Nimbrung :
Pak Dana, yg bisa saya pahami adalah :
Kriteria apa yg dipakai untuk memoderasi.
Karena kalo sesuai aturannya kan multitapsir - kayak RUUAPP.
:-)
Kaya karet bisa mulur panjang atau pendek- suka2.

Jika dibilang meresahkan?
Meresahkan sapa? Kan banyak juga ungkapan2/mail2 yg meresahkan membuat orang 
tertekan
tapi tidak bagi yg lain.
Akhirnya cumanya/beraninya hanya menjapri dan menjapri.
:-)  
Mohon maap bagi yg suka menjapri.

Salam
l.meilany

  ----- Original Message ----- 
  From: Dan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, July 29, 2007 6:31 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Moderasi atas Janoko & RSA


  Milis ini kan private forum, tergantung siapa yg menginisiasinya ya 
  dialah yg berhak menentukan aturannya. Milis ini bersyarat adanya
  keanggotaan sehingga bukan media masa dan oleh karenanya sipemilik
  milis bisa menentukan aturan tatatertib sesuai dg keinginannya. Hak
  sepenuhnya sipemilik milis.

  Kalau enggak suka yg pindah aja ke milis lain.

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]>
  wrote:
  >
  > Saya pernah mengikuti satu milis, ternyata milis itu satu arah -
  tidak ada dialog antar anggota, tapi anggota boleh mengirim tulisan
  yang lalu disortir moderator (ada yang lolos, ada yang tidak lolos),
  artinya milis itu memoderasi SEMUA anggotanya.
  > 
  > Sebenarnya moderator itu kan ibarat polisi lalu lintas, jika tata
  tertibnya bis, angkot itu tidak boleh ngetem di sudut-sudut jalan,
  maka jika polisi itu bertindak, itu tentunya sesuai dengan tugas
  polisi itu untuk menertibkan lalu lintas. Jika di jalan ada tabrakan
  karena pengemudinya ngebut tapi tidak bisa mengendalikan diri, tugas
  polisi untuk mengurus mobil dan 2 pengemudi itu dan melancarkan
  kembali semua jalur lalu lintas. Jika ada pengemudi mabuk yang sesuka
  hati mengemudi sehingga membahayakan pengguna jalan raya lainnya, maka
  tugas polisi pula untuk menahan pengemudi mabuk itu. 
  > 
  > Pertanyaannya kemudian, apakah di dunia milis ada yang tidak taat
  aturan yang sudah dibuat harus ditertibkan? Apa ada member yang mabuk
  sehingga bukan membahayakan lalu lintas, tapi mungkin hanya membuat
  tidak nyaman anggota lainnya - ini juga mungkin tidak semua anggota
  terganggu karena ada juga yang cuex bebex, gak peduli dan mungkin
  wajar saja mabuk di milis karena tidak ada yang ditabrak (tidak ada
  yang terluka secara fisik) dan bisa memaklumi bahwa memang ada orang
  yang seperti itu di dunia ini. Nah, orang mabuk dan yang memang
  melanggar tata tertib tertulis dan peringatan itu harus diperlakukan
  sama? Eh ini bukan mabuk karena alkohol yang bisa mencelakakan orang
  lain di jalan, tapi mungkin mabuk dengan cara berjalan kesana kemari
  ngoceh tidak karuan...;)
  > 
  > salam
  > Aisha
  > ----------------
  > From : Mia
  > 
  > Moderator WM melakukan tugasnya, kok dibilang 'kesannya nggak
  demokratis dan otoriter'? Kalau keputusannya kurang tepat,
  persoalannya kupikir bukan otoriter dan nggak demokratis.
  > 
  > Ada beberapa milis setiap postingan selalu dimoderasi. Lalu apakah
  moderator terkesan otoriter atau nggak demokratis? Tapi karena di
  milis ini moderator nggak punya waktu memoderasi setiap postingan,
  maka diseleksi saja sekali-kali yang perlu dimoderasi. Artinya,
  moderator menjalankan tugasnya kalau dianggap perlu. Di milis 
  > sekelompok ilmuwan akademisi kelas dunia yang saya ikutin secara
  pasif, moderator sesekali menutup suatu thread kalo sudah dia anggap
  berlarut-larut, kepanjangan nggak jelas. 
  > 
  > Karena moderasi bukan banning. Anggap saja moderasi ini bagian dari
  character building di milis ini. Kan udah ada buktinya pak HMNA
  sekarang aman sentosa? Kita bisa berharap Pak Jan dan Pak Sat akan
  demikian juga, dengan usaha ini. Kita sendiri masing2 nggak boleh
  menutup mata dengan 'kekerasan atau manipulasi' yang berlangsung di 
  > milis. Paling tidak kita bisa mengekpressikan ketidaksenangan kita
  sesekali, dan bukannya 'dwelling on it'.
  > 
  > Sejujurnya, saya sebagai pengikut milis nggak mikirin siapa yang
  akan dimoderasi, walaupun sesekali mengekpressikan ketidaksenangan
  kepada gaya tertentu, seperti gaya autis Janoko. Mudah saja, postingan 
  > Janoko biasanya kulewatin. Postingan pak RSA kebanyakan kulewatin
  karena emang ngggak cukup waktu baca postingnya yang banyak. Lebih
  dari itu menurut pandanganku, psikologi keduanya Jan dan RSA,
  mengimplikasikan mental fundamentalis yang menurut KA mengalami
  distorsi pemahaman waktu, jadi semacam patologis ahistoris. Pun ini
  nggak membuatku berpikir mereka kudu dimoderasi, karena setiap kita
  bisa belajar dari situasi apapun. But you see, sudut pandang saya
  adalah sebagai anggota milis, bukan sebagai moderator yang punya tugas
  memperhatikan lalu lintas dan kenyamanan milis - dan ini valid.
  > 
  > salam
  > Mia
  > 
  > 
  > [Non-text portions of this message have been removed]
  >



   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke