Saya lama tidak baca milist. Ternyata ada moderasi buat mas Janoko dan
mas Satriyo yang diperbincangkan di sini ya ? Tapi saya lihat kemarin
sudah ada postingan dari beliau berdua ini, apa status beliau berdua
sudah tidak moderated lagi ? Atau masih ?
 
Anyway, setelah saya runut, saya missed larangannya moderator mengenai
pembahasan Ahmadiyah itu lho. Yang saya ingat, ada beberapa anggota
milist yang sering mengeluhkan MUI yang memfatwa sesat Ahmadiyah, ya
pendeknya tidak suka bahwa Ahmadiyah dikatakan sesat. Dan mas Satriyo
mempost email mengenai Ahmadiyah, saya rasa sebagai suatu cara untuk
klarifikasi (tabayyun) agar duduk perkaranya menjadi jelas (jawaban
mengapa MUI memfatwa sesat). Trus beliau dimoderasi. Apa benar begitu ?
 
Saya jangan dimoderasi karena pertanyaan di atas ya. Cuman supaya jelas
aja ke depannya. Artinya kita tidak boleh ngobrolin tentang Ahmadiyah di
milist ini kan ? Termasuk juga tidak usah lagi diperbincangkan atau
dipertanyakan langkah MUI yang memfatwa sesat aliran tersebut. Yakin aja
bahwa pasti ada reasonnya. Dan kalau ingin tahu lebih jelas, cari
diskusi di milist lain. Betul begitu? Pls advise.
 
BTW, milist apa ya yang ada diskusi mengenai Ahmadiyah atau
aliran-aliran lain ? Saya ingin tau juga. 
 
Terimakasih.
Wassalaam,
-Ning
 
 

________________________________

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of L.Meilany
Sent: Thursday, August 02, 2007 6:57 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Moderasi atas Janoko & RSA



Aishadear:
Komentar saya ada di komentar u Herni : judul Autism.
Mengenai Pak HMNA sayapun sekarang menerima artikel2 bliaw dengan 
rutin melalui cucunya MQ
:-)

Salam
l.meilany
----- Original Message ----- 
From: Aisha 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
<mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>  
Sent: Monday, July 30, 2007 6:10 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Moderasi atas Janoko & RSA

Meidear,
Itulah maksudnya pak Ary untuk cek-ricek di milis, supaya jelas saja
tidak ada perbincangan di luar milis dan ada orang yang mungkin merasa
terdzolimi, kita semua tahu di website-nya kan ada penjelasan tentang
milis WM ini, lalu secara periodik oleh moderator kita juga dikirim tata
tertib dan peraturan milis, misalnya kita lihat di bawah ini :

4. Topik utama yang dibicarakan di mailing list adalah segala aspek yang
berhubungan dengan permasalahan kaum perempuan pada umumnya dan muslimah
pada khususnya seperti fiqh perempuan, pergerakan perempuan , kesehatan
reproduksi , isu gender , kebijaksanaan pemerintah dalam hukum ,
peraturan ataupun perundang-undangan yang menyangkut masalah perempuan
serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan perempuan .
7. Mengenai topik selain yang ditetapkan pada bagian A-4 diatas dibagi
menjadi dua yaitu
a. Topik yang ditoleransi
Meliputi topik-topik yang berkaitan dengan praktek ibadah seperti Sholat
, puasa , haji , zakat , qurban dll
b. Topik yang dilarang , meliputi :
- Topik mengenai politik , organisasi politik ataupun tokoh politik
tertentu , kecuali apabila menyangkut masalah
kebijakan yang berhubungan ataupun mempunyai implikasi terhadap topik
utama milis
- Topik mengenai diskusi ataupun konsep mazhab tertentu kecuali apabila
berkaitan dengan topik yang dibicarakan
di milis ini ataupun topik yang ditoleransi
- Segala bentuk spam atau jualan di milis , arisan , bagi-bagi dollar
gratis , MLM dll

Bagi saya yang bukan moderator dan kebetulan melihat thread Ahmadiyah
yang ujung-ujungnya perdebatan antara abah HMNA dan pak Suryawan, saya
rasa masuk ke topik yang dilarang "Topik mengenai diskusi ataupun konsep
mazhab tertentu kecuali apabila berkaitan dengan topik yang dibicarakan
di milis ini ataupun topik yang ditoleransi", saat moderator menjatuhkan
sanksi moderasi bagi abah HMNA dan pak Suryawan dan juga melalui satu
email yang menjelaskan bahwa topik tentang Ahmadiyah di-stop, ini
tentunya karena moderator menganggap bahwa perdebatan tentang Ahmadiyah
ini tidak bisa ditoleransi lagi. Masalahnya kemudian pak Satriyo
mengirim postingan yang berjudul "Membongkar Kesesatan Dan Kedustaan
Ahmadiyah", saat itulah moderator memberi sanksi dimoderasi bagi pak
Satriyo, sekarang sudah jelas ya Meidear masalah ini? ...:) Sudah ada
tata tertib, sudah ada yang dimoderasi, sudah ada peringatan untuk tidak
membicarakan lagi, eh tapi ngotot masukin email den! gan judul seperti
itu, apa maksudnya? Kalau pakai kalimat pak Ary "kok masih ngeyel pengen
menghujat keyakinan orang lain.Ini sih nantang moderator."

Jadi mba Mei, ini bukan masalah tidak boleh ngobrol tentang perbedaan
pendapat atau gaya komunikasi seseorang, tapi ada satu ketentuan yang
berulang kali dimunculkan tapi dilanggar. Orang mau beda pendapat sih
bukan masalah, silahkan tapi jangan menghina yang lainnya dan sampaikan
dengan baik. Bergaya blak-blakan juga bukan masalah besar, tapi nabrak
satu ketentuan dan sudah diperingati pula, itu apa namanya? Gak ngerti
arti peringatan atau apa? Saya malah salut banget ke abah HMNA dan pak
Suryawan, yang sama-sama dimoderasi tapi tidak ribut merasa tidak
bersalah. Beliau-beliau ini diam saja, malah ketika menanggapi saya di
thread yang lain, abah menjapri saya dan menjelaskan kenapa beliau
menjapri, karena dimoderasi. Terima kasih abah untuk tanggapannya, abah
juga beberapa kali dimoderasi sejak dulu ternyata tidak mengeluh dan
abah yang dulu dengan abah yang sekarang, abah sekarang lebih baik dari
abah yang dulu. 

salam
Aisha
---------------
>From : L. Meilany

Trimakasih Pak Ary.
Itulah karena saya nggak pernah tahu kalo Pak HMNA, Pak Suryawan juga
dimoderasi. Saya juga gak tahu kalo perbincangan mengenai Ahmadiyah
tidak dilanjutkan.:-(

Untuk klarifikasi saja saya tahu Pak Satriyo dan Pak Jano ko dimoderasi
bermula dari Pak Satriyo. Ia tidak memberitahu masalah/sebab apa di
moderasi. Setahu saya sih 'gaya' komunikasi Pak Satriyo di mail memang
demikian.
Di dunia nyata ya agak2 mirip : terbuka, blak2-an ;-) [ Akhirnya kami
sudah saling ngomong2 bahwa apapun yg kita lakukan di mail seringnya
disalah mengerti]

Ya ibarat omongan orang suku Batak kebanyakan yg keras [ baik suara,
intonasi maupun ungkapannya] sering disalah pahami oleh orang2 yg tidak
'kenal'. Dianggap kasar, tidak santun dan selalu provokatif.Dimanapun
berada dalam situasi apapun. Mohon maaf bagi yg bersuku Batak. :-)

Saya tidak bermaksud membela Pak Satriyo atau Pak Jano ko misalnya.
Hanya saja yg saya maksudkan bahwa untuk urusan moderasi hendaknya juga
punya 'standar' yg baku :-)Seperti Aisha katakan [ barusan saya baca
mailnya] perbincangan mengenai agama [ yg saya pahami ; perdebatan]
hendaknya dilakukan di milis yg memang khusus untuk itu. Setahu saya ,
milisnya Pak Radityo yg saya juga ikut nimbrung disana. Diskusiannya,
saling menghujat memang lebih panas membara [ ini tentang Islam vs
Kristen]. Apakah kemudian saling bantah membantah itu menimbulkan 'sakit
hati', dimoderasi? 

Namanya milis kan semangatnya ngomong perbedaan, kalo ngomong yg
seragam, sama sependapat; ya milisnya ndak hidup. Jadi kalo di WM ada
'yg seru' tentang yg berbeda apakah tidak boleh? Ini kan melatih
kesabaran :-), tak ada sebab tak ada akibat. Ya cuekin saja, lama2 kan
akan bosan sendiri ngirim artikel nggak ditanggapi misalnya :-)

Duluuuu pernah di WM ada member yg ngomongnya aneh. Saya juga merasa
sakit hati karena ia bawa2 masalah pribadi, menghina ortu saya. Lha kan
ortu saya gak ikut milisan, gak fairlah kalo ia bawa2 ortu untuk
dikritik.
Saya juga cuma ngomel2 tapi kayaknya tidak menyarankan ia untuk
dimoderasi. [ Akhirnya kan ybs juga dengan japri minta2 maaf berulang
kali ]

Salam
l.meilany
---------- 
From: asetijadi2004 
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
<mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
(deleted)
> 
> Saya cuma sekedar kritik sebaiknyalah jika ada perbincangan yg sudah
sangat jauh dari misi WM sejak dini sudah
> diperingatkan. Tidak lantas peringatan baru tiba setelah keadaan
'memanas ' :-)
> 
> Juga mengenai moderasi atas Pak Jano ko dan RSA saya bahkan taunya
dari Pak Satriyo. Kebetulan saya ada urusan pribadi , saya menelpon
lantas Pak Satriyo juga cerita.
> 
Nah, mbak Mei.

Mungkin mbak Mei bisa cerita, apa yang mas satriyo ceritakan kepada mbak
Mei ttg moderasi thd mas Janoko dan mas satriyo sendiri.

Di sini tempatnya cek dan recek. Supaya jelas duduk perkaranya. Bukan
cuman "katanya" belaka.

Kalo soal mas Jan, walaupun saya merasa sangat terganggu dengan gaya
beliau, tapi saya sadar tidak ada aturan tertulis soal gaya diskusi yang
boleh dan tidak boleh. Jadi ya saya filter saja, ditanggapi seperlunya
saja dan sbg. referensi di waktu yang lain. ;-))

Moderator di sini memang melaksanakan fungsinya dengan acuan etika
diskusi itu. IMHO, moderator BERHAK, hanya dalam konteks milis ini kita
perlu pembelajaran dulu. Karena kita semua belum sampai maqam diskusi
seperti itu. Gimana mau bicara etika pada level seperti itu, ketika
lugas dalam berdiskusi saja (tidak muter2) masih sulit.

Kalo soal mas satriyo, ini juga sudah jelas. Moderator beberapa hari
sebelumnya:
- SUDAH MENUTUP THREAD tersebut,
- penutupan itu sudah diberi juga SANKSI bagi yang melanggar Eh, lha kok
masih ngeyel pengen menghujat keyakinan orang lain.Ini sih nantang
moderator.

Lihat, Eyang HMNA dan Bung Suryawan juga nggak ikut-ikutan melanggar
kok. Mereka menghormati keputusan moderator.

salam
Ary

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]



 


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke