Re: [balita-anda] Tanam ari-ari
Mbak Meidya Derni, Kalau mbak tidak percaya silahkan saja,itu hak mbak. Tapi mbak jangan lantas mengatakan bahwa hal tersebut tidak ada manfaatnya atau dengan alasan jaman modern, karena tidak semua orang bisa terima akan hal itu. Salam,Bundanya Lintang Meidya Derni wrote: > Dear Netters yang budiman, > > Terima kasih khususnya saya sampaikan atas tanggapan posting saya terdahulu > untuk Ibu Mardhiana dan Ibu Sugiharti. > > Ada baiknya mungkin kita luruskan terlebih dahulu pokok permasalahannya. > > Pertama, apakah fungsi ari-ari ditinjau dari segi ilmiah. Sudah jelas dan > gamblang bahwasannya ia berfungsi sebagai penyalur sari pati makanan dari > ibu ke janin yang dikandung ibu. Jadi ia bukanlah saudara ataupun penjaga > jabang bayi kita. Karena yang menjaga bayi kita yang didalam kandungan > adalah Allah, sang Khaliq. Begitu juga setelah lahir. Kita sebagai orang > tua hanyalah pengemban amanah. Dan mudah2an dalam mengemban amanah tersebut > bisa dipertangungjawabkan di kemudian hari kelak. > > Kedua, soal keyakinan bahwa ari-ari itu adalah saudara si jabang bayi, ya > monggo2 saja, lha kenyataan tidak demikian koq... gitu saja koq repot :) > (niru2 Gus Dur) > > Ketiga, ditinjau dari sisi agama, khususnya agama yang saya yakini, setiap > tindakan itu didasarkan atas niat kita. Tindakan yang sama, akan berbeda di > hadapan Allah kalau niat kita berbeda. Saya menguburkan ari2 dengan niat > demi tidak termakan binatang buas, atau dengan alasan kebersihan, akan > sangat berbeda dengan niatan kita yang menyakini bahwa ari2 adalah saudara > jabang bayi kita, dan selayaknya dikubur seperti halnya manusia. > > Keempat, saya sependapat, mengikuti ataupun mempertahankan tradisi itu > boleh2 dan sah2 saja. Cuma ada baiknya kita simak salah satu ayat di Kitab > Suci yang saya yakini yang berbunyi: > Dan apabila dikatakan kepada mereka:"Ikutilah apa yang telah diturunkan > Allah". Mereka menjawab:"(Tidak) tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah > kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan > mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu > apapun, dan tidak mendapat petunjuk". (2:170) > > Kelima, saya tidak ingin masalah ini bertele-tele dibicarakan tanpa suatu > hukum/nash yang jelas. Soal ada sebagian kita percaya ini itu, ya silakan > saja. Tapi tidak apa2 khan kalau saya tidak percaya itu. Gitu lho maksud > saya :) > > Maaf lho kalau ada kata-kata yang kurang berkenan. > > Salam, > Meidya Derni > > >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com > >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com > Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] > Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Tanam ari-ari
Saya setuju sekali dengan pendapat 'yoyo's pa'. Lebih baik lewat japri aja deh.!daripada jalum begini.!!!Toh pada dasarnya tergantung kebiasaan & kepercayaannya masing-masing -dian- __ Do You Yahoo!? Get personalized email addresses from Yahoo! Mail - only $35 a year! http://personal.mail.yahoo.com/ >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Tanam ari-ari
yth. ibu dan bapak semua, sepertinya pendapat tentang tanam ari-ari di milis ini sudah mencapai ke arah kesimpulannya.. terserah masing-masing orang, sesuai keyakinan dan tradisinya, dipercayai untuk apa diperlakukan sebagai apa dan bagaimana.. silahkan lagi kalo argumennya adalah saintifik, yang tidak khusu mengarah kepada agama atawa keyakinan tertentu, tetapi kalo masih ada yang mempertentangkan dengan dalil atawa keyakinan atawa agama masing-masing, bagaimna kalo lewat si jefrrey eh maksute japri saja... demikiankah ? salam, yoyo's pa - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> Saya sebagai orang Jawa, memang cenderung akan ngejalanin tradisi, adat & aturan2 tsb. Di samping karena masih merasa "attached" dgn budaya asal saya ini, kebetulan orang tua saya (juga orang tua suami) termasuk sebagian orang yg masih patuh thd hal2 tsb. Dan betul kata Mba Derniya, tergantung etnis & daerah masing2, upacaranya/ ritualnya dilakukan dgn variasi masing2 pula. Ada yg komplit pake ditanam dg pensil, uang, yg merupakan simbol2 pengharapan tertentu, ada juga yg apa adanya. Tetapi selain ditanam, ada sementara orang yg melabuh ari2 tsb ke sungai atau ke laut.. Hal tsb dilakukan oleh kakak kandung saya sendiri saat anak pertamanya lahir waktu itu. Ari2nya setelah dibersihkan dia buang ke sungai, ya sambil dibacain doa gitu (saya ngga tau persis nama ayatnya apa).. Tapi seperti yg dikatakan oleh Mba Mila. Bagaimanapun caranya, akan berpulang kembali ke pribadi & keyakinan masing2. Meskipun toh itu tradisi nenek moyang, tapi banyak pula umat beragama, terutama umat Kristen/ Katolik yang tidak mempercayainya, bahkan cenderung meninggalkan kebiasaan tsb. Kalau menurut saya, yang penting "Lillahi ta'ala" dan "Niat ingsun" kita selalu baik & positif. From: Miladinne Inesza Lubis [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Pada intinya memang terpulang pada kepercayaan masing-masing orang, apakah perlu tanam ari-ari atau tidak. Kalau sudah masalah kepercayaan atau keyakinan, kita tidak bisa bilang bahwa itu benar atau salah, bermanfaat atau tidak bermanfaat karena sangat subyektif sekali sifatnya. Bagi yang meyakini, pastinya bermanfaat sedangkan bagi yang tidak meyakini mungkin hal-hal seperti itu hanya dianggap buang-buang waktu yang tidak bermanfaat, dan dua-duanya menurut saya sah-sah aja. Saya sendiri termasuk orang yang tidak percaya dengan hal-hal seperti itu, karena saya lebih berpegang pada agama dan ilmu pengetahuan modern. Nah, berhubung menanam ari-ari tidak disebutkan dalam agama dan tidak ada pembuktian secara