Re: [Keuangan] Harga Beras RI Termahal di Dunia

2010-08-28 Terurut Topik Wong Cilik
Obat patennya yang mahal apa dong kalo gitu? Yang paten ngejoss untuk
memperbesar suply padi dari dalam negeri?

2010/8/27 oka 

>
> Jawaban generik masalah ini adalah KB, perbaikan infrastruktur pertanian
> (jalan, irigasi, mekanisasi), benih, bimbingan petani, pembrantasam
> hamatopik2 yang


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Washington Post: Making the economy more just

2010-07-27 Terurut Topik Wong Cilik
Customer TIDAK sama dengan publik
Penduduk papua bukan customer Freeport

On Sun, Jul 25, 2010 at 5:30 AM, lubeck  wrote:

> Perusahaan baru dapat profit kalau ia TERLEBIH DAHULU MELAYANI/MENSERVICE
> customernya dengan baik dibandingkan kompetitornya.Entah itu melalui
> produknya yg lebih murah,berkualitas atau sesuai dng keinginan customer.
> Semakin perusahaan itu dapat men-create produk yg disukai dan dinikmati
> secara massal oleh konsumen, semakin ia diganjar kekayaan/profit.
>
> Jadi saya tdk sependapat jika perusahaan yg mengejar profit  dianggap
> mengabaikan kesejahteraan publik/komunitas.
>
> Kalau tdk percaya, jadilah entrepreneur.. :-)
>
> Peace,
> Lubeck
> -Original Message-
> From: Bali da Dave 
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Sun, 25 Jul 2010 03:35:16
> To: 
> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Washington Post: Making the economy more just
>
> Artikelnya bagus...
>
> Saya terjemahkan beberapa paragraf saja, khususnya tentang legislasi B dan
> selebihnya sih pengantar historis dari saya:
>
> Negara Amerika sedang melakukan beberapa inovasi yang masih bersifat
> eksperimental agar perekonomian seluruh negara bisa bersifat lebih adil dan
> demokratis, yakni mencapai kesejahteraan yang berkesinambungan (sustainable
> prosperity) yang dinikmati oleh rakyat banyak bersama (shared
>  prosperity).
>
> Eksperimen ekonomi pertama: meloloskan undang-undang dimana dasar hukum
> perusahaan adalah bukan semata-mata mencari profit SAJA, tapi dengan
> memperhatikan tujuan publik/komunitas.
>
> Seperti pernah dibahas sebelumnya, perusahaan yang ingin memperbesar
> profitnya saja sering melakukan tingkah laku "eksternalitas biaya". Artinya
> sebisa mungkin sumber daya sekitar (yang umumnya dianggap
>  bebas sebab adalah milik publik/komunitas) digunakan sebesar-besarnya
> (sebab bebas dan tanpa harga/biaya). Ini bisa berakibat "merugikan tujuan
> publik (common public purpose)", misalnya polusi berlebihan, mencemarkan
> sumber air, atau bahkan menyedot habis sumber air.
>
> Contoh common public purpose nya adalah kebersihan dan kelestarian
> lingkungan hidup, upaya mencegah peningkatan kriminal di masyarakat, bakti
> sosial, dll. Di Indonesia banyak perusahaan dengan sendirinya masih bersifat
> 'membaur dengan masyarakat', tapi di Amerika yang kultur 'sue and
> countersue'/saling menjegal ke pengadilan sudah kelewat batas, perusahaan
> yang mengorganisir bakti sosial atau pendirian posko banjir atau mendirikan
> sekolah dan rumah sakit gratis malah bisa masuk bui gara-gara ada pemegang
> saham yang gak rela. Akibatnya perusahaan sudah berubah menjadi mahluk
> berdarah dingin, yang sering kali juga berakibat pada proses pemilihan
> manajer/dirikturnya. Banyak orang
>  komplein manajer amerika katanya ganas gak peduli lingkungan/masyarakat
> dan cenderung
>  bersifat psikopat (neken bawahan).
>
> JAdilah kemudian diusahakan membuat legislasi B, supaya perusahaan ini
> sadar mereka masih merupakan bagian dari masyarakat.
>
> Pertanyaan diskusinya: Apakah perlu dibuatkan proporsi (dari keuntungan)
> yang boleh dikeluarkan untuk menunjang tujuan masyarakat ini? Apakah
> pengeluaran ini bagian dari BIAYA pokok/operasi, ataukah merupakan
> persentase dari KEUNTUNGAN? (cara pikir akuntan -pos biaya vs pos penarikan
> keuntungan). Artinya kalau tidak untung tidak usah memikirkan kesejahteraan
> rakyat sekitarnya?
>
> Menurut saya sih kegiatan sosial ini seharusnya adalah bagian dari biaya
> yang akan mengurangi keuntungan, dan nantinya akan mengurangi pajak juga.
> Jadi biaya 'sosial' ini sejajar dengan biaya bahan mentah, biaya tenaga
> kerja, dan biaya pemasaran. Jadi alih-alih merugikan masyarakat dengan
> tingkah laku eksternalitasnya, perusahaan dapat membantu masyarakat dan
> memperkokoh komunitas. Lalu kemudian
>  masalahnya berlanjut pula, tindakan sosial apa yang termasuk memperkokoh
> komunitas? Apakah yang hanya menyalurkan derma ke satu religius saja,
> ataukah yang menyokong 'ke-olahragaan tertentu saja, atau ke orang-orang
> tertentu saja? Jadi ini bisa menjadi sumber masalah baru sebab bisa menjadi
> lubang untuk menggalakkan korupsi. Kalau insentif buat koperasi saja bisa
> dijadikan ajang korupsi, apalagi kegiatan-kegiatan semacam bakti sosial yang
> menyebar ke mana-mana. Mana tau di daerah ini memang benar ada klub sepak
> bola "the jangkrik
>
> Tapi tentu saja ada orang yang mendebat bahwa semua kewajiban itu sudah
> dibebankan dengan membayar beban pajak. Dan pajak ini cuma dibebankan dari
> keuntungan.
>
>
> Bagaimana menentukan besaran biaya 'sosial' ini yang masuk akal? Apakah 100
> ribu setahun masuk akal, ataukah 5% keuntungan masuk akal? Biaya ini tidak
> ada pasarnya dan tentu sulit untuk dicari harga wajarnya menurut hukum
> ekuilibrium supply dan demand. Seperti ada cuplikan dari penulis Oscar
> Wilde, "nowadays men knows the price of everything and the value of nothing"
> - sekarang ini segala macam barang ada harg

Re: [Keuangan] Re: BPS Heran Rokok Belanja Terbesar si Miskin

2010-07-08 Terurut Topik Wong Cilik
Denger-denger kalau acara olahraga di luar negeri sponsornya juga bir atau
wisky gitu. Masalahnya beda tapi konsepnya sama antara negara luar negeri
(amerika/eropa) dengan Indonesia. Di luar sana masalah bir, di sini
masalahnya rokok.

Jadi kalau di analisis mungkin ini adalah masalah kultural. Kultur
'bareng-bareng' nya di luar itu sambil ngbir sampe keracunan dan sakit
ginjal. Di kita kulturnya ngisep asep rame-rame sampe kanker paru berikut
kantong kering...  he he

2010/7/7 Oka Widana 

> Dik Dani, sebagian besar perokok memang tidak buta huruf. Tapi hanya
> sebagian kecil yang punya keperdulian...kalo soal efek terhadap diri
> sendiri, ya terserah saja...tapi efek kepada orang lain, disekitar perokok
> ketika sedang merokok, saya kira terlalu banyak perokok yg tidak perduli
>
> Sama halnya dengan pengendara motor, yg sering merasa tdk punya urusan dg
> rambu lalu lintas maupun pengguna jalan lain, perokok adalah golongan orang
> yg tidak perduli dengan kesehatan dan keselamatan dirinya sendiri. Terhadap
> orang2 semacam ini, bagaimana kita bisa berharap mereka mau perduli terhadap
> kesehatan dan keselamatan orang lain?
>
> Saya sdh terlalu sering menegur perokok, yg merokok dalam lift atau diruang
> tertutup yang ada anak kecil, ibu hamil disekitarnya. Sebagian kecil dari
> mereka segara menjauh, tanpa minta maaf (jarang yg segera mematikan
> rokoknya), sebagian besar justru mata melotot bahkan ngajak berkelahi...
>
> Soal sponsorship, saya kok tidak merasa perusahaan rokok berjasa..wajar
> sajalah, mereka juga dapat previlage ruang iklan di TV...coverage dari iklan
> yg begitu masif..saya kira sepadan dg harga yg mereka hrs bayar...itu
> business deal kok...lagian  merokok dan olahraga adalah kegiatan yg saling
> bertolak belakang, dan keduanya merupakan musuh alamiah...
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: sigitd...@ahlikeuangan-indonesia.com
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Wed, 7 Jul 2010 15:07:36
> To: AKI
> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Re: BPS Heran Rokok Belanja Terbesar si Miskin
>
> Hi,
>
>
>
> Saya perokok dan sy tidak buta huruf.
>
> Dan sy tdk menyarankan bagi yg belum merokok utk jd perokok. Kalau harga
> dinaikan konsumsi rokok tetap. Inelastis bagi sy.
>
>
>
> Bagi yg suka world cup, patutlah berterimakasih ke GG international, berkat
> dia tontonan yg jauhnya ribuan km, bs ditonton live.
>
>
>
> Kalau bukan rokok, siapa lagi yg berani mensponsori.
>
>
>
> Sorry, engga lagi ngomporin... :)
>
>
>
> Salam
>
>
>
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
>
>
> -Original Message-
>
> From: "Sich Jerry" 
>
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
>
> Date: Wed, 07 Jul 2010 09:33:27
>
> To: 
>
> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
>
> Subject: [Keuangan] Re: BPS Heran Rokok Belanja Terbesar si Miskin
>
>
>
> Lha Wong Jelas-jelas di tiap bungkus rokok udah ditulis:
>
> MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, BLA BLA BLA..
>
>
>
> Saya yakin sekarang ini perokok bukan orang yang buta huruf, tetap saja kok
> penjualan rokok laris.. Saya ndak terlalu yakin meskipun kalau harga rokok
> naik 100%, bisa mengurangi jumlah perokok jadi 50%nya..
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Eko Prasetiyo
>  wrote:
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> 
>
> =
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online:
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> 
>
> =
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online:
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, k

Re: [Keuangan] OOT: BPS Heran Rokok Belanja Terbesar si Miskin

2010-07-06 Terurut Topik Wong Cilik
Berarti rokok sudah masuk kategori "Nyandhu"...  kecanduan rokok...
pantesan milis AKI mendukung kampanye anti rokok

2010/7/5 anton ms wardhana 

> ini mungkin masuk kategori OOT
>
> niatnya sih ingin menambah informasi mengenai inflasi dan cabe merah, yakni
> soal alokasi pemenuhan kebutuhan dasar.  mengingat 75% alokasi dana adalah
> cari makan, jangan remehkan bawang merah :p
>
> di sisi lain, ada info soal alokasi belanja rokok. setidaknya menurut
> statistik ini, rokok menjadi kebutuhan dasar melebihi bayar listrik :)
>
> *BR, ari.ams
> *
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] OOT : Banjir Singapura

2010-06-16 Terurut Topik Wong Cilik
Pergi minggu depan bisa lebih enak lagi pak...

Sale besar barang banjir...  he he...  Kalo baju kena banjir kan bisa di
cuci (iya gak sih...???  air banjir sana kan bersih kali ya  he he...)


2010/6/17 Ryan Fitriyanto 

> Wah baru minggu depan nanti mau ke sana
>
> Kok bisa ya banjir cuma karena hujan lebih 1 jam (lebihnya berapa lama ya),
> sementara jakarta baru banjir kalau hujannya sudah berjam2 lamanya.
>
> Berarti gubernur Singapura harus belajar dari "sang ahlinya" :-)
>
> Salam banjir
>
> Ryan
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Panser ditukar Proton

2010-06-16 Terurut Topik Wong Cilik
Kalau pinjam uang musti pake konsultan negara peminjam...
Beli kereta jalur dan urusan pembebasan tanah kan pake konsultan asing juga.
Bayarnya harga konsultan asing padahal pelaksanaannya pake konsultan lokal
dan harga lokal...  apa gak rugi tuh?

2010/6/14 Ari Condro 

>
> mendingan beli kereta super cepat aja deh kayak shinkanzen, tapi negara
> tempat kita beli yg disuruh ngebagun jalurnya di indonesia, hahaha :))
>
> salam,
> Ari
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] mohon bantuannya..

