[mediacare] J.J. Kusni Berbagi Kisah Tentang Restoran Indonesia Di Paris
Pemutaran film dokumenter tentang restoran Indonesia di Paris, Kisah perjalanan Kuliner Maknyuus Indonesia Bincang-bincang bersama; :: Dr. J.J. Kusni (Pendiri koperasi restoran Indonesia) :: Sophan Aji (Moderator) Performance; Didin Tulus Yoyoyogasmana* Tanggal : Rabu, 03 Oktober 2007 Waktu : Pukul 15.00-18.00 wib Tempat : PASAR BUKU SABUGA : Jl. Tamansari #73, Bandung. Gawe Bareng; :: Lawang Buku :: bacabaca Bookmart :: Sasana Budaya Ganesa - Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now.
Re: [mediacare] FITNESS is Coming !!!!!!!
Boleh nggak jadi koresponden untuk majalah Fitness. Saya sering menulis artikel kesehatan untuk majalah di Jogja. salam Tere (08164264477) - Original Message From: wulung wira [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, October 2, 2007 10:01:52 AM Subject: [mediacare] FITNESS is Coming !!! Fitness Indonesia, Magazine is coming soon ! Buat yang mau kerja sama atau ada informasi tentang berbagai macam tentang kesehatan, olah raga, inspirasi, dan lain2x tentang Mind, Body and Spirit kasih tahu fitness magazine Fitness Indonesia Mind, Body + Spirit PT Media Dian Sejahtera Wisma Kosgoro Lt. 11 Jl. MH Thamrin KAv. 53 Jakarta 10350 Telp (62-21) 39832381, 39832382 fax (62-21) 39832336 MRA Media Group Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links. Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids. http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mailp=summer+activities+for+kidscs=bz
[mediacare] berita berpolitik.com 021007: Kiat Survive Petinggi GAM
http://www.berpolitik.com/news.pl?n_id=8053c_id=3 Selasa, 02 Oktober 2007 Kiat Survive Petinggi GAM Tags: GAM, BRR, elit Rate This! Total penilai: 0 Nilai: Belum Ada Penilai 1 views berpolitik.com Usai Perjanjian Helsinki, 'perjuangan' para kombatan Gerakan Aceh Merdeka belum lagi usai. Kini, mereka dihadapkan pada perang jenis lain: bagaimana memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ini bukan perkara sepele meskipun telah tersedia dana reintegrasi bagi mantan GAM, keluarga korban konflik dan pembela tanah air. Untuk tahun 2005, dana yang dikucurkan mencapai Rp 200 milyar dan pada tahun berikutnya meningkat tajam menjadi Rp 593,8 milyar. Pada tahun 2007 ini, anggarannya kembali melonjak menjadi sekitar Rp 700 milyar. Meski begitu, ketidakpuasan tetap saja meruyak. Kekecewaan mulai menyebar seiring tak meratanya distribusi dana serta adanya potongan-potongan yang dilakukan pimpinan GAM. Mengenai potongan ini, Muchsalmina, salah seorang pimpinan GAM bilang, Kami juga sisihkan sedikit dana reintegrasi itu untuk anak yatim-piatu. Bagi para kombatan kelas atas, bantuan jaminan hidup yang diberikan pemerintah Republik Indonesia tentu saja terbilang kecil. Untungnya, ada saja peluang untuk menambah penghasilan. Salah satunya dengan menjadi bagian dalam program rehabilitasi Aceh usai tsunami. Untuk menunjang kerja-kerjanya, Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh dan Nias, umpamanya, pada 3 Februari 2006 silam telah membentuk Tim Komunikasi dan Jaringan Wilayah berdasarkan SK BP BRR No 13 KEP/BP-BRR/II/2006. Tugas Tim ini ada tiga: membangun kembali komunikasi dengan semua pihak yang menjadi korban tsunami, melakukan pemantauan terhadap kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi serta memberikan masukan untuk perbaikan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi. Elit GAM di Tim Komunikasi Jajaran pimpinan tim diduduki oleh para mantan petinggi GAM. Yang ditunjuk sebagai kordinator tim adalah Tgk.Usman Lampoh Awee. Semasa konflik, dia dikenal sebagai Menteri Keuangan dan juru runding GAM. Seusai perjanjian Helsinki, Usman ditunjuk menjadi ketua Majelis Nasional. Dalam konstelasi perkubuan di GAM, Usman termasuk dalam faksi tua yang dalam pilkada Gubernur Aceh yang lalu tidak mendukung pencalonan Irwandi Yusuf. Dalam menjalankan tugasnya, Usman dibantu dua wakil kordinator. Jabatan ini juga diisi oleh petinggi senior GAM lainnya. Yaitu, pertama, Zakaria Saman alias Karim Bangkok. Dalam struktur GAM, Zakaria tercatat sebagai Menteri Pertahanan. Belum diketahui apakah Zakaria sudah melepas kewarganegaraan Singapuranya. Dalam konteslasi perkubuan, Zakaria juga termasuk dalam faksi tua. Satu wakil kordinator lainnya dijabat oleh Muzakkir Manaf yang dikenal sebagai Panglima GAM. Seusai perjanjian Helsinki, Muzakir didaulat menjadi Ketua Komite Peralihan Aceh. KPA merupakan wadah yang sengaja untuk menampung para Tentara Nasional Aceh yang telah dilucuti. Selain itu, Muzzakir juga tercatat sebagai Ketua I Partai GAM. Dalam konteslasi perkubuan, Muzzakir sebenarnya memiliki simpati yang dalam terhadap Irwandi. Namun, dia tak kuasa menolak perintah mentornya, Zakaria, untuk mendukung Humam-Hasbi yang menjadi pesaingnya Irwandi Yusuf-Nazar. Yang ditunjuk menjadi sekretaris tim adalah Sofyan Dawood, mantan Panglima GAM wilayah Pidie dan kemudian dikenal luas sebagai juru bicara GAM. Sofyan termasuk salah satu petinggi GAM yang paling dikenal masyarakat Indonesia. Tak seperti kebanyakan petinggi GAM lainnya yang tinggal di luar negeri, Sofyan memilih tetap bertahan di hutan-hutan. Sekali waktu ia pernah dikabarkan berada di Malaysia ,menyusul upaya intensif TNI yang hendak menangkapnya. Tak heran dia menjadi 'legenda'. Dalam konteslasi perkubuan, Sofyan berada dikubunya Irwandi. Sebagai wakil sekretaris ditunjuk petinggi GAM lainnya, Muchsalmina. Dia sebelumnya dikenal sebagai juru bicara GAM di Aceh Besar.Muchsalmina yang bernama asli Irwansyah dikenal sebagai figur pemberani dan selama konflik lebih banyak tinggal di hutan-hutan. Tidak diketahui secara persis posisi Muchsalmina dalam perkubuan dalam tubuh GAM. Untuk membantu kerja ke empat petinggi GAM ini, juga ditunjuk 32 orang yang menjadi anggota tim. Meski tak dapat dipastikan, besar dugaan, ke 32 orang itu tak lain juga kombatan GAM lain dari struktur yang lebih rendah. Honor Untuk memangku tugas ini, para petinggi GAM diberi honor yang terbilang lumayan. Untuk posisi ketua, diganjar honor Rp 20 juta per bulan. Wakilnya mendapat Rp 15 juta per bulan. Sedangkan sekretaris dan wakil sekretaris, masing-masing mendapat Rp 12,5 juta dan Rp 10 juta. Selebihnya, para anggota mendapat honor Rp 7 juta/bulan. Ketentuan honor ini tertuang dalam SK Badan Pelaksana BRR No 21/KEP/BP-BRR/II/2006. Total jenderal, untuk keperluan tim ini Badan Pelaksana BRR harus mengalokasikan dana sebesar Rp 279
[mediacare] Irawady Menunda Gugat KPK
Irawady Menunda Gugat KPK Kalau kami jadi menggugat, sudah ketahuan hasilnya. Buang-buang tenaga saja. JAKARTA -- Anggota Komisi Yudisial nonaktif, Irawady Joenoes, menunda pengajuan gugatan praperadilan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sebelumnya, gugatan itu direncanakan akan dilayangkan kemarin. Kami tunda dulu, ujar penasihat hukum Irawady, Ahmad Yani, setelah menjenguk kliennya di tahanan Markas Besar Kepolisian RI. Sebagai gantinya, kata Ahmad, kliennya bermaksud melaporkan berbagai ketidakberesan di Komisi Yudisial ke KPK. Pokoknya, yang di tingkat kesekretariatan jenderal dan kepanitiaan yang ada dalam pengadaan tanah. Kan jelas itu siapa yang bertanggung jawab, katanya. Kuasa hukum Irawady lainnya, Suhardi Somomoeljono, mengatakan penundaan gugatan itu dimaksudkan agar kliennya bisa berfokus mencari bukti berkaitan dengan surat tugasnya dari Komisi Yudisial dan dugaan penyimpangan dalam proses pengadaan tanah untuk kantor komisi itu. Lagi pula, katanya, Kalau kami jadi menggugat, sudah ketahuan hasilnya. Buang-buang tenaga saja. Ia juga menilai tindakan KPK dalam kasus ini sudah sesuai dengan prosedur. Suhardi mengatakan pihaknya kini mempertimbangkan upaya mengkonfrontasi keterangan Irawady dengan keterangan Komisi Yudisial mengenai surat tugas yang diterima kliennya. Menurut Suhardi, Irawady menganggap pertemuannya dengan Freddy Santoso, Direktur PT Persada Sembada yang memenangi tender pengadaan tanah untuk Komisi Yudisial, adalah bagian dari lingkup penugasannya yang bersifat tertutup dan rahasia. Ketika sedang bertemu itulah, Irawady dan Freddy ditangkap. Petugas KPK mendapati uang Rp 600 juta dalam tas dan US$ 30 ribu di saku Irawady, yang diduga merupakan suap yang diterimanya dari Freddy. Saya akui memang berat karena tertangkap basah, ujar Suhardi. Sebaliknya, Wakil Ketua Komisi Yudisial M. Thahir Saimima mengatakan surat tugas dari lembaganya kepada Irawady tak berhubungan dengan masalah pengadaan tanah. Hanya berkaitan dengan supervisi, kata Thahir. Itu untuk pengadaan barang dan tertib administrasi. Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., mengatakan kemarin penyidik kembali memeriksa Freddy sebagai tersangka penyuapan. Ia juga memastikan hingga saat ini KPK belum menemukan bukti nota dinas seperti yang disebutkan Suhardi dan ramai diberitakan media. RADEN | BAYU | SHINTA | CHETA Sumber: Koran Tempo - Selasa, 02 Oktober 2007 ++ Untuk berita aktual seputar pemberantasan korupsi dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) klik http://www.transparansi.or.id/?pilih=berita Untuk Indonesia yang lebih baik, klik http://www.transparansi.or.id/ Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) The Indonesian Society for Transparency Jl. Polombangkeng No. 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 Telp: (62-21) 727-83670, 727-83650 Fax: (62-21) 722-1658 http://www.transparansi.or.id
[mediacare] Ketika Feminisme Menggugat HAM
SINAR HARAPAN, 15 September 2007 RESENSI BUKU KETIKA FEMINISME MENGGUGAT HAM Oleh: Trisiandari Judul buku : Pergulatan Feminisme dan HAM Penulis : R. Valentina Sagala, SE., SH., MH. dan Ellin Rozana, S.Si. Penerbit: Institut Perempuan Tahun terbit: Cetakan ke-1, April 2007 Halaman : viii + 176 halaman ISBN: 979-98392-1-3 Hak asasi manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada setiap manusia di manapun, kapan pun manusia itu berada tanpa memandang siapa manusia itu. Kemunculan konsep HAM sebagai sebuah isu penting yang mendunia hadir bersamaan dengan perkembangan kesadaran umat manusia akan pentingnya mengakui, menghormati, dan mewujudkan manusia yang berdaulat dan utuh. Perkembangan HAM di dunia dimulai dengan adanya Magna Carta di Inggris pada tahun 1215, yang menjelaskan adanya larangan bagi raja untuk memungut pajak tanpa persetujuan tuan tanah dan denda terhadap orang merdeka disesuaikan dengan kesalahannya. Selanjutnya pada 10 Desember 1948, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengesahkan Universal Declration of Human Rights atau Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM). Deklarasi ini tidak bersifat mengikat dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mampu memaksa negara-negara penanda tangan untuk memenuhi isi DUHAM. Selanjutnya pada tahun 1966, Komite Majelis Umum tentang HAM PBB mengesahkan dua kovenan, yaitu: International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR) atau Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik dan International Covenant on Economic, Social, and Cultural Rights (ICESCR) atau Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Kedua kovenan tersebut bersama-sama dengan DUHAM disebut sebagai International Bill of Rights atau Undang-Undang Internasional tentang HAM. Adanya kedua kovenan tersebut dirasa tidak cukup mengakomodir kepentingan perempuan, selain itu juga belum adanya pengakuan tentang perbedaan perempuan dan laki-laki. Secara fisik, perempuan berbeda dengan laki-laki yang menyebabkan perempuan membutuhkan perlakuan khusus. UDHR juga tidak mengatur tentang affirmative action kepada kelompok rentan, yang salah satunya adalah perempuan. Untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan tersebut, PBB membuat Declaration on the Elimination of Discrimination Against Women atau Deklarasi Mengenai Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan, memuat hak dan kewajiban perempuan berdasarkan persamaan hak dengan laki-laki dan menyatakan agar diambil langkah-langklah seperlunya untuk menjamin pelaksanaan deklarasi tersebut. (halaman 11). Tahun 1979, PBB mengadopsi Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW), yang kemudian diratifikasi Indonesia dan diundangkan menjadi UU RI No. 7 Tahun 1984 pada tanggal 24 Juli 1984. Lalu apa kaitannya antara HAM dengan feminisme? Pertanyaan tersebut coba dikupas dalam buku ini. Dinamika HAM telah mengantarkan kesadaran bahwa kelompok-kelompok tertentu yang didiskriminasi dan ditindas (the voiceless) rentan diabaikan dalam proses pembuatan sebuah kebijakan. Mereka terutama adalah perempuan. gerakan perempuan (feminis) telah menyadari hal ini dan menempatkan gerakan HAM sebagai salah satu ranah perjuangannya. Untuk itulah, para feminis terlibat dalam berbagai gerakan HAM untuk memastikan bahwa manusia tidak homogen, tidak laki-laki, tidak dewasa; melainkan ada yang bertubuh perempuan, anak, remaja, penyandang cacat, berbeda warna kulit, berbeda ras, dan lain sebagainya. Dari semua itu, para feminis bertanya, mengapa perempuan hilang dari HAM? Are women missing in human rights face? Where are the womens voices, bodies, thought? (halaman 3). Pertanyaan-pertanyaan tersebut rupanya cukup menggugah kedua orang penulis, R Valentina Sagala dan Ellin Rozana, yang mengupas persoalan-persoalan yang selama ini banyak dipertanyakan tentang feminisme dan HAM, serta menuliskannya dalam buku setebal 175 halaman ini. Penulis memaparkan dengan baik kaitan antara feminisme dan HAM. Di dalamnya juga dibahas tentang prinsip, nilai, dan perspektif feminisme. Penguasaan kedua penulis tentang feminisme dan HAM tentu tidak mengherankan mengingat penulis adalah aktivis feminis yang telah sekian lama menggeluti persoalan feminisme dan HAM. Simak saja halaman 43-50 buku ini yang menjelaskan tentang prinsip, nilai, dan perspektif feminisme. Jika para feminis beranggapan bahwa tidak ada HAM tanpa hak asasi perempuan (HAP), hal ini juga dikukuhkan oleh penulis buku ini, yang mengatakan bahwa keberadaan instrumen hukum yang mengakomodasi HAP dalam kerangka HAM sangat penting, namun penegakan HAP tidaklah dapat disimplistikkan sebatas instrumen hukum semata. Buku ini juga secara jeli melihat keterkaitan antara menguatnya neoliberalisme dan fundamentalisme sebagai ancaman untuk penegakan HAP. Neoliberalisme dan globalisasi yang berusaha untuk menghilangkan peran negara di sektor-sektor publik, sangat merugikan perempuan. Seperti halnya revolusi hijau yang menghilangkan peran perempuan di dunia
[mediacare] [Kompas] Presiden Tinjau Diorama Sebelum Upacara Kesaktian Pancasila
Sore, pada tanggal 30 September 2007, saya menghadiri Doa bersama/Tahlil untuk mengenang gugurnya para Pahlawan Revolusi, di Lobang Buaya. Bersama teman-teman Nasrani kita pisah menuju tempat Kebaktian di Gedung Paseban, dimana acara dimulai dengan penyampaian refleksi oleh Irjenad, Kebaktian Oikumene, ucapan terima kasih dari keluarga Pahlawan Revolusi, diwakili oleh Salomo DI. Panjaitan, kemudian ramah tamah/makan malam bersama. Dalam sambutan Salomo, maupun oleh adik dari Mayjen Anumerta DI Panjaitan, telah disampaikan kembali bahwa, keluarga mereka telah memaafkan para pelaku maupun PKI. Namun dalam mengikuti pemberitaan, dimana ada pihak-pihak yang ingin memutar balikan fakta sejarah dan berupaya untuk mempermasalahkan Pancasila, maka hal-hal semacam itu membuat sakit hati keluarga. Wassalam, yhg. http://kompas.com/ Selasa, 02 Oktober 2007 Ancaman Masih Nyata Presiden Tinjau Diorama Sebelum Upacara Kesaktian Pancasila Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin (1/10). Sebelum upacara dimulai pukul 08.00, Presiden secara pribadi meninjau diorama yang menggambarkan upaya pengkhianatan terhadap Pancasila. Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng mengemukakan, peninjauan diorama itu dilakukan sekitar 20 menit. Kebiasaan ini berbeda dengan Presiden Soeharto yang meninjau diorama setelah upacara bersama peserta upacara. Diorama berada di museum, yang terletak di sisi barat lapangan upacara. Upacara yang dihadiri pula oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua DPR Agung Laksono, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Ginandjar Kartasasmita, dan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid itu berlangsung khidmat. Dalam upacara itu Presiden tidak memberikan amanat. Namun, Ketua DPR, mewakili rakyat Indonesia, menandatangani deklarasi kesetiaan kepada Pancasila. Ancaman ideologi Seusai upacara, Hidayat mengingatkan, ancaman terhadap Pancasila sebagai ideologi masih nyata. Oleh karena itu, peringatan saja tak mencukupi. Laksanakan Pancasila secara jujur. Jangan hanya diperingati atau dipolemikkan sebagai asas, ujarnya lagi. Hidayat menyebutkan, upaya menghidupkan komunisme dan separatisme adalah lawan Pancasila. Ancaman dari kelompok Islam ada juga, tetapi tidak secara khusus seperti tampak dalam terorisme. Mayoritas bangsa Indonesia, di dalamnya umat Islam, sudah sepakat. Sudahlah, ini negara kesatuan kita yang di dalamnya ada Pancasila, ujarnya. Setelah upacara, Presiden meninggalkan lapangan upacara. Seperti tiga peringatan sebelumnya, ia berhenti di depan paduan suara, mendengarkan persembahan lagu, dan mengucapkan selamat dan terima kasih. Sebelum pulang, ia bertemu anggota keluarga beberapa Pahlawan Revolusi. Jangan gunakan kekerasan Dalam diskusi Refleksi Atas Tragedi 30 September 1965, Senin di Jakarta, Ketua Umum Majelis Dakwah Islamiyah KH Chalid Mawardi mengingatkan, perebutan kekuasaan dengan cara di luar demokrasi atau undang-undang tidak boleh terjadi. Ini menimbulkan konflik dan tindak kekerasan yang merugikan bangsa dan menodai nilai kemanusiaan. Pendiri Centre for Strategic and International Studies Harry Tjan Silalahi juga menegaskan, pentingnya terus membangkitkan kebencian kepada Partai Komunis Indonesia sebagai pelaku pemberontakan 1965. (INU/MZW)
[mediacare] Kaltim Inginkan Bentuk Federal?
Kaltim Inginkan Bentuk Federal? KALTIM Merdeka. Itu dua kata yang mengusik belakangan ini. Pasalnya kata-kata itu justru diucapkan oleh para pemimpin di Kaltim yang sedang menuntut Pemerintah Pusat agar Dana Alokasi Umum (DAU) tidak dihapuskan. Mereka adalah tokoh-tokoh politik yang memiliki kekuatan massa besar. Yang dapat dengan mudah terprovokasi dan mungkin membuat gerakan separatisme. Sebagai bentuk pelampiasan dari kekecewaan kepada pemerintah pusat yang berkepanjangan, kata-kata “Kaltim Merdeka” itu bolehlah sekadar untuk diucapkan. Seperti obat mujarab ketika dokter psikolog menganjurkan seseorang berteriak sekuat tenaga di pantai agar semua beban bisa terasa hilang. Separatisme politis dalam kamus wikipedia Indonesia adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain). Tapi istilah ini biasanya tidak diterima para kelompok separatis sendiri karena mereka menganggapnya kasar, dan memilih istilah yang lebih netral seperti determinasi diri. Gerakan separatis sering merupakan gerakan yang politis dan damai. Telah ada gerakan separatis yang damai di Quebec, Kanada selama tiga puluh tahun terakhir, dan gerakan yang damai juga terjadi semasa perpecahan Cekoslowakia dan Uni Soviet. Singapura juga lepas dari Federasi Malaysia dengan damai. Gerakan memisahkan diri dari Indonesia, jelas bukanlah pilihan umumnya warga Kalimantan Timur. Kebanyakan dari kita masih cinta Indonesia dan memiliki nasionalisme yang kental sekali. Yang ada adalah kekecewaan terhadap penyelenggara negara di pemerintahan pusat, akibat sistim yang tidak juga membuat kesejahteraan rakyat Kaltim membaik. Sikap kecewa bukan berarti harus meninggalkan Indonesia. Kecewa terhadap sistim pemerintahan bukan yang pertama kali terjadi di negeri ini. Tahun 1949 Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) yang identik dengan sistim negara federal. Tapi, sistim itu tidak berlangsung lama dan kemudian kembali menjadi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Rakyat Indonesia seperti merasa alergi kalau diajak bicara tentang negara federal. Padahal telah banyak ahli tata hukum negara yang menyatakan konsep negara federal adalah alternative masa depan Indonesia agar lebih baik. Wacana itu seperti tenggelam begitu saja. Bahkan tidak ada lagi tokoh-tokoh publik membicarakannya. Mengutip sebuah tulisan di sebuah blog yang menyebutkan Piliang (2001:315) mengemukakan landasan filosofisnya adalah masing-masing negara bagian digunakan sebagai saluran untuk menampung aspirasi kebangsaan yang berlandaskan persoalan-persoalan etnis, daerah dan keunikan lokal. Membentuk negara federal, bukan dengan membubarkan terlebih dahulu Indonesia, melainkan cukup diputuskan dalam referendum nasional atau melalui persidangan MPR/DPR mengingat sistem MPR/DPR yang kita kenal sekarang ini. Kaltim pernah juga pernah santer mengumandangkan negara federal. Tapi kemudian berhenti dan muncul lagi tuntutan agar diberikan otonomi khusus. Sayangnya konsep otonomi khusus versi Kaltim belum begitu jelas, sehingga dengan mudah dipatahkan bukan hanya oleh pemerintah pusat, tapi masyarakat Kaltim sendiri yang belum tentu setuju dengan wacana Otsus itu. Ada yang berpendapat bahwa federalisme merupakan pertengahan antara negara kesatuan dan konfederasi. C.F Strong seperti dikutip Budiardjo (1989:141) mengemukakan: “Salah satu ciri negara federal ialah bahwa ia mencoba menyesuaikan dua konsep yang sebenarnya bertentangan, yaitu kedaulatan negara federal dalam keseluruhannya dan kedaulatan negara bagian. ** Luggage? GPS? Comic books? Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mailp=graduation+giftscs=bz
Re: [mediacare] Untuk Hafsah Salim: G30S
Salam, Aduh Muslim, harusnya sudah bunuh diri, karena ditelanjangin gitu dan memang katahuan dari awal, kerjanya Cuma surfing dan copy paste, comot sana comot sini. Sekarang mendingan banyak baca buku, biar ga malu-maluin Wassalam On 10/1/07, pandu ganesa [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam banyak hal anda nampaknya cerdas, tulisan anda tentang Siapa di balik G30S/PKI? menunjukkan anda tekun menelusuri pelbagai versi cerita dan mampu menghubung-hubungkan titik-titik yang making sense ini kita kenal dalam bidang penelitian ilmu-ilmu sosial sebagai teknik Trianggulation. Kebetulan saja, saya sudah sampai kepada kesimpulan yang anda tulis dua hari terakhir ini kurang-lebih 10 tahun lalu. #Orang yang mengatakan bahwa pasukan G30S adalah pasukan Amerika itu dibilang nampaknya cerdas? Amit-amit jabang baby deh! Semua pasukan G30S itu, setelah kemudian kelaparan dan kehausan (karena tidak mempunyai supply yang memadai, kemudian mengarah ke Halim, untung tidak tlisipan dengan RPKAD, tapi sempat minta makan dan minum ke penduduk di sekitar pabrik ban Intirub di Cililitan, dan ujung-ujungnya mereka ditangkap serta masuk bui semuanya, tanpa terkecuali. Sekian tahun. Tanpa diadili, sama seperti lain2nya (orang-orang sipil yang di Buru dll). Wakil Komandannya, Mayor Sukarbi, karena merasa tidak bersalah, seusai dibui sekian tahun tanpa pengadilan, kirim surat ke mbah Harto, minta duit untuk modal dagang, dan dikasih (via para staff tentunya) k.l 8 juta atau berapa gitu, dipakai untuk modal ternak ayam, dan hidup di desa. Belakangan, ia diwawancarai kenapa berangkat ke Jakarta, siapa yang memberangkatkan, dalam rangka apa, dst dst, diklipping, dijadikan buku, dst dst kemudian dibaca banyak orang. Sudah tentu yang tahu ini adalah hanya orang-orang yang suka baca buku. Tidak ada rahasia, tidak ada pasukan penyelamat Armada ke VII, dan tidak ada apa-apa...Wong ini cerita beneran, bukannya thriller-nya Tom Clancy. Tapi, sudahlah, di milis sebelah ada yang bilang bahwa yang namanya milis itu seperti kolam lele: apa-apa boleh masuk. Kirim sampah, kirim pupuk, nama beneran, nama samaran, laki ngaku perempuan, perempuan ngaku laki, semuanya boleh. Mau apa? gono PS Sekedar catatan: Sekian tahun kemudian, akhir tahun 1990an, disebutkan secara resmi bahwa CIA itu tidak punya/kurang agen lapangan yang bisa bahasa Arab di Timur Tengah (ini Laporan Resmi Komisi Penyelidik 9/11 yang kemudian dibuat komik, barangnya ada di toko sebelah, kemarin diresensi Seno Gumira di Kompas Minggu; dan agen CIA, Bob Baer, agen lapangan yang fasih Arab dan serta ditempatkan di Arab/Irak (tapi kemudian mbalelo), juga mengatakan hal serupa. CIA lebih percaya kepada foto satelit daripada capek2 ngirim agen ke Arab. Lantas kalau tidak ada perwira kasusnya, mana bisa orang Arab dipekerjakan CIA? Bukunya: See No Evil, sebentar lagi terbit versi Indonesianya.
[mediacare] Seeking for Marketing Manager
A leading Jakarta-based publishing Company and creator of multi award-winning travel and lifestyle magazine, DestinAsian, as well as Internationally Renowned Prestige Indonesia and DA MAN, is currently looking for professionals to join its team in Jakarta as Marketing Manager. Working closely with the Director of Operations, the successful candidate will involve in overseeing the strategy and development of the overall marketing project; establish marketing strategies to meet organisational objectives; evaluate customer research, market conditions and competitor data; overseeing all marketing, advertising and promotional staff and activities Qualification: Overseas degree if preferred. A minimum two years experience in the same position, have solid marketing experience - preferably in the filed of publishing or advertising, excellent presentation and communication skills, be confident, well presented, creative and outgoing. If this opportunity sounds like you, please send your resume today to: [EMAIL PROTECTED] or to: PO BOX 8899 JKPWR Jakarta 10220A All applications will be treated confidentially only short listed candidates will be notified Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396545469
[mediacare] Re: Agama + Dengki
siapa yang bilang Mus anti Cina? baca sekali lagi deh. Dari kenyataan2 ini, dari sudut mana anda memandang bahwa kita harus bersimpati kepada orang2 Arab Palestina disatu pihak tetapi membenci orang2 Cina Indonesia dilain pihak ??? --- In mediacare@yahoogroups.com, marthajan04 [EMAIL PROTECTED] wrote: saya kok enggak ngeliat tulisan si Mus dibawah ini ada anti cinanya. malah sebaliknya. Baca sekali lagi deh. mj --- In mediacare@yahoogroups.com, idakhouw idakhouw@ wrote: Tan, Tanteu, Tanteuh Mus, Coba dosis anti Arab / anti Islamnya kurangi dulu, dosis ketinggian bikin sampeyan mabuk meracau anti Cina segala *_* I.
[mediacare] They're shooting monks in Burma (Petition)
Teman-teman, Bagi semua yang mau menunjukkan solidaritas terhadap masyarakat Burma, ikuti link di bawah ini untuk turut mengisi petisi UN ini. Salam damai, Rini FYI Date: Thu, 27 Sep 2007 11:40:36 -0700 From: Paul Hilder - Avaaz.org [EMAIL PROTECTED] Subject:They're shooting monks in Burma To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Dear friends, Clicking below will add your name to this petition to Chinese Premier Hu Jintao and the UN Security Council: We stand alongside the citizens of Burma in their peaceful protests. We urge you to oppose a violent crackdown on the demonstrators, and to support genuine reconciliation and democracy in Burma. We pledge to hold you accountable for any further bloodshed. Click Here to Sign Now The Burmese protests are widening, the international response is building--and the Burmese generals are panicking. Today the Burmese junta banned gatherings of more than 5, and sent thousands of troops to take control of the street -- but still the monks and protesters march. Desperate officers have beaten, tear-gassed and fired on their own people, reportedly shooting five monks in Rangoon. The next 36 hours are crucial. Leaders have called an emergency session of the UN Security Council--but only a decisive initiative will prevent a massacre like the one from 1988. Already 85,000 people from 192 countries have signed our emergency global petition.Please click the link below to sign (a single click will add your name), then send this email to others so they can too--we'll send the updated petition to the Chinese government and the UN Security Council members every day: http://www.avaaz.org/en/stand_with_burma/i.php/?cl=20969678signup=1 We're calling for UN powers--above all China, which holds the economic strings of the Burmese regime--to apply decisive pressure now to stop the violence, and to broker a peaceful transition. If they fail to do this, the massacres will be sudden. The protesters have declared they will not back down. The Burmese have showed their courage. The scenes fill our television screens--now the world must act. http://www.avaaz.org/en/stand_with_burma/i.php/?cl=20969678signup=1 In hope, Paul, Ricken, Graziela, Ben, Galit and the whole Avaaz team __ Check out the hottest 2008 models today at Yahoo! Autos. http://autos.yahoo.com/new_cars.html
[mediacare] OOT: [Urgently Require] Media Relations Staff/Coordinator Requirement
Dear Friends, Mohon bantuannya untuk disebarluaskan ke kerabat dan sanak saudara,milis2 terkait, or komunitas yg kira2 berisi orang2 yg cucok :), barangkali bs masuk ke kriteria berikut di bawah.Urgento niyh.MTIA! Kirim ke mailto:[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] (jangan ke alamat email saya yah, bakal ke reject or bouncing) Lowongan akan berakhir pada tanggal : 22 Oktober 2007 (Cap Pos) Detail: Media Relations Staff/Coordinator * Male * Maximum age 25 yrs old * Minimum 1 year experience in Public Relations (Media Relations) * Acquire a knowledge of mass media in Indonesia * Fluent in English (both written and oral) * Able to operate computer especially Microsoft Office applications (Excel, Word, Power Point) * Able to meet deadline and willing to work in long hour (under pressure) * Good Human Approach * High responsibility and able to motivate oneself * Strong logical thinking common sense * Willing to conduct a Psycho Test Surat Lamaran Pasfoto Terbaru mohon dikirimkan via email ke : ARC RECRUITMENT di mailto:[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] atau via pos/kurir ke : ARC RECRUITMENT Div ARC WORLDWIDE INDONESIA PT. STAR REACHERS INDONESIA MENARA THAMRIN 26th FL. JL. MH. THAMRIN KAV. 3 JAKARTA PUSAT 10250 Up : Tina Sitanggang Regards, RiaAriyanie, SeniorExecutive ARCWorldwideIndonesia a Division of PT StarReachersIndonesia MenaraThamrin 24thFl. - Jl.MHThamrnKav.3 P.39830118-F.39830129
[mediacare] foto jalan Depok parah setelah Nurmahmudi
kasihan juga ya orang Depok Klik: http://www.berpolitik.com/lensa.pl?fid=8042tid=240 salam, Siswo
[mediacare] Need Info: NGO dalam bidang lingkungan
Dear Media friends, Mohon infonya dong NGO yang aktif dalam bidang lingkungan terutama dalam riset atau penanganan polusi udara dan air di Jakarta. Terima kasih banyak sebelumnya -Rena- Airis Health
[mediacare] Looking for Writer
PRESTIGE INDONESIA DA MAN magazine with plans to increase its frequency and circulation, is looking for an experienced, details-driven journalist to join its team in Jakarta as Writer. Working closely with the Managing Editor and/or Editor, the successful candidate will involve in the creation and/ot development of all types of creative writing. Qualification: An undergraduate or master degree in journalism, English Literature or other relevant discipline. A minimum 3 years full-time experience in the same position. at least two years of writing for English-language publications. A knowledge of Indonesian Social lifestyle Fashion Industries is preferred. The position is based in Jakarta, Indonesia. If this opportunity sounds like you, please send your resume today to: [EMAIL PROTECTED] or to : People Selection Development PO BOX 8899, JKPWR Jakarta 10220A, Indonesia Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, photos more. http://mobile.yahoo.com/go?refer=1GNXIC
[mediacare] Fwd: Manifesto Keadilan - Komite Aksi bersihkan MA: Undangan Aksi dan Penandatanganan Petisi
-- Forwarded message -- From: Donny Ardyanto [EMAIL PROTECTED] Date: Oct 2, 2007 2:06 PM Subject: Manifesto Keadilan - Komite Aksi bersihkan MA: Undangan Aksi dan Penandatanganan Petisi To: [EMAIL PROTECTED] *MANIFESTO KEADILAN* Keputusan Mahkamah Agung menghukum majalah Time dan memenangkan Suharto, membebaskan pembunuh Munir, membebaskan para koruptor adalah contoh-contoh telanjang dari pengkhianatan reformasi. Benteng terakhir penjaga keadilan itu bukan saja telah mempermainkan mandat suci keadilan, tetapi sekaligus telah menghamba kembali pada kepentingan kekuasaan Orde Baru. Penghambaan itu bukanlah suatu kebetulan belaka, melainkan bagian dari upaya sistematis untuk mengembalikan politik lama, memberangus kebebasan pers, dan menutupi-nutupi pelanggaran HAM, justru dalam kondisi di mana rakyat sangat mendambakan keadilan dan kebenaran. Keangkuhan Mahkamah Agung bukan sekedar tampak pada kegilaan lembaga itu dalam hal pengaturan administrasinya sendiri (penentuan sesukanya dalam hal gaji dan masa jabatan), tetapi juga pada keangkuhannya untuk menampilkan diri sebagai lembaga yang tak tersentuh aturan bernegara (seperti dalam penolakan pengauditan oleh BPK). Tentu saja kondisi itu berkaitan juga dengan kondisi umum kehidupan politik kita yang makin tanpa arah dan tanpa etika. Keseluruhan gerak reformasi memang sedang dalam bahaya, karena kepemimpinan politik tidak mampu memperlihatkan ketegasan habis-habisan dalam soal pemberantasan korupsi Suharto dan kroni-kroninya, dan dalam soal penegakan Hak Asasi Manusia Maka dengan ini kami menuntut Pembersihan Total Mahkamah Agung dari para pemerkosa keadilan, penjual hukum dan orang-orang berwatak Orde Baru. Jakarta, 1 Oktober 2007 KOMITE AKSI BERSIHKAN MA Kami yang menandatangani: Bagus Takwin - Usman Hamid - Rachland Nashidik - Robertus Robet - Nugroho Dewanto - Dian Sastrowardoyo - Ahmad Salman - Abdul Qodir Agil - Donny Ardyanto - Rocky Gerung - Ikravany Hilman - Harlans M. Fachra - Fajrimei A. Gofar - Andi Achdian - A. Rahman Tolleng - Daniel Hutagalung - Otto F. Pratama - Heru - Rusdi Marpaung - Rafendi Djamin - Ahmad Taufik - Robby Kurniawan - Daddi H. Gunawan - John Muhammad - Winarso - Nono Marijono - Rizal Valefi - Agus Muhajirin Manifesto Keadilan ini akan dibacakan pada saat aksi bersama yang diselenggarakan pada: Hari : Kamis, 4 Oktober 2007 Waktu : pukul 14.00 wib Tempat : Gedung Mahkamah Agung Jalan Medan Merdeka Utara No.9-13, Jakarta Pusat Agenda : Happening Art dan Pembacaan Manifesto Keadilan Kami sangat mengharapkan kehadiran dan dukungan rekan-rekan dalam Aksi Bersama tersebut. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Aksi Bersama, silahkan hubungi Sdr. Ikravany Hilman (021-93370750 / 021-31925734). Penandatanganan Manifesto Keadilan dapat dilakukan dengan login ke http://www.petitiononline.com/imj11007/petition.html atau melalui Sdr. Ikravany. Jakarta, 1 Oktober 2007 Komite Aksi Bersihkan MA Usman Hamid Koordinator Sekretariat: Jl. Sawo no. 11 Menteng Jakarta Pusat 10310 Tlp/Fax : 021-31925734 Turut mengundang: 1. P2D 2. KontraS 3. Imparsial 4. Ikohi 5. HRWG 6. DKS 7. FPPI Jakarta 8. AJI 9. Garda Kemerdekaan 10. GeRAK Indonesia
[mediacare] Re: [jppi] Revitalisasi Fatahillah tidak melibatkan warga komunitas kota tua
nah... begitu donk, kan jadi tahu siapa anda. terima kasih atas kesediaannya. karena saya tidak kenal Mas/Mba Kuripah. karyawan, berarti mas ya. saya tahu betul paguyuban kota tua atau paguyuban warga kota tua. juga siapa pak hendrik dan pa jacky. beberapa kali saya pernah ketemu di forum diskusi dan lain-lain. jadi saya tertarik dan merasa ingin ikut nimbrung dalam perbincangan ini. nama saya asep kambali, independent, bukan kontraktor, bukan yang pegang proyek atau apalagi yang punya proyek. secara pribadi saya tahu betul kota tua dan tidak pernah bekerja dalam proyek kota tua, sudah hampir 10 tahun saya bercengkrama dengan kota tua. jadi lumayan lah... pahit manis, baik buruk kota tua cukup kental dalam ingatan saya. apa yang dirasakan oleh saudara-saudara dari paguyuban warga kota tua sangat masuk akal, tapi bener kata mas marco, kok baru sekarang jadi terkesan terlambat. padahal sudah diresmikan oleh gubernur sutiyoso kemarin, 29/9. seharusnya memang, paguyuban warga kota tua (PWKT) dari sebelumnya meminta klarifikasi masalah ini ke si empunya proyek. masa warga kota tua tidak tahu menahu mengenai proyek dilingkungannya sendiri. dan si empunya proyek masa juga tidak ngjak-ngajak warganya. nah ini kan yang harus diklarifikasi dicerahkan antar sesama pemangku kepentingan. saya pikir ini masalah miskomunikasi, kurang saling terbuka dan care terhadap masalah seperti ini. si empunya proyek tidak jeli melihat warga di sekitarnya yang seharusnya dilibatkan penuh. anyway, beberapa proyek sebelumnya juga jalan sendiri (tidak melibatkan sejarawan/arkeolog), bahkan Tim Sidang Pemugaran (TSP) tidak dilibatkan, bukannya kota tua itu situs bersejarah yang ditetapkan 840 hektar luasnya, jadi keterlibatan seluruh masyrakat dan pihak terkait sangat diperlukan untuk kelancaran proyek tersebut. buktinya TPO Beos-Mandiri mendapat kecaman berbagai pihak, termasuk arkeolog senior pak Oti. saya sendiri sangat kecewa karena melihat proyek sudah jalan dan saya juga tidak diberikan kabar mengenai proyek ini (siapa elu. kali) akhirnya budaywan senior seperti A. Heuken turun tangan dengan dua versi yang membingungkan (dari buku dan ucapannya dikemudian hari). itu benteng (dalam bukunya, ada petanya lagi) tapi pas konferensi pers, itu bukan benteng, hayo mana yang benar ditambah lagi proyek predestrian depan museum wayang, puyeng deh... nah baru proyek taman fatahillah yang kelihatan ada arkeolog dari ui dan puslit arkenas. itupun katanya cuman beberapa lot, alias cuman sekitar 6 meteran yang diberikan ke mereka (ahli arkeolog) untuk digali dan diteliti, tidak seluruhnya diberikan dulu sama yang ahlinya (arkeolog), baru kemudian di serahkan pada tim arsitek dan pembangunan. jadi arsitek jalan dulu, kemudian nyisip arkeolog, jadi gimana donk, yah berantakan situsnya. saya melihat sendiri rel trem dipotong-potong di antara gd. jasindo dan pt. pos hanya karena ingin membuat gorong-gorong. kalo gak percaya gali aja sendiri saya pikir ini serius dan harus diklarifikasi oleh pihak terkait. jangan sampai permasalahn miskomunikasi ini terus menerus menjadi masalah kronis. kita bicarakan dengan jernih dan kepala dingin demi pembangunan kota tua, biarkanlah sejenak UU, kesampingkan dulu lah, karena kalo tidak, kita diterkam dan digigit olehnya :( salam lestari kota tua, asep kambali ketua komunitas historia 0818.0807.3636 paguyuban warga [EMAIL PROTECTED] wrote: Terimakasih atas kesempatannya saya dengan Kuripah karyawan administrasi pada sekertariat Paguyuban. --- Marco Kusumawijaya [EMAIL PROTECTED] wrote: Saudara(?) Yang dimaksud adalah nama ANDA sendiri, penulis email ini, bukan nama orang lain.Siapa? Salam, Marco Yth Pa Thoriq Ketua paguyuban Kota Tua Bapak Hendrick Wakil Ketua Paguyuban Kota Tua Bapak Jacky Humas Paguyuban Kota Tua Bapak Budi Ketut Sekertariat Paguyuban Kota tua Glodok Plaza lt 2 Jl Pinangsia Raya No 1 Jakarta --- m thoriq [EMAIL PROTECTED] wrote: Kok no name? Salam Thoriq paguyuban warga [EMAIL PROTECTED] wrote: Pencanangan Revitalisasi Kota tua yang sekaligus peresmian proyek renovasi Taman Fatahillah yg diketuai oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI bersama consultant arsitek perencanaanya, kami anggap merupakan program kerja sepihak yg tidak pernah disosialisasikan kepada warga sekitar selaku komunitas penghuni kawasan kota . Mohon maaf apabila kami menilai sang arsitek perencana yang tidak perduli memikirkan dampak dan nasib kami para warga bila jalan pintu besar selatan diubah fungsi dan mungkin saja beliau lupa sampai dengan hari ini kawasan tsb masih merupakan daerah perlintasan dan belum menjadi daerah tujuan akhir maka jelas pada kenyataannya berbuntutkan kemacetan lalu lintas di jalan Kali Besar timur dan barat bertambah parah akibat
[mediacare] Sitok Srengenge bicara: Menanggapi umbaran fitnah dari Wowok Hesti Prabowo dan Saut Situmorang
Pengantar dari Radityo Djadjoeri: Setelah hampir sebulan lamanya terjadi perang kata-kata di dunia maya, para tokoh di Komunitas Utan Kayu (KUK) pelan-pelan mulai muncul dan bicara. Tentu saja mewakili pribadi, bukan komunitas. Salah satunya adalah Sitok Srengenge, Kurator Teater dan Anggota Tim Redaksi Kalam. Ia tak tahan untuk bicara, guna menangkis segala fitnahan yang diumbar oleh Wowok Hesti Prabowo dan Saut Situmorang. Buat Anda yang belum mengenal Sitok, baiklah saya cuplikkan sekilas perjalanan hidupnya, bersumber dari situs www.utankayu.org. Sitok lahir di Desa Dorolegi, sebuah perkampungan petani kecil dengan tradisi lisan yang kukuh, di pedalaman Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Sembari kuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, IKIP Jakarta (kini Universitas Negeri Jakarta), ia belajar di Bengkel Teater pimpinan Rendra dan kursus filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara. Puisi-puisinya terbit dalam kumpulan Persetubuhan Liar merupakan antologi puisinya yang pertama (terbit tahun 1992 dan 1994), disusul Kelenjar Bekisar Jantan; Anak Jadah; dan Nonsens. Puisi-puisinya juga menjadi bagian buku The Poets Chant (Istiqlal International Poetry Reading, 1995), Chants of Nusantara (Sovia, Bulgaria, 1995), Dinamika Kaum Muda IPNU dan Tantangan Masa Depan (1997), Secrets Need Words (Ohio University, Ohio, USA, 2001) dan lainnya. Sejumlah ceritanya terbit dalam Para Pembohong (1996). Novel pertamanya terbit bersambung di harian Media Indonesia dengan judul Tidur, Cintaku, Tiduryang kemudian ditulis ulang menjadi Menggarami Burung Terbang. Nah ini dia hasil wawancara Rizka Maulana dengan Sitok Srengenge: WAWANCARA DENGAN SITOK SRENGENGE oleh Rizka Maulana Mas Sitok, saya mau wawancara tertulis lewat e-mail dengan Anda. Soalnya bulan Ramadhan ini jalanan macet dan saya tinggal di Bogor. Kalau Mas Sitok setuju, inilah pertanyaannya: RM: Dalam polemik yang bersliweran tentang TUK (atau KUK) Mas Sitok tidak memberikan keterangan atau komentar selama ini. Mengapa? Menganggap sepi serangan itu? SS: Hello, Rizka. Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaanmu, izinkan saya bertanya dulu. Dapatkah Anda memberi sedikit lebih keterangan tentang diri Anda? Misalnya, Anda kerja di mana, wawancana ini untuk media apa? Maaf, ya, soalnya kita kan belum kenal. Saya membaca nama Anda beberapa waktu lalu ketika saya dikirimi email seorang teman. Tapi, semua itu boleh Anda katakan belakangan, atau tidak sama sekali. Begini. Saya kurang pasti, mana yang Anda anggap polemik tentang KUK itu? Ada selebaran yang sampai ke tangan saya. Di sana tak saya temukan lontaran ide atau konsep yang jelas, yang disampaikan dengan argumentasi dan didukung fakta atau data. Yang dominan justru gosip, makian, dan bahkan fitnah. Itu bukan polemik namanya. Bukannya saya menganggap sepi. Saya dengar, serangan itu paling gencar terjadi di milis. Kebetulan, saya bukan orang yang gemar menjadi anggota milis. Saya takut tiap hari inbox saya kebanjiran email. Selain itu, saya sekarang ini sibuk sekali. Novel trilogi saya, Kutil, yang dulu dimuat bersambung di harian Suara Merdeka, sedang saya tulis ulang. Saya juga sedang menyiapkan buku kumpulan puisi baru. Mudah-mudahan tahun depan bisa terbit. Belum lagi urusan pekerjaan di KUK, di KataKita, dan sejumlah pekerjaan lain yang membuat saya harus mondar-mandir Jakarta-Jogja. RM: Ada yang mengutip kata-kata Mas Sitok, bahwa penyair yang tidak diundang ke KUK bukan penyair. Kenapa mas Sitok mengatakan demikian? Itu kan namanya arogan? SS: Saya setuju. Itu arogan namanya, kalau sayaatau siapa punberkata seperti itu. Saya diberi tahu banyak teman bahwa tuduhan itu dikatakan, bahkan ditulis dalam makalah, oleh Saudara Wowok Hesti Prabowo. Memangnya saya begitu naif dan tidak tahu bahwa ucapan seperti itu tidak layak, keliru, dan bisa menyinggung perasaan orang lain? Maka tolong tunjukkan kapan, di mana, dalam forum apa saya mengatakan itu? Kalau kalimat itu saya nyatakan secara tertulis, tulisan itu dimuat di media apa, kapan tanggal pemuatannya? Nah, sebaliknya, siapa pun yang menuduh tanpa bisa menunjukkan bukti, itu memfitnah. Wowok konon bertujuan untuk menganggap KUK tidak penting. Itu bagus. Tapi mengapa dia begitu peduli dengan KUK? Harusnya KUK dia abaikan saja. Bikin kegiatan lain yang lebih bagus. Kembangkan jaringan yang lebih luas. RM: Dalam posting Tita Ruby dalam Art Culture dibandingkan menyelenggaraan Biennale Senirupa dengan Biennale Sastra Utan Kayu, yang Mas Sitok ketuai tahun ini. Tita Rubi mengatakan dalam Biennale Seni Rupa ada pertanggungjawaban kurator, tapi dalam Biennale Sastra tidak. Mengapa ini? SS: Saya juga dapat print-out tulisan Titarubi itu. Saya suka sikap Tita. Di awal tulisannya ia minta maaf jika tulisannya tidak baik atau terjadi salah penggunaan titik-koma. Padahal, Anda baca kan? Tulisannya bagus,
[mediacare] Terima kasih - Once in a Lifetime: Puncak Peringatan 250 tahun Puro Mangkunegaran
Mas Latief yb, Terima kasih untuk siaran persnya. Sayangnya tidak ada penjelasan kenapa RM Said berperang melawan keluarganya sendiri, yaitu dari pihak Kasunanan? Apakah itu sekadar adu domba dari penjajah Belanda? Seperti kita tahu wilayah Mataram akhirnya terpecah menjadi empat. Pertama dalam Perjanjian Giyanti, wilayah dibagi menjadi dua, yaitu Kasunanan di Surakarta dan Kasultanan di Yogyakarta. Kemudian muncul Mangkunegaran di Surakarta dan Pakualaman di Yogyakarta. Bisakah dijelaskan? Mbah RM Danardono mungkin bisa juga membantu. Maaf, saya agak-agak lupa, sepertinya ini pelajaran waktu SMP zaman dulu. Terima kasih. Salam, Radityo -- http://artculture-indonesia.blogspot.com Puncak perayaan Peringatan 250 Tahun Puro Mangkunegaran Once in a Lifetime: Puncak Peringatan 250 tahun Puro Mangkunegaran SETELAH menggelar berbagai rangkaian acara seni, sejarah dan budaya sejak Maret hingga September 2007 lalu, peringatan akbar 250th Puro Mangkunegaran : A Reviving Moment akan mencapai puncak perayaannya pada 11 November 2007 mendatang. I'ts all about Solo Tempoe Doeloe! Tema itulah yang telah dirancang untuk merayakan puncak gelaran akbar peringatan tersebut. Hari itu sejak pagi hingga menjelang petang, suasana pamedan Puro Mangkunegaran yang biasanya lengang akan berubah riuh dengan hadirnya pasar rakyat. Berbagai aneka jajanan serta kerajinan dan budaya tradisional, mulai toko besar sampai pedagang kerajinan dan jajanan kuliner pinggir jalan, akan turut ambil bagian di acara pasar rakyat ini. Selain jamuan makan malam dengan sajian kuliner khas Puro Mangkunegaran yang diiringi senandung musik keroncong, pergelaran seni malam puncak patut menjadi acara yang tidak boleh dilewatkan. Yakni, pementasan gerak teatrikal dan sendratari dalam Gelar Tari Kolosal Perjuangan Rakyat Mataram Berdirinya Puro Mangkunegaran . Menurut Agus Haryo Sudarmodjo, Ketua Panitia Pelaksana 250th Puro Mangkunegaran, Once in a Life Time, acara tari kolosal itu akan melibatkan sekitar 250 hingga 300 orang penari yang mewakili berbagai bangsa, etnis, serta suku seperti Belanda, keturunan Tionghoa, suku Bali, serta Mataram. Namun tarian ini hanya sebagai pencitraan kisah perjuangan R.M Said atau Sri Mangkoenagoro I selama 16 tahun bergerilya hingga mendirikan Puro Mangkunegaran, kata Agus Haryo. Untuk itulah, menurut Agus Haryo, pergelaran tari kolosal ini juga akan melibatkan dua prajurit pasukan Gajah. Diiringi Parade keluarga besar Puro Mangkunegaran bersama para Sentana Abdi Dalem, gelar prajurit bergajah itu akan menjadi simbolisasi pasukan pengawal R.M Said saat akan memasuki Puro Mangkunegaran, dikala berdirinya istana tersebut. Ini sebagai simbol untuk menghormati keberanian dan kebesaran perjuangan R.M Said ketka mendirikan Mangkunegaran dan dinastinya, ujar Agus Haryo. Puncak acara peringatan 250th Puro Mangkunegaran terselenggara berkat dukungan PT HM Sampoerna Tbk. melalui payung program Sampoerna Untuk Indonesia yang memiliki visi sama dalam meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kesenian dan kebudayaan nasional, di antaranya seni dan budaya Jawa. Perjalanan 16 Tahun Gerilya TERCATAT, selama kurun waktu 16 tahun bergerilya, R.M. Said telah melakukan pertempuran sebanyak 250 kali. Namun di antara ratusan pertempuran tersebut, ada tiga pertempuran dahsyat yang terjadi pada periode 1752 hingga diadakannya perjanjian Salatiga, 12 Maret 1757. Pertama, pertempuran melawan pasukan Mangkubumi atau Sultan Hamengkubuwono I di Desa Kasatriyan, sebelah barat daya Ponorogo, Jawa Timur. Perang terjadi pada hari Jumat Kliwon, tanggal 16 Syawal tahun Je 1678 (Jawa) atau 1752 Masehi. Desa Kasatriyan merupakan benteng pertahanan R.M Said setelah berhasil menguasai daerah Madiun, Magetan, dan Ponorogo. Perang kedua adalah perang paling besar ketika R.M Said bertempur melawan dua detasemen VOC Kumpeni di bawah pimpinan Kapten Van der Pol dan Kapten Beiman di sebelah selatan negeri Rembang, tepatnya di Hutan Sitakepyak (Senin Pahing, 17 Sura, tahun Wawu 1681 J / 1756 M). Perang ketiga adalah penyerbuan R. M Said ke benteng Vre Deburg Belanda dan keraton Yogya-Mataram. Per ang ini terjadi pada Kamis 3 Sapar, tahun Jumakir 1682 J/1757 M). Berkali-kali berperang, berkali-kali pula R.M. Said lolos dari sergapan pasukan gabungan Mataram dan Belanda. R.M Said memang dikenal sebagai panglima perang yang berhasil membina pasukan yang militan. Berkat hal itulah ia dijuluki Pangeran Sambernyawa, karena dianggap oleh musuh-musuhnya sebagai penyebar maut. Kehebatan Pangeran Sambernyawa dalam strategi perang bukan hanya dipuji pengikutnya melainkan juga disegani lawannya. Tak kurang dari Gubernur Direktur Jawa, Baron van Hohendorff, yang berkuasa ketika itu, memuji kehebatan Pangeran Sambernyawa. Pangeran yang satu ini sudah sejak mudanya
[mediacare] Hudan Hidayat: Saut dan Matdon berbohong
Berikut email dari Mas Hudan Hidayat, menanggapi kebohongan Saut Situmorang dan Matdon.. From: Hudan Hidayat E-mail: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [*Apresiasi-Sastra*] saut dan matdon bohong To: [EMAIL PROTECTED] Di google saya menemukan tulisan Matdon yang mengutip Saut (Mengutuk TUK dan Menggertak TAK). Dan mereka bohong. Kenapa sastra jadi begini? Saya tidak suka karena Matdon dan Saut ini bohong: saya gak pernah bilang orang yang tak diundang TUK bukan sastrawan, seperti berita yang dibuat Matdon ini. Saya juga tidak pernah mengatakan orang TUK sudah mencapai Tuhan. Pendek kata, TUK dan saya tidak ada hubungan kecuali pada ide. Tapi saya adalah saya, TUK adalah TUK. Tak ada kaitan antara saya dan orang TUK. Saya bukan orang pengecut dan akan mempertanggungjawabkan semua omongan dan tindakan saya. Tetapi kalau saya tidak mengatakan seperti berita ini, saya tidak mau dan tidak bisa menerimanya. Ayolah untuk apa ribut-ribut tidak bermutu. Banyak orang menyaksikan dan saya malu, kalau sastra jadi kotor dengan segenap gosip, bohong, seperti ini. kenapa sih kalian ini? Kalau polemik, polemik saja. Tidak usah melakukan fitnah yang terkesan memecah belah saya dan orang lain. Kalau ada tanggapan dari Matdon dan Saut saya tidak akan menjawabnya. Saya malas. Cukuplah saya menggunakan hak saya sekali saja, bahwa Matdon dan Saut ini melakukan kebohongan, fitnah, terhadap sesuatu yang tidak pernah saya katakan. Apakah kalian belum puas juga terhadap polemik di koran-koran itu? Kenapa harus merepotkan saya sampai ke internet segala. Harus saya akui internet bukanlah benda yang familiar bagi saya. Sehingga saya sukar membela diri di sini. Mudah-mudahan apa yang saya tulis ini sampai ke milis. Kalau tidak sampai, saya tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya. (hudan hidayat) open this site = http://beritaseni.wordpress.com/2007/09/20/mengutuk-tuk-menggertak-tak - Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.
Re: [mediacare] Re: Agama + Dengki
eh iya tuh, saya juga sama spt mbak marthajan. rada bingung tadi kok dibilang ibu mus meracau anti-cina. saya pikir saya salah baca, trus saya baca ulang lagi tulisan bu mus.. enggak kok, nggak mengarah ke anti-cina, justru emang mempertanyakan. Pada tanggal 02/10/07, marthajan04 [EMAIL PROTECTED] menulis: saya kok enggak ngeliat tulisan si Mus dibawah ini ada anti cinanya. malah sebaliknya. Baca sekali lagi deh. mj --- In mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com, idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote: Tan, Tanteu, Tanteuh Mus, Coba dosis anti Arab / anti Islamnya kurangi dulu, dosis ketinggian bikin sampeyan mabuk meracau anti Cina segala *_* I. --- In mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com, Hafsah Salim muskitawati@ wrote: idakhouw idakhouw@ wrote: Sementara tentang Israel dan kawasan Timur Tengah. Menurut saya kita harus belajar lebih arif menyikapinya. Ada banyak hal yang memang layak dan perlu kita kecam dari Israel. Mengecam Israel bukanlah tindakan yang Arif, apanya yang mau dikecam? Israel adalah bangsa pribumi ditanahnya sendiri, dan bangsa ini diteror oleh bangsa lain dari luar yang beragama Islam. Orang Arab Palestina bukanlah orang Palestina karena mereka sama dengan Orang Cina Indonesia yang bukan bangsa pribumi Indonesia. Tapi Cina Indonesia mau berassimilasi, berbahasa, dan berbudaya sama yang dianut bangsa Pribumi Indonesia. Berbeda sekali dengan Arab Palestina, mereka memaksakan bangsa pribuminya untuk berbahasa Arab dan beragama Islam dan mereka sama sekali bukan bangsa Palestina yang beragama dewa2 Philistin. Orang2 Arab Palestina justru datang ke Palestina menjagal semua yang percaya dewa Philistine. Orang Palestina dan Yahudi adalah berasal dari bangsa yang sama hanya berbeda kepercayaannya. Mereka yang menyembah dewa2 Philistine disebut sebagai orang Palestine, sementara yang menyembah Yahweh dinamakan orang Yahudi. Baik bahasa, budaya, dan asal usul orang Palestina dan Yahudi mempunyai sejarah yang sama dan tempat tinggal yang sama lokasinya. Kalo kenyataan bahwa bangsa pribumi di Indonesia saja banyak antipati terhadap keberadaan orang2 Cina Indonesia, seharusnya bangsa Indonesia justru mengutuk orang2 Arab Palestina yang justru menjajah wilayah tanah air bangsa Yahudi-Palestina ini selama ribuan tahun. Orang2 Arab Palestina ini berjuang untuk memusnahkan dan mengusir bangsa pribumi Yahudi keluar dari bumi ini, jauh bedanya dengan orang2 Cina Indonesia yang justru perlu mendapatkan belas kasihan akibat perlakuan bangsa pribuminya di Indonesia. Dari kenyataan2 ini, dari sudut mana anda memandang bahwa kita harus bersimpati kepada orang2 Arab Palestina disatu pihak tetapi membenci orang2 Cina Indonesia dilain pihak ??? Ny. Muslim binti Muskitawati.
[mediacare] Jangan bergosip ya!!!
Sebel deh suatu saat saya duduk di dihadapan seorang wanita di kantor, awalnya saya begitu gembira mendapat teman untuk berdiskusi tentang masalah pekerjaan kantor, orang yang dapat membantu saya mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh big-boss. Lama kelamaan saya berhubungan pekerjaan dengan teman saya tersebut saya makin kesal dengan orang tersebut, kenapa karena teman wanita saya itu sering menggosip menceritakan semuanya tanpa kebenaran. Pekak kuping ini setiap hari mendengar cerita tentang si ini-si itu lah teman-teman kantor yang begini-begitu, jenuh saya lama-lama mendegarnya, apakah gossip wujud dari kepedulian sesorang terhadap orang lain…., kenapa orang terlalu peduli dengan orang lain sehingga memasuki wilayah privat orang lain. Apakah seorang penggosip menganggap dirinya begitu sempurna, tiada cela dan khilaf sehingga dia berhak membicarakan kesalahan orang lain. Hampir setiap hari kita disuguhi acara entertainmen, dimana gossip adalah suatu yang dapat dijual dengan harga tinggi tidak percaya lihatlah fenomena munculnya entertainment disetiap tayangan televisi, hampir disetiap waktu dari pagi, siang, sore malam, subuh. Dan tidak henti-hentinya. Menurut saya gosip adalah suatu penyakit masyarakat, karena dapat me menyakiti sesorang yang terkena gossip, kadang mematikan karakter seseorang, malah kadang bisa membuat orang yang digosipin akan dibenci oleh orang lain karena gossip mengarah ke fitnah. Pernahkah kita membayangkan bila kita digosipkan tidak benar, sangat menyakitkan bukan, tetapi kita akan sanagt senang membicarakan sesorang. Gossip atau bergunjing, dimana dalam norma agama bergosip, fitnah, atau pun bergunjing adalah tidak diperbolehkan. Perlu disadari bergosip, ngerumpi, tidaklah menimbulkan manfaat sedikit pun, dengan bergosip hanya menimbulkan keburukan. Tetapi, untuk melakukan kebaikan - tidak mungkin dilakukan oleh orang yang tidak baik. Siapa pun, dan apa pun dia - dia menjadi orang baik saat dia melakukan kebaikan. Hanya saja, bedanya antara dia dan orang yang betul-betul baik - adalah dia kembali melakukan keburukan. Dengan ini saya mengajak para sahabat semua untuk segera meninggalkan kebiasaan bergosip, karena tidak bermanfaat, hanya menimbulkan fitnah. Karena biasanya dalam bergosip orang hanya membicarakan hal-hal buruk dari seseorang. Dan kita pastinya tidak mau bila keburukan kita dicirakan orang, jadi kenapa kita harus membicarakan keburukan orang. Karena manusia tidak luput dari salah dan dosa. bergosip sama dengan menfitnah, dan tidak memberikan manfaat yang baik bagi siapapun : Dalam perenunganku, ketika teringat seorang sahabat yang senang bergosip Cikarang, 2 october 2007 Erwin Arianto Mampir ke http://blogerwinarianto.blogspot.com -- Best Regard Erwin Arianto,SE えるウィン アリアンと Internal Auditor PT.Sanyo Indonesia Ejip Industrial Park Plot 1a Cikarang-Bekasi See my Article On http://blogerwinarianto.blogspot.com/
Re: [mediacare] Kaltim Inginkan Bentuk Federal?
Betul sekali Bung Charles, yang anda tulis di alinea paling bawah. Kalao kita liat sejarah Uni Soviet dan Yugoslavia, juga kalau gak salah Cekoslovakia juga, mereka itu setelah jadi federasi terus bubar alias pecah belah. Jadi kita gak usah dong mikir mau membentuk negara federal. Lebih baik desentralisasi politik ekonomi saja yang diberesin. Federasi itu langkah pertama menuju kebubarnya RI, lalu semua pasti akan diterpa gampang sekali sama para korporasi multinasional. Salam, TSL charles siahaan [EMAIL PROTECTED] wrote: Kaltim Inginkan Bentuk Federal? KALTIM Merdeka. Itu dua kata yang mengusik belakangan ini. Pasalnya kata-kata itu justru diucapkan oleh para pemimpin di Kaltim yang sedang menuntut Pemerintah Pusat agar Dana Alokasi Umum (DAU) tidak dihapuskan. Mereka adalah tokoh-tokoh politik yang memiliki kekuatan massa besar. Yang dapat dengan mudah terprovokasi dan mungkin membuat gerakan separatisme. Sebagai bentuk pelampiasan dari kekecewaan kepada pemerintah pusat yang berkepanjangan, kata-kata Kaltim Merdeka itu bolehlah sekadar untuk diucapkan. Seperti obat mujarab ketika dokter psikolog menganjurkan seseorang berteriak sekuat tenaga di pantai agar semua beban bisa terasa hilang. Separatisme politis dalam kamus wikipedia Indonesia adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain). Tapi istilah ini biasanya tidak diterima para kelompok separatis sendiri karena mereka menganggapnya kasar, dan memilih istilah yang lebih netral seperti determinasi diri. Gerakan separatis sering merupakan gerakan yang politis dan damai. Telah ada gerakan separatis yang damai di Quebec, Kanada selama tiga puluh tahun terakhir, dan gerakan yang damai juga terjadi semasa perpecahan Cekoslowakia dan Uni Soviet. Singapura juga lepas dari Federasi Malaysia dengan damai. Gerakan memisahkan diri dari Indonesia, jelas bukanlah pilihan umumnya warga Kalimantan Timur. Kebanyakan dari kita masih cinta Indonesia dan memiliki nasionalisme yang kental sekali. Yang ada adalah kekecewaan terhadap penyelenggara negara di pemerintahan pusat, akibat sistim yang tidak juga membuat kesejahteraan rakyat Kaltim membaik. Sikap kecewa bukan berarti harus meninggalkan Indonesia. Kecewa terhadap sistim pemerintahan bukan yang pertama kali terjadi di negeri ini. Tahun 1949 Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) yang identik dengan sistim negara federal. Tapi, sistim itu tidak berlangsung lama dan kemudian kembali menjadi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Rakyat Indonesia seperti merasa alergi kalau diajak bicara tentang negara federal. Padahal telah banyak ahli tata hukum negara yang menyatakan konsep negara federal adalah alternative masa depan Indonesia agar lebih baik. Wacana itu seperti tenggelam begitu saja. Bahkan tidak ada lagi tokoh-tokoh publik membicarakannya. Mengutip sebuah tulisan di sebuah blog yang menyebutkan Piliang (2001:315) mengemukakan landasan filosofisnya adalah masing-masing negara bagian digunakan sebagai saluran untuk menampung aspirasi kebangsaan yang berlandaskan persoalan-persoalan etnis, daerah dan keunikan lokal. Membentuk negara federal, bukan dengan membubarkan terlebih dahulu Indonesia, melainkan cukup diputuskan dalam referendum nasional atau melalui persidangan MPR/DPR mengingat sistem MPR/DPR yang kita kenal sekarang ini. Kaltim pernah juga pernah santer mengumandangkan negara federal. Tapi kemudian berhenti dan muncul lagi tuntutan agar diberikan otonomi khusus. Sayangnya konsep otonomi khusus versi Kaltim belum begitu jelas, sehingga dengan mudah dipatahkan bukan hanya oleh pemerintah pusat, tapi masyarakat Kaltim sendiri yang belum tentu setuju dengan wacana Otsus itu. Ada yang berpendapat bahwa federalisme merupakan pertengahan antara negara kesatuan dan konfederasi. C.F Strong seperti dikutip Budiardjo (1989:141) mengemukakan: Salah satu ciri negara federal ialah bahwa ia mencoba menyesuaikan dua konsep yang sebenarnya bertentangan, yaitu kedaulatan negara federal dalam keseluruhannya dan kedaulatan negara bagian. ** - Check out the hottest 2008 models today at Yahoo! Autos. - Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now.
[mediacare] Kolom IBRAHIM ISA - MASYARAKAT INDONESIA DI BELANDA PERINGATI 'PERISTIWA PELANGG
Kolom IBRAHIM ISA - Selasa, 02 Oktober 2007 3, Selesai MASYARAKAT INDONESIA DI BELANDA PERINGATI 'PERISTIWA PELANGGARAN HAM TERBESAR 1965' Uraian CIPTO MUNANDAR, Ketua St Azië Studies, Onderzoek en Informatie, Amsterdam) Seperti disampaikan dalam tulisan terdahulu kepada pembacA -- Pada tanggal 30 September 2007, masyarakat Indonesia di Belanda, memenuhi ruangan Schakel di Diemen, Holland, dalam suatu kegiatan memperingati ulang tahun ke-42 'Peristiwa Pelanggaran HAM Terbesar di Indonesia 1965. Dengan tema utama IMPUNITAS di Indonesia, yang diuraikan oleh Ketua HOM, Martha Meijer, sebagai 'keynote speaker'. Telah bicara juga Ketua Umum LPK -65 Nederland (penyelenggara peringatan tsb), MD Kartaprawira. Seterusnya bicara Ketua St. Azïe Studies, Onderzoek en Informatie, CIPTO MUNANDAR. ( Ralat: Dalam tulisan sebelumnya fungsi Cipto Munandar disebut sebagai Ketua St Indonesië Studies, Onderzoek en Informatie, seharusnya Ketua St Azië Studies, Onderzoek en Informatie, Penulis) Dalam uraiannya seperti selengkapnya dimuat di bawah ini , Cipto Munandar dengan tajam menekankan bahwa situasi HAM di Indonesia masih belum mengalami perubahan yang mendasar. Ditandaskannya, mengenai KETIADAAN RULE OF LAW, a.l. sbb: 'Pembantaian dan pemenjaraan jutaan tak bersalah menyusul peristiwa 1965 menandakan tidak adanya `rule of law', berlakunya apa yang disebut sebagai impunity (kebal hukum). Karena hal itu belum pernah ditangani, maka sampai sekarang pun impunity itu masih berlaku. Siapa berani menentang dan menggugat rezim berkuasa akan disingkirkan, dihilangkan atau dibunuh. Itu yang terjadi pada pejuang buruh Marsinah, pada seniman rakyat Wiji Thukul dan banyak lain yang tak bernama.' Berikut ini Uraian lengkap CIPTO MUNANDAR: *** 42 TAHUN TRAGEDI NASIONAL 1965 --- Oleh CIPTO MUNANAR: Pada 42 tahun yang lalu terjadi peristiwa 30 September 1965 yang disusul dengan naiknya kekuasaan militer Orde Baru Suharto dan terjadi pembantaian jutaan manusia Indonesia tak berdosa, perampasan segala hak sipil dan kemanusiaan jutaan keluarga Indonesia. Hingga saat ini diskriminasi atas sebagian besar bangsa Indonesia masih berlangsung. Walaupun presiden Suharto sudah lengser pada Mei 1998, hampir sepuluh tahun yang lalu dan secara formal kita berada pada apa yang dikatakan era reformasi, belum ada perubahan mendasar dalam situasi tersebut. Bahkan masih terjadi konflik-konflik berdarah seperti di Papua, Maluku, Poso (Sulawesi), juga di daerah Aceh serta daerah-daerah lain yang rawan. Baik secara nasional maupun secara internasional organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memperjuangkan keadilan dan demokrasi secara bertahun-tahun melaksanakan usahanya untuk menegakkan kekuasaan hukum dan melawan pelanggaran hak-hak azasi manusia di Indonesia. Organisasi-organisasi yang memperjuangkan rehabilitasi para korban 1965 tak kenal lelah meneruskan usahanya. Antara lain, Pakorba, LPR-KROB, YPKP, LPKP, KAP T/N, ELSAM dan berbagai badan usaha advokasi. SYARIKAT (Masyarakat Santri untuk Advokasi Rakyat) dari golongan muda NU memperoleh hasil tertentu untuk mencapai rekonsiliasi antara para korban dengan para pelakunya dengan kegiatan di akar-rumput. Tapi mereka harus mengatasi hambatan-hambatan berat baik dari fihak orang-orang generasi tua maupun prasangka-prasangka masyarakat. Secara internasional ada kegiatan-kegiatan seperti oleh Amnesty International memberikan tekanan pada penguasa-penguasa di Indonesia. Dan dari Indonesia sendiri ada wakil-wakil organisasi HAM yang mendatangi sidang PBB di Jenewa untuk menggugat pelanggaran yang masih saja berlangsung di Indonesia. Di kalangan komunitas Indonesia di luarnegeri, khususnya para mahasiswa Indonesia, ada hasrat mau menyelami apa yang terjadi pada peristiwa 30 September 1965 dan rangkaian peristiwa sesudahnya. Pada musim panas tahun 2000 para mahasiswa Indonesia Universitas di Leuven, Belgia, menyelenggarakan seminar mengenai tema itu. Pada kesempatan itu berbicara Sitor Situmorang, Carmel Budiardjo dan Paul Mudikdo. Juga hadir dan berbicara Nani Nurachman, puteri jenderal Sutoyo yang terbunuh pada peristiwa 30 September itu. Maka berlangsung perjumpaan muka antara korban anak `pahlawan revolusi' dan korban anak PKI (Ibaruri). Tidak terjadi pertengkaran, malah ada saling pengertian tentang kondisi masing-masing. Di Indonesia, Nani Nurachman berprakarsa untuk mengadakan forum rekonsiliasi dengan para korban 1965. Ini pertanda bahwa antara sesama warga Indonesia yang punya latarbelakang politik yang saling bermusuhan, lebih mudah tercapai saling pengertian dan saling permaafan. Tapi dari pihak kekuasaan Indonesia tidak ada langkah nyata ke arah rekonsiliasi dan rehabilitasi. Presiden Abdurrachman Wahid Gus Dur adalah presiden pertama yang berkepedulian pada tragedi 1965. Beliau menyatakan maaf pada korban-korban 1965 dan mengutus menteri kehakiman untuk menyelesaikan
Re: [mediacare] YAHUDI lagi....
Dalam Perjanjian Baru kita bisa lihat hukuman Tuhan, bagaimana Tuhan memusnahkan suatu bangsa yang juga ciptaanya, bagaimana Tuhan manghukum bangsa Isarael dsb. perjanjian lama kali mbak maksudnya.. Jangan lupa ada u perjanjian Baru ada reformasi lagi disaat kekuasaan agama itu begitu mencuat, sehingga aturan manusia lebih diutamakan maka HADIR lah Marthin Luther King yang tidak mau Kitab Suci itu di abuse, hehe gak ada reformasi utk perjanjian baru mbak, yg direform itu gereja katolik, didemo sama pastur martin itu, pengikut pastur martin jadi protestan, pantekosta, advent, dsb skrg Pada tanggal 02/10/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] menulis: Itu dia kuncinya baru ditemukan oleh Manneka. Dalam Perjanjian Baru kita bisa lihat hukuman Tuhan, bagaimana Tuhan memusnahkan suatu bangsa yang juga ciptaanya, bagaimana Tuhan manghukum bangsa Isarael dsb. Nah apakah kita harus saling menggugat? Bila kita belum memiliki imam-imam yang bisa menyadarkan ummat maka kita lebih baik sadar sendiri. Otakkan pemberian Tuhan jadi bisa juga pakai logika. Dibulan Ramadhan ini wah kalau puasanya di bagian dunia katakanlah Texas, 2 minggu setelah puasa magribnya hampir jam 9 malam dan subuhnya tetap. Apa mungkin berpuasa 16 jam lebih? Nggak mungkin toh dehidrasi. Logika lagi yang bekerja. Bagi umat Nasrani kelihatan ada penyempurnaan dengan kedatangan Nabi Isa dgn dimulainya Pernjanjian Baru dimana di tekankan ajaran kasih dan pengampunan akan tetapi tetap hanya menyembah kepada Tuhan Allah. Karena pertentangan ajaran inilah makan Nabi Isa hingga diSalib, karena beliau menyangkal sebagian besar cara-cara orang yahudi dengan Perjanjian Lamanya. Ini antara Yahudi dan Yahudi lho, akan tetapi Nabi Isa malah meminta ampun kepada Tuhan atas dosa-dosa orang Yahudi tsb karean mereka tidak tahu apa yang mereak buat. Jangan lupa ada u perjanjian Baru ada reformasi lagi disaat kekuasaan agama itu begitu mencuat, sehingga aturan manusia lebih diutamakan maka HADIR lah Marthin Luther King yang tidak mau Kitab Suci itu di abuse, dan akhirnya setelah melalui proses kembali lagi kejalan yang benar. Dan ini tentunya karya Sang Pencipta juga Kita tak tahu rahasia Tuhan. Pada dasarnya Al Qur'an itu identik dengan Kitab Taurat atau Perjanjian Lama. Siapa tahu Tuhan memiliki rencana sendiri, apakah itu bentunya kedatangan Nabi Besar lainnya ataukah KIAMAT. Salam, HH Saya setuju banget dengan Henny. Sebuah jalan pikiran yang masak. Daripada hujat-hujatan, leibh baik pakai energi buat menciptakan perdamaian. Di Al-Qur'an juga ada lho kewajiban menciptakan kedamaian. Jadi isinya tak cuma soal perseturuan dengan Yahudi doang. Di Kitab Perjanjian Lama juga ada kisah Tuhan menyuruh orang Israel membunuhi bangsa-bangsa lain yang menghuni Kanaan. Masa kini orang Kristen cukup gila untuk mengikuti perintah dalam kisah itu dengan membunuhi keturunan bangsa-bangsa itu, dengan alasan disuruh Tuhan? Kan enggak gitu. manneke -Original Message- Date: Fri Sep 28 11:08:33 PDT 2007 From: Henny [EMAIL PROTECTED] hennyp%40interasiafurn.com Subject: Re: [mediacare] YAHUDI lagi To: mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com Lalu apa karena Yahudi kita perlu mengggugat Al Quran? Nggak lah ya Pointnya bila si David Yazbeck berayah Yahudi dan ibu Arab lalu mengapa kita yg nggak ada kaitannya tak bisa netral? Kayaknya bukan soal agama deh.Coba saja sudah sama satu agama dengan si ARAB tapi TKW kita masih diperkosa dan disiksa. Sahabat dan adikku yg umroh selalu diingatkan untuk tidak bepergian sendiri, sudah banyak kasus bukan saja wanita tulen, wanita 1/2 tulen juga diperkosa..lha dikota suci, menunaikan ibadah...gimana? Lalu bagaimana kalau Yahudi dan Arab itu bersatu? Yah...kiamat...kita tak akan eksis lagi...Nggak kebayang deh HH - Original Message - From: Sunny To: mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com Sent: Friday, September 28, 2007 10:39 AM Subject: Re: [mediacare] YAHUDI lagi Tidak boleh bersahabat dengan Yahudi dan Nasrani itu sudah diatur oleh Allah. Kalau Anda tidak percaya, silahkan buka Al Quran dan lihat pada ayat 5:51. Mengapa tidak boleh bersahabat? Tentunya disebabkan kebencian. Jadi Allah itu rasis? Hehehehe. - Original Message - From: Willy Samosir To: mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com Sent: Friday, September 28, 2007 11:54 AM Subject: Re: [mediacare] YAHUDI lagi kebodohan aj si pak, soalnya benci yahudi itu kan krn rasis aj sebenernya..lebih lagi, yahudi itu kan suku yang berasal dari keturunan anak ke-4-nya nabi yakub alias israel..mgkn kebencian pada yahudi jg dsebabkan krn adanya neo-nazi..eh tp klo dblg yahudi jenius musik saya krg setuju jg, krn Johann Sebastian Bach, Beethoven, bahkan Kurt Cobain, Pance F. Pondaag dan Benyamin Su'eb itu ga ada yahudi2nya..
[mediacare] Re: Untuk Hafsah Salim: G30S
Ada yang bisa menjelaskan kenapa Suharto dan menteri2nya ter-kencing2 lari dan kemudian meminta Suharto mengundurkan diri ??? Ada yang bisa menjelaskan, setelah G30S PKI Sukarno tampak lesu meskipun Cakrabirawanya masih tetap segar, dan akhirnya dia sendiri yang membubarkan Carkrabirawa dan kemudia dia ter-birit2 lari ke Bogor padahal dia punya pasukan yang setia yang bersedia mati buat dia. Jawaban kesemuanya cuma sederhana, karena ada pasukan khusus yang paling menakutkan dari pasukan RI. Cuma pasukan khusus milik Amerika yang mampu meng-obrak2 negara manapun juga dan mampu menculik semua presiden yang ada didunia ini. Ingatlah, Suharto menyatakan pengunduran dirinya sewaktu Armada Ke 7 Amerika sedang mendarat diBali ! Ny. Muslim binti Muskitawati. Artoio Gomes [EMAIL PROTECTED] wrote: Hmm..., sejak awal saya sudah curiga. Kok seperti laporan tertulis. Uniknya lagi, mungkin ini hanya persepsi saya saja entah kawan lainnya di milis ini, seakan mencoba membersihkan Soeharto. Kalau salah, ya maaf. namanya juga persepsi kan bisa apa saja. pandu ganesa [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam banyak hal anda nampaknya cerdas, tulisan anda tentang Siapa di balik G30S/PKI? menunjukkan anda tekun menelusuri pelbagai versi cerita dan mampu menghubung-hubungkan titik-titik yang making sense ini kita kenal dalam bidang penelitian ilmu-ilmu sosial sebagai teknik Trianggulation. Kebetulan saja, saya sudah sampai kepada kesimpulan yang anda tulis dua hari terakhir ini kurang-lebih 10 tahun lalu. #Orang yang mengatakan bahwa pasukan G30S adalah pasukan Amerika itu dibilang nampaknya cerdas? Amit-amit jabang baby deh! Semua pasukan G30S itu, setelah kemudian kelaparan dan kehausan (karena tidak mempunyai supply yang memadai, kemudian mengarah ke Halim, untung tidak tlisipan dengan RPKAD, tapi sempat minta makan dan minum ke penduduk di sekitar pabrik ban Intirub di Cililitan, dan ujung-ujungnya mereka ditangkap serta masuk bui semuanya, tanpa terkecuali. Sekian tahun. Tanpa diadili, sama seperti lain2nya (orang-orang sipil yang di Buru dll). Wakil Komandannya, Mayor Sukarbi, karena merasa tidak bersalah, seusai dibui sekian tahun tanpa pengadilan, kirim surat ke mbah Harto, minta duit untuk modal dagang, dan dikasih (via para staff tentunya) k.l 8 juta atau berapa gitu, dipakai untuk modal ternak ayam, dan hidup di desa. Belakangan, ia diwawancarai kenapa berangkat ke Jakarta, siapa yang memberangkatkan, dalam rangka apa, dst dst, diklipping, dijadikan buku, dst dst kemudian dibaca banyak orang. Sudah tentu yang tahu ini adalah hanya orang-orang yang suka baca buku. Tidak ada rahasia, tidak ada pasukan penyelamat Armada ke VII, dan tidak ada apa-apa...Wong ini cerita beneran, bukannya thriller-nya Tom Clancy. Tapi, sudahlah, di milis sebelah ada yang bilang bahwa yang namanya milis itu seperti kolam lele: apa-apa boleh masuk. Kirim sampah, kirim pupuk, nama beneran, nama samaran, laki ngaku perempuan, perempuan ngaku laki, semuanya boleh. Mau apa? gono PS Sekedar catatan: Sekian tahun kemudian, akhir tahun 1990an, disebutkan secara resmi bahwa CIA itu tidak punya/kurang agen lapangan yang bisa bahasa Arab di Timur Tengah (ini Laporan Resmi Komisi Penyelidik 9/11 yang kemudian dibuat komik, barangnya ada di toko sebelah, kemarin diresensi Seno Gumira di Kompas Minggu; dan agen CIA, Bob Baer, agen lapangan yang fasih Arab dan serta ditempatkan di Arab/Irak (tapi kemudian mbalelo), juga mengatakan hal serupa. CIA lebih percaya kepada foto satelit daripada capek2 ngirim agen ke Arab. Lantas kalau tidak ada perwira kasusnya, mana bisa orang Arab dipekerjakan CIA? Bukunya: See No Evil, sebentar lagi terbit versi Indonesianya. - Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links.
Re: [mediacare] Re: Untuk Hafsah Salim: G30S
Saran untuk Nyonya Mus: Daripada jawabannya muter-muter, lebih baik Bu Mus beberkan dokumen CIA yang katanya sudah boleh diakses oleh publik sekait peristiwa G30S. Terima kasih salam, mod - Original Message - From: Hafsah Salim To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 02, 2007 4:18 PM Subject: [mediacare] Re: Untuk Hafsah Salim: G30S Ada yang bisa menjelaskan kenapa Suharto dan menteri2nya ter-kencing2 lari dan kemudian meminta Suharto mengundurkan diri ??? Ada yang bisa menjelaskan, setelah G30S PKI Sukarno tampak lesu meskipun Cakrabirawanya masih tetap segar, dan akhirnya dia sendiri yang membubarkan Carkrabirawa dan kemudia dia ter-birit2 lari ke Bogor padahal dia punya pasukan yang setia yang bersedia mati buat dia. Jawaban kesemuanya cuma sederhana, karena ada pasukan khusus yang paling menakutkan dari pasukan RI. Cuma pasukan khusus milik Amerika yang mampu meng-obrak2 negara manapun juga dan mampu menculik semua presiden yang ada didunia ini. Ingatlah, Suharto menyatakan pengunduran dirinya sewaktu Armada Ke 7 Amerika sedang mendarat diBali ! Ny. Muslim binti Muskitawati. Artoio Gomes [EMAIL PROTECTED] wrote: Hmm..., sejak awal saya sudah curiga. Kok seperti laporan tertulis. Uniknya lagi, mungkin ini hanya persepsi saya saja entah kawan lainnya di milis ini, seakan mencoba membersihkan Soeharto. Kalau salah, ya maaf. namanya juga persepsi kan bisa apa saja. pandu ganesa [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam banyak hal anda nampaknya cerdas, tulisan anda tentang Siapa di balik G30S/PKI? menunjukkan anda tekun menelusuri pelbagai versi cerita dan mampu menghubung-hubungkan titik-titik yang making sense ini kita kenal dalam bidang penelitian ilmu-ilmu sosial sebagai teknik Trianggulation. Kebetulan saja, saya sudah sampai kepada kesimpulan yang anda tulis dua hari terakhir ini kurang-lebih 10 tahun lalu. #Orang yang mengatakan bahwa pasukan G30S adalah pasukan Amerika itu dibilang nampaknya cerdas? Amit-amit jabang baby deh! Semua pasukan G30S itu, setelah kemudian kelaparan dan kehausan (karena tidak mempunyai supply yang memadai, kemudian mengarah ke Halim, untung tidak tlisipan dengan RPKAD, tapi sempat minta makan dan minum ke penduduk di sekitar pabrik ban Intirub di Cililitan, dan ujung-ujungnya mereka ditangkap serta masuk bui semuanya, tanpa terkecuali. Sekian tahun. Tanpa diadili, sama seperti lain2nya (orang-orang sipil yang di Buru dll). Wakil Komandannya, Mayor Sukarbi, karena merasa tidak bersalah, seusai dibui sekian tahun tanpa pengadilan, kirim surat ke mbah Harto, minta duit untuk modal dagang, dan dikasih (via para staff tentunya) k.l 8 juta atau berapa gitu, dipakai untuk modal ternak ayam, dan hidup di desa. Belakangan, ia diwawancarai kenapa berangkat ke Jakarta, siapa yang memberangkatkan, dalam rangka apa, dst dst, diklipping, dijadikan buku, dst dst kemudian dibaca banyak orang. Sudah tentu yang tahu ini adalah hanya orang-orang yang suka baca buku. Tidak ada rahasia, tidak ada pasukan penyelamat Armada ke VII, dan tidak ada apa-apa...Wong ini cerita beneran, bukannya thriller-nya Tom Clancy. Tapi, sudahlah, di milis sebelah ada yang bilang bahwa yang namanya milis itu seperti kolam lele: apa-apa boleh masuk. Kirim sampah, kirim pupuk, nama beneran, nama samaran, laki ngaku perempuan, perempuan ngaku laki, semuanya boleh. Mau apa? gono PS Sekedar catatan: Sekian tahun kemudian, akhir tahun 1990an, disebutkan secara resmi bahwa CIA itu tidak punya/kurang agen lapangan yang bisa bahasa Arab di Timur Tengah (ini Laporan Resmi Komisi Penyelidik 9/11 yang kemudian dibuat komik, barangnya ada di toko sebelah, kemarin diresensi Seno Gumira di Kompas Minggu; dan agen CIA, Bob Baer, agen lapangan yang fasih Arab dan serta ditempatkan di Arab/Irak (tapi kemudian mbalelo), juga mengatakan hal serupa. CIA lebih percaya kepada foto satelit daripada capek2 ngirim agen ke Arab. Lantas kalau tidak ada perwira kasusnya, mana bisa orang Arab dipekerjakan CIA? Bukunya: See No Evil, sebentar lagi terbit versi Indonesianya. - Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links. -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.37/1042 - Release Date: 01/10/2007 18:59
[mediacare] Re: Malaysia Oh Malaysia
Apa lagu Cucakrowo itu lagu rakyat/pop Jawa? Dan Panon Hideung adalah lagu Sunda? Kopi Dangdut adalah lagu dangdut (jadi asli Indonesia)? Oh Lihat Ibu Pertiwi (sedang bersusah hati) lagu nasional?... Kalau Anda menjawab: ya! Maka Anda sama saja dengan orang-orang Malaysia itu. Lagu-lagu di atas adalah lagu asing yang sudah mengindonesia. Orang Jepang di kampung-kampung, kalau sarapan menunya tempe, tapi masih belum mateng, kedelenya masih agak terpisah, jamurnya masih belum tumbuh bener. Tahu/takwa, jelas dari Tiongkok. Juga kecap. Yang manis, nah itu baru penemuan Indonesia. Di Filipina, pisang goreng ditusuk macam sate. Ditusuk seperti sate dulu, baru digoreng (jadi: pisang goreng dan sate asli mana?). Yang daging so pasti juga ada . Di handbook Batik setebal bantal, dalam bahasa Inggris terbitan tahun 60-an (karena saya lihatnya tahun 70-an), disebutkan batik berasal dari India (mungkin seperti wayang juga) jaman kuno dulu ... Jadi, bagaimana? Kita ganyang juga?... gono PS Waktu lagu Terang Bulan (seangkatan tuh dengan Rasa Sayang, saya punya PH/platnya: Heinwee Naar Insulinde. Insulinde=Indonesia, nama waktu itu) dijadikan lagu kebangsaan Malaysia, kok nggak ada yang protes ya? Re: Malaysia Oh Malaysia Posted by: ati gustiati [EMAIL PROTECTED] hatiku_rumahku Mon Oct 1, 2007 9:53 pm (PST) Well, Ambalat dicuekin, gak pernah di urus, gak pernah di klaim milik RI, setelah diciduki malaysia, di peras kekayaan alam nya selama ber tahun2, baru mewek dan ngotot batu menyadari kalau itu wilayah RI, tul sekali Yenny, Indo gak Lugas, enggak sportif, padahal ini negara yg sangat kaya budaya dan keunikan nya, karena enggak ditangani secara professional, hak cipta di sabet orang lain, baru sadar.capek deh! maghfiroh yenny [EMAIL PROTECTED] wrote: Lagipula...kita memang tidak pernah becus menjaga apa yg kita punya. Kalo tempe kita diklaim jepang, batik dll diklaim malaysia, ya mungkin salah kita (baca: pemerintah) jg...knp kita tdk pernah mau kenalan apalagi mau akrab dgn yg namanya hak cipta. Kalo kita merasa memilikinya, yah diurusin dong. Minimal kita promosi-in apa yang kita punya...Nah, kalo urusan melanggar hak cipta, baru kita jagonya. Jd, kalo skrg kita debat malaysia atau jepang, sorry bos...mungkin mereka sdh punya segudang bukti (ilmiah pula) yg bisa menunjukkan kalo semua itu mereka
[mediacare] Re: Omar Dhani Pernah Menerangkan Siapa Designer G30S/PKI
Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Mus yg bersemangat, Sehebat2nya CIA Amerika dan Mr Marshall Green nya saya rasa sulit bisa menjadi grand designer G 30 S atau Gestok atau yg bernama apapun itu.Saya jadi ingat 'pidato' P Amrozi ketika di wawancarai TV , jangan sekali2 memandang rendah kemampuan bangsa Indonesia, semua bom dll itu adalah murni hasil karya bangsa Indonesia[ tragedi Bom Bali 1 ] Memang tak perlu dipercaya, namun semua jenderal2 Indonesia adalah didikan Amerika, tapi kenapa bisa mengkhianati Bung Karno ??? Apakah kalo anda jadi jenderal juga akan berkhianat seperti mereka??? Mungkin anda akan mengatakannya tidak, sebenarnya mereka juga tidak berniat berkhianat, tapi mungkin dipaksa berkhianat. Yang pasti, Suharto tutup mulut, Sukarno juga tutup mulut, semuanya merahasiakan hal2 yang mungkin memang pantas dirahasiakan, yaitu masuknya tentara asing yang adalah orang Indonesia juga. Buat apa Amerika menciptakan tentara yang berasal dari setiap negara didunia??? Tentu saja agar masing2 negara bisa di-aduk2 oleh bangsanya sendiri yang dilatih Amerika. Ny. Muslim binti Muskitawati. Banyak teori atau kutipan2 yg mau dicocok2in untuk mem benarkan CIA yg jadi dalang G 30 S itu mangga saja , tapi rasanya terlalu banyak kejanggalan2 terlihat dgn kasat mata. Tulisan di Tempo beberapa tahun lalu , buat saya cukup mengesankan dan berbobot, walau juga banyak ngambil dr tulisan2 dan analisa buku dll di Amerika. Saya sendiri berpendapat ambisi dan kehebatan Maestro Suharto memang sudah teruji jauh sebelum G 30 S , dan kebruntungan nasib atau memang kehendak Gusti Allah semata2 semua bisa terjadi dengan sungguh bagusnya Saya pernah mendengar langsung dr alm Jendral Muhono [Kastaf Kodam Diponegoro ketika Maestro Suharto jadi pangdamnya ] yg waktu itu berjanji meulis sbg kesaksian akan bagaimana ambisi dan usaha Maestro Suharto sejak muda untuk menjadi presiden RI Entah sampai dimana perkembangan buku itu yg dijanjikan diterbit kan setelah P Muhono meninggal [ 2 thn lalu ] Juga mestinya Jendral Mursjid bisa menulis banyak [ saya nggak pernah baca selama ini ] namun dr kata2 P Mursjid beliau banyak tahu soal dalang G 30 S itu. Yah saya sangat menyesal Jendral Jususf , Sri Sultan dll hingga akhir hayatnya tidak membuka apa yg sebenarnya terjadi , entah kalau P Maestro Suharto telah wafat ... Salam , martin - jkt - Original Message From: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Sunday, September 30, 2007 2:34:22 PM Subject: [mediacare] Omar Dhani Pernah Menerangkan Siapa Designer G30S/PKI Omar Dhani Pernah Menerangkan Siapa Designer G30S/PKI Omar Dhani adalah kunci yang masih hidup sewaktu dia dibebaskan dari penjara. Oleh wartawan dia pernah ditanya tentang G30S/ PKI. Kalo saja ada pembaca yang masih ingat apa jawaban Omar Dhani, tentu bisa mengikuti tulisan2 saya seputar G30S/ PKI ini. Bahkan designer dari G30S/ PKI itu sendiri sampai sekarang masih hidup, dan tidak merasa keberatan kalo Omar Dhani mau membukanya kepada masyarakat, bahkan memang sesungguhnya Omar Dhani itu dilepaskan dengan tujuan agar mau cerita, silahkan buka mulut. Namun entah mengapa, Omar Dhani tidak mau membeberkannya, dia memilih bungkam, mungkin Omar Dhani berpikir kalo dia membeberkannya hanyalah merendahkan dirinya saja atau juga merendahkan harga diri Bung Karno. Namun ada satu hal yang paling penting yang harus anda ketahui dan juga anda ingat. Omar Dhani yang mati2an bungkem ini sempat dipancing oleh seorang wartawan, dan dengan sangat mengejutkan Omar Dhani sudah menguak sedikit rahasia dibelakang G30S/ PKI ini, namun kemudian Omar Dhani menyadari bahwa dia keceplosan bicara, kemudian dia pergi tidak mau meladeni bicara dengan sang wartawan lagi. Sang wartawan memancing Omar Dhani, pertama sang wartawan bertanya, bagaimana perasaan dia dilepaskan dari penjara, pak Omar Dhani menjawab, tentu saya senang bisa bebas. Lalu sang wartawan bertanya lagi, apakah bapak dendam kepada pak Harto yang telah memenjarakan Bapak?. Omar Dhani tertawa ngakak, katanya apanya yang harus saya berdendam kepada pak Harto?. Sang wartawan kembali memberi umpan, Bukankah bapak itu dipenjarakan atas perintah pak Harto?. Kembali bekas Laksamana Omar Dhani menjawab, Siapa yang bilang begitu?. Sang wartawan menjawab, Wah... itu khan sudah menjadi berita luas yang menganggapnya begitu Omar Dhani hanya tertawa, hehehehehe.. kamu tanya lah kepada pak Harto, begitu enggak?. Sang wartawan menjadi keheranan, kemudian karena tidak sabar, maka dia terjang langsung dengan pertanyaan inti, sekarang pak Harto sudah tidak lagi berkuasa, dan banyak yang menuduh bahwa pak Harto terlibat G30S/ PKI, bagaimana komentar bapak dengan tuduhan itu? MENDADAK WAJAH BEKAS LAKSAMANA OMAR DHANI MENGENCANG, SANGAT SERIUS, LALU DIA BILANG TIDAK ADA ORANG INDONESIA YANG MAMPU MENDESIGN G30S/
[mediacare] makhluk dalam tempurung?!
Makhluk dalam tempurung?! Aku adalah orang yang dulunya hidup dalam keluarga muslim yang konservatif dan banyak aturan, orang tuaku mengajari aku agama hanya sekedar dogma dan doktrin belaka! Merka mengajariku agama dengan cara yang keras sehingga aku memahami agama adalah sosok yang menakutkan, ketat, dan tidak memberikan ruang kebebasan. Tapi itu bukan karena agamanya yang salah atau buruk! Tetapi karena pendekatan yang dawah orang tua ku tentang agama terlalu berlebihan, kurang bijaksana dan memberi hikmah. akibatnya aku berontak dan melakukan perlawanan. Walaupun tidak secara terang2ngan, saat kuliah aku menemukan banyak pencerahan tentang hidup, agama bahkan tuhan dalam versi lain. Versi yang lebih bebas, lebih nyaman, dan lebih gak banyak aturan. Sangat dinamis, netral dan prulal. Aku suka konsep ini karena hal itu merupakan sesuatu yang berbeda, aku suka yang beda..?! dalam filsafat tuhan ada beberapa pertanyaan yang menggugah, (1) kalo tuhan itu ada apa bukti wujudnya secara rasonal dan nyata? (2) apakah benar tuhan itu pencipta alam semesta ini? (3) apakah tuhan itu yang satu, dan dari yang satu hanya satu yang melimpah?! (4) apakah penyebab berfikirnya tuhan sebagai penyebab adanya segala sesuatu? (5) apakah tuhan itu sebenarnya fikiran murni? (6) apakah tuhan itu pasif , alam ini jadi dengan sendirinya seperti matahari yang berbeda dengan sinarnya? (7) apakah bumi ini adalah akal sepuluh yang dilahirkan oleh akal sembilan karena dia berfikir tentang dirinya sebagai wujudnya.?! (8) apakah saya ada karena saya berfikir?! (9) apakah ternyata hati (cintakedamaiaan) adalah tuhan sebenarnya bukan fikiran?! (10) atau sebenarnya manusia bagian dari tuhan, bahkan tuhan itu sendiri?! (11) atau tuhan hanyalah sebuah simbol, karena pada dasarnya kita yang mengatur tuhan, bukan kita yang diatur tuhan ?! lalu aku menemukan pencerahan lain yang lebih keinti, Tuhan adalah hati. Aku dapat menemukan dengan jalan meditasi, disana aku menemukan ketenangan. Sebab selama bermain di filsafat aku hanya menemukan kepuasan tapi aku tidak mendapatkan ketenangan. Kedamaian, Tuhan adalah kedamaian. Dengan ketenangan manusia akan hidup damai. Dan the better world akan terwujud . Tapi kok ada yang aneh saat aku sering bermeditasi bukan malah semakin tenang, justru sebaliknya emosiku makin tak terkontrol, nafsuku semakin besar. Memang sih ada hal-hal baru yang aku dapatkan seperti auraku semakin tinggi, daya tarik dan kharisma ku semakin kuat. Tapi kok aku malah tidak menemukan ketenangan yang sejati . Apakah meditasi hanya memperbesar aura, semakin besar aura maka semakin besar pula nafsu kita, jadi wajar kalo kita makin mudah emosi dan sulit mengendalikan diri Sampai hari ini aku belum menemukan apa-apa, sesuatu yang benar-benar memuaskan dan menenangkan. Aku seperti berjalan di dalam tempurung, kemanapun aku berjalan sebenarnya hanya berputar-putar dalam tempurung. Dan aku tak akan pernah menemukan yang aku cari sebelum keluar dari tempurung ini?! Walaupun selama dalam tempurung aku telah merasa yang terhebat, yang paling tau, dan tak terkalahkan. Ibarat katak dalam tempurung, apabila telah keluar dalam tempurung makhluk itu baru sadar bahwa dia bukan apa-apa!. Tempurung yang di anggap hebat, dibanggakan, bahkan di tuhankan, hanyalah bagian terkecil dari sesuatu yang sangat hebat dan luar biasa!!!. Kesombongan saat berada dalam tempurung adalah kebodohan mutlak. Sebuah tindakan pribadi atau pembenaran yang sebenarnya hal itu tak perlu terjadi klo kita menyadari kenyataan yang sesungguhnya tentang kebenaran hakiki?! Tempurung itu adalah akal fikiran, hati, materi. Keterbatasan manusia dalam berfikir, bertindak dan merasakan adalah sebuah ujian dari Tuhan apakah kita beriman pada keberadaaan sang pencipta (creator) ALLAH atau tidak, tanpa harus ada pembuktian panca indra. Sebab percuma sejauh apaaun kita mencari existensi Tuhan melalui wujud (panca indra) kita tak akan pernah menemukan apa-apa kecuali kesimpulan subjektive. Sebab yang di claim hanya salah satu dari ujung tempurung tersebut. Karena secara kodrat kita terkurung dan terikat dalam tempurung itu (akal, hati dan materi). Artinya apa? Eksistensi Tuhan yang kita paksakan cari dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada berakhir pada sebuah eksistensi tempurung. Artinya yang kita dapatkan bukan eksistensi Tuhan yang hakiki tetapi berbelok jauh pada eksistensi manusia. Cuma orang bodoh dan buta hati yang mengatakan manusia adalah Tuhan. Sebab wujud manusia sangat berbeda dengan wujud Tuhan. Pencipta dan yang diciptakan pastilah berbeda. Benda ciptaan pastilah berbeda dengan penciptanya. Cuma orang bodoh yang mengatakan makhluk ciptaan sama dengan penciptanya. Tukang kayu dengan meja dan kursi pasti tidak sama, mobil denga pembuat mobil pasti tidak sama, begitu juga manusia dengan pencipta manusia pasti beda!!!. Jadi adalah hal yang sangat tidak bisa di pahami bila ada manusia yang mengetahui wujud Tuhan (ALLAH). Kecuali manusia itu
[mediacare] Re: YAHUDI lagi....
Bu Henny, Yang dimaksud sebagai reformator itu bukan Martin Luther King Jr., tapi Martin Luther (tanpa King). King Jr. http://en.wikipedia.org/wiki/Martin_luther_king adalah pejuang hak asasi manusia, pejuang kesetaraan/hak2 kulit hitam, sekaligus juga seorang pendeta Gereja Baptis; berkarya pada abad ke-20 (tahun 1900an). Martin Luther http://en.wikipedia.org/wiki/Martin_luther (tanpa King) adalah rahib Katolik yang menjadi reformator, pendiri Protestantism; berkarya pada abad ke-16 (tahun 1500an). Pewaris teologi Protestan Luther mewujud dalam Gereja Lutheran (dominan di Jerman, dan saya perhatikan juga di Swedia). Di Indonesia, yang bisa dikatakan pewaris teologi Luther salah satunya adalah Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), gereja Protestan orang Tapanuli. Jadi antara Martin Luther dan Martin Luther King Jr. terbentang beda usia 400 tahun! Salam, Ida Khouw a.k.a Anda --- In mediacare@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Itu dia kuncinya baru ditemukan oleh Manneka. Dalam Perjanjian Baru kita bisa lihat hukuman Tuhan, bagaimana Tuhan memusnahkan suatu bangsa yang juga ciptaanya, bagaimana Tuhan manghukum bangsa Isarael dsb. Nah apakah kita harus saling menggugat? Bila kita belum memiliki imam-imam yang bisa menyadarkan ummat maka kita lebih baik sadar sendiri. Otakkan pemberian Tuhan jadi bisa juga pakai logika. Dibulan Ramadhan ini wah kalau puasanya di bagian dunia katakanlah Texas, 2 minggu setelah puasa magribnya hampir jam 9 malam dan subuhnya tetap. Apa mungkin berpuasa 16 jam lebih? Nggak mungkin toh dehidrasi. Logika lagi yang bekerja. Bagi umat Nasrani kelihatan ada penyempurnaan dengan kedatangan Nabi Isa dgn dimulainya Pernjanjian Baru dimana di tekankan ajaran kasih dan pengampunan akan tetapi tetap hanya menyembah kepada Tuhan Allah. Karena pertentangan ajaran inilah makan Nabi Isa hingga diSalib, karena beliau menyangkal sebagian besar cara-cara orang yahudi dengan Perjanjian Lamanya. Ini antara Yahudi dan Yahudi lho, akan tetapi Nabi Isa malah meminta ampun kepada Tuhan atas dosa-dosa orang Yahudi tsb karean mereka tidak tahu apa yang mereak buat. Jangan lupa ada u perjanjian Baru ada reformasi lagi disaat kekuasaan agama itu begitu mencuat, sehingga aturan manusia lebih diutamakan maka HADIR lah Marthin Luther King yang tidak mau Kitab Suci itu di abuse, dan akhirnya setelah melalui proses kembali lagi kejalan yang benar. Dan ini tentunya karya Sang Pencipta juga Kita tak tahu rahasia Tuhan. Pada dasarnya Al Qur'an itu identik dengan Kitab Taurat atau Perjanjian Lama. Siapa tahu Tuhan memiliki rencana sendiri, apakah itu bentunya kedatangan Nabi Besar lainnya ataukah KIAMAT. Salam, HH Saya setuju banget dengan Henny. Sebuah jalan pikiran yang masak. Daripada hujat-hujatan, leibh baik pakai energi buat menciptakan perdamaian. Di Al-Qur'an juga ada lho kewajiban menciptakan kedamaian. Jadi isinya tak cuma soal perseturuan dengan Yahudi doang. Di Kitab Perjanjian Lama juga ada kisah Tuhan menyuruh orang Israel membunuhi bangsa-bangsa lain yang menghuni Kanaan. Masa kini orang Kristen cukup gila untuk mengikuti perintah dalam kisah itu dengan membunuhi keturunan bangsa-bangsa itu, dengan alasan disuruh Tuhan? Kan enggak gitu. manneke
[mediacare] Re: Malaysia Oh Malaysia
Cobalah sedikit punya keberanian menggugat rakyat Malaysia yang sekian darinya 'gemar' melakukan tindak kekerasan terhadap orang Indonesia! Dan di milis ini ternyata ada orang Malaysia(?) yang terkesan sedang mengatakan sesuatu melalui tema banyaknya WNI yang mencari rezeki di Malaysia. I. --- In mediacare@yahoogroups.com, ati gustiati [EMAIL PROTECTED] wrote: Well, Ambalat dicuekin, gak pernah di urus, gak pernah di klaim milik RI, setelah diciduki malaysia, di peras kekayaan alam nya selama ber tahun2, baru mewek dan ngotot batu menyadari kalau itu wilayah RI, tul sekali Yenny, Indo gak Lugas, enggak sportif, padahal ini negara yg sangat kaya budaya dan keunikan nya, karena enggak ditangani secara professional, hak cipta di sabet orang lain, baru sadar.capek deh! maghfiroh yenny [EMAIL PROTECTED] wrote: Lagipula...kita memang tidak pernah becus menjaga apa yg kita punya. Kalo tempe kita diklaim jepang, batik dll diklaim malaysia, ya mungkin salah kita (baca: pemerintah) jg...knp kita tdk pernah mau kenalan apalagi mau akrab dgn yg namanya hak cipta. Kalo kita merasa memilikinya, yah diurusin dong. Minimal kita promosi-in apa yang kita punya...Nah, kalo urusan melanggar hak cipta, baru kita jagonya. Jd, kalo skrg kita debat malaysia atau jepang, sorry bos...mungkin mereka sdh punya segudang bukti (ilmiah pula) yg bisa menunjukkan kalo semua itu mereka yg punya. Lalu, kita bisa apa? Salam --- Dr Ahmad Kamal Abdullah wrote: jangan bimbang bung, separo dari rakyat malaysia itu asalnya dari jawa, sulawesi, pulau boyan, sumatra, kalo kuda kepangpun mereka popularkan di johor. apanya yang gak betulnya lagi dong? hampir tiga juta tki masih di malaysia sekarang. ribuan pelajar indonesia sedang belajar di universitas-universitas di malaysia kini. seniman- seniman indonesia pun mencari rezeki di malaysia. kalo ada musibah juga rakyat dan pemerintah malaysia yang prihatin dan bersicepatan membantu. --- In mediacare@yahoogroups.com, donnie123s ludi hasibuan wrote: Tuh'kan... Malaysia lagi. Negara ini licik, licin dan jeli mencari peluang mencari jatidiri. Setelah mengklaim sebagai negara yang Malaysia The Trully Asia Dengan menyebutkan negara asli yang menciptakan: Batik Angklung Sate sekarang mereka mengklaim lagu: Rasa Sayange sebagai lagu asli Malaysia Hehehe... Nyong Ambon tersinggung bo! Beta tidak pernah dengar orang Malaysia nyanyiin lagu ini Yang beta tahu waktu jaman Soekarno lagi ini sudah terkenal sebagai lagu dari Ambon... Tapi kata Nyong Ambon yang lain, Rasa Sayange itu anonim. Jadi bisa saja diklaim oleh pihak lain Waduh... segampang itukah? Saran neh... Ayo karya-karya yang masih anonim harus diklaim sebagai milik/ciptaan/buatan/kreasi Indonesia... Misalnya: - Kangen Band - Mata Band mereka merupakan musisi asli Indonesia - Sarinah - asli Indonesia yang ciptain Soekarno (eh... ada yang tahu cerita tentang Sarinah enggak sih. Katanya gadis cantik berkonde dan berkebaya yang buat Soekarno jatuh hati. Upss... sorry ini jatahnya infotainment yak...) - Tari Zapin asli Indonesia - Tari poco-poco asli Indonesia Kuliner: - Pisang goreng asli Indonesia - Tahu and Tempe goreng makanan asli Indonesia - Aneka rupa soto asli Indonesia Bangunan: - Candi Borobudur milik Indonesia - Tugu Monas asli Indonesia Jangan-jangan Malaysia itu bangsa yang tidak pede kaleee yeee... Tidak punya kepribadian seperti SBY bilang atau Kepribadian ganda seperti orang yang punyai penyakit kejiwaan gito lo Ada usul? Ludi - Luggage? GPS? Comic books? Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search. Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396545469 Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Blog: http://mediacare.blogspot.com http://www.mediacare.biz Yahoo! Groups Links - Boardwalk for $500? In 2007? Ha! Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.
[mediacare] Re: TURUNAN IBLIS
Andaipun saya demikian dendam kesumat terhadap Soeharto, sebagai seorang yg punya adab saya tak akan mengatakan Soeharto turunan iblis. ~Anda --- In [EMAIL PROTECTED], idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote: Tulisan ini selain rasis (mencitrakan sebagai sebuah cacat, bila seorang pemimpin Indonesia memiliki darah Cina) juga diskriminatif terhadap manusia yang dilahirkan tanpa ayah. Banyak hal dari Soeharto yang bisa dan harus dikritisi/dikecam, tanpa perlu mengutik2 masa lalunya (bila benar) yang tidak relevan dengan perjuangan mewujudkan keadilan di Indonesia! I. --- In mediacare@yahoogroups.com, Henny [EMAIL PROTECTED] wrote: Jangan salah dulu, ungkapan dibawah ini ada benarnya. Dan jangan tersinggung bila saya memakai istilah China disini bukan Tionghoa. Perlu diolah bahwa kebanyakan anti China itu kan hanya sebagian kecil yang KKO atau Kurang-Kurang Otak. Sebenarnya bila dilihat dari sejarah tidak ada alasan bagi org Indonesia untuk mengganyang, merampoki atau membantai orang keturunan China. Wong zaman keindahan itu telah dimulai sejak I Tsing. Tapi sekali lagi karena kita masih KKO, gampang sekali dipengaruhi oleh para pemimpin kita yang jelas-jelas memiliki unsur politik. Yg jelas SUHARTO. Contoh yg jelas stadion Persija di Menteng konon katanya dibangun saat Tan Bun Tiang menjadi bendara Persija, dan apa artinya setelah ORBA bagaimana dengan Sepakbola kita? Lihat saja Ivanna Lie, susahnya menjadi WNI. Zaman Sukarno, para keturunan ini banyak berperan dan lagi-lagi karena SIRIK maka di Zaman Suharto dibuat sedemikian sulit, agar tidak menjadi duri dalam daging, mereak ini dibuat terbuai dengan dupanya uang. Dan inilah Era KORUPSI dimulai. Sang keturunan ini punya istilah cacing didalam tanah bisa hidup masa saya tidak, tak kalah otaknya jalan ini tdk bisa yah jalan lain. Mulailah timbul istilah KUHP = Kasih Uang Habis Perkara. DAN JELAS INI BUKAN CIA. Sekarang tinggal bagaimana kita melihatnya. Jadi sekarang bila ada istilah Suharto itu keturunan China nggak jelas juga akan tetapi yang jelas keturunan IBLIS. Sekolah mulai kerasukan juga berbagai cara dibuat untuk menghambat si Keturunan ini padahal jumlahnya tak seberapa. UMPTN segala macam, ini belum persaratan lain SKBRI, K-i wah ladang KORUPSI pun mewabah. Yang menjadi masalah disini Palestina khususnya adalah orang yang memanfaatkan dan berdalih ISLAM yang memang jelas susah menerima Pluralisme. Mungkin anda masih ingat lagu My Way...nah ini dia My Way or No Waysedangkan dilain pihak kita menganut My Way or High Way. Salam. HH - Original Message - From: idakhouw To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Monday, October 01, 2007 5:30 AM Subject: [mediacare] Re: Agama + Dengki Tan, Tanteu, Tanteuh Mus, Coba dosis anti Arab / anti Islamnya kurangi dulu, dosis ketinggian bikin sampeyan mabuk meracau anti Cina segala *_* I.
