Bls: [keluarga-islam] Re: Bls: bukti bukti aisyah tidak menikah di usia 9 thn

2008-11-03 Terurut Topik y4tie
Pak Arland, bukan maksud saya membela perempuan. Kita semua tahu bahwa
Pernikahan dalam Islam bertujuan untuk menciptakan keluarga yang
sakinah , mawaddah warrahmah.

Saya yang bodoh ini terus berpikir, kalau ada seseorang menikah karena
alasan supaya bisa leluasa tinggal di rumah orang apa dibenarkan ya? 
Lebih bingung lagi ketika disebutkan perempuannya itu ternyata masih
bayi... 

Ada satu hadits yang saya catat:

Sesungguhnya Nabi Muhammad s.a.w berkata : seorang janda tidak
boleh dikawinkan tanpa diajak dahulu bermusyawarah dan seorang gadis
tidak boleh dikawinkan tanpa meminta persetujuannya terlebih dahulu,
orang-orang kemudian bertanya Ya Rasululullah bagaimana kami
mengetahui bahwa ia memberi izin Beliau menjawab  diamnya
perempuan menunjukkan persetujuannya (HR Bukhari)

Aisyah ketika dinikahi oleh Rasulullah sudah dapat dimintai
persetujuan walaupun belum baligh. Lah, kalau sama bayi gmn? Dan
tujuan Rasulullah menikah pun jelas untuk membentuk sebuah rumah
tangga. Jadi jauh sekali perilaku Rasulullah yang mulia itu dengan
Habib dari Jatim dalam masalah ini. Apalagi kalau membaca cerita di
bawah, kok sepertinya pernikahan yang pernah terjadi itu seperti tidak
ada, bahkan seperti sesuatu yang dianggap lucu. APakah sebuah
pernikahan itu bisa dianggap main2 seperti itu? 

Komentar ini muncul karena saya yang bodoh dan tidak faham agama, atau
karena ada orang yang merasa faham agama, lantas dengan mudahnya
mencari pembenaran atas apa yang dilakukannya...??

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu'alaikum wr. wb.
 
 Ini namanya sdh emosi tenan, ga mengerti apa yang saya maksudkan.
 Tujuannya jelas untuk menghindari keharaman (fitnah) bertemunya antara
 laki-laki (habib) dengan wanita (kakak perempuan saya), mertuanya
 kakak saya yg perempuan, adiknya dsb dsb pokoknya ibu2 yang ada
 dirumah itu.
 karena kan ketika bertamu, beliau (habib) bukan hanya diam dikamar,
 beliau juga ngobrol di ruang tamu, makan di ruang makan, ke kamar
 mandi (jaman dulu kamar mandi ada dibelakang) dsb dsb.
 Jadi intinya bukan masalah TRANSIT  bu, intinya MENGHINDARI FITNAH
 seperti yang ibu bilang.
 
 Yang dilakukan adalah PERNIKAHAN DINI, bukan PERKAWINAN DINI.
 dan ini menurut pemahaman saya BUKAN nikah Mut'ah, kalau nikah mut'ah
 ada perjanjian di depan untuk bercerai dalam rentan waktu tertentu.
 Tapi kalau kejadian ini ga ada perjanjian apa2 di depan, talak
 dilakukan habib setelah lebih dari tiga tahun, dan kemenakan saya
 tetap berstatus PERAWAN (ketika itu usia 4 thn) walaupun ketika
 menikah lagi dengan pacarnya dia sebetulnya status daifnya Janda
Kembang.
 Kejadian ini terjadi sekitar tahun 1970-an.
 
 Tidak ada yang merasa ada wanita yang di lecehkan, yang bilang
 melecehkan wanita justru ibu sri saja, karena mungkin ibu ga bgtu
faham.
 Kalau saya tanya kemenakan saya sekarang, dia biasa-biasa aja tuh ga
 merasa dilecehin. Bapaknya juga Ridho, keluarganya juga ridho anaknya
 dinikahin ketika itu dan diceraikan lagi setelah sekian lama.
 Jadi ga ada masalah kan? Malah kemenakan saya itu merasa baru tahu
 kejadian itu setelah dia sdh berkeluarga dan punya anak. Dia cuma
 ketawa bilang, masa' sih om...??? ha ha ha, katanya ternyata
 perceraian bagi keponakan saya itu tidak hina kok.
 Dia sekarang seorang sarjana hukum.
 
 Hanya orang2 yang ga mengerti duduk maslahnya, mereka suka membuat
 masalahnya menjadi besar dan dibesar2kan, seakan-akan ini suatu
 kebodohan dan pelecehan terhadap wanita.
 Padahal jelas menurut hemat saya malah menghargai keberadaan ibu-ibu
 (wanita) yang ada dirumah itu, karena dengan terjadinya pernikahan
 tersebut menjadi Mahromnya (yang tadinya haram menjadi halal untuk
 bertemu).
 
 Masalah hotel banyak dan uang banyak, bukan suatu hal yang perlu di
 bahas lagi disini kan.
 
 Terus untuk menjawab komentar gotolocho, saya bukan lagi membahas 
 syekh semarang, saya lagi bicara perilaku Rasulullah SAW dan  seorang
 Habaib dari Jatim yang sangat dekat dengan keluarga kami. Ini bukan
 mencari-cari dalil atau membodoh-bodohi.
 karena tidak ada yang membodohi dan tidak ada yang di bodoh-bodohi
 Justru saya fikir karena ketidak fahaman suatu masalah lah yang
 membuat orang merasa :
 
 (saya kutip) =Orang pinter agama biasanya mudah saja nyari-2
 dalil pembenaran.
 Orang (tua) yang bodoh akhirnya dibodoh-bodohi karena takut dalil.
 (ataukah ada unsur  UANG dibalik dalil ?)
 Lalu kemuliaan diletakan dimana? Ya dibawah dalil,  seakan-akan dalil
 sudah menjadi Tuhan.
 yang penting ada keterangan dalil . saminawaathoina. Titik.
 ===
 
 Karena pada kenyataannya, kakak saya itu bukan orang bodoh, dia malah
 sangat mengerti tentang syariah.
 
 Kesimpulannya : jangan heran kalau ada yang menikah dini, di kampung2
 di jawa, purwakarta, bogor,sukabumi, indramayu dll, Apapun alasan
 mereka; banyak kok anak usia 8-9 tahun dinikahin oleh bapaknya sama
 laki-laki tetangganya, dari dulu juga memang sudah banyak.
 Kalau ga percaya. coba deh iseng2 tanya 

Fw: Re:[keluarga-islam] Bls: bukti bukti aisyah tidak menikah di usia 9 thn

2008-11-03 Terurut Topik y4tie
Nama saya yati pak, bukan Sri. Saya tidak kenal ibu Sri, tapi mungkin
saya punya pemikiran yang sama dengan beliau.

Salam

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Asalamu'alaikum Wr, wb.
 
 Soal Alasan orang lain untuk menikah itu tidak bisa kita nilai dari
 luar bu Sri.
 (saya jadi bingung nih, yang diajak diskusi ibu Sri kok yang jawab Ibu
 Yatie ??? apa anda 2 Nick Name tapi satu orang yang sama ?)
 




[keluarga-islam] Re: Tanya - Pak Wandy

2008-04-06 Terurut Topik y4tie
Kalau cuma bilang sepaham doang sih gampang, tunjukan alasan dan
dalilnya dong mas... :)

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] wrote:

 mbak yatie,
 
 saya sepaham dengan Gus Arland...
 
 salam,
 ananto
 
 
 On 3/31/08, y4tie [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
Kalau dari sekian banyak orang yang reply tidak ada yang sepaham
  dengan pak Arland, jadi sebenarnya yang salah memahami itu siapa ya?
 
  Mohon maaf,
  Salam :)
 
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com
keluarga-islam%40yahoogroups.com,
  Arland hmd098@ wrote:
  
   Wa'alaikum salam
   Pendapat mana yg menurut anda cukup kuat itu..?
   Dan siapa yg dibikin makin sulit ; mana yg harus diterima?
  
   Yang perlu ditanamkan adalah PEMAHAMAN dalam memahami Al-Qur'an
   maupun Hadits.
   Bukan asal copy paste, namun tak mengerti apa yang disampaikan.
  
   Forum ini adalah diskusi, bukan PENGHAKIMAN.
  
   saya berharap kita sama-sama dapat memahami dengan AKAL  ILMU
   terhadap apa2 yang kita sampaikan.
  
   Wassalam,
  
  
   --- In keluarga-islam@yahoogroups.com
keluarga-islam%40yahoogroups.com,
  bahtiar lim bahtiar27@
   wrote:
   
Salamun alaikum,
Topic sudah melebar. Berbagai pendapat yang dikalim
cukup kuat justru makin sulit mana yang harus diterima
   
Sedangkan contoh dan pendapat Allah singkat dan cukup
padat, serta mudah difahami,
   
Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk
bapaknya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang
telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka tatkala
jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh
Allah, maka Ibrahim berlepas diri daripadanya.
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut
hatinya lagi penyantun. (QS. 9:114)
   
kalau kita simak, Ibrahimpun tidak lagi mendoakan
orang tuanya setelah mengerti bahwa orang tuanya
tidak bersedia mengemban Amanah Allah...
   
Kemudian kalau Nabi saja dilarang memintakan ampunan
terhadap orang yang dihatinya ada sedikit
kemusyrikan...
Apakah berani kita memintakan ampunan terhadap orang
yang kita tidak tahu isi hatinya ada kemusyrikan ..?
TIADALAH SEPATUTNYA BAGI NABI DAN ORANG-ORANG YANG
BERAMANAH MEMINTAKAN AMPUN (KEPADA ALLAH) BAGI
ORANG-ORANG MUSYRIK, walaupun orang-orang itu adalah
kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka,
bahwasannya orang-orang musyrik itu adalah penghuni
neraka Jahannam. (QS. 9:113)
Siapa yang bisa menjamin seseorang yang kita mintakan
ampunan itu tidak ada kemusyrikan dihatinya...???
Jadi permintaan ampunan hanya boleh untuk orang2 yang
Ber'amanah dan bertobat yang sudah memiliki jaminan
Syurga.
   
Mengenai pahala shalat, haji, zakat, dsb yang
menurut dalil beberapa teman2 disini sebenarnya Allah
sudah menyatakan dengan tegas..!!
Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka
(pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang
berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri; dan
sekali-sekali tidaklah Rabbmu menganiaya
hamba-hamba(Nya) (QS. 41:46)
Jadi menurut ayat itu, tidak ada konpensasi akal2an
penuh khayal mengirim pahala untuk orang lain.
kecuali memang manusia nya mau bikin aturan sendiri...
   
   
   
salaam
   
   
--- Arland hmd098@ wrote:
   
 SETUJU, ya boleh-boleh saja... :)
 Tapi harus difahami bahwa : IBADAH HAJI dan UMROH
 juga termasuk
 IBADAH BADANIYAH atau ibadah yang menggunakan badan.
 Bahkan ibadah Haji dan Umrah ada Ibadah yang
 menyangkut MAAL/HARTA,
 karena dalam Ibadah haji itu memakai biaya berupa
 Duit untuk pergi ke
 Makkah, Bayar Dam, dsb dsb. belum lagi ZAKAT ONH.

 Malahan ibadah haji itu LEBIH LENGKAP dari sekian
 rukun islam,
 didalamnya sudah termasuk sholat Ikhram, Sholat
 Tawaf dll, oleh
 karenanya di letakkan di urutan ke 5 dalam RUKUN
 ISLAM, dan ditambah
 lagi dengan embel-embel JIKA MAMPU.

 Jadi IBADAH BADANIYAH itu BUKAN HANYA SHOLAT dan
 PUASA

 Hadits yang Ukhti sampaikan itu maksudnya SELAGI
 HIDUP, bukan SETELAH
 sifulan meninggal dunia.

 Yang kita bicarakan adalah SETELAH sifulan
 meninggal.

 wassalam,


 --- In
keluarga-islam@yahoogroups.comkeluarga-islam%40yahoogroups.com,
  y4tie
 y4tie@ wrote:
 
  Setuju Pak Wandy, berikut saya kutipkan keterangan
 dari syariah
 online
  mengenai menghadiahkan pahala khususnya pahala
 sholat:
 
  ...Pahala ibadah maliyah seperti shadaqah dan
 hajji sampai kepada
  mayyit, sedangkan ibadah badaniyah seperti shalat
 dan bacaan Al-
 Quran
  tidak sampai. Pendapat ini merupakan pendapat yang
 masyhur dari
  Madzhab Syafi'i dan pendapat Madzhab Malik. Mereka
 berpendapat bahwa
  ibadah badaniyah adalah termasuk kategori ibadah
 yang tidak bisa
  digantikan orang lain, sebagaimana sewaktu hidup
 seseorang

[keluarga-islam] Re: Tanya - Pak Wandy

2008-04-02 Terurut Topik y4tie
Bisa jadi tidak ketemu, bisa jadi memang tidak ada, ya tho? :)

Yang jelas jumhur ulama internet menyatakan tidak ada itu yang
namanya transfer pahala sholat. Kalo masalah pendapat Syeikh, kan
sudah saya tulis besar2 anda KELIRU SEKALI. Hal ini sudah sering kami
bahas dalam pengajian. 

Kalo saya jelas lebih percaya ustadz2 yg sudah jelas keilmuannya
termasuk ustadz2 yg ada di Internet seperti era muslim, syariah online
dsb daripada ilmu dan akal pak Arland... Mohon maaf ya pak.. :)

Wassalam

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Tidak ketemu searcing kan belum tentu tidak ada.
 
 Makanya, kl ngaji itu, jangan lewat searching internet melulu.
 Di internet ya sekedar tambahan saja.
 Kalau mau ngaji tuh, baca dan dengerin pembahasan kitab-kitab klasik 
 dari ulama2 yang mu'tabar, Insya 'Allah ga akan bingung dan 
 kehilangan obor.
 
 Atau, katanya situ kan muridnya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-
 Utsaimin
 Tanyakan saja kepada beliau, mengapa beliau tidak mengingkari adanya 
 pengiriman pahala sholat.
 Padahal kata ustad si eramuslim ga ada dalilnya.
 
 Aku kepingin tahu juga, apakah ilmumu nyambung ga sama Syaikh 
 Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
 Jangan2 cuma ngaku doang, kenalnya juga lewat searching internet jg
 
 wassalam,
 
 
 
 
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, y4tie y4tie@ wrote:
 
  Tapi kenapa kalo saya coba searching di forum2 diskusi situs Islam, 
  mereka semua tidak pernah menyebut adanya hadiah pahala sholat utk 
  ortu, bahkan mereka mengatakan tidak pernah ada hadiah pahala yang 
  demikian. Apa ustadz2 itu semua sama tidak tahunya seperti pak 
  Wandy? :)
  
  Utk lebih jelasnya berikut saya sertakan salah satunya dari era 
  muslim:
  
  Ass. Wr. wb.
  
  Ustadz saya mau nanya tentang shalat hadiah untuk orang tua kita 
  yang telah meninggal dunia. Bagaimana tata caranya dan ayat apa 
 yang 
  paling bagus kita bacakan dan doa yang harus kita bacakan? Mohon 
  bantuannya ustadz.
  
  Wasalam
  
  Iin Erpianto
  erpianto
  
  Jawaban
  Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
  
  Kalau pun ada dalil tentang shalat yang diniatkan untuk hadiah 
  kepada seseorang yang telah wafat, maka shalat itu adalah shalat 
  jenazah. Sedangkan shalat khusus tertentu yang judulnya untuk 
  dihadiahkan kepada orang yang sudah wafat, kami belum menemukan 
  dasar masyru'iyahnya dari sumber-sumber yang valid.
  
  Hal ini berbeda dengan berhaji dengan niat untuk dihadiahkan kepada 
  seseorang, baik masih hidup atau sudah wafat, yang memang ada dasar 
  masyru'iyahnya. Istilahnya adalah haji badal.
  
  Dari Ibnu Abbas ra. bahwa seorang wanita dari Juhainnah datang 
  kepada Nabi SAW dan bertanya, Sesungguhnya ibuku nadzar untuk 
  hajji, namun belum terlaksana sampai ia meninggal, apakah saya 
  melakukah haji untuknya? Rasul menjawab, Ya, bagaimana pendapatmu 
  kalau ibumu mempunyai hutang, apakah kamu membayarnya? Bayarlah 
  hutang Allah, karena hutang Allah lebih berhak untuk dibayar. (HR 
  Bukhari)
  
  Dengan adanya dasar masyru'iyahnya, maka boleh buat kita untuk 
  melakukannya. Semua teknisnya sama persis dengan haji untuk diri 
  sendiri, kecuali niatnya saja yang dikhususkan untuk orang yang 
  dibadalkan.
  
  Namun untuk ibadah shalat, kami belum pernah mendengar adanya 
 badal, 
  baik untuk orang yang masih hidup atau pun untuk mereke yang sudah 
  wafat. Baik hubungannya antara orang tua dan anak, atau pun tidak 
  ada hubungannya.
  
  Karena itu kami mohon maaf karena tidak bisa menjawab pertanyaan 
  anda. Bahkan kami tidak merekomendasikan anda untuk melakukannya, 
  lantaran belum jelas dasar-dasarnya. Padahal masalah yang anda 
  tanyakan itu benar-benar masalah ibadah mahdhah, yang rujukannya 
  harus pasti dari apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
  
  Salam
  
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
  wandysulastra@ wrote:
  
   Kalau demikian, berarti masalah ini muncul hanya karena 
  keterbatasan 
   ilmu dan akal saya serta Ustadz atau ulama dimana saya pernah 
   mengambil ilmu kepada mereka. Mohon maaf kalau begitu...:)
   
   Wassalam
   
   --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland hmd098@ wrote:
   
Assalamu'alaikum wr, wb.

Sebagai pengakhiran diskusi, saya sedikit memberikan masukan 
  sbb :

Karena sekarang semua sudah tahu haditsnya bahwa, pengiriman 
   pahala 
lewat sholat itu memang ada, maka buat masukan antum, lain 
 waktu 
   bila 
ada yang mengatakan itu BOLEH, jadi ga heran lagi, memang 
  dalilnya 
ada kok, cuma kitanya aja yg masih belum tahu atau belum sampai 
   ilmu 
kita untuk mempelajari itu.
Di kitab Kifayatul Akhyar (versi klasik bahasa arabnya) , juga 
   kalau 
ga salah ingat hadits ini dimunculkan, cuma dalam bentuk 
  tambihun.

Kemudian mengeni mazhab, saya menggunakan fiqih Syafi'iyyah.
Saya kira banyak kok, yang menggunakan dalil ini untuk membayar 
hutang2 sholat orangtua mereka yang ketika saat ajal

[keluarga-islam] Re: Tanya - Pak Wandy

2008-04-02 Terurut Topik y4tie
Memang kalo udah mentok terus kepepet yg paling gampang tinggal 
menuduh wahabi deh sama lawan bicara yg beda pemahaman... :)

Kenapa saya ambil contoh pendapat2 dari Internet? Itu hanya untuk 
menunjukkan kepada pak Arland bahwa sebenarnya pemahaman anda 
tentang transfer pahala sholat itu berbeda sendiri. Artinya sebelum 
pak Arland berani memperbolehkan transfer pahala sholat dengan dasar 
hadits tersebut seharusnya pak Arland sendiri yang mesti kroscek apa 
hadits yg pak Arland temukan itu benar ada di Sunan Dawud atau 
tidak? KArena jika hal itu tidak pernah ada, maka pak arland sama 
dengan telah menciptakan suatu bid'ah. Lagi pula jika memang ada, 
saya rasa tidak akan mungkin dari sekian banyak ustadz2 yg ada 
(ustadznya pak Wandi, ustadz saya, ustadz yg ada di internet, dan yg 
lainnya) tidak ada satu pun yang mengetahuinya. Sehingga pada 
akhirnya mereka dengan sangat hati2 tidak berani memperbolehkan 
bahkan menyarankan utk tidak melaksanakan sholat yang tidak jelas 
dasarnya tersebut. Ini masalah ibadah mahdhoh, tidak boleh 
sembarangan kita memperbolehkannya hanya berdasarkan sebuah hadits 
yang belum jelas keberadaannya melebihi seorang ustadz atau 
ulama.. :)

Salam

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Nah... inilah yang saya maksud CIRI dari WAHABIYAH.
 Ini terakhir reply saya ya...
 
 Kan kemarin saya sudah suruh cek and receq di kitab sunan Abu Daud.
 Disana ada redaksi haditnya.
 Kalau memang ga punya, saya bisa kirim dalam bentuk file JPG.
 
 Saya ga suruh anda percaya sama saya kok, saya cuma mengungkap 
fakta 
 dan realita bahwa hadits tersebut sebenarnya ada, cuma mungkin 
 kebetulan ga ditayang di Internet atau ga diungkap di pengajian 
yang 
 anda ikuti. Mana saya Tahu?
 Itu saja..
 
 Makanya saya suruh anda ngaji dan belajar lebih banyak, perbaiki 
dan 
 mantapkan nahwu dan sorof, jadi anda bisa baca langsung kitab-
kitab 
 aslinya, bukan terjemahan saja. dan jangan hanya menuduh atau 
berkata 
 seakan2 ini adalah akal-akalan saya.
 
 Untungnya apa sih saya akal-akalan bagi saya tentang hadits?
 Kamu ga tau ya? ancamannya neraka... saya sih takut yeee...
 Kalau anda ga takut neraka , ya sembunyikan saja hadits-hadits 
yang 
 memang ada, anda anggap ga ada.
 Jangan2 jadi Inkarus-sunnah... Na'uzubillah... Min Zalik...
 
 Ke dua ; Buat apa saya menyuruh anda percaya sama saya???
 Kenal juga saya belum sama anda.
 
 Mohon maaf bila anda tersinggung.
 Wassalam,
 Arland-Jkt.
 
 
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, y4tie y4tie@ wrote:
 
  Bisa jadi tidak ketemu, bisa jadi memang tidak ada, ya tho? :)
  
  Yang jelas jumhur ulama internet menyatakan tidak ada itu yang
  namanya transfer pahala sholat. Kalo masalah pendapat Syeikh, kan
  sudah saya tulis besar2 anda KELIRU SEKALI. Hal ini sudah sering 
 kami
  bahas dalam pengajian. 
  
  Kalo saya jelas lebih percaya ustadz2 yg sudah jelas keilmuannya
  termasuk ustadz2 yg ada di Internet seperti era muslim, syariah 
 online
  dsb daripada ilmu dan akal pak Arland... Mohon maaf ya pak.. :)
  
  Wassalam
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland hmd098@ wrote:
  
   Tidak ketemu searcing kan belum tentu tidak ada.
   
   Makanya, kl ngaji itu, jangan lewat searching internet melulu.
   Di internet ya sekedar tambahan saja.
   Kalau mau ngaji tuh, baca dan dengerin pembahasan kitab-kitab 
 klasik 
   dari ulama2 yang mu'tabar, Insya 'Allah ga akan bingung dan 
   kehilangan obor.
   
   Atau, katanya situ kan muridnya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-
   Utsaimin
   Tanyakan saja kepada beliau, mengapa beliau tidak mengingkari 
 adanya 
   pengiriman pahala sholat.
   Padahal kata ustad si eramuslim ga ada dalilnya.
   
   Aku kepingin tahu juga, apakah ilmumu nyambung ga sama Syaikh 
   Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
   Jangan2 cuma ngaku doang, kenalnya juga lewat searching 
internet 
 jg
   
   wassalam,
   
   
   
   
   
   --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, y4tie y4tie@ wrote:
   
Tapi kenapa kalo saya coba searching di forum2 diskusi situs 
 Islam, 
mereka semua tidak pernah menyebut adanya hadiah pahala 
sholat 
 utk 
ortu, bahkan mereka mengatakan tidak pernah ada hadiah 
pahala 
 yang 
demikian. Apa ustadz2 itu semua sama tidak tahunya seperti 
pak 
Wandy? :)

Utk lebih jelasnya berikut saya sertakan salah satunya dari 
era 
muslim:

Ass. Wr. wb.

Ustadz saya mau nanya tentang shalat hadiah untuk orang tua 
 kita 
yang telah meninggal dunia. Bagaimana tata caranya dan ayat 
apa 
   yang 
paling bagus kita bacakan dan doa yang harus kita bacakan? 
 Mohon 
bantuannya ustadz.

Wasalam

Iin Erpianto
erpianto

Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

Kalau pun ada dalil tentang shalat yang diniatkan untuk 
hadiah 
kepada seseorang yang telah wafat, maka shalat itu adalah 
 shalat 
jenazah. Sedangkan shalat khusus tertentu yang judulnya 
untuk 
dihadiahkan

[keluarga-islam] Re: Tanya - Pak Wandy

2008-04-01 Terurut Topik y4tie
Tapi kenapa kalo saya coba searching di forum2 diskusi situs Islam, 
mereka semua tidak pernah menyebut adanya hadiah pahala sholat utk 
ortu, bahkan mereka mengatakan tidak pernah ada hadiah pahala yang 
demikian. Apa ustadz2 itu semua sama tidak tahunya seperti pak 
Wandy? :)

Utk lebih jelasnya berikut saya sertakan salah satunya dari era 
muslim:

Ass. Wr. wb.

Ustadz saya mau nanya tentang shalat hadiah untuk orang tua kita 
yang telah meninggal dunia. Bagaimana tata caranya dan ayat apa yang 
paling bagus kita bacakan dan doa yang harus kita bacakan? Mohon 
bantuannya ustadz.

Wasalam

Iin Erpianto
erpianto

Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

Kalau pun ada dalil tentang shalat yang diniatkan untuk hadiah 
kepada seseorang yang telah wafat, maka shalat itu adalah shalat 
jenazah. Sedangkan shalat khusus tertentu yang judulnya untuk 
dihadiahkan kepada orang yang sudah wafat, kami belum menemukan 
dasar masyru'iyahnya dari sumber-sumber yang valid.

Hal ini berbeda dengan berhaji dengan niat untuk dihadiahkan kepada 
seseorang, baik masih hidup atau sudah wafat, yang memang ada dasar 
masyru'iyahnya. Istilahnya adalah haji badal.

Dari Ibnu Abbas ra. bahwa seorang wanita dari Juhainnah datang 
kepada Nabi SAW dan bertanya, Sesungguhnya ibuku nadzar untuk 
hajji, namun belum terlaksana sampai ia meninggal, apakah saya 
melakukah haji untuknya? Rasul menjawab, Ya, bagaimana pendapatmu 
kalau ibumu mempunyai hutang, apakah kamu membayarnya? Bayarlah 
hutang Allah, karena hutang Allah lebih berhak untuk dibayar. (HR 
Bukhari)

Dengan adanya dasar masyru'iyahnya, maka boleh buat kita untuk 
melakukannya. Semua teknisnya sama persis dengan haji untuk diri 
sendiri, kecuali niatnya saja yang dikhususkan untuk orang yang 
dibadalkan.

Namun untuk ibadah shalat, kami belum pernah mendengar adanya badal, 
baik untuk orang yang masih hidup atau pun untuk mereke yang sudah 
wafat. Baik hubungannya antara orang tua dan anak, atau pun tidak 
ada hubungannya.

Karena itu kami mohon maaf karena tidak bisa menjawab pertanyaan 
anda. Bahkan kami tidak merekomendasikan anda untuk melakukannya, 
lantaran belum jelas dasar-dasarnya. Padahal masalah yang anda 
tanyakan itu benar-benar masalah ibadah mahdhah, yang rujukannya 
harus pasti dari apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Salam


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau demikian, berarti masalah ini muncul hanya karena 
keterbatasan 
 ilmu dan akal saya serta Ustadz atau ulama dimana saya pernah 
 mengambil ilmu kepada mereka. Mohon maaf kalau begitu...:)
 
 Wassalam
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland hmd098@ wrote:
 
  Assalamu'alaikum wr, wb.
  
  Sebagai pengakhiran diskusi, saya sedikit memberikan masukan 
sbb :
  
  Karena sekarang semua sudah tahu haditsnya bahwa, pengiriman 
 pahala 
  lewat sholat itu memang ada, maka buat masukan antum, lain waktu 
 bila 
  ada yang mengatakan itu BOLEH, jadi ga heran lagi, memang 
dalilnya 
  ada kok, cuma kitanya aja yg masih belum tahu atau belum sampai 
 ilmu 
  kita untuk mempelajari itu.
  Di kitab Kifayatul Akhyar (versi klasik bahasa arabnya) , juga 
 kalau 
  ga salah ingat hadits ini dimunculkan, cuma dalam bentuk 
tambihun.
  
  Kemudian mengeni mazhab, saya menggunakan fiqih Syafi'iyyah.
  Saya kira banyak kok, yang menggunakan dalil ini untuk membayar 
  hutang2 sholat orangtua mereka yang ketika saat ajal itu datang 
  (sakratul maut), dalam keadaan koma, orangtuanya meninggalkan 
  sholatnya beberapa hari.
  
  Ada juga yang menggantinya secara dobel, yaitu dengan sholat 
qodlo 
  dan beras yang dibagikan kepada fakir miskin.
  Kejadian ini sudah saya ketahui semenjak saya masih kanak2 
memang 
  sudah ada (sekitar 35 tahun yl), kalau jaman dulu pengeluaran 
 kafarah 
  dalam bentuk berasnya itu di HELA, yaitu dengan cara si ahli 
waris 
  menyerahkan kepada seorang fakir miskin, kemudian sifakir miskin 
  menghadiahkan lagi beras itu kepada ahli waris, lalu ahli waris 
  membayar kafaroh lagi dari beras yang sama, begitu seterusnya 
 samapai 
  4-5kali.
  Tapi itu jaman dulu, ketika beras masih langka, dan rakyat masih 
  miskin juga/belum mampu, Makanya ulama jaman dulu membolehkan 
 hela, 
  sebagai solusi. 
  Ketika dijaman kini yang sebagian rakyat sudah makmur, tradisi 
 meng-
  hela kafaroh itu hampir-hampir ga ada lagi.
  Sekarang para ahli waris umumnya langsung mengeluarkan kafaroh 
 dalam 
  bentuk beras misalnya sebanyak 10 karung untuk dibagikan kepada 
 fakir 
  miskin, Tapi ahli warisnya juga membayar qodlo sholat dari 
  orangtuanya yg sdh meninggal.
  
  Dalilnya adalah hadits tersebut, saya copy paste lagi :
  
  Dari Usaid, Malik bin Robi'ah As-Sayyidi Ra. berkata :
  Ketika kami tengah duduk di sisi Rasulullah SAW, telah datang 
 seorang 
  laki-laki dari Bani Salamah, lalu bertanya Ya Rasulullah, 
apakah 
  masih tinggal sesuatu daripada perbuatan kebajikan atasku 
terhadap 
  kedua orangtuaku 

[keluarga-islam] Re: Tanya - Pak Wandy

2008-03-31 Terurut Topik y4tie
Kalau dari sekian banyak orang yang reply tidak ada yang sepaham
dengan pak Arland, jadi sebenarnya yang salah memahami itu siapa ya? 

