[wanita-muslimah] Re: [mediacare] Pencerahan dari MUI

2008-04-15 Terurut Topik rsa
IMHO, yang 'nasib' nya spt kang ari ini juga tidak sedikit lho mba 
sriwening, apalagi yang sangat amat gatal untuk melihat HILANGnya MUI 
dari tataran kehidupan ummat dan masyarakat negeri ini ...
salam,
satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kang Ari...
   Dalam sertifikasi itu ada istilah regulator..assessor dan 
konsultan, jadi menurut kang ari MUI itu sebagai regulator tp juga 
sebagai assessor dan sekaligus konsultan?kayaknya kang ari ngga 
faham tentang MUI dengan sertifikasinya ini deh...
   
 
 Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
 Jadi kesimpulan :
 
 Mui itu regulator sekaligus operator :). Makanya gak mau melepas 
peran operatornya, secara duitnya di situ :)
 




[wanita-muslimah] It's Payback Time

2008-04-15 Terurut Topik Sunny
http://www.aopnews.com/opinion/mir_payback.html

It's Payback Time

By: Haroun Mir
April 9, 2008

In 1994 when Pakistani officials decided to create a dreadful monster called 
the Taliban, they didn't bother to estimate its impact on their own society. 

In fact, Pakistan's Inter-Services Intelligence's (ISI) militaristic policies, 
which consisted of bleeding the Indian army in Kashmir and turning Afghanistan 
into their virtual fifth province, have blinded them to the consequences. 

Their ill-conceived strategy has failed once again. Consequently, the Indian 
military has emerged stronger from the long conflict in Kashmir and the 
coalition forces have assisted Afghans to liberate Kabul from the grasp of the 
Taliban. 

Eventually, Pakistan has become the biggest loser because the same radical 
movements, which its military leaders have created, threaten its very 
existence. 

In the spring of 1992, the communist regime fell and Ahmad Shah Massoud's 
forces entered Kabul. Pakistani officials instructed their trusted man and 
surrogate Gulbudin Hekmatyar (leader of Hezb-e-Islami), who had just been 
appointed the prime minister of the newly established coalition government in 
Kabul, to burn down the city. 

From 1992 to 1994, the Afghan capital became a living hell. Despite intensive 
efforts, Hekmatyar's forces were stuck in the southern and eastern parts of 
Kabul and were unable to make significant progress. Pakistani authorities 
decided to shift their support from Hekmatyar to a then-unknown radical 
movement - the Taliban. 

Along with the ISI the late Benazir Bhutto and Nasrullah Babar - then 
respectively the prime minister and interior minister of Pakistan - are also to 
blame because the movement was created under their direct watch. 

Few politicians in Pakistan and in the rest of the world ever questioned 
Pakistan's dangerous policy of purposely nurturing a radical Islamist group. 

In September 1995, Colonel Imam (a senior ISI official), with impunity and 
consent of western officials who had an interest in the Turkmen pipeline 
project, personally led Taliban forces to capture Herat, which is the largest 
city in western Afghanistan. 

In 1996 when Bin Laden's airplane landed in the Afghan city of Jalalabad, no 
alarm went off in the capitals of the West. 

When the Taliban were beating women, destroying schools, and holding public 
executions, Pakistani officials were trying to convince the rest of the world 
by saying that Afghanistan was a backward, fragmented, and ethnically divided 
country which needed an iron hand to stabilise it. 

Today, the same ills that destroyed Afghanistan plague Pakistan. Pakistani 
society today has become fundamentally divided. The home to Pakistan's 
intellectuals and moderate middle class is Punjab and Sindh, while radicalism, 
terrorism and poverty thrive in the Pashtun heartland and in Baluchistan 
province. 

Up to the present moment, Pakistan's military authorities have favoured radical 
Islamist groups at the expense of moderate and democratic movements. 

For example, President Musharraf didn't hesitate to jail lawyers who protested 
in favour of rule of law and democracy but appeased murderous radical Islamists 
and Taliban leaders under the phony Pashtun code of conduct enforced in the 
tribal area. 

Until now, Pakistani authorities have been able to avoid a full confrontation 
with local Taliban groups for fear of alienating Pashtuns who constitute over 
15 per cent of Pakistan's popu-lation, but are intentionally over-represented 
up to 25 per cent in Pakistan's army. 

Despite continuous pressure from the US, Pakistan's military authorities have 
resisted bringing their Punjabi elite units to the tribal battlegrounds against 
the Pashtun radical movements. 

Instead, they heavily relied on militia forces from the tribal zone to secure 
the area. Pakistani leaders rigorously want to avoid a rift and direct 
confrontation between Punjabis and Pashtuns. 

Indeed, there is a real risk that the war on terror in Pakistan might 
transform into a full war for autonomy or independence of Pashtun tribes from 
Islamabad. 

Pakistani authorities have broken the status quo in the tribal zone by 
promoting radical Islam and extremist religious leaders at the expense of 
traditional tribal leaders and institutions. 

Pakistan's policy in the tribal zone has been a continuation of former British 
colonial policy, which consisted of keeping Pashtun tribes economically 
dependent, politically fragmented, and intellectually backward. 

The government in Islamabad has continued to subsidise them and bribe their 
leaders, instead of creating a sustained economy and providing modern 
education. 

The ageing Al-Qaida leaders and Afghan veterans of the Soviet war are ceding 
leadership to much younger and emerging local Taliban leaders. 

Baitullah Mehsud is the best example of the new leaders, who want to set the 
agenda rather than follow anyone's orders. 


Re: [wanita-muslimah] Re: [mediacare] Pencerahan dari MUI

2008-04-15 Terurut Topik sriwening herpribadi
Emmm mungkin level keimanan beliau ini - menurut leveling imannya pakde fowler 
spt yg pernah dipostingin kang ari - baru pada level 3 kali yach...dari level 1 
naik ke 2 lalu ke level 3...atau jangan2 malah terbalik dari level 6..turun ke 
level 5..ke level 4...mentok di level 3...hehehe...entah kenapa bisa 
begitu...mari kita bertanya pada rumput yang bergoyang!
   
  

rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:
  IMHO, yang 'nasib' nya spt kang ari ini juga tidak sedikit lho mba 
sriwening, apalagi yang sangat amat gatal untuk melihat HILANGnya MUI 
dari tataran kehidupan ummat dan masyarakat negeri ini ...
salam,
satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kang Ari...
 Dalam sertifikasi itu ada istilah regulator..assessor dan 
konsultan, jadi menurut kang ari MUI itu sebagai regulator tp juga 
sebagai assessor dan sekaligus konsultan?kayaknya kang ari ngga 
faham tentang MUI dengan sertifikasinya ini deh...
 
 
 Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Jadi kesimpulan :
 
 Mui itu regulator sekaligus operator :). Makanya gak mau melepas 
peran operatornya, secara duitnya di situ :)
 



   

 between -00-00 and -99-99

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan

2008-04-15 Terurut Topik sriwening herpribadi
Astaghfirullah Aladziiim
  Semoga keragaman orientasi seksual itu hanya ada 2 sajalaki2 VS peyempuan 
dan peyempuan VS laki2cukuuup itu saja!
   
  

Eko Bambang Subiantoro [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Satriyo,
bisa dijelaskan virus penyimpangan itu seperti apa? saya justru berharap
pemikiran akan keberagaman orientasi seksual ini menjadi sesutu yang biasa
saja di negeri ini.

salam

EKo Bambang S

Pada tanggal 15/04/08, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] menulis:

 innalillaahi wa innaa ilaihi raajiuun ...!
 ada sekolah yang lebih waras dari penghuni rumah ibadah ...!
 semoga kita bisa memastikan VIRUS PENYIMPANGAN ini tidak menduplikasi dan
 mewabah di negeri para syuhada ini. amin
 salam,
 satriyo

 --
 Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
 -- al-Ra'd [13]: 28

 15/04/2008 01:03 WIB
 *Gay di Sekolah Dapat Dukungan*
 Anwar Khumaini - detikcom
 http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-zyrex012008.ad*Jakarta* -
 Pemimpin
 sebuah Gereja Evanjelis di Australia mendukung siswa pria dan wanita
 menyukai sesama jenisnya. Alasannya, penolakan terhadap hubungan terlarang
 tersebut selama ini dianggap penolakan yang sifatnya pribadi.

 Keberatan terhadap hubungan sesama jenis yang selama ini terjadi adalah
 keberatan personal, ujar Uskup Phillip Aspinall, seperti yang diberitakan
 the Daily Telegraph dan dikutip news.com.au, Selasa (15/4/2008).

 Komentar Phillip tersebut keluar setelah sebuah sekolah elit di Brisbane,
 Australia melarang siswanya membawa teman sejenis yang spesial.

 Beberapa siswa yang penyuka sesama jenis dikabarkan akan melakukan
 kegiatan
 pada Juni mendatang dan akan melakukan pendekatan kepada para seniornya
 untuk mendukung keberadaan mereka.

 Menyikapi masalah ini, kepala sekolah, Jonathan Hensman mengatakan, tak
 seorang pun boleh melakukan ini. Menurutnya, jika tetap ada siswa yang
 melakukannya, mereka akan diserahkan ke dewan sekolah.

 Sementara, presiden dewan sekolah Dr Aspinal mengatakan, pihak sekolah
 mempunyai hak untuk melarang perbuatan menyimpang yang dilakukan oleh para
 siswanya.

 Sekolah mempunyai hak kepada para siswa untuk mengatur hubungan normal
 antara siswa dan siswi. Sekolah juga memberi kesempatan kepada mereka
 untuk
 melakukan interaksi, bukan dengan sesama jenis, kata Aspinal.* ( anw /
 nvt
 ) *

 [Non-text portions of this message have been removed]

 


[Non-text portions of this message have been removed]



   

 between -00-00 and -99-99

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: [mediacare] Pencerahan dari MUI

2008-04-15 Terurut Topik rsa
Wah, kalo soal iman, itu bukan urusan saya deh ... kan islam itu 
mudah, yang dhahir-dhahir saja ... selebihnya, hanya bisa manthuk-
manthuk mengingat wejangan kanjeng Rasul:

Islam itu kadang naik, kadang turun.

semoga iman kita tidak terlalu jauh turunnya sekiranya kita lengah 
dan agak turun, dan tidak sulit untuk dinaikkan ke posisi tinggi 
semula atau lebih dari itu ... amin


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Emmm mungkin level keimanan beliau ini - menurut leveling imannya 
pakde fowler spt yg pernah dipostingin kang ari - baru pada level 3 
kali yach...dari level 1 naik ke 2 lalu ke level 3...atau jangan2 
malah terbalik dari level 6..turun ke level 5..ke level 4...mentok di 
level 3...hehehe...entah kenapa bisa begitu...mari kita bertanya pada 
rumput yang bergoyang!

   
 
 rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:
   IMHO, yang 'nasib' nya spt kang ari ini juga tidak 
sedikit lho mba 
 sriwening, apalagi yang sangat amat gatal untuk melihat HILANGnya 
MUI 
 dari tataran kehidupan ummat dan masyarakat negeri ini ...
 salam,
 satriyo
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
 herpribadi@ wrote:
 
  Kang Ari...
  Dalam sertifikasi itu ada istilah regulator..assessor dan 
 konsultan, jadi menurut kang ari MUI itu sebagai regulator tp juga 
 sebagai assessor dan sekaligus konsultan?kayaknya kang ari ngga 
 faham tentang MUI dengan sertifikasinya ini deh...
  
  
  Ari Condro masarcon@ wrote:
  
  Jadi kesimpulan :
  
  Mui itu regulator sekaligus operator :). Makanya gak mau melepas 
 peran operatornya, secara duitnya di situ :)
  
 
 
 

 
  between -00-00 and -99-99
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] wawancara dengan dubes belanda... Re:Fatwa tentang Pembuatan dan Penyebaran Film The Fitna

2008-04-15 Terurut Topik sriwening herpribadi
Dear Uda' Akmal
   
  Wrote : Jika azan dengan pengeras suara yang kencang kami izinkan, maka akan 
ada juga yang meminta izin dalam bentuk lain. Ini akan mengubah tatanan sosial 
di Belanda. Ini bukan berarti kami menentang Islam. Di Belanda, kalau mau 
membuat bunyi-bunyian yang keras, seperti bel gereja dan sebagainya, harus 
mendapat ijin dari komunitas dan pemerintah Belanda. 
  
  Ternyata tatanan sosial negara belande..mungkin juga negara2 bule' lainnya 
sungguh teramat sangat lemah ya uda' ya...masak sich cuma sama suara azan aja 
tatanan sosial mereka berubah.hebat yach suara azan itu...pantaslah mereka 
itu pada paronoid sama nilai-nilai Islam...lah wong karo azan wae wis podo 
wedhi..hehehe
  
 
   
  

akmal n. basral [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
nas_zakaria [EMAIL PROTECTED] wrote: 
...dipotong...
Kalau tindakan itu tidak membuahkan hasil, maka pemerintah Islam atau 
pemerintah yang mayoritas rakyatnya muslim harus menunjukkan 
ketersinggungan dengan mengusir perwakilan negara, menutup kedutaan, 
atau memutuskan hubungan diplomasi dengan negara yang bersangkutan. 

Pada saat yang sama kita umat Islam harus memboikot semua produk 
mereka, khususnya yang selama ini kita konsumsikan. 

... dipotong ...

~a~:

mungkin pendapat dari duta besar belanda untuk indonesia, nikalaos van dam, 
perlu juga disimak dalam kaitan dengan film fitna dan geert wilders ini 
(sumber: koran tempo, minggu 13 maret 2008), sebelum memutuskan tindakan dengan 
cara akibat nila setitik rusak susu sebelanga.





Nikolaos Van Dam:
“SEJAK AWAL WILDERS SUDAH DI LUAR KONTEKS”

GELOMBANG hujatan terhadap film Fitna karya Geert Wilders yang berlangsung di 
seluruh dunia juga terjadi di Indonesia, negara muslim terbesar di dunia. 
Sebagai Duta Besar Kerajaan Belanda -- kewarganegaraan yang dipegang Wilders – 
posisi Nikolaos Van Dam, 62 tahun, ikut tersodok. Pemerintah Belanda dianggap 
tidak bertindak cukup keras terhadap laku anggota Parlemen Belanda itu. 
Akibatnya muncul anjuran untuk memboikot produk-produk Belanda di Indonesia, 
bahkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda. “Ini kesalahpahaman karena 
mayoritas masyarakat dan pemerintah Belanda menentang film ini,” ujar Van Dam 
kepada wartawan Tempo Yophiandi, Juli Hantoro dan fotografer Toni Hartawan, 
Rabu lalu.
Nikolaos tak cemas dengan berduyun-duyunnya para pemrotes yang silih berganti 
berdemonstrasi di depan kantornya di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan. 
Bukan cuma menerima langsung petisi yang diberikan beberapa organisasi, ia 
bahkan membuka pintu kamar kerjanya lebar-lebar dan mengajak para demonstran 
berdialog. “Seringkali kami berdialog dalam bahasa Arab,” ujar doktor jurusan 
Sastra Arab dan Ilmu Politik dari Universitas Amsterdam yang lulus cum laude 
pada 1977.
Minatnya pada Islam awalnya bermuara pada ketertarikannya pada eksotisme dunia 
Arab. Ayahnya adalah murid Snouck Hurgronje, orientalis terkemuka yang 
berkiprah di Aceh. “Saya melihat kamus bahasa Arab yang dimiliki ayah, dan 
terpesona dengan bentuk huruf-hurufnya,” kenang Van Dam. Sejak itu 
ketertarikannya terhadap Arab, dan Islam, terpantik.
Lebih jauh Van Dam mengungkapkan posisi pemerintah negerinya, pandangannya 
tentang Wilders, dan situasi dilematis yang disebabkan makin banyaknya 
pendatang muslim di Negeri Kincir Angin tersebut.

Bagaimana situasi terakhir di Belanda terhadap film Fitna? 
Seperti kita tahu film ini sangat kontroversial. Banyak orang Belanda yang 
menentang film ini. Begitu juga pemerintah, masyarakat, serta Parlemen, 
menentang film ini. Uniknya, media biasanya suka sensasi. Kalau ada sensasi 
mereka pasti publikasikan karena menarik buat publik. Tapi untuk Fitna, pers 
malah menolak menyiarkan, termasuk provider di Belanda. Makanya film ini 
menggunakan internet dari jaringan luar Belanda. Sebetulnya kalau disiarkan 
juga tak masalah. Pemerintah tak bisa melarang. Tapi kalau sudah disiarkan, 
tayangan yang mengganggu ketentraman masyarakat bisa diselidiki Kejaksaan. Kami 
menganut kebebasan, tapi kebebasan yang tak melanggar hak orang lain. Jadi 
harus saling menghormati. 

Bukankah Wilders sudah memberitahu sebelumnya? 
Wilders sudah memberitahu pemerintah sejak November lalu akan menyiarkan ini. 
Saat itu kami sudah meminta dia untuk tidak menayangkan. Tapi ternyata niatnya 
tetap. Tayangan ini juga distortif karena menayangkan Islam hanya dari 
potongan-potongan gambar saja. Potongan serangan ke WTC dan Pentagon, Madrid. 

Ada isu sosial yang mengemuka di Belanda sehingga film ini muncul? 
Memang, di Belanda sendiri ada problem dengan warga imigran dari Maroko, Turki, 
yang kini sudah empat generasi. Saat ini generasi ketiganya, adalah orang-orang 
yang hidup di lingkungan yang kurang mendukung. Tak semua bersekolah atau 
bekerja, cuma lihat televisi. Pada masa lalu kami tak bicara soal Islam. Kami 
mengenal mereka dengan identitas nasionalnya: Suriname, Maroko, Turki. Pada 
perkembangannya mereka ingin menyatukan diri 

[wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan

2008-04-15 Terurut Topik rsa
Sebenarnya, orientasi selain yang normal, fithrah, yang sesuai garis 
dari Allah swt, memang sudah bagian dari 'dinamika' kehidupan 
manusia, tapi sebagaimana ditegaskan Allah dengan menyuguhkan kita 
kisah kaum Luth laknatullah, maka sikap kita adalah selalu 
mengingatkan mereka yang menyimpang dari fithrah kemanusiaannya ini 
(lepas dari golongan yang gemar mengidentifikasi diri mereka dengan 
hewan!) dan pada gilirannya saat memang kekuasaan berada di tangan 
para hamba Allah, maka hukumannya jelas ... 
semoga kita tidak harus menyaksikan merebaknya kebathilan yang 
dibungkus indah oleh beragam aparatus, yang menjadi salah satu tanda 
Kiamat!
Naudzubillah ...!

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Astaghfirullah Aladziiim
   Semoga keragaman orientasi seksual itu hanya ada 2 sajalaki2 
VS peyempuan dan peyempuan VS laki2cukuuup itu saja!

   
 
 Eko Bambang Subiantoro [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Pak Satriyo,
 bisa dijelaskan virus penyimpangan itu seperti apa? saya justru 
berharap
 pemikiran akan keberagaman orientasi seksual ini menjadi sesutu 
yang biasa
 saja di negeri ini.
 
 salam
 
 EKo Bambang S
 
 Pada tanggal 15/04/08, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] menulis:
 
  innalillaahi wa innaa ilaihi raajiuun ...!
  ada sekolah yang lebih waras dari penghuni rumah ibadah ...!
  semoga kita bisa memastikan VIRUS PENYIMPANGAN ini tidak 
menduplikasi dan
  mewabah di negeri para syuhada ini. amin
  salam,
  satriyo
 
  --
  Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
  -- al-Ra'd [13]: 28
 
  15/04/2008 01:03 WIB
  *Gay di Sekolah Dapat Dukungan*
  Anwar Khumaini - detikcom
  http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-zyrex012008.ad*Jakarta* -
  Pemimpin
  sebuah Gereja Evanjelis di Australia mendukung siswa pria dan 
wanita
  menyukai sesama jenisnya. Alasannya, penolakan terhadap hubungan 
terlarang
  tersebut selama ini dianggap penolakan yang sifatnya pribadi.
 
  Keberatan terhadap hubungan sesama jenis yang selama ini terjadi 
adalah
  keberatan personal, ujar Uskup Phillip Aspinall, seperti yang 
diberitakan
  the Daily Telegraph dan dikutip news.com.au, Selasa (15/4/2008).
 
  Komentar Phillip tersebut keluar setelah sebuah sekolah elit di 
Brisbane,
  Australia melarang siswanya membawa teman sejenis yang spesial.
 
  Beberapa siswa yang penyuka sesama jenis dikabarkan akan melakukan
  kegiatan
  pada Juni mendatang dan akan melakukan pendekatan kepada para 
seniornya
  untuk mendukung keberadaan mereka.
 
  Menyikapi masalah ini, kepala sekolah, Jonathan Hensman 
mengatakan, tak
  seorang pun boleh melakukan ini. Menurutnya, jika tetap ada siswa 
yang
  melakukannya, mereka akan diserahkan ke dewan sekolah.
 
  Sementara, presiden dewan sekolah Dr Aspinal mengatakan, pihak 
sekolah
  mempunyai hak untuk melarang perbuatan menyimpang yang dilakukan 
oleh para
  siswanya.
 
  Sekolah mempunyai hak kepada para siswa untuk mengatur hubungan 
normal
  antara siswa dan siswi. Sekolah juga memberi kesempatan kepada 
mereka
  untuk
  melakukan interaksi, bukan dengan sesama jenis, kata Aspinal.* ( 
anw /
  nvt
  ) *
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
  
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 

 
  between -00-00 and -99-99
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan

2008-04-15 Terurut Topik Muhammad Syafei
Saya hampir selalu mendapati argumen untuk men-judge homoseksual
berlandaskan pada kisah Nabi Luth ..

Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada kisah Luth tsb. dengan
kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, homoseksual pada masa itu
bukan sebuah penyimpangan dari kondisi umum, tapi dikondisikan oleh
masyarakat pada waktu itu (social engineering???) sebagai perilaku
seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg bisa ditangkap dari
kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada referensi yg benar2
valid).

Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan bentuk penyimpangan
dari perilaku seksual yg umum/dominan: heteroseksual. Jadi, kutukan
pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan begitu saja pada para
pelaku homoseksual dewasa ini.


Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sebenarnya, orientasi selain yang normal, fithrah, yang sesuai garis 
 dari Allah swt, memang sudah bagian dari 'dinamika' kehidupan 
 manusia, tapi sebagaimana ditegaskan Allah dengan menyuguhkan kita 
 kisah kaum Luth laknatullah, maka sikap kita adalah selalu 
 mengingatkan mereka yang menyimpang dari fithrah kemanusiaannya ini 
 (lepas dari golongan yang gemar mengidentifikasi diri mereka dengan 
 hewan!) dan pada gilirannya saat memang kekuasaan berada di tangan 
 para hamba Allah, maka hukumannya jelas ... 
 semoga kita tidak harus menyaksikan merebaknya kebathilan yang 
 dibungkus indah oleh beragam aparatus, yang menjadi salah satu tanda 
 Kiamat!
 Naudzubillah ...!
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
 herpribadi@ wrote:
 
  Astaghfirullah Aladziiim
Semoga keragaman orientasi seksual itu hanya ada 2 sajalaki2 
 VS peyempuan dan peyempuan VS laki2cukuuup itu saja!
 

  
  Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote:
Pak Satriyo,
  bisa dijelaskan virus penyimpangan itu seperti apa? saya justru 
 berharap
  pemikiran akan keberagaman orientasi seksual ini menjadi sesutu 
 yang biasa
  saja di negeri ini.
  
  salam
  
  EKo Bambang S
  
  Pada tanggal 15/04/08, lasykar5 efikoe@ menulis:
  
   innalillaahi wa innaa ilaihi raajiuun ...!
   ada sekolah yang lebih waras dari penghuni rumah ibadah ...!
   semoga kita bisa memastikan VIRUS PENYIMPANGAN ini tidak 
 menduplikasi dan
   mewabah di negeri para syuhada ini. amin
   salam,
   satriyo
  
   --
   Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
   -- al-Ra'd [13]: 28
  
   15/04/2008 01:03 WIB
   *Gay di Sekolah Dapat Dukungan*
   Anwar Khumaini - detikcom
   http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-zyrex012008.ad*Jakarta* -
   Pemimpin
   sebuah Gereja Evanjelis di Australia mendukung siswa pria dan 
 wanita
   menyukai sesama jenisnya. Alasannya, penolakan terhadap hubungan 
 terlarang
   tersebut selama ini dianggap penolakan yang sifatnya pribadi.
  
   Keberatan terhadap hubungan sesama jenis yang selama ini terjadi 
 adalah
   keberatan personal, ujar Uskup Phillip Aspinall, seperti yang 
 diberitakan
   the Daily Telegraph dan dikutip news.com.au, Selasa (15/4/2008).
  
   Komentar Phillip tersebut keluar setelah sebuah sekolah elit di 
 Brisbane,
   Australia melarang siswanya membawa teman sejenis yang spesial.
  
   Beberapa siswa yang penyuka sesama jenis dikabarkan akan melakukan
   kegiatan
   pada Juni mendatang dan akan melakukan pendekatan kepada para 
 seniornya
   untuk mendukung keberadaan mereka.
  
   Menyikapi masalah ini, kepala sekolah, Jonathan Hensman 
 mengatakan, tak
   seorang pun boleh melakukan ini. Menurutnya, jika tetap ada siswa 
 yang
   melakukannya, mereka akan diserahkan ke dewan sekolah.
  
   Sementara, presiden dewan sekolah Dr Aspinal mengatakan, pihak 
 sekolah
   mempunyai hak untuk melarang perbuatan menyimpang yang dilakukan 
 oleh para
   siswanya.
  
   Sekolah mempunyai hak kepada para siswa untuk mengatur hubungan 
 normal
   antara siswa dan siswi. Sekolah juga memberi kesempatan kepada 
 mereka
   untuk
   melakukan interaksi, bukan dengan sesama jenis, kata Aspinal.* ( 
 anw /
   nvt
   ) *
  
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
   
  
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
  
  
  
 
  
   between -00-00 and -99-99
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
 





Re: [wanita-muslimah] Tanggapan Musdah Mulia

2008-04-15 Terurut Topik Donnie
Kayaknya dah gak nyaman nih diskusinya.. saya harap both party bisa  
bersikap lebih menahan diri.

Mas moderator, anda saya rasa punya wewenang untuk menegakkan rule of  
the game.

Donnie


[wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan

2008-04-15 Terurut Topik rsa
Wah mas Muh,
Itu kan bisa diatur, mas, apakah sampeyan memang tidak memandang 
homoseks itu menyimpang atau tdk. Ini jamannya free speech lho. Kan 
tinggal nanti saja urusan pertanggung-jawabannya di hadapan Allah. 
Mudah kan mas?
pis, mas!
Pijakan saya ga berubah ko mas, dan lagu anda bukan lagu baru 
lagi ... dah keduluan jurnal Justisia di Yogya sana yang malah 
mengarah pada hak untuk menikahi hewan ... yang konon sudah terjadi 
di Israel sana ... hehehe!
salam,
satriyo
:-)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Syafei 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya hampir selalu mendapati argumen untuk men-judge homoseksual
 berlandaskan pada kisah Nabi Luth ..
 
 Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada kisah Luth tsb. dengan
 kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, homoseksual pada masa itu
 bukan sebuah penyimpangan dari kondisi umum, tapi dikondisikan 
oleh
 masyarakat pada waktu itu (social engineering???) sebagai perilaku
 seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg bisa ditangkap dari
 kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada referensi yg benar2
 valid).
 
 Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan 
bentuk penyimpangan
 dari perilaku seksual yg umum/dominan: heteroseksual. Jadi, kutukan
 pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan begitu saja pada 
para
 pelaku homoseksual dewasa ini.
 
 
 Salam
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa efikoe@ wrote:
 
  Sebenarnya, orientasi selain yang normal, fithrah, yang sesuai 
garis 
  dari Allah swt, memang sudah bagian dari 'dinamika' kehidupan 
  manusia, tapi sebagaimana ditegaskan Allah dengan menyuguhkan 
kita 
  kisah kaum Luth laknatullah, maka sikap kita adalah selalu 
  mengingatkan mereka yang menyimpang dari fithrah kemanusiaannya 
ini 
  (lepas dari golongan yang gemar mengidentifikasi diri mereka 
dengan 
  hewan!) dan pada gilirannya saat memang kekuasaan berada di 
tangan 
  para hamba Allah, maka hukumannya jelas ... 
  semoga kita tidak harus menyaksikan merebaknya kebathilan yang 
  dibungkus indah oleh beragam aparatus, yang menjadi salah satu 
tanda 
  Kiamat!
  Naudzubillah ...!
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
  herpribadi@ wrote:
  
   Astaghfirullah Aladziiim
 Semoga keragaman orientasi seksual itu hanya ada 2 
sajalaki2 
  VS peyempuan dan peyempuan VS laki2cukuuup itu saja!
  
 
   
   Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote:
 Pak Satriyo,
   bisa dijelaskan virus penyimpangan itu seperti apa? saya justru 
  berharap
   pemikiran akan keberagaman orientasi seksual ini menjadi sesutu 
  yang biasa
   saja di negeri ini.
   
   salam
   
   EKo Bambang S
   
   Pada tanggal 15/04/08, lasykar5 efikoe@ menulis:
   
innalillaahi wa innaa ilaihi raajiuun ...!
ada sekolah yang lebih waras dari penghuni rumah ibadah ...!
semoga kita bisa memastikan VIRUS PENYIMPANGAN ini tidak 
  menduplikasi dan
mewabah di negeri para syuhada ini. amin
salam,
satriyo
   
--
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
-- al-Ra'd [13]: 28
   
15/04/2008 01:03 WIB
*Gay di Sekolah Dapat Dukungan*
Anwar Khumaini - detikcom
http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-
zyrex012008.ad*Jakarta* -




[wanita-muslimah] Re: Tanggapan Musdah Mulia

2008-04-15 Terurut Topik rsa
gitu yah mas Donnie ...?
Oooh ... dah mulai terasa mual ya?
Jadi mas Donnie berharap diskusinya terus di floor dengan 'both 
party' bisa menahan diri, atau mas minta moderator turun tangan 
langsung? 
Ada yang tidak memenuhi netiket milis?
salam,
satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Kayaknya dah gak nyaman nih diskusinya.. saya harap both party 
bisa  
 bersikap lebih menahan diri.
 
 Mas moderator, anda saya rasa punya wewenang untuk menegakkan rule 
of  
 the game.
 
 Donnie





[wanita-muslimah] TKI Asal Grobogan Terjatuh dari Gedung Bertingkat

2008-04-15 Terurut Topik Sunny
TKI Asal Grobogan Terjatuh dari Gedung Bertingkat 
Selasa, 15 Apr 2008 | 13:55 WIB 



TEMPO Interaktif, Grobogan:Seorang tenaga kerja wanita, Jarwati, 19 tahun, asal 
Desa Pengkol, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, tewas akibat terjatuh 
dari gedung bertingkat saat membersihkan kaca di rumah majikannya di kawasan 
Blok 140 Bisham Street 122 Singapura, pekan lalu.

Jenazah almarhumah dikirim pulang ke kampung halamannya Senin (14/4) siang 
melalui Bandara Adi Sumarmo Solo, setelah diterbangkan dari Bandara Changi, 
Singapura. Uday Jalaludin, Komisaris Utama PT Eko Santi Jaya Mulia yang 
memberangkatkan korban, ikut mengantarkannya.

Menurut Kepala Desa Pengkol, Nyamin Susanto, korban meninggal tidak lama 
setelah membersihkan kaca apartemen milik majikannya. Keterangan itu didasarkan 
surat pemberitahuan dari pihak Kedubes RI di Singapura, yang dibacakan Nyamin 
pada pelayat saat jenazah menjelang dikuburkan. Tapi, tidak dijelaskan siapa 
majikan korban dan bagaimana kronologis peristiwanya.

Korban baru tiga bulan bekerja di Singapura melalui perusahaan PJTKI PT Eka 
Santi Jaya Mulia Jakarta, melalui seorang petugas lapangannya, Masruri. Untuk 
bisa sampai ke Singapura, korban diberangkatkan lewat Batam. Berbekal paspor AL 
114578 yang dikeluarkan Kantor Imigrasi Jakarta, korban tiba di Singapura. 
Ketika musibah terjadi (9/4), korban membersihkan kaca jendela di apartemen 
majikannya, lalu ia terjatuh.

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan Sudibyo, 
dari informasi yang diterimanya, Jaswati terjatuh dari lantai empat. Untuk 
lebih jelasnya kami masih menunggu penjelasan rinci dari pihak Kedubes RI di 
Singapura, tutur Sudibyo yang dihubungi hari ini.

Sudibyo menambahkan, keberangkatan korban ke Singapura secara ilegal lewat 
seorang calo. Perusahaan pengerah tenaga kerja PT Eko Santi yang 
memberangkatkan korban tidak membuka cabang di Grobogan. Merasa kecolongan, 
Disnakertrans Selasa siang ini (15/4) memanggil Masruri untuk klarifikasi. 
Kalau dia tidak datang, kami tidak akan ikut tanda tangan atas uang santunan 
korban, ucap Sudibyo mengancam. Padahal, tanpa diketahui Disnakertrans, 
santunan yang bakal diterima keluarga korban dari pemerintah Rp 80 juta dan 
dari Singapura berkisar Rp 60 juta tidak akan bisa cair.

Bandelan Amarudin


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Mewujudkan 30 Persen Perempuan

2008-04-15 Terurut Topik Sunny
Jambi Ekspres


  Mewujudkan 30 Persen Perempuan  
  Monday, 14 April 2008  
  Oleh Muhamad Usman*

  Pengarusutamaan jender telah sampai di bidang politik. Ditandai dengan 
lahirnya UU No. 17 Tahun 2008 tentang Penyelenggara Pemilu yang mengatur 
ketentuan anggota KPU dan KPUD minimal 30 persen perempuan. 

  Ketentuan serupa juga muncul pada UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai 
Politik yang mewajibkan porsi perempuan di pengurus pusat partai politik harus 
paling sedikitnya 30 persen. 

  Yang terbaru, UU Pemilu yang baru saja diketok DPR juga mewajibkan partai 
politik dalam menyusun daftar calon anggota legislatif memuat 
sekurang-kurangnya 30 persen calon berjenis kelamin perempuan (pasal 53).

  Pada pasal 57 dinyatakan secara khusus bahwa penyelenggara pemilu sesuai 
tingkatannya, melakukan verifikasi terhadap jumlah keterwakilan perempuan. 
Pasal 58 ayat (2) mengatur jika belum memenuhi ketentuan syarat 30 persen 
jumlah bakal calon perempuan, maka penyelenggara pemilu akan mengembalikan 
daftar bakal calon anggota legislatif kepada partai politik. Penyelenggara 
pemilu akan menerima kembali berkas daftar tersebut jika parpol sudah menambah 
jumlah bakal calon anggota legislatif perempuan hingga mencapai 
sekurang-kurangnya 30 persen.

  Aturan-aturan ini tentu saja merupakan perkembangan luar biasa jika 
dibanding pada ketentuan pada UU No 12 tahun 2003 pasal 65 ayat 1 yang hanya 
memuat klausul dapat mengusulkan calon anggota legislatif perempuan sebesar 30 
persen.

  Pemilu legislatif 2004 hanya menempatkan 11,5 persen perempuan di kursi 
DPR. Angka ini jauh berbeda dengan Swedia, Norwegia, dan Denmark yang mencapai 
lebih dari 40 persen,

  Apakah aturan baru di Pemilu 2009 akan meningkatkan persentase perempuan 
di legislatif? Tunggu dulu! Menurut hasil simulasi yang dilakukan Cetro, pemilu 
2009 dengan aturan barunya hanya akan mampu meningkatkan persentase perempuan 
di legislatif menjadi 13,6 persen. Jika prediksi Cetro benar, penambahan 
sebesar 2,1 persen tentu tidak significan.

  Pada Pemilu 2004, dari ribuan caleg yang perempuan hanya berjumlah 113. 
Dan mereka hanya menjadi pelengkap saja terbukti penempatannya di nomor urut 
sepatu. Tidak mengherankan jika jumlah caleg perempuan yang mendapatkan kursi 
di DPR sangat sedikit.

  Sulit Mendapat 30 persen BPP

  Menurut penelitian Cetro, dari 550 anggota DPR RI hasil Pemilu 2004 yang 
memperoleh suara mencapai Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) hanya 2 orang (salah 
satunya adalah Dr Hidayat Nurwahid dar Partai Keadilan Sejahtera), yang 
mencapai perolehan suara mencapai 30 persen BPP hanya 155 orang atau 28 
persennya. Sebanyak 395 orang (71,8 persen) anggota DPR RI memperoleh suara di 
bawah 30 persen BPP. Kesimpulannya, perolehan kursi partai politik didominasi 
dari nomor urut. Siapa yang menjadi nomor urut kecil, itulah yang akan 
mendapatkan jatah kursi ke legislatif.

  Aturan UU Pemilu baru tidak menjadi berarti ketika dihadapkan fakta ini. 
Upaya mendongkrak jumlah anggota legislatif perempuan menjadi tiada arti karena 
toh aturan baru tidak banyak membantu calon perempuan. Selain itu, tidak ada 
sanksi yang konkret bagi partai politik yang menyusun daftar calon tanpa 
memenuhi ketentuan 30 persen caleg perempuan.

  Zipper System.

  Sebenarnya, pembuat undang undang membuat penegasan untuk meningkatkan 
keterwakilan perempuan di legislatif dengan penerapan zipper sistem di pasal 
pasal 55 UU Pemilu.

  Zipper system lahir di Swedia pada tahun 1994. Ketika itu, Partai Sosial 
Demokratik Swedia memperkenalkan zipper principle (cikal bakal zipper system) 
sebagai regulasi internal partai. Prinsip ini mengatur nomor urut yang 
mengharuskan partai tersebut memuat nama kandidat perempuan setelah atau 
sebelum laki-laki secara bergantian. Apabila nama caleg pertama dalam daftar 
adalah perempuan, pada urutan kedua adalah laki-laki, selanjutnya perempuan, 
dan seterusnya berselang-seling. 

  Namun, sipper system di UU Pemilu juga setengah hati. Berbeda dengan 
Swedia yang menerapkan zipper system murni (laki-laki dan perempuan diletakkan 
selang seling 1-1), UU Pemilu menerapkan setengah zipper system dimana setiap 
tiga orang bakal calon harus ada sekurang-kurangnya satu orang bakal calon 
anggota legislatif perempuan.

  Apalah artinya zipper system kalau caleg perempuan ditempat di nomor urut 
3, 6, 9, dan seterusnya, sementara partai politik hanya mendapat satu kursi di 
sebuah dapil, suaranya pun tidak ada yang mencapai 30 persen BPP. Dipastikan 
yang mendapat kursi adalah caleg laki-laki karena duduk dalam daftar nomor urut 
1.

  Belajar ke Negara Lain

  Kita harus belajar dengan negara-negara yang telah berhasil mendongkrak 
jumlah anggota legislatif perempuannya. Negara-negara tersebut telah membuat 
regulasi kuota sebagai bagian dari affirmative actions atau disebut juga 
'diskriminasi positif' sebagai penyeimbang pengalaman historis yang 

[wanita-muslimah] Organisasi Perempuan Terbesar Golkar Tuntut Peran Lebih

2008-04-15 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Selama 32 tahun berkuasa sebagai partai pemerintah Pak Harto, apa 
saja yang telah dilakukan Golkar untuk mempertinggi mutu kehidupan dan peranan 
perempuan di Indonesia?



Organisasi Perempuan Terbesar Golkar Tuntut Peran Lebih 
Selasa, 15 Apr 2008 | 13:35 WIB 



TEMPO Interaktif, Jakarta:Organisasi perempuan terbesar binaan Partai Golkar, 
Pengajian Al-hidayah menuntut peran dan keterlibatan lebih dalam kebijakan 
partai dan keterwakilan dalan struktur Partai dan parlemen.

Tuntutan ini disampaikan oleh Dewan Pimpinan Pusat Pengajian Al-Hidayah kepada 
Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres 
Selasa (15/4).

Kami meminta Golkar memback-up penuh kami, baik dalam peran dan aktivitas 
politik maupun sosial, kata Ketua Bidang Ketenagakerjaan DPP Al-Hidayah 
Harbiyah Shalahuddin. Adapun Ketua Umum Al-Hidayah, Aisyah Hamid Baidlowi, yang 
merupakan adik kandung Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tidak hadir karena ada 
acara lain.

Kehadiran DPP Al-Hidayah ke Kantor Wapres untuk mengundang Jusuf Kalla membuka 
Rapat Kerja Nasional Pengajian Al-Hidayah yang 32 pada 23 Juni nanti. 
Al-Hidayah sendiri mengklaim memiliki 32 cabang di Indonesia yang terdiri dari 
10 ribu Majelis Ta'lim. Total anggota Al-hidayah sebanyak 7,5 juta.

Secara aspirasi, kami adalah bagian Partai Golkar, maka kami meminta peran dan 
keterlibatan kami di Partai dan parlemen ditingkatkan besaran keterwakilannya, 
kata Harbiyah.

Menurut Harbiyah, sejauh ini, peran perempuan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) 
baru sebesar 13 persen. Sedangkan keterwakilan perempuan di parlemen dari 
Fraksi Golkar baru sebesar 14 persen. Kami yakin, kalau perempuan tidak banyak 
dilibatkan tidak ada yang memperjuangkan hak-hak perempuan, kata dia.

Menurut Harbiyah, pihaknya menuntuk akses yang luas dalam keterlibatan dan 
peran politik pemerintah dalam hal kesehatan dan kemiskinan. Karena, kata dia, 
untuk hal itu akan perempuanlah yang paling sering merasakannya.Pelayanan 
kesehatan dan pengentasan kemiskinan masih kurang memusakan, maka kami minta 
aspirasi kami didengar oleh pembuatn kebijakan, kata dia.

Menurut Wakil Sekretris Jenderal Al-Hidayah, Ratu Dian, Ketua Umum Partai 
Golkar akan membahas masukan tersbut ditiingkat partai. Selebihnya, kata dia, 
Kalla meminta Al-Hidayah membantu pemerintah dalam meningkatkan peran sosial di 
masyarakat. Karena dengan terjun langsung, masyarakat akan merasakan manfaat 
dari adanya Al-Hidayah, kata dia.

Anton Aprianto



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Hak-hak Perempuan Masih Terabaikan

2008-04-15 Terurut Topik Sunny
http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=Opiniid=253522

Sabtu, 12 April 2008


Hak-hak Perempuan Masih Terabaikan 



Sejarah mencatat bahwa selama ini perempuan cenderung di-nomor dua-kan terutama 
dalam bidang politik, terutama keanggotaan di legislatif. Bahkan menurut data 
yang ada pada era 1950-1955 hanya 3,8 persen saja perempuan di DPR, pada 
1955-1960 meningkat menjadi 6,3 persen. Persentase perempuan di parlemen 
mencapai angka tertinggi pada 1987-1992 dengan 13 persen. 
TETAPI setelah itu terus menyusut menjadi 12,5 persen pada tahun 1992-1997, dan 
turun lagi menjadi 10,8 persen, menjelang Orde Baru runtuh. Di awal era 
reformasi 1999-2004 jumlah perempuan di parlemen turun lagi hingga 9 persen. 
Bahkan menurut data dan catatan Sekjen MPR RI ada empat hal yang menjadi 
catatan penting mengenai minimnya partisipasi politik perempuan di Indonesia 
ini, yakni: 

1. Perempuan yang menjadi anggota MPR terus berkurang dalam tiga Pemilu 
terakhir, Pemilu 1992 (6,0%), Pemilu 1997 (11,8%) dan Pemilu tahun 1999 menurun 
menjadi (9,1%). 

2. Perempuan yang menjadi anggota DPR persentasenya terus menurun dari 12,0% 
pada Pemilu 1992 menjadi 11,2% pada Pemilu 1997 dan 8,8% pada Pemilu 1999. 

3. Perempuan yang menjadi anggota DPR dipandang dari sisi usia, umurnya relatif 
lebih muda daripada laki-laki. Persentase anggota DPR perempuan yang berusia 
dibawah 40 tahun sebesar 22,7% sedangkan laki-laki hanya 9,4%. 

4. Pendidikan perempuan anggota DPR relatif lebih rendah daripada laki-laki. 
Anggota perempuan yang berpendidikan Akademi/PT 84,1% seangkan laki-laki 91,7%. 

Jelaslah, bahwa kondisi perempuan saat ini masih timpang. Di sinilah perlunya 
pemberlakuan kuota. Kuota merupakan salah satu bentuk tindakan khusus sementara 
yang perlu diambil untuk mempercepat persamaan kesempatan dan manfaat guna 
mencapai persamaan dan keadilan. Adalah fakta bahwa kebanyakan perempuan saat 
ini terjerembab dalam kemiskinan dan tidak terpenuhinya hak-hak mereka sebagai 
manusia. Sementara itu, nilai-nilai sosial budaya dan watak partiarkis negara 
menghambat dan menutup kesempatan perempuan untuk menjadi pengambil keputusan. 
Umumnya laki-laki masih sangat sulit menerima kehadiran perempuan di lembaga 
pengambilan kebijakan. Sebagai akibatnya, jumlah perempuan di lembaga pengambil 
kebijakan/keputusan sangat kecil, sehingga perencanaan dan pelaksanaan 
kebijakan pemerintah cenderung mengabaikan kepentingan dan hak-hak perempuan. 
Kuota menjadi penting agar jumlah perempuan di tingkat perumus kebijakan dan 
pengambilan keputusan dapat meningkat secara lebih seimbang agar perempuan 
dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang memuat kepentingan 
perempuan. 

Secara umum ada tiga faktor yang cukup berpengaruh untuk menentukan 
keterwakilan perempuan dalam bidang politik, yaitu Sistem Pemilu, Peran dan 
Organisasi Parpol serta penerimaan kultural, termasuk aksi mendukung yang 
bersifat wajib dan sukarela. Saat ini, salah satu upaya yang dianggap paling 
strategis untuk memposisikan perempuan dalam posisi pengambilan keputusan 
(decision maker) adalah dengan penetapan sistem kuota perempuan di parlemen. 

Kini, kuota 30% mencuat bersamaan dengan lahirnya UU No. 12 Tahun 2003 tentang 
Pemilihan Umum dalam Pasal 65 ayat 1 yang berbunyi, Setiap Partai Politik 
Peserta Pemilu dapat mengajukan calon Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD 
Kabupaten/Kota untuk setiap Daerah Pemilihan dengan memperhatikan keterwakilan 
perempuan sekurang-kurangnya 30%. 

Meski sifat rumusan yang sukarela, dicerminkan lewat kata 'dapat' dan tidak 
adanya sanksi, namun pasal ini berimplikasi adanya jaminan keterwakilan 
perempuan sebagai kebutuhan nyata meningkatkan representasi perempuan. Kuota 
30% untuk perempuan artinya 30% menjadi batas minimal prosentase keterwakilan 
perempuan dalam lembaga pengambil keputusan. 

Dengan adanya UU tersebut, jumlah perempuan di legislative meningkat dari tahun 
1999 yang hanya berjumlah 9% menjadi 11,8 persen pada saat ini. Perjuangan 
politisi perempuan tidak hanya bertujuan terpenuhinya kuota 30% di legislatif, 
tetapi juga di partai politik (parpol). Saat ini, dari 127 anggota DPD, kouta 
untuk perempuan baru tercapai 21% , sedangkan untuk DPR dari 550 anggota baru 
tercapai 11% . 

Bahkan, untuk Pemilu 2009 mendatang, telah disahkan UU Pemilu yang baru yang di 
dalamnya bukan hanya mengatur tentang kuota perempuan di legislative tetapi 
juga mengatur tentang kuota 30% perempuan di parpol yaitu dalam Pasal 8 yang 
berbunyi, Partai politik dapat menjadi Peserta Pemilu setelah memenuhi 
persyaratan, salah satunya dalam point d berbunyi, menyertakan 
sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh perseratus) keterwakilan perempuan pada 
kepengurusan partai politik tingkat pusat 

Maka, untuk mewujudkan hal tersebut, ada beberapa peran yang harus dilakukan 
oleh parpol yang akan menjadi peserta Pemilu 2009 : pertama, memberikan 
kesempatan kepada perempuan untuk dapat terjun dalam bidang politik; kedua, 

[wanita-muslimah] Gizi Buruk dan Korupsi

2008-04-15 Terurut Topik Sunny
http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=Opiniid=253774


Gizi Buruk dan Korupsi 
Oleh: dr. James Kalengkongan 



Bangsa kita sepertinya tak habis-habisnya didera berbagai macam persoalan. 
Mulai dari masalah politik, ekonomi, kondisi alam , kesehatan dan lain-lain. 
Khusus di bidang kesehatan, kasus kekurangan gizi atau lebih ekstrim lagi 
masalah gizi buruk kini mendera. 

DI BERBAGAI media baik cetak maupun elektronik terpampang berita tentang kasus 
gizi buruk sampai pada kondisi busung lapar, semakin hari semakin santer 
diekspose ke masyarakat. Bahkan dikabarkan telah banyak menelan korban jiwa. 
Keadaan tersebut semakin memprihatinkan oleh karena Gizi Buruk paling banyak 
diderita oleh kelompok usia rentan seperti bayi dan balita yang sesungguhnya 
mereka merupakan aset bangsa, generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan 
cita-cita perjuangan bangsa Indonesia. 

Siapa sih yang berkeinginan dan bercita-cita atau merencanakan bahwa anaknya 
nanti akan mempunyai status gizi yang buruk ? Saya yakin, kita semua akan 
sepakat, sekalipun orangtuanya tergolong miskin, mereka tidak mau dan tida k 
akan rela anaknya mengalami gangguan gizi, apalagi sampai ke kondisi terburuk 
dari kurang gizi yaitu busung lapar. Tidak dapat disangkali bahwa hal tersebut 
lebih banyak bersentuhan dengan kondisi ekonomi yang sangat rendah atau masalah 
kemiskinan. 

Selain itu, hal yang turut andil berkaitan dengan gizi buruk adalah faktor 
penatalaksanaan asupan makanan/minuman di masing-masing keluarga, seperti salah 
kelola dan ketidak-tahuannya tentang bagaimana seharusnya berlaku bagi makanan 
dengan gizi seimbang. Dalam hal ini bisa terjadi bahwa disekitar dia ada saja 
makanan dengan kandungan gizi yang cukup, baik bersumber hewani maupun nabati, 
namun karena orang tersebut tidak tahu bagaimana mengelola/mengaturnya sehingga 
tercipta gizi yang tidak seimbang yang berimbas pada kondisi kurang gizi dan 
gizi buruk. 

Kita tahu bahwa Indonesia memiliki wilayah daratan dan lautan yang sangat luas, 
seharusnya bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri, namun selama ini import 
makanan terus terjadi ditengah rendahnya konsumsi karbohidrat dan protein. 
Menurut Prof. Sumarsono dari Fakultas Peternakan Undip bahwa Ind onesia bisa 
disebut sebagai bangsa yang mengalami anomali pangan. Bila dicermati dengan 
seksama, ternyata faktor kemiskinan memberi kontribusi yang besar bagi muncul 
dan berkembangnya gizi buruk. Karena faktor ekonomi itulah sehingga apa yang 
seharusnya bisa dikonsumsi akhirnya tidak bisa terwujud karena tidak ada yang 
dapat digunakan untuk membeli bahan-bahan makanan yang mengandung nilai gizi 
tinggi atau paling tidak mempunyai kandungan gizi seimbang (ini yang paling 
baik). 

Memang kita tahu bahwa makanan bergizi tidaklah identik dengan seberapa 
mahalnya bahan makanan tersebut, tapi kalau tidak punya uang sama sekali, maka 
disitulah letak permasalahannya. Untuk membahas lebih lanjut mengenai 
kekurangan gizi atau gizi buruk, kita perlu tahu dulu apa yang dimaksud dengan 
gizi yang cukup. Gizi yang memadai berarti makanan yang dikonsumsi adalah 
makanan yang dapat menopang sepenuhnya pertumbuhan, pekerjaan dan perbaikan 
semua jaringan dan organ-organ tubuh. 

Gizi yang seimbang manakala dalam makanan mengandung unsur Protein, 
Karbohidrat, Lemak, vitamin dan mineral. Malgizi adalah gagalnya penyediaan 
unsur-unsur makanan yang diperlukan tubuh. Kondisi tersebut dapat berujung pada 
kekurangan gizi hingga akhirnya menjadi gizi buruk. Gizi buruk sendiri 
mempunyai gradasi dari ringan sampai paling berat yang disebut Kwashiorkor, 
yang ditandai dengan kondisi tubuh lemah, mata cekung, wajah berkeriput, perut 
buncit, rambut kekuning-kuningan dan tampak pembengkakan di anggota tubuhnya. 

Kalau kondisi itu terjadi, maka itu berarti perlangsungannya sudah cukup lama, 
kondisinya sudah kronis. Anak yang kurang gizi atau gizi buruk selain perkemban 
gan otaknya menjadi lambat, juga mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk 
berbagai jenis penyakit dan kematian. Salah satu gangguan gizi makro adalah 
Kurang Energi Protein (KEP) yang terjadi apabila seorang anak tidak mendapat 
cukup karbohidrat dan protein dari makanan. Seorang anak yang sering sakit 
dapat pula menderita kekurangan gizi. Nafsu makan anak berkurang, dan makanan 
yang dimakanpun tidak digunakan secara efisien. Dalam sebuah berita yang 
dilansir oleh salah satu media cetak menyebutkan di Jawa Tengah pada tahun 2007 
terdapat 15.980 kasus gizi buruk, di Cilacap tercatat 120 kasus dan di Sampang 
Madura Jawa Timur 1.400 balita yang terancam gizi buruk. Sebanyak 2.895 balita 
gizi buruk ditemukan di Wilayah Pantura Tangerang dan gizi kurang di Lebak, 
Banten sebanyak 12.660 balita. Di NTT tercatat 201 kasus gizi buruk dan 1.183 
kasus gizi kurang. Pada pertengahan tahun 2005 saja menurut Dini Latief, Kepala 
Balitbang Depkes RI ada 5 juta anak Balita di Indonesia yang kurang gizi, dari 
jumlah tersebut 1,6 juta Balita menderita gizi 

[wanita-muslimah] Pemimpin Tiga Derajat

2008-04-15 Terurut Topik Mohammad Rizal

Pemimpin 3 Derajat


Seorang Pembela
Punya karamah 
Yang akan datang
Di kurun ini
Padanya jua diberikan berkah
Tiga derajat yang ia miliki
Khalifah, Mujaddid, dan Mujtahid
Ia akan pasti tiba

Karena Rasul pun telah bersabda
Berita gembira untuk kita
Kedatangannya mengubah dunia
Dari kegelapan kepada cahaya

Dari penindasan kepada pembelaan
Dari kejahatan kepada kebaikan
Dari pecah-belah kepada ukhuwah
Di waktu itu penzaliman kan musnah

Ahli agama berjabatan resmi
Perusak agama di atas nama agama
Mereka akan sadar diri
Atau menerima hukuman Ilahi
Karena kesalahan mereka

Di waktu itu
Dunia ini segalanya akan berubah
Segala rahasia akan terbongkar
Takkan dapat lagi berpura-pura
Karena ia akan terjadi
Ia akan pasti tiba

 between -00-00 and -99-99

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Ketika Cinta Harus Memilih

2008-04-15 Terurut Topik agussyafii
Ketika Cinta Harus Memilih

Pernah suatu malam ada yang bertanya pada saya,  seperti apa jodoh
saya? Saya katakan padanya bahwa jodoh kita adalah sama seperti halnya
diri kita. Siapapun yang menjadi pasangan hidup kita merupakan cermin
yang ada pada diri kita. Jika kita memilih berdasarkan pertimbangan
rasa, ketemu pada medan perjuangan maka pasangan hidup yang kita
dapatkan juga orang yang memiliki karakter yang sama. Namun jika kita
memilih berdasarkan pertimbangan logika semata yang kita dapatkan juga
seperti yang kita kehendaki.


Ketika cinta harus memilih, ada peranan rasa dan ada peranan logika.
Perasaan cocok sering lebih benar dibanding pertimbangan ilmiah.
Jika seorang wanita dalam pertemuan pertama dengan seorang lelaki
langsung merasa bahwa lelaki itu terasa sreg untuk menjadi suami,
meski ia belum mengetahui secara detail siapa identitas si lelaki itu,
biasanya faktor perasaan sreg itu akan menjadi faktor dominan dalam
mempertimbangkan. Sudah barang tentu ada orang yang tertipu oleh hallo
efec, yakni langsung tertarik oleh penampilan, padahal sebenarnya
penampilan palsu. Sementara itu argumen raasional berdasar data
lengkap tentang berbagai segi dari karakteristik lelaki atau
perempuan, mungkin dapat memuaskan logika, tetapi mungkin  terasa
kering, karena pernikahan bukan semata masalah logika, tetapi justeru
lebih merupakan masalah perasaan. 

Ada pasangan suami isteri yang dari segi infrastruktur logis (misalnya
keduanaya ganteng dan cantik, usia sebaya, rumah tempat tinggalnya
bagus, penghasilan mencukupi, kelengkapan hidup lengkap)  mestinya
bahagia, tetapi pasangan itu justeru melewati hari-harinya dengan
suasana kering dan membosankan, karena hubunganya lebih bersifat
formal dibanding rasa. Perasaan sreg dan cocok akan dapat mendistorsi
berbagai kekurangan, sehingga meski mereka hidup dalam kesahajaan,
tetapi mereka kaya dengan perasaan, sehingga mereka dapat merasa ramai
dalam keberduaan, merasa meriah dalam kesunyian malam, merasa ringan
dalam memikul beban, merasa sebentar dalam mengarungi perjalanan
panjang. Mereka sudah melewati usia 40 tahun perkawinan, tetapi serasa
masih pengantin baru.


Salam Cinta,
Agussyafii

===
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye Keluargaku, Surgaku
silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di
http://agussyafii.blogspot.com atau sms 0888 176 48 72





[wanita-muslimah] Re: Tanya Dokter yg pro bu DR. Musdah Mulia: Islam yg Mengakui Lesbianisme..

2008-04-15 Terurut Topik rsa
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 pak Satriyo,
 
 Dimanapun ada mainstream dan minoritas.  Tetapi, konsensus 
mainstream  
 yang tercantum dalam standard diagnosis untuk kesehatan jiwa  
 mengatakan yang sebaliknya.
 Sekali lagi tidak ada yang single side dalam setiap hal.  Sama  
 seperti teori Darwin, ada yang tidak setuju dengan masalah 
tersebut.   
 Tapi yang saya bilang orang kedokteran mainstream (dengan  
 keterbatasan empirismenya) mengatakan hal yang sebaliknya
 
 Satu hal, ilmu kedokteran begitu luasnya.  untuk hal2 partikular,  
 lebih tepat ditanyakan pada ahlinya dan paling tepat lagi 
ditanyakan  
 pada rujukan utamanya (guideline medis yang diakui secara  
 internasional).
 
 Donnie
 
 
 
 On Apr 14, 2008, at 6:17 PM, lasykar5 wrote:
  Pak Kar,
  Saya juga sempat bertanya kepada sejumlah kenalan, teman, dan  
  family yang
  dokter, termasuk Prof Ali yang senior di bidang anastesi (cmiiw), 
dan
  ternyata apa yang seolah bapak gambarkan 'pendapat dunia medis' 
itu  
  ternyata
  tidak sepenuhnya benar, artinya tidak semua dokter, apalagi di  
  Indonesia,
  atau di negara Timur dan atau Islam, sepakat dengan apa yang 
bapak  
  gambarkan
  spt soal bahwa medis tidak menganggap homoseks itu penyakit.
  Dan ini juga berlaku di ranah psikologi dan psikiatri. Ini 
artinya  
  tidak
  satu kesepakatan di satu dunia/negeri itu serta merta menjadi  
  kesepakatan di
  tempat lain untuk profesi yang sama.
  Ternyata, dunia ilmiah itu tidak semuanya garing alias kering 
dari  
  iman dan
  nilai moral-ruhani ...
  salam,
  satriyo
 
  2008/4/14 Mia [EMAIL PROTECTED]:
 
   Pak Aly,sebaiknya diskusi dengan lebih cerdas. Pak KM udah 
berkali2
   menjelaskan, bahwa menurut kesepakatan kedokteran gay itu bukan
   penyakit fisik/mental/fisikal.
  
   Kalo 'penyakit akhlak' dikaitkan dengan pentafsiran agama, Pak 
KM
   bilang sah2 saja, wong pentafsirannya udah gitu, terserah 
masing2
   deh.
  
   Udah dijelaskan tentang keamanan/kesehatan seputar analsek, 
seperti
   juga oral seks.
  
   Masih ngomongin itu2 juga. Lha tempat bikinnya manusia, 
keluarnya
   manusia juga dari vagina, yang mengeluarkan cairan perempuan, 
haid
   dan kencing, bukannya ini juga dipandang 'kotoran'??? Oral seks 
itu
   apa dan apa? So what's new?
  
   Jangan terlalu cetek ah, pelan2 aja kalo blum ngerti, banyak 
baca
   dulu gih sana, supaya pikirannya jangan seks doang. Aku bisa 
lebih
   banyak belajar baca postingannya mba Lina ketimbangan 
postinganmu.
  
   salam
   Mia
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah% 
  40yahoogroups.com,
   Muhammad Aly
   assalamualaikum_hello@ wrote:
   
homoseks ; penyakit akhlak dok...
mencegah lebih baik dari pada mengobati... anus khan
sumber pembuangan (penyakit kotoran manusia).
nginjek bekas kotoran aja jijik apalagi ada sisa
kotoran he3
meang aneh2 skrng. masukan ke tmpt kotoran...wah2...
   
   
slm,
Al
--- kmjp47@ kmjp47@
wrote:
   
 Agama (atau penafsir agama) boleh saja mmbenci
 homoseks dan lesbi.
 Tetapi hal itu tidak akan membuat dunia kedokteran
 mengatakan bahwa
 homoseks atau lesbi adalah penyakit.
 Soal cara sanggama melalui dubur adakalanya juga
 dilakukan oleh orang
 heteroseks. Soal aman atau tidak tergantung apakah
 ada penyakit atau
 tidak, dan dengan paksaan atau tidak.
 Sekali lagi, kalau menurut anda agama membenci
 homoseks, saya tidak
 akan berkeberatan, tetapi jangan meminta saya untuk
 memvonis bahwa
 homoseks atau lesbi adalah penyakit, baik fisik,
 mental maupun sosial.
 Pandangan anda berdasar keyakinan (faith), pandangan
 saya berdasar
 tamuan ilmiah sampai pada saat ini. Howgh!
 KM

  
  
  
 
  -- 
  Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
  -- al-Ra'd [13]: 28
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
  
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Pendidikan Seks bagi Remaja

2008-04-15 Terurut Topik Sunny


Riau Pos


Pendidikan Seks bagi Remaja 


Sabtu, 12 April 2008 
Remaja adalah permata bangsa yang menjadi hiasan dan penerus serta menjadi aset 
kemajuan suatu negara. Cita-cita besar suatu bangsa ada di pundak para remaja 
dan pemuda, karena mereka ada lah simbol semangat dan pergerakan kemajuan dan 
bisa jadi mereka menjadi awal kehancuran suatu bangsa. 

Barangkali ketika kita berbicara tentang seks maka dalam pikiran kita itu 
adalah hal yang tabu dan sangat memalukan. Ketika itu diangkat menjadi suatu 
pembicaraan dalam suatu diskusi menjadi diskusi yang tertutup dan sangat 
dirahasiakan. Padahal pendidikan tentang seks itu sangat penting bagi para 
remaja agar tidak terjadi penyimpangan dan hal-hal yang bertentangan dengan 
norma agama. 

Pengetahuan seks bagi  remaja saat ini masih sangat tidak terarah, sehingga 
banyak penyimpangan di kalangan remaja. Para remaja harus mengetahui batas 
batasan yang mana mereka harus tahu dan batasan batasan yang mereka diberikan 
pengertian. Sekolah juga menjadi tempat yang menentukan peranan yang sangat 
penting bagi perkebangan remaja. Sekolah tempat dimulai perjalanan para remaja 
untuk mencari jati diri dan menentukan nasib bangsa ini.

Anak-anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan massa/waktu dan lingkungan di 
sekitarnya. Maka anak-anak akan mudah mencontoh yang mereka dengar serta yang 
mereka lihat. Media massa yang menampilkan aksi pornografi sedikit banyak telah 
memengaruhi cara berpikir dan bertindak mereka. Karena mereka masih sangat 
labil dan mudah terpengaruh. Hendaknya pemerintah dapat tanggap permasalahan 
seks di kalangan remaja.

Saat ini seks bukanlah hal yang tabu lagi bagi anak-anak dan remaja. Mereka 
dapat cepat mempelajari apa yang mereka ketahui. Belakangan ini banyak video 
yang beredar dan menampilkan gambar yang tidak senonoh, tidak bermoral dan 
tidak pantas ditonton oleh anak anak kita, tanpa kita sendiri.

Mari kita ajarkan anak anak menjadi remaja remaja yang memiliki jati diri, 
sikap malu pada perbuatan yang tercela serta memiliki rasa tanggung jawab. 
Jadikan mereka sebagai mitra atau sahabat, bukan hanya menjadikan mereka 
pelengkap dalam keluarga. Berikan mereka kepercayaan yang dapat dipercaya. 
Arahkan mereka ketika mereka salah. Siapa lagi yang akan bertanggung jawab atas 
perkembangan mereka kalau bukan kita.***


Desmarita Susanti SPd
SMP YLPI Marpoyan

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Tanya Dokter yg pro bu DR. Musdah Mulia: Islam yg Mengakui Lesbianisme..

2008-04-15 Terurut Topik rsa
The feeling is mutual. 

Pleasure is all mine. Sekiranya patut disambung, i'll let you 
know ... kinda hectic at work.

reg,
satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 I'm fine with that.
 
 Terima kasih sudah bersedia sharing.
 
 regards,
 Donnie
 
 ==
 On Apr 15, 2008, at 5:31 PM, rsa wrote:
 
  Duhhh mohon maaf pisan, salah teken, maunya ini eh kena yang 
itu ...
  :-(
 
  silakan didelete saja bila perlu, mr/mrs Mod.
 
  pak Donnie,
  saya tidak terlalu semangan lagi dengan diskusi ini, melihat 
jelasnya
  each party dengan ground-nya masing-masing, dan jelas tidak ada 
titik
  temu, yang satu acuannya keyakinan dan ilmu agama+dunia, yang 
lainnya
  keyakinan dan ilmu dunia-agama, ... jadi irisan pun saya kira 
nyaris
  tidak ada, selain bahwa sama-sama membahas 'manusia' (sy beri 
tanda
  kutip krn ada argumen kehewanan yang dilibatkan di sini) ...
  jadi buat saya sementara ini live and let live sementara saya akan
  mencoba bilamana terjadi untuk mengajak mereka yang 'minoritas' 
ini
  untuk sadar ... setidaknya ini menggugurkan kewajiban saya amar 
maruf
  nahi munkar, dan berdakwah ...
  salam,
  satriyo
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa efikoe@ wrote:
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie donnie.damana@
   wrote:
   
pak Satriyo,
   
Dimanapun ada mainstream dan minoritas. Tetapi, konsensus
   mainstream
yang tercantum dalam standard diagnosis untuk kesehatan jiwa
mengatakan yang sebaliknya.
Sekali lagi tidak ada yang single side dalam setiap hal. Sama
seperti teori Darwin, ada yang tidak setuju dengan masalah
   tersebut.
Tapi yang saya bilang orang kedokteran mainstream (dengan
keterbatasan empirismenya) mengatakan hal yang sebaliknya
   
Satu hal, ilmu kedokteran begitu luasnya. untuk hal2
  partikular,
lebih tepat ditanyakan pada ahlinya dan paling tepat lagi
   ditanyakan
pada rujukan utamanya (guideline medis yang diakui secara
internasional).
   
Donnie
   
   
   
 
 
  
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Re: Tanya Dokter yg pro bu DR. Musdah Mulia: Islam yg Mengakui Lesbianisme..

2008-04-15 Terurut Topik rsa
Duhhh mohon maaf pisan, salah teken, maunya ini eh kena yang itu ...
:-(

silakan didelete saja bila perlu, mr/mrs Mod.

pak Donnie,
saya tidak terlalu semangan lagi dengan diskusi ini, melihat jelasnya 
each party dengan ground-nya masing-masing, dan jelas tidak ada titik 
temu, yang satu acuannya keyakinan dan ilmu agama+dunia, yang lainnya 
keyakinan dan ilmu dunia-agama, ... jadi irisan pun saya kira nyaris 
tidak ada, selain bahwa sama-sama membahas 'manusia' (sy beri tanda 
kutip krn ada argumen kehewanan yang dilibatkan di sini) ...
jadi buat saya sementara ini live and let live sementara saya akan 
mencoba bilamana terjadi untuk mengajak mereka yang 'minoritas' ini 
untuk sadar ... setidaknya ini menggugurkan kewajiban saya amar maruf 
nahi munkar, dan berdakwah ...
salam,
satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie donnie.damana@ 
 wrote:
 
  pak Satriyo,
  
  Dimanapun ada mainstream dan minoritas.  Tetapi, konsensus 
 mainstream  
  yang tercantum dalam standard diagnosis untuk kesehatan jiwa  
  mengatakan yang sebaliknya.
  Sekali lagi tidak ada yang single side dalam setiap hal.  Sama  
  seperti teori Darwin, ada yang tidak setuju dengan masalah 
 tersebut.   
  Tapi yang saya bilang orang kedokteran mainstream (dengan  
  keterbatasan empirismenya) mengatakan hal yang sebaliknya
  
  Satu hal, ilmu kedokteran begitu luasnya.  untuk hal2 
partikular,  
  lebih tepat ditanyakan pada ahlinya dan paling tepat lagi 
 ditanyakan  
  pada rujukan utamanya (guideline medis yang diakui secara  
  internasional).
  
  Donnie
  
  
  




[wanita-muslimah] Re: Keith Ellison on Gays

2008-04-15 Terurut Topik rsa
Mas Dwi,
bagian yang saya kutip, imho, adalah muara dari point2 yang Anda 
tanyakan pendapat saya itu, tapi buat parafrase gay rights ... apa 
iya Keith akan setuju dengan Anda?

salam,
satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Satriyo,
 
 bagaimana dengan point-point Bro. Ellison sebelum bagian kalimat 
yang Anda
 kutip ulang?
 Point tersebut, menurut saya, adalah:
 . How in the world can I argue that America has to have rights 
for
 Muslims, , but not gays? That is a hypocritical position! I'm 
not asking
 people to embrace homosexuality. I'm saying it's wrong and immoral 
to kill
 them, beat them, or exclude them from working.
 
 atau disubstitusi dengan satu istilah: Gay Rights.
 Apakah Anda setuju dengan Ellison?
 
 Perlu juga dipertimbangkan pandangan Ellison lebih lanjut lagi 
lewat pidato
 kampanyenya tahun 2006:
 http://www.youtube.com/watch?v=QqqC1klDpbc
 dia menentang undang-undang yang melarang perkawinan sesama jenis 
(same sex
 marriage).
 
 salam,
 DWS
 
 On 4/15/08, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Alhamdulillah, Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih menjadi
  anggota DPR AS, ternyata cukup bijak untuk tidak 'main hakim 
sendiri'
  dengan menyatakan:
 
 
  and let God decide if He will judge them
 
 
  I second you on that, mr Ellison. Allah yubarik fik!
  That's all I can say ...!
 
  satriyo
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi
 
  soegardi@ wrote:
  
   Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih menjadi anggota DPR
  Amerika
   Serikat.
   Pendapatnya tentang kaum minoritas seksual:
  
   .. I am a person who believes in civil and human rights are
  for all
   people. I've never been ashamed to admit that I think America 
needs
  to have
   human and civil rights for all people, particularly unpopular
  groups.
   Unpopular groups like the Muslim community, unpopular groups 
like
  Latino
   immigrants. Unpopular groups like the gay community. How in the
  world can I
   argue that America has to have rights for Muslims, who are
  unpopular, but
   not gays? That is a hypocritical position! I'm not asking 
people to
  embrace
   homosexuality. I'm saying it's wrong and immoral to kill them, 
beat
  them, or
   exclude them from working. You don't have to like them. 
Leave 'em
  alone. Let
   them live their lives and let God decide if He will judge them, 
as
  He will
   judge us all. That's all I'm saying.
  
  
  
http://www.altmuslim.com/a/a/a/do_good_works_engage_politically_and_ge
  t_involved/
  
  
 
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
 
 
 
  
 
  ===
  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun 
masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
  This mailing list has a special spell casted to reject any 
attachment
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] Re: Tanya Dokter yg pro bu DR. Musdah Mulia: Islam yg Mengakui Lesbianisme..

2008-04-15 Terurut Topik Donnie
pak Satriyo,

Dimanapun ada mainstream dan minoritas.  Tetapi, konsensus mainstream  
yang tercantum dalam standard diagnosis untuk kesehatan jiwa  
mengatakan yang sebaliknya.
Sekali lagi tidak ada yang single side dalam setiap hal.  Sama  
seperti teori Darwin, ada yang tidak setuju dengan masalah tersebut.   
Tapi yang saya bilang orang kedokteran mainstream (dengan  
keterbatasan empirismenya) mengatakan hal yang sebaliknya

Satu hal, ilmu kedokteran begitu luasnya.  untuk hal2 partikular,  
lebih tepat ditanyakan pada ahlinya dan paling tepat lagi ditanyakan  
pada rujukan utamanya (guideline medis yang diakui secara  
internasional).

Donnie



On Apr 14, 2008, at 6:17 PM, lasykar5 wrote:
 Pak Kar,
 Saya juga sempat bertanya kepada sejumlah kenalan, teman, dan  
 family yang
 dokter, termasuk Prof Ali yang senior di bidang anastesi (cmiiw), dan
 ternyata apa yang seolah bapak gambarkan 'pendapat dunia medis' itu  
 ternyata
 tidak sepenuhnya benar, artinya tidak semua dokter, apalagi di  
 Indonesia,
 atau di negara Timur dan atau Islam, sepakat dengan apa yang bapak  
 gambarkan
 spt soal bahwa medis tidak menganggap homoseks itu penyakit.
 Dan ini juga berlaku di ranah psikologi dan psikiatri. Ini artinya  
 tidak
 satu kesepakatan di satu dunia/negeri itu serta merta menjadi  
 kesepakatan di
 tempat lain untuk profesi yang sama.
 Ternyata, dunia ilmiah itu tidak semuanya garing alias kering dari  
 iman dan
 nilai moral-ruhani ...
 salam,
 satriyo

 2008/4/14 Mia [EMAIL PROTECTED]:

  Pak Aly,sebaiknya diskusi dengan lebih cerdas. Pak KM udah berkali2
  menjelaskan, bahwa menurut kesepakatan kedokteran gay itu bukan
  penyakit fisik/mental/fisikal.
 
  Kalo 'penyakit akhlak' dikaitkan dengan pentafsiran agama, Pak KM
  bilang sah2 saja, wong pentafsirannya udah gitu, terserah masing2
  deh.
 
  Udah dijelaskan tentang keamanan/kesehatan seputar analsek, seperti
  juga oral seks.
 
  Masih ngomongin itu2 juga. Lha tempat bikinnya manusia, keluarnya
  manusia juga dari vagina, yang mengeluarkan cairan perempuan, haid
  dan kencing, bukannya ini juga dipandang 'kotoran'??? Oral seks itu
  apa dan apa? So what's new?
 
  Jangan terlalu cetek ah, pelan2 aja kalo blum ngerti, banyak baca
  dulu gih sana, supaya pikirannya jangan seks doang. Aku bisa lebih
  banyak belajar baca postingannya mba Lina ketimbangan postinganmu.
 
  salam
  Mia
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah% 
 40yahoogroups.com,
  Muhammad Aly
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   homoseks ; penyakit akhlak dok...
   mencegah lebih baik dari pada mengobati... anus khan
   sumber pembuangan (penyakit kotoran manusia).
   nginjek bekas kotoran aja jijik apalagi ada sisa
   kotoran he3
   meang aneh2 skrng. masukan ke tmpt kotoran...wah2...
  
  
   slm,
   Al
   --- [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
   wrote:
  
Agama (atau penafsir agama) boleh saja mmbenci
homoseks dan lesbi.
Tetapi hal itu tidak akan membuat dunia kedokteran
mengatakan bahwa
homoseks atau lesbi adalah penyakit.
Soal cara sanggama melalui dubur adakalanya juga
dilakukan oleh orang
heteroseks. Soal aman atau tidak tergantung apakah
ada penyakit atau
tidak, dan dengan paksaan atau tidak.
Sekali lagi, kalau menurut anda agama membenci
homoseks, saya tidak
akan berkeberatan, tetapi jangan meminta saya untuk
memvonis bahwa
homoseks atau lesbi adalah penyakit, baik fisik,
mental maupun sosial.
Pandangan anda berdasar keyakinan (faith), pandangan
saya berdasar
tamuan ilmiah sampai pada saat ini. Howgh!
KM
   
 
 
 

 -- 
 Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
 -- al-Ra'd [13]: 28

 [Non-text portions of this message have been removed]


 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Keith Ellison on Gays

2008-04-15 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
Mas Satriyo,

bagaimana dengan point-point Bro. Ellison sebelum bagian kalimat yang Anda
kutip ulang?
Point tersebut, menurut saya, adalah:
. How in the world can I argue that America has to have rights for
Muslims, , but not gays? That is a hypocritical position! I'm not asking
people to embrace homosexuality. I'm saying it's wrong and immoral to kill
them, beat them, or exclude them from working.

atau disubstitusi dengan satu istilah: Gay Rights.
Apakah Anda setuju dengan Ellison?

Perlu juga dipertimbangkan pandangan Ellison lebih lanjut lagi lewat pidato
kampanyenya tahun 2006:
http://www.youtube.com/watch?v=QqqC1klDpbc
dia menentang undang-undang yang melarang perkawinan sesama jenis (same sex
marriage).

salam,
DWS

On 4/15/08, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Alhamdulillah, Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih menjadi
 anggota DPR AS, ternyata cukup bijak untuk tidak 'main hakim sendiri'
 dengan menyatakan:


 and let God decide if He will judge them


 I second you on that, mr Ellison. Allah yubarik fik!
 That's all I can say ...!

 satriyo

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi

 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih menjadi anggota DPR
 Amerika
  Serikat.
  Pendapatnya tentang kaum minoritas seksual:
 
  .. I am a person who believes in civil and human rights are
 for all
  people. I've never been ashamed to admit that I think America needs
 to have
  human and civil rights for all people, particularly unpopular
 groups.
  Unpopular groups like the Muslim community, unpopular groups like
 Latino
  immigrants. Unpopular groups like the gay community. How in the
 world can I
  argue that America has to have rights for Muslims, who are
 unpopular, but
  not gays? That is a hypocritical position! I'm not asking people to
 embrace
  homosexuality. I'm saying it's wrong and immoral to kill them, beat
 them, or
  exclude them from working. You don't have to like them. Leave 'em
 alone. Let
  them live their lives and let God decide if He will judge them, as
 He will
  judge us all. That's all I'm saying.
 
 
 http://www.altmuslim.com/a/a/a/do_good_works_engage_politically_and_ge
 t_involved/
 
 

  [Non-text portions of this message have been removed]
 



 

 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
 Yahoo! Groups Links






[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] catatan bantimurung: puisi-puisi anak sentani [4]

2008-04-15 Terurut Topik sangumang kusni
Catatan Bantimurung:   
  PUISI-PUISI ANAK SENTANI
   


   
  4.
   
   
  Ciri lain yang menonjol pada puisi-puisi Luna yang juga pemain teater handal, 
pemonolog terbaik yang kukenal jika meminjam penilaian Lily Yulianti penulis 
kucerpen Makkunrai, serta pernah tampil di TIM Jakarta,  terletak pada 
kesederhanaan pengucapannya. Kesederhanaan , umumnya, memang merupakan ciri 
dari warga masyarakat pedalaman dan agraris. Bahkan di Perancis ini, pun 
orang-orang di propinsi lebih sederhana sikap dan pengucapan mereka 
dibandingkan dengan orang-orang di Paris. Paris bukan Perancis, sering 
kudengar ucapan begini ketika saya berbicara dengan orang-orang di propinsi. 
Dengan kesederhaan pengucapan dan perbandingan ini, puisi-puisi Luna , yang 
pada akhir bulan April 2008  ini akan turut tampil mementaskan salah sebuah 
karya Riantiarno di Makassar bersama grup teater Tambora, tidak menjadi puisi 
gelap. Tidak menjadi puisi yang sulit dipahami. Kesederhaan, biasanya 
berhubungan dengan kejujuran pada diri sehingga yang diucapkan, yang ditulis 
terasa
 langsung mengalir dari lubuk hati. Seperti air bening mengalir  dari sumbernya 
di gunung lalu mengarus di sungai mencari muara dan laut. 
   
   
  Sebagai misal saya ambil puisi berikut yang saya ambil dari kumpulan : 
Jalan-jalan Kecil Ke Rumah
   
   
 rumahku di jayapura, papua, terletak di atas bukit. hanya seratus meter 
dari jalan umum di bawahnya.

jalan kecil yang menghubungkan rumah kami dengan jalan umum, Jl. Gunung Agung, 
bukan jenis jalan beraspal yang dihaluskan. Jalan itu berbatu-batu.

  di rumah itu, separuh hidupku dikubur. kusimpan ini disini, karena akhirnya 
aku tahu, kau lah itu yang kuinginkan untuk menemaniku menunggu petang. 


 
   
  [Sumber:http://lunavidya.blogspot.com/2007/08/jalan-kecil-ke-rumah.html] 

   
   
  Ciri-ciri kesederhanaan yang kukatakan di atas, terdapat pada puisi Luna ini. 
Dari puisi ini, bayangan kampungnya di Jayapura, Papua terbayang jelas hanya 
melalui beberapa kata. Dan Luna pun mengungkapkan rindunya secara unik: karena 
akhirnya aku tahu, kau lah itu yang kuinginkan untuk menemaniku menunggu 
petang.
   
   
  Bagi orang yang pernah tinggal di pedalaman, di pinggir sungai atau berada di 
puncak-puncak pegunungan Papua, orang akan segera tahu betapa indahnya 
pemandangan saat matahari akan tenggelam di hulu atau di balik gunung atau 
ketika fajar tiba. 
   
   
  Sedangkan tekhnik pengucapan rindu dilakukan oleh Luna secara unik dan berada 
di luar kejamakan mayoritas puisi dewasa ini yang banyak lahir di daerah urban. 
Tidak heran jika syohib lamaku, budayawan Solo asal Banten, Halim HD mengatakan 
dengan pasti dan berulang-ulang saban jumpa bahwa Sesungguhnya Bung, etnik dan 
daerah merupakan sumber budaya dan kreativitas luar biasa. Sayangnya apa yang 
dikatakan oleh Halim HD ini kurang dilirik oleh sastrawan-seniman kita yang 
asyik dengan Barat saja. Bahkan terkadang budaya etnik dan daerah dipandang 
sebagai hal tradisional dan kadaluwarsa. Padahal apakah nilai yang tertera pada 
pepatah:
   
   
  menepuk air di dulang
  memercik ke muka sendiri
   
  atau:
   
  tangan mencencang bahu memikul
   
   
  itu kadaluwarsa dan sudah tidak tanggap zaman? Apakah konsep hidup-mati 
manusia Dayak dahoeloe: rengan tingang nyanak jata [anak enggang 
putera-puteri naga] itu kadaluwarsa dan tidak tanggap zaman? Keadaan begini 
selalu mengingatkan saya akan kritik Mao Zedong pada cendekiawan Tiongkok pada 
tahun 1930an: Lebih kenal Yunani Kuno daripada mengenal Tiongkok. Atau yang 
sering kudengar di kalangan keluargaku bahwa kita lebih kenal kanal-kanal di 
Negeri Belanda daripada sungai-sungai di  Kalimantan. Keadaan beginilah yang 
sering kukatakan sebagai keterasingan diri dari kampunghalaman sendiri. 
Kerberadaan di kampunghalaman bukan jaminan kita kenal kampung halaman. Inti 
keadaan begini, barangkali terletak pada pertanyaan: kita berada di mana, apa 
masalah nyata kita, kemudian bagaimana lalu mau ke mana serta jalan apa yang 
ditempuh untuk sampai ke tempat mau ke mana.
   
   
  Sederhana berbeda dengan jual koyok yang hampa isi. Berbeda dengan balagu 
atau balagak hingga menjadi tong kosong nyaring bunyinya. Sederhana itu 
indah tapi tidak sederhana untuk menjadi sederhana, ujar Agam Wispi alm., 
penyair asal Aceh yang hidup-mati dari puisi. Sederhana, kukira menjadi indah 
karena ia menangkap sari masalah yang sering disebut hakekat. Sederhana erat 
dengan kejujujuran. Sederhana memberi sayap pada kata-kata hingga ia memancing 
selaksa tafsir mendekati luasnya ruang galaksi.  Terbukanya ruang bagi selaksa 
tafsir mendekati luas ruang  galaksi barangkali merupakan ciri kekuatan  puisi 
. Cara puisi yang berbicara dengan hati dan otak memberikan kemerdekaan dan 
kebebasan pada pembacanya. Tidakkah ciri-ciri ini yang terdapat pada 
larik-larik Agam Wispi:
   
  pita merah dan matahari
  cinta berdarah sampai mati
   
  atau baris Chairil Anwar:
   
  sekali berarti sudah 

[wanita-muslimah] Kolom IBRAHIM ISA - OLYMPIADE BEIJING Dan POLITIK

2008-04-15 Terurut Topik isa
Kolom IBRAHIM ISA

Selasa, 15 April 2008


OLYMPIADE BEIJING Dan POLITIK


Baiklah dimulai dengan 'stelling' atau dalilku sendiri sbb: Penting 
adanya sikap yang

t i d a k 'tabu-politik', tidak 'fobi-politik'. Jauhi fikiran dan 
pandangan 'golput', golongan putih, yang maksudnya tak berfihak 'sana' 
ataupun 'sini'. Suatu perwujudan protes terhadap susunan dan suasana 
politik tertentu yang sedang berlangsung pada suatu ketika. Pandangan 
'tabu-politik' ataupun 'fobi-politik' sesungguhnya juga adalah suatu 
sikap politik tertentu. Hendak ditinjau dari segi manapun selama orang 
hidup dalam masyarakat manusia yang riil, betapapun tak disukainya, ia 
terlibat dan tak jarang 'terpaksa', ataupun secara tidak disadarinya, 
tokh ambil bagian dalam sesuatu kegiatan politik tertentu.


Nasion ini, nasion INDONESIA, sampai memiliki kesadaran berbangsa, 
kesadaran nasional, merasa punya identitas bangsa yang harus dibela, 
diperjuangkan, terlibat dalam perjuangan hidup-mati melawan kolonialisme 
dan imperiallisme, sampai mencapai kemerdekaan nasional. Itu semua 
adalah berkat pendidikan politik, sikap politik dan kehidupan politik 
dalam sejarah bangsa ini. Berkat asuhan politik para pendahulu 
pejuang-pejuang nasion Indonesia, seperti HOS Tjokroaminoto, Sukarno, 
Hatta, Tan Malaka, Syahrir, Amir Syarifuddin, Natsir dan banyak lainnya.


Politik adalah suatu cara yang penting sekali, suatu alat perjuangan 
untuk mencapai tujuan tertentu. Maka, memiliki kesadaran politik adalah 
suatu prinsip fundamental. Masalahnya, bagaimana memiliki pandangan 
politik yang sesuai dengan kepentingan bersama, kesatuan dan persatuan 
nasional dan kepentingan rakyat biasa dan negeri. Tanpa suatu pandangan 
dan perjuangan politik yang benar dan sesuai, sulit dibayangkan bisa 
tercapainya cita-cita keadilan dan kemakmuran bagi bangsa ini.


* * *


Ketika Orba di bawah mantan Presiden Jendral Suharto memaksakan konsep 
pengontrolan politik, yang populer dengan nama 'Masa Mengambang', ide 
itu bertitik tolak dari suatu pandangan bahwa politik Indonesia sudah 
'dikotori' oleh 'dosanya' Orla, Orde Lama, di bawah Presiden Sukarno. 
Tapi ide 'massa mengambang' itu terutama bertolak dari konsepsi 
otoriterisme, bahwa rakyat itu 'bodoh politik' , 'tak mengerti politik', 
'emoh politik', 'bosan politik, dsb. Bagi mereka, massa rakyat, kapanpun 
tak akan pernah 'dewasa politik' . Karena selamanya adalah atasan, 
adalah bapak-bapak pemimpin, adalah penguasa, kaum elite yang punya hak 
monopoli untuk mengerti apa itu politik dan politik apa yang harus berlaku.


Konsepsi 'massa mengambang' sebenarnya orisinilnya bersumber dari 
fasisme Hitler, Mussolini, dan militerisme Jepang. Kalau mau ditarik 
kebelakang lagi, ia bersumber dari feodalisme, bahkan dari zaman 
perbudakan, di kala hanyalah tuan-tuan budak yang punya hak politik.


Gejala adanya sebagian dari masyrakat yang sudah 'bosan politik', 
'emoh-politik', bahkan 'muak-politik', bukan saja terdapat di Indonesia, 
yang dikatakan sebagai negeri yang belum matang demokrasi, tetapi juga 
terdapat di pelbagai negeri 'maju', seperti Itali, Spanyol, Perancis, 
Inggris, bahkan Amerika Serika dan Belanda. Antara lain bisa dilihat 
dari rendahnya persentase warga yang ambil bagian dalam pelbagai pemilu.


* * *


Namun, prinsip untuk tidak MENCAMPUR-ADUKKAN politik dengan kegiatan 
olah raga, bukanlah bersumber dari ide semacam idenya Orba - Massa 
Mengambang. Bukan karena menganggap politik itu 'kotor' dsb. Ide itu 
bersumber dari kepentingan bersama untuk memajukan kegiatan olahraga dan 
saling mengerti internasional. Untuk itu dianggap tidak sesuai 
mencampur-adukkan kegiatan politik dengan kegiatan Olympiade. Dianggap 
tidak benar menggunakan kegiatan dan forum Olymopiade, dalam hal ini 
kongkritnya Olympiade Beijing, untuk kepentingan politik tertentu. Ini 
kesimpulan dan sikap sesungguhnya juga suatu 'sikap politik' dari 
Komite Internasional Olympiade.


Berhubung dengan berlangsungnya kegiatan, demo dan kerusuhan yang 
terjadi sekitar demo-demo 'Tibet Merdeka', yang mendesak 'agar RRT 
melaksanakan HAM', agar 'RRT menekan Sudan', 'menekan Myamar' untuk 
dilaksanakannya HAM di negeri-negeri tsb., Komite Internasional 
Olympiade menekankan lagi perlunya untuk tidak mencampur adukkan 
kegiatan politik dengan kegiatan Olympiade (Bejing), tidak 
menyalahginakannya untuk kepentingan politik tertentu.


Soalnya jelas! Jangan (salah)gunakan Olympiade Beijing, untuk menekan 
RRT melakukan suatu kebijaksanaan politik nasionalnya, yang dianggapnya 
adalah masalah dalam negerinya sendiri.


* * *


Yang dikemukan di atas adalah sutu pandangan tertentu berkenaan dengan 
Olympiade Beijing dan saling hubungannya dengan politik. Di bawah ini, 
kusiarkan kembali tulisan Jusuf Wanandi, salah seorang pimpinan CSIS 
mengenai masalah yang sama. Tulisan tsb baik dibaca dan dipertimbangkan. 
Silakan:



*OLIMPIADE BEIJING Dan MASALAH TIBET
Jusuf Wanandi Wakil Ketua, Dewan Penyantun, CSIS *

Olimpiade 

Re: [wanita-muslimah] Re: Tanya Dokter yg pro bu DR. Musdah Mulia: Islam yg Mengakui Lesbianisme..

2008-04-15 Terurut Topik Donnie
I'm fine with that.

Terima kasih sudah bersedia sharing.

regards,
Donnie

==
On Apr 15, 2008, at 5:31 PM, rsa wrote:

 Duhhh mohon maaf pisan, salah teken, maunya ini eh kena yang itu ...
 :-(

 silakan didelete saja bila perlu, mr/mrs Mod.

 pak Donnie,
 saya tidak terlalu semangan lagi dengan diskusi ini, melihat jelasnya
 each party dengan ground-nya masing-masing, dan jelas tidak ada titik
 temu, yang satu acuannya keyakinan dan ilmu agama+dunia, yang lainnya
 keyakinan dan ilmu dunia-agama, ... jadi irisan pun saya kira nyaris
 tidak ada, selain bahwa sama-sama membahas 'manusia' (sy beri tanda
 kutip krn ada argumen kehewanan yang dilibatkan di sini) ...
 jadi buat saya sementara ini live and let live sementara saya akan
 mencoba bilamana terjadi untuk mengajak mereka yang 'minoritas' ini
 untuk sadar ... setidaknya ini menggugurkan kewajiban saya amar maruf
 nahi munkar, dan berdakwah ...
 salam,
 satriyo

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie donnie.damana@
  wrote:
  
   pak Satriyo,
  
   Dimanapun ada mainstream dan minoritas. Tetapi, konsensus
  mainstream
   yang tercantum dalam standard diagnosis untuk kesehatan jiwa
   mengatakan yang sebaliknya.
   Sekali lagi tidak ada yang single side dalam setiap hal. Sama
   seperti teori Darwin, ada yang tidak setuju dengan masalah
  tersebut.
   Tapi yang saya bilang orang kedokteran mainstream (dengan
   keterbatasan empirismenya) mengatakan hal yang sebaliknya
  
   Satu hal, ilmu kedokteran begitu luasnya. untuk hal2
 partikular,
   lebih tepat ditanyakan pada ahlinya dan paling tepat lagi
  ditanyakan
   pada rujukan utamanya (guideline medis yang diakui secara
   internasional).
  
   Donnie
  
  
  


 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan

2008-04-15 Terurut Topik Mia
Maksudnya Pak Pei, dikondisikan masyarakat pada waktu itu gaya 
hidupnya berprilaku homoseks dan memaksa orang lain untuk berprilaku 
yang sama?  Seperti contohnya di ayat itu n. Luth ngomelin 
tetangga2nya karena maksa tamu2 N. Luth untuk melakukan seks sejenis, 
padahal mereka nggak suka? Mohon klarifikasi.

Pemahaman yang menarik.  yaitu prilaku seks sejenis, yang dipaksakan 
ke semua orang termasuk tamu2nya, gitu kan? Makanya kemudian Luth 
berdoa untuk azab.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Syafei 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya hampir selalu mendapati argumen untuk men-judge homoseksual
 berlandaskan pada kisah Nabi Luth ..
 
 Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada kisah Luth tsb. dengan
 kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, homoseksual pada masa itu
 bukan sebuah penyimpangan dari kondisi umum, tapi dikondisikan 
oleh
 masyarakat pada waktu itu (social engineering???) sebagai perilaku
 seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg bisa ditangkap dari
 kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada referensi yg benar2
 valid).
 
 Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan 
bentuk penyimpangan
 dari perilaku seksual yg umum/dominan: heteroseksual. Jadi, kutukan
 pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan begitu saja pada 
para
 pelaku homoseksual dewasa ini.
 
 
 Salam




[wanita-muslimah] Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme

2008-04-15 Terurut Topik Floradianti Pamungkas
 

Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme

 

Siapa yang tidak kenal Profesor Johan Galtung; sosiolog, pemikir, dan
aktivis perdamaian kelahiran 24 Oktober 1930 di Oslo, Norwegia.
Karya-karyanya telah jadi rujukan dunia pada saat orang berbicara tentang
perdamian, konflik, perang, dan cara-cara mengatasinya. Kritiknya terhadap
penghasut perang terasa pedas sekali, tidak peduli siapa pun yang melakukan.
Pada usia 12 tahun, Galtung pernah ditahan Nazi. Maka, mulailah ia mengerti
betapa jahat dan kejamnya peperangan.

 

Galtung adalah pengagum Mahatma Gandhi, tokoh anti-kekerasan India yang
legendaris. Pada 1970-an, Galtung pernah meramalkan keruntuhan Uni Soviet,
yang kemudian menjadi kenyataan. Imperium Amerika sekarang ini juga
diperkirakannya tidak akan bertahan lama, karena politik luar negerinya yang
ekspansif dan cuek terhadap hukum internasional, sedangkan di dalam negeri,
demokrasi dan hak-hak asasi manusia seperti dihormati.

 

Pada 14 September 2002 di Koln, di depan 25.000 pendukung gerakan perdamaian
Jerman, setahun pasca-tragedi 11 September 2001, Galtung berseru: Moderates
all over the world, unite! (Kaum moderat sedunia, bersatulah!). Di forum
inilah Galtung berbicara tentang tiga corak fundamentalisme yang telah
menjadikan penduduk bumi sebagai tawanannya.

 

Berbeda dari kebanyakan pers Barat yang membidikkan tombak fundamentalisme
yang mengerikan itu lebih banyak kepada orang Islam pasca-tragedi September,
Galtung meneropong bahwa ada tiga kekuatan fundamentalis yang berasal dari
kultur berbeda tapi filosofinya serupa: pertama, faksi Wahabi Osama bin
Laden; kedua, faksi puritan Protestan yang semula berasal dari Inggris,
kemudian menyebar ke Amerika Serikat; ketiga, ini jarang didengar tapi yang
tidak kurang kejamnya: fundamentalisme pasar.

 

Menurut Galtung, fundamentalisme corak pertama adalah yang bertanggung jawab
terhadap perbuatan kriminal di belakang tragedi September. Baik faksi Wahabi
maupun faksi Protestan sama-sama merasa dirinya sebagai manusia pilihan
Tuhan. Keduanya berpikir sebagai orang yang mendiami Tanah yang Dijanjikan
yang suci. Keduanya sama-sama menganut doktrin: ... he who is not with me
is against me (orang yang tidak ikut saya adalah musuh saya). Keduanya
memandang enteng kematian orang lain. Keduanya begitu mirip, sehingga George
bin Laden dan Osama Bush dapat bertukar percakapan. Keduanya merasa bahagia
dengan membunuh ribuan manusia.

 

Anda bisa membayangkan, pada saat nama George W. Bush sedang melambung
tinggi pasca-tragedi September, Galtung telah menobatkannya sejajar dengan
Osama, dengan daya bunuh lebih dahsyat. Sungguh tidak banyak penduduk bumi
yang punya reputasi internasional tapi berani bersuara lantang membongkar
kebiadaban, kezaliman, dan kejahatan terhadap kemanusiaan seperti Galtung.

 

Saya rasa, umat manusia berutang budi pada sosok manusia dengan integritas
pribadi yang prima dan konsisten ini. Jika ia menyerang praktek biadab, di
saat yang sama ditunjukkannya bagaimana hidup secara beradab itu. Tidak
sebaliknya, pada saat sementara orang berbicara tentang kasih sayang,
perbuatannya malah mengobarkan budaya kebencian dan kekerasan. Ketika
sementara pihak berbicara tentang demokrasi dan hak-hak asasi manusia,
bangsa-bangsa lain dijadikan mangsa untuk dibinasakan dengan cara-cara
brutal.

 

Galtung bertutur: Dunia sarat dengan masalah, yang satu lebih besar dari
yang lain. Masalah itu punya satu nama. Nama itu adalah Amerika Serikat,
geofasis, di dalamnya ada sedikit demokrasi, di luar fasis. Mereka berpikir
berada di atas hukum, langsung di bawah Tuhan, sehingga tidak ada ruang bagi
PBB, hukum internasional, dan hak-hak asasi manusia. Gatung pun membidik
Israel yang juga dikuasai kaum fundamentalis, resolusi-resolusi PBB
ditentang secara sistematis.

 

Corak ketiga adalah fundamentalisme pasar. Kata Galtung, Amerika Serikat
ditunggangi oleh tipe fundamentalisme lain: fundamentalisme pasar. Ada
manusia pilihan di situ, yaitu CEOs (chief executive officers) dengan
korporatnya. Di situ ada pula tanah suci: pasar.

 

Mereka berjuang di sana. Kata Galtung: Siapa pun yang tidak percaya kepada
pasar yang tak terkekang (unfettered) tapi punya gagasan dan cita-cita
ekonomi yang lain harus diperlakukan sebagai pengkhianat. Dan mereka
memandang hidup orang demikian ringannya, seperti 100.000 kematian saban
hari, terutama karena pasar tidak dapat memenuhi keperluan pokok mereka
untuk makanan dan kesehatan, seperempat di antaranya semata-mata karena
lapar.

 

Pungkasannya, kita ulangi seruan Galtung: Kaum moderat sedunia,
bersatulah! Saya iringi: Semua corak fundamentalisme adalah musuh sejati
kemanusiaan, sekaligus musuh bebuyutan akal sehat!

 

Ahmad Syafii Maarif

Guru Besar Sejarah, Pendiri Maarif Institute

[Perspektif, Gatra Nomor 21 Beredar Kamis, 10 April 2008]



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Keith Ellison on Gays

2008-04-15 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
Mas Satriyo,

Gay Rights = hak-haknya kaum gay,
seperti yang dikatakan oleh Ellison adalah terjaminnya
rasa aman (terhindar dari dipukuli, dibunuh) dan tidak didiskriminasi (dalam
pekerjaan).
Dalam pidatonya dia menegaskan dia akan berusaha untuk mencegah perubahan
Konstitusi yang akan melarang pernikahan sejenis.
Bukankah maksudnya demikian, bahwa kaum gay juga setara dengan kelompok
lainnya?
Bahwasanya ada kelompok yang berpendapat bahwa mereka berdosa,
maka biarlah Tuhan menjadi Hakim bagi mereka,
sebagaimana Dia menjadi Hakim bagi kita semua.

Lebih tegas lagi adalah sambutannya untuk para orang tua LBGT
With my election to Congress, I now have the opportunity to work for the
rights and well-being of people on a national scale. And here today, I want
to spend a bit of time discussing with you, LGBT parents, the blows to civil
rights that were delivered on November 7 and what I want to do about them.

I am very concerned about the fact that voters in a number of states came
out in support of Constitutional amendments banning gay marriage and civil
unions. These were blows to the rights of all people. I am not gay, but when
my gay neighbor suffers from discrimination, then I suffer and so does the
entire community—just as we all suffer when my female neighbor is held down
by a glass ceiling or when my new immigrant neighbor is treated in a way
that makes him or her feel unwelcome in our country.

...

We must take steps to ensure LGBT citizens have equal rights to adopt and
be primary caretakers. We also must not enshrine discrimination into the
U.S. Constitution by amending it to ban gay marriage.

(http://www.rainbowrumpus.org/htm/parents3.htm)

Sambutan ini disampaikannya setelah dia terpilih menjadi anggota DPR.
Jelas bahwa posisi Ellison adalah wakil rakyat yang bekerja untuk segala
kelompok yang dia wakili di daerah Minnesota, bukan sekedar wakil kalangan
muslim, khususnya muslim anti-gay, dan posisinya tidak berubah antara
sebelum terpilih dan setelah terpilih.

Pertanyaannya seharusnya bukan apakah Ellison setuju dengan saya,
karena Ellison sudah jah di depan membela gay rights,
sedangkan saya baru belajar darinya.

salam,
DWS


On 4/15/08, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Dwi,
 bagian yang saya kutip, imho, adalah muara dari point2 yang Anda
 tanyakan pendapat saya itu, tapi buat parafrase gay rights ... apa
 iya Keith akan setuju dengan Anda?

 salam,

 satriyo

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 

  Mas Satriyo,
 
  bagaimana dengan point-point Bro. Ellison sebelum bagian kalimat
 yang Anda
  kutip ulang?
  Point tersebut, menurut saya, adalah:
  . How in the world can I argue that America has to have rights
 for
  Muslims, , but not gays? That is a hypocritical position! I'm
 not asking
  people to embrace homosexuality. I'm saying it's wrong and immoral
 to kill
  them, beat them, or exclude them from working.
 
  atau disubstitusi dengan satu istilah: Gay Rights.
  Apakah Anda setuju dengan Ellison?
 
  Perlu juga dipertimbangkan pandangan Ellison lebih lanjut lagi
 lewat pidato
  kampanyenya tahun 2006:
  http://www.youtube.com/watch?v=QqqC1klDpbc
  dia menentang undang-undang yang melarang perkawinan sesama jenis
 (same sex
  marriage).
 
  salam,
  DWS
 

  On 4/15/08, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Alhamdulillah, Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih menjadi
   anggota DPR AS, ternyata cukup bijak untuk tidak 'main hakim
 sendiri'
   dengan menyatakan:
  
  
   and let God decide if He will judge them
  
  
   I second you on that, mr Ellison. Allah yubarik fik!
   That's all I can say ...!
  
   satriyo
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi
  
   soegardi@ wrote:
   
Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih menjadi anggota DPR
   Amerika
Serikat.
Pendapatnya tentang kaum minoritas seksual:
   
.. I am a person who believes in civil and human rights are
   for all
people. I've never been ashamed to admit that I think America
 needs
   to have
human and civil rights for all people, particularly unpopular
   groups.
Unpopular groups like the Muslim community, unpopular groups
 like
   Latino
immigrants. Unpopular groups like the gay community. How in the
   world can I
argue that America has to have rights for Muslims, who are
   unpopular, but
not gays? That is a hypocritical position! I'm not asking
 people to
   embrace
homosexuality. I'm saying it's wrong and immoral to kill them,
 beat
   them, or
exclude them from working. You don't have to like them.
 Leave 'em
   alone. Let
them live their lives and let God decide if He will judge them,
 as
   He will
judge us all. That's all I'm saying.
   
   
  
 http://www.altmuslim.com/a/a/a/do_good_works_engage_politically_and_ge
   t_involved/
   
   
  
[Non-text portions of this message have been removed]
   
  
  
  
   
  
   

[wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan

2008-04-15 Terurut Topik Muhammad Syafei
Betul mbak, maksud saya begitu.

Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Maksudnya Pak Pei, dikondisikan masyarakat pada waktu itu gaya 
 hidupnya berprilaku homoseks dan memaksa orang lain untuk berprilaku 
 yang sama?  Seperti contohnya di ayat itu n. Luth ngomelin 
 tetangga2nya karena maksa tamu2 N. Luth untuk melakukan seks sejenis, 
 padahal mereka nggak suka? Mohon klarifikasi.
 
 Pemahaman yang menarik.  yaitu prilaku seks sejenis, yang dipaksakan 
 ke semua orang termasuk tamu2nya, gitu kan? Makanya kemudian Luth 
 berdoa untuk azab.
 
 salam
 Mia
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Syafei 
 muh_syafei@ wrote:
 
  Saya hampir selalu mendapati argumen untuk men-judge homoseksual
  berlandaskan pada kisah Nabi Luth ..
  
  Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada kisah Luth tsb. dengan
  kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, homoseksual pada masa itu
  bukan sebuah penyimpangan dari kondisi umum, tapi dikondisikan 
 oleh
  masyarakat pada waktu itu (social engineering???) sebagai perilaku
  seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg bisa ditangkap dari
  kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada referensi yg benar2
  valid).
  
  Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan 
 bentuk penyimpangan
  dari perilaku seksual yg umum/dominan: heteroseksual. Jadi, kutukan
  pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan begitu saja pada 
 para
  pelaku homoseksual dewasa ini.
  
  
  Salam





Re: [wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan

2008-04-15 Terurut Topik Pak Mujiyono
Saya sepakat dengan Anda, bahwa ada perbedaan antara kisah jaman Nabi 
Luth dengan yang terjadi saat ini.
Namun satu hal yang menurut saya tetap harus ditekankan adalah bahwa 
homoseksual adalah penyimpangan, kelaian kodrat manusia, dalam 
pandangan agama bisa dikatakan sebagai penyakit, yang harus disembuhkan 
dan tentu saja karena ini memang bukan penyakit fisik, cara 
penyembuhannya bukan dengan obat/terapi fisik.

Dalam e-mail terdahulu Pak KM menyebutkan bahwa tidak ada dokter yang 
menyimpulkan ini sebagai penyakit, betulmungkin karena gejalanya tidak 
terdeteksi secara lahir/fisik, tetapi penyimpangan secara non fisik bisa 
kita lihat, misalnya saja cara berpakaian, cara bicara, dan masih banyak 
lagi.  Tentu saja jika dilakukan pemeriksaan fisik tidak akan ada 
kelainan, bahkan si pelaku bisa dikategorikan sangat sehat, sekali lagi 
secara fisik.  Menurut saya, analoginya bisa disamakan dengan orang 
gila, mungkin fisiknya tidak terganggu, tetapi mentalnya terganggu.

Jadi, menurut saya sudah jelas, islam mengakui penyimpangan itu ada, 
tetapi islam tidak membenarkan penyimpangan itu terjadi, oleh karena 
itu menjadi kewajiban kita untuk mengatasi penyimpangan itu dengan 
cara apapun.  Walalupun mungkin tidak bisa dianggap sebagai kriminal, 
namun penyimpangan yang terjadi saat ini sudah sangat menimbulkan akibat 
negatif, diantaranya keresahan masyarakat karena aktivitas mereka, 
misalnya karena laki-laki bergaya dan bersikap seperti perempuan... apa 
iya enak dilihat

Kesimpulannya jelas, HOMOSEKSUAL adalah penyakit, penyakit non fisik dan 
tidak ada obatnya kecuali ajaran agama..

Wassalam
Muji




Muhammad Syafei wrote:

 Saya hampir selalu mendapati argumen untuk men-judge homoseksual
 berlandaskan pada kisah Nabi Luth ..

 Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada kisah Luth tsb. dengan
 kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, homoseksual pada masa itu
 bukan sebuah penyimpangan dari kondisi umum, tapi dikondisikan oleh
 masyarakat pada waktu itu (social engineering???) sebagai perilaku
 seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg bisa ditangkap dari
 kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada referensi yg benar2
 valid).

 Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan bentuk penyimpangan
 dari perilaku seksual yg umum/dominan: heteroseksual. Jadi, kutukan
 pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan begitu saja pada para
 pelaku homoseksual dewasa ini.

 Salam

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com 
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Sebenarnya, orientasi selain yang normal, fithrah, yang sesuai garis
  dari Allah swt, memang sudah bagian dari 'dinamika' kehidupan
  manusia, tapi sebagaimana ditegaskan Allah dengan menyuguhkan kita
  kisah kaum Luth laknatullah, maka sikap kita adalah selalu
  mengingatkan mereka yang menyimpang dari fithrah kemanusiaannya ini
  (lepas dari golongan yang gemar mengidentifikasi diri mereka dengan
  hewan!) dan pada gilirannya saat memang kekuasaan berada di tangan
  para hamba Allah, maka hukumannya jelas ...
  semoga kita tidak harus menyaksikan merebaknya kebathilan yang
  dibungkus indah oleh beragam aparatus, yang menjadi salah satu tanda
  Kiamat!
  Naudzubillah ...!
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com 
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, sriwening herpribadi
  herpribadi@ wrote:
  
   Astaghfirullah Aladziiim
   Semoga keragaman orientasi seksual itu hanya ada 2 sajalaki2
  VS peyempuan dan peyempuan VS laki2cukuuup itu saja!
  
  
  
   Eko Bambang Subiantoro kinyur@ wrote:
   Pak Satriyo,
   bisa dijelaskan virus penyimpangan itu seperti apa? saya justru
  berharap
   pemikiran akan keberagaman orientasi seksual ini menjadi sesutu
  yang biasa
   saja di negeri ini.
  
   salam
  
   EKo Bambang S
  
   Pada tanggal 15/04/08, lasykar5 efikoe@ menulis:
   
innalillaahi wa innaa ilaihi raajiuun ...!
ada sekolah yang lebih waras dari penghuni rumah ibadah ...!
semoga kita bisa memastikan VIRUS PENYIMPANGAN ini tidak
  menduplikasi dan
mewabah di negeri para syuhada ini. amin
salam,
satriyo
   
--
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
-- al-Ra'd [13]: 28
   
15/04/2008 01:03 WIB
*Gay di Sekolah Dapat Dukungan*
Anwar Khumaini - detikcom
http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-zyrex012008.ad 
 http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-zyrex012008.ad*Jakarta* -
Pemimpin
sebuah Gereja Evanjelis di Australia mendukung siswa pria dan
  wanita
menyukai sesama jenisnya. Alasannya, penolakan terhadap hubungan
  terlarang
tersebut selama ini dianggap penolakan yang sifatnya pribadi.
   
Keberatan terhadap hubungan sesama jenis yang selama ini terjadi
  adalah
keberatan personal, ujar Uskup Phillip Aspinall, seperti yang
  diberitakan
the Daily Telegraph dan dikutip news.com.au, Selasa (15/4/2008).
   
Komentar Phillip tersebut keluar setelah sebuah 

[wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan

2008-04-15 Terurut Topik Muhammad Syafei
Pertama saya memandang homoseksual merupakan bentuk penyimpangan
(perhatikan tanda kutip, mungkin istilahnya anomali yah?) dari suatu
perilaku yg umum/dominan: heteroseksual. Penyimpangan tersebut
apakah merupakan suatu kelainan/penyakit baik dari segi biologis,
psikologis atau sosial, mohon maaf saya tidak bisa menjelaskan secara
gamblang. Seingat saya hal tsb. dulu pernah didiskusikan di milis ini,
hanya saja, sekali lagi maaf, bidang tsb. bukan keahlian saya.

Kedua, saat menyampaikan pendapat itu, saya tidak tolah-toleh dulu
apakah ada orang lain yg berpendapat sama, atau apakah pendapat saya
itu lagu baru atau lagu lama. Jadi jika ada yang sependapat dg saya,
bukan berarti saya mengekor dia, atau dia mengikuti pendapat saya.
Kebetulan saja.

Ketiga, saya mengemukakan pendapat tentang homoseksual dan sama sekali
 tidak/belum ingin menyinggung soal menikahi hewan.

Keempat, perkenalkan saya salah satu anggota tim moderator milis ini
meski sudah lamaaa sekali vakum ikut diskusi. Jadi, insya
Allah saya sudah cukup faham karakteristik milis ini serta bagaimana
konsekuensi tiap orang dalam menyampaikan pendapat.

Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wah mas Muh,
 Itu kan bisa diatur, mas, apakah sampeyan memang tidak memandang 
 homoseks itu menyimpang atau tdk. Ini jamannya free speech lho. Kan 
 tinggal nanti saja urusan pertanggung-jawabannya di hadapan Allah. 
 Mudah kan mas?
 pis, mas!
 Pijakan saya ga berubah ko mas, dan lagu anda bukan lagu baru 
 lagi ... dah keduluan jurnal Justisia di Yogya sana yang malah 
 mengarah pada hak untuk menikahi hewan ... yang konon sudah terjadi 
 di Israel sana ... hehehe!
 salam,
 satriyo
 :-)
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Syafei 
 muh_syafei@ wrote:
 
  Saya hampir selalu mendapati argumen untuk men-judge homoseksual
  berlandaskan pada kisah Nabi Luth ..
  
  Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada kisah Luth tsb. dengan
  kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, homoseksual pada masa itu
  bukan sebuah penyimpangan dari kondisi umum, tapi dikondisikan 
 oleh
  masyarakat pada waktu itu (social engineering???) sebagai perilaku
  seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg bisa ditangkap dari
  kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada referensi yg benar2
  valid).
  
  Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan 
 bentuk penyimpangan
  dari perilaku seksual yg umum/dominan: heteroseksual. Jadi, kutukan
  pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan begitu saja pada 
 para
  pelaku homoseksual dewasa ini.
  
  
  Salam
  




[wanita-muslimah] Fw: Mohon Tolong (anak hilang)

2008-04-15 Terurut Topik LILIS

Subject: FW: Mohon Tolong (anak hilang)


 

 




From: Tommy Setiawan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, April 15, 2008 11:28 AM
To: Syanti Dewi; Agung Nugraha; Andreas Mesakh; Anna Yuningsih; Arif Wicaksono; 
Atalya Emmawati; Awan Setiawan; Bayu Aji; Bilhan Lintang; Charles Tjahyadi; 
Chen Foe Sen; Cindy Panders; Daniel Kurniawan; Debby Yulianti; Dewi Tresnasari; 
Esther Novela; Fenty Gozali; Ferry Haryono; Foe Sen_2; Fransisca Winarko; 
Ganefi; Harry Hidayat; Harry2 Hidayat; Hendra Kohar; Ike Puji Rahayu; Ikke Puji 
Rahayu; Irwan Setiadi; Junedi Suharli; Larasati Kusumaningtyas; Lea Marcelona; 
Lia; Linawati Sunarto; Muhammad Muslich; Muhammad Muslich; Nurdin Chang; Rini 
Sari Widhianti; Safitri Hasmaniar; Shirley Lauwaty; Simon Aditan; Sri Prihanti; 
Sri Sugiarti; Srianevi Yarman; Sugianto; Sulastri Sri Wulandari; Suradi; Susi 
Chai; Tantra Lingga; Tantra Lingga; Tantri Dewi Nyoman; Tekad XGGPC; Wilianty 
Wongso; Yani Karina Tasha; Yulie Ganda; Zaenuddin
Subject: Fw: Mohon Tolong (anak hilang)

 

Hi All siapa pun anda yang berada di mana pun (bahkan sampe ke luar kota sekali 
pun).

Berita anak hilang , tolong disebarkan lagi ke teman-teman yang lain.

Nama : Rizki Farhan Fahrudin
Usia : 12 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki

Ciri-ciri lain : Kurus, tingi sekitar 150cm, kulit coklat, rambut
cepak. Di tulang hidung ada bekas luka (lihat attachment)

Keponakan saya ini menginggalkan rumah (Jalan Kopo - Bandung ) pada
hari Minggu 6 April 2008 sekitar waktu maghrib (saat itu memang bilang
mau pergi ke Mesjid).
Mengenakan kaos warna hijau, celana jeans biru, sandal jepit.

Bagi teman-teman yang pernah melihat ciri-ciri anak diatas
please..please. .please.. hubungi
IRA di no tlp 081314331113 atau AHMAD 08157125143

He can be any where, please forward this e mail to your friends.
THANKS!!

Regards,

ira ASHSHODIQOH
Marketing Manager Assistant
ESSILOR Indonesia
Jl. Tomang Raya #15 A , 2nd floor
Jakarta 11440 - Indonesia
Phone : +62.21.56940830 (ex. 110)
Mobile : +62.81314331113

Harlina R. Koestoer

 

GOD bless U...!

 




Just from me:

TOMMY SETIAWAN

Mobile: +62 812 1050 5195

Fixed: +62 21 3208 5503



 


between -00-00 and -99-99  





  Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses
  using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bank Bukopin 
  accept no liability for any loss or damage arising
  from the use of this E-Mail or attachments.
 




  Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses
  using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bank Bukopin 
  accept no liability for any loss or damage arising
  from the use of this E-Mail or attachments.
 






Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses
   using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bank Bukopin 
   accept no liability for any loss or damage arising
   from the use of this E-Mail or attachments.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] catatan bantimurung: puisi-puisi anak sentani [5--selesai]

2008-04-15 Terurut Topik sangumang kusni
Catatan Bantimurung:   
  PUISI-PUISI ANAK SENTANI
   
   
  5.
   
   
  Maka munculnya Luna Vidya sebagai seniman Papua sungguh menggembirakan dan 
memperkuat tendensi serta gejala ini. Gejala  berkembangnya sasatra-seni 
kepulauan dan daerah, ujud dari bhinneka tunggal ika dalam bidang kebudayaan 
dan kita harapkan berorientasi pada nilai-nilai republiken serta 
berkeindonesiaan.
   
   
  Selain dua ciri di atas, puisi-puisi Luna lebih bersifat liris, mengungkapkan 
pikiran dan perasaannya terhadap kejadian-kejadian yang mengitiarinya dan ia 
alami. Tuturan lukisan ini, rata-rata  memang tidak disertai dengan perenungan 
hakiki. Belum sampai kepada tingkat merenungi apa gerangan hakekat di balik 
kejadian-kejadian itu.  Sampai sekarang, puisi-puisi Luna masih berada di taraf 
permukaan dari segi pemikiran, ketika ia berhadapan dengan peristiwa sebagai 
gejala.  Dan ini tidak menjadi suatu keberatan besar, walau pun ada yang 
berpendapat bahwa penyair yang bekerja menggunakan bahasa  sebagai alat 
sesungguhnya ia pun adalah seorang pemikir.  Sehingga selain ia bisa memberikan 
sumbangan kepada kebudayaan melalui penyempurnaan bahasa,  sang penyair banyak 
diharapkan sumbangannya dari segi gagasan. Sumbangan gagasan tidak mungkin 
diharapkan dari seorang penyair jika sang penyair hanya berkutat dengan dirinya 
tanpa meluaskan lingkup cakrawala penglihatannya serta tanpa
 bertanya apa  gerangan yang terdapat di balik gejala. Penyair tidak pernah 
berkelebihan dalam masyarakat, tapi penyair yang dinantikan oleh masyarakat 
adalah penyair yang merupakan anak zamannya, penyair yang mampu menjadi jiwa 
bangsa dan zamannya. Hal begini tidak mungkin diharapkan dari penyair-penyair 
narsistik dan tipe anak pangeran atau anak raja jika meminjam istilah Paul 
Elouard, penyair Perancis yang juga pejuang anti fasis.  Saya tidak mentabukan 
penyair bicara tentang dirinya, tidak juga mentabukan sastrawan bicara tentang 
seks. Hanya jika kita membaca Sade misalnya Sade yang juga anti fasis 
menggunakan tema seks dalam  konteks menenang nilai dominan pada zamannya 
dengan cara yang paling ekstrim sehigga lahir istilah sadisme yang bermula dari 
nama Sade juga adanya. Hal begini tidak mungkin dilakukan oleh Sade dan siapa 
pun jika tidak mempunyai lingkup horison  pandangan yang luas dan sibuk dengan 
diri sendiri. Pramoedya dan Goenawan Mohamad , misalnya juga
 bicara soal seks. Tapi seks tidak menjadi tema pokok mereka dan ketika 
berbicara tentang seks dua sastrawan ini mengolahnya dengan lingkup cakrawala 
yang luas. Pram intens belajar tentang sejarah Indonesia. Intens memperkaya 
bahasa Indonesia. Sedangkan Goenawan juga melihat kehidupan dengan segala 
seginya. Dengan lingkup pandang yang luas ini, Goenawan memprakarsai berdirinya 
Komite Indonesia Untuk Pengawasan Pemilu yang membuatnya dikejar-kejar serta 
mendirikan AJI. Caping Goenawan di Majalah TEMPO  adalah rangkaian tulisan yang 
memperlihatkan cakupan perhatian Goenawan sebagai penulis.  Pram dan Goenawan 
adalah sastrawan yang sudah sampai pada tingkat sastrawan sadar -- tingkat 
sastrawan yang sumbangan pemikirannya diharapkan oleh masyarakat dan 
kemanusiaan. Sumbangan apakah yang terpenting yang  diharapkan masyarakat dari 
sastrawan selain sumbangan gagasan , pemikiran dan penyempurnaan bahasa yang 
menjadi alat kerjanya dan alat komunikasi dalam hidup bermasyarakat?
 Menjadi penulis, kukira, pertama-tama, bukanlah untuk mengejar nama tapi 
adalah suatu misi manusiawi. Nama adalah hasil kerja dan pengakuan masyarakat 
atas sumbangan. Sedangkan penguasaan tekhnik menulis yang niscaya terus-menerus 
ditingkatkan seiring dengan usaha terus-menerus meningkatkan taraf diri, 
hanyalah sarana bekerja dalam usaha pemanusiawian diri, kehidupan dan 
masyarakat. Makin tinggi taraf tekhnis dan nilai diri, sumbangan manusiawi 
seorang sastrawan akan makin besar.
  Keketersohoran paling tidak  mempunyai dua segi : ketersohoran kosong dan 
ketersohoran bermutu. Ketersohoran hampa agaknya lebih dekat dengan sifat 
gelembung sabun dan busa sungai tak obah seorang manekin memperagakan 
kecantikan dan ketampan wajah serta fisik di depan publik tapi sonder mimpi.   
   
   
  Penyair-penyair sastra lisan yang kudapatkan di daerah-daerah pedalaman 
Kalimantan, sangat menarik perhatianku karena dari karya-karya spontan mereka 
kudapatkan nilai-nilai yang menyimpulkan secara puitis dan sangat komunikatif 
pengalaman kolektif orang sekampung. Mereka tidak berpuisi tidak dari dermaga 
keinginan mengejar nama. Sehingga saya bisa mengerti mengapa Luna, sebagai 
orang pedalaman Papua, enggan menyiarkan puisi-puisinya. Luna berpuisi secara 
instingtif. Tapi apakah Luna sadar bahwa dengan modal instingtif ini ia bisa 
mengembangkan diri sebagai penyair lebih jauh lagi? Luna mempunyai kemampuan 
tekhnis dan kepekaan tajam sehalus permukaan danau  terhadap hembusan angin 
peristiwa demi  peristia selembut apa pun dan tak pernah jeda. Luna mempunyai 
syarat untuk 

Re: [wanita-muslimah] Re: [mediacare] Pencerahan dari MUI

2008-04-15 Terurut Topik prie tea
whahahaaa... bgitu yaa...
pantes dulu ambil yg dari aussie susah amat yaa, 
dia yg keluarin toh... jaga nama kali yaa...

btw knapa emailnya mba sri ga sy dapet yaa??
lagi2 loncat. aneeh ni inbox...


mprie


--- Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Jadi kesimpulan :
 
 Mui itu regulator sekaligus operator :). Makanya gak
 mau melepas peran operatornya, secara duitnya di
 situ :)
 
 
 
 
 
 Sent from my BlackBerry® wireless device from XL
 GPRS network
 
 -Original Message-
 From: sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Mon, 14 Apr 2008 20:59:21 
 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: [mediacare]
 Pencerahan dari MUI
 
 
  
  ISO berkantor pusat di Jenewa dan beranggotakan
 NGO-NGO + negara2 didunia kalao Indonesia diwakili
 sama KAN ( Komite Akreditasi Nasional ) mereka
 berkumpul membuat standar  regulasinya, salah
 hasilnya adalah ISO9001.
  
  Adapun TUV, Lloyd, SGS, dll adalah lembaga
 sertifikasi ( bukan lembaga konsultasi dan tidak
 dibenarkan memberikan konsultasi ) yang berhak
 mengeluarkan sertifikat kepada usernya setelah
 sebelumnya dilakukan assessment terhadap sistem
 manajemen mutunya dengan mengacu pada klausal2 dalam
 standar ISO9001. Biasanya user dalam proses
 sertifikasi membutuhkan bantuan konsultan ( bisa PT
 or perorangan ) untuk membantu memahami permintaan
 setiap klausal2 yang ada dalam standar ISO tsb dan
 konsultan juga memberitahukan bagaimana cara
 penerapannya dilapangan secara efektif  efisien.
 Antara lembaga sertifikasi  lembaga konsultasi
 saling independen dan memiliki tugas serta
 tanggungjawab dewe2
  
  Dah dulu ach...akyuuu mau siapin data 
 berkas2..karena besok mau ada surveillance ke-5
 ISO9001 + CE marking.
  
  
  
  prie tea [EMAIL PROTECTED]
 mailto:prietea%40yahoo.com com wrote:
  spertinya kedudukannya beda deh
  
  kalo MUI itu sperti ISO-nya yg di jenewa, lembaga
 yg
  nyusun kriteria sertifikasi, wajar dia kasih press
  release...
  
  tapi kalo TUV, Lloyd kan cuma konsultan u lulus
  sertifikasi ISO, sertifikasinya tetep dikeluarin
 ISO
  kan?
  
  Kalo ISO di jenewa bilang perusahaan X ga
  tersertifikasi lhoo..., mungkin maksudnya biar
  masyrakat berhati2 dengan kualitasnya... bisa aja
 kan?
  
  kalo Lloyd bilang perusahaan X ga memperpanjang
  sertifikasinya lhoo... nanti orang mikirnya, ooh
  kayanya ada apa2 sama Lloyd, tuh perusahaan X sampe
 ga
  mo memperpanjang... ada apa ya? mending perusahaan
  kita pake TUV aja deh biar aman  itu namanya
  Lloyd cari mati sendiri... hahahaaa
  
  mprie
  
  --- Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
 mailto:masarcon%40gmail.com com wrote:
  
   Yg pasti penyelenggara sertifikat iso macam lloyd
   register, tuv rheinland, atau ukas nggak pernah
   gembar gembor ke media massa perihal perusahaan
 yg
   tidak mau lagi pakai jasa akreditasi iso pada
   mereka.
   
   Apalagi pakai mengancam segala seperti gaya mui.
   
   Gaya mui ini, somong, tinggi hati, dan jelas
 jelas
   menembak industri tertentu.
   
   Importir di amrik dan eropa kalau pengen tahu
 status
   iso kita, cukup menyakan dan minta copy document
   kok.
   
   Pelanggan muslim kalau ragu dgn status halal
   breatalk juga bisa tanya. Kalau mereka tidak bisa
   menunjukkan, ya tidak perlu beli !
   
   Jadi mengapa mui merasa sangat perlu melakukan
   konferensi pers ? Haiy
   
   
   
   
   
   
   Sent from my BlackBerry® wireless device from XL
   GPRS network
   
   -Original Message-
   From: sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED]
 mailto:herpribadi%40yahoo.com com
   
   Date: Fri, 11 Apr 2008 20:41:52 
   To:wanita-muslimah@
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 yahoogroups.com
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: [mediacare]
   Pencerahan dari MUI
   
   
   Hampir semua jenis sertifikat memiliki usia
 berlaku
   tertentu misalnya ISO9001 ( sistem manajemen mutu
 )
ISO14001 ( sistem manajemen lingkungan) selama
 3
   tahun, CE ( standar produk ) selama 1 tahun, COC
 (
   sistem manajemen lacak balak ) selama 5 tahun,
 JAS (
   standar produk )selamanya kecuali dalam kondisi
   tertentu. Setiap habis masa berlakunya si user
   diharuskan melakukan resertifikasi jika ingin
 tetap
   diakui kehandalan sistem manajemennya. Dan jika
 si
   user tidak ingin memperpanjang sertifikat yang
 dia
   peroleh misalnya ISO9001 boleh2 aja sich...cuma
 si
   user tidak diperbolehkan lagi mengklaim
   tersertifikasi ISO9001 artinya tidak ada jaminan
   bahwa produknya qualified menurut standar
   ISO9001.kira2 gitulah. 
   
   
   
   wawan wawan [EMAIL PROTECTED]
   mailto:hrn.milis%40gmail.com com wrote:
   numpang nanya saja,
   apakah sertifikasi ISO 9001 dst,
   juga mempunyai masa berlaku ?
   
   regards
   
   On 4/9/08, mediacare [EMAIL PROTECTED]
   mailto:mediacare%40cbn.net.id net.id wrote:
   
   
- Original Message -
From: masdimas62
To: [EMAIL PROTECTED]
   mailto:mediacare%40yahoogroups.com ps.com
Sent: Tuesday, April 08, 2008 

[wanita-muslimah] Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-15 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Sekalipun ketentuan 30% tetapi hematku pada pihak kaum wanita 
terdapat perasaan ragu-ragu bersuara menyebabkan quota tsb tidak dipenuhi. 
Benarkah pendapat demikian?


http://www.kompas.com:80/index.php/read/xml/2008/04/15/20112597/peluang.30.persen.keterwakilan.politik.perempuan.cukup.besar



Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar
Selasa, 15 April 2008 | 20:11 WIB
JAKARTA, SELASA - Peluang 30 persen keterwakilan politik perempuan di parlemen, 
sekarang ini dinilai cukup besar, yaitu dengan adanya ketentuan di UU Pemilihan 
Umum. Namun, ancaman terhadap peluang tersebut juga sangat besar akibat 
dominasi kekuasaan politik kaum laki-laki selama ini.

Pengalaman pemilu 2004 lalu yang hanya menghasilkan 65 anggota DPR perempuan 
dari sebanyak 550 anggota atau 11 persen keterwakilan politik kaum perempuan di 
parlemen. Inilah harus menjadi pengalaman berharga dan segera diantisipasi kaum 
perempuan dalam pemilu 2009 mendatang.

Oleh sebab itu, menurut Direktur Eksekutif Pusat Pemberdayaan Perempuan dalam 
Politik, Titi Sumbung kepada Kompas, Selasa (15/4) di Jakarta, selain 
diperlukan adanya dorongan yang kuat dari berbagai elemen bangsa, termasuk 
pemerintah, untuk penguatan pemberdayaan politik kaum perempuan, diperlukan 
juga pemetaan dan analisis dari kaum perempuan sendiri atas potensinya tersebut.

Memang ada kelemahan di sisi kaum perempuan sendiri, seperti pengalaman dan 
juga jaringan atau networking. Untuk itulah, diperlukan semacam pemetaan 
kekuatan di kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), partai politik, 
perguruan tinggi, organisasi-organisasi perempuan lainnya, sejauh mana 30 
persen keterwakilan politik perempuan itu bisa terpenuhi, ujar Titi.

Titi berharap adanya aliansi kekuatan masyarakat sipil untuk mewujudkannya 
secara nyata kekuatan pemberdayaan politik perempuan di antaranya dengan 
kekuatan dana untuk menyelenggarakan berbagai forum untuk pengyatan politik 
perempuan.

UU Pemilu kali ini menyebutkan, daftar bakal calon legislatif harus memuat 
paling sedikit 30 persen keterwakilan permepuan. Pasal berikutnya menetapkan, 
setiap tiga orang bakal calon terdapat sekurang-kurangnya satu orang perempuan 
bakal calon.

Ibu Negara diminta bantu

Lebih jauh, Titi meminta Ibu Negara Ny Ani Bambang Yudhoyono juga ikut 
memberikan dorongan dan perkuatan untuk mensosialisasikan 30 persen 
keterwakilan politik perempuan, melalui berbagai forum di antaranya Solidaritas 
Istri Kabinet Indonesia Bersatu (Sikib) yang dipimpinnya.

Namun, jangan sampai kaum perempuan itu hanya sekadar diarahkan dan 
dimobilisasi untuk kepentingan jangka pendek, akan tetapi ikut diberdayakan 
untuk menentukan masa depan bangsa, ujar Titi.

Sementara, Kelompok Pengajian Al' Hidayah yang dipimpin Ketua Umum-nya Aisyyah 
Hamid Baidlowi, menemui Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Muhammad 
Jusuf Kalla di Istana Wapres. Kelompok pengajian ini merupakan organisasi 
perempuan terbesar onderbouw Partai Golkar.

Kelompok ini disebut-sebut meminta 30 persen keterwakilan politik perempuan tak 
hanya diberlakukan di DPR, akan tetapi juga di kepengurusan DPP Partai Golkar. 
Pengurus DPP Partai Golkar tercatat hanya 13 orang kaum perempuannya dari 
puluhan pengurusnya.




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Rahasia Sebenarnya Asal-usul AIDS

2008-04-15 Terurut Topik Donnie
hmmm.. another conspiracy theory :(

Donnie

On Apr 15, 2008, at 11:07 PM, Erwin Deguchi wrote:

 Referensi ini kayaknya perlu juga di baca.

 Sumber:
 http://www.semuabisnis.com/articles/161/1/Rahasia-Sebenarnya-Asal- 
 usul-AIDS/Page1.html

 Rahasia Sebenarnya Asal-usul AIDS

 Virus HIV AIDS sebenarnya bukan berasal dari simpanse, tetapi ciptaan
 para ilmuwan yang kemudian diselewengkan melalui rekayasa tertentu
 untuk memusnahkan etnis tertentu. (Jerry D. Gray, Dosa-dosa Media
 Amerika - Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk
 Press 2006 h. 192).

 Tulisan Allan Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapakan rahasia asal-usul
 AIDS dan HIV, juga bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling
 menakutkan kemudian menutup-nutupinya.

 Teori Monyet Hijau

 1.Tidak sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS adalah
 ciptaan manusia. Menurut The New York Times yang terbit 29 Oktober
 1990, tiga puluh persen penduduk kulit hitam di New York City
 benar-benar percaya bahwa AIDS adalah senjata etnis yang didesain di
 dalam laboratorium untuk menginfeksi dan membunuh kalangan kulit
 hitam. Sebagian orang bahkan menganggap teori konspirasi AIDS lebih
 bisa dipercaya dibandingkan teori monyet hijau Afrika yang dilontarkan
 para pakar AIDS. Sebenarnya sejak tahun 1988 para peneliti telah
 membuktikan bahwa teori monyet hijau tidaklah benar. Namun kebanyakan
 edukator AIDS terus menyampaikan teori ini kepada publik hingga
 sekarang. Dalam liputan-liputan media tahun 1999, teori monyet hijau
 telah digantikan dengan teori simpanse di luar Afrika. Simpanse yang
 dikatakan merupakan asal-usul penyakit AIDS ini telah diterima
 sepenuhnya oleh komunitas ilmiah.

 Teori Monyet Hijau

 2. Pohon keturunan filogenetik virus primata (yang hanya dipahami
 segelintir orang saja) ditampilkan untuk membuktikan bahwa HIV
 diturunkan dari virus primata yang berdiam di semak Afrika. Analisis
 data genetika virus ditunjukkan melalui supercomputer di Los Alamos,
 Mexico, menunjukkan bahwa HIV telah melompati spesies', dari simpanse
 ke manusia sekitar tahun 1930 di Afrika.

 Catatan penting: Los Alamos kebetulan saja merupakan sentra pembuatan
 bom nuklir, hasil persekutuan mata-mata Cina, dan laboratorium tempat
 dilakukannya eksperimen rahasia radiasi manusia terhadap penduduk
 sipil yang tidak merasa curiga. Eksperimen ini telah dilakukan sejak
 tahun 1940-an hingga awal epidemik AIDS.

 Eksperimen Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981)

 Ribuan pria gay mendaftar sebagai manusia percobaan untuk eksperimen
 vaksin hepatitis B yang disponsori pemerintah AS di New York, Los
 Angeles, dan San Fransisco. Setelah beberapa tahun, kota-kota tersebut
 menjadi pusat sindrom defisiensi kekebalan terkait gay, yang
 belakangan dikenal dengan AIDS. Di awal 1970-an, vaksin hepatitis B
 dikembangkan di dalam tubuh simpanse. Sekarang hewan ini dipercaya
 sebagai asal-usul berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut
 mendapat vaksin hepatitis B lantaran asalnya yang terkait dengan pria
 gay dan AIDS. Para dokter senior masih bisa ingat bahwa eksperimen
 vaksin hepatitis awalnya dibuat dari kumpulan serum darah para
 homoseksual yang terinfeksi hepatitis.

 Kemungkinan besar HIV masuk ke dalam tubuh pria gay selama uji coba
 vaksin ini. Ketika itu, ribuan homoseksual diinjeksi di New York pada
 awal 1978 dan di kota-kota pesisir barat sekitar tahun 1980-1981.

 Apakah jenis virus yang terkontaminasi dalam program vaksin ini yang
 menyebabkan AIDS? Bagaimana dengan program WHO di Afrika? Bukti kuat
 menunjukkan bahwa AIDS berkembang tak lama setelah program vaksin ini.
 AIDS merebak pertama kali di kalangan gay New York City pada tahun
 1979, beberapa bulan setelah eksperimen dimulai di Manhattan. Ada
 fakta yang cukup mengejutkan dan secara statistik sangat signifikan,
 bahwa 20% pria gay yang menjadi sukarelawan eksperimen hepatitis B di
 New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980 (setahun
 sebelum AIDS menjadi penyakit resmi'). Ini menunjukkan bahwa pria
 Manhattan memiliki kejadian HIV tertinggi dibandingkan tempat lainnya
 di dunia, termasuk Afrika, yang dianggap sebagai tempat kelahiran HIV
 dan AIDS. Fakta lain yang juga menghebohkan adalah bahwa kasus AIDS di
 Afrika yang dapat dibuktikan baru muncul setelah tahun 1982. Sejumlah
 peneliti yakin bahwa eksperimen vaksin inilah yang berfungsi sebagai
 saluran tempat berjangkitnya HIV ke populasi gay di Amerika. Namun
 hingga sekarang para ilmuwan AIDS mengecilkan koneksi apapun antara
 AIDS dengan vaksin tersebut.

 Umum diketahui bahwa di Afrika, AIDS berjangkit pada orang
 heteroseksual, sementara di Amerika Serikat AIDS hanya berjangkit pada
 kalangan pria gay. Meskipun pada awalnya diberitahukan kepada publik
 bahwa tak seorang pun kebal AIDS, faktanya hingga sekarang ini (20
 tahun setelah kasus pertama AIDS), 80% kasus AIDS baru di Amerika
 Serikat berjangkit pada pria gay, pecandu narkotika, dan pasangan
 seksual mereka. Mengapa 

[wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-15 Terurut Topik Erwin Deguchi
Inilah keanehan negara kita.
Masak harus di paksakan pemenuhan kuota perempuan di parlemen.
Memangnya ada peraturan yang melarang perempuan menjadi anggota
parlemen? Kalau ternyata laki laki calon anggota parlemen yang ada
lebih memenuhi syarat dan lebih kompeten dari  calon perempuan anggota
parlemen, karena pemaksaan kuota ini akan menyebabkan orang yang akan
duduk di parlemen menjadi rendah kualitasnya.  

Peraturan ajaib yang di paksakan.

Ada ada saja.




--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Refleksi: Sekalipun ketentuan 30% tetapi hematku pada pihak kaum
wanita terdapat perasaan ragu-ragu bersuara menyebabkan quota tsb
tidak dipenuhi. Benarkah pendapat demikian?
 
