 32 
ayat 1 Bahasa Indonesia WAJIB digunakan dalam forum yang bersifat nasional 
atau forum yang bersifat internasional di Indonesia.
Namun saya setuju pendapat Prof. Koesoemadinata jika tujuannya untuk menengahi. 
Buat saja 2 jenis pertemuan :

1.   Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT), jangan diterjemahkan lagi jadi Annual 
Convention, yang diselenggarakan setahun sekali dengan menjadikan UU No. 24 
pasal 32 ayat-1 sebagai pegangan.

2.   International Geosciences Conference and Exposition setiap 4 (empat) 
tahun sekali. Seperti yang baru saja diselenggarakan tahun 2010 lalu di Bali, 
joint antara SEG, HAGI dan IAGI. Dalam forum ini bahasa Inggris bisa 
dijadikan bahasa konferensi.
Kebetulan HAGI dan SEG sudah menandatangani MOU penyelenggaraan Joint 
Convention setiap 4 tahunan di Indonesia. Tahun 2006 di Jakarta 
(SEG-HAGI-IAGI-IATMI), Tahun 2010 di Bali (SEG-HAGI-IAGI), dan selanjutnya 
dijadwalkan tahun 2014. ASEG juga pernah menjajaki kemungkinan menyelenggarakan 
joint convention, bahkan PP HAGI jaman Pak Elan Biantoro sempat menerima 
President ASEG DR. Peter Elliott di Hotel Grand Melia untuk maksud tersebut.
Betulkan menjadikan Bahasa Inggris tuan rumah di Republik ini adalah syarat 
menjadi maju? Betulkah dengan menggunakan bahasa Indonesia anda akan dianggap 
udik dan tidak bonafit atau sebaliknya? Jawaban pertanyaan ini pun pasti akan 
menimbulkan pro dan kontra. Yang jelas China dan Jepang yang sangat mencintai 
bahasanya (bahkan kanjinya) justru kini mampu merajai dunia.

Ulasan saya diatas sekedar usul yang usil :) ...

Salam,
MJP

From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
Sent: Friday, September 30, 2011 10:14 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)

Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira 
jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan.

1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa 
Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah 
bagaimana menjadi sekarang kok  namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke 
khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar

2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul 
international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap 
tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam 
bahasa Inggris.

Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang 
diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition 
yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG semuanya 
menggunakan pengantar bahasa yang sama.

Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah untuk kum di instansi 
pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik pangkat), nilai naskah 
yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI saya kira masih 
dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri yang lebih 
rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang diterbitkan/dipresentasikan di 
forum International (khususnya di luar negeri. . Di lain pihak  makalah yang 
dipresentasikan di IPA dikategorikan sebagai makalah yang dipresentasikan di 
forum International, sehingga nilai 'kum-nya lebih tinggi.
Karena ada 2 kategori makalah ini, maka sebaiknya IAGI membuat 2 kategori 
pertemuan ilmiah juga sebagai mana diusulkan di atas ini. Untuk itu IAGI 
berkecil hati kalau begitu penilaian pemerintah.Saya kira di banyak negara yang 
tidak berbahasa Inggris melakukan hal yang sama, seperti di Perancis, Cina, 
Jepang dan sebagainya.

(Biarkanlah kita berkiprah di LIGA Indonesia dulu atau di AFF (GeoSEA), baru 
nanti kita maju di Piala Dunia).
Wassalam
RPK

- Original Message -
From: taufik.ma...@gmail.commailto:taufik.ma...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, September 30, 2011 6:16 PM
Subject: Fw: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)

Maaf tak sengaja terkirim dan saya tulis ulang sbb:

Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya,

Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan 
GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia 
dalam persaingan global. Saya percaya pengurus baru mampu merealisasikan 
semuanya

RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-02 Terurut Topik Muharram Jaya Panguriseng
He he he ...betul pak Yudie, ada yang bilang di Negeri ini UU dibuat untuk 
dilanggar, sedangkan anggaran Negara dianggarkan untuk dikorupsi :(...
Jangankan di Forum Asean, bahkan ada pejabat di negeri ini yang kalau bicara 
didepan petani yang ngertinya pancul saja, istilah inggris-nya bisa 
seabrek-abrek kayak Mandra dalam Si Dul anak sekolahan...mungkin biar lebih 
bercitra internasional.

Terima kasih,
MJP

From: yudieiskan...@gmail.com [mailto:yudieiskan...@gmail.com]
Sent: Monday, October 03, 2011 9:37 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)

Oom Muharram, UU itu sepertinya hanya indah diatas kertas, coba perhatikan 
meeting ASEAN, seminars internasional dll yg dihadiri oleh menteri bahkan SBY 
sekalipun.. Apa mereka memakai bahasa Indonesia? Mungkin maksudnya kata 
pengantar dari pejabat dlm bhs Indonesia.
Aniwei, usul usilnya bisa jadi alternatip juga
Salam
Yudie

Sent from my own
powered by ABC


From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com
Date: Mon, 3 Oct 2011 02:15:27 +
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)

Sekembali dari menghadiri The 36th HAGI and 40th IAGI Annual Convention and 
Exhibition Makassar, 26-29 September 2010 yang sukses menghadirkan lebih dari 
1000 peserta, sungguh menarik mencermati diskusi tentang subject diatas. Tentu 
tidak akan ada habisnya, terutama dari mereka yang nginternasional vs yang 
nasionalis, lepas dari bagaimana kita mengartikan international dan 
nasionalis.
Sebenarnya di negeri yang kita cintai ini, Republik Indonesia, sudah ada 
patokannya yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang 
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan terutama pasal 32 
ayat 1 Bahasa Indonesia WAJIB digunakan dalam forum yang bersifat nasional 
atau forum yang bersifat internasional di Indonesia.
Namun saya setuju pendapat Prof. Koesoemadinata jika tujuannya untuk menengahi. 
Buat saja 2 jenis pertemuan :

1.   Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT), jangan diterjemahkan lagi jadi Annual 
Convention, yang diselenggarakan setahun sekali dengan menjadikan UU No. 24 
pasal 32 ayat-1 sebagai pegangan.

2.   International Geosciences Conference and Exposition setiap 4 (empat) 
tahun sekali. Seperti yang baru saja diselenggarakan tahun 2010 lalu di Bali, 
joint antara SEG, HAGI dan IAGI. Dalam forum ini bahasa Inggris bisa 
dijadikan bahasa konferensi.
Kebetulan HAGI dan SEG sudah menandatangani MOU penyelenggaraan Joint 
Convention setiap 4 tahunan di Indonesia. Tahun 2006 di Jakarta 
(SEG-HAGI-IAGI-IATMI), Tahun 2010 di Bali (SEG-HAGI-IAGI), dan selanjutnya 
dijadwalkan tahun 2014. ASEG juga pernah menjajaki kemungkinan menyelenggarakan 
joint convention, bahkan PP HAGI jaman Pak Elan Biantoro sempat menerima 
President ASEG DR. Peter Elliott di Hotel Grand Melia untuk maksud tersebut.
Betulkan menjadikan Bahasa Inggris tuan rumah di Republik ini adalah syarat 
menjadi maju? Betulkah dengan menggunakan bahasa Indonesia anda akan dianggap 
udik dan tidak bonafit atau sebaliknya? Jawaban pertanyaan ini pun pasti akan 
menimbulkan pro dan kontra. Yang jelas China dan Jepang yang sangat mencintai 
bahasanya (bahkan kanjinya) justru kini mampu merajai dunia.

Ulasan saya diatas sekedar usul yang usil :) ...

Salam,
MJP

From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
Sent: Friday, September 30, 2011 10:14 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)

Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira 
jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan.

1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa 
Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah 
bagaimana menjadi sekarang kok  namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke 
khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar

2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul 
international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap 
tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam 
bahasa Inggris.

Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang 
diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition 
yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG semuanya 
menggunakan pengantar bahasa yang sama.

Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah untuk kum di instansi 
pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik pangkat), nilai naskah 
yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI saya kira masih 
dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri yang lebih

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-02 Terurut Topik Udrekh
 menjadi maju? Betulkah dengan menggunakan bahasa Indonesia anda akan
 dianggap udik dan tidak bonafit atau sebaliknya? Jawaban pertanyaan ini pun
 pasti akan menimbulkan pro dan kontra. Yang jelas China dan Jepang yang
 sangat mencintai bahasanya (bahkan kanjinya) justru kini mampu merajai
 dunia.



 Ulasan saya diatas sekedar usul yang usil J …



 Salam,

 MJP



 *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
 *Sent:* Friday, September 30, 2011 10:14 PM

 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT
 IAGI  HAGI (?)



 Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira
 jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan.



 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa
 Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah
 bagaimana menjadi sekarang kok  namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali
 ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar



 2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul
 international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap
 tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam
 bahasa Inggris.



 Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang
 diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition
 yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG semuanya
 menggunakan pengantar bahasa yang sama.



 Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah untuk kum di instansi
 pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik pangkat), nilai
 naskah yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI saya kira masih
 dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri yang lebih
 rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang diterbitkan/dipresentasikan di
 forum International (khususnya di luar negeri. . Di lain pihak  makalah yang
 dipresentasikan di IPA dikategorikan sebagai makalah yang dipresentasikan di
 forum International, sehingga nilai 'kum-nya lebih tinggi.

 Karena ada 2 kategori makalah ini, maka sebaiknya IAGI membuat 2 kategori
 pertemuan ilmiah juga sebagai mana diusulkan di atas ini. Untuk itu IAGI
 berkecil hati kalau begitu penilaian pemerintah.Saya kira di banyak negara
 yang tidak berbahasa Inggris melakukan hal yang sama, seperti di Perancis,
 Cina, Jepang dan sebagainya.



 (Biarkanlah kita berkiprah di LIGA Indonesia dulu atau di AFF (GeoSEA),
 baru nanti kita maju di Piala Dunia).

 Wassalam

 RPK



 - Original Message -

  *From:* taufik.ma...@gmail.com

 *To:* iagi-net@iagi.or.id

 *Sent:* Friday, September 30, 2011 6:16 PM

 *Subject:* Fw: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT
 IAGI  HAGI (?)



 Maaf tak sengaja terkirim dan saya tulis ulang sbb:

 Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya,

 Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi
 membumikan GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia
 Indonesia dalam persaingan global. Saya percaya pengurus baru mampu
 merealisasikan semuanya dengan partisipasi aktif kita semua.

 Salam akhir pekan IAGI


 TAM
 NPA : 3005

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
  --

 *From: *taufik.ma...@gmail.com

 *Date: *Fri, 30 Sep 2011 11:12:59 +

 *To: *iagi-net@iagi.or.id

 *ReplyTo: *taufik.ma...@gmail.com

 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT
 IAGI  HAGI (?)



 Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya,

 Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi
 membumikan GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia
 Indonesia dalam persaingan global. Saya per

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
  --

 *From: *mohammadsyai...@gmail.com

 *Date: *Fri, 30 Sep 2011 09:54:50 +

 *To: *iagi-net@iagi.or.id

 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id

 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT
 IAGI  HAGI (?)



 Saya kira pak Awang dan kawan2 lainnya bukan memasalahkan malu untuk
 berbahasa Indonesia.

 Banyak makalah dituliskan oleh geolog Cina di AAPG Bulletin, hampir setiap
 dua bulan sekali; tentu saja dituliskan di dalam Bahasa Inggris yang benar.
 Kita jarang punya makalah di buletin tersebut.

 Salam,
 Syaiful
 * IAGI NPA 1646

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
  --

 *From: *dudy.e...@gmail.com

 *Date: *Fri, 30 Sep 2011 06:36:11 +

 *To: *iagi-net@iagi.or.id

 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id

 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT
 IAGI  HAGI (?)



 Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih
 banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai
 dunia seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa
 inggris dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-02 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono

Setuju banget Prof!
Di Prancis ada terbitan ilmiah super cepat, umurnya dah ratusan tahun, 
sampai sekarang pake bhs Prancis, namanya: CR Acad. Sci. Paris (Compte Rendu 
Academie des Sceinces de Paris).
Setiap tahun ratusan paper singkat diterbitkan, gunanya untuk informasi 
temuan/ penelitian ilmiah mutakhir dengan cepat, masing-masing paper 
dibatasi max 4 hal? (seingat saya). Jadi jangan minder dengan penggunaan bhs 
Indonesia

Salam,
YSY
- Original Message - 
From: koeso...@melsa.net.id

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, October 01, 2011 12:37 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)



Saya kira kita harus pertimbangkan juga adanya Panitya Penilai Karya 
Ilmiah yg memberikan nilai lebih tinggi pada makalah yg diterima oleh 
Journal dan Kongres International dari pada majalah/kongres national. Bagi 
kalangan perguruan tinggi dan jabatan fungsional di berbagai instansi, hal 
ini tdk asing lagi, yg dikenal dengan nilai 'kum'. Sampai kini IPA 
Convention dianggap kongres internasional, sedangkan PIT IAGI dianggap 
kongres nasional. Dengan demikian saya  tdk lihat mengapa harus berbahasa 
Inggris, karena sifatnya nasional. Mungkin bagi mereka yg bekerja di 
perusahaan multi dirasakan bahasa Inggris adalah keharusan, tapi tidaklah 
demikian di intansi pemerintah, bahkan di perguruan tinggi kuliah, thesis 
disertasi masih menggunakan bahasa Indonesia. Tanya juga orang Perancis, 
Rusia, Jepang, bahkan Cinapun (yg sdh go international) apakah mereka tdk 
lagi menulis dalam bahasanya sendiri? RPK

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Sat, 1 Oct 2011 05:15:42
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)


Siiap Cak Rovicky

Mohon maaf sebelumnya saya pribadi menganggap IAGI second class thd IPA 
tapi rupanya saya salah, bukan tidak mungkin banyak anggota yg lain yg 
berpendapat sama ini terutama memang kesannya IAGI itu bukan untuk 
kalangan elite Geoscientist sebab golongan ini ngumpul di IPA


Nah kalo ada yg berpendapat demikian tidak ada salahnya toh tapi adalah 
tugas Rovicky dan jajarannya kedepan bagaimana agar di lokal saja IAGI 
bisa punya nilai sama dg IPA sukur2 bisa lebih


RDP good luck you are facing a lot of wind of change from to day to come, 
hope you can be the best skipper for the IAGI ship


Salam
Avi NPA 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sat, 1 Oct 2011 12:02:10
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 


HAGI (?)
Usulan-usulan yg sangat menarik.
Saya sebagai ketua terpilih tentunya sangat bangga dengan antusiasme
anggota yg semakin menggelora. Namun saya juga sangat menghormati
apapun keputusan pengurus sebelumnya yang akan di serahterimakan dalam
beberapa bulan mendatang.
Tentunya akan ada catatan pekerjaan dari Pak Lambok dkk yg harus
dilanjutkan dan dikembangkan.

Usulan-usulan menarik ini akan menjadi catatan khusus yg akan saya
garis bawahi tentusaja.

Ayo, mari kita terus maju memperbaiki dan mengembangkan organisasi
kita yg smakin membanggakan ini.

Salam sukses.

Rovicky.

On 01/10/2011, Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id wrote:

Prof. Koesoemadinata yth:
Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini
memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun
usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum 
IAGI.
Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa 
kali

PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang
disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. 
Jadinya

kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik.
Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada
forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan
kesahihan informasi atau metoda yang disajikan.
Sekali lagi saya sangat setuju Pak.
Wassalam,
Chairul Nas
mantan murid Pak RPK.

--- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id 
menulis:


Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 


HAGI (?)
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM





 _filtered #yiv1634116423 {
font-family:Cambria Math;}
 _filtered #yiv1634116423 {
font-family:Calibri;}
 _filtered #yiv1634116423 {
font-family:Tahoma;}
 _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;}
#yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal {
FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
#yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal {
FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
#yiv1634116423 DIV.yiv1634116423MsoNormal {
FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-02 Terurut Topik Udrekh
Ups, maap lek nggak berkenan. Nggak ono maksud opo2, nulis dowo iku
ngentekno waktu kok, luweh angel ketimbang mboco. Nggak pingin berpolemik
kok mas. Saya membuang waktu menulis panjang2 dengan semangat
berkontribusi.
Sekali lagi, mohon maaf jika tidak berkenan.

2011/10/3 rakhmadi.avia...@gmail.com

 ** Nulis kok dowo men yo?
 Opo ben ketok dowi?

 Padahal masalanya pake bhs Inggris dan Bahasa Indonesia aja toh

 Emang kita ini bangsa yg suka polemik dan kurang dalam aplikasi

 Salam
 Avi
 NPA 0666


 --
Udrekh
Marine Geoscientist
Nusantara Earth Observation Network
The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT)
BPPT 1th Building 20th floor
M.H. Thamrin no. 8
Jakarta 10340
Indonesia
Phone : 62-21-3168908


Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-02 Terurut Topik MINARWAN
Saya jadi tergelitik untuk berkomentar. Dari berbagai diskusi yang
saya pantau di topik ini, fakta yang muncul adalah:
1. Kum untuk makalah yang dipresentasikan di IPA lebih tinggi daripada
kum makalah yang dipresentasikan di PIT IAGI. Kalau memang demikian
faktanya, ternyata pemerintah memang menganggap PIT IAGI tidak lebih
penting daripada IPA Convention.
2. Jika kita mencari kum, mengirimkan makalah ke IPA Convention tentu
lebih menguntungkan daripada mengirimkan makalah ke PIT IAGI. Sayang
sekali, IPA Convention hanya untuk orang-orang yang bermain di bidang
migas, kalau mereka berasal dari bidang Tata Lingkungan, mereka tidak
memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan nilai kum yang sama
sehingga saya pikir kok kurang adil. Maaf, bukan hendak memanas-manasi
lho.

Jadi, kita memang perlu mencari jalan keluar untuk meningkatkan gengsi
PIT IAGI, minimal di mata pemerintah dulu sehingga nanti makalah
terbaik dari bidang migas juga akan dikirimkan ke PIT IAGI.

Salam
Minarwan
NPA 1590

2011/10/3  rakhmadi.avia...@gmail.com:
 Nulis kok dowo men yo?
 Opo ben ketok dowi?

 Padahal masalanya pake bhs Inggris dan Bahasa Indonesia aja toh

 Emang kita ini bangsa yg suka polemik dan kurang dalam aplikasi

 Salam
 Avi
 NPA 0666



-- 
- when one teaches, two learn -
http://www.phpbber.com/phpbb/index.php?mforum=geotutor
http://www.linkedin.com/in/minarwan


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-01 Terurut Topik Awang Satyana
Rekan2,
 
Setiap usai pertemuan IAGI atau HAGI, kita selalu mendiskusikan masalah2 
seperti yang kita diskusikan saat ini, bahasa pengantar dan masalah 'no show' 
(presentasi  poster yang terdftar, tetapi presenter dan posternya tak muncul 
saat hari H pertemuan berlangsung). Diskusi semacam ini, seperti kebanyakan 
diskusi-diskusi di milis akan berlangsung selama seminggu paling lama, lalu 
terlupakan. Kemudian pertemuan ilmiah tak terasa datang lagi, lalu 
masalah-masalahnya yang sama muncul lagi, begitu seterusnya senantiasa terjadi 
setiap tahun.
 
Saya berharap Pak Rovicky sebagai Presiden/Ketua Umum IAGI yang terpilih 
bersama jajarannya nanti dapat menangkap isu-isu rutin tahunan ini dan dapat 
menampung ide-ide yang telah mengemuka di diskusi ini serta merumuskan dengan 
bijak solusinya, dan yang penting adalah mencatatnya supaya ada kesinambungan 
antara masalah2 yang muncul pada tahun ini dengan solusinya pada tahun depan. 
 
Saya pikir untuk masalah bahasa pengantar ini bukan sesuatu yang sederhana 
sebab merupakan dilema. Bahasa Indonesia harus mampu menjadi bahasa pengantar 
ilmiah secara tulisan dan lisan, tetapi penguasaan bahasa Inggris pun penting 
dalam pergaulan ilmiah serta bila kita ingin menjadikan paper2 di proceedings 
IAGI dan HAGI serta pertemuannya diacu oleh kalangan ilmuwan internasional, 
maka bahasa Inggris adalah jalannya. Terus terang, banyak ilmuwan internasional 
atau para expat di Indonesia apriori menilai pertemuan2 IAGI dan HAGI termasuk 
paper2nya. Mereka tak mau meliriknya bukan karena kualitasnya jelek, tetapi 
karena umumnya makalah2nya berbahasa Indonesia.
 
Saat ini, seorang expat yang sadar secara penuh akan pentingnya makalah2 di 
IAGI dan HAGI serta publikasi2  geosains lokal lainnya di Indonesia untuk 
menambah kelengkapan khazanah pustaka geosains Indonesia, yaitu J.T. Han van 
Gorsel, mungkin sebagian dari kita mengenalnya, seorang senior biostratigrapher 
yang dulu lama bekerja buat Stanvac lalu terakhir sebelum pensiun bekerja untuk 
Exxon di Melbourne. Suatu hari beberapa tahun yang lalu Han menghubungi saya 
dan meminta bantuan saya untuk memberikan informasi soal referensi2 geosains 
dalam proceedings/terbitan lokal di Indonesia seperti proceedings IAGI, HAGI, 
dll. Mengingat bahwa Han punya jaringan yang luas kepada teman2 expatnya, dan 
saya pikir bisa menyingkapkan publikasi-publikasi dari proceedings/buletin 
lokal ke dunia internasional melalui websitenya, maka sejak itu saya 
membantunya. Hasilnya adalah ribuan makalah geosains Indonesia saat ini sudah 
terdaftar di 'van Gorsel list' dan banyak di
 antaranya yang diberikan komentar2 singkat tentang isi makalah (list with 
annotation). Han telah dua kali mengumumkan apa yang sedang dikerjakannya 
itu di pertemuan IPA (2008, 2011).
 
Tak akan ada solusi setahun selesai buat masalah yang kompleks, maka 
usulan-usulan dari Pak Koeseoma atau Pak Deni Rahayu bagus untuk 
dipertimbangkan. Misi yang kita pegang dalam hal ini adalah: mengilmiahkan 
bahasa Indonesia, dan menginternasionalkan pertemuan-pertemuan IAGI dan HAGI. 
Maka saran yang diajukan Pak Deni tak ada salahnya dicoba dulu. Misalnya dari 
lima ruang sidang paralel, peruntukan saja 2 untuk presentasi-presentasi wajib 
berbahasa Inggris dengan lebih banyak lagi melibatkan session chairs 
kawan-kawan expat, dan 3 ruangan untuk presentasi berbahasa Indonesia (dan 
harus berbahasa Indonesia). Sejak call for paper, telah diumumkan bahwa 
penyumbang paper harus menentukan bahasa apa yang dipilihnya, paper lengkapnya 
pun harus ditulis dalam bahasa Inggris. Panitia teknis juga bisa memilih 
berdasakan tema paper dan senioritas/jam terbang penulisnya, apakah lebih 
menarik bila ditulis dan dipresentasikan dalam bahasa Inggris misalnya.
 Sebaliknya paper-paper yang membahas masalah yang bersifat kedaerahan 
(misalnya seperti paper saya tahun 2007 yang membahas tentang kronik sejarah 
babad Tanah Jawi, folklore Timun Mas, dll yang ada hubungannya dengan geologi) 
wajib ditulis dan dipresentasikan dalam bahasa Indonesia.
 
Kalau kita tak pernah mencobanya, tentu kita tak akan tahu efektivitas 
usulan-usulan tersebut setelah dipertimbangkan.
 
salam,
Awang


--- Pada Sab, 1/10/11, Deni deni...@yahoo.com menulis:


Dari: Deni deni...@yahoo.com
Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  HAGI 
(?)
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Sabtu, 1 Oktober, 2011, 10:01 PM



Ada usulan dari saya mungkin yang bisa kita lakukan untuk mengakomodir 2 
kepentingan dalam melaksanakan PIT2 kedepan yaitu :
1. Setiap PIT IAGI akan dibagi menjadi 2 kategori yaitu international dan 
national.
2. Bahasa pengantar di international wajib menggunakan bahasa inggris sementara 
di nasional dibebaskan atau diwajibkan berbahasa indonesia (dasar UU bahasa)
3. Pengiriman makalah akan diberikan pilihan berdasarkan point kedua
4. Untuk international akan diusahakan mengundang lebih banyak

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-01 Terurut Topik Chairul Nas
Mas Awang ysm.
Sangat setuju dengan komentar dan pendapat Mas Awang.
Mas Awang, saya kok yakin benar bahwa: jika makalah kita bagus isinya, dan 
ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik, pasti akan dicari oleh orang-orang 
asing juga. Jika mereka kurang mengerti bahasanya, mereka akan cari 
penterjemah. Saya sudah mengalaminya di tempat saya kerja dulu; mereka sangat 
menghargai dan membutuhkan paper-paper atau laporan-laporan yang baik walaupun 
ditulis dalam bahasa Indonesia. Jadi kita harus konfiden; asal kualitas isi dan 
penulisannya bagus pasti dibutuhkan dan dicari orang. Seperti tulisan-tulisan 
Mas Awang, baik yang berbahasa Indonesia maupun yang ditulis dengan bahasa 
Inggris, selalu enak dibaca dan dipbutuhkan orang banyak. Kita sudah tahulah 
jiwa mereka, seperti kita-kita juga kok. Apalagi jika tulisan orang Indonesia 
sangat memperhatikan azas-azas transparansi, jastifikasi, materialitas, dan 
kompetensi, tentu pasti akan sangat diburu oleh semua geologists.
Wass,
Chairul Nas

--- Pada Sab, 1/10/11, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com menulis:

Dari: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  HAGI 
(?)
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI fo...@hagi.or.id, Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com, 
Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 1 Oktober, 2011, 3:50 PM

Rekan2,
 
Setiap usai pertemuan IAGI atau HAGI, kita selalu mendiskusikan masalah2 
seperti yang kita diskusikan saat ini, bahasa pengantar dan masalah 'no show' 
(presentasi  poster yang terdftar, tetapi presenter dan posternya tak muncul 
saat hari H pertemuan berlangsung). Diskusi semacam ini, seperti kebanyakan 
diskusi-diskusi di milis akan berlangsung selama seminggu paling lama, lalu 
terlupakan. Kemudian pertemuan ilmiah tak terasa datang lagi, lalu 
masalah-masalahnya yang sama muncul lagi, begitu seterusnya senantiasa terjadi 
setiap tahun.
 
Saya berharap Pak Rovicky sebagai Presiden/Ketua Umum IAGI yang terpilih 
bersama jajarannya nanti dapat menangkap isu-isu rutin tahunan ini dan dapat 
menampung ide-ide yang telah mengemuka di diskusi ini serta merumuskan dengan 
bijak solusinya, dan yang penting adalah mencatatnya supaya ada kesinambungan 
antara masalah2 yang muncul pada tahun ini dengan solusinya pada tahun depan. 
 
Saya pikir untuk masalah bahasa pengantar ini bukan sesuatu yang sederhana 
sebab merupakan dilema. Bahasa Indonesia harus mampu menjadi bahasa pengantar 
ilmiah secara tulisan dan lisan, tetapi penguasaan bahasa Inggris pun penting 
dalam pergaulan ilmiah serta bila kita ingin menjadikan paper2 di proceedings 
IAGI dan HAGI serta pertemuannya diacu oleh kalangan ilmuwan internasional, 
maka bahasa Inggris adalah jalannya. Terus terang, banyak ilmuwan internasional 
atau para expat di Indonesia apriori menilai pertemuan2 IAGI dan HAGI termasuk 
paper2nya. Mereka tak mau meliriknya bukan karena kualitasnya jelek, tetapi 
karena umumnya makalah2nya berbahasa Indonesia.
 
Saat ini, seorang expat yang sadar secara penuh akan pentingnya makalah2 di 
IAGI dan HAGI serta publikasi2  geosains lokal lainnya di Indonesia untuk 
menambah kelengkapan khazanah pustaka geosains Indonesia, yaitu J.T. Han van 
Gorsel, mungkin sebagian dari kita mengenalnya, seorang senior biostratigrapher 
yang dulu lama bekerja buat Stanvac lalu terakhir sebelum pensiun bekerja untuk 
Exxon di Melbourne. Suatu hari beberapa tahun yang lalu Han menghubungi saya 
dan meminta bantuan saya untuk memberikan informasi soal referensi2 geosains 
dalam proceedings/terbitan lokal di Indonesia seperti proceedings IAGI, HAGI, 
dll. Mengingat bahwa Han punya jaringan yang luas kepada teman2 expatnya, dan 
saya pikir bisa menyingkapkan publikasi-publikasi dari proceedings/buletin 
lokal ke dunia internasional melalui websitenya, maka sejak itu saya 
membantunya. Hasilnya adalah ribuan makalah geosains Indonesia saat ini sudah 
terdaftar di 'van
 Gorsel list' dan banyak di antaranya yang diberikan komentar2 singkat tentang 
isi makalah (list with annotation). Han telah dua kali mengumumkan apa yang 
sedang dikerjakannya itu di pertemuan IPA (2008, 2011).
 
Tak akan ada solusi setahun selesai buat masalah yang kompleks, maka 
usulan-usulan dari Pak Koeseoma atau Pak Deni Rahayu bagus untuk 
dipertimbangkan. Misi yang kita pegang dalam hal ini adalah: mengilmiahkan 
bahasa Indonesia, dan menginternasionalkan pertemuan-pertemuan IAGI dan HAGI. 
Maka saran yang diajukan Pak Deni tak ada salahnya dicoba dulu. Misalnya dari 
lima ruang sidang paralel, peruntukan saja 2 untuk presentasi-presentasi wajib 
berbahasa Inggris dengan lebih banyak lagi melibatkan session chairs 
kawan-kawan expat, dan 3 ruangan untuk presentasi berbahasa Indonesia (dan 
harus berbahasa Indonesia). Sejak call for paper, telah diumumkan bahwa 
penyumbang paper harus menentukan bahasa apa yang dipilihnya, paper lengkapnya 
pun harus ditulis dalam bahasa Inggris. Panitia teknis

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-10-01 Terurut Topik F. Hasan Sidi
Jika seandainya jadi dijalankan, mungkin bisa melihat catatan 10 tahun
silam saat diadakan 2 regional seminar FOSI (1999 Tectonic 
Sedimentation dan 2001 Deep Water Sedimentation) yang kemudian diikuti
dengan 2002 IAGI Seminar on Giant Field and New Exploration Concepts.

Beberapa hal yang bisa menambah daya tarik misalnya endorsment dari
organisasi internasional (eg. SEPM  IAS) atau mengundang pakar
internasional (Bouma datang ke Jakarta untuk Deep Water seminar).
Kalau hal-hal tersebut dipublikasikan semenjak dini, tentunya akan
menarik minat lebih banyak kalangan untuk berpartisipasi, baik sebagai
pemakalah maupun peserta biasa.

FHS

On 10/1/11, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:

 Kalau kita tak pernah mencobanya, tentu kita tak akan tahu efektivitas
 usulan-usulan tersebut setelah dipertimbangkan.



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik wahyu aji
Saya setuju Pak Awang,
Sebenarnya kemampuan bahasa inggris kita sudah cukup baik, hanya saja kurang 
terbiasa dilatih untuk komunikasi. Dulu waktu sekolah, bahkan banyak yang ambil 
les bahasa inggris sampai tingkat advance, cuma karena jarang dilatih 
akhirnya banyak yang menguap hehe. 
Pengajaran di sekolah saya lihat lebih kepada benar tidaknya menggunakan bahasa 
inggris, sangat jarang dilatih untuk berani menggunakannya, kalaupun salah 
nanti juga bisa belajar. Sehingga banyak orang justru takut salah, padahal 
bicara saja belum ;).
Saya jadi ingat, yang namanya bahasa, bisa karena biasa..
 
Salam dr Beijing,
Seno / NPA 3958 

--- On Fri, 9/30/11, Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id wrote:


From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id
Date: Friday, September 30, 2011, 10:32 AM








Pak Udrekh,
 
Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu 
presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak 
ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak 
Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada 
orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan 
juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa 
Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun 
saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu 
kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H 
pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen. 
 
Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah 
berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 
tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu 
bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka 
telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan 
untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun 
dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa 
Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu 
dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk 
dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, 
juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris. 
 
Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia 
dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris
 
Salam,
Awang
 

From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com] 
Sent: 30 September 2011 10:04
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
 
Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk 
mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal 
yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi 
sulit. 

1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa 
jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. 
Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi oleh 
seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan 
menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir, 
berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas penyerapan sebuah 
presentasi.

2. Aspek penerimaan peserta. Saat dibatasi dengan bahasa Inggris, mungkin akan 
mengurangi antusias teman2 yang merasa memiliki keterbatasan bahasa, enggan 
untuk berpartisipasi.

Tapi, saya setuju dengan usulan pak Awang. Kalau bisa, ada komitmen dan 
ketegasan bahwa kita mengadakan konverensi kelas internasional, sehingga 
konsekwensinya abstrak dan slide presentasi harus berbahasa Inggris, dan 
disampaikan dalam bahasa Inggris. Di Jepang, teman2 ilmuwan juga memiliki 
kendala yang sama. Mereka biasanya bisa membuat paper dengan bahasa Inggris 
yang baik, tapi tidak bisa presentasi bahasa Inggris. Dalam beberapa kegiatan 
yang saya ikuti, kendala terbesar adalah saat tanya jawab. Akhirnya, presentasi 
tetap diwajibkan dalam bahasa Inggris, akan tetapi saat tanya jawab, boleh 
berbahasa jepang. 
Mereka akhirnya menghafal apa yang akan disampaikan saat presentasi. Sehingga 
semua orang asal mau menghafal, tetap bisa melakukan presentasi dalam bahasa 
Inggris.



2011/9/30 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di 
Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi dan 
seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011.



-- 
Udrekh
Marine Geoscientist
Nusantara Earth Observation Network
The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT)
BPPT 1th Building 20th floor

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik anomseto
Tapi bagaimana dengan cina pak seno, mereka tetap berbahasa cina namun 
menguasai dunia??
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: wahyu aji seno_geo...@yahoo.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 14:20:49 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Saya setuju Pak Awang,
Sebenarnya kemampuan bahasa inggris kita sudah cukup baik, hanya saja kurang 
terbiasa dilatih untuk komunikasi. Dulu waktu sekolah, bahkan banyak yang ambil 
les bahasa inggris sampai tingkat advance, cuma karena jarang dilatih 
akhirnya banyak yang menguap hehe. 
Pengajaran di sekolah saya lihat lebih kepada benar tidaknya menggunakan bahasa 
inggris, sangat jarang dilatih untuk berani menggunakannya, kalaupun salah 
nanti juga bisa belajar. Sehingga banyak orang justru takut salah, padahal 
bicara saja belum ;).
Saya jadi ingat, yang namanya bahasa, bisa karena biasa..
 
Salam dr Beijing,
Seno / NPA 3958 

--- On Fri, 9/30/11, Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id wrote:


From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id
Date: Friday, September 30, 2011, 10:32 AM








Pak Udrekh,
 
Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu 
presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak 
ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak 
Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada 
orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan 
juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa 
Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun 
saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu 
kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H 
pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen. 
 
Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah 
berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 
tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu 
bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka 
telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan 
untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun 
dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa 
Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu 
dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk 
dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, 
juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris. 
 
Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia 
dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris
 
Salam,
Awang
 

From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com] 
Sent: 30 September 2011 10:04
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
 
Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk 
mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal 
yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi 
sulit. 

1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa 
jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. 
Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi oleh 
seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan 
menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir, 
berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas penyerapan sebuah 
presentasi.

2. Aspek penerimaan peserta. Saat dibatasi dengan bahasa Inggris, mungkin akan 
mengurangi antusias teman2 yang merasa memiliki keterbatasan bahasa, enggan 
untuk berpartisipasi.

Tapi, saya setuju dengan usulan pak Awang. Kalau bisa, ada komitmen dan 
ketegasan bahwa kita mengadakan konverensi kelas internasional, sehingga 
konsekwensinya abstrak dan slide presentasi harus berbahasa Inggris, dan 
disampaikan dalam bahasa Inggris. Di Jepang, teman2 ilmuwan juga memiliki 
kendala yang sama. Mereka biasanya bisa membuat paper dengan bahasa Inggris 
yang baik, tapi tidak bisa presentasi bahasa Inggris. Dalam beberapa kegiatan 
yang saya ikuti, kendala terbesar adalah saat tanya jawab. Akhirnya, presentasi 
tetap diwajibkan dalam bahasa Inggris, akan tetapi saat tanya jawab, boleh 
berbahasa jepang. 
Mereka akhirnya menghafal apa yang akan disampaikan saat presentasi. Sehingga 
semua orang asal mau menghafal, tetap bisa melakukan presentasi dalam bahasa 
Inggris.



2011/9/30 Awang

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik dudy . elli
Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih 
banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia 
seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris 
dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa 
Indonesia.


Salam
Dudy
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Ingin cerita juga deh.

Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di 
ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi 
pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan 
dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul 
presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh).

Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih 
lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa 
Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya 
tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia.

Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris.

Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu.

Salam dari Makassar,
Syaiful
* siap2 pulang ke ibukota

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id
Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 
To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)
Pak Udrekh,

Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu 
presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak 
ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak 
Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada 
orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan 
juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa 
Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun 
saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu 
kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H 
pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen.

Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah 
berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 
tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu 
bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka 
telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan 
untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun 
dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa 
Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu 
dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk 
dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, 
juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris.

Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia 
dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris

Salam,
Awang

From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com]
Sent: 30 September 2011 10:04
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)

Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk 
mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal 
yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi sulit.

1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa 
jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. 
Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi oleh 
seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan 
menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir, 
berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas penyerapan sebuah 
presentasi.

2. Aspek penerimaan peserta. Saat dibatasi dengan bahasa Inggris, mungkin akan 
mengurangi antusias teman2 yang merasa memiliki keterbatasan bahasa, enggan 
untuk berpartisipasi.

Tapi, saya setuju dengan usulan pak Awang. Kalau bisa, ada komitmen dan 
ketegasan bahwa kita mengadakan konverensi kelas internasional, sehingga 
konsekwensinya abstrak dan slide presentasi harus berbahasa Inggris, dan 
disampaikan dalam bahasa Inggris. Di Jepang, teman2 ilmuwan juga memiliki 
kendala yang sama. Mereka biasanya bisa membuat paper dengan bahasa Inggris 
yang

Bls: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik Aldrin Muchtar
Saya sempat ngantor di kantor perusahaan yang dulu di China.
Sempat lihat seluruh buku teks buuk yang ada di perpustakaan kantor itu.
Sangat kaget kalau buku2 tentang seismic processing hampir semuanya berbahasa 
China, padahal saya kenal banget buku itu dari jaman kuliah dalam bahasa 
Inggris.
Saluuttt sama China yang sangat rajin menterjemahkan banyak buku ke bahasa 
mereka tanpa ada perasaan malu dan gengsi
Memang teman2 processor di sana bahasa Inggrisnya juga pas-pasan tapi suka atau 
tidak suka China adalah kekuatan Ekonomi yang sangat diperhitungkan di dunia 
saat ini
yang siap2 menggantikan Amerika yang paling banyak pengguna bahasa Inggris nya.
 
Salam,
Aldrin M
 
 
 
Dari: dudy.e...@gmail.com dudy.e...@gmail.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Dikirim: Jumat, 30 September 2011 13:36
Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  HAGI 
(?)


Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih 
banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia 
seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris 
dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa 
Indonesia.


Salam
Dudy 
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: mohammadsyai...@gmail.com 
Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 +
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Ingin cerita juga deh.

Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di 
ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi 
pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan 
dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul 
presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh).

Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih 
lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa 
Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya 
tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia.

Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris.

Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu.

Salam dari Makassar,
Syaiful
* siap2 pulang ke ibukota

Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id 
Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 +0700
To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)

Pak Udrekh,
 
Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu 
presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak 
ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak 
Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada 
orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan 
juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa 
Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun 
saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu 
kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H 
pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen. 
 
Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah 
berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 
tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu 
bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka 
telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan 
untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun 
dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa 
Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu 
dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk 
dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, 
juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris. 
 
Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia 
dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris
 
Salam,
Awang
 
From:Udrekh [mailto:udr...@gmail.com] 
Sent: 30 September 2011 10:04
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
 
Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk 
mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal 
yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi 
sulit. 

1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa 
jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. 
Bagaimanapun

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik wahyu aji
Mas Seto,
Pengalaman Saya selama hampir setahun disini, mungkin hampir mirip seperti 
expat yang ada di PIT IAGI kemarin, merasa asing dan bodoh karena tidak 
paham dengan bahasa yang digunakan. Selama disini, mungkin sekitar 90% 
pertemuan atau meeting diadakan dalam bahasa Cina, dan 10% nya bahasa Inggris, 
itu juga karena Saya presenternya. 
Teman di kantor bahkan mengira kalau  native languange Saya adalah bahasa 
Inggris, Saya cuma bilang, satu-satunya bahasa yang bisa Saya gunakan untuk 
komunikasi dengan mereka adalah bahasa Inggris, selain bahasa isyarat tentunya. 
Di sisi lain, akhirnya Saya juga dipaksa untuk belajar bahasa lokal, walaupun 
kata demi kata.
Teman-teman disini mengakui kalau kemampuan bahasa Inggris mereka belum terlalu 
baik, bahkan kalau boleh dibilang dibawah rata-rata. Dalam hal penulisan juga 
demikian, beberapa orang bahkan tak mampu menulis huruf latin, karena memang 
tidak terbiasa. 
Oleh karenanya, di kantor tempat saya bekerja sekarang, ada program kursus 
bahasa Inggris selama 4 bulan, bayangkan, mereka selama 4 bulan penuh hanya 
belajar bahasa Inggris, dibayari penuh dan bebas dari tugas-tugas kantor. 
Program ini hanya khusus untuk orang-orang lokal, setelah selesai, mereka 
dilibatkan dalam project-project internasional.
Pendidikan bahasa Inggris di Cina juga semakin baik, bahasa Inggris mulai 
dikenalkan semenjak taman kanak-kanak, dan sifatnya wajib. Saya tahu karena 
punya teman yang mengajar bahasa Inggris untuk anak-anak TK.
Maka, bisa dibayangkan bagaimana mereka ke depan. Kemampuan bahasa Cina mereka 
sudah tidak diragukan lagi, lisan maupun tulisan. Ditambah lagi dengan 
pengajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah. Generasi baru mereka adalah 
generasi yang dipersiapkan sejak dini, sehingga, ketika suatu saat mereka 
benar-benar menguasai dunia, pondasinya sudah kokoh.
Saya lihat kuncinya ada di pendidikan, pendidikan dan pendidikan.
Saya yakin kita juga bisa !.
 
  
Salam dr Beijing,
Seno / NPA; 3958

--- On Fri, 9/30/11, anoms...@gmail.com anoms...@gmail.com wrote:


From: anoms...@gmail.com anoms...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Friday, September 30, 2011, 1:26 PM


Tapi bagaimana dengan cina pak seno, mereka tetap berbahasa cina namun 
menguasai dunia??

