[mediacare] J.J. Kusni Berbagi Kisah Tentang Restoran Indonesia Di Paris

2007-10-02 Terurut Topik andry haryanto
Pemutaran film dokumenter tentang restoran Indonesia di Paris, “Kisah 
perjalanan Kuliner Maknyuus Indonesia“
  Bincang-bincang bersama;
 :: Dr. J.J. Kusni (Pendiri koperasi restoran Indonesia)
 :: Sophan Aji (Moderator)
   Performance;
 Didin Tulus 
 Yoyoyogasmana*
  Tanggal   : Rabu, 03 Oktober 2007
 Waktu : Pukul 15.00-18.00 wib
 Tempat   : PASAR BUKU SABUGA
: Jl. Tamansari #73, Bandung.
   Gawe Bareng;
 :: Lawang Buku
 :: bacabaca Bookmart
 :: Sasana Budaya Ganesa
   
   
   
   
  
   
-
 Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now.

Re: [mediacare] FITNESS is Coming !!!!!!!

2007-10-02 Terurut Topik theresia andayani
Boleh nggak jadi koresponden untuk majalah Fitness. Saya sering menulis artikel 
kesehatan untuk majalah di Jogja. 

salam
Tere
(08164264477)


- Original Message 
From: wulung wira [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, October 2, 2007 10:01:52 AM
Subject: [mediacare] FITNESS is Coming !!!

Fitness Indonesia, Magazine is coming soon !

Buat yang mau kerja sama atau ada informasi tentang berbagai macam tentang 
kesehatan, olah raga, inspirasi, dan lain2x tentang Mind, Body and Spirit  
kasih tahu fitness magazine 



Fitness Indonesia
Mind, Body + Spirit
PT Media Dian Sejahtera
Wisma Kosgoro Lt. 11
Jl. MH Thamrin KAv. 53
Jakarta 10350
Telp (62-21) 39832381, 39832382
fax (62-21) 39832336
MRA Media Group



Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links. 



   

Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.
http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mailp=summer+activities+for+kidscs=bz
 

[mediacare] berita berpolitik.com 021007: Kiat Survive Petinggi GAM

2007-10-02 Terurut Topik Berpolitikcom
http://www.berpolitik.com/news.pl?n_id=8053c_id=3

Selasa, 02 Oktober 2007 Kiat Survive Petinggi GAM
Tags: GAM,  BRR,  elit  Rate This!
Total penilai: 0
Nilai: Belum Ada Penilai
1 views 
   
  berpolitik.com Usai Perjanjian Helsinki, 'perjuangan' para kombatan 
Gerakan Aceh Merdeka belum lagi usai. Kini, mereka dihadapkan pada perang jenis 
lain: bagaimana memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

  Ini bukan perkara sepele meskipun telah tersedia dana reintegrasi bagi 
mantan GAM, keluarga korban konflik dan pembela tanah air. Untuk tahun 2005, 
dana yang dikucurkan mencapai Rp 200 milyar dan pada tahun berikutnya meningkat 
tajam menjadi Rp 593,8 milyar. Pada tahun 2007 ini, anggarannya kembali 
melonjak menjadi sekitar Rp 700 milyar.

  Meski begitu, ketidakpuasan tetap saja meruyak. Kekecewaan mulai menyebar 
seiring tak meratanya distribusi dana serta adanya potongan-potongan yang 
dilakukan pimpinan GAM. Mengenai potongan ini, Muchsalmina, salah seorang 
pimpinan GAM bilang, Kami juga sisihkan sedikit dana reintegrasi itu untuk 
anak yatim-piatu.

  Bagi para kombatan kelas atas, bantuan jaminan hidup yang diberikan 
pemerintah Republik Indonesia tentu saja terbilang kecil. Untungnya, ada saja 
peluang untuk menambah penghasilan.

  Salah satunya dengan menjadi bagian dalam program rehabilitasi Aceh usai 
tsunami. Untuk menunjang kerja-kerjanya, Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi 
(BRR) Aceh dan Nias, umpamanya, pada 3 Februari 2006 silam telah membentuk Tim 
Komunikasi dan Jaringan Wilayah berdasarkan SK BP BRR No 13 KEP/BP-BRR/II/2006. 

  Tugas Tim ini ada tiga: membangun kembali komunikasi dengan semua pihak 
yang menjadi korban tsunami, melakukan pemantauan terhadap kegiatan 
rehabilitasi dan rekonstruksi serta memberikan masukan untuk perbaikan kegiatan 
rehabilitasi dan rekonstruksi. 

  Elit GAM di Tim Komunikasi
  Jajaran pimpinan tim diduduki oleh para mantan petinggi GAM. Yang 
ditunjuk sebagai kordinator tim adalah Tgk.Usman Lampoh Awee. Semasa konflik, 
dia dikenal sebagai Menteri Keuangan dan juru runding GAM. Seusai perjanjian 
Helsinki, Usman ditunjuk menjadi ketua Majelis Nasional. Dalam konstelasi 
perkubuan di GAM, Usman termasuk dalam faksi tua yang dalam pilkada Gubernur 
Aceh yang lalu tidak mendukung pencalonan Irwandi Yusuf. 

  Dalam menjalankan tugasnya, Usman dibantu dua wakil kordinator. Jabatan 
ini juga diisi oleh petinggi senior GAM lainnya. Yaitu, pertama, Zakaria Saman 
alias Karim Bangkok. Dalam struktur GAM, Zakaria tercatat sebagai Menteri 
Pertahanan. Belum diketahui apakah Zakaria sudah melepas kewarganegaraan 
Singapuranya. Dalam konteslasi perkubuan, Zakaria juga termasuk dalam faksi 
tua. 

  Satu wakil kordinator lainnya dijabat oleh Muzakkir Manaf yang dikenal 
sebagai Panglima GAM. Seusai perjanjian Helsinki, Muzakir didaulat menjadi 
Ketua Komite Peralihan Aceh. KPA merupakan wadah yang sengaja untuk menampung 
para Tentara Nasional Aceh yang telah dilucuti. Selain itu, Muzzakir juga 
tercatat sebagai Ketua I Partai GAM. Dalam konteslasi perkubuan, Muzzakir 
sebenarnya memiliki simpati yang dalam terhadap Irwandi. Namun, dia tak kuasa 
menolak perintah mentornya, Zakaria, untuk mendukung Humam-Hasbi yang menjadi 
pesaingnya Irwandi Yusuf-Nazar. 

  Yang ditunjuk menjadi sekretaris tim adalah Sofyan Dawood, mantan 
Panglima GAM wilayah Pidie dan kemudian dikenal luas sebagai juru bicara GAM. 
Sofyan termasuk salah satu petinggi GAM yang paling dikenal masyarakat 
Indonesia. Tak seperti kebanyakan petinggi GAM lainnya yang tinggal di luar 
negeri, Sofyan memilih tetap bertahan di hutan-hutan. Sekali waktu ia pernah 
dikabarkan berada di Malaysia ,menyusul upaya intensif TNI yang hendak 
menangkapnya. Tak heran dia menjadi 'legenda'. Dalam konteslasi perkubuan, 
Sofyan berada dikubunya Irwandi. 

  Sebagai wakil sekretaris ditunjuk petinggi GAM lainnya, Muchsalmina. Dia 
sebelumnya dikenal sebagai juru bicara GAM di Aceh Besar.Muchsalmina yang 
bernama asli Irwansyah dikenal sebagai figur pemberani dan selama konflik lebih 
banyak tinggal di hutan-hutan. Tidak diketahui secara persis posisi Muchsalmina 
dalam perkubuan dalam tubuh GAM.

  Untuk membantu kerja ke empat petinggi GAM ini, juga ditunjuk 32 orang 
yang menjadi anggota tim. Meski tak dapat dipastikan, besar dugaan, ke 32 orang 
itu tak lain juga kombatan GAM lain dari struktur yang lebih rendah.

  Honor
  Untuk memangku tugas ini, para petinggi GAM diberi honor yang terbilang 
lumayan. Untuk posisi ketua, diganjar honor Rp 20 juta per bulan. Wakilnya 
mendapat Rp 15 juta per bulan. Sedangkan sekretaris dan wakil sekretaris, 
masing-masing mendapat Rp 12,5 juta dan Rp 10 juta. Selebihnya, para anggota 
mendapat honor Rp 7 juta/bulan. Ketentuan honor ini tertuang dalam SK Badan 
Pelaksana BRR No 21/KEP/BP-BRR/II/2006.

  Total jenderal, untuk keperluan tim ini Badan Pelaksana BRR harus 
mengalokasikan dana sebesar Rp 279 

[mediacare] Irawady Menunda Gugat KPK

2007-10-02 Terurut Topik MTI
Irawady Menunda Gugat KPK
Kalau kami jadi menggugat, sudah ketahuan hasilnya. Buang-buang tenaga saja. 

JAKARTA -- Anggota Komisi Yudisial nonaktif, Irawady Joenoes, menunda pengajuan 
gugatan praperadilan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi ke Pengadilan Negeri 
Jakarta Selatan. Sebelumnya, gugatan itu direncanakan akan dilayangkan kemarin.

Kami tunda dulu, ujar penasihat hukum Irawady, Ahmad Yani, setelah menjenguk 
kliennya di tahanan Markas Besar Kepolisian RI.

Sebagai gantinya, kata Ahmad, kliennya bermaksud melaporkan berbagai 
ketidakberesan di Komisi Yudisial ke KPK. Pokoknya, yang di tingkat 
kesekretariatan jenderal dan kepanitiaan yang ada dalam pengadaan tanah. Kan 
jelas itu siapa yang bertanggung jawab, katanya.

Kuasa hukum Irawady lainnya, Suhardi Somomoeljono, mengatakan penundaan gugatan 
itu dimaksudkan agar kliennya bisa berfokus mencari bukti berkaitan dengan 
surat tugasnya dari Komisi Yudisial dan dugaan penyimpangan dalam proses 
pengadaan tanah untuk kantor komisi itu. Lagi pula, katanya, Kalau kami jadi 
menggugat, sudah ketahuan hasilnya. Buang-buang tenaga saja. Ia juga menilai 
tindakan KPK dalam kasus ini sudah sesuai dengan prosedur.

Suhardi mengatakan pihaknya kini mempertimbangkan upaya mengkonfrontasi 
keterangan Irawady dengan keterangan Komisi Yudisial mengenai surat tugas yang 
diterima kliennya.

Menurut Suhardi, Irawady menganggap pertemuannya dengan Freddy Santoso, 
Direktur PT Persada Sembada yang memenangi tender pengadaan tanah untuk Komisi 
Yudisial, adalah bagian dari lingkup penugasannya yang bersifat tertutup dan 
rahasia.

Ketika sedang bertemu itulah, Irawady dan Freddy ditangkap. Petugas KPK 
mendapati uang Rp 600 juta dalam tas dan US$ 30 ribu di saku Irawady, yang 
diduga merupakan suap yang diterimanya dari Freddy. Saya akui memang berat 
karena tertangkap basah, ujar Suhardi.

Sebaliknya, Wakil Ketua Komisi Yudisial M. Thahir Saimima mengatakan surat 
tugas dari lembaganya kepada Irawady tak berhubungan dengan masalah pengadaan 
tanah. Hanya berkaitan dengan supervisi, kata Thahir. Itu untuk pengadaan 
barang dan tertib administrasi.

Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., mengatakan kemarin penyidik kembali memeriksa 
Freddy sebagai tersangka penyuapan. Ia juga memastikan hingga saat ini KPK 
belum menemukan bukti nota dinas seperti yang disebutkan Suhardi dan ramai 
diberitakan media. RADEN | BAYU | SHINTA | CHETA

Sumber: Koran Tempo - Selasa, 02 Oktober 2007

++
 
Untuk berita aktual seputar pemberantasan korupsi dan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) klik
http://www.transparansi.or.id/?pilih=berita
 
Untuk Indonesia yang lebih baik, klik
http://www.transparansi.or.id/ 


 
Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI)
The Indonesian Society for Transparency
Jl. Polombangkeng No. 11,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 
Telp: (62-21) 727-83670, 727-83650 
Fax: (62-21) 722-1658 
http://www.transparansi.or.id 


[mediacare] Ketika Feminisme Menggugat HAM

2007-10-02 Terurut Topik Institut Perempuan
SINAR HARAPAN, 15 September 2007

RESENSI BUKU

KETIKA FEMINISME MENGGUGAT HAM

Oleh: Trisiandari

Judul buku  : Pergulatan Feminisme dan HAM
Penulis : R. Valentina Sagala, SE., SH., MH. dan
Ellin Rozana, S.Si.
Penerbit: Institut Perempuan
Tahun terbit: Cetakan ke-1, April 2007
Halaman : viii + 176 halaman
ISBN: 979-98392-1-3

Hak asasi manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada
setiap manusia di manapun, kapan pun manusia itu
berada tanpa memandang siapa manusia itu. Kemunculan
konsep HAM sebagai sebuah isu penting yang mendunia
hadir bersamaan dengan perkembangan kesadaran umat
manusia akan pentingnya mengakui, menghormati, dan
mewujudkan manusia yang berdaulat dan utuh. 
Perkembangan HAM di dunia dimulai dengan adanya Magna
Carta di Inggris pada tahun 1215, yang menjelaskan
adanya larangan bagi raja untuk memungut pajak tanpa
persetujuan tuan tanah dan denda terhadap orang
merdeka disesuaikan dengan kesalahannya. 

Selanjutnya pada 10 Desember 1948, Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) mengesahkan Universal Declration
of Human Rights atau Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia (DUHAM). Deklarasi ini tidak bersifat mengikat
dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mampu memaksa
negara-negara penanda tangan untuk memenuhi isi DUHAM.
Selanjutnya pada tahun 1966, Komite Majelis Umum
tentang HAM PBB mengesahkan dua kovenan, yaitu:
International Covenant on Civil and Political Rights
(ICCPR) atau Kovenan Internasional Hak Sipil dan
Politik dan International Covenant on Economic,
Social, and Cultural Rights (ICESCR) atau Kovenan
Internasional Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Kedua
kovenan tersebut bersama-sama dengan DUHAM disebut
sebagai International Bill of Rights atau
Undang-Undang Internasional tentang HAM.

Adanya kedua kovenan tersebut dirasa tidak cukup
mengakomodir kepentingan perempuan, selain itu juga
belum adanya pengakuan tentang perbedaan perempuan dan
laki-laki. Secara fisik, perempuan berbeda dengan
laki-laki yang menyebabkan perempuan membutuhkan
perlakuan khusus. UDHR juga tidak mengatur tentang
affirmative action kepada kelompok rentan, yang salah
satunya adalah perempuan.
Untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan tersebut, PBB
membuat Declaration on the Elimination of
Discrimination Against Women atau Deklarasi Mengenai
Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan, memuat
hak dan kewajiban perempuan berdasarkan persamaan hak
dengan laki-laki dan menyatakan agar diambil
langkah-langklah seperlunya untuk menjamin pelaksanaan
deklarasi tersebut. (halaman 11). 

Tahun 1979, PBB mengadopsi Convention on the
Elimination of All Forms of Discrimination Against
Women (CEDAW), yang kemudian diratifikasi Indonesia
dan diundangkan menjadi UU RI No. 7 Tahun 1984 pada
tanggal 24 Juli 1984.
Lalu apa kaitannya antara HAM dengan feminisme?
Pertanyaan tersebut coba dikupas dalam buku ini.
Dinamika HAM telah mengantarkan kesadaran bahwa
kelompok-kelompok tertentu yang didiskriminasi dan
ditindas (the voiceless) rentan diabaikan dalam proses
pembuatan sebuah kebijakan. 

Mereka terutama adalah perempuan. gerakan perempuan
(feminis) telah menyadari hal ini dan menempatkan
gerakan HAM sebagai salah satu ranah perjuangannya. 
Untuk itulah, para feminis terlibat dalam berbagai
gerakan HAM untuk memastikan bahwa manusia tidak
homogen, tidak laki-laki, tidak dewasa; melainkan ada
yang bertubuh perempuan, anak, remaja, penyandang
cacat, berbeda warna kulit, berbeda ras, dan lain
sebagainya.
 
Dari semua itu, para feminis bertanya, mengapa
perempuan hilang dari HAM? Are women missing in human
rights’ face? Where are the women’s voices, bodies,
thought? (halaman 3). Pertanyaan-pertanyaan tersebut
rupanya cukup menggugah kedua orang penulis, R
Valentina Sagala dan Ellin Rozana, yang mengupas
persoalan-persoalan yang selama ini banyak
dipertanyakan tentang feminisme dan HAM, serta
menuliskannya dalam buku setebal 175 halaman ini.

Penulis memaparkan dengan baik kaitan antara feminisme
dan HAM. Di dalamnya juga dibahas tentang prinsip,
nilai, dan perspektif feminisme. Penguasaan kedua
penulis tentang feminisme dan HAM tentu tidak
mengherankan mengingat penulis adalah aktivis feminis
yang telah sekian lama menggeluti persoalan feminisme
dan HAM. Simak saja halaman 43-50 buku ini yang
menjelaskan tentang prinsip, nilai, dan perspektif
feminisme.

Jika para feminis beranggapan bahwa tidak ada HAM
tanpa hak asasi perempuan (HAP), hal ini juga
dikukuhkan oleh penulis buku ini, yang mengatakan
bahwa keberadaan instrumen hukum yang mengakomodasi
HAP dalam kerangka HAM sangat penting, namun penegakan
HAP tidaklah dapat disimplistikkan sebatas instrumen
hukum semata.

Buku ini juga secara jeli melihat keterkaitan antara
menguatnya neoliberalisme dan fundamentalisme sebagai
ancaman untuk penegakan HAP. Neoliberalisme dan
globalisasi yang berusaha untuk menghilangkan peran
negara di sektor-sektor publik, sangat merugikan
perempuan. 

Seperti halnya revolusi hijau yang menghilangkan peran
perempuan di dunia 

[mediacare] [Kompas] Presiden Tinjau Diorama Sebelum Upacara Kesaktian Pancasila

2007-10-02 Terurut Topik Yap Hong Gie
Sore, pada tanggal 30 September 2007, saya menghadiri Doa bersama/Tahlil 
untuk mengenang gugurnya para Pahlawan Revolusi, di Lobang Buaya.
Bersama teman-teman Nasrani kita pisah menuju tempat Kebaktian di Gedung 
Paseban, dimana acara dimulai dengan penyampaian refleksi oleh Irjenad, 
Kebaktian Oikumene, ucapan terima kasih dari keluarga Pahlawan Revolusi, 
diwakili oleh Salomo DI. Panjaitan, kemudian ramah tamah/makan malam 
bersama.

Dalam sambutan Salomo, maupun oleh adik dari Mayjen Anumerta DI Panjaitan, 
telah disampaikan kembali bahwa, keluarga mereka telah memaafkan para pelaku 
maupun PKI.
Namun dalam mengikuti pemberitaan, dimana ada pihak-pihak yang ingin memutar 
balikan fakta sejarah dan berupaya untuk mempermasalahkan Pancasila, maka 
hal-hal semacam itu membuat sakit hati  keluarga.


Wassalam, yhg.





http://kompas.com/

Selasa, 02 Oktober 2007
Ancaman Masih Nyata
Presiden Tinjau Diorama Sebelum Upacara Kesaktian Pancasila


Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi inspektur
upacara pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta 
Timur, Senin (1/10). Sebelum upacara dimulai pukul 08.00, Presiden secara 
pribadi meninjau diorama yang menggambarkan upaya pengkhianatan terhadap 
Pancasila.

Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng mengemukakan, peninjauan diorama 
itu dilakukan sekitar 20 menit. Kebiasaan ini berbeda dengan Presiden 
Soeharto yang meninjau diorama setelah upacara bersama peserta upacara.
Diorama berada di museum, yang terletak di sisi barat lapangan upacara.

Upacara yang dihadiri pula oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua DPR Agung 
Laksono, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Ginandjar Kartasasmita, dan Ketua MPR 
Hidayat Nur Wahid itu berlangsung khidmat. Dalam upacara itu Presiden tidak 
memberikan amanat. Namun, Ketua DPR, mewakili rakyat Indonesia, 
menandatangani deklarasi kesetiaan kepada Pancasila.


Ancaman ideologi

Seusai upacara, Hidayat mengingatkan, ancaman terhadap Pancasila sebagai 
ideologi masih nyata. Oleh karena itu, peringatan saja tak mencukupi. 
Laksanakan Pancasila secara jujur. Jangan hanya diperingati atau 
dipolemikkan sebagai asas, ujarnya lagi.

Hidayat menyebutkan, upaya menghidupkan komunisme dan separatisme adalah 
lawan Pancasila. Ancaman dari kelompok Islam ada juga, tetapi tidak secara 
khusus seperti tampak dalam terorisme. Mayoritas bangsa Indonesia, di 
dalamnya umat Islam, sudah sepakat. Sudahlah, ini negara kesatuan kita yang 
di dalamnya ada Pancasila, ujarnya.

Setelah upacara, Presiden meninggalkan lapangan upacara. Seperti tiga
peringatan sebelumnya, ia berhenti di depan paduan suara, mendengarkan
persembahan lagu, dan mengucapkan selamat dan terima kasih.
Sebelum pulang, ia bertemu anggota keluarga beberapa Pahlawan Revolusi.


Jangan gunakan kekerasan

Dalam diskusi Refleksi Atas Tragedi 30 September 1965, Senin di Jakarta, 
Ketua Umum Majelis Dakwah Islamiyah KH Chalid Mawardi mengingatkan, 
perebutan kekuasaan dengan cara di luar demokrasi atau undang-undang tidak 
boleh terjadi. Ini menimbulkan konflik dan tindak kekerasan yang merugikan 
bangsa dan menodai nilai kemanusiaan.

Pendiri Centre for Strategic and International Studies Harry Tjan Silalahi 
juga menegaskan, pentingnya terus membangkitkan kebencian kepada Partai 
Komunis Indonesia sebagai pelaku pemberontakan 1965. (INU/MZW) 



[mediacare] Kaltim Inginkan Bentuk Federal?

2007-10-02 Terurut Topik charles siahaan


Kaltim Inginkan Bentuk Federal?


 


KALTIM Merdeka. Itu dua kata yang mengusik belakangan ini.
Pasalnya kata-kata itu justru diucapkan oleh para pemimpin di Kaltim yang
sedang menuntut Pemerintah Pusat agar Dana Alokasi Umum (DAU) tidak dihapuskan.
Mereka adalah tokoh-tokoh politik yang memiliki kekuatan massa besar. Yang 
dapat dengan mudah
terprovokasi dan mungkin membuat gerakan separatisme.


Sebagai
bentuk pelampiasan dari kekecewaan kepada pemerintah pusat yang berkepanjangan,
kata-kata “Kaltim Merdeka” itu bolehlah sekadar untuk diucapkan. Seperti obat
mujarab ketika dokter psikolog menganjurkan seseorang berteriak sekuat tenaga
di pantai agar semua beban bisa terasa hilang.


Separatisme
politis dalam kamus wikipedia Indonesia
adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah
atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam)
dari satu sama lain (atau suatu negara lain). Tapi istilah ini biasanya tidak
diterima para kelompok separatis sendiri karena mereka menganggapnya kasar, dan
memilih istilah yang lebih netral seperti determinasi diri.


Gerakan separatis sering
merupakan gerakan yang politis dan damai. Telah ada gerakan separatis yang
damai di Quebec,
Kanada selama tiga puluh tahun terakhir, dan gerakan yang damai juga terjadi
semasa perpecahan Cekoslowakia dan Uni Soviet. Singapura juga lepas dari
Federasi Malaysia
dengan damai.


Gerakan memisahkan diri dari Indonesia,
jelas bukanlah pilihan umumnya warga Kalimantan Timur. Kebanyakan dari kita
masih cinta Indonesia
dan memiliki nasionalisme yang kental sekali. Yang ada adalah kekecewaan
terhadap penyelenggara negara di pemerintahan pusat, akibat sistim yang tidak
juga membuat kesejahteraan rakyat Kaltim membaik. Sikap kecewa bukan berarti
harus meninggalkan Indonesia.


Kecewa terhadap sistim
pemerintahan bukan yang pertama kali terjadi di negeri ini. Tahun 1949 Soekarno
diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) yang identik dengan
sistim negara federal. Tapi, sistim itu tidak berlangsung lama dan kemudian
kembali menjadi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).


Rakyat Indonesia
seperti merasa alergi kalau diajak bicara tentang negara federal. Padahal telah
banyak ahli tata hukum negara yang menyatakan konsep negara federal adalah
alternative masa depan Indonesia
agar lebih baik. Wacana itu seperti tenggelam begitu saja. Bahkan tidak ada
lagi tokoh-tokoh publik membicarakannya. 


Mengutip sebuah tulisan di sebuah
blog yang menyebutkan Piliang (2001:315) mengemukakan landasan filosofisnya
adalah masing-masing negara bagian digunakan sebagai saluran untuk menampung
aspirasi kebangsaan yang berlandaskan persoalan-persoalan etnis, daerah dan
keunikan lokal. Membentuk negara federal, bukan dengan membubarkan terlebih
dahulu Indonesia,
melainkan cukup diputuskan dalam referendum nasional atau melalui persidangan
MPR/DPR mengingat sistem MPR/DPR yang kita kenal sekarang ini.


Kaltim pernah juga pernah santer
mengumandangkan negara federal. Tapi kemudian berhenti dan muncul lagi tuntutan
agar diberikan otonomi khusus. Sayangnya konsep otonomi khusus versi Kaltim
belum begitu jelas, sehingga dengan mudah dipatahkan bukan hanya oleh
pemerintah pusat, tapi masyarakat Kaltim sendiri yang belum tentu setuju dengan
wacana Otsus itu.


Ada yang berpendapat bahwa federalisme
merupakan pertengahan antara negara kesatuan dan konfederasi. C.F Strong
seperti dikutip Budiardjo (1989:141) mengemukakan: “Salah satu ciri negara
federal ialah bahwa ia mencoba menyesuaikan dua konsep yang sebenarnya
bertentangan, yaitu kedaulatan negara federal dalam keseluruhannya dan
kedaulatan negara bagian. **


 


 





  

Luggage? GPS? Comic books? 
Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search
http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mailp=graduation+giftscs=bz

Re: [mediacare] Untuk Hafsah Salim: G30S

2007-10-02 Terurut Topik Kaka Suminta
Salam,



Aduh Muslim, harusnya sudah bunuh diri, karena ditelanjangin gitu dan memang
katahuan dari awal, kerjanya Cuma surfing dan copy paste, comot sana comot
sini.



Sekarang mendingan banyak baca buku, biar ga malu-maluin



Wassalam


On 10/1/07, pandu ganesa [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Dalam banyak hal anda nampaknya cerdas, tulisan anda tentang
 Siapa di balik G30S/PKI? menunjukkan anda tekun menelusuri pelbagai
 versi
 cerita dan mampu menghubung-hubungkan titik-titik yang making sense ini
 kita kenal dalam bidang penelitian ilmu-ilmu sosial sebagai teknik
 Trianggulation. Kebetulan saja, saya sudah sampai kepada kesimpulan yang
 anda tulis dua hari terakhir ini kurang-lebih 10 tahun lalu.

 #Orang yang mengatakan bahwa pasukan G30S adalah pasukan Amerika itu
 dibilang nampaknya cerdas? Amit-amit jabang baby deh! Semua pasukan G30S

 itu, setelah kemudian kelaparan dan kehausan (karena tidak mempunyai
 supply
 yang memadai, kemudian mengarah ke Halim, untung tidak tlisipan dengan
 RPKAD, tapi sempat minta makan dan minum ke penduduk di sekitar pabrik ban

 Intirub di Cililitan, dan ujung-ujungnya mereka ditangkap serta masuk bui
 semuanya, tanpa terkecuali. Sekian tahun. Tanpa diadili, sama seperti
 lain2nya (orang-orang sipil yang di Buru dll).

 Wakil Komandannya, Mayor Sukarbi, karena merasa tidak bersalah, seusai
 dibui
 sekian tahun tanpa pengadilan, kirim surat ke mbah Harto, minta duit untuk

 modal dagang, dan dikasih (via para staff tentunya) k.l 8 juta atau berapa

 gitu, dipakai untuk modal ternak ayam, dan hidup di desa. Belakangan, ia
 diwawancarai kenapa berangkat ke Jakarta, siapa yang memberangkatkan,
 dalam
 rangka apa, dst dst, diklipping, dijadikan buku, dst dst kemudian dibaca
 banyak orang. Sudah tentu yang tahu ini adalah hanya orang-orang yang suka

 baca buku.

 Tidak ada rahasia, tidak ada pasukan penyelamat Armada ke VII, dan tidak
 ada
 apa-apa...Wong ini cerita beneran, bukannya thriller-nya Tom Clancy.

 Tapi, sudahlah, di milis sebelah ada yang bilang bahwa yang namanya milis
 itu seperti kolam lele: apa-apa boleh masuk. Kirim sampah, kirim pupuk,
 nama
 beneran, nama samaran, laki ngaku perempuan, perempuan ngaku laki,
 semuanya
 boleh. Mau apa?

 gono
 PS Sekedar catatan: Sekian tahun kemudian, akhir tahun 1990an, disebutkan
 secara resmi bahwa CIA itu tidak punya/kurang agen lapangan yang bisa
 bahasa
 Arab di Timur Tengah (ini Laporan Resmi Komisi Penyelidik 9/11 yang
 kemudian
 dibuat komik, barangnya ada di toko sebelah, kemarin diresensi Seno Gumira

 di Kompas Minggu; dan agen CIA, Bob Baer, agen lapangan yang fasih Arab
 dan
 serta ditempatkan di Arab/Irak (tapi kemudian mbalelo), juga mengatakan
 hal
 serupa. CIA lebih percaya kepada foto satelit daripada capek2 ngirim agen
 ke
 Arab. Lantas kalau tidak ada perwira kasusnya, mana bisa orang Arab
 dipekerjakan CIA? Bukunya: See No Evil, sebentar lagi terbit versi
 Indonesianya.

  



[mediacare] Seeking for Marketing Manager

2007-10-02 Terurut Topik At Magazine Career
A leading Jakarta-based publishing Company and creator
of multi award-winning travel and lifestyle magazine,
DestinAsian, as well as Internationally Renowned
Prestige Indonesia  and DA MAN, is currently looking
for professionals to join its team in Jakarta as
Marketing Manager.

Working closely with the Director of Operations, the
successful candidate will involve in overseeing the
strategy and development of the overall marketing
project; establish marketing strategies to meet
organisational objectives; evaluate customer research,
market conditions and competitor data; overseeing all
marketing, advertising and promotional staff and
activities

Qualification: 
Overseas degree if preferred. A minimum two years
experience in the same position, have solid marketing
experience - preferably in the filed of publishing or
advertising, excellent presentation and communication
skills, be confident, well presented, creative and
outgoing.

If this opportunity sounds like you, please send your
resume today to: 

[EMAIL PROTECTED]

or to:

PO BOX 8899 JKPWR Jakarta 10220A



“ All applications will be treated confidentially 
only short listed candidates will be notified “





   

Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. 
Yahoo! Answers - Check it out.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396545469


[mediacare] Re: Agama + Dengki

2007-10-02 Terurut Topik idakhouw
siapa yang bilang Mus anti Cina? baca sekali lagi deh.

   Dari kenyataan2 ini, dari sudut mana anda memandang bahwa kita 
 harus
   bersimpati kepada orang2 Arab Palestina disatu pihak tetapi 
 membenci
   orang2 Cina Indonesia dilain pihak ???


--- In mediacare@yahoogroups.com, marthajan04 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 saya kok enggak ngeliat tulisan si Mus dibawah ini ada anti cinanya. 
 malah sebaliknya. 
 Baca sekali lagi deh. 
 
 mj


 --- In mediacare@yahoogroups.com, idakhouw idakhouw@ wrote:
 
  Tan, Tanteu, Tanteuh Mus,
  Coba dosis anti Arab / anti Islamnya kurangi dulu, dosis ketinggian
  bikin sampeyan mabuk meracau anti Cina segala *_*
  
  I.




[mediacare] They're shooting monks in Burma (Petition)

2007-10-02 Terurut Topik maria maghi
Teman-teman,

Bagi semua yang mau menunjukkan solidaritas terhadap
masyarakat Burma, ikuti link di bawah ini untuk turut
mengisi petisi UN ini.

Salam damai,

Rini

FYI

Date:   Thu, 27 Sep 2007 11:40:36 -0700 
From:   Paul Hilder - Avaaz.org [EMAIL PROTECTED]   
Subject:They're shooting monks in Burma 
To: [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]


Dear friends, 


Clicking below will add your name to this petition to
Chinese Premier Hu Jintao and the UN Security Council:
We stand alongside the citizens of Burma in their
peaceful protests. We urge you to oppose a violent
crackdown on the demonstrators, and to support genuine
reconciliation and democracy in Burma. We pledge to
hold you accountable for any further bloodshed.

 Click Here to Sign Now 
The Burmese protests are widening, the international
response is building--and the Burmese generals are
panicking. Today the Burmese junta banned gatherings
of more than 5, and sent thousands of troops to take
control of the street -- but still the monks and
protesters march. Desperate officers have beaten,
tear-gassed and fired on their own people, reportedly
shooting five monks in Rangoon.

The next 36 hours are crucial. Leaders have called an
emergency session of the UN Security Council--but only
a decisive initiative will prevent a massacre like the
one from 1988. Already 85,000 people from 192
countries have signed our emergency global
petition.Please click the link below to sign (a single
click will add your name), then send this email to
others so they can too--we'll send the updated
petition to the Chinese government and the UN Security
Council members every day: 

http://www.avaaz.org/en/stand_with_burma/i.php/?cl=20969678signup=1

We're calling for UN powers--above all China, which
holds the economic strings of the Burmese regime--to
apply decisive pressure now to stop the violence, and
to broker a peaceful transition. If they fail to do
this, the massacres will be sudden. 

The protesters have declared they will not back down.
The Burmese have showed their courage. The scenes fill
our television screens--now the world must act. 

http://www.avaaz.org/en/stand_with_burma/i.php/?cl=20969678signup=1

In hope,

Paul, Ricken, Graziela, Ben, Galit and the whole Avaaz
team 

__






  

Check out the hottest 2008 models today at Yahoo! Autos.
http://autos.yahoo.com/new_cars.html


[mediacare] OOT: [Urgently Require] Media Relations Staff/Coordinator Requirement

2007-10-02 Terurut Topik Ria Ariyanie
Dear Friends,
Mohon bantuannya untuk disebarluaskan ke kerabat dan sanak saudara,milis2
terkait, or komunitas yg kira2 berisi orang2 yg cucok :), barangkali bs
masuk ke kriteria berikut di bawah.Urgento niyh.MTIA!
Kirim ke  mailto:[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] (jangan ke
alamat email saya yah, bakal ke reject or bouncing)
 
Lowongan akan berakhir pada tanggal  : 22 Oktober 2007 (Cap Pos)
 
Detail:
 
 
Media Relations Staff/Coordinator


*   

 Male 
*   

Maximum age 25 yrs old 
*   

Minimum 1 year experience in Public Relations (Media Relations) 
*   

Acquire a knowledge of mass media in Indonesia 
*   

Fluent in English (both written and oral) 
*   

Able to operate computer especially Microsoft Office applications
(Excel, Word, Power Point) 
*   

Able to meet deadline and willing to work in long hour (under
pressure) 
*   

Good Human Approach 
*   

High responsibility and able to motivate oneself 
*   

Strong logical thinking  common sense 
*   

Willing to conduct a Psycho Test 

 

 

Surat Lamaran  Pasfoto Terbaru mohon dikirimkan via email ke :
ARC RECRUITMENT di 
 
 mailto:[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 
 
atau via pos/kurir ke :
 
ARC RECRUITMENT Div
ARC WORLDWIDE INDONESIA
PT. STAR REACHERS INDONESIA
MENARA THAMRIN 26th FL.
JL. MH. THAMRIN KAV. 3
JAKARTA PUSAT 10250
Up : Tina Sitanggang
 
 
 
Regards,
RiaAriyanie, SeniorExecutive
ARCWorldwideIndonesia
a Division of PT StarReachersIndonesia
MenaraThamrin 24thFl. - Jl.MHThamrnKav.3
P.39830118-F.39830129

 



[mediacare] foto jalan Depok parah setelah Nurmahmudi

2007-10-02 Terurut Topik leo leono
kasihan juga ya orang Depok

Klik: http://www.berpolitik.com/lensa.pl?fid=8042tid=240

salam,
Siswo


[mediacare] Need Info: NGO dalam bidang lingkungan

2007-10-02 Terurut Topik Rena Gustaf
Dear Media friends,

 

Mohon infonya dong NGO yang aktif dalam bidang lingkungan terutama dalam
riset atau penanganan polusi udara dan air di Jakarta.

 

Terima kasih banyak sebelumnya

 

-Rena-

Airis Health 

 

 



[mediacare] Looking for Writer

2007-10-02 Terurut Topik At Magazine Career
PRESTIGE INDONESIA  DA MAN magazine with plans to
increase its frequency and circulation, is looking for
an experienced, details-driven journalist to join its
team in Jakarta as Writer.

Working closely with the Managing Editor and/or
Editor, the successful candidate will involve in the
creation and/ot development of all types of creative
writing.

Qualification: An undergraduate or master degree in
journalism, English Literature or other relevant
discipline. A minimum 3 years full-time experience in
the same position. at least two years of writing for
English-language publications. A knowledge of
Indonesian Social lifestyle  Fashion Industries is
preferred.

The position is based in Jakarta, Indonesia.

If this opportunity sounds like you, please send your
resume today to: [EMAIL PROTECTED]

or to :

People Selection  Development
PO BOX 8899, JKPWR Jakarta 10220A, Indonesia


   


   

Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, 
photos  more. 
http://mobile.yahoo.com/go?refer=1GNXIC


[mediacare] Fwd: Manifesto Keadilan - Komite Aksi bersihkan MA: Undangan Aksi dan Penandatanganan Petisi

2007-10-02 Terurut Topik Abdul Qodir
-- Forwarded message --
From: Donny Ardyanto [EMAIL PROTECTED]
Date: Oct 2, 2007 2:06 PM
Subject: Manifesto Keadilan - Komite Aksi bersihkan MA: Undangan Aksi dan
Penandatanganan Petisi
To: [EMAIL PROTECTED]

*MANIFESTO KEADILAN*


Keputusan Mahkamah Agung menghukum majalah Time dan memenangkan Suharto,
membebaskan pembunuh Munir, membebaskan para koruptor adalah contoh-contoh
telanjang dari pengkhianatan reformasi. Benteng terakhir penjaga keadilan
itu bukan  saja telah mempermainkan mandat suci keadilan, tetapi sekaligus
telah menghamba kembali pada kepentingan kekuasaan Orde Baru.

Penghambaan itu bukanlah suatu kebetulan belaka, melainkan bagian dari upaya
sistematis untuk mengembalikan politik lama, memberangus kebebasan pers, dan
menutupi-nutupi pelanggaran HAM, justru dalam kondisi di mana rakyat  sangat
mendambakan  keadilan dan kebenaran.

Keangkuhan Mahkamah Agung bukan sekedar tampak pada kegilaan lembaga itu
dalam hal pengaturan administrasinya sendiri  (penentuan sesukanya dalam hal
gaji dan masa jabatan), tetapi juga pada keangkuhannya untuk  menampilkan
diri sebagai lembaga yang tak tersentuh aturan bernegara (seperti dalam
penolakan pengauditan oleh BPK).

Tentu saja kondisi itu berkaitan juga dengan kondisi umum kehidupan politik
kita yang makin tanpa arah dan tanpa etika. Keseluruhan gerak reformasi
memang sedang  dalam bahaya, karena kepemimpinan politik tidak mampu
memperlihatkan ketegasan habis-habisan dalam soal pemberantasan korupsi
Suharto dan kroni-kroninya, dan dalam soal penegakan Hak Asasi Manusia

Maka dengan ini kami menuntut Pembersihan Total Mahkamah Agung dari para
pemerkosa keadilan, penjual hukum dan orang-orang berwatak Orde Baru.


Jakarta,  1 Oktober 2007


KOMITE AKSI BERSIHKAN MA

Kami yang menandatangani:
Bagus Takwin - Usman Hamid - Rachland Nashidik - Robertus Robet - Nugroho
Dewanto - Dian Sastrowardoyo - Ahmad Salman - Abdul Qodir Agil - Donny
Ardyanto - Rocky Gerung - Ikravany Hilman - Harlans M. Fachra - Fajrimei A.
Gofar - Andi Achdian -  A. Rahman Tolleng - Daniel Hutagalung - Otto F.
Pratama - Heru - Rusdi Marpaung - Rafendi Djamin - Ahmad Taufik - Robby
Kurniawan - Daddi H. Gunawan - John Muhammad - Winarso - Nono Marijono -
Rizal Valefi - Agus Muhajirin


Manifesto Keadilan ini akan dibacakan pada saat aksi bersama yang
diselenggarakan pada:

Hari  : Kamis, 4 Oktober 2007
Waktu   : pukul 14.00 wib
Tempat : Gedung Mahkamah Agung
Jalan Medan Merdeka Utara No.9-13, Jakarta Pusat
Agenda  : Happening Art dan Pembacaan Manifesto Keadilan

Kami sangat mengharapkan kehadiran dan dukungan rekan-rekan dalam Aksi
Bersama tersebut.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Aksi Bersama, silahkan hubungi Sdr.
Ikravany Hilman (021-93370750 / 021-31925734).
 Penandatanganan Manifesto Keadilan dapat dilakukan dengan login ke
http://www.petitiononline.com/imj11007/petition.html atau melalui Sdr.
Ikravany.


Jakarta, 1 Oktober 2007
Komite Aksi Bersihkan MA


Usman Hamid
Koordinator

Sekretariat:
Jl. Sawo no. 11 Menteng
Jakarta Pusat 10310
Tlp/Fax : 021-31925734

Turut mengundang:
1.  P2D
2.  KontraS
3.  Imparsial
4.  Ikohi
5.  HRWG
6.  DKS
7.  FPPI Jakarta
8.  AJI
9.  Garda Kemerdekaan
10. GeRAK Indonesia


[mediacare] Re: [jppi] Revitalisasi Fatahillah tidak melibatkan warga komunitas kota tua

2007-10-02 Terurut Topik Asep Kambali
nah... begitu donk, kan jadi tahu siapa anda.

terima kasih atas kesediaannya. karena saya tidak kenal Mas/Mba Kuripah. 
karyawan, berarti mas ya.

saya tahu betul paguyuban kota tua atau paguyuban warga kota tua. juga siapa 
pak hendrik dan pa jacky. beberapa kali saya pernah ketemu di forum diskusi dan 
lain-lain. jadi saya tertarik dan merasa ingin ikut nimbrung dalam perbincangan 
ini. 

nama saya asep kambali, independent, bukan kontraktor, bukan yang pegang proyek 
atau apalagi yang punya proyek. secara pribadi saya tahu betul kota tua dan 
tidak pernah bekerja dalam proyek kota tua, sudah hampir 10 tahun saya 
bercengkrama dengan kota tua. jadi lumayan lah... pahit manis, baik buruk 
kota tua cukup kental dalam ingatan saya. 

apa yang dirasakan oleh saudara-saudara dari paguyuban warga kota tua sangat 
masuk akal, tapi bener kata mas marco, kok baru sekarang jadi terkesan 
terlambat. padahal sudah diresmikan oleh gubernur sutiyoso kemarin, 29/9. 

seharusnya memang, paguyuban warga kota tua (PWKT) dari sebelumnya meminta 
klarifikasi masalah ini ke si empunya proyek. masa warga kota tua tidak tahu 
menahu mengenai proyek dilingkungannya sendiri. dan si empunya proyek masa juga 
tidak ngjak-ngajak warganya. nah ini kan yang harus diklarifikasi dicerahkan 
antar sesama pemangku kepentingan. 

saya pikir ini masalah miskomunikasi, kurang saling terbuka dan care terhadap 
masalah seperti ini. si empunya proyek tidak jeli melihat warga di sekitarnya 
yang seharusnya dilibatkan penuh. anyway, beberapa proyek sebelumnya juga jalan 
sendiri (tidak melibatkan sejarawan/arkeolog), bahkan Tim Sidang Pemugaran 
(TSP) tidak dilibatkan, bukannya kota tua itu situs bersejarah yang ditetapkan 
840 hektar luasnya, jadi keterlibatan seluruh masyrakat dan pihak terkait 
sangat diperlukan untuk kelancaran proyek tersebut. buktinya TPO Beos-Mandiri 
mendapat kecaman berbagai pihak, termasuk arkeolog senior pak Oti. saya sendiri 
sangat kecewa karena melihat proyek sudah jalan dan saya juga tidak diberikan 
kabar mengenai proyek ini (siapa elu. kali) akhirnya budaywan senior 
seperti A. Heuken turun tangan dengan dua versi yang membingungkan (dari buku 
dan ucapannya dikemudian hari). itu benteng (dalam bukunya, ada petanya lagi) 
tapi pas konferensi pers, itu bukan benteng, hayo mana yang
 benar ditambah lagi proyek predestrian depan museum wayang, puyeng deh...

nah baru proyek taman fatahillah yang kelihatan ada arkeolog dari ui dan puslit 
arkenas. itupun katanya cuman beberapa lot, alias cuman sekitar 6 meteran yang 
diberikan ke mereka (ahli arkeolog) untuk digali dan diteliti, tidak seluruhnya 
diberikan dulu sama yang ahlinya (arkeolog), baru kemudian di serahkan pada tim 
arsitek dan pembangunan. jadi arsitek jalan dulu, kemudian nyisip arkeolog, 
jadi gimana donk, yah berantakan situsnya. saya melihat sendiri rel trem 
dipotong-potong di antara gd. jasindo dan pt. pos hanya karena ingin membuat 
gorong-gorong. kalo gak percaya gali aja sendiri 

saya pikir ini serius dan harus diklarifikasi oleh pihak terkait. jangan sampai 
permasalahn miskomunikasi ini terus menerus menjadi masalah kronis. 

kita bicarakan dengan jernih dan kepala dingin demi pembangunan kota tua, 
biarkanlah sejenak UU, kesampingkan dulu lah, karena kalo tidak, kita diterkam 
dan digigit olehnya :(

salam lestari kota tua,

asep kambali
ketua komunitas historia
0818.0807.3636

paguyuban warga [EMAIL PROTECTED] wrote:   
Terimakasih atas kesempatannya saya dengan Kuripah
 karyawan administrasi pada sekertariat Paguyuban.
 
