Re: Ida Arimurti Datascrip memecat karyawatinya karena jilbab (Re: (Masukan untuk HRD J.W. Mariott))

2007-04-09 Terurut Topik ILHAM ANANDA
Dari sini kita bisa melihat.. posisi umat islam di negeri sendiri seperti apa 
... toleransi beragama itu seperti apa... siapa yang membenci menjadi jelas... 
minimal ini menjadi peringatan bagi kita semua..bahwa negeri ini  belum 
menjamin kebebasan beragama..

Bina Upaya [EMAIL PROTECTED] wrote:  Kira-kira seminggu lalu seorang 
karyawati Datascrip me-
mutuskan untuk mulai mengenakan jilbab. Hari pertama 
dia mengenakan jilbab di kantor, langsung dipanggil 
oleh atasannya dan diberhentikan hari itu juga!!!

Hare genee mecat orang karena jilbab??!!!

Mudah-mudahan manajemen Datascrip bersedia mengoreksi
kebijakan tersebut. 

--- mierza miranti [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ini hanya masukan untuk HRD Hotel J.W. Mariott
 
 
 Saat itu saya dipanggil interview oleh salah satu hotel
 kelas atas yang dulu pernah dibom sebagai pengajar bahasa
 Inggris untuk staf2nya. 
 
 Pertama kali saya masuk, aroma hedonis sudah terasa
 kental. Tapi saya sudah terbiasa karena saya sudah sering
 mengajar bahasa Inggris di perusahaan2 seperti ini. Namun,
 hari itu semuanya terasa agak aneh. Mungkin karena saya
 satu2nya jilbaber yang wara-wiri disana.
 
 Proses interview berjalan biasa. Diawali dengan tes untuk
 menilai bahasa Inggris saya. Setelah lulus tes, baru saya
 menemui HRD Managernya Perbincangannya sangat menyenagkan.
 Smuanya positif dan dia bilang saya dapat terus lanjut ke
 Training Manager dan tahap screening.
 
 Kemudian, tepat sebelum saya meninggalkan ruangan, mbak
 itu berkata lagi... Maaf lho mbak... nothing personal...
 tapi, bisa nggak kalo saat mengajar disini mbak melepas
 jilbab? 
 
 Saya terhenyak dan merasa dipermalukan. Apa hubungannya
 kemampuan saya untuk mengajar dengan penampilan saya. I was
 speechless! Satu2nya kata untuk menjawab pertanyaan dia
 adalah NO!
 
 Dia mencoba membujuk dengan berkata Cuma saat di kantor
 aja mbak. Saat itu (dalam imajinasi saya) sebenarnya saya
 ingin berkata Mbak, maaf ya... berarti kalo saya dateng ga
 pake jilbab... Mbak bakal minta saya telanjang? kalo gaji
 segitu mah cari aja di jalan mbak! Jangankan buka jilbab,
 telanjang juga mau kali mbak! Tapi tentu saja itu cuma
 dalam pikiran saya. 
 
 Kemudian interview pun di-cut dan saya pun gagal jadi
 potential candidate.
 
 Fiuhh... Saya ikhlas menerimanya qo. It's the best for
 me. Namun, saya hanya ingin memberi masukan untuk HRD
 Manager Hotel J.W. MAriott (Ibu Yulinda) untuk lebih teliti
 lagi memilih calon pelamar. Lihat dulu foto yang
 dilampikan. Sudah jelas2 kalo saya berjilbab, mbok ya
 jangan dipanggil. It's such a waste of time loh mbak!
 
 So (this question is only for Muslims who wear veil)...
 ada yang berminat melepas jilbab demi gaji yg besar?
 


__
Looking for earth-friendly autos? 
Browse Top Cars by Green Rating at Yahoo! Autos' Green Center.
http://autos.yahoo.com/green_center/


 

 
-
No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.

[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti IPDN (Insitut Penyiksaan di Nagari)

2007-04-09 Terurut Topik Teh An2
Miris sekali mendengar lagi-lagi ada korban penyiksaan di kampus IPDN 
Sumedang..padahal rasanya belum lama alm Wahyu Hidayat meninggal akibat kasus 
yang sama dan mungkin juga puluhan siswa lainnya (yg tidak diakui oleh pihak 
institut dan tidak terekspos media) menjadi korban kebrutalan di kampus IPDN.
  Jujur saya tidak akan pernah memasukan anak saya ke kampus model seperti itu 
walaupun 'gratis' istilahnya, saya lebih baik banting tulang agar anak saya 
dapat sekolah yang lebih 'beradab' dan saya rasa kalaupun anak saya ingin 
nantinya untuk menjadi peg negeri ataupun pamong praja masih banyak jalan utk 
menuju kesana tanpa harus melalui IPDN yg luar biasa brutalnya.
  Saya tidak percaya pihak rektorat tidak mengetahui hal ini, seperti yang 
pernah ditayangkan di salah satu TV swasta thn lalu bagaimana 
sewenang-wenangnya praja senior menendang, memukul bahkan meninju dada, ruas 
punggung (dimana letak sel2 syaraf  banyak disitu), apa yang ada di benak 
mereka semua, bagaimana mungkin mereka tidak mengetahui sedangkan kegiatan 
tersebut berada di KAMPUS!! dan dalam jumlah yang MASSAL...!! bukan di tengah 
hutan belantara, bagaimana mungkin mereka tidak mengetahui hal tersebut kala 
puluhan orang keluar dan kabur dari Kampus krn tidak tahan disiksa, dan 
bagaimana mungkin mereka tidak mengetahui hal tersebut kalau Pos Kesehatan 
mereka dan juga RS terdekat yang sering sekali menerima pasien luka luar maupun 
dalam yang parah dari Kampus IPDN.
  Saya punya saudara yg rumahnya dekat sekali dengan IPDN dan pernyataan salah 
satu dosen IPDN dulu (Inoe?) bahwa seks bebas dan perkosaan kadang kerap 
terjadi itu betul adanya, banyak korban yg tdk mau bicara krn kembali lagi 
masalah etika timur, bahwa betul kekerasan di IPDN itu luar biasa sekali 
brutalnya, sering saudara saya melihat siswa IPDN yg kadang seperti org 
linglung (mungkin kebanyakan digampar kepalanya).
  Dan kembali saya lebih prihatin kala kasus Alm Wahyu seakan-akan dikubur 
begitu saja tidak menjadi pelajaran bagi IPDN, kenapa yang katanya Indonesia 
lebih beradab, lebih sopan, lebih beragama tapi ternyata jauh lebih brutal 
dibanding negara yang katanya tidak beradab dan tidak taat beragama? Jadi 
bagaimana Bangsa ini mau maju kalau dipimpin oleh orang2 brutal seperti itu? 
Kalau saya atau keluarga saya diberi kesempatan jadi pejabat pemerintah tidak 
akan pernah menerima lulusan IPDN krn sudah pasti mentalnya gila..
  Walaupun mereka yang menjadi korban itu bukan siapa2 saya, tapi saya menangis 
sedih membayangkan Ibunya yang begitu banyak perjuangannya dari mulai hamil, 
melahirkan membesarkan mereka yang tentunya tidak hanya materi saja tetapi juga 
limpahan kasih sehingga mereka bisa berhasil masuk ke IPDN tapi apa yang 
Ibu-Ibu itu dapatkan? anaknya kembali dalam peti mati terbujur kaku justru 
karena anaknya ingin menjadi seorang Pamong Praja yang akan membawa nama baik 
keluarga yang nantinya akan mengangkat derajat orang tuanya?
  Mudah2an ini yang terakhir di IPDN karena saya setuju 1000% IPDN harus bubar 
karena kalau sistemnya tidak diperbaiki, mau ganti pimpinan 1000 kali pun IPDN 
tetap Kampus Penyiksaan Di Nagari...
  Semoga Pemerintah dan Bapak-bapak yang duduk di atas sana kali ini mau 
mendengarnya sebelum ada lagi yang jatuh korban.
  Kami sekeluarga turut berduka cita kepada kel, Clift...semoga pengorbanan 
Clift tidak sia-sia dan juga sanksi2 yang dijatuhkan adalah betul2 sesuai hukum 
yang berlaku tanpa bisa dibeli maupun dibayar...

   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   


Teh An2
   
   

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Ida Arimurti Black Money

2007-04-09 Terurut Topik gus-bah
man in black was tricked by black man the owner of black money..

regards,
Mr. Blacky...gu...gukk..guk..

  - Original Message - 
  From: Ida arimurti 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Cc: idakrisnashow@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, April 06, 2007 10:46 PM
  Subject: Ida Arimurti Black Money


  Black Money
  Audrey Hepburn - Tomang, Jakarta Barat

  Saya mau cerita tentang pengalaman temen saya yg ketipu sama black man
  (Kamerun), tetapi saya bukan rasis ya). Saya berbagi cerita ini biar orang
  lain ngga tertipu. Soal nya saya kasihan dengan teman yang tertipu.


  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Puisi Air Terjun Cigamea (1)

2007-04-09 Terurut Topik Epri Tsaqib


Puisi Air Terjun Cigamea (1)
  
  
  hai gemericik,
  apa kabarmu siang ini?
  
  
  sekilas hidupmu monoton sekali
  
  
  tapi tahukah kau sobat?
  birama indahmu tak pernah lelah 
  membekaskan damai
  di kusam hati kami
  
  
  Epri Tsaqib, 2000
  http://epriabdurrahman.multiply.com/reviews/item/49
 
-
Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.

[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti RE: Dicari dokter yang mau mendengar dan perawat yang mau tersenyum.....Untuk Tari Di Yogya

2007-04-09 Terurut Topik Eko Rasyanto Harimurti Mtj
Pernah nonton film Patch Adams?
Ini sebagian cerita dirinya (maaf belum diterjemahkan ke Bahasa Indonesia).
Cerita seorang pemberontak terhadap sistem pengajaran dan pelayanan
kesehatan di Amerika Serikat.
Sesuatu yang juga bisa diterapkan di Indonesia.
Semoga!

Eko Rasyanto Harimurti Mtj

The Gesundheit! Hospital Project

by Patch Adams, M.D.

I entered medical school in 1967 to use medicine as a vehicle for social
change. I used my free time to study the history of health care delivery
around the world and to look at contemporary models with the idea of
creating a medical model that would address all the problems of the way care
is delivered. I didn't intend to create a model that would be the answer to
the problems; but to model creative problem solving, and to spark each
medical facility to design their own ideal rather than succumb to the
garbage of managed care, or a resignation to the impossibility of humanistic
care. Beginning in the climate of the political war on poverty, I felt
confident that a free hospital to serve the poorest state, West Virginia,
would find easy funding and that we would be built in four years. I smile
writing this as we enter our 33rd year without having broken ground on the
hospital. However, we have asked our architect to go to finished drawings so
that we can begin building as soon as we have funding in hand. None of the
journey has gone as I imagined and the vision is so much deeper, more
comprehensive and far-reaching as a consequence of such deliberate progress.

The original vision had all the principles we have maintained all these
years. There would be no charge for the care. Barter was also not an option.
In fact, we wanted to eliminate the idea of debt in the medical interaction
as a way to begin recreating human community. We didn't want people to think
they owed something; we wanted them to think they belonged to something. We
could not conceive of a community that did not care for its people. This
also meant a refusal to accept third party reimbursement, both to refuse
payment and to sever the stranglehold that insurance companies had on how
medicine was practiced. We would have nothing to do with malpractice
insurance, which forces fear and mistrust into every medical interaction. We
espouse the politics of vulnerability and are clearly aware that we can only
offer caring and never promise curing. In such a flagrantly imperfect
science, we need the right to make mistakes.

The loudest cry of patients was for compassion and attention, which was a
call for time. So initial interviews with patients were three to four hours
long, so that we could fall in love with each other. Intimacy was the
greatest gift we could give them, especially at a death bed, with
intractable pain or chronic, unsolved medical problems. It was natural to
insist on a house call to sweeten this intimacy. When I made a house call, I
opened every drawer and snooped in every closet. I wanted to know the
patients in all of their complexities. An apparent secret in the practice of
medicine (so easily erased when business is the context) is how care is
bidirectional. This intimacy is as important for the care giver as it is the
patient. The bidirectionality of healing is at the core of preventing
burnout. The business of medicine has connected the word care with the
concept burden, to describe all who need care, who are not wealthy. But we
found the unencumbered practice of medicine is an ecstatic experience.

In spending this amount of time with patients, we found that the vast
majority of our adult population does not have a day to day vitality for
life (which we would define as good health). The idea that a person was
healthy because of normal lab values and clear x-rays had no relationship to
who the person was. Good health was much more deeply related to close
friendships, meaningful work, a lived spirituality of any kind, an
opportunity for loving service and an engaging relationship to nature, the
arts, wonder, curiosity, passion and hope. All of these are time-consuming,
impractical needs. When we don't meet these needs, the business of high-tech
medicine diagnoses mental illness and treats with pills.

What the majority need is an engagement with life. This is why we fully
integrated medicine with performing arts, arts and crafts, agriculture,
nature, education, recreation and social service, as essential parts of
health care delivery. We knew that the best medical thing we could do for
the patients was to help them have grand friendship skills and find meaning
in their lives. This is a major reason that the staff's home was the
hospital. We insisted on friendships with our patients (made easy by not
charging, and giving them our lives). A patient ideally would bring their
whole family while they were healthy, and stay a few days as friends,
becoming familiar with the hospital (home, sanctuary), so that just being
there was relaxing, even healing.

We wanted patients to bring all their 

Ida Arimurti Anak itu Menjadi Yatim Piatu Kini ...

2007-04-09 Terurut Topik Epri Tsaqib
Anak Itu Menjadi Yatim Piatu Kini

   http://www.portalinfaq.org/g02x01_article_view.php?article_id=528

Anak  yatim itu kini telah pula menjadi piatu; tapi semoga kejadian 
itu tak  pernah menyurutkan semangatnya menjadi juara pertama di kelasnya  
sebagaimana semester lalu. 
  

  Beberapa  waktu lalu, kami memberitakan beberapa siswa-siswi penerima 
program  beasiswa Portalinfaq. Salah satunya adalah Nita yang alhamdulillah  
setelah menerima beasiswa tersebut semakin bertambah semangatnya untuk  lebih 
berprestasi di sekolahnya.
  
   
  Usahanya tak  sia-sia, pada semester lalu ia mendapat rangking pertama. Pada  
pemberitaan yang lalu tersebut kami menceritakan bagaimana Ibu Nita  yang 
bekerja sebagai tukang cuci mengetuk pintu salah seorang karyawan  Portalinfaq 
karena kebingungan mencari biaya ujian sejumlah Rp  400.000,-. Maka kami pun 
segera menginformasikan  kebutuhan ini kepada pembaca sekalian.
  

  Tak  lama berselang ibunda Nita, sakit mendadak. Rumah Sakit Fatmawati  
mendiagnosa bahwa penyakitnya adalah Demam Berdarah. Dua hari setelah  itu, 
kami menerima kabar bahwa ibunda Nita telah berpulang  selama-lamanya ke 
hadapan Alloh S.W.T. Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.  Tak ada yang bisa 
mengira, berapa lagi sebenarnya sisa umur kita.
  
   
  Begitulah,  masih jelas dalam bayangan kami, betapa gundah almarhumah ibunda 
Nita  ini menceritakan biaya ujian sekolah yang tinggi dan sangat berharap  
mendapat bantuan dari para donatur Portalinfaq sekalian. Kegamangan  wajahnya 
karena beban hidup sama sekali tak mensiratkan kepada kami  semua bahwa umurnya 
tak lama lagi.
  
 
  Maka, di  hari-hari menjelang Nita mempersiapkan belajar untuk ujiannya 
sekaligus  kami laporkan bahwa dana amanah tersebut sudah kami serahkan kepada  
Nita.. Menurut penuturannya bila tak ada pelunasan biaya ujian itu maka  ia 
tidak bisa mengikuti ujian di sekolahnya. Oleh karenanya Nita  menyampaikan 
rasa terimakasihnya kepada donatur sekalian yang telah  membantu meringankan 
beban biaya sekolahnya.
  
   
  Nita  hanyalah salah satu dari sekian banyak anak-anak kita yang masih  
memiliki semangat belajar dan terus ingin sekolah namun terkendala  dengan 
kemampuan finansial. Semoga dengan adanya program beasiswa yang  didukung terus 
oleh para donatur sekalian, akan semakin banyak  anak-anak yang bisa kita bantu 
ke jenjang pendidikan yang lebih lanjut  di negri ini.
  
   
  Bagi yang ingin ikut membantu silahkan kirimkan bantuan anda melalui rekening
   :
- Bank Syariah Mandiri Warung Buncit No. Rek. 003-006-7066
  -   Bank Mandiri Kuningan No. Rek. 124-000-1079-798
  - Bank BCA Arteri Pondok Indah No. Rek. 291-300-5244
  Semua atas nama: Yayasan Portal Infaq 
  

  
www.portalinfaq.org
www.portalinfaq.org.uk
http://pondokyatim.multiply.com
  
  
 
-
Don't get soaked.  Take a quick peek at the forecast 
 with theYahoo! Search weather shortcut.

[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti info belajar renang

2007-04-09 Terurut Topik anhar husain
Bapak2  Ibu2, mohon infonya tentang belajar renang untuk pria dewasa, di 
daerah Depok.
   
  Terima kasih.
   
  AH
   

 
-
Food fight? Enjoy some healthy debate
in the Yahoo! Answers Food  Drink QA.

[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Newsletter No. 40/April 2007

2007-04-09 Terurut Topik CG Training Network
Bersama ini kami lampirkan newsletter CG Training Network No. 40/April 2007

 





[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Memindahkan Penyakit Kepada Binatang

2007-04-09 Terurut Topik Triagus
Teman-teman,
Mohon info  masukan dong (atau mungkin ada yg udah pernah punya pengalaman), 
bagaimana hukum (agama Islam)  hasilnya pengobatan yg dilakukan dengan 
memindahkan penyakit kepada binatang.
Mohon maaf bagi yg tidak berkenan.
Terima kasih.

Regards,
M Tri Agus 
http://agusklink.multiply.com


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Ida Arimurti Pengetahuan tentang bayam expired nya

2007-04-09 Terurut Topik Huda Mahardika Putra
mba Ida,
   
  Kalo saya biasa makan sayur bayam sampe malem, maksudnya sayur bayam dimasak 
siang hari. biasanya kan ga habis dan sayang kalo dibuang. Saat mau makan malam 
saya hangetin lagi tapi bayamnya saya angkat dulu ga ikut dihangetin cuma 
kuahnya aja. Alhamdulillah sampe sekarang sih ga masalah.
   
   
  salam,
   
  Huda

Ida arimurti [EMAIL PROTECTED] wrote:
  bayam  expired nya

saya baru aja nih lagi ngobrol-ngobrol soal makan2, ada yg nyeletuk 

kalau makan bayam habis dimasak harus langsung dimakan habis jadi 

kalau siang bikin malam makan aja nga boleh apalagi besok paginya..

hmmm knapa ya? ada yg bisa berbagi info mengenai hal ini?

From: Yuni Anggreini 

Berikut, sekedar berbagi informasi, semoga bermanfaat bagi yang belum
mengetahuinya.

Hasil penelitian Dinas pangan dan makanan Belanda menunjukkan bahwa 20% dari
sla 

yang diteliti dalam 2003 mengandung terlalu banyak nitrat.

Secara alami nitrat dapat ditemukan di air minum dan sayuran-sayuran
tertentu. 

Di dalam proses penyimpanan dan pembuatan makanan, nitrat akan diubah
menjadi nitrit. 

Nitrit dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan. Karena itu pusat
penerangan 

makanan memberi advis untuk banyak memakan sayuran (dengan bervariasi), 

tetapi maksimal 2x per minggu mengkonsumsi sayuran yg kaya akan nitrat.

Sayuran KAYA nitrat antara lain: andijvie, rode bieten, bleekselderij,
Chinese kool, koolrabi, paksoi, postelein, raapstelen, waterkers, semua
jenis sla, spinazie/bayam, spitskool dan venkel. 

Sayuran dengan kadar nitrat RENDAH: asperges, aubergine, bloemkool,
broccoli, 

doperwten, knolselderij, komkommer, koolraap, paprika, prei, rodekool, 

savooienkool schorseneren, snijbonen, sperziebonen, spruiten, tomaten,
tuinbonen, uien, witlof, witte kool, wortel. 

Nitrat tidak membahayakan kesehatan. Akan tetapi, nitrit (yang diproduksi
dari nitrat) 

dapat mengurangi kadar zat asam di dalam darah. Karena itu dianjurkan untuk
tidak 

lebih dari 2x perminggu mengkonsumsi sayuran kaya nitrat. 

Tips praktis yang lain: 

* Sayuran segar kaya nitrat tidak cocok untuk baby dibawah 6 bulan. 

Mereka lebih rentan terhadap dampak negatif dari nitrit. 

* Kemasan baby food umumnya mengandung sedikit nitrat, juga baby food berisi
bayam 

* Menyimpan sayuran kaya nitrat tidak lebih dari 2 hari di dalam kulkas. 

* Jangan menggunakan air rebusan sayuran ber-nitrat untuk membuat sup atau
saus. 

* Jangan mengkonsumsi ruas-pokok dan lembar daun terluar dari sla 

* Di musim dingin gunakanlah frozen bayam, karena di musim dingin bayam
segar mengandung lebih banyak nitrat. 

* Jangan memanaskan sisa sayur bayam. Dalam proses pemanasan sisa sayur
bayam ini 

akan diproduksi lebih banyak lagi zat nitrit. 

* Frozen bayam boleh saja dipanaskan. 

Tetapi jangan menyimpan sisa frozen bayam (yang telah dimasak/dipanaskan)
utk dikonsumsi berikutnya. 

* Dianjurkan untuk maksimal 1x perminggu mengkonsumsi kombinasi dari sayur
kaya nitrat dengan hewan laut. 

Dari kombinasi sayur kaya nitrat dengan ikan, kerang, udang dapat muncul
zat2 yang berdampak negatif untuk kesehatan. 

