[wanita-muslimah] 2 Putra Kami dan Bogem!
Assalaamu `alaikum warahmatulLaahi wabarakaatuh, Alhamdulillah, 2 putra kami, putra ke 3 dan 4, berturut-turut usia 10 th dan 7 th, pada jum'at malam, 6 Juli 2007, dikhitan/disunat. Semua berlangsung dengan lancar. Kami memutuskan untuk menggunakan jasa seorang bogem. Ya, itu adalah istilah untuk dukun sunat atau supit atau bengkong. Cukup banyak nampaknya yang saat ini tidak kenal istilah-istilah itu. Umumnya yang melakukan sunat adalah para dokter dan seringnya juga dilakukan bersamaan atau lazim diistilahi `sunat massal' yang tidak jarang bertransformasi menjadi koor `tangis-masal' karena ketuk tular, satu nangis maka imbasnya ke `peserta' yang lain. Secara lisan, teman saya, ustad Subki, bertutur demikian ketika sepekan sebelumnya, mengabari bahwa dua anak beliau disunat. Anak pertama beliau sempat trauma karena menjadi peserta `acara amal' tersebut dan yang terjadi adalah tangisan demi tangisan. Alasan saya memilih pak bogem yang satu ini adalah karena pamor saja. Hanya ada dua tempat di sekujur pelosok negeri, yaitu di tempat anak- anak saya kemarin dikhitan, di kawasan Ciracas, dan satu lagi di Yogyakarta. Dan yang membuat kami sreg adalah karena prosesnya tidak melibatkan suntikan bius melainkan metode `semprot' alias 'spray' sehingga mengurangi trauma anak dibanding jarum suntik. Sekarang tinggal mendampingi mereka dalam proses pemulihan. Mohon doanya ya. :-) Wassalaamu `alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
[wanita-muslimah] Re: 2 Putra Kami dan Bogem!
Maaf, ralat, seharusnya tertulis jum'at malam, 13 juli 2007. salam, rsa --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalaamu `alaikum warahmatulLaahi wabarakaatuh, Alhamdulillah, 2 putra kami, putra ke 3 dan 4, berturut-turut usia 10 th dan 7 th, pada jum'at malam, 6 Juli 2007, dikhitan/disunat. Semua berlangsung dengan lancar. Kami memutuskan untuk menggunakan jasa seorang bogem. Ya, itu adalah istilah untuk dukun sunat atau supit atau bengkong. Cukup banyak nampaknya yang saat ini tidak kenal istilah-istilah itu. Umumnya yang melakukan sunat adalah para dokter dan seringnya juga dilakukan bersamaan atau lazim diistilahi `sunat massal' yang tidak jarang bertransformasi menjadi koor `tangis-masal' karena ketuk tular, satu nangis maka imbasnya ke `peserta' yang lain. Secara lisan, teman saya, ustad Subki, bertutur demikian ketika sepekan sebelumnya, mengabari bahwa dua anak beliau disunat. Anak pertama beliau sempat trauma karena menjadi peserta `acara amal' tersebut dan yang terjadi adalah tangisan demi tangisan. Alasan saya memilih pak bogem yang satu ini adalah karena pamor saja. Hanya ada dua tempat di sekujur pelosok negeri, yaitu di tempat anak- anak saya kemarin dikhitan, di kawasan Ciracas, dan satu lagi di Yogyakarta. Dan yang membuat kami sreg adalah karena prosesnya tidak melibatkan suntikan bius melainkan metode `semprot' alias 'spray' sehingga mengurangi trauma anak dibanding jarum suntik. Sekarang tinggal mendampingi mereka dalam proses pemulihan. Mohon doanya ya. :-) Wassalaamu `alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
[wanita-muslimah] Fwd: Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
Assalamu'alaykum wr.wb. aku jawab satu persatu dech.. mba rita pha khabar? memang benar, bahwa menggunakan baju panjang dan penutup kepala adalah kebiasaan wanita bangsawan di timur tengah dahulu, termasuk wanita2 arab, yg didalamnya ada umat yahudi dan nasrani. aku mau mengutip penjelasan dari Dr. Eliwati Maliki, Ahli fiqh lulusan madinah, yg menerangkan riwayat turunnya ayat (An-Nuur : 31) Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. Ayat itu turun, karena kebiasaan wanita2 arab dahulu yg menutup kepalanya, namun tidak menjulurkannya hingga ke dada, namun mengikatkan kerudungnya ke belakang dan membiarkan dada dan perhiasaan yg dipakai itu terlihat umum. hingga turunlah ayat itu, namun berhubung hanya diyakini oleh kaum muslimahnya saja yg kemudian langsung mengulurkan kerudungnya hingga ke dada, sedangkan wanita2 yahudi dan nasrani tetap dengan kebiasaannya, yaitu tidak menjulurkan kerudung itu hingga ke dada, namun hanya dilampirkan ke belakang saja. spt Bunda Theresia dan para suster2 -:) pak irwan, penyebutan istilah kafir bagi orang2 di luar muslim, itu adalah hal yg biasa. bahkan orang2 quraish yg merupakan satu suku dengan Rasulullah pun di beri identitas kafir quraish, apabila mengingkari ketuhanan Allah dan ke Rasulan Muhammad. Yg tidak boleh adalah, menisbatkan label tersebut kepada sesama muslim yg masih mengakui Allah dan RasulNya, serta konsekuen di jalanNya-:) Hmm..dalam Islam yg diajarkan oleh Rasulullah dan diteruskan oleh para sahabat, semua identitas seseorang itu jelas..yaitu istilah kafir diberikan kepada orang2 yg menolak dan menentang Allah juga RasulNya, istilah Munafik diberikan kepada orang2 muslim yg enggan menjalankan perintah Allah dan RAsulNya, dan istilah Musyrik diberikan kepada orang2 yg melakukan penyembahan kepada berhala2 (tuhan2 selain Allah), dan Fasiq diberikan kepada orang2 yg malas/bodoh dalam ibadah. sedangkan, istilah non muslim dan kafir yg bapak sebutkan itu, hanya sebatas etika kebiasaan yg dilakukan oleh orang2 indonesia saat ini:) yg intinya sama saja, sedangkan aku pribadi lebih suka yg jelas2 -:) ibu sofie, Jika dalam berdakwah, kita selalu saja terhenti hanya karena komentar2 orang2 sekitar, lalu apa artinya dakwah itu?? menyampaikan kebenaran itu dasarnya adalah jelas yaitu Al-qur'an dan hadist, namun apabila kita mempertimbangkan kebenaran hanya karena ketidak enakan pendapat orang2 sekitar kita, lalu apakah kebenaran itu harus mengikuti kenyamanan orang2 sekitar?? hmm..menyampaikan kebenaran itu memang bukan spt menyampaikan sesuatu yg selalu enak di dengar dan di rasa, namun lebih banyak tidak enaknya untuk dilakukan karena dominan bertentangan dengan hawa nafsu yg ada dalam diri kita. Nabi Ibrahim terputus dengan ayahnya hanya karena menyampaikan kebenaran Allah (Tauhid). begitupun dengan Nabi Nuh, Nabi Luth yg harus terputus dengan semua keluarganya hanya untuk menyampaikan kebenaran Allah (Tauhid0. dan hal serupapun terjadi pada BAginda Rasulllah Muhammad SAW, yg harus terputus dengan pamanya Abu Tholib yg begitu dicintainya. ya..jika menyampaikan kebenaran harus dijauhi oleh sohib atau teman2 kita sendiri dan dilabeli sesuatu yg tidak enak di dengar oleh telinga kita, apalah artinya semua itu bila dibandingkan dengan sesuatu yg dialami oleh para NAbi dan Rasul juga kaum mukminin sebelum kita?? tugas kita sesama muslim adalah hanya sebatas saling mengingatkan, namun memasukkan hidayah untuk membuka mata hatinya adalah hak Allah, tapi..nda perlu takut kalau harus ditinggalkan oleh mereka lah..:) atau jadi risih dikatakan ini dan itu, yg penting..niat kita adalah tidak pernah melakukan hal2 yg mereka tuduhkan, selebihnya biarkan Allah yg menilai dan memutuskan:) salam hana --- In [EMAIL PROTECTED], rsa efikoe@ wrote: Hana, ini ada tanggapa dari milis sebelah buat tulisanmu ini. tanggapi ya ... salam, satriyo === Tentu, setelah teman saya yang menulis HARUS PAKE JILBAB LAH..:) menerima tanggapan anda ini, bu sofie, bu Rita, pak Irwan. salam, satriyo --- In [EMAIL PROTECTED], ritajkt ritajkt@ wrote: Tolong dong saya dikasih
[wanita-muslimah] Re: 2 Putra Kami dan Bogem!
Selamat mas satriyo, atas berhasil dan lancarnya sunatan kedua putra anda. Semoga keduanya menjadi sumber kebahagiaan kedua orang tuanya. salam Ary --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalaamu `alaikum warahmatulLaahi wabarakaatuh, Alhamdulillah, 2 putra kami, putra ke 3 dan 4, berturut-turut usia 10 th dan 7 th, pada jum'at malam, 6 Juli 2007, dikhitan/disunat. Semua berlangsung dengan lancar. Kami memutuskan untuk menggunakan jasa seorang bogem. Ya, itu adalah istilah untuk dukun sunat atau supit atau bengkong. Cukup banyak nampaknya yang saat ini tidak kenal istilah-istilah itu. Umumnya yang melakukan sunat adalah para dokter dan seringnya juga dilakukan bersamaan atau lazim diistilahi `sunat massal' yang tidak jarang bertransformasi menjadi koor `tangis-masal' karena ketuk tular, satu nangis maka imbasnya ke `peserta' yang lain. Secara lisan, teman saya, ustad Subki, bertutur demikian ketika sepekan sebelumnya, mengabari bahwa dua anak beliau disunat. Anak pertama beliau sempat trauma karena menjadi peserta `acara amal' tersebut dan yang terjadi adalah tangisan demi tangisan. Alasan saya memilih pak bogem yang satu ini adalah karena pamor saja. Hanya ada dua tempat di sekujur pelosok negeri, yaitu di tempat anak- anak saya kemarin dikhitan, di kawasan Ciracas, dan satu lagi di Yogyakarta. Dan yang membuat kami sreg adalah karena prosesnya tidak melibatkan suntikan bius melainkan metode `semprot' alias 'spray' sehingga mengurangi trauma anak dibanding jarum suntik. Sekarang tinggal mendampingi mereka dalam proses pemulihan. Mohon doanya ya. :-) Wassalaamu `alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
[wanita-muslimah] Re: 2 Putra Kami dan Bogem!
Baru kali ini saya mendengar kata bogem sebagai istilah dukun sunat. Setahu saya Bogem adalah nama desa di Prambanan, yang terkenal dengan juru supitnya. Metodanya seperti yang disebutkan mas Satriyo: dengan spray. Setiap yang mau disunat di sini diharuskan membawa sarung dan kain mori. Dulu 2 orang kakak saya dan adik saya disunat di Bogem Prambanan dan memang cepat sembuh lukanya, sedang saya yang disunat oleh mantri puskesmas malah berminggu-minggu tidak sembuh-sembuh akibat infeksi dan proses sunatnya membuat saya trauma, pasalnya disuntik bius lokal berkali-kali :( Nah berdasarkan penelusuran di Google, di milis dokter_umum, disebutkan juru supit yang di Ciracas itu adalah cabang Bogem. (Juru Supit Cab. Bogem Jl. PKP/Kiwi RT 013/08 No. 1A, Kelapa Dua Wetan Ciracas, tlp. 871.7548. Langsung pakai celana.) Yang menarik bagi saya, ternyata sekarang sudah ada teknik sunat dengan laser. (Pusat khitanan, jl. Pangadegan Timur Raya 5, Pancoran, Jakarta, tlp. 797.3281 atau HP 081.889.5185) salam, muhkito --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalaamu `alaikum warahmatulLaahi wabarakaatuh, Alhamdulillah, 2 putra kami, putra ke 3 dan 4, berturut-turut usia 10 th dan 7 th, pada jum'at malam, 6 Juli 2007, dikhitan/disunat. Semua berlangsung dengan lancar. Kami memutuskan untuk menggunakan jasa seorang bogem. Ya, itu adalah istilah untuk dukun sunat atau supit atau bengkong. Cukup banyak nampaknya yang saat ini tidak kenal istilah-istilah itu. Umumnya yang melakukan sunat adalah para dokter dan seringnya juga dilakukan bersamaan atau lazim diistilahi `sunat massal' yang tidak jarang bertransformasi menjadi koor `tangis-masal' karena ketuk tular, satu nangis maka imbasnya ke `peserta' yang lain. Secara lisan, teman saya, ustad Subki, bertutur demikian ketika sepekan sebelumnya, mengabari bahwa dua anak beliau disunat. Anak pertama beliau sempat trauma karena menjadi peserta `acara amal' tersebut dan yang terjadi adalah tangisan demi tangisan. Alasan saya memilih pak bogem yang satu ini adalah karena pamor saja. Hanya ada dua tempat di sekujur pelosok negeri, yaitu di tempat anak- anak saya kemarin dikhitan, di kawasan Ciracas, dan satu lagi di Yogyakarta. Dan yang membuat kami sreg adalah karena prosesnya tidak melibatkan suntikan bius melainkan metode `semprot' alias 'spray' sehingga mengurangi trauma anak dibanding jarum suntik. Sekarang tinggal mendampingi mereka dalam proses pemulihan. Mohon doanya ya. :-) Wassalaamu `alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Re: [wanita-muslimah] Re: Harga Diri Seorang Muslim...cara kita berdiskusi ... menurut siapa?
Mas Ase : Lalu yang menentukan HAK itu manusia lagi. Pantesan gampang banget mengkafirkan orang. Lha wong merasa bisa ngatur Allah ttg siapa yang boleh/tidak diberi wahyu. Fir'aun modern... --- Janoko : Jadi penisirin nich mas, janoko mau bertanya nich, lalu bedanya apa ya antara insan yang suka melabeli kafir dengan insan yang suka melabeli orang lain dengan label fir'aun modern ? Ora mudheng aku. Salam --oo0oo-- asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED] wrote: definisi wahyu itu apa dan siapa yang BERHAK mendapatkan wahyu ? (janoko) Lha wong Allah memberi wahyu sebagai anugerah kepada yang dikehendakiNya kok malah dianggap sebagai HAK. Lalu yang menentukan HAK itu manusia lagi. Pantesan gampang banget mengkafirkan orang. Lha wong merasa bisa ngatur Allah ttg siapa yang boleh/tidak diberi wahyu. Fir'aun modern... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Ma 2. HMNA mengatakan Lia Aminuddin sebagai nabi palsu, padahal Lia Aminuddin tidak mengklaim dirinya sebagai nabi, ia hanya mengklaim dirinya dapat wahyu dari Tuhan melalui Jibril. -- Janoko : Eeitttss, janoko engga membahas Lia Aminuddin atau yang lain. Janoko hanya mau bertanya kepada Mas ma, dfinisi wahyu itu apa dan siapa yang berhak mendapatkan wahyu ? Salam --o0o- ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Satriyo, HMNA itu ngibul, kenapa ngibul? Karena: 1. HMNA mengatakan saya mengakui Mirza Muhammad Ali dan Bahaullah sebagai nabi, karena saya mengeluarkan nama mereka dari daftar yang saya posting, padahal daftar nama 30 orang yg ngaku sbg nabi/rasul yang saya posting sudah ada sebelum mereka lahir. 2. HMNA mengatakan Lia Aminuddin sebagai nabi palsu, padahal Lia Aminuddin tidak mengklaim dirinya sebagai nabi, ia hanya mengklaim dirinya dapat wahyu dari Tuhan melalui Jibril. 3. HMNA juga ngibul mengenai Prof. Abdus Salam yang dikatakannya adalah orang Ahmadiyah Lahore, padahal orang Ahmadiyah Lahore sendiri tidak ada yang menyatakan sebagai anggota mereka. Ingat Satriyo, diskusi tidak akan berjalan dengan baik kalau dibarengi dengan kibulan dan penghakiman. Salam, MAS --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa efikoe@ wrote: BRAVO! Good show Wan! Keep it up. Gimana, nih, teman2 milis, apakah nada demikian dari MAS masih dalam batas tolerasni? Maaf saya bukan out of topic atau ngoceh ngelantur, ingin share saja, terutama karena sedemikian rupa demand buat good behaviour dan conduct (=akhlak, bukan budi pekerti) dalam 'diskusi' di milis terhormat ini. Mas Chodjim, ada masukan? Pak Nur, sama model MAS gini mohon sabar ya, apalagi pak Nur tidak sedikit yang juga dikritisi oleh 'kroni-kroni' dari MAS ini, kroni 'sadar' atau kroni 'tidak sadar' ... Hayoo ... mari ber-AKHLAK agar DAKWAH (lurus atau sesat) bisa berjalan baik dalam diskusi ... salam, rsa --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan ma_suryawan@ wrote: Juara ngeyel dan pelintir ini bicara lagi... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman mnabdurrahman@ wrote: Akibat MAS berupaya dengan sia-sia mengelurkan MGH dari jajaran nabi-nabi palsu, maka Mirza Ali Muhammad dan Bahaullah yang juga nyata- nyata adalah nabi-nabi palsu, ya ikut dikeluarkan juga. Karena MAS juga mengeluarkan Mirza Ali Muhammad dan Bahaullah yang keduanya mengaku nabi juga, itu berarti MAS mengakui juga Mirza Ali Muhammad dan Bahaullah sebagai nabi seperti MGH. Bravo MAS Nama 30 orang yg mengaku jadi nabi/rasul Allah seperti yang saya posting sudah ada SEBELUM LAHIRNYA Mirza Ghulam Ahmad atau Bahaullah atau Mirza Ali Muhammad. Artinya, kebenaran Hadits tersebut sudah tergenapi. Dalam syarah Muslim, Ikmalul Ikmal, Jilid VI, hal 258, dikatakan: Kebenaran Hadits ini sudah nyata, sebab jika dihitung jumlahnya orang-orang yang mendakwakan dirinya nabi dari sejak masa Nabi s.a.w. hingga sekarang pasti sudah tercapai jumlah tersebut, dan ini diketahui oleh orang-orang yang suka mempelajari riwayat (tarikh). - Penulis buku tsb wafat pada tahun 828 Hijriah. Jadi, karena HMNA malas belajar Tarikh, maka ia jadi ngoceh tidak karuan dengan mengatakan saya mengakui Bahaullah dan Mirza Muhammad Ali sebagai nabi. Artinya HMNA ngibul. Dan karena pengetahuannya yang dangkal, maka HMNA juga memasukkan Lia Aminuddin sebagai nabi, padahal Lia Aminuddin tidak pernah mengklaim dirinya sebagai nabi, ia hanya mengklaim dirinya menerima wahyu dari Allah. Jadi,
[wanita-muslimah] Re: tanya ke pak sabri - Asus Eee
Sayang sekali laptop imut-imut itu tidak masuk ke pasaran Eropa, denger2 hanya diedarkan di Asia dan Australia. Saya sudah lama mengidamkan laptop kecil semacam ini, khusus buat nonton film-film divx koleksi saya selama traveling :)) Sebelum tahu ada Asus Eee PC, saya ngidam yang ini: Archos multimedia player http://tinyurl.com/2x2q5l, sekarang harganya masih sekitar Rp 4 jutaan. Mau beli Samsung Q1 kok harganya masih mahal, beberapa bulan lalu masih 1000-an euro. Nggak kesampaian beli UMPC, akhirnya malah beli video projector. Yang imut ngga dapat, ya sekalian deh digedein layarnya. Sekarang saya jadi tukang layar tancap, sebulan sekali saya bikin acara nonton bareng buat temen-temen PPI :) salam, muhkito --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, masarcon [EMAIL PROTECTED] wrote: 1. pak sabri, masih di Tuban kah .. kapan aku bisa main ke sana .. :D 2. saya kok dengar dengar ada program laptop murah meriah. imut lagi ... kalau beneran, anak sini mbok ya diajakin, sapa tahu banyak yg berminat. saya pesan satu, yah oom ... :D === http://harry.sufehmi.com/archives/2007-06-28-1499/ Asus Eee (namanya lucu ) adalah sebuah sub-notebook dengan harga hanya US$ 200. Ini jelas tidak lazim, dimana biasanya makin kecil sebuah laptop, maka harganya justru akan menjadi makin mahal. Tidak demikian halnya dengan yang satu ini. Spec nya juga sudah mencukupi untuk keperluan sehari-hari : Intel's 910 mobile chipset, 900MHz Intel Dothan based Pentium M CPU, 512MB of DDR2 memory, full 802.11g wireless capability, 4 GB flash-based hard drive, four USB 2.0 ports, audio microphone port, 10/100 Ethernet port, 56K phone modem port, VGA output, flash card reader, baterai: 3 jam, berat: 890 gram. Disarankan untuk menggunakan hard disk eksternal tambahan, agar makin puas dalam menggunakan laptop ini. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, st sabri sirbats@ wrote: --- Mungkin bisa memanfaatkan energinya untuk membantu pengembangan Linux BlankOn2 yang kini pindah basis ke ubuntu. Bantuan dalam bentuk apa saja, bisa jadi pemaket (ada tutorialnya), bisa jadi tester, atau membagikan CD nanti kalo sudah selesai, membantu mengkampanyekan penggunaan linux blankOn2. Yang suka menggambar bisa bergabung ke tim artis salam sts
[wanita-muslimah] Fwd: Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
WalaikumSalam Pak Satriyo, Terima kasih atas reply Anda tapi apakah jawaban Anda itu sudah berdasarkan data yang benar? Mohon saya diberikan pencerahan karena setahu saya Ibu Theresa memakai pendekatan baju sari India (untuk mendekatkan diri dengan kaum miskin di Calcutta yang menjadi tempat ia mengabdi) sebagai salah satu Seragam biarawatinya. Para biarawati Katholik kebanyakan memakai baju warna gelap yang tertutup dan kebanyakan hanya menunjukkan muka dan telapak tangan alias TIDAK MEMPERLIHATKAN sama sekali dadanya/cleaveage. Apalagi biarawati dari gereja Eastern Orthodox (PCMIIW) maka mereka ya memakai baju PERSIS dengan apa yang disebut BUSANA MUSLIMAH ala Nino Warisman alias bukan jilbab gaul model Ineke Kosherawati...:-)). Setahu saya, pada umumnya para biarawati memakai busana dan jubah hitam (disebut Isarosa menurut situs Search.com) lalu ditambah lagi dengan MENUTUPI seluruh dada dan leher hingga rambutnya dengan kain penutup warna putih sehingga hanya WAJAH dan TAPAK TANGAN yang nampak, lalu ditutup sekali lagi dengan kain hitam di kepala sampai sepanjang pundak. Memang ada biarawati yang memakai rok selutut (banyak dijumpai di negeri tropis) tapi setahu saya mereka menutup rapat-rapat DADANYA..:-))). Lalu Data Anda itu darimana Pak Satriyo? Jika ternyata di Quran memang TIDAK ADA perintah berbusana untuk dibedakan dari wanita kafir sebagaimana yang telah ditulis Ibu Hana dan juga Anda yakini itu, maka sebagai orang Islam yang baik, saya harap Ibu Hana dan Anda meralat klaim yang KELIRU itu. Terima kasih, rita --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaykum wr.wb. aku jawab satu persatu dech.. mba rita pha khabar? memang benar, bahwa menggunakan baju panjang dan penutup kepala adalah kebiasaan wanita bangsawan di timur tengah dahulu, termasuk wanita2 arab, yg didalamnya ada umat yahudi dan nasrani. aku mau mengutip penjelasan dari Dr. Eliwati Maliki, Ahli fiqh lulusan madinah, yg menerangkan riwayat turunnya ayat (An-Nuur : 31) Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. Ayat itu turun, karena kebiasaan wanita2 arab dahulu yg menutup kepalanya, namun tidak menjulurkannya hingga ke dada, namun mengikatkan kerudungnya ke belakang dan membiarkan dada dan perhiasaan yg dipakai itu terlihat umum. hingga turunlah ayat itu, namun berhubung hanya diyakini oleh kaum muslimahnya saja yg kemudian langsung mengulurkan kerudungnya hingga ke dada, sedangkan wanita2 yahudi dan nasrani tetap dengan kebiasaannya, yaitu tidak menjulurkan kerudung itu hingga ke dada, namun hanya dilampirkan ke belakang saja. spt Bunda Theresia dan para suster2 -:) --- In [EMAIL PROTECTED], rsa efikoe@ wrote: Hana, ini ada tanggapa dari milis sebelah buat tulisanmu ini. tanggapi ya ... salam, satriyo === Tentu, setelah teman saya yang menulis HARUS PAKE JILBAB LAH..:) menerima tanggapan anda ini, bu sofie, bu Rita, pak Irwan. salam, satriyo --- In [EMAIL PROTECTED], ritajkt ritajkt@ wrote: Tolong dong saya dikasih pencerahan.., apa bener frasa untuk dibedakan dalam konteks thread ini adalah untuk dibedakan dari wanita kafir/non muslim? Setahu saya nih, baju yang disebut busana Muslimah tersebut adalah busana para perempuan saleh/terhormat/dari keluarga bangsawan dari daratan Timur Tengah (terutama perempuan Yahudi)yang telah dikenakan jauh sebelum lahirnya agama Islam. Jadi ketika Ayat Quran tentang Untuk Dibedakan itu lahir, setting sosial pada waktu itu ada orang Islam, Kristen dan Yahudi hidup bersama di suatu lokasi dimana para perempuan dari KASTA sosial yang tinggi memakai busana yang khas, berupa gaun panjang dan kerudung penutup kepala. Busana itu diabadikan oleh para perempuan saleh dalam agama Katholik sampai sekarang (bisa dilihat dlm foto Ibu Theresa dll). Para perempuan Yahudi juga memakai penutup kepala pada hari besar mereka, antara lain saat pemakaman dan upacara perkawnan karena itu memang TRADISI mereka.
[wanita-muslimah] Re: Pemaksaan Kehendak - ADAKAH dalam Islam
mas satriyo, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: MAsalahnya, sudah dari puluhan tahu lalu, AHMADIYAH itu dilarang. tapi ngeyel. Apa kita punya hak untuk melarang orang tidak mengaku sebagai Islam? Ketika orang itu bangga sebagai orang Islam, menunjukkan perilaku yang tidak membawa kerusakan, apa pantas kita melarang-larang? sekarang setelah merasa mampu untuk melawan, terutama dengan support media lokal dan asing, juga ummat muslim yang 'awam' soal AHAMDIYAH ini, mereka makin unjuk gigi dan mirip spt yahudi yang pake dalih holocaust buat meraih iba dunia! jangan-jangan mas satriyo sendiri yang bersifat yahudi. PAKSAAN? Yang maksa itu siapa? Anda sendiri gimana? Bukan sama saja anda memaksakan kehendak, menyuarakan Ahmadiyah yang memaksakan kehendaknya juga untuk diterima sebagai ISLAM Ini sih debat kusir... Oh jadi menurut mas satriyo, yang namanya menyuarakan/berdakwah dengan memberikan keterangan yang TIDAK MENYINGGUNG YANG LAIN itu memaksakan kehendak? padahal jelas sesat krn mengklaim ada NABI+MAHDI+MASIH dalam satu wujud, Mirza Ghulam Ahmad? Jadi siapa yang mulanya maksa? Jelas anda dan sejenisnya, yang mengharuskan orang untuk berbuat tidak sesuai dengan keinginan mereka (untuk mengaku islam). btw, ketika Abu Bakar RA menumpas golongan yang menolak zakat sepeninggal Rasul dengan alasan Zakat itu hanya sah bila ada Rasul, apakah menurut anda Abu Bakar RA itu MEMAKSA? perbandingan yang nggak apple to apple... Abu Bakar itu menumpas bukan karena tidak membayar zakat an-sich. Tapi institusi zakat adalah institusi kedaulatan negara seperti pajak jaman sekarang. Penolakan membayar zakat di situ adalah persoalan negara yang setara dengan subversi. Jaman Rasul, tidak ada Nabi palsu dikejar-kejar dan dibunuh. salam Ary salam, rsa --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Thesaints Now thesaintsnow@ wrote: Berikut adalah komentar seorang AHMADI dengan adanya kasus penyerangan terhadap Tempat kegiatan Ahmadiyah yang terjadi kembali di DURI akhir Juni 2007. Persoalannya jadi kayak gini Yang bukan ahmadi nganggap Ahmadiyah SESAT dan BUKAN ISLAM. Yang Ahmadiyah bilang kalo Ahmadiyah ISLAM. Yang bukan ahmadiyah berusaha maksain ngelarang Ahmadiyah dengan menggunain alat hukum pemerintah (agar ngeluarin peraturan ngelarang ahmadiyah-kelihatan enggak kelicikannya?) malah jika perlu sebagian kayak FPI cs. menggunakan kekerasan (nyerang/ngerusak). Yang ahmadiyah memahami kebebasan yang non-ahmadiyah kalo percaya berbeda dengan keyakinan ahmadiyah. Ahmadiyah kagak berusaha maksain yang bukan ahmadiyah supaya bilang AHMADIYAH itu ISLAM. Tapi ahmadiyah menolak tindakan pemaksaan ataupun jika ada UU yang dikeluarkan bertentangan dengan Piagam kebebasan berkeyakinan manusia. Yang ditentang ahmadiyah bukan keyakinan orang non-ahmadiyah tapi tindakan ketidak adilan, pemaksaan kehendak dan anarkisnya. Kalao akhirnya UU dikeluarkan pemerintah (jangan sampe deh karena berarti nanti pemerintah indonesia jadi bahan kritikan dan perolokan dunia apalagi sebagai anggota komisi HAM PBB) apa terus orang ahmadiyah satu- satu disatronin untuk enggak percaya, kalau enggak terus di penjara atau bahkan di bunuh (ada loh yang bilang begitu). Apa bisa keyakinan orang dipaksain kayak gitu. Kayaknya yang suka maksain kehendak itu kudu ngalamin dulu kayak di jaman para nabi gimana gak enaknya dianiaya kelompok mayoritas. Atau ada juga yang udah ngerasain dilarang tapi gak pernah nyadar dan ngaca adanya KETIDAKADILAN ini? Ahmadiyah merugikan Islam? kok Bisa. Islam yang mana yang dirugikan? Emangnya ada orang yang masuk AHMADIYAH dipaksa dan merasa rugi. Kalao merasa rugi kan gak usah masuk ahmadiyah. Paradigma pemikiran seperti itu ngawur.. Perlu diketahui (jika kondisi hukum sudah terjamin) Ahmadiyah gak pernah nyusupin kelompok muslim lainnya dan pura-pura jadi orang islam kelompok lain. Dalam kondisi stabil Ahmadiyah selalu bilang kami AHMADI MUSLIM jadi orang bisa tahu dan bisa bebas ngambil keputusan mau nolak atau mau masuk ahmadiyah atau bahkan keluar lagi. Kalau emang ajarannya salah ya tinggalin aja kenapa musti khawatir segala, kan kelihatan jelas itu tu AHMADIYAH yang ngaku MUSLIM. BTW kalau belum juga bisa ngelihat masalah ini dengan jernih ya wis lihat saja kelanjutan kasus ini. Bagi yang ahmadi terus berusaha sesuai dengan hukum menuntut keadilan ditegakkan bukan hanya bagi ahmadi tapi juga bagi semua orang. Bagi yang non-ahmadi dan sedang merencanakan makar terhadap ahmadiyah siapa yang bisa nyetop tindakan ketidak adilan mereka?...Sebagaimana saya sebutkan sebelumnya kiranya memang ALLAH memberikan HIKMAH bagi semua kejadian ini. Hikmah bagi AHMADI Muslim dan juga bagi Muslim Non- Ahmadiyah. Saatnya ISLAM maju dengan
[wanita-muslimah] Re: Palestina ..Oh... Palestina...
Mengapa sesama muslim tidak bisa bersatu? Mana itu ukhuwah islamiyahnya pak Satriyo? Jadi benar dugaan saya, dg bukti2 yg pernah saya kemukakan, bahwa keukhuwahan itu cuma normatif dan hanya hidup dalam benak, bukannya sesuatu yg telah diterapkan. Kenyataannya tidak ada umat Islam yg mendalami arti keukhuwahan. Saya serahkan pada ahlinya untuk menjelaskan pada kita apa itu ukhuwah islamiyah yg nyata sehingga dapat saya terima secara logika beserta contoh2 soalnya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Kelihatan Palestina dua grup yang sekarang menonjol, Fatah dan Hamas. Tetapi, kalau mau dilihat secara terpernici maka akan ditemukan bahawa dalam Fatah tergabung berbagai organisasi berideologi agama,komunis, nasionalis etc. Disamping itu terdapat pula klan grup. - Original Message - From: L.Meilany To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, July 14, 2007 1:13 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Palestina ..Oh... Palestina... Masalahnya sekarang Palestina mana yg mau dibela? Palestina Hamas yg menduduki jalur Gaza atau Palestina Fatah yg dapat sokongan dari negara2 Eropa dan Israel? Palestina Hamas saling menyerang dengan Palestina Fatah. Akibatnya banyak Palestina Hamas ngungsi dibukakan jalan oleh Israel untuk menuju Suriah dan Mesir. Salam l.meilany - Original Message - From: rsa To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, July 09, 2007 2:18 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Palestina ..Oh... Palestina... Kalo ga mau peduli urusan ummat, ga usah panjang lebar kasih alasan! gitu aja ko repot! Buktikan dong ga pake nunggu wahyu s MGA buat membantu orang2 Palestina baik MUSLIM ataupun KRISTEN yang dibantai ZINONIS YAHUDI bersama antek2 mrk di GEDUNG PUTIH dan ISTANA WESMINSTER, cukup dengan Al-Qur'an dan Hadis! satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan ma_suryawan@ wrote: Assalamu'alaikum, Saya sampai sekarang masih suka heran, kenapa banyak sekali orang Islam yang mempropagandakan perjuangan rakyat Palestina dikatakan sebagai Jihad, kemudian dihubung-hubungkan dengan pembelaan terhadap agama, terhadap Islam, sehingga timbul usaha-usaha penggalangan dana dan simpati untuk Palestina. PKS dan elemen-elemen di bawahnya adalah sebuah contoh nyata betapa partai politik ini memang dikenal paling sibuk menggalang pikiran dan usaha-usaha umat Islam di Indonesia untuk mengumpulkan dana bagi rakyat Palestina. Mungkin saja usaha marketing seperti itu bisa membawa simpati dan memperkuat posisi PKS sebagai partai Islam yang dapat membawa aspirasi umat Islam. Tapi konsekwensinya sangat mahal. Dari perjuangan Palestina yang banyak diliput oleh CNN dan al- Jazeera dengan jelas terlihat lahirnya aqidah baru dalam dunia Islam, yang memang diciptakan oleh para kyai/mullah/ulama yaitu halalnya bom bunuh diri yang dikategorikan sebagai mati syahid. Boleh melakukan bom bunuh diri demi membebaskan umat dari kekuasaan kaum kafir, katanya. Mengenaskan memang dampak dari aqidah baru ini. Indonesia bahkan terkena imbas dari adanya orang-orang yang memiliki aqidah yang tersebut. Indonesia jadi ladang subur benih aqidah baru tersebut. Bahkan di beberapa milis Islam sangat sering kita dapatkan propaganda dan pembelaan orang-orang Islam atas aqidah baru tersebut. Aneh memang, padahal rakyat Palestina yang dibantu dan dibela itu sendiri saling bertikai dan bunuh-bunuhan. Perebutan kekuasaan antara Hamas dan Fatah (Yang nota bene adalah perebutan dan pertikaian dan saling bunuh-bunuhan antara orang Islam dengan orang Islam!) membuktikan, apakah masih perlu kita usung simbol-simbol perjuangan rakyat Palestina sebagai jihad, sebagai pembelaan terhadap umat dan agama Islam, seperti yang dimaksud dalam ajaran Islam? Salam, MAS [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.476 / Virus Database: 269.10.4/898 - Release Date: 7/12/2007 4:08 PM [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Praktik Poligami Seringkali Melanggar Hak Perempuan dan Anak
Nikah sirri itu istilah sononya 'common law-marriage' kan? Bener nggak ya perbandingannya? Yang ahli hukum apakah bisa mengklarifikasi, bahwa nikah sirri itu memang bener2 nggak ada di UU Perkawinan atau UU terkait lainnya? Kalo nggak salah perkawinan common law di banyak negara maju diakui sebagai salah satu bentuk hukum perkawinan, artinya hak-kewajiban berkeluarga diaplikasikan di situ. Tapi mungkin yang lain2 nggak dikaitkan dengan common law marriage, seperti misalnya joint income statement, fasilitas pajak ini-itu, konseling, dan program2 Pemerintah lainnya - karena yang ditekankan memang lembaga perkawinan tercatat, gitu. Mba Ai, menjelang perkawinan mungkin orang merasa gamang dengan pre- nuptial seperti itu, jadi memang nggak mudah melakukannya walaupun ada jalannya. Anyway, perkawinan sirri, harem, simpanan, bawah tangan, samen leven dan yang sejenisnya, kupikir akan selalu ada di masyarakat, apapun pemicu atau latar belakangnya. Misalnya kawin sirri marak karena kecenderungan poligami, kawin kontrak karena tarik ulur antara budaya moral masyarakat dan prostitusi. Atau dalam kasus sepupu Pak Kinantaka ini karena kondisi sepupu perempuannya sendiri. Apakah kawin siri dan semacamnya akan diregulasikan untuk mengukur dampak negatif yang mungkin ditimbulkannya, misalnya hak anak, itu tergantung kebutuhan, tarik ulur yang berkepentingan, bahkan mungkin perubahan paradigma hukum. salam Mia --- wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kinantaka [EMAIL PROTECTED] wrote: bu aisha, saudara saya ini punya dua orang anak... yg cewek masuk pesantren (usia kira2 10 tahun) dan yg satu lagi cowok belum sekolah (balita)... sepertinya dokumen2 kelahiran anak lengkap... karena apa sih jaman sekarang yg ga bisa dibeli? saya seh sebenarnya sangat tidak setuju dengan cara saudara saya ini... kasihan masa depan anak2nya... tapi ya begitu... terserah deh... ibu saya (sebagai buleknya) pernah menasehati dia tapi sama sekali ga digubris... :( salam, kinantaka On 7/15/07, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Kinantaka, Saudara sepupunya ini punya anak? Jika punya, untuk sekolah, passport, dll kan butuh akte kelahiran. Apakah anak-anaknya tidak punya akte kelahiran, atau dibuatkan akte kelahiran dengan keterangan yang tercantum di akte itu status anak yang hanya ada nama ibunya saja dan status anak yang lahir di luar nikah sebab akte kelahiran kan diurusnya dengan syarat surat nikah orang tuanya (kebetulan kemarin mengurus akte kelahiran salah satu ponakan yang baru lahir). Nikah sirri kan tidak ada surat nikahnya. Sebenarnya ada cara lain jika sepupu pak Kinantaka tidak mau ribet urusan pembagian harta, dia bisa nikah di KUA dengan perjanjian pra- nikah yang menyatakan semua kekayaan yang didapatkannya sebelum nikah dan sesudah nikah itu haknya dia dan tidak termasuk harta gono-gini yang dibagikan jika cerai. Dengan cara ini, tidak ada keributan saat cerai soal harta tapi anak-anak yang lahir itu jadi anak-anak sah yang jelas asal-usulnya dan tidak repot jika mengurus berbagai hal di negara ini. salam Aisha --- From : Kinantaka saya punya saudara sepupu perempuan yg lumayan tajir (di atas rata2) yg diperoleh dari usahanya sendiri yg halal... dia sudah 3x kawin cerai... dan semua pernikahannya secara sirri... dan yg lebih bikin saya membelalakkan mata adalah... saudara sepupu saya sendiri yg menginginkan nikah secara siiri... ga mau legal formal... kenapa? ini karena secara ekonomi, penghasilan saudara saya tersebut di atas penghasilan para suaminya... bisa ratusan kali lipat... info yg saya dapat, dia memang sengaja menginginkan nikah sirri agar pada saat bercerai tidak dipusingkan dengan pembagian harta yg ribet seperti nikah secara legal formal... bagaimana kalau begini? salam, kinantaka [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: 2 Putra Kami dan Bogem!
Amin ... ya rabbal alamin. Terima kasih pak Ary atas doanya. salam, rsa --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED] wrote: Selamat mas satriyo, atas berhasil dan lancarnya sunatan kedua putra anda. Semoga keduanya menjadi sumber kebahagiaan kedua orang tuanya. salam Ary --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa efikoe@ wrote: Assalaamu `alaikum warahmatulLaahi wabarakaatuh, Alhamdulillah, 2 putra kami, putra ke 3 dan 4, berturut-turut usia 10 th dan 7 th, pada jum'at malam, 6 Juli 2007, dikhitan/disunat. Semua berlangsung dengan lancar. Kami memutuskan untuk menggunakan jasa seorang bogem. Ya, itu adalah istilah untuk dukun sunat atau supit atau bengkong. Cukup banyak nampaknya yang saat ini tidak kenal istilah-istilah itu. Umumnya yang melakukan sunat adalah para dokter dan seringnya juga dilakukan bersamaan atau lazim diistilahi `sunat massal' yang tidak jarang bertransformasi menjadi koor `tangis-masal' karena ketuk tular, satu nangis maka imbasnya ke `peserta' yang lain. Secara lisan, teman saya, ustad Subki, bertutur demikian ketika sepekan sebelumnya, mengabari bahwa dua anak beliau disunat. Anak pertama beliau sempat trauma karena menjadi peserta `acara amal' tersebut dan yang terjadi adalah tangisan demi tangisan. Alasan saya memilih pak bogem yang satu ini adalah karena pamor saja. Hanya ada dua tempat di sekujur pelosok negeri, yaitu di tempat anak- anak saya kemarin dikhitan, di kawasan Ciracas, dan satu lagi di Yogyakarta. Dan yang membuat kami sreg adalah karena prosesnya tidak melibatkan suntikan bius melainkan metode `semprot' alias 'spray' sehingga mengurangi trauma anak dibanding jarum suntik. Sekarang tinggal mendampingi mereka dalam proses pemulihan. Mohon doanya ya. :-) Wassalaamu `alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
[wanita-muslimah] Re: Praktik Poligami Seringkali Melanggar Hak Perempuan dan Anak
Pak Dana, kalo di Indonesia tuh ustaz/ustazah suka berikan KULTUM (kuliah 7 menit), tapi kalo maksud pak Dana ini kultum itu 'kualitas 7 menit' yah? hihihi... salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebagai khalifah bumi adalah tanggung jawab kita memikirkan kesejahteraan keluarga dan kualitas hidup masa depan. Ini tanggung jawab kita. Kualitas hidup bukan cuma 7 menit di atas kasur!
[wanita-muslimah] Re: 2 Putra Kami dan Bogem!
Betul mas, memang demikian adanya, Bogem yang di Kiwi/Ciracas itu cabang dari yang di Yogya. Untuk metode mutakhir, bkn hanya laser mas, tapi juga metode Smart Clam. saya sendiri belum tahu, tapi relatif agak lebih mahal dari model spray. Kalo istilah Bogem saya kurang paham apa ada kaitannya dengan metode spray. Tapi memang istilah dukun sunat ini macam2, ada Bogem, ada juru supit, ada juga Bengkong. Terima kasih buat info lasernya mas. Insya4jji buat si bungsu yang sekarang masih 4 th. Buat 2 anak kami yang pertama, mrk lupa tuh krn kami masih bisa ngikutin 'sunnah' sunat/khitan Rasul, yaitu ktika masih bayi, yaitu ktk mereka usia 9 bln dan 3 bln. lebih cepat sembuhnya dan relatif tidak sulit waktu disunat. Saya malah sekalian bius total, krn sekalian operasi waktu itu. jadi bangun, sudah 'rapih' ... ;-] salam, rsa --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhkito Afiff [EMAIL PROTECTED] wrote: Baru kali ini saya mendengar kata bogem sebagai istilah dukun sunat. Setahu saya Bogem adalah nama desa di Prambanan, yang terkenal dengan juru supitnya. Metodanya seperti yang disebutkan mas Satriyo: dengan spray. Setiap yang mau disunat di sini diharuskan membawa sarung dan kain mori. Dulu 2 orang kakak saya dan adik saya disunat di Bogem Prambanan dan memang cepat sembuh lukanya, sedang saya yang disunat oleh mantri puskesmas malah berminggu-minggu tidak sembuh-sembuh akibat infeksi dan proses sunatnya membuat saya trauma, pasalnya disuntik bius lokal berkali-kali :( Nah berdasarkan penelusuran di Google, di milis dokter_umum, disebutkan juru supit yang di Ciracas itu adalah cabang Bogem. (Juru Supit Cab. Bogem Jl. PKP/Kiwi RT 013/08 No. 1A, Kelapa Dua Wetan Ciracas, tlp. 871.7548. Langsung pakai celana.) Yang menarik bagi saya, ternyata sekarang sudah ada teknik sunat dengan laser. (Pusat khitanan, jl. Pangadegan Timur Raya 5, Pancoran, Jakarta, tlp. 797.3281 atau HP 081.889.5185) salam, muhkito --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa efikoe@ wrote: Assalaamu `alaikum warahmatulLaahi wabarakaatuh, Alhamdulillah, 2 putra kami, putra ke 3 dan 4, berturut-turut usia 10 th dan 7 th, pada jum'at malam, 6 Juli 2007, dikhitan/disunat. Semua berlangsung dengan lancar. Kami memutuskan untuk menggunakan jasa seorang bogem. Ya, itu adalah istilah untuk dukun sunat atau supit atau bengkong. Cukup banyak nampaknya yang saat ini tidak kenal istilah-istilah itu. Umumnya yang melakukan sunat adalah para dokter dan seringnya juga dilakukan bersamaan atau lazim diistilahi `sunat massal' yang tidak jarang bertransformasi menjadi koor `tangis-masal' karena ketuk tular, satu nangis maka imbasnya ke `peserta' yang lain. Secara lisan, teman saya, ustad Subki, bertutur demikian ketika sepekan sebelumnya, mengabari bahwa dua anak beliau disunat. Anak pertama beliau sempat trauma karena menjadi peserta `acara amal' tersebut dan yang terjadi adalah tangisan demi tangisan. Alasan saya memilih pak bogem yang satu ini adalah karena pamor saja. Hanya ada dua tempat di sekujur pelosok negeri, yaitu di tempat anak- anak saya kemarin dikhitan, di kawasan Ciracas, dan satu lagi di Yogyakarta. Dan yang membuat kami sreg adalah karena prosesnya tidak melibatkan suntikan bius melainkan metode `semprot' alias 'spray' sehingga mengurangi trauma anak dibanding jarum suntik. Sekarang tinggal mendampingi mereka dalam proses pemulihan. Mohon doanya ya. :-) Wassalaamu `alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Re: [wanita-muslimah] Re: Palestina ..Oh... Palestina...
mungkin penjelasannya ... ukhuwah islamiyah itu umat islam bersatu mengikuti kelompok/golongan yang benar yaitu golongan saya, selain golongan/kelompok saya, adalah salah dan harus diperangi. maaf jika sarkastis. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 7/16/07, Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengapa sesama muslim tidak bisa bersatu? Mana itu ukhuwah islamiyahnya pak Satriyo? Jadi benar dugaan saya, dg bukti2 yg pernah saya kemukakan, bahwa keukhuwahan itu cuma normatif dan hanya hidup dalam benak, bukannya sesuatu yg telah diterapkan. Kenyataannya tidak ada umat Islam yg mendalami arti keukhuwahan. Saya serahkan pada ahlinya untuk menjelaskan pada kita apa itu ukhuwah islamiyah yg nyata sehingga dapat saya terima secara logika beserta contoh2 soalnya.
[wanita-muslimah] Fwd: Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
Maaf ibu Rita, ini murni tulisan ibu Hana. Saya sekadar meneruskan saya mengingat di milis ini sedang hangat diskusi seputar jilbab. Jadi mohon dicatat bahwa saya tidak ada andil apapun selain meneruskan opini ibu Hana. Ibarat percetakan, saya tidak bertanggung jawab atas isi dari tulisan ibu Hana. Dengan demikian, saya harap jelas. Saya teruskan tanggapan ibu ke ibu Hana. salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt [EMAIL PROTECTED] wrote: WalaikumSalam Pak Satriyo, Terima kasih atas reply Anda tapi apakah jawaban Anda itu sudah berdasarkan data yang benar? Mohon saya diberikan pencerahan karena setahu saya Ibu Theresa memakai pendekatan baju sari India (untuk mendekatkan diri dengan kaum miskin di Calcutta yang menjadi tempat ia mengabdi) sebagai salah satu Seragam biarawatinya. Para biarawati Katholik kebanyakan memakai baju warna gelap yang tertutup dan kebanyakan hanya menunjukkan muka dan telapak tangan alias TIDAK MEMPERLIHATKAN sama sekali dadanya/cleaveage. Apalagi biarawati dari gereja Eastern Orthodox (PCMIIW) maka mereka ya memakai baju PERSIS dengan apa yang disebut BUSANA MUSLIMAH ala Nino Warisman alias bukan jilbab gaul model Ineke Kosherawati...:- )). Setahu saya, pada umumnya para biarawati memakai busana dan jubah hitam (disebut Isarosa menurut situs Search.com) lalu ditambah lagi dengan MENUTUPI seluruh dada dan leher hingga rambutnya dengan kain penutup warna putih sehingga hanya WAJAH dan TAPAK TANGAN yang nampak, lalu ditutup sekali lagi dengan kain hitam di kepala sampai sepanjang pundak. Memang ada biarawati yang memakai rok selutut (banyak dijumpai di negeri tropis) tapi setahu saya mereka menutup rapat-rapat DADANYA..:-))). Lalu Data Anda itu darimana Pak Satriyo? Jika ternyata di Quran memang TIDAK ADA perintah berbusana untuk dibedakan dari wanita kafir sebagaimana yang telah ditulis Ibu Hana dan juga Anda yakini itu, maka sebagai orang Islam yang baik, saya harap Ibu Hana dan Anda meralat klaim yang KELIRU itu. Terima kasih, rita --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa efikoe@ wrote: Assalamu'alaykum wr.wb. aku jawab satu persatu dech.. mba rita pha khabar? memang benar, bahwa menggunakan baju panjang dan penutup kepala adalah kebiasaan wanita bangsawan di timur tengah dahulu, termasuk wanita2 arab, yg didalamnya ada umat yahudi dan nasrani. aku mau mengutip penjelasan dari Dr. Eliwati Maliki, Ahli fiqh lulusan madinah, yg menerangkan riwayat turunnya ayat (An-Nuur : 31) Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. Ayat itu turun, karena kebiasaan wanita2 arab dahulu yg menutup kepalanya, namun tidak menjulurkannya hingga ke dada, namun mengikatkan kerudungnya ke belakang dan membiarkan dada dan perhiasaan yg dipakai itu terlihat umum. hingga turunlah ayat itu, namun berhubung hanya diyakini oleh kaum muslimahnya saja yg kemudian langsung mengulurkan kerudungnya hingga ke dada, sedangkan wanita2 yahudi dan nasrani tetap dengan kebiasaannya, yaitu tidak menjulurkan kerudung itu hingga ke dada, namun hanya dilampirkan ke belakang saja. spt Bunda Theresia dan para suster2 -:) --- In [EMAIL PROTECTED], rsa efikoe@ wrote: Hana, ini ada tanggapa dari milis sebelah buat tulisanmu ini. tanggapi ya ... salam, satriyo === Tentu, setelah teman saya yang menulis HARUS PAKE JILBAB LAH..:) menerima tanggapan anda ini, bu sofie, bu Rita, pak Irwan. salam, satriyo --- In [EMAIL PROTECTED], ritajkt ritajkt@ wrote: Tolong dong saya dikasih pencerahan.., apa bener frasa untuk dibedakan dalam konteks thread ini adalah untuk dibedakan dari wanita kafir/non muslim? Setahu saya nih, baju yang disebut busana Muslimah tersebut adalah busana para perempuan saleh/terhormat/dari keluarga bangsawan dari daratan Timur Tengah (terutama perempuan Yahudi)yang telah dikenakan jauh sebelum lahirnya agama Islam. Jadi ketika Ayat Quran
Re: [wanita-muslimah] Re: Palestina ..Oh... Palestina...
Mas Wikan : mungkin penjelasannya ... ukhuwah islamiyah itu umat islam bersatu mengikuti kelompok/golongan yang benar yaitu golongan saya, selain golongan/kelompok saya, adalah salah dan harus diperangi. maaf jika sarkastis. --- Janiki : Ini hanya bertanya lho, apakah mas Wikan segolongan dengan mas Dana ? Selamat menjawab Salam Laos --oo0oo-- Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: mungkin penjelasannya ... ukhuwah islamiyah itu umat islam bersatu mengikuti kelompok/golongan yang benar yaitu golongan saya, selain golongan/kelompok saya, adalah salah dan harus diperangi. maaf jika sarkastis. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 7/16/07, Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengapa sesama muslim tidak bisa bersatu? Mana itu ukhuwah islamiyahnya pak Satriyo? Jadi benar dugaan saya, dg bukti2 yg pernah saya kemukakan, bahwa keukhuwahan itu cuma normatif dan hanya hidup dalam benak, bukannya sesuatu yg telah diterapkan. Kenyataannya tidak ada umat Islam yg mendalami arti keukhuwahan. Saya serahkan pada ahlinya untuk menjelaskan pada kita apa itu ukhuwah islamiyah yg nyata sehingga dapat saya terima secara logika beserta contoh2 soalnya. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Palestina ..Oh... Palestina...
Mulai kapan anda yakin ada ukhuwah islamiyah satriyo? Pak Ary, mungkin yang spt ini yang saya maksud. Saya melandaskan ulasan ringkas saya ttg ukhuwah berdasar ayat Qur'an tapi ada saja yang tidak peduli dan menganggap ini 'trademark' saya. Repot juga ngurusin yang begini. Lalu, Dana meneruskan, bahwa dugaannya benar yaitu 'keukhuwahan' (wah makin kacau grammarnya; bu Aisha, mohon jangan tanggapi dalam kurung ini ya ...) hanyalah 'angan2' dan tidak nyata. Tapi dia teruskan menyatakan bahwa dia menyerahkan apa itu ukhuwah islamiyah yang nyata, seolah dengan penjelasan saja, yang tadinya di awang2, di angan2 bisa nyata. Dana ini memang from another planet kali ya. Maaf Dana, saya katakan demikian karena seolah anda menutup mata pada adanya bukti ukhuwah ini di sekliling anda, you see it or not, and this is also your problem, seeing islam form non-muslim specs! Belum lagi ukhuwah di antara muslim yang terentang sejak zaman Rasulullah yang terukir manis dalam tinta emas dalam buku tarikh dan sirah (baca=siroh) Rasul, para shahabat dan para ulama kemudian. Sayang sekali kali semua fakta itu you simply throw them down the drain, you flush them and regard them as NOTHING! What a pity! Kalo memang selama ini anda belum merasakan ukhuwah, atau, meminjam sarkasme Wikan, belum ada ukhuwah yang sesuai selera (kelompok) anda, well, that's your problem, not Islam's or other majority of muslims' problem. Face it! Anda ini miri banget dengan kaum yang di Qur'an itu minta serba ada instant, right this minute, misalnya, minta ditunjukkan adanya Allah dengan tangga ke langit, atau diturunkan hidangan dari langit. Dream on! Anda bagian dari Ummat. Anda bagian dari elemen yang menentukan mau spt apa ukhuwah itu. Ukhuwah itu dicari dan dijalani Bung, bukan di jelaskan dan didefinisikan agar nyata! --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengapa sesama muslim tidak bisa bersatu? Mana itu ukhuwah islamiyahnya pak Satriyo? Jadi benar dugaan saya, dg bukti2 yg pernah saya kemukakan, bahwa keukhuwahan itu cuma normatif dan hanya hidup dalam benak, bukannya sesuatu yg telah diterapkan. Kenyataannya tidak ada umat Islam yg mendalami arti keukhuwahan. Saya serahkan pada ahlinya untuk menjelaskan pada kita apa itu ukhuwah islamiyah yg nyata sehingga dapat saya terima secara logika beserta contoh2 soalnya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny ambon@ wrote: Kelihatan Palestina dua grup yang sekarang menonjol, Fatah dan Hamas. Tetapi, kalau mau dilihat secara terpernici maka akan ditemukan bahawa dalam Fatah tergabung berbagai organisasi berideologi agama,komunis, nasionalis etc. Disamping itu terdapat pula klan grup. - Original Message - From: L.Meilany To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, July 14, 2007 1:13 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Palestina ..Oh... Palestina... Masalahnya sekarang Palestina mana yg mau dibela? Palestina Hamas yg menduduki jalur Gaza atau Palestina Fatah yg dapat sokongan dari negara2 Eropa dan Israel? Palestina Hamas saling menyerang dengan Palestina Fatah. Akibatnya banyak Palestina Hamas ngungsi dibukakan jalan oleh Israel untuk menuju Suriah dan Mesir. Salam l.meilany - Original Message - From: rsa To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, July 09, 2007 2:18 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Palestina ..Oh... Palestina... Kalo ga mau peduli urusan ummat, ga usah panjang lebar kasih alasan! gitu aja ko repot! Buktikan dong ga pake nunggu wahyu s MGA buat membantu orang2 Palestina baik MUSLIM ataupun KRISTEN yang dibantai ZINONIS YAHUDI bersama antek2 mrk di GEDUNG PUTIH dan ISTANA WESMINSTER, cukup dengan Al-Qur'an dan Hadis! satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan ma_suryawan@ wrote: Assalamu'alaikum, Saya sampai sekarang masih suka heran, kenapa banyak sekali orang Islam yang mempropagandakan perjuangan rakyat Palestina dikatakan sebagai Jihad, kemudian dihubung-hubungkan dengan pembelaan terhadap agama, terhadap Islam, sehingga timbul usaha-usaha penggalangan dana dan simpati untuk Palestina. PKS dan elemen-elemen di bawahnya adalah sebuah contoh nyata betapa partai politik ini memang dikenal paling sibuk menggalang pikiran dan usaha-usaha umat Islam di Indonesia untuk mengumpulkan dana bagi rakyat Palestina. Mungkin saja usaha marketing seperti itu bisa membawa simpati dan memperkuat posisi PKS sebagai partai Islam yang dapat membawa aspirasi umat Islam. Tapi konsekwensinya sangat mahal. Dari perjuangan Palestina yang banyak diliput oleh CNN dan al- Jazeera dengan jelas terlihat lahirnya aqidah baru dalam dunia Islam, yang memang diciptakan
[wanita-muslimah] Re: Praktik Poligami Seringkali Melanggar Hak Perempuan dan Anak
Bu Mia, Dengan menyatakan ini, Anyway, perkawinan sirri, harem, simpanan, bawah tangan, samen leven dan yang sejenisnya, kupikir akan selalu ada di masyarakat, apapun pemicu atau latar belakangnya apakah berarti you simply lump them all into one category, whatever that is, or what? Mulai kapan 'nikah' -- apapun embel2nya -- bisa sama dengan extra marital sex yang jelas HARAM? thanks, rsa --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Nikah sirri itu istilah sononya 'common law-marriage' kan? Bener nggak ya perbandingannya? Yang ahli hukum apakah bisa mengklarifikasi, bahwa nikah sirri itu memang bener2 nggak ada di UU Perkawinan atau UU terkait lainnya? Kalo nggak salah perkawinan common law di banyak negara maju diakui sebagai salah satu bentuk hukum perkawinan, artinya hak-kewajiban berkeluarga diaplikasikan di situ. Tapi mungkin yang lain2 nggak dikaitkan dengan common law marriage, seperti misalnya joint income statement, fasilitas pajak ini-itu, konseling, dan program2 Pemerintah lainnya - karena yang ditekankan memang lembaga perkawinan tercatat, gitu. Mba Ai, menjelang perkawinan mungkin orang merasa gamang dengan pre- nuptial seperti itu, jadi memang nggak mudah melakukannya walaupun ada jalannya. Anyway, perkawinan sirri, harem, simpanan, bawah tangan, samen leven dan yang sejenisnya, kupikir akan selalu ada di masyarakat, apapun pemicu atau latar belakangnya. Misalnya kawin sirri marak karena kecenderungan poligami, kawin kontrak karena tarik ulur antara budaya moral masyarakat dan prostitusi. Atau dalam kasus sepupu Pak Kinantaka ini karena kondisi sepupu perempuannya sendiri. Apakah kawin siri dan semacamnya akan diregulasikan untuk mengukur dampak negatif yang mungkin ditimbulkannya, misalnya hak anak, itu tergantung kebutuhan, tarik ulur yang berkepentingan, bahkan mungkin perubahan paradigma hukum. salam Mia --- wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kinantaka kinantaka@ wrote: bu aisha, saudara saya ini punya dua orang anak... yg cewek masuk pesantren (usia kira2 10 tahun) dan yg satu lagi cowok belum sekolah (balita)... sepertinya dokumen2 kelahiran anak lengkap... karena apa sih jaman sekarang yg ga bisa dibeli? saya seh sebenarnya sangat tidak setuju dengan cara saudara saya ini... kasihan masa depan anak2nya... tapi ya begitu... terserah deh... ibu saya (sebagai buleknya) pernah menasehati dia tapi sama sekali ga digubris... :( salam, kinantaka On 7/15/07, Aisha aishayasmina2002@ wrote: Pak Kinantaka, Saudara sepupunya ini punya anak? Jika punya, untuk sekolah, passport, dll kan butuh akte kelahiran. Apakah anak-anaknya tidak punya akte kelahiran, atau dibuatkan akte kelahiran dengan keterangan yang tercantum di akte itu status anak yang hanya ada nama ibunya saja dan status anak yang lahir di luar nikah sebab akte kelahiran kan diurusnya dengan syarat surat nikah orang tuanya (kebetulan kemarin mengurus akte kelahiran salah satu ponakan yang baru lahir). Nikah sirri kan tidak ada surat nikahnya. Sebenarnya ada cara lain jika sepupu pak Kinantaka tidak mau ribet urusan pembagian harta, dia bisa nikah di KUA dengan perjanjian pra- nikah yang menyatakan semua kekayaan yang didapatkannya sebelum nikah dan sesudah nikah itu haknya dia dan tidak termasuk harta gono-gini yang dibagikan jika cerai. Dengan cara ini, tidak ada keributan saat cerai soal harta tapi anak-anak yang lahir itu jadi anak-anak sah yang jelas asal-usulnya dan tidak repot jika mengurus berbagai hal di negara ini. salam Aisha --- From : Kinantaka saya punya saudara sepupu perempuan yg lumayan tajir (di atas rata2) yg diperoleh dari usahanya sendiri yg halal... dia sudah 3x kawin cerai... dan semua pernikahannya secara sirri... dan yg lebih bikin saya membelalakkan mata adalah... saudara sepupu saya sendiri yg menginginkan nikah secara siiri... ga mau legal formal... kenapa? ini karena secara ekonomi, penghasilan saudara saya tersebut di atas penghasilan para suaminya... bisa ratusan kali lipat... info yg saya dapat, dia memang sengaja menginginkan nikah sirri agar pada saat bercerai tidak dipusingkan dengan pembagian harta yg ribet seperti nikah secara legal formal... bagaimana kalau begini? salam, kinantaka [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Pemaksaan Kehendak - ADAKAH dalam Islam
Pak Ary, Saya tidak melarang siapa-siapa. Coba cek lagi. Adapun Ahmadiyah, karena kesesatan ajaran mereka, ulama di penjuru negeri Islam menyatakan bahwa mereka sesat karena tidak sesuai dengan ajaran Islam spt dibawa oleh Rasulullah. Jadi jangan salah pak. Apa otorisasi saya buat melarang. Jelas ya pak? Saya yahudi dari segi apa? Pak Ary bisa kan buka Qur'an dan simak list sifat Yahudi yang Allah beritakan pada kita? Apa ada di sana yang anda nisbatkan ke saya? Kalo dari pernyataan saya jelas, saya menekankan bahwa Ahmadiyah MIRIP SEPERTI Yahudi, dalam konteks mengeksploitasi kekerasan oleh pihak lain untuk mencapai tujuan mereka. Betul kan? Jelas kan? Paham kan Pak? Jadi saya tidak asal tuding, saya mengANALOGIKAN. Tapi terserah pak Ary kalo ingin menambahkan label yahudi, di antara label lain kepada saya. Itu murni hak anda lho mas, sesuai HAM, bukan sesuai AL-QUR'AN. Jadi tidak asal saja orang itu main klaim 'saya Islam' tapi aqidah mereka tidak Islam. Aneh kan pak? Sekali lagi, hak bapak kalo memang menurut bapak Ahmadiyah itu Islam. Atau hak bapak untuk tidak melarang mereka mengaku Islam. Tapi mereka juga yang tidak menerima klaim mereka berdasarkan sejumlah data akurat. Fair bukan pak? Apa ini khas Yahudi? Memaksakan kehendak kan memang subjektif pak. Iya kan? Termasuk bagi bapak tidak apple to apple, tapi bagi saya apple to apple. Yang jelas, tidak ada tuh dari kalangan muslim spt saya yang haus darah, lasykar perang salib dan yahudi ini, yang pernah membunuh nabi palsu, termasuk membunuh nabi palsu yang bernama Mirza Ghulam Ahmad. Pak Ary mengacu ke pembunuhan nabi palsu yang mana yaaa ...? Maaf kalo saya salah persepsi. salam, rsa --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED] wrote: mas satriyo, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa efikoe@ wrote: MAsalahnya, sudah dari puluhan tahu lalu, AHMADIYAH itu dilarang. tapi ngeyel. Apa kita punya hak untuk melarang orang tidak mengaku sebagai Islam? Ketika orang itu bangga sebagai orang Islam, menunjukkan perilaku yang tidak membawa kerusakan, apa pantas kita melarang-larang? sekarang setelah merasa mampu untuk melawan, terutama dengan support media lokal dan asing, juga ummat muslim yang 'awam' soal AHAMDIYAH ini, mereka makin unjuk gigi dan mirip spt yahudi yang pake dalih holocaust buat meraih iba dunia! jangan-jangan mas satriyo sendiri yang bersifat yahudi. PAKSAAN? Yang maksa itu siapa? Anda sendiri gimana? Bukan sama saja anda memaksakan kehendak, menyuarakan Ahmadiyah yang memaksakan kehendaknya juga untuk diterima sebagai ISLAM Ini sih debat kusir... Oh jadi menurut mas satriyo, yang namanya menyuarakan/berdakwah dengan memberikan keterangan yang TIDAK MENYINGGUNG YANG LAIN itu memaksakan kehendak? padahal jelas sesat krn mengklaim ada NABI+MAHDI+MASIH dalam satu wujud, Mirza Ghulam Ahmad? Jadi siapa yang mulanya maksa? Jelas anda dan sejenisnya, yang mengharuskan orang untuk berbuat tidak sesuai dengan keinginan mereka (untuk mengaku islam). btw, ketika Abu Bakar RA menumpas golongan yang menolak zakat sepeninggal Rasul dengan alasan Zakat itu hanya sah bila ada Rasul, apakah menurut anda Abu Bakar RA itu MEMAKSA? perbandingan yang nggak apple to apple... Abu Bakar itu menumpas bukan karena tidak membayar zakat an-sich. Tapi institusi zakat adalah institusi kedaulatan negara seperti pajak jaman sekarang. Penolakan membayar zakat di situ adalah persoalan negara yang setara dengan subversi. Jaman Rasul, tidak ada Nabi palsu dikejar-kejar dan dibunuh. salam Ary salam, rsa
[wanita-muslimah] Re: Protes thd acara EXTRAVAGANZA - TRANS TV
Pak Wikan, mba Mei, makanya usia pelawak pendek2 (loh bener nggak ni statistiknya...:-), ya aku berlebihan - maksudnya bikin humor itu susah, salah satu expressi unik manusia yang paling kompleks. Stress banget kan kalo coba melucu tapi nggak dianggap lucu. Salah satunya ya episode extravaganza ttg kekerasan rumah tangga itu. Lagi ketawa2 ngliat extra, eh..episode yang ini aku anggap nggak lucu, aneh aja. Mungkin ini yang disebut black humor? Mba Mei, kadang humor 'kekerasan' itu menjadi bagian atau expressi kontras dari setting keseluruhannya. Misalnya begini, punawakan di wayang orang, yang humornya suka kelewatan kasar. Waktu aku nonton wayang orang di GKJ, udah nggak ngerti boso jowonya, pas diterangin artinya malah aku protes, kok humor gitu si...lha...ngeganggu orang nonton, next time aku nggak diajak lagi deh..:-( Kontrasnya adalah dengan satriyo2, eh satria lain yang lembt,sopn,gemuli...apalagi yang namanya Arjuna, duh ngliat dia bergerak pelan gemulai nggak sabaran deh, gw yang pegel ngliatnya (eh, nggak taunya yang nglakoni Arjuna tuh cewek). Jadi humornya para punakawan adalah self-criticism terhadap budaya sendiri yang lemah lembut nan sopan itu. Sebanding juga dengan Mr. Bean yang ngledekin formalitasnya orang Inggris, ya kan Pak Dana? Dan acara apa tuh namanya yang ngledekin norma2 kesopanan orang Canada yang 'kelewat batas'. Jaman dulu kekerasan di-institusikan oleh kultur Romawi, misalnya gladiator, taruhannya nyawa bagi gladiator dkk. Jaman sekarang cukup dihumorin aja, taruhannya yah serangan jantung atau sakit perutnya pelawak kalo nggak dianggap lucu. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ wrote: wah, susah juga buat nyari bahan ketawaan ya ... kalau pake humor slapstick, dibilang membudayakan kekerasan ... kekerasan kok dijadiin sumber ketawaan ... pake humor yang mikir, penontonnya gak ngeh, lucunya di mana humor yang nyrempet-nyrempet dibilang porno humor cela-celaan, dibilang gak mendidik humor mengkritik pejabat, pejabatnya ngamuk2 gak terima, dibilang gak sesuai budaya bangsa ... tar lama2 negeri ini pelawak abis dan orang gak boleh ketawa gara2 takut disomasi salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 7/14/07, L.Meilany wpamungk@ wrote: Extravaganza itu ibarat komedi Srimulat. Dulu walktu Srimulat masih berjaya, 'kekerasan' diatas panggung itu merajalela dan bahkan malahan jadi sumber ketawa. Kita bangsa yg senang bisa menikmati penderitaan orang lain. Jadi hiburan. Buktinya kalo ada kecelakaan, kebakaran, kebanjiran bukannnya nolongin tapi malahan jadi obyek tontonan. Sampai bikin macet lalulintas, pemadam kebakaran terlambat datang kemudian petugas pemadam kebakaran juga diomelin oleh yg kebakaran dibilang selang airnya kecampur bensin. :-(
[wanita-muslimah] Re: Praktik Poligami Seringkali Melanggar Hak Perempuan dan Anak
Yang sama adalah common denominatornya, yaitu di luar catatan sipil. Urusan haram-halal itu kan dari sisi lain suatu paradigma hukum, moral atau sosial. Dari sisi satu paradigma hukum yang bisa dikategorikan untuk 'diatur' adalah dampak negatifnya, justru karena itu bentuk yang non- konvensional. Misalnya, di Amerika walaupun nggak tercatat di sipil - perkawinan common law tetep saja sama treatment nya untuk hak asuh, waris, garis orang tua, dan hak dasar yang semacam itu. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Bu Mia, Dengan menyatakan ini, Anyway, perkawinan sirri, harem, simpanan, bawah tangan, samen leven dan yang sejenisnya, kupikir akan selalu ada di masyarakat, apapun pemicu atau latar belakangnya apakah berarti you simply lump them all into one category, whatever that is, or what? Mulai kapan 'nikah' -- apapun embel2nya -- bisa sama dengan extra marital sex yang jelas HARAM? thanks, rsa --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote: Nikah sirri itu istilah sononya 'common law-marriage' kan? Bener nggak ya perbandingannya? Yang ahli hukum apakah bisa mengklarifikasi, bahwa nikah sirri itu memang bener2 nggak ada di UU Perkawinan atau UU terkait lainnya? Kalo nggak salah perkawinan common law di banyak negara maju diakui sebagai salah satu bentuk hukum perkawinan, artinya hak-kewajiban berkeluarga diaplikasikan di situ. Tapi mungkin yang lain2 nggak dikaitkan dengan common law marriage, seperti misalnya joint income statement, fasilitas pajak ini-itu, konseling, dan program2 Pemerintah lainnya - karena yang ditekankan memang lembaga perkawinan tercatat, gitu. Mba Ai, menjelang perkawinan mungkin orang merasa gamang dengan pre- nuptial seperti itu, jadi memang nggak mudah melakukannya walaupun ada jalannya. Anyway, perkawinan sirri, harem, simpanan, bawah tangan, samen leven dan yang sejenisnya, kupikir akan selalu ada di masyarakat, apapun pemicu atau latar belakangnya. Misalnya kawin sirri marak karena kecenderungan poligami, kawin kontrak karena tarik ulur antara budaya moral masyarakat dan prostitusi. Atau dalam kasus sepupu Pak Kinantaka ini karena kondisi sepupu perempuannya sendiri. Apakah kawin siri dan semacamnya akan diregulasikan untuk mengukur dampak negatif yang mungkin ditimbulkannya, misalnya hak anak, itu tergantung kebutuhan, tarik ulur yang berkepentingan, bahkan mungkin perubahan paradigma hukum. salam Mia
Re: [wanita-muslimah] Re: Protes thd acara EXTRAVAGANZA - TRANS TV
Mbak Mia ... mungkin itu sebabnya banyak pelawak yang gak betah jadi pelawak ya? terus pada nyebrang jadi ustadz atau mencalonkan diri jadi kepala daerah. daripada stress gak bisa bikin ketawa orang dan usianya pendek, mending jadi ustadz salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 7/16/07, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Wikan, mba Mei, makanya usia pelawak pendek2 (loh bener nggak ni statistiknya...:-), ya aku berlebihan - maksudnya bikin humor itu susah, salah satu expressi unik manusia yang paling kompleks. Stress banget kan kalo coba melucu tapi nggak dianggap lucu.
Re: [wanita-muslimah] Re: Palestina ..Oh... Palestina...
Ada berita : Anda ini miri banget dengan kaum yang di Qur'an itu minta serba ada instant, right this minute, misalnya, minta ditunjukkan adanya Allah dengan tangga ke langit, atau diturunkan hidangan dari langit. Dream on! Janoko : Mungkin mas RSA bisa memberikan informasi kepada mas Dana tentang ayat-ayat di dalam Al Qur'an yang berkaitan dengan ujian dari Allah, siapa tahu mas Dana belum pernah membacanya. Demikian Wassalam --oo0oo-- rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Mulai kapan anda yakin ada ukhuwah islamiyah satriyo? Pak Ary, mungkin yang spt ini yang saya maksud. Saya melandaskan ulasan ringkas saya ttg ukhuwah berdasar ayat Qur'an tapi ada saja yang tidak peduli dan menganggap ini 'trademark' saya. Repot juga ngurusin yang begini. Lalu, Dana meneruskan, bahwa dugaannya benar yaitu 'keukhuwahan' (wah makin kacau grammarnya; bu Aisha, mohon jangan tanggapi dalam kurung ini ya ...) hanyalah 'angan2' dan tidak nyata. Tapi dia teruskan menyatakan bahwa dia menyerahkan apa itu ukhuwah islamiyah yang nyata, seolah dengan penjelasan saja, yang tadinya di awang2, di angan2 bisa nyata. Dana ini memang from another planet kali ya. Maaf Dana, saya katakan demikian karena seolah anda menutup mata pada adanya bukti ukhuwah ini di sekliling anda, you see it or not, and this is also your problem, seeing islam form non-muslim specs! Belum lagi ukhuwah di antara muslim yang terentang sejak zaman Rasulullah yang terukir manis dalam tinta emas dalam buku tarikh dan sirah (baca=siroh) Rasul, para shahabat dan para ulama kemudian. Sayang sekali kali semua fakta itu you simply throw them down the drain, you flush them and regard them as NOTHING! What a pity! Kalo memang selama ini anda belum merasakan ukhuwah, atau, meminjam sarkasme Wikan, belum ada ukhuwah yang sesuai selera (kelompok) anda, well, that's your problem, not Islam's or other majority of muslims' problem. Face it! Anda ini miri banget dengan kaum yang di Qur'an itu minta serba ada instant, right this minute, misalnya, minta ditunjukkan adanya Allah dengan tangga ke langit, atau diturunkan hidangan dari langit. Dream on! Anda bagian dari Ummat. Anda bagian dari elemen yang menentukan mau spt apa ukhuwah itu. Ukhuwah itu dicari dan dijalani Bung, bukan di jelaskan dan didefinisikan agar nyata! --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengapa sesama muslim tidak bisa bersatu? Mana itu ukhuwah islamiyahnya pak Satriyo? Jadi benar dugaan saya, dg bukti2 yg pernah saya kemukakan, bahwa keukhuwahan itu cuma normatif dan hanya hidup dalam benak, bukannya sesuatu yg telah diterapkan. Kenyataannya tidak ada umat Islam yg mendalami arti keukhuwahan. Saya serahkan pada ahlinya untuk menjelaskan pada kita apa itu ukhuwah islamiyah yg nyata sehingga dapat saya terima secara logika beserta contoh2 soalnya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny ambon@ wrote: Kelihatan Palestina dua grup yang sekarang menonjol, Fatah dan Hamas. Tetapi, kalau mau dilihat secara terpernici maka akan ditemukan bahawa dalam Fatah tergabung berbagai organisasi berideologi agama,komunis, nasionalis etc. Disamping itu terdapat pula klan grup. - Original Message - From: L.Meilany To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, July 14, 2007 1:13 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Palestina ..Oh... Palestina... Masalahnya sekarang Palestina mana yg mau dibela? Palestina Hamas yg menduduki jalur Gaza atau Palestina Fatah yg dapat sokongan dari negara2 Eropa dan Israel? Palestina Hamas saling menyerang dengan Palestina Fatah. Akibatnya banyak Palestina Hamas ngungsi dibukakan jalan oleh Israel untuk menuju Suriah dan Mesir. Salam l.meilany - Original Message - From: rsa To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, July 09, 2007 2:18 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Palestina ..Oh... Palestina... Kalo ga mau peduli urusan ummat, ga usah panjang lebar kasih alasan! gitu aja ko repot! Buktikan dong ga pake nunggu wahyu s MGA buat membantu orang2 Palestina baik MUSLIM ataupun KRISTEN yang dibantai ZINONIS YAHUDI bersama antek2 mrk di GEDUNG PUTIH dan ISTANA WESMINSTER, cukup dengan Al-Qur'an dan Hadis! satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan ma_suryawan@ wrote: Assalamu'alaikum, Saya sampai sekarang masih suka heran, kenapa banyak sekali orang Islam yang mempropagandakan perjuangan rakyat Palestina dikatakan sebagai Jihad, kemudian dihubung-hubungkan dengan pembelaan terhadap agama, terhadap Islam, sehingga timbul usaha-usaha penggalangan dana dan simpati untuk Palestina. PKS dan elemen-elemen di bawahnya adalah sebuah contoh nyata betapa partai politik ini memang dikenal paling sibuk menggalang pikiran dan
Re: [wanita-muslimah] Re: Praktik Poligami Seringkali Melanggar Hak Perempuan dan Anak
Mas RSA Mulai kapan 'nikah' -- apapun embel2nya -- bisa sama dengan extra marital sex yang jelas HARAM? Janoko : Jangan - jangan si Mia belum tahu definisi common denominator, jadi coba mas RSA minta definisi CD tersebut kepada Mia. Salam --oo0oo-- Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang sama adalah common denominatornya, yaitu di luar catatan sipil. Urusan haram-halal itu kan dari sisi lain suatu paradigma hukum, moral atau sosial. Dari sisi satu paradigma hukum yang bisa dikategorikan untuk 'diatur' adalah dampak negatifnya, justru karena itu bentuk yang non- konvensional. Misalnya, di Amerika walaupun nggak tercatat di sipil - perkawinan common law tetep saja sama treatment nya untuk hak asuh, waris, garis orang tua, dan hak dasar yang semacam itu. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Bu Mia, Dengan menyatakan ini, Anyway, perkawinan sirri, harem, simpanan, bawah tangan, samen leven dan yang sejenisnya, kupikir akan selalu ada di masyarakat, apapun pemicu atau latar belakangnya apakah berarti you simply lump them all into one category, whatever that is, or what? Mulai kapan 'nikah' -- apapun embel2nya -- bisa sama dengan extra marital sex yang jelas HARAM? thanks, rsa --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote: Nikah sirri itu istilah sononya 'common law-marriage' kan? Bener nggak ya perbandingannya? Yang ahli hukum apakah bisa mengklarifikasi, bahwa nikah sirri itu memang bener2 nggak ada di UU Perkawinan atau UU terkait lainnya? Kalo nggak salah perkawinan common law di banyak negara maju diakui sebagai salah satu bentuk hukum perkawinan, artinya hak-kewajiban berkeluarga diaplikasikan di situ. Tapi mungkin yang lain2 nggak dikaitkan dengan common law marriage, seperti misalnya joint income statement, fasilitas pajak ini-itu, konseling, dan program2 Pemerintah lainnya - karena yang ditekankan memang lembaga perkawinan tercatat, gitu. Mba Ai, menjelang perkawinan mungkin orang merasa gamang dengan pre- nuptial seperti itu, jadi memang nggak mudah melakukannya walaupun ada jalannya. Anyway, perkawinan sirri, harem, simpanan, bawah tangan, samen leven dan yang sejenisnya, kupikir akan selalu ada di masyarakat, apapun pemicu atau latar belakangnya. Misalnya kawin sirri marak karena kecenderungan poligami, kawin kontrak karena tarik ulur antara budaya moral masyarakat dan prostitusi. Atau dalam kasus sepupu Pak Kinantaka ini karena kondisi sepupu perempuannya sendiri. Apakah kawin siri dan semacamnya akan diregulasikan untuk mengukur dampak negatif yang mungkin ditimbulkannya, misalnya hak anak, itu tergantung kebutuhan, tarik ulur yang berkepentingan, bahkan mungkin perubahan paradigma hukum. salam Mia Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Kasus Hepatitis B di Jakarta Tertinggi di Indonesia
http://www.suarapembaruan.com/News/2007/07/16/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Kasus Hepatitis B di Jakarta Tertinggi di Indonesia [JAKARTA] Kasus hepatitis B di Jakarta, mencapai 11 persen atau tertinggi di Indonesia yang secara nasional mencapai 8 persen. Indonesia sendiri termasuk dalam negara dengan kasus hepatitis tertinggi di Asia. Demikian yang mengemuka dalam seminar hepatitis B yang digelar Semanggi Spesialist Clinic bekerja sama GlaxoSmithKline dan The Plasa Semanggi di Jakarta, pekan lalu. Seminar yang dikemas dalam Pekan Imunisasi Hepatitis B (Penyakit Hati atau Hepatitis), ini menghadirkan para narasumber seperti, dr Irna Hardiawan MARS, spesialis dari Semanggi Specialist Clinic, Mulat Kadarmanto, Sales Manager GlaxoSmithKline (GSK), dan beberapa dokter yang didatangkan dari Siloam Hospitals. Mulat mengatakan, Indonesia termasuk negara dengan jumlah pengidap penyakit Hepatitis tertinggi di Asia. Dengan presentasi, penderita Hepatitis dewasa lebih tinggi delapan persen dibanding anak-anak. Kecenderungan orang dewasa lebih banyak terserang penyakit Hepatitis B, karena dipengaruhi faktor bakteri yang didapat dari makanan dan udara, serta virus yang memang sudah ada tubuhnya sejak masa kecil. Karena itu, tidak mengherankan jumlah pengidap Hepatitis B di Jakarta lebih besar dibandingkan di kota lain, yakni sebesar sebelas persen. Sedangkan di seluruh Indonesia, jumlahnya mencapai 8 persen, lanjut Mulat. Ditanya mengenai gejala awal penyakit tersebut, Mulat menjelaskan, Hepatitis B merupakan penyakit yang sulit diketahui gejala-gejalanya. Sebanyak 80 persen penyakit ini tanpa gejala-gejala nyata dan perjalanan penyakitnya panjang. Mata berwarna kuning, air seni berwarna coklat muda seperti warna teh, diikuti dengan perut membuncit dan nyeri di hati, merupakan gejala awal penyakit itu. Namun ini baru dapat diketahui setelah 10 hingga 20 tahun kemudian, papar Mulat. Upaya pencegahan penyakit ini dapat diawali dengan screening dan imunisasi Hepatitis B Tindakan ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit ini. [MDM/M-15] Last modified: 15/7/07 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Radicalism among Muslim professionals worries many
Mas Ambon, ini kayaknya beritanya terlalu cepat mengambil kesimpulan deh. barusan baca soal suspect pengeboman bandara glasgow di inggris, yang ditangkap di australia. namanya mohamed Haneef, dia dokter dari india dan ditangkep soal keterlibatannya dalam aksi terorisme itu. kebayang gak peristiwanya. pengebomannya di glasgow, inggris. lha kok yang ketangkep orang india yang di australia. aneh bukan? udah gitu, dia ditangkep karena mau pulang ke india dengan one way ticket. kebayang gak kalau misalnya mas ambon lagi di australia, mau pulang ke indonesia, terus ditangkep gara2 dianggap berhubungan dengan bom di inggris. sekarang Mohamed Haneef sudah dibebaskan oleh hakim australia karena tuntutannya terlalu lemah, sementara pemerintah Australianya sendiri masih ngotot bahwa Haneef tersangkut soal terorisme di Inggris. Duh, aneh2 aja nih. Silakan baca ke http://en.wikipedia.org/wiki/Mohamed_Haneef http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2007/07/070716_aussievisa.shtml untuk informasi lebih lanjut. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 7/14/07, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.iht.com/articles/2007/07/14/africa/14doctors-web.php Radicalism among Muslim professionals worries many By Hassan M. Fattah Friday, July 13, 2007 DUBAI, United Arab Emirates: They were some of the best and brightest in the Muslim world who toiled for years to master their knowledge. Now they stand accused of seeking mass murder. For weeks, commentators and analysts in the Muslim world have been grappling with the implications that a Muslim doctor and engineer, at the pinnacle of their society, may have been behind the failed car bombings in London and Glasgow last month. The question being asked in many educated and official circles is this: how could such acts be committed by people who have supposedly dedicated their lives to scientific rationalism and to helping others? The answer, some scientists and analysts say, may lie in the way that a growing movement of fervent Muslims use science as reinforcement of religious belief, rather than as a means for questioning and exploring the foundations of the natural world. It's not that surprising for doctors and engineers to be involved in political Islamist movements - both of the violent and the more moderate sort, said Taner Edis, associate professor of physics at Truman State University in Missouri and author of An Illusion of Harmony: Science and Religion in Islam.