ilmiah/logika, maka buat saya pribadi tidak ada niat atau kebutuhan untuk melakukannya. Tapi untuk teman-teman yang meyakini bahwa hal tersebut perlu, menurut saya sebaiknya memang dilakukan karena suatu keyakinan kalau dilaksanakan pasti akan terasa manfaatnya juga. From: "Agung S. Sugiharti" <[EMAIL PROTECTED]> > Bagi mbak mungkin itu tidak ada manfaatnya karena mbak pada dasarnya > tidak menyadari bahwa sebenarnya ari-ari adalah saudara dari bayi yg kita > lahirkan, mereka akan saling menjaga dan kita sebagai orang tua tidak baik > kalau berat sebelah toh ari-ari hanya sekali kita rawat yaitu pada saat dia kita> lahirkan berbarengan dgn anak kita. > Percaya atau tidak dia adalah saudara satu kandung dengan anak kita,jadi ari2> juga punya hak untuk dirawat/dijaga walau hanya satu kali saja. > Kita boleh hidup dijaman modern,tapi kita jangan melupakan adat istiadat serta> budaya yang ada karena tanpa itu kita tidak akan pernah merasakan hidup jaman> modern.Mohon maaf kalau ada kata2 saya yang tidak berkenan dihati. > > Salam, Bundanya Lintang > > Meidya Derni wrote: > > > Tanam ari2 hanyalah budaya yang sangat bersifat lokal, berbeda2 praktiknya> > tergantung etnis yang bersangkutan dan berkaitan erat dengan tingkat > > pemahaman seseorang terhadap agama yang diyakininya. kalau misalnya > > keyakinannya masih campur aduk dengan unsur2 mistis, ya praktek2 tersebut> > akan tetap berlangsung. Seiring dengan meningkatnya pendidikan dan > > pemahaman seseorang, mudah2an praktek2 seperti itu dihilangkan saja. Tidak> > ada manfaatnya sama sekali. >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Tanam ari-ari
Ibu2 sekalian: Saya sebagai orang Jawa, memang cenderung akan ngejalanin tradisi, adat & aturan2 tsb. Di samping karena masih merasa "attached" dgn budaya asal saya ini, kebetulan orang tua saya (juga orang tua suami) termasuk sebagian orang yg masih patuh thd hal2 tsb. Dan betul kata Mba Derniya, tergantung etnis & daerah masing2, upacaranya/ ritualnya dilakukan dgn variasi masing2 pula. Ada yg komplit pake ditanam dg pensil, uang, yg merupakan simbol2 pengharapan tertentu, ada juga yg apa adanya. Tetapi selain ditanam, ada sementara orang yg melabuh ari2 tsb ke sungai atau ke laut.. Hal tsb dilakukan oleh kakak kandung saya sendiri saat anak pertamanya lahir waktu itu. Ari2nya setelah dibersihkan dia buang ke sungai, ya sambil dibacain doa gitu (saya ngga tau persis nama ayatnya apa).. Tapi seperti yg dikatakan oleh Mba Mila. Bagaimanapun caranya, akan berpulang kembali ke pribadi & keyakinan masing2. Meskipun toh itu tradisi nenek moyang, tapi banyak pula umat beragama, terutama umat Kristen/ Katolik yang tidak mempercayainya, bahkan cenderung meninggalkan kebiasaan tsb. Kalau menurut saya, yang penting "Lillahi ta'ala" dan "Niat ingsun" kita selalu baik & positif. Best Regards, Diah Riyawanti -Original Message- From: Miladinne Inesza Lubis [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: February 13 2001 12:21 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Tanam ari-ari Pada intinya memang terpulang pada kepercayaan masing-masing orang, apakah perlu tanam ari-ari atau tidak. Kalau sudah masalah kepercayaan atau keyakinan, kita tidak bisa bilang bahwa itu benar atau salah, bermanfaat atau tidak bermanfaat karena sangat subyektif sekali sifatnya. Bagi yang meyakini, pastinya bermanfaat sedangkan bagi yang tidak meyakini mungkin hal-hal seperti itu hanya dianggap buang-buang waktu yang tidak bermanfaat, dan dua-duanya menurut saya sah-sah aja. Saya sendiri termasuk orang yang tidak percaya dengan hal-hal seperti itu, karena saya lebih berpegang pada agama dan ilmu pengetahuan modern. Nah, berhubung menanam ari-ari tidak disebutkan dalam agama dan tidak ada pembuktian secara ilmiah/logika, maka buat saya pribadi tidak ada niat atau kebutuhan untuk melakukannya. Tapi untuk teman-teman yang meyakini bahwa hal tersebut perlu, menurut saya sebaiknya memang dilakukan karena suatu keyakinan kalau dilaksanakan pasti akan terasa manfaatnya juga. Salam, Mila. - Original Message - From: "Agung S. Sugiharti" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, February 13, 2001 9:48 AM Subject: Re: [balita-anda] Tanam ari-ari > Mbak Meidya Derni, > > Bagi mbak mungkin itu tidak ada manfaatnya karena mbak pada dasarnya > tidak menyadari bahwa sebenarnya ari-ari adalah saudara dari bayi yg kita > lahirkan, mereka akan saling menjaga dan kita sebagai orang tua tidak baik > kalau berat sebelah toh ari-ari hanya sekali kita rawat yaitu pada saat dia kita > lahirkan berbarengan dgn anak kita. > Percaya atau tidak dia adalah saudara satu kandung dengan anak kita,jadi ari2 > juga punya hak untuk dirawat/dijaga walau hanya satu kali saja. > Kita boleh hidup dijaman modern,tapi kita jangan melupakan adat istiadat serta > budaya yang ada karena tanpa itu kita tidak akan pernah merasakan hidup jaman > modern.Mohon maaf kalau ada kata2 saya yang tidak berkenan dihati. > > Salam, Bundanya Lintang > > Meidya Derni wrote: > > > Dear Netters, > > > > Tanam ari2 hanyalah budaya yang sangat bersifat lokal, berbeda2 praktiknya > > tergantung etnis yang bersangkutan dan berkaitan erat dengan tingkat > > pemahaman seseorang terhadap agama yang diyakininya. kalau misalnya > > keyakinannya masih campur aduk dengan unsur2 mistis, ya praktek2 tersebut > > akan tetap berlangsung. Seiring dengan meningkatnya pendidikan dan > > pemahaman seseorang, mudah2an praktek2 seperti itu dihilangkan saja. Tidak > > ada manfaatnya sama sekali. > > > > Salam, > > Mediya Derni >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Tanam ari-ari
Dear Netters yang budiman, Terima kasih khususnya saya sampaikan atas tanggapan posting saya terdahulu untuk Ibu Mardhiana dan Ibu Sugiharti. Ada baiknya mungkin kita luruskan terlebih dahulu pokok permasalahannya. Pertama, apakah fungsi ari-ari ditinjau dari segi ilmiah. Sudah jelas dan gamblang bahwasannya ia berfungsi sebagai penyalur sari pati makanan dari ibu ke janin yang dikandung ibu. Jadi ia bukanlah saudara ataupun penjaga jabang bayi kita. Karena yang menjaga bayi kita yang didalam kandungan adalah Allah, sang Khaliq. Begitu juga setelah lahir. Kita sebagai orang tua hanyalah pengemban amanah. Dan mudah2an dalam mengemban amanah tersebut bisa dipertangungjawabkan di kemudian hari kelak. Kedua, soal keyakinan bahwa ari-ari itu adalah saudara si jabang bayi, ya monggo2 saja, lha kenyataan tidak demikian koq... gitu saja koq repot :) (niru2 Gus Dur) Ketiga, ditinjau dari sisi agama, khususnya agama yang saya yakini, setiap tindakan itu didasarkan atas niat kita. Tindakan yang sama, akan berbeda di hadapan Allah kalau niat kita berbeda. Saya menguburkan ari2 dengan niat demi tidak termakan binatang buas, atau dengan alasan kebersihan, akan sangat berbeda dengan niatan kita yang menyakini bahwa ari2 adalah saudara jabang bayi kita, dan selayaknya dikubur seperti halnya manusia. Keempat, saya sependapat, mengikuti ataupun mempertahankan tradisi itu boleh2 dan sah2 saja. Cuma ada baiknya kita simak salah satu ayat di Kitab Suci yang saya yakini yang berbunyi: Dan apabila dikatakan kepada mereka:"Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah". Mereka menjawab:"(Tidak) tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk". (2:170) Kelima, saya tidak ingin masalah ini bertele-tele dibicarakan tanpa suatu hukum/nash yang jelas. Soal ada sebagian kita percaya ini itu, ya silakan saja. Tapi tidak apa2 khan kalau saya tidak percaya itu. Gitu lho maksud saya :) Maaf lho kalau ada kata-kata yang kurang berkenan. Salam, Meidya Derni >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Tanam ari-ari
Pada intinya memang terpulang pada kepercayaan masing-masing orang, apakah perlu tanam ari-ari atau tidak. Kalau sudah masalah kepercayaan atau keyakinan, kita tidak bisa bilang bahwa itu benar atau salah, bermanfaat atau tidak bermanfaat karena sangat subyektif sekali sifatnya. Bagi yang meyakini, pastinya bermanfaat sedangkan bagi yang tidak meyakini mungkin hal-hal seperti itu hanya dianggap buang-buang waktu yang tidak bermanfaat, dan dua-duanya menurut saya sah-sah aja. Saya sendiri termasuk orang yang tidak percaya dengan hal-hal seperti itu, karena saya lebih berpegang pada agama dan ilmu pengetahuan modern. Nah, berhubung menanam ari-ari tidak disebutkan dalam agama dan tidak ada pembuktian secara ilmiah/logika, maka buat saya pribadi tidak ada niat atau kebutuhan untuk melakukannya. Tapi untuk teman-teman yang meyakini bahwa hal tersebut perlu, menurut saya sebaiknya memang dilakukan karena suatu keyakinan kalau dilaksanakan pasti akan terasa manfaatnya juga. Salam, Mila. - Original Message - From: "Agung S. Sugiharti" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, February 13, 2001 9:48 AM Subject: Re: [balita-anda] Tanam ari-ari > Mbak Meidya Derni, > > Bagi mbak mungkin itu tidak ada manfaatnya karena mbak pada dasarnya > tidak menyadari bahwa sebenarnya ari-ari adalah saudara dari bayi yg kita > lahirkan, mereka akan saling menjaga dan kita sebagai orang tua tidak baik > kalau berat sebelah toh ari-ari hanya sekali kita rawat yaitu pada saat dia kita > lahirkan berbarengan dgn anak kita. > Percaya atau tidak dia adalah saudara satu kandung dengan anak kita,jadi ari2 > juga punya hak untuk dirawat/dijaga walau hanya satu kali saja. > Kita boleh hidup dijaman modern,tapi kita jangan melupakan adat istiadat serta > budaya yang ada karena tanpa itu kita tidak akan pernah merasakan hidup jaman > modern.Mohon maaf kalau ada kata2 saya yang tidak berkenan dihati. > > Salam, Bundanya Lintang > > Meidya Derni wrote: > > > Dear Netters, > > > > Tanam ari2 hanyalah budaya yang sangat bersifat lokal, berbeda2 praktiknya > > tergantung etnis yang bersangkutan dan berkaitan erat dengan tingkat > > pemahaman seseorang terhadap agama yang diyakininya. kalau misalnya > > keyakinannya masih campur aduk dengan unsur2 mistis, ya praktek2 tersebut > > akan tetap berlangsung. Seiring dengan meningkatnya pendidikan dan > > pemahaman seseorang, mudah2an praktek2 seperti itu dihilangkan saja. Tidak > > ada manfaatnya sama sekali. > > > > Salam, > > Mediya Derni >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Tanam ari-ari
Saya sangat setuju denga komentar mama Lintang Memang dipikir mungkin nggak logis ya...??? Tapi kenyataannya memang kita dilahirkan ke dunia ini kalau tanpa ari ari bagaimana...??? Jadi kalau seandainya bagi Mbak Meidya Derni nggak bermanfaat karena jaman udah modern Sepertinya gimana...?? Toch nggak merepotkan kok ...hanya ditanam , bacain doa ..., dikasih lampu kecil udah , ndak perlu diapa apain lagi , kalau kira kira udah abis juga lampunya bisa kita ambil lagi.. Sebab menurut cerita orang tua , Ari Ari itu temen& penjaganya putra kita saat didalam perut ataupun saat putra/putri kita sudah dilahirkan , malah ada yg bilang juga kalau Ari ari itu akan kembali lagi ke perut kita saat kita hamil lagi( kita nggak tahu kebenaarannya ...) tapi buktinya masih banyak orang mempercayainya.. Maaf kalau ada kata kata yang menyinggung Makasih Ibu Rayhan -Original Message- From: Agung S. Sugiharti [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, February 13, 2001 9:48 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [balita-anda] Tanam ari-ari Mbak Meidya Derni, Bagi mbak mungkin itu tidak ada manfaatnya karena mbak pada dasarnya