 --- Marco Kusumawijaya [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Saudara(?)
  
  Yang dimaksud adalah nama ANDA sendiri, penulis
  email ini, bukan nama
  orang lain.Siapa?
  
  Salam,
  Marco
  
  
   Yth Pa Thoriq
   Ketua paguyuban Kota Tua Bapak Hendrick
   Wakil Ketua Paguyuban Kota Tua Bapak Jacky
   Humas Paguyuban Kota Tua Bapak Budi Ketut
   Sekertariat Paguyuban Kota tua
   Glodok Plaza lt 2
   Jl Pinangsia Raya No 1
   Jakarta
  
   --- m thoriq [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Kok no name?
  
  
 Salam
 Thoriq
  
  
  
   paguyuban warga [EMAIL PROTECTED]
  wrote:
  
   Pencanangan Revitalisasi Kota tua yang sekaligus
   peresmian proyek renovasi Taman Fatahillah yg
   diketuai
   oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI bersama
   consultant arsitek perencanaanya, kami anggap
   merupakan program kerja sepihak yg tidak pernah
   disosialisasikan kepada warga sekitar selaku
   komunitas
   penghuni kawasan kota .
   Mohon maaf apabila kami menilai sang arsitek
   perencana
   yang tidak perduli memikirkan dampak dan nasib
  kami
   para warga bila jalan pintu besar selatan diubah
   fungsi dan mungkin saja beliau lupa sampai dengan
   hari
   ini kawasan tsb masih merupakan daerah
  perlintasan
   dan
   belum menjadi daerah tujuan akhir maka jelas pada
   kenyataannya berbuntutkan kemacetan lalu lintas
  di
   jalan Kali Besar timur dan barat bertambah parah
   akibat 

[mediacare] Sitok Srengenge bicara: Menanggapi umbaran fitnah dari Wowok Hesti Prabowo dan Saut Situmorang

2007-10-02 Terurut Topik radityo djadjoeri
Pengantar dari Radityo Djadjoeri:
   
  Setelah hampir sebulan lamanya terjadi perang kata-kata di dunia maya, para 
tokoh di Komunitas Utan Kayu (KUK) pelan-pelan mulai muncul dan bicara. Tentu 
saja mewakili pribadi, bukan komunitas. Salah satunya adalah Sitok Srengenge,  
Kurator Teater dan Anggota Tim Redaksi Kalam. Ia tak tahan untuk bicara, guna 
menangkis segala fitnahan yang diumbar oleh Wowok  Hesti Prabowo dan Saut 
Situmorang.
   
  Buat Anda yang belum mengenal Sitok, baiklah saya cuplikkan sekilas 
perjalanan hidupnya, bersumber dari situs www.utankayu.org. Sitok lahir di Desa 
Dorolegi, sebuah perkampungan petani kecil dengan tradisi lisan yang kukuh, di 
pedalaman Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Sembari kuliah di Jurusan Bahasa dan 
Sastra Indonesia, IKIP Jakarta (kini Universitas Negeri Jakarta), ia belajar di 
Bengkel Teater pimpinan Rendra dan kursus filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat 
Driyarkara.
   
  Puisi-puisinya terbit dalam kumpulan Persetubuhan Liar merupakan antologi 
puisinya yang pertama (terbit tahun 1992 dan 1994), disusul Kelenjar Bekisar 
Jantan; Anak Jadah; dan Nonsens. Puisi-puisinya juga menjadi bagian buku The 
Poets’ Chant (Istiqlal International Poetry Reading, 1995), Chants of Nusantara 
(Sovia, Bulgaria, 1995), Dinamika Kaum Muda IPNU dan Tantangan Masa Depan 
(1997), Secrets Need Words (Ohio University, Ohio, USA, 2001) dan lainnya. 
Sejumlah ceritanya terbit dalam Para Pembohong (1996). Novel pertamanya terbit 
bersambung di harian Media Indonesia dengan judul Tidur, Cintaku, Tidur—yang 
kemudian ditulis ulang menjadi Menggarami Burung Terbang.

   
  Nah ini dia hasil wawancara Rizka Maulana dengan Sitok Srengenge:
   
  WAWANCARA DENGAN SITOK SRENGENGE
  oleh Rizka Maulana
  
Mas Sitok, saya mau wawancara tertulis lewat e-mail dengan Anda. Soalnya bulan 
Ramadhan ini jalanan macet dan saya tinggal di Bogor. Kalau Mas Sitok setuju, 
inilah pertanyaannya:
   
  RM: Dalam polemik yang bersliweran tentang TUK (atau KUK) Mas Sitok tidak 
memberikan keterangan atau komentar selama ini. Mengapa? Menganggap sepi 
serangan itu?
   
  SS:  Hello, Rizka. Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaanmu, izinkan saya 
bertanya dulu. Dapatkah Anda memberi sedikit lebih keterangan tentang diri 
Anda? Misalnya, Anda kerja di mana, wawancana ini untuk media apa? Maaf, ya, 
soalnya kita kan belum kenal. Saya membaca nama Anda beberapa waktu lalu ketika 
saya dikirimi email seorang teman.
Tapi, semua itu boleh Anda katakan belakangan, atau tidak sama sekali.
   
  Begini. Saya kurang pasti, mana yang Anda anggap polemik tentang KUK itu? 
Ada selebaran yang sampai ke tangan saya. Di sana tak saya temukan lontaran ide 
atau konsep yang jelas, yang disampaikan dengan argumentasi dan didukung fakta 
atau data. Yang dominan justru gosip, makian,  dan bahkan fitnah.  Itu bukan 
polemik namanya.
  Bukannya saya menganggap sepi. Saya dengar, serangan itu paling gencar 
terjadi di milis. Kebetulan, saya bukan orang yang gemar menjadi anggota milis. 
 Saya takut tiap hari inbox saya kebanjiran email. Selain itu, saya sekarang 
ini sibuk sekali. Novel trilogi saya, Kutil,
yang dulu dimuat bersambung di harian Suara Merdeka, sedang saya tulis ulang. 
Saya juga sedang menyiapkan buku kumpulan puisi baru. Mudah-mudahan tahun depan 
bisa terbit. Belum lagi urusan pekerjaan di KUK, di KataKita, dan sejumlah  
pekerjaan lain yang membuat saya harus mondar-mandir Jakarta-Jogja.
   
  RM:  Ada yang mengutip kata-kata Mas Sitok, bahwa penyair yang tidak diundang 
ke KUK bukan penyair. Kenapa mas Sitok mengatakan demikian? Itu kan namanya 
arogan?
   
  SS: Saya setuju. Itu arogan namanya, kalau saya—atau siapa pun—berkata 
seperti itu. Saya diberi tahu banyak teman bahwa tuduhan itu dikatakan, bahkan 
ditulis dalam makalah, oleh Saudara Wowok Hesti Prabowo.  Memangnya saya begitu 
naif dan tidak tahu bahwa ucapan seperti itu tidak layak, keliru, dan bisa 
menyinggung perasaan orang
lain?
   
  Maka tolong tunjukkan kapan, di mana, dalam forum apa saya mengatakan itu? 
Kalau kalimat itu saya nyatakan secara tertulis, tulisan itu dimuat di media 
apa, kapan tanggal pemuatannya? Nah, sebaliknya, siapa pun yang menuduh tanpa 
bisa menunjukkan bukti,
itu memfitnah.
   
  Wowok konon bertujuan untuk menganggap KUK tidak penting. Itu bagus. Tapi  
mengapa dia begitu peduli dengan KUK? Harusnya KUK dia abaikan saja. Bikin 
kegiatan lain yang lebih bagus. Kembangkan jaringan yang lebih luas.
   
  RM:  Dalam posting Tita Ruby dalam Art  Culture dibandingkan menyelenggaraan 
Biennale Senirupa dengan Biennale Sastra Utan Kayu, yang Mas Sitok ketuai tahun 
ini.  Tita Rubi mengatakan dalam Biennale Seni Rupa ada pertanggungjawaban 
kurator, tapi dalam Biennale Sastra tidak. Mengapa ini?
   
  SS: Saya juga dapat print-out tulisan Titarubi itu. Saya suka sikap Tita. Di 
awal tulisannya ia minta maaf jika tulisannya tidak baik atau terjadi salah 
penggunaan titik-koma. Padahal, Anda baca kan? Tulisannya bagus, 

[mediacare] Terima kasih - Once in a Lifetime: Puncak Peringatan 250 tahun Puro Mangkunegaran

2007-10-02 Terurut Topik radityo djadjoeri
Mas Latief yb,  Terima kasih untuk siaran persnya. Sayangnya tidak ada 
penjelasan kenapa RM Said berperang melawan keluarganya sendiri, yaitu dari 
pihak Kasunanan?  Apakah itu sekadar adu domba dari penjajah Belanda? Seperti 
kita tahu wilayah Mataram akhirnya terpecah menjadi empat. Pertama dalam 
Perjanjian Giyanti, wilayah dibagi menjadi dua, yaitu Kasunanan di Surakarta 
dan Kasultanan di Yogyakarta. Kemudian muncul Mangkunegaran di Surakarta dan 
Pakualaman di Yogyakarta.   Bisakah dijelaskan? Mbah RM Danardono mungkin bisa 
juga membantu. Maaf, saya agak-agak lupa, sepertinya ini pelajaran waktu SMP 
zaman dulu.  Terima kasih.  Salam,   Radityo 
--  
http://artculture-indonesia.blogspot.com  Puncak perayaan Peringatan 250 Tahun 
Puro Mangkunegaran 


   
  Once in a Lifetime: Puncak Peringatan 250 tahun Puro Mangkunegaran
  SETELAH menggelar berbagai rangkaian acara seni, sejarah dan budaya sejak 
Maret hingga September 2007 lalu, peringatan akbar 250th Puro Mangkunegaran : 
A Reviving Moment akan mencapai puncak perayaannya pada 11 November 2007 
mendatang. I'ts all about Solo Tempoe Doeloe! Tema itulah yang telah dirancang 
untuk merayakan puncak gelaran akbar peringatan tersebut. 
   
  Hari itu sejak pagi hingga menjelang petang, suasana pamedan Puro 
Mangkunegaran yang biasanya lengang akan berubah riuh dengan hadirnya pasar 
rakyat. Berbagai aneka jajanan serta kerajinan dan budaya tradisional, mulai 
toko besar sampai pedagang kerajinan dan
jajanan kuliner pinggir jalan, akan turut ambil bagian di acara pasar rakyat 
ini. 
  Selain jamuan makan malam dengan sajian kuliner khas Puro Mangkunegaran yang 
diiringi senandung musik keroncong, pergelaran seni malam puncak patut menjadi 
acara yang tidak boleh dilewatkan. Yakni, pementasan gerak teatrikal dan 
sendratari dalam Gelar Tari
Kolosal Perjuangan Rakyat Mataram  Berdirinya Puro Mangkunegaran . 
   
  Menurut Agus Haryo Sudarmodjo, Ketua Panitia Pelaksana 250th Puro 
Mangkunegaran, Once in a Life Time, acara tari kolosal itu akan melibatkan 
sekitar 250 hingga 300 orang penari yang mewakili berbagai bangsa, etnis, serta 
suku seperti Belanda, keturunan Tionghoa, suku Bali, serta Mataram. 
   
  Namun tarian ini hanya sebagai pencitraan kisah perjuangan R.M Said atau Sri 
Mangkoenagoro I selama 16 tahun bergerilya hingga mendirikan Puro 
Mangkunegaran, kata Agus Haryo. Untuk itulah, menurut Agus Haryo, pergelaran 
tari kolosal ini juga akan melibatkan dua prajurit pasukan Gajah. 
   
  Diiringi Parade keluarga besar Puro Mangkunegaran bersama para Sentana Abdi 
Dalem, gelar prajurit bergajah itu akan menjadi simbolisasi pasukan pengawal 
R.M Said saat akan memasuki Puro Mangkunegaran, dikala berdirinya istana 
tersebut. Ini sebagai simbol untuk menghormati keberanian dan kebesaran 
perjuangan R.M Said ketka mendirikan Mangkunegaran dan dinastinya, ujar Agus 
Haryo. 
   
  Puncak acara peringatan 250th Puro Mangkunegaran terselenggara berkat 
dukungan PT HM Sampoerna Tbk. melalui payung program Sampoerna Untuk 
Indonesia yang memiliki visi sama dalam meningkatkan apresiasi masyarakat 
terhadap kesenian dan kebudayaan nasional, di antaranya seni dan budaya Jawa. 
   
  Perjalanan 16 Tahun Gerilya
   
  TERCATAT, selama kurun waktu 16 tahun bergerilya, R.M. Said telah melakukan 
pertempuran sebanyak 250 kali. Namun di antara ratusan pertempuran tersebut, 
ada tiga pertempuran dahsyat yang terjadi pada periode 1752 hingga diadakannya 
perjanjian Salatiga, 12 Maret 1757. 
   
  Pertama, pertempuran melawan pasukan Mangkubumi atau Sultan Hamengkubuwono I 
di Desa Kasatriyan, sebelah barat daya Ponorogo, Jawa Timur. Perang terjadi 
pada hari Jumat Kliwon, tanggal 16 Syawal tahun Je 1678 (Jawa) atau 1752 
Masehi. Desa Kasatriyan
merupakan benteng pertahanan R.M Said setelah berhasil menguasai daerah Madiun, 
Magetan, dan Ponorogo. 
   
  Perang kedua adalah perang paling besar ketika R.M Said bertempur melawan dua 
detasemen VOC Kumpeni di bawah pimpinan Kapten Van der Pol dan Kapten Beiman di 
sebelah selatan negeri Rembang, tepatnya di Hutan Sitakepyak (Senin Pahing, 17 
Sura, tahun Wawu 1681 J / 1756 M). 
   
  Perang ketiga adalah penyerbuan R. M Said ke benteng Vre Deburg Belanda dan 
keraton Yogya-Mataram. Per ang ini terjadi pada Kamis 3 Sapar, tahun Jumakir 
1682 J/1757 M).
  Berkali-kali berperang, berkali-kali pula R.M. Said lolos dari sergapan 
pasukan gabungan Mataram dan Belanda. R.M Said memang dikenal sebagai panglima 
perang yang berhasil membina pasukan yang militan. Berkat hal itulah ia 
dijuluki Pangeran Sambernyawa,
karena dianggap oleh musuh-musuhnya sebagai penyebar maut. 
   
  Kehebatan Pangeran Sambernyawa dalam strategi perang bukan hanya dipuji 
pengikutnya melainkan juga disegani lawannya. Tak kurang dari Gubernur Direktur 
Jawa, Baron van Hohendorff, yang berkuasa ketika itu, memuji kehebatan Pangeran 
Sambernyawa. Pangeran yang satu ini sudah sejak mudanya 

[mediacare] Hudan Hidayat: Saut dan Matdon berbohong

2007-10-02 Terurut Topik radityo djadjoeri
Berikut email dari Mas Hudan Hidayat, menanggapi kebohongan Saut Situmorang dan 
Matdon..
   
  From: Hudan Hidayat
  E-mail: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [*Apresiasi-Sastra*] saut dan matdon bohong 
To: [EMAIL PROTECTED] 
  
Di google saya menemukan tulisan Matdon yang mengutip Saut (Mengutuk TUK dan 
Menggertak TAK). Dan mereka bohong. 

  Kenapa sastra jadi begini? Saya tidak suka karena Matdon dan Saut ini bohong: 
saya gak pernah bilang orang yang tak diundang TUK bukan sastrawan, seperti 
berita yang dibuat Matdon ini. Saya juga tidak pernah mengatakan orang TUK 
sudah mencapai Tuhan. 
   
  Pendek kata, TUK dan saya tidak ada hubungan kecuali pada ide. Tapi saya 
adalah saya, TUK adalah TUK. Tak ada kaitan antara saya dan orang TUK. 

  Saya bukan orang pengecut dan akan mempertanggungjawabkan semua omongan dan 
tindakan saya. Tetapi kalau saya tidak mengatakan seperti berita ini, saya 
tidak mau dan tidak bisa menerimanya. 

  Ayolah untuk apa ribut-ribut tidak bermutu. Banyak orang menyaksikan dan saya 
malu, kalau sastra jadi kotor dengan segenap gosip, bohong, seperti ini. kenapa 
sih kalian ini? Kalau polemik, polemik saja. Tidak usah melakukan fitnah yang 
terkesan memecah belah saya dan orang lain. 
   
  Kalau ada tanggapan dari Matdon dan Saut saya tidak akan menjawabnya. Saya 
malas. Cukuplah saya menggunakan hak saya sekali saja, bahwa Matdon dan Saut 
ini melakukan kebohongan, fitnah, terhadap sesuatu yang tidak pernah saya 
katakan. 

  Apakah kalian belum puas juga terhadap polemik di koran-koran itu? Kenapa 
harus merepotkan saya sampai ke internet segala. Harus saya akui internet 
bukanlah benda yang familiar bagi saya. Sehingga saya sukar membela diri di 
sini. 

  Mudah-mudahan apa yang saya tulis ini sampai ke milis. Kalau tidak sampai, 
saya tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya.

  (hudan hidayat)
   
  open this site = 
   
  http://beritaseni.wordpress.com/2007/09/20/mengutuk-tuk-menggertak-tak

   

   
-
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 

Re: [mediacare] Re: Agama + Dengki

2007-10-02 Terurut Topik Lubhyat Kaala
eh iya tuh, saya juga sama spt mbak marthajan. rada bingung tadi kok
dibilang ibu mus meracau anti-cina.
saya pikir saya salah baca, trus saya baca ulang lagi tulisan bu mus..
enggak kok, nggak mengarah ke anti-cina,
justru emang mempertanyakan.

Pada tanggal 02/10/07, marthajan04 [EMAIL PROTECTED] menulis:

   saya kok enggak ngeliat tulisan si Mus dibawah ini ada anti cinanya.
 malah sebaliknya.
 Baca sekali lagi deh.

 mj


 --- In mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com, idakhouw
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Tan, Tanteu, Tanteuh Mus,
  Coba dosis anti Arab / anti Islamnya kurangi dulu, dosis ketinggian
  bikin sampeyan mabuk meracau anti Cina segala *_*
 
  I.
 
 
  --- In mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com, Hafsah
 Salim muskitawati@
 wrote:
  
idakhouw idakhouw@ wrote:
Sementara tentang Israel dan kawasan Timur Tengah. Menurut saya
 kita
harus belajar lebih arif menyikapinya. Ada banyak hal yang
 memang
layak dan perlu kita kecam dari Israel.
  
  
   Mengecam Israel bukanlah tindakan yang Arif, apanya yang mau
 dikecam?
   Israel adalah bangsa pribumi ditanahnya sendiri, dan bangsa ini
   diteror oleh bangsa lain dari luar yang beragama Islam.
  
   Orang Arab Palestina bukanlah orang Palestina karena mereka sama
   dengan Orang Cina Indonesia yang bukan bangsa pribumi Indonesia.
  
   Tapi Cina Indonesia mau berassimilasi, berbahasa, dan berbudaya
 sama
   yang dianut bangsa Pribumi Indonesia. Berbeda sekali dengan Arab
   Palestina, mereka memaksakan bangsa pribuminya untuk berbahasa
 Arab
   dan beragama Islam dan mereka sama sekali bukan bangsa Palestina
 yang
   beragama dewa2 Philistin. Orang2 Arab Palestina justru datang ke
   Palestina menjagal semua yang percaya dewa Philistine.
  
   Orang Palestina dan Yahudi adalah berasal dari bangsa yang sama
 hanya
   berbeda kepercayaannya. Mereka yang menyembah dewa2 Philistine
   disebut sebagai orang Palestine, sementara yang menyembah Yahweh
   dinamakan orang Yahudi. Baik bahasa, budaya, dan asal usul orang
   Palestina dan Yahudi mempunyai sejarah yang sama dan tempat
 tinggal
   yang sama lokasinya.
  
   Kalo kenyataan bahwa bangsa pribumi di Indonesia saja banyak
 antipati
   terhadap keberadaan orang2 Cina Indonesia, seharusnya bangsa
 Indonesia
   justru mengutuk orang2 Arab Palestina yang justru menjajah wilayah
   tanah air bangsa Yahudi-Palestina ini selama ribuan tahun. Orang2
   Arab Palestina ini berjuang untuk memusnahkan dan mengusir bangsa
   pribumi Yahudi keluar dari bumi ini, jauh bedanya dengan orang2
 Cina
   Indonesia yang justru perlu mendapatkan belas kasihan akibat
 perlakuan
   bangsa pribuminya di Indonesia.
  
   Dari kenyataan2 ini, dari sudut mana anda memandang bahwa kita
 harus
   bersimpati kepada orang2 Arab Palestina disatu pihak tetapi
 membenci
   orang2 Cina Indonesia dilain pihak ???
  
   Ny. Muslim binti Muskitawati.
  
 

  



[mediacare] Jangan bergosip ya!!!

2007-10-02 Terurut Topik Erwin Arianto
Sebel deh suatu saat saya duduk di dihadapan seorang wanita di kantor,
awalnya saya begitu gembira mendapat teman untuk berdiskusi tentang masalah
pekerjaan kantor, orang yang dapat membantu saya mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan oleh big-boss.



Lama kelamaan saya berhubungan pekerjaan dengan teman saya
tersebut saya makin kesal dengan orang tersebut, kenapa karena teman wanita
saya itu sering menggosip menceritakan semuanya tanpa kebenaran.



Pekak kuping ini setiap hari mendengar cerita tentang si ini-si
itu lah teman-teman kantor yang begini-begitu, jenuh saya lama-lama
mendegarnya, apakah gossip wujud dari kepedulian sesorang terhadap orang
lain…., kenapa orang terlalu peduli dengan orang lain sehingga memasuki
wilayah privat orang lain.



Apakah seorang penggosip menganggap dirinya begitu sempurna,
tiada cela dan khilaf sehingga dia berhak membicarakan kesalahan orang lain.




Hampir setiap hari kita disuguhi acara entertainmen, dimana
gossip adalah suatu yang dapat dijual dengan harga tinggi tidak percaya
lihatlah fenomena munculnya entertainment disetiap tayangan televisi, hampir
disetiap waktu dari pagi, siang, sore malam, subuh. Dan tidak
henti-hentinya.



Menurut saya gosip adalah suatu penyakit masyarakat, karena
dapat me menyakiti sesorang yang terkena gossip, kadang mematikan karakter
seseorang, malah kadang bisa membuat orang yang digosipin akan dibenci oleh
orang lain karena gossip mengarah ke fitnah.



Pernahkah kita membayangkan bila kita digosipkan tidak benar, sangat
menyakitkan bukan, tetapi kita akan sanagt senang membicarakan sesorang.
Gossip atau bergunjing, dimana dalam norma agama bergosip, fitnah, atau pun
bergunjing adalah tidak diperbolehkan.



Perlu disadari bergosip, ngerumpi,  tidaklah menimbulkan manfaat sedikit
pun, dengan bergosip hanya menimbulkan keburukan. Tetapi, untuk melakukan
kebaikan - tidak mungkin dilakukan oleh orang yang tidak baik. Siapa pun,
dan apa pun dia - dia menjadi orang baik saat dia melakukan kebaikan. Hanya
saja, bedanya antara dia dan orang yang betul-betul baik - adalah dia
kembali melakukan keburukan.



Dengan ini saya mengajak para sahabat semua untuk segera meninggalkan
kebiasaan bergosip, karena tidak bermanfaat, hanya menimbulkan fitnah.
Karena biasanya dalam bergosip orang hanya membicarakan hal-hal buruk dari
seseorang. Dan kita pastinya tidak mau bila keburukan kita dicirakan orang,
jadi kenapa kita harus membicarakan keburukan orang. Karena manusia tidak
luput dari salah dan dosa.



 bergosip sama dengan menfitnah, dan tidak memberikan manfaat yang baik
bagi siapapun :



Dalam perenunganku, ketika teringat seorang sahabat yang senang bergosip

Cikarang, 2 october 2007

Erwin Arianto
Mampir ke http://blogerwinarianto.blogspot.com

-- 
Best Regard
Erwin Arianto,SE
えるウィン アリアンと
Internal Auditor
PT.Sanyo Indonesia
Ejip Industrial Park Plot 1a Cikarang-Bekasi

See my Article On http://blogerwinarianto.blogspot.com/


Re: [mediacare] Kaltim Inginkan Bentuk Federal?

2007-10-02 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Betul sekali Bung Charles, yang anda tulis di alinea paling bawah. Kalao kita 
liat sejarah
  Uni Soviet dan Yugoslavia, juga kalau gak salah Cekoslovakia juga, mereka itu 
setelah jadi
  federasi terus bubar alias pecah belah. Jadi kita gak usah dong mikir mau 
membentuk negara federal. Lebih baik desentralisasi politik ekonomi saja yang 
diberesin. Federasi itu
  langkah pertama menuju kebubarnya RI, lalu semua pasti akan diterpa gampang 
sekali sama para korporasi multinasional.
  Salam, TSL

charles siahaan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kaltim Inginkan Bentuk Federal?
  
  KALTIM Merdeka. Itu dua kata yang mengusik belakangan ini. Pasalnya kata-kata 
itu justru diucapkan oleh para pemimpin di Kaltim yang sedang menuntut 
Pemerintah Pusat agar Dana Alokasi Umum (DAU) tidak dihapuskan. Mereka adalah 
tokoh-tokoh politik yang memiliki kekuatan massa besar. Yang dapat dengan mudah 
terprovokasi dan mungkin membuat gerakan separatisme.
  Sebagai bentuk pelampiasan dari kekecewaan kepada pemerintah 
pusat yang berkepanjangan, kata-kata “Kaltim Merdeka” itu bolehlah sekadar 
untuk diucapkan. Seperti obat mujarab ketika dokter psikolog menganjurkan 
seseorang berteriak sekuat tenaga di pantai agar semua beban bisa terasa hilang.
  Separatisme politis dalam kamus wikipedia Indonesia adalah suatu 
gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok 
manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama 
lain (atau suatu negara lain). Tapi istilah ini biasanya tidak diterima para 
kelompok separatis sendiri karena mereka menganggapnya kasar, dan memilih 
istilah yang lebih netral seperti determinasi diri.
  Gerakan separatis sering merupakan gerakan yang politis dan damai. Telah ada 
gerakan separatis yang damai di Quebec, Kanada selama tiga puluh tahun 
terakhir, dan gerakan yang damai juga terjadi semasa perpecahan Cekoslowakia 
dan Uni Soviet. Singapura juga lepas dari Federasi Malaysia dengan damai.
  Gerakan memisahkan diri dari Indonesia, jelas bukanlah pilihan umumnya warga 
Kalimantan Timur. Kebanyakan dari kita masih cinta Indonesia dan memiliki 
nasionalisme yang kental sekali. Yang ada adalah kekecewaan terhadap 
penyelenggara negara di pemerintahan pusat, akibat sistim yang tidak juga 
membuat kesejahteraan rakyat Kaltim membaik. Sikap kecewa bukan berarti harus 
meninggalkan Indonesia.
  Kecewa terhadap sistim pemerintahan bukan yang pertama kali terjadi di negeri 
ini. Tahun 1949 Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat 
(RIS) yang identik dengan sistim negara federal. Tapi, sistim itu tidak 
berlangsung lama dan kemudian kembali menjadi NKRI (Negara Kesatuan Republik 
Indonesia).
  Rakyat Indonesia seperti merasa alergi kalau diajak bicara tentang negara 
federal. Padahal telah banyak ahli tata hukum negara yang menyatakan konsep 
negara federal adalah alternative masa depan Indonesia agar lebih baik. Wacana 
itu seperti tenggelam begitu saja. Bahkan tidak ada lagi tokoh-tokoh publik 
membicarakannya. 
  Mengutip sebuah tulisan di sebuah blog yang menyebutkan Piliang (2001:315) 
mengemukakan landasan filosofisnya adalah masing-masing negara bagian digunakan 
sebagai saluran untuk menampung aspirasi kebangsaan yang berlandaskan 
persoalan-persoalan etnis, daerah dan keunikan lokal. Membentuk negara federal, 
bukan dengan membubarkan terlebih dahulu Indonesia, melainkan cukup diputuskan 
dalam referendum nasional atau melalui persidangan MPR/DPR mengingat sistem 
MPR/DPR yang kita kenal sekarang ini.
  Kaltim pernah juga pernah santer mengumandangkan negara federal. Tapi 
kemudian berhenti dan muncul lagi tuntutan agar diberikan otonomi khusus. 
Sayangnya konsep otonomi khusus versi Kaltim belum begitu jelas, sehingga 
dengan mudah dipatahkan bukan hanya oleh pemerintah pusat, tapi masyarakat 
Kaltim sendiri yang belum tentu setuju dengan wacana Otsus itu.
  Ada yang berpendapat bahwa federalisme merupakan pertengahan antara negara 
kesatuan dan konfederasi. C.F Strong seperti dikutip Budiardjo (1989:141) 
mengemukakan: “Salah satu ciri negara federal ialah bahwa ia mencoba 
menyesuaikan dua konsep yang sebenarnya bertentangan, yaitu kedaulatan negara 
federal dalam keseluruhannya dan kedaulatan negara bagian. **
  
  


  
-
  Check out the hottest 2008 models today at Yahoo! Autos.   

 

   
-
 Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now.

[mediacare] Kolom IBRAHIM ISA - MASYARAKAT INDONESIA DI BELANDA PERINGATI 'PERISTIWA PELANGG

2007-10-02 Terurut Topik datuksinaro
Kolom IBRAHIM ISA
-
Selasa, 02 Oktober 2007

 3, Selesai 
MASYARAKAT INDONESIA DI BELANDA PERINGATI 'PERISTIWA PELANGGARAN HAM
TERBESAR 1965' 

 Uraian CIPTO MUNANDAR, Ketua St Azië Studies, Onderzoek en
Informatie, Amsterdam)

Seperti disampaikan  dalam tulisan terdahulu kepada pembacA --  Pada
tanggal 30 September 2007, masyarakat Indonesia di Belanda, memenuhi
ruangan Schakel di Diemen, Holland, dalam suatu kegiatan memperingati
ulang tahun ke-42 'Peristiwa Pelanggaran HAM Terbesar di Indonesia
1965.  Dengan tema utama IMPUNITAS  di Indonesia, yang diuraikan oleh
Ketua HOM,  Martha Meijer, sebagai 'keynote speaker'.  Telah bicara
juga  Ketua Umum LPK -65 Nederland (penyelenggara peringatan tsb), MD
Kartaprawira. 

Seterusnya bicara Ketua St. Azïe Studies, Onderzoek  en Informatie,
CIPTO MUNANDAR. ( Ralat: Dalam tulisan sebelumnya fungsi Cipto
Munandar disebut sebagai Ketua St Indonesië Studies, Onderzoek en
Informatie, seharusnya Ketua St Azië Studies, Onderzoek en Informatie,
Penulis)

Dalam uraiannya seperti selengkapnya dimuat di bawah ini , Cipto
Munandar dengan tajam menekankan bahwa situasi HAM  di Indonesia masih
belum mengalami perubahan yang mendasar. Ditandaskannya,  mengenai
KETIADAAN RULE OF LAW, a.l. sbb:

'Pembantaian dan pemenjaraan jutaan tak bersalah menyusul peristiwa
1965 menandakan tidak adanya `rule of law', berlakunya apa yang
disebut sebagai impunity (kebal hukum). Karena hal itu belum pernah
ditangani, maka sampai sekarang pun impunity itu masih berlaku. Siapa
berani menentang dan menggugat rezim berkuasa  akan disingkirkan,
dihilangkan atau dibunuh. Itu yang terjadi pada pejuang buruh
Marsinah, pada seniman rakyat Wiji Thukul dan banyak lain yang tak
bernama.'

Berikut ini Uraian lengkap CIPTO MUNANDAR:

***

42 TAHUN  TRAGEDI NASIONAL 1965
---
Oleh CIPTO MUNANAR:
Pada 42 tahun yang lalu terjadi peristiwa 30 September 1965 yang
disusul dengan naiknya kekuasaan militer Orde Baru Suharto dan terjadi
pembantaian jutaan manusia Indonesia tak berdosa, perampasan segala
hak sipil dan kemanusiaan jutaan keluarga Indonesia. Hingga saat ini
diskriminasi atas sebagian besar bangsa Indonesia masih berlangsung. 

Walaupun presiden Suharto sudah lengser pada Mei 1998, hampir sepuluh
tahun yang lalu dan secara formal kita berada pada apa yang dikatakan
era reformasi, belum ada perubahan mendasar dalam situasi tersebut.
Bahkan masih terjadi konflik-konflik berdarah seperti di  Papua,
Maluku, Poso (Sulawesi), juga di daerah Aceh serta daerah-daerah lain
yang rawan.

Baik secara nasional maupun secara internasional organisasi-organisasi
kemasyarakatan yang memperjuangkan keadilan dan demokrasi secara
bertahun-tahun melaksanakan usahanya untuk menegakkan kekuasaan hukum
dan melawan pelanggaran hak-hak azasi manusia di Indonesia.
Organisasi-organisasi yang memperjuangkan rehabilitasi para korban
1965 tak kenal lelah meneruskan usahanya. Antara lain, Pakorba,
LPR-KROB, YPKP, LPKP, KAP T/N, ELSAM dan berbagai badan usaha
advokasi. SYARIKAT (Masyarakat Santri untuk Advokasi Rakyat) dari
golongan muda NU memperoleh hasil tertentu untuk mencapai rekonsiliasi
antara para  korban dengan para pelakunya dengan kegiatan di
akar-rumput. Tapi mereka harus mengatasi hambatan-hambatan berat baik
dari fihak orang-orang generasi tua maupun prasangka-prasangka masyarakat.

Secara internasional ada kegiatan-kegiatan seperti oleh Amnesty
International memberikan tekanan pada penguasa-penguasa di Indonesia.
Dan dari Indonesia sendiri ada wakil-wakil organisasi HAM yang
mendatangi sidang PBB di Jenewa untuk menggugat pelanggaran yang masih
saja berlangsung di Indonesia. Di kalangan komunitas Indonesia di
luarnegeri, khususnya para mahasiswa Indonesia, ada hasrat mau
menyelami apa yang terjadi pada peristiwa 30 September 1965 dan
rangkaian peristiwa sesudahnya. Pada musim panas tahun 2000 para
mahasiswa Indonesia Universitas di Leuven, Belgia, menyelenggarakan
seminar mengenai tema itu. Pada kesempatan itu berbicara Sitor
Situmorang, Carmel Budiardjo dan Paul Mudikdo. Juga hadir dan
berbicara Nani Nurachman, puteri jenderal Sutoyo yang terbunuh pada
peristiwa 30 September itu.  Maka berlangsung perjumpaan muka antara
korban anak `pahlawan revolusi' dan korban anak PKI (Ibaruri). Tidak
terjadi pertengkaran, malah ada saling pengertian tentang kondisi
masing-masing. Di Indonesia, Nani Nurachman berprakarsa untuk
mengadakan forum rekonsiliasi dengan para korban 1965. Ini pertanda
bahwa antara sesama warga Indonesia yang punya latarbelakang politik
yang saling bermusuhan, lebih mudah tercapai saling pengertian dan
saling permaafan. 
Tapi dari pihak kekuasaan Indonesia tidak ada langkah nyata ke arah
rekonsiliasi dan rehabilitasi. Presiden Abdurrachman Wahid – Gus Dur
adalah presiden pertama yang berkepedulian pada tragedi 1965. Beliau
menyatakan maaf pada korban-korban 1965 dan mengutus menteri kehakiman
untuk menyelesaikan 

Re: [mediacare] YAHUDI lagi....

2007-10-02 Terurut Topik Lubhyat Kaala
 Dalam Perjanjian Baru kita bisa lihat hukuman Tuhan, bagaimana Tuhan
memusnahkan suatu bangsa yang juga ciptaanya, bagaimana Tuhan manghukum
bangsa Isarael dsb.

perjanjian lama kali mbak maksudnya..

Jangan lupa ada u perjanjian Baru ada reformasi lagi disaat kekuasaan
agama itu begitu mencuat, sehingga aturan manusia lebih diutamakan maka
HADIR lah Marthin Luther King yang tidak mau Kitab Suci itu di abuse,

hehe gak ada reformasi utk perjanjian baru mbak,
yg direform itu gereja katolik, didemo sama pastur martin itu,
pengikut pastur martin jadi protestan, pantekosta, advent, dsb skrg


Pada tanggal 02/10/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
menulis:

   Itu dia kuncinya baru ditemukan oleh Manneka.

 Dalam Perjanjian Baru kita bisa lihat hukuman Tuhan, bagaimana Tuhan
 memusnahkan suatu bangsa yang juga ciptaanya, bagaimana Tuhan manghukum
 bangsa Isarael dsb. Nah apakah kita harus saling menggugat?

 Bila kita belum memiliki imam-imam yang bisa menyadarkan ummat maka kita
 lebih baik sadar sendiri. Otakkan pemberian Tuhan jadi bisa juga pakai
 logika.

 Dibulan Ramadhan ini wah kalau puasanya di bagian dunia katakanlah Texas,
 2 minggu setelah puasa magribnya hampir jam 9 malam dan subuhnya tetap.
 Apa mungkin berpuasa 16 jam lebih? Nggak mungkin toh dehidrasi. Logika
 lagi yang bekerja.

 Bagi umat Nasrani kelihatan ada penyempurnaan dengan kedatangan Nabi Isa
 dgn dimulainya Pernjanjian Baru dimana di tekankan ajaran kasih dan
 pengampunan akan tetapi tetap hanya menyembah kepada Tuhan Allah. Karena
 pertentangan ajaran inilah makan Nabi Isa hingga diSalib, karena beliau
 menyangkal sebagian besar cara-cara orang yahudi dengan Perjanjian
 Lamanya. Ini antara Yahudi dan Yahudi lho, akan tetapi Nabi Isa malah
 meminta ampun kepada Tuhan atas dosa-dosa orang Yahudi tsb karean mereka
 tidak tahu apa yang mereak buat.

 Jangan lupa ada u perjanjian Baru ada reformasi lagi disaat kekuasaan
 agama itu begitu mencuat, sehingga aturan manusia lebih diutamakan maka
 HADIR lah Marthin Luther King yang tidak mau Kitab Suci itu di abuse,
 dan akhirnya setelah melalui proses kembali lagi kejalan yang benar. Dan
 ini tentunya karya Sang Pencipta juga

 Kita tak tahu rahasia Tuhan. Pada dasarnya Al Qur'an itu identik dengan
 Kitab Taurat atau Perjanjian Lama. Siapa tahu Tuhan memiliki rencana
 sendiri, apakah itu bentunya kedatangan Nabi Besar lainnya ataukah KIAMAT.

 Salam,

 HH


 
  Saya setuju banget dengan Henny. Sebuah jalan pikiran yang masak.
 Daripada
  hujat-hujatan, leibh baik pakai energi buat menciptakan perdamaian. Di
  Al-Qur'an juga ada lho kewajiban menciptakan kedamaian. Jadi isinya tak
  cuma soal perseturuan dengan Yahudi doang. Di Kitab Perjanjian Lama juga
  ada kisah Tuhan menyuruh orang Israel membunuhi bangsa-bangsa lain yang
  menghuni Kanaan. Masa kini orang Kristen cukup gila untuk mengikuti
  perintah dalam kisah itu dengan membunuhi keturunan bangsa-bangsa itu,
  dengan alasan disuruh Tuhan? Kan enggak gitu.
 
  manneke
 
 
 
  -Original Message-
 
  Date: Fri Sep 28 11:08:33 PDT 2007
  From: Henny [EMAIL PROTECTED] hennyp%40interasiafurn.com
  Subject: Re: [mediacare] YAHUDI lagi
  To: mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com
 
  Lalu apa karena Yahudi kita perlu mengggugat Al Quran? Nggak lah ya
 
  Pointnya bila si David Yazbeck berayah Yahudi dan ibu Arab lalu mengapa
  kita yg nggak ada kaitannya tak bisa netral? Kayaknya bukan soal agama
  deh.Coba saja sudah sama satu agama dengan si ARAB tapi TKW kita
  masih diperkosa dan disiksa. Sahabat dan adikku yg umroh selalu
  diingatkan untuk tidak bepergian sendiri, sudah banyak kasus bukan saja
  wanita tulen, wanita 1/2 tulen juga diperkosa..lha dikota suci,
  menunaikan ibadah...gimana?
 
  Lalu bagaimana kalau Yahudi dan Arab itu bersatu? Yah...kiamat...kita
  tak akan eksis lagi...Nggak kebayang deh
 
  HH
 
 
 
  - Original Message -
  From: Sunny
  To: mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com
  Sent: Friday, September 28, 2007 10:39 AM
  Subject: Re: [mediacare] YAHUDI lagi
 
 
 
  Tidak boleh bersahabat dengan Yahudi dan Nasrani itu sudah diatur oleh
  Allah. Kalau Anda tidak percaya, silahkan buka Al Quran dan lihat pada
  ayat 5:51. Mengapa tidak boleh bersahabat? Tentunya disebabkan
  kebencian.
 
  Jadi Allah itu rasis? Hehehehe.
 
  - Original Message -
  From: Willy Samosir
  To: mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com
  Sent: Friday, September 28, 2007 11:54 AM
  Subject: Re: [mediacare] YAHUDI lagi
 
 
  kebodohan aj si pak, soalnya benci yahudi itu kan krn rasis aj
  sebenernya..lebih lagi, yahudi itu kan suku yang berasal dari
  keturunan anak ke-4-nya nabi yakub alias israel..mgkn kebencian
  pada yahudi jg dsebabkan krn adanya neo-nazi..eh tp klo dblg yahudi
  jenius musik saya krg setuju jg, krn Johann Sebastian Bach,
  Beethoven, bahkan Kurt Cobain, Pance F. Pondaag dan Benyamin Su'eb
  itu ga ada yahudi2nya..
 
 

[mediacare] Re: Untuk Hafsah Salim: G30S

2007-10-02 Terurut Topik Hafsah Salim

Ada yang bisa menjelaskan kenapa Suharto dan menteri2nya ter-kencing2
lari dan kemudian meminta Suharto mengundurkan diri ???

Ada yang bisa menjelaskan, setelah G30S PKI Sukarno tampak lesu
meskipun Cakrabirawanya masih tetap segar, dan akhirnya dia sendiri
yang membubarkan Carkrabirawa dan kemudia dia ter-birit2 lari ke Bogor
padahal dia punya pasukan yang setia yang bersedia mati buat dia.

Jawaban kesemuanya cuma sederhana, karena ada pasukan khusus yang
paling menakutkan dari pasukan RI.  Cuma pasukan khusus milik Amerika
yang mampu meng-obrak2 negara manapun juga dan mampu menculik semua
presiden yang ada didunia ini.  Ingatlah, Suharto menyatakan
pengunduran dirinya sewaktu Armada Ke 7 Amerika sedang mendarat diBali !

Ny. Muslim binti Muskitawati.



 Artoio Gomes [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Hmm..., sejak awal saya sudah curiga. Kok seperti laporan tertulis.
 Uniknya lagi, mungkin ini hanya persepsi saya saja entah kawan 
 lainnya di milis ini, seakan mencoba membersihkan Soeharto.
 Kalau salah, ya maaf. namanya juga persepsi kan bisa apa saja.
 
 pandu ganesa [EMAIL PROTECTED] wrote:   Dalam
banyak hal anda nampaknya cerdas, tulisan anda tentang
  Siapa di balik G30S/PKI? menunjukkan anda tekun menelusuri
pelbagai versi
  cerita dan mampu menghubung-hubungkan titik-titik yang making
sense ini
  kita kenal dalam bidang penelitian ilmu-ilmu sosial sebagai teknik
  Trianggulation. Kebetulan saja, saya sudah sampai kepada kesimpulan
yang
  anda tulis dua hari terakhir ini kurang-lebih 10 tahun lalu.
  
