[ppiindia] Doa Seorang Calon Pengantin

2007-04-30 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, 
amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH.

kiriman menarik nech, silah!

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum

Doa Seorang Calon Pengantin

Oleh Ekaerawati

Kalaulah ada kisah di zaman dahulu bahwa ada satu orang di antara tiga
orang yang bisa bertawasul dengan amalannya untuk bisa membuka batu
yang menghimpit pintu gua, maka aku tertarik dengan tawasulnya.
Demiuntuk menghindari zina dengan perempuan yang diberinya uang dengan
tebusan tubuhnya walaupun ia mudah melakukannya.

Kalaulah ada kisah tentang pernikahan dan syarat maharnya, maka kisah
Ummu Sulaim yang merelakan keIslaman Abu Tholhah adalah sungguh
mengharukan. Dan juga kesederhanaan Ali ra menikahi Fathimah dengan
baju besinya.

Saksikanlah ya Robbi, aku pun ingin menjadi Ummu Sulim dan Fathimah.
Keduanya tidak mensyaratkan emas dan berlian sebagai penebusan
kehalalan calon suami menyentuh tubuhnya.

Cukup dengan hafalan surat Ar-Rahman dan tafsir Ibnu kastir. Itupun
masih dengan keringanan, tafsirnya boleh dicicil setelah kami menikah
nanti.

Saksikanlah ya Robbi.aku pun ingin mencontoh sang lelaki yang terjebak
di gua tadi. Aku pun ingin bertawasul dengan upayaku untuk menghindari
zina. Walapun peluang ke sana sangat mungkin.

Banyak lelaki yang mengincarku sejak wajahku memancarkan pesonanya di
bangku SMA. Tapi aku takut untuk pacaran. Aku bertekad bahwa cinta yang
satu itu hanya kuberikan pada lelaki yang halal untuk memuaskan
libidoku dan menjadi salah satu pembuka jalan menggapai surga-Mu

Maka saat kuputuskan setelah hari-hari berkonsultasi dalam sujud-sujud
istikharah 3 bulan yang lalu untuk mengucapkan "ya", aku berusaha untuk
tidak mendapat murka-Mu, dengan berlama-lama dalam waktu atau
menunda-nundanya, sehingga terjebak dalam rimba cinta tanpa status dan
fitnah dunia.

Pun kuberusaha menangkis serangan kata-kata romantisnya untuk ditunda
hingga saat dia menucapkan "qobiltu nikahaha." (kuterima nikahnya).

Maaf ya Allah, jika hari ini aku harus banjir air mata, saat aku baru
bisa menjawab pertanyaan orangtuaku, "Kamu punya uang tho untuk
menikah?". "Ya insya Allah diusahakan dan mohon waktunya."

Walaupun aku tahu sekarang hanya beberapa lembar puluhan ribu hasil
sisa kas bon di tempat kerjaku yang kupersiapkan untuk bekal sisa bulan
ini. "Pokoknya minimal 6-7 juta harus ada lho, ya", begitu suara ibu di
sebrang memberi batas minimal dana yang harus kusediakan.

Ya.Rozak aku yakin Engkau Maha kaya untuk tidak sampai membuatku
merepotkan kedua orangtuaku, membebani saudara-saudaraku atau mengemis
pada sesuatu selain-Mu.

Aku masih percaya ya Allah.kalau pernikahan ini juga sebagai upaya
menolong agama-Mu, maka hamba yakin engkau mau menolongku. Hamba masih
yakin dengan hadist Qudsi yang berbunyi "Bahwa Allah malu jika tidak
mengabulkan permintaan hamba-Nya yang menengadahkan tangan di sepertiga
malam terakhir".

Aku tidak ingin berujung pada keputusasaan.

Ya Rahman..ya Rahim.Jika memang pernikahan ini akan semakin membuat
Engkau meridhaiku, maka mudahkan dan lancarkan. Dan satukanlah kami dam
jalinan kasih yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Amien.


"Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal"

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___ 
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre. http://uk.security.yahoo.com


[ppiindia] Desa Ciloang, A Portrait of Undedveloped Banten

2007-04-30 Terurut Topik Heri Hendrayana H \(Golagong\)

DESA CILOANG, A PORTRAIT OF UNDERDEVELOPED BANTEN

(irn/ Translated-Edited by Inda&Johan Pitkanen)

"I didnt know the story about Prophet Daud until Nenek told it to me.
Here at RD I learned drawing, poem writing, and did some story-telling.
Now, I'm recalling the moment when I read about prophet Daud's
rebellious son. I enjoy reading at the RD library so much because it has
broadened my horizons and has filled my mind more and more."

The short-paragraph above was written four years ago by Istianah, a in
the fourth grade (SD/ Elementary School). At the moment, in Ciloang--a
dusty and dry village that has no asphalt yet, there was a new public
library established by a husband and wife--Gola Gong and Tyas Tatanka--
called Pustakaloka Rumah Dunia. Istianah was one of its first visitors
who enjoyed reading and gained many benefits from it. Then, she could
satisfy her hunger for knowledge.

Oke, please visite ou home at www.golagong.com

keep spirit




PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia:
The contents of this e-mail and its attachments, if any, are for the intended 
recipient(s) only and may contain proprietary, confidential or otherwise 
private information. If you are not the intended recipient or if you have 
inadvertently received this email, please note that any use, disclosure, 
copying, distribution or any action taken or omitted to be taken in reliance on 
this e-mail or any attachments hereto is prohibited and may be unlawful, and 
that you should delete this e-mail and its attachments, if any, and duly notify 
us of the miss delivery by e-mailing the sender.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: "Islam-2000" ( Murad Hofmann )

2007-04-30 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Terimakasih mas. 

Sosok penjembatan ini memang sangat mutlak perlu, dialam konfrontasi 
kebudayaan (terutama miskin kaya) yang kian mencuat. Ketajaman 
konfontasi tidak saja kita lihat antara agama agama, misalnya Islam 
Kristen atau Islam barat, namun juga antara Kristen makmur dan 
Kristen melarat terhisap. Lihat saja krisis antara USA dan tetangga 
tetangga di Amerika Latin, yang kesemuanya bernominasi Katholik.

Juga antara dua komunitas yang budayanya "bersaudara": Srilangka dan 
Macan Tamil.

Hari ini, 1 Mei, adalah symbol konfrontasi historis antara buruh dan 
majikan (terutama pemilik pabrik). me-mediasi kedua pihak adalah 
peran yang mulia, dibutuhkan, namun sulit.

Sosok penengah memang sulit. Mereka sering terjepit, dan malah 
seringkali dibunuh: Simon Perez dari Israel, Mahatma Gandhi dan 
Abraham Lincoln.

Sosok intellektual Kristiani, yang seringkali mengecam pedas 
pimpinan gereja (Katholik) dan melakukan pendekatan untuk memahami 
Islam, Hans Kung dari Swiss malah dipecat dari jabatannya oleh 
pimpinan gereja Katholik.

Seringkali konflik dipicu untuk memperkokoh posisi sebuah kelompok 
(politik, agama atau yang lain). Posisi keras pimpinan agama di Iran 
akan lebih mudah mendapat tepuk tangan umat, daripada mereka yang 
ingin menjembatani budaya.

Ini sama dimana saja.

salam

danardono

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "imuchtarom" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> 
> terimakasih atas tanggapan pak Danardono dan mbak
> Listy. Mencoba menjawab pertanyaan pak Danardono,
> mengenai 'profil', peran atau 'misi' yang kiranya
> akan dibawakan oleh tokoh seperti Dr. Murad Hofmann 
> (MH) ini:
> 
> * saya pertama (dan terakhir) mendengarkan ceramah
>   beliau di aula KBRI Bonn - atas undangan mahasiswa
>   muslim indonesia - di tahun 1998. Sayang, waktu
>   itu mungkin karena belum begitu 'mengenal' beliau,
>   dan belum begitu paham bhs. jerman, saya enggak
>   banyak nangkep isinya :)
> 
> * saya juga baru pernah membaca 1 buku beliau dari
>   sekian banyak buku beliau lainnya sehingga belum
>   merasa bisa "nangkep" profil pemikirnnya.
> 
> * tapi setelah membaca resensi buku MH yang terbaru(?):
>   "Islam-2000" yang ditulis oleh salah seorang pembacanya
>   saya coba-2 me"raba" profil pemikiran beliau.
> 
>   ( a) Sebagian 'daftar-peran' yg. ditulis pak Danardono
>saya kira (tentu saja) benar, yaitu harapan bahwa
>MH akan bisa menjadi semacam "jembatan" antara
>Islam dan Barat. Mungkin ya semacam * Tariq Ramadan *
>tapi ber-etnik eropa "pribumi".
> 
>Di dalam buku tersebut MH nampaknya secara eksplisit
>menyebutkan (salah satu misinya): mengajak Ummat Islam
>"melakukan perbaikan ke dalam" agar bisa membuktikan
>bahwa thesis Samuel Huntington: mengenai clash between
>civilizations ( barat >< islam ) itu salah.
> 
>Tetapi menjadi "penengah" seperti ini ya tentu saja
>ada peluang positif tapi juga ada resiko ("negatif")
>nya.
> 
> => peluang positifnya, ybs mungkin bisa "mempertemukan"
>atau setidak-2 nya mengurangi jurang/kesalahpahaman
>yang memisahkan kedua belah pihak yang dicoba 
di"tengahi"
> 
> => resiko negatifnya, ybs. bisa jadi malah "dimusuhi"
>oleh kedua belah pihak - setidak-2 nya oleh elemen-2
>"keras" yang biasanya ada di kedua belah pihak yang
>"bermusuhan": 
> 
>-> Oleh pihak barat yang "fanatik" dengan pandangan
>   hidupnya, orang seperti Murad Hofman dan Tarik
>   Ramadan bisa dicap sebagai "fundamentalist" yang
>   punya "agenda" hendak "meng islamkan" eropa :)
>   dan memang tuduhan semacam ini sudah dialami
>   oleh kedua beliau di atas ... :)
> 
>-> oleh pihak muslim "garis keras", orang seperti
>   Murad Hofmann dan Tarik Ramadan dipandang "masih
>   terlalu akomodatif" dengan nilai-2 barat, kurang
>   "tegas" mengungkapkan "the true identity" of
>   Islam.
> 
>   Komentar semacam itu yang mengritik Tarik Ramadan
>   pernah saya dengar sendiri dari seorang imigran
>   Muslim di Eropa. Untuk pak Murad, entah ya, 
apakah
>   juga akan ada kritik serupa (?).
> 
>  (b)  Yang penting saya garis bawahi adalah bahwa orang-2
>   seperti Tarik Ramadan akan bersikap kritis ke kedua
>   belah pihak: kritik terhadap 'peradaban barat/eropa'
>   saat ini, tetapi juga kritik terhadap berbagai
>   kelemahan yang ada pada ummat islam.
> 
>  (c)  Baru kali ini saya memperhatikan: Salah satu "agenda"
>   Murad Hofmann, nampaknya adalah mempromosikan sistem
>   ekonomi yang islami yang dia yakin akan bisa memperbaiki
>   kekurangan yang ada pada sistem ekonomi kapitalis barat.
> 
>   komentar saya: 
>   

[ppiindia] Keluarga Itu Indah

2007-04-30 Terurut Topik agussyafii
Keluarga Itu Indah

Sesukses apapun seseorang, tidak akan disebut sukses. Jika tidak 
mampu membuat keluarga menjadi indah. Indahnya keluarga sangat 
ditentukan oleh para suami, seberapa seringnya membuat sang istri 
tersenyum. 

Seperti kemaren, saya bertanya pada istri, "…yang, tau nggak bahasa 
Koreanya mobil mogok?" "Loh, mas agus bisa bahasa Korea?" 
katanya. "Iya, dong? Tau nggak?" "nggak." Jawabnya. "Bahasa Koreanya 
mobil mogok adalah Dorongdong." Mendengarkannya istri saya tersenyum. 
Membuat istri tersenyum juga membuat keluarga semakin indah.

Mari..para suami buat istri tersenyum ya…

Wassalam,
agussyafii


==
Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui 
http://agussyafii.blogspot.com dan sms 0888 176 48 72
==






[ppiindia] "Islam-2000" ( Murad Hofmann )

2007-04-30 Terurut Topik imuchtarom


terimakasih atas tanggapan pak Danardono dan mbak
Listy. Mencoba menjawab pertanyaan pak Danardono,
mengenai 'profil', peran atau 'misi' yang kiranya
akan dibawakan oleh tokoh seperti Dr. Murad Hofmann 
(MH) ini:

* saya pertama (dan terakhir) mendengarkan ceramah
  beliau di aula KBRI Bonn - atas undangan mahasiswa
  muslim indonesia - di tahun 1998. Sayang, waktu
  itu mungkin karena belum begitu 'mengenal' beliau,
  dan belum begitu paham bhs. jerman, saya enggak
  banyak nangkep isinya :)

* saya juga baru pernah membaca 1 buku beliau dari
  sekian banyak buku beliau lainnya sehingga belum
  merasa bisa "nangkep" profil pemikirnnya.

* tapi setelah membaca resensi buku MH yang terbaru(?):
  "Islam-2000" yang ditulis oleh salah seorang pembacanya
  saya coba-2 me"raba" profil pemikiran beliau.

  ( a) Sebagian 'daftar-peran' yg. ditulis pak Danardono
   saya kira (tentu saja) benar, yaitu harapan bahwa
   MH akan bisa menjadi semacam "jembatan" antara
   Islam dan Barat. Mungkin ya semacam * Tariq Ramadan *
   tapi ber-etnik eropa "pribumi".

   Di dalam buku tersebut MH nampaknya secara eksplisit
   menyebutkan (salah satu misinya): mengajak Ummat Islam
   "melakukan perbaikan ke dalam" agar bisa membuktikan
   bahwa thesis Samuel Huntington: mengenai clash between
   civilizations ( barat >< islam ) itu salah.

   Tetapi menjadi "penengah" seperti ini ya tentu saja
   ada peluang positif tapi juga ada resiko ("negatif")
   nya.

=> peluang positifnya, ybs mungkin bisa "mempertemukan"
   atau setidak-2 nya mengurangi jurang/kesalahpahaman
   yang memisahkan kedua belah pihak yang dicoba di"tengahi"

=> resiko negatifnya, ybs. bisa jadi malah "dimusuhi"
   oleh kedua belah pihak - setidak-2 nya oleh elemen-2
   "keras" yang biasanya ada di kedua belah pihak yang
   "bermusuhan": 

   -> Oleh pihak barat yang "fanatik" dengan pandangan
  hidupnya, orang seperti Murad Hofman dan Tarik
  Ramadan bisa dicap sebagai "fundamentalist" yang
  punya "agenda" hendak "meng islamkan" eropa :)
  dan memang tuduhan semacam ini sudah dialami
  oleh kedua beliau di atas ... :)

   -> oleh pihak muslim "garis keras", orang seperti
  Murad Hofmann dan Tarik Ramadan dipandang "masih
  terlalu akomodatif" dengan nilai-2 barat, kurang
  "tegas" mengungkapkan "the true identity" of
  Islam.

  Komentar semacam itu yang mengritik Tarik Ramadan
  pernah saya dengar sendiri dari seorang imigran
  Muslim di Eropa. Untuk pak Murad, entah ya, apakah
  juga akan ada kritik serupa (?).

 (b)  Yang penting saya garis bawahi adalah bahwa orang-2
  seperti Tarik Ramadan akan bersikap kritis ke kedua
  belah pihak: kritik terhadap 'peradaban barat/eropa'
  saat ini, tetapi juga kritik terhadap berbagai
  kelemahan yang ada pada ummat islam.

 (c)  Baru kali ini saya memperhatikan: Salah satu "agenda"
  Murad Hofmann, nampaknya adalah mempromosikan sistem
  ekonomi yang islami yang dia yakin akan bisa memperbaiki
  kekurangan yang ada pada sistem ekonomi kapitalis barat.

  komentar saya: 
  --
  kalau Hofmann bermaksud mengritik sistem
  ekonomi kapitalis, saya rasa kritik tsb. lebih layak 
  di alamatkan ke Amerika dan bukan ke Eropa yang umumnya
  ( secara ke "dalam" ) masih berusaha menerapkan
  sistem "sosialis"

  ( meskipun makin lama terasa semakin "berat" - a.l. akibat
berubahnya struktur demografi masyarakat eropa - gimana
mo menerapkan sistem "welfare state" kalo penduduknya 
di dominasi manusia usia "jompo" - karena penduduk
"pribumi"nya ogah punya anak?  :)  ).

 (d)  Ada satu hal kecil yang bagi saya terasa mengganjal:
  Menurut resensi buku tsb. Salah satu kelemahan ummat
  islam yang di identifikasi oleh Murad Hofmann adalah
  "takut dengan teknologi": Weleh, dari mana pak Murad
  bisa punya penilaian semacam itu?

  Saya melihat satu-2 nya "jenis teknologi" yang
  dianggap "kontroversial" atau "beresiko" akan
  "compromising" thd. nilai-2 ke islaman adalah
  teknologi komunikasi dan informasi ( misalnya
  tayangan "porno" lewat satellite-TV atau internet ).
  Tapi toh faktanya 10 tahun terakhir ini jumlah
  stasiun TV dan situs-2 internet di dunia muslim 
  juga terus bertambah.
 
 (e)  Last but not least, nambahin info mengenai "CV"
  pak Murad Hofmann: ternyata beliau mendapat gelar
  Doktor dari Universitas Munich (1957), lalu setelah
  itu masih menyempatkan sekolah lagi di H

[ppiindia] Caping GM: Drupadi

2007-04-30 Terurut Topik Nugroho Dewanto

Drupadi

 SIAPAKAH yang mendengar suara Drupadi 
ketika ia diseret pada rambutnya yang panjang ke 
balairung perjudian itu? Semua. Semua mendengar. Tapi tak ada yang menolongnya.

 Yudhistira, suaminya, yang telah kalah 
dalam pertaruhan, membisu. Juga Arjuna. Juga 
Nakula dan Sadewa. Hanya Bima yang menggeratakkan 
gerahamnya dalam rasa marah yang tertahan, hanya 
Bima yang berbisik, bahwa Yudhistira telah 
berbuat berlebihan, karena bahkan pelacur pun tak 
dipertaruhkan dalam pertandingan dadu. “Ketika 
kau jadikan kami, adik-adikmu, barang taruhan, 
aku diam, karena kau, kakak sulung, adalah tetua 
kami. Kami bahkan rela jadi budak ketika kau 
kalah. Ketika kau jadikan dirimu sendiri barang 
pembayaran, kami juga diam, karena kau sendirilah 
yang menanggungnya. Tapi apa hakmu mengorbankan 
Drupadi di tempat ini? Apa hakmu, Kakakku?”

 Yudhistira membisu. Semua hanya 
menyimak, juga para pangeran di arena itu, juga 
Baginda Destarastra yang--dalam gelap matanya 
yang buta--toh pasti mendengar, dan menyaksikan, 
malapetaka yang tengah terjadi: para Pandawa 
telah menerima tantangan berjudi para Kurawa, dan 
Yudhistira yang lurus hati itu dengan mudah 
kalah, oleh Sangkuni yang pintar, sampai milik 
penghabisan. Harta telah ludes. Kerajaan telah 
terambil. Adik-adiknya telah tersita. Juga 
dirinya sendiri, yang kini duduk bukan lagi 
sebagai orang merdeka. Lalu Drupadi, putri dari 
Kerajaan Pancala yang terhormat itu….

 Bersalah apakah wanita ini, kecuali 
bahwa ia kebetulan dipersunting putra Pandu? 
Dursasana, yang matanya memerah saga oleh mabuk, 
oleh kemenangan dan berahi, menyeretnya pada 
rambut. “Budak!” seru bangsawan Kurawa itu seraya 
mencoba merenggutkan kain Drupadi. “Hayo, layani 
aku, budak!” Suara tertawa--kasar dan aneh karena 
gugup--terdengar di antara hadirin. Sangkuni 
ketawa. Duryudana ketawa. Karna ketawa.

 Bima, mendidih sampai ke ruas 
jantungnya, gemetar, mencoba menahan katup 
amarah, menyaksikan adegan kemenangan dan 
penghinaan itu. Api seperti memercik dari 
wajahnya, dan tinjunya yang kukuh mengencang di 
ujung lengan, tapi Arjuna menahannya. “Apa boleh 
buat, Bima,” kata kesatria tengah Pandawa ini, 
“merekalah yang menang, mereka tak menipu, dan 
Yudhistira tahu itu--perjudian ini juga sejak mula tak ditolaknya.”

 “Baiklah, baiklah,” sahut Bima. “Jangan 
tegur aku lagi. Tapi dengarlah sumpahku” (dan ia 
tiba-tiba berdiri, mengeraskan suaranya hingga 
terdengar ke segala penjuru). “Hai, kalian, 
dengarlah sumpahku: kelak, dalam perang yang 
menentukan antara kita di sini, akan kurobek dada 
Dursasana dengan kuku-kuku tanganku” (dan suara 
Bima terdengar seperti raung, muram, 
menggeletar), “lalu akan kuminum darahnya, kuminum!”