tidak menyadari bahwa sebenarnya ari-ari adalah saudara dari bayi yg kita lahirkan, mereka akan saling menjaga dan kita sebagai orang tua tidak baik kalau berat sebelah toh ari-ari hanya sekali kita rawat yaitu pada saat dia kita lahirkan berbarengan dgn anak kita. Percaya atau tidak dia adalah saudara satu kandung dengan anak kita,jadi ari2 juga punya hak untuk dirawat/dijaga walau hanya satu kali saja. Kita boleh hidup dijaman modern,tapi kita jangan melupakan adat istiadat serta budaya yang ada karena tanpa itu kita tidak akan pernah merasakan hidup jaman modern.Mohon maaf kalau ada kata2 saya yang tidak berkenan dihati. Salam, Bundanya Lintang Meidya Derni wrote: > Dear Netters, > > Tanam ari2 hanyalah budaya yang sangat bersifat lokal, berbeda2 praktiknya > tergantung etnis yang bersangkutan dan berkaitan erat dengan tingkat > pemahaman seseorang terhadap agama yang diyakininya. kalau misalnya > keyakinannya masih campur aduk dengan unsur2 mistis, ya praktek2 tersebut > akan tetap berlangsung. Seiring dengan meningkatnya pendidikan dan > pemahaman seseorang, mudah2an praktek2 seperti itu dihilangkan saja. Tidak > ada manfaatnya sama sekali. > > Salam, > Mediya Derni > > At 04:29 PM 2/8/01 +0800, you wrote: > >Pak Taufan, > > > >Kebetulan saya sendiri meminta ari-ari-nya Michael ketika lahir, langsung > >saya bawa pulang sore harinya untuk dicuci lagi hingga bersih, baru > >dimasukkan ke dalam 'kendil' (guci tanah liat kecil) dan ditanam di halaman > >rumah omanya di Balikpapan (kami kemudian 'hijrah' ke Sangatta some 300 km > >utara BPP via darat) > > > >Setahu saya, di RS bila tidak diambil ya discrap (alias dibuang). Karena > >saya merasa ini adalah bagian yang turut 'menghidupi dan menjaga' Michael > >saat masih dikandung, maka saya rawat - sebagaimana layaknya kita memandikan > >'seseorang'. (Dalam budaya saya - Javanese - katanya sih ada pandangan > >tentang Kakang (kakak) Kawah dan Adhi (adik) Ari-ari keduanya langsung hidup > >di dunia maya begitu sang bayi lahir. Budaya ini tidak saya temukan pada > >isteri saya yang dari Minahasa). > > > >Dalam kehidupan sehari-hari, menurut budaya tersebut, Kakang Kawah dan Adhi > >Ari-ari itu sifatnya menjaga dan melindungi - secara batiniah kehidupan si > >anak sampai besar bahkan sampai tuanya. > > > >Secara klinis ataupun ilmiah saya belum mendapatkan informasi tentang fungsi > >menanam ari-ari ini. > > > >papanya Michael Wetik S.(7 months today) > > > > > -Original Message- > > > From: [EMAIL PROTECTED] > > > [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > > > Sent: Thursday, February 08, 2001 12:25 PM > > > To: [EMAIL PROTECTED] > > > Subject: RE: [balita-anda] Bayi Sering Nangis > > > > > > Saya jadi pingin nanya nih. > > > Ari-ari yang ditanam itu punya arti apa ya ? Soalnya anak saya yg kedua > > > ini lahirnya di Nagasaki, dan tidak ada kebiasaan tanam ari-ari. Jadi > > > ari-ari anak saya ini enggak tahu kemana, sudah dibuang 'kali y
Re: [balita-anda] Tanam ari-ari
Mbak Meidya Derni, Bagi mbak mungkin itu tidak ada manfaatnya karena mbak pada dasarnya tidak menyadari bahwa sebenarnya ari-ari adalah saudara dari bayi yg kita lahirkan, mereka akan saling menjaga dan kita sebagai orang tua tidak baik kalau berat sebelah toh ari-ari hanya sekali kita rawat yaitu pada saat dia kita lahirkan berbarengan dgn anak kita. Percaya atau tidak dia adalah saudara satu kandung dengan anak kita,jadi ari2 juga punya hak untuk dirawat/dijaga walau hanya satu kali saja. Kita boleh hidup dijaman modern,tapi kita jangan melupakan adat istiadat serta budaya yang ada karena tanpa itu kita tidak akan pernah merasakan hidup jaman modern.Mohon maaf kalau ada kata2 saya yang tidak berkenan dihati. Salam, Bundanya Lintang Meidya Derni wrote: > Dear Netters, > > Tanam ari2 hanyalah budaya yang sangat bersifat lokal, berbeda2 praktiknya > tergantung etnis yang bersangkutan dan berkaitan erat dengan tingkat > pemahaman seseorang terhadap agama yang diyakininya. kalau misalnya > keyakinannya masih campur aduk dengan unsur2 mistis, ya praktek2 tersebut > akan tetap berlangsung. Seiring dengan meningkatnya pendidikan dan > pemahaman seseorang, mudah2an praktek2 seperti itu dihilangkan saja. Tidak > ada manfaatnya sama sekali. > > Salam, > Mediya Derni > > At 04:29 PM 2/8/01 +0800, you wrote: > >Pak Taufan, > > > >Kebetulan saya sendiri meminta ari-ari-nya Michael ketika lahir, langsung > >saya bawa pulang sore harinya untuk dicuci lagi hingga bersih, baru > >dimasukkan ke dalam 'kendil' (guci tanah liat kecil) dan ditanam di halaman > >rumah omanya di Balikpapan (kami kemudian 'hijrah' ke Sangatta some 300 km > >utara BPP via darat) > > > >Setahu saya, di RS bila tidak diambil ya discrap (alias dibuang). Karena > >saya merasa ini adalah bagian yang turut 'menghidupi dan menjaga' Michael > >saat masih dikandung, maka saya rawat - sebagaimana layaknya kita memandikan > >'seseorang'. (Dalam budaya saya - Javanese - katanya sih ada pandangan > >tentang Kakang (kakak) Kawah dan Adhi (adik) Ari-ari keduanya langsung hidup > >di dunia maya begitu sang bayi lahir. Budaya ini tidak saya temukan pada > >isteri saya yang dari Minahasa). > > > >Dalam kehidupan sehari-hari, menurut budaya tersebut, Kakang Kawah dan Adhi > >Ari-ari itu sifatnya menjaga dan melindungi - secara batiniah kehidupan si > >anak sampai besar bahkan sampai tuanya. > > > >Secara klinis ataupun ilmiah saya belum mendapatkan informasi tentang fungsi > >menanam ari-ari ini. > > > >papanya Michael Wetik S.(7 months today) > > > > > -Original Message- > > > From: [EMAIL PROTECTED] > > > [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > > > Sent: Thursday, February 08, 2001 12:25 PM > > > To: [EMAIL PROTECTED] > > > Subject: RE: [balita-anda] Bayi Sering Nangis > > > > > > Saya jadi pingin nanya nih. > > > Ari-ari yang ditanam itu punya arti apa ya ? Soalnya anak saya yg kedua > > > ini lahirnya di Nagasaki, dan tidak ada kebiasaan tanam ari-ari. Jadi > > > ari-ari anak saya ini enggak tahu kemana, sudah dibuang 'kali ya... > > > Tapi anak saya enggak rewel tuh. > > > > > > taufan > > > > > > > >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, > > http://www.indokado.com > > >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com > >Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] > >Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > > >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com > >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com > Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] > Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Tanam ari-ari
Akhir thn 80-an, kita pernah kebanjiran produk kosmetika LN yg katanya berasal dari plasenta, sampai skrg sptnya juga masih ada.. kata yg udah pernah mencoba, produknya sih bagus sekali... tapi saya geli sendiri ngebayangin bahan dasar produknya itu.. Saya juga nggak tau pasti plasenta manusia atau hewan yg dipakai, tp mungkin aja plasenta manusia, soalnya di LN 'kan plasenta/ari2 itu tdk dibawa pulang sama pasiennya, jadi buat iseng para peneliti dah.. akhirnya dijadiin bahan dasar kosmetik.. hi..hi..hii.. Saya sih setuju sekali kalo' ari2 itu dibawa pulang, itu 'kan juga bagian dari tubuh si ibu. Sebaiknya sih diperlakukan dgn baik sesuai dgn keyakinan kita. Yah.. kalo sampai harus ditungguin bapaknya selama 40 hari, itu sih sudah menyusahkan namanya, kan lebih baik bantuin si ibu jagain anaknya, ya ndak pak... Wassalam, Mama Mia&Rafi. >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Tanam ari-ari
Tolong informasikan ke rekan-rekan anda di "balita-anda" untuk berhenti mengirimkan berita ke alamat kami <[EMAIL PROTECTED]> karena frekuensi berita yang masuk telah mengganggu aktifitas kerja kami. Alamat tersebut adalah untuk kepentingan kantor, bukan kepentingan pribadi. Kami berkali-kali telah coba unsubscribe ke indoglobal tetapi tidak ada tanggapan sama sekali dari mereka. Atas bantuannya terima kasih. Export Dept. PT. Chitose Indonesia Mfg. [EMAIL PROTECTED] writes: > > Pak Taufan, salam kenal nech for P.Taufan pe meitua... > Kalau di Minahasa kanyaknya tidak berlaku tanam ari-ari dech ya, palingan > di tinggalin di RS... ya... > Ny. Taufan, asal minahasa mana ? > > > > > > > > "Setiawan, Mikael > > (KPC)" To: "'[EMAIL PROTECTED]'" > > > > kpc.co.id> cc: > > Subject: RE: [balita-anda] Tanam >ari-ari > 02/08/01 03:29 PM > > Please respond to > > balita-anda > > > > > > > > > > Pak Taufan, > > Kebetulan saya sendiri meminta ari-ari-nya Michael ketika lahir, langsung > saya bawa pulang sore harinya untuk dicuci lagi hingga bersih, baru > dimasukkan ke dalam 'kendil' (guci tanah liat kecil) dan ditanam di halaman > rumah omanya di Balikpapan (kami kemudian 'hijrah' ke Sangatta some 300 km > utara BPP via darat) > > Setahu saya, di RS bila tidak diambil ya discrap (alias dibuang). Karena > saya merasa ini adalah bagian yang turut 'menghidupi dan menjaga' Michael > saat masih dikandung, maka saya rawat - sebagaimana layaknya kita > memandikan > 'seseorang'. (Dalam budaya saya - Javanese - katanya sih ada pandangan > tentang Kakang (kakak) Kawah dan Adhi (adik) Ari-ari keduanya langsung > hidup > di dunia maya begitu sang bayi lahir. Budaya ini tidak saya temukan pada > isteri saya yang dari Minahasa). > > Dalam kehidupan sehari-hari, menurut budaya tersebut, Kakang Kawah dan Adhi > Ari-ari itu sifatnya menjaga dan melindungi - secara batiniah kehidupan si > anak sampai besar bahkan sampai tuanya. > > Secara klinis ataupun ilmiah saya belum mendapatkan informasi tentang > fungsi > menanam ari-ari ini. > > papanya Michael Wetik S.(7 months today) > > > -Original Message- > > From: [EMAIL PROTECTED] > > [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > > Sent: Thursday, February 08, 2001 12:25 PM > > To: [EMAIL PROTECTED] > > Subject: RE: [balita-anda] Bayi Sering Nangis > > > > Saya jadi pingin nanya nih. > > Ari-ari yang ditanam itu punya arti apa ya ? Soalnya anak saya yg kedua > > ini lahirnya di Nagasaki, dan tidak ada kebiasaan tanam ari-ari. Jadi > > ari-ari anak saya ini enggak tahu kemana, sudah dibuang 'kali ya... > > Tapi anak saya enggak rewel tuh. > > > > taufan > > > > >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, > http://www.indokado.com > >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com > Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] > Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com > >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com > Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] > Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > > > > > > > > > > > > >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Tanam ari-ari
orang tua saya tidak pernah menguburkan ari-arinya (nggak pernah minta ke rumah sakitnya) jadi saya juga nggak begitu dipikirkan. tapi pas abis melahirkan pegawai RS ngasih ari-ari yang udah dicuci dalam kendil. suami saya ambil dan bawa pulang. ya mau nggak mau harus dikuburkan masak dibuang di tempat sampah nanti dikoreh kucing lagi. Lantaran suami saya lagi ada perlu dan rumah kami cuma rumah kontrakan suami ijin ke yang punya rumah untuk nguburin, eh malah dibantuin nguburinnya soalnya suami harus balik ke rumah sakit lagi. ternyata dikuburnya pake cara jawa, pake lilin segala. kita sih nggak perhatiian itu lilin padam atau nggak, tapi yang bantu-bantu di rumah itu keponakan yang punya rumah, dia rajin jagain lilinnya. anak saya juga sering nangis nggak tentu sebab sampai 40 hari (tidurnya sekitar jam 11 atau 12 malam), setelah 40 hari baru tidurnya sekitar jam 7an dan enggak rewel terus. Mungkin emang bayi kayak gitu kali. --- "Debby" <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > >tapi memang waktu itu sikecil sampe berumur 40 hari suka nangis pilu, >menurut ibu tandanya sikecil masih dibayangi "kakaknya". > >salam > _ "A room without books is like a body without a soul." -- Marcus T. Cicero >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Tanam ari-ari