  #Orang yang mengatakan bahwa pasukan G30S adalah pasukan Amerika itu 
  dibilang nampaknya  cerdas? Amit-amit jabang baby deh! Semua
pasukan G30S 
  itu, setelah kemudian kelaparan dan kehausan (karena tidak
mempunyai supply 
  yang memadai, kemudian mengarah ke Halim, untung tidak tlisipan dengan 
  RPKAD, tapi sempat minta makan dan minum ke penduduk di sekitar
pabrik ban 
  Intirub di Cililitan,  dan ujung-ujungnya mereka ditangkap serta
masuk bui 
  semuanya, tanpa terkecuali. Sekian tahun. Tanpa diadili, sama seperti 
  lain2nya (orang-orang sipil yang di Buru dll).
  
  Wakil Komandannya, Mayor Sukarbi, karena merasa tidak bersalah,
seusai dibui 
  sekian tahun tanpa pengadilan, kirim surat ke mbah Harto, minta
duit untuk 
  modal dagang, dan dikasih (via para staff tentunya) k.l 8 juta atau
berapa 
  gitu, dipakai untuk modal ternak ayam, dan hidup di desa.
Belakangan, ia 
  diwawancarai kenapa berangkat ke Jakarta, siapa yang
memberangkatkan, dalam 
  rangka apa, dst dst,  diklipping, dijadikan buku, dst dst  kemudian
dibaca 
  banyak orang. Sudah tentu yang tahu ini adalah hanya orang-orang
yang suka 
  baca buku.
  
  Tidak ada rahasia, tidak ada pasukan penyelamat Armada ke VII, dan
tidak ada 
  apa-apa...Wong ini cerita beneran, bukannya thriller-nya Tom Clancy.
  
  Tapi, sudahlah, di milis sebelah ada yang bilang bahwa yang namanya
milis 
  itu seperti kolam lele: apa-apa boleh masuk. Kirim sampah, kirim
pupuk, nama 
  beneran, nama samaran, laki ngaku perempuan, perempuan ngaku laki,
semuanya 
  boleh. Mau apa?
  
  gono
  PS Sekedar catatan: Sekian tahun kemudian, akhir tahun 1990an,
disebutkan 
  secara resmi bahwa CIA itu tidak punya/kurang agen lapangan yang
bisa bahasa 
  Arab di Timur Tengah (ini Laporan Resmi Komisi Penyelidik 9/11 yang
kemudian 
  dibuat komik, barangnya ada di toko sebelah, kemarin diresensi Seno
Gumira 
  di Kompas Minggu; dan agen CIA, Bob Baer, agen lapangan yang fasih
Arab dan 
  serta ditempatkan di Arab/Irak (tapi  kemudian mbalelo), juga
mengatakan hal 
  serupa. CIA lebih percaya kepada foto satelit daripada capek2
ngirim agen ke 
  Arab. Lantas kalau tidak ada perwira kasusnya, mana bisa orang Arab 
  dipekerjakan CIA?  Bukunya: See No Evil, sebentar lagi terbit versi 
  Indonesianya.
  
  
  

 

 -
 Yahoo! oneSearch: Finally,  mobile search that gives answers, not
web links.





Re: [mediacare] Re: Untuk Hafsah Salim: G30S

2007-10-02 Terurut Topik mediacare
Saran untuk Nyonya Mus:
Daripada jawabannya muter-muter, lebih baik Bu Mus beberkan dokumen CIA yang 
katanya sudah boleh diakses oleh publik sekait peristiwa G30S.

Terima kasih

salam,

mod


  - Original Message - 
  From: Hafsah Salim 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, October 02, 2007 4:18 PM
  Subject: [mediacare] Re: Untuk Hafsah Salim: G30S



  Ada yang bisa menjelaskan kenapa Suharto dan menteri2nya ter-kencing2
  lari dan kemudian meminta Suharto mengundurkan diri ???

  Ada yang bisa menjelaskan, setelah G30S PKI Sukarno tampak lesu
  meskipun Cakrabirawanya masih tetap segar, dan akhirnya dia sendiri
  yang membubarkan Carkrabirawa dan kemudia dia ter-birit2 lari ke Bogor
  padahal dia punya pasukan yang setia yang bersedia mati buat dia.

  Jawaban kesemuanya cuma sederhana, karena ada pasukan khusus yang
  paling menakutkan dari pasukan RI. Cuma pasukan khusus milik Amerika
  yang mampu meng-obrak2 negara manapun juga dan mampu menculik semua
  presiden yang ada didunia ini. Ingatlah, Suharto menyatakan
  pengunduran dirinya sewaktu Armada Ke 7 Amerika sedang mendarat diBali !

  Ny. Muslim binti Muskitawati.

   Artoio Gomes [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Hmm..., sejak awal saya sudah curiga. Kok seperti laporan tertulis.
   Uniknya lagi, mungkin ini hanya persepsi saya saja entah kawan 
   lainnya di milis ini, seakan mencoba membersihkan Soeharto.
   Kalau salah, ya maaf. namanya juga persepsi kan bisa apa saja.
   
   pandu ganesa [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam
  banyak hal anda nampaknya cerdas, tulisan anda tentang
   Siapa di balik G30S/PKI? menunjukkan anda tekun menelusuri
  pelbagai versi
   cerita dan mampu menghubung-hubungkan titik-titik yang making
  sense ini
   kita kenal dalam bidang penelitian ilmu-ilmu sosial sebagai teknik
   Trianggulation. Kebetulan saja, saya sudah sampai kepada kesimpulan
  yang
   anda tulis dua hari terakhir ini kurang-lebih 10 tahun lalu.
   
   #Orang yang mengatakan bahwa pasukan G30S adalah pasukan Amerika itu 
   dibilang nampaknya cerdas? Amit-amit jabang baby deh! Semua
  pasukan G30S 
   itu, setelah kemudian kelaparan dan kehausan (karena tidak
  mempunyai supply 
   yang memadai, kemudian mengarah ke Halim, untung tidak tlisipan dengan 
   RPKAD, tapi sempat minta makan dan minum ke penduduk di sekitar
  pabrik ban 
   Intirub di Cililitan, dan ujung-ujungnya mereka ditangkap serta
  masuk bui 
   semuanya, tanpa terkecuali. Sekian tahun. Tanpa diadili, sama seperti 
   lain2nya (orang-orang sipil yang di Buru dll).
   
   Wakil Komandannya, Mayor Sukarbi, karena merasa tidak bersalah,
  seusai dibui 
   sekian tahun tanpa pengadilan, kirim surat ke mbah Harto, minta
  duit untuk 
   modal dagang, dan dikasih (via para staff tentunya) k.l 8 juta atau
  berapa 
   gitu, dipakai untuk modal ternak ayam, dan hidup di desa.
  Belakangan, ia 
   diwawancarai kenapa berangkat ke Jakarta, siapa yang
  memberangkatkan, dalam 
   rangka apa, dst dst, diklipping, dijadikan buku, dst dst kemudian
  dibaca 
   banyak orang. Sudah tentu yang tahu ini adalah hanya orang-orang
  yang suka 
   baca buku.
   
   Tidak ada rahasia, tidak ada pasukan penyelamat Armada ke VII, dan
  tidak ada 
   apa-apa...Wong ini cerita beneran, bukannya thriller-nya Tom Clancy.
   
   Tapi, sudahlah, di milis sebelah ada yang bilang bahwa yang namanya
  milis 
   itu seperti kolam lele: apa-apa boleh masuk. Kirim sampah, kirim
  pupuk, nama 
   beneran, nama samaran, laki ngaku perempuan, perempuan ngaku laki,
  semuanya 
   boleh. Mau apa?
   
   gono
   PS Sekedar catatan: Sekian tahun kemudian, akhir tahun 1990an,
  disebutkan 
   secara resmi bahwa CIA itu tidak punya/kurang agen lapangan yang
  bisa bahasa 
   Arab di Timur Tengah (ini Laporan Resmi Komisi Penyelidik 9/11 yang
  kemudian 
   dibuat komik, barangnya ada di toko sebelah, kemarin diresensi Seno
  Gumira 
   di Kompas Minggu; dan agen CIA, Bob Baer, agen lapangan yang fasih
  Arab dan 
   serta ditempatkan di Arab/Irak (tapi kemudian mbalelo), juga
  mengatakan hal 
   serupa. CIA lebih percaya kepada foto satelit daripada capek2
  ngirim agen ke 
   Arab. Lantas kalau tidak ada perwira kasusnya, mana bisa orang Arab 
   dipekerjakan CIA? Bukunya: See No Evil, sebentar lagi terbit versi 
   Indonesianya.
   
   
   
   
   
   
   -
   Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not
  web links.
  



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.37/1042 - Release Date: 01/10/2007 
18:59


[mediacare] Re: Malaysia Oh Malaysia

2007-10-02 Terurut Topik pandu ganesa
Apa lagu Cucakrowo itu lagu rakyat/pop Jawa? Dan Panon Hideung adalah lagu 
Sunda? Kopi Dangdut adalah lagu dangdut (jadi asli Indonesia)? Oh Lihat Ibu 
Pertiwi (sedang bersusah hati) lagu nasional?...
Kalau Anda menjawab: ya! Maka Anda sama saja dengan orang-orang Malaysia 
itu. Lagu-lagu di atas adalah lagu asing yang sudah mengindonesia.

Orang Jepang di kampung-kampung, kalau sarapan menunya tempe, tapi masih 
belum mateng, kedelenya masih agak terpisah, jamurnya masih belum tumbuh 
bener. Tahu/takwa, jelas dari Tiongkok. Juga kecap. Yang manis, nah itu baru 
penemuan Indonesia.

Di Filipina, pisang goreng ditusuk macam sate. Ditusuk seperti sate dulu, 
baru digoreng (jadi: pisang goreng dan sate asli mana?). Yang daging so 
pasti juga ada .

Di handbook Batik setebal bantal, dalam bahasa Inggris terbitan tahun 
60-an (karena saya lihatnya tahun 70-an), disebutkan batik berasal dari 
India (mungkin seperti wayang juga) jaman kuno dulu ...

Jadi, bagaimana? Kita ganyang juga?...

gono
PS Waktu lagu Terang Bulan (seangkatan tuh dengan Rasa Sayang, saya punya 
PH/platnya: Heinwee Naar Insulinde. Insulinde=Indonesia, nama waktu itu) 
dijadikan lagu kebangsaan Malaysia, kok nggak ada yang protes ya?

Re: Malaysia Oh Malaysia
Posted by: ati gustiati [EMAIL PROTECTED]   hatiku_rumahku
Mon Oct 1, 2007 9:53 pm (PST)
Well, Ambalat dicuekin, gak pernah di urus, gak pernah di klaim milik RI, 
setelah diciduki malaysia, di peras kekayaan alam nya selama ber tahun2, 
baru mewek dan ngotot batu menyadari kalau itu wilayah RI, tul sekali Yenny, 
Indo gak Lugas, enggak sportif, padahal ini negara yg sangat kaya budaya dan 
keunikan nya, karena enggak ditangani secara professional, hak cipta di 
sabet orang lain, baru sadar.capek deh!

maghfiroh yenny [EMAIL PROTECTED] wrote: Lagipula...kita memang tidak 
pernah becus menjaga apa
yg kita punya.
Kalo tempe kita diklaim jepang, batik dll diklaim
malaysia, ya mungkin salah kita (baca: pemerintah)
jg...knp kita tdk pernah mau kenalan apalagi mau akrab
dgn yg namanya hak cipta. Kalo kita merasa
memilikinya, yah diurusin dong. Minimal kita
promosi-in apa yang kita punya...Nah, kalo urusan
melanggar hak cipta, baru kita jagonya.
Jd, kalo skrg kita debat malaysia atau jepang, sorry
bos...mungkin mereka sdh punya segudang bukti (ilmiah
pula) yg bisa menunjukkan kalo semua itu mereka 



[mediacare] Re: Omar Dhani Pernah Menerangkan Siapa Designer G30S/PKI

2007-10-02 Terurut Topik Hafsah Salim
 Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mbak Mus yg bersemangat,
 Sehebat2nya CIA Amerika dan Mr Marshall Green nya
 saya rasa sulit bisa menjadi grand designer G 30 S atau Gestok 
 atau yg bernama apapun itu.Saya jadi ingat 'pidato' P Amrozi
 ketika di wawancarai TV , jangan sekali2 memandang rendah
 kemampuan bangsa Indonesia, semua bom dll itu adalah 
 murni hasil karya bangsa Indonesia[ tragedi Bom Bali 1 ]
 


Memang tak perlu dipercaya, namun semua jenderal2 Indonesia adalah
didikan Amerika, tapi kenapa bisa mengkhianati Bung Karno ???

Apakah kalo anda jadi jenderal juga akan berkhianat seperti mereka???
Mungkin anda akan mengatakannya tidak, sebenarnya mereka juga tidak
berniat berkhianat, tapi mungkin dipaksa berkhianat.  Yang pasti,
Suharto tutup mulut, Sukarno juga tutup mulut, semuanya merahasiakan
hal2 yang mungkin memang pantas dirahasiakan, yaitu masuknya tentara
asing yang adalah orang Indonesia juga.

Buat apa Amerika menciptakan tentara yang berasal dari setiap negara
didunia???  Tentu saja agar masing2 negara bisa di-aduk2 oleh
bangsanya sendiri yang dilatih Amerika.

Ny. Muslim binti Muskitawati.













 Banyak teori atau kutipan2 yg mau dicocok2in untuk mem
 benarkan CIA yg jadi dalang G 30 S itu mangga saja , tapi 
 rasanya terlalu banyak kejanggalan2 terlihat dgn kasat mata.
 Tulisan di Tempo beberapa tahun lalu , buat saya cukup 
 mengesankan dan berbobot, walau juga banyak ngambil dr
 tulisan2 dan analisa buku dll di Amerika.
 Saya sendiri berpendapat ambisi dan kehebatan Maestro Suharto
 memang sudah teruji jauh sebelum G 30 S , dan kebruntungan 
 nasib atau memang kehendak Gusti Allah semata2 semua bisa 
 terjadi dengan sungguh bagusnya
 Saya pernah mendengar langsung dr alm Jendral Muhono [Kastaf 
 Kodam Diponegoro ketika Maestro Suharto jadi pangdamnya ] yg 
 waktu itu berjanji meulis sbg kesaksian akan bagaimana ambisi
 dan usaha Maestro Suharto sejak muda untuk menjadi presiden RI
 Entah sampai dimana perkembangan buku itu yg dijanjikan diterbit
 kan setelah P Muhono meninggal [ 2 thn lalu ]
 Juga mestinya Jendral Mursjid bisa menulis banyak [ saya nggak 
 pernah baca selama ini ] namun dr kata2 P Mursjid beliau banyak
 tahu soal dalang G 30 S itu.
 
 Yah saya sangat menyesal Jendral Jususf , Sri Sultan dll hingga 
 akhir hayatnya tidak membuka apa yg sebenarnya terjadi , entah
 kalau P Maestro Suharto telah wafat ...
 
 Salam , martin - jkt
 
 
 
 - Original Message 
 From: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED]
 To: mediacare@yahoogroups.com
 Sent: Sunday, September 30, 2007 2:34:22 PM
 Subject: [mediacare] Omar Dhani Pernah Menerangkan Siapa Designer
G30S/PKI
 
 Omar Dhani Pernah Menerangkan Siapa Designer G30S/PKI
 
 Omar Dhani adalah kunci yang masih hidup sewaktu dia dibebaskan dari
 penjara.  Oleh wartawan dia pernah ditanya tentang G30S/ PKI.  Kalo
 saja ada pembaca yang masih ingat apa jawaban Omar Dhani, tentu bisa
 mengikuti tulisan2 saya seputar G30S/ PKI ini.  Bahkan designer dari
 G30S/ PKI itu sendiri sampai sekarang masih hidup, dan tidak merasa
 keberatan kalo Omar Dhani mau membukanya kepada masyarakat, bahkan
 memang sesungguhnya Omar Dhani itu dilepaskan dengan tujuan agar mau
 cerita, silahkan buka mulut.  Namun entah mengapa, Omar Dhani tidak
 mau membeberkannya, dia memilih bungkam, mungkin Omar Dhani berpikir
 kalo dia membeberkannya hanyalah merendahkan dirinya saja atau juga
 merendahkan harga diri Bung Karno.
 
 Namun ada satu hal yang paling penting yang harus anda ketahui dan
 juga anda ingat.  Omar Dhani yang mati2an bungkem ini sempat dipancing
 oleh seorang wartawan, dan dengan sangat mengejutkan Omar Dhani sudah
 menguak sedikit rahasia dibelakang G30S/ PKI ini, namun kemudian Omar
 Dhani menyadari bahwa dia keceplosan bicara, kemudian dia pergi tidak
 mau meladeni bicara dengan sang wartawan lagi.
 
 Sang wartawan memancing Omar Dhani, pertama sang wartawan bertanya,
 bagaimana perasaan dia dilepaskan dari penjara, pak Omar Dhani
 menjawab, tentu saya senang bisa bebas.  Lalu sang wartawan bertanya
 lagi, apakah bapak dendam kepada pak Harto yang telah memenjarakan
 Bapak?.  Omar Dhani tertawa ngakak, katanya apanya yang harus saya
 berdendam kepada pak Harto?.  Sang wartawan kembali memberi umpan,
 Bukankah bapak itu dipenjarakan atas perintah pak Harto?.  Kembali
 bekas Laksamana Omar Dhani menjawab, Siapa yang bilang begitu?. 
 Sang wartawan menjawab, Wah... itu khan sudah menjadi berita luas
 yang menganggapnya begitu  Omar Dhani hanya tertawa,
 hehehehehe..  kamu tanya lah kepada pak Harto, begitu enggak?.  Sang
 wartawan menjadi keheranan, kemudian karena tidak sabar, maka dia
 terjang langsung dengan pertanyaan inti, sekarang pak Harto sudah
 tidak lagi berkuasa, dan banyak yang menuduh bahwa pak Harto terlibat
 G30S/ PKI, bagaimana komentar bapak dengan tuduhan itu?  MENDADAK
 WAJAH BEKAS LAKSAMANA OMAR DHANI MENGENCANG, SANGAT SERIUS, LALU DIA
 BILANG  TIDAK ADA ORANG INDONESIA YANG MAMPU MENDESIGN G30S/
 

[mediacare] makhluk dalam tempurung?!

2007-10-02 Terurut Topik gatotkumuh
Makhluk dalam tempurung?!


Aku adalah orang yang dulunya hidup dalam keluarga muslim yang
konservatif dan banyak aturan, orang tuaku mengajari aku agama hanya
sekedar dogma dan doktrin belaka! Merka mengajariku agama dengan cara
yang keras sehingga aku memahami agama adalah sosok yang menakutkan,
ketat, dan tidak memberikan ruang kebebasan.  

Tapi itu bukan karena agamanya yang salah atau buruk! Tetapi karena
pendekatan yang dawah orang tua ku tentang agama terlalu berlebihan,
kurang bijaksana dan memberi hikmah. 

akibatnya aku berontak dan melakukan perlawanan. Walaupun tidak secara
terang2ngan, saat kuliah aku menemukan banyak pencerahan tentang
hidup, agama bahkan tuhan dalam versi lain. Versi yang lebih bebas,
lebih nyaman, dan lebih gak banyak aturan. Sangat dinamis, netral dan
prulal. Aku suka konsep ini karena hal itu merupakan sesuatu yang
berbeda, aku suka yang beda..?!

dalam filsafat tuhan ada beberapa pertanyaan yang menggugah, 
(1) kalo tuhan itu ada apa bukti wujudnya secara rasonal dan nyata? 
(2) apakah benar tuhan itu pencipta alam semesta ini? 
(3) apakah tuhan itu yang satu, dan dari yang satu hanya satu yang
melimpah?! 
(4) apakah penyebab berfikirnya tuhan sebagai penyebab adanya segala
sesuatu?
(5) apakah tuhan itu sebenarnya fikiran murni? 
(6) apakah tuhan itu pasif , alam ini jadi dengan sendirinya seperti
matahari yang berbeda dengan sinarnya? 
(7) apakah bumi ini adalah akal sepuluh yang dilahirkan oleh akal
sembilan karena  dia berfikir tentang dirinya sebagai wujudnya.?!
(8) apakah saya ada karena saya berfikir?! 
(9) apakah ternyata hati (cintakedamaiaan) adalah tuhan sebenarnya
bukan fikiran?! (10) atau sebenarnya manusia bagian dari tuhan, bahkan
tuhan itu sendiri?!
(11) atau tuhan hanyalah sebuah simbol, karena pada dasarnya kita yang
mengatur tuhan, bukan kita yang diatur tuhan ?!

lalu aku menemukan pencerahan lain yang lebih keinti, Tuhan adalah
hati. Aku dapat menemukan dengan jalan meditasi, disana aku menemukan
ketenangan. Sebab selama bermain di filsafat aku hanya menemukan
kepuasan tapi aku tidak mendapatkan ketenangan. Kedamaian, Tuhan
adalah kedamaian. Dengan ketenangan manusia akan hidup damai. Dan the
better world akan terwujud….

Tapi kok ada yang aneh saat aku sering bermeditasi bukan malah semakin
tenang, justru sebaliknya emosiku makin tak terkontrol, nafsuku
semakin besar. Memang sih ada hal-hal baru yang aku dapatkan seperti
auraku semakin tinggi, daya tarik dan kharisma ku semakin kuat. Tapi
kok aku malah tidak menemukan ketenangan yang sejati….
Apakah meditasi hanya memperbesar aura, semakin besar aura maka
semakin besar pula nafsu kita, jadi wajar kalo kita makin mudah emosi
dan sulit mengendalikan diri…  

Sampai hari ini aku belum menemukan apa-apa, sesuatu yang benar-benar
memuaskan dan menenangkan. Aku seperti berjalan di dalam tempurung,
kemanapun aku berjalan sebenarnya hanya berputar-putar dalam
tempurung. Dan aku tak akan pernah menemukan yang aku cari sebelum
keluar dari tempurung ini?!

Walaupun selama dalam tempurung aku telah merasa yang terhebat, yang
paling tau, dan tak terkalahkan. Ibarat katak dalam tempurung, apabila
telah keluar dalam tempurung makhluk  itu baru sadar bahwa dia bukan
apa-apa!. Tempurung yang di anggap hebat, dibanggakan, bahkan di
tuhankan, hanyalah bagian terkecil dari sesuatu yang sangat hebat dan
luar biasa!!!.

Kesombongan saat berada dalam tempurung adalah kebodohan mutlak.
Sebuah tindakan pribadi atau pembenaran yang sebenarnya hal itu tak
perlu terjadi klo kita menyadari kenyataan yang sesungguhnya tentang
kebenaran hakiki?!

Tempurung itu adalah akal fikiran, hati,  materi. Keterbatasan
manusia dalam berfikir, bertindak dan merasakan adalah sebuah ujian
dari Tuhan apakah kita beriman pada keberadaaan sang pencipta
(creator) ALLAH atau tidak, tanpa harus ada pembuktian panca indra.
Sebab percuma sejauh apaaun kita mencari existensi Tuhan melalui wujud
(panca indra) kita tak akan pernah menemukan apa-apa kecuali
kesimpulan subjektive. Sebab yang di claim hanya salah satu dari ujung
tempurung tersebut. Karena secara kodrat kita terkurung dan terikat
dalam tempurung itu (akal, hati dan materi).

Artinya apa? Eksistensi Tuhan yang kita paksakan cari dengan
keterbatasan-keterbatasan yang ada berakhir pada sebuah eksistensi
tempurung. Artinya yang kita dapatkan bukan eksistensi Tuhan yang
hakiki tetapi berbelok jauh pada eksistensi manusia. Cuma orang
bodoh dan buta hati yang mengatakan manusia adalah Tuhan. Sebab wujud
manusia sangat berbeda dengan wujud Tuhan. 

Pencipta dan yang diciptakan pastilah berbeda. Benda ciptaan pastilah
berbeda dengan penciptanya. Cuma orang bodoh yang mengatakan makhluk
ciptaan sama dengan penciptanya. Tukang kayu dengan meja dan kursi
pasti tidak sama, mobil denga pembuat mobil pasti tidak sama, begitu
juga manusia dengan pencipta manusia pasti beda!!!. 

Jadi adalah hal yang sangat tidak bisa di pahami bila ada manusia yang
mengetahui wujud Tuhan (ALLAH). Kecuali manusia itu 

[mediacare] Re: YAHUDI lagi....

2007-10-02 Terurut Topik idakhouw
Bu Henny,

Yang dimaksud sebagai reformator itu bukan Martin Luther King Jr., tapi
Martin Luther (tanpa King).
King Jr. http://en.wikipedia.org/wiki/Martin_luther_king   adalah
pejuang hak asasi manusia, pejuang kesetaraan/hak2 kulit hitam,
sekaligus juga seorang pendeta Gereja Baptis; berkarya pada abad ke-20
(tahun 1900an).

Martin Luther http://en.wikipedia.org/wiki/Martin_luther  (tanpa King)
adalah rahib Katolik yang menjadi reformator, pendiri Protestantism;
berkarya pada abad ke-16 (tahun 1500an).  Pewaris teologi Protestan
Luther mewujud dalam Gereja Lutheran (dominan di Jerman, dan saya
perhatikan juga di Swedia). Di Indonesia, yang bisa dikatakan pewaris
teologi Luther salah satunya adalah Huria Kristen Batak Protestan
(HKBP), gereja Protestan orang Tapanuli.

Jadi antara Martin Luther dan Martin Luther King Jr.  terbentang beda
usia 400 tahun!

Salam,
Ida Khouw a.k.a Anda


--- In mediacare@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Itu dia kuncinya baru ditemukan oleh Manneka.

 Dalam Perjanjian Baru kita bisa lihat hukuman Tuhan, bagaimana Tuhan
 memusnahkan suatu bangsa yang juga ciptaanya, bagaimana Tuhan
manghukum
 bangsa Isarael dsb. Nah apakah kita harus saling menggugat?

 Bila kita belum memiliki imam-imam yang bisa menyadarkan ummat maka
kita
 lebih baik sadar sendiri. Otakkan pemberian Tuhan jadi bisa juga pakai
 logika.

 Dibulan Ramadhan ini wah kalau puasanya di bagian dunia katakanlah
Texas,
 2 minggu setelah puasa magribnya hampir jam 9 malam dan subuhnya
tetap.
 Apa mungkin berpuasa 16 jam lebih? Nggak mungkin toh dehidrasi.
Logika
 lagi yang bekerja.

 Bagi umat Nasrani kelihatan ada penyempurnaan dengan kedatangan Nabi
Isa
 dgn dimulainya Pernjanjian Baru dimana di tekankan ajaran kasih dan
 pengampunan akan tetapi tetap hanya menyembah kepada Tuhan Allah.
Karena
 pertentangan ajaran inilah makan Nabi Isa hingga diSalib, karena
beliau
 menyangkal sebagian besar cara-cara orang yahudi dengan Perjanjian
 Lamanya. Ini antara Yahudi dan Yahudi lho, akan tetapi Nabi Isa malah
 meminta ampun kepada Tuhan atas dosa-dosa orang Yahudi tsb karean
mereka
 tidak tahu apa yang mereak buat.

 Jangan lupa ada  u  perjanjian Baru ada reformasi lagi disaat
kekuasaan
 agama itu begitu mencuat, sehingga aturan manusia lebih diutamakan
maka
 HADIR lah Marthin Luther King yang tidak mau Kitab Suci itu di
abuse,
 dan akhirnya setelah melalui proses kembali lagi kejalan yang benar.
Dan
 ini tentunya karya Sang Pencipta juga

 Kita tak tahu rahasia Tuhan. Pada dasarnya Al Qur'an itu identik
dengan
 Kitab Taurat atau Perjanjian Lama. Siapa tahu Tuhan memiliki rencana
 sendiri, apakah itu bentunya kedatangan Nabi Besar lainnya ataukah
KIAMAT.

 Salam,

 HH

 
  Saya setuju banget dengan Henny. Sebuah jalan pikiran yang masak.
Daripada
  hujat-hujatan, leibh baik pakai energi buat menciptakan perdamaian.
Di
  Al-Qur'an juga ada lho kewajiban menciptakan kedamaian. Jadi isinya
tak
  cuma soal perseturuan dengan Yahudi doang. Di Kitab Perjanjian Lama
juga
  ada kisah Tuhan menyuruh orang Israel membunuhi bangsa-bangsa lain
yang
  menghuni Kanaan. Masa kini orang Kristen cukup gila untuk mengikuti
  perintah dalam kisah itu dengan membunuhi keturunan bangsa-bangsa
itu,
  dengan alasan disuruh Tuhan? Kan enggak gitu.
 
  manneke




[mediacare] Re: Malaysia Oh Malaysia

2007-10-02 Terurut Topik idakhouw
Cobalah sedikit punya keberanian menggugat rakyat Malaysia yang sekian
darinya 'gemar' melakukan tindak kekerasan terhadap orang Indonesia! 
Dan di milis ini ternyata ada orang Malaysia(?) yang terkesan sedang
mengatakan sesuatu melalui tema banyaknya WNI yang mencari rezeki di
Malaysia.

I.

--- In mediacare@yahoogroups.com, ati gustiati [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Well, Ambalat dicuekin, gak pernah di urus, gak pernah di klaim
milik RI, setelah diciduki malaysia, di peras kekayaan alam nya selama
ber tahun2, baru mewek dan ngotot batu menyadari kalau itu wilayah RI,
 tul sekali Yenny, Indo gak Lugas, enggak sportif, padahal ini negara
yg sangat kaya budaya dan keunikan nya, karena enggak ditangani secara
professional, hak cipta di sabet orang lain, baru sadar.capek deh!
 
 maghfiroh yenny [EMAIL PROTECTED] wrote:  Lagipula...kita memang tidak
pernah becus menjaga apa
 yg kita punya. 
 Kalo tempe kita diklaim jepang, batik dll diklaim
 malaysia, ya mungkin salah kita (baca: pemerintah)
 jg...knp kita tdk pernah mau kenalan apalagi mau akrab
 dgn yg namanya hak cipta. Kalo kita merasa
 memilikinya, yah diurusin dong. Minimal kita
 promosi-in apa yang kita punya...Nah, kalo urusan
 melanggar hak cipta, baru kita jagonya. 
 Jd, kalo skrg kita debat malaysia atau jepang, sorry
 bos...mungkin mereka sdh punya segudang bukti (ilmiah
 pula) yg bisa menunjukkan kalo semua itu mereka yg
 punya. Lalu, kita bisa apa? 
 
 Salam
 
 --- Dr Ahmad Kamal Abdullah 
 wrote:
 
  
  jangan bimbang bung, separo dari rakyat malaysia itu
  asalnya dari 
  jawa, sulawesi, pulau boyan, sumatra, kalo kuda
  kepangpun mereka 
  popularkan di johor. apanya yang gak betulnya lagi
  dong? hampir 
  tiga juta tki masih di malaysia sekarang. ribuan
  pelajar indonesia
  sedang belajar di universitas-universitas di
  malaysia kini. seniman-
  seniman indonesia pun mencari rezeki di malaysia.
  kalo ada musibah 
  juga rakyat dan pemerintah malaysia yang prihatin
  dan bersicepatan 
  membantu.
  
  --- In mediacare@yahoogroups.com, donnie123s ludi
  hasibuan 
  wrote:
  
   Tuh'kan...
   Malaysia lagi.
   
   Negara ini licik, licin dan jeli mencari peluang
  mencari 
  jatidiri.
   Setelah mengklaim sebagai negara yang Malaysia
  The Trully Asia
   Dengan menyebutkan negara asli yang menciptakan:
   
   Batik
   Angklung
   Sate
   
   sekarang mereka mengklaim lagu:
   Rasa Sayange sebagai lagu asli Malaysia
   
   Hehehe... Nyong Ambon tersinggung bo!
   Beta tidak pernah dengar orang Malaysia nyanyiin
  lagu ini
   Yang beta tahu waktu jaman Soekarno lagi ini
  sudah terkenal 
  sebagai lagu dari Ambon...
   
   Tapi kata Nyong Ambon yang lain, Rasa Sayange
  itu anonim.
   Jadi bisa saja diklaim oleh pihak lain
   Waduh... segampang itukah?
   
   Saran neh...
   Ayo karya-karya yang masih anonim harus diklaim
  sebagai 
  milik/ciptaan/buatan/kreasi Indonesia...
   
   Misalnya:
   - Kangen Band
   - Mata Band mereka merupakan musisi asli
  Indonesia
   - Sarinah - asli Indonesia yang ciptain Soekarno
  (eh... ada yang 
  tahu cerita tentang Sarinah enggak sih. Katanya
  gadis cantik 
  berkonde dan berkebaya yang buat Soekarno jatuh
  hati. Upss... sorry 
  ini jatahnya infotainment yak...)
   - Tari Zapin asli Indonesia
   - Tari poco-poco asli Indonesia
   
   Kuliner:
   - Pisang goreng asli Indonesia
   - Tahu and Tempe goreng makanan asli Indonesia
   - Aneka rupa soto asli Indonesia
   
   Bangunan:
   - Candi Borobudur milik Indonesia
   - Tugu Monas asli Indonesia
   
   
   Jangan-jangan Malaysia itu bangsa yang tidak
  pede kaleee yeee...
   Tidak punya kepribadian seperti SBY bilang
   atau
   Kepribadian ganda seperti orang yang punyai
  penyakit kejiwaan 
  gito lo
   
   Ada usul?
   
   Ludi
   
   
   -
   Luggage? GPS? Comic books? 
   Check out fitting gifts for grads at Yahoo!
  Search.
  
  
  
  
 
 
 
 


 Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who
knows. Yahoo! Answers - Check it out.
 http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396545469
 
 
 Mailing list:
 http://groups.yahoo.com/group/mediacare/
 
 Blog: 
 http://mediacare.blogspot.com
 
 http://www.mediacare.biz
 
 
 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 

 -
 Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
 Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at
Yahoo! Games.





[mediacare] Re: TURUNAN IBLIS

2007-10-02 Terurut Topik idakhouw
Andaipun saya demikian dendam kesumat terhadap Soeharto, sebagai
seorang yg punya adab saya tak akan mengatakan Soeharto turunan iblis. 

~Anda

--- In [EMAIL PROTECTED], idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote:

Tulisan ini selain rasis (mencitrakan sebagai sebuah cacat, bila
seorang pemimpin Indonesia memiliki darah Cina) juga diskriminatif
terhadap manusia yang dilahirkan tanpa ayah. 

Banyak hal dari Soeharto yang bisa dan harus dikritisi/dikecam, tanpa
perlu mengutik2 masa lalunya (bila benar) yang tidak relevan dengan
perjuangan mewujudkan keadilan di Indonesia!

I.

--- In mediacare@yahoogroups.com, Henny [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Jangan salah dulu, ungkapan dibawah ini ada benarnya. Dan jangan
tersinggung bila saya memakai istilah China disini bukan Tionghoa.
 
 Perlu diolah bahwa kebanyakan anti China itu kan hanya sebagian
kecil yang KKO atau Kurang-Kurang Otak.
 
 Sebenarnya bila dilihat dari sejarah tidak ada alasan bagi org
Indonesia untuk mengganyang, merampoki atau membantai orang keturunan
China. Wong zaman keindahan itu telah dimulai sejak I Tsing.  Tapi
sekali lagi karena kita masih KKO, gampang sekali dipengaruhi oleh
para pemimpin kita yang jelas-jelas memiliki unsur politik. Yg jelas
SUHARTO.
 
 Contoh yg jelas stadion Persija di Menteng konon katanya dibangun
saat Tan Bun Tiang menjadi bendara Persija, dan apa artinya setelah
ORBA bagaimana dengan Sepakbola kita? Lihat saja Ivanna Lie, susahnya
menjadi WNI.
 
 Zaman Sukarno, para keturunan ini banyak berperan dan lagi-lagi
karena SIRIK maka di Zaman Suharto dibuat sedemikian sulit, agar tidak
menjadi duri dalam daging, mereak ini dibuat terbuai dengan dupanya
uang. Dan inilah Era KORUPSI dimulai. Sang keturunan ini punya
istilah cacing didalam tanah bisa hidup masa saya tidak, tak kalah
otaknya jalan ini tdk bisa yah jalan lain. Mulailah timbul istilah
KUHP = Kasih Uang Habis Perkara. DAN JELAS INI BUKAN CIA. Sekarang
tinggal bagaimana kita melihatnya.
 
 Jadi sekarang bila ada istilah Suharto itu keturunan China nggak
jelas juga akan tetapi yang jelas keturunan IBLIS.
 
 Sekolah mulai kerasukan juga berbagai cara dibuat untuk menghambat
si Keturunan ini padahal jumlahnya tak seberapa. UMPTN segala macam,
ini belum persaratan lain SKBRI, K-i wah ladang KORUPSI pun mewabah.
 
 Yang menjadi masalah disini Palestina khususnya adalah orang yang
memanfaatkan dan berdalih ISLAM yang memang jelas susah menerima
Pluralisme. Mungkin anda masih ingat lagu My Way...nah ini dia My
Way or No Waysedangkan dilain pihak kita menganut My Way or
High Way.
 
 Salam.
 
 HH
 
 
 
   - Original Message - 
   From: idakhouw 
   To: mediacare@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, October 01, 2007 5:30 AM
   Subject: [mediacare] Re: Agama + Dengki
 
 
   Tan, Tanteu, Tanteuh Mus,
   Coba dosis anti Arab / anti Islamnya kurangi dulu, dosis ketinggian
   bikin sampeyan mabuk meracau anti Cina segala *_*
 
   I.




[mediacare] MD Kartaprawira: SEMAKIN GELAP, JALAN KE Kebenaran dan Keadilan bagi KORBAN 1965

2007-10-02 Terurut Topik Barnabas Rahawarin

Dear All,

Pada masa kekuasaan (Mantan) Presiden Megawati tidak
lagi dirayakan peristiwa Monumen Lubang Buaya. Pihak
Korban Tragedi berantai pasca G-30/S, termasuk
korban Tapol isolasi ke pulau Buru - Maluku Tengah,
antara lain, Pramudya Ananta Toer, ada secercah
harapan bahwa obyektifitas sejarah Bangsa ini akan
kembali diungkap dan semua orang legowo untuk menuju
sebuah REKONSILIASI NASIONAL yang dewasa.

Dengan kembali diperingati peristiwa lubang buaya,
versi Presiden Yudhoyono kemaren, awan-kelabu Sejarah
Bangsa tampak kembali sedang menghadang. Kapan, kita
bicara REKONSILIASI bila sejarah masih hanya
menyuguhkan kamuflase Sejarah, dan anak-cucu kita diam
menunggu waktu lebih lama, dalam lapar dan haus akan
kebenaran sejarah. KEBENARAN (SEJARAH) TIDAK PERNAH
TIDAK BICARA, IA HANYA TAMPAK BISU SEBENTAR. Kebenaran
sejarah, perdamaian, dan keadilan menjadi DASAR
REKONSILIASI DAN KONTRAK-SOSIAL BARU yang benar. Tanpa
itu, jangan bermimpi, dan jangan lagi memimpin bangsa
dengan tipu-muslihat.

wassalam,


berthy barnabas rahawarin


MD Kartaprawira: SEMAKIN GELAP, JALAN KE KEBENARAN DAN
KEADILAN

SEMAKIN GELAP, JALAN  KE KEBENARAN DAN KEADILAN
(Sambutan pada Peringatan 42 Tahun Tragedi Nasional
1965)
 
Oleh MD Kartaprawira*
 
 
Amburadulnya sistim hukum peradilan HAM
 
Adalah sangat memprihatinkan  bahwa telah berlalu 42
tahun tragedi nasional 1965 belum juga mendapat
perhatian dari penyelenggara negara untuk
menuntaskannya. Bagaimana pun kompleksnya masalah
tragedi tersebut kita perlu memisahkan masalah-masalah
lain yang bersinggungan dengannya.  Pencampur adukan
masalah-masalah yang sangat kompleks, hanya akan
menambah ruwet benang yang sudah begitu ruwet untuk
diuraikan. Akibatnya kita akan sukar menampilkan
solusi tepat demi penegakan kebenaran dan keadilan.
Maka dalam menegakkan kebenaran dan keadilan berkaitan
dengan pelanggaran HAM berat 1965 paling tidak ada 3
hal yang perlu ditegaskan:
 
Pertama, masalah siapa dalang G30S  
Sampai dewasa ini belum tuntas pembuktian siapa dalang
G30S. Dari literatur-literatur yang sudah terbit
terdapat bermacam-macam versi tentang dalang G30S:
PKI/Aidit, Suharto, CIA-Dinas Intel. Inggris, Soekarno
dll. Menurut pendapat saya siapa saja yang bersalah
dalam peristiwa tersebut harus bertanggung jawab
sesuai hukum yang berlaku.
 
Kedua, masalah Pelanggaran HAM berat 1965 sendiri
Tidak tergantung siapa dalang G30S, dan lepas masalah
G30S tuntas atau belum, pembunuhan massal dan
pembuangan serta penahanan ribuan orang tanpa
dibuktikan kesalahannya adalah pelanggaran HAM berat.
Maka demi keadilan yang dijamin dalam UUD 45 masalah
pelanggaran HAM berat tersebut harus diselesaikan.
 
Ketiga, masalah TAP MPRS No.XXV/1966
Adalah kesalahan besar menjadikan TAP MPR XXV/1966
sebagai dasar untuk menghalalkan pembantaian massal 
dan pembuangan/penahana n massal 1965-1967. Sebab TAP
tersebut dengan jelas hanya menyatakan pembubaran PKI
serta onderbouwnya dan pelarangan ajaran
marxisme-leninisme, yang tidak dapat diartikan sebagai
 perintah pembantaian massal tersebut di atas. Bahkan
kalaupun PKI terbukti bersalah, pembantaian massal dan
semacamnya tetap tidak dapat dibenarkan dan merupakan
kejahatan kemanusiaan.  Watak otoriter rejim Orde Baru
berbeda seperti bumi dan langit dibandingkan dengan
kebijakaan Soekarno, di mana ketika Partai Sosialis
Indonesia dan Masyumi dibubarkan karena terbukti
tersangkut dalam pemberontakan PRRI-Permesta, toh
tidak terjadi pembunuhan terhadap anggota-anggota
kedua partai tersebut, apalagi pembantaian massal.
 
Pelanggaran HAM berat masa lalu (dari kasus
pembantaian 1965 sampai kasus trisakti) adalah suatu
fakta yang tak terbantahkan oleh siapa pun. Namun
kasus pelanggaran HAM 1965 perlu digaris-bawahi
berhubung korbannya berjumlah jutaan manusia --
dibunuh, disiksa, dibuang ke pulau Buru, dijebloskan
ke penjara-penjara, dihilangkan tanpa diketahui di
mana rimbanya dan yang di luar negeri dicabuti
paspornya - yang semuanya dilakukan tanpa proses
hukum. Tapi kenyataannya pelanggaran HAM berat masa
lalu (1965) tersebut sampai saat ini tidak mendapat
penyelesaian dari penegak hukum negara Indonesia yang
berdasarkan UUD dinyatakan sebagai negara hukum.
 
Maka dari itu, seharusnya penyelenggara negara RI ,
terutama organ yudikatif, di era “reformasi” merasa
malu besar atas ketidak-mampuannya berbuat sesuatu
untuk menyelesaikan masalah pelanggaran HAM berat
tersebut dan atas ketidak mampuannya membuktikan bahwa
Indonesia negara hukum.  Hal itu dibuktikan dengan
keberadaan UU Pengadilan HAM ad Hoc  No.26 Tahun 2002 
yang sampai detik ini tidak diterapkan untuk
menyelesaikan masalah pelanggaran HAM berat berkaitan
peristiwa 1965. Padahal pasal 43 menyatakan tentang
berlakunya prinsip retroaktif terhadap pelanggaran HAM
masa lalu. Tapi mengapa kasus pelanggaran HAM berat
1965  tidak pernah diajukan ke pengadilan oleh
kejaksaan?
 
Apalagi kejahatan (pelanggaran) HAM berat 1965
bukanlah delik aduan, sehingga penuntutannya bisa
dilakukan kejaksaan/jaksa agung 

[mediacare] Kolom : Azas Tunggal

2007-10-02 Terurut Topik Wido Q Supraha
 

29/09/2007 17:15 WIB 

Kolom 

Azas Tunggal

Eddi Santosa - detikcom

 

Den Haag - Ke depan semua harus satu, tunggal. Warna-warna juga harus
ditunggalkan. Mau kuningisasi, merahisasi? Terserah. Pokoknya tunggal.
Hidung kalian yang mancung juga harus dipesekkan, biar seragam dengan hidung
kami.

 

Membiarkan hidung mancung adalah penyimpangan. Karena hidung kami mirip
tomat, ya hidung kalian juga harus sama, dibuat mirip tomat. Tidak boleh
beda! Bagaimana dengan ongkosnya? Tenang. Negara kita kaya. Kalau tenaga
spesialis bedah plastik domestik tak mencukupi, nanti kalian kami kirim ke
luarnegeri. Rombongan kalian juga harus besar seperti rombongan kami tiap ke
luarnegeri. Biar dunia juga tahu bahwa kita bangsa besar.

 

Warna kulit juga harus ditunggalkan menjadi satu warna kulit kami, para
anggota dewan. Demikian juga dengan rambut. Karena rambut kami adalah lurus,
maka semua rambut harus diluruskan. Rambut Iwan Fals, Rhoma Irama, atau ala
Julia Roberts adalah ancaman. Harus dilarang!

 

Karena kami tidak berkumis, maka semua kumis juga harus dilarang. Tidak
peduli kumis model Timbul, Gatotkaca, apapun modelnya tanpa kecuali.

 

Kalian siapa? Orang Aceh, Batak, Padang, Jawa, Tionghoa, Arab, Sunda, Badui,
Dayak, Bali, Maluku, Sasak, Papua? Nama-nama suku ini tidak boleh lagi
disebut, dipakai, apalagi dibicarakan. Ini visi kebangsaan Indonesia versi
kami. Mereka semua harus patuh mengikuti kami.

 

Bahasa-bahasa mereka yang aneka macam dan ngak-ngek-ngok tidak karuan juga
harus secepatnya ditunggalkan sebagaimana cara kami berbahasa: bahasa
Indonesia tidak, bahasa daerah bukan, bahasa asing apalagi.

 

Selanjutnya membiarkan ada masjid, gereja, pura, vihara dan kelenteng tetap
ada dengan identitas masing-masing, maka akan sangat membahayakan
keselamatan bangsa dan negara. Sebab masjid menjadi sarang mujahidin. Gereja
dipakai untuk merekrut prajurit perang salib. Vihara dan kelenteng dipakai
kedok untuk kegiatan latihan kungfu yang meresahkan.

 

Oleh sebab itu masjid, gereja, pura, vihara, kelenteng, beserta keyakinannya
semua harus dilebur, menjadi satu keyakinan tunggal seperti kami punya versi
keyakinan. Arsitekturnya diseragamkan biar semua satu dan sama. Namanya akan
jadi apa? Tunggu RUU selesai. Sekarang RUU-nya sedang disiapkan, untuk
kemudian diundangkan menjadi peraturan yang memaksa dan mengikat. 

 

Terus, semua mobil juga hanya boleh ada satu merk, satu warna, satu model
dan satu plat pengenal. Bagaimana nanti membedakan ini mobil milik siapa itu
milik siapa? Gampang. Bukankah masing-masing ada kuncinya? Dalam hal terjadi
perselisihan, silakan diselesaikan di muka pengadilan.

 

Lampu-lampu lalulintas merah-oranye-hijau di tiap perempatan itu semua harus
dicopot. Segera setelah peraturan ini nanti diundangkan, semua harus diganti
menjadi satu warna. Bisa merah semua, oranye semua atau hijau semua.
Terserah bagaimana nanti ketentuan warna oleh UU.

 

Bagaimana membedakannya? Bukankah kalau begitu sama saja dengan buta warna?
Oh, itu nanti akan kami jelaskan melalui konferensi pers. Kalau sudah
dijelaskan, pasti rakyat akan bisa menerima.

 

Atas nama keyakinan versi anggota dewan semua ditunggalkan. Bahkan dirasa
perlu untuk membuat aturan khusus bahwa jika hari hujan dan muncul pelangi
membentang di angkasa, maka seluruh penduduk wajib masuk rumah dan menutup
gordennya. 

 

Baik. Sekarang kapan para kere, pengemis, gelandangan dan kaum miskin
ditunggalkan nasibnya menjadi seperti para anggota dewan? (es/es)

 

Source :
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/09/tgl/29/tim
e/171549/idnews/835836/idkanal/10

 

 

01/10/2007 01:52 WIB 

HMI Nilai Asas Tunggal Sebagai Teror Konsolidasi Demokrasi

Gagah Wijoseno - detikcom

 

Jakarta - Wacana penyeragaman pancasila sebagai asas tunggal bagi seluruh
parpol ditentang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). HMI melihat isu yang
diramaikan oleh Partai Golkar, PDIP, dan Partai Demokrat itu
merepresentasikan watak orde baru. 

 

Dalam konteks ini diusulkannya asas tunggal Pancasila dapat disebut sebagai
teror bagi konsolidasi demokrasi yang sedang berlangsung, kata Ketua Umum
PB HMI Syahrul Efendi Dasopang dalam rilis yang diterima detikcom, Minggu
(30/9/2007).

 

Pengusulan asas tunggal oleh ketiga parpol tersebut, menurut Syahrul, kental
bermotif politik daripada ideologis. Parpol beraliran nasionalis-sekuler
berusaha untuk menguasai, mengendalikan, dan menghegemoni kekuatan politik
tertentu sekaligus menghabisinya.

 

Partai nasionalis-sekuler merasa kelabakan dengan kian membesarnya kekuatan
dari partai politik baru yang berbasis agama, sehingga mendesakkan agenda
penyeragaman asas (Pancasila) sebagai skenario untuk memotong arus politik
yang lain, terangnya.

 

Syahrul menambahkan upaya penyeragaman asas menunjukkan benang merah
orientasi yang sama, yakni menjual ideologi negara dan bangsa untuk tegaknya
status quo. Upaya ini seolah hendak menyeret bangsa Indonesia kepada konflik
masa lalu seperti yang pernah 

[mediacare] CUCAKROWO lagu Jawa ? Malaysia Oh Malaysia

2007-10-02 Terurut Topik Henny
Dulu sekali saya pernah mendengar lagu yang sama dengan CUCAKROWO,  yg 
syairnya kalau tdk salah demikian:
Sai salamat ma si neger negeri, ageni si Bual buali
to Sipirok, to Siantar, Padang Panjang, Fork de Cock (Bukit Tinggi),
sai salamat ma si neger negeri...mungkin rekan dari Sumatra bisa membantu

Konon ada Bis antar kota namanya Si Bual Buali kalau dan kemudian terdengar 
lagu Cucakrowo...lho koq sama?

Lebih heran lagi waktu saya menikmati JibJab.com masa pemilihan US president 
2004 latar belakangnya lagu yang nadanya sama judulnya She'll Be Coming 'Round 
the Mountain.  Wah koq bisa sama bagaimana ceritanya? Silahkan buka 
jibjab.com..mungkin masih ada.
 
Saya banyak bertanya sana-sini dan org-org tua berkata woow that is an old..old 
song back to probably 200 years agoTernyata lagu ini adalah American Folk 
song yang dibuat pada akhir 1800san, berdasarkan Negro Spiritual berjudul When 
the Chariot Comes. Lagu ini kemudian menyebar kemana-mana.

Konon katanya she berarti Kereta api atau Mary Harris mother Jones, bagi yg 
ada waktu mungkin bisa lihat di google, type saja She'll be coming from the 
mountain.

Satu lagi lagu yg terkenal yg dibawakan oleh Almarhum Broery dan Dewi Yul, dan 
cobalah anda mendengar lagu Sorry Seems to be the Hardest Word, by Elton 
Johnlho koq samajuga dulu lagunya Chrisyejadi..nggak jelas.

Suatu waktu dalam jamuan makan malam dengan Elaine Chow menteri tenaga kerjanya 
Bush anak-anak band Tahiland memainkan lagu Burung Kakak Tua..lho bukankah itu 
lagu Indonesia? Nggak jelaskan Reserach saja dulu mas. sebelum 
berkomentar...

Salam 

HH

  - Original Message - 
  From: pandu ganesa 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, October 02, 2007 4:01 AM
  Subject: [mediacare] Re: Malaysia Oh Malaysia


  Apa lagu Cucakrowo itu lagu rakyat/pop Jawa? Dan Panon Hideung adalah lagu 
  Sunda? Kopi Dangdut adalah lagu dangdut (jadi asli Indonesia)? Oh Lihat Ibu 
  Pertiwi (sedang bersusah hati) lagu nasional?...
  Kalau Anda menjawab: ya! Maka Anda sama saja dengan orang-orang Malaysia 
  itu. Lagu-lagu di atas adalah lagu asing yang sudah mengindonesia.

  Orang Jepang di kampung-kampung, kalau sarapan menunya tempe, tapi masih 
  belum mateng, kedelenya masih agak terpisah, jamurnya masih belum tumbuh 
  bener. Tahu/takwa, jelas dari Tiongkok. Juga kecap. Yang manis, nah itu baru 
  penemuan Indonesia.

  Di Filipina, pisang goreng ditusuk macam sate. Ditusuk seperti sate dulu, 
  baru digoreng (jadi: pisang goreng dan sate asli mana?). Yang daging so 
  pasti juga ada .

  Di handbook Batik setebal bantal, dalam bahasa Inggris terbitan tahun 
  60-an (karena saya lihatnya tahun 70-an), disebutkan batik berasal dari 
  India (mungkin seperti wayang juga) jaman kuno dulu ...

  Jadi, bagaimana? Kita ganyang juga?...

  gono
  PS Waktu lagu Terang Bulan (seangkatan tuh dengan Rasa Sayang, saya punya 
  PH/platnya: Heinwee Naar Insulinde. Insulinde=Indonesia, nama waktu itu) 
  dijadikan lagu kebangsaan Malaysia, kok nggak ada yang protes ya?

  Re: Malaysia Oh Malaysia
  Posted by: ati gustiati [EMAIL PROTECTED] hatiku_rumahku
  Mon Oct 1, 2007 9:53 pm (PST)
  Well, Ambalat dicuekin, gak pernah di urus, gak pernah di klaim milik RI, 
  setelah diciduki malaysia, di peras kekayaan alam nya selama ber tahun2, 
  baru mewek dan ngotot batu menyadari kalau itu wilayah RI, tul sekali Yenny, 
  Indo gak Lugas, enggak sportif, padahal ini negara yg sangat kaya budaya dan 
  keunikan nya, karena enggak ditangani secara professional, hak cipta di 
  sabet orang lain, baru sadar.capek deh!

  maghfiroh yenny [EMAIL PROTECTED] wrote: Lagipula...kita memang tidak 
  pernah becus menjaga apa
  yg kita punya.
  Kalo tempe kita diklaim jepang, batik dll diklaim
  malaysia, ya mungkin salah kita (baca: pemerintah)
  jg...knp kita tdk pernah mau kenalan apalagi mau akrab
  dgn yg namanya hak cipta. Kalo kita merasa
  memilikinya, yah diurusin dong. Minimal kita
  promosi-in apa yang kita punya...Nah, kalo urusan
  melanggar hak cipta, baru kita jagonya.
  Jd, kalo skrg kita debat malaysia atau jepang, sorry
  bos...mungkin mereka sdh punya segudang bukti (ilmiah
  pula) yg bisa menunjukkan kalo semua itu mereka 



   

[mediacare] Lawmaker accuses Malaysia of heritage theft

2007-10-02 Terurut Topik Sunny
Reflection: Menuduh bisa saja,  tetapi apakah diadukan ke pengadilan? Itu 
bedanya, antara macan ompong dan macan bergigi.

http://www.thejakartapost.com/[EMAIL PROTECTED]irec=2

Lawmaker accuses Malaysia of heritage theft 


The Jakarta Post, Jakarta

The House on Monday urged an immediate response from the government to 
Malaysia's use of the traditional Indonesian song Rasa Sayange in its Truly 
Asia tourism campaign.

House of Representatives member Hakam Naja of the National Mandate Party (PAN) 
said if the government could prove the song belonged to Indonesia, Indonesia 
should sue the Malaysian government. 

The government needs to check on its origins, whether it's from Indonesia or 
not, the deputy chairman of House Commission X overseeing education and 
tourism was quoted as saying by detik.com newsportal. 

Rasa Sayange is believed to have originated in Maluku, where it has been sung 
for generations by people to express their love for the environment. 

Hakam said Malaysia has in the past claimed ownership of traditional Indonesian 
handicrafts such as batik and wayang puppets. 

Such claims occurred because of the lack of action by the Indonesian 
government to copyright or patent the nation's heritage. In order to avoid 
one-sided claims, the government should patent the song immediately, he said. 

He also urged an immediate inventory of the country's culture, to help protect 
Indonesia's heritage through patents or copyrights. 

So if someone wants to use cultural elements of Indonesia, there should be 
compensation for the government, otherwise, other countries will keep trying to 
undermine us, he said. 

Chairman of the Golkar Party faction at the House, Priyo Budi Santoso, said the 
government needed to determine whether Malaysia was using the song without 
Indonesia's permission. 

If they want to use Indonesia's traditional music, Malaysia should first ask 
for our permission, because that's our country's heritage, he said. 

Chairman of Indonesia's Copyright Council, Enteng Tanamal, said suing Malaysia 
was unlikely to succeed because the song's author was unknown. 

How can we sue Malaysia if nobody knows who wrote the song? he said. 

Therefore, it's fine if Malaysia uses the song as their tourism theme song. 

However, he said the government could check the Directorate General for Patents 
or the Tourism and Culture Ministry to try and find the song's creator. 

He said Malaysia was not the only party to claim the song. 

Ambon in Maluku and Manado in North Sulawesi have been arguing over ownership 
of the song for generations. (13)


printer friendly 


Post Your Comments

Comments could also be sent to: [EMAIL PROTECTED]


[mediacare] Re: YAHUDI lagi....

2007-10-02 Terurut Topik vida_junita
--- In mediacare@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Jangan lupa ada  u  perjanjian Baru ada reformasi lagi disaat 
kekuasaan
 agama itu begitu mencuat, sehingga aturan manusia lebih diutamakan 
maka
 HADIR lah Marthin Luther King yang tidak mau Kitab Suci itu di 
abuse,
 dan akhirnya setelah melalui proses kembali lagi kejalan yang 
benar. Dan
 ini tentunya karya Sang Pencipta juga
===
Koreksi sedikit.
Yang memimpin gerakan reformasi (dan kemudian lahirlah cabang Kristen 
Protestan) adalah Martin Luther.
Sementara yang lazim disebut Martin Luther King adalah pemimpin 
gerakan sipil di Amerika (seorang pendeta yang memperjuangkan hak2 
orang Afrika-Amerika).

Salam,


Vida
http://www.bebekrewel.com



Re: [mediacare] Julius Pour - Re: Untung Sebenarnya Bernama Kusman

2007-10-02 Terurut Topik Nugroho Dewanto


mengapa tidak disebut bahwa untung menerima bintang sakti
karena keterampilan tempurnya dalam penerjunan di irian jaya?

perwira lain yang menerima bintang sakti adalah benny moerdani.

keduanya kemudian diminta soekarno menjadi pengawal presiden
di cakrabirawa. untung menerima, tapi benny menolak karena tetap
ingin di rpkad.

mas julius yang menulis biografi benny moerdani mestinya amat
tahu cerita ini.



At 07:17 AM 10/2/2007 +0700, you wrote:

Oh, begitu ya ceritanya. Saya sendiri baru tahu kalau Untung itu ternyata 
nama samaran. Mustinya Pak Harto tahu juga dong nama asli si Untung.


Nah, ngomong-ngomong Pak Julius Pour ini kan wartawan senior Kompas. Kok 
bisa nulis di harian Sinar Harapan ya? Apakah koran sore ini sudah diambil 
alih Kompas? Adakah yang tahu?


salam,

radityo djadjoeri



- Original Message -
From: mailto:[EMAIL PROTECTED]Sunny
To: mailto:Undisclosed-Recipient:;Undisclosed-Recipient:;
Sent: Monday, October 01, 2007 10:42 PM
Subject: [mediacare] Untung Sebenarnya Bernama Kusman

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0710/01/sh04.htmlhttp://www.sinarharapan.co.id/berita/0710/01/sh04.html


Letkol (Purn) Soehardi:
Untung Sebenarnya Bernama Kusman
Oleh
Julius Pour


Salah seorang sosok misterius dalam Peristiwa G-30-S (Gerakan 30 
September) namanya Untung. Dengan mendadak, dia muncul ke atas pentas. 
Dia tampil sebagai tokoh utama sekaligus pusat peristiwa. Tetapi, hanya 
dua minggu nama Komandan Dewan Revolusi tersebut bertahan, sebelum 
akhirnya bisa diringkus di Tegal, ditahan, dan diajukan ke Mahmilub 
(Mahkamah Militer Luar Biasa) kemudian dijatuhi hukuman mati.


“Untung bernama asli Kusman, waktu kecil senangnya main bola, anggota 
KVC, Keparen Voetball Club di Kelurahan Jayengan, Solo.” Orang tua 
tersebut melukiskan semuanya dengan lancar. Dia bukan sekadar kenal 
melainkan, “…ayah angkatnya bernama Samsuri, bekerja sebagai buruh batik 
di rumah orang tua saya. Maka kalau Si Kus menyapa, dia selalu memanggil 
saya Gus Hardi.”Pensiunan letnan kolonel yang mengungkapkan kisah di atas 
namanya Soehardi. Tanggal 20 Mei lalu usianya genap 80 tahun. Oleh karena 
sudah di ambang senja, dia kini bersedia membuka tabir sekitar Letnan 
Kolonel (Inf) Untung Samsuri.
Untung Samsuri menjadi sosok kontroversial dalam sejarah Indonesia baru 
dengan jabatan resmi terakhir Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan 
Resimen Tjakrabirawa, kesatuan khusus pengawal Presiden Soekarno.



Untung kemudian terkenal dalam kaitan Peristiwa 30 September. Pada dini 
hari tanggal 1 Oktober 1965 tersebut, dia memimpin gerombolan G-30-S 
menculik sejumlah jenderal Angkatan Darat. Tujuh perwira tinggi akan 
ditangkap, dituduh sebagai anggota Dewan Jenderal yang bermaksud 
menggulingkan Bung Karno. Dari tujuh jenderal yang jadi sasaran, enam 
berhasil mereka tangkap. Sasaran utama, KSAB Jenderal AH Nasution, justru 
berhasil meloloskan diri.


Sesudah enam jenderal ditangkap, paginya akan dihadapkan kepada Bung 
Karno “…semuanya terserah kepada Bapak Presiden, apa tindakan yang akan 
dijatuhkan kepada mereka,” demikian jawaban Untung pada sidang Mahmilub 
yang nantinya menjatuhkan vonis hukuman mati dan eksekusinya dilaksanakan 
pertengahan tahun 1966.


Skenario di atas ternyata menjadi berantakan. Para jenderal yang baru 
saja diculik oleh anak buah Untung kemudian dibunuh di Lubang Buaya. 
Siapa yang memerintahkan? “Bukan saya, “ jawab Untung dalam sidang Mahmilub.


Nantinya diketahui, perintah justru diberikan oleh anggota Biro Khusus 
PKI. Dengan membawa akibat, skenario awal tadi akhirnya lepas kendali, 
menyambar ke segala arah dengan ekses berikut derita, yang meski telah 
empat dasawarsa berlalu, dukanya belum bisa terpulihkan.
Khususnya derita para keluarga korban aksi pembunuhan massal yang 
menghabiskan sekurangnya 500.000 nyawa pengikut komunis dan mereka yang 
sekadar dianggap sebagai komunis.



Sesama Tjakrabirawa

Soehardi anggota Tjakrabirawa, berasal dari CPM (Corps Polisi Militer) 
dengan jabatan saat Peristiwa G-30-S meletus, Kepala Provost 
Tjakrabirawa. Ketika tahun 1966, kesatuan tersebut dibubarkan dan tugas 
mengawal Presiden digantikan Yon POMAD/Para, Soehardi tidak ikut 
di-bersih-kan karena tidak terlibat. “Sesungguhnya, meski Untung menjabat 
Komandan Batalyon, hanya satu Kompi bersedia mengikuti petualangannya ke 
Lubang Buaya. Anggota Tjakrabirawa lainnya, tidak tahu apa-apa.”


Memasuki masa pensiun tahun 1982. Sebelumnya, Soehardi di-tugas-karya-kan 
di Inspektorat Jenderal Depdikbud, ketika Daoed Joesoef menjadi menteri. 
Panjang jalan harus ditempuh oleh anak juragan batik asal Solo tersebut 
dalam meniti karier militer, diawali dengan menjadi anggota PT (Polisi 
Tentara) di masa perang kemerdekaan.


Awal tahun 1965, di Istana Merdeka, Soehardi bertemu kembali dengan teman 
masa kecilnya. “Lho, Gus Hardi inggih wonten mriki? (Lho, Gus Hardi juga 
di sini),” begitu tanya Untung spontan.


Menurut Soehardi, “Saya langsung menjawab sambil menghormat, siap Mayor.” 
Dia 

[mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka Suminta #59147

2007-10-02 Terurut Topik Yap Hong-Gie
Bung Kaka Suminta Yth,

Kendala dalam menyimak suatu tulisan dengan benar, membuat output
kesimpulan mbeleber ndak karuan ...

Tulisan saya ditujukan khusus kepada: para Cina oportunis, ulangi,
para Cina oportunis. 
Mereka yang dihinggapi Cinderella Syndrome, yang di Era Reformasi
ini meratap-ratap merasa dirinya sebagai anak tiri, yang selama 32
tahun dizalimi oleh ibu tiri Orde Baru. 

Bahwasanya pendapat otokritik ini dianggap oleh kalangan tertentu
menyakitkan the truth hurts, bukan berarti bahwa pemikiran ini
adalah spekulatif sempit. 
Soal adanya resiko bahaya bagi masa depan Indonesia dan kemanusiaan,
komentar singkat saya tidak ada apa-apanya dibanding dengan perilaku
kebabalasan sebagian elit Cina. 


Sebagai etnis Cina, saya dan sebagian besar saudara-saudara etnis
lainnya tidak pernah merasa tertindas oleh Pemerintah Orde Baru. 

Kita juga sering mendengar kecengengan Cina oportunis yang menyalahkan
sejarah; Pemerintahan Kolonial Belanda, sebagai biang kerok yang
mewarisi segala kebijakan yang bersifat diskriminatif. 
Fakta sejarah memang sering diputar balikan untuk kepentingan tertentu. 
Siapapun tahu bahwa warga etnis Cina diberikan status penduduk khusus
De Vreemde Oosterling; strata diatas pribumi (Inlander) dan
setingkat dibawah warga Belanda. 
Juga dikenal pemberian gelar (komersiel) seperti Kapitein, Mayoor Der
Chinesen, dengan konsesi atau kekuasaan atas wilayah tertentu. 
Semua orang pun tahu bahwa kalangan etnis Cina, amat-sangat menikmati
priveledge yang diberikan Kolonial Belanda.
Fenomena ini mirip dengan situasi dan kondisi pada Pemerintahan Orba,
tapi sekarang ada saja yang mengumpat dan menyalahkan Pak Harto.
Kalau di kamus saya perilaku semacam itu disebut: Munafik!


Cerita horor darimana lagi bahwa sekarang etnis Cina masih tertindas? 
Alasan klasik soal masalah kewarganegaraan (SKBRI) harus dilihat
secara komprehensif, mulai dari sejarah sosial-politik; seperti 
Staatsblad Belanda, Dwi Kewarganegaraan, Kebijakan Pemutihan oleh
Pemerintah Orde Baru (baca kembali Orde Baru!), serta jangan lupa juga
segi kesadaran dan sikap-prilaku warga itu sendiri. 
Kalau ngurus dokumen lewat calo, biro jasa dan pihak ke-3, terus
dikenakan biaya (jasa) tambahan, terus semuanya mengaku-ngaku diperas
itu kan konyol!  
Tapi itu semua sudah masa lalu, jangan diulang-ulang lagi cerita
bodong tersebut.  
Pemerintah secara resmi sudah menghapuskan pra-syarat SBKRI (bagi WN
yang orang tuanya lahir di Indonesia), diperkuat dengan payung hukum,
UU Kewarganegaraan dan UU Anti-Diskriminasi. 


Kalau serius ingin mengungkapkan korupsi Pak Harto, bawa bukti-bukti
materiel konkrit, berikan kepada Jaksa Agung, KPK, MA, DPR/MPR dan
Presiden, tapi jangan model fitnahan TIME Inc, atau kumpulan clipping
koran ala Transparansi Internasional.


Saya kira Cinderella Syndrome itu cuma diderita turunan genetik
terbatas, rupanyanya sudah mewabah dan nular dari satu milis ke milis
yang lain ... he he he 


Wassalam, yhg.
--




[mediacare] Lomba Menulis Pengalaman Berpuasa di Bulan Ramadhan

2007-10-02 Terurut Topik beritarakyat88
Lomba Menulis Pengalaman Berpuasa di Bulan Ramadhan 
Oleh : Redaksi-kabarindonesia 

19-Sep-2007 , 13:44:20  WIB - [www.kabarindonesia.com] 
KabarIndonesia –  
Assalammu 'alaikum Wr. Wb.

Ingin mendapatkan kado istimewa dari KabarIndonesia pada hari raya 
Idul Fitri mendatang? Jangan kuatir, karena bersempena dengan bulan 
suci Ramadhan 1428 H ini, koran online KabarIndonesia 
menyelenggarakan lomba menulis dengan tema Pengalaman Terindah 
Berpuasa di Bulan Ramadhan. 

Lomba ini terbuka bagi siapa saja tanpa terkecuali. 
KabarIndonesia menyediakan 3 hadiah paket lebaran untuk 3 nominator 
atau pemenang yang tulisan pengalamannya paling menarik dan 
berkesan. 

Tulis dan kirimkan pengalaman Anda selama menjalankan ibadah puasa 
tahun ini dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut ini. 


A. Ketentuan Umum:

1. Peserta lomba adalah penulis atau pewarta warga KabarIndonesia. 
Bagi Anda yang belum terdaftar, silahkan mendaftarkan diri sebagai 
penulis di http://www.kabarindonesia.com// dengan meng-klik Daftar 
Jadi Penulis dan mengisi formulir yang disediakan di website 
tersebut. Kemudian, setelah log-in kembali, Anda bisa langsung 
menulis dan mengirimkan pengalaman menariknya untuk ditayangkan di 
KabarIndonesia. 

2. Pengiriman tulisan hanya dengan satu cara yakni melalui website 
http://www.kabarindonesia.com//. Tidak dilayani pengiriman melalui 
media lain, semisal surat-menyurat atau melalui email. 

3. Lomba dibuka untuk semua orang tanpa pengecualian agama, usia, 
jenis kelamin, status sosial, latar belakang pendidikan, tempat 
domisili, dan lain-lain.

4. Lomba dimulai dari tanggal pengumuman ini ditayangkan di 
KabarIndonesia dan ditutup pada tanggal 12 Oktober 2007 (30 Ramadhan 
1428 H), jam 00.00 WIB.

5. Tulisan akan dinilai oleh dewan juri untuk dipilih 3 nominator 
yang tulisannya paling menarik dan berkesan. 

6. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 
2007, dan pengiriman hadiah akan dilaksanakan paling lambat  tanggal 
20 Oktober 2007.

7. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.


B. Ketentuan Khusus (Tulisan):

1. Tulisan asli bukan jiplakan, saduran atau terjemahan.

2. Tulisan berisi tentang pengalaman pribadi atau pengalaman orang 
lain yang Anda ketahui dan ingin diceritakan. 

3. Isi tulisan berkaitan dengan ibadah puasa secara umum (seperti 
makan sahur, berbuka puasa, proses menahan lapar dan haus, menahan 
emosi, menahan nafsu, shalat tarawih, bersedekah dan lain-lain).

4. Panjang tulisan tidak dibatasi. 

5. Judul tulisan disesuaikan dengan tema di atas.

6. Setiap peserta boleh mengirimkan tulisan sebanyak-banyaknya.

7. Tulisan harus mengikuti kaidah penulisan menggunakan ejaan Bahasa 
Indonesia yang baik dan benar (Ejaan Yang Disempurnakan). 

8. Tulisan dikirimkan melalui website KabarIndonesia pada rubrik 
Serba-serbi.  

9. Tiap tulisan yang dikirim sebagai Lomba Tulis dicantumkan LOMBA 
TULIS sebagai awal dari artikel.

Apabila mengalami kesulitan pada saat mendaftarkan diri sebagai 
penulis atau pun mengirimkan tulisan, harap menhubungi: 

[EMAIL PROTECTED] 

Demikianlah pengumuman lomba menulis ini disampaikan kepada pembaca 
KabarIndonesia untuk diketahui dan dimaklumi. Kirimkanlah tulisan 
Anda sebanyak-banyaknya tentang pengalaman-pengalaman menarik di 
bulan suci Ramadhan ini. Semoga Anda terpilih dan layak mendapatkan 
hadiah khusus paket lebaran 1428 H dari KabarIndonesia. Selamat 
berlomba!

Wassalam, 

Redaksi KabarIndonesia 

Blog: http://pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ 
Alamat ratron (surat elektronik): [EMAIL PROTECTED]




[mediacare] Data Korupsi Soeharto?

2007-10-02 Terurut Topik Sunny
KOMPAS
Rabu, 03 Oktober 2007 

  
Data Korupsi Soeharto? 


Harry Seldadyo 

September adalah bulan perlawanan korupsi. Di antara rentetan kasus korupsi 
yang mengemuka di bulan ini, kasus Soeharto tetap yang paling menonjol. Ini 
karena ada kado Rp 1 triliun yang diberikan kepada sang Jenderal Besar, 
selain penolakan MA atas data Time Asia yang dipublikasikan 24 Mei 1999. 

Sebaliknya, StAR Initiative Bank Dunia-PBB menggebrak publik dengan menempatkan 
sang penerima penghargaan FAO 1984 itu di posisi pertama liga korupsi dunia. 
Dalam laporannya StAR Initiative juga menyodorkan data (hal 11). 

Asal data 

Pertanyaannya, bisakah kita bergantung pada data itu? Ada beberapa hal yang 
bisa didiskusikan di sini. 

Pertama, soal sumber data. Patut dicatat, StAR Initiative tidak melakukan 
investigasi baru, ia hanya mendaur ulang data Transparansi Internasional (TI) 
yang pernah dituang dalam Global Corruption Report 2004 (hal 13). Data ini juga 
pernah muncul dalam The Guardian (24/3/2004) di laporan khusus soal Indonesia 
dan Timor Timur. Menariknya, tentang Soeharto, TI menyebut Time Asia sebagai 
sumber data. Padahal, data Time Asia ini ditolak mentah-mentah oleh MA. 

Kedua, data korupsi Soeharto dalam StAR Initiative, TI, The Guardian, dan Time 
Asia adalah produk investigasi jurnalistik. Dalam laporan TI ataupun StAR 
Initiative, beberapa kali diberikan catatan atas akurasinya. TI menulis .the 
estimates.are extremely approximate. Hal senada juga dinyatakan StAR 
Initiative. Pertanyaan bagi kita, apakah ada kandungan yuridis dalam data ini? 
Hampir terang, jawabannya tidak. Artinya, kalau data ini dipakai, penuntut 
Soeharto harus siap ditembak lagi oleh MA di titik yang persis sama. 

Ketiga, hal serupa juga muncul jika data ini dipersoalkan secara ilmiah. 
Korupsi adalah sebuah ruang gelap. Banyak eksperimen metodologis yang mencoba 
menyingkap tabirnya. Untuk masuk pada isu magnitudo korupsi, benturan pertama 
yang harus dihadapi adalah presisi data. Sejauh ini tidak ada teknik estimasi 
yang bisa mengklaim punya presisi tinggi dalam menggambarkan magnitudo korupsi. 

Ini menjadi penjelas mengapa di tingkat makro, korupsi didekati dari persepsi 
untuk kemudian dilahirkan sebuah indeks. Di tingkat mikro, masih mungkin kita 
mengestimasi besaran suap yang dibayar perusahaan ke petugas perizinan, Pajak, 
Bea dan Cukai, dan lain-lain. Namun, di tingkat individual, isu sudah bergeser 
ke sisi hukum. 

Keempat, seberapa lebar Soeharto harus didefinisikan? Time Asia memakai kata 
Suharto Inc, the Family Firm yang di dalamnya ada nama enam anaknya. Jadi ini 
terbatas pada keluarga batih. Namun, siapakah sebenarnya pemegang saham 
Soeharto Inc? Soeharto sendiri? Terlibatkah para (mantan) menantu, kroni, atau 
proksi Soeharto? Rentang definisi ini akan menentukan seberapa makmur kerajaan 
Bapak Pembangunan Indonesia itu. 

Kelima, estimasi 15 miliar-35 miliar dollar AS tentu tergantung rentang 
definisi Soeharto Inc dan metode penghitungannya. Ia bisa terlalu besar atau 
justru terlalu kecil. Kleptokrat, apalagi yang telah puluhan tahun berkarat, 
tentu paham betul di mana celah untuk sembunyi. Tak mudah kita melacaknya 
seraya berharap akan hasil yang berpresisi tinggi, apalagi menyeretnya ke bui. 

Apa daya? 

Merujuk data korupsi Soeharto saja, kita harus berhadapan dengan problem 
pembuktian. Ini menunjukkan betapa tebalnya magnitudo persoalan Soeharto. 
Namun, kasus Soeharto bukan ketiak ular, kita masih bisa mengambil beberapa 
jalan pilihan. 

Pertama, mengingat korupsi telah dianggap sebagai kasus extraordinary, tindakan 
yang diambil juga harus extraordinary. Pendekatan legalistik-formal telah 
terbukti gagal karena terlalu banyak aral menjegal. Kalau boleh saya sarankan, 
lupakanlah. Kita perlu menjajal pendekatan politik, dari yang ekstrem, semisal 
nasionalisasi perusahaan anak dan kroninya, hingga yang moderat, semisal meja 
perundingan. Lagi pula, data kejahatan Soeharto tidak tunggal. Pintu kamar 
penjara masih banyak bisa dibuka untuk banyak kasus agar beliau menikmati hari 
tuanya di sana. 

Kedua, lakukan kilas balik rentetan kebijakan yang pernah dibuatnya, lalu kejar 
siapa yang pernah mengambil manfaatnya. Kebijakan Soeharto pada masa lalu punya 
potensi tinggi menciptakan rentseekers. Segelintir orang telah menjadi hartawan 
karena kepada kroninya, Soeharto amat dermawan. Membangun basis data untuk 
kepentingan itu masih dimungkinkan ketimbang mencari harta Soeharto. Lelah kita 
menegakkan benang basah. 

Ketiga, telusuri perilaku bisnis dan pergerakan aset anak dan kroni Soeharto. 
Ini cuma punya dua syarat. Satu, jangan ada lagi pejabat pengkhianat yang 
menggunting dalam lipatan. Sungguh tak bisa dimengerti, bagaimana bisa dua 
pejabat tinggi hukum susul-menyusul memberi ruang gerak lebar bagi aliran dana 
mencurigakan anak Soeharto? Yang menarik, keduanya tidak buta hukum dan 
politik. Lalu, dua, lakukan tindakan extraordinary. Sekali lagi, extraordinary. 

Keempat, saat ini kita 

[mediacare] Kelirumulogi dibalik Permainan Komunikasi RPP Pesangon

2007-10-02 Terurut Topik Yanuar Rizky
Beberarapa milis (setidaknya yang saya ikuti, maaf cross posting)
mengangkat masalah RPP Pesangon yang hendak dibawa oleh rezim
Pemerintahan SBY-JK sebagai pemanis melindungi si kecil (bergaji di
bawah 5,5 juta) akan mendapatkan hak pesangonnya DENGAN mengorbankan
si besar (bergaji di atas 5,5 Juta)…

Pada dasarnya, federasi SP tempat saya bernaung (OPSI: Organisasi
Pekerja Seluruh Indonesia) telah bersuara MENOLAK sejak Januari 2007
sejak statusnya masih loby man to man oleh Menakertrans ke pimpinan
federasi SP. Kami pun telah menolaknya secara masif di bulan Mei –
Juni 2007, bahkan aliansi bersama ICW melakukan investigasi untuk
menunjukan bahwa di tubuh Jamsostek (tempat pengelolaan premi JHT)
masih banyak yang HARUS dipertanyakan terindikasi inefisiensi
mengarah ke korupsi politik, karena terjadi dari rezim ke rezim..
poinnya adalah track record pemerintah yang tak pernah serius
membangun sistem Jamsos.. Bukankah, sebaik apapun konsep dinilai dari
komitmen pembenahan itu sendiri?

Tampaknya, pemerintah tak bergeming… di satu sisi, mungkin masyarakat
sipil di luar gerakan buruh melihat aksi dan sikap gerakan buruh yang
saat ini meluas untuk menolak RPP Pesangon akan terbawa buaian
Menakertrans Bagaimana sih SP yang menolak, mau dilindungi kok
nolak… Kita mungkin akan terbawa emosi biar aja lah yang gajinya
gede, kita kan lindungi si kecil.. Mari kita telaah, benarkah RPP
Pesangon akan MENJAMIN hak buruh terkecil (gaji dibawah 5,5 juta)
mendapatkan haknya? Untuk menjawabnya, mari kita lihat isi Pasal 7
ayat 4 RPP Dana Cadangan Jaminan Pesangon berikut ini:

Dalam hal dana cadangan yang dikelola oleh penyelenggara program
tidak mencukupi untuk membayar hak pekerja/buruh pada saat peristiwa
PHK untuk peristiwa sebagaimana dimaksud pasal 160,161, 162, 167, 168
dan 169 UU. No. 13 tahun 2003 maka penyelenggara program membayar hak
pekerja/buruh secara proporsional berdasarkan dana yang dikelola oleh
penyelenggara program dan  kekurangannya dibayar oleh pengusaha

Anak kalimat pasal tersebut jelas menunjukan modelnya bukan asuransi
pesangon seperti yang terjadi di Eropa (yang lalu diikuti banyak
negara), bentuknya adalah TABUNGAN PESANGON dengan iuran tetap (PREMI)
… Lihat pula anak kalimat terakhir ..kekurangannya dibayar oleh
pengusaha  Adalah jejak rekam pendapat pemerintah di media masa yang
mengatakan Pengusaha sering melarikan diri dari kewajiban pesangon di
UUK 13, RPP ini penting agar buruh yang banyak bergaji dibawah 5,5
juta akan mendapatkan haknya.. Coba kita kritisi antara bahasa
komunikasi dengan anak kalimat di pasalnya? Adakah kata jaminan,
terlebih the end of last resource tetap saja pihak yang menurut
pemerintah sendiri tak bisa dipegang..

ayo kita berhitung, anggap saja gaji buruh 1 juta, maka premi
pesangonnya per bulan  (3% x 1juta = 30 ribu) .. anggap saja 1 tahun
setelah itu di PHK, maka saldo iuran premi menjadi (12 x 30ribu = 360
Ribu) saldo pengembangan, kalau liat track record Jamsostek di bunga
JHT tak pernah lebih dari 8% (meski pasar keuangan semarak loh!,
bahkan reksadana campuran semodel placement Jamsostek rata-rata 17%),
maka dana pengembangannya (8%x360 ribu = 28.800)… Total dana tersedia
di rekening penyelenggara untuk buruh tersebut Rp. 388.800 ..

Apakah itu yang dianggap PASTI? Kalau saja dikatakan si buruh telah
bekerja di atas 9 tahun, sesuai UUK13 yang berlaku, haknya adalah Gaji
(Rp 1juta) x 18 = 18 Juta.. so Rp 18juta – Rp388.800 = Rp 17.921.200
cari sendiri?!.. jadi BURUH DI SEMUA LEVEL UPAH MENGALAMI
KETIDAKPASTIAN!!... dari sisi Pengusaha, wajar saja kalau over
ekspektasi kami kan sudah ikutkan asuransi pesangon dari sisi buruh
Loh kok cuman segini.. cobalah kita lihat ke Depan, benarkah masalah
kita selesai?!... Kelirumulogi komunikasi pemerintah juga menyesatkan
pengusaha itu sendiri... Kalau bentuknya tabungan, pengusaha dengan
polical will yang baik mungkin akan cari pengelola dana yang lebih
baik, agar kalau ada apa-apa kurangnya tidak terlalu banyak

Rekans milis dari lintas kepentingan, marilah kita dengan kepala
dingin melihat masalah ini dari tata kelola sistem bernegara yang
BENAR dengan cara yang TEPAT melalui solusi yang AKURAT sesuai
konstitusi kita bernegara Negara melindungi seluruh tumpah
darahnya.. Kalau dilihat, maaf, pemerintah hanya memanfaatkan isu RPP
Pesangon dengan populis membela si kecil, memancing perang kasta
(memecah belah kosentrasi gerakan buruh)... ternyata kalau dibedah-pun
hanyalah pepesan kosong untuk si Kecil...

Apakah benar dari sisi hukum, bahwa PP menjadi lebih buruk dari UUK
13?... apakah benar pula pengkastaan buruh sesuai upah, padahal di UUK
13 tidak ada ruang untuk itu?... apakah benar secara konstitusi, UUD45
pasal 28f bahwa Sistem Jaminan Sosial adalah hak SELURUH WARGA NEGARA?
... ini soal sistem, cara dan komitmen... bukan soal selera kelompok
per kelompok...

HARUSNYA, daripada ribut mengapa pemerintah tidak membangun desain
arsitektur sistem Jaminan Sosial agar bentuknya menjadi ASURANSI
seperti di negara 

[mediacare] Sekitar G30S, Suharto, PKI dan TNI-AD (10)

2007-10-02 Terurut Topik Umar Said
(Tulisan ini juga disajikan dalam website
http://kontak.club.fr/index.htm)



Sekitar G30S, Suharto, PKI dan TNI-AD

Berikut di bawah ini adalah lanjutan dari serangkaian tulisan Sdr Harsutejo
mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan peristiwa G30S. Dalam tulisan
ini secara berturut-turut ia mengungkap kembali soal-soal yang berkaitan
dengan G30S, istilah Gestapu dan Gestok, Lubang Buaya, Gerwani, Letkol
Untung, Kolonel Abdul Latief, Syam Kamaruzaman, Brigjen Suparjo dll.

Serangkaian tulisan ini bisa merupakan bantuan kepada banyak orang untuk
memperoleh informasi atau pandangan mengenai berbagai hal yang berkaitan
dengan peristiwa tersebut, yang berbeda dengan versi rejim militer Orde
Baru.



HARI KESAKTIAN
PANCASILA (10)

Oleh: Harsutejo



Seperti kita ketahui pembunuhan enam orang jenderal dan seorang perwira
pertama AD yang dilakukan oleh gerombolan militer G30S terjadi pada pagi
hari 1 Oktober 1965, selanjutnya pasukan tersebut dilumpuhkan oleh RPKAD.
Kejadian itu ditahbiskan sebagai Hari Kesaktian Pancasila dengan SK
No.153/1967 27 September 1967, diteken oleh Pejabat Presiden Jenderal
Suharto.



Sebagai yang ditulis oleh wartawan senior Joesoef Isak, pentahbisan 1
Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila merupakan “suatu perzinahan politik
khas gaya Suharto, menggunakan gugurnya para jenderal dan Pancasila untuk
melegitimasi kepemimpinannya. Apa yang dilakukan Suharto pada 1 Oktober 1965
ketika sebelumnya Kolonel Latief memberitahukan kepadanya tentang gerakan
perwira muda yang akan menangkap sejumlah jenderal sebelum Hari ABRI 5
Oktober 1965?



Bukankah justru Suharto yang mengkhianati Pancasila, mengkhianati Saptamarga
dan para jenderal rekan-rekannya sendiri dengan membiarkan semua gerakan itu
berlangsung? Kita semua baru tahu belakangan sesudah rencana konspirasi
meledak – rupanya informasi Kol. Latief itu berkaitan dengan gerakan Letkol.
Untung terhadap Jenderal Yani cs – tetapi apa yang dikerjakan Suharto yang
sudah tahu beberapa hari sebelum kejadian berlangsung?” Jenderal Suharto
justru menangguk di air keruh, dia bagian penting dari konspirasi itu dengan
menempuh jalannya sendiri!



Jenazah para jenderal tersebut dimasukkan ke dalam sebuah sumur tua di
Lubang Buaya yang kemudian digali pada 4 Oktober 1965. Dalam keadaan
emosional kesedihan orang banyak sejak penggalian jenazah, pemakaman di
Kalibata, dimulailah kampanye hitam terhadap PKI dan ormas pendukungnya,
utamanya Gerwani berupa dongeng horor fitnah tentang tindakan biadab
terhadap para jenderal seiring dengan fitnah terhadap AURI dan petingginya.
Setelah situasi matang, maka dilakukanlah gerakan militer untuk melakukan
pembunuhan massal dengan menggunakan emosi tinggi sebagian rakyat terhadap
anggota PKI dan siapa saja yang dianggap PKI serta pendukung Bung Karno yang
lain di Jateng, Jatim, Bali, dan akhirnya di seluruh Indonesia. Hal ini
dilanjutkan dengan pembersihan terhadap siapa saja, utamanya aparat yang
mendukung BK, pertama-tama AURI selanjutnya di kalangan ABRI yang lain.
Muaranya ialah menjatuhkan Presiden Sukarno.



Hari Kesaktian Pancasila diabadikan dalam bentuk Monumen Pancasila Sakti
yang terletak di Lubang Buaya, Pondokgede, Jakarta. Gagasan mendirikan
monumen ini dituangkan dalam surat perintah Men Pangad Brigjen Hartono pada
2 Desember 1965, ketika pembantaian rakyar tak berdosa sedang berjalan.
Disebutkan monumen tersebut merekam fakta-fakta pemberontakan G30S/PKI,
teror, penculikan, pembunuhan, perebutan kekuasaan hendak meruntuhkan negara
Pancasila RI.



Mayjen dokter Soedjono yang menulis buku Monumen Pancasila Sakti (1973)
melukiskan apa yang disebutnya kebiadaban di Lubang Buaya antara lain
seperti berikut. Segerombolan perempuan Gerwani berteriak melompat-lompat,
menari. Dengan tiada rasa kemanusiaan mereka memainkan pisau silet ke tubuh
Jenderal Prapto. “Jenderal Prapto telah meninggal dianiaya oleh gerombolan
haus darah yang tak mengenal Tuhan kecuali dewa-dewa mereka Marx, Lenin dan
Aidit”.