Mohon maaf,
Salam :)

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wa'alaikum salam
 Pendapat mana yg menurut anda cukup kuat itu..?
 Dan siapa yg dibikin makin sulit ; mana yg harus diterima?
  
 Yang perlu ditanamkan adalah PEMAHAMAN dalam memahami Al-Qur'an 
 maupun Hadits.
 Bukan asal copy paste, namun tak mengerti apa yang disampaikan.
  
 Forum ini adalah diskusi, bukan PENGHAKIMAN.
  
 saya berharap kita sama-sama dapat memahami dengan AKAL  ILMU 
 terhadap apa2 yang kita sampaikan.
  
 Wassalam,
 
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bahtiar lim bahtiar27@ 
 wrote:
 
  Salamun alaikum, 
  Topic sudah melebar. Berbagai pendapat yang dikalim
  cukup kuat justru makin sulit mana yang harus diterima
  
  Sedangkan contoh dan pendapat Allah singkat dan cukup
  padat, serta mudah difahami, 
  
  Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk
  bapaknya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang
  telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka tatkala
  jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh
  Allah, maka Ibrahim berlepas diri daripadanya.
  Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut
  hatinya lagi penyantun. (QS. 9:114)
  
  kalau kita simak, Ibrahimpun tidak lagi mendoakan
  orang tuanya setelah mengerti  bahwa orang tuanya
  tidak bersedia mengemban Amanah Allah...
  
  Kemudian kalau Nabi saja dilarang memintakan ampunan
  terhadap orang yang dihatinya ada sedikit
  kemusyrikan...
  Apakah berani kita memintakan ampunan terhadap orang
  yang kita tidak tahu isi hatinya ada kemusyrikan ..?
  TIADALAH SEPATUTNYA BAGI NABI DAN ORANG-ORANG YANG
  BERAMANAH MEMINTAKAN AMPUN (KEPADA ALLAH) BAGI
  ORANG-ORANG MUSYRIK, walaupun orang-orang itu adalah
  kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka,
  bahwasannya orang-orang musyrik itu adalah penghuni
  neraka Jahannam. (QS. 9:113)
  Siapa yang bisa menjamin seseorang yang kita mintakan
  ampunan itu tidak ada kemusyrikan dihatinya...???
  Jadi permintaan ampunan hanya boleh  untuk orang2 yang
  Ber'amanah dan bertobat yang sudah memiliki jaminan
  Syurga.
  
  Mengenai  pahala  shalat, haji, zakat, dsb  yang
  menurut dalil beberapa teman2 disini sebenarnya Allah
  sudah menyatakan dengan tegas..!!
  Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka
  (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang
  berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri; dan
  sekali-sekali tidaklah Rabbmu menganiaya
  hamba-hamba(Nya) (QS. 41:46)
  Jadi menurut ayat itu, tidak ada konpensasi akal2an
  penuh khayal mengirim pahala untuk orang lain.
  kecuali memang manusia nya mau bikin aturan sendiri...
  
  
  
  salaam
  
  
  --- Arland hmd098@ wrote:
  
   SETUJU, ya boleh-boleh saja... :)
   Tapi harus difahami bahwa : IBADAH HAJI dan UMROH
   juga termasuk 
   IBADAH BADANIYAH atau ibadah yang menggunakan badan.
   Bahkan ibadah Haji dan Umrah ada Ibadah yang
   menyangkut MAAL/HARTA, 
   karena dalam Ibadah haji itu memakai biaya berupa
   Duit untuk pergi ke 
   Makkah, Bayar Dam, dsb dsb. belum lagi ZAKAT ONH.

   Malahan ibadah haji itu LEBIH LENGKAP dari sekian
   rukun islam, 
   didalamnya sudah termasuk sholat Ikhram, Sholat
   Tawaf dll, oleh 
   karenanya di letakkan di urutan ke 5 dalam RUKUN
   ISLAM, dan ditambah 
   lagi dengan embel-embel JIKA MAMPU.

   Jadi IBADAH BADANIYAH itu BUKAN HANYA SHOLAT dan
   PUASA
   
   Hadits yang Ukhti sampaikan itu maksudnya SELAGI
   HIDUP, bukan SETELAH 
   sifulan meninggal dunia.

   Yang kita bicarakan adalah SETELAH sifulan
   meninggal.

   wassalam,
   
   
   --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, y4tie
   y4tie@ wrote:
   
Setuju Pak Wandy, berikut saya kutipkan keterangan
   dari syariah 
   online
 mengenai menghadiahkan pahala khususnya pahala
   sholat:

...Pahala ibadah maliyah seperti shadaqah dan
   hajji sampai kepada
mayyit, sedangkan ibadah badaniyah seperti shalat
   dan bacaan Al-
   Quran
tidak sampai. Pendapat ini merupakan pendapat yang
   masyhur dari
Madzhab Syafi'i dan pendapat Madzhab Malik. Mereka
   berpendapat bahwa
ibadah badaniyah adalah termasuk kategori ibadah
   yang tidak bisa
digantikan orang lain, sebagaimana sewaktu hidup
   seseorang tidak 
   boleh
menyertakan ibadah tersebut untuk menggantikan
   orang lain. Hal ini
sesuai dengan sabda Rasul SAW: 

Artinya: Seseorang TIDAK BOLEH MELAKUKAN SHALAT
   untuk menggantikan
orang lain, dan seseorang tidak boleh melakukan
   shaum untuk
menggantikan orang lain, tetapi ia memberikan
   makanan untuk satu 
   hari
sebanyak satu mud gandum. (HR An-Nasa'i). 

Jadi jelas sekali, tidak ada yg namanya
   membayarkan hutang sholat.

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com,
   wandysulastra
wandysulastra@ wrote:

 Saya tidak

[keluarga-islam] Re: Tanya - to Y4tie

2008-03-31 Terurut Topik y4tie
Memang sebaiknya demikian, kalau kita merasa memiliki keterbatasan
ilmu, maka tidak layak bagi kita kemudian mengambil kesimpulan sendiri
tentang suatu masalah.

Mengenai Syeikh Utsaimin insya allah saya lebih kenal beliau daripada
anda, saya kebetulan mengikuti pengajian dimana ustadz saya sering
berikirim surat dengan beliau bilamana ada masalah yang hendak
ditanyakan. Apa yang anda fahami dari tulisan beliau di bawah adalah
KELIRU SEKALI.

Satu lagi KEKELIRUAN anda, PKS bukanlah WAHABI, karena Wahabi
meniadakan segala macam gerakan politik. Sesungguhnya salafiyah
meniadakan untuk uluran apa saja kepada Hizbiyah Siasiyyah (gerakan
politik) yang menjadikan kekuasaan sebagai tujuan dan bukan sebagai
wasilah (perantara). Begitu menurut salah seorang ulama wahabi.

Tidak semua orang yang mengambil ilmu dari ulama2 WAHABI otomatis
adalah WAHABI. Tidak sedikit ustadz2 non WAHABI di negeri kita yang
mengambil fatwa atau pendapat dari ulama2 wahabi karena keluasan ilmu
mereka. Kecuali bagi mereka yang anti wahabi dan menyamakan wahabi
seperti layaknya aliran sesat bahkan pengikut iblis (Na'udzubillah).
Mereka yang men-sesat-kan wahabi saya pikir sama saja dengan wahabi
yang juga suka mensesatkan oranglain.

Mohon maaf lagi, jika saya melihat dari history diskusi ini saya
katakan bahwa sebenarnya andalah orang yang tidak bisa menerima
pendapat oranglain.

Salam :)

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland [EMAIL PROTECTED] wrote:

 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, y4tie y4tie@ wrote:
 
  Kalau dari sekian banyak orang yang reply tidak ada yang sepaham
  dengan pak Arland, jadi sebenarnya yang salah memahami itu siapa 
 ya? 
  
  Mohon maaf,
  Salam :)
  
 
 Tidak berani reply bukan berarti tidak sefaham.
 Kadang-kadang karena keterbatasan ilmu, banyak orang merasa tawadlu 
 dalam memberikan pendapat.
 Hanya orang-orang yang BERFAHAM WAHABI-lah yang berani menghakimi 
 amalan2 orang lain yang tidak sefaham dengannya langsung di Vonis 
 bahwa faham itu keluar jalur dan sesat, minimal dikatakannya itu 
 ahlul bid'ah.
 Makanya orang seperti itu disebut dengan istilah Wahabiyah.
 
 Ketika di hadapi oleh pendapat dan pemahaman yang tidak sesuai dengan 
 apa yang diketahuinya selama ini, mereka (yang berfaham wahabi) 
 langsung menyerang lawan diskusinya dengan bermacam-macam taktik dan 
 dengan mengerahkan nick name yang berbeda2.
 Dan dengan dalil yang berbeda-beda, termasuk MEMOTONG hadits atau 
 AYAT, sekenanya.
 Saya sudah tahu sejak dulu, cara-cara semacam ini kerap dilakukannya 
 dengan berbagai upaya.
 Anda bisa lihat, diantara yang memberikan komentar, hanya 2-3 orang 
 yang sering mengirim artikel, tapi selebihnya adalah nick-name 
 orang yang baru kita kenal yang sebelumnya tidak pernah memberikan 
 komentar apa-apa (anggota milis pasif/baru subcribe)
 
 Padahal. kalau orang Ahlus-sunnah sejati yang mengerti tentang ilmu 
 agama dengan benar, sebelum mereka menyalahkan pendapat orang lain, 
 mereka selalu memeriksa dirinya terlebih dahulu dengan 
 ketawadlu'annya, misalnya dengan introfeksi diri : o.. bisa jadi 
 dalil itu ada, mungkin sayalah yang belum mengetahui atau belum 
 pernah mendengarnya atau ilmu saya belum sampai sana.
 Mereka tidak langsung menyalahkan orang lain, tapi malah memeriksa 
 diri, pemahamannya dan ilmunya.
 
 Begitulah kira-kira pendapat saya.
 
 Sejak awal sudah saya katakan (silahkan anda baca lagi) : Tidak 
 mungkin SEORANG USTAD berkata TANPA DALIL.
 Karena Ustad adalah manusia biasa yang sudah diberikan Ilmu oleh 
 Allah, bukan Tukang Obat yang hanya ngecap janji tanpa bukti.
 
 Begitu juga saya, saya mengatakan bahwa Ustad itu punya dalil, karena 
 saya juga memang sudah tahu dalilnya.
 Salah-satunya dalilnya adalah perkataan yang disampaikan oleh Syaikh 
 Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
 Beliau adalah ulama besar dari orang2 yang berfaham wahabi (PKS), 
 beliau TIDAK PERNAH melarang bahkan TIDAK MENGINGKARI akan kebolehan 
 sholat atas nama orangtua yang sudah meninggal dunia.
 
 Tapi sayang, masih banyak pengikutnya yang kurang faham tentang apa 
 yang disampaikannya itu.
 
 Karena itu kalau anda bukan termasuk yang berfaham wahabi, hendaknya 
 anda tidak perlu mengahakimi orang lain sesat atau ahlul bid'ah, 
 hanya karena berbeda pemahaman dengan anda, bisa jadi justru andalah 
 yang belum tahu atau belum faham dalilnya.
 Apalagi dengan menyalahkan pemahaman orang lain BERDASAR dari reply 
 yang masuk. Sungguh sangat naif
 
 Karena itu, perbanyaklah belajar dan belajar hingga liang lahat 
 bukan belajar dari kata orang.
 
 
 Wassalam,
 Arland
 
 
 
 
 
 
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland hmd098@ wrote:
  
   Wa'alaikum salam
   Pendapat mana yg menurut anda cukup kuat itu..?
   Dan siapa yg dibikin makin sulit ; mana yg harus diterima?

   Yang perlu ditanamkan adalah PEMAHAMAN dalam memahami Al-Qur'an 
   maupun Hadits.
   Bukan asal copy paste, namun tak mengerti apa yang disampaikan.

   Forum ini adalah diskusi, bukan

[keluarga-islam] Re: Tanya to Zafri Rosedi

2008-03-31 Terurut Topik y4tie
Saya kutipkan tulisan dari sebuah buku.

Imam Nawawi berkata:

Adapun bacaan Qur'an dan mengirimkan pahalanya untuk mayit dan
mengganti shalatnya mayit tersebut, menurut Imam Syafi'i dan Jumhurul
Ulama' adalah tidak sampai kepada mayit yang dikirimi, dan keterangan
ini telah diulang-ulang oleh Imam Nawawi di dalam kitabnya, Syarah
Muslim. (As Subuki, TAKMILATUL MAJMU', syarah MUHADZAB, juz X, hal. 426).

Mungkin bisa dicek mengenai kebenarannya.

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ummu Hanif [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Assalamu'alaikum wr wb,
 
 Tentang menggantikan shalat untuk orang tua ini, bagaimana menurut
mahzab
 Syafi'i? atau bagaimana menurut imam mahzab lainnya?  Adakah
Saudara/Saudari
 yang punya referensinya? Mohon di-share disini..
 
 Terima kasih sebelumnya
 
 Salam
 
 On 3/31/08, Arland [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
Maaf Pak Zafri Rosedi, Urustannya salah... :)
 
  Redaksi haditsnya dalam tulisan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
  adalah (Copy Paste lagi ):
  ===
  sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
 
  Artinya : Jika seorang manusia meninggal, terputuslah semua amalnya
  kecuali tiga, shadaqah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak
  shalih yang mendo'akannya [Hadits Riwayat Muslim dalam Al-Washiyah
  (1631)]
  
  Jadi urutannya :
  1. Sadaqoh jariah
  2. Ilmu Yang bermanfaat
  3. Anak yang sholeh yang MENDO'AKANNYA
 
  Jadi anak yg sholeh yang mendo'akannya itu di urutan terakhir (urutan
  ke 3), bukan di urutan pertama... Pak.
 
  Tahukan anda :
  Siapa kah anak yang sholeh ?
  Siapa kah anak yang mendo'akannya ?
 
  Kalau anak yang sholeh saja, tapi dia tidak mendo'akan orangtuanya,
  orangtuanya hanya mendapat pahala Ilmu yang bermanfaat yang pernah
  dia ajarkan kepada anak-anaknya selagi si orangtua masih hidup.
  Kalau si anak yang sholeh dan sekaligus mendoakan orangtuanya, maka
  orangtuanya mendapatkan dobel : yaitu Ilmu yg bermanfaat dan anak
  yang sholeh yang mendoakannya.
 
  Apakah Sholat itu juga termasuk do'a?
  Kalau Sholat itu BUKAN termasuk do'a, silahkan anda terjemahkan arti
  baca2an sholat anda yang selama ini anda baca.
 
  wassalam,
 
 
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com
keluarga-islam%40yahoogroups.com,
  Zafri Rosedi zafri_07@
  wrote:
  
   Keadaan yang bisa tolong kepada Orang Tua adalah
   dengan anak yang soleh, ilmu yang bermanfaat dan amal
   jariyah..jika sianak tiada ilmu yang munafaat maka
   tidak bisa menolong..Hal yang perlu dikritisi/dikaji
   adalah kenapa harus anak menjadi urutan pertama?
  
   perkara sholat itu adalah kewajiban masing2 Diri. satu
   Diri dengan Diri yang lain tidak bisa menggantikan
   karena masing2 sudah pada berjanji..maka ditagihlah
   janji itu...karena Sholat adalah Hak Allah ta'ala
   sebagai yang mempunyai kehidupan..maka wajib
   ditunaikan sehari dalam 5x..itulah yg disebut waktu
   agama..
  
   --- Arland hmd098@ wrote:
  
Hallo... siapa lg yg mau menjawab ?
   
dalam rep ini tertulis (copy paste) :
===Nah, Jika orang tua sudah meninggal, bakti yg
bisa dilakukan
diantaranya adalah dengan mendo'akan, membayarkan
hutang dan membayar
nadzar, afwan ini yang pernah ana dengar dalam
sebuah kajian, kalo
dalilnya sih ana ga ingat.. :(
Sedangkan kalo soal membayarkan shalat yang
tertinggal bagi orang tua
afwan belom pernah denger nih...===
   
disana tertulis, saya garis bawahi : MEMBAYARKAN
HUTANG
dan MEMBAYAR NAZAR
   
menurut hematku, sholat yang tertinggal termasuk
HUTANG pada Allah.
Kalau itu bukan termasuk hutang, tidak ada kewajiban
meng-Qodho'
sholat, sebagai pelunasan sholat yg tertinggal.
Apakah karena Allah SWT tidak pernah menagih pada
ahli waris,
sehingga ahli waris si fulan yg meninggal tidak
perlu MELUNASI hutang
itu?
   
Bisa dijelasakan secara spesifik...?
   
   
salam,
   
   
   
   
--- In
keluarga-islam@yahoogroups.comkeluarga-islam%40yahoogroups.com,
  Ummu Hanif
ycutt.cute@
wrote:

 Assalamu'alaikum wr wb

 Wah.. udah lama ga cek milis.. tambah seru aja
nih.. :)

 Ana mo ngasih masukan dikit tentang birrul
walidain, diantaranya
ada dalam
 surat Al Israa.

 Berbakti Kepada Dua Orang Tua :

 Firman Allah *subhanahu wata'ala*, artinya,
 *Dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu
dengan
 sebaik-baiknya. *(QS.
 Al-Israa': 23)

 Di antara bentuk-bentuk berbuat baik (birrul
walidain) kepada orang
tua,
 sebagaimana dalam kelanjutan ayat adalah:

 1. Tidak berkata ah atau membentak mereka. Allah
*subhanahu
 wata'ala*berfirman artinya,
 *Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai
berumur
 lanjut dalam pemeliharaan-mu, maka sekali-kali
janganlah kamu
mengatakan
 kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu
membentak
mereka. *(QS.
 Al-Israa': 23)

 2. Berkata yang Baik. 

[keluarga-islam] Hukum berziarah ke makam ulama

2008-03-02 Terurut Topik y4tie
Assalamualaikum wr wb

Ustad saya ingin menanyakan dalil yang mengatakan adanya keutamaan 
kita berziarah kemakam ulama Islam, kemudian apakah kita berdoa 
kepada Allah di makan tersebut doanya lebih mustajab, dan mendoakan 
orang yang sudah meninggal selain orang tua kita juga akan sampai 
dikabulkan,

Bagaimana sanggahan terhadap orang mazhab wahabi yang tidak 
memperbolehkan berziarah ke makam karena sebagai bentuk ratapan 
kepada orang yang meninggal...

Wasalam

Amd
Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Awalnya ziarah kubur adalah perbuatan terlarang, karena para shahabat 
nabi masih baru saja meninggalkan era penyembahan berhala. Namun 
sedikit demi sedikit, Rasulullah SAW memandang bahwa sudah tidak ada 
alasan lagi untuk melarang ziarah kubur, karena para shahabat nabi 
telah memilihi pondasi aqidah yang sangat kokoh.

Maka beliau pun bersabda:

Úä ÈõÑóíúÏóÉ ÞóÇáó: ÞóÇáó ÑÓæá Çááå ßõäúÊõ äóåóíúÊõßõãú Úä ÒöíóÇÑóÉö ÇáÞõÈõæÑö 
ÝóÒõæÑæåÇ ÑæÇå ãÓáã 
æÝí ÑæÇíÉ: Ýóãóäú ÃÑóÇÏó Ãäú íóÒõæÑó ÇáÞõÈõæÑó ÝóáúíóÒõÑú º ÝÅäøóåóÇ 
ÊõÐóßøöÑõäóÇ ÇáÂÎöÑóÉó

Dari Buraidah bahwa Rasulullah SAW bersabda, Dahulu aku larang 
kalian untuk berziarah kubur, sekarang silahkan berziarah. (HR Musim)

Dalam riwayat yang lain beliau menyebutkan:

Siapa yang ingin berziarah kubur, hendaklah berziarah. Karena 
berziarah kubur itu mengingatkan akhirat.

Maka hukum ziarah kubur pun menjadi boleh setelah dahulu pernah 
dilarang. Setidaknya ada dua manfaat utama saat kita berziarah kubur.

Manfaat pertama, kita dapat mendoakan orang yang ada di kubur itu. 
Dan imbasnya adalah doa kita itu akan diganjar dengan pahala yang 
banyak.

Manfaat kedua, kita jadi dapat mengambil pelajaran bahwa suatu ketika 
kita pun akan mati juga, dan akan dikubur juga.

Selain itu juga ada manfaat lainnya, bila kubur yang diziarahi itu 
merupakan kubur tokoh ulama. Misalnya, kita jadi termotivasi untuk 
mempelajari sejarah dan jalan hidupnya, serta dapat mengenang jasa-
jasa mereka.

Di jantung kota Cairo ada kubur Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah. 
Bagi turis Indonesia yang melawat ke negeri Piramid itu, ziarah ke 
kubur Al-Imam Asy-Syafi'i sebenarnya dapat membangkitkan kita 
mengenal lebih dekat sosok Imam Mazhab itu. Dan rupanya di negeri itu 
terdapat begitu banyak situs peninggalan bersejarah yang menarik 
untuk diamati.

Sayangnya, sebagian saudara-saudara kita agak buta sejarah, sehingga 
ketika datang ke tempat yang punya nilai sejarah, sama sekali tidak 
nyambung alias tidak dapat mengambil apapun pelajaran. Datang ke 
kubur para ulama akhirnya sekedar jadi wisata rutin dan ritual, yang 
miskin dari kajian.

Dan konyolnya, sebagian lainnya malah datang untuk minta ini dan 
minta itu kepada ruh yang ada di kuburan. Tentu tindakan ini tidak 
bisa dibenarkan, karena seharusnya kita hanya meminta kepada Allah 
SWT, bukan kepada kuburan, meski kubur seorang ulama sekalipun.

Lucu memang, bahkan di makam Al-Imam Asy-Syafi'i itu ada orang yang 
sampai bertawaf mengelilingi kuburnya, seperti layaknya ka'bah. 
Tindakan ini tentu kurang bisa diterima, karena tidak ada tuntunan 
dari agama ini tentang ritual tawaf mengelilingi kuburan.

Adapun apa yang dikatakan sebagai wahabi yang anti ziarah kubur, 
memang para tokoh mereka di gurun pasir sana sejak awal lebih suka 
menggeneralisir semua masalah yang terkait dengan kuburan. Intinya, 
tidak ada cerita ziarah kubur, apalagi kubur ulama. Buat mereka, 
pokoknya haram, titik.

Kita hanya bisa geleng-geleng kepadakalau melihat kelakuan sebagian 
saudara kita itu. Mungkin dengan berhuznudzdzan kita boleh bilang 
nbahwa tujuan mereka mungkin baik, yaitu untuk melindungi umat Islam 
dari bahaya syirik.

Tapi pola gebyah uyah seperti itu ibarat suasana panik akibat 
kebakaran di suatu kampung, untuk menyelamatkan rumah dari amukan 
api, kadang rumah itu disemprot dengan air dengan kekuatan penuh, 
akibatnya memang sih rumah itu tidak terbakar, tapi malah roboh 
sekalian.

Tindakan menggeneralisir semua ziarah kubur itu haram dan bid'ah, 
barangkali tepat kalau dilakukan oleh seorang Syeikh Muhammad bin 
Abdul Wahhabyang hidup di abad ke delapan belas (1703-1791 M). Tapi 
suasana abad ke delapan belas tentu amat berbeda dengan suasana abad 
ke dua puluh dan dua puluh satu.

Selain itu, gaya dakwah yang sikat sana tembak sini mungkin efektif 
untuk suasana masyarakat padang pasir yang tidak pernah makan 
sekolahan, namun belum tentu gaya seperti itu bisa dengan mudah 
diterima oleh bangsa lain yang punya peradaban.

Maka kalau pun kita mau mengambil pelajaran dari siapa pun, kita 
harus lihat situasi dan kondisi serta latar belakang sosio kultural 
dari suatu masyarakat. Apa yang cocok di abad 18 belum tentu cocok 
untuk abad 21. Dan apa yang dirasa efektif untuk para penghuni gurun 
belum tentu cocok buat para penduduk nusantara. Maka ambillah 
pelajaran wahai orang yang bisa mengambil pelajaran.

Alih-alih diterima, dakwah wahabiyah di mana-mana hanya memanen 
perlawanan dan permusuhan serta 

[keluarga-islam] Islam Arabisme (masih seputar wahabi)

2008-02-03 Terurut Topik y4tie
Dikutip dari:
http://caksafa.multiply.com/journal/item/17

Saya pernah nimbrung dalam kajian pemikiran. Kajian itu membedah 
pemikiran Imam Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah. Studi tokoh itu dimulai 
dari biografi kedua ulama tersebut, kemudian fikih, logika (mantiq), 
tasawuf, dan filsafat. 
Rata-rata pengikut atau anggota tetap dalam kajian tersebut adalah 
mereka yang sudah biasa dengan kajian pemikiran, beda dengan saya 
yang baru kenal, itu pun karena terpaksa. Ketika diskusi 
berlangsung, saya hanya bengong melihat kawan-kawan mengutarakan 
pendapatnya dengan percaya diri, mencerminkan kapasitas keilmuan 
mereka, luar biasa menurut saya. 

Mereka (para diskusan) sangat menguasai tema yang diangkat, 
sepertinya sudah biasa bergaul dengan Imam Al-Ghazali. Tapi, 
terasa agak kurang ketika mengkaji Ibnu Taimiyah, hal ini terlihat 
karena susana diskusi tidak imbang, lebih banyak membicarakan Imam 
Al-Ghazali daripada Ibnu Taimiyah. Mungkin karena literatur karya 
Ibnu Taimiyah dalam disiplin ilmu tertentu tidak seperti Imam Al-
Ghazali, cukup banyak. 

Selain itu mungkin juga karena mayoritas diskusan adalah jebolan 
dari beberapa pesantren tradisional di Indonesia. Bagi mereka, sosok 
seperti Imam Al-Ghazali bukanlah hal baru, buku `Ihya Ulumiddin' 
karangan beliau yang monumental itu, sudah pernah dipelajari karena 
merupakan salah satu pelajaran tetap di beberapa pondok pesantren, 
umumnya pada tigkat akhir. Literatur beliau yang lain juga banyak 
dipelajari. Adapun bukunya Ibnu Taimiyah, setahu saya tidak ada 
satupun yang dipelajari. 

Saya juga merasakan bahwa sepertinya kebanyakan kawan saya yang 
pernah nyantri di pondok tradisional, secara otomatis membenci 
pemikiran Ibnu Taimiyah, karena pemikirannya banyak bertolak 
belakang dengan Imam Al-Ghazali. Saya kurang tahu dalam masalah ini, 
apakah memang didoktrin demikian atau tidak. Dari sini nantinya akan 
timbul fanatisme yang sangat berlebihan, tidak akan pernah menerima 
pemikiran Ibnu Taimiyah, kecuali mereka yang benar-benar mempelajari 
dan meneliti pemikiran Ibnu Taimiyah secara obyektif.

Bermula dari fanatisme inilah, banyak orang yang tidak suka dengan 
pemikiran Ibnu Timiyah dan pengikutnya. Kebencian mereka juga 
semakin bertambah dengan munculnya gerakan Wahabiyah di Saudi 
Arabia, karena fatwanya dianggap mengganggu ajaran Islam yang mereka 
pahami selama ini. Setelah itu muncullah istilah `Islam Arabisme' 
yang dibuat oleh mereka sendiri. Mereka menggambarkan para pengikut 
paham Wahabi—menurut pengertian mereka—sebagai orang yang suka 
mengkafirkan, tidak toleran, main hakim sendiri menindak kejahatan 
dengan kejahatan dengan mengatasnamakan Islam. 


Mungkin juga termasuk sebutan Preman Berjubah yang baru-baru ini 
muncul, tidak tahu pasti istilah itu benar-benar ada yang 
mengungkapkan atau hanya redaksi dari media masa. Lucunya, semua 
orang disamaratakan. Orang yang berjubah, memelihara jenggot, suka 
berdakwah (menasehati yang baik), aktif dalam partai Islam, bergaul 
dengan orang yang suka berjamaah di masjid, semua dianggap gerakan 
Wahabi, gerakan peng-araban—sesuai yang mereka pahami—konspirasi 
Timur Tengah, dan lain sebagainya. 

Mereka menyebut dirinya dengan Islam Kultural. Tapi kawan-kawan saya 
yang tergabung dalam diskusi tersebut tidak sepenuhnya demikian, 
hanya beberapa saja. Informasi seperti ini hanya saya rasakan ketika 
berinteraksi, berteman, berkawan dan hidup bareng bersama barisan 
kawan-kawan yang kebetulan berpihak pada Islam yang tidak suka 
dengan Wahabi. Wallahu A'lam bi as-shawab.




[keluarga-islam] Re: Mengenal Keampuhan Sholawat Nariyah

2008-01-30 Terurut Topik y4tie
Mas Eko, diskusi yang lebih dalam mengenai shalawat ini bisa di baca 
di sini:

http://myquran.org/forum/index.php/topic,24254.0.html

Pandangan yang berbeda mengenai sholawat ini bisa juga dibaca disini:

http://alatsari.wordpress.com/2007/11/06/shalawat-shalawat-yang-
dianggap-ibadah/

Intinya memang kembali kepada perbedaan pemahaman... :)

Salam

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Eko Prasetyo [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Ini ada hadistnya ndak?sampai  x
 
 Pada tanggal 29/01/08, banganut [EMAIL PROTECTED] menulis:
 
Bisa dibuktikan bahwa shalawat Nariyah merupakan pembodohan 
bikinan
  Yahudi ? atau hanya prasangka belaka ?
 
  wassalam
 
  anut
 
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com keluarga-islam%
40yahoogroups.com,
  wong ma'ruf wongmaruf@
  wrote:
  
   Saya melihat ini cuma sekedar upaya pembodohan bikinan Yahudi, 
yang
  menyandarkan hidup manusia pada shalawat.
  
   Yahudi berfikir, gih lu yang Islam bershalawat ria, gue yang 
ambil
  peran diekenomi dan ilmu pengetahuan, ente setelah sholawat beli
  produk-produk gue.
  
   Gahe gene masih ngelamun.
  
   Arland hmd098@ wrote: Mengenal
  Keampuhan Sholawat Nariyah
  
  
   Sholawat Nariyah adalah sebuah sholawat yang disusun oleh Syekh
   Nariyah. Syekh yang satu ini hidup pada jaman Nabi Muhammad 
sehingga
   termasuk salah satu sahabat nabi. Beliau lebih menekuni bidang
   ketauhidan. Syekh Nariyah selalu melihat kerja keras nabi dalam
   menyampaikan wahyu Allah, mengajarkan tentang Islam, amal 
saleh dan
   akhlaqul karimah sehingga syekh selalu berdoa kepada Allah 
memohon
   keselamatan dan kesejahteraan untuk nabi. Doa-doa yang 
menyertakan
   nabi biasa disebut sholawat dan syekh nariyah adalah salah satu
   penyusun sholawat nabi yang disebut sholawat nariyah.
  