 

http://www.kompas.com:80/index.php/read/xml/2008/04/15/20112597/peluang.30.persen.keterwakilan.politik.perempuan.cukup.besar
 
 
 
 Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar
 Selasa, 15 April 2008 | 20:11 WIB
 JAKARTA, SELASA - Peluang 30 persen keterwakilan politik perempuan
di parlemen, sekarang ini dinilai cukup besar, yaitu dengan adanya
ketentuan di UU Pemilihan Umum. Namun, ancaman terhadap peluang
tersebut juga sangat besar akibat dominasi kekuasaan politik kaum
laki-laki selama ini.
 
 Pengalaman pemilu 2004 lalu yang hanya menghasilkan 65 anggota DPR
perempuan dari sebanyak 550 anggota atau 11 persen keterwakilan
politik kaum perempuan di parlemen. Inilah harus menjadi pengalaman
berharga dan segera diantisipasi kaum perempuan dalam pemilu 2009
mendatang.
 
 Oleh sebab itu, menurut Direktur Eksekutif Pusat Pemberdayaan
Perempuan dalam Politik, Titi Sumbung kepada Kompas, Selasa (15/4) di
Jakarta, selain diperlukan adanya dorongan yang kuat dari berbagai
elemen bangsa, termasuk pemerintah, untuk penguatan pemberdayaan
politik kaum perempuan, diperlukan juga pemetaan dan analisis dari
kaum perempuan sendiri atas potensinya tersebut.
 
 Memang ada kelemahan di sisi kaum perempuan sendiri, seperti
pengalaman dan juga jaringan atau networking. Untuk itulah, diperlukan
semacam pemetaan kekuatan di kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM), partai politik, perguruan tinggi, organisasi-organisasi
perempuan lainnya, sejauh mana 30 persen keterwakilan politik
perempuan itu bisa terpenuhi, ujar Titi.
 
 Titi berharap adanya aliansi kekuatan masyarakat sipil untuk
mewujudkannya secara nyata kekuatan pemberdayaan politik perempuan di
antaranya dengan kekuatan dana untuk menyelenggarakan berbagai forum
untuk pengyatan politik perempuan.
 
 UU Pemilu kali ini menyebutkan, daftar bakal calon legislatif harus
memuat paling sedikit 30 persen keterwakilan permepuan. Pasal
berikutnya menetapkan, setiap tiga orang bakal calon terdapat
sekurang-kurangnya satu orang perempuan bakal calon.
 
 Ibu Negara diminta bantu
 
 Lebih jauh, Titi meminta Ibu Negara Ny Ani Bambang Yudhoyono juga
ikut memberikan dorongan dan perkuatan untuk mensosialisasikan 30
persen keterwakilan politik perempuan, melalui berbagai forum di
antaranya Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (Sikib) yang
dipimpinnya.
 
 Namun, jangan sampai kaum perempuan itu hanya sekadar diarahkan dan
dimobilisasi untuk kepentingan jangka pendek, akan tetapi ikut
diberdayakan untuk menentukan masa depan bangsa, ujar Titi.
 
 Sementara, Kelompok Pengajian Al' Hidayah yang dipimpin Ketua
Umum-nya Aisyyah Hamid Baidlowi, menemui Ketua Umum Dewan Pimpinan
Pusat Partai Golkar Muhammad Jusuf Kalla di Istana Wapres. Kelompok
pengajian ini merupakan organisasi perempuan terbesar onderbouw Partai
Golkar.
 
 Kelompok ini disebut-sebut meminta 30 persen keterwakilan politik
perempuan tak hanya diberlakukan di DPR, akan tetapi juga di
kepengurusan DPP Partai Golkar. Pengurus DPP Partai Golkar tercatat
hanya 13 orang kaum perempuannya dari puluhan pengurusnya.
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] What Muslims Think

2008-04-15 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=7section=0article=108964d=15m=4y=2008


  The Middle East's Leading English Language Daily 
   
   

  Tuesday 15 April 2008 (08 Rabi` al-Thani 1429) 

 
  What Muslims Think 
  Aijaz Zaka Syed, [EMAIL PROTECTED] -
 

  Opinion polls fascinate me. They are, if honestly conducted, 
perhaps the best possible way of gauging public opinion. At a time when spin is 
the norm and global media is controlled, manipulated and dictated by powerful 
corporate interests and governments, it's not easy to get a clear picture on 
any given issue.

  This is especially true when the story involves marginalized 
minorities and dispossessed groups. And of late the Muslims have been at the 
receiving end. After the disintegration of Soviet Union, the West found itself 
a new enemy in Islam. 

  The 9/11 attacks in the US and 7/7 strikes in the UK were 
only excuses, not the causes, to hasten this process. They might have 
contributed to the current hysteria against everything Islamic but they never 
were the Original Sin as we've been given to believe.

  Myths like this have been demolished in a most interesting 
survey conducted by Gallup. What makes this opinion poll like no other is that 
it was conducted over a period of six years, beginning after the Sept. 11, 2001 
attacks. Gallup conducted research in 35 Muslim countries, interviewing more 
than 50,000 people, to come up with what it calls the first comprehensive 
survey of Muslim world opinion.

  The results have also given birth to a book called, Who 
Speaks for Islam? What a billion Muslims really think by John L. Esposito and 
Dalia Mogahed.

  The poll and the book offer a much-needed reality check on 
the relations between the West and Muslim world. Some of the findings are 
genuinely surprising even for someone like me who has been obsessed with the 
issue.

  Many conclusions of the poll only go to confirm what we in 
the Muslim world have always known but couldn't succeed in putting them across 
to our friends in the West. For instance, the fact that it's not Islamic 
teachings that drive some individuals to violence but historical injustices 
inflicted and perpetuated by some Western powers.

  Which is why one so hopes that the urgent message this poll 
seeks to convey reaches the Western audience - and the wider world. It would be 
such a shame if it doesn't. Because, as Dalia Mogahed argues in the book, this 
ostensible conflict between Islam and West is far from inevitable.

  Many concerned commentators have repeatedly argued that what 
is fuelling the so-called clash of civilizations is not some absurd hatred of 
Christian West sanctioned by Islam but Western ignorance about Muslims. The 
poll backs this argument.

  Most Muslims, regardless of where they live, whether in Saudi 
Arabia or Iran, are surprisingly well informed about the West and its values 
and ideals. In fact, most of them admire the West for its scientific 
achievements, economic progress and celebration of knowledge and excellence. 
The West is admired for the political freedom, democracy and rights it offers 
its people.

  There are other findings that are equally interesting. 
Contrary to common perceptions in the West, the majority of respondents think 
men and women have equal rights. A whopping 94 percent of Indonesians share 
this view. Indonesia is the world's largest Muslim nation. In Iran, the figure 
is 89 percent. And in Saudi Arabia, it's 73 percent.

  A great majority of Muslims also believe a woman can work 
outside her home in any job for which she is qualified (88 percent in 
Indonesia, 72 percent in Egypt and 78 percent in Saudi Arabia). And they also 
believe women should be able to vote without interference (87 percent in 
Indonesia, 91 percent in Egypt, 98 percent in Lebanon).

  And what about the supposed Muslim sympathy for terrorism? 
While 6 percent of the Americans think attacks involving civilians are 
completely justified, in Saudi Arabia this figure is 4 percent. In Lebanon 
and Iran, it's 2 percent.

  And mark this, it's important. The majority of Muslims 
absolutely rejects violence and terrorism. In fact, many of the respondents 
quoted Qur'anic verses to point out that extremism goes against Islamic 
teachings.

  Going by these findings, would any reasonable person in his 
right mind blame Islam for extremism and violence? And remember, the survey was 
not sponsored by Al Jazeera, Bin Laden's favorite channel, but by Gallup, the 
biggest name in the business.

  So what is it then that drives the West and Muslim world 
apart? The answer 

[wanita-muslimah] Selfishness Curse of Our Time

2008-04-15 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=13section=0article=108891d=15m=4y=2008pix=kingdom.jpgcategory=Local%20Press


  The Middle East's Leading English Language Daily 
   
   

  Sunday 13 April 2008 (06 Rabi` al-Thani 1429) 

 
  Selfishness Curse of Our Time 
  Muhammad Al-Ohaideb . Al-Riyadh -


 

  Selfishness is the only quality of some government officials, 
traders, doctors, school authorities and other people serving the public. So 
long as they cannot be cleansed of their selfish mentality and convinced that 
their goal should be the welfare of the public, the government should take 
strong measures to stop them exploiting the people. The implementation of 
anything that affects the public welfare should not be left to officials or 
others whose sole priority is to protect their own personal interests.

  Selfishness is, seemingly, the hallmark of the present age. 
Avarice and greed can be seen in every walk of life. For instance, let us take 
the case of the Kingdom's stock markets. The market is plagued by clever 
manipulators who pass off worthless stocks as blue-chip ones. They manage to do 
it by circulating false hints to unsuspecting buyers that the shares will be 
highly profitable. On the other hand, the stock market sharks buy good shares 
cheaply after circulating other lies. They do not have any pity for the people 
whom they make penniless. 

  Let us also take the case of private hospitals in the 
Kingdom. Human feeling has no place in a private hospital these days. The 
doctors should at least have some basic humanitarian qualities. On the 
contrary, they refuse to attend to emergency cases if the patients do not have 
the money to make advance payment. This is, in fact, a clear violation of 
hospital regulations, which stipulate that no emergency case should be 
rejected. The hospital owners' only concern is to get richer and richer, even 
if accident victims or other critical patients die at the front gate of the 
building. The hospital owners should be reminded that their hospitals were 
built and are being operated with generous government help. 

  The state of market prices in the Kingdom is worse. A 
noticeable lack of earnestness on the part of officials gives the traders full 
freedom to increase the prices in an arbitrary manner. It is true that some 
commodities are imported at a higher price than before and consequently should 
be priced a little higher. But the traders have no justification to increase 
the price of every single item in the market. Besides, the increase in the 
prices is not commensurate with the increase in the import prices. Some 
traders, ironically, demand higher prices for their goods even after receiving 
huge sums as government subsidy. 

  Even the education sector is not free from the greed for 
money. Private schools pay very poor salaries to Saudi teachers in an apparent 
attempt to exploit them while the school authorities demand from students 
tuition fees which are unaffordable to ordinary citizens. 

  The greed and avarice has been so widespread that the common 
man is now cynical of anything they hear or see. Recently, I heard a joke 
reflecting their cynical outlook. According to a weather forecast, Riyadh 
region should have experienced snowfalls last winter. However, when the winter 
passed without any snowfall, a man commented that the forecast must have been 
made by some official who had some fuel to sell. So the rampant selfishness is 
the curse of our time. The only thing we can do is to keep such people away 
from key positions that are supposed to be about service.
 
   
 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Rahasia Sebenarnya Asal-usul AIDS

2008-04-15 Terurut Topik Ari Condro

Teori konspirasi lagi :)

Jadi ingat, kalau abis jum'atan kok tiba tiba banyak pengemis di sekitar masjid 
yah ? Sayang mereka tidak ikut sholat. Saya curiga mereka berkonspirasi untuk 
menghitung jumlah orang yg ke mesjid. Mereka anggota cia yg menyamar yg selalu 
mengawasi orang islam di seluruh dunia :) 

Karena anggota cia dan gak sholat, kita kan jadi ragu ragu buat kasih sedekah


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Erwin Deguchi [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 15 Apr 2008 16:07:52 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Rahasia Sebenarnya Asal-usul AIDS


Referensi ini kayaknya perlu juga di baca.
 
 Sumber:
 http://www.semuabis 
http://www.semuabisnis.com/articles/161/1/Rahasia-Sebenarnya-Asal-usul-AIDS/Page1.html
 nis.com/articles/161/1/Rahasia-Sebenarnya-Asal-usul-AIDS/Page1.html
 
 Rahasia Sebenarnya Asal-usul AIDS
 
 Virus HIV AIDS sebenarnya bukan berasal dari simpanse, tetapi ciptaan
 para ilmuwan yang kemudian diselewengkan melalui rekayasa tertentu
 untuk memusnahkan etnis tertentu. (Jerry D. Gray, Dosa-dosa Media
 Amerika - Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk
 Press 2006 h. 192).
 
 Tulisan Allan Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapakan rahasia asal-usul
 AIDS dan HIV, juga bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling
 menakutkan kemudian menutup-nutupinya.
 
 Teori Monyet Hijau
 
 1.Tidak sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS adalah
 ciptaan manusia. Menurut The New York Times yang terbit 29 Oktober
 1990, tiga puluh persen penduduk kulit hitam di New York City
 benar-benar percaya bahwa AIDS adalah senjata etnis yang didesain di
 dalam laboratorium untuk menginfeksi dan membunuh kalangan kulit
 hitam. Sebagian orang bahkan menganggap teori konspirasi AIDS lebih
 bisa dipercaya dibandingkan teori monyet hijau Afrika yang dilontarkan
 para pakar AIDS. Sebenarnya sejak tahun 1988 para peneliti telah
 membuktikan bahwa teori monyet hijau tidaklah benar. Namun kebanyakan
 edukator AIDS terus menyampaikan teori ini kepada publik hingga
 sekarang. Dalam liputan-liputan media tahun 1999, teori monyet hijau
 telah digantikan dengan teori simpanse di luar Afrika. Simpanse yang
 dikatakan merupakan asal-usul penyakit AIDS ini telah diterima
 sepenuhnya oleh komunitas ilmiah.
 
 Teori Monyet Hijau
 
 2. Pohon keturunan filogenetik virus primata (yang hanya dipahami
 segelintir orang saja) ditampilkan untuk membuktikan bahwa HIV
 diturunkan dari virus primata yang berdiam di semak Afrika. Analisis
 data genetika virus ditunjukkan melalui supercomputer di Los Alamos,
 Mexico, menunjukkan bahwa HIV telah melompati spesies', dari simpanse
 ke manusia sekitar tahun 1930 di Afrika.
 
 Catatan penting: Los Alamos kebetulan saja merupakan sentra pembuatan
 bom nuklir, hasil persekutuan mata-mata Cina, dan laboratorium tempat
 dilakukannya eksperimen rahasia radiasi manusia terhadap penduduk
 sipil yang tidak merasa curiga. Eksperimen ini telah dilakukan sejak
 tahun 1940-an hingga awal epidemik AIDS.
 
 Eksperimen Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981)
 
 Ribuan pria gay mendaftar sebagai manusia percobaan untuk eksperimen
 vaksin hepatitis B yang disponsori pemerintah AS di New York, Los
 Angeles, dan San Fransisco. Setelah beberapa tahun, kota-kota tersebut
 menjadi pusat sindrom defisiensi kekebalan terkait gay, yang
 belakangan dikenal dengan AIDS. Di awal 1970-an, vaksin hepatitis B
 dikembangkan di dalam tubuh simpanse. Sekarang hewan ini dipercaya
 sebagai asal-usul berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut
 mendapat vaksin hepatitis B lantaran asalnya yang terkait dengan pria
 gay dan AIDS. Para dokter senior masih bisa ingat bahwa eksperimen
 vaksin hepatitis awalnya dibuat dari kumpulan serum darah para
 homoseksual yang terinfeksi hepatitis.
 
 Kemungkinan besar HIV masuk ke dalam tubuh pria gay selama uji coba
 vaksin ini. Ketika itu, ribuan homoseksual diinjeksi di New York pada
 awal 1978 dan di kota-kota pesisir barat sekitar tahun 1980-1981.
 
 Apakah jenis virus yang terkontaminasi dalam program vaksin ini yang
 menyebabkan AIDS? Bagaimana dengan program WHO di Afrika? Bukti kuat
 menunjukkan bahwa AIDS berkembang tak lama setelah program vaksin ini.
 AIDS merebak pertama kali di kalangan gay New York City pada tahun
 1979, beberapa bulan setelah eksperimen dimulai di Manhattan. Ada
 fakta yang cukup mengejutkan dan secara statistik sangat signifikan,
 bahwa 20% pria gay yang menjadi sukarelawan eksperimen hepatitis B di
 New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980 (setahun
 sebelum AIDS menjadi penyakit resmi'). Ini menunjukkan bahwa pria
 Manhattan memiliki kejadian HIV tertinggi dibandingkan tempat lainnya
 di dunia, termasuk Afrika, yang dianggap sebagai tempat kelahiran HIV
 dan AIDS. Fakta lain yang juga menghebohkan adalah bahwa kasus AIDS di
 Afrika yang dapat dibuktikan baru muncul setelah tahun 1982. Sejumlah
 peneliti yakin bahwa 

[wanita-muslimah] Abdurahman Wahid= TAHI BANGSA??

2008-04-15 Terurut Topik Noor Cahyono
Si otoriter Abdurahman Wahid barusan bilang di media bahwa kalau KPU mengakui 
PKB versi lawannya, akan terjadi kerusuhan massal.
 
Dengan statemen ala provokator seperti itu, apakah layak anak ini disebut 
sebagai TAHI BANGSA? Maaf, istilah TAHI saya pakai juga meminjam istilah yang 
anak ini pakai saat wawancara di TV beberapa tahun lalu waktu menyebut beberapa 
parpol saingan PKB.



- Original Message 
From: syamsuri149 [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, April 16, 2008 5:23:48 AM
Subject: [wanita-muslimah] Rahasia Infak dan Sedekah dalam As-Sunnah

Rahasia Infak dan Sedekah dalam As-Sunnah

Dalam suasana kondisi bangsa Indonesia sedangkan dilanda krisis
ekonomi, khususnya rakyat kecil, para pengusa muslim yang sedang
menghadapi ujian yang berat, menghadapi kesulitan mengembangkan
usahanya. Semoga dengan kiat-kiat rahasia infak dan sedekah ini dapat
mengalirkan angin segar, mendatangkan suasana baru, dan menghadirkan
motivasi baru dengan keyakinan yang kuat. Dengan rahasia ini
diharapkan para pengusaha muslim dapat bangkit kembali dan menumbuh
kembangkan usahanya, dan bagi kaum fakir dan miskin dapat terbantu
oleh saudara-saudaranya. 

Dengan membahagiakan dan memberi bantuan pada mereka yang sedang
menderita, sedang kesulitan ekonomi, kelaparan dan kehausan; juga pada
para pejuang di jalan Allah swt dan yang mengembangkan misi Rasulullah
saw yang waktunya banyak tersita di dalamnya sehingga mereka sering
menghadapi kesulitan ekonomi, Allah berjanji akan memberikan sesuatu
yang diharapkan oleh setiap manusia, sebagaimana yang disebutkan dalam
hadis-hadis berikut.

Allah swt berjanji melalui lisan suci Rasulullah saw Ahlul baitnya
(sa) bahwa dengan rahasia infak dan sedekah, Allah akan memberi solusi
yang spektakuler, menumbuh kembangkan usahanya, dan melipat-gandakan
harta kekayaan mereka yang menyakini dan melaksanakan.

Bukan hanya itu, tetapi Allah swt juga berjanji akan merubah
takdirnya, menjaga dari bala' dan musibah, menyelamatkan dari kematian
yang buruk, dan lainnya. 

Tentu untuk mencapai tujuan dari infak dan sedekah kita harus
mengetahui rahasianya, adab dan tata-caranya. Hadis-hadis berikut ini
lebih menekankan dimensi akhlak ketimbang dimensi fiqhiyahnya. Marilah
kita ikuti pernyatan-pernyataa n mulia dari lisan suci Rasulullah saw
dan Ahlulnya (sa):

Pengaruh Sedekah
Rasulullah saw bersabda: 
Sedekah dapat menolak kematian yang buruk. (Al-Wasail 6: 255, hadis
ke 2)

Beliau juga bersabda:
Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah
harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi
kalian. (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: 
Mohon datangkan rizki dengan sedekah, barangsiapa yang meyakini hari
esok ia akan bersikap dermawan dengan pemberian, sesungguhnya Allah
menurunkan pertolongan sesuai dengan kadar hari ini. (Al-Wasail 6: 255)

Imam Ja'far sh-Shadiq (sa) berkata:
Obati penyakitmu dengan sedekah, tolaklah bala' dengan doa, dan mohon
datangkan rizkimu dengan sedekah, karena sesungguhnya sedekah dapat
mengusir tujuh ratus setan dari depan dagu... (Al-Wasail 6: 260,
hadis ke 1)

Nabi saw bersabda:
Sebaik-baik harta seseorang dan simpanannya adalah sedekah.
(Al-Wasail 6: 257, hadis ke 14)

Rasulullah saw bersabda:
Mulai pagi harimu dengan sedekah, barangsiapa yang memulai pagi
harinya dengan sedekah ia tidak akan terkena sasaran bala'.
(Al-Wasail 6: 257, hadis ke 15)

Kesempurnaan Iman
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba sehingga ia melakukan empat
hal: Berakhlak baik, bersikap dermawan, menahan karunia dari ucapan,
dan mengeluarkan karunia dari hartanya. (Al-Wasail 6: 259, hadis ke 21)

Tangan Allah
Rasulullah saw bersabda:
Tangan itu ada tiga: tangan Allah paling atas, tangan pemberi yang
berikutnya, dan tangan peminta paling bawah. Maka berikan karuniamu
dan jangan lemahkan dirimu. (Al-Wasail 6: 263, hadis ke 4)

Bersedekahlah walaupun Sedikit
Rasulullah saw bersabda:
Berdekahlah walaupun segantang korma, walaupun sebagian dari
segantang, walaupun segenggam korma, walaupun sebiji korma, walaupun
separoh korma. Barangsiapa yang belum mendapatkannya maka
bersedakahlah dengan ucapan yang baik. Karena sesungguhnya kamu akan
menjumpai Allah dan Dia akan bertanya kepadamu: 'Apakah Aku belum
berbuat sesuatu untukmu? Apakah Aku belum menciptakan pendengaran dan
penglihatan untukmu? Apakah Aku belum mengkaruniakan padamu harta dan
anak? Kamu tentu akan menjawab: Tidak (semuanya sudah). Kemudian Allah
swt berfirman: 'Lihatlah apa yang telah kamu lakukan pada dirimu.
Kemudian ia akan melihat apa yang telah ia lakukan, ia melihat ke
depan dan ke belakang, ke kanan dan ke kiri. Maka saat itulah ia tidak
akan mendapatkan sesuatu pun yang dapat menjaga wajahnya dari api
neraka. (Al-Wasail 6: 264, hadis ke 1)

Sepotong Roti dengan Sepotong daging anak
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata:
Pada suatu masa menim pada pada Bani Israil musim kemarau 

[wanita-muslimah] In Indonesia, a morality crusade misplaced

2008-04-15 Terurut Topik Sunny
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/JD16Ae01.html

Apr 16, 2008 


In Indonesia, a morality crusade misplaced
By Andre Vltchek 



Here it goes again. Elderly men with husky, over-smoked voices from Indonesia's 
House of Representatives - a group synonymous with corruption and laziness - 
droning on about morality and about how to protect the nation from the ills 
of pornography. 

This time, they have succeeded. While the nation was off guard, distracted by 
soaring food prices, a collapsing road system and general hopelessness, the 
House of Representatives on March 25 passed a bill banning all pornographic 
websites, threatening to jail users and providers who will now face up to three 
years in prison or a substantial fine. To be sure, Indonesia is still softer 
than Saudi Arabia, but the new bill is as tough or even tougher than 
anti-pornography laws in many other Muslim countries. What are the nation's 
priorities? 

Once again, the state's enormous apparatus of surveillance can be put to good 
use. Those in the security apparatus who feared losing their jobs after the 
fascist dictator Suharto stepped down almost a decade ago, can breath a sigh of 
relief. Millions of men, women and children who were spying on their neighbors, 
denouncing them for being Chinese or communists or atheists, or whatever, 
will now be able to return to their old routine. There is a new challenge, a 
new enemy that Indonesia has to fight and defeat - pornography. 

Costs for implementation of the new bill could involve the services of 
thousands of computer experts to work on the project. 

As representatives were introducing the bill, the streets of Jakarta were 
clogged with traffic. The rainy season battered almost all transit arteries and 
there seemed to be no hurry to fix them. The daily one-way commute for 
substantial numbers of city dwellers increased to two or more hours a day. At 
dark intersections, street children beg, some offering themselves to exhausted 
motorists. Women carrying infants stand begging next to the exhaust pipes of 
the cars. These were either their own babies - tranquilized by drugs - or 
so-called rent-a-baby unfortunates. Police stood by idle, puffing cigarettes. 

Indonesia has one of the worst records of child trafficking in the world. 
Although there is no exact data, it is understood that the country also has one 
of the very worst records of child abandonment in the world. 

So many urgent problems. But for the establishment, fighting pornography seems 
to be a higher priority. 

To put things in perspective, Indonesia is rapidly slipping into a mode of 
religious intolerance. Several parts of the country have introduced Islamic 
sharia laws banning unaccompanied women from leaving the house after sunset. 
Muslim women are ordered to wear headscarves. These laws are essentially 
unconstitutional, but the government has no appetite to challenge them. These 
by-laws are rarely enforced (except in Aceh and in some parts of Java), but 
their very existence is enough to send chills down the spine of many moderate 
citizens. 

Many more girls are now forced to wear headscarves, some as young as two or 
three years old. An unusual sight more than a decade ago, fully covered little 
girls are now a common sight in some Jakarta neighborhoods as well as in many 
rural areas of Java. 

The Islamic Defender's Front (IDF) and other radical Islamic groups have won 
their struggle to assure that there are almost no bars left in Yogyakarta or 
Jakarta, except in hotels and other enclosed compounds. While the IDF members 
were plundering drinking establishments, police stood by and watched, 
sympathetic or simply unwilling to intervene. There are calls to make all food 
halal. Now even most of the five-star hotels in the city don't serve pork, 
despite the fact that officially 10% to 15% of Indonesians are not Muslims. 

While in the Middle East and North Africa mosques broadcast only short and 
often artistic calls for prayer, Jakarta mosques blast entire prayers through 
loudspeakers. This educational process lasts five hours a day or more, making 
sure that infidels know who is in charge in this once-secular nation. While 
churches go up in flames periodically, atheism is banned, as are deviant 
Muslim sects. 

The ban on pornographic websites is, therefore, a logical step in the sad 
development of this increasingly fundamentalist nation. 

Some obscene material is so abhorrent and inexcusable; child pornography is 
criminal, and the sex industry can be exploitative of women, wrote Meidyatama 
Suryodiningrat, staff writer of The Jakarta Post. However, a blanket 
prohibition on the possession of Internet porn, as implied by the new law on 
electronic information and transaction, could be the grave beginnings of an 
Orwellian nightmare in censoring technology's diffusion of content. As 
legislators moralize about making 'red-light' websites inaccessible in the 
virtual world, red-light 

[wanita-muslimah] from International Campaign anti Zionist Occupation

2008-04-15 Terurut Topik Ari Condro

dari blog asma nadia
---
I was there with Adara Foundation, covering  Cairo International Conference and 
Liberation Forum, 27-30 March 2008.  Where everybody was gathering for the 
same reason.

The programs was held by the political forces, popular committees, civil 
society organisations, and independent personalities, of the Egyptian 
Organising committee of the Cairo International Conference and Liberation 
Forum,.

They  invite all concerned political and popular forces, organisations and 
independent personalities, in Egypt, the Arab World and the world at large, who 
share these principles, to participate in the planning and organisation of the 
Conference and Forum.

¨ absolute opposition to Zionism being a racist movement and an imperialist 
settler project while simultaneously rejecting anti-Semitism and all forms of 
religious or racist oppression, in particular Islam phobia. This entails 
support to the Palestinians right of return and rejection of all forms of 
normal relationships with the Zionist en...

--
This article was sent using my Viigo.
For a free download, go to http://getviigo.com


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] Tes Kehamilan untuk Siapa?

2008-04-15 Terurut Topik Ari Condro

dari blog paman tyo
---

UNTUK SIAPA SAJA YANG MASIH BISA HAMIL. 

Barang ini sudah biasa. Sudah jadi pengetahuan umum. Banyak apotek dan 
minimarket menjualnya  malah kadang dipajang di meja kasir. Pria sopan yang 
sedang antre untuk membayar Heineken berbonus DVD gol balbalan pasti pura-pura 
tak melihat, agar nona pembeli tidak jengah. 

Apanya yang aneh? Sejauh ini tidak yang aneh atau ngawur. Bahwa uji kilat tak 
menjamin 100 persen hasil akurat, produsennya sudah memberi disklaimer. 

Akan tetapi lebih dari sekali saya mendapatkan pertanyaan, yang kalau saya 
tafsir ulang jadi begini: Barang-barang itu dijual bebas biar mahasiswi dan 
wanita karier lajang merasa aman ya? 

Salah satu alasannya, test pack dijajakan bebas di minimarket dekat kampus atau 
minimarket 24 jam yang sering didatangi anak muda. 

Sayang jawaban saya dianggap aneh, Lha masa barang ginian ditawarkan ke wanita 
menopause? Bisa bikin tersinggung. 