[mediacare] MD Kartaprawira: SEMAKIN GELAP, JALAN KE Kebenaran dan Keadilan bagi KORBAN 1965
Dear All, Pada masa kekuasaan (Mantan) Presiden Megawati tidak lagi dirayakan peristiwa Monumen Lubang Buaya. Pihak Korban Tragedi berantai pasca G-30/S, termasuk korban Tapol isolasi ke pulau Buru - Maluku Tengah, antara lain, Pramudya Ananta Toer, ada secercah harapan bahwa obyektifitas sejarah Bangsa ini akan kembali diungkap dan semua orang legowo untuk menuju sebuah REKONSILIASI NASIONAL yang dewasa. Dengan kembali diperingati peristiwa lubang buaya, versi Presiden Yudhoyono kemaren, awan-kelabu Sejarah Bangsa tampak kembali sedang menghadang. Kapan, kita bicara REKONSILIASI bila sejarah masih hanya menyuguhkan kamuflase Sejarah, dan anak-cucu kita diam menunggu waktu lebih lama, dalam lapar dan haus akan kebenaran sejarah. KEBENARAN (SEJARAH) TIDAK PERNAH TIDAK BICARA, IA HANYA TAMPAK BISU SEBENTAR. Kebenaran sejarah, perdamaian, dan keadilan menjadi DASAR REKONSILIASI DAN KONTRAK-SOSIAL BARU yang benar. Tanpa itu, jangan bermimpi, dan jangan lagi memimpin bangsa dengan tipu-muslihat. wassalam, berthy barnabas rahawarin MD Kartaprawira: SEMAKIN GELAP, JALAN KE KEBENARAN DAN KEADILAN SEMAKIN GELAP, JALAN KE KEBENARAN DAN KEADILAN (Sambutan pada Peringatan 42 Tahun Tragedi Nasional 1965) Oleh MD Kartaprawira* Amburadulnya sistim hukum peradilan HAM Adalah sangat memprihatinkan bahwa telah berlalu 42 tahun tragedi nasional 1965 belum juga mendapat perhatian dari penyelenggara negara untuk menuntaskannya. Bagaimana pun kompleksnya masalah tragedi tersebut kita perlu memisahkan masalah-masalah lain yang bersinggungan dengannya. Pencampur adukan masalah-masalah yang sangat kompleks, hanya akan menambah ruwet benang yang sudah begitu ruwet untuk diuraikan. Akibatnya kita akan sukar menampilkan solusi tepat demi penegakan kebenaran dan keadilan. Maka dalam menegakkan kebenaran dan keadilan berkaitan dengan pelanggaran HAM berat 1965 paling tidak ada 3 hal yang perlu ditegaskan: Pertama, masalah siapa dalang G30S Sampai dewasa ini belum tuntas pembuktian siapa dalang G30S. Dari literatur-literatur yang sudah terbit terdapat bermacam-macam versi tentang dalang G30S: PKI/Aidit, Suharto, CIA-Dinas Intel. Inggris, Soekarno dll. Menurut pendapat saya siapa saja yang bersalah dalam peristiwa tersebut harus bertanggung jawab sesuai hukum yang berlaku. Kedua, masalah Pelanggaran HAM berat 1965 sendiri Tidak tergantung siapa dalang G30S, dan lepas masalah G30S tuntas atau belum, pembunuhan massal dan pembuangan serta penahanan ribuan orang tanpa dibuktikan kesalahannya adalah pelanggaran HAM berat. Maka demi keadilan yang dijamin dalam UUD 45 masalah pelanggaran HAM berat tersebut harus diselesaikan. Ketiga, masalah TAP MPRS No.XXV/1966 Adalah kesalahan besar menjadikan TAP MPR XXV/1966 sebagai dasar untuk menghalalkan pembantaian massal dan pembuangan/penahana n massal 1965-1967. Sebab TAP tersebut dengan jelas hanya menyatakan pembubaran PKI serta onderbouwnya dan pelarangan ajaran marxisme-leninisme, yang tidak dapat diartikan sebagai perintah pembantaian massal tersebut di atas. Bahkan kalaupun PKI terbukti bersalah, pembantaian massal dan semacamnya tetap tidak dapat dibenarkan dan merupakan kejahatan kemanusiaan. Watak otoriter rejim Orde Baru berbeda seperti bumi dan langit dibandingkan dengan kebijakaan Soekarno, di mana ketika Partai Sosialis Indonesia dan Masyumi dibubarkan karena terbukti tersangkut dalam pemberontakan PRRI-Permesta, toh tidak terjadi pembunuhan terhadap anggota-anggota kedua partai tersebut, apalagi pembantaian massal. Pelanggaran HAM berat masa lalu (dari kasus pembantaian 1965 sampai kasus trisakti) adalah suatu fakta yang tak terbantahkan oleh siapa pun. Namun kasus pelanggaran HAM 1965 perlu digaris-bawahi berhubung korbannya berjumlah jutaan manusia -- dibunuh, disiksa, dibuang ke pulau Buru, dijebloskan ke penjara-penjara, dihilangkan tanpa diketahui di mana rimbanya dan yang di luar negeri dicabuti paspornya - yang semuanya dilakukan tanpa proses hukum. Tapi kenyataannya pelanggaran HAM berat masa lalu (1965) tersebut sampai saat ini tidak mendapat penyelesaian dari penegak hukum negara Indonesia yang berdasarkan UUD dinyatakan sebagai negara hukum. Maka dari itu, seharusnya penyelenggara negara RI , terutama organ yudikatif, di era reformasi merasa malu besar atas ketidak-mampuannya berbuat sesuatu untuk menyelesaikan masalah pelanggaran HAM berat tersebut dan atas ketidak mampuannya membuktikan bahwa Indonesia negara hukum. Hal itu dibuktikan dengan keberadaan UU Pengadilan HAM ad Hoc No.26 Tahun 2002 yang sampai detik ini tidak diterapkan untuk menyelesaikan masalah pelanggaran HAM berat berkaitan peristiwa 1965. Padahal pasal 43 menyatakan tentang berlakunya prinsip retroaktif terhadap pelanggaran HAM masa lalu. Tapi mengapa kasus pelanggaran HAM berat 1965 tidak pernah diajukan ke pengadilan oleh kejaksaan? Apalagi kejahatan (pelanggaran) HAM berat 1965 bukanlah delik aduan, sehingga penuntutannya bisa dilakukan kejaksaan/jaksa agung
[mediacare] Kolom : Azas Tunggal
29/09/2007 17:15 WIB Kolom Azas Tunggal Eddi Santosa - detikcom Den Haag - Ke depan semua harus satu, tunggal. Warna-warna juga harus ditunggalkan. Mau kuningisasi, merahisasi? Terserah. Pokoknya tunggal. Hidung kalian yang mancung juga harus dipesekkan, biar seragam dengan hidung kami. Membiarkan hidung mancung adalah penyimpangan. Karena hidung kami mirip tomat, ya hidung kalian juga harus sama, dibuat mirip tomat. Tidak boleh beda! Bagaimana dengan ongkosnya? Tenang. Negara kita kaya. Kalau tenaga spesialis bedah plastik domestik tak mencukupi, nanti kalian kami kirim ke luarnegeri. Rombongan kalian juga harus besar seperti rombongan kami tiap ke luarnegeri. Biar dunia juga tahu bahwa kita bangsa besar. Warna kulit juga harus ditunggalkan menjadi satu warna kulit kami, para anggota dewan. Demikian juga dengan rambut. Karena rambut kami adalah lurus, maka semua rambut harus diluruskan. Rambut Iwan Fals, Rhoma Irama, atau ala Julia Roberts adalah ancaman. Harus dilarang! Karena kami tidak berkumis, maka semua kumis juga harus dilarang. Tidak peduli kumis model Timbul, Gatotkaca, apapun modelnya tanpa kecuali. Kalian siapa? Orang Aceh, Batak, Padang, Jawa, Tionghoa, Arab, Sunda, Badui, Dayak, Bali, Maluku, Sasak, Papua? Nama-nama suku ini tidak boleh lagi disebut, dipakai, apalagi dibicarakan. Ini visi kebangsaan Indonesia versi kami. Mereka semua harus patuh mengikuti kami. Bahasa-bahasa mereka yang aneka macam dan ngak-ngek-ngok tidak karuan juga harus secepatnya ditunggalkan sebagaimana cara kami berbahasa: bahasa Indonesia tidak, bahasa daerah bukan, bahasa asing apalagi. Selanjutnya membiarkan ada masjid, gereja, pura, vihara dan kelenteng tetap ada dengan identitas masing-masing, maka akan sangat membahayakan keselamatan bangsa dan negara. Sebab masjid menjadi sarang mujahidin. Gereja dipakai untuk merekrut prajurit perang salib. Vihara dan kelenteng dipakai kedok untuk kegiatan latihan kungfu yang meresahkan. Oleh sebab itu masjid, gereja, pura, vihara, kelenteng, beserta keyakinannya semua harus dilebur, menjadi satu keyakinan tunggal seperti kami punya versi keyakinan. Arsitekturnya diseragamkan biar semua satu dan sama. Namanya akan jadi apa? Tunggu RUU selesai. Sekarang RUU-nya sedang disiapkan, untuk kemudian diundangkan menjadi peraturan yang memaksa dan mengikat. Terus, semua mobil juga hanya boleh ada satu merk, satu warna, satu model dan satu plat pengenal. Bagaimana nanti membedakan ini mobil milik siapa itu milik siapa? Gampang. Bukankah masing-masing ada kuncinya? Dalam hal terjadi perselisihan, silakan diselesaikan di muka pengadilan. Lampu-lampu lalulintas merah-oranye-hijau di tiap perempatan itu semua harus dicopot. Segera setelah peraturan ini nanti diundangkan, semua harus diganti menjadi satu warna. Bisa merah semua, oranye semua atau hijau semua. Terserah bagaimana nanti ketentuan warna oleh UU. Bagaimana membedakannya? Bukankah kalau begitu sama saja dengan buta warna? Oh, itu nanti akan kami jelaskan melalui konferensi pers. Kalau sudah dijelaskan, pasti rakyat akan bisa menerima. Atas nama keyakinan versi anggota dewan semua ditunggalkan. Bahkan dirasa perlu untuk membuat aturan khusus bahwa jika hari hujan dan muncul pelangi membentang di angkasa, maka seluruh penduduk wajib masuk rumah dan menutup gordennya. Baik. Sekarang kapan para kere, pengemis, gelandangan dan kaum miskin ditunggalkan nasibnya menjadi seperti para anggota dewan? (es/es) Source : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/09/tgl/29/tim e/171549/idnews/835836/idkanal/10 01/10/2007 01:52 WIB HMI Nilai Asas Tunggal Sebagai Teror Konsolidasi Demokrasi Gagah Wijoseno - detikcom Jakarta - Wacana penyeragaman pancasila sebagai asas tunggal bagi seluruh parpol ditentang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). HMI melihat isu yang diramaikan oleh Partai Golkar, PDIP, dan Partai Demokrat itu merepresentasikan watak orde baru. Dalam konteks ini diusulkannya asas tunggal Pancasila dapat disebut sebagai teror bagi konsolidasi demokrasi yang sedang berlangsung, kata Ketua Umum PB HMI Syahrul Efendi Dasopang dalam rilis yang diterima detikcom, Minggu (30/9/2007). Pengusulan asas tunggal oleh ketiga parpol tersebut, menurut Syahrul, kental bermotif politik daripada ideologis. Parpol beraliran nasionalis-sekuler berusaha untuk menguasai, mengendalikan, dan menghegemoni kekuatan politik tertentu sekaligus menghabisinya. Partai nasionalis-sekuler merasa kelabakan dengan kian membesarnya kekuatan dari partai politik baru yang berbasis agama, sehingga mendesakkan agenda penyeragaman asas (Pancasila) sebagai skenario untuk memotong arus politik yang lain, terangnya. Syahrul menambahkan upaya penyeragaman asas menunjukkan benang merah orientasi yang sama, yakni menjual ideologi negara dan bangsa untuk tegaknya status quo. Upaya ini seolah hendak menyeret bangsa Indonesia kepada konflik masa lalu seperti yang pernah
[mediacare] CUCAKROWO lagu Jawa ? Malaysia Oh Malaysia
Dulu sekali saya pernah mendengar lagu yang sama dengan CUCAKROWO, yg syairnya kalau tdk salah demikian: Sai salamat ma si neger negeri, ageni si Bual buali to Sipirok, to Siantar, Padang Panjang, Fork de Cock (Bukit Tinggi), sai salamat ma si neger negeri...mungkin rekan dari Sumatra bisa membantu Konon ada Bis antar kota namanya Si Bual Buali kalau dan kemudian terdengar lagu Cucakrowo...lho koq sama? Lebih heran lagi waktu saya menikmati JibJab.com masa pemilihan US president 2004 latar belakangnya lagu yang nadanya sama judulnya She'll Be Coming 'Round the Mountain. Wah koq bisa sama bagaimana ceritanya? Silahkan buka jibjab.com..mungkin masih ada. Saya banyak bertanya sana-sini dan org-org tua berkata woow that is an old..old song back to probably 200 years agoTernyata lagu ini adalah American Folk song yang dibuat pada akhir 1800san, berdasarkan Negro Spiritual berjudul When the Chariot Comes. Lagu ini kemudian menyebar kemana-mana. Konon katanya she berarti Kereta api atau Mary Harris mother Jones, bagi yg ada waktu mungkin bisa lihat di google, type saja She'll be coming from the mountain. Satu lagi lagu yg terkenal yg dibawakan oleh Almarhum Broery dan Dewi Yul, dan cobalah anda mendengar lagu Sorry Seems to be the Hardest Word, by Elton Johnlho koq samajuga dulu lagunya Chrisyejadi..nggak jelas. Suatu waktu dalam jamuan makan malam dengan Elaine Chow menteri tenaga kerjanya Bush anak-anak band Tahiland memainkan lagu Burung Kakak Tua..lho bukankah itu lagu Indonesia? Nggak jelaskan Reserach saja dulu mas. sebelum berkomentar... Salam HH - Original Message - From: pandu ganesa To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 02, 2007 4:01 AM Subject: [mediacare] Re: Malaysia Oh Malaysia Apa lagu Cucakrowo itu lagu rakyat/pop Jawa? Dan Panon Hideung adalah lagu Sunda? Kopi Dangdut adalah lagu dangdut (jadi asli Indonesia)? Oh Lihat Ibu Pertiwi (sedang bersusah hati) lagu nasional?... Kalau Anda menjawab: ya! Maka Anda sama saja dengan orang-orang Malaysia itu. Lagu-lagu di atas adalah lagu asing yang sudah mengindonesia. Orang Jepang di kampung-kampung, kalau sarapan menunya tempe, tapi masih belum mateng, kedelenya masih agak terpisah, jamurnya masih belum tumbuh bener. Tahu/takwa, jelas dari Tiongkok. Juga kecap. Yang manis, nah itu baru penemuan Indonesia. Di Filipina, pisang goreng ditusuk macam sate. Ditusuk seperti sate dulu, baru digoreng (jadi: pisang goreng dan sate asli mana?). Yang daging so pasti juga ada . Di handbook Batik setebal bantal, dalam bahasa Inggris terbitan tahun 60-an (karena saya lihatnya tahun 70-an), disebutkan batik berasal dari India (mungkin seperti wayang juga) jaman kuno dulu ... Jadi, bagaimana? Kita ganyang juga?... gono PS Waktu lagu Terang Bulan (seangkatan tuh dengan Rasa Sayang, saya punya PH/platnya: Heinwee Naar Insulinde. Insulinde=Indonesia, nama waktu itu) dijadikan lagu kebangsaan Malaysia, kok nggak ada yang protes ya? Re: Malaysia Oh Malaysia Posted by: ati gustiati [EMAIL PROTECTED] hatiku_rumahku Mon Oct 1, 2007 9:53 pm (PST) Well, Ambalat dicuekin, gak pernah di urus, gak pernah di klaim milik RI, setelah diciduki malaysia, di peras kekayaan alam nya selama ber tahun2, baru mewek dan ngotot batu menyadari kalau itu wilayah RI, tul sekali Yenny, Indo gak Lugas, enggak sportif, padahal ini negara yg sangat kaya budaya dan keunikan nya, karena enggak ditangani secara professional, hak cipta di sabet orang lain, baru sadar.capek deh! maghfiroh yenny [EMAIL PROTECTED] wrote: Lagipula...kita memang tidak pernah becus menjaga apa yg kita punya. Kalo tempe kita diklaim jepang, batik dll diklaim malaysia, ya mungkin salah kita (baca: pemerintah) jg...knp kita tdk pernah mau kenalan apalagi mau akrab dgn yg namanya hak cipta. Kalo kita merasa memilikinya, yah diurusin dong. Minimal kita promosi-in apa yang kita punya...Nah, kalo urusan melanggar hak cipta, baru kita jagonya. Jd, kalo skrg kita debat malaysia atau jepang, sorry bos...mungkin mereka sdh punya segudang bukti (ilmiah pula) yg bisa menunjukkan kalo semua itu mereka
[mediacare] Lawmaker accuses Malaysia of heritage theft
Reflection: Menuduh bisa saja, tetapi apakah diadukan ke pengadilan? Itu bedanya, antara macan ompong dan macan bergigi. http://www.thejakartapost.com/[EMAIL PROTECTED]irec=2 Lawmaker accuses Malaysia of heritage theft The Jakarta Post, Jakarta The House on Monday urged an immediate response from the government to Malaysia's use of the traditional Indonesian song Rasa Sayange in its Truly Asia tourism campaign. House of Representatives member Hakam Naja of the National Mandate Party (PAN) said if the government could prove the song belonged to Indonesia, Indonesia should sue the Malaysian government. The government needs to check on its origins, whether it's from Indonesia or not, the deputy chairman of House Commission X overseeing education and tourism was quoted as saying by detik.com newsportal. Rasa Sayange is believed to have originated in Maluku, where it has been sung for generations by people to express their love for the environment. Hakam said Malaysia has in the past claimed ownership of traditional Indonesian handicrafts such as batik and wayang puppets. Such claims occurred because of the lack of action by the Indonesian government to copyright or patent the nation's heritage. In order to avoid one-sided claims, the government should patent the song immediately, he said. He also urged an immediate inventory of the country's culture, to help protect Indonesia's heritage through patents or copyrights. So if someone wants to use cultural elements of Indonesia, there should be compensation for the government, otherwise, other countries will keep trying to undermine us, he said. Chairman of the Golkar Party faction at the House, Priyo Budi Santoso, said the government needed to determine whether Malaysia was using the song without Indonesia's permission. If they want to use Indonesia's traditional music, Malaysia should first ask for our permission, because that's our country's heritage, he said. Chairman of Indonesia's Copyright Council, Enteng Tanamal, said suing Malaysia was unlikely to succeed because the song's author was unknown. How can we sue Malaysia if nobody knows who wrote the song? he said. Therefore, it's fine if Malaysia uses the song as their tourism theme song. However, he said the government could check the Directorate General for Patents or the Tourism and Culture Ministry to try and find the song's creator. He said Malaysia was not the only party to claim the song. Ambon in Maluku and Manado in North Sulawesi have been arguing over ownership of the song for generations. (13) printer friendly Post Your Comments Comments could also be sent to: [EMAIL PROTECTED]
[mediacare] Re: YAHUDI lagi....
--- In mediacare@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Jangan lupa ada u perjanjian Baru ada reformasi lagi disaat kekuasaan agama itu begitu mencuat, sehingga aturan manusia lebih diutamakan maka HADIR lah Marthin Luther King yang tidak mau Kitab Suci itu di abuse, dan akhirnya setelah melalui proses kembali lagi kejalan yang benar. Dan ini tentunya karya Sang Pencipta juga === Koreksi sedikit. Yang memimpin gerakan reformasi (dan kemudian lahirlah cabang Kristen Protestan) adalah Martin Luther. Sementara yang lazim disebut Martin Luther King adalah pemimpin gerakan sipil di Amerika (seorang pendeta yang memperjuangkan hak2 orang Afrika-Amerika). Salam, Vida http://www.bebekrewel.com
Re: [mediacare] Julius Pour - Re: Untung Sebenarnya Bernama Kusman
mengapa tidak disebut bahwa untung menerima bintang sakti karena keterampilan tempurnya dalam penerjunan di irian jaya? perwira lain yang menerima bintang sakti adalah benny moerdani. keduanya kemudian diminta soekarno menjadi pengawal presiden di cakrabirawa. untung menerima, tapi benny menolak karena tetap ingin di rpkad. mas julius yang menulis biografi benny moerdani mestinya amat tahu cerita ini. At 07:17 AM 10/2/2007 +0700, you wrote: Oh, begitu ya ceritanya. Saya sendiri baru tahu kalau Untung itu ternyata nama samaran. Mustinya Pak Harto tahu juga dong nama asli si Untung. Nah, ngomong-ngomong Pak Julius Pour ini kan wartawan senior Kompas. Kok bisa nulis di harian Sinar Harapan ya? Apakah koran sore ini sudah diambil alih Kompas? Adakah yang tahu? salam, radityo djadjoeri - Original Message - From: mailto:[EMAIL PROTECTED]Sunny To: mailto:Undisclosed-Recipient:;Undisclosed-Recipient:; Sent: Monday, October 01, 2007 10:42 PM Subject: [mediacare] Untung Sebenarnya Bernama Kusman http://www.sinarharapan.co.id/berita/0710/01/sh04.htmlhttp://www.sinarharapan.co.id/berita/0710/01/sh04.html Letkol (Purn) Soehardi: Untung Sebenarnya Bernama Kusman Oleh Julius Pour Salah seorang sosok misterius dalam Peristiwa G-30-S (Gerakan 30 September) namanya Untung. Dengan mendadak, dia muncul ke atas pentas. Dia tampil sebagai tokoh utama sekaligus pusat peristiwa. Tetapi, hanya dua minggu nama Komandan Dewan Revolusi tersebut bertahan, sebelum akhirnya bisa diringkus di Tegal, ditahan, dan diajukan ke Mahmilub (Mahkamah Militer Luar Biasa) kemudian dijatuhi hukuman mati. Untung bernama asli Kusman, waktu kecil senangnya main bola, anggota KVC, Keparen Voetball Club di Kelurahan Jayengan, Solo. Orang tua tersebut melukiskan semuanya dengan lancar. Dia bukan sekadar kenal melainkan, ayah angkatnya bernama Samsuri, bekerja sebagai buruh batik di rumah orang tua saya. Maka kalau Si Kus menyapa, dia selalu memanggil saya Gus Hardi.Pensiunan letnan kolonel yang mengungkapkan kisah di atas namanya Soehardi. Tanggal 20 Mei lalu usianya genap 80 tahun. Oleh karena sudah di ambang senja, dia kini bersedia membuka tabir sekitar Letnan Kolonel (Inf) Untung Samsuri. Untung Samsuri menjadi sosok kontroversial dalam sejarah Indonesia baru dengan jabatan resmi terakhir Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan Resimen Tjakrabirawa, kesatuan khusus pengawal Presiden Soekarno. Untung kemudian terkenal dalam kaitan Peristiwa 30 September. Pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965 tersebut, dia memimpin gerombolan G-30-S menculik sejumlah jenderal Angkatan Darat. Tujuh perwira tinggi akan ditangkap, dituduh sebagai anggota Dewan Jenderal yang bermaksud menggulingkan Bung Karno. Dari tujuh jenderal yang jadi sasaran, enam berhasil mereka tangkap. Sasaran utama, KSAB Jenderal AH Nasution, justru berhasil meloloskan diri. Sesudah enam jenderal ditangkap, paginya akan dihadapkan kepada Bung Karno semuanya terserah kepada Bapak Presiden, apa tindakan yang akan dijatuhkan kepada mereka, demikian jawaban Untung pada sidang Mahmilub yang nantinya menjatuhkan vonis hukuman mati dan eksekusinya dilaksanakan pertengahan tahun 1966. Skenario di atas ternyata menjadi berantakan. Para jenderal yang baru saja diculik oleh anak buah Untung kemudian dibunuh di Lubang Buaya. Siapa yang memerintahkan? Bukan saya, jawab Untung dalam sidang Mahmilub. Nantinya diketahui, perintah justru diberikan oleh anggota Biro Khusus PKI. Dengan membawa akibat, skenario awal tadi akhirnya lepas kendali, menyambar ke segala arah dengan ekses berikut derita, yang meski telah empat dasawarsa berlalu, dukanya belum bisa terpulihkan. Khususnya derita para keluarga korban aksi pembunuhan massal yang menghabiskan sekurangnya 500.000 nyawa pengikut komunis dan mereka yang sekadar dianggap sebagai komunis. Sesama Tjakrabirawa Soehardi anggota Tjakrabirawa, berasal dari CPM (Corps Polisi Militer) dengan jabatan saat Peristiwa G-30-S meletus, Kepala Provost Tjakrabirawa. Ketika tahun 1966, kesatuan tersebut dibubarkan dan tugas mengawal Presiden digantikan Yon POMAD/Para, Soehardi tidak ikut di-bersih-kan karena tidak terlibat. Sesungguhnya, meski Untung menjabat Komandan Batalyon, hanya satu Kompi bersedia mengikuti petualangannya ke Lubang Buaya. Anggota Tjakrabirawa lainnya, tidak tahu apa-apa. Memasuki masa pensiun tahun 1982. Sebelumnya, Soehardi di-tugas-karya-kan di Inspektorat Jenderal Depdikbud, ketika Daoed Joesoef menjadi menteri. Panjang jalan harus ditempuh oleh anak juragan batik asal Solo tersebut dalam meniti karier militer, diawali dengan menjadi anggota PT (Polisi Tentara) di masa perang kemerdekaan. Awal tahun 1965, di Istana Merdeka, Soehardi bertemu kembali dengan teman masa kecilnya. Lho, Gus Hardi inggih wonten mriki? (Lho, Gus Hardi juga di sini), begitu tanya Untung spontan. Menurut Soehardi, Saya langsung menjawab sambil menghormat, siap Mayor. Dia
[mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka Suminta #59147
Bung Kaka Suminta Yth, Kendala dalam menyimak suatu tulisan dengan benar, membuat output kesimpulan mbeleber ndak karuan ... Tulisan saya ditujukan khusus kepada: para Cina oportunis, ulangi, para Cina oportunis. Mereka yang dihinggapi Cinderella Syndrome, yang di Era Reformasi ini meratap-ratap merasa dirinya sebagai anak tiri, yang selama 32 tahun dizalimi oleh ibu tiri Orde Baru. Bahwasanya pendapat otokritik ini dianggap oleh kalangan tertentu menyakitkan the truth hurts, bukan berarti bahwa pemikiran ini adalah spekulatif sempit. Soal adanya resiko bahaya bagi masa depan Indonesia dan kemanusiaan, komentar singkat saya tidak ada apa-apanya dibanding dengan perilaku kebabalasan sebagian elit Cina. Sebagai etnis Cina, saya dan sebagian besar saudara-saudara etnis lainnya tidak pernah merasa tertindas oleh Pemerintah Orde Baru. Kita juga sering mendengar kecengengan Cina oportunis yang menyalahkan sejarah; Pemerintahan Kolonial Belanda, sebagai biang kerok yang mewarisi segala kebijakan yang bersifat diskriminatif. Fakta sejarah memang sering diputar balikan untuk kepentingan tertentu. Siapapun tahu bahwa warga etnis Cina diberikan status penduduk khusus De Vreemde Oosterling; strata diatas pribumi (Inlander) dan setingkat dibawah warga Belanda. Juga dikenal pemberian gelar (komersiel) seperti Kapitein, Mayoor Der Chinesen, dengan konsesi atau kekuasaan atas wilayah tertentu. Semua orang pun tahu bahwa kalangan etnis Cina, amat-sangat menikmati priveledge yang diberikan Kolonial Belanda. Fenomena ini mirip dengan situasi dan kondisi pada Pemerintahan Orba, tapi sekarang ada saja yang mengumpat dan menyalahkan Pak Harto. Kalau di kamus saya perilaku semacam itu disebut: Munafik! Cerita horor darimana lagi bahwa sekarang etnis Cina masih tertindas? Alasan klasik soal masalah kewarganegaraan (SKBRI) harus dilihat secara komprehensif, mulai dari sejarah sosial-politik; seperti Staatsblad Belanda, Dwi Kewarganegaraan, Kebijakan Pemutihan oleh Pemerintah Orde Baru (baca kembali Orde Baru!), serta jangan lupa juga segi kesadaran dan sikap-prilaku warga itu sendiri. Kalau ngurus dokumen lewat calo, biro jasa dan pihak ke-3, terus dikenakan biaya (jasa) tambahan, terus semuanya mengaku-ngaku diperas itu kan konyol! Tapi itu semua sudah masa lalu, jangan diulang-ulang lagi cerita bodong tersebut. Pemerintah secara resmi sudah menghapuskan pra-syarat SBKRI (bagi WN yang orang tuanya lahir di Indonesia), diperkuat dengan payung hukum, UU Kewarganegaraan dan UU Anti-Diskriminasi. Kalau serius ingin mengungkapkan korupsi Pak Harto, bawa bukti-bukti materiel konkrit, berikan kepada Jaksa Agung, KPK, MA, DPR/MPR dan Presiden, tapi jangan model fitnahan TIME Inc, atau kumpulan clipping koran ala Transparansi Internasional. Saya kira Cinderella Syndrome itu cuma diderita turunan genetik terbatas, rupanyanya sudah mewabah dan nular dari satu milis ke milis yang lain ... he he he Wassalam, yhg. --
[mediacare] Lomba Menulis Pengalaman Berpuasa di Bulan Ramadhan
Lomba Menulis Pengalaman Berpuasa di Bulan Ramadhan Oleh : Redaksi-kabarindonesia 19-Sep-2007 , 13:44:20 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia Assalammu 'alaikum Wr. Wb. Ingin mendapatkan kado istimewa dari KabarIndonesia pada hari raya Idul Fitri mendatang? Jangan kuatir, karena bersempena dengan bulan suci Ramadhan 1428 H ini, koran online KabarIndonesia menyelenggarakan lomba menulis dengan tema Pengalaman Terindah Berpuasa di Bulan Ramadhan. Lomba ini terbuka bagi siapa saja tanpa terkecuali. KabarIndonesia menyediakan 3 hadiah paket lebaran untuk 3 nominator atau pemenang yang tulisan pengalamannya paling menarik dan berkesan. Tulis dan kirimkan pengalaman Anda selama menjalankan ibadah puasa tahun ini dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut ini. A. Ketentuan Umum: 1. Peserta lomba adalah penulis atau pewarta warga KabarIndonesia. Bagi Anda yang belum terdaftar, silahkan mendaftarkan diri sebagai penulis di http://www.kabarindonesia.com// dengan meng-klik Daftar Jadi Penulis dan mengisi formulir yang disediakan di website tersebut. Kemudian, setelah log-in kembali, Anda bisa langsung menulis dan mengirimkan pengalaman menariknya untuk ditayangkan di KabarIndonesia. 2. Pengiriman tulisan hanya dengan satu cara yakni melalui website http://www.kabarindonesia.com//. Tidak dilayani pengiriman melalui media lain, semisal surat-menyurat atau melalui email. 3. Lomba dibuka untuk semua orang tanpa pengecualian agama, usia, jenis kelamin, status sosial, latar belakang pendidikan, tempat domisili, dan lain-lain. 4. Lomba dimulai dari tanggal pengumuman ini ditayangkan di KabarIndonesia dan ditutup pada tanggal 12 Oktober 2007 (30 Ramadhan 1428 H), jam 00.00 WIB. 5. Tulisan akan dinilai oleh dewan juri untuk dipilih 3 nominator yang tulisannya paling menarik dan berkesan. 6. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2007, dan pengiriman hadiah akan dilaksanakan paling lambat tanggal 20 Oktober 2007. 7. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat. B. Ketentuan Khusus (Tulisan): 1. Tulisan asli bukan jiplakan, saduran atau terjemahan. 2. Tulisan berisi tentang pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain yang Anda ketahui dan ingin diceritakan. 3. Isi tulisan berkaitan dengan ibadah puasa secara umum (seperti makan sahur, berbuka puasa, proses menahan lapar dan haus, menahan emosi, menahan nafsu, shalat tarawih, bersedekah dan lain-lain). 4. Panjang tulisan tidak dibatasi. 5. Judul tulisan disesuaikan dengan tema di atas. 6. Setiap peserta boleh mengirimkan tulisan sebanyak-banyaknya. 7. Tulisan harus mengikuti kaidah penulisan menggunakan ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Ejaan Yang Disempurnakan). 8. Tulisan dikirimkan melalui website KabarIndonesia pada rubrik Serba-serbi. 9. Tiap tulisan yang dikirim sebagai Lomba Tulis dicantumkan LOMBA TULIS sebagai awal dari artikel. Apabila mengalami kesulitan pada saat mendaftarkan diri sebagai penulis atau pun mengirimkan tulisan, harap menhubungi: [EMAIL PROTECTED] Demikianlah pengumuman lomba menulis ini disampaikan kepada pembaca KabarIndonesia untuk diketahui dan dimaklumi. Kirimkanlah tulisan Anda sebanyak-banyaknya tentang pengalaman-pengalaman menarik di bulan suci Ramadhan ini. Semoga Anda terpilih dan layak mendapatkan hadiah khusus paket lebaran 1428 H dari KabarIndonesia. Selamat berlomba! Wassalam, Redaksi KabarIndonesia Blog: http://pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ Alamat ratron (surat elektronik): [EMAIL PROTECTED]
[mediacare] Data Korupsi Soeharto?
KOMPAS Rabu, 03 Oktober 2007 Data Korupsi Soeharto? Harry Seldadyo September adalah bulan perlawanan korupsi. Di antara rentetan kasus korupsi yang mengemuka di bulan ini, kasus Soeharto tetap yang paling menonjol. Ini karena ada kado Rp 1 triliun yang diberikan kepada sang Jenderal Besar, selain penolakan MA atas data Time Asia yang dipublikasikan 24 Mei 1999. Sebaliknya, StAR Initiative Bank Dunia-PBB menggebrak publik dengan menempatkan sang penerima penghargaan FAO 1984 itu di posisi pertama liga korupsi dunia. Dalam laporannya StAR Initiative juga menyodorkan data (hal 11). Asal data Pertanyaannya, bisakah kita bergantung pada data itu? Ada beberapa hal yang bisa didiskusikan di sini. Pertama, soal sumber data. Patut dicatat, StAR Initiative tidak melakukan investigasi baru, ia hanya mendaur ulang data Transparansi Internasional (TI) yang pernah dituang dalam Global Corruption Report 2004 (hal 13). Data ini juga pernah muncul dalam The Guardian (24/3/2004) di laporan khusus soal Indonesia dan Timor Timur. Menariknya, tentang Soeharto, TI menyebut Time Asia sebagai sumber data. Padahal, data Time Asia ini ditolak mentah-mentah oleh MA. Kedua, data korupsi Soeharto dalam StAR Initiative, TI, The Guardian, dan Time Asia adalah produk investigasi jurnalistik. Dalam laporan TI ataupun StAR Initiative, beberapa kali diberikan catatan atas akurasinya. TI menulis .the estimates.are extremely approximate. Hal senada juga dinyatakan StAR Initiative. Pertanyaan bagi kita, apakah ada kandungan yuridis dalam data ini? Hampir terang, jawabannya tidak. Artinya, kalau data ini dipakai, penuntut Soeharto harus siap ditembak lagi oleh MA di titik yang persis sama. Ketiga, hal serupa juga muncul jika data ini dipersoalkan secara ilmiah. Korupsi adalah sebuah ruang gelap. Banyak eksperimen metodologis yang mencoba menyingkap tabirnya. Untuk masuk pada isu magnitudo korupsi, benturan pertama yang harus dihadapi adalah presisi data. Sejauh ini tidak ada teknik estimasi yang bisa mengklaim punya presisi tinggi dalam menggambarkan magnitudo korupsi. Ini menjadi penjelas mengapa di tingkat makro, korupsi didekati dari persepsi untuk kemudian dilahirkan sebuah indeks. Di tingkat mikro, masih mungkin kita mengestimasi besaran suap yang dibayar perusahaan ke petugas perizinan, Pajak, Bea dan Cukai, dan lain-lain. Namun, di tingkat individual, isu sudah bergeser ke sisi hukum. Keempat, seberapa lebar Soeharto harus didefinisikan? Time Asia memakai kata Suharto Inc, the Family Firm yang di dalamnya ada nama enam anaknya. Jadi ini terbatas pada keluarga batih. Namun, siapakah sebenarnya pemegang saham Soeharto Inc? Soeharto sendiri? Terlibatkah para (mantan) menantu, kroni, atau proksi Soeharto? Rentang definisi ini akan menentukan seberapa makmur kerajaan Bapak Pembangunan Indonesia itu. Kelima, estimasi 15 miliar-35 miliar dollar AS tentu tergantung rentang definisi Soeharto Inc dan metode penghitungannya. Ia bisa terlalu besar atau justru terlalu kecil. Kleptokrat, apalagi yang telah puluhan tahun berkarat, tentu paham betul di mana celah untuk sembunyi. Tak mudah kita melacaknya seraya berharap akan hasil yang berpresisi tinggi, apalagi menyeretnya ke bui. Apa daya? Merujuk data korupsi Soeharto saja, kita harus berhadapan dengan problem pembuktian. Ini menunjukkan betapa tebalnya magnitudo persoalan Soeharto. Namun, kasus Soeharto bukan ketiak ular, kita masih bisa mengambil beberapa jalan pilihan. Pertama, mengingat korupsi telah dianggap sebagai kasus extraordinary, tindakan yang diambil juga harus extraordinary. Pendekatan legalistik-formal telah terbukti gagal karena terlalu banyak aral menjegal. Kalau boleh saya sarankan, lupakanlah. Kita perlu menjajal pendekatan politik, dari yang ekstrem, semisal nasionalisasi perusahaan anak dan kroninya, hingga yang moderat, semisal meja perundingan. Lagi pula, data kejahatan Soeharto tidak tunggal. Pintu kamar penjara masih banyak bisa dibuka untuk banyak kasus agar beliau menikmati hari tuanya di sana. Kedua, lakukan kilas balik rentetan kebijakan yang pernah dibuatnya, lalu kejar siapa yang pernah mengambil manfaatnya. Kebijakan Soeharto pada masa lalu punya potensi tinggi menciptakan rentseekers. Segelintir orang telah menjadi hartawan karena kepada kroninya, Soeharto amat dermawan. Membangun basis data untuk kepentingan itu masih dimungkinkan ketimbang mencari harta Soeharto. Lelah kita menegakkan benang basah. Ketiga, telusuri perilaku bisnis dan pergerakan aset anak dan kroni Soeharto. Ini cuma punya dua syarat. Satu, jangan ada lagi pejabat pengkhianat yang menggunting dalam lipatan. Sungguh tak bisa dimengerti, bagaimana bisa dua pejabat tinggi hukum susul-menyusul memberi ruang gerak lebar bagi aliran dana mencurigakan anak Soeharto? Yang menarik, keduanya tidak buta hukum dan politik. Lalu, dua, lakukan tindakan extraordinary. Sekali lagi, extraordinary. Keempat, saat ini kita
[mediacare] Kelirumulogi dibalik Permainan Komunikasi RPP Pesangon
Beberarapa milis (setidaknya yang saya ikuti, maaf cross posting) mengangkat masalah RPP Pesangon yang hendak dibawa oleh rezim Pemerintahan SBY-JK sebagai pemanis melindungi si kecil (bergaji di bawah 5,5 juta) akan mendapatkan hak pesangonnya DENGAN mengorbankan si besar (bergaji di atas 5,5 Juta)… Pada dasarnya, federasi SP tempat saya bernaung (OPSI: Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia) telah bersuara MENOLAK sejak Januari 2007 sejak statusnya masih loby man to man oleh Menakertrans ke pimpinan federasi SP. Kami pun telah menolaknya secara masif di bulan Mei – Juni 2007, bahkan aliansi bersama ICW melakukan investigasi untuk menunjukan bahwa di tubuh Jamsostek (tempat pengelolaan premi JHT) masih banyak yang HARUS dipertanyakan terindikasi inefisiensi mengarah ke korupsi politik, karena terjadi dari rezim ke rezim.. poinnya adalah track record pemerintah yang tak pernah serius membangun sistem Jamsos.. Bukankah, sebaik apapun konsep dinilai dari komitmen pembenahan itu sendiri? Tampaknya, pemerintah tak bergeming… di satu sisi, mungkin masyarakat sipil di luar gerakan buruh melihat aksi dan sikap gerakan buruh yang saat ini meluas untuk menolak RPP Pesangon akan terbawa buaian Menakertrans Bagaimana sih SP yang menolak, mau dilindungi kok nolak… Kita mungkin akan terbawa emosi biar aja lah yang gajinya gede, kita kan lindungi si kecil.. Mari kita telaah, benarkah RPP Pesangon akan MENJAMIN hak buruh terkecil (gaji dibawah 5,5 juta) mendapatkan haknya? Untuk menjawabnya, mari kita lihat isi Pasal 7 ayat 4 RPP Dana Cadangan Jaminan Pesangon berikut ini: Dalam hal dana cadangan yang dikelola oleh penyelenggara program tidak mencukupi untuk membayar hak pekerja/buruh pada saat peristiwa PHK untuk peristiwa sebagaimana dimaksud pasal 160,161, 162, 167, 168 dan 169 UU. No. 13 tahun 2003 maka penyelenggara program membayar hak pekerja/buruh secara proporsional berdasarkan dana yang dikelola oleh penyelenggara program dan kekurangannya dibayar oleh pengusaha Anak kalimat pasal tersebut jelas menunjukan modelnya bukan asuransi pesangon seperti yang terjadi di Eropa (yang lalu diikuti banyak negara), bentuknya adalah TABUNGAN PESANGON dengan iuran tetap (PREMI) … Lihat pula anak kalimat terakhir ..kekurangannya dibayar oleh pengusaha Adalah jejak rekam pendapat pemerintah di media masa yang mengatakan Pengusaha sering melarikan diri dari kewajiban pesangon di UUK 13, RPP ini penting agar buruh yang banyak bergaji dibawah 5,5 juta akan mendapatkan haknya.. Coba kita kritisi antara bahasa komunikasi dengan anak kalimat di pasalnya? Adakah kata jaminan, terlebih the end of last resource tetap saja pihak yang menurut pemerintah sendiri tak bisa dipegang.. ayo kita berhitung, anggap saja gaji buruh 1 juta, maka premi pesangonnya per bulan (3% x 1juta = 30 ribu) .. anggap saja 1 tahun setelah itu di PHK, maka saldo iuran premi menjadi (12 x 30ribu = 360 Ribu) saldo pengembangan, kalau liat track record Jamsostek di bunga JHT tak pernah lebih dari 8% (meski pasar keuangan semarak loh!, bahkan reksadana campuran semodel placement Jamsostek rata-rata 17%), maka dana pengembangannya (8%x360 ribu = 28.800)… Total dana tersedia di rekening penyelenggara untuk buruh tersebut Rp. 388.800 .. Apakah itu yang dianggap PASTI? Kalau saja dikatakan si buruh telah bekerja di atas 9 tahun, sesuai UUK13 yang berlaku, haknya adalah Gaji (Rp 1juta) x 18 = 18 Juta.. so Rp 18juta – Rp388.800 = Rp 17.921.200 cari sendiri?!.. jadi BURUH DI SEMUA LEVEL UPAH MENGALAMI KETIDAKPASTIAN!!... dari sisi Pengusaha, wajar saja kalau over ekspektasi kami kan sudah ikutkan asuransi pesangon dari sisi buruh Loh kok cuman segini.. cobalah kita lihat ke Depan, benarkah masalah kita selesai?!... Kelirumulogi komunikasi pemerintah juga menyesatkan pengusaha itu sendiri... Kalau bentuknya tabungan, pengusaha dengan polical will yang baik mungkin akan cari pengelola dana yang lebih baik, agar kalau ada apa-apa kurangnya tidak terlalu banyak Rekans milis dari lintas kepentingan, marilah kita dengan kepala dingin melihat masalah ini dari tata kelola sistem bernegara yang BENAR dengan cara yang TEPAT melalui solusi yang AKURAT sesuai konstitusi kita bernegara Negara melindungi seluruh tumpah darahnya.. Kalau dilihat, maaf, pemerintah hanya memanfaatkan isu RPP Pesangon dengan populis membela si kecil, memancing perang kasta (memecah belah kosentrasi gerakan buruh)... ternyata kalau dibedah-pun hanyalah pepesan kosong untuk si Kecil... Apakah benar dari sisi hukum, bahwa PP menjadi lebih buruk dari UUK 13?... apakah benar pula pengkastaan buruh sesuai upah, padahal di UUK 13 tidak ada ruang untuk itu?... apakah benar secara konstitusi, UUD45 pasal 28f bahwa Sistem Jaminan Sosial adalah hak SELURUH WARGA NEGARA? ... ini soal sistem, cara dan komitmen... bukan soal selera kelompok per kelompok... HARUSNYA, daripada ribut mengapa pemerintah tidak membangun desain arsitektur sistem Jaminan Sosial agar bentuknya menjadi ASURANSI seperti di negara
[mediacare] Sekitar G30S, Suharto, PKI dan TNI-AD (10)
(Tulisan ini juga disajikan dalam website http://kontak.club.fr/index.htm) Sekitar G30S, Suharto, PKI dan TNI-AD Berikut di bawah ini adalah lanjutan dari serangkaian tulisan Sdr Harsutejo mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan peristiwa G30S. Dalam tulisan ini secara berturut-turut ia mengungkap kembali soal-soal yang berkaitan dengan G30S, istilah Gestapu dan Gestok, Lubang Buaya, Gerwani, Letkol Untung, Kolonel Abdul Latief, Syam Kamaruzaman, Brigjen Suparjo dll. Serangkaian tulisan ini bisa merupakan bantuan kepada banyak orang untuk memperoleh informasi atau pandangan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan peristiwa tersebut, yang berbeda dengan versi rejim militer Orde Baru. HARI KESAKTIAN PANCASILA (10) Oleh: Harsutejo Seperti kita ketahui pembunuhan enam orang jenderal dan seorang perwira pertama AD yang dilakukan oleh gerombolan militer G30S terjadi pada pagi hari 1 Oktober 1965, selanjutnya pasukan tersebut dilumpuhkan oleh RPKAD. Kejadian itu ditahbiskan sebagai Hari Kesaktian Pancasila dengan SK No.153/1967 27 September 1967, diteken oleh Pejabat Presiden Jenderal Suharto. Sebagai yang ditulis oleh wartawan senior Joesoef Isak, pentahbisan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila merupakan suatu perzinahan politik khas gaya Suharto, menggunakan gugurnya para jenderal dan Pancasila untuk melegitimasi kepemimpinannya. Apa yang dilakukan Suharto pada 1 Oktober 1965 ketika sebelumnya Kolonel Latief memberitahukan kepadanya tentang gerakan perwira muda yang akan menangkap sejumlah jenderal sebelum Hari ABRI 5 Oktober 1965? Bukankah justru Suharto yang mengkhianati Pancasila, mengkhianati Saptamarga dan para jenderal rekan-rekannya sendiri dengan membiarkan semua gerakan itu berlangsung? Kita semua baru tahu belakangan sesudah rencana konspirasi meledak rupanya informasi Kol. Latief itu berkaitan dengan gerakan Letkol. Untung terhadap Jenderal Yani cs tetapi apa yang dikerjakan Suharto yang sudah tahu beberapa hari sebelum kejadian berlangsung? Jenderal Suharto justru menangguk di air keruh, dia bagian penting dari konspirasi itu dengan menempuh jalannya sendiri! Jenazah para jenderal tersebut dimasukkan ke dalam sebuah sumur tua di Lubang Buaya yang kemudian digali pada 4 Oktober 1965. Dalam keadaan emosional kesedihan orang banyak sejak penggalian jenazah, pemakaman di Kalibata, dimulailah kampanye hitam terhadap PKI dan ormas pendukungnya, utamanya Gerwani berupa dongeng horor fitnah tentang tindakan biadab terhadap para jenderal seiring dengan fitnah terhadap AURI dan petingginya. Setelah situasi matang, maka dilakukanlah gerakan militer untuk melakukan pembunuhan massal dengan menggunakan emosi tinggi sebagian rakyat terhadap anggota PKI dan siapa saja yang dianggap PKI serta pendukung Bung Karno yang lain di Jateng, Jatim, Bali, dan akhirnya di seluruh Indonesia. Hal ini dilanjutkan dengan pembersihan terhadap siapa saja, utamanya aparat yang mendukung BK, pertama-tama AURI selanjutnya di kalangan ABRI yang lain. Muaranya ialah menjatuhkan Presiden Sukarno. Hari Kesaktian Pancasila diabadikan dalam bentuk Monumen Pancasila Sakti yang terletak di Lubang Buaya, Pondokgede, Jakarta. Gagasan mendirikan monumen ini dituangkan dalam surat perintah Men Pangad Brigjen Hartono pada 2 Desember 1965, ketika pembantaian rakyar tak berdosa sedang berjalan. Disebutkan monumen tersebut merekam fakta-fakta pemberontakan G30S/PKI, teror, penculikan, pembunuhan, perebutan kekuasaan hendak meruntuhkan negara Pancasila RI. Mayjen dokter Soedjono yang menulis buku Monumen Pancasila Sakti (1973) melukiskan apa yang disebutnya kebiadaban di Lubang Buaya antara lain seperti berikut. Segerombolan perempuan Gerwani berteriak melompat-lompat, menari. Dengan tiada rasa kemanusiaan mereka memainkan pisau silet ke tubuh Jenderal Prapto. Jenderal Prapto telah meninggal dianiaya oleh gerombolan haus darah yang tak mengenal Tuhan kecuali dewa-dewa mereka Marx, Lenin dan Aidit. Betapa entengnya Pak Jenderal Dokter tersebut ikut memfitnah, yang tentunya sudah digodok dalam dinas intelijen. Kita tidak tahu apakah Pak Dokter yang tentunya orang saleh beragama ini di kemudian hari menyesal akan fitnah yang ikut disebarkannya dan menancap pada sebagian rakyat dan meracuni generasi muda Indonesia. Fitnah model itulah yang antara lain diabadikan dalam diorama pada apa yang disebut Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya. Meski monumen ini berisi fitnah, tapi kelak jangan sampai dihancurkan, tambahkanlah satu plakat yang mudah dibaca khalayak: Di sini berdiri monumen kebohongan, agar kita semua belajar bahwa pernah ada masanya suatu rezim menghalalkan segala cara untuk menopang kekuasaannya, dengan fitnah paling kotor dan keji pun. (Dari naskah belum terbit). No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.37/1042 - Release
[mediacare] TKW Asal Cimahi Diduga Hilang di Arab Saudi
http://www.gatra.com/artikel.php?id=108284 TKW Asal Cimahi Diduga Hilang di Arab Saudi Cimahi, 2 Oktober 2007 16:48 Sulaeha bin Syambas, 28 tahun, seorang TKW di Arab Saudi, diduga hilang, karena sejak 2002 tidak pernah memberi kabar kepada keluarganya di Cimahi. Saat ditemui di kediaman Sulaeha di Pojok RT 02/12 Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, ibu kandung Sulaeha, Ny Khadijah, 50 tahun, Selasa, menuturkan, pihaknya sama sekali tidak pernah berkomunikasi dengan Suleha sejak pertengahan 2002. Sulaeha pergi bekerja ke Arab melalui sebuah penyalur di Bogor, dia meninggalkan tiga orang anak yang masih bersekolah. Sejak kepergiannya itu baru dua kali mengirimkan surat dan mengirim uang sebanyak 650 dolar AS, lirih Khadijah. Dikatakan, awal kepergiannya untuk bekerja menjadi pembantu rumah tangga (PRT), Sulaeha ditemani seorang tetangganya Sulastri (29), dan setelah bekerja selama dua tahun Sulastri pulang kekampung halaman sementara Sulaeha malah tidak ada kabar beritanya. Alamat terakhir yang diterima melalui surat yang sempat dikirimkannya, Sulaeha bekerja di kawasan Al-Taif Hawiya bekerja pada majikannya, Abdul Ghani Syarif. Dibenarkan Khadijah berdasar informasi terakhir melalui telepon, Sulaeha bekerja secara ilegal sejak habis masa kerja kontraknya, dan terakhir anaknya itu bergabung bersama kelompok TKW asal Kabupaten Cianjur di sebuah kawasan tempat umroh (Makkah). Sulaeha pergi menjadi TKW pada 2001 melalui sebuah PJTKI bernama PT Amira dengan alamat terakhir di Ciangsana, Cikeas Parung Bogor No.9, dan keberangkatannya itu dibantu seorang kerabatnya warga Cibeber Cimahi. Demi mendidik, dan menafkahi tiga orang anak yang ditinggal Sulaeha, Agus (14) Devi (10), dan Lia (7), Khadijah kini terpaksa menjadi seorang ayah sekaligus ibu bagi ketiga orang bocah itu dengan bekerja menjadi PRT pada seorang tetangganya. Saya pernah mendatangi Pemkot Cimahi agar membantu serta mencarikan informasi keberadaan anak saya itu. Namun hingga kini belum ada kepastian, ucapnya. Kepada ANTARA, Kasie Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja Kependudukan, dan Catatan Sipil Pemkot Cimahi, Ritta Miranisa, pihaknya telah mengawali pencarian dengan menghubungi pihak PJTKI yang memberangkatkan Sulaeha. Setelah berkoordinasi dengan Disnaker Kabupaten Bogor, ternyata PJTKI itu telah gulung tikar, dan sementara ini terputuslah pencarian itu, ucapnya. Namun, Ritta berjanji akan mengupayakan pencarian keberadaan warga Kota Cimahi itu dengan terus menjalin koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan pihak Depnaker RI. Dikatakan, berbagai data ketenagakerjaan warga Cimahi hingga tahun 2001 masih berada pada Pemkab Bandung karena Kota Cimahi merupakan daerah pemekaran kabupaten tersebut sejak awal 2002 yang semula berstatus kotif atau kota administratif. [TMA, Ant
[mediacare] Sastrawan bernama Viddy?
Mas Radit, Numpang tanya. Viddy tuh siapa? Kok baru denger aku... Karyanya apa? Kok langsung berani bikin konsolidasi... Nggawe ontran-ontran ning tanah Jiran, Wis menengke wae... ANTON MOD: Viddy seperti dalam siaran persnya, adalah mantan wartawan Jawa Pos, asal Lamongan, Jatim. Kabarnya dia dekat sama Taufik Ismail. Kini menggeluti bisnis rumah produksi untuk sinetron-sinetron di televisi. Kalau karya bukunya saya kurang tahu. Tapi pernah nulis cerita bersambung di Jawa Pos.
[mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak
Di Pulau Jawa, semua orang takut dengan ulah FPI. Saat FPI menjalankan aksinya, tak ada yang berani melawan. Beda dengan warga Dayak di Kalimantan. Mereka berhasil menggencet ulah FPI. Berita dari Tribun Kaltim, www.tribunkaltim.co.id FPI dan Warga Dayak Berdamai SAMARINDA, TRIBUN- Front Pembela Islam (FPI) akhirnya berdamai dengan warga Dayak, pasca- perselisihan saat sweeping FPI Sabtu (29/9) lalu di Samarinda. Ini disampaikan Kapoltabes Samarinda, Kombespol Marwoto Soeto di Samarinda, Selasa (2/10), sesuai hasil kesepakatan mereka. Kedua pihak bertemu dan sepakat mengakhiri perselisihan ini, Senin (1/10) malam. Marwoto mengatakan, FPI berjanji tidak akan melakukan sweeping dengan pendekatan seperti yang dilakukan pekan lalu. Kami kepolisian sudah me-warning, kalau mau pawai atau konvoi melaporlah ke polisi supaya kami kawal. Kalau melakukan sweeping, sekalipun tidak berbenturan dengan masyarakat tetap harus lapor polisi, kan begitu. Tetap kami akan proses kalau mereka mukul orang, tandasnya. Jika FPI menemukan gejala yang meresahkan masyarakat seperti minuman keras dan aksi kriminalitas lainnya, Marwoto berharap, mereka melaporkannya secara resmi kepada pihak berwajib. Terkait penanahan dua oknum anggota FPI, Marwoto menegaskan, proses hukum terus berlanjut. Tapi penangguhan mereka disetujui. Selain itu, polisi masih mencari pelaku lain yang diduga terlibat pemukulan di Samarinda Seberang. Mengenai laporan senjata tajam (sajam), menurut Marwoto, cuma mengada-ada. Itu kan alat mereka. Kalau orang Dayak jaga malam kan memang menggunakan itu, ujarnya. Ia berharap kedua pihak menghormati kesepakatan yang sudah dibuat. Jika terjadi perselisihan yang berujung bentrok fisik, polisi tidak segan-segan menindak. Siapa saja kalau anarkis dan meresahkan masyarakat, kami pasti tindak, tegasnya. Sebelumnya Ketua DPD FPI Kaltim, Muhammad Alwi Assegaf, mengatakan FPI hanya menggelar konvoi damai untuk menyejukkan bulan puasa. Niat untuk melakukan sweeping didasari kondisi Samarinda yang tidak nyaman selama Ramadan. (asi) KESEPAKATAN 1.Pihak FPI Samarinda bersedia meminta maaf atas tindakan yang telah dilakukan yaitu adanya ucapan atau yel-yel yang menyinggung perasaan etnis Dayak 2. Warga Dayak meminta maaf kepada FPI atas perbuatan yang terjadi setelah permasalahan ketersinggungan tersebut. 3. Penyampaian permohonan maaf FPI kepada Etnis Dayak di media massa, diserahkan kepada Poltabes Samarinda untuk menyampaikannya 4. Terhadap kasus pemukulan yang dilakukan oknum FPI, masing-masing pihak sepakat untuk menyerahkan kasus tersebut kepada Poltabes Samarinda untuk diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 5. Masing-masing pihak sepakat untuk meredam permasalahan yang terjadi agar tidak berkembang dan terulang lagi.(asi) KRONOLOGI PERDAMAIAN 1 Oktober 2007 * Pukul 10.00-11.00 - Kapoltabes bertemu Tokoh Adat Dayak di ruangan Kapoltabes. Mereka meminta FPI menyampaikan maaf secara terbuka kepada warga etnis Dayak. * Pukul 14.00-15.00 - Kapoltabes bertemu dengan FPI. FPI meminta Poltabes Samarinda memfasilitasi pertemuan FPI dengan tokoh adat Dayak. * Pukul 20.00-23.00 - pengurus FPI Samarinda dengan perwakilan Tokoh Adat Dayak bertemu di ruang rapat Poltabes Samarinda. Wakil dari FPI delapan orang sedangkan wakil Adat Dayak 12 orang. Mereka sepakat untuk berdamai dan mengakhiri perselisihan Sumber: Poltabes Samarinda (asi) - Tonight's top picks. What will you watch tonight? Preview the hottest shows on Yahoo! TV.
[mediacare] Space Odyssey
http://context.themoscowtimes.com/stories/2007/09/28/105.html Space Odyssey Fifty years after Sputnik streaked into the sky, a book by Matthew Brzezinski reconstructs the dawn of a new age. By Asif Siddiqi Published: September 28, 2007 It is hard to imagine that a metal ball about the size of a basketball could throw the United States into panic. But 50 years ago, on Oct. 4, 1957, when the Soviet Union launched the world's first artificial satellite into orbit, Americans went into collective shock. To them, the Soviet Union embodied a nation of collective farms, drab cities and household appliances that rarely worked. Sputnik's success completely altered this view, as the Soviets took the first baby steps into the final frontier of outer space. Beyond its political and scientific importance, the success of Sputnik also underscored the vulnerability of the United States: After all, if the Soviets could launch a satellite that flew around the world, they could also deliver an atomic bomb to the enemy. Matthew Brzezinski provides an absorbing account of these hidden rivalries that ignited the space age in Red Moon Rising, an expansive work full of colorful characters worthy of a great Cold War novel. Although Brzezinski, a former Moscow correspondent for The Wall Street Journal, often glosses over the messy complexities of history, he displays a particular talent for capturing the human essence of this epic battle -- the small detail of a scene, the odd biographical factoid, the cultural fashions of the day that distinguish his book from the many generic works on the early history of the space program. The central personality in Brzezinski's narrative is the famous Chief Designer of the Soviet space program, Sergei Korolyov. A childhood aviation enthusiast who later in life was attracted to space travel, Korolyov started his career in the 1930s as a rocket engineer before being sent to the gulag on trumped-up charges. Six years in the camps left him deeply scarred, but he never fully lost his faith in Josef Stalin. After the war, Korolyov rose rapidly in the missile program and gained a reputation as a hardheaded manager. His gruff personality, stubbornness and managerial genius were indispensable in convincing uninterested Communist Party and military leaders to commit resources to a satellite project. Brzezinski gives a fascinating account of Nikita Khrushchev's visit to Korolyov's design bureau in 1956, during which the Chief Designer extracted a verbal commitment from the Soviet leader to back the launching of a satellite. Khrushchev and his fellow Politburo members were more bewildered than bedazzled when Korolyov showed them a full-scale model of the R-7, the first Soviet intercontinental ballistic missile, or ICBM. Itar-Tass Sputnik's launch marked a major milestone in a race filled with hurdles on either side. To Soviet leaders, developing an ICBM was a matter of life and death. The Soviet Union was literally surrounded by U.S. military bases, where squadrons of bombers waited for orders to deliver their deadly nuclear weapons to the Soviet landmass. By the middle of the 1950s, the U.S. nuclear arsenal was five times bigger than the Soviet one. Desperate to counter this juggernaut, Soviet industrial leaders invested enormous resources in developing nuclear weapons and the ballistic missiles for sending them across oceans. But Korolyov and his colleagues knew that an ICBM could also lob a small object into orbit around the Earth. It was this marriage of military imperative and utopian dreaming that Korolyov exploited. The Soviet military enthusiastically supported the ICBM project, while Korolyov surreptitiously made plans to use it for a goal whose importance few understood. As Brzezinski shows, the road to launching Sputnik was littered with wrong turns, serendipitous events and brushes with failure. Korolyov came out ahead by barely a hair's breadth. In the United States, there were many with similar ambitions, including the handsome and erudite German rocket scientist Wernher von Braun, widely considered to be Korolyov's Western doppelganger. To his credit, Brzezinski foregoes that well-trod ground and instead touts Major General John Bruce Medaris, the commander of the Army's ballistic rocket efforts and von Braun's superior, as a more worthy parallel to Korolyov. Brzezinski convincingly argues that it was really Medaris' iron will and stubborn refusal to yield to bureaucratic setbacks that eventually facilitated an American foothold in space. U.S. efforts to reach the high frontier were bogged down by fierce inter-service rivalry, major missteps, ill-advised decisions and just plain bad luck. From 1955, Medaris, a veteran of two world wars, consistently advanced von Braun's idea of using a Redstone long-range rocket to lob a U.S. satellite into space. These entreaties fell on deaf ears, as senior
[mediacare] Soetrisno: Sri Sultan Berpeluang Capres
kayaknya PAN serius nih dengan wacana menjadikan tokoh2 lokal (Gubernur) untuk jadi capres http://www.okezone.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=51285Itemid=94 Rabu, 03/10/2007 05:46 WIB Soetrisno: Sri Sultan Berpeluang Capres JAKARTA - Setelah menghadirkan Sutiyoso beberapa waktu lalu, PAN juga mengundang gubernur yang diincar untuk dijadikan calon presiden (capres). Kali ini giliran Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubowono X yang diundang. Menurut Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir, Sri Sultan diundang oleh Fraksi PAN untuk memberikan paparan mengenai hubungan antara pemerintah pusat dan daerah. Seperti waktu kita undang Sutiyoso kemarin, kata Soetrisno saat dihubungi kemarin, Senin (3/10/2007). Soetrisno mengaku melemparkan wacana mengusung gubernur sukses menjadi capres. Dia menyebut Sutiyoso dan Sri Sultan termasuk di dalamnya. Mengenai apakah acara FPAN dengan para gubernur tersebut semacam orientasi untuk mengukur mereka, Soetrisno juga membenarkan hal itu. Ini supaya publik dalam dua tahun ini tahu para tokoh ini menyampaikan visi-misinya. Ini harus sudah dibiasakan. Jangan seperti 2004 lalu, rakyat diberi jangka waktu yang sedikit untuk memilih, tuturnya. Namun, PAN akan menentukan capresnya melalui mekanisme internal yang didukung dengan survei oleh lembaga independen. Pak Sutiyoso dan Pak Sultan punya peluang kalau rakyat menghendaki. Kita akan usung mereka. Kalau kader PAN sendiri (perolehan suara) dalam survei jauh tertinggal dibandingkan mereka, jelasnya. Soetrisno mengatakan, kader PAN nantinya bisa saja ditempatkan sebagai wakil presiden, itu pun bila hasil survei mengatakan demikian. Semua itu, kata dia, tergantung pada perkembangan politik. Sebab, sampai 2009 nanti, peta politik bisa berubah. (sindo) Pinpoint customers who are looking for what you sell. http://searchmarketing.yahoo.com/
[mediacare] Conflict areas more peaceful: Govt
http://www.thejakartapost.com/detailnational.asp?fileid=20071002.H02irec=1 Conflict areas more peaceful: Govt The Jakarta Post, Jakarta The government has said the situation in the three conflict areas of Aceh, Maluku and Papua are moving steadily toward peace -- but said national security would remain on alert against separatist movements. In general, security conditions in the three areas are relatively conducive to peace ... there are almost no armed conflicts, Coordinating Minister for Political, Legal and Security Affairs Widodo A.S. was quoted as saying by Antara. Widodo met with the House of Representatives Commission I overseeing defense and security affairs on Monday, along with Maritime Affair and Fisheries Minister Freddy Numberi, the Indonesia Military chief Air Chief Marshal Djoko Suyanto, the National Police chief Gen. Sutanto and the State Intelligence Agency chief Syamsir Siregar. Widodo said small criminal incidents in Aceh were because Aceh residents were not satisfied with tsunami rehabilitation works or with post-conflict reintegration efforts. Flag-burning and the establishment of a new local party GAM are against the spirit of Helsinki peace agreement and have led to security incidents in Aceh, Widodo said. The flag-burning incident took place in North Aceh before the celebration of Indonesia's Independence Day on Aug. 17. Aug. 17 also saw some 150 national flags lowered across Aceh, including in the provincial capital Banda Aceh. Widodo said the implementation in Papua of a special autonomy status and the following developments throughout Papua and West Papua provinces had eased security problems there. However, Papuan armed and unarmed separatists movement still exist. The armed group is considered a threat despite its small size. The Free Papua Organization (OPM) is involved in a low-level conflict in Papua. The separatist groups often focus on poor human rights and slow development issues, Widodo said. They also try to bring Papua issues to the international arena to demand the United Nations review the integration of Papua into Indonesia. On Maluku, Widodo said the separatists incidents carried out by supporters of the South Maluku Republic (RMS) included a separatist flag being raised in Ambon on July 3. And he said on March 24 a flag was flown in Utrecht, the Netherlands. Widodo said RMS supporters were seeking sympathy from local and international communities through the distribution of brochures, flag raising activities and bombings. They just want to show their existence to local and international communities, he said. RMS supporters performed on June 29 a cakalele war dance and tried to unfurl a separatist flag in front of President Susilo Bambang Yudhoyono who was in Ambon to commemorate National Family Day. Widodo said his office had issued policies to prevent similar disintegration movements nationwide. Technically, we are conducting intelligence and defense operations for the defense sector, he said. The central government also urges regional administrations to carry out existing regional autonomy schemes. Regions should develop local economies to increase their public's welfare. printer friendly Post Your Comments Comments could also be sent to: [EMAIL PROTECTED] Name required City Country E-mail will not be shown bold.gifitalic.gifunderline.gifseparator.gifstrikethrough.gifjustifyleft.gifjustifycenter.gifjustifyright.gifjustifyfull.gifbullist.gifnumlist.gifundo.gifredo.gif
Re: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka Suminta #59147
Ah jangan naif.simple sajalah Waktu ngurus Visa anda dimintai macam-macam surat dan uang tambahan ngeluh..nah apa namanya itu.??? Kalau mau masuk sekolah negri susah..nah apa namanya itu??? Dan terjadi mulanya era mana??? Mau China oportunis mau apa keg sama saja, beda tipis.kan tergantung orangnya. Kalau sudah jadi WNI yah sudah blend lha, bukan berarti dilihat dari sudut teman atau lain-lain tapi dari hati nurani... Kalau kita tak kebagian rejeki yah sudah nanti juga ada gilirannya... HH - Original Message - From: Yap Hong-Gie To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 02, 2007 12:17 PM Subject: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka Suminta #59147 Bung Kaka Suminta Yth, Kendala dalam menyimak suatu tulisan dengan benar, membuat output kesimpulan mbeleber ndak karuan ... Tulisan saya ditujukan khusus kepada: para Cina oportunis, ulangi, para Cina oportunis. Mereka yang dihinggapi Cinderella Syndrome, yang di Era Reformasi ini meratap-ratap merasa dirinya sebagai anak tiri, yang selama 32 tahun dizalimi oleh ibu tiri Orde Baru. Bahwasanya pendapat otokritik ini dianggap oleh kalangan tertentu menyakitkan the truth hurts, bukan berarti bahwa pemikiran ini adalah spekulatif sempit. Soal adanya resiko bahaya bagi masa depan Indonesia dan kemanusiaan, komentar singkat saya tidak ada apa-apanya dibanding dengan perilaku kebabalasan sebagian elit Cina. Sebagai etnis Cina, saya dan sebagian besar saudara-saudara etnis lainnya tidak pernah merasa tertindas oleh Pemerintah Orde Baru. Kita juga sering mendengar kecengengan Cina oportunis yang menyalahkan sejarah; Pemerintahan Kolonial Belanda, sebagai biang kerok yang mewarisi segala kebijakan yang bersifat diskriminatif. Fakta sejarah memang sering diputar balikan untuk kepentingan tertentu. Siapapun tahu bahwa warga etnis Cina diberikan status penduduk khusus De Vreemde Oosterling; strata diatas pribumi (Inlander) dan setingkat dibawah warga Belanda. Juga dikenal pemberian gelar (komersiel) seperti Kapitein, Mayoor Der Chinesen, dengan konsesi atau kekuasaan atas wilayah tertentu. Semua orang pun tahu bahwa kalangan etnis Cina, amat-sangat menikmati priveledge yang diberikan Kolonial Belanda. Fenomena ini mirip dengan situasi dan kondisi pada Pemerintahan Orba, tapi sekarang ada saja yang mengumpat dan menyalahkan Pak Harto. Kalau di kamus saya perilaku semacam itu disebut: Munafik! Cerita horor darimana lagi bahwa sekarang etnis Cina masih tertindas? Alasan klasik soal masalah kewarganegaraan (SKBRI) harus dilihat secara komprehensif, mulai dari sejarah sosial-politik; seperti Staatsblad Belanda, Dwi Kewarganegaraan, Kebijakan Pemutihan oleh Pemerintah Orde Baru (baca kembali Orde Baru!), serta jangan lupa juga segi kesadaran dan sikap-prilaku warga itu sendiri. Kalau ngurus dokumen lewat calo, biro jasa dan pihak ke-3, terus dikenakan biaya (jasa) tambahan, terus semuanya mengaku-ngaku diperas itu kan konyol! Tapi itu semua sudah masa lalu, jangan diulang-ulang lagi cerita bodong tersebut. Pemerintah secara resmi sudah menghapuskan pra-syarat SBKRI (bagi WN yang orang tuanya lahir di Indonesia), diperkuat dengan payung hukum, UU Kewarganegaraan dan UU Anti-Diskriminasi. Kalau serius ingin mengungkapkan korupsi Pak Harto, bawa bukti-bukti materiel konkrit, berikan kepada Jaksa Agung, KPK, MA, DPR/MPR dan Presiden, tapi jangan model fitnahan TIME Inc, atau kumpulan clipping koran ala Transparansi Internasional. Saya kira Cinderella Syndrome itu cuma diderita turunan genetik terbatas, rupanyanya sudah mewabah dan nular dari satu milis ke milis yang lain ... he he he Wassalam, yhg. --
[mediacare] Sajak-Sajak Babad Diponegoro
Babad Diponegoro ANTON (I) Ontowiryo, 1820 Berkatalah : Ratu Kencono Hujan rinai di pelupuk ladang Kala matahari tak lagi garang Kemarilah Pangeran...kuperlihatkan sejarah Dimana aksaranya tertulis pada bintang-bintang terang Sejarah adalah mata hati kita Ia tegak dari mimpi-mimpi senja Dan dibangunkan oleh embun yang jatuh di tepi jendela Duduklah, Ontowiryo.. Dengarkanlah cerita ini dengan telinga seksama Tatkala jaman masih sentosa Padi rimbun berbunting Dan prajurit belum lagi tunduk pada api putih yang menyala-nyala dari Batavia sana Eyangmu membuka tanah Mentaok Dengan cinta dan rimbunan air mata bahagia Dia lahankan cita-cita Menggeser Demak ke tanah selatan Jawa Disanalah takdir sejarah Mataram bermula Dan mengembalikan kejayaan Gadjah Mada Yang sempat lumer oleh Panglima Armada Melaka... Maka ditaruhlah secangkir air dari sampan cawan tanah liat Minum lah dulu.. Hujan rinai selesai sudah Guratan pelangi membentuk lengkungan di tenggara Dan beberapa petani pulang ke peraduan Bagai berlabuh setelah bertarung hidup Sang Pangeran masih duduk terpekur Diam-diam hatinya terbara Oleh intrik di dalam keraton semboja Dengan teritik gelitik Patih Danureja Dipahaminya bahwa ke agungan raja punah sudah Dalam kelam senja Ia membuta Namun Sang Sultan Sepuh menahannya ...hadaplah dulu pada Sang Ratu Kencono Agar tenang jiwamu Agar kekal wibawamu (Berkatalah lagi Ratu Kencono...) Nak Mas Pengeran Yang dilimpahkan anugerah cinta Dan senyum Tuhan Kuasa Jaka Tingkir dulu di padu ke Dampar Trenggono Bukan tanpa sebab Bukan tanpa musabab Dia arungi Bengawan Solo Dikalahkannya empat puluh buaya Ditidurinya puteri Raja Ditandanginya Sunan Kalijaga Dia titisan Raja Majapahit yang moksa Dia pengembali tahta Jawa Pada penerang sesungguhnya Ontowiryo masih terdiam Di remas-remasnya batang tombak Senggaluh Di bukanya blangkon prabu ratu Kakinya digeser pelan Dan matanya berloncatan dari bingkai-bingkai ukiran Jati senyawa Nak Mas Pengeran... Lalu datanglah Ario Penangsang Sang Penuntut tahta Ndemak Dia jalari tanah Blora Kemarahan Dia padati lasjkar Jipang Panolan dengan Air mata api Dan bibirnya sungging tanpa bekas Lalu dia menghamba ilmu pada Kyai Jopar Sidik Dia sembah sujud pada Kyai Kudus itu Lalu bertaruh tangan merebut tanah Demak Maka bersama Jopar Sidik Dia ke ndalem Kalijogo Di tepian hutan Kadilangu Kala itu sore masih mengambang Lembayung senja pun belum datang Dimas Kalijogo sapa Djopar dengan nada setegak menara suar Teluk Belanga Berilah tahta Ndemak pada Nak Mas Pengeran Penangsang Kalijogo diam, matanya redup namun bibirnya ranum Ia geser pikirannya Sejarah ada di mejanya Dan kini legendanya sedang bertatap muka Dengan teman yang murka Kemurkaan Panglima para Wali Sunan Kudus berhati singa Mencari kekuasaan di tanah Jawa Lupakah dia bahwa orang Jawa lebih berbudaya Maka tegaklah badan Kalijogo Dia taruh keris sukmolimo Di meja berantu macan Kyak Djopar Aku tiada tahu kekuasaan Demak Anak desa ini, anak Pajang dari lereng Merapi... Tapi tahukah Kyai?' Dialah darah suci Majapahit Penerus Bhre Wijaya Penegak Sentosanya Tanah Jawa Kalijaga berjalan ke arah teritis dan memandang bunga melati Kyai Djopar, bunga melati itu wangi, dan kewangian seseorang terletak di hati, bukan kekuasaan yang bikin mati .Sudah...Sudah Penangsang gebrak meja berantu macan Aku muak berbicara seperti bulan liar...mana hak Bapakku Mana tahta yang di sikut Prawoto Cepat berikan kesini Penangsang Berdiri dan mencabut Keris Kyai Setan Kober Jaka Tingkir meloncat ke belakang di pegangnya kursi agar tiada ia terjengkang dan dihantam tangan perkasa Penangsang Sunan Kudus sang Panglima Wali Berhati Singa meloncat Bagai kijang liar Ke belakang Jaka Tingkir Dipegangnya tangan Jaka Tingkir dengan kekuatan pohon gandewa Cepat...Sarungkan...sarungkan kerismu! Teriak sang Sunan pada Penangsang dengan mata nyalang dan bibir penuh tanda. Dengan wajah ngunngun Penangsang menyarungkan kerisnya tahukah kau arti ini semuanya, Ontowiryo? Penangsang tiada mau isi peluang Ia tidak tahu tanda-tanda ketajaman suara Kecerdasan pikiran Dan ketangkasan gerak mata Sarungkan kerismu itu tanda tancapkan kerismu di badan si anak desa Dan Penangsang memang diam Dia akhirnya mati Di tepi Bengawan Solo Ditombak eyangmu yang masih belia Danang Sutawijaya Jika marahmu kau hantamkan pada tembok sang Maskalak Maka kau akan dikurung ribuan tentara putih Mereka datang sebagai sejarah Keluarpun harus jadi sejarah Bila kau hanya kobarkan marahmu Banting sana, geplak sini Mereka hanya bernyanyi-nyanyi sambil peluk perempuan Dan minum-minuman keras Lalu kau terkurung di benteng batavia Bagai elang tiada bernyawa Maka gunakan akal anakku Agar kau jadi Danang Sutawijaya Bukan Penangsang berhati amarah Ontowiryo diam Eyang Puteri besok aku akan hadap ayahanda Raja Aku tiada sedia menjadi Raja Aku bukanlah putera permaisuri Dan aku muak dengan Danureja Yang injak tanah Jawa dengan akal buaya Dia undang tentara Batavia
Re: [mediacare] Re: TURUNAN IBLIS
Itulah namanya kebebasan perpendapat... Kalau aku dari pada berumpat caci tak jelas dan tak ditanggapi lebih enak bilang. Monyet, kan kita sering dengar org pada kongkow rame antara sesama kita ke kita bilang ...anjing.jeruk makan jeruk...kalau kejam..iblis.habis itu yah sudah terlepas dari belengguberumpat caci dibandingkan dengan mengatakan turunan iblis kayaknya beda tipis. Salam HH - Original Message - From: idakhouw To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 02, 2007 8:16 AM Subject: [mediacare] Re: TURUNAN IBLIS Andaipun saya demikian dendam kesumat terhadap Soeharto, sebagai seorang yg punya adab saya tak akan mengatakan Soeharto turunan iblis. ~Anda --- In [EMAIL PROTECTED], idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote: Tulisan ini selain rasis (mencitrakan sebagai sebuah cacat, bila seorang pemimpin Indonesia memiliki darah Cina) juga diskriminatif terhadap manusia yang dilahirkan tanpa ayah. Banyak hal dari Soeharto yang bisa dan harus dikritisi/dikecam, tanpa perlu mengutik2 masa lalunya (bila benar) yang tidak relevan dengan perjuangan mewujudkan keadilan di Indonesia! I. --- In mediacare@yahoogroups.com, Henny [EMAIL PROTECTED] wrote: Jangan salah dulu, ungkapan dibawah ini ada benarnya. Dan jangan tersinggung bila saya memakai istilah China disini bukan Tionghoa. Perlu diolah bahwa kebanyakan anti China itu kan hanya sebagian kecil yang KKO atau Kurang-Kurang Otak. Sebenarnya bila dilihat dari sejarah tidak ada alasan bagi org Indonesia untuk mengganyang, merampoki atau membantai orang keturunan China. Wong zaman keindahan itu telah dimulai sejak I Tsing. Tapi sekali lagi karena kita masih KKO, gampang sekali dipengaruhi oleh para pemimpin kita yang jelas-jelas memiliki unsur politik. Yg jelas SUHARTO. Contoh yg jelas stadion Persija di Menteng konon katanya dibangun saat Tan Bun Tiang menjadi bendara Persija, dan apa artinya setelah ORBA bagaimana dengan Sepakbola kita? Lihat saja Ivanna Lie, susahnya menjadi WNI. Zaman Sukarno, para keturunan ini banyak berperan dan lagi-lagi karena SIRIK maka di Zaman Suharto dibuat sedemikian sulit, agar tidak menjadi duri dalam daging, mereak ini dibuat terbuai dengan dupanya uang. Dan inilah Era KORUPSI dimulai. Sang keturunan ini punya istilah cacing didalam tanah bisa hidup masa saya tidak, tak kalah otaknya jalan ini tdk bisa yah jalan lain. Mulailah timbul istilah KUHP = Kasih Uang Habis Perkara. DAN JELAS INI BUKAN CIA. Sekarang tinggal bagaimana kita melihatnya. Jadi sekarang bila ada istilah Suharto itu keturunan China nggak jelas juga akan tetapi yang jelas keturunan IBLIS. Sekolah mulai kerasukan juga berbagai cara dibuat untuk menghambat si Keturunan ini padahal jumlahnya tak seberapa. UMPTN segala macam, ini belum persaratan lain SKBRI, K-i wah ladang KORUPSI pun mewabah. Yang menjadi masalah disini Palestina khususnya adalah orang yang memanfaatkan dan berdalih ISLAM yang memang jelas susah menerima Pluralisme. Mungkin anda masih ingat lagu My Way...nah ini dia My Way or No Waysedangkan dilain pihak kita menganut My Way or High Way. Salam. HH - Original Message - From: idakhouw To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Monday, October 01, 2007 5:30 AM Subject: [mediacare] Re: Agama + Dengki Tan, Tanteu, Tanteuh Mus, Coba dosis anti Arab / anti Islamnya kurangi dulu, dosis ketinggian bikin sampeyan mabuk meracau anti Cina segala *_* I.
Re: [mediacare] Kebiasaan Menonton TV di Bulan Ramadhan Meningkat 35 Persen ??
Saya agak ragu apakah artikel ini benar adanya, minimal bagi saya dan beberapa kawan yg biasa suka nonton TV juga dengerin radio macam Elsinta yg biasa banyak berita dan info itu. Pasalnya bukan cuma siaran di bulan puasa ini penuh dgn siaran2 agamis yg banyak dipaksakan juga iklan2nya terus menerus nggak memberikan pilihan lain buat mende ngarkan dakwah dan syiar agama itu... Kayaknya nggak ada pilihan lain sepanjang hari , siang malam harus mendengarkan dan menyaksikan keajaiban demi keajaiban yg dipaksakan dinikmati pemirsa maupun pendengar TV maupun radio. Kalau sebelumnya saya suka mendengar Aa Gym yg ber kata2 mutiara sering digambarkan secara santun, umum dan nggak melantunkan ayat2 suci dalam bahasa Arab yg saya tidak mengerti dan kurang saya nikmati. Bahkan radio Elsinta tiap 30 menit saya harus pindahkan ke gelombang lain karena kurang bisa menikmati kuliah ajaib dr ustad2 muda yg sangat fasih berbahasa Arab yg lagi2 saya nggak saya pahami... Saya nggak tahu kalau dahulu saya masih bisa menikmati siaran2 atau laporan perjalanan haji di Kompas, Sonora siaran2 TV dll kok sekarang ini terasa jenuh dan bingung habis buat orang setua saya , kuliah nan sugestif dari uztad2 muda macam Al Habsyi di Elsinta atau Uztad Jeffrey di SCTV kok nggak bisa masuk lagi dalam penalaran saya, sbg contoh kalau ke masjid , maka tiap langkah kita sdh akan penuh berkah dan para malaikat menyambut kita dengan suka ria dll dll... Alih2 saya makin mendengarkan siaran radio atau TV sekarang ini saya karena nggak ada pilihan lain, beralih pada indovision yg siaran Aljazirahnya masih mendingan nggak harus menyebabkan saya nggak ada pilihan untuk menikmati makanan yg terlalu jenuh buat saya... Salam, martin - jkt - Original Message From: mediacare [EMAIL PROTECTED] To: mediacare yahoogroups mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; media jakarta [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, October 2, 2007 6:47:49 PM Subject: [mediacare] Kebiasaan Menonton TV di Bulan Ramadhan Meningkat 35 Persen Kebiasaan Menonton TV di Bulan Ramadhan Meningkat 35 Persen Suara Pembaruan, 1 Oktober 2007 dok sctv Sinetron Para Pencari Tuhan cukup diminati pemirsa televisi. [JAKARTA] Antusiasme pemirsa menyaksikan siaran televisi di bulan Ramadan meningkat tajam. Peningkatan luar biasa terjadi pada waktu santap sahur dan berbuka puasa, dengan jumlah penonton mencapai 12 kali lipat saat sahur (pukul 02.00-04.29 WIB) dari rata-rata 343.000 menjadi 4.609.000. Puncaknya berlangsung pukul 04.00 WIB dengan jumlah pemirsa mencapai 7.609.000. Kenaikan tajam juga terjadi menjelang waktu berbuka puasa (17.00-18.59 WIB) yang mencapai 35 persen dari rata-rata 5.624.000 menjadi 7.609.000 penonton, diikuti penurunan sebesar 2,5 persen antara pukul 19.00-20.59 WIB, saat sebagian pemirsa menunaikan ibadah salat tarawih. Demikian data seperti yang dirilis AGB Nielsen Media Research, Sabtu (29/9). Dari data tersebut, kalangan anak-anak usia 5-14 tahun memperlihatkan kenaikan angka paling besar saat sahur. Jumlah pemirsa anak-anak meningkat 22 kali lipat dari periode reguler, dari rata-rata 24.000 menjadi 498.000 pemirsa. Sementara, saat berbuka, jumlah pemirsa anak dan remaja meningkat 50 persen. Pemirsa anak meningkat menjadi rata-rata 2.412.000 dari 1.580.000, dan pemirsa remaja (15-19 tahun) meningkat dari 637.00 menjadi 975.000. Data tersebut diperoleh dari data harian AGB Nielsen di tiga kota besar yaitu, Jakarta, Surabaya, dan Bandung yang mempresentasikan 80 persen dari total populasi TV di 10 kota besar cakupan. Jumlah pemirsa pada 12 hari pertama puasa (13-24 September 2007) naik hingga 25 persen dibandingkan periode reguler (1-12 September 2007). Kenaikan yang tinggi dibandingkan dengan bulan Ramadan tahun lalu yang mencatat kenaikan sebesar 19 persen. Pola penonton dalam bulan Ramadan mengalami perubahan, terjadi peningkatan saat sahur dan setelah pukul 10.00 WIB menjelang berbuka puasa. Namun, jumlah pemirsa menurun saat ibadah Tarawih, lalu kembali bergerak naik sesudahnya hingga pukul 23.00 WIB. Setelah pukul 23.00 WIB hingga menjelang sahur, pola menonton TV relatif sama dengan periode reguler. Pola menonton yang tinggi saat sahur juga terjadi pada remaja, dan dewasa (20 tahun ke atas). Anak-anak memimpin kepemirsaan TV mulai pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB. Sementara di antara ketiga kota survei, persentase pemirsa TV tertinggi adalah di kota Bandung, hampir sepanjang hari. Dari segi program yang ditayangkan, AGB Nielsen menyebutkan stasiun TV melakukan sejumlah perubahan. Beberapa genre program ditambah durasi tayangnya seperti, Entertainment (komedi), dan Religi (dakwah). Meski komedi dan dakwah menjadi program yang paling banyak ditayangkan, ternyata program yang justru meraih pemirsa paling banyak adalah sinetron, terutama pada target penonton anak-anak seperti, Para Pencari Tuhan, Eneng dan Kaos Kaki Ajaib,
[mediacare] Polisi Usut Sweeping FPI di Samarinda
http://www.tribunkaltim.co.id/ Polisi Usut Sweeping FPI di Samarinda | Cetak | Senin, 01 Oktober 2007 SAMARINDA, TRIBUN- Poltabes Samarinda terus mengusut tindakan sweeping yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI), Sabtu (29/9) dinihari lalu. Polisi sudah mendapat laporan seorang warga yang terjaring sweeping tersebut. Menurut Kasat Reskrim Poltabes Samarinda, Kompol Novi Irawan SIK, pihaknya sedang mendalami laporan itu, yakni terkait unsur pidana pengeroyokan oleh oknum anggota FPI. Polisi sudah mengantongi nama pelaku. Sekarang kami sedang mencari yang bersangkutan untuk dimintai keterangan, ujar Novi, Minggu (30/9) siang. Ia menjelaskan, pria berinisial JY itu dikenali oleh korban pengeroyokan saat FPI sweeping. Novi mengaku telah menelusuri tempat tinggal pelaku namun sejauh ini belum menemukannya. Selain JY, kata Novi, kemungkinan masih ada pelaku lain yang tidak dikenali korban. Kabag Operasional Poltabes Samarinda, Kompol Robert SP SIK mengatakan, peristiwa pengeroyokan di Samarinda Seberang sebenarnya tidak termasuk dalam agenda aksi konvoi FPI malam itu. Kami hanya mendapat pemberitahuan dari FPI, mereka akan melakukan konvoi keliling Kota Samarinda. Isi pemberitahuan cuma konvoi. Tidak ada yang lain, ujarnya. Karena itu, Robert menurunkan sekitar 400 pesrsonil untuk membantu pengawalan aksi damai tersebut. Namun setelah 2 jam melakukan konvoi, polisi kata Robert tak mengira sebagian anggota FPI akan melakukan sweeping di Samarinda Seberang karena mereka kembali ke tempat semula, Masjid Darun Nikmah Karang Asam. Sebagian dari mereka sudah pulang, karena itu anggota juga kembali ke Mapoltabes, ujarnya. Robert mengatakan, Poltabes Samarinda akan melakukan tindakan sesuai dengan undang-undang pidana. Ketua Laskar FPI Kaltim, Habib Fauzi yang dikonfirmasi mengatakan, sweeping di Samarinda Seberang tidak masuk dalam agenda. Malam itu FPI hanya menggelar konvoi damai. Tujuannya cuma konvoi saja. Kita tidak tahu persoalan pemukulan itu, ujarnya. Jika hal tersebut terjadi Habib Fauzi mengatakan itu hanya ulah segelintir oknum FPI, tidak mengatasnamakan FPI secara kelembagaan. Tidak Boleh Pengurus Wilayah GP Ansor Kaltim menyayangkan aksi sweeping Front Pembela Islam (FPI) Kaltim, Sabtu (29/9) kemarin, hingga menyebabkan Kapolsek Seberang AKP Arif Budiman SIK terluka. Kita ini ada aturan hukum, tidak lantas ada ormas atau OKP yang lalu mengambil langkah- langkah sendiri tanpa memperdulikan hukum yang telah berlaku. Itu namanya main hakim sendiri, kata Syaparudin J, ketua PW GP Ansor Kaltim kepada Tribun, Minggu (30/9). Menurut dia, jika berbentuk anarkhis maka aparat kepolisian berhak melakukan tindakan tegas dan tidak membiarkan aksi-aksi tersebut dilakukan sehingga mengganggu stabilitas keamanan kota Samarinda pada khususnya. Polisi kami yakin tahu yang mana bentuknya anarkhis, mana yang tidak. Apalagi sampai ada yang terluka. Polisi berhak untuk mengambil tindakan hukum yang tegas terhadap aksi yang tidak dibenarkan itu, jelasnya. Muhammadiyah Menyayangkan Pimpinan Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah Kaltim juga menyayangkan aksi itu. Menurut Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Kaltim Ahmad Aznem, seharusnya sweeping tak dilakukan oleh ormas tersebut. Kami di Pemuda Muhammadiyah pun begitu, jika menemukan kejanggalan atau sesuatu temuan serahkan kepada polisi. Biar aparat kepolisian yang bertindak, kata Aznem, Minggu (30/9). Meski demikian Aznem memandang, konvoi damai yang berujung pada pemukulan hingga mengakibatkan sejumlah warga dan Kapolsek Samarinda Seberang terluka itu sebagai bentuk kekecewaan FPI terhadap kinerja aparat. Semestinya, hal ini bisa dicegah jika saja aparat telah lebih dulu mengantisipai dan mawas diri. Kenapa FPI turun? Itu mungkin karena aparat kurang sigap, dan dipandang kurang proaktif. Dalam hal ini saya menilai kerja aparat lamban, karena terbukti ada ormas Islam yang harus turun menertibkan kota di bulan puasa ini. Kenapa setelah FPI turun, aparat baru turun? tanya Aznem. Pada Ramadan 1428 H ini, PW Pemuda Muhammadiyah Kaltim menyerukan pesan-pesan perubahan dan pembebasan kepada seluruh umat Islam. Di antaranya mengajak masyarakat Kaltim untuk menahan diri, mengendalikan emosi dan menjalankan hak dan kewajiban hidupnya namun tidak harus mengganggu hak dan kewajiban hidup orang lain. Tugas Aparat Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama (Kanwil Depag) Kaltim Farid Wadjdy berharap jika ada ormas yang akan turun ke jalan, terkait pengamanan di bulan Ramadan bisa meminta pengawalan dari kepolisian. Jika ada tindakan main hakim sendiri aparat harus bertindak untuk lebih responsif. Dan bagi ormas yang turun ke jalan dan sudah meminta pengawalan dari kepolisian maka yang melakukan tindakan di lapangan hanya dari aparat, ujar Farid, Minggu (30/9). Sebelumnya,
Re: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak
Mas Radit, kalau nggak salah beberapa hari lalu saya lihat di SCTV tayangan masa FPI Jati Petamburan dihadang dan digembosi di jalan Gunung Sahari oleh polisi dr Polres Jakut. AKBP Wayan bilang, patroli, sweeping adalah tugas polis , jadi masa FPI itu kami bubarkan , beliau ini tegas dan berani , percaya diri. Kayaknya potensial sbg generasi muda yg bisa diharapkan menegakkan dan menjaga ketertiban umum. Si Komandan FPI sambil marah2 bilang ada afa sama Folres Jakut ini, karena Folda, dan Folres2 lain semua selalu bisa bekerja sama kok tidak yg satu ini ? Ini juga sungguh2 terjadi lho, cuma kayaknya di Kompas nggak masuk karena lagi penuh dgn berita2 ttg partai tertentu Salam , martin - jkt - Original Message From: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; mediacare mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 3, 2007 6:43:26 AM Subject: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak !-- #ygrp-mkp{ border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:14px 0px;padding:0px 14px;} #ygrp-mkp hr{ border:1px solid #d8d8d8;} #ygrp-mkp #hd{ color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:bold;line-height:122%;margin:10px 0px;} #ygrp-mkp #ads{ margin-bottom:10px;} #ygrp-mkp .ad{ padding:0 0;} #ygrp-mkp .ad a{ color:#ff;text-decoration:none;} -- Di Pulau Jawa, semua orang takut dengan ulah FPI. Saat FPI menjalankan aksinya, tak ada yang berani melawan. Beda dengan warga Dayak di Kalimantan. Mereka berhasil menggencet ulah FPI. Berita dari Tribun Kaltim, www.tribunkaltim.co.id FPI dan Warga Dayak Berdamai SAMARINDA, TRIBUN- Front Pembela Islam (FPI) akhirnya berdamai dengan warga Dayak, pasca- perselisihan saat sweeping FPI Sabtu (29/9) lalu di Samarinda. Ini disampaikan Kapoltabes Samarinda, Kombespol Marwoto Soeto di Samarinda, Selasa (2/10), sesuai hasil kesepakatan mereka. Kedua pihak bertemu dan sepakat mengakhiri perselisihan ini, Senin (1/10) malam. Marwoto mengatakan, FPI berjanji tidak akan melakukan sweeping dengan pendekatan seperti yang dilakukan pekan lalu. Kami kepolisian sudah me-warning, kalau mau pawai atau konvoi melaporlah ke polisi supaya kami kawal. Kalau melakukan sweeping, sekalipun tidak berbenturan dengan masyarakat tetap harus lapor polisi, kan begitu. Tetap kami akan proses kalau mereka mukul orang, tandasnya. Jika FPI menemukan gejala yang meresahkan masyarakat seperti minuman keras dan aksi kriminalitas lainnya, Marwoto berharap, mereka melaporkannya secara resmi kepada pihak berwajib. Terkait penanahan dua oknum anggota FPI, Marwoto menegaskan, proses hukum terus berlanjut. Tapi penangguhan mereka disetujui. Selain itu, polisi masih mencari pelaku lain yang diduga terlibat pemukulan di Samarinda Seberang. Mengenai laporan senjata tajam (sajam), menurut Marwoto, cuma mengada-ada. Itu kan alat mereka. Kalau orang Dayak jaga malam kan memang menggunakan itu, ujarnya. Ia berharap kedua pihak menghormati kesepakatan yang sudah dibuat. Jika terjadi perselisihan yang berujung bentrok fisik, polisi tidak segan-segan menindak. Siapa saja kalau anarkis dan meresahkan masyarakat, kami pasti tindak, tegasnya. Sebelumnya Ketua DPD FPI Kaltim, Muhammad Alwi Assegaf, mengatakan FPI hanya menggelar konvoi damai untuk menyejukkan bulan puasa. Niat untuk melakukan sweeping didasari kondisi Samarinda yang tidak nyaman selama Ramadan. (asi) KESEPAKATAN 1.Pihak FPI Samarinda bersedia meminta maaf atas tindakan yang telah dilakukan yaitu adanya ucapan atau yel-yel yang menyinggung perasaan etnis Dayak 2. Warga Dayak meminta maaf kepada FPI atas perbuatan yang terjadi setelah permasalahan ketersinggungan tersebut. 3. Penyampaian permohonan maaf FPI kepada Etnis Dayak di media massa, diserahkan kepada Poltabes Samarinda untuk menyampaikannya 4. Terhadap kasus pemukulan yang dilakukan oknum FPI, masing-masing pihak sepakat untuk menyerahkan kasus tersebut kepada Poltabes Samarinda untuk diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 5. Masing-masing pihak sepakat untuk meredam permasalahan yang terjadi agar tidak berkembang dan terulang lagi.(asi) KRONOLOGI PERDAMAIAN 1 Oktober 2007 * Pukul 10.00-11.00 - Kapoltabes bertemu Tokoh Adat Dayak di ruangan Kapoltabes. Mereka meminta FPI menyampaikan maaf secara terbuka kepada warga etnis Dayak. * Pukul 14.00-15.00 - Kapoltabes bertemu dengan FPI. FPI meminta Poltabes Samarinda memfasilitasi pertemuan FPI dengan tokoh adat Dayak. * Pukul 20.00-23.00 - pengurus FPI Samarinda dengan perwakilan Tokoh Adat Dayak bertemu di ruang rapat Poltabes Samarinda. Wakil dari FPI delapan orang sedangkan wakil Adat Dayak 12 orang. Mereka sepakat untuk berdamai dan mengakhiri perselisihan Sumber: Poltabes Samarinda (asi) Tonight's top picks. What will you watch tonight? Preview the hottest shows on Yahoo! TV.
Re: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak
Orang di Jawa termasuk SBY dan konco-konco pengauasa takut kepada FPI, karena kuatir nanti dicegat dan tidak bisa masuk surga bila leher dicekik malaekat jibrael. - Original Message - From: radityo djadjoeri To: [EMAIL PROTECTED] ; mediacare ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 03, 2007 1:43 AM Subject: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak Di Pulau Jawa, semua orang takut dengan ulah FPI. Saat FPI menjalankan aksinya, tak ada yang berani melawan. Beda dengan warga Dayak di Kalimantan. Mereka berhasil menggencet ulah FPI. Berita dari Tribun Kaltim, www.tribunkaltim.co.id FPI dan Warga Dayak Berdamai SAMARINDA, TRIBUN- Front Pembela Islam (FPI) akhirnya berdamai dengan warga Dayak, pasca- perselisihan saat sweeping FPI Sabtu (29/9) lalu di Samarinda. Ini disampaikan Kapoltabes Samarinda, Kombespol Marwoto Soeto di Samarinda, Selasa (2/10), sesuai hasil kesepakatan mereka. Kedua pihak bertemu dan sepakat mengakhiri perselisihan ini, Senin (1/10) malam. Marwoto mengatakan, FPI berjanji tidak akan melakukan sweeping dengan pendekatan seperti yang dilakukan pekan lalu. Kami kepolisian sudah me-warning, kalau mau pawai atau konvoi melaporlah ke polisi supaya kami kawal. Kalau melakukan sweeping, sekalipun tidak berbenturan dengan masyarakat tetap harus lapor polisi, kan begitu. Tetap kami akan proses kalau mereka mukul orang, tandasnya. Jika FPI menemukan gejala yang meresahkan masyarakat seperti minuman keras dan aksi kriminalitas lainnya, Marwoto berharap, mereka melaporkannya secara resmi kepada pihak berwajib. Terkait penanahan dua oknum anggota FPI, Marwoto menegaskan, proses hukum terus berlanjut. Tapi penangguhan mereka disetujui. Selain itu, polisi masih mencari pelaku lain yang diduga terlibat pemukulan di Samarinda Seberang. Mengenai laporan senjata tajam (sajam), menurut Marwoto, cuma mengada-ada. Itu kan alat mereka. Kalau orang Dayak jaga malam kan memang menggunakan itu, ujarnya. Ia berharap kedua pihak menghormati kesepakatan yang sudah dibuat. Jika terjadi perselisihan yang berujung bentrok fisik, polisi tidak segan-segan menindak. Siapa saja kalau anarkis dan meresahkan masyarakat, kami pasti tindak, tegasnya. Sebelumnya Ketua DPD FPI Kaltim, Muhammad Alwi Assegaf, mengatakan FPI hanya menggelar konvoi damai untuk menyejukkan bulan puasa. Niat untuk melakukan sweeping didasari kondisi Samarinda yang tidak nyaman selama Ramadan. (asi) KESEPAKATAN 1.Pihak FPI Samarinda bersedia meminta maaf atas tindakan yang telah dilakukan yaitu adanya ucapan atau yel-yel yang menyinggung perasaan etnis Dayak 2. Warga Dayak meminta maaf kepada FPI atas perbuatan yang terjadi setelah permasalahan ketersinggungan tersebut. 3. Penyampaian permohonan maaf FPI kepada Etnis Dayak di media massa, diserahkan kepada Poltabes Samarinda untuk menyampaikannya 4. Terhadap kasus pemukulan yang dilakukan oknum FPI, masing-masing pihak sepakat untuk menyerahkan kasus tersebut kepada Poltabes Samarinda untuk diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 5. Masing-masing pihak sepakat untuk meredam permasalahan yang terjadi agar tidak berkembang dan terulang lagi.(asi) KRONOLOGI PERDAMAIAN 1 Oktober 2007 * Pukul 10.00-11.00 - Kapoltabes bertemu Tokoh Adat Dayak di ruangan Kapoltabes. Mereka meminta FPI menyampaikan maaf secara terbuka kepada warga etnis Dayak. * Pukul 14.00-15.00 - Kapoltabes bertemu dengan FPI. FPI meminta Poltabes Samarinda memfasilitasi pertemuan FPI dengan tokoh adat Dayak. * Pukul 20.00-23.00 - pengurus FPI Samarinda dengan perwakilan Tokoh Adat Dayak bertemu di ruang rapat Poltabes Samarinda. Wakil dari FPI delapan orang sedangkan wakil Adat Dayak 12 orang. Mereka sepakat untuk berdamai dan mengakhiri perselisihan Sumber: Poltabes Samarinda (asi) -- Tonight's top picks. What will you watch tonight? Preview the hottest shows on Yahoo! TV. -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.37/1042 - Release Date: 10/1/2007 6:59 PM
[mediacare] Serangan G30S Merupakan Serangan Komando !!!
Serangan G30S Merupakan Serangan Komando !!! Apa yang dilakukan dan apa yang terjadi akibat G30S selama ini hanyalah berbagai analysis tentang penyebabnya, dan juga pendapat2 dari sisi pro dan contra kebijakan pemerintah pada waktu itu, hampir tidak ada dan tidak pernah ada yang mampu meneliti aspek dari tehnik yang digunakan para penyerangnya. Setelah enam jenderal sekaligus terbunuh, Angkatan Bersenjata RI sama sekali tidak lumpuh, jumlah jenderal2 yang dimiliki Indonesia ada ratusan, bahkan mati enam tidak mungkin membuat system pertahanan RI lumpuh secara keseluruhan. Bahkan Nasution gagal dibunuh, dan dengan pangkatnya, keseniorannya, bahkan dengan pengalamannya, seharusnya dia bisa mengejar dan menangkap semua pelaku2nya. Namun kenyataannya kita sama2 tahu, Nasution sama sekali buta lebih buta dari Suharto yang jauh dibawah ranking pangkatnya. ABRI dimanapun diseluruh dunia tidak bisa keluar baraknya tanpa laporan ataupun pengetahuan para jenderal2nya. Hirarki vertikal dalam ketentaraan dimanapun juga tidak memungkinkan adanya pasukan yang bisa nyelonong untuk menculik, karena jangankan menculik, meminjam senjata sekalipun tidak bisa, bahkan kalo ada senjatanyapun pelurunya hanya bisa didapatkan apabila ada izin dari yang teratas. Serangan Komando ini bergerak serentak bukan menculik satu2, setiap rumah jenderal dijaga bukan cuma didepan dan dibelakang rumahnya, tetapi juga dikedua ujung jalan masuknya. Kalo saja ada pasukan tak dikenal yang mencoba masuk pasti dalam sekejab secepat kilat laporan sudah dikirimkan. Singkatnya saya menyimpulkan, serangan ini adalah serangan komando, senjata yang digunakan semuanya menggunakan peredam suara. Tidak ada tujuannya untuk menangkap atau menyandra tapi bunuh langsung. Setelah berhasil mayat2nya dibawa kelubang buaya. Namun kenapa ke Lubang Buaya??? Karena dilubang buaya inilah para pelaku kabur dengan pesawat udara balik ke kapal induk. Lalu apakah Omar Dhani tidak tahu?? Bukan cuma Omar Dhani saja yang tahu, bahkan Bung Karno juga tahu, itulah sebabnya kedua orang ini tahu dengan baik pelaku2nya. Bahkan yang lebih mengejutkan, bahwa Bung Karno ternyata juga berada di Lubang Buaya pada saat kejadian. Tentu, tak mungkin Bung Karno dan Omar Dhani tidak tahu adanya penjagalan jenderal2 di Lubang Buaya. Dizaman Bung Karno, Halim Perdana Kusumah itu merupakan lapangan udara militer, tak ada semarangan orang bisa masuk. Itulah juga sebabnya Bung Karno menyatakan keyakinannya bahwa tidak pernah terjadi penyiksaan2 terhadap para jenderal yang terbunuh !!! Waktu di Mahmilub, Omar Dhani ditanya oleh hakim bagaimana bisa Bung Karno berada di Halim. Jawaban Omar Dhani hanya sederhana, katanya apabila dibutuhkan, maka Bung Karno bisa segera diterbangkan ke Jogya. Jelas, jawaban Omar Dhani cuma asal2an, darimana dia tahu keadaannya itu sudah emergency atau belum ??? Apalagi pasukan penculik juga ada bersama mereka !!! Hanya satu yang bisa disimpulkan, Bung Karno juga berhasil diculik meskipun tidak dibunuh melainkan disuruh balik ke Istananya untuk mempersiapkan penyerahan kekuasaan. Itulah sebabnya Bung Karno tak mungkin bisa diterbangkan kemanapun juga karena dia ditawan di Lubang Buaya bersama jenderal2nya yang terbunuh. Dia berada di Lubang Buaya bukanlah karena mau diterbangkan ke Jogya melainkan dia dibawa oleh penculiknya sendiri. Hal inilah yang juga membuat Sukarno tahu bahwa enggak ada cerita Gerwani yang menari telanjang sambil bernyanyi genjer2. Semua detail gerakan komando ini sama2 diketahui dan dilihatnya sendiri execusi para jenderalnya didepan matanya Bung Karno dan Omar Dhani, sementara Suharto hanyalah pemain figuran yang bertugas menggeser pasukan ke Istana dan kemudian menangkapi mereka yang ada dalam list yang diserahkan oleh dutabesar Amerika. Itulah sebabnya banyak orang merasa aneh dengan peranan Suharto, karena pada mulanya se-olah2 berhubungan akrab dengan Suparjo dan juga dengan untung maupun Latif, namun koq kenapa kemudian dia seorang2 jadi berlawanan. Masalahnya bukanlah berlawanan atau tidak tetapi karena dia sekedar diperintah, kalo mulanya dalam perintah itu Suharto se-olah2 bekerja sama dengan pasukan G30S, belakangan se-olah2 justru berlawanan dengan G30S. Tentara Indonesia tidak mampu berperang, karena persenjataan tentara Indonesia semuanya tergantung dari import dari luar negeri. Analisa tentang adanya perbedaan pendapat antara Bung Karno yang ingin mengganyang Malaysia dan Angkatan Darat yang katanya ogah2an bukanlah demikian kenyataannya. Masalahnya justru Angkatan Darat tahu kemampuan persenjataannya tidak memadai untuk berperang sementara Sukarno mau memaksakan perang. Sekali lagi agar kita menyimak pernyataan Omar Dhani, bahwa belum ada orang Indonesia yang mampu mendesign G30S, artinya belum ada orang Indonesia yang mampu melakukan serangan komando yang begitu brillian. Ada beberapa anak jenderal yang ayahnya dihukum mati akibat dituduh terlibat G30S yang ternyata bisa menyelamatkan diri ke
[mediacare] CIA - G30S/PKI
Paling enak dan menarik itukan membawa-bawa Amerika, CIA. Contohnya Merapi kentut ..oh itu ulah CIA bahkan Tsunami dibilang itu kerjaanya Amerikalalau Katrina gimana ya? Bingungkan? Kitakan tak punya nyali untuk menyelidiki dan akhirnya cukup dengan kata-kata itu bukan tradisi kita...ingatkan waktyu ORBA ...Suharto bilangsewaktu ada kasus TAMPOMAS waktu press menyerang Habibie, mengundurkan diri bukan tradisi kita. KORUPSI baru tradisi. Waktu Ford berkunjung ke Indonesia lalu keesokan harinya Suharto menyerang Timor Timur, dibilang Amerika lagipadahal itu kecerdikan Suharto dan penasehat beliau mengambil kesempatan..disini pemanfaatan waktu sangat pas Lihatlah konstitusi kita atau google deh konon banyak mengadopsi dari Amerika karena waktu itu kan Sukarno mau berdasar kemana apa ke Belanda sang penjajah? Lalu sebagian yang tidak puas apalagi yg idenya tidak diterima yah paling suka menghembuskan itu ulahnya Amerika. Dulu itu lain dengan sekarang urusan transportasi saja aduh..pesawatnya masih kayak apaapalagi telpon...wah masih pake kode tek...tek...tek...jangan donk masa dulu itu dikira jaman internet.aduh gimana sih. Lha waktu banyak juga lho yg dikirim ke Soviet ada rekan bernama YANIS TNI AL, kalau tidak salah kerturunan China dari Purwokerto dikirim ke Rusia jaman Sukarno lalu jaman ORBA yah nongkrong deh disitu tak kebagian apa-apa. Kan namanya melihat arah anginmasa iya kita kirim jenderal kita ke KorSel...yah Amerika itu sdh betuldan apa gampang mau direkrut jadi CIAwah tau nggak anda jenjang birokrasi? Jangan mentang-menatng sekolah di US lalu CIA.tanya deh itu yg sekolah disini ...Amin Rais pernah buat apa mereka waktu di US? Boro-boro dikenal Jangan sembarangan brolihat saja deh misalnya...katakanlah ny. Mus berdiam di LA lalau sekarang sdh jadi apa...katakanlah PhD apakah pernah berbincang dengan Barbara Boxter, Arnold Swazeneger..mungkin ketemu di seminra ok tapi benbincang itu lain donk.. Salam HH - Original Message - From: Martin Widjaja To: mediacare@yahoogroups.com ; Forum Kompas Sent: Monday, October 01, 2007 8:21 PM Subject: Re: [mediacare] Omar Dhani Pernah Menerangkan Siapa Designer G30S/PKI Mbak Mus yg bersemangat, Sehebat2nya CIA Amerika dan Mr Marshall Green nya saya rasa sulit bisa menjadi grand designer G 30 S atau Gestok atau yg bernama apapun itu.Saya jadi ingat 'pidato' P Amrozi ketika di wawancarai TV , jangan sekali2 memandang rendah kemampuan bangsa Indonesia, semua bom dll itu adalah murni hasil karya bangsa Indonesia[ tragedi Bom Bali 1 ] Banyak teori atau kutipan2 yg mau dicocok2in untuk mem benarkan CIA yg jadi dalang G 30 S itu mangga saja , tapi rasanya terlalu banyak kejanggalan2 terlihat dgn kasat mata. Tulisan di Tempo beberapa tahun lalu , buat saya cukup mengesankan dan berbobot, walau juga banyak ngambil dr tulisan2 dan analisa buku dll di Amerika. Saya sendiri berpendapat ambisi dan kehebatan Maestro Suharto memang sudah teruji jauh sebelum G 30 S , dan kebruntungan nasib atau memang kehendak Gusti Allah semata2 semua bisa terjadi dengan sungguh bagusnya Saya pernah mendengar langsung dr alm Jendral Muhono [Kastaf Kodam Diponegoro ketika Maestro Suharto jadi pangdamnya ] yg waktu itu berjanji meulis sbg kesaksian akan bagaimana ambisi dan usaha Maestro Suharto sejak muda untuk menjadi presiden RI Entah sampai dimana perkembangan buku itu yg dijanjikan diterbit kan setelah P Muhono meninggal [ 2 thn lalu ] Juga mestinya Jendral Mursjid bisa menulis banyak [ saya nggak pernah baca selama ini ] namun dr kata2 P Mursjid beliau banyak tahu soal dalang G 30 S itu. Yah saya sangat menyesal Jendral Jususf , Sri Sultan dll hingga akhir hayatnya tidak membuka apa yg sebenarnya terjadi , entah kalau P Maestro Suharto telah wafat ... Salam , martin - jkt - Original Message From: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Sunday, September 30, 2007 2:34:22 PM Subject: [mediacare] Omar Dhani Pernah Menerangkan Siapa Designer G30S/PKI Omar Dhani Pernah Menerangkan Siapa Designer G30S/PKI Omar Dhani adalah kunci yang masih hidup sewaktu dia dibebaskan dari penjara. Oleh wartawan dia pernah ditanya tentang G30S/ PKI. Kalo saja ada pembaca yang masih ingat apa jawaban Omar Dhani, tentu bisa mengikuti tulisan2 saya seputar G30S/ PKI ini. Bahkan designer dari G30S/ PKI itu sendiri sampai sekarang masih hidup, dan tidak merasa keberatan kalo Omar Dhani mau membukanya kepada masyarakat, bahkan memang sesungguhnya Omar Dhani itu dilepaskan dengan tujuan agar mau cerita, silahkan buka mulut. Namun entah mengapa, Omar Dhani tidak mau membeberkannya, dia memilih bungkam, mungkin Omar Dhani berpikir kalo dia membeberkannya hanyalah merendahkan dirinya saja atau juga merendahkan harga diri Bung
[mediacare] Malaysia Oh Malaysia
Menggugat kebijakan negara lain yg merugikan bangsa lain adalah urusan diplomatik pemerintah bukan rakyat atuh, kalau kita2 yg demo ke Malay dan ngamuk2 disana, sudah menyalahi aturan hukum international, demo2 di Jkt ttg penolakan kekerasan yg dilakukan negara lain kepada TKI kita tak akan membuahkan hasil apa2 kalau tidak difollow up pemerintah, memang memalukan negara sebesar dan sekaya Indonesia rakyatnya hrs sungsang sumbel cari makan di negara kecil malay atau Singapore atau Brunei, tapi itulah ironik nya jadi rakyat yg pemerintah nya Preman semua, rampok duit rakyat dan negara, cuman isi kantong sendiri, urus perut sendiri, pemerintah yg tidak punya rasa malu dan gengsi, masak rakyatnya di siksa dinegara orang cuek jae... salam prihatin gak ada habis2nya omie idakhouw Cobalah sedikit punya keberanian menggugat rakyat Malaysia yang sekian darinya 'gemar' melakukan tindak kekerasan terhadap orang Indonesia! Dan di milis ini ternyata ada orang Malaysia(?) yang terkesan sedang mengatakan sesuatu melalui tema banyaknya WNI yang mencari rezeki di Malaysia. I. ati gustiati wrote: Well, Ambalat dicuekin, gak pernah di urus, gak pernah di klaim milik RI, setelah diciduki malaysia, di peras kekayaan alam nya selama ber tahun2, baru mewek dan ngotot batu menyadari kalau itu wilayah RI, tul sekali Yenny, Indo gak Lugas, enggak sportif, padahal ini negara yg sangat kaya budaya dan keunikan nya, karena enggak ditangani secara professional, hak cipta di sabet orang lain, baru sadar.capek deh! maghfiroh yenny wrote: Lagipula...kita memang tidak pernah becus menjaga apa yg kita punya. Kalo tempe kita diklaim jepang, batik dll diklaim malaysia, ya mungkin salah kita (baca: pemerintah) jg...knp kita tdk pernah mau kenalan apalagi mau akrab dgn yg namanya hak cipta. Kalo kita merasa memilikinya, yah diurusin dong. Minimal kita promosi-in apa yang kita punya...Nah, kalo urusan melanggar hak cipta, baru kita jagonya. Jd, kalo skrg kita debat malaysia atau jepang, sorry bos...mungkin mereka sdh punya segudang bukti (ilmiah pula) yg bisa menunjukkan kalo semua itu mereka yg punya. Lalu, kita bisa apa? Salam --- Dr Ahmad Kamal Abdullah wrote: jangan bimbang bung, separo dari rakyat malaysia itu asalnya dari jawa, sulawesi, pulau boyan, sumatra, kalo kuda kepangpun mereka popularkan di johor. apanya yang gak betulnya lagi dong? hampir tiga juta tki masih di malaysia sekarang. ribuan pelajar indonesia sedang belajar di universitas-universitas di malaysia kini. seniman- seniman indonesia pun mencari rezeki di malaysia. kalo ada musibah juga rakyat dan pemerintah malaysia yang prihatin dan bersicepatan membantu. --- In mediacare@yahoogroups.com, donnie123s ludi hasibuan wrote: Tuh'kan... Malaysia lagi. Negara ini licik, licin dan jeli mencari peluang mencari jatidiri. Setelah mengklaim sebagai negara yang Malaysia The Trully Asia Dengan menyebutkan negara asli yang menciptakan: Batik Angklung Sate sekarang mereka mengklaim lagu: Rasa Sayange sebagai lagu asli Malaysia Hehehe... Nyong Ambon tersinggung bo! Beta tidak pernah dengar orang Malaysia nyanyiin lagu ini Yang beta tahu waktu jaman Soekarno lagi ini sudah terkenal sebagai lagu dari Ambon... Tapi kata Nyong Ambon yang lain, Rasa Sayange itu anonim. Jadi bisa saja diklaim oleh pihak lain Waduh... segampang itukah? Saran neh... Ayo karya-karya yang masih anonim harus diklaim sebagai milik/ciptaan/buatan/kreasi Indonesia... Misalnya: - Kangen Band - Mata Band mereka merupakan musisi asli Indonesia - Sarinah - asli Indonesia yang ciptain Soekarno (eh... ada yang tahu cerita tentang Sarinah enggak sih. Katanya gadis cantik berkonde dan berkebaya yang buat Soekarno jatuh hati. Upss... sorry ini jatahnya infotainment yak...) - Tari Zapin asli Indonesia - Tari poco-poco asli Indonesia Kuliner: - Pisang goreng asli Indonesia - Tahu and Tempe goreng makanan asli Indonesia - Aneka rupa soto asli Indonesia Bangunan: - Candi Borobudur milik Indonesia - Tugu Monas asli Indonesia Jangan-jangan Malaysia itu bangsa yang tidak pede kaleee yeee... Tidak punya kepribadian seperti SBY bilang atau Kepribadian ganda seperti orang yang punyai penyakit kejiwaan gito lo Ada usul? Ludi - Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us.
[mediacare] Walubi: Biksu Myanmar Sebenarnya Tak Usah Demo, Tapi Seruan
Jangan2 Biksu Agung Paramitha ini anteknya Tiongkok dan Rusia yang tidak setuju kalau Myanmar itu ditindak lanjuti sebagai pelanggar HAM dengan seruan di tingkatkannya blokade ekonomi. Yang jadi pertanyaan sewaktu Kardinal Sin memimpin peaple power di Filipina tempo lalu apa gereja Katolik di Indonesia menentang adanya demo2 ini ya? Atau mungkin Biksu Paramatha ini getol dan suka bergumul ria dengan para militer, diktator dan para koruptor? No big deal lho cuman tanya, jangan yang anggota Walubi naik pitam. Kok Biksu Paramatha ini seneng seru2-in orang agar bermoral ya, mana bisa sih. Lha gimana sih Biksu ini, rakyat yang sudah di-injak2 selama 40 tahun-nan lebih oleh para diktator militer yang korup,dan mereka para biksu Myanmar ini menyerukan dengan cara demo albeit sangat damai koq di anjurin jangan demo. Apa Biksu Paramatha itu tidak punya naluri tentang keadilan ya? Harry Adinegara http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/10/tgl/01/time/143646/idnews/836408/idkanal/10 = Biksu Myanmar Sebenarnya Tak Usah Demo, Tapi Seruan Moral Anwar Khumaini - detikcom Jakarta - Gonjang-ganjing di Myanmar belum berakhir. Biksu, wartawan dan masyarakat menjadi korban kekerasan junta militer Myanmar. Namun perwakilian agama Budha di Indonesia menyayangkan aksi turun ke jalan yang dilakukan di Myanmar. Dengan alasan apa pun, sebenarnya mereka tidak usah turun langsung untuk berdemonstrasi. Harusnya mereka lebhi mengedepankan tindakan-tindakan yang bersifat seruan moral, kata Bhiksu Agung Paramitha di Kantor Center for Dialogue dan Coorporation Among Civilizations di Jl Kemiri, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2007). Biksu Agung Paramitha yang juga perwakilan Walubi, meminta kepada junta Myanmar, umat Budha, dan masyarakat untuk menahan diri dan mengembalikan stabilitas keamanan Myanmar. Caranya dengan mengedepankan dialog yang simpatik dan efektif. Sementara itu, Komite Indonesia Agama untuk Perdamaian mengeluarkan seruan keprihatinan. Bahkan mereka menyatakan belasungkawa dan kesedihan mendalam atas jatuhnya korban akibat tindak kekerasan. Kami menyerukan agar para penguasa Myanmar segera menghentikan segala bentuk kekerasan dan membebaskan semua tahanan, serta memulai sebuah dialog damai dengan kelompok agama dan pihak oposisi, ujar juru bicara Komite Indonesia Agama untuk Perdamaian, Teo Bela (mly/sss) (sumber: www.detik.com) Recent Activity 21 New Members Visit Your Group New web site? Drive traffic now. Get your business on Yahoo! search. Yahoo! Groups Health Fitness Find and share weight loss tips. Moderator Central An online resource for moderators of Yahoo! Groups. . - Sick of deleting your inbox? Yahoo!7 Mail has free unlimited storage. Get it now.
[mediacare] Re: Irawady dan KY
Mas R Zain yg baik, Sinetron paling baru suap buat KY memang bagus buat penyeimbang sorotan publik dari naiknya harga barang2 dan inflasi menghadapi Lebaran , juga amburadulnya soal bantuan bencana gempa Bengkulu. Memang pemainnya P Irawadi terlihat sangat ber talenta dan juga cerdas. Soal konspirasi jebakan dan sebabnya juga menarik buat diperkirakan karena surprisenya bisa terjadi di KY, dan kurangnya pengetahuan kita soal isi KY ini. Yg saya simak , dan kurang diperhatikan oleh moderator Metro TV adalah, P Freddy adalah KAWAN LAMA P Ir dan nama serta tanah P Freddy dibawa masuk ke pertim bangan untuk dibeli KY oleh P Ir sendiri. Buat saya karena nggak banyak tahu bagaimana permainan di sekjen KY [ mungkin nggak banyak beda dengan di sekjen DPR senayan sih yg kira2 saya ketahui permainannya krn pernah jadi rekanan disitu ] adalah SUSAH dimengerti kenapa P Ir sampai tega membawa dan menghancurkan P Freddy yg temannya itu. Lebih mungkin kalau diperkirakan P Freddy memang sudah menjanjikan bertrima kasih pada P Ir namun diketahui oleh orang dalam sekjen yg kemudian menjebaknya Anehnya kenapa ada surat sakti,mau ngadep Jakgung dll kayaknya P Ir memang juga ngeri dan bersiap2 mengantisipasi namun gagalkarena rakusnya... Susah ngerti kalau nerima duit di rumah Jendral yg iparnya, kenapa nggak di kantornya aja, trus lsg bawa duitnya ke komisioner lainnya ? Atau kenapa duitnya mesti dibuang ke kamar mandi segala Aaah mungkin karena memang P Ir juga sudah agak sepuh , kurang lihay dibandingkan P BM yg ketua MA itu... Salam , martin - jkt - Original Message From: rzain [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, October 2, 2007 2:15:15 PM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Irawady dan Dari Todays dialog Metrotv yang dihadiri pengacara Irawady Firman, anggota Komisi KY Zaenal dan anggota DPR PDIP Gayus: Nampaknya sudah banyak penyimpangan di Sekretariat KY yang diketahui oleh para anggota Komisi dan salah satu yang keras membeberkan ialah Irawady. Terakhir KY memberi tugas kepada Irawaty untuk meneliti tugas2 yang dijalankan oleh Sekretariat yang antara lain bisa masuk yang perlu diteliti ialah pembelian tanah. Aneh surat tugas yang ditanda tangani oleh Ketua KY ditembuskan ke Sekjen yang akan diteliti. Dapatkah karena terlalu banyak tahu Irawady dijebak oleh kawan2nya sesama anggota Komisi yang berkobrasi dengan Sekjen, apalagi suapan ke Irawady tidak perlu lagi karena urusan pembelian sudah di tangan Sekretariat? Patut diduga pemilik tanah bersama Sekjen dengan sepengatahuan KPK berpura-pura akan memberi uang terima kasih ke KY melalui Irawady, alhasil ketika uang diserahkan ada alibi suap, padahal bukan suap lagi karena pembelian sudah diputuskan sebelumnya, di sini nampak unsur jebakan ada. Kelihatannya sinetron KY akan bersambung. rzain
[mediacare] Rumah Dunia, ternyata benar dugaanku - Re: Unable to process your message
Ternyata benar dugaanku. Pengelola milis Rumah Dunia (RD) tak jauh beda dengan ciri-ciri orang PKS: Fasis!. Seperti kata Gola Gong, RD memang bermitra dengan FLP. Pendiri FLP adalah orang PKS. Secara terpisah, maupun bersama-sama, masing-masing punya misi utama dalam penegakan Syariahisasi dalam bidang seni budaya di Indonesia. Nantinya, kalau sudah tumbuh besar, mereka akan menyatu. Tak jauh beda seperti Lekra di masa lalu. Dimana arah seni budaya mendompleng pada aliran politik penguasa. Nanti, tunggu kalau PKS sudah menguat dan berkuasa dimana-mana. Ciri khas mereka: Semuanya harus seragam, semuanya harus senada, semuanya harus sealiran. Tak boleh ada perbedaan pendapat. Tak boleh ada kritik. Rupanya bibit-bibit fasisme sudah nyantol di Serang, Banten. Munculnya Ode Kampung adalah cara lain untuk menguatkan RUU APP. Mereka memang anti demokrasi, anti kebebasan berpendapat, secuil apa pun. Unable to process your message Yahoo! Groups [EMAIL PROTECTED] wrote: We are unable to process the message from to . You may not join the rumahdunia group because you have been banned from this group by the moderator (Email address banned: [EMAIL PROTECTED]). Moderators may ban users at any time, for any reason. As long as you are banned, you may not post to the group or access any of the group features. Only the group moderator may remove this ban. For further assistance, please visit http://help.yahoo.com/help/us/groups/ Date: Tue, 2 Oct 2007 17:49:10 -0700 (PDT) From: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] Subject: s To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
[mediacare] Rumah Dunia, ternyata benar dugaanku - Re: Unable to process your message
mereka juga sudah sampai hongkong lho, mau mensyariatkan prt migran di hongkong. kalo berani tantang mereka ke saudi, mensyariatkan para pembunuh dan penganiaya keji prt migran kita. berani gak? --- In mediacare@yahoogroups.com, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Ternyata benar dugaanku. Pengelola milis Rumah Dunia (RD) tak jauh beda dengan ciri-ciri orang PKS: Fasis!. Seperti kata Gola Gong, RD memang bermitra dengan FLP. Pendiri FLP adalah orang PKS. Secara terpisah, maupun bersama-sama, masing-masing punya misi utama dalam penegakan Syariahisasi dalam bidang seni budaya di Indonesia. Nantinya, kalau sudah tumbuh besar, mereka akan menyatu. Tak jauh beda seperti Lekra di masa lalu. Dimana arah seni budaya mendompleng pada aliran politik penguasa. Nanti, tunggu kalau PKS sudah menguat dan berkuasa dimana-mana. Ciri khas mereka: Semuanya harus seragam, semuanya harus senada, semuanya harus sealiran. Tak boleh ada perbedaan pendapat. Tak boleh ada kritik. Rupanya bibit-bibit fasisme sudah nyantol di Serang, Banten. Munculnya Ode Kampung adalah cara lain untuk menguatkan RUU APP. Mereka memang anti demokrasi, anti kebebasan berpendapat, secuil apa pun. Unable to process your message Yahoo! Groups [EMAIL PROTECTED] wrote: We are unable to process the message from to . You may not join the rumahdunia group because you have been banned from this group by the moderator (Email address banned: [EMAIL PROTECTED]). Moderators may ban users at any time, for any reason. As long as you are banned, you may not post to the group or access any of the group features. Only the group moderator may remove this ban. For further assistance, please visit http://help.yahoo.com/help/us/groups/ Date: Tue, 2 Oct 2007 17:49:10 -0700 (PDT) From: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] Subject: s To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
[mediacare] help urgent: tanya majalah Tropis
Dear all, ada yang tahu. kenal, dgn Majalah Tropis? thank u.. regards, ines _ Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/
[mediacare] Re: Untuk Hafsah Salim: G30S
Dokumen-dokumen CIA declassified itu sudah dirangkum dan diterbitkan dalam bentuk buku oleh penerbit Hasta Mitra, dan sudah diterjemahkan. Yang sekarang/hari ini beredar di Gramedia adalah edisi revisinya. Harganya lumayan sih, hampir Rp 100 rb. Tapi daripada eyel-eyelan nggak karuan ya mending baca itu saja. Jelas urusannya. gono PS Saya punya copyan dokumen CIA tertanggal 2 Okt 65, tentang biodata who-is-who Suharto, banyak salahnya tuh, termasuk tanggal lahirnya. Sayang masih ketlisut. Di laporan resmi The Coup That Back Fired, setebal bantal, mereka menyimpulkan, bahwa G30S adalah ide Sukarno. Saya ingat betul, para analis CIA itu menerjemahkan Mampang Prapatan menjadi Mampang Crossing :-). Jadi ingat anekdot: little-little to me, but salary not up-up! Re: Untuk Hafsah Salim: G30S Posted by: mediacare [EMAIL PROTECTED] Tue Oct 2, 2007 9:20 am (PST) Saran untuk Nyonya Mus: Daripada jawabannya muter-muter, lebih baik Bu Mus beberkan dokumen CIA yang katanya sudah boleh diakses oleh publik sekait peristiwa G30S. Terima kasih salam, mod
Re: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak
Di masa lalu rakyat tidak mau punya masalah dengan Pemuda Rakyat. Kala itu, sebelum 30 September 1965 saya sering saksikan bagaimana tokoh-tokoh pemuda rakyat dapat bertindak seenaknya. Jika melintas di pasar-pasar di kampung kami, semua yang punya warung setengah merunduk. Betul, mereka tidak 'malak' tetapi salah-salah warung tidak boleh dibuka lagi. Mereka dapat mendikte aparat, saat itu. Mereka sih tidak merusak, tetapi dapat berteriak di depan warung, dan memaki-maki, mengatakan pemilik warung adalah kapitalis-anjing imperialis. Saya agak bergidik jika melihat aksi aksi kekerasan yang semakin tinggi dimainkan oleh para aktifis FPI. Sebab, ketika zaman berubah di masa lalu (ketika pecah apa yang dikenal sebagai G30S PKI), saya juga saksikan bagaimana ratusan aktifis PKI digiring bagaikan, ditendangi di jalan-jalan. Mereka digelinding bagaikan anjing kotor, diludahi dan diteriakin: Bunuh...bunuh. Bahkan, saya masih ingat, dengan perasaan bergidik bagaimana seorang gadis (kata orang-orang yang ikut merubung), adalah aktifis Gerwani. Dia cantik, tampak dengan pakaiannya yang mewah (mewah lho, aneh kan?), dipaksa duduk di lantai. Sebagai lelaki, saya punya pikiran jelek, akan diapakan oleh pria-pria berkuasa gadis cantik ini? Tindak 'suka-suka' biarpun itu demi rakyat dan Tuhan, sebaiknya tidak kita biasakan. Risiko menurunnya populasi kita di tahun 1965-1968, baik karena orang-orang tertentu kehilangan kesempatan untuk berhubungan badan, maupun memang karena saling menghabisi, hendaknya tidak kita ulang-ulang dalam membentuk suatu untaian sejarah bangsa kita. Indonesia akan memasuki tahun 2008, seratus tahun setelah 1908, saat di masa lalu ketika gelora-gelora kebangsaan Indonesia bergema. Indonesia, kala itu disepakati bukanlah kebangsaan Jawa, kebangsaan Islam, Kristen atau Hindu. Di tahun 1928, juga disepakati pula sumpah pemuda: satu nusa, satu bangsa, satu bahasa. Saya duga Indonesia di tahun 2028 Indonesia bisa saja akan memiliki 4 ayat sumpah pemuda. Sangat tergantung kepada orang yang memaknainya apakah hal ini akan merupakan yang terbaik. Di kala itu akan ada satu sumpah lagi: satu agama. Namun yang berbeda adalah setiap wilayah punya sumpah-sumpah yang berbeda. Contohnya, di Bali, kata agama akan diisi dengan agama Hindu Bali... Nah, kalau masih kita bangga sebagai suatu kesatuan, maka marilah kita jauhkan pola tindak menegakkan kebenaran meniru cara Mossolini, yang memaksakan kebaikan termasuk dengan cara-cara keras. Nanti kita dikatain dunia adalah negeri dengan komponen rakyatnya sebagian berpola pikir fasis. Bukan tidak ada contoh yang tengah diamati dunia, antara lain aksi anarkis yang kerap dimainkan oleh komponen mahasiswa, seperti misalnya pertikaian antara mahasiswa Universitas Kristen Indonesia dan mahasiswa UPI, demikian pula dengan kekerasan yang lazim diterapkan mahasiswa di Ujung Pandang, di Medan dan lain-lain. Nah, semoga tidak memancing kemarahan FPI kepada saya, yang kebetulan bukan beragama Islam, saya agak khawatir apakah FPI juga mempunyai pola tindak yang sama? --- Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Radit, kalau nggak salah beberapa hari lalu saya lihat di SCTV tayangan masa FPI Jati Petamburan dihadang dan digembosi di jalan Gunung Sahari oleh polisi dr Polres Jakut. AKBP Wayan bilang, patroli, sweeping adalah tugas polis , jadi masa FPI itu kami bubarkan , beliau ini tegas dan berani , percaya diri. Kayaknya potensial sbg generasi muda yg bisa diharapkan menegakkan dan menjaga ketertiban umum. Si Komandan FPI sambil marah2 bilang ada afa sama Folres Jakut ini, karena Folda, dan Folres2 lain semua selalu bisa bekerja sama kok tidak yg satu ini ? Ini juga sungguh2 terjadi lho, cuma kayaknya di Kompas nggak masuk karena lagi penuh dgn berita2 ttg partai tertentu Salam , martin - jkt - Original Message From: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; mediacare mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 3, 2007 6:43:26 AM Subject: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak !-- #ygrp-mkp{ border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:14px 0px;padding:0px 14px;} #ygrp-mkp hr{ border:1px solid #d8d8d8;} #ygrp-mkp #hd{ color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:bold;line-height:122%;margin:10px 0px;} #ygrp-mkp #ads{ margin-bottom:10px;} #ygrp-mkp .ad{ padding:0 0;} #ygrp-mkp .ad a{ color:#ff;text-decoration:none;} -- Di Pulau Jawa, semua orang takut dengan ulah FPI. Saat FPI menjalankan aksinya, tak ada yang berani melawan. Beda dengan warga Dayak di Kalimantan. Mereka berhasil menggencet ulah FPI. Berita dari Tribun Kaltim, www.tribunkaltim.co.id FPI dan Warga Dayak Berdamai SAMARINDA, TRIBUN- Front Pembela Islam (FPI) akhirnya berdamai dengan warga Dayak, pasca- perselisihan saat sweeping FPI Sabtu
Re: [mediacare] Need Info: NGO dalam bidang lingkungan
Silakan kontak Pelangi di 72801172 - dengan Andi Rahmah dan Swiss Contact. (021 739 4041 dengan Tory Damantoro) Ayun Sundari External Relations/Civil Society Liaison Officer Indonesia Resident Mission Asian Development Bank Tel +62 21 5798 0600 www.adb.org/irm Rena Gustaf [EMAIL PROTECTED] Sent by: mediacare@yahoogroups.com 10/02/2007 03:39 PM Please respond to mediacare@yahoogroups.com To mediacare@yahoogroups.com cc Subject [mediacare] Need Info: NGO dalam bidang lingkungan Dear Media friends, Mohon infonya dong NGO yang aktif dalam bidang lingkungan terutama dalam riset atau penanganan polusi udara dan air di Jakarta. Terima kasih banyak sebelumnya -Rena- Airis Health image/gifimage/gifimage/gif
[mediacare] Re: Isu Soeharto Cina
Nambahin Henny: ada aturan pemerintah tentang ganti nama, apa itu? Ada larangan mempraktikkan tradisi budaya Cina, apa namanya itu? Ada larangan penerbitan dalam bahasa Cina, apa pula namanya itu? Ada larangan mendirikan sekolah Cina, apa namanya itu? Yap Hong Gie baru bangun dari hibernasi 30 tahun ya? manneke -Original Message- Date: Tue Oct 02 11:31:20 PDT 2007 From: Henny [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka Suminta #59147 To: mediacare@yahoogroups.com Ah jangan naif.simple sajalah Waktu ngurus Visa anda dimintai macam-macam surat dan uang tambahan ngeluh..nah apa namanya itu.??? Kalau mau masuk sekolah negri susah..nah apa namanya itu??? Dan terjadi mulanya era mana??? Mau China oportunis mau apa keg sama saja, beda tipis.kan tergantung orangnya. Kalau sudah jadi WNI yah sudah blend lha, bukan berarti dilihat dari sudut teman atau lain-lain tapi dari hati nurani... Kalau kita tak kebagian rejeki yah sudah nanti juga ada gilirannya... HH - Original Message - From: Yap Hong-Gie To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 02, 2007 12:17 PM Subject: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka Suminta #59147 Bung Kaka Suminta Yth, Kendala dalam menyimak suatu tulisan dengan benar, membuat output kesimpulan mbeleber ndak karuan ... Tulisan saya ditujukan khusus kepada: para Cina oportunis, ulangi, para Cina oportunis. Mereka yang dihinggapi Cinderella Syndrome, yang di Era Reformasi ini meratap-ratap merasa dirinya sebagai anak tiri, yang selama 32 tahun dizalimi oleh ibu tiri Orde Baru. Bahwasanya pendapat otokritik ini dianggap oleh kalangan tertentu menyakitkan the truth hurts, bukan berarti bahwa pemikiran ini adalah spekulatif sempit. Soal adanya resiko bahaya bagi masa depan Indonesia dan kemanusiaan, komentar singkat saya tidak ada apa-apanya dibanding dengan perilaku kebabalasan sebagian elit Cina. Sebagai etnis Cina, saya dan sebagian besar saudara-saudara etnis lainnya tidak pernah merasa tertindas oleh Pemerintah Orde Baru. Kita juga sering mendengar kecengengan Cina oportunis yang menyalahkan sejarah; Pemerintahan Kolonial Belanda, sebagai biang kerok yang mewarisi segala kebijakan yang bersifat diskriminatif. Fakta sejarah memang sering diputar balikan untuk kepentingan tertentu. Siapapun tahu bahwa warga etnis Cina diberikan status penduduk khusus De Vreemde Oosterling; strata diatas pribumi (Inlander) dan setingkat dibawah warga Belanda. Juga dikenal pemberian gelar (komersiel) seperti Kapitein, Mayoor Der Chinesen, dengan konsesi atau kekuasaan atas wilayah tertentu. Semua orang pun tahu bahwa kalangan etnis Cina, amat-sangat menikmati priveledge yang diberikan Kolonial Belanda. Fenomena ini mirip dengan situasi dan kondisi pada Pemerintahan Orba, tapi sekarang ada saja yang mengumpat dan menyalahkan Pak Harto. Kalau di kamus saya perilaku semacam itu disebut: Munafik! Cerita horor darimana lagi bahwa sekarang etnis Cina masih tertindas? Alasan klasik soal masalah kewarganegaraan (SKBRI) harus dilihat secara komprehensif, mulai dari sejarah sosial-politik; seperti Staatsblad Belanda, Dwi Kewarganegaraan, Kebijakan Pemutihan oleh Pemerintah Orde Baru (baca kembali Orde Baru!), serta jangan lupa juga segi kesadaran dan sikap-prilaku warga itu sendiri. Kalau ngurus dokumen lewat calo, biro jasa dan pihak ke-3, terus dikenakan biaya (jasa) tambahan, terus semuanya mengaku-ngaku diperas itu kan konyol! Tapi itu semua sudah masa lalu, jangan diulang-ulang lagi cerita bodong tersebut. Pemerintah secara resmi sudah menghapuskan pra-syarat SBKRI (bagi WN yang orang tuanya lahir di Indonesia), diperkuat dengan payung hukum, UU Kewarganegaraan dan UU Anti-Diskriminasi. Kalau serius ingin mengungkapkan korupsi Pak Harto, bawa bukti-bukti materiel konkrit, berikan kepada Jaksa Agung, KPK, MA, DPR/MPR dan Presiden, tapi jangan model fitnahan TIME Inc, atau kumpulan clipping koran ala Transparansi Internasional. Saya kira Cinderella Syndrome itu cuma diderita turunan genetik terbatas, rupanyanya sudah mewabah dan nular dari satu milis ke milis yang lain ... he he he Wassalam, yhg. --
[mediacare] Salah benar indonesia adalah negara ku
Sering kali saya mendengar, orang-orang selalu menghujat, menjelek-jelekan bangsa sendiri, terkadang sikap pesimistis terhadap bangsa sendiri bergitu besar, dan hal ini tidak hanya dilakukan oleh rakyat biasa, bahkan pejabat, seorang intelektual, terkadang menghujat bangsa sendiri. ah payah Indonesia seperti ini sungguh menggugah hati saya, kita sering menjelek-jelekan kelemahan bangsa ini, tapi sadarkah kita hidup dimana, kita mencari rejeki dimana, dimana keluarga kita berada… satu jawabnya adalah Indonesia. Terkadang orang menjelekan negara Indonesia, tapi sadarkah kita beruntung hidup di bumi Indonesia dalam keadaan seperti ini, seperti layaknya sebuah manusia, bangsa Indonesia memiliki kelebihan dan kekurangan. Seperti biasa orang hanya memperhatikan kekurangan bangsa ini. Sadarkah, di negera Indonesia tercinta ini kita hidup merdeka, terlepas dari ketakutan-ketakutan, tidak seperti beberapa negara tetangga kita, seperti Myanmar yang rakyatnya hidup dalam ketakukan, tidak merdeka, mereka di jajah pemerintahnya sendiri, dan banyak negara yang seperti itu, tidak kah ini suatu anugerah tinggal di Indonesia, karena kemerdekaan adalah awal dari kreativitas. Di Indonesia kita memiliki banyak etnis, suku bangsa, tetapi tidak ada diskriminasi seperti di Malaysia mereka hanya terdiri dari 3 suku bangsa utama, India, melayu dan china, tetapi etnis minoritas merasa di tekan dalam kehidupannya, kita di Indonesia tidak ada namanya suku minonritas, karena kita memiliki Bhineka Tunggal Ika, karena kita mengakui keragaman, kita bangsa Indonesia bisa tidak mendeskriminasikan suku-suku tertentu. Semua bebas mendapat fasilitas dan kesempatan yang sama. Kita banyak memiliki suku bansa suku aceh, dayak, papua, jawa, bali, batak, ambon, cina dan lainya. Kita hidup dalam kerukunan yang indah. Inilah kelebihan Indonesia. Kadang kita mengeluh negara lain lebih maju lebih cepat, benar memang Malaysia, singapura bisa berkembang lebih cepat kenapa kita lihat dari luas wilayah, mereka bisa lebih maju karena yang mereka bangun lebih sedikit, dan kita harus membangun luas wilayah yang luas dengan dipersatukan lautan yang luas, maka mungkin pembangunan di Indonesia memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi di beberapa kota telah berkembang dengan baik, jadi jangan terlalu menyalahkan pembangunan yang lambat, dengan luasnya negera Indonesia biaya untuk membangun, lama waktu membangun akan lebih lama dan lebih besar. Terkdaang orang yang menghujat, atau pesimistis terhadap Indonesia hany bisa memberi kritik, ketika saya bertanya kepada beberapa sahabat yang sering mengkritisi tentang Indonesia, memang solusinya seperti apa, dan hanya tergagap dan lebih sering berkata tidak tahu, kalau tidak tahu akan solusi, kenapa harus mengeluh, boleh mengkritik, kalau kita memiliki solusi dari yang kita kritik. Di Indonesia kita memiliki kebebasan untuk mengemukakan pendapat dengan bebas tanpa rasa takut, di beberapa negara komunis, china, rusia, beberapa negara Asean di negara yang dibilang lebih maju di Malaysia, Thailand, Singapura, tidak terdapat kebebasan mengmukan pendapat. Walau memang tidak lepas dari kekurangan yang dimiliki, saya bangga menjadi warga negara Indonesia, karena Indonesia sedang membangun, dan disini lah kita dilahirkan, menjalankan kehidupan,, dan mungkin kita akan dimakamkan di bumi Indonesia tercinta. Jadi jangan hanya bisa mengkritik Indonesia, mari kita bangun Indonesia dengan pemikiran kita sebagai rakyat. Karena Right or wrong Indonesia is my countrym, karena Indonesia adalah bangsa yang besar, bermartabat dan terhormat. Mari satukan Visi, bersatu membangun Indonesia yang lebih baik Menjadikan Indonesia lebih baik Cikarang, 3 oktober 2007 Erwin Arianto Main ke http://blogerwinarianto.blogpsot.com -- Best Regard Erwin Arianto,SE えるウィン アリアンと Internal Auditor PT.Sanyo Indonesia Ejip Industrial Park Plot 1a Cikarang-Bekasi See my Article On http://blogerwinarianto.blogspot.com/
Re[2]: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak
salam Martin Widjaja, pengalaman membuktikan, siapapun yang berani melawan arus maka umurnya tidak akan panjang...dia akan digeser dan digencet sekecil kecilnya...mudah mudahan hal ini tidak terjadi pada kapolres ini... -- i made cock wirawan http://www.blogdokter.net Martin Widjaja quotes, MW Mas Radit, kalau nggak salah beberapa hari lalu MW saya lihat di SCTV tayangan masa FPI Jati Petamburan MW dihadang dan digembosi di jalan Gunung Sahari oleh MW polisi dr Polres Jakut. MW AKBP Wayan bilang, patroli, sweeping adalah tugas MW polis , jadi masa FPI itu kami bubarkan , beliau ini MW tegas dan berani , percaya diri. Kayaknya potensial MW sbg generasi muda yg bisa diharapkan menegakkan MW dan menjaga ketertiban umum. -- Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com
[mediacare] Kasus Pemerkosaan Pekerja Indonesia, Malaysia Akan Dilaporkan ke PBB (Dalang pemerkosaan adalah polisi setempat).
-- Forwarded message -- From: wahyu [EMAIL PROTECTED] Date: 2 Okt 2007 08:48 Subject: MigrantCARE-List Kasus Pemerkosaan Pekerja Indonesia, Malaysia Akan Dilaporkan ke PBB To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Selasa, 02 Oktober 2007 Headline Koran Tempo 2 Oktober 2007 Kasus Pemerkosaan Pekerja Indonesia Malaysia Akan Dilaporkan ke PBB *Jakarta* -- Migrant Care, lembaga swadaya untuk buruh migran, akan melaporkan pemerintah Malaysia ke Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Laporan itu terkait dengan pemerkosaan yang dialami tenaga kerja Indonesia, EW, oleh sekelompok anggota Ikatan Relawan Rakyat Malaysia (Rela). Akan kami laporkan ke UN Human Rights Council secepatnya. Selama ini tidak ada tindakan apa pun dari pemerintah RI, kata analis kebijakan Migrant Care, Wahyu Susilo, kepada *Tempo* kemarin. Selain itu, kata Wahyu, anggota Rela akan dilaporkan ke pelapor khusus mengenai hak-hak buruh migran PBB. Langkah serupa dapat dilakukan langsung oleh EW. Seharusnya yang menggugat adalah pemerintah Indonesia. Sebab, pelaku pemerkosaan adalah anggota Rela yang resmi dibentuk pemerintah Malaysia. Menurut Senior Liaison Officer Markas Besar Kepolisian RI di Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur Setyo Wasisto, anggota Polis Diraja Malaysia (PDRM) berpangkat rendah menjadi dalang aksi biadab yang melibatkan 12 orang itu. Si polisi juga telah menyiksa Mujib, suami EW, serta merampas harta benda dan paspor korban. Pelaku sudah ditangkap bersama sembilan orang lain, katanya. Ia menuturkan EW adalah tenaga kerja migran resmi yang memiliki izin bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Klang, Selangor. Namun, tiga bulan kemudian ia melarikan diri dari majikannya. Lalu EW menikah siri dengan Mujib dan tinggal di Petaling Jaya, Selangor. Pada 7 September, Mujib dan EW didatangi dua orang berseragam yang mengaku anggota kepolisian Selangor. Dengan alasan tidak memiliki izin kerja, EW lantas dibawa ke Muar--150 kilometer dari Selangor. EW kemudian dibawa ke Hotel R di Muar, dan di bawah todongan senjata api, dia diperkosa beramai-ramai. Pada 8 September, EW dibawa keluar dari hotel dan dijual kepada dua orang Melayu seharga 400 ringgit. Oleh dua orang itu ia diperkosa lagi, kata Setyo. Saat ini EW berada dalam perlindungan *shelter* Konsulat Jenderal RI Johor Bahru. Menurut Setyo, kondisi psikologis EW sangat lemah. Apalagi saat ini EW tengah hamil dua setengah bulan. Konsulat RI di Johor, menurut Setyo, akan menggugat para pelaku secara pidana ataupun perdata. Tapi kita lihat dulu. Karena di Malaysia, untuk kasus pidana saja susah, apalagi perdata, ujarnya. KBRI, kata dia, saat ini masih fokus pada pendampingan korban dan pengusutan kasus. Berdasarkan catatan Migrant Care, pada April 2007, kasus pemerkosaan oleh aparat Rela juga menimpa SY, seorang tenaga kerja wanita asal Desa Kidang, Kabupaten Mujur, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. SY diperkosa oleh polisi Rela di Johor Bahru, Malaysia. Saat melapor ke kantor polisi Kajang, ia justru dijebloskan ke penjara Semenyih karena tidak berdokumen dan ditahan selama lima hari, kata Wahyu. SY kini masih berada di penampungan KBRI Kuala Lumpur dan kehamilannya sudah berusia 6 bulan. Ironisnya, menurut Wahyu, kepolisian Malaysia justru mengirim surat kepada KBRI Kuala Lumpur agar SY segera dipulangkan ke Indonesia. Tapi kasus pemerkosaannya tidak pernah ditangani. *NININ DAMAYANTI* koran -- Migrant CARE Perhimpunan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat Jl. Pulo Asem I C No 15 RT 015 RW 001 Jati, Jakarta Timur 13220 Telp/Fax: +62 21 4752803 E-mail: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Website: www.migrantcare.net Blog: www.buruhmigranberdaulat.blogspot.com
Re: [mediacare] Kematian
Mbak Omie, makasih mau berbagi cerita kematian ini Buat saya cukup baik untuk membantu mempersiapkan datangnya kematian itu dan memberikan keberanian menyongsongnya. Beberapa waktu yl, saya beruntung bisa mendengarkan nyanyian Iwan Abdurachman Bandung , yg secara pribadi menyanyikan lagu ciptaannya yg terakhir dengan petikan gitarnya yg sungguh sederhana. K Iwan ber kaca2 matanya bernyanyi karena menjiwai isi lagunya yg diantaranya terdapat kata2, Tuhan telah memberikan waktu panjang buat kita berbuat sesuatu , namun terlalu sedikit yg pernah dilakukan, kini masa itu telah menjelang, adakah kesempatan bagiku berbuat sesuatu itu sebelum waktu itu tiba ? Saya juga nggak kuasa menahan titikan air mata karena memang masa [ baca kematian ] itu sungguh2 telah menjelang ... Salam , martin - jkt - Original Message From: ati gustiati [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 19, 2007 6:27:24 AM Subject: [mediacare] Kematian Milton Amey (78) adalah salah satu pasien di Geriatric unit (khusus utk orang yg sudah jompo/elderly), dari postur tubuhnya yg gagah, tegap, jangkung dan masih kelihatan bentuk otot2 lengan, kaki dan bahu nya yg kekar, bisa diduga Milton tentunya seorang yg phisically active, saya mengenalnya 3 minggu yg lalu ketika dia diserang mild stroke, lalu memerlukan rehabilitation theraphy, setiap hari istrinya Lorita mendorong kursi roda nya ke taman atau menuju ruang rehab. Saya selalu menyapanya bila berpapasan di hall , Milton lelaki yg ramah dan seorang pensiunan Banker berasal dari New Jersey. Sesekali diwaktu senggang saya mengetuk kamarnya yg tak pernah sepi dari alunan musik klasik, menawarkan jasa utk membacakan buku2 kesayangan nya, dengan senang hati dia mendengarkan suara dan logat bicara saya yg dianggapnya sangat lucu dan indah seperti suara malaikat dari surga, begitu pujinya setiap kali. Seminggu yg lalu saya mendapati ranjangnya kosong, buku2 bacaan masih tergeletak diatas meja disamping ranjang, saya menuju ruang IC (Intensive Care), tubuhnya terbujur disana, begitu melihat saya, kedua matanya bersinar...bibirnya mencoba tersenyum, tetapi sekujur wajahnya tidak bisa digerak kan, saya lihat chart nya, ahhh masive stroke, stroke yg bukan saja melumpuhkan 85% tubuhnya, tetapi juga melumpuhkan seluruh otot dan syaraf didalam tubuhnya, akibatnya utk menelan pun tidak bisa, ada pilihan lain utk tetap bertahan hidup Milton hrs memakai tabung makan, yaitu memasukan protein dan cairan lewat pipa plastik ke perutnya, Lorita dan pengacaranya menolak tawaran itu, jadi keputusan terakhirpun diambil, Milton akan mengakhiri hidupnya dengan theraphy morphine demi kenyamanan nya. Miton kembali ke unit, setiap hari saya selalu sempatkan waktu utk menemaninya walau hanya 10 menit saja, Milton tidak menderita dementia sama sekali, ingatan dan otak Milton masih bekerja dengan baik, secara jelas Milton masih mampu berkomunikasi dengan pendengaran nya, ketika saya bertanya squeeze my hand if you re in pain , Milton hanya menatap saya seperti mencoba tersenyum, lalu saya berkata lagi now squeeze my finger if you re okay right now jari saya pun di remasnya dengan kekuatan tangan bayi, saya mencium kening nya, now blink your eyes if you want me to sing , Milton secepatnya mengejapkan kedua matanya, perlahan saya mulai bernyanyi Amazing Grace, how sweet the sound, That saved a wretch like me I once was lost but now am found Was blind, but now, I see T' was Grace that tought My heart to fear And Grace, my fears relieved How precious did that Grace appear The hour I first believed Though many dangers, toil and snares We have already come T was Grace that brought us safe thus far And Grace will lead us home Kemarin adalah hari ke 6 Milton tak makan dan minum, hanya theraphy morpine 24 jam nonstop, sesekali saya teteskan air yg diserap kapas utk membasahi mulutnya, kemarin denyut (pulse) Milton sudah begitu lemah, telapak kakinya sudah dingin seperti es batu, saya duduk disisi nya rapat sekali, Lorita duduk disudut, saya menyeret kursi disamping saya, Mrs Amey, would you come closer to us please perlahan Lorita mendekati saya dan duduk disamping saya, saya merengkuh tangan nya yg begitu pucat dan lemah sekali, wanita setia ini hampir setiap siang dan malam menunggui suaminya dgn setia I need you to taking care of yourself too ok ? its been such a heavy and unbearable month for both of you, thanks for the faith that you had, you ve been so strong to carry all this burden on your shoulders, this is exactly what Jesus did to show what the love is, Milton is very happy man to have a wife like you, and now his journey is almost over with you beside him all the way, tomorrow...tomorrow Milton will no need the pain anymore, no need any harm, just peace, peaceful sleep. Kami bertiga duduk dikamar yg hening
Re: [mediacare] CUCAKROWO lagu Jawa ? Malaysia Oh Malaysia
Tambahan info lagi, Ku lihat ibu pertiwi diambil/dijiplak dari lagu Rohani (kristen) What a Friend We have in Jesus. Persis sama, cuma kata-katanya saja yang beda. Aku lupa nama pengarang lagu dan pencipta syair-nya. Bisa di-google atau di-Youtube kali. Karena lagu ini sangat, sangat populer sekaligus abadi. Cerita yang ku pernah dengar, lagu ini ditulis (syairnya) oleh seorang yang mengalami 2X musibah, kehilangan calon istri menjelang menikah. Maka dia menuliskan pergumulan imannya. A beautiful song. - Original Message - From: Henny To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 02, 2007 11:54 PM Subject: [mediacare] CUCAKROWO lagu Jawa ? Malaysia Oh Malaysia Dulu sekali saya pernah mendengar lagu yang sama dengan CUCAKROWO, yg syairnya kalau tdk salah demikian: Sai salamat ma si neger negeri, ageni si Bual buali to Sipirok, to Siantar, Padang Panjang, Fork de Cock (Bukit Tinggi), sai salamat ma si neger negeri...mungkin rekan dari Sumatra bisa membantu Konon ada Bis antar kota namanya Si Bual Buali kalau dan kemudian terdengar lagu Cucakrowo...lho koq sama? Lebih heran lagi waktu saya menikmati JibJab.com masa pemilihan US president 2004 latar belakangnya lagu yang nadanya sama judulnya She'll Be Coming 'Round the Mountain. Wah koq bisa sama bagaimana ceritanya? Silahkan buka jibjab.com..mungkin masih ada. Saya banyak bertanya sana-sini dan org-org tua berkata woow that is an old..old song back to probably 200 years agoTernyata lagu ini adalah American Folk song yang dibuat pada akhir 1800san, berdasarkan Negro Spiritual berjudul When the Chariot Comes. Lagu ini kemudian menyebar kemana-mana. Konon katanya she berarti Kereta api atau Mary Harris mother Jones, bagi yg ada waktu mungkin bisa lihat di google, type saja She'll be coming from the mountain. Satu lagi lagu yg terkenal yg dibawakan oleh Almarhum Broery dan Dewi Yul, dan cobalah anda mendengar lagu Sorry Seems to be the Hardest Word, by Elton Johnlho koq samajuga dulu lagunya Chrisyejadi..nggak jelas. Suatu waktu dalam jamuan makan malam dengan Elaine Chow menteri tenaga kerjanya Bush anak-anak band Tahiland memainkan lagu Burung Kakak Tua..lho bukankah itu lagu Indonesia? Nggak jelaskan Reserach saja dulu mas. sebelum berkomentar... Salam HH - Original Message - From: pandu ganesa To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 02, 2007 4:01 AM Subject: [mediacare] Re: Malaysia Oh Malaysia Apa lagu Cucakrowo itu lagu rakyat/pop Jawa? Dan Panon Hideung adalah lagu Sunda? Kopi Dangdut adalah lagu dangdut (jadi asli Indonesia)? Oh Lihat Ibu Pertiwi (sedang bersusah hati) lagu nasional?... Kalau Anda menjawab: ya! Maka Anda sama saja dengan orang-orang Malaysia itu. Lagu-lagu di atas adalah lagu asing yang sudah mengindonesia. Orang Jepang di kampung-kampung, kalau sarapan menunya tempe, tapi masih belum mateng, kedelenya masih agak terpisah, jamurnya masih belum tumbuh bener. Tahu/takwa, jelas dari Tiongkok. Juga kecap. Yang manis, nah itu baru penemuan Indonesia. Di Filipina, pisang goreng ditusuk macam sate. Ditusuk seperti sate dulu, baru digoreng (jadi: pisang goreng dan sate asli mana?). Yang daging so pasti juga ada . Di handbook Batik setebal bantal, dalam bahasa Inggris terbitan tahun 60-an (karena saya lihatnya tahun 70-an), disebutkan batik berasal dari India (mungkin seperti wayang juga) jaman kuno dulu ... Jadi, bagaimana? Kita ganyang juga?... gono PS Waktu lagu Terang Bulan (seangkatan tuh dengan Rasa Sayang, saya punya PH/platnya: Heinwee Naar Insulinde. Insulinde=Indonesia, nama waktu itu) dijadikan lagu kebangsaan Malaysia, kok nggak ada yang protes ya? Re: Malaysia Oh Malaysia Posted by: ati gustiati [EMAIL PROTECTED] hatiku_rumahku Mon Oct 1, 2007 9:53 pm (PST) Well, Ambalat dicuekin, gak pernah di urus, gak pernah di klaim milik RI, setelah diciduki malaysia, di peras kekayaan alam nya selama ber tahun2, baru mewek dan ngotot batu menyadari kalau itu wilayah RI, tul sekali Yenny, Indo gak Lugas, enggak sportif, padahal ini negara yg sangat kaya budaya dan keunikan nya, karena enggak ditangani secara professional, hak cipta di sabet orang lain, baru sadar.capek deh! maghfiroh yenny [EMAIL PROTECTED] wrote: Lagipula...kita memang tidak pernah becus menjaga apa yg kita punya. Kalo tempe kita diklaim jepang, batik dll diklaim malaysia, ya mungkin salah kita (baca: pemerintah) jg...knp kita tdk pernah mau kenalan apalagi mau akrab dgn yg namanya hak cipta. Kalo kita merasa memilikinya, yah diurusin dong. Minimal kita promosi-in apa yang kita punya...Nah, kalo urusan melanggar hak cipta, baru kita jagonya. Jd, kalo skrg kita debat malaysia atau jepang, sorry bos...mungkin mereka sdh
[mediacare] Re: Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka Suminta #59147
Menurut penilaian saya, memang Cina opportunis dan Cina parasitik memang ada, contoh yang konkrit adalah sdr Yap Hong Gie sendiri yang merupakan Cina opportunis dan Cina parasitik. Orang ini memang turun temurun telah menjadi Cina yang opportunistik dan parasitik, sejak dari ayahnya sudah mengabdi kepada penguasa yang bisa memberikan security feeling kepada keluarganya. Opportunistik artinya mencari kesempatan yang cuma baik untuk dirinya, parasitik artinya, bisa numpang kekuasaan untuk menghantam cina2 lainnya yang tidak disukainya. Yap Thiam Hien yang menjadi ayahnya sangat dikenal dizaman Suharto, dialah yang dijadikan tameng untuk melindungi kepentingan Suharto saat berhadapan dengan dunia Internasional dalam pelanggaran2 HAM. Disatu pihak dia bersandiwara dipihak opposisi pak Harto agar bisa menempatkan posisi sebagai pelindung pada saat ada serangan fatal. Ny. Muslim binti Muskitawati. --- In mediacare@yahoogroups.com, Henny [EMAIL PROTECTED] wrote: Ah jangan naif.simple sajalah Waktu ngurus Visa anda dimintai macam-macam surat dan uang tambahan ngeluh..nah apa namanya itu.??? Kalau mau masuk sekolah negri susah..nah apa namanya itu??? Dan terjadi mulanya era mana??? Mau China oportunis mau apa keg sama saja, beda tipis.kan tergantung orangnya. Kalau sudah jadi WNI yah sudah blend lha, bukan berarti dilihat dari sudut teman atau lain-lain tapi dari hati nurani... Kalau kita tak kebagian rejeki yah sudah nanti juga ada gilirannya... HH - Original Message - From: Yap Hong-Gie To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 02, 2007 12:17 PM Subject: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka Suminta #59147 Bung Kaka Suminta Yth, Kendala dalam menyimak suatu tulisan dengan benar, membuat output kesimpulan mbeleber ndak karuan ... Tulisan saya ditujukan khusus kepada: para Cina oportunis, ulangi, para Cina oportunis. Mereka yang dihinggapi Cinderella Syndrome, yang di Era Reformasi ini meratap-ratap merasa dirinya sebagai anak tiri, yang selama 32 tahun dizalimi oleh ibu tiri Orde Baru. Bahwasanya pendapat otokritik ini dianggap oleh kalangan tertentu menyakitkan the truth hurts, bukan berarti bahwa pemikiran ini adalah spekulatif sempit. Soal adanya resiko bahaya bagi masa depan Indonesia dan kemanusiaan, komentar singkat saya tidak ada apa-apanya dibanding dengan perilaku kebabalasan sebagian elit Cina. Sebagai etnis Cina, saya dan sebagian besar saudara-saudara etnis lainnya tidak pernah merasa tertindas oleh Pemerintah Orde Baru. Kita juga sering mendengar kecengengan Cina oportunis yang menyalahkan sejarah; Pemerintahan Kolonial Belanda, sebagai biang kerok yang mewarisi segala kebijakan yang bersifat diskriminatif. Fakta sejarah memang sering diputar balikan untuk kepentingan tertentu. Siapapun tahu bahwa warga etnis Cina diberikan status penduduk khusus De Vreemde Oosterling; strata diatas pribumi (Inlander) dan setingkat dibawah warga Belanda. Juga dikenal pemberian gelar (komersiel) seperti Kapitein, Mayoor Der Chinesen, dengan konsesi atau kekuasaan atas wilayah tertentu. Semua orang pun tahu bahwa kalangan etnis Cina, amat-sangat menikmati priveledge yang diberikan Kolonial Belanda. Fenomena ini mirip dengan situasi dan kondisi pada Pemerintahan Orba, tapi sekarang ada saja yang mengumpat dan menyalahkan Pak Harto. Kalau di kamus saya perilaku semacam itu disebut: Munafik! Cerita horor darimana lagi bahwa sekarang etnis Cina masih tertindas? Alasan klasik soal masalah kewarganegaraan (SKBRI) harus dilihat secara komprehensif, mulai dari sejarah sosial-politik; seperti Staatsblad Belanda, Dwi Kewarganegaraan, Kebijakan Pemutihan oleh Pemerintah Orde Baru (baca kembali Orde Baru!), serta jangan lupa juga segi kesadaran dan sikap-prilaku warga itu sendiri. Kalau ngurus dokumen lewat calo, biro jasa dan pihak ke-3, terus dikenakan biaya (jasa) tambahan, terus semuanya mengaku-ngaku diperas itu kan konyol! Tapi itu semua sudah masa lalu, jangan diulang-ulang lagi cerita bodong tersebut. Pemerintah secara resmi sudah menghapuskan pra-syarat SBKRI (bagi WN yang orang tuanya lahir di Indonesia), diperkuat dengan payung hukum, UU Kewarganegaraan dan UU Anti-Diskriminasi. Kalau serius ingin mengungkapkan korupsi Pak Harto, bawa bukti-bukti materiel konkrit, berikan kepada Jaksa Agung, KPK, MA, DPR/MPR dan Presiden, tapi jangan model fitnahan TIME Inc, atau kumpulan clipping koran ala Transparansi Internasional. Saya kira Cinderella Syndrome itu cuma diderita turunan genetik terbatas, rupanyanya sudah mewabah dan nular dari satu milis ke milis yang lain ... he he he Wassalam, yhg. --
Re: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka Suminta #59147
Salam, Terimakasih untuk penjelasan yang panjang lebar atas argumentasi anda. Pada dasarnya saya menangkap adanya keinginan anda untuk mendudukan persoalan secara proporsional. Tetapi penekanan saya adalah pada keadilan bagi semua warga negara tanpa membedakan asal-usul, keyakinan dan golongan di negeri Indonesia ini. Sehingga semua latar belakang sejarah harus dilihat sebagai bagian dari pembelajaran. Seperti privelege terhadap kelas warga negara yang dinikmati oleh golongan eropa dan timur jauh di masa Belanda tidak menjadikan kita menduplikasi kebijakan yang tidak adil tersebut. Demikian juga penilaian terhadp Soeharto, seyogyanya tidak dilihat dari apakah dia itu keturunan cina atau bukan, juga penilaian kita terhadap oportunis bukan dilihat dari etnisnya, tetapi dari integritas dan perilakunya. Dalam keadaan tertentu kita bisa menilai sejauh mana integritasnya, dan dalam keadaan lain mungkin kita harus menerapkan dari sisi juridis jika telah melakukan kejahatan atau pelanggaran terhadap hukum. Saya juga melihat adanya standar ganda yang anda terapkan dalam argumentasi tersebut, di satu sisi anda menggugat kecinaan Soeharto dan di sisi lain anda menyalahkan Time dalam kasus korupsi Soeharto. Padahal persoalan laporan Time harus dilihat sebagai sebuah karya jurnalistik atas nama hak informasi publik, demikian juga Transparansi Internasional, hanyalah sebuah NGO yang memiliki pola kerja sesuai dengan posisinya. Justeru yang perlu kita gugat adalah Bank Dunia, yang dulunya memuji-muji Orba, tetapi kemudian menyatakan akan memburu koruptor yang selama ini menjadi mitranya. Terlepas dari semua itu, saya ucapkan terimakasih atas perkenalannya, walau hanya melalui diskusi milis. Pada akhirnya saya cukup memahami argumentasi dan pandangan anda, dan maaf saya akan cukupkan diskusi kita tentang topik ini, jika anda ingin meneruskan, mudah-mudahan kawan milis lain bisa memberi pencerahan. Wassalam On 10/3/07, Yap Hong-Gie [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Kaka Suminta Yth, Kendala dalam menyimak suatu tulisan dengan benar, membuat output kesimpulan mbeleber ndak karuan ... Tulisan saya ditujukan khusus kepada: para Cina oportunis, ulangi, para Cina oportunis. Mereka yang dihinggapi Cinderella Syndrome, yang di Era Reformasi ini meratap-ratap merasa dirinya sebagai anak tiri, yang selama 32 tahun dizalimi oleh ibu tiri Orde Baru. Bahwasanya pendapat otokritik ini dianggap oleh kalangan tertentu menyakitkan the truth hurts, bukan berarti bahwa pemikiran ini adalah spekulatif sempit. Soal adanya resiko bahaya bagi masa depan Indonesia dan kemanusiaan, komentar singkat saya tidak ada apa-apanya dibanding dengan perilaku kebabalasan sebagian elit Cina. Sebagai etnis Cina, saya dan sebagian besar saudara-saudara etnis lainnya tidak pernah merasa tertindas oleh Pemerintah Orde Baru. Kita juga sering mendengar kecengengan Cina oportunis yang menyalahkan sejarah; Pemerintahan Kolonial Belanda, sebagai biang kerok yang mewarisi segala kebijakan yang bersifat diskriminatif. Fakta sejarah memang sering diputar balikan untuk kepentingan tertentu. Siapapun tahu bahwa warga etnis Cina diberikan status penduduk khusus De Vreemde Oosterling; strata diatas pribumi (Inlander) dan setingkat dibawah warga Belanda. Juga dikenal pemberian gelar (komersiel) seperti Kapitein, Mayoor Der Chinesen, dengan konsesi atau kekuasaan atas wilayah tertentu. Semua orang pun tahu bahwa kalangan etnis Cina, amat-sangat menikmati priveledge yang diberikan Kolonial Belanda. Fenomena ini mirip dengan situasi dan kondisi pada Pemerintahan Orba, tapi sekarang ada saja yang mengumpat dan menyalahkan Pak Harto. Kalau di kamus saya perilaku semacam itu disebut: Munafik! Cerita horor darimana lagi bahwa sekarang etnis Cina masih tertindas? Alasan klasik soal masalah kewarganegaraan (SKBRI) harus dilihat secara komprehensif, mulai dari sejarah sosial-politik; seperti Staatsblad Belanda, Dwi Kewarganegaraan, Kebijakan Pemutihan oleh Pemerintah Orde Baru (baca kembali Orde Baru!), serta jangan lupa juga segi kesadaran dan sikap-prilaku warga itu sendiri. Kalau ngurus dokumen lewat calo, biro jasa dan pihak ke-3, terus dikenakan biaya (jasa) tambahan, terus semuanya mengaku-ngaku diperas itu kan konyol! Tapi itu semua sudah masa lalu, jangan diulang-ulang lagi cerita bodong tersebut. Pemerintah secara resmi sudah menghapuskan pra-syarat SBKRI (bagi WN yang orang tuanya lahir di Indonesia), diperkuat dengan payung hukum, UU Kewarganegaraan dan UU Anti-Diskriminasi. Kalau serius ingin mengungkapkan korupsi Pak Harto, bawa bukti-bukti materiel konkrit, berikan kepada Jaksa Agung, KPK, MA, DPR/MPR dan Presiden, tapi jangan model fitnahan TIME Inc, atau kumpulan clipping koran ala Transparansi Internasional. Saya kira Cinderella Syndrome itu cuma diderita turunan genetik terbatas, rupanyanya sudah mewabah dan nular dari satu milis ke milis yang lain ... he he he Wassalam, yhg.
[mediacare] FPI harus dibubarkan.
FPI sudah tidak layak disebut sebagai ormas islam. Pencitraan islam oleh FPI sudah sangat meresahkan. Saya menuliskan di blog, (http:/gmenrekang.blogspot.com) Senin, 2007 Oktober 01 FPI, MEDIA DAN ISLAM Saat massa FPI melakukan razia, yang muncul pasti anarkisme, brutal dan sangar. Dan ini diberitakan ditelevisi nasional. Berapa juta orang yang menontnnya dan apa kesan yang terlintas ? FPI yang memakai jubah dan beragama islam bagi saya adalah organisasi radikal. Apakah semua ormas seperti itu ? Tidak juga. Tapi media selalu memberitakan hal seperti ini. Pada prinsipnya media massa memiliki fungsi untuk medidik, memberi informasi dan menghibur. Dimana fungsi media dalam hal ini ? Media kita memang sudah kehilangan arah, dan selalu mengejar hal yang fantastis dan berburu rating. Dan inilah yang membuat media kita kebablasan. seharusnya ada hal-hal yang perlu disensor dalam menyediakan sesuatu di media. Kembali Ke FPI. Ormas seperti ini memang perlu ditertibkan. Dan ini tugas negara. Negara menjamin setiap warga negara untuk mengemukakan pendapat dan negara juga menjamin bagi siapa saja untuk menjalankan syariat islam. Apa yang dilakukan oleh FPI dalam menjalankan aktifitasnya sepertinya tidak memperlihatka sebagai ormas yang baik yang membawa pencerahan. Saya jadi takut jika ada yang nanya, apakah islam semua seperti itu ? Dibulan yang suci ini tak baiklah kiranya terlalu menonjolkan diri, saya tahu FPI juga meyakini itu, memberi nasehat kepada orang lain adalah hal yang baik bukan dengan paksaan. siapakah yang ertanggungjawab pada beredarnya kemaksiatan di dunia ini. Kita sama-sama harus memeranginya tapi bukan dengan kekuatan otot tapi nalar. Dan selalu terjadi peristiwa yang berulang-ulang, kejadian seperti ini dilakukan FPI setiap ramadhan. Kemana mereka sehari-harinya. Kegiatan dakwah seperti apa yang dijalankan. jangan-jangan mereka juga ada yang ke tempat hiburan malam. marilah kita tunjukkan jalan yang baik dengan menasehati orang lain dengan semestinya. - Pesan Asli Dari: Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] Kepada: mediacare@yahoogroups.com; Forum Kompas [EMAIL PROTECTED] Terkirim: Rabu, 3 Oktober, 2007 7:21:57 Topik: Re: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak Mas Radit, kalau nggak salah beberapa hari lalu saya lihat di SCTV tayangan masa FPI Jati Petamburan dihadang dan digembosi di jalan Gunung Sahari oleh polisi dr Polres Jakut. AKBP Wayan bilang, patroli, sweeping adalah tugas polis , jadi masa FPI itu kami bubarkan , beliau ini tegas dan berani , percaya diri. Kayaknya potensial sbg generasi muda yg bisa diharapkan menegakkan dan menjaga ketertiban umum. Si Komandan FPI sambil marah2 bilang ada afa sama Folres Jakut ini, karena Folda, dan Folres2 lain semua selalu bisa bekerja sama kok tidak yg satu ini ? Ini juga sungguh2 terjadi lho, cuma kayaknya di Kompas nggak masuk karena lagi penuh dgn berita2 ttg partai tertentu Salam , martin - jkt - Original Message From: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] com To: tourismindonesia@ yahoogroups. com; mediacare [EMAIL PROTECTED] ps.com; media-kalimantan@ yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] .com; [EMAIL PROTECTED] s.com Sent: Wednesday, October 3, 2007 6:43:26 AM Subject: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak Di Pulau Jawa, semua orang takut dengan ulah FPI. Saat FPI menjalankan aksinya, tak ada yang berani melawan. Beda dengan warga Dayak di Kalimantan. Mereka berhasil menggencet ulah FPI. Berita dari Tribun Kaltim, www.tribunkaltim. co.id FPI dan Warga Dayak Berdamai SAMARINDA, TRIBUN- Front Pembela Islam (FPI) akhirnya berdamai dengan warga Dayak, pasca- perselisihan saat sweeping FPI Sabtu (29/9) lalu di Samarinda. Ini disampaikan Kapoltabes Samarinda, Kombespol Marwoto Soeto di Samarinda, Selasa (2/10), sesuai hasil kesepakatan mereka. Kedua pihak bertemu dan sepakat mengakhiri perselisihan ini, Senin (1/10) malam. Marwoto mengatakan, FPI berjanji tidak akan melakukan sweeping dengan pendekatan seperti yang dilakukan pekan lalu. Kami kepolisian sudah me-warning, kalau mau pawai atau konvoi melaporlah ke polisi supaya kami kawal. Kalau melakukan sweeping, sekalipun tidak berbenturan dengan masyarakat tetap harus lapor polisi, kan begitu. Tetap kami akan proses kalau mereka mukul orang, tandasnya. Jika FPI menemukan gejala yang meresahkan masyarakat seperti minuman keras dan aksi kriminalitas lainnya, Marwoto berharap, mereka melaporkannya secara resmi kepada pihak berwajib. Terkait penanahan dua oknum anggota FPI, Marwoto menegaskan, proses hukum terus berlanjut. Tapi penangguhan mereka disetujui. Selain itu, polisi masih mencari pelaku lain yang diduga terlibat pemukulan di Samarinda Seberang. Mengenai laporan senjata tajam (sajam), menurut Marwoto,
Re: [mediacare] Walubi: Biksu Myanmar Sebenarnya Tak Usah Demo, Tapi Seruan
emang walubi ada biksunya? setahu saya yang ada disana biksu bayaran dan engak diakui oleh organisasi para biksu di indonesia . - Original Message From: Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED] To: media care mediacare@yahoogroups.com; ppi india [EMAIL PROTECTED]; prol [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 3, 2007 7:44:47 AM Subject: [mediacare] Walubi: Biksu Myanmar Sebenarnya Tak Usah Demo, Tapi Seruan Jangan2 Biksu Agung Paramitha ini anteknya Tiongkok dan Rusia yang tidak setuju kalau Myanmar itu ditindak lanjuti sebagai pelanggar HAM dengan seruan di tingkatkannya blokade ekonomi. Yang jadi pertanyaan sewaktu Kardinal Sin memimpin peaple power di Filipina tempo lalu apa gereja Katolik di Indonesia menentang adanya demo2 ini ya? Atau mungkin Biksu Paramatha ini getol dan suka bergumul ria dengan para militer, diktator dan para koruptor? No big deal lho cuman tanya, jangan yang anggota Walubi naik pitam. Kok Biksu Paramatha ini seneng seru2-in orang agar bermoral ya, mana bisa sih. Lha gimana sih Biksu ini, rakyat yang sudah di-injak2 selama 40 tahun-nan lebih oleh para diktator militer yang korup,dan mereka para biksu Myanmar ini menyerukan dengan cara demo albeit sangat damai koq di anjurin jangan demo. Apa Biksu Paramatha itu tidak punya naluri tentang keadilan ya? Harry Adinegara http://www.detiknew s.com/index. php/detik. read/tahun/ 2007/bulan/ 10/tgl/01/ time/143646/ idnews/836408/ idkanal/10 = Biksu Myanmar Sebenarnya Tak Usah Demo, Tapi Seruan Moral Anwar Khumaini - detikcom Jakarta - Gonjang-ganjing di Myanmar belum berakhir. Biksu, wartawan dan masyarakat menjadi korban kekerasan junta militer Myanmar. Namun perwakilian agama Budha di Indonesia menyayangkan aksi turun ke jalan yang dilakukan di Myanmar. Dengan alasan apa pun, sebenarnya mereka tidak usah turun langsung untuk berdemonstrasi. Harusnya mereka lebhi mengedepankan tindakan-tindakan yang bersifat seruan moral, kata Bhiksu Agung Paramitha di Kantor Center for Dialogue dan Coorporation Among Civilizations di Jl Kemiri, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2007). Biksu Agung Paramitha yang juga perwakilan Walubi, meminta kepada junta Myanmar, umat Budha, dan masyarakat untuk menahan diri dan mengembalikan stabilitas keamanan Myanmar. Caranya dengan mengedepankan dialog yang simpatik dan efektif. Sementara itu, Komite Indonesia Agama untuk Perdamaian mengeluarkan seruan keprihatinan. Bahkan mereka menyatakan belasungkawa dan kesedihan mendalam atas jatuhnya korban akibat tindak kekerasan. Kami menyerukan agar para penguasa Myanmar segera menghentikan segala bentuk kekerasan dan membebaskan semua tahanan, serta memulai sebuah dialog damai dengan kelompok agama dan pihak oposisi, ujar juru bicara Komite Indonesia Agama untuk Perdamaian, Teo Bela (mly/sss) (sumber: www.detik.com) . Sick of deleting your inbox? Yahoo!7 Mail has free unlimited storage. Get it now. Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids. http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mailp=summer+activities+for+kidscs=bz
[mediacare] Re: CIA - G30S/PKI
Re: CIA - G30S/PKI Henny [EMAIL PROTECTED] wrote: Kan namanya melihat arah anginmasa iya kita kirim jenderal kita ke KorSel...yah Amerika itu sdh betuldan apa gampang mau direkrut jadi CIAwah tau nggak anda jenjang birokrasi? Jangan mentang-menatng sekolah di US lalu CIA.tanya deh itu yg sekolah disini ...Amin Rais pernah buat apa mereka waktu di US? Boro-boro dikenal Semua anggauta CIA yang direkrut pasti harus lulus seleksi, dan persyaratan utamanya sebelum mendaftar adalah ber-warganegara Amerika, tidak seorangpun bisa menjadi anggauta CIA kalo bukan US Citizen. Tetapi kalo untuk menjadi agen CIA, tentu siapapun bisa, karena yang disebut agen CIA bukanlah CIA tetapi mereka hanya dipekerjakan untuk sementara dan bukan bekerja langsung pada CIA. Dan yang bisa direkrut untuk menjadi agen CIA adalah mereka yang justru memiliki bidang karir yang baik di-negaranya masing2. Indonesia sejak pertama berdirinya juga sudah merupakan boneka Amerika, dan Sukarno sendiri merupakan agen CIA yang direkrut sehingga beroleh kesempatan menjadi presiden RI yang pertama. Tanpa mendapatkan kepercayaan Amerika, tentu tak mungkin Sukarno bisa jadi presiden, dan tidak mungkin Indonesia diterima menjadi anggauta PBB. Semua calon2 panglima sebelum diangkat harus melalui seleksi khusus dan mengikuti pendidikan di Akademy Militer West Point. Kalo di Indonesia, semua calon BrigJen harus lebih dulu lulus SesKo, seperti SesKoad, SesKoU, SesKoAl, dan SesKoPol. Kemudian untuk menjadi Panglima harus melalui West Point di Amerika. Semua korban jendral yang terbunuh dalam G30S juga adalah alumni West Point. Semua jendral yang terbunuh ini pernah mendapatkan tawaran bantuan untuk menggulingkan Bung Karno, mereka menerima tawaran ini dan juga menerima bantuan dana, namun tidak ada satupun operasi yang mereka lakukan. Amerika merasa dipermainkan, Sukarno memang seorang yang pandai mengambil hati, para jenderalnya yang merencanakan menggulingkan dirinya selalu berhasil dicegah, termasuk dalam hal ini peristiwa pemberontakan2 PRRI-Permesta yang kesemuanya melibatkan para Jendral disisi Bung Karno. Pemberontakan berhasil dijinakkan dan kembali seperti tidak pernah terjadi apa2. Namun dana habis percuma. Akhirnya Omar Dhani ditawari juga untuk menggulingkan Bung Karno, namun Omar Dhani menolak, dia mengakui bahwa cara pemerintahan Bung Karno tidak bisa dikatakan benar namun Omar Dhani tidak bermental melawan atasan, itulah alasan Omar Dhani. Akhirnya sama2 kita menyaksikan, semua jendral yang pernah menikmati dana dari Amerika, mati terkapar oleh serangan komando G30S didepan mata Bung Karno sendiri. Mungkin, dimata Amerika pertikaian para Jenderal TNI-AD dengan Bung Karno hanyalah sandiwara untuk memancing dana Amerika. Kemudian sandiwara untuk se-olah2 memusuhi Amerika juga sandiwara untuk menipu china dan Soviet. Itulah sebabnya, sebelum dia dikerjain oleh CIA, Dubes P.Jones meminta agar Sukarno di undang ke Washington untuk di approach secara personal. Namun Lyndon Johnson konsultasi dengan Mr. Bundy tentang usul P.Jones tsb. Oleh Mr.Bundy dijawab bahwa approach personal itu percuma tidak ada gunanya cuma buang2 waktu. Dari jawaban Bundy inilah akhirnya P.Jones yang jadi Dubes AS di Indonesia malah ditarik pulang dan digantikan oleh Marshal Green seorang maestro konflik Teluk Tonkin 1964. Marshal Green masuk ke Indonesia bulan Maret 1965. G30S memiliki 2 skenario, yaitu tujuan primernya adalah menculik dan membunuh jenderal2 penting disekitar Bung Karno bersama juga menculik Bung Karno untuk dipertontonkan penjagalan jenderal2nya. Sedangkan tujuan sekundernya adalah memaksakan Sukarno menyerahkan kekuasaannya kepada siapapun juga dalam waktu se-singkat2nya setelah mendapatkan Shock Therapy dengan penjagalan jenderal2nya ini. Dalam mencari penggantinya inilah Suharto ikut serta berkompetisi. Semua analysis dan sebab musabab pecahnya G30S yang diberitakan di-koran2 hanyalah tujuan sekundernya saja yang diungkapkan karena tujuan primernya bukanlah merupakan konflik politik tetapi merupakan gerakan serangan komando yang bertujuan untuk membuka babak baru dalam mencapai tujuan sekundernya. Namun mau percaya atau tidak percaya bukanlah masalah penting karena realitasnya apa yang terjadi setelah berjalannya waktu bisa membuktikan bahwa kejadian ini berulang, Suharto akhirnya juga dipaksa dengan cara yang sama dimana dia seperti juga Bung Karno, sampai ter-kencing2 melarikan diri bersembunyi untuk kemudian mengeluarkan pernyataan pengunduran diri tanpa perlu sandiwara seperti Sp 11 Maret yang dilakukan oleh Bung Karno. Bahkan Sadam Hussein sendiri sudah ditawari skenario ini, namun dia tetap masih tawar menawar sehingga akhirnya dilakukan serbuan pendudukan. Mengenai tehnik serangan komando seperti ini, bukanlah baru pertama kali. Kalo saja anda masih ingat tentang terorist terkenal Abu Nidal yang sangat ketat sekuritynya, ternyata dalam beberapa jam ditemukan mati semuanya,
Re: [mediacare] Re: CIA - G30S/PKI
Q: What is the difference between the CIA and secret agents? Answer A secret agent is a dangerous thing. They operate for long periods in difficult situations, often having to spend years blending into a foreign society, learning difficult foreign languages like Arabic flawlessly to get information to pass to their handlers. If a secret agent has to kill someone he does it quietly and ruthlessly with deadly precision: a stiletto knife in the throat makes no noise. If he is discovered and captured, he is often tortured mercilessly and then either executed or traded for another captive spy. The CIA on the other hand, is responsible for knowing what is going on in every country outside America. - Original Message - From: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 02, 2007 10:45 PM Subject: [mediacare] Re: CIA - G30S/PKI Re: CIA - G30S/PKI Henny [EMAIL PROTECTED] wrote: Kan namanya melihat arah anginmasa iya kita kirim jenderal kita ke KorSel...yah Amerika itu sdh betuldan apa gampang mau direkrut jadi CIAwah tau nggak anda jenjang birokrasi? Jangan mentang-menatng sekolah di US lalu CIA.tanya deh itu yg sekolah disini ...Amin Rais pernah buat apa mereka waktu di US? Boro-boro dikenal Semua anggauta CIA yang direkrut pasti harus lulus seleksi, dan persyaratan utamanya sebelum mendaftar adalah ber-warganegara Amerika, tidak seorangpun bisa menjadi anggauta CIA kalo bukan US Citizen. Tetapi kalo untuk menjadi agen CIA, tentu siapapun bisa, karena yang disebut agen CIA bukanlah CIA tetapi mereka hanya dipekerjakan untuk sementara dan bukan bekerja langsung pada CIA. Dan yang bisa direkrut untuk menjadi agen CIA adalah mereka yang justru memiliki bidang karir yang baik di-negaranya masing2. Indonesia sejak pertama berdirinya juga sudah merupakan boneka Amerika, dan Sukarno sendiri merupakan agen CIA yang direkrut sehingga beroleh kesempatan menjadi presiden RI yang pertama. Tanpa mendapatkan kepercayaan Amerika, tentu tak mungkin Sukarno bisa jadi presiden, dan tidak mungkin Indonesia diterima menjadi anggauta PBB. Semua calon2 panglima sebelum diangkat harus melalui seleksi khusus dan mengikuti pendidikan di Akademy Militer West Point. Kalo di Indonesia, semua calon BrigJen harus lebih dulu lulus SesKo, seperti SesKoad, SesKoU, SesKoAl, dan SesKoPol. Kemudian untuk menjadi Panglima harus melalui West Point di Amerika. Semua korban jendral yang terbunuh dalam G30S juga adalah alumni West Point. Semua jendral yang terbunuh ini pernah mendapatkan tawaran bantuan untuk menggulingkan Bung Karno, mereka menerima tawaran ini dan juga menerima bantuan dana, namun tidak ada satupun operasi yang mereka lakukan. Amerika merasa dipermainkan, Sukarno memang seorang yang pandai mengambil hati, para jenderalnya yang merencanakan menggulingkan dirinya selalu berhasil dicegah, termasuk dalam hal ini peristiwa pemberontakan2 PRRI-Permesta yang kesemuanya melibatkan para Jendral disisi Bung Karno. Pemberontakan berhasil dijinakkan dan kembali seperti tidak pernah terjadi apa2. Namun dana habis percuma. Akhirnya Omar Dhani ditawari juga untuk menggulingkan Bung Karno, namun Omar Dhani menolak, dia mengakui bahwa cara pemerintahan Bung Karno tidak bisa dikatakan benar namun Omar Dhani tidak bermental melawan atasan, itulah alasan Omar Dhani. Akhirnya sama2 kita menyaksikan, semua jendral yang pernah menikmati dana dari Amerika, mati terkapar oleh serangan komando G30S didepan mata Bung Karno sendiri. Mungkin, dimata Amerika pertikaian para Jenderal TNI-AD dengan Bung Karno hanyalah sandiwara untuk memancing dana Amerika. Kemudian sandiwara untuk se-olah2 memusuhi Amerika juga sandiwara untuk menipu china dan Soviet. Itulah sebabnya, sebelum dia dikerjain oleh CIA, Dubes P.Jones meminta agar Sukarno di undang ke Washington untuk di approach secara personal. Namun Lyndon Johnson konsultasi dengan Mr. Bundy tentang usul P.Jones tsb. Oleh Mr.Bundy dijawab bahwa approach personal itu percuma tidak ada gunanya cuma buang2 waktu. Dari jawaban Bundy inilah akhirnya P.Jones yang jadi Dubes AS di Indonesia malah ditarik pulang dan digantikan oleh Marshal Green seorang maestro konflik Teluk Tonkin 1964. Marshal Green masuk ke Indonesia bulan Maret 1965. G30S memiliki 2 skenario, yaitu tujuan primernya adalah menculik dan membunuh jenderal2 penting disekitar Bung Karno bersama juga menculik Bung Karno untuk dipertontonkan penjagalan jenderal2nya. Sedangkan tujuan sekundernya adalah memaksakan Sukarno menyerahkan kekuasaannya kepada siapapun juga dalam waktu se-singkat2nya setelah mendapatkan Shock Therapy dengan penjagalan jenderal2nya ini. Dalam mencari penggantinya inilah Suharto ikut serta berkompetisi. Semua analysis dan sebab musabab pecahnya G30S yang diberitakan di-koran2 hanyalah tujuan sekundernya saja yang diungkapkan karena tujuan
Re: [mediacare] FPI harus dibubarkan.
Terjemahan huruf yunani: FPI sudah tidak layak disebut sebagai ormas islam. Pencitraan islam oleh FPI sudah sangat meresahkan. Saya menuliskan di blog, (http:/gmenrekang.blogspot.com) Senin, 2007 Oktober 01 FPI, MEDIA DAN ISLAM Saat massa FPI melakukan razia, yang muncul pasti anarkisme, brutal dan sangar. Dan ini diberitakan ditelevisi nasional. Berapa juta orang yang menontnnya dan apa kesan yang terlintas ? FPI yang memakai jubah dan beragama islam bagi saya adalah organisasi radikal. Apakah semua ormas seperti itu ? Tidak juga. Tapi media selalu memberitakan hal seperti ini. Pada prinsipnya media massa memiliki fungsi untuk medidik, memberi informasi dan menghibur. Dimana fungsi media dalam hal ini ? Media kita memang sudah kehilangan arah, dan selalu mengejar hal yang fantastis dan berburu rating. Dan inilah yang membuat media kita kebablasan. seharusnya ada hal-hal yang perlu disensor dalam menyediakan sesuatu di media. Kembali Ke FPI. Ormas seperti ini memang perlu ditertibkan. Dan ini tugas negara. Negara menjamin setiap warga negara untuk mengemukakan pendapat dan negara juga menjamin bagi siapa saja untuk menjalankan syariat islam. Apa yang dilakukan oleh FPI dalam menjalankan aktifitasnya sepertinya tidak memperlihatka sebagai ormas yang baik yang membawa pencerahan. Saya jadi takut jika ada yang nanya, apakah islam semua seperti itu ? Dibulan yang suci ini tak baiklah kiranya terlalu menonjolkan diri, saya tahu FPI juga meyakini itu, memberi nasehat kepada orang lain adalah hal yang baik bukan dengan paksaan. siapakah yang ertanggungjawab pada beredarnya kemaksiatan di dunia ini. Kita sama-sama harus memeranginya tapi bukan dengan kekuatan otot tapi nalar. Dan selalu terjadi peristiwa yang berulang-ulang, kejadian seperti ini dilakukan FPI setiap ramadhan. Kemana mereka sehari-harinya. Kegiatan dakwah seperti apa yang dijalankan. jangan-jangan mereka juga ada yang ke tempat hiburan malam. marilah kita tunjukkan jalan yang baik dengan menasehati orang lain dengan semestinya. - Original Message - From: lapanre to membura To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 03, 2007 5:31 AM Subject: [mediacare] FPI harus dibubarkan. FPI sudah tidak layak disebut sebagai ormas islam. Pencitraan islam oleh FPI sudah sangat meresahkan. Saya menuliskan di blog, (http:/gmenrekang.blogspot.com) Senin, 2007 Oktober 01 FPI, MEDIA DAN ISLAM Saat massa FPI melakukan razia, yang muncul pasti anarkisme, brutal dan sangar. Dan ini diberitakan ditelevisi nasional. Berapa juta orang yang menontnnya dan apa kesan yang terlintas ? FPI yang memakai jubah dan beragama islam bagi saya adalah organisasi radikal. Apakah semua ormas seperti itu ? Tidak juga. Tapi media selalu memberitakan hal seperti ini. Pada prinsipnya media massa memiliki fungsi untuk medidik, memberi informasi dan menghibur. Dimana fungsi media dalam hal ini ? Media kita memang sudah kehilangan arah, dan selalu mengejar hal yang fantastis dan berburu rating. Dan inilah yang membuat media kita kebablasan. seharusnya ada hal-hal yang perlu disensor dalam menyediakan sesuatu di media. Kembali Ke FPI. Ormas seperti ini memang perlu ditertibkan. Dan ini tugas negara. Negara menjamin setiap warga negara untuk mengemukakan pendapat dan negara juga menjamin bagi siapa saja untuk menjalankan syariat islam. Apa yang dilakukan oleh FPI dalam menjalankan aktifitasnya sepertinya tidak memperlihatka sebagai ormas yang baik yang membawa pencerahan. Saya jadi takut jika ada yang nanya, apakah islam semua seperti itu ? Dibulan yang suci ini tak baiklah kiranya terlalu menonjolkan diri, saya tahu FPI juga meyakini itu, memberi nasehat kepada orang lain adalah hal yang baik bukan dengan paksaan. siapakah yang ertanggungjawab pada beredarnya kemaksiatan di dunia ini. Kita sama-sama harus memeranginya tapi bukan dengan kekuatan otot tapi nalar. Dan selalu terjadi peristiwa yang berulang-ulang, kejadian seperti ini dilakukan FPI setiap ramadhan. Kemana mereka sehari-harinya. Kegiatan dakwah seperti apa yang dijalankan. jangan-jangan mereka juga ada yang ke tempat hiburan malam. marilah kita tunjukkan jalan yang baik dengan menasehati orang lain dengan semestinya. - Pesan Asli Dari: Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] Kepada: mediacare@yahoogroups.com; Forum Kompas [EMAIL PROTECTED] Terkirim: Rabu, 3 Oktober, 2007 7:21:57 Topik: Re: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak Mas Radit, kalau nggak salah beberapa hari lalu saya lihat di SCTV tayangan masa FPI Jati Petamburan dihadang dan digembosi di jalan Gunung Sahari oleh polisi dr Polres Jakut. AKBP Wayan bilang, patroli, sweeping adalah tugas polis , jadi masa FPI itu kami bubarkan , beliau ini tegas dan berani , percaya diri. Kayaknya potensial sbg generasi muda yg bisa diharapkan menegakkan dan menjaga ketertiban umum. Si
Re: [mediacare] Walubi: Biksu Myanmar Sebenarnya Tak Usah Demo, Tapi Seruan
Itulah susahnya menjadi biksu di Indonesia. Mereka sangat terbiasa dengan kondisi Indonesia yang nyaman. Ibarat raja mungkin mereka hanya melihat yang ada disekelilingnya saja, tanpa bisa dan mau merasakan hiruk pikuk kehidupan umat (rakyat) diluar istananya. Padahal dulu Sidharta muda memutuskan meninggalkan istana JUSTRU karena melihat penderitaan rakyatnya (orang sakit, orang mati, dll), yang akhirnya menjadi Buddha (Yang Tercerahkan). Jujur saja, saya sangat menyayangkan komentar yang disampaikan biksu Walubi itu. Apa yang mereka kemukakan benar2 hanya untuk mengamankan diri saja. Apakah para biksu akan diam saja ketika melihat umatnya kesulitan hidup karena kenaikan BBM 500%? Padahal kehidupan biksu kan bergantung dari umat. Pertanyaan berikutnya untuk para yang mulia biksu Indonesia: Apa yang akan mereka lakukan jika apa yang terjadi di Burma dialami mereka di Indonesia? Ketika vihara, tempat tinggal mereka dirampas? Diduduki tentara? Beberapa kawan mereka di tembaki tentara? Apakah mereka akan diam saja? Sibuk menempa diri bermeditasi'? Bukankah para biksu juga merupakan bagian dari rakyat? Apakah para biksu memang dilarang untuk menyampaikan aspirasi? Berdemonstrasi? Padahal demo kan tidak harus selalu diikuti kekerasan dan kericuhan? Seruan moral memang perlu, tapi demo damai kan tidak ada salahnya. hanya bisa mengelus dada dan geleng kepala... - Original Message From: Harry Adinegara [EMAIL PROTECTED] To: media care mediacare@yahoogroups.com; ppi india [EMAIL PROTECTED]; prol [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 3, 2007 7:44:47 AM Subject: [mediacare] Walubi: Biksu Myanmar Sebenarnya Tak Usah Demo, Tapi Seruan Jangan2 Biksu Agung Paramitha ini anteknya Tiongkok dan Rusia yang tidak setuju kalau Myanmar itu ditindak lanjuti sebagai pelanggar HAM dengan seruan di tingkatkannya blokade ekonomi. Yang jadi pertanyaan sewaktu Kardinal Sin memimpin peaple power di Filipina tempo lalu apa gereja Katolik di Indonesia menentang adanya demo2 ini ya? Atau mungkin Biksu Paramatha ini getol dan suka bergumul ria dengan para militer, diktator dan para koruptor? No big deal lho cuman tanya, jangan yang anggota Walubi naik pitam. Kok Biksu Paramatha ini seneng seru2-in orang agar bermoral ya, mana bisa sih. Lha gimana sih Biksu ini, rakyat yang sudah di-injak2 selama 40 tahun-nan lebih oleh para diktator militer yang korup,dan mereka para biksu Myanmar ini menyerukan dengan cara demo albeit sangat damai koq di anjurin jangan demo. Apa Biksu Paramatha itu tidak punya naluri tentang keadilan ya? Harry Adinegara http://www.detiknew s.com/index. php/detik. read/tahun/ 2007/bulan/ 10/tgl/01/ time/143646/ idnews/836408/ idkanal/10 = Biksu Myanmar Sebenarnya Tak Usah Demo, Tapi Seruan Moral Anwar Khumaini - detikcom Jakarta - Gonjang-ganjing di Myanmar belum berakhir. Biksu, wartawan dan masyarakat menjadi korban kekerasan junta militer Myanmar. Namun perwakilian agama Budha di Indonesia menyayangkan aksi turun ke jalan yang dilakukan di Myanmar. Dengan alasan apa pun, sebenarnya mereka tidak usah turun langsung untuk berdemonstrasi. Harusnya mereka lebhi mengedepankan tindakan-tindakan yang bersifat seruan moral, kata Bhiksu Agung Paramitha di Kantor Center for Dialogue dan Coorporation Among Civilizations di Jl Kemiri, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2007). Biksu Agung Paramitha yang juga perwakilan Walubi, meminta kepada junta Myanmar, umat Budha, dan masyarakat untuk menahan diri dan mengembalikan stabilitas keamanan Myanmar. Caranya dengan mengedepankan dialog yang simpatik dan efektif. Sementara itu, Komite Indonesia Agama untuk Perdamaian mengeluarkan seruan keprihatinan. Bahkan mereka menyatakan belasungkawa dan kesedihan mendalam atas jatuhnya korban akibat tindak kekerasan. Kami menyerukan agar para penguasa Myanmar segera menghentikan segala bentuk kekerasan dan membebaskan semua tahanan, serta memulai sebuah dialog damai dengan kelompok agama dan pihak oposisi, ujar juru bicara Komite Indonesia Agama untuk Perdamaian, Teo Bela (mly/sss) (sumber: www.detik.com) . Sick of deleting your inbox? Yahoo!7 Mail has free unlimited storage. Get it now. !-- #ygrp-mkp{ border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:14px 0px;padding:0px 14px;} #ygrp-mkp hr{ border:1px solid #d8d8d8;} #ygrp-mkp #hd{ color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:bold;line-height:122%;margin:10px 0px;} #ygrp-mkp #ads{ margin-bottom:10px;} #ygrp-mkp .ad{ padding:0 0;} #ygrp-mkp .ad a{ color:#ff;text-decoration:none;} -- !-- #ygrp-sponsor #ygrp-lc{ font-family:Arial;} #ygrp-sponsor #ygrp-lc #hd{ margin:10px 0px;font-weight:bold;font-size:78%;line-height:122%;} #ygrp-sponsor #ygrp-lc .ad{ margin-bottom:10px;padding:0 0;} -- !-- #ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:arial, helvetica, clean, sans-serif;}
Re: [mediacare] Re: CIA - G30S/PKI
Setelah melatih anggota Kopassus, kapan Uda Deddy mau ngajarin karate ke Langley? Kalau sudah pernah, kirim ya foto-fotonya Kamsia! - Original Message - From: Deddy Mansyur To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 03, 2007 12:15 PM Subject: Re: [mediacare] Re: CIA - G30S/PKI Q: What is the difference between the CIA and secret agents? Answer A secret agent is a dangerous thing. They operate for long periods in difficult situations, often having to spend years blending into a foreign society, learning difficult foreign languages like Arabic flawlessly to get information to pass to their handlers. If a secret agent has to kill someone he does it quietly and ruthlessly with deadly precision: a stiletto knife in the throat makes no noise. If he is discovered and captured, he is often tortured mercilessly and then either executed or traded for another captive spy. The CIA on the other hand, is responsible for knowing what is going on in every country outside America. - Original Message - From: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 02, 2007 10:45 PM Subject: [mediacare] Re: CIA - G30S/PKI Re: CIA - G30S/PKI Henny [EMAIL PROTECTED] wrote: Kan namanya melihat arah anginmasa iya kita kirim jenderal kita ke KorSel...yah Amerika itu sdh betuldan apa gampang mau direkrut jadi CIAwah tau nggak anda jenjang birokrasi? Jangan mentang-menatng sekolah di US lalu CIA.tanya deh itu yg sekolah disini ...Amin Rais pernah buat apa mereka waktu di US? Boro-boro dikenal Semua anggauta CIA yang direkrut pasti harus lulus seleksi, dan persyaratan utamanya sebelum mendaftar adalah ber-warganegara Amerika, tidak seorangpun bisa menjadi anggauta CIA kalo bukan US Citizen. Tetapi kalo untuk menjadi agen CIA, tentu siapapun bisa, karena yang disebut agen CIA bukanlah CIA tetapi mereka hanya dipekerjakan untuk sementara dan bukan bekerja langsung pada CIA. Dan yang bisa direkrut untuk menjadi agen CIA adalah mereka yang justru memiliki bidang karir yang baik di-negaranya masing2. Indonesia sejak pertama berdirinya juga sudah merupakan boneka Amerika, dan Sukarno sendiri merupakan agen CIA yang direkrut sehingga beroleh kesempatan menjadi presiden RI yang pertama. Tanpa mendapatkan kepercayaan Amerika, tentu tak mungkin Sukarno bisa jadi presiden, dan tidak mungkin Indonesia diterima menjadi anggauta PBB. Semua calon2 panglima sebelum diangkat harus melalui seleksi khusus dan mengikuti pendidikan di Akademy Militer West Point. Kalo di Indonesia, semua calon BrigJen harus lebih dulu lulus SesKo, seperti SesKoad, SesKoU, SesKoAl, dan SesKoPol. Kemudian untuk menjadi Panglima harus melalui West Point di Amerika. Semua korban jendral yang terbunuh dalam G30S juga adalah alumni West Point. Semua jendral yang terbunuh ini pernah mendapatkan tawaran bantuan untuk menggulingkan Bung Karno, mereka menerima tawaran ini dan juga menerima bantuan dana, namun tidak ada satupun operasi yang mereka lakukan. Amerika merasa dipermainkan, Sukarno memang seorang yang pandai mengambil hati, para jenderalnya yang merencanakan menggulingkan dirinya selalu berhasil dicegah, termasuk dalam hal ini peristiwa pemberontakan2 PRRI-Permesta yang kesemuanya melibatkan para Jendral disisi Bung Karno. Pemberontakan berhasil dijinakkan dan kembali seperti tidak pernah terjadi apa2. Namun dana habis percuma. Akhirnya Omar Dhani ditawari juga untuk menggulingkan Bung Karno, namun Omar Dhani menolak, dia mengakui bahwa cara pemerintahan Bung Karno tidak bisa dikatakan benar namun Omar Dhani tidak bermental melawan atasan, itulah alasan Omar Dhani. Akhirnya sama2 kita menyaksikan, semua jendral yang pernah menikmati dana dari Amerika, mati terkapar oleh serangan komando G30S didepan mata Bung Karno sendiri. Mungkin, dimata Amerika pertikaian para Jenderal TNI-AD dengan Bung Karno hanyalah sandiwara untuk memancing dana Amerika. Kemudian sandiwara untuk se-olah2 memusuhi Amerika juga sandiwara untuk menipu china dan Soviet. Itulah sebabnya, sebelum dia dikerjain oleh CIA, Dubes P.Jones meminta agar Sukarno di undang ke Washington untuk di approach secara personal. Namun Lyndon Johnson konsultasi dengan Mr. Bundy tentang usul P.Jones tsb. Oleh Mr.Bundy dijawab bahwa approach personal itu percuma tidak ada gunanya cuma buang2 waktu. Dari jawaban Bundy inilah akhirnya P.Jones yang jadi Dubes AS di Indonesia malah ditarik pulang dan digantikan oleh Marshal Green seorang maestro konflik Teluk Tonkin 1964. Marshal Green masuk ke Indonesia bulan Maret 1965. G30S memiliki 2 skenario, yaitu tujuan primernya adalah menculik dan membunuh jenderal2 penting disekitar Bung Karno bersama juga menculik
[mediacare] Lativi Memenangi Tender Siaran Liga Inggris
- Original Message - From: Sutanto To: Orangmedia Sent: Wednesday, October 03, 2007 12:22 PM Subject: [orangmedia] Lativi Memenangi Tender Siaran Liga Inggris Lativi Memenangi Tender Siaran Liga Inggris Suara Pembaruan, 2 Oktober 2007 [JAKARTA] Stasiun televisi swasta Lativi berhak menyiarkan siaran Liga Inggris, setelah memenangi tender yang digelar ESPN Star Sport (ESS). Kemenangan itu ditindaklanjuti dengan dimulainya menyiarkan satu siaran langsung Liga Inggris, dan satu siaran tunda sejak Sabtu (29/9). Hal itu dikatakan Manager Public Relation Lativi, Raldy Doy ketika dihubungi SP, Selasa (2/10). Menurut dia, Lativi akan menyiarkan 52 pertandingan Liga Ingris yang akan berlangsung selama satu musim. Setiap Sabtu siaran Liga Inggris akan ditayangkan pada pukul 21.00 WIB dan pukul 23.00 WIB. Jam sembilan malam akan disiarkan siaran langsung, katanya. Sementara itu Vice President, Corporate Affairs, PT Direct Vision Astro, Halim Mahfudz mengatakan, keberhasilan Lativi dalam memenangi tender untuk mendapatkan akses siaran English Premiere League (EPL) tidak lepas dari upaya PT Direct Vision, operator televisi berlangganan Astro Indonesia dalam memfasilitasi Astro Malaysia dan ESPN Star Sports untuk memberi akses siaran EPL pada televisi swasta. PT Direct Vision, Astro Malaysia dan ESS telah mewujudkan niat baiknya dengan memberi akses kepada televisi swasta untuk bisa menyiarkan EPL, kata Mahfudz di Jakarta, Senin (1/10). Menurut Mahfudz, berdasarkan hasil tender, sejak Sabtu (29/9) Lativi telah menyiarkan satu siaran langsung Liga Inggris, dan satu siaran tunda. Lativi juga berhak menyiarkan preview games dan highlights. Meski telah disiarkan televisi swasta, Astro tetap akan menyiarkan sebanyak 370 pertandingan Liga Inggris. Terutama pertandingan-pertandingan yang melibatkan tim-tim papan atas, serta preview dan post games, serta highlights yang menyoroti setiap pertandingan. Ini sesuai dengan peran Astro Indonesia sebagai pembawa pasokan program yang diperoleh dari Astro Malaysia sebagai content provider, jelasnya. Dikatakan, sejak pertama kali menyiarkan acara EPL pada bulan Agustus lalu, pihaknya tidak pernah melakukan monopoli seperti yang selama ini dituduhkan sejumlah pihak. Kemenangan Lativi pada tender ESS dan telah menyiarkan pertandingan EPL merontokkan tuduhan monopoli tersebut. Program eksklusif di televisi merupakan praktik bisnis biasa dan diterima semua pihak di lingkungan pertelevisian. Misalnya siaran Liga Jepang, Liga Jerman, Liga Italia yang disiarkan beberapa stasiun televisi. Bahkan salah satu televisi berbayar juga mempunyai tayangan eksklusif seperti Liga Jepang dan Liga Jerman yang tidak ada di televisi free-to-air dan tidak ada yang mempersoalkannya, ungkapnya. Mahfudz pun menyebutkan contoh di berbagai negara. Di Singapura, misalnya, televisi berlangganan Starhub menguasai EPL yang tidak dimiliki oleh Singtel sebagai operator televisi berbayar lainnya. EPL juga tidak tersedia di FTA di Singapura. PCCW di Hong Kong menguasai EPL sedangkan I-Cable tidak memilikinya dan EPL tidak tersedia di FTA. Begitu juga di Thailand, UBC menguasai EPL sedangkan operator lainnya tidak memilikinya, dan EPL tidak tersedia di televisi swasta. Kami berharap dengan penyiaran EPL di Lativi, maka tidak ada lagi pihak-pihak yang membuat pernyataan atau membuat aksi-aksi yang membuat kami tidak punya pilihan lain selain mengambil langkah hukum untuk mempertahankan hak-hak kami dan melindungi hak para pelanggan Astro, tandasnya. [Y-6] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.39/1045 - Release Date: 02/10/2007 18:43