Nimbrung soal2x ari2... kalo dikeluarga saya tidak ada tradisi istimewa, cukup ari2x dibersihkan kemudian boleh dilapisi kain atau dimasukin ke kaleng bekas, trus ditanam dihalaman. Alasannya ya krn itukan bagian dari tubuh kita juga jadi tetap harus dikubur. Saya juga dulu sehabis melahirkan begitu, ditanyain... apa ari2xnya mau dibawa pulang atau dibuang...?, teringat pesan ibunda..., akhirnya saya bilang mau dibawa pulang, dan suami saya menguburnya dihalaman depan. Malah suami saya iseng nambahin pensil di lilitannya, tapi memang waktu itu sikecil sampe berumur 40 hari suka nangis pilu, menurut ibu tandanya sikecil masih dibayangi "kakaknya". Utk pusar sikecil saya simpan didalam botol, kata ortu nanti kalo sikecil punya adik lagi, pusar keduanya direbus trus diminumkan utk abang dan adiknya stlh itu pusarnya dikeringkan lagi begitu utk anak berikutnya. Katanya spy yg bersaudara itu damai2x saja..., entah benar entah tidak..., kami kakak beradik dibegituin semua sama ibu. salam >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Tanam ari-ari
Saya pernah mendapat informasi, bahwa jika Ari-ari tersebut dicuci hingga bersih, lalu dijemur sampai kering dan ditumbuk sampai halus. Nah gunanya adalah jika pas si anak jatuh sakit keras, maka kita bisa mengambil bubuknya untuk diminumkan kepada si anak, sehingga akan mempercepat penyembuhan. Tapi saya tidak tahu, apakah ini sekedar mitos atau memang benar-benar bisa. Regards Tommy > Pak Taufan, > > Kebetulan saya sendiri meminta ari-ari-nya Michael ketika lahir, langsung > saya bawa pulang sore harinya untuk dicuci lagi hingga bersih, baru > dimasukkan ke dalam 'kendil' (guci tanah liat kecil) dan ditanam di halaman > rumah omanya di Balikpapan (kami kemudian 'hijrah' ke Sangatta some 300 km > utara BPP via darat) > > Setahu saya, di RS bila tidak diambil ya discrap (alias dibuang). Karena > saya merasa ini adalah bagian yang turut 'menghidupi dan menjaga' Michael > saat masih dikandung, maka saya rawat - sebagaimana layaknya kita memandikan > 'seseorang'. (Dalam budaya saya - Javanese - katanya sih ada pandangan > tentang Kakang (kakak) Kawah dan Adhi (adik) Ari-ari keduanya langsung hidup > di dunia maya begitu sang bayi lahir. Budaya ini tidak saya temukan pada > isteri saya yang dari Minahasa). > > Dalam kehidupan sehari-hari, menurut budaya tersebut, Kakang Kawah dan Adhi > Ari-ari itu sifatnya menjaga dan melindungi - secara batiniah kehidupan si > anak sampai besar bahkan sampai tuanya. > > Secara klinis ataupun ilmiah saya belum mendapatkan informasi tentang fungsi > menanam ari-ari ini. >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Tanam ari-ari
Pak Taufan, salam kenal nech for P.Taufan pe meitua... Kalau di Minahasa kanyaknya tidak berlaku tanam ari-ari dech ya, palingan di tinggalin di RS... ya... Ny. Taufan, asal minahasa mana ? "Setiawan, Mikael (KPC)" To: "'[EMAIL PROTECTED]'" kpc.co.id> cc: Subject: RE: [balita-anda] Tanam ari-ari 02/08/01 03:29 PM Please respond to balita-anda Pak Taufan, Kebetulan saya sendiri meminta ari-ari-nya Michael ketika lahir, langsung saya bawa pulang sore harinya untuk dicuci lagi hingga bersih, baru dimasukkan ke dalam 'kendil' (guci tanah liat kecil) dan ditanam di halaman rumah omanya di Balikpapan (kami kemudian 'hijrah' ke Sangatta some 300 km utara BPP via darat) Setahu saya, di RS bila tidak diambil ya discrap (alias dibuang). Karena saya merasa ini adalah bagian yang turut 'menghidupi dan menjaga' Michael saat masih dikandung, maka saya rawat - sebagaimana layaknya kita memandikan 'seseorang'. (Dalam budaya saya - Javanese - katanya sih ada pandangan tentang Kakang (kakak) Kawah dan Adhi (adik) Ari-ari keduanya langsung hidup di dunia maya begitu sang bayi lahir. Budaya ini tidak saya temukan pada isteri saya yang dari Minahasa). Dalam kehidupan sehari-hari, menurut budaya tersebut, Kakang Kawah dan Adhi Ari-ari itu sifatnya menjaga dan melindungi - secara batiniah kehidupan si anak sampai besar bahkan sampai tuanya. Secara klinis ataupun ilmiah saya belum mendapatkan informasi tentang fungsi menanam ari-ari ini. papanya Michael Wetik S.(7 months today) > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] > [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: Thursday, February 08, 2001 12:25 PM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: RE: [balita-anda] Bayi Sering Nangis > > Saya jadi pingin nanya nih. > Ari-ari yang ditanam itu punya arti apa ya ? Soalnya anak saya yg kedua > ini lahirnya di Nagasaki, dan tidak ada kebiasaan tanam ari-ari. Jadi > ari-ari anak saya ini enggak tahu kemana, sudah dibuang 'kali ya... > Tapi anak saya enggak rewel tuh. > > taufan > >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Tanam ari-ari