[wanita-muslimah] : Kolom IBRAHIM ISA
*Kolom IBRAHIM ISA* *-* *Minggu, 15 Juli 2007* *'GAM-PERJUTA' KANDAS, JANGAN TERTIPU GANTINYA,* *--'PARPOL-GAM--'* Tidak sulit untuk memahami apa maksud sesungguhnya para mantan pemberontak 'GAM', bersikeras hendak menggunakan nama 'GAM' untuk merek parpol daerah yang mau didirikannya di Aceh. Tidak lain tidak bukan untuk melanjutkan usaha pembentukan negara separatis 'Aceh Merdeka'. Belum jelas? Telusuri saja siaran-siaran mereka. Mereka, --- kaum separatis 'GAM' itu, gagal menggunakan cara kekerasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Lalu mendirikan parpol daerah dengan tujuan akhir yang sama, yaitu, mendirikan negara separatis 'Aceh merdeka'. Apa boleh buat, begitulah fikir mereka, terpaksa menempuh jalan perundingan dan kompromi. Mundur untuk kemudian maju lagi. Ketimbang dihancurkan samasekali. Mereka juga menyadari bahwa 'simpati' dari sementara mancanegara semakin merosot. Terus-menerus melakukan 'gerpol' dari Swedia dan Amerika, tampak peluangnya semkin sempit. Betapapun pemerintah Kerajaan Swedia, juga AS, akhirnya lebih mementingkan hubungan bersahabat dengan pemerintah Republik Indonesia. Kepentingan ekonomi dan politik mereka secara keseluruhan memaksa negeri-negeri tsb melihat kenyataan tiadanya 'haridepan' bagi pemberontak separatis Aceh. Bahwa pemerontakan di Aceh tidak memperoleh sokongan mayoritas rakyat Aceh. Presiden SBY, seorang militer, dalam menghadapi pemberontakan 'GAM', juga menggunakan cara supresi kekerasan militer. Tujuannya untuk memaksa GAM duduk di meja perundingan. Cara ini ditempuh SBY, karena, di satu fihak, tekanan mancanegara tak berhenti agar pemerintah RI menyelesaikan 'masalah Aceh' melalui perundingan. Di lain fihak SBY sadar juga, bahwa berlarut-larutnya penyelesaian pemberontakan 'GAM', hanya memberikan peluang bagi segolongan militer dan birokrat militer (lainnya) untuk meneruskan penguasaan militer di Aceh. Betapapun orang tidak bisa tutup mata terhadap kenyataan keras, bahwa rakyat di Aceh sudah begitu lama menderita, jemu dengan kekerasan militer, disebabkan oleh pemberontakan 'GAM' dan juga karena kekerasan eksesif yang digunakan oleh fihak militer (lewat DOM)tanpa mempedulikan nasib rakyat yang tak bersalah. Juga tak bisa ditutup-tutupi bahwa tak jarang terjadi pelanggaran HAM, baik yang pelakunya 'GAM' maupun disebabkan oleh penindasan militer penguasa DOM. Sudah menjadi pemahaman umum, bahwa fihak militer tertentu berkepentingan berlarut-larutnya konflik militer di Aceh. Untuk melanggengkan kekuasaan dan praktek KKN-nya di Aceh. * * * Mendekati kenyataan relevansi apa yang dikemukakan sementara analisis bahwa, SBY berbeda dengan sebagian golongan militer yang hendak meneruskan penindasan militer. Berbeda dalam hal, bahwa sebagian golongan militer tsb, yang melalui operasi militer, bertujuan menghancurkan samasekali kekuatan militer dan politik 'GAM'. Bagi siapun cukup jelas, -- bertahun-tahun lamanya 'GAM' melakukan pemberontakan bersenjata terhadap negara Republik Indonesia, tujuannya hanya satu. Dengan terang-terangan mereka nyatakan, bahwa mereka hendak mendirikan negara dalam negara. Bahkan sudah bertahun-tahun dilakukannya. Sebagai selubung dan dalih mereka menggunakan argumentasi, bahwa apa yang dilakukannya itu dalam rangka memberlakukan 'prinsip hak bangsa-bangsa menentukan nasibnya sendiri'. Juga digunakan dalih bahwa yang berkuasa di Indonesia, di Aceh, adalah 'kolonialisme Jawa'. Suatu dalih yang absurd. Karena, bukankah suatu kenyataan yang sudah puluhan tahun sejak kemerdekaan Indonesia, bahwa, sebagian lainnya dari nasion Indonesia, ambillah, sebagian besar dari penduduk Jawa, orang Jawa. Sama dengan rakyat Indonesia di pulau-pulau lainnya, rakyat di Jawa menderita supresi penguasa dan hidup terus dalam kemiskinan akibat politik rezim Orba. Rakyat Jawa juga menentang penindasan Orba. Tetapi jauh dari melakukan pemberontakan terhadap negara Republik Indonesia. Samasekali tak ada maksud untuk mendirikan 'Negara Jawa Merdeka'. Mereka menyadari, bila bertindak demikian, itu berarti mengkhianati cita-cita perjuangan bangsa Indonesia. Bukankah secara keseluruhan, bahu-membahu, nasion Indonesia telah berjuang dan berkorban untuk kemerdekaan dan kesatuan Republik Indonesia. Demikian pula, jelas bagi siapapun, mengenai korban yang diderita rakyat Aceh oleh karena pemberontakan 'GAM'. Baik akibat pemberontakan itu sendiri, maupun akibat dari penumpasan yang dilakukan oleh pemerintah, akibat pelanggaran HAM yang dilakukan oleh fihak militer, yang secara eksesif dan sewenang-wenang menggunakan kekerasan militer terhadap rakyat yang tak terlibat, dituduh terlibat dan tak bersalah. * * * Digunakannya nama 'Parpol GAM'; -- Mau dilihat dari depan, dari belakang, dari bawah maupun dari atas, namanya ya tetap 'GAM', 'Gerakan Aceh Merdeka'. Mau main
[wanita-muslimah] Are Indian Muslims immune to terrorism?
http://www.gulfnews.com/opinion/columns/world/10139685.html Are Indian Muslims immune to terrorism? By Abdullah Al Madani, Special to Gulf News Published: July 17, 2007, 00:18 The involvement of three Indian Muslims in the attempted bombings in London and Glasgow late last month came as a surprise to many because never before have members of India's Muslim community, the second-largest in the world after Indonesia's, been involved in such terrorist operations. In fact, no Indian Muslim figured among those involved in the 1980s Afghan jihad war or captured fighting in Afghanistan in the post-Taliban rule years. Moreover, no Indian Muslim is listed among those wanted for international terrorism or is held at the Guantanamo Bay prison. Just a single incident, however, does not serve as evidence that Indian Muslims are no longer immune to the virus of jihad and terrorism. Unlike its neighbouring Muslim countries, India has the most moderate and forward-looking Muslims in the world. The overwhelming majority of them are loyal and law-abiding and have not allowed their grievances or differences with the Hindus to drive them into the arms of foreign terrorist organisations. This, according to numerous observers, can be attributed to several factors, including the nation's deep-rooted concept of tolerance and non-violence, the country's genuine and well-functioning secular democracy, and the government's economic development policy. Records, of course, show that some Indian Muslims have carried out terrorist attacks in India in recent years, but those attacks must be viewed within responses to anti-Muslim riots or within the ongoing struggle in Kashmir rather than affiliation or cooperation with Al Qaida and like-minded criminal groups. It is no secret that Al Qaida has always sought to penetrate India's Muslim community with the aim of polluting Muslims' minds with the notion of pan-Islamic jihad and rallying their support. But its impact has proven to be minimal. Even in troubled Jammu and Kashmir, the only Indian state with a Muslim majority, most indigenous separatist groups have preferred to keep away from Al Qaida and its agenda, something that could be interpreted as a policy of appeasing Washington and encouraging it to put more pressure on New Delhi over the Kashmir issue. Interview In a videotaped interview aired in January 2005, Al Qaida chief Osama Bin Laden admitted that his organisation had tried to strike India but failed. He explained that our methods will not work there because Indians refuse to believe us when we claim responsibility for strikes and because of the country's cynicism and corruption. He added that Al Qaida would not waste its efforts and funds to attack India because the country is a land already destroyed by its own leaders. However, Al Qaida's interest in India seems to be growing rather than withering away. In a statement issued early last month by Abu Abdul Rahman Al Ansari, who described himself as the chief of Al Qaida for India, the terrorist organisation proclaimed its presence in India, declaring Kashmir as the gateway of jihad against the country for the first time. Moreover, information collected about the recent bombing attempts in Britain and on people central to the plot serve as an indication that Al Qaida or affiliated terrorist groups are very keen to get Indian Muslims involved in their terrorist operations because the latter, unlike their Arab and Pakistani counterparts, are less monitored by Western intelligence. Their plan seems to be aimed at recruiting in particular those Indian Muslims with excellent careers and degrees in medicine and engineering as holders of such degrees can normally be granted entry visas to Western countries without difficulty. On the other hand, they seem to be concentrating on those Indian Muslims who have spent their early years in strict Muslim societies in the Middle East. This probably stems from the perception that such people may carry the seeds of extremism and, therefore, can easily come under the influence of jihadi groups. This, in fact, was the case of 28-year-old aeronautical engineer Kafeel Ahmad, who drove a blazing jeep into the Glasgow airport terminal on June 30, and his brother Sabeel Ahmad, 26, a doctor who was arrested soon after the incident. Both had spent their teen years in Saudi Arabia and Iran where their parents worked as doctors. Unlike initial claims by the British media that they became extremists after they moved to the UK, the Ahmad brothers had shown their extremism years before that. According to sources in their home town of Bangalore, they had repeatedly annoyed the Hazrat Tippu Mosque's members by attempting to impose the tenets of Saudi Wahabism, a hardline stream of Islam, on them.
Re: [wanita-muslimah] Re: Praktik Poligami Seringkali Melanggar Hak Perempuan dan Anak
Numpang nimbrung; Cuma lagi suka baca koran Poligami di negara2 yg notabene mayoritas Islam, bahkan melakukan poligami bisa kena denda ratusan juta. Silakan lihat tulisan di Kompas yg mengulas kisah2 poligami di berbagai negara beserta sanksinya [ kalo tidak salah di rubrik, swara/humaniora] Salam l.meilany - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, July 13, 2007 4:28 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Praktik Poligami Seringkali Melanggar Hak Perempuan dan Anak Jadi sebenarnya Poligami sangat dibatasi oleh hukum Indonesia? - boleh berpoligami karena isteri sakit, gila atau nggak punya anak (sakit tentunya yang tergolong penyakit kritis atau terminal?) - PP no 10 untuk pegawai negeri - mesti ada ijin isteri (yang juga mewakilkan anak?) Jadi kebanyak poligamor melanggar UU Perkawinan ya? Katanya mesti dibuat PP untuk membuat sanksi pelanggaran ini? Saya kira ini penting supaya para pejabat, artis, ustaz, pengusaha yang berpoligami bisa dikenakan hukuman, paling tidak mikir dulu sebelum rencana berpoligami. Kalau kena hukuman kan berarti dipermalukan di publik, nah inilah yang ditakutkan mereka. Mestinya media juga selalu men-disclose informasi ini, bahwa para poligamor anu melanggar UU Perkawinan, dan itu adalah jelek banget - sebagai bagian dari pendidikan publik dan kode jurnalistik. Di Indonesia ini apa yang diperbuat para seleb dan pejabat memang jadi fenomena, karena jadi panutan masyarakat kecil yang dalam posisi rentan kalau menjalankan poligami. Lepas dari persoalan hukum, para poligami cowok mestinya menerima kenyataan, kalau mereka berpoligami mesti siap2 menerima juga isterinya (mungkin) berpoligami jugak. Legowo gitu. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.rahima.or.id/SR/21-07/Opini2.htm Wawancara dengan Dra. Pinky Saptandari, MA. (Staf Khusus Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Bidang Perempuan dan Anak) Dalam Kenyataan Praktik Poligami Seringkali Melanggar Hak Perempuan dan Anak T: Kaum laki-laki melakukan poligami dengan alasan diperbolehkan di alquran, bahkan UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974 seolah-olah memperbolehkan laki-laki berpoligami. Misalnya dalam pasal 3 ayat 2 disebutkan pengadilan dapat memberi izin kepada suami untuk beristri lebih dari seorang bila dikehendaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Bagaimana Anda melihat realitas ini? Agama dan hukum positif (UU Perkawinan) di Indonesia sebenarnya tidak melarang dilakukannya praktek poligami. Namun yang menjadi masalah dan perhatian kami (pihak Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan) lebih kepada proses pelaksanaan poligami itu sendiri. Kebanyakan praktek poligami yang dilakukan, hampir semuanya tidak sesuai dengan apa yang seharusnya menjadi aturan-aturan poligami itu sendiri. Kami menilai pada proses awalnya saja sudah terjadi pelanggaran. Juga pada proses perkawinannya sendiri, seringkali hak-hak perempuan menjadi terabaikan baik itu bagi istri pertama (terutama), kedua, ketiga dan seterusnya. T: Bisa Anda contohkan praktik-praktik pengabaian hak tersebut? Di pasal 2 UU Perkawinan No.1 Tahun 1974, disebutkan beberapa alasan seorang laki-laki bisa melakukan poligami. Alasan itu antara lain apabila istri dalam kondisi tidak sehat, gila, dan tidak punya anak. Tapi ironisnya sekarang, kendati si istri tidak gila, punya anak, dan sehat, toh suami tetap kawin lagi. Jadi ada berbagai upaya pengabaian syarat, yang sebetulnya justru syarat itu diadakan untuk melindungi kaum perempuan. T: Jadi apa yang perlu dilakukan untuk melindungi kaum perempuan? Ya tentunya harus mengembalikan pelaksanaan syarat-syarat tersebut secara konsisten. Ini perlu, agar poligami itu tetap bisa dijalankan namun dalam jalur yang benar. Sekarang hampir 90% praktik poligami adalah poligami-poligamian yang mengatasnakan agama. Yang sebetulnya itu melanggar agama dan hukum positif. Peraturan mensyaratkan kalau seorang laki-laki yang sudah beristri ingin menikah lagi, maka syarat mutlak dia harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari istri pertamanya. Tapi yang terjadi sekarang kan, tidak begitu. Rata-rata para pelaku poligami, baru memberitahu sesudah me- nikahi istri mudanya. T: Mengapa pengaturan soal poligami ini diperlukan? Oh tentunya biar tidak menggampangkan praktik poligami. Walaupun perkawinan poligami dibenarkan secara agama maupun hukum positif, hendaknya dilakukan menurut aturan yang berlaku, dipikirkan masak-masak dampaknya, dan bukan hanya penutupan dari persoalan syahwat saja. Realitas sekarang seolah-olah syahwat itu dibenarkan oleh jargon daripada maksiat mendingan kawin lagi. Kalau membandingkan - poligami jangan
Re: [wanita-muslimah] Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
Numpang nimbrung : Masalah jilbab selalu gak pernah bosan2nya dibahas. Yg jelas sih sekarang jilbab juga bisa di 'kafir' kan. :-) Lihat jelas di link berita KOMPAS Minggu 8 Juli 2007 rubrik Mode. Secara singkat disana ditulis tentang busana Muslim yg seharusnya punya keseimbangan antara keindahan dan kesederhanaan. Dua hal yg tidak bole bentrokan itu menjadi syarat terpenuhinya kaidah busana muslimah. Di pagelaran Islamic Fashion Festival, ada niatan untuk menjadikan Jakarta dan Kuala Lumpur sebagai pusat mode busana muslimah dan muslim sedunia seperti halnya Milan dan Paris yg menjadi kiblat mode dunia dengan cita rasa 'kafir' :-) Dan di festival tersebut ternyata patokan busana muslimah dan muslim berbeda dengan yg selama ini dipakai oleh kebanyakan. Misalnya untuk wanita hanya sekedar menutupi seluruh tubuh dan rambut, leher bagian atas bisa saja terbuka. Begitu juga untuk pakaian laki2nya celana kedombrongan sampai menyapu lantai. Lagi pula banyak perancang yg beragama 'kafir' :-) Jadi di zaman sekarang selama jilbab, pakaian muslimah, muslim tidak diatur seperti misalnya tata cara shalat, berhaji maka 'pemahaman' pemakaian busana ini juga akan selalu penuh dinamika perdebatan tak kunjung henti. Produktif gak sih mendingan urusan soal perut, kemiskinan, akhlak yg seharusnya diprioritaskan. Salam l.meilany - Original Message - From: IrwanK To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 12, 2007 8:48 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:) Penyebutan kata kafir, meskipun (mungkin) secara terjemahan tidak salah, tetap kurang nyaman.. apalagi disampaikan di depan publik.. Kenapa bukan non muslim yang dipopulerkan ketimbang kafir? Maaf, saya sebenarnya gak punya ilmu banyak.. cuma berasa agak ngeganjel aja baca/dengar kata kafir keluar dengan lancarnya.. makanya jadi nyahut nih.. Tentu lain halnya kalau Alqur-an yang menyampaikan itu.. sebagai paparan.. atau bahan pelajaran bagi yang membaca/mempelajarinya.. CMIIW.. Wassalam, Irwan.K On 7/12/07, candle light [EMAIL PROTECTED] wrote: alhamdulillah...aku terharu lho dg isi milismu. sayangnya aku masih belum bisa berdakwah seperti itu. soalnya aku sendiri merasa belum pantas mendakwahi orang lain. karena itu juga aku memutuskan untuk keluar dari kelompok liqo. aku ga mau kehilangan mereka, ladang dakwahku. mereka menganggap ikhwan-akhwat liqo kedudukannya jauh lebih baik di mata Allah. pdhl khan sama saja. tergantung dari amal ibadah yg notabene hanya Allah-lah yg mengetahui. gimana mnrtmu? wassalam - sofie- rsa [EMAIL PROTECTED] efikoe%40gmail.com wrote: HARUS PAKE JILBAB LAH..:) ini salah satu kisah kawan2ku beberapa tahun yg lalu dan belum mengenakan kerudung saat itu, dan alhamdulillah saat ini semuanya yg berada di kisah itu sudah mengenakan kerudung. dan aku juga pernah kenal dengan salah seorang teman wanita dari milis, pada suatu saat dia berkenalan dgnku dan ku singgung ego kewanitaannya untuk tidak boleh disamakan dengan wanita kafir, dan Alhamdulillah karena ijin dari Allah, maka pada pertemuan berikutnya temanku ini sudah mengenakan kerudung. yg terus berada dikepalanya saat itu adalah saat aku menanyakan mengapa kamu nda pake jilbab?kenapa mau disamakan dengan wanita kafir? lalu bagaimana cara membedakan antara kamu dan wanita kafir? saat itu dia langsung nangis dan mengatakan bahwa selama ini nda pernah ada seorang pun yg bertanya itu kepada dirinya.:) mungkin karena kebiasan ceplas ceplosku.. sama spt temanku seorang mantan santriawati yg kebetulan saat itu satu penginapan dgnku, karena mengantarku melihat2 pesantren. dan saat kulihat dia merokok, aku mulai bertanya, kenapa kamu merokok? apa manfaatnya rokok untukmu? kenapa mantan santriawati harus merokok? mantan santriawan aja aku tidak bisa diterima oleh logika awamku dia harus merokok, apalagi mantan santriawati? dan saat itu dia langsung membuang dan mematahkan semua rokoknya:) selamat menyimak..:)hanya untuk pembelajaran saja dan mudah2an bisa diambil hikmahnya. === jam istirahat kerja, kebetulan aku ingin menyerahkan beberapa berkas ke atasanku dan tiba2 kulihat kerumunan teman2 wanitaku yg sedang asik melingkar memperhatikan barang yg dibawa oleh salah satu teman wanitaku di ruangan sebelah atasanku. lalu aku hampiri kerumunan itu dan say..kerudung bagus nich..sutra lagi..? buat aku aja ya.. kataku yg sudah memegang kerudung sutra dengan motif bunga2 kecil yg lembut warnanya .. coba apa yg bedain kita sama mereka..?jilbab kan..?emang kamu nda bangga jadi muslimah..?terus rela disamain sama orang2 kafir..? wuiiihhh...kalau ogut mah..nehi disamain sama mereka, soale aku bangga jadi muslimah..? godaku lagi yg masih tersenyum2 menggoda teman wanitaku semua yg sudah mulai pada merah wajahnya. [Non-text portions of
[wanita-muslimah] 70716 Bagaimana shalat kita?