Betapa entengnya Pak Jenderal Dokter tersebut ikut memfitnah, yang tentunya
sudah digodok dalam dinas intelijen. Kita tidak tahu apakah Pak Dokter yang
tentunya orang saleh beragama ini di kemudian hari menyesal akan fitnah yang
ikut disebarkannya dan menancap pada sebagian rakyat dan meracuni generasi
muda Indonesia. Fitnah model itulah yang antara lain diabadikan dalam
diorama pada apa yang disebut Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya.



Meski monumen ini berisi fitnah, tapi kelak jangan sampai dihancurkan,
tambahkanlah satu plakat yang mudah dibaca khalayak: “Di sini berdiri
monumen kebohongan”, agar kita semua belajar bahwa pernah ada masanya suatu
rezim menghalalkan segala cara untuk menopang kekuasaannya, dengan fitnah
paling kotor dan keji pun. (Dari naskah belum terbit).



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.37/1042 - Release 

[mediacare] TKW Asal Cimahi Diduga Hilang di Arab Saudi

2007-10-02 Terurut Topik Sunny
http://www.gatra.com/artikel.php?id=108284


TKW Asal Cimahi Diduga Hilang di Arab Saudi

Cimahi, 2 Oktober 2007 16:48
Sulaeha bin Syambas, 28 tahun, seorang TKW di Arab Saudi, diduga hilang, karena 
sejak 2002 tidak pernah memberi kabar kepada keluarganya di Cimahi.

Saat ditemui di kediaman Sulaeha di Pojok RT 02/12 Kelurahan Setiamanah 
Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, ibu kandung Sulaeha, Ny Khadijah, 50 
tahun, Selasa, menuturkan, pihaknya sama sekali tidak pernah berkomunikasi 
dengan Suleha sejak pertengahan 2002.

Sulaeha pergi bekerja ke Arab melalui sebuah penyalur di Bogor, dia 
meninggalkan tiga orang anak yang masih bersekolah. Sejak kepergiannya itu baru 
dua kali mengirimkan surat dan mengirim uang sebanyak 650 dolar AS, lirih 
Khadijah.

Dikatakan, awal kepergiannya untuk bekerja menjadi pembantu rumah tangga (PRT), 
Sulaeha ditemani seorang tetangganya Sulastri (29), dan setelah bekerja selama 
dua tahun Sulastri pulang kekampung halaman sementara Sulaeha malah tidak ada 
kabar beritanya.

Alamat terakhir yang diterima melalui surat yang sempat dikirimkannya, Sulaeha 
bekerja di kawasan Al-Taif Hawiya bekerja pada majikannya, Abdul Ghani Syarif.

Dibenarkan Khadijah berdasar informasi terakhir melalui telepon, Sulaeha 
bekerja secara ilegal sejak habis masa kerja kontraknya, dan terakhir anaknya 
itu bergabung bersama kelompok TKW asal Kabupaten Cianjur di sebuah kawasan 
tempat umroh (Makkah).

Sulaeha pergi menjadi TKW pada 2001 melalui sebuah PJTKI bernama PT Amira 
dengan alamat terakhir di Ciangsana, Cikeas Parung Bogor No.9, dan 
keberangkatannya itu dibantu seorang kerabatnya warga Cibeber Cimahi.

Demi mendidik, dan menafkahi tiga orang anak yang ditinggal Sulaeha, Agus (14) 
Devi (10), dan Lia (7), Khadijah kini terpaksa menjadi seorang ayah sekaligus 
ibu bagi ketiga orang bocah itu dengan bekerja menjadi PRT pada seorang 
tetangganya.

Saya pernah mendatangi Pemkot Cimahi agar membantu serta mencarikan informasi 
keberadaan anak saya itu. Namun hingga kini belum ada kepastian, ucapnya.

Kepada ANTARA, Kasie Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja Kependudukan, 
dan Catatan Sipil Pemkot Cimahi, Ritta Miranisa, pihaknya telah mengawali 
pencarian dengan menghubungi pihak PJTKI yang memberangkatkan Sulaeha. Setelah 
berkoordinasi dengan Disnaker Kabupaten Bogor, ternyata PJTKI itu telah gulung 
tikar, dan sementara ini terputuslah pencarian itu, ucapnya. Namun, Ritta 
berjanji akan mengupayakan pencarian keberadaan warga Kota Cimahi itu dengan 
terus menjalin koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan pihak Depnaker 
RI.

Dikatakan, berbagai data ketenagakerjaan warga Cimahi hingga tahun 2001 masih 
berada pada Pemkab Bandung karena Kota Cimahi merupakan daerah pemekaran 
kabupaten tersebut sejak awal 2002 yang semula berstatus kotif atau kota 
administratif. [TMA, Ant

[mediacare] Sastrawan bernama Viddy?

2007-10-02 Terurut Topik anton_djakarta
Mas Radit,

Numpang tanya. Viddy tuh siapa? Kok baru denger aku...
Karyanya apa? Kok langsung berani bikin konsolidasi...

Nggawe ontran-ontran ning tanah Jiran, Wis menengke wae...

ANTON

MOD:
Viddy seperti dalam siaran persnya, adalah mantan wartawan Jawa Pos, asal 
Lamongan, Jatim. Kabarnya dia dekat sama Taufik Ismail.

Kini menggeluti bisnis rumah produksi untuk sinetron-sinetron di televisi. 
Kalau karya bukunya saya kurang tahu. Tapi pernah nulis cerita bersambung di 
Jawa Pos.








[mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak

2007-10-02 Terurut Topik radityo djadjoeri
Di Pulau Jawa, semua orang takut dengan ulah FPI. Saat FPI menjalankan aksinya, 
tak ada yang berani melawan. Beda dengan warga Dayak di Kalimantan. Mereka 
berhasil menggencet ulah FPI.
   
   
   
  Berita dari Tribun Kaltim, www.tribunkaltim.co.id

  FPI dan Warga Dayak Berdamai
  
SAMARINDA, TRIBUN- Front Pembela Islam (FPI) akhirnya berdamai dengan
warga Dayak,  pasca- perselisihan saat sweeping FPI Sabtu (29/9) lalu
di Samarinda.
  
Ini disampaikan Kapoltabes Samarinda, Kombespol Marwoto Soeto di
Samarinda, Selasa (2/10), sesuai hasil kesepakatan mereka.  Kedua
pihak bertemu dan sepakat mengakhiri perselisihan ini, Senin (1/10)
malam.
  
Marwoto mengatakan, FPI berjanji tidak akan melakukan sweeping dengan
pendekatan seperti yang dilakukan pekan lalu. Kami kepolisian sudah
me-warning, kalau mau pawai atau konvoi melaporlah ke polisi supaya
kami kawal. Kalau melakukan sweeping, sekalipun tidak berbenturan
dengan masyarakat tetap harus lapor polisi,  kan begitu. Tetap kami
akan proses kalau mereka mukul orang, tandasnya.
  
Jika FPI menemukan gejala yang meresahkan masyarakat seperti minuman
keras dan aksi kriminalitas lainnya, Marwoto berharap,  mereka
melaporkannya secara resmi kepada pihak berwajib.
  
Terkait penanahan dua oknum anggota FPI, Marwoto menegaskan, proses
hukum terus berlanjut.  Tapi penangguhan mereka disetujui. Selain itu,
polisi masih mencari pelaku lain yang diduga terlibat pemukulan di
Samarinda Seberang.
  
Mengenai laporan senjata tajam (sajam),  menurut Marwoto, cuma
mengada-ada. Itu kan alat mereka. Kalau orang Dayak jaga malam kan
memang menggunakan itu,  ujarnya.
  
Ia berharap kedua pihak menghormati kesepakatan yang sudah dibuat.
Jika terjadi perselisihan yang berujung bentrok fisik, polisi tidak
segan-segan menindak. Siapa saja kalau anarkis dan meresahkan
masyarakat, kami pasti tindak, tegasnya.
  
Sebelumnya Ketua DPD FPI Kaltim, Muhammad Alwi Assegaf, mengatakan FPI
hanya menggelar konvoi damai untuk menyejukkan bulan puasa. Niat untuk
melakukan sweeping didasari kondisi Samarinda yang tidak  nyaman
selama Ramadan. (asi)

KESEPAKATAN
  
1.Pihak FPI Samarinda bersedia meminta maaf atas tindakan yang telah
dilakukan yaitu adanya ucapan atau yel-yel yang menyinggung perasaan
etnis Dayak
  
2. Warga Dayak meminta maaf kepada FPI atas perbuatan yang terjadi
setelah permasalahan ketersinggungan tersebut.
  
3. Penyampaian permohonan maaf  FPI kepada Etnis Dayak di media massa,
 diserahkan kepada Poltabes Samarinda untuk menyampaikannya
  
4. Terhadap kasus pemukulan yang dilakukan oknum FPI, masing-masing
pihak sepakat untuk menyerahkan kasus tersebut kepada Poltabes
Samarinda untuk diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
  
5. Masing-masing pihak sepakat untuk meredam permasalahan yang terjadi
agar tidak berkembang dan terulang lagi.(asi)

KRONOLOGI PERDAMAIAN
  
1 Oktober 2007
  
* Pukul 10.00-11.00 - Kapoltabes bertemu Tokoh Adat Dayak di ruangan
Kapoltabes. Mereka meminta FPI menyampaikan maaf secara terbuka kepada
warga etnis Dayak.
  
* Pukul 14.00-15.00 - Kapoltabes bertemu dengan FPI. FPI meminta
Poltabes Samarinda memfasilitasi pertemuan FPI dengan tokoh adat
Dayak.
  
* Pukul 20.00-23.00 - pengurus FPI Samarinda dengan perwakilan Tokoh
Adat Dayak bertemu di ruang rapat Poltabes Samarinda. Wakil dari FPI
delapan orang sedangkan wakil Adat Dayak 12 orang. Mereka sepakat
untuk berdamai dan mengakhiri perselisihan
  
Sumber: Poltabes Samarinda (asi)



   
-
Tonight's top picks. What will you watch tonight? Preview the hottest shows on 
Yahoo! TV.

[mediacare] Space Odyssey

2007-10-02 Terurut Topik Sunny
http://context.themoscowtimes.com/stories/2007/09/28/105.html

Space Odyssey 

Fifty years after Sputnik streaked into the sky, a book by Matthew Brzezinski 
reconstructs the dawn of a new age. 

By Asif Siddiqi
Published: September 28, 2007 

It is hard to imagine that a metal ball about the size of a basketball could 
throw the United States into panic. But 50 years ago, on Oct. 4, 1957, when the 
Soviet Union launched the world's first artificial satellite into orbit, 
Americans went into collective shock. To them, the Soviet Union embodied a 
nation of collective farms, drab cities and household appliances that rarely 
worked. Sputnik's success completely altered this view, as the Soviets took the 
first baby steps into the final frontier of outer space. Beyond its political 
and scientific importance, the success of Sputnik also underscored the 
vulnerability of the United States: After all, if the Soviets could launch a 
satellite that flew around the world, they could also deliver an atomic bomb to 
the enemy.

Matthew Brzezinski provides an absorbing account of these hidden rivalries 
that ignited the space age in Red Moon Rising, an expansive work full of 
colorful characters worthy of a great Cold War novel. Although Brzezinski, a 
former Moscow correspondent for The Wall Street Journal, often glosses over the 
messy complexities of history, he displays a particular talent for capturing 
the human essence of this epic battle -- the small detail of a scene, the odd 
biographical factoid, the cultural fashions of the day that distinguish his 
book from the many generic works on the early history of the space program.

The central personality in Brzezinski's narrative is the famous Chief Designer 
of the Soviet space program, Sergei Korolyov. A childhood aviation enthusiast 
who later in life was attracted to space travel, Korolyov started his career in 
the 1930s as a rocket engineer before being sent to the gulag on trumped-up 
charges. Six years in the camps left him deeply scarred, but he never fully 
lost his faith in Josef Stalin. After the war, Korolyov rose rapidly in the 
missile program and gained a reputation as a hardheaded manager. His gruff 
personality, stubbornness and managerial genius were indispensable in 
convincing uninterested Communist Party and military leaders to commit 
resources to a satellite project. Brzezinski gives a fascinating account of 
Nikita Khrushchev's visit to Korolyov's design bureau in 1956, during which the 
Chief Designer extracted a verbal commitment from the Soviet leader to back the 
launching of a satellite. Khrushchev and his fellow Politburo members were more 
bewildered than bedazzled when Korolyov showed them a full-scale model of the 
R-7, the first Soviet intercontinental ballistic missile, or ICBM.



  Itar-Tass
  Sputnik's launch marked a major milestone in a race filled with hurdles 
on either side.  
 


To Soviet leaders, developing an ICBM was a matter of life and death. The 
Soviet Union was literally surrounded by U.S. military bases, where squadrons 
of bombers waited for orders to deliver their deadly nuclear weapons to the 
Soviet landmass. By the middle of the 1950s, the U.S. nuclear arsenal was five 
times bigger than the Soviet one. Desperate to counter this juggernaut, Soviet 
industrial leaders invested enormous resources in developing nuclear weapons 
and the ballistic missiles for sending them across oceans. But Korolyov and his 
colleagues knew that an ICBM could also lob a small object into orbit around 
the Earth. It was this marriage of military imperative and utopian dreaming 
that Korolyov exploited. The Soviet military enthusiastically supported the 
ICBM project, while Korolyov surreptitiously made plans to use it for a goal 
whose importance few understood. As Brzezinski shows, the road to launching 
Sputnik was littered with wrong turns, serendipitous events and brushes with 
failure. Korolyov came out ahead by barely a hair's breadth. 

In the United States, there were many with similar ambitions, including the 
handsome and erudite German rocket scientist Wernher von Braun, widely 
considered to be Korolyov's Western doppelganger. To his credit, Brzezinski 
foregoes that well-trod ground and instead touts Major General John Bruce 
Medaris, the commander of the Army's ballistic rocket efforts and von Braun's 
superior, as a more worthy parallel to Korolyov. Brzezinski convincingly argues 
that it was really Medaris' iron will and stubborn refusal to yield to 
bureaucratic setbacks that eventually facilitated an American foothold in 
space. 

U.S. efforts to reach the high frontier were bogged down by fierce 
inter-service rivalry, major missteps, ill-advised decisions and just plain bad 
luck. From 1955, Medaris, a veteran of two world wars, consistently advanced 
von Braun's idea of using a Redstone long-range rocket to lob a U.S. satellite 
into space. These entreaties fell on deaf ears, as senior 

[mediacare] Soetrisno: Sri Sultan Berpeluang Capres

2007-10-02 Terurut Topik Harman
kayaknya PAN serius nih dengan wacana menjadikan tokoh2 lokal (Gubernur) untuk 
jadi capres

http://www.okezone.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=51285Itemid=94
Rabu, 03/10/2007 05:46 WIB  
Soetrisno: Sri Sultan Berpeluang Capres  
JAKARTA - Setelah menghadirkan Sutiyoso beberapa waktu lalu, PAN juga 
mengundang gubernur yang diincar untuk dijadikan calon presiden (capres).

Kali ini giliran Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubowono 
X yang diundang. Menurut Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir, Sri Sultan 
diundang oleh Fraksi PAN untuk memberikan paparan mengenai hubungan antara 
pemerintah pusat dan daerah. Seperti waktu kita undang Sutiyoso kemarin, kata 
Soetrisno saat dihubungi kemarin, Senin (3/10/2007).

Soetrisno mengaku melemparkan wacana mengusung gubernur sukses menjadi capres. 
Dia menyebut Sutiyoso dan Sri Sultan termasuk di dalamnya. Mengenai apakah 
acara FPAN dengan para gubernur tersebut semacam orientasi untuk mengukur 
mereka, Soetrisno juga membenarkan hal itu. 

Ini supaya publik dalam dua tahun ini tahu para tokoh ini menyampaikan 
visi-misinya. Ini harus sudah dibiasakan. Jangan seperti 2004 lalu, rakyat 
diberi jangka waktu yang sedikit untuk memilih, tuturnya.
Namun, PAN akan menentukan capresnya melalui mekanisme internal yang didukung 
dengan survei oleh lembaga independen. Pak Sutiyoso dan Pak Sultan punya 
peluang kalau rakyat menghendaki. Kita akan usung mereka. Kalau kader PAN 
sendiri (perolehan suara) dalam survei jauh tertinggal dibandingkan mereka, 
jelasnya.

Soetrisno mengatakan, kader PAN nantinya bisa saja ditempatkan sebagai wakil 
presiden, itu pun bila hasil survei mengatakan demikian. Semua itu, kata dia, 
tergantung pada perkembangan politik. Sebab, sampai 2009 nanti, peta politik 
bisa berubah. (sindo)


   

Pinpoint customers who are looking for what you sell. 
http://searchmarketing.yahoo.com/

[mediacare] Conflict areas more peaceful: Govt

2007-10-02 Terurut Topik Sunny
http://www.thejakartapost.com/detailnational.asp?fileid=20071002.H02irec=1


Conflict areas more peaceful: Govt 
The Jakarta Post, Jakarta

The government has said the situation in the three conflict areas of Aceh, 
Maluku and Papua are moving steadily toward peace -- but said national security 
would remain on alert against separatist movements.

In general, security conditions in the three areas are relatively conducive to 
peace ... there are almost no armed conflicts, Coordinating Minister for 
Political, Legal and Security Affairs Widodo A.S. was quoted as saying by 
Antara. 

Widodo met with the House of Representatives Commission I overseeing defense 
and security affairs on Monday, along with Maritime Affair and Fisheries 
Minister Freddy Numberi, the Indonesia Military chief Air Chief Marshal Djoko 
Suyanto, the National Police chief Gen. Sutanto and the State Intelligence 
Agency chief Syamsir Siregar. 

Widodo said small criminal incidents in Aceh were because Aceh residents were 
not satisfied with tsunami rehabilitation works or with post-conflict 
reintegration efforts. 

Flag-burning and the establishment of a new local party GAM are against the 
spirit of Helsinki peace agreement and have led to security incidents in Aceh, 
Widodo said. 

The flag-burning incident took place in North Aceh before the celebration of 
Indonesia's Independence Day on Aug. 17. 

Aug. 17 also saw some 150 national flags lowered across Aceh, including in the 
provincial capital Banda Aceh. 

Widodo said the implementation in Papua of a special autonomy status and the 
following developments throughout Papua and West Papua provinces had eased 
security problems there. 

However, Papuan armed and unarmed separatists movement still exist. The armed 
group is considered a threat despite its small size. 

The Free Papua Organization (OPM) is involved in a low-level conflict in Papua. 

The separatist groups often focus on poor human rights and slow development 
issues, Widodo said. 

They also try to bring Papua issues to the international arena to demand the 
United Nations review the integration of Papua into Indonesia. 

On Maluku, Widodo said the separatists incidents carried out by supporters of 
the South Maluku Republic (RMS) included a separatist flag being raised in 
Ambon on July 3. And he said on March 24 a flag was flown in Utrecht, the 
Netherlands. 

Widodo said RMS supporters were seeking sympathy from local and international 
communities through the distribution of brochures, flag raising activities and 
bombings. 

They just want to show their existence to local and international 
communities, he said. 

RMS supporters performed on June 29 a cakalele war dance and tried to unfurl a 
separatist flag in front of President Susilo Bambang Yudhoyono who was in Ambon 
to commemorate National Family Day. 

Widodo said his office had issued policies to prevent similar disintegration 
movements nationwide. 

Technically, we are conducting intelligence and defense operations for the 
defense sector, he said. 

The central government also urges regional administrations to carry out 
existing regional autonomy schemes. 

Regions should develop local economies to increase their public's welfare. 


printer friendly 

Post Your Comments

Comments could also be sent to: [EMAIL PROTECTED]

  Name  required  
  City  
  Country  
  E-mail  will not be shown  

   
   
 
 
bold.gifitalic.gifunderline.gifseparator.gifstrikethrough.gifjustifyleft.gifjustifycenter.gifjustifyright.gifjustifyfull.gifbullist.gifnumlist.gifundo.gifredo.gif

Re: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka Suminta #59147

2007-10-02 Terurut Topik Henny
Ah jangan naif.simple sajalah

Waktu ngurus Visa anda dimintai macam-macam surat dan uang tambahan ngeluh..nah 
apa namanya itu.???
Kalau mau masuk sekolah negri susah..nah apa namanya itu???
Dan terjadi mulanya era mana???

Mau China oportunis mau apa keg sama saja, beda tipis.kan tergantung 
orangnya. 
Kalau sudah jadi WNI yah sudah blend lha, bukan berarti dilihat dari sudut 
teman atau lain-lain tapi dari hati nurani...

Kalau kita tak kebagian rejeki yah sudah nanti juga ada gilirannya...

HH


  - Original Message - 
  From: Yap Hong-Gie 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, October 02, 2007 12:17 PM
  Subject: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka Suminta #59147


  Bung Kaka Suminta Yth,

  Kendala dalam menyimak suatu tulisan dengan benar, membuat output
  kesimpulan mbeleber ndak karuan ...

  Tulisan saya ditujukan khusus kepada: para Cina oportunis, ulangi,
  para Cina oportunis. 
  Mereka yang dihinggapi Cinderella Syndrome, yang di Era Reformasi
  ini meratap-ratap merasa dirinya sebagai anak tiri, yang selama 32
  tahun dizalimi oleh ibu tiri Orde Baru. 

  Bahwasanya pendapat otokritik ini dianggap oleh kalangan tertentu
  menyakitkan the truth hurts, bukan berarti bahwa pemikiran ini
  adalah spekulatif sempit. 
  Soal adanya resiko bahaya bagi masa depan Indonesia dan kemanusiaan,
  komentar singkat saya tidak ada apa-apanya dibanding dengan perilaku
  kebabalasan sebagian elit Cina. 

  Sebagai etnis Cina, saya dan sebagian besar saudara-saudara etnis
  lainnya tidak pernah merasa tertindas oleh Pemerintah Orde Baru. 

  Kita juga sering mendengar kecengengan Cina oportunis yang menyalahkan
  sejarah; Pemerintahan Kolonial Belanda, sebagai biang kerok yang
  mewarisi segala kebijakan yang bersifat diskriminatif. 
  Fakta sejarah memang sering diputar balikan untuk kepentingan tertentu. 
  Siapapun tahu bahwa warga etnis Cina diberikan status penduduk khusus
  De Vreemde Oosterling; strata diatas pribumi (Inlander) dan
  setingkat dibawah warga Belanda. 
  Juga dikenal pemberian gelar (komersiel) seperti Kapitein, Mayoor Der
  Chinesen, dengan konsesi atau kekuasaan atas wilayah tertentu. 
  Semua orang pun tahu bahwa kalangan etnis Cina, amat-sangat menikmati
  priveledge yang diberikan Kolonial Belanda.
  Fenomena ini mirip dengan situasi dan kondisi pada Pemerintahan Orba,
  tapi sekarang ada saja yang mengumpat dan menyalahkan Pak Harto.
  Kalau di kamus saya perilaku semacam itu disebut: Munafik!

  Cerita horor darimana lagi bahwa sekarang etnis Cina masih tertindas? 
  Alasan klasik soal masalah kewarganegaraan (SKBRI) harus dilihat
  secara komprehensif, mulai dari sejarah sosial-politik; seperti 
  Staatsblad Belanda, Dwi Kewarganegaraan, Kebijakan Pemutihan oleh
  Pemerintah Orde Baru (baca kembali Orde Baru!), serta jangan lupa juga
  segi kesadaran dan sikap-prilaku warga itu sendiri. 
  Kalau ngurus dokumen lewat calo, biro jasa dan pihak ke-3, terus
  dikenakan biaya (jasa) tambahan, terus semuanya mengaku-ngaku diperas
  itu kan konyol! 
  Tapi itu semua sudah masa lalu, jangan diulang-ulang lagi cerita
  bodong tersebut. 
  Pemerintah secara resmi sudah menghapuskan pra-syarat SBKRI (bagi WN
  yang orang tuanya lahir di Indonesia), diperkuat dengan payung hukum,
  UU Kewarganegaraan dan UU Anti-Diskriminasi. 

  Kalau serius ingin mengungkapkan korupsi Pak Harto, bawa bukti-bukti
  materiel konkrit, berikan kepada Jaksa Agung, KPK, MA, DPR/MPR dan
  Presiden, tapi jangan model fitnahan TIME Inc, atau kumpulan clipping
  koran ala Transparansi Internasional.

  Saya kira Cinderella Syndrome itu cuma diderita turunan genetik
  terbatas, rupanyanya sudah mewabah dan nular dari satu milis ke milis
  yang lain ... he he he 

  Wassalam, yhg.
  --



   

[mediacare] Sajak-Sajak Babad Diponegoro

2007-10-02 Terurut Topik anton_djakarta
Babad Diponegoro

ANTON

(I) Ontowiryo, 1820

Berkatalah : Ratu Kencono

Hujan rinai di pelupuk ladang
Kala matahari tak lagi garang

Kemarilah Pangeran...kuperlihatkan sejarah
Dimana aksaranya tertulis pada bintang-bintang terang
Sejarah adalah mata hati kita
Ia tegak dari mimpi-mimpi senja
Dan dibangunkan oleh embun yang jatuh di tepi jendela

Duduklah, Ontowiryo..
Dengarkanlah cerita ini dengan telinga seksama
Tatkala jaman masih sentosa
Padi rimbun berbunting 
Dan prajurit belum lagi tunduk pada api putih yang menyala-nyala dari 
Batavia sana
Eyangmu membuka tanah Mentaok
Dengan cinta dan rimbunan air mata bahagia
Dia lahankan cita-cita
Menggeser Demak ke tanah selatan Jawa
Disanalah takdir sejarah Mataram bermula
Dan mengembalikan kejayaan Gadjah Mada
Yang sempat lumer oleh Panglima Armada Melaka...

Maka ditaruhlah secangkir air dari sampan cawan tanah liat
Minum lah dulu..
Hujan rinai selesai sudah
Guratan pelangi membentuk lengkungan di tenggara
Dan beberapa petani pulang ke peraduan
Bagai berlabuh setelah bertarung hidup
Sang Pangeran masih duduk terpekur
Diam-diam hatinya terbara
Oleh intrik di dalam keraton semboja
Dengan teritik gelitik Patih Danureja
Dipahaminya bahwa ke agungan raja punah sudah
Dalam kelam senja
Ia membuta
Namun Sang Sultan Sepuh menahannya
...hadaplah dulu pada Sang Ratu Kencono
Agar tenang jiwamu
Agar kekal wibawamu

(Berkatalah lagi Ratu Kencono...)

Nak Mas Pengeran
Yang dilimpahkan anugerah cinta
Dan senyum Tuhan Kuasa
Jaka Tingkir dulu di padu ke Dampar Trenggono
Bukan tanpa sebab
Bukan tanpa musabab
Dia arungi Bengawan Solo 
Dikalahkannya empat puluh buaya
Ditidurinya puteri Raja
Ditandanginya Sunan Kalijaga
Dia titisan Raja Majapahit yang moksa
Dia pengembali tahta Jawa
Pada penerang sesungguhnya

Ontowiryo masih terdiam
Di remas-remasnya batang tombak Senggaluh
Di bukanya blangkon prabu ratu
Kakinya digeser pelan 
Dan matanya berloncatan dari bingkai-bingkai ukiran Jati senyawa

Nak Mas Pengeran...
Lalu datanglah Ario Penangsang
Sang Penuntut tahta Ndemak
Dia jalari tanah Blora Kemarahan
Dia padati lasjkar Jipang Panolan dengan Air mata api
Dan bibirnya sungging tanpa bekas
Lalu dia menghamba ilmu pada Kyai Jopar Sidik
Dia sembah sujud pada Kyai Kudus itu
Lalu bertaruh tangan merebut tanah Demak
Maka bersama Jopar Sidik
Dia ke ndalem Kalijogo 
Di tepian hutan Kadilangu
Kala itu sore masih mengambang
Lembayung senja pun belum datang

Dimas Kalijogo sapa Djopar dengan nada setegak menara suar Teluk 
Belanga
Berilah tahta Ndemak pada Nak Mas Pengeran Penangsang
Kalijogo diam, matanya redup namun bibirnya ranum
Ia geser pikirannya
Sejarah ada di mejanya
Dan kini legendanya sedang bertatap muka
Dengan teman yang murka
Kemurkaan Panglima para Wali
Sunan Kudus berhati singa
Mencari kekuasaan di tanah Jawa
Lupakah dia bahwa orang Jawa lebih berbudaya
Maka tegaklah badan Kalijogo
Dia taruh keris sukmolimo
Di meja berantu macan
Kyak Djopar
Aku tiada tahu kekuasaan Demak
Anak desa ini, anak Pajang dari lereng Merapi...
Tapi tahukah Kyai?'
Dialah darah suci Majapahit
Penerus Bhre Wijaya
Penegak Sentosanya Tanah Jawa
Kalijaga berjalan ke arah teritis dan memandang bunga melati
Kyai Djopar, bunga melati itu wangi, dan kewangian seseorang 
terletak di hati, bukan kekuasaan yang bikin mati

.Sudah...Sudah Penangsang gebrak meja berantu macan
Aku muak berbicara seperti bulan liar...mana hak Bapakku
Mana tahta yang di sikut Prawoto
Cepat berikan kesini
Penangsang Berdiri dan mencabut Keris Kyai Setan Kober
Jaka Tingkir meloncat ke belakang di pegangnya kursi agar tiada ia 
terjengkang dan dihantam tangan perkasa Penangsang

Sunan Kudus sang Panglima Wali Berhati Singa meloncat
Bagai kijang liar
Ke belakang Jaka Tingkir
Dipegangnya tangan Jaka Tingkir dengan kekuatan pohon gandewa
Cepat...Sarungkan...sarungkan kerismu! Teriak sang Sunan pada 
Penangsang dengan mata nyalang dan bibir penuh tanda.

Dengan wajah ngunngun Penangsang menyarungkan kerisnya
tahukah kau arti ini semuanya, Ontowiryo?
Penangsang tiada mau isi peluang
Ia tidak tahu tanda-tanda ketajaman suara
Kecerdasan pikiran
Dan ketangkasan gerak mata
Sarungkan kerismu
itu tanda tancapkan kerismu di badan si anak desa
Dan Penangsang memang diam
Dia akhirnya mati
Di tepi Bengawan Solo
Ditombak eyangmu yang masih belia 
Danang Sutawijaya

Jika marahmu kau hantamkan pada tembok sang Maskalak
Maka kau akan dikurung ribuan tentara putih
Mereka datang sebagai sejarah
Keluarpun harus jadi sejarah
Bila kau hanya kobarkan marahmu
Banting sana, geplak sini
Mereka hanya bernyanyi-nyanyi sambil peluk perempuan
Dan minum-minuman keras
Lalu kau terkurung di benteng batavia
Bagai elang tiada bernyawa
Maka gunakan akal anakku
Agar kau jadi Danang Sutawijaya
Bukan Penangsang berhati amarah

Ontowiryo diam
Eyang Puteri besok aku akan hadap ayahanda Raja
Aku tiada sedia menjadi Raja
Aku bukanlah putera permaisuri
Dan aku muak dengan Danureja
Yang injak tanah Jawa dengan akal buaya
Dia undang tentara Batavia

Re: [mediacare] Re: TURUNAN IBLIS

2007-10-02 Terurut Topik Henny
Itulah namanya kebebasan perpendapat...

Kalau aku dari pada berumpat caci tak jelas dan tak ditanggapi lebih enak 
bilang. Monyet, kan kita sering dengar org pada kongkow rame antara sesama 
kita ke kita bilang ...anjing.jeruk makan jeruk...kalau 
kejam..iblis.habis itu yah sudah terlepas dari belengguberumpat caci 
dibandingkan dengan mengatakan turunan iblis kayaknya beda tipis.

Salam

HH


  - Original Message - 
  From: idakhouw 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, October 02, 2007 8:16 AM
  Subject: [mediacare] Re: TURUNAN IBLIS


  Andaipun saya demikian dendam kesumat terhadap Soeharto, sebagai
  seorang yg punya adab saya tak akan mengatakan Soeharto turunan iblis. 

  ~Anda

  --- In [EMAIL PROTECTED], idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Tulisan ini selain rasis (mencitrakan sebagai sebuah cacat, bila
  seorang pemimpin Indonesia memiliki darah Cina) juga diskriminatif
  terhadap manusia yang dilahirkan tanpa ayah. 

  Banyak hal dari Soeharto yang bisa dan harus dikritisi/dikecam, tanpa
  perlu mengutik2 masa lalunya (bila benar) yang tidak relevan dengan
  perjuangan mewujudkan keadilan di Indonesia!

  I.

  --- In mediacare@yahoogroups.com, Henny [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Jangan salah dulu, ungkapan dibawah ini ada benarnya. Dan jangan
  tersinggung bila saya memakai istilah China disini bukan Tionghoa.
   
   Perlu diolah bahwa kebanyakan anti China itu kan hanya sebagian
  kecil yang KKO atau Kurang-Kurang Otak.
   
   Sebenarnya bila dilihat dari sejarah tidak ada alasan bagi org
  Indonesia untuk mengganyang, merampoki atau membantai orang keturunan
  China. Wong zaman keindahan itu telah dimulai sejak I Tsing. Tapi
  sekali lagi karena kita masih KKO, gampang sekali dipengaruhi oleh
  para pemimpin kita yang jelas-jelas memiliki unsur politik. Yg jelas
  SUHARTO.
   
   Contoh yg jelas stadion Persija di Menteng konon katanya dibangun
  saat Tan Bun Tiang menjadi bendara Persija, dan apa artinya setelah
  ORBA bagaimana dengan Sepakbola kita? Lihat saja Ivanna Lie, susahnya
  menjadi WNI.
   
   Zaman Sukarno, para keturunan ini banyak berperan dan lagi-lagi
  karena SIRIK maka di Zaman Suharto dibuat sedemikian sulit, agar tidak
  menjadi duri dalam daging, mereak ini dibuat terbuai dengan dupanya
  uang. Dan inilah Era KORUPSI dimulai. Sang keturunan ini punya
  istilah cacing didalam tanah bisa hidup masa saya tidak, tak kalah
  otaknya jalan ini tdk bisa yah jalan lain. Mulailah timbul istilah
  KUHP = Kasih Uang Habis Perkara. DAN JELAS INI BUKAN CIA. Sekarang
  tinggal bagaimana kita melihatnya.
   
   Jadi sekarang bila ada istilah Suharto itu keturunan China nggak
  jelas juga akan tetapi yang jelas keturunan IBLIS.
   
   Sekolah mulai kerasukan juga berbagai cara dibuat untuk menghambat
  si Keturunan ini padahal jumlahnya tak seberapa. UMPTN segala macam,
  ini belum persaratan lain SKBRI, K-i wah ladang KORUPSI pun mewabah.
   
   Yang menjadi masalah disini Palestina khususnya adalah orang yang
  memanfaatkan dan berdalih ISLAM yang memang jelas susah menerima
  Pluralisme. Mungkin anda masih ingat lagu My Way...nah ini dia My
  Way or No Waysedangkan dilain pihak kita menganut My Way or
  High Way.
   
   Salam.
   
   HH
   
   
   
   - Original Message - 
   From: idakhouw 
   To: mediacare@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, October 01, 2007 5:30 AM
   Subject: [mediacare] Re: Agama + Dengki
   
   
   Tan, Tanteu, Tanteuh Mus,
   Coba dosis anti Arab / anti Islamnya kurangi dulu, dosis ketinggian
   bikin sampeyan mabuk meracau anti Cina segala *_*
   
   I.



   

Re: [mediacare] Kebiasaan Menonton TV di Bulan Ramadhan Meningkat 35 Persen ??

2007-10-02 Terurut Topik Martin Widjaja
Saya agak ragu apakah artikel ini benar adanya, minimal
bagi saya dan beberapa kawan yg biasa suka nonton TV
juga dengerin radio macam Elsinta yg biasa banyak berita
dan info itu.
Pasalnya bukan cuma siaran di bulan puasa ini penuh dgn
siaran2 agamis yg banyak dipaksakan juga iklan2nya 
terus menerus nggak memberikan pilihan lain buat mende
ngarkan dakwah dan syiar agama itu...
Kayaknya nggak ada pilihan lain sepanjang hari , siang
malam harus mendengarkan dan menyaksikan keajaiban
demi keajaiban yg dipaksakan dinikmati pemirsa maupun
pendengar TV maupun radio.
Kalau sebelumnya saya suka mendengar Aa Gym yg ber kata2
mutiara sering digambarkan secara santun, umum dan 
nggak melantunkan ayat2 suci dalam bahasa Arab yg saya 
tidak mengerti dan kurang saya nikmati.
Bahkan radio Elsinta tiap 30 menit saya harus pindahkan 
ke gelombang lain karena kurang bisa menikmati kuliah 
ajaib dr ustad2 muda yg sangat fasih berbahasa Arab 
yg lagi2 saya nggak saya pahami...
Saya nggak tahu kalau dahulu saya masih bisa menikmati
siaran2 atau laporan perjalanan haji di Kompas, Sonora 
siaran2 TV dll kok sekarang ini terasa jenuh dan bingung 
habis buat orang setua saya , kuliah nan sugestif dari uztad2 
muda macam Al Habsyi di Elsinta atau Uztad Jeffrey di 
SCTV kok nggak bisa masuk lagi dalam penalaran saya,
sbg contoh kalau ke masjid , maka tiap langkah kita sdh akan
penuh berkah dan para malaikat menyambut kita dengan 
suka ria  dll dll...

Alih2 saya makin mendengarkan siaran radio atau TV 
sekarang ini saya karena nggak ada pilihan lain, beralih 
pada indovision yg siaran Aljazirahnya masih mendingan 
nggak harus menyebabkan saya nggak ada pilihan untuk 
menikmati makanan yg terlalu jenuh buat saya...

Salam, martin - jkt


- Original Message 
From: mediacare [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare yahoogroups mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; media jakarta [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, October 2, 2007 6:47:49 PM
Subject: [mediacare] Kebiasaan Menonton TV di Bulan Ramadhan Meningkat 35 Persen







 
 





Kebiasaan Menonton TV di Bulan Ramadhan Meningkat 
35 Persen
Suara Pembaruan, 1 Oktober 2007

 

dok sctv 

Sinetron Para Pencari Tuhan cukup diminati 
pemirsa televisi. 

[JAKARTA] Antusiasme pemirsa menyaksikan siaran 
televisi di bulan Ramadan meningkat tajam. Peningkatan luar biasa terjadi pada 
waktu santap sahur dan berbuka puasa, dengan jumlah penonton mencapai 12 kali 
lipat saat sahur (pukul 02.00-04.29 WIB) dari rata-rata 343.000 menjadi 
4.609.000. Puncaknya berlangsung pukul 04.00 WIB dengan jumlah pemirsa mencapai 
7.609.000. 

Kenaikan tajam juga terjadi menjelang waktu 
berbuka puasa (17.00-18.59 WIB) yang mencapai 35 persen dari rata-rata 
5.624.000 
menjadi 7.609.000 penonton, diikuti penurunan sebesar 2,5 persen antara pukul 
19.00-20.59 WIB, saat sebagian pemirsa menunaikan ibadah salat tarawih. 

Demikian data seperti yang dirilis AGB Nielsen 
Media Research, Sabtu (29/9). Dari data tersebut, kalangan anak-anak usia 5-14 
tahun memperlihatkan kenaikan angka paling besar saat sahur. Jumlah pemirsa 
anak-anak meningkat 22 kali lipat dari periode reguler, dari rata-rata 24.000 
menjadi 498.000 pemirsa. Sementara, saat berbuka, jumlah pemirsa anak dan 
remaja 
meningkat 50 persen. Pemirsa anak meningkat menjadi rata-rata 2.412.000 dari 
1.580.000, dan pemirsa remaja (15-19 tahun) meningkat dari 637.00 menjadi 
975.000. 

Data tersebut diperoleh dari data harian AGB 
Nielsen di tiga kota besar yaitu, Jakarta, Surabaya, dan Bandung yang 
mempresentasikan 80 persen dari total populasi TV di 10 kota besar cakupan. 
Jumlah pemirsa pada 12 hari pertama puasa (13-24 September 2007) naik hingga 25 
persen dibandingkan periode reguler (1-12 September 2007). Kenaikan yang tinggi 
dibandingkan dengan bulan Ramadan tahun lalu yang mencatat kenaikan sebesar 19 
persen. 

Pola penonton dalam bulan Ramadan mengalami 
perubahan, terjadi peningkatan saat sahur dan setelah pukul 10.00 WIB menjelang 
berbuka puasa. Namun, jumlah pemirsa menurun saat ibadah Tarawih, lalu kembali 
bergerak naik sesudahnya hingga pukul 23.00 WIB. Setelah pukul 23.00 WIB hingga 
menjelang sahur, pola menonton TV relatif sama dengan periode reguler. 

Pola menonton yang tinggi saat sahur juga terjadi 
pada remaja, dan dewasa (20 tahun ke atas). Anak-anak memimpin kepemirsaan TV 
mulai pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB. Sementara di antara ketiga kota survei, 
persentase pemirsa TV tertinggi adalah di kota Bandung, hampir sepanjang hari. 


Dari segi program yang ditayangkan, AGB Nielsen 
menyebutkan stasiun TV melakukan sejumlah perubahan. Beberapa genre program 
ditambah durasi tayangnya seperti, Entertainment (komedi), dan Religi 
(dakwah). Meski komedi dan dakwah menjadi program yang paling banyak 
ditayangkan, ternyata program yang justru meraih pemirsa paling banyak adalah 
sinetron, terutama pada target penonton anak-anak seperti, Para Pencari 
Tuhan, Eneng dan Kaos Kaki Ajaib, 

[mediacare] Polisi Usut Sweeping FPI di Samarinda

2007-10-02 Terurut Topik Sunny
  http://www.tribunkaltim.co.id/


  Polisi Usut Sweeping FPI di Samarinda  | Cetak |  

  Senin, 01 Oktober 2007  
  SAMARINDA, TRIBUN- Poltabes Samarinda terus mengusut tindakan sweeping 
yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI), Sabtu (29/9) dinihari lalu. 
Polisi sudah mendapat laporan seorang warga yang terjaring sweeping tersebut.

  Menurut Kasat Reskrim Poltabes Samarinda, Kompol Novi Irawan SIK, 
pihaknya sedang mendalami laporan itu, yakni terkait unsur pidana pengeroyokan 
oleh oknum anggota FPI. Polisi sudah mengantongi nama pelaku. Sekarang kami 
sedang mencari yang bersangkutan untuk dimintai keterangan, ujar Novi, Minggu 
(30/9) siang. 

  Ia menjelaskan, pria berinisial JY itu dikenali oleh korban pengeroyokan 
saat FPI sweeping. Novi mengaku telah menelusuri tempat tinggal pelaku namun 
sejauh ini belum menemukannya.

  Selain JY, kata Novi, kemungkinan masih ada pelaku lain yang tidak 
dikenali korban.

  Kabag Operasional Poltabes Samarinda, Kompol Robert SP SIK mengatakan, 
peristiwa pengeroyokan di Samarinda Seberang sebenarnya tidak termasuk dalam 
agenda aksi konvoi FPI malam itu. Kami hanya mendapat pemberitahuan dari FPI, 
mereka akan melakukan konvoi keliling Kota Samarinda. Isi pemberitahuan cuma 
konvoi. Tidak ada yang lain, ujarnya.

  Karena itu, Robert menurunkan sekitar 400 pesrsonil untuk membantu 
pengawalan aksi damai tersebut. Namun setelah 2 jam melakukan konvoi, polisi 
kata Robert tak mengira sebagian anggota FPI akan melakukan sweeping di 
Samarinda Seberang karena mereka kembali ke tempat semula, Masjid Darun Nikmah 
Karang Asam. Sebagian dari mereka sudah pulang, karena itu anggota juga 
kembali ke Mapoltabes, ujarnya.

  Robert mengatakan, Poltabes Samarinda akan melakukan tindakan sesuai 
dengan undang-undang pidana. 

  Ketua Laskar FPI Kaltim, Habib Fauzi yang dikonfirmasi mengatakan, 
sweeping di Samarinda Seberang tidak masuk dalam agenda. Malam itu FPI hanya 
menggelar konvoi damai. Tujuannya cuma konvoi saja. Kita tidak tahu persoalan 
pemukulan itu, ujarnya. Jika hal tersebut terjadi Habib Fauzi mengatakan itu 
hanya ulah segelintir oknum FPI, tidak mengatasnamakan FPI secara kelembagaan. 
Tidak Boleh 

  Pengurus Wilayah GP Ansor Kaltim menyayangkan aksi  sweeping Front 
Pembela Islam (FPI) Kaltim, Sabtu (29/9) kemarin, hingga menyebabkan Kapolsek 
Seberang AKP Arif Budiman SIK terluka. 

  Kita ini ada aturan hukum, tidak lantas ada ormas atau OKP yang lalu 
mengambil langkah- langkah sendiri tanpa memperdulikan hukum yang telah 
berlaku.  Itu namanya main hakim sendiri, kata Syaparudin J, ketua PW GP Ansor 
Kaltim kepada Tribun, Minggu (30/9).

