--- raras pratiwi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
tsb.
> entar deh, kalo kita sukses (kalo mau nih) gantian
> menghakimi mereka
> tentang perbuatan2 mereka terhadap suku indian,
> aborigin, moro dll. toh
> amburadulnya negara2 dunia ketiga secara tidak
> langsung juga karena
> ulah mereka atau paling tidak nenek moyang mereka
> kan? 
> 
Ini saya tidak main Devils' Advocate lagi, tapi yg saya nulis di sini
betul2 berasal dari hati saya:

Yg anda tulis di atas tidak menjadi masalah, soalnya, rakyat Barat,
sama pemerintah sudah makin ngaku kesalahan kami selama sejarah orang
Barat di Aust, Amrik, NZ. Kami sudah berani mengakui kesalahan itu.
Sudah mengimplementasi-kan process perbaikan/reconsiliasi antara orang
Barat dan orang asli seperti Aborijin, Indian Maori etc.yg harus
dijalankan sangat pelan-pelan dan dengan sangat hati-hati. Tidak
seperti Indonesia yg belum mau ngaku kesalahannya, dan merasa harus
melakukan semuanya cepat-cepat dengan banyak penumpahan darah.Yg arogan
itu siapa?

Selama 30thn media Indonesia sangat disensor. Sekarang gara-gara
reformasi, medianya lebih bebas. Tapi, media bebas tidak berarti bebas
bias. 

Habis minggu ini, semakin jelas alasanya media asing, media Indonesia,
UN cepat-cepat diusir dari TimTim adalah supaya dunia tidak bisa
menyaksikan pembersihan etnis/Genocide/Ethnic Cleansing yg sedang
terjadi di TimTim. Kalau ini betul-betul sedang terjadi, Indonesia
sangat dipermalukan. Dan harus dibebani malu ini selama beratus-ratus
tahun yg akan datang.

Sekarang banyak orang Indonesia merasa Nasionalis. Tapi, Nasionalisme
sama Kolonialisme tidak mesti ada bedanya. 

Kalau anda tidak bisa lihat kesalahan Indonesia, saya sangat kasihan
sama anda. Saya sangat kasihan sebab rakyat Indonesia sedang ditipu
TNI/Pemerintah lagi supaya TNI bisa kelihatan hebat lagi. Kenapa ke
30,000 personil militer yg ada di timtim sekarang nggak bisa
menghentikan kerusuhannya di sana, tapi bisa saja menginjak demonstrasi
di Jakarta waktu kampanye reformasi,serta waktu kudeta G30S ? 

Skenarionya begini kira-kira....,TNI mengadakan 'Martial Law' di
timtim, yg Pro-Indep di usir ke TimBar dan daerah lain, tak tahu
nasibnya mereka, diganti dengan puluhan ribu orang pro-Indonesia, damai
lagi di timtim, Wiranto kelihatan sukses, bisa jadi wakil presiden
nanti. 

Ada yg menyerang KB Australia di Jakarta kemarin. Itu hanya
'rent-a-crowd' yg di-'orchestrated' oleh yg tidak diketauhi
identitasnya, tak tahu apa yg mereka buat sebetulnya, seperti yg
dibayar untuk melawan pro-reformasi waktu pemilu thn lalu, ini menurut
orang indonesia di Jakarta yg sangat malu akan yg dilakukan TNI.
Australia masih ada banyak teman di Indonesia yg cukup dewasa dan
sangat malu melihat kesalahannya negara mereka.

Saya betul-betul kasihan sama anda yang gampang sekali ditipu.

Salut buat Kang Amat!!!!

DavidG




__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com

Kirim email ke