[Disadur dari artikel van Het Voedingscentrum, 5 agustus 2004] 

From: Hu hoeing 

Thanks Yuni...

pertanyaan selanjutnya kalau kekurangan asam dalam darah akan menyebabkan ? 

maksudnya tubuh bisa apa gitu kalo misalnya kita sering melakukan hal ini 

tanpa sengaja krn ketidaktahuan.

soalnya saya dah cari di search engine nga ada tuh.  

biasanya kalau orang kasih tau ya nga ada yg bisa explain knapa. 

bukannya ngeyel ya tapi biar lebih tahu gitu...

From: Delima Kiswanti 

yang disebut zat asam dalam tulisan di bawah bukanlah asam sejenis asam

jawa atau asam cuka tetapi oksigen. mungkin ada yang bisa menjelaskan

mengapa jaman dahulu kala orang menyebut oksigen sebagai zat asam dan

karbon dioksida sebagai zat asam arang. (dulu di sekolah rasanya diajarin

tapi dulu belum ngerti sekarang sudah lupa)

nitrat yang rumus kimianya adalah NO3- (tanda minus harusnya di atas,

menandakan dia adalah ion bermuatan negatif) merupakan zat yang umum berada

di alam. dalam kondisi khusus, misalnya terkena pengaruh enzym yang ada

pada sayuran, NO3- ini bisa terreduksi menjadi NO2- yang namanya berubah

menjadi nitrit. nitrit sifatnya lebih tidak stabil daripada nitrat, dia

selalu berusaha memperoleh kembali oksigennya yang hilang dicuri enzym.

(sungguhnya enzym tidak memakai oksigen ini, dia memberikannya ke zat lain

yang ada disekitarnya. nakal ya...!)

salah satu sumber oksigen adalah hemoglobin dalam darah kita, yang tugasnya

memang membawa oksigen yang masuk ke paru-paru dari udara untuk

dibagi-bagikan ke berbagai macam sel tubuh agar bisa melaksanakan

tugas-tugasnya dengan baik. adanya nitrit membuat sebagian oksigen yang

rencananya mau dibagi ke sel-sel tertentu jadi hilang dijalan dimakan

nitrit. sel yang belum kebagian oksigen terpaksa menunggu hemoglobin

putaran berikutnya yang oksigennya tidak sempat dirampas nitrit.

apa akibatnya bila tubuh 

Ida Arimurti Cari daihatsu espass 95

2007-04-09 Terurut Topik Arif Fadhillah
Dear Mod,

 

Numpang nyari mobil dong 

Saya lagi butuh Daihatsu Espass tahun 95 nih... kalo ada yg punya 
ingin jual (tapi jangan halma-halma yah...)... kontak saya di japri
yah...

 

Makasih

Arief



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Pak Man dan Takdirnya

2007-04-09 Terurut Topik Epri Tsaqib
Pak Man dan 
Takdirnyahttp://www.portalinfaq.org/g02x01_article_view.php?article_id=516
  
  
  
 

  Pak Man yang aku kenal adalah seorang  supir di sebuah rent car service di 
Jogja. Pertama kali mengenalnya,  ketika aku menyewa mobil di tempatnya 
bekerja. Selama seminggu penuh ia  membawaku keliling kota Jogja dan aku 
menjadi mudah dekat dengannya.
  
   Pak Man juga yang membawa adikku, Anto, tatkala ia berbulan madu  ke Jogja 
kira-kira 3 tahun yang lalu. Pak Man dengan mudahnya membawa  mereka ke 
tempat-tempat wisata di kota Jogja dan sekitarnya.  
Pak Man juga yang menjadi supir ketika Mas Andi mendapatkan  proyek di Jogja 
selama satu tahun. Mereka berdua begitu dekat. Pak Man,  sebagaimana orang jawa 
Jogja lainnya, cenderung menerapkan kejawen dan  tidak utuh menjalankan 
kewajibannya sebagai orang Islam. 
  
  

Suatu hari, Mas Andi berkata Pak Man, Alloh itu senang  sekali kepada 
orang-orang yang meminta kepadaNya. Kalau lagi nggak  sibuk, Pak Man boleh 
minta apa aja sama Alloh
  

  Memangnya Alloh itu dengar ya, Pak?
  
  
Lha iya donk. Terus orang yang mengingat Alloh setiap hari itu Alloh suka
  
  
Caranya gimana tho, Pak, bisa ingat Alloh terus
  
  
Kamu zikir aja kalo lagi nganggur. Boleh juga sambil merokok kalo kamu mau 
katanya dengan ngawur.
  
  
Saat itu, Mas Andi benar-benar tidak menyangka jika seluruh kata-katanya 
didengarkan dan dipraktekkan oleh Pak Man.
  
  
Pak Man saat ini sudah tidak lagi bekerja di rent car,  sebagaimana yang aku 
kenal. Ia sekarang menjadi supir keluarga Mbak  Tutik, yang juga tinggal di 
Jogja. Keluarga Pak Man juga tinggal di  Jogja dan rumah mereka juga ikut rusak 
tatkala gempa menyapa beberapa  bulan yang lalu.
  

Seusai hari lebaran ini, Mbak Tutik menikah. Pak Man dan  keluarganya membantu 
Mbak Tutik membersihkan rumah. Kaleng, kardus, dan  banyak lagi barang-barang 
yang tidak digunakan dikumpulkannya. Setelah  semuanya terkumpul, ia mencoba 
menjualnya ke sebuah lapak tidak jauh  dari rumahnya.
  

Hari itu ia mendapatkan uang Rp.68,000 hasil menjual rongsokan  di rumah Mbak 
Tutik. Sambil mengantongi uangnya, Pak Man duduk di  pinggir jalan, lalu 
merokok.
  

Wah, kata Pak Rohandi, kalo nggak ada kerjaan aku disuruh  zikir dan mengingat 
Alloh pikirnya. Lalu ia berzikir dan mengingat  Alloh.
  

Tiba-tiba seseorang lewat di depannya dan berkata, Pak Man, Mbok aku dibantuin 
beres-beres rumah juga, katanya
  
  
Pak Man menyanggupi dan dengan cekatan ia membantu orang itu  membersihkan 
rumahnya. Lagi-lagi kaleng, kardus dan barang rongsokan  lain dikumpulkannya 
lalu dijual.
  

Semuanya Rp. 2,500,000 ya! kata pemilik lapak.
  
  
Waduh! Seumur hidupnya Pak Man tidak pernah menerima uang  sebegitu banyak. 
Barulah ia menyadari bahwa pekerjaan mengumpulkan  barang rongsokan ternyata 
bisa mendapatkan uang. Ia lantas berguru  kepada pemilik lapak bagaimana 
caranya bisa melakukan pekerjaan seperti  itu. Ia lantas pulang ke rumah dan 
mengajari anak sulungnya yang masih  SMP untuk memilah barang rongsokan yang 
masih ada di rumahnya, berikut  harganya.
  

Pak Man yang sekarang masih sederhana. Anak sulungnya dibelikan  HP bekas untuk 
sekedar dapat menerima kabar apabila tenaga sang ayah  diperlukan untuk 
membersihkan barang rongsokan dari rumah seseorang.  Pendapatannya rata-rata 
per hari kini kira-kira Rp.100,000. Ia sekarang  rajin sholat. Ketiga 
anaknyapun disuruhnya rajin sholat dan belajar  mengingat Alloh ketika 
senggang. HP anaknya sering sekali berdering dan  orderpun berdatangan.
  

Minggu lalu ia kebetulan hanya mempunyai uang Rp.17,000 dari  hasil menjual 
barang rongsokan. Rp.5,000 digunakannya untuk membeli  sebungkus rokok. Sambil 
menghisap sebatang rokok ia berzikir. Meski  ngawur, menurutku, ia berusaha 
sekuatnya untuk terus mengingat Alloh  yang sudah begitu baik kepadanya.  

  Wah, Alloh itu senang kepada orang yang mau berbagi dengan  orang lain 
pikirnya. Mas Andi memang pernah menjelaskan kepadanya  bahwa sebagian uang 
yang diterimanya itu dititipkan Alloh bagian untuk  orang lain. Kalau kita 
ikhlas memberi kepada orang lain, insya Alloh  akan diganti berlipat ganda. 
Tanpa banyak pikir panjang dan tanpa  mengingat bahwa anak dan istrinya di 
rumah belum lagi ia beri uang, Pak  Man menyerahkan Rp. 11,000 uangnya kepada 
si pengemis. Disakunya  tinggal Rp.1,000 tapi ia terus duduk di pinggir jalan 
dan merokok.
  

Tak lama kemudian seseorang lewat di depannya.
  
  
Pak, boleh minta tolong bersihkan rumah saya?
  
  
Pak Man segera menyanggupinya. Tiba di rumah orang itu, ia  melihat banyak 
sekali barang-barang dari kuningan. Jika dijual, ia tahu  harganya lumayan. 
Karena tidak tega, Pak Man berkata, Ini aku beli aja  ya sekilonya Rp.5,000 
nanti aku bayar kalau sudah aku jual  barang-barangnya  

  Sambil tersenyum, Pak Man berkata, Aku suka berbisnis dengan Alloh
   [RN,071106].


  www.portalinfaq.org
  

Ida Arimurti LIBURAN BERSAMA KELUARGA KE TAMAN SAFARI INDONESIA

2007-04-09 Terurut Topik gus-bah
wah kalo liat cow boy show seru banget tuh...
adrenalin bisa naikdar..der dorr... duuoo...
tapi ceritanya dah ganti belum ya...? dulu 3 X nonton ceritanya
ya itu2 aja seputar anak kepala suku indian yg diculik..

nyelem dulu semuaahh ya..
gusbah

  


Ida Arimurti nuju : tiket dufan

2007-04-09 Terurut Topik paska cute

Dear all,

Mo info aja untuk temen2 yg mo ajak  jalan2
sepupunya, keponakan, or orang2 tercinta di bulan
April - Juni, bisa beli di aku tiket dufannya hehehe

harga normal utk tiket terusan khusus weekend or
hari libur 85rb , bisa beli di aku cuma 65rb (sdh
termasuk tiket masuk ancol) so utk temen2 yg berminat
pls japri aku ASAP ya soalnya limited stock.

di tunggu looh ;)

tx
paska



 

Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives.
http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/


Ida Arimurti Pengalaman Mengurus SIM yang Hilang Dll

2007-04-09 Terurut Topik Mukjizat Kehidupan
Pengalaman Mengurus Penggantian SIM yang Hilang Dll.

Akhir Maret yang lalu, saya kehilangan KTP, SIM, Kartu Visa, ATM dan
lain-lain di KL.
Malam itu juga saya menghubungi Card Center Jakarta agar kartu Visa saya
diblokir.
Untuk memblokir kartu Visa, staff Card Center menanyakan nomor kartu yang
hilang. Karena
saya tidak hafal nomor kartu Visa, maka banyak informasi ditanyakan oleh
sang Staff
untuk meyakinkan bahwa saya pemegang kartu yang sah. Demikian juga untuk
kartu
ATM BCA kita harus segera menghubungi Halo BCA agar kartu ybs diblokir.
Perlu diketahui
bahwa pemblokiran ATM BCA hanya berlaku 2 hari dan kita harus segera
mendatangi cabang BCA
yang menerbitkan Kartu ATM untuk proses penggantian kartu baru dan
melaporkan kartu
ATM yang hilang.

Sementara itu saya memproses pembuatan KTP baru, mulai dari lapor
ke Ketua RT/RW dan mendapatkan Resi KTP. Resi KTP ini diperlukan untuk
proses
penggantian kartu ATM, KTP, dan SIM.

Penggantian SIM :
Untuk penggantian SIM yang hilang di wilayah Jakarta, harus diurus di Samsat
Polda di
Jl. Daan Mogot. Biasanya biaya perpanjangan SIM berkisar Rp. 100.000 s/d Rp.
125.000.
Ketika saya mengurus penggantian SIM ini prosesnya mudah sbb :
- Dokumen yang diperlukan : KTP atau Resi KTP dari Kelurahan (asli dan
fotocopy),
  Laporan Kehilangan dari Polisi.
- Pertama-tama kita ke Loket Kesehatan : beli formulir Rp. 10.000,- lalu
masuk ke ruang
  check kesehatan, di dalam kita di-check kesehatan mata. Kalau kita biasa
pakai kacamata,
  jangan lupa pakai kacamata. Setelah itu kita menunggu sebentar untuk
mendapatkan hasil
  check kesehatan.
- Setelah check kesehatan OK, kita mendatangi loket Asuransi, isi formulir
dan bayar
  Asuransi Rp. 15.000,- Kuitansi Asuransi ini harap disimpan baik-baik
karena setelah kartu
  SIM jadi kita bisa ambil kartu Asuransi Kecelakaan yang berlaku 5 tahun
sesuai masa
  berlaku SIM.
- Kemudian kita beli Formulir Pembuatan SIM. Untuk SIM A harganya Rp. 60.000,-
Ini biaya
  resmi dan ada tanda terimanya.
- Bawa Formulir Pembuatan SIM, dilampiri hasil kesehatan dan copy kuitansi
Asuransi
  ke loket Arsip di Lantai 2. Ini harus saya lakukan mungkin karena saya
tidak melampirkan
  fotocopy SIM yang lama. Di loket Arsip ini petugas mencari nomor SIM yang
lama. Saya
  harus membayar Rp. 45.000 di loket Arsip ini, tanpa ada tanda terima.
- Kemudian saya datangi loket 18 (Loket Khusus untuk SIM yang Hilang). Di
sini formulir
  Pembuatan SIM dicap dan saya harus membayar Rp. 20.000,-, tanpa adanya
tanda terima.
- Selanjutnya saya menuju loket Foto, Sidik Jari, Tanda Tangan. Serahkan
formulir Pembuatan
  SIM ke loket ini dan tunggu, kita akan mendapat giliran difoto, tanda
tangan, dan sidik jari.
- Setelah selesai difoto, kita menuju loket 28/30 untuk menanti keluarnya
kartu SIM.
  Saya tidak lama menunggu di sini, hanya sekitar 5 menit saja lalu
dipanggil berombongan
  dan dalam waktu cepat kartu SIM dibagi-bagikan.
- Terakhir, kita datangi loket Asuransi untuk mendapatkan kartu Asuransi.
Semua proses ini kurang lebih memakan waktu 30 menit dan kantor pelayanan
Samsat
ini tutup jam 1.30 WIB. Total biaya yang saya keluarkan untuk pembuatan SIM
A ini adalah
Rp. 150.000,- Tadinya saya ditawari oleh calo di depan lobby kantor dengan
biaya Rp. 200 ribu.
Ternyata mengurus SIM sendiri cukup mudah, tidak menunggu terlalu lama.
Semoga informasi ini membantu rekan-rekan.

--
SELALU  ADA KISAH INSPIRATIF di http://pentas-kesaksian.blogspot.com
___


-- 
Telah Terbit Buku Mukjizat Kehidupan
Pengalaman 2 pengusaha yang mengalami mukjizat kehidupan yang nyata dan ada
pesan akhir zaman bagi kita.
Info : http://pentas-kesaksian.blogspot.com atau pesan buku via sms
08129716102 sebutkan nama, alamat  lengkap
(RT/RW) dan kode pos, Harga Rp. 40.000,- pembayaran via ATM BCA.
===
Majalah GetLife No. 29 - Tahun III / Maret 2007 memuat Book Review atas buku
Mukjizat Kehidupan dan  menjelaskan
mengapa anda perlu membaca buku ini. Editor GetLife memberi rating : * * * *
(Bagus)


[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Enlight your life

2007-04-09 Terurut Topik Elif Augusta

 
 
Belajar Menaklukkan Diri Sendiri
Dalam hidup ini, bahagia tidaknya kita, kita sendiri yang akan
menentukan. Hanya karena kebodohan, kita dibayangi oleh rasa
kekhawatiran dan rasa takut yang sebenarnya tidak perlu ada.

Berhati lurus adalah menjaga hati dan pikiran agar tidak mudah goyah
oleh godaan. Bagi yang berkepribadian lemah dan berjiwa rapuh akan mudah
tergoda pada kesenangan duniawi.

Mata kita hanya melihat benda-benda yang indah, telinga kita hanya akan
mendengar suara yang merdu, dan lidah hanya mau mencicipi makanan yang
lezat. Tubuh menjadi manja, dan pikiran mengembara ke mana-mana tanpa
dapat dikendalikan.

Orang bijak mengatakan bahwa perang yang tidak ada habisnya adalah
perang melawan diri sendiri. Musuh yang paling sulit ditaklukkan adalah
diri sendiri.

Hati yang bercabang ibarat kuda yang lepas dari kendali. Karena itu kita
harus menjaga keseimbangan hati dan pikiran kita. Hindari pikiran yang
menyesatkan, karena nantinya akan menimbulkan malapetaka bagi diri
sendiri.

Bila kita ingin menuai benih kebahagiaan, taburlah benih kebaikan. Kita
mulai dengan menanam bibit-bibit kebaikan, mencabut rumput-rumput
ketamakan, kebencian, iri hati, mengairinya dengan ketabahan dan
kemurahan hati, serta menyuburkannya dengan memberi pupuk perilaku yang
berbudi. Dengan begitu, sudah sepantasnya kita menikmati hasil panen
yang memuaskan.
 
 
 
 
 
 
 
 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti rubrik hukum keluarga

2007-04-09 Terurut Topik Latief SH
Tahukah anda?

Bercerai II

•   Pada tahun 2002 telah dilakukan survey tentang
perceraian, bahwa 58% perceraian terjadi pada  saat
usia rata-rata si pasangan berumur 30 th s/d 35 th !!
(are we one of them…?)
•   Dan umumnya, 80% alasan perceraian yang digunakan
pengacara dalam gugatan cerainya, adalah:

“Antara suami dan istri terus menerus terjadi
perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan
akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga”

(catatan: total ada 6 alasan perceraian yang tersedia
dalam peraturan pemerintah)

•   Dan 90% gugatan perceraian yang menggunakan alasan
seperti diatas, dikabulkan oleh Hakim)
Saya dan team siap membantu permasalahan Hukum
Keluarga anda, khususnya Hukum Perceraian, secara
cepat, simple dan hemat.
Tidak selamanya jasa Lawyer itu mahal, Kami dapat
membantu masalah perceraian anda dengan fee Rp 3.5jt
(sampai dengan Rp 5jt), karena Kami tau stressful nya
anda dalam kepengurusan perceraian maka Kami tidak
akan mencari kesempatan dalam penderitaan anda
tersebut.

Latief _SH
Silakan hub Kami di
Hp  : 0816 7222 82
Kantor  : 021 – 570 3632
Email   : [EMAIL PROTECTED]
Latief SH. ,LLM
Hp. 0816 7222 82
Ktr. 021 – 570 3632
Email. [EMAIL PROTECTED]



 

No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.
http://mobile.yahoo.com/mail 


Ida Arimurti Menikahlah karena Cinta ...

2007-04-09 Terurut Topik 'Ida arimurti'

Cinta itu harus berdasarkan cinta, bukan yang lain..
(Romi - Juli - Jakarta)

Dear all, 

Saya tiap hari membaca curhatan dari teman-teman tentang LOVE di situs ini.
Jadinya kok sy pingin juga cerita tentang perjalanan cinta saya..he3x.. 

Begini, kira2 di tahun 2001 sy sudah mulai mikirin serius masalah jodoh.
Waktu itu sy sudah bekerja dan Alhamdulillah sudah bisa cicil rumah.
Walaupun masih jauh dari kata mapan tapi sy pikir cukuplah sebagai start
untuk membina rumah tangga. 

Setelah 'celingak-celinguk'; akhirnya sy berkenalan dengan seoarang gadis -
sebut aja - Ajeng. Gak tahu waktu lihat pertama kali sy langsung tertarik.
Manis, ceria , baik dimata sy. Setelah melalui 'pedekate' akhirnya kita
mulai akrab dan sy merasa bahwa sy benar2 jatuh cinta kepadanya.Tapi sampai
saat itu sy belum berani mengungkapkan isi hati saya, karena si Ajeng ini
juga sering kedatangan teman pria , maklum kita sama2 anak kost waktu itu.
Yah namaya orang lagi fall in love , sy bela-belain untuk membantu dia ,
dari ngantriin tiket kl pulang kampung sampai nyariin data di internet kalu
dia lagi butuh. Wes, pokoknya ready for use'-lah.he3x. 

Sy tidak menutup mata kalau kadang2 dia juga jalan dengan cowok lain, yah
mungkin si Ajeng ini lagi pilih2 yang pas mana. Di kost dia, sudah santer kl
kita sudah pacaran, tapi terus terang kita belum ada komitmen. Akhirnya
setelah sy pikir, daripada hubungan kita gantung tidak ada kejelasan ,
akhirnya sy beranikan diri untuk menembak dia bahwa  I love you . Dengan
harapan besar sy menuju ke kost2annya. Tap apa mau dikata, kadang harapan
tak sesuai kenyataan. Dia menolak cintaku. Dia bilang dia sudah punya pacar
- si A- yang kadang2 juga datang ke kosta dia. 

Lemass..rasanya badan ini. Bagi seornag pria, ini tidak hanya sekedar
penolakan .. tapi harga diri Mann.Sy kok kadang2 merasa
dimanfaatkan..mmm..tp berarti selam ini sy gak ikhlas bantu dia, ada sesuatu
yang sy harapkan. Sejak itu sy jadi suka murung, berat badan turun, pokoke
broken heart-lah.. 

Ditengah kegalauan itu , sy mencoba cinta pelarian dan ketemu cewek -
Zaenab-, wes pokoknya biar bisa ngelupain si Ajeng. Tapi dasar kita gak
cocok , hubungan jadi hambar akhirnya kita putus. Kemudian sy cari cewek
lain, dan akhirnya ketemu dengan - si Eneng. Ternyata dia ini teman se
kosts2an dengan Ajeng. Kalau mungkin buat ukuran cowok, si Eneng nih
termasuk oke. Kulit putih, keluarga terpandang, perhatian , romantis. A 

Akhirnya kita jadian. Sepertinya si eneng nih benar2 fall in love dengan
sy. Dia begitu perhatian sma sy, dan oraangnya manja2 gemesin gitu deh. Sy
sudah dikenalin ke keluarganya juga. Nah, kalau sy ngapel khan kadang2
ketemu dengan si Ajeng, lha wong mereka se-kost.he3x. Tapi gak tahu kalau
ketemu si Ajeng , jantung ini tetap deg-degan.wah cinta masih bercokol
dihati. Jadi kalau ngapel ke Eneng, sy juga curi 2 pandang kalu Ajeng lewat
.Pokoke kayak spionase lah. 

Nah, akhirnya sy dengar kabar kalau si Ajeng ini sudah putus ama cowoknya
-si A. Sy coba memberanikan diri untuk hubungi lagi Ajeng dan akhirnya kita
mulai dekat lagi walaupun sy harus back street di belakang Eneng. Jahat
gak sih sy? Akhrnya sy jadi bimbang apakah sy harus tetap dengan Eneng atau
berjuang lagi untuk mendapatkan cinta Ajeng. Akhirnya sy bertanya kepada
hati sy, sebenarnya siapa yg membuat hati sy rindu, merasa kehilangan kalau
dia tak ada, apakah cintaku ke Eneng ini cinta murni atau pelarian? 

Akhirnya dengan tekad bulat ternyata hati sya hanyalah buat Ajeng!! Sy
sempat juga merasa kasihan dengan Eneng karena dia begitu baik,perhatian ke
saya. Tapi sy harus tega karena sy khawatir kalau seandainya sy nanti
menikah dengan Eneng dan ternyata sy msih menduakan dia dengan Ajeng, akan
tambah banyak yang dipermalukan dan disakiti. 

Dengan perassan berat , sy memutuskan cinta dengan Eneng. Pasti suatu hal
menyakitkan buat dia. Kenapa mas sy kok diputuskan?, sy tidak bilang kalau
sy lagi dekat ama Ajeng karena mereka satu kost, pasti nanti ada peprpecahan
di kost mereka. Sy hanya bilang bahwa perassan sy ke Eneng tidak seprti
dulu, sy menganggap eneng sebagai teman. Wah, tega benar sy waktu itu. 

Setelah itu sy semakin dekat dengan Ajeng dan sy tembak sekali lagi dengan
segala kejujuran, niat ikhlas sy dan demi merebut cinta dia , sy telah
menyakiti hati orang lain. Dan, Alhamdulillah akhirnya dia menerima cinta sy
dan dia bilang bahwa sy ini adalah cowok yang benar2 type pejuang dan
berniat tulus untuk menjalin hubungan dengan dia. Wah, senen bangett
deh..ge-er sy jadinya. 

Akhirnya tahun 2004 kami menikah..h.sy juga dengar kalau si Eneng juga
sudah menikah dengan cowok pilihannya..Happy Ending..lah. 

Sekarang Ajeng lagi bobo di pelukan sy,Sy kadang ketawa kecut kalau
mengenang kisah cinta sy . Sy pingin jitak nih cewek.he3x.. Walau pun
sekarang Ajeng tidak semenarik dulu (body melebar, agak cerewet) tapi sy
tetap cinta dia, karena di tengah kami telah hadir buah hati yang
mempersatukan cinta kami. 

Jadi kalau anda: 

- patah hati: 

Ida Arimurti TEMAN

2007-04-09 Terurut Topik Sijoss
'Bersahabatlah dengan orang yang suka membela kebenaran. Dialah hiasan 
dikala kita  senang dan perisai diwaktu kita susah. Namun kita tidak 
akan pernah memiliki seorang teman, jika kita mengharapkan  seseorang 
tanpa kesalahan. Karena semua manusia itu baik kalau kita bisa 
melihat  kebaikannya. Menyenangkan kalau kita bisa melihat 
keunikannya. Tapi semua manusia  itu akan buruk dan membosankan kalau 
kita tidak bisa melihat keduanya

Wass
Si Joss



Re: Ida Arimurti IPDN (Insitut Penyiksaan di Nagari)

2007-04-09 Terurut Topik Steve Wijayanto
Saya alumni dari Akademi kedinasan di bawah DEPHUB / DITJEND Perhubungan Laut 
di Semarang. 

Akademi saya, dulu juga menerapkan sistem yg mirip dng IPDN (Sistem semi 
militer) tapi seingat saya tidak separah, dan tidak sengawur IPDN. Pembinaan 
fisik yg dilakukan senior selalu dibawah kontrol dari Perwira Jaga atau Perwira 
Pembina Taruna. Dan di tiap barak selalu ada Perwira Kompi yang tinggal bersama 
para Taruna (24 jam, karena rata - rata para Perwira kompi itu masih bujang).

Kita memang menggunakan istilah - istilah dan kebiasaan militer dalam kehidupan 
sehari - hari di Asrama, karena 50% output dari akademi tersebut mengabdi 
sebagai Perwira TNI AL dan POLISI Perairan. Sisanya ada yg menjadi pegawai di 
DEPHUB dan swasta. Hal ini memang menjadi ironi, sekolah kedinasan yg dikelola 
DEPHUB, tetapi outputnya justru lebih banyak utk TNI / POLRI.

Sekarang ini (sudah hampir 10 tahun) sistem kekerasan sudah di tinggalkan di 
sekolah kedinasan tersebut. Apalagi sejak 3 tahun terakhir ini, perubahan besar 
telah terjadi seiring dengan perubahan nama dari Pendidikan Perwira Pelayaran 
Besar / Balai Pendidikan dan Latihan Pelayaran menjadi Politeknik Ilmu 
Pelayaran (PIP). Sekarang ini sudah banyak Taruna yg di ijinkan tinggal di luar 
asrama. Pemukulan sudah dilarang, tapi kedisiplinan tetap di tegakkan. Biaya 
pendidikan 75% ditanggung pemerintah (DEPHUB) dan 25% dibayar orang tua Taruna 
sendiri.

Jadi menurut saya, sistem ini seharusnya juga bisa di terapkan di IPDN. Kalau 
perguruan tinggi kedinasan yg lain bisa kenapa IPDN tidak ?



- Original Message 
From: Teh An2 [EMAIL PROTECTED]
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Sent: Monday, April 9, 2007 11:42:00 AM
Subject: Ida Arimurti IPDN (Insitut Penyiksaan di Nagari)

Miris sekali mendengar lagi-lagi ada korban penyiksaan di kampus IPDN 
Sumedang..padahal rasanya belum lama alm Wahyu Hidayat meninggal akibat kasus 
yang sama dan mungkin juga puluhan siswa lainnya (yg tidak diakui oleh pihak 
institut dan tidak terekspos media) menjadi korban kebrutalan di kampus IPDN.
Jujur saya tidak akan pernah memasukan anak saya ke kampus model seperti itu 
walaupun 'gratis' istilahnya, saya lebih baik banting tulang agar anak saya 
dapat sekolah yang lebih 'beradab' dan saya rasa kalaupun anak saya ingin 
nantinya untuk menjadi peg negeri ataupun pamong praja masih banyak jalan utk 
menuju kesana tanpa harus melalui IPDN yg luar biasa brutalnya.
Saya tidak percaya pihak rektorat tidak mengetahui hal ini, seperti yang pernah 
ditayangkan di salah satu TV swasta thn lalu bagaimana sewenang-wenangnya praja 
senior menendang, memukul bahkan meninju dada, ruas punggung (dimana letak sel2 
syaraf banyak disitu), apa yang ada di benak mereka semua, bagaimana mungkin 
mereka tidak mengetahui sedangkan kegiatan tersebut berada di KAMPUS!! dan 
dalam jumlah yang MASSAL...!! bukan di tengah hutan belantara, bagaimana 
mungkin mereka tidak mengetahui hal tersebut kala puluhan orang keluar dan 
kabur dari Kampus krn tidak tahan disiksa, dan bagaimana mungkin mereka tidak 
mengetahui hal tersebut kalau Pos Kesehatan mereka dan juga RS terdekat yang 
sering sekali menerima pasien luka luar maupun dalam yang parah dari Kampus 
IPDN.
Saya punya saudara yg rumahnya dekat sekali dengan IPDN dan pernyataan salah 
satu dosen IPDN dulu (Inoe?) bahwa seks bebas dan perkosaan kadang kerap 
terjadi itu betul adanya, banyak korban yg tdk mau bicara krn kembali lagi 
masalah etika timur, bahwa betul kekerasan di IPDN itu luar biasa sekali 
brutalnya, sering saudara saya melihat siswa IPDN yg kadang seperti org 
linglung (mungkin kebanyakan digampar kepalanya).
Dan kembali saya lebih prihatin kala kasus Alm Wahyu seakan-akan dikubur begitu 
saja tidak menjadi pelajaran bagi IPDN, kenapa yang katanya Indonesia lebih 
beradab, lebih sopan, lebih beragama tapi ternyata jauh lebih brutal dibanding 
negara yang katanya tidak beradab dan tidak taat beragama? Jadi bagaimana 
Bangsa ini mau maju kalau dipimpin oleh orang2 brutal seperti itu? Kalau saya 
atau keluarga saya diberi kesempatan jadi pejabat pemerintah tidak akan pernah 
menerima lulusan IPDN krn sudah pasti mentalnya gila..
Walaupun mereka yang menjadi korban itu bukan siapa2 saya, tapi saya menangis 
sedih membayangkan Ibunya yang begitu banyak perjuangannya dari mulai hamil, 
melahirkan membesarkan mereka yang tentunya tidak hanya materi saja tetapi juga 
limpahan kasih sehingga mereka bisa berhasil masuk ke IPDN tapi apa yang 
Ibu-Ibu itu dapatkan? anaknya kembali dalam peti mati terbujur kaku justru 
karena anaknya ingin menjadi seorang Pamong Praja yang akan membawa nama baik 
keluarga yang nantinya akan mengangkat derajat orang tuanya?
Mudah2an ini yang terakhir di IPDN karena saya setuju 1000% IPDN harus bubar 
karena kalau sistemnya tidak diperbaiki, mau ganti pimpinan 1000 kali pun IPDN 
tetap Kampus Penyiksaan Di Nagari...
Semoga Pemerintah dan Bapak-bapak yang duduk di atas sana kali ini mau 
mendengarnya sebelum ada 

Ida Arimurti Puding Tape Kelapa Muda

2007-04-09 Terurut Topik 'Ida arimurti'
Puding Tape Kelapa Muda

 

Bahan-Bahan

 

Pelapis Hijau :

 

- 1 bungkus agar-agar tanpa warna

- 1,5 gelas santan kental (1 butir kelapa)

- 200 gram gula pasir

- pewarna hijau secukupnya

- 5 putih telur

- 2 buah kelapa muda, dikeruk dagingnya

 

Pelapis Putih :

 

- 1 bungkus agar-agar tanpa warna

- 3 gelas santan kental (1 butir kelapa)

- 150 gram gula pasir

- 2 kuning telur

- 100 gram tape ketan hijau

 

Cara Mengolah

 

1. Masak agar-agar bersama santan, gula, dan pewarna hijau hingga mendidih

2. Masukkan kelapa muda

3. Biarkan sebentar, angkat

4. Kocok putih telur hingga kaku lalu masukkan adonan agar-agar

5. Kocok terus hingga tercampur rata

6. Masukkan dalam cetakan kue

7. Biarkan adonan membeku

8. Masak seluruh bahan lapisan putih kecuali kuning telur dan tape ketan,
sampai mendidih, angkat

9. Kocok sebentar kuning telur lalu masukkan dalam santan

10. Aduk dengan kecepatan tinggi agar adonan santan tidak terpisah dengan
kuning telur

11. Letakkan 2 atau 3 sendok makan tape ketan, sebarkan merata

12. Siram dengan adonan putih setinggi 2 cm

13. Biarkan sebentar kemudian tebarkan kembali tape ketan

14. Siram kembali dengan adonan putih

15. Lakukan terus hingga adonan habis

16. Biarkan membeku

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Mas Miskun, Rasa Restoran Harga Kaki Lima

2007-04-09 Terurut Topik 'Ida arimurti'
Mas Miskun, Rasa Restoran Harga Kaki Lima

Pernah mampir di Warung Nasi Uduk Mas Miskun di bilangan Jakarta Pusat? Atau
barangkali pernah lihat atau dengar? Atau malah tidak pernah lihat, dengar
apalagi mampir? Kalau jawaban untuk semua pertanyaan itu Tidak pernah, ya
tidak apa-apa. 