70716 Bagaimana shalat kita? Bismillahirrahmanirrahim. Jika kita ingin menilai sejauh mana mutu shalat kita, maka yang paling sederhana adalah kita menilai apakah sasaran ibadah shalat yang kita lakukan sehari-hari selama ini telah mencapai sasaran. Jika sasaran telah tercapai berarti mutu shalat kita telah baik, sedangkan jika sasaran belum tercapai berarti kita harus lebih banyak berbenah diri dalam urusan shalat ini. Allah SWT mencanangkan sasaran shalat itu dalam penyataan: DIRIKANLAH SHALAT. SESUNGGUHNYA SHALAT ITU MENCEGAH DARI (PERBUATAN-PERBUATAN) KEJI DAN MUNGKAR (Surah al-'Ankabut [29] ayat 45) Apakah kita sudah benar-benar mampu meninggalkan kekejian dan kemungkaran, meninggalkan perusakan, pelanggaran, dan kemaksiyatan? Mari kita renungkan sendiri masing-masing, untuk nantinya menentukan sikap untuk tindak lanjutnya. Silakan. Salah satu dari upaya mencapai sasaran shalat itu adalah menata hati agar ketika kita sedang menjalankan ibadah shalat itu hati kita terjaga dari godaan (distractor). Paling tidak kita selalu berusaha agar kita dapat menjauhkan perhatian kita dari berbagai macam pembelok perhatian. Banyak preristiwa ataupun benda yang berpeluang muncul menjadi pengganggu itu, semisal apa-apa ataupun suara yang terjadi di sekitar kita, jauh ataupun dekat, ataupun bahkan yang terjadi atau yang berada di tubuh kita semisal pakaian ataupun perhiasan, kelelahan ataupun penyakit, kelaparan ataupun kekenyangan, Untuk mencegah munculnya pengganggu ini kita secara langsung dapat menerapkan apa yang disebutkan oleh Rasulullah SAW ketika menyebutkan perihal ihsan: hendaklah jika kamu shalat ingatkan dirimu bahwa kamu langsung menghadap bertatap muka dengan Allah yang ada di depanmu; karena kamu tidak dapat melihatNya, yakinlah bahwa Allah melihatmu. Dengan perasaan yang demikian yakin, maka kita akan dapat menunaikan shalat dengan hati yang penuh karena menghadap Penguasa seluruh alam. Katakanlah jika semisal di saat menghadap itu kita ditanya tentang apa yang sudah kita lakukan, maka kita harus mampu menjawabnya. Begitu juga jika kita ditanya tentang apa permasalahan yang kita hadapi, maka kita pun harus dapat mengemukakannya. Begitulah maka jika lidah kita mengucapkan suatu rangkaian kata-kata, seharusnyalah hati kita mengikuti apa-apa yang kita ucapkan itu, baik yang berupa sumpah ataupun permintaan (doa). Misalnya saja ketika membaca SESUNGGUHNYA SHALATKU, IBADATKU, HIDUPKU DAN MATIKU HANYALAH UNTUK ALLAH, TUHAN SEMESTA ALAM. (Surah al-An'am [6] ayat 162, yang dibakukan sebagai doa iftitah), ataupun membaca Hanya kepadaMu kami beribadah, dan hanya kepadaMu kami minta pertolongan (surah al-Fatihah) maka kita harus benar-benar menghayati bersumpah di hadapan Allah penguasa seluruh alam ini. Ketika kita memohon kebaikan yang bukan untuk diri kita sendiri semisal Keselamatan semoga terlimpahkan kepada kami dan juga kepada hamba-hamba Allah yang tekun (shalih) maka dalam hati kita juga perlu tersadarkan untuk tidak mencelakakan orang lain, tidak berbuat keji kepada mereka. Di sinilah dapat kita tangkap dengan lebih mudah betapa perlunya kita memahami apa-apa yang kita baca dalam shalat kita, agar kita mencapai efektivitas shalat dengan penghayatan seluruh bacaannya. Dan jika kita telah terbiasa merasa tak luput dari amatan Allah ketika shalat, maka kita pun akan tak berani melakukan pelanggaran karena apa yang kita lakukan itu juga tak luput dari catatan amalan kita yang Allah akan meminta pertanggungjawabannya. Wallahu a'lamu bish-shawwab. dr. HRM Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd. e-mail: [EMAIL PROTECTED] Jl. Kendangsari Lebar 48 Telp. +6231 841-7486, HP: +6281-652-7486 Fax +6281-652-0904 Surabaya Indonesia 60292 Membuat WebSite? http://www.vodahost.com/partner/idevaffiliate.php?id=5272 http://www.vodahost.com/partner/idevaffiliate.php?id=5272_9_1_85 Kunjungi: http://www.kwarpus-panduhw.org http://tauhid.wordpress.com http://www.hwjatim.multiply.com http://www.adji-hwjatim.com http://www.geocities.com\drtauhid\indexhw.html http://www.kwarpus.netfirms.com Bosan dengan email yang biasa?? Ayo cobain kirim email diiringi musik dengan bergabung di Music Mail Telkom.net (http://www.telkom.net/mm_seputar.php), dijamin kirim email terasa lebih menyenangkan. Jadi tunggu apalagi buruan cobain beremail dengan Music Mail!!
[wanita-muslimah] Menikahi Gadis Arab, Cukup Bayar Rp2.400,
http://www.antara.co.id/arc/2007/7/16/menikahi-gadis-arab-cukup-bayar-rp2400-/ 16/07/07 22:24 Menikahi Gadis Arab, Cukup Bayar Rp2.400, Sana`a (ANTARA News) - Selama ini pemuda Arab Saudi yang ingin melepaskan masa lajangnya, selalu dipusingkan biaya pernikahan dan mas kawin yang kelewat tinggi, yang diminta keluarga mempelai perempuan. Demi meminang gadis pujaannya, pria negeri minyak itu tak jarang harus menguras habis pundi-pundi hartanya. Akibatnya banyak pria Arab yang terlambat menikah. Tradisi yang memberatkan pemuda ini, ingin dihentikan oleh sebuah keluarga di Kabilah Al-Sarhan, di Abha. Kabilah itu rela menikahkan tiga anak gadis mereka dengan mas kawin tiga riyal (Rp7.200) atau hanya Rp2.400 peranak. Mohamed Bin Tsabit Al-Sarhan, orang tua ketiga gadis yang masih mahasiswi itu, seperti dilaporkan harian Okaz Saudi, Sabtu (14/7) memberikan contoh langsung untuk membantu para pemuda setempat terutama kalangan marga Al-Sarhan. Langkah tersebut benar-benar kami laksanakan dengan tujuan membantu meringankan beban mereka, paparnya penuh bahagia atas keputusannya. Ia juga harapkan langkahnya dapat diikuti oleh orang-orang tua lainnya. Biaya mas kawin yang tinggi ditambah dengan biaya perhelatan bukan hanya berdampak bagi pemuda Arab, tapi juga bagi para gadis setempat. Tradisi yang memberatkan tersebut menyebabkan perawan tua di Arab Saudi makin banyak. Sejumlah yayasan kebajikan setempat melakukan penggalangan dana untuk membantu meringankan beban bagi para pemuda terutama biaya pesta pernikahan. Sejumlah daerah di negeri kaya minyak itu mendorong pemuda untuk melakukan program pesta nikah massal dengan semboyan seribu malam cukup dengan hanya semalam. Data terakhir yang dikutip laman www.arabiya.net, menyebutkan bahwa jumlah perawan tua di Saudi mencapai 1,5 juta orang dan bila tidak segera ditangani serius akan membengkak menjadi 4 juta orang dalam lima tahun mendatang.(*) Copyright © 2007 ANTARA [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Praktik Poligami Seringkali Melanggar Hak Perempuan dan Anak
Mei : Numpang nimbrung; Cuma lagi suka baca koran Poligami di negara2 yg notabene mayoritas Islam, bahkan melakukan poligami bisa kena denda ratusan juta. Silakan lihat tulisan di Kompas yg mengulas kisah2 poligami di berbagai negara beserta sanksinya [ kalo tidak salah di rubrik, swara/humaniora] -- Janoko, Supaya janiki tercerahkan, tolong dong Mei jelaskan bentuk-bentuk dari Poligami itu apa saja, tolong juga sebutkan definisi Poligami, demikian. Tolong jelaskan definisi Equality before the law. Ditunggu pencerahannya. Pertanyaan sederhana, tahukah Mei dengan istilah Presumption of innocence? Nah silahkan jelaskan apa yang dimaksud dengan POI tersebut. Silahkan mei memberikan pencerahan. Salam --oo0oo-- L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Numpang nimbrung; Cuma lagi suka baca koran Poligami di negara2 yg notabene mayoritas Islam, bahkan melakukan poligami bisa kena denda ratusan juta. Silakan lihat tulisan di Kompas yg mengulas kisah2 poligami di berbagai negara beserta sanksinya [ kalo tidak salah di rubrik, swara/humaniora] Salam l.meilany - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, July 13, 2007 4:28 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Praktik Poligami Seringkali Melanggar Hak Perempuan dan Anak Jadi sebenarnya Poligami sangat dibatasi oleh hukum Indonesia? - boleh berpoligami karena isteri sakit, gila atau nggak punya anak (sakit tentunya yang tergolong penyakit kritis atau terminal?) - PP no 10 untuk pegawai negeri - mesti ada ijin isteri (yang juga mewakilkan anak?) Jadi kebanyak poligamor melanggar UU Perkawinan ya? Katanya mesti dibuat PP untuk membuat sanksi pelanggaran ini? Saya kira ini penting supaya para pejabat, artis, ustaz, pengusaha yang berpoligami bisa dikenakan hukuman, paling tidak mikir dulu sebelum rencana berpoligami. Kalau kena hukuman kan berarti dipermalukan di publik, nah inilah yang ditakutkan mereka. Mestinya media juga selalu men-disclose informasi ini, bahwa para poligamor anu melanggar UU Perkawinan, dan itu adalah jelek banget - sebagai bagian dari pendidikan publik dan kode jurnalistik. Di Indonesia ini apa yang diperbuat para seleb dan pejabat memang jadi fenomena, karena jadi panutan masyarakat kecil yang dalam posisi rentan kalau menjalankan poligami. Lepas dari persoalan hukum, para poligami cowok mestinya menerima kenyataan, kalau mereka berpoligami mesti siap2 menerima juga isterinya (mungkin) berpoligami jugak. Legowo gitu. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.rahima.or.id/SR/21-07/Opini2.htm Wawancara dengan Dra. Pinky Saptandari, MA. (Staf Khusus Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Bidang Perempuan dan Anak) Dalam Kenyataan Praktik Poligami Seringkali Melanggar Hak Perempuan dan Anak T: Kaum laki-laki melakukan poligami dengan alasan diperbolehkan di alquran, bahkan UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974 seolah-olah memperbolehkan laki-laki berpoligami. Misalnya dalam pasal 3 ayat 2 disebutkan pengadilan dapat memberi izin kepada suami untuk beristri lebih dari seorang bila dikehendaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Bagaimana Anda melihat realitas ini? Agama dan hukum positif (UU Perkawinan) di Indonesia sebenarnya tidak melarang dilakukannya praktek poligami. Namun yang menjadi masalah dan perhatian kami (pihak Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan) lebih kepada proses pelaksanaan poligami itu sendiri. Kebanyakan praktek poligami yang dilakukan, hampir semuanya tidak sesuai dengan apa yang seharusnya menjadi aturan-aturan poligami itu sendiri. Kami menilai pada proses awalnya saja sudah terjadi pelanggaran. Juga pada proses perkawinannya sendiri, seringkali hak-hak perempuan menjadi terabaikan baik itu bagi istri pertama (terutama), kedua, ketiga dan seterusnya. T: Bisa Anda contohkan praktik-praktik pengabaian hak tersebut? Di pasal 2 UU Perkawinan No.1 Tahun 1974, disebutkan beberapa alasan seorang laki-laki bisa melakukan poligami. Alasan itu antara lain apabila istri dalam kondisi tidak sehat, gila, dan tidak punya anak. Tapi ironisnya sekarang, kendati si istri tidak gila, punya anak, dan sehat, toh suami tetap kawin lagi. Jadi ada berbagai upaya pengabaian syarat, yang sebetulnya justru syarat itu diadakan untuk melindungi kaum perempuan. T: Jadi apa yang perlu dilakukan untuk melindungi kaum perempuan? Ya tentunya harus mengembalikan pelaksanaan syarat-syarat tersebut secara konsisten. Ini perlu, agar poligami itu tetap bisa dijalankan namun dalam jalur yang benar. Sekarang hampir 90% praktik poligami adalah poligami-poligamian yang
[wanita-muslimah] Fwd: Tidak hanya 16 Juli -- Re: [astronomi_indonesia] Hari Arah Kiblat II - 16 Juli 2007
--- In [EMAIL PROTECTED], Ma'rufin Sudibyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekedar menambahkan saja.. Matahari adalah bulatan bercahaya dengan appartent mean diameter 0,5 derajat dilihat dari Bumi, sehingga ketidakpastian sebesar (0,5/2) = 0,25 derajat dari titik zenith Ka'bah masih bisa diterima secara praktis. Maka pada tanggal 15 - 17 Juli 2007 ini Matahari memang menempati zenith Ka'bah saat kulminasinya di Makkah, sehingga pada tanggal2 itulah waktu yang tepat untuk menentukan arah kiblat dengan akurasi tinggi. Namun dalam rentang tanggal 13 - 19 Juli juga masih bisa diterima, mengingat tingkat kesalahannya tidak terlalu besar (tidak sampai melebih 0,5 derajat). Demikian, semoga bermanfaat.. salam Ma'rufin --- Mutoha [EMAIL PROTECTED] wrote: Dari blog Jogja Astro Club (JAC)... Senin, 16 Juli 2007 Hari Arah Kiblat II @ 16:27 WIB ( Luruskan Arah Kiblat !! ) Sore ini Matahari berada tepat di titik Zenit kota Mekkah pada 16 Juli 2007 pukul 09.27 GMT atau 12.27 Waktu Makkah (GMT+3) atau 16.27 WIB (GMT+7). Saat paling tepat untuk menentukan arah kiblat ke Ka'bah di Mekah. selengkapnya Saat paling tepat meluruskan arah kiblat adalah juga sore ini tgl 16 Juli 2007 @ 16:27 WIB. Demikian semoga berguna bagi yg membutuhkan, terimakasih. Salam saya, Mutoha Jogja Astro Club (JAC) http://mutoha.blogspot.com http://groups.yahoo.com/group/jogja_astroclub == Bringing Astronomy to the People ... == __ __ Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online. http://smallbusiness.yahoo.com/webhosting --- End forwarded message ---
[wanita-muslimah] Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
Bu Meilany yang dirahmati Allah, Menutup aurat bagi hamba Allah, baik dengan jilbab atau apa saja (krn tidk mungkin buat laki-laki pake jilbab), tidak kalah pentingnya dengan masalah kemiskinan, korupsi dll yang pastinya adalah bagian dari hidup manusia. Buktinya, dalam satu paket, yaitu kitabullah/kalamullah al-Qur'an al- Karim, Allah swt membicarakan semua itu. Hanya memang semua itu berbeda proporsi dan prioritasnya, tanpa menafikan pentingnya semua itu kita perhatikan. Soal, rujukan mode atau mecca of fashion, apakah menurut bu Meilany dari para aktifis penggiat mode busana muslim dan muslimah itu ada mereka yang paham aturan aurat? Sekiranya tidak ada ya wajar saja buat mereka mode adalah mode, sekalipun dengan embel2 muslim/muslimah. Karena sejujurnya, yang Allah sebutkan itu pakaian/busana taqwa, bukan busana muslim/muslimah. Jadi menjadikan pernak-pernik yang terjadi di dunia mode dan dikaitkan dengan aturan Allah buat menutup aurat nampaknya tidak relevan dan signifikan, sister ... eh ... ma'a. ;-] salam, rsa --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Numpang nimbrung : Masalah jilbab selalu gak pernah bosan2nya dibahas. Yg jelas sih sekarang jilbab juga bisa di 'kafir' kan. :-) Lihat jelas di link berita KOMPAS Minggu 8 Juli 2007 rubrik Mode. Secara singkat disana ditulis tentang busana Muslim yg seharusnya punya keseimbangan antara keindahan dan kesederhanaan. Dua hal yg tidak bole bentrokan itu menjadi syarat terpenuhinya kaidah busana muslimah. Di pagelaran Islamic Fashion Festival, ada niatan untuk menjadikan Jakarta dan Kuala Lumpur sebagai pusat mode busana muslimah dan muslim sedunia seperti halnya Milan dan Paris yg menjadi kiblat mode dunia dengan cita rasa 'kafir' :-) Dan di festival tersebut ternyata patokan busana muslimah dan muslim berbeda dengan yg selama ini dipakai oleh kebanyakan. Misalnya untuk wanita hanya sekedar menutupi seluruh tubuh dan rambut, leher bagian atas bisa saja terbuka. Begitu juga untuk pakaian laki2nya celana kedombrongan sampai menyapu lantai. Lagi pula banyak perancang yg beragama 'kafir' :-) Jadi di zaman sekarang selama jilbab, pakaian muslimah, muslim tidak diatur seperti misalnya tata cara shalat, berhaji maka 'pemahaman' pemakaian busana ini juga akan selalu penuh dinamika perdebatan tak kunjung henti. Produktif gak sih mendingan urusan soal perut, kemiskinan, akhlak yg seharusnya diprioritaskan. Salam l.meilany - Original Message - From: IrwanK To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, July 12, 2007 8:48 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:) Penyebutan kata kafir, meskipun (mungkin) secara terjemahan tidak salah, tetap kurang nyaman.. apalagi disampaikan di depan publik.. Kenapa bukan non muslim yang dipopulerkan ketimbang kafir? Maaf, saya sebenarnya gak punya ilmu banyak.. cuma berasa agak ngeganjel aja baca/dengar kata kafir keluar dengan lancarnya.. makanya jadi nyahut nih.. Tentu lain halnya kalau Alqur-an yang menyampaikan itu.. sebagai paparan.. atau bahan pelajaran bagi yang membaca/mempelajarinya.. CMIIW.. Wassalam, Irwan.K On 7/12/07, candle light [EMAIL PROTECTED] wrote: alhamdulillah...aku terharu lho dg isi milismu. sayangnya aku masih belum bisa berdakwah seperti itu. soalnya aku sendiri merasa belum pantas mendakwahi orang lain. karena itu juga aku memutuskan untuk keluar dari kelompok liqo. aku ga mau kehilangan mereka, ladang dakwahku. mereka menganggap ikhwan-akhwat liqo kedudukannya jauh lebih baik di mata Allah. pdhl khan sama saja. tergantung dari amal ibadah yg notabene hanya Allah-lah yg mengetahui. gimana mnrtmu? wassalam - sofie- rsa [EMAIL PROTECTED] efikoe%40gmail.com wrote: HARUS PAKE JILBAB LAH..:) ini salah satu kisah kawan2ku beberapa tahun yg lalu dan belum mengenakan kerudung saat itu, dan alhamdulillah saat ini semuanya yg berada di kisah itu sudah mengenakan kerudung. dan aku juga pernah kenal dengan salah seorang teman wanita dari milis, pada suatu saat dia berkenalan dgnku dan ku singgung ego kewanitaannya untuk tidak boleh disamakan dengan wanita kafir, dan Alhamdulillah karena ijin dari Allah, maka pada pertemuan berikutnya temanku ini sudah mengenakan kerudung. yg terus berada dikepalanya saat itu adalah saat aku menanyakan mengapa kamu nda pake jilbab?kenapa mau disamakan dengan wanita kafir? lalu bagaimana cara membedakan antara kamu dan wanita kafir? saat itu dia langsung nangis dan mengatakan bahwa selama ini nda pernah ada seorang pun yg bertanya itu kepada dirinya.:) mungkin karena kebiasan ceplas ceplosku.. sama spt temanku seorang mantan santriawati yg kebetulan saat itu satu penginapan dgnku, karena mengantarku melihat2 pesantren. dan saat kulihat dia
[wanita-muslimah] Penerimaan Anggota Baru YISC Al Azhar di Perpanjang s/d 19 Juli 2007
Untuk apa hidup? Hidup untuk apa? Tujuan hidup seorang muslim apa ya? Pacaran boleh ga sih? Apa benar poligami itu halal? Apa benar bunga bank itu riba? Bagaimana mencari ketenangan bathin disaat sulit begini? Apa bacaan Al Quran saya sudah benar? Dimana ya bisa ikut kajian dengan materi yang terstruktur? Dimana sih dapat teman gaul yang sholeh dan sholehah? Mungkin kita selama ini mencari jawaban di atas. Sama-sama yuk kita pelajari Islam dan nambah silaturahmi di... Y I S C ( Youth Islamic Study Club ) Al Azhar VISI : membangun komunitas belajar dan berakhlakul karimah MENERIMA ANGGOTA BARU Kegiatan Rutin Setiap Hari Minggu Bimbingan Study Quran (BSQ) Waktu belajar (08.00-10.00) Program untuk mempelajari bacaan Al-Quran dengan baik dan benar. Penempatan kelas berdasarkan kemampuan dan pemahaman peserta sesuai tes masuk, teridiri dari : - Tingkat Iqra;- Tajwid;-Tahsin;- Terjemah Study Islam Intensif (SII) Waktu belajar (10.00-12.00) Melalui SII kita distimulasi untuk mempelajari Islam dengan lebih komprehensif. Menggunakan metode diskusi interaktif, materi yang dibawakan mengenai : -Tauhid ; -Fiqh; - Sejarah; -Muamalah ; -akhlak dan lain-lain. Kegiatan lainnya meliputi: Cahaya Ramadhan Cahaya Masjid (CRCM) Mengisi Ramadhan dengan berbagai kegiatan seperti, shahur bersama kaum dhuafa, buka puasa bersama anak yatim, Itikaf, muhasabah, dll. Bakti Sosial (Baksos) Kegiatan social berupa pengobatan gratis, sunatan massal, donor darah, posko bencana alam, dll. Pembinaan adik asuh YISC (PAYISC) Pembinaan terhadap adik-adik dari kalangan keluarga kurang mampu. Selain menjadi donatur, civitas YISC dapat berperan aktif menjadi kakak asuh sebagai pengajar dan pendidik. Kegiatan Pengembangan Kepribadian Berupa Self Development Training, Kehumasan, Jurnalistik, Klub BAHASA, Tadabur Alam, Jambore, Tafaquh Fiddin Forum Cinta Ilmu (FCI) Diskusi Mengenai isu-isu aktual seputar politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hankam Forum Dialog (FORDIL) Dialog tentang agama dan permasalahan umum, dengan menghadirkan pembicara yang ahli di bidangnya Kajian Tafsir Tematik Manasik Haji,dll PERSYARATAN : § Usia 18-30 tahun § Fotocopy KTP/SIM § Pendidikan minimal SMU/sederajad § Pas Photo 2x3 (2 lbr), 3x4 (2 lbr) § Pendaftaran ; Rp.25.000,- § Iuran Semester I : Rp. 185.000,- PENDAFTARAN : Setiap hari s.d 29 Juli 2007 Pukul 10.00 s.d 19.00 WIB TEMPAT PENDAFTARAN : Sekretariat YISC Al-Azhar Komp. Masjid Agung AL-AZHAR Jl. Sisingamangaraja, Keb. Baru Jakarta Selatan 12110 Telp/Fax : 0217247444 CONTACT PERSON : Slamet : 99557723 ([EMAIL PROTECTED]) Alfin: 98028331 ([EMAIL PROTECTED]) Hendry : 99679856 Dian : 08558007500 - Don't pick lemons. See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Penerimaan Anggota Baru YISC AL Azhar di Perpanjang s/d 29 Juli 2007
Untuk apa hidup? Hidup untuk apa? Tujuan hidup seorang muslim apa ya? Pacaran boleh ga sih? Apa benar poligami itu halal? Apa benar bunga bank itu riba? Bagaimana mencari ketenangan bathin disaat sulit begini? Apa bacaan Al Quran saya sudah benar? Dimana ya bisa ikut kajian dengan materi yang terstruktur? Dimana sih dapat teman gaul yang sholeh dan sholehah? Mungkin kita selama ini mencari jawaban di atas. Sama-sama yuk kita pelajari Islam dan nambah silaturahmi di... Y I S C ( Youth Islamic Study Club ) Al Azhar VISI : membangun komunitas belajar dan berakhlakul karimah MENERIMA ANGGOTA BARU Kegiatan Rutin Setiap Hari Minggu Bimbingan Study Quran (BSQ) Waktu belajar (08.00-10.00) Program untuk mempelajari bacaan Al-Quran dengan baik dan benar. Penempatan kelas berdasarkan kemampuan dan pemahaman peserta sesuai tes masuk, teridiri dari : - Tingkat Iqra;- Tajwid;-Tahsin;- Terjemah Study Islam Intensif (SII) Waktu belajar (10.00-12.00) Melalui SII kita distimulasi untuk mempelajari Islam dengan lebih komprehensif. Menggunakan metode diskusi interaktif, materi yang dibawakan mengenai : -Tauhid ; -Fiqh; - Sejarah; -Muamalah ; -akhlak dan lain-lain. Kegiatan lainnya meliputi: Cahaya Ramadhan Cahaya Masjid (CRCM) Mengisi Ramadhan dengan berbagai kegiatan seperti, shahur bersama kaum dhuafa, buka puasa bersama anak yatim, Itikaf, muhasabah, dll. Bakti Sosial (Baksos) Kegiatan social berupa pengobatan gratis, sunatan massal, donor darah, posko bencana alam, dll. Pembinaan adik asuh YISC (PAYISC) Pembinaan terhadap adik-adik dari kalangan keluarga kurang mampu. Selain menjadi donatur, civitas YISC dapat berperan aktif menjadi kakak asuh sebagai pengajar dan pendidik. Kegiatan Pengembangan Kepribadian Berupa Self Development Training, Kehumasan, Jurnalistik, Klub BAHASA, Tadabur Alam, Jambore, Tafaquh Fiddin Forum Cinta Ilmu (FCI) Diskusi Mengenai isu-isu aktual seputar politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hankam Forum Dialog (FORDIL) Dialog tentang agama dan permasalahan umum, dengan menghadirkan pembicara yang ahli di bidangnya Kajian Tafsir Tematik Manasik Haji,dll PERSYARATAN : § Usia 18-30 tahun § Fotocopy KTP/SIM § Pendidikan minimal SMU/sederajad § Pas Photo 2x3 (2 lbr), 3x4 (2 lbr) § Pendaftaran ; Rp.25.000,- § Iuran Semester I : Rp. 185.000,- PENDAFTARAN : Setiap hari s.d 29 Juli 2007 Pukul 10.00 s.d 19.00 WIB TEMPAT PENDAFTARAN : Sekretariat YISC Al-Azhar Komp. Masjid Agung AL-AZHAR Jl. Sisingamangaraja, Keb. Baru Jakarta Selatan 12110 Telp/Fax : 0217247444 CONTACT PERSON : Slamet : 99557723 ([EMAIL PROTECTED]) Alfin: 98028331 ([EMAIL PROTECTED]) Hendry : 99679856 Dian : 08558007500 - Pinpoint customers who are looking for what you sell. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Palestina ..Oh... Palestina...
