Wah. mbak Wulan ini lulusan Fisika yah?...
analisis-nya sangat sains... menarik.
Cuma, saya juga bertanya-tanya, apakah "hukum alam"
yang kita kenal -- termasuk teori relativitas Einstein
-- itu juga masih berlaku di "alam sana"?
Yah, kita sama-sama tak tahu...
Karena dalam beberapa hadist, dikat
Ass. Wr. Wb.
Iya ... memang ada benarnya.
Dengan Allah menjelaskan seperti itu di Al Qur'an, berarti memang
Iblis masuk neraka "selama-lamanya".
Jadi persoalannya tinggal definisi "selama-lamanya" tersebut.
Karena pada saat sesuatu bergerak mendekati kecepatan cahaya maka
waktu akan berjalan
[EMAIL PROTECTED] schrieb:
tapi kalau semakin uzur hidup kita tanpa menemukan kebenaran agama,
mungkin hidup kita tak akan bermakna ... apalagi dengan pengetahuan
kita yang sedikit ini, tentu harus mempunyai pegangan dalam melangkah
DH: Terutama, keyakinan, bahwa kita akan mencapai kes
memang melihat agama dari sisi keyakinan dan ilmu pengetahuan
sangatlah berbeda, orang menjalankan perintah agama karena yakin
akan kebenaran ajaran agama itu, tetapi apabila seseorang melihat
agama dari segi ilmu pengetahuan, maka sering dalam melaksanakan
perintah agama selalu ragu-ragu, karena
[EMAIL PROTECTED] schrieb:
maksud saya, agama tidak bisa di generalisir, ada perbedaan yang
mencolok, terutama dalam bidang hukum dan sangsi dalam menjalankan
agama untuk hidup bermasyarakat , setelah pengakuan adanya Keesaan
dari sang Pencipta dan seharusnya di laksanakan secara konsisten at
maksud saya, agama tidak bisa di generalisir, ada perbedaan yang
mencolok, terutama dalam bidang hukum dan sangsi dalam menjalankan
agama untuk hidup bermasyarakat , setelah pengakuan adanya Keesaan
dari sang Pencipta dan seharusnya di laksanakan secara konsisten aturan
hidup yang telah diteta
bung nizami, jangan mengelak lagi
saya akan selalu menagih ucapan anda tentang kolom
nurcholish di tempo itu yang mengatakan iblis lebih bertauhid
dari Allah karena menolak sujud kepada adam
btw, saya buka swaramuslim.net, yang saya peroleh
adalah ini:
Tentang Ulil, Gus Dur dan Cak Nur
Saya pernah membaca tulisan Nurcholis Madjid di kolom
Tempo. Tulisannya jauh sebelum lengsernya Soeharto.
Ketika itu Nurcholis Madjid memang sering mengisi
kolom tempo bersama tokoh lain seperti Abdurrahman
Wahid, Emha Ainun Najib, dll.
Saya tidak mengkliping majalah Tempo, tapi mungkin
anggota la
Saya pernah membaca tulisan Nurcholis Madjid di kolom
Tempo. Tulisannya jauh sebelum lengsernya Soeharto.
Ketika itu Nurcholis Madjid memang sering mengisi
kolom tempo bersama tokoh lain seperti Abdurrahman
Wahid, Emha Ainun Najib, dll.
Saya tidak mengkliping majalah Tempo, tapi mungkin
anggota la
bisakah anda tunjukkan kolom nurcholish di tempo itu yang
mengatakan iblis lebih bertauhid dari Allah karena menolak
sujud kepada adam?
salam,
At 11:03 PM 7/4/05 -0700, you wrote:
>Provokator apa mas Nugroho?:)
>Ini kan milis diskusi. Silahkan diskusikan tentang
>topiknya. Bukan malah "meng
Provokator apa mas Nugroho?:)
Ini kan milis diskusi. Silahkan diskusikan tentang
topiknya. Bukan malah "menghakimi" orang sebagai
provokator segala macam...:)
Katanya liberal...Katanya demokratis...
Kok kayak begitu?:)
--- Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ini orang nggak bosen jad
ini orang nggak bosen jadi provokator
kalau nggak provokasi ekonomi, provokasi
agama
kalau provokasi sebaiknya gak usah bawa-bawa ayat
jangan jual ayat untuk sesuatu yang murah
salam,
At 06:38 PM 7/4/05 -0700, you wrote:
>Betul bung Rio. Setahu saya pak Hartono itu dalam
>tul
At 07:15 AM 7/4/05 -0700, you wrote:
>Pertama, saya kurang sreg dengan klasifikasi terkenal
>dan tidak terkenal. Kenapa sih Anda selalu menyebut
>"orangnya tidak dikenal." Itu tidak relevan dengan
>topik bahasan. Kesannya elitis. Kasihan sekali
>rakyat/orang kecil yang tidak diangkat oleh media
>m
Betul bung Rio. Setahu saya pak Hartono itu dalam
tulisannya selalu memberikan referensi yang lengkap.