 Balairung seolah baru mendengarkan petir 
menggugur. Beberapa bangsawan Kurawa mendeham 
mengejek--bukankah ancaman Bima itu omong kosong, 
karena ia secara sah telah jadi budak--tapi 
sebagian tiba-tiba merasa ngeri: rasanya memang 
sesuatu yang tak pantas telah terjadi di tempat terhormat ini.

 Tapi, siapakah yang akan menolong Drupadi?

 Sekali lagi, Dursasana mencoba 
menanggalkan kain dari tubuh istri Yudhistira 
itu. Kain terlepas…. Tapi entah mengapa, 
laki-laki perkasa itu tak kunjung berhasil 
menelanjangi wanita yang bingung dan pasrah itu. 
Mungkin ada keajaiban dari langit, mungkin 
Dursasana terlalu meradang oleh nafsu, mungkin 
anggur telah memuncak maraknya di kepala: di 
depannya, ia seakan-akan menghadapi 
berlapis-lapis kain yang menjaga kulit yang 
lembut itu. Tiap kali selembar terenggut oleh 
tangannya yang gemetar, tiap kali pinggul Drupadi 
seolah tertutup kembali. Dan Dursasana, pada klimaksnya, terkapar.

 Ruangan agung itu seolah-olah melepas 
napas: memang ada sesuatu yang melegakan ketika 
adegan yang menekan saraf itu berakhir begitu 
hambar. Tapi tidak: persoalan Drupadi belum 
selesai. Dan kini wanita itu datang, setengah 
merangkak, ke hadapan para bangsawan tua yang 
selama ini menyaksikan semuanya dengan mata sedih tapi mulut tertutup.

 “Paduka, berhakkah Yudhistira 
mempertaruhkan diri hamba, berhakkah dia merasa 
memiliki diri hamba, ketika ia tidak memiliki lagi diri dan kemerdekaannya?”

 Kali ini Resi Bhisma--yang termasyhur 
arif dan ikhlas itu--menjawab, “Aku tak tahu, 
Anakku. Jalan darma sangat subtil. Mana yang 
benar, mana yang tidak, bahkan orang yang paling 
bijaksana pun kadang-kadang hanya menduga. 
Cobalah kau tanya Yudhistira sendiri.”

 Tapi tak ada ucapan yang terdengar. 
Hanya, saat itu, di luar menggores jerit burung, 
dan suara anjing menyalak, dan langit malam 
seperti retak. Agaknya sesuatu, yang bukan 
termasuk dalam ruang judi para raja itu, yang 
bisa menjawab: tak seorang pun dapat memiliki 
orang lain, juga dalam kemenangannya yang sah. 
Berlapis-lapis batas tetap memisahkan antara 
Drupadi dan penaklukan, antara hamba dan tuan.

Goenawan Mohamad

Naskah ini pernah dimuat di Temp

[ppiindia] Orang-Orang Terbaik

2007-04-30 Terurut Topik agussyafii
Orang-Orang Terbaik

Selalu hadir dalam kehidupan saya adalah sosok yang sederhana. Orang 
yang memiliki kualitas hidup yang sungguh mengagumkan. Sama seperti 
hal ibu saya. Dalam banyak hal ibu bukan hanya sosok yang sekedar 
melahirkan namun juga mendidik dan membesarkan penuh cinta kasih. 
Terkadang ditengah kesibukan hampir terlupakan bahwa ibu juga 
memiliki peran yang cukup besar dalam kehidupan saya.

Dalam keheningan saya teringat pesannya. "Hidup ini memang sulit. 
Buatlah yang sulit itu menjadi mudah dan memudahkan orang lain."

Terima kasih ibu..

Wassalam,
agussyafii

==
Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui 
http://agussyafii.blogspot.com dan sms 0888 176 48 72
==





[ppiindia] [chem-is-try.org] Updated Artikel dan Fokus April 2007

2007-04-30 Terurut Topik Soetrisno
Salam utk milister cfbe,

Berikut adalah updated artikel dan fokus pada situs www.chem-is-
try.org. Semoga tulisan-tulisan ini bisa memberikan informasi 
seputar kimia melalui situs dan membangun pendidikan kimia di 
Indonesia.

 Artikel ---
RNAi vs H5N1
Oleh Hosea Saputro Handoyo
Mahasiswa Life Sciences Hogeschool van Arnhem en Nijmegen, Belanda

RNAi merupakan singkatan dari RNA Interference atau dikenal juga
sebagai post transcriptional gene silencing dan transgene silencing.
RNAi merupakan mekanisme alam di dalam sel untuk mengatur dan
menghentikan ekspresi gen (melalui proteinnya) secara spesifik. RNAi
baru dikembangkan untuk keperluan klinis sejak 1998 walaupun sudah
mulai ditemukan dari tahun 1990 dalam penelitian tumbuhan petunia
hasil kerjasama Amerika-Belanda (Napoli et al. and Stuitje et al., 
1990).

[selengkapnya http://www.chem-is-try.org]

 Fokus - 
Ekstrak Bahan Alam sebagai Alternatif Inhibitor Korosi
Oleh : Sinly Evan Putra, Sudrajat, Beni Hermawan
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung

"Back to Nature (kembali ke alam)" merupakan istilah yang digunakan
oleh banyak orang, agar masyarakat kembali memanfaatkan bahan-bahan
kimia yang telah disediakan oleh alam dan bukan bahan sintetis.
Trend back to nature ini didasarkan oleh berbagai kekurangan,
keamanan, dan bahaya kesehatan dari penggunaan yang terus menerus
dari bahan kimia sintetis. Contoh sederhananya adalah dalam bidang
pertanian, dimana banyak petani dan konsumen lebih memilih hasil
pertanian yang dipupuk dengan mengunakan pupuk alami (kompos/kotoran
ternak) dibandingkan dengan pupuk sintetis. Contoh-contoh lainnya
adalah penggunaan plastik, dimana sekarang sedang digalakkan
pencarian bahan baku plastik alami (biopolimer) yang diharapkan
dapat menggantikan peranan plastik sintetis yang bersifat
nonbiodegradable dan tidak ramah lingkungan. Begitupun dengan zat
aditif makanan (alami dan sintetis), soft drink, dan lain-lain.

Istilah back to nature juga berlaku dalam aplikasinya dibidang kimia
korosi. Tetapi sebelum meninjau lebih jauh aplikasinya, mungkin
penulis akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu korosi dan
inhibitor.

[selengkapnya http://www.chem-is-try.org]

Redaksi mengajak untuk turut berpartisipasi dalam menulis di 
www.chem-is-try.org . Silahkan menghubungi redaksi untuk pengiriman 
artikel

Soetrisno
a.n redaksi
http://www.chem-is-try.org



[ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di kampus Univ. Duisburg-Essen

2007-04-30 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Oooo wong Mesir to? ya mungkin lebih josss.. lha kok namanya Hofmann?
Iki jeneng Germania lho? Bukan mbedakno, wong bule jago apa, wong 
Eskimo jago apa, wong Jowo jago apa, kan memang ada pembagiannya to?

Wong kraton Mangkunegaran disuruh belajar gamelan dari Londo? lha 
rak yo lucu? (bisa sih bisa)..

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Okay..
> 
> Berhubung aku bukan orang akademik dan bukan mantan.. wis, gak 
nyambung
> tho??.. hihihi.. l.. aku mesti ngomong opo maning..?? 
eh,
> bentar, dikit lagi, kenapa membeda-bedakan ras keturunan..?? yg
> tertulis, terbaca seperti ini ni.. ini orang kita, ini orang bule, 
ini
> orang mesir..[??] pola pikir yg tercetak karena didikan akademi..??
> 
>  
> 
> Nyuwun pangapunten ya Pak RMDH..
> 
>  
> 
> Gak mau tolakangin.. kalo ada tolakmiskin.. mau..
> 
>  
> 
> Wassalam,
> 
>  
> 
>   _  
> 
> From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of RM Danardono HADINOTO
> Sent: Tuesday, May 01, 2007 10:04 AM
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: [ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di 
kampus
> Univ. Duisburg-Essen
> 
>  
> 
> Deket sih enggak mbak. Dari Vienna keperbatasan barat Austria, 
kira 
> kira 300an km, jadi 3 jam-an naik mobil via highway (Indonesianya 
> jalan tol). Dari sana masih puluhan km masuk ke Jerman. Tapi semua 
> jalan di Jerman adalah highway yang sangat lebar..
> 
> Kok jawab jawaban to mbak? Yang mau nerangkan sopo? kan beliauw? 
> kita kan cukup ndengerin aja. Menurut aku sih, pakar pakar Islam 
> dari Al Azhar di mesir lebih mampu menerangkan mengenai keadaan 
> dalam komunitas Islam dikaitkan dengan ajaran Islam sendiri.
> 
> Mosok kita butuh keterangan wong bule mengenai kebudayaan dan 
> tatamasyarakat di luar eropa? Eyel eyelan memang bikin capek, kalo 
> diskusi akademis nggak mbak..
> 
> Kalo mbak capek ya minum Tolakangin..
> 
> Salam
> 
> danardono
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com  ,
> "Listy"  wrote:
> >
> > Heheheheee..
> > 
> > 
> > 
> > Emang dari Vienna ke Kampus Lotharstr. lumayan jauh ya Pak..??
> > 
> > Eh, mungkin juga ya.. soale blum nate ke eropa.. gak ngerti.. :-)
> > 
> > 
> > 
> > Mudah2an Dr. Murad segera tindak-tindak ke Vienna..
> > 
> > Ketemuan sama Pak RMDH, kenalan, tanya-tanyaan, jawab-jawaban..
> > 
> > Tapi gak usyah eyel-eyelan ya Pak.. bikin capek deh..
> > 
> > 
> > 
> > Wassalam,
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > _ 
> > 
> > From: ppiindia@yahoogroups.com 
> [mailto:ppiindia@yahoogroups.com  ]
> On
> > Behalf Of RM Danardono HADINOTO
> > Sent: Tuesday, May 01, 2007 9:27 AM
> > To: ppiindia@yahoogroups.com  
> > Subject: [ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di 
> kampus
> > Univ. Duisburg-Essen
> > 
> > 
> > 
> > OK mbak, tak tunggu si master datang ke Vienna. 
> > 
> > Soale kan mas imuchtarom yang kenal beliauw? Lhak tak tanyak 
sama 
> > mas imuchtarom? lha tanyak sama sopo? mbak Aris?
> > 
> > Salam
> > 
> > danardono
> > 
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com 
>  40yahoogroups.com> ,
> > "Listy"  wrote:
> > >
> > > Mungkin, lebih baik, hadir di seminar tsb pak, langsung tanya 
> > kepada Dr.
> > > Murad.. jawaban yg didapat.. bakalan lebih josss..
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Wassalam,
> > > 
> > > 
> > > 
> > > _ 
> > > 
> > > From: ppiindia@yahoogroups.com 
>  40yahoogroups.com>
> > [mailto:ppiindia@yahoogroups.com 
>  40yahoogroups.com> ]
> > On
> > > Behalf Of RM Danardono HADINOTO
> > > Sent: Tuesday, May 01, 2007 8:40 AM
> > > To: ppiindia@yahoogroups.com 
>  
> > > Subject: [ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann 
di 
> > kampus
> > > Univ. Duisburg-Essen
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Apakah perannya dalam menjelaskan pada publik Eropa, mengapa 
> wajah 
> > > Islam di barat dianggap bringas? Apakah perannya dalam 
> mengurangi 
> > > kekerasan yang dialami penduduk Eropa (bom Madrid, bom London, 
> dan 
> > > lain lainnya)?
> > > 
> > > salam ke Duisburg
> > > 
> > > Danardono
> > > 
> > > --- In ppiindia@yahoogroups.com 
>  40yahoogroups.com>
> >  > 40yahoogroups.com> ,
> > > "imuchtarom"  wrote:
> > > >
> > > > 
> > > > 
> > > > Sebagaimana sebagian besar dari kita telah
> > > > mengetahui, pak Murad Hofman adalah seorang
> > > > cendekiawan muslim jerman yang banyak dikenal,
> > > > antara lain lewat karya buku-2 yang telah
> > > > ditulisnya.
> > > > 
> > > > Dr. Murad Hofman akan menjadi pembicara pada
> > > > seminar yang diselenggarakan oleh Keluarga
> > > > Mahasiswa Muslim Universitas Duisburg-Essen
> > > > (IV) pada
> >

[ppiindia] Re: beberapa artikel ttg wanita jepang - buat aris

2007-04-30 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Lhooo pakde, sejarah memang membahas masa lalu, mosok masa yang 
datang, ini tanya sama paranormal (kalau percaya) ha ha ha

Im back too pakde

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Weleh-weleh masih mbahas cerita masa lalu tho?
> Aduh, wong kejayaan porto tinggal kenangan (sekarang porto 
hanyalah negara
> sa' upil di eropah)
> Kejayaan turki tinggal kenangan (sekarang turki lagi ribut 
pemilihan
> presiden)
> Kejayaan demak? waduh apalagi demak, sekarang lagi kele-kele 
kebanjiran...
> Udah mikir Indonesia saja...
>  Hallo Millister...
> I am back...
> DG
> 



RE: [ppiindia] [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih menjadi masjid

2007-04-30 Terurut Topik Listy
Terimakasih, boss guwe dateng.. hihih...

 

Sampai jumpaa...

 

Wassalam,

 

  _  

From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of RM Danardono HADINOTO
Sent: Tuesday, May 01, 2007 10:06 AM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih menjadi
masjid

 

Wejangan mbak sing wicaksono iki kok ngingetkan aku pada pedato pak 
Yudhoyono diupacara Dharma Shanti Nasional, kemarin dulu, uoacara 
umat Hindu Bali se Indonesia...

Bikin tentrem..

Salam

Danardono

--- In ppiindia@yahoogroups.com  ,
"Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ya itu tadi, kan sudah ditulis, sikap was-was, iri-hati, cemburu, 
aku
> tambahi yg lain lagi y, dengki, dendam, menang-menangan, gak
> sabaran, sombong, lupa diri, lupa ingatan [eh, yg ini masuk gak 
ya??]..
> bikin mak-jlegerrr.. 
> 
> 
> 
> Capek Bo
> 
> 
> 
> Wassalam,
> 
> 
> 
> _ 
> 
> From: ppiindia@yahoogroups.com 
[mailto:ppiindia@yahoogroups.com  ]
On
> Behalf Of RM Danardono HADINOTO
> Sent: Tuesday, May 01, 2007 9:29 AM
> To: ppiindia@yahoogroups.com  
> Subject: [ppiindia] [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih 
menjadi
> masjid
> 
> 
> 
> Iyo mbak, damai dibumi, sementara ini jalan jalan di Vienna ditepi 
> sungai Donau atau ditengah bukit bukit Alpen, lebih damai dari di 
> tanah sendiri..makan dihotel berbintang tiba tiba jlegerrr...
> 
> Piye to mbak?
> 
> Salam
> 
> Danardono
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com 
 ,
> "Listy"  wrote:
> >
> > Susah pak, kalo sikap was-was, iri-hati, cemburu, trus 
> berprasangka,
> > jangan-jangan nanti.. jangan-jangan nanti.. dipiara dan dibiarkan
> > berkembang dalam hati.. akibatnya, tak kan ada rasa damai di 
> hati..damai
> > di lingkungan.. damai di bumi.. :))
> > 
> > 
> > 
> > Wassalam,
> > 
> > 
> > 
> > _ 
> > 
> > From: ppiindia@yahoogroups.com 

> [mailto:ppiindia@yahoogroups.com 
 ]
> On
> > Behalf Of RM Danardono HADINOTO
> > Sent: Tuesday, May 01, 2007 8:37 AM
> > To: ppiindia@yahoogroups.com 
 
> > Subject: [ppiindia] [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih 
> menjadi
> > masjid
> > 
> > 
> > 
> > Apa yang ditulis dalam artikel dibawah, terjadi benar benar di 
> Wina 
> > tahun silam, pada saat kampanye pemilu baik untuk DPD kota Wina 
> > maupun DPR. Sebuah partai yang dekat ideologi Nazi me-manas 
manasi 
> > rakyat kecil, terutama bule bule yang menganggur, calon 
mahasiswa 
> > yang tak dapat tempat, atau mereka yang benci melihat bantuan 
> sosial 
> > pemerintah kota Wina bagi para pengungsi dan pelarian yang rata 
> rata 
> > dari negara Muslim.
> > 
> > Salah satunya adalah slogan: " wir wollen Heimat und nicht 
Saria", 
> > artinya "Yang kami inginkan tanah air (budaya sendiri), dan 
bukan 
> > Syariat". Atau "Wien ist nicht Isanbul", "Wina bukan Istanbul".
> > 
> > Saya pernah melihat di tram sekelompok pelajar berjilbab asal 
> Iran, 
> > yang duduk mengelompok, dan tampak memisahkan diri dari 
penumpang 
> > biasa, dan tidak berbahasa Jerman. beberapa penumpang 
> mengkomentari 
> > synis " wenn sie unter sich Muslem sein wollen, warum bleiben 
sie 
> > nicht daheim?" Artinya: "Kalau mereka hanya ingin diantara 
mereka 
> > sendiri, Muslim, mengapa mereka tak tinggal dinegeri mereka 
> > (dirumah)?"
> > 
> > Suasana dikurun 15 tahun terakhir makin memanas, dari pemilu ke 
> > pemilu, berkat bertambahnya jumlah pelarian dari LN, dan kian 
> > beranakpinaknya kelompok penduduk buruh migran. Penduduk 
setempat 
> > diseluruh negara barat, terutama dari kalangan menengah keatas 
> > menunjukkan angka kelahiran yang sangat kecil.
> > 
> > Salam
> > 
> > danardono
> > 
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com 

>  40yahoogroups.com> ,
> > "Listy"  wrote:
> > >
> > > Jadi pening ya pak..?? :))
> > > 
> > > 
> > > 
> > > _ 
> > > 
> > > From: ppiindia@yahoogroups.com 

>  40yahoogroups.com>
> > [mailto:ppiindia@yahoogroups.com 

>  40yahoogroups.com> ]
> > On
> > > Behalf Of radityo djadjoeri
> > > Sent: Tuesday, May 01, 2007 2:06 AM
> > > To: aina@; Yogi Triyuniardi; [EMAIL PROTECTED]
 
>  
> >  ;
> > > ppiindia@yahoogroups.com 

> 

RE: [ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di kampus Univ. Duisburg-Essen

2007-04-30 Terurut Topik Listy
Okay..

Berhubung aku bukan orang akademik dan bukan mantan.. wis, gak nyambung
tho??.. hihihi.. l.. aku mesti ngomong opo maning..?? eh,
bentar, dikit lagi, kenapa membeda-bedakan ras keturunan..?? yg
tertulis, terbaca seperti ini ni.. ini orang kita, ini orang bule, ini
orang mesir..[??] pola pikir yg tercetak karena didikan akademi..??

 

Nyuwun pangapunten ya Pak RMDH..

 

Gak mau tolakangin.. kalo ada tolakmiskin.. mau..

 

Wassalam,

 

  _  

From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of RM Danardono HADINOTO
Sent: Tuesday, May 01, 2007 10:04 AM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di kampus
Univ. Duisburg-Essen

 

Deket sih enggak mbak. Dari Vienna keperbatasan barat Austria, kira 
kira 300an km, jadi 3 jam-an naik mobil via highway (Indonesianya 
jalan tol). Dari sana masih puluhan km masuk ke Jerman. Tapi semua 
jalan di Jerman adalah highway yang sangat lebar..

Kok jawab jawaban to mbak? Yang mau nerangkan sopo? kan beliauw? 
kita kan cukup ndengerin aja. Menurut aku sih, pakar pakar Islam 
dari Al Azhar di mesir lebih mampu menerangkan mengenai keadaan 
dalam komunitas Islam dikaitkan dengan ajaran Islam sendiri.

Mosok kita butuh keterangan wong bule mengenai kebudayaan dan 
tatamasyarakat di luar eropa? Eyel eyelan memang bikin capek, kalo 
diskusi akademis nggak mbak..

Kalo mbak capek ya minum Tolakangin..