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Mulai kapan anda yakin ada ukhuwah islamiyah satriyo? Pak Ary, mungkin yang spt ini yang saya maksud. Saya melandaskan ulasan ringkas saya ttg ukhuwah berdasar ayat Qur'an tapi ada saja yang tidak peduli dan menganggap ini 'trademark' saya. Repot juga ngurusin yang begini. Lalu, Dana meneruskan, bahwa dugaannya benar yaitu 'keukhuwahan' (wah makin kacau grammarnya; bu Aisha, mohon jangan tanggapi dalam kurung ini ya ...) hanyalah 'angan2' dan tidak nyata. Tapi dia teruskan menyatakan bahwa dia menyerahkan apa itu ukhuwah islamiyah yang nyata, seolah dengan penjelasan saja, yang tadinya di awang2, di angan2 bisa nyata. Dana ini memang from another planet kali ya. Maaf Dana, saya katakan demikian karena seolah anda menutup mata pada adanya bukti ukhuwah ini di sekliling anda, you see it or not, and this is also your problem, seeing islam form non-muslim specs! Belum lagi ukhuwah di antara muslim yang terentang sejak zaman Rasulullah yang terukir manis dalam tinta emas dalam buku tarikh dan sirah (baca=siroh) Rasul, para shahabat dan para ulama kemudian. Ini sebetulnya diskusi tanpa empati tadi. mas satriyo bicara dalam konteks normatif, yang semua orang juga sudah tahu. Yang ditekankan oleh Bung Dana adalah pentingnya membumi, bicara realita, dimana sesungguhnya bagai fatamorgana. Memang Jaman Rasul jelas hal itu terlihat. Tapi begitu Rasul wafat, pertumpahan darah itu terjadi diantara orang-orang beriman. Bahkan diantara sahabat yang dijamin masuk surga sekalipun!! Dan itu terlihat juga sampai sekarang. Bahwa pada tingkatan personal itu lebih baik, tentu saja. Manusia pada dasarnya hanif. Tapi secara global, nation by nation, suku by suku, ukhuwah islamiyah tadi tidak bisa terlihat lagi. Bukankah mas satriyo juga bisa melihat itu? salam Ary Sayang sekali kali semua fakta itu you simply throw them down the drain, you flush them and regard them as NOTHING! What a pity! Kalo memang selama ini anda belum merasakan ukhuwah, atau, meminjam sarkasme Wikan, belum ada ukhuwah yang sesuai selera (kelompok) anda, well, that's your problem, not Islam's or other majority of muslims' problem. Face it! Anda ini miri banget dengan kaum yang di Qur'an itu minta serba ada instant, right this minute, misalnya, minta ditunjukkan adanya Allah dengan tangga ke langit, atau diturunkan hidangan dari langit. Dream on! Anda bagian dari Ummat. Anda bagian dari elemen yang menentukan mau spt apa ukhuwah itu. Ukhuwah itu dicari dan dijalani Bung, bukan di jelaskan dan didefinisikan agar nyata! --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan dana.pamilih@ wrote: Mengapa sesama muslim tidak bisa bersatu? Mana itu ukhuwah islamiyahnya pak Satriyo? Jadi benar dugaan saya, dg bukti2 yg pernah saya kemukakan, bahwa keukhuwahan itu cuma normatif dan hanya hidup dalam benak, bukannya sesuatu yg telah diterapkan. Kenyataannya tidak ada umat Islam yg mendalami arti keukhuwahan. Saya serahkan pada ahlinya untuk menjelaskan pada kita apa itu ukhuwah islamiyah yg nyata sehingga dapat saya terima secara logika beserta contoh2 soalnya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny ambon@ wrote: Kelihatan Palestina dua grup yang sekarang menonjol, Fatah dan Hamas. Tetapi, kalau mau dilihat secara terpernici maka akan ditemukan bahawa dalam Fatah tergabung berbagai organisasi berideologi agama,komunis, nasionalis etc. Disamping itu terdapat pula klan grup. - Original Message - From: L.Meilany To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, July 14, 2007 1:13 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Palestina ..Oh... Palestina... Masalahnya sekarang Palestina mana yg mau dibela? Palestina Hamas yg menduduki jalur Gaza atau Palestina Fatah yg dapat sokongan dari negara2 Eropa dan Israel? Palestina Hamas saling menyerang dengan Palestina Fatah. Akibatnya banyak Palestina Hamas ngungsi dibukakan jalan oleh Israel untuk menuju Suriah dan Mesir. Salam l.meilany - Original Message - From: rsa To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, July 09, 2007 2:18 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Palestina ..Oh... Palestina... Kalo ga mau peduli urusan ummat, ga usah panjang lebar kasih alasan! gitu aja ko repot! Buktikan dong ga pake nunggu wahyu s MGA buat membantu orang2 Palestina baik MUSLIM ataupun KRISTEN yang dibantai ZINONIS YAHUDI bersama antek2 mrk di GEDUNG PUTIH dan ISTANA WESMINSTER, cukup dengan Al-Qur'an dan Hadis! satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan ma_suryawan@ wrote: Assalamu'alaikum, Saya sampai sekarang masih suka heran, kenapa banyak sekali
[wanita-muslimah] Re: Pemaksaan Kehendak - ADAKAH dalam Islam
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Ary, Saya tidak melarang siapa-siapa. Coba cek lagi. Adapun Ahmadiyah, karena kesesatan ajaran mereka, ulama di penjuru negeri Islam menyatakan bahwa mereka sesat karena tidak sesuai dengan ajaran Islam spt dibawa oleh Rasulullah. Jadi jangan salah pak. Apa otorisasi saya buat melarang. Jelas ya pak? Yang pasti anda mengendorse perilaku tidak islami. Anda setuju dengan gaya-gaya anarkis, menghujat, menganiaya dan menzalimi mereka. Anda boleh tidak setuju. Semua muslim di seluruh dunia boleh tidak setuju dengan Ahmadiyah, tapi sebagai seorang muslim juga, kita harus sadar adalah amanah bagi seorang muslim untuk berlaku adil. Yang paling mudah ukurannya adalah apakah kita mau diperlakukan seperti itu. Saya yahudi dari segi apa? Pak Ary bisa kan buka Qur'an dan simak list sifat Yahudi yang Allah beritakan pada kita? Apa ada di sana yang anda nisbatkan ke saya? Kalo dari pernyataan saya jelas, saya menekankan bahwa Ahmadiyah MIRIP SEPERTI Yahudi, dalam konteks mengeksploitasi kekerasan oleh pihak lain untuk mencapai tujuan mereka. Betul kan? Jelas kan? Paham kan Pak? Jadi saya tidak asal tuding, saya mengANALOGIKAN. Tapi terserah pak Ary kalo ingin menambahkan label yahudi, di antara label lain kepada saya. Itu murni hak anda lho mas, sesuai HAM, bukan sesuai AL-QUR'AN. ;-) Saya juga TIDAk NGAWUR mas satriyo. Semua label yang saya berikan kepada Anda itu punya dua fungsi: - Membela orang yang anda labeli dng. hal yang sama - Memperlihatkan bahwa anda tidak lebih baik dari yang anda labeli. Semuanya ada rasionalnya, termasuk soal yahudi di atas, sesuai dengan pemahaman Anda sendiri. Anda tuduh Ahmadiyah mengeksploitasi kekerasan oleh pihak lain untuk mencapai tujuan mereka. Lha bagaimana Anda memandang pembelaan anda terhadap perilaku teror di Indonesia dengan selalu menyalahkan Amerika itu? Kalau anda bilang itu sesuai dengan Qur'an, ya begitu juga label yahudi yang saya tempelkan ke anda, sesuai dengan Al-Quran. Apa perlu saya beberkan bukti-bukti bahwa anda tukang fitnah, tersesat dll.? Jadi tidak asal saja orang itu main klaim 'saya Islam' tapi aqidah mereka tidak Islam. Aneh kan pak? Sekali lagi, hak bapak kalo memang menurut bapak Ahmadiyah itu Islam. Atau hak bapak untuk tidak melarang mereka mengaku Islam. Tapi mereka juga yang tidak menerima klaim mereka berdasarkan sejumlah data akurat. Fair bukan pak? Apa ini khas Yahudi? Memaksakan kehendak kan memang subjektif pak. Iya kan? Oh, tidak. Sangat jelas sebetulnya, dalam hal ini yang memaksakan kehendak itu Anda mas satriyo. Anda memaksa orang itu berbuat tidak sesuai dengan keinginannya PADAHAL tidak merugikan yang lain. Sudah jelas mereka merasa Islam, bersyahadat yang dua itu, walaupun mereka tambahi dengan yang lain. Anda boleh tidak mengakui mereka Islam, tapi anda TIDAK BERHAK melarang-larang mereka mengklaim bahwa mereka Islam, seperti mereka juga TIDAK BERHAK melarang-larang anda bilang anda itu islam. Termasuk bagi bapak tidak apple to apple, tapi bagi saya apple to apple. Yang jelas, tidak ada tuh dari kalangan muslim spt saya yang haus darah, lasykar perang salib dan yahudi ini, yang pernah membunuh nabi palsu, termasuk membunuh nabi palsu yang bernama Mirza Ghulam Ahmad. Pak Ary mengacu ke pembunuhan nabi palsu yang mana yaaa ...? Maaf kalo saya salah persepsi. Ya memang anda salah persepsi. soal nabi palsu saya berikan sebagai contoh, karena Anda cerita dengan interpretasi yang salah ttg. Abu Bakar ngejar-ngejar penolak pajak. salam Ary salam, rsa --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 ary.setijadi@ wrote: mas satriyo, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa efikoe@ wrote: MAsalahnya, sudah dari puluhan tahu lalu, AHMADIYAH itu dilarang. tapi ngeyel. Apa kita punya hak untuk melarang orang tidak mengaku sebagai Islam? Ketika orang itu bangga sebagai orang Islam, menunjukkan perilaku yang tidak membawa kerusakan, apa pantas kita melarang-larang? sekarang setelah merasa mampu untuk melawan, terutama dengan support media lokal dan asing, juga ummat muslim yang 'awam' soal AHAMDIYAH ini, mereka makin unjuk gigi dan mirip spt yahudi yang pake dalih holocaust buat meraih iba dunia! jangan-jangan mas satriyo sendiri yang bersifat yahudi. PAKSAAN? Yang maksa itu siapa? Anda sendiri gimana? Bukan sama saja anda memaksakan kehendak, menyuarakan Ahmadiyah yang memaksakan kehendaknya juga untuk diterima sebagai ISLAM Ini sih debat kusir... Oh jadi menurut mas satriyo, yang namanya menyuarakan/berdakwah dengan memberikan keterangan yang TIDAK MENYINGGUNG YANG LAIN itu memaksakan kehendak? padahal jelas sesat krn mengklaim ada NABI+MAHDI+MASIH dalam satu wujud, Mirza Ghulam Ahmad? Jadi siapa yang mulanya maksa?
Re: [wanita-muslimah] Re: Palestina ..Oh... Palestina...
Sebentar, sebentar... Dana yang sudah dikumpulkan di event 1 man 1 dolar tempo hari itu, disetor kemana? Nyampe ke Palestina ga? Kalau nyampe, yg nerima Faksi Hamas apa Fatah? Atau bagaimana? Salam, Kinantaka On 7/9/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: saya tidak mengatakan mana yang lebih dulu, mana yang belakangan ... soal palestina ini sudah berlangsung lama, hampir 60 tahun juga disebabkan kurangnya kepedulian dari negara2 Arab lain di sekitarnya. Coba saja lihat, saat Hamas berjuang di Gaza, pemimpin Arab dan Israel malah ketemuan. Sementara permasalahan muslim di Indonesia juga tidak kalah banyak, Mas, termasuk soal TKI/TKW tadi. Kalau memang umat muslim solider, mestinya ... okelah kita bisa dukung Palestina, tapi negara2 Arab perlakukan juga sodara2 muslim kita yang bekerja di sana dengan baik. Jangan disiksa dan dianiaya. Kalau soal dukungan Mesir ke Indonesia waktu perang kemerdekaan itu hal yang bagus. Tidak usah dipermasalahkan. Dukungan Indonesia ke Palestina juga hal yang bagus. Tapi jangan sampai dukungan itu sendiri mengalahkan kepentingan umat muslim Indonesia. Bukan begitu? salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 7/9/07, rsa [EMAIL PROTECTED] efikoe%40gmail.com wrote: Jadi maksud wikan, dahulukan masalah tkw/tki, palestina urusan belakangan? wah kalo dulu mesir spt ini, tentu akan lambat ya yang mendukung kemerdekaan negeri muslim Indonesia dari jajahan/kolonialisme kafir belanda ... [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Fwd: Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
Argumen mba Hana bahwa perempuan Muslim berjilbab agar dapat dibedakan dari para kafir/non Muslim, sementara ini terpatahkan. Mungkin rasanya lebih enak kalau dikatakan, ternyata busana jilbab Muslimah ada persamaannya dengan sejarah dan kebiasaan berpakaian sebagian non Muslim! Dan ini sama sekali nggak mengganggu kepada motivasi masing2 untuk berjilbab. Dalam dunia yang kenyataannya beragam ini, kan lebih enak berpegang pada the common ground, sinergi dan kesamaan2 seperti itu, ketimbang fokus pada persepsi yang salah tentang perbedaan? Gimana mba Hana? Salam Mia == HANA: hingga turunlah ayat itu, namun berhubung hanya diyakini oleh kaum muslimahnya saja yg kemudian langsung mengulurkan kerudungnya hingga ke dada, sedangkan wanita2 yahudi dan nasrani tetap dengan kebiasaannya, yaitu tidak menjulurkan kerudung itu hingga ke dada, namun hanya dilampirkan ke belakang saja. spt Bunda Theresia dan para suster2 -:) RITA: Terima kasih atas reply Anda tapi apakah jawaban Anda itu sudah berdasarkan data yang benar? Mohon saya diberikan pencerahan karena setahu saya Ibu Theresa memakai pendekatan baju sari India (untuk mendekatkan diri dengan kaum miskin di Calcutta yang menjadi tempat ia mengabdi) sebagai salah satu Seragam biarawatinya. Para biarawati Katholik kebanyakan memakai baju warna gelap yang tertutup dan kebanyakan hanya menunjukkan muka dan telapak tangan alias TIDAK MEMPERLIHATKAN sama sekali dadanya/cleaveage. Apalagi biarawati dari gereja Eastern Orthodox (PCMIIW) maka mereka ya memakai baju PERSIS dengan apa yang disebut BUSANA MUSLIMAH ala Nino Warisman alias bukan jilbab gaul model Ineke Kosherawati...:- Setahu saya, pada umumnya para biarawati memakai busana dan jubah hitam (disebut Isarosa menurut situs Search.com) lalu ditambah lagi dengan MENUTUPI seluruh dada dan leher hingga rambutnya dengan kain penutup warna putih sehingga hanya WAJAH dan TAPAK TANGAN yang nampak, lalu ditutup sekali lagi dengan kain hitam di kepala sampai sepanjang pundak. Memang ada biarawati yang memakai rok selutut (banyak dijumpai di negeri tropis) tapi setahu saya mereka menutup rapat-rapat DADANYA..:-))). =
[wanita-muslimah] Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
Aku baca di koran/media mana ya, yang membuka acara Islamic Fashion Show ini adalah Imam Faisal Rauf, pimpinan Yayasan apa namanya, Muslim for Advancement, something like that. Rupanya blio lagi di Jakarta yah. Yang aku tahu Imam Faisal ini dulu imamnya mesjid di West Broadway, NY - tempat aktivitasnya tarikat sufi orang Turki, dan karena deket Soho dan Village, jamaahnya banyak artis2 ! salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Soal, rujukan mode atau mecca of fashion, apakah menurut bu Meilany dari para aktifis penggiat mode busana muslim dan muslimah itu ada mereka yang paham aturan aurat? Sekiranya tidak ada ya wajar saja buat mereka mode adalah mode, sekalipun dengan embel2 muslim/muslimah. Karena sejujurnya, yang Allah sebutkan itu pakaian/busana taqwa, bukan busana muslim/muslimah. Jadi menjadikan pernak-pernik yang terjadi di dunia mode dan dikaitkan dengan aturan Allah buat menutup aurat nampaknya tidak relevan dan signifikan, sister ... eh ... ma'a. ;-] salam, rsa --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany wpamungk@ Di pagelaran Islamic Fashion Festival, ada niatan untuk menjadikan Jakarta dan Kuala Lumpur sebagai pusat mode busana muslimah dan muslim sedunia seperti halnya Milan dan Paris yg menjadi kiblat mode dunia dengan cita rasa 'kafir' :-) Dan di festival tersebut ternyata patokan busana muslimah dan muslim berbeda dengan yg selama ini dipakai oleh kebanyakan. Misalnya untuk wanita hanya sekedar menutupi seluruh tubuh dan rambut, leher bagian atas bisa saja terbuka. Begitu juga untuk pakaian laki2nya celana kedombrongan sampai menyapu lantai. Lagi pula banyak perancang yg beragama 'kafir' :-)
[wanita-muslimah] UU Negara Muslim mengenai Poligami
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0707/16/swara/3689815.htm Senin, 16 Juli 2007 Perkawinan UU Negara Muslim mengenai Poligami Ayang Utriza NWAY Tidak sedikit orang yang menyatakan ketidaksetujuannya jika poligami dilarang negara. Lebih baik memberi syarat ketat kepada lelaki yang ingin berpoligami. Jika melanggar, ia harus dikenai sanksi berat. Ada beberapa hal menarik untuk menilai kembali pandangan seperti ini. Apakah KHI (Kompilasi Hukum Islam) tahun 1991 tidak menerapkan syarat ketat bagi yang ingin poligami? Bagaimana pula UU di negara-negara Islam memandang poligami? Benarkah Islam membolehkan poligami? Pasal 55 sampai Pasal 59 KHI menetapkan syarat ketat bagi lelaki yang akan poligami. Bahkan, saya menilai hampir mustahil seorang lelaki dapat memenuhi syarat dalam KHI. Pasal 55 Ayat 2 misalnya, menyebutkan lelaki yang akan poligami harus adil kepada istri dan anaknya. Jika tidak adil, maka orang tersebut dilarang berpoligami (Ayat 3). Masalahnya, bagaimana membuktikan seorang itu adil atau tidak? Adil merupakan sifat dan kualitas yang tak dapat dinilai siapa pun. Dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam QS. 4:29 bahwa lelaki tidak akan mungkin berbuat adil. Satu contoh lagi betapa KHI mempersulit poligami. Pasal 57 menyebutkan tiga kondisi yang membolehkan lelaki poligami: istri tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai istri, atau sakit yang tak dapat disembuhkan, atau mandul. Kenyataannya, hampir semua lelaki yang poligami mempunyai istri sempurna: ibu rumah tangga yang baik, melahirkan anak yang lucu dan sehat. Negara-negara Muslim Mengenai sanksi, persoalannya, perempuan selalu menjadi korban praktik itu. Untuk memberi perlindungan kepada perempuan, negara harus melarang poligami. Sebagai perbandingan kita melihat undang-undang negara Muslim lainnya dalam memandang poligami. Tunisia, selain Turki, melarang poligami sejak tahun 1958. UU perkawinan 1958 yang diperbarui 1964 menyatakan hukuman pelaku poligami adalah satu tahun penjara dan denda 240.000 franc (Pasal 18). Dua negara Muslim di Benua Eropa pun melarang praktik poligami, yaitu Uzbekistan dan Tajikistan. UU Pidana Uzbekistan Nomor 2012-XII Tahun 1994, Pasal 126 menyatakan, Poligami, yaitu hidup bersama dengan paling sedikit dua perempuan dalam satu rumah, dihukum denda 100 hingga 200 kali gaji minimal bulanan, atau kerja sosial sampai tiga tahun, atau dipenjara hingga tiga tahun. UU Pidana Tajikistan dalam Pasal 170 menyatakan, Poligami, melakukan pernikahan dengan dua perempuan atau lebih, dihukum denda 200-500 kali gaji minimal bulanan, atau kerja sosial hingga dua tahun. Negara Muslim lain, seperti Maroko, Irak, Yaman, Jordania, Mesir, Aljazair, dan Pakistan, meski tidak secara tegas melarang, tetapi menerapkan syarat ketat dan memberi sanksi berat bagi pelanggarnya, sama seperti Indonesia. UU Maroko al-Mudawwanah 1957, diperbarui 2004, Pasal 31 menyatakan, poligami dilarang jika suami dikhawatirkan tidak dapat berbuat adil. Pasal itu juga memberi hak bagi perempuan mengajukan cerai jika si suami poligami (Badriyyah) al-'Iwadi, Masa'il Mukhtarah, Kuwait, 1982:29-38). UU Irak 1959 (sebelum invasi AS) Pasal 3 melarang poligami, kecuali ada kondisi yang membolehkannya seperti dalam Ayat 4, yaitu berkecukupan harta untuk menghidupi istri-istrinya dan ada kemaslahatan. Jika dikhawatirkan tidak dapat berbuat adil, maka poligami dilarang seperti dinyatakan dalam Ayat 5. Pelanggarnya dihukum satu tahun penjara dan denda 100 dinar (Ayat 6). UU Yaman 1974 Pasal 11 melarang poligami, kecuali atas izin pengadilan dengan kondisi istri mandul atau punya penyakit yang tak dapat disembuhkan. Adapun Pasal 19 UU Jordania 1976 memberi ta'lik talak bagi wanita. Mereka berhak minta janji suami tidak akan poligami. Jika dilanggar, istri dapat mengajukan cerai ke pengadilan. Maqasid al-Syari'ah UU Aljazair 1981 Pasal 4 sebenarnya melarang poligami, tetapi dibolehkan jika terpaksa. Pengecualian ini tidak berlaku bagi mereka yang tak dapat berbuat adil atau tak ada alasan syar'i dan izin istri. Istri boleh mengajukan ta'lik talak, yaitu janji suami tidak akan poligami. Jika suami poligami, istri dapat mengajukan cerai (Pasal 5). UU Pakistan tahun 1964 memberi hak bagi istri mengajukan cerai ke pengadilan jika diperlakukan tidak baik/adil. Menilik UU negara-negara Muslim ini, tampak persyaratan poligami sangat sulit dan praktis mustahil dipenuhi. Begitu juga sanksi bagi yang melanggar cukup berat. Tidak adanya larangan yang tegas terhadap poligami, karena ulama dan umat Islam berpatokan pada QS. 4:3 yang mengisyaratkan kebolehan poligami. Namun, apakah teks ayat tersebut menutup kemungkinan menciptakan hukum yang lebih adil? Semua hukum Islam punya tujuan (maqasid al-syari'ah). Menjaga kemaslahatan adalah tujuan utama hukum Islam. Oleh karena itu, 'Allal al-Fasi (m. 1974), ulama pembaru dan tokoh nasionalis Maroko, dalam Maqasid al-Shari'at al-Islamiyyat wa Makarimiha (1991:181-185) mengajukan tiga alasan mengapa poligami harus dilarang
[wanita-muslimah] Perempuan dan Dunia Politik
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0707/16/swara/3689927.htm Senin, 16 Juli 2007 RUU Perempuan dan Dunia Politik Hj Nidalia Djohansyah Makkie Seiring dengan bergulirnya pembahasan RUU paket politik di lembaga legislatif saat ini, berbagai isu tentang perempuan juga tak luput dari pembicaraan, yaitu menyangkut kuota kursi 30 persen di parlemen bagi perempuan. Hingga kini perkembangan wacana perempuan di ruang politik masih terjebak dalam perdebatan tentang partisipasi dan representasi yang mengarah pada indikator normatif kuantitatif. Sebagai tindakan khusus sementara (affirmative action) kuota tidak boleh melupakan kualitas dari representasi tersebut. Dialektika perempuan dan politik mestinya tidak hanya berbasis pada materi partisipasi dan representasi, melainkan seluruh aspek, termasuk sejarah patriarki yang menjadi dasar ideologi penindasan terhadap perempuan. Maka, indikator kuantitatif (termasuk kuota) menjadi prinsip untuk menegakkan moralitas politik terhadap realitas penindasan dan penyingkiran perempuan. Berbicara kesetaraan, menurut saya berarti bagaimana memberi tempat bagi perempuan mengisi peran dan posisi di berbagai aspek kehidupan dengan mendapat hak dan kewajiban sama. Sedangkan bicara keadilan diarahkan pada terlepasnya kaum perempuan dari diskriminasi, keterbelakangan, dan kekerasan. Perempuan di parlemen Representasi perempuan di parlemen bisa dikatakan menyedihkan. Data menunjukkan, dari 500 anggota parlemen, jumlahnya dari 11,4 persen pada Pemilu 1997 menurun menjadi 8,9 persen pada Pemilu 1999. Sedangkan dari 550 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2004-2009, anggota perempuan hanya 12 persen. Di tingkat DPRD bahkan jumlahnya semakin kecil, hanya 7-8 persen. Yang lebih memprihatinkan, ada satu kabupaten yang anggota DPRD-nya tidak ada perwakilan dari perempuan. Sedari awal perempuan sudah sulit terjun ke dunia politik sebab ada anggapan dunia politik adalah dunia laki-laki. Belum lagi ketika mereka harus bersaing dengan politisi laki-laki yang sudah diuntungkan dengan sistem dan pola kerja yang tidak ramah perempuan seperti rapat yang tak kenal waktu sementara peran tradisional perempuan sebagai ibu rumah tangga harus tetap dijalani. Tuntutan terhadap partisipasi politik perempuan di Indonesia dimulai jauh sebelum kemerdekaan, yaitu ketika formal dibahas pada Kongres Perempuan Indonesia V Tahun 1938 di Bandung. UU Nomor 12 Tahun 2003 Pasal 65 juga menyebut keterwakilan perempuan dalam parlemen sekurang-kurangnya 30 persen. Kenyataannya, kuota tersebut hanya dalam tahap pencalonan saja, artinya bukan berada di posisi nomor urut jadi. Ditambah lagi pada Pemilu 2004 yang lalu tidak ada sanksi bagi partai yang tidak memenuhi kuota tersebut. Tindakan ini merupakan bentuk diskriminasi positif yang berdasarkan prinsip perlindungan HAM yang dijamin dalam UUD dan UU No 7/1984. Affirmative action melalui kuota bukan hal baru. Negara-negara lain juga menetapkan kuota bagi perempuan dalam konstitusinya. Sebagai contoh, di Swedia kuota perempuan di parlemen adalah 42 persen, Denmark 38 persen, dan Norwegia 36 persen. Adanya kuota tersebut tidak bisa diartikan sebagai bentuk belas kasihan atau tuntutan mengemis perempuan. Penelitian menunjukkan, untuk dapat memengaruhi kebijakan secara substansial, perlu ada representasi minimal 30 persen dalam proses pengambilan kebijakan. Perlu pendukung Namun, partisipasi politik perempuan tidak bisa diselesaikan hanya dengan adanya sistem kuota. Apalagi, Pasal 65 Ayat 1 UU Pemilu Tahun 2003 hanya menyebutkan kata dapat, bukanlah keharusan. Perlu tindakan pendukung yang mendorong pemenuhan kuota tersebut sejak proses pencalonan di dalam partai politik. Alasannya, KPU menyebutkan, tidak ada partai politik peserta Pemilu 2004 yang berhasil memenuhi kuota 30 persen pada seluruh daerah pemilihan. Persoalan di atas terjadi karena beberapa hal. Pertama, Pasal 65 Ayat 1 UU Pemilu sifatnya imbauan, tidak mengikat. Hal ini terlihat dengan tidak adanya sanksi bila kuota tersebut tidak dipenuhi partai politik. Kedua, calon anggota legislatif perempuan masih ditempatkan pada urutan nomor sepatu dalam daftar pencalonan, hanya dijadikan penarik suara pemilih. Ketiga, akses partisipasi kader politik perempuan dalam partai politik perlu dibuka lebar. Termasuk bagaimana menciptakan calon anggota legislatif perempuan yang berkualitas yang memiliki program dalam memperjuangkan kepentingan perempuan di parlemen. Keempat, pendidikan politik masih rendah di kalangan perempuan untuk berpartisipasi dalam perjuangan kepentingan perempuan. Perlu sosialisasi di kalangan pemilih perempuan bagaimana memilih partai politik maupun calon anggota legislatif yang memiliki program pemberdayaan perempuan serta memiliki keberpihakan terhadap perempuan. Upaya menciptakan produk legislasi yang memerhatikan kepentingan perempuan, keterwakilan perempuan di parlemen, dan lingkungan politik yang ramah perempuan menyisakan begitu banyak pekerjaan rumah. Komitmen dari
[wanita-muslimah] Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Numpang nimbrung : Masalah jilbab selalu gak pernah bosan2nya dibahas. (deleted) Produktif gak sih mendingan urusan soal perut, kemiskinan, akhlak yg seharusnya diprioritaskan. Terima kasih atas tanggapan Anda Masalahnya, menurut saya, bukan soal produktif atau kontra produktifnya diskusi soal jilbab ini tapi lebih pada salah atau benarnya suatu KLAIM yang dipakai sebagai dasar argumen para penyeru busana tradisional Timur Tengah ini yang menurut saya tidak proporsional. Ibu Hana melalui posting yang diforward Pak Satriyo mengklaim bahwa petunjuk memakai busana tradisional Timur Tengah itu KARENA perempuan Muslim harus berbusana yang sedemikian rupa sehingga BERBEDA DARI PEREMPUAN KAFIR. Klaim itulah yang saya permasalahkan. Setahu saya klaim itu KELIRU karena JUSTRU sebaliknyalah, busana yang di Indonesia disebut sebagai Busana Muslimah itu adalah busana para wanita YAHUDI dan KRISTIANI dari kasta sosial yang tinggi, dari kawasan Timur Tengah, yang telah lahir (established) sejak sebelum Islam ada. Jejak-jejak tersebut masih diabadikan oleh (sebagian besar) penganutnya yang saleh baik pada kegiatan rohani (dalam upacara pemakaman, perkawinan dll) maupun keseharian (oleh para biarawati). Terakhir saya melihat biarawati itu dalam film DaVinci Code dimana ada seorang suster Katholik memakai busana yang tertutup sangat rapat kecuali wajah dan telapak tangannya saja. Itu sebabnya saya minta pencerahan agar klaim dalam posting yang disebarluaskan Pak Satriyo tersebut diberi DASAR HUKUMNYA. Jika dari Quran, di surah manakah ia berada, dsb. Karena sebagai ummat Islam yang (berusaha untuk bisa menjadi) baik, saya berusaha meluruskan sesuatu yang tidak benar. Jika memang klaim Bu Hana itu secara ilahiah benar, maka kita bisa meminta FPI (misalnya) agar segera mengingatkan para biarawati yang telah mem-fait acompli busana Muslimah sebagai seragam mereka toh? (dengan ilustrasi pengembangan ini saya harap Ibu bisa lihat sekarang, bahwa klaim ini bisa jadi soal yang sangat-sangat serius) . Dan sebaliknya, jika klaim tersebut KELIRU, sebagai umat Islam yang baik, saya berharap para penyeru klaim yang keliru itu AGAR MENGKOREKSINYA. Paham ya Bu, apa yang saya permasalahkan disini? salam, rita
[wanita-muslimah] PERSEPSI SEJARAH YANG SALAH KAPRAH
Atas izin mas Nidlol. Semoga bermanfaat sebagai bahan masukan seputar 'manipulasi' data sejarah atas nama metode ilmiah. salam, satriyo === Runtutan kisah kehidupan anak manusia terus-menerus tertoreh dalam bentangan sejarah. Segala kejadian masa lalu adalah pelajaran berharga yang merupakan materi studi dan kontemplasi bagi setiap umat di zaman berikutnya. Sebuah kesalahan besar, jika anak-anak zaman kini sama sekali tidak mengerti akan apa yang terjadi pada masa lalu. Sebuah komunitas mutakhir yang buta akan sejarah para pendahulunya, adalah komunitas yang tidak akan pernah bisa belajar, bangkit, ataupun berkembang. Tapi ada dosa dan kesalahan yang lebih parah dari hal ini, yaitu memahami masa lalu tidak sebagaimana adanya. Yang pertama adalah jahlun basîth (ketidaktahuan), sedang yang kedua ini adalah jahlun murakkab (kesalahpahaman). Dua-duanya merupakan sumber petaka. Wa `l-iyâdlu bi'llâh! Demikianlah Umat Islam. Semakin paham umat ini akan masa lalunya, semakin cerah pula masa depan mereka. Semakin mengerti umat ini akan segala kejadian sejarahkhususnya semenjak zaman Rasulullah saw. dan para sahabat beliau, semakin tajam pula pola pandang dan paradigma pikir mereka dalam melihat realitas dan menyikapi keadaan. Begitupun sebaliknya; semakin buta umat ini akan segala petunjuk masa lalu, semakin keruh pula sorot mata mereka dalam memahami esensi kenyataan, dan semakin memuncak pula kebimbangan serta kebingungan mereka dalam mencari solusi yang sehat dan tepat untuk segala problematika kontemporer dalam aneka ragam dimensi kehidupan. Tapi di atas itu, ada potensi kehancuran lainnya yang jauh lebih mengerikan, yaitu melihat gambaran masa lalu umat ini tidak sebagaimana adanya. Ya, ada yang lebih parah dari sekedar buta, yaitu menggunakan kacamata yang salah. Ada yang lebih berbahaya dari sekedar tidak tahu, yaitu memahami sebuah realitas secara keliru. Yang terakhir inilah yang `menjiwai' sekian besar kesalahan persepsi para `penduduk zaman kontemporer' atas sejarah masa lalu umat Islam, khususnya sejarah para Shahabat r.a. Padahal semua orang tahu, bahwa kejadian-kejadian sejarah adalah realitas masa lalu yang telah terjadi, dan bukannya prediksi-prediksi masa depan yang diduga akan muncul. Semua orang tahu, bahwa kejadian masa lalu adalah kenyataan yang kita lihat, bukan skenario yang kita buat. Berbagai tulisan `aneh' di beberapa media dan berbagai penyampaian `menggelikan' dalam beberapa forum diskusi mengenai permasalahan di atas, tidak lain adalah konsekwensi logis dari common mistakes dan wawasan yang salah kaprah terhadap lembaran-lembaran sejarah para pendahulu umat ini, baik di sisi validitas paparan- paparan kejadian, maupun di sisi pemahaman akan sebab dan motivasi kausatif. Artinya, ada dua sebab dominan yang mendasari persepsi yang salah ataupun kesimpulan yang keliru tentang wajah historis para Shahabat, yaitu jawaban yang keliru atas pertanyaan Bagaimana, dan tafsiran yang juga keliru atas permasalahan Mengapa. Salah satu tema determinan yang telah terbungkus oleh sekian banyak kesalahan dalam pemaparan dan pengartian sejarah adalah kejadian- kejadian di masa Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a., yang tentu saja membawa beruntun dampak dan beragam konsekwensi dalam berbagai disiplin ilmu dan bermacam tema bahasan. Entah berapa banyak deskripsi yang ahistoris dan analisa yang kontra realitas terhadap masa-masa paling mendebarkan dalam sejarah para Sahabat ini; masa- masa yang memang diinformasikan oleh Rasulullah saw.ketika masih hidupsebagai al-Fitnah (bencana; ujian). Artikel super ringkas berikut akan sedikit mendedah faktor dominan mengapa kesalahkaprahan di atas bisa terjadi, dan sedikit memberikan stimulan untuk proses mendapatkan gambaran akan wajah sosio-historis yang obyektif dari kejadian yang jika kita selami akan memunculkan ratusan hikmah berharga tersebut; tentunya dengan selalu memohon kepada Allah Ta'ala agar kita tidak terjebak terhadap apa yang sedang dikritisi oleh tulisan ini sendiri. * * * Secara fundamental, kita bisa menelaah dengan cermat bahwa paling tidak ada tiga faktor terbesar yang memicu fenomena kesalahkaprahan persepsi terhadap wajah sejarah Shahabat r.a. di kalangan beberapa pengkaji. Pertama, karena adanya adanya pre-asumsi yang keliru dalam diri pengkaji. Dugaan-dugaan awal yang keliru ini akan mengantarkannya pada pembacaan yang salah atas data-data sejarah, dan penafsiran yang keliru terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung; sebab pada saat itu ia tengah memposisikan dirinya sebagai sutradara yang berusaha memasangkan skenario-skenario asumtif (adh-dhan) dalam aktor-aktor sejarah yang tengah dikajinya. Setiap tokoh dalam realitas masa lalu itu pun kemudian menjadi harus menuruti alur cerita yang telah terkarang dalam memori 'kreatif' (baca: 'nâshiyah kâdzibah khâthi'ah') yang telah tersemat dalam diri sang pengkaji. Misalnya, dengan landasan psikologi personal dan pengalaman sosio-
[wanita-muslimah] Fwd: HEGEMONI KEBUDAYAAN BARAT-SEKULAR TERHADAP PESANTREN; ANALISIS SEJARAH
Undangan Diskusi Pembicara : Tiar Anwar Bachtiar Tema : HEGEMONI KEBUDAYAAN BARAT-SEKULAR TERHADAP PESANTREN; ANALISIS SEJARAH Tempat : INSISTS Waktu : Sabtu 21 Juli 2007 Jam 10:00 s/d12:00 Sinopsis Gempuran peradaban Barat terhadap Islam tidak hanya menyerang ekonomi dan politik umat. Lebih dari itu, Barat rupanya cukup sukses melakukan serangan terhadap jantung-jantung budaya umat. Salah satu yang tak luput dari serangannya adalah pesantren. Sudah ratusan tahun, pesantren menjadi jantung budaya umat Islam, paling tidak di Indonesia. Pesantren sejak lama telah menjadi benteng konservasi ajaran Islam paling kokoh. Sejarah pesantren itu sendiri tidak bisa dilepaskan dari sejarah Indonesia. Kolonialisme Belanda yang bercokol cukup lama di bumi Nusantara ternyata tidak cukup kuat menantang kekokohan pesantren. Bahkan, dari pesantrenlah muncul perlawanan- perlawanan signifikan terhadap psukan kolonial. Namun pada perjalanannya, ketika invasi militer tidak cukup kuat merobohkan sendi-sndi pesantren, justru sendi-sendi itu terlihat roboh satu per satu ketika kolonialisme telah hengkang dari bumi Indonesia. Pilar-pilar pesantren justru dengan relatif cukup mudah dirobohkan melalui suatu serangan budaya yang begitu dahsyat pasca kemerdekaan Indonesia. Menghadapi serangan budaya ini, pesantren kelihatan terbata-bata dn kehilangan arah. Akhirnya, bukan sedikit pesantren yang--terpaksa atau tidak, disadari atau tidak--menyerah dalam telikungan kebudayaan-Barat. Tidak sedikit pesantren yang hanya tinggal namanya. Isinya tidak lebih dari pada umumnya lembaga-lembaga pendidikan yang telah dipengaruhi pemikiran Barat-sekluer. Bagaimana itu terjadi? Diskusi kali ini akan mejelaskan masalah itu secara penjang-lebar melalui pendekatan historis. Biodata Pemateri: Tiar Anwar Bachtiar. Lahir di Ciamis Jawa Barat, 20 Juni 1979. Nyantri di Pesantren Persatuan Islam 19 Bentar-Garut dari tahun 1991- 1997. Menyelesaikan S1 di Jurusan Sejarah Universitas Padjadjaran tahun 2002 dan tengah menunggu sidang Tesis di Departemen Sejarah Universitas Indonesia. Saat ini selain mengajar di Pesantren Persatuan Islam 19 Bentar-Garut dan di Ma'had Aly Baiturrahman Garut, juga menekuni penerjemahan dan menulis. Sekitar 7 buah buku sudah ditejemahkannya dan 3 buah buku sudah ditulis. Buku yang sudah ditulis antara lain: Pergolakan Pemikiran Kaum Muda Persis (2005), Hamas; Kenapa Dibenci Amerika (2006), dan Ayat-Ayat Penyejuk Hati (2007). Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message ---