  Menurut dia, jika berbentuk anarkhis maka aparat kepolisian berhak 
melakukan tindakan tegas dan tidak membiarkan aksi-aksi tersebut dilakukan 
sehingga mengganggu stabilitas keamanan kota Samarinda pada khususnya.

  Polisi kami yakin tahu yang mana bentuknya anarkhis, mana yang tidak. 
Apalagi sampai ada yang terluka. Polisi berhak untuk mengambil tindakan hukum 
yang tegas terhadap aksi yang tidak dibenarkan itu, jelasnya.

  Muhammadiyah Menyayangkan 

  Pimpinan Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah Kaltim juga menyayangkan aksi 
itu. Menurut Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Kaltim Ahmad Aznem, seharusnya 
sweeping tak dilakukan oleh ormas tersebut. Kami di Pemuda Muhammadiyah pun 
begitu, jika menemukan kejanggalan atau sesuatu temuan serahkan kepada polisi. 
Biar aparat kepolisian yang bertindak, kata Aznem, Minggu (30/9).

  Meski demikian Aznem memandang, konvoi damai yang berujung pada pemukulan 
hingga mengakibatkan sejumlah warga dan Kapolsek Samarinda Seberang terluka itu 
sebagai bentuk kekecewaan FPI terhadap kinerja aparat. Semestinya, hal ini bisa 
dicegah jika saja aparat telah lebih dulu mengantisipai dan mawas diri.

  Kenapa FPI turun? Itu mungkin karena aparat kurang sigap, dan dipandang 
kurang proaktif. Dalam hal ini saya menilai kerja aparat lamban, karena 
terbukti ada ormas Islam yang harus turun menertibkan kota di bulan puasa ini. 
Kenapa setelah FPI turun, aparat baru turun? tanya Aznem.

  Pada Ramadan 1428 H ini, PW Pemuda Muhammadiyah Kaltim menyerukan 
pesan-pesan perubahan dan pembebasan kepada seluruh umat Islam. Di antaranya 
mengajak masyarakat Kaltim untuk menahan diri, mengendalikan emosi dan 
menjalankan hak dan kewajiban hidupnya namun tidak harus mengganggu hak dan 
kewajiban hidup orang lain.

  Tugas Aparat

  Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama (Kanwil Depag) Kaltim Farid Wadjdy 
berharap jika ada ormas yang akan turun ke jalan, terkait pengamanan di bulan 
Ramadan bisa meminta pengawalan dari kepolisian.

   Jika ada tindakan main hakim sendiri aparat harus bertindak untuk lebih 
responsif. Dan bagi ormas yang turun ke jalan dan sudah meminta pengawalan dari 
kepolisian maka yang melakukan tindakan di lapangan hanya dari aparat, ujar 
Farid, Minggu (30/9).

  Sebelumnya, 

Re: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak

2007-10-02 Terurut Topik Martin Widjaja
Mas Radit, kalau nggak salah beberapa hari lalu
saya lihat di SCTV tayangan masa FPI Jati Petamburan
dihadang dan digembosi di jalan Gunung Sahari oleh
 polisi dr Polres Jakut.
AKBP Wayan bilang, patroli, sweeping adalah tugas 
polis , jadi masa FPI itu kami bubarkan , beliau ini
tegas dan berani , percaya diri. Kayaknya potensial 
sbg generasi muda yg bisa diharapkan menegakkan 
dan menjaga ketertiban umum.

Si Komandan FPI sambil marah2 bilang ada afa sama 
Folres Jakut ini, karena Folda, dan Folres2 lain semua 
selalu bisa bekerja sama kok tidak yg satu ini ?

Ini juga sungguh2 terjadi lho, cuma kayaknya di Kompas 
nggak masuk karena lagi penuh dgn berita2 ttg partai 
tertentu 

Salam , martin - jkt


- Original Message 
From: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; mediacare mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 3, 2007 6:43:26 AM
Subject: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak







!--

#ygrp-mkp{
border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:14px 0px;padding:0px 14px;}
#ygrp-mkp hr{
border:1px solid #d8d8d8;}
#ygrp-mkp #hd{
color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:bold;line-height:122%;margin:10px 0px;}
#ygrp-mkp #ads{
margin-bottom:10px;}
#ygrp-mkp .ad{
padding:0 0;}
#ygrp-mkp .ad a{
color:#ff;text-decoration:none;}
--




Di Pulau Jawa, semua orang takut dengan ulah FPI. Saat FPI menjalankan aksinya, 
tak ada yang berani melawan. Beda dengan warga Dayak di Kalimantan. Mereka 
berhasil menggencet ulah FPI.
   
   
   
  Berita dari Tribun Kaltim, www.tribunkaltim.co.id

  FPI dan Warga Dayak Berdamai
  
SAMARINDA, TRIBUN- Front Pembela Islam (FPI) akhirnya berdamai dengan
warga Dayak,  pasca- perselisihan saat sweeping FPI Sabtu (29/9) lalu
di Samarinda.
  
Ini disampaikan Kapoltabes Samarinda, Kombespol Marwoto Soeto di
Samarinda, Selasa (2/10), sesuai hasil kesepakatan mereka.  Kedua
pihak bertemu dan sepakat mengakhiri perselisihan ini, Senin (1/10)
malam.
  
Marwoto mengatakan, FPI berjanji tidak akan melakukan sweeping dengan
pendekatan seperti yang dilakukan pekan lalu. Kami kepolisian sudah
me-warning, kalau mau pawai atau konvoi melaporlah ke polisi supaya
kami kawal. Kalau melakukan sweeping, sekalipun tidak berbenturan
dengan masyarakat tetap harus lapor polisi,  kan begitu. Tetap kami
akan proses kalau mereka mukul orang, tandasnya.
  
Jika FPI menemukan gejala yang meresahkan masyarakat
 seperti minuman
keras dan aksi kriminalitas lainnya, Marwoto berharap,  mereka
melaporkannya secara resmi kepada pihak berwajib.
  
Terkait penanahan dua oknum anggota FPI, Marwoto menegaskan, proses
hukum terus berlanjut.  Tapi penangguhan mereka disetujui. Selain itu,
polisi masih mencari pelaku lain yang diduga terlibat pemukulan di
Samarinda Seberang.
  
Mengenai laporan senjata tajam (sajam),  menurut Marwoto, cuma
mengada-ada. Itu kan alat mereka. Kalau orang Dayak jaga malam kan
memang menggunakan itu,  ujarnya.
  
Ia berharap kedua pihak menghormati kesepakatan yang sudah dibuat.
Jika terjadi perselisihan yang berujung bentrok fisik, polisi tidak
segan-segan menindak. Siapa saja kalau anarkis dan meresahkan
masyarakat, kami pasti tindak, tegasnya.
  
Sebelumnya Ketua DPD FPI
 Kaltim, Muhammad Alwi Assegaf, mengatakan FPI
hanya menggelar konvoi damai untuk menyejukkan bulan puasa. Niat untuk
melakukan sweeping didasari kondisi Samarinda yang tidak  nyaman
selama Ramadan. (asi)

KESEPAKATAN
  
1.Pihak FPI Samarinda bersedia meminta maaf atas tindakan yang telah
dilakukan yaitu adanya ucapan atau yel-yel yang menyinggung perasaan
etnis Dayak
  
2. Warga Dayak meminta maaf kepada FPI atas perbuatan yang terjadi
setelah permasalahan ketersinggungan tersebut.
  
3. Penyampaian permohonan maaf  FPI kepada Etnis Dayak di media massa,
 diserahkan kepada Poltabes Samarinda untuk menyampaikannya
  
4. Terhadap kasus pemukulan yang dilakukan oknum FPI, masing-masing
pihak sepakat untuk
 menyerahkan kasus tersebut kepada Poltabes
Samarinda untuk diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
  
5. Masing-masing pihak sepakat untuk meredam permasalahan yang terjadi
agar tidak berkembang dan terulang lagi.(asi)

KRONOLOGI PERDAMAIAN
  
1 Oktober 2007
  
* Pukul 10.00-11.00 - Kapoltabes bertemu Tokoh Adat Dayak di ruangan
Kapoltabes. Mereka meminta FPI menyampaikan maaf secara terbuka kepada
warga etnis Dayak.
  
* Pukul 14.00-15.00 - Kapoltabes bertemu dengan FPI. FPI meminta
Poltabes Samarinda memfasilitasi pertemuan FPI dengan tokoh adat
Dayak.
  
* Pukul 20.00-23.00 - pengurus FPI Samarinda dengan perwakilan Tokoh
Adat Dayak bertemu di ruang rapat Poltabes Samarinda. Wakil dari FPI
delapan orang sedangkan wakil Adat Dayak 12 orang. Mereka sepakat
untuk berdamai dan mengakhiri perselisihan
  
Sumber: Poltabes Samarinda (asi)


 
  
Tonight's top picks. What will you watch tonight? 
Preview the hottest shows on Yahoo! TV.  
  







   

Re: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak

2007-10-02 Terurut Topik Sunny
Orang di Jawa termasuk SBY dan konco-konco pengauasa takut kepada FPI, karena 
kuatir nanti dicegat dan tidak bisa masuk surga bila leher dicekik malaekat 
jibrael. 
  - Original Message - 
  From: radityo djadjoeri 
  To: [EMAIL PROTECTED] ; mediacare ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Wednesday, October 03, 2007 1:43 AM
  Subject: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak


  Di Pulau Jawa, semua orang takut dengan ulah FPI. Saat FPI menjalankan 
aksinya, tak ada yang berani melawan. Beda dengan warga Dayak di Kalimantan. 
Mereka berhasil menggencet ulah FPI.



  Berita dari Tribun Kaltim, www.tribunkaltim.co.id

  FPI dan Warga Dayak Berdamai

  SAMARINDA, TRIBUN- Front Pembela Islam (FPI) akhirnya berdamai dengan
  warga Dayak,  pasca- perselisihan saat sweeping FPI Sabtu (29/9) lalu
  di Samarinda.

  Ini disampaikan Kapoltabes Samarinda, Kombespol Marwoto Soeto di
  Samarinda, Selasa (2/10), sesuai hasil kesepakatan mereka.  Kedua
  pihak bertemu dan sepakat mengakhiri perselisihan ini, Senin (1/10)
  malam.

  Marwoto mengatakan, FPI berjanji tidak akan melakukan sweeping dengan
  pendekatan seperti yang dilakukan pekan lalu. Kami kepolisian sudah
  me-warning, kalau mau pawai atau konvoi melaporlah ke polisi supaya
  kami kawal. Kalau melakukan sweeping, sekalipun tidak berbenturan
  dengan masyarakat tetap harus lapor polisi,  kan begitu. Tetap kami
  akan proses kalau mereka mukul orang, tandasnya.

  Jika FPI menemukan gejala yang meresahkan masyarakat seperti minuman
  keras dan aksi kriminalitas lainnya, Marwoto berharap,  mereka
  melaporkannya secara resmi kepada pihak berwajib.

  Terkait penanahan dua oknum anggota FPI, Marwoto menegaskan, proses
  hukum terus berlanjut.  Tapi penangguhan mereka disetujui. Selain itu,
  polisi masih mencari pelaku lain yang diduga terlibat pemukulan di
  Samarinda Seberang.

  Mengenai laporan senjata tajam (sajam),  menurut Marwoto, cuma
  mengada-ada. Itu kan alat mereka. Kalau orang Dayak jaga malam kan
  memang menggunakan itu,  ujarnya.

  Ia berharap kedua pihak menghormati kesepakatan yang sudah dibuat.
  Jika terjadi perselisihan yang berujung bentrok fisik, polisi tidak
  segan-segan menindak. Siapa saja kalau anarkis dan meresahkan
  masyarakat, kami pasti tindak, tegasnya.

  Sebelumnya Ketua DPD FPI Kaltim, Muhammad Alwi Assegaf, mengatakan FPI
  hanya menggelar konvoi damai untuk menyejukkan bulan puasa. Niat untuk
  melakukan sweeping didasari kondisi Samarinda yang tidak  nyaman
  selama Ramadan. (asi)

  KESEPAKATAN

  1.Pihak FPI Samarinda bersedia meminta maaf atas tindakan yang telah
  dilakukan yaitu adanya ucapan atau yel-yel yang menyinggung perasaan
  etnis Dayak

  2. Warga Dayak meminta maaf kepada FPI atas perbuatan yang terjadi
  setelah permasalahan ketersinggungan tersebut.

  3. Penyampaian permohonan maaf  FPI kepada Etnis Dayak di media massa,
  diserahkan kepada Poltabes Samarinda untuk menyampaikannya

  4. Terhadap kasus pemukulan yang dilakukan oknum FPI, masing-masing
  pihak sepakat untuk menyerahkan kasus tersebut kepada Poltabes
  Samarinda untuk diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

  5. Masing-masing pihak sepakat untuk meredam permasalahan yang terjadi
  agar tidak berkembang dan terulang lagi.(asi)

  KRONOLOGI PERDAMAIAN

  1 Oktober 2007

  * Pukul 10.00-11.00 - Kapoltabes bertemu Tokoh Adat Dayak di ruangan
  Kapoltabes. Mereka meminta FPI menyampaikan maaf secara terbuka kepada
  warga etnis Dayak.

  * Pukul 14.00-15.00 - Kapoltabes bertemu dengan FPI. FPI meminta
  Poltabes Samarinda memfasilitasi pertemuan FPI dengan tokoh adat
  Dayak.

  * Pukul 20.00-23.00 - pengurus FPI Samarinda dengan perwakilan Tokoh
  Adat Dayak bertemu di ruang rapat Poltabes Samarinda. Wakil dari FPI
  delapan orang sedangkan wakil Adat Dayak 12 orang. Mereka sepakat
  untuk berdamai dan mengakhiri perselisihan

  Sumber: Poltabes Samarinda (asi)




--
  Tonight's top picks. What will you watch tonight? Preview the hottest shows 
on Yahoo! TV.  


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.37/1042 - Release Date: 10/1/2007 
6:59 PM


[mediacare] Serangan G30S Merupakan Serangan Komando !!!

2007-10-02 Terurut Topik Hafsah Salim
Serangan G30S Merupakan Serangan Komando !!!

Apa yang dilakukan dan apa yang terjadi akibat G30S selama ini
hanyalah berbagai analysis tentang penyebabnya, dan juga pendapat2
dari sisi pro dan contra kebijakan pemerintah pada waktu itu, hampir
tidak ada dan tidak pernah ada yang mampu meneliti aspek dari tehnik
yang digunakan para penyerangnya.

Setelah enam jenderal sekaligus terbunuh, Angkatan Bersenjata RI sama
sekali tidak lumpuh, jumlah jenderal2 yang dimiliki Indonesia ada
ratusan, bahkan mati enam tidak mungkin membuat system pertahanan RI
lumpuh secara keseluruhan.  Bahkan Nasution gagal dibunuh, dan dengan
pangkatnya, keseniorannya, bahkan dengan pengalamannya, seharusnya dia
bisa mengejar dan menangkap semua pelaku2nya.  Namun kenyataannya kita
sama2 tahu, Nasution sama sekali buta lebih buta dari Suharto yang
jauh dibawah ranking pangkatnya.

ABRI dimanapun diseluruh dunia tidak bisa keluar baraknya tanpa
laporan ataupun pengetahuan para jenderal2nya.  Hirarki vertikal dalam
ketentaraan dimanapun juga tidak memungkinkan adanya pasukan yang bisa
nyelonong untuk menculik, karena jangankan menculik, meminjam senjata
sekalipun tidak bisa, bahkan kalo ada senjatanyapun pelurunya hanya
bisa didapatkan apabila ada izin dari yang teratas.

Serangan Komando ini bergerak serentak bukan menculik satu2, setiap
rumah jenderal dijaga bukan cuma didepan dan dibelakang rumahnya,
tetapi juga dikedua ujung jalan masuknya.  Kalo saja ada pasukan tak
dikenal yang mencoba masuk pasti dalam sekejab secepat kilat laporan
sudah dikirimkan.  Singkatnya saya menyimpulkan, serangan ini adalah
serangan komando, senjata yang digunakan semuanya menggunakan peredam
suara.  Tidak ada tujuannya untuk menangkap atau menyandra tapi bunuh
langsung.  Setelah berhasil mayat2nya dibawa kelubang buaya.  Namun
kenapa ke Lubang Buaya???  Karena dilubang buaya inilah para pelaku
kabur dengan pesawat udara balik ke kapal induk.  Lalu apakah Omar
Dhani tidak tahu??  Bukan cuma Omar Dhani saja yang tahu, bahkan Bung
Karno juga tahu, itulah sebabnya kedua orang ini tahu dengan baik
pelaku2nya.  Bahkan yang lebih mengejutkan, bahwa Bung Karno ternyata
juga berada di Lubang Buaya pada saat kejadian.  Tentu, tak mungkin
Bung Karno dan Omar Dhani tidak tahu adanya penjagalan jenderal2 di
Lubang Buaya.  Dizaman Bung Karno, Halim Perdana Kusumah itu merupakan
lapangan udara militer, tak ada semarangan orang bisa masuk.

Itulah juga sebabnya Bung Karno menyatakan keyakinannya bahwa tidak
pernah terjadi penyiksaan2 terhadap para jenderal yang terbunuh !!!

Waktu di Mahmilub, Omar Dhani ditanya oleh hakim bagaimana bisa Bung
Karno berada di Halim.  Jawaban Omar Dhani hanya sederhana, katanya
apabila dibutuhkan, maka Bung Karno bisa segera diterbangkan ke Jogya.

Jelas, jawaban Omar Dhani cuma asal2an, darimana dia tahu keadaannya
itu sudah emergency atau belum ???  Apalagi pasukan penculik juga ada
bersama mereka !!!  Hanya satu yang bisa disimpulkan, Bung Karno juga
berhasil diculik meskipun tidak dibunuh melainkan disuruh balik ke
Istananya untuk mempersiapkan penyerahan kekuasaan.  Itulah sebabnya
Bung Karno tak mungkin bisa diterbangkan kemanapun juga karena dia
ditawan di Lubang Buaya bersama jenderal2nya yang terbunuh.  Dia
berada di Lubang Buaya bukanlah karena mau diterbangkan ke Jogya
melainkan dia dibawa oleh penculiknya sendiri.  Hal inilah yang juga
membuat Sukarno tahu bahwa enggak ada cerita Gerwani yang menari
telanjang sambil bernyanyi genjer2.  Semua detail gerakan komando ini
sama2 diketahui dan dilihatnya sendiri execusi para jenderalnya
didepan matanya Bung Karno dan Omar Dhani, sementara Suharto hanyalah
pemain figuran yang bertugas menggeser pasukan ke Istana dan kemudian
menangkapi mereka yang ada dalam list yang diserahkan oleh dutabesar
Amerika.  Itulah sebabnya banyak orang merasa aneh dengan peranan
Suharto, karena pada mulanya se-olah2 berhubungan akrab dengan Suparjo
dan juga dengan untung maupun Latif, namun koq kenapa kemudian dia
seorang2 jadi berlawanan.  Masalahnya bukanlah berlawanan atau tidak
tetapi karena dia sekedar diperintah, kalo mulanya dalam perintah itu
Suharto se-olah2 bekerja sama dengan pasukan G30S, belakangan se-olah2
justru berlawanan dengan G30S.

Tentara Indonesia tidak mampu berperang, karena persenjataan tentara
Indonesia semuanya tergantung dari import dari luar negeri.  Analisa
tentang adanya perbedaan pendapat antara Bung Karno yang ingin
mengganyang Malaysia dan Angkatan Darat yang katanya ogah2an bukanlah
demikian kenyataannya.  Masalahnya justru Angkatan Darat tahu
kemampuan persenjataannya tidak memadai untuk berperang sementara
Sukarno mau memaksakan perang.

Sekali lagi agar kita menyimak pernyataan Omar Dhani, bahwa belum ada
orang Indonesia yang mampu mendesign G30S, artinya belum ada orang
Indonesia yang mampu melakukan serangan komando yang begitu brillian.

Ada beberapa anak jenderal yang ayahnya dihukum mati akibat dituduh
terlibat G30S yang ternyata bisa menyelamatkan diri ke 

[mediacare] CIA - G30S/PKI

2007-10-02 Terurut Topik Henny
Paling enak dan menarik itukan membawa-bawa Amerika, CIA. Contohnya Merapi 
kentut ..oh itu ulah CIA bahkan Tsunami dibilang itu kerjaanya Amerikalalau 
Katrina gimana ya? Bingungkan?

Kitakan tak punya nyali untuk menyelidiki dan akhirnya cukup dengan kata-kata 
itu bukan tradisi kita...ingatkan waktyu ORBA ...Suharto bilangsewaktu ada 
kasus TAMPOMAS waktu press menyerang Habibie,  mengundurkan diri bukan 
tradisi kita. KORUPSI baru tradisi.

Waktu Ford berkunjung ke Indonesia lalu keesokan harinya Suharto menyerang 
Timor Timur, dibilang Amerika lagipadahal itu kecerdikan Suharto dan 
penasehat beliau mengambil kesempatan..disini pemanfaatan waktu sangat 
pas

Lihatlah konstitusi kita atau google deh konon banyak mengadopsi dari Amerika 
karena waktu itu kan Sukarno mau berdasar kemana apa ke Belanda sang penjajah? 

Lalu sebagian yang tidak puas apalagi yg idenya tidak diterima yah paling suka 
menghembuskan itu ulahnya Amerika. 

Dulu itu lain dengan sekarang urusan transportasi saja aduh..pesawatnya 
masih kayak apaapalagi telpon...wah masih pake kode 
tek...tek...tek...jangan donk masa dulu itu dikira jaman internet.aduh 
gimana sih.

Lha waktu banyak juga lho yg dikirim ke Soviet ada rekan bernama YANIS TNI AL, 
kalau tidak salah kerturunan China dari Purwokerto dikirim ke Rusia jaman 
Sukarno lalu jaman ORBA yah nongkrong deh disitu tak kebagian apa-apa. 

Kan namanya melihat arah anginmasa iya kita kirim jenderal kita ke 
KorSel...yah Amerika itu sdh betuldan apa gampang mau direkrut jadi 
CIAwah tau nggak anda jenjang birokrasi? Jangan mentang-menatng sekolah di 
US lalu CIA.tanya deh itu yg sekolah disini ...Amin Rais pernah buat apa 
mereka waktu di US? Boro-boro dikenal

Jangan sembarangan brolihat saja deh misalnya...katakanlah ny. Mus berdiam 
di LA lalau sekarang sdh jadi apa...katakanlah PhD apakah pernah berbincang 
dengan Barbara Boxter, Arnold Swazeneger..mungkin ketemu di seminra ok tapi 
benbincang itu lain donk..

Salam

HH







  - Original Message - 
  From: Martin Widjaja 
  To: mediacare@yahoogroups.com ; Forum Kompas 
  Sent: Monday, October 01, 2007 8:21 PM
  Subject: Re: [mediacare] Omar Dhani Pernah Menerangkan Siapa Designer G30S/PKI



  Mbak Mus yg bersemangat,

  Sehebat2nya CIA Amerika dan Mr Marshall Green nya
  saya rasa sulit bisa menjadi grand designer G 30 S atau Gestok 
  atau yg bernama apapun itu.Saya jadi ingat 'pidato' P Amrozi
  ketika di wawancarai TV , jangan sekali2 memandang rendah
  kemampuan bangsa Indonesia, semua bom dll itu adalah 
  murni hasil karya bangsa Indonesia[ tragedi Bom Bali 1 ]

  Banyak teori atau kutipan2 yg mau dicocok2in untuk mem
  benarkan CIA yg jadi dalang G 30 S itu mangga saja , tapi 
  rasanya terlalu banyak kejanggalan2 terlihat dgn kasat mata.
  Tulisan di Tempo beberapa tahun lalu , buat saya cukup 
  mengesankan dan berbobot, walau juga banyak ngambil dr
  tulisan2 dan analisa buku dll di Amerika.
  Saya sendiri berpendapat ambisi dan kehebatan Maestro Suharto
  memang sudah teruji jauh sebelum G 30 S , dan kebruntungan 
  nasib atau memang kehendak Gusti Allah semata2 semua bisa 
  terjadi dengan sungguh bagusnya
  Saya pernah mendengar langsung dr alm Jendral Muhono [Kastaf 
  Kodam Diponegoro ketika Maestro Suharto jadi pangdamnya ] yg 
  waktu itu berjanji meulis sbg kesaksian akan bagaimana ambisi
  dan usaha Maestro Suharto sejak muda untuk menjadi presiden RI
  Entah sampai dimana perkembangan buku itu yg dijanjikan diterbit
  kan setelah P Muhono meninggal [ 2 thn lalu ]
  Juga mestinya Jendral Mursjid bisa menulis banyak [ saya nggak 
  pernah baca selama ini ] namun dr kata2 P Mursjid beliau banyak
  tahu soal dalang G 30 S itu.

  Yah saya sangat menyesal Jendral Jususf , Sri Sultan dll hingga 
  akhir hayatnya tidak membuka apa yg sebenarnya terjadi , entah
  kalau P Maestro Suharto telah wafat ...

  Salam , martin - jkt




  - Original Message 
  From: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED]
  To: mediacare@yahoogroups.com
  Sent: Sunday, September 30, 2007 2:34:22 PM
  Subject: [mediacare] Omar Dhani Pernah Menerangkan Siapa Designer G30S/PKI


  Omar Dhani Pernah Menerangkan Siapa Designer G30S/PKI

  Omar Dhani adalah kunci yang masih hidup sewaktu dia dibebaskan dari
  penjara.  Oleh wartawan dia pernah ditanya tentang G30S/ PKI.  Kalo
  saja ada pembaca yang masih ingat apa jawaban Omar Dhani, tentu bisa
  mengikuti tulisan2 saya seputar G30S/ PKI ini.  Bahkan designer dari
  G30S/ PKI itu sendiri sampai sekarang masih hidup, dan tidak merasa
  keberatan kalo Omar Dhani mau membukanya kepada masyarakat, bahkan
  memang sesungguhnya Omar Dhani itu dilepaskan dengan tujuan agar mau
  cerita, silahkan buka mulut.  Namun entah mengapa, Omar Dhani tidak
  mau membeberkannya, dia memilih bungkam, mungkin Omar Dhani berpikir
  kalo dia membeberkannya hanyalah merendahkan dirinya saja atau juga
  merendahkan harga diri Bung 

[mediacare] Malaysia Oh Malaysia

2007-10-02 Terurut Topik ati gustiati
Menggugat kebijakan negara lain yg merugikan bangsa lain adalah urusan 
diplomatik pemerintah bukan rakyat atuh, kalau kita2 yg demo ke Malay dan 
ngamuk2 disana, sudah menyalahi aturan hukum international, demo2 di Jkt ttg 
penolakan kekerasan yg dilakukan negara lain kepada TKI kita tak akan 
membuahkan hasil apa2 kalau tidak difollow up pemerintah, memang memalukan 
negara sebesar dan sekaya Indonesia rakyatnya hrs sungsang sumbel cari makan di 
negara kecil malay atau Singapore atau Brunei, tapi itulah ironik nya jadi 
rakyat yg pemerintah nya Preman semua, rampok duit rakyat dan negara, cuman isi 
kantong sendiri, urus perut sendiri, pemerintah yg tidak punya rasa malu dan 
gengsi, masak rakyatnya di siksa dinegara orang cuek jae...
   
  salam prihatin gak ada habis2nya
  omie

idakhouw
  Cobalah sedikit punya keberanian menggugat rakyat Malaysia yang sekian
darinya 'gemar' melakukan tindak kekerasan terhadap orang Indonesia! 
Dan di milis ini ternyata ada orang Malaysia(?) yang terkesan sedang
mengatakan sesuatu melalui tema banyaknya WNI yang mencari rezeki di
Malaysia.

I.

ati gustiati wrote:

 Well, Ambalat dicuekin, gak pernah di urus, gak pernah di klaim
milik RI, setelah diciduki malaysia, di peras kekayaan alam nya selama
ber tahun2, baru mewek dan ngotot batu menyadari kalau itu wilayah RI,
tul sekali Yenny, Indo gak Lugas, enggak sportif, padahal ini negara
yg sangat kaya budaya dan keunikan nya, karena enggak ditangani secara
professional, hak cipta di sabet orang lain, baru sadar.capek deh!
 
 maghfiroh yenny wrote: Lagipula...kita memang tidak
pernah becus menjaga apa
 yg kita punya. 
 Kalo tempe kita diklaim jepang, batik dll diklaim
 malaysia, ya mungkin salah kita (baca: pemerintah)
 jg...knp kita tdk pernah mau kenalan apalagi mau akrab
 dgn yg namanya hak cipta. Kalo kita merasa
 memilikinya, yah diurusin dong. Minimal kita
 promosi-in apa yang kita punya...Nah, kalo urusan
 melanggar hak cipta, baru kita jagonya. 
 Jd, kalo skrg kita debat malaysia atau jepang, sorry
 bos...mungkin mereka sdh punya segudang bukti (ilmiah
 pula) yg bisa menunjukkan kalo semua itu mereka yg
 punya. Lalu, kita bisa apa? 
 
 Salam
 
 --- Dr Ahmad Kamal Abdullah 
 wrote:
 
  
  jangan bimbang bung, separo dari rakyat malaysia itu
  asalnya dari 
  jawa, sulawesi, pulau boyan, sumatra, kalo kuda
  kepangpun mereka 
  popularkan di johor. apanya yang gak betulnya lagi
  dong? hampir 
  tiga juta tki masih di malaysia sekarang. ribuan
  pelajar indonesia
  sedang belajar di universitas-universitas di
  malaysia kini. seniman-
  seniman indonesia pun mencari rezeki di malaysia.
  kalo ada musibah 
  juga rakyat dan pemerintah malaysia yang prihatin
  dan bersicepatan 
  membantu.
  
  --- In mediacare@yahoogroups.com, donnie123s ludi
  hasibuan 
  wrote:
  
   Tuh'kan...
   Malaysia lagi.
   
   Negara ini licik, licin dan jeli mencari peluang
  mencari 
  jatidiri.
   Setelah mengklaim sebagai negara yang Malaysia
  The Trully Asia
   Dengan menyebutkan negara asli yang menciptakan:
   
   Batik
   Angklung
   Sate
   
   sekarang mereka mengklaim lagu:
   Rasa Sayange sebagai lagu asli Malaysia
   
   Hehehe... Nyong Ambon tersinggung bo!
   Beta tidak pernah dengar orang Malaysia nyanyiin
  lagu ini
   Yang beta tahu waktu jaman Soekarno lagi ini
  sudah terkenal 
  sebagai lagu dari Ambon...
   
   Tapi kata Nyong Ambon yang lain, Rasa Sayange
  itu anonim.
   Jadi bisa saja diklaim oleh pihak lain
   Waduh... segampang itukah?
   
   Saran neh...
   Ayo karya-karya yang masih anonim harus diklaim
  sebagai 
  milik/ciptaan/buatan/kreasi Indonesia...
   
   Misalnya:
   - Kangen Band
   - Mata Band mereka merupakan musisi asli
  Indonesia
   - Sarinah - asli Indonesia yang ciptain Soekarno
  (eh... ada yang 
  tahu cerita tentang Sarinah enggak sih. Katanya
  gadis cantik 
  berkonde dan berkebaya yang buat Soekarno jatuh
  hati. Upss... sorry 
  ini jatahnya infotainment yak...)
   - Tari Zapin asli Indonesia
   - Tari poco-poco asli Indonesia
   
   Kuliner:
   - Pisang goreng asli Indonesia
   - Tahu and Tempe goreng makanan asli Indonesia
   - Aneka rupa soto asli Indonesia
   
   Bangunan:
   - Candi Borobudur milik Indonesia
   - Tugu Monas asli Indonesia
   
   
   Jangan-jangan Malaysia itu bangsa yang tidak
  pede kaleee yeee...
   Tidak punya kepribadian seperti SBY bilang
   atau
   Kepribadian ganda seperti orang yang punyai
  penyakit kejiwaan 
  gito lo
   
   Ada usul?
   
   Ludi
   
   

   
-
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us.

[mediacare] Walubi: Biksu Myanmar Sebenarnya Tak Usah Demo, Tapi Seruan

2007-10-02 Terurut Topik Harry Adinegara
Jangan2 Biksu Agung Paramitha ini anteknya Tiongkok dan Rusia yang tidak setuju 
kalau Myanmar itu ditindak lanjuti sebagai pelanggar HAM dengan seruan di 
tingkatkannya blokade ekonomi.
   
  Yang jadi pertanyaan sewaktu Kardinal Sin memimpin peaple power di Filipina 
tempo lalu apa gereja Katolik di Indonesia menentang adanya demo2 ini ya?
   
  Atau mungkin Biksu Paramatha ini getol dan suka bergumul ria dengan para 
militer, diktator dan para koruptor? No big deal lho cuman tanya, jangan yang 
anggota Walubi naik pitam.
  Kok Biksu Paramatha ini seneng seru2-in orang agar bermoral ya, mana bisa 
sih. Lha gimana sih Biksu ini, rakyat yang sudah di-injak2 selama 40 tahun-nan 
lebih oleh para diktator militer yang korup,dan mereka para biksu Myanmar ini 
menyerukan dengan cara demo albeit sangat damai koq di anjurin jangan demo. Apa 
Biksu Paramatha itu tidak punya naluri tentang keadilan ya?
   
  Harry Adinegara
   
  

  
  
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/10/tgl/01/time/143646/idnews/836408/idkanal/10

=
Biksu Myanmar Sebenarnya Tak Usah Demo, Tapi Seruan Moral Anwar Khumaini - 
detikcom

Jakarta - Gonjang-ganjing di Myanmar belum berakhir. Biksu, wartawan dan 
masyarakat menjadi korban kekerasan junta militer Myanmar. Namun perwakilian 
agama Budha di Indonesia menyayangkan aksi turun ke jalan yang dilakukan di 
Myanmar.

Dengan alasan apa pun, sebenarnya mereka tidak usah turun langsung untuk 
berdemonstrasi. Harusnya mereka lebhi mengedepankan tindakan-tindakan yang 
bersifat seruan moral, kata Bhiksu Agung Paramitha di Kantor Center for 
Dialogue dan Coorporation Among Civilizations di Jl Kemiri, Jakarta Pusat, 
Senin (1/10/2007).

Biksu Agung Paramitha yang juga perwakilan Walubi, meminta kepada junta 
Myanmar, umat Budha, dan masyarakat untuk menahan diri dan mengembalikan 
stabilitas keamanan Myanmar. Caranya dengan mengedepankan dialog yang simpatik 
dan efektif.

Sementara itu, Komite Indonesia Agama untuk Perdamaian mengeluarkan seruan 
keprihatinan. Bahkan mereka menyatakan belasungkawa dan kesedihan mendalam atas 
jatuhnya korban akibat tindak kekerasan.

Kami menyerukan agar para penguasa Myanmar segera menghentikan segala bentuk 
kekerasan dan membebaskan semua tahanan, serta memulai sebuah dialog damai 
dengan kelompok agama dan pihak oposisi, ujar juru bicara Komite Indonesia 
Agama untuk Perdamaian, Teo Bela (mly/sss)

(sumber: www.detik.com)

  




  Recent Activity

  21
  New Members

Visit Your Group 
  New web site?
  Drive traffic now.
  Get your business
  on Yahoo! search.

Yahoo! Groups
  Health  Fitness
  Find and share
  weight loss tips.

Moderator Central
  An online resource
  for moderators
  of Yahoo! Groups.



  .

 
 


   
-
Sick of deleting your inbox? Yahoo!7 Mail has free unlimited storage. Get it 
now.

[mediacare] Re: Irawady dan KY

2007-10-02 Terurut Topik Martin Widjaja
Mas R Zain yg baik,

Sinetron paling baru suap buat KY memang bagus
buat penyeimbang sorotan publik dari naiknya harga
barang2 dan inflasi menghadapi Lebaran , juga
amburadulnya soal bantuan bencana gempa Bengkulu.

Memang pemainnya P Irawadi terlihat sangat ber talenta
dan juga cerdas.
Soal konspirasi jebakan dan sebabnya juga menarik buat
diperkirakan karena surprisenya bisa terjadi di KY, dan
kurangnya pengetahuan kita soal isi KY ini.

Yg saya simak , dan kurang diperhatikan oleh  moderator
Metro TV adalah, P Freddy adalah KAWAN LAMA  P Ir
dan nama serta tanah P Freddy dibawa masuk ke pertim
bangan untuk dibeli KY oleh P Ir sendiri.
Buat saya karena nggak banyak tahu bagaimana permainan
di sekjen KY [ mungkin nggak banyak beda dengan di sekjen
DPR senayan sih yg kira2 saya ketahui permainannya krn
pernah jadi rekanan disitu ] adalah SUSAH dimengerti
kenapa P Ir sampai tega membawa dan menghancurkan
P Freddy yg temannya itu.
Lebih mungkin kalau diperkirakan P Freddy memang sudah
menjanjikan bertrima kasih pada P Ir namun diketahui oleh
orang dalam sekjen yg kemudian menjebaknya
Anehnya kenapa ada surat sakti,mau ngadep Jakgung dll
kayaknya P Ir memang juga ngeri dan bersiap2 mengantisipasi
namun gagalkarena rakusnya...
Susah ngerti kalau nerima duit di rumah Jendral yg iparnya,
kenapa nggak di kantornya aja, trus lsg bawa duitnya ke
komisioner lainnya ?
Atau kenapa duitnya mesti dibuang ke kamar mandi segala
Aaah mungkin karena memang P Ir juga sudah agak sepuh ,
kurang lihay dibandingkan P BM yg  ketua MA itu...

Salam , martin - jkt

- Original Message 
From: rzain [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, October 2, 2007 2:15:15 PM
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Irawady dan

Dari Todays dialog Metrotv yang dihadiri pengacara Irawady Firman,

anggota Komisi KY Zaenal dan anggota DPR PDIP Gayus:



Nampaknya sudah banyak penyimpangan di Sekretariat KY yang diketahui

oleh para anggota Komisi dan salah satu yang keras membeberkan ialah

Irawady.

Terakhir KY memberi tugas kepada Irawaty untuk meneliti tugas2 yang

dijalankan oleh Sekretariat yang antara lain bisa masuk yang perlu

diteliti ialah pembelian tanah. Aneh surat tugas yang ditanda

tangani oleh Ketua KY ditembuskan ke Sekjen yang akan diteliti.

Dapatkah karena terlalu banyak tahu  Irawady dijebak oleh kawan2nya

sesama anggota Komisi yang berkobrasi dengan Sekjen, apalagi suapan

ke Irawady tidak perlu lagi karena urusan pembelian sudah di tangan

Sekretariat?

Patut diduga pemilik tanah bersama Sekjen dengan sepengatahuan KPK

berpura-pura akan memberi uang terima kasih ke KY melalui Irawady,

alhasil ketika uang diserahkan ada alibi suap, padahal bukan suap

lagi karena pembelian sudah diputuskan sebelumnya, di sini nampak

unsur jebakan ada.



Kelihatannya sinetron KY akan bersambung.



rzain






[mediacare] Rumah Dunia, ternyata benar dugaanku - Re: Unable to process your message

2007-10-02 Terurut Topik radityo djadjoeri
Ternyata benar dugaanku. Pengelola milis Rumah Dunia (RD) tak jauh beda dengan 
ciri-ciri orang PKS: Fasis!. Seperti kata Gola Gong, RD memang bermitra dengan 
FLP. Pendiri FLP adalah orang PKS.
   
  Secara terpisah, maupun bersama-sama, masing-masing punya misi utama dalam 
penegakan Syariahisasi dalam bidang seni budaya di Indonesia. Nantinya, kalau 
sudah tumbuh besar, mereka akan menyatu. Tak jauh beda seperti Lekra di masa 
lalu.  Dimana arah seni budaya mendompleng pada aliran politik penguasa. Nanti, 
tunggu kalau PKS sudah menguat dan berkuasa dimana-mana.
   
Ciri khas mereka: Semuanya harus seragam, semuanya harus senada, semuanya harus 
sealiran. Tak boleh ada perbedaan pendapat. Tak boleh ada kritik.
   
Rupanya bibit-bibit fasisme sudah nyantol di Serang, Banten. Munculnya Ode 
Kampung adalah cara lain untuk menguatkan RUU APP. Mereka memang anti 
demokrasi, anti kebebasan berpendapat, secuil apa pun.
   
   
   
   
  Unable to process your message

Yahoo! Groups [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
We are unable to process the message from 
to .

You may not join the rumahdunia group because you have been 
banned from this group by the moderator (Email address banned: [EMAIL 
PROTECTED]). 
Moderators may ban users at any time, for any reason. As long as you are 
banned, you may not post to the group or access any of the group features. 
Only the group moderator may remove this ban.

For further assistance, please visit http://help.yahoo.com/help/us/groups/
Date: Tue, 2 Oct 2007 17:49:10 -0700 (PDT)
From: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED]
Subject: s
To: [EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED]



[mediacare] Rumah Dunia, ternyata benar dugaanku - Re: Unable to process your message

2007-10-02 Terurut Topik migrantcare
mereka juga sudah sampai hongkong lho, mau mensyariatkan prt migran 
di hongkong. kalo berani tantang mereka ke saudi, mensyariatkan para 
pembunuh dan penganiaya keji prt migran kita. berani gak?


--- In mediacare@yahoogroups.com, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Ternyata benar dugaanku. Pengelola milis Rumah Dunia (RD) tak jauh 
beda dengan ciri-ciri orang PKS: Fasis!. Seperti kata Gola Gong, RD 
memang bermitra dengan FLP. Pendiri FLP adalah orang PKS.

   Secara terpisah, maupun bersama-sama, masing-masing punya misi 
utama dalam penegakan Syariahisasi dalam bidang seni budaya di 
Indonesia. Nantinya, kalau sudah tumbuh besar, mereka akan menyatu. 
Tak jauh beda seperti Lekra di masa lalu.  Dimana arah seni budaya 
mendompleng pada aliran politik penguasa. Nanti, tunggu kalau PKS 
sudah menguat dan berkuasa dimana-mana.

 Ciri khas mereka: Semuanya harus seragam, semuanya harus senada, 
semuanya harus sealiran. Tak boleh ada perbedaan pendapat. Tak boleh 
ada kritik.

 Rupanya bibit-bibit fasisme sudah nyantol di Serang, Banten. 
Munculnya Ode Kampung adalah cara lain untuk menguatkan RUU APP. 
Mereka memang anti demokrasi, anti kebebasan berpendapat, secuil apa 
pun.




   Unable to process your message
 
 Yahoo! Groups [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
 We are unable to process the message from 
 to .
 
 You may not join the rumahdunia group because you have been 
 banned from this group by the moderator (Email address banned: 
[EMAIL PROTECTED]). 
 Moderators may ban users at any time, for any reason. As long as 
you are 
 banned, you may not post to the group or access any of the group 
features. 
 Only the group moderator may remove this ban.
 
 For further assistance, please visit 
http://help.yahoo.com/help/us/groups/
 Date: Tue, 2 Oct 2007 17:49:10 -0700 (PDT)
 From: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED]
 Subject: s
 To: [EMAIL PROTECTED],
 [EMAIL PROTECTED]





[mediacare] help urgent: tanya majalah Tropis

2007-10-02 Terurut Topik NeS __

Dear all, 

ada yang tahu. kenal, dgn Majalah Tropis?

thank u.. 


regards,
ines



_
Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE!
http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/

[mediacare] Re: Untuk Hafsah Salim: G30S

2007-10-02 Terurut Topik pandu ganesa
Dokumen-dokumen CIA declassified itu sudah dirangkum dan diterbitkan dalam 
bentuk buku oleh penerbit Hasta Mitra, dan sudah diterjemahkan.  Yang 
sekarang/hari ini beredar di Gramedia adalah edisi revisinya. Harganya 
lumayan sih, hampir Rp 100 rb. Tapi daripada eyel-eyelan nggak karuan ya 
mending baca itu saja. Jelas urusannya.
gono
PS Saya punya copyan dokumen CIA tertanggal 2 Okt 65, tentang biodata 
who-is-who Suharto, banyak salahnya tuh, termasuk tanggal lahirnya. Sayang 
masih ketlisut. Di laporan resmi The Coup That Back Fired, setebal bantal, 
mereka menyimpulkan, bahwa G30S adalah ide Sukarno. Saya ingat betul, para 
analis CIA itu menerjemahkan Mampang Prapatan menjadi Mampang Crossing 
:-). Jadi ingat anekdot: little-little to me, but salary not up-up!

Re: Untuk Hafsah Salim: G30S
Posted by: mediacare [EMAIL PROTECTED]
Tue Oct 2, 2007 9:20 am (PST)
Saran untuk Nyonya Mus:
Daripada jawabannya muter-muter, lebih baik Bu Mus beberkan dokumen CIA yang 
katanya sudah boleh diakses oleh publik sekait peristiwa G30S.