2010-05-10 Terurut Topik Wong Cilik
sama...  saya juga mau...  kalau ada yang tau tolong juga dong...

2010/5/9 diyah 03 

> selamat siang..
> saya mau minta tolong,.
> Ada yang tau ga dimana saya bisa menemukan perbandingan PSAK 51 dengan IFRS
> dan FASB .. soalnya saya sudah browsing tapi ga dapat2,.
> Saya sangat berharap teman-teman sekalian bisa membantu saya.
> Terimakasih sebelumnya..
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> 
>
> =
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online:
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: [Keuangan] Re: Ini bukan soal Sri Mulyani

2010-05-08 Terurut Topik Wong Cilik
Saya juga setuju...  Di negara kita beda hukum dengan politik tidak
kelihatan atau tidak jelas. Hukum jelas beda dengan politik. Politik bisa
membuahkan produk hukum, tapi seharusnya hukum yang benar tidak terpengaruh
oleh badan politik (kalau tidak salah ini dikenal dengan nama Trias
Politica?)

Politik harusnya adalah kehendak rakyat BANYAK (kalau menganut asas
demokrasi). Yang namanya rakyat banyak ini maunya kan bisa baik bisa juga
jelek. Macam-macam. Kalau rakyat banyak ingin memberlakukan hukum rimba...
maka politik jadi bertentangan dengan hukum yang berlandaskan keadilan.
Kalau rakyat banyak menginginkan adanya penindasan suatu ras atas ras
lainnya (politik rasisme yang dianut Hitler), maka politik ini juga
bertentangan dengan keadilan dan kemanusiaan yang dianut oleh konsep Hukum.

Yang jadi masalah, apakah rakyat banyak ini jika mereka memilih
ketidak-adilan (yang bertentangan dengan hukum), lalu ketidak-adilan ini
diundang-undangkan oleh wakil rakyat di dpr sehingga menjadi produk
hukum...  tentunya hukum ini adalah bukan hukum yang adil.

Kadang-kadang, (menurut saya sih), hukum (yang adil dan manusiawi) tidak
perlu harus demokratis. Demokrasi harus diletakkan di bawah nilai-nilai
luhur manusia. Tentu saja jika rakyat banyak (yang demokratis) sangat
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur manusia, maka keadilan dan hukum akan
lebih mudah di bentuk menjadi hukum formal, dan pelaksanaannya di lapangan
juga akan lebih mudah.



2010/5/8 

>
> Saya bukan ahli hukum tapi dgn kasat mata saya bisa melihat betapa banyak
> kejanggalan hukum yg terjadi di negeri ini. Rakyat dimobilisasi utk
> bersimpati terhadap seseorang yg sdg bermasalah dgn hukum. Pengadilan
> digiring utk membebaskan seseorang dari tuduhan. Media memainkan perannya
> dan menjadikannya komoditas berita. Dengan bersembunyi dibalik rasa
> keadilan, media mengeksploitasi kasus yg menggiring opini publik kepada
> sebuah keputusan: Si X tidak bersalah!
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] OOT - Sianida di Singkong (cassava) dan Ekonomi Lingkungan

2010-05-06 Terurut Topik Wong Cilik
Di daerah Afrika, salah satu makanan pokok penduduk adalah singkong.
Singkong ini menjadi makanan pokok karena mudah ditanam, sangat tahan
menghadapi musim kemarau, dan mengandung karbohidrat. Celakanya, memakan
singkong ini selama berminggu-minggu berkelanjutan memberikan suatu penyakit
mengerikan bagi penduduk Afrika tersebut. Penyakit ini dikenal dengan nama
Konzo.

Penyakit konzo ini timbul karena penduduk mengambil jalan singkat dalam
pengolahan singkong ini. Singkong pahit yang mereka tanam itu ternyata
mengandung sianida, suatu bahan beracun yang dapat merusak sistem saraf
manusia dan binatang. Rupanya sianida dan rasa pahit dari singkong ini
adalah sistem pertahanan unggulan dari tumbuhan ini. Rasa pahit dan racun
ini akan membuat serangga dan penyakit untuk menjauhi tumbuhan singkong.
Demikianlah maka tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang paling tersedia untuk
dimakan. Disaat tumbuhan lain rusak terserang hama dan mati kekeringan,
tanaman singkong masih tumbuh. Dan penduduk afrika ini makan makanan beracun
ini tanpa mengolahnya dengan benar. Akibatnya kaki mereka setengah lumpuh
dan sistem saraf mereka terganggu oleh kandungan sianida ini.

