Meidear, Itu juga poinnya...:) Saya dan mba Mei kan orang yang berbeda, wajar pula jika menyikapi sesuatu itu ada perbedaan. Begitu pula ketika menerima japrian seseorang. Jika menurut mba Mei, pak Satriyo mengirim japrian yang dinilai mba Mei "betapa emosionalnya"..:) itu karena ada kesan positif dari tulisan2 saya yang menurut mba Mei menenangkan (makasih, wah apa memang begitu ya?...:) dan apakah betul pak Satriyo hanya mengirim ke saya? Mungkin saja beliau mengirim email ke teman lainnya kan?
Coba kita lihat sama-sama bagaimana email pak Satriyo ini ya, "Kalo mau komentar soal member yang lagi dimoderasi atau apalah istilahnya, ya tunggu sampe ybs bisa aktif lagi. Payah memang kalo sudah punya kuasa, apalagi ber-japri ria sesama member yang sealiran ... hehehe. Moderator dan member dah ga beda, saling dukung krn sealiran! Pake dalih macam2 asal bisa 'ngusir' ... ;-] Tapi gpp ... tipe anda memang sama ko ... berani di kandang sendiri. Silakan teruskan ke milis kalo mau ..." Saya menilai email ini dikirim bukan karena saya dianggap "menenangkan" tapi karena beliau ingin menegur saya tentang komentar saya di milis tapi beliau tidak bisa kirim ke milis (karena dimoderasi). Isinya teguran karena komentar orang yang sedang dimoderasi, tuduhan buruk ke saya dan moderator dan member lain (saling menjapri + saling mendukung), menganggap hanya berani di kandang sendiri, itu semua tentang masalah di milis ya mba Mei, ditutup dengan ijin memasukkan ke milis. Itu sebabnya saya masukkan ke milis sambil menjawab kenyataannya bahwa tanggapan terhadap orang yang dimoderasi itu bukan masalah karena yang dimoderasi bisa membaca semua postingan di milis dan juga bisa menanggapi dengan cara menjapri, saya berikan pula contohnya komunikasi saya dengan abah HMNA yang juga dimoderasi. Lalu saya menjelaskan bahwa saya dan moderator tidak saling menjapri. Kemudian saya menjelaskan bahwa saya milisan dengan memperhitungkan waktu yang terbatas sehingga hanya ada milis2 tertentu saja yang saya ikuti secara aktif, sambil heran juga kenapa harus disebut berani di kandang sendiri, milis WM yang terbuka keanggotaannya itu kan gratisan dan saya tidak mengenal secara fisik dengan anggota milis lainnya, lalu apa maksudnya kandang sendiri? Saya bukan pemilik atau moderator milis, jadi kandang apa yang dimaksud?...:) Jadi mba Mei, sudah jelas bukan bahwa email japri pak Satriyo ini semuanya berkaitan dengan milis, urusan komen thd orang yang dimoderasi + tuduhan japrian saya dan moderator + kandang sendiri + dalih macam-macam untuk bisa ngusir - ini malah terbukti kan dari tata tertib milis + penghentian debat abah HMNA & pak MAS (sekaligus moderasinya), email dari moderator tentang kasus Ahmadiyah distop. Semuanya sudah saya uraikan di tanggapan saya dalam obrolan mba Mei & pak Ary. Dengan cara membicarakan di milis, saya harap semuanya menjadi jelas, japrian yang tidak layak saya masukkan di milis itu, japrian yang masalah perasaan jatuh cinta misalnya, tentang masalah rahasia keluarga misalnya. Japrian pak Satriyo itu sekali lagi urusan milis, dan saya merasa tidak perlu mengendapkan dulu, dalam keterbatasan waktu saya (saya tidak tahu apakah di masa mendatang masih sempat milisan, mungkin karena saya mengerjakan pekerjaan lain atau mungkin karena saya sakit, mati), lebih baik saat saya masih punya waktu saat ini, saya bereskan dengan menjelaskan segala sesuatunya tentang masalah milis itu di milis bukan di japrian. Begitu Meidear...:) salam Aisha ----------------- >From : L. Meilany Aishadear, Itulah dia poinnya. Saya juga sering menerima japri. Ada bahkan yg meminta ' tolong diteruskan ke ybs' atau 'tolong di kirim ke milis'. Tapi tak semua itu saya lakukan. Biasanya sih saya baca dulu kemudian saya endapkan. Kalo memang nadanya malahan bikin jadi ruwet atau malah bikin kacau suasana ya abaikan saja. Seperti misalnya seorang member yg tanya tentang autis yg dimaksud Mia. Ia sendiri menuliskan; 'tolong dikirimkan ke Ibu Mia', soalnya ia tidak bisa membaca e-add Mia Saya tidak lakukan karena kalo ngirim mail yg nadanya emosional gitu saya kok nggak tega. Lagipula ia gak menyertakan tulisan Mia yg ia maksud. Jadi saya kirimkan saja e-add Mia kepadanya agar ia mengirim/menanyakannya sendiri. Begitu juga mail Pak Satriyo, dari yg saya baca kan kelihatan sekali betapa emosionalnya Pak Satriyo. Mengapa cuma dikirim ke Aisha? Artinya kan ada kesan positif dari tulisan2 Aisha selama ini yg menenangkan. Mustinya [ kalo saya jadi Aisha ] ya diamkan saja dulu supaya tidak juga terbawa emosi, kemudian tanggapi dengan kepala dingin. Itu kalo mau ditanggapi, atau yang paling mudah abaikan saja.:-D Ada kerabat dekat saya yg reaktif mudah tersinggung. Tadinya saya juga jadi sewot kalo ia lagi nasping. Setelah lama saya juga jadi bisa menahan diri. Diam saja nggak sampai 10 menit ia juga akan lupa dengan yg ia omongin, seolah tak terjadi apa2. Atau mungkin saya juga yg terlalu sensitif. Kalo bahasa umumnya : 'jangan selalu dianggap; jangan selalu diambil hati' Saya pernah tahu tentang mengendapkan dan menghilangkan kesal. Jika dikantor lagi kesal sama boss; tulislah surat seolah mau dikirim ke boss. Kata2 makian, protes kritik. Baca nggak bagus, langsung sobek. Begitu terus; Nanti insya Allah kekesalan itu akan mereda kita bisa bertindak lebih profesional. Begitu juga kalo lagi milisan, sudah nulis kata2 yg keras jangan langsung 'send' tapi simpan dulu; 15 menit baca lagi; kemungkinan mail itu mengalami perubahan kalimat disana sini atau bahkan langsung delete alias gak jadi dikirim. [ Ini juga saya tujukan u Pak Satriyo :-)] Kalo ajaran Rasulullah, ketika marah ambillah air suci kemudian sembahyang/bertafakurKalo ortu saya bilang, cuci muka kemudian lakukan sesuatu untuk mengalihkan dari masalah.Ketika hati sudah tenang bisa dilihat lagi 'apa sih sebenernya masalah yg mengganggu pikiran?' Salam :-) l.meilany ---------- From: Aisha Meidear, Japrian pak Satriyo itu di ada kalimat pak Satriyo di baris paling bawah seperti ini "SILAKAN TERUSKAN KE MILIS KALO MAU...", apakah itu berarti "for your eyes only"?....hehehe, bagi saya sih arti dari kalimat pak Satriyo itu adalah saya bisa masukin ke milis, belajar untuk mengemukakan ketidak puasan di milis jika memang sumber ketidak puasan itu adanya di milis. ................... [Non-text portions of this message have been removed]