   Suatu malam syekh nariyah membaca sholawatnya sebanyak  
kali.
   Setelah membacanya, beliau mendapat karomah dari Allah. Maka 
dalam
   suatu majelis beliau mendekati Nabi Muhammad dan minta 
dimasukan
   surga pertama kali bersama nabi. Dan Nabi pun mengiyakan. Ada
   seseorang sahabat yang cemburu dan lantas minta didoakan yang 
sama
   seperti syekh nariyah. Namun nabi mengatakan tidak bisa karena 
syekh
   nariyah sudah minta terlebih dahulu.
  
   Mengapa sahabat itu ditolak nabi? dan justru syekh nariyah 
yang bisa?
   Para sahabat itu tidak mengetahui mengenai amalan yang setiap 
malam
   diamalkan oleh syekh nariyah yaitu mendoakan keselamatan dan
   kesejahteraan nabinya. Orang yang mendoakan Nabi Muhammad pada
   hakekatnya adalah mendoakan untuk dirinya sendiri karena Allah 
sudah
   menjamin nabi-nabiNya sehingga doa itu akan berbalik kepada si
   pengamalnya dengan keberkahan yang sangat kuat.
  
   Jadi nabi berperan sebagai wasilah yang bisa melancarkan doa 
umat
   yang bersholawat kepadanya. Inilah salah satu rahasia 
doa/sholawat
   yang tidak banyak orang tahu sehingga banyak yang bertanya 
kenapa
   nabi malah didoakan umatnya? untuk itulah jika kita berdoa 
kepada
   Allah jangan lupa terlebih dahulu bersholawat kepada Nabi SAW 
karena
   doa kita akan lebih terkabul daripada tidak berwasilah melalui
   bersholawat.
  
   Inilah riwayat singkat sholawat nariyah. Hingga kini banyak 
orang
   yang mengamalkan sholawat ini, tak lain karena meniru yang 
dilakukan
   syekh nariyah. Dan ada baiknya sholawat ini dibaca  kali 
karena
   syekh nariyah memperoleh karomah setelah membaca  kali. 
Jadi
   jumlah amalan itu tak lebih dari itba' (mengikuti) ajaran 
syekh.
  
   Agar bermanfaat, membacanya harus disertai keyakinan yang 
kuat, sebab
   Allah itu berada dalam prasangka hambanya. Inilah pentingnya 
punya
   pemikiran yang positif agar doa kita pun terkabul. Meski kita 
berdoa
   tapi tidak yakin (pikiran negatif) maka bisa dipastikan doanya
   tertolak.
  
   Inilah bacaan sholawat nariyah yang terkenal itu :
  
   Allohumma sholli shollatan kamilah wa sallim salaman. 
Taman 'ala
   sayyidina Muhammadiladzi tanhallu bihil 'uqodu wa tanfariju 
bihil
   kurobu. Wa tuqdhobihil hawa iju wa tunna lu bihirogho 'ibu wa 
husnul
   khowatim wa yustaqol ghomawu biwaj hihil kariim wa 'ala aalihi
   washosbihi fii kulli lamhatin wa hafasim bi'adadi kulli ma'luu 
mi
   laka ya robbal 'aalamiin
  
   Artinya :
  
   Ya Allah Tuhan Kami, limpahkanlah kesejahteraan dan 
keselamatan yang
   sempurna atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW. Semoga terurai 
dengan
   berkahnya segala macam buhulan dilepaskan dari segala 
kesusahan,
   ditunaikan segala macam hajat, tercapai segala keinginan dan 
khusnul
   khotimah, dicurahkan rahmat dengan berkah pribadinya yang 
mulia.
   Kesejahteraan dan keselamatan yang sempurnah itu semoga Engkau
   limpahkan juga kepada para keluarga dan sahabatnya setiap 
kedipan
   mata dan hembusan nafas, bahkan sebanyak pengetahuan Engkau, 
Ya Tuhan
   semesta alam
  
  
  
  
  
  
   -
   Looking for last minute shopping deals? Find them fast with 
Yahoo!
  Search.
  
 
  
 





[keluarga-islam] Re: HUKUM MEMBACA AL-QUR'AN UNTUK MAYIT BERSAMA IMAM ASY-SYAFI'IY

2007-12-13 Terurut Topik y4tie
Mengapa saya tidak muncul dan memberi komentar apa2?

Karena saya pikir tidak ada gunanya meladeni anda, ngga akan 
nyambung... Buktinya, sewaktu pak Wandy meminta anda menunjukkan mana 
dari artikel yang saya kirim yang anda anggap salah, anda hanya 
berkelit dan mengalihkan topik pembicaraan. Maaf kalau pada akhirnya 
saya mengambil kesimpulan kalau anda hanyalah seperti tong kosong 
yang nyaring bunyinya, hanya bisa berkoar-koar tanpa ilmu. 

Ilmu yang dikupas berulang-ulang tidak akan pernah basi, insya Allah 
akan selalu bermanfaat.

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Kartika, Bambang 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yabegitulah,...padahal kalau dilihat kata kata saya Saya dan anda 
bisa saja berbuat konyol, dan tidak menutup kemungkinan yang lain, 
mengapa ? jelas ..la..wong anda dengan saya malah yang jadi rame , 
yang memposting tidak muncul lagi bukan?,...itulah makanya anda dan 
saya bisa konyol, jadi saya tidak ada tujuan lain apa lagi 
melecehkan, Itu hanya pepatah  seseorang jangan sampai jatuh pada 
lobang yang sama.
  
 Ada pepatah Masuk ke kandang kambing mengembek, masuk ke kandang 
ayam ber kokok.
  
 Kita sudain saja, tidak baik ber kepanjangan, sekali lagi saya 
mohon Ma'af jika pernyataan konyol dianggap sebagai pelecehan
  
 
 -Original Message-
 From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga-
[EMAIL PROTECTED] Behalf Of wandysulastra
 Sent: Thursday, December 13, 2007 10:31 AM
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Subject: [keluarga-islam] Re: HUKUM MEMBACA AL-QUR'AN UNTUK MAYIT 
BERSAMA IMAM ASY-SYAFI'IY
 
 
 
 Insya Allah saya sama sekali tidak terganggu dengan segala hal yang 
 anda katakan. Disni saya hanya ingin mengingatkan anda bahwa yang 
 mempunyai perasaan itu bukan hanya anda saja. Kalau dengan 
postingan 
 bu Yati saja (yang kalau menurut saya tidak ada yg salah) anda 
sudah 
 merasa diserang, bagaimana dengan kalimat anda yang langsung 
 melecehkan orang lain... 
 
 Tidak ada masalah dengan postingan yang berulang-ulang, karena 
 memang demikianlah yang namanya milis. Bertindaklah adil, jangan 
 hanya memikirkan orang dari kelompok yang sepaham dengan anda saja. 
 Pikirkan juga perasaan orang yang tidak sepaham dengan anda. 
 
 Jadi, saya harap anda tidak memberikan komentar konyol lagi kepada 
 postingan yang tidak sepaham dengan anda.. Maaf kalau 
 istilah konyolnya jadi saya pakai terus.. :)
 
 --- In keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com 
yahoogroups.com, Kartika, Bambang 
 KARTIKAB@ wrote:
 
  HH Jadi anda merasa dilecehkan, P ' Wandi coba dikaji dulu 
 yang saya sampaikan, semua maksud saya di kembalikan ke Alquran, 
 saya sudah menemukan ya saya pakai, perbedaan itu dari pikiran 
 manusia tapi Allah maha mendengar dan mengetahui yang di hati 
 manusia, dengan kalimat  Gitu aja kok repot anda tersinggung? saya 
 bukan gusdur, maksud saya agar biar tidak terlalu tegang, karena 
hal 
 ini sudah pernah di bahas , kalau saya tidak hanya Ilmiyah saja 
 Alquran itu dengan keyakinan, hal ini kan sudah 
 dibahas,..yaudah kalau begitu saya mohon ma'af, silahkan 
 dilanjut saja saya tidak komentar masalah ini, dengan melihat 
 kadarnya dulu, OK... kalau yang ikut milisi ini semua bisa melihat 
 dan membaca postingan2 saudara2 kita , tentu saja pendapat yang 
 berbeda beda akan muncul, saya menyadari hal itu, kalau saya 
 menyampaikan pendapat disisni itu karena saya ikut milisi ini, 
mudah-
 mudahan sedikit orang yang merasa tersakiti dengan postingan saya 
 bila perlu tidak ada ,saya tidak bermaksud menghasut, apalagi embel-
 embel lain, semua punya pendapat, punya hak, tapi hak kita juga 
 dibatasi hak orang lain silahkan dilanjut saja.
  
  
  -Original Message-
  From: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com 
yahoogroups.com [mailto:keluarga-
 [EMAIL PROTECTED] mailto:islam%40yahoogroups.com com]On Behalf 
Of wandysulastra
  Sent: Thursday, December 13, 2007 8:18 AM
  To: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com 
yahoogroups.com
  Subject: [keluarga-islam] Re: HUKUM MEMBACA AL-QUR'AN UNTUK MAYIT 
 BERSAMA IMAM ASY-SYAFI'IY
  
  
  
  Ini bukan masalah anda mau pilih apa atau saya pilih apa. Tolong 
  hargai saudara kita yang berniat berbagi ilmu di milis ini. Jika 
  anda tidak sepaham dengannya, silakan ditanggapi dengan baik dan 
  berdiskusi secara ilmiah. Dengan melontarkan kalimat asal bunyi 
 yang 
  bernada melecehkan seperti dibawah hanya akan menimbulkan rasa 
  permusuhan diantara kita. Pendapat boleh beda, tapi ukhuwah harus 
  tetap dijaga.
  
  --- In keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com 
 yahoogroups.com, Kartika, Bambang 
  KARTIKAB@ wrote:
  
   Ya,nga apa-apa, lawong saya juga sudah tau silahkan saja kalau 
  anda mau jabarkan tentang bacaan Qur'an buat orang yang sudah 
  meninggal, setelah itu silahkan anda pilih, saya sendiri sudah 
  milih , itu kan masalalu gituaja repot
   
   -Original Message-
   From: keluarga-islam@ 

[keluarga-islam] Mengenal Sifat dan Penampilan Malaikat

2007-12-06 Terurut Topik y4tie
Mediamuslim.info - Malaikat adalah makhluq mulia, diciptakan secara 
hakiki bukan majasi atau kiasan, dan secara fitrahnya senantiasa 
taat kepada Alloh Subhaanahu wa Ta'ala, tidak melanggar perintah 
Alloh Subhaanahu wa Ta'ala.

Mereka diciptakan dari nur (cahaya), dalilnya, yang artinya:  Aku 
telah menciptakan malaikat dari cahaya (HR: Shahih Muslim 2296/2294)

Jenis kelamin kelamin laki–laki, perempuan, jantan, dan betina 
merupakan sifat umum bagi manusia, jin, hewan, tumbuhan, dan benda 
mati. Sebagaimana firman Alloh Subhaanahu wa Ta'ala, yang 
artinya: Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang – pasangan 
supaya kamu mengingat akan kebesaran Alloh (QS: Adz Dzariyat: 49)

Ini mencakup semua yang ada di alam ini, selain para malaikat. 
Malaikat tidak disifati seperti sifat–sifat tersebut diatas (yaitu 
laki–laki atau perempuan).

Malaikat tidak makan dan minum, akan tetapi makanan mereka adalah 
tasbih, tahlil. Alloh Subhaanahu wa Ta'ala ciptakan para malikat 
dalam bentuk paling baik dan paling indah, dan Alloh Subhaanahu wa 
Ta'ala memberikan kemampuan kepadanya untuk dapat merubah bentuknya. 
Dalam firman Alloh Subhaanahu wa Ta'ala, yang artinya: Yang 
diajarkan kepadanya oleh Jibril yang sangat kuat. Yang mempunyai 
akal yang cerdas, dan Jibril itu menampakkan diri dengan rupa yang 
asli. (QS: An Najm: 5-6)

Ibnu Abbas berkata: makna `Dzuumarratin' adalah yang memiliki 
penampilan indah.  Dan Qatadah berkata: maknanya adalah yang 
memiliki bentuk fisik yang tinggi dan baik. (tafsir Ibnu Katsir)

Para malaikat memiliki ukuran fisik yang berbeda–beda, ada yang 
mempunyai 2 sayap, 3 sayap, 4 sayap, dan seterusnya. Dalilnya 
adalah: Segala puji bagi Alloh, Pencipta langit dan bumi. Yang 
menjadikan malaikat sebagai utusan–utusan (untuk mengurus berbagai 
macam urusan) yang mempunyai sayap mesing–masing (ada yang 2, 3, 4) 
Alloh menambahkan pada ciptaan Nya apa yang dikehendaki Nya. 
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS: Al Fathir: 
1)

Dan hadits dari Jabir bin Abdillah, Rasululloh Shalallahu `alaihi wa 
Sallam bersabda, yang artinya: Telah diizinkan bagi saya untuk 
menceritakan salah satu dari Malikat Alloh, dari malaikat yang 
memikul Arsy Alloh, antara daun telinganya dan pundaknya berjarak 
tujuh ratus tahun (perjalanan). (HR: Shahih Sunan Abi Dawud 3/895)

Jumlah malaikat sangat banyak, tidak ada yang mengetahui jumlahnya 
kecuali Alloh `Azza wa Jalla. Berdasarkan dalil, yang artinya: Dan 
tiada Kami jadikan penjaga Neraka itu melainkan dari Malaikat, dan 
tiadalah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi 
cobaan bagi orang–orang kafir. Supaya orang–orang yang diberi Al 
kitab menjadi yakin, dan supaya orang yang beriman bertambah 
imannya. Dan supaya orang–orang yang diberi Al kitab dan orang–orang 
mukmin itu tidak ragu–ragu, dan supaya orang yang dihatinya ada 
penyakit dan orang–orang kafir (mengatakan): `Apakah yang 
dikehendaki Alloh dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?' 
Demikianlah Alloh menyesatkan orang–orang yang dikehendaki Nya. Dan 
tidak ada yang mengetahui tentara Tuhan mu melainkan Dia sendiri. 
Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.  (QS: Al 
Mudatstsir: 31)

Rasululloh Shalallahu `alaihi wa Sallam bersabda, yang 
artinya: Tidaklah di langit dunia itu terdapat suatu tempat pijakan 
kaki melainkan padanya ada malaikat yang sujud, begitulah perkataan 
malaikat: `Dan tidaklah masing–masing dari kami (malaikat) melainkan 
bginya mengetahui tempat kedudukannya. Dan sesungguhnya kami benar–
benar bershof–shof, dan sesungguhnya kami benar–benar bertasbih 
kepada Alloh.  (Silsilah hadits shahih 1059, syaikh Al Albani)

Demikianlah sekilas mengenai sifat dan penampilan para Malaikat, 
semoga pengetahuan ini semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan 
kita, amin... Wallahu ta'ala a'lamu bish-shawab




[keluarga-islam] Re: Memuji Rasulullah Belebihan

2007-12-04 Terurut Topik y4tie
Bapak2 sekalian, mohon dibaca lagi artikel yg saya kirim di bawah 
dengan hati yang dingin tanpa mengedepankan perbedaan. Artikel 
tersebut sama sekali tdk melarang bapak2 untuk bersholawat. Seperti 
yang kita ketahui bahwa ibadah dilakukan berdasarkan dalil, begitu 
juga dengan sholawat. Al-Ahzab 56: 
 
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk 
Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi 
dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. 

Banyak ayat Qur'an yang menyebutkan anjuran bersholawat. Hingga 
terjadi perbedaan antar ulama mengenai hukum membaca sholawat ini, 
apakah wajib atau sunat. 

Pada sebuah hadits disebutkan bahwa jika dalam suatu majelis tidak 
disebutkan nama Allah dan tidak bersholawat kepada Nabi, niscaya 
mereka dalam kerugian. Jika Allah menghendaki, Allah akan mengadzab 
mereka dan jika Allah menghendaki, Allah akan memberi ampunan kepada 
mereka.

Dan masih banyak lagi hadits2 lainnya yang menjelaskan tentang 
keutamaan dari bersholawat. 

Jadi, suka bersholawat tentu tidak termasuk dari memuji Rasulullah 
secara berlebihan, sebaliknya hal tersebut merupakan ibadah yg 
sangat dianjurkan.

Beribadahlah berdasarkan ilmu, bukan hanya berdasarkan rasa 
fanatisme berlebihan saja. Jangan sampai kita bersifat ifrath, yaitu 
melampaui batas dalam beribadah, berbicara tentang Allah dan atas 
nama Allah tanpa ilmu. Karena rusaknya ummat sebelum kita, disebab 
sikap melampaui batas di dalam agamanya. Seperti yang di wanti2kan 
Rasullah:

Jauhilah olehmu sekalian sikap melampaui batas (di dalam agama). 
Karena sesungguhnya rusaknya orang sebelum kamu sekalian hanyalah 
karena ghuluw/melampaui batas dalam agama. 

Mudah2an kita diberi keleluasaan oleh Allah untuk terus mempelajari 
agama ini, hingga termasuk kedalam ahli ibadah yang beribadah dengan 
ilmu.

Salam :)

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Kartika, Bambang 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mau dikupas lagi Mengenai Sholawat??, mau di anggap Bid'ah orang 
yang ber Sholawat, yang berlebih lebihan itu masuk neraka ? Mau 
ngeles lagi dengan kata Sayidina itu dilarang? la wong semua ada 
ilmunya hanya masing masing, kita saja yang kadarnya masih cetek, 
sehingga beranggapan orang lain itu keliru, Saya tidak hanya 
mengharapkan syafa'at Kanjeng Nabi Agung, tetapi sangat-ngat-ngat-
ngat sekali..mengharapkan, yang tidak mengharapkan juga tidak apa-
apa, karena pedenya,.hahahahaha, itulah benih-benih perpecahan umat 
islam dimulai dari ego dengan apa saja alasanya sehingga sumber yang 
lain seolah-olah tertutup Munculah dari aku, sumber yang aku dapat 
yang paling benar yang lain salah, bid'ah, neraka tempatnya
 
  
 
 
 -Original Message-
 From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga-
[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Ananto
 Sent: Monday, December 03, 2007 8:57 AM
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Subject: Re: [keluarga-islam] Memuji Rasulullah Belebihan
 
 
 
 
 
 allahumma shalli wa salim'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aali 
sayyidina Muhammad...
 ya Allah, tambahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada 
penghulu kami Kanjeng Nabi Muhammad dan kepada keluarganya...
  
 salam,
 ananto
 
 
  
 On 12/2/07, y4tie  [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] com wrote: 
 
 Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling mulia 
di 
 muka bumi. Seorang Rasul satu-satunya yang memiliki syafa'at agung 
 pada hari Kiamat. Orang yang pertama kali membuka pintu Surga. 
 Seorang yang diakui ketinggian akhlaknya oleh para sahabat bahkan 
 hingga oleh orang-orang yang memusuhinya. Seorang hamba yang 
karena 
 keseluhuran akhlaknya mendapat pujian langsung dari Alloh 
Subahanahu 
 wa Ta'ala. Meski demikian Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam 
melarang 
 kita memujinya secara berlebihan.
 Beliau shallAllohu 'alaihi wasallam bersabda, yang 
artinya: Jangan 
 memujiku berlebihan sebagaimana orang-orang Nashrani memuji 
 berlebihan kepada Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah 
seorang 
 hamba maka katakanlah, hamba Alloh dan RasulNya'. (HR: Al-
Bukhari).
 
 Apa al-ithra' (memuji berlebihan) itu?
 
 Al-Ithra' yang dilarang adalah memuji berlebihan dan melampaui 
batas 
 hingga terjerumus pada yang haram, kebatilan, dusta bahkan syirik. 
 Batas syirik inilah yang dilanggar orang-orang Nashrani hingga 
 mereka mengatakan, 'Isa bin Maryam 'alaihissalam adalah Alloh 
 Subahanahu wa Ta'ala, atau putra Alloh Subahanahu wa Ta'ala atau 
 salah satu dari yang tiga'. 
 
 Dalil-Dalil Yang Menunjukkan keharamannya
 
 Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam melarang kita memujinya secara 
 berlebihan bukanlah sikap merendah (tawadhu') Nabi 
 shallAllohu 'alaihi wasallam, tetapi suatu syari'at yang 
menegaskan 
 diharamkannya hal tersebut. Keharaman al-ithra' ini, bahkan 
 ditegaskan Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam dalam banyak 
kesempatan. 
 
 Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas radhiyAllohu 'anhu bahwa seorang 
 laki-laki berkata, yang artinya:  Wahai Muhammad, wahai tuan 
kami, 
 putra dari tuan kami

[keluarga-islam] Memuji Rasulullah Belebihan

2007-12-02 Terurut Topik y4tie
Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling mulia di 
muka bumi. Seorang Rasul satu-satunya yang memiliki syafa'at agung 
pada hari Kiamat. Orang yang pertama kali membuka pintu Surga. 
Seorang yang diakui ketinggian akhlaknya oleh para sahabat bahkan 
hingga oleh orang-orang yang memusuhinya. Seorang hamba yang karena 
keseluhuran akhlaknya mendapat pujian langsung dari Alloh Subahanahu 
wa Ta'ala. Meski demikian Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam melarang 
kita memujinya secara berlebihan.
Beliau shallAllohu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya: Jangan 
memujiku berlebihan sebagaimana orang-orang Nashrani memuji 
berlebihan kepada Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah seorang 
hamba maka katakanlah, hamba Alloh dan RasulNya'. (HR: Al-Bukhari).

Apa al-ithra' (memuji berlebihan) itu?

Al-Ithra' yang dilarang adalah memuji berlebihan dan melampaui batas 
hingga terjerumus pada yang haram, kebatilan, dusta bahkan syirik. 
Batas syirik inilah yang dilanggar orang-orang Nashrani hingga 
mereka mengatakan, 'Isa bin Maryam 'alaihissalam adalah Alloh 
Subahanahu wa Ta'ala, atau putra Alloh Subahanahu wa Ta'ala atau 
salah satu dari yang tiga'. 

Dalil-Dalil Yang Menunjukkan keharamannya

Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam melarang kita memujinya secara 
berlebihan bukanlah sikap merendah (tawadhu') Nabi 
shallAllohu 'alaihi wasallam, tetapi suatu syari'at yang menegaskan 
diharamkannya hal tersebut. Keharaman al-ithra' ini, bahkan 
ditegaskan Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam dalam banyak kesempatan.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas radhiyAllohu 'anhu bahwa seorang 
laki-laki berkata, yang artinya:  Wahai Muhammad, wahai tuan kami, 
putra dari tuan kami, orang terbaik kami dan putra dari orang 
terbaik kami. Maka serta merta Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam 
menyangkal:  Wahai manusia, berhati-hatilah dengan ucapan kalian, 
dan jangan terpedaya oleh setan. Saya adalah Muhammad bin Abdullah, 
hamba Alloh dan RasulNya. Demi Alloh, sesungguhnya aku tidak 
menyukai kalian menyanjungku melebihi kedudukan yang telah diberikan 
Alloh kepadaku. (HR: Ahmad)

Dalam kisah delegasi suku Bani Amir, di hadapan Nabi 
shallAllohu 'alaihi wasallam ada yang menyanjung: Di tengah-tengah 
kita ada Nabi yang mengetahui apa yang (akan terjadi) besok. Maka 
spontan Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam mengingkari perkataan 
tersebut seraya bersabda: Tinggalkanlah yang ini. (HR: Al-
Bukhari). 

Dalam riwayat Ibnu Majah ditambahkan, yang artinya: Tidak ada yang 
mengetahui apa yang (akan terjadi) besok kecuali Alloh. 

Haramnya al-ithra' 

Sebagian orang mengira, al-ithra' (pujian berlebihan) yang dilarang 
Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam adalah yang sampai pada derajat 
menuhankan beliau shallAllohu 'alaihi wasallam, sebagaimana yang 
dilakukan orang-orang Nashrani terhadap Isa bin 
Maryam 'alaihissalam, adapun selainnya maka dibolehkan.

Ini adalah pemahaman keliru. Pemahaman ini dibantah oleh sabda Nabi 
shallAllohu 'alaihi wasallam, yang artinya: Maka katakanlah, 'hamba 
Alloh dan RasulNya'. 

Dalam hadits tersebut, Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam melarang 
pujian yang diharamkan, lalu menunjukkan hendaknya pujian itu tidak 
melampaui kedudukannya sebagai hamba Alloh Subahanahu wa Ta'ala yang 
tidak bisa mendatangkan manfaat atau madharat, baik untuk dirinya 
atau pun orang lain. Alloh Subahanahu wa Ta'ala berfirman, yang 
artinya: Katakanlah (wahai Muhammad), 'Aku tidak bisa memiliki 
(mendatangkan) manfaat maupun madharat untuk diriku kecuali jika 
dikehendaki oleh Alloh. (QS: Al-A'raf: 144). 

Adapun keistimewaan Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam atas segenap 
manusia yang lain adalah bahwa Alloh Subahanahu wa Ta'ala memilihnya 
untuk mengemban risalah dan amanat wahyu, sebagaimana firman Alloh 
Subahanahu wa Ta'ala, artinya: Katakanlah (wahai 
Muhammad), 'Sesungguhnya aku hanya-lah adalah manusia biasa seperti 
kalian, yang diberikan wahyu kepadaku. (QS: Al-Kahfi: 110). 

Tindakan prefentif (penjagaan)

Larangan memuji berlebihan kepada Nabi shallAllohu 'alaihi wasallam 
adalah untuk menjaga Ummat Islam agar tidak terjerumus pada hal-hal 
yang diharamkan. Sama halnya ketika Nabi shallAllohu 'alaihi 
wasallam melarang laki-laki berkhalwat (berduaan) dengan wanita 
bukan mahramnya. Ini adalah bentuk penjagaan agar umat Islam tidak 
terjerumus pada perbuatan zina.

Upaya prefentif terbesar yang dilakukan Nabi shallAllohu 'alaihi 
wasallam adalah penjagaan agar Ummat Islam tidak terjerumus pada 
perbuatan dosa terbesar, yaitu syirik. Sedangkan sarana termudah 
yang menjerumuskan orang kepada syirik adalah mengagung-agungkan 
orang-orang shalih dari kalangan para Nabi, wali, dan ulama secara 
berlebihan. Baik dalam bentuk ucapan dengan memuji mereka secara 
berlebihan, atau dalam bentuk tindakan dan ini yang lebih banyak 
terjadi dengan berbagai macamnya. Dan yang paling umum terjadi 
adalah dengan mengagungkan kuburan mereka, membangunnya dan 
menjadikannya sebagai tempat ibadah. 

Inilah yang sangat 

[keluarga-islam] Re: Apakah Pahala Bacaan Al-Qur'an sampai pada orang yang sudah meninggal?

2007-11-27 Terurut Topik y4tie
--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
--deleted-- 
 Lalu Pahala bacaan al-qur'an atau pahala amal kita lainnya. lalu 
kita
 hadiahkan kepada yang sudah meninggal. Apakah sampai ? Ini adalah
 perkara pengembangan dari persoalan syar'i yang ada jadi tinggal 
 bagaimana akal menangkap nilai-nilai syar'i itu sendiri.
 
 wassalam
 
 anut
 

Penjelasan yg menarik dari Bang Anut. Membahas masalah khilfiyah 
memang tidak akan pernah selesai. Masing2 memaparkan argumen dari 
sumbernya masing2. Terkadang penjelasannya berasal dari Ulama yang 
sama, tapi isinya bisa berbeda. Di Kitab A katanya Imam anu 
menghukuminya sunnah, tapi di Kitab B imam tersebut katanya 
menghukumi kebalikannya.. :)

Untuk masalah khilafiyah seperti ini, memang sebaiknya kita dapat 
berlapang dada menerima perbedaan2 tersebut dengan tidak merasa diri 
yang paling benar dan menganggap yang lain bid'ah.

Berikut penjelasan yang cukup baik dari para ustadz di syariahonline 
mengenai masalah ini:

---

Para ulama berbeda pendapat tentang hukum berdo'a dan menghadiahkan 
pahala ibadah kepada orang yang telah meninggal dunia. Masalah ini 
seringkali menjadi titik perbedaan antara berbagai kelompok 
masyarakat. Dan tidak jarang menjadi bahan perseteruan yang berujung 
kepada terurainya benang persaudaraan.

Seandainya umat Islam ini mau duduk bersama mengkaji semua dalil 
yang ada, seharusnya perbedaan itu bisa disikapi dengan lebih dewasa 
dan elegan.

Kita akan mempelajari tiga pendapat yang terkait dengan masalah ini 
lengkap dengan dalil yang mereka pakai. Baik yang cenderung 
mengatakan tidak sampainya pahala kepada orang yang sudah wafat, 
atau yang mengatakan sampai atau yang memilah antara keduanya. 
Sedangkan pilihan anda mau yang mana, semua kembali kepada anda 
masing-masing.

1. Pahala Tidak Bisa Sampai

Orang mati tidak bisa menerima pahala ibadah orang yang masih hidup. 
Dalil atau hujjah yang digunakan adalah berdasarkan dalil:

`Yaitu bahwasannya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa 
orang lain dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain 
apa yang telah diusahakannya` (QS. An-Najm:38-39)

`Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan 
kamu tidak dibalasi kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan` 
(QS. Yaasiin:54)

`Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan mendapat 
siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya`. (QS. Al Baqaraah 286)

Ayat-ayat diatas adalah sebagai jawaban dari keterangan yang 
mempunyai maksud yang sama, bahwa orang yang telah mati tidak bisa 
mendapat tambahan pahala kecuali yang disebutkan dalam hadits:

`Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali 
tiga hal: Sedekah jariyah, anak yang shalih yang mendo'akannya atau 
ilmu yang bermanfaat sesudahnya` (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, 
Nasa'i dan Ahmad).

Bila Anda menemukan orang yang berpendapat bahwa orang yang sudah 
wafat tidak bisa menerima pahala ibadah dari orang yang masih hidup, 
maka dasar pendapatnya antara lain adalah dalil-dalil di atas.

Tentu saja tidak semua orang sepakat dengan pendapat ini, karena 
memang ada juga dalil lainnya yang menjelaskan bahwa masih ada 
kemungkinan sampainya pahala ibadah yang dikirmkan / dihadiahkan 
kepada orang yang sudah mati.

2. Ibadah Maliyah Sampai Dan Ibadah Badaniyah Tidak Sampai

Pendapat ini membedakan antara ibadah badaniyah dan ibadah maliyah. 
Pahala ibadah maliyah seperti shadaqah dan hajji, bila diniatkan 
untuk dihadiahkan kepada orang yang sudah meninggal akan sampai 
kepada mayyit.