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: wahyu aji seno_geo...@yahoo.com 
Date: Fri, 30 Sep 2011 14:20:49 +0800 (SGT)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)






Saya setuju Pak Awang,
Sebenarnya kemampuan bahasa inggris kita sudah cukup baik, hanya saja kurang 
terbiasa dilatih untuk komunikasi. Dulu waktu sekolah, bahkan banyak yang ambil 
les bahasa inggris sampai tingkat advance, cuma karena jarang dilatih 
akhirnya banyak yang menguap hehe. 
Pengajaran di sekolah saya lihat lebih kepada benar tidaknya menggunakan bahasa 
inggris, sangat jarang dilatih untuk berani menggunakannya, kalaupun salah 
nanti juga bisa belajar. Sehingga banyak orang justru takut salah, padahal 
bicara saja belum ;).
Saya jadi ingat, yang namanya bahasa, bisa karena biasa..
 
Salam dr Beijing,
Seno / NPA 3958 

--- On Fri, 9/30/11, Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id wrote:


From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id
Date: Friday, September 30, 2011, 10:32 AM








Pak Udrekh,
 
Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu 
presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak 
ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak 
Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada 
orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan 
juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa 
Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun 
saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu 
kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H 
pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen. 
  
Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah 
berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 
tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu 
bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka 
telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan 
untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun 
dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa 
Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu 
dilihat lagi. Para murid

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik mohammadsyaiful
Saya kira pak Awang dan kawan2 lainnya bukan memasalahkan malu untuk 
berbahasa Indonesia.

Banyak makalah dituliskan oleh geolog Cina di AAPG Bulletin, hampir setiap dua 
bulan sekali; tentu saja dituliskan di dalam Bahasa Inggris yang benar. Kita 
jarang punya makalah di buletin tersebut.

Salam,
Syaiful
* IAGI NPA 1646

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: dudy.e...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 06:36:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih 
banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia 
seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris 
dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa 
Indonesia.


Salam
Dudy
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Ingin cerita juga deh.

Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di 
ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi 
pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan 
dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul 
presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh).

Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih 
lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa 
Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya 
tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia.

Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris.

Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu.

Salam dari Makassar,
Syaiful
* siap2 pulang ke ibukota

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id
Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 
To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)
Pak Udrekh,

Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu 
presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak 
ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak 
Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada 
orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan 
juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa 
Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun 
saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu 
kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H 
pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen.

Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah 
berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 
tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu 
bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka 
telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan 
untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun 
dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa 
Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu 
dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk 
dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, 
juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris.

Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia 
dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris

Salam,
Awang

From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com]
Sent: 30 September 2011 10:04
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)

Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk 
mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal 
yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi sulit.

1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa 
jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. 
Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi oleh 
seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan 
menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir, 
berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik taufik . manan
Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya,

Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan 
GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia 
dalam persaingan global. Saya per
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 09:54:50 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Saya kira pak Awang dan kawan2 lainnya bukan memasalahkan malu untuk 
berbahasa Indonesia.

Banyak makalah dituliskan oleh geolog Cina di AAPG Bulletin, hampir setiap dua 
bulan sekali; tentu saja dituliskan di dalam Bahasa Inggris yang benar. Kita 
jarang punya makalah di buletin tersebut.

Salam,
Syaiful
* IAGI NPA 1646

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: dudy.e...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 06:36:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih 
banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia 
seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris 
dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa 
Indonesia.


Salam
Dudy
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Ingin cerita juga deh.

Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di 
ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi 
pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan 
dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul 
presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh).

Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih 
lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa 
Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya 
tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia.

Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris.

Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu.

Salam dari Makassar,
Syaiful
* siap2 pulang ke ibukota

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id
Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 
To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)
Pak Udrekh,

Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu 
presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak 
ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak 
Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada 
orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan 
juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa 
Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun 
saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu 
kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H 
pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen.

Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah 
berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 
tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu 
bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka 
telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan 
untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun 
dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa 
Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu 
dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk 
dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, 
juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris.

Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia 
dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris

Salam,
Awang

From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com]
Sent: 30 September 2011 10:04
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)

Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk 
mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal 
yang mungkin menjadi bahan

Fw: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik taufik . manan
Maaf tak sengaja terkirim dan saya tulis ulang sbb:

Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya,

Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan 
GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia 
dalam persaingan global. Saya percaya pengurus baru mampu merealisasikan 
semuanya dengan partisipasi aktif kita semua.

Salam akhir pekan IAGI


TAM
NPA : 3005


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: taufik.ma...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 11:12:59 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: taufik.ma...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)

Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya,

Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan 
GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia 
dalam persaingan global. Saya per
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 09:54:50 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Saya kira pak Awang dan kawan2 lainnya bukan memasalahkan malu untuk 
berbahasa Indonesia.

Banyak makalah dituliskan oleh geolog Cina di AAPG Bulletin, hampir setiap dua 
bulan sekali; tentu saja dituliskan di dalam Bahasa Inggris yang benar. Kita 
jarang punya makalah di buletin tersebut.

Salam,
Syaiful
* IAGI NPA 1646

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: dudy.e...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 06:36:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih 
banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia 
seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris 
dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa 
Indonesia.


Salam
Dudy
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Ingin cerita juga deh.

Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di 
ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi 
pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan 
dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul 
presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh).

Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih 
lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa 
Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya 
tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia.

Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris.

Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu.

Salam dari Makassar,
Syaiful
* siap2 pulang ke ibukota

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id
Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 
To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)
Pak Udrekh,

Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu 
presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak 
ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak 
Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada 
orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan 
juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa 
Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun 
saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu 
kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H 
pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen.

Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah 
berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 
tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu 
bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka 
telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan 
untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun 
dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa 
Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu 
dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik dudy . elli
Setuju Gus Ipul kalau untuk keluar ya tentunya kita harus menggunakan bahasa yg 
berlaku yg umumnya bahasa Inggris.
Dan saya yakin sebenarnya para presenter (dan penulis paper)kitapun sudah 
terbiasa menggunakan bahasa Inggris dlm pekerjaannya baik dlm penulisan laporan 
maupun presentasi.

Hanya saja rasanya tidak ada yang salah sebagai Bangsa Indonesia kita 
menggunakan Bahasa Indonesia dalam suatu presentasi ilmiah di Negara Indonesia 
tanpa mengurangi isi dari presentasinya itu sendiri.

Kedepannya ada baiknya diputuskan secara demokratis dan hasilnya dimasukan 
kedalam AD ART IAGI supaya mempunyai ketetapan yg kuat apakah kedepannya 
presentasi dalam PIT IAGI harus dan wajib dalam bahasa Inggris atau masih bisa 
dalam Bahasa Indonesia dalam batasan2 tertentu supaya tidak menjadi polemik yg 
berkepanjangan.

Salam dari Nusra
Dudy
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 09:54:50 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Saya kira pak Awang dan kawan2 lainnya bukan memasalahkan malu untuk 
berbahasa Indonesia.

Banyak makalah dituliskan oleh geolog Cina di AAPG Bulletin, hampir setiap dua 
bulan sekali; tentu saja dituliskan di dalam Bahasa Inggris yang benar. Kita 
jarang punya makalah di buletin tersebut.

Salam,
Syaiful
* IAGI NPA 1646

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: dudy.e...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 06:36:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih 
banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia 
seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris 
dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa 
Indonesia.


Salam
Dudy
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Ingin cerita juga deh.

Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di 
ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi 
pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan 
dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul 
presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh).

Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih 
lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa 
Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya 
tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia.

Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris.

Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu.

Salam dari Makassar,
Syaiful
* siap2 pulang ke ibukota

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id
Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 
To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)
Pak Udrekh,

Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu 
presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak 
ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak 
Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada 
orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan 
juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa 
Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun 
saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu 
kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H 
pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen.

Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah 
berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 
tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu 
bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka 
telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan 
untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun 
dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa 
Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu 
dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk 
dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik Udrekh
saya fikir tidak ada salahnya mau buat presentasi berbahasa Inggris atau
Indonesia.  Tergantung target nya aja. Kalau Targetnya mau international
conference ya hrs berbahasa Inggris.  Saya pernah ikut konferensi
internasional di Beijing dan tidak ada presentasi dlm bahasa selain Inggris.
Opsi lain, tahun nya diselang seling.  Atau dibuat sesi khusus berbahasa
Inggris.  Sehingga bisa memilih. Sekedar saran.

On Sep 30, 2011 6:25 PM, dudy.e...@gmail.com wrote:

Setuju Gus Ipul kalau untuk keluar ya tentunya kita harus menggunakan bahasa
yg berlaku yg umumnya bahasa Inggris.
Dan saya yakin sebenarnya para presenter (dan penulis paper)kitapun sudah
terbiasa menggunakan bahasa Inggris dlm pekerjaannya baik dlm penulisan
laporan maupun presentasi.

Hanya saja rasanya tidak ada yang salah sebagai Bangsa Indonesia kita
menggunakan Bahasa Indonesia dalam suatu presentasi ilmiah di Negara
Indonesia tanpa mengurangi isi dari presentasinya itu sendiri.

Kedepannya ada baiknya diputuskan secara demokratis dan hasilnya dimasukan
kedalam AD ART IAGI supaya mempunyai ketetapan yg kuat apakah kedepannya
presentasi dalam PIT IAGI harus dan wajib dalam bahasa Inggris atau masih
bisa dalam Bahasa Indonesia dalam batasan2 tertentu supaya tidak menjadi
polemik yg berkepanjangan.

Salam dari Nusra


Dudy

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: mohammadsyaiful@gmai...
*Date: *Fri, 30 Sep 2011 09:54:50 +


To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia...


Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira 
jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan.

1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa 
Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah 
bagaimana menjadi sekarang kok  namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke 
khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar

2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul 
international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap 
tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam 
bahasa Inggris.

Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang 
diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition 
yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG semuanya 
menggunakan pengantar bahasa yang sama.

Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah untuk kum di instansi 
pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik pangkat), nilai naskah 
yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI saya kira masih 
dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri yang lebih 
rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang diterbitkan/dipresentasikan di 
forum International (khususnya di luar negeri. . Di lain pihak  makalah yang 
dipresentasikan di IPA dikategorikan sebagai makalah yang dipresentasikan di 
forum International, sehingga nilai 'kum-nya lebih tinggi.
Karena ada 2 kategori makalah ini, maka sebaiknya IAGI membuat 2 kategori 
pertemuan ilmiah juga sebagai mana diusulkan di atas ini. Untuk itu IAGI 
berkecil hati kalau begitu penilaian pemerintah.Saya kira di banyak negara yang 
tidak berbahasa Inggris melakukan hal yang sama, seperti di Perancis, Cina, 
Jepang dan sebagainya.

(Biarkanlah kita berkiprah di LIGA Indonesia dulu atau di AFF (GeoSEA), baru 
nanti kita maju di Piala Dunia). 
Wassalam
RPK
 
- Original Message - 
  From: taufik.ma...@gmail.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, September 30, 2011 6:16 PM
  Subject: Fw: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)


  Maaf tak sengaja terkirim dan saya tulis ulang sbb:

  Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya,

  Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan 
GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia 
dalam persaingan global. Saya percaya pengurus baru mampu merealisasikan 
semuanya dengan partisipasi aktif kita semua.

  Salam akhir pekan IAGI


  TAM
  NPA : 3005


  Powered by Telkomsel BlackBerry®


--

  From: taufik.ma...@gmail.com 
  Date: Fri, 30 Sep 2011 11:12:59 +
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: taufik.ma...@gmail.com 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)


  Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya,

  Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan 
GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia 
dalam persaingan global. Saya per
  Powered by Telkomsel BlackBerry®


--

  From: mohammadsyai...@gmail.com 
  Date: Fri, 30 Sep 2011 09:54:50 +
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)


  Saya kira pak Awang dan kawan2 lainnya bukan memasalahkan malu untuk 
berbahasa Indonesia.

  Banyak makalah dituliskan oleh geolog Cina di AAPG Bulletin, hampir setiap 
dua bulan sekali; tentu saja dituliskan di dalam Bahasa Inggris yang benar. 
Kita jarang punya makalah di buletin tersebut.

  Salam,
  Syaiful
  * IAGI NPA 1646

  Powered by Telkomsel BlackBerry®


--

  From: dudy.e...@gmail.com 
  Date: Fri, 30 Sep 2011 06:36:11 +
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)


  Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih 
banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia 
seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris 
dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa 
Indonesia.


  Salam
  Dudy
  Powered by Telkomsel BlackBerry®


--

  From: mohammadsyai...@gmail.com 
  Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 +
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)


  Ingin cerita juga deh.

  Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik mohammadsyaiful
Nah, ini yg baru, belum pernah dikemukakan. Betul, biar tidak menjadi polemik 
setiap tahun, memang sebaiknya diangkat ke tataran aturan IAGI, setelah 
dimusyawarahkan terlebih dahulu. Om Dudy memang cerdas, pantaslah jadi Ketua 
IAGI Pengda Nusra berikutnya, he..he..

Boleh juga masukan dari pak Koesoema. Misalnya setiap tahun genap IAGI dan HAGI 
bikin PIT terpisah, ini yg mungkin bisa disebut konferensi nasional. 
Sedangkan tahun ganjil, bisa join HAGI-IAGI dan secara penuh menggunakan Bahasa 
Inggris karena sebagai international conference.

Salam,
Syaiful

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: dudy.e...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 11:26:31 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Setuju Gus Ipul kalau untuk keluar ya tentunya kita harus menggunakan bahasa yg 
berlaku yg umumnya bahasa Inggris.
Dan saya yakin sebenarnya para presenter (dan penulis paper)kitapun sudah 
terbiasa menggunakan bahasa Inggris dlm pekerjaannya baik dlm penulisan laporan 
maupun presentasi.

Hanya saja rasanya tidak ada yang salah sebagai Bangsa Indonesia kita 
menggunakan Bahasa Indonesia dalam suatu presentasi ilmiah di Negara Indonesia 
tanpa mengurangi isi dari presentasinya itu sendiri.

Kedepannya ada baiknya diputuskan secara demokratis dan hasilnya dimasukan 
kedalam AD ART IAGI supaya mempunyai ketetapan yg kuat apakah kedepannya 
presentasi dalam PIT IAGI harus dan wajib dalam bahasa Inggris atau masih bisa 
dalam Bahasa Indonesia dalam batasan2 tertentu supaya tidak menjadi polemik yg 
berkepanjangan.

Salam dari Nusra
Dudy
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 09:54:50 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Saya kira pak Awang dan kawan2 lainnya bukan memasalahkan malu untuk 
berbahasa Indonesia.

Banyak makalah dituliskan oleh geolog Cina di AAPG Bulletin, hampir setiap dua 
bulan sekali; tentu saja dituliskan di dalam Bahasa Inggris yang benar. Kita 
jarang punya makalah di buletin tersebut.

Salam,
Syaiful
* IAGI NPA 1646

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: dudy.e...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 06:36:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih 
banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia 
seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris 
dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa 
Indonesia.


Salam
Dudy
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Ingin cerita juga deh.

Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di 
ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi 
pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan 
dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul 
presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh).

Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih 
lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa 
Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya 
tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia.

Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris.

Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu.

Salam dari Makassar,
Syaiful
* siap2 pulang ke ibukota

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id
Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 
To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)
Pak Udrekh,

Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu 
presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak 
ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak 
Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada 
orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan 
juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa 
Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun 
saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu 
kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik Chairul Nas
Prof. Koesoemadinata yth:
Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini 
memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun usia 
sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI.
Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali PIT 
IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang disampaikan dalam 
bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya kurang menggigit dan 
kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik. Diskusipun saya lihat sangat 
kurang berkembang, sementara diskusi pada forum-forum seperti ini sangatlah 
penting untuk menguji keandalan dan kesahihan informasi atau metoda yang 
disajikan.
Sekali lagi saya sangat setuju Pak.
Wassalam,
Chairul Nas
mantan murid Pak RPK.

--- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis:

Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  HAGI 
(?)
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM



 
 
 _filtered #yiv1634116423 {
font-family:Cambria Math;}
 _filtered #yiv1634116423 {
font-family:Calibri;}
 _filtered #yiv1634116423 {
font-family:Tahoma;}
 _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;}
#yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal {
FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
#yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal {
FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
#yiv1634116423 DIV.yiv1634116423MsoNormal {
FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
#yiv1634116423 A:link {
COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}
#yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlink {
COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}
#yiv1634116423 A:visited {
COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}
#yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlinkFollowed {
COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}
#yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423EmailStyle17 {
COLOR:#1f497d;FONT-FAMILY:sans-serif;}
#yiv1634116423 .yiv1634116423MsoChpDefault {
}
#yiv1634116423 DIV.yiv1634116423Section1 {
}



Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk 
Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 
jenis pertemuan.
 
1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah 
dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan 
dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok  namanya 
IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai 
bahasa Indonesia sebagai pengantar
 
2. IAGI International Conference and Exhibition 
yang sifatnya betul-betul international. Conference ini pada mulanya tidak 
perlu 
diselenggarakan tiap tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, 
sepenuhnya dalam bahasa Inggris.
 
Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National 
Convention yang diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference 
and Exhibition yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG 
semuanya menggunakan pengantar bahasa yang sama.
 
Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah 
untuk kum di instansi pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik 
pangkat), nilai naskah yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI 
saya kira masih dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri 
yang lebih rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang 
diterbitkan/dipresentasikan di forum International (khususnya di luar 
negeri. . Di lain pihak  makalah yang dipresentasikan di IPA 
dikategorikan sebagai makalah yang dipresentasikan di forum International, 
sehingga nilai 'kum-nya lebih tinggi.
Karena ada 2 kategori makalah ini, maka sebaiknya 
IAGI membuat 2 kategori pertemuan ilmiah juga sebagai mana diusulkan di atas 
ini. Untuk itu IAGI berkecil hati kalau begitu penilaian pemerintah.Saya kira 
di 
banyak negara yang tidak berbahasa Inggris melakukan hal yang sama, seperti di 
Perancis, Cina, Jepang dan sebagainya.
 
(Biarkanlah kita 
berkiprah di LIGA Indonesia dulu atau di AFF (GeoSEA), baru nanti kita maju di 
Piala Dunia). 
Wassalam
RPK
 
- Original Message - 

  From: 
  taufik.ma...@gmail.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, September 30, 2011 6:16 
  PM
  Subject: Fw: [iagi-net-l] Bahasa 
  Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  HAGI (?)
  
Maaf tak sengaja terkirim dan saya tulis ulang 
  sbb:

Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya,

Ini merupakan 
  tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan GG di 
  Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia dalam 
  persaingan global. Saya percaya pengurus baru mampu merealisasikan semuanya 
  dengan partisipasi aktif kita semua.

Salam akhir pekan 
  IAGI


TAM
NPA : 3005


  Powered by Telkomsel BlackBerry®
  

  From: taufik.ma...@gmail.com 
  Date: Fri, 30 Sep 2011 11:12:59 +
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: taufik.ma...@gmail.com 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik Deni
Ada usulan dari saya mungkin yang bisa kita lakukan untuk mengakomodir 2 
kepentingan dalam melaksanakan PIT2 kedepan yaitu :
1. Setiap PIT IAGI akan dibagi menjadi 2 kategori yaitu international dan 
national.
2. Bahasa pengantar di international wajib menggunakan bahasa inggris sementara 
di nasional dibebaskan atau diwajibkan berbahasa indonesia (dasar UU bahasa)
3. Pengiriman makalah akan diberikan pilihan berdasarkan point kedua
4. Untuk international akan diusahakan mengundang lebih banyak chair person 
maupun reviewer dari negara lain (alhamdullilah di JCM 2011 sudah mulai 
dilakukan walaupun kurang banyak :) )
5. Invited paper akan terus dilakukan sebagai bagian dari peningkatan kualitas 
makalah.
6. Menjaga, mempertahankan dan menambah networking yang sudah dibangun oleh 
panitia JCM 2011, terutama di sponsor dan technical karena saling terkait 
antara dana dan peningkatan kualitas.


Deni Rahayu


Sent from my iPad

On Oct 1, 2011, at 9:15 AM, rakhmadi.avia...@gmail.com wrote:

 Nanti kalo bhs Indonesia terus bukannya malah susah baca literatur 
 
 Dg segala hormat saya pada DR K, tapi menurut saya pemakaian bhs Inggris 
 dalam pertemuan ilmiah sangat di perlukan, hal ini di ilhami Mecca buat ilmu 
 Geology itu masih dari Negara yg berbahasa Inggris, kedua untuk memudahkan 
 rekan2 Geoscientist go International
 
 Kalo kurang jelas kan bisa diskusi si luar ruangan malah bisa saling kenal dsb
 
 So buat kita semua, pemakaian Inggris ini bukan buat sok sok an tapi kayaknya 
 nuture nya kalo geoscientist memang begitu. Ntar kalo baca Juornal dsb yg 
 Notabene banyak terbitan luar dan bermutu maka kita keteter lagi
 
 Salam
 Avi NPA 0666
 Pengagung DR K dari awal meskipun alumnus UGM
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 From: Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id
 Date: Sat, 1 Oct 2011 09:36:10 +0800 (SGT)
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
 HAGI (?)
 
 Prof. Koesoemadinata yth:
 Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini 
 memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun usia 
 sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI.
 Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali 
 PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang disampaikan 
 dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya kurang 
 menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik. Diskusipun 
 saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada forum-forum 
 seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan kesahihan informasi 
 atau metoda yang disajikan.
 Sekali lagi saya sangat setuju Pak.
 Wassalam,
 Chairul Nas
 mantan murid Pak RPK.
 
 --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis:
 
 Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
 HAGI (?)
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM
 
 Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira 
 jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan.
  
 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa 
 Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah 
 bagaimana menjadi sekarang kok  namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke 
 khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar
  
 2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul 
 international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap 
 tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam 
 bahasa Inggris.
  
 Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang 
 diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition 
 yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG  semuanya 
 menggunakan pengantar bahasa yang sama.
  
 Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah untuk kum di instansi 
 pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik pangkat), nilai naskah 
 yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI saya kira masih 
 dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri yang lebih 
 rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang diterbitkan/dipresentasikan di 
 forum International (khususnya di luar negeri. . Di lain pihak  makalah yang 
 dipresentasikan di IPA dikategorikan sebagai makalah yang dipresentasikan di 
 forum International, sehingga nilai 'kum-nya lebih tinggi.
 Karena ada 2 kategori makalah ini, maka sebaiknya IAGI membuat 2 kategori 
 pertemuan ilmiah juga sebagai mana diusulkan di atas ini. Untuk itu IAGI 
 berkecil hati kalau begitu penilaian pemerintah.Saya kira di banyak negara 
 yang tidak berbahasa Inggris melakukan hal yang sama, seperti di Perancis, 
 Cina, Jepang dan

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik dudy . elli
Saya pribadi setuju 100% dengan usulan dari sesepuh IAGI kita yaitu bapak Prof. 
Koesoemadinata.

Selama masih menggunakan istilah PIT IAGI (Pertemuan Ilmiah Tahunan Ahli 
Geologi Indonesia) ya kita gunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa 
penghantarnya dan kalaupun ada rekan expatriat yang ikut ya dia yang harus 
menyesuaikannya wong dia kerja dan mencari nafkahnya di Negara Indonesia kok 
dan juga bukan berarti kita tidak bisa berkomunikasi dlm bahasa inggris namun 
akan lain bahasa pengantarnya kalau memang ditujukan sebagai Conference tingkat 
internasional.  

Mungkin nanti ketua IAGI yang baru yang akan merumuskan aturan2nya yang 
disetujui secara demokratis oleh semua anggota IAGI.

Salam dr Nusra
Mantan murid Pak RPK juga
Alumni sepertinya tdk perlu disebutkan deh...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id
Date: Sat, 1 Oct 2011 09:36:10 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)
Prof. Koesoemadinata yth:
Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini 
memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun usia 
sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI.
Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali PIT 
IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang disampaikan dalam 
bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya kurang menggigit dan 
kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik. Diskusipun saya lihat sangat 
kurang berkembang, sementara diskusi pada forum-forum seperti ini sangatlah 
penting untuk menguji keandalan dan kesahihan informasi atau metoda yang 
disajikan.
Sekali lagi saya sangat setuju Pak.
Wassalam,
Chairul Nas
mantan murid Pak RPK.

--- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis:

Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  HAGI 
(?)
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM



 
 
 _filtered #yiv1634116423 {
font-family:Cambria Math;}
 _filtered #yiv1634116423 {
font-family:Calibri;}
 _filtered #yiv1634116423 {
font-family:Tahoma;}
 _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;}
#yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal {
FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
#yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal {
FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
#yiv1634116423 DIV.yiv1634116423MsoNormal {
FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
#yiv1634116423 A:link {
COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}
#yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlink {
COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}
#yiv1634116423 A:visited {
COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}
#yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlinkFollowed {
COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}
#yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423EmailStyle17 {
COLOR:#1f497d;FONT-FAMILY:sans-serif;}
#yiv1634116423 .yiv1634116423MsoChpDefault {
}
#yiv1634116423 DIV.yiv1634116423Section1 {
}



Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk 
Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 
jenis pertemuan.
 
1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah 
dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan 
dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok  namanya 
IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai 
bahasa Indonesia sebagai pengantar
 
2. IAGI International Conference and Exhibition 
yang sifatnya betul-betul international. Conference ini pada mulanya tidak 
perlu 
diselenggarakan tiap tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, 
sepenuhnya dalam bahasa Inggris.
 
Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National 
Convention yang diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference 
and Exhibition yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG 
semuanya menggunakan pengantar bahasa yang sama.
 
Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah 
untuk kum di instansi pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik 
pangkat), nilai naskah yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI 
saya kira masih dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri 
yang lebih rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang 
diterbitkan/dipresentasikan di forum International (khususnya di luar 
negeri. . Di lain pihak  makalah yang dipresentasikan di IPA 
dikategorikan sebagai makalah yang dipresentasikan di forum International, 
sehingga nilai 'kum-nya lebih tinggi.
Karena ada 2 kategori makalah ini, maka sebaiknya 
IAGI membuat 2 kategori pertemuan ilmiah juga sebagai mana diusulkan di atas 
ini. Untuk itu IAGI berkecil hati kalau begitu penilaian pemerintah.Saya kira 
di 
banyak negara yang tidak berbahasa Inggris melakukan hal yang sama, seperti

RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik Sujatmiko
Rekan-rekan IAGI yang budiman,

 

Jalan keluar yang diusulkan oleh Prof. Koesoemadinata sangat bagus dan
sangat perlu untuk dipertimbangkan oleh Pak Ketum dan jajaran Pengurus Pusat
IAGI 2011-2014. Dengan adanya PIT IAGI yang pengantarnya  penuh dalam bahasa
Indonesia, apalagi dengan biaya pendaftaran yang lebih ringan dari yang
internasional, insyaallah PIT IAGI akan menjadi Pertemuan Ilmiah Tahunan
yang  akan selalu didambakan oleh majoritas anggota IAGI ( khususnya mereka
yang harus mengeluarkan uang dari kantongnya sendiri ) . Selain dari itu,
Panitia Pengarah PIT IAGI dapat saja memilih  makalah-makalah yang kiranya
pantas dan layak  untuk diangkat di  forum  IAGI International Convention
and Exhibition , dan mengusulkannya kepada penulisnya untuk diterjemahkan
penuh ke bahasa Inggris - - - termasuk presentasinya ). Mang Okim mendukung
sinyalemen yang disampaikan olek Pak Chairul Nas tentang dampak pemaksaan
presentasi dalam bahasa Inggris dimana hasil penelitian yang orisinil dan
bagus menjadi tidak greget dan tidak mendapatkan tanggapan yang memadai dari
mereka yang hadir. 

 

Masalah bahasa semacam yang kita diskusikan ini pernah diperdebatkan juga di
lingkungan   organisasi sosial berskala internasional yaitu Rotary
Indonesia. Organisasi ini setiap tahun mengadakan Muktamar Tahunan /
District Conference yang dihadiri juga  oleh beberapa utusan dari luar
negeri. Karena presentasinya disampaikan dalam bahasa Inggris ( padahal
utusan asing yang hadir kadang-kadang kurang dari 5 % ) ,  maka banyak
anggota yang protes dengan alasan presentasinya tidak dapat diserap dengan
sempurna. Sebagai solusinya maka Pengurus Pusat mengadakan angket  ke
seluruh anggota  yang keputusannya dituangkan dalam   District Resolution (
disosialisasikan  di Muktamar Tahunan ). Keputusan yang diambil dengan suara
terbanyak adalah : Presentasi dapat disampaikan dalam bahasa Indonesia
dengan syarat power point nya dalam bahasa Inggris. Untuk presentasi dalam
bahasa Inggris, power pointnya dalam bahasa Indonesia. Untuk  sessi diskusi,
dapat disampaikan dalam bahasa Indonesia atau Inggris ( kalau perlu
disediakan penterjemah ). Dengan keputusan ini maka  tidak ada lagi
keraguan, apalagi sampai merasa rendah diri  karena presentasinya dalam
bahasa Indonesia - - - ta' iya !  Semoga bermanfaat,

 

Salam Cinta IAGI ,

 

Mang Okim. 

 

From: Chairul Nas [mailto:chairul_...@yahoo.co.id] 
Sent: 01 Oktober 2011 8:36
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
HAGI (?)

 


Prof. Koesoemadinata yth:
Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini
memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun
usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI.
Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali
PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang
disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya
kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik.
Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada
forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan
kesahihan informasi atau metoda yang disajikan.
Sekali lagi saya sangat setuju Pak.
Wassalam,
Chairul Nas
mantan murid Pak RPK.

--- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis:


Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
HAGI (?)
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM

Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira
jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan.

 

1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa
Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah
bagaimana menjadi sekarang kok  namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali
ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar

 

2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul
international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap
tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam
bahasa Inggris.

 

Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang
diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition
yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG semuanya
menggunakan pengantar bahasa yang sama.

 

Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah untuk kum di instansi
pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik pangkat), nilai
naskah yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI saya kira masih
dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri yang lebih
rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang diterbitkan/dipresentasikan di
forum International (khususnya di luar negeri

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik Ismail
Untuk yg Internasional mungkin bisa berkolaborasi dg organisasi dari negara 
negara lain shg ada kesinambungan/kontinyuitas , misalnya tiap 3 tahun sekali { 
setiap Kepengurusan IAGI ada satu kali pertemuan Internasionalnya dan 3 kali 
PIT }

Kalau di komunitas Geothermal ada namanya PIT untuk Indonesia banget  setiap 
tahun , dan ada namanya World Geothermal Congress setiap 5 tahun, kebetulan 
tahun 2010 kemarin di Bali dg API sbg penyelenggaranya , ada lebih 1100 makalah 
yg masuk dari semua aspek Geothermal dari penjuru dunia dg 2500 an lebih 
peserta dari lebih 80 Negara dan dari penyelenggaraan tsb ternyata bisa 
mendapatkan keuntungan yg lumayan besar, dengan biaya pendaftaran mulai 150 
dollar tergantung negaranya , negara yg maju lebih mahal untuk ngikuti kofrensi 
tsb. diselenggarakan selama 4 hari di hotel Westin Nusa Dua Bali yg dibuka oleh 
2 Presiden { RI dan Iceland }
Kalau untuk PIT biasanya biayanya dibedakan untuk Kampeni , untuk Pegneg , 
untuk Mhs itupun tdk lebih 500 ribu , biaya yg lain cari dari sponsor


Salam

Ismail

( Mantan Sekjen API 2 pereode  2004 ~ 2011 }


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Deni deni...@yahoo.com
Date: Sat, 1 Oct 2011 22:01:35 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)

Ada usulan dari saya mungkin yang bisa kita lakukan untuk mengakomodir 2 
kepentingan dalam melaksanakan PIT2 kedepan yaitu :
1. Setiap PIT IAGI akan dibagi menjadi 2 kategori yaitu international dan 
national.
2. Bahasa pengantar di international wajib menggunakan bahasa inggris sementara 
di nasional dibebaskan atau diwajibkan berbahasa indonesia (dasar UU bahasa)
3. Pengiriman makalah akan diberikan pilihan berdasarkan point kedua
4. Untuk international akan diusahakan mengundang lebih banyak chair person 
maupun reviewer dari negara lain (alhamdullilah di JCM 2011 sudah mulai 
dilakukan walaupun kurang banyak :) )
5. Invited paper akan terus dilakukan sebagai bagian dari peningkatan kualitas 
makalah.
6. Menjaga, mempertahankan dan menambah networking yang sudah dibangun oleh 
panitia JCM 2011, terutama di sponsor dan technical karena saling terkait 
antara dana dan peningkatan kualitas.


Deni Rahayu


Sent from my iPad

On Oct 1, 2011, at 9:15 AM, rakhmadi.avia...@gmail.com wrote:

 Nanti kalo bhs Indonesia terus bukannya malah susah baca literatur 
 
 Dg segala hormat saya pada DR K, tapi menurut saya pemakaian bhs Inggris 
 dalam pertemuan ilmiah sangat di perlukan, hal ini di ilhami Mecca buat ilmu 
 Geology itu masih dari Negara yg berbahasa Inggris, kedua untuk memudahkan 
 rekan2 Geoscientist go International
 
 Kalo kurang jelas kan bisa diskusi si luar ruangan malah bisa saling kenal dsb
 
 So buat kita semua, pemakaian Inggris ini bukan buat sok sok an tapi kayaknya 
 nuture nya kalo geoscientist memang begitu. Ntar kalo baca Juornal dsb yg 
 Notabene banyak terbitan luar dan bermutu maka kita keteter lagi
 
 Salam
 Avi NPA 0666
 Pengagung DR K dari awal meskipun alumnus UGM
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 From: Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id
 Date: Sat, 1 Oct 2011 09:36:10 +0800 (SGT)
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
 HAGI (?)
 
 Prof. Koesoemadinata yth:
 Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini 
 memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun usia 
 sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI.
 Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali 
 PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang disampaikan 
 dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya kurang 
 menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik. Diskusipun 
 saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada forum-forum 
 seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan kesahihan informasi 
 atau metoda yang disajikan.
 Sekali lagi saya sangat setuju Pak.
 Wassalam,
 Chairul Nas
 mantan murid Pak RPK.
 
 --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis:
 
 Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
 HAGI (?)
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM
 
 Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira 
 jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan.
  
 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa 
 Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah 
 bagaimana menjadi sekarang kok  namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke 
 khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar
  
 2

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Usulan-usulan yg sangat menarik.
Saya sebagai ketua terpilih tentunya sangat bangga dengan antusiasme
anggota yg semakin menggelora. Namun saya juga sangat menghormati
apapun keputusan pengurus sebelumnya yang akan di serahterimakan dalam
beberapa bulan mendatang.
Tentunya akan ada catatan pekerjaan dari Pak Lambok dkk yg harus
dilanjutkan dan dikembangkan.

Usulan-usulan menarik ini akan menjadi catatan khusus yg akan saya
garis bawahi tentusaja.

Ayo, mari kita terus maju memperbaiki dan mengembangkan organisasi
kita yg smakin membanggakan ini.

Salam sukses.

Rovicky.

On 01/10/2011, Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id wrote:
 Prof. Koesoemadinata yth:
 Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini
 memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun
 usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI.
 Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali
 PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang
 disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya
 kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik.
 Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada
 forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan
 kesahihan informasi atau metoda yang disajikan.
 Sekali lagi saya sangat setuju Pak.
 Wassalam,
 Chairul Nas
 mantan murid Pak RPK.

 --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis:

 Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM





  _filtered #yiv1634116423 {
 font-family:Cambria Math;}
  _filtered #yiv1634116423 {
 font-family:Calibri;}
  _filtered #yiv1634116423 {
 font-family:Tahoma;}
  _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;}
 #yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal {
 FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
 #yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal {
 FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
 #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423MsoNormal {
 FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
 #yiv1634116423 A:link {
 COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlink {
 COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 A:visited {
 COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlinkFollowed {
 COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423EmailStyle17 {
 COLOR:#1f497d;FONT-FAMILY:sans-serif;}
 #yiv1634116423 .yiv1634116423MsoChpDefault {
 }
 #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423Section1 {
 }



 Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk
 Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2
 jenis pertemuan.

 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah
 dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional
 dan
 dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok  namanya
 IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai
 bahasa Indonesia sebagai pengantar

 2. IAGI International Conference and Exhibition
 yang sifatnya betul-betul international. Conference ini pada mulanya tidak
 perlu
 diselenggarakan tiap tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun
 sekali,
 sepenuhnya dalam bahasa Inggris.

 Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National
 Convention yang diselenggarakan di Amerika Utara dan international
 Conference
 and Exhibition yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di
 AAPG
 semuanya menggunakan pengantar bahasa yang sama.

 Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah
 untuk kum di instansi pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk
 naik
 pangkat), nilai naskah yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI
 saya kira masih dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri
 yang lebih rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang
 diterbitkan/dipresentasikan di forum International (khususnya di luar
 negeri. . Di lain pihak  makalah yang dipresentasikan di IPA
 dikategorikan sebagai makalah yang dipresentasikan di forum International,
 sehingga nilai 'kum-nya lebih tinggi.
 Karena ada 2 kategori makalah ini, maka sebaiknya
 IAGI membuat 2 kategori pertemuan ilmiah juga sebagai mana diusulkan di atas
 ini. Untuk itu IAGI berkecil hati kalau begitu penilaian pemerintah.Saya
 kira di
 banyak negara yang tidak berbahasa Inggris melakukan hal yang sama, seperti
 di
 Perancis, Cina, Jepang dan sebagainya.

 (Biarkanlah kita
 berkiprah di LIGA Indonesia dulu atau di AFF (GeoSEA), baru nanti kita maju
 di
 Piala Dunia).
 Wassalam
 RPK

 - Original Message -

   From:
   taufik.ma...@gmail.com
   To: iagi-net@iagi.or.id
   Sent: Friday, September 30, 2011 6:16
   PM
   Subject: Fw: [iagi-net-l] Bahasa
   Indonesia atau Bahasa

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Siiap Cak Rovicky

Mohon maaf sebelumnya saya pribadi menganggap IAGI second class thd IPA tapi 
rupanya saya salah, bukan tidak mungkin banyak anggota yg lain yg berpendapat 
sama ini terutama memang kesannya IAGI itu bukan untuk kalangan elite 
Geoscientist sebab golongan ini ngumpul di IPA

Nah kalo ada yg berpendapat demikian tidak ada salahnya toh tapi adalah tugas 
Rovicky dan jajarannya kedepan bagaimana agar di lokal saja IAGI bisa punya 
nilai sama dg IPA sukur2 bisa lebih

RDP good luck you are facing a lot of wind of change from to day to come, hope 
you can be the best skipper for the IAGI ship

Salam
Avi NPA 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sat, 1 Oct 2011 12:02:10 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)
Usulan-usulan yg sangat menarik.
Saya sebagai ketua terpilih tentunya sangat bangga dengan antusiasme
anggota yg semakin menggelora. Namun saya juga sangat menghormati
apapun keputusan pengurus sebelumnya yang akan di serahterimakan dalam
beberapa bulan mendatang.
Tentunya akan ada catatan pekerjaan dari Pak Lambok dkk yg harus
dilanjutkan dan dikembangkan.

Usulan-usulan menarik ini akan menjadi catatan khusus yg akan saya
garis bawahi tentusaja.

Ayo, mari kita terus maju memperbaiki dan mengembangkan organisasi
kita yg smakin membanggakan ini.

Salam sukses.

Rovicky.

On 01/10/2011, Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id wrote:
 Prof. Koesoemadinata yth:
 Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini
 memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun
 usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI.
 Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali
 PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang
 disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya
 kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik.
 Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada
 forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan
 kesahihan informasi atau metoda yang disajikan.
 Sekali lagi saya sangat setuju Pak.
 Wassalam,
 Chairul Nas
 mantan murid Pak RPK.

 --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis:

 Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM





  _filtered #yiv1634116423 {
 font-family:Cambria Math;}
  _filtered #yiv1634116423 {
 font-family:Calibri;}
  _filtered #yiv1634116423 {
 font-family:Tahoma;}
  _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;}
 #yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal {
 FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
 #yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal {
 FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
 #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423MsoNormal {
 FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
 #yiv1634116423 A:link {
 COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlink {
 COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 A:visited {
 COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlinkFollowed {
 COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423EmailStyle17 {
 COLOR:#1f497d;FONT-FAMILY:sans-serif;}
 #yiv1634116423 .yiv1634116423MsoChpDefault {
 }
 #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423Section1 {
 }



 Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk
 Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2
 jenis pertemuan.

 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah
 dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional
 dan
 dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok  namanya
 IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai
 bahasa Indonesia sebagai pengantar

 2. IAGI International Conference and Exhibition
 yang sifatnya betul-betul international. Conference ini pada mulanya tidak
 perlu
 diselenggarakan tiap tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun
 sekali,
 sepenuhnya dalam bahasa Inggris.

 Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National
 Convention yang diselenggarakan di Amerika Utara dan international
 Conference
 and Exhibition yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di
 AAPG
 semuanya menggunakan pengantar bahasa yang sama.

 Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah
 untuk kum di instansi pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk
 naik
 pangkat), nilai naskah yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI
 saya kira masih dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri
 yang lebih rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik koesoema
Saya kira kita harus pertimbangkan juga adanya Panitya Penilai Karya Ilmiah yg 
memberikan nilai lebih tinggi pada makalah yg diterima oleh Journal dan Kongres 
International dari pada majalah/kongres national. Bagi kalangan perguruan 
tinggi dan jabatan fungsional di berbagai instansi, hal ini tdk asing lagi, yg 
dikenal dengan nilai 'kum'. Sampai kini IPA Convention dianggap kongres 
internasional, sedangkan PIT IAGI dianggap kongres nasional. Dengan demikian 
saya  tdk lihat mengapa harus berbahasa Inggris, karena sifatnya nasional. 
Mungkin bagi mereka yg bekerja di perusahaan multi dirasakan bahasa Inggris 
adalah keharusan, tapi tidaklah demikian di intansi pemerintah, bahkan di 
perguruan tinggi kuliah, thesis disertasi masih menggunakan bahasa Indonesia. 
Tanya juga orang Perancis, Rusia, Jepang, bahkan Cinapun (yg sdh go 
international) apakah mereka tdk lagi menulis dalam bahasanya sendiri? RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Sat, 1 Oct 2011 05:15:42 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)

Siiap Cak Rovicky

Mohon maaf sebelumnya saya pribadi menganggap IAGI second class thd IPA tapi 
rupanya saya salah, bukan tidak mungkin banyak anggota yg lain yg berpendapat 
sama ini terutama memang kesannya IAGI itu bukan untuk kalangan elite 
Geoscientist sebab golongan ini ngumpul di IPA

Nah kalo ada yg berpendapat demikian tidak ada salahnya toh tapi adalah tugas 
Rovicky dan jajarannya kedepan bagaimana agar di lokal saja IAGI bisa punya 
nilai sama dg IPA sukur2 bisa lebih

RDP good luck you are facing a lot of wind of change from to day to come, hope 
you can be the best skipper for the IAGI ship

Salam
Avi NPA 0666

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Sat, 1 Oct 2011 12:02:10 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)
Usulan-usulan yg sangat menarik.
Saya sebagai ketua terpilih tentunya sangat bangga dengan antusiasme
anggota yg semakin menggelora. Namun saya juga sangat menghormati
apapun keputusan pengurus sebelumnya yang akan di serahterimakan dalam
beberapa bulan mendatang.
Tentunya akan ada catatan pekerjaan dari Pak Lambok dkk yg harus
dilanjutkan dan dikembangkan.

Usulan-usulan menarik ini akan menjadi catatan khusus yg akan saya
garis bawahi tentusaja.

Ayo, mari kita terus maju memperbaiki dan mengembangkan organisasi
kita yg smakin membanggakan ini.

Salam sukses.

Rovicky.

On 01/10/2011, Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id wrote:
 Prof. Koesoemadinata yth:
 Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini
 memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun
 usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI.
 Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali
 PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang
 disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya
 kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik.
 Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada
 forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan
 kesahihan informasi atau metoda yang disajikan.
 Sekali lagi saya sangat setuju Pak.
 Wassalam,
 Chairul Nas
 mantan murid Pak RPK.

 --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis:

 Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM





  _filtered #yiv1634116423 {
 font-family:Cambria Math;}
  _filtered #yiv1634116423 {
 font-family:Calibri;}
  _filtered #yiv1634116423 {
 font-family:Tahoma;}
  _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;}
 #yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal {
 FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
 #yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal {
 FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
 #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423MsoNormal {
 FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;}
 #yiv1634116423 A:link {
 COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlink {
 COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 A:visited {
 COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlinkFollowed {
 COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}
 #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423EmailStyle17 {
 COLOR:#1f497d;FONT-FAMILY:sans-serif;}
 #yiv1634116423 .yiv1634116423MsoChpDefault {
 }
 #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423Section1 {
 }



 Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk
 Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-30 Terurut Topik Prianggito Sulistiono
Sebagai ekspat yg berkiprah di negara asing, sudah lama saya tidak 
berpartisipasi aktif di JCM IAGI-HAGI. Salahsatu kendalanya adalah tidak adanya 
support dari supervisor saya, yg menganggap JCM tersebut adalah kegiatan 
berskala lokal saja, wong presentasinya saja dlm bahasa lokal. Ini menyulitkan 
saya utk menjustifikasi keinginan utk ikut serta. Apa boleh buat, begitulah 
anggapan sebagian (besar) orang asing mengenai JCM kita tercinta

Salam,
Prianggito

Sent from my iPhone


On 30/09/2011, at 14:05, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:

 JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di 
 Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi dan 
 seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011.
 
 Pemandangan yang berbeda kali ini adalah keterlibatan beberapa teman 
 ex-patriate sebagai chair persons memandu jalannya presentasi teknis. Ini tak 
 lain dari keinginan agar pertemuan ini bersifat lebih internasional. Untuk 
 itu, Panitia telah meminta bantuan beberapa aktivis IPA untuk mencari teman2 
 ex-pat yang mau bergabung sebagai chair persons di JCM 2011. Usaha ini cukup 
 berhasil, lumayan ada teman2 ex-pat hilir mudik di kemeriahan JCM 2011 baik 
 sebagai penonton maupun chair persons.
 
 Panitia pun memberikan catatan untuk mendorong setiap presentasi dilakukan 
 dalam bahasa Inggris, untuk lebih menjadikan pertemuan IAGI dan HAGI ke arah 
 internasional dan bisa dijadikan referensi yang seimbang dengan pertemuan2 
 internasional lainnya yang dilakukan di Indonesia, seperti IPA misalnya.
 
 Tetapi, dalam pengamatan saya, usaha ini gagal, begitu juga dalam 
 pertemuan-pertemuan tahun2 sebelumnya. Para presenter, sekalipun mereka bisa 
 berbahasa Inggris, dan tak sedikit yang levelnya sudah S2 atau S3, bahkan 
 lulusan dari perguruan-perguruan tinggi di luar negeri; mereka tetap 
 berbahasa Indonesia meskipun diminta chair person-nya berpresentasi dalam 
 bahasa Inggris. Saat beberapa teman ex-pat menjadi chair persons-nya, dan 
 tentu saja mereka berbahasa Inggris serta meminta agar presentasi dalam 
 bahasa Inggris, presenter2 ini tetap berbahasa Indonesia dengan alasan bahwa 
 sebagian besar penonton di ruangan adalah orang2 Indonesia (tentu saja, kan 
 ini bukan di LN, he2...).
 
 Kewajiban berbahasa Indonesia dan keinginan menjadikan pertemuan2 IAGI  HAGI 
 bersifat internasional dengan cara presentasi  menggunakan bahasa Inggris 
 adalah sebuah dilema sejak dulu. Sepengatamatan saya, usaha ini, yaitu 
 meminta para presenter berbahasa Inggris, pada setiap PIT setiap tahun selalu 
 tidak berhasil. Chair persons, meskipun merupakan bagian yang diminta secara 
 khusus untuk mendorong presentasi  diskusi di ruangannya dalam bahasa 
 Inggris, bahkan juga yang berbahasa Indonesia. 
 
 Dalam JCM kemarin, kehadiran kawan2 ex-pat2 baik sebagai penonton maupun 
 chair persons bertujuan agar mereka bisa bercerita kepada sesama ex-pat bahwa 
 pertemuan HAGI  IAGI layak untuk dikunjungi dan paper2-nya layak untuk diacu 
 karena berbahasa Inggris, misalnya. Tetapi usaha ini kelihatannya tak 
 berhasil; mereka bahkan bisa bercerita sebaliknya.
 
 Menginternasionalkan PIT IAGI  HAGI bukan suatu hal yang berlebihan atau 
 terlarang, apalagi semua hal sekarang mengalami globalisasi. Salah satu 
 program Pak Sri Widyantoro, presiden terpilih HAGI untuk masa kepengurusan 
 selanjutnya, adalah juga menginternasionalkan HAGI. Maka, yang harus dibenahi 
 a.l. adalah PIT-PIT-nya. 
 
 Saya yakin, baik chair person, presenter, maupun penonton di ruangan 
 presentasi mampu berbahasa Inggris. Berbahasa Inggris tidak sama dengan 
 menjadikan bahasa Indonesia kelas 2. Ini hanyalah jalan dalam usaha membuat 
 PIT IAGI  HAGI lebih bersifat internasional, yang layak diacu, baik 
 presentasinya maupun makalah2nya. 
 
 Tak banyak dari oil companies yang mengirim staf-stafnya untuk mengikuti PIT 
 IAGI dan HAGI; kecuali dari perusahaan2 minyak nasional; salah satu 
 penyebabnya adalah image bahwa PIT IAGI  HAGI adalah pertemuan2 yang 
 sepenuhnya berbahasa Indonesia; meskipun yang akan hadir adalah orang2 
 Indonesia, toh mereka tak disetujui untuk hadir saat mengajukan ke atasan2nya 
 (yang mungkin ex-pat).
 
 Sungguh merupakan suatu dilema, apalagi sekarang ada UU tentang kewajiban 
 berbahasa nasional; semoga bisa kita pikirkan bersama bagaimana sebaiknya. 
 Berbahasa Inggris dalam presentasi di PIT IAGI  HAGI tentu saja bukan 
 gaya-gayaan. 
 
 Di luar semua itu, penguasaan bahasa Inggris adalah mutlak, baik secara lisan 
 maupun tulisan. Dan sebagai orang Indonesia, kita juga wajib terus membina 
 bahasa Indonesia kita.
 
 salam,
 Awang
 
 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...
 
 

[iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-29 Terurut Topik Awang Satyana
JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di 
Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi dan 
seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011.

Pemandangan yang berbeda kali ini adalah keterlibatan beberapa teman 
ex-patriate sebagai chair persons memandu jalannya presentasi teknis. Ini tak 
lain dari keinginan agar pertemuan ini bersifat lebih internasional. Untuk itu, 
Panitia telah meminta bantuan beberapa aktivis IPA untuk mencari teman2 ex-pat 
yang mau bergabung sebagai chair persons di JCM 2011. Usaha ini cukup berhasil, 
lumayan ada teman2 ex-pat hilir mudik di kemeriahan JCM 2011 baik sebagai 
penonton maupun chair persons.

Panitia pun memberikan catatan untuk mendorong setiap presentasi dilakukan 
dalam bahasa Inggris, untuk lebih menjadikan pertemuan IAGI dan HAGI ke arah 
internasional dan bisa dijadikan referensi yang seimbang dengan pertemuan2 
internasional lainnya yang dilakukan di Indonesia, seperti IPA misalnya.

Tetapi, dalam pengamatan saya, usaha ini gagal, begitu juga dalam 
pertemuan-pertemuan tahun2 sebelumnya. Para presenter, sekalipun mereka bisa 
berbahasa Inggris, dan tak sedikit yang levelnya sudah S2 atau S3, bahkan 
lulusan dari perguruan-perguruan tinggi di luar negeri; mereka tetap berbahasa 
Indonesia meskipun diminta chair person-nya berpresentasi dalam bahasa Inggris. 
Saat beberapa teman ex-pat menjadi chair persons-nya, dan tentu saja mereka 
berbahasa Inggris serta meminta agar presentasi dalam bahasa Inggris, 
presenter2 ini tetap berbahasa Indonesia dengan alasan bahwa sebagian besar 
penonton di ruangan adalah orang2 Indonesia (tentu saja, kan ini bukan di LN, 
he2...).

Kewajiban berbahasa Indonesia dan keinginan menjadikan pertemuan2 IAGI  HAGI 
bersifat internasional dengan cara presentasi  menggunakan bahasa Inggris 
adalah sebuah dilema sejak dulu. Sepengatamatan saya, usaha ini, yaitu meminta 
para presenter berbahasa Inggris, pada setiap PIT setiap tahun selalu tidak 
berhasil. Chair persons, meskipun merupakan bagian yang diminta secara khusus 
untuk mendorong presentasi  diskusi di ruangannya dalam bahasa Inggris, bahkan 
juga yang berbahasa Indonesia. 

Dalam JCM kemarin, kehadiran kawan2 ex-pat2 baik sebagai penonton maupun chair 
persons bertujuan agar mereka bisa bercerita kepada sesama ex-pat bahwa 
pertemuan HAGI  IAGI layak untuk dikunjungi dan paper2-nya layak untuk diacu 
karena berbahasa Inggris, misalnya. Tetapi usaha ini kelihatannya tak berhasil; 
mereka bahkan bisa bercerita sebaliknya.

Menginternasionalkan PIT IAGI  HAGI bukan suatu hal yang berlebihan atau 
terlarang, apalagi semua hal sekarang mengalami globalisasi. Salah satu program 
Pak Sri Widyantoro, presiden terpilih HAGI untuk masa kepengurusan selanjutnya, 
adalah juga menginternasionalkan HAGI. Maka, yang harus dibenahi a.l. adalah 
PIT-PIT-nya. 

Saya yakin, baik chair person, presenter, maupun penonton di ruangan presentasi 
mampu berbahasa Inggris. Berbahasa Inggris tidak sama dengan menjadikan bahasa 
Indonesia kelas 2. Ini hanyalah jalan dalam usaha membuat PIT IAGI  HAGI lebih 
bersifat internasional, yang layak diacu, baik presentasinya maupun 
makalah2nya. 

Tak banyak dari oil companies yang mengirim staf-stafnya untuk mengikuti PIT 
IAGI dan HAGI; kecuali dari perusahaan2 minyak nasional; salah satu penyebabnya 
adalah image bahwa PIT IAGI  HAGI adalah pertemuan2 yang sepenuhnya berbahasa 
Indonesia; meskipun yang akan hadir adalah orang2 Indonesia, toh mereka tak 
disetujui untuk hadir saat mengajukan ke atasan2nya (yang mungkin ex-pat).

Sungguh merupakan suatu dilema, apalagi sekarang ada UU tentang kewajiban 
berbahasa nasional; semoga bisa kita pikirkan bersama bagaimana sebaiknya. 
Berbahasa Inggris dalam presentasi di PIT IAGI  HAGI tentu saja bukan 
gaya-gayaan. 

Di luar semua itu, penguasaan bahasa Inggris adalah mutlak, baik secara lisan 
maupun tulisan. Dan sebagai orang Indonesia, kita juga wajib terus membina 
bahasa Indonesia kita.

salam,
Awang


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. 

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-29 Terurut Topik Ismail Zaini

Mungkin nanti Kalau IAGI menjadi Ikatan Ahli Geologi Internasional.

Salam

ISM

- Original Message - 
From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Subject: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)



JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di 
Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi 
dan seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011.


Pemandangan yang berbeda kali ini adalah keterlibatan beberapa teman 
ex-patriate sebagai chair persons memandu jalannya presentasi teknis. Ini 
tak lain dari keinginan agar pertemuan ini bersifat lebih internasional. 
Untuk itu, Panitia telah meminta bantuan beberapa aktivis IPA untuk mencari 
teman2 ex-pat yang mau bergabung sebagai chair persons di JCM 2011. Usaha 
ini cukup berhasil, lumayan ada teman2 ex-pat hilir mudik di kemeriahan JCM 
2011 baik sebagai penonton maupun chair persons.


Panitia pun memberikan catatan untuk mendorong setiap presentasi dilakukan 
dalam bahasa Inggris, untuk lebih menjadikan pertemuan IAGI dan HAGI ke arah 
internasional dan bisa dijadikan referensi yang seimbang dengan pertemuan2 
internasional lainnya yang dilakukan di Indonesia, seperti IPA misalnya.


Tetapi, dalam pengamatan saya, usaha ini gagal, begitu juga dalam 
pertemuan-pertemuan tahun2 sebelumnya. Para presenter, sekalipun mereka bisa 
berbahasa Inggris, dan tak sedikit yang levelnya sudah S2 atau S3, bahkan 
lulusan dari perguruan-perguruan tinggi di luar negeri; mereka tetap 
berbahasa Indonesia meskipun diminta chair person-nya berpresentasi dalam 
bahasa Inggris. Saat beberapa teman ex-pat menjadi chair persons-nya, dan 
tentu saja mereka berbahasa Inggris serta meminta agar presentasi dalam 
bahasa Inggris, presenter2 ini tetap berbahasa Indonesia dengan alasan bahwa 
sebagian besar penonton di ruangan adalah orang2 Indonesia (tentu saja, kan 
ini bukan di LN, he2...).


Kewajiban berbahasa Indonesia dan keinginan menjadikan pertemuan2 IAGI  
HAGI bersifat internasional dengan cara presentasi  menggunakan bahasa 
Inggris adalah sebuah dilema sejak dulu. Sepengatamatan saya, usaha ini, 
yaitu meminta para presenter berbahasa Inggris, pada setiap PIT setiap tahun 
selalu tidak berhasil. Chair persons, meskipun merupakan bagian yang diminta 
secara khusus untuk mendorong presentasi  diskusi di ruangannya dalam 
bahasa Inggris, bahkan juga yang berbahasa Indonesia.


Dalam JCM kemarin, kehadiran kawan2 ex-pat2 baik sebagai penonton maupun 
chair persons bertujuan agar mereka bisa bercerita kepada sesama ex-pat 
bahwa pertemuan HAGI  IAGI layak untuk dikunjungi dan paper2-nya layak 
untuk diacu karena berbahasa Inggris, misalnya. Tetapi usaha ini 
kelihatannya tak berhasil; mereka bahkan bisa bercerita sebaliknya.


Menginternasionalkan PIT IAGI  HAGI bukan suatu hal yang berlebihan atau 
terlarang, apalagi semua hal sekarang mengalami globalisasi. Salah satu 
program Pak Sri Widyantoro, presiden terpilih HAGI untuk masa kepengurusan 
selanjutnya, adalah juga menginternasionalkan HAGI. Maka, yang harus 
dibenahi a.l. adalah PIT-PIT-nya.


Saya yakin, baik chair person, presenter, maupun penonton di ruangan 
presentasi mampu berbahasa Inggris. Berbahasa Inggris tidak sama dengan 
menjadikan bahasa Indonesia kelas 2. Ini hanyalah jalan dalam usaha membuat 
PIT IAGI  HAGI lebih bersifat internasional, yang layak diacu, baik 
presentasinya maupun makalah2nya.


Tak banyak dari oil companies yang mengirim staf-stafnya untuk mengikuti PIT 
IAGI dan HAGI; kecuali dari perusahaan2 minyak nasional; salah satu 
penyebabnya adalah image bahwa PIT IAGI  HAGI adalah pertemuan2 yang 
sepenuhnya berbahasa Indonesia; meskipun yang akan hadir adalah orang2 
Indonesia, toh mereka tak disetujui untuk hadir saat mengajukan ke 
atasan2nya (yang mungkin ex-pat).


Sungguh merupakan suatu dilema, apalagi sekarang ada UU tentang kewajiban 
berbahasa nasional; semoga bisa kita pikirkan bersama bagaimana sebaiknya. 
Berbahasa Inggris dalam presentasi di PIT IAGI  HAGI tentu saja bukan 
gaya-gayaan.


Di luar semua itu, penguasaan bahasa Inggris adalah mutlak, baik secara 
lisan maupun tulisan. Dan sebagai orang Indonesia, kita juga wajib terus 
membina bahasa Indonesia kita.


salam,
Awang


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post

Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-29 Terurut Topik Udrekh
Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk
mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2
hal yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris
menjadi sulit.

1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa
jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami.
Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi
oleh seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan
menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir,
berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas penyerapan sebuah
presentasi.

2. Aspek penerimaan peserta. Saat dibatasi dengan bahasa Inggris, mungkin
akan mengurangi antusias teman2 yang merasa memiliki keterbatasan bahasa,
enggan untuk berpartisipasi.

Tapi, saya setuju dengan usulan pak Awang. Kalau bisa, ada komitmen dan
ketegasan bahwa kita mengadakan konverensi kelas internasional, sehingga
konsekwensinya abstrak dan slide presentasi harus berbahasa Inggris, dan
disampaikan dalam bahasa Inggris. Di Jepang, teman2 ilmuwan juga memiliki
kendala yang sama. Mereka biasanya bisa membuat paper dengan bahasa Inggris
yang baik, tapi tidak bisa presentasi bahasa Inggris. Dalam beberapa
kegiatan yang saya ikuti, kendala terbesar adalah saat tanya jawab.
Akhirnya, presentasi tetap diwajibkan dalam bahasa Inggris, akan tetapi saat
tanya jawab, boleh berbahasa jepang.
Mereka akhirnya menghafal apa yang akan disampaikan saat presentasi.
Sehingga semua orang asal mau menghafal, tetap bisa melakukan presentasi
dalam bahasa Inggris.


2011/9/30 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com

 JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di
 Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi
 dan seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011.


-- 
Udrekh
Marine Geoscientist
Nusantara Earth Observation Network
The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT)
BPPT 1th Building 20th floor
M.H. Thamrin no. 8
Jakarta 10340
Indonesia
Phone : 62-21-3168908


Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-29 Terurut Topik rakhmadi . avianto
Pak Awang

Well done this is a good idea even my self kept on asking in bahasa in many 
occation

Now I understood why Andang kept on replying in english even though the 
question was in English

Pak Awang let's make this as program for IAGI come true not just dream in the 
mind of IAGI officials and RDP can elaborate this matter

Salam
Avi

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Date: Fri, 30 Sep 2011 10:05:40 
To: IAGIiagi-net@iagi.or.id; Forum HAGIfo...@hagi.or.id; Geo 
Unpadgeo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi 
BPMIGASeksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  HAGI 
(?)
JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di 
Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi dan 
seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011.

Pemandangan yang berbeda kali ini adalah keterlibatan beberapa teman 
ex-patriate sebagai chair persons memandu jalannya presentasi teknis. Ini tak 
lain dari keinginan agar pertemuan ini bersifat lebih internasional. Untuk itu, 
Panitia telah meminta bantuan beberapa aktivis IPA untuk mencari teman2 ex-pat 
yang mau bergabung sebagai chair persons di JCM 2011. Usaha ini cukup berhasil, 
lumayan ada teman2 ex-pat hilir mudik di kemeriahan JCM 2011 baik sebagai 
penonton maupun chair persons.

Panitia pun memberikan catatan untuk mendorong setiap presentasi dilakukan 
dalam bahasa Inggris, untuk lebih menjadikan pertemuan IAGI dan HAGI ke arah 
internasional dan bisa dijadikan referensi yang seimbang dengan pertemuan2 
internasional lainnya yang dilakukan di Indonesia, seperti IPA misalnya.

Tetapi, dalam pengamatan saya, usaha ini gagal, begitu juga dalam 
pertemuan-pertemuan tahun2 sebelumnya. Para presenter, sekalipun mereka bisa 
berbahasa Inggris, dan tak sedikit yang levelnya sudah S2 atau S3, bahkan 
lulusan dari perguruan-perguruan tinggi di luar negeri; mereka tetap berbahasa 
Indonesia meskipun diminta chair person-nya berpresentasi dalam bahasa Inggris. 
Saat beberapa teman ex-pat menjadi chair persons-nya, dan tentu saja mereka 
berbahasa Inggris serta meminta agar presentasi dalam bahasa Inggris, 
presenter2 ini tetap berbahasa Indonesia dengan alasan bahwa sebagian besar 
penonton di ruangan adalah orang2 Indonesia (tentu saja, kan ini bukan di LN, 
he2...).

Kewajiban berbahasa Indonesia dan keinginan menjadikan pertemuan2 IAGI  HAGI 
bersifat internasional dengan cara presentasi  menggunakan bahasa Inggris 
adalah sebuah dilema sejak dulu. Sepengatamatan saya, usaha ini, yaitu meminta 
para presenter berbahasa Inggris, pada setiap PIT setiap tahun selalu tidak 
berhasil. Chair persons, meskipun merupakan bagian yang diminta secara khusus 
untuk mendorong presentasi  diskusi di ruangannya dalam bahasa Inggris, bahkan 
juga yang berbahasa Indonesia. 

Dalam JCM kemarin, kehadiran kawan2 ex-pat2 baik sebagai penonton maupun chair 
persons bertujuan agar mereka bisa bercerita kepada sesama ex-pat bahwa 
pertemuan HAGI  IAGI layak untuk dikunjungi dan paper2-nya layak untuk diacu 
karena berbahasa Inggris, misalnya. Tetapi usaha ini kelihatannya tak berhasil; 
mereka bahkan bisa bercerita sebaliknya.

Menginternasionalkan PIT IAGI  HAGI bukan suatu hal yang berlebihan atau 
terlarang, apalagi semua hal sekarang mengalami globalisasi. Salah satu program 
Pak Sri Widyantoro, presiden terpilih HAGI untuk masa kepengurusan selanjutnya, 
adalah juga menginternasionalkan HAGI. Maka, yang harus dibenahi a.l. adalah 
PIT-PIT-nya. 

Saya yakin, baik chair person, presenter, maupun penonton di ruangan presentasi 
mampu berbahasa Inggris. Berbahasa Inggris tidak sama dengan menjadikan bahasa 
Indonesia kelas 2. Ini hanyalah jalan dalam usaha membuat PIT IAGI  HAGI lebih 
bersifat internasional, yang layak diacu, baik presentasinya maupun 
makalah2nya. 

Tak banyak dari oil companies yang mengirim staf-stafnya untuk mengikuti PIT 
IAGI dan HAGI; kecuali dari perusahaan2 minyak nasional; salah satu penyebabnya 
adalah image bahwa PIT IAGI  HAGI adalah pertemuan2 yang sepenuhnya berbahasa 
Indonesia; meskipun yang akan hadir adalah orang2 Indonesia, toh mereka tak 
disetujui untuk hadir saat mengajukan ke atasan2nya (yang mungkin ex-pat).

Sungguh merupakan suatu dilema, apalagi sekarang ada UU tentang kewajiban 
berbahasa nasional; semoga bisa kita pikirkan bersama bagaimana sebaiknya. 
Berbahasa Inggris dalam presentasi di PIT IAGI  HAGI tentu saja bukan 
gaya-gayaan. 

Di luar semua itu, penguasaan bahasa Inggris adalah mutlak, baik secara lisan 
maupun tulisan. Dan sebagai orang Indonesia, kita juga wajib terus membina 
bahasa Indonesia kita.

salam,
Awang


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5

RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-29 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Pak Udrekh,

Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu 
presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak 
ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak 
Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada 
orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan 
juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa 
Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun 
saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu 
kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H 
pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen.

Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah 
berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 
tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu 
bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka 
telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan 
untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun 
dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa 
Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu 
dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk 
dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, 
juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris.

Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia 
dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris

Salam,
Awang

From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com]
Sent: 30 September 2011 10:04
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)

Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk 
mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal 
yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi sulit.

1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa 
jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. 
Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi oleh 
seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan 
menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir, 
berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas penyerapan sebuah 
presentasi.

2. Aspek penerimaan peserta. Saat dibatasi dengan bahasa Inggris, mungkin akan 
mengurangi antusias teman2 yang merasa memiliki keterbatasan bahasa, enggan 
untuk berpartisipasi.

Tapi, saya setuju dengan usulan pak Awang. Kalau bisa, ada komitmen dan 
ketegasan bahwa kita mengadakan konverensi kelas internasional, sehingga 
konsekwensinya abstrak dan slide presentasi harus berbahasa Inggris, dan 
disampaikan dalam bahasa Inggris. Di Jepang, teman2 ilmuwan juga memiliki 
kendala yang sama. Mereka biasanya bisa membuat paper dengan bahasa Inggris 
yang baik, tapi tidak bisa presentasi bahasa Inggris. Dalam beberapa kegiatan 
yang saya ikuti, kendala terbesar adalah saat tanya jawab. Akhirnya, presentasi 
tetap diwajibkan dalam bahasa Inggris, akan tetapi saat tanya jawab, boleh 
berbahasa jepang.
Mereka akhirnya menghafal apa yang akan disampaikan saat presentasi. Sehingga 
semua orang asal mau menghafal, tetap bisa melakukan presentasi dalam bahasa 
Inggris.

2011/9/30 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.commailto:awangsaty...@yahoo.com
JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di 
Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi dan 
seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011.


--
Udrekh
Marine Geoscientist
Nusantara Earth Observation Network
The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT)
BPPT 1th Building 20th floor
M.H. Thamrin no. 8
Jakarta 10340
Indonesia
Phone : 62-21-3168908


Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)

2011-09-29 Terurut Topik mohammadsyaiful
Ingin cerita juga deh.

Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di 
ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi 
pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan 
dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul 
presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh).

Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih 
lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa 
Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya 
tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia.

Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris.

Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu.

Salam dari Makassar,
Syaiful
* siap2 pulang ke ibukota

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id
Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 
To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI 
 HAGI (?)
Pak Udrekh,

Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu 
presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak 
ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak 
Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada 
orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan 
juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa 
Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun 
saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu 
kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H 
pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen.

Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah 
berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 
tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu 
bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka 
telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan 
untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun 
dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa 
Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu 
dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk 
dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, 
juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris.

Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia 
dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris

Salam,
Awang

From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com]
Sent: 30 September 2011 10:04
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI  
HAGI (?)

Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk 
mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal 
yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi sulit.

1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa 
jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. 
Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi oleh 
seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan 
menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir, 
berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas penyerapan sebuah 
presentasi.

2. Aspek penerimaan peserta. Saat dibatasi dengan bahasa Inggris, mungkin akan 
mengurangi antusias teman2 yang merasa memiliki keterbatasan bahasa, enggan 
untuk berpartisipasi.

Tapi, saya setuju dengan usulan pak Awang. Kalau bisa, ada komitmen dan 
ketegasan bahwa kita mengadakan konverensi kelas internasional, sehingga 
konsekwensinya abstrak dan slide presentasi harus berbahasa Inggris, dan 
disampaikan dalam bahasa Inggris. Di Jepang, teman2 ilmuwan juga memiliki 
kendala yang sama. Mereka biasanya bisa membuat paper dengan bahasa Inggris 
yang baik, tapi tidak bisa presentasi bahasa Inggris. Dalam beberapa kegiatan 
yang saya ikuti, kendala terbesar adalah saat tanya jawab. Akhirnya, presentasi 
tetap diwajibkan dalam bahasa Inggris, akan tetapi saat tanya jawab, boleh 
berbahasa jepang.
Mereka akhirnya menghafal apa yang akan disampaikan saat presentasi. Sehingga 
semua orang asal mau menghafal, tetap bisa melakukan presentasi dalam bahasa 
Inggris.

2011/9/30 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.commailto:awangsaty...@yahoo.com
JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di 
Makassar ini berjalan lancar