Assalamu'alaikum wr.wb.,

Sato pulo ambo saketek mancaritokan pajalanan haji nan
baru-baruko ambo jalani, walau alah banyak nan nan
bacarito nan lain. Carito ko ambo karek ketek-ketek
dan alun sadono salasai lai. 

Mudah-mudahan bamanfaat.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,

Lembang Alam

1. PERSIAPAN

Tahun 2001, ketika sudah beberapa saat sejak saya
terbebas dari hutang-hutang kantor untuk cicilan rumah
dan kendaraan, serta uang sudah agak terkumpul
sedikit, saya putuskan untuk membawa keluarga beserta
ibu saya pergi umrah. Perjalanan umrah itu  kami
laksanakan di bulan Juli tahun 2001 dan berlangsung
selama seminggu. Anak-anak saya sangat menikmati
perjalanan ibadah itu. Di perjalanan pulang dari umrah
itu, anak saya yang tengah nyeletuk lepas secara
spontan. 

‘Entah kapanlah saya akan menginjak tanah suci ini
lagi. Iya kalau nanti saya dapat suami yang mau
membawa pergi haji......’ 

Sebuah ungkapan tak bermakna. Tapi terekam di kepala
saya. Waktu itu tidak saya komentari apa-apa.

Awal tahun 2003 saya ingat bahwa saya boleh mengambil
sebagian dari pembayaran pensiun sesuai dengan
peraturan perusahaan tempat saya bekerja, pada tahun
itu. Pembayaran itu biasanya dibayarkan persis pada
bulan ulang tahun ke lima puluh dua setiap karyawan
dan untuk saya hal itu jatuh pada bulan Agustus. Serta
merta melintas di benak saya keinginan membawa
keluarga saya melaksanakan rukun Islam kelima, pergi
haji. Saya dengan istri sudah melaksanakan ibadah itu
di tahun 1990 yang lalu, tapi kali ini disamping
membawa anak-anak kami niatkan pula untuk menghajikan
ayah kami masing-masing.

Pertama-tama hal itu saya rundingkan dengan istri. Dia
tertarik, tapi tidak yakin anak-anak akan mau ikut
mengingat mereka masih sibuk dengan urusan sekolah
masing-masing. Saya coba menanyai mereka satu persatu.
Mereka menanyakan tanggal dan bulan apa jatuhnya
pelaksanaan haji tahun ini serta berapa lama kira-kira
pelaksanaannya. Setelah kita hitung hati-hati,
ternyata semua berminat dan menjawab mantap bahwa
mereka sangat tertarik untuk ikut. Yang sulung insya
Allah sudah (akan) selesai kuliahnya bulan September
2003. Yang tengah insya Allah pada waktu itu nanti
sudah ( akan)  selesai ujian semester.  Biarlah tidak
bisa mengambil semester pendek kali ini, ujarnya. Yang
bungsu, yang duduk di kelas tiga SMU dengan mantap
mengatakan akan minta izin tidak masuk sekolah saja
pada saat pelaksanaan haji itu. Dia bahkan sudah
menanyakan ke LIA, tempat dia kursus bahasa Inggeris
apakah dia boleh minta izin untuk beberapa minggu
nanti.

Saya sangat puas dengan antusiasme anak-anak tersebut.
Mulailah saya mencari informasi tentang biaya
perjalanan haji khusus. Ikut dengan biaya khusus ini
semata-mata karena pertimbangan waktu, agar anak-anak
saya, terutama si Bungsu tidak terlalu lama
meninggalkan sekolah. Ternyata variasi biaya yang
ditawarkan cukup banyak. Akhirnya kami memilih sebuah
biro perjalanan haji yang dikelola oleh Dewan Dakwah
Islamiyah Indonesia, mengambil paket dengan fasilitas
lima orang sekamar di pemondokan nanti. Waktu
mendaftar di sekitar bulan April 2003, saya bayar
tanda jadi sebesar 10% dari biaya total, sementara
cicilan berikutnya (60%) harus dilunasi sekitar bulan
Agustus dan sisanya menjelang bulan puasa atau awal
Oktober. Di bulan Juni saya diberitahu bahwa ada
perubahan jadwal pembayaran. Yang enam puluh persen
harus saya lunasi paling lambat pertengahan bulan Juli
untuk menjamin agar kami mendapatkan tempat, begitu
ceritanya. Waktu saya katakan bahwa bulan Juli saya
belum punya uang fihak penyelenggara menawarkan untuk
menggunakan fasilitas jaminan dari bank tertentu,
tentu saja dengan biaya ekstra. Saya sangat kurang
setuju dengan cara itu karena pinjaman uang untuk
biaya haji harus saya bayar lebih, yang rasa-rasanya,
seperti saya meminjam dengan sistim riba. 

Saya coba menanyakan di kantor apakah pembayaran awal
uang pensiun yang saya tunggu itu dapat diajukan.
Alhamdulillah, ternyata memang bisa, bahkan kalau
diminta sejak awal, uang itu bisa dibayarkan tiga
bulan sebelum ulang tahun karyawan. Subhanallah, saya
minta agar uang itu segera saja diturunkan karena saya
akan segera pula melunasi BPIH kami. 

Setelah itu kami mulai mempersiapkan diri sedikit demi
sedikit. Saya ingatkan kepada anak-anak bahwa
perjalanan kali ini jauh lebih berat dari umrah dulu.
Untuk itu disamping diperlukan kesiapan fisik dan
kesehatan juga diperlukan kesabaran dan yang lebih
utama niat yang tulus dan ikhlas semata-mata karena
Allah. Perjalanan haji bukanlah perjalanan wisata,
bukan perjalanan untuk bersenang-senang, begitu selalu
saya mengingatkan mereka.

Pertengahan bulan  Desember kami ikut manasik haji di
Cipayung selama tiga hari, bergabung dengan grup lain
yang juga dibimbing oleh ustad-ustad dari Dewan
Dakwah. Jemaah grup itu lebih dua ratus orang
sementara rombongan kami hanya terdiri dari enam puluh
orang. Rencananya kami akan berangkat dalam satu
kloter tanggal 21 Januari, menggunakan penerbangan
Emirat, yang akan terbang dari Jakarta via Singapura,
Dubai, Jeddah terakhir menuju Madinah dan akan sampai
di Madinah pada tanggal 23 Januari pagi-pagi.

Tanggal 10 Januari kami mendapat berita bahwa ada
perubahan jadwal pemberangkatan karena penerbangan
Emirat yang biasanya bisa mendarat lima kali sehari di
Bandara King Abdul Aziz di Jeddah dikurangi menjadi
hanya tiga kali, sehingga fihak Emirat terpaksa
merubah rencana penerbangannya secara menyeluruh. Kami
yang enam puluh orang tidak jadi bisa bergabung dengan
kelompok yang dua ratus orang dan kalau tetap
menggunakan Emirat kami harus berangkat dari Jakarta
tanggal 20 untuk sampai di Madinah tanggal 23 Januari.
Tapi alhamdulillah, fihak penyelenggara mendapatkan
tempat di pesawat Saudia yang akan terbang langsung
nonstop dari Jakarta menuju Madinah pada tanggal 22
Januari. Benar-benar  suatu kemudahan dari Allah SWT.
                        ****


__________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Search - Find what you’re looking for faster
http://search.yahoo.com
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke