[wanita-muslimah] Re: [mediacare] Pencerahan dari MUI
IMHO, yang 'nasib' nya spt kang ari ini juga tidak sedikit lho mba sriwening, apalagi yang sangat amat gatal untuk melihat HILANGnya MUI dari tataran kehidupan ummat dan masyarakat negeri ini ... salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang Ari... Dalam sertifikasi itu ada istilah regulator..assessor dan konsultan, jadi menurut kang ari MUI itu sebagai regulator tp juga sebagai assessor dan sekaligus konsultan?kayaknya kang ari ngga faham tentang MUI dengan sertifikasinya ini deh... Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Jadi kesimpulan : Mui itu regulator sekaligus operator :). Makanya gak mau melepas peran operatornya, secara duitnya di situ :)
[wanita-muslimah] It's Payback Time
http://www.aopnews.com/opinion/mir_payback.html It's Payback Time By: Haroun Mir April 9, 2008 In 1994 when Pakistani officials decided to create a dreadful monster called the Taliban, they didn't bother to estimate its impact on their own society. In fact, Pakistan's Inter-Services Intelligence's (ISI) militaristic policies, which consisted of bleeding the Indian army in Kashmir and turning Afghanistan into their virtual fifth province, have blinded them to the consequences. Their ill-conceived strategy has failed once again. Consequently, the Indian military has emerged stronger from the long conflict in Kashmir and the coalition forces have assisted Afghans to liberate Kabul from the grasp of the Taliban. Eventually, Pakistan has become the biggest loser because the same radical movements, which its military leaders have created, threaten its very existence. In the spring of 1992, the communist regime fell and Ahmad Shah Massoud's forces entered Kabul. Pakistani officials instructed their trusted man and surrogate Gulbudin Hekmatyar (leader of Hezb-e-Islami), who had just been appointed the prime minister of the newly established coalition government in Kabul, to burn down the city. From 1992 to 1994, the Afghan capital became a living hell. Despite intensive efforts, Hekmatyar's forces were stuck in the southern and eastern parts of Kabul and were unable to make significant progress. Pakistani authorities decided to shift their support from Hekmatyar to a then-unknown radical movement - the Taliban. Along with the ISI the late Benazir Bhutto and Nasrullah Babar - then respectively the prime minister and interior minister of Pakistan - are also to blame because the movement was created under their direct watch. Few politicians in Pakistan and in the rest of the world ever questioned Pakistan's dangerous policy of purposely nurturing a radical Islamist group. In September 1995, Colonel Imam (a senior ISI official), with impunity and consent of western officials who had an interest in the Turkmen pipeline project, personally led Taliban forces to capture Herat, which is the largest city in western Afghanistan. In 1996 when Bin Laden's airplane landed in the Afghan city of Jalalabad, no alarm went off in the capitals of the West. When the Taliban were beating women, destroying schools, and holding public executions, Pakistani officials were trying to convince the rest of the world by saying that Afghanistan was a backward, fragmented, and ethnically divided country which needed an iron hand to stabilise it. Today, the same ills that destroyed Afghanistan plague Pakistan. Pakistani society today has become fundamentally divided. The home to Pakistan's intellectuals and moderate middle class is Punjab and Sindh, while radicalism, terrorism and poverty thrive in the Pashtun heartland and in Baluchistan province. Up to the present moment, Pakistan's military authorities have favoured radical Islamist groups at the expense of moderate and democratic movements. For example, President Musharraf didn't hesitate to jail lawyers who protested in favour of rule of law and democracy but appeased murderous radical Islamists and Taliban leaders under the phony Pashtun code of conduct enforced in the tribal area. Until now, Pakistani authorities have been able to avoid a full confrontation with local Taliban groups for fear of alienating Pashtuns who constitute over 15 per cent of Pakistan's popu-lation, but are intentionally over-represented up to 25 per cent in Pakistan's army. Despite continuous pressure from the US, Pakistan's military authorities have resisted bringing their Punjabi elite units to the tribal battlegrounds against the Pashtun radical movements. Instead, they heavily relied on militia forces from the tribal zone to secure the area. Pakistani leaders rigorously want to avoid a rift and direct confrontation between Punjabis and Pashtuns. Indeed, there is a real risk that the war on terror in Pakistan might transform into a full war for autonomy or independence of Pashtun tribes from Islamabad. Pakistani authorities have broken the status quo in the tribal zone by promoting radical Islam and extremist religious leaders at the expense of traditional tribal leaders and institutions. Pakistan's policy in the tribal zone has been a continuation of former British colonial policy, which consisted of keeping Pashtun tribes economically dependent, politically fragmented, and intellectually backward. The government in Islamabad has continued to subsidise them and bribe their leaders, instead of creating a sustained economy and providing modern education. The ageing Al-Qaida leaders and Afghan veterans of the Soviet war are ceding leadership to much younger and emerging local Taliban leaders. Baitullah Mehsud is the best example of the new leaders, who want to set the agenda rather than follow anyone's orders.
Re: [wanita-muslimah] Re: [mediacare] Pencerahan dari MUI
Emmm mungkin level keimanan beliau ini - menurut leveling imannya pakde fowler spt yg pernah dipostingin kang ari - baru pada level 3 kali yach...dari level 1 naik ke 2 lalu ke level 3...atau jangan2 malah terbalik dari level 6..turun ke level 5..ke level 4...mentok di level 3...hehehe...entah kenapa bisa begitu...mari kita bertanya pada rumput yang bergoyang! rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: IMHO, yang 'nasib' nya spt kang ari ini juga tidak sedikit lho mba sriwening, apalagi yang sangat amat gatal untuk melihat HILANGnya MUI dari tataran kehidupan ummat dan masyarakat negeri ini ... salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang Ari... Dalam sertifikasi itu ada istilah regulator..assessor dan konsultan, jadi menurut kang ari MUI itu sebagai regulator tp juga sebagai assessor dan sekaligus konsultan?kayaknya kang ari ngga faham tentang MUI dengan sertifikasinya ini deh... Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Jadi kesimpulan : Mui itu regulator sekaligus operator :). Makanya gak mau melepas peran operatornya, secara duitnya di situ :) between -00-00 and -99-99 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan
Astaghfirullah Aladziiim Semoga keragaman orientasi seksual itu hanya ada 2 sajalaki2 VS peyempuan dan peyempuan VS laki2cukuuup itu saja! Eko Bambang Subiantoro [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Satriyo, bisa dijelaskan virus penyimpangan itu seperti apa? saya justru berharap pemikiran akan keberagaman orientasi seksual ini menjadi sesutu yang biasa saja di negeri ini. salam EKo Bambang S Pada tanggal 15/04/08, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] menulis: innalillaahi wa innaa ilaihi raajiuun ...! ada sekolah yang lebih waras dari penghuni rumah ibadah ...! semoga kita bisa memastikan VIRUS PENYIMPANGAN ini tidak menduplikasi dan mewabah di negeri para syuhada ini. amin salam, satriyo -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang -- al-Ra'd [13]: 28 15/04/2008 01:03 WIB *Gay di Sekolah Dapat Dukungan* Anwar Khumaini - detikcom http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-zyrex012008.ad*Jakarta* - Pemimpin sebuah Gereja Evanjelis di Australia mendukung siswa pria dan wanita menyukai sesama jenisnya. Alasannya, penolakan terhadap hubungan terlarang tersebut selama ini dianggap penolakan yang sifatnya pribadi. Keberatan terhadap hubungan sesama jenis yang selama ini terjadi adalah keberatan personal, ujar Uskup Phillip Aspinall, seperti yang diberitakan the Daily Telegraph dan dikutip news.com.au, Selasa (15/4/2008). Komentar Phillip tersebut keluar setelah sebuah sekolah elit di Brisbane, Australia melarang siswanya membawa teman sejenis yang spesial. Beberapa siswa yang penyuka sesama jenis dikabarkan akan melakukan kegiatan pada Juni mendatang dan akan melakukan pendekatan kepada para seniornya untuk mendukung keberadaan mereka. Menyikapi masalah ini, kepala sekolah, Jonathan Hensman mengatakan, tak seorang pun boleh melakukan ini. Menurutnya, jika tetap ada siswa yang melakukannya, mereka akan diserahkan ke dewan sekolah. Sementara, presiden dewan sekolah Dr Aspinal mengatakan, pihak sekolah mempunyai hak untuk melarang perbuatan menyimpang yang dilakukan oleh para siswanya. Sekolah mempunyai hak kepada para siswa untuk mengatur hubungan normal antara siswa dan siswi. Sekolah juga memberi kesempatan kepada mereka untuk melakukan interaksi, bukan dengan sesama jenis, kata Aspinal.* ( anw / nvt ) * [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] between -00-00 and -99-99 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: [mediacare] Pencerahan dari MUI
Wah, kalo soal iman, itu bukan urusan saya deh ... kan islam itu mudah, yang dhahir-dhahir saja ... selebihnya, hanya bisa manthuk- manthuk mengingat wejangan kanjeng Rasul: Islam itu kadang naik, kadang turun. semoga iman kita tidak terlalu jauh turunnya sekiranya kita lengah dan agak turun, dan tidak sulit untuk dinaikkan ke posisi tinggi semula atau lebih dari itu ... amin --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Emmm mungkin level keimanan beliau ini - menurut leveling imannya pakde fowler spt yg pernah dipostingin kang ari - baru pada level 3 kali yach...dari level 1 naik ke 2 lalu ke level 3...atau jangan2 malah terbalik dari level 6..turun ke level 5..ke level 4...mentok di level 3...hehehe...entah kenapa bisa begitu...mari kita bertanya pada rumput yang bergoyang! rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: IMHO, yang 'nasib' nya spt kang ari ini juga tidak sedikit lho mba sriwening, apalagi yang sangat amat gatal untuk melihat HILANGnya MUI dari tataran kehidupan ummat dan masyarakat negeri ini ... salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi herpribadi@ wrote: Kang Ari... Dalam sertifikasi itu ada istilah regulator..assessor dan konsultan, jadi menurut kang ari MUI itu sebagai regulator tp juga sebagai assessor dan sekaligus konsultan?kayaknya kang ari ngga faham tentang MUI dengan sertifikasinya ini deh... Ari Condro masarcon@ wrote: Jadi kesimpulan : Mui itu regulator sekaligus operator :). Makanya gak mau melepas peran operatornya, secara duitnya di situ :) between -00-00 and -99-99 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] wawancara dengan dubes belanda... Re:Fatwa tentang Pembuatan dan Penyebaran Film The Fitna
Dear Uda' Akmal Wrote : Jika azan dengan pengeras suara yang kencang kami izinkan, maka akan ada juga yang meminta izin dalam bentuk lain. Ini akan mengubah tatanan sosial di Belanda. Ini bukan berarti kami menentang Islam. Di Belanda, kalau mau membuat bunyi-bunyian yang keras, seperti bel gereja dan sebagainya, harus mendapat ijin dari komunitas dan pemerintah Belanda. Ternyata tatanan sosial negara belande..mungkin juga negara2 bule' lainnya sungguh teramat sangat lemah ya uda' ya...masak sich cuma sama suara azan aja tatanan sosial mereka berubah.hebat yach suara azan itu...pantaslah mereka itu pada paronoid sama nilai-nilai Islam...lah wong karo azan wae wis podo wedhi..hehehe akmal n. basral [EMAIL PROTECTED] wrote: nas_zakaria [EMAIL PROTECTED] wrote: ...dipotong... Kalau tindakan itu tidak membuahkan hasil, maka pemerintah Islam atau pemerintah yang mayoritas rakyatnya muslim harus menunjukkan ketersinggungan dengan mengusir perwakilan negara, menutup kedutaan, atau memutuskan hubungan diplomasi dengan negara yang bersangkutan. Pada saat yang sama kita umat Islam harus memboikot semua produk mereka, khususnya yang selama ini kita konsumsikan. ... dipotong ... ~a~: mungkin pendapat dari duta besar belanda untuk indonesia, nikalaos van dam, perlu juga disimak dalam kaitan dengan film fitna dan geert wilders ini (sumber: koran tempo, minggu 13 maret 2008), sebelum memutuskan tindakan dengan cara akibat nila setitik rusak susu sebelanga. Nikolaos Van Dam: SEJAK AWAL WILDERS SUDAH DI LUAR KONTEKS GELOMBANG hujatan terhadap film Fitna karya Geert Wilders yang berlangsung di seluruh dunia juga terjadi di Indonesia, negara muslim terbesar di dunia. Sebagai Duta Besar Kerajaan Belanda -- kewarganegaraan yang dipegang Wilders posisi Nikolaos Van Dam, 62 tahun, ikut tersodok. Pemerintah Belanda dianggap tidak bertindak cukup keras terhadap laku anggota Parlemen Belanda itu. Akibatnya muncul anjuran untuk memboikot produk-produk Belanda di Indonesia, bahkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda. Ini kesalahpahaman karena mayoritas masyarakat dan pemerintah Belanda menentang film ini, ujar Van Dam kepada wartawan Tempo Yophiandi, Juli Hantoro dan fotografer Toni Hartawan, Rabu lalu. Nikolaos tak cemas dengan berduyun-duyunnya para pemrotes yang silih berganti berdemonstrasi di depan kantornya di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Bukan cuma menerima langsung petisi yang diberikan beberapa organisasi, ia bahkan membuka pintu kamar kerjanya lebar-lebar dan mengajak para demonstran berdialog. Seringkali kami berdialog dalam bahasa Arab, ujar doktor jurusan Sastra Arab dan Ilmu Politik dari Universitas Amsterdam yang lulus cum laude pada 1977. Minatnya pada Islam awalnya bermuara pada ketertarikannya pada eksotisme dunia Arab. Ayahnya adalah murid Snouck Hurgronje, orientalis terkemuka yang berkiprah di Aceh. Saya melihat kamus bahasa Arab yang dimiliki ayah, dan terpesona dengan bentuk huruf-hurufnya, kenang Van Dam. Sejak itu ketertarikannya terhadap Arab, dan Islam, terpantik. Lebih jauh Van Dam mengungkapkan posisi pemerintah negerinya, pandangannya tentang Wilders, dan situasi dilematis yang disebabkan makin banyaknya pendatang muslim di Negeri Kincir Angin tersebut. Bagaimana situasi terakhir di Belanda terhadap film Fitna? Seperti kita tahu film ini sangat kontroversial. Banyak orang Belanda yang menentang film ini. Begitu juga pemerintah, masyarakat, serta Parlemen, menentang film ini. Uniknya, media biasanya suka sensasi. Kalau ada sensasi mereka pasti publikasikan karena menarik buat publik. Tapi untuk Fitna, pers malah menolak menyiarkan, termasuk provider di Belanda. Makanya film ini menggunakan internet dari jaringan luar Belanda. Sebetulnya kalau disiarkan juga tak masalah. Pemerintah tak bisa melarang. Tapi kalau sudah disiarkan, tayangan yang mengganggu ketentraman masyarakat bisa diselidiki Kejaksaan. Kami menganut kebebasan, tapi kebebasan yang tak melanggar hak orang lain. Jadi harus saling menghormati. Bukankah Wilders sudah memberitahu sebelumnya? Wilders sudah memberitahu pemerintah sejak November lalu akan menyiarkan ini. Saat itu kami sudah meminta dia untuk tidak menayangkan. Tapi ternyata niatnya tetap. Tayangan ini juga distortif karena menayangkan Islam hanya dari potongan-potongan gambar saja. Potongan serangan ke WTC dan Pentagon, Madrid. Ada isu sosial yang mengemuka di Belanda sehingga film ini muncul? Memang, di Belanda sendiri ada problem dengan warga imigran dari Maroko, Turki, yang kini sudah empat generasi. Saat ini generasi ketiganya, adalah orang-orang yang hidup di lingkungan yang kurang mendukung. Tak semua bersekolah atau bekerja, cuma lihat televisi. Pada masa lalu kami tak bicara soal Islam. Kami mengenal mereka dengan identitas nasionalnya: Suriname, Maroko, Turki. Pada perkembangannya mereka ingin menyatukan diri
[wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan
Sebenarnya, orientasi selain yang normal, fithrah, yang sesuai garis dari Allah swt, memang sudah bagian dari 'dinamika' kehidupan manusia, tapi sebagaimana ditegaskan Allah dengan menyuguhkan kita kisah kaum Luth laknatullah, maka sikap kita adalah selalu mengingatkan mereka yang menyimpang dari fithrah kemanusiaannya ini (lepas dari golongan yang gemar mengidentifikasi diri mereka dengan hewan!) dan pada gilirannya saat memang kekuasaan berada di tangan para hamba Allah, maka hukumannya jelas ... semoga kita tidak harus menyaksikan merebaknya kebathilan yang dibungkus indah oleh beragam aparatus, yang menjadi salah satu tanda Kiamat! Naudzubillah ...! --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Astaghfirullah Aladziiim Semoga keragaman orientasi seksual itu hanya ada 2 sajalaki2 VS peyempuan dan peyempuan VS laki2cukuuup itu saja! Eko Bambang Subiantoro [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Satriyo, bisa dijelaskan virus penyimpangan itu seperti apa? saya justru berharap pemikiran akan keberagaman orientasi seksual ini menjadi sesutu yang biasa saja di negeri ini. salam EKo Bambang S Pada tanggal 15/04/08, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] menulis: innalillaahi wa innaa ilaihi raajiuun ...! ada sekolah yang lebih waras dari penghuni rumah ibadah ...! semoga kita bisa memastikan VIRUS PENYIMPANGAN ini tidak menduplikasi dan mewabah di negeri para syuhada ini. amin salam, satriyo -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang -- al-Ra'd [13]: 28 15/04/2008 01:03 WIB *Gay di Sekolah Dapat Dukungan* Anwar Khumaini - detikcom http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-zyrex012008.ad*Jakarta* - Pemimpin sebuah Gereja Evanjelis di Australia mendukung siswa pria dan wanita menyukai sesama jenisnya. Alasannya, penolakan terhadap hubungan terlarang tersebut selama ini dianggap penolakan yang sifatnya pribadi. Keberatan terhadap hubungan sesama jenis yang selama ini terjadi adalah keberatan personal, ujar Uskup Phillip Aspinall, seperti yang diberitakan the Daily Telegraph dan dikutip news.com.au, Selasa (15/4/2008). Komentar Phillip tersebut keluar setelah sebuah sekolah elit di Brisbane, Australia melarang siswanya membawa teman sejenis yang spesial. Beberapa siswa yang penyuka sesama jenis dikabarkan akan melakukan kegiatan pada Juni mendatang dan akan melakukan pendekatan kepada para seniornya untuk mendukung keberadaan mereka. Menyikapi masalah ini, kepala sekolah, Jonathan Hensman mengatakan, tak seorang pun boleh melakukan ini. Menurutnya, jika tetap ada siswa yang melakukannya, mereka akan diserahkan ke dewan sekolah. Sementara, presiden dewan sekolah Dr Aspinal mengatakan, pihak sekolah mempunyai hak untuk melarang perbuatan menyimpang yang dilakukan oleh para siswanya. Sekolah mempunyai hak kepada para siswa untuk mengatur hubungan normal antara siswa dan siswi. Sekolah juga memberi kesempatan kepada mereka untuk melakukan interaksi, bukan dengan sesama jenis, kata Aspinal.* ( anw / nvt ) * [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] between -00-00 and -99-99 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan
Saya hampir selalu mendapati argumen untuk men-judge homoseksual berlandaskan pada kisah Nabi Luth .. Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada kisah Luth tsb. dengan kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, homoseksual pada masa itu bukan sebuah penyimpangan dari kondisi umum, tapi dikondisikan oleh masyarakat pada waktu itu (social engineering???) sebagai perilaku seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg bisa ditangkap dari kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada referensi yg benar2 valid). Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan bentuk penyimpangan dari perilaku seksual yg umum/dominan: heteroseksual. Jadi, kutukan pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan begitu saja pada para pelaku homoseksual dewasa ini. Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenarnya, orientasi selain yang normal, fithrah, yang sesuai garis dari Allah swt, memang sudah bagian dari 'dinamika' kehidupan manusia, tapi sebagaimana ditegaskan Allah dengan menyuguhkan kita kisah kaum Luth laknatullah, maka sikap kita adalah selalu mengingatkan mereka yang menyimpang dari fithrah kemanusiaannya ini (lepas dari golongan yang gemar mengidentifikasi diri mereka dengan hewan!) dan pada gilirannya saat memang kekuasaan berada di tangan para hamba Allah, maka hukumannya jelas ... semoga kita tidak harus menyaksikan merebaknya kebathilan yang dibungkus indah oleh beragam aparatus, yang menjadi salah satu tanda Kiamat! Naudzubillah ...! --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi herpribadi@ wrote: Astaghfirullah Aladziiim Semoga keragaman orientasi seksual itu hanya ada 2 sajalaki2 VS peyempuan dan peyempuan VS laki2cukuuup itu saja! Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote: Pak Satriyo, bisa dijelaskan virus penyimpangan itu seperti apa? saya justru berharap pemikiran akan keberagaman orientasi seksual ini menjadi sesutu yang biasa saja di negeri ini. salam EKo Bambang S Pada tanggal 15/04/08, lasykar5 efikoe@ menulis: innalillaahi wa innaa ilaihi raajiuun ...! ada sekolah yang lebih waras dari penghuni rumah ibadah ...! semoga kita bisa memastikan VIRUS PENYIMPANGAN ini tidak menduplikasi dan mewabah di negeri para syuhada ini. amin salam, satriyo -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang -- al-Ra'd [13]: 28 15/04/2008 01:03 WIB *Gay di Sekolah Dapat Dukungan* Anwar Khumaini - detikcom http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-zyrex012008.ad*Jakarta* - Pemimpin sebuah Gereja Evanjelis di Australia mendukung siswa pria dan wanita menyukai sesama jenisnya. Alasannya, penolakan terhadap hubungan terlarang tersebut selama ini dianggap penolakan yang sifatnya pribadi. Keberatan terhadap hubungan sesama jenis yang selama ini terjadi adalah keberatan personal, ujar Uskup Phillip Aspinall, seperti yang diberitakan the Daily Telegraph dan dikutip news.com.au, Selasa (15/4/2008). Komentar Phillip tersebut keluar setelah sebuah sekolah elit di Brisbane, Australia melarang siswanya membawa teman sejenis yang spesial. Beberapa siswa yang penyuka sesama jenis dikabarkan akan melakukan kegiatan pada Juni mendatang dan akan melakukan pendekatan kepada para seniornya untuk mendukung keberadaan mereka. Menyikapi masalah ini, kepala sekolah, Jonathan Hensman mengatakan, tak seorang pun boleh melakukan ini. Menurutnya, jika tetap ada siswa yang melakukannya, mereka akan diserahkan ke dewan sekolah. Sementara, presiden dewan sekolah Dr Aspinal mengatakan, pihak sekolah mempunyai hak untuk melarang perbuatan menyimpang yang dilakukan oleh para siswanya. Sekolah mempunyai hak kepada para siswa untuk mengatur hubungan normal antara siswa dan siswi. Sekolah juga memberi kesempatan kepada mereka untuk melakukan interaksi, bukan dengan sesama jenis, kata Aspinal.* ( anw / nvt ) * [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] between -00-00 and -99-99 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Tanggapan Musdah Mulia
Kayaknya dah gak nyaman nih diskusinya.. saya harap both party bisa bersikap lebih menahan diri. Mas moderator, anda saya rasa punya wewenang untuk menegakkan rule of the game. Donnie
[wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan
Wah mas Muh, Itu kan bisa diatur, mas, apakah sampeyan memang tidak memandang homoseks itu menyimpang atau tdk. Ini jamannya free speech lho. Kan tinggal nanti saja urusan pertanggung-jawabannya di hadapan Allah. Mudah kan mas? pis, mas! Pijakan saya ga berubah ko mas, dan lagu anda bukan lagu baru lagi ... dah keduluan jurnal Justisia di Yogya sana yang malah mengarah pada hak untuk menikahi hewan ... yang konon sudah terjadi di Israel sana ... hehehe! salam, satriyo :-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Syafei [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya hampir selalu mendapati argumen untuk men-judge homoseksual berlandaskan pada kisah Nabi Luth .. Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada kisah Luth tsb. dengan kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, homoseksual pada masa itu bukan sebuah penyimpangan dari kondisi umum, tapi dikondisikan oleh masyarakat pada waktu itu (social engineering???) sebagai perilaku seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg bisa ditangkap dari kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada referensi yg benar2 valid). Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan bentuk penyimpangan dari perilaku seksual yg umum/dominan: heteroseksual. Jadi, kutukan pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan begitu saja pada para pelaku homoseksual dewasa ini. Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa efikoe@ wrote: Sebenarnya, orientasi selain yang normal, fithrah, yang sesuai garis dari Allah swt, memang sudah bagian dari 'dinamika' kehidupan manusia, tapi sebagaimana ditegaskan Allah dengan menyuguhkan kita kisah kaum Luth laknatullah, maka sikap kita adalah selalu mengingatkan mereka yang menyimpang dari fithrah kemanusiaannya ini (lepas dari golongan yang gemar mengidentifikasi diri mereka dengan hewan!) dan pada gilirannya saat memang kekuasaan berada di tangan para hamba Allah, maka hukumannya jelas ... semoga kita tidak harus menyaksikan merebaknya kebathilan yang dibungkus indah oleh beragam aparatus, yang menjadi salah satu tanda Kiamat! Naudzubillah ...! --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi herpribadi@ wrote: Astaghfirullah Aladziiim Semoga keragaman orientasi seksual itu hanya ada 2 sajalaki2 VS peyempuan dan peyempuan VS laki2cukuuup itu saja! Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote: Pak Satriyo, bisa dijelaskan virus penyimpangan itu seperti apa? saya justru berharap pemikiran akan keberagaman orientasi seksual ini menjadi sesutu yang biasa saja di negeri ini. salam EKo Bambang S Pada tanggal 15/04/08, lasykar5 efikoe@ menulis: innalillaahi wa innaa ilaihi raajiuun ...! ada sekolah yang lebih waras dari penghuni rumah ibadah ...! semoga kita bisa memastikan VIRUS PENYIMPANGAN ini tidak menduplikasi dan mewabah di negeri para syuhada ini. amin salam, satriyo -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang -- al-Ra'd [13]: 28 15/04/2008 01:03 WIB *Gay di Sekolah Dapat Dukungan* Anwar Khumaini - detikcom http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs- zyrex012008.ad*Jakarta* -
[wanita-muslimah] Re: Tanggapan Musdah Mulia
gitu yah mas Donnie ...? Oooh ... dah mulai terasa mual ya? Jadi mas Donnie berharap diskusinya terus di floor dengan 'both party' bisa menahan diri, atau mas minta moderator turun tangan langsung? Ada yang tidak memenuhi netiket milis? salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie [EMAIL PROTECTED] wrote: Kayaknya dah gak nyaman nih diskusinya.. saya harap both party bisa bersikap lebih menahan diri. Mas moderator, anda saya rasa punya wewenang untuk menegakkan rule of the game. Donnie
[wanita-muslimah] TKI Asal Grobogan Terjatuh dari Gedung Bertingkat
TKI Asal Grobogan Terjatuh dari Gedung Bertingkat Selasa, 15 Apr 2008 | 13:55 WIB TEMPO Interaktif, Grobogan:Seorang tenaga kerja wanita, Jarwati, 19 tahun, asal Desa Pengkol, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, tewas akibat terjatuh dari gedung bertingkat saat membersihkan kaca di rumah majikannya di kawasan Blok 140 Bisham Street 122 Singapura, pekan lalu. Jenazah almarhumah dikirim pulang ke kampung halamannya Senin (14/4) siang melalui Bandara Adi Sumarmo Solo, setelah diterbangkan dari Bandara Changi, Singapura. Uday Jalaludin, Komisaris Utama PT Eko Santi Jaya Mulia yang memberangkatkan korban, ikut mengantarkannya. Menurut Kepala Desa Pengkol, Nyamin Susanto, korban meninggal tidak lama setelah membersihkan kaca apartemen milik majikannya. Keterangan itu didasarkan surat pemberitahuan dari pihak Kedubes RI di Singapura, yang dibacakan Nyamin pada pelayat saat jenazah menjelang dikuburkan. Tapi, tidak dijelaskan siapa majikan korban dan bagaimana kronologis peristiwanya. Korban baru tiga bulan bekerja di Singapura melalui perusahaan PJTKI PT Eka Santi Jaya Mulia Jakarta, melalui seorang petugas lapangannya, Masruri. Untuk bisa sampai ke Singapura, korban diberangkatkan lewat Batam. Berbekal paspor AL 114578 yang dikeluarkan Kantor Imigrasi Jakarta, korban tiba di Singapura. Ketika musibah terjadi (9/4), korban membersihkan kaca jendela di apartemen majikannya, lalu ia terjatuh. Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan Sudibyo, dari informasi yang diterimanya, Jaswati terjatuh dari lantai empat. Untuk lebih jelasnya kami masih menunggu penjelasan rinci dari pihak Kedubes RI di Singapura, tutur Sudibyo yang dihubungi hari ini. Sudibyo menambahkan, keberangkatan korban ke Singapura secara ilegal lewat seorang calo. Perusahaan pengerah tenaga kerja PT Eko Santi yang memberangkatkan korban tidak membuka cabang di Grobogan. Merasa kecolongan, Disnakertrans Selasa siang ini (15/4) memanggil Masruri untuk klarifikasi. Kalau dia tidak datang, kami tidak akan ikut tanda tangan atas uang santunan korban, ucap Sudibyo mengancam. Padahal, tanpa diketahui Disnakertrans, santunan yang bakal diterima keluarga korban dari pemerintah Rp 80 juta dan dari Singapura berkisar Rp 60 juta tidak akan bisa cair. Bandelan Amarudin [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Mewujudkan 30 Persen Perempuan
Jambi Ekspres Mewujudkan 30 Persen Perempuan Monday, 14 April 2008 Oleh Muhamad Usman* Pengarusutamaan jender telah sampai di bidang politik. Ditandai dengan lahirnya UU No. 17 Tahun 2008 tentang Penyelenggara Pemilu yang mengatur ketentuan anggota KPU dan KPUD minimal 30 persen perempuan. Ketentuan serupa juga muncul pada UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik yang mewajibkan porsi perempuan di pengurus pusat partai politik harus paling sedikitnya 30 persen. Yang terbaru, UU Pemilu yang baru saja diketok DPR juga mewajibkan partai politik dalam menyusun daftar calon anggota legislatif memuat sekurang-kurangnya 30 persen calon berjenis kelamin perempuan (pasal 53). Pada pasal 57 dinyatakan secara khusus bahwa penyelenggara pemilu sesuai tingkatannya, melakukan verifikasi terhadap jumlah keterwakilan perempuan. Pasal 58 ayat (2) mengatur jika belum memenuhi ketentuan syarat 30 persen jumlah bakal calon perempuan, maka penyelenggara pemilu akan mengembalikan daftar bakal calon anggota legislatif kepada partai politik. Penyelenggara pemilu akan menerima kembali berkas daftar tersebut jika parpol sudah menambah jumlah bakal calon anggota legislatif perempuan hingga mencapai sekurang-kurangnya 30 persen. Aturan-aturan ini tentu saja merupakan perkembangan luar biasa jika dibanding pada ketentuan pada UU No 12 tahun 2003 pasal 65 ayat 1 yang hanya memuat klausul dapat mengusulkan calon anggota legislatif perempuan sebesar 30 persen. Pemilu legislatif 2004 hanya menempatkan 11,5 persen perempuan di kursi DPR. Angka ini jauh berbeda dengan Swedia, Norwegia, dan Denmark yang mencapai lebih dari 40 persen, Apakah aturan baru di Pemilu 2009 akan meningkatkan persentase perempuan di legislatif? Tunggu dulu! Menurut hasil simulasi yang dilakukan Cetro, pemilu 2009 dengan aturan barunya hanya akan mampu meningkatkan persentase perempuan di legislatif menjadi 13,6 persen. Jika prediksi Cetro benar, penambahan sebesar 2,1 persen tentu tidak significan. Pada Pemilu 2004, dari ribuan caleg yang perempuan hanya berjumlah 113. Dan mereka hanya menjadi pelengkap saja terbukti penempatannya di nomor urut sepatu. Tidak mengherankan jika jumlah caleg perempuan yang mendapatkan kursi di DPR sangat sedikit. Sulit Mendapat 30 persen BPP Menurut penelitian Cetro, dari 550 anggota DPR RI hasil Pemilu 2004 yang memperoleh suara mencapai Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) hanya 2 orang (salah satunya adalah Dr Hidayat Nurwahid dar Partai Keadilan Sejahtera), yang mencapai perolehan suara mencapai 30 persen BPP hanya 155 orang atau 28 persennya. Sebanyak 395 orang (71,8 persen) anggota DPR RI memperoleh suara di bawah 30 persen BPP. Kesimpulannya, perolehan kursi partai politik didominasi dari nomor urut. Siapa yang menjadi nomor urut kecil, itulah yang akan mendapatkan jatah kursi ke legislatif. Aturan UU Pemilu baru tidak menjadi berarti ketika dihadapkan fakta ini. Upaya mendongkrak jumlah anggota legislatif perempuan menjadi tiada arti karena toh aturan baru tidak banyak membantu calon perempuan. Selain itu, tidak ada sanksi yang konkret bagi partai politik yang menyusun daftar calon tanpa memenuhi ketentuan 30 persen caleg perempuan. Zipper System. Sebenarnya, pembuat undang undang membuat penegasan untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di legislatif dengan penerapan zipper sistem di pasal pasal 55 UU Pemilu. Zipper system lahir di Swedia pada tahun 1994. Ketika itu, Partai Sosial Demokratik Swedia memperkenalkan zipper principle (cikal bakal zipper system) sebagai regulasi internal partai. Prinsip ini mengatur nomor urut yang mengharuskan partai tersebut memuat nama kandidat perempuan setelah atau sebelum laki-laki secara bergantian. Apabila nama caleg pertama dalam daftar adalah perempuan, pada urutan kedua adalah laki-laki, selanjutnya perempuan, dan seterusnya berselang-seling. Namun, sipper system di UU Pemilu juga setengah hati. Berbeda dengan Swedia yang menerapkan zipper system murni (laki-laki dan perempuan diletakkan selang seling 1-1), UU Pemilu menerapkan setengah zipper system dimana setiap tiga orang bakal calon harus ada sekurang-kurangnya satu orang bakal calon anggota legislatif perempuan. Apalah artinya zipper system kalau caleg perempuan ditempat di nomor urut 3, 6, 9, dan seterusnya, sementara partai politik hanya mendapat satu kursi di sebuah dapil, suaranya pun tidak ada yang mencapai 30 persen BPP. Dipastikan yang mendapat kursi adalah caleg laki-laki karena duduk dalam daftar nomor urut 1. Belajar ke Negara Lain Kita harus belajar dengan negara-negara yang telah berhasil mendongkrak jumlah anggota legislatif perempuannya. Negara-negara tersebut telah membuat regulasi kuota sebagai bagian dari affirmative actions atau disebut juga 'diskriminasi positif' sebagai penyeimbang pengalaman historis yang
[wanita-muslimah] Organisasi Perempuan Terbesar Golkar Tuntut Peran Lebih
Refleksi: Selama 32 tahun berkuasa sebagai partai pemerintah Pak Harto, apa saja yang telah dilakukan Golkar untuk mempertinggi mutu kehidupan dan peranan perempuan di Indonesia? Organisasi Perempuan Terbesar Golkar Tuntut Peran Lebih Selasa, 15 Apr 2008 | 13:35 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Organisasi perempuan terbesar binaan Partai Golkar, Pengajian Al-hidayah menuntut peran dan keterlibatan lebih dalam kebijakan partai dan keterwakilan dalan struktur Partai dan parlemen. Tuntutan ini disampaikan oleh Dewan Pimpinan Pusat Pengajian Al-Hidayah kepada Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres Selasa (15/4). Kami meminta Golkar memback-up penuh kami, baik dalam peran dan aktivitas politik maupun sosial, kata Ketua Bidang Ketenagakerjaan DPP Al-Hidayah Harbiyah Shalahuddin. Adapun Ketua Umum Al-Hidayah, Aisyah Hamid Baidlowi, yang merupakan adik kandung Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tidak hadir karena ada acara lain. Kehadiran DPP Al-Hidayah ke Kantor Wapres untuk mengundang Jusuf Kalla membuka Rapat Kerja Nasional Pengajian Al-Hidayah yang 32 pada 23 Juni nanti. Al-Hidayah sendiri mengklaim memiliki 32 cabang di Indonesia yang terdiri dari 10 ribu Majelis Ta'lim. Total anggota Al-hidayah sebanyak 7,5 juta. Secara aspirasi, kami adalah bagian Partai Golkar, maka kami meminta peran dan keterlibatan kami di Partai dan parlemen ditingkatkan besaran keterwakilannya, kata Harbiyah. Menurut Harbiyah, sejauh ini, peran perempuan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) baru sebesar 13 persen. Sedangkan keterwakilan perempuan di parlemen dari Fraksi Golkar baru sebesar 14 persen. Kami yakin, kalau perempuan tidak banyak dilibatkan tidak ada yang memperjuangkan hak-hak perempuan, kata dia. Menurut Harbiyah, pihaknya menuntuk akses yang luas dalam keterlibatan dan peran politik pemerintah dalam hal kesehatan dan kemiskinan. Karena, kata dia, untuk hal itu akan perempuanlah yang paling sering merasakannya.Pelayanan kesehatan dan pengentasan kemiskinan masih kurang memusakan, maka kami minta aspirasi kami didengar oleh pembuatn kebijakan, kata dia. Menurut Wakil Sekretris Jenderal Al-Hidayah, Ratu Dian, Ketua Umum Partai Golkar akan membahas masukan tersbut ditiingkat partai. Selebihnya, kata dia, Kalla meminta Al-Hidayah membantu pemerintah dalam meningkatkan peran sosial di masyarakat. Karena dengan terjun langsung, masyarakat akan merasakan manfaat dari adanya Al-Hidayah, kata dia. Anton Aprianto [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Hak-hak Perempuan Masih Terabaikan
http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=Opiniid=253522 Sabtu, 12 April 2008 Hak-hak Perempuan Masih Terabaikan Sejarah mencatat bahwa selama ini perempuan cenderung di-nomor dua-kan terutama dalam bidang politik, terutama keanggotaan di legislatif. Bahkan menurut data yang ada pada era 1950-1955 hanya 3,8 persen saja perempuan di DPR, pada 1955-1960 meningkat menjadi 6,3 persen. Persentase perempuan di parlemen mencapai angka tertinggi pada 1987-1992 dengan 13 persen. TETAPI setelah itu terus menyusut menjadi 12,5 persen pada tahun 1992-1997, dan turun lagi menjadi 10,8 persen, menjelang Orde Baru runtuh. Di awal era reformasi 1999-2004 jumlah perempuan di parlemen turun lagi hingga 9 persen. Bahkan menurut data dan catatan Sekjen MPR RI ada empat hal yang menjadi catatan penting mengenai minimnya partisipasi politik perempuan di Indonesia ini, yakni: 1. Perempuan yang menjadi anggota MPR terus berkurang dalam tiga Pemilu terakhir, Pemilu 1992 (6,0%), Pemilu 1997 (11,8%) dan Pemilu tahun 1999 menurun menjadi (9,1%). 2. Perempuan yang menjadi anggota DPR persentasenya terus menurun dari 12,0% pada Pemilu 1992 menjadi 11,2% pada Pemilu 1997 dan 8,8% pada Pemilu 1999. 3. Perempuan yang menjadi anggota DPR dipandang dari sisi usia, umurnya relatif lebih muda daripada laki-laki. Persentase anggota DPR perempuan yang berusia dibawah 40 tahun sebesar 22,7% sedangkan laki-laki hanya 9,4%. 4. Pendidikan perempuan anggota DPR relatif lebih rendah daripada laki-laki. Anggota perempuan yang berpendidikan Akademi/PT 84,1% seangkan laki-laki 91,7%. Jelaslah, bahwa kondisi perempuan saat ini masih timpang. Di sinilah perlunya pemberlakuan kuota. Kuota merupakan salah satu bentuk tindakan khusus sementara yang perlu diambil untuk mempercepat persamaan kesempatan dan manfaat guna mencapai persamaan dan keadilan. Adalah fakta bahwa kebanyakan perempuan saat ini terjerembab dalam kemiskinan dan tidak terpenuhinya hak-hak mereka sebagai manusia. Sementara itu, nilai-nilai sosial budaya dan watak partiarkis negara menghambat dan menutup kesempatan perempuan untuk menjadi pengambil keputusan. Umumnya laki-laki masih sangat sulit menerima kehadiran perempuan di lembaga pengambilan kebijakan. Sebagai akibatnya, jumlah perempuan di lembaga pengambil kebijakan/keputusan sangat kecil, sehingga perencanaan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah cenderung mengabaikan kepentingan dan hak-hak perempuan. Kuota menjadi penting agar jumlah perempuan di tingkat perumus kebijakan dan pengambilan keputusan dapat meningkat secara lebih seimbang agar perempuan dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang memuat kepentingan perempuan. Secara umum ada tiga faktor yang cukup berpengaruh untuk menentukan keterwakilan perempuan dalam bidang politik, yaitu Sistem Pemilu, Peran dan Organisasi Parpol serta penerimaan kultural, termasuk aksi mendukung yang bersifat wajib dan sukarela. Saat ini, salah satu upaya yang dianggap paling strategis untuk memposisikan perempuan dalam posisi pengambilan keputusan (decision maker) adalah dengan penetapan sistem kuota perempuan di parlemen. Kini, kuota 30% mencuat bersamaan dengan lahirnya UU No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum dalam Pasal 65 ayat 1 yang berbunyi, Setiap Partai Politik Peserta Pemilu dapat mengajukan calon Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota untuk setiap Daerah Pemilihan dengan memperhatikan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30%. Meski sifat rumusan yang sukarela, dicerminkan lewat kata 'dapat' dan tidak adanya sanksi, namun pasal ini berimplikasi adanya jaminan keterwakilan perempuan sebagai kebutuhan nyata meningkatkan representasi perempuan. Kuota 30% untuk perempuan artinya 30% menjadi batas minimal prosentase keterwakilan perempuan dalam lembaga pengambil keputusan. Dengan adanya UU tersebut, jumlah perempuan di legislative meningkat dari tahun 1999 yang hanya berjumlah 9% menjadi 11,8 persen pada saat ini. Perjuangan politisi perempuan tidak hanya bertujuan terpenuhinya kuota 30% di legislatif, tetapi juga di partai politik (parpol). Saat ini, dari 127 anggota DPD, kouta untuk perempuan baru tercapai 21% , sedangkan untuk DPR dari 550 anggota baru tercapai 11% . Bahkan, untuk Pemilu 2009 mendatang, telah disahkan UU Pemilu yang baru yang di dalamnya bukan hanya mengatur tentang kuota perempuan di legislative tetapi juga mengatur tentang kuota 30% perempuan di parpol yaitu dalam Pasal 8 yang berbunyi, Partai politik dapat menjadi Peserta Pemilu setelah memenuhi persyaratan, salah satunya dalam point d berbunyi, menyertakan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh perseratus) keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai politik tingkat pusat Maka, untuk mewujudkan hal tersebut, ada beberapa peran yang harus dilakukan oleh parpol yang akan menjadi peserta Pemilu 2009 : pertama, memberikan kesempatan kepada perempuan untuk dapat terjun dalam bidang politik; kedua,
[wanita-muslimah] Gizi Buruk dan Korupsi
http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=Opiniid=253774 Gizi Buruk dan Korupsi Oleh: dr. James Kalengkongan Bangsa kita sepertinya tak habis-habisnya didera berbagai macam persoalan. Mulai dari masalah politik, ekonomi, kondisi alam , kesehatan dan lain-lain. Khusus di bidang kesehatan, kasus kekurangan gizi atau lebih ekstrim lagi masalah gizi buruk kini mendera. DI BERBAGAI media baik cetak maupun elektronik terpampang berita tentang kasus gizi buruk sampai pada kondisi busung lapar, semakin hari semakin santer diekspose ke masyarakat. Bahkan dikabarkan telah banyak menelan korban jiwa. Keadaan tersebut semakin memprihatinkan oleh karena Gizi Buruk paling banyak diderita oleh kelompok usia rentan seperti bayi dan balita yang sesungguhnya mereka merupakan aset bangsa, generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia. Siapa sih yang berkeinginan dan bercita-cita atau merencanakan bahwa anaknya nanti akan mempunyai status gizi yang buruk ? Saya yakin, kita semua akan sepakat, sekalipun orangtuanya tergolong miskin, mereka tidak mau dan tida k akan rela anaknya mengalami gangguan gizi, apalagi sampai ke kondisi terburuk dari kurang gizi yaitu busung lapar. Tidak dapat disangkali bahwa hal tersebut lebih banyak bersentuhan dengan kondisi ekonomi yang sangat rendah atau masalah kemiskinan. Selain itu, hal yang turut andil berkaitan dengan gizi buruk adalah faktor penatalaksanaan asupan makanan/minuman di masing-masing keluarga, seperti salah kelola dan ketidak-tahuannya tentang bagaimana seharusnya berlaku bagi makanan dengan gizi seimbang. Dalam hal ini bisa terjadi bahwa disekitar dia ada saja makanan dengan kandungan gizi yang cukup, baik bersumber hewani maupun nabati, namun karena orang tersebut tidak tahu bagaimana mengelola/mengaturnya sehingga tercipta gizi yang tidak seimbang yang berimbas pada kondisi kurang gizi dan gizi buruk. Kita tahu bahwa Indonesia memiliki wilayah daratan dan lautan yang sangat luas, seharusnya bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri, namun selama ini import makanan terus terjadi ditengah rendahnya konsumsi karbohidrat dan protein. Menurut Prof. Sumarsono dari Fakultas Peternakan Undip bahwa Ind onesia bisa disebut sebagai bangsa yang mengalami anomali pangan. Bila dicermati dengan seksama, ternyata faktor kemiskinan memberi kontribusi yang besar bagi muncul dan berkembangnya gizi buruk. Karena faktor ekonomi itulah sehingga apa yang seharusnya bisa dikonsumsi akhirnya tidak bisa terwujud karena tidak ada yang dapat digunakan untuk membeli bahan-bahan makanan yang mengandung nilai gizi tinggi atau paling tidak mempunyai kandungan gizi seimbang (ini yang paling baik). Memang kita tahu bahwa makanan bergizi tidaklah identik dengan seberapa mahalnya bahan makanan tersebut, tapi kalau tidak punya uang sama sekali, maka disitulah letak permasalahannya. Untuk membahas lebih lanjut mengenai kekurangan gizi atau gizi buruk, kita perlu tahu dulu apa yang dimaksud dengan gizi yang cukup. Gizi yang memadai berarti makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang dapat menopang sepenuhnya pertumbuhan, pekerjaan dan perbaikan semua jaringan dan organ-organ tubuh. Gizi yang seimbang manakala dalam makanan mengandung unsur Protein, Karbohidrat, Lemak, vitamin dan mineral. Malgizi adalah gagalnya penyediaan unsur-unsur makanan yang diperlukan tubuh. Kondisi tersebut dapat berujung pada kekurangan gizi hingga akhirnya menjadi gizi buruk. Gizi buruk sendiri mempunyai gradasi dari ringan sampai paling berat yang disebut Kwashiorkor, yang ditandai dengan kondisi tubuh lemah, mata cekung, wajah berkeriput, perut buncit, rambut kekuning-kuningan dan tampak pembengkakan di anggota tubuhnya. Kalau kondisi itu terjadi, maka itu berarti perlangsungannya sudah cukup lama, kondisinya sudah kronis. Anak yang kurang gizi atau gizi buruk selain perkemban gan otaknya menjadi lambat, juga mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk berbagai jenis penyakit dan kematian. Salah satu gangguan gizi makro adalah Kurang Energi Protein (KEP) yang terjadi apabila seorang anak tidak mendapat cukup karbohidrat dan protein dari makanan. Seorang anak yang sering sakit dapat pula menderita kekurangan gizi. Nafsu makan anak berkurang, dan makanan yang dimakanpun tidak digunakan secara efisien. Dalam sebuah berita yang dilansir oleh salah satu media cetak menyebutkan di Jawa Tengah pada tahun 2007 terdapat 15.980 kasus gizi buruk, di Cilacap tercatat 120 kasus dan di Sampang Madura Jawa Timur 1.400 balita yang terancam gizi buruk. Sebanyak 2.895 balita gizi buruk ditemukan di Wilayah Pantura Tangerang dan gizi kurang di Lebak, Banten sebanyak 12.660 balita. Di NTT tercatat 201 kasus gizi buruk dan 1.183 kasus gizi kurang. Pada pertengahan tahun 2005 saja menurut Dini Latief, Kepala Balitbang Depkes RI ada 5 juta anak Balita di Indonesia yang kurang gizi, dari jumlah tersebut 1,6 juta Balita menderita gizi
[wanita-muslimah] Pemimpin Tiga Derajat
Pemimpin 3 Derajat Seorang Pembela Punya karamah Yang akan datang Di kurun ini Padanya jua diberikan berkah Tiga derajat yang ia miliki Khalifah, Mujaddid, dan Mujtahid Ia akan pasti tiba Karena Rasul pun telah bersabda Berita gembira untuk kita Kedatangannya mengubah dunia Dari kegelapan kepada cahaya Dari penindasan kepada pembelaan Dari kejahatan kepada kebaikan Dari pecah-belah kepada ukhuwah Di waktu itu penzaliman kan musnah Ahli agama berjabatan resmi Perusak agama di atas nama agama Mereka akan sadar diri Atau menerima hukuman Ilahi Karena kesalahan mereka Di waktu itu Dunia ini segalanya akan berubah Segala rahasia akan terbongkar Takkan dapat lagi berpura-pura Karena ia akan terjadi Ia akan pasti tiba between -00-00 and -99-99 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Ketika Cinta Harus Memilih
Ketika Cinta Harus Memilih Pernah suatu malam ada yang bertanya pada saya, seperti apa jodoh saya? Saya katakan padanya bahwa jodoh kita adalah sama seperti halnya diri kita. Siapapun yang menjadi pasangan hidup kita merupakan cermin yang ada pada diri kita. Jika kita memilih berdasarkan pertimbangan rasa, ketemu pada medan perjuangan maka pasangan hidup yang kita dapatkan juga orang yang memiliki karakter yang sama. Namun jika kita memilih berdasarkan pertimbangan logika semata yang kita dapatkan juga seperti yang kita kehendaki. Ketika cinta harus memilih, ada peranan rasa dan ada peranan logika. Perasaan cocok sering lebih benar dibanding pertimbangan ilmiah. Jika seorang wanita dalam pertemuan pertama dengan seorang lelaki langsung merasa bahwa lelaki itu terasa sreg untuk menjadi suami, meski ia belum mengetahui secara detail siapa identitas si lelaki itu, biasanya faktor perasaan sreg itu akan menjadi faktor dominan dalam mempertimbangkan. Sudah barang tentu ada orang yang tertipu oleh hallo efec, yakni langsung tertarik oleh penampilan, padahal sebenarnya penampilan palsu. Sementara itu argumen raasional berdasar data lengkap tentang berbagai segi dari karakteristik lelaki atau perempuan, mungkin dapat memuaskan logika, tetapi mungkin terasa kering, karena pernikahan bukan semata masalah logika, tetapi justeru lebih merupakan masalah perasaan. Ada pasangan suami isteri yang dari segi infrastruktur logis (misalnya keduanaya ganteng dan cantik, usia sebaya, rumah tempat tinggalnya bagus, penghasilan mencukupi, kelengkapan hidup lengkap) mestinya bahagia, tetapi pasangan itu justeru melewati hari-harinya dengan suasana kering dan membosankan, karena hubunganya lebih bersifat formal dibanding rasa. Perasaan sreg dan cocok akan dapat mendistorsi berbagai kekurangan, sehingga meski mereka hidup dalam kesahajaan, tetapi mereka kaya dengan perasaan, sehingga mereka dapat merasa ramai dalam keberduaan, merasa meriah dalam kesunyian malam, merasa ringan dalam memikul beban, merasa sebentar dalam mengarungi perjalanan panjang. Mereka sudah melewati usia 40 tahun perkawinan, tetapi serasa masih pengantin baru. Salam Cinta, Agussyafii === Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye Keluargaku, Surgaku silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di http://agussyafii.blogspot.com atau sms 0888 176 48 72
[wanita-muslimah] Re: Tanya Dokter yg pro bu DR. Musdah Mulia: Islam yg Mengakui Lesbianisme..
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie [EMAIL PROTECTED] wrote: pak Satriyo, Dimanapun ada mainstream dan minoritas. Tetapi, konsensus mainstream yang tercantum dalam standard diagnosis untuk kesehatan jiwa mengatakan yang sebaliknya. Sekali lagi tidak ada yang single side dalam setiap hal. Sama seperti teori Darwin, ada yang tidak setuju dengan masalah tersebut. Tapi yang saya bilang orang kedokteran mainstream (dengan keterbatasan empirismenya) mengatakan hal yang sebaliknya Satu hal, ilmu kedokteran begitu luasnya. untuk hal2 partikular, lebih tepat ditanyakan pada ahlinya dan paling tepat lagi ditanyakan pada rujukan utamanya (guideline medis yang diakui secara internasional). Donnie On Apr 14, 2008, at 6:17 PM, lasykar5 wrote: Pak Kar, Saya juga sempat bertanya kepada sejumlah kenalan, teman, dan family yang dokter, termasuk Prof Ali yang senior di bidang anastesi (cmiiw), dan ternyata apa yang seolah bapak gambarkan 'pendapat dunia medis' itu ternyata tidak sepenuhnya benar, artinya tidak semua dokter, apalagi di Indonesia, atau di negara Timur dan atau Islam, sepakat dengan apa yang bapak gambarkan spt soal bahwa medis tidak menganggap homoseks itu penyakit. Dan ini juga berlaku di ranah psikologi dan psikiatri. Ini artinya tidak satu kesepakatan di satu dunia/negeri itu serta merta menjadi kesepakatan di tempat lain untuk profesi yang sama. Ternyata, dunia ilmiah itu tidak semuanya garing alias kering dari iman dan nilai moral-ruhani ... salam, satriyo 2008/4/14 Mia [EMAIL PROTECTED]: Pak Aly,sebaiknya diskusi dengan lebih cerdas. Pak KM udah berkali2 menjelaskan, bahwa menurut kesepakatan kedokteran gay itu bukan penyakit fisik/mental/fisikal. Kalo 'penyakit akhlak' dikaitkan dengan pentafsiran agama, Pak KM bilang sah2 saja, wong pentafsirannya udah gitu, terserah masing2 deh. Udah dijelaskan tentang keamanan/kesehatan seputar analsek, seperti juga oral seks. Masih ngomongin itu2 juga. Lha tempat bikinnya manusia, keluarnya manusia juga dari vagina, yang mengeluarkan cairan perempuan, haid dan kencing, bukannya ini juga dipandang 'kotoran'??? Oral seks itu apa dan apa? So what's new? Jangan terlalu cetek ah, pelan2 aja kalo blum ngerti, banyak baca dulu gih sana, supaya pikirannya jangan seks doang. Aku bisa lebih banyak belajar baca postingannya mba Lina ketimbangan postinganmu. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah% 40yahoogroups.com, Muhammad Aly assalamualaikum_hello@ wrote: homoseks ; penyakit akhlak dok... mencegah lebih baik dari pada mengobati... anus khan sumber pembuangan (penyakit kotoran manusia). nginjek bekas kotoran aja jijik apalagi ada sisa kotoran he3 meang aneh2 skrng. masukan ke tmpt kotoran...wah2... slm, Al --- kmjp47@ kmjp47@ wrote: Agama (atau penafsir agama) boleh saja mmbenci homoseks dan lesbi. Tetapi hal itu tidak akan membuat dunia kedokteran mengatakan bahwa homoseks atau lesbi adalah penyakit. Soal cara sanggama melalui dubur adakalanya juga dilakukan oleh orang heteroseks. Soal aman atau tidak tergantung apakah ada penyakit atau tidak, dan dengan paksaan atau tidak. Sekali lagi, kalau menurut anda agama membenci homoseks, saya tidak akan berkeberatan, tetapi jangan meminta saya untuk memvonis bahwa homoseks atau lesbi adalah penyakit, baik fisik, mental maupun sosial. Pandangan anda berdasar keyakinan (faith), pandangan saya berdasar tamuan ilmiah sampai pada saat ini. Howgh! KM -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang -- al-Ra'd [13]: 28 [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Pendidikan Seks bagi Remaja
Riau Pos Pendidikan Seks bagi Remaja Sabtu, 12 April 2008 Remaja adalah permata bangsa yang menjadi hiasan dan penerus serta menjadi aset kemajuan suatu negara. Cita-cita besar suatu bangsa ada di pundak para remaja dan pemuda, karena mereka ada lah simbol semangat dan pergerakan kemajuan dan bisa jadi mereka menjadi awal kehancuran suatu bangsa. Barangkali ketika kita berbicara tentang seks maka dalam pikiran kita itu adalah hal yang tabu dan sangat memalukan. Ketika itu diangkat menjadi suatu pembicaraan dalam suatu diskusi menjadi diskusi yang tertutup dan sangat dirahasiakan. Padahal pendidikan tentang seks itu sangat penting bagi para remaja agar tidak terjadi penyimpangan dan hal-hal yang bertentangan dengan norma agama. Pengetahuan seks bagi remaja saat ini masih sangat tidak terarah, sehingga banyak penyimpangan di kalangan remaja. Para remaja harus mengetahui batas batasan yang mana mereka harus tahu dan batasan batasan yang mereka diberikan pengertian. Sekolah juga menjadi tempat yang menentukan peranan yang sangat penting bagi perkebangan remaja. Sekolah tempat dimulai perjalanan para remaja untuk mencari jati diri dan menentukan nasib bangsa ini. Anak-anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan massa/waktu dan lingkungan di sekitarnya. Maka anak-anak akan mudah mencontoh yang mereka dengar serta yang mereka lihat. Media massa yang menampilkan aksi pornografi sedikit banyak telah memengaruhi cara berpikir dan bertindak mereka. Karena mereka masih sangat labil dan mudah terpengaruh. Hendaknya pemerintah dapat tanggap permasalahan seks di kalangan remaja. Saat ini seks bukanlah hal yang tabu lagi bagi anak-anak dan remaja. Mereka dapat cepat mempelajari apa yang mereka ketahui. Belakangan ini banyak video yang beredar dan menampilkan gambar yang tidak senonoh, tidak bermoral dan tidak pantas ditonton oleh anak anak kita, tanpa kita sendiri. Mari kita ajarkan anak anak menjadi remaja remaja yang memiliki jati diri, sikap malu pada perbuatan yang tercela serta memiliki rasa tanggung jawab. Jadikan mereka sebagai mitra atau sahabat, bukan hanya menjadikan mereka pelengkap dalam keluarga. Berikan mereka kepercayaan yang dapat dipercaya. Arahkan mereka ketika mereka salah. Siapa lagi yang akan bertanggung jawab atas perkembangan mereka kalau bukan kita.*** Desmarita Susanti SPd SMP YLPI Marpoyan [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Tanya Dokter yg pro bu DR. Musdah Mulia: Islam yg Mengakui Lesbianisme..
The feeling is mutual. Pleasure is all mine. Sekiranya patut disambung, i'll let you know ... kinda hectic at work. reg, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie [EMAIL PROTECTED] wrote: I'm fine with that. Terima kasih sudah bersedia sharing. regards, Donnie == On Apr 15, 2008, at 5:31 PM, rsa wrote: Duhhh mohon maaf pisan, salah teken, maunya ini eh kena yang itu ... :-( silakan didelete saja bila perlu, mr/mrs Mod. pak Donnie, saya tidak terlalu semangan lagi dengan diskusi ini, melihat jelasnya each party dengan ground-nya masing-masing, dan jelas tidak ada titik temu, yang satu acuannya keyakinan dan ilmu agama+dunia, yang lainnya keyakinan dan ilmu dunia-agama, ... jadi irisan pun saya kira nyaris tidak ada, selain bahwa sama-sama membahas 'manusia' (sy beri tanda kutip krn ada argumen kehewanan yang dilibatkan di sini) ... jadi buat saya sementara ini live and let live sementara saya akan mencoba bilamana terjadi untuk mengajak mereka yang 'minoritas' ini untuk sadar ... setidaknya ini menggugurkan kewajiban saya amar maruf nahi munkar, dan berdakwah ... salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa efikoe@ wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie donnie.damana@ wrote: pak Satriyo, Dimanapun ada mainstream dan minoritas. Tetapi, konsensus mainstream yang tercantum dalam standard diagnosis untuk kesehatan jiwa mengatakan yang sebaliknya. Sekali lagi tidak ada yang single side dalam setiap hal. Sama seperti teori Darwin, ada yang tidak setuju dengan masalah tersebut. Tapi yang saya bilang orang kedokteran mainstream (dengan keterbatasan empirismenya) mengatakan hal yang sebaliknya Satu hal, ilmu kedokteran begitu luasnya. untuk hal2 partikular, lebih tepat ditanyakan pada ahlinya dan paling tepat lagi ditanyakan pada rujukan utamanya (guideline medis yang diakui secara internasional). Donnie [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Tanya Dokter yg pro bu DR. Musdah Mulia: Islam yg Mengakui Lesbianisme..
Duhhh mohon maaf pisan, salah teken, maunya ini eh kena yang itu ... :-( silakan didelete saja bila perlu, mr/mrs Mod. pak Donnie, saya tidak terlalu semangan lagi dengan diskusi ini, melihat jelasnya each party dengan ground-nya masing-masing, dan jelas tidak ada titik temu, yang satu acuannya keyakinan dan ilmu agama+dunia, yang lainnya keyakinan dan ilmu dunia-agama, ... jadi irisan pun saya kira nyaris tidak ada, selain bahwa sama-sama membahas 'manusia' (sy beri tanda kutip krn ada argumen kehewanan yang dilibatkan di sini) ... jadi buat saya sementara ini live and let live sementara saya akan mencoba bilamana terjadi untuk mengajak mereka yang 'minoritas' ini untuk sadar ... setidaknya ini menggugurkan kewajiban saya amar maruf nahi munkar, dan berdakwah ... salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie donnie.damana@ wrote: pak Satriyo, Dimanapun ada mainstream dan minoritas. Tetapi, konsensus mainstream yang tercantum dalam standard diagnosis untuk kesehatan jiwa mengatakan yang sebaliknya. Sekali lagi tidak ada yang single side dalam setiap hal. Sama seperti teori Darwin, ada yang tidak setuju dengan masalah tersebut. Tapi yang saya bilang orang kedokteran mainstream (dengan keterbatasan empirismenya) mengatakan hal yang sebaliknya Satu hal, ilmu kedokteran begitu luasnya. untuk hal2 partikular, lebih tepat ditanyakan pada ahlinya dan paling tepat lagi ditanyakan pada rujukan utamanya (guideline medis yang diakui secara internasional). Donnie
[wanita-muslimah] Re: Keith Ellison on Gays
Mas Dwi, bagian yang saya kutip, imho, adalah muara dari point2 yang Anda tanyakan pendapat saya itu, tapi buat parafrase gay rights ... apa iya Keith akan setuju dengan Anda? salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Satriyo, bagaimana dengan point-point Bro. Ellison sebelum bagian kalimat yang Anda kutip ulang? Point tersebut, menurut saya, adalah: . How in the world can I argue that America has to have rights for Muslims, , but not gays? That is a hypocritical position! I'm not asking people to embrace homosexuality. I'm saying it's wrong and immoral to kill them, beat them, or exclude them from working. atau disubstitusi dengan satu istilah: Gay Rights. Apakah Anda setuju dengan Ellison? Perlu juga dipertimbangkan pandangan Ellison lebih lanjut lagi lewat pidato kampanyenya tahun 2006: http://www.youtube.com/watch?v=QqqC1klDpbc dia menentang undang-undang yang melarang perkawinan sesama jenis (same sex marriage). salam, DWS On 4/15/08, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Alhamdulillah, Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih menjadi anggota DPR AS, ternyata cukup bijak untuk tidak 'main hakim sendiri' dengan menyatakan: and let God decide if He will judge them I second you on that, mr Ellison. Allah yubarik fik! That's all I can say ...! satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih menjadi anggota DPR Amerika Serikat. Pendapatnya tentang kaum minoritas seksual: .. I am a person who believes in civil and human rights are for all people. I've never been ashamed to admit that I think America needs to have human and civil rights for all people, particularly unpopular groups. Unpopular groups like the Muslim community, unpopular groups like Latino immigrants. Unpopular groups like the gay community. How in the world can I argue that America has to have rights for Muslims, who are unpopular, but not gays? That is a hypocritical position! I'm not asking people to embrace homosexuality. I'm saying it's wrong and immoral to kill them, beat them, or exclude them from working. You don't have to like them. Leave 'em alone. Let them live their lives and let God decide if He will judge them, as He will judge us all. That's all I'm saying. http://www.altmuslim.com/a/a/a/do_good_works_engage_politically_and_ge t_involved/ [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita- muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Tanya Dokter yg pro bu DR. Musdah Mulia: Islam yg Mengakui Lesbianisme..
pak Satriyo, Dimanapun ada mainstream dan minoritas. Tetapi, konsensus mainstream yang tercantum dalam standard diagnosis untuk kesehatan jiwa mengatakan yang sebaliknya. Sekali lagi tidak ada yang single side dalam setiap hal. Sama seperti teori Darwin, ada yang tidak setuju dengan masalah tersebut. Tapi yang saya bilang orang kedokteran mainstream (dengan keterbatasan empirismenya) mengatakan hal yang sebaliknya Satu hal, ilmu kedokteran begitu luasnya. untuk hal2 partikular, lebih tepat ditanyakan pada ahlinya dan paling tepat lagi ditanyakan pada rujukan utamanya (guideline medis yang diakui secara internasional). Donnie On Apr 14, 2008, at 6:17 PM, lasykar5 wrote: Pak Kar, Saya juga sempat bertanya kepada sejumlah kenalan, teman, dan family yang dokter, termasuk Prof Ali yang senior di bidang anastesi (cmiiw), dan ternyata apa yang seolah bapak gambarkan 'pendapat dunia medis' itu ternyata tidak sepenuhnya benar, artinya tidak semua dokter, apalagi di Indonesia, atau di negara Timur dan atau Islam, sepakat dengan apa yang bapak gambarkan spt soal bahwa medis tidak menganggap homoseks itu penyakit. Dan ini juga berlaku di ranah psikologi dan psikiatri. Ini artinya tidak satu kesepakatan di satu dunia/negeri itu serta merta menjadi kesepakatan di tempat lain untuk profesi yang sama. Ternyata, dunia ilmiah itu tidak semuanya garing alias kering dari iman dan nilai moral-ruhani ... salam, satriyo 2008/4/14 Mia [EMAIL PROTECTED]: Pak Aly,sebaiknya diskusi dengan lebih cerdas. Pak KM udah berkali2 menjelaskan, bahwa menurut kesepakatan kedokteran gay itu bukan penyakit fisik/mental/fisikal. Kalo 'penyakit akhlak' dikaitkan dengan pentafsiran agama, Pak KM bilang sah2 saja, wong pentafsirannya udah gitu, terserah masing2 deh. Udah dijelaskan tentang keamanan/kesehatan seputar analsek, seperti juga oral seks. Masih ngomongin itu2 juga. Lha tempat bikinnya manusia, keluarnya manusia juga dari vagina, yang mengeluarkan cairan perempuan, haid dan kencing, bukannya ini juga dipandang 'kotoran'??? Oral seks itu apa dan apa? So what's new? Jangan terlalu cetek ah, pelan2 aja kalo blum ngerti, banyak baca dulu gih sana, supaya pikirannya jangan seks doang. Aku bisa lebih banyak belajar baca postingannya mba Lina ketimbangan postinganmu. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah% 40yahoogroups.com, Muhammad Aly [EMAIL PROTECTED] wrote: homoseks ; penyakit akhlak dok... mencegah lebih baik dari pada mengobati... anus khan sumber pembuangan (penyakit kotoran manusia). nginjek bekas kotoran aja jijik apalagi ada sisa kotoran he3 meang aneh2 skrng. masukan ke tmpt kotoran...wah2... slm, Al --- [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Agama (atau penafsir agama) boleh saja mmbenci homoseks dan lesbi. Tetapi hal itu tidak akan membuat dunia kedokteran mengatakan bahwa homoseks atau lesbi adalah penyakit. Soal cara sanggama melalui dubur adakalanya juga dilakukan oleh orang heteroseks. Soal aman atau tidak tergantung apakah ada penyakit atau tidak, dan dengan paksaan atau tidak. Sekali lagi, kalau menurut anda agama membenci homoseks, saya tidak akan berkeberatan, tetapi jangan meminta saya untuk memvonis bahwa homoseks atau lesbi adalah penyakit, baik fisik, mental maupun sosial. Pandangan anda berdasar keyakinan (faith), pandangan saya berdasar tamuan ilmiah sampai pada saat ini. Howgh! KM -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang -- al-Ra'd [13]: 28 [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Keith Ellison on Gays
Mas Satriyo, bagaimana dengan point-point Bro. Ellison sebelum bagian kalimat yang Anda kutip ulang? Point tersebut, menurut saya, adalah: . How in the world can I argue that America has to have rights for Muslims, , but not gays? That is a hypocritical position! I'm not asking people to embrace homosexuality. I'm saying it's wrong and immoral to kill them, beat them, or exclude them from working. atau disubstitusi dengan satu istilah: Gay Rights. Apakah Anda setuju dengan Ellison? Perlu juga dipertimbangkan pandangan Ellison lebih lanjut lagi lewat pidato kampanyenya tahun 2006: http://www.youtube.com/watch?v=QqqC1klDpbc dia menentang undang-undang yang melarang perkawinan sesama jenis (same sex marriage). salam, DWS On 4/15/08, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Alhamdulillah, Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih menjadi anggota DPR AS, ternyata cukup bijak untuk tidak 'main hakim sendiri' dengan menyatakan: and let God decide if He will judge them I second you on that, mr Ellison. Allah yubarik fik! That's all I can say ...! satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih menjadi anggota DPR Amerika Serikat. Pendapatnya tentang kaum minoritas seksual: .. I am a person who believes in civil and human rights are for all people. I've never been ashamed to admit that I think America needs to have human and civil rights for all people, particularly unpopular groups. Unpopular groups like the Muslim community, unpopular groups like Latino immigrants. Unpopular groups like the gay community. How in the world can I argue that America has to have rights for Muslims, who are unpopular, but not gays? That is a hypocritical position! I'm not asking people to embrace homosexuality. I'm saying it's wrong and immoral to kill them, beat them, or exclude them from working. You don't have to like them. Leave 'em alone. Let them live their lives and let God decide if He will judge them, as He will judge us all. That's all I'm saying. http://www.altmuslim.com/a/a/a/do_good_works_engage_politically_and_ge t_involved/ [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] catatan bantimurung: puisi-puisi anak sentani [4]
Catatan Bantimurung: PUISI-PUISI ANAK SENTANI 4. Ciri lain yang menonjol pada puisi-puisi Luna yang juga pemain teater handal, pemonolog terbaik yang kukenal jika meminjam penilaian Lily Yulianti penulis kucerpen Makkunrai, serta pernah tampil di TIM Jakarta, terletak pada kesederhanaan pengucapannya. Kesederhanaan , umumnya, memang merupakan ciri dari warga masyarakat pedalaman dan agraris. Bahkan di Perancis ini, pun orang-orang di propinsi lebih sederhana sikap dan pengucapan mereka dibandingkan dengan orang-orang di Paris. Paris bukan Perancis, sering kudengar ucapan begini ketika saya berbicara dengan orang-orang di propinsi. Dengan kesederhaan pengucapan dan perbandingan ini, puisi-puisi Luna , yang pada akhir bulan April 2008 ini akan turut tampil mementaskan salah sebuah karya Riantiarno di Makassar bersama grup teater Tambora, tidak menjadi puisi gelap. Tidak menjadi puisi yang sulit dipahami. Kesederhaan, biasanya berhubungan dengan kejujuran pada diri sehingga yang diucapkan, yang ditulis terasa langsung mengalir dari lubuk hati. Seperti air bening mengalir dari sumbernya di gunung lalu mengarus di sungai mencari muara dan laut. Sebagai misal saya ambil puisi berikut yang saya ambil dari kumpulan : Jalan-jalan Kecil Ke Rumah rumahku di jayapura, papua, terletak di atas bukit. hanya seratus meter dari jalan umum di bawahnya. jalan kecil yang menghubungkan rumah kami dengan jalan umum, Jl. Gunung Agung, bukan jenis jalan beraspal yang dihaluskan. Jalan itu berbatu-batu. di rumah itu, separuh hidupku dikubur. kusimpan ini disini, karena akhirnya aku tahu, kau lah itu yang kuinginkan untuk menemaniku menunggu petang. [Sumber:http://lunavidya.blogspot.com/2007/08/jalan-kecil-ke-rumah.html] Ciri-ciri kesederhanaan yang kukatakan di atas, terdapat pada puisi Luna ini. Dari puisi ini, bayangan kampungnya di Jayapura, Papua terbayang jelas hanya melalui beberapa kata. Dan Luna pun mengungkapkan rindunya secara unik: karena akhirnya aku tahu, kau lah itu yang kuinginkan untuk menemaniku menunggu petang. Bagi orang yang pernah tinggal di pedalaman, di pinggir sungai atau berada di puncak-puncak pegunungan Papua, orang akan segera tahu betapa indahnya pemandangan saat matahari akan tenggelam di hulu atau di balik gunung atau ketika fajar tiba. Sedangkan tekhnik pengucapan rindu dilakukan oleh Luna secara unik dan berada di luar kejamakan mayoritas puisi dewasa ini yang banyak lahir di daerah urban. Tidak heran jika syohib lamaku, budayawan Solo asal Banten, Halim HD mengatakan dengan pasti dan berulang-ulang saban jumpa bahwa Sesungguhnya Bung, etnik dan daerah merupakan sumber budaya dan kreativitas luar biasa. Sayangnya apa yang dikatakan oleh Halim HD ini kurang dilirik oleh sastrawan-seniman kita yang asyik dengan Barat saja. Bahkan terkadang budaya etnik dan daerah dipandang sebagai hal tradisional dan kadaluwarsa. Padahal apakah nilai yang tertera pada pepatah: menepuk air di dulang memercik ke muka sendiri atau: tangan mencencang bahu memikul itu kadaluwarsa dan sudah tidak tanggap zaman? Apakah konsep hidup-mati manusia Dayak dahoeloe: rengan tingang nyanak jata [anak enggang putera-puteri naga] itu kadaluwarsa dan tidak tanggap zaman? Keadaan begini selalu mengingatkan saya akan kritik Mao Zedong pada cendekiawan Tiongkok pada tahun 1930an: Lebih kenal Yunani Kuno daripada mengenal Tiongkok. Atau yang sering kudengar di kalangan keluargaku bahwa kita lebih kenal kanal-kanal di Negeri Belanda daripada sungai-sungai di Kalimantan. Keadaan beginilah yang sering kukatakan sebagai keterasingan diri dari kampunghalaman sendiri. Kerberadaan di kampunghalaman bukan jaminan kita kenal kampung halaman. Inti keadaan begini, barangkali terletak pada pertanyaan: kita berada di mana, apa masalah nyata kita, kemudian bagaimana lalu mau ke mana serta jalan apa yang ditempuh untuk sampai ke tempat mau ke mana. Sederhana berbeda dengan jual koyok yang hampa isi. Berbeda dengan balagu atau balagak hingga menjadi tong kosong nyaring bunyinya. Sederhana itu indah tapi tidak sederhana untuk menjadi sederhana, ujar Agam Wispi alm., penyair asal Aceh yang hidup-mati dari puisi. Sederhana, kukira menjadi indah karena ia menangkap sari masalah yang sering disebut hakekat. Sederhana erat dengan kejujujuran. Sederhana memberi sayap pada kata-kata hingga ia memancing selaksa tafsir mendekati luasnya ruang galaksi. Terbukanya ruang bagi selaksa tafsir mendekati luas ruang galaksi barangkali merupakan ciri kekuatan puisi . Cara puisi yang berbicara dengan hati dan otak memberikan kemerdekaan dan kebebasan pada pembacanya. Tidakkah ciri-ciri ini yang terdapat pada larik-larik Agam Wispi: pita merah dan matahari cinta berdarah sampai mati atau baris Chairil Anwar: sekali berarti sudah
[wanita-muslimah] Kolom IBRAHIM ISA - OLYMPIADE BEIJING Dan POLITIK
Kolom IBRAHIM ISA Selasa, 15 April 2008 OLYMPIADE BEIJING Dan POLITIK Baiklah dimulai dengan 'stelling' atau dalilku sendiri sbb: Penting adanya sikap yang t i d a k 'tabu-politik', tidak 'fobi-politik'. Jauhi fikiran dan pandangan 'golput', golongan putih, yang maksudnya tak berfihak 'sana' ataupun 'sini'. Suatu perwujudan protes terhadap susunan dan suasana politik tertentu yang sedang berlangsung pada suatu ketika. Pandangan 'tabu-politik' ataupun 'fobi-politik' sesungguhnya juga adalah suatu sikap politik tertentu. Hendak ditinjau dari segi manapun selama orang hidup dalam masyarakat manusia yang riil, betapapun tak disukainya, ia terlibat dan tak jarang 'terpaksa', ataupun secara tidak disadarinya, tokh ambil bagian dalam sesuatu kegiatan politik tertentu. Nasion ini, nasion INDONESIA, sampai memiliki kesadaran berbangsa, kesadaran nasional, merasa punya identitas bangsa yang harus dibela, diperjuangkan, terlibat dalam perjuangan hidup-mati melawan kolonialisme dan imperiallisme, sampai mencapai kemerdekaan nasional. Itu semua adalah berkat pendidikan politik, sikap politik dan kehidupan politik dalam sejarah bangsa ini. Berkat asuhan politik para pendahulu pejuang-pejuang nasion Indonesia, seperti HOS Tjokroaminoto, Sukarno, Hatta, Tan Malaka, Syahrir, Amir Syarifuddin, Natsir dan banyak lainnya. Politik adalah suatu cara yang penting sekali, suatu alat perjuangan untuk mencapai tujuan tertentu. Maka, memiliki kesadaran politik adalah suatu prinsip fundamental. Masalahnya, bagaimana memiliki pandangan politik yang sesuai dengan kepentingan bersama, kesatuan dan persatuan nasional dan kepentingan rakyat biasa dan negeri. Tanpa suatu pandangan dan perjuangan politik yang benar dan sesuai, sulit dibayangkan bisa tercapainya cita-cita keadilan dan kemakmuran bagi bangsa ini. * * * Ketika Orba di bawah mantan Presiden Jendral Suharto memaksakan konsep pengontrolan politik, yang populer dengan nama 'Masa Mengambang', ide itu bertitik tolak dari suatu pandangan bahwa politik Indonesia sudah 'dikotori' oleh 'dosanya' Orla, Orde Lama, di bawah Presiden Sukarno. Tapi ide 'massa mengambang' itu terutama bertolak dari konsepsi otoriterisme, bahwa rakyat itu 'bodoh politik' , 'tak mengerti politik', 'emoh politik', 'bosan politik, dsb. Bagi mereka, massa rakyat, kapanpun tak akan pernah 'dewasa politik' . Karena selamanya adalah atasan, adalah bapak-bapak pemimpin, adalah penguasa, kaum elite yang punya hak monopoli untuk mengerti apa itu politik dan politik apa yang harus berlaku. Konsepsi 'massa mengambang' sebenarnya orisinilnya bersumber dari fasisme Hitler, Mussolini, dan militerisme Jepang. Kalau mau ditarik kebelakang lagi, ia bersumber dari feodalisme, bahkan dari zaman perbudakan, di kala hanyalah tuan-tuan budak yang punya hak politik. Gejala adanya sebagian dari masyrakat yang sudah 'bosan politik', 'emoh-politik', bahkan 'muak-politik', bukan saja terdapat di Indonesia, yang dikatakan sebagai negeri yang belum matang demokrasi, tetapi juga terdapat di pelbagai negeri 'maju', seperti Itali, Spanyol, Perancis, Inggris, bahkan Amerika Serika dan Belanda. Antara lain bisa dilihat dari rendahnya persentase warga yang ambil bagian dalam pelbagai pemilu. * * * Namun, prinsip untuk tidak MENCAMPUR-ADUKKAN politik dengan kegiatan olah raga, bukanlah bersumber dari ide semacam idenya Orba - Massa Mengambang. Bukan karena menganggap politik itu 'kotor' dsb. Ide itu bersumber dari kepentingan bersama untuk memajukan kegiatan olahraga dan saling mengerti internasional. Untuk itu dianggap tidak sesuai mencampur-adukkan kegiatan politik dengan kegiatan Olympiade. Dianggap tidak benar menggunakan kegiatan dan forum Olymopiade, dalam hal ini kongkritnya Olympiade Beijing, untuk kepentingan politik tertentu. Ini kesimpulan dan sikap sesungguhnya juga suatu 'sikap politik' dari Komite Internasional Olympiade. Berhubung dengan berlangsungnya kegiatan, demo dan kerusuhan yang terjadi sekitar demo-demo 'Tibet Merdeka', yang mendesak 'agar RRT melaksanakan HAM', agar 'RRT menekan Sudan', 'menekan Myamar' untuk dilaksanakannya HAM di negeri-negeri tsb., Komite Internasional Olympiade menekankan lagi perlunya untuk tidak mencampur adukkan kegiatan politik dengan kegiatan Olympiade (Bejing), tidak menyalahginakannya untuk kepentingan politik tertentu. Soalnya jelas! Jangan (salah)gunakan Olympiade Beijing, untuk menekan RRT melakukan suatu kebijaksanaan politik nasionalnya, yang dianggapnya adalah masalah dalam negerinya sendiri. * * * Yang dikemukan di atas adalah sutu pandangan tertentu berkenaan dengan Olympiade Beijing dan saling hubungannya dengan politik. Di bawah ini, kusiarkan kembali tulisan Jusuf Wanandi, salah seorang pimpinan CSIS mengenai masalah yang sama. Tulisan tsb baik dibaca dan dipertimbangkan. Silakan: *OLIMPIADE BEIJING Dan MASALAH TIBET Jusuf Wanandi Wakil Ketua, Dewan Penyantun, CSIS * Olimpiade
Re: [wanita-muslimah] Re: Tanya Dokter yg pro bu DR. Musdah Mulia: Islam yg Mengakui Lesbianisme..
I'm fine with that. Terima kasih sudah bersedia sharing. regards, Donnie == On Apr 15, 2008, at 5:31 PM, rsa wrote: Duhhh mohon maaf pisan, salah teken, maunya ini eh kena yang itu ... :-( silakan didelete saja bila perlu, mr/mrs Mod. pak Donnie, saya tidak terlalu semangan lagi dengan diskusi ini, melihat jelasnya each party dengan ground-nya masing-masing, dan jelas tidak ada titik temu, yang satu acuannya keyakinan dan ilmu agama+dunia, yang lainnya keyakinan dan ilmu dunia-agama, ... jadi irisan pun saya kira nyaris tidak ada, selain bahwa sama-sama membahas 'manusia' (sy beri tanda kutip krn ada argumen kehewanan yang dilibatkan di sini) ... jadi buat saya sementara ini live and let live sementara saya akan mencoba bilamana terjadi untuk mengajak mereka yang 'minoritas' ini untuk sadar ... setidaknya ini menggugurkan kewajiban saya amar maruf nahi munkar, dan berdakwah ... salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie donnie.damana@ wrote: pak Satriyo, Dimanapun ada mainstream dan minoritas. Tetapi, konsensus mainstream yang tercantum dalam standard diagnosis untuk kesehatan jiwa mengatakan yang sebaliknya. Sekali lagi tidak ada yang single side dalam setiap hal. Sama seperti teori Darwin, ada yang tidak setuju dengan masalah tersebut. Tapi yang saya bilang orang kedokteran mainstream (dengan keterbatasan empirismenya) mengatakan hal yang sebaliknya Satu hal, ilmu kedokteran begitu luasnya. untuk hal2 partikular, lebih tepat ditanyakan pada ahlinya dan paling tepat lagi ditanyakan pada rujukan utamanya (guideline medis yang diakui secara internasional). Donnie [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan
Maksudnya Pak Pei, dikondisikan masyarakat pada waktu itu gaya hidupnya berprilaku homoseks dan memaksa orang lain untuk berprilaku yang sama? Seperti contohnya di ayat itu n. Luth ngomelin tetangga2nya karena maksa tamu2 N. Luth untuk melakukan seks sejenis, padahal mereka nggak suka? Mohon klarifikasi. Pemahaman yang menarik. yaitu prilaku seks sejenis, yang dipaksakan ke semua orang termasuk tamu2nya, gitu kan? Makanya kemudian Luth berdoa untuk azab. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Syafei [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya hampir selalu mendapati argumen untuk men-judge homoseksual berlandaskan pada kisah Nabi Luth .. Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada kisah Luth tsb. dengan kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, homoseksual pada masa itu bukan sebuah penyimpangan dari kondisi umum, tapi dikondisikan oleh masyarakat pada waktu itu (social engineering???) sebagai perilaku seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg bisa ditangkap dari kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada referensi yg benar2 valid). Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan bentuk penyimpangan dari perilaku seksual yg umum/dominan: heteroseksual. Jadi, kutukan pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan begitu saja pada para pelaku homoseksual dewasa ini. Salam
[wanita-muslimah] Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme
Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme Siapa yang tidak kenal Profesor Johan Galtung; sosiolog, pemikir, dan aktivis perdamaian kelahiran 24 Oktober 1930 di Oslo, Norwegia. Karya-karyanya telah jadi rujukan dunia pada saat orang berbicara tentang perdamian, konflik, perang, dan cara-cara mengatasinya. Kritiknya terhadap penghasut perang terasa pedas sekali, tidak peduli siapa pun yang melakukan. Pada usia 12 tahun, Galtung pernah ditahan Nazi. Maka, mulailah ia mengerti betapa jahat dan kejamnya peperangan. Galtung adalah pengagum Mahatma Gandhi, tokoh anti-kekerasan India yang legendaris. Pada 1970-an, Galtung pernah meramalkan keruntuhan Uni Soviet, yang kemudian menjadi kenyataan. Imperium Amerika sekarang ini juga diperkirakannya tidak akan bertahan lama, karena politik luar negerinya yang ekspansif dan cuek terhadap hukum internasional, sedangkan di dalam negeri, demokrasi dan hak-hak asasi manusia seperti dihormati. Pada 14 September 2002 di Koln, di depan 25.000 pendukung gerakan perdamaian Jerman, setahun pasca-tragedi 11 September 2001, Galtung berseru: Moderates all over the world, unite! (Kaum moderat sedunia, bersatulah!). Di forum inilah Galtung berbicara tentang tiga corak fundamentalisme yang telah menjadikan penduduk bumi sebagai tawanannya. Berbeda dari kebanyakan pers Barat yang membidikkan tombak fundamentalisme yang mengerikan itu lebih banyak kepada orang Islam pasca-tragedi September, Galtung meneropong bahwa ada tiga kekuatan fundamentalis yang berasal dari kultur berbeda tapi filosofinya serupa: pertama, faksi Wahabi Osama bin Laden; kedua, faksi puritan Protestan yang semula berasal dari Inggris, kemudian menyebar ke Amerika Serikat; ketiga, ini jarang didengar tapi yang tidak kurang kejamnya: fundamentalisme pasar. Menurut Galtung, fundamentalisme corak pertama adalah yang bertanggung jawab terhadap perbuatan kriminal di belakang tragedi September. Baik faksi Wahabi maupun faksi Protestan sama-sama merasa dirinya sebagai manusia pilihan Tuhan. Keduanya berpikir sebagai orang yang mendiami Tanah yang Dijanjikan yang suci. Keduanya sama-sama menganut doktrin: ... he who is not with me is against me (orang yang tidak ikut saya adalah musuh saya). Keduanya memandang enteng kematian orang lain. Keduanya begitu mirip, sehingga George bin Laden dan Osama Bush dapat bertukar percakapan. Keduanya merasa bahagia dengan membunuh ribuan manusia. Anda bisa membayangkan, pada saat nama George W. Bush sedang melambung tinggi pasca-tragedi September, Galtung telah menobatkannya sejajar dengan Osama, dengan daya bunuh lebih dahsyat. Sungguh tidak banyak penduduk bumi yang punya reputasi internasional tapi berani bersuara lantang membongkar kebiadaban, kezaliman, dan kejahatan terhadap kemanusiaan seperti Galtung. Saya rasa, umat manusia berutang budi pada sosok manusia dengan integritas pribadi yang prima dan konsisten ini. Jika ia menyerang praktek biadab, di saat yang sama ditunjukkannya bagaimana hidup secara beradab itu. Tidak sebaliknya, pada saat sementara orang berbicara tentang kasih sayang, perbuatannya malah mengobarkan budaya kebencian dan kekerasan. Ketika sementara pihak berbicara tentang demokrasi dan hak-hak asasi manusia, bangsa-bangsa lain dijadikan mangsa untuk dibinasakan dengan cara-cara brutal. Galtung bertutur: Dunia sarat dengan masalah, yang satu lebih besar dari yang lain. Masalah itu punya satu nama. Nama itu adalah Amerika Serikat, geofasis, di dalamnya ada sedikit demokrasi, di luar fasis. Mereka berpikir berada di atas hukum, langsung di bawah Tuhan, sehingga tidak ada ruang bagi PBB, hukum internasional, dan hak-hak asasi manusia. Gatung pun membidik Israel yang juga dikuasai kaum fundamentalis, resolusi-resolusi PBB ditentang secara sistematis. Corak ketiga adalah fundamentalisme pasar. Kata Galtung, Amerika Serikat ditunggangi oleh tipe fundamentalisme lain: fundamentalisme pasar. Ada manusia pilihan di situ, yaitu CEOs (chief executive officers) dengan korporatnya. Di situ ada pula tanah suci: pasar. Mereka berjuang di sana. Kata Galtung: Siapa pun yang tidak percaya kepada pasar yang tak terkekang (unfettered) tapi punya gagasan dan cita-cita ekonomi yang lain harus diperlakukan sebagai pengkhianat. Dan mereka memandang hidup orang demikian ringannya, seperti 100.000 kematian saban hari, terutama karena pasar tidak dapat memenuhi keperluan pokok mereka untuk makanan dan kesehatan, seperempat di antaranya semata-mata karena lapar. Pungkasannya, kita ulangi seruan Galtung: Kaum moderat sedunia, bersatulah! Saya iringi: Semua corak fundamentalisme adalah musuh sejati kemanusiaan, sekaligus musuh bebuyutan akal sehat! Ahmad Syafii Maarif Guru Besar Sejarah, Pendiri Maarif Institute [Perspektif, Gatra Nomor 21 Beredar Kamis, 10 April 2008] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Keith Ellison on Gays
Mas Satriyo, Gay Rights = hak-haknya kaum gay, seperti yang dikatakan oleh Ellison adalah terjaminnya rasa aman (terhindar dari dipukuli, dibunuh) dan tidak didiskriminasi (dalam pekerjaan). Dalam pidatonya dia menegaskan dia akan berusaha untuk mencegah perubahan Konstitusi yang akan melarang pernikahan sejenis. Bukankah maksudnya demikian, bahwa kaum gay juga setara dengan kelompok lainnya? Bahwasanya ada kelompok yang berpendapat bahwa mereka berdosa, maka biarlah Tuhan menjadi Hakim bagi mereka, sebagaimana Dia menjadi Hakim bagi kita semua. Lebih tegas lagi adalah sambutannya untuk para orang tua LBGT With my election to Congress, I now have the opportunity to work for the rights and well-being of people on a national scale. And here today, I want to spend a bit of time discussing with you, LGBT parents, the blows to civil rights that were delivered on November 7 and what I want to do about them. I am very concerned about the fact that voters in a number of states came out in support of Constitutional amendments banning gay marriage and civil unions. These were blows to the rights of all people. I am not gay, but when my gay neighbor suffers from discrimination, then I suffer and so does the entire communityjust as we all suffer when my female neighbor is held down by a glass ceiling or when my new immigrant neighbor is treated in a way that makes him or her feel unwelcome in our country. ... We must take steps to ensure LGBT citizens have equal rights to adopt and be primary caretakers. We also must not enshrine discrimination into the U.S. Constitution by amending it to ban gay marriage. (http://www.rainbowrumpus.org/htm/parents3.htm) Sambutan ini disampaikannya setelah dia terpilih menjadi anggota DPR. Jelas bahwa posisi Ellison adalah wakil rakyat yang bekerja untuk segala kelompok yang dia wakili di daerah Minnesota, bukan sekedar wakil kalangan muslim, khususnya muslim anti-gay, dan posisinya tidak berubah antara sebelum terpilih dan setelah terpilih. Pertanyaannya seharusnya bukan apakah Ellison setuju dengan saya, karena Ellison sudah jah di depan membela gay rights, sedangkan saya baru belajar darinya. salam, DWS On 4/15/08, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Dwi, bagian yang saya kutip, imho, adalah muara dari point2 yang Anda tanyakan pendapat saya itu, tapi buat parafrase gay rights ... apa iya Keith akan setuju dengan Anda? salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Satriyo, bagaimana dengan point-point Bro. Ellison sebelum bagian kalimat yang Anda kutip ulang? Point tersebut, menurut saya, adalah: . How in the world can I argue that America has to have rights for Muslims, , but not gays? That is a hypocritical position! I'm not asking people to embrace homosexuality. I'm saying it's wrong and immoral to kill them, beat them, or exclude them from working. atau disubstitusi dengan satu istilah: Gay Rights. Apakah Anda setuju dengan Ellison? Perlu juga dipertimbangkan pandangan Ellison lebih lanjut lagi lewat pidato kampanyenya tahun 2006: http://www.youtube.com/watch?v=QqqC1klDpbc dia menentang undang-undang yang melarang perkawinan sesama jenis (same sex marriage). salam, DWS On 4/15/08, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Alhamdulillah, Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih menjadi anggota DPR AS, ternyata cukup bijak untuk tidak 'main hakim sendiri' dengan menyatakan: and let God decide if He will judge them I second you on that, mr Ellison. Allah yubarik fik! That's all I can say ...! satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih menjadi anggota DPR Amerika Serikat. Pendapatnya tentang kaum minoritas seksual: .. I am a person who believes in civil and human rights are for all people. I've never been ashamed to admit that I think America needs to have human and civil rights for all people, particularly unpopular groups. Unpopular groups like the Muslim community, unpopular groups like Latino immigrants. Unpopular groups like the gay community. How in the world can I argue that America has to have rights for Muslims, who are unpopular, but not gays? That is a hypocritical position! I'm not asking people to embrace homosexuality. I'm saying it's wrong and immoral to kill them, beat them, or exclude them from working. You don't have to like them. Leave 'em alone. Let them live their lives and let God decide if He will judge them, as He will judge us all. That's all I'm saying. http://www.altmuslim.com/a/a/a/do_good_works_engage_politically_and_ge t_involved/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan
Betul mbak, maksud saya begitu. Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Maksudnya Pak Pei, dikondisikan masyarakat pada waktu itu gaya hidupnya berprilaku homoseks dan memaksa orang lain untuk berprilaku yang sama? Seperti contohnya di ayat itu n. Luth ngomelin tetangga2nya karena maksa tamu2 N. Luth untuk melakukan seks sejenis, padahal mereka nggak suka? Mohon klarifikasi. Pemahaman yang menarik. yaitu prilaku seks sejenis, yang dipaksakan ke semua orang termasuk tamu2nya, gitu kan? Makanya kemudian Luth berdoa untuk azab. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Syafei muh_syafei@ wrote: Saya hampir selalu mendapati argumen untuk men-judge homoseksual berlandaskan pada kisah Nabi Luth .. Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada kisah Luth tsb. dengan kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, homoseksual pada masa itu bukan sebuah penyimpangan dari kondisi umum, tapi dikondisikan oleh masyarakat pada waktu itu (social engineering???) sebagai perilaku seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg bisa ditangkap dari kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada referensi yg benar2 valid). Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan bentuk penyimpangan dari perilaku seksual yg umum/dominan: heteroseksual. Jadi, kutukan pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan begitu saja pada para pelaku homoseksual dewasa ini. Salam
Re: [wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan
Saya sepakat dengan Anda, bahwa ada perbedaan antara kisah jaman Nabi Luth dengan yang terjadi saat ini. Namun satu hal yang menurut saya tetap harus ditekankan adalah bahwa homoseksual adalah penyimpangan, kelaian kodrat manusia, dalam pandangan agama bisa dikatakan sebagai penyakit, yang harus disembuhkan dan tentu saja karena ini memang bukan penyakit fisik, cara penyembuhannya bukan dengan obat/terapi fisik. Dalam e-mail terdahulu Pak KM menyebutkan bahwa tidak ada dokter yang menyimpulkan ini sebagai penyakit, betulmungkin karena gejalanya tidak terdeteksi secara lahir/fisik, tetapi penyimpangan secara non fisik bisa kita lihat, misalnya saja cara berpakaian, cara bicara, dan masih banyak lagi. Tentu saja jika dilakukan pemeriksaan fisik tidak akan ada kelainan, bahkan si pelaku bisa dikategorikan sangat sehat, sekali lagi secara fisik. Menurut saya, analoginya bisa disamakan dengan orang gila, mungkin fisiknya tidak terganggu, tetapi mentalnya terganggu. Jadi, menurut saya sudah jelas, islam mengakui penyimpangan itu ada, tetapi islam tidak membenarkan penyimpangan itu terjadi, oleh karena itu menjadi kewajiban kita untuk mengatasi penyimpangan itu dengan cara apapun. Walalupun mungkin tidak bisa dianggap sebagai kriminal, namun penyimpangan yang terjadi saat ini sudah sangat menimbulkan akibat negatif, diantaranya keresahan masyarakat karena aktivitas mereka, misalnya karena laki-laki bergaya dan bersikap seperti perempuan... apa iya enak dilihat Kesimpulannya jelas, HOMOSEKSUAL adalah penyakit, penyakit non fisik dan tidak ada obatnya kecuali ajaran agama.. Wassalam Muji Muhammad Syafei wrote: Saya hampir selalu mendapati argumen untuk men-judge homoseksual berlandaskan pada kisah Nabi Luth .. Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada kisah Luth tsb. dengan kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, homoseksual pada masa itu bukan sebuah penyimpangan dari kondisi umum, tapi dikondisikan oleh masyarakat pada waktu itu (social engineering???) sebagai perilaku seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg bisa ditangkap dari kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada referensi yg benar2 valid). Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan bentuk penyimpangan dari perilaku seksual yg umum/dominan: heteroseksual. Jadi, kutukan pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan begitu saja pada para pelaku homoseksual dewasa ini. Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenarnya, orientasi selain yang normal, fithrah, yang sesuai garis dari Allah swt, memang sudah bagian dari 'dinamika' kehidupan manusia, tapi sebagaimana ditegaskan Allah dengan menyuguhkan kita kisah kaum Luth laknatullah, maka sikap kita adalah selalu mengingatkan mereka yang menyimpang dari fithrah kemanusiaannya ini (lepas dari golongan yang gemar mengidentifikasi diri mereka dengan hewan!) dan pada gilirannya saat memang kekuasaan berada di tangan para hamba Allah, maka hukumannya jelas ... semoga kita tidak harus menyaksikan merebaknya kebathilan yang dibungkus indah oleh beragam aparatus, yang menjadi salah satu tanda Kiamat! Naudzubillah ...! --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, sriwening herpribadi herpribadi@ wrote: Astaghfirullah Aladziiim Semoga keragaman orientasi seksual itu hanya ada 2 sajalaki2 VS peyempuan dan peyempuan VS laki2cukuuup itu saja! Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote: Pak Satriyo, bisa dijelaskan virus penyimpangan itu seperti apa? saya justru berharap pemikiran akan keberagaman orientasi seksual ini menjadi sesutu yang biasa saja di negeri ini. salam EKo Bambang S Pada tanggal 15/04/08, lasykar5 efikoe@ menulis: innalillaahi wa innaa ilaihi raajiuun ...! ada sekolah yang lebih waras dari penghuni rumah ibadah ...! semoga kita bisa memastikan VIRUS PENYIMPANGAN ini tidak menduplikasi dan mewabah di negeri para syuhada ini. amin salam, satriyo -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang -- al-Ra'd [13]: 28 15/04/2008 01:03 WIB *Gay di Sekolah Dapat Dukungan* Anwar Khumaini - detikcom http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-zyrex012008.ad http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-zyrex012008.ad*Jakarta* - Pemimpin sebuah Gereja Evanjelis di Australia mendukung siswa pria dan wanita menyukai sesama jenisnya. Alasannya, penolakan terhadap hubungan terlarang tersebut selama ini dianggap penolakan yang sifatnya pribadi. Keberatan terhadap hubungan sesama jenis yang selama ini terjadi adalah keberatan personal, ujar Uskup Phillip Aspinall, seperti yang diberitakan the Daily Telegraph dan dikutip news.com.au, Selasa (15/4/2008). Komentar Phillip tersebut keluar setelah sebuah
[wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan
Pertama saya memandang homoseksual merupakan bentuk penyimpangan (perhatikan tanda kutip, mungkin istilahnya anomali yah?) dari suatu perilaku yg umum/dominan: heteroseksual. Penyimpangan tersebut apakah merupakan suatu kelainan/penyakit baik dari segi biologis, psikologis atau sosial, mohon maaf saya tidak bisa menjelaskan secara gamblang. Seingat saya hal tsb. dulu pernah didiskusikan di milis ini, hanya saja, sekali lagi maaf, bidang tsb. bukan keahlian saya. Kedua, saat menyampaikan pendapat itu, saya tidak tolah-toleh dulu apakah ada orang lain yg berpendapat sama, atau apakah pendapat saya itu lagu baru atau lagu lama. Jadi jika ada yang sependapat dg saya, bukan berarti saya mengekor dia, atau dia mengikuti pendapat saya. Kebetulan saja. Ketiga, saya mengemukakan pendapat tentang homoseksual dan sama sekali tidak/belum ingin menyinggung soal menikahi hewan. Keempat, perkenalkan saya salah satu anggota tim moderator milis ini meski sudah lamaaa sekali vakum ikut diskusi. Jadi, insya Allah saya sudah cukup faham karakteristik milis ini serta bagaimana konsekuensi tiap orang dalam menyampaikan pendapat. Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah mas Muh, Itu kan bisa diatur, mas, apakah sampeyan memang tidak memandang homoseks itu menyimpang atau tdk. Ini jamannya free speech lho. Kan tinggal nanti saja urusan pertanggung-jawabannya di hadapan Allah. Mudah kan mas? pis, mas! Pijakan saya ga berubah ko mas, dan lagu anda bukan lagu baru lagi ... dah keduluan jurnal Justisia di Yogya sana yang malah mengarah pada hak untuk menikahi hewan ... yang konon sudah terjadi di Israel sana ... hehehe! salam, satriyo :-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Syafei muh_syafei@ wrote: Saya hampir selalu mendapati argumen untuk men-judge homoseksual berlandaskan pada kisah Nabi Luth .. Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada kisah Luth tsb. dengan kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, homoseksual pada masa itu bukan sebuah penyimpangan dari kondisi umum, tapi dikondisikan oleh masyarakat pada waktu itu (social engineering???) sebagai perilaku seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg bisa ditangkap dari kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada referensi yg benar2 valid). Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan bentuk penyimpangan dari perilaku seksual yg umum/dominan: heteroseksual. Jadi, kutukan pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan begitu saja pada para pelaku homoseksual dewasa ini. Salam
[wanita-muslimah] Fw: Mohon Tolong (anak hilang)
Subject: FW: Mohon Tolong (anak hilang) From: Tommy Setiawan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 15, 2008 11:28 AM To: Syanti Dewi; Agung Nugraha; Andreas Mesakh; Anna Yuningsih; Arif Wicaksono; Atalya Emmawati; Awan Setiawan; Bayu Aji; Bilhan Lintang; Charles Tjahyadi; Chen Foe Sen; Cindy Panders; Daniel Kurniawan; Debby Yulianti; Dewi Tresnasari; Esther Novela; Fenty Gozali; Ferry Haryono; Foe Sen_2; Fransisca Winarko; Ganefi; Harry Hidayat; Harry2 Hidayat; Hendra Kohar; Ike Puji Rahayu; Ikke Puji Rahayu; Irwan Setiadi; Junedi Suharli; Larasati Kusumaningtyas; Lea Marcelona; Lia; Linawati Sunarto; Muhammad Muslich; Muhammad Muslich; Nurdin Chang; Rini Sari Widhianti; Safitri Hasmaniar; Shirley Lauwaty; Simon Aditan; Sri Prihanti; Sri Sugiarti; Srianevi Yarman; Sugianto; Sulastri Sri Wulandari; Suradi; Susi Chai; Tantra Lingga; Tantra Lingga; Tantri Dewi Nyoman; Tekad XGGPC; Wilianty Wongso; Yani Karina Tasha; Yulie Ganda; Zaenuddin Subject: Fw: Mohon Tolong (anak hilang) Hi All siapa pun anda yang berada di mana pun (bahkan sampe ke luar kota sekali pun). Berita anak hilang , tolong disebarkan lagi ke teman-teman yang lain. Nama : Rizki Farhan Fahrudin Usia : 12 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Ciri-ciri lain : Kurus, tingi sekitar 150cm, kulit coklat, rambut cepak. Di tulang hidung ada bekas luka (lihat attachment) Keponakan saya ini menginggalkan rumah (Jalan Kopo - Bandung ) pada hari Minggu 6 April 2008 sekitar waktu maghrib (saat itu memang bilang mau pergi ke Mesjid). Mengenakan kaos warna hijau, celana jeans biru, sandal jepit. Bagi teman-teman yang pernah melihat ciri-ciri anak diatas please..please. .please.. hubungi IRA di no tlp 081314331113 atau AHMAD 08157125143 He can be any where, please forward this e mail to your friends. THANKS!! Regards, ira ASHSHODIQOH Marketing Manager Assistant ESSILOR Indonesia Jl. Tomang Raya #15 A , 2nd floor Jakarta 11440 - Indonesia Phone : +62.21.56940830 (ex. 110) Mobile : +62.81314331113 Harlina R. Koestoer GOD bless U...! Just from me: TOMMY SETIAWAN Mobile: +62 812 1050 5195 Fixed: +62 21 3208 5503 between -00-00 and -99-99 Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bank Bukopin accept no liability for any loss or damage arising from the use of this E-Mail or attachments. Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bank Bukopin accept no liability for any loss or damage arising from the use of this E-Mail or attachments. Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bank Bukopin accept no liability for any loss or damage arising from the use of this E-Mail or attachments. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] catatan bantimurung: puisi-puisi anak sentani [5--selesai]