Perubahan lingkungan yang ditandai dengan peningkatan kadar CO2 ternyata
dapat meningkatkan kadar sianida dalam tumbuhan singkong ini. Alasannya
sederhana. CO2 adalah bahan yang sangat disenangi tumbuhan. Karena banyaknya
kandungan CO2 ini, tumbuhan tidak perlu bekerja keras mengeluarkan enzim
protein untuk mengikat CO2 yang dibutuhkannya. Enzim inilah yang terkait
erat dengan kadar nutrisi tumbuhan (misalnya buah yang manis atau akar
singkong yang bergizi tinggi). Alih-alih mengeluarkan energi untuk
memproduksi enzim (nutrisi), tumbuhan memiliki energi ekstra untuk
meningkatkan daya tahan sistim imun nya.

Dalam kasus singkong, maka sistem pertahanannya adalah dengan meningkatkan
kadar sianida nya. Beberapa tumbuhan lainnya pun (diperkirakan 2000
tumbuhan) memiliki sistem pertahanan yang sama, yakni dengan meningkatkan
kadar kimia beracun nya.

Mudah-mudahan tidak terjadi, tapi kalau kadar CO2 terlalu tinggi, mungkin
banyak tumbuhan jadi terlalu beracun dan masyarakat jadi semakin sulit hidup
karena hasil tumbuhan harus diolah sedemikian banyak sampai racun-racunnya
hilang. Inflasi bahan makanan mungkin terjadi dan perekonomian jadi semakin
sulit???   Ini sih mungkin...  tapi soal konzo dan racun tumbuhan ini saya
dengar sih memang benar...


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] OOT: soal DPR ingin gedung baru

2010-05-05 Terurut Topik Wong Cilik
Kalaupun misalnya jadi, mudah-mudahan gedung DPR ini bukan menjadi simbol
"ISTANA" tempat raja yang berada di atas rakyat, tapi bisa terlihat dari
arsitekturnya sebagai simbol "wakil rakyat"...  entah bagaimana, gedungnya
dibikin bentuk kuping kali, atau bentuk hati, atau gimana...  terserah
arsiteknya. Jangan jadi menara (tower) gading yang seolah tinggi jauh dari
masyarakat. Apalagi sampai jadi proyek kong-kalikong korupsi dan bagi-bagi
uang hasil mark-up Furniture kantor bisa dibawa pulang, komputer kantor
pindah ke rumah, dll dan lainnya...  he he...

2010/5/4 Eko Prasetiyo 

> mendingan dipake buat bangun sekolah.
> byk kan gedung sekolah yg udh ga layak.
> sekalian prasarana pendidikan diperbaiki.
>
> 2010/5/
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] ekonomi lingkungan

2010-04-28 Terurut Topik Wong Cilik
Yah saya bukan pakar lingkungan atau pakar ekonomi...  tapi kalau
bicara logika biasa saja, bisa kita tau bahwa hidup manusia ini tidak
bisa lepas dari lingkungan. Manusia terkait dan bahkan perlu
lingkungan yang mendukung untuk hidup. Coba manusia ditaruh di mars
atau planet mana yang gak ada air dan O2, mana bisa hidup. Kalau hidup
saja sudah tidak, maka mau bertingkah laku ekonomi seperti apa lagi?

Masalah utama ilmu ekonomi yang dipelajari saat ini adalah
mengasumsikan unsur-unsur dasar kehidupan manusia sebagai barang bebas
(tanpa harga) yang tidak terbatas dan selalu terbaharukan secara
otomatis. Sebab itu dalam hitungan untung rugi merusak hutan tidak ada
hitungan ongkos menghilangnya hutan ini. Padahal ongkos buldozer untuk
merusaknya ada dan cuma kecil. Jadilah dalam hitung-hitungan bodoh
kita, kita bilang untung dengan merusak hutan atau lingkungan karena
kita anggap hutan hilang di sini bakalan tumbuh hutan baru di tempat
lain (padahal kan tidak?)

Atau hutan di Kalimantan dihancurkan, buat cagar baru di pulau
sulawesi. Cagarnya barangkali benar, tapi binatang dan pohon yang
sudah ribuan tahun tinggal di tempat itu belum tentu bisa hidup jika
dipindahkan ke Sulawesi misalnya. Apakah kita bisa menjamin serangga
dan jenis semut yang ada di Kalimantan akan sama dengan yang ada di
Cagar alam Sulawesi? Ataukah tumbuhan yang ada di kalimantan akan sama
dengan yang di sulawesi? Padahal kita tau kopi atau buah buahan yang
di tanam di tanah satu ternyata punya rasa beda dengan yang di tanam
di tanah lain (karena keasaman ataupun kadar nutrisinya?)

Sama juga dengan oksigen..  Saat ini di udara kira2 50% kandungannya
Nitrogen, kemudian hanya 20% Oksigen yang dibutuhkan manusia.

Apakah dengan jumlah manusia yang terus meningkat dari 200 juta di
indonesia dan terus naik, atau seluruh bumi yang kita asumsikan saja 3
milyar orang (benar gak ini ya?)...  apakah oksigen yang 20% ini akan
terus tersedia atau lama-lama menjadi semakin tipis karena pencipta
oksigen ini (hutan dan tumbuhan) ternyata semakin lama semakin
sedikit. Sebaliknya CO2 malah semakin banyak diproduksi?

Demikian pula dengan air bersih. Tanya kakek nenek kita (atau kalau
yang masih muda barangkali buyutnya), jualan air bersih kira-kira
untung gak ya?  Mereka tentu bilang gila...  ngapain jualan air...
Tinggal pergi ke sungai atau gali sumur  sudah dapat air. Padahal
sekarang orang jualan air seliternya harganya sama dengan harga
bensin? Kalau bensin bisa bikin teori konspirasi perang antar
negara...  kira-kira bagaimana dengan air? Apakah ada manusia yang
bisa hidup tanpa air bersih? Bagaimana rasanya kalau kebanjiran,
daerah sekitar ada genangan air banyak, tapi mau minum rasanya susah
karena air bersih tidak ada?


Sekedar logika orang awam saja...  kalau ada yang punya teori canggih
pake rumus2 matematika dan dibikin rumit-rumit ya silahkan saja
Untuk kasus ini saya pikir teori KISS (Keep it simple) justru lebih
berguna.




On 4/28/10, sen diskartes  wrote:
> akhir akhir ini isu lingkungan semakin riang terdengar...
> tentunya isu ini tidak bisa terlepas dengan kondisi perekonomian di
> Indonesia..
> seperti kasus yang baru baru ini melibatkan salah satu perusahaan besar
> karena dituding merusak lingkungan oleh sebuah LSM internasional..
> saya hanya penasaran dengan pendapat rekan rekan di milis ahli keuangan
> Indonesia menanggapi dampak ekonomi terkait dengan lingkungan yang semakin
> diperhatikan oleh berbagai elemen.
> mungkin kalau ada pakar ekonomi lingkungan disini bisa memberi sedikit
> ilmunya buat saya
>
> salam
> -kartes-
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> 
>
> ===


[Millis AKI- stop smoking] PANAS PANASSS Ademan dulu... rivatisasi Air di Jakarta sekarang

2010-03-24 Terurut Topik Wong Cilik
2010/3/25 Poltak Hotradero 

> At 10:25 AM 3/25/2010, you wrote:
>
> Saudari Dyah Anggita Sari (or whoever you are)
>
> Anda sudah memanipulasi tulisan saya, memangkas dan meng-edit-nya
> sedemikian rupa supaya sesuai dengan "selera" anda, dan melarikannya
> ke luar konteks - sekadar supaya anda bisa ngomong.
>
> Terkutuklah anda.
>
>
>
> > >
> > > Ah iya, apakah di antara kita ada yang mandi pakai air galonan?
> > atau > siram WC? atau cuci mobil? Nggak ada. Air galonan cuma buat
> > diminum.> Ini berarti mahalnya harga air berakibat kita semakin
> > berhemat dalam > mengkonsumsinya. Dan juga sebaliknya, bila air
> > harganya murah > maka kita akan cenderung memboroskannya. Kita
> > pakai untuk mandi, