[ppiindia] Re: Globalisasi Kemiskinan: Rakyat Disuruh Makan Serangga!

2005-06-21 Thread RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, "king_of_tort" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:

> > Saya pikir dalam hal ini faktor menatalitas feodalism yg masih kuat 
> dimasyarakatlah yg jadi penyebabnya. Bila azas egaliter itu telah 
> menjadi 'ruh' mentalitas suatu masyarakat, maka fenomena seperti yg 
> anda sebutkan diatas nggak bakalan ada lagi.
> 
> Kita memang masih harus banyak belajar untuk faham betul makna 
> berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah, jangan sampai rasa 
> hormat 'yang salah' akan menyebabkan terus dipiaranya budaya 
> feodalisme.
> 
> Salam
-

DH: Mungkin kita dapat pertajam pengkajian sosiologis ini, mas, dan 
melihat, bahwa bukan masalah feodalisme an sich yang menjadi penyebab, 
namun azas siapa yang dermawan, dialah yang yang patut menjadi acungan.

Jadi mentalnya, bukan saja feodalisme, yang mungkin sudah banyak 
terkikis, karena banyak anak dari kelompok non priviledged yang sudah 
menjadi mentri, direktur, jendral, dsb., tetapi mental mengemis.
Pak Harto sendiri bukan berasal dari keluarga feodal. Juga Ibnu Sutowo, 
dan banyak jendral lainnya.

Siapapun, yang berderma besar besaran, walau dari dana kurasan, OK OK 
saja. Di elu elukan, dan jadi panutan.

Salam

danardono










***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Globalisasi Kemiskinan: Rakyat Disuruh Makan Serangga!

2005-06-21 Thread fauziah swasono
--- In ppiindia@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> DH: Mungkin kita dapat pertajam pengkajian sosiologis ini, mas, dan 
> melihat, bahwa bukan masalah feodalisme an sich yang menjadi penyebab, 
> namun azas siapa yang dermawan, dialah yang yang patut menjadi acungan.
> 
> Jadi mentalnya, bukan saja feodalisme, yang mungkin sudah banyak 
> terkikis, karena banyak anak dari kelompok non priviledged yang sudah 
> menjadi mentri, direktur, jendral, dsb., tetapi mental mengemis.
> Pak Harto sendiri bukan berasal dari keluarga feodal. Juga Ibnu Sutowo, 
> dan banyak jendral lainnya.
> 
> Siapapun, yang berderma besar besaran, walau dari dana kurasan, OK OK 
> saja. Di elu elukan, dan jadi panutan.
> 


Semalam saya chatting sama temen dekat saya yg sedang belajar di
Jerman. Dia cerita, ada temennya anak orang kaya Indonesia baru
diterima masuk program di suatu uni. Trus dia bela2in pulang ke Indo,
beli kain mahal (jutaan rp/m) buat mengoleh2i prof barunya ini (blom
pernah ketemu sebelumnya).
Pas ketemuan, si prof heran: kok ngasih hadiah ke orang yg blom pernah
ketemu? Apa mau nyogok? 
sampe2 anak tsb stress... hehehe

Nah, temen saya itu bilang: kok org indonesia dermawan bgt sama orang
yg dianggap lebih tinggi dari dia ya? Ke orang bule, ke orang kaya, ke
raja, ke pejabat. Coba ngasih hadiah ke org miskin: apa mau ngasih yg
mahal2?

Itu point saya dulu: mari kita tempatkan lagi "reward and punishment"
sistem secara benar. Dulu ada teman yg suka ngata2in pejabat korupsi,
eh ternyata kemudian saudara iparnya ada yg jadi anggota DPR. Dg
bangganya dia cerita: mobilnya keren, bikin usaha gak perlu izin,
polisi gak berani nilang, kekantor pemda dihormati orang...
hehehehe what a sick society

fau






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Memetakan otak robot

2005-06-21 Thread rahardjo mustadjab
Chennai engineer ‘mapping’ brain of home robot 
Print this article 
 
 
 
(Siliconindia.com)
Monday, June 20, 2005 

LAUSANNE: Chennai-born engineer Shrihari Vasudevan's
claim to fame may not be a long walk when he completes
the "brain mapping" of a "home companion" robot, a
prestigious project of the Swiss Federal Institute of
Technology, expected to be accomplished by 2008.

"Yes, it will be a dream come true for me. I am giving
it my best shot," says Vasudevan, who is pursuing
doctorate in robot technology at the institute here,
80 kms from Geneva.

After graduating from the Madras University, Vasudevan
went to the U.S. to complete his masters in
engineering before landing in this institute for his
PhD.

Vasudevan, who is in his late twenties, is working on
the mapping of the "brain" for the home robot, the
most essential part of the project. "Well, we are
working as a team. It is not that I am doing the most
essential part. Everyone's role is important,"
Vasudevan said in humility.

The project named "Cogniniron" is a joint effort of a
consortium of companies from Switzerland, France,
Germany and the United Kingdom besides a German-based
firm GPS, which will have the marketing rights.



agencies   




***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Ketika...anda

2005-06-21 Thread Budi Nahaba
dari sahabat regina physicology atmajaya:

Ketika kita bertemu orang yang
tepat
untuk
dicintai,
Ketika kita berada di tempat pada saat yang
tepat,
Itulah kesempatan

Ketika engkau bertemu dengan seseorang
yang membuatmu tertarik,
Itu bukan pilihan itu kesempatan.
Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah
pilihan..
Itupun adalah kesempatan

Bila engkau memutuskan untuk mencintai
orang tersebut,
Bahkan dengan segala kekurangannya,
Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan
Ketika engkau memilih bersama dengan
Seseorang walaupun apapun yang terjadi
Itu adalah pilihan

Bahkan ketika kau menyadari
Bahwa masih banyak orang lain
Yang lebih menarik,pandai, dan kaya
Daripada pasanganmu dan
Tetap engkau memilih untuk mencintainya,
Itulah pilihan

Perasaan cinta,simpatik,tertarik
Datang bagai kesempatan pada kita..
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan.
Pilihan yang kita lakukan.

Berbicara tentang pasangan jiwa,
Ada suatu kutipan dari film yang
Mungkin sangat tepat : Nasib membawa kita
bersama. Tetapi tetap bergantung pada kita
bagaimana membuat semuanya berhasil

Pasangan jiwa bisa benar-benar ada
Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang
Yang diciptakan hanya untukmu

Tetapi tetap berpulang padamu untuk
Melakukan pilihan apakah engkau ingin
Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya
Atau tidak

Kita mungkin kebetulan bertemu
Pasangan jiwa kita, tetap mencintai dan
Tetap bersama pasangan jiwa kita tetap
Adalah pilihan yang harus kita lakukan.

Kita ada di dunia bukan untuk mencari
Seseorang yang sempurna untuk dicintai
TETAPI untuk belajar mencintai orang
Yang tidak sempurna dengan cara yang
Sempurna.


On Sun, 19 Jun 2005 16:11:41 +0700
  Eko Bambang Subiyantoro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=artikel%7C0%7CX
> Jumat, 17 Juni 2005
> Sistem Negeri Kita: Picu Pemerkosaan? 
> 
> Oleh Soe Tjen Marching 
> 
> 
> Mungkin budaya yang dipromosikan oleh sistem hukum dan 
>pemerintah kita saat ini adalah budaya yang memicu 
>pemerkosaan. Baru-baru ini, dalam surat elektronik 
>[EMAIL PROTECTED] yang saya terima pada tanggal 
>23 Maret yang lalu, terdapat kisah tentang seorang gadis 
>Bengkulu yang telah mengalami percobaan pemerkosaan. 
>Perempuan ini dengan beraninya mempertahankan diri, tapi 
>malah dijadikan tersangka karena pembelaan dirinya. 
> 
> Beginilah cerita singkatnya: Pada hari jum'at tanggal 11 
>Maret 2005, tak lama sesudah korban keluar rumah untuk 
>mengambil daun pisang, pelaku membekap mulut korban dan 
>menyeret korban sampai ke kebun. Pelaku, yang telah 
>dikenal korban sejak kecil, lalu melepaskan baju korban 
>yang mencoba melarikan diri namun terjatuh dan langsung 
>ditangkap oleh pelaku. Si korban berusaha menyelamatkan 
>diri dengan menebas pelaku tersebut dengan pisau yang dia 
>pakai untuk memotong daun pisang. Tebasan pertama 
>mengenai buah zakar dan tebasan berikut mengenai punggung 
>kiri pelaku. 
> 
> POLRESTA Bengkulu Utara menyatakan bahwa perempuan belia 
>berumur 15 tahun ini, tidak hanya menjadi korban, tetapi 
>juga tersangka kasus aniaya. Karena itulah si korban 
>harus mendekam dalam penjara walaupun “penganiayaan” 
>tersebut sama sekali tak direncanakan dan merupakan 
>pembelaan diri semata. Namun, beginilah sistem di negeri 
>kita. Dalam kasus-kasus pemerkosaan ataupun pelecehan 
>seksual, bila perempuan tidak cukup membela diri, 
>masyarakat akan mencurigai bahwa si perempuan dengan 
>sukarela menghendaki hubungan seksual tersebut. Bila sang 
>perempuan membela diri seperti yang dilakukan oleh 
>perempuan belia dari Bengkulu ini, dakwaanlah yang harus 
>dihadapi. 
> 
> Penyudutan perempuan seperti inilah yang seringkali 
>mendorong pemerkosaan terjadi. Lebih-lebih lagi, 
>perempuanlah yang sering dituding sebagai pembangkit 
>birahi, seakan sumber masalah adalah ekspresi sensualitas 
>perempuan itu sendiri. Memang, menurut persepsi 
>masyarakat kita, pelecehan seksual dan pemerkosaan adalah 
>persoalan seks. Karena itulah ekspresi seksualitas yang 
>sering dipermasalahkan: ciuman bibir di depan umum 
>menjadi urusan negara. 
> 
> Tetapi, pelecehan seksual dan pemerkosaan lebih 
>merupakan masalah kekerasan dan dominasi daripada masalah 
>seks semata. Pemerkosaan biasanya tidak dilakukan hanya 
>untuk memuaskan birahi. Pemicu pemerkosaan hampir selalu 
>disertai keinginan pelaku untuk memperlihatkan dominasi. 
>Bila birahi seksual tidak disertai keinginan ini, 
>aktifitas seksual tidak akan menjadikan pasangan sebagai 
>korban, namun sebagai pihak yang menyetujui dan menikmati 
>adanya hubungan tersebut. Hubungan menjadi mutual dan 
>sejajar (bagaimanapun birahinya kedua belah pihak ini). 
>Yang menjadi masalah adalah, ketika birahi tidak disertai 
>rasa hormat sehingga tidak mengindahkan apakah si 
>pasangan menghendaki hubungan tersebut atau tidak. 
> 
> Karena itulah, pemerkosaan dan pelecehan seksual banyak 
>terjadi pada tempat dimana derajat antara lelaki dan 
>perempuan begitu berbeda, dimana suara perempuan jarang 
>didengar. Pelecehan,

Re: [ppiindia] Angin Surga - Re: Juli, Pendidikan dan Kesehatan Gratis

2005-06-21 Thread A Nizami
Anteknya...:)

--- RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami
> <[EMAIL PROTECTED]
> ..> wrote:
> 
> 
> > Hutan dan kebun sudah dikapling untuk para
> pengusaha
> > dan MNC (perkebunan, pertambangan, dsb).
> Contohnya,
> > Freeport itu di Papua luas areanya melebihi luas
> > propinsi di Jawa. Rakyat tak punya lahan cukup
> untuk
> > bertani.
> 
> DH: Siapakah yang mengeluarkan izin usaha?
> > 
> > Sebagai contoh, teman saya yang tinggal di
> Kalimantan
> > pernah diburu2 polisi hutan ketika mengambil
> ranting2
> > kayu yang jatuh untuk kayu bakar.
> > 
> DH: Siapakah yang memerintah kesatuan bersenjata
> mengejar rakyat 
> sendiri?
> 
> Salam
> 
> danardono
> 
> 
> 


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org



 
Yahoo! Sports 
Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football 
http://football.fantasysports.yahoo.com


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Fw: [perempuan] Selaput Dara di Mata Kiai

2005-06-21 Thread Carla Annamarie

- Forwarded by Carla Annamarie/PRUIDN/IDN/Prudential on 06/21/2005
03:26 PM -
   
 "Wahyu Susilo"
 <[EMAIL PROTECTED]> 
 Sent by:   To 
 [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> 
 oups.com   cc 
   
   Subject 
 06/21/2005 02:33  [perempuan] Selaput Dara di Mata
 PMKiai
   
   
 Please respond to 
 [EMAIL PROTECTED] 
 oups.com  
   
   




  Majalah TEMPO, Edisi. 17/XXXIV/20 - 26 Juni 2005
  Agama
Selaput Dara di Mata Kiai
Para korban pemerkosaan kembali "pede" setelah menjalani
operasi pemulihan selaput dara. Tapi, bagi para kiai NU Jember, operasi itu
haram. Mengapa?


  Para kiai yang biasanya tampak angker mendadak ger-geran-meski tetap
serius. Itu terjadi dalam bahtsul masail, forum para kiai untuk membahas
masalah umat dari sudut fikih, Ahad akhir Mei lalu. Siang itu, sekitar 100
kiai Nahdlatul Ulama berkumpul di halaman Pondok Pesantren Darussalam II,
Jalan Melati, Patrang, Jember, Jawa Timur.


  Ketika mendiskusikan hukum pencurian aliran listrik, sambil mengudap
kue jajan pasar, mereka sepakat menjatuhkan fatwa haram. Tapi, ketika
membahas masalah operasi pemulihan selaput dara-yang robek akibat
pemerkosaan-para kiai yang rata-rata mengenakan baju koko, sarung, dan peci
itu kontan ger-geran. Adalah KH Abdul Karim, Ketua NU Kecamatan Kaliwates,
yang mula-mula melontarkannya. Ia mendapat laporan semakin banyaknya
perempuan muda yang belakangan ini melakukan operasi semacam itu.


  Selama ini sejumlah klinik di Jakarta, Surabaya, dan kota-kota besar
lain memang biasa melayani operasi tersebut. Salah satunya Johan Clinic di
Gubeng, Surabaya, milik Prof Dr Johansyah Marzoeki, yang juga guru besar
Universitas Airlangga. Sejak 1970-an, klinik bedah plastik itu melayani
reparasi selaput keperawanan, apa pun penyebab kerusakannya. Tak pulih
seperti sediakala, memang, tapi hasilnya nyaris sempurna. "Rusaknya selaput
dara itu, apalagi akibat diperkosa, membuat para korban menderita batin.
Mereka kan perlu pertolongan," kata Johansyah. Namun, bagi para kiai,
persoalan itu bukan sekadar pertolongan medis. Setelah berdebat selama tiga
jam sembari membolak-balik sejumlah kitab kuning, mereka sepakat
mengharamkannya.


  Menurut Idrus Romli, koordinator bahtsul masail, setidaknya ada dua
unsur yang mengharamkannya. Pertama, membuka aurat, merujuk pada kaidah
fikih: al-wajibu la yutraku illa li wajibin (perkara wajib tidak boleh
ditinggalkan, kecuali untuk melaksanakan wajib yang lain). Kaidah lain yang
serupa: al-wajibu la yutraku li sunnatin (perkara wajib tidak boleh
ditinggalkan karena bertujuan melakukan perkara sunah).


  Menurut para kiai, terlihatnya aurat oleh pandangan orang lain, dalam
hal ini dokter, jelas haram. Jadi, wajib hukumnya menutup aurat. Sedangkan
pemulihan selaput dara bukan perkara sunah, apalagi wajib. Jadi, tak ada
alasan yang membolehkan orang membuka aurat saat operasi selaput dara yang
bukan sunah itu.


  Lain halnya dengan khitan pada laki-laki. Mengutip pendapat ulama
salaf (klasik), andai khitan bukan perkara wajib, orang tak boleh
melakukannya karena mengandung unsur terlihatnya aurat dan menyakiti diri
sendiri. Dalam khitan, terlihatnya aurat boleh karena sifatnya darurat,
yakni pengobatan, sebagaimana disebut oleh Imam Jalaluddin Suyuthi dalam
kitab Al-Asybah wan Nazhair juz I halaman 316 (Dar al-Kutub al-Ilmiyah,
Beirut, 2001).


  Hal kedua yang mengharamkan permak selaput dara ialah unsur penipuan
terhadap calon suami yang akan menikahi si perempuan. Menipu hukumnya jelas
haram, sesuai dengan hadis Nabi, "Man ghasysyana fa laisa minna" (orang
yang menipu kita bukan termasuk golongan kita).


  Pembahasan kembali menghangat ketika seorang kiai bertanya bagaimana
jika operasi itu sebagai pertobatan bagi mereka yang pernah menjalani seks
bebas. Sejumlah kiai berpendapat, operasi selaput dara bukanlah cara untuk
bertobat. Bagaimana jika operasi itu untuk mengurangi penderitaan batin
kor

[ppiindia] Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk

2005-06-21 Thread RM Danardono HADINOTO
SUARA PEMBARUAN DAILY
--
--

Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk


Kisah dua kakak beradik yang ketahuan minum bir di tempat umum dan 
akan dihukum cambuk di Negara Bagian Kelantan, Malaysia telah menarik 
perhatian baik masyarakat maupun kalangan penegak hukum. Berbagai 
tanggapan bermunculan soal rencana hukuman cambuk dengan rotan yang 
merupakan kasus pertama di sana.

Mohamed Nizam Ibrahim (32) dan Mohamed Nasha (30) diketahui 
tertangkap tangan saat meminum bir di sebuah retoran di Jalan Bukit 
Ubi, 19 Agustus 2004. 

Berdasarkan vonis dari Majelis Tinggi Pengadilan Agama Malaysia pada 
pekan lalu, keduanya akan menerima hukuman maksimum enam kali 
cambukan rotan dan masing-masing harus membayar denda sebesar RM5.000 
(S$2.000). 

Berdasarkan aturan hukum Penang, kakak adik tersebut bisa dijatuhi 
hukuman penjara sampai tiga tahun. 

Keputusan pemberlakuan hukuman cambuk tersebut menyentak masyarakat, 
termasuk terdakwa, saat pembacaan vonis pengadilan, Selasa (14/6) 
lalu. Dua bersaudara itu tidak menyangka bahwa putusan hakim tidak 
hanya membayar denda namun juga hukuman cambuk. 

Di Malaysiakini.com, misalnya seorang pembaca berkomentar,"Koq 
seperti di zaman Taliban saja."

Sedangkan kepala bagian penuntutan hukum syariah di negara bagian 
Abdul Rahim Jaafar mengatakan, cara melakukan pencambukan telah 
dicantumkan ke dalam rancangan undang-undang yang telah disampaikan 
kepada pemerintah negara bagian.

"Tetapi hukuman tidak bisa dilakukan karena hal itu belum diumumkan 
ke dalam lembaran negara oleh majelis negara bagian," katanya.

Manajer program sebuah lembaga swadaya masyarakat, Sister in Islam, 
Masjaliza Hamzah menilai pemerintah telah mengkriminalisasikan apa 
yang disebut sebagai kesalahan personal dengan menjadikan konsumsi 
alkohol di ruang publik sebagai suatu pelanggaran di bawah hukum 
syariah.

Sementara itu, hakim yang memimpin persidangan Abdul Rahman Yunus 
mengatakan, kedua terdakwa pantas menerima hukuman cambuk agar 
masyarakat tidak mengikuti apa yang telah dilakukan terdakwa."Alasan 
kedua terdakwa, bahwa mereka berasal dari golongan tidak mampu, oleh 
karena itu, mereka tidak dihukum berat, tidak bisa diterima," 
katanya. "Sudah cukup jelas bahwa minuman beralkohol yang diminum 
lebih mahal harganya dibandingkan dengan minuman lain. Misalnya, 
sirup," katanya. 

Kedua bersaudara itu bekerja sebagai buruh pabrik. Mereka tertangkap 
dalam suatu operasi khusus yang digelar Departemen Agama Islam 
Pahang. Tujuan operasi itu adalah untuk menjauhi keinginan menenggak 
minuman beralkohol. 

Tim khusus dari departemen tersebut bersama pihak kepolisian menciduk 
dua bersaudara itu di sebuah restoran bernama Yi Huat, di Jalan Bukit 
Ubi, pukul 23.32.

Penasihat hukum terdakwa Che Mastuni Muhammad memohon penangguhan 
hukuman dan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Syariah.

Pengadilan memutuskan, masing-masing terdakwa harus memberikan uang 
jaminan sebesar RM 1.000. Satu isu yang mencuat dalam keputusan 
tersebut adalah bagaimana hukuman cambuk akan dilaksanakan. "Tidak 
ada aturan atau ketentuan bagaimana hukuman cambuk dilaksanakan," 
kata Ketua Asosiasi Pengacara Syariah Malaysia Muhamad Burok. 

"Hukum cambuk merupakan hukum Islam yang sangat berbeda dengan hukum 
biasa. Untuk momen tertentu, tidak ada aturan bagaimana hukuman itu 
dilaksanakan."

Dalam hukum Islam, katanya, rotan tidak boleh lebih tebal dari 
kelingking. Selain itu, rotan tidak boleh diangkat terlalu tinggi, 
yakni posisi lengan atas tidak boleh melebihi ketinggian ketiak.

"Dalam hal ini, saya ingin mengatakan bahwa hukuman ini masih 
premature lantaran metode pelaksanaan hukum cambuk belum diatur." 
(The Straits Times/W-12)







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Angin Surga - Re: Juli, Pendidikan dan Kesehatan Gratis

2005-06-21 Thread RM Danardono HADINOTO
> 
> --- RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
 
> > 
> > > Hutan dan kebun sudah dikapling untuk para
> > pengusaha
> > > dan MNC (perkebunan, pertambangan, dsb).
> > Contohnya,
> > > Freeport itu di Papua luas areanya melebihi luas
> > > propinsi di Jawa. Rakyat tak punya lahan cukup
> > untuk
> > > bertani.
> > 
> > DH: Siapakah yang mengeluarkan izin usaha?
> > > 

--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Anteknya...:)

--

DH: Hmm, tapi si antek ini, adalah elite bangsa kita. 

Nah, kalau elite kita sekedar antek, yang ada dibawah apa ya?

Sub-antek?

Lalu rakyat kita apa fungsinya?

DH






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Angin Surga - Re: Juli, Pendidikan dan Kesehatan Gratis

2005-06-21 Thread fauziah swasono
--- In ppiindia@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > 
> > > DH: Siapakah yang mengeluarkan izin usaha?
> > > > 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Anteknya...:)
> 
> --
> 
> DH: Hmm, tapi si antek ini, adalah elite bangsa kita. 
> 
> Nah, kalau elite kita sekedar antek, yang ada dibawah apa ya?
> 
> Sub-antek?
> 
> Lalu rakyat kita apa fungsinya?
> 
> DH

Enak memang menyederhanakan masalah. Semua masalah di Indonesia
root/topnya adalah MNC, IMF dan WB. Pejabat Indonesia semua anteknya.

Maka:
- dinas pendidikan yg korupsi dana buat SD2 di pelosok adalah antek IMF
- orang depag yg makan DAU adalah antek MNC
- "oknum" anggota dpr yang tidur waktu sidang RUU tapi paling ganas
membantai dirjen dan direktur BUMN kalau amplop yg diberikan belum
cukup tebal adalah antek IMF
- petugas penyuluh kesehatan yg lalai buat memvaksin polio anak2
didesa adalah antek WB
- bupati yang tidak mengerti ada busung lapar didaerahnya adalah antek MNC
- dst tambahkan semua daftar musibah, toh ada yg dikambinghitamkan.


salam antek2an,

fau
- kalau presentasi saya nanti nggak bagus, maka yg salah adalah WB,
IMF dan MNC.





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Bagus! Re: [ppiindia] Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk

2005-06-21 Thread A Nizami
Bagus itu.
Soalnya orang mabok itu selain merusak otaknya sendiri
juga sering bikin rese. Suka mengganggu orang lain dgn
ucapan mau pun dgn tangannya.

Apalagi kalau sampai nyetir, bisa nabrak orang sampai
mati. Karenanya di AS dibilang "Don't drive drunk"
serta pengemudi mabok ditangkap.

Orang mabok, apalagi yang kecanduan, tidak bisa
bekerja. Jadi beban bagi keluarganya.

Jadi hidup Malaysia. Mudah2an di sini bisa seperti
itu.


--- RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> SUARA PEMBARUAN DAILY
>
--
> --
> 
> Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum
> Cambuk
> 
> 
> Kisah dua kakak beradik yang ketahuan minum bir di
> tempat umum dan 
> akan dihukum cambuk di Negara Bagian Kelantan,
> Malaysia telah menarik 
> perhatian baik masyarakat maupun kalangan penegak
> hukum. Berbagai 
> tanggapan bermunculan soal rencana hukuman cambuk
> dengan rotan yang 
> merupakan kasus pertama di sana.
> 
> Mohamed Nizam Ibrahim (32) dan Mohamed Nasha (30)
> diketahui 
> tertangkap tangan saat meminum bir di sebuah retoran
> di Jalan Bukit 
> Ubi, 19 Agustus 2004. 
> 
> Berdasarkan vonis dari Majelis Tinggi Pengadilan
> Agama Malaysia pada 
> pekan lalu, keduanya akan menerima hukuman maksimum
> enam kali 
> cambukan rotan dan masing-masing harus membayar
> denda sebesar RM5.000 
> (S$2.000). 
> 
> Berdasarkan aturan hukum Penang, kakak adik tersebut
> bisa dijatuhi 
> hukuman penjara sampai tiga tahun. 
> 
> Keputusan pemberlakuan hukuman cambuk tersebut
> menyentak masyarakat, 
> termasuk terdakwa, saat pembacaan vonis pengadilan,
> Selasa (14/6) 
> lalu. Dua bersaudara itu tidak menyangka bahwa
> putusan hakim tidak 
> hanya membayar denda namun juga hukuman cambuk. 
> 
> Di Malaysiakini.com, misalnya seorang pembaca
> berkomentar,"Koq 
> seperti di zaman Taliban saja."
> 
> Sedangkan kepala bagian penuntutan hukum syariah di
> negara bagian 
> Abdul Rahim Jaafar mengatakan, cara melakukan
> pencambukan telah 
> dicantumkan ke dalam rancangan undang-undang yang
> telah disampaikan 
> kepada pemerintah negara bagian.
> 
> "Tetapi hukuman tidak bisa dilakukan karena hal itu
> belum diumumkan 
> ke dalam lembaran negara oleh majelis negara
> bagian," katanya.
> 
> Manajer program sebuah lembaga swadaya masyarakat,
> Sister in Islam, 
> Masjaliza Hamzah menilai pemerintah telah
> mengkriminalisasikan apa 
> yang disebut sebagai kesalahan personal dengan
> menjadikan konsumsi 
> alkohol di ruang publik sebagai suatu pelanggaran di
> bawah hukum 
> syariah.
> 
> Sementara itu, hakim yang memimpin persidangan Abdul
> Rahman Yunus 
> mengatakan, kedua terdakwa pantas menerima hukuman
> cambuk agar 
> masyarakat tidak mengikuti apa yang telah dilakukan
> terdakwa."Alasan 
> kedua terdakwa, bahwa mereka berasal dari golongan
> tidak mampu, oleh 
> karena itu, mereka tidak dihukum berat, tidak bisa
> diterima," 
> katanya. "Sudah cukup jelas bahwa minuman beralkohol
> yang diminum 
> lebih mahal harganya dibandingkan dengan minuman
> lain. Misalnya, 
> sirup," katanya. 
> 
> Kedua bersaudara itu bekerja sebagai buruh pabrik.
> Mereka tertangkap 
> dalam suatu operasi khusus yang digelar Departemen
> Agama Islam 
> Pahang. Tujuan operasi itu adalah untuk menjauhi
> keinginan menenggak 
> minuman beralkohol. 
> 
> Tim khusus dari departemen tersebut bersama pihak
> kepolisian menciduk 
> dua bersaudara itu di sebuah restoran bernama Yi
> Huat, di Jalan Bukit 
> Ubi, pukul 23.32.
> 
> Penasihat hukum terdakwa Che Mastuni Muhammad
> memohon penangguhan 
> hukuman dan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi
> Syariah.
> 
> Pengadilan memutuskan, masing-masing terdakwa harus
> memberikan uang 
> jaminan sebesar RM 1.000. Satu isu yang mencuat
> dalam keputusan 
> tersebut adalah bagaimana hukuman cambuk akan
> dilaksanakan. "Tidak 
> ada aturan atau ketentuan bagaimana hukuman cambuk
> dilaksanakan," 
> kata Ketua Asosiasi Pengacara Syariah Malaysia
> Muhamad Burok. 
> 
> "Hukum cambuk merupakan hukum Islam yang sangat
> berbeda dengan hukum 
> biasa. Untuk momen tertentu, tidak ada aturan
> bagaimana hukuman itu 
> dilaksanakan."
> 
> Dalam hukum Islam, katanya, rotan tidak boleh lebih
> tebal dari 
> kelingking. Selain itu, rotan tidak boleh diangkat
> terlalu tinggi, 
> yakni posisi lengan atas tidak boleh melebihi
> ketinggian ketiak.
> 
> "Dalam hal ini, saya ingin mengatakan bahwa hukuman
> ini masih 
> premature lantaran metode pelaksanaan hukum cambuk
> belum diatur." 
> (The Straits Times/W-12)
> 
> 
> 
> 
> 
> 


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.or

[ppiindia] Beirut bomb kills ex-communist chief

2005-06-21 Thread Ambon
http://english.aljazeera.net/NR/exeres/4237B3EA-3060-4C02-B9C4-154A1CE002A2.htm


Beirut bomb kills ex-communist chief


Tuesday 21 June 2005, 11:36 Makka Time, 8:36 GMT
  A civil defence worker inspects the damaged car of George Hawi
 
 



An anti-Syrian politician has been killed after a bomb ripped through his car 
in Beirut, witnesses and security sources say.



They said George Hawi, former leader of the Lebanese Communist Party, died 
instantly in the blast on Tuesday morning in the Wata Musaitbi neighbourhood of 
Beirut.

Ghassan bin Jiddo, director of Aljazeera's office in Lebanon, said the car 
exploded in front of Hawi's house.

Witness Rami Abu Dargham told Reuters: "The car kept going and we then saw the 
driver screaming and he jumped out of the window. We rushed to the car and saw 
Hawi in the passenger seat with his guts out." 

The bomb was apparently placed under the passenger seat of Hawi's Mercedes car 
and was detonated by remote-control, security sources said. 

Hawi's driver was injured in the explosion, bin Jiddo said.

Many civil defence and security force officers arrived at the scene and 
cordoned off the area.

An opposition figure, Walid Jumblatt, said the killing of Hawi, whom he 
described as a nationalist leader, sent a message to all Lebanese.

"Some sides want to cause a state of instability in Lebanon by foiling the 
success of the elections in northern Lebanon," said Jumblatt, the leader of the 
Progressive Socialist Party.

Second killing

It was the second killing of an anti-Syrian figure in Beirut this month. 

Newspaper columnist Samir Kassir was killed on 2 June when a similar explosion 
destroyed his car. 

Hawi's killing comes two days after the end of Lebanon's parliamentary 
elections which were won by an anti-Syrian alliance led by Saad al-Hariri, son 
of former prime minister Rafiq al-Hariri, who was also assassinated, on 14 
February.


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Globalisasi Kemiskinan: Rakyat Disuruh Makan Serangga!

2005-06-21 Thread Mas Bagong
Nah itulah Mas Don:
Memang tidak ada yang sampai bangkrut ancur-ancuran dan nyengsarain
banyak orang, karena mereka mengambil suatu keputusan dengan hitungan
yang baik... Tetapi tetep aja mereka kadang harus menghabiskan banyak
duit pada suatu proyek yang tidak menguntungkan; contoh operasi
explorasi emas di lhok sukon (blang kejeren) Aceh atau di Sarongga,
Kalimantan Timur... memang sih nggak sampe bangkrut ampe kolor doang,
tetapi untuk menutup ini mereka mampu menghasilkan dari tempat lain...
kedua mereka efisien dalam sistem operasionalnya...
ketiga mereka efektif dalam menata sumber daya yang mereka punya...
Sewaktu saya di Sumatra misalnya, saya kerja untuk rig dari ostrali,
satu sumur dalam bisa diselesaikan dalam waktu tak lebih dari 2
minggu... sebaliknya di sebelah konsesi kami, yang rignya adalah
'pelat merah' satu sumur dengan kedalaman yang hampir sama dilakukan
dalam waktu 3 bulan! opo nggak dahsyat?
Rig kami pakai mobil baru-baru semua (jaman daihatsu hiline masih
jaya) sebaliknya si rig 'pelat merah' pakai kijang, atau 2wd padahal
jalanan ke lokasi busuk sekali... opo tumon?
masih mau nyalahin orang luar?
DG

On 6/21/05, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Bung Nizami:
> > Saya kebetulan sering dapat job untuk MNC yang banyak anda sebutkan
> tsb...
> > Tahukah anda, bahwa banyak perusahaan 'raksasa' indonesia tidak mau
> > ambil resiko seperti MNC yang anda sebutkan...
> > Contoh mana mau perusahaan indonesia ambil resiko untuk melakukan
> > eksplorasi minyak yang istilahnya seperti main judi; kalau gagal ya
> > nggak dapet apa-apa pulang bawa kolor doang...
> > Ya wajar, kalau mereka kuat dan dapet untung karena mereka berani
> > ambil resiko dengan perhitungan yang baik sehingga sukses...
> > Lha perusahaan indonesia? maunya cuma bikin mall atau properti
> gedung
> > atau yang konsumtif lainnya...
> > DG
> > --
> > Dafit Goenito
> -
> 
> DH: Dari business finance kami, kebetulan saya banyak berurusan
> dengan oil companies. Yang saya simpulkan, tak ada oil companies yang
> bangkrut, walau negeri asalnya tak memiliki ladang minyak dan gas
> bumi.
> 
> Hanya satu, yang bangkrut alias merugi: PERTAMINA, yang berasal dari
> negara yang memiliki ladang minyak dan gas bumi.
> 
> Anehnya, salah satu pendirinya, Ibnu S, kaya raya. Aneh? Kita mau
> salahkan BP; Conoco, Shell?
> 
> Hanya satu oil company yang heibat: Pertamina. Only you...
> 
> Salam
> 
> Danardono
> 
> 
> 
> 
> 
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 


-- 
Dafit Goenito


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Penjajahan-Kwik Kian Gie

2005-06-21 Thread Mas Bagong
> > Kalo di jaman bung karno ada pilot Amerika
> > yang pesawatnya jatuh ketembak waktu
> > mau ngebom istana presiden di bogor
> > dan tertulis dalam buku biografi bung Karno
> > "Penyambung Lidah Rakyat" Cindy Adams,
> > ini berarti beneran gak ?

DG: BUkan mau ngebom istana bogor, Alan Pope waktu itu beroperasi di
wilayah timur Indonesia dengan pesawat B-26,jangkauan pesawat ini
tidak sampai Jakarta kalau beroperasi dari Menado. Kalau yang
menembaki Istana Bogor adalah pilot muda AURI (namanya Aleksander
Maukar) dengan pesawat MIG-17 yang baru dibeli dari Rusia yang
kemudian jatuh di Leles Garut...

> > Pesawatnya kalo nggak salah dihajar oleh Leo Wattimena,
> > boss boss yang udah berumur seperti pak Danar atau
> > Andras mihardja silakan kasih keterangan yang jelas.

DG: Alan Pope jatuh ditembak pesawat Mustang P-51 dipiloti Ign.
Dewanto selain itu juga kena tembakan dari KRI Sawega di dekat Ambon

> > Ini jadi insiden.  Dan pilot yang ketangkep itu, istrinya
> > sampai datang meminta sendiri ke Bung Karno supaya
> > suaminya dibebaskan.

DG: Alan  Pope dibebaskan dengan 'sogokan' dari Amerika berupa satu
skadron Hercules dengan harga miring plus 7 kargo senjata untuk AD

> Bung Karno selalu memaafkan lawan lawannya. Ini malah membawa sial
> baginya. Pak Harto lebih tegas (secara militer), dan membangun kamp
> tahanan di pulau Buru. Ini juga dilakukan oleh jendral Pinochet dari
> Chile.

DG: itulah masalahnya,  BK memang terlalu memandang besar diri sendiri
dan kurang mengukur musuh-musuh di sekitarnya sehingga dengan mudah
'ditipu' dan akhirnya 'ditelikung', udah begitu yang dulu
teriak-teriak 'pejah gesang nderek BK' nggak ada yang mbelain bahkan
sebagian besar 'malik tingal' ikut-ikutan memusuhi BK... (istilahnya
bapak saya, BK itu ditikam dua kali, sekali oleh pembangkangan para
'jenderal' (hanya AU yang waktu benar-benar setia tanpa reserve kepada
BK sehingga AU 'dikerdilkan' sewaktu ORBA sedang jaya); yang kedua
oleh kepengecutan pendukungnya...)

-- 
Dafit Goenito


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Keterlibatan CIA di Indonesia - Re: [ppiindia] Globalisasi Kemiskinan: sambungan

2005-06-21 Thread Mas Bagong
Boro-boro hidup miskin Mas Don, wong disuruh hemat sedikit aja
susahnya minta ampun...
Boro-boro berani hidup melarat, nyisihin dua setengah persen atau
persepuluhan aja ampun deh mintanya... istilah kajine Ngaripin, 'sudah
seperti mengemis-emis' namun nggak ada hasilnya...
Yah... inilah balada suatu republik yang bernama Indonesia...
DG

On 6/21/05, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Bung Nizami,
> > Memang AS dengan CIA terlibat dalam berbagai intrik politik di
> > Indonesia, namun itu takkan berhasil bila pemimpin republik ini tidak
> > begitu saja mengikuti permainan mereka...
> > mereka takkan berhasil kalau rakyat bersatu! Bagaimana bersatu kalau
> > jurang kaya dan miskin begitu lebar?
> > Sebelum menghancurkan amrik, hancurkan dulu tuh para setan kabir setan
> > dan para setan kota dan desa plus para pemelintir ayat-ayat agama demi
> > ke-pentingan pribadi...
> > DG
> > --
> > Dafit Goenito
> ---
> 
> Exactly mas.
> 
> Ini terjadi sudah sejak VOC menancapkan kaki dan membangun logi dan
> gudang di muara Ciliwung.
> 
> Mengapa sutlan Agung gagal dalam menyerang VOC di Jayakarta? Karena
> mata mata inlander membakari tempat penyimpanan logistik beliau
> sepanjang jalan dari Mataram ke Jayakarta!
> 
> Siapa yang membantu asing mengalahkan pangeran Jayakarta? Bukankah
> Sultan Banten?
> 
> Lihatlah Cuba, terletak begitu dekat dari Camp Guantanamo, namun USA
> tak berhasil berbuat apa apa dinegeri ini. Mereka memilih miskin tapi
> berdaulat.
> 
> Nah, mau tiru?
> 
> Salam
> 
> danardono
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 


-- 
Dafit Goenito


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Globalisasi Kemiskinan: Rakyat Disuruh Makan Serangga!

2005-06-21 Thread RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Nah itulah Mas Don:

> Memang tidak ada yang sampai bangkrut ancur-ancuran dan nyengsarain
> banyak orang, karena mereka mengambil suatu keputusan dengan hitungan
> yang baik... Tetapi tetep aja mereka kadang harus menghabiskan banyak
> duit pada suatu proyek yang tidak menguntungkan; contoh operasi
> explorasi emas di lhok sukon (blang kejeren) Aceh atau di Sarongga,
> Kalimantan Timur... memang sih nggak sampe bangkrut ampe kolor doang,
> tetapi untuk menutup ini mereka mampu menghasilkan dari tempat lain...
--

DH: Emas o emas, dikau kekasihku!

Saya jadi ingat waktu ramai ramainya khabar ada emas di Kalimantan, 
yang khabarnya bukan main itu. Sampai masuk ke Financial Times.

Nah, dalam meeting Senior Lending Officers, saya disalami seorang Board 
Member: "selamat ya, negerimu, adalah terkaya akan emas. Mengalahkan 
Afrika selatan". Saya yang belum sempat baca koran (maklum pagi pagi 
masih ngantuk), ya sekedar manggut manggut aja.

Saya masih belum mampu percaya, tapi masak anggauta Board ngelantur? 
Padahal waktu di SMP saya belajar ditahun 50an, tambang kita hanya 
mengandung sedikit sekali emas.

Nah, beberapa hari kemudian, datang berita meng-halilintar, bahwa semua 
ini hanya rekayasa. Seorang akhli tambang asal Philippina mati jatuh 
dari helikopter (dijorokin dari pesawat kali yaa?).

Jangan bayangkan, mas, komentar dai teman teman dan anggauta Board 
dalam meeting minggu minggu itu. Mereka cengengesan, bayangkan 
Indonesia ini penuh rekayasa dan korupsi.

Malu or not malu, that is my country.

Nah mas Nizami, that's the fact about us.

Sedih tapi true.

Salam sedih

danardono









***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Libanon menggapai demokrasi modern

2005-06-21 Thread Sandy Dwiyono
21.06.2005

Libanon menggapai demokrasi modern

Oleh: Peter Phillip dari Berlin

(Para pendukung Saad Hariri merayakan kemenangan
pemilu)

Setelah Suriah menarik mundur semua tentaranya dari
Libanon, untuk pertama kalinya di negara itu digelar
pemilu parlemen bebas. Partai aliansi dari Saad
Hariri, putra mendiang mantan PM Rafik Hariri yang
terbunuh bulan Februari lalu, tampil sebagai pemenang.
Tapi dipertanyakan, apakah itu saja sudah cukup untuk
membawa Libanon, menjadi sebuah negara demokrasi
modern?

Sejauh ini pemilu di Libanon memang berlangsung
lancar. Partai politik dari Saad Hariri, dinyatakan
sebagai pemenang pemilu parlemen, namun masih terdapat
sejumlah pertanyaan, yang mungkin sulit dijawab.
Mula-mula dipertanyakan, apakah sebuah nama keluarga
tokoh terkemuka, mencukupi untuk kualifikasi bagi
sebuah jabatan dan martabat seorang kepala
pemerintahan? Mendiang Rafik Al Hariri juga mendapat
kritikan tetapi ia populer di kalangan luas rakyat
Libanon. Sebab, paling tidak ia melakukan banyak hal
bagi pembangunan kembali Libanon, sama banyaknya
seperti bagi kepentingan ekonominya sendiri. Walaupun
sisa reruntuhan dari perang saudara bertahun-tahun,
masih kelihatan di sana-sini, namun Beirut yang
modern, juga bersinar dengan sejumlah kawasan yang
sangat modern dan mewah, yang tidak kalah dari kawasan
serupa di Paris, dan nama Hariri tentu terkait dan
tidak dapat dilepaskan dengan hal tsb. Apakah hal itu,
akan dapat menjadikan anaknya seorang tokoh politik,
yang juga dapat memecahkan berbagai masalah politik di
Libanon?

Masalah semacam itu, cukup banyak terdapat di Libanon,
dan bukan hanya di bidang politik ekonomi saja, dengan
utang luar negeri yang cukup tinggi. Di sisi lain,
istilah oposisi juga teramat sulit. Dalam situasi
bagaimana kelompok pemerintah di masa depan, dapat
menamakan dirinya oposisi? Yang dimaksud oposisi,
adalah kelompok yang menentang eksistensi serta campur
tangan Suriah di Libanon. Damaskus memang telah
menarik seluruh tentaranya. Tetapi merupakan
kebodohan, jika menganggap Suriah tidak melanjutkan
kepentingannya di bekas negara protektoratnya.
Pembunuhan wartawan yang kritis terhadap Suriah, Samir
Kassir belum lama ini, merupakan sebuah contoh tanda
peringatan.

Menjadi sangat berbahaya, jika kekuatan pimpinan di
Libanon, hanya menetapkan haluannya sebagai oposisi
menentang Suriah. Sebuah negara, tidak akan tertolong,
hanya dengan sikap oposisif dan penolakan saja,
melainkan hanya dengan upaya baru yang positif dan
konstruktif, melalui pembangunan, perujukan dan
kerjasama. Namun kesiapan untuk itu, sejauh ini tidak
ditunjukkan dengan cukup jelas. Libanon baru, sangat
mirip dengan Libanon lama, dengan sistem yang kuno,
yang di masa lalu merupakan penyebab situasi buruk.

Kelompok-kelompok lama masih eksis, kelompok yang
mengedepankan kepentingan kekuasaan, berdasarkan agama
dan kesukuan. Nama-nama aktornya tetap sama.
Kadang-kadang generasinya saja yang baru, tetapi
orangnya yang itu itu juga. Semua orang berharap,
dapat memanfaatkan berlakunya sebuah sistem
proporsional, untuk melindungi dirinya maupun
kepentingannya. Sebuah sistem, yang memiliki niat
baik, untuk memungkinkan kehidupan bersama yang damai,
diantara berbagai kelompok yang beraneka ragam. Dan
dalam waktu bersamaan, juga memiliki kontribusi untuk
menghapuskan masalah antar agama. 

Sebuah Libanon baru, harus muncul dari pemikiran
pembagian kekuasaan secara proporsional semacam itu.
Dan tidak harus menamakan dirinya anti Suriah, anti
Israel atau anti apapun, melainkan di garis depan
terutama harus membela kepentingan rakyat Libanon.
Untuk itu, diperlukan partai politik dengan program
yang jelas, yang sejauh ini partai semacam itu tidak
ada di Libanon. Untuk itu, juga diperlukan tokoh
politik baru, yang tidak hanya tampil sebagai
perwakilan keluarga. Melainkan sebagai teknokrat,
dimana kesejahteraan rakyat menjadi program utamanya.
Libanon masih jauh dari kondisi untuk berubah menjadi
negara demokrasi modern. Sekarang Libanon, satu
persatu negara-negara di kawasan Timur-Tengah,
tampaknya akan terhempas badai perubahan.


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the

[ppiindia] Iran dalam pilihan sulit

2005-06-21 Thread Sandy Dwiyono
21.06.2005

Iran dalam pilihan sulit

Oleh: Christoph Heinzel dari Munich 

(Rafsanjani kini harus berjuang keras meraih suara
pemilih)

Iran kini berada dalam fase menentukan, didalam
memilih sebuah haluan. Pemilu penentuan hari Jumat
(24/6), harus memutuskan siapa yang akan dipilih
menjadi presiden. Apakah tokoh konservativ tulen yang
dikendalikan kaum garis keras, Mahmoud Ahmadinejad
yang saat ini menjabat sebagai walikota Teheran. Atau
ulama moderat, mantan presiden Ali Akbar Hashemi
Rafsanjani. 

Dalam pemilu presiden hari Jumat (17/6) pekan lalu,
mantan ketua parlemen Iran, Mehdi Karoubi adalah
pecundang yang sial. Mula-mula ia mampu meraih posisi
kedua, tetapi secara mengejutkan perolehan suaranya
dapat disusul oleh walikota Teheran, Mahmoud
Ahmadinejad yang juga tokoh konservatif. Mencium
adanya permainan curang, Karoubi menuding para Mullah
dari dewan pengawas yang berkuasa, mempengaruhi
jalannya pemilu demi kepentingannya. Hal ini amat
menarik, karena Karoubi sendiri adalah seorang Mullah,
dan Ahmadinejad hanya seorang tokoh konservatif tulen
dan bukan Mullah.

Mereka yang bersikap kritis terhadap para Mullah di
Iran, sekarang boleh merasa senang berkaitan dengan
sengketa di kubu ulama konservatif. Namun rasa senang
melihat sengketa tsb, juga tidak pada tempatnya, sebab
ongkosnya tetap harus dibayar oleh rakyat Iran
sendiri. Dan ongkosnya akan sangat mahal, jika
Ahmadinejad berhasil mengalahkan calon favorit
Rafsanjani, dalam pemilu penentuan tanggal 24 Juni
mendatang. Rafsanjani adalah juga seorang Mullah, akan
tetapi dalam waktu bersamaan, ia memiliki pengalaman
yang tidak ada tandingannya dalam percaturan politik.
Di hari tuanya, Rafsanjani yang sekarang berusia 71
tahun, kelihatanya memutuskan untuk tampil menjadi
penyelamat bangsa. 

Dalam kampanye ia menunjukan sikap lebih terbuka dan
memiliki tekad lebih bulat, dibanding calon dari
kelompok pro-reformasi. Bahkan tema sengketa atom juga
tidak tabu baginya. Untuk kedua kelompok di Iran ia
merupakan tokoh yang tepat. Karena itu, tidaklah
mengherankan, jika kelompok liberal Iran yang 10 tahun
lalu mengritik Rafsanjani sebagai terlalu konservatif,
kini menyatakan, bahwa Rafsanjani merupakan
satu-satunya harapan, bagi reformasi dan langkah maju
di Iran.

Sebuah penegasan, yang seharusnya sudah dikemukakan
sebelum digelarnya pemilu putaran pertama. Ketimbang
abstain atau memilih kandidat pro-reformasi Mustafa
Moin, yang tidak memiliki haluan politik yang jelas,
sebaiknya langsung memilih Rafsanjani. Namun fakta
menunjukkan, Rafsanjani hanya unggul sekitar setengah
juta suara dari saingannya Ahmadinejad. Dan di
hari-hari mendatang, akan berlangsung pertempuran
hebat, untuk menjaring suara pemilih. Secara
statistik, kubu konservatif dapat meraih keuntungan.
Sebab tiga dari tujuh kandidat presiden pada pemilu
putaran pertama, merupakan calon konservatif garis
keras. Jika sekarang mereka mendukung Ahmadinejad,
maka Rafsanjani akan berada dalam posisi sulit. Sebab,
paling tidak ia memerlukan dukungan dari kelompok
reformasi yang kurang sukses. Dengan dukungan semacam
itu, ia tidak dapat terlalu diharapkan.

Di hari-hari mendatang, rakyat Iran harus memahami
dengan jelas satu hal. Negaranya, kini berada di
persimpangan jalan, antara reformasi atau mundur ke
belakang. Reformasi bukan oleh kelompok pro-reformasi,
melainkan oleh seseorang, yang secara pelan-pelan
harus mengambil keputusannya terlebih dahulu. Namun,
seseorang yang sebaliknya dari presiden Iran saat ini,
Mohammad Khatami, juga memiliki kekuatan untuk itu.
Atau memilih kemunduran, yang diciptakan oleh
seseorang, yang memang telah berbuat sesuatu, untuk
ibukota Teheran, namun selebihnya terpaku dalam
ideologi Islamistik, dan memandang setiap keterbukaan
dalam masyarakat sebagai musuh bebuyutan. 

Para pemilih, dalam beberapa hari mendatang, dan
terutama dalam pemilu penentuan hari Jumat depan,
harus menunjukan sikap pragmatis. Memang, banyak pihak
mendambakan pimpinan yang berorientasi barat, tetapi
calon semacam itu tidak ada, atau memang  belum ada.
Yang ada, hanya seorang calon ulama yang modern, serta
seorang calon dari kelompok konservatif tulen. Secara
teoritis, seharusnya pilihan memang tidak begitu
sulit.





__ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses. 
http://promotions.yahoo.com/new_mail


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-emai

[ppiindia] Tertembak jatuhnya Allen Pope

2005-06-21 Thread RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

 
> DG: BUkan mau ngebom istana bogor, Alan Pope waktu itu beroperasi di
> wilayah timur Indonesia dengan pesawat B-26,jangkauan pesawat ini
> tidak sampai Jakarta kalau beroperasi dari Menado. Kalau yang
> menembaki Istana Bogor adalah pilot muda AURI (namanya Aleksander
> Maukar) dengan pesawat MIG-17 yang baru dibeli dari Rusia yang
> kemudian jatuh di Leles Garut...

DH: Benar mas. Maukar adalah saudara kita asal Minahasa, yang 
menembak karena alasan pribadi, tak ada urusan dengan thema kita, 
yakni bayar bayaran AS/CIA.

Inilah skenario perang udara diatas Morotai (dari sumber Amerika):
---> catatan: AUREV adalah nama Angkatan Udara Permesta yang kala itu 
bertarung melawan AURI diangkasa.


This short clash happened when the B-26 flown by US contract-pilot 
Alan Pope was tasked with a strike against convoy of Indonesian ships 
underway to attack PERMESTA on Morotai. 

Pope found his target near Ambon, flew between the convoy and the 
land, and turned to attack, expecting not to be detected until the 
last moment. 

However, he was detected early, and the Indonesians opened fierce 
fire at the low flying B-26, damaging it severely. Only moments 
later, the AURI F-51D flown by Capt. Dewanto appeared on the scene 
and attacked the crippled bomber. 

Pope and his navigator, Rantung, parachuted safely, but were 
immediately captured.
 
Shortly after, another B-26, flown by another US contract-pilot, 
Connie Seigrist, also clashed with Dewanto while underway to strike 
the AURI airfield at Ambon. Seigrist used his one chance as Dewanto 
passed in front of his bomber, and opened fire. Dewanto's Mustang was 
damaged, but Seigrist mounted no follow-up attack against the more 
nimble fighter. 

When Pope arrived over Ambon airfield (MK: Laha??), the lone AURI 
Mustang was being fueled and the two previously damaged planes, a 
Dakota and a Mustang, were parked along the runway. Pope bombs hit 
the fuel truck (maybe also the serviceable Mustang?) and destroyed 
the two damaged planes. 

Pope then headed for Ambon harbor and spotted the invasion fleet. He 
reported by radio and dropped his last bomb, missing the transport 
ship Sawega. He made a second pass where he was reportedly hit by AAA 
fire from the boats.

In the meantime, at Liang airfield, AURI Captain Dewanto had received 
report that an AUREV plane was attacking Ambon and he took off, 
heading west. 

Note MK: To this day the argument goes on between the Navy and the 
Air Force as to who shot Pope down. It is almost certain that Pope 
had been hit by the Navy AA guns, fact confirmed by many sailors and 
other troops on the Sawega, and by Rantung himself. Dewanto most 
probably gave him the coup de grace. 

Some Navy and Army personnel are adamant that there was no Mustang, 
even in some recent interviews, while other allegedly fired at 
Dewanto's plane, thinking it was an AUREV Mustang.

Pope and Rantung jumped while the B-26 crashed into the sea. Both 
landed on a small island off the western tip of Ambon island and were 
captured by government troops. They were brought aboard one of the 
ships of the invasion force and were transported to Jakarta only 
after Morotai had been re-taken by the Indonesian Army.

While Pope was being shot down, Seigrist straffed the empty Amahai 
airfield before turning West to assist Pope. On the way to Ambon, he 
had a head-on run with Dewanto and both planes were hit. 
Note MK: AURI confirms that there were bullet holes in Dewanto's 
Mustang.

Dewanto headed back to Liang airfield while Seigrist returned to 
Mapanget. As one of his tires had been damaged, Seigrist didn't land 
straight and his front gear collapsed. For a few days, neither AUREV 
nor the CIA knew that Pope had been captured.
Note: Conboy/Morrison
Note: Air Enthusiast: Seigrist escaped by hiding in nearby clouds. 
His left landing gear had been damaged by AAA fire.

On 19 May, Truman Barnes in the newly arrived Invader and the sole 
AUREV Mustang patrolled the Moluccan waters, looking for the invasion 
fleet but spotting nothing. 
Note: Conboy/Morrison
Note: Air Enthusiast: on May 19, a final B-26 sortie was flown by CAT 
pilots.

On 20 May 1958, CIA Headquarters ordered to cease all operations; all 
operatives were to return to the Philippines. The last serviceable 
Mustang was flown to Sanga Sanga by its Filipino pilots and a CAT C-
46 brought the American/Filipino team back to Clark AFB. Note: 
Conboy/Morrison

On 21 May, Truman Barnes flew the lone serviceable B-26 to Sanga 
Sanga. At Mapanget a burned Catalina, a damaged Invader and two 
damaged Mustangs were left behind. 
Note: Conboy/Morrison

Note MK: in the Air Enthusiast article, it is stated that Truman B. 
and Ron S., 2 CAT pilots, were flown in by C-46 to help ferry out the 
B-26s, which they did on 20 or 21 May. The PBY went straight back to 
Taiwan while the four-???- B-26s and the last flyable Mustang staged 
at Taw

[ppiindia] Marah dalam Pandangan Melayu dan Islam (untuk sebaran umum ...)

2005-06-21 Thread Ibnuamir al-Pendangi

MARAH DALAM PANDANGAN ISLAM DAN MELAYU

 

http://garapmaju.tripod.com/marah.wmv

http://ibnuamir.multiply.com/journal/item/23

http://ibnuamir.multiply.com/journal/item/24

 

---

 

Sejak akhir-akhir ini kemarahan orang Melayu itu membuak-buak, bergelombang 
wataknya, bergelembung rupanya, berbusa-busa dan membuih-buih menantikan pecah. 
Di televisyen, memang jelas ketara dipaparkan. Paling penting, kemarahan itu 
berpunca dan bersebab. Betul juga, siapa yang tidak marah kalau hak rumah yang 
ingin duduki itu tidak siap hampir lapan tahun. Mereka bayar kepada bank, tapi 
pemaju tidak bergerak-gerak.

 

“Ada juga pemilik rumah ini sampai dah meninggal pun,” kata salah 
seorang dari mereka kepada TV3 baru-baru ini. Dalam kejadian lain, ada kes di 
mana suara mereka itu dilontarkan kepada pemimpin Umno di bahagian atau 
cawangan tertentu, tapi seperti yang dinyatakan kepada Buletin Utama, segala 
surat itu didiamkan kerana golongan pimpinan tersebut hanya ingin menjaga 
kepentingan mereka sahaja.

 

Dalam pada itu, di dalam ‘muktamar’ sebuah partai Melayu, 
setiausaha agungnya berkata, “Kurangkan jenaka dan gurauan, lebihkan serius”. 
Boleh jadi juga maksudnya, budaya lawak jenaka kosong perlu diganti dengan 
keseriusan dalam usaha memperbaiki taraf sosio-ekonomi bangsa Melayu. Itu 
tanggapan awal kita.

 

“Kita perlukan sedikit jenaka dan gurau senda,” kata seorang ahli 
Dewan Rakyat dari Kedah. “Jika tidak, ini akan menyinggung perasaan pimpinan 
tertinggi”. Jika begitu maksud melawak, maka boleh diterima juga. Kerana, 
tidak ramai orang yang cukup kuat untuk ‘mendengar’. Banyaklah orang boleh 
‘bercakap’. Tapi, untuk mempunyai kekuatan ‘mendengar’, kita mesti memiliki 
stamina rohani yang tinggi.

 

Mendengar rintihan dan kritikan pedas, marah-marah dan amukan orang 
bawahan memerlukan kekuatan jiwa, mental dan spiritual yang betul-betul 
bertenaga. Jika gurauan dan sindiran boleh memadamkan api kemarahan pihak 
atasan, maka gunakanlah ia dengan sewajarnya. Format mengawal api 
perselingkuhan ala Usman Awang, ‘berkelahi secara Melayu, menikam dengan 
pantun” mungkin sesuai juga dalam konteks ini.

 

Namun, fakta sejarah tidak pernah menipu. Ada juga ‘perang 
dingin’ antara pihak atasan yang beralaskan lawak jenaka, sindiran dan 
pantun-pantun.“Akar nibong meresap, akar mati dalam perahu, terbakar kampung 
kelihatan asap, terbakar di hati siapa yang tahu”. Selang beberapa lama 
selepas muktamar, natijahnya si pemantun pun berkelanalah dalam kurungan di 
hujung sungai bambu selama enam tahun dalam buangan.

 

Menyentuh kemarahan penguasa politik, dari segi amalan teori 
politik, ideal-realiti jauh berbeza. Idealnya, berjuang untuk rakyat, 
realitinya pula memikirkan keuntungan. Di dalam filem Tiga Abdul, Abdul Wahib 
dan kekandanya Abdul Wahab juga menggunakan idea diktator, demokrasi dan 
demokrasi terpimpin untuk membahagi harta secara zalim.

 

Akan tapi, P. Ramlee juga menegur penguasa yang merampas hak orang 
bawahan iaitu mereka jangan marah. Akibatnya, nanti mereka akan dijual sebagai 
hamba dan harta akan dirampas. Tapi, kenapa pemimpin tidak boleh marah dan 
mustadhafin boleh marah? 

 

Sabda Nabi, “Orang yang kuat ialah orang yang mampu menahan marah.” Orang 
yang marah, jiwanya ditakluk Iblis. Kehambaan kepada Allah beralih kepada 
Iblis. Sebab itu, lebih binasalah jika pemimpin marah berbanding rakyat 
bawahan. 

 

Pemimpin yang marah, rakyatnya binasa, negaranya tergadai seperti diperkatakan 
orang, “Menang sorak, kampung tergadai”. Adapun sekalian hamba rakyat, kalau 
mereka marah sekalipun maka marahnya itu kerana mereka mahu menuntutnya haknya. 
Tidaklah lebih dari itu. Ringkasnya, jika tidak mampu menahan marah, jangan 
memasang anganan untuk memimpin. Dunia sudah lama kiamat jika Tuhan tidak 
bersabar dengan dosa kita.

 

Syahadan, di dalam Sulalatus Salatin, Tun Seri Lanang pernah 
merakamkan kisah seorang pembesar Melayu yang marah-marah kepada rajanya kerana 
tuannya itu berzina, atau bermukah dengan isterinya. Lalu, dimarahilah raja itu 
dengan ancaman tombak.

 

“Jika tidak difikirkan anak Melayu itu pantang derhaka, nescaya 
kutinju raja ini dengan tombakku di dadanya,” marah pembesar itu di depan sang 
raja. Dan raja itu pun tidak berkata apa-apa lagi melainkan: “Janganlah 
diapa-apakan kepadanya kerana dia memang berhak marah. Jika dia tidak 
mengingatkan hamba Melayu pantang derhaka, nescaya bercerailah jiwa dari ragaku 
ini.”

 

Itulah sebahagian rakaman dialog yang diubah suai bagi memudahkan 
kefahaman. Ternyata, format perselingkuhan konflik antara rakyat dan raja lebih 
membara sifatnya. Maknanya, haruslah orang-orang Melayu melontarkan 
kemarahannya kerana memang hal itu dibenarkan. Hak mereka telah dirampas secara 
tersirat dan boleh jadi juga secara tida

[ppiindia] Marah dalam Pandangan Melayu dan Islam (untuk sebaran umum ...)

2005-06-21 Thread Ibnuamir al-Pendangi

MARAH DALAM PANDANGAN ISLAM DAN MELAYU

 

http://garapmaju.tripod.com/marah.wmv

http://ibnuamir.multiply.com/journal/item/23

http://ibnuamir.multiply.com/journal/item/24

 

---

 

Sejak akhir-akhir ini kemarahan orang Melayu itu membuak-buak, bergelombang 
wataknya, bergelembung rupanya, berbusa-busa dan membuih-buih menantikan pecah. 
Di televisyen, memang jelas ketara dipaparkan. Paling penting, kemarahan itu 
berpunca dan bersebab. Betul juga, siapa yang tidak marah kalau hak rumah yang 
ingin duduki itu tidak siap hampir lapan tahun. Mereka bayar kepada bank, tapi 
pemaju tidak bergerak-gerak.

 

“Ada juga pemilik rumah ini sampai dah meninggal pun,” kata salah 
seorang dari mereka kepada TV3 baru-baru ini. Dalam kejadian lain, ada kes di 
mana suara mereka itu dilontarkan kepada pemimpin Umno di bahagian atau 
cawangan tertentu, tapi seperti yang dinyatakan kepada Buletin Utama, segala 
surat itu didiamkan kerana golongan pimpinan tersebut hanya ingin menjaga 
kepentingan mereka sahaja.

 

Dalam pada itu, di dalam ‘muktamar’ sebuah partai Melayu, 
setiausaha agungnya berkata, “Kurangkan jenaka dan gurauan, lebihkan serius”. 
Boleh jadi juga maksudnya, budaya lawak jenaka kosong perlu diganti dengan 
keseriusan dalam usaha memperbaiki taraf sosio-ekonomi bangsa Melayu. Itu 
tanggapan awal kita.

 

“Kita perlukan sedikit jenaka dan gurau senda,” kata seorang ahli 
Dewan Rakyat dari Kedah. “Jika tidak, ini akan menyinggung perasaan pimpinan 
tertinggi”. Jika begitu maksud melawak, maka boleh diterima juga. Kerana, 
tidak ramai orang yang cukup kuat untuk ‘mendengar’. Banyaklah orang boleh 
‘bercakap’. Tapi, untuk mempunyai kekuatan ‘mendengar’, kita mesti memiliki 
stamina rohani yang tinggi.

 

Mendengar rintihan dan kritikan pedas, marah-marah dan amukan orang 
bawahan memerlukan kekuatan jiwa, mental dan spiritual yang betul-betul 
bertenaga. Jika gurauan dan sindiran boleh memadamkan api kemarahan pihak 
atasan, maka gunakanlah ia dengan sewajarnya. Format mengawal api 
perselingkuhan ala Usman Awang, ‘berkelahi secara Melayu, menikam dengan 
pantun” mungkin sesuai juga dalam konteks ini.

 

Namun, fakta sejarah tidak pernah menipu. Ada juga ‘perang 
dingin’ antara pihak atasan yang beralaskan lawak jenaka, sindiran dan 
pantun-pantun.“Akar nibong meresap, akar mati dalam perahu, terbakar kampung 
kelihatan asap, terbakar di hati siapa yang tahu”. Selang beberapa lama 
selepas muktamar, natijahnya si pemantun pun berkelanalah dalam kurungan di 
hujung sungai bambu selama enam tahun dalam buangan.

 

Menyentuh kemarahan penguasa politik, dari segi amalan teori 
politik, ideal-realiti jauh berbeza. Idealnya, berjuang untuk rakyat, 
realitinya pula memikirkan keuntungan. Di dalam filem Tiga Abdul, Abdul Wahib 
dan kekandanya Abdul Wahab juga menggunakan idea diktator, demokrasi dan 
demokrasi terpimpin untuk membahagi harta secara zalim.

 

Akan tapi, P. Ramlee juga menegur penguasa yang merampas hak orang 
bawahan iaitu mereka jangan marah. Akibatnya, nanti mereka akan dijual sebagai 
hamba dan harta akan dirampas. Tapi, kenapa pemimpin tidak boleh marah dan 
mustadhafin boleh marah? 

 

Sabda Nabi, “Orang yang kuat ialah orang yang mampu menahan marah.” Orang 
yang marah, jiwanya ditakluk Iblis. Kehambaan kepada Allah beralih kepada 
Iblis. Sebab itu, lebih binasalah jika pemimpin marah berbanding rakyat 
bawahan. 

 

Pemimpin yang marah, rakyatnya binasa, negaranya tergadai seperti diperkatakan 
orang, “Menang sorak, kampung tergadai”. Adapun sekalian hamba rakyat, kalau 
mereka marah sekalipun maka marahnya itu kerana mereka mahu menuntutnya haknya. 
Tidaklah lebih dari itu. Ringkasnya, jika tidak mampu menahan marah, jangan 
memasang anganan untuk memimpin. Dunia sudah lama kiamat jika Tuhan tidak 
bersabar dengan dosa kita.

 

Syahadan, di dalam Sulalatus Salatin, Tun Seri Lanang pernah 
merakamkan kisah seorang pembesar Melayu yang marah-marah kepada rajanya kerana 
tuannya itu berzina, atau bermukah dengan isterinya. Lalu, dimarahilah raja itu 
dengan ancaman tombak.

 

“Jika tidak difikirkan anak Melayu itu pantang derhaka, nescaya 
kutinju raja ini dengan tombakku di dadanya,” marah pembesar itu di depan sang 
raja. Dan raja itu pun tidak berkata apa-apa lagi melainkan: “Janganlah 
diapa-apakan kepadanya kerana dia memang berhak marah. Jika dia tidak 
mengingatkan hamba Melayu pantang derhaka, nescaya bercerailah jiwa dari ragaku 
ini.”

 

Itulah sebahagian rakaman dialog yang diubah suai bagi memudahkan 
kefahaman. Ternyata, format perselingkuhan konflik antara rakyat dan raja lebih 
membara sifatnya. Maknanya, haruslah orang-orang Melayu melontarkan 
kemarahannya kerana memang hal itu dibenarkan. Hak mereka telah dirampas secara 
tersirat dan boleh jadi juga secara tida

[ppiindia] Marah dalam Pandangan Melayu dan Islam (untuk sebaran umum ...)

2005-06-21 Thread Ibnuamir al-Pendangi

MARAH DALAM PANDANGAN ISLAM DAN MELAYU

 

http://garapmaju.tripod.com/marah.wmv

http://ibnuamir.multiply.com/journal/item/23

http://ibnuamir.multiply.com/journal/item/24

 

---

 

Sejak akhir-akhir ini kemarahan orang Melayu itu membuak-buak, bergelombang 
wataknya, bergelembung rupanya, berbusa-busa dan membuih-buih menantikan pecah. 
Di televisyen, memang jelas ketara dipaparkan. Paling penting, kemarahan itu 
berpunca dan bersebab. Betul juga, siapa yang tidak marah kalau hak rumah yang 
ingin duduki itu tidak siap hampir lapan tahun. Mereka bayar kepada bank, tapi 
pemaju tidak bergerak-gerak.

 

“Ada juga pemilik rumah ini sampai dah meninggal pun,” kata salah 
seorang dari mereka kepada TV3 baru-baru ini. Dalam kejadian lain, ada kes di 
mana suara mereka itu dilontarkan kepada pemimpin Umno di bahagian atau 
cawangan tertentu, tapi seperti yang dinyatakan kepada Buletin Utama, segala 
surat itu didiamkan kerana golongan pimpinan tersebut hanya ingin menjaga 
kepentingan mereka sahaja.

 

Dalam pada itu, di dalam ‘muktamar’ sebuah partai Melayu, 
setiausaha agungnya berkata, “Kurangkan jenaka dan gurauan, lebihkan serius”. 
Boleh jadi juga maksudnya, budaya lawak jenaka kosong perlu diganti dengan 
keseriusan dalam usaha memperbaiki taraf sosio-ekonomi bangsa Melayu. Itu 
tanggapan awal kita.

 

“Kita perlukan sedikit jenaka dan gurau senda,” kata seorang ahli 
Dewan Rakyat dari Kedah. “Jika tidak, ini akan menyinggung perasaan pimpinan 
tertinggi”. Jika begitu maksud melawak, maka boleh diterima juga. Kerana, 
tidak ramai orang yang cukup kuat untuk ‘mendengar’. Banyaklah orang boleh 
‘bercakap’. Tapi, untuk mempunyai kekuatan ‘mendengar’, kita mesti memiliki 
stamina rohani yang tinggi.

 

Mendengar rintihan dan kritikan pedas, marah-marah dan amukan orang 
bawahan memerlukan kekuatan jiwa, mental dan spiritual yang betul-betul 
bertenaga. Jika gurauan dan sindiran boleh memadamkan api kemarahan pihak 
atasan, maka gunakanlah ia dengan sewajarnya. Format mengawal api 
perselingkuhan ala Usman Awang, ‘berkelahi secara Melayu, menikam dengan 
pantun” mungkin sesuai juga dalam konteks ini.

 

Namun, fakta sejarah tidak pernah menipu. Ada juga ‘perang 
dingin’ antara pihak atasan yang beralaskan lawak jenaka, sindiran dan 
pantun-pantun.“Akar nibong meresap, akar mati dalam perahu, terbakar kampung 
kelihatan asap, terbakar di hati siapa yang tahu”. Selang beberapa lama 
selepas muktamar, natijahnya si pemantun pun berkelanalah dalam kurungan di 
hujung sungai bambu selama enam tahun dalam buangan.

 

Menyentuh kemarahan penguasa politik, dari segi amalan teori 
politik, ideal-realiti jauh berbeza. Idealnya, berjuang untuk rakyat, 
realitinya pula memikirkan keuntungan. Di dalam filem Tiga Abdul, Abdul Wahib 
dan kekandanya Abdul Wahab juga menggunakan idea diktator, demokrasi dan 
demokrasi terpimpin untuk membahagi harta secara zalim.

 

Akan tapi, P. Ramlee juga menegur penguasa yang merampas hak orang 
bawahan iaitu mereka jangan marah. Akibatnya, nanti mereka akan dijual sebagai 
hamba dan harta akan dirampas. Tapi, kenapa pemimpin tidak boleh marah dan 
mustadhafin boleh marah? 

 

Sabda Nabi, “Orang yang kuat ialah orang yang mampu menahan marah.” Orang 
yang marah, jiwanya ditakluk Iblis. Kehambaan kepada Allah beralih kepada 
Iblis. Sebab itu, lebih binasalah jika pemimpin marah berbanding rakyat 
bawahan. 

 

Pemimpin yang marah, rakyatnya binasa, negaranya tergadai seperti diperkatakan 
orang, “Menang sorak, kampung tergadai”. Adapun sekalian hamba rakyat, kalau 
mereka marah sekalipun maka marahnya itu kerana mereka mahu menuntutnya haknya. 
Tidaklah lebih dari itu. Ringkasnya, jika tidak mampu menahan marah, jangan 
memasang anganan untuk memimpin. Dunia sudah lama kiamat jika Tuhan tidak 
bersabar dengan dosa kita.

 

Syahadan, di dalam Sulalatus Salatin, Tun Seri Lanang pernah 
merakamkan kisah seorang pembesar Melayu yang marah-marah kepada rajanya kerana 
tuannya itu berzina, atau bermukah dengan isterinya. Lalu, dimarahilah raja itu 
dengan ancaman tombak.

 

“Jika tidak difikirkan anak Melayu itu pantang derhaka, nescaya 
kutinju raja ini dengan tombakku di dadanya,” marah pembesar itu di depan sang 
raja. Dan raja itu pun tidak berkata apa-apa lagi melainkan: “Janganlah 
diapa-apakan kepadanya kerana dia memang berhak marah. Jika dia tidak 
mengingatkan hamba Melayu pantang derhaka, nescaya bercerailah jiwa dari ragaku 
ini.”

 

Itulah sebahagian rakaman dialog yang diubah suai bagi memudahkan 
kefahaman. Ternyata, format perselingkuhan konflik antara rakyat dan raja lebih 
membara sifatnya. Maknanya, haruslah orang-orang Melayu melontarkan 
kemarahannya kerana memang hal itu dibenarkan. Hak mereka telah dirampas secara 
tersirat dan boleh jadi juga secara tida

Re: [ppiindia] Penjajahan-Kwik Kian Gie

2005-06-21 Thread Nugroho Dewanto

kawan saya poltak hotradero di milis ahli keuangan menanggapi buku
economic hitman-nya john perkins itu saya jadi tertarik pengen baca
sendiri... sayang belum dapat bukunya

salam,



At 04:25 AM 6/15/2005, you wrote:

H... Buku Confessions of an Economic Hitman.

Buku ini mungkin patut dibaca sehingga kita bisa tahu karakter John Perkins 
sebenarnya. Dan kebetulan saya sudah baca (sampai Bab 14). Buat kita orang 
Indonesia, buku ini menjadi sangat menarik - karena membahas tentang 
Indonesia di tahun 1970-an awal (mulai dari chapter 3)

Ada beberapa hal yang aneh dari buku ini:

- John Perkins mengatakan ia berangkat ke Jakarta musim panas 1971, dan
menginap di Hotel Intercontinental. Menjadi aneh - karena tidak ada hotel 
yang bernama Hotel Intercontinental di Jakarta sebelum Hotel Borobudur 
Intercontinental berdiri. Yang jadi masalah - Hotel Borobudur
Intercontinental baru beroperasi penuh dan menerima tamu tahun 1974. Jadi 
John Perkins ini sebenarnya tinggal di mana sih...?

- Apa iya Sukarno menyerang Malaysia untuk menyebarkan komunisme? Setahu
saya tidak begitu - tapi John Perkins mengatakan demikian.

- Apa iya Bahasa Indonesia adalah ciptaan Sukarno untuk menyatukan
Indonesia? Kita tahu tidak demikian - tapi John Perkins mengatakan
demikian di awal chapter 6.

- John Perkins bicara soal proyek perlistrikan di Indonesia - tapi di
seluruh bukunya ia mengatakan cuma pergi ke 2 kota saja - yaitu Jakarta dan 
Bandung. Apa iya konsultan yang berurusan se-Indonesia cuma mengunjungi dua 
kota saja? Padahal John Perkins sendiri (di Chapter 6) mengatakan bahwa ia 
harus mengunjungi semua "population centers" di Indonesia. Masak iya kota 
besar di Indonesia cuma Jakarta dan Bandung...? Tidak ada cerita sama 
sekali tentang Surabaya? Medan? Semarang? Yogyakarta?

- Tidak banyak yang diceritakan oleh John Perkins tentang Bandung. Dia
cuma bilang tinggal di "Wisma" (entah wisma apa..) dan nonton wayang. Yang 
menjadi aneh - John Perkins mengatakan bahwa dalang berada dalam keadaan 
"trance" / kesurupan saat mendalang. Seumur-umur saya belum pernah lihat 
dalang kesurupan saat mendalang - kok bisa-bisanya John Perkins bilang 
dalang harus dalam keadaan kesurupan? (saya sarankan untuk baca Chapter 6 
tentang deskripsi pertunjukan wayang yang menurut saya sangat-sangat tidak 
logis).

- O iya John Perkins juga bilang dia main golf di Bandung. Karena saya
lahir dan pernah lama tinggal di Bandung - maka pertanyaan pertama saya
adalah : di lapangan golf yang mana? Setahu saya Bandung tidak punya
lapangan golf pada tahun 1970-an.

- Selanjutnya John Perkins juga menulis bahwa dalam perhitungan ekonominya
- pertumbuhan listrik di Indonesia cuma 6-8 persen pada tahun
1970-1990. Perhitungan ekonomi yang bagaimana? Karena ternyata secara
KENYATAAN konsumsi listrik di Indonesia MEMANG bertumbuh double digit
selama periode tersebut. Listrik di Indonesia bertumbuh 372% selama
periode itu - yang berarti pertumbuhan 18% per tahun. Bisa dicek di
http://www.djlpe.go.id/Link%20Kiri/ISI%20Statistik%20ketenagalistrikan%202003.pdf.
 

Saya jadi meragukan kemampuan John Perkins berhitung.

- Hal yang juga aneh adalah: John Perkins mengaku direkrut NSA dan mengaku 
lulusan Boston University (setelah sebelumnya drop out dari universitas 
lain). Yang jadi aneh adalah John Perkins tidak tahu di mana letak negara 
Ekuador. Dia mencari Ekuador di peta Afrika. Apa iya NSA merekrut orang 
seperti itu buat jadi spy???

- Oh iya jangan lupa baca Chapter 8 - tentang cerita John Perkins bertemu 
dengan Yesus

- Sisa buku The Confessions of an Economic Hitman (chapter 13 dan
seterusnya) sudah tidak menarik lagi - karena semakin dibaca buku ini
semakin aneh, karena mulai promosi tentang shamanisme (perdukunan). Senada 
dengan buku-buku John Perkins lainnya: "Shapeshifting: Shamanic Techniques 
for Global and Personal Transformation", "Psychonavigation: Techniques for 
Travel Beyond Time", dll.

Saya sih jadi heran, John Perkins ini ekonom atau dukun sih..???
Bukunya ini non-fiction atau fiction...?

Silahkan anda nilai sendiri...
Itu sebabnya saya sarankan untuk membaca sendiri buku ini.



At 09:34 PM 6/19/05 -0700, you wrote:
>Assalamu'alaikum Mas Yon,
>Apa kabar ? Wah benar-benar nggak nyangka mas Yon juga
>bergabung di milis ini juga tho.
>Jadi kalau boleh menyimpulkan konspirasi global itu
>ternyata terbukti ada dan sangat nyata. Bukan begitu
>ya mas Yon?
>Btw nitip salam  buat Rahma ya.:)
>
>salam,
>Aris


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan 

Re: [ppiindia] Re: Achdiat K. Mihardja: "Sekarang Saya Menantang Sekularisme"

2005-06-21 Thread free share
Pak RM (Rumah Makan atau Raden Mas ya?), 
 
 
sekilas saya membaca sinopsis buku manifesto kalifatulah karya si aki ini. dia 
menggangap manusia baik dan beragama (bahkan detilnya seorang mukmin dan 
muslim) sebagai wakil tuhan di muka bumi ini. hanya manusia demikian saja, 
menurutnya, yang pantas megaku wakil tuhan di dunia ini. sementara, orang lain 
dari itu, bukan wakil tuhan tapi wakil setan. 
 
dasar pemikiran seperti itu sah-sah, sepanjang dia pun menyadari tentang 
kenyataan kehidupan di dunia ini yang tidak melulu urusan agama. dia akan 
terbentur masalah besar ketika berhadapan dengan kemajuan teknologi yang tidak 
punya sangkut paut sama sekali dengan agama, bahkan kadangkala bisa bersifat 
bertolakan dengan agama. jika dia bilang, hanya manusia beragama (islam-red?) 
saja yang pantas diaku sebagai khalifatulah, maka bagaimana dengan mereka yang 
tidak beragama (sekularis)., apakah mereka adalah kalifah setan (wakil setan)?. 
padahal mereka kebanyakan menghasilkan produk teknologi yang bermanfaat bagi 
manusia lain. apakah produk teknologi juga merupakan produk setan?.
 
FS  


RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
--- In ppiindia@yahoogroups.com, radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> Kawans,
>  
> Terkait dengan peluncuran buku Manifesto
> Kalifatullah, artikel berdasarkan hasil wawancara dengan sastrawan 
Achdiat K. Mihardja
> ini rasanya cukup relevan untuk disimak. Selamat menikmati.
> 
> Salam,

-
A.K.Mihardja a.l.: "Tapi saya pikir, di mana saja, itu urusan Tuhan",
Hmm  kalimat ini mengingatkan saya pada seseorang yang brkata pada 
pegawainya: "Lho ini kan urusan kamu".

Kok bisa ya manúsia menentukan mana yang urusan Tuhan?
Bapak ini sekaligus anti sekular tapi menjunjung Pancasila, jadi 
Pancasila itu juga anti sekular ya pak?

Salam

Danardono

PS: Saya mengenal sekali karya A.K.Miharja dikala SMA diawal tahun 
60an, ketika mengkaji karya pengarang era Balaipustaka.





> 
> Radityo Djadjoeri
> 
> Minggu, 05 Desember 2004
>  
> Berakhir Pekan dengan Achdiat K. Mihardja: "Sekarang Saya 
Menantang Sekularisme"
>  
> AKAN terlalu panjang jika diuraikan secara lengkap siapa lelaki 
kelahiran Desa Cibatu, Garut, 6 Maret 1911 yang telah bermukim 43 
tahun di Australia ini. Peran dan sepak terjang pemikirannya dalam 
khazanah kebudayaan dan kesusastraan Indonesia modern, sejak masa 
Pujangga Baru dan Polemik Kebudayaan di tahun-tahun 1930-an hingga 
masa Jepang dan revolusi fisik di tahun 1940-an, tidaklah bisa 
diabaikan.
>  
> Sebelum keberangkatannya ke Canbera pada tahun 1961 untuk mengajar 
di Universitas Nasional Australia, perjalanan hidup lelaki tamatan 
HIS Bandung (1925) dan AMS Bagian Sastra dan Kebudayaan Timur Solo 
(1932) ini nyaris tak bisa dipisahkan dari sejarah perjalanan 
pergulatan dan pemikiran kebudayaan di Indonesia. Tak hanya karena 
kiprahnya di lapangan kesusastraan dengan sejumlah karyanya, 
termasuk yang kemudian menjadi
> monumental seperti Atheis (1949) atau editorialnya untuk buku 
Polemik Kebudayaan (1948). 
>  
> Sejarah mencatat kiprahnya dalam lapangan pendidikan dan 
kebudayaan secara luas. 
> Maka Achdiat K. Mihardja adalah sosok yang menjadi representasi 
suatu masa di belakang, ketika berbagai arus pemikiran serta 
ideologi-ideologi besar bertarung di negeri ini dan memengaruhi 
penjelajahan khazanah pemikiran para elite modern negeri ini. Dan 
mungkin karena itulah kedatangannya ke Kafe Potluck Bandung, 
(30/11), disambut penuh antusiasme.
>  
> Tubuhnya sudah lemah dan seluruh rambutnya memutih. Tapi, tidak 
dengan semangatnya. "Jika tahun 1949 dulu saya menantang Atheisme, 
maka sekarang saya menantang sekularisme!" katanya dengan suara 
bergetar. 
>  
> Berikut percakapan kami di lobi sebuah hotel dengan putra Kosasih 
Kartamiharja, suami dari Suprapti (87), ayah dari 4 anak, 10 cucu, 
dan 7 cicit ini. 
>  
> Sudah begitu lama Anda tinggal di Australia, bagaimana Anda 
melihat  perkembangan yang terjadi di Indonesia?
>  
> Sebagai salah seorang pejuang revolusi, saya tentu menyimpan 
keinginan negara ini mesti adil. Sebagai negara atau bangsa yang 
bebas dan merdeka, juga di dalamnya tersimpan keinginan secara 
politis dengan mendasar pada falsafahnya, yakni Pancasila. Cita-cita 
saya pada negara ini adalah negara kesatuan Bhinneka
> Tunggal Ika tapi juga ber-Pancasila.
>  
> Lalu sekarang bagaimana Anda melihat kenyataannya?
>  
> Dibandingkan dengan masa lalu yang dekat, kira-kira sepuluh tahun 
yang lalu atau jauh ke belakang di zaman Orde Baru, presiden yang 
baru sekarang tampaknya memberi optimisme. Terus terang, di dalam 
rasa frustrasi itu saya tetap optimis. Optimisme saya ke arah sana. 
Orde Lama dan Orde Baru memang banyak menimbulkan rasa frustrasi. 
Tapi, mungkin itu memang proses sejarah yang harus kita lalui.
>  
> Optimisme itu berangkat dari mana? 
>  
> Ya, saya melihat adanya potensi pada kesadaran untuk meraih 
kemajuan. Tetapi, pada fase-fase tertentukesadaran dan pote

[ppiindia] Re: Achdiat K. Mihardja: "Sekarang Saya Menantang Sekularisme"

2005-06-21 Thread RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, free share <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pak RM (Rumah Makan atau Raden Mas ya?), 
>  

DH: kalau "Rumah Makan", saya akan isi milis ini dengan resep resep 
hik hik..mbok Berek gitu lho..
>  


> sekilas saya membaca sinopsis buku manifesto kalifatulah karya si 
aki ini. dia menggangap manusia baik dan beragama (bahkan detilnya 
seorang mukmin dan muslim) sebagai wakil tuhan di muka bumi ini. 
hanya manusia demikian saja, menurutnya, yang pantas megaku wakil 
tuhan di dunia ini. sementara, orang lain dari itu, bukan wakil tuhan 
tapi wakil setan. 
>  
> dasar pemikiran seperti itu sah-sah, sepanjang dia pun menyadari 
tentang kenyataan kehidupan di dunia ini yang tidak melulu urusan 
agama. dia akan terbentur masalah besar ketika berhadapan dengan 
kemajuan teknologi yang tidak punya sangkut paut sama sekali dengan 
agama, bahkan kadangkala bisa bersifat bertolakan dengan agama. jika 
dia bilang, hanya manusia beragama (islam-red?) saja yang pantas 
diaku sebagai khalifatulah, maka bagaimana dengan mereka yang tidak 
beragama (sekularis)., apakah mereka adalah kalifah setan (wakil 
setan)?. padahal mereka kebanyakan menghasilkan produk teknologi yang 
bermanfaat bagi manusia lain. apakah produk teknologi juga merupakan 
produk setan?.
>  
> FS  

DH: Setuju sekali,mas.

Kalau anda telaah karangan bapak satu ini, yang keluar ditahun 49, di 
era Poejangga Baroe, maka nafas tulisannya sangat berbeda.
Bapak ini juga turut mendirikan LEKRA, Lembaga Kebudayaan dfiozaman 
bung Karno, yang dinilai cukup kiri.

Kini, bapak ini belok kanan tajam, macam bajajj yang belok tiba tiba..

Melihat hidup sebagai urusan agama, adalah terlalu one-sided, dan 
kurang sesuai dengankenyataan kehidupan se-hari hari yang 
multidimensional ini.

Pandangan sekular, yang tak automatis berarti tak beragama, namun 
sekedar memisahkan akidah dari kehidupan se-hari hari (misalnya agar 
tak berbenturan dengan sesama warga yang berbudaya dan kepercayaan 
lain), bukanlah dikotomi terhadap kehidupan beragama.

Yang ajaib sekali, bapak kita ini, menggabungkan pengakuan terhadap 
Pancasila dan anti sekularisme. Padahal, Pancasila, kalau bapak kita 
ini masih ingat sejarahnya (bulan bulan Mei Juni 1945), adalah upaya 
kompromi anggauta Badan Persiapan Kemerdekaan untuk mengakomodasi 
aspirasi putera putera bangsa, dari sabang sampai ke Merauke. Jadi 
justeru sekular.

Tetapi, apakah bapak kita ini menentang atau tidak, kafilah tetap 
berjalan, seperti ucapan bung Karno, bapak Pancasila...

Salam kafilah yang berlalu

Danardono







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Sistem Negeri Kita: Picu Pemerkosaan?

2005-06-21 Thread Nugroho Dewanto


At 08:06 AM 6/20/05 +, you wrote:

>Kejahatan pelecehan seksual dan pemerkosaan yang akibat alcohol ini
>tidak dibahas oleh doctor Soe Tjen Marching. Spt yang mbak
>ceritakan, anggota parlemen yang bisa dikatakan 'pendidikan' cukup,
>ekonominya cukup, ngerti hukum, masih saja melakukan pemerkosaan krn
>mabok. Kenapa negara maju tak melarang alcohol juga ya? Apa karena
>ini merupakan devisa negara?
>
>wassalam,


negara maju tak melarang alkohol karena mereka paham hak asasi manusia
yang penting dari alkohol, narkoba, dan sejenisnya adalah mencegah
penyalahgunaannya

pendidikan di sekolah, informasi dan penerangan sudah diberikan, tapi
masih ada penyalahgunaan...? hitung saja sebagai kecelakaan... toh tak
semua telur baik, ada juga yang busuk

yang penting kemudian adalah pendataan yang transparan, jangan ada
data yang ditutup-tutupi dari pendataan itu bisa dihitung dengan cermat
kerusakan yang ditimbulkan penyalahgunaan alkohol dan narkoba, dari
sana ditetapkan anggaran untuk memperbaikinya

juga penegakan hukum yang keras, terutama terhadap para bandar
narkoba

anw, agama saja tak bisa mengubah tabiat manusia (membuat manusia
menjadi "sempurna"), apalagi negara...?

salam,




***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Penjajahan-Kwik Kian Gie

2005-06-21 Thread fauziah swasono
Mas Nugroho,
Terima kasih sekali atas forward ini. Menjawab sedikit penasaran saya.
 Sayangnya di Tokyo buku ini tidak ada. Saya tanya prof saya apa dia
punya buku tsb, dia bahkan belum pernah dengar istilah Economic Hit
Man dan tidak pernah dengar nama John Perkins (th2 tsb dia bekerja di
WB untuk region a.l. Malaysia dan Indonesia).
Mungkin nanti saya coba lagi cari bukunya. Menarik juga seorang shaman
menulis ttg ekonomi... :D

salam,
fau

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> kawan saya poltak hotradero di milis ahli keuangan menanggapi buku
> economic hitman-nya john perkins itu saya jadi tertarik pengen baca
> sendiri... sayang belum dapat bukunya
> 
> salam,
> 
> 
> 
> At 04:25 AM 6/15/2005, you wrote:
> 
> H... Buku Confessions of an Economic Hitman.
> 
> Buku ini mungkin patut dibaca sehingga kita bisa tahu karakter John
Perkins 
> sebenarnya. Dan kebetulan saya sudah baca (sampai Bab 14). Buat kita
orang 
> Indonesia, buku ini menjadi sangat menarik - karena membahas tentang 
> Indonesia di tahun 1970-an awal (mulai dari chapter 3)
> 
> Ada beberapa hal yang aneh dari buku ini:
> 
> - John Perkins mengatakan ia berangkat ke Jakarta musim panas 1971, dan
> menginap di Hotel Intercontinental. Menjadi aneh - karena tidak ada
hotel 
> yang bernama Hotel Intercontinental di Jakarta sebelum Hotel Borobudur 
> Intercontinental berdiri. Yang jadi masalah - Hotel Borobudur
> Intercontinental baru beroperasi penuh dan menerima tamu tahun 1974.
Jadi 
> John Perkins ini sebenarnya tinggal di mana sih...?
> 





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Manusia amaliah..

2005-06-21 Thread Nugroho Dewanto
At 09:28 AM 6/20/05 +, you wrote:
>Bukan ibadah, agama, busana, penampilan yang menmbedakan manusia
>secara hakiki. Namun tindak amaliahnya, tindak welas asihnya.
>
>Kemuliaan, bukanlah berlabel agama, bangsa, derajad ataupun
>sejenisnya. namun adalah pancaran dari kita yang ingin berdharma
>secara nyata. membebaskan diri dari keAKUan (anatta).
>
>Ini sebuah contoh:
>
>Bunda Teresa
>
>Yang menerjemahkan kasih Tuhan
>
=

wadoooh kalau bunda teresa sih memang tak ada duanya.
padahal dia gak kenal pancasila tuh

salam,




***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Manusia amaliah..

2005-06-21 Thread RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> At 09:28 AM 6/20/05 +, you wrote:
> >Bukan ibadah, agama, busana, penampilan yang menmbedakan manusia
> >secara hakiki. Namun tindak amaliahnya, tindak welas asihnya.
> >
> >Kemuliaan, bukanlah berlabel agama, bangsa, derajad ataupun
> >sejenisnya. namun adalah pancaran dari kita yang ingin berdharma
> >secara nyata. membebaskan diri dari keAKUan (anatta).
> >
> >Ini sebuah contoh:
> >
> >Bunda Teresa
> >
> >Yang menerjemahkan kasih Tuhan
> >
> =
> 
> wadoooh kalau bunda teresa sih memang tak ada duanya.
> padahal dia gak kenal pancasila tuh
> 
> salam,

-

Ya mas Nugroho, tepat sekali,

namun sepertinya, secara tak langsung, beliau jalankan Pancasila yang 
sebenarnya (diajarkan pangeran Sidharta 300 tahun sebelum Masehi):


" Like all aspects of Buddhist dharma or teaching, the Pancasila are 
regarded as logically rather than supernaturally derived and are to 
be undertaken voluntarily rather than as "commandments" from a 
supernatural or mundane authority.


1. I undertake the precept to refrain from destroying living 
creatures. 
2. I undertake the precept to refrain from taking that which is not 
given. 
3. I undertake the precept to refrain from sexual misconduct. 
4. I undertake the precept to refrain from incorrect speech. 
5. I undertake the precept to refrain from intoxicants which lead to 
carelessness. 


Atau dalam bahasa Pali:

1. Pânâtipâtâ veramani sikkhapadam samâdiyâmi 
2. Adinnâdânâ veramani sikkhapadam samâdiyâmi 
3. Kâmesu micchâcâra veramani sikkhapadam samâdiyâmi 
4. Musâvâda veramani sikkhapadam samâdiyâmi 
5. Surâ meraya majja pamâdatthânâ veramani sikkhapadam samâdiyâmi 


Salam

danardono






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Hindari Selulit Dengan Makanan

2005-06-21 Thread indra_herbal
Mbak-mbak dan Ibu-ibu,


Pasti jengkel kan kalau mendadak selulit "hadir" di tubuh kita.
Timbulnya selulit ada kaitannya dengan pola makan secara keseluruhan. 
Namun banyak wanita langsing dan menjaga berat badan tidak menjamin 
kulitnya akan mulus.
Seorang yang overweight mungkin akan terhindar selulit jika ia 
menurunkan berat badan. 

Banyak dokter dan ahli diet menyatakan ada hubungan antara kurangnya 
suplai darah dengan sel lemak, yang kemudian membentuk cairan sebagai 
pemicu tumbuhnya selulit akibat tidak memperhatikan makanan.

Makanan yang sebaiknya dikurangi 

1. Garam

Karena garam yang kita makan sebagian besar tersembunyi dalam makanan 
olahan, sulit bagi kita untuk menghindarinya. Cara terbaik kurangi 
konsumsi makanan olahan terutama makanan yang dikemas dalam plastik, 
karton atau kaleng. Ganti dengan buah dan sayuran segar, buncis, 
tempe, daging tidak berlemak dan ikan.


2. Kafein

Cobalah usahakan untuk minum maksimum satu cangkir kopi atau teh 
setiap hari. Kombinasi kafein yang banyak dan kebiasaan duduk di kursi 
saat di kantor sepanjang hari dapat mengakibatkan pengerutan pembuluh 
darah dan sirkulasi darah menjadi tidak efisien.


3. Gula

Gula yang terlalu berlebihan dalam tubuh disimpan sebagai lemak, 
karena itu hati-hati dengan biskuit, permen, kue, coklat dan ice 
cream. Bacalah kemasan untuk mengecek jumlah gula yang terkandung pada 
setiap produk dan jangan terkecoh dengan iklan kemasan yang menyatakan 
"95 persen bebas lemak." Anda mungkin tidak tahu kalau mereka telah 
mengurangi lemak dan menggantinya dengan gula.


Makanan yang sebaiknya dimakan lebih

1. Protein

Makan makanan yang mengandung protein dua kali sehari karena protein 
adalah nutrisi penting bagi pertumbuhan yang sehat dan memperbaiki 
sel. Protein dapat ditemukan dari produk susu, tempe, daging tanpa 
tidak berlemak dan ikan.


2. Buah-buahan dan sayuran
Tidak ada pengecualian, buah-buahan dan sayuran adalah dua jenis 
makanan yang wajib dalam program makan sehat. Pilihlah buah dan 
sayuran yang berwarna terang karena mengandung antioksidan seperti 
wortel, mangga, blueberries, kiwi, cabe rawit, bayam, tomat.


Naah semoga artikel ini dapat membantu Mbak2 dan Ibu2 untuk 
menghindari selulit. 

Salam sehat,


Indra Harjanto

=
Free Health Consultation !
Herbal Information Centre, Dr. Liza
Hotel Salak 2nd Floor
Jl. Ir. H. Juanda No. 8
Bogor 16121

www.lizaherbal.com
Phone : 0251 352867
Fax : 0251 347608
HP: 08121807832
Email : [EMAIL PROTECTED]
==








***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Neoliberalisme adalah Jalan menuju Neraka!

2005-06-21 Thread KPP PRD
Neoliberalisme adalah Jalan menuju Neraka

Asuncion, 20 Juni (Prensa Latina) Presiden Venezuela
Hugo Chavez menyatakan bahwa neoliberalisme bukanlah
jalan (solusi) bagi integarasi di kawasan Amerika
Latin, dan Pasar Bersama Selatan (MERCOSUR—Southern
Common Market) tidak akan mengarah kesana.

Berbicara di penutupan Pertemuan tingkat tinggi ke 28
MERCOSUR di Asuncion pada hari Senin, Chavez
menyatakan neoliberalisme adalah jalan “menuju ke
neraka.”

“Kita tidak akan mampu berintegrasi, dengan persaingan
antar sector-sektor privat kita, sebaliknya, itu malah
akan merintangi integrasi,” menurut presiden
Venezuela.

Ia menyerukan, untuk bergerak lebih maju pada isu
seperti integrasi kebudayaan, melalui proyek-proyek
kerjasama di lapangan-lapangan seperti pendidikan dan
TELESUR, sebuah jaringan televisi Amerika Selatan yang
memberikan jalan keluar informasi sendiri di wilayah
itu.

 “Jika kita mau berintegrasi, kita harus membuat
integrasi persaudaraan bangsa-bangsa,” Chavez
menambahkan.

Pemimpin Bolivarian mengusulkan untuk membentuk Komisi
Kebenaran MERCOSUR untuk menginvestigasi dan
membuktikan bahwa Amerika Serikat selalu melawan
integrasi, dan sebuah perusahaan energi Amerika
Selatan mengelompokkan wilayah itu dalam sebuah
jaringan saluran pipa gas raksasa yang disebut Gas Del
Sur (Minyak dari Selatan).

Proyek tersebut berburu menciptakan sebuah “lingkaran
energi” untuk memindahkan minyak dari ladang minyak
Peruvian Camisea ke Argentina, Chile, Brazil, dan
Uruguay.

Ia menjelaskan bahwa Venezuela memiliki cukup cadangan
minyak untuk memenuhi seluruh Amerika Selatan selama
satu abad, dan sumber daya alam dapat di alokasikan
untuk membangun sebuah saluran pipa gas antara Caracas
dan Buenos Aires, melalui Brazilia.

Chavez menyatakan proyek Bank dan Universitas Selatan
dapat juga dilaksanakan.

“Venezuela datang ke MERCOSUR untuk analisa dan
proposal yang kongkrit, meskipun begitu kami tak mau
menimbang-nimbang proposal kami,” ia menekankan.

Argentina, Brazil, Paraguay dan Uruguay (negara-negara
anggota) menghadiri pertemuan tingkat tinggi MERCOSUR,
bersama dengan pimpinan-pimpinan dari Chile, Ecuador,
Colombia, dan Venezuela (negeri-negeri sekutunya).

Prensa Latina, Havana
http://www.plenglish.com 

Transl by Zely Ariane




__ 
Yahoo! Mail 
Stay connected, organized, and protected. Take the tour: 
http://tour.mail.yahoo.com/mailtour.html 



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Penjajahan-Kwik Kian Gie

2005-06-21 Thread Ari Condro
1. Sip mas bagong dan pak Danardono sudah
membabar sejarahnya dengan gamblang.
Apalagi kalau dibahas lagi history ttg 
the flying tiger yang menghebohkan di
asia pasifik dibeber sekalian (tapi ini lain cerita).

2. Jadi ttg John Perkins ini pribadinya justru masih
dipertanyakan toh ...  mungkin profil dia sebagai dukun
yang ditemukan mbak Fau bisa diposting juga di sini ...
eniwei, masak di Indonesia gak ada ahli yang pernah
ketemu dan bisa cerita ttg sosok ini ?  Jadi curious.

3. Analisis sebagian besar diantara kita ttg masalah
ekonomi politik memang seringkali banyak bias kecurigaan
sebagai warna negara dunia ketika.  saya paling menikmati
counter mbak Fau thd mas Agus Nizami dan ceritanya ttg
senseinya di jepang berbicara ttg masalah Indonesia.

Sip dech ...  :)

4. mas Nugroho, aku kok nggak ketemu tulisannya mas Poltak
Hotradero ini ya ...  bisa kirimin aku lagi gak.  Wah, poltak
ini malah nggak ngobrol ttg hal ini di milis apakabar@

Apa Poltak ini diajak sekalian diskusi di milis ppiindia@

5. Para moderator dan siswa di India, ayo analisis ekonomi, sosial
politiknya juga ditunggu buat ngeramein ho ho ho !

salam,
Ari Condro





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] SIRA: Militer Indonesia Terus Lakukan Kejahatan Kemanusiaan Di Acheh

2005-06-21 Thread SIRA Presidium
Siaran Pers:
Nomor: 016/SP/06/2005

Militer Indonesia Terus Lakukan Kejahatan Kemanusiaan
Di Acheh


Pada tanggal 20 Juni 2005 pukul 12.00 WA, masyarakat atau keluarga-keluarga 
Gerakan Acheh Merdeka
(GAM) yang ada di Kecamatan Sawang, Acheh Utara dipaksa oleh Militer Indonesia 
(TNI/Polri) untuk
mencari anak-anaknya yang menjadi gerilyawan GAM di dalam hutan serta dilarang 
membawa uang untuk
keperluan hidup dalam perjalanan. Militer mengancam keluarga-keluarga GAM tidak 
boleh pulang ke
kampungnya, jika tidak membawa anak, suami atau keluarganya dari hutan.
 
Sampai hari ini (21 Juni 2005), mereka para keluarga gerilyawan GAM masih 
berada di hutan rimba,
sedangkan kondisi mereka sangat memprihatinkan, mereka mengalami kelaparan 
dalam hutan, karena
tidak ada penyediaan makanan. Militer Indonesia membiarkan masyarakat sipil 
yang tidak berdosa
tersebut mati kelaparan di dalam Hutan.

Berdasarkan laporan dari Relawan kami di lapangan sebagaimana yang tersebut di 
atas, dengan ini
SIRA mendesak kepada TNI/Polri untuk menghentikan kejahatan dan pelanggaran hak 
asasi manusia
(HAM) yang terus dilakukan khususnya pelanggaran berupa pembiaran masyarakat 
sipil mati kelaparan
dalam hutan  seperti di Sawang Acheh Utara.

SIRA juga mendesak kepada lembaga-lembaga kemanusiaan dan HAM yang ada di Acheh 
dan Internasional
untuk membebaskan keluarga gerilyawan GAM dari intimidasi dan ancaman kematian 
dari Militer
Indonesia di Acheh.

Banda Acheh, 21 Juni 2005
Sentral Informasi Referendum Acheh (SIRA)



Nasruddin Abubakar
Dewan Presidium 




 
Yahoo! Sports 
Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football 
http://football.fantasysports.yahoo.com


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Penjajahan-Kwik Kian Gie

2005-06-21 Thread tony picasso


fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
(CUT). 

Balik lagi ke buku Perkins, kalau buku itu mengandung kebenaran 100%
-logika saya- harusnya sudah menjadi pembicaraan dimana2 oleh orang2
yg berkompeten. Seperti kasus2 watergate, iraq, israel, dll. Tapi kok
sepi2 aja disana? Atau Mas Tony bisa membantu? Saya tidak suka asal
percaya dg website2 yang tidak jelas juga referensinya. Di koran2
ternama US tidak ada saya temukan pembahasan isi buku tsb (atau
terlewat oleh saya?) 
 

(CUT).
salam,

fau


Tony Picasso:  Wah Mbak sejujurnya saya pribadi pun baru mendengar JP dg 
bukunya yg controversial itu disini. I did go to "Barnes and Noble" last night 
and did check out his book, it's a bestseller but I didn't buy it, too bad 
huh?! (anyway it's only for $17.46, go get it while it's hot) saya dpt mengerti 
kalo tdk banyak orang tahu/kenal dg si JP ini, karena menurut dia sendiri; 

1.  After writing his book, Perkins was turned down by almost every major 
publishing house until a small family-owned company named Berret-Koehler in San 
Francisco took the risk and published his book.
2.  “None of the major corporate radio or television stations will have me 
on,” said Perkins. “Isn’t that interesting? Nobody who is owned by a big 
corporation or depends on big corporations for advertising has interviewed me 
at this point.” > apakah ini salah satu sebab dia gak begitu terkenal, ah 
who knows?!

Lengkapnya baca disini:

http://www.americanfreepress.net/html/confession_economic_hitman.html 
I guess Perkins now is a loaded man, not an economic hit man anymore.  I’m not 
sure whether to believe him or not, but then again I can always treat his book 
as a mystery fiction kind of book; it sure does make it a lot more interesting 
to me...That is if I’m thinking of buying his book but I’ve seen better books 
while I was there, beside I already know what’s going on, so it’s no longer a 
mystery.  

eh mbak Fau gak usah penasaran banget ama si JP, benar atau tdknya dia bisa 
kita telaah/pelajari kembali dr apa yg terjadi saat ini di Indo atau di negara 
miskin lainnya.  Apa memang begitu gitu keadaannya spt yg dilukiskan dlm 
bukunya?! (disini anda lebih dlm pengetahuannya dr saya,...kalo ternyata ada 
teori2 yg mendukung si JP, bagi2 donk ceritanya). Thanks.

take care,

TP



-
Yahoo! Sports
 Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Jiwa makan Fish & Chip?

2005-06-21 Thread mangucup88
Akhir2 ini saya banyak menulis tentang jiwa, tujuannya apa sih? Saya 
hanya sekedar ingin membuktikan bahwa sang "Aku" ini, harus selalu 
terdiri dari jiwa dan tubuh yg tidak mungkin bisa dipisahkan antara 
satu dgn yg lain dan ini berlaku bukan hanya sekedar untuk hidup di 
dunia fana ini saja melainkan di alam baka pun demikian, jadi tidak 
mungkin hanya sekedar jiwanya saja yg dikemudian hari dibangkitkan; 
entah ini untuk naik ke sorga ataupun untuk "Go to Hell"!

Mang Ucup sebagai penganut agama Kristen, bukan hanya sekedar 
percaya saja melainkan juga bisa membuktikannza berdasarkan apa yg 
tercantum di buku Pinternya umat Kristen ialah Alkitab.

Jiwa tidak mungkin bisa dijamah, dilihat apalagi bisa makan dan 
minum? Sebab yg bisa dilihat, dijamah maupun makan dan minum itu 
hanya tubuh & jiwa saja. 

You jangan jual kecap di milis mang Ucup, mana mungkin orang bisa 
naik surga dgn tubuh seutuhnya, orang yg naik ke surga itu hanya 
jiwa nya bukan badan jasmaniahnya, karena badanya sudah hancur 
dimakan cacing.

Apakah benar demikian? Kita lihat saja orang yg telah berpengalaman 
naik ke surga adalah Tuhan Yesus. Ketika Tuhan Yesus naik ke surga, 
yg naik ke surga itu bukan arwah-Nya, melainkan tubuh jasmaniah-Nya. 

Ini bisa saya buktikan berdasarkan fakta. Kalau arwahNya saja yg 
naik ke surga, tentu Tuhan Yesus tidak akan bangkit kembali, jasad-
Nya masih akan tetap berada di dlm gua kuburan. Disamping itu sudah 
dibuktikan dimana murid2Nya bisa menjamah tubuh Tuhan Yesus, seperti 
juga menjamah tubuh Anda dan saya (Lukas 24:38-40), bahkan Ia juga 
membuktikan bahwa yg bangkit itu bukannya sekedar roh gentayangan, 
melainkan benar2 tubuh nyata yg masih bisa makan "fish & chip" 
(Lukas 24:41-42).

Kloter pertama yg naik ke sorga adalah orang2 kudus, pada saat 
kematian-Nya Tuhan Yesus, kuburan2 mereka terbuka dan mereka 
dibangkitkan kembali, kalau hanya sekedar jiwanya saja yg bangkit 
maka kuburan tsb tidak perlu repot2 untuk dibuka segala macam, 
maklum jiwa bisa tembus materi, kagak percaya baca tuh: Matius 27:52

Bahwa tubuh kita dikemudian hari yg akan dibangkitkan dari kubur dan 
diberikan jiwa ke dlm tubuh tsb agar bisa hidup dan bangkit kembali 
tercantum dgn jelas di Yehezkiel 37:12-14

Jiwa tidak akan bisa kelihatan oleh kasat mata, tetapi Petrus, 
Yakobus & Yohanes telah bisa melihat dgn jelas Elia maupun Musa yg 
seyogianya telah meninggal dunia ribuan tahun sebelumnya. (Matius 
17:3).

Walaupun demikian sebelumnya kita dibangkitkan kembali tubuh kita 
akan dirubah terlebih dahulu menjadi tubuh yg "bagus" dan kudus. 
Saya tekankan perkataan bagus disini, sebab tubuh mang Ucup sekarang 
udah jelek, karena gembrot, peot dan botak, jadi sebelumnya saya 
dibangkitkan tubuh saza akan dirubah menjadi bagus dan ganteng lagi 
seperti Arjuna, sebab mang Ucup merasa malu kalau harus bertemu dgn 
Tuhan dlm tubuh yg sekarang ini. Ketemu istri aza ingin gua…anteng 
kelihatannya apalagi mau bertemu dgn Tuhan, enggak salah kan punya 
pikiran demikian! 

Tubuh mang Ucup bukannya hanya akan dirubah menjadi ganteng seperti 
Arjuna, bahkan akan dirubah menjadi seperti Tuhan Yesus! You jangan 
ngawur mang Ucup ini namanya sudah menghujat Tuhan. Tidak!

Filipi 3:20-21 ….kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai 
Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga 
serupa dengan tubuh-Nya yang mulia…

Tubuh kita yg kotor dan rusak akan di transform terlebih dahulu 
menjadi tubuh yg kudus dan kekal seperti yg tercantum di 1 Kor 15:51-
52 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak 
akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap 
mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan 
berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang 
tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

Jadi tidaklah salah kalau mang Ucup juga mempunyai harapan dan 
keyakinan bahwa saya juga nanti bisa naik kesurga dgn tubuh 
seutuhnya seperti Tuhan Yesus pada 2000 th yg lampau.

1 Yohanes 3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah 
anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan 
tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita 
akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam 
keadaan-Nya yang sebenarnya.

Maranatha
Mang Ucup - The Drunken Priest
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email per

[ppiindia] Jiwa makan Fish & Chip?

2005-06-21 Thread mangucup88
Akhir2 ini saya banyak menulis tentang jiwa, tujuannya apa sih? Saya 
hanya sekedar ingin membuktikan bahwa sang "Aku" ini, harus selalu 
terdiri dari jiwa dan tubuh yg tidak mungkin bisa dipisahkan antara 
satu dgn yg lain dan ini berlaku bukan hanya sekedar untuk hidup di 
dunia fana ini saja melainkan di alam baka pun demikian, jadi tidak 
mungkin hanya sekedar jiwanya saja yg dikemudian hari dibangkitkan; 
entah ini untuk naik ke sorga ataupun untuk "Go to Hell"!

Mang Ucup sebagai penganut agama Kristen, bukan hanya sekedar 
percaya saja melainkan juga bisa membuktikannza berdasarkan apa yg 
tercantum di buku Pinternya umat Kristen ialah Alkitab.

Jiwa tidak mungkin bisa dijamah, dilihat apalagi bisa makan dan 
minum? Sebab yg bisa dilihat, dijamah maupun makan dan minum itu 
hanya tubuh & jiwa saja. 

You jangan jual kecap di milis mang Ucup, mana mungkin orang bisa 
naik surga dgn tubuh seutuhnya, orang yg naik ke surga itu hanya 
jiwa nya bukan badan jasmaniahnya, karena badanya sudah hancur 
dimakan cacing.

Apakah benar demikian? Kita lihat saja orang yg telah berpengalaman 
naik ke surga adalah Tuhan Yesus. Ketika Tuhan Yesus naik ke surga, 
yg naik ke surga itu bukan arwah-Nya, melainkan tubuh jasmaniah-Nya. 

Ini bisa saya buktikan berdasarkan fakta. Kalau arwahNya saja yg 
naik ke surga, tentu Tuhan Yesus tidak akan bangkit kembali, jasad-
Nya masih akan tetap berada di dlm gua kuburan. Disamping itu sudah 
dibuktikan dimana murid2Nya bisa menjamah tubuh Tuhan Yesus, seperti 
juga menjamah tubuh Anda dan saya (Lukas 24:38-40), bahkan Ia juga 
membuktikan bahwa yg bangkit itu bukannya sekedar roh gentayangan, 
melainkan benar2 tubuh nyata yg masih bisa makan "fish & chip" 
(Lukas 24:41-42).

Kloter pertama yg naik ke sorga adalah orang2 kudus, pada saat 
kematian-Nya Tuhan Yesus, kuburan2 mereka terbuka dan mereka 
dibangkitkan kembali, kalau hanya sekedar jiwanya saja yg bangkit 
maka kuburan tsb tidak perlu repot2 untuk dibuka segala macam, 
maklum jiwa bisa tembus materi, kagak percaya baca tuh: Matius 27:52

Bahwa tubuh kita dikemudian hari yg akan dibangkitkan dari kubur dan 
diberikan jiwa ke dlm tubuh tsb agar bisa hidup dan bangkit kembali 
tercantum dgn jelas di Yehezkiel 37:12-14

Jiwa tidak akan bisa kelihatan oleh kasat mata, tetapi Petrus, 
Yakobus & Yohanes telah bisa melihat dgn jelas Elia maupun Musa yg 
seyogianya telah meninggal dunia ribuan tahun sebelumnya. (Matius 
17:3).

Walaupun demikian sebelumnya kita dibangkitkan kembali tubuh kita 
akan dirubah terlebih dahulu menjadi tubuh yg "bagus" dan kudus. 
Saya tekankan perkataan bagus disini, sebab tubuh mang Ucup sekarang 
udah jelek, karena gembrot, peot dan botak, jadi sebelumnya saya 
dibangkitkan tubuh saza akan dirubah menjadi bagus dan ganteng lagi 
seperti Arjuna, sebab mang Ucup merasa malu kalau harus bertemu dgn 
Tuhan dlm tubuh yg sekarang ini. Ketemu istri aza ingin gua…anteng 
kelihatannya apalagi mau bertemu dgn Tuhan, enggak salah kan punya 
pikiran demikian! 

Tubuh mang Ucup bukannya hanya akan dirubah menjadi ganteng seperti 
Arjuna, bahkan akan dirubah menjadi seperti Tuhan Yesus! You jangan 
ngawur mang Ucup ini namanya sudah menghujat Tuhan. Tidak!

Filipi 3:20-21 ….kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai 
Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga 
serupa dengan tubuh-Nya yang mulia…

Tubuh kita yg kotor dan rusak akan di transform terlebih dahulu 
menjadi tubuh yg kudus dan kekal seperti yg tercantum di 1 Kor 15:51-
52 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak 
akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap 
mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan 
berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang 
tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

Jadi tidaklah salah kalau mang Ucup juga mempunyai harapan dan 
keyakinan bahwa saya juga nanti bisa naik kesurga dgn tubuh 
seutuhnya seperti Tuhan Yesus pada 2000 th yg lampau.

1 Yohanes 3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah 
anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan 
tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita 
akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam 
keadaan-Nya yang sebenarnya.

Maranatha
Mang Ucup - The Drunken Priest
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email per

Re: Bagus! Re: [ppiindia] Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk

2005-06-21 Thread tony picasso
Yeah sikaatttctarrRRR, cetaAArrRR (bunyi cambukan ceritanye)!!  
Mungkin tuh 2 org abis nonton pilem Jacky Chen, Drunken Master...eh baru mau di 
praktekin, baru sampe tahap nenggak bir (araknya), eh malah ketangkep...yah 
namanya juga nasib gak jadi deh jadi dewa maboknye...

A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Bagus itu.
Soalnya orang mabok itu selain merusak otaknya sendiri
juga sering bikin rese. Suka mengganggu orang lain dgn
ucapan mau pun dgn tangannya.

Apalagi kalau sampai nyetir, bisa nabrak orang sampai
mati. Karenanya di AS dibilang "Don't drive drunk"
serta pengemudi mabok ditangkap.

Orang mabok, apalagi yang kecanduan, tidak bisa
bekerja. Jadi beban bagi keluarganya.

Jadi hidup Malaysia. Mudah2an di sini bisa seperti
itu.




__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Dewi Letter to President Ford

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.etext.org/Politics/History/JFKarchive/indo58

A letter from one of the most beautiful women in the world lies
  buried in a stack of mail on President Ford's desk.  Written in
  Paris on July 24, 1975, by Dewi Sukarno, the former First Lady of
  Indonesia and widow of Dr. Achmed Sukarno, the charismatic Father
  of Indonesia, the letter is an appeal to President Ford for a
  complete explanation of the CIA-led and supported rebellions that
  took place in Indonesia in 1958 and 1965.
 It is not well known in the United States that the 1958
  rebellion led to a major Indonesian civil war.  The CIA-inspired
  uprising in Indonesia, unlike the Bay of Pigs invasion of Cuba, was
  a full-scale military operation.  The Bay of Pigs invasion in 1961
  was made by a thin brigade of about 1,500 Cuban exiles trained by
  the CIA in Guatemala.  But the 1958 Indonesian action involved no
  less than 42,000 CIA-armed rebels supported by a fleet of bombers
  and vast numbers of four-engine transport aircraft as well as
  submarine assistance from the U.S. Navy.  It also involved a major
  training and logistical supporting effort on the part of the
  Philippines, Okinawa, Taiwan, and Singapore.  But despite this
  massive armed force, the 1958 rebellion, like the Bay of Pigs
  invasion, was a total failure.  Sukarno's army drove the rebels on
  Sumatra and Celebes into the sea.
 There are some who might call the 1965 uprising a success.  At
  least the rebels were not driven into the sea.  However, for the
  United States it was a fantastically costly endeavor.  The
  rebellion ended in the most massive and ruthless bloodbath since
  World War II.  While the headlines in the United States dealt with
  the slaughter in Vietnam, the press of the rest of the world heaped
  blame on the United States for the barbaric massacre in Indonesia.
  The victorious new government of General Suharto proceeded to
  assassinate nearly one million people.  This terrible slaughter and
  the ensuing imprisonment of tens of thousands of Indonesians
  stirred Dewi Sukarno to seek President Ford's assistance in gaining
  the release of her countrymen from prison.
 Dewi Sukarno has received no answer.  But even without a reply
  she knows.  The silence from Washington speaks for itself.  A
  denial, if true, would have come without hesitation.  The
  Indonesians know.  The Latins had a phrase for it, "Is fecit cui
  prodest"--the perpetrator of a crime is he who profits by it.
  Today, major U.S. enterprises are plundering the raw material
  wealth of Indonesia--rubber, tin, and oil--in a manner that is more
  vile than what is happening in Chile.  And there is no one to stop
  them.
 Achmed Sukarno was one of those rare men who rose during the
  hours of crisis to unite one hundred million people and lead them
  out of the ashes of World War II.  Sukarno came to liberate his
  country from the Japanese, the Dutch, the Portuguese, and from all
  others who were ready to enslave his country once again.  He
  established his government on the "Five Pillars":  (l) belief in
  one supreme God (2) just and civilized humanity (3) unity of
  Indonesia (4) democracy (5) social justice.
 Sukarno was forced to thread his way between communism and
  capitalism.  His independence made him both friends and enemies.
  His worst enemies came from his polyglot people who are scattered
  over more than 3,000 islands.  These islands make up the world's
  largest archipelago;  they stretch along the equator for over 3,400
  miles and are located in Southeast Asia between the Philippines and
  Australia.  From one of these islands came Lt. Col. Alex
  Kawilarang, the military attache serving in Washington who was to
  defect to the rebel forces and lead the rebel contingent on
  Sumatra, the Indonesian island richest in natural resources.



___
| |
|His Excellency President Gerald Ford The White House |
|Washington, D.C. |
| |
| |
|Dear Mr. President,  |
|   As the widow of the late President Sukarno and being the  |
|only member of the family living overseas, I address myself  |
|to you, being deeply alarmed and disturbed by numerous and   |
|persistent reports in the international press.  For instance,|
|the CIA is said to have spied on

[ppiindia] [PENGUMUMAN]: Web Mahasiswa Indonesia di India Aktif

2005-06-21 Thread ¦æ£àä¦
Kepada Yth,
Rekan-rekan Milis Nasional PPI-India
di-
Tempat

Assalamualaikum Wr Wb.
Dengan Hormat,

Ingin kami sampaikan bahwa pada kesempatan² sebelumnya situs PPI-
India yg beralamatkan pada URL http://www.ppi-india.org tidak dapat 
diakses. Namun kali ini kami telah menyelesaikan permasalahan² yg 
terjadi dan dapat dikunjungi serta diakses dengan mudah.

Bagi anda netter yg ingin mendapatkan berbagai informasi baik 
pendidikan dan informasi lainnya dapat mengunjungi situs tersebut.

Alamat situs PPI-India:
HTTP://WWW.PPI-INDIA.ORG

Selanjutnya bagi rekan-rekan milis Nasional PPI-India yg ingin 
menyumbangkan ide-ide berupa karya tulisan dapat mengiriminya 
kealamat email redaksi yg tercantum pada situs kami. Kami tidak 
menentukan jenis tulisan yg akan anda kirimkan. Segala tulisan akan 
kami tampung di meja kami dan akan kami publikasikan secepatnya.

Demikian yg dapat kami sampaikan. Kami memohon partisipasinya. Terima 
Kasih.

Wassalam

A/N:
Dept. Pendidikan & Kajian Ilmiah
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) India
Periode 2004 - 2005

Saifullah Hayati Nur

-
To know all about PPI-India?

HTTP://WWW.PPI-INDIA.ORG






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] SIRA: Militer Indonesia Terus Lakukan Kejahatan Kemanusiaan di Acheh

2005-06-21 Thread SIRA Presidium
Ralat

Saran Selatan:
Nomor: 016/SP/06/2005

Militer Indonesia Terus Lakukan Kejahatan Kemanusiaan
Di Acheh

Pada tanggal 20 Juni 2005 pukul 12.00 WA, masyarakat atau keluarga-keluarga 
Gerakan Acheh Merdeka
(GAM) yang ada di Kecamatan Sawang, Acheh Selatan dipaksa oleh Militer 
Indonesia (TNI/Polri) untuk
mencari anak-anaknya yang menjadi gerilyawan GAM di dalam hutan serta dilarang 
membawa uang untuk
keperluan hidup dalam perjalanan. Militer mengancam keluarga-keluarga GAM tidak 
boleh pulang ke
kampungnya, jika tidak membawa anak, suami atau keluarganya dari hutan.

Sampai hari ini (21 Juni 2005), mereka para keluarga gerilyawan GAM masih 
berada di hutan rimba,
sedangkan kondisi mereka sangat memprihatinkan, mereka mengalami kelaparan 
dalam hutan, karena
tidak ada penyediaan makanan. Militer Indonesia membiarkan masyarakat sipil 
yang tidak berdosa
tersebut mati kelaparan di dalam Hutan.

Berdasarkan laporan dari Relawan kami di lapangan sebagaimana yang tersebut di 
atas, dengan ini
SIRA mendesak kepada TNI/Polri untuk menghentikan kejahatan dan pelanggaran hak 
asasi manusia
(HAM) yang terus dilakukan khususnya pelanggaran berupa pembiaran masyarakat 
sipil mati kelaparan
dalam hutan  seperti di Sawang Acheh Selatan.

SIRA juga mendesak kepada lembaga-lembaga kemanusiaan dan HAM yang ada di Acheh 
dan Internasional
untuk membebaskan keluarga gerilyawan GAM dari intimidasi dan ancaman kematian 
dari Militer
Indonesia di Acheh.

Banda Acheh, 21 Juni 2005
Sentral Informasi Referendum Acheh (SIRA)

 
Nasruddin Abubakar
Dewan Presidium 


===
The Acheh Referendum Information Centre (SIRA)
Address: Jln. T. Panglima Polem No. 13 A Kp. Laksana, Banda Acheh - Sumatra
Phone/Fax: +62-651-24043, eMail: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Kacamata Yang Buram

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.indomedia.com/bpost/062005/22/opini/opini1.htm

Pembalakan Hutan
Kacamata Yang Buram

Oleh: Budi Kurniawan

Pada awal masa jabatannya sebagai presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 
gencar berbicara tentang pembalakan hutan. Kepada menteri dan pejabat yang 
terkait dengan sektor kehutanan pun SBY memerintahkan agar menegakkan hukum, 
menangkap cukong kayu, pelaku pembalakan hutan, memproses mereka di pengadilan 
dan menjebloskannya ke penjara. Usai perintah disampaikan, hampir di seluruh 
penjuru daerah di Indonesia aparat kepolisian juga kehutanan gencar melakukan 
operasi.

Minggu (22/5), misalnya, kembali aparat penegak hukum menangkap 24 pelaku 
pembalakan hutan di sekitar areal hutan produksi Asia Log, Jambi. Beserta 
mereka disita pula sebanyak sembilan truk yang digunakan untuk mengangkut kayu 
dan 18 mesin potong. Setelah ditahan, para pelaku itu mengaku beroperasi 
sendirian dan tak ada pihak yang turut membiayai kegiatan mereka.

Di Papua yang kini menjadi sasaran pelaku pembalakan hutan setelah Sumatera dan 
Kalimantan, aparat menangkap beberapa cukong --sebagian di antaranya adalah 
warga negara asing. Sementara di Kalimantan, aparat melakukan hal yang sama. 
Uniknya di Papua, ketika beberapa cukong pembalakan hutan ditangkap polisi, 
masyarakat lokal justru datang menjenguk, bahkan menangisi penangkapan itu. 
Mereka mungkin punya ikatan 'emosional' dengan para cukong itu.

Tak hanya itu, mereka mungkin punya ikatan 'ekonomi' dengan para cukong itu. 
Ini karena mereka merasakan manfaat ekonomi dari pembalakan hutan yang 
dilakukan. Rupanya, selama ini mereka tak punya pekerjaan lain selain menebang 
kayu dan kemudian menjualnya kepada cukong yang menjadi penadahnya. Dari hasil 
penjualan kayu yang kemudian diekspor secara ilegal itulah masyarakat lokal 
memperoleh pendapatan dan hidup.

Ikatan 'emosional' dan 'ekonomi' itu pula yang dirasakan sebagian besar 
masyarakat di Kalimantan --terutama Kalimantan Tengah. Berdasarkan data yang 
dilansir Center for International Forestry Research (CIFOR) dan Badan Planologi 
Departemen Kehutanan, pada akhir tahun lalu saja sudah 14,6 juta hektare hutan 
yang pohonya ditebangi. Luas itu setara dengan 1.232 kali luas kota Bogor, Jawa 
Barat.

Namun masyarakat sepertinya masih kurang paham dengan luas hasil pembalakan 
hutan itu. Itu terjadi karena mereka tak punya pilihan. Mereka tak punya 
pekerjaan. Pemerintah pusat di Jakarta sepertinya melihat soal pembalakan hutan 
itu dengan kacamata yang buram. Hanya melihatnya dari satu sisi: kerusakan 
lingkungan. Sementara sisi lain yang melekat bak sisi mata uang: pekerjaan dan 
penghasilan yang tetap, masih belum dilihat dan dicari penyelesaiannya oleh 
pemerintah pusat di Jakarta.

Memang kearifan tradisional di kalangan masyarakat Dayak di pedalaman masih 
tersisa. Masyarakat Dayak, misalnya, masih melakukan tebang pilih pada beberapa 
jenis pohon yang memiliki manfaat langsung dan berpengaruh pada kehidupan 
mereka. Orang Dayak, sejak beratus tahun silam tidak akan menebang pohon yang 
punya 'nyawa' dan kekuatan magis lainnya.

Pohon Damar, misalnya, termasuk jenis pohon yang tidak akan pernah mereka 
tebang. Alasannya, sebenarnya sederhana. Di pohon jenis ini lebah biasanya 
senang bersarang. Madu yang dihasilkan makhluk ini sangat bermanfaat buat 
kesehatan manusia. Madu pastilah lebih bermanfaat langsung bagi manusia 
ketimbang kayu.

Pada saat berladang pun, orang Dayak tak semena-mena menebang pohon. Mereka 
punya cara memelihara hutannya. Mereka memang sering berpindah-pindah kala 
berladang. Tapi mereka hanya akan menebang pohon di lahan yang ditanami padi 
dan berbagai jenis palawija lainnya. Di luar lahan itu, pohon tak akan mereka 
sentuh sedikit pun.

Usai panen pun lahan itu ditinggal dan mereka akan datang lagi beberapa bulan 
--bahkan bertahun-tahun- kemudian membuka ladang yang sama di lahan yang mereka 
tinggalkan tadi. Dengan kearifan tradisional itu, orang Dayak di pedalaman 
sukses melestarikan hutan yang menjadi jantung kehidupan mereka.

Dengan kearifan tradisional semacam itu, pastilah terlalu berlebihan menuding 
orang Dayak sebagai biang kerok pembalakan hutan. Kalau pun mereka terlibat, 
pastilah itu untuk kepentingan perut semata. Nah, yang menjadi pertanyaan 
kemudian adalah, bagaimana pemerintah (Jakarta) memperhatikan mereka dalam 
bentuk menyediakan pekerjaan melalui industri atau investasi yang ditanamkan di 
daerah. Jika itu dilakukan, niscaya pembalakan hutan bisa diatasi dengan 
sistematik, komprehensif, tidak instan dan berkelanjutan.

Mengatasi pembalakan hutan bukanlah dengan cara seperti yang sekarang 
dilakukan, yaitu dengan (hanya) menangkap lalu menjebloskan pelakunya ke dalam 
bui. Cara itu mungkin bisa ampuh, tapi pasti hanya sesaat. Bukankah kejutan 
listrik yang dihunjamkan ke tubuh hanya mengakibatkan kelumpuhan sesaat? Lalu 
setelahnya orang akan sehat kembali dan bisa melakukan aktivitasnya seperti 
biasa.

Karena itu, cukup sudah melihat pembalakan

[ppiindia] Derita Perempuan Bersuami Bule - Tahu Begini, Mending Tak Menikah

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.indomedia.com/bpost/062005/22/depan/utama10.htm




Derita Perempuan Bersuami Bule
Tahu Begini, Mending Tak Menikah


MENIKAH dengan pria/wanita bule yang selama ini menjadi trend di kota 
Metropolitan, khususunya di kalangan artis, ternyata tak seindah yang 
dibayangkan. Banyak kendala hukum yang akan menghadang dalam perjalanan berumah 
tangga beda negara ini. 

Sedemikian ruwetnya, seorang Marcellina Tanuhandaru (32), pelaku kawin campur 
antar bangsa ini, akhirnya menyimpulkan lebih baik tak menikah dari pada 
menikah dengan bule. "Kalau tahu ruwet begini, mending dulu tak menikah," 
cetusnya jengkel. 

Perempuan berkulit putih kelahiran Surabaya ini ditemui saat membagikan 
selebaran pamflet advokasi untuk perubahan RUU Kewarganegaraan di teras depan 
ruang Rapat Paripurna Gedung DPR/MPR, kemarin (21/6).

Rambutnya dicat kuning, pakaiannya berupa rok terusan berwarna ungu, dipadu 
selendang warna merah menyala tampak seperti perempuan bule. Marcellina 
berkebangsaan Indonesia menikah dengan pria warga Amerika Serikat, Tom Mustric, 
Juni 2001 silam di Colombus, Ohia, Amerika Serikat. 

"Kita bertemu di sana saat sedang ada konferensi pendidikan. Kebetulan kita 
sama-sama pengajar," ujar perempuan yang jadi pemilik sekaligus pengajar 
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Labora, Jakarta ini.

Meski berbeda bangsa dan berselisih usia hampir 30 tahun, toh perkenalan terus 
berlanjut pada jenjang pernikahan. Pasangan berbeda kewarganegaraan ini untuk 
sementara waktu menetap di negeri Paman Sam. Mereka pun dikaruniai dua anak, 
masing-masing bernama Sonya dan Julian. Marcellina mengaku happy saat kedua 
anaknya lahir. Tak pernah sedikit pun terlintas dalam benaknya bakal ada 
segunung permasalahan menghadangnya kelak. 

Akhirnya, prahara terjadi di rumah tangganya. Pada 29 Maret 2003, dengan 
memboyong kedua anaknya, ia kabur meninggalkan sang suami dari rumah mereka di 
Colombus. Pangkalnya, adanya kekerasaan rumah tangga (domestik violence). 

Selama dua bulan ia berlindung di shelter perlindungan di Colombus Ohio. 
Niatnya untuk pulang ke tanah air semakin menguat dengan memboyong kedua putri 
tercinta. Dengan akta lahir WNA, kedua anaknya sulit untuk bisa dibawa serta ke 
Indonesia. Terlebih ia bisa terkait tuduhan penculikan anak.

Berkat bantuan KBRI Washington, ia mendapat Surat Perjalanan Laksana Paspor 
(SPLP) yang membawa dirinya dan dua anaknya ke tanah air. Surat khusus itu 
bertajuk "alasan kemanusiaan yang diberikan Deplu RI melalui Kedubes Indonesia 
di Amerika".

Akhir Juli 2003, Marcel dan kedua anaknya tiba di tanah air. Dikira permasalah 
kawin dengan bule berakhir. Permasalahan belum selesai, rambu-rambu hukum terus 
menelikungi hidupnya. Sesuai UU no.62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan, Sonya 
dan Julian, otomatis mengikuti kewarganegaraan ayahnya. 

Dengan kata lain, Marcel tak bisa memberikan status WNI bagi kedua darah 
dagingnya tersebut. Selain itu, sesuai peraturan untuk mendapatkan hak mengasuh 
darah dagingnya di Indonesia, ia harus meminta ijin dari sejumlah menteri 
terkait. Setiap tahun, ia pun harus mengurus visa tinggal untuk Sonya dan 
Yulian. 

"Birokrasinya panjang banget Mas, selain itu mahal," ujar perempuan yang kerap 
bicara dengan nada cepat ini. 

Birokrasi yang harus ditempuhnya adalah Marcel harus melapor ke kepolisian, 
kelurahan, kecamatan, kabupaten, serta ke dinas kependudukan propinsi. 
Terakhir, ia resah dengan masa depan kedua anaknya. Baik Sonya maupun Yulian 
tak bisa menempuh pendidikan di sekolah negeri. Saat ini, tuturnya, Sonya sudah 
masuk Play Group (Pra Taman kanak-kanak). "Nantinya, secara tak langsung oleh 
dinas terkait, ia disarankan masuk sekolah internasional. Itu biayanya mahal 
sekali Mas," keluhnya.

Kedua anak blasteran inipun tak mempunyai hak waris tanah (properti) milik 
ibunya. "Setelah lewat usia 18 tahun, kedua anak saya baru bisa memilih 
kewarganegaraan. Tapi, apa jadinya kalau saya meninggal sebelum mereka dewasa? 
Siapa yang akan mengurus mereka," ujarnya dengan mata sendu.JBP/den/bie

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED

[ppiindia] Gakin Menanti Tangan Dingin Pemimpin

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/6/22/o1.htm

Gakin Menanti Tangan Dingin Pemimpin



TAHUN 2005 ini Dinas Kesehatan Bali mencatat sedikitnya terdapat 626.508 jiwa 
termasuk kategori keluarga miskin di Pulau Dewata. Jumlah ini meningkat dari 
tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2003 jumlah keluarga miskin (gakin) di Bali 
tercatat 436.772 jiwa. Jumlah ini meningkat lagi pada 2004 lalu menjadi 457.156 
jiwa. 

Membaca angka-angka tersebut, kesimpulan sederhana yang dapat kita ambil adalah 
bahwa upaya-upaya yang dikatakan untuk membantu kehidupan masyarakat miskin 
belum terealisasi secara signifikan melalui pengurangan jumlah keluarga miskin. 
Malah, dari angka-angka versi Dinas Kesehatan tersebut kita melihat bahwa 
terjadi kecenderungan keluarga miskin meningkat terus. Padahal, beberapa 
program pengentasan penduduk miskin sudah dirancang pemerintah. Bahkan, sampai 
saat ini beberapa kali program tersebut mengalami perubahan istilah. Yang 
paling mutakhir saat ini kita kenal dengan istilah subsidi kompensasi kenaikan 
harga BBM. Hanya, sampai sejauh ini subsidi yang dijanjikan belum sepenuhnya 
terealisasi. Seperti untuk kesehatan, pendidikan dan sandang-pangan. Bahkan, 
pernah terjadi di sebuah kabupaten di Bali, pembagian beras untuk keluarga 
miskin (raskin) sempat tersandung gara-gara bobroknya mentalitas oknum-oknum 
yang mengambil keuntungan dari kemiskinan warganya.

Di tingkat perencana ditetapkan bahwa rakyat miskin mempunyai jatah 20 kg/orang 
dengan harga Rp 1.000/kg. Akan tetapi di lapangan mereka hanya memperoleh 4 kg, 
dan dengan mark-up harga. Bahkan, ada raskin yang dijual untuk membangun 
fasilitas desa. Ditemukan juga di lapangan ada beberapa desa yang melaporkan 
hanya sebagian kecil masyarakatnya yang sesungguhnya sebagai rakyat miskin. 

Mentalitas oknum pejabat semacam ini merupakan salah satu ''virus'' sehingga 
mengakibatkan tidak efektifnya bantuan raskin. Ketidakefektifan itu diakibatkan 
oleh tidak akuratnya data gakin. Entah karena rasa malu menanggung predikat 
sebagai pejabat di wilayah berpenduduk miskin atau didorong ambisi mendapat 
pujian telah berhasil menurunkan angka kemiskinan.

Padahal, kondisi terbalik tidak jarang terjadi. Ketika ada bantuan raskin, ada 
oknum-oknum pejabat yang turun langsung untuk membagi raskin, termasuk kepada 
masyarakatnya yang tidak miskin. Hal ini juga menyebabkan bantuan tidak tepat 
sasaran, sehingga kantong-kantong kemiskinan tetap tidak tersentuh dan masalah 
kemiskinan tetap tidak tertuntaskan.

Mentalitas oknum-oknum yang tidak jujur menyelesaikan permasalahan rakyat ini 
boleh dikatakan ikut memperparah kondisi kemiskinan, akibat ''kemiskinan'' 
moral mereka. Ini juga bagian dari yang harus dituntaskan. Sebab, jika tidak, 
masyarakat akan semakin sengsara. Oleh karena itu, faktor pengawasan 
sungguh-sungguh dan ketat berperan penting. Kita berharap, ke depan, 
''virus-virus'' semacam ini tidak ada lagi. Dengan demikian upaya memperbaiki 
kondisi saudara kita yang terhimpit oleh kemiskinan dengan penyaluran berbagai 
bantuan melalui dinas atau instansi terkait, akan tepat sasaran dan efektif.

Apalagi, kebijakan pelayanan kesehatan dan pembiayaan masyarakat miskin di Bali 
per 1 Januari 2005 telah ditetapkan dalam Kep. Menkes RI No. 
1241/Menkes/SK/X/2004. Program ini disebut dengan program jaminan pemeliharaan 
kesehatan masyarakat miskin (JPKMM). 

Dalam program ini, Bali mendapat jatah dana Rp 13.916.100.000. Penyaluran dana 
ini dilakukan sepenuhnya oleh PT Askes. PT Askes menetapkan 231.935 jiwa 
masyarakat Bali terlayani program JPKMM ini. Data tersebut berdasarkan 
penetapan Dinas Kesehatan atas data Badan Pusat Statistik (BPS).

Besarnya jumlah gakin di Bali adalah masalah yang paling langsung menyodok Bali 
sebagai pulau penambang dolar. Daerah tujuan wisata utama di Indonesia ini 
memerlukan perhatian sungguh-sungguh dan sentuhan tangan dingin pemimpin untuk 
membebaskan masyarakatnya dari kemiskinan. Maka, di hari-hari tenang menanti 
hari ''H'' pemilihan bupati dan wali kota pada 24 Juni lusa, seharusnya tidak 
hanya soal kalah-menang yang menjadi fokus pemikiran dan perhatian calon 
pemimpin. Tetapi juga bagaimana berbuat untuk rakyat, terutama bagi kandidat 
yang berhasil menangguk kemenangan nanti. Sebab, kemiskinan, kesengsaraan dan 
penderitaan rakyat segera menunggu action-action pemimpin daerah yang segera 
terpilih.




[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat

[ppiindia] Pengakuan pengacara mantan Menag Said Agil

2005-06-21 Thread Ambon
HARIAN KOMENTAR
22 June 2005 

Pengakuan pengacara mantan Menag Said Agil
Kalla Cs Berangkat Haji Gunakan DAU 


Kasus korupsi Dana Abadi Umat (DAU) Departemen Agama makin melebar saja. Mantan 
Menteri Agama Said Agil Husin Al Munawar yang menjadi tersangka kasus ini 
meminta penyidik juga memeriksa Dewan Pengawas DAU. 

Menariknya, DAU ini ternyata turut dinikmati para pejabat semasa Said Agil 
Husin Al Munawwar menjabat Menteri Agama. Mereka diberangkat-kan haji dengan 
menggunakan DAU, termasuk Jusuf Kalla dengan istri. 

Pengacara Said Agil, Ayuk Fadhlun Shahab membeber-kan para pejabat yang berhaji 
dengan menggunakan DAU ini. Ayuk mengungkapkan hal ini kepada wartawan seusai 
mendampingi pemeriksaan Said Agil di Gedung Barreskrim Mabes Polri, Selasa 
(21/06). 

Menurut Ayuk, mengikuti ke-bijakan menteri-menteri aga-ma sebelumnya, semasa 
men-jabat menteri agama dari 2001-2004, Said Agil juga membe-rangkatkan para 
petinggi negara naik haji. Pemberang-katan mereka ke Tanah Suci itu menggunakan 
DAU. 


Sementara itu, Ayuk meng-ungkapkan, dalam pemerik-saan, Said Agil memberikan 
masukan kepada penyidik ten-tang Keppres Nomor 22/2001 yang mengatur masalah 
DAU. "Di dalam keppres tersebut disebutkan bahwa terdapat dewan pengawas," kata 
dia. 


Siapa saja Dewan Pengawas DAU? Menurut Ayuk, sebagai ketua adalah Sekjen Depag. 
Sekretaris dipegang oleh Inspektorat Jenderal (Irjen) Depag dan Kepala Biro 
Ke-uangan Depag bertindak seba-gai anggota. Selain itu, juga ter-dapat secara 
struktural dalam Dewan Pengawas adalah Ketua Umum MUI, Ketua Umum PBNU, Ketua 
PP Muhamma-diyah, dan Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI). 


Berdasarkan data-data terse-but, Ayuk mengimbau kepada tim penyidik untuk 
melakukan pemeriksaan terhadap Dewan Pengawas. "Dewan Pengawas juga mengetahui 
tentang penetapan besarnya penge-lolaan DAU. Dewan pengawas pun mendapat honor 
tam-bahan dari DAU," kata Ayuk.(dtc/*)

Nama penikmat DAU untuk ber-Haji: 

1. Jusuf Kalla dengan istri (dulu Menko Kesra, kini Wakil Presiden)
2. Bachtiar Chamsyah dengan putrinya (Menteri Sosial)
3. Akbar Tandjung dengan putrinya (mantan Ketua DPR)
4. Syamsul Muarif dengan istrinya (mantan Menkominfo)
5. Alimarwan Hanan dengan istrinya (mantan Menkop dan UKM)
6. Sri Rejeki dengan suaminya (mantan Menteri Peranan Wanita)
7. Rohmin Dahuri dengan istrinya (mantan Menteri Kelautan dan Perikanan)
8. Hatta Rajasa dengan istrinya (mantan Menteri Ristek, kini Menteri 
Perhubungan)
9. Priyono dan istrinya (mantan sekretaris Hamzah Haz) 
10. pejabat BPK, mendapatkan jatah naik haji dengan dana DAU tiap tahun. Tidak 
disebutkan siapa saja mereka. 
11. Semua pejabat eselon I Depag, mendapatkan giliran berhaji tiap tahun. 
Termasuk Irjen dan semua Dirjen Depag. 
12. Ormas-ormas Islam. Terdiri dari MUI sebagai pembimbing ibadah, 
Muhammadiyah, dan NU. 
13. Anggota DPR, terdiri dari: 
- Tosari Wijaya dan istri (mantan Wakil Ketua DPR)
- 5-10 orang anggota DPR Komisi VI yang menjadi pemantau Haji. 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] DAU Dipakai Biayai Pejabat

2005-06-21 Thread Ambon
MEDIA INDONESIA
Rabu, 22 Juni 200



DAU Dipakai Biayai Pejabat

 
  AGUNG SASTRO
  DIKERUBUTI WARTAWAN: Mantan Menteri Agama Said Agil Husin Al Munawar 
dikerubuti wartawan setelah diperiksa penyidik di Mabes Polri, Jakarta, 
kemarin. Said Agil diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan 
penyalahgunaan dana abadi umat (DAU) di Departemen Agama.
 






JAKARTA (Media): Dana abadi umat (DAU) ternyata juga digunakan untuk 
memberangkatkan sejumlah menteri, anggota DPR, pejabat BPK, dan anggota 
organisasi massa (ormas) Islam pergi haji.

''Departemen Agama (Depag) setiap tahun rutin memberangkatkan pejabat dan 
anggota Dewan ke Tanah Suci. Dananya bersumber dari DAU, ini meneruskan 
kebijakan para pendahulu Pak Said Agil,'' kata kuasa hukum mantan Menteri Agama 
(Menag) Said Agil Husin Al Munawar, Ayuk Fadlun Shahab, kepada wartawan di 
Mabes Polri, kemarin.

AGUNG SASTRO
DIKERUBUTI WARTAWAN: Mantan Menteri Agama Said Agil Husin Al Munawar dikerubuti 
wartawan setelah diperiksa penyidik di Mabes Polri, Jakarta, kemarin. Said Agil 
diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan dana abadi umat 
(DAU) di Departemen Agama.

Ketika dimintai konfirmasi siapa saja menteri, anggota DPR, dan pejabat BPK 
yang diberangkatkan ke Tanah Suci tersebut, Kepala Tim Pemberantasan Tindak 
Pidana Korupsi (Timtas Tipikor) Hendarman Supandji tidak bersedia menyebutkan.

''Pertanyaan itu sudah masuk ke materi. Saya tidak mau karena menyalahi 
aturan,'' ujar Hendarman.

Pejabat eselon I Depag, yaitu irjen dan dirjen juga diberangkatkan haji. 
Sedangkan ormas Islam adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai pembimbing, 
Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU). ''Semua biaya mereka berasal dari 
DAU,'' ungkap Ayuk.

Karena itu, Ayuk mendesak penyidik Timtas Tipikor untuk memeriksa Dewan 
Pengawas DAU, karena penggunaan DAU sudah sepengetahuan badan tersebut.

Berdasarkan Keppres No 22/2001 tentang DAU, Dewan Pengawas terdiri atas ketua, 
sekretaris, dan anggota. Ketua dijabat Sekjen Depag, Sekretaris Irjen Depag, 
sedangkan anggotanya adalah Kepala Biro Keuangan Depag, Ketua Umum MUI, Ketua 
Umum PBNU, Ketua Umum PP Muhammadiyah, serta Ketua Umum Ikatan Persaudaraan 
Haji Indonesia (IPHI).

''Jika ada penyimpangan, tentu sepengetahuan Dewan Pengawas,'' jelas Ayuk 
seraya menyatakan anggota Dewan Pengawas menerima honor dari DAU.

Menutup pengeluaran

Said Agil kemarin diperiksa intensif selama sembilan jam di Mabes Polri sebagai 
tersangka kasus penyalahgunaan DAU senilai Rp684 miliar. Said Agil hadir di 
Gedung Bareskrim Polri pukul 08.50 WIB dengan mengenakan kemeja putih dan peci 
hitam. Dia tidak bersedia memberikan keterangan kepada wartawan.

Usai menjalani pemeriksaan, mantan menag semasa Presiden Megawati Soekarnoputri 
itu meninggalkan Mabes Polri sekitar pukul 18.30. Lagi-lagi, dia tidak bersedia 
memberikan penjelasan kepada wartawan. Salah seorang kuasa hukum Said Agil, 
Sugeng Teguh Santoso, menyatakan kliennya dijadwalkan diperiksa kembali hari 
ini pukul 09.00.

''Kami akan bersikap kooperatif sepenuhnya. Kami akan datang tepat waktu besok 
(hari ini),'' tutur Sugeng tadi malam.

Sugeng mengatakan, penyidik Timtas Tipikor menyampaikan 20 pertanyaan kepada 
Said Agil seputar produk hukum terkait DAU, antara lain Keppres, Keputusan 
Menag, Keputusan Dirjen, serta kewenangan dan tanggung jawab Menag serta Dirjen.

Said Agil memakai DAU dan dana lain untuk menutupi beberapa pengeluaran yang 
tidak di-cover APBN. Di antaranya untuk membiayai kegiatan rapat kerja dengan 
DPR dan kunjungan on the spot ke Mekah.

''Selain itu, DAU juga digunakan untuk membiayai operasional para dirjen, 
pemeliharaan asrama, dan lain-lain,'' aku Sugeng.

Sementara itu, rencana pemeriksaan terhadap tiga mantan menag, yakni Tarmizi 
Taher, Malik Fadjar, dan Tolhach Hasan akan ditentukan dari hasil pemeriksaan 
Said Agil.

Hendarman mengatakan, penyidik belum menahan Said Agil dengan alasan 
pemeriksaan belum masuk pada substansi pelanggaran.

''Bukan berarti tidak ditahan, melainkan waktunya belum tepat. Pemeriksaan akan 
terus dilakukan sampai penyidik mendapatkan materi perbuatan yang melawan 
hukum,'' kata Hendarman. (Fud/San/WJ/X-8)

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<

[ppiindia] Piagam Jakarta setelah 60 Tahun

2005-06-21 Thread Ambon
MEDIA INDONESIA
Rabu, 22 Juni 2005


Piagam Jakarta setelah 60 Tahun
Arskal Salim, PhD Candidate, the Law School, the University of Melbourne, 
Australia



INDONESIA 60 tahun yang lalu, persisnya tanggal 22 Juni 1945, suatu kesepakatan 
kompromis berhasil dicapai di antara para founding fathers pendukung negara 
Islam dan negara nasional. Kedua belah pihak sepakat untuk tidak memaksakan 
kehendak masing-masing, dan surut dari tawaran pertama mereka.

Pendukung negara Islam merelakan terbentuknya Indonesia sebagai suatu negara 
yang bukan berdasarkan Islam, sebaliknya pendukung negara nasional rela memberi 
konsesi pelaksanaan syariat Islam bagi penduduk beragama Islam. Kesepakatan 
kompromis itu tertuang dalam naskah yang sering disebut sebagai Piagam Jakarta 
dan lebih banyak diwakili oleh tujuh patah kata dalam naskah itu yang 
mewajibkan pelaksanaan syariat Islam bagi pemeluknya. Namun, naskah ini gagal 
mendapatkan status konstitusional pascaproklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 
Agustus 1945.

Tujuh patah kata Piagam Jakarta itu sering kali muncul menjadi isu 
kontroversial dalam setiap pembicaraan ataupun pembahasan di dalam sidang 
parlemen sepanjang enam dekade kurun waktu pascakemerdekaan. Walaupun pada 
akhirnya tujuh patah kata yang mewajibkan pelaksanaan syariat Islam bagi 
pemeluknya dalam naskah itu tidak pernah disahkan sebagai dokumen resmi 
kenegaraan, substansi tujuh kata itu sesungguhnya secara historis masih tetap 
terlihat sekalipun bukan dalam bentuk pengakuan formal konstitusional. 
Perkembangan dua dekade terakhir justru memperlihatkan dengan jelas, betapa 
substansi tujuh kata itu terealisasi secara gradual dan terbatas, sekalipun 
tidak masuk menjadi batang tubuh konstitusi Indonesia.

Pertanyaan menarik untuk dijawab berkaitan dengan hal ini, bagaimana memberi 
penjelasan atas fenomena terealisasikannya tujuh patah kata Piagam Jakarta 
terlepas tidak adanya pengakuan formal di dalam konstitusi? Tulisan ini mencoba 
berargumen bahwa kemunculan fenomena tersebut lebih banyak terkait dengan 
proses islamisasi yang berlangsung secara formalistik dan relatif berhasil 
melakukan penetrasi simbolik ke dalam birokrasi dan struktur pemerintahan RI.
***

Kegagalan tujuh kata Piagam Jakarta menjadi bagian utama konstitusi Indonesia 
pada 1945 tidaklah berarti menghentikan keberlangsungan proses islamisasi di 
Indonesia secara keseluruhan. Hal ini karena proses islamisasi bukanlah 
semata-mata berbentuk upaya konstitusionalisasi syariat Islam. Barangkali bisa 
dikatakan, salah satu proses islamisasi yang mendorong realisasi bunyi tujuh 
kata Piagam Jakarta yang tidak memiliki baju konstitusional itu adalah 
pendirian Departemen Agama pada Januari 1946.

Kelahiran Departemen Agama (Depag) sesungguhnya merupakan dilema tersendiri 
bagi suatu negara bangsa semacam Indonesia. Pada satu sisi, pendirian Depag 
dilihat oleh kelompok pendukung negara nasional sebagai "trade off" untuk 
memperoleh dukungan dari pendukung negara Islam untuk mempertahankan eksistensi 
negara baru Indonesia yang didirikan bukan atas agama dalam menghadapi ancaman 
pendudukan kembali kolonial Belanda. Dari sisi lain, walaupun kehadiran Depag 
dipandang terlalu kecil artinya bagi sementara pendukung negara Islam, 
setidaknya suatu posisi yang cukup strategis dalam struktur pemerintahan baru 
negara Indonesia diberikan kepada Islam dan umat Islam melebihi yang pernah 
didapatkan pada zaman kolonial. Singkatnya, jika negara sekuler Indonesia 
terpaksa memberikan sebagian konsesi berupa otoritas kepada Islam demi tujuan 
memperoleh legitimasi yang penuh dari segenap penduduk negeri bekas jajahan 
Belanda. Maka, Islam dalam hal mencapai kepentingannya di negara baru Indonesia 
mau tidak mau mesti mendukung keberadaan negara bangsa, sekalipun tidak 
berlandaskan agama.

Menurut Daniel Lev (1972), Depag pada awal-awal tahun pendiriannya berhasil 
mentransformasikan diri menjadi alat untuk mengonsolidasikan seluruh 
administrasi urusan keagamaan di bawah satu otoritas nasional, yang selanjutnya 
mendorong sekaligus terciptanya sentralisasi kelembagaan Islam. Lev juga 
menambahkan, Depag adalah a critical foothold pending further Islamization of 
Indonesia, yang secara longgar dapat dimaknai bahwa Depag merupakan landasan 
penting bagi proses islamisasi Indonesia yang sempat tertunda pada saat 
persiapan kemerdekaan 1945. Dengan mengambil alih fungsi-fungsi yang berkaitan 
dengan agama Islam dari departemen lain, seperti pengadilan, pendidikan dan 
penerangan, serta mengembangkannya sebagian besar untuk kepentingan umat Islam, 
Depag mencoba berjalan di atas paradigma negara bangsa yang sekuler di samping 
menciptakan peluang direalisasikannya substansi tujuh patah kata Piagam Jakarta 
secara parsial.

Dengan menggunakan strategi legislasi, Depag mampu mengintegrasikan sejumlah 
otoritas ke dalam genggamannya seperti perkawinan, peradilan agama, wakaf, 
haji, dan zakat. Implikasi yang dilakukan oleh Depag dalam bidang legislasi i

[ppiindia] Busung Lapar di Negeri Kaya Minyak + Kemiskinan Merata, Busung Lapar Melanda

2005-06-21 Thread Ambon
MEDIA INDONESIA
Rabu, 22 Juni 2005


Busung Lapar di Negeri Kaya Minyak


KABUPATEN Bengkalis dikenal kaya sumber daya alam berupa minyak bumi. Letaknya 
yang strategis membuat Bengkalis menjadi incaran para saudagar di zaman 
Kerajaan Siak Sri Indrapura pada 1900. Kekayaan alam wilayah yang dijuluki 
Negeri Junjungan ini terkenal sampai ke mancanegara. Minyak yang mengalir di 
perut bumi Bengkalis menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat setempat dan 
bangsa Indonesia.

PT Caltex Pasific Indonesia (CPI) yang beroperasi di Kecamatan Mandau, 
Bengkalis, mampu menyedot 700.000 barel minyak setiap hari. Dengan kata lain, 
70% produksi minyak nasional (1,3 juta barel per hari) berasal dari Riau. Dan, 
90% produksi minyak Riau berasal dari Bengkalis.

Bengkalis disebut sebagai kabupaten terkaya kedua di Indonesia setelah Kutai 
Kartanegara. Bayangkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bengkalis 
2005 mencapai Rp1,5 triliun. Sulit dibayangkan jika masih ditemukan penyakit 
busung lapar di wilayah tersebut.

Dinas Kesehatan (Diskes) Bengkalis mencatat dua balita menderita busung lapar 
di daerah ini. Kedua penderita itu ialah Nasir, 9 bulan, dan Syahrudin, 16 
bulan. Nasir, anak kelima dari pasangan Kitan dan Asih, sempat dirawat satu 
minggu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis. Namun, orang tua Nasir 
membawa pulang anak mereka karena tidak punya dana untuk berobat.

Ketika dirawat di rumahnya di Desa Kelemantan, Kecamatan Bengkalis, berat badan 
Nasir terus menurun dari 7,2 kg menjadi 3,2 kg. Bocah malang tersebut kembali 
dibawa ke rumah sakit karena kesehatannya memburuk, Sabtu (11/6).

Kondisi serupa dialami Syahrudin, anak pasangan Giman dan Farida. Bocah asal 
Desa Sekodi, Kecamatan Bengkalis, itu berat badannya turun dari 8,8 kg menjadi 
5,5 kg. Dia juga menderita penyakit paru-paru. Kondisi hidup keluarga mereka 
memprihatinkan. Ayah Nasir, Kitan, hanya seorang pembuat atap rumah dari daun 
rumbia, sedangkan ayah Syahrudin, Giman, seorang nelayan tradisional.

Menurut Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Bengkalis Rita Puspa, kemiskinan 
merupakan faktor utama yang menyebabkan penyakit busung lapar di wilayahnya. 
Rita mengatakan penghasilan Nasir hanya Rp13.000 sehari. Nasir menganyam daun 
rumbia lima hari dalam seminggu.

"Kadang kala keluarga miskin ini harus meminjam untuk makan di warung. Kondisi 
ini amat menyedihkan," kata Rita.

Pemangku Lembaga Adat Melayu Mandau, Bengkalis, Fachruddin Syarif, mengutarakan 
kasus busung lapar di negeri kaya minyak itu 'ibarat tikus mati di lumbung 
padi'. Dia memandang busung lapar muncul karena Pemerintah Kabupaten Bengkalis 
tidak konsisten melaksanakan otonomi daerah. Dia menyebutkan jumlah penduduk 
miskin di Bengkalis mencapai 47% dari total 659.061 jiwa. Fachruddin menilai 
selama ini penduduk miskin tidak mendapat perhatian serius. Buktinya, program 
ekonomi kerakyatan tidak berjalan. (Fitra Asrirama/Tony Hidayat/N-2)

MEDIA INDONESIA
Rabu, 22 Juni 2005



Kemiskinan Merata, Busung Lapar Melanda


PENYAKIT busung lapar serta gizi buruk ternyata juga melanda beberapa daerah di 
Provinsi Riau. Pemerintah setempat bahkan sudah menetapkan kejadian luar biasa 
(KLB) setelah ditemukannya tiga kasus busung lapar serta ribuan kasus balita 
kurang gizi.

Penyebab utama merebaknya penyakit busung lapar diperkirakan karena ratap 
kemiskinan serta kebodohan masih mendera. Data Dinas Kesehatan Riau menunjukkan 
tiga balita yang positif terserang penyakit busung lapar di wilayah Riau berada 
di Kabupaten Bengkalis dan Kota Pekanbaru.

Mereka ialah Nasir, 9 bulan, dan Syahruddin, 16 bulan. Keduanya warga Desa 
Kelemantan dan Sekodi, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis. Satu penderita 
busung lapar lainnya, Laura Mustika, 7 bulan, warga Jl Tiung No 72, Kelurahan 
Tangkerang Tengah, Sukajadi, Pekanbaru.

Selain kasus busung lapar, dalam setahun terakhir juga ditemukan 11.918 bayi di 
bawah lima tahun (balita) menderita gizi buruk (2,1% dari total balita di Riau 
567.545).

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau Ekmal Rusdy, di Pekanbaru, 
kemarin, jumlah penderita gizi buruk secara nasional mencapai 27,5%. "Bayi 
menderita gizi buruk ditemukan di sembilan kabupaten dan dua kota di wilayah 
Riau. Sebagian besar penderita berada di Kabupaten Rokan Hilir," ujarnya.

Balita penderita gizi buruk hampir merata tersebar di seluruh daerah di Riau. 
Sejumlah daerah yang dinilai rawan dilanda gizi buruk dan busung lapar ialah 
Kabupaten Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan 
Hulu, Kota Dumai, dan Pekanbaru. Kantong-kantong kemiskinan diperkirakan berada 
di wilayah tersebut, terutama masyarakat yang berada di bantaran sungai Siak, 
Indragiri, Rokan, dan Kampar.

Ekmal menambahkan, pada 2005 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menganggarkan 
dana perbaikan gizi sebesar Rp250 juta. Satu anak busung lapar mendapat bantuan 
Rp10 juta per tahun. Dana itu sudah disalurkan ke setiap rumah sakit yang 
menampung penderita busun

[ppiindia] ADA APA DENGAN IBU PERTIWI?!

2005-06-21 Thread tony picasso

Tentunya para milis disini cukup kenal dg lagu Ibu Pertiwi karya ibu Sud.

Kulihat ibu pertiwi

Sedang bersusah hati

Air matanya berlinang

Mas intan yg kau kenang…dst.

 

Seraya membersihkan golf club tanpa sengaja gue hanyut mendendangkan lagu (I 
was humming it actually) tsb.  Tiba2 si bule istri gue nih bertanya,…

Istri: Hey, I didn’t know you know that song…

Gue: What song?

Istri: The one you just did

Gue: Oh that…, that is a famous song back home, in fact every kid back home 
knows that song very well, cuz they teach that song in every school. (dg kesan 
yg super yakin plus bangga banget!)

Istri: Even to muslim kids?

Gue: (rada setengah bengong and penuh tanda tanya) I said to every kid, didn’t 
I?

Istri: That’s odd…why would Muslim kids want to learn that song?

Gue; (ade ape nih?) what’s up with the question?  What are you trying to say?

Istri: So you mean to tell me that you don’t know what song that you just sang?

Gue: Well how the heck you know what I sang, when actually you don’t even hear 
the lyric to that song cuz in fact I was just humming it.  You’re an expert in 
Indonesian song now? (rada kesel juga gue dibuat)

Istri: From the tune, babe! I can tell by the way you hummed that song.

   And I don’t think that an Indonesian song either.

Gue: What the…., well then, tell me what it is?  

Istri:  What a friend we have in Jesus! That’s the name of that song, 
honyy.  

Gue:  Oh my God!!!

 

So gue mau tanya nih bagi yg tahu benar dg lagu tsb, apakah benar demikian 
begitu?

Apakah ibu Sud mencontek lagu tsb (what a friend we have in Jesus) Cuma 
kata2nya aja yg diganti?

Sewaktu istri gue menyanyikan lagu tsb (krn dulunya berasal dr kaum nasrani, 
jadi tahu lagu itu) persis  banget sama lagu ibu pertiwi.  AJI GIL!!!

 

 

Take care y’all

 

TP

 



-
Yahoo! Sports
 Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Belajar Kembali dari Masa Soeharto

2005-06-21 Thread Ambon
REPUBLIKA
Senin, 20 Juni 2005

Belajar Kembali dari Masa Soeharto 

Oleh : Umar Juoro 


Menanggapi banyaknya kasus busung lapar atau istilah halusnya kekurangan gizi, 
Presiden SBY berpendapat bahwa tidak semua program pembangunan pada masa lalu 
adalah buruk. Bahkan program yang baik perlu kita hidupkan kembali dan 
kembangkan lebih lanjut. Program yang dimaksud adalah kesehatan masyarakat yang 
antara lain dilakukan oleh Puskemas, Posyandu, dan PKK, yang banyak melibatkan 
masyarakat sendiri dalam peningkatan kesehatan masyarakat, termasuk program KB. 
Bahkan Menteri Kesehatan menyarankan agar sentralisasi dilakukan kembali dalam 
program kesehatan masyarakat.

Permasalahan kekurangan gizi di beberapa daerah menunjukkan rendahnya kualitas 
SDM Indonesia. Posisi Indonesia dalam kualitas SDM lebih rendah dari negara 
tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina. Keadaan SDM Indonesia 
memburuk pada masa krisis. Meskipun data makro menunjukkan bahwa tingkat 
kemiskinan telah kembali pada tingkatan sebelum krisis, sekitar 16 persen, 
namun keadaan di lapangan tidaklah sebaik data makro ini. Apalagi tingkat 
pengangguran masih tinggi, sekitar 9,8 persen, yang berarti bahwa golongan 
masyarakat bawah mengalami kesulitan besar bahkan hanya untuk bertahan hidup.

Sarana untuk mendukung kualitas SDM mengalami kemerosotan yang yang tajam. 
Tingginya biaya pendidikan, tidak terpeliharanya fasilitas pendidikan, dan 
peranan guru yang melemah karena gaji yang rendah, menyebabkan kualitas 
pendidikan mengalami penurunan. Tentu saja hal ini tidak terjadi bagi golongan 
masyarakat yang mampu, karena bagi mereka semakin tersedia sistem pendidikan 
swasta dengan kualitas pendidikan yang baik yang tentu saja biayanya tinggi. 
Begitu pula dalam hal kesehatan, sarana seperti Puskesmas, apalagi Posyandu 
banyak yang tidak berfungsi, karena minimnya tenaga penggeraknya. Dokter tidak 
lagi diwajibkan untuk bekerja di daerah-daerah terpencil, dan lemahnya 
pengorganisasian serta minimnya dana menyebabkan sarana masyarakat seperti 
Posyandu banyak yang tidak berfungsi. Tambahan lagi kesulitan ekonomi, 
menyebabkan para orang tua dan anaknya dari keluarga miskin lebih terfokus pada 
mempertahankan hidup, dan mengabaikan aspek-aspek kesehatan keluarga, seperti 
mendapatkan gizi yang memadai atau memeriksakan kesehatan secara berkala, 
khususnya untuk balita.

Pemerintah pusat tidak dapat lagi menjangkau secara memadai dalam hal 
mempertahankan apalagi memperbaiki kualitas SDM. Desentralisasi yang 
mengalihkan banyak kewenangan dan kekurangan dana menjadi penyebab lemahnya 
peran pemerintah pusat dalam menangani permasalahan ini, selain juga 
berkurangnya kemampuan birokrasi untuk merespons permasalahan dan melakukan 
upaya mengatasinya. Sementara itu perhatian pemerintah daerah masih pada 
bagaimana mendapatkan kewenangan sebesar mungkin dari pemerintah pusat dan 
sibuk dengan Pilkada, sehingga mengabaikan pengembangan program yang efektif 
bagi peningkatan kualitas SDM di daerahnya. Koordinasi antara pemerintahan 
daerah tingkat satu dan dua tidak mudah untuk dilakukankan. Tambahan lagi 
kemampuan birokrasi di daerah pada umumnya sangat rendah untuk menanggapi 
permasalahan apalagi mencari jalan keluarnya.

Menghadapi keadaan seperti ini, sekadar menghidupkan kembali program-program 
pada masa pemerintahan Soeharto, bukanlah merupakan jawaban yang tepat. 
Pertanyaannya adalah siapa yang akan menjalankannya? Begitu pula sentralisasi 
pelayanan masyarakat, baik dalam kesehatan maupun pendidikan juga bukan 
merupakan jawaban tepat, karena desentralisasi telah demikian jauh dijalankan, 
sehingga resentralisasi hanya akan menambah permasalahan karena akan ditentang 
oleh pemerintah daerah.

Dalam masa desentralisasi ini jawabannya berbeda untuk daerah yang berbeda. 
Bagi daerah yang mempunyai potensi untuk dapat mengembangkan kemampuannya 
sendiri dalam pelayanan kesehatan dan pendidikan, maka sebaiknya difasilitasi 
dan didorong untuk melakukannya sesuai dengan perkembangan daerah yang 
bersangkutan. Daerah-daerah seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa 
Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dengan masing-masing daerah tingkat 
duanya dapat dikatakan mempunyai kemampuan untuk menjalankan program 
peningkatan kualitas SDM sendiri. Sedangkan daerah yang belum mempunyai 
kemampuan yang memadai perlu dibantu langsung oleh pemerintah pusat, seperti 
NTB dan NTT, yang belakangan ini banyak mendapatkan pemberitaan berkaitan 
dengan permasalahan kekurangan gizi. Lembaga swadaya masyarakat juga perlu 
untuk dilibatkan karena pada masa keterbukaan ini semestinya peran serta 
masyarakat lebih bersifat langsung bukan dimobilisasi seperti pada masa Orde 
Baru. Untuk itu perlu pendekatan dari kedua belah pihak.

Keterbukaan Presiden SBY dan para menterinya dalam berkomunikasi secara 
langsung dengan masyarakat semestinya dapat dioptimalkan untuk menggalang peran 
serta langsung masyarakat dalam memperbaiki kualitas SDM. Bagi pem

[ppiindia] PKI Sudah Tak Ada Dalam Buku Kurikulum Sekolah

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2005/06/22/brk,20050622-62830,id.html


PKI Sudah Tak Ada Dalam Buku Kurikulum Sekolah


Rabu, 22 Juni 2005 | 01:16 WIB 
TEMPO Interaktif, Jakarta:Buku Sejarah Kurikulum 2004 yang akan berlaku pada 
bulan Juli 2004 tidak mencantumkan PKI dalam peristiwa pemberontak di Madiun 
1948 dan G-30-September 1965. "Buku sejarah kurikulum 2004 menghapuskan kata 
PKI dalam peristiwa pemberontakan PKI Madiun 1948 dan G30S Jakarta,"ujar Yusuf 
Hasim. 

Menurut Fadli Zon, dalam kurikulum 2004 tidak menyebutkan PKI sebagai penyebab 
pemberontakan di Indonesia. Ia menjelaskan dalam pertemuan dengan anggota 
komisi X Anwar Arifin dari fraksi Partai Golkar. Menurutnya, pemerintah telah 
mengakui kesalahannya. "Tadi Pak Arifin sudah menghubungi Pak Bambang 
(Mendiknas) dan mengakui kesalahan itu. Tidak dicantumkannya PKI sebagai 
penyebabnya karena pemerintah masih bingung apakah yang menyebabkan 
pemberontakan itu memang PKI atau bukan,"ujar Fadli.

Menurut Kepala Pusat Kurikulum, Bambang Indriyanto, tak pencatuman itu 
disebabkan karena kesalahan persepsi. "Ya, saya sudah mendengar permasalahan 
itu, mungkin itu mis persepsi saja,"ujarnya.

Kurikulum 2004 berbasiskan kompetensi, maksudnya pemerintah menyusun secara 
general. "Kurikulunm itu kami susun secara kompetensi maksudnya seperti sejarah 
hanya memuat patriotisme mengenai spesifiknya tergantung kebutuhan nanti,"kata 
Bambang.

Bambang belum mengetahui di dalam buku sejarah yang mencantumkan PKI bukan 
penyebab pemberontakan di Indonesia. "Saya belum lihat bukunya karena yang buat 
itu swasta dan sekarang langsung diserahkan ke sekolah. Bukan pemerintah lagi 
yang menentukan buku mana yang harus dipakai,"katanya.

Menurut Bambang pemerintah menyusun kurikulum 2004 berdasarkan kompetens. 
Sedangkan implementasi ke dalam bentuk buku tergantung penerbit masing-masing. 
Namun Bambang meyakinkan jika pemerintah belum akan memberlakukan kurikulum 
2004 pada bulan Juli nanti. "Tadi Pak Bambang Sudibyo sudah mengatakan kalau 
belum mensahkan kurikulum 2004, berarti belum bisa dilaksanakan bulan Juli 
nanti,"katanya.

Bambang berpendapat pemerintah belum mensahkan kurikulum 2004 karena masih 
perlu dilakukan penyempurnaan. Namun ia menjelaskan saat ini pemerintah sudah 
melakukan uji coba di beberapa sekolah. "Memang benar saat ini pemerintah sudah 
melakukan uji coba di beberapa daerah terhadap kurikulum 2004,"kata Bambang.

Yudha Setiawan

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Tahun 2005, Indonesia Kekurangan 300 Ribu Guru

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2005/06/21/brk,20050621-62769,id.html


Tahun 2005, Indonesia Kekurangan 300 Ribu Guru


Selasa, 21 Juni 2005 | 02:29 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Untuk tahun 2005 
Indonesia masih kekurangan tenaga pengajar sekitar 300 ribu orang. Kenyataan 
ini terungkap dalam rapat kerja gabungan antara komisi VII dan X DPR dengan 
Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama, Senin (20/6). 

"Total kekurangan guru hingga ahir 2005 sebanyak 298.838 orang," ujar Menteri 
Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo. 

Setiap tahunnya hingga tahun 2009, lanjut Bambang, Indonesia kekurangan 80 ribu 
guru. Sebab, setiap tahunnya sebanyak 30 ribu guru pensiun, dan 50 ribu guru 
lagi untuk mengajar 400 ribu murid baru. Agar kebutuhan guru dapat terpenuhi, 
pemerintah mengontrak 300 ribu guru bantu sejak tahun 2003. 

Permasalahannya, menurut Fasli Jalal, Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan, akhir 
tahun ini masa kontrak para guru bantu akan habis, tapi pemerintah belum dapat 
memberikan kejelasan tentang status mereka. Alternatif yang disiapkan 
diantaranya memperpanjang kontrak. "Pemerintah akan memperpanjang kontrak guru 
bantu tahun 2003 sebanyak 174.232 dengan honor Rp 460 ribu," ujar Fasli. 

Pemerintah juga berencana akan mengangkat 100.000 guru bantu yang masa 
kontraknya habis pada Desember 2005 melalui proses rekrutmen khusus. Alternatif 
lain, menurut Fasli, pemerintah akan memperpanjang kontrak guru bantu sekaligus 
menaikan honor mereka sebanyak Rp 250 ribu. Setiap bulan, guru bantu menerima 
honor dari pemerintah sebesar Rp. 460.000.

Sisanya sebanyak 136.011 orang guru bantu akan diserap melalui penerimaan CPNS 
tahun 2006. Bagi yang tidak memenuhi persyaratan, kontraknya akan habis atau 
menjadi tenaga kependidikan non guru. Karena pemerintah tidak akan lagi 
mengadakan rekrutmen guru bantu baru. Yudha Setiawan


 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Mohon Bantuan Biaya Pendidikan

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.suaramerdeka.com/harian/0506/22/opi04.htm


Surat Pembaca
Mohon Bantuan Biaya Pendidikan
Saya lulusan SMU ingin melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi, tetapi orang 
tua tidak mampu membiayai. Karena itu saya berharap masih adakah perguruan 
tinggi/universitas yang memberikan bantuan/beasiswa bagi yang tidak mampu .

Setahu saya bantuan pendidikan/beasiswa hanya diberikan kepada anak-anak 
setingkat SD, SMP dan SMU. Mohon pembaca dapat memberikan informasi yang saya 
butuhkan tersebut. 

Cahaya A Lentera
Jl Jangli Tlawah Rt 7/Rw 5, Semarang


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Ada Honor Guru TK Rp 10.000/Bulan

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.suaramerdeka.com/harian/0506/22/pan07.htm


  Ada Honor Guru TK Rp 10.000/Bulan


  BUMIAYU - Honor guru TK di Kabupaten Brebes ternyata masih ada yang Rp 
10.000/bulan. Kenyataan itu terjadi di TK Muttaqin Desa Kaligadung, Kecamatan 
Bumiayu, Kabupaten Brebes.

  Di TK yang tempatnya menebeng gedung SD desa setempat itu, salah seorang 
gurunya berhonor Rp 10.000/bulan. 

  Sementara itu di sejumlah TK lain, kondisinya hampir tidak jauh berbeda. 
Misalnya di TK Masitoh Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu. 

  Pengajar di sekolah itu menerima honor Rp 25.000/ bulan. Di Desa Pamijen, 
radlatul atfal (sekolah setingkat TK) memberi honor pengajarnya Rp 75.000 per 
bulan. 

  Dengan gaji sebesar itu, tuntutan yang harus diberikan guru jauh melebihi 
kewajiban. "Setiap pukul 07.00, kami harus sudah siap menunggu anak-anak 
datang," ujar Siti Asiyah, pengajar di Radlatul Atfal Dukuhturi, Kecamatan 
Bumiayu.

  Dalam ruang kelas, para pengajar dituntut membimbing dan menanamkan nilai 
dasar pembiasaan kepada anak-anak melalui berbagai kegiatan. 

  Jika dilihat dari waktu kerja, tugas mereka memang relatif singkat karena 
hanya sampai pukul 10.00. 

  Namun, waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan semua pekerjaan di 
sekolah bisa sampai pukul 13.00. 

  Selain memberesi ruang kelas siswa, mereka masih harus mengantar para 
siswa ke luar gedung sekolah hingga dijemput orang tua masing-masing.

  Siti Asiyah mengemukakan, sebenarnya Pemkab memberikan subsidi kepada 
para guru TK melalui tunjangan Rp 100.000 per bulan. Tunjangan diberikan secara 
rapel per semester. Namun, jumlah itu dinilai masih jauh dari standar layak. 
"Penghasilan mereka hanya sekitar Rp 5.000/hari," ujar dia.

  Salah seorang guru TK di Dukuhturi mengaku tidak bisa berbuat banyak 
dengan keadaan yang mereka terima. "Pekerjaan ini kami lakukan sebagai 
panggilan jiwa saja. Jika melihat honornya, kami malu menyebutkan," ucap dia. 
Meski tidak memungkiri sering memikirkan nasibnya, dia tetap ikhlas membimbing 
anak-anak.

  Jutaan Rupiah 

  Kepala Dinas P dan K Kecamatan Bumiayu Drs Sartono mengakui, 
kesejahteraan guru TK masih jauh di bawah standar kesejahteraan. 

  Pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena masalah honor merupakan urusan 
sekolah bersangkutan. Peran Pemkab hanya sebatas bidang teknis pendidikan. 

  Dia menyebutkan, perhatian Pemkab dalam bentuk tunjangan hanya sebagai 
insentif. Saat ini, Pemkab belum mampu memberikan bantuan dalam jumlah memadai. 
Hal ini karena kondisi keuangan daerah belum memungkinkan. (H16-17j) 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Kelangkaan BBM Kian Parah

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=112749

 
 Kelangkaan BBM Kian Parah 


  Rabu, 22 Juni 2005
  JAKARTA (Suara Karya): Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) 
semakin parah. Ini bukan lagi hanya terjadi di sejumlah daerah di Jawa. 
Kemarin, kelangkaan BBM ini sudah merebak ke beberapa daerah di Sumatera. 

  Di daerah-daerah itu, menurut berbagai informasi, 
sentra-sentra pengisian bahan bakar umum (SPBU) praktis dijubeli calon pembeli. 
Antrean panjang pun tak terhindarkan lagi. "Di Padang Sidempuan (Sumut), 
antrean di SPBU ini mencapai sekitar 2 kilometer," kata fungsionaris Partai 
Golkar Leo Nababan yang saat dihubungi via telepon, kemarin, kebetulan sedang 
bertugas di Padang Sidempuan. 

  Antrean panjang di berbagai SPBU ini juga dilaporkan terjadi 
di sejumlah daerah di Jateng dan Jatim. Di Malang (Jatim), misalnya, seorang 
warga melukiskan antrean itu semakin parah dibanding Senin lalu. 

  Di DKI Jakarta sendiri, Pertamina mengurangi jatah BBM untuk 
SPBU sekitar 10-20 persen. Kalau sebelumnya setiap SPBU menerima 10.000 liter 
per hari, sekarang hanya sekitar 8.000 liter. "Kalau kita distribusikan berapa 
saja yang diminta tiap SPBU, semua langkah untuk memulihkan stok jadi tidak 
akan berarti. Karena itu, kami juga meminta masyarakat agar menghemat BBM," 
kata juru bicara PT Pertamina M Harun di Jakarta, Selasa. 

  Sejauh pemantauan di sejumlah lokasi, antrean panjang di SPBU 
di wilayah Jakarta belum terlihat mencolok. Namun demikian, dibanding hari-hari 
biasa, suasana di SPBU kini lebih ramai. 

  Sementara itu, Menneg BUMN Sugiharto membantah bahwa stok BBM 
mengalami krisis. Menurut dia, sebenarnya stok BBM telah ada di Lampung dan 
tinggal menunggu didistribusikan. 

  Pernyataan Sugiharto tersebut diungkapkan untuk menanggapi 
pernyataan Direktur Utama PT Pertamina, Widya Purnama sebelumnya, yang 
menyatakan bahwa stok BBM dalam negeri hanya cukup untuk 17,5 hari kebutuhan. 

  "Tak benar ada krisis. Ini bukan soal stok, tapi hanya 
masalah mismatch (ketidaksinkronan) untuk sementara waktu, khususnya prosedur 
antara pihak Pertamina dan Departemen Keuangan," kata Sugiharto, dalam sebuah 
acara di Jakarta, kemarin. 

  Ketidaksesuaian tersebut, menurut dia, menyangkut perbedaan 
waktu antara permintaan anggaran untuk subsidi BBM dari Pertamina, dengan 
pencairan dana oleh Departemen Keuangan, yang memang berselisih beberapa hari. 
Apalagi, kata Sugiharto, saat ini sidang kabinet sudah memutuskan bahwa BBM 
memang menjadi prioritas dan pengucuran subsidinya dilakukan tiap bulan. 

  "Tinggal, yang perlu diperkuat koordinasi antara Pertamina 
dan Departemen Keuangan," kata Menneg BUMN tersebut. "Itu saja," ujarnya. 

  Pada kesempatan terpisah, pengamat energi Kurtubi menyarankan 
agar pemerintah menaikkan harga jual BBM, minimal hingga batas harga pokok. Hal 
itu perlu dilakukan untuk menyelamatkan keuangan negara. Tahun ini dia 
memperkirakan subsidi BBM membengkak hingga Rp 100 triliun. 

  Dia mengakui, menaikkan harga BBM merupakan pilihan yang 
sulit, terlebih pemerintah telah berjanji sampai akhir tahun ini tidak akan ada 
lagi kenaikan harga BBM. Namun, menurut Kurtubi, hal itu mesti dilakukan. 
(Rully/Ant)  
   
 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Udara Beracun Mengancam Jakarta

2005-06-21 Thread Ambon
SUARA KARYA


Udara Beracun Mengancam Jakarta
@ Menyambut HUT Jakarta Ke-478
Oleh Nyoto Santoso 


Rabu, 22 Juni 2005
Jakarta yang makin panas dan makin berbahaya udaranya tampaknya 
masih akan terus berlanjut. Sampai kapan? Entahlah. Mungkin sampai ketika udara 
Jakarta sudah menjadi racun. Jika udara Jakarta sudah menjadi racun, penduduk 
Jakarta akan makin sedikit. Dan, dari yang sedikit itu, makin banyak pula 
penduduk Jakarta yang migrasi ke kota-kota lain yang aman. Jadinya, Jakarta 
akan sepi. Penduduk Ibukota makin jarang sehingga makin banyak ruang kosong 
yang akan bisa dijadikan hutan kota. Setelah hutan kota itu tumbuh, udara 
Jakarta pun makin sehat. Jakarta tidak lagi panas. Bahkan udaranya segar dan 
sehat. 

Lantas, apakah gambaran seperti itu perlu terjadi untuk menyongsong 
Jakarta yang adem dan segar? Tentu saja tidak. Kita tidak berharap, Jakarta 
akan seperti Daka, Bangladesh, manakala penduduknya banyak yang sudah memakai 
masker karena berbahayanya udara Ibukota negara miskin tersebut. Namun 
demikian, akankah harapan kita tersebut akan jadi kenyataan? Inilah yang perlu 
kita pertanyakan secara serius. 

Racun Udara yang Kompleks


Sebuah penelitian yang dilakukan Pusat Penelitian Kesehatan 
Universitas Indonesia (PPK UI) tahun 2001 lalu memperoleh hasil yang 
mengejutkan. Dari 400 anak yang diperiksa darahnya, 35,4 persen di antaranya 
terkena racun timbal (Pb). Darah anak-anak tersebut setelah diteliti mengandung 
kadar timbal di atas ambang batas yang ditetapkan WHO (Badan Kesehatan Dunia 
PBB), 10 mikrogram/ desiliter. 

Dengan kadar timbal yang besar dalam darah, anak-anak Jakarta akan 
mengalami pelbagai problem kesehatan dan kecerdasan yang serius. Efek timbal 
dalam darah yang berlebihan akan menimbulkan pelbagai penyakit fisik dan saraf. 
Salah satunya yang cukup berat menyebabkan penyakit saraf dan menurunkan 
tingkat kecerdasan anak secara signifikan. Kita bisa membayangkan bagaimana 
nasib negeri ini jika anak-anak terkena penyakit tersebut. 

Mungkin karena melihat bahaya timbal yang serius tersebut, tahun 
2002 lalu, Pemerintah DKI Jakarta bertekad untuk menjadikan Jakarta sebagai 
kota bebas timbal. Lantas, pom-pom bensin di seluruh wilayah Jakarta harus 
menjual bensin tanpa timbal. Maklumlah, sebagian besar polutan timbal berasal 
dari bensin. Timbal dalam bensin dipakai untuk menaikkan angka oktan agar 
pembakaran bensin lebih sempurna. Tapi ternyata, timbal tersebut akhirnya 
keluar ke udara melalui knalpot kendaraan bermotor yang memakai bensin 
bertimbal. Dengan gambaran mekanisme pencemaran timbal seperti itu, 
kelihatannya Pemda DKI berhasil mengatasi problem racun timbal di wilayahnya. 

Tapi benarkah begitu? Ternyata tidak. Udara DKI Jakarta masih tetap 
mengandung timbal. Penelitian oleh PPK UI tahun 2003 lalu masih menemukan 
timbal cukup besar di alam udara DKI, yaitu 0,02 miligram/desiliter. Angka 
tersebut memang kecil, tapi tetap mengundang risiko yang besar. Dari mana 
datangnya timbal tersebut setelah pom-pom bensin di DKI tak menjual lagi bensin 
bertimbal? Dari kendaraan bermotor non-DKI. Dan, Pemda DKI tentu tak bisa 
melarang mobil-mobil dari wilayah lain yang akan masuk ke Ibukota. 

Fenomena ini menunjukkan betapa larangan pemakaian bensin bertimbal 
ternyata tidak efektif karena mobil berbahan bakar bensin bertimbal dari 
wilayah lain masih tetap bebas memasuki Jakarta. Lagi pula, dengan proporsi 
pencemaran timbal paling besar berada di udara - siapa yang mampu menahan 
gerakan udara? Udara Jakarta berhubungan secara langsung dengan udara Bekasi, 
Cikarang, Cikampek, Purwakarta, sampai Bandung di Jawa Barat. Dan, udara Jawa 
Barat pun terus bersambung tanpa penghalang dengan udara Jawa Tengah, Jawa 
Timur, dan seterusnya. 

Walhasil, jika kebijakan bensin tanpa timbal di DKI diberlakukan 
secara sepihak, tak banyak manfaatnya untuk penduduk Jakarta. Karena itu, 
kebijakan tersebut sebaiknya dilakukan secara nasional dengan mengantisipasi 
segala konsekuensinya. 

Nah, persoalan mengantisipasi segala konsekuensi pemakaian bensin 
bertimbal inilah yang jadi masalah. Kenapa? Jika bensin bertimbal mau diganti 
dengan bensin yang menggunakan campuran senyawa aromatik (oksigenat, olefin, 
dan isomerat) untuk meningkatkan angka oktan, mestinya pemerintah mengharuskan 
setiap mobil dan motor memakai catalytic converter untuk menyaring zat-zat 
beracun hasil pembakaran senyawa aromatik tersebut. Dan, perlu diketahui, 
senyawa aromatik pengganti timbal itu bila terbakar akan menghasil pelbagai 
senyawa organik yang kompleks, beberapa di antaranya bersifat karsinogen 
(menyebabkan kanker). 

Sifat bahaya senyawa karsinogen tersebut tidak berdasarkan pada 
kadar kandungannya di udara (ada batas aman atau tidak), tapi berdasarkan ada 
tidaknya senyawa tersebut di udara. Ini artin

[ppiindia] Korupsi dan Ironi Keadaban Politik

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=112753


Korupsi dan Ironi Keadaban Politik
Oleh Zacky Khairul Umam 


Rabu, 22 Juni 2005
Kondisi negara kita memang sangat melunak. Sudah lama Karl Gunnar 
Myrdal (1909-1987) menilai negara kita sebagai soft state, "negara lunak", 
yaitu negara yang pemerintah dan warganya tidak memiliki ketegaran moral yang 
jelas, khususnya moral sosial-politik. (Madjid, Indonesia Kita, 2004). 
Kelembekan (leniency) dan sikap serba memudahkan (easy going) telah mengidap 
bangsa, sehingga tidak cukup peka terhadap masalah penyelewengan dan kejahatan 
seperti korupsi, lebih-lebih korupsi dalam bentuk conflict of interest. 

Dalam pandangan futuris Louis Kraar, seorang pengamat negara-negara 
industri baru di Asia Timur, pada tahun 1988 sudah meramalkan bahwa Indonesia 
dalam jangka waktu 20 tahun akan menjadi halaman terbelakang (back yard) Asia 
Timur, ditinggalkan oleh negara-negara tetangganya yang berkembang menjadi 
negara-negara maju. Sebabnya ialah etos kerja yang lembek dan korupsi yang 
gawat (lousy work ethics and serious corruption). Maka, krisis multidimensional 
merupakan gambaran nyata kerusakan bangsa dan negara in optima forma. 

Kerusakan bangsa terlihat dari perilaku korupsi. Korupsi memang 
merupakan virus akut yang terus menghantui denyut nadi kehidupan bangsa. Dalam 
pengertian etimologis, korupsi (korruptie, bahasa Belanda) mengandung arti 
kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, penyuapan, penggelapan, 
kerakusan, amoralitas, dan segala penyimpangan dari kesucian. Dalam konteks 
politik, korupsi berarti setiap tindakan penyelewengan dan penyalahgunaan 
wewenang. Jelas, ia adalah benalu dalam tetumbuhan kenegaraan yang sedang 
berkembang dan bermekaran. 

Korupsi memang bukan barang langka di negeri ini. Barangkali bangsa 
ini sudah terjangkit dalam stadium kronis, yaitu bukan endemik saja, tetapi 
sudah menjadi sistemik. Bung Hatta bahkan dulu pernah mengatakan bahwa "korupsi 
telah menjadi seni dan bagian dari budaya Indonesia". Sulit rasanya bagi kita, 
khususnya pejabat publik, untuk mengatakan haram terhadap perilaku korup dalam 
kehidupan sehari-hari. 

Padahal akibatnya sangat serius bagi masa depan bangsa. Lawrence E 
Harrison (2000) mengungkapkan, budaya korupsi adalah penyebab terjadinya 
kemunduran dan keterbelakangan suatu masyarakat. Syauqi Beik, sastrawan Arab 
terkemuka, menyatakan, "Sebuah bangsa akan hancur ketika moralitasnya hancur." 
Hal itu dipertegas Edward Gibbon secara empiris-historis berkenaan dengan 
runtuhnya kekaisaran Romawi, yang mengemukakan, kemerosotan moral adalah 
penyebab hancurnya bangsa-bangsa di dunia. 

Dari konteks historis-universal (Benny Susetyo, Hancurnya Etika 
Politik, 2004), korupsi sudah terjadi semenjak Kekaisaran Romawi ketika terjadi 
kasus penyuapan hakim saat itu. Dalam sejarah Mesir, Babilonia, Ibrani, India, 
Cina, Yunani, dan Romawi kuno, korupsi terjadi dalam bentuk dan aktivitas 
kepemerintahan. Misalnya, Hammurabi (Babilonia), yang memerintah tahun 1200 SM, 
pernah memerintahkan aparaturnya untuk menyelidiki masalah penyuapan. Shamash 
(Raja Asiria) sekitar tahun 200 SM menghukum hakim yang menerima uang suap. 
Berbagai cerita lainnya juga menunjukkan bahwa sejarah korupsi sudah setua 
sejarah manusia. 

Dalam historiografi perpolitikan dan ketatanegaraan kita, 
barangkali sudah tidak awam lagi politik ideologi permissivisme ala 
Machiavelli, menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan, menjadi kelaziman. 
Betapa tidak! Bayangkan, melihat perilaku para elite politisi, kita dapat 
melihat bahwa modus operandi penipuan dan kejahatan publik dalam bentuk 
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), dibungkus dengan rekayasa politis yang 
menyesatkan (political simulacrum). Persis seperti yang umum terjadi dalam 
kultur zaman Orde Baru. 

Adagium Actonian yang masyhur dengan tesis Power Tends to Corrupt, 
Absolute Power Corrupts Absolutely, yang semestinya dikenal sebagai praktik 
kuno karena hukum belum berkembang luas, sedangkan posisi penguasa (Inggris) 
ketika itu masih sangat otoriter, justru di masa kini menjadi justifikasi. 
Maksudnya, siapa yang berkuasa maka ia akan dapat kesempatan dan peluang untuk 
berkorupsi sebesar kekuasaannya itu sendiri. Dari pemerintahan level bawah 
hingga atas di negeri ini, keniscayaan sindrom Actonian itu tak dapat 
disangkal. 

Kasus tindak pidana korupsi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau di 
Biro Haji Departemen Agama yang sedang mencuat saat ini, dalam fakta lain 
menunjukkan kredibilitas individu (intelektual-aktivis atau agamawan) telah 
terserap ke dalam sistem yang sarat korup. Banalitas korupsi (Banality of Evil, 
Hannah Arendt) seperti itu sangat wajar. Sebab, jika orang yang baik telah 
terjebak dalam pragmatisme kekuasaan yang sarat korup, dia mesti berada dalam 
domain pragmatisme tersebut. Hal ini mem

[ppiindia] Indonesia Alami Krisis Bahan Bakar Minyak

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0605/22/02.htm

Indonesia Alami Krisis Bahan Bakar Minyak 
  --Selama ini, masyarakat berpandangan BBM adalah anugerah yang berlimpah 
sehingga tidak ada alasan harga BBM mahal (baca: sesuai ongkos produksi). 
Karena paham ini demikian berkarat, setiap kenaikan harga BBM akan diikuti 
kenaikan harga barang lainnya. 

TIDAK pernah terbayangkan sebelumnya bahwa Indonesia yang kaya dengan minyak 
bumi akan berada di ambang krisis bahan bakar minyak (BBM). Persediaan BBM 
semua jenis rata-rata hanya 17,5 hari. Bahkan cadangan bensin (premium) hanya 
12,7 hari dan solar 14,5 hari. Sedangkan minyak tanah 25,3 hari. Kekhawatiran 
akan krisis ini terungkap pada rapat kerja Komisi VII DPR dengan Menteri Energi 
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro serta Direktur Utama PT 
(Persero) Pertamina Widya Purnama, Senin (20/6).

Ada beberapa penyebab mengapa kita yang kaya minyak ini justru akhirnya harus 
mengalami krisis minyak. Sejak krisis moneter 1997, investasi bidang 
perminyakan tidak berkembang. Kita tidak mampu lagi membiayai mega projek 
pembangunan kilang sekelas Balongan yang sarat modal dan teknologi. Sementara 
ironi terjadi, justru ketika ekonomi kita mengalami krisis, konsumsi BBM kita 
malah naik rata-rata 6%. Bahkan jumlah kendaraan bermotor naik. Data terakhir 
Ditjen Perhubungan Darat Departemen Perhubungan menunjukkan jumlah kendaraan 
bermotor di Indonesia ini mencapai 26 juta unit. 

Akhirnya, Indonesia terpaksa mengimpor sebagian kebutuhan minyaknya. Bahkan 
jumlah minyak yang diimpor melebihi minyak yang kita ekspor. Dengan kata lain, 
kita menjadi net oil importer country. Untuk mengembalikan status kita sebagai 
net oil exporter dibutuhkan beberapa kilang sekelas Balongan. Tetapi itu 
membutuhkan biaya rata-rata 1,5 miliar dolar AS dan masa pengerjaan paling 
cepat tiga tahun. Karena itu, kita perkirakan status net oil exporter paling 
cepat bisa kita gapai dalam 2010.

Sementara itu, harga minyak dunia terus berfluktuasi. Hingga Minggu kemarin, 
harga minyak dunia menyentuh 58 dolarAS/barel. Dengan demikian, subsidi minyak 
kita membengkak terus. Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa nilai rupiah kita 
anjlok. Karena itu, keuangan negara dan Pertamina pun cekak. Bahkan beberapa 
penyuplai minyak dunia menolak letter of credit (L/C) Pertamina karena khawatir 
perusahaan berlambang kuda laut itu tidak mampu membayar. Pemerintah (Menteri 
Keuangan) memang telah memutuskan untuk membayar subsidi Rp 1,3 triliun setiap 
bulan, namun itu belum cukup untuk memulihkan arus kas (cashflow) Pertamina. 

Selain itu, kita berpendapat bahwa UU Nomor 22/2001 tentang Migas, telah 
menyebabkan Pertamina kehilangan sumber pendapatannya. Dengan UU itu, status 
Pertamina berubah dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi PT Persero. 
Dengan perubahan status itu, tidak ada lagi kontrol Pertamina terhadap pemegang 
contract production sharing (KPS) terutama ketika kita memerlukan minyak mentah 
untuk keperluan domestik. Perubahan status itu juga telah menghilangkan fee 
retensi sebesar Rp 15 triliun. Padahal fee ini menjadi pendapatan Pertamina 
selama 30 tahun.

Undang-undang inilah yang kemudian dikritisi secara tajam oleh para pengamat 
perminyakan. Dengan UU ini, pemerintah dinilai terlalu cepat melakukan penataan 
status Pertamina dari BUMN menjadi persero. Sementara, usaha pemerintah untuk 
mempersiapkan dan menyadarkan mental masyarakat tidak optimal.

Mengubah status sebuah BUMN adalah pekerjaan yang relatif lebih mudah 
dibandingkan dengan menyadarkan masyarakat tentang rasionalitas harga BBM. 
Masyarakat harus digiring untuk menyadari dan menerima bahwa mereka harus 
membayar harga BBM sesuai dengan biaya produksi. Selama ini, masyarakat 
berpandangan BBM adalah anugerah yang berlimpah sehingga tidak ada alasan harga 
BBM mahal (baca: sesuai ongkos produksi). Karena paham ini demikian berkarat, 
setiap kenaikan harga BBM akan diikuti kenaikan harga barang lainnya.

Terpaksa dalam jangka pendek, kita harus mengurangi pagu suplai BBM di setiap 
daerah. Dan ini tampaknya telah dilakukan Pertamina di daerah-daerah. Tetapi 
jangka panjang, "pekerjaan rumah" kita adalah menyadarkan masyarakat. Jika 
suatu subsidi dicabut 100% masyarakat sudah siap sehingga ada pemisahan 
(decoupling process) kaitan harga BBM dengan barang lain. BBM naik, tapi harga 
barang lain tidak. Pemerintah juga mulai sekarang harus memprakarsai penciptaan 
sumber energi alternatif yang tidak kalah melimpahnya seperti energi matahari, 
angin, dan sebagainya.***


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon P

[ppiindia] Kepala Daerah Bukan Paduka Tuan

2005-06-21 Thread Ambon
LAMPUNG pOST
Selasa, 21 Juni 2005


Kepala Daerah Bukan Paduka Tuan 

  * K.H. M. Arief Mahya, Pengamat politik tinggal di Bandar Lampung



  Dalam hubungan heroik gegap gempita akan dilaksanakannya pilkada 
(pemilihan kepala daerah) secara langsung oleh rakyat, sangat perlu disadari 
semua pihak, pilkada itu sebuah bagian rahmat Allah swt. Dan, salah satu bentuk 
"nikmat kemerdekaan" bangsa Indonesia, yang telah 60 tahun merdeka karena baru 
sekarang akan ada pilkada langsung.

  Kedaulatan rakyat pada aspek rakyat memilih langsung pemimpin 
pemerintahan daerahnya, memang terlambat. Penyebabnya, pertama, tahun 
1945--1949, perjuangan kita masih pada tahapan revolusi pisik, mempertahankan 
makna "proklamasi" kemerdekaan kita itu sendiri, melawan upaya Belanda menjajah 
kembali Indonesia.

  Kedua, tahun 1950--1965 karena pergolakan internal (politik) bangsa dan 
Gerakan 30 September/PKI. Ketiga, tahun 1966 sampai pertengahan tahun 1998, 
kedaulatan rakyat dikerpus politik otoriter "Orde Baru".

  Alhamdulillah, berkat perjuangan mahasiswa, model politik otoriter 
Soeharto tersebut tumbang. Pemilihan umum yang demokratis baru terlaksana tahun 
1999.

  Pada konteks tumbangnya politik otoriter tersebut, Syarief Makhya, staf 
pengajar FISIP Unila, dalam sebuah tulisannya (Buku Buras Bambang Eka Wijaya) 
menyebutkan, "Proses politik pada dasarnya tidak berjalan dalam posisi statif. 
Ia selalu bergerak dan berjalan dinamis mengikuti logika pertarungan di antara 
berbagai kekuataan politik. Sekalipun proses politik berjalan dalam ruang model 
politik yang otoriter, hubungan antara rakyat dan penguasa akan selalu muncul 
walaupun dalam ruang politik yang sangat terbatas.

  Jatuhnya rezim Orde Baru tidak sepenuhnya ditentukan tak terkendalinya 
situasi ekonomi yang berakibat melemahnya kekuatan negara. Namun, dalam banyak 
hal, kejatuhan Orba juga ditentukan berbagai akumulasi kekuatan rakyat dengan 
modal perjuangan yang dilakukan melalui berbagai pilihan strategis.

  Model politik otoriter yang dibangun Soeharto, yang berlangsung lebih 
dari 32 tahun, khususnya yang dihunus sampai pengujung 1970-an, menutup ruang 
politik publik untuk mengontrol jalannya pemerintahan. Setiap anasir kritik, 
selalu dipatahkan instrumen kekuatan negara.

  Oleh sebab itu, pilkada sangat besar artinya bagi hak politik rakyat 
bangsa Indonesia yang merdeka dan proses demokratisasi di Indonesia.

  Adalah kewajiban mutlak semua pihak ketika menyelenggarakan pilkada, 
hendaklah antusias, serius, jujur, dan adil, menuruti peraturan pilkada.

  KPUD dan semua jajaran di bawahnya serta Panwas Pilkada agar bekerja 
sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Dan, semua pimilih supaya sejauh mungkin 
meniadakan konflik dan tindakan anarki atau perbuatan provokatif yang dapat 
memicu timbulnya konflik di masyarakat.

  Zaman dijajah Belanda, struktur pejabat pemerintahnya di Indonesia, yakni 
di bawah raja Belanda ada gubernur jenderal (gouverneur general) yang biasa 
disebut "GG" berkedudukan di Batavia (Betawi, sekarang Jakarta).

  Di bawah GG, ada kepala urusan pemerintahan umum (directeur van het 
binnenlandsche bestuur). Sedangkan Kepala pemerintahan daerah, yaitu gubernur 
(gouverneur) di provinsi, residen (resident) di Keresidenan, assistent resident 
di afdeling, kontrolir (controleur) di onder afdeling, wali kota (burgerlijk 
meester).

  Semua pejabat tersebut harus orang Belanda (Europesche bestuur), yang 
ditunjuk dan diangkat yang berwewenang untuk itu pada Pemerintah Belanda. Di 
Lampung, orang Indonesia hanya boleh menjadi demang dan asisten demang, 
pendamping controleur®MDBU¯ menghadapi masyarakat.

  Pada struktur Pemerintah Belanda tersebut, yang populer disebut "kepala 
pemerintahan setempat" atau HPB (het hoofd van plastselijk bestuur) adalah 
controleur.

  Zaman penjajahan dulu, Belanda berhasil mendidikkan "jiwa budak" dan rasa 
rendah diri bangsa ini terhadap para pembesar Belanda. Hal tersebut tergambar 
ketika berdialog berhadapan, juga ketika membuat surat kepada controleur 
ditulis "paduka tuan", kepada resident dan gouverneur "paduka tuan besar", 
kepada gouverneur general (GG) "paduka yang mulia", dan kepada raja Belanda 
"paduka yang mahamulia".

  Awal 1950, Pemerintah RI (Kabinet Halim) segera mengeluarkan surat edaran 
ke seluruh kantor pemerintah di Tanah Air untuk nenertibkan kata panggilan. 
Untuk Presiden RI tidak boleh lagi menggunakan sebutan "paduka yang mulia" 
(PYM), cukup dengan "bapak", baik untuk ketika berdialog berhadapan atau pada 
tulisan.

  Presiden kepada bawahan, dan menteri sesama menteri, serta menteri ke 
bawahnya, kepala daerah ke bawahnya, cukup menyebut "saudara". Tidak boleh lagi 
menyebut YM (yang mulia) menteri. Tidak boleh lagi menyebut paduka tuan besar 
gubernur, paduka tuan besar residen, paduka tuan bupati, paduka tuan wali kota, 
tuan camat, tuan lurah, tuan peratin, tuan kepala kammpung, dan lain-lain.

[ppiindia] Re: ADA APA DENGAN IBU PERTIWI?!

2005-06-21 Thread fauziah swasono
Mas Tony,
Cerita menarik, saya jadi ingat2 rasanya mami pernah bilang soal lagu
ini juga (dulu beliau juga Nasrani). Setelah membaca kisah Mas Tony
ini saya download lagunya di internet dan benarlah!
Ini aslinya lagu lama bukan karangan Ibu Sud. Ini saya copy-pastekan
story dari lagu ini:

---
Joseph Scriven was born in Dublin, Ireland, in 1819.

In 1855, a friend visited an ill Scriven and discovered a poem that he
had written for his ailing mother in faraway Ireland. Scriven didn't
have the money to visit her, but he sent her the poem as an
encouragement. He called it "Pray Without Ceasing." When the friend
inquired about the poem's origins, Scriven reportedly answered, "The
Lord and I did it between us."

Scriven never intended for the poem to be published, but it made its
rounds, and was set to music in 1868 by musician Charles Converse, who
titled it "What a Friend We Have in Jesus." It has since become one of
our greatest hymns.

-


Hmmm kebetulankah?
Ada yang tau jugakah bahwa lagu Sunda "Panon Hideung" sama persis dg
sebuah lagu dari Russia? (saya lupa judulnya apa).

salam,

fau


--- In ppiindia@yahoogroups.com, tony picasso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Tentunya para milis disini cukup kenal dg lagu Ibu Pertiwi karya ibu
Sud.
> 
> Kulihat ibu pertiwi
> 
> Sedang bersusah hati
> 
> Air matanya berlinang
> 
> Mas intan yg kau kenang…dst.
> 






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Buat Mas TONY: Derita Perempuan Bersuami Bule

2005-06-21 Thread fauziah swasono
--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> http://www.indomedia.com/bpost/062005/22/depan/utama10.htm
> 
> 
> 
> 
> Derita Perempuan Bersuami Bule
> Tahu Begini, Mending Tak Menikah
> 
> 
> MENIKAH dengan pria/wanita bule yang selama ini menjadi trend di
kota Metropolitan, khususunya di kalangan artis, ternyata tak seindah
yang dibayangkan. Banyak kendala hukum yang akan menghadang dalam
perjalanan berumah tangga beda negara ini. 
> 

Hehehehe... Mas Tony ati2 ya.. jangan sampe ade setori "Derita Bule
Bersuami Indonesia"

hihihihihihi j/k

pisss

fau





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Fw: The Dutch-Muslim Culture War

2005-06-21 Thread Samudjo

- Original Message -
From: "Bulantrisna Djelantik" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "LN, Ilsa" <[EMAIL PROTECTED]>; "Satyawati Hanna" <[EMAIL PROTECTED]>;
"Hanna" <[EMAIL PROTECTED]>; "elmira_ns" <[EMAIL PROTECTED]>; "Asmara"
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, June 22, 2005 2:27 AM
Subject: Fwd: The Dutch-Muslim Culture War


-- Forwarded message --
From: Mary Harahap <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Jun 21, 2005 8:15 AM
Subject: The Dutch-Muslim Culture War
To: Peggy Sunotoredjo <[EMAIL PROTECTED]>, Kiara Sai
Harahap <[EMAIL PROTECTED]>, Joan Hardjono
<[EMAIL PROTECTED]>, Helen Lok <[EMAIL PROTECTED]>, Gill
Scott <[EMAIL PROTECTED]>, Elaine Nissen <[EMAIL PROTECTED]>,
Dolly Hehuwat <[EMAIL PROTECTED]>, Bulantrisna Djelantik
Soejoto <[EMAIL PROTECTED]>, Frances Affandy
<[EMAIL PROTECTED]>, Marjie Suanda <[EMAIL PROTECTED]>,
Anita Fenton <[EMAIL PROTECTED]>




The Dutch-Muslim Culture War
By Deborah Scroggins
The Nation

27 June 2005 Issue

Ayaan Hirsi Ali is supposed to be on the run, but, as one last
spring snowstorm turned Amsterdam's lacy bridges and gabled canal
houses into a confectioner's delight, she seemed to be everywhere. On
television the slim, pantsuit-clad, Somali-born legislator demanded
that the Dutch intelligence service investigate the honor killings of
Muslim girls. In the pages of newspapers she harangued the health
authorities to examine schoolgirls for evidence of genital mutilation.
At prize ceremonies she warned European governments that women in
their Muslim communities remain under threat.

Seven months ago, Hirsi Ali's implacable campaign against what she
views as Islam's oppression of women prompted a Muslim fanatic to
ritually slaughter Theo van Gogh, her Dutch collaborator on the film
Submission. The murderer used his knife to affix a five-page letter to
the corpse promising the same treatment for Hirsi Ali and another
Dutch politician who has criticized Islam. The murder sent Dutch
society into paroxysms of rage and fear, sparking dozens of attacks on
mosques and schools. But it didn't seem to faze Hirsi Ali. In a series
of defiant interviews, the former refugee refused to be intimidated.
When a group of Muslims tried to block her from making a sequel to
Submission, she fought back in court and won. Like a dark avenging
angel, she seemed to loom over Holland's wintry Dutch, her ubiquitous
media presence a virtual guarantee of further conflict.

In the United States, where few people have had the chance to read
or see her critiques of Islam, the 35-year-old Hirsi Ali has been
almost exclusively portrayed as a champion of free speech and women's
rights. In the Netherlands, however, she remains the subject of
intense controversy. Well before van Gogh's murder, she had become a
major hate figure among Dutch Muslims, who accuse her of stirring up
Islamophobia on behalf of a cabal of right-wing politicians and
columnists. Since the murder, a surprising number of native-born Dutch
intellectuals have come around to the Muslim point of view.

In a series of "Letters to Hirsi Ali" published this spring in the
newspaper De Volkskrant, several well-known, mostly male writers
charged her with poisoning the political atmosphere with her strident
attacks on Islam and the Prophet Mohammed. They argued that by
pandering to Dutch prejudices and putting Muslims on the defensive,
she contributes to the very Islamic radicalization she claims to want
to stop. In a book rushed into print in February, the popular
historian Geert Mak went so far as to compare Submission to Joseph
Goebbels's infamous Nazi propaganda film The Eternal Jew. He warned
that the Netherlands could be on the road to civil war. "When the time
comes for us to tell our grandchildren, how will we tell the story of
the last months of 2004?" Mak asked breathlessly. "The tone, the new
tone that suddenly had taken hold? Where did it all begin?"

The backlash against Hirsi Ali has astonished and disappointed
many Dutch feminists, who continue to count themselves among her
biggest fans. Margreet Fogteloo, editor of the weekly De Groene
Amsterdammer, said flatly that Mak is crazy. "People like him feel
guilty because they were closing their eyes for such a long time to
what was going on," she said. In what appears to be a Europe-wide
pattern, some feminists are aligning themselves with the
anti-immigrant right against their former multiculturalist allies on
the left. Joining them in this exodus to the right are gay activists,
who blame Muslim immigrants for the rising number of attacks on gay
couples.

The woman who has stirred so many emotions is slight and doe-eyed,
with a soft voice and small hands. Her life is itself a testament to
the fluidity of Muslim politics: Today's radical feminist was once a
teenage Islamist. Born in 1969, she's the daughter of a Somali
opposition politician who attended Columbia University in the 1960s,
becoming a staunch anti-Communist. But exposure to the

[ppiindia] Neo-imperialisme, so how?

2005-06-21 Thread Lina Dahlan
Saya sebetulnya menunggu ada yang memberikan jawaban atau memberi ide 
atas pertanyaan mbak Fau ini, atau ada yang terlewatkan (?). Ide untuk 
bisa madiri dan bangkit sehingga Indonesia bisa mengelola kekayaan 
alam ini, memang harus dijadikan motivasi. Memang kita ujung-ujungnya 
bergantung sama yang punya tekhnologi. Siapa saja sih yang punya 
tekhnologi?

He..he..kalau emang "gak mampu bertekhnologi", ya udah pake yang 
tradisional aja, tapi harus lebih manusiawi lah sama penambang-
penambang tersebut...soale di Indonesia ini penambang or tenaga 
kulinya lebih banyak tersedia...:-). Apa yang ada..dipergunakan...

Selain itu Indonesia harus "bekerjasama" dengan negara lain yang juga 
menentang neoimperialisme, neokolonialisme..dan neo-neo lainnya untuk 
melawannya. Saya kira negara-negara maju di Eropahpun sebetulnya 
menentang hal-hal seperti itu?? cmiiw

---quote---

Nizami:
> Jadi kita bukan cuma harus memerangi koruptor, tapi
> juga harus melawan penjajahan ekonomi (neo
> imperialisme kata Bung Karno) oleh asing. Kita harus
> bangkit dan mandiri mengelola kekayaan alam kita
> (mimpi kali ye?:). Lima juta balita katanya terancam
> busung lapar. Apa kita diam saja melihat para penjajah
> ekonomi menguras kekayaan alam kita?
>
> Ini bukan masalah agama, tapi masalah bangsa.

Fau:
Setuju. Terus bagaimana cara anda melawan neo-imperialisme itu?

---eoq---

wassalam,
Lina







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Ada Honor Guru TK Rp 10.000/Bulan

2005-06-21 Thread faris ahmad

Saya dan beberapa teman membuat sebuah LSM yang salah
satunya menyelenggarakan pendidikan TK/TPA di beberapa
wilayah miskin di Jakarta. Kami merekrut tenaga
pengajar dari para mahasiswa dan lulusan PGTK untuk
mengajar anak-anak dhuafa. Mungkin tidak separah di
Bumi Ayu, yang hanya dibayar 10.000 perbulan.
Guru-guru kami di bayar 100.000 s/d 150.000 perbulan.
Kalau di hitung-hitung, gaji ini lebih kecil ketimbang
PRT atau Office boy. Uang 100.000 ribu di Jakarta,
apalagi untuk kebtuhan satu bulan, itu memang tidak
memadai.

Kami sudah berusaha meminta kepada para orang berduit
untuk peduli terhadap nasib guru-guru ini. Tapi
kepedulian mereka masih sangat minim. Entah, mungkin
mereka lebih enjoy menghabiskan uang berartus-ratus
ribu atau jutaan dalam satu malam dengan nongkrong di
kafe atau sekadar dinner!

Kalau sekarang ada ribut-ribut soal dana abadi umat,
saya setuju, koruptor duit jamaah haji tersebut di
hukum seberat-beratnya, kalau perlu di hukum mati.
Karena kita tahu, dana tersebut digunakan untuk
kemaslahatan umat. Seharusnya, mereka tidak menunggu
umat meminta, tapi pro-aktif turun ke masyarakat,
lihat itu masjid-masjid yang mau rubuh,
madrasah-madrasah yang sudah reot atau guru-guru agama
yang tidak sejahtera dll.



--- Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> http://www.suaramerdeka.com/harian/0506/22/pan07.htm
> 
> 
>   Ada Honor Guru TK Rp 10.000/Bulan
> 
> 
>   BUMIAYU - Honor guru TK di Kabupaten Brebes
> ternyata masih ada yang Rp 10.000/bulan. Kenyataan
> itu terjadi di TK Muttaqin Desa Kaligadung,
> Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes.
> 
>   Di TK yang tempatnya menebeng gedung SD desa
> setempat itu, salah seorang gurunya berhonor Rp
> 10.000/bulan. 
> 
>   Sementara itu di sejumlah TK lain, kondisinya
> hampir tidak jauh berbeda. Misalnya di TK Masitoh
> Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu. 
> 
>   Pengajar di sekolah itu menerima honor Rp
> 25.000/ bulan. Di Desa Pamijen, radlatul atfal
> (sekolah setingkat TK) memberi honor pengajarnya Rp
> 75.000 per bulan. 
> 
>   Dengan gaji sebesar itu, tuntutan yang harus
> diberikan guru jauh melebihi kewajiban. "Setiap
> pukul 07.00, kami harus sudah siap menunggu
> anak-anak datang," ujar Siti Asiyah, pengajar di
> Radlatul Atfal Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu.
> 
>   Dalam ruang kelas, para pengajar dituntut
> membimbing dan menanamkan nilai dasar pembiasaan
> kepada anak-anak melalui berbagai kegiatan. 
> 
>   Jika dilihat dari waktu kerja, tugas mereka
> memang relatif singkat karena hanya sampai pukul
> 10.00. 
> 
>   Namun, waktu yang dihabiskan untuk
> menyelesaikan semua pekerjaan di sekolah bisa sampai
> pukul 13.00. 
> 
>   Selain memberesi ruang kelas siswa, mereka
> masih harus mengantar para siswa ke luar gedung
> sekolah hingga dijemput orang tua masing-masing.
> 
>   Siti Asiyah mengemukakan, sebenarnya Pemkab
> memberikan subsidi kepada para guru TK melalui
> tunjangan Rp 100.000 per bulan. Tunjangan diberikan
> secara rapel per semester. Namun, jumlah itu dinilai
> masih jauh dari standar layak. "Penghasilan mereka
> hanya sekitar Rp 5.000/hari," ujar dia.
> 
>   Salah seorang guru TK di Dukuhturi mengaku
> tidak bisa berbuat banyak dengan keadaan yang mereka
> terima. "Pekerjaan ini kami lakukan sebagai
> panggilan jiwa saja. Jika melihat honornya, kami
> malu menyebutkan," ucap dia. Meski tidak memungkiri
> sering memikirkan nasibnya, dia tetap ikhlas
> membimbing anak-anak.
> 
>   Jutaan Rupiah 
> 
>   Kepala Dinas P dan K Kecamatan Bumiayu Drs
> Sartono mengakui, kesejahteraan guru TK masih jauh
> di bawah standar kesejahteraan. 
> 
>   Pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena
> masalah honor merupakan urusan sekolah bersangkutan.
> Peran Pemkab hanya sebatas bidang teknis pendidikan.
> 
> 
>   Dia menyebutkan, perhatian Pemkab dalam bentuk
> tunjangan hanya sebagai insentif. Saat ini, Pemkab
> belum mampu memberikan bantuan dalam jumlah memadai.
> Hal ini karena kondisi keuangan daerah belum
> memungkinkan. (H16-17j) 
>  
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*

[ppiindia] Dikuras Asing - Re: Busung Lapar di Negeri Kaya Minyak + Kemiskinan Merata, Busung Lapar Melanda

2005-06-21 Thread A Nizami
Dengan pendapatan minyak 700.000 barrel per hari, itu
berarti dgn harga minyak US$ 50 per barrel dalam
setahun didapat uang sebesar Rp 127 trilyun lebih!

Tapi karena dikelola perusahaan asing, pemda Bengkalis
hanya kebagian Rp 1,5 trilyun. Jika dibagi ke 1 juta
penduduk, tiap orang hanya dapat 1,5 juta. Kurang
layak untuk hidup. Akibatnya sebagian orang yang punya
kuasa bisa korupsi akibat "kue" tidak cukup. Cuma
"seupil", akibatnya minyak tersebut tak dapat
dinikmati oleh rakyatnya.

Sudah saatnya bangsa Indonesia mandiri dan mengelola
minyak sendiri. Sesungguhnya, minyak sudah dikelola
dari abad 19. Oleh karena itu, jika di abad 21 bangsa
Indonesia belum bisa mengelola minyak sendiri:
kebangetan.

Oleh karena itu, blok minyak Cepu sebaiknya diserahkan
ke Pertamina
--- Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> MEDIA INDONESIA
> Rabu, 22 Juni 2005
> 
> 
> Busung Lapar di Negeri Kaya Minyak
> 
> 
> KABUPATEN Bengkalis dikenal kaya sumber daya alam
> berupa minyak bumi. Letaknya yang strategis membuat
> Bengkalis menjadi incaran para saudagar di zaman
> Kerajaan Siak Sri Indrapura pada 1900. Kekayaan alam
> wilayah yang dijuluki Negeri Junjungan ini terkenal
> sampai ke mancanegara. Minyak yang mengalir di perut
> bumi Bengkalis menjadi sumber kehidupan bagi
> masyarakat setempat dan bangsa Indonesia.
> 
> PT Caltex Pasific Indonesia (CPI) yang beroperasi di
> Kecamatan Mandau, Bengkalis, mampu menyedot 700.000
> barel minyak setiap hari. Dengan kata lain, 70%
> produksi minyak nasional (1,3 juta barel per hari)
> berasal dari Riau. Dan, 90% produksi minyak Riau
> berasal dari Bengkalis.
> 
> Bengkalis disebut sebagai kabupaten terkaya kedua di
> Indonesia setelah Kutai Kartanegara. Bayangkan,
> Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
> Bengkalis 2005 mencapai Rp1,5 triliun. Sulit
> dibayangkan jika masih ditemukan penyakit busung
> lapar di wilayah tersebut.
> 
> Dinas Kesehatan (Diskes) Bengkalis mencatat dua
> balita menderita busung lapar di daerah ini. Kedua
> penderita itu ialah Nasir, 9 bulan, dan Syahrudin,
> 16 bulan. Nasir, anak kelima dari pasangan Kitan dan
> Asih, sempat dirawat satu minggu di Rumah Sakit Umum
> Daerah (RSUD) Bengkalis. Namun, orang tua Nasir
> membawa pulang anak mereka karena tidak punya dana
> untuk berobat.
> 
> Ketika dirawat di rumahnya di Desa Kelemantan,
> Kecamatan Bengkalis, berat badan Nasir terus menurun
> dari 7,2 kg menjadi 3,2 kg. Bocah malang tersebut
> kembali dibawa ke rumah sakit karena kesehatannya
> memburuk, Sabtu (11/6).
> 
> Kondisi serupa dialami Syahrudin, anak pasangan
> Giman dan Farida. Bocah asal Desa Sekodi, Kecamatan
> Bengkalis, itu berat badannya turun dari 8,8 kg
> menjadi 5,5 kg. Dia juga menderita penyakit
> paru-paru. Kondisi hidup keluarga mereka
> memprihatinkan. Ayah Nasir, Kitan, hanya seorang
> pembuat atap rumah dari daun rumbia, sedangkan ayah
> Syahrudin, Giman, seorang nelayan tradisional.
> 
> Menurut Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Bengkalis
> Rita Puspa, kemiskinan merupakan faktor utama yang
> menyebabkan penyakit busung lapar di wilayahnya.
> Rita mengatakan penghasilan Nasir hanya Rp13.000
> sehari. Nasir menganyam daun rumbia lima hari dalam
> seminggu.
> 
> "Kadang kala keluarga miskin ini harus meminjam
> untuk makan di warung. Kondisi ini amat
> menyedihkan," kata Rita.
> 
> Pemangku Lembaga Adat Melayu Mandau, Bengkalis,
> Fachruddin Syarif, mengutarakan kasus busung lapar
> di negeri kaya minyak itu 'ibarat tikus mati di
> lumbung padi'. Dia memandang busung lapar muncul
> karena Pemerintah Kabupaten Bengkalis tidak
> konsisten melaksanakan otonomi daerah. Dia
> menyebutkan jumlah penduduk miskin di Bengkalis
> mencapai 47% dari total 659.061 jiwa. Fachruddin
> menilai selama ini penduduk miskin tidak mendapat
> perhatian serius. Buktinya, program ekonomi
> kerakyatan tidak berjalan. (Fitra Asrirama/Tony
> Hidayat/N-2)
> 
> MEDIA INDONESIA
> Rabu, 22 Juni 2005
> 
> 
> 
> Kemiskinan Merata, Busung Lapar Melanda
> 
> 
> PENYAKIT busung lapar serta gizi buruk ternyata juga
> melanda beberapa daerah di Provinsi Riau. Pemerintah
> setempat bahkan sudah menetapkan kejadian luar biasa
> (KLB) setelah ditemukannya tiga kasus busung lapar
> serta ribuan kasus balita kurang gizi.
> 
> Penyebab utama merebaknya penyakit busung lapar
> diperkirakan karena ratap kemiskinan serta kebodohan
> masih mendera. Data Dinas Kesehatan Riau menunjukkan
> tiga balita yang positif terserang penyakit busung
> lapar di wilayah Riau berada di Kabupaten Bengkalis
> dan Kota Pekanbaru.
> 
> Mereka ialah Nasir, 9 bulan, dan Syahruddin, 16
> bulan. Keduanya warga Desa Kelemantan dan Sekodi,
> Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis. Satu
> penderita busung lapar lainnya, Laura Mustika, 7
> bulan, warga Jl Tiung No 72, Kelurahan Tangkerang
> Tengah, Sukajadi, Pekanbaru.
> 
> Selain kasus busung lapar, dalam setahun terakhir
> juga ditemukan 11.918 bayi di bawah lima tahun
> (balita) menderita gizi buruk (2,1% dari total
> balita di Riau 567.545)

Re: [ppiindia] Re: Penjajahan-Kwik Kian Gie

2005-06-21 Thread A Nizami
Seperti pengakuan John Perkins, dia adalah Economic
Hitman. Orang seperti itu biasanya tidak terlalu
terbuka. Bukan ekonom ala Kwik Kian Gie atau Revrisond
Baswir. Tapi lebih mengarah ke eksekutor.

Oleh karena itu kalau ditanya siapa Perkins, ya para
Ekonom (apalagi yang neoliberal) belum tentu kenal.

Tapi yang penting adalah isinya. Benar atau tidak.
Bahkan seandainya 90% benar pun sudah cukup bagi kita.
Tinggal kita mengevaluasi kebenaran isinya.

--- tony picasso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> 
> fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> (CUT). 
> 
> Balik lagi ke buku Perkins, kalau buku itu
> mengandung kebenaran 100%
> -logika saya- harusnya sudah menjadi pembicaraan
> dimana2 oleh orang2
> yg berkompeten. Seperti kasus2 watergate, iraq,
> israel, dll. Tapi kok
> sepi2 aja disana? Atau Mas Tony bisa membantu? Saya
> tidak suka asal
> percaya dg website2 yang tidak jelas juga
> referensinya. Di koran2
> ternama US tidak ada saya temukan pembahasan isi
> buku tsb (atau
> terlewat oleh saya?) 
>  
> 
> (CUT).
> salam,
> 
> fau
> 
> 
> Tony Picasso:  Wah Mbak sejujurnya saya pribadi pun
> baru mendengar JP dg bukunya yg controversial itu
> disini. I did go to "Barnes and Noble" last night
> and did check out his book, it's a bestseller but I
> didn't buy it, too bad huh?! (anyway it's only for
> $17.46, go get it while it's hot) saya dpt mengerti
> kalo tdk banyak orang tahu/kenal dg si JP ini,
> karena menurut dia sendiri; 
> 
> 1.  After writing his book, Perkins was turned down
> by almost every major publishing house until a small
> family-owned company named Berret-Koehler in San
> Francisco took the risk and published his book.
> 2.  “None of the major corporate radio or television
> stations will have me on,” said Perkins. “Isn’t that
> interesting? Nobody who is owned by a big
> corporation or depends on big corporations for
> advertising has interviewed me at this point.” >
> apakah ini salah satu sebab dia gak begitu terkenal,
> ah who knows?!
> 
> Lengkapnya baca disini:
> 
>
http://www.americanfreepress.net/html/confession_economic_hitman.html
> 
> I guess Perkins now is a loaded man, not an economic
> hit man anymore.  I’m not sure whether to believe
> him or not, but then again I can always treat his
> book as a mystery fiction kind of book; it sure does
> make it a lot more interesting to me...That is if
> I’m thinking of buying his book but I’ve seen better
> books while I was there, beside I already know
> what’s going on, so it’s no longer a mystery.  
> 
> eh mbak Fau gak usah penasaran banget ama si JP,
> benar atau tdknya dia bisa kita telaah/pelajari
> kembali dr apa yg terjadi saat ini di Indo atau di
> negara miskin lainnya.  Apa memang begitu gitu
> keadaannya spt yg dilukiskan dlm bukunya?! (disini
> anda lebih dlm pengetahuannya dr saya,...kalo
> ternyata ada teori2 yg mendukung si JP, bagi2 donk
> ceritanya). Thanks.
> 
> take care,
> 
> TP
> 
> 
>   
> -
> Yahoo! Sports
>  Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy
> Football
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Tertembak jatuhnya Allen Pope

2005-06-21 Thread Mas Bagong
Matur Nuwun Mas Don,
Memang sampai sekarang masih jadi masalah apakah yang nembak Alan Pope
pilot AURI atau ALRI, tetapi kalau memang ditembak dengan meriam
bofors 40 mm (yang menjadi senjata standar RI Sawega) pesawat ini
harusnya meledak karena efek kinetis ledakan meriam yang begitu besar;
kalau melihat cerita bahwa pesawatnya rusak sehingga mereka harus
eject, maka kemungkinan bahwa pesawat ini ditembak dengan senjata 0.5
inch senapan mesin standar P-51  lebih besar karena efek kinetis
peluru ini lebih kecil dibandingkan peluru bofors 40 mm. (kemungkinan
peran Dewanto sengaja 'dikecilkan' sebagai efek persaingan antara AD
dan AU serta AL).
Anyway, memang waktu itu banyak sekali 'mercenary' yang bekerja
sebagai freelance untuk berperang di daerah konflik termasuk di
Indonesia.
Tapi kok nggak disebut peran keluarga Aquino dan pemerintah Philipina
ya dalam pemberontakan PRRI-Permesta? Padahal B-26 tidak mungkin
terbang ferry dari Taiwan langsung ke Mapanget atau Sanga-sanga (dekat
daerah Handil - Kutai sana).
Tetapi saya angkat topi atas kehandalan BK dalam melakukan penukaran
Pope dengan pesawat Hercules dan senjata 7 kargo untuk AD. Memang
hebat beliau ini, sayangnya penggantinya tidak ada yang memiliki
kemampuan diplomasi sehebat beliau...(sampai sekarang).
DG

On 6/21/05, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> 
> > DG: BUkan mau ngebom istana bogor, Alan Pope waktu itu beroperasi di
> > wilayah timur Indonesia dengan pesawat B-26,jangkauan pesawat ini
> > tidak sampai Jakarta kalau beroperasi dari Menado. Kalau yang
> > menembaki Istana Bogor adalah pilot muda AURI (namanya Aleksander
> > Maukar) dengan pesawat MIG-17 yang baru dibeli dari Rusia yang
> > kemudian jatuh di Leles Garut...
> 
> DH: Benar mas. Maukar adalah saudara kita asal Minahasa, yang
> menembak karena alasan pribadi, tak ada urusan dengan thema kita,
> yakni bayar bayaran AS/CIA.
> 
> Inilah skenario perang udara diatas Morotai (dari sumber Amerika):
> ---> catatan: AUREV adalah nama Angkatan Udara Permesta yang kala itu
> bertarung melawan AURI diangkasa.
> 
> 
> This short clash happened when the B-26 flown by US contract-pilot
> Alan Pope was tasked with a strike against convoy of Indonesian ships
> underway to attack PERMESTA on Morotai.
> 
> Pope found his target near Ambon, flew between the convoy and the
> land, and turned to attack, expecting not to be detected until the
> last moment.
> 
> However, he was detected early, and the Indonesians opened fierce
> fire at the low flying B-26, damaging it severely. Only moments
> later, the AURI F-51D flown by Capt. Dewanto appeared on the scene
> and attacked the crippled bomber.
> 
> Pope and his navigator, Rantung, parachuted safely, but were
> immediately captured.
> 
> Shortly after, another B-26, flown by another US contract-pilot,
> Connie Seigrist, also clashed with Dewanto while underway to strike
> the AURI airfield at Ambon. Seigrist used his one chance as Dewanto
> passed in front of his bomber, and opened fire. Dewanto's Mustang was
> damaged, but Seigrist mounted no follow-up attack against the more
> nimble fighter.
> 
> When Pope arrived over Ambon airfield (MK: Laha??), the lone AURI
> Mustang was being fueled and the two previously damaged planes, a
> Dakota and a Mustang, were parked along the runway. Pope bombs hit
> the fuel truck (maybe also the serviceable Mustang?) and destroyed
> the two damaged planes.
> 
> Pope then headed for Ambon harbor and spotted the invasion fleet. He
> reported by radio and dropped his last bomb, missing the transport
> ship Sawega. He made a second pass where he was reportedly hit by AAA
> fire from the boats.
> 
> In the meantime, at Liang airfield, AURI Captain Dewanto had received
> report that an AUREV plane was attacking Ambon and he took off,
> heading west.
> 
> Note MK: To this day the argument goes on between the Navy and the
> Air Force as to who shot Pope down. It is almost certain that Pope
> had been hit by the Navy AA guns, fact confirmed by many sailors and
> other troops on the Sawega, and by Rantung himself. Dewanto most
> probably gave him the coup de grace.
> 
> Some Navy and Army personnel are adamant that there was no Mustang,
> even in some recent interviews, while other allegedly fired at
> Dewanto's plane, thinking it was an AUREV Mustang.
> 
> Pope and Rantung jumped while the B-26 crashed into the sea. Both
> landed on a small island off the western tip of Ambon island and were
> captured by government troops. They were brought aboard one of the
> ships of the invasion force and were transported to Jakarta only
> after Morotai had been re-taken by the Indonesian Army.
> 
> While Pope was being shot down, Seigrist straffed the empty Amahai
> airfield before turning West to assist Pope. On the way to Ambon, he
> had a head-on run with Dewanto and both planes were hit.
> Note MK: AURI confirms that there were bullet holes 

Bagus! Re: [ppiindia] Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk

2005-06-21 Thread Ida Z.A
salah bung Tony, kalo bunyi ceta kayak gitu bukan bunyi cambukan 
ke tubuh manusie tapi kuda lumping..hehehe. 

btw: kalo di jakarte diberlakukan hukuman kayak gitu, gimana 
yee??? gak hanya buat si drunken master tapi juga psk

--- In ppiindia@yahoogroups.com, tony picasso <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> Yeah sikaatttctarrRRR, cetaAArrRR (bunyi cambukan 
ceritanye)!!  Mungkin tuh 2 org abis nonton pilem Jacky Chen, Drunken 
Master...eh baru mau di praktekin, baru sampe tahap nenggak bir 
(araknya), eh malah ketangkep...yah namanya juga nasib gak jadi deh 
jadi dewa maboknye...
> 
> A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Bagus itu.
> Soalnya orang mabok itu selain merusak otaknya sendiri
> juga sering bikin rese. Suka mengganggu orang lain dgn
> ucapan mau pun dgn tangannya.
> 
> Apalagi kalau sampai nyetir, bisa nabrak orang sampai
> mati. Karenanya di AS dibilang "Don't drive drunk"
> serta pengemudi mabok ditangkap.
> 
> Orang mabok, apalagi yang kecanduan, tidak bisa
> bekerja. Jadi beban bagi keluarganya.
> 
> Jadi hidup Malaysia. Mudah2an di sini bisa seperti
> itu.
> 
> 
> 
> 
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]




***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] a safe have for corruption

2005-06-21 Thread Andri Prasetyo Nugroho
ck..ck...tempat mana yang gak ada koruspinya di Indonesia ya?
salam,
andri


Political parties a safe haven for corrupt politicians
M. Taufiqurrahman, Jakarta

A progressive-thinking Cabinet member during the New Order era once said
that to cover up past wrongdoings and avoid prosecution, one had to cling
to the power he now had and if possible accumulate even more power.

There is no way to go but up, he said.

Although this statement described former president Soeharto's last-gasp
efforts to stay in power and protect the interests of his family and
cronies, it still rings true in light of current events, which have seen
politicians seeking a safe haven in political parties from prosecutors who
are after their scalps.

A blatant example of this worrying trend occurred last week when a
beleaguered member of the General Elections Commission (KPU), Anas
Urbaningrum, resigned from his post only to join the ranks of the
Democratic Party, the political vehicle of President Susilo Bambang
Yudhoyono.

Anas made the move in the midst of the legal quagmire all of the
commission members have become caught up in as a result of corruption
allegations.

Two senior members of the elections commission, chairman Nazaruddin
Syamsuddin and Mulyana W. Kusumah, are already behind bars, while others
are still being questioned by the Corruption Eradication Commission (KPK).

Anas did not admit his move was inspired by the desire to obtain
protection from his legal entanglements, saying he had been offered a
position in the party three months before the Democratic Party convened in
May to elect new leadership.

But people could be forgiven for thinking that even if Anas had been
offered the position nine months ago, he would have accepted it as he must
have sensed the approaching danger.

A coalition of non-governmental organizations filed a complaint with the
Corruption Eradication Commission about alleged corruption in the
elections commission as early as August 2004.

The move by the former chairman of the Association of Islamic Students was
the latest instance of an individual with a troubled past jumping on the
bandwagon of a political party.

Less than two months after taking over the helm of the National Mandate
Party (PAN) from charismatic leader Amien Rais, new party head Soetrisno
Bachir already had landed in hot water.

The businessman-cum-politician was caught up in the loan scandal at state
Bank Mandiri after his name was included on a list of businesspeople with
bad debts issued by the Ministry of Finance.

Rumors of Soetrisno's possible link to the scandal were already circulated
during PAN's congress last May, but he was still elected as the party's
new leader in Semarang, Central Java, thanks to support from Amien, who
still has the greatest say in the direction of the party.

Other politicians whose names appear on the list issued by the Ministry of
Finance in connection with the Bank Mandiri scandal are Habil Marati and
Osman Sapta.

The former is a central board member of the United Development Party (PPP)
and a member of House of Representatives Commission XI on finance and
banking affairs. A company owned by Habil allegedly owes a debt of Rp 54
billion to Bank Mandiri.

Osman was head of the Regional Unity Party, a political party that failed
to pass the electoral threshold of 3 percent of the total national vote in
the last general election.

He is accused of having a bad debt of US$23 million to Bank Mandiri.
Following an audit by the Supreme Audit Agency, the Attorney General's
Office is now investigating the case.

All of the politicians, aside from Anas, made their names as businessmen
before making the plunge into politics. The inevitable impression is that
these people have built up power bases in political parties in order to
help protect themselves from prosecution related to their business
dealings.

Faced with the need to protect themselves, they may have seen the
possibility of manipulating political parties to shield themselves from
any legal hassles.

Business and politics was the perfect marriage.

Late last year, corruption watchdog Transparency International Indonesia
published a report that said political parties, along with the House of
Representatives, were the two most corrupt institutions in the country.

Although the report was hardly prophetic given that most people already
had a pretty good idea the two institutions were corrupt, it once again
raised disturbing questions about the state of our political system.

It is time for civil society to revive the short-lived campaign against
crooked politicians, or our political parties will become a clearinghouse
for corrupt individuals and our last chance for empowering democracy will
wither away.

The writer is a journalist at The Jakarta Post.







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared D

Re: [ppiindia] Re: ADA APA DENGAN IBU PERTIWI?!

2005-06-21 Thread Nugroho Dewanto

dua pekan lalu seorang kawan akrab saya semasa kuliah meninggal
dunia akibat aksi tabrak lari dia dan keluarganya menganut kristen

menjelang misa pemberangkatan, saya hadir dan diberi kesempatan
berbicara sebagai wakil sahabat baik terkejut juga mendengar lagu
mirip ibu pertiwi itu, dalam buku acara kalau tak salah judulnya "yesus
sahabat baikku...?" (cmiiw)

dari penjelasan mbak fau, saya baru tahu bu sud dahulu rupanya
"mengambil" dari schriven dan converse

btw, lagu itu memang enak dan syahdu kok.

salam,




At 12:01 AM 6/22/05 +, you wrote:
>Mas Tony,
>Cerita menarik, saya jadi ingat2 rasanya mami pernah bilang soal lagu
>ini juga (dulu beliau juga Nasrani). Setelah membaca kisah Mas Tony
>ini saya download lagunya di internet dan benarlah!
>Ini aslinya lagu lama bukan karangan Ibu Sud. Ini saya copy-pastekan
>story dari lagu ini:
>
>---
>Joseph Scriven was born in Dublin, Ireland, in 1819.
>
>In 1855, a friend visited an ill Scriven and discovered a poem that he
>had written for his ailing mother in faraway Ireland. Scriven didn't
>have the money to visit her, but he sent her the poem as an
>encouragement. He called it "Pray Without Ceasing." When the friend
>inquired about the poem's origins, Scriven reportedly answered, "The
>Lord and I did it between us."
>
>Scriven never intended for the poem to be published, but it made its
>rounds, and was set to music in 1868 by musician Charles Converse, who
>titled it "What a Friend We Have in Jesus." It has since become one of
>our greatest hymns.
>
>-
>
>
>Hmmm kebetulankah?
>Ada yang tau jugakah bahwa lagu Sunda "Panon Hideung" sama persis dg
>sebuah lagu dari Russia? (saya lupa judulnya apa).
>
>salam,
>
>fau
>
>
>--- In ppiindia@yahoogroups.com, tony picasso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Tentunya para milis disini cukup kenal dg lagu Ibu Pertiwi karya ibu
>Sud.
> >
> > Kulihat ibu pertiwi
> >
> > Sedang bersusah hati
> >
> > Air matanya berlinang
> >
> > Mas intan yg kau kenang…dst.
> >



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Ditembak saat Salat dan Baca Alquran

2005-06-21 Thread koktanyasih

http://jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=177136



Kerusuhan Thailand Selatan Merembet ke Warga Muslim
NARATHIWAT - Kerusuhan di wilayah selatan Thailand terus berkembang. 
Kalau sebelumnya korban berasal dari kalangan umat Buddha, pejabat 
pemerintah, polisi, atau tentara, kini warga muslim pun menjadi 
sasaran.

Kemarin, tiga warga muslim yang sedang beribadah malam tewas ditembak, 
Senin lalu. Salah satu korban sedang membaca Alquran, sementara dua 
lainnya tengah salat malam.

Ketiganya tewas diberondong peluru lima lelaki tidak dikenal yang 
tiba-tiba menyerbu rumah mereka. "Dua orang ditemukan di dalam rumah. 
Tampaknya, mereka tengah salat malam," ujar Thaweeksak Thengworawit, 
anggota kepolisian setempat. 

Sementara korban satunya ditemukan berada di luar rumah dengan masih 
menggenggam Alquran. Ketiga korban diidentifikasikan sebagai Aduenan 
Musae, 24; Muhamad Sobri Mamu, 36; dan Korseng Samay, 27. 

Selain itu, polisi menemukan catatan yang ditinggalkan di lokasi. 
Cacatan tersebut menyerukan agar warga muslim Pattani melakukan perang 
jihad terhadap pemerintah Thailand. 

"Semua warga Melayu di Pattani harus bangkit dan memperjuangkan 
kemerdekaan Pattani. Kita semua harus berjihad dan melawan pemerintah 
Siam (Thailand)." Catatan itu juga menyatakan pembunuhan ini sebagai 
ancaman. 

"Semua yang tidak mengikuti kami atau menjadi mata-mata pemerintah 
akan kami datangi," begitu bunyi ancaman dalam catatan tersebut. 

Paginya, bom seberat sepuluh kilogram meledak di tempat parkir yang 
terletak di bawah tanah Kantor Cabang Bank Krung Thai di distrik 
Rangae, Provinsi Narathiwat. Akibatnya, empat mobil dan sebuah motor 
yang berada di tempat parkir hancur lebur. 

Bangunan bank juga sempat terbakar, namun bisa segera diatasi. Kendati 
saat itu bank beroperasi seperti biasa, tidak ada korban jiwa dalam 
aksi tersebut. "Sepertinya bom dipasang di sebuah mobil, lalu dipicu 
melalui telepon genggam," ujar Komandan Kepolisian Rangae Kolonel 
Apirat Sungkhao. 

Aksi tersebut menjadikan kawasan Thailand Selatan semakin tidak aman. 
Selama satu tahun terakhir, lebih dari 700 orang menjadi korban dalam 
serangkaian aksi kekerasan itu. 

Biasanya, korban adalah warga Buddha atau pejabat pemerintahan 
Thailand. Pemerintah Thailand terus menuding kelompok militan Islam 
berada di balik rangkaian aksi itu. Mereka merupakan kelompok yang 
menginginkan Thailand Selatan terpisah dan mendirikan pemerintahan 
sendiri.

Kawasan selatan Thailand yang berbatasan dengan Malaysia itu terbagi 
menjadi empat provinsi, yakni Yala, Pattani, Narathiwan, dan Songkhla 
itu. Di provinsi itu mayoritas penduduknya beragama Islam. Di masa 
lalu, wilayah tersebut masuk dalam Kerajaan Islam Pattani yang 
belakangan dianeksasi Kerajaan Thailand (Siam). 

Setelah masuk dalam kekuasaan Thailand, mereka selalu diperlakukan 
berbeda dengan warga Buddha. Mereka mengalami diskrimanasi dalam 
bidang ekonomi dan pendidikan, bahkan jarang yang bisa masuk dalam 
jajaran pemerintahan. Karena itu, mereka kecewa dan melampiaskannya 
kepada pemerintah Thailand. (ap/afp/any)





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Penjajahan-Kwik Kian Gie

2005-06-21 Thread fauziah swasono
--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Seperti pengakuan John Perkins, dia adalah Economic
> Hitman. Orang seperti itu biasanya tidak terlalu
> terbuka. Bukan ekonom ala Kwik Kian Gie atau Revrisond
> Baswir. Tapi lebih mengarah ke eksekutor.
> 

Ya, itu kan pengakuannya.. who knows the truth?

> Oleh karena itu kalau ditanya siapa Perkins, ya para
> Ekonom (apalagi yang neoliberal) belum tentu kenal.
> 

Kok pake (apalagi yang neoliberal)? Bukannya kalau ceritanya benar
justru dia ini bekerja sama dg ekonom neoliberal?

> Tapi yang penting adalah isinya. Benar atau tidak.
> Bahkan seandainya 90% benar pun sudah cukup bagi kita.
> Tinggal kita mengevaluasi kebenaran isinya.
> 

Jadi menurut anda, benar tidak isi bukunya?

Ada saatnya figur penulis/penyampai itu penting, ada saatnya tidak. 

Kalau kritik, maka figur bisa menjadi tidak begitu penting selama kita
lihat kritiknya benar. 

Tetapi kalau menyampaikan sesuatu yang diklaim sebagai FAKTA, maka
figur ini menjadi penting. Bagaimana kalau saya mengaku bertemu Nabi
Isa a.s. dan menyampaikan pesannya bahwa minggu depan kiamat? Atau
bagaimana kalau saya menulis buku tentang sejarah politik Indonesia
dan membuat kisah alternatif tentang kemerdekaan RI? (apakah anda akan
percaya? lha saya ini bodoh ttg sejarah politik kok). Bahkan
klasifikasi hadits juga kan berdasarkan perawinya, terpercaya atau tidak.


> > eh mbak Fau gak usah penasaran banget ama si JP,
> > benar atau tdknya dia bisa kita telaah/pelajari
> > kembali dr apa yg terjadi saat ini di Indo atau di
> > negara miskin lainnya.  Apa memang begitu gitu
> > keadaannya spt yg dilukiskan dlm bukunya?! (disini
> > anda lebih dlm pengetahuannya dr saya,...kalo
> > ternyata ada teori2 yg mendukung si JP, bagi2 donk
> > ceritanya). Thanks.
> > 

Mas Tony, saya penasaran sama orangnya karena saya nggak mendapatkan
bukunya. Kalau ada bukunya kan bisa saya baca sampe habis, baru bisa
mikir, baru bisa nyari2 bahan pembanding/verifikasi, dan terakhir baru
bisa ngasih komentar.


Cuma hebatnya KKG, baru baca 70 hal dari 225 hal, sudah bisa promosi.
Kapan sempat mencari pembanding? terutama data2 dan logika.
Kalau benar apa yg ditulis Pak Poltak ttg pertumbuhan demand listrik
perhitungan JP ini, maka saya kok lebih percaya sama mahasiswa
undergrad saya ya...

salam,

fau




***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Rumah Panjang yang Pendek Nasibnya

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/22/daerah/1832197.htm

 



  Rumah Panjang yang Pendek Nasibnya 




  SALAH satu ciri khas orang Dayak, yang pribuminya Kalimantan, tentu saja 
rumah panjang atau betang! Bangunan besar dan panjang serta berlantai panggung 
beberapa meter tingginya memiliki naungan satu wuwungan atap yang biasanya 
terbuat dari atap sirap atau seng.

  ISI rumah lebar dan panjang itu kira-kira setengahnya berupa sederetan 
gabungan kamar- kamar dengan bagian belakang dapur. Selebihnya merupakan 
serambi berupa ruangan besar tunggal sepanjang puluhan hingga seratusan meter, 
sebagai arena sosial warga pemukim rumah lebar itu.

  Rumah panjang yang juga disebut lamin atau rumah panjai ini memiliki nama 
khas sesuai dengan suku Dayak yang bersangkutan. Kabar terakhir tim ekspedisi 
pada Sabtu (18/6) lalu, dalam perjalanan melintas Barito-Muller-Mahakam, 20 
Juni 2005), tim menemukan rumah panjang atau balai di Desa Konut, Kecamatan 
Tanah Siang, Kabupaten Murung Raya, di Kalimantan Tengah yang sekitar 18 
kilometer dari Puruk Cahu, nyatanya mulai kosong.

  Dari sembilan bukung atau bilik yang ada, kini hanya tujuh bukung yang 
dihuni dan menampung 27 keluarga. Tiga bukung lainnya masih kosong dan 
kondisinya rusak tidak terurus lagi. Bangunan cukup tua itu sepertinya tidak 
mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Memang kelihatan bekas renovasi dan 
perbaikan bantuan dana pemda setempat, tetapi pembangunan itu tidak sesuai 
dengan harapan banyak warga. Hasilnya betang adat Tanah Siang itu berupa barak 
bangunan kayu saja.

  Bangunan kayu puluhan meter buatan awal abad ke-20 itu perlahan-lahan 
ditinggalkan warga keluarga luas itu dengan berbagai alasan. Alasan-alasan itu 
antara laiin diduga karena kian memudarnya solidaritas budaya antarwarga serta 
solidaritas sosial dan diduga juga masyarakat adat Dayak di sana mulai 
individualistis dan tidak lagi rela menanggung beban hidup bersama-sama.

  KEBERADAAN dan berapa jumlah persisnya rumah panjang di Kalimantan memang 
tidak pernah diteliti khusus dan disensus rapi. Sejak sekitar 17 tahun lalu di 
Palangkaraya, beberapa pengamat budaya Kalteng sudah menyatakan betang di 
kampung halamannya serius terancam punah.

  Dalam suatu kunjungan ke rumah besar atau huma hai di Tumbang Malahoi, 
sekitar 150 kilometer utaranya Palangkaraya, terjadi diskusi kecil dan 
ujung-ujungnya menyimpulkan rumah panjang khas Kalteng, khususnya betang orang 
Dayak Ngaju, sungguh nasibnya bakalan pendek.

  Dalam kunjungan waktu itu, tim menemukan beberapa rumah betang di Tumbang 
Kurik dan Tumbang Gago pun sudah dalam keadaan rusak dan tidak terurus bagus. 
Bahkan, sudah kosong ditinggal beberapa keluarga.

  Begitu juga dengan betang terkenal di Tumbang Anoi, rumah panjang adat 
yang 100-an tahun pernah menjadi pusat pertemuan perdamaian sesama warga Dayak 
se-Kalimantan. Saat itu rumah bersejarah itu sudah tinggal reruntuhan. Karena 
terlalu tua, tak terurus, dan kemudian terbakar pula.

  Begitu pun dalam pertemuan di suatu seminar soal Dayak Kalimantan, 
sekitar 1992 di Pontianak, Kalbar, soal betang pun menjadi pembahasan panjang. 
Ada satu pernyataan menarik saat itu, kira-kira begini:

  "Betang itu merupakan sisa kebudayaan material Dayak di Kalbar, di daerah 
yang kebetulan memiliki rumah panjang terbanyak di Kalimantan. Nakjun di antara 
semua itu, hanya beberapa rumah panjangnya orang Iban, Kantuk, Bukat, Embaloh, 
dan lainnya."

  "Namun, betang yang benar- benar masih terurus dan memang panjang 
bentuknya, mungkin tersisa dengan baik di betang-nya Dayak Taman di Malapi I, 
serta rumah panjang terpanjang milik masyarakat Embaloh Palin di Nanga Jabau, 
dekat kota Putussibau di Kabupaten Kapuas Hulu. Betang itu ukurannya 268 kali 
18 kali delapan meter. Ya, panjangnya 268 meter! Itulah sisa budaya unik Dayak 
Kalbar. Kita bisa saja membuat rumah panjang baru. Namun, tanpa nilai budaya 
dan sosial-historis masyarakat Dayak bersangkutan, ya buat apa," begitu 
kira-kira pendapat sang moderator.

  DAHULU rumah panjang hampir ada di setiap dusun Dayak. Perkembangan zaman 
yang membuka "isolasi" dusun, serta "kemajuan" dan kian terbukanya sarana 
hubungan dengan masyarakat luar rupanya telah mengikis nilai-nilai adat dalam 
rumah panjang ini.

  Mantan Bupati Kapuas Hulu mengatakan antara lain, "Perkembangan zaman 
mendorong beberapa keluarga membuat rumah biasa, ya rumah pendek. Rumah 
keluarga itu untuk keluarganya saja serta terpisah dari rumah panjang yang 
milik adat kesatuan sosialnya. Rumah keluarga itu memang kehendak individual, 
bukan dampak dari instruksi atau kebijakan pemerintah," ujarnya.

  Jadi kehendak keluar dari rumah panjang lalu membuat "rumah pendek" 
sendiri di luar sempat disimpulkan sebagai gejala internal pihak bersangkutan. 
Juga dalam pertemuan itu disebutkan, semoga menyusutnya jumlah rumah panjang 
itu bukan karena faktor pendorong dari luar sebab ruma

[ppiindia] Bekerja di Tambang Timah, Ribuan Anak Putus Sekolah

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/22/daerah/1832252.htm


 
Bekerja di Tambang Timah, Ribuan Anak Putus Sekolah 




Pangkalpinang, Kompas - Ribuan anak usia sekolah memilih meninggalkan bangku 
sekolah untuk bekerja di sekitar 16.000 penambangan timah inkonvensional yang 
sedang marak di seluruh wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan 
lokasi tambang sebanyak itu, maka jika setiap empat lokasi mempekerjakan satu 
anak saja, maka jumlah mereka mencapai 4.000 anak.

Menanggapi hal itu, Ketua Lembaga Adat Provinsi Bangka Belitung, Suhaimi 
Sulaiman, di Pangkal Pinang, Senin (20/6), mengatakan, fenomena tersebut bisa 
memicu penurunan kualitas sumber daya manusia generasi mendatang. Hal ini 
akibat kurang pendidikan dan terkena efek lingkungan timah yang tidak sehat.

Suhaimi mengimbau agar pemerintah dan instansi berwenang hendaknya segera 
mengantisipasi fenomena anak putus sekolah, karena mereka bekerja di 
penambangan timah inkonvensional (TI). Antisipasi dilakukan dengan meningkatkan 
kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi generasi muda di kalangan 
penambang timah.

"Pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan instansi berwenang hendaknya 
bekerja sama untuk mengontrol pelibatan anak usia sekolah di penambangan. 
Kondisi ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus, sampai kualitas sumber daya 
generasi muda nanti benar-benar anjlok," kata Suhaimi.

Hingga kini belum ada data resmi, berapa sesungguhnya jumlah anak yang memilih 
putus sekolah, demi membantu orangtua mencari nafkah di TI. Suhaimi 
memperkirakan jumlahnya bisa mencapai ribuan anak. Perkiraan itu didasarkan 
pada kenyataan banyaknya anak usia sekolah yang bekerja di penambangan timah 
sejak pagi hingga sore hari di hampir semua lokasi penambangan.

Gubernur Bangka Belitung (Babel), A Hudarni Rani, dalam rapat koordinasi dengan 
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Pangkal Pinang pertengahan Mei 
lalu, menyebutkan, jumlah TI di wilayah Babel sekarang ini mencapai 16.000 
lokasi tambang.

Usia SMP

Pemantauan Kompas menunjukkan, beberapa lokasi penambangan timah di Kecamatan 
Koba, Kabupaten Bangka Tengah dan Kecamatan Toboali, Bangka Selatan, memang 
melibatkan pekerja anak usia sekolah. Mereka rata-rata bekerja di bagian 
pelimbangan, atau menyaring timah dalam kain dengan menyirami air. Anak-anak 
itu umumnya berusia tingkat SMP atau SMA.

"Saya senang kerja ngelimbang karena bisa dapat uang Rp 20.000 sampai Rp 50.000 
setiap hari. Lumayan untuk bantu orangtua dan jajan," kata Sigit (14), anak 
yang tinggal di Koba, Bangka Tengah.

Menurut Ridwan, Kepala Desa Guntung, Kecamatan Koba, banyak anak di desanya 
yang putus sekolah karena biaya, dari tingkat SD, SMP, sampai SMA. Sementara 
bekerja di TI menjanjikan hasil lumayan.

Satu kilogram timah rata-rata dihargai sekitar Rp 30.000, sedangkan anak yang 
ngelimbang bisa mendapat sekitar satu sampai dua kilogram timah setiap hari. 
"Masyarakat di desa-desa berpikir lebih pragmatis. Daripada repot-repot sekolah 
lebih baik ngelimbang dan dapat uang," kata Ridwan.

Menurut Bundiar, Kepala SD Negeri 24 di Desa Gunung Muda, Kecamatan Belinyu, 
Kabupaten Bangka, jumlah seluruh siswa di sekolahnya sekarang 48 orang. Ini 
merupakan sisa dari puluhan siswa lain yang telah putus sekolah. (iam)


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Jiwa makan Fish & Chip?

2005-06-21 Thread Lina Dahlan
Mang Ucup, saya juga jadi ingin menulis tentang jiwa dari sudut 
pandang literatur Islam, bukan untuk mengetahui apakah yang ke 
surga/neraka itu jiwa saja atau jiwa dan tubuh sekaligus, namun 
hanya sekedar untuk memahami apa itu jiwa yang menjadi wadah tempat 
bersemayamnya iman.

Tapi, kemudian saya jadi ingin bertanya tentang hal ini

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "mangucup88" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Apakah benar demikian? Kita lihat saja orang yg telah 
berpengalaman > naik ke surga adalah Tuhan Yesus. Ketika Tuhan Yesus 
naik ke surga, > yg naik ke surga itu bukan arwah-Nya, melainkan 
tubuh jasmaniah-Nya. 

Kalimat diatas ini sangat mudah diucapkan, tetapi sungguh sulit 
dicerna untuk manusia yang membedakan makna kata "orang" dan "Tuhan" 
pada seorang/tuhan Yesus dan juga pemakaian kata ganti "nya" 
dan "Nya". Kenapa tidak dikatakan saja Yesus, sehingga terserah kita 
mau menganggap yang kesurga itu sbg manusia or Tuhan, tapi Yesus 
itulah yang naik ke surga. Ini mungkin cuma sekedar bahasa teologis 
yang membingungkan.

> Ini bisa saya buktikan berdasarkan fakta. Kalau arwahNya saja yg 
> naik ke surga, tentu Tuhan Yesus tidak akan bangkit kembali, jasad-
> Nya masih akan tetap berada di dlm gua kuburan. Disamping itu 
sudah > dibuktikan dimana murid2Nya bisa menjamah tubuh Tuhan Yesus, 
seperti > juga menjamah tubuh Anda dan saya (Lukas 24:38-40), bahkan 
Ia juga > membuktikan bahwa yg bangkit itu bukannya sekedar roh 
gentayangan, > melainkan benar2 tubuh nyata yg masih bisa 
makan "fish & chip" > (Lukas 24:41-42).

Mang Ucup, apakah alasan ini bisa juga dijadikan bukti bahwa 
sebetulnya Yesus itu memang tidak wafat. Murid2nya bisa menjamah 
tubuhnya, jadi murid2nya benar melihat Yesus secara utuh bukan ruh 
gentayangan dalam gua kuburan itu.

oke, gitu aja. Saya mau melanjutkan dengan menulis tentang Jiwa.

wassalam,




***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Korupsi Peradilan = Wajah Peradilan

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/22/opini/1832288.htm

 
Korupsi Peradilan = Wajah Peradilan 

Oleh Uli Parulian Sihombing

AWAL Juni lalu Political and Economic Risk Consultancy (PERC) Hongkong 
mengumumkan hasil risetnya tentang korupsi peradilan di negara-negara Asia. 
Hongkong dan Singapura dinilai sebagai negara paling bersih dari praktik 
korupsi peradilan. Bagaimana posisi Indonesia?

PERC menilai Indonesia amat buruk, terlalu ramah dengan praktik korupsi 
peradilan. Posisi Indonesia sejajar dengan Vietnam. PERC memberi nilai 8,5 
untuk Indonesia. Penilaian ini "naik" dibanding tahun lalu, yaitu 8,1. 
Penilaian itu menunjukkan kondisi peradilan di Indonesia lebih buruk dibanding 
tahun lalu.

KORUPSI peradilan bukan hal baru bagi aparat penegak hukum (hakim, jaksa, 
polisi, dan advokat). Daniel S Lev memberi gambaran, korupsi peradilan sudah 
ada sejak pasca-Demokrasi Terpimpin di mana aparat hukum mulai 
"memperjualbelikan" keadilan.

Contoh lain, hasil penelitian Indonesia Corruption Watch (ICW) tentang pola 
korupsi di Mahkamah Agung (MA) tahun 2000. Hasil penelitian itu menunjukkan, 73 
persen dari 103 responden mengatakan, di MA terjadi korupsi. Responden yang 
dipilih adalah mereka yang pernah atau sedang berurusan dengan MA.

Tahun 2001 ICW pernah melakukan penelitian di beberapa daerah di Indonesia 
(Jakarta, Medan, Makassar, Samarinda, Yogyakarta, dan Surabaya). Hasilnya 
menunjukkan, praktik korupsi peradilan meluas, melibatkan hampir seluruh aparat 
penegak hukum, panitera hingga karyawan dan bahkan tukang parkir pengadilan. 
Kasus Endin Wahyudin menegaskan, memang ada korupsi peradilan di tubuh MA. 
Kasus Endin Wahyudin telah mencoreng wajah MA.

Kemunculan kasus-kasus korupsi peradilan tidak diimbangi tindakan penegakan 
hukum. Kita jarang mendengar pelaku korupsi peradilan mendapat hukuman atau 
mendapat sanksi administrasi. Hal itu bisa dipahami saat semangat sesama aparat 
penegak hukum masih kuat membela kepentingan masing-masing, merupakan kendala 
penegakan hukum kasus-kasus korupsi peradilan. Memang, aparat penegak hukum 
merupakan bagian dari korupsi peradilan itu sendiri.

Kalaupun ada penegakan hukum, tidak menyentuh pokok persoalan dan yang terjadi 
justru ada pembiasan persoalan seperti kasus Endin Wahyudin. Di sini terlihat 
lemahnya komitmen aparat penegak hukum untuk penegakan hukum kasus-kasus 
korupsi peradilan.

Melihat kondisi aparat penegak hukum yang gagal melakukan penegakan hukum 
kasus-kasus korupsi peradilan, maka kelahiran Komisi Pemberantasan Korupsi 
(KPK) dan Komisi Yudisial (KY) membawa harapan baru untuk pengungkapan 
kasus-kasus korupsi peradilan.

Menurut Pasal 11 UU Nomor 30 Tahun 2002, KPK berwenang melakukan penyelidikan, 
penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi yang melibatkan aparat penegak 
hukum.

Pasal 24 B perubahan ketiga UUD 1945 menjelaskan, KY bersifat mandiri, 
berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung, menjaga martabat, dan 
menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim.

Jadi, UU memberi wewenang kepada KPK untuk penegakan hukum, kasus korupsi 
peradilan, sementara UUD 1945 memberi wewenang kepada KY untuk penegakan kode 
etik kehakiman. Komisi kejaksaan, komisi kepolisian, dan organisasi advokat 
juga harus melakukan penegakan kode etik kepada anggotanya.

Negara melalui APBN-yang diambil dari uang rakat melalui pajak dan 
lainnya-memberi fasilitas finansial guna mendukung kinerja komisi-komisi itu. 
KPK, KY, dan komisi-komisi lainnya selayaknya membuktikan untuk penegakan hukum 
kasus-kasus korupsi peradilan.

Posisi aparat penegak hukum bukan di atas hukum. Kedudukan mereka sama dengan 
warga lainnya. Artinya, jika mereka melanggar hukum, harus ditindak dan tidak 
diskriminatif. Hasil riset PERC telah mencoreng wajah peradilan kita, peradilan 
bukanlah tempat yang nyaman untuk pencari keadilan, pengadilan merupakan tempat 
untuk memperjualbelikan keadilan, dan kalau kita sepakat korupsi peradilan 
merupakan wajah peradilan kita sekarang.

Uli Parulian Sihombing Direktur LBH Jakarta


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EM

[ppiindia] Kemungkinan Pendidikan Gratis

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/22/opini/1832285.htm

 
Kemungkinan Pendidikan Gratis 

Oleh Darmaningtyas



MELALUI Departemen Pendidikan Nasional, pemerintah sedang merancang pendidikan 
gratis bagi semua warga. Namun, bagaimana bentuk teknis konsep pendidikan 
gratis itu, hingga kini masih dicari, sehingga yang ada sebenarnya baru 
kemungkinan gratis.

Pendidikan gratis merupakan konsep yang amat populis. Bila benar-benar 
dijalankan, pasti akan membawa popularitas tersendiri bagi pemimpin yang berani 
menjalankannya.

SALAH satu tujuan pelaksanaan pendidikan gratis adalah untuk memenuhi janji 
kepada konstituen yang selama kampanye (legislatif maupun eksekutif) dijanjikan 
akan mendapat pelayanan pendidikan dan kesehatan gratis. Sekaligus memenuhi 
amanat UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Masalahnya, bagaimana mengimplementasikan konsep pendidikan gratis itu di 
negeri yang luas dan beragam kondisi geografis, ekonomi, sosial, dan budaya? 
Keragaman itu berdampak pada tingkat kesadaran warga untuk menyekolahkan 
anaknya maupun terhadap mutu pendidikan. Mereka yang tinggal di daerah 
perkotaan, berasal dari keluarga terdidik, dan ditunjang kemampuan ekonomi yang 
cukup (kita sebut kelompok pertama), tentu memiliki kesadaran tinggi untuk 
menyekolahkan anaknya, termasuk berani membayar mahal. Tetapi mereka yang 
miskin, meski tinggal di kota (kita sebut kelompok kedua), belum tentu memiliki 
kesadaran sama. Atau mereka memiliki kesadaran tinggi untuk menyekolahkan 
anaknya, tetapi tidak memiliki biaya.

Masalah yang lebih kompleks adalah mereka yang tinggal di daerah terisolasi dan 
miskin (kita sebut kelompok ketiga). Pertama, mereka mungkin memiliki 
kesadaran, tetapi sekolahnya tidak ada. Kedua, memiliki kesadaran dan gedung 
sekolah tersedia, tetapi proses belajar-mengajarnya amat minim karena 
keterbatasan guru dan fasilitas pendidikan sehingga malas sekolah. Ketiga, 
tidak ada gedung sekolah dan tidak memiliki minat bersekolah sama sekali. Atau 
belum mengenal sekolah sama sekali.

Pada kelompok pertama, konsep pendidikan gratis mungkin tidak menarik karena 
langsung diasosiasikan/dipersepsi sebagai sekolah tidak bermutu. Mereka 
khawatir pendidikan gratis akan memerosotkan mutu pendidikan, sehingga mereka 
memilih tetap membayar mahal asal kualitasnya terjamin.

Pandangan itu dikemukakan sejumlah kepala sekolah (elite) di Jakarta yang hadir 
dalam diskusi itu. Mereka khawatir pendidikan gratis akan membuat sekolah 
mundur (down grade) karena dana dari pemerintah tidak cukup. Karena itu, mereka 
berharap agar tetap diberi kebebasan menerima dana dari masyarakat. Masalahnya, 
konsep "menerima" itu tidak jelas. Hukumnya wajib atau sukarela, sehingga 
dikhawatirkan membuka peluang penyimpangan seperti selama ini.

Namun, bagi kelompok kedua dan ketiga, konsep pendidikan gratis jelas amat 
menarik karena memberi akses lebih besar kepada mereka untuk bersekolah. 
Anak-anak miskin di kota dan desa, yang selama ini tidak bersekolah atau 
drop-out (DO) karena hambatan biaya, akan bisa bersekolah tanpa harus bayar 
karena semua biaya ditanggung negara.

Negara akan memberi biaya operasional sekolah (BOS) sebesar Rp 248.000 per 
anak/tahun untuk SD, Rp 371.000 per anak/tahun untuk SMP. Tetapi menurut 
laporan Kompas (18/6) mengutip pernyataan Mendiknas Bambang Sudibyo, besarnya 
BOS Rp 235.000 untuk SD/MI/ SDLB dan Rp 324.500 untuk SMP/MTs/ SMPLB per tahun. 
Dana yang akan dialokasikan itu berasal dari dana kompensasi BBM sebesar Rp.6,7 
triliun.

Bagi sekolah-sekolah di desa, BOS sebesar itu amat berarti dan dapat 
menggantikan seluruh pungutan, sehingga murid betul-betul tidak perlu membayar, 
baik untuk pendaftaran sebagai murid baru, pembelian buku wajib dan penunjang, 
uang ujian, ulangan umum, pemeliharaan sekolah, dan honor guru.

BILA kita melihat stratifikasi sosial di masyarakat, kelompok kedua dan ketiga 
sekitar 70 persen dari total penduduk di Indonesia. Kelompok pertama yang 
merasa tidak happy dengan pendidikan gratis hanya 30 persen.

Dengan kata lain, kebijakan pendidikan gratis akan disambut gembira oleh 70 
persen penduduk Indonesia. Pada kelompok kedua dan ketiga, pemerintah dapat 
menjalankan pendidikan gratis secara ketat. Tetapi pada kelompok pertama 
kebijakan itu dapat bersifat opsional. Mereka diberi hak yang sama, tetapi bila 
merasa kurang dapat memungut dari masyarakat sejauh sifatnya sukarela. Yang 
menjadi masalah, di sekolah-sekolah yang mayoritas dimasuki kelompok pertama, 
ada pula orang miskin. Bagaimana bisa dijamin bahwa anak orang miskin tidak 
dikenai pungutan?

Dibutuhkan database murid yang akurat agar jumlah murid miskin di 
sekolah-sekolah favorit terdeteksi sehingga bisa dibebaskan dari segala 
pungutan. Sedangkan database sekolah di tingkat kabupaten/kota diperlukan agar 
terpetakan secara jelas sekolah-sekolah yang amat kaya, kaya, sedang, miskin, 
dan amat miskin. Prioritas dana BOS diberikan kepada sekolah dengan standar 
sedang, miskin

Bagus! Re: [ppiindia] Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk

2005-06-21 Thread Lina Dahlan
yang pasti, bakalan dikemplang abis ama isme-isme atas nama HAM...

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ida Z.A" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> salah bung Tony, kalo bunyi ceta kayak gitu bukan bunyi 
cambukan 
> ke tubuh manusie tapi kuda lumping..hehehe. 
> 
> btw: kalo di jakarte diberlakukan hukuman kayak gitu, gimana 
> yee??? gak hanya buat si drunken master tapi juga psk
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, tony picasso <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> > Yeah sikaatttctarrRRR, cetaAArrRR (bunyi cambukan 
> ceritanye)!!  Mungkin tuh 2 org abis nonton pilem Jacky Chen, 
Drunken 
> Master...eh baru mau di praktekin, baru sampe tahap nenggak bir 
> (araknya), eh malah ketangkep...yah namanya juga nasib gak jadi 
deh 
> jadi dewa maboknye...





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Fw: Cina dan mahasiswa Cina

2005-06-21 Thread Ari Condro
1. Diskusi menarik di salah satu milis ttg mahasiswa China.
Mengingatkan saya pada kondisi kita di jaman orba
dan beberapa teman yang saat ini aktif di harokah namun
justru menutup pintu dan jendela kesejarahannya.

2. Di milis beasiswa beberapa waktu yang lalu, ada teman
yang memuji gaya mahasiswa China (scholarship) yang
nurut saya Prof nya ...  Padahal guts, atau kemampuan buat
fight, memiliki kemandirian dan pendirian juga sebuah modal
yang sangat berharga.  Carmuk (cari muka) juga sich...
Meskipun untuk kasus mahasiswa China mungkin lebih
pada kultur patronase nya yang lebih dominan.

3. Dari tulisan di bawah saya menyadari bahwa sering
individu mahasiswa China sebagaimana disinggung di diskusi
di milis beasiswa bersikap eksklusif, ternyata memiliki makna politis
untuk membuat semua yang memiliki penampakan seperti China
(Tionghua) untuk eksklusif berbicara bahasa Mandarin.
Jadi ada tujuan politisnya tuh ...  :P  gile bener ...

4. Yang paling ngeri sich distorsi sejarah yang ditanamkan itu ...
Masih panjang tuh perjalannnya .. dan potensial untuk
main bumi hangus je ..


salam,
Ari Condro

- Original Message -
From: "Poltak Hotradero" <[EMAIL PROTECTED]>


Poltak :
> > Kerasa sekali "gap" di kalangan mahasiswa Cino.  Kalo ngobrol sama
> > mereka, sepertinya mereka bukan berasal dari time-line planet bumi.
> > Sejarahnya banyak yang bolong-bolong.  Ndak kenal siapa itu Pol Pot,
> > blank soal Tiananmen, blank soal Perang Vietnam (cuman taunya
> > Amerika kalah, tapi ndak tau siapa itu Uncle Ho), gagap soal era
> > Perang Dingin, dan have no idea tentang Konflik Korea.  Jangan kata
> > ditanya soal sastra semisal buku George Orwell, atau Shakespeare
> > atau sejarah Eropa atau sejarah India misalnya.   Spesies manusia
> > tanpa latar belakang.  Tanpa sejarah.

Sang :
>Mahasiswa jurusan apa? S1 S2 atau S3? Pribadinya si mahasiswa itu
>sendiri punya minat di bidang apa?

Poltak :
=
Berbagai jurusan.
Kebanyakan sih mahasiswa S2 - tapi ada juga mahasiswa S3.
Rata-rata usia sekitar 22-30 tahun.  Kebanyakan sample berasal dari bidang
program ekonomi dan teknik, karena memang kebanyakan mahasiswa Cina di UK
belajar bidang itu.  Sangat sedikit yang belajar politik, seni atau
sejarah.  Hampir semuanya berasal dari kota-kota besar Cina (rata-rata
Shanghai, Beijing dan Guangzhou) dan masyarakat kelas atas.  (siapa lagi
sih yang sanggup sekolah ke luar negeri?).  Ada juga yang berasal dari luar
tiga kota besar itu dan yang juga sekolah berdasarkan scholarship - tapi
tidak banyak.

Jelas mereka-mereka ini lebih well informed ketimbang masyarakat Cina
strata lain.

Studi saya tentu saja tidak dilakukan secara ilmiah sistematis - ya betul
memang berarti ada bias - tetapi yang pertanyakan saya juga nggak terlalu
detail kok - cuma sebatas sejarah ala headline.  Tetapi cukup kentara
memang ada distorsi sejarah dan persepsi.

Dan tentu ini adalah hal lumrah di negara seperti Cina.

Kalau ini dijadikan kajian scientific dan sistematik - tentu akan
sangat-sangat menarik.

Yang unik adalah kegamangan mahasiswa Cina kalau ngobrol dengan mahasiswa
Taiwan.   Sepertinya masing-masing "tahu sama tahu" - dan cuma akan bicara
sekadarnya saja - tidak pernah lebih dalam sampai soal politik dan sejarah.

Yang menjadi lucu adalah mahasiswa Cina sering melakukan bullying terhadap
mahasiswa bertampang cina dan menegur mereka agar menggunakan mandarin
ketimbang english dalam percakapan sehari-hari.  Beberapa mahasiswa yang
kebetulan apes bertampang cina (mahasiswa thailand atau korea biasanya)
sering tanpa sengaja ikut kena damprat.  Yang paling sering mereka tegur
biasanya mahasiswa Hong Kong dan Taiwan.

Mindset mahasiswa  Cina itu aneh juga.  Mereka menganggap "cina adalah
pusaran dunia dan cina akan menentukan masa depan dunia karena pertumbuhan
ekonominya".  Kalau kita konfrontir bahwa booming ekonomi cina tidak
mungkin terus menerus - mereka juga sepertinya tahu hal itu dan punya
jawaban unik... "well setidaknya kalau kami amblas - ekonomi seluruh dunia
ikut amblas..."

Di sini kadang saya agak heran kalau ada orang yang berpendapat bahwa cina
tidak punya bakat buat jadi super power politis ala amerika atau negara
barat lainnya.  Di level individu saja mereka punya kemampuan untuk
bullying -- jangan kata di level negara.
=


Poltak :
> > Makanya waktu tempo hari demo anti Jepang - saya jadi bingung.  Lha
> > penangkapan sejarah saja bolong-bolong - ya apa bisa obyektif?  (dan
> > pemerintah china tau persis soal ini, makanya mereka gampang
> > dikompori).  Buat saya sih, inobyektivitas Cina ya sama aja dengan
> > kritik mereka terhadap Jepang.

Sang :
>Demo anti Jepang itu betul-betul obyektif, buktinya yach itu khan
>bukan cuman di Cina saja koq. Singapore saja bisa ikut-ikutan demo!
>Apa mau bilang saking hebatnya pemerintah Cina maka dia bisa ngompori
>orang Singapore juga?

Poltak :
=
Saya sedang tidak permasalahkan soal Singapore.
Saya sedang mengamati mahasiswa cina dan distorsi politik dan

Re: Bagus! Re: [ppiindia] Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk

2005-06-21 Thread Ari Condro
Lina,

1. Kenapa yang diributkan justru Islam vis a vis Demokrasi/HAM ?
Ini udah out of context dech ...

2. Suatu bentuk hukuman memiliki dua fungsi, punishment supaya
pelaku jera, dan juga preventif, supaya orang aware terhadap tindakan 
dan konsekuensinya.  Dan yang penting peraturan itu berterima masyarakat 
dan mampu ditegakkan atau tidak.

Kalo nggak efektif, lha ini mah sama aja seperti denda satu juta kalo 
nyampah di Jakarta, yang tidak pernah membuat orang takut buang sampah 
sembarangan, dan tidak pernah ditegakkan pelaksanaannya oleh aparat.

Terus kalo udah gini, judulnya, hukum dibuat untuk dilanggar.
Dirgahayu Indonesia !!!,

Pragmatis aja lah, melakukan hal hal yg bisa dilakukan,
bisa bermanfaat meskipun itu kecil.  Gak usah muluk muluk
tapi cuma jadi omongan dan ketawaan aja.

Salam,
Ari Condro




- Original Message - 
From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]>

yang pasti, bakalan dikemplang abis ama isme-isme atas nama HAM...





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: ADA APA DENGAN IBU PERTIWI?!

2005-06-21 Thread RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> 
> dua pekan lalu seorang kawan akrab saya semasa kuliah meninggal
> dunia akibat aksi tabrak lari dia dan keluarganya menganut 
kristen
> 
> menjelang misa pemberangkatan, saya hadir dan diberi kesempatan
> berbicara sebagai wakil sahabat baik terkejut juga mendengar 
lagu
> mirip ibu pertiwi itu, dalam buku acara kalau tak salah 
judulnya "yesus
> sahabat baikku...?" (cmiiw)
> 
> dari penjelasan mbak fau, saya baru tahu bu sud dahulu rupanya
> "mengambil" dari schriven dan converse
> 
> btw, lagu itu memang enak dan syahdu kok.
> 
> salam,
> 
> 

DH: teman teman yang budiman, memang lagu O Lihat Ibu Pertiwi disadur 
dari lagu What A Friend We Have in Jesus, yang adalah lagu rohani 
Kristen Protestant (hampir tak pernah dinyanyikan dalam ibadah 
Katholik).

Saya menyanyikan pertama kali dalam sandiwara disekolah rakyat (kini 
SD), tahun 1953/54 di sekolah Yayasan KRIS (Kebaktian Rakyat 
Indonesia Sulawesi) di Jalan Sam Ratulangie.

---> KRIS adalah organisasi pejuang putera putera Sulawesi utara yang 
dimasa revolusi phyisik (1945-1949) turut berjuang di Jawa tengah dan 
Jawa timur.

Banyak sekali lagu lagu yang ditahun 50an disadur dari lagu lagu 
gereja, karena kebanyakan anggauta koor atau guru musik adalah 
penyanyi gereja.


IBU PERTIWI

 

Oh, lihat Ibu Pertiwi

Sedang bersusah hati

Air mataNya berlinang

Mas intannya terkenang

 

Hutan, gunung, sawah, lautan

Simpanan kekayaaan

Kini Ibu sedang lara

Merintih dan berdo'a

(NN)

Salam

danardono






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Korupsi Peradilan = Wajah Peradilan

2005-06-21 Thread Lina Dahlan

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/22/opini/1832288.htm
> 
>  
> Korupsi Peradilan = Wajah Peradilan 
> 
> Oleh Uli Parulian Sihombing
> Contoh lain, hasil penelitian Indonesia Corruption Watch (ICW) 
tentang pola korupsi di Mahkamah Agung (MA) tahun 2000. Hasil 
penelitian itu menunjukkan, 73 persen dari 103 responden mengatakan, 
di MA terjadi korupsi. Responden yang dipilih adalah mereka yang 
pernah atau sedang berurusan dengan MA.
> 

hmmm..terlalu agung nama Mahkamah Agung ..:-)
Kemaren aku ngobrol sama ipar yang kerjanya di MA. Katanya semenjak 
SBY memerintahkan untuk mengusut korupsi di lembaga negara, staff di 
MA jadi berhati-hati...he..he...
Sepertinya SBY pernah memberikan target bahwa dalam waktu sebulan, MA 
harus telah menyelesaikan 'berapa' kasus..gituuu. Maksudnya sih bagus. 
Gak tau apakah hal itu berhasil untuk memperbaiki kinerja MA? dan 
mengurangi aksi korupsi? Moga-moga.

Saya juga gak tau, apakah kalau memberi uang untuk sekedar mempercepat 
prosedur di MA, itu termasuk korupsi? Maksudnya, tidak berusaha 
mempengaruhi para hakim dalam mempertimbangkan dan mengambil keputusan 
suatu kasus. Idealnya memang harus menunggu giliran, tapi karena satu 
hal kita harus mempercepat utk mendapat putusan tsb.

Kadang saya mikir, sulitkah memberi putusan pada satu kasus?

wassalam,









***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Diskusi "Pro Exxon" di Metro TV

2005-06-21 Thread A Nizami
Tadi malam di Metro TV pada acara "Economic Challenge"
yang dipandu oleh Desi Anwar terjadi diskusi antara
Rizal Mallarangeng dengan pengamat pertambangan,
Kurtubi tentang perpanjangan kontrak blok migas di
Cepu ke Exxon Mobil.

Sayangnya peserta diskusi keduanya "seragam", yaitu
pro penyerahan kontrak migas Cepu ke Exxon, sehingga
diskusi jadi "hambar." Diskusi jadi monoton dan tidak
seimbang.

Seharusnya, sebagai media berita MetroTV harus
memperhatikan keseimbangan berita/diskusi. Cover both
sides of the story. Pihak yang kontra pada
perpanjangan seharusnya juga diundang, sehingga
terjadi adu argumentasi yang mantap. Pemirsa tinggal
memilih, mana argumen yang paling masuk akal. Bukan
digiring ke satu opini...:)

Dari satu berita, Rizal menyebut Indonesia akan dapat
Rp 15-20 trilyun per tahun dari Exxon:

==
Rizal said that the state would at least acquire
revenues of around Rp15-20 trillion per year from the
renewal, depending on world crude oil prices. 
http://www.tempo.co.id/majalah/free/eco-1.html
==

Padahal dari berita di Sinar Harapan, dengan kapasitas
300 ribu barel per hari (dan perkiraan cadangan 2
milyar barrel), pada harga US$ 50 per barrel
pemerintah bisa mendapat Rp 54 trilyun per tahun.
Artinya, Indonesia harus menyerahkan sekitar Rp 39
trilyun per tahun ke Exxon Mobil. Padahal biaya
investasi pendirian pengeboran minyak hanya sekitar Rp
17 trilyun. Dalam setahun sudah bisa kembali (break
event)!

==
Lapangan minyak Cepu ini memiliki kapasitas produksi
sebesar 300 ribu barel per hari. 
http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/Keuangan/2004/0531/keu1.html
==

Direktur Pertamina, Widya Purnama, berkeras mengelola
sendiri blok minyak Cepu. Seharusnya pemerintah mau
pun intelektual yang jujur mau mendukungnya.


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




apanya yang bagus? Re: Bagus! Re: [ppiindia] Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk

2005-06-21 Thread Nugroho Dewanto

ya memang ada yang berpendapat, islam tak sejalan dengan
hak asasi manusia dan demokrasi biar dikasih argumen
apa pun mereka tetap tak mau berubah

saya sih berpendapat islam kompatibel dengan hak asasi
manusia dan demokrasi... kalau tak kompatibel sudah dari
dulu-dulu islam punah, seperti komunisme yang sekarang
sudah masuk lubang kubur

btw, kalau mau cerita malaysia, ceritalah yang lengkap, jangan
sepotong-sepotong biar tak ada distorsi

btw lagi, tiap muslim yang jujur, kalo pergi ke negara maju
pasti dia bilang, "wah ini dia negeri yang menjalankan
perintah qur'an..."

salam,



At 12:24 PM 6/22/05 +0700, you wrote:
>Lina,
>
>1. Kenapa yang diributkan justru Islam vis a vis Demokrasi/HAM ?
>Ini udah out of context dech ...
>
>2. Suatu bentuk hukuman memiliki dua fungsi, punishment supaya
>pelaku jera, dan juga preventif, supaya orang aware terhadap tindakan
>dan konsekuensinya.  Dan yang penting peraturan itu berterima masyarakat
>dan mampu ditegakkan atau tidak.
>
>Kalo nggak efektif, lha ini mah sama aja seperti denda satu juta kalo
>nyampah di Jakarta, yang tidak pernah membuat orang takut buang sampah
>sembarangan, dan tidak pernah ditegakkan pelaksanaannya oleh aparat.
>
>Terus kalo udah gini, judulnya, hukum dibuat untuk dilanggar.
>Dirgahayu Indonesia !!!,
>
>Pragmatis aja lah, melakukan hal hal yg bisa dilakukan,
>bisa bermanfaat meskipun itu kecil.  Gak usah muluk muluk
>tapi cuma jadi omongan dan ketawaan aja.
>
>Salam,
>Ari Condro
>
>
>
>
>- Original Message -
>From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]>
>
>yang pasti, bakalan dikemplang abis ama isme-isme atas nama HAM...



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] 41 years later, guilty of 'Mississippi Burning'

2005-06-21 Thread Ambon

  41 years later, guilty of 'Mississippi Burning'  
  By Shadi Rahimi The New York Times

  WEDNESDAY, JUNE 22, 2005

 


 
  Edgar Ray Killen, an 80-year-old former member of the Ku Klux Klan, was 
found guilty Tuesday of manslaughter in the killings of three civil rights 
workers in Mississippi four decades ago. 

  The verdict, delivered in Philadelphia, Mississippi, on the 41st 
anniversary of the deaths, was less severe than the murder conviction sought by 
prosecutors. 

  The jury, which began deliberating Monday afternoon, reported just before 
breaking for the night that they were split 6 to 6 on the case against Killen, 
an ailing sawmill operator who was charged with masterminding the 1964 
slayings. 

  The case gained renewed international attention when it was dramatized in 
the 1988 movie "Mississippi Burning." 

  The jurors resumed their deliberations Tuesday morning and reported their 
verdict shortly afterward. 

  Killen could be sentenced to up to 20 years on each of the counts. 

  Prosecutors sought to convince the jurors - nine whites and three blacks 
- that although Killen was not present during the killings, he had organized 
groups of men and planned what they would do, including, according to 
testimony, telling the killers where to go and instructing someone to buy 
gloves for the men to wear when they were committing the crime. 

  Killen did not testify at his short trial, which began last Wednesday. He 
was breathing with the aid of an oxygen tube, looking straight ahead, as he 
listened to the reading of the verdict and the confirmatory poll of the jurors 
by the judge, Marcus Gordon of State Circuit Court in Neshoba County. 

  Killen was immediately taken into custody. He was using a wheelchair 
because of arthritis that worsened after he broke his legs in a tree-cutting 
accident in March. 

  The prosecutor, Mark Duncan, who is the county district attorney, said 
that he still believed that murder would have been the right verdict, but that 
he understood the jurors' misgivings. 

  "I think it was asking a lot of a jury to convict a man based on the 
testimony of people they can't see, who are on paper, so I can't criticize the 
jury at all," Duncan said. "I understand the position that they were in." 

  However, he added: "I feel like he's guilty of murder, yes." 

  In the last decade or so, a new generation of southern prosecutors, 
prompted by news reports, victims' families or even their own youthful 
memories, has reopened some of the most notorious cases from the civil rights 
era. 

  In 1994, for example, Byron de la Beckwith was convicted in the 1963 
assassination of the Mississippi civil rights leader Medgar Evers. More 
recently, the body of Emmett Till, a 14-year-old black boy who was kidnapped 
and slain in Mississippi in 1955, was exhumed by prosecutors revisiting that 
case. 

  On the night they disappeared in Mississippi, the three victims, all in 
their 20s, had been helping to register black voters during the "Freedom 
Summer" of 1964. They also were investigating the fire at a church in 
Philadelphia, Mississippi, that had been set by the Ku Klux Klan. 

  The victims, James Earl Chaney, who was black, and Michael Schwerner and 
Andrew Goodman, who were white, were initially taken into custody on speeding 
charges and held for several hours in jail. 

  When they were released, their car was pursued by waiting Klansmen. 

  The three were shot and killed and later found buried in an earthen dam. 

  Their 44-day disappearance thrust racial segregation in the South into 
the national spotlight and helped to spearhead passage of the Civil Rights Act 
of 1964. 

  Of the 18 men tried a year later on federal civil rights charges, 7 were 
convicted by the all-white jury. Killen was freed when the jury deadlocked 11 
to 1 in favor of conviction, after a holdout juror said she could not convict a 
preacher, which Killen then was. 

  Eight of the defendants are still alive. The men who were convicted were 
sentenced to prison terms ranging from 3 years to 10 years, although none 
served more than 6 years. 

  Duncan, the prosecutor, said during his closing arguments on Monday that 
the evidence that Killen was culpable in the killings was "absolutely 
overwhelming." 

  "There is only one question left," Duncan said. "Is a Neshoba County jury 
going to tell the rest of the world that we're not going to let Edgar Ray 
Killen get away with murder? Not one day more." 

  During closing arguments, the defense attorney, James McIntyre, said that 
while the 1964 events were horrible and he has sympathy for the families of the 
victims, "the burden of proof does not reflect any guilt whatsoever" on the 
part of Killen. 

  McIntyre acknowledged that Killen was once a Klan member, but added: 
"He's not charged with being a member of the Klan

[ppiindia] Re: Tertembak jatuhnya Allen Pope - pertempuran udara diatas Morotai

2005-06-21 Thread RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Matur Nuwun Mas Don,
> Memang sampai sekarang masih jadi masalah apakah yang nembak Alan 
Pope
> pilot AURI atau ALRI, tetapi kalau memang ditembak dengan meriam
> bofors 40 mm (yang menjadi senjata standar RI Sawega) pesawat ini
> harusnya meledak karena efek kinetis ledakan meriam yang begitu 
besar;
> kalau melihat cerita bahwa pesawatnya rusak sehingga mereka harus
> eject, maka kemungkinan bahwa pesawat ini ditembak dengan senjata 
0.5
> inch senapan mesin standar P-51  lebih besar karena efek kinetis
> peluru ini lebih kecil dibandingkan peluru bofors 40 mm. 
(kemungkinan
> peran Dewanto sengaja 'dikecilkan' sebagai efek persaingan antara AD
> dan AU serta AL).
> Anyway, memang waktu itu banyak sekali 'mercenary' yang bekerja
> sebagai freelance untuk berperang di daerah konflik termasuk di
> Indonesia.
> Tapi kok nggak disebut peran keluarga Aquino dan pemerintah 
Philipina
> ya dalam pemberontakan PRRI-Permesta? Padahal B-26 tidak mungkin
> terbang ferry dari Taiwan langsung ke Mapanget atau Sanga-sanga 
(dekat
> daerah Handil - Kutai sana).
> Tetapi saya angkat topi atas kehandalan BK dalam melakukan penukaran
> Pope dengan pesawat Hercules dan senjata 7 kargo untuk AD. Memang
> hebat beliau ini, sayangnya penggantinya tidak ada yang memiliki
> kemampuan diplomasi sehebat beliau...(sampai sekarang).
> DG
> 
--

DH: 

Mungkin kita dapat perdalam pengetahuan kita mengenai adegan 
pertarungan udara ini, membaca kesaksian seorang saksi 
sejarah,seorang pensiunan wartawan Antara:

Tertembaknya pembom B-26 yang diterbangkan agen CIA, Allan Pope, pada 
masa pergolakan Permesta (1958), masih diselimuti tabir. TNI AU 
bersikeras, pesawat tersebut rontok dihajar Mustang yang diterbangkan 
pilot Ignatius Dewanto.  

Dua Maret 1957, Permesta (Perjuangan Semesta) diproklamasikan di 
Makassar dengan dukungan 50 orang tokoh militer dan sipil Indonesia 
Bagian Timur. Berbarengan dengan proklamasi Permesta, Letkol H.N. 
Ventje Sumual, Panglima Tentara dan Teritorium VII/Indonesia Timur 
(TT/VII) Wirabuana menyatakan seluruh wilayah TT-VII dalam keadaan 
darurat perang serta berlakunya Pemerintahan Militer. 

Perundingan-perundingan yang dilakukan antara pemerintah pusat yang 
dalam hal ini Presiden Soekarno dengan Permesta serta Dewan Banteng 
(PRRI) di Sumatera tidak mampu menyelesaikan rasa ketidakpuasan 
daerah-daerah bergolak terhadap kebijaksanaan Pusat yang dianggap 
sangat merugikan kepentingan (pembangunan) daerah. 

Dengan dukungan Amerika Serikat (AS) awal tahun 1958, tidak kurang 10 
pesawat pembom-tempur plus para penerbang bayarannya muncul di 
wilayah Sulawesi Utara dengan mengambil basis lapangan terbang 
Mapanget (sekarang Bandara Sam Ratulangi), yang selanjutnya menjadi 
inti kekuatan militer Permesta. Pada 13 April 1958, lapangan terbang 
Mandai (sekarang Bandara Hasanuddin) Makassar dibom oleh Angkatan 
Udara Revolusioner (Aurev) Permesta di bawah pimpinan Mayor Petit 
Muharto. Menyusul Pelabuhan Donggala, Balikpapan, Ambon, Ternate, dan 
tempat lainnya menjadi target gempuran. Kapal perang TNI AL RI 
Hangtuah ­ satu dari empat korvet yang dihibahkan Belanda yang sedang 
buang sauh di pelabuhan Balikpapan, dibom hingga kemudian tenggelam. 

Pada 29 April 1958, satu batalion Permesta di bawah pimpinan Mayor 
Nun Pantouw menduduki Morotai. Dari pulau kecil ini Nun Pantouw 
menggeser pasukannya menyeberang ke Pulau Halmahera hingga menduduki 
Jailolo yang berada di bagian tengah Halmahera. Melihat perkembangan 
ini, Pangdam XV Pattimura Kolonel Herman Piters segera mengadakan 
rapat khusus dengan seluruh staf inti Kodam. Dari Jakarta muncul 
permintaan laporan situasi terakhir dari Kepala Staf Angkatan Darat 
(KSAD) Jenderal AH Nasution, KSAL Laksamana Subyakto dan KSAU 
Laksamana Suryadi Suryadarma. Laporan yang sama juga diberikan ke 
istana atas permintaan Bung Karno. 

Berdasarkan data yang diterima dari wilayah Indonesia bagian timur 
inilah, segera disiapkan satu kekuatan pemukul untuk merebut kembali 
Pulau Morotai secara khusus dan wilayah Indonesia bagian timur 
umumnya yang telah dikuasai Permesta. Pulau Morotai sendiri sangat 
strategis, dengan lapangan terbang yang terkenal sejak Perang Dunia 
II. Morotai pernah diduduki pasukan AS di bawah komando Jenderal 
Douglas Mac Arthur dalam "Operasi Lompat Kodok" pasukan Sekutu 
sebelum menuju Tokyo pada PD II. 

Pertengahan Mei 1958, satu armada yang didukung oleh beberapa kapal 
perang, kapal pengangkut, dan penyapu ranjau, bergerak dari Pelabuhan 
Halong, Ambon, menuju Morotai. Pada 18 Mei 1958 pagi ketika armada 
sedang bergerak di luar Pulau Ambon, sebuah pesawat pembom Aurev B-26 
Invader datang menyerang. 

Letkol Herman Piters, komandan "Operasi Mena I" yang berada di atas 
kapal pengangkut pasukan RI Sawega punya catatan sebagai 
berikut: "Sekitar jam tujuh pagi 18 Mei 1958, saat kami sedang 
bersiap-siap untuk makan pagi, sayup-sayup t

Bagus! Re: [ppiindia] Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk

2005-06-21 Thread Lina Dahlan
Bentul, apapun bentuk hukuman yang ada di Indonesia ini ..tidak 
menjadi efektif kok. Orang sakit kok menghukum orang sakit. Sesama 
pesakitan dilarang saling menghukum. Indonesia adalah Negara Bebas 
Hukum. Hukum hanya menjangkau yang kecil2, begitulah pragmatisnya.
Butuh Nick Ramy Zada dengan Dark Justicenya.

Jadi, kalo dah gini ... terima nasib aja deh ya?

Kita dah tau sama tau lah, bahwa di milis kita cuma bisa 
mengeluarkan ide-ide kita saja. Pragmatisnya..terjun ke lapangan. 
Kita berandai-andai sahaja, andai aparatur kita bisa menegakkan 
hukum apakah hukum cambuk ini bisa berterima di masyarakat dan bisa 
membuat pelaku jera or orang lain aware thdp tindakannya?

Ato..bagaimana membuat aparatur itu bisa menegakkan hukum?

Ato...sudah sepatutnyakah hukum cambuk diberlakukan di Indonesia 
karena segala 'kejahatan' di Indonesia ini dah ada di nomor wahid. 
Aih..sereeemmm...

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Lina,
> 
> 1. Kenapa yang diributkan justru Islam vis a vis Demokrasi/HAM ?
> Ini udah out of context dech ...
> 
> 2. Suatu bentuk hukuman memiliki dua fungsi, punishment supaya
> pelaku jera, dan juga preventif, supaya orang aware terhadap 
tindakan 
> dan konsekuensinya.  Dan yang penting peraturan itu berterima 
masyarakat 
> dan mampu ditegakkan atau tidak.
> 
> Kalo nggak efektif, lha ini mah sama aja seperti denda satu juta 
kalo 
> nyampah di Jakarta, yang tidak pernah membuat orang takut buang 
sampah 
> sembarangan, dan tidak pernah ditegakkan pelaksanaannya oleh 
aparat.
> 
> Terus kalo udah gini, judulnya, hukum dibuat untuk dilanggar.
> Dirgahayu Indonesia !!!,
> 
> Pragmatis aja lah, melakukan hal hal yg bisa dilakukan,
> bisa bermanfaat meskipun itu kecil.  Gak usah muluk muluk
> tapi cuma jadi omongan dan ketawaan aja.
> 
> Salam,
> Ari Condro
> 
> 
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> yang pasti, bakalan dikemplang abis ama isme-isme atas nama HAM...




***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Tertembak jatuhnya Allen Pope - pertempuran udara diatas Morotai

2005-06-21 Thread Samudjo
Kesaksian sejarah yang harus diarsipkan

- Original Message -
From: "RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, June 22, 2005 12:43 PM
Subject: [ppiindia] Re: Tertembak jatuhnya Allen Pope - pertempuran udara
diatas Morotai


--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Matur Nuwun Mas Don,
> Memang sampai sekarang masih jadi masalah apakah yang nembak Alan
Pope
> pilot AURI atau ALRI, tetapi kalau memang ditembak dengan meriam
> bofors 40 mm (yang menjadi senjata standar RI Sawega) pesawat ini
> harusnya meledak karena efek kinetis ledakan meriam yang begitu
besar;
> kalau melihat cerita bahwa pesawatnya rusak sehingga mereka harus
> eject, maka kemungkinan bahwa pesawat ini ditembak dengan senjata
0.5
> inch senapan mesin standar P-51  lebih besar karena efek kinetis
> peluru ini lebih kecil dibandingkan peluru bofors 40 mm.
(kemungkinan
> peran Dewanto sengaja 'dikecilkan' sebagai efek persaingan antara AD
> dan AU serta AL).
> Anyway, memang waktu itu banyak sekali 'mercenary' yang bekerja
> sebagai freelance untuk berperang di daerah konflik termasuk di
> Indonesia.
> Tapi kok nggak disebut peran keluarga Aquino dan pemerintah
Philipina
> ya dalam pemberontakan PRRI-Permesta? Padahal B-26 tidak mungkin
> terbang ferry dari Taiwan langsung ke Mapanget atau Sanga-sanga
(dekat
> daerah Handil - Kutai sana).
> Tetapi saya angkat topi atas kehandalan BK dalam melakukan penukaran
> Pope dengan pesawat Hercules dan senjata 7 kargo untuk AD. Memang
> hebat beliau ini, sayangnya penggantinya tidak ada yang memiliki
> kemampuan diplomasi sehebat beliau...(sampai sekarang).
> DG
>
--

DH:

Mungkin kita dapat perdalam pengetahuan kita mengenai adegan
pertarungan udara ini, membaca kesaksian seorang saksi
sejarah,seorang pensiunan wartawan Antara:

Tertembaknya pembom B-26 yang diterbangkan agen CIA, Allan Pope, pada
masa pergolakan Permesta (1958), masih diselimuti tabir. TNI AU
bersikeras, pesawat tersebut rontok dihajar Mustang yang diterbangkan
pilot Ignatius Dewanto.

Dua Maret 1957, Permesta (Perjuangan Semesta) diproklamasikan di
Makassar dengan dukungan 50 orang tokoh militer dan sipil Indonesia
Bagian Timur. Berbarengan dengan proklamasi Permesta, Letkol H.N.
Ventje Sumual, Panglima Tentara dan Teritorium VII/Indonesia Timur
(TT/VII) Wirabuana menyatakan seluruh wilayah TT-VII dalam keadaan
darurat perang serta berlakunya Pemerintahan Militer.

Perundingan-perundingan yang dilakukan antara pemerintah pusat yang
dalam hal ini Presiden Soekarno dengan Permesta serta Dewan Banteng
(PRRI) di Sumatera tidak mampu menyelesaikan rasa ketidakpuasan
daerah-daerah bergolak terhadap kebijaksanaan Pusat yang dianggap
sangat merugikan kepentingan (pembangunan) daerah.

Dengan dukungan Amerika Serikat (AS) awal tahun 1958, tidak kurang 10
pesawat pembom-tempur plus para penerbang bayarannya muncul di
wilayah Sulawesi Utara dengan mengambil basis lapangan terbang
Mapanget (sekarang Bandara Sam Ratulangi), yang selanjutnya menjadi
inti kekuatan militer Permesta. Pada 13 April 1958, lapangan terbang
Mandai (sekarang Bandara Hasanuddin) Makassar dibom oleh Angkatan
Udara Revolusioner (Aurev) Permesta di bawah pimpinan Mayor Petit
Muharto. Menyusul Pelabuhan Donggala, Balikpapan, Ambon, Ternate, dan
tempat lainnya menjadi target gempuran. Kapal perang TNI AL RI
Hangtuah ­ satu dari empat korvet yang dihibahkan Belanda yang sedang
buang sauh di pelabuhan Balikpapan, dibom hingga kemudian tenggelam.

Pada 29 April 1958, satu batalion Permesta di bawah pimpinan Mayor
Nun Pantouw menduduki Morotai. Dari pulau kecil ini Nun Pantouw
menggeser pasukannya menyeberang ke Pulau Halmahera hingga menduduki
Jailolo yang berada di bagian tengah Halmahera. Melihat perkembangan
ini, Pangdam XV Pattimura Kolonel Herman Piters segera mengadakan
rapat khusus dengan seluruh staf inti Kodam. Dari Jakarta muncul
permintaan laporan situasi terakhir dari Kepala Staf Angkatan Darat
(KSAD) Jenderal AH Nasution, KSAL Laksamana Subyakto dan KSAU
Laksamana Suryadi Suryadarma. Laporan yang sama juga diberikan ke
istana atas permintaan Bung Karno.

Berdasarkan data yang diterima dari wilayah Indonesia bagian timur
inilah, segera disiapkan satu kekuatan pemukul untuk merebut kembali
Pulau Morotai secara khusus dan wilayah Indonesia bagian timur
umumnya yang telah dikuasai Permesta. Pulau Morotai sendiri sangat
strategis, dengan lapangan terbang yang terkenal sejak Perang Dunia
II. Morotai pernah diduduki pasukan AS di bawah komando Jenderal
Douglas Mac Arthur dalam "Operasi Lompat Kodok" pasukan Sekutu
sebelum menuju Tokyo pada PD II.

Pertengahan Mei 1958, satu armada yang didukung oleh beberapa kapal
perang, kapal pengangkut, dan penyapu ranjau, bergerak dari Pelabuhan
Halong, Ambon, menuju Morotai. Pada 18 Mei 1958 pagi ketika armada
sedang bergerak di luar Pulau Ambon, sebuah pesawat pembom Aurev B-26
Invader datang menyerang.

Letkol Herman Piters, komandan "Operasi

[ppiindia] Re: Tertembak jatuhnya Allen Pope

2005-06-21 Thread RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Matur Nuwun Mas Don,
> Memang sampai sekarang masih jadi masalah apakah yang nembak Alan Pope
> pilot AURI atau ALRI, tetapi kalau memang ditembak dengan meriam
> bofors 40 mm (yang menjadi senjata standar RI Sawega) pesawat ini
> harusnya meledak karena efek kinetis ledakan meriam yang begitu besar;
> kalau melihat cerita bahwa pesawatnya rusak sehingga mereka harus
> eject, maka kemungkinan bahwa pesawat ini ditembak dengan senjata 0.5
> inch senapan mesin standar P-51  lebih besar karena efek kinetis
> peluru ini lebih kecil dibandingkan peluru bofors 40 mm. 

--

DH: Mas Bagong, senjata antiserangan udara (AAA Anti Aircraft 
Artillery) digeladak Sawega adalah Bofors, Oerlikon, kaliber 12.7 dan 
7.62 Water Mantle. Ini adalah senjata standard ex Perang Dunia ke II. 
Persenjataan AL Belanda.

Peluru meledak ditengah pesawat pembom B 26 yang dikemudi oleh Pope.
Sawega adalah kapal pengangkut pasukan dan tank amphibie, yang 
dikomando oleh Soedomo.

Salam

danardono






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Tertembak jatuhnya Allen Pope - pertempuran udara diatas Morotai

2005-06-21 Thread Mas Bagong
Salah satu kisah kapten Dewanto ini memang menarik, karena kalau di
Angkasa disebutkan bahwa sewaktu B 26 Pope menyerang eskader AL, ia
diperintahkan untuk intersep pesawat ini, sewaktu terjadi dogfight, ia
sempat menembakkan roket namun gagal mengenai saja (maklum waktu itu
rudal belum populer jadi pakai roket manual), maka ia menembak
menggunakan senapan mesin 0.5 yang mengenai ekor dan sayap pesawat B
26 yang kemudian jatuh, namun karena tembakan dari bawah (dari kapal
AL) terlalu banyak dan membahayakan posisinya, maka ia menyingkir dari
arena ini dan kemudian bertemu dengan pesawat B 26 yang lain (yang
tidak ia hadapi karena fuel menipis demikian pula dengan amunisi dan
roketya habis). Dewanto sendiri tidak pernah memastikan apakah pesawat
B 26 yang ditembaknya kemudian jatuh apa tidak...
namun kita tak pernah lagi bisa memastikan siapa yang menembak jatuh
pesawat pope ini, karena Kapten Dewanto sudah meninggal, Pope entah di
mana...
-- 
Dafit Goenito


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] From Values to True Dialogue

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.themoscowtimes.com/stories/2005/06/22/006.html

  Wednesday, June 22, 2005. Issue 3192. Page 10. 
  
  Aa Aa Aa  




>From Values to True Dialogue

By Andrew Kuchins 

In the past year or so, we have increasingly heard the argument that a growing 
clash between "values" and "interests" is leading to policy dilemmas for 
Europeans and Americans when dealing with Russia. According to this argument, 
the erosion of democratic institutions and re-assertion of state control over 
strategic economic sectors raises questions about Russia's commitment to 
becoming a market democracy closely aligned with Western interests. Many 
critics of Russian behavior assert that Russia's aggressive meddling in the 
internal affairs of its neighbors reflects neo-imperial tendencies that do not 
equate with acceptable modern Western "values" or norms of international 
behavior.

Yet the formulation of the problem as a conflict of values is not helpful and 
is even counterproductive. The term "values" has become a code word for 
describing what we perceive to be Russia's domestic deficiencies in democracy, 
rule of law and transparent market competition. These deficiencies are real, 
but to cast them as reflecting departures from Western values diminishes the 
effectiveness of our trying to convince Russian officials and policymakers that 
they exist.

Why does the West promote democracy and democratic institutions in the first 
place? Out of moral convictions about universal suffrage? Call me a cynic, but 
I do not think so. We practice and promote democracy because it works better 
and it serves our interests. How does it work better? 

  
First, in a system with working democratic institutions, you are likely to have 
a more effective policymaking process, though it may look rather messy. Policy 
is likely to be more carefully vetted and alternative views taken into 
consideration through an independent parliament and press. What appears to be 
increasing dysfunction in Russian policymaking can be partially attributed to 
the weakening of other institutions like the State Duma, Federation Council, 
regional governors and independent national television.

Second, there seems be quite a strong correlation between democratic states and 
the unlikelihood that they will go to war with other democracies. It is not an 
iron-clad law -- such things don't exist in social science -- but there is 
preponderant evidence supporting this hypothesis.

Third, as the experience of political and economic transition has suggested 
over the last 15 years, there is a rather high correlation between countries 
with stronger democratic institutions and economic growth that does not 
disproportionately favor the few elites. 

U.S. policy toward Russia since the collapse of the Soviet Union has always 
been premised on the view that a successful transformation to a market 
democracy makes the likelihood of a major threat to U.S. security interests 
unlikely. In my view, this is about interests, not values.

When Western politicians and diplomats talk to Russians, they face a PR problem 
when they couch a policy dilemma as a clash between values and interests. 
Nobody likes to be informed that their values are inferior -- even, and 
especially if, it is true. Westerners come off sounding extremely 
condescending, especially when everything at home is not in order. When U.S. 
President George W. Bush took this tack with President Vladimir Putin, he got 
lectures about Florida voting machines and how Yukos is Enron. Such discussion 
does not go anywhere. 

In sum, Europeans and Americans promote democracy and open markets not only 
because we strongly believe that these forms of political-economic organization 
will lead to greater prosperity and better governance and more benign foreign 
policy, but also because we are likely to have more influence through 
political, economic and security ties. We do this because it is in our 
interests in a variety of ways. 

And sometimes, in some of those ways, our interests will bump up against those 
of Russia. The most obvious example of this came in Ukraine late last year. The 
Russian government, rightly or wrongly, decided that a Yushchenko victory was 
not in their interests. They decided, rightly or wrongly, that a Yanukovych 
victory would result in greater Russian influence in Ukraine. Talking about 
this and other phenomena principally in terms of a "values gap" creates a lot 
of heat but sheds little light -- in other words, it creates considerable 
controversy, polarizes positions and makes it more difficult to bridge the gap 
in interests.

When we look at Russia, we too often think that pushing for human rights and 
democracy must come at the expense of economic and security interests. This is 
probably not the case. Is Russian government cooperation on nonproliferation 
and counterterrorism dependent on or closely correlated to the U.S. policy of 
democracy promotion? Pro

Re: [ppiindia] Re: Tertembak jatuhnya Allen Pope

2005-06-21 Thread Mas Bagong
DG: Mas Don, untuk peluru kaliber 12.7 (0.5 inch) atau 7.62 (0.3 inch)
tidak memiliki efek kinetis ledakan karena kedua tipe peluru ini pada
pejal (full metal jacket) dimana tidak ada mesiu di dalam anak peluru;
mesiu hanya untuk melontarkan anak peluru. Dari kedua kaliber ini 12.7
memang lebih berbahaya karena efek kinetisnya lebih besar  kalau
kaliber 7.62 untuk menjatuhkan pesawat segede B 26 Invader tidak akan
efektif.
Nah kalau peluru Bofors ini ada dua sebenarnya 25 mm atau 40 mm, namun
yang dimiliki AL adalah 40 mm. peluru tipe ini adalah peluru dengan
efek kinetis besar karena memiliki mesiu di anak pelurunya, bila
peluru ini mengenai badan pesawat apalagi di tengah badan (bomb bay B
26 di tengah pesawat) maka pesawat bisa meledak di udara dan
kemungkinan awak selamat menjadi kecil (dalam PD II ini yang sering
dialami awak bomber B 24 AS yang dihantam AAA Jerman).
Kalau melihat riwayat ini, maka kemungkinan besar pesawat Pope terkena
peluru 12.7 ataupun kalau bofors 40 mm mungkin pecahannya yang
mengenai bagian vital pesawat (B 26 merupakan bomber sedang yang
memiliki tingkat kebandelan yang tinggi sebagaimana B 25 mitchell)
Jadi ada dua kemungkinan, mungkin terkena peluru 0.5 inch dari Mustang
Dewanto atau terkena peluru 12.7 dari kapal Sawega atau kapal lain...
Jadi siapa penembak Alan Pope? 
DG
> DH: Mas Bagong, senjata antiserangan udara (AAA Anti Aircraft
> Artillery) digeladak Sawega adalah Bofors, Oerlikon, kaliber 12.7 dan
> 7.62 Water Mantle. Ini adalah senjata standard ex Perang Dunia ke II.
> Persenjataan AL Belanda.
> 
> Peluru meledak ditengah pesawat pembom B 26 yang dikemudi oleh Pope.
> Sawega adalah kapal pengangkut pasukan dan tank amphibie, yang
> dikomando oleh Soedomo.
> 
> Salam
> 
> danardono
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 


-- 
Dafit Goenito


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Dikuras Asing

2005-06-21 Thread partogi samosir
Indonesia sudah mampu atau belum? Sejak kapan Pertamina mampu, jika tanpa 
bantuan asing, baik software, hardware maupun SDM intelektualnya (bukan SDM 
tukang)?!.
Abad 19 yang mampu adalah pemerintah kolonial Belanda (boro2 mampu, Indonesia 
aja saat itu masih belum ada di dunia).
Mimpi kali ye..
togi

A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Sudah saatnya bangsa Indonesia mandiri dan mengelola
minyak sendiri. Sesungguhnya, minyak sudah dikelola
dari abad 19. Oleh karena itu, jika di abad 21 bangsa
Indonesia belum bisa mengelola minyak sendiri:
kebangetan.
Oleh karena itu, blok minyak Cepu sebaiknya diserahkan
ke Pertamina
 


-
Yahoo! Sports
 Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Private aid opportunities

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.japantimes.co.jp/cgi-bin/geted.pl5?eo20050622db.htm


WHILE GOVERNMENTS DEBATE
Private aid opportunities

By DOUG BANDOW

NIAS ISLAND, Indonesia -- The flotsam of disaster was everywhere: trash, 
bricks, splintered wood, household effects, clothes, debris. Buildings by the 
ocean were mostly leveled. Across the road several structures survived, barely: 
Only their side walls, perpendicular to the water, still stood. Plastic sheets 
replaced missing walls. 
Known for its idyllic surfing, Indonesia's Nias Island suffered from the Dec. 
26 tsunami even before the more devastating earthquake of March 28. The 
island's losses -- hundreds of dead, thousands of homeless -- were small 
compared to the casualties on much larger Sumatra Island next door. But the 
human suffering was the same. 

Although governments began publicly competing to promise the most official aid 
to the tsunami zone, international assistance largely bypassed Nias. The hotels 
in Sumatra's Medan, a short hop away from devastated Banda Aceh, were full of 
aid workers from a dozen nations and scores of agencies, public and private. 
Traffic into Nias' capital of Gunung Sitoli was much less. 

But small private organizations stepped in to meet what were still very real, 
public needs. Shortly after the tsunami, Jim Jacobson, president of Christian 
Freedom International, a lean humanitarian group based in America, made the 
lengthy trip to Nias, an overwhelmingly Christian island in an equally 
overwhelmingly Muslim country. 

CFI ( www.christianfreedom.org) had to surmount the administrative challenge of 
transporting donated goods to a distant, rugged island, and then on to west 
coast disaster areas separated from east coast air and port facilities by a 
crude road. Nearly impassable to anything other than a four-wheel drive 
vehicle, the 80-km drive took four hours. 

The earthquake damaged Binaka airport and destroyed homes, businesses and other 
buildings all over the island, making the challenge even greater. In response, 
CFI drew on surplus goods collected earlier while stepping up collection of 
medicine, tools, blankets, clothing and other items -- even children's toys. 

Private aid shows up in many forms. Some money runs through large charitable 
groups. The Red Cross, Catholic Relief Services, Doctors Without Borders, Oxfam 
America, Save the Children, World Relief and CARE all raised tens of millions 
of dollars in the aftermath of the tsunami. Many such organizations support 
ongoing development projects around the world. 

Big foundations and companies also contribute. The Gates Foundation supports 
extensive AIDS treatment programs throughout Africa and recently announced a 
$750 million grant to increase access of poor children to vaccines. 

The pharmaceutical giant Merck works with the Gates Foundation, providing 
pharmaceuticals for AIDS treatment in Botswana. Pfizer, an even bigger 
drugmaker, donated $25 million worth of medicine and $10 million in cash to aid 
tsunami victims in Southeast Asia. 

Proctor & Gamble has developed the PuR Water Purifier, which makes contaminated 
water drinkable. Each powder-filled packet cleans 2.5 gallons (9.5 liters) of 
water. 

The purifier is useful most anywhere in the developing world, but especially in 
disaster areas. P&G has worked with nongovernmental organizations and 
faith-based groups, such as Samaritan's Purse, to distribute its product at 
cost. In the aftermath of the tsunami, the company donated millions of packets 
and made millions more inexpensively available, providing enough purifiers to 
clean more than 150 million liters of drinking water. 

But size is not everything. The most nimble and creative are the small 
organizations like CFI. Devoted to saving individual lives rather than entire 
societies, CFI collected materials for Nias before large organizations were 
even thinking about the island. 

CFI runs orphanages and schools for ethnic Karen refugees from Myanmar now 
living in Thai refugee camps. The group also builds simple clinics, termed 
"freedom hospitals," and trains medics to work inside Myanmar, where the 
Myanmar military routinely destroys villages and terrorizes residents. 

In the aftermath of extensive Muslim-Christian violence in Indonesia's Moluccan 
islands, CFI provided aid to refugees in camps on nearby islands. And the 
organization is currently raising funds to create a training center for 
handicapped (many blind) Christian converts in the largely Islamic nation of 
Bangladesh. They suffer what amounts to a dual disability, enduring both public 
and private hostility. 

The world is simultaneously awash in tragedy and opportunity. The poor will 
always be with us, but those who possess much have moral responsibilities to 
those who possess little. While presidents and prime ministers debate the 
efficacy of new government aid initiatives, a multitude of private assistance 
programs make it possible to give both generously and

[ppiindia] Fwd: intermezzo: english language

2005-06-21 Thread Nugroho Dewanto

>
>
>>Have you ever wondered why foreigners have trouble with the
>>English Language? Let's face it.
>>
>>English is a stupid language.
>>There is no egg in the eggplant
>>No ham in the hamburger
>>And neither pine nor apple in the pineapple.
>>English muffins were not invented in England
>>French fries were not invented in France.
>>
>>We sometimes take English for granted
>>But if we examine its paradoxes we find that
>>Quicksand takes you down slowly
>>Boxing rings are square
>>And a guinea pig is neither from Guinea nor it is a pig.
>>
>>If writers write, how come fingers don't fing.
>>If the plural of tooth is teeth
>>Shouldn't the plural of phone booth be phone beeth
>>If the teacher taught,
>>Why didn't the preacher praught.
>>
>>If a vegetarian eats vegetables
>>What the heck does a humanitarian eat?
>>Why do people recite at a play
>>Yet play at a recital?
>>Park on driveways and
>>Drive on parkways
>>
>>You have to marvel at the unique lunacy
>>Of a language where a house can burn up as
>>It burns down
>>And in which you fill in a form
>>By filling it out
>>And a bell is only heard once it goes!
>>
>>English was invented by people, not computers
>>And it reflects the creativity of the human race
>>(Which of course isn't a race at all)
>>
>>That is why
>>When the stars are out they are visible
>>But when the lights are out they are invisible
>>And why it is that when I wind up my watch
>>It starts
>>But when I wind up this observation,
>>It ends.




***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Iraqi tribunal questions Tariq Aziz

2005-06-21 Thread Ambon
http://english.aljazeera.net/NR/exeres/F8E48DBE-4433-45D5-A763-E64D45692537.htm

Iraqi tribunal questions Tariq Aziz 


Wednesday 22 June 2005, 0:30 Makka Time, 21:30 GMT 
  The former Iraqi deputy premier is in US custody in Iraq 
 



Tariq Aziz, Iraq's deputy prime minister under Saddam Hussein, has testified 
before a special war crimes tribunal investigating his alleged role in mass 
killings.


A lawyer representing Aziz said the four-hour questioning session on Tuesday 
focused on the 1987-88 Anfal campaign - a depopulation scheme in which hundreds 
of thousands of Kurds were allegedly killed or expelled from northern Iraq on 
Saddam's orders. 

Aziz also formerly foreign minister, has been in detention since he surrendered 
to US forces in April 2003. 

"He denied all the charges and he was very calm and told them that there were 
no evidence for these accusations," lawyer Badee Izzat Aref said, breaking a 
gag order he signed earlier with the Iraqi Special Tribunal, calling it an 
"illegal request".
 
He said he would take his grievances to the tribunal's chief investigating 
judge, Raed Juhi, Iraq's chief judge, and to "public opinion and to 
humanitarian organisations". 

"As long as the trial is not a secret one, I demand them to lift this illegal 
[gag] request," Aref said. 

Defiant Aziz 

Aziz, 69, referred to Saddam as "president" and "leader Saddam Hussein" during 
his testimony, Aref said, adding that the panel also called in Saddam's former 
vice-president, Taha Yasin Ramadan, moments before Aziz entered. 

 
  Tariq Aziz called Saddam Hussein 
  president during the questioning 
 

But he refused to answer questions because his lawyer was not present, Aref 
said 

The pre-trial hearing took place at a US military detention complex near 
Baghdad airport where Aziz is jailed under US custody, Aref said. He said he 
spoke with his client over tea beforehand and brought him cigarettes. 

"For the first time, US troops gave Aziz permission to take them," he said. 

Only cabinet Christian

Aziz, the only Christian in the top Baath Party leadership, was allegedly 
involved in several party purges in the 1970s and 80s during which an 
unspecified number of people died. 

He is at least the fourth person, including Saddam himself, to provide 
testimony in recent weeks to the Iraqi Special Tribunal investigating alleged 
war crimes during the government's time in power.

In Belgium, Iraq's Justice Minister Abdel Hussein Shandal accused the United 
States of trying to delay Iraqi efforts to interrogate Saddam, saying "it seems 
there are lots of secrets they want to hide".

But he also said he was confident investigators would wrap up the case against 
Saddam by the end of the year, underlining the Iraqi government's determination 
to try the ousted leader soon. 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Breakthrough for cloning technology uses immature eggs

2005-06-21 Thread Ambon
http://www.taipeitimes.com/News/front/archives/2005/06/22/2003260240


Breakthrough for cloning technology uses immature eggs


AP , COPENHAGEN, DENMARK 
Wednesday, Jun 22, 2005,Page 1 

Scientists have cloned human embryos for the first time using immature eggs 
matured in a dish -- a technique that may help cloning become a viable option 
for growing patients' own replacement tissue to treat diseases. 
The experiment, which was outlined on Monday at the annual conference of the 
European Society of Human Reproduction and Embryology, brings the Belgians to 
the forefront of human cloning, aimed at producing stem cells that would be a 
genetic match for injured or sick patients. 

EXTRACTION 

The goal of so-called therapeutic cloning of human embryos is not to create 
babies but to extract stem cells, which are created in the earliest days after 
conception and give rise to the human body. 

Scientists hope to use the cells as replacement parts for diseased and injured 
organs. Cells taken from cloned embryos would be a genetic match and 
theoretically avoid transplant rejection problems. 

Some experts have said cloning may not become a practical approach for creating 
tailor-made stem cells because it requires huge numbers of eggs. There aren't 
enough mature eggs left over from infertility treatments to meet that need, 
which means scores of women would have to be willing to donate them. 

supply problem 

Until now, scientists have only used mature eggs to create cloned embryos, but 
if immature eggs work too, the egg-supply problem may be significantly eased, 
said Josiane Van der Elst, who conducted the research at Ghent University in 
Belgium. 

In the experiment, the scientists were able to produce seven cloned embryos 
from the immature eggs. However, the embryos only developed for four days, not 
long enough for stem cells to be extracted. 

Van der Elst said her team is continuing to perfect the approach and hopes to 
produce embryos that can yield stem cells. 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Peminum khamar dihukum cambuk : Sesuai aturan Allah

2005-06-21 Thread aris solikhah
Bismillahirahmannirahim, Mohon direnungi dan dipahami dengan pelan dan 
hati-hati.
 
Membahas aturan Allah hendaknya selalu harus dikaitkan dengan keimanan.  
Selintas HAM dan demokrasi adalah sesuatu yang indah yang harus dijunjung 
tinggi. Hak azasi manusia dan demokrasi adalah produk buatan manusia. Manusia 
begitu lemah, terbatas, dia tak bisa menjangkau apa yang terbaik buat 
kehidupannya. Begitu pula aturan yang dia buat amat lemah dan penuh kekurangan. 
HAnya aturan dari pencipta-Nya manusia, pemilik bumi dan seluruh yang ada di 
mayapada yang sempurna. Sang Penciptalah yang paling tahu apa kelemahan dan 
kekurangan manusia. Oleh karena itu aturan dari Allah sangat sempurna dan 
sesuai. Mungkin jika menuruti perasaan terasa berat dan tak manusiawi. Namun 
penuh dengan manfaat yang kadang pembuktiannya perlu berabad-abad lamanya, baru 
terasa. Ini membuktikan pula keterbatasan manusia menjangkau manfaatnya. Kita 
menaati aturan Allah bukan karena manfaatnya tapi karena Allah memerintahkan 
demikian dan yakin semua aturan dari Allah bermanfaat. 
 
KArena HAM dan Demokrasi adalah buatan manusia maka dia seperti pisau bermata 
dua. Tergantung siapa yang berkuasa saat itu. TAk ada standar kebenaran baku 
setiap manusia. Satu sisi   suatu perbuatan, kadang disebut melanggar HAM dan  
di sisi lain  orang bilang tidak melanggar HAM dan demokrasi. Banyak contoh di 
sini yang paling terlihat adalah Amerika. Atas nama HAM dia invasi IRAk dan 
Afganistan. Katanya demi menyelamatkan mereka dari rezim otoriter. Satu sisi 
Atas nama HAM Amerika membunuh, menyiksa dan membunuh penduduknya. Ini bukan 
sentimen tapi realitas. 
 
Sekilas pula,  hukuman cambuk terasa berat bagi peminum khamer (minuman keras 
dll), pezina yang belum nikah, dan orang yang menuduh orang baik-baik sebagai 
pezina. 
Tapi sungguh itulah aturan dari Allah.
 
 Kenapa harus takut jika kita tak melakukan semua itu. Selain itu, sebenarnya 
hukum uqubat islam untuk menyeret orang dihukum cambuk itu tak mudah seperti 
sekarang. Butuh saksi langsung di kejadian perkara. Saksi itu benar-benar 
melihat dengan mata kepala sendiri dan bersumpah atas nama Allah. Tidak seperti 
sekarang, camera, teleconference, rekaman, gambar bisa menjadi bukti kuat.  
Jika bukti tak memenuhi persyaratan dan orang yang dituduh bersumpah dengan 
atas nama Allah maka dia seketika itu juga bisa bebas. Kebalikannya, seseorang 
bisa datang ke pengadilan dan mengaku atas nama Allah tiga kali melakukan hal 
tersebut, tanpa saksi maka dia bisa dihukum sesuai hukuman yang berlaku dalam 
islam. 
 
Memang agak gampang, tapi bukankah balasan Allah nanti itu lebih kekal dan 
keras. Sepahaman aris,  hukuman berlandaskan syariat islam kurang sempurna dan 
tak bisa terlaksana dengan baik kecuali umat Islam bersatu dan bernaung di 
negara islam alias khilafah. Jadi saat ini kita tak bisa berhukum dengan hukum 
islam karena institusinya tak ada. Berarti juga banyak sekali aturan dalam Al 
Quran yang tak terlaksana atau dilanggar. Dan banyak pula orang yang sebenarnya 
melakukan perbuatan dosa tak bisa tertebus dosanya (wallahu'alam 
bishawab-keculai Allah berkehendak). Hukum dalam islam seperti mas Arcon 
katakan berfungsi sebagai preventif dan penebus dosa. Oleh karena itu, setiap 
individu muslim hendaknya berupaya untuk bagaimana daulah ini ada. Jadi jangan 
takut pula jika daulah berdiri, akan banyak tangan terpotong, orang dicambuki 
dll. Kalau dia tak mau mengaku maka tak ada yang bisa dihukum. Keimanan dialah 
yang akan berbicara. 
 
Daulah islamlah yang juga akan mengkoordinir zakat (maal dan fitrah), infak, 
shadaqah dll dari seluruh warga negara islam dunia (di dalam negara islam 
status non muslim dan muslim sama haknya, dan non muslim  beribadah sesuai 
dengan agamanya- hanya aturannya saja dengan islam). Coaba kita bayangkan 
betapa besarnya dana tersebut. Zakat mal saja -bila sudah jatuh nisab 80 dinar 
atau setara 8 juta per tahun (anggap 1 gram emas sama dengan 100 ribu)- berapa 
uang yang terkumpul. Tugas daulah juga yang akan mendistribuskan ke setiap 
pelosok negeri. Alamat impian layaknya Umar bin Abdul Aziz dimana tak akan 
ditemukan orang miskin akan terwujud. 
 
Dengan keyakinan aris, jika boleh memilih sesoleh apapun orang yang memimpin 
negeri Indonesia, kita akan tetap terpuruk. Karena sistemnya tak sempuna, 
buatan manusia. Menurut aris pak SBY dibanding presiden terdahulu nggak terlalu 
buruk amat. Usaha dia patut diacungi jempol hanya saja selain orang-orang 
disekitar dia kurang kompak satu visi, sistem yang dia jalankan tak sesuai 
dengan agama yang dia anut. Maka dia akan mengalami split personality.
 
Bila ukuran materi menjadi standar kebangkitan dan kemajuan, maka memang Barat 
bisa dibilang maju. Namun saya tak setuju, di barat nilai-nilai islam 
diterapkan. Karena kebangkitan manusia itu diawali perubahan pemikiran dia yang 
membentuk persepsi dan kesadaran kemudian melahirkan perbuatan dan tingkah laku 
sesuai dengan pemikiran dia. Kalau umat islam in

Re: [ppiindia] SIRA: Militer Indonesia Terus Lakukan Kejahatan Kemanusiaan di Acheh

2005-06-21 Thread Mas Bagong
Bentuk lain dari fitnah dan kebohongan antek-antek GAM...
Kok sampeyan nggak cerita mengenai pajak nanggroe bagi orang aceh? Kok
nggak cerita mengenai peminjaman mobil bagi perjuangan nanggroe? Kok
nggak cerita minjem barang dari rakyat sambil meletakkan AK atau M-16
di atas meja?
Kok nggak cerita tentang transmigran yang diusir GAM?
Atau lagi ngapain ya si wali nanggroe di Swedia? O lagi makan siang
sama gedibal-gedibalnya, sedangkan rakyat aceh sedang setengah mati
membangun daerahnya dengan dibantu relawan dari Jawa (Oh bukan Jawa,
SIRA dan GAM menyebut sebagai si Pai!), kalimantan dll dsb... Lagi
ngapain ya orang-orang SIRA? oh lagi nyebarin email buat dapet dana...
Terus bagaimana rakyat aceh? kayaknya lagi mandi keringat bertahan
hidup deh karena kehidupan hancur oleh Tsunami
Sadar mas, TUhan udah ngirim Tsunami karena ulah kalian, masih nekat?
Jangan-jangan nanti TUhan kirim hujan apai seperti di atas kota Sodom
dan Gomorah, atau ledakan bom udara seperti bangsa Aad!
DG

On 6/22/05, SIRA Presidium <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ralat
> 
> Saran Selatan:
> Nomor: 016/SP/06/2005
> 
> Militer Indonesia Terus Lakukan Kejahatan Kemanusiaan
> Di Acheh
> 
> Pada tanggal 20 Juni 2005 pukul 12.00 WA, masyarakat atau keluarga-keluarga 
> Gerakan Acheh Merdeka
> (GAM) yang ada di Kecamatan Sawang, Acheh Selatan dipaksa oleh Militer 
> Indonesia (TNI/Polri) untuk
> mencari anak-anaknya yang menjadi gerilyawan GAM di dalam hutan serta 
> dilarang membawa uang untuk
> keperluan hidup dalam perjalanan. Militer mengancam keluarga-keluarga GAM 
> tidak boleh pulang ke
> kampungnya, jika tidak membawa anak, suami atau keluarganya dari hutan.
> 
> Sampai hari ini (21 Juni 2005), mereka para keluarga gerilyawan GAM masih 
> berada di hutan rimba,
> sedangkan kondisi mereka sangat memprihatinkan, mereka mengalami kelaparan 
> dalam hutan, karena
> tidak ada penyediaan makanan. Militer Indonesia membiarkan masyarakat sipil 
> yang tidak berdosa
> tersebut mati kelaparan di dalam Hutan.
> 
> Berdasarkan laporan dari Relawan kami di lapangan sebagaimana yang tersebut 
> di atas, dengan ini
> SIRA mendesak kepada TNI/Polri untuk menghentikan kejahatan dan pelanggaran 
> hak asasi manusia
> (HAM) yang terus dilakukan khususnya pelanggaran berupa pembiaran masyarakat 
> sipil mati kelaparan
> dalam hutan  seperti di Sawang Acheh Selatan.
> 
> SIRA juga mendesak kepada lembaga-lembaga kemanusiaan dan HAM yang ada di 
> Acheh dan Internasional
> untuk membebaskan keluarga gerilyawan GAM dari intimidasi dan ancaman 
> kematian dari Militer
> Indonesia di Acheh.
> 
> Banda Acheh, 21 Juni 2005
> Sentral Informasi Referendum Acheh (SIRA)
> 
> 
> Nasruddin Abubakar
> Dewan Presidium
> 
> 
> ===
> The Acheh Referendum Information Centre (SIRA)
> Address: Jln. T. Panglima Polem No. 13 A Kp. Laksana, Banda Acheh - Sumatra
> Phone/Fax: +62-651-24043, eMail: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
> 
> 
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 


-- 
Dafit Goenito


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/