Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Halo Noor apa kabar? Ho...ho jangan salah, ini bukan notulen rapat, itu reputasi internasional, terutama di Eropa sangat dihargai, banyak paper lain di majalah ilmiah bergengsi me -refer ke C.R.Acad. Sci. Paris untuk masalah yang relevan. Tambahan info: sejak dua dekade terakhir ada persyaratan, judul paper, judul gambar, judul tabel, dan abstrak harus ditulis dalam 2 bhs, Prancis dan Inggris. Salam, Yatno - Original Message - From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, October 03, 2011 3:22 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) CR: Compte Rendu, kalau nggak salah alih bahasanya adalah notulen atau MoM. Tentunya super cepat, karena memang ditulis untuk mensarikan hasil diskusi/pertemuan. Namun apa bener ini masuk dalam kategori publikasi ilmiah..? Omong-omong soal bahasa pengantar dalam pertemuan IAGI saya jadi ingat kembali polemik soal ini sekitar 15 tahun yl (sehabis PIT yang pertama diadakan di Bidakara - ADB jadi ketua panitianya). Awalnya adalah keinginan untuk membuat PIT IAGI lebih dikenal dan terpublikasi lebih luas, maka saat itu panitia membuat komitmen untuk pemakaian pengantar bahasa Inggris dalam PIT (termasuk dalam proposal kegiatan). Terlepas dari polemik yang muncul kemudian, ada beberapa hal positif: - proses pencarian dana lebih mudah dan lancar (nggak perlu pakai surat sakti, kemungkinan karena proposal bisa dipahami dengan baik oleh manajemen yang menjadi sponsor) - proceedings (seingat saya masih campuran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) dicetak dengan standar IPA (jenis kertas, hard cover serta mutu cetakan) dan juga didistribusikan dengan luas, termasuk yang kemudian panitia kirimkan ke semua sponsor, perpustakaan nasional, asosiasi sejenis (AAPG, GSA dll) serta semua perguruan tinggi yang punya jurusan geologi dengan harapan makalah yang dipaparkan dalam PIT tersebut dapat menjadi acuan bagi para peneliti dan praktisi ilmu geologi Jadi niat awalnya adalah untuk lebih memperkenalkan hasil pertemuan itu sendiri ke kalangan yang lebih luas. Sama sekali bukan untuk gaya, bukan pula karena tidak bangga atau minder berbahasa Indonesia. Sangat disayangkan sekali jikalau hasil penelitian dan tulisan anggota IAGI menjadi terbatas penerapannya hanya karena tidak terbaca oleh para praktisi. Tapi memang soal bahasa pengantar ini kemudian menjadi polemik yang tidak berujung (dan rupanya sampai sekarang..:-). Mungkin usulan Prof Koesoema itu bisa menjadi kompromi: PIT yang klasik (boleh bahasa Indonesia atau bahasa Inggris) dan kemudian yang tiap 3 atau 5 tahunan yang sifatnya internasional (model Symposium Mesozoikum di Bandung pada tahun 2010 yl). salam, NSy --- On Mon, 10/3/11, Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id wrote: From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) To: iagi-net@iagi.or.id Date: Monday, October 3, 2011, 12:37 AM Setuju banget Prof! Di Prancis ada terbitan ilmiah super cepat, umurnya dah ratusan tahun, sampai sekarang pake bhs Prancis, namanya: CR Acad. Sci. Paris (Compte Rendu Academie des Sceinces de Paris). Setiap tahun ratusan paper singkat diterbitkan, gunanya untuk informasi temuan/ penelitian ilmiah mutakhir dengan cepat, masing-masing paper dibatasi max 4 hal? (seingat saya). Jadi jangan minder dengan penggunaan bhs Indonesia Salam, YSY - Original Message - From: koeso...@melsa.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, October 01, 2011 12:37 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Saya kira kita harus pertimbangkan juga adanya Panitya Penilai Karya Ilmiah yg memberikan nilai lebih tinggi pada makalah yg diterima oleh Journal dan Kongres International dari pada majalah/kongres national. Bagi kalangan perguruan tinggi dan jabatan fungsional di berbagai instansi, hal ini tdk asing lagi, yg dikenal dengan nilai 'kum'. Sampai kini IPA Convention dianggap kongres internasional, sedangkan PIT IAGI dianggap kongres nasional. Dengan demikian saya tdk lihat mengapa harus berbahasa Inggris, karena sifatnya nasional. Mungkin bagi mereka yg bekerja di perusahaan multi dirasakan bahasa Inggris adalah keharusan, tapi tidaklah demikian di intansi pemerintah, bahkan di perguruan tinggi kuliah, thesis disertasi masih menggunakan bahasa Indonesia. Tanya juga orang Perancis, Rusia, Jepang, bahkan Cinapun (yg sdh go international) apakah mereka tdk lagi menulis dalam bahasanya sendiri? RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Sat, 1 Oct 2011 05:15:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Siiap Cak Rovicky Mohon maaf sebelumnya saya pribadi menganggap IAGI second class thd IPA tapi rupanya
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Terimakasih pak Muharam. Saya sampai penasaran dan nyari UUnya. Ternyata memang bunyinya demikian yah. Hampir tiap tahun kami mangadakan kegiatan bersifat internasional di Indonesia,umumnya terkait program kerjasama. Jelas tidak mungkin melakukannya dalam bahasa Indonesia. Kalau menyewa penterjemah mahal euy, dan jarang tempat yg punya fasilitas pendukung. Belum lagi ada sekolah negeri RSBI yah. Sepertinya pemakaian bahasa asing untuk publikasi di Indonesia juga tidak diperkenankan. Bingung deh. Tapi, karena peraturannya demikian, saya memilih setujuuu deh. Udrekh Marine geoscience On Oct 5, 2011, at 7:46, Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com wrote:
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Untungnya dlm UU itu tidak mencantumkan sangsinya, wah kalau ada sangsinya bisa repot { biasanya kan dlm UU ada sangsinya kalau tidak melaksankan UU spt di UU migas } Apakah kita mau tunduk thd UU tsb atau kita langgar saja ya monggo , Ism Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Udrekh udr...@gmail.com Date: Wed, 5 Oct 2011 15:57:26 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Terimakasih pak Muharam. Saya sampai penasaran dan nyari UUnya. Ternyata memang bunyinya demikian yah. Hampir tiap tahun kami mangadakan kegiatan bersifat internasional di Indonesia,umumnya terkait program kerjasama. Jelas tidak mungkin melakukannya dalam bahasa Indonesia. Kalau menyewa penterjemah mahal euy, dan jarang tempat yg punya fasilitas pendukung. Belum lagi ada sekolah negeri RSBI yah. Sepertinya pemakaian bahasa asing untuk publikasi di Indonesia juga tidak diperkenankan. Bingung deh. Tapi, karena peraturannya demikian, saya memilih setujuuu deh. Udrekh Marine geoscience On Oct 5, 2011, at 7:46, Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com wrote:
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Lho koq jadi debat kusir dan voting pak? Saya kira hasil diskusi ini silahkan disampaikan kepada pengurus baru untuk diputuskan bahasa apa yang akan dipakai.. dan kita evaluasi hasilnya sama-sama nanti. Masalah tidak banyak expat yang tertarik, pertanyaannya apakah mereka anggota IAGI? Menurut saya, PIT inikan untuk kita semua, tempat berkumpul, reuni, tepang sono, berbagi informasi atau mencari pekerjaan /tenaga kerja juga boleh. Syukur-syukur kalau sekalian bayar iuran tahunan. Hanya, untuk sebagian anggota (seperti saya misalnya) diharuskan membuat makalah agar bisa diijinkan oleh tempatnya bekerja. Kalau memang PIT akan ditargetkan lebih, saya sih menurut saja. Saya akan tetap mencoba belajar menulis untuk PIT IAGI tahun depan. Mudah-mudahan kali ini ada kejelasan status makalah saya. Salam, Fajar (2448) Pak Rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com sudah menulis: Ini debat mengenai kum ini bisa ngarah ke debat kusir lho, apalagi di komen seolah2 industri itu nulis untuk sharing knowledge dan tak bernilai, apa bener begitu? Subject pokoknya pak Awang punya usul untuk IAGI di Inggriskan, ada yg setuju ada yg tidak, nah kalo kepepet ya di voting aja. Kalau menurut saya, penggunaan bhs Inggris di forum ilmiyah itu penting kenapa karena untuk dapat kerja dg gaji yg bagus basic bahasa Inggris ini perlu, apa lagi lokal market sudah mulai saturated, shg lulusan geologi perlu melongok ke SEA, ME Eropa, US dan Latin America. Dan fakatanya sudah banyak alumnus Univ Indonesia yg melanglang buana spt itu, sebelum GO International ga ada salahnya IAGI sbg wadah / training ground untuk ber Inggris ria, Nah UUD khan (ujung2e duwit) Sebagai tambahan yg pertama mengkonsep Seq.Strat adalah dari Industri bukan dari kampus, ya orang industri kan lulusan kampus juga toh, gah usah repot lah yg gini2 ini kok arahnya gengsi2 an antara kampus dan industri, sebenere kampus dan industri itu sangat erat hubungannya melebihi saudara Agak aneh kalo ada seorang peneliti yg ngga paham bahasa Inggris rasanya ngga ada, itu setau saya, lha kalau memang tidak ada handicap ya monggo kita pake bahasa Inggris di IAGI. Suwun Avi NPA 0666
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Dear GG, Menurut saya, kalau PIT's goal mau setara dengan IPA or go internasionale, English comm is must, e.g. Malaysia, kata Mahatir, Kembalilah ke bahasa Ingris dari bahasa Melayu seperti sebelumnya dengan English comm, untuk bisa bersaing globally. Terus terang saja waktu saya di ME, kita kalah bersaing dengan Srilangka karena Comm. Seperti kenyataan dilapangan kalau duduk makan dengan orang asing satu meja, orang Indon very silent (busy eating) shg dianggap dak contributor under topic discussion alias unknowledgeable or unmarketable person. Hope young generations is more invented and powerful globally. Bravo GG, GBU, made - Original Message - From: Ismail To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, October 05, 2011 4:21 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Untungnya dlm UU itu tidak mencantumkan sangsinya, wah kalau ada sangsinya bisa repot { biasanya kan dlm UU ada sangsinya kalau tidak melaksankan UU spt di UU migas } Apakah kita mau tunduk thd UU tsb atau kita langgar saja ya monggo , Ism Sent by Liamsi's Mobile Phone -- From: Udrekh udr...@gmail.com Date: Wed, 5 Oct 2011 15:57:26 +0700 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Terimakasih pak Muharam. Saya sampai penasaran dan nyari UUnya. Ternyata memang bunyinya demikian yah. Hampir tiap tahun kami mangadakan kegiatan bersifat internasional di Indonesia,umumnya terkait program kerjasama. Jelas tidak mungkin melakukannya dalam bahasa Indonesia. Kalau menyewa penterjemah mahal euy, dan jarang tempat yg punya fasilitas pendukung. Belum lagi ada sekolah negeri RSBI yah. Sepertinya pemakaian bahasa asing untuk publikasi di Indonesia juga tidak diperkenankan. Bingung deh. Tapi, karena peraturannya demikian, saya memilih setujuuu deh. Udrekh Marine geoscience On Oct 5, 2011, at 7:46, Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com wrote: -- “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email. “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email.
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Ini debat mengenai kum ini bisa ngarah ke debat kusir lho, apalagi di komen seolah2 industri itu nulis untuk sharing knowledge dan tak bernilai, apa bener begitu? Subject pokoknya pak Awang punya usul untuk IAGI di Inggriskan, ada yg setuju ada yg tidak, nah kalo kepepet ya di voting aja. Kalau menurut saya, penggunaan bhs Inggris di forum ilmiyah itu penting kenapa karena untuk dapat kerja dg gaji yg bagus basic bahasa Inggris ini perlu, apa lagi lokal market sudah mulai saturated, shg lulusan geologi perlu melongok ke SEA, ME Eropa, US dan Latin America. Dan fakatanya sudah banyak alumnus Univ Indonesia yg melanglang buana spt itu, sebelum GO International ga ada salahnya IAGI sbg wadah / training ground untuk ber Inggris ria, Nah UUD khan (ujung2e duwit) Sebagai tambahan yg pertama mengkonsep Seq.Strat adalah dari Industri bukan dari kampus, ya orang industri kan lulusan kampus juga toh, gah usah repot lah yg gini2 ini kok arahnya gengsi2 an antara kampus dan industri, sebenere kampus dan industri itu sangat erat hubungannya melebihi saudara Agak aneh kalo ada seorang peneliti yg ngga paham bahasa Inggris rasanya ngga ada, itu setau saya, lha kalau memang tidak ada handicap ya monggo kita pake bahasa Inggris di IAGI. Suwun Avi NPA 0666 2011/10/4 Fajar Lubis fajardich...@yahoo.com Jangan salah paham dulu mas.. Penilaian Kum di pemerintahan (institusi penelitian atau pendidikan) adalah berdasarkan makalah yang disajikan itu direview atau tidak, serta ditampilkan dalam seminar atau makalah yang memiliki dampak (citation impact) yang tinggi atau bukan. Jadi dalam kasus PIT IAGI atau IPA, makalah ini akan memiliki nilai kum yang sama (nilai kumnya akan lebih kecil kalau prosidingnya tidak direview, bersifat nasional dan diterbitkan pada saat pertemuan berlangsung). Berbeda untuk kalangan industri, makalah yang ditampilkan akan dipilih dalam forum dengan minatan dan komunitas tertentu. Sehingga diharapkan dapat menjadi ajang promosi, sharing informasi atau keperluan perusahaan lainnya. Tidak ada unsur kum dalam hal ini, karena memang tidak dihitung. Untuk soal gengsi, lebih baik mari kita bersama-sama menuliskan hasil terbaik kita dan publikasikan dalam PIT IAGI. Sejalan dengan waktu, itu akan terus meningkatkan kualitas PIT IAGI kita ini. Salam, Fajar (2448) -- *Mas Minarwan* minarw...@gmail.com sampun nyerat ** Saya jadi tergelitik untuk berkomentar. Dari berbagai diskusi yang saya pantau di topik ini, fakta yang muncul adalah: 1. Kum untuk makalah yang dipresentasikan di IPA lebih tinggi daripada kum makalah yang dipresentasikan di PIT IAGI. Kalau memang demikian faktanya, ternyata pemerintah memang menganggap PIT IAGI tidak lebih penting daripada IPA Convention. 2. Jika kita mencari kum, mengirimkan makalah ke IPA Convention tentu lebih menguntungkan daripada mengirimkan makalah ke PIT IAGI. Sayang sekali, IPA Convention hanya untuk orang-orang yang bermain di bidang migas, kalau mereka berasal dari bidang Tata Lingkungan, mereka tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan nilai kum yang sama sehingga saya pikir kok kurang adil. Maaf, bukan hendak memanas-manasi lho. Jadi, kita memang perlu mencari jalan keluar untuk meningkatkan gengsi PIT IAGI, minimal di mata pemerintah dulu sehingga nanti makalah terbaik dari bidang migas juga akan dikirimkan ke PIT IAGI. Salam Minarwan NPA 1590
RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
VOTING ...usul yang super sekali (meminjam bahasa Mario Teguh) :) ...setuju dengan voting, minimal supaya debat kusir ini segera berakhir :) ... Daripada kebanyakan berargumentasi, kalau boleh usil mengusulkan konten voting sbb.: SETUJU / TIDAK SETUJU kah anda apabila : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan, terutama Pasal 32, ayat-1 yang berbunyi Bahasa Indonesia WAJIB digunakan dalam forum yang bersifat nasional atau forum yang bersifat internasional di Indonesia. Digunakan sebagai acuan pelaksanaan PIT IAGI, PIT HAGI, Konferensi Bersama IAGI-HAGI ? Pak Moderator, mungkin sudah saatnya diskusi untuk subyek ini masuk ke milis OOT... Salam, MJP From: rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] Sent: Tuesday, October 04, 2011 9:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Ini debat mengenai kum ini bisa ngarah ke debat kusir lho, apalagi di komen seolah2 industri itu nulis untuk sharing knowledge dan tak bernilai, apa bener begitu? Subject pokoknya pak Awang punya usul untuk IAGI di Inggriskan, ada yg setuju ada yg tidak, nah kalo kepepet ya di voting aja. Kalau menurut saya, penggunaan bhs Inggris di forum ilmiyah itu penting kenapa karena untuk dapat kerja dg gaji yg bagus basic bahasa Inggris ini perlu, apa lagi lokal market sudah mulai saturated, shg lulusan geologi perlu melongok ke SEA, ME Eropa, US dan Latin America. Dan fakatanya sudah banyak alumnus Univ Indonesia yg melanglang buana spt itu, sebelum GO International ga ada salahnya IAGI sbg wadah / training ground untuk ber Inggris ria, Nah UUD khan (ujung2e duwit) Sebagai tambahan yg pertama mengkonsep Seq.Strat adalah dari Industri bukan dari kampus, ya orang industri kan lulusan kampus juga toh, gah usah repot lah yg gini2 ini kok arahnya gengsi2 an antara kampus dan industri, sebenere kampus dan industri itu sangat erat hubungannya melebihi saudara Agak aneh kalo ada seorang peneliti yg ngga paham bahasa Inggris rasanya ngga ada, itu setau saya, lha kalau memang tidak ada handicap ya monggo kita pake bahasa Inggris di IAGI. Suwun Avi NPA 0666 2011/10/4 Fajar Lubis fajardich...@yahoo.commailto:fajardich...@yahoo.com Jangan salah paham dulu mas.. Penilaian Kum di pemerintahan (institusi penelitian atau pendidikan) adalah berdasarkan makalah yang disajikan itu direview atau tidak, serta ditampilkan dalam seminar atau makalah yang memiliki dampak (citation impact) yang tinggi atau bukan. Jadi dalam kasus PIT IAGI atau IPA, makalah ini akan memiliki nilai kum yang sama (nilai kumnya akan lebih kecil kalau prosidingnya tidak direview, bersifat nasional dan diterbitkan pada saat pertemuan berlangsung). Berbeda untuk kalangan industri, makalah yang ditampilkan akan dipilih dalam forum dengan minatan dan komunitas tertentu. Sehingga diharapkan dapat menjadi ajang promosi, sharing informasi atau keperluan perusahaan lainnya. Tidak ada unsur kum dalam hal ini, karena memang tidak dihitung. Untuk soal gengsi, lebih baik mari kita bersama-sama menuliskan hasil terbaik kita dan publikasikan dalam PIT IAGI. Sejalan dengan waktu, itu akan terus meningkatkan kualitas PIT IAGI kita ini. Salam, Fajar (2448) Mas Minarwan minarw...@gmail.commailto:minarw...@gmail.com sampun nyerat Saya jadi tergelitik untuk berkomentar. Dari berbagai diskusi yang saya pantau di topik ini, fakta yang muncul adalah: 1. Kum untuk makalah yang dipresentasikan di IPA lebih tinggi daripada kum makalah yang dipresentasikan di PIT IAGI. Kalau memang demikian faktanya, ternyata pemerintah memang menganggap PIT IAGI tidak lebih penting daripada IPA Convention. 2. Jika kita mencari kum, mengirimkan makalah ke IPA Convention tentu lebih menguntungkan daripada mengirimkan makalah ke PIT IAGI. Sayang sekali, IPA Convention hanya untuk orang-orang yang bermain di bidang migas, kalau mereka berasal dari bidang Tata Lingkungan, mereka tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan nilai kum yang sama sehingga saya pikir kok kurang adil. Maaf, bukan hendak memanas-manasi lho. Jadi, kita memang perlu mencari jalan keluar untuk meningkatkan gengsi PIT IAGI, minimal di mata pemerintah dulu sehingga nanti makalah terbaik dari bidang migas juga akan dikirimkan ke PIT IAGI. Salam Minarwan NPA 1590 * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Lho maksud saya . saya DULU berpendapat demikian, tapi kan saya udah bilang saya itu salah, nah bukan tidak mungkin rekan yg lain berpendapat begitu, maksudnya kayak saya DULU mas Agus bisa aja toh, berangkat dari situ mungkin pak Awang pengin agar ada forum bhs Inggris di IAGI kan itu bagus biar IPA ora pede dewe.Untuk rating IAGI vs IPA ini biarlah komuniti ilmiyah yg menilai apa benar IAGI itu kelasnya lebih rendah dari IPA dan kalau iya kan ini tantangan kedepan buat kita Repot ya ternyata hidup ini Salam Avi NPA 0666 2011/10/2 Agus agushendra...@yahoo.com Pak Avi, IAGI dan IPA jelas lain dan tidak bisa kemudian IAGI jadi second class drpd IPA krn konteks profesinya lain. Peneliti peneliti dlm IAGI terutama bidang yg ditekuninya hidrogeologi, geologi teknik, geologi ekonomi, mitigasi bencana geologi, tentu tidak bisa serta merta tampil di Forum IPA Convention. Di Forum IPA, paper bisa bicara dari hulu ke hilir, tapi khusus perminyakan sj. Walaupun ada asosiasi profesi terkait dg perminyakan, yaitu IATMI, Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia. Sementara IAGI, sgt luas singgungan yg terkait dg profesi aplikasi bidang kebumian. Geoscientist yg menekuni vulkanologi, paleontologi vertabrata, atau geologi longsoran atau tektonik untuk mitigasi bencana, bisa sangat elit di PIT IAGI, tapi menjadi tidak pas jika paper paper mereka ditaruh di IPA Convention. Beda dg yg menekuni sekuen stratigrafi bisa jadi elit di forum PIT IAGI atau IPA Convention. Setahu sy IPA identik dg IMA (Mining). Kalau IAGI lebih pada profesi personal spt halnya pada HAGI, IATMI, PERHAPI, Ikatan Sarjana Geodesi Indonesia, Ikatan Geografi Indonesia atau diluar kebumian, Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI), IDI. Salam, gus.hend.89 npa.2343 Sent from my iPad On 1 Okt 2011, at 12:15, rakhmadi.avia...@gmail.com wrote: Siiap Cak Rovicky Mohon maaf sebelumnya saya pribadi menganggap IAGI second class thd IPA tapi rupanya saya salah, bukan tidak mungkin banyak anggota yg lain yg berpendapat sama ini terutama memang kesannya IAGI itu bukan untuk kalangan elite Geoscientist sebab golongan ini ngumpul di IPA Nah kalo ada yg berpendapat demikian tidak ada salahnya toh tapi adalah tugas Rovicky dan jajarannya kedepan bagaimana agar di lokal saja IAGI bisa punya nilai sama dg IPA sukur2 bisa lebih RDP good luck you are facing a lot of wind of change from to day to come, hope you can be the best skipper for the IAGI ship Salam Avi NPA 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 1 Oct 2011 12:02:10 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Usulan-usulan yg sangat menarik. Saya sebagai ketua terpilih tentunya sangat bangga dengan antusiasme anggota yg semakin menggelora. Namun saya juga sangat menghormati apapun keputusan pengurus sebelumnya yang akan di serahterimakan dalam beberapa bulan mendatang. Tentunya akan ada catatan pekerjaan dari Pak Lambok dkk yg harus dilanjutkan dan dikembangkan. Usulan-usulan menarik ini akan menjadi catatan khusus yg akan saya garis bawahi tentusaja. Ayo, mari kita terus maju memperbaiki dan mengembangkan organisasi kita yg smakin membanggakan ini. Salam sukses. Rovicky. On 01/10/2011, Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id wrote: Prof. Koesoemadinata yth: Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI. Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik. Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan kesahihan informasi atau metoda yang disajikan. Sekali lagi saya sangat setuju Pak. Wassalam, Chairul Nas mantan murid Pak RPK. --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM _filtered #yiv1634116423 { font-family:Cambria Math;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Calibri;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Tahoma;} _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;} #yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
CR: Compte Rendu, kalau nggak salah alih bahasanya adalah notulen atau MoM. Tentunya super cepat, karena memang ditulis untuk mensarikan hasil diskusi/pertemuan. Namun apa bener ini masuk dalam kategori publikasi ilmiah..? Omong-omong soal bahasa pengantar dalam pertemuan IAGI saya jadi ingat kembali polemik soal ini sekitar 15 tahun yl (sehabis PIT yang pertama diadakan di Bidakara - ADB jadi ketua panitianya). Awalnya adalah keinginan untuk membuat PIT IAGI lebih dikenal dan terpublikasi lebih luas, maka saat itu panitia membuat komitmen untuk pemakaian pengantar bahasa Inggris dalam PIT (termasuk dalam proposal kegiatan). Terlepas dari polemik yang muncul kemudian, ada beberapa hal positif: - proses pencarian dana lebih mudah dan lancar (nggak perlu pakai surat sakti, kemungkinan karena proposal bisa dipahami dengan baik oleh manajemen yang menjadi sponsor) - proceedings (seingat saya masih campuran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) dicetak dengan standar IPA (jenis kertas, hard cover serta mutu cetakan) dan juga didistribusikan dengan luas, termasuk yang kemudian panitia kirimkan ke semua sponsor, perpustakaan nasional, asosiasi sejenis (AAPG, GSA dll) serta semua perguruan tinggi yang punya jurusan geologi dengan harapan makalah yang dipaparkan dalam PIT tersebut dapat menjadi acuan bagi para peneliti dan praktisi ilmu geologi Jadi niat awalnya adalah untuk lebih memperkenalkan hasil pertemuan itu sendiri ke kalangan yang lebih luas. Sama sekali bukan untuk gaya, bukan pula karena tidak bangga atau minder berbahasa Indonesia. Sangat disayangkan sekali jikalau hasil penelitian dan tulisan anggota IAGI menjadi terbatas penerapannya hanya karena tidak terbaca oleh para praktisi. Tapi memang soal bahasa pengantar ini kemudian menjadi polemik yang tidak berujung (dan rupanya sampai sekarang..:-). Mungkin usulan Prof Koesoema itu bisa menjadi kompromi: PIT yang klasik (boleh bahasa Indonesia atau bahasa Inggris) dan kemudian yang tiap 3 atau 5 tahunan yang sifatnya internasional (model Symposium Mesozoikum di Bandung pada tahun 2010 yl). salam, NSy --- On Mon, 10/3/11, Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id wrote: From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) To: iagi-net@iagi.or.id Date: Monday, October 3, 2011, 12:37 AM Setuju banget Prof! Di Prancis ada terbitan ilmiah super cepat, umurnya dah ratusan tahun, sampai sekarang pake bhs Prancis, namanya: CR Acad. Sci. Paris (Compte Rendu Academie des Sceinces de Paris). Setiap tahun ratusan paper singkat diterbitkan, gunanya untuk informasi temuan/ penelitian ilmiah mutakhir dengan cepat, masing-masing paper dibatasi max 4 hal? (seingat saya). Jadi jangan minder dengan penggunaan bhs Indonesia Salam, YSY - Original Message - From: koeso...@melsa.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, October 01, 2011 12:37 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Saya kira kita harus pertimbangkan juga adanya Panitya Penilai Karya Ilmiah yg memberikan nilai lebih tinggi pada makalah yg diterima oleh Journal dan Kongres International dari pada majalah/kongres national. Bagi kalangan perguruan tinggi dan jabatan fungsional di berbagai instansi, hal ini tdk asing lagi, yg dikenal dengan nilai 'kum'. Sampai kini IPA Convention dianggap kongres internasional, sedangkan PIT IAGI dianggap kongres nasional. Dengan demikian saya tdk lihat mengapa harus berbahasa Inggris, karena sifatnya nasional. Mungkin bagi mereka yg bekerja di perusahaan multi dirasakan bahasa Inggris adalah keharusan, tapi tidaklah demikian di intansi pemerintah, bahkan di perguruan tinggi kuliah, thesis disertasi masih menggunakan bahasa Indonesia. Tanya juga orang Perancis, Rusia, Jepang, bahkan Cinapun (yg sdh go international) apakah mereka tdk lagi menulis dalam bahasanya sendiri? RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Sat, 1 Oct 2011 05:15:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Siiap Cak Rovicky Mohon maaf sebelumnya saya pribadi menganggap IAGI second class thd IPA tapi rupanya saya salah, bukan tidak mungkin banyak anggota yg lain yg berpendapat sama ini terutama memang kesannya IAGI itu bukan untuk kalangan elite Geoscientist sebab golongan ini ngumpul di IPA Nah kalo ada yg berpendapat demikian tidak ada salahnya toh tapi adalah tugas Rovicky dan jajarannya kedepan bagaimana agar di lokal saja IAGI bisa punya nilai sama dg IPA sukur2 bisa lebih RDP good luck you are facing a lot of wind of change from to day to come, hope you can be the best skipper for the IAGI ship Salam Avi NPA 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Jangan salah paham dulu mas.. Penilaian Kum di pemerintahan (institusi penelitian atau pendidikan) adalah berdasarkan makalah yang disajikan itu direview atau tidak, serta ditampilkan dalam seminar atau makalah yang memiliki dampak (citation impact) yang tinggi atau bukan. Jadi dalam kasus PIT IAGI atau IPA, makalah ini akan memiliki nilai kum yang sama (nilai kumnya akan lebih kecil kalau prosidingnya tidak direview, bersifat nasional dan diterbitkan pada saat pertemuan berlangsung). Berbeda untuk kalangan industri, makalah yang ditampilkan akan dipilih dalam forum dengan minatan dan komunitas tertentu. Sehingga diharapkan dapat menjadi ajang promosi, sharing informasi atau keperluan perusahaan lainnya. Tidak ada unsur kum dalam hal ini, karena memang tidak dihitung. Untuk soal gengsi, lebih baik mari kita bersama-sama menuliskan hasil terbaik kita dan publikasikan dalam PIT IAGI. Sejalan dengan waktu, itu akan terus meningkatkan kualitas PIT IAGI kita ini. Salam, Fajar (2448) Mas Minarwan minarw...@gmail.com sampun nyerat Saya jadi tergelitik untuk berkomentar. Dari berbagai diskusi yang saya pantau di topik ini, fakta yang muncul adalah: 1. Kum untuk makalah yang dipresentasikan di IPA lebih tinggi daripada kum makalah yang dipresentasikan di PIT IAGI. Kalau memang demikian faktanya, ternyata pemerintah memang menganggap PIT IAGI tidak lebih penting daripada IPA Convention. 2. Jika kita mencari kum, mengirimkan makalah ke IPA Convention tentu lebih menguntungkan daripada mengirimkan makalah ke PIT IAGI. Sayang sekali, IPA Convention hanya untuk orang-orang yang bermain di bidang migas, kalau mereka berasal dari bidang Tata Lingkungan, mereka tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan nilai kum yang sama sehingga saya pikir kok kurang adil. Maaf, bukan hendak memanas-manasi lho. Jadi, kita memang perlu mencari jalan keluar untuk meningkatkan gengsi PIT IAGI, minimal di mata pemerintah dulu sehingga nanti makalah terbaik dari bidang migas juga akan dikirimkan ke PIT IAGI. Salam Minarwan NPA 1590
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Pak Avi, IAGI dan IPA jelas lain dan tidak bisa kemudian IAGI jadi second class drpd IPA krn konteks profesinya lain. Peneliti peneliti dlm IAGI terutama bidang yg ditekuninya hidrogeologi, geologi teknik, geologi ekonomi, mitigasi bencana geologi, tentu tidak bisa serta merta tampil di Forum IPA Convention. Di Forum IPA, paper bisa bicara dari hulu ke hilir, tapi khusus perminyakan sj. Walaupun ada asosiasi profesi terkait dg perminyakan, yaitu IATMI, Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia. Sementara IAGI, sgt luas singgungan yg terkait dg profesi aplikasi bidang kebumian. Geoscientist yg menekuni vulkanologi, paleontologi vertabrata, atau geologi longsoran atau tektonik untuk mitigasi bencana, bisa sangat elit di PIT IAGI, tapi menjadi tidak pas jika paper paper mereka ditaruh di IPA Convention. Beda dg yg menekuni sekuen stratigrafi bisa jadi elit di forum PIT IAGI atau IPA Convention. Setahu sy IPA identik dg IMA (Mining). Kalau IAGI lebih pada profesi personal spt halnya pada HAGI, IATMI, PERHAPI, Ikatan Sarjana Geodesi Indonesia, Ikatan Geografi Indonesia atau diluar kebumian, Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI), IDI. Salam, gus.hend.89 npa.2343 Sent from my iPad On 1 Okt 2011, at 12:15, rakhmadi.avia...@gmail.com wrote: Siiap Cak Rovicky Mohon maaf sebelumnya saya pribadi menganggap IAGI second class thd IPA tapi rupanya saya salah, bukan tidak mungkin banyak anggota yg lain yg berpendapat sama ini terutama memang kesannya IAGI itu bukan untuk kalangan elite Geoscientist sebab golongan ini ngumpul di IPA Nah kalo ada yg berpendapat demikian tidak ada salahnya toh tapi adalah tugas Rovicky dan jajarannya kedepan bagaimana agar di lokal saja IAGI bisa punya nilai sama dg IPA sukur2 bisa lebih RDP good luck you are facing a lot of wind of change from to day to come, hope you can be the best skipper for the IAGI ship Salam Avi NPA 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 1 Oct 2011 12:02:10 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Usulan-usulan yg sangat menarik. Saya sebagai ketua terpilih tentunya sangat bangga dengan antusiasme anggota yg semakin menggelora. Namun saya juga sangat menghormati apapun keputusan pengurus sebelumnya yang akan di serahterimakan dalam beberapa bulan mendatang. Tentunya akan ada catatan pekerjaan dari Pak Lambok dkk yg harus dilanjutkan dan dikembangkan. Usulan-usulan menarik ini akan menjadi catatan khusus yg akan saya garis bawahi tentusaja. Ayo, mari kita terus maju memperbaiki dan mengembangkan organisasi kita yg smakin membanggakan ini. Salam sukses. Rovicky. On 01/10/2011, Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id wrote: Prof. Koesoemadinata yth: Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI. Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik. Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan kesahihan informasi atau metoda yang disajikan. Sekali lagi saya sangat setuju Pak. Wassalam, Chairul Nas mantan murid Pak RPK. --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM _filtered #yiv1634116423 { font-family:Cambria Math;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Calibri;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Tahoma;} _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;} #yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 A:link { COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlink { COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 A:visited { COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlinkFollowed { COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423EmailStyle17 { COLOR:#1f497d;FONT-FAMILY:sans-serif;} #yiv1634116423 .yiv1634116423MsoChpDefault { } #yiv1634116423
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Sekedar info saja, pak Avi, bahwa ada sekira 10 kawan yg aktif di JCM 2011, juga terbiasa membantu IPA annual convention. Salam, Syaiful Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Sat, 1 Oct 2011 05:15:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Siiap Cak Rovicky Mohon maaf sebelumnya saya pribadi menganggap IAGI second class thd IPA tapi rupanya saya salah, bukan tidak mungkin banyak anggota yg lain yg berpendapat sama ini terutama memang kesannya IAGI itu bukan untuk kalangan elite Geoscientist sebab golongan ini ngumpul di IPA Nah kalo ada yg berpendapat demikian tidak ada salahnya toh tapi adalah tugas Rovicky dan jajarannya kedepan bagaimana agar di lokal saja IAGI bisa punya nilai sama dg IPA sukur2 bisa lebih RDP good luck you are facing a lot of wind of change from to day to come, hope you can be the best skipper for the IAGI ship Salam Avi NPA 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 1 Oct 2011 12:02:10 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Usulan-usulan yg sangat menarik. Saya sebagai ketua terpilih tentunya sangat bangga dengan antusiasme anggota yg semakin menggelora. Namun saya juga sangat menghormati apapun keputusan pengurus sebelumnya yang akan di serahterimakan dalam beberapa bulan mendatang. Tentunya akan ada catatan pekerjaan dari Pak Lambok dkk yg harus dilanjutkan dan dikembangkan. Usulan-usulan menarik ini akan menjadi catatan khusus yg akan saya garis bawahi tentusaja. Ayo, mari kita terus maju memperbaiki dan mengembangkan organisasi kita yg smakin membanggakan ini. Salam sukses. Rovicky. On 01/10/2011, Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id wrote: Prof. Koesoemadinata yth: Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI. Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik. Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan kesahihan informasi atau metoda yang disajikan. Sekali lagi saya sangat setuju Pak. Wassalam, Chairul Nas mantan murid Pak RPK. --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM _filtered #yiv1634116423 { font-family:Cambria Math;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Calibri;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Tahoma;} _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;} #yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 A:link { COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlink { COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 A:visited { COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlinkFollowed { COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423EmailStyle17 { COLOR:#1f497d;FONT-FAMILY:sans-serif;} #yiv1634116423 .yiv1634116423MsoChpDefault { } #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423Section1 { } Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan. 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar 2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam bahasa Inggris. Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja
RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Sekembali dari menghadiri The 36th HAGI and 40th IAGI Annual Convention and Exhibition Makassar, 26-29 September 2010 yang sukses menghadirkan lebih dari 1000 peserta, sungguh menarik mencermati diskusi tentang subject diatas. Tentu tidak akan ada habisnya, terutama dari mereka yang nginternasional vs yang nasionalis, lepas dari bagaimana kita mengartikan international dan nasionalis. Sebenarnya di negeri yang kita cintai ini, Republik Indonesia, sudah ada patokannya yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan terutama pasal 32 ayat 1 Bahasa Indonesia WAJIB digunakan dalam forum yang bersifat nasional atau forum yang bersifat internasional di Indonesia. Namun saya setuju pendapat Prof. Koesoemadinata jika tujuannya untuk menengahi. Buat saja 2 jenis pertemuan : 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT), jangan diterjemahkan lagi jadi Annual Convention, yang diselenggarakan setahun sekali dengan menjadikan UU No. 24 pasal 32 ayat-1 sebagai pegangan. 2. International Geosciences Conference and Exposition setiap 4 (empat) tahun sekali. Seperti yang baru saja diselenggarakan tahun 2010 lalu di Bali, joint antara SEG, HAGI dan IAGI. Dalam forum ini bahasa Inggris bisa dijadikan bahasa konferensi. Kebetulan HAGI dan SEG sudah menandatangani MOU penyelenggaraan Joint Convention setiap 4 tahunan di Indonesia. Tahun 2006 di Jakarta (SEG-HAGI-IAGI-IATMI), Tahun 2010 di Bali (SEG-HAGI-IAGI), dan selanjutnya dijadwalkan tahun 2014. ASEG juga pernah menjajaki kemungkinan menyelenggarakan joint convention, bahkan PP HAGI jaman Pak Elan Biantoro sempat menerima President ASEG DR. Peter Elliott di Hotel Grand Melia untuk maksud tersebut. Betulkan menjadikan Bahasa Inggris tuan rumah di Republik ini adalah syarat menjadi maju? Betulkah dengan menggunakan bahasa Indonesia anda akan dianggap udik dan tidak bonafit atau sebaliknya? Jawaban pertanyaan ini pun pasti akan menimbulkan pro dan kontra. Yang jelas China dan Jepang yang sangat mencintai bahasanya (bahkan kanjinya) justru kini mampu merajai dunia. Ulasan saya diatas sekedar usul yang usil :) ... Salam, MJP From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, September 30, 2011 10:14 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan. 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar 2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam bahasa Inggris. Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG semuanya menggunakan pengantar bahasa yang sama. Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah untuk kum di instansi pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik pangkat), nilai naskah yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI saya kira masih dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri yang lebih rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang diterbitkan/dipresentasikan di forum International (khususnya di luar negeri. . Di lain pihak makalah yang dipresentasikan di IPA dikategorikan sebagai makalah yang dipresentasikan di forum International, sehingga nilai 'kum-nya lebih tinggi. Karena ada 2 kategori makalah ini, maka sebaiknya IAGI membuat 2 kategori pertemuan ilmiah juga sebagai mana diusulkan di atas ini. Untuk itu IAGI berkecil hati kalau begitu penilaian pemerintah.Saya kira di banyak negara yang tidak berbahasa Inggris melakukan hal yang sama, seperti di Perancis, Cina, Jepang dan sebagainya. (Biarkanlah kita berkiprah di LIGA Indonesia dulu atau di AFF (GeoSEA), baru nanti kita maju di Piala Dunia). Wassalam RPK - Original Message - From: taufik.ma...@gmail.commailto:taufik.ma...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, September 30, 2011 6:16 PM Subject: Fw: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Maaf tak sengaja terkirim dan saya tulis ulang sbb: Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya, Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia dalam persaingan global. Saya percaya pengurus baru mampu merealisasikan semuanya
RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
He he he ...betul pak Yudie, ada yang bilang di Negeri ini UU dibuat untuk dilanggar, sedangkan anggaran Negara dianggarkan untuk dikorupsi :(... Jangankan di Forum Asean, bahkan ada pejabat di negeri ini yang kalau bicara didepan petani yang ngertinya pancul saja, istilah inggris-nya bisa seabrek-abrek kayak Mandra dalam Si Dul anak sekolahan...mungkin biar lebih bercitra internasional. Terima kasih, MJP From: yudieiskan...@gmail.com [mailto:yudieiskan...@gmail.com] Sent: Monday, October 03, 2011 9:37 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Oom Muharram, UU itu sepertinya hanya indah diatas kertas, coba perhatikan meeting ASEAN, seminars internasional dll yg dihadiri oleh menteri bahkan SBY sekalipun.. Apa mereka memakai bahasa Indonesia? Mungkin maksudnya kata pengantar dari pejabat dlm bhs Indonesia. Aniwei, usul usilnya bisa jadi alternatip juga Salam Yudie Sent from my own powered by ABC From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Date: Mon, 3 Oct 2011 02:15:27 + To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Sekembali dari menghadiri The 36th HAGI and 40th IAGI Annual Convention and Exhibition Makassar, 26-29 September 2010 yang sukses menghadirkan lebih dari 1000 peserta, sungguh menarik mencermati diskusi tentang subject diatas. Tentu tidak akan ada habisnya, terutama dari mereka yang nginternasional vs yang nasionalis, lepas dari bagaimana kita mengartikan international dan nasionalis. Sebenarnya di negeri yang kita cintai ini, Republik Indonesia, sudah ada patokannya yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan terutama pasal 32 ayat 1 Bahasa Indonesia WAJIB digunakan dalam forum yang bersifat nasional atau forum yang bersifat internasional di Indonesia. Namun saya setuju pendapat Prof. Koesoemadinata jika tujuannya untuk menengahi. Buat saja 2 jenis pertemuan : 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT), jangan diterjemahkan lagi jadi Annual Convention, yang diselenggarakan setahun sekali dengan menjadikan UU No. 24 pasal 32 ayat-1 sebagai pegangan. 2. International Geosciences Conference and Exposition setiap 4 (empat) tahun sekali. Seperti yang baru saja diselenggarakan tahun 2010 lalu di Bali, joint antara SEG, HAGI dan IAGI. Dalam forum ini bahasa Inggris bisa dijadikan bahasa konferensi. Kebetulan HAGI dan SEG sudah menandatangani MOU penyelenggaraan Joint Convention setiap 4 tahunan di Indonesia. Tahun 2006 di Jakarta (SEG-HAGI-IAGI-IATMI), Tahun 2010 di Bali (SEG-HAGI-IAGI), dan selanjutnya dijadwalkan tahun 2014. ASEG juga pernah menjajaki kemungkinan menyelenggarakan joint convention, bahkan PP HAGI jaman Pak Elan Biantoro sempat menerima President ASEG DR. Peter Elliott di Hotel Grand Melia untuk maksud tersebut. Betulkan menjadikan Bahasa Inggris tuan rumah di Republik ini adalah syarat menjadi maju? Betulkah dengan menggunakan bahasa Indonesia anda akan dianggap udik dan tidak bonafit atau sebaliknya? Jawaban pertanyaan ini pun pasti akan menimbulkan pro dan kontra. Yang jelas China dan Jepang yang sangat mencintai bahasanya (bahkan kanjinya) justru kini mampu merajai dunia. Ulasan saya diatas sekedar usul yang usil :) ... Salam, MJP From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, September 30, 2011 10:14 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan. 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar 2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam bahasa Inggris. Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG semuanya menggunakan pengantar bahasa yang sama. Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah untuk kum di instansi pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik pangkat), nilai naskah yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI saya kira masih dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri yang lebih
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
menjadi maju? Betulkah dengan menggunakan bahasa Indonesia anda akan dianggap udik dan tidak bonafit atau sebaliknya? Jawaban pertanyaan ini pun pasti akan menimbulkan pro dan kontra. Yang jelas China dan Jepang yang sangat mencintai bahasanya (bahkan kanjinya) justru kini mampu merajai dunia. Ulasan saya diatas sekedar usul yang usil J … Salam, MJP *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] *Sent:* Friday, September 30, 2011 10:14 PM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan. 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar 2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam bahasa Inggris. Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG semuanya menggunakan pengantar bahasa yang sama. Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah untuk kum di instansi pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik pangkat), nilai naskah yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI saya kira masih dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri yang lebih rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang diterbitkan/dipresentasikan di forum International (khususnya di luar negeri. . Di lain pihak makalah yang dipresentasikan di IPA dikategorikan sebagai makalah yang dipresentasikan di forum International, sehingga nilai 'kum-nya lebih tinggi. Karena ada 2 kategori makalah ini, maka sebaiknya IAGI membuat 2 kategori pertemuan ilmiah juga sebagai mana diusulkan di atas ini. Untuk itu IAGI berkecil hati kalau begitu penilaian pemerintah.Saya kira di banyak negara yang tidak berbahasa Inggris melakukan hal yang sama, seperti di Perancis, Cina, Jepang dan sebagainya. (Biarkanlah kita berkiprah di LIGA Indonesia dulu atau di AFF (GeoSEA), baru nanti kita maju di Piala Dunia). Wassalam RPK - Original Message - *From:* taufik.ma...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Friday, September 30, 2011 6:16 PM *Subject:* Fw: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Maaf tak sengaja terkirim dan saya tulis ulang sbb: Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya, Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia dalam persaingan global. Saya percaya pengurus baru mampu merealisasikan semuanya dengan partisipasi aktif kita semua. Salam akhir pekan IAGI TAM NPA : 3005 Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: *taufik.ma...@gmail.com *Date: *Fri, 30 Sep 2011 11:12:59 + *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *taufik.ma...@gmail.com *Subject: *Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya, Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia dalam persaingan global. Saya per Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: *mohammadsyai...@gmail.com *Date: *Fri, 30 Sep 2011 09:54:50 + *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Saya kira pak Awang dan kawan2 lainnya bukan memasalahkan malu untuk berbahasa Indonesia. Banyak makalah dituliskan oleh geolog Cina di AAPG Bulletin, hampir setiap dua bulan sekali; tentu saja dituliskan di dalam Bahasa Inggris yang benar. Kita jarang punya makalah di buletin tersebut. Salam, Syaiful * IAGI NPA 1646 Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: *dudy.e...@gmail.com *Date: *Fri, 30 Sep 2011 06:36:11 + *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Setuju banget Prof! Di Prancis ada terbitan ilmiah super cepat, umurnya dah ratusan tahun, sampai sekarang pake bhs Prancis, namanya: CR Acad. Sci. Paris (Compte Rendu Academie des Sceinces de Paris). Setiap tahun ratusan paper singkat diterbitkan, gunanya untuk informasi temuan/ penelitian ilmiah mutakhir dengan cepat, masing-masing paper dibatasi max 4 hal? (seingat saya). Jadi jangan minder dengan penggunaan bhs Indonesia Salam, YSY - Original Message - From: koeso...@melsa.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, October 01, 2011 12:37 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Saya kira kita harus pertimbangkan juga adanya Panitya Penilai Karya Ilmiah yg memberikan nilai lebih tinggi pada makalah yg diterima oleh Journal dan Kongres International dari pada majalah/kongres national. Bagi kalangan perguruan tinggi dan jabatan fungsional di berbagai instansi, hal ini tdk asing lagi, yg dikenal dengan nilai 'kum'. Sampai kini IPA Convention dianggap kongres internasional, sedangkan PIT IAGI dianggap kongres nasional. Dengan demikian saya tdk lihat mengapa harus berbahasa Inggris, karena sifatnya nasional. Mungkin bagi mereka yg bekerja di perusahaan multi dirasakan bahasa Inggris adalah keharusan, tapi tidaklah demikian di intansi pemerintah, bahkan di perguruan tinggi kuliah, thesis disertasi masih menggunakan bahasa Indonesia. Tanya juga orang Perancis, Rusia, Jepang, bahkan Cinapun (yg sdh go international) apakah mereka tdk lagi menulis dalam bahasanya sendiri? RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Sat, 1 Oct 2011 05:15:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Siiap Cak Rovicky Mohon maaf sebelumnya saya pribadi menganggap IAGI second class thd IPA tapi rupanya saya salah, bukan tidak mungkin banyak anggota yg lain yg berpendapat sama ini terutama memang kesannya IAGI itu bukan untuk kalangan elite Geoscientist sebab golongan ini ngumpul di IPA Nah kalo ada yg berpendapat demikian tidak ada salahnya toh tapi adalah tugas Rovicky dan jajarannya kedepan bagaimana agar di lokal saja IAGI bisa punya nilai sama dg IPA sukur2 bisa lebih RDP good luck you are facing a lot of wind of change from to day to come, hope you can be the best skipper for the IAGI ship Salam Avi NPA 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 1 Oct 2011 12:02:10 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Usulan-usulan yg sangat menarik. Saya sebagai ketua terpilih tentunya sangat bangga dengan antusiasme anggota yg semakin menggelora. Namun saya juga sangat menghormati apapun keputusan pengurus sebelumnya yang akan di serahterimakan dalam beberapa bulan mendatang. Tentunya akan ada catatan pekerjaan dari Pak Lambok dkk yg harus dilanjutkan dan dikembangkan. Usulan-usulan menarik ini akan menjadi catatan khusus yg akan saya garis bawahi tentusaja. Ayo, mari kita terus maju memperbaiki dan mengembangkan organisasi kita yg smakin membanggakan ini. Salam sukses. Rovicky. On 01/10/2011, Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id wrote: Prof. Koesoemadinata yth: Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI. Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik. Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan kesahihan informasi atau metoda yang disajikan. Sekali lagi saya sangat setuju Pak. Wassalam, Chairul Nas mantan murid Pak RPK. --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM _filtered #yiv1634116423 { font-family:Cambria Math;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Calibri;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Tahoma;} _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;} #yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Ups, maap lek nggak berkenan. Nggak ono maksud opo2, nulis dowo iku ngentekno waktu kok, luweh angel ketimbang mboco. Nggak pingin berpolemik kok mas. Saya membuang waktu menulis panjang2 dengan semangat berkontribusi. Sekali lagi, mohon maaf jika tidak berkenan. 2011/10/3 rakhmadi.avia...@gmail.com ** Nulis kok dowo men yo? Opo ben ketok dowi? Padahal masalanya pake bhs Inggris dan Bahasa Indonesia aja toh Emang kita ini bangsa yg suka polemik dan kurang dalam aplikasi Salam Avi NPA 0666 -- Udrekh Marine Geoscientist Nusantara Earth Observation Network The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT) BPPT 1th Building 20th floor M.H. Thamrin no. 8 Jakarta 10340 Indonesia Phone : 62-21-3168908
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Saya jadi tergelitik untuk berkomentar. Dari berbagai diskusi yang saya pantau di topik ini, fakta yang muncul adalah: 1. Kum untuk makalah yang dipresentasikan di IPA lebih tinggi daripada kum makalah yang dipresentasikan di PIT IAGI. Kalau memang demikian faktanya, ternyata pemerintah memang menganggap PIT IAGI tidak lebih penting daripada IPA Convention. 2. Jika kita mencari kum, mengirimkan makalah ke IPA Convention tentu lebih menguntungkan daripada mengirimkan makalah ke PIT IAGI. Sayang sekali, IPA Convention hanya untuk orang-orang yang bermain di bidang migas, kalau mereka berasal dari bidang Tata Lingkungan, mereka tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan nilai kum yang sama sehingga saya pikir kok kurang adil. Maaf, bukan hendak memanas-manasi lho. Jadi, kita memang perlu mencari jalan keluar untuk meningkatkan gengsi PIT IAGI, minimal di mata pemerintah dulu sehingga nanti makalah terbaik dari bidang migas juga akan dikirimkan ke PIT IAGI. Salam Minarwan NPA 1590 2011/10/3 rakhmadi.avia...@gmail.com: Nulis kok dowo men yo? Opo ben ketok dowi? Padahal masalanya pake bhs Inggris dan Bahasa Indonesia aja toh Emang kita ini bangsa yg suka polemik dan kurang dalam aplikasi Salam Avi NPA 0666 -- - when one teaches, two learn - http://www.phpbber.com/phpbb/index.php?mforum=geotutor http://www.linkedin.com/in/minarwan PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Rekan2, Setiap usai pertemuan IAGI atau HAGI, kita selalu mendiskusikan masalah2 seperti yang kita diskusikan saat ini, bahasa pengantar dan masalah 'no show' (presentasi poster yang terdftar, tetapi presenter dan posternya tak muncul saat hari H pertemuan berlangsung). Diskusi semacam ini, seperti kebanyakan diskusi-diskusi di milis akan berlangsung selama seminggu paling lama, lalu terlupakan. Kemudian pertemuan ilmiah tak terasa datang lagi, lalu masalah-masalahnya yang sama muncul lagi, begitu seterusnya senantiasa terjadi setiap tahun. Saya berharap Pak Rovicky sebagai Presiden/Ketua Umum IAGI yang terpilih bersama jajarannya nanti dapat menangkap isu-isu rutin tahunan ini dan dapat menampung ide-ide yang telah mengemuka di diskusi ini serta merumuskan dengan bijak solusinya, dan yang penting adalah mencatatnya supaya ada kesinambungan antara masalah2 yang muncul pada tahun ini dengan solusinya pada tahun depan. Saya pikir untuk masalah bahasa pengantar ini bukan sesuatu yang sederhana sebab merupakan dilema. Bahasa Indonesia harus mampu menjadi bahasa pengantar ilmiah secara tulisan dan lisan, tetapi penguasaan bahasa Inggris pun penting dalam pergaulan ilmiah serta bila kita ingin menjadikan paper2 di proceedings IAGI dan HAGI serta pertemuannya diacu oleh kalangan ilmuwan internasional, maka bahasa Inggris adalah jalannya. Terus terang, banyak ilmuwan internasional atau para expat di Indonesia apriori menilai pertemuan2 IAGI dan HAGI termasuk paper2nya. Mereka tak mau meliriknya bukan karena kualitasnya jelek, tetapi karena umumnya makalah2nya berbahasa Indonesia. Saat ini, seorang expat yang sadar secara penuh akan pentingnya makalah2 di IAGI dan HAGI serta publikasi2 geosains lokal lainnya di Indonesia untuk menambah kelengkapan khazanah pustaka geosains Indonesia, yaitu J.T. Han van Gorsel, mungkin sebagian dari kita mengenalnya, seorang senior biostratigrapher yang dulu lama bekerja buat Stanvac lalu terakhir sebelum pensiun bekerja untuk Exxon di Melbourne. Suatu hari beberapa tahun yang lalu Han menghubungi saya dan meminta bantuan saya untuk memberikan informasi soal referensi2 geosains dalam proceedings/terbitan lokal di Indonesia seperti proceedings IAGI, HAGI, dll. Mengingat bahwa Han punya jaringan yang luas kepada teman2 expatnya, dan saya pikir bisa menyingkapkan publikasi-publikasi dari proceedings/buletin lokal ke dunia internasional melalui websitenya, maka sejak itu saya membantunya. Hasilnya adalah ribuan makalah geosains Indonesia saat ini sudah terdaftar di 'van Gorsel list' dan banyak di antaranya yang diberikan komentar2 singkat tentang isi makalah (list with annotation). Han telah dua kali mengumumkan apa yang sedang dikerjakannya itu di pertemuan IPA (2008, 2011). Tak akan ada solusi setahun selesai buat masalah yang kompleks, maka usulan-usulan dari Pak Koeseoma atau Pak Deni Rahayu bagus untuk dipertimbangkan. Misi yang kita pegang dalam hal ini adalah: mengilmiahkan bahasa Indonesia, dan menginternasionalkan pertemuan-pertemuan IAGI dan HAGI. Maka saran yang diajukan Pak Deni tak ada salahnya dicoba dulu. Misalnya dari lima ruang sidang paralel, peruntukan saja 2 untuk presentasi-presentasi wajib berbahasa Inggris dengan lebih banyak lagi melibatkan session chairs kawan-kawan expat, dan 3 ruangan untuk presentasi berbahasa Indonesia (dan harus berbahasa Indonesia). Sejak call for paper, telah diumumkan bahwa penyumbang paper harus menentukan bahasa apa yang dipilihnya, paper lengkapnya pun harus ditulis dalam bahasa Inggris. Panitia teknis juga bisa memilih berdasakan tema paper dan senioritas/jam terbang penulisnya, apakah lebih menarik bila ditulis dan dipresentasikan dalam bahasa Inggris misalnya. Sebaliknya paper-paper yang membahas masalah yang bersifat kedaerahan (misalnya seperti paper saya tahun 2007 yang membahas tentang kronik sejarah babad Tanah Jawi, folklore Timun Mas, dll yang ada hubungannya dengan geologi) wajib ditulis dan dipresentasikan dalam bahasa Indonesia. Kalau kita tak pernah mencobanya, tentu kita tak akan tahu efektivitas usulan-usulan tersebut setelah dipertimbangkan. salam, Awang --- Pada Sab, 1/10/11, Deni deni...@yahoo.com menulis: Dari: Deni deni...@yahoo.com Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Sabtu, 1 Oktober, 2011, 10:01 PM Ada usulan dari saya mungkin yang bisa kita lakukan untuk mengakomodir 2 kepentingan dalam melaksanakan PIT2 kedepan yaitu : 1. Setiap PIT IAGI akan dibagi menjadi 2 kategori yaitu international dan national. 2. Bahasa pengantar di international wajib menggunakan bahasa inggris sementara di nasional dibebaskan atau diwajibkan berbahasa indonesia (dasar UU bahasa) 3. Pengiriman makalah akan diberikan pilihan berdasarkan point kedua 4. Untuk international akan diusahakan mengundang lebih banyak
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Mas Awang ysm. Sangat setuju dengan komentar dan pendapat Mas Awang. Mas Awang, saya kok yakin benar bahwa: jika makalah kita bagus isinya, dan ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik, pasti akan dicari oleh orang-orang asing juga. Jika mereka kurang mengerti bahasanya, mereka akan cari penterjemah. Saya sudah mengalaminya di tempat saya kerja dulu; mereka sangat menghargai dan membutuhkan paper-paper atau laporan-laporan yang baik walaupun ditulis dalam bahasa Indonesia. Jadi kita harus konfiden; asal kualitas isi dan penulisannya bagus pasti dibutuhkan dan dicari orang. Seperti tulisan-tulisan Mas Awang, baik yang berbahasa Indonesia maupun yang ditulis dengan bahasa Inggris, selalu enak dibaca dan dipbutuhkan orang banyak. Kita sudah tahulah jiwa mereka, seperti kita-kita juga kok. Apalagi jika tulisan orang Indonesia sangat memperhatikan azas-azas transparansi, jastifikasi, materialitas, dan kompetensi, tentu pasti akan sangat diburu oleh semua geologists. Wass, Chairul Nas --- Pada Sab, 1/10/11, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com menulis: Dari: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kepada: iagi-net@iagi.or.id Cc: Forum HAGI fo...@hagi.or.id, Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com, Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 1 Oktober, 2011, 3:50 PM Rekan2, Setiap usai pertemuan IAGI atau HAGI, kita selalu mendiskusikan masalah2 seperti yang kita diskusikan saat ini, bahasa pengantar dan masalah 'no show' (presentasi poster yang terdftar, tetapi presenter dan posternya tak muncul saat hari H pertemuan berlangsung). Diskusi semacam ini, seperti kebanyakan diskusi-diskusi di milis akan berlangsung selama seminggu paling lama, lalu terlupakan. Kemudian pertemuan ilmiah tak terasa datang lagi, lalu masalah-masalahnya yang sama muncul lagi, begitu seterusnya senantiasa terjadi setiap tahun. Saya berharap Pak Rovicky sebagai Presiden/Ketua Umum IAGI yang terpilih bersama jajarannya nanti dapat menangkap isu-isu rutin tahunan ini dan dapat menampung ide-ide yang telah mengemuka di diskusi ini serta merumuskan dengan bijak solusinya, dan yang penting adalah mencatatnya supaya ada kesinambungan antara masalah2 yang muncul pada tahun ini dengan solusinya pada tahun depan. Saya pikir untuk masalah bahasa pengantar ini bukan sesuatu yang sederhana sebab merupakan dilema. Bahasa Indonesia harus mampu menjadi bahasa pengantar ilmiah secara tulisan dan lisan, tetapi penguasaan bahasa Inggris pun penting dalam pergaulan ilmiah serta bila kita ingin menjadikan paper2 di proceedings IAGI dan HAGI serta pertemuannya diacu oleh kalangan ilmuwan internasional, maka bahasa Inggris adalah jalannya. Terus terang, banyak ilmuwan internasional atau para expat di Indonesia apriori menilai pertemuan2 IAGI dan HAGI termasuk paper2nya. Mereka tak mau meliriknya bukan karena kualitasnya jelek, tetapi karena umumnya makalah2nya berbahasa Indonesia. Saat ini, seorang expat yang sadar secara penuh akan pentingnya makalah2 di IAGI dan HAGI serta publikasi2 geosains lokal lainnya di Indonesia untuk menambah kelengkapan khazanah pustaka geosains Indonesia, yaitu J.T. Han van Gorsel, mungkin sebagian dari kita mengenalnya, seorang senior biostratigrapher yang dulu lama bekerja buat Stanvac lalu terakhir sebelum pensiun bekerja untuk Exxon di Melbourne. Suatu hari beberapa tahun yang lalu Han menghubungi saya dan meminta bantuan saya untuk memberikan informasi soal referensi2 geosains dalam proceedings/terbitan lokal di Indonesia seperti proceedings IAGI, HAGI, dll. Mengingat bahwa Han punya jaringan yang luas kepada teman2 expatnya, dan saya pikir bisa menyingkapkan publikasi-publikasi dari proceedings/buletin lokal ke dunia internasional melalui websitenya, maka sejak itu saya membantunya. Hasilnya adalah ribuan makalah geosains Indonesia saat ini sudah terdaftar di 'van Gorsel list' dan banyak di antaranya yang diberikan komentar2 singkat tentang isi makalah (list with annotation). Han telah dua kali mengumumkan apa yang sedang dikerjakannya itu di pertemuan IPA (2008, 2011). Tak akan ada solusi setahun selesai buat masalah yang kompleks, maka usulan-usulan dari Pak Koeseoma atau Pak Deni Rahayu bagus untuk dipertimbangkan. Misi yang kita pegang dalam hal ini adalah: mengilmiahkan bahasa Indonesia, dan menginternasionalkan pertemuan-pertemuan IAGI dan HAGI. Maka saran yang diajukan Pak Deni tak ada salahnya dicoba dulu. Misalnya dari lima ruang sidang paralel, peruntukan saja 2 untuk presentasi-presentasi wajib berbahasa Inggris dengan lebih banyak lagi melibatkan session chairs kawan-kawan expat, dan 3 ruangan untuk presentasi berbahasa Indonesia (dan harus berbahasa Indonesia). Sejak call for paper, telah diumumkan bahwa penyumbang paper harus menentukan bahasa apa yang dipilihnya, paper lengkapnya pun harus ditulis dalam bahasa Inggris. Panitia teknis
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Jika seandainya jadi dijalankan, mungkin bisa melihat catatan 10 tahun silam saat diadakan 2 regional seminar FOSI (1999 Tectonic Sedimentation dan 2001 Deep Water Sedimentation) yang kemudian diikuti dengan 2002 IAGI Seminar on Giant Field and New Exploration Concepts. Beberapa hal yang bisa menambah daya tarik misalnya endorsment dari organisasi internasional (eg. SEPM IAS) atau mengundang pakar internasional (Bouma datang ke Jakarta untuk Deep Water seminar). Kalau hal-hal tersebut dipublikasikan semenjak dini, tentunya akan menarik minat lebih banyak kalangan untuk berpartisipasi, baik sebagai pemakalah maupun peserta biasa. FHS On 10/1/11, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Kalau kita tak pernah mencobanya, tentu kita tak akan tahu efektivitas usulan-usulan tersebut setelah dipertimbangkan. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Saya setuju Pak Awang, Sebenarnya kemampuan bahasa inggris kita sudah cukup baik, hanya saja kurang terbiasa dilatih untuk komunikasi. Dulu waktu sekolah, bahkan banyak yang ambil les bahasa inggris sampai tingkat advance, cuma karena jarang dilatih akhirnya banyak yang menguap hehe. Pengajaran di sekolah saya lihat lebih kepada benar tidaknya menggunakan bahasa inggris, sangat jarang dilatih untuk berani menggunakannya, kalaupun salah nanti juga bisa belajar. Sehingga banyak orang justru takut salah, padahal bicara saja belum ;). Saya jadi ingat, yang namanya bahasa, bisa karena biasa.. Salam dr Beijing, Seno / NPA 3958 --- On Fri, 9/30/11, Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id wrote: From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id Date: Friday, September 30, 2011, 10:32 AM Pak Udrekh, Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen. Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris. Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris Salam, Awang From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com] Sent: 30 September 2011 10:04 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi sulit. 1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi oleh seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir, berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas penyerapan sebuah presentasi. 2. Aspek penerimaan peserta. Saat dibatasi dengan bahasa Inggris, mungkin akan mengurangi antusias teman2 yang merasa memiliki keterbatasan bahasa, enggan untuk berpartisipasi. Tapi, saya setuju dengan usulan pak Awang. Kalau bisa, ada komitmen dan ketegasan bahwa kita mengadakan konverensi kelas internasional, sehingga konsekwensinya abstrak dan slide presentasi harus berbahasa Inggris, dan disampaikan dalam bahasa Inggris. Di Jepang, teman2 ilmuwan juga memiliki kendala yang sama. Mereka biasanya bisa membuat paper dengan bahasa Inggris yang baik, tapi tidak bisa presentasi bahasa Inggris. Dalam beberapa kegiatan yang saya ikuti, kendala terbesar adalah saat tanya jawab. Akhirnya, presentasi tetap diwajibkan dalam bahasa Inggris, akan tetapi saat tanya jawab, boleh berbahasa jepang. Mereka akhirnya menghafal apa yang akan disampaikan saat presentasi. Sehingga semua orang asal mau menghafal, tetap bisa melakukan presentasi dalam bahasa Inggris. 2011/9/30 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi dan seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011. -- Udrekh Marine Geoscientist Nusantara Earth Observation Network The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT) BPPT 1th Building 20th floor
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Tapi bagaimana dengan cina pak seno, mereka tetap berbahasa cina namun menguasai dunia?? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: wahyu aji seno_geo...@yahoo.com Date: Fri, 30 Sep 2011 14:20:49 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Saya setuju Pak Awang, Sebenarnya kemampuan bahasa inggris kita sudah cukup baik, hanya saja kurang terbiasa dilatih untuk komunikasi. Dulu waktu sekolah, bahkan banyak yang ambil les bahasa inggris sampai tingkat advance, cuma karena jarang dilatih akhirnya banyak yang menguap hehe. Pengajaran di sekolah saya lihat lebih kepada benar tidaknya menggunakan bahasa inggris, sangat jarang dilatih untuk berani menggunakannya, kalaupun salah nanti juga bisa belajar. Sehingga banyak orang justru takut salah, padahal bicara saja belum ;). Saya jadi ingat, yang namanya bahasa, bisa karena biasa.. Salam dr Beijing, Seno / NPA 3958 --- On Fri, 9/30/11, Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id wrote: From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id Date: Friday, September 30, 2011, 10:32 AM Pak Udrekh, Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen. Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris. Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris Salam, Awang From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com] Sent: 30 September 2011 10:04 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi sulit. 1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi oleh seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir, berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas penyerapan sebuah presentasi. 2. Aspek penerimaan peserta. Saat dibatasi dengan bahasa Inggris, mungkin akan mengurangi antusias teman2 yang merasa memiliki keterbatasan bahasa, enggan untuk berpartisipasi. Tapi, saya setuju dengan usulan pak Awang. Kalau bisa, ada komitmen dan ketegasan bahwa kita mengadakan konverensi kelas internasional, sehingga konsekwensinya abstrak dan slide presentasi harus berbahasa Inggris, dan disampaikan dalam bahasa Inggris. Di Jepang, teman2 ilmuwan juga memiliki kendala yang sama. Mereka biasanya bisa membuat paper dengan bahasa Inggris yang baik, tapi tidak bisa presentasi bahasa Inggris. Dalam beberapa kegiatan yang saya ikuti, kendala terbesar adalah saat tanya jawab. Akhirnya, presentasi tetap diwajibkan dalam bahasa Inggris, akan tetapi saat tanya jawab, boleh berbahasa jepang. Mereka akhirnya menghafal apa yang akan disampaikan saat presentasi. Sehingga semua orang asal mau menghafal, tetap bisa melakukan presentasi dalam bahasa Inggris. 2011/9/30 Awang
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa Indonesia. Salam Dudy Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Ingin cerita juga deh. Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh). Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia. Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris. Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu. Salam dari Makassar, Syaiful * siap2 pulang ke ibukota Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Pak Udrekh, Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen. Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris. Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris Salam, Awang From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com] Sent: 30 September 2011 10:04 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi sulit. 1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi oleh seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir, berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas penyerapan sebuah presentasi. 2. Aspek penerimaan peserta. Saat dibatasi dengan bahasa Inggris, mungkin akan mengurangi antusias teman2 yang merasa memiliki keterbatasan bahasa, enggan untuk berpartisipasi. Tapi, saya setuju dengan usulan pak Awang. Kalau bisa, ada komitmen dan ketegasan bahwa kita mengadakan konverensi kelas internasional, sehingga konsekwensinya abstrak dan slide presentasi harus berbahasa Inggris, dan disampaikan dalam bahasa Inggris. Di Jepang, teman2 ilmuwan juga memiliki kendala yang sama. Mereka biasanya bisa membuat paper dengan bahasa Inggris yang
Bls: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Saya sempat ngantor di kantor perusahaan yang dulu di China. Sempat lihat seluruh buku teks buuk yang ada di perpustakaan kantor itu. Sangat kaget kalau buku2 tentang seismic processing hampir semuanya berbahasa China, padahal saya kenal banget buku itu dari jaman kuliah dalam bahasa Inggris. Saluuttt sama China yang sangat rajin menterjemahkan banyak buku ke bahasa mereka tanpa ada perasaan malu dan gengsi Memang teman2 processor di sana bahasa Inggrisnya juga pas-pasan tapi suka atau tidak suka China adalah kekuatan Ekonomi yang sangat diperhitungkan di dunia saat ini yang siap2 menggantikan Amerika yang paling banyak pengguna bahasa Inggris nya. Salam, Aldrin M Dari: dudy.e...@gmail.com dudy.e...@gmail.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Jumat, 30 September 2011 13:36 Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa Indonesia. Salam Dudy Powered by Telkomsel BlackBerry® From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Ingin cerita juga deh. Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh). Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia. Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris. Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu. Salam dari Makassar, Syaiful * siap2 pulang ke ibukota Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 +0700 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Pak Udrekh, Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen. Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris. Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris Salam, Awang From:Udrekh [mailto:udr...@gmail.com] Sent: 30 September 2011 10:04 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi sulit. 1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. Bagaimanapun
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Mas Seto, Pengalaman Saya selama hampir setahun disini, mungkin hampir mirip seperti expat yang ada di PIT IAGI kemarin, merasa asing dan bodoh karena tidak paham dengan bahasa yang digunakan. Selama disini, mungkin sekitar 90% pertemuan atau meeting diadakan dalam bahasa Cina, dan 10% nya bahasa Inggris, itu juga karena Saya presenternya. Teman di kantor bahkan mengira kalau native languange Saya adalah bahasa Inggris, Saya cuma bilang, satu-satunya bahasa yang bisa Saya gunakan untuk komunikasi dengan mereka adalah bahasa Inggris, selain bahasa isyarat tentunya. Di sisi lain, akhirnya Saya juga dipaksa untuk belajar bahasa lokal, walaupun kata demi kata. Teman-teman disini mengakui kalau kemampuan bahasa Inggris mereka belum terlalu baik, bahkan kalau boleh dibilang dibawah rata-rata. Dalam hal penulisan juga demikian, beberapa orang bahkan tak mampu menulis huruf latin, karena memang tidak terbiasa. Oleh karenanya, di kantor tempat saya bekerja sekarang, ada program kursus bahasa Inggris selama 4 bulan, bayangkan, mereka selama 4 bulan penuh hanya belajar bahasa Inggris, dibayari penuh dan bebas dari tugas-tugas kantor. Program ini hanya khusus untuk orang-orang lokal, setelah selesai, mereka dilibatkan dalam project-project internasional. Pendidikan bahasa Inggris di Cina juga semakin baik, bahasa Inggris mulai dikenalkan semenjak taman kanak-kanak, dan sifatnya wajib. Saya tahu karena punya teman yang mengajar bahasa Inggris untuk anak-anak TK. Maka, bisa dibayangkan bagaimana mereka ke depan. Kemampuan bahasa Cina mereka sudah tidak diragukan lagi, lisan maupun tulisan. Ditambah lagi dengan pengajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah. Generasi baru mereka adalah generasi yang dipersiapkan sejak dini, sehingga, ketika suatu saat mereka benar-benar menguasai dunia, pondasinya sudah kokoh. Saya lihat kuncinya ada di pendidikan, pendidikan dan pendidikan. Saya yakin kita juga bisa !. Salam dr Beijing, Seno / NPA; 3958 --- On Fri, 9/30/11, anoms...@gmail.com anoms...@gmail.com wrote: From: anoms...@gmail.com anoms...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) To: iagi-net@iagi.or.id Date: Friday, September 30, 2011, 1:26 PM Tapi bagaimana dengan cina pak seno, mereka tetap berbahasa cina namun menguasai dunia?? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: wahyu aji seno_geo...@yahoo.com Date: Fri, 30 Sep 2011 14:20:49 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Saya setuju Pak Awang, Sebenarnya kemampuan bahasa inggris kita sudah cukup baik, hanya saja kurang terbiasa dilatih untuk komunikasi. Dulu waktu sekolah, bahkan banyak yang ambil les bahasa inggris sampai tingkat advance, cuma karena jarang dilatih akhirnya banyak yang menguap hehe. Pengajaran di sekolah saya lihat lebih kepada benar tidaknya menggunakan bahasa inggris, sangat jarang dilatih untuk berani menggunakannya, kalaupun salah nanti juga bisa belajar. Sehingga banyak orang justru takut salah, padahal bicara saja belum ;). Saya jadi ingat, yang namanya bahasa, bisa karena biasa.. Salam dr Beijing, Seno / NPA 3958 --- On Fri, 9/30/11, Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id wrote: From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) To: 'iagi-net@iagi.or.id' iagi-net@iagi.or.id Date: Friday, September 30, 2011, 10:32 AM Pak Udrekh, Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen. Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu dilihat lagi. Para murid
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Saya kira pak Awang dan kawan2 lainnya bukan memasalahkan malu untuk berbahasa Indonesia. Banyak makalah dituliskan oleh geolog Cina di AAPG Bulletin, hampir setiap dua bulan sekali; tentu saja dituliskan di dalam Bahasa Inggris yang benar. Kita jarang punya makalah di buletin tersebut. Salam, Syaiful * IAGI NPA 1646 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: dudy.e...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 06:36:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa Indonesia. Salam Dudy Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Ingin cerita juga deh. Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh). Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia. Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris. Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu. Salam dari Makassar, Syaiful * siap2 pulang ke ibukota Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Pak Udrekh, Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen. Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris. Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris Salam, Awang From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com] Sent: 30 September 2011 10:04 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi sulit. 1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi oleh seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir, berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya, Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia dalam persaingan global. Saya per Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 09:54:50 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Saya kira pak Awang dan kawan2 lainnya bukan memasalahkan malu untuk berbahasa Indonesia. Banyak makalah dituliskan oleh geolog Cina di AAPG Bulletin, hampir setiap dua bulan sekali; tentu saja dituliskan di dalam Bahasa Inggris yang benar. Kita jarang punya makalah di buletin tersebut. Salam, Syaiful * IAGI NPA 1646 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: dudy.e...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 06:36:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa Indonesia. Salam Dudy Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Ingin cerita juga deh. Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh). Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia. Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris. Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu. Salam dari Makassar, Syaiful * siap2 pulang ke ibukota Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Pak Udrekh, Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen. Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris. Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris Salam, Awang From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com] Sent: 30 September 2011 10:04 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal yang mungkin menjadi bahan
Fw: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Maaf tak sengaja terkirim dan saya tulis ulang sbb: Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya, Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia dalam persaingan global. Saya percaya pengurus baru mampu merealisasikan semuanya dengan partisipasi aktif kita semua. Salam akhir pekan IAGI TAM NPA : 3005 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: taufik.ma...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 11:12:59 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: taufik.ma...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya, Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia dalam persaingan global. Saya per Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 09:54:50 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Saya kira pak Awang dan kawan2 lainnya bukan memasalahkan malu untuk berbahasa Indonesia. Banyak makalah dituliskan oleh geolog Cina di AAPG Bulletin, hampir setiap dua bulan sekali; tentu saja dituliskan di dalam Bahasa Inggris yang benar. Kita jarang punya makalah di buletin tersebut. Salam, Syaiful * IAGI NPA 1646 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: dudy.e...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 06:36:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa Indonesia. Salam Dudy Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Ingin cerita juga deh. Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh). Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia. Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris. Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu. Salam dari Makassar, Syaiful * siap2 pulang ke ibukota Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Pak Udrekh, Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen. Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Setuju Gus Ipul kalau untuk keluar ya tentunya kita harus menggunakan bahasa yg berlaku yg umumnya bahasa Inggris. Dan saya yakin sebenarnya para presenter (dan penulis paper)kitapun sudah terbiasa menggunakan bahasa Inggris dlm pekerjaannya baik dlm penulisan laporan maupun presentasi. Hanya saja rasanya tidak ada yang salah sebagai Bangsa Indonesia kita menggunakan Bahasa Indonesia dalam suatu presentasi ilmiah di Negara Indonesia tanpa mengurangi isi dari presentasinya itu sendiri. Kedepannya ada baiknya diputuskan secara demokratis dan hasilnya dimasukan kedalam AD ART IAGI supaya mempunyai ketetapan yg kuat apakah kedepannya presentasi dalam PIT IAGI harus dan wajib dalam bahasa Inggris atau masih bisa dalam Bahasa Indonesia dalam batasan2 tertentu supaya tidak menjadi polemik yg berkepanjangan. Salam dari Nusra Dudy Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 09:54:50 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Saya kira pak Awang dan kawan2 lainnya bukan memasalahkan malu untuk berbahasa Indonesia. Banyak makalah dituliskan oleh geolog Cina di AAPG Bulletin, hampir setiap dua bulan sekali; tentu saja dituliskan di dalam Bahasa Inggris yang benar. Kita jarang punya makalah di buletin tersebut. Salam, Syaiful * IAGI NPA 1646 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: dudy.e...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 06:36:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa Indonesia. Salam Dudy Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Ingin cerita juga deh. Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh). Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia. Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris. Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu. Salam dari Makassar, Syaiful * siap2 pulang ke ibukota Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Pak Udrekh, Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen. Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
saya fikir tidak ada salahnya mau buat presentasi berbahasa Inggris atau Indonesia. Tergantung target nya aja. Kalau Targetnya mau international conference ya hrs berbahasa Inggris. Saya pernah ikut konferensi internasional di Beijing dan tidak ada presentasi dlm bahasa selain Inggris. Opsi lain, tahun nya diselang seling. Atau dibuat sesi khusus berbahasa Inggris. Sehingga bisa memilih. Sekedar saran. On Sep 30, 2011 6:25 PM, dudy.e...@gmail.com wrote: Setuju Gus Ipul kalau untuk keluar ya tentunya kita harus menggunakan bahasa yg berlaku yg umumnya bahasa Inggris. Dan saya yakin sebenarnya para presenter (dan penulis paper)kitapun sudah terbiasa menggunakan bahasa Inggris dlm pekerjaannya baik dlm penulisan laporan maupun presentasi. Hanya saja rasanya tidak ada yang salah sebagai Bangsa Indonesia kita menggunakan Bahasa Indonesia dalam suatu presentasi ilmiah di Negara Indonesia tanpa mengurangi isi dari presentasinya itu sendiri. Kedepannya ada baiknya diputuskan secara demokratis dan hasilnya dimasukan kedalam AD ART IAGI supaya mempunyai ketetapan yg kuat apakah kedepannya presentasi dalam PIT IAGI harus dan wajib dalam bahasa Inggris atau masih bisa dalam Bahasa Indonesia dalam batasan2 tertentu supaya tidak menjadi polemik yg berkepanjangan. Salam dari Nusra Dudy Powered by Telkomsel BlackBerry® From: mohammadsyaiful@gmai... *Date: *Fri, 30 Sep 2011 09:54:50 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia...
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan. 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar 2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam bahasa Inggris. Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG semuanya menggunakan pengantar bahasa yang sama. Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah untuk kum di instansi pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik pangkat), nilai naskah yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI saya kira masih dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri yang lebih rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang diterbitkan/dipresentasikan di forum International (khususnya di luar negeri. . Di lain pihak makalah yang dipresentasikan di IPA dikategorikan sebagai makalah yang dipresentasikan di forum International, sehingga nilai 'kum-nya lebih tinggi. Karena ada 2 kategori makalah ini, maka sebaiknya IAGI membuat 2 kategori pertemuan ilmiah juga sebagai mana diusulkan di atas ini. Untuk itu IAGI berkecil hati kalau begitu penilaian pemerintah.Saya kira di banyak negara yang tidak berbahasa Inggris melakukan hal yang sama, seperti di Perancis, Cina, Jepang dan sebagainya. (Biarkanlah kita berkiprah di LIGA Indonesia dulu atau di AFF (GeoSEA), baru nanti kita maju di Piala Dunia). Wassalam RPK - Original Message - From: taufik.ma...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, September 30, 2011 6:16 PM Subject: Fw: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Maaf tak sengaja terkirim dan saya tulis ulang sbb: Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya, Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia dalam persaingan global. Saya percaya pengurus baru mampu merealisasikan semuanya dengan partisipasi aktif kita semua. Salam akhir pekan IAGI TAM NPA : 3005 Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: taufik.ma...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 11:12:59 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: taufik.ma...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya, Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia dalam persaingan global. Saya per Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 09:54:50 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Saya kira pak Awang dan kawan2 lainnya bukan memasalahkan malu untuk berbahasa Indonesia. Banyak makalah dituliskan oleh geolog Cina di AAPG Bulletin, hampir setiap dua bulan sekali; tentu saja dituliskan di dalam Bahasa Inggris yang benar. Kita jarang punya makalah di buletin tersebut. Salam, Syaiful * IAGI NPA 1646 Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: dudy.e...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 06:36:11 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa Indonesia. Salam Dudy Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Ingin cerita juga deh. Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Nah, ini yg baru, belum pernah dikemukakan. Betul, biar tidak menjadi polemik setiap tahun, memang sebaiknya diangkat ke tataran aturan IAGI, setelah dimusyawarahkan terlebih dahulu. Om Dudy memang cerdas, pantaslah jadi Ketua IAGI Pengda Nusra berikutnya, he..he.. Boleh juga masukan dari pak Koesoema. Misalnya setiap tahun genap IAGI dan HAGI bikin PIT terpisah, ini yg mungkin bisa disebut konferensi nasional. Sedangkan tahun ganjil, bisa join HAGI-IAGI dan secara penuh menggunakan Bahasa Inggris karena sebagai international conference. Salam, Syaiful Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: dudy.e...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 11:26:31 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Setuju Gus Ipul kalau untuk keluar ya tentunya kita harus menggunakan bahasa yg berlaku yg umumnya bahasa Inggris. Dan saya yakin sebenarnya para presenter (dan penulis paper)kitapun sudah terbiasa menggunakan bahasa Inggris dlm pekerjaannya baik dlm penulisan laporan maupun presentasi. Hanya saja rasanya tidak ada yang salah sebagai Bangsa Indonesia kita menggunakan Bahasa Indonesia dalam suatu presentasi ilmiah di Negara Indonesia tanpa mengurangi isi dari presentasinya itu sendiri. Kedepannya ada baiknya diputuskan secara demokratis dan hasilnya dimasukan kedalam AD ART IAGI supaya mempunyai ketetapan yg kuat apakah kedepannya presentasi dalam PIT IAGI harus dan wajib dalam bahasa Inggris atau masih bisa dalam Bahasa Indonesia dalam batasan2 tertentu supaya tidak menjadi polemik yg berkepanjangan. Salam dari Nusra Dudy Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 09:54:50 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Saya kira pak Awang dan kawan2 lainnya bukan memasalahkan malu untuk berbahasa Indonesia. Banyak makalah dituliskan oleh geolog Cina di AAPG Bulletin, hampir setiap dua bulan sekali; tentu saja dituliskan di dalam Bahasa Inggris yang benar. Kita jarang punya makalah di buletin tersebut. Salam, Syaiful * IAGI NPA 1646 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: dudy.e...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 06:36:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Tidak usah malu menggunakan bahasa Indonesia apalagi kalau yg hadir lebih banyak orang Indonesia (100%) namun bagaimana caranya kita bisa menguasai dunia seperti Jepang dan Cina bisakah? Ataukah harus dan wajib pakai bahasa inggris dulu untuk meraih itu karena tidak PeDe dengan bahasa kita yaitu Bahasa Indonesia. Salam Dudy Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 03:49:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Ingin cerita juga deh. Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh). Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia. Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris. Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu. Salam dari Makassar, Syaiful * siap2 pulang ke ibukota Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Pak Udrekh, Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Prof. Koesoemadinata yth: Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI. Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik. Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan kesahihan informasi atau metoda yang disajikan. Sekali lagi saya sangat setuju Pak. Wassalam, Chairul Nas mantan murid Pak RPK. --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM _filtered #yiv1634116423 { font-family:Cambria Math;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Calibri;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Tahoma;} _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;} #yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 A:link { COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlink { COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 A:visited { COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlinkFollowed { COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423EmailStyle17 { COLOR:#1f497d;FONT-FAMILY:sans-serif;} #yiv1634116423 .yiv1634116423MsoChpDefault { } #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423Section1 { } Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan. 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar 2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam bahasa Inggris. Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG semuanya menggunakan pengantar bahasa yang sama. Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah untuk kum di instansi pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik pangkat), nilai naskah yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI saya kira masih dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri yang lebih rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang diterbitkan/dipresentasikan di forum International (khususnya di luar negeri. . Di lain pihak makalah yang dipresentasikan di IPA dikategorikan sebagai makalah yang dipresentasikan di forum International, sehingga nilai 'kum-nya lebih tinggi. Karena ada 2 kategori makalah ini, maka sebaiknya IAGI membuat 2 kategori pertemuan ilmiah juga sebagai mana diusulkan di atas ini. Untuk itu IAGI berkecil hati kalau begitu penilaian pemerintah.Saya kira di banyak negara yang tidak berbahasa Inggris melakukan hal yang sama, seperti di Perancis, Cina, Jepang dan sebagainya. (Biarkanlah kita berkiprah di LIGA Indonesia dulu atau di AFF (GeoSEA), baru nanti kita maju di Piala Dunia). Wassalam RPK - Original Message - From: taufik.ma...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, September 30, 2011 6:16 PM Subject: Fw: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Maaf tak sengaja terkirim dan saya tulis ulang sbb: Benar Mas Syaiful dan rekan-rekan lainnya, Ini merupakan tantangan bagi pengurus baru untuk bagaimana sinergi membumikan GG di Indonesia dan memasyarakatkan potensi sumber daya manusia Indonesia dalam persaingan global. Saya percaya pengurus baru mampu merealisasikan semuanya dengan partisipasi aktif kita semua. Salam akhir pekan IAGI TAM NPA : 3005 Powered by Telkomsel BlackBerry® From: taufik.ma...@gmail.com Date: Fri, 30 Sep 2011 11:12:59 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: taufik.ma...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Ada usulan dari saya mungkin yang bisa kita lakukan untuk mengakomodir 2 kepentingan dalam melaksanakan PIT2 kedepan yaitu : 1. Setiap PIT IAGI akan dibagi menjadi 2 kategori yaitu international dan national. 2. Bahasa pengantar di international wajib menggunakan bahasa inggris sementara di nasional dibebaskan atau diwajibkan berbahasa indonesia (dasar UU bahasa) 3. Pengiriman makalah akan diberikan pilihan berdasarkan point kedua 4. Untuk international akan diusahakan mengundang lebih banyak chair person maupun reviewer dari negara lain (alhamdullilah di JCM 2011 sudah mulai dilakukan walaupun kurang banyak :) ) 5. Invited paper akan terus dilakukan sebagai bagian dari peningkatan kualitas makalah. 6. Menjaga, mempertahankan dan menambah networking yang sudah dibangun oleh panitia JCM 2011, terutama di sponsor dan technical karena saling terkait antara dana dan peningkatan kualitas. Deni Rahayu Sent from my iPad On Oct 1, 2011, at 9:15 AM, rakhmadi.avia...@gmail.com wrote: Nanti kalo bhs Indonesia terus bukannya malah susah baca literatur Dg segala hormat saya pada DR K, tapi menurut saya pemakaian bhs Inggris dalam pertemuan ilmiah sangat di perlukan, hal ini di ilhami Mecca buat ilmu Geology itu masih dari Negara yg berbahasa Inggris, kedua untuk memudahkan rekan2 Geoscientist go International Kalo kurang jelas kan bisa diskusi si luar ruangan malah bisa saling kenal dsb So buat kita semua, pemakaian Inggris ini bukan buat sok sok an tapi kayaknya nuture nya kalo geoscientist memang begitu. Ntar kalo baca Juornal dsb yg Notabene banyak terbitan luar dan bermutu maka kita keteter lagi Salam Avi NPA 0666 Pengagung DR K dari awal meskipun alumnus UGM Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id Date: Sat, 1 Oct 2011 09:36:10 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Prof. Koesoemadinata yth: Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI. Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik. Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan kesahihan informasi atau metoda yang disajikan. Sekali lagi saya sangat setuju Pak. Wassalam, Chairul Nas mantan murid Pak RPK. --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan. 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar 2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam bahasa Inggris. Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG semuanya menggunakan pengantar bahasa yang sama. Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah untuk kum di instansi pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik pangkat), nilai naskah yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI saya kira masih dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri yang lebih rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang diterbitkan/dipresentasikan di forum International (khususnya di luar negeri. . Di lain pihak makalah yang dipresentasikan di IPA dikategorikan sebagai makalah yang dipresentasikan di forum International, sehingga nilai 'kum-nya lebih tinggi. Karena ada 2 kategori makalah ini, maka sebaiknya IAGI membuat 2 kategori pertemuan ilmiah juga sebagai mana diusulkan di atas ini. Untuk itu IAGI berkecil hati kalau begitu penilaian pemerintah.Saya kira di banyak negara yang tidak berbahasa Inggris melakukan hal yang sama, seperti di Perancis, Cina, Jepang dan
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Saya pribadi setuju 100% dengan usulan dari sesepuh IAGI kita yaitu bapak Prof. Koesoemadinata. Selama masih menggunakan istilah PIT IAGI (Pertemuan Ilmiah Tahunan Ahli Geologi Indonesia) ya kita gunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa penghantarnya dan kalaupun ada rekan expatriat yang ikut ya dia yang harus menyesuaikannya wong dia kerja dan mencari nafkahnya di Negara Indonesia kok dan juga bukan berarti kita tidak bisa berkomunikasi dlm bahasa inggris namun akan lain bahasa pengantarnya kalau memang ditujukan sebagai Conference tingkat internasional. Mungkin nanti ketua IAGI yang baru yang akan merumuskan aturan2nya yang disetujui secara demokratis oleh semua anggota IAGI. Salam dr Nusra Mantan murid Pak RPK juga Alumni sepertinya tdk perlu disebutkan deh... Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id Date: Sat, 1 Oct 2011 09:36:10 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Prof. Koesoemadinata yth: Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI. Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik. Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan kesahihan informasi atau metoda yang disajikan. Sekali lagi saya sangat setuju Pak. Wassalam, Chairul Nas mantan murid Pak RPK. --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM _filtered #yiv1634116423 { font-family:Cambria Math;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Calibri;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Tahoma;} _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;} #yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 A:link { COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlink { COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 A:visited { COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlinkFollowed { COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423EmailStyle17 { COLOR:#1f497d;FONT-FAMILY:sans-serif;} #yiv1634116423 .yiv1634116423MsoChpDefault { } #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423Section1 { } Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan. 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar 2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam bahasa Inggris. Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG semuanya menggunakan pengantar bahasa yang sama. Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah untuk kum di instansi pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik pangkat), nilai naskah yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI saya kira masih dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri yang lebih rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang diterbitkan/dipresentasikan di forum International (khususnya di luar negeri. . Di lain pihak makalah yang dipresentasikan di IPA dikategorikan sebagai makalah yang dipresentasikan di forum International, sehingga nilai 'kum-nya lebih tinggi. Karena ada 2 kategori makalah ini, maka sebaiknya IAGI membuat 2 kategori pertemuan ilmiah juga sebagai mana diusulkan di atas ini. Untuk itu IAGI berkecil hati kalau begitu penilaian pemerintah.Saya kira di banyak negara yang tidak berbahasa Inggris melakukan hal yang sama, seperti
RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Rekan-rekan IAGI yang budiman, Jalan keluar yang diusulkan oleh Prof. Koesoemadinata sangat bagus dan sangat perlu untuk dipertimbangkan oleh Pak Ketum dan jajaran Pengurus Pusat IAGI 2011-2014. Dengan adanya PIT IAGI yang pengantarnya penuh dalam bahasa Indonesia, apalagi dengan biaya pendaftaran yang lebih ringan dari yang internasional, insyaallah PIT IAGI akan menjadi Pertemuan Ilmiah Tahunan yang akan selalu didambakan oleh majoritas anggota IAGI ( khususnya mereka yang harus mengeluarkan uang dari kantongnya sendiri ) . Selain dari itu, Panitia Pengarah PIT IAGI dapat saja memilih makalah-makalah yang kiranya pantas dan layak untuk diangkat di forum IAGI International Convention and Exhibition , dan mengusulkannya kepada penulisnya untuk diterjemahkan penuh ke bahasa Inggris - - - termasuk presentasinya ). Mang Okim mendukung sinyalemen yang disampaikan olek Pak Chairul Nas tentang dampak pemaksaan presentasi dalam bahasa Inggris dimana hasil penelitian yang orisinil dan bagus menjadi tidak greget dan tidak mendapatkan tanggapan yang memadai dari mereka yang hadir. Masalah bahasa semacam yang kita diskusikan ini pernah diperdebatkan juga di lingkungan organisasi sosial berskala internasional yaitu Rotary Indonesia. Organisasi ini setiap tahun mengadakan Muktamar Tahunan / District Conference yang dihadiri juga oleh beberapa utusan dari luar negeri. Karena presentasinya disampaikan dalam bahasa Inggris ( padahal utusan asing yang hadir kadang-kadang kurang dari 5 % ) , maka banyak anggota yang protes dengan alasan presentasinya tidak dapat diserap dengan sempurna. Sebagai solusinya maka Pengurus Pusat mengadakan angket ke seluruh anggota yang keputusannya dituangkan dalam District Resolution ( disosialisasikan di Muktamar Tahunan ). Keputusan yang diambil dengan suara terbanyak adalah : Presentasi dapat disampaikan dalam bahasa Indonesia dengan syarat power point nya dalam bahasa Inggris. Untuk presentasi dalam bahasa Inggris, power pointnya dalam bahasa Indonesia. Untuk sessi diskusi, dapat disampaikan dalam bahasa Indonesia atau Inggris ( kalau perlu disediakan penterjemah ). Dengan keputusan ini maka tidak ada lagi keraguan, apalagi sampai merasa rendah diri karena presentasinya dalam bahasa Indonesia - - - ta' iya ! Semoga bermanfaat, Salam Cinta IAGI , Mang Okim. From: Chairul Nas [mailto:chairul_...@yahoo.co.id] Sent: 01 Oktober 2011 8:36 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Prof. Koesoemadinata yth: Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI. Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik. Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan kesahihan informasi atau metoda yang disajikan. Sekali lagi saya sangat setuju Pak. Wassalam, Chairul Nas mantan murid Pak RPK. --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan. 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar 2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam bahasa Inggris. Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG semuanya menggunakan pengantar bahasa yang sama. Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah untuk kum di instansi pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik pangkat), nilai naskah yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI saya kira masih dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri yang lebih rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang diterbitkan/dipresentasikan di forum International (khususnya di luar negeri
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Untuk yg Internasional mungkin bisa berkolaborasi dg organisasi dari negara negara lain shg ada kesinambungan/kontinyuitas , misalnya tiap 3 tahun sekali { setiap Kepengurusan IAGI ada satu kali pertemuan Internasionalnya dan 3 kali PIT } Kalau di komunitas Geothermal ada namanya PIT untuk Indonesia banget setiap tahun , dan ada namanya World Geothermal Congress setiap 5 tahun, kebetulan tahun 2010 kemarin di Bali dg API sbg penyelenggaranya , ada lebih 1100 makalah yg masuk dari semua aspek Geothermal dari penjuru dunia dg 2500 an lebih peserta dari lebih 80 Negara dan dari penyelenggaraan tsb ternyata bisa mendapatkan keuntungan yg lumayan besar, dengan biaya pendaftaran mulai 150 dollar tergantung negaranya , negara yg maju lebih mahal untuk ngikuti kofrensi tsb. diselenggarakan selama 4 hari di hotel Westin Nusa Dua Bali yg dibuka oleh 2 Presiden { RI dan Iceland } Kalau untuk PIT biasanya biayanya dibedakan untuk Kampeni , untuk Pegneg , untuk Mhs itupun tdk lebih 500 ribu , biaya yg lain cari dari sponsor Salam Ismail ( Mantan Sekjen API 2 pereode 2004 ~ 2011 } Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Deni deni...@yahoo.com Date: Sat, 1 Oct 2011 22:01:35 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Ada usulan dari saya mungkin yang bisa kita lakukan untuk mengakomodir 2 kepentingan dalam melaksanakan PIT2 kedepan yaitu : 1. Setiap PIT IAGI akan dibagi menjadi 2 kategori yaitu international dan national. 2. Bahasa pengantar di international wajib menggunakan bahasa inggris sementara di nasional dibebaskan atau diwajibkan berbahasa indonesia (dasar UU bahasa) 3. Pengiriman makalah akan diberikan pilihan berdasarkan point kedua 4. Untuk international akan diusahakan mengundang lebih banyak chair person maupun reviewer dari negara lain (alhamdullilah di JCM 2011 sudah mulai dilakukan walaupun kurang banyak :) ) 5. Invited paper akan terus dilakukan sebagai bagian dari peningkatan kualitas makalah. 6. Menjaga, mempertahankan dan menambah networking yang sudah dibangun oleh panitia JCM 2011, terutama di sponsor dan technical karena saling terkait antara dana dan peningkatan kualitas. Deni Rahayu Sent from my iPad On Oct 1, 2011, at 9:15 AM, rakhmadi.avia...@gmail.com wrote: Nanti kalo bhs Indonesia terus bukannya malah susah baca literatur Dg segala hormat saya pada DR K, tapi menurut saya pemakaian bhs Inggris dalam pertemuan ilmiah sangat di perlukan, hal ini di ilhami Mecca buat ilmu Geology itu masih dari Negara yg berbahasa Inggris, kedua untuk memudahkan rekan2 Geoscientist go International Kalo kurang jelas kan bisa diskusi si luar ruangan malah bisa saling kenal dsb So buat kita semua, pemakaian Inggris ini bukan buat sok sok an tapi kayaknya nuture nya kalo geoscientist memang begitu. Ntar kalo baca Juornal dsb yg Notabene banyak terbitan luar dan bermutu maka kita keteter lagi Salam Avi NPA 0666 Pengagung DR K dari awal meskipun alumnus UGM Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id Date: Sat, 1 Oct 2011 09:36:10 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Prof. Koesoemadinata yth: Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI. Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik. Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan kesahihan informasi atau metoda yang disajikan. Sekali lagi saya sangat setuju Pak. Wassalam, Chairul Nas mantan murid Pak RPK. --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan. 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar 2
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Usulan-usulan yg sangat menarik. Saya sebagai ketua terpilih tentunya sangat bangga dengan antusiasme anggota yg semakin menggelora. Namun saya juga sangat menghormati apapun keputusan pengurus sebelumnya yang akan di serahterimakan dalam beberapa bulan mendatang. Tentunya akan ada catatan pekerjaan dari Pak Lambok dkk yg harus dilanjutkan dan dikembangkan. Usulan-usulan menarik ini akan menjadi catatan khusus yg akan saya garis bawahi tentusaja. Ayo, mari kita terus maju memperbaiki dan mengembangkan organisasi kita yg smakin membanggakan ini. Salam sukses. Rovicky. On 01/10/2011, Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id wrote: Prof. Koesoemadinata yth: Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI. Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik. Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan kesahihan informasi atau metoda yang disajikan. Sekali lagi saya sangat setuju Pak. Wassalam, Chairul Nas mantan murid Pak RPK. --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM _filtered #yiv1634116423 { font-family:Cambria Math;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Calibri;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Tahoma;} _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;} #yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 A:link { COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlink { COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 A:visited { COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlinkFollowed { COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423EmailStyle17 { COLOR:#1f497d;FONT-FAMILY:sans-serif;} #yiv1634116423 .yiv1634116423MsoChpDefault { } #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423Section1 { } Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan. 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar 2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam bahasa Inggris. Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG semuanya menggunakan pengantar bahasa yang sama. Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah untuk kum di instansi pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik pangkat), nilai naskah yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI saya kira masih dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri yang lebih rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang diterbitkan/dipresentasikan di forum International (khususnya di luar negeri. . Di lain pihak makalah yang dipresentasikan di IPA dikategorikan sebagai makalah yang dipresentasikan di forum International, sehingga nilai 'kum-nya lebih tinggi. Karena ada 2 kategori makalah ini, maka sebaiknya IAGI membuat 2 kategori pertemuan ilmiah juga sebagai mana diusulkan di atas ini. Untuk itu IAGI berkecil hati kalau begitu penilaian pemerintah.Saya kira di banyak negara yang tidak berbahasa Inggris melakukan hal yang sama, seperti di Perancis, Cina, Jepang dan sebagainya. (Biarkanlah kita berkiprah di LIGA Indonesia dulu atau di AFF (GeoSEA), baru nanti kita maju di Piala Dunia). Wassalam RPK - Original Message - From: taufik.ma...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, September 30, 2011 6:16 PM Subject: Fw: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Siiap Cak Rovicky Mohon maaf sebelumnya saya pribadi menganggap IAGI second class thd IPA tapi rupanya saya salah, bukan tidak mungkin banyak anggota yg lain yg berpendapat sama ini terutama memang kesannya IAGI itu bukan untuk kalangan elite Geoscientist sebab golongan ini ngumpul di IPA Nah kalo ada yg berpendapat demikian tidak ada salahnya toh tapi adalah tugas Rovicky dan jajarannya kedepan bagaimana agar di lokal saja IAGI bisa punya nilai sama dg IPA sukur2 bisa lebih RDP good luck you are facing a lot of wind of change from to day to come, hope you can be the best skipper for the IAGI ship Salam Avi NPA 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 1 Oct 2011 12:02:10 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Usulan-usulan yg sangat menarik. Saya sebagai ketua terpilih tentunya sangat bangga dengan antusiasme anggota yg semakin menggelora. Namun saya juga sangat menghormati apapun keputusan pengurus sebelumnya yang akan di serahterimakan dalam beberapa bulan mendatang. Tentunya akan ada catatan pekerjaan dari Pak Lambok dkk yg harus dilanjutkan dan dikembangkan. Usulan-usulan menarik ini akan menjadi catatan khusus yg akan saya garis bawahi tentusaja. Ayo, mari kita terus maju memperbaiki dan mengembangkan organisasi kita yg smakin membanggakan ini. Salam sukses. Rovicky. On 01/10/2011, Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id wrote: Prof. Koesoemadinata yth: Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI. Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik. Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan kesahihan informasi atau metoda yang disajikan. Sekali lagi saya sangat setuju Pak. Wassalam, Chairul Nas mantan murid Pak RPK. --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM _filtered #yiv1634116423 { font-family:Cambria Math;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Calibri;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Tahoma;} _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;} #yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 A:link { COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlink { COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 A:visited { COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlinkFollowed { COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423EmailStyle17 { COLOR:#1f497d;FONT-FAMILY:sans-serif;} #yiv1634116423 .yiv1634116423MsoChpDefault { } #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423Section1 { } Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI menyelenggarakan 2 jenis pertemuan. 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang sudah dirintis dari semula berbahasa Indonesia sepenunya yang sifatnya Nasional dan dilakukan setiap tahun. Entah bagaimana menjadi sekarang kok namanya IAGI Convention. Jadi kita kembali ke khittah tahun 60-70-an dan menghargai bahasa Indonesia sebagai pengantar 2. IAGI International Conference and Exhibition yang sifatnya betul-betul international. Conference ini pada mulanya tidak perlu diselenggarakan tiap tahun, mungkin saja 5 tahun sekali, atau 2 tahun sekali, sepenuhnya dalam bahasa Inggris. Ini dilakukan AAPG tiap tahun, ada yang National Convention yang diselenggarakan di Amerika Utara dan international Conference and Exhibition yang diselenggarakan di luar Amerika. Hanya saja kalau di AAPG semuanya menggunakan pengantar bahasa yang sama. Juga dalam kenyataannya dalam penilaian makalah untuk kum di instansi pemerintahan dan perguruan tinggi nasional (untuk naik pangkat), nilai naskah yang dipublikasikan/ dipresentasikan di forum IAGI saya kira masih dikategorikan sebagai makalah yang diterbitkan dalam negeri yang lebih rendahnya nilai kum-nya daripada makalah yang
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Saya kira kita harus pertimbangkan juga adanya Panitya Penilai Karya Ilmiah yg memberikan nilai lebih tinggi pada makalah yg diterima oleh Journal dan Kongres International dari pada majalah/kongres national. Bagi kalangan perguruan tinggi dan jabatan fungsional di berbagai instansi, hal ini tdk asing lagi, yg dikenal dengan nilai 'kum'. Sampai kini IPA Convention dianggap kongres internasional, sedangkan PIT IAGI dianggap kongres nasional. Dengan demikian saya tdk lihat mengapa harus berbahasa Inggris, karena sifatnya nasional. Mungkin bagi mereka yg bekerja di perusahaan multi dirasakan bahasa Inggris adalah keharusan, tapi tidaklah demikian di intansi pemerintah, bahkan di perguruan tinggi kuliah, thesis disertasi masih menggunakan bahasa Indonesia. Tanya juga orang Perancis, Rusia, Jepang, bahkan Cinapun (yg sdh go international) apakah mereka tdk lagi menulis dalam bahasanya sendiri? RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Sat, 1 Oct 2011 05:15:42 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Siiap Cak Rovicky Mohon maaf sebelumnya saya pribadi menganggap IAGI second class thd IPA tapi rupanya saya salah, bukan tidak mungkin banyak anggota yg lain yg berpendapat sama ini terutama memang kesannya IAGI itu bukan untuk kalangan elite Geoscientist sebab golongan ini ngumpul di IPA Nah kalo ada yg berpendapat demikian tidak ada salahnya toh tapi adalah tugas Rovicky dan jajarannya kedepan bagaimana agar di lokal saja IAGI bisa punya nilai sama dg IPA sukur2 bisa lebih RDP good luck you are facing a lot of wind of change from to day to come, hope you can be the best skipper for the IAGI ship Salam Avi NPA 0666 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 1 Oct 2011 12:02:10 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Usulan-usulan yg sangat menarik. Saya sebagai ketua terpilih tentunya sangat bangga dengan antusiasme anggota yg semakin menggelora. Namun saya juga sangat menghormati apapun keputusan pengurus sebelumnya yang akan di serahterimakan dalam beberapa bulan mendatang. Tentunya akan ada catatan pekerjaan dari Pak Lambok dkk yg harus dilanjutkan dan dikembangkan. Usulan-usulan menarik ini akan menjadi catatan khusus yg akan saya garis bawahi tentusaja. Ayo, mari kita terus maju memperbaiki dan mengembangkan organisasi kita yg smakin membanggakan ini. Salam sukses. Rovicky. On 01/10/2011, Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id wrote: Prof. Koesoemadinata yth: Sudah sedemikian seniornya Bapak masih sangat peduli kepada IAGI. Hal ini memberikan semangat kepada kami-kami yang jauh lebih yunior ini walaupun usia sudah lebih 60. Mungkin, karena Bapak pernah menjadi Ketua Umum IAGI. Saya pribadi sangat setuju 100% dengan usul Bapak tsb. Karena beberapa kali PIT IAGI saya perhatikan, presentasi makalah orang Indonesia yang disampaikan dalam bahasa Inggris kelihatannya seperti ajang latihan. Jadinya kurang menggigit dan kurang improvisasi, dan akibatnya kurang menarik. Diskusipun saya lihat sangat kurang berkembang, sementara diskusi pada forum-forum seperti ini sangatlah penting untuk menguji keandalan dan kesahihan informasi atau metoda yang disajikan. Sekali lagi saya sangat setuju Pak. Wassalam, Chairul Nas mantan murid Pak RPK. --- Pada Jum, 30/9/11, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Dari: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Judul: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 30 September, 2011, 10:14 PM _filtered #yiv1634116423 { font-family:Cambria Math;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Calibri;} _filtered #yiv1634116423 { font-family:Tahoma;} _filtered #yiv1634116423 {margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;} #yiv1634116423 P.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 LI.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423MsoNormal { FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0cm 0cm 0pt;FONT-FAMILY:serif;} #yiv1634116423 A:link { COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlink { COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 A:visited { COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423MsoHyperlinkFollowed { COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;} #yiv1634116423 SPAN.yiv1634116423EmailStyle17 { COLOR:#1f497d;FONT-FAMILY:sans-serif;} #yiv1634116423 .yiv1634116423MsoChpDefault { } #yiv1634116423 DIV.yiv1634116423Section1 { } Kalau saya boleh usul mengenai pengantar untuk Perrtemuan Ilmiah, saya kira jalan keluarnya adalah IAGI
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Sebagai ekspat yg berkiprah di negara asing, sudah lama saya tidak berpartisipasi aktif di JCM IAGI-HAGI. Salahsatu kendalanya adalah tidak adanya support dari supervisor saya, yg menganggap JCM tersebut adalah kegiatan berskala lokal saja, wong presentasinya saja dlm bahasa lokal. Ini menyulitkan saya utk menjustifikasi keinginan utk ikut serta. Apa boleh buat, begitulah anggapan sebagian (besar) orang asing mengenai JCM kita tercinta Salam, Prianggito Sent from my iPhone On 30/09/2011, at 14:05, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi dan seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011. Pemandangan yang berbeda kali ini adalah keterlibatan beberapa teman ex-patriate sebagai chair persons memandu jalannya presentasi teknis. Ini tak lain dari keinginan agar pertemuan ini bersifat lebih internasional. Untuk itu, Panitia telah meminta bantuan beberapa aktivis IPA untuk mencari teman2 ex-pat yang mau bergabung sebagai chair persons di JCM 2011. Usaha ini cukup berhasil, lumayan ada teman2 ex-pat hilir mudik di kemeriahan JCM 2011 baik sebagai penonton maupun chair persons. Panitia pun memberikan catatan untuk mendorong setiap presentasi dilakukan dalam bahasa Inggris, untuk lebih menjadikan pertemuan IAGI dan HAGI ke arah internasional dan bisa dijadikan referensi yang seimbang dengan pertemuan2 internasional lainnya yang dilakukan di Indonesia, seperti IPA misalnya. Tetapi, dalam pengamatan saya, usaha ini gagal, begitu juga dalam pertemuan-pertemuan tahun2 sebelumnya. Para presenter, sekalipun mereka bisa berbahasa Inggris, dan tak sedikit yang levelnya sudah S2 atau S3, bahkan lulusan dari perguruan-perguruan tinggi di luar negeri; mereka tetap berbahasa Indonesia meskipun diminta chair person-nya berpresentasi dalam bahasa Inggris. Saat beberapa teman ex-pat menjadi chair persons-nya, dan tentu saja mereka berbahasa Inggris serta meminta agar presentasi dalam bahasa Inggris, presenter2 ini tetap berbahasa Indonesia dengan alasan bahwa sebagian besar penonton di ruangan adalah orang2 Indonesia (tentu saja, kan ini bukan di LN, he2...). Kewajiban berbahasa Indonesia dan keinginan menjadikan pertemuan2 IAGI HAGI bersifat internasional dengan cara presentasi menggunakan bahasa Inggris adalah sebuah dilema sejak dulu. Sepengatamatan saya, usaha ini, yaitu meminta para presenter berbahasa Inggris, pada setiap PIT setiap tahun selalu tidak berhasil. Chair persons, meskipun merupakan bagian yang diminta secara khusus untuk mendorong presentasi diskusi di ruangannya dalam bahasa Inggris, bahkan juga yang berbahasa Indonesia. Dalam JCM kemarin, kehadiran kawan2 ex-pat2 baik sebagai penonton maupun chair persons bertujuan agar mereka bisa bercerita kepada sesama ex-pat bahwa pertemuan HAGI IAGI layak untuk dikunjungi dan paper2-nya layak untuk diacu karena berbahasa Inggris, misalnya. Tetapi usaha ini kelihatannya tak berhasil; mereka bahkan bisa bercerita sebaliknya. Menginternasionalkan PIT IAGI HAGI bukan suatu hal yang berlebihan atau terlarang, apalagi semua hal sekarang mengalami globalisasi. Salah satu program Pak Sri Widyantoro, presiden terpilih HAGI untuk masa kepengurusan selanjutnya, adalah juga menginternasionalkan HAGI. Maka, yang harus dibenahi a.l. adalah PIT-PIT-nya. Saya yakin, baik chair person, presenter, maupun penonton di ruangan presentasi mampu berbahasa Inggris. Berbahasa Inggris tidak sama dengan menjadikan bahasa Indonesia kelas 2. Ini hanyalah jalan dalam usaha membuat PIT IAGI HAGI lebih bersifat internasional, yang layak diacu, baik presentasinya maupun makalah2nya. Tak banyak dari oil companies yang mengirim staf-stafnya untuk mengikuti PIT IAGI dan HAGI; kecuali dari perusahaan2 minyak nasional; salah satu penyebabnya adalah image bahwa PIT IAGI HAGI adalah pertemuan2 yang sepenuhnya berbahasa Indonesia; meskipun yang akan hadir adalah orang2 Indonesia, toh mereka tak disetujui untuk hadir saat mengajukan ke atasan2nya (yang mungkin ex-pat). Sungguh merupakan suatu dilema, apalagi sekarang ada UU tentang kewajiban berbahasa nasional; semoga bisa kita pikirkan bersama bagaimana sebaiknya. Berbahasa Inggris dalam presentasi di PIT IAGI HAGI tentu saja bukan gaya-gayaan. Di luar semua itu, penguasaan bahasa Inggris adalah mutlak, baik secara lisan maupun tulisan. Dan sebagai orang Indonesia, kita juga wajib terus membina bahasa Indonesia kita. salam, Awang PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro...
[iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi dan seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011. Pemandangan yang berbeda kali ini adalah keterlibatan beberapa teman ex-patriate sebagai chair persons memandu jalannya presentasi teknis. Ini tak lain dari keinginan agar pertemuan ini bersifat lebih internasional. Untuk itu, Panitia telah meminta bantuan beberapa aktivis IPA untuk mencari teman2 ex-pat yang mau bergabung sebagai chair persons di JCM 2011. Usaha ini cukup berhasil, lumayan ada teman2 ex-pat hilir mudik di kemeriahan JCM 2011 baik sebagai penonton maupun chair persons. Panitia pun memberikan catatan untuk mendorong setiap presentasi dilakukan dalam bahasa Inggris, untuk lebih menjadikan pertemuan IAGI dan HAGI ke arah internasional dan bisa dijadikan referensi yang seimbang dengan pertemuan2 internasional lainnya yang dilakukan di Indonesia, seperti IPA misalnya. Tetapi, dalam pengamatan saya, usaha ini gagal, begitu juga dalam pertemuan-pertemuan tahun2 sebelumnya. Para presenter, sekalipun mereka bisa berbahasa Inggris, dan tak sedikit yang levelnya sudah S2 atau S3, bahkan lulusan dari perguruan-perguruan tinggi di luar negeri; mereka tetap berbahasa Indonesia meskipun diminta chair person-nya berpresentasi dalam bahasa Inggris. Saat beberapa teman ex-pat menjadi chair persons-nya, dan tentu saja mereka berbahasa Inggris serta meminta agar presentasi dalam bahasa Inggris, presenter2 ini tetap berbahasa Indonesia dengan alasan bahwa sebagian besar penonton di ruangan adalah orang2 Indonesia (tentu saja, kan ini bukan di LN, he2...). Kewajiban berbahasa Indonesia dan keinginan menjadikan pertemuan2 IAGI HAGI bersifat internasional dengan cara presentasi menggunakan bahasa Inggris adalah sebuah dilema sejak dulu. Sepengatamatan saya, usaha ini, yaitu meminta para presenter berbahasa Inggris, pada setiap PIT setiap tahun selalu tidak berhasil. Chair persons, meskipun merupakan bagian yang diminta secara khusus untuk mendorong presentasi diskusi di ruangannya dalam bahasa Inggris, bahkan juga yang berbahasa Indonesia. Dalam JCM kemarin, kehadiran kawan2 ex-pat2 baik sebagai penonton maupun chair persons bertujuan agar mereka bisa bercerita kepada sesama ex-pat bahwa pertemuan HAGI IAGI layak untuk dikunjungi dan paper2-nya layak untuk diacu karena berbahasa Inggris, misalnya. Tetapi usaha ini kelihatannya tak berhasil; mereka bahkan bisa bercerita sebaliknya. Menginternasionalkan PIT IAGI HAGI bukan suatu hal yang berlebihan atau terlarang, apalagi semua hal sekarang mengalami globalisasi. Salah satu program Pak Sri Widyantoro, presiden terpilih HAGI untuk masa kepengurusan selanjutnya, adalah juga menginternasionalkan HAGI. Maka, yang harus dibenahi a.l. adalah PIT-PIT-nya. Saya yakin, baik chair person, presenter, maupun penonton di ruangan presentasi mampu berbahasa Inggris. Berbahasa Inggris tidak sama dengan menjadikan bahasa Indonesia kelas 2. Ini hanyalah jalan dalam usaha membuat PIT IAGI HAGI lebih bersifat internasional, yang layak diacu, baik presentasinya maupun makalah2nya. Tak banyak dari oil companies yang mengirim staf-stafnya untuk mengikuti PIT IAGI dan HAGI; kecuali dari perusahaan2 minyak nasional; salah satu penyebabnya adalah image bahwa PIT IAGI HAGI adalah pertemuan2 yang sepenuhnya berbahasa Indonesia; meskipun yang akan hadir adalah orang2 Indonesia, toh mereka tak disetujui untuk hadir saat mengajukan ke atasan2nya (yang mungkin ex-pat). Sungguh merupakan suatu dilema, apalagi sekarang ada UU tentang kewajiban berbahasa nasional; semoga bisa kita pikirkan bersama bagaimana sebaiknya. Berbahasa Inggris dalam presentasi di PIT IAGI HAGI tentu saja bukan gaya-gayaan. Di luar semua itu, penguasaan bahasa Inggris adalah mutlak, baik secara lisan maupun tulisan. Dan sebagai orang Indonesia, kita juga wajib terus membina bahasa Indonesia kita. salam, Awang PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No.
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Mungkin nanti Kalau IAGI menjadi Ikatan Ahli Geologi Internasional. Salam ISM - Original Message - From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Subject: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi dan seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011. Pemandangan yang berbeda kali ini adalah keterlibatan beberapa teman ex-patriate sebagai chair persons memandu jalannya presentasi teknis. Ini tak lain dari keinginan agar pertemuan ini bersifat lebih internasional. Untuk itu, Panitia telah meminta bantuan beberapa aktivis IPA untuk mencari teman2 ex-pat yang mau bergabung sebagai chair persons di JCM 2011. Usaha ini cukup berhasil, lumayan ada teman2 ex-pat hilir mudik di kemeriahan JCM 2011 baik sebagai penonton maupun chair persons. Panitia pun memberikan catatan untuk mendorong setiap presentasi dilakukan dalam bahasa Inggris, untuk lebih menjadikan pertemuan IAGI dan HAGI ke arah internasional dan bisa dijadikan referensi yang seimbang dengan pertemuan2 internasional lainnya yang dilakukan di Indonesia, seperti IPA misalnya. Tetapi, dalam pengamatan saya, usaha ini gagal, begitu juga dalam pertemuan-pertemuan tahun2 sebelumnya. Para presenter, sekalipun mereka bisa berbahasa Inggris, dan tak sedikit yang levelnya sudah S2 atau S3, bahkan lulusan dari perguruan-perguruan tinggi di luar negeri; mereka tetap berbahasa Indonesia meskipun diminta chair person-nya berpresentasi dalam bahasa Inggris. Saat beberapa teman ex-pat menjadi chair persons-nya, dan tentu saja mereka berbahasa Inggris serta meminta agar presentasi dalam bahasa Inggris, presenter2 ini tetap berbahasa Indonesia dengan alasan bahwa sebagian besar penonton di ruangan adalah orang2 Indonesia (tentu saja, kan ini bukan di LN, he2...). Kewajiban berbahasa Indonesia dan keinginan menjadikan pertemuan2 IAGI HAGI bersifat internasional dengan cara presentasi menggunakan bahasa Inggris adalah sebuah dilema sejak dulu. Sepengatamatan saya, usaha ini, yaitu meminta para presenter berbahasa Inggris, pada setiap PIT setiap tahun selalu tidak berhasil. Chair persons, meskipun merupakan bagian yang diminta secara khusus untuk mendorong presentasi diskusi di ruangannya dalam bahasa Inggris, bahkan juga yang berbahasa Indonesia. Dalam JCM kemarin, kehadiran kawan2 ex-pat2 baik sebagai penonton maupun chair persons bertujuan agar mereka bisa bercerita kepada sesama ex-pat bahwa pertemuan HAGI IAGI layak untuk dikunjungi dan paper2-nya layak untuk diacu karena berbahasa Inggris, misalnya. Tetapi usaha ini kelihatannya tak berhasil; mereka bahkan bisa bercerita sebaliknya. Menginternasionalkan PIT IAGI HAGI bukan suatu hal yang berlebihan atau terlarang, apalagi semua hal sekarang mengalami globalisasi. Salah satu program Pak Sri Widyantoro, presiden terpilih HAGI untuk masa kepengurusan selanjutnya, adalah juga menginternasionalkan HAGI. Maka, yang harus dibenahi a.l. adalah PIT-PIT-nya. Saya yakin, baik chair person, presenter, maupun penonton di ruangan presentasi mampu berbahasa Inggris. Berbahasa Inggris tidak sama dengan menjadikan bahasa Indonesia kelas 2. Ini hanyalah jalan dalam usaha membuat PIT IAGI HAGI lebih bersifat internasional, yang layak diacu, baik presentasinya maupun makalah2nya. Tak banyak dari oil companies yang mengirim staf-stafnya untuk mengikuti PIT IAGI dan HAGI; kecuali dari perusahaan2 minyak nasional; salah satu penyebabnya adalah image bahwa PIT IAGI HAGI adalah pertemuan2 yang sepenuhnya berbahasa Indonesia; meskipun yang akan hadir adalah orang2 Indonesia, toh mereka tak disetujui untuk hadir saat mengajukan ke atasan2nya (yang mungkin ex-pat). Sungguh merupakan suatu dilema, apalagi sekarang ada UU tentang kewajiban berbahasa nasional; semoga bisa kita pikirkan bersama bagaimana sebaiknya. Berbahasa Inggris dalam presentasi di PIT IAGI HAGI tentu saja bukan gaya-gayaan. Di luar semua itu, penguasaan bahasa Inggris adalah mutlak, baik secara lisan maupun tulisan. Dan sebagai orang Indonesia, kita juga wajib terus membina bahasa Indonesia kita. salam, Awang PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi sulit. 1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi oleh seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir, berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas penyerapan sebuah presentasi. 2. Aspek penerimaan peserta. Saat dibatasi dengan bahasa Inggris, mungkin akan mengurangi antusias teman2 yang merasa memiliki keterbatasan bahasa, enggan untuk berpartisipasi. Tapi, saya setuju dengan usulan pak Awang. Kalau bisa, ada komitmen dan ketegasan bahwa kita mengadakan konverensi kelas internasional, sehingga konsekwensinya abstrak dan slide presentasi harus berbahasa Inggris, dan disampaikan dalam bahasa Inggris. Di Jepang, teman2 ilmuwan juga memiliki kendala yang sama. Mereka biasanya bisa membuat paper dengan bahasa Inggris yang baik, tapi tidak bisa presentasi bahasa Inggris. Dalam beberapa kegiatan yang saya ikuti, kendala terbesar adalah saat tanya jawab. Akhirnya, presentasi tetap diwajibkan dalam bahasa Inggris, akan tetapi saat tanya jawab, boleh berbahasa jepang. Mereka akhirnya menghafal apa yang akan disampaikan saat presentasi. Sehingga semua orang asal mau menghafal, tetap bisa melakukan presentasi dalam bahasa Inggris. 2011/9/30 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi dan seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011. -- Udrekh Marine Geoscientist Nusantara Earth Observation Network The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT) BPPT 1th Building 20th floor M.H. Thamrin no. 8 Jakarta 10340 Indonesia Phone : 62-21-3168908
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Pak Awang Well done this is a good idea even my self kept on asking in bahasa in many occation Now I understood why Andang kept on replying in english even though the question was in English Pak Awang let's make this as program for IAGI come true not just dream in the mind of IAGI officials and RDP can elaborate this matter Salam Avi Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Date: Fri, 30 Sep 2011 10:05:40 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id; Forum HAGIfo...@hagi.or.id; Geo Unpadgeo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi BPMIGASeksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi dan seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011. Pemandangan yang berbeda kali ini adalah keterlibatan beberapa teman ex-patriate sebagai chair persons memandu jalannya presentasi teknis. Ini tak lain dari keinginan agar pertemuan ini bersifat lebih internasional. Untuk itu, Panitia telah meminta bantuan beberapa aktivis IPA untuk mencari teman2 ex-pat yang mau bergabung sebagai chair persons di JCM 2011. Usaha ini cukup berhasil, lumayan ada teman2 ex-pat hilir mudik di kemeriahan JCM 2011 baik sebagai penonton maupun chair persons. Panitia pun memberikan catatan untuk mendorong setiap presentasi dilakukan dalam bahasa Inggris, untuk lebih menjadikan pertemuan IAGI dan HAGI ke arah internasional dan bisa dijadikan referensi yang seimbang dengan pertemuan2 internasional lainnya yang dilakukan di Indonesia, seperti IPA misalnya. Tetapi, dalam pengamatan saya, usaha ini gagal, begitu juga dalam pertemuan-pertemuan tahun2 sebelumnya. Para presenter, sekalipun mereka bisa berbahasa Inggris, dan tak sedikit yang levelnya sudah S2 atau S3, bahkan lulusan dari perguruan-perguruan tinggi di luar negeri; mereka tetap berbahasa Indonesia meskipun diminta chair person-nya berpresentasi dalam bahasa Inggris. Saat beberapa teman ex-pat menjadi chair persons-nya, dan tentu saja mereka berbahasa Inggris serta meminta agar presentasi dalam bahasa Inggris, presenter2 ini tetap berbahasa Indonesia dengan alasan bahwa sebagian besar penonton di ruangan adalah orang2 Indonesia (tentu saja, kan ini bukan di LN, he2...). Kewajiban berbahasa Indonesia dan keinginan menjadikan pertemuan2 IAGI HAGI bersifat internasional dengan cara presentasi menggunakan bahasa Inggris adalah sebuah dilema sejak dulu. Sepengatamatan saya, usaha ini, yaitu meminta para presenter berbahasa Inggris, pada setiap PIT setiap tahun selalu tidak berhasil. Chair persons, meskipun merupakan bagian yang diminta secara khusus untuk mendorong presentasi diskusi di ruangannya dalam bahasa Inggris, bahkan juga yang berbahasa Indonesia. Dalam JCM kemarin, kehadiran kawan2 ex-pat2 baik sebagai penonton maupun chair persons bertujuan agar mereka bisa bercerita kepada sesama ex-pat bahwa pertemuan HAGI IAGI layak untuk dikunjungi dan paper2-nya layak untuk diacu karena berbahasa Inggris, misalnya. Tetapi usaha ini kelihatannya tak berhasil; mereka bahkan bisa bercerita sebaliknya. Menginternasionalkan PIT IAGI HAGI bukan suatu hal yang berlebihan atau terlarang, apalagi semua hal sekarang mengalami globalisasi. Salah satu program Pak Sri Widyantoro, presiden terpilih HAGI untuk masa kepengurusan selanjutnya, adalah juga menginternasionalkan HAGI. Maka, yang harus dibenahi a.l. adalah PIT-PIT-nya. Saya yakin, baik chair person, presenter, maupun penonton di ruangan presentasi mampu berbahasa Inggris. Berbahasa Inggris tidak sama dengan menjadikan bahasa Indonesia kelas 2. Ini hanyalah jalan dalam usaha membuat PIT IAGI HAGI lebih bersifat internasional, yang layak diacu, baik presentasinya maupun makalah2nya. Tak banyak dari oil companies yang mengirim staf-stafnya untuk mengikuti PIT IAGI dan HAGI; kecuali dari perusahaan2 minyak nasional; salah satu penyebabnya adalah image bahwa PIT IAGI HAGI adalah pertemuan2 yang sepenuhnya berbahasa Indonesia; meskipun yang akan hadir adalah orang2 Indonesia, toh mereka tak disetujui untuk hadir saat mengajukan ke atasan2nya (yang mungkin ex-pat). Sungguh merupakan suatu dilema, apalagi sekarang ada UU tentang kewajiban berbahasa nasional; semoga bisa kita pikirkan bersama bagaimana sebaiknya. Berbahasa Inggris dalam presentasi di PIT IAGI HAGI tentu saja bukan gaya-gayaan. Di luar semua itu, penguasaan bahasa Inggris adalah mutlak, baik secara lisan maupun tulisan. Dan sebagai orang Indonesia, kita juga wajib terus membina bahasa Indonesia kita. salam, Awang PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5
RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Pak Udrekh, Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen. Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris. Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris Salam, Awang From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com] Sent: 30 September 2011 10:04 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi sulit. 1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi oleh seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir, berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas penyerapan sebuah presentasi. 2. Aspek penerimaan peserta. Saat dibatasi dengan bahasa Inggris, mungkin akan mengurangi antusias teman2 yang merasa memiliki keterbatasan bahasa, enggan untuk berpartisipasi. Tapi, saya setuju dengan usulan pak Awang. Kalau bisa, ada komitmen dan ketegasan bahwa kita mengadakan konverensi kelas internasional, sehingga konsekwensinya abstrak dan slide presentasi harus berbahasa Inggris, dan disampaikan dalam bahasa Inggris. Di Jepang, teman2 ilmuwan juga memiliki kendala yang sama. Mereka biasanya bisa membuat paper dengan bahasa Inggris yang baik, tapi tidak bisa presentasi bahasa Inggris. Dalam beberapa kegiatan yang saya ikuti, kendala terbesar adalah saat tanya jawab. Akhirnya, presentasi tetap diwajibkan dalam bahasa Inggris, akan tetapi saat tanya jawab, boleh berbahasa jepang. Mereka akhirnya menghafal apa yang akan disampaikan saat presentasi. Sehingga semua orang asal mau menghafal, tetap bisa melakukan presentasi dalam bahasa Inggris. 2011/9/30 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.commailto:awangsaty...@yahoo.com JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di Makassar ini berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada Pak Dicky Rahmadi dan seluruh jajarannya, Panitia JCM 2011. -- Udrekh Marine Geoscientist Nusantara Earth Observation Network The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT) BPPT 1th Building 20th floor M.H. Thamrin no. 8 Jakarta 10340 Indonesia Phone : 62-21-3168908
Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?)
Ingin cerita juga deh. Di JCM kemarin, kebetulan saya menjadi pemain pengganti untuk session chair di ruangan kedua (Acacia 2) pada hari kedua (Rabu) sesi terakhir. Presentasi pertama diantarkan oleh pasangan saya dalam Bahasa Indonesia dan dipresentasikan oleh pemakalah di dalam Bahasa Indonesia juga (hanya judul presentasi yang Bahasa Inggris, isinya semuanya Bahasa Indonesia; tertipu deh). Presentasi kedua, langsung saya sampaikan pengantar berbahasa Inggris. Masih lumayan, presentasi di dalam Bahasa Indonesia, tetapi matei slide Bahasa Inggris. Tanya-jawab juga saya pandu du dalam Bahasa Inggris. Lha, lucunya tanya-jawab sendiri di dalam Bahasa Indonesia. Presentasi ketiga, pasangan saya berubah dengan memimpin berbahasa Inggris. Memang sulit, tetapi haris dicoba tanpa kenal lelah dan tanpa malu. Salam dari Makassar, Syaiful * siap2 pulang ke ibukota Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id Date: Fri, 30 Sep 2011 10:32:45 To: 'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Pak Udrekh, Saya hadir di presentasi Pak Udrekh kemarin tentang gas hidrat, suatu presentasi yang baik yang tetap disampaikan dalam bahasa Inggris, sekalipun tak ada satu pun kawan expat di situ. Ini juga suatu komitmen seperti yang Pak Udrekh tulis di bawah. Tentu terasa aneh, berbahasa Inggris padahal tak ada orang expat di situ; tetapi sekali komitmen ya tetap komitmen. Dan kebetulan juga chairpersons di tempat Pak Udrekh presentasi juga berkomitmen berbahasa Inggris. Presentasi2 awal saya (sekitar 20 tahun yl) dalam bahasa Inggris pun saya lakukan dengan cara menghafal. Untuk setiap slide saya tulis dulu kalimat2nya dan saya hafalkan dan diulangi berkali2 berminggu2 sebelum hari H pertemuan terjadi. Itu adalah suatu usaha juga untuk mencoba berkomitmen. Analisis Pak Udrekh ada benarnya, tetapi seorang lulusan S1 paling tidak telah berhubungan dengan bahasa Inggris minimal 11 tahun (3 th SMP + 3 th SMS + 5 tahun PT), suatu perioda waktu yang cukup lama untuk dapat menguasai suatu bahasa asing secara lisan maupun tulisan dengan baik. Maka, mestinya mereka telah mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, tak ada hambatan untuk menerima pesan yang disampaikan dan tetap antusias bertanya meskipun dalam bahasa Inggris. Bila mereka masih kurang percaya diri untuk berbahasa Inggris, barangkali metode pengajaran bahasa asing di sekolah2 kita yang perlu dilihat lagi. Para murid sekolah/mahasiswa perlu lebih banyak diarahkan untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris saat mereka mempresentasikan tugas2nya, juga belajar berdebat dalam bahasa Inggris. Jangan kita dan generasi muda kita menjadi orang yang gagap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, juga tak percaya diri dalam berbahasa Inggris Salam, Awang From: Udrekh [mailto:udr...@gmail.com] Sent: 30 September 2011 10:04 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris di PIT IAGI HAGI (?) Kemaren saya menuliskan komentar yang sama pak, berharap ada komitmen untuk mengharuskan abstrak dan presentasi berbahasa Inggris. Saya melihat ada 2 hal yang mungkin menjadi bahan pertimbangan mengapa berbahasa Inggris menjadi sulit. 1. Aspek serapan. Walau kita bisa berbahasa Inggris, tapi ada perasaa bahwa jika disampaikan dalam bahasa Indonesia, pesannya akan lebih mudah dipahami. Bagaimanapun juga, kesuksesan sebuah forum ilmiah juga sangat dipengharuhi oleh seberapa jauh berbagi informasi tersebut dapat diserap pendengar dan menimbulkan diskusi yang berkwalitas. Jika tidak ada orang asing yang hadir, berbahasa Inggris jadi seperti mengorbankan efektifitas penyerapan sebuah presentasi. 2. Aspek penerimaan peserta. Saat dibatasi dengan bahasa Inggris, mungkin akan mengurangi antusias teman2 yang merasa memiliki keterbatasan bahasa, enggan untuk berpartisipasi. Tapi, saya setuju dengan usulan pak Awang. Kalau bisa, ada komitmen dan ketegasan bahwa kita mengadakan konverensi kelas internasional, sehingga konsekwensinya abstrak dan slide presentasi harus berbahasa Inggris, dan disampaikan dalam bahasa Inggris. Di Jepang, teman2 ilmuwan juga memiliki kendala yang sama. Mereka biasanya bisa membuat paper dengan bahasa Inggris yang baik, tapi tidak bisa presentasi bahasa Inggris. Dalam beberapa kegiatan yang saya ikuti, kendala terbesar adalah saat tanya jawab. Akhirnya, presentasi tetap diwajibkan dalam bahasa Inggris, akan tetapi saat tanya jawab, boleh berbahasa jepang. Mereka akhirnya menghafal apa yang akan disampaikan saat presentasi. Sehingga semua orang asal mau menghafal, tetap bisa melakukan presentasi dalam bahasa Inggris. 2011/9/30 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.commailto:awangsaty...@yahoo.com JCM 2011 baru saja usai. Secara umum, pertemuan gabungan HAGI dan IAGI di Makassar ini berjalan lancar