Catatan Bantimurung: PUISI-PUISI ANAK SENTANI 5. Maka munculnya Luna Vidya sebagai seniman Papua sungguh menggembirakan dan memperkuat tendensi serta gejala ini. Gejala berkembangnya sasatra-seni kepulauan dan daerah, ujud dari bhinneka tunggal ika dalam bidang kebudayaan dan kita harapkan berorientasi pada nilai-nilai republiken serta berkeindonesiaan. Selain dua ciri di atas, puisi-puisi Luna lebih bersifat liris, mengungkapkan pikiran dan perasaannya terhadap kejadian-kejadian yang mengitiarinya dan ia alami. Tuturan lukisan ini, rata-rata memang tidak disertai dengan perenungan hakiki. Belum sampai kepada tingkat merenungi apa gerangan hakekat di balik kejadian-kejadian itu. Sampai sekarang, puisi-puisi Luna masih berada di taraf permukaan dari segi pemikiran, ketika ia berhadapan dengan peristiwa sebagai gejala. Dan ini tidak menjadi suatu keberatan besar, walau pun ada yang berpendapat bahwa penyair yang bekerja menggunakan bahasa sebagai alat sesungguhnya ia pun adalah seorang pemikir. Sehingga selain ia bisa memberikan sumbangan kepada kebudayaan melalui penyempurnaan bahasa, sang penyair banyak diharapkan sumbangannya dari segi gagasan. Sumbangan gagasan tidak mungkin diharapkan dari seorang penyair jika sang penyair hanya berkutat dengan dirinya tanpa meluaskan lingkup cakrawala penglihatannya serta tanpa bertanya apa gerangan yang terdapat di balik gejala. Penyair tidak pernah berkelebihan dalam masyarakat, tapi penyair yang dinantikan oleh masyarakat adalah penyair yang merupakan anak zamannya, penyair yang mampu menjadi jiwa bangsa dan zamannya. Hal begini tidak mungkin diharapkan dari penyair-penyair narsistik dan tipe anak pangeran atau anak raja jika meminjam istilah Paul Elouard, penyair Perancis yang juga pejuang anti fasis. Saya tidak mentabukan penyair bicara tentang dirinya, tidak juga mentabukan sastrawan bicara tentang seks. Hanya jika kita membaca Sade misalnya Sade yang juga anti fasis menggunakan tema seks dalam konteks menenang nilai dominan pada zamannya dengan cara yang paling ekstrim sehigga lahir istilah sadisme yang bermula dari nama Sade juga adanya. Hal begini tidak mungkin dilakukan oleh Sade dan siapa pun jika tidak mempunyai lingkup horison pandangan yang luas dan sibuk dengan diri sendiri. Pramoedya dan Goenawan Mohamad , misalnya juga bicara soal seks. Tapi seks tidak menjadi tema pokok mereka dan ketika berbicara tentang seks dua sastrawan ini mengolahnya dengan lingkup cakrawala yang luas. Pram intens belajar tentang sejarah Indonesia. Intens memperkaya bahasa Indonesia. Sedangkan Goenawan juga melihat kehidupan dengan segala seginya. Dengan lingkup pandang yang luas ini, Goenawan memprakarsai berdirinya Komite Indonesia Untuk Pengawasan Pemilu yang membuatnya dikejar-kejar serta mendirikan AJI. Caping Goenawan di Majalah TEMPO adalah rangkaian tulisan yang memperlihatkan cakupan perhatian Goenawan sebagai penulis. Pram dan Goenawan adalah sastrawan yang sudah sampai pada tingkat sastrawan sadar -- tingkat sastrawan yang sumbangan pemikirannya diharapkan oleh masyarakat dan kemanusiaan. Sumbangan apakah yang terpenting yang diharapkan masyarakat dari sastrawan selain sumbangan gagasan , pemikiran dan penyempurnaan bahasa yang menjadi alat kerjanya dan alat komunikasi dalam hidup bermasyarakat? Menjadi penulis, kukira, pertama-tama, bukanlah untuk mengejar nama tapi adalah suatu misi manusiawi. Nama adalah hasil kerja dan pengakuan masyarakat atas sumbangan. Sedangkan penguasaan tekhnik menulis yang niscaya terus-menerus ditingkatkan seiring dengan usaha terus-menerus meningkatkan taraf diri, hanyalah sarana bekerja dalam usaha pemanusiawian diri, kehidupan dan masyarakat. Makin tinggi taraf tekhnis dan nilai diri, sumbangan manusiawi seorang sastrawan akan makin besar. Keketersohoran paling tidak mempunyai dua segi : ketersohoran kosong dan ketersohoran bermutu. Ketersohoran hampa agaknya lebih dekat dengan sifat gelembung sabun dan busa sungai tak obah seorang manekin memperagakan kecantikan dan ketampan wajah serta fisik di depan publik tapi sonder mimpi. Penyair-penyair sastra lisan yang kudapatkan di daerah-daerah pedalaman Kalimantan, sangat menarik perhatianku karena dari karya-karya spontan mereka kudapatkan nilai-nilai yang menyimpulkan secara puitis dan sangat komunikatif pengalaman kolektif orang sekampung. Mereka tidak berpuisi tidak dari dermaga keinginan mengejar nama. Sehingga saya bisa mengerti mengapa Luna, sebagai orang pedalaman Papua, enggan menyiarkan puisi-puisinya. Luna berpuisi secara instingtif. Tapi apakah Luna sadar bahwa dengan modal instingtif ini ia bisa mengembangkan diri sebagai penyair lebih jauh lagi? Luna mempunyai kemampuan tekhnis dan kepekaan tajam sehalus permukaan danau terhadap hembusan angin peristiwa demi peristia selembut apa pun dan tak pernah jeda. Luna mempunyai syarat untuk
Re: [wanita-muslimah] Re: [mediacare] Pencerahan dari MUI
whahahaaa... bgitu yaa... pantes dulu ambil yg dari aussie susah amat yaa, dia yg keluarin toh... jaga nama kali yaa... btw knapa emailnya mba sri ga sy dapet yaa?? lagi2 loncat. aneeh ni inbox... mprie --- Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Jadi kesimpulan : Mui itu regulator sekaligus operator :). Makanya gak mau melepas peran operatornya, secara duitnya di situ :) Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 14 Apr 2008 20:59:21 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: [mediacare] Pencerahan dari MUI ISO berkantor pusat di Jenewa dan beranggotakan NGO-NGO + negara2 didunia kalao Indonesia diwakili sama KAN ( Komite Akreditasi Nasional ) mereka berkumpul membuat standar regulasinya, salah hasilnya adalah ISO9001. Adapun TUV, Lloyd, SGS, dll adalah lembaga sertifikasi ( bukan lembaga konsultasi dan tidak dibenarkan memberikan konsultasi ) yang berhak mengeluarkan sertifikat kepada usernya setelah sebelumnya dilakukan assessment terhadap sistem manajemen mutunya dengan mengacu pada klausal2 dalam standar ISO9001. Biasanya user dalam proses sertifikasi membutuhkan bantuan konsultan ( bisa PT or perorangan ) untuk membantu memahami permintaan setiap klausal2 yang ada dalam standar ISO tsb dan konsultan juga memberitahukan bagaimana cara penerapannya dilapangan secara efektif efisien. Antara lembaga sertifikasi lembaga konsultasi saling independen dan memiliki tugas serta tanggungjawab dewe2 Dah dulu ach...akyuuu mau siapin data berkas2..karena besok mau ada surveillance ke-5 ISO9001 + CE marking. prie tea [EMAIL PROTECTED] mailto:prietea%40yahoo.com com wrote: spertinya kedudukannya beda deh kalo MUI itu sperti ISO-nya yg di jenewa, lembaga yg nyusun kriteria sertifikasi, wajar dia kasih press release... tapi kalo TUV, Lloyd kan cuma konsultan u lulus sertifikasi ISO, sertifikasinya tetep dikeluarin ISO kan? Kalo ISO di jenewa bilang perusahaan X ga tersertifikasi lhoo..., mungkin maksudnya biar masyrakat berhati2 dengan kualitasnya... bisa aja kan? kalo Lloyd bilang perusahaan X ga memperpanjang sertifikasinya lhoo... nanti orang mikirnya, ooh kayanya ada apa2 sama Lloyd, tuh perusahaan X sampe ga mo memperpanjang... ada apa ya? mending perusahaan kita pake TUV aja deh biar aman itu namanya Lloyd cari mati sendiri... hahahaaa mprie --- Ari Condro [EMAIL PROTECTED] mailto:masarcon%40gmail.com com wrote: Yg pasti penyelenggara sertifikat iso macam lloyd register, tuv rheinland, atau ukas nggak pernah gembar gembor ke media massa perihal perusahaan yg tidak mau lagi pakai jasa akreditasi iso pada mereka. Apalagi pakai mengancam segala seperti gaya mui. Gaya mui ini, somong, tinggi hati, dan jelas jelas menembak industri tertentu. Importir di amrik dan eropa kalau pengen tahu status iso kita, cukup menyakan dan minta copy document kok. Pelanggan muslim kalau ragu dgn status halal breatalk juga bisa tanya. Kalau mereka tidak bisa menunjukkan, ya tidak perlu beli ! Jadi mengapa mui merasa sangat perlu melakukan konferensi pers ? Haiy Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] mailto:herpribadi%40yahoo.com com Date: Fri, 11 Apr 2008 20:41:52 To:wanita-muslimah@ mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: [mediacare] Pencerahan dari MUI Hampir semua jenis sertifikat memiliki usia berlaku tertentu misalnya ISO9001 ( sistem manajemen mutu ) ISO14001 ( sistem manajemen lingkungan) selama 3 tahun, CE ( standar produk ) selama 1 tahun, COC ( sistem manajemen lacak balak ) selama 5 tahun, JAS ( standar produk )selamanya kecuali dalam kondisi tertentu. Setiap habis masa berlakunya si user diharuskan melakukan resertifikasi jika ingin tetap diakui kehandalan sistem manajemennya. Dan jika si user tidak ingin memperpanjang sertifikat yang dia peroleh misalnya ISO9001 boleh2 aja sich...cuma si user tidak diperbolehkan lagi mengklaim tersertifikasi ISO9001 artinya tidak ada jaminan bahwa produknya qualified menurut standar ISO9001.kira2 gitulah. wawan wawan [EMAIL PROTECTED] mailto:hrn.milis%40gmail.com com wrote: numpang nanya saja, apakah sertifikasi ISO 9001 dst, juga mempunyai masa berlaku ? regards On 4/9/08, mediacare [EMAIL PROTECTED] mailto:mediacare%40cbn.net.id net.id wrote: - Original Message - From: masdimas62 To: [EMAIL PROTECTED] mailto:mediacare%40yahoogroups.com ps.com Sent: Tuesday, April 08, 2008
[wanita-muslimah] Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar
Refleksi: Sekalipun ketentuan 30% tetapi hematku pada pihak kaum wanita terdapat perasaan ragu-ragu bersuara menyebabkan quota tsb tidak dipenuhi. Benarkah pendapat demikian? http://www.kompas.com:80/index.php/read/xml/2008/04/15/20112597/peluang.30.persen.keterwakilan.politik.perempuan.cukup.besar Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar Selasa, 15 April 2008 | 20:11 WIB JAKARTA, SELASA - Peluang 30 persen keterwakilan politik perempuan di parlemen, sekarang ini dinilai cukup besar, yaitu dengan adanya ketentuan di UU Pemilihan Umum. Namun, ancaman terhadap peluang tersebut juga sangat besar akibat dominasi kekuasaan politik kaum laki-laki selama ini. Pengalaman pemilu 2004 lalu yang hanya menghasilkan 65 anggota DPR perempuan dari sebanyak 550 anggota atau 11 persen keterwakilan politik kaum perempuan di parlemen. Inilah harus menjadi pengalaman berharga dan segera diantisipasi kaum perempuan dalam pemilu 2009 mendatang. Oleh sebab itu, menurut Direktur Eksekutif Pusat Pemberdayaan Perempuan dalam Politik, Titi Sumbung kepada Kompas, Selasa (15/4) di Jakarta, selain diperlukan adanya dorongan yang kuat dari berbagai elemen bangsa, termasuk pemerintah, untuk penguatan pemberdayaan politik kaum perempuan, diperlukan juga pemetaan dan analisis dari kaum perempuan sendiri atas potensinya tersebut. Memang ada kelemahan di sisi kaum perempuan sendiri, seperti pengalaman dan juga jaringan atau networking. Untuk itulah, diperlukan semacam pemetaan kekuatan di kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), partai politik, perguruan tinggi, organisasi-organisasi perempuan lainnya, sejauh mana 30 persen keterwakilan politik perempuan itu bisa terpenuhi, ujar Titi. Titi berharap adanya aliansi kekuatan masyarakat sipil untuk mewujudkannya secara nyata kekuatan pemberdayaan politik perempuan di antaranya dengan kekuatan dana untuk menyelenggarakan berbagai forum untuk pengyatan politik perempuan. UU Pemilu kali ini menyebutkan, daftar bakal calon legislatif harus memuat paling sedikit 30 persen keterwakilan permepuan. Pasal berikutnya menetapkan, setiap tiga orang bakal calon terdapat sekurang-kurangnya satu orang perempuan bakal calon. Ibu Negara diminta bantu Lebih jauh, Titi meminta Ibu Negara Ny Ani Bambang Yudhoyono juga ikut memberikan dorongan dan perkuatan untuk mensosialisasikan 30 persen keterwakilan politik perempuan, melalui berbagai forum di antaranya Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (Sikib) yang dipimpinnya. Namun, jangan sampai kaum perempuan itu hanya sekadar diarahkan dan dimobilisasi untuk kepentingan jangka pendek, akan tetapi ikut diberdayakan untuk menentukan masa depan bangsa, ujar Titi. Sementara, Kelompok Pengajian Al' Hidayah yang dipimpin Ketua Umum-nya Aisyyah Hamid Baidlowi, menemui Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Muhammad Jusuf Kalla di Istana Wapres. Kelompok pengajian ini merupakan organisasi perempuan terbesar onderbouw Partai Golkar. Kelompok ini disebut-sebut meminta 30 persen keterwakilan politik perempuan tak hanya diberlakukan di DPR, akan tetapi juga di kepengurusan DPP Partai Golkar. Pengurus DPP Partai Golkar tercatat hanya 13 orang kaum perempuannya dari puluhan pengurusnya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Rahasia Sebenarnya Asal-usul AIDS
hmmm.. another conspiracy theory :( Donnie On Apr 15, 2008, at 11:07 PM, Erwin Deguchi wrote: Referensi ini kayaknya perlu juga di baca. Sumber: http://www.semuabisnis.com/articles/161/1/Rahasia-Sebenarnya-Asal- usul-AIDS/Page1.html Rahasia Sebenarnya Asal-usul AIDS Virus HIV AIDS sebenarnya bukan berasal dari simpanse, tetapi ciptaan para ilmuwan yang kemudian diselewengkan melalui rekayasa tertentu untuk memusnahkan etnis tertentu. (Jerry D. Gray, Dosa-dosa Media Amerika - Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk Press 2006 h. 192). Tulisan Allan Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapakan rahasia asal-usul AIDS dan HIV, juga bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling menakutkan kemudian menutup-nutupinya. Teori Monyet Hijau 1.Tidak sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS adalah ciptaan manusia. Menurut The New York Times yang terbit 29 Oktober 1990, tiga puluh persen penduduk kulit hitam di New York City benar-benar percaya bahwa AIDS adalah senjata etnis yang didesain di dalam laboratorium untuk menginfeksi dan membunuh kalangan kulit hitam. Sebagian orang bahkan menganggap teori konspirasi AIDS lebih bisa dipercaya dibandingkan teori monyet hijau Afrika yang dilontarkan para pakar AIDS. Sebenarnya sejak tahun 1988 para peneliti telah membuktikan bahwa teori monyet hijau tidaklah benar. Namun kebanyakan edukator AIDS terus menyampaikan teori ini kepada publik hingga sekarang. Dalam liputan-liputan media tahun 1999, teori monyet hijau telah digantikan dengan teori simpanse di luar Afrika. Simpanse yang dikatakan merupakan asal-usul penyakit AIDS ini telah diterima sepenuhnya oleh komunitas ilmiah. Teori Monyet Hijau 2. Pohon keturunan filogenetik virus primata (yang hanya dipahami segelintir orang saja) ditampilkan untuk membuktikan bahwa HIV diturunkan dari virus primata yang berdiam di semak Afrika. Analisis data genetika virus ditunjukkan melalui supercomputer di Los Alamos, Mexico, menunjukkan bahwa HIV telah melompati spesies', dari simpanse ke manusia sekitar tahun 1930 di Afrika. Catatan penting: Los Alamos kebetulan saja merupakan sentra pembuatan bom nuklir, hasil persekutuan mata-mata Cina, dan laboratorium tempat dilakukannya eksperimen rahasia radiasi manusia terhadap penduduk sipil yang tidak merasa curiga. Eksperimen ini telah dilakukan sejak tahun 1940-an hingga awal epidemik AIDS. Eksperimen Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981) Ribuan pria gay mendaftar sebagai manusia percobaan untuk eksperimen vaksin hepatitis B yang disponsori pemerintah AS di New York, Los Angeles, dan San Fransisco. Setelah beberapa tahun, kota-kota tersebut menjadi pusat sindrom defisiensi kekebalan terkait gay, yang belakangan dikenal dengan AIDS. Di awal 1970-an, vaksin hepatitis B dikembangkan di dalam tubuh simpanse. Sekarang hewan ini dipercaya sebagai asal-usul berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut mendapat vaksin hepatitis B lantaran asalnya yang terkait dengan pria gay dan AIDS. Para dokter senior masih bisa ingat bahwa eksperimen vaksin hepatitis awalnya dibuat dari kumpulan serum darah para homoseksual yang terinfeksi hepatitis. Kemungkinan besar HIV masuk ke dalam tubuh pria gay selama uji coba vaksin ini. Ketika itu, ribuan homoseksual diinjeksi di New York pada awal 1978 dan di kota-kota pesisir barat sekitar tahun 1980-1981. Apakah jenis virus yang terkontaminasi dalam program vaksin ini yang menyebabkan AIDS? Bagaimana dengan program WHO di Afrika? Bukti kuat menunjukkan bahwa AIDS berkembang tak lama setelah program vaksin ini. AIDS merebak pertama kali di kalangan gay New York City pada tahun 1979, beberapa bulan setelah eksperimen dimulai di Manhattan. Ada fakta yang cukup mengejutkan dan secara statistik sangat signifikan, bahwa 20% pria gay yang menjadi sukarelawan eksperimen hepatitis B di New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980 (setahun sebelum AIDS menjadi penyakit resmi'). Ini menunjukkan bahwa pria Manhattan memiliki kejadian HIV tertinggi dibandingkan tempat lainnya di dunia, termasuk Afrika, yang dianggap sebagai tempat kelahiran HIV dan AIDS. Fakta lain yang juga menghebohkan adalah bahwa kasus AIDS di Afrika yang dapat dibuktikan baru muncul setelah tahun 1982. Sejumlah peneliti yakin bahwa eksperimen vaksin inilah yang berfungsi sebagai saluran tempat berjangkitnya HIV ke populasi gay di Amerika. Namun hingga sekarang para ilmuwan AIDS mengecilkan koneksi apapun antara AIDS dengan vaksin tersebut. Umum diketahui bahwa di Afrika, AIDS berjangkit pada orang heteroseksual, sementara di Amerika Serikat AIDS hanya berjangkit pada kalangan pria gay. Meskipun pada awalnya diberitahukan kepada publik bahwa tak seorang pun kebal AIDS, faktanya hingga sekarang ini (20 tahun setelah kasus pertama AIDS), 80% kasus AIDS baru di Amerika Serikat berjangkit pada pria gay, pecandu narkotika, dan pasangan seksual mereka. Mengapa
[wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar
Inilah keanehan negara kita. Masak harus di paksakan pemenuhan kuota perempuan di parlemen. Memangnya ada peraturan yang melarang perempuan menjadi anggota parlemen? Kalau ternyata laki laki calon anggota parlemen yang ada lebih memenuhi syarat dan lebih kompeten dari calon perempuan anggota parlemen, karena pemaksaan kuota ini akan menyebabkan orang yang akan duduk di parlemen menjadi rendah kualitasnya. Peraturan ajaib yang di paksakan. Ada ada saja. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Refleksi: Sekalipun ketentuan 30% tetapi hematku pada pihak kaum wanita terdapat perasaan ragu-ragu bersuara menyebabkan quota tsb tidak dipenuhi. Benarkah pendapat demikian? http://www.kompas.com:80/index.php/read/xml/2008/04/15/20112597/peluang.30.persen.keterwakilan.politik.perempuan.cukup.besar Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar Selasa, 15 April 2008 | 20:11 WIB JAKARTA, SELASA - Peluang 30 persen keterwakilan politik perempuan di parlemen, sekarang ini dinilai cukup besar, yaitu dengan adanya ketentuan di UU Pemilihan Umum. Namun, ancaman terhadap peluang tersebut juga sangat besar akibat dominasi kekuasaan politik kaum laki-laki selama ini. Pengalaman pemilu 2004 lalu yang hanya menghasilkan 65 anggota DPR perempuan dari sebanyak 550 anggota atau 11 persen keterwakilan politik kaum perempuan di parlemen. Inilah harus menjadi pengalaman berharga dan segera diantisipasi kaum perempuan dalam pemilu 2009 mendatang. Oleh sebab itu, menurut Direktur Eksekutif Pusat Pemberdayaan Perempuan dalam Politik, Titi Sumbung kepada Kompas, Selasa (15/4) di Jakarta, selain diperlukan adanya dorongan yang kuat dari berbagai elemen bangsa, termasuk pemerintah, untuk penguatan pemberdayaan politik kaum perempuan, diperlukan juga pemetaan dan analisis dari kaum perempuan sendiri atas potensinya tersebut. Memang ada kelemahan di sisi kaum perempuan sendiri, seperti pengalaman dan juga jaringan atau networking. Untuk itulah, diperlukan semacam pemetaan kekuatan di kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), partai politik, perguruan tinggi, organisasi-organisasi perempuan lainnya, sejauh mana 30 persen keterwakilan politik perempuan itu bisa terpenuhi, ujar Titi. Titi berharap adanya aliansi kekuatan masyarakat sipil untuk mewujudkannya secara nyata kekuatan pemberdayaan politik perempuan di antaranya dengan kekuatan dana untuk menyelenggarakan berbagai forum untuk pengyatan politik perempuan. UU Pemilu kali ini menyebutkan, daftar bakal calon legislatif harus memuat paling sedikit 30 persen keterwakilan permepuan. Pasal berikutnya menetapkan, setiap tiga orang bakal calon terdapat sekurang-kurangnya satu orang perempuan bakal calon. Ibu Negara diminta bantu Lebih jauh, Titi meminta Ibu Negara Ny Ani Bambang Yudhoyono juga ikut memberikan dorongan dan perkuatan untuk mensosialisasikan 30 persen keterwakilan politik perempuan, melalui berbagai forum di antaranya Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (Sikib) yang dipimpinnya. Namun, jangan sampai kaum perempuan itu hanya sekadar diarahkan dan dimobilisasi untuk kepentingan jangka pendek, akan tetapi ikut diberdayakan untuk menentukan masa depan bangsa, ujar Titi. Sementara, Kelompok Pengajian Al' Hidayah yang dipimpin Ketua Umum-nya Aisyyah Hamid Baidlowi, menemui Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Muhammad Jusuf Kalla di Istana Wapres. Kelompok pengajian ini merupakan organisasi perempuan terbesar onderbouw Partai Golkar. Kelompok ini disebut-sebut meminta 30 persen keterwakilan politik perempuan tak hanya diberlakukan di DPR, akan tetapi juga di kepengurusan DPP Partai Golkar. Pengurus DPP Partai Golkar tercatat hanya 13 orang kaum perempuannya dari puluhan pengurusnya. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] What Muslims Think
http://www.arabnews.com/?page=7section=0article=108964d=15m=4y=2008 The Middle East's Leading English Language Daily Tuesday 15 April 2008 (08 Rabi` al-Thani 1429) What Muslims Think Aijaz Zaka Syed, [EMAIL PROTECTED] - Opinion polls fascinate me. They are, if honestly conducted, perhaps the best possible way of gauging public opinion. At a time when spin is the norm and global media is controlled, manipulated and dictated by powerful corporate interests and governments, it's not easy to get a clear picture on any given issue. This is especially true when the story involves marginalized minorities and dispossessed groups. And of late the Muslims have been at the receiving end. After the disintegration of Soviet Union, the West found itself a new enemy in Islam. The 9/11 attacks in the US and 7/7 strikes in the UK were only excuses, not the causes, to hasten this process. They might have contributed to the current hysteria against everything Islamic but they never were the Original Sin as we've been given to believe. Myths like this have been demolished in a most interesting survey conducted by Gallup. What makes this opinion poll like no other is that it was conducted over a period of six years, beginning after the Sept. 11, 2001 attacks. Gallup conducted research in 35 Muslim countries, interviewing more than 50,000 people, to come up with what it calls the first comprehensive survey of Muslim world opinion. The results have also given birth to a book called, Who Speaks for Islam? What a billion Muslims really think by John L. Esposito and Dalia Mogahed. The poll and the book offer a much-needed reality check on the relations between the West and Muslim world. Some of the findings are genuinely surprising even for someone like me who has been obsessed with the issue. Many conclusions of the poll only go to confirm what we in the Muslim world have always known but couldn't succeed in putting them across to our friends in the West. For instance, the fact that it's not Islamic teachings that drive some individuals to violence but historical injustices inflicted and perpetuated by some Western powers. Which is why one so hopes that the urgent message this poll seeks to convey reaches the Western audience - and the wider world. It would be such a shame if it doesn't. Because, as Dalia Mogahed argues in the book, this ostensible conflict between Islam and West is far from inevitable. Many concerned commentators have repeatedly argued that what is fuelling the so-called clash of civilizations is not some absurd hatred of Christian West sanctioned by Islam but Western ignorance about Muslims. The poll backs this argument. Most Muslims, regardless of where they live, whether in Saudi Arabia or Iran, are surprisingly well informed about the West and its values and ideals. In fact, most of them admire the West for its scientific achievements, economic progress and celebration of knowledge and excellence. The West is admired for the political freedom, democracy and rights it offers its people. There are other findings that are equally interesting. Contrary to common perceptions in the West, the majority of respondents think men and women have equal rights. A whopping 94 percent of Indonesians share this view. Indonesia is the world's largest Muslim nation. In Iran, the figure is 89 percent. And in Saudi Arabia, it's 73 percent. A great majority of Muslims also believe a woman can work outside her home in any job for which she is qualified (88 percent in Indonesia, 72 percent in Egypt and 78 percent in Saudi Arabia). And they also believe women should be able to vote without interference (87 percent in Indonesia, 91 percent in Egypt, 98 percent in Lebanon). And what about the supposed Muslim sympathy for terrorism? While 6 percent of the Americans think attacks involving civilians are completely justified, in Saudi Arabia this figure is 4 percent. In Lebanon and Iran, it's 2 percent. And mark this, it's important. The majority of Muslims absolutely rejects violence and terrorism. In fact, many of the respondents quoted Qur'anic verses to point out that extremism goes against Islamic teachings. Going by these findings, would any reasonable person in his right mind blame Islam for extremism and violence? And remember, the survey was not sponsored by Al Jazeera, Bin Laden's favorite channel, but by Gallup, the biggest name in the business. So what is it then that drives the West and Muslim world apart? The answer
[wanita-muslimah] Selfishness Curse of Our Time
http://www.arabnews.com/?page=13section=0article=108891d=15m=4y=2008pix=kingdom.jpgcategory=Local%20Press The Middle East's Leading English Language Daily Sunday 13 April 2008 (06 Rabi` al-Thani 1429) Selfishness Curse of Our Time Muhammad Al-Ohaideb . Al-Riyadh - Selfishness is the only quality of some government officials, traders, doctors, school authorities and other people serving the public. So long as they cannot be cleansed of their selfish mentality and convinced that their goal should be the welfare of the public, the government should take strong measures to stop them exploiting the people. The implementation of anything that affects the public welfare should not be left to officials or others whose sole priority is to protect their own personal interests. Selfishness is, seemingly, the hallmark of the present age. Avarice and greed can be seen in every walk of life. For instance, let us take the case of the Kingdom's stock markets. The market is plagued by clever manipulators who pass off worthless stocks as blue-chip ones. They manage to do it by circulating false hints to unsuspecting buyers that the shares will be highly profitable. On the other hand, the stock market sharks buy good shares cheaply after circulating other lies. They do not have any pity for the people whom they make penniless. Let us also take the case of private hospitals in the Kingdom. Human feeling has no place in a private hospital these days. The doctors should at least have some basic humanitarian qualities. On the contrary, they refuse to attend to emergency cases if the patients do not have the money to make advance payment. This is, in fact, a clear violation of hospital regulations, which stipulate that no emergency case should be rejected. The hospital owners' only concern is to get richer and richer, even if accident victims or other critical patients die at the front gate of the building. The hospital owners should be reminded that their hospitals were built and are being operated with generous government help. The state of market prices in the Kingdom is worse. A noticeable lack of earnestness on the part of officials gives the traders full freedom to increase the prices in an arbitrary manner. It is true that some commodities are imported at a higher price than before and consequently should be priced a little higher. But the traders have no justification to increase the price of every single item in the market. Besides, the increase in the prices is not commensurate with the increase in the import prices. Some traders, ironically, demand higher prices for their goods even after receiving huge sums as government subsidy. Even the education sector is not free from the greed for money. Private schools pay very poor salaries to Saudi teachers in an apparent attempt to exploit them while the school authorities demand from students tuition fees which are unaffordable to ordinary citizens. The greed and avarice has been so widespread that the common man is now cynical of anything they hear or see. Recently, I heard a joke reflecting their cynical outlook. According to a weather forecast, Riyadh region should have experienced snowfalls last winter. However, when the winter passed without any snowfall, a man commented that the forecast must have been made by some official who had some fuel to sell. So the rampant selfishness is the curse of our time. The only thing we can do is to keep such people away from key positions that are supposed to be about service. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Rahasia Sebenarnya Asal-usul AIDS
Teori konspirasi lagi :) Jadi ingat, kalau abis jum'atan kok tiba tiba banyak pengemis di sekitar masjid yah ? Sayang mereka tidak ikut sholat. Saya curiga mereka berkonspirasi untuk menghitung jumlah orang yg ke mesjid. Mereka anggota cia yg menyamar yg selalu mengawasi orang islam di seluruh dunia :) Karena anggota cia dan gak sholat, kita kan jadi ragu ragu buat kasih sedekah Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Erwin Deguchi [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 15 Apr 2008 16:07:52 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Rahasia Sebenarnya Asal-usul AIDS Referensi ini kayaknya perlu juga di baca. Sumber: http://www.semuabis http://www.semuabisnis.com/articles/161/1/Rahasia-Sebenarnya-Asal-usul-AIDS/Page1.html nis.com/articles/161/1/Rahasia-Sebenarnya-Asal-usul-AIDS/Page1.html Rahasia Sebenarnya Asal-usul AIDS Virus HIV AIDS sebenarnya bukan berasal dari simpanse, tetapi ciptaan para ilmuwan yang kemudian diselewengkan melalui rekayasa tertentu untuk memusnahkan etnis tertentu. (Jerry D. Gray, Dosa-dosa Media Amerika - Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk Press 2006 h. 192). Tulisan Allan Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapakan rahasia asal-usul AIDS dan HIV, juga bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling menakutkan kemudian menutup-nutupinya. Teori Monyet Hijau 1.Tidak sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS adalah ciptaan manusia. Menurut The New York Times yang terbit 29 Oktober 1990, tiga puluh persen penduduk kulit hitam di New York City benar-benar percaya bahwa AIDS adalah senjata etnis yang didesain di dalam laboratorium untuk menginfeksi dan membunuh kalangan kulit hitam. Sebagian orang bahkan menganggap teori konspirasi AIDS lebih bisa dipercaya dibandingkan teori monyet hijau Afrika yang dilontarkan para pakar AIDS. Sebenarnya sejak tahun 1988 para peneliti telah membuktikan bahwa teori monyet hijau tidaklah benar. Namun kebanyakan edukator AIDS terus menyampaikan teori ini kepada publik hingga sekarang. Dalam liputan-liputan media tahun 1999, teori monyet hijau telah digantikan dengan teori simpanse di luar Afrika. Simpanse yang dikatakan merupakan asal-usul penyakit AIDS ini telah diterima sepenuhnya oleh komunitas ilmiah. Teori Monyet Hijau 2. Pohon keturunan filogenetik virus primata (yang hanya dipahami segelintir orang saja) ditampilkan untuk membuktikan bahwa HIV diturunkan dari virus primata yang berdiam di semak Afrika. Analisis data genetika virus ditunjukkan melalui supercomputer di Los Alamos, Mexico, menunjukkan bahwa HIV telah melompati spesies', dari simpanse ke manusia sekitar tahun 1930 di Afrika. Catatan penting: Los Alamos kebetulan saja merupakan sentra pembuatan bom nuklir, hasil persekutuan mata-mata Cina, dan laboratorium tempat dilakukannya eksperimen rahasia radiasi manusia terhadap penduduk sipil yang tidak merasa curiga. Eksperimen ini telah dilakukan sejak tahun 1940-an hingga awal epidemik AIDS. Eksperimen Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981) Ribuan pria gay mendaftar sebagai manusia percobaan untuk eksperimen vaksin hepatitis B yang disponsori pemerintah AS di New York, Los Angeles, dan San Fransisco. Setelah beberapa tahun, kota-kota tersebut menjadi pusat sindrom defisiensi kekebalan terkait gay, yang belakangan dikenal dengan AIDS. Di awal 1970-an, vaksin hepatitis B dikembangkan di dalam tubuh simpanse. Sekarang hewan ini dipercaya sebagai asal-usul berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut mendapat vaksin hepatitis B lantaran asalnya yang terkait dengan pria gay dan AIDS. Para dokter senior masih bisa ingat bahwa eksperimen vaksin hepatitis awalnya dibuat dari kumpulan serum darah para homoseksual yang terinfeksi hepatitis. Kemungkinan besar HIV masuk ke dalam tubuh pria gay selama uji coba vaksin ini. Ketika itu, ribuan homoseksual diinjeksi di New York pada awal 1978 dan di kota-kota pesisir barat sekitar tahun 1980-1981. Apakah jenis virus yang terkontaminasi dalam program vaksin ini yang menyebabkan AIDS? Bagaimana dengan program WHO di Afrika? Bukti kuat menunjukkan bahwa AIDS berkembang tak lama setelah program vaksin ini. AIDS merebak pertama kali di kalangan gay New York City pada tahun 1979, beberapa bulan setelah eksperimen dimulai di Manhattan. Ada fakta yang cukup mengejutkan dan secara statistik sangat signifikan, bahwa 20% pria gay yang menjadi sukarelawan eksperimen hepatitis B di New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980 (setahun sebelum AIDS menjadi penyakit resmi'). Ini menunjukkan bahwa pria Manhattan memiliki kejadian HIV tertinggi dibandingkan tempat lainnya di dunia, termasuk Afrika, yang dianggap sebagai tempat kelahiran HIV dan AIDS. Fakta lain yang juga menghebohkan adalah bahwa kasus AIDS di Afrika yang dapat dibuktikan baru muncul setelah tahun 1982. Sejumlah peneliti yakin bahwa
[wanita-muslimah] Abdurahman Wahid= TAHI BANGSA??
Si otoriter Abdurahman Wahid barusan bilang di media bahwa kalau KPU mengakui PKB versi lawannya, akan terjadi kerusuhan massal. Dengan statemen ala provokator seperti itu, apakah layak anak ini disebut sebagai TAHI BANGSA? Maaf, istilah TAHI saya pakai juga meminjam istilah yang anak ini pakai saat wawancara di TV beberapa tahun lalu waktu menyebut beberapa parpol saingan PKB. - Original Message From: syamsuri149 [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 16, 2008 5:23:48 AM Subject: [wanita-muslimah] Rahasia Infak dan Sedekah dalam As-Sunnah Rahasia Infak dan Sedekah dalam As-Sunnah Dalam suasana kondisi bangsa Indonesia sedangkan dilanda krisis ekonomi, khususnya rakyat kecil, para pengusa muslim yang sedang menghadapi ujian yang berat, menghadapi kesulitan mengembangkan usahanya. Semoga dengan kiat-kiat rahasia infak dan sedekah ini dapat mengalirkan angin segar, mendatangkan suasana baru, dan menghadirkan motivasi baru dengan keyakinan yang kuat. Dengan rahasia ini diharapkan para pengusaha muslim dapat bangkit kembali dan menumbuh kembangkan usahanya, dan bagi kaum fakir dan miskin dapat terbantu oleh saudara-saudaranya. Dengan membahagiakan dan memberi bantuan pada mereka yang sedang menderita, sedang kesulitan ekonomi, kelaparan dan kehausan; juga pada para pejuang di jalan Allah swt dan yang mengembangkan misi Rasulullah saw yang waktunya banyak tersita di dalamnya sehingga mereka sering menghadapi kesulitan ekonomi, Allah berjanji akan memberikan sesuatu yang diharapkan oleh setiap manusia, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis-hadis berikut. Allah swt berjanji melalui lisan suci Rasulullah saw Ahlul baitnya (sa) bahwa dengan rahasia infak dan sedekah, Allah akan memberi solusi yang spektakuler, menumbuh kembangkan usahanya, dan melipat-gandakan harta kekayaan mereka yang menyakini dan melaksanakan. Bukan hanya itu, tetapi Allah swt juga berjanji akan merubah takdirnya, menjaga dari bala' dan musibah, menyelamatkan dari kematian yang buruk, dan lainnya. Tentu untuk mencapai tujuan dari infak dan sedekah kita harus mengetahui rahasianya, adab dan tata-caranya. Hadis-hadis berikut ini lebih menekankan dimensi akhlak ketimbang dimensi fiqhiyahnya. Marilah kita ikuti pernyatan-pernyataa n mulia dari lisan suci Rasulullah saw dan Ahlulnya (sa): Pengaruh Sedekah Rasulullah saw bersabda: Sedekah dapat menolak kematian yang buruk. (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 2) Beliau juga bersabda: Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian. (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11) Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: Mohon datangkan rizki dengan sedekah, barangsiapa yang meyakini hari esok ia akan bersikap dermawan dengan pemberian, sesungguhnya Allah menurunkan pertolongan sesuai dengan kadar hari ini. (Al-Wasail 6: 255) Imam Ja'far sh-Shadiq (sa) berkata: Obati penyakitmu dengan sedekah, tolaklah bala' dengan doa, dan mohon datangkan rizkimu dengan sedekah, karena sesungguhnya sedekah dapat mengusir tujuh ratus setan dari depan dagu... (Al-Wasail 6: 260, hadis ke 1) Nabi saw bersabda: Sebaik-baik harta seseorang dan simpanannya adalah sedekah. (Al-Wasail 6: 257, hadis ke 14) Rasulullah saw bersabda: Mulai pagi harimu dengan sedekah, barangsiapa yang memulai pagi harinya dengan sedekah ia tidak akan terkena sasaran bala'. (Al-Wasail 6: 257, hadis ke 15) Kesempurnaan Iman Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba sehingga ia melakukan empat hal: Berakhlak baik, bersikap dermawan, menahan karunia dari ucapan, dan mengeluarkan karunia dari hartanya. (Al-Wasail 6: 259, hadis ke 21) Tangan Allah Rasulullah saw bersabda: Tangan itu ada tiga: tangan Allah paling atas, tangan pemberi yang berikutnya, dan tangan peminta paling bawah. Maka berikan karuniamu dan jangan lemahkan dirimu. (Al-Wasail 6: 263, hadis ke 4) Bersedekahlah walaupun Sedikit Rasulullah saw bersabda: Berdekahlah walaupun segantang korma, walaupun sebagian dari segantang, walaupun segenggam korma, walaupun sebiji korma, walaupun separoh korma. Barangsiapa yang belum mendapatkannya maka bersedakahlah dengan ucapan yang baik. Karena sesungguhnya kamu akan menjumpai Allah dan Dia akan bertanya kepadamu: 'Apakah Aku belum berbuat sesuatu untukmu? Apakah Aku belum menciptakan pendengaran dan penglihatan untukmu? Apakah Aku belum mengkaruniakan padamu harta dan anak? Kamu tentu akan menjawab: Tidak (semuanya sudah). Kemudian Allah swt berfirman: 'Lihatlah apa yang telah kamu lakukan pada dirimu. Kemudian ia akan melihat apa yang telah ia lakukan, ia melihat ke depan dan ke belakang, ke kanan dan ke kiri. Maka saat itulah ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun yang dapat menjaga wajahnya dari api neraka. (Al-Wasail 6: 264, hadis ke 1) Sepotong Roti dengan Sepotong daging anak Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata: Pada suatu masa menim pada pada Bani Israil musim kemarau
[wanita-muslimah] In Indonesia, a morality crusade misplaced
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/JD16Ae01.html Apr 16, 2008 In Indonesia, a morality crusade misplaced By Andre Vltchek Here it goes again. Elderly men with husky, over-smoked voices from Indonesia's House of Representatives - a group synonymous with corruption and laziness - droning on about morality and about how to protect the nation from the ills of pornography. This time, they have succeeded. While the nation was off guard, distracted by soaring food prices, a collapsing road system and general hopelessness, the House of Representatives on March 25 passed a bill banning all pornographic websites, threatening to jail users and providers who will now face up to three years in prison or a substantial fine. To be sure, Indonesia is still softer than Saudi Arabia, but the new bill is as tough or even tougher than anti-pornography laws in many other Muslim countries. What are the nation's priorities? Once again, the state's enormous apparatus of surveillance can be put to good use. Those in the security apparatus who feared losing their jobs after the fascist dictator Suharto stepped down almost a decade ago, can breath a sigh of relief. Millions of men, women and children who were spying on their neighbors, denouncing them for being Chinese or communists or atheists, or whatever, will now be able to return to their old routine. There is a new challenge, a new enemy that Indonesia has to fight and defeat - pornography. Costs for implementation of the new bill could involve the services of thousands of computer experts to work on the project. As representatives were introducing the bill, the streets of Jakarta were clogged with traffic. The rainy season battered almost all transit arteries and there seemed to be no hurry to fix them. The daily one-way commute for substantial numbers of city dwellers increased to two or more hours a day. At dark intersections, street children beg, some offering themselves to exhausted motorists. Women carrying infants stand begging next to the exhaust pipes of the cars. These were either their own babies - tranquilized by drugs - or so-called rent-a-baby unfortunates. Police stood by idle, puffing cigarettes. Indonesia has one of the worst records of child trafficking in the world. Although there is no exact data, it is understood that the country also has one of the very worst records of child abandonment in the world. So many urgent problems. But for the establishment, fighting pornography seems to be a higher priority. To put things in perspective, Indonesia is rapidly slipping into a mode of religious intolerance. Several parts of the country have introduced Islamic sharia laws banning unaccompanied women from leaving the house after sunset. Muslim women are ordered to wear headscarves. These laws are essentially unconstitutional, but the government has no appetite to challenge them. These by-laws are rarely enforced (except in Aceh and in some parts of Java), but their very existence is enough to send chills down the spine of many moderate citizens. Many more girls are now forced to wear headscarves, some as young as two or three years old. An unusual sight more than a decade ago, fully covered little girls are now a common sight in some Jakarta neighborhoods as well as in many rural areas of Java. The Islamic Defender's Front (IDF) and other radical Islamic groups have won their struggle to assure that there are almost no bars left in Yogyakarta or Jakarta, except in hotels and other enclosed compounds. While the IDF members were plundering drinking establishments, police stood by and watched, sympathetic or simply unwilling to intervene. There are calls to make all food halal. Now even most of the five-star hotels in the city don't serve pork, despite the fact that officially 10% to 15% of Indonesians are not Muslims. While in the Middle East and North Africa mosques broadcast only short and often artistic calls for prayer, Jakarta mosques blast entire prayers through loudspeakers. This educational process lasts five hours a day or more, making sure that infidels know who is in charge in this once-secular nation. While churches go up in flames periodically, atheism is banned, as are deviant Muslim sects. The ban on pornographic websites is, therefore, a logical step in the sad development of this increasingly fundamentalist nation. Some obscene material is so abhorrent and inexcusable; child pornography is criminal, and the sex industry can be exploitative of women, wrote Meidyatama Suryodiningrat, staff writer of The Jakarta Post. However, a blanket prohibition on the possession of Internet porn, as implied by the new law on electronic information and transaction, could be the grave beginnings of an Orwellian nightmare in censoring technology's diffusion of content. As legislators moralize about making 'red-light' websites inaccessible in the virtual world, red-light
[wanita-muslimah] from International Campaign anti Zionist Occupation
dari blog asma nadia --- I was there with Adara Foundation, covering Cairo International Conference and Liberation Forum, 27-30 March 2008. Where everybody was gathering for the same reason. The programs was held by the political forces, popular committees, civil society organisations, and independent personalities, of the Egyptian Organising committee of the Cairo International Conference and Liberation Forum,. They invite all concerned political and popular forces, organisations and independent personalities, in Egypt, the Arab World and the world at large, who share these principles, to participate in the planning and organisation of the Conference and Forum. ¨ absolute opposition to Zionism being a racist movement and an imperialist settler project while simultaneously rejecting anti-Semitism and all forms of religious or racist oppression, in particular Islam phobia. This entails support to the Palestinians right of return and rejection of all forms of normal relationships with the Zionist en... -- This article was sent using my Viigo. For a free download, go to http://getviigo.com Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Tes Kehamilan untuk Siapa?
dari blog paman tyo --- UNTUK SIAPA SAJA YANG MASIH BISA HAMIL. Barang ini sudah biasa. Sudah jadi pengetahuan umum. Banyak apotek dan minimarket menjualnya malah kadang dipajang di meja kasir. Pria sopan yang sedang antre untuk membayar Heineken berbonus DVD gol balbalan pasti pura-pura tak melihat, agar nona pembeli tidak jengah. Apanya yang aneh? Sejauh ini tidak yang aneh atau ngawur. Bahwa uji kilat tak menjamin 100 persen hasil akurat, produsennya sudah memberi disklaimer. Akan tetapi lebih dari sekali saya mendapatkan pertanyaan, yang kalau saya tafsir ulang jadi begini: Barang-barang itu dijual bebas biar mahasiswi dan wanita karier lajang merasa aman ya? Salah satu alasannya, test pack dijajakan bebas di minimarket dekat kampus atau minimarket 24 jam yang sering didatangi anak muda. Sayang jawaban saya dianggap aneh, Lha masa barang ginian ditawarkan ke wanita menopause? Bisa bikin tersinggung. Jika menyangkut reproduksi, maka selain aktivitas mestinya juga menyangkut pengetahuan, apalagi jika menyangkut kesehatan. Setelah pengetahuan kemudian ketersediaan pendukung. Simpel kan? Maka kondom pun dikampanyekan dan ada sedia di mana-mana penjaja. Lantas penguji kehamilan pun menyusul. Saya lupa entah siapa, tapi pernah saya dengar, yang usul agar penjualan penguji kehamilan dikontrol. Hanya mereka yang sudah menikah yang boleh membeli. Ini seperti aturan aneh sebuah hotel. Hanya suami-istri yang boleh menginap sekamar. Lha kalau alamat KTP si nyonya masih ikut orangtua, sementara KTP suami masih ikut daerah asal kuliah, apa mereka harus membawa surat nikah? Mungkin si resepsionis ingin menjadi petugas pencatatan sipil. Memang sih, kapan dan di mana barang macam ini dipromosikan, mungkin perlu didiskusikan. Likuran tahun lalu sebuah majalah remaja cewek memuat iklan paket uji kehamilan. Maka kontroversi pun mencuat sesaat. Latar diskusi tentu saja perkembangan masyarakat sesuai tempat dan waktu. Tapi bagi saya, biarkan barang-barang itu ada. Maksud saya kondom dan test pack. Selebihnya, dalam hal apa memakai, terutama untuk orang bawah umur tapi keinginan sudah melebihi umur, biarlah menjadi urusan setiap keluarga. Bukankah setiap keluarga punya norma dan nilai sendiri-sendiri? http://blogombal.org/2008/04/15/tes-kehamilan-untuk-siapa/ -- This article was sent using my Viigo. For a free download, go to http://getviigo.com Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Kaligrafi
Kaligrafi April 14, 2008 Posted by anick in All Posts, Novel, Sejarah. trackback Sepotong sajak Turki dari zaman Usmani tertulis di antara bingkai yang dilukis dengan warna keemasan: sebuah sajak yang cantik dan sebuah karya kaligrafi yang piawai. Di sudut disebutkan: inilah buah tangan Rikkat Kunt (1903-1986). Penjelasan lain menyusul: Rikkat adalah seorang perempuan juru kaligrafi Turki yang terkemuka justru di masa ketika Kemal Attaturk mendekritkan bahwa Turki baru harus mengganti huruf Arab dengan huruf Latin. Artinya, para seniman kaligrafi adalah makhluk yang terpencil dan hampir punah, dan Rikkat Kunt lolos dari keterpencilan. Ia menang dalam kompetisi nasional seni kaligrafi dan dapat posisi mengajar di Akademi Seni Rupa Istanbul. Tapi ia tak akan diingat orang seandainya karyanya tak ikut dipamerkan di Museum Louvre pada tahun 2000. Dan seandainya tak ada Yasmine Ghata. Pada 2004, dari perempuan yang waktu itu berumur 31 itu terbit sebuah novel pertama, La Nuit des Caligraphes. Hidupku berakhir pada 26 April 1986: umurku delapan puluh tiga. Istanbul sedang merayakan Pesta Kembang Tulip di Emirgan…. Kematian tak membuatku takut. Ajal hanya kejam terhadap mereka yang takut kepadanya. Dengan kalimat pembuka seperti itu, novel ini—bertolak dari riwayat hidup Rikkat Kunt—memang mempesona. Dunia sastra Prancis menyambutnya dengan hangat. Bisa dimengerti kenapa. Prancis, seperti halnya seluruh Eropa, sedang sibuk dengan dua nama: ”Turki” dan ”Islam”. Imigran Turki ada di mana-mana, Turki ingin jadi bagian dari Uni Eropa, dan Islam dilihat terkait dengan kekerasan dan ketidakbebasan perempuan, tapi juga sebagai bagian dari nasib si miskin yang menanggung sebuah peradaban yang terluka. Pendeknya, ”Turki” dan ”Islam” adalah nama kini bagi ”Si Lain”. Bagaimana memperlakukan ”Si Lain” dalam sebuah demokrasi? Sebagai sesuatu yang harus dibuat ”tidak beda”, agar tak membelah masyarakat? Atau ditoleransi sebagaimana dia adanya, agar tak terjadi kesewenang-wenangan? La Nuit des Caligraphes tak bermaksud menjawab persoalan itu. Yasmine Ghata, anak seorang novelis dan penyair Libanon, lahir di Prancis dan hidup di negeri itu. Ia tergerak menulis karena satu hal yang intim: Rikkat Kunt adalah neneknya sendiri. Tapi novel tentang nenek sendiri ini justru menarik bagi pembaca Eropa karena dari dalamnya ”Turki” dan ”Islam” tetap ajaib: ”Si Lain” yang tak mudah dijelaskan. Nostalgia kepada sesuatu yang eksotis terasa meruap dalam prosa Yasmine Ghata: daya imajinatif, yang selalu menghidupkan prosanya, menyebabkan La Nuit des Caligraphes seakan-akan tak bercerita tentang abad ke-20 melainkan bagian dari dongeng 1001 malam. Tapi dengan itu pula kisah Rikkat Kunt menunjukkan bahwa sejarah adalah proses yang tak mudah, tak gampang diputus-putus. Kaligrafi—seni tua yang tak juga punah, goresan tinta yang mengalir membentuk kata dari huruf—adalah perumpamaan yang baik tentang kontinuitas. Sejarah dalam kontinuitas itulah yang menyebabkan masalah besar seperti ”agama” dan ”modernisasi”—yang membayang di belakang novel ini—tak tampil bagaikan dua tenaga yang berhadap-hadapan dan tak kait berkait. Ini agaknya nilai tambah ketika La Nuit des Caligraphes diterjemahkan ke bahasa Indonesia (dengan judul Seniman Kaligrafi Terakhir, oleh Ida Sundari Husen, terbitan Serambi, 2008). Di Indonesia, sebagaimana di Turki, orang berada di tengah masalah yang sama: konflik atas nama kemajuan, dan konflik atas nama Tuhan. ”Tuhan tak tertarik abjad Latin,” kata Rikkat. Napas Tuhan, katanya pula, tak dapat meluncur di atas huruf-huruf yang pendek, tambun, dan terpisah-pisah itu. Kemal, yang memimpin Turki agar negerinya maju seperti Eropa, hendak membuat masa lalu lenyap dan membuat masa depan lekas datang: ia memaksakan penggunaan alfabet Latin ke seluruh negeri. Istilah lama dari bahasa Arab terkadang diganti dengan istilah Prancis. Para seniman kaligrafi ”terluka”, kata Rikkat. Luka itu bukan karena kehilangan posisi, tapi karena sebab yang lebih dalam: seni kaligrafi adalah ibadah yang tulus dan tragis. Semua seniman kaligrafi berusaha ”menangkap kehadiran Ilahi”, tapi tak seorang pun berhasil. Tapi mereka ingin terus. Maka kata ”malam” (la nuit) dalam judul asli novel ini mengandung kiasan untuk suasana sunyi dalam ibadah itu dan juga suasana gelap karena terancam. Dalam arti tertentu, Seniman Kaligrafi Terakhir mengandung sebuah pembelaan bagi sikap religius di hadapan sekularisasi yang agresif. Dengan latar Eropa sekarang, pleidoi itu punya nilai yang penting. Novel ini jadi suara pengimbang di tengah sebuah masyarakat yang memandang iman dengan cemooh atau curiga. Tapi perlu dicatat: dalam novel ini, ”iman” dan ”agama” dan ”Islam” dijalani dengan imajinasi yang subur. Rikkat percaya pada hantu Selim (”seniman kaligrafi yang berumur 100 tahun”, yang ”menulis di bawah pengawasan ketat Rasulullah”), percaya pada patung-patung kecil darwis yang
[wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan
Saya ingin comot dulu beberapa kata penting dari Pak Mujiono sebagai 'keyword' - penyimpangan/kelainan/penyakit - kodrat manusia - pandangan agama - menimbulkan akibat negatif - keresahan masyarakat Dah sementara itu saja. Penyimpangan/kelainan/penyakit dihubungkan dengan kodrat manusia, jadi sebelum masuk ke benar/tidaknya terjadi penyimpangan mestinya membahas dulu tentang kodrat manusia, bukan begitu pak? Apakah yang disebut kodrat itu? Sementara itu dulu, nanti disambung lagi .. Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Pak Mujiyono [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sepakat dengan Anda, bahwa ada perbedaan antara kisah jaman Nabi Luth dengan yang terjadi saat ini. Namun satu hal yang menurut saya tetap harus ditekankan adalah bahwa homoseksual adalah penyimpangan, kelaian kodrat manusia, dalam pandangan agama bisa dikatakan sebagai penyakit, yang harus disembuhkan dan tentu saja karena ini memang bukan penyakit fisik, cara penyembuhannya bukan dengan obat/terapi fisik. Dalam e-mail terdahulu Pak KM menyebutkan bahwa tidak ada dokter yang menyimpulkan ini sebagai penyakit, betulmungkin karena gejalanya tidak terdeteksi secara lahir/fisik, tetapi penyimpangan secara non fisik bisa kita lihat, misalnya saja cara berpakaian, cara bicara, dan masih banyak lagi. Tentu saja jika dilakukan pemeriksaan fisik tidak akan ada kelainan, bahkan si pelaku bisa dikategorikan sangat sehat, sekali lagi secara fisik. Menurut saya, analoginya bisa disamakan dengan orang gila, mungkin fisiknya tidak terganggu, tetapi mentalnya terganggu. Jadi, menurut saya sudah jelas, islam mengakui penyimpangan itu ada, tetapi islam tidak membenarkan penyimpangan itu terjadi, oleh karena itu menjadi kewajiban kita untuk mengatasi penyimpangan itu dengan cara apapun. Walalupun mungkin tidak bisa dianggap sebagai kriminal, namun penyimpangan yang terjadi saat ini sudah sangat menimbulkan akibat negatif, diantaranya keresahan masyarakat karena aktivitas mereka, misalnya karena laki-laki bergaya dan bersikap seperti perempuan... apa iya enak dilihat Kesimpulannya jelas, HOMOSEKSUAL adalah penyakit, penyakit non fisik dan tidak ada obatnya kecuali ajaran agama.. Wassalam Muji Muhammad Syafei wrote: Saya hampir selalu mendapati argumen untuk men-judge homoseksual berlandaskan pada kisah Nabi Luth .. Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada kisah Luth tsb. dengan kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, homoseksual pada masa itu bukan sebuah penyimpangan dari kondisi umum, tapi dikondisikan oleh masyarakat pada waktu itu (social engineering???) sebagai perilaku seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg bisa ditangkap dari kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada referensi yg benar2 valid). Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan bentuk penyimpangan dari perilaku seksual yg umum/dominan: heteroseksual. Jadi, kutukan pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan begitu saja pada para pelaku homoseksual dewasa ini. Salam
Re: [wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan
salam kenal kalo gitu pak, saya salah satu member yang sudah pernah dimoderasi keras saat mencoba 'diskusi' dengan member dalam topik ahmadiyah, jadi memang benar, saya juga sedikit banyak 'merasakan' karakter milis ini ... sebagai salah satu anggota dewan moderator, saya jadi memaklumi komentar-komentar anda. semoga kita bisa lebih baik lagi berkomunikasi untuk sedikit banyak bisa mencapai irisan tertentu, khususnya pada benang merah yang kita sebut IMAN ... dalam konteks HOMOSEKS, yang ingin saya sampaikan pada anda adalah bahwa apa yang anda kemukakan sudah juga dipublikasi oleh sebuah jurnal 'ilmiah' dari sebuah perguruan tinggi negeri islam di yogya dengan mengutip kisah nabi Luth tapi menggunakan logika aneh sehingga malah seolah ayat itu membolehkah atau menerima adanya fenomena penyakit psikis ini tanpa harus ada tindakan apapun untuk 'menyembuhkannya.' sejauh ini, memang sulit jika kita sudah punya pendirian yang 'mantap' lalu kita gunakan ayat yang kita manipulasi untuk mendukung pendirian kita. jadi bukan kita mencoba mengerti maksud ayat, tapi kiga coba paksakan ayat untuk bisa cocok dengan pengertian kita. bagaimana dng pendapat ulama 'mainstream' (ini istilah yang ambigu tapi maksudnya kurang lebih diasumsikan jelas)? ayat saja bisa dimanipulasi, apalagi sekadar pendapat ulama ... :-( satriyo 2008/4/15 Muhammad Syafei [EMAIL PROTECTED]: Pertama saya memandang homoseksual merupakan bentuk penyimpangan (perhatikan tanda kutip, mungkin istilahnya anomali yah?) dari suatu perilaku yg umum/dominan: heteroseksual. Penyimpangan tersebut apakah merupakan suatu kelainan/penyakit baik dari segi biologis, psikologis atau sosial, mohon maaf saya tidak bisa menjelaskan secara gamblang. Seingat saya hal tsb. dulu pernah didiskusikan di milis ini, hanya saja, sekali lagi maaf, bidang tsb. bukan keahlian saya. Kedua, saat menyampaikan pendapat itu, saya tidak tolah-toleh dulu apakah ada orang lain yg berpendapat sama, atau apakah pendapat saya itu lagu baru atau lagu lama. Jadi jika ada yang sependapat dg saya, bukan berarti saya mengekor dia, atau dia mengikuti pendapat saya. Kebetulan saja. Ketiga, saya mengemukakan pendapat tentang homoseksual dan sama sekali tidak/belum ingin menyinggung soal menikahi hewan. Keempat, perkenalkan saya salah satu anggota tim moderator milis ini meski sudah lamaaa sekali vakum ikut diskusi. Jadi, insya Allah saya sudah cukup faham karakteristik milis ini serta bagaimana konsekuensi tiap orang dalam menyampaikan pendapat. Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah mas Muh, Itu kan bisa diatur, mas, apakah sampeyan memang tidak memandang homoseks itu menyimpang atau tdk. Ini jamannya free speech lho. Kan tinggal nanti saja urusan pertanggung-jawabannya di hadapan Allah. Mudah kan mas? pis, mas! Pijakan saya ga berubah ko mas, dan lagu anda bukan lagu baru lagi ... dah keduluan jurnal Justisia di Yogya sana yang malah mengarah pada hak untuk menikahi hewan ... yang konon sudah terjadi di Israel sana ... hehehe! salam, satriyo :-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com, Muhammad Syafei muh_syafei@ wrote: Saya hampir selalu mendapati argumen untuk men-judge homoseksual berlandaskan pada kisah Nabi Luth .. Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada kisah Luth tsb. dengan kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, homoseksual pada masa itu bukan sebuah penyimpangan dari kondisi umum, tapi dikondisikan oleh masyarakat pada waktu itu (social engineering???) sebagai perilaku seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg bisa ditangkap dari kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada referensi yg benar2 valid). Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan bentuk penyimpangan dari perilaku seksual yg umum/dominan: heteroseksual. Jadi, kutukan pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan begitu saja pada para pelaku homoseksual dewasa ini. Salam -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang -- al-Ra'd [13]: 28 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme
Indonesia hanya kenal satu macam fundamentalisme: Syariat Islam! suara ini diserukan oleh sosok fundamentalis lain yang sama sekali emoh dicap serupa: Fundamentalis Sekularisme-Liberalisme-Pluralisme aka Fundamentalis Materialisme! ;-) salam, satriyo 2008/4/15 Floradianti Pamungkas [EMAIL PROTECTED]: Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme Siapa yang tidak kenal Profesor Johan Galtung; sosiolog, pemikir, dan aktivis perdamaian kelahiran 24 Oktober 1930 di Oslo, Norwegia. Karya-karyanya telah jadi rujukan dunia pada saat orang berbicara tentang perdamian, konflik, perang, dan cara-cara mengatasinya. Kritiknya terhadap penghasut perang terasa pedas sekali, tidak peduli siapa pun yang melakukan. Pada usia 12 tahun, Galtung pernah ditahan Nazi. Maka, mulailah ia mengerti betapa jahat dan kejamnya peperangan. Galtung adalah pengagum Mahatma Gandhi, tokoh anti-kekerasan India yang legendaris. Pada 1970-an, Galtung pernah meramalkan keruntuhan Uni Soviet, yang kemudian menjadi kenyataan. Imperium Amerika sekarang ini juga diperkirakannya tidak akan bertahan lama, karena politik luar negerinya yang ekspansif dan cuek terhadap hukum internasional, sedangkan di dalam negeri, demokrasi dan hak-hak asasi manusia seperti dihormati. Pada 14 September 2002 di Koln, di depan 25.000 pendukung gerakan perdamaian Jerman, setahun pasca-tragedi 11 September 2001, Galtung berseru: Moderates all over the world, unite! (Kaum moderat sedunia, bersatulah!). Di forum inilah Galtung berbicara tentang tiga corak fundamentalisme yang telah menjadikan penduduk bumi sebagai tawanannya. Berbeda dari kebanyakan pers Barat yang membidikkan tombak fundamentalisme yang mengerikan itu lebih banyak kepada orang Islam pasca-tragedi September, Galtung meneropong bahwa ada tiga kekuatan fundamentalis yang berasal dari kultur berbeda tapi filosofinya serupa: pertama, faksi Wahabi Osama bin Laden; kedua, faksi puritan Protestan yang semula berasal dari Inggris, kemudian menyebar ke Amerika Serikat; ketiga, ini jarang didengar tapi yang tidak kurang kejamnya: fundamentalisme pasar. Menurut Galtung, fundamentalisme corak pertama adalah yang bertanggung jawab terhadap perbuatan kriminal di belakang tragedi September. Baik faksi Wahabi maupun faksi Protestan sama-sama merasa dirinya sebagai manusia pilihan Tuhan. Keduanya berpikir sebagai orang yang mendiami Tanah yang Dijanjikan yang suci. Keduanya sama-sama menganut doktrin: ... he who is not with me is against me (orang yang tidak ikut saya adalah musuh saya). Keduanya memandang enteng kematian orang lain. Keduanya begitu mirip, sehingga George bin Laden dan Osama Bush dapat bertukar percakapan. Keduanya merasa bahagia dengan membunuh ribuan manusia. Anda bisa membayangkan, pada saat nama George W. Bush sedang melambung tinggi pasca-tragedi September, Galtung telah menobatkannya sejajar dengan Osama, dengan daya bunuh lebih dahsyat. Sungguh tidak banyak penduduk bumi yang punya reputasi internasional tapi berani bersuara lantang membongkar kebiadaban, kezaliman, dan kejahatan terhadap kemanusiaan seperti Galtung. Saya rasa, umat manusia berutang budi pada sosok manusia dengan integritas pribadi yang prima dan konsisten ini. Jika ia menyerang praktek biadab, di saat yang sama ditunjukkannya bagaimana hidup secara beradab itu. Tidak sebaliknya, pada saat sementara orang berbicara tentang kasih sayang, perbuatannya malah mengobarkan budaya kebencian dan kekerasan. Ketika sementara pihak berbicara tentang demokrasi dan hak-hak asasi manusia, bangsa-bangsa lain dijadikan mangsa untuk dibinasakan dengan cara-cara brutal. Galtung bertutur: Dunia sarat dengan masalah, yang satu lebih besar dari yang lain. Masalah itu punya satu nama. Nama itu adalah Amerika Serikat, geofasis, di dalamnya ada sedikit demokrasi, di luar fasis. Mereka berpikir berada di atas hukum, langsung di bawah Tuhan, sehingga tidak ada ruang bagi PBB, hukum internasional, dan hak-hak asasi manusia. Gatung pun membidik Israel yang juga dikuasai kaum fundamentalis, resolusi-resolusi PBB ditentang secara sistematis. Corak ketiga adalah fundamentalisme pasar. Kata Galtung, Amerika Serikat ditunggangi oleh tipe fundamentalisme lain: fundamentalisme pasar. Ada manusia pilihan di situ, yaitu CEOs (chief executive officers) dengan korporatnya. Di situ ada pula tanah suci: pasar. Mereka berjuang di sana. Kata Galtung: Siapa pun yang tidak percaya kepada pasar yang tak terkekang (unfettered) tapi punya gagasan dan cita-cita ekonomi yang lain harus diperlakukan sebagai pengkhianat. Dan mereka memandang hidup orang demikian ringannya, seperti 100.000 kematian saban hari, terutama karena pasar tidak dapat memenuhi keperluan pokok mereka untuk makanan dan kesehatan, seperempat di antaranya semata-mata karena lapar. Pungkasannya, kita ulangi seruan Galtung: Kaum moderat sedunia, bersatulah! Saya iringi: Semua corak fundamentalisme adalah musuh sejati
Re: [wanita-muslimah] Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme
Ada satu kok oom, yg berani mengikrarkan diri monogami fundamentalist ! :) Si oom bangga amat sih nyebutin yg lain, sampai. Lupa sama yg sudah mengikrarkan diri :) Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: lasykar5 [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 16 Apr 2008 08:32:44 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme Indonesia hanya kenal satu macam fundamentalisme: Syariat Islam! suara ini diserukan oleh sosok fundamentalis lain yang sama sekali emoh dicap serupa: Fundamentalis Sekularisme-Liberalisme-Pluralisme aka Fundamentalis Materialisme! ;-) salam, satriyo 2008/4/15 Floradianti Pamungkas florapamungkas@ mailto:florapamungkas%40yudara.com yudara.com: Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme Siapa yang tidak kenal Profesor Johan Galtung; sosiolog, pemikir, dan aktivis perdamaian kelahiran 24 Oktober 1930 di Oslo, Norwegia. Karya-karyanya telah jadi rujukan dunia pada saat orang berbicara tentang perdamian, konflik, perang, dan cara-cara mengatasinya. Kritiknya terhadap penghasut perang terasa pedas sekali, tidak peduli siapa pun yang melakukan. Pada usia 12 tahun, Galtung pernah ditahan Nazi. Maka, mulailah ia mengerti betapa jahat dan kejamnya peperangan. Galtung adalah pengagum Mahatma Gandhi, tokoh anti-kekerasan India yang legendaris. Pada 1970-an, Galtung pernah meramalkan keruntuhan Uni Soviet, yang kemudian menjadi kenyataan. Imperium Amerika sekarang ini juga diperkirakannya tidak akan bertahan lama, karena politik luar negerinya yang ekspansif dan cuek terhadap hukum internasional, sedangkan di dalam negeri, demokrasi dan hak-hak asasi manusia seperti dihormati. Pada 14 September 2002 di Koln, di depan 25.000 pendukung gerakan perdamaian Jerman, setahun pasca-tragedi 11 September 2001, Galtung berseru: Moderates all over the world, unite! (Kaum moderat sedunia, bersatulah!). Di forum inilah Galtung berbicara tentang tiga corak fundamentalisme yang telah menjadikan penduduk bumi sebagai tawanannya. Berbeda dari kebanyakan pers Barat yang membidikkan tombak fundamentalisme yang mengerikan itu lebih banyak kepada orang Islam pasca-tragedi September, Galtung meneropong bahwa ada tiga kekuatan fundamentalis yang berasal dari kultur berbeda tapi filosofinya serupa: pertama, faksi Wahabi Osama bin Laden; kedua, faksi puritan Protestan yang semula berasal dari Inggris, kemudian menyebar ke Amerika Serikat; ketiga, ini jarang didengar tapi yang tidak kurang kejamnya: fundamentalisme pasar. Menurut Galtung, fundamentalisme corak pertama adalah yang bertanggung jawab terhadap perbuatan kriminal di belakang tragedi September. Baik faksi Wahabi maupun faksi Protestan sama-sama merasa dirinya sebagai manusia pilihan Tuhan. Keduanya berpikir sebagai orang yang mendiami Tanah yang Dijanjikan yang suci. Keduanya sama-sama menganut doktrin: ... he who is not with me is against me (orang yang tidak ikut saya adalah musuh saya). Keduanya memandang enteng kematian orang lain. Keduanya begitu mirip, sehingga George bin Laden dan Osama Bush dapat bertukar percakapan. Keduanya merasa bahagia dengan membunuh ribuan manusia. Anda bisa membayangkan, pada saat nama George W. Bush sedang melambung tinggi pasca-tragedi September, Galtung telah menobatkannya sejajar dengan Osama, dengan daya bunuh lebih dahsyat. Sungguh tidak banyak penduduk bumi yang punya reputasi internasional tapi berani bersuara lantang membongkar kebiadaban, kezaliman, dan kejahatan terhadap kemanusiaan seperti Galtung. Saya rasa, umat manusia berutang budi pada sosok manusia dengan integritas pribadi yang prima dan konsisten ini. Jika ia menyerang praktek biadab, di saat yang sama ditunjukkannya bagaimana hidup secara beradab itu. Tidak sebaliknya, pada saat sementara orang berbicara tentang kasih sayang, perbuatannya malah mengobarkan budaya kebencian dan kekerasan. Ketika sementara pihak berbicara tentang demokrasi dan hak-hak asasi manusia, bangsa-bangsa lain dijadikan mangsa untuk dibinasakan dengan cara-cara brutal. Galtung bertutur: Dunia sarat dengan masalah, yang satu lebih besar dari yang lain. Masalah itu punya satu nama. Nama itu adalah Amerika Serikat, geofasis, di dalamnya ada sedikit demokrasi, di luar fasis. Mereka berpikir berada di atas hukum, langsung di bawah Tuhan, sehingga tidak ada ruang bagi PBB, hukum internasional, dan hak-hak asasi manusia. Gatung pun membidik Israel yang juga dikuasai kaum fundamentalis, resolusi-resolusi PBB ditentang secara sistematis. Corak ketiga adalah fundamentalisme pasar. Kata Galtung, Amerika Serikat ditunggangi oleh tipe fundamentalisme lain: fundamentalisme pasar. Ada manusia pilihan di situ, yaitu CEOs (chief executive officers) dengan korporatnya. Di situ ada pula tanah suci: pasar. Mereka berjuang di
[wanita-muslimah] [intermezzo] Nasib Ahmadiyah Diputus Hari Ini
Sesungguhnya, nasib itu di tangan mereka sendiri: Tidaklah Allah mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka sendiri yang mengubah nasib mereka. Apapun yang mereka makarkan untuk berbuat sesat, kebebasan dan keleluasaan mereka di dunia ini tidak akan membuat mereka lepas dari azab Allah di Akhirat kelak. Semoga mereka mau membuka hati mereka yang selama ini dibalut dusta dan kepura-puraan, dan menyambut hangatnya ukhuwah dan sinar iman yang menenangkan. amin salam, satriyo -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang -- al-Ra'd [13]: 28 16/04/2008 08:10 WIB *Nasib Ahmadiyah Diputus Hari Ini* Rafiqa Qurrata A - detikcom http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-zyrex012008.ad *Jakarta* - Warga Ahmadiyah agaknya tengah harap-harap cemas. Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakor Pakem) akan memutuskan nasib mereka hari ini. Kami akan rapat pukul 10.00 WIB, kata Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejagung, Wisnu Subroto saat berbincang dengan detikcom, Rabu (16/4/2008). Rapat Bakorpakem akan diikuti sejumlah unsur, antara lain Polri, TNI, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Depdagri. Kita akan melakukan evaluasi. Kemudian hasilnya akan disikapi, apakah akan dilarang atau diperbolehkan. Jika dilarang, kan ada prosedurnya juga. Ya hasilnya langsung disampaikan nanti, janji Wisnu. Pada 12 Januari 2008, warga Ahmadiyah merilis 12 ajaran pokok berisi keyakinan mereka terhadap ajaran Islam yang benar. Salah satunya, menyatakan Muhammad SAW nabi terakhir, bukan Mirza Ghulam Ahmad sebagaimana yang sebelumnya mereka yakini. Bakor Pakem lantas memberi kesempatan bagi Ahmadiyah untuk membuktikan pernyataannya. Ahmadiyah diberi waktu 3 bulan terhitung sejak 15 Januari 2008. *( fiq / ary ) * [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme
Lain kamus! Kamus saya relatif tidak terlalu mudah lari ke soal gami-gamian tuh ... :-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada satu kok oom, yg berani mengikrarkan diri monogami fundamentalist ! :) Si oom bangga amat sih nyebutin yg lain, sampai. Lupa sama yg sudah mengikrarkan diri :)
Re: [wanita-muslimah] Re: Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme
Pilih pilih tebu, toh :) Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: rsa [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 16 Apr 2008 02:28:05 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme Lain kamus! Kamus saya relatif tidak terlalu mudah lari ke soal gami-gamian tuh ... :-) --- In wanita-muslimah@ mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada satu kok oom, yg berani mengikrarkan diri monogami fundamentalist ! :) Si oom bangga amat sih nyebutin yg lain, sampai. Lupa sama yg sudah mengikrarkan diri :) === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Fitna dan Respons Publik Belanda
sharing seputar Fitna dari opini koran tempo. salam, satriyo -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang -- al-Ra'd [13]: 28 Rabu, 16 April 2008 *Opini* *Fitna dan Respons Publik Belanda* *Endang Suryadinata,* peminat sejarah Indonesia-Belanda, alumnus Erasmus Universiteit Rotterdam Respons atas film *Fitna* di Tanah Air begitu luar biasa, seperti tampak pada laporan majalah *Tempo* (edisi 3-7 April 2008) atau analisis (Opini *Koran Tempo*, 11 April 2008). Tapi bagaimana respons publik Belanda sendiri kita perlu melihatnya, paling tidak untuk memenuhi prinsip *cover both side*(keberimbangan). Tentang respons publik Belanda, akan penulis kutipkan dulu pendapat Wilfred C. Smith yang pernah menulis: Selama manusia tidak mau belajar membina saling pengertian dan mencintai satu sama lain dan selama kita tidak bisa membina satu dunia--yang di dalamnya seluruh manusia dari berbagai agama dan keyakinan bisa hidup bersama dengan tenang--masa depan planet ini tidak akan cerah. Pesan Wilfred menjadi inti seruan 58 tokoh lintas agama Belanda di harian * Trouw* edisi awal 2008, mengenai rencana Geert Wilders membuat film anti-Islam. Seruan mereka bertajuk Benoemen en Bouwen atau Menyebut dan Membangun bertujuan mencegah polarisasi masyarakat Belanda akibat ulah Geert Wilders yang mengusung semangat anti-Islam. Berulang kali imbauan disampaikan para tokoh itu agar Wilders tak melanjutkan niatnya membuat film anti-Islam. Sebab, jika niat itu sudah terealisasi, dalam negara bebas seperti di Belanda, tak ada yang bisa menghalangi, termasuk pemerintah sekalipun. Jika dihalangi, pemerintah malah dinilai melanggar kebebasan. Maka seruan agar produk-produk Belanda diboikot, karena pemerintah Belanda dinilai tidak tegas terhadap Wilders, jelas salah sasaran dan tidak membantu menyelesaikan masalah. Apalagi Wilders dan filmnya tidak mewakili pemerintah dan seluruh warga Belanda. Jangan lupa pula, di Belanda ada hampir satu juta imigran muslim dan sebagian mereka bekerja di berbagai perusahaan. Jika produk Belanda diboikot, mereka juga akan terkena getahnya. Dalam dialog antara Duta Besar Belanda untuk Indonesia Nikolaos van Dam dan pemimpin organisasi massa Islam serta duta besar negara-negara Islam di gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah di Jakarta pada 7 April lalu, diserukan langkah kongkret dari pemerintah Belanda. Tapi langkah konkret, semisal menghukum Wilders, akan susah karena memang hukum Belanda lebih menjamin kebebasan berekspresi. Karena itu, Perdana Menteri Jan Peter Balkenende hanya bisa menyesal karena Wilders tetap meluncurkan filmnya. Pemerintah Belanda juga tidak setuju Islam diidentikkan dengan tindak kekerasan. Mayoritas anggota parlemen Belanda juga tak mendukung langkah Wilders. Dalam debat di parlemen awal April lalu juga tak ada anggota parlemen yang mendukung Wilders. Para tokoh lintas agama Belanda tidak pernah lelah menyerukan semangat dialog. Malah, setelah film itu diputar pada 27 Maret lalu, para tokoh itu masih mencoba mencari celah hukum Belanda guna menggugat Wilders. Bas Plaisier dari Gereja Protestan Belanda (PKN) tidak sependapat dengan film yang menjelekkan Islam itu. Tapi hukum Belanda agaknya juga susah menjerat Wilders. Kita jangan melupakan pula sikap mayoritas warga Belanda yang amat toleran yang juga perlu dipertimbangkan. Jadi tidak benar jika ditulis bahwa sebagian mayoritas warga Belanda mengidap islamofobia. Bagaimana mungkin mengidap fobia ini mengingat di Belanda banyak pemikir Islam ditampung di berbagai lembaga riset dan mengajar di universitas. Maka kiranya, di tengah gencarnya unjuk rasa anti-film *Fitna*, khususnya di Kedutaan Besar Belanda di seluruh dunia, termasuk di Jakarta, masih ada ruang untuk tidak menggeneralisasi bahwa semua warga Belanda merestui film *Fitna*. Memang respons atas film itu di berbagai negara, termasuk Tanah Air, lebih ramai dibanding respons di Belanda sendiri. Di Tanah Air, tokoh agama hingga Presiden Yudhoyono berkomentar. Malah Pemerintah RI langsung mencekal Wilders tak boleh masuk Indonesia. Yang menarik juga, siapa pun yang mengedarkan film *Fitna* bisa dihukum. Begitu disiarkan di Internet pada 27 Maret lalu, dalam sehari film itu sudah sejuta kali ditonton. Tapi banyak warga Belanda yang menontonnya tidak antusias lagi. Mereka berkomentar tidak mendapatkan sesuatu yang baru karena sebenarnya film berdurasi 15 menit itu tak lebih seperti fragmen berita di televisi atau guntingan *headline* koran yang sudah pernah disaksikan atau dibaca, seperti serangan teroris di New York, London, dan Madrid. Film itu juga tidak menayangkan fragmen-fragmen tentang Al-Quran yang dibakar. *Belajar berdialog* Tapi apa yang bisa kita timba dari kejadian ini? Kita, baik yang di Tanah Air maupun di Belanda, serta di mana pun selalu akan bertemu dengan orang-orang yang berpandangan ekstrem terhadap agama lain. Sosok seperti Wilders adalah contoh orang yang suka mengukur kebenaran agama lain dari keyakinannya sendiri. Ayat-ayat
[wanita-muslimah] Re: Keith Ellison on Gays
wow! (reduced to silence.) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Satriyo, Gay Rights = hak-haknya kaum gay, seperti yang dikatakan oleh Ellison adalah terjaminnya rasa aman (terhindar dari dipukuli, dibunuh) dan tidak didiskriminasi (dalam pekerjaan). Dalam pidatonya dia menegaskan dia akan berusaha untuk mencegah perubahan Konstitusi yang akan melarang pernikahan sejenis. Bukankah maksudnya demikian, bahwa kaum gay juga setara dengan kelompok lainnya? Bahwasanya ada kelompok yang berpendapat bahwa mereka berdosa, maka biarlah Tuhan menjadi Hakim bagi mereka, sebagaimana Dia menjadi Hakim bagi kita semua. Lebih tegas lagi adalah sambutannya untuk para orang tua LBGT With my election to Congress, I now have the opportunity to work for the rights and well-being of people on a national scale. And here today, I want to spend a bit of time discussing with you, LGBT parents, the blows to civil rights that were delivered on November 7 and what I want to do about them. I am very concerned about the fact that voters in a number of states came out in support of Constitutional amendments banning gay marriage and civil unions. These were blows to the rights of all people. I am not gay, but when my gay neighbor suffers from discrimination, then I suffer and so does the entire communityjust as we all suffer when my female neighbor is held down by a glass ceiling or when my new immigrant neighbor is treated in a way that makes him or her feel unwelcome in our country. ... We must take steps to ensure LGBT citizens have equal rights to adopt and be primary caretakers. We also must not enshrine discrimination into the U.S. Constitution by amending it to ban gay marriage. (http://www.rainbowrumpus.org/htm/parents3.htm) Sambutan ini disampaikannya setelah dia terpilih menjadi anggota DPR. Jelas bahwa posisi Ellison adalah wakil rakyat yang bekerja untuk segala kelompok yang dia wakili di daerah Minnesota, bukan sekedar wakil kalangan muslim, khususnya muslim anti-gay, dan posisinya tidak berubah antara sebelum terpilih dan setelah terpilih. Pertanyaannya seharusnya bukan apakah Ellison setuju dengan saya, karena Ellison sudah jah di depan membela gay rights, sedangkan saya baru belajar darinya. salam, DWS On 4/15/08, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Dwi, bagian yang saya kutip, imho, adalah muara dari point2 yang Anda tanyakan pendapat saya itu, tapi buat parafrase gay rights ... apa iya Keith akan setuju dengan Anda? salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: Mas Satriyo, bagaimana dengan point-point Bro. Ellison sebelum bagian kalimat yang Anda kutip ulang? Point tersebut, menurut saya, adalah: . How in the world can I argue that America has to have rights for Muslims, , but not gays? That is a hypocritical position! I'm not asking people to embrace homosexuality. I'm saying it's wrong and immoral to kill them, beat them, or exclude them from working. atau disubstitusi dengan satu istilah: Gay Rights. Apakah Anda setuju dengan Ellison? Perlu juga dipertimbangkan pandangan Ellison lebih lanjut lagi lewat pidato kampanyenya tahun 2006: http://www.youtube.com/watch?v=QqqC1klDpbc dia menentang undang-undang yang melarang perkawinan sesama jenis (same sex marriage). salam, DWS On 4/15/08, rsa efikoe@ wrote: Alhamdulillah, Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih menjadi anggota DPR AS, ternyata cukup bijak untuk tidak 'main hakim sendiri' dengan menyatakan: and let God decide if He will judge them I second you on that, mr Ellison. Allah yubarik fik! That's all I can say ...! satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih menjadi anggota DPR Amerika Serikat. Pendapatnya tentang kaum minoritas seksual: .. I am a person who believes in civil and human rights are for all people. I've never been ashamed to admit that I think America needs to have human and civil rights for all people, particularly unpopular groups. Unpopular groups like the Muslim community, unpopular groups like Latino immigrants. Unpopular groups like the gay community. How in the world can I argue that America has to have rights for Muslims, who are unpopular, but not gays? That is a hypocritical position! I'm not asking people to embrace homosexuality. I'm saying it's wrong and immoral to kill them, beat them, or exclude them from working. You don't have to like them. Leave 'em alone. Let them live their lives and let God decide if He will judge them, as He
Re: [wanita-muslimah] Tes Kehamilan untuk Siapa?
Saya punya anak perempuan yang (baru) kelas 2 MI/SD.. Cepat atau lambat dia akan tahu soal (hubungan) seksual.. Tetapi hanya menyerahkan pembahasan soal itu pada tingkat keluarga, IMHO, sangat absurd.. karena tidak semua keluarga memiliki pemahaman yang sama.. Bagaimanapun, ajaran agama harus lebih utama dari (isu) kebebasan yang diusung kelompok tertentu.. AFAIK, kita tidak memiliki kebebasan.. yang ada hanya kesempatan bertindak.. dengan resiko/konsekuensi di belakangnya.. CMIIW.. Wassalam, Irwan.K On Wed, Apr 16, 2008 at 6:46 AM, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: dari blog paman tyo --- UNTUK SIAPA SAJA YANG MASIH BISA HAMIL. Barang ini sudah biasa. Sudah jadi pengetahuan umum. Banyak apotek dan minimarket menjualnya malah kadang dipajang di meja kasir. Pria sopan yang sedang antre untuk membayar Heineken berbonus DVD gol balbalan pasti pura-pura tak melihat, agar nona pembeli tidak jengah. Apanya yang aneh? Sejauh ini tidak yang aneh atau ngawur. Bahwa uji kilat tak menjamin 100 persen hasil akurat, produsennya sudah memberi disklaimer. Akan tetapi lebih dari sekali saya mendapatkan pertanyaan, yang kalau saya tafsir ulang jadi begini: Barang-barang itu dijual bebas biar mahasiswi dan wanita karier lajang merasa aman ya? Salah satu alasannya, test pack dijajakan bebas di minimarket dekat kampus atau minimarket 24 jam yang sering didatangi anak muda. Sayang jawaban saya dianggap aneh, Lha masa barang ginian ditawarkan ke wanita menopause? Bisa bikin tersinggung. Jika menyangkut reproduksi, maka selain aktivitas mestinya juga menyangkut pengetahuan, apalagi jika menyangkut kesehatan. Setelah pengetahuan kemudian ketersediaan pendukung. Simpel kan? Maka kondom pun dikampanyekan dan ada sedia di mana-mana penjaja. Lantas penguji kehamilan pun menyusul. Saya lupa entah siapa, tapi pernah saya dengar, yang usul agar penjualan penguji kehamilan dikontrol. Hanya mereka yang sudah menikah yang boleh membeli. Ini seperti aturan aneh sebuah hotel. Hanya suami-istri yang boleh menginap sekamar. Lha kalau alamat KTP si nyonya masih ikut orangtua, sementara KTP suami masih ikut daerah asal kuliah, apa mereka harus membawa surat nikah? Mungkin si resepsionis ingin menjadi petugas pencatatan sipil. Memang sih, kapan dan di mana barang macam ini dipromosikan, mungkin perlu didiskusikan. Likuran tahun lalu sebuah majalah remaja cewek memuat iklan paket uji kehamilan. Maka kontroversi pun mencuat sesaat. Latar diskusi tentu saja perkembangan masyarakat sesuai tempat dan waktu. Tapi bagi saya, biarkan barang-barang itu ada. Maksud saya kondom dan test pack. Selebihnya, dalam hal apa memakai, terutama untuk orang bawah umur tapi keinginan sudah melebihi umur, biarlah menjadi urusan setiap keluarga. Bukankah setiap keluarga punya norma dan nilai sendiri-sendiri? http://blogombal.org/2008/04/15/tes-kehamilan-untuk-siapa/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme
Lain kamu! --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Pilih pilih tebu, toh :) Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: rsa [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 16 Apr 2008 02:28:05 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme Lain kamus! Kamus saya relatif tidak terlalu mudah lari ke soal gami-gamian tuh ... :-) --- In wanita-muslimah@ mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ wrote: Ada satu kok oom, yg berani mengikrarkan diri monogami fundamentalist ! :) Si oom bangga amat sih nyebutin yg lain, sampai. Lupa sama yg sudah mengikrarkan diri :)
[wanita-muslimah] Re: Keith Ellison on Gays
Nasib saya juga tidak jauh beda dari anda mas Dwi, masih belajar, masih jauuuhhh dari sosok Keith yang (walau mungkin akan mengaku juga masih belajar) sudah turun ke lapangan dan langsung menghadapi heterogenitas masyarakat yang ia wakili ... Soal gay rights, mungkin akan manis jika mas Dwi jelaskan dulu sebelum bertanya ke saya, sebagai warga negara mana saya, AS atau RI, atau malah KSA? artinya, sekiranya Keith dilempar untuk mewakili konstituen di di Depok misalkan atau di Jeddah, tentu akan beda lagi ucapan dan tindakan dia. Saya kira dia muslim yang pragmatis, dan sejauh ini saya tidak bisa terlalu benyak komentar tentang Keith dan kiprahnya secara saya tidak tahu terlalu banyak tentang dia. Mungkin jika menulis buku macam Audacity-nya Barrack, saya akan bisa lebih jauh melihat siapa dia dst. Btw, apakah keith ini termasuk practicing muslim so far atau masih by status saja? Ingin tahu juga seberapa aktif dia melayani sesama muslim di AS yang ia wakili sementara di kalangan internal mereka juga beragam sekali permasalahan yang ada dalam bingkai kebermasyarakatan AS. Jadi, saya akan terus pantau soal Keith, tentu dengan bantuan mas Dwi yang jauh lebih dekat range dan aksesnya daripada kita di tanah air ... salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Satriyo, Gay Rights = hak-haknya kaum gay, seperti yang dikatakan oleh Ellison adalah terjaminnya rasa aman (terhindar dari dipukuli, dibunuh) dan tidak didiskriminasi (dalam pekerjaan). Dalam pidatonya dia menegaskan dia akan berusaha untuk mencegah perubahan Konstitusi yang akan melarang pernikahan sejenis. Bukankah maksudnya demikian, bahwa kaum gay juga setara dengan kelompok lainnya? Bahwasanya ada kelompok yang berpendapat bahwa mereka berdosa, maka biarlah Tuhan menjadi Hakim bagi mereka, sebagaimana Dia menjadi Hakim bagi kita semua. Lebih tegas lagi adalah sambutannya untuk para orang tua LBGT With my election to Congress, I now have the opportunity to work for the rights and well-being of people on a national scale. And here today, I want to spend a bit of time discussing with you, LGBT parents, the blows to civil rights that were delivered on November 7 and what I want to do about them. I am very concerned about the fact that voters in a number of states came out in support of Constitutional amendments banning gay marriage and civil unions. These were blows to the rights of all people. I am not gay, but when my gay neighbor suffers from discrimination, then I suffer and so does the entire communityjust as we all suffer when my female neighbor is held down by a glass ceiling or when my new immigrant neighbor is treated in a way that makes him or her feel unwelcome in our country. ... We must take steps to ensure LGBT citizens have equal rights to adopt and be primary caretakers. We also must not enshrine discrimination into the U.S. Constitution by amending it to ban gay marriage. (http://www.rainbowrumpus.org/htm/parents3.htm) Sambutan ini disampaikannya setelah dia terpilih menjadi anggota DPR. Jelas bahwa posisi Ellison adalah wakil rakyat yang bekerja untuk segala kelompok yang dia wakili di daerah Minnesota, bukan sekedar wakil kalangan muslim, khususnya muslim anti-gay, dan posisinya tidak berubah antara sebelum terpilih dan setelah terpilih. Pertanyaannya seharusnya bukan apakah Ellison setuju dengan saya, karena Ellison sudah jah di depan membela gay rights, sedangkan saya baru belajar darinya. salam, DWS On 4/15/08, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Dwi, bagian yang saya kutip, imho, adalah muara dari point2 yang Anda tanyakan pendapat saya itu, tapi buat parafrase gay rights ... apa iya Keith akan setuju dengan Anda? salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: Mas Satriyo, bagaimana dengan point-point Bro. Ellison sebelum bagian kalimat yang Anda kutip ulang? Point tersebut, menurut saya, adalah: . How in the world can I argue that America has to have rights for Muslims, , but not gays? That is a hypocritical position! I'm not asking people to embrace homosexuality. I'm saying it's wrong and immoral to kill them, beat them, or exclude them from working. atau disubstitusi dengan satu istilah: Gay Rights. Apakah Anda setuju dengan Ellison? Perlu juga dipertimbangkan pandangan Ellison lebih lanjut lagi lewat pidato kampanyenya tahun 2006: http://www.youtube.com/watch?v=QqqC1klDpbc dia menentang undang-undang yang melarang perkawinan sesama jenis (same sex marriage). salam, DWS On 4/15/08, rsa efikoe@ wrote: Alhamdulillah, Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih menjadi anggota DPR AS, ternyata cukup bijak untuk tidak 'main hakim sendiri' dengan menyatakan: and let God decide if
[wanita-muslimah] Kehendak bebas
Salam... Persoalan dokrin atau akidah (tentang keyakinan hati) menjadi bahasan penting ketika ada diantara sekelompok orang yang mempersoalkan, apakah orang-orang fasik itu masih dianggap muslim (beriman) atau sudah jadi kafir karena kekufurannya? Dan mengenai manusia, apakah manusia sesungguhnya mempunyai kehendak bebas atau apakah semua perbuatan manusia itu sudah “disetir” oleh Tuhan. Manusia itu bisa memilih nasibnya sendiri atau semuanya sudah ‘diatur’ oleh Tuhan? Kenapa di al-quran ada ayat yang bilang bahwa manusia itu bebas untuk memilih dan berkehendak dan diayat lain-nya lagi mengatakan tidak bebas? Apakah isi al-quran itu memang bertentangan satu sama lain? Aneka pendapat dan persoalan mulai muncul kepermukaan untuk menjawab pertanyaan dan persolan tersebut. Selanjutnya baca di : http://www.parapemikir.com/articles/6489/1/Kehendak-Bebas/Page1.html Salam, Alexander Soebroto www.parapemikir.com __ Search, browse and book your hotels and flights through Yahoo! Travel. http://sg.travel.yahoo.com
[wanita-muslimah] Parapemikir : Milist
Salam, Berikut adalah milist baru untuk parapamikir di milist : [EMAIL PROTECTED] untuk bergabung silakan kirim email kosong ke : [EMAIL PROTECTED] atau bisa langsung dari situsnya : http://www.parapemikir.com (isi email dikotak 'ikut mailing list) Milist ini didirikan oleh beberapa mahasiswa Program Pasca Sarjana ICAS - PARAMADINA untuk ajang tukar pikiran, informasi, dan berbagi Pengetahuan Umum , Filsafat, Logika, Epistemologi, Teologi, Tasawuf dan HUMOR. Milist ini bukan milist untuk agama tertentu, milist ini adalah milistnya parapemikir tentang pemikiran semua agama/budaya/faham/politik/sosial/seni dan lain-lain. Nb:Milist ini menjamin TIDAK ADA kata-kata kotor dan aneka caci maki dari sesama member. Milist ini PLURAL-BEBAS-DEMOKRATIS. Terimakasih kepada moderatar milist yang telah meloloskan email ini, dan selamat bergabung bagi member baru :) Salam, Iman K. www.parapemikir.com __ Search, browse and book your hotels and flights through Yahoo! Travel. http://sg.travel.yahoo.com
Re: [wanita-muslimah] Dr. Musdah Mulia vs Dr. Rusli Hasbi - Debat Terbuka Besok!
Wa alaikumussalam, Mas Nas, Berhubung saya sama sekali tidak bisa hadir, acaranya pas jam kantor, apakah mas tahu jika pihak penyelenggara bisa dihubungi untuk materi diskusi atau arsip audio-video? Atau bagi member milis yang bisa bantu saya, saya mohon bantuannya. Sebelumnya terima kasih. salam, satriyo 2008/4/14 nas_zakaria [EMAIL PROTECTED]: Assalamu'alaikum Wr. Wb. Ikuti debat terbuka antara Prof. Dr. Musdah Mulia dengan Dr. K. H. Rusli Hasbi,MA besok (15 April 2008) di UIN tentang Gender dan Islam. Waktu dan Tempat: Aula Student Center, UIN Jakarta, jam 9.00 wib sampai selesai. Terbuka untuk umum. Bisa dibayangkan serunya saat Prof. Musdah terkenal aktivis gender dan pro-liberalist berhadapan dengan Kyai pesantren (sama-sama dari UIN). Untuk profil Dr. Rusli lebih jauh silakan lihat http://ruslihasbi.com, dan Prof. Dr. Musdah Mulia di http://icrp-online.org. Nasrussalam Zakaria Manajer Dakwah Dr. H. Rusli Hasbi, MA -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang now surely by Allah's remembrance are the hearts set at rest al-Ra'd [13]: 28 [Non-text portions of this message have been removed]