Rekan IAGI sekalian ysh:
Berdasarkan terminologi yang tertera dalam PerMen ESDM no.5/2012, pasal 1 ayat
1: migas non konvensional adalah migas yang diusahakan dari reservoir tempat
terbentuknya migas (seperti yang disampaikan mas Noor sebelumnya) dengan
permeabilitas yang rendah antara lain sha
Mas RDP dan rekan IAGI sekalian,
Sepakat dengan yang mas Vicky uraikan di bawah. Bahkan kalau boleh sedikit
lebih optimis lagi (bukan takabur), dari yang saya lihat dan alami sendiri
ternyata pekerja migas asal Indonesia tidak saja lebih canggih & tangguh
dibandingkan negara ASEAN tapi juga tid
"Karena risiko itu tidak sama diperbagai daerah, tentu mereka akan mau kalau
rewardnya memadai. Mungkin untuk menarik investor itu adalah dengan
mentenderkan oil production splitnya, tanpa ada cost recovery saja, (yang cuman
bikin rumit, dan banyak izin2 dan approval saja)".
Prof.Koesoema dan
eharusnya akan turun menjadi
lebih kecil pada saat 100 m litologi itu terendapkan. Dengan demikian, jika
dikembalikan lagi ke formula matematika sederhana di atas, HF kecil
dikombinasikan dengan konduktivitas termal batuan yang kecil, GG menjadi kecil
juga.
Salam
Minarwan
2013/1/28 Andi AB Salah
"ISLAND ARC"
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, January 29, 2013, 7:11 AM
Mas Andi
Mungkin tahu nama lapangan/basin yg di pantai timur amerika selatan ? Dan
apakah memang thermogenic atau lebih ke biogenic ?
2013/1/28 Andi AB Salahuddin
Mas Kartiko, pak Awang:
Jika dari yang s
Mas Kartiko, pak Awang:
Jika dari yang saya pahami
kira-kira begini. Kematangan suatu SR tidak semata-mata berhubungan dengan basal
HF. Yang lebih penting mungkin malah gradient geothermal (GG)-nya. Meskipun HF
suatu
basin rendah namun jika overburdennya didominasi oleh litologi dengan
kondukt
Nah kenapa Indonesia nah itu tugas kita
dan GOI untuk terus menyakinkan para investor. Mungkin dari pihak GOI bisa
memberikan kemudahan dalam mendiskusikan fiscal term seandainya jumlah penemuan
tidak mencukupi secara ekonomis.
Lam salam
Avi
2013/1/21 Andi AB Salahuddin
Jika cuma menilai dari s
Serupa dengan yang disampaikan oleh
pak Noor sebelumnya, saya tidak akan berharap terlalu banyak bahwa harga gas
otomatis
akan semakin murah disaat melimpah ketersediaannya.
Kemungkinan bahwa harga dikontrol tetap tinggi
oleh produsen tetap ada. Ditambah lagi dengan trend demand yang semakin
Pak Awang, Pak Taufik.
Terima kasih atas sharingnya ttg eksplorasi di Buton yang menarik ini.
Saya mengasumsikan bhw saat pre-drill sumur Benteng-1 tsb operator mengharapkan
adanya closure di level Cretaceous akibat fault/fold/kombinasi.
Ternyata hasil post-drill menunjukkan (dari penjelasan pa
rmat informasi yg
> ada dan malakukan
> >> analisis
> >> dengan sangat baik. Salut dan sangat dihargai !
> >>
> >> (Karena ada juga yg msh nanya keberadaan
> source rock...entah tidak
> >> menyimak, atau tidak percaya he..he..).
> >>
> &g
Selain melakukan kalkulasi sederhana untuk menghitung Pgs nya, bisa pula dibuat
semacam combined play fairway map yang merupakan gabungan dari risk/confidence
setiap unsur petroleum system yang ada di daerah tersebut.
Oret-oretan saya dari hasil komen ibu2/bapak2 sebelumnya mengenai risk
pet
Yang dimaksud dengan ‘Kang Salis’ oleh Mas Andang di bawah mungkin bpk.
Salis Aprilian, Dirut Pertamina Hulu Energi yang sekaligus juga sebagai Ketum
IATMI 2010-12?
Kebetulan saya pernah baca tulisan beliau di milis sebelah. Sebuah tulisan
menarik, yang diawali dengan
sejarah Pertamina da
Pak Mino yth:
Jadi teringat saat ketemu di salah satu event AAPG sewaktu booth poster
presentation Geodinamika ITB yang bapak wakili dengan salah satu topiknya
"pemodelan sandbox" dikunjungi dan dikagumi oleh salah satu expert di bidang
tersebut yakni Ken Mc.Clay. Bravo..!
Sayang kami tidak
Rekan,
Permisi numpang ikut meramaikan topik.
Kebijakan untuk meningkatkan nilai raw material sebelum diekspor rasanya masuk
akal dan jika dijalankan secara optimal akan memberi keuntungan lebih baik -at
least- dari sisi pendapatan negara maupun penciptaan lapangan kerja. Tidak
perlu jago di b
Rekan IAGI sekalian,
Sangat menarik mengikuti perkembangan diskusi selama beberapa pekan terakhir:
kenaikan bbm, saling tuduh mengenai adanya permainan angka-angka di dunia
migas, jumlah proven reserves migas Indonesia, hingga kepada energy alternatif.
Setelah iseng-iseng browsing, saya dapat inf
Cak Mus,
Semoga sehat selalu. Sudah lama nih tidak ditraktir bapak ke Coto Ampera J
Jika boleh ngasih pendapat, saya tidak melihat ada yang salah pada Pak Asep
dengan memosting berita ini. Menurut saya malah dengan adanya postingan seperti
ini, maka ada balasan, klarifikasi, dan lain sebaga
Mungkin ada Ibu/Bapak netters sekalian yang bisa menjelaskan lebih detail dari
sisi structural geology atau geomechanics, seberapa besar sih peluang fracking
bisa mengakibatkan gempa? Parameter apa saja -jika ada- yang membuat peluangnya
menjadi makin besar?
Betul Pak Oki, saya pernah baca j
Pak Yanto,
Apa jangan-jangan berita ini di top10 kan di media-media bukan karena
Esemka-nya yang mau dijungkalin melainkan Walikotanya?
Tidak bermaksud berburuk sangka, namun jika sudah menyangkut politik dan
kekuasaan.., setiap aspek bisa dipakai untuk pencitranegatifan seseorang.
Semog
Pak Yatno ysh,
Betul yang bapak sampaikan.., sekarang sudah umum membaca published references
tanpa ketemu langsung dengan penulisnya.
Yang saya maksud kira-kira begini pak, dari email-email sebelumnya ada sharing
dari beberapa kawan iagi netter bahwa short course di bidang hard rock umumny
Pak Zaim dan Pak Budi ysh,
Sedikit menambahkan pak ... mungkin ada hubungannya dengan yang pak Budi
sampaikan sebelumnya.
Syeikh Yusuf merupakan ulama besar kelahiran Gowa, Makassar, lahir awal abad
ke-17. Dari ingatan sejarah saya yang dangkal, ulama ini selain menyebarkan
ajaran Islam, juga
Pak
Muharram,
Terimakasih
atas share beritanya. Permisi ikut menyimak pak yah.
Setau
saya, 2 golongan utama batuan induk atau source rock adalah shale dan coal
dimana salah satu syarat utamanya untuk menjadi batuan induk adalah jika
memiliki TOC yang tinggi. Cerita komplitnya mau tidak mau me
21 matches
Mail list logo