Meidear, Itulah maksudnya pak Ary untuk cek-ricek di milis, supaya jelas saja tidak ada perbincangan di luar milis dan ada orang yang mungkin merasa terdzolimi, kita semua tahu di website-nya kan ada penjelasan tentang milis WM ini, lalu secara periodik oleh moderator kita juga dikirim tata tertib dan peraturan milis, misalnya kita lihat di bawah ini :
4. Topik utama yang dibicarakan di mailing list adalah segala aspek yang berhubungan dengan permasalahan kaum perempuan pada umumnya dan muslimah pada khususnya seperti fiqh perempuan, pergerakan perempuan , kesehatan reproduksi , isu gender , kebijaksanaan pemerintah dalam hukum , peraturan ataupun perundang-undangan yang menyangkut masalah perempuan serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan perempuan . 7. Mengenai topik selain yang ditetapkan pada bagian A-4 diatas dibagi menjadi dua yaitu a. Topik yang ditoleransi Meliputi topik-topik yang berkaitan dengan praktek ibadah seperti Sholat , puasa , haji , zakat , qurban dll b. Topik yang dilarang , meliputi : - Topik mengenai politik , organisasi politik ataupun tokoh politik tertentu , kecuali apabila menyangkut masalah kebijakan yang berhubungan ataupun mempunyai implikasi terhadap topik utama milis - Topik mengenai diskusi ataupun konsep mazhab tertentu kecuali apabila berkaitan dengan topik yang dibicarakan di milis ini ataupun topik yang ditoleransi - Segala bentuk spam atau jualan di milis , arisan , bagi-bagi dollar gratis , MLM dll Bagi saya yang bukan moderator dan kebetulan melihat thread Ahmadiyah yang ujung-ujungnya perdebatan antara abah HMNA dan pak Suryawan, saya rasa masuk ke topik yang dilarang "Topik mengenai diskusi ataupun konsep mazhab tertentu kecuali apabila berkaitan dengan topik yang dibicarakan di milis ini ataupun topik yang ditoleransi", saat moderator menjatuhkan sanksi moderasi bagi abah HMNA dan pak Suryawan dan juga melalui satu email yang menjelaskan bahwa topik tentang Ahmadiyah di-stop, ini tentunya karena moderator menganggap bahwa perdebatan tentang Ahmadiyah ini tidak bisa ditoleransi lagi. Masalahnya kemudian pak Satriyo mengirim postingan yang berjudul "Membongkar Kesesatan Dan Kedustaan Ahmadiyah", saat itulah moderator memberi sanksi dimoderasi bagi pak Satriyo, sekarang sudah jelas ya Meidear masalah ini? ...:) Sudah ada tata tertib, sudah ada yang dimoderasi, sudah ada peringatan untuk tidak membicarakan lagi, eh tapi ngotot masukin email dengan judul seperti itu, apa maksudnya? Kalau pakai kalimat pak Ary "kok masih ngeyel pengen menghujat keyakinan orang lain.Ini sih nantang moderator." Jadi mba Mei, ini bukan masalah tidak boleh ngobrol tentang perbedaan pendapat atau gaya komunikasi seseorang, tapi ada satu ketentuan yang berulang kali dimunculkan tapi dilanggar. Orang mau beda pendapat sih bukan masalah, silahkan tapi jangan menghina yang lainnya dan sampaikan dengan baik. Bergaya blak-blakan juga bukan masalah besar, tapi nabrak satu ketentuan dan sudah diperingati pula, itu apa namanya? Gak ngerti arti peringatan atau apa? Saya malah salut banget ke abah HMNA dan pak Suryawan, yang sama-sama dimoderasi tapi tidak ribut merasa tidak bersalah. Beliau-beliau ini diam saja, malah ketika menanggapi saya di thread yang lain, abah menjapri saya dan menjelaskan kenapa beliau menjapri, karena dimoderasi. Terima kasih abah untuk tanggapannya, abah juga beberapa kali dimoderasi sejak dulu ternyata tidak mengeluh dan abah yang dulu dengan abah yang sekarang, abah sekarang lebih baik dari abah yang dulu. salam Aisha --------------- >From : L. Meilany Trimakasih Pak Ary. Itulah karena saya nggak pernah tahu kalo Pak HMNA, Pak Suryawan juga dimoderasi. Saya juga gak tahu kalo perbincangan mengenai Ahmadiyah tidak dilanjutkan.:-( Untuk klarifikasi saja saya tahu Pak Satriyo dan Pak Jano ko dimoderasi bermula dari Pak Satriyo. Ia tidak memberitahu masalah/sebab apa di moderasi. Setahu saya sih 'gaya' komunikasi Pak Satriyo di mail memang demikian. Di dunia nyata ya agak2 mirip : terbuka, blak2-an ;-) [ Akhirnya kami sudah saling ngomong2 bahwa apapun yg kita lakukan di mail seringnya disalah mengerti] Ya ibarat omongan orang suku Batak kebanyakan yg keras [ baik suara, intonasi maupun ungkapannya] sering disalah pahami oleh orang2 yg tidak 'kenal'. Dianggap kasar, tidak santun dan selalu provokatif.Dimanapun berada dalam situasi apapun. Mohon maaf bagi yg bersuku Batak. :-) Saya tidak bermaksud membela Pak Satriyo atau Pak Jano ko misalnya. Hanya saja yg saya maksudkan bahwa untuk urusan moderasi hendaknya juga punya 'standar' yg baku :-)Seperti Aisha katakan [ barusan saya baca mailnya] perbincangan mengenai agama [ yg saya pahami ; perdebatan] hendaknya dilakukan di milis yg memang khusus untuk itu. Setahu saya , milisnya Pak Radityo yg saya juga ikut nimbrung disana. Diskusiannya, saling menghujat memang lebih panas membara [ ini tentang Islam vs Kristen]. Apakah kemudian saling bantah membantah itu menimbulkan 'sakit hati', dimoderasi? Namanya milis kan semangatnya ngomong perbedaan, kalo ngomong yg seragam, sama sependapat; ya milisnya ndak hidup. Jadi kalo di WM ada 'yg seru' tentang yg berbeda apakah tidak boleh? Ini kan melatih kesabaran :-), tak ada sebab tak ada akibat. Ya cuekin saja, lama2 kan akan bosan sendiri ngirim artikel nggak ditanggapi misalnya :-) Duluuuu pernah di WM ada member yg ngomongnya aneh. Saya juga merasa sakit hati karena ia bawa2 masalah pribadi, menghina ortu saya. Lha kan ortu saya gak ikut milisan, gak fairlah kalo ia bawa2 ortu untuk dikritik. Saya juga cuma ngomel2 tapi kayaknya tidak menyarankan ia untuk dimoderasi. [ Akhirnya kan ybs juga dengan japri minta2 maaf berulang kali ] Salam l.meilany ---------- From: asetijadi2004 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > (deleted) > > Saya cuma sekedar kritik sebaiknyalah jika ada perbincangan yg sudah sangat > jauh dari misi WM sejak dini sudah > diperingatkan. Tidak lantas peringatan baru tiba setelah keadaan 'memanas ' > :-) > > Juga mengenai moderasi atas Pak Jano ko dan RSA saya bahkan taunya dari Pak > Satriyo. Kebetulan saya ada urusan pribadi , saya menelpon lantas Pak Satriyo > juga cerita. > Nah, mbak Mei. Mungkin mbak Mei bisa cerita, apa yang mas satriyo ceritakan kepada mbak Mei ttg moderasi thd mas Janoko dan mas satriyo sendiri. Di sini tempatnya cek dan recek. Supaya jelas duduk perkaranya. Bukan cuman "katanya" belaka. Kalo soal mas Jan, walaupun saya merasa sangat terganggu dengan gaya beliau, tapi saya sadar tidak ada aturan tertulis soal gaya diskusi yang boleh dan tidak boleh. Jadi ya saya filter saja, ditanggapi seperlunya saja dan sbg. referensi di waktu yang lain. ;-)) Moderator di sini memang melaksanakan fungsinya dengan acuan etika diskusi itu. IMHO, moderator BERHAK, hanya dalam konteks milis ini kita perlu pembelajaran dulu. Karena kita semua belum sampai maqam diskusi seperti itu. Gimana mau bicara etika pada level seperti itu, ketika lugas dalam berdiskusi saja (tidak muter2) masih sulit. Kalo soal mas satriyo, ini juga sudah jelas. Moderator beberapa hari sebelumnya: - SUDAH MENUTUP THREAD tersebut, - penutupan itu sudah diberi juga SANKSI bagi yang melanggar Eh, lha kok masih ngeyel pengen menghujat keyakinan orang lain.Ini sih nantang moderator. Lihat, Eyang HMNA dan Bung Suryawan juga nggak ikut-ikutan melanggar kok. Mereka menghormati keputusan moderator. salam Ary [Non-text portions of this message have been removed]