Tapi baiklah! Nasi Uduk Mas Miskun tengah bermetamorfosa dari warung kaki
lima ke restoran; naik kelas dari sektor informal ke formal. Beberapa warung
Nasi Uduk Mas Miskun kini tidak lagi menempati badan jalan atau trotoar. Di
Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat misalnya, Mas Miskun telah berbentuk
restoran permanen. Di Jalan Percetakan Negara juga begitu, meski yang di
kaki lima masih dipertahankan.

Haji Amir (45 tahun), sang empunya warung,  telah mematenkan merek dagang
Nasi Uduk Mas Miskun. Ia juga mulai membenahi cara pengelolaan warung serta
sistem keuangan. Ini demi tertib manajemen, administrasi dan keuangan
sehingga saat berhubungan dengan orang dari dinas pajak misalnya, tidak ada
celah masalah. Soalnya, begitu menjadi sektor formal (legal), Mas Miskun
harus bayar pajak. Ketika masih di badan jalan, karena dianggap usaha tidak
legal, Haji Amir hanya perlu beri 'upeti' secukupnya kepada petugas
keluharan atau kecamatan, tidak ada pajak ini itu.

Nah uniknya, meski berupaya naik kelas, Mas Miskun tampak tidak ingin
disebut kacang lupa kulit. Fakta bahwa Mas Miskun dulunya merupakan warung
kaki lima tidak ingin dihapus begitu saja. Itu terbaca dari slogannya kini,
yaitu: rasa restoran, harga kaki lima. Harga semua menu makanan memang masih
sama seperti ketika berada di badan jalan, rasa juga begitu.  Lha, apanya
yang rasa restoran? 

Haha...sekarang kan orang bisa duduk manis seperti di restoran umumnya.
Adem, ada musik, pelayanan lebih baik, tidak lagi panas-panas seperti di
kaki lima, kata Haji Amir. Ooo... lebih pada perubahan suasana rupanya.

Mas Miskun berawal dari sebuah gerobak dorong. Haji Amir dan istrinya,
Aminah, merintis usaha itu sejak tahun 1989 di trotoar Jalan Kramat Raya,
persisnya di depan Hotel The Acacia sekarang ini. Setelah gagal mencoba
berbagai usaha lain, mereka bertekad berdagang nasi uduk dan ayam goreng. 

Tak disangka, pengunjung membludak. Nasi uduk yang gurih, ayam goreng yang
empuk dan garing, serta sambal goreng yang rasa pedasnya pas ternyata
diminati orang.

Usaha itu berkembang. Pundi-pundi Amir pun gemerincing terisi rupiah. Dari
gerobak dorong ia mendirikan warung tenda dan mempekerjaan seorang karyawan.

Tapi jangan bayangkan usaha itu selalu berjalan mulus. Sebagaimana umumnya
nasib PKL (pedagang kaki lima) di Jakarta dan kota-kota besar lain di
Indonesia, warung Mas Miskun digusur berkali-kali. Sudah tidak kehitung,
ada kali enam kali kami digusur, kata Amir tentang warung tenda yang di
Jalan Kramat Raya. Ia bergeming. Jalan terus. Ia jadi tahu banyak cara untuk
menghadapai aparat sehingga warungnya bertahan.

Tahun 2004 ia tidak bisa lagi mengelak. Pemerintah Kota Jakarta Pusat  saat
itu punya proyek pembangunan pedestrian senilai Rp 5 miliar di sepanjang
Jalan Kramat Raya dan Salemba. Semua PKL, tanpa kecuali, digusur. Namun bagi
Haji Amir, penggusuran itu justeru menjadi semacam a blessing in disguise.
Dalam kebingungan, ia mendapat tawaran untuk menyewa lahan kosong di Jalan
Kramat Raya, persis di belakang lokasi tendanya selama ini.

Mas Miskun tinggal mundur sejengkal dari jalan raya lalu menempati lahan
privat. Warung pindah tetapi tidak kehilangan pelanggan. Elok nian. Seketika
itu, Mas Miskun juga berubah wajah dari kaki lima menjadi sebuah restoran
meski dengan meja dan tata ruang seadanya.

Dari Jalan Kramat Raya Mas Miskun mengepakkan sayap ke Jalan Percetakan
Negara, Pintu Air (Pasar Baru), dan yang terbaru di Jalan Matraman, Jakarta
Timur. Di Jakarta Utara Haji Amir sudah menyewa tempat di Kelapa Gading
Trade Center namun belum dioperasikan.

Di Percetakan Negara, juga mulai dari kaki lima. Ia dekati petugas kelurahan
dan kecematan. Semula lancar. Tetapi ancaman penggusuran akhirnya datang
juga. Dalam kondisi terancam itu, ia lagi-lagi dapat tawaran untuk
mengontrak tempat, persis di seberang lokasi warung tendanya. Saat ini di
Percetakan ada dua Mas Miskun yang letaknya berseberangan. Satu di kaki
lima. Satu lagi berbentuk restoran di lahan privat. Yang di kaki lima
beroperasi dari pukul 17.00 sampai 04.00 pagi. Yang restoran berjualan
dengan waktu lebih panjang, dari pukul 08.00 pagi sampai pukul 04.00 pagi
hari berikutnya.

Menurut Haji Amir, usahanya berkembang karena kepepet atau keterpaksaan.
Keterpaksaan itu terjadi berulang. Dari gusuran ke gusuran. Belakangan kasus
flu burung merebak. Akibat kasus flu burung, penjualan ayam goreng Mas
Miskun anjlok hingga tinggal 40 persen per hari. 

Sebelum ada kasus flu burung, sehari kami bisa menjual 100 sampai 150 ekor
ayam. Begitu flu burung muncul, kami pernah hanya menjual 40 ekor ayam
sehari, kata Amir.

Saya kemudian berpikir, lanjutnya untuk membuat variasi menu. Ia tidak
ingin terpaku pada ayam goreng semata. 

Re: Ida Arimurti Memindahkan Penyakit Kepada Binatang

2007-04-09 Terurut Topik Nur Afiya
Saya punya pengalaman beberapa tahun yang lalu, almarhum bapak saya pernah
dibawa ke tempat pengobatan yang mengklaim dapat memindahkan penyakit ke
hewan tertentu. Saya secara pribadi sebenarnya menolak pengobatan tersebut
karena cara-caranya sangat tidak masuk akal dan tidak ada nash dalam Islam
yang dapat mentolelir cara tersebut. Namun karena desakan dari keluarga
besar dan biaya (saat itu Rp. 7.000.000,-) ditanggung oleh mereka, akhirnya
saya menyerah. Dan hasilnya seperti perkiraan saya sebelumnyaNIHIL.
Saya memang bukan ahli agama, tapi saran saya, lebih baik mencari tempat
pengobatan lain saja

Rgds,

Afi




 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Ida Arimurti IPDN (Insitut Penyiksaan di Nagari)

2007-04-09 Terurut Topik Dwiyatno Rumlan
Kita memang tidak tahu sepenuhnya apa yang terjadi di IPDN/STPDN. Semua praja 
seakan tutup mulut (kecuali dipaksa) untuk menutupi aib ini. Coba dilihat 
sewaktu wapres berkunjung ke barak tempat penyikasaan clif muntu. Salah seorang 
praja yang saat kejadian itu juga berada dikamar itu, saat ditanya wapres 
didepan kamera, katanya sudah tidur dan tidak mengetahui kejadian itu, ini 
kesaksian didepan wapres lho. Secara logika, susah saya menerima keterangan 
praja ini. Sepulas-pulasnya orang tidur, kalau sebelahnya ada orang ribut dan 
digebukin ramai-ramai sampai meninggal, secara logika, mustinya ya mendengar 
lah.

Jadi sepertinya, ada sebuah code yang ditanamkan ke masing-masing praja untuk 
tidak membuka apa yang terjadi di IPDN/STPDN ini ke-publik. Sementara sekolah 
itu dibiayai negara sebesar 150 Milyard setahun (kata salah satu anggota DPR), 
itu baru yang dari pusat lho . Semua kejadian seakan-akan ditutup-tutupi, 
rumangsanya IPDN/STPDN itu sebuah sekolah ekslusif yang tidak boleh diketahui 
oleh orang lain. Ini naif sekali, yang lebih konyol lagi, hanya sebagian kecil 
dari staf dan pengajar yang menyadari kenaifan ini. Luar biasa .. Harusnya 
masuk rekor Muri .

Saya bukan seorang psikolog, namun melihat kenyataan ini, saya melihat ada 
perlunya semua lulusan IPDN/STPDN yang sekarang sudah menjabat, untuk dilakukan 
semacam test psikology, untuk memastikan bahwa kejadian dan apa yang dialami 
selama masa kuliah dulu, secara psikology tidak menimbulkan dampak negatif bagi 
pekerjaan dan keluarganya, ini usul saja, demi kebaikan bersama. 

Salam
  - Original Message - 
  From: Teh An2 
  To: idakrisnashow@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, April 09, 2007 11:42 AM
  Subject: Ida Arimurti IPDN (Insitut Penyiksaan di Nagari)


  Miris sekali mendengar lagi-lagi ada korban penyiksaan di kampus IPDN 
Sumedang..padahal rasanya belum lama alm Wahyu Hidayat meninggal akibat kasus 
yang sama dan mungkin juga puluhan siswa lainnya (yg tidak diakui oleh pihak 
institut dan tidak terekspos media) menjadi korban kebrutalan di kampus IPDN.
  Jujur saya tidak akan pernah memasukan anak saya ke kampus model seperti itu 
walaupun 'gratis' istilahnya, saya lebih baik banting tulang agar anak saya 
dapat sekolah yang lebih 'beradab' dan saya rasa kalaupun anak saya ingin 
nantinya untuk menjadi peg negeri ataupun pamong praja masih banyak jalan utk 
menuju kesana tanpa harus melalui IPDN yg luar biasa brutalnya.
  Saya tidak percaya pihak rektorat tidak mengetahui hal ini, seperti yang 
pernah ditayangkan di salah satu TV swasta thn lalu bagaimana 
sewenang-wenangnya praja senior menendang, memukul bahkan meninju dada, ruas 
punggung (dimana letak sel2 syaraf banyak disitu), apa yang ada di benak mereka 
semua, bagaimana mungkin mereka tidak mengetahui sedangkan kegiatan tersebut 
berada di KAMPUS!! dan dalam jumlah yang MASSAL...!! bukan di tengah hutan 
belantara, bagaimana mungkin mereka tidak mengetahui hal tersebut kala puluhan 
orang keluar dan kabur dari Kampus krn tidak tahan disiksa, dan bagaimana 
mungkin mereka tidak mengetahui hal tersebut kalau Pos Kesehatan mereka dan 
juga RS terdekat yang sering sekali menerima pasien luka luar maupun dalam yang 
parah dari Kampus IPDN.
  Saya punya saudara yg rumahnya dekat sekali dengan IPDN dan pernyataan salah 
satu dosen IPDN dulu (Inoe?) bahwa seks bebas dan perkosaan kadang kerap 
terjadi itu betul adanya, banyak korban yg tdk mau bicara krn kembali lagi 
masalah etika timur, bahwa betul kekerasan di IPDN itu luar biasa sekali 
brutalnya, sering saudara saya melihat siswa IPDN yg kadang seperti org 
linglung (mungkin kebanyakan digampar kepalanya).
  Dan kembali saya lebih prihatin kala kasus Alm Wahyu seakan-akan dikubur 
begitu saja tidak menjadi pelajaran bagi IPDN, kenapa yang katanya Indonesia 
lebih beradab, lebih sopan, lebih beragama tapi ternyata jauh lebih brutal 
dibanding negara yang katanya tidak beradab dan tidak taat beragama? Jadi 
bagaimana Bangsa ini mau maju kalau dipimpin oleh orang2 brutal seperti itu? 
Kalau saya atau keluarga saya diberi kesempatan jadi pejabat pemerintah tidak 
akan pernah menerima lulusan IPDN krn sudah pasti mentalnya gila..
  Walaupun mereka yang menjadi korban itu bukan siapa2 saya, tapi saya menangis 
sedih membayangkan Ibunya yang begitu banyak perjuangannya dari mulai hamil, 
melahirkan membesarkan mereka yang tentunya tidak hanya materi saja tetapi juga 
limpahan kasih sehingga mereka bisa berhasil masuk ke IPDN tapi apa yang 
Ibu-Ibu itu dapatkan? anaknya kembali dalam peti mati terbujur kaku justru 
karena anaknya ingin menjadi seorang Pamong Praja yang akan membawa nama baik 
keluarga yang nantinya akan mengangkat derajat orang tuanya?
  Mudah2an ini yang terakhir di IPDN karena saya setuju 1000% IPDN harus bubar 
karena kalau sistemnya tidak diperbaiki, mau ganti pimpinan 1000 kali pun IPDN 
tetap Kampus Penyiksaan Di Nagari...
  Semoga Pemerintah dan Bapak-bapak yang duduk di atas sana kali 

Re: Ida Arimurti IPDN (Insitut Penyiksaan di Nagari)

2007-04-09 Terurut Topik Yoyo Muhartoyo
Setuju!!!

Dahulu Almarhum Bung Karno mendirikan APDN (cikal
bakal STPDN  IPDN) karena memang waktu itu jumlah
perguruan tinggi masih sangat terbatas. Sekarang sudah
banyak perguruan tinggi yang punya jurusan ilmu
pemerintahan. Jadi alasan utama pendirian IPDN
sekarang sudah batal, buat apa dipertahankan lagi?. 

Dari pada dana milyaran rupiah untuk membiayai sekolah
preman macam itu, lebih baik untuk memperbaiki gedung
SD yang rusak di berbagai daerah. 

Regards,

Muhartoyo  


--- Teh An2 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Miris sekali mendengar lagi-lagi ada korban
 penyiksaan di kampus IPDN Sumedang..padahal rasanya
 belum lama alm Wahyu Hidayat meninggal akibat kasus
 yang sama dan mungkin juga puluhan siswa lainnya (yg
 tidak diakui oleh pihak institut dan tidak terekspos
 media) menjadi korban kebrutalan di kampus IPDN.
   Jujur saya tidak akan pernah memasukan anak saya
 ke kampus model seperti itu walaupun 'gratis'
 istilahnya, saya lebih baik banting tulang agar anak
 saya dapat sekolah yang lebih 'beradab' dan saya
 rasa kalaupun anak saya ingin nantinya untuk menjadi
 peg negeri ataupun pamong praja masih banyak jalan
 utk menuju kesana tanpa harus melalui IPDN yg luar
 biasa brutalnya.
   Saya tidak percaya pihak rektorat tidak mengetahui
 hal ini, seperti yang pernah ditayangkan di salah
 satu TV swasta thn lalu bagaimana sewenang-wenangnya
 praja senior menendang, memukul bahkan meninju dada,
 ruas punggung (dimana letak sel2 syaraf  banyak
 disitu), apa yang ada di benak mereka semua,
 bagaimana mungkin mereka tidak mengetahui sedangkan
 kegiatan tersebut berada di KAMPUS!! dan dalam
 jumlah yang MASSAL...!! bukan di tengah hutan
 belantara, bagaimana mungkin mereka tidak mengetahui
 hal tersebut kala puluhan orang keluar dan kabur
 dari Kampus krn tidak tahan disiksa, dan bagaimana
 mungkin mereka tidak mengetahui hal tersebut kalau
 Pos Kesehatan mereka dan juga RS terdekat yang
 sering sekali menerima pasien luka luar maupun dalam
 yang parah dari Kampus IPDN.
   Saya punya saudara yg rumahnya dekat sekali dengan
 IPDN dan pernyataan salah satu dosen IPDN dulu
 (Inoe?) bahwa seks bebas dan perkosaan kadang kerap
 terjadi itu betul adanya, banyak korban yg tdk mau
 bicara krn kembali lagi masalah etika timur, bahwa
 betul kekerasan di IPDN itu luar biasa sekali
 brutalnya, sering saudara saya melihat siswa IPDN yg
 kadang seperti org linglung (mungkin kebanyakan
 digampar kepalanya).
   Dan kembali saya lebih prihatin kala kasus Alm
 Wahyu seakan-akan dikubur begitu saja tidak menjadi
 pelajaran bagi IPDN, kenapa yang katanya Indonesia
 lebih beradab, lebih sopan, lebih beragama tapi
 ternyata jauh lebih brutal dibanding negara yang
 katanya tidak beradab dan tidak taat beragama? Jadi
 bagaimana Bangsa ini mau maju kalau dipimpin oleh
 orang2 brutal seperti itu? Kalau saya atau keluarga
 saya diberi kesempatan jadi pejabat pemerintah tidak
 akan pernah menerima lulusan IPDN krn sudah pasti
 mentalnya gila..
   Walaupun mereka yang menjadi korban itu bukan
 siapa2 saya, tapi saya menangis sedih membayangkan
 Ibunya yang begitu banyak perjuangannya dari mulai
 hamil, melahirkan membesarkan mereka yang tentunya
 tidak hanya materi saja tetapi juga limpahan kasih
 sehingga mereka bisa berhasil masuk ke IPDN tapi apa
 yang Ibu-Ibu itu dapatkan? anaknya kembali dalam
 peti mati terbujur kaku justru karena anaknya ingin
 menjadi seorang Pamong Praja yang akan membawa nama
 baik keluarga yang nantinya akan mengangkat derajat
 orang tuanya?
   Mudah2an ini yang terakhir di IPDN karena saya
 setuju 1000% IPDN harus bubar karena kalau sistemnya
 tidak diperbaiki, mau ganti pimpinan 1000 kali pun
 IPDN tetap Kampus Penyiksaan Di Nagari...
   Semoga Pemerintah dan Bapak-bapak yang duduk di
 atas sana kali ini mau mendengarnya sebelum ada lagi
 yang jatuh korban.
   Kami sekeluarga turut berduka cita kepada kel,
 Clift...semoga pengorbanan Clift tidak sia-sia dan
 juga sanksi2 yang dijatuhkan adalah betul2 sesuai
 hukum yang berlaku tanpa bisa dibeli maupun
 dibayar...
 




















































































 
 
 Teh An2


 
  Send instant messages to your online friends
 http://uk.messenger.yahoo.com 
 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
 



   

Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.
http://autos.yahoo.com/new_cars.html 


Ida Arimurti Puding Karamel

2007-04-09 Terurut Topik 'Ida arimurti'
Puding Karamel

 

Bahan-Bahan

 

Karamel :

- 175 gram gula pasir

 

Puding :

- 7 butir telur, kocok

- 75 gram gula pasir

- 1/4 sendok teh garam

- 1/2 sendok teh vanili

- 700 cc susu cair

 

Cara Mengolah

 

Membuat Karamel : 
1. Letakkan gula dan sedikit air dalam wajan

2. Aduk rata, masak hingga agak gosong, angkat

3. Tuang ke dalam pinggan tahan panas hingga rata ke seluruh permukaan
pinggan, dinginkan

 

Membuat Puding :

 

1. Campur telur, gula, garam, dan vanili

2. Aduk hingga rata, lalu masukkan susu cair, aduk rata

3. Tuang ke dalam pinggan berisi karamel

4. Kukus puding karamel dalam dandang atau panci yang berisi air mendidih
selama 20 menit

5. Bungkus tutup dandang atau panci dengan serbet hingga air tidak jatuh ke
dalam puding, angkat

6. Dinginkan

7. Sajikan dingin

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Fwd: {ekonomi-syariah} LOWONGAN AUDITOR DI BANK SYARIAH

2007-04-09 Terurut Topik TEGUH SANTOSO
Note: forwarded message attached.



   

Sucker-punch spam with award-winning protection. 
Try the free Yahoo! Mail Beta.
http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/features_spam.html

[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Srombotan dan Pecel Terik

2007-04-09 Terurut Topik 'Ida arimurti'
Srombotan dan Pecel Terik

BONDAN WINARNO

 


Belum lama ini saya mengalami kekecewaan ganda. Saya pergi ke Pasar
Tegallalang di dekat Ubud,Bali, untuk mencari lawar paku (pakis) kesukaan
saya. Pertama, saya tersesat karena ternyata pasar tradisional di
Tegallalang itu sudah berubah menjadi bangunan baru. Kedua, penjual lawar
paku itu ternyata sudah tidak berjualan lagi.

Untungnya, di pasar itu ada beberapa penjual nasi campur dan tipat santok.
Tipat adalah ketupat. Tipat santok adalah ketupat diiris halus dan dicampur
dengan sayur rebus bersaus kacang pedas - semacam pecel. Orang Bali suka
menyantap tipat santok sebagai menu sarapan.

Sore harinya, saya mengalami kekecewaan lagi. Saya pergi ke Bedulu untuk
mencari penjual tum dan pesan yang pada sore hari biasa menjajakan dagangan
di tepi jalan. Tum adalah makanan yang dibuat dari berbagai bahan - ayam,
sapi, babi, ikan - yang dikukus dalam bungkus daun pisang. Mirip bothok di
Jawa. Sedangkan pesan adalah pepes atau pais dengan isi yang sama, juga
dibungkus dengan daun pisang, tetapi tidak dikukus, melainkan dipanggang.

Ternyata, para pedagang tum dan pesan itu sudah tidak dapat lagi saya
temukan.
Akhirnya, saya meneruskan perjalanan ke Gianyar untuk melihat Pasar Senggol
- semacam pusat jajan serba ada yang muncul sore hari di areal Pasar Umum
Gianyar. Makanan yang dijajakan di pasar senggol ini sangat beragam. Mulai
dari babi guling yang memang merupakan makanan kebanggaan Gianyar, ayam
betutu dengan aroma yang sungguh khas, ayam panggang yang tampak sangat
menggiurkan, berbagai kue basah dalam tampilan yang menarik, serta berbagai
jenis hidangan lain.

Setidaknya ada dua pedagang srombotan di pasar senggol itu. Saya memilih
yang agak di ujung, tepat di tikungan. Soalnya, selain menjual srombotan,
ternyata ia juga menjual pesan yang memang sedang saya cari-cari. Antara
lain saya temukan pesan lindung (dari belut), pesan lele, pesan pindang
tongkol, dan pesan klengis (sari minyak kelapa). Favorit saya adalah pesan
klengis yang sungguh sangat gurih. Ternyata, sajian pesan yang saya dapati
di Pasar Senggol Gianyar ini justru lebih bagus kualitasnya daripada yang
saya jumpai di pinggir jalan di Bedulu. Sungguh juara!





Bondan Winarno


Pecel Terik Tegalgondo

Srombotannya juga tampil bersih dan berkualitas. Sayur-mayur rebusnya
beragam, mulai dari kangkung, kacangpanjang, tauge, wortel, dengan tingkat
kematangan yang pas. Di atas sayur-mayur rebus ini ditumpangi parutan kelapa
yang sudah dibumbui - seperti layaknya urap di berbagai daerah Nusantara.
Tetapi, bukan srombotan kalau dia tidak istimewa. Ternyata, di atas topping
kelapa parut ini masih lagi disiram dengan saus kacang seperti layaknya
pecel. Dengan kata lain, srombotan adalah gabungan antara pecel dan urap.

Sentuhan akhirnya adalah taburan kacang goreng dan kedelai goreng yang
merupakan ciri khas sajian Bali. Harus ada klethik-klethiknya. Percaya
tidak? Harga seporsi atau sebungkus srombotan hanya Rp 1.500. Alamak,
murahnya! Padahal, sajian sehat ini sungguh bermutu dan bercitarasa tinggi. 

Srombotan di Bali juga mengingatkan saya pada pecel terik yang belum lama
ini saya  cicipi di Tegalgondo, dekat Delanggu, Jawa Tengah, antara
Solo-Yogya. Pecel terik adalah hasil kreativitas (local genius) yang patut
dipuji. Pemilik warungnya adalah seorang sarjana yang agaknya memang
berpikir keras untuk menampilkan pecel yang tidak biasa. Maklum, selain
Madiun, Kediri, dan Malang, Solo juga terkenal dengan pecel maupun sambal
tumpangnya.

Di Yogyakarta dan Muntilan sudah ada pecel yang disajikan khusus dengan ikan
wader goreng. Pecel unik ini langsung populer dan laris karena disukai
orang. Maka, pecel di Desa Tegalgondo ini pun diberi side dish yang menarik,
yaitu terik daging sapi. Yang satu ini adalah masakan seperti semur daging
dengan tambahan gula merah yang cukup banyak, dan dimasak sampai sebagian
besar kuahnya menguap. Hasilnya adalah semacam saus hitam manis yang melekat
pada irisan daging yang sudah empuk.

Yang penting beda! Kalau pecel madiun diberi side dish berupa dendeng ragi,
maka pecel dari Tegalgondo ini memakai terik daging sapi yang manis dan
empuk.

Pecelnya juga memakai sayuran yang unik, yaitu: ketimun, kecambah (tauge),
kenikir, dan kacang panjang. Sambal kacangnya diuleg kasar, sehingga masih
terasa kres-kres kacangnya di mulut. Pecel itu disajikan langsung di atas
nasi putih, lalu diberi lauk terik daging sapi. Saya lihat banyak orang yang
juga minta ditambahkan belut goreng kering sebagai lauk. Tradisi ini juga
ada di pecel madiun dengan berbagai lauk tambahan seperti telur mata sapi,
empal, dan lain-lain - di samping rempeyek yang merupakan keharusan.

Wuih! Ternyata sajian sederhana ini sangat memuaskan. Gurih banget!
Tendangan manis dari terik daging seperti menetralisir pedasnya pecel.
Sedangkan belut goreng kering memberikan sensasi kriuk-kriuk menggantikan
rempeyek kacang.

Saya perhatikan para tamu di rumah makan ini kebanyakan juga memesan sayur
lodeh. Wah, sebagai 

Ida Arimurti News: Bocah tewas tertimpa rak Carrefour

2007-04-09 Terurut Topik 'Ida arimurti'
News: Bocah tewas tertimpa rak Carrefour

To: [EMAIL PROTECTED]

 

FYI,

Ini cuplikan dari koran Tempo hari ini selasa 10 April 2007 hal A15.

 

Andrew Given Stout, bocah 3 tahun, tewas tertimpa rak besi di pusat belanja 

Carrefour Mangga Dua Square, Jakarta, pada Ahad lalu. Bocah ini diduga tewas


karena terjatuh saat menaiki rak mainan yang berisi bola.

 

...

 

Aduh... syerem ya... kalo gini ntar bisa saling menyalahkan antara pihak 

ortu yang gak jaga anaknya atau pihak c4 yang memasang rak besi seadanya...?

ini buat kita lebih waspada ya... klo bawa anak blanja kudu nempelin mata ke
anak...

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Re:info belajar renang

2007-04-09 Terurut Topik Bhamasy Azy
Allo Pak Anhar...
Coba deh main ke kolam renang Griya Tugu Asri, di situ
ada instruktur untuk anak2, tapi coba aja ditanyakan
apakah mau ngajar untuk orang dewasa 

Salam, 

Bhamz
www.agloco.com/r/BBCD0985


 

Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. 
Try the Yahoo! Mail Beta.
http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_tools.html 


Ida Arimurti Makan Bubur Lintas Generasi

2007-04-09 Terurut Topik 'Ida arimurti'
Lintas generasi? Ini hanya untuk menggambarkan bahwa bubur ayam Cikini
disukai orang dari berbagai usia; dari kakek nenek sampai anak-anak yang
merupakan cucu dari si kakek nenek itu.

Keluarga HR Sulaiman asal Cirebon, Jawa Barat merintis usaha bubur ayam di
Cikini, Jakarta Pusat tahun 1987. Awalnya keluarga itu berdagang martabak
telur. Salah seorang nenek moyang HR Sulaiman kebetulan berdarah India dan
mewariskan resep untuk membuat martabak telur.

Haji Rustanjam, anak HR Sulaiman, menuturkan, semula keluarganya berdagang
martabak telur di Tegalan, Jakarta Timur tahun 1957. Dari Tegalan lalu
pindah ke Cikini. Dalam perjalanan waktu, selain martabak, keluarga itu juga
menjual bubur ayam. Yang kemudian terkenal justru bubur ayam. Martabak
sampai sekarang tetap dijual. Gerobaknya berdampingan dengan bubur ayam.
Tapi itu tadi, martabak kalah pamor sama si bubur.

Karena hanya berbentuk gerobak dorong dan tanpa nama, bubur ayam keluarga
itu disebut orang sebagai Bubur Cikini. Itu karena lokasinya di Jalan Cikini
Raya. Nama bubur ayam Cikini jadi ngetop. Sejumlah pedagang bubur ayam
oportunis di belahan lain Jakata lalu menggunakan nama itu untuk menarik
pembeli. 

Mereka tidak ada hubungan dagang apalagi keluarga dengan HR Sulaiman. Secara
legal mereka tidak salah. Keluarga HR Sulaiman tidak mematenkan nama itu.
Jadi mereka bukan pemegang hak merek Bubur Cikini. Sadar akan posisi itu
maka sebagai pembeda, keluarga HR Sulaiman lalu membuat nama baru yang
terdengar agak panjang yaitu Bubur Ayam Cikini HR Sulaiman.

Dengan 'merek dagang' itu  kini mereka akan berekspansi ke beberapa tempat
di Jakarta. Tanggal 30 Desember 2006 kita membuka cabang di Rukan Gading
Batavia di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Nanti tahun 2007 kita juga buka
cabang baru di Jalan Pecenongan, Jakarta Pusat. Kita sudah sewa lahan di
halaman sebuah gedung di sana, kata Toto, karyawan yang mengaku sudah 18
tahun bekerja pada keluarga HR Sulaiman.

Sebagaimana pengelolaan bubur ayam Cikini telah dialihkan dari HR Sulaiman
ke anaknya Rustanjam, pelanggan mereka pun demikian. Ada pelanggan kami,
ada yang datang ke sini sejak kami masih menjual bubur dengan harga Rp 500
per mangkuk. Sampai sekarang mereka masih datang, bawa anak dan cucu. Anak
dan cucu mereka juga suka, lalu datang sendiri, kata Rustanjam.

Toto menuturkan, pernah ada seorang pembeli yang memesan bubur ayam untuk di
bawa ke Singapura. Dia bilang mau dibawa ke Singapura buat ibunya. Entah
bagaimana dia bawanya ke sana, kata Toto.

Apa istimewanya bubur ayam ini? Soal resep tentu rahasia negara haha...
kata Toto. Yang pasti kami beras kualitas bagus. Kami pakai beras yang
harganya Rp 7.000 per liter. Cari saja itu beras apa. Rempah-rempah juga
kami pakai yang kualitas bagus, kata Haji Rustanjam

Kelebihan lain, kata Rustanjam, mereka menggunakan kecap khusus produksi
Cirebon. Kecap kami tidak sembarangan, lihat saja ini, kata Haji Rustanjam
sambil menujuk botol kecap manis produksi Oedang Sari dari Cirebon dan kecap
asin merek Tjap Tiga Jari, juga produksi Cirebon.

Selain melayani pelanggan perorangan, mereka juga kadang melayani permintaan
pesanan dalam jumlah besar. Pernah dari Garuda sebanyak 400 mangkuk. Waktu
itu juga pernah dari Manulife (Insurance) sebanyak 1.000 mangkuk. Kalau
pesan seperti itu kita mintanya minimal 400 mangkuk, kata Haji Rustanjam. 

Berapa omset tempat yang buka dari pukul 17.00 sampai 01.00 ini semalam?
Paling sekitar 300 mangkuk, kata Toto. Itu berarti sekitar Rp 3 juta.
Harga bubur ayam di sini Rp 9.000 per mangkuk tanpa sebutir telur ayam
mentah dan Rp 10.000 kalau pakai telur mentah.

Meski demikian, Haji Rustanjam mengaku jumlah pembelinya sedang menurun.
Dulu zaman Soeharto sampai zaman Gus Dur enak cari duitnya. Sekarang sudah
turun. Dulu kita habiskan 20 liter beras semalam, sekarang paling hanya 15
liter, katanya. 



 



[Non-text portions of this message have been removed]