Salam

danardono

--- In ppiindia@yahoogroups.com  ,
"Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Heheheheee..
> 
> 
> 
> Emang dari Vienna ke Kampus Lotharstr. lumayan jauh ya Pak..??
> 
> Eh, mungkin juga ya.. soale blum nate ke eropa.. gak ngerti.. :-)
> 
> 
> 
> Mudah2an Dr. Murad segera tindak-tindak ke Vienna..
> 
> Ketemuan sama Pak RMDH, kenalan, tanya-tanyaan, jawab-jawaban..
> 
> Tapi gak usyah eyel-eyelan ya Pak.. bikin capek deh..
> 
> 
> 
> Wassalam,
> 
> 
> 
> 
> 
> _ 
> 
> From: ppiindia@yahoogroups.com 
[mailto:ppiindia@yahoogroups.com  ]
On
> Behalf Of RM Danardono HADINOTO
> Sent: Tuesday, May 01, 2007 9:27 AM
> To: ppiindia@yahoogroups.com  
> Subject: [ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di 
kampus
> Univ. Duisburg-Essen
> 
> 
> 
> OK mbak, tak tunggu si master datang ke Vienna. 
> 
> Soale kan mas imuchtarom yang kenal beliauw? Lhak tak tanyak sama 
> mas imuchtarom? lha tanyak sama sopo? mbak Aris?
> 
> Salam
> 
> danardono
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com 
 ,
> "Listy"  wrote:
> >
> > Mungkin, lebih baik, hadir di seminar tsb pak, langsung tanya 
> kepada Dr.
> > Murad.. jawaban yg didapat.. bakalan lebih josss..
> > 
> > 
> > 
> > Wassalam,
> > 
> > 
> > 
> > _ 
> > 
> > From: ppiindia@yahoogroups.com 

> [mailto:ppiindia@yahoogroups.com 
 ]
> On
> > Behalf Of RM Danardono HADINOTO
> > Sent: Tuesday, May 01, 2007 8:40 AM
> > To: ppiindia@yahoogroups.com 
 
> > Subject: [ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di 
> kampus
> > Univ. Duisburg-Essen
> > 
> > 
> > 
> > Apakah perannya dalam menjelaskan pada publik Eropa, mengapa 
wajah 
> > Islam di barat dianggap bringas? Apakah perannya dalam 
mengurangi 
> > kekerasan yang dialami penduduk Eropa (bom Madrid, bom London, 
dan 
> > lain lainnya)?
> > 
> > salam ke Duisburg
> > 
> > Danardono
> > 
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com 

>  40yahoogroups.com> ,
> > "imuchtarom"  wrote:
> > >
> > > 
> > > 
> > > Sebagaimana sebagian besar dari kita telah
> > > mengetahui, pak Murad Hofman adalah seorang
> > > cendekiawan muslim jerman yang banyak dikenal,
> > > antara lain lewat karya buku-2 yang telah
> > > ditulisnya.
> > > 
> > > Dr. Murad Hofman akan menjadi pembicara pada
> > > seminar yang diselenggarakan oleh Keluarga
> > > Mahasiswa Muslim Universitas Duisburg-Essen
> > > (IV) pada
> > > 
> > >  
>  > 
> >  
>  > > >
> > > 
> > > -
> > > Hari/Tanggal: Rabu, 2 Mei 2007
> > > J a m : 18:00 - 20:00
> > > Tempat : Universitas Duisburg-Essen
> > > ( Kampus Lotharstr. )
>

Re: [ppiindia] Re: beberapa artikel ttg wanita jepang - buat aris

2007-04-30 Terurut Topik Mas Bagong
Weleh-weleh masih mbahas cerita masa lalu tho?
Aduh, wong kejayaan porto tinggal kenangan (sekarang porto hanyalah negara
sa' upil di eropah)
Kejayaan turki tinggal kenangan (sekarang turki lagi ribut pemilihan
presiden)
Kejayaan demak? waduh apalagi demak, sekarang lagi kele-kele kebanjiran...
Udah mikir Indonesia saja...
 Hallo Millister...
I am back...
DG


On 4/30/07, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   --- In ppiindia@yahoogroups.com , aris
> solikhah <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> "Kesultanan di Indonesia memiliki hubungan dengan khilafah Islamiyah
> (baik Umayyah, Abbasiyah dan Usmaniyah), saat Aceh di serang
> penjajah, Khilafah Usmaniyah membantu mengirimkan bantuan militer
> berupa armada laut dan persenjataan.
>
> Mbah bisa mencari bebas di Google sebanyak-banyaknya"
>
> Gak usah google-google-an mbak, sumber historia kita sendiri cukup
> kok, dan kita kan juga belajar sejarah disekolah?
>
> bantuan militer armada laut dan militer itu mbak bisa rinci?
>
> 1) tahun berapa dalam perang laut dimana?
>
> 2) siapa laksamana armada Turki? berapa kapal dan jenis kapal perang
> yang digunakan armada Turki?
>
> 3) persenjataan bentuk apa yang diterima dan diterima oleh kerajaan
> kerajaan mana saja, bilamana?
>
> 4) apa peran armada Turki ketika klerajaan malakka digebuk remuk
> tahun 1511 oleh laksamana Alfonso d'Albuquerque?
>
> Jawaban ilmiah ya mbak? jangan di reka reka atau dikutip secara
> tidak jelas.
>
> Salam historia
>
> Danardono
>
> > Mbah, iya betul saya salah nulis, (maaf kalau kadang saya ndak
> baca balasan mbah). Pati Unus mengirim bantuan ke Malaka bukan
> Makassar walau sebenarnya juga antara kesultanan di seluruh
> Indonesia memiliki kekerabatan keluarga via pernikahan. Mbah, saya
> Insya Allah bukanlah pembohong. Karena saya yakin, kebenaran dan
> impian tak bisa dibangun dari kebohongan.
> >
> > saya ingin sekali memberikan CD dan booklet tentang jejak
> syariah dan Khilafah di Indonesia. Dana yang punyai ngepres. Namun
> demikian mbah bisa merangkai referensi ini: (saya carikan di google)
> > http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Islam/walisongo.htm
> >
> > http://drainfamily.multiply.com/reviews
> >
> > http://walisanga.blogspot.com/
> >
> > http://www.rsi.sg/malay/imej/view/20050516140253/1/.html
> >
> > Kesultanan di Indonesia memiliki hubungan dengan khilafah
> Islamiyah(baik Umayyah, Abbasiyah dan Usmaniyah), saat Aceh di
> serang penjajah, Khilafah Usmaniyah membantu mengirimkan bantuan
> militer berupa armada laut dan persenjataan.
> >
> > http://www.dataphone.se/~ahmad/991128.htm
> > http://www.kimpraswil.go.id/pemdaaceh/buletin/Nangroe%20Aceh.htm
> >
> > Mbah bisa mencari bebas di Google sebanyak-banyaknya.
> >
> >
> > salam,
> >
> > Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya sendiri
> >
> > Bangsaku adalah bangsa yang unggul dan tangguh.
> >
> >
> >
> >
> >
> > TO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Bagushhh..kalau si mbak benar benar mempelajari sejarah
> (secara
> > ilmiah). Terutama juga memperhatikan masukan yang diberikan mas
> > Dewanto dalam posting diatas no 68780 : muatan ilmiah sebuah
> cabang
> > ilmu pengetahuan, yang namanya sejarah.
> >
> > Sejarah harus dijauhkan dari dongeng dongeng dan legenda. Legenda
> > misalnya cerita Sangkuriang, nyi Lorokidul sampai dongeng dongeng
> > tentang wali songo...
> >
> > Yang memang yterbukti dari kisah walisongo mungkin adalah
> historia,
> > and the rest is dongeng.
> >
> > Juga dopngeng, yang mbak kisahkan, yakni pati Unus melancong ke
> > Makassar untuk bantu mengusir armada Portugis. Si pati Unus ini
> > sepanjang hidup tak pernah merantau ke makassar (lha wong gak tahu
> > dimana makassar itu). Yang pernah mencoba ke Makassar, dan adalah
> > historis, malah pesawat Adam Air yang nyungsep diair..
> >
> > Yang historis adalah pengepungan Malakka (buklan makassar) oleh
> > armada Portugis dibawah laksamana Alfonso d'Albuquerque pada musim
> > panas 1511. beliau menjelajah dari pelabuhan Goa di India. malakka
> > rontok dibawah tembakan peluru meriam kapal perang Portugis, sang
> > Pati Unus inging pulang ke Jawa kenak gebuk. Juga demikian pasukan
> > kerajaan kerajaan Islam diperairan selat Malakka yang mau bantu
> > Malakkka.
> >
> > Yang historis adalah kejayaan Nusantara lebih dari 300an tahun,
> > dibawah Shailendra dan majapahit, yang bertumpu pada budaya Hindu-
> > Buddha. Jaya dan besar sekali...
> >
> > Dengan akhir masa jaya Hindu Buddha, timbul kerajaan kerajaan mini
> > Muslim disepanjang peisisir Sumatra dan jawa. tak ada yang jaya,
> dan
> > saling gebuk gebukan. Ketidak jayaan berlangsung sampai malam ini,
> > saya menulis posting ini, dimana bangsa ini gratul gratul
> > sempoyongan...
> >
> > Ini historis. OK mbak? jauhkan jauh jauh dongeng dongeng (walau
> > sangat indah bagi kelompok dan agama), karena ini membuat butek
> > karya ilmiah..
> >
> > Salam
> >
> > danardono
> >
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com , aris
> solikhah 
> > wrote:
> > >
> > > Lha, selama ini say

[ppiindia] Gender gap carries a big cost

2007-04-30 Terurut Topik sidqy suyitno


Gender gap carries a big cost


If you are not convinced, would the annual loss of almost
$80 billion of Asian output change your mind?


 


By William Pesek Bloomberg News


Published: April
 30, 2007


 


We live in a world of daunting economic challenges: debt
imbalances, out-of-whack currencies, Chinese overheating, wobbly housing
markets, erratic energy prices, terrorism, geopolitical risks, you name it.


Let’s add another one to the list: women.


Gender discrimination is often seen as a social issue.
Increasingly, though, it is becoming an economic one, even worthy for the Group
of 7 nations to discuss it. If you are not convinced, would the annual loss of
almost $80 billion of Asian output change your mind?


That estimate comes from the United Nations Economic and
Social Commission for Asia and the Pacific (UN-ESCAP),
and it could be conservative. The group says the Asia-Pacific region is losing
as much as $47 billion of output per year from a lack of female participation
in labor markets. And as much as $30 billion is lost because of gender gaps in
education systems.


This is the wrong time for Asia to
be squandering twice the annual output of Luxembourg
because of a problem that is so easily solved.


Growth in India
would increase by 1.08 percentage points if its female-labor participation rate
were put on par with the United States,
the UN group said in a report April 18. Doing so would give India
extra gross domestic product equivalent to Uruguay’s
as it struggles to raise millions out of poverty.


“Gender discrimination has always been considered a soft
issue, a human rights issue,” said Shamika Sirimanne, a senior UN development
economist in Bangkok. “But we are
seeing it carries a huge economic cost.”


Admittedly, gender inequality does not factor easily into
a nation’s credit ratings, bond yields or stock valuations. It is not something
to which investment-bank economists pay much attention. But over time,
empowering women would make Asia a far more vibrant
place.


Aside from India,
the UN report also pointed to Malaysia
and Indonesia
as economies that would benefit from greater labor participation among women.
It noted that female involvement in China
is “already considerably higher” than much of Asia.
Perhaps it is no coincidence that China
remains the region’s star economic performer.


Yes, things are improving for women globally, and Asia
is no exception. Yet there is ample evidence that things are improving much
more slowly in the 2000s than many feminists had hoped for.


Politicians need to realize that under-utilizing women in
the workforce leads to slower growth and less-skilled labor markets. The same
is true of conservative business cultures that limit women’s ability to move up
into the executive suite.


Take MasterCard Worldwide’s latest women’s advancement
index for Asia. It showed that even as women make
strides in labor force participation and education, they are less confident
than a year ago of getting more of the managerial positions that now go to men.
The index fell to 72.09 in 2007 from 76.11 in 2006.


The cost of undereducating women is growing as ideas and
information become more valuable than manufacturing. It is an idea Lawrence
Summers helped put on the U.S.
government’s radar screen a decade ago while working for President Bill
Clinton.


But Summers was pressured to resign the presidency of Harvard
 University last year amid
accusations that he had made sexist statements. The dustup occurred at a
conference in Cambridge in 2005
when the former U.S. Treasury secretary questioned women’s aptitude for science.


The outcry was misplaced because women have few more
enthusiastic cheerleaders among economists than Summers. In the late 1990s and
in 2000, I traveled with him through sub-Saharan Africa,
India and other
poverty-plagued economies like Indonesia
and the Philippines.
In each place, Summers counseled leaders to invest more in educating girls.


The reason: Returns on educating women typically exceed
those on men. The odds are that the more educated a nation’s women are, the
more emphasis they will put on investing in the education and health of their
children. That results in an economic ripple effect from one generation to the
next.


Gender issues are not just holding back developing
economies, a point persuasively made in an April 3 Goldman Sachs Group report.
The London-based economist Kevin Daly argued that reduced inequality will help
rich nations address the twin problems of population aging and shoring up
public pension programs.


“Closing the gap between male and female employment would
have huge implications for the global economy, boosting U.S. GDP by as much as
9 percent, euro-zone GDP by 13 percent and Japanese GDP by 16 percent,” Daly
said. What’s more, he said, rising female labor participation would have
“important implications” for global equity markets.


The good news is that gender balance can be achieved with
a minimum amou

[ppiindia] [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih menjadi masjid

2007-04-30 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Wejangan mbak sing wicaksono iki kok ngingetkan aku pada pedato pak 
Yudhoyono diupacara Dharma Shanti Nasional, kemarin dulu, uoacara 
umat Hindu Bali se Indonesia...

Bikin tentrem..

Salam

Danardono

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ya itu tadi, kan sudah ditulis, sikap was-was, iri-hati, cemburu, 
aku
> tambahi yg lain lagi y, dengki, dendam, menang-menangan, gak
> sabaran, sombong, lupa diri, lupa ingatan [eh, yg ini masuk gak 
ya??]..
> bikin mak-jlegerrr.. 
> 
>  
> 
> Capek Bo
> 
>  
> 
> Wassalam,
> 
>  
> 
>   _  
> 
> From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of RM Danardono HADINOTO
> Sent: Tuesday, May 01, 2007 9:29 AM
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: [ppiindia] [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih 
menjadi
> masjid
> 
>  
> 
> Iyo mbak, damai dibumi, sementara ini jalan jalan di Vienna ditepi 
> sungai Donau atau ditengah bukit bukit Alpen, lebih damai dari di 
> tanah sendiri..makan dihotel berbintang tiba tiba jlegerrr...
> 
> Piye to mbak?
> 
> Salam
> 
> Danardono
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com  ,
> "Listy"  wrote:
> >
> > Susah pak, kalo sikap was-was, iri-hati, cemburu, trus 
> berprasangka,
> > jangan-jangan nanti.. jangan-jangan nanti.. dipiara dan dibiarkan
> > berkembang dalam hati.. akibatnya, tak kan ada rasa damai di 
> hati..damai
> > di lingkungan.. damai di bumi.. :))
> > 
> > 
> > 
> > Wassalam,
> > 
> > 
> > 
> > _ 
> > 
> > From: ppiindia@yahoogroups.com 
> [mailto:ppiindia@yahoogroups.com  ]
> On
> > Behalf Of RM Danardono HADINOTO
> > Sent: Tuesday, May 01, 2007 8:37 AM
> > To: ppiindia@yahoogroups.com  
> > Subject: [ppiindia] [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih 
> menjadi
> > masjid
> > 
> > 
> > 
> > Apa yang ditulis dalam artikel dibawah, terjadi benar benar di 
> Wina 
> > tahun silam, pada saat kampanye pemilu baik untuk DPD kota Wina 
> > maupun DPR. Sebuah partai yang dekat ideologi Nazi me-manas 
manasi 
> > rakyat kecil, terutama bule bule yang menganggur, calon 
mahasiswa 
> > yang tak dapat tempat, atau mereka yang benci melihat bantuan 
> sosial 
> > pemerintah kota Wina bagi para pengungsi dan pelarian yang rata 
> rata 
> > dari negara Muslim.
> > 
> > Salah satunya adalah slogan: " wir wollen Heimat und nicht 
Saria", 
> > artinya "Yang kami inginkan tanah air (budaya sendiri), dan 
bukan 
> > Syariat". Atau "Wien ist nicht Isanbul", "Wina bukan Istanbul".
> > 
> > Saya pernah melihat di tram sekelompok pelajar berjilbab asal 
> Iran, 
> > yang duduk mengelompok, dan tampak memisahkan diri dari 
penumpang 
> > biasa, dan tidak berbahasa Jerman. beberapa penumpang 
> mengkomentari 
> > synis " wenn sie unter sich Muslem sein wollen, warum bleiben 
sie 
> > nicht daheim?" Artinya: "Kalau mereka hanya ingin diantara 
mereka 
> > sendiri, Muslim, mengapa mereka tak tinggal dinegeri mereka 
> > (dirumah)?"
> > 
> > Suasana dikurun 15 tahun terakhir makin memanas, dari pemilu ke 
> > pemilu, berkat bertambahnya jumlah pelarian dari LN, dan kian 
> > beranakpinaknya kelompok penduduk buruh migran. Penduduk 
setempat 
> > diseluruh negara barat, terutama dari kalangan menengah keatas 
> > menunjukkan angka kelahiran yang sangat kecil.
> > 
> > Salam
> > 
> > danardono
> > 
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com 
>  40yahoogroups.com> ,
> > "Listy"  wrote:
> > >
> > > Jadi pening ya pak..?? :))
> > > 
> > > 
> > > 
> > > _ 
> > > 
> > > From: ppiindia@yahoogroups.com 
>  40yahoogroups.com>
> > [mailto:ppiindia@yahoogroups.com 
>  40yahoogroups.com> ]
> > On
> > > Behalf Of radityo djadjoeri
> > > Sent: Tuesday, May 01, 2007 2:06 AM
> > > To: aina@; Yogi Triyuniardi; [EMAIL PROTECTED]
>  
> >  ;
> > > ppiindia@yahoogroups.com 
>  ;
> > [EMAIL PROTECTED]
>  
> >  
> > > Cc: [EMAIL PROTECTED]
>  
> >  ; 
> [EMAIL PROTECTED]  
> >  ; 
> > Jimmy
> > > Okberto; muskita wati; Lina Dahlan; Ahmadi Agung; RULUTO;
> > > etnic.27@; Gabriela Rantau; jogo bonito;
> > > carla.annamarie@; citra_67@;
> > > invisiblemommy@; billy_paradise2007@;
> > > jose.patrick@; katasiapa@; king_verse2000@;
> > > ndhutabarat@; freethinker_may@;
> > > alvindaniel_net@; samanam@;
> > > walsinur.silalahi@; Milis Islam-vs-Kristen; Milis Christian
> > > answer; Milis Dialog islam Kristen; Milis Debat Alkitab; Mil

[ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di kampus Univ. Duisburg-Essen

2007-04-30 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Deket sih enggak mbak. Dari Vienna keperbatasan barat Austria, kira 
kira 300an km, jadi 3 jam-an naik mobil via highway (Indonesianya 
jalan tol). Dari sana masih puluhan km masuk ke Jerman. Tapi semua 
jalan di Jerman adalah highway yang sangat lebar..


Kok jawab jawaban to mbak? Yang mau nerangkan sopo? kan beliauw? 
kita kan cukup ndengerin aja. Menurut aku sih, pakar pakar Islam 
dari Al Azhar di mesir lebih mampu menerangkan mengenai keadaan 
dalam komunitas Islam dikaitkan dengan ajaran Islam sendiri.

Mosok kita butuh keterangan wong bule mengenai kebudayaan dan 
tatamasyarakat di luar eropa? Eyel eyelan memang bikin capek, kalo 
diskusi akademis nggak mbak..

Kalo mbak capek ya minum Tolakangin..