Terima kasih

salam,

mod




Re: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak

2007-10-02 Terurut Topik Lisman Manurung
Di masa lalu rakyat tidak mau punya masalah dengan
Pemuda Rakyat. Kala itu, sebelum 30 September 1965
saya sering saksikan bagaimana tokoh-tokoh pemuda
rakyat dapat bertindak seenaknya. Jika melintas di
pasar-pasar di kampung kami, semua yang punya warung
setengah merunduk. Betul, mereka tidak 'malak' tetapi
salah-salah warung tidak boleh dibuka lagi. Mereka
dapat mendikte aparat, saat itu. Mereka sih tidak
merusak, tetapi dapat berteriak di depan warung, dan
memaki-maki, mengatakan pemilik warung  adalah
kapitalis-anjing imperialis.

Saya agak bergidik jika melihat aksi aksi kekerasan
yang semakin tinggi dimainkan oleh para aktifis FPI.
Sebab, ketika zaman berubah di masa lalu (ketika pecah
apa yang dikenal sebagai G30S PKI), saya juga saksikan
bagaimana ratusan aktifis PKI digiring bagaikan,
ditendangi di jalan-jalan. Mereka digelinding bagaikan
anjing kotor, diludahi dan diteriakin: Bunuh...bunuh. 
Bahkan, saya masih ingat, dengan perasaan bergidik
bagaimana seorang gadis (kata orang-orang yang ikut
merubung), adalah aktifis Gerwani. Dia cantik, tampak
dengan pakaiannya yang mewah (mewah lho, aneh kan?),
dipaksa duduk di lantai. Sebagai lelaki, saya punya
pikiran jelek, akan diapakan oleh pria-pria berkuasa
gadis cantik ini?

Tindak 'suka-suka' biarpun itu demi rakyat dan Tuhan,
sebaiknya tidak kita biasakan. Risiko menurunnya
populasi kita di tahun 1965-1968, baik karena
orang-orang tertentu kehilangan kesempatan untuk
berhubungan badan, maupun memang karena saling
menghabisi, hendaknya tidak kita ulang-ulang dalam
membentuk suatu untaian sejarah bangsa kita. 

Indonesia akan memasuki tahun 2008, seratus tahun
setelah 1908, saat di masa lalu ketika gelora-gelora
kebangsaan Indonesia bergema. Indonesia, kala itu
disepakati bukanlah kebangsaan Jawa, kebangsaan Islam,
Kristen atau Hindu. Di tahun 1928, juga disepakati
pula sumpah pemuda: satu nusa, satu bangsa, satu
bahasa. 

Saya duga Indonesia di tahun 2028 Indonesia bisa saja
akan memiliki 4 ayat sumpah pemuda. Sangat tergantung
kepada orang yang memaknainya apakah hal ini akan
merupakan yang terbaik. Di kala itu akan ada satu
sumpah lagi: satu agama. Namun yang berbeda adalah
setiap wilayah punya sumpah-sumpah yang berbeda.
Contohnya, di Bali, kata agama akan diisi dengan agama
Hindu Bali...

Nah, kalau masih kita bangga sebagai suatu kesatuan,
maka marilah kita jauhkan pola tindak menegakkan
kebenaran meniru cara Mossolini, yang memaksakan 
kebaikan termasuk dengan cara-cara keras.  Nanti kita
dikatain dunia adalah negeri dengan komponen rakyatnya
sebagian berpola pikir fasis. 

Bukan tidak ada contoh yang tengah diamati dunia,
antara lain aksi anarkis yang kerap dimainkan oleh
komponen mahasiswa, seperti misalnya pertikaian antara
mahasiswa Universitas Kristen Indonesia dan mahasiswa 
UPI, demikian pula dengan kekerasan yang lazim
diterapkan mahasiswa di Ujung Pandang, di Medan dan
lain-lain. Nah, semoga tidak memancing kemarahan FPI
kepada saya, yang kebetulan bukan beragama Islam, saya
agak khawatir apakah FPI juga mempunyai pola tindak
yang sama?






--- Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Radit, kalau nggak salah beberapa hari lalu
 saya lihat di SCTV tayangan masa FPI Jati Petamburan
 dihadang dan digembosi di jalan Gunung Sahari oleh
  polisi dr Polres Jakut.
 AKBP Wayan bilang, patroli, sweeping adalah tugas 
 polis , jadi masa FPI itu kami bubarkan , beliau ini
 tegas dan berani , percaya diri. Kayaknya potensial 
 sbg generasi muda yg bisa diharapkan menegakkan 
 dan menjaga ketertiban umum.
 
 Si Komandan FPI sambil marah2 bilang ada afa sama 
 Folres Jakut ini, karena Folda, dan Folres2 lain
 semua 
 selalu bisa bekerja sama kok tidak yg satu ini ?
 
 Ini juga sungguh2 terjadi lho, cuma kayaknya di
 Kompas 
 nggak masuk karena lagi penuh dgn berita2 ttg partai
 
 tertentu 
 
 Salam , martin - jkt
 
 
 - Original Message 
 From: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]; mediacare
 mediacare@yahoogroups.com;
 [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, October 3, 2007 6:43:26 AM
 Subject: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI
 ngeri menghadapi orang Dayak
 
 
 
 
 
 
 
 !--
 
 #ygrp-mkp{
 border:1px solid
 #d8d8d8;font-family:Arial;margin:14px
 0px;padding:0px 14px;}
 #ygrp-mkp hr{
 border:1px solid #d8d8d8;}
 #ygrp-mkp #hd{

color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:bold;line-height:122%;margin:10px
 0px;}
 #ygrp-mkp #ads{
 margin-bottom:10px;}
 #ygrp-mkp .ad{
 padding:0 0;}
 #ygrp-mkp .ad a{
 color:#ff;text-decoration:none;}
 --
 
 
 
 
 Di Pulau Jawa, semua orang takut dengan ulah FPI.
 Saat FPI menjalankan aksinya, tak ada yang berani
 melawan. Beda dengan warga Dayak di Kalimantan.
 Mereka berhasil menggencet ulah FPI.



   Berita dari Tribun Kaltim, www.tribunkaltim.co.id
 
   FPI dan Warga Dayak Berdamai
   
 SAMARINDA, TRIBUN- Front Pembela Islam (FPI)
 akhirnya berdamai dengan
 warga Dayak,  pasca- perselisihan saat sweeping FPI
 Sabtu 

Re: [mediacare] Need Info: NGO dalam bidang lingkungan

2007-10-02 Terurut Topik asundari
Silakan kontak Pelangi di 72801172 - dengan Andi Rahmah dan Swiss Contact. 
(021 739 4041 dengan Tory Damantoro) 

Ayun Sundari
External Relations/Civil Society Liaison Officer 
Indonesia Resident Mission
Asian Development Bank
Tel +62 21 5798 0600
www.adb.org/irm




Rena Gustaf [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: mediacare@yahoogroups.com
10/02/2007 03:39 PM
Please respond to
mediacare@yahoogroups.com


To
mediacare@yahoogroups.com
cc

Subject
[mediacare] Need Info: NGO dalam bidang lingkungan









Dear Media friends,
 
Mohon infonya dong NGO yang aktif dalam bidang lingkungan terutama dalam 
riset atau penanganan polusi udara dan air di Jakarta.
 
Terima kasih banyak sebelumnya
 
-Rena-
Airis Health 
 
 
 
image/gifimage/gifimage/gif

[mediacare] Re: Isu Soeharto Cina

2007-10-02 Terurut Topik Manneke Budiman

Nambahin Henny: ada aturan pemerintah tentang ganti nama, apa itu? Ada larangan 
mempraktikkan tradisi budaya Cina, apa namanya itu? Ada larangan penerbitan 
dalam bahasa Cina, apa pula namanya itu? Ada larangan mendirikan sekolah Cina, 
apa namanya itu? Yap Hong Gie baru bangun dari hibernasi 30 tahun ya?

manneke


-Original Message-

 Date: Tue Oct 02 11:31:20 PDT 2007
 From: Henny [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka Suminta 
 #59147
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Ah jangan naif.simple sajalah
 
 Waktu ngurus Visa anda dimintai macam-macam surat dan uang tambahan 
 ngeluh..nah apa namanya itu.???
 Kalau mau masuk sekolah negri susah..nah apa namanya itu???
 Dan terjadi mulanya era mana???
 
 Mau China oportunis mau apa keg sama saja, beda tipis.kan tergantung 
 orangnya. 
 Kalau sudah jadi WNI yah sudah blend lha, bukan berarti dilihat dari sudut 
 teman atau lain-lain tapi dari hati nurani...
 
 Kalau kita tak kebagian rejeki yah sudah nanti juga ada gilirannya...
 
 HH
 
 
   - Original Message - 
   From: Yap Hong-Gie 
   To: mediacare@yahoogroups.com 
   Sent: Tuesday, October 02, 2007 12:17 PM
   Subject: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka Suminta 
 #59147
 
 
   Bung Kaka Suminta Yth,
 
   Kendala dalam menyimak suatu tulisan dengan benar, membuat output
   kesimpulan mbeleber ndak karuan ...
 
   Tulisan saya ditujukan khusus kepada: para Cina oportunis, ulangi,
   para Cina oportunis. 
   Mereka yang dihinggapi Cinderella Syndrome, yang di Era Reformasi
   ini meratap-ratap merasa dirinya sebagai anak tiri, yang selama 32
   tahun dizalimi oleh ibu tiri Orde Baru. 
 
   Bahwasanya pendapat otokritik ini dianggap oleh kalangan tertentu
   menyakitkan the truth hurts, bukan berarti bahwa pemikiran ini
   adalah spekulatif sempit. 
   Soal adanya resiko bahaya bagi masa depan Indonesia dan kemanusiaan,
   komentar singkat saya tidak ada apa-apanya dibanding dengan perilaku
   kebabalasan sebagian elit Cina. 
 
   Sebagai etnis Cina, saya dan sebagian besar saudara-saudara etnis
   lainnya tidak pernah merasa tertindas oleh Pemerintah Orde Baru. 
 
   Kita juga sering mendengar kecengengan Cina oportunis yang menyalahkan
   sejarah; Pemerintahan Kolonial Belanda, sebagai biang kerok yang
   mewarisi segala kebijakan yang bersifat diskriminatif. 
   Fakta sejarah memang sering diputar balikan untuk kepentingan tertentu. 
   Siapapun tahu bahwa warga etnis Cina diberikan status penduduk khusus
   De Vreemde Oosterling; strata diatas pribumi (Inlander) dan
   setingkat dibawah warga Belanda. 
   Juga dikenal pemberian gelar (komersiel) seperti Kapitein, Mayoor Der
   Chinesen, dengan konsesi atau kekuasaan atas wilayah tertentu. 
   Semua orang pun tahu bahwa kalangan etnis Cina, amat-sangat menikmati
   priveledge yang diberikan Kolonial Belanda.
   Fenomena ini mirip dengan situasi dan kondisi pada Pemerintahan Orba,
   tapi sekarang ada saja yang mengumpat dan menyalahkan Pak Harto.
   Kalau di kamus saya perilaku semacam itu disebut: Munafik!
 
   Cerita horor darimana lagi bahwa sekarang etnis Cina masih tertindas? 
   Alasan klasik soal masalah kewarganegaraan (SKBRI) harus dilihat
   secara komprehensif, mulai dari sejarah sosial-politik; seperti 
   Staatsblad Belanda, Dwi Kewarganegaraan, Kebijakan Pemutihan oleh
   Pemerintah Orde Baru (baca kembali Orde Baru!), serta jangan lupa juga
   segi kesadaran dan sikap-prilaku warga itu sendiri. 
   Kalau ngurus dokumen lewat calo, biro jasa dan pihak ke-3, terus
   dikenakan biaya (jasa) tambahan, terus semuanya mengaku-ngaku diperas
   itu kan konyol! 
   Tapi itu semua sudah masa lalu, jangan diulang-ulang lagi cerita
   bodong tersebut. 
   Pemerintah secara resmi sudah menghapuskan pra-syarat SBKRI (bagi WN
   yang orang tuanya lahir di Indonesia), diperkuat dengan payung hukum,
   UU Kewarganegaraan dan UU Anti-Diskriminasi. 
 
   Kalau serius ingin mengungkapkan korupsi Pak Harto, bawa bukti-bukti
   materiel konkrit, berikan kepada Jaksa Agung, KPK, MA, DPR/MPR dan
   Presiden, tapi jangan model fitnahan TIME Inc, atau kumpulan clipping
   koran ala Transparansi Internasional.
 
   Saya kira Cinderella Syndrome itu cuma diderita turunan genetik
   terbatas, rupanyanya sudah mewabah dan nular dari satu milis ke milis
   yang lain ... he he he 
 
   Wassalam, yhg.
   --
 
 
 




[mediacare] Salah benar indonesia adalah negara ku

2007-10-02 Terurut Topik Erwin Arianto
Sering kali saya mendengar, orang-orang selalu menghujat, menjelek-jelekan
bangsa sendiri, terkadang sikap pesimistis terhadap bangsa sendiri bergitu
besar, dan hal ini tidak hanya dilakukan oleh rakyat biasa, bahkan pejabat,
seorang intelektual, terkadang menghujat bangsa sendiri.



 ah payah Indonesia seperti ini sungguh menggugah hati saya,
kita sering menjelek-jelekan kelemahan bangsa ini, tapi sadarkah kita hidup
dimana, kita mencari rejeki dimana, dimana keluarga kita berada… satu
jawabnya adalah Indonesia.



Terkadang orang menjelekan negara Indonesia, tapi sadarkah kita
beruntung hidup di bumi Indonesia dalam keadaan seperti ini, seperti
layaknya sebuah manusia, bangsa Indonesia memiliki kelebihan dan kekurangan.
Seperti biasa orang hanya memperhatikan kekurangan bangsa ini.



Sadarkah, di negera Indonesia tercinta ini kita hidup merdeka,
terlepas dari ketakutan-ketakutan, tidak seperti beberapa negara tetangga
kita, seperti Myanmar yang rakyatnya hidup dalam ketakukan, tidak merdeka,
mereka di jajah pemerintahnya sendiri, dan banyak negara yang seperti itu,
tidak kah ini suatu anugerah tinggal di Indonesia, karena kemerdekaan adalah
awal dari kreativitas.



Di Indonesia  kita memiliki banyak etnis, suku bangsa, tetapi
tidak ada diskriminasi seperti di Malaysia mereka hanya terdiri dari 3 suku
bangsa utama, India, melayu dan china, tetapi etnis minoritas merasa di
tekan dalam kehidupannya, kita di Indonesia tidak ada namanya suku
minonritas, karena kita memiliki Bhineka Tunggal Ika, karena kita mengakui
keragaman, kita bangsa Indonesia bisa  tidak mendeskriminasikan suku-suku
tertentu. Semua bebas mendapat fasilitas dan kesempatan yang sama. Kita
banyak memiliki suku bansa suku aceh, dayak, papua, jawa, bali, batak,
ambon, cina dan lainya. Kita hidup dalam kerukunan yang indah. Inilah
kelebihan Indonesia.



Kadang kita mengeluh negara lain lebih maju lebih cepat, benar
memang Malaysia, singapura bisa berkembang lebih cepat kenapa kita lihat
dari luas wilayah, mereka bisa lebih maju karena yang mereka bangun lebih
sedikit, dan kita harus membangun luas wilayah yang luas dengan dipersatukan
lautan yang luas, maka mungkin pembangunan di Indonesia memerlukan waktu
yang lebih lama, tetapi di beberapa kota telah berkembang dengan baik, jadi
jangan terlalu menyalahkan pembangunan yang lambat, dengan luasnya negera
Indonesia biaya untuk membangun, lama waktu membangun akan lebih lama dan
lebih besar.



Terkdaang orang yang menghujat, atau pesimistis terhadap
Indonesia hany bisa memberi kritik, ketika saya bertanya kepada beberapa
sahabat yang sering mengkritisi tentang Indonesia, memang solusinya seperti
apa, dan hanya tergagap dan lebih sering berkata tidak tahu, kalau tidak
tahu akan solusi, kenapa harus mengeluh, boleh mengkritik, kalau kita
memiliki solusi dari yang kita kritik.



Di Indonesia kita memiliki kebebasan untuk mengemukakan pendapat
dengan bebas tanpa rasa takut, di beberapa negara komunis, china, rusia,
beberapa negara Asean di negara yang dibilang lebih maju di Malaysia,
Thailand, Singapura, tidak terdapat kebebasan mengmukan pendapat.



Walau memang tidak lepas dari kekurangan yang dimiliki, saya
bangga menjadi warga negara Indonesia, karena Indonesia sedang membangun,
dan disini lah kita dilahirkan, menjalankan kehidupan,, dan mungkin kita
akan dimakamkan di bumi Indonesia tercinta. Jadi jangan hanya bisa
mengkritik Indonesia, mari kita bangun Indonesia dengan pemikiran kita
sebagai rakyat. Karena Right or wrong Indonesia is my countrym, karena
Indonesia adalah bangsa yang besar, bermartabat dan terhormat.



Mari satukan Visi, bersatu membangun Indonesia yang lebih baik

Menjadikan Indonesia lebih baik

Cikarang, 3 oktober 2007

Erwin Arianto

Main ke http://blogerwinarianto.blogpsot.com


-- 
Best Regard
Erwin Arianto,SE
えるウィン アリアンと
Internal Auditor
PT.Sanyo Indonesia
Ejip Industrial Park Plot 1a Cikarang-Bekasi

See my Article On http://blogerwinarianto.blogspot.com/


Re[2]: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak

2007-10-02 Terurut Topik imcw
salam Martin Widjaja,

pengalaman membuktikan, siapapun yang berani melawan arus maka umurnya
tidak akan panjang...dia akan digeser dan digencet sekecil
kecilnya...mudah mudahan hal ini tidak terjadi pada kapolres ini...
--
i made cock wirawan
http://www.blogdokter.net

Martin Widjaja quotes,

MW Mas Radit, kalau nggak salah beberapa hari lalu
MW saya lihat di SCTV tayangan masa FPI Jati Petamburan
MW dihadang dan digembosi di jalan Gunung Sahari oleh
MW  polisi dr Polres Jakut.
MW AKBP Wayan bilang, patroli, sweeping adalah tugas 
MW polis , jadi masa FPI itu kami bubarkan , beliau ini
MW tegas dan berani , percaya diri. Kayaknya potensial 
MW sbg generasi muda yg bisa diharapkan menegakkan 
MW dan menjaga ketertiban umum.

--

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


[mediacare] Kasus Pemerkosaan Pekerja Indonesia, Malaysia Akan Dilaporkan ke PBB (Dalang pemerkosaan adalah polisi setempat).

2007-10-02 Terurut Topik Migrant CARE
-- Forwarded message --
From: wahyu [EMAIL PROTECTED]
Date: 2 Okt 2007 08:48
Subject: MigrantCARE-List Kasus Pemerkosaan Pekerja Indonesia, Malaysia
Akan Dilaporkan ke PBB
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

 Selasa, 02 Oktober 2007
Headline Koran Tempo 2 Oktober 2007 Kasus Pemerkosaan Pekerja Indonesia
Malaysia Akan Dilaporkan ke PBB
 *Jakarta* -- Migrant Care, lembaga swadaya untuk buruh migran, akan
melaporkan pemerintah Malaysia ke Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan
Bangsa-Bangsa. Laporan itu terkait dengan pemerkosaan yang dialami tenaga
kerja Indonesia, EW, oleh sekelompok anggota Ikatan Relawan Rakyat Malaysia
(Rela).
Akan kami laporkan ke UN Human Rights Council secepatnya. Selama ini tidak
ada tindakan apa pun dari pemerintah RI, kata analis kebijakan Migrant
Care, Wahyu Susilo, kepada *Tempo* kemarin.
Selain itu, kata Wahyu, anggota Rela akan dilaporkan ke pelapor khusus
mengenai hak-hak buruh migran PBB. Langkah serupa dapat dilakukan langsung
oleh EW. Seharusnya yang menggugat adalah pemerintah Indonesia. Sebab,
pelaku pemerkosaan adalah anggota Rela yang resmi dibentuk pemerintah
Malaysia.
Menurut Senior Liaison Officer Markas Besar Kepolisian RI di Kedutaan Besar
RI Kuala Lumpur Setyo Wasisto, anggota Polis Diraja Malaysia (PDRM)
berpangkat rendah menjadi dalang aksi biadab yang melibatkan 12 orang itu.
Si polisi juga telah menyiksa Mujib, suami EW, serta merampas harta benda
dan paspor korban. Pelaku sudah ditangkap bersama sembilan orang lain,
katanya.
Ia menuturkan EW adalah tenaga kerja migran resmi yang memiliki izin bekerja
sebagai pembantu rumah tangga di Klang, Selangor. Namun, tiga bulan kemudian
ia melarikan diri dari majikannya. Lalu EW menikah siri dengan Mujib dan
tinggal di Petaling Jaya, Selangor.
Pada 7 September, Mujib dan EW didatangi dua orang berseragam yang mengaku
anggota kepolisian Selangor. Dengan alasan tidak memiliki izin kerja, EW
lantas dibawa ke Muar--150 kilometer dari Selangor.
EW kemudian dibawa ke Hotel R di Muar, dan di bawah todongan senjata api,
dia diperkosa beramai-ramai. Pada 8 September, EW dibawa keluar dari hotel
dan dijual kepada dua orang Melayu seharga 400 ringgit. Oleh dua orang itu
ia diperkosa lagi, kata Setyo.
Saat ini EW berada dalam perlindungan *shelter* Konsulat Jenderal RI Johor
Bahru. Menurut Setyo, kondisi psikologis EW sangat lemah. Apalagi saat ini
EW tengah hamil dua setengah bulan.
Konsulat RI di Johor, menurut Setyo, akan menggugat para pelaku secara
pidana ataupun perdata. Tapi kita lihat dulu. Karena di Malaysia, untuk
kasus pidana saja susah, apalagi perdata, ujarnya. KBRI, kata dia, saat ini
masih fokus pada pendampingan korban dan pengusutan kasus.
Berdasarkan catatan Migrant Care, pada April 2007, kasus pemerkosaan oleh
aparat Rela juga menimpa SY, seorang tenaga kerja wanita asal Desa Kidang,
Kabupaten Mujur, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. SY diperkosa oleh
polisi Rela di Johor Bahru, Malaysia. Saat melapor ke kantor polisi Kajang,
ia justru dijebloskan ke penjara Semenyih karena tidak berdokumen dan
ditahan selama lima hari, kata Wahyu.
SY kini masih berada di penampungan KBRI Kuala Lumpur dan kehamilannya sudah
berusia 6 bulan. Ironisnya, menurut Wahyu, kepolisian Malaysia justru
mengirim surat kepada KBRI Kuala Lumpur agar SY segera dipulangkan ke
Indonesia. Tapi kasus pemerkosaannya tidak pernah ditangani. *NININ
DAMAYANTI*

koran




-- 
Migrant CARE
Perhimpunan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat
Jl. Pulo Asem I C No 15 RT 015 RW 001 Jati, Jakarta Timur 13220
Telp/Fax: +62 21 4752803
E-mail: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Website: www.migrantcare.net
Blog: www.buruhmigranberdaulat.blogspot.com


Re: [mediacare] Kematian

2007-10-02 Terurut Topik Martin Widjaja
Mbak Omie, makasih mau berbagi cerita kematian ini
Buat saya cukup baik untuk membantu mempersiapkan 
datangnya kematian itu dan memberikan keberanian 
menyongsongnya.

Beberapa waktu yl, saya beruntung bisa mendengarkan 
nyanyian Iwan Abdurachman Bandung , yg secara pribadi
menyanyikan lagu ciptaannya yg terakhir dengan petikan 
gitarnya yg sungguh sederhana.
K Iwan ber kaca2 matanya bernyanyi karena menjiwai isi 
lagunya yg diantaranya terdapat kata2, 
Tuhan telah memberikan waktu panjang buat kita berbuat
sesuatu , namun terlalu sedikit yg pernah dilakukan, kini
masa itu telah menjelang, adakah kesempatan bagiku
berbuat sesuatu itu sebelum waktu itu tiba ?

Saya juga nggak kuasa menahan titikan air mata karena 
memang masa [ baca kematian ] itu sungguh2 telah menjelang ...

Salam , martin - jkt

- Original Message 
From: ati gustiati [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, September 19, 2007 6:27:24 AM
Subject: [mediacare] Kematian

Milton Amey (78) adalah salah satu pasien di Geriatric unit (khusus utk orang 
yg sudah jompo/elderly), dari postur tubuhnya yg gagah, tegap, jangkung dan 
masih kelihatan bentuk otot2 lengan, kaki dan bahu nya yg kekar, bisa diduga 
Milton tentunya seorang yg phisically active, saya mengenalnya 3 minggu yg lalu 
ketika dia diserang mild stroke, lalu memerlukan rehabilitation theraphy, 
setiap hari istrinya Lorita mendorong kursi roda nya ke taman atau menuju ruang 
rehab. Saya selalu menyapanya bila berpapasan di hall , Milton lelaki yg ramah 
dan seorang pensiunan Banker berasal dari New Jersey.
  
Sesekali diwaktu senggang saya mengetuk kamarnya yg tak pernah sepi dari alunan 
musik klasik, menawarkan jasa utk membacakan buku2 kesayangan nya, dengan 
senang hati dia mendengarkan suara dan logat bicara saya yg dianggapnya sangat 
lucu dan indah seperti suara malaikat dari surga, begitu pujinya setiap kali.
   
  Seminggu yg lalu saya mendapati ranjangnya kosong, buku2 bacaan masih 
tergeletak diatas meja disamping ranjang, saya menuju ruang IC (Intensive 
Care), tubuhnya terbujur disana, begitu melihat saya, kedua matanya 
bersinar...bibirnya mencoba tersenyum, tetapi sekujur wajahnya tidak bisa 
digerak kan, saya lihat chart nya, ahhh masive stroke, stroke yg bukan saja 
melumpuhkan 85% tubuhnya, tetapi juga melumpuhkan seluruh otot dan syaraf 
didalam tubuhnya, akibatnya utk menelan pun tidak bisa, ada pilihan lain utk 
tetap bertahan hidup Milton hrs memakai tabung makan, yaitu memasukan protein 
dan cairan lewat pipa plastik ke perutnya, Lorita dan pengacaranya menolak 
tawaran itu, jadi keputusan terakhirpun diambil, Milton akan mengakhiri 
hidupnya dengan theraphy morphine demi kenyamanan nya.
   
  Miton kembali ke unit, setiap hari saya selalu sempatkan waktu utk 
menemaninya walau hanya 10 menit saja, Milton tidak menderita dementia sama 
sekali, ingatan dan otak Milton masih bekerja dengan baik, secara jelas Milton 
masih mampu berkomunikasi dengan pendengaran nya, ketika saya bertanya  
squeeze my hand if you re in pain , Milton hanya menatap saya seperti mencoba 
tersenyum, lalu saya berkata lagi  now squeeze my finger if you re okay right 
now jari saya pun di remasnya dengan kekuatan tangan bayi, saya mencium kening 
nya,  now blink your eyes if you want me to sing , Milton secepatnya 
mengejapkan kedua matanya, perlahan saya mulai bernyanyi
   
  Amazing Grace, how sweet the sound,
  That saved a wretch like me
  I once was lost but now am found
  Was blind, but now, I see
   
   T' was Grace that tought
  My heart to fear
  And Grace, my fears relieved
  How precious did that Grace appear
  The hour I first believed
   
  Though many dangers, toil and snares
  We have already come
  T was Grace that brought us safe thus far
  And Grace will lead us home 
   
  Kemarin adalah hari ke 6 Milton tak makan dan minum, hanya theraphy morpine 
24 jam nonstop, sesekali saya teteskan air yg diserap kapas utk membasahi 
mulutnya, kemarin denyut (pulse) Milton sudah begitu lemah, telapak kakinya 
sudah dingin seperti es batu, saya duduk disisi nya rapat sekali, Lorita duduk 
disudut, saya menyeret kursi disamping saya,  Mrs Amey, would you come closer 
to us please  perlahan Lorita mendekati saya dan duduk disamping saya, saya 
merengkuh tangan nya yg begitu pucat dan lemah sekali, wanita setia ini hampir 
setiap siang dan malam menunggui suaminya dgn setia  I need you to taking care 
of yourself too ok ? its been such a heavy and unbearable month for both of 
you, thanks for the faith that you had, you ve been so strong to carry all this 
burden on your shoulders, this is exactly what Jesus did to show what the love 
is, Milton is very happy man to have a wife like you, and now his journey is 
almost over with you beside him
 all the way,
 tomorrow...tomorrow Milton will no need the pain anymore, no need any harm, 
just peace, peaceful sleep.
   
  Kami bertiga duduk dikamar yg hening 

Re: [mediacare] CUCAKROWO lagu Jawa ? Malaysia Oh Malaysia

2007-10-02 Terurut Topik Jeni Putri Tanan
Tambahan info lagi,
Ku lihat ibu pertiwi diambil/dijiplak dari lagu Rohani (kristen) What a 
Friend We have in Jesus.  Persis sama, cuma kata-katanya saja yang beda.

Aku lupa nama pengarang lagu dan pencipta syair-nya.  Bisa di-google atau 
di-Youtube kali.  Karena lagu ini sangat, sangat populer sekaligus abadi.

Cerita yang ku pernah dengar, lagu ini ditulis (syairnya) oleh seorang yang 
mengalami 2X musibah, kehilangan calon istri menjelang menikah.  Maka dia 
menuliskan pergumulan imannya.

A beautiful song.
  - Original Message - 
  From: Henny 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, October 02, 2007 11:54 PM
  Subject: [mediacare] CUCAKROWO lagu Jawa ? Malaysia Oh Malaysia


  Dulu sekali saya pernah mendengar lagu yang sama dengan CUCAKROWO,  yg 
syairnya kalau tdk salah demikian:
  Sai salamat ma si neger negeri, ageni si Bual buali
  to Sipirok, to Siantar, Padang Panjang, Fork de Cock (Bukit Tinggi),
  sai salamat ma si neger negeri...mungkin rekan dari Sumatra bisa membantu

  Konon ada Bis antar kota namanya Si Bual Buali kalau dan kemudian terdengar 
lagu Cucakrowo...lho koq sama?

  Lebih heran lagi waktu saya menikmati JibJab.com masa pemilihan US president 
2004 latar belakangnya lagu yang nadanya sama judulnya She'll Be Coming 'Round 
the Mountain.  Wah koq bisa sama bagaimana ceritanya? Silahkan buka 
jibjab.com..mungkin masih ada.

  Saya banyak bertanya sana-sini dan org-org tua berkata woow that is an 
old..old song back to probably 200 years agoTernyata lagu ini adalah 
American Folk song yang dibuat pada akhir 1800san, berdasarkan Negro Spiritual 
berjudul When the Chariot Comes. Lagu ini kemudian menyebar kemana-mana.

  Konon katanya she berarti Kereta api atau Mary Harris mother Jones, bagi 
yg ada waktu mungkin bisa lihat di google, type saja She'll be coming from the 
mountain.

  Satu lagi lagu yg terkenal yg dibawakan oleh Almarhum Broery dan Dewi Yul, 
dan cobalah anda mendengar lagu Sorry Seems to be the Hardest Word, by Elton 
Johnlho koq samajuga dulu lagunya Chrisyejadi..nggak jelas.

  Suatu waktu dalam jamuan makan malam dengan Elaine Chow menteri tenaga 
kerjanya Bush anak-anak band Tahiland memainkan lagu Burung Kakak Tua..lho 
bukankah itu lagu Indonesia? Nggak jelaskan Reserach saja dulu mas. sebelum 
berkomentar...

  Salam 

  HH

- Original Message - 
From: pandu ganesa 
To: mediacare@yahoogroups.com 
Sent: Tuesday, October 02, 2007 4:01 AM
Subject: [mediacare] Re: Malaysia Oh Malaysia


Apa lagu Cucakrowo itu lagu rakyat/pop Jawa? Dan Panon Hideung adalah lagu 
Sunda? Kopi Dangdut adalah lagu dangdut (jadi asli Indonesia)? Oh Lihat Ibu 
Pertiwi (sedang bersusah hati) lagu nasional?...
Kalau Anda menjawab: ya! Maka Anda sama saja dengan orang-orang Malaysia 
itu. Lagu-lagu di atas adalah lagu asing yang sudah mengindonesia.

Orang Jepang di kampung-kampung, kalau sarapan menunya tempe, tapi masih 
belum mateng, kedelenya masih agak terpisah, jamurnya masih belum tumbuh 
bener. Tahu/takwa, jelas dari Tiongkok. Juga kecap. Yang manis, nah itu 
baru 
penemuan Indonesia.

Di Filipina, pisang goreng ditusuk macam sate. Ditusuk seperti sate dulu, 
baru digoreng (jadi: pisang goreng dan sate asli mana?). Yang daging so 
pasti juga ada .

Di handbook Batik setebal bantal, dalam bahasa Inggris terbitan tahun 
60-an (karena saya lihatnya tahun 70-an), disebutkan batik berasal dari 
India (mungkin seperti wayang juga) jaman kuno dulu ...

Jadi, bagaimana? Kita ganyang juga?...

gono
PS Waktu lagu Terang Bulan (seangkatan tuh dengan Rasa Sayang, saya punya 
PH/platnya: Heinwee Naar Insulinde. Insulinde=Indonesia, nama waktu itu) 
dijadikan lagu kebangsaan Malaysia, kok nggak ada yang protes ya?

Re: Malaysia Oh Malaysia
Posted by: ati gustiati [EMAIL PROTECTED] hatiku_rumahku
Mon Oct 1, 2007 9:53 pm (PST)
Well, Ambalat dicuekin, gak pernah di urus, gak pernah di klaim milik RI, 
setelah diciduki malaysia, di peras kekayaan alam nya selama ber tahun2, 
baru mewek dan ngotot batu menyadari kalau itu wilayah RI, tul sekali 
Yenny, 
Indo gak Lugas, enggak sportif, padahal ini negara yg sangat kaya budaya 
dan 
keunikan nya, karena enggak ditangani secara professional, hak cipta di 
sabet orang lain, baru sadar.capek deh!

maghfiroh yenny [EMAIL PROTECTED] wrote: Lagipula...kita memang tidak 
pernah becus menjaga apa
yg kita punya.
Kalo tempe kita diklaim jepang, batik dll diklaim
malaysia, ya mungkin salah kita (baca: pemerintah)
jg...knp kita tdk pernah mau kenalan apalagi mau akrab
dgn yg namanya hak cipta. Kalo kita merasa
memilikinya, yah diurusin dong. Minimal kita
promosi-in apa yang kita punya...Nah, kalo urusan
melanggar hak cipta, baru kita jagonya.
Jd, kalo skrg kita debat malaysia atau jepang, sorry
bos...mungkin mereka sdh 

[mediacare] Re: Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka Suminta #59147

2007-10-02 Terurut Topik Hafsah Salim

Menurut penilaian saya, memang Cina opportunis dan Cina parasitik
memang ada, contoh yang konkrit adalah sdr Yap Hong Gie sendiri yang
merupakan Cina opportunis dan Cina parasitik.

Orang ini memang turun temurun telah menjadi Cina yang opportunistik
dan parasitik, sejak dari ayahnya sudah mengabdi kepada penguasa yang
bisa memberikan security feeling kepada keluarganya.

Opportunistik artinya mencari kesempatan yang cuma baik untuk dirinya,
parasitik artinya, bisa numpang kekuasaan untuk menghantam cina2
lainnya yang tidak disukainya.

Yap Thiam Hien yang menjadi ayahnya sangat dikenal dizaman Suharto,
dialah yang dijadikan tameng untuk melindungi kepentingan Suharto saat
berhadapan dengan dunia Internasional dalam pelanggaran2 HAM.  Disatu
pihak dia bersandiwara dipihak opposisi pak Harto agar bisa
menempatkan posisi sebagai pelindung pada saat ada serangan fatal.

Ny. Muslim binti Muskitawati.
















--- In mediacare@yahoogroups.com, Henny [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ah jangan naif.simple sajalah
 
 Waktu ngurus Visa anda dimintai macam-macam surat dan uang tambahan
ngeluh..nah apa namanya itu.???
 Kalau mau masuk sekolah negri susah..nah apa namanya itu???
 Dan terjadi mulanya era mana???
 
 Mau China oportunis mau apa keg sama saja, beda tipis.kan
tergantung orangnya. 
 Kalau sudah jadi WNI yah sudah blend lha, bukan berarti dilihat dari
sudut teman atau lain-lain tapi dari hati nurani...
 
 Kalau kita tak kebagian rejeki yah sudah nanti juga ada gilirannya...
 
 HH
 
 
   - Original Message - 
   From: Yap Hong-Gie 
   To: mediacare@yahoogroups.com 
   Sent: Tuesday, October 02, 2007 12:17 PM
   Subject: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka
Suminta #59147
 
 
   Bung Kaka Suminta Yth,
 
   Kendala dalam menyimak suatu tulisan dengan benar, membuat output
   kesimpulan mbeleber ndak karuan ...
 
   Tulisan saya ditujukan khusus kepada: para Cina oportunis, ulangi,
   para Cina oportunis. 
   Mereka yang dihinggapi Cinderella Syndrome, yang di Era Reformasi
   ini meratap-ratap merasa dirinya sebagai anak tiri, yang selama 32
   tahun dizalimi oleh ibu tiri Orde Baru. 
 
   Bahwasanya pendapat otokritik ini dianggap oleh kalangan tertentu
   menyakitkan the truth hurts, bukan berarti bahwa pemikiran ini
   adalah spekulatif sempit. 
   Soal adanya resiko bahaya bagi masa depan Indonesia dan kemanusiaan,
   komentar singkat saya tidak ada apa-apanya dibanding dengan perilaku
   kebabalasan sebagian elit Cina. 
 
   Sebagai etnis Cina, saya dan sebagian besar saudara-saudara etnis
   lainnya tidak pernah merasa tertindas oleh Pemerintah Orde Baru. 
 
   Kita juga sering mendengar kecengengan Cina oportunis yang menyalahkan
   sejarah; Pemerintahan Kolonial Belanda, sebagai biang kerok yang
   mewarisi segala kebijakan yang bersifat diskriminatif. 
   Fakta sejarah memang sering diputar balikan untuk kepentingan
tertentu. 
   Siapapun tahu bahwa warga etnis Cina diberikan status penduduk khusus
   De Vreemde Oosterling; strata diatas pribumi (Inlander) dan
   setingkat dibawah warga Belanda. 
   Juga dikenal pemberian gelar (komersiel) seperti Kapitein, Mayoor Der
   Chinesen, dengan konsesi atau kekuasaan atas wilayah tertentu. 
   Semua orang pun tahu bahwa kalangan etnis Cina, amat-sangat menikmati
   priveledge yang diberikan Kolonial Belanda.
   Fenomena ini mirip dengan situasi dan kondisi pada Pemerintahan Orba,
   tapi sekarang ada saja yang mengumpat dan menyalahkan Pak Harto.
   Kalau di kamus saya perilaku semacam itu disebut: Munafik!
 
   Cerita horor darimana lagi bahwa sekarang etnis Cina masih tertindas? 
   Alasan klasik soal masalah kewarganegaraan (SKBRI) harus dilihat
   secara komprehensif, mulai dari sejarah sosial-politik; seperti 
   Staatsblad Belanda, Dwi Kewarganegaraan, Kebijakan Pemutihan oleh
   Pemerintah Orde Baru (baca kembali Orde Baru!), serta jangan lupa juga
   segi kesadaran dan sikap-prilaku warga itu sendiri. 
   Kalau ngurus dokumen lewat calo, biro jasa dan pihak ke-3, terus
   dikenakan biaya (jasa) tambahan, terus semuanya mengaku-ngaku diperas
   itu kan konyol! 
   Tapi itu semua sudah masa lalu, jangan diulang-ulang lagi cerita
   bodong tersebut. 
   Pemerintah secara resmi sudah menghapuskan pra-syarat SBKRI (bagi WN
   yang orang tuanya lahir di Indonesia), diperkuat dengan payung hukum,
   UU Kewarganegaraan dan UU Anti-Diskriminasi. 
 
   Kalau serius ingin mengungkapkan korupsi Pak Harto, bawa bukti-bukti
   materiel konkrit, berikan kepada Jaksa Agung, KPK, MA, DPR/MPR dan
   Presiden, tapi jangan model fitnahan TIME Inc, atau kumpulan clipping
   koran ala Transparansi Internasional.
 
   Saya kira Cinderella Syndrome itu cuma diderita turunan genetik
   terbatas, rupanyanya sudah mewabah dan nular dari satu milis ke milis
   yang lain ... he he he 
 
   Wassalam, yhg.
   --





Re: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka Suminta #59147

2007-10-02 Terurut Topik Kaka Suminta
Salam,

Terimakasih untuk penjelasan yang panjang lebar atas argumentasi anda. Pada
dasarnya saya menangkap adanya keinginan anda untuk mendudukan persoalan
secara proporsional.

Tetapi penekanan saya adalah pada keadilan bagi semua warga negara tanpa
membedakan asal-usul, keyakinan dan golongan di negeri Indonesia ini.
Sehingga semua latar belakang sejarah harus dilihat sebagai bagian dari
pembelajaran. Seperti privelege terhadap kelas warga negara yang dinikmati
oleh golongan eropa dan timur jauh di masa Belanda tidak menjadikan kita
menduplikasi kebijakan yang tidak adil tersebut.

Demikian juga penilaian terhadp Soeharto, seyogyanya tidak dilihat dari
apakah dia itu keturunan cina atau bukan, juga penilaian kita terhadap
oportunis bukan dilihat dari etnisnya, tetapi dari integritas dan
perilakunya. Dalam keadaan tertentu kita bisa menilai sejauh mana
integritasnya, dan dalam keadaan lain mungkin kita harus menerapkan dari
sisi juridis jika telah melakukan kejahatan atau pelanggaran terhadap hukum.

Saya juga melihat adanya standar ganda yang anda terapkan dalam argumentasi
tersebut, di satu sisi anda menggugat kecinaan Soeharto dan di sisi lain
anda menyalahkan Time dalam kasus korupsi Soeharto. Padahal persoalan
laporan Time harus dilihat sebagai sebuah karya jurnalistik atas nama hak
informasi publik, demikian juga Transparansi Internasional, hanyalah sebuah
NGO yang memiliki pola kerja sesuai dengan posisinya. Justeru yang perlu
kita gugat adalah Bank Dunia, yang dulunya memuji-muji Orba, tetapi kemudian
menyatakan akan memburu koruptor yang selama ini menjadi mitranya.

Terlepas dari semua itu, saya ucapkan terimakasih atas perkenalannya, walau
hanya melalui diskusi milis. Pada akhirnya saya cukup memahami argumentasi
dan pandangan anda, dan maaf saya akan cukupkan diskusi kita tentang topik
ini, jika anda ingin meneruskan, mudah-mudahan kawan milis lain bisa memberi
pencerahan.

Wassalam

On 10/3/07, Yap Hong-Gie [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Bung Kaka Suminta Yth,

 Kendala dalam menyimak suatu tulisan dengan benar, membuat output
 kesimpulan mbeleber ndak karuan ...

 Tulisan saya ditujukan khusus kepada: para Cina oportunis, ulangi,
 para Cina oportunis.
 Mereka yang dihinggapi Cinderella Syndrome, yang di Era Reformasi
 ini meratap-ratap merasa dirinya sebagai anak tiri, yang selama 32
 tahun dizalimi oleh ibu tiri Orde Baru.

 Bahwasanya pendapat otokritik ini dianggap oleh kalangan tertentu
 menyakitkan the truth hurts, bukan berarti bahwa pemikiran ini
 adalah spekulatif sempit.
 Soal adanya resiko bahaya bagi masa depan Indonesia dan kemanusiaan,
 komentar singkat saya tidak ada apa-apanya dibanding dengan perilaku
 kebabalasan sebagian elit Cina.

 Sebagai etnis Cina, saya dan sebagian besar saudara-saudara etnis
 lainnya tidak pernah merasa tertindas oleh Pemerintah Orde Baru.

 Kita juga sering mendengar kecengengan Cina oportunis yang menyalahkan
 sejarah; Pemerintahan Kolonial Belanda, sebagai biang kerok yang
 mewarisi segala kebijakan yang bersifat diskriminatif.
 Fakta sejarah memang sering diputar balikan untuk kepentingan tertentu.
 Siapapun tahu bahwa warga etnis Cina diberikan status penduduk khusus
 De Vreemde Oosterling; strata diatas pribumi (Inlander) dan
 setingkat dibawah warga Belanda.
 Juga dikenal pemberian gelar (komersiel) seperti Kapitein, Mayoor Der
 Chinesen, dengan konsesi atau kekuasaan atas wilayah tertentu.
 Semua orang pun tahu bahwa kalangan etnis Cina, amat-sangat menikmati
 priveledge yang diberikan Kolonial Belanda.
 Fenomena ini mirip dengan situasi dan kondisi pada Pemerintahan Orba,
 tapi sekarang ada saja yang mengumpat dan menyalahkan Pak Harto.
 Kalau di kamus saya perilaku semacam itu disebut: Munafik!

 Cerita horor darimana lagi bahwa sekarang etnis Cina masih tertindas?
 Alasan klasik soal masalah kewarganegaraan (SKBRI) harus dilihat
 secara komprehensif, mulai dari sejarah sosial-politik; seperti
 Staatsblad Belanda, Dwi Kewarganegaraan, Kebijakan Pemutihan oleh
 Pemerintah Orde Baru (baca kembali Orde Baru!), serta jangan lupa juga
 segi kesadaran dan sikap-prilaku warga itu sendiri.
 Kalau ngurus dokumen lewat calo, biro jasa dan pihak ke-3, terus
 dikenakan biaya (jasa) tambahan, terus semuanya mengaku-ngaku diperas
 itu kan konyol!
 Tapi itu semua sudah masa lalu, jangan diulang-ulang lagi cerita
 bodong tersebut.
 Pemerintah secara resmi sudah menghapuskan pra-syarat SBKRI (bagi WN
 yang orang tuanya lahir di Indonesia), diperkuat dengan payung hukum,
 UU Kewarganegaraan dan UU Anti-Diskriminasi.

 Kalau serius ingin mengungkapkan korupsi Pak Harto, bawa bukti-bukti
 materiel konkrit, berikan kepada Jaksa Agung, KPK, MA, DPR/MPR dan
 Presiden, tapi jangan model fitnahan TIME Inc, atau kumpulan clipping
 koran ala Transparansi Internasional.

 Saya kira Cinderella Syndrome itu cuma diderita turunan genetik
 terbatas, rupanyanya sudah mewabah dan nular dari satu milis ke milis
 yang lain ... he he he 

 Wassalam, yhg.
 

[mediacare] FPI harus dibubarkan.

2007-10-02 Terurut Topik lapanre to membura
FPI sudah tidak layak disebut sebagai ormas islam. Pencitraan islam oleh FPI 
sudah sangat meresahkan.
Saya menuliskan di blog,
(http:/gmenrekang.blogspot.com)
Senin, 2007 Oktober 01
  
  
  


  
 

  FPI, MEDIA DAN  ISLAM

 
  







Saat massa FPI melakukan razia, yang muncul pasti anarkisme, brutal
dan sangar. Dan ini diberitakan ditelevisi nasional. Berapa juta orang
yang menontnnya dan apa kesan yang terlintas ?
FPI yang memakai
jubah dan beragama islam bagi saya adalah organisasi radikal. Apakah
semua ormas seperti itu ? Tidak juga. Tapi media selalu memberitakan
hal seperti ini. 

Pada prinsipnya media massa memiliki fungsi untuk medidik, memberi informasi 
dan menghibur. Dimana fungsi media dalam hal ini ?


Media
kita memang sudah kehilangan arah, dan selalu mengejar hal yang
fantastis dan berburu rating. Dan inilah yang membuat media kita
kebablasan. seharusnya ada hal-hal yang perlu disensor dalam
menyediakan sesuatu di media.

Kembali Ke FPI. Ormas seperti ini
memang perlu ditertibkan. Dan ini tugas negara. Negara menjamin setiap
warga negara untuk mengemukakan pendapat dan negara juga menjamin bagi
siapa saja untuk menjalankan syariat islam. Apa yang dilakukan oleh FPI
dalam menjalankan aktifitasnya sepertinya tidak memperlihatka sebagai
ormas yang baik yang membawa pencerahan.

Saya jadi takut jika ada yang nanya, apakah islam semua seperti itu ?

Dibulan
yang suci ini tak baiklah kiranya terlalu menonjolkan diri, saya tahu
FPI juga meyakini itu, memberi nasehat kepada orang lain adalah hal
yang baik bukan dengan paksaan. siapakah yang ertanggungjawab pada
beredarnya kemaksiatan di dunia ini. Kita sama-sama harus memeranginya
tapi bukan dengan kekuatan otot tapi nalar.

Dan selalu terjadi
peristiwa yang berulang-ulang, kejadian seperti ini dilakukan FPI
setiap ramadhan. Kemana mereka sehari-harinya. Kegiatan dakwah seperti
apa yang dijalankan. jangan-jangan mereka juga ada yang ke tempat
hiburan malam.

marilah kita tunjukkan jalan yang baik dengan menasehati orang lain dengan 
semestinya.


- Pesan Asli 
Dari: Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED]
Kepada: mediacare@yahoogroups.com; Forum Kompas [EMAIL PROTECTED]
Terkirim: Rabu, 3 Oktober, 2007 7:21:57
Topik: Re: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak









  




Mas Radit, kalau nggak salah beberapa hari lalu
saya lihat di SCTV tayangan masa FPI Jati Petamburan
dihadang dan digembosi di jalan Gunung Sahari oleh
 polisi dr Polres Jakut.
AKBP Wayan bilang, patroli, sweeping adalah tugas 
polis , jadi masa FPI itu kami bubarkan , beliau ini
tegas dan berani , percaya diri. Kayaknya potensial 
sbg generasi muda yg bisa diharapkan menegakkan 
dan menjaga ketertiban umum.

Si Komandan FPI sambil marah2 bilang ada afa sama 
Folres Jakut ini, karena Folda, dan Folres2 lain semua 
selalu bisa bekerja sama kok tidak yg satu ini ?

Ini juga sungguh2 terjadi lho, cuma
 kayaknya di Kompas 
nggak masuk karena lagi penuh dgn berita2 ttg partai 
tertentu 

Salam , martin - jkt


- Original Message 
From: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] com
To: tourismindonesia@ yahoogroups. com; mediacare [EMAIL PROTECTED] ps.com; 
media-kalimantan@ yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] .com; [EMAIL PROTECTED] 
s.com
Sent: Wednesday, October 3, 2007 6:43:26 AM
Subject: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak










Di Pulau Jawa, semua orang takut dengan ulah FPI. Saat FPI menjalankan aksinya, 
tak ada yang berani melawan. Beda dengan warga Dayak di Kalimantan. Mereka 
berhasil menggencet ulah FPI.
   
   
   
  Berita dari Tribun Kaltim, www.tribunkaltim. co.id

  FPI dan Warga Dayak Berdamai
  
SAMARINDA, TRIBUN- Front Pembela Islam (FPI) akhirnya berdamai dengan
warga Dayak,  pasca- perselisihan saat sweeping FPI Sabtu (29/9) lalu
di Samarinda.
  
Ini disampaikan Kapoltabes Samarinda, Kombespol Marwoto Soeto di
Samarinda, Selasa (2/10), sesuai hasil kesepakatan mereka.  Kedua
pihak bertemu dan sepakat mengakhiri perselisihan ini, Senin (1/10)
malam.
  
Marwoto mengatakan, FPI berjanji tidak akan melakukan sweeping dengan
pendekatan seperti yang dilakukan pekan lalu. Kami kepolisian sudah
me-warning, kalau mau pawai atau konvoi
 melaporlah ke polisi supaya
kami kawal. Kalau melakukan sweeping, sekalipun tidak berbenturan
dengan masyarakat tetap harus lapor polisi,  kan begitu. Tetap kami
akan proses kalau mereka mukul orang, tandasnya.
  
Jika FPI menemukan gejala yang meresahkan masyarakat
 seperti minuman
keras dan aksi kriminalitas lainnya, Marwoto berharap,  mereka
melaporkannya secara resmi kepada pihak berwajib.
  
Terkait penanahan dua oknum anggota FPI, Marwoto menegaskan, proses
hukum terus berlanjut.  Tapi penangguhan mereka disetujui. Selain itu,
polisi masih mencari pelaku lain yang diduga terlibat pemukulan di
Samarinda Seberang.
  
Mengenai laporan senjata tajam (sajam),  menurut Marwoto, 

Re: [mediacare] Walubi: Biksu Myanmar Sebenarnya Tak Usah Demo, Tapi Seruan

2007-10-02 Terurut Topik HENDRA GUNAWAN
emang walubi ada biksunya? setahu saya yang ada disana biksu bayaran dan engak 
diakui oleh organisasi para biksu di indonesia .

- Original Message 
From: Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED]
To: media care mediacare@yahoogroups.com; ppi india [EMAIL PROTECTED]; prol 
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 3, 2007 7:44:47 AM
Subject: [mediacare] Walubi: Biksu Myanmar Sebenarnya Tak Usah Demo, Tapi Seruan

Jangan2 Biksu Agung Paramitha ini anteknya Tiongkok dan Rusia yang tidak setuju 
kalau Myanmar itu ditindak lanjuti sebagai pelanggar HAM dengan seruan di 
tingkatkannya blokade ekonomi.
 
Yang jadi pertanyaan sewaktu Kardinal Sin memimpin peaple power di Filipina 
tempo lalu apa gereja Katolik di Indonesia menentang adanya demo2 ini ya?
 
Atau mungkin Biksu Paramatha ini getol dan suka bergumul ria dengan para 
militer, diktator dan para koruptor? No big deal lho cuman tanya, jangan yang 
anggota Walubi naik pitam.
Kok Biksu Paramatha ini seneng seru2-in orang agar bermoral ya, mana bisa sih. 
Lha gimana sih Biksu ini, rakyat yang sudah di-injak2 selama 40 tahun-nan lebih 
oleh para diktator militer yang korup,dan mereka para biksu Myanmar ini 
menyerukan dengan cara demo albeit sangat damai koq di anjurin jangan demo. Apa 
Biksu Paramatha itu tidak punya naluri tentang keadilan ya?
 
Harry Adinegara
 





http://www.detiknew s.com/index. php/detik. read/tahun/ 2007/bulan/ 10/tgl/01/ 
time/143646/ idnews/836408/ idkanal/10

=
Biksu Myanmar Sebenarnya Tak Usah Demo, Tapi Seruan Moral Anwar Khumaini - 
detikcom

Jakarta - Gonjang-ganjing di Myanmar belum berakhir. Biksu, wartawan dan 
masyarakat menjadi korban kekerasan junta militer Myanmar. Namun perwakilian 
agama Budha di Indonesia menyayangkan aksi turun ke jalan yang dilakukan di 
Myanmar.

Dengan alasan apa pun, sebenarnya mereka tidak usah turun langsung untuk 
berdemonstrasi. Harusnya mereka lebhi mengedepankan tindakan-tindakan yang 
bersifat seruan moral, kata Bhiksu Agung Paramitha di Kantor Center for 
Dialogue dan Coorporation Among Civilizations di Jl Kemiri, Jakarta Pusat, 
Senin (1/10/2007).

Biksu Agung Paramitha yang juga perwakilan Walubi, meminta kepada junta 
Myanmar, umat Budha, dan masyarakat untuk menahan diri dan mengembalikan 
stabilitas keamanan Myanmar. Caranya dengan mengedepankan dialog yang simpatik 
dan efektif.

Sementara itu, Komite Indonesia Agama untuk Perdamaian mengeluarkan seruan 
keprihatinan. Bahkan mereka menyatakan belasungkawa dan kesedihan mendalam atas 
jatuhnya korban akibat tindak kekerasan.

Kami menyerukan agar para penguasa Myanmar segera menghentikan segala bentuk 
kekerasan dan membebaskan semua tahanan, serta memulai sebuah dialog damai 
dengan kelompok agama dan pihak oposisi, ujar juru bicara Komite Indonesia 
Agama untuk Perdamaian, Teo Bela (mly/sss)

(sumber: www.detik.com)





.
 





Sick of deleting your inbox? Yahoo!7 Mail has free unlimited storage. Get it 
now. 



   

Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.
http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mailp=summer+activities+for+kidscs=bz
 

[mediacare] Re: CIA - G30S/PKI

2007-10-02 Terurut Topik Hafsah Salim
Re: CIA - G30S/PKI

 Henny [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kan namanya melihat arah anginmasa iya kita kirim jenderal kita 
 ke KorSel...yah Amerika itu sdh betuldan apa gampang mau 
 direkrut jadi CIAwah tau nggak anda jenjang birokrasi? Jangan 
 mentang-menatng sekolah di US lalu CIA.tanya deh itu yg sekolah 
 disini ...Amin Rais pernah buat apa mereka waktu di US? 
 Boro-boro dikenal
 


Semua anggauta CIA yang direkrut pasti harus lulus seleksi, dan
persyaratan utamanya sebelum mendaftar adalah ber-warganegara Amerika,
tidak seorangpun bisa menjadi anggauta CIA kalo bukan US Citizen.

Tetapi kalo untuk menjadi agen CIA, tentu siapapun bisa, karena yang
disebut agen CIA bukanlah CIA tetapi mereka hanya dipekerjakan untuk
sementara dan bukan bekerja langsung pada CIA.  Dan yang bisa direkrut
untuk menjadi agen CIA adalah mereka yang justru memiliki bidang karir
yang baik di-negaranya masing2.

Indonesia sejak pertama berdirinya juga sudah merupakan boneka
Amerika, dan Sukarno sendiri merupakan agen CIA yang direkrut sehingga
beroleh kesempatan menjadi presiden RI yang pertama.  Tanpa
mendapatkan kepercayaan Amerika, tentu tak mungkin Sukarno bisa jadi
presiden, dan tidak mungkin Indonesia diterima menjadi anggauta PBB.

Semua calon2 panglima sebelum diangkat harus melalui seleksi khusus
dan mengikuti pendidikan di Akademy Militer West Point.  Kalo di
Indonesia, semua calon BrigJen harus lebih dulu lulus SesKo, seperti
SesKoad, SesKoU, SesKoAl, dan SesKoPol.  Kemudian untuk menjadi
Panglima harus melalui West Point di Amerika.

Semua korban jendral yang terbunuh dalam G30S juga adalah alumni West
Point.  Semua jendral yang terbunuh ini pernah mendapatkan tawaran
bantuan untuk menggulingkan Bung Karno, mereka menerima tawaran ini
dan juga menerima bantuan dana, namun tidak ada satupun operasi yang
mereka lakukan.  Amerika merasa dipermainkan, Sukarno memang seorang
yang pandai mengambil hati, para jenderalnya yang merencanakan
menggulingkan dirinya selalu berhasil dicegah, termasuk dalam hal ini
peristiwa pemberontakan2 PRRI-Permesta yang kesemuanya melibatkan para
Jendral disisi Bung Karno.  Pemberontakan berhasil dijinakkan dan
kembali seperti tidak pernah terjadi apa2.  Namun dana habis percuma.
 Akhirnya Omar Dhani ditawari juga untuk menggulingkan Bung Karno,
namun Omar Dhani menolak, dia mengakui bahwa cara pemerintahan Bung
Karno tidak bisa dikatakan benar namun Omar Dhani tidak bermental
melawan atasan, itulah alasan Omar Dhani.

Akhirnya sama2 kita menyaksikan, semua jendral yang pernah menikmati
dana dari Amerika, mati terkapar oleh serangan komando G30S didepan
mata Bung Karno sendiri.  Mungkin, dimata Amerika pertikaian para
Jenderal TNI-AD dengan Bung Karno hanyalah sandiwara untuk memancing
dana Amerika.  Kemudian sandiwara untuk se-olah2 memusuhi Amerika juga
sandiwara untuk menipu china dan Soviet.  Itulah sebabnya, sebelum dia
dikerjain oleh CIA, Dubes P.Jones meminta agar Sukarno di undang ke
Washington untuk di approach secara personal.  Namun Lyndon Johnson
konsultasi dengan Mr. Bundy tentang usul P.Jones tsb.  Oleh Mr.Bundy
dijawab bahwa approach personal itu percuma tidak ada gunanya cuma
buang2 waktu.  Dari jawaban Bundy inilah akhirnya P.Jones yang jadi
Dubes AS di Indonesia malah ditarik pulang dan digantikan oleh Marshal
Green seorang maestro konflik Teluk Tonkin 1964.  Marshal Green masuk
ke Indonesia bulan Maret 1965.

G30S memiliki 2 skenario, yaitu tujuan primernya adalah menculik dan
membunuh jenderal2 penting disekitar Bung Karno bersama juga menculik
Bung Karno untuk dipertontonkan penjagalan jenderal2nya.

Sedangkan tujuan sekundernya adalah memaksakan Sukarno menyerahkan
kekuasaannya kepada siapapun juga dalam waktu se-singkat2nya setelah
mendapatkan Shock Therapy dengan penjagalan jenderal2nya ini.  Dalam
mencari penggantinya inilah Suharto ikut serta berkompetisi.

Semua analysis dan sebab musabab pecahnya G30S yang diberitakan
di-koran2 hanyalah tujuan sekundernya saja yang diungkapkan karena
tujuan primernya bukanlah merupakan konflik politik tetapi merupakan
gerakan serangan komando yang bertujuan untuk membuka babak baru dalam
mencapai tujuan sekundernya.

Namun mau percaya atau tidak percaya bukanlah masalah penting karena
realitasnya apa yang terjadi setelah berjalannya waktu bisa
membuktikan bahwa kejadian ini berulang, Suharto akhirnya juga dipaksa
dengan cara yang sama dimana dia seperti juga Bung Karno, sampai
ter-kencing2 melarikan diri bersembunyi untuk kemudian mengeluarkan
pernyataan pengunduran diri tanpa perlu sandiwara seperti Sp 11 Maret
yang dilakukan oleh Bung Karno.

Bahkan Sadam Hussein sendiri sudah ditawari skenario ini, namun dia
tetap masih tawar menawar sehingga akhirnya dilakukan serbuan pendudukan.

Mengenai tehnik serangan komando seperti ini, bukanlah baru pertama
kali.  Kalo saja anda masih ingat tentang terorist terkenal Abu Nidal
yang sangat ketat sekuritynya, ternyata dalam beberapa jam ditemukan
mati semuanya, 

Re: [mediacare] Re: CIA - G30S/PKI

2007-10-02 Terurut Topik Deddy Mansyur
Q: What is the difference between the CIA and secret agents?
Answer 
A secret agent is a dangerous thing. They operate for long periods in difficult 
situations, often having to spend years blending into a foreign society, 
learning difficult foreign languages like Arabic flawlessly to get information 
to pass to their handlers. If a secret agent has to kill someone he does it 
quietly and ruthlessly with deadly precision: a stiletto knife in the throat 
makes no noise. If he is discovered and captured, he is often tortured 
mercilessly and then either executed or traded for another captive spy. 

The CIA on the other hand, is responsible for knowing what is going on in every 
country outside America. 




- Original Message - 
From: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, October 02, 2007 10:45 PM
Subject: [mediacare] Re: CIA - G30S/PKI


 Re: CIA - G30S/PKI
 
 Henny [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kan namanya melihat arah anginmasa iya kita kirim jenderal kita 
 ke KorSel...yah Amerika itu sdh betuldan apa gampang mau 
 direkrut jadi CIAwah tau nggak anda jenjang birokrasi? Jangan 
 mentang-menatng sekolah di US lalu CIA.tanya deh itu yg sekolah 
 disini ...Amin Rais pernah buat apa mereka waktu di US? 
 Boro-boro dikenal
 
 
 
 Semua anggauta CIA yang direkrut pasti harus lulus seleksi, dan
 persyaratan utamanya sebelum mendaftar adalah ber-warganegara Amerika,
 tidak seorangpun bisa menjadi anggauta CIA kalo bukan US Citizen.
 
 Tetapi kalo untuk menjadi agen CIA, tentu siapapun bisa, karena yang
 disebut agen CIA bukanlah CIA tetapi mereka hanya dipekerjakan untuk
 sementara dan bukan bekerja langsung pada CIA.  Dan yang bisa direkrut
 untuk menjadi agen CIA adalah mereka yang justru memiliki bidang karir
 yang baik di-negaranya masing2.
 
 Indonesia sejak pertama berdirinya juga sudah merupakan boneka
 Amerika, dan Sukarno sendiri merupakan agen CIA yang direkrut sehingga
 beroleh kesempatan menjadi presiden RI yang pertama.  Tanpa
 mendapatkan kepercayaan Amerika, tentu tak mungkin Sukarno bisa jadi
 presiden, dan tidak mungkin Indonesia diterima menjadi anggauta PBB.
 
 Semua calon2 panglima sebelum diangkat harus melalui seleksi khusus
 dan mengikuti pendidikan di Akademy Militer West Point.  Kalo di
 Indonesia, semua calon BrigJen harus lebih dulu lulus SesKo, seperti
 SesKoad, SesKoU, SesKoAl, dan SesKoPol.  Kemudian untuk menjadi
 Panglima harus melalui West Point di Amerika.
 
 Semua korban jendral yang terbunuh dalam G30S juga adalah alumni West
 Point.  Semua jendral yang terbunuh ini pernah mendapatkan tawaran
 bantuan untuk menggulingkan Bung Karno, mereka menerima tawaran ini
 dan juga menerima bantuan dana, namun tidak ada satupun operasi yang
 mereka lakukan.  Amerika merasa dipermainkan, Sukarno memang seorang
 yang pandai mengambil hati, para jenderalnya yang merencanakan
 menggulingkan dirinya selalu berhasil dicegah, termasuk dalam hal ini
 peristiwa pemberontakan2 PRRI-Permesta yang kesemuanya melibatkan para
 Jendral disisi Bung Karno.  Pemberontakan berhasil dijinakkan dan
 kembali seperti tidak pernah terjadi apa2.  Namun dana habis percuma.
 Akhirnya Omar Dhani ditawari juga untuk menggulingkan Bung Karno,
 namun Omar Dhani menolak, dia mengakui bahwa cara pemerintahan Bung
 Karno tidak bisa dikatakan benar namun Omar Dhani tidak bermental
 melawan atasan, itulah alasan Omar Dhani.
 
 Akhirnya sama2 kita menyaksikan, semua jendral yang pernah menikmati
 dana dari Amerika, mati terkapar oleh serangan komando G30S didepan
 mata Bung Karno sendiri.  Mungkin, dimata Amerika pertikaian para
 Jenderal TNI-AD dengan Bung Karno hanyalah sandiwara untuk memancing
 dana Amerika.  Kemudian sandiwara untuk se-olah2 memusuhi Amerika juga
 sandiwara untuk menipu china dan Soviet.  Itulah sebabnya, sebelum dia
 dikerjain oleh CIA, Dubes P.Jones meminta agar Sukarno di undang ke
 Washington untuk di approach secara personal.  Namun Lyndon Johnson
 konsultasi dengan Mr. Bundy tentang usul P.Jones tsb.  Oleh Mr.Bundy
 dijawab bahwa approach personal itu percuma tidak ada gunanya cuma
 buang2 waktu.  Dari jawaban Bundy inilah akhirnya P.Jones yang jadi
 Dubes AS di Indonesia malah ditarik pulang dan digantikan oleh Marshal
 Green seorang maestro konflik Teluk Tonkin 1964.  Marshal Green masuk
 ke Indonesia bulan Maret 1965.
 
 G30S memiliki 2 skenario, yaitu tujuan primernya adalah menculik dan
 membunuh jenderal2 penting disekitar Bung Karno bersama juga menculik
 Bung Karno untuk dipertontonkan penjagalan jenderal2nya.
 
 Sedangkan tujuan sekundernya adalah memaksakan Sukarno menyerahkan
 kekuasaannya kepada siapapun juga dalam waktu se-singkat2nya setelah
 mendapatkan Shock Therapy dengan penjagalan jenderal2nya ini.  Dalam
 mencari penggantinya inilah Suharto ikut serta berkompetisi.
 
 Semua analysis dan sebab musabab pecahnya G30S yang diberitakan
 di-koran2 hanyalah tujuan sekundernya saja yang diungkapkan karena
 tujuan 

Re: [mediacare] FPI harus dibubarkan.

2007-10-02 Terurut Topik Sunny
Terjemahan huruf yunani:
FPI sudah tidak layak disebut sebagai ormas islam. Pencitraan islam oleh FPI 
sudah sangat meresahkan.
Saya menuliskan di blog,
(http:/gmenrekang.blogspot.com)

Senin, 2007 Oktober 01
FPI, MEDIA DAN ISLAM 
Saat massa FPI melakukan razia, yang muncul pasti anarkisme, brutal dan sangar. 
Dan ini diberitakan ditelevisi nasional. Berapa juta orang yang menontnnya dan 
apa kesan yang terlintas ?
FPI yang memakai jubah dan beragama islam bagi saya adalah organisasi radikal. 
Apakah semua ormas seperti itu ? Tidak juga. Tapi media selalu memberitakan hal 
seperti ini. 

Pada prinsipnya media massa memiliki fungsi untuk medidik, memberi informasi 
dan menghibur. Dimana fungsi media dalam hal ini ?


Media kita memang sudah kehilangan arah, dan selalu mengejar hal yang fantastis 
dan berburu rating. Dan inilah yang membuat media kita kebablasan. seharusnya 
ada hal-hal yang perlu disensor dalam menyediakan sesuatu di media.

Kembali Ke FPI. Ormas seperti ini memang perlu ditertibkan. Dan ini tugas 
negara. Negara menjamin setiap warga negara untuk mengemukakan pendapat dan 
negara juga menjamin bagi siapa saja untuk menjalankan syariat islam. Apa yang 
dilakukan oleh FPI dalam menjalankan aktifitasnya sepertinya tidak 
memperlihatka sebagai ormas yang baik yang membawa pencerahan.

Saya jadi takut jika ada yang nanya, apakah islam semua seperti itu ?

Dibulan yang suci ini tak baiklah kiranya terlalu menonjolkan diri, saya tahu 
FPI juga meyakini itu, memberi nasehat kepada orang lain adalah hal yang baik 
bukan dengan paksaan. siapakah yang ertanggungjawab pada beredarnya kemaksiatan 
di dunia ini. Kita sama-sama harus memeranginya tapi bukan dengan kekuatan otot 
tapi nalar.

Dan selalu terjadi peristiwa yang berulang-ulang, kejadian seperti ini 
dilakukan FPI setiap ramadhan. Kemana mereka sehari-harinya. Kegiatan dakwah 
seperti apa yang dijalankan. jangan-jangan mereka juga ada yang ke tempat 
hiburan malam.

marilah kita tunjukkan jalan yang baik dengan menasehati orang lain dengan 
semestinya.



  - Original Message - 
  From: lapanre to membura 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, October 03, 2007 5:31 AM
  Subject: [mediacare] FPI harus dibubarkan.


  FPI sudah tidak layak disebut sebagai ormas islam. Pencitraan islam oleh FPI 
sudah sangat meresahkan.
  Saya menuliskan di blog,
  (http:/gmenrekang.blogspot.com)

  Senin, 2007 Oktober 01
  FPI, MEDIA DAN ISLAM 
  Saat massa FPI melakukan razia, yang muncul pasti anarkisme, brutal dan 
sangar. Dan ini diberitakan ditelevisi nasional. Berapa juta orang yang 
menontnnya dan apa kesan yang terlintas ?
  FPI yang memakai jubah dan beragama islam bagi saya adalah organisasi 
radikal. Apakah semua ormas seperti itu ? Tidak juga. Tapi media selalu 
memberitakan hal seperti ini. 

  Pada prinsipnya media massa memiliki fungsi untuk medidik, memberi informasi 
dan menghibur. Dimana fungsi media dalam hal ini ?


  Media kita memang sudah kehilangan arah, dan selalu mengejar hal yang 
fantastis dan berburu rating. Dan inilah yang membuat media kita kebablasan. 
seharusnya ada hal-hal yang perlu disensor dalam menyediakan sesuatu di media.

  Kembali Ke FPI. Ormas seperti ini memang perlu ditertibkan. Dan ini tugas 
negara. Negara menjamin setiap warga negara untuk mengemukakan pendapat dan 
negara juga menjamin bagi siapa saja untuk menjalankan syariat islam. Apa yang 
dilakukan oleh FPI dalam menjalankan aktifitasnya sepertinya tidak 
memperlihatka sebagai ormas yang baik yang membawa pencerahan.

  Saya jadi takut jika ada yang nanya, apakah islam semua seperti itu ?

  Dibulan yang suci ini tak baiklah kiranya terlalu menonjolkan diri, saya tahu 
FPI juga meyakini itu, memberi nasehat kepada orang lain adalah hal yang baik 
bukan dengan paksaan. siapakah yang ertanggungjawab pada beredarnya kemaksiatan 
di dunia ini. Kita sama-sama harus memeranginya tapi bukan dengan kekuatan otot 
tapi nalar.

  Dan selalu terjadi peristiwa yang berulang-ulang, kejadian seperti ini 
dilakukan FPI setiap ramadhan. Kemana mereka sehari-harinya. Kegiatan dakwah 
seperti apa yang dijalankan. jangan-jangan mereka juga ada yang ke tempat 
hiburan malam.

  marilah kita tunjukkan jalan yang baik dengan menasehati orang lain dengan 
semestinya.



  - Pesan Asli 
  Dari: Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED]
  Kepada: mediacare@yahoogroups.com; Forum Kompas [EMAIL PROTECTED]
  Terkirim: Rabu, 3 Oktober, 2007 7:21:57
  Topik: Re: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang 
Dayak



  Mas Radit, kalau nggak salah beberapa hari lalu
  saya lihat di SCTV tayangan masa FPI Jati Petamburan
  dihadang dan digembosi di jalan Gunung Sahari oleh
   polisi dr Polres Jakut.
  AKBP Wayan bilang, patroli, sweeping adalah tugas 
  polis , jadi masa FPI itu kami bubarkan , beliau ini
  tegas dan berani , percaya diri. Kayaknya potensial 
  sbg generasi muda yg bisa diharapkan menegakkan 
  dan menjaga ketertiban umum.

  Si 

Re: [mediacare] Walubi: Biksu Myanmar Sebenarnya Tak Usah Demo, Tapi Seruan

2007-10-02 Terurut Topik Cittasukkho Widodo
Itulah susahnya menjadi biksu di Indonesia. Mereka sangat terbiasa dengan 
kondisi Indonesia yang nyaman. Ibarat raja mungkin mereka hanya melihat yang 
ada disekelilingnya saja, tanpa bisa dan mau merasakan hiruk pikuk kehidupan 
umat (rakyat) diluar istananya. Padahal dulu Sidharta muda memutuskan 
meninggalkan istana JUSTRU karena melihat penderitaan rakyatnya (orang sakit, 
orang mati, dll), yang akhirnya menjadi Buddha (Yang Tercerahkan). 
Jujur saja, saya sangat menyayangkan komentar yang disampaikan biksu Walubi 
itu. Apa yang mereka kemukakan benar2 hanya untuk mengamankan diri saja. 
Apakah para biksu akan diam saja ketika melihat umatnya kesulitan hidup karena 
kenaikan BBM 500%? Padahal kehidupan biksu kan bergantung dari umat. 
Pertanyaan berikutnya untuk para yang mulia biksu Indonesia:
Apa yang akan mereka lakukan jika apa yang terjadi di Burma dialami mereka di 
Indonesia? Ketika vihara, tempat tinggal mereka dirampas? Diduduki tentara? 
Beberapa kawan mereka di tembaki tentara? Apakah mereka akan diam saja? Sibuk 
menempa diri bermeditasi'? Bukankah para biksu juga merupakan bagian dari 
rakyat? Apakah para biksu memang dilarang untuk menyampaikan aspirasi? 
Berdemonstrasi? Padahal  demo kan tidak harus selalu diikuti kekerasan dan 
kericuhan? 
Seruan moral memang perlu, tapi demo damai kan tidak ada salahnya. 

hanya bisa mengelus dada dan geleng 
kepala...

- Original Message 
From: Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED]
To: media care mediacare@yahoogroups.com; ppi india [EMAIL PROTECTED]; prol 
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 3, 2007 7:44:47 AM
Subject: [mediacare] Walubi: Biksu Myanmar Sebenarnya Tak Usah Demo, Tapi Seruan









  




Jangan2 Biksu Agung Paramitha ini anteknya Tiongkok dan Rusia yang tidak setuju 
kalau Myanmar itu ditindak lanjuti sebagai pelanggar HAM dengan seruan di 
tingkatkannya blokade ekonomi.
   
  Yang jadi pertanyaan sewaktu Kardinal Sin memimpin peaple power di Filipina 
tempo lalu apa gereja Katolik di Indonesia menentang adanya demo2 ini ya?
   
  Atau mungkin Biksu Paramatha ini getol dan suka bergumul ria dengan para 
militer, diktator dan para koruptor? No big deal lho cuman tanya, jangan yang 
anggota Walubi naik pitam.
  Kok Biksu Paramatha ini seneng seru2-in orang agar bermoral ya, mana bisa 
sih. Lha gimana sih Biksu ini, rakyat yang sudah di-injak2 selama 40 tahun-nan 
lebih oleh para diktator militer yang korup,dan mereka para biksu Myanmar ini 
menyerukan dengan cara demo albeit sangat damai koq di anjurin jangan
 demo. Apa Biksu Paramatha itu tidak punya naluri tentang keadilan ya?
   
  Harry Adinegara
   
  

  
  
http://www.detiknew s.com/index. php/detik. read/tahun/ 2007/bulan/ 10/tgl/01/ 
time/143646/ idnews/836408/ idkanal/10

=
Biksu Myanmar Sebenarnya Tak
 Usah Demo, Tapi Seruan Moral Anwar Khumaini - detikcom

Jakarta - Gonjang-ganjing di Myanmar belum berakhir. Biksu, wartawan dan 
masyarakat menjadi korban kekerasan junta militer Myanmar. Namun perwakilian 
agama Budha di Indonesia menyayangkan aksi turun ke jalan yang dilakukan di 
Myanmar.

Dengan alasan apa pun, sebenarnya mereka tidak usah turun langsung untuk 
berdemonstrasi. Harusnya mereka lebhi mengedepankan tindakan-tindakan yang 
bersifat seruan moral, kata Bhiksu Agung Paramitha di Kantor Center for 
Dialogue dan Coorporation Among Civilizations di Jl Kemiri, Jakarta Pusat, 
Senin (1/10/2007).

Biksu Agung Paramitha yang juga perwakilan Walubi, meminta kepada junta 
Myanmar, umat Budha, dan masyarakat untuk menahan diri dan mengembalikan 
stabilitas keamanan Myanmar. Caranya dengan mengedepankan dialog yang simpatik 
dan efektif.

Sementara itu, Komite Indonesia Agama untuk Perdamaian mengeluarkan seruan 
keprihatinan. Bahkan mereka menyatakan
 belasungkawa dan kesedihan mendalam atas jatuhnya korban akibat tindak 
kekerasan.

Kami menyerukan agar para penguasa Myanmar segera menghentikan segala bentuk 
kekerasan dan membebaskan semua tahanan, serta memulai sebuah dialog damai 
dengan kelompok agama dan pihak oposisi, ujar juru bicara Komite Indonesia 
Agama untuk Perdamaian, Teo Bela (mly/sss)

(sumber: www.detik.com)

  




  .
 
 
 


  

Sick of deleting your inbox? Yahoo!7 Mail has free unlimited storage. Get it 
now.



  







!--

#ygrp-mkp{
border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:14px 0px;padding:0px 14px;}
#ygrp-mkp hr{
border:1px solid #d8d8d8;}
#ygrp-mkp #hd{
color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:bold;line-height:122%;margin:10px 0px;}
#ygrp-mkp #ads{
margin-bottom:10px;}
#ygrp-mkp .ad{
padding:0 0;}
#ygrp-mkp .ad a{
color:#ff;text-decoration:none;}
--



!--

#ygrp-sponsor #ygrp-lc{
font-family:Arial;}
#ygrp-sponsor #ygrp-lc #hd{
margin:10px 0px;font-weight:bold;font-size:78%;line-height:122%;}
#ygrp-sponsor #ygrp-lc .ad{
margin-bottom:10px;padding:0 0;}
--



!--

#ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:arial, helvetica, clean, sans-serif;}

Re: [mediacare] Re: CIA - G30S/PKI

2007-10-02 Terurut Topik mediacare
Setelah melatih anggota Kopassus, kapan Uda Deddy mau ngajarin karate ke 
Langley?
Kalau sudah pernah, kirim ya foto-fotonya

Kamsia!





  - Original Message - 
  From: Deddy Mansyur 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, October 03, 2007 12:15 PM
  Subject: Re: [mediacare] Re: CIA - G30S/PKI



  Q: What is the difference between the CIA and secret agents?
  Answer 
  A secret agent is a dangerous thing. They operate for long periods in 
difficult situations, often having to spend years blending into a foreign 
society, learning difficult foreign languages like Arabic flawlessly to get 
information to pass to their handlers. If a secret agent has to kill someone he 
does it quietly and ruthlessly with deadly precision: a stiletto knife in the 
throat makes no noise. If he is discovered and captured, he is often tortured 
mercilessly and then either executed or traded for another captive spy. 

  The CIA on the other hand, is responsible for knowing what is going on in 
every country outside America. 


   

  - Original Message - 
  From: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED]
  To: mediacare@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, October 02, 2007 10:45 PM
  Subject: [mediacare] Re: CIA - G30S/PKI


   Re: CIA - G30S/PKI
   
   Henny [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Kan namanya melihat arah anginmasa iya kita kirim jenderal kita 
   ke KorSel...yah Amerika itu sdh betuldan apa gampang mau 
   direkrut jadi CIAwah tau nggak anda jenjang birokrasi? Jangan 
   mentang-menatng sekolah di US lalu CIA.tanya deh itu yg sekolah 
   disini ...Amin Rais pernah buat apa mereka waktu di US? 
   Boro-boro dikenal
   
   
   
   Semua anggauta CIA yang direkrut pasti harus lulus seleksi, dan
   persyaratan utamanya sebelum mendaftar adalah ber-warganegara Amerika,
   tidak seorangpun bisa menjadi anggauta CIA kalo bukan US Citizen.
   
   Tetapi kalo untuk menjadi agen CIA, tentu siapapun bisa, karena yang
   disebut agen CIA bukanlah CIA tetapi mereka hanya dipekerjakan untuk
   sementara dan bukan bekerja langsung pada CIA.  Dan yang bisa direkrut
   untuk menjadi agen CIA adalah mereka yang justru memiliki bidang karir
   yang baik di-negaranya masing2.
   
   Indonesia sejak pertama berdirinya juga sudah merupakan boneka
   Amerika, dan Sukarno sendiri merupakan agen CIA yang direkrut sehingga
   beroleh kesempatan menjadi presiden RI yang pertama.  Tanpa
   mendapatkan kepercayaan Amerika, tentu tak mungkin Sukarno bisa jadi
   presiden, dan tidak mungkin Indonesia diterima menjadi anggauta PBB.
   
   Semua calon2 panglima sebelum diangkat harus melalui seleksi khusus
   dan mengikuti pendidikan di Akademy Militer West Point.  Kalo di
   Indonesia, semua calon BrigJen harus lebih dulu lulus SesKo, seperti
   SesKoad, SesKoU, SesKoAl, dan SesKoPol.  Kemudian untuk menjadi
   Panglima harus melalui West Point di Amerika.
   
   Semua korban jendral yang terbunuh dalam G30S juga adalah alumni West
   Point.  Semua jendral yang terbunuh ini pernah mendapatkan tawaran
   bantuan untuk menggulingkan Bung Karno, mereka menerima tawaran ini
   dan juga menerima bantuan dana, namun tidak ada satupun operasi yang
   mereka lakukan.  Amerika merasa dipermainkan, Sukarno memang seorang
   yang pandai mengambil hati, para jenderalnya yang merencanakan
   menggulingkan dirinya selalu berhasil dicegah, termasuk dalam hal ini
   peristiwa pemberontakan2 PRRI-Permesta yang kesemuanya melibatkan para
   Jendral disisi Bung Karno.  Pemberontakan berhasil dijinakkan dan
   kembali seperti tidak pernah terjadi apa2.  Namun dana habis percuma.
   Akhirnya Omar Dhani ditawari juga untuk menggulingkan Bung Karno,
   namun Omar Dhani menolak, dia mengakui bahwa cara pemerintahan Bung
   Karno tidak bisa dikatakan benar namun Omar Dhani tidak bermental
   melawan atasan, itulah alasan Omar Dhani.
   
   Akhirnya sama2 kita menyaksikan, semua jendral yang pernah menikmati
   dana dari Amerika, mati terkapar oleh serangan komando G30S didepan
   mata Bung Karno sendiri.  Mungkin, dimata Amerika pertikaian para
   Jenderal TNI-AD dengan Bung Karno hanyalah sandiwara untuk memancing
   dana Amerika.  Kemudian sandiwara untuk se-olah2 memusuhi Amerika juga
   sandiwara untuk menipu china dan Soviet.  Itulah sebabnya, sebelum dia
   dikerjain oleh CIA, Dubes P.Jones meminta agar Sukarno di undang ke
   Washington untuk di approach secara personal.  Namun Lyndon Johnson
   konsultasi dengan Mr. Bundy tentang usul P.Jones tsb.  Oleh Mr.Bundy
   dijawab bahwa approach personal itu percuma tidak ada gunanya cuma
   buang2 waktu.  Dari jawaban Bundy inilah akhirnya P.Jones yang jadi
   Dubes AS di Indonesia malah ditarik pulang dan digantikan oleh Marshal
   Green seorang maestro konflik Teluk Tonkin 1964.  Marshal Green masuk
   ke Indonesia bulan Maret 1965.
   
   G30S memiliki 2 skenario, yaitu tujuan primernya adalah menculik dan
   membunuh jenderal2 penting disekitar Bung Karno bersama juga menculik
  

[mediacare] Lativi Memenangi Tender Siaran Liga Inggris

2007-10-02 Terurut Topik mediacare

  - Original Message - 
  From: Sutanto 
  To: Orangmedia 
  Sent: Wednesday, October 03, 2007 12:22 PM
  Subject: [orangmedia] Lativi Memenangi Tender Siaran Liga Inggris



  Lativi Memenangi Tender Siaran Liga Inggris
  Suara Pembaruan, 2 Oktober 2007
  [JAKARTA] Stasiun televisi swasta Lativi berhak menyiarkan siaran Liga 
Inggris, setelah memenangi tender yang digelar ESPN Star Sport (ESS). 
Kemenangan itu ditindaklanjuti dengan dimulainya menyiarkan satu siaran 
langsung Liga Inggris, dan satu siaran tunda sejak Sabtu (29/9). 

  Hal itu dikatakan Manager Public Relation Lativi, Raldy Doy ketika dihubungi 
SP, Selasa (2/10). Menurut dia, Lativi akan menyiarkan 52 pertandingan Liga 
Ingris yang akan berlangsung selama satu musim. Setiap Sabtu siaran Liga 
Inggris akan ditayangkan pada pukul 21.00 WIB dan pukul 23.00 WIB. 

  Jam sembilan malam akan disiarkan siaran langsung, katanya. Sementara itu 
Vice President, Corporate Affairs, PT Direct Vision Astro, Halim Mahfudz 
mengatakan, keberhasilan Lativi dalam memenangi tender untuk mendapatkan akses 
siaran English Premiere League (EPL) tidak lepas dari upaya PT Direct Vision, 
operator televisi berlangganan Astro Indonesia dalam memfasilitasi Astro 
Malaysia dan ESPN Star Sports untuk memberi akses siaran EPL pada televisi 
swasta. 

  PT Direct Vision, Astro Malaysia dan ESS telah mewujudkan niat baiknya 
dengan memberi akses kepada televisi swasta untuk bisa menyiarkan EPL, kata 
Mahfudz di Jakarta, Senin (1/10). 

  Menurut Mahfudz, berdasarkan hasil tender, sejak Sabtu (29/9) Lativi telah 
menyiarkan satu siaran langsung Liga Inggris, dan satu siaran tunda. Lativi 
juga berhak menyiarkan preview games dan highlights. Meski telah disiarkan 
televisi swasta, Astro tetap akan menyiarkan sebanyak 370 pertandingan Liga 
Inggris. 

  Terutama pertandingan-pertandingan yang melibatkan tim-tim papan atas, serta 
preview dan post games, serta highlights yang menyoroti setiap pertandingan. 
Ini sesuai dengan peran Astro Indonesia sebagai pembawa pasokan program yang 
diperoleh dari Astro Malaysia sebagai content provider, jelasnya. 

  Dikatakan, sejak pertama kali menyiarkan acara EPL pada bulan Agustus lalu, 
pihaknya tidak pernah melakukan monopoli seperti yang selama ini dituduhkan 
sejumlah pihak. Kemenangan Lativi pada tender ESS dan telah menyiarkan 
pertandingan EPL merontokkan tuduhan monopoli tersebut. 

  Program eksklusif di televisi merupakan praktik bisnis biasa dan diterima 
semua pihak di lingkungan pertelevisian. Misalnya siaran Liga Jepang, Liga 
Jerman, Liga Italia yang disiarkan beberapa stasiun televisi. Bahkan salah satu 
televisi berbayar juga mempunyai tayangan eksklusif seperti Liga Jepang dan 
Liga Jerman yang tidak ada di televisi free-to-air dan tidak ada yang 
mempersoalkannya, ungkapnya. 

  Mahfudz pun menyebutkan contoh di berbagai negara. Di Singapura, misalnya, 
televisi berlangganan Starhub menguasai EPL yang tidak dimiliki oleh Singtel 
sebagai operator televisi berbayar lainnya. EPL juga tidak tersedia di FTA di 
Singapura. PCCW di Hong Kong menguasai EPL sedangkan I-Cable tidak memilikinya 
dan EPL tidak tersedia di FTA. 

  Begitu juga di Thailand, UBC menguasai EPL sedangkan operator lainnya tidak 
memilikinya, dan EPL tidak tersedia di televisi swasta. Kami berharap dengan 
penyiaran EPL di Lativi, maka tidak ada lagi pihak-pihak yang membuat 
pernyataan atau membuat aksi-aksi yang membuat kami tidak punya pilihan lain 
selain mengambil langkah hukum untuk mempertahankan hak-hak kami dan melindungi 
hak para pelanggan Astro, tandasnya. [Y-6]


   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.39/1045 - Release Date: 02/10/2007 
18:43