Selain itu di majalah Tempo saya pernah membaca kolom
tulisan Nurcholis yang menyatakan iblis lebih
bertauhid dari Allah karena menolak sujud kepada Adam.
Jadi jika Hartono menyebutkan Nurcholis
Mengingat Hartono juga (mantan) wartawan, plus ulama juga, maka sudah
semestinya kalau dia bisa ngontorl omongan dia agar tidak kontroversial dan
merusak agidah dan kaidah islam itu sendiri.
Menuduh orang lain sesat itu jelas adalah tindakan sembrono dan ciri2
fundamentalis, membaca tulisan Ca
Pertama, saya kurang sreg dengan klasifikasi terkenal
dan tidak terkenal. Kenapa sih Anda selalu menyebut
"orangnya tidak dikenal." Itu tidak relevan dengan
topik bahasan. Kesannya elitis. Kasihan sekali
rakyat/orang kecil yang tidak diangkat oleh media
massa, sehingga tidak dikenal.
Kedua, main
At 04:50 AM 7/4/05 -0700, you wrote:
>Hartono Ahmad Jaiz itu mantan wartawan Harian
>"Pelita."
>
>Pernah sekantor dengan saya, karena saya juga
>ex-Pelita. Di Pelita ini ada berbagai orang dari
>bebagai latar belakang keislaman, ada yang PPP
>(banyak, karena sejarahnya Pelita memang pernah milik
Hartono Ahmad Jaiz itu mantan wartawan Harian
"Pelita."
Pernah sekantor dengan saya, karena saya juga
ex-Pelita. Di Pelita ini ada berbagai orang dari
bebagai latar belakang keislaman, ada yang PPP
(banyak, karena sejarahnya Pelita memang pernah milik
PPP), ada yang NU (Slamet Efendi Yusuf), ada
hehehehe kita ribut-ribut begini, yang lempar posting pertama
malah diam saja tuh
sebetulnya memang gak penting mengomentari tulisan hartono
ahmad jaiz siapa sih dia? dimana posisinya di peta ulama/
intelektual islam indonesia?
ulama yang benar-benar dalam ilmunya dari nahdl
tidak ada di islam maupun kristen menghalalkan korupsi ataupun
maling, malah penegakan hukumnya sangat mengerikan apabila dipakai
secara strict.
Yang ada bagi beberapa etnis di indonesia, mereka bangga mendapat
kekayaan secara cepat walaupun hasil dari ngegarrong ataupun
merampok.
'salam
--
Dimana bisa dirujuk tulisan cak Nur ttg iblis ? Memang betul yang
saya baca barusan cuma dari artikel yang dipostingkan bung Nizami
saja (dari Aldakwah.org). Dari postingan tsb cak Nur hanya mendasari
pemikirannya berdasarkan Al-Farabi saja.
Saya pernah baca artikelnya cak Nur, dan saya termasu
[EMAIL PROTECTED] schrieb:
di sinilah salahnya penilaian kita terhadap agama,
kalau di umpamakan mutu product, maka kwalitas yang di capai
ternyata masih kurang dari 50 % sehingga, uang milyaran rupiah
masih saja di tilep ...
DH: Tak ada yang salah menilai agama ,mas. Lha wong kita semua sale
Lalu air mana lagi yang anda harapkan untuk membersihkan bangsa kita? Semua
air telah kita coba bukan? Milyardan rupiah sudah kita keluarkan untuk ke
Mekkah dalam mensucikan diri bukan? Hasilnya? Bukankah orang Depag yang
cemerlang bagaikan emas (isi kantongnya)...
===
yust. di sinilah salah
[EMAIL PROTECTED] schrieb:
banyak orang melihat agama dari perilaku pemeluknya itu
sendiri, apakah hal ini bisa di ambil sebagai patokan
untuk menentukan kebenaran agama itu sendiri ?
DH: Bukan KEBENARAN agama, yang kita pasalkan disini. Kebenaran agama adalah
terletak pada penganut masing ma
Itu saja barangkali,
Samudjo
- Original Message -
From: "Nugroho Dewanto" <[EMAIL PROTECTED]>
To:
Sent: Monday, July 04, 2005 2:31 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Sesatnya Ucapan Nurcholish Madjid: Iblis Kelak
Akan Masuk Surga
>
> bung suaidi,
>
> sayangnya mer
bung suaidi,
sayangnya mereka kurang rendah hati untuk baca-baca dulu tulisan
cak nur, sebelum menjatuhkan penilaian
mungkin sudah apriori lebih dulu terhadap cak nur karena dengar
perkataan ustadznya di pengajian atau khotib diatas mimbar jum'at
padahal taqlid (percaya begitu saja) ada
banyak orang melihat agama dari perilaku pemeluknya itu
sendiri, apakah hal ini bisa di ambil sebagai patokan
untuk menentukan kebenaran agama itu sendiri ?
saya pikir tidak bisa di generalisir seperti itu, seorang
yang mandi dengan air yang bersihpun akan tetap
kotor kalau kotorannya sudah begitu
Lho, yang katakan korupsi itu halal dalam Kristen siapa?
Tapi nyatanya, umat, ya Kristen, ya Buddha, ya Islam, ya entah apa lagi
dinegeri ini, JALAN terus berkorupsi ria, pokoknya ibadah. Ya kan? Anda
katakan, dalam Islam korupsi hukumnya haram. Kok sebagian BESAR umat Islam
dinegeri ini mela
Saya tidak tahu kalau ajaran Kristen korupsi itu
halal, karena saya bukan orang Kristen.
Tapi dalam Islam, korupsi tetap saja haram, apa pun
tujuannya.
--- Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Korupsi kan halal, kalau dibersihkan secara teratur
> di mesjid, gereja, kuil, dan berderma?
Salam,
Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada para intelektual muda dan Muslim yang
taat di mailing list ini, menurut saya jika kita ingin betul2 serius menyikapi
pemikiran Cak Nur dan betul mengkhawatirkan bahwa dia telah berbuat sesuatu yg
"fatal" dalam hal aqidah Islam, termasuk persoalan i
Korupsi kan halal, kalau dibersihkan secara teratur di mesjid, gereja, kuil,
dan berderma?
DH
partogi samosir <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:
lho, kan itu yang sekarang mewabah di Indonesia. Rajin beragama (ke gereja, ke
mesjid, ke kuil dll) sambil rajin korupsi.
togi
Lina Dahlan <[EMAIL PROTECT
lho, kan itu yang sekarang mewabah di Indonesia. Rajin beragama (ke gereja, ke
mesjid, ke kuil dll) sambil rajin korupsi.
togi
Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
.."ya udah cak Nur, kita jadi iblis aja yuk
sekarang...ntar juga bakal masuk surga...":-).
wassalam,
---
Saya gak ikutan 'ngurusin' iblis ah. Cuma, mau mencermati pemikiran
cak Nur. Kenapa cak Nur tidak pernah mengambil dasar dari AlQur'an
dan Hadist dalam "ngurusin" iblis ya?
Jadi kalau cak nur pake akal2an, mending nanggapinnya juga pake akal-
akalan aja: semisal.."ya udah cak Nur, kita jadi ibli
Kalau Allah dalam Al Qur'an menjelaskan bahwa Iblis
masuk neraka selama-lamanya bagaimana?
Silahkan baca Al Qur'an.
--- wulan_sulastri_ami <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Saya setuju, hanya Allah yang tahu.
> Dan yang pasti mulai dari Iblis nggak mau sujud
> sampai pada akhir
> nantinya apa si ib
Saya setuju, hanya Allah yang tahu.
Dan yang pasti mulai dari Iblis nggak mau sujud sampai pada akhir
nantinya apa si iblis ini akan masuk surga ataukah tetap di neraka,
ataukah KADANG-KADANG DI NERAKA, dan KADANG-KADANG DI SURGA.
Semuanya itu benar-benar terserah Allah, ... bagi Allah nggak ad
Betul hanya Allah yang tahu. Alhamdulillah di Al
Qur'an Allah menjelaskan:
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para
malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah
mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah
ia termasuk golongan orang-orang yang kafir." [Al
Baqoroh:34"
"Al
Sebetulnya polemik ini juga bukan hanya dari pengajian paramadina, tetapi
pengajian yang dipimpin oleh Prof. Halim Mubin, juga pernah menggelitik pikiran
kita, bahkan menantang para ahli agama mengenai hal ini. Dengan mengajukan dua
hal yaitu ; Iblis masuk syurga dan Malaikat Israil bukan pencab
Tidak perlu berpanjang2 mematahkan argumen NurCholis
Iblis salah karena :
1.Sujud yang dimaksud bukan untuk menyembah artinya dalil Iblis
paling menjunjung ketauhidan adalah base less
2.Yang menyuruh adalah Yang Maha Kuasa yang mencipta-- artinya ini
adalah pembangkangan.
3.Iblis tidak mau sujud
38 matches
Mail list logo