Salam

danardono



--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Heheheheee..
> 
>  
> 
> Emang dari Vienna ke Kampus Lotharstr. lumayan jauh ya Pak..??
> 
> Eh, mungkin juga ya.. soale blum nate ke eropa.. gak ngerti.. :-)
> 
>  
> 
> Mudah2an Dr. Murad segera tindak-tindak ke Vienna..
> 
> Ketemuan sama Pak RMDH, kenalan, tanya-tanyaan, jawab-jawaban..
> 
> Tapi gak usyah eyel-eyelan ya Pak.. bikin capek deh..
> 
>  
> 
> Wassalam,
> 
>  
> 
>  
> 
>   _  
> 
> From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of RM Danardono HADINOTO
> Sent: Tuesday, May 01, 2007 9:27 AM
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: [ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di 
kampus
> Univ. Duisburg-Essen
> 
>  
> 
> OK mbak, tak tunggu si master datang ke Vienna. 
> 
> Soale kan mas imuchtarom yang kenal beliauw? Lhak tak tanyak sama 
> mas imuchtarom? lha tanyak sama sopo? mbak Aris?
> 
> Salam
> 
> danardono
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com  ,
> "Listy"  wrote:
> >
> > Mungkin, lebih baik, hadir di seminar tsb pak, langsung tanya 
> kepada Dr.
> > Murad.. jawaban yg didapat.. bakalan lebih josss..
> > 
> > 
> > 
> > Wassalam,
> > 
> > 
> > 
> > _ 
> > 
> > From: ppiindia@yahoogroups.com 
> [mailto:ppiindia@yahoogroups.com  ]
> On
> > Behalf Of RM Danardono HADINOTO
> > Sent: Tuesday, May 01, 2007 8:40 AM
> > To: ppiindia@yahoogroups.com  
> > Subject: [ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di 
> kampus
> > Univ. Duisburg-Essen
> > 
> > 
> > 
> > Apakah perannya dalam menjelaskan pada publik Eropa, mengapa 
wajah 
> > Islam di barat dianggap bringas? Apakah perannya dalam 
mengurangi 
> > kekerasan yang dialami penduduk Eropa (bom Madrid, bom London, 
dan 
> > lain lainnya)?
> > 
> > salam ke Duisburg
> > 
> > Danardono
> > 
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com 
>  40yahoogroups.com> ,
> > "imuchtarom"  wrote:
> > >
> > > 
> > > 
> > > Sebagaimana sebagian besar dari kita telah
> > > mengetahui, pak Murad Hofman adalah seorang
> > > cendekiawan muslim jerman yang banyak dikenal,
> > > antara lain lewat karya buku-2 yang telah
> > > ditulisnya.
> > > 
> > > Dr. Murad Hofman akan menjadi pembicara pada
> > > seminar yang diselenggarakan oleh Keluarga
> > > Mahasiswa Muslim Universitas Duisburg-Essen
> > > (IV) pada
> > > 
> > >   
> >   > >
> > > 
> > > -
> > > Hari/Tanggal: Rabu, 2 Mei 2007
> > > J a m : 18:00 - 20:00
> > > Tempat : Universitas Duisburg-Essen
> > > ( Kampus Lotharstr. )
> > > Ruang LB-184
> > > Tema : "The Islamic Jurisprudence"
> > > --
> > > 
> > > Dr. Hofmann memeluk Agama Islam pada tahun 1980 ketika
> > > bekerja di Kementerian Luar Negeri Jerman sebagai
> > > ahli di bidang kebijakan mengenai pertahanan nuklir.
> > > Setelah itu Murad mendapat tugas sebagai Duta Besar
> > > Republik Federasi Jerman berturut-2 di dua negara
> > > Maghribi: Maroko (1987-1990), dan Aljazair (1990-1994).
> > > 
> > > Di antara buku-2 mengenai Islam yang pernah ditulisnya:
> > > 
> > > ** 1981 : "Jalan filosofis menuju Islam"
> > > ** 1984 : "Peranan filsafat Islam" 
> > > ** 1985 : "Buku harian seorang muslim jerman" 
> > > ** 1992 : "Islam sebagai alternatif" 
> > > ** 1996 : "Perjalanan ke Mekkah" 
> > > ** 1998 : sebagai editor dari terjemahan AL-Qur'an
> > > dalam bhs jerman (karya Max Henning)
> > > ** 2000 : "Islam dalam milenium ke-3"
> > > 
> > > Sejak itu, Dr. Hofmann banyak di undang untuk
> > > menjadi pembicara dalam forum-2 yang membahas
> > > mengenai ke Islaman. 
> > > 
> > > Uraian yang lebih lengkap mengenai pak Murad
> > > Hofmann a.l. bisa dibaca pada wikipedia di 
> > > bawah ini.
> > > 
> > > 
> > > ---( IM )--
> > > 
> > > 

RE: [ppiindia] [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih menjadi masjid

2007-04-30 Terurut Topik Listy
Ya itu tadi, kan sudah ditulis, sikap was-was, iri-hati, cemburu, aku
tambahi yg lain lagi y, dengki, dendam, menang-menangan, gak
sabaran, sombong, lupa diri, lupa ingatan [eh, yg ini masuk gak ya??]..
bikin mak-jlegerrr.. 

 

Capek Bo

 

Wassalam,

 

  _  

From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of RM Danardono HADINOTO
Sent: Tuesday, May 01, 2007 9:29 AM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih menjadi
masjid

 

Iyo mbak, damai dibumi, sementara ini jalan jalan di Vienna ditepi 
sungai Donau atau ditengah bukit bukit Alpen, lebih damai dari di 
tanah sendiri..makan dihotel berbintang tiba tiba jlegerrr...

Piye to mbak?

Salam

Danardono

--- In ppiindia@yahoogroups.com  ,
"Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Susah pak, kalo sikap was-was, iri-hati, cemburu, trus 
berprasangka,
> jangan-jangan nanti.. jangan-jangan nanti.. dipiara dan dibiarkan
> berkembang dalam hati.. akibatnya, tak kan ada rasa damai di 
hati..damai
> di lingkungan.. damai di bumi.. :))
> 
> 
> 
> Wassalam,
> 
> 
> 
> _ 
> 
> From: ppiindia@yahoogroups.com 
[mailto:ppiindia@yahoogroups.com  ]
On
> Behalf Of RM Danardono HADINOTO
> Sent: Tuesday, May 01, 2007 8:37 AM
> To: ppiindia@yahoogroups.com  
> Subject: [ppiindia] [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih 
menjadi
> masjid
> 
> 
> 
> Apa yang ditulis dalam artikel dibawah, terjadi benar benar di 
Wina 
> tahun silam, pada saat kampanye pemilu baik untuk DPD kota Wina 
> maupun DPR. Sebuah partai yang dekat ideologi Nazi me-manas manasi 
> rakyat kecil, terutama bule bule yang menganggur, calon mahasiswa 
> yang tak dapat tempat, atau mereka yang benci melihat bantuan 
sosial 
> pemerintah kota Wina bagi para pengungsi dan pelarian yang rata 
rata 
> dari negara Muslim.
> 
> Salah satunya adalah slogan: " wir wollen Heimat und nicht Saria", 
> artinya "Yang kami inginkan tanah air (budaya sendiri), dan bukan 
> Syariat". Atau "Wien ist nicht Isanbul", "Wina bukan Istanbul".
> 
> Saya pernah melihat di tram sekelompok pelajar berjilbab asal 
Iran, 
> yang duduk mengelompok, dan tampak memisahkan diri dari penumpang 
> biasa, dan tidak berbahasa Jerman. beberapa penumpang 
mengkomentari 
> synis " wenn sie unter sich Muslem sein wollen, warum bleiben sie 
> nicht daheim?" Artinya: "Kalau mereka hanya ingin diantara mereka 
> sendiri, Muslim, mengapa mereka tak tinggal dinegeri mereka 
> (dirumah)?"
> 
> Suasana dikurun 15 tahun terakhir makin memanas, dari pemilu ke 
> pemilu, berkat bertambahnya jumlah pelarian dari LN, dan kian 
> beranakpinaknya kelompok penduduk buruh migran. Penduduk setempat 
> diseluruh negara barat, terutama dari kalangan menengah keatas 
> menunjukkan angka kelahiran yang sangat kecil.
> 
> Salam
> 
> danardono
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com 
 ,
> "Listy"  wrote:
> >
> > Jadi pening ya pak..?? :))
> > 
> > 
> > 
> > _ 
> > 
> > From: ppiindia@yahoogroups.com 

> [mailto:ppiindia@yahoogroups.com 
 ]
> On
> > Behalf Of radityo djadjoeri
> > Sent: Tuesday, May 01, 2007 2:06 AM
> > To: aina@; Yogi Triyuniardi; [EMAIL PROTECTED]
 
>  ;
> > ppiindia@yahoogroups.com 
 ;
> [EMAIL PROTECTED]
 
>  
> > Cc: [EMAIL PROTECTED]
 
>  ; 
[EMAIL PROTECTED]  
>  ; 
> Jimmy
> > Okberto; muskita wati; Lina Dahlan; Ahmadi Agung; RULUTO;
> > etnic.27@; Gabriela Rantau; jogo bonito;
> > carla.annamarie@; citra_67@;
> > invisiblemommy@; billy_paradise2007@;
> > jose.patrick@; katasiapa@; king_verse2000@;
> > ndhutabarat@; freethinker_may@;
> > alvindaniel_net@; samanam@;
> > walsinur.silalahi@; Milis Islam-vs-Kristen; Milis Christian
> > answer; Milis Dialog islam Kristen; Milis Debat Alkitab; Milis 
> debat
> > antar agama; nizaminz@; ray_mansion@;
> > abi_bakars@; abu_fikra@; radityo_dj@;
> > musliminsuffer@; sand_itbif@; ayokto@;
> > sahana@; nasarudien_hoja@; tony_picasso@;
> > leo_imanov@; aina@;
> > [EMAIL PROTECTED]
 
>  ; danne.ajah@;
> > dakwah_umat@; dmjcnd@; b4dutsulap@;
> > xbox.sp2@; ibnoe020871@; zulham82@;
> > zigzagq2001@; izzah_alayubi@;
> > suhana032003@; annajiyah.notlong.com@;
> > guekboli@; ouwehoer@; oliphaunt.2007@;
> > gagho@; bonie

RE: [ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di kampus Univ. Duisburg-Essen

2007-04-30 Terurut Topik Listy
Heheheheee..

 

Emang dari Vienna ke Kampus Lotharstr. lumayan jauh ya Pak..??

Eh, mungkin juga ya.. soale blum nate ke eropa.. gak ngerti.. :-)

 

Mudah2an Dr. Murad segera tindak-tindak ke Vienna..

Ketemuan sama Pak RMDH, kenalan, tanya-tanyaan, jawab-jawaban..

Tapi gak usyah eyel-eyelan ya Pak.. bikin capek deh..

 

Wassalam,

 

 

  _  

From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of RM Danardono HADINOTO
Sent: Tuesday, May 01, 2007 9:27 AM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di kampus
Univ. Duisburg-Essen

 

OK mbak, tak tunggu si master datang ke Vienna. 

Soale kan mas imuchtarom yang kenal beliauw? Lhak tak tanyak sama 
mas imuchtarom? lha tanyak sama sopo? mbak Aris?

Salam

danardono

--- In ppiindia@yahoogroups.com  ,
"Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mungkin, lebih baik, hadir di seminar tsb pak, langsung tanya 
kepada Dr.
> Murad.. jawaban yg didapat.. bakalan lebih josss..
> 
> 
> 
> Wassalam,
> 
> 
> 
> _ 
> 
> From: ppiindia@yahoogroups.com 
[mailto:ppiindia@yahoogroups.com  ]
On
> Behalf Of RM Danardono HADINOTO
> Sent: Tuesday, May 01, 2007 8:40 AM
> To: ppiindia@yahoogroups.com  
> Subject: [ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di 
kampus
> Univ. Duisburg-Essen
> 
> 
> 
> Apakah perannya dalam menjelaskan pada publik Eropa, mengapa wajah 
> Islam di barat dianggap bringas? Apakah perannya dalam mengurangi 
> kekerasan yang dialami penduduk Eropa (bom Madrid, bom London, dan 
> lain lainnya)?
> 
> salam ke Duisburg
> 
> Danardono
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com 
 ,
> "imuchtarom"  wrote:
> >
> > 
> > 
> > Sebagaimana sebagian besar dari kita telah
> > mengetahui, pak Murad Hofman adalah seorang
> > cendekiawan muslim jerman yang banyak dikenal,
> > antara lain lewat karya buku-2 yang telah
> > ditulisnya.
> > 
> > Dr. Murad Hofman akan menjadi pembicara pada
> > seminar yang diselenggarakan oleh Keluarga
> > Mahasiswa Muslim Universitas Duisburg-Essen
> > (IV) pada
> > 
> >  
>  > >
> > 
> > -
> > Hari/Tanggal: Rabu, 2 Mei 2007
> > J a m : 18:00 - 20:00
> > Tempat : Universitas Duisburg-Essen
> > ( Kampus Lotharstr. )
> > Ruang LB-184
> > Tema : "The Islamic Jurisprudence"
> > --
> > 
> > Dr. Hofmann memeluk Agama Islam pada tahun 1980 ketika
> > bekerja di Kementerian Luar Negeri Jerman sebagai
> > ahli di bidang kebijakan mengenai pertahanan nuklir.
> > Setelah itu Murad mendapat tugas sebagai Duta Besar
> > Republik Federasi Jerman berturut-2 di dua negara
> > Maghribi: Maroko (1987-1990), dan Aljazair (1990-1994).
> > 
> > Di antara buku-2 mengenai Islam yang pernah ditulisnya:
> > 
> > ** 1981 : "Jalan filosofis menuju Islam"
> > ** 1984 : "Peranan filsafat Islam" 
> > ** 1985 : "Buku harian seorang muslim jerman" 
> > ** 1992 : "Islam sebagai alternatif" 
> > ** 1996 : "Perjalanan ke Mekkah" 
> > ** 1998 : sebagai editor dari terjemahan AL-Qur'an
> > dalam bhs jerman (karya Max Henning)
> > ** 2000 : "Islam dalam milenium ke-3"
> > 
> > Sejak itu, Dr. Hofmann banyak di undang untuk
> > menjadi pembicara dalam forum-2 yang membahas
> > mengenai ke Islaman. 
> > 
> > Uraian yang lebih lengkap mengenai pak Murad
> > Hofmann a.l. bisa dibaca pada wikipedia di 
> > bawah ini.
> > 
> > 
> > ---( IM )--
> > 
> >  
>  > >
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih menjadi masjid

2007-04-30 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Iyo mbak, damai dibumi, sementara ini jalan jalan di Vienna ditepi 
sungai Donau atau ditengah bukit bukit Alpen, lebih damai dari di 
tanah sendiri..makan dihotel berbintang tiba tiba jlegerrr...

Piye to mbak?

Salam

Danardono




--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Susah pak, kalo sikap was-was, iri-hati, cemburu, trus 
berprasangka,
> jangan-jangan nanti.. jangan-jangan nanti..  dipiara dan dibiarkan
> berkembang dalam hati.. akibatnya, tak kan ada rasa damai di 
hati..damai
> di lingkungan.. damai di bumi.. :))
> 
>  
> 
> Wassalam,
> 
>  
> 
>   _  
> 
> From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of RM Danardono HADINOTO
> Sent: Tuesday, May 01, 2007 8:37 AM
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: [ppiindia] [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih 
menjadi
> masjid
> 
>  
> 
> Apa yang ditulis dalam artikel dibawah, terjadi benar benar di 
Wina 
> tahun silam, pada saat kampanye pemilu baik untuk DPD kota Wina 
> maupun DPR. Sebuah partai yang dekat ideologi Nazi me-manas manasi 
> rakyat kecil, terutama bule bule yang menganggur, calon mahasiswa 
> yang tak dapat tempat, atau mereka yang benci melihat bantuan 
sosial 
> pemerintah kota Wina bagi para pengungsi dan pelarian yang rata 
rata 
> dari negara Muslim.
> 
> Salah satunya adalah slogan: " wir wollen Heimat und nicht Saria", 
> artinya "Yang kami inginkan tanah air (budaya sendiri), dan bukan 
> Syariat". Atau "Wien ist nicht Isanbul", "Wina bukan Istanbul".
> 
> Saya pernah melihat di tram sekelompok pelajar berjilbab asal 
Iran, 
> yang duduk mengelompok, dan tampak memisahkan diri dari penumpang 
> biasa, dan tidak berbahasa Jerman. beberapa penumpang 
mengkomentari 
> synis " wenn sie unter sich Muslem sein wollen, warum bleiben sie 
> nicht daheim?" Artinya: "Kalau mereka hanya ingin diantara mereka 
> sendiri, Muslim, mengapa mereka tak tinggal dinegeri mereka 
> (dirumah)?"
> 
> Suasana dikurun 15 tahun terakhir makin memanas, dari pemilu ke 
> pemilu, berkat bertambahnya jumlah pelarian dari LN, dan kian 
> beranakpinaknya kelompok penduduk buruh migran. Penduduk setempat 
> diseluruh negara barat, terutama dari kalangan menengah keatas 
> menunjukkan angka kelahiran yang sangat kecil.
> 
> Salam
> 
> danardono
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com  ,
> "Listy"  wrote:
> >
> > Jadi pening ya pak..?? :))
> > 
> > 
> > 
> > _ 
> > 
> > From: ppiindia@yahoogroups.com 
> [mailto:ppiindia@yahoogroups.com  ]
> On
> > Behalf Of radityo djadjoeri
> > Sent: Tuesday, May 01, 2007 2:06 AM
> > To: aina@; Yogi Triyuniardi; [EMAIL PROTECTED]
>  ;
> > ppiindia@yahoogroups.com  ;
> [EMAIL PROTECTED]
>  
> > Cc: [EMAIL PROTECTED]
>  ; 
[EMAIL PROTECTED]
>  ; 
> Jimmy
> > Okberto; muskita wati; Lina Dahlan; Ahmadi Agung; RULUTO;
> > etnic.27@; Gabriela Rantau; jogo bonito;
> > carla.annamarie@; citra_67@;
> > invisiblemommy@; billy_paradise2007@;
> > jose.patrick@; katasiapa@; king_verse2000@;
> > ndhutabarat@; freethinker_may@;
> > alvindaniel_net@; samanam@;
> > walsinur.silalahi@; Milis Islam-vs-Kristen; Milis Christian
> > answer; Milis Dialog islam Kristen; Milis Debat Alkitab; Milis 
> debat
> > antar agama; nizaminz@; ray_mansion@;
> > abi_bakars@; abu_fikra@; radityo_dj@;
> > musliminsuffer@; sand_itbif@; ayokto@;
> > sahana@; nasarudien_hoja@; tony_picasso@;
> > leo_imanov@; aina@;
> > [EMAIL PROTECTED]
>  ; danne.ajah@;
> > dakwah_umat@; dmjcnd@; b4dutsulap@;
> > xbox.sp2@; ibnoe020871@; zulham82@;
> > zigzagq2001@; izzah_alayubi@;
> > suhana032003@; annajiyah.notlong.com@;
> > guekboli@; ouwehoer@; oliphaunt.2007@;
> > gagho@; boniek; [EMAIL PROTECTED]
>  ;
> > [EMAIL PROTECTED]  
> > Subject: [ppiindia] Re: [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih
> > menjadi masjid
> > 
> > 
> > 
> > Aina,
> > 
> > Itulah untungnya umat Islam yang tinggal di negeri-negeri sekuler
> > seperti di Eropa dan AS. Disana banyak gereja-gereja yang 
kosong, 
> karena
> > ditinggal umatnya. Buat sebagian dari mereka, beribadah tak 
harus 
> di
> > rumah ibadat. Kalau niatnya baik, saat kita bangun pagi hingga 
> beranjak
> > ke tempat tidur di malam hari, itu juga termasuk ibadah. 
Tersenyum,
> > merenung, menebarkan kebaikan kepada orang lain, misalnya.
> > 
> > Tapi Aina, maraknya masjid-masjid di Eropa bisa jadi sebuah 
jebakan
> > belaka. Oke, "kebangkitan" Islam di Eropa mungkin akan tetap 
marak 
> 3-5
> > tahun ini. Namun harap disadari, itu cuma kebangkitan semu. Saat 
> umat
> > Muslim berinvestasi ke surga, menuntut ini itu, hidup eksklusif,
> > memanas-manasi kel

[ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di kampus Univ. Duisburg-Essen

2007-04-30 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
OK mbak, tak tunggu si master datang ke Vienna. 

Soale kan mas imuchtarom yang kenal beliauw? Lhak tak tanyak sama 
mas imuchtarom? lha tanyak sama sopo? mbak Aris?

Salam

danardono

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mungkin, lebih baik, hadir di seminar tsb pak, langsung tanya 
kepada Dr.
> Murad.. jawaban yg didapat.. bakalan lebih josss..
> 
>  
> 
> Wassalam,
> 
>  
> 
>   _  
> 
> From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of RM Danardono HADINOTO
> Sent: Tuesday, May 01, 2007 8:40 AM
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: [ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di 
kampus
> Univ. Duisburg-Essen
> 
>  
> 
> Apakah perannya dalam menjelaskan pada publik Eropa, mengapa wajah 
> Islam di barat dianggap bringas? Apakah perannya dalam mengurangi 
> kekerasan yang dialami penduduk Eropa (bom Madrid, bom London, dan 
> lain lainnya)?
> 
> salam ke Duisburg
> 
> Danardono
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com  ,
> "imuchtarom"  wrote:
> >
> > 
> > 
> > Sebagaimana sebagian besar dari kita telah
> > mengetahui, pak Murad Hofman adalah seorang
> > cendekiawan muslim jerman yang banyak dikenal,
> > antara lain lewat karya buku-2 yang telah
> > ditulisnya.
> > 
> > Dr. Murad Hofman akan menjadi pembicara pada
> > seminar yang diselenggarakan oleh Keluarga
> > Mahasiswa Muslim Universitas Duisburg-Essen
> > (IV) pada
> > 
> >   >
> > 
> > -
> > Hari/Tanggal: Rabu, 2 Mei 2007
> > J a m : 18:00 - 20:00
> > Tempat : Universitas Duisburg-Essen
> > ( Kampus Lotharstr. )
> > Ruang LB-184
> > Tema : "The Islamic Jurisprudence"
> > --
> > 
> > Dr. Hofmann memeluk Agama Islam pada tahun 1980 ketika
> > bekerja di Kementerian Luar Negeri Jerman sebagai
> > ahli di bidang kebijakan mengenai pertahanan nuklir.
> > Setelah itu Murad mendapat tugas sebagai Duta Besar
> > Republik Federasi Jerman berturut-2 di dua negara
> > Maghribi: Maroko (1987-1990), dan Aljazair (1990-1994).
> > 
> > Di antara buku-2 mengenai Islam yang pernah ditulisnya:
> > 
> > ** 1981 : "Jalan filosofis menuju Islam"
> > ** 1984 : "Peranan filsafat Islam" 
> > ** 1985 : "Buku harian seorang muslim jerman" 
> > ** 1992 : "Islam sebagai alternatif" 
> > ** 1996 : "Perjalanan ke Mekkah" 
> > ** 1998 : sebagai editor dari terjemahan AL-Qur'an
> > dalam bhs jerman (karya Max Henning)
> > ** 2000 : "Islam dalam milenium ke-3"
> > 
> > Sejak itu, Dr. Hofmann banyak di undang untuk
> > menjadi pembicara dalam forum-2 yang membahas
> > mengenai ke Islaman. 
> > 
> > Uraian yang lebih lengkap mengenai pak Murad
> > Hofmann a.l. bisa dibaca pada wikipedia di 
> > bawah ini.
> > 
> > 
> > ---( IM )--
> > 
> >   >
> >
> 
>  
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




RE: [ppiindia] [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih menjadi masjid

2007-04-30 Terurut Topik Listy
Susah pak, kalo sikap was-was, iri-hati, cemburu, trus berprasangka,
jangan-jangan nanti.. jangan-jangan nanti..  dipiara dan dibiarkan
berkembang dalam hati.. akibatnya, tak kan ada rasa damai di hati..damai
di lingkungan.. damai di bumi.. :))

 

Wassalam,

 

  _  

From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of RM Danardono HADINOTO
Sent: Tuesday, May 01, 2007 8:37 AM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih menjadi
masjid

 

Apa yang ditulis dalam artikel dibawah, terjadi benar benar di Wina 
tahun silam, pada saat kampanye pemilu baik untuk DPD kota Wina 
maupun DPR. Sebuah partai yang dekat ideologi Nazi me-manas manasi 
rakyat kecil, terutama bule bule yang menganggur, calon mahasiswa 
yang tak dapat tempat, atau mereka yang benci melihat bantuan sosial 
pemerintah kota Wina bagi para pengungsi dan pelarian yang rata rata 
dari negara Muslim.

Salah satunya adalah slogan: " wir wollen Heimat und nicht Saria", 
artinya "Yang kami inginkan tanah air (budaya sendiri), dan bukan 
Syariat". Atau "Wien ist nicht Isanbul", "Wina bukan Istanbul".

Saya pernah melihat di tram sekelompok pelajar berjilbab asal Iran, 
yang duduk mengelompok, dan tampak memisahkan diri dari penumpang 
biasa, dan tidak berbahasa Jerman. beberapa penumpang mengkomentari 
synis " wenn sie unter sich Muslem sein wollen, warum bleiben sie 
nicht daheim?" Artinya: "Kalau mereka hanya ingin diantara mereka 
sendiri, Muslim, mengapa mereka tak tinggal dinegeri mereka 
(dirumah)?"

Suasana dikurun 15 tahun terakhir makin memanas, dari pemilu ke 
pemilu, berkat bertambahnya jumlah pelarian dari LN, dan kian 
beranakpinaknya kelompok penduduk buruh migran. Penduduk setempat 
diseluruh negara barat, terutama dari kalangan menengah keatas 
menunjukkan angka kelahiran yang sangat kecil.

Salam

danardono

--- In ppiindia@yahoogroups.com  ,
"Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Jadi pening ya pak..?? :))
> 
> 
> 
> _ 
> 
> From: ppiindia@yahoogroups.com 
[mailto:ppiindia@yahoogroups.com  ]
On
> Behalf Of radityo djadjoeri
> Sent: Tuesday, May 01, 2007 2:06 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]; Yogi Triyuniardi; [EMAIL PROTECTED]
 ;
> ppiindia@yahoogroups.com  ;
[EMAIL PROTECTED]
 
> Cc: [EMAIL PROTECTED]
 ; [EMAIL PROTECTED]
 ; 
Jimmy
> Okberto; muskita wati; Lina Dahlan; Ahmadi Agung; RULUTO;
> [EMAIL PROTECTED]; Gabriela Rantau; jogo bonito;
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; Milis Islam-vs-Kristen; Milis Christian
> answer; Milis Dialog islam Kristen; Milis Debat Alkitab; Milis 
debat
> antar agama; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]
 ; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; boniek; [EMAIL PROTECTED]
 ;
> [EMAIL PROTECTED]  
> Subject: [ppiindia] Re: [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih
> menjadi masjid
> 
> 
> 
> Aina,
> 
> Itulah untungnya umat Islam yang tinggal di negeri-negeri sekuler
> seperti di Eropa dan AS. Disana banyak gereja-gereja yang kosong, 
karena
> ditinggal umatnya. Buat sebagian dari mereka, beribadah tak harus 
di
> rumah ibadat. Kalau niatnya baik, saat kita bangun pagi hingga 
beranjak
> ke tempat tidur di malam hari, itu juga termasuk ibadah. Tersenyum,
> merenung, menebarkan kebaikan kepada orang lain, misalnya.
> 
> Tapi Aina, maraknya masjid-masjid di Eropa bisa jadi sebuah jebakan
> belaka. Oke, "kebangkitan" Islam di Eropa mungkin akan tetap marak 
3-5
> tahun ini. Namun harap disadari, itu cuma kebangkitan semu. Saat 
umat
> Muslim berinvestasi ke surga, menuntut ini itu, hidup eksklusif,
> memanas-manasi kelompok lain, justru akan jadi bumerang. Anda tahu
> akibatnya? Gelombang kemarahan masyarakat di Eropa akan muncul 
dengan
> membumi hanguskan segala properti punya umat muslim. Kalau sudah 
begitu,
> pemerintah Eropa yang tak mau membeda-bedakan ras, agama, dan 
golongan,
> tentu saja tak bisa berbuat apa-apa. Yang akan berge

RE: [ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di kampus Univ. Duisburg-Essen

2007-04-30 Terurut Topik Listy
Mungkin, lebih baik, hadir di seminar tsb pak, langsung tanya kepada Dr.
Murad.. jawaban yg didapat.. bakalan lebih josss..

 

Wassalam,

 

  _  

From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of RM Danardono HADINOTO
Sent: Tuesday, May 01, 2007 8:40 AM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di kampus
Univ. Duisburg-Essen

 

Apakah perannya dalam menjelaskan pada publik Eropa, mengapa wajah 
Islam di barat dianggap bringas? Apakah perannya dalam mengurangi 
kekerasan yang dialami penduduk Eropa (bom Madrid, bom London, dan 
lain lainnya)?

salam ke Duisburg

Danardono

--- In ppiindia@yahoogroups.com  ,
"imuchtarom" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> 
> Sebagaimana sebagian besar dari kita telah
> mengetahui, pak Murad Hofman adalah seorang
> cendekiawan muslim jerman yang banyak dikenal,
> antara lain lewat karya buku-2 yang telah
> ditulisnya.
> 
> Dr. Murad Hofman akan menjadi pembicara pada
> seminar yang diselenggarakan oleh Keluarga
> Mahasiswa Muslim Universitas Duisburg-Essen
> (IV) pada
> 
>  >
> 
> -
> Hari/Tanggal: Rabu, 2 Mei 2007
> J a m : 18:00 - 20:00
> Tempat : Universitas Duisburg-Essen
> ( Kampus Lotharstr. )
> Ruang LB-184
> Tema : "The Islamic Jurisprudence"
> --
> 
> Dr. Hofmann memeluk Agama Islam pada tahun 1980 ketika
> bekerja di Kementerian Luar Negeri Jerman sebagai
> ahli di bidang kebijakan mengenai pertahanan nuklir.
> Setelah itu Murad mendapat tugas sebagai Duta Besar
> Republik Federasi Jerman berturut-2 di dua negara
> Maghribi: Maroko (1987-1990), dan Aljazair (1990-1994).
> 
> Di antara buku-2 mengenai Islam yang pernah ditulisnya:
> 
> ** 1981 : "Jalan filosofis menuju Islam"
> ** 1984 : "Peranan filsafat Islam" 
> ** 1985 : "Buku harian seorang muslim jerman" 
> ** 1992 : "Islam sebagai alternatif" 
> ** 1996 : "Perjalanan ke Mekkah" 
> ** 1998 : sebagai editor dari terjemahan AL-Qur'an
> dalam bhs jerman (karya Max Henning)
> ** 2000 : "Islam dalam milenium ke-3"
> 
> Sejak itu, Dr. Hofmann banyak di undang untuk
> menjadi pembicara dalam forum-2 yang membahas
> mengenai ke Islaman. 
> 
> Uraian yang lebih lengkap mengenai pak Murad
> Hofmann a.l. bisa dibaca pada wikipedia di 
> bawah ini.
> 
> 
> ---( IM )--
> 
>  >
>

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di kampus Univ. Duisburg-Essen

2007-04-30 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Apakah perannya dalam menjelaskan pada publik Eropa, mengapa wajah 
Islam di barat dianggap bringas? Apakah perannya dalam mengurangi 
kekerasan yang dialami penduduk Eropa (bom Madrid, bom London, dan 
lain lainnya)?

salam ke Duisburg

Danardono



--- In ppiindia@yahoogroups.com, "imuchtarom" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> 
> Sebagaimana sebagian besar dari kita telah
> mengetahui, pak Murad Hofman adalah seorang
> cendekiawan muslim jerman yang banyak dikenal,
> antara lain lewat karya buku-2 yang telah
> ditulisnya.
> 
> Dr. Murad Hofman akan menjadi pembicara pada
> seminar yang diselenggarakan oleh Keluarga
> Mahasiswa Muslim Universitas Duisburg-Essen
> (IV) pada
> 
> 
> 
> -
> Hari/Tanggal: Rabu, 2 Mei 2007
> J  a  m : 18:00 - 20:00
> Tempat  : Universitas Duisburg-Essen
>   ( Kampus Lotharstr. )
>   Ruang LB-184
> Tema: "The Islamic Jurisprudence"
> --
> 
> Dr. Hofmann memeluk Agama Islam pada tahun 1980 ketika
> bekerja di Kementerian Luar Negeri Jerman sebagai
> ahli di bidang kebijakan mengenai pertahanan nuklir.
> Setelah itu Murad mendapat tugas sebagai Duta Besar
> Republik Federasi Jerman berturut-2 di dua negara
> Maghribi: Maroko (1987-1990), dan Aljazair (1990-1994).
> 
> Di antara buku-2 mengenai Islam yang pernah ditulisnya:
> 
> ** 1981 : "Jalan filosofis menuju Islam"
> ** 1984 : "Peranan filsafat Islam" 
> ** 1985 : "Buku harian seorang muslim jerman" 
> ** 1992 : "Islam sebagai alternatif" 
> ** 1996 : "Perjalanan ke Mekkah" 
> ** 1998 : sebagai editor dari terjemahan AL-Qur'an
>   dalam bhs jerman (karya Max Henning)
> ** 2000 : "Islam dalam milenium ke-3"
> 
> Sejak itu, Dr. Hofmann banyak di undang untuk
> menjadi pembicara dalam forum-2 yang membahas
> mengenai ke Islaman. 
> 
> Uraian yang lebih lengkap mengenai pak Murad
> Hofmann a.l. bisa dibaca pada wikipedia di 
> bawah ini.
> 
> 
> ---( IM )--
> 
> 
>




[ppiindia] [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih menjadi masjid

2007-04-30 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Apa yang ditulis dalam artikel dibawah, terjadi benar benar di Wina 
tahun silam, pada saat kampanye pemilu baik untuk DPD kota Wina 
maupun DPR. Sebuah partai yang dekat ideologi Nazi me-manas manasi 
rakyat kecil, terutama bule bule yang menganggur, calon mahasiswa 
yang tak dapat tempat, atau mereka yang benci melihat bantuan sosial 
pemerintah kota Wina bagi para pengungsi dan pelarian yang rata rata 
dari negara Muslim.

Salah satunya adalah slogan: " wir wollen Heimat und nicht Saria", 
artinya "Yang kami inginkan tanah air (budaya sendiri), dan bukan 
Syariat". Atau "Wien ist nicht Isanbul", "Wina bukan Istanbul".

Saya pernah melihat di tram sekelompok pelajar berjilbab asal Iran, 
yang duduk mengelompok, dan tampak memisahkan diri dari penumpang 
biasa, dan tidak berbahasa Jerman. beberapa penumpang mengkomentari 
synis " wenn sie unter sich Muslem sein wollen, warum bleiben sie 
nicht daheim?" Artinya: "Kalau mereka hanya ingin diantara mereka 
sendiri, Muslim, mengapa mereka tak tinggal dinegeri mereka 
(dirumah)?"

Suasana dikurun 15 tahun terakhir makin memanas, dari pemilu ke 
pemilu, berkat bertambahnya jumlah pelarian dari LN, dan kian 
beranakpinaknya kelompok penduduk buruh migran. Penduduk setempat 
diseluruh negara barat, terutama dari kalangan menengah keatas 
menunjukkan angka kelahiran yang sangat kecil.

Salam

danardono



--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Jadi pening ya pak..?? :))
> 
>  
> 
>   _  
> 
> From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of radityo djadjoeri
> Sent: Tuesday, May 01, 2007 2:06 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]; Yogi Triyuniardi; [EMAIL PROTECTED];
> ppiindia@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
> Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
Jimmy
> Okberto; muskita wati; Lina Dahlan; Ahmadi Agung; RULUTO;
> [EMAIL PROTECTED]; Gabriela Rantau; jogo bonito;
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; Milis Islam-vs-Kristen; Milis Christian
> answer; Milis Dialog islam Kristen; Milis Debat Alkitab; Milis 
debat
> antar agama; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]; boniek; [EMAIL PROTECTED];
> [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [ppiindia] Re: [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih
> menjadi masjid
> 
>  
> 
> Aina,
> 
> Itulah untungnya umat Islam yang tinggal di negeri-negeri sekuler
> seperti di Eropa dan AS. Disana banyak gereja-gereja yang kosong, 
karena
> ditinggal umatnya. Buat sebagian dari mereka, beribadah tak harus 
di
> rumah ibadat. Kalau niatnya baik, saat kita bangun pagi hingga 
beranjak
> ke tempat tidur di malam hari, itu juga termasuk ibadah. Tersenyum,
> merenung, menebarkan kebaikan kepada orang lain, misalnya.
> 
> Tapi Aina, maraknya masjid-masjid di Eropa bisa jadi sebuah jebakan
> belaka. Oke, "kebangkitan" Islam di Eropa mungkin akan tetap marak 
3-5
> tahun ini. Namun harap disadari, itu cuma kebangkitan semu. Saat 
umat
> Muslim berinvestasi ke surga, menuntut ini itu, hidup eksklusif,
> memanas-manasi kelompok lain, justru akan jadi bumerang. Anda tahu
> akibatnya? Gelombang kemarahan masyarakat di Eropa akan muncul 
dengan
> membumi hanguskan segala properti punya umat muslim. Kalau sudah 
begitu,
> pemerintah Eropa yang tak mau membeda-bedakan ras, agama, dan 
golongan,
> tentu saja tak bisa berbuat apa-apa. Yang akan bergerak adalah 
rakyat
> yang cemburu dan bisa bersikap membabi buta. Para imigran yang 
muslim
> akan diusir dari Eropa untuk selamanya, karena peradaban abad ke-6 
tak
> 'nyambung' dengan cita-cita masyarakat Eropa non muslim yang ingin
> membuka koloni di Mars.
> 
> Kisah itu pernah dialami oleh kaum Yahudi di zaman Nazi dan 
sebelumnya.
> Apa yang dilakukan umat Muslim saat ini mirip dengan apa yang 
dilakukan
> umat Yahudi di masa lampau, karena akarnya sama. Islam kini lagi 
disorot
> dengan lampu jutaan watt, bukan cuma lampu teplok. Kekhawatiran 
akan
> maraknya "Islamisasi" di Eropa mencuatkan istilah Eurobia yang
> diciptakan oleh pengarang Oriana Fallaci (alm). Jangan lupa, 
sejarah
> akan berulang, kalau kita tak mau menyadarinya. 
> 
> Jadi saya sarankan, hiduplah sewajarnya. Janganlah terlalu 
eksklusif dan
> gampang mengkafir-kafirkan orang lain, apalagi tinggal di negeri 
orang.
> Kalau terjadi sesuatu di Eropa terhadap umat Musli

[ppiindia] FW: KUMIS NASRUDIN

2007-04-30 Terurut Topik Listy
 

 

  _  

 

 

Baca juga sampe' selesai, seru buanget dech...


KUMIS NASRUDIN
  



Tersebutlah seorang pria bernama Nasrudin. Ia bersahabat karib dengan
raja. Suatu hari dengan tergopoh-gopoh Nasrudin berlari ke istana
menjumpai sahabatnya. Sesampainya di sana, dengan napas tersengal-sengal
ia melapor, "Celaka Baginda ... celaka... celaka..."

"Ada apa Nasrudin, pagi-pagi kok sudah panik? Kenapa wajahmu pias
begitu, seolah dunia mau kiamat?"

"Yah, memang dunia mau kiamat, Baginda. Tuhan sedang murka kepada dunia,
Tuhan akan membinasakan kita semua!"

"Lho, kok berkesimpulan begitu?" tanya raja.

"Baginda, begitu bangun dari tidur, aku merasa dunia sangat bau. Di
mana-mana tercium bau busuk. Di kamar, bau. Kudekati istriku, bau juga.
Di kamar tamu, sama saja, semua bau. Aku keluar rumah, ternyata
sekelilingku juga bau. Pohon-pohon bau, rumput bau, pagar bau, tetangga
bau, semua membusuk. Celaka baginda, Tuhan mulai menghukum dunia, semua
akan kiamat!"

"Hmm ... tenang Nasrudin, tenang. Tarik nafasmu baik-baik. Minum dulu,"
raja menghibur seraya mengangsurkan segelas air.

Sesudah Nasrudin agak tenang, raja berkata lagi, "Sekarang, pergilah ke
kamar mandi dan bersihkan dirimu. Dan yang terpenting, bilas kumismu
yang lebat itu!"

Nasrudin pun menuju kamar mandi. Seluruh kepala dan wajahnya dia bilas
dengan sabun wangi. Dan aneh bin ajaib, tak ada lagi bau busuk. Dia
bingung, semuanya normal kembali. Bahkan, yang tercium sekarang cuma
semerbak wangi.

Nasrudin kembali menghadap raja, "Baginda, ini tak masuk akal, ke mana
bau busuk tadi?"

Raja tertawa terpingkal-pingkal. "Ha ha ha ... Nasrudin ... Nasrudin
, sebenarnya tidak ada yang bau. Bau busuk yang kamu cium sejak
subuh tadi sebenarnya berasal dari kumismu. Coba ceritakan, semalam kamu
tidur di mana, tidur dengan siapa, sehingga kumismu bau begitu?"

Terperanjat, perlahan-lahan Nasrudin mulai ingat kejadian semalam.
Ketika hampir nyenyak, entah bagaimana asal mulanya, anak bungsunya yang
berumur sekitar 3 tahun memegang kotorannya sendiri, lalu
memoles-moleskannya ke kumis sang ayah. Itulah biang bau yang membuat
Nasrudin sangat panik.

Demikianlah Nasrudin kembali ke rumahnya dan yakin bahwa dunia tidak
sebusuk yang dia bayangkan.

* * *

Dear friends, kita sering melihat dunia ini kotor dan jorok, mencium
negeri ini busuk dan tengik, atau merasa bangsa ini kumuh dan kacau.
Mungkin itu benar, tapi mungkin juga tidak. Bisa jadi perasaan,
penglihatan, dan penciuman semacam itu cuma disebabkan 'kumis' kita
cemar.

Karena itu hendaklah kita rutin membersihkan kumis sendiri. Itu berarti
kita harus membebaskan diri, hati, dan pikiran kita dari
prasangka-prasangka negatif, konsep-konsep yang belum tentu benar,
teori-teori yang belum terbukti, atau kabar-kabar kabur sebelum kita
menilai dan menghakimi sesama, orang lain, dan dunia ini.

see other article on :http://djodiismanto.blogspot.com/
 


Regards,
>From nice city of Medan 

  

  _  

.

 
 
 



[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [ppiindia] Re: [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih menjadi masjid

2007-04-30 Terurut Topik Listy
Jadi pening ya pak..?? :))

 

  _  

From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of radityo djadjoeri
Sent: Tuesday, May 01, 2007 2:06 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; Yogi Triyuniardi; [EMAIL PROTECTED];
ppiindia@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; Jimmy
Okberto; muskita wati; Lina Dahlan; Ahmadi Agung; RULUTO;
[EMAIL PROTECTED]; Gabriela Rantau; jogo bonito;
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; Milis Islam-vs-Kristen; Milis Christian
answer; Milis Dialog islam Kristen; Milis Debat Alkitab; Milis debat
antar agama; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; boniek; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Subject: [ppiindia] Re: [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih
menjadi masjid

 

Aina,

Itulah untungnya umat Islam yang tinggal di negeri-negeri sekuler
seperti di Eropa dan AS. Disana banyak gereja-gereja yang kosong, karena
ditinggal umatnya. Buat sebagian dari mereka, beribadah tak harus di
rumah ibadat. Kalau niatnya baik, saat kita bangun pagi hingga beranjak
ke tempat tidur di malam hari, itu juga termasuk ibadah. Tersenyum,
merenung, menebarkan kebaikan kepada orang lain, misalnya.