Jika menyangkut reproduksi, maka selain aktivitas mestinya juga menyangkut 
pengetahuan, apalagi jika menyangkut kesehatan. Setelah pengetahuan kemudian 
ketersediaan pendukung. Simpel kan? 

Maka kondom pun dikampanyekan dan ada sedia di mana-mana penjaja. Lantas 
penguji kehamilan pun menyusul. 

Saya lupa entah siapa, tapi pernah saya dengar, yang usul agar penjualan 
penguji kehamilan dikontrol. Hanya mereka yang sudah menikah yang boleh 
membeli. 

Ini seperti aturan aneh sebuah hotel. Hanya suami-istri yang boleh menginap 
sekamar. Lha kalau alamat KTP si nyonya masih ikut orangtua, sementara KTP 
suami masih ikut daerah asal kuliah, apa mereka harus membawa surat nikah? 
Mungkin si resepsionis ingin menjadi petugas pencatatan sipil. 

Memang sih, kapan dan di mana barang macam ini dipromosikan, mungkin perlu 
didiskusikan. Likuran tahun lalu sebuah majalah remaja cewek memuat iklan paket 
uji kehamilan. Maka kontroversi pun mencuat sesaat. 

Latar diskusi tentu saja perkembangan masyarakat sesuai tempat dan waktu. Tapi 
bagi saya, biarkan barang-barang itu ada. Maksud saya kondom dan test pack. 

Selebihnya, dalam hal apa memakai, terutama untuk orang bawah umur tapi 
keinginan sudah melebihi umur, biarlah menjadi urusan setiap keluarga. Bukankah 
setiap keluarga punya norma dan nilai sendiri-sendiri?  

http://blogombal.org/2008/04/15/tes-kehamilan-untuk-siapa/

--
This article was sent using my Viigo.
For a free download, go to http://getviigo.com


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] Kaligrafi

2008-04-15 Terurut Topik Ari Condro
Kaligrafi April 14, 2008 Posted by anick in All Posts, Novel, Sejarah. 
trackback  

Sepotong sajak Turki dari zaman Usmani tertulis di antara bingkai yang dilukis 
dengan warna keemasan: sebuah sajak yang cantik dan sebuah karya kaligrafi yang 
piawai. Di sudut disebutkan: inilah buah tangan Rikkat Kunt (1903-1986). 

Penjelasan lain menyusul: Rikkat adalah seorang perempuan juru kaligrafi Turki 
yang terkemuka justru di masa ketika Kemal Attaturk mendekritkan bahwa Turki 
baru harus mengganti huruf Arab dengan huruf Latin. Artinya, para seniman 
kaligrafi adalah makhluk yang terpencil dan hampir punah, dan Rikkat Kunt lolos 
dari keterpencilan. 

Ia menang dalam kompetisi nasional seni kaligrafi dan dapat posisi mengajar di 
Akademi Seni Rupa Istanbul. Tapi ia tak akan diingat orang seandainya karyanya 
tak ikut dipamerkan di Museum Louvre pada tahun 2000. Dan seandainya tak ada 
Yasmine Ghata. 

Pada 2004, dari perempuan yang waktu itu berumur 31 itu terbit sebuah novel 
pertama, La Nuit des Caligraphes. 

Hidupku berakhir pada 26 April 1986: umurku delapan puluh tiga. Istanbul sedang 
merayakan Pesta Kembang Tulip di Emirgan…. Kematian tak membuatku takut. Ajal 
hanya kejam terhadap mereka yang takut kepadanya. 

Dengan kalimat pembuka seperti itu, novel ini—bertolak dari riwayat hidup 
Rikkat Kunt—memang mempesona. Dunia sastra Prancis menyambutnya dengan hangat. 

Bisa dimengerti kenapa. Prancis, seperti halnya seluruh Eropa, sedang sibuk 
dengan dua nama: ”Turki” dan ”Islam”. Imigran Turki ada di mana-mana, Turki 
ingin jadi bagian dari Uni Eropa, dan Islam dilihat terkait dengan kekerasan 
dan ketidakbebasan perempuan, tapi juga sebagai bagian dari nasib si miskin 
yang menanggung sebuah peradaban yang terluka. 

Pendeknya, ”Turki” dan ”Islam” adalah nama kini bagi ”Si Lain”. Bagaimana 
memperlakukan ”Si Lain” dalam sebuah demokrasi? Sebagai sesuatu yang harus 
dibuat ”tidak beda”, agar tak membelah masyarakat? Atau ditoleransi sebagaimana 
dia adanya, agar tak terjadi kesewenang-wenangan? 

La Nuit des Caligraphes tak bermaksud menjawab persoalan itu. Yasmine Ghata, 
anak seorang novelis dan penyair Libanon, lahir di Prancis dan hidup di negeri 
itu. Ia tergerak menulis karena satu hal yang intim: Rikkat Kunt adalah 
neneknya sendiri. 

Tapi novel tentang nenek sendiri ini justru menarik bagi pembaca Eropa karena 
dari dalamnya ”Turki” dan ”Islam” tetap ajaib: ”Si Lain” yang tak mudah 
dijelaskan. Nostalgia kepada sesuatu yang eksotis terasa meruap dalam prosa 
Yasmine Ghata: daya imajinatif, yang selalu menghidupkan prosanya, menyebabkan 
La Nuit des Caligraphes seakan-akan tak bercerita tentang abad ke-20 melainkan 
bagian dari dongeng 1001 malam. Tapi dengan itu pula kisah Rikkat Kunt 
menunjukkan bahwa sejarah adalah proses yang tak mudah, tak gampang 
diputus-putus. Kaligrafi—seni tua yang tak juga punah, goresan tinta yang 
mengalir membentuk kata dari huruf—adalah perumpamaan yang baik tentang 
kontinuitas. 

Sejarah dalam kontinuitas itulah yang menyebabkan masalah besar seperti ”agama” 
dan ”modernisasi”—yang membayang di belakang novel ini—tak tampil bagaikan dua 
tenaga yang berhadap-hadapan dan tak kait berkait. Ini agaknya nilai tambah 
ketika La Nuit des Caligraphes diterjemahkan ke bahasa Indonesia (dengan judul 
Seniman Kaligrafi Terakhir, oleh Ida Sundari Husen, terbitan Serambi, 2008). Di 
Indonesia, sebagaimana di Turki, orang berada di tengah masalah yang sama: 
konflik atas nama kemajuan, dan konflik atas nama Tuhan. 

”Tuhan tak tertarik abjad Latin,” kata Rikkat. Napas Tuhan, katanya pula, tak 
dapat meluncur di atas huruf-huruf yang pendek, tambun, dan terpisah-pisah itu. 
Kemal, yang memimpin Turki agar negerinya maju seperti Eropa, hendak membuat 
masa lalu lenyap dan membuat masa depan lekas datang: ia memaksakan penggunaan 
alfabet Latin ke seluruh negeri. Istilah lama dari bahasa Arab terkadang 
diganti dengan istilah Prancis. Para seniman kaligrafi ”terluka”, kata Rikkat. 

Luka itu bukan karena kehilangan posisi, tapi karena sebab yang lebih dalam: 
seni kaligrafi adalah ibadah yang tulus dan tragis. Semua seniman kaligrafi 
berusaha ”menangkap kehadiran Ilahi”, tapi tak seorang pun berhasil. Tapi 
mereka ingin terus. 

Maka kata ”malam” (la nuit) dalam judul asli novel ini mengandung kiasan untuk 
suasana sunyi dalam ibadah itu dan juga suasana gelap karena terancam. Dalam 
arti tertentu, Seniman Kaligrafi Terakhir mengandung sebuah pembelaan bagi 
sikap religius di hadapan sekularisasi yang agresif. 

Dengan latar Eropa sekarang, pleidoi itu punya nilai yang penting. Novel ini 
jadi suara pengimbang di tengah sebuah masyarakat yang memandang iman dengan 
cemooh atau curiga. Tapi perlu dicatat: dalam novel ini, ”iman” dan ”agama” dan 
”Islam” dijalani dengan imajinasi yang subur. 

Rikkat percaya pada hantu Selim (”seniman kaligrafi yang berumur 100 tahun”, 
yang ”menulis di bawah pengawasan ketat Rasulullah”), percaya pada 
patung-patung kecil darwis yang 

[wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan

2008-04-15 Terurut Topik Muhammad Syafei
Saya ingin comot dulu beberapa kata penting dari Pak Mujiono sebagai
'keyword'

- penyimpangan/kelainan/penyakit
- kodrat manusia
- pandangan agama
- menimbulkan akibat negatif
- keresahan masyarakat

Dah sementara itu saja.
Penyimpangan/kelainan/penyakit dihubungkan dengan kodrat manusia, jadi
sebelum masuk ke benar/tidaknya terjadi penyimpangan mestinya membahas
dulu tentang kodrat manusia, bukan begitu pak?

Apakah yang disebut kodrat itu? 

Sementara itu dulu, nanti disambung lagi ..

Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Pak Mujiyono [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya sepakat dengan Anda, bahwa ada perbedaan antara kisah jaman Nabi 
 Luth dengan yang terjadi saat ini.
 Namun satu hal yang menurut saya tetap harus ditekankan adalah bahwa 
 homoseksual adalah penyimpangan, kelaian kodrat manusia, dalam 
 pandangan agama bisa dikatakan sebagai penyakit, yang harus disembuhkan 
 dan tentu saja karena ini memang bukan penyakit fisik, cara 
 penyembuhannya bukan dengan obat/terapi fisik.
 
 Dalam e-mail terdahulu Pak KM menyebutkan bahwa tidak ada dokter yang 
 menyimpulkan ini sebagai penyakit, betulmungkin karena gejalanya tidak 
 terdeteksi secara lahir/fisik, tetapi penyimpangan secara non fisik
bisa 
 kita lihat, misalnya saja cara berpakaian, cara bicara, dan masih
banyak 
 lagi.  Tentu saja jika dilakukan pemeriksaan fisik tidak akan ada 
 kelainan, bahkan si pelaku bisa dikategorikan sangat sehat, sekali lagi 
 secara fisik.  Menurut saya, analoginya bisa disamakan dengan orang 
 gila, mungkin fisiknya tidak terganggu, tetapi mentalnya terganggu.
 
 Jadi, menurut saya sudah jelas, islam mengakui penyimpangan itu ada, 
 tetapi islam tidak membenarkan penyimpangan itu terjadi, oleh karena 
 itu menjadi kewajiban kita untuk mengatasi penyimpangan itu dengan 
 cara apapun.  Walalupun mungkin tidak bisa dianggap sebagai kriminal, 
 namun penyimpangan yang terjadi saat ini sudah sangat menimbulkan
akibat 
 negatif, diantaranya keresahan masyarakat karena aktivitas mereka, 
 misalnya karena laki-laki bergaya dan bersikap seperti perempuan... apa 
 iya enak dilihat
 
 Kesimpulannya jelas, HOMOSEKSUAL adalah penyakit, penyakit non fisik
dan 
 tidak ada obatnya kecuali ajaran agama..
 
 Wassalam
 Muji
 
 
 
 
 Muhammad Syafei wrote:
 
  Saya hampir selalu mendapati argumen untuk men-judge homoseksual
  berlandaskan pada kisah Nabi Luth ..
 
  Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada kisah Luth tsb. dengan
  kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, homoseksual pada masa itu
  bukan sebuah penyimpangan dari kondisi umum, tapi dikondisikan oleh
  masyarakat pada waktu itu (social engineering???) sebagai perilaku
  seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg bisa ditangkap dari
  kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada referensi yg benar2
  valid).
 
  Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan bentuk penyimpangan
  dari perilaku seksual yg umum/dominan: heteroseksual. Jadi, kutukan
  pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan begitu saja pada para
  pelaku homoseksual dewasa ini.
 
  Salam




Re: [wanita-muslimah] Re: Innaalillaahi ... : Gay di Sekolah Dapat Dukungan

2008-04-15 Terurut Topik lasykar5
salam kenal kalo gitu pak, saya salah satu member yang sudah pernah
dimoderasi keras saat mencoba 'diskusi' dengan member dalam topik ahmadiyah,
jadi memang benar, saya juga sedikit banyak 'merasakan' karakter milis ini
...

sebagai salah satu anggota dewan moderator, saya jadi memaklumi
komentar-komentar anda. semoga kita bisa lebih baik lagi berkomunikasi untuk
sedikit banyak bisa mencapai irisan tertentu, khususnya pada benang merah
yang kita sebut IMAN ...

dalam konteks HOMOSEKS, yang ingin saya sampaikan pada anda adalah bahwa apa
yang anda kemukakan sudah juga dipublikasi oleh sebuah jurnal 'ilmiah' dari
sebuah perguruan tinggi negeri islam di yogya dengan mengutip kisah nabi
Luth tapi menggunakan logika aneh sehingga malah seolah ayat itu membolehkah
atau menerima adanya fenomena penyakit psikis ini tanpa harus ada tindakan
apapun untuk 'menyembuhkannya.'

sejauh ini, memang sulit jika kita sudah punya pendirian yang 'mantap' lalu
kita gunakan ayat yang kita manipulasi untuk mendukung pendirian kita. jadi
bukan kita mencoba mengerti maksud ayat, tapi kiga coba paksakan ayat untuk
bisa cocok dengan pengertian kita. bagaimana dng pendapat ulama 'mainstream'
(ini istilah yang ambigu tapi maksudnya kurang lebih diasumsikan jelas)?
ayat saja bisa dimanipulasi, apalagi sekadar pendapat ulama ... :-(

satriyo

2008/4/15 Muhammad Syafei [EMAIL PROTECTED]:

   Pertama saya memandang homoseksual merupakan bentuk penyimpangan
 (perhatikan tanda kutip, mungkin istilahnya anomali yah?) dari suatu
 perilaku yg umum/dominan: heteroseksual. Penyimpangan tersebut
 apakah merupakan suatu kelainan/penyakit baik dari segi biologis,
 psikologis atau sosial, mohon maaf saya tidak bisa menjelaskan secara
 gamblang. Seingat saya hal tsb. dulu pernah didiskusikan di milis ini,
 hanya saja, sekali lagi maaf, bidang tsb. bukan keahlian saya.

 Kedua, saat menyampaikan pendapat itu, saya tidak tolah-toleh dulu
 apakah ada orang lain yg berpendapat sama, atau apakah pendapat saya
 itu lagu baru atau lagu lama. Jadi jika ada yang sependapat dg saya,
 bukan berarti saya mengekor dia, atau dia mengikuti pendapat saya.
 Kebetulan saja.

 Ketiga, saya mengemukakan pendapat tentang homoseksual dan sama sekali
 tidak/belum ingin menyinggung soal menikahi hewan.

 Keempat, perkenalkan saya salah satu anggota tim moderator milis ini
 meski sudah lamaaa sekali vakum ikut diskusi. Jadi, insya
 Allah saya sudah cukup faham karakteristik milis ini serta bagaimana
 konsekuensi tiap orang dalam menyampaikan pendapat.


 Salam

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Wah mas Muh,
  Itu kan bisa diatur, mas, apakah sampeyan memang tidak memandang
  homoseks itu menyimpang atau tdk. Ini jamannya free speech lho. Kan
  tinggal nanti saja urusan pertanggung-jawabannya di hadapan Allah.
  Mudah kan mas?
  pis, mas!
  Pijakan saya ga berubah ko mas, dan lagu anda bukan lagu baru
  lagi ... dah keduluan jurnal Justisia di Yogya sana yang malah
  mengarah pada hak untuk menikahi hewan ... yang konon sudah terjadi
  di Israel sana ... hehehe!
  salam,
  satriyo
  :-)
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Muhammad Syafei
  muh_syafei@ wrote:
  
   Saya hampir selalu mendapati argumen untuk men-judge homoseksual
   berlandaskan pada kisah Nabi Luth ..
  
   Padahal, ada perbedaan corak homoseksual pada kisah Luth tsb. dengan
   kecenderungan dewasa ini. Pada kisah Luth, homoseksual pada masa itu
   bukan sebuah penyimpangan dari kondisi umum, tapi dikondisikan
  oleh
   masyarakat pada waktu itu (social engineering???) sebagai perilaku
   seksual yg dominan/utama. (Setidaknya begitu yg bisa ditangkap dari
   kisah umat jaman Nabi Luth, mengingat tidak ada referensi yg benar2
   valid).
  
   Sebaliknya homoseksual pada dewasa ini merupakan
  bentuk penyimpangan
   dari perilaku seksual yg umum/dominan: heteroseksual. Jadi, kutukan
   pada kisah umat Nabi Luth tidak bisa diterapkan begitu saja pada
  para
   pelaku homoseksual dewasa ini.
  
  
   Salam
  

 




-- 
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
-- al-Ra'd [13]: 28


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme

2008-04-15 Terurut Topik lasykar5
Indonesia hanya kenal satu macam fundamentalisme: Syariat Islam!
suara ini diserukan oleh sosok fundamentalis lain yang sama sekali emoh
dicap serupa: Fundamentalis Sekularisme-Liberalisme-Pluralisme aka
Fundamentalis Materialisme!
;-)
salam,
satriyo

2008/4/15 Floradianti Pamungkas [EMAIL PROTECTED]:



 Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme

 Siapa yang tidak kenal Profesor Johan Galtung; sosiolog, pemikir, dan
 aktivis perdamaian kelahiran 24 Oktober 1930 di Oslo, Norwegia.
 Karya-karyanya telah jadi rujukan dunia pada saat orang berbicara tentang
 perdamian, konflik, perang, dan cara-cara mengatasinya. Kritiknya terhadap
 penghasut perang terasa pedas sekali, tidak peduli siapa pun yang
 melakukan.
 Pada usia 12 tahun, Galtung pernah ditahan Nazi. Maka, mulailah ia
 mengerti
 betapa jahat dan kejamnya peperangan.

 Galtung adalah pengagum Mahatma Gandhi, tokoh anti-kekerasan India yang
 legendaris. Pada 1970-an, Galtung pernah meramalkan keruntuhan Uni Soviet,
 yang kemudian menjadi kenyataan. Imperium Amerika sekarang ini juga
 diperkirakannya tidak akan bertahan lama, karena politik luar negerinya
 yang
 ekspansif dan cuek terhadap hukum internasional, sedangkan di dalam
 negeri,
 demokrasi dan hak-hak asasi manusia seperti dihormati.

 Pada 14 September 2002 di Koln, di depan 25.000 pendukung gerakan
 perdamaian
 Jerman, setahun pasca-tragedi 11 September 2001, Galtung berseru:
 Moderates
 all over the world, unite! (Kaum moderat sedunia, bersatulah!). Di forum
 inilah Galtung berbicara tentang tiga corak fundamentalisme yang telah
 menjadikan penduduk bumi sebagai tawanannya.

 Berbeda dari kebanyakan pers Barat yang membidikkan tombak fundamentalisme
 yang mengerikan itu lebih banyak kepada orang Islam pasca-tragedi
 September,
 Galtung meneropong bahwa ada tiga kekuatan fundamentalis yang berasal dari
 kultur berbeda tapi filosofinya serupa: pertama, faksi Wahabi Osama bin
 Laden; kedua, faksi puritan Protestan yang semula berasal dari Inggris,
 kemudian menyebar ke Amerika Serikat; ketiga, ini jarang didengar tapi
 yang
 tidak kurang kejamnya: fundamentalisme pasar.

 Menurut Galtung, fundamentalisme corak pertama adalah yang bertanggung
 jawab
 terhadap perbuatan kriminal di belakang tragedi September. Baik faksi
 Wahabi
 maupun faksi Protestan sama-sama merasa dirinya sebagai manusia pilihan
 Tuhan. Keduanya berpikir sebagai orang yang mendiami Tanah yang Dijanjikan
 yang suci. Keduanya sama-sama menganut doktrin: ... he who is not with me
 is against me (orang yang tidak ikut saya adalah musuh saya). Keduanya
 memandang enteng kematian orang lain. Keduanya begitu mirip, sehingga
 George
 bin Laden dan Osama Bush dapat bertukar percakapan. Keduanya merasa
 bahagia
 dengan membunuh ribuan manusia.

 Anda bisa membayangkan, pada saat nama George W. Bush sedang melambung
 tinggi pasca-tragedi September, Galtung telah menobatkannya sejajar
 dengan
 Osama, dengan daya bunuh lebih dahsyat. Sungguh tidak banyak penduduk bumi
 yang punya reputasi internasional tapi berani bersuara lantang membongkar
 kebiadaban, kezaliman, dan kejahatan terhadap kemanusiaan seperti Galtung.

 Saya rasa, umat manusia berutang budi pada sosok manusia dengan integritas
 pribadi yang prima dan konsisten ini. Jika ia menyerang praktek biadab, di
 saat yang sama ditunjukkannya bagaimana hidup secara beradab itu. Tidak
 sebaliknya, pada saat sementara orang berbicara tentang kasih sayang,
 perbuatannya malah mengobarkan budaya kebencian dan kekerasan. Ketika
 sementara pihak berbicara tentang demokrasi dan hak-hak asasi manusia,
 bangsa-bangsa lain dijadikan mangsa untuk dibinasakan dengan cara-cara
 brutal.

 Galtung bertutur: Dunia sarat dengan masalah, yang satu lebih besar dari
 yang lain. Masalah itu punya satu nama. Nama itu adalah Amerika Serikat,
 geofasis, di dalamnya ada sedikit demokrasi, di luar fasis. Mereka
 berpikir
 berada di atas hukum, langsung di bawah Tuhan, sehingga tidak ada ruang
 bagi
 PBB, hukum internasional, dan hak-hak asasi manusia. Gatung pun membidik
 Israel yang juga dikuasai kaum fundamentalis, resolusi-resolusi PBB
 ditentang secara sistematis.

 Corak ketiga adalah fundamentalisme pasar. Kata Galtung, Amerika Serikat
 ditunggangi oleh tipe fundamentalisme lain: fundamentalisme pasar. Ada
 manusia pilihan di situ, yaitu CEOs (chief executive officers) dengan
 korporatnya. Di situ ada pula tanah suci: pasar.

 Mereka berjuang di sana. Kata Galtung: Siapa pun yang tidak percaya
 kepada
 pasar yang tak terkekang (unfettered) tapi punya gagasan dan cita-cita
 ekonomi yang lain harus diperlakukan sebagai pengkhianat. Dan mereka
 memandang hidup orang demikian ringannya, seperti 100.000 kematian saban
 hari, terutama karena pasar tidak dapat memenuhi keperluan pokok mereka
 untuk makanan dan kesehatan, seperempat di antaranya semata-mata karena
 lapar.

 Pungkasannya, kita ulangi seruan Galtung: Kaum moderat sedunia,
 bersatulah! Saya iringi: Semua corak fundamentalisme adalah musuh sejati
 

Re: [wanita-muslimah] Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme

2008-04-15 Terurut Topik Ari Condro

Ada satu kok oom, yg berani mengikrarkan diri monogami fundamentalist !   :)

Si oom bangga amat sih nyebutin yg lain, sampai. Lupa sama yg sudah 
mengikrarkan diri :)



Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: lasykar5 [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 16 Apr 2008 08:32:44 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme


Indonesia hanya kenal satu macam fundamentalisme: Syariat Islam!
 suara ini diserukan oleh sosok fundamentalis lain yang sama sekali emoh
 dicap serupa: Fundamentalis Sekularisme-Liberalisme-Pluralisme aka
 Fundamentalis Materialisme!
 ;-)
 salam,
 satriyo
 
 2008/4/15 Floradianti Pamungkas florapamungkas@ 
mailto:florapamungkas%40yudara.com yudara.com:
 
 
 
  Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme
 
  Siapa yang tidak kenal Profesor Johan Galtung; sosiolog, pemikir, dan
  aktivis perdamaian kelahiran 24 Oktober 1930 di Oslo, Norwegia.
  Karya-karyanya telah jadi rujukan dunia pada saat orang berbicara tentang
  perdamian, konflik, perang, dan cara-cara mengatasinya. Kritiknya terhadap
  penghasut perang terasa pedas sekali, tidak peduli siapa pun yang
  melakukan.
  Pada usia 12 tahun, Galtung pernah ditahan Nazi. Maka, mulailah ia
  mengerti
  betapa jahat dan kejamnya peperangan.
 
  Galtung adalah pengagum Mahatma Gandhi, tokoh anti-kekerasan India yang
  legendaris. Pada 1970-an, Galtung pernah meramalkan keruntuhan Uni Soviet,
  yang kemudian menjadi kenyataan. Imperium Amerika sekarang ini juga
  diperkirakannya tidak akan bertahan lama, karena politik luar negerinya
  yang
  ekspansif dan cuek terhadap hukum internasional, sedangkan di dalam
  negeri,
  demokrasi dan hak-hak asasi manusia seperti dihormati.
 
  Pada 14 September 2002 di Koln, di depan 25.000 pendukung gerakan
  perdamaian
  Jerman, setahun pasca-tragedi 11 September 2001, Galtung berseru:
  Moderates
  all over the world, unite! (Kaum moderat sedunia, bersatulah!). Di forum
  inilah Galtung berbicara tentang tiga corak fundamentalisme yang telah
  menjadikan penduduk bumi sebagai tawanannya.
 
  Berbeda dari kebanyakan pers Barat yang membidikkan tombak fundamentalisme
  yang mengerikan itu lebih banyak kepada orang Islam pasca-tragedi
  September,
  Galtung meneropong bahwa ada tiga kekuatan fundamentalis yang berasal dari
  kultur berbeda tapi filosofinya serupa: pertama, faksi Wahabi Osama bin
  Laden; kedua, faksi puritan Protestan yang semula berasal dari Inggris,
  kemudian menyebar ke Amerika Serikat; ketiga, ini jarang didengar tapi
  yang
  tidak kurang kejamnya: fundamentalisme pasar.
 
  Menurut Galtung, fundamentalisme corak pertama adalah yang bertanggung
  jawab
  terhadap perbuatan kriminal di belakang tragedi September. Baik faksi
  Wahabi
  maupun faksi Protestan sama-sama merasa dirinya sebagai manusia pilihan
  Tuhan. Keduanya berpikir sebagai orang yang mendiami Tanah yang Dijanjikan
  yang suci. Keduanya sama-sama menganut doktrin: ... he who is not with me
  is against me (orang yang tidak ikut saya adalah musuh saya). Keduanya
  memandang enteng kematian orang lain. Keduanya begitu mirip, sehingga
  George
  bin Laden dan Osama Bush dapat bertukar percakapan. Keduanya merasa
  bahagia
  dengan membunuh ribuan manusia.
 
  Anda bisa membayangkan, pada saat nama George W. Bush sedang melambung
  tinggi pasca-tragedi September, Galtung telah menobatkannya sejajar
  dengan
  Osama, dengan daya bunuh lebih dahsyat. Sungguh tidak banyak penduduk bumi
  yang punya reputasi internasional tapi berani bersuara lantang membongkar
  kebiadaban, kezaliman, dan kejahatan terhadap kemanusiaan seperti Galtung.
 
  Saya rasa, umat manusia berutang budi pada sosok manusia dengan integritas
  pribadi yang prima dan konsisten ini. Jika ia menyerang praktek biadab, di
  saat yang sama ditunjukkannya bagaimana hidup secara beradab itu. Tidak
  sebaliknya, pada saat sementara orang berbicara tentang kasih sayang,
  perbuatannya malah mengobarkan budaya kebencian dan kekerasan. Ketika
  sementara pihak berbicara tentang demokrasi dan hak-hak asasi manusia,
  bangsa-bangsa lain dijadikan mangsa untuk dibinasakan dengan cara-cara
  brutal.
 
  Galtung bertutur: Dunia sarat dengan masalah, yang satu lebih besar dari
  yang lain. Masalah itu punya satu nama. Nama itu adalah Amerika Serikat,
  geofasis, di dalamnya ada sedikit demokrasi, di luar fasis. Mereka
  berpikir
  berada di atas hukum, langsung di bawah Tuhan, sehingga tidak ada ruang
  bagi
  PBB, hukum internasional, dan hak-hak asasi manusia. Gatung pun membidik
  Israel yang juga dikuasai kaum fundamentalis, resolusi-resolusi PBB
  ditentang secara sistematis.
 
  Corak ketiga adalah fundamentalisme pasar. Kata Galtung, Amerika Serikat
  ditunggangi oleh tipe fundamentalisme lain: fundamentalisme pasar. Ada
  manusia pilihan di situ, yaitu CEOs (chief executive officers) dengan
  korporatnya. Di situ ada pula tanah suci: pasar.
 
  Mereka berjuang di 

[wanita-muslimah] [intermezzo] Nasib Ahmadiyah Diputus Hari Ini

2008-04-15 Terurut Topik lasykar5
Sesungguhnya, nasib itu di tangan mereka sendiri: Tidaklah Allah mengubah
nasib suatu kaum sehingga mereka sendiri yang mengubah nasib mereka.

Apapun yang mereka makarkan untuk berbuat sesat, kebebasan dan keleluasaan
mereka di dunia ini tidak akan membuat mereka lepas dari azab Allah di
Akhirat kelak.

Semoga mereka mau membuka hati mereka yang selama ini dibalut dusta dan
kepura-puraan, dan menyambut hangatnya ukhuwah dan sinar iman yang
menenangkan. amin

salam,
satriyo

-- 
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
-- al-Ra'd [13]: 28


16/04/2008 08:10 WIB
*Nasib Ahmadiyah Diputus Hari Ini*
Rafiqa Qurrata A - detikcom

http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-zyrex012008.ad *Jakarta* - Warga
Ahmadiyah agaknya tengah harap-harap cemas. Badan Koordinasi Pengawasan
Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakor Pakem) akan memutuskan nasib mereka
hari ini.

Kami akan rapat pukul 10.00 WIB, kata Jaksa Agung Muda Intelijen
(Jamintel) Kejagung, Wisnu Subroto saat berbincang dengan detikcom, Rabu
(16/4/2008).

Rapat Bakorpakem akan diikuti sejumlah unsur, antara lain Polri, TNI, Badan
Intelijen Negara (BIN), dan Depdagri.

Kita akan melakukan evaluasi. Kemudian hasilnya akan disikapi, apakah akan
dilarang atau diperbolehkan. Jika dilarang, kan ada prosedurnya juga. Ya
hasilnya langsung disampaikan nanti, janji Wisnu.

Pada 12 Januari 2008, warga Ahmadiyah merilis 12 ajaran pokok berisi
keyakinan mereka terhadap ajaran Islam yang benar. Salah satunya, menyatakan
Muhammad SAW nabi terakhir, bukan Mirza Ghulam Ahmad sebagaimana yang
sebelumnya mereka yakini.

Bakor Pakem lantas memberi kesempatan bagi Ahmadiyah untuk membuktikan
pernyataannya. Ahmadiyah diberi waktu 3 bulan terhitung sejak 15 Januari
2008.
*( fiq / ary ) *


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme

2008-04-15 Terurut Topik rsa
Lain kamus!
Kamus saya relatif tidak terlalu mudah lari ke soal gami-gamian tuh ...
:-)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Ada satu kok oom, yg berani mengikrarkan diri monogami 
fundamentalist !   :)
 
 Si oom bangga amat sih nyebutin yg lain, sampai. Lupa sama yg sudah 
mengikrarkan diri :)
 
 
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme

2008-04-15 Terurut Topik Ari Condro
Pilih pilih tebu, toh :)


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: rsa [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 16 Apr 2008 02:28:05 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme


Lain kamus!
 Kamus saya relatif tidak terlalu mudah lari ke soal gami-gamian tuh ...
 :-)
 
 --- In wanita-muslimah@ mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com 
yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
 wrote:
 
  
  Ada satu kok oom, yg berani mengikrarkan diri monogami 
 fundamentalist ! :)
  
  Si oom bangga amat sih nyebutin yg lain, sampai. Lupa sama yg sudah 
 mengikrarkan diri :)
  
  
  
 



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] Fitna dan Respons Publik Belanda

2008-04-15 Terurut Topik lasykar5
sharing seputar Fitna dari opini koran tempo.
salam,
satriyo

-- 
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
-- al-Ra'd [13]: 28


Rabu, 16 April 2008

*Opini*

*Fitna dan Respons Publik Belanda*

*Endang Suryadinata,* peminat sejarah Indonesia-Belanda, alumnus Erasmus
Universiteit Rotterdam

Respons atas film *Fitna* di Tanah Air begitu luar biasa, seperti tampak
pada laporan majalah *Tempo* (edisi 3-7 April 2008) atau analisis (Opini *Koran
Tempo*, 11 April 2008). Tapi bagaimana respons publik Belanda sendiri kita
perlu melihatnya, paling tidak untuk memenuhi prinsip *cover both
side*(keberimbangan).

Tentang respons publik Belanda, akan penulis kutipkan dulu pendapat Wilfred
C. Smith yang pernah menulis: Selama manusia tidak mau belajar membina
saling pengertian dan mencintai satu sama lain dan selama kita tidak bisa
membina satu dunia--yang di dalamnya seluruh manusia dari berbagai agama dan
keyakinan bisa hidup bersama dengan tenang--masa depan planet ini tidak akan
cerah.

Pesan Wilfred menjadi inti seruan 58 tokoh lintas agama Belanda di harian *
Trouw* edisi awal 2008, mengenai rencana Geert Wilders membuat film
anti-Islam. Seruan mereka bertajuk Benoemen en Bouwen atau Menyebut dan
Membangun bertujuan mencegah polarisasi masyarakat Belanda akibat ulah
Geert Wilders yang mengusung semangat anti-Islam.

Berulang kali imbauan disampaikan para tokoh itu agar Wilders tak
melanjutkan niatnya membuat film anti-Islam. Sebab, jika niat itu sudah
terealisasi, dalam negara bebas seperti di Belanda, tak ada yang bisa
menghalangi, termasuk pemerintah sekalipun. Jika dihalangi, pemerintah malah
dinilai melanggar kebebasan.

Maka seruan agar produk-produk Belanda diboikot, karena pemerintah Belanda
dinilai tidak tegas terhadap Wilders, jelas salah sasaran dan tidak membantu
menyelesaikan masalah. Apalagi Wilders dan filmnya tidak mewakili pemerintah
dan seluruh warga Belanda. Jangan lupa pula, di Belanda ada hampir satu juta
imigran muslim dan sebagian mereka bekerja di berbagai perusahaan. Jika
produk Belanda diboikot, mereka juga akan terkena getahnya.

Dalam dialog antara Duta Besar Belanda untuk Indonesia Nikolaos van Dam dan
pemimpin organisasi massa Islam serta duta besar negara-negara Islam di
gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah di Jakarta pada 7 April lalu, diserukan
langkah kongkret dari pemerintah Belanda. Tapi langkah konkret, semisal
menghukum Wilders, akan susah karena memang hukum Belanda lebih menjamin
kebebasan berekspresi. Karena itu, Perdana Menteri Jan Peter Balkenende
hanya bisa menyesal karena Wilders tetap meluncurkan filmnya. Pemerintah
Belanda juga tidak setuju Islam diidentikkan dengan tindak kekerasan.

Mayoritas anggota parlemen Belanda juga tak mendukung langkah Wilders. Dalam
debat di parlemen awal April lalu juga tak ada anggota parlemen yang
mendukung Wilders. Para tokoh lintas agama Belanda tidak pernah lelah
menyerukan semangat dialog. Malah, setelah film itu diputar pada 27 Maret
lalu, para tokoh itu masih mencoba mencari celah hukum Belanda guna
menggugat Wilders. Bas Plaisier dari Gereja Protestan Belanda (PKN) tidak
sependapat dengan film yang menjelekkan Islam itu. Tapi hukum Belanda
agaknya juga susah menjerat Wilders.

Kita jangan melupakan pula sikap mayoritas warga Belanda yang amat toleran
yang juga perlu dipertimbangkan. Jadi tidak benar jika ditulis bahwa
sebagian mayoritas warga Belanda mengidap islamofobia. Bagaimana mungkin
mengidap fobia ini mengingat di Belanda banyak pemikir Islam ditampung di
berbagai lembaga riset dan mengajar di universitas. Maka kiranya, di tengah
gencarnya unjuk rasa anti-film *Fitna*, khususnya di Kedutaan Besar Belanda
di seluruh dunia, termasuk di Jakarta, masih ada ruang untuk tidak
menggeneralisasi bahwa semua warga Belanda merestui film *Fitna*.

Memang respons atas film itu di berbagai negara, termasuk Tanah Air, lebih
ramai dibanding respons di Belanda sendiri. Di Tanah Air, tokoh agama hingga
Presiden Yudhoyono berkomentar. Malah Pemerintah RI langsung mencekal
Wilders tak boleh masuk Indonesia. Yang menarik juga, siapa pun yang
mengedarkan film *Fitna* bisa dihukum. Begitu disiarkan di Internet pada 27
Maret lalu, dalam sehari film itu sudah sejuta kali ditonton. Tapi banyak
warga Belanda yang menontonnya tidak antusias lagi. Mereka berkomentar tidak
mendapatkan sesuatu yang baru karena sebenarnya film berdurasi 15 menit itu
tak lebih seperti fragmen berita di televisi atau guntingan *headline* koran
yang sudah pernah disaksikan atau dibaca, seperti serangan teroris di New
York, London, dan Madrid. Film itu juga tidak menayangkan fragmen-fragmen
tentang Al-Quran yang dibakar.

*Belajar berdialog*

Tapi apa yang bisa kita timba dari kejadian ini? Kita, baik yang di Tanah
Air maupun di Belanda, serta di mana pun selalu akan bertemu dengan
orang-orang yang berpandangan ekstrem terhadap agama lain. Sosok seperti
Wilders adalah contoh orang yang suka mengukur kebenaran agama lain dari
keyakinannya sendiri. Ayat-ayat 

[wanita-muslimah] Re: Keith Ellison on Gays

2008-04-15 Terurut Topik Mia
wow!
(reduced to silence.)

salam
Mia 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Satriyo,
 
 Gay Rights = hak-haknya kaum gay,
 seperti yang dikatakan oleh Ellison adalah terjaminnya
 rasa aman (terhindar dari dipukuli, dibunuh) dan tidak 
didiskriminasi (dalam
 pekerjaan).
 Dalam pidatonya dia menegaskan dia akan berusaha untuk mencegah 
perubahan
 Konstitusi yang akan melarang pernikahan sejenis.
 Bukankah maksudnya demikian, bahwa kaum gay juga setara dengan 
kelompok
 lainnya?
 Bahwasanya ada kelompok yang berpendapat bahwa mereka berdosa,
 maka biarlah Tuhan menjadi Hakim bagi mereka,
 sebagaimana Dia menjadi Hakim bagi kita semua.
 
 Lebih tegas lagi adalah sambutannya untuk para orang tua LBGT
 With my election to Congress, I now have the opportunity to work 
for the
 rights and well-being of people on a national scale. And here 
today, I want
 to spend a bit of time discussing with you, LGBT parents, the blows 
to civil
 rights that were delivered on November 7 and what I want to do 
about them.
 
 I am very concerned about the fact that voters in a number of 
states came
 out in support of Constitutional amendments banning gay marriage 
and civil
 unions. These were blows to the rights of all people. I am not gay, 
but when
 my gay neighbor suffers from discrimination, then I suffer and so 
does the
 entire community—just as we all suffer when my female neighbor is 
held down
 by a glass ceiling or when my new immigrant neighbor is treated 
in a way
 that makes him or her feel unwelcome in our country.
 
 ...
 
 We must take steps to ensure LGBT citizens have equal rights to 
adopt and
 be primary caretakers. We also must not enshrine discrimination 
into the
 U.S. Constitution by amending it to ban gay marriage.
 
 (http://www.rainbowrumpus.org/htm/parents3.htm)
 
 Sambutan ini disampaikannya setelah dia terpilih menjadi anggota 
DPR.
 Jelas bahwa posisi Ellison adalah wakil rakyat yang bekerja untuk 
segala
 kelompok yang dia wakili di daerah Minnesota, bukan sekedar wakil 
kalangan
 muslim, khususnya muslim anti-gay, dan posisinya tidak berubah 
antara
 sebelum terpilih dan setelah terpilih.
 
 Pertanyaannya seharusnya bukan apakah Ellison setuju dengan saya,
 karena Ellison sudah jah di depan membela gay rights,
 sedangkan saya baru belajar darinya.
 
 salam,
 DWS
 
 
 On 4/15/08, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Mas Dwi,
  bagian yang saya kutip, imho, adalah muara dari point2 yang Anda
  tanyakan pendapat saya itu, tapi buat parafrase gay rights ... 
apa
  iya Keith akan setuju dengan Anda?
 
  salam,
 
  satriyo
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi
  soegardi@ wrote:
  
 
   Mas Satriyo,
  
   bagaimana dengan point-point Bro. Ellison sebelum bagian kalimat
  yang Anda
   kutip ulang?
   Point tersebut, menurut saya, adalah:
   . How in the world can I argue that America has to have 
rights
  for
   Muslims, , but not gays? That is a hypocritical position! 
I'm
  not asking
   people to embrace homosexuality. I'm saying it's wrong and 
immoral
  to kill
   them, beat them, or exclude them from working.
  
   atau disubstitusi dengan satu istilah: Gay Rights.
   Apakah Anda setuju dengan Ellison?
  
   Perlu juga dipertimbangkan pandangan Ellison lebih lanjut lagi
  lewat pidato
   kampanyenya tahun 2006:
   http://www.youtube.com/watch?v=QqqC1klDpbc
   dia menentang undang-undang yang melarang perkawinan sesama 
jenis
  (same sex
   marriage).
  
   salam,
   DWS
  
 
   On 4/15/08, rsa efikoe@ wrote:
   
Alhamdulillah, Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih 
menjadi
anggota DPR AS, ternyata cukup bijak untuk tidak 'main hakim
  sendiri'
dengan menyatakan:
   
   
and let God decide if He will judge them
   
   
I second you on that, mr Ellison. Allah yubarik fik!
That's all I can say ...!
   
satriyo
   
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi
   
soegardi@ wrote:

 Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih menjadi anggota 
DPR
Amerika
 Serikat.
 Pendapatnya tentang kaum minoritas seksual:

 .. I am a person who believes in civil and human 
rights are
for all
 people. I've never been ashamed to admit that I think 
America
  needs
to have
 human and civil rights for all people, particularly 
unpopular
groups.
 Unpopular groups like the Muslim community, unpopular groups
  like
Latino
 immigrants. Unpopular groups like the gay community. How in 
the
world can I
 argue that America has to have rights for Muslims, who are
unpopular, but
 not gays? That is a hypocritical position! I'm not asking
  people to
embrace
 homosexuality. I'm saying it's wrong and immoral to kill 
them,
  beat
them, or
 exclude them from working. You don't have to like them.
  Leave 'em
alone. Let
 them live their lives and let God decide if He will judge 
them,
  as
He 

Re: [wanita-muslimah] Tes Kehamilan untuk Siapa?

2008-04-15 Terurut Topik IrwanK
Saya punya anak perempuan yang (baru) kelas 2 MI/SD..
Cepat atau lambat dia akan tahu soal (hubungan) seksual..
Tetapi hanya menyerahkan pembahasan soal itu pada tingkat keluarga,
IMHO, sangat absurd.. karena tidak semua keluarga memiliki pemahaman
yang sama..

Bagaimanapun, ajaran agama harus lebih utama dari (isu) kebebasan
yang diusung kelompok tertentu.. AFAIK, kita tidak memiliki kebebasan..
yang ada hanya kesempatan bertindak.. dengan resiko/konsekuensi
di belakangnya..

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On Wed, Apr 16, 2008 at 6:46 AM, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:


 dari blog paman tyo
 ---

 UNTUK SIAPA SAJA YANG MASIH BISA HAMIL.

 Barang ini sudah biasa. Sudah jadi pengetahuan umum. Banyak apotek dan
 minimarket menjualnya  malah kadang dipajang di meja kasir. Pria sopan yang
 sedang antre untuk membayar Heineken berbonus DVD gol balbalan pasti
 pura-pura tak melihat, agar nona pembeli tidak jengah.

 Apanya yang aneh? Sejauh ini tidak yang aneh atau ngawur. Bahwa uji kilat
 tak menjamin 100 persen hasil akurat, produsennya sudah memberi disklaimer.

 Akan tetapi lebih dari sekali saya mendapatkan pertanyaan, yang kalau saya
 tafsir ulang jadi begini: Barang-barang itu dijual bebas biar mahasiswi dan
 wanita karier lajang merasa aman ya?

 Salah satu alasannya, test pack dijajakan bebas di minimarket dekat kampus
 atau minimarket 24 jam yang sering didatangi anak muda.

 Sayang jawaban saya dianggap aneh, Lha masa barang ginian ditawarkan ke
 wanita menopause? Bisa bikin tersinggung.

 Jika menyangkut reproduksi, maka selain aktivitas mestinya juga menyangkut
 pengetahuan, apalagi jika menyangkut kesehatan. Setelah pengetahuan kemudian
 ketersediaan pendukung. Simpel kan?

 Maka kondom pun dikampanyekan dan ada sedia di mana-mana penjaja. Lantas
 penguji kehamilan pun menyusul.

 Saya lupa entah siapa, tapi pernah saya dengar, yang usul agar penjualan
 penguji kehamilan dikontrol. Hanya mereka yang sudah menikah yang boleh
 membeli.

 Ini seperti aturan aneh sebuah hotel. Hanya suami-istri yang boleh
 menginap sekamar. Lha kalau alamat KTP si nyonya masih ikut orangtua,
 sementara KTP suami masih ikut daerah asal kuliah, apa mereka harus membawa
 surat nikah? Mungkin si resepsionis ingin menjadi petugas pencatatan sipil.

 Memang sih, kapan dan di mana barang macam ini dipromosikan, mungkin perlu
 didiskusikan. Likuran tahun lalu sebuah majalah remaja cewek memuat iklan
 paket uji kehamilan. Maka kontroversi pun mencuat sesaat.

 Latar diskusi tentu saja perkembangan masyarakat sesuai tempat dan waktu.
 Tapi bagi saya, biarkan barang-barang itu ada. Maksud saya kondom dan test
 pack.

 Selebihnya, dalam hal apa memakai, terutama untuk orang bawah umur tapi
 keinginan sudah melebihi umur, biarlah menjadi urusan setiap keluarga.
 Bukankah setiap keluarga punya norma dan nilai sendiri-sendiri?

 http://blogombal.org/2008/04/15/tes-kehamilan-untuk-siapa/


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme

2008-04-15 Terurut Topik rsa
Lain kamu!

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Pilih pilih tebu, toh :)
 
 
 Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
 
 -Original Message-
 From: rsa [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Wed, 16 Apr 2008 02:28:05 
 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Galtung: Tiga Corak Fundamentalisme
 
 
 Lain kamus!
  Kamus saya relatif tidak terlalu mudah lari ke soal gami-gamian 
tuh ...
  :-)
  
  --- In wanita-muslimah@ mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com 
yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ 
  wrote:
  
   
   Ada satu kok oom, yg berani mengikrarkan diri monogami 
  fundamentalist ! :)
   
   Si oom bangga amat sih nyebutin yg lain, sampai. Lupa sama yg 
sudah 
  mengikrarkan diri :)
   
   
  





[wanita-muslimah] Re: Keith Ellison on Gays

2008-04-15 Terurut Topik rsa
Nasib saya juga tidak jauh beda dari anda mas Dwi, masih belajar, 
masih jauuuhhh dari sosok Keith yang (walau mungkin akan mengaku juga 
masih belajar) sudah turun ke lapangan dan langsung menghadapi 
heterogenitas masyarakat yang ia wakili ...

Soal gay rights, mungkin akan manis jika mas Dwi jelaskan dulu 
sebelum bertanya ke saya, sebagai warga negara mana saya, AS atau RI, 
atau malah KSA? artinya, sekiranya Keith dilempar untuk mewakili 
konstituen di di Depok misalkan atau di Jeddah, tentu akan beda lagi 
ucapan dan tindakan dia. Saya kira dia muslim yang pragmatis, dan 
sejauh ini saya tidak bisa terlalu benyak komentar tentang Keith dan 
kiprahnya secara saya tidak tahu terlalu banyak tentang dia. Mungkin 
jika menulis buku macam Audacity-nya Barrack, saya akan bisa lebih 
jauh melihat siapa dia dst. Btw, apakah keith ini termasuk practicing 
muslim so far atau masih by status saja? Ingin tahu juga seberapa 
aktif dia melayani sesama muslim di AS yang ia wakili sementara di 
kalangan internal mereka juga beragam sekali permasalahan yang ada 
dalam bingkai kebermasyarakatan AS.

Jadi, saya akan terus pantau soal Keith, tentu dengan bantuan mas Dwi 
yang jauh lebih dekat range dan aksesnya daripada kita di tanah 
air ...

salam,
satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Satriyo,
 
 Gay Rights = hak-haknya kaum gay,
 seperti yang dikatakan oleh Ellison adalah terjaminnya
 rasa aman (terhindar dari dipukuli, dibunuh) dan tidak 
didiskriminasi (dalam
 pekerjaan).
 Dalam pidatonya dia menegaskan dia akan berusaha untuk mencegah 
perubahan
 Konstitusi yang akan melarang pernikahan sejenis.
 Bukankah maksudnya demikian, bahwa kaum gay juga setara dengan 
kelompok
 lainnya?
 Bahwasanya ada kelompok yang berpendapat bahwa mereka berdosa,
 maka biarlah Tuhan menjadi Hakim bagi mereka,
 sebagaimana Dia menjadi Hakim bagi kita semua.
 
 Lebih tegas lagi adalah sambutannya untuk para orang tua LBGT
 With my election to Congress, I now have the opportunity to work 
for the
 rights and well-being of people on a national scale. And here 
today, I want
 to spend a bit of time discussing with you, LGBT parents, the blows 
to civil
 rights that were delivered on November 7 and what I want to do 
about them.
 
 I am very concerned about the fact that voters in a number of 
states came
 out in support of Constitutional amendments banning gay marriage 
and civil
 unions. These were blows to the rights of all people. I am not gay, 
but when
 my gay neighbor suffers from discrimination, then I suffer and so 
does the
 entire community—just as we all suffer when my female neighbor is 
held down
 by a glass ceiling or when my new immigrant neighbor is treated 
in a way
 that makes him or her feel unwelcome in our country.
 
 ...
 
 We must take steps to ensure LGBT citizens have equal rights to 
adopt and
 be primary caretakers. We also must not enshrine discrimination 
into the
 U.S. Constitution by amending it to ban gay marriage.
 
 (http://www.rainbowrumpus.org/htm/parents3.htm)
 
 Sambutan ini disampaikannya setelah dia terpilih menjadi anggota 
DPR.
 Jelas bahwa posisi Ellison adalah wakil rakyat yang bekerja untuk 
segala
 kelompok yang dia wakili di daerah Minnesota, bukan sekedar wakil 
kalangan
 muslim, khususnya muslim anti-gay, dan posisinya tidak berubah 
antara
 sebelum terpilih dan setelah terpilih.
 
 Pertanyaannya seharusnya bukan apakah Ellison setuju dengan saya,
 karena Ellison sudah jah di depan membela gay rights,
 sedangkan saya baru belajar darinya.
 
 salam,
 DWS
 
 
 On 4/15/08, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Mas Dwi,
  bagian yang saya kutip, imho, adalah muara dari point2 yang Anda
  tanyakan pendapat saya itu, tapi buat parafrase gay rights ... 
apa
  iya Keith akan setuju dengan Anda?
 
  salam,
 
  satriyo
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi
  soegardi@ wrote:
  
 
   Mas Satriyo,
  
   bagaimana dengan point-point Bro. Ellison sebelum bagian kalimat
  yang Anda
   kutip ulang?
   Point tersebut, menurut saya, adalah:
   . How in the world can I argue that America has to have 
rights
  for
   Muslims, , but not gays? That is a hypocritical position! 
I'm
  not asking
   people to embrace homosexuality. I'm saying it's wrong and 
immoral
  to kill
   them, beat them, or exclude them from working.
  
   atau disubstitusi dengan satu istilah: Gay Rights.
   Apakah Anda setuju dengan Ellison?
  
   Perlu juga dipertimbangkan pandangan Ellison lebih lanjut lagi
  lewat pidato
   kampanyenya tahun 2006:
   http://www.youtube.com/watch?v=QqqC1klDpbc
   dia menentang undang-undang yang melarang perkawinan sesama 
jenis
  (same sex
   marriage).
  
   salam,
   DWS
  
 
   On 4/15/08, rsa efikoe@ wrote:
   
Alhamdulillah, Keith Ellison, muslim pertama yang terpilih 
menjadi
anggota DPR AS, ternyata cukup bijak untuk tidak 'main hakim
  sendiri'
dengan menyatakan:
   
   
and let God decide if 

[wanita-muslimah] Kehendak bebas

2008-04-15 Terurut Topik Alexander Soebroto

Salam...

Persoalan dokrin atau akidah (tentang keyakinan hati) menjadi bahasan penting 
ketika ada diantara sekelompok orang yang mempersoalkan, apakah orang-orang 
fasik itu masih dianggap muslim (beriman) atau sudah jadi kafir karena 
kekufurannya?

Dan mengenai manusia, apakah manusia sesungguhnya mempunyai kehendak bebas atau 
apakah semua perbuatan manusia itu sudah “disetir” oleh Tuhan. Manusia itu bisa 
memilih nasibnya sendiri atau semuanya sudah ‘diatur’ oleh Tuhan?  Kenapa di 
al-quran ada ayat yang bilang bahwa manusia itu bebas untuk memilih dan 
berkehendak dan diayat lain-nya lagi mengatakan tidak bebas?

Apakah isi al-quran itu memang bertentangan satu sama lain?

Aneka pendapat dan persoalan mulai muncul kepermukaan untuk menjawab pertanyaan 
dan persolan tersebut.  


Selanjutnya baca di : 
http://www.parapemikir.com/articles/6489/1/Kehendak-Bebas/Page1.html



Salam,

Alexander Soebroto
www.parapemikir.com






  __
Search, browse and book your hotels and flights through Yahoo! Travel.
http://sg.travel.yahoo.com



[wanita-muslimah] Parapemikir : Milist

2008-04-15 Terurut Topik Alexander Soebroto
Salam,

Berikut adalah milist baru untuk parapamikir di milist :  

[EMAIL PROTECTED]   

untuk bergabung silakan kirim email 
kosong ke : [EMAIL PROTECTED]  

atau bisa langsung dari situsnya : http://www.parapemikir.com  (isi email 
dikotak 'ikut mailing list) 

Milist ini didirikan oleh beberapa mahasiswa Program Pasca Sarjana ICAS - 
PARAMADINA untuk ajang tukar pikiran, informasi, dan berbagi Pengetahuan Umum , 
Filsafat, Logika, Epistemologi, Teologi, Tasawuf dan HUMOR. 

Milist ini bukan milist untuk agama tertentu, milist ini adalah milistnya 
parapemikir tentang pemikiran semua agama/budaya/faham/politik/sosial/seni dan 
lain-lain. 

Nb:Milist ini menjamin TIDAK ADA kata-kata kotor dan aneka caci maki dari 
sesama member. Milist ini PLURAL-BEBAS-DEMOKRATIS. 

Terimakasih kepada moderatar milist yang telah meloloskan email ini, dan 
selamat bergabung bagi member baru :) 


Salam, 


Iman K.
www.parapemikir.com


  __
Search, browse and book your hotels and flights through Yahoo! Travel.
http://sg.travel.yahoo.com



Re: [wanita-muslimah] Dr. Musdah Mulia vs Dr. Rusli Hasbi - Debat Terbuka Besok!

2008-04-15 Terurut Topik lasykar5
Wa alaikumussalam,

Mas Nas,

Berhubung saya sama sekali tidak bisa hadir, acaranya pas jam kantor, apakah
mas tahu jika pihak penyelenggara bisa dihubungi untuk materi diskusi atau
arsip audio-video? Atau bagi member milis yang bisa bantu saya, saya mohon
bantuannya.

Sebelumnya terima kasih.

salam,
satriyo

2008/4/14 nas_zakaria [EMAIL PROTECTED]:

   Assalamu'alaikum Wr. Wb.

 Ikuti debat terbuka antara Prof. Dr. Musdah Mulia dengan Dr. K. H.
 Rusli Hasbi,MA besok (15 April 2008) di UIN tentang Gender dan Islam.

 Waktu dan Tempat: Aula Student Center, UIN Jakarta, jam 9.00 wib sampai
 selesai. Terbuka untuk umum.

 Bisa dibayangkan serunya saat Prof. Musdah terkenal aktivis gender dan
 pro-liberalist berhadapan dengan Kyai pesantren (sama-sama dari UIN).

 Untuk profil Dr. Rusli lebih jauh silakan lihat http://ruslihasbi.com,
 dan Prof. Dr. Musdah Mulia di http://icrp-online.org.

 Nasrussalam Zakaria
 Manajer Dakwah Dr. H. Rusli Hasbi, MA

 




-- 
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
now surely by Allah's remembrance are the hearts set at rest
 al-Ra'd [13]: 28


[Non-text portions of this message have been removed]