Wah jadi penasaran nich, kepingin nanya suamiku, berapa meter ari-ari bayi kami ditanam ? Bayiku Andrew, 7 bulan udah 3 gigi keluar. Trus, gimana dengan Imaniar yang bayinya lahir udah 2 gigi (eh... di koran tulisnya gitu) ? tetanggaku, 3 bulan udah 2 gigi ? Buat Dini, salam kenal...bye "Dini Rahma Shanti" pment.com>cc: Subject: Re: [balita-anda] Tanam ari-ari 02/08/01 07:24 PM Please respond to balita-anda Hi, mau ikutan cerita sedikit, keluarga suami dan aku juga punya tradisi seperti itu, tapi ada aturan juga kedalaman nanamnya, ngga boleh terlalu dalam, katanya kalo terlalu dalam nanti tumbuh gigi / jalannya jadi lambat nah waktu anak kedua suamiku nggali tanahnya sampe 1 m dan pas udah di kubur baru ibunya bilang itu kedalaman banget, terus sekarang Raissa 8 bulan kan belum keluar gigi sama sekali jadi deh, keluarga menyambungkan, bapaknya sih nanam ari arinya kedalaman... Dini - Original Message - From: Setiawan, Mikael (KPC) <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 08, 2001 3:29 PM Subject: RE: [balita-anda] Tanam ari-ari > Pak Taufan, > > Kebetulan saya sendiri meminta ari-ari-nya Michael ketika lahir, langsung > saya bawa pulang sore harinya untuk dicuci lagi hingga bersih, baru > dimasukkan ke dalam 'kendil' (guci tanah liat kecil) dan ditanam di halaman > rumah omanya di Balikpapan (kami kemudian 'hijrah' ke Sangatta some 300 km > utara BPP via darat) > > Setahu saya, di RS bila tidak diambil ya discrap (alias dibuang). Karena > saya merasa ini adalah bagian yang turut 'menghidupi dan menjaga' Michael > saat masih dikandung, maka saya rawat - sebagaimana layaknya kita memandikan > 'seseorang'. (Dalam budaya saya - Javanese - katanya sih ada pandangan > tentang Kakang (kakak) Kawah dan Adhi (adik) Ari-ari keduanya langsung hidup > di dunia maya begitu sang bayi lahir. Budaya ini tidak saya temukan pada > isteri saya yang dari Minahasa). > > Dalam kehidupan sehari-hari, menurut budaya tersebut, Kakang Kawah dan Adhi > Ari-ari itu sifatnya menjaga dan melindungi - secara batiniah kehidupan si > anak sampai besar bahkan sampai tuanya. > > Secara klinis ataupun ilmiah saya belum mendapatkan informasi tentang fungsi > menanam ari-ari ini. > > papanya Michael Wetik S.(7 months today) > > > -Original Message- > > From: [EMAIL PROTECTED] > > [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > > Sent: Thursday, February 08, 2001 12:25 PM > > To: [EMAIL PROTECTED] > > Subject: RE: [balita-anda] Bayi Sering Nangis > > > > Saya jadi pingin nanya nih. > > Ari-ari yang ditanam itu punya arti apa ya ? Soalnya anak saya yg kedua > > ini lahirnya di Nagasaki, dan tidak ada kebiasaan tanam ari-ari. Jadi > > ari-ari anak saya ini enggak tahu kemana, sudah dibuang 'kali ya... > > Tapi anak saya enggak rewel tuh. > > > > taufan > > > > >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com > >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com > Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] > Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > > > > > > > > > > > > >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Tanam ari-ari
Mbak Meidya, Saya jadi ingin ikut bersuara nih tentang ari-ari. Dulu sekali (netter yang sudah lama pasti masih ingat) masalah ini pernah menjadi bahan diskusi yang hangat. Saya setuju kalau masalah keagamaan harus dimurnikan dari budaya setempat yang tidak sejalan, namun kita juga harus mencari bagaimana perlakuan yang yang benar menurut agama. Terus terang saya sendiri belum pernah membaca bagaimana memperlakukan ari-ari sesuai syariat agama ( tolong ya rekans netter yang bisa memberi keterangan akurat memberi informasi). Kalau saya menganalogikan ari-ari sebagai bagian dari tubuh kita seperti kaki, tangan dll. Untuk bagian tubuh seperti ini sudah ada aturan pengurusannya yaitu dimandikan (dicuci), dikafani dan dikuburkan (tidak perlu dishalatkan), jadi menurut saya seperti itulah yang harus kita lakukan kepada ari-ari yang merupakan bagian tubuh dari para ibu. Mamanya Dafi --- Meidya Derni <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Dear Netters, > > Tanam ari2 hanyalah budaya yang sangat bersifat > lokal, berbeda2 praktiknya > tergantung etnis yang bersangkutan dan berkaitan > erat dengan tingkat > pemahaman seseorang terhadap agama yang diyakininya. > kalau misalnya > keyakinannya masih campur aduk dengan unsur2 mistis, > ya praktek2 tersebut > akan tetap berlangsung. Seiring dengan meningkatnya > pendidikan dan > pemahaman seseorang, mudah2an praktek2 seperti itu > dihilangkan saja. Tidak > ada manfaatnya sama sekali. > > Salam, > Mediya Derni __ Do You Yahoo!? Get personalized email addresses from Yahoo! Mail - only $35 a year! http://personal.mail.yahoo.com/ >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Tanam ari-ari
Dear Netters, Tanam ari2 hanyalah budaya yang sangat bersifat lokal, berbeda2 praktiknya tergantung etnis yang bersangkutan dan berkaitan erat dengan tingkat pemahaman seseorang terhadap agama yang diyakininya. kalau misalnya keyakinannya masih campur aduk dengan unsur2 mistis, ya praktek2 tersebut akan tetap berlangsung. Seiring dengan meningkatnya pendidikan dan pemahaman seseorang, mudah2an praktek2 seperti itu dihilangkan saja. Tidak ada manfaatnya sama sekali. Salam, Mediya Derni At 04:29 PM 2/8/01 +0800, you wrote: >Pak Taufan, > >Kebetulan saya sendiri meminta ari-ari-nya Michael ketika lahir, langsung >saya bawa pulang sore harinya untuk dicuci lagi hingga bersih, baru >dimasukkan ke dalam 'kendil' (guci tanah liat kecil) dan ditanam di halaman >rumah omanya di Balikpapan (kami kemudian 'hijrah' ke Sangatta some 300 km >utara BPP via darat) > >Setahu saya, di RS bila tidak diambil ya discrap (alias dibuang). Karena >saya merasa ini adalah bagian yang turut 'menghidupi dan menjaga' Michael >saat masih dikandung, maka saya rawat - sebagaimana layaknya kita memandikan >'seseorang'. (Dalam budaya saya - Javanese - katanya sih ada pandangan >tentang Kakang (kakak) Kawah dan Adhi (adik) Ari-ari keduanya langsung hidup >di dunia maya begitu sang bayi lahir. Budaya ini tidak saya temukan pada >isteri saya yang dari Minahasa). > >Dalam kehidupan sehari-hari, menurut budaya tersebut, Kakang Kawah dan Adhi >Ari-ari itu sifatnya menjaga dan melindungi - secara batiniah kehidupan si >anak sampai besar bahkan sampai tuanya. > >Secara klinis ataupun ilmiah saya belum mendapatkan informasi tentang fungsi >menanam ari-ari ini. > >papanya Michael Wetik S.(7 months today) > > > -Original Message- > > From: [EMAIL PROTECTED] > > [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > > Sent: Thursday, February 08, 2001 12:25 PM > > To: [EMAIL PROTECTED] > > Subject: RE: [balita-anda] Bayi Sering Nangis > > > > Saya jadi pingin nanya nih. > > Ari-ari yang ditanam itu punya arti apa ya ? Soalnya anak saya yg kedua > > ini lahirnya di Nagasaki, dan tidak ada kebiasaan tanam ari-ari. Jadi > > ari-ari anak saya ini enggak tahu kemana, sudah dibuang 'kali ya... > > Tapi anak saya enggak rewel tuh. > > > > taufan > > > > >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, > http://www.indokado.com > >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com >Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] >Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Tanam ari-ari
Hi, mau ikutan cerita sedikit, keluarga suami dan aku juga punya tradisi seperti itu, tapi ada aturan juga kedalaman nanamnya, ngga boleh terlalu dalam, katanya kalo terlalu dalam nanti tumbuh gigi / jalannya jadi lambat nah waktu anak kedua suamiku nggali tanahnya sampe 1 m dan pas udah di kubur baru ibunya bilang itu kedalaman banget, terus sekarang Raissa 8 bulan kan belum keluar gigi sama sekali jadi deh, keluarga menyambungkan, bapaknya sih nanam ari arinya kedalaman... Dini - Original Message - From: Setiawan, Mikael (KPC) <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 08, 2001 3:29 PM Subject: RE: [balita-anda] Tanam ari-ari > Pak Taufan, > > Kebetulan saya sendiri meminta ari-ari-nya Michael ketika lahir, langsung > saya bawa pulang sore harinya untuk dicuci lagi hingga bersih, baru > dimasukkan ke dalam 'kendil' (guci tanah liat kecil) dan ditanam di halaman > rumah omanya di Balikpapan (kami kemudian 'hijrah' ke Sangatta some 300 km > utara BPP via darat) > > Setahu saya, di RS bila tidak diambil ya discrap (alias dibuang). Karena > saya merasa ini adalah bagian yang turut 'menghidupi dan menjaga' Michael > saat masih dikandung, maka saya rawat - sebagaimana layaknya kita memandikan > 'seseorang'. (Dalam budaya saya - Javanese - katanya sih ada pandangan > tentang Kakang (kakak) Kawah dan Adhi (adik) Ari-ari keduanya langsung hidup > di dunia maya begitu sang bayi lahir. Budaya ini tidak saya temukan pada > isteri saya yang dari Minahasa). > > Dalam kehidupan sehari-hari, menurut budaya tersebut, Kakang Kawah dan Adhi > Ari-ari itu sifatnya menjaga dan melindungi - secara batiniah kehidupan si > anak sampai besar bahkan sampai tuanya. > > Secara klinis ataupun ilmiah saya belum mendapatkan informasi tentang fungsi > menanam ari-ari ini. > > papanya Michael Wetik S.(7 months today) > > > -Original Message- > > From: [EMAIL PROTECTED] > > [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > > Sent: Thursday, February 08, 2001 12:25 PM > > To: [EMAIL PROTECTED] > > Subject: RE: [balita-anda] Bayi Sering Nangis > > > > Saya jadi pingin nanya nih. > > Ari-ari yang ditanam itu punya arti apa ya ? Soalnya anak saya yg kedua > > ini lahirnya di Nagasaki, dan tidak ada kebiasaan tanam ari-ari. Jadi > > ari-ari anak saya ini enggak tahu kemana, sudah dibuang 'kali ya... > > Tapi anak saya enggak rewel tuh. > > > > taufan > > > > >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com > >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com > Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] > Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > > > > > > > > > > > > >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Tanam ari-ari
Pak Taufan, Kebetulan saya sendiri meminta ari-ari-nya Michael ketika lahir, langsung saya bawa pulang sore harinya untuk dicuci lagi hingga bersih, baru dimasukkan ke dalam 'kendil' (guci tanah liat kecil) dan ditanam di halaman rumah omanya di Balikpapan (kami kemudian 'hijrah' ke Sangatta some 300 km utara BPP via darat) Setahu saya, di RS bila tidak diambil ya discrap (alias dibuang). Karena saya merasa ini adalah bagian yang turut 'menghidupi dan menjaga' Michael saat masih dikandung, maka saya rawat - sebagaimana layaknya kita memandikan 'seseorang'. (Dalam budaya saya - Javanese - katanya sih ada pandangan tentang Kakang (kakak) Kawah dan Adhi (adik) Ari-ari keduanya langsung hidup di dunia maya begitu sang bayi lahir. Budaya ini tidak saya temukan pada isteri saya yang dari Minahasa). Dalam kehidupan sehari-hari, menurut budaya tersebut, Kakang Kawah dan Adhi Ari-ari itu sifatnya menjaga dan melindungi - secara batiniah kehidupan si anak sampai besar bahkan sampai tuanya. Secara klinis ataupun ilmiah saya belum mendapatkan informasi tentang fungsi menanam ari-ari ini. papanya Michael Wetik S.(7 months today) > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] > [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: Thursday, February 08, 2001 12:25 PM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: RE: [balita-anda] Bayi Sering Nangis > > Saya jadi pingin nanya nih. > Ari-ari yang ditanam itu punya arti apa ya ? Soalnya anak saya yg kedua > ini lahirnya di Nagasaki, dan tidak ada kebiasaan tanam ari-ari. Jadi > ari-ari anak saya ini enggak tahu kemana, sudah dibuang 'kali ya... > Tapi anak saya enggak rewel tuh. > > taufan > >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]