Sedangkan ibadah badaniyah seperti shalat dan bacaan Alqur'an tidak 
sampai. Pendapat ini merupakan pendapat yang masyhur dari Madzhab 
Syafi'i dan pendapat Madzhab Malik.

Mereka berpendapat bahwa ibadah badaniyah adalah termasuk kategori 
ibadah yang tidak bisa digantikan orang lain, sebagaimana sewaktu 
hidup seseorang tidak boleh menyertakan ibadah tersebut untuk 
menggantikan orang lain. Hal ini sesuai dengan sabda Rasul SAW:

`Seseorang tidak boleh melakukan shalat untuk menggantikan orang 
lain, dan seseorang tidak boleh melakukan shaum untuk menggantikan 
orang lain, tetapi ia memberikan makanan untuk satu hari sebanyak 
satu mud gandum` (HR An-Nasa'i).

Namun bila ibadah itu menggunakan harta benda seperti ibadah haji 
yang memerlukan pengeluaran dana yang tidak sedikit, maka pahalanya 
bisa dihadiahkan kepada orang lain termasuk kepada orang yang sudah 
mati. Karena bila seseorang memiliki harta benda, maka dia berhak 
untuk memberikan kepada siapa pun yang dia inginkan. Begitu juga 
bila harta itu disedekahkan tapi niatnya untuk orang lain, hal itu 
bisa saja terjadi dan diterima pahalanya untuk orang lain. Termasuk 
kepada orang yang sudah mati.

Ada hadits-hadits yang menjelaskan bahwa sedekah dan haji yang 
dilakukan oleh seorang hamba bisa diniatkan pahalanya untuk orang 
yang sudah meninggal. Misalnya dua hadits berikut ini :

Dari Abdullah bin Abbas ra bahwa Saad bin Ubadah ibunya 

[keluarga-islam] Re: Apakah Pahala Bacaan Al-Qur’an sampai pada orang yang sudah meninggal?

2007-11-26 Terurut Topik y4tie
Betul sekali, kita jangan taklid buta. Pelajari dengan baik dan 
jangan hanya sekedar ikut2an apa kata habib, tanpa mempelajari dalil2 
mana saja yang shahih  dan bagaimana pula pendapat para imam 
terdahulu.

Sekali lagi saya katakan masalah ini adalah masalah khilafiyah yg 
sudah ada sejak zaman para imam yang empat. Seperti halnya masalah 
qunut subuh. Mereka semua adalah saudara kita yang insya allah sama-
sama Ahlussunnah. Jadi jangan hanya karena berbeda dengan habaib 
kemudian kita sebut mereka adalah pengikut ibnu taimiyah atau wahabi. 
Jika ingin diskusi dengan tujuan untuk menambah wawasan dan 
memperluas khasanah berfikir kita, tidak perlulah kita menyebut orang 
yang tdk sepaham dengan sebutan wahabi atau ahlul bid'ah. Sungguh hal 
itu hanya akan membuat perpecahan antar ummat semakin merenggang. 
Mari silakan dilanjut diskusi yang penuh ilmu ini tanpa perlu 
menyebut kata2 WAHABI atau AHLUL BID'AH.. :)

Salam

  
 
 Maaf, saya mau tanya pada Anda:
 Jika Anda sudah tahu bahwa riwayat hadis ada dua macam: Ada yang 
 mengatakan bahwa bacaan Al-Qur'an itu sampai kepada orang yang 
sudah 
 meninggal. Dan ada yang menyatakan tidak sampai.
 
 Kemudian pendapat ulama2 juga ada kelompok: Ada yang 
 mengatakan Sampai dan ada yang mengatakan Tidak sampai.
 
 Sekarang terserah kita mau ikut yang mana? Atau meyakini yang mana?
 Kalau mau diskusi, tinggal bagaimana sikap kita?
 Kita tidak boleh bertaklid buta. Mau ikut pola pemikiran Ibu 
 Taimiyah dan murid2nya serta Muhammad bin Abdul Wahhab dan ulama2 
 yang diilhami pemikiran mereka itu? Atau mau ikut pemahaman ulama2 
 NU dan Habaib (ulama dari kalangan keturunan Nabi saw) yang 
diilhami 
 dari hadis2 Nabi saw dari jalur Ahlul bait (sa) dan sebagian 
sahabat 
 Nabi saw?
 
 Bagi kita tinggal pilih saja di antara dua kelompok itu. Asal tidak 
 bertaklid buta.
 Kalau ikut dengan taklid buta, masya Allah tidak ada guna kita 
 belajar agama Islam dan karunia akal-pikiran yang paling berharga 
 bagi manusia. 
 
 Wassalam
 Syamsuri Rifai





[keluarga-islam] Re: Apakah Pahala Bacaan Al-Qur’an sampai pada orang yang sudah meninggal?

2007-11-21 Terurut Topik y4tie
--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, syamsuri149 [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Apakah Pahala Bacaan Al-Qur'an sampai pada orang yang sudah 
 meninggal?
 Oleh: Syamsuri Rifai
 
 
 Pertanyaan ini ada dua jawaban dari kalangan pemikiran dan pemahaman 
 kaum muslimin:
 Pertama: Sampai. Pendapat ini adalah pendapat Ahlussunnah dan 
 Ahlul bait Nabi saw
 Kedua: Tidak sampai. Pendapat ini adalah pendapat Wahabiyah, yang 
 diilhami oleh pemikiran Ibnu Taimiyah.
 
--X

Yang saya baca dan ikuti di banyak forum diskusi agama, masalah kirim 
pahala bacaan quran adalah merupakan masalah khilafiyah yang sudah ada 
sejak zaman ulama terdahulu. Jadi bukan hanya perbedaan pendapat yg 
terjadi di zaman sekarang antara ahlussunnah dgn Wahabiyyah. Dan 
sebenarnya yang disebut ahlussunnah itu siapa sih? BUkankah wahabi 
juga merasa yang paling nyunnah dari semua yang mengaku 
ahlussunah? :)

Berikut salah satu versi pendapat mengenai membaca al-quran di kuburan 
dan menghadiahkan pahalanya kepada penghuni kubur. Mudah2an juga dapat 
menambah khazanah2 pemikiran kita. Silakan dikritisi isinya...



KELEMAHAN DALIL MEMBACA QUR'AN DI KUBURAN.

Oleh Mohd Yaakub bin Mohd Yunus

Jumhur (majoriti) para ulamak bersetuju bahawa ziarah kubur merupakan 
satu amalan yang sunnah kerana ianya telah dianjurkan oleh Rasulullah 
s.a.w. melalui sebuah hadis sahih:

…maka berziarah kuburlah kamu, kerana hal itu mengingatkan kepada 
kematian. - Hadis riwayat Imam Muslim

Begitu juga telah jelas bagi para ulamak bahawa disunnahkan untuk 
memberi salam serta mendoakan kesejahteraan kepada jenazah ketika 
menziarah kubur. Aisyah r.a berkata: 

Bahawasanya Nabi s.a.w. pernah keluar ke Baqi' (tempat pemakaman kaum 
Muslimin), lalu baginda mendoakan mereka. Kemudian `Aisyah bertanya 
tentang hal itu, baginda menjawab: Sesungguhnya aku diperintah untuk 
mendoakan mereka. –  Hadis riwayat Imam Ahmad

Di antara doa-doa yang telah diajar oleh Rasulullah s.a.w adalah:

Salam sejahtera hai penghuni kubur mukminin dan muslimin dan insya 
Allah kami akan menyusulmu. Aku mohon keselamatan kepada Allah bagi 
kami dan kalian. - Hadis riwayat Imam Muslim  

Salam sejahtera hai penghuni kubur mukminin dan muslimin, semoga 
Allah memberi rahmat kepada orang-orang terdahulu dan orang-orang 
terkemudian dari kami dan insya Allah kami akan menyusul. – Hadis 
riwayat Imam Muslim

Namun begitu para ulamak telah berselisih pendapat tentang hukum 
membaca al-Qur'an di kuburan untuk mensedekahkan pahalanya kepada 
penghuni kubur tersebut. Yang lebih menepati pandangan Imam al-Syafi'i 
r.h adalah kiriman pahala tersebut tidak sampai dan beliau berhujah 
dengan firman Allah S.W.T. :

(Dalam Kitab-kitab itu ditegaskan): Bahawa sesungguhnya seseorang yang 
boleh memikul tidak akan memikul dosa perbuatan orang lain (bahkan 
dosa usahanya sahaja); Dan bahawa sesungguhnya tidak ada (balasan) 
bagi seseorang melainkan (balasan) apa yang diusahakannya. - Al-Najm : 
38-39

Telah berkata al-Hafidz Ibnu Kathir r.h di dalam kitab Tafsir al-
Qur'an al-Adzim ketika mentafsirkan ayat di atas:

Iaitu sebagaimana seseorang tidak akan memikul dosa orang lain 
demikian juga seseorang tidak akan memperolehi ganjaran (pahala) 
kecuali apa-apa yang telah dia usahakan untuk dirinya sendiri. Dan 
dari ayat yang mulia ini Imam al-Syafi'i bersama para ulamak yang 
mengikutinya telah mengeluarkan hukum bahawa bacaan al-Qur'an tidak 
akan sampai hadiah pahalanya kepada orang yang telah mati. Kerana 
bacaan tersebut bukan dari amal dan usaha mereka. Oleh kerana itu 
Rasulullah s.a.w. tidak pernah mengsyari'atkan umatnya (untuk 
menghadiahkan bacaan al-Qur'an kepada yang telah mati) dan tidak juga 
pernah menggemarinya atau memberikan petunjuk kepada mereka baik 
dengan nash (dalil yang jelas lagi terang) dan tidak juga dengan 
isyarat dan tidak pernah dinukilkan dari seorangpun sahabat (bahawa 
mereka pernah mengirim pahala bacaan al-Qur'an kepada orang yang telah 
mati). Jika sekiranya amalan itu baik tentu para sahabat telah 
mendahului kita mengamalkannya. Dan di dalam masalah ibadah ianya 
hanya terbatas pada dalil dan tidak boleh dipalingkan dengan qiyas-
qiyas atau pendapat-pendapat.

Imam al-Nawawi r.h pula di dalam Syarah Muslim (jilid 1, ms. 90) telah 
berkata:

Adapun bacaan al-Qur'an (yang pahalanya dikirimkan kepada simati) maka 
yang masyhur di dalam mazhab Syafi'i tidak dapat sampai kepada si mati 
yang dikirim… Sedang dalilnya bagi Imam al-Syafi'i dan pengikut-
pengikutnya ialah firman Allah:

bahawa sesungguhnya tidak ada (balasan) bagi seseorang melainkan 
(balasan) apa yang diusahakannya.

Dan Sabda Nabi s.a.w.:

Apabila manusia telah meninggal dunia, maka terputuslah amal usahanya 
kecuali tiga hal iaitu sedekah jariah, ilmu yang dimanfaatkan dan anak 
soleh (lelaki atau perempuan) yang berdoa untuknya. – Hadis riwayat 
Imam al-Tirmidzi.

Imam Muzani r.h di Hamish al-Umm telah berkata:

Rasulullah s.a.w. memberitahukan sebagaimana yang diberitakan Allah, 
bahawa dosa seseorang 

[keluarga-islam] Re: AHmad Musadeq Para Pengikutnya telah TOBAT...

2007-11-11 Terurut Topik y4tie
Mas Naufal, di detik.com ada beritanya...

http://www.detiknews.com/indexfr.php?
url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11
/tgl/12/time/015042/idnews/851083/idkanal/10

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Naufal [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 OM berita lengkapnya mana nie?
 kok bisa tau kalo dah tobat... apa berdasarkan berita dari email 
bang Ridwan...he..he
 
 
   - Original Message - 
   From: Ahmadi Agung 
   To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
   Sent: Saturday, November 10, 2007 12:44 PM
   Subject: [keluarga-islam] AHmad Musadeq  Para Pengikutnya telah 
TOBAT...
 
 
 
 Yha ALLAH Ya TUHAN ku...
 
 Terimalah Saudaraku Ahmad Musadeq  Para Pengikutnya yg telah 
menyatakan TOBAT pada-Mu  kembali ke ajaran-MU yg benar yaitu 
ajaran Islam yha ALLAH
 
 Bimbinglah saudaraku semua yg sudah menyatakan TOBAT pada-Mu 
itu ke jalan yg lurus...
 
 Ampuni segala Dosa saudaraku semua atas ke-khilafan yg telah 
mereka lakukan itu Yha ALLAH yg MAHA ROHMAN  MAHA ROHIM...
 
 AMin, AMin, AMin YhaROBBAL'ALamin...
 
 Salam JIHAD
 AL-Pacitan





[keluarga-islam] Ghibah atau Nasihat ?

2007-11-06 Terurut Topik y4tie
Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan jin dan manusia untuk 
beribadah kepada-Nya. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada 
Nabi Muhammad yang telah bersabda:

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka 
hendaknya dia berkata yang baik atau diam. (HR. Bukhari dan Muslim)

Amma ba'du.

Saudaraku sekalian, ghibah atau menggunjing adalah perbuatan yang 
pada asalnya dilarang oleh Islam. Ghibah adalah perbuatan dosa 
besar, yang bahkan Allah menyamakan orang yang melakukan ghibah 
dengan orang yang memakan bangkai saudaranya, Allah ta'ala berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka 
(kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah 
mencari-cari keburukan orang dan janganlah sebagian kalian 
menggunjingkan (ghibah) sebagian yang lain. Adakah seorang di antara 
kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka 
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. 
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. 
Al-Hujuuraat: 12)

Meskipun demikian ada sebagian ghibah yang diperbolehkan atau bahkan 
disyariatkan. Karena dengan cara itulah pemahaman agama ini akan 
selamat dari penyimpangan dan kesesatan. Dalam kesempatan ini kita 
akan sedikit mengkaji persoalan ini, agar kita bisa membedakan mana 
nasihat dan mana ghibah yang terlarang. 

Pengertian Ghibah

Pengertian ghibah dapat diketahui dengan memperhatikan sebuah hadits 
yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya. Beliau 
membawakan sebuah riwayat: Yahya bin Ayyub menceritakan kepada kami, 
demikian pula Qutaibah dan Ibnu Hajar. Mereka mengatakan: Isma'il 
bin Al-'Allaa' menceritakan hadits kepada kami dari jalan ayahnya 
dari Abu Hurairah radhiyallahu `anhu bahwa Rasulullah 
shallallahu `alaihi wa `ala aalihi wa sallam bersabda:

Tahukah kalian apa itu ghibah?, Mereka menjawab, Allah dan Rasul-
Nya yang lebih tahu. Beliau bersabda, Yaitu engkau menceritakan 
tentang saudaramu yang membuatnya tidak suka. Lalu ditanyakan 
kepada beliau, Lalu bagaimana apabila pada diri saudara saya itu 
kenyataannya sebagaimana yang saya ungkapkan? Maka beliau 
bersabda, Apabila cerita yang engkau katakan itu sesuai dengan 
kenyataan maka engkau telah meng-ghibahinya. Dan apabila ternyata 
tidak sesuai dengan kenyataan dirinya maka engkau telah berdusta 
atas namanya (berbuat buhtan). (HR. Muslim. 4/2001. Dinukil dari 
Nashihatii lin Nisaa', hal. 26)

Keharaman Ghibah

Ummu Abdillah Al-Wadi'iyah berkata: Ghibah itu diharamkan, sedikit 
maupun banyak. Di dalam Sunan Abu Dawud tercantum sebuah hadits yang 
diriwayatkan dari jalan `Aisyah. Beliau berkata:

Wahai Rasulullah, cukuplah menjadi bukti bagimu kalau ternyata 
Shafiyah itu memiliki sifat demikian dan demikian. Salah seorang 
periwayat hadits menjelaskan maksud ucapan `Aisyah bahwa Shafiyah 
itu orangnya pendek. Maka Nabi shallallahu `alaihi wa sallam 
bersabda: Sungguh engkau telah mengucapkan sebuah kalimat yang 
seandainya dicelupkan ke dalam lautan maka niscaya akan merubahnya.

Di dalam dua Kitab Shahih (Bukhari dan Muslim) juga terdapat riwayat 
hadits dari jalan Abu Bakrah yang menceritakan bahwa Nabi 
shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:

Sesungguhnya darah-darah kalian, harta-harta kalian, (dan juga 
kehormatan kalian) semua itu adalah haram atas kalian sebagaimana 
kesucian hari kalian ini (hari `Arafah), pada bulan kalian ini dan 
di negeri kalian yang suci ini.

Di dalam Sunan Tirmidzi terdapat riwayat yang menceritakan hadits 
dari jalan Ibnu `Umar, beliau berkata: Rasulullah 
shallallahu `alaihi wa sallam naik mimbar dan menyeru dengan suara 
yang lantang: Wahai segenap manusia yang masih beriman dengan 
lisannya namun iman itu belum meresap ke dalam hatinya janganlah 
kalian menyakiti kaum muslimin. Dan janganlah melecehkan mereka. Dan 
janganlah mencari-cari kesalahan-kesalahan mereka. Karena 
sesungguhnya barang siapa yang sengaja mencari-cari kejelekan 
saudaranya sesama muslim maka Allah akan mengorek-ngorek kesalahan-
kesalahannya. Dan barang siapa yang dikorek-korek kesalahannya oleh 
Allah maka pasti dihinakan, meskipun dia berada di dalam bilik 
rumahnya. (Hadits ini tercantum dalam Shahihul Musnad, 1/508)

Di dalam Sunan Abu Dawud juga terdapat riwayat dari Anas bin Malik, 
dia berkata: Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam 
bersabda: Ketika aku dimi'rajkan aku melewati suatu kaum yang 
memiliki kuku-kuku dari tembaga. Dengan kuku-kuku itu mereka 
mencakar-cakar wajah dan dada-dada mereka sendiri. Maka aku berkata: 
`Siapakah mereka itu wahai Jibril?` Jibril menjawab, `Mereka itu 
adalah orang-orang yang berani memakan daging-daging manusia serta 
menjatuhkan kehormatan dan harga diri orang lain`. (Hadits ini 
Shahih) (Nashihati lin Nisaa', hal. 26-27) 

Ghibah yang Dibolehkan

Ummu Abdillah Al-Wadi'iyah berkata: Al-Hafizh Ibnu Katsir mengatakan 
di dalam kitab Tafsir beliau, Ghibah itu haram berdasarkan 
kesepakatan (kaum 

[keluarga-islam] Re: Cak Nun: Kita dan Alqiyadah Sama-Sama Sesat

2007-11-04 Terurut Topik y4tie
Yang jelas, kecuali komplotannya JIL, semua ormas Islam sepakat 
bahwa al-Qiyadah ini SESAT dan MENYESATkan. Ormas Islam tersebut 
antara lain:

Perguruan As Syafi'iyyah, Komite Islam untuk Solidaritas Dunia Islam 
(KISDI), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Badan Kerjasama 
Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI), Nahdlatul Ulama (NU), 
Muhamadiyyah, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Syarikat Islam (SI),   
Dewan Masjid Indonesia (DMI), PERSIS, BKPRMI, Al Irsyad Al 
Islamiyyah, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Badan Kontak 
Majlis Ta'lim (BKMT),  YPI Al Azhar, Front Pembela Islam (FPI),  
Front Perjuangan Islam Solo (FPIS), Majelis Mujahidin Indonesia 
(MMI), Majelis Adz Zikra, PP Daarut Tauhid, Forum Betawi Rempug 
(FBR), Tim Pembela Muslim (TPM), Muslimah Peduli Umat (MPU), MER-C, 
Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI), Forum Tokoh Peduli 
Syariah (ForToPS), Taruna Muslim,   Al Ittihadiyah, Hidayatullah, Al 
Washliyyah, PERTI, IKADI, Majelis Tafsir Al Quran (MTA), Ittihad 
Mubalighin, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Koalisi Anti 
Utang, PPMI, PUI, JATMI, PII, BMOIWI, Wanita Islam, GeMa Pembebasan, 
Missi Islam, Partai Persatuan Pembangunan (PPP),  Partai Bulan 
Bintang (PBB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bintang 
Reformasi (PBR), Partai Nahdlatul Umat Indonesia (PNUI)  dan 
organisasi-organisasi Islam lainnya 

Sumber:
http://swaramuslim.net/galery/sekte/index.php?page=pernyataan


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 kalau cak Nun aja sesat,
 gimana saya yg ilmunya sangat minim, mas???
 
 salam,
 ananto
 
 
 On 11/2/07, Naufal [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 yang pasti termasuk cak nun masuk ke dalam kategori  SESAT 
 
  Salam
 
  www.arivean.tk, tempat download MP3 ayat suci Al Qur'an
   Mencintai takkan kehabisan waktu untuk memuji 
   Membenci takkan kehabisan waktu untuk mencela 
 
  - Original Message -
  *From:* Ananto [EMAIL PROTECTED]
  *To:* keluarga-islam@yahoogroups.com ; mencintai-
[EMAIL PROTECTED] ;
  [EMAIL PROTECTED]
   *Sent:* Friday, November 02, 2007 10:34 AM
  *Subject:* [keluarga-islam] Cak Nun: Kita dan Alqiyadah Sama-
Sama Sesat
 
 
 
  Cak Nun: Kita dan Alqiyadah Sama-Sama Sesat
 
  Surabaya, *NU Online*
  Di tengah gencarnya kecaman terhadap Al Qiyadah Al Islamiyah 
yang dianggap
  menyebarkan ajaran sesat, budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) 
justru
  berpendapat bahwa semua komponen bangsa ini berada dalam 
kesesatan.
 
  Apakah Al Qiyadah sesat? Wong Anda sendiri sesat kok tanya Al 
Qiyadah.
  Coba tunjukkan satu saja di Indonesia ini yang tidak sesat, 
katanya dalam
  sarasehan untuk menyemarakkan dies natalis ke-47 ITS di 
Surabaya, Kamis.
 
  Pada sarasehan bertema, Bersama ITS Menuju Indonesia Emas juga 
tampil
  sebagai pembicara Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo, MS, PhD dan 
pendidikan
  pelatihan Emotional Spiritual Quation (ESQ) Ary Ginanjar 
Agustian.
 
  Dalam pandangan Cak Nun, masyarakat Indonesia saat ini berada 
dalam
  kesesatannya masing-masing, yakni dalam bidang teologis, akhlak, 
budaya,
  sistem atau kesesatan gabungan dari semua bidang itu.
 
  Jadi saat ini, tidak ada manusia yang secara sistem tidak 
terlibat dalam
  ketersesatan itu. ITS juga sadar akan ketersesatannya, sehingga 
perlu
  menggandeng ESQ, katanya.
 
  Pada kesempatan itu, ia juga mengemukakan bahwa semua orang dan 
kelompok
  berada dalam kesesatan, termasuk kiai, ulama bahkan orang-orang 
MUI (Majelis
  Ulama Indonesia) sendiri yang sering memberikan lebel sesat.
 
  Makanya Al Qiyadah itu gampang saja. Kalau MUI bilang ajaran 
itu sesat,
  MUI juga sesat. Sesama sesat tidak boleh saling mengganggu, 
katanya.
  (ant/eko)
 
   
 





[keluarga-islam] Re: Kedatangan Al Masih Al Maw'ud adalah untuk membebaskan manusia dari dosa syi

2007-10-31 Terurut Topik y4tie
Mas Nanto yang bijaksana, 

Saya tidak mempunyai hak untuk menilai cara beribadah orang lain, 
tetapi mereka para ULAMA berkewajiban untuk meluruskan apa yang 
menyimpang menurut Agama. Menjelaskan kepada ummat mana yang benar 
dan mana yang salah, mana yang lurus dan mana yang sesat. 

Rasulullah SAW telah mengajarkan syariat islam secara SEMPURNA 
kepada kita. Dengan belajar kepada para ulama yg berpegang teguh 
kepada alquran dan Sunnah, maka kita akan dapat mengetahui mana yang 
benar dan mana yang salah menurut Allah dan RasulNya. 

Mudah2an Allah memberikan kemudahan kepada kita untuk dapat terus 
mempelajari ilmu agama ini dengan baik dan benar, sehingga kita 
tidak masuk kedalam golongan orang2 bodoh yang di VONIS oleh Allah 
seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat dan jelek.

apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau 
memahami? Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, 
bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)(Al-
Furqan:44).

Salam

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 mbak yatie yang baik,
 
 tidak ada yg tidak mungkin di mata gusti allah... semuanya sangat 
mungkin
 dan sangat mudah bagi allah...
 allah adalah sang dzat yang maha membolak-balikkan hati manusia...
 
 silahkan saja beribadah sesuai dengan keyakinan yg sampeyan 
yakini... jangan
 suka menilai cara beribadah orang lain... nanti biarlah allah yg 
akan
 menilai...
 jangan terlalu gampang mengumbar kata sesat terhadap sesama, 
karena bisa
 jadi apa yg anda tuduh sesat itu ternyata lebih mulia di mata 
allah...
 karena sesuatu hal yang kita tidak mengetahuinya
 
 semoga hati kita selalu dalam penjagaanNya...
 
 salam,
 ananto
 
 
 On 10/31/07, y4tie [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
Allah tidak akan mendzalimi hambanya... Tidak akan mungkin 
orang yg
  berjalan diatas ketentuanNya mendapatkan siksaNya, sedangkan yang
  menyimpang dari ketentuanNya mendapatkan rahmatNya.. Ampunan 
Allah
  akan diberikan bagi siapa saja yang berTOBAT kepadaNya.
 
  Vonis sesat yang dikeluarkan ulama bukanlah semata-mata muncul
  berdasarkan hawa nafsu atau kesombongan, tetapi berdasarkan apa 
yang
  telah ditetapkan oleh Allah dan Rasulnya, yaitu Alquran dan Al-
  hadits. Untuk itulah perlunya kita selalu merujuk kepada 
keduanya,
  agar terhindar dari kesesatan yang kelak tempatnya adalah di
  neraka.. Na'udzubillah
 
  Allah dan RasulNya telah dengan sangat JELAS dan TEGAS 
menyebutkan
  bahwa Muhammad SAW adalah penutup Nabi-nabi, tidak ada nabi
  setelahnya. Jadi jika ada orang yang kemudian mengaku sebagai 
Nabi,
  maka hal itu adalah kedustaan dan kesesatan yang teramat sangat
  nyata, tanpa perlu kita berpikir dua kali atau berkata bahwa hal 
itu
  masih bersifat relatif.
 
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com keluarga-islam%
40yahoogroups.com,
  Ananto pratikno.ananto@
  wrote:
  
   mbak yatie,
   bukankah ampunan allah itu lebih luas dari segalanya?
  
   apalagi cuman vonis sesat,
   itu cuman cetek di mata allah...
  
   tidak ada kerugian sedikitpun di pihak allah jika memasukkan 
pak
  sadeq ke
   dalam rahmat surgaNya
   dan, allah lebih suka memasukkan orang2 yg sombong ke dalam
  nerakaNya...
  
   salam,
   ananto
  
  
   On 10/31/07, y4tie y4tie@ wrote:
   
Katanya sampeyan yakin sama Al-quran, kok sama yang ngaku 
jadi
  Nabi
lg setelah Muhammad SAW masih berpikiran Kalau dia masuk
  surga...?
   
Coba mas qurannya dipelajari lagi dengan baik, lah wong 
jelas2 si
sadeq ini tingkahlakunya bertentangan dengan alquran dan al-
  hadits
kok... Segala hal yang menyimpang dari Al-quran dan al-
hadits itu
namanya sesat Mas
   
Pikiran seperti ini ngga jauh beda kayak pendapatnya orang 
JIL,
sudah jelas sesat masih dibilang relatif...
   
--- In keluarga-islam@yahoogroups.comkeluarga-islam%
40yahoogroups.comkeluarga-islam%
  40yahoogroups.com,
Ananto pratikno.ananto@
wrote:

 mas raflis al amin,

 kalo nanti ternyata mas sadeq masuk surga, dan ternyata
  sampeyan
yg masuk
 neraka gimana?
 kita ndak tahu pan?

 salam,
 ananto


 On 10/30/07, Raflis Amin ramin@ wrote:
 
  Mbak Dika, yang bohong itu orangnya yang namanya Sadeq 
itu.
Karena
  Sadeq pembohong maka ajaranya jadi ngaco.
 
 
 
 
 
 
  --
 
  *From:* dika - [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  *Sent:* Tuesday, October 30, 2007 10:31 AM
  *To:* keluarga-islam@yahoogroups.comkeluarga-islam%
40yahoogroups.com
  keluarga-islam%
  40yahoogroups.com
  *Subject:* RE: [keluarga-islam] Re: Kedatangan Al Masih 
Al
Maw'ud adalah
  untuk membebaskan manusia dari dosa syi
 
 
 
  *Udahudah...nggak usah diributin lagi...
 
  Ganti topik aja nanti jatuhnya kita nggak suka sama
  orangnya
lagi
  bukan pada ajarannya...Usul ngadain taubatan 
nasionaldan
masing2

[keluarga-islam] Re: STOP SESAT

2007-10-31 Terurut Topik y4tie
Setuju sekali pak Ridwan... 

Tulisan berbahaya di bawah yang selalu digembar-gemborkan oleh 
gerombolan JIL dapat memalingkan kita dari Alquran. Baik dan benar 
mereka ukur dengan logika, tidak lagi berpedoman kepada alquran dan 
Sunnah.

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, moch.ridwan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Ananto, semoga Rahmat Alloh SWT tetap terlimpah buat anda.
 
 apakah mas ananto setuju dengan isi postingan tsb..? hati-2 dengan
 postingan seperti ini karena isinya akan membuat orang boleh 
berbuat
 sesuka hati tanpa khawatir bahwa ada rambu-2 yang harus 
diperhatikan
 agar sesuai dengan petunjuk kehidupan ini. Sebagai orang yang 
beriman
 kepada Alloh SWT dan Rosulullah Muhammad SAW maka apakah mas ananto
 yakin dengan kebenaran Alquran ? dan mau menjadikan Alquran sebagai
 pedoman hidup ?
 
 Saya khawatir dengan tulisan seperti ini, karena isinya mencoba
 mengaburkan makna sebuah kesesatan, dan bahkan berani mengatakan
 seperti ini : Para nabi, utusan, bahkan Tuhan, tak pernah 
menyesatkan
 manusia.
 
 saya melihat penulis tsb tidak pernah membaca Al Quran, bahwa Alloh
 SWT berkehendak menyesatkan orang yang dikehendaik-NYA, misalnya :
 dalam QS.al Baqoroh ayat 26 :
 
 Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk 
atau
 yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka
 mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi
 mereka yang kafir mengatakan: Apakah maksud Allah menjadikan ini
 untuk perumpamaan? Dengan perumpamaan itu banyak orang yang
 disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang 
yang
 diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali
 orang-orang yang fasik (QS.2:26)
 
 maknanya bahwa dengan firman (perkataan) Tuhan maka para Nabi dan 
para
 utusan Alloh SWT menyesatkan manusia. (lihat juga QS.Al Baqoroh 
ayat
 104 s/d 108)
 
 dan para ulama sebagai pewaris Nabi bolehlah memberi label sesat,
 dengan kriteria telah menyimpang dari pokok-2 ajaran Islam yang 
telah
 ditetapkan oleh Rosululloh Muhammad saw
 
 hati-2 lah dengan postingan seperti dibawah ini, khawatir hal ini
 membuat orang membiarkan/membolehkan kesesatan merebak dimana-mana.
 
 wa Allohu a'lam
 ridwan
 
 
   
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto pratikno.ananto@ 
wrote:
 
  STOP SESAT
  
  Sesat,
  itulah kata yang bergulir di masyarakat
  pernahkah Nabi menyesatkan seseorang/kelompok?
  
  tak habis pikir
  mengapa penyesatan sebegitu mudah dikatakan
  penyesatan awal dari kehancuran kepercayaan manusia
  
  Para nabi, utusan, bahkan Tuhan, tak pernah menyesatkan manusia.
  alangkah sombongnya manusia menyesatkan manusia
  hikmah apa yang terpendam dalam dirinya
  hingga berani menyesatkan?
  
  Sesat,
  awal dan akhir dari sebuah perjalanan
  tak ada yang maju dalam hidup
  kecuali berani menantang penyesatan
  
  para arif billah
  telah menjadi makanan hariannya
  dalam menyantap penyesatan
  
  Seorang tidak akan sampai
  pada derajat kebenaran
  kecuali seribu orang yang benar mengatakan ENGKAU SESAT.
  
  Sesat,
  Stop perkataan sesat
  tataplah dinamika kehidupan dengan kearifan
  tebarkan rasa cinta dalam diri
  melalui cinta kedamaian di dunia akan tumbuh
  melalui cinta kita dapat menuai kebahagian
  melalui cinta kata sesat akan hilang.
  
  19 Syawwal 1428 H.
  
  Oleh: Rahmat
 





[keluarga-islam] Re: Kedatangan Al Masih Al Maw'ud adalah untuk membebaskan manusia dari dosa syi

2007-10-30 Terurut Topik y4tie
Katanya sampeyan yakin sama Al-quran, kok sama yang ngaku jadi Nabi 
lg setelah Muhammad SAW masih berpikiran Kalau dia masuk surga...? 

Coba mas qurannya dipelajari lagi dengan baik, lah wong jelas2 si 
sadeq ini tingkahlakunya bertentangan dengan alquran dan al-hadits 
kok... Segala hal yang menyimpang dari Al-quran dan al-hadits itu 
namanya sesat Mas

Pikiran seperti ini ngga jauh beda kayak pendapatnya orang JIL, 
sudah jelas sesat masih dibilang relatif...

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 mas raflis al amin,
 
 kalo nanti ternyata mas sadeq masuk surga, dan ternyata sampeyan 
yg masuk
 neraka gimana?
 kita ndak tahu pan?
 
 salam,
 ananto
 
 
 On 10/30/07, Raflis Amin [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Mbak Dika, yang bohong itu orangnya yang namanya Sadeq itu. 
Karena
  Sadeq pembohong maka ajaranya jadi ngaco.
 
 
 
 
 
 
   --
 
  *From:* dika - [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  *Sent:* Tuesday, October 30, 2007 10:31 AM
  *To:* keluarga-islam@yahoogroups.com
  *Subject:* RE: [keluarga-islam] Re: Kedatangan Al Masih Al 
Maw'ud adalah
  untuk membebaskan manusia dari dosa syi
 
 
 
  *Udahudah...nggak usah diributin lagi...
 
  Ganti topik aja nanti jatuhnya kita nggak suka sama orangnya 
lagi
  bukan pada ajarannya...Usul ngadain taubatan nasionaldan 
masing2
  istiqfar memohon ampun pada Alloh Fa Insya Alloh khoir wabil 
barokatil
  walid...
 
 
  *
  *Ahmadi Agung [EMAIL PROTECTED]* wrote:
 
   Yha udah kita ganti aja judulnya gini...
 
 
 
  Ahmad Musadeq si KUCING GARONG
 
 
 
  qe qe qe qee...
 
 
 
  -Original Message-
  *From:* keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:
  [EMAIL PROTECTED] Behalf Of *Ananto
 
  wah, judulnya kepanjangan mas...
 
  klo mo bikin judul mah yg singkat aja... biar gampang diinget... 
misal:
  TERLENA atau BEGADANG...
 
 
 
  salam,
 
  ananto
 
 
 
  .
 
 
 
 
 
   Send instant messages to your online friends
  http://uk.messenger.yahoo.com
 
  
 





[keluarga-islam] Re: STOP SESAT

2007-10-30 Terurut Topik y4tie
Pernahkah anda belajar bahwa dalam alquran maupun hadits banyak 
sekali Allah ataupun Rasulnya memvonis seseorang (perbuatan 
seseorang) atau suatu kaum berada dalam kesesatan ataupun tempatnya 
di neraka?

Silakan di-baca2 lagi alquran dan kitab2 haditsnya

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 STOP SESAT
 
 Sesat,
 itulah kata yang bergulir di masyarakat
 pernahkah Nabi menyesatkan seseorang/kelompok?
 
 tak habis pikir
 mengapa penyesatan sebegitu mudah dikatakan
 penyesatan awal dari kehancuran kepercayaan manusia
 
 Para nabi, utusan, bahkan Tuhan, tak pernah menyesatkan manusia.
 alangkah sombongnya manusia menyesatkan manusia
 hikmah apa yang terpendam dalam dirinya
 hingga berani menyesatkan?
 
 Sesat,
 awal dan akhir dari sebuah perjalanan
 tak ada yang maju dalam hidup
 kecuali berani menantang penyesatan
 
 para arif billah
 telah menjadi makanan hariannya
 dalam menyantap penyesatan
 
 Seorang tidak akan sampai
 pada derajat kebenaran
 kecuali seribu orang yang benar mengatakan ENGKAU SESAT.
 
 Sesat,
 Stop perkataan sesat
 tataplah dinamika kehidupan dengan kearifan
 tebarkan rasa cinta dalam diri
 melalui cinta kedamaian di dunia akan tumbuh
 melalui cinta kita dapat menuai kebahagian
 melalui cinta kata sesat akan hilang.
 
 19 Syawwal 1428 H.
 
 Oleh: Rahmat





[keluarga-islam] Re: Kedatangan Al Masih Al Maw'ud adalah untuk membebaskan manusia dari dosa syi

2007-10-30 Terurut Topik y4tie
Allah tidak akan mendzalimi hambanya... Tidak akan mungkin orang yg 
berjalan diatas ketentuanNya mendapatkan siksaNya, sedangkan yang 
menyimpang dari ketentuanNya mendapatkan rahmatNya.. Ampunan Allah 
akan diberikan bagi siapa saja yang berTOBAT kepadaNya.

Vonis sesat yang dikeluarkan ulama bukanlah semata-mata muncul 
berdasarkan hawa nafsu atau kesombongan, tetapi berdasarkan apa yang 
telah ditetapkan oleh Allah dan Rasulnya, yaitu Alquran dan Al-
hadits. Untuk itulah perlunya kita selalu merujuk kepada keduanya, 
agar terhindar dari kesesatan yang kelak tempatnya adalah di 
neraka.. Na'udzubillah

Allah dan RasulNya telah dengan sangat JELAS dan TEGAS menyebutkan 
bahwa Muhammad SAW adalah penutup Nabi-nabi, tidak ada nabi 
setelahnya. Jadi jika ada orang yang kemudian mengaku sebagai Nabi, 
maka hal itu adalah kedustaan dan kesesatan yang teramat sangat 
nyata, tanpa perlu kita berpikir dua kali atau berkata bahwa hal itu 
masih bersifat relatif.

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 mbak yatie,
 bukankah ampunan allah itu lebih luas dari segalanya?
 
 apalagi cuman vonis sesat,
 itu cuman cetek di mata allah...
 
 tidak ada kerugian sedikitpun di pihak allah jika memasukkan pak 
sadeq ke
 dalam rahmat surgaNya
 dan, allah lebih suka memasukkan orang2 yg sombong ke dalam 
nerakaNya...
 
 salam,
 ananto
 
 
 On 10/31/07, y4tie [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
Katanya sampeyan yakin sama Al-quran, kok sama yang ngaku jadi 
Nabi
  lg setelah Muhammad SAW masih berpikiran Kalau dia masuk 
surga...?
 
  Coba mas qurannya dipelajari lagi dengan baik, lah wong jelas2 si
  sadeq ini tingkahlakunya bertentangan dengan alquran dan al-
hadits
  kok... Segala hal yang menyimpang dari Al-quran dan al-hadits itu
  namanya sesat Mas
 
  Pikiran seperti ini ngga jauh beda kayak pendapatnya orang JIL,
  sudah jelas sesat masih dibilang relatif...
 
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com keluarga-islam%
40yahoogroups.com,
  Ananto pratikno.ananto@
  wrote:
  
   mas raflis al amin,
  
   kalo nanti ternyata mas sadeq masuk surga, dan ternyata 
sampeyan
  yg masuk
   neraka gimana?
   kita ndak tahu pan?
  
   salam,
   ananto
  
  
   On 10/30/07, Raflis Amin ramin@ wrote:
   
Mbak Dika, yang bohong itu orangnya yang namanya Sadeq itu.
  Karena
Sadeq pembohong maka ajaranya jadi ngaco.
   
   
   
   
   
   
--
   
*From:* dika - [mailto:[EMAIL PROTECTED]
*Sent:* Tuesday, October 30, 2007 10:31 AM
*To:* keluarga-islam@yahoogroups.comkeluarga-islam%
40yahoogroups.com
*Subject:* RE: [keluarga-islam] Re: Kedatangan Al Masih Al
  Maw'ud adalah
untuk membebaskan manusia dari dosa syi
   
   
   
*Udahudah...nggak usah diributin lagi...
   
Ganti topik aja nanti jatuhnya kita nggak suka sama 
orangnya
  lagi
bukan pada ajarannya...Usul ngadain taubatan nasionaldan
  masing2
istiqfar memohon ampun pada Alloh Fa Insya Alloh khoir 
wabil
  barokatil
walid...
   
   
*
*Ahmadi Agung Agung@* wrote:
   
Yha udah kita ganti aja judulnya gini...
   
   
   
Ahmad Musadeq si KUCING GARONG
   
   
   
qe qe qe qee...
   
   
   
-Original Message-
*From:* keluarga-islam@yahoogroups.comkeluarga-islam%
40yahoogroups.com[mailto:
keluarga-islam@yahoogroups.com keluarga-islam%
40yahoogroups.com]*On
  Behalf Of *Ananto
   
wah, judulnya kepanjangan mas...
   
klo mo bikin judul mah yg singkat aja... biar gampang 
diinget...
  misal:
TERLENA atau BEGADANG...
   
   
   
salam,
   
ananto
   
   
   
.
   
   
   
   
   
Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com
   
   
   
  
 
  
 





[keluarga-islam] Re: Kedatangan Al Masih Al Maw'ud adalah untuk membebaskan manusia dari dosa syi

2007-10-30 Terurut Topik y4tie
Saya memang tidak tahu apa2, dan tidak mau cari tahu tentang mereka 
yang pada ngaku jadi Nabi. Buat apa ngurusin mereka yang jelas2 
adalah para pendusta, sebagaimana yg dikatakan Rasulullah SAW...

Yang jelas sekarang saya lagi nunggu aja, setelah si Mirza, Lia 
Eden, Sadeq, trus siapa lagi ya yg bakal ngaku jadi Nabi... Jangan2 
nanti ada tetangga saya lagi yg latah ngikut2 ngaku jadi Nabi, 
hihihi. 

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, joseph khaidar 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 jangan pake kayanya donk berarti anda tidak tahu apa2 
 
 - Pesan Asli 
 Dari: y4tie [EMAIL PROTECTED]
 Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Terkirim: Senin, 29 Oktober, 2007 4:43:14
 Topik: [keluarga-islam] Re: Kedatangan Al Masih Al Maw'ud adalah 
untuk membebaskan manusia dari dosa syi
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 Bang Yos, kayaknya ilmunya Al Mawud ini masih kalah 
deh dibanding 
 
 Lia Eden.. Coba deh Bany Yos baca di situsnya dia... Kalo saran 
 
 saya, mending Bang Yos pilih Lia Eden aja sebagai Nabi, lebih 
keren 
 
 dan dan lebih hebat lho ilmunya.. 
 
 
 
 --- In keluarga-islam@ yahoogroups. com, joseph khaidar 
 
 paulus_hanedsabeni @... wrote:
 
 
 
  itu anggapan anda karena anda hanya mendengar desas desus 
 
 saja... belum tau ilmunya kan?
 
  
 
  - Pesan Asli 
 
  Dari: arya512004 arya512004@ ...
 
  Kepada: keluarga-islam@ yahoogroups. com
 
  Terkirim: Jumat, 26 Oktober, 2007 6:18:05
 
  Topik: [keluarga-islam] Re: Kedatangan Al Masih Al Maw'ud adalah 
 
 untuk membebaskan manusia dari dosa syi
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 

 
  
 
  
 
  
 
  Pikirannya bener2 mawud (kacau). . .
 
  
 
  
 
  
 
  --- In keluarga-islam@ yahoogroups. com, Raflis amin 
 
  
 
  aminraflis2000@ ... wrote:
 
  
 
  
 
  
 
   Yang mucul ditivi itu palsu banget 
 
  
 
  man. . . . ...
 
  
 
   
 
  
 
   - Original Message 
 
  
 
   From: wong ma'ruf wongmaruf@ ..
 
  
 
   To: keluarga-islam@ yahoogroups. com
 
  
 
   Sent: Thursday, October 25, 2007 11:20:47 PM
 
  
 
   Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Kedatangan Al Masih Al 
Maw'ud 
 
  
 
  adalah untuk membebaskan manusia dari dosa syi
 
  
 
   
 
  
 
   Nggak mimpi lha wong sudah muncul di TV, ada manusianya, ada 
 
  
 
  RasulNya kok, ente kali yang mimpi meliat tetapi tidak tahu.
 
  
 
   
 
  
 
   iwan.jiunk iwan.jiunk@ yahoo. com wrote:
 
  
 
   hei man
 
  
 
   gak ada Rosul baru man...Nabi Muhammad SAW gak pernah ngomongi 
 
 akan
 
  
 
   ada Rosul baru man...sadar lah man...jangan ngimpi man..
 
  
 
   
 
  
 
   --- In keluarga-islam@ yahoogroups. com, wong ma'ruf 
 
  
 
  wongmaruf@ .. wrote:
 
  
 
   
 
  
 
   
 
  
 
Mari kita bergembira menyambut kedatangan seorang Rasul yang 
 
 akan
 
  
 
   menyelamatkan manusia dari murka Allah karena kesyirikan.
 
  
 

 
  
 
 - - ---
 
  
 
Catch up on fall's hot new shows on Yahoo! TV. Watch 
previews, 
 
 get
 
  
 
   listings, and more!
 
  
 
   
 
  
 
   
 
  
 
   
 
  
 
   
 
  
 
   
 
  
 
    _ _ _ _ __
 
  
 
   Do You Yahoo!?
 
  
 
   Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
 
  
 
   http://mail. yahoo.com 
 
  
 
   
 
  
 
   
 
  
 
    _ _ _ _ __
 
  
 
   Do You Yahoo!?
 
  
 
   Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection 
around 
 
  
 
   http://mail. yahoo.com
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 

 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  !--
 
  
 
  #ygrp-mkp{
 
  border:1px solid #d8d8d8;font- family:Arial; margin:14px 
 
 0px;padding: 0px 14px;}
 
  #ygrp-mkp hr{
 
  border:1px solid #d8d8d8;}
 
  #ygrp-mkp #hd{
 
  color:#628c2a; font-size: 85%;font- weight:bold; line-
 
 height:122%; margin:10px 0px;}
 
  #ygrp-mkp #ads{
 
  margin-bottom: 10px;}
 
  #ygrp-mkp .ad{
 
  padding:0 0;}
 
  #ygrp-mkp .ad a{
 
  color:#ff; text-decoration: none;}
 
  --
 
  
 
  
 
  
 
  !--
 
  
 
  #ygrp-sponsor #ygrp-lc{
 
  font-family: Arial;}
 
  #ygrp-sponsor #ygrp-lc #hd{
 
  margin:10px 0px;font-weight: bold;font- size:78%; line-height: 
122%;}
 
  #ygrp-sponsor #ygrp-lc .ad{
 
  margin-bottom: 10px;padding: 0 0;}
 
  --
 
  
 
  
 
  
 
  !--
 
  
 
  #ygrp-mlmsg {font-size:13px; font-family: arial, helvetica, 
clean, 
 
 sans-serif;}
 
  #ygrp-mlmsg table {font-size:inherit; font:100% ;}
 
  #ygrp-mlmsg select, input, textarea {font:99% arial, helvetica, 
 
 clean, sans-serif;}
 
  #ygrp-mlmsg pre, code {font:115% monospace;}
 
  #ygrp-mlmsg * {line-height: 1.22em;}
 
  #ygrp-text{
 
  font-family: Georgia;
 
  }
 
  #ygrp-text p{
 
  margin:0 0 1em 0;}
 
  #ygrp-tpmsgs{
 
  font-family: Arial;
 
  clear:both;}
 
  #ygrp-vitnav{
 
  padding-top: 10px;font- family:Verdana; font-size: 77%;margin: 
0;}
 
  #ygrp-vitnav a{
 
  padding:0 1px

[keluarga-islam] Re: Kedatangan Al Masih Al Maw'ud adalah untuk membebaskan manusia dari dosa syi

2007-10-29 Terurut Topik y4tie
Bang Yos, kayaknya ilmunya Al Mawud ini masih kalah deh dibanding 
Lia Eden.. Coba deh Bany Yos baca di situsnya dia... Kalo saran 
saya, mending Bang Yos pilih Lia Eden aja sebagai Nabi, lebih keren 
dan dan lebih hebat lho ilmunya.. 

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, joseph khaidar 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 itu anggapan anda karena anda hanya mendengar desas desus 
saja... belum tau ilmunya kan?
 
 - Pesan Asli 
 Dari: arya512004 [EMAIL PROTECTED]
 Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Terkirim: Jumat, 26 Oktober, 2007 6:18:05
 Topik: [keluarga-islam] Re: Kedatangan Al Masih Al Maw'ud adalah 
untuk membebaskan manusia dari dosa syi
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 Pikirannya bener2 mawud (kacau). . .
 
 
 
 --- In keluarga-islam@ yahoogroups. com, Raflis amin 
 
 aminraflis2000@ ... wrote:
 
 
 
  Yang mucul ditivi itu palsu banget 
 
 man. . . . ...
 
  
 
  - Original Message 
 
  From: wong ma'ruf wongmaruf@ ..
 
  To: keluarga-islam@ yahoogroups. com
 
  Sent: Thursday, October 25, 2007 11:20:47 PM
 
  Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Kedatangan Al Masih Al Maw'ud 
 
 adalah untuk membebaskan manusia dari dosa syi
 
  
 
  Nggak mimpi lha wong sudah muncul di TV, ada manusianya, ada 
 
 RasulNya kok, ente kali yang mimpi meliat tetapi tidak tahu.
 
  
 
  iwan.jiunk iwan.jiunk@ yahoo. com wrote:
 
  hei man
 
  gak ada Rosul baru man...Nabi Muhammad SAW gak pernah ngomongi 
akan
 
  ada Rosul baru man...sadar lah man...jangan ngimpi man..
 
  
 
  --- In keluarga-islam@ yahoogroups. com, wong ma'ruf 
 
 wongmaruf@ .. wrote:
 
  
 
  
 
   Mari kita bergembira menyambut kedatangan seorang Rasul yang 
akan
 
  menyelamatkan manusia dari murka Allah karena kesyirikan.
 
   
 
    - - ---
 
   Catch up on fall's hot new shows on Yahoo! TV. Watch previews, 
get
 
  listings, and more!
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
   _ _ _ _ __
 
  Do You Yahoo!?
 
  Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
 
  http://mail. yahoo.com 
 
  
 
  
 
   _ _ _ _ __
 
  Do You Yahoo!?
 
  Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
 
  http://mail. yahoo.com
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 !--
 
 #ygrp-mkp{
 border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:14px 
0px;padding:0px 14px;}
 #ygrp-mkp hr{
 border:1px solid #d8d8d8;}
 #ygrp-mkp #hd{
 color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:bold;line-
height:122%;margin:10px 0px;}
 #ygrp-mkp #ads{
 margin-bottom:10px;}
 #ygrp-mkp .ad{
 padding:0 0;}
 #ygrp-mkp .ad a{
 color:#ff;text-decoration:none;}
 --
 
 
 
 !--
 
 #ygrp-sponsor #ygrp-lc{
 font-family:Arial;}
 #ygrp-sponsor #ygrp-lc #hd{
 margin:10px 0px;font-weight:bold;font-size:78%;line-height:122%;}
 #ygrp-sponsor #ygrp-lc .ad{
 margin-bottom:10px;padding:0 0;}
 --
 
 
 
 !--
 
 #ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:arial, helvetica, clean, 
sans-serif;}
 #ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}
 #ygrp-mlmsg select, input, textarea {font:99% arial, helvetica, 
clean, sans-serif;}
 #ygrp-mlmsg pre, code {font:115% monospace;}
 #ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}
 #ygrp-text{
 font-family:Georgia;
 }
 #ygrp-text p{
 margin:0 0 1em 0;}
 #ygrp-tpmsgs{
 font-family:Arial;
 clear:both;}
 #ygrp-vitnav{
 padding-top:10px;font-family:Verdana;font-size:77%;margin:0;}
 #ygrp-vitnav a{
 padding:0 1px;}
 #ygrp-actbar{
 clear:both;margin:25px 0;white-space:nowrap;color:#666;text-
align:right;}
 #ygrp-actbar .left{
 float:left;white-space:nowrap;}
 .bld{font-weight:bold;}
 #ygrp-grft{
 font-family:Verdana;font-size:77%;padding:15px 0;}
 #ygrp-ft{
 font-family:verdana;font-size:77%;border-top:1px solid #666;
 padding:5px 0;
 }
 #ygrp-mlmsg #logo{
 padding-bottom:10px;}
 
 #ygrp-vital{
 background-color:#e0ecee;margin-bottom:20px;padding:2px 0 8px 8px;}
 #ygrp-vital #vithd{
 font-size:77%;font-family:Verdana;font-weight:bold;color:#333;text-
transform:uppercase;}
 #ygrp-vital ul{
 padding:0;margin:2px 0;}
 #ygrp-vital ul li{
 list-style-type:none;clear:both;border:1px solid #e0ecee;
 }
 #ygrp-vital ul li .ct{
 font-weight:bold;color:#ff7900;float:right;width:2em;text-
align:right;padding-right:.5em;}
 #ygrp-vital ul li .cat{
 font-weight:bold;}
 #ygrp-vital a{
 text-decoration:none;}
 
 #ygrp-vital a:hover{
 text-decoration:underline;}
 
 #ygrp-sponsor #hd{
 color:#999;font-size:77%;}
 #ygrp-sponsor #ov{
 padding:6px 13px;background-color:#e0ecee;margin-bottom:20px;}
 #ygrp-sponsor #ov ul{
 padding:0 0 0 8px;margin:0;}
 #ygrp-sponsor #ov li{
 list-style-type:square;padding:6px 0;font-size:77%;}
 #ygrp-sponsor #ov li a{
 text-decoration:none;font-size:130%;}
 #ygrp-sponsor #nc{
 background-color:#eee;margin-bottom:20px;padding:0 8px;}
 #ygrp-sponsor .ad{
 padding:8px 0;}
 #ygrp-sponsor .ad #hd1{
 font-family:Arial;font-weight:bold;color:#628c2a;font-

[keluarga-islam] Rokok Cenderung Haram

2007-10-24 Terurut Topik y4tie
Seandainya pun anda (para perokok) meyakini kalau merokok itu 
hukumnya hanya makruh, apakah pantas bagi seorang muslim 
melestarikan sesuatu yang dibenci oleh Allah SWT?




25/10/2007 07:46 WIB 
Prof Dr Quraish Shihab: Rokok Cenderung Haram
Umi Kalsum - detikcom


Jakarta - Indonesia adalah surga bagi para perokok. Begitulah banyak 
orang menjulukinya. Di mana-mana asap rokok mengebul, termasuk di 
tempat atau fasilitas umum. Padahal, sudah jelas rokok mengganggu 
kesehatan. Dari sisi agama, banyak ulama di dunia yang 
mengharamkannya. Di Indonesia, ulama yang dikenal 'sejuk', Prof Dr 
Quraish Shihab juga memiliki pendapat yang sama. 

Ulama-ulama kontemporer telah jauh-jauh hari menilai rokok sebagai 
barang haram. Imam terbesar Al-Azhar Mesir pada tahun 1960-an, 
Syaikh Mahmud Syaltut menilai pendapat yang menyatakan bahwa merokok 
adalah makruh bahkan haram, lebih dekat pada kebenaran dan lebih 
kuat argumentasinya.

Syaikh Muhammad Al-Kuttani menyebut 17 dalil/alasan tentang 
keharaman merokok. Ulama Indonesia yang terkenal dengan kata-kata 
sejuknya, Quraish Shihab, juga cenderung menilai rokok haram 
hukumnya. 

Dalam buku saya, Lentera Hati, saya menuliskan pendapat ulama-ulama 
kontemporer bahwa rokok itu haram. Saya juga berkecenderungan bahwa 
rokok adalah haram, ungkap Quraish saat berbincang-bincang dengan 
detikcom, Rabu (24/10/2007).

Diakui Quraish, pada zaman Nabi Muhammad SAW belum ada rokok, 
sehingga tidak ada ayat dalam Alquran atau hadis yang menyatakan 
rokok sebagai sesuatu yang haram. Namun hukum Islam bisa ditetapkan 
sesuai perkembangan.

Hukum Islam itu tidak hanya ditemukan dalam teks, tapi bisa juga 
diangkat dari apa yang diistilahkan tujuan keberagamaan, kata ulama 
yang masih tampak sehat dan segar bugar ini.

Tujuan keberagamaan, imbuh dia, memelihara kesehatan, akal, harta 
benda, dan kehormatan. Semua yang memelihara kesehatan pasti 
didukung (agama), semua yang mengakibatkan gangguan kesehatan pasti 
dilarang. Di sinilah masuk rokok itu. Jadi mestinya dilarang, karena 
rokok tidak memelihara harta benda, justru pemborosan. Jadi harus 
dilarang, beber mantan Menteri Agama itu. (umi/asy)



Hal: [keluarga-islam] Re: meramal ,,,,haram kah ? (ramalan cuaca)

2007-09-06 Terurut Topik y4tie
Misalnya USG, apakah penggunaan teknologi seperti ini tidak 
melanggar rambu2 syariat?

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Cut Mhutia Alkaff 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mbak Yatie,
 
 Metode atau cara yg dipakai untuk meramal jenis kelaminnya yg spt 
apa yg anti maksud? bila lebih dijelaskan?
 
 Salam
 icut
 
 
 - Pesan Asli 
 Dari: y4tie [EMAIL PROTECTED]
 Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Terkirim: Kamis, 6 September, 2007 2:57:49
 Topik: [keluarga-islam] Re: meramal haram kah ? (ramalan cuaca)
 
 Mbak Icut, bagaimana dengan melihat/menentukan jenis kelamin 
Jabang 
 Bayi di dalam perut. Apakah termasuk ramalan yg dilarang?
 
 --- In keluarga-islam@ yahoogroups. com, Cut Mhutia Alkaff 
 ycutt_cute@ ... wrote:
 
  Assalamualaikum, ,
  
  Ramalan cuaca bukan berdasarkan hal2 ghoib tapi berdasaran 
 perkisaran angin dan awan, lebih menyangkut science. So, tidak 
 bertentangan dengan Al-Qur'an karena sejatinya Al-Qur'an sejalan 
 dengan scince, yg merupakan tanda2 kebesaran Allah SWT.
  
  QS Albaqaroh, 2 : 164
  
  164. إِن�`َ فِي خَل�'قِ الس�`َم
َاوَاتِ 
 وَالأَر�'ضِ وَاخ�'تِلاَفِ 
الل�`َي�'لِ 
 وَالن�`َهَارِ وَال�'فُل�'كِ 
ال�`َتِي 
 تَج�'رِي فِي ال�'بَح�'رِ بِمَا 
يَنفَعُ 
 الن�`َاسَ وَمَا أَنزَلَ الل�`هُ م
ِنَ 
 الس�`َمَاءِ مِن م�`َاء فَأَح�'يَا 
بِهِ 
 الأر�'ضَ بَع�'دَ مَو�'تِهَا 
وَبَث�`َ 
 فِيهَا مِن كُل�`ِ دَآب�`َةٍ 
 وَتَص�'رِيفِ الر�`ِيَاحِ وَالس�`َح
َابِ 
 ال�'مُسَخ�`ِرِ بَي�'نَ الس�`َمَاء 
 وَالأَر�'ضِ لآيَاتٍ ل�`ِقَو�'مٍ 
 يَع�'قِلُونَ 
  164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih 
 bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa 
 apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari 
 langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah 
 mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, 
 dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan 
 bumi; sungguh 
  (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum 
 yang memikirkan. Al-Quran dan Terjemahnya By Prof. Dr. RHA 
 Soenarjo. V9.3 
  
  QS Annur, 24 : 43
  أَلَم�' تَرَ أَن�`َ الل�`َهَ 
يُز�'جِي 
 سَحَاباً ثُم�`َ يُؤَل�`ِفُ 
بَي�'نَهُ ثُم
 �`َ يَج�'عَلُهُ رُكَاماً فَتَرَى 
 ال�'وَد�'قَ يَخ�'رُجُ مِن�' 
خِلَالِهِ 
 وَيُنَز�`ِلُ مِنَ الس�`َمَاءِ مِن 
 جِبَالٍ فِيهَا مِن بَرَدٍ فَيُصِيبُ 
 بِهِ مَن يَشَاءُ وَيَص�'رِفُهُ عَن م
 �`َن يَشَاءُ يَكَادُ سَنَا 
بَر�'قِهِ 
 يَذ�'هَبُ بِال�'أَب�'صَارِ 
  43. Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian 
 mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya 
 bertindih-tindih, maka kelihatan olehmu hujan keluar dari celah-
 celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari 
 langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-
gunung, 
 maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang 
 dikehendaki- Nya 
  dan dipalingkan- Nya dari siapa yang dikehendaki- Nya.Kilauan 
kilat 
 awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. 
  Al-Quran dan Terjemahnya By Prof. Dr. RHA Soenarjo. V9.3 
  
  Kesimpulan ; Meramal cuaca (berdasarkan science) hukumnya tidak 
 haram.
  
  Salam
  icut
  
  - Pesan Asli 
  Dari: kang nceps kangncep@ .
  Kepada: keluarga-islam@ yahoogroups. com
  Terkirim: Kamis, 6 September, 2007 11:39:30
  Topik: Re: Hal: [keluarga-islam] meramal haram kah ?
  
  Silahkan mbakdimulai nyalakan lampu neonnya , biar saya 
duduk 
 dulu
  di pojokan pesen bajigur (di batam bajigur langka euy) sama nasi 
 goreng 
  
  derahh
  
  wassalam
  KnC
  --- In keluarga-islam@ yahoogroups. com, Cut Mhutia Alkaff
  ycutt_cute@ ... wrote:
  
   Wa'alaikumsalam. .
   
   Boleh juga..
   Mulai dari ramalan apa nih? ramalan cuaca kah? 
   
   Salam
   icut
   
   - Pesan Asli 
   Dari: Kang-Nceps kangncep@ .
   Kepada: keluarga-islam@ yahoogroups. com
   Terkirim: Kamis, 6 September, 2007 10:50:46
   Topik: [keluarga-islam] meramal haram kah ?
   
   Assalamualaikum ,,,
   Dari kemaren pusing terus-terusan masalah Bid'ah ,yang dari 
mulai
  jaman KI berdiri selalu mendapat topik hangat ha,,ha,,
   sekarang bagaimana kalau kita ganti mengenai ramalan,,,
   
   bolehkah meramal ,,,?? 
   
   silahkan dilanjut mungkin ada yang bisa memulai
   
   wassalam
   Knc
   
   
   
   
    _ _ _ _  
   Bergabunglah dengan

[keluarga-islam] Re: DERAJAT HADITS-HADTS TENTANG BACAAN WAKTU BERBUKA PUASA

2006-10-05 Terurut Topik y4tie
Weleh, weleh

Pak Ananto, pola pikir sampeyan kadang kok aneh-aneh yaa...
Kalo tukang somay, bakso, warteg, pecel, dan makanan tradisional 
lainnya yang mungkin jumlahnya ratusan juta itu disertifikasi oleh 
MUI, apa ya MUI itu ngga kurang kerjaan... Kalau mau begitu, 
sekalian saja masakan di rumah sampeyan juga harus diberi sertifikat 
halal dulu sebelum sampeyan makanan. Siapa tahu ada bahan2nya yang 
mengandung zat haram, belum lagi tempat untuk masaknya yang bisa 
saja terkena najis...

Trus kemudian masalah warteg tadi sampeyan hubungkan ke masalah 
derajat ke-shahih-an suatu hadits, apa ngga tambah ngaco tuh... 

Mungkin saran saya, lebih baik kita berbicara tentang hal2 yang kita 
kuasai saja Pak. Masalah derajat hadits bukanlah bidang kita, 
malahan mungkin hadits yang kita tahu pun cuma sedikit. Tapi kalau 
kita sekedar mau menyampaikan hadits2 yang sudah di tahqiq tersebut 
kepada saudara kita lainnya sih boleh2 saja. Nah, kalau Ustadz yang 
di bawah meneliti hadits2 tersebut, ya itu memang sudah kerjaan dan 
tugasnya dia sebagai seorang ulama. Dan buat kita yang awam, hal 
tersebut anggap saja sebagai tambahan ilmu, dan kalau mau boleh juga 
didiskusikan lagi dengan ustadz2 lainnya yang juga menguasai ilmu 
hadits.

Jadi intinya, seperti yang disinggung dalam sebuah hadits, bicaralah 
apa yang kita tahu dan mengerti saja. OK?

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 bicara masalah derajat hadits... ada analogi nakal seperti ini:
 
 MUI, sebagai satu satunya lembaga yg berhak meng-approved 
kehalalan suatu
 makanan di Indonesia... sampai sejauh ini masih mampu 
mensertifikasi halal
 (status OK) sebanyak 1000 jenis makanan...
 
 padahal...
 jumlah makanan di Indonesia jutaan jenisnya... bakso, siomay, 
soto, warteg,
 mie ayam... merupakan salah satu yg belum di-approved OK kadar 
halalnya oleh
 MUI...
 
 pertanyaannya...
 apakah yg belum di-approved OK oleh MUI menjadi tidak halal atau 
belum
 halal? apakah kita tidak boleh mamam siomay karena belum approved 
OK MUI?
 apakah kita tidak boleh nyruput cendol? hehehe... gila kali... :))
 
 selanjutnya...
 silahkan analogi nakal di atas digunakan untuk melihat kadar 
hadits sahih
 (approved OK, halal) dan hadits kurang sahih (belum approved OK, 
tidak
 sempet approved OK)
 
 salam,
 ananto
 
 
 On 10/4/06, al.fatih [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  DERAJAT HADITS-HADTS TENTANG BACAAN WAKTU BERBUKA PUASA DAN
  KELEMAHAN BEBERAPA HADITS TENTANG KEUTAMAAN/FADLILAH FADHILAH 
PUASA
 
 
  oleh
  Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat
 
---CUT---









Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Re: Fitnah yang kejam itu....

2006-10-04 Terurut Topik y4tie
Nah, ini dia jawaban dari pertanyaan saya yang dulu :)

Dikutip dari ulasan Hartono AHmad Jaiz:

Sebenarnya, berdakwah atau apalagi berfatwa dan menyampaikannya itu 
adalah hak bagi orang yang memang berilmu. Di samping itu, 
menyampaikan kebenaran, mesti pula dengan jalan yang benar. Sehingga 
fatwa yang difatwakan itu isinya benar (sesuai dengan al-Qur'an dan 
As-Sunnah), sedang tata cara menyampaikan juga harus dengan cara 
yang benar.

Kalau fatwa itu isinya benar, sesuai dengan ayat dan hadits, 
misalnya, sedang caranya dengan cara memalsu misalnya (ini perlu 
dibuktikan dulu, palsu atau tidak), maka cara itu cara tidak benar.

Kalau fatwa itu benar (sesuai dengan ayat dan hadits) dan memang 
mereka benar-benar ulama NU Jombang, maka berarti justru 
menyampaikan ajaran yang benar. Maka siapa yang menentangnya berarti 
menentang kebenaran.

Kalau fatwa itu benar (sesuai dengan ayat dan hadits) dan tenyata 
palsu, bukan dari ulama NU, maka bagi orang Muslim sebenarya ada 
hadits: 

Kalimah hikmah itu adalah harta benda yang hilang milik orang 
mukmin, maka di mana dia temukan maka mukmin itu lebih berhak 
padanya. (Hadits Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah, sanadnya dhaif 
dari Abu Hurairah, marfu').

Kalau fatwa itu benar isinya (sesuai ayat dan hadits) namun dibuat 
oleh pembuatnya dalam tujuan memecah belah umat, misalnya, maka 
berarti sebagaimana perkataan Ali bin Abi Thalib ra kepada musuhnya;

Perkataan benar tetapi dimaksudkan untuk tujuan kebatilan.

Kalau fatwa itu benar (sesuai ayat dan hadits) namun karena tidak 
sesuai dengan kemauan orang, lalu orang menolaknya padahal benar, 
maka terkena hadits: 

Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya ada seberat biji sawi 
dari kesombongan. Lalu seseorang berkata (kepada Nabi saw), 
sesungguhnya laki-laki itu suka akan bajunya bagus dan sandalnya 
bagus. Nabi saw bersabda, sesungguhnya Allah Maha Bagus, mencintai 
kebagusan. Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan 
manusia. (HR Muslim dan Tirmidzi dari Abdullah bin Mas'ud ra dari 
Nabi saw). Ulama berkata, menolak kebenaran adalah menolak terhadap 
pengucapnya, dan meremehkan manusia adalah merendahkannya.

Seandainya benar bahwa fatwa itu palsu, bukan dari ulama NU, sedang 
isinya sesuai dengan ayat dan hadits, atau dibuat memang untuk 
tujuan kebatilan, maka bisa juga agama ini didukung oleh orang yang 
fajir/ tidak baik. 

Sesungguhnya Allah menguatkan agama ini dengan lelaki yang fajir/ 
tidak baik. (Dari Ibnu Mas'ud, marfu').

Kenapa?

Karena, insya Alloh orang-orang yang menerima kebenaran akan 
menerimanya walau datangnya dari manapun, bahkan mungkin mencocokkan 
fatwa itu dengan ayat-ayat dan hadist Nabi saw. Sedang orang yang 
sombong akan menolak kebenaran dan meremehkan manusia. Tidak mau 
menerimanya, walaupun jelas-jelas di antara isinya memang sesuai 
dengan Islam; misalnya apa yang ditekankan dalam fatwa itu tentang 
memperingati orang mati: Kebiasaan selama ini yang masih melakukan 
hari ke-7, hari ke-40 dan hari ke-100, supaya ditinggalkan. Karena 
ini tidak ada contoh dari Nabi Muhammad SAW dan tidak ada 
tuntunannya. 

Kalimat dalam fatwa itu jelas benar, sesuai dengan Islam. Bahkan 
saya pun menguraikan secara khusus dalam buku Tarekat Tasawuf 
Tahlilan dan Maulidan (2006) di samping buku lainnya misalnya Bila 
Kiyai Dipertuhankan, Membedah Sikap Beragama NU yang saya tulis 
bersama Abduh Zulfidar Akaha. 

Untuk menyikapi masalah ini ada gunanya ungkapan: Sesuatu yang 
keluar dari mulut, kalau itu muntahan, maka jangan diambil. 
Sebaliknya, walau sesuatu keluar dari dubur, kalau itu telur (dari 
dubur ayam) maka ambil.

Meskipun demikian, bukan berarti tulisan ini mendukung tindak 
kepalsuan atau memakai cara yang tidak benar. Semoga hal ini 
difahami.

Jakarta, 9 Ramadhan 1427H. 


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, y4tie [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Eh, Maaf... kalo kita menfitnah seseorang dengan sesuatu yang 
baik, 
 itu dilarang ngga sih? Fitnah yang seperti itu termasuk fitnah 
yang 
 kejam ngga yah...?
 









Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups

[keluarga-islam] Re: Parsel / Bingkisan menjelang lebaran

2006-10-04 Terurut Topik y4tie
Alhamdulillah, saya sudah dipertemukan dengan seorang ustadz yang 
insya allah memiliki keilmuan dan kefahaman agama yang cukup 
mendalam. Kapan waktu kalau Pak Ananto punya waktu boleh juga 
bertemu dan berdiskusi dengan beliau. Dengan begitu mudah-mudahan 
kita bisa belajar melihat Islam dari sudut pandang yang lain, bukan 
cuma dari sudut pandang orang-orang NU kebanyakan. Mohon maaf, bukan 
maksud saya merendahkan orang-orang NU, karena saya sendiri pada 
dasarnya dididik dan dibesarkan oleh orang2 NU. Banyak kelebihan 
yang ada pada mereka, namun tidak luput juga mereka dari kesalahan. 
Demikian juga ustadz saya yg sekarang, sebagai manusia biasa pasti 
beliau juga memiliki kekurangan. Dalam hal ini insya Allah saya akan 
mengambil semua yang baik-baik yang ada pada mereka, tanpa melihat 
mereka dari golongan mana.

Dan satu hal lagi, membaca buku2 agama itu sangat penting, tidak 
semua yang kita dengar dari guru2 kita dapat terekam dengan baik di 
kepala kita, belum lagi kalau kita sedang tidak konsen mendengar 
penjelasannya, bisa-bisa kita salah dalam menerima maksud yang 
disampaikan. Insya Allah buku/kitab2 Ulama akan memberikan 
keterangan2 yang dapat melengkapi apa yang sudah dijelaskan oleh 
guru-guru kita, atau sebaliknya Ilmu2 yang terkandung dalam 
buku/kitab2 ulama dapat diperjelas oleh keterangan guru-guru kita.

Ada satu semboyan yang sangat baik, Ikatlah Ilmu dengan Buku

Jadi saran saya, rajin2 baca buku juga yah pak, biar tambah pinter.. 
Kalau ada yg bingung tanyakan sama ustadz... :)

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 kalau KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Mustofa Bisri, orang awam ga? 
khusus buat
 Gus Mus, beliau masih hidup... anda masih bisa bertanya 
langsung... ga perlu
 lewat buku...
 
 salam,
 ananto
 
 
 On 10/3/06, y4tie [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Maaf pak Nceps, masalah sayyidina itu yang mempermasalahkan bukan
  orang awam lho... Bapak kenal Ibnu Rajab, Imam Nawawi? Nah, kalau
  bapak kenal mereka, disalah satu buku mereka, mereka mengangkat
  masalah tersebut. Apa ulama2 tersebut termasuk yang sempit dalam
  berfikir?
 
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps kangncep@
  wrote:
  
   pola berpikirnya yang seperti itu bakalan sama dengan yang
   mempermaslahnkan hal-hal yang bersifat cabang agama,manggil
   sayidina, tidak boleh cium tangan, baca yasinan, dll,,,
  
   selalu sempit dalam berfikir,leterlijk, judge the book by it's
   cover ,,,ceunah,
  
  
   wassalam
   KnC
  
   --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut banganut@
   wrote:
   
Mungkin karena kemasan dan istilah yang membuat jadi 
berbeda ...
Kalau esensinya sama sebagaimana masa lalu
Jadi ingat Nabi wa rasulillah  saw, kirim parcel ke sahabat
  istri
beliau kalau lagi rindu sama almarhumah khodijah r.a.
Kenapa sekarang konotasinya dibuat negatif dan di persempit
   menjelang
lebaran ya ?
   
  --- cut ---
 
 
 
 
 
 
 
 
  Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala 
kepada
  seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah 
satu
  pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang
  membutuhkan.
  Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah 
Subhanahu
  wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, 
beritahulah orang
  yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, 
amalkanlah ilmu itu
  sebatas yang engkau mampu.
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 










Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Balasan: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina==SUNNAH

2006-10-04 Terurut Topik y4tie
 saya tidak memegang faham gula di tangan 
sendiri dikatakan madu, sementara madu ditangan orang lain dianggap 
racun, tetapi semua penilaian itu berdasarkan keterangan-keterangan 
yang ada di buku-buku tersebut. 
 Seperti kata Imam Syafi'i Bila suatu Hadits itu Shahih, itulah 
 madzhabku, jika ada keterangan atau dalil yang lebih shahih 
 (menurut banyak Ulama Hadits), maka pendapat itulah yang akan saya 
pilih... Boleh dong saya mengikuti prinsipnya Imam Syafi'i... :)
 Mudah-mudahan tidak begitu.. itu hanya pengandaian saya saja, 
maafin saya yach dalam hal ini. Bila anda mengikuti prinsipnya Imam 
Syafi'i... mestinya anda tidak akan segan-segan meluangkan waktu 
anda untuk meneliti dan menelaah informasi tentang khadits yang 
sudah disodaqohkan oleh saudara kita mas Dodi Indras bukan...? apa 
lagi 'ilmu kita masih jauh dari Imam Syafi'i.
   
 PS: Orang yang mengaku awam, belum tentu tidak tahu apa-apa. Orang 
yang mengaku pintar, belum tentu tahu apa-apa.
 Oh ... anda mengomentari footnote saya. anda terlalu serius 
kali ya, itu hanya joke saja khok dan itu nggak ada dalilnya loh... 
jadi tulisan tersebut tidak perlu ditanggapi serius. 
   Benar sekali bahwa Orang yang mengaku awam, belum tentu tidak 
tahu apa-apa, tapi kalau orang pintar minumnya tolak angin (ini kata 
iklan lho, bukan dalil) 
   
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Achmad Munif 
 wrote:
 
  Terima kasih y4tie .. alhamdulillah sudah saya baca dan 
sampai 
 postingan ini saya pribadi belum pernah menyalahkan apa yang sudah 
 disodaqohkan oleh kang wandy. Hanya saja selain postingan tersebut 
 ternyata ada saudara kita yang lain dalam hal ini mas Dodi Indras 
 mengirim HR lain yang memiliki derajat kesahihan menurut para 
 mukhadditsin juga. Makanya disebut dengan tambahan 'ilmu. 
 Pertanyaannya kenapa ada satu pihak yang seolah-olah merasa apa 
yang 
 ada di dirinya adalah yang paling benar sementara ada informasi 
dari 
 saudara yang lainnya dengan derajat kesahihan yang sama dianggap 
 tidak benar... ini kan namanya gula di tangan sendiri dikatakan 
 madu, sementara madu ditangan orang lain dianggap racun... mudah-
 mudahan nggak begitu yach.
  
  Yang agak mengherankan saya adalah. anda sendiri di 
 postingan lain menyatakan bahwa anda baru belajar lewat buku dan 
 bingung dalam mencari guru.. lha kok saat ini sudah berani 
 menganalisa dengan pemikiran sendiri bahwa yang benar hanyalah 
yang 
 disampaikan oleh kang wandy dan ari dino saja yang shohih. apa 
anda 
 sudah meneliti semua informasi HR yang sudah disampaikan oleh mas 
 Dodi Indras.? jangan mudah menyimpulkan selagi informasi kita 
masih 
 minim. Bisa saja apa yang kita anggap paling shohih ternyata 
 hanyalah penafsiran kita terhadap HR saja, sementara maksud dari 
HR 
 tersebut bisa saja tidak sama dengan penafsiran kita bukan..?!
  
  Sekali lagi terima kasih atas penjelasannya y4tie yach... dan 
 perlu anda camkan saya sama sekali tidak ngotot dalam hal ini. OK
  y4tie nulis :
   Mohon maaf jika ada yang salah dari komentar saya, hal itu 
 mungkin 
   disebabkan kesalahan saya dalam memahami buku2 saya... :)
  Itu dia anda sendiri masih belum yakin dengan apa yang anda 
 pahami saat ini, makanya akan lebih baik kita arif dan bijaksana 
 dalam menerima setiap informasi darimanapun datangnya. 
hakekat 'ilmu 
 adalah milik Allah dan Allah pulalah yang tahu kebenarannya. Kita 
 hanya bisa bermohon kepada Allah untuk diberikan 'ilmu yang benar 
 dan bermanfaat, bila ada kebingungan mungkin contoh yang dilakukan 
 oleh mas Dodi Indras dengan beristikhoroh meminta petunjuk-NYA 
akan 
 lebih menentramkan hati kita. bUKANKAH HAL SEPERTI ITU PULA YANG 
 DIAJARKAN aLLAH swt MELALU rOsuluLLoh SAW ...?
  
  WaLLahu a'lam bisshowab...
  kata mas Ananto : Orang awam gak bisa njawab
 --CUT--
 
 
 
 
 
 
 
 
 Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala 
kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, 
salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu 
kepada yang membutuhkan. 
 Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah 
Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, 
beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta 
petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 -
 Apakah Anda Yahoo!?
 Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!










Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group

[keluarga-islam] Re: Fitnah yang kejam itu....

2006-10-04 Terurut Topik y4tie
Astaghfirulloh... sekali lagi sampeyan sdh berburuk sangka kepada 
saudara kita... Yang saya tahu mengenai HAJ ini, hanyalah seorang 
muslim yang berusaha untuk ikut berjuang menegakkan sunnah. Hal itu 
bisa dibaca dari buku-bukunya seperti yang membahas masalah JIL, 
Ahmadiyah, LDII, dan juga masalah amalan2 bid'ah (mungkin buku jenis 
yang terakhir ini yang sampeyan anggap beliau membenci NU). Mudah2an 
Allah membalas semua amal usahanya terhadap penegakkan sunnah 
tersebut... Amin.

Terlepas dari masalah Fatwa NU Jombang, yang menjadi pertanyyan saya 
kemarin adalah jika Fitnah tersebut berisi hal2 yang baik, 
bagaimana hukumnya?

Dan alhamdulillah, hal tersebut sudah terjawab oleh ulasan yang HAJ 
sampaikan. 

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 fyi... sepertinya dah dari lahir di HAJ nih udah benci ama NU... 
mungkin
 sekarang dah nyampe ubun2...
 
 jeng yatie... jika ada suatu kabar terbukti fitnah dan itu langsung
 dikatakan oleh sumbernya... apa yg akan anda lakukan? apa tetap 
mempercayai
 fitnah itu? kemudian ikut menyebarluaskannya?
 
 tanya... kenapa...
 
---CUT---








Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Balasan: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina==SUNNAH

2006-10-04 Terurut Topik y4tie
Sekali lagi, yang suka menyalahkan siapa?

Kalau saya katakan, Pak, bacaaan Sholawat Bapak sepertinya ada yang 
salah tuh... Saya baca di kitab2 hadits Shahih ngga ada yang pake 
sayyidina deh, trus Imam Ibnu Rajab juga menerangkan demikian... 

Apa koreksi seperti itu sampeyan anggap menyalahkan? Lagi pula saya 
dan saudara-saudara lainnya kan hanya menyampaikan apa yang tertera 
dalam Hadits2 Shahih dan pendapat Ulama dahulu yang Terpercaya, jadi 
itu bukan pendapat saya pak. Saya sayang sama sampeyan, makanya saya 
koreksi... ;) Tapi kalau sampeyan ndak mau ikut pendapat itu ya 
terserah itu hak sampeyan, sebaliknya kalau sampeyan kemudian mau 
membuka-buka kitab hadits dan kitab ulama2 dahulu yg terpercaya utk 
mengecek kebenarannya, ya alhamdulillah Gitu aja kok repot :) 

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 saling mengoreksi... betul...
 tapi tidak saling menyalahkan dan menganggap pendapatnya yg paling 
benar
 se-dunia...
 
 salam,
 ananto
 
 
 On 10/4/06, y4tie [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Maaf Pak Bambang, siapa bilang imam yang empat saling membiarkan/
  tidak mempermasalahkan amalannya masing2?
 
  Sesungguhnya mereka itu saling mengkoreksi dalam 
fatwanya/kitabnya
  ketika mereka menemukan hadits-hadits yang menurut mereka lebih
  shahih.
 
  Hal inilah yang membuat imam Syafi'i mengeluarkan 'qaul jadid' 
nya
  ketika diperlukan Tajdid/koreksi/pemurnian atas pendapat/fatwanya
  yang lama.
 
  Begitu pak menurut saya yang awam ini
 
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Kartika, Bambang
  KARTIKAB@ wrote:
  
  
  
   Assalamualaikum Wr.wb
  
   Saudaraku semuanya memang kadang kita sulit menerima yang 
tersirat
  disini tidak ada yang salah ,Pak Dodi juga tidak salah, rata-rata
  kalau di milisi ini paling tidak sudah memahami dan masing-masing
  memiliki dasar, kalau toh ada perbedaan,...coba ambil contoh dari
  Imam empat mereka saja tidak pernah mempermasalahkan perbedaan
  bahkan mereka akur-akursaja.
  
   Wassalam
  
   -Original Message-
   From: keluarga-islam@yahoogroups.com
   [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of y4tie
   Sent: Tuesday, October 03, 2006 4:55 PM
   To: keluarga-islam@yahoogroups.com
   Subject: Balasan: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu
  soal :
   Sayyidina==SUNNAH
  
  
   Maksud loe??? :)
  
   Aduh puasa2 begini kok hatinya penuh 'curigesen'  buruk sangka
   sih... ;)
  
   Maksud saya, jika pak Dodi bilang kita harus membiarkan amalan 
apa
   saja yang dipilih saudara kita, maka kalau begitu saya katakan
  tidak
   usah ada saja diskusi ini. Gitu lho...
  
   Semua yang ada disini saya anggap memiliki niat beramar ma'ruf
  nahi
   mungkar, baik itu yg pake sayyidina maupun yg tidak, baik yang
  suka
   tahlilan ataupun tidak, mereka semua berusaha menjelaskan 
tentang
  apa
   yang diyakininya benar tersebut dengan tujuan ber amar ma'ruf 
nahi
   mungkar tho?? Apa ada yang salah dengan ucapan saya?
  
   Di bulan puasa ini, mari kita sucikan hati dan pikiran kita 
dari
  hal2
   yang dapat merusak pahala puasa kita...
  
   --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut banganut@
   wrote:
   
 kalau kita semua berprinsip semua terserah kepada
 masing2 untuk mengamalkan amalannya, sebaiknya kita tutup 
saja
   milis
 ini dan tidak usah ada diskusi agama... :)
Koq hoby main brendel, masih suka gaya orde baru ya ?
   
 Saya yakin semua member yang ada disini mempunyai niat 
untuk
   saling
ber
 amar ma'ruf nahi munkar.
Hemm, boleh tahu sampai tingkat apa kemungkaran yang 
bagaimana
mengucapkan sayydina terhadap nabi Muhammad ?
   
Dan sebagai perbandingan bagaimana dengan Nabi yusuf 
memanggil
   tuannya
dengan kata Rabb dalam Qur'an?
   
Wassalam
   
anut
   
   
--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, y4tie y4tie@ 
wrote:

 Pak Dodi yang pintar, kalau kita semua berprinsip semua
  terserah
kepada
 masing2 untuk mengamalkan amalannya, sebaiknya kita tutup 
saja
   milis
 ini dan tidak usah ada diskusi agama... :)

 Saya yakin semua member yang ada disini mempunyai niat 
untuk
   saling
ber
 amar ma'ruf nahi munkar. Jadi kalau ada diskusi berdasarkan
  ilmu
   itu
 adalah suatu yang baik dan jangan dianggap memaksakan 
kehendak
   atau
 tidak memahami perbedaan yang ada. Nah, Mengenai kesimpulan
   akhirnya,
 itu baru menjadi hak masing-masing orang. Kalau memang kita
   berniat
 mencari kebenaran dalam diskusi ini, niscaya yang akan 
dipilih
   adalah
 pendapat yang lebih mendekati kebenaran (pendapat yang 
lebih
   Shahih).

 Mengenai sholawat, jika ada satu hadits yang disepakati
ke-shahih-annya
 menyebutkan penambahan kata sayyidina, mungkin masalah
  perbedaan
   bunyi
 sholawat ini tidak akan ada. Tapi yang terjadikan tdk 
begitu.
   Bahkan
 saya pernah membaca bahwa Ibnu Rajab (seperti juga yg 
pernah
   diposting
 pak Wandy) dan beberapa Ulama Besar

Balasan: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina==SUNNAH

2006-10-03 Terurut Topik y4tie
Pak Dodi yang pintar, kalau kita semua berprinsip semua terserah kepada 
masing2 untuk mengamalkan amalannya, sebaiknya kita tutup saja milis 
ini dan tidak usah ada diskusi agama... :) 

Saya yakin semua member yang ada disini mempunyai niat untuk saling ber 
amar ma'ruf nahi munkar. Jadi kalau ada diskusi berdasarkan ilmu itu 
adalah suatu yang baik dan jangan dianggap memaksakan kehendak atau 
tidak memahami perbedaan yang ada. Nah, Mengenai kesimpulan akhirnya, 
itu baru menjadi hak masing-masing orang. Kalau memang kita berniat 
mencari kebenaran dalam diskusi ini, niscaya yang akan dipilih adalah 
pendapat yang lebih mendekati kebenaran (pendapat yang lebih Shahih).

Mengenai sholawat, jika ada satu hadits yang disepakati ke-shahih-annya 
menyebutkan penambahan kata sayyidina, mungkin masalah perbedaan bunyi 
sholawat ini tidak akan ada. Tapi yang terjadikan tdk begitu. Bahkan 
saya pernah membaca bahwa Ibnu Rajab (seperti juga yg pernah diposting 
pak Wandy) dan beberapa Ulama Besar terdahulu pernah membahas masalah 
penambahan kata sayyidina ini. Jika Pak Dodi mempunyai hadits sholawat 
yang menyebutkan kata Sayyidina yang telah disepakti ke-shahihahnnya 
menurut beberapa ulama hadits, silakan dipostingkan.

Berikut saya postingkan bunyi teks sholawat yang tercantum dalam Buku-
buku Hadits yang Shahih:

1.  Alloohumma Sholli 'alaa Muhammadin wa 'alaa ahli baythihi, 
wa'alaa azwaajihi wa dzurriyyaatihi,  kamaa shollayta 'alaa Ibrohiim 
wa 'alaa aali Ibrhoohim, Innaka hamiidum majid. Wa baarik 'ala muhammad 
wa 'alaa ahli baythihi, wa'alaa azwaajihi wa dzurriyyaatihi, kamaa baa 
rokta 'alaa ibrohiim wa 'alaa aali Ibroohim, Innaka hamiidum majiid. 
(HR Ahmad dan Thahawi dengan SANAD SHAHIH, dan Bukhari serta Muslim 
tanpa lafadz `ahlu baythihi')

2.  Alloohumma Sholli 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali muhammad, 
kamaa shollayta 'alaa Ibrohiim wa 'alaa aali Ibrhoohim, Innaka hamiidum 
majid. Alloohuumma baarik 'ala muhammad wa 'alaa aali muhammad, kamaa 
baa rokta 'alaa ibrohiim wa 'alaa aali Ibroohim, Innaka hamiidum 
majiid. (HR Bukhari, Muslim, Nasa'I, Humaidi, Ibnu Mandah, dan dia 
menyatakan Hadits ini telah DISEPAKATI SHAHIH-nya)

3.  Alloohumma Sholli 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali muhammad, 
kamaa shollayta 'alaa Ibrohiim wa aali Ibrhoohim, Innaka hamiidum 
majid. Wa baarik 'ala muhammad wa 'alaa aali muhammad, kamaa baa 
rokta 'alaa ibrohiim wa aali Ibroohim, Innaka hamiidum majiid. (HR 
Ahmad, Nasa'I, dan Abu Ya'la dengan SANAD SHAHIH)

4.  Alloohumma Sholli 'alaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi, wa 'alaa 
aali muhammad, kamaa shollayta 'alaa aali Ibrohiim. Wa baarik 'ala 
muhammadinn nabiyyil ummiyyi, wa 'alaa aali muhammad, kamaa baa 
rokta 'alaa ibrohiim wa aali Ibroohim fil `aalamiina, Innaka hamiidum 
majiid. (HR Muslim, Abu `Awanah, Ibnu Abi Syaibah, Abu Dawud, dan 
Nasa'I, disahkan oleh Hakim)

5.  Alloohumma Sholli 'alaa Muhammadin `abdika wa rosuulika, kamaa 
shollayta 'alaa aali Ibrhoohim. Wa baarik 'ala muhammad `abdika wa 
rosuulika wa 'alaa aali muhammad, kamaa baa rokta 'alaa ibrohiim wa 
aali Ibroohim (HR Bukhari, Nasa'I,  Thahawi, Ahmad, Isma'il al-Qadhi)

6.  Alloohumma Sholli 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali muhammad. Wa 
baarik 'ala muhammadin wa 'alaa aali muhammad, kamaa shollayta wa 
barokta 'alaa ibrohiim wa aali Ibroohim, Innaka hamiidum majiid. (HR 
Nasa'I, Thahawi, Abu Sa'id Ibnul A'rabi)

Kesemua hadits (yang sebagian telah disepakati shahihnya) mengajarkan 
bacaan sholawat yang tidak satu pun menambahkan kata sayyidina. Ada 
satu yang tersebut dalam hadits Ibnu Masu'd kata-kata Sayyidil 
Mursalin, tapi itu pun menurut Ibnu Hajar sanad hadits tersebut adalah 
DHO'IF, begitu pula yang saya baca di bukunya Al-Albani. Dan jika bapak-
bapak perhatikan di kitab-kitab para ulama NGETOP terdahuhulu (Imam 
Syafi'i, Imam Nawawi, Imam Suyuthi, dll) dalam muqaddimah mereka tidak 
ada satu pun yang menambahkan kata sayyidina dalam sholawatnya.

Jadi, kalau sudah ada begitu banyak hadits shahih yang mengajarkan 
bunyi sholawat yang benar, buat apa memilih yang belum jelas? 

Tapi kembali itu semua terserah anda, saya hanya sekedar menyampaikan 
apa yang saya tahu... :)

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, dodindra [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ass.Wr.Wb.
 Ibu Yatie yang baik, semoga Alloh melimpahkan barokah dan rohmatNYA
 pada kita semua, amiin.
 
 Yang ibu sampaikan, tidaklah salah, namun, yang disampaikan oleh pak
 Munif juga tidak ada kelirunya.
 Faa Insya Alloh, hadits yang saya kutip juga berderajat SHAHIH.
 Jadi bukan pendapat Ulama jaman sekarang lhooo.
 Maka, masalah SAYYIDINA ini dalam sholawat, menurut saya, mari kita
 serahkan saja kepada masing-masing untuk memilihnya.
 
---cut





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang 

[keluarga-islam] Re: Parsel / Bingkisan menjelang lebaran

2006-10-03 Terurut Topik y4tie
Maaf pak Nceps, masalah sayyidina itu yang mempermasalahkan bukan 
orang awam lho... Bapak kenal Ibnu Rajab, Imam Nawawi? Nah, kalau 
bapak kenal mereka, disalah satu buku mereka, mereka mengangkat 
masalah tersebut. Apa ulama2 tersebut termasuk yang sempit dalam 
berfikir?

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 pola berpikirnya yang seperti itu bakalan sama dengan yang 
 mempermaslahnkan hal-hal yang bersifat cabang agama,manggil 
 sayidina, tidak boleh cium tangan, baca yasinan, dll,,,
 
 selalu sempit dalam berfikir,leterlijk, judge the book by it's 
 cover ,,,ceunah,
 
 
 wassalam
 KnC
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut banganut@ 
 wrote:
 
  Mungkin karena kemasan dan istilah yang membuat jadi berbeda ...
  Kalau esensinya sama sebagaimana masa lalu
  Jadi ingat Nabi wa rasulillah  saw, kirim parcel ke sahabat 
istri
  beliau kalau lagi rindu sama almarhumah khodijah r.a.
  Kenapa sekarang konotasinya dibuat negatif dan di persempit 
 menjelang
  lebaran ya ?
  
--- cut ---








Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Balasan: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina==SUNNAH

2006-10-03 Terurut Topik y4tie
Maksud loe??? :)

Aduh puasa2 begini kok hatinya penuh 'curigesen'  buruk sangka 
sih... ;)

Maksud saya, jika pak Dodi bilang kita harus membiarkan amalan apa 
saja yang dipilih saudara kita, maka kalau begitu saya katakan tidak 
usah ada saja diskusi ini. Gitu lho... 

Semua yang ada disini saya anggap memiliki niat beramar ma'ruf nahi 
mungkar, baik itu yg pake sayyidina maupun yg tidak, baik yang suka 
tahlilan ataupun tidak, mereka semua berusaha menjelaskan tentang apa 
yang diyakininya benar tersebut dengan tujuan ber amar ma'ruf nahi 
mungkar tho?? Apa ada yang salah dengan ucapan saya?

Di bulan puasa ini, mari kita sucikan hati dan pikiran kita dari hal2 
yang dapat merusak pahala puasa kita...

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

  kalau kita semua berprinsip semua terserah kepada
  masing2 untuk mengamalkan amalannya, sebaiknya kita tutup saja 
milis
  ini dan tidak usah ada diskusi agama... :)
 Koq hoby main brendel, masih suka gaya orde baru ya ?
 
  Saya yakin semua member yang ada disini mempunyai niat untuk 
saling
 ber
  amar ma'ruf nahi munkar.
 Hemm, boleh tahu sampai tingkat apa kemungkaran yang bagaimana
 mengucapkan sayydina terhadap nabi Muhammad ?
 
 Dan sebagai perbandingan bagaimana dengan Nabi yusuf memanggil 
tuannya
 dengan kata Rabb dalam Qur'an?
 
 Wassalam
 
 anut
 
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, y4tie y4tie@ wrote:
 
  Pak Dodi yang pintar, kalau kita semua berprinsip semua terserah
 kepada
  masing2 untuk mengamalkan amalannya, sebaiknya kita tutup saja 
milis
  ini dan tidak usah ada diskusi agama... :)
 
  Saya yakin semua member yang ada disini mempunyai niat untuk 
saling
 ber
  amar ma'ruf nahi munkar. Jadi kalau ada diskusi berdasarkan ilmu 
itu
  adalah suatu yang baik dan jangan dianggap memaksakan kehendak 
atau
  tidak memahami perbedaan yang ada. Nah, Mengenai kesimpulan 
akhirnya,
  itu baru menjadi hak masing-masing orang. Kalau memang kita 
berniat
  mencari kebenaran dalam diskusi ini, niscaya yang akan dipilih 
adalah
  pendapat yang lebih mendekati kebenaran (pendapat yang lebih 
Shahih).
 
  Mengenai sholawat, jika ada satu hadits yang disepakati
 ke-shahih-annya
  menyebutkan penambahan kata sayyidina, mungkin masalah perbedaan 
bunyi
  sholawat ini tidak akan ada. Tapi yang terjadikan tdk begitu. 
Bahkan
  saya pernah membaca bahwa Ibnu Rajab (seperti juga yg pernah 
diposting
  pak Wandy) dan beberapa Ulama Besar terdahulu pernah membahas 
masalah
  penambahan kata sayyidina ini. Jika Pak Dodi mempunyai hadits 
sholawat
  yang menyebutkan kata Sayyidina yang telah disepakti ke-
shahihahnnya
  menurut beberapa ulama hadits, silakan dipostingkan.
 
  Berikut saya postingkan bunyi teks sholawat yang tercantum dalam 
Buku-
  buku Hadits yang Shahih:
 
  1. Alloohumma Sholli 'alaa Muhammadin wa 'alaa ahli baythihi,
  wa'alaa azwaajihi wa dzurriyyaatihi,  kamaa shollayta 'alaa 
Ibrohiim
  wa 'alaa aali Ibrhoohim, Innaka hamiidum majid. Wa baarik 'ala
 muhammad
  wa 'alaa ahli baythihi, wa'alaa azwaajihi wa dzurriyyaatihi, 
kamaa baa
  rokta 'alaa ibrohiim wa 'alaa aali Ibroohim, Innaka hamiidum 
majiid.
  (HR Ahmad dan Thahawi dengan SANAD SHAHIH, dan Bukhari serta 
Muslim
  tanpa lafadz `ahlu baythihi')
 
  2. Alloohumma Sholli 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali muhammad,
  kamaa shollayta 'alaa Ibrohiim wa 'alaa aali Ibrhoohim, Innaka
 hamiidum
  majid. Alloohuumma baarik 'ala muhammad wa 'alaa aali muhammad, 
kamaa
  baa rokta 'alaa ibrohiim wa 'alaa aali Ibroohim, Innaka hamiidum
  majiid. (HR Bukhari, Muslim, Nasa'I, Humaidi, Ibnu Mandah, dan 
dia
  menyatakan Hadits ini telah DISEPAKATI SHAHIH-nya)
 
  3. Alloohumma Sholli 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali muhammad,
  kamaa shollayta 'alaa Ibrohiim wa aali Ibrhoohim, Innaka hamiidum
  majid. Wa baarik 'ala muhammad wa 'alaa aali muhammad, kamaa baa
  rokta 'alaa ibrohiim wa aali Ibroohim, Innaka hamiidum majiid. 
(HR
  Ahmad, Nasa'I, dan Abu Ya'la dengan SANAD SHAHIH)
 
  4. Alloohumma Sholli 'alaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi, wa 'alaa
  aali muhammad, kamaa shollayta 'alaa aali Ibrohiim. Wa baarik 'ala
  muhammadinn nabiyyil ummiyyi, wa 'alaa aali muhammad, kamaa baa
  rokta 'alaa ibrohiim wa aali Ibroohim fil `aalamiina, Innaka 
hamiidum
  majiid. (HR Muslim, Abu `Awanah, Ibnu Abi Syaibah, Abu Dawud, dan
  Nasa'I, disahkan oleh Hakim)
 
  5. Alloohumma Sholli 'alaa Muhammadin `abdika wa rosuulika, kamaa
  shollayta 'alaa aali Ibrhoohim. Wa baarik 'ala muhammad `abdika wa
  rosuulika wa 'alaa aali muhammad, kamaa baa rokta 'alaa ibrohiim 
wa
  aali Ibroohim (HR Bukhari, Nasa'I,  Thahawi, Ahmad, Isma'il al-
Qadhi)
 
  6. Alloohumma Sholli 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali muhammad. Wa
  baarik 'ala muhammadin wa 'alaa aali muhammad, kamaa shollayta wa
  barokta 'alaa ibrohiim wa aali Ibroohim, Innaka hamiidum majiid. 
(HR
  Nasa'I, Thahawi, Abu Sa'id Ibnul A'rabi)
 
  Kesemua hadits (yang sebagian telah disepakati shahihnya) 
mengajarkan
  bacaan sholawat yang

Balasan: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina==SUNNAH

2006-10-03 Terurut Topik y4tie
Pak Munif, kalau saya merasa masih awam apa itu berarti saya harus 
tidak mengerti apa2?

Seperti yg saya katakan, alhamdulillah saya pernah nyantri walaupun 
hanya di pesantren kampung. Saya pikir ketika itu ilmu agama saya 
sudah cukup untuk bekal saya beribadah sehari-hari. Tapi ketika saya 
tinggal di jkt dan mulai kenal dengan yang namanya internet, saya 
baru tersadar kalau saya masih sangat awam dalam memahami agama ini. 
Banyak sekali hal-hal yang saya tidak ketahui ketika saya bergabung 
dengan milis2 Islam seperti assunnah, MD, DT dan termasuk KI. Saya 
terkesan dengan penjelasan yang disampaikan oleh saudara-saudara 
kita seperti Pak Fatih, pak Wandy, dan yang lainnya mengenai suatu 
masalah. Mereka menjelaskan masalah2 tersebut bukan berdasarkan 
logika mereka, tetapi dengan mengemukakan dalil-dalil yang shahih 
yang disertai pemahamannya berdasarkan keterangan2 dari ulama2 
terdahulu. Nah, pemahaman yang seperti itulah yang selama belum saya 
dapatkan dan ingin saya pelajari. Kemudian saya mencoba belajar 
lewat buku dan internet, tetapi saya rasa saya harus mencari seorang 
guru agar saya tidak salah dalam memahami apa yang saya baca. Dan 
dalam pencarian Ilmu ini, saya memilih untuk terus bertanya dan 
bertanya kepada mereka yang ahlinya daripada harus beristikhoroh, 
karena yang namanya ilmu itu harus dicari dengan belajar, bukan 
dengan istikhoroh.

Mengenai penilaian suatu hadits dhoif atau shahih, alhamdulillah 
saya juga memiliki beberapa kitab Hadits Shahih dan beberapa buku 
yang merangkum dan menjelaskan tentang hadits2 dho'if yang disusun 
oleh Para Muhadditsin. Jadi Insya Allah saya tidak memegang 
faham gula di tangan sendiri dikatakan madu, sementara madu 
ditangan orang lain dianggap racun, tetapi semua penilaian itu 
berdasarkan keterangan-keterangan yang ada di buku-buku tersebut. 
Seperti kata Imam Syafi'i Bila suatu Hadits itu Shahih, itulah 
madzhabku, jika ada keterangan atau dalil yang lebih shahih 
(menurut banyak Ulama Hadits), maka pendapat itulah yang akan saya 
pilih... Boleh dong saya mengikuti prinsipnya Imam Syafi'i... :)

PS: Orang yang mengaku awam, belum tentu tidak tahu apa-apa. Orang 
yang mengaku pintar, belum tentu tahu apa-apa.

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Achmad Munif [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Terima kasih y4tie .. alhamdulillah sudah saya baca dan sampai 
postingan ini saya pribadi belum pernah menyalahkan apa yang sudah 
disodaqohkan oleh kang wandy. Hanya saja selain postingan tersebut 
ternyata ada saudara kita yang lain dalam hal ini mas Dodi Indras 
mengirim HR lain yang memiliki derajat kesahihan menurut para 
mukhadditsin juga. Makanya disebut dengan tambahan 'ilmu. 
Pertanyaannya kenapa ada satu pihak yang seolah-olah merasa apa yang 
ada di dirinya adalah yang paling benar sementara ada informasi dari 
saudara yang lainnya dengan derajat kesahihan yang sama dianggap 
tidak benar... ini kan namanya gula di tangan sendiri dikatakan 
madu, sementara madu ditangan orang lain dianggap racun... mudah-
mudahan nggak begitu yach.

   Yang agak mengherankan saya adalah. anda sendiri di 
postingan lain menyatakan bahwa anda baru belajar lewat buku dan 
bingung dalam mencari guru.. lha kok saat ini sudah berani 
menganalisa dengan pemikiran sendiri bahwa yang benar hanyalah yang 
disampaikan oleh kang wandy dan ari dino saja yang shohih. apa anda 
sudah meneliti semua informasi HR yang sudah disampaikan oleh mas 
Dodi Indras.? jangan mudah menyimpulkan selagi informasi kita masih 
minim. Bisa saja apa yang kita anggap paling shohih ternyata 
hanyalah penafsiran kita terhadap HR saja, sementara maksud dari HR 
tersebut bisa saja tidak sama dengan penafsiran kita bukan..?!

   Sekali lagi terima kasih atas penjelasannya y4tie yach... dan 
perlu anda camkan saya sama sekali tidak ngotot dalam hal ini. OK
   y4tie nulis :
Mohon maaf jika ada yang salah dari komentar saya, hal itu 
mungkin 
  disebabkan kesalahan saya dalam memahami buku2 saya... :)
 Itu dia anda sendiri masih belum yakin dengan apa yang anda 
pahami saat ini, makanya akan lebih baik kita arif dan bijaksana 
dalam menerima setiap informasi darimanapun datangnya. hakekat 'ilmu 
adalah milik Allah dan Allah pulalah yang tahu kebenarannya. Kita 
hanya bisa bermohon kepada Allah untuk diberikan 'ilmu yang benar 
dan bermanfaat, bila ada kebingungan mungkin contoh yang dilakukan 
oleh mas Dodi Indras dengan beristikhoroh meminta petunjuk-NYA akan 
lebih menentramkan hati kita. bUKANKAH HAL SEPERTI ITU PULA YANG 
DIAJARKAN aLLAH swt MELALU rOsuluLLoh SAW ...?
 
   WaLLahu a'lam bisshowab...
   kata mas Ananto : Orang awam gak bisa njawab
--CUT--








Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala

Balasan: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina==SUNNAH Nabi SAW

2006-10-01 Terurut Topik y4tie
Pak Munif, saya juga membaca penjelasan lain di milis ini, tolong 
dibaca juga oleh anda dengan membuka hati dan pikiran anda. Didalam 
postingan Pak wandy saya membaca penjelasan dari IMAM IBNU HAJAR 
dengan sangat jelas, juga IMAM NAWAWI yang menyebutkan bahwa 
penggunaan SHOLAWAT yang benar  adalah tanpa menggunakan sayyidina. 
Kemudian juga ditambahkan di dalam muqaddimah kitab al-Umm IMAM 
SYAFI'I menyebutkan lafaz sholawat kepada Nabi saw TANPA Sayyidina.

Pak Ari Dino juga kemudian mengulas bahwa pengucapan kata sayyidina 
juga bertentangan dengan Hadits Shahih yang melarang pengucapan 
tersebut, dan tidak dalil Shahih yang menunjukkan bolehnya 
penambahan kata sayyidina di dalam sholawat.

Jika didalam Hadits2 Shahih sudah disebutkan dengan JELAS bunyi 
sholawat yang benar, ditambah lagi penjelasan para ulama terdahulu 
di dalam kitab-kitab mereka, mengapa anda masih saja ngotot memilih 
pendapat ulama sekarang yang bertentangan dengan apa yang tertera di 
Hadits Shahih dan kitab ulama terkemuka terdahulu?

Bukankah kita diperintahkan untuk berpegang teguh kepada Al-Quran 
dan Hadits sesuai dengan pemahaman ulama terdahulu, yaitu para 
sahabat, tabi'in dan para imam mujtahid? 

Jika kita menyandarkan pemahaman agama kita hanya pada ulama-ulama 
jaman sekarang saja tanpa memperhatikan Ulama2 terdahulu, maka 
hasilnya akan ada banyak pemahaman dalam agama kita ini, seperti 
yang terjadi sekarang...

Mohon maaf jika ada yang salah dari komentar saya, hal itu mungkin  
disebabkan kesalahan saya dalam memahami buku2 saya... :)

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Achmad Munif [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Assalaamu'alaikum WarohmatuLlohi Wabarokaatuh

   Yup daripada bingung dengan permasalahan Bu y4tie, lebih 
baik kita kembali membuka hati dan pikiran kita untuk mendiskusikan 
sesuatu sesuai dengan tema di atas. Kalaupun Bu y4tie mau konsultasi 
khusus, ada baiknya membuat tema yang baru jadi nggak bikin 
bingung member yang baru membaca tread ini. Berikut copy paste dari 
permasalahan yang telah diposting oleh saudara kita mas Dodi Indras 
beberapa waktu yang lalu mestinya bisa diambil isi dan manfaatnya. 

   Buat para pencari 'ilmu.  Janganlah melihat bungkus 
maupun siapa pembawanya, karena hakekat semua 'ilmu adalah milik 
Allah SWT yang telah dikaruniakan kepada manusia siapapun dia sesuai 
kehendak-Nya. 
   Bila ternyata kurang cocok dengan pemahaman kita silahkan 
diabaikan tidak perlu dipertentangkan dengan yang sudah lebih dahulu 
melekat dalam pikiran dan keyakinan kita sebelumnya. Kalaupun 
ternyata ada keraguan, mestinya yang kita klarifikasi adalah isi 
dari informasi tersebut bukan membahas siapa penyampainya. Untuk itu 
saya copy paste kembali sebagai tambahan informasi, mudah-mudahan 
ada manfaatnya. 

   Mohon maaf bila ada yang kurang berkenan, selamat menunaikan 
Ibadah Romadhon.

   Wassalamu'alaikum WarohmatuLlohi Wabarokaatuh
  









Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina==SUNNAH Nabi SAW/Ibu Yatie

2006-09-29 Terurut Topik y4tie
Pak Ananto yang terhormat. Saya tidak akan pernah melupakan jasa 
guru-guru saya yang terdahulu. Karena berkat jasa-jasa beliau 
jugalah saya bisa menjadi seperti yang sekarang ini.

Tapi seperti apa yang sudah saya ceritakan, guru-guru saya yang 
terdahulu dalam menyampaikan ilmunya tidak pernah menjelaskan kepada 
kami secara jelas apa yang menjadi landasan hukum tentang suatu 
ibadah atau masalah. Misalnya, seperti yang kemarin terjadi di milis 
ini ketika ada yang bertanya tentang mimpi basah di saat puasa 
apakah membatalkan puasa atau tidak. Kemudian ada yang 
menjawab 'TIDAK', tanpa menerangkan asal usul 'tidak'-nya tersebut. 
Seperti itulah guru-guru kami yang dulu. 

Padahal saya pikir bagi seorang penuntut ilmu, hal-hal yang menjadi 
landasan suatu hukum atau ibadah adalah sangat penting untuk 
diketahui, sehingga kita tidak sekedar 'asbun' dan hanya ikut-ikutan 
apa kata orang. Dengan mengetahui dasar hukum tentang suatu ibadah 
maka tentunya kita akan lebih mantap dan yakin dalam melaksanakan 
ibadah itu.

Nah, agar saya tidak salah dalam memahami buku-buku yang saya baca 
ini, untuk itulah saya berkeinginan untuk mencari ustadz atau 
pengajian yang dapat menjelaskan dan membimbing saya dalam memahami 
buku-buku tersebut. Kalau ditanya apakah buku-buku yang saya baca 
ini lebih benar dari apa yang pernah dulu guru saya ajarkan, saya 
katakan bahwa buku yang saya baca tersebut adalah karangan dari 
ulama-ulama besar terdahulu seperti Imam Nawawi, Ibnul Qayyim, Ibnu 
Taimiyah, Kitab-kitab syarah shahih Bukhari, muslim, dan ulama2 
besar lainnya. 

Demikian pak Ananto, terimakasih atas perhatiannya.

Salam

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 .Terus terang sebelumnya saya tidak pernah menghiraukan 
masalah ini,
 karena saya pikir apa yang dulu saya dapat waktu mengaji di kota 
kelahiran
 saya sudah pasti benar. Tapi ketika sekarang saya banyak membaca 
buku-buku
 karangan ulama terdahulu termasuk beberapa buku
 syarah Hadits yang terkenal, saya jadi tersentak. Ternyata apa 
yang saya
 pelajari dulu banyak yang tidak sesuai dengan apa yang saya baca
 sekarang.
 
 jeng yati...
 secara tersirat, anda menganggap apa yg diajarkan oleh *guru* anda 
terdahulu
 salah dan menganggap yg anda pelajari dari *buku* sekarang ini 
lebih
 benar...
 
 apa itu tidak terbalik? saat anda mengaji di kota kelahiran 
anda... anda kan
 langsung bertatap muka dengan guru anda... face to face kata orang 
bule...
 apa anda tidak memanfaatkan untuk bertanya dan diskusi lebih dalam?
 
 sementara...
 anda membenarkan buku yg anda baca dan langsung menganggap bahwa 
guru anda
 dulu salah... padahal... anda tidak kenal siapa yg mengarang buku 
itu,
 bagaimana track recordnya, dan bagaimana tafsirannya... tidak ada 
yg
 membimbing anda langsung pada saat berhadapan dengan buku... 
kepada siapa
 anda bertanya jika yg anda baca ternyata anda kurang paham? atau 
yg lebih
 repot malah salah paham dan salah tafsir?
 
 menurut saya... anda (maaf) sombong sekali... merasa sudah paham 
betul
 dengan hanya membaca buku dan langsung menjudge bahwa yg dikatakan 
guru anda
 dulu itu salah... anda perlu bertabayyun dulu kepada guru anda... 
mengapa yg
 beliau ajarkan dulu berbeda dengan buku yg anda baca sekarang 
jangan sok
 pinter atuh...:))
 
 salam sayang buat guru anda di tempat kelahiran anda... masih 
ingat nama dan
 kelembutan beliau dalam membimbing jeng yati kan?
 
 ananto







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Re: Apa Pantas Anda Berharap Surga?

2006-09-29 Terurut Topik y4tie
Maaf, apakah warga di milis ini lebih suka mengikuti amalan Abu 
Nawas 
daripada apa yang diajarkan Rasulullah seperti yang tersebut dalam 
Hadits2 shahih?

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Hidayat, Akhmad 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Assalamu'alaikum,
 
 
 
 Setahu saya itu adalah munajat yang dilakukan oleh Abu Nawas, 
seorang
 ulama yang penyair.  Bukan Rabi'ah Al-'adaiyyah.
 
 
 
 Kira2 bunyinya seperti ini: 
 
 Ilaahi lastu lil firdausi ahla, walaa aqwaa alannaaril jahiimi.  
Fahabli
 taubatan waghfir dzunuubi, fainaka ghoofirun dzanbil adziimi ... 
 
 (wahai Tuhanku, aku ini tidaklah pantas menjadi penghuni syurga-
Mu, namu
 aku pun tak sanggup berada di neraka-Mu.  Maka, terimalah taubatku 
dan
 ampunilah dosaku, karena sesungguhnya hanya Engkaulah yang Maha
 Mengampuni dosa-dosa besar ...)
 
 
 
 Biasa dibaca setelah sholat Jumat, setelah membaca:
 
 Fatihah 7x
 
 Al-Ikhlas 7x
 
 Al-Falaq 7x
 
 An-Naas 7x
 
 Munajat
 
 
 
 Semoga Gusti Allah mengasihi kita sekalian.  Amin.
 
 
 
 Salam sayang,
 
 Hidayat
 
 
 
 
 
 From: keluarga-islam@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ramdan
 Sent: Friday, September 29, 2006 1:40 PM
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Apa Pantas Anda Berharap Surga?
 
 
 
 lha kok cuma seratus...?!
 
 700 dong..
 
 
 
 :-))
 
 
 
 
 
 
 
 
 This message and any attached files may contain information that 
is confidential and/or subject of legal privilege intended only for 
use by the intended recipient. If you are not the intended recipient 
or the person responsible for delivering the message to the intended 
recipient, be advised that you have received this message in error 
and that any dissemination, copying or use of this message or 
attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the 
information therein. If you have received this message in error 
please notify the sender immediately and delete the message.










Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Re: Apa Pantas Anda Berharap Surga?

2006-09-29 Terurut Topik y4tie
Pak Ananto, apa Abu nawas itu adiknya Rasulullah?
Atau mungkin termasuk salah satu dari Sahabat Nabi?
Apa ada keterangan dari Hadits atau Atsar mengenai amalan itu?

Kalau memang iya, insya allah saya akan ikut mengamalkan amalan Abu 
Nawas. 

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 waduh... ini yg namanya melebarkan permasalahan...
 
 suka dengan amalan abu nawas, dibilang kurang suka ajaran kanjeng 
nabi...
 suka dengan kakaknya, dibilang kurang suka pada adeknya...
 suka kepada emak, dibilang kurang suka pada bapaknya...
 
 bukan begitu jeng...
 dengan abu nawas suka...
 dengan abu akhmad, suka...
 dengan kanjeng nabi, lebih suka...
 
 satu satu, aku sayang ibu...
 dua dua, juga sayang ayah...
 tiga tiga, sayang adek kaka...
 satu dua tiga... sayang semuanya...
 
 masih ingat lagu yg romantis itu kan? hehehe..:))
 
 salam,
 ananto
 
 
 On 9/29/06, y4tie [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Maaf, apakah warga di milis ini lebih suka mengikuti amalan Abu
  Nawas
  daripada apa yang diajarkan Rasulullah seperti yang tersebut 
dalam
  Hadits2 shahih?
 
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Hidayat, Akhmad
  Akhmad.Hidayat@ wrote:
  
  
   Assalamu'alaikum,
  
  
  
   Setahu saya itu adalah munajat yang dilakukan oleh Abu Nawas,
  seorang
   ulama yang penyair.  Bukan Rabi'ah Al-'adaiyyah.
  
  
  
   Kira2 bunyinya seperti ini:
  
   Ilaahi lastu lil firdausi ahla, walaa aqwaa alannaaril jahiimi.
  Fahabli
   taubatan waghfir dzunuubi, fainaka ghoofirun dzanbil 
adziimi ...
  
   (wahai Tuhanku, aku ini tidaklah pantas menjadi penghuni 
syurga-
  Mu, namu
   aku pun tak sanggup berada di neraka-Mu.  Maka, terimalah 
taubatku
  dan
   ampunilah dosaku, karena sesungguhnya hanya Engkaulah yang Maha
   Mengampuni dosa-dosa besar ...)
  
  
  
   Biasa dibaca setelah sholat Jumat, setelah membaca:
  
   Fatihah 7x
  
   Al-Ikhlas 7x
  
   Al-Falaq 7x
  
   An-Naas 7x
  
   Munajat
  
  
  
   Semoga Gusti Allah mengasihi kita sekalian.  Amin.
  
  
  
   Salam sayang,
  
   Hidayat
  
  
  
   
  
   From: keluarga-islam@yahoogroups.com
   [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ramdan
   Sent: Friday, September 29, 2006 1:40 PM
   To: keluarga-islam@yahoogroups.com
   Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Apa Pantas Anda Berharap 
Surga?
  
  
  
   lha kok cuma seratus...?!
  
   700 dong..
  
  
  
   :-))
  
  
  
  
  
  
  
  
   This message and any attached files may contain information 
that
  is confidential and/or subject of legal privilege intended only 
for
  use by the intended recipient. If you are not the intended 
recipient
  or the person responsible for delivering the message to the 
intended
  recipient, be advised that you have received this message in 
error
  and that any dissemination, copying or use of this message or
  attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the
  information therein. If you have received this message in error
  please notify the sender immediately and delete the message.
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala 
kepada
  seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah 
satu
  pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang
  membutuhkan.
  Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah 
Subhanahu
  wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, 
beritahulah orang
  yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, 
amalkanlah ilmu itu
  sebatas yang engkau mampu.
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 











Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina==SUNNAH Nabi SAW/Ibu Yatie

2006-09-29 Terurut Topik y4tie
Sejauh mana apanya??

Mengapa anda dan orang2 sejenis anda seperti tidak menyukai 
kehadiran saya di milis ini? Tetapi saya lihat bapak-bapak yang 
berilmu dimilis ini tampaknya cukup welcome dengan kehadiran saya...

Oke, kalau kehadiran saya dirasa mengacaukan ketenangan bapak-bapak, 
silakan keluarkan saja saya dari milis ini... Daripada setiap hari 
bapak-bapak sekalian diliputi rasa curiga dan buruk sangka kepada 
saya, itu tidak baik buat bapak-bapak semua.

Mohon Maaf

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Kartika, Bambang 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ma'af ...saya sebenarnya juga ngamati,...biarkan saja mau sejauh 
mana.
 
 -Original Message-
 From: keluarga-islam@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of kang nceps
 Sent: Friday, September 29, 2006 1:31 PM
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Subject: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal :
 Sayyidina==SUNNAH Nabi SAW/Ibu Yatie
 
 
 tapi saya bingung dengan bu yatie ini
 
 masuk dengan membawa postingan dari milis media-dakwah dan 
bertanya 
 bagaimana mencari guru,karena selama ini beliau sudah banyak 
berguru 
 dengan banyak ustad tapi tidak pernah memuaskan seperti buku yang 
 dia baca ,yang gamblang ada asal-usulnya termasuk penerbit dan 
 pencetak tapi setelah di beri petunujuk masuk pengajian khusus 
saja 
 masih juga bingung karena ingin yang sesuai dengan sunnah sesuai 
 buku,dan juga  tidak punya waktu untuk jalan-jalan ke pesantren
 
 - dikasih petunjuk contoh jemaahnya ,,,sudah
 - meyakinkan bahwa ustad kampung dahulu tidak jelas ,,,sudah
 - Punya buku buku karangan terkenal Imam Nawawi, Ibnul Qayyim, 
Ibnu 
  Taimiyah, Kitab-kitab syarah shahih Bukhari, muslim, dan ulama2 
 besar lainnyasudah 
 - lha terus juga koq bisa sempat-sempatnya-mbaca arsip milis 
padahal 
 baru bergabung he,,he,,
 
 jadi yang dicari disini apa buuu ?? he,,he,,,
 
 wassalam
 KnC
 (senyam-senyum,,, kayaknya kenal deh,dengan bu yatie ini, jangan-
 jangan old faces new dress, bukan buruk sangka lho,inget bulan 
 puasa,,, salam kangen aja deh )
 
 
 
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, y4tie y4tie@ wrote:
 
  Pak Ananto yang terhormat. Saya tidak akan pernah melupakan jasa 
  guru-guru saya yang terdahulu. Karena berkat jasa-jasa beliau 
  jugalah saya bisa menjadi seperti yang sekarang ini.
  
  Tapi seperti apa yang sudah saya ceritakan, guru-guru saya yang 
  terdahulu dalam menyampaikan ilmunya tidak pernah menjelaskan 
 kepada 
  kami secara jelas apa yang menjadi landasan hukum tentang suatu 
  ibadah atau masalah. Misalnya, seperti yang kemarin terjadi di 
 milis 
  ini ketika ada yang bertanya tentang mimpi basah di saat puasa 
  apakah membatalkan puasa atau tidak. Kemudian ada yang 
  menjawab 'TIDAK', tanpa menerangkan asal usul 'tidak'-nya 
 tersebut. 
  Seperti itulah guru-guru kami yang dulu. 
  
  Padahal saya pikir bagi seorang penuntut ilmu, hal-hal yang 
 menjadi 
  landasan suatu hukum atau ibadah adalah sangat penting untuk 
  diketahui, sehingga kita tidak sekedar 'asbun' dan hanya ikut-
 ikutan 
  apa kata orang. Dengan mengetahui dasar hukum tentang suatu 
ibadah 
  maka tentunya kita akan lebih mantap dan yakin dalam 
melaksanakan 
  ibadah itu.
  
  Nah, agar saya tidak salah dalam memahami buku-buku yang saya 
baca 
  ini, untuk itulah saya berkeinginan untuk mencari ustadz atau 
  pengajian yang dapat menjelaskan dan membimbing saya dalam 
 memahami 
  buku-buku tersebut. Kalau ditanya apakah buku-buku yang saya 
baca 
  ini lebih benar dari apa yang pernah dulu guru saya ajarkan, 
saya 
  katakan bahwa buku yang saya baca tersebut adalah karangan dari 
  ulama-ulama besar terdahulu seperti Imam Nawawi, Ibnul Qayyim, 
 Ibnu 
  Taimiyah, Kitab-kitab syarah shahih Bukhari, muslim, dan ulama2 
  besar lainnya. 
  
  Demikian pak Ananto, terimakasih atas perhatiannya.
  
  Salam
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto pratikno.ananto@ 
  wrote:
  
   .Terus terang sebelumnya saya tidak pernah menghiraukan 
  masalah ini,
   karena saya pikir apa yang dulu saya dapat waktu mengaji di 
kota 
  kelahiran
   saya sudah pasti benar. Tapi ketika sekarang saya banyak 
membaca 
  buku-buku
 
 
 
 
 
 
 Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala 
kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, 
salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu 
kepada yang membutuhkan. 
 Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah 
Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, 
beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta 
petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 This message (including any attachments) is only for the use of 
the person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel 
confidential, proprietary and/or trade secret information. If you 
are not the intended recipient, you

[keluarga-islam] Re: Apa Pantas Anda Berharap Surga?

2006-09-29 Terurut Topik y4tie
Pak Ananto, tolong dibaca dan dipelajari dengan baik keterangan yang 
saya punya di buku saya:

Sesungguhnya, suatu amal saleh haruslah berkualitas hasan, artinya 
bahwa amal tersebut pertama-tama harus diniatkan ikhlas karena Allah 
SWT dan kedua harus dikerjakan sesuai dengan aturan syara'. Itulah 
sebabnya para ulama salaf senantiasa menyatukan dua unsur pokok ini. 
Misalnya, Fudlail bin Iyadl (salah seorang guru Imam Syafi'i, perawi 
hadis yang tsiqah) ketika menjelaskan ayat: ... supaya Dia menguji 
kalian siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya. (QS Al-Mulk: 
2).
Beliau mengatakan: Yaitu yang paling ikhlas dan paling benar. 
Ketika ditanyakan, Wahai Abu Ali: apa maksud paling ikhlas dan 
paling benar? Beliau menjawab: Sesungguhnya suatu amal sekalipun 
benar tetapi tidak dikerjakan dengan ikhlas, maka amal tersebut 
tidak akan diterima. Sebaliknya, jika dikerjakan dengan ikhlas namun 
tidak dengan cara yang benar, maka amal tersebut tertolak. Ikhlas 
hanya dapat terwujud manakala amal itu diniatkan secara murni kepada 
Allah SWT, sedangkan amal yang benar hanya dapat terwujud dengan 
mengikuti sunnah Nabi Muhammad saw.

Sesungguhnya yang menjadi pedoman adalah kualitas suatu amal, bukan 
kuantitasnya. Oleh sebab itu, Allah berfirman dalam surat al-Mulk di 
atas dengan ... Ayyukum ahsanu 'amalaa, yakni 'siapa yang lebih baik 
amalnya' dan bukan ... ayyukum aktsaru 'amalaa', siapa yang lebih 
banyak amalnya.


Apa kesimpulan yang bisa bapak ambil dari penjelasan di atas?
Saya jelaskan yah, amalan itu akan diterima kalau salah satu 
syaratnya terpenuhi, yaitu sesuai dengan apa yang diajarkan Nabi SAW.

Jadi kalau kita sudah berbicara mengenai amal ibadah, ya pasti 
ujung2nya harus dihubungkan ke Rasulullah.

Kalau Hidayat Nurwahid, Gusdur, Abu nawas mengamalkan apa yang 
diajarkan Rasulullah seperti yang tersebut dalam Hadits atau atsar, 
ya tentunya baik sekali untuk kita meniru mereka... Gitu lho pak...

Coba deh rajin baca2 buku, biar sedikit pinter... :)

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 walah... koq dihubung2kan lagi... antara abu nawas dan rasul tidak 
ada
 hubungannya sama sekali... kecuali sama sama islam... begitu juga 
saya...
 islam juga...
 
 ustadz Hidayat Nur Wahid, walopun bukan apa2nya kanjeng nabi... 
kalo baik
 silahkan ditiru
 
 Gus Dur, walopun bukan apa2nya kanjeng nabi... kalo ada yg baik, 
silahkan
 ditiru juga
 
 
 On 9/29/06, y4tie [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Pak Ananto, apa Abu nawas itu adiknya Rasulullah?
  Atau mungkin termasuk salah satu dari Sahabat Nabi?
  Apa ada keterangan dari Hadits atau Atsar mengenai amalan itu?
 
  Kalau memang iya, insya allah saya akan ikut mengamalkan amalan 
Abu
  Nawas.
 
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto pratikno.ananto@
  wrote:
  
   waduh... ini yg namanya melebarkan permasalahan...
  
   suka dengan amalan abu nawas, dibilang kurang suka ajaran 
kanjeng
  nabi...
   suka dengan kakaknya, dibilang kurang suka pada adeknya...
   suka kepada emak, dibilang kurang suka pada bapaknya...
  
   bukan begitu jeng...
   dengan abu nawas suka...
   dengan abu akhmad, suka...
   dengan kanjeng nabi, lebih suka...
  
   satu satu, aku sayang ibu...
   dua dua, juga sayang ayah...
   tiga tiga, sayang adek kaka...
   satu dua tiga... sayang semuanya...
  
   masih ingat lagu yg romantis itu kan? hehehe..:))
  
   salam,
   ananto
  
  
   On 9/29/06, y4tie y4tie@ wrote:
   
Maaf, apakah warga di milis ini lebih suka mengikuti amalan 
Abu
Nawas
daripada apa yang diajarkan Rasulullah seperti yang tersebut
  dalam
Hadits2 shahih?
   
--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Hidayat, Akhmad
Akhmad.Hidayat@ wrote:


 Assalamu'alaikum,



 Setahu saya itu adalah munajat yang dilakukan oleh Abu 
Nawas,
seorang
 ulama yang penyair.  Bukan Rabi'ah Al-'adaiyyah.



 Kira2 bunyinya seperti ini:

 Ilaahi lastu lil firdausi ahla, walaa aqwaa alannaaril 
jahiimi.
Fahabli
 taubatan waghfir dzunuubi, fainaka ghoofirun dzanbil
  adziimi ...

 (wahai Tuhanku, aku ini tidaklah pantas menjadi penghuni
  syurga-
Mu, namu
 aku pun tak sanggup berada di neraka-Mu.  Maka, terimalah
  taubatku
dan
 ampunilah dosaku, karena sesungguhnya hanya Engkaulah yang 
Maha
 Mengampuni dosa-dosa besar ...)



 Biasa dibaca setelah sholat Jumat, setelah membaca:

 Fatihah 7x

 Al-Ikhlas 7x

 Al-Falaq 7x

 An-Naas 7x

 Munajat



 Semoga Gusti Allah mengasihi kita sekalian.  Amin.



 Salam sayang,

 Hidayat



 

 From: keluarga-islam@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ramdan
 Sent: Friday, September 29, 2006 1:40 PM
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Apa Pantas Anda Berharap

[keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina

2006-09-28 Terurut Topik y4tie
Kebetulan saya tidak punya banyak waktu untuk dapat berjalan-jalan 
mencari pesantren. Tetapi terimakasih buat bapak-bapak yang telah 
mengirimkan info mengenai beberapa pengajian yang bisa saya ikuti..

Mudah-mudahan semua ini adalah hidayah dari Allah sehingga saya 
tergerak untuk kembali mempelajari agama ini dengan benar,  dan 
dapat mengamalkan ajaran dalam agama ini sesuai dengan SUNNAH Nabi 
saw. 

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 gampang mbak yatie... kalau sampeyan bener serius mau belajar... 
lokasi anda
 di mana? kalau masih di pulau jawa.. sangat banyak pesantren kan 
di sekitar
 anda?
 
 monggo silaturahmi ke ulama2 di sana... langsung tanyakan yg 
menjadi
 kebimbangan anda... daripada baca buku terjemahan yg terkadang 
masih perlu
 penafsiran ulang...
 
 insya allah, dengan langsung mengaji ke sana... sampeyan akan 
tercerahkan...
 
 salam,
 ananto
--cut







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Re: Apa Pantas Anda Berharap Surga?

2006-09-28 Terurut Topik y4tie
Ya, saya juga tahu. Ucapan itu adalah perkataan dari seorang Sufi 
perempuan. Pertanyaan saya, adakah dalam Al-Quran dan Al-Hadits 
mengajarkan hal yang demikian, bahwa kita tidak boleh beribadah 
dengan mengharapkan surga?

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ade Sanjaya Aliyasa 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bu Y4tie
 
 Tulisan yang di maksud sangat terkenal sekali dan beberapa kali di 
posting oleh kawan kawan .kalau tak salah tulisan dibawah itu 
cuplikan dari doa kaum Sufi . saudara kita juga ?
 
 salam kangen dari qatar
 Ade Sanjaya Aliyasa 
 Qapco.co.ltd
 Po.box 50155- Ummsaid Qatar
 Phone : +974 4642335
 Mobile ; +974 5865068
   - Original Message - 
   From: y4tie 
   To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
   Sent: Wednesday, September 27, 2006 12:05 PM
   Subject: [keluarga-islam] Re: Apa Pantas Anda Berharap Surga?
 
 
   Bukankah Allah telah mengajarkan kepada kita untuk selalu berdoa 
   memohon surga dan berharap terhindar dari siksa neraka?
 
   Kalau kita beribadah tidak berharap surga dan bukan karena takut 
akan 
   siksa neraka, kedengarannya kok seperti takabur sekali yah..
 
   --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto pratikno.ananto@ 
   wrote:
   
jika surga dan neraka tak pernah ada... masihkah kau sujud 
kepada-Nya?

jika aku menyembah-Mu karena berharap surga...
jauhkanlah surga itu dariku...
jika aku menyembah-Mu karena takut akan neraka...
cemplungkanlah aku ke di kedalamannya
   --cut--









Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina==SUNNAH Nabi SAW/Ibu Yatie

2006-09-28 Terurut Topik y4tie
'Alaikum salam Pak Dodi,

Sunnah yang saya maksud disini adalah apa yang telah diajarkan dan 
dicontohkan oleh Nabi SAW.

Terus terang sebelumnya saya tidak pernah menghiraukan masalah ini, 
karena saya pikir apa yang dulu saya dapat waktu mengaji di kota 
kelahiran saya sudah pasti benar. Tapi ketika sekarang saya banyak 
membaca buku-buku karangan ulama terdahulu termasuk beberapa buku 
syarah Hadits yang terkenal, saya jadi tersentak. Ternyata apa yang 
saya pelajari dulu banyak yang tidak sesuai dengan apa yang saya 
baca sekarang. Untuk itulah saya ingin sekali mencari pengajian yang 
suka mengkaji mengenai buku-buku yang saya baca tersebut.

Sekarang ini saya hanya berpikir betapa nikmatnya dan mantapnya saya 
beribadah jika saya mengetahui dengan jelas mengenai hukum dari 
ibadah-ibadah tersebut dan bagaimana tatacara Rasulullah 
melaksanakan ibadah tersebut. Mudah-mudahan Allah memberikan 
pertolongan kepada saya untuk dapat mempelajari semua itu.

Salam

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, dodindra [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Ass.Wr.Wb.
 Ibu Yatie yang dirohmati Alloh, semoga segera ketemu pembelajaran 
dan
 pemahaman Islam yang cocok buat Ibu.
 
 Ada hal menarik dari do'a Ibu, yaitu  sesuai dengan SUNNAH Nabi 
SAW 
 
 Bolehkah ibu berbagi pengetahuan soal SUNNAH Nabi SAW ini ? 
 Atau, para Saudara-ri semua ada yang mau membagi pengetahuan dan
 pemahaman hal ini ? ditunggu lhosambil ngabuburit nih.
 Terima kasih
 
 wassalam,
 dodi
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, y4tie y4tie@ wrote:
 
  Kebetulan saya tidak punya banyak waktu untuk dapat berjalan-
jalan 
  mencari pesantren. Tetapi terimakasih buat bapak-bapak yang 
telah 
  mengirimkan info mengenai beberapa pengajian yang bisa saya 
ikuti..
  
  Mudah-mudahan semua ini adalah hidayah dari Allah sehingga saya 
  tergerak untuk kembali mempelajari agama ini dengan benar,  dan 
  dapat mengamalkan ajaran dalam agama ini sesuai dengan SUNNAH 
Nabi 
  saw. 
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto pratikno.ananto@ 
  wrote:
  
   gampang mbak yatie... ===deleted










Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina

2006-09-27 Terurut Topik y4tie
wah, sama dong pak Ade, dulu juga saya ngga pernah peduli sama hal-
hal yang seperti itu. Maklum, saya besar di lingkungan keluarga NU 
tulen. 
Dulu kalau tanya soal itu, orang tua saya cuma menjawab kalau yang 
namanya NU itu pake Sayyidina, kalau yg bukan NU ngga pake sayyidina.
Begitu juga dengan amalan2 lainnya seperti tahlilan dan sejenisnya.

Setelah gede begini, alhamdulillah saya jadi rajin pergi ke toko buku 
dan baca buku2 karangan ulama2 terdahulu (yang versi terjemahan). 

Akhirnya, saya jadi bingung... Sebenarnya NU itu identik dengan ULAMA 
siapa sih... Kalau dibilang NU itu bermadzhab Syafi'i, tapi kok 
banyak hal2 yang saya baca di buku2nya karangan Imam Nawawi yang 
justru berbeda dengan apa yang diamalkan orang NU. Kalo ngga salah 
Imam Nawawi itu kan salah satu ulama pemberi fatwa dari madzhab 
syafi'i kan... Dan denger2, katanya amalan orang2 NU ini juga banyak 
yang berbeda dengan kitab induknya (al-Umm) Imam Syafi'i (untuk kitab 
yang satu ini, saya belum dapat yang versi terjemahannya, mungkin ada 
sodara2 yang bisa memberi info tentang kitab Al-Umm versi terjemahan?)

Pertanyaan saya, jadi sebenarnya NU ini menginduk kepada ulama (Imam 
yang empat) siapa sih?

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ade Sanjaya Aliyasa 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamualaikum wr wb
 
 Sangat menarik tentang sayyidina  setadinya saya 
acuhkan aja kalau memang ada yang pakai atau tak pakai sayyidina 
karena saya berpikir masing masing punya muslim punya guru yang 
berbeda dan akar ke islaman yg berbeda pula walaupun tujuannya tetap 
sama .
 
 





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Re: Apa Pantas Anda Berharap Surga?

2006-09-27 Terurut Topik y4tie
Bukankah Allah telah mengajarkan kepada kita untuk selalu berdoa 
memohon surga dan berharap terhindar dari siksa neraka?

Kalau kita beribadah tidak berharap surga dan bukan karena takut akan 
siksa neraka, kedengarannya kok seperti takabur sekali yah..

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 jika surga dan neraka tak pernah ada... masihkah kau sujud kepada-Nya?
 
 jika aku menyembah-Mu karena berharap surga...
 jauhkanlah surga itu dariku...
 jika aku menyembah-Mu karena takut akan neraka...
 cemplungkanlah aku ke di kedalamannya
--cut--






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina

2006-09-27 Terurut Topik y4tie
'Alaikum salam Pak Hidayat,

Ini dia masalahnya, sampai sekarang saya belum menemukan guru seperti 
yang saya harapkan. Yang bisa menjelaskan berbagai keraguan tersebut, 
yang bisa membimgbing saya dalam mempelajari agama ini berdasarkan 
keterangan-keterangan yang shahih sebagaimana yang sering saya baca 
di dalam buku-buku tersebut.

Kalau ustad kampung sih, alhamdulillah saya sudah banyak berguru 
kepada mereka. Dan kalau saya tanyakan tentang suatu hal (tentang 
ibadah) yang meragukan saya kepada mereka, saya tidak pernah 
mendapatkan jawaban yang memuaskan. Mereka biasanya hanya menjawab 
berdasarkan apa kata guru mereka atau logika mereka saja, tanpa 
bisa menunjukkan dalil apa yang menjadi landasannya.

Mungkin ada rekan2 yang bisa memberikan info tentang guru/pengajian 
yang saya maksud tersebut?

Wassalamu 'alaikum

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Hidayat, Akhmad 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Assalamu'alaikum wr.wb.,
 
 Mbak Yatie,
 
 Sebelumnya salam kenal.
 Kalau boleh saya menyarankan, mengapa tidak mengaji kepada sumber 
yang
 masih hidup saja?  Misalnya kepada para ulama yang sanad bergurunya
 hingga ke Rasulullah.  Dibandingkan dengan membaca buku2 terjemahan,
 kita sendiri belum tahu pasti siapa sih penterjemahnya ...
 Mungkin buku terjemahan bisa dijadikan 'serep' saja; artinya bila
 membingungkan dianjurkan langsung tanya kepada ahlinya.
 
 Maaf, ini sekadar saran ...  ketimbang kita bingung, yang akhirnya
 cenderung 'menyalahkan' pihak lain.  Lagian, mestinya mengkaji ilmu
 agama seperti ini seharusnya terlepas dari label NU, Muhammadiyah, 
dsb.
 
 Al'ilmu nuurun.  Ilmu adalah cahaya ...  dan Insya Allah cahaya
 kebenaran akan terpancar dari sosok Guru/Ulama yang faqih dalam 
agama,
 ketimbang dari buku terjemahan ...  Bukan berarti buku terjemahan 
tidak
 bermanfat, lho ...
 
 Al'afwu minkum.
 
 Salam,
 Hidayat
 
 -Original Message-
 From: keluarga-islam@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of y4tie
 Sent: Wednesday, September 27, 2006 2:39 PM
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Subject: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : 
Sayyidina
 
 wah, sama dong pak Ade, dulu juga saya ngga pernah peduli sama hal-
 hal yang seperti itu. Maklum, saya besar di lingkungan keluarga NU
 tulen.
 Dulu kalau tanya soal itu, orang tua saya cuma menjawab kalau yang
 namanya NU itu pake Sayyidina, kalau yg bukan NU ngga pake 
sayyidina.
 Begitu juga dengan amalan2 lainnya seperti tahlilan dan sejenisnya.
 
 Setelah gede begini, alhamdulillah saya jadi rajin pergi ke toko 
buku
 dan baca buku2 karangan ulama2 terdahulu (yang versi terjemahan).
 
 Akhirnya, saya jadi bingung... Sebenarnya NU itu identik dengan 
ULAMA
 siapa sih... Kalau dibilang NU itu bermadzhab Syafi'i, tapi kok
 banyak hal2 yang saya baca di buku2nya karangan Imam Nawawi yang
 justru berbeda dengan apa yang diamalkan orang NU. Kalo ngga salah
 Imam Nawawi itu kan salah satu ulama pemberi fatwa dari madzhab
 syafi'i kan... Dan denger2, katanya amalan orang2 NU ini juga banyak
 yang berbeda dengan kitab induknya (al-Umm) Imam Syafi'i (untuk 
kitab
 yang satu ini, saya belum dapat yang versi terjemahannya, mungkin 
ada
 sodara2 yang bisa memberi info tentang kitab Al-Umm versi 
terjemahan?)
 
 Pertanyaan saya, jadi sebenarnya NU ini menginduk kepada ulama (Imam
 yang empat) siapa sih?
 
 
 This message and any attached files may contain information that is 
confidential and/or subject of legal privilege intended only for use 
by the intended recipient. If you are not the intended recipient or 
the person responsible for delivering the message to the intended 
recipient, be advised that you have received this message in error 
and that any dissemination, copying or use of this message or 
attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the 
information therein. If you have received this message in error 
please notify the sender immediately and delete the message.








Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Re: Apa Pantas Anda Berharap Surga?

2006-09-27 Terurut Topik y4tie
Maaf.. Menurut pemahaman saya, berharap surga, dengan yakin akan 
masuk surga, adalah sesuatu yang berbeda pak...

Apakah ada keterangan yang shahih bahwa kita tidak boleh beribadah 
mengharap surga?

Bagaimana dengan do'a 'Allohumma Inna nas aluka ridloka wal jannah, 
Wa na'udzubika min sakhotika wan naar...'

Bukankah itu doa mengharap surga dan agar terhindar dari siksa neraka?

Kalau menurut saya, sepertinya sok sekali (kedengarannya riya) kalau 
kita beribadah tidak mengharapkan surga. Padahal Allah sendiri 
mengajarkankan kepada kita untuk berdoa berharap surga dan terhindar 
dari siksa neraka...

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ridwan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Orang yang merasa ibadahnya pasti mendapat pahala dari Alloh SWT 
dan bisa
 masuk surga-NYA karena ibadah tsb maka orang itu termasuk orang 
yang takabur
 
 - Original Message -
 From: y4tie [EMAIL PROTECTED]
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, September 27, 2006 4:05 PM
 Subject: [keluarga-islam] Re: Apa Pantas Anda Berharap Surga?
 
 
  Bukankah Allah telah mengajarkan kepada kita untuk selalu berdoa
  memohon surga dan berharap terhindar dari siksa neraka?
 
  Kalau kita beribadah tidak berharap surga dan bukan karena takut 
akan
  siksa neraka, kedengarannya kok seperti takabur sekali yah..
 
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto pratikno.ananto@
  wrote:
  
   jika surga dan neraka tak pernah ada... masihkah kau sujud 
kepada-Nya?
  
   jika aku menyembah-Mu karena berharap surga...
   jauhkanlah surga itu dariku...
   jika aku menyembah-Mu karena takut akan neraka...
   cemplungkanlah aku ke di kedalamannya
  --cut--
 
 
 
 
 
 
  Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala 
kepada
 seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu
 pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang
 membutuhkan.
  Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah 
Subhanahu
 wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah 
orang
 yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah 
ilmu itu
 sebatas yang engkau mampu.
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 
 











Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Re: Fitnah yang kejam itu....

2006-09-26 Terurut Topik y4tie
Eh, Maaf... kalo kita menfitnah seseorang dengan sesuatu yang baik, 
itu dilarang ngga sih? Fitnah yang seperti itu termasuk fitnah yang 
kejam ngga yah...?

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

  assalamu'alaikum...
 
  astaghfirullah Allahumma shalli wa sallim'alaa sayyidinaa 
Muhammadin wa
 'alaa aali sayyidina Muhammad
 
 bapak2 dan ibu2 sekalian... sedulur2 sedoyo rokhimakumullah...
 
 dengan sangat terpaksa, saya mengulangi lagi postingan saya...
 e-mail tentang fatwa ulama Jombang yg beredar selama ini adalah 
fitnah yang
 sangat keji dan kotor ulama2 yg dicatut namanya, sebagian sudah
 meninggal dunia, antara lain:
 - K.H. A Ridwan Hambal (meninggal tahun 30 an),
 - K.H. Mahfudz Siddik (meninggal sebelum kemerdekaan),
 - K.H. Mustafa Djalil (meninggal tahun 60 an), dan
 - K.H. Abdullah Siddiq (meninggal tahun 80 atau 90 an)
 
  kejam sekali,
 menggunakan nama ulama yg sudah meninggal untuk melegitimasi 
perbuatannya...
 mana mungkin ulama yg meninggal tahun 40-an bisa menandatangani 
fatwa yg
 dikeluarkan tahun 1423H atau tahun 2003-an?
 
  itu adalah fitnah yang sangat kejam terhadap NU 'mereka' gagal
 berdakwah secara santun untuk 'mempengaruhi' para nahdliyin, 
sehingga
 akhirnya menghalalkan segala cara...
 
 selanjutnya,
 kepada bapak2 dan ibu2 sekalian yg sudah terlanjur ikut menyebarkan
 kebohongan ini, anda harus minta maaf sekarang juga dan mengatakan 
secara
 'gentle' bahwa yg anda sebar adalah bohong... jangan sampai nanti 
anda
 ditagih di akhirat... mumpung bulan ramadhan... ampunan Allah 
sangat terbuka
 lebar buat hambaNya...
 
 berikut saya berikan berita langsung dari sumbernya sebagai 
sanggahan, agar
 tidak terjadi fitnah
 
 salam,
 ananto
 ==
 
 *NU Jombang Tolak Fatwa Bohong*
 
 http://www.nu.or.id/data_detail.asp?id_data=5069kategori=WARTA
 
  Jakarta, *NU Online*
 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jombang menolak fatwa bohong berupa
 selebaran gelap yang menghimbau kepada kaum nahdliyin untuk merubah 
cara
 peribadatan dan amalan yang dianggap tidak sesuai dengan syariat 
Islam.
 
 Setelah kami teliti secara seksama, selebaran yang disinyalir 
merupakan
 hasil musyawarah tersebut adalah palsu dan tidak ada satupun nama 
kyai yang
 menandatangani di kenal. Jadi kami anggap ini mengada-ada dan 
menyesatkan,
 ungkap ketua Tanfidziyah PCNU Jombang, KH. A. Tamim Romli, SH. M.Si 
dalam
 suratnya yang di tujukan kepada PBNU dan NU. Online, Kamis (26/5).
 
 Surat yang ditujukan kepada PCNU Banyuasin Sumatera Selatan itu 
merespon
 pemberitaan dan selebaran bahkan melalui kaset-kaset (VCD) yang
 mengatasnamakan ulama-ulama NU Jombang. Nama ulama yang di catut 
tersebut
 antara lain, KH. Mustofa Djalil, KH. Abdullah Sidiq, KH. Mahfudz, 
KH.
 Abdulah Hasyim, KH. Hasyim Basdan, KH. A. Ridwan Hambali, KH. 
Faturahman
 Sujono, KH. Cholil Ansyor dan KH. Thontowi Djahari.
 
 Dalam selebaran yang berjudul beberapa fatwa ulama NU Jombang untuk 
kaum
 Nahdliyin, para ulama tersebut menghimbau agar meninggalkan 
kebiasaan
 membaca ushali dengan suara keras, karena niat itu pekerjaan hati, 
cukup
 dalam hati saja. Selain itu dalam shalat shubuh imam tidak perlu 
membaca doa
 qunut, kecuali kalau ada sesuatu bahaya terhadap kehidupan umat 
Islam secara
 keseluruhan, doa qunut boleh dibaca setiap shalat, bila ada 
keperluan
 bersifat darurat tidak hanya dalam shalat shubuh.
 
 Bukan hanya dalam urusan shalat saja, himbauan yang ditandatangani 1
 Ramadhan 1423 H berupa fatwa itu juga dalam urusan upacara takziah.
 Disebutkan keluarga yang mendapat musibah kematian, wajib bagi umat 
Islam
 untuk bertakziah selama tiga hari berturut-turut, dalam takziah juga
 diupayakan supaya tidak ada makan-makan, cukup air putih sekedar 
obat
 dahaga. Dalam upacara penguburan, juga dihimbau meninggalkan 
kebiasaan dalam
 shalat jenazah untuk mengucapkan bahwa, jenazah ini orang baik,
 khoir-khoir, hal ini tidak pernah dilakukan Rasulullah SAW.
 
 Kami berharap kepada warga nahdlyin agar tidak bersikap 
berlebihan, dan
 menanggapinya dengan cara yang baik. Siapapun pihak yang 
menyebarkan fatwa
 ini agar tidak terprovokasi, semoga Allah melindungi kita semua, 
pungkas
 KH. Tamim Ramli. (cih)
 
 
 
 *Fatwa ulama NU Jombang, Jawa Timur*
 
 http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/092006/01/99Kolom.htm
 
 ENTAH mengapa umat Islam selalu dirundung masalah perbedaan sepele 
yang
 sifatnya *furu'iyah*, masalah cabang. Bahkan, perbedaan kecil pun 
sengaja
 digembar-gemborkan seolah-olah umat Islam banyak perbedaan daripada
 persamaannya.
 
 Muslimin dari tahun ke tahun masih ribut dengan *qunut*, jumlah 
rakaat Salat
 Tarawih, tahlil, tawasul, dan sejenisnya. Mengapa soal kemiskinan,
 keterbelakangan, minimnya fasilitas madrasah, rendahnya 
kesejahteraan
 guru-guru, dan lain-lain tidak diperhatikan?
 
 Dalam diskusi di UIN Sunan Gunung Djati, belum lama ini, Direktur 
Lembaga
 Persaudaraan antarmazhab Islam, Ayatullah