Tapi Aina, maraknya masjid-masjid di Eropa bisa jadi sebuah jebakan
belaka. Oke, "kebangkitan" Islam di Eropa mungkin akan tetap marak 3-5
tahun ini. Namun harap disadari, itu cuma kebangkitan semu. Saat umat
Muslim berinvestasi ke surga, menuntut ini itu, hidup eksklusif,
memanas-manasi kelompok lain, justru akan jadi bumerang. Anda tahu
akibatnya? Gelombang kemarahan masyarakat di Eropa akan muncul dengan
membumi hanguskan segala properti punya umat muslim. Kalau sudah begitu,
pemerintah Eropa yang tak mau membeda-bedakan ras, agama, dan golongan,
tentu saja tak bisa berbuat apa-apa. Yang akan bergerak adalah rakyat
yang cemburu dan bisa bersikap membabi buta. Para imigran yang muslim
akan diusir dari Eropa untuk selamanya, karena peradaban abad ke-6 tak
'nyambung' dengan cita-cita masyarakat Eropa non muslim yang ingin
membuka koloni di Mars.

Kisah itu pernah dialami oleh kaum Yahudi di zaman Nazi dan sebelumnya.
Apa yang dilakukan umat Muslim saat ini mirip dengan apa yang dilakukan
umat Yahudi di masa lampau, karena akarnya sama. Islam kini lagi disorot
dengan lampu jutaan watt, bukan cuma lampu teplok. Kekhawatiran akan
maraknya "Islamisasi" di Eropa mencuatkan istilah Eurobia yang
diciptakan oleh pengarang Oriana Fallaci (alm). Jangan lupa, sejarah
akan berulang, kalau kita tak mau menyadarinya. 

Jadi saya sarankan, hiduplah sewajarnya. Janganlah terlalu eksklusif dan
gampang mengkafir-kafirkan orang lain, apalagi tinggal di negeri orang.
Kalau terjadi sesuatu di Eropa terhadap umat Muslim, bukankah yang rugi
kita semua?

Jadi soal agama tak perlu dipamer-pamerkan kesana-kemari. Nenek bilang
itu berbahaya..yeee...





 



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] ceramah ke-islaman Dr. Murad Hofmann di kampus Univ. Duisburg-Essen

2007-04-30 Terurut Topik imuchtarom


Sebagaimana sebagian besar dari kita telah
mengetahui, pak Murad Hofman adalah seorang
cendekiawan muslim jerman yang banyak dikenal,
antara lain lewat karya buku-2 yang telah
ditulisnya.

Dr. Murad Hofman akan menjadi pembicara pada
seminar yang diselenggarakan oleh Keluarga
Mahasiswa Muslim Universitas Duisburg-Essen
(IV) pada



-
Hari/Tanggal: Rabu, 2 Mei 2007
J  a  m : 18:00 - 20:00
Tempat  : Universitas Duisburg-Essen
  ( Kampus Lotharstr. )
  Ruang LB-184
Tema: "The Islamic Jurisprudence"
--

Dr. Hofmann memeluk Agama Islam pada tahun 1980 ketika
bekerja di Kementerian Luar Negeri Jerman sebagai
ahli di bidang kebijakan mengenai pertahanan nuklir.
Setelah itu Murad mendapat tugas sebagai Duta Besar
Republik Federasi Jerman berturut-2 di dua negara
Maghribi: Maroko (1987-1990), dan Aljazair (1990-1994).

Di antara buku-2 mengenai Islam yang pernah ditulisnya:

** 1981 : "Jalan filosofis menuju Islam"
** 1984 : "Peranan filsafat Islam" 
** 1985 : "Buku harian seorang muslim jerman" 
** 1992 : "Islam sebagai alternatif" 
** 1996 : "Perjalanan ke Mekkah" 
** 1998 : sebagai editor dari terjemahan AL-Qur'an
  dalam bhs jerman (karya Max Henning)
** 2000 : "Islam dalam milenium ke-3"

Sejak itu, Dr. Hofmann banyak di undang untuk
menjadi pembicara dalam forum-2 yang membahas
mengenai ke Islaman. 

Uraian yang lebih lengkap mengenai pak Murad
Hofmann a.l. bisa dibaca pada wikipedia di 
bawah ini.


---( IM )--







[ppiindia] Re: [zamanku] Re: Gereja itu akhirnya beralih menjadi masjid

2007-04-30 Terurut Topik radityo djadjoeri
Aina,
   
  Itulah untungnya umat Islam yang tinggal di negeri-negeri sekuler seperti di 
Eropa dan AS. Disana banyak gereja-gereja yang kosong, karena ditinggal 
umatnya. Buat sebagian dari mereka, beribadah tak harus di rumah ibadat. Kalau 
niatnya baik, saat kita bangun pagi hingga beranjak ke tempat tidur di malam 
hari, itu juga termasuk ibadah. Tersenyum, merenung, menebarkan kebaikan kepada 
orang lain, misalnya.
   
  Tapi Aina, maraknya masjid-masjid di Eropa bisa jadi sebuah jebakan belaka. 
Oke, "kebangkitan" Islam di Eropa mungkin akan tetap marak 3-5 tahun ini.  
Namun harap disadari, itu cuma kebangkitan semu. Saat umat Muslim berinvestasi 
ke surga, menuntut ini itu, hidup eksklusif, memanas-manasi kelompok lain, 
justru akan jadi bumerang. Anda tahu akibatnya? Gelombang kemarahan masyarakat 
di Eropa akan muncul dengan membumi hanguskan segala properti punya umat 
muslim. Kalau sudah begitu, pemerintah Eropa yang tak mau membeda-bedakan ras, 
agama, dan golongan, tentu saja tak bisa berbuat apa-apa. Yang akan bergerak 
adalah rakyat yang cemburu dan bisa bersikap membabi buta. Para imigran yang 
muslim akan diusir dari Eropa untuk selamanya, karena peradaban abad ke-6 tak 
'nyambung' dengan cita-cita masyarakat Eropa non muslim yang ingin membuka 
koloni di Mars.
   
  Kisah itu pernah dialami oleh kaum Yahudi di zaman Nazi dan sebelumnya. Apa 
yang dilakukan umat Muslim saat ini mirip dengan apa yang dilakukan umat Yahudi 
di masa lampau, karena akarnya sama. Islam kini lagi disorot dengan lampu 
jutaan watt, bukan cuma lampu teplok. Kekhawatiran akan maraknya "Islamisasi" 
di Eropa mencuatkan istilah Eurobia yang diciptakan oleh pengarang Oriana 
Fallaci (alm). Jangan lupa, sejarah akan berulang, kalau kita tak mau 
menyadarinya. 
   
  Jadi saya sarankan, hiduplah sewajarnya. Janganlah terlalu eksklusif dan 
gampang mengkafir-kafirkan orang lain, apalagi tinggal di negeri orang. Kalau 
terjadi sesuatu di Eropa terhadap umat Muslim, bukankah yang rugi kita semua?
   
  Jadi soal agama tak perlu dipamer-pamerkan kesana-kemari. Nenek bilang itu 
berbahaya..yeee...
  

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  >
>
>
>
>
>>
>>
>>Gereja itu Akhirnya Beralih Menjadi Masjid

Dunia Islam Oleh : Redaksi 20 Apr 2007 - 7:25 pm

Di tengah dinginnya malam musim dingin tahun ini, sebuah kota kecil yang
sangat terpencil di pedalaman Inggris sepakat untuk mengizinkan beralih
fungsinya sebuah bekas gereja Kristen menjadi sebuah masjid.

Pemungutan suara terbatas, yang diadakan oleh pemerintah daerah setempat
ini, menandai akhir perjuangan sengit komunitas kecil umat Islam untuk
mendapatkan tempat ibadah. Dengan mengubah sebuah gereja Metodis menjadi
sebuah masjid. Gereja ini sebelumnya sudah beralih fungsi menjadi pabrik,
sejak ditinggal kabur jemaahnya 40 tahun lalu.

Pertarungan ini menandai kegelisahan warga Inggris terhadap minoritas
Islam, khususnya mengenai akan masuknya kelompok teroris. Ketaatan umat
Islam pada agama telah memicu meningkatnya sikap sekuler orang Inggris.

Inggris boleh saja terus mengaku sebagai negara Kristen. Tapi
kenyataannya, jumlah umat Islam yang taat beragama mengungguli jumlah umat
kristen yang sudi datang ke gereja. Demikian survei yang dilakukan
Chirstian Research, lembaga yang khusus mendokumentasikan umat Kristiani
di Inggris.

Jumlah umat Islam di Inggris sekitar 1.6 juta jiwa, atau sekitar 2.7
persen dari jumlah total penduduk. Sedang populasi di Clitheroe 14.500
jiwa.

Di Clitheroe, kota kecil di utara Manchester, pergulatan ini melibatkan
para profesional muda keturunan Pakistan yang penuh gairah berhadapan
tradisi ketat warga setempat. Di kota ini istana Norman dan gereja
Anglikan sudah berdiri sejak 1122.

"Kami sudah 30 tahun berusaha untuk mendapatkan tempat ibadah," kata
Sheraz Arshad (31), pemimpin komunitas Muslim setempat. Arshad adalah
warga keturunan Pakistan. Ayahnya bernama Muhammad Arshad, imigran dari
Rawalpndi yang datang pada 1965 untuk bekerja di pabrik semen di pinggir
kota. Arshad sendiri bekerja sebagai manejer proyek di British Aerospace.

Masyarakat di sini menganggap diri mereka sebagai penghalang terakhir
berdirinya masjid yang menjadi fenomena tersendiri di kota industri ini.
Tekad kuat Arshad untuk membangun masjid di Clitheroe jelas tidak mulus.

Ayahnya yang wafat pada 2000 lalu, mewarisi perjuangan untuk mendirikan
masjid bagi sekitar 300 warga muslim di sana, dan Arshad siap melanjutkan
perjuangan.

"Saya pikir, kenapa saya diperlakukan tidak adil. Seperempat gaji saya
untuk membayar pajak. Dari sini saya tergerak untuk berjuang mendirikan
masjid," kata Arshad.

Hingga kini, Arshad dan ayahnya telah delapan kali mengajukan permohonan
pendirian masjid, bahkan pernah berencana membeli sebuah rumah di pinggir
kota untuk dijadikan masjid. Bahkan katanya dia pernah berusaha membeli
tanah dari dewan kota, tapi ditolak mentah-mentah.

Arshad sering mendapati cemoohan pada pertemuan dengan dewan kota. "Pulang
kau, Paki!," kenang Arshad se

[ppiindia] SBY merasakan kedamaian di Bali

2007-04-30 Terurut Topik radityo djadjoeri
Bli, Bali memang adem.semriwing..:))
  
 
   
  http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2007/4/30/b22.htm
   
SBY Merasakan Kedamaian di Bali
   
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan merasakan 
kedamaian di Bali. Sepanjang perjalanan dari Istana Tampaksiring menuju 
Pelabuhan Padangbai bersama Nyonya Ani Yudhoyono, Sabtu (28/4) lalu, ia 
mengaku sangat mengagumi Bali. 
   
Sepanjang perjalanan, SBY mengaku melihat keindahan perkampungan, 
persawahan dan karakteristik masyarakat serta geografis alam Bali. Belum 
lagi sejumlah pura yang ada di pinggir jalan. Menunjukkan bahwa Bali 
benar-benar mendapat anugerah yang luar biasa dari Tuhan Yang Maha Esa. 
''Bahkan, istri saya (Ani Yudhoyono-red) berceletuk, semua yang didapat 
Bali sebagai akibat dari tekunnya umat Hindu di Bali menggelar yadnya 
dan persembahan kepada Tuhan,'' ujar SBY.
   
Untuk itu, Presiden Yudhoyono mengingatkan semua pihak agar menjaga 
dan mempertahankan karakteristik Bali. Mulai dari keindahan alam, 
keluhuran nilai budaya, kehidupan masyarakat yang tekun memelihara tradisi 
dengan baik dan lainnya. Dengan demikian, predikat Bali di mata 
internasional sebagai pulau yang damai bisa tetap dipertahankan. Harapan besar 
itu disampaikan Presiden di sela-sela peresmian lima proyek besar 
Propinsi Bali di Dermaga Nusa Penida.
   
Sejauh ini, katanya, dunia internasional memandang Bali sebagai pulau 
terindah di dunia, sehingga pantas menjadi tujuan wisata yang paling 
diminati. Yang paling penting saat ini, kata Presiden, semua pihak mesti 
terus memelihara keamanan, ketertiban dan semua yang menjadi 
karakteristik Bali. (kmb20)



   
-
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] [POETRY] PASUNG KEPALA HATI ( VII )

2007-04-30 Terurut Topik LEONOWENS SP
PASUNG KEPALA HATI ( VII ) 
   
  Waktu menepati sebuah takdir tak berpilihan.
  Sang penari cinta telah menyerah diri, terikat satu
  janji kepada kesucian pasung kepala hati.
   
  Penunggu kastil telah membawanya pergi, 
  menuju lorong batu gunung. Semua berakhir disana…
   
  2007, Leonowens SP 

   
-
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: beberapa artikel ttg wanita jepang - buat aris

2007-04-30 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
"Kesultanan di Indonesia memiliki hubungan dengan khilafah Islamiyah
(baik Umayyah, Abbasiyah dan Usmaniyah), saat Aceh di serang 
penjajah, Khilafah Usmaniyah membantu mengirimkan bantuan militer 
berupa armada laut dan persenjataan.

Mbah bisa mencari bebas di Google sebanyak-banyaknya"



Gak usah google-google-an mbak, sumber historia kita sendiri cukup 
kok, dan kita kan juga belajar sejarah disekolah?

bantuan militer armada laut dan militer itu mbak bisa rinci?

1) tahun berapa dalam perang laut dimana?

2) siapa laksamana armada Turki? berapa kapal dan jenis kapal perang 
yang digunakan armada Turki?

3) persenjataan bentuk apa yang diterima dan diterima oleh kerajaan 
kerajaan mana saja, bilamana?

4) apa peran armada Turki ketika klerajaan malakka digebuk remuk 
tahun 1511 oleh laksamana Alfonso d'Albuquerque?

Jawaban ilmiah ya mbak? jangan di reka reka atau dikutip secara 
tidak jelas.

Salam historia

Danardono















> Mbah, iya betul saya salah nulis, (maaf kalau kadang saya ndak 
baca balasan mbah). Pati Unus mengirim bantuan ke Malaka bukan 
Makassar walau sebenarnya juga antara kesultanan di seluruh 
Indonesia memiliki kekerabatan keluarga via pernikahan. Mbah, saya 
Insya Allah bukanlah pembohong. Karena saya yakin, kebenaran dan 
impian tak bisa dibangun dari kebohongan.
>
>   saya ingin sekali memberikan CD dan booklet tentang jejak 
syariah dan Khilafah di Indonesia. Dana yang punyai ngepres. Namun 
demikian mbah bisa merangkai referensi ini: (saya carikan di google)
>   http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Islam/walisongo.htm
>
>   http://drainfamily.multiply.com/reviews
>
>   http://walisanga.blogspot.com/
>
>   http://www.rsi.sg/malay/imej/view/20050516140253/1/.html
>
>   Kesultanan di Indonesia memiliki hubungan dengan khilafah 
Islamiyah(baik Umayyah, Abbasiyah dan Usmaniyah), saat Aceh di 
serang penjajah, Khilafah Usmaniyah membantu mengirimkan bantuan 
militer berupa armada laut dan persenjataan.
>
>   http://www.dataphone.se/~ahmad/991128.htm
>   http://www.kimpraswil.go.id/pemdaaceh/buletin/Nangroe%20Aceh.htm
>
>   Mbah bisa mencari bebas di Google sebanyak-banyaknya.
>
>
>   salam,
>
>   Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya sendiri
>
>   Bangsaku adalah bangsa yang unggul dan tangguh. 
>
>
>
>   
> 
> TO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Bagushhh..kalau si mbak benar benar mempelajari sejarah 
(secara 
> ilmiah). Terutama juga memperhatikan masukan yang diberikan mas 
> Dewanto dalam posting diatas no 68780 : muatan ilmiah sebuah 
cabang 
> ilmu pengetahuan, yang namanya sejarah.
> 
> Sejarah harus dijauhkan dari dongeng dongeng dan legenda. Legenda 
> misalnya cerita Sangkuriang, nyi Lorokidul sampai dongeng dongeng 
> tentang wali songo...
> 
> Yang memang yterbukti dari kisah walisongo mungkin adalah 
historia, 
> and the rest is dongeng.
> 
> Juga dopngeng, yang mbak kisahkan, yakni pati Unus melancong ke 
> Makassar untuk bantu mengusir armada Portugis. Si pati Unus ini 
> sepanjang hidup tak pernah merantau ke makassar (lha wong gak tahu 
> dimana makassar itu). Yang pernah mencoba ke Makassar, dan adalah 
> historis, malah pesawat Adam Air yang nyungsep diair..
> 
> Yang historis adalah pengepungan Malakka (buklan makassar) oleh 
> armada Portugis dibawah laksamana Alfonso d'Albuquerque pada musim 
> panas 1511. beliau menjelajah dari pelabuhan Goa di India. malakka 
> rontok dibawah tembakan peluru meriam kapal perang Portugis, sang 
> Pati Unus inging pulang ke Jawa kenak gebuk. Juga demikian pasukan 
> kerajaan kerajaan Islam diperairan selat Malakka yang mau bantu 
> Malakkka.
> 
> Yang historis adalah kejayaan Nusantara lebih dari 300an tahun, 
> dibawah Shailendra dan majapahit, yang bertumpu pada budaya Hindu-
> Buddha. Jaya dan besar sekali...
> 
> Dengan akhir masa jaya Hindu Buddha, timbul kerajaan kerajaan mini 
> Muslim disepanjang peisisir Sumatra dan jawa. tak ada yang jaya, 
dan 
> saling gebuk gebukan. Ketidak jayaan berlangsung sampai malam ini, 
> saya menulis posting ini, dimana bangsa ini gratul gratul 
> sempoyongan...
> 
> Ini historis. OK mbak? jauhkan jauh jauh dongeng dongeng (walau 
> sangat indah bagi kelompok dan agama), karena ini membuat butek 
> karya ilmiah..
> 
> Salam
> 
> danardono
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah  
> wrote:
> >
> > Lha, selama ini saya belajar sejarah ko mbah. Ya itu hasilnya 
> diskusi di sini, belum lagi isi CD yang sedang kami jual tentang 
> sejarah Indonesia mengenai kesultanan Islam dan majapahit dll.he 
he 
> he
> > 
> > Istikharah atau merupakan suatu langkah yang ditempuh muslim 
> kalau saya ragu menentukan suatu pilihan hidup. Terutama kalau 
> memilih satu dari berbagai pilihan. Kalau orang jawa cari wangsit 
> atau ilham semedi di bawah pohong beringin, nyekar kembang di 
> kuburan, buang sesajen di laut kidul. Nah ka

[ppiindia] Aku menghadapi jalan buntu.

2007-04-30 Terurut Topik Harry Adinegara
Satu kejadian yang sangat mengejutkan, dan sepertinya aku perlu mennceritakan 
kejadian ini untuk sama2 diminati isinya dan kalau ada yang sempat memberikan 
arahan ,nasehat dan solusi tentunya akan sangat menggembirakan.
   
  Setelah makan siang hari minggu anakku yang masih duduk di kelas 
2SMP(Secondary -school) menceritakan bahwa dia baru saja menerima sebuah 
kiriman per HP sebuah adegan yang sangat membingungkan dia. Dia mengatakan 
bahwa dia sempat bicara dengan teman yang mengirimkan SMS ini.  Dia menunjukan 
kepadaku dan ..astaga..
  inilah sebuah video clip tentang ...penggorokan seseorang yang beberapa waktu 
yang lalu telah diberitakan :tentang seorang anak umur 12 tahun yang menggorok  
leher mangsanya. Adegan ini benar2 membuatku groggy.korban di ikat tangan 
kebelakang di telikung dijatuhkan oleh anak ini sambil orang lain menindihi  
badan korban dan mulailah anak itu menggorok leher sang korban. Darah 
...muncrat, luber kemana mana. Setelah digorok ber-kali2, lepaslah kepala sang 
korban. Saat itu kedengaran orang ber-teriak2 Alahu Akbar.
   
  Anakku bertanya apakah aku juga melihat kejadian ini, karena dia tahu aku 
senang mendengarkan berita news. Aku jawab bahwa tayangan yang kejam ini karena 
terlau kejamnya tidak bisa ditayangkan. Dia tanya soal Alahu Akbar...anakku 
tanya apa itu artinya. Sampai dengan pertanyaan ini aku berhenti untuk 
menlanjutkan mengulas soal kejadian horror semacam ini. Aku menjawab aku tidak 
tahu artinya. Apakah ini suatu jawaban yang betul, terutama apabila kita 
berhadapan dengan seorang siswa SMP? Terlalu muda, terlalu kecilkah anak ini 
untuk bisa menghayati apa yang bisa aku ceritakan apabila aku lanjutkan dengan 
ulasan lebih lanjut?
   
  Dalam hati kecilku aku bertanya: kenapa orang membunuh sesama manusia dengan 
meng-atas namakan Allah/Tuhan? Dimana sebenarnya alasan pembenaran tindakan 
kejam semacam ini? Apakah ini untuk memuliakan Allah/Tuhan? Apakah perlu 
Allah/Tuhan itu kita bela martabatnya dengan mengorbankan orang lain? 
Selanjutnya akau bertanya : kenapa apabila kita sering bilang/mengakui kalau 
Allah/Tuhan itu maha besar maha pengasih, maha segalanya ...perlu apa kita bela 
dengan cara sedemikian rupamenggorok sesamanya atas namaNYA?
   
  Dengan pendirian sikapku ini, apakah aku bisa memberikan/menyampaikan  ulasan 
ini kepada anakku? Apakah nantinya tidak akan membingungkan kehidupannya 
dikemudian hari? Apalagi sampai sekarang anakku ini aku ketahui menjalin banyak 
persahabatan dengan banyak ,selain anak2 bule juga banyak imigran seperti dari 
middle east, orang2 dari Sudan dan Afrika. Apakah nantinya anakku akan 
terhambat ruang lingkupnya dan mulai pilih teman atas dasar apa yang aku 
ceritakan  tentang kekejaman orang2 yang memuja sambil membunuh demi 
Allah?Tuhan? Suatu dilemma? Bagaimana teman2 lain yang punya anak dan bayangkan 
apabila menghadapi kasus semacam ini. Bagaimana sikap anda?
   
  Harry Adinegara

 Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Rilis Mayday : JURNALIS TOLAK AMPLOP, PERJUANGKAN UPAH LAYAK!

2007-04-30 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Press Release

Peringatan Hari Buruh Internasional, 1 Mei 2007:
JURNALIS TOLAK AMPLOP, PERJUANGKAN UPAH LAYAK!

Jurnalis adalah buruh. Itulah kenyataannya. Sayang, hingga kini, nasib
jurnalis masih belum secerah yang diharapkan. Upah jurnalis masih jauh
dari kata layak. Jika dibandingkan dengan upah jurnalis Malaysia ataupun
Thailand, gaji jurnalis Indonesia hanya seperempatnya.

Menurut Dewan Pers, saat ini tersebar 829 media cetak, 2.000-an stasiun
radio, dan 65 stasiun televisi. Namun, perusahaan media cetak yang
berkualitas hanya 249 perusahaan atau 30%, sementara media elektronik
yang layak bisnis cuma 10%.

Artinya, begitu mudah pemodal mendirikan perusahaan media, tapi tak
memperhitungkan kelayakan kesejahteraan pekerjanya. Pengusaha media kerap
berlindung di balik rendahnya tiras, iklan yang minim, dan lain-lain,
untuk tidak menaikkan upah dan kesejahteraan pekerjanya.

Celakanya pula, di Indonesia belum ada regulasi yang mengatur tentang
kelayakan modal sebuah perusahaan media bisa berdiri, termasuk berapa
besar perusahaan media minimal harus mengupah pekerjanya. Menurut survei
AJI Indonesia pada 2005, masih ada media yang menggaji jurnalisnya Rp 200
ribu sebulan. Sebuah angka yang masih sangat jauh dari upah minimum yang
ditetapkan oleh pemerintah. Akibatnya, jelas. Mutu liputan jadi
asal-asalan, dan banyak jurnalis yang terjebak di dalam pusaran amplop.
Padahal amplop makin mengaburkan jurnalis dari independensi dan
objektivitas. AJI memang sejak awal berdiri dengan tegas menolak amplop.
Solusinya, apalagi jika bukan upah layak bagi jurnalis.

Menurut survei AJI Jakarta tahun 2006, upah layak minimum jurnalis Jakarta
sebesar Rp 3,1 juta. Tentu jumlah tersebut perlu disesuaikan dengan
kondisi inflasioner saat ini. Angka ini bukanlah angka yang muluk.
Jurnalis bisa meraihnya dengan cara perjuangan bersama. Solidaritas,
berorganisasi, berserikat adalah kuncinya.

Namun, perjuangan jurnalis melalui serikat pekerja, harus diakui,
membutuhkan stamina yang panjang. Tak jarang terjadi manajemen menghalangi
sikap kritis jurnalisnya. Tindakan anti-serikat masih kental terasa di
beberapa media. Padahal hak berserikat dilindungi oleh Undang-Undang
21/2000 tentang Serikat Buruh/Pekerja.

Contoh telanjang yang bisa kita lihat adalah pemecatan jurnalis Kompas,
Bambang Wisudo, Desember silam. Pendepakan Wisudo yang tak lain adalah
sekretaris Perkumpulan Karyawan Kompas (PKK), sangat kental beraroma
pemberangusan aktivitas serikat pekerja (union busting). Wisudo dimutasi
ke Ambon—sementara Syahnan Rangkuti (ketua PKK) dimutasi ke Padang—setelah
beberapa waktu sebelumnya PKK berhasil mendesak manajemen Kompas untuk
memberikan deviden saham karyawan sebesar 20%.

Itulah. Nasib jurnalis memang begitu ironis. Jurnalis galak dan garang
mengritik pedas setiap kebijakan pemerintah dan penguasa, tapi tak punya
posisi tawar di hadapan manajemennya sendiri. Ibarat kata, besar di luar
namun kecil di dalam perusahaannya sendiri. Kondisi seperti ini tak bisa
dibiarkan begitu saja. Jurnalis harus bersatu, berbareng bergerak
memperjuangkan hak-haknya.

Oleh karenanya dalam peringatan Hari Buruh Internasional, 1 Mei 2007 ini,
AJI Jakarta menyerukan kepada seluruh pekerja media (jurnalis, bagian
iklan, percetakan, sirkulasi, keuangan, dan lain-lain) untuk bersatu
mengorganisasikan diri dalam serikat pekerja. Selain itu, dalam hari
kemenangan kaum buruh sedunia ini, AJI Jakarta juga menuntut:

1. Perusahaan media untuk memberikan upah layak bagi jurnalis atau seluruh
pekerjanya.
2. Perusahaan media untuk memberikan hak berserikat kepada pekerjanya.
3. Hentikan pemberangusan serikat pekerja di perusahaan media.

Dengan upah yang layak, integritas jurnalis makin terbangun. Mutu media
pun makin terasah.

Jurnalis Juga Buruh!
Persatuan bagi Pekerja Media!

Jakarta, 30 Mei 2007

Winuranto Adhi Jajang Jamaludin
Koordinator Divisi Serikat Pekerja Ketua AJI Jakarta

 = =
Sekretariat AJI JAKARTA
Jl. Prof. Dr. Soepomo No 1 A
Kompl. BIER, Menteng Dalam
Jakarta Selatan 12870
Telp/fax. +62-21-83702660
Website : www.aji-jakarta. org
 = =

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL P

[ppiindia] Gas lumpur Lapindo telah di eksploitasi

2007-04-30 Terurut Topik parandy_amir09
awal peristiwa banjir lumpur PT. LAPINDO BRANTAS di Sidoarjo telah 
menjadi malapetaka yang kian tak kunjung selesai. kondisi ini telah 
mengguntungkan para pengusaha asing. disaat masyarakat Sidoarjo 
terkonsentrasi pada penggantian lahan dengan sistem cash and cary atau 
hal lain yang meugikan mereka. ternyata ini menjadi lahan basah bagi 
pengusaha asing yang memahami eksploitasi pertambangan untuk dijadikan 
luapan uang yang melimpah ruah. tanpa disadari gas luapan lumpur 
lapindo secara diam-diam telah dieksplotasi dan hasilnya adalah uang 
bermiliaran rupiah bahwan dolar US. kita perlu sadar untuk segera 
mengambil tindakan, sebab ini demi anak cucu kita. bangsa ini telah 
banyak dirugikan oleh kebodohan dan keteledoran sendiri. bangkit 
Indonesia bangun bangsa menuju indonesia sejahterah

hormat kami,

Amir Lamema Parandy
pemerhati masalah sosial budaya
tinggal di surabaya



[ppiindia] Fwd: [syiar-alsofwah] TIADA BOSAN MEMINTA HIDAYAH

2007-04-30 Terurut Topik Muhammad Haryo
Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh

Berikut saya copy-kan sebuah artikel Islami.
Semoga bermanfaat & menambah ilmu bagi kita semua.

Wassalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh

Note : harap turut menyebarluaskan risalah ini
-- 
 Muhammad Haryo 
http://anc.zendurl.com (pergunakan firefox) 
--~--~-~--~~~---~--~~
Jika email ini masuk folder spam/ bulk/ junk, harap tandai sebagai NOT spam/
bulk/ junk
--~--~-~--~~~---~--~~


On 4/27/07, Mailinglist alsofwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh
> Semoga Netters Syiar al-Sofwa senantiasa dalam lindungan Allah Ta'ala
>
> TIADA BOSAN MEMINTA HIDAYAH
> Minggu, 22 April 07, selengkapnya klik di sini:
> http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatannur&id=425
>
>
> Ihdinashshiraatal mustaqim, "Ya Allah tunjukkanlah kami jalan yang lurus",
> demikian kita -kaum muslimin- mengucapkan doa ini, paling tidak 17 kali
> dalam sehari. Ada apakah di balik permohonan ini? bukankah jalan yang lurus
> sudah jelas bagi kita, yakni agama Islam, dan kita semua alhamdulillah sudah
> menjadi seorang muslim? Do،¦a tersebut ternyata mengandung makna yang sangat
> mendalam, dan hampir mirip dengan doa qunut yang diajarkan oleh Rasulullah
> shallallahu ،¥alaihi wasallam. Seringkali kita mendengar lafazh do'a qunut
> (misalnya qunut Ramadhan atau qunut nazilah, red) yang biasa dibaca oleh
> imam-imam kita di dalam shalatnya. Di antara permohonan dalam do،¦a tersebut
> adalah, "Allahummahdinaa fiiman hadait" artinya, "Ya Allah berilah kami
> petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk."
>
> Berikut penjelasan asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah
> berkenaan dengan do،¦a tersebut, semoga bermanfaat.
>
> Kalimat "Berilah kami petunjuk" yang terlampir pada cuplikan do'a di atas
> mengandung makna yang sangat luas. Do،¦a tersebut bukan hanya permohonan
> petunjuk saja, tetapi juga permohonan agar mampu untuk melaksanakan petunjuk
> tersebut. Makna do'a itu adalah sebagai berikut, "Tunjukkanlah kami ya Allah
> kepada kebenaran dan mudahkanlah bagi kami untuk menjalankan kebenaran itu."
> Petunjuk yang sempurna lagi bermanfaat adalah petunjuk yang Allah subhanahu
> wata،¦ala memadukan di dalamnya antara ilmu dan amal.
>
> Suatu petunjuk yang tidak diiringi dengan amal/perbuatan, maka akan
> sia-sia, bahkan menyesatkan. Karena setiap orang yang tidak mengamalkan ilmu
> yang telah ia miliki, maka ilmunya itu justru akan berbalik menjadi bencana
> bagi dirinya sendiri.
>
> Sebagai misal tentang petunjuk berupa ilmu pengetahuan yang tidak
> dibarengi dengan amal perbuatan adalah seperti yang difirmankan Allah
> subhanahu wata،¦ala, yang artinya,
> "Dan adapun kaum Tsamud maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka
> lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk itu". (QS. Fushilat:17)
>
> Dari ayat tersebut di atas "Mereka telah Kami beri petunjuk" mengandung
> maksud bahwa Allah subhanahu wata،¦ala telah memberi penerangan bagi mereka
> akan suatu jalan dan telah Ia karuniakan bagi mereka itu ilmu pengetahuan,
> akan tetapi mereka berbuat yang sebaliknya yaitu seperti yang termuat pada
> kalimat berikutnya, yang artinya, "Tetapi mereka lebih menyukai buta
> (kesesatan) daripada petunjuk itu".
>
> Adapun petunjuk yang berupa ilmu dan penerangan guna menggapai kebenaran
> adalah seperti yang telah dicontohkan di dalam firman Allah subhanahu
> wata،¦ala yang ditujukan kepada Nabi-Nya shallallahu ،¥alaihi wasallam,
> artinya, "Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan
> yang lurus". (QS. Asy-Syuuraa: 52)
>
> "Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk" pada rentetan kata
> ayat di atas memiliki penjabaran makna sebagai berikut, "Kamu (wahai
> Muhammad) memberi petunjuk, penerangan, dan pengajaran kepada manusia menuju
> jalan yang lurus.
>
> Sedangkan contoh dari petunjuk yang bermakna taufiq adalah yang biasa
> diucapkan oleh orang-orang yang sedang melaksanakan shalat, artinya,
> "Tunjukilah kami jalan yang lurus". (QS. Al-Fatihah:6)
>
> Maka di saat anda mengucapkan, "Tunjukilah kami jalan yang lurus", maka
> apakah anda memohon kepada Allah subhanahu wata،¦ala suatu karunia ilmu
> tanpa amal ? Ataukah mungkin sebaliknya suatu amalan tanpa didasari oleh
> ilmu ? Atau mungkin yang ketiga ini yaitu karunia ilmu berserta amal ?
> Pendek kata hendaklah bagi setiap insan jika ia memohon kepada Allah
> subhanahu wata،¦ala, "Tunjukilah kami jalan yang lurus", agar ia
> menghadirkan jiwanya bahwa ia sedang meminta kepada Allah subhanahu
> wata،¦alaƒnkarunia ilmu dan amal/perbuatan, maka ilmu itulah yang bertindak
> sebagai petunjuk, sedang amal/perbuatan itulah yang dimaksudkan sebagai
> taufiq.
>
> Hal inilah -menurut sepengatahuan saya, dan keilmuan tentang itu adalah
> berada di sisi Allah subhanahu wata،¦ala- yang masih jauh dari jangkauan
> ke

Fwd: [ppiindia] Re: Siti Hawa Bukan Berasal dari Tulang Rusuk Nabi Adam?

2007-04-30 Terurut Topik djoko edhi abdurrahman
Hawa, Rusuk Adam, dan Orang Madura
  Karena para ahli di Mesir masih berdebat bagaimana proses penciptaan Hawa – 
‘bukan’ dan ‘ya’ dari rusuk bengkok Nabi Adam – praktis yang mengikuti 
perdebatan unik itu, harus menunda keyakinan sebelumnya bahwa Hawa dibuat dari 
Rusuk Adam. Asyik. 
  Bagi sebagian orang, debat itu, pasti cuma sekadar sejumlah paradoks 
metodologi penakwilan para ulama versus fuqoha. Dan, kambing hitamnya ialah 
mitos Israiliat. Kesian deh lu pengikut Phillo (perintis mazhab monoteisme 
Yahudi yang diganyang kaum phaganis pada masa Caligula).
  Jika menggunakan paradigma antrop Muhammad Arkoen, debat itu – mau tak mau -- 
antara kubu Mitologi (Usthurah) versus kubu Myte (Khurafat) akhirnya. Kubu 
Usthurah adalah Penasihat Menteri Wakaf Mesir, DR Abdulgani Shama, lalu DR 
Aminah Nuseir, guru besar Aqidah dan Filsafat Universitas Al-Azhar, Kairo, 
diikuti pakar Muslim Abdul Fatah Asakir beserta para moderat lainnya, termasuk 
Al-Bayan. 
  Di kubu Khurafat, ialah DR Musthafa Al-Shuk`ah, Anggota Lembaga Riset Islam 
Mesir berserta kaum tradisional yang mendominasi lembaga itu. 
  "Ibunda Hawa dibuat dari tulang rusuk Nabi Adam adalah keyakinan yang 
keliru,” kata DR Abdul Ghani Shama kepada SKH Al-Bayan, Jumat (20/4). Adam dan 
Hawa, menurutnya, diciptakan dari materi yang sama. Keyakinan bahwa Hawa dibuat 
dari tulang rusuk Adam, berasal dari kisah Israiliyat, kisah-kisah yang tidak 
jelas asalnya. 
  Mustafa Al-Shuk’ah menangkis dengan tak kalah satir, “Mereka yang tak 
mengakui Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam, tak mengerti Islam. 
Sebab, ayat Al-Qur`an menjelaskan bahwa yang dimaksud nafsun wahidah, ialah 
Nabi Adam. Dengan demikian, Hawa dijadikan dari nafsun wahidah. Artinya, 
diciptakan dari Nabi Adam, lalu umat manusia berkembang dari keduanya".
  Saya tak yakin signifikansi pencapaian periset Mesir karena mereka berhadapan 
dengan penguasa yang sangat otoriter dan korup. Saat saya menjajagi penelitian 
Abinuwas Qonun, 2005, di sana, diketahui bahwa Hosni Mubarak melarang kegiatan 
penelitian lapangan. Yang diizinkan hanya penelitian pustaka. Dengan demikian, 
menggunakan arogansi Sarjana Anglo Saxon, penelitian seperti itu hanya mampu 
mencapai kualitas ilmiah kelas dua.  
  Namun, lepas dari itu, apa pun yang timbul debat tulang rusuk para ilmuwan 
Mesir itu, yang tampak bagi saya ialah keindahan yang dibawa oleh Rasululah 
dalam subtansi debat itu sendiri. Metafora keindahan di situ, masih meminjam 
perspektif kritis Arkoen, Rasulullah tak pernah memaksa orang untuk masuk 
Islam. “Transaksi” keyakinan yang dilakukan Rasululah, terletak pada  
keindahannya.
  Dalam faktanya, yang diimani para Muslim hingga saat ini sebagai tauhid, tak 
lebih dari perjalanan sejarah agama yang senantiasa terkooptasi oleh kekuatan 
politik. Oleh karenanya, konstruksi sejarah agama harus beroleh (i) konfirmasi 
kritis dari pengetahuan Mitologi – tak cukup myte, (ii) konfirmasi kritis 
pengetahun ilmu Sejarah, dan (iii) konfirmasi kritis dari pengetahuan ilmu 
Filsafat untuk mencapai keindahan Rasulullah.
  Kembali kepada debat para ulama dan fuqoha Mesir itu -- termasuk debat 
khilafiah lainnya -- adalah penting memberi fokus ke arah tiga unit konfirmasi 
kritis Arkoen tadi, sehingga warisan Rasullullah itu tidak mandeg, jumud, 
melainkan berkembang ke arah enlightenment dan empowerment Muslim guna menjawab 
tantangan perkembangan dunia yang  pesat dan rumit.
  Mengapa demikian? Secara kasuistik, keyakinan bahwa Hawa diciptakan dari 
rusuk Nabi Adam, telah menimbulkan masalah fatal di Indonesia. Pertama, akibat 
keyakinan itu, terjadi pelanggaran hak azasi manusia (HAM), di mana perempuan 
dianggap sebagai mahkluk kelas dua yang kemudian hak-haknya dibedakan dari kaum 
pria. Dan, dalam buku Pembagian Kerja Secara Seksual (Graffiti, 1986), Prof 
Arief Budiman mengemukakan, Injil juga menaruh kaum perempuan sebagai mahkluk 
bodoh dan warga kelas dua. 
  Kedua, paradigma Hawa diciptakan dari rusuk Nabi Adam yang kemudian 
di-juncto-kan ke ayat 30 Al-Baqoroh, dengan sendirinya telah menutup upaya 
berlangsungnya emansipasi wanita untuk mengangkat peran wanita ke wilayah 
publik, yang saat ini sekitar 80 persen wanita Indonesia hanya berhak menguasai 
wilayah domestik, pada gilirannya berpengaruh besar terhadap produktivitas 
pembangunan nasional. 
  Ketiga, secara manajemen. Diakui atau tidak, sekali pun di wilayah politik 
sudah ada semangat dan upaya agar 30 persen manajemen diisi wanita, dalam 
faktanya tak mengurangi derajat manajemen seksis dibandingkan dengan derajat 
seksisme zaman emansipasi sosialis masih eksis sebelum 1994. 
  Hitungan secara metode ekonomi, penghuni terbesar sektor kerja primer 
(pertanian tradisional) di Indonesia adalah kaum wanita – itu sektor 
pheriferal. Yang diinginkan oleh arsitek ekonomi dalam mengelola ekonomi 
pembangunan, adalah upaya yang mampu mendorong migrasi tenaga kerja dari sektor 
primer ke sektor sekunder (industri & konstruksi) dan sektor tersier

[ppiindia] (ak.'sa.ra) events-Film Screening THE PINK FLOYD & SYD BARRETT STORY- kamis,

2007-04-30 Terurut Topik vivian idris
filmlWire and (ak.'sa.ra) events

Film screening
THE PINK FLOYD & SYD BARRETT STORY

Kamis, 25 April 2007 @ 7pm

(ak.'sa.ra)
Jl. Kemang Raya no. 8B
Jakarta Selatan
021-7199283

untuk umum, gratis-
--
Syd Barrett adalah sosok musisi yang sangat
berpengaruh pada era nya; seorang artis bohemi,
penyair dan visionaries, bergabung dengan Pink Floyd
di tahun 1965. Keputusannya untuk keluar dari Pink
Floyd pada tahun 1968 membuat perjalanan pertama band
ini sempat terhenti.Kehadirannya di band ini berhasil
membentuk original sound dari Pink Floyd, dan mereka
pun berhasil mendorong British psychedelic scene di
ranah Inggris. Film dokumenter ini memperlihatkan
kembali masa kejayaan Pink Floyd dibawah pengaruh Syd
Barrett sampai kepergiannya yang tiba-tiba dalam
genggaman drugs dan masalah psikologis yang
dideritanya.


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Re: [ppiindia] Timur Tengah bukan penemu konsep 'Terorisme'

2007-04-30 Terurut Topik Ari Condrowahono
anarkismenya bakunin itu anti kekerasan lho. dia sistemnya model modelnya orang 
samin.

salam,
Ari Condro

  - Original Message - 
  From: Alpha Bagus Sunggono 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, April 30, 2007 1:29 PM
  Subject: [ppiindia] Timur Tengah bukan penemu konsep 'Terorisme'


  Tulisan di bawah ini menunjukkan bahwa
  konsep Terorisme mulai Timbul bukan dari
  Timur Tengah (yang sering dihubungkan dengan
  suatu agama - yaitu - Islam), namun dari
  Negara maju , yaitu Perancis.

  ---

  Munculnya terorisme

  Meski istilah teror dan terorisme baru mulai populer
  abad ke-18, namun fenomena yang ditujukannya bukanlah
  baru. Menurut Grant Wardlaw dalam buku Political
  Terrorism (1982), manifestasi terorisme sistematis
  belum muncul sebelum Revolusi Perancis, tetapi baru
  mencolok sejak paruh kedua abad ke-19. Dalam suplemen
  kamus yang dikeluarkan Akademi Perancis tahun 1798,
  terorisme lebih diartikan sebagai sistem rezim teror.

  Istilah itu lebih merefleksikan perilaku Pemerintahan
  Teror (Reign of Terror) yang berlangsung antara
  tanggal 5 September 1793 sampai 27 Juli 1794.
  Pemerintahan represif yang berdiri berdasarkan Dekrit
  5 September 1793 itu bermaksud untuk menghukum dan
  membunuh mereka yang melawan Revolusi Perancis (1789).

  Titik balik perkembangan terorisme mulai muncul
  pertengahan abad ke-19 di Rusia ketika muncul
  organisasi Narodnaya Volya (Perjuangan Kita) pimpinan
  Mikhail Bakunin. Semula organisasi yang dianggap
  sebagai organisasi terorisme modern pertama ini
  menentang Tsar, tetapi karena gagal menghancurkan
  basis kekuasaan Tsar, lalu mengampanyekan anarki dan
  konsep nihilisme.

  Dialektika perkembangan terorisme semakin menarik
  karena terorisme yang semula digunakan untuk melawan
  pemerintah dan negara, seperti dalam kasus Narodnaya
  Volya, justru kemudian balik digunakan negara dan
  penguasa untuk menindas masyarakat.

  Di pihak lain, organisasi terorisme telah bermunculan
  di mana-mana di dunia, dengan pelbagai alasan.
  Terorisme benar-benar menjadi gejala global. Gerakan
  kelompok terdahulu sering kali memberi inspirasi bagi
  pembentukan dan kegiatan kelompok yang lebih kemudian.

  Bahkan, di kalangan kelompok terorisme itu terdapat
  jalinan kerja sama. Richard Deacon dalam The Israeli
  Secret Service menyatakan, Tentara Merah Jepang
  (Sekigun) mendukung operasi gerilyawan Palestina
  dengan tenaga personal. Tahun 1971, Sekigun mengirim
  Nona Fusako Shigenobu, salah seorang perempuan yang
  menjadi tokoh "Komisi Arab Sekigun."

  Secara kualitatif, terorisme sudah banyak berubah
  dibandingkan dengan di masa lalu, terutama karena
  kemajuan teknologi. Pembajakan pesawat yang menjadi
  salah satu aktivitas teroris yang paling dramatis,
  banyak sekali terjadi abad ke-20, lebih-lebih tahun
  1960-an dan 1970-an.

  Tidaklah berlebihan kalau Grant Wardlaw menyatakan,
  terorisme merupakan sebuah komoditas yang bisa
  diekspor, terrorism is now an export industry. Memang,
  terorisme ibarat industri yang bisa dikembangkan di
  mana-mana. Tetapi industri itu, menurut Collin Wilson
  dan Donald Seamen, sebagai the world's most sinister
  growth industry, industri kekejaman dunia yang paling
  berkembang.

  Sedangkan pelaku teror atau terorisme, menurut
  analisis Anthony Storr, umumnya penderita psikopat
  agresif. Gangguan psikologis yang parah membuat pelaku
  aksi teror menjadi manusia yang kehilangan nurani,
  bersikap kejam, agresif, sadistis, dan tanpa ampun.
  Seluruh perasaan takut seolah dibunuh habis, termasuk
  perasaan takut terhadap kematian atas dirinya sendiri,
  apalagi kematian orang lain.

  Bahkan, pengamat masalah terorisme Uri Ra'anan dalam
  buku Hydra of Carnage, International Linkages of
  Terrorism (1986), mengingatkan kemungkinan kaum
  teroris membikin bom nuklir yang bisa dibawa-bawa
  dalam koper (suitcase nuclear bomb), atau bahan
  ledakan nuklir sederhana yang bisa dipasang di jantung
  sebuah kota dan meledakkannya. Benar-benar seram!
  (Rikard Bagun)

  http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/2002-November/000629.html


   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Kesenjangan Gaji Direktur dan Buruh

2007-04-30 Terurut Topik Perpi Thomas
Siapa kira-kira bisa mewujudkan hitungan-hitungan itu ke dunia nyata
perburuhan, sehingga seorang buruh seperti saya tidak perlu lagi
teriak-teriak minta kenaikan upah setiap tahunnya, karena dulu saya berharap
kepada orang seperti Fahmi Idris, Muchtar Pakpahan, Jacob Nuwawea yang
katanya aktifis kaum buruh, tapi setelah mereka dekat dengan birokrasi atau
masuk dalam birokrasi, malah mereka lupa dengan orang seperti saya. Upah
buruh dengan sistem UMR sangat-sangat tidak berpihak kepada orang seperti
saya, mau bukti? silahkan cek upah kaum buruh di seluruh Indonesia..

Wasalam,

Pitho


Pada tanggal 30/04/07, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
>   Menarik juga kutipan seorang Miliser tentang ucapan
> Gandhi yang menyatakan Bumi cukup untuk memberi makan
> semua manusia. Tapi tidak cukup untuk memberi makan
> seorang yang serakah.
>
> Rendahnya upah buruh menurut saya tak lepas dari
> TERLAMPAU besarnya gaji Direktur, Komisaris, mau pun
> Dividen yang diterima pemegang sahamnya padahal uang
> perusahaan ada batasnya. Akibatnya gaji buruh yang
> ditekan serendah-rendahnya.
>
> Alasan umum para Direktur untuk menolak kenaikan UMR
> biasanya adalah perusahaan tidak punya uang. Padahal
> gaji besar para Direktur yang sering jadi penyebab
> utamanya.
>
> Sering terjadi gaji direktur Rp 100 juta/bulan atau
> lebih sementara gaji buruh mentok di UMR rp 900
> rb/bulan (di beberapa daerah bisa rp 450 ribu/bulan).
> Gaji Direktur mencapai 111 kali lebih dari gaji
> buruhnya. Padahal di Jakarta gaji minimal agar hidup
> layak bagi seorang pria dengan istri dan 2 anaknya
> minimal rp 2 juta/bulan.
>
> Buruh perlu aturan untuk menutupi kesenjangan yang
> terlampau besar antara gaji Direktur dan Buruh.
> Misalnya gaji Direktur maksimal 40 x lipat dari gaji
> terendah buruhnya. Jadi kalau gaji terendah rp 900
> ribu/bulan, gaji maksimal Direktur=Rp 36 juta/bulan.
>
> Jika Direktur itu ingin gajinya Rp 100 juta, dia harus
> menaikan gaji terendah karyawannya jadi rp 2,5
> juta/bulan.
>
> Jika gaji terendah sudah mencapai 5 x UMR atau lebih,
> baru Direktur bebas menaikan gajinya setinggi mungkin.
>
> Menurut saya aturan pembatasan kesenjangan gaji antara
> Direktur dan buruh ini perlu guna mencegah kesenjangan
> yang terlalu lebar. Ini bisa meningkatkan
> kesejahteraan para buruh.
>
> Mudah-mudahan ini bisa jadi masukan bagi para buruh
> yang besok demo memperingati May Day. Semoga demo
> berjalan aman dan lancar serta tidak bikin macet jalan
> (kasihan pekerja lainnya serta pedagang kecil yang
> cari makan).
>
> Salam
>
> ===
> Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
> Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> http://www.media-islam.or.id
>
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Kesenjangan Gaji Direktur dan Buruh

2007-04-30 Terurut Topik A Nizami
Menarik juga kutipan seorang Miliser tentang ucapan
Gandhi yang menyatakan Bumi cukup untuk memberi makan
semua manusia. Tapi tidak cukup untuk memberi makan
seorang yang serakah.

Rendahnya upah buruh menurut saya tak lepas dari
TERLAMPAU besarnya gaji Direktur, Komisaris, mau pun
Dividen yang diterima pemegang sahamnya padahal uang
perusahaan ada batasnya. Akibatnya gaji buruh yang
ditekan serendah-rendahnya.

Alasan umum para Direktur untuk menolak kenaikan UMR
biasanya adalah perusahaan tidak punya uang. Padahal
gaji besar para Direktur yang sering jadi penyebab
utamanya.

Sering terjadi gaji direktur Rp 100 juta/bulan atau
lebih sementara gaji buruh mentok di UMR rp 900
rb/bulan (di beberapa daerah bisa rp 450 ribu/bulan).
Gaji Direktur mencapai 111 kali lebih dari gaji
buruhnya. Padahal di Jakarta gaji minimal agar hidup
layak bagi seorang pria dengan istri dan 2 anaknya
minimal rp 2 juta/bulan.

Buruh perlu aturan untuk menutupi kesenjangan yang
terlampau besar antara gaji Direktur dan Buruh.
Misalnya gaji Direktur maksimal 40 x lipat dari gaji
terendah buruhnya. Jadi kalau gaji terendah rp 900
ribu/bulan, gaji maksimal Direktur=Rp 36 juta/bulan.

Jika Direktur itu ingin gajinya Rp 100 juta, dia harus
menaikan gaji terendah karyawannya jadi rp 2,5
juta/bulan.

Jika gaji terendah sudah mencapai 5 x UMR atau lebih,
baru Direktur bebas menaikan gajinya setinggi mungkin.

Menurut saya aturan pembatasan kesenjangan gaji antara
Direktur dan buruh ini perlu guna mencegah kesenjangan
yang terlalu lebar. Ini bisa meningkatkan
kesejahteraan para buruh.

Mudah-mudahan ini bisa jadi masukan bagi para buruh
yang besok demo memperingati May Day. Semoga demo
berjalan aman dan lancar serta tidak bikin macet jalan
(kasihan pekerja lainnya serta pedagang kecil yang
cari makan).

Salam

===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Re: [ppiindia] Re: beberapa artikel ttg wanita jepang - buat aris

2007-04-30 Terurut Topik aris solikhah
Mbah, iya betul saya salah nulis, (maaf kalau kadang saya ndak baca balasan 
mbah). Pati Unus mengirim bantuan ke Malaka bukan Makassar walau sebenarnya 
juga antara kesultanan di seluruh Indonesia memiliki kekerabatan keluarga via 
pernikahan. Mbah, saya Insya Allah bukanlah pembohong. Karena saya yakin, 
kebenaran dan impian tak bisa dibangun dari kebohongan.
   
  saya ingin sekali memberikan CD dan booklet tentang jejak syariah dan 
Khilafah di Indonesia. Dana yang punyai ngepres. Namun demikian mbah bisa 
merangkai referensi ini: (saya carikan di google)
  http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Islam/walisongo.htm
   
  http://drainfamily.multiply.com/reviews
   
  http://walisanga.blogspot.com/
   
  http://www.rsi.sg/malay/imej/view/20050516140253/1/.html
   
  Kesultanan di Indonesia memiliki hubungan dengan khilafah Islamiyah(baik 
Umayyah, Abbasiyah dan Usmaniyah), saat Aceh di serang penjajah, Khilafah 
Usmaniyah membantu mengirimkan bantuan militer berupa armada laut dan 
persenjataan.
   
  http://www.dataphone.se/~ahmad/991128.htm
  http://www.kimpraswil.go.id/pemdaaceh/buletin/Nangroe%20Aceh.htm
   
  Mbah bisa mencari bebas di Google sebanyak-banyaknya.
   
   
  salam,
   
  Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya sendiri
   
  Bangsaku adalah bangsa yang unggul dan tangguh. 
   
   
   
  

TO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Bagushhh..kalau si mbak benar benar mempelajari sejarah (secara 
ilmiah). Terutama juga memperhatikan masukan yang diberikan mas 
Dewanto dalam posting diatas no 68780 : muatan ilmiah sebuah cabang 
ilmu pengetahuan, yang namanya sejarah.

Sejarah harus dijauhkan dari dongeng dongeng dan legenda. Legenda 
misalnya cerita Sangkuriang, nyi Lorokidul sampai dongeng dongeng 
tentang wali songo...

Yang memang yterbukti dari kisah walisongo mungkin adalah historia, 
and the rest is dongeng.

Juga dopngeng, yang mbak kisahkan, yakni pati Unus melancong ke 
Makassar untuk bantu mengusir armada Portugis. Si pati Unus ini 
sepanjang hidup tak pernah merantau ke makassar (lha wong gak tahu 
dimana makassar itu). Yang pernah mencoba ke Makassar, dan adalah 
historis, malah pesawat Adam Air yang nyungsep diair..

Yang historis adalah pengepungan Malakka (buklan makassar) oleh 
armada Portugis dibawah laksamana Alfonso d'Albuquerque pada musim 
panas 1511. beliau menjelajah dari pelabuhan Goa di India. malakka 
rontok dibawah tembakan peluru meriam kapal perang Portugis, sang 
Pati Unus inging pulang ke Jawa kenak gebuk. Juga demikian pasukan 
kerajaan kerajaan Islam diperairan selat Malakka yang mau bantu 
Malakkka.

Yang historis adalah kejayaan Nusantara lebih dari 300an tahun, 
dibawah Shailendra dan majapahit, yang bertumpu pada budaya Hindu-
Buddha. Jaya dan besar sekali...

Dengan akhir masa jaya Hindu Buddha, timbul kerajaan kerajaan mini 
Muslim disepanjang peisisir Sumatra dan jawa. tak ada yang jaya, dan 
saling gebuk gebukan. Ketidak jayaan berlangsung sampai malam ini, 
saya menulis posting ini, dimana bangsa ini gratul gratul 
sempoyongan...

Ini historis. OK mbak? jauhkan jauh jauh dongeng dongeng (walau 
sangat indah bagi kelompok dan agama), karena ini membuat butek 
karya ilmiah..

Salam

danardono

--- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Lha, selama ini saya belajar sejarah ko mbah. Ya itu hasilnya 
diskusi di sini, belum lagi isi CD yang sedang kami jual tentang 
sejarah Indonesia mengenai kesultanan Islam dan majapahit dll.he he 
he
> 
> Istikharah atau merupakan suatu langkah yang ditempuh muslim 
kalau saya ragu menentukan suatu pilihan hidup. Terutama kalau 
memilih satu dari berbagai pilihan. Kalau orang jawa cari wangsit 
atau ilham semedi di bawah pohong beringin, nyekar kembang di 
kuburan, buang sesajen di laut kidul. Nah kalau ini mencari 
kemantapan hati dengan memohon dumadeng Gusti Allah dengan sepenuh 
hati via shalat atau undian-undian ayat-ayat Al quran. Intinya 
meminta bantuan sama Gusti Allah via doa untuk diberikan jalan yang 
terbaik. 
> 
> Matursuwun mbah kesediaannya, saya orangnya jujur ko mbah 
(halah muji sendiri lagi), jarang nulis yang nggak-nggak. Kan saya 
memegang konsep jurnalistik Bill Kovach, memihak pada kebenaran. he 
he he
> 
> Kalau sponsor pribadi, saya agak keberatan. Karena pasti aku 
diikat balas budi. Tapi kalau mbah maksa terus, (halah) bagian saya 
itu nitip saja diberikan fakir miskin tapi atas nama saya. wah Enak 
tenan kan ngamal nggak modal. cuman nulis email. wis jan...
> 
> 
> HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah 
 
> wrote:
> >
> > O, gitu. Nggak nggeh saya. O, itu tho. Itu sudah ditindaklanjuti 
> lama. Ya, gitu. Beliau itu sibuk. Sedangkan saya, menyibukkan diri 
> he he he. Jadi terhenti, tidak ada tindak lanjut. 
> > 
> > Sponsor Mbah RMDH? ehmmm.sebentar ya- tidak, tidak- iya, 
> iya-tidak, tidak- iya (sambil ngitung 20 jari kaki plus 
tangan). 
> jawabannya nunggu aku istikharah dulu ya, (wala

[ppiindia] Mentari Pagi

2007-04-30 Terurut Topik agussyafii
Mentari Pagi

Selalu nampak indah. Menapaki hidup dengan senyuman membuat langkah 
lebih cepat karena banyak hal yang harus dikerjakan. Orang-orang 
berlalu lalang di stasiun kereta api. Tercium aroma optimisme bahwa 
masa depan selalu lebih baik. Kereta api datang, berebut masuk 
didalamnya orang-orang sudah berjubel.

Ditengah himpitan bertegur sapa dengan seorang teman melalui sms 
sungguh mengasyikkan. Seorang teman baru juga saudara baru. Terjalin 
silaturrahmi selalu membawa berkah dalam kehidupan. Teriring salam 
dan doa tak lupa dipanjatkan buat semua teman dan kawan yang sudah 
berkenan bertegur sapa lewat email dan sms maupun yang membaca 
tulisan ini. Semoga kehidupan selalu membawa kebahagiaan dan 
kedamaian selalu. 

Wassalam,
agussyafii


==
Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui 
http://agussyafii.blogspot.com dan sms 0888 176 48 72
==




[ppiindia] Hak Pekerja

2007-04-30 Terurut Topik aris solikhah
Tulisan ini dibuat dalam rangka memperingati hari Buruh, 1 Mei tentan bagaimana 
syariat Islam mengatur tentang pekerja atau buruh dan semisalnya. 
Alhamdulillah. 
  

  Hak Pekerja 




  ''Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan 
antara penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan 
sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka 
mempergunakan sebagian yang lain...'' (QS Az-Zukhruf [43]: 32). 
   
  Allah telah menetapkan rezeki manusia di dalam Lauful Mahfudz (Kitab yang 
Terpelihara). Perbedaan besar kecilnya rezeki menunjukkan bukti keadilan Allah, 
agar sebagian manusia mempergunakan jasa sebagian lainnya. 
   
  Bentuk transaksi atau penyewaan tenaga di dalam Islam dikenal dengan istilah 
ijarah (perburuhan). Ajiir adalah orang yang melakukan pekerjaan dengan 
kompensasi atau gaji tertentu. Sedang musta'jir adalah orang yang menggunakan 
jasa ajiir.
  Aisyah pernah berkata, ''Rasulullah SAW dan Abu Bakar pernah mengontrak 
(tenaga) orang dari Bani Dail sebagai petunjuk jalan, sedangkan orang tersebut 
beragama seperti agama orang kafir Quraisy. Beliau kemudian memberikan kedua 
kendaraannya kepada orang tersebut. Beliau lalu mengambil janji orang tersebut 
(agar berada) di gua tsur setelah tiga malam, dengan membawa kedua kendaraan 
beliau pada waktu subuh pada hari yang ketiga.''
   
  Agama Islam sangat melindungi hak-hak para buruh. Hal ini terlihat dalam 
rukun ijarah yang mencakup kejelasan bentuk pekerjaan, waktu kerja, upah, dan 
tenaganya. Bila ketentuan tersebut tak terpenuhi maka transaksi ijarah tersebut 
statusnya fasad (rusak) dan batal. Hendaknya juga seorang musta'jir memberi 
batasan tenaga yang dicurahkan seorang pekerja. Jangan sampai pekerja bekerja 
di luar batas tenaga, sehingga merasa terdzalimi.
  Bila seorang ajiir telah menyelesaikan pekerjaan yang diamanahkan, maka ia 
berhak memperoleh gaji atau kompensasi sesuai kesepakatan, tidak boleh 
dikurangi sedikit pun. Nabi SAW bersabda, ''Hati-hatilah kalian terhadap 
qasamah! Kemudian para Sahabat bertanya, qasamah itu apa? Beliau menjawab, 
''Sesuatu (yang disepakati sebagai bagian) di antara manusia, kemudian bagian 
tadi dikurangi.''
   
  Rasulullah juga mengecam keras musta'jir yang mengelak atau menahan gaji 
ajiir-nya. ''Tiga orang yang aku musuhi pada hari kiamat nanti, adalah orang 
yang telah memberikan karena aku, lalu berkhianat; orang yang membeli barang 
pilihan, lalu ia makan kelebihan harganya; serta orang yang mengontrak pekerja 
kemudian pekerja tersebut menunaikan transaksinya sedangkan upahnya tidak 
diberikan.'' (HR Imam Bukhari, dari Abu Hurairah). Wallahu'alam bishawab.
  (Aris Solikhah ) 

  http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=291295&kat_id=14


Kemajuan mustahil terjadi tanpa perubahan. Dan, mereka yang tak bisa mengubah 
pemikirannya tak bisa mengubah apa pun. (George Bernard Shaw, 1856-1950)
pustaka tani
 prohumasi
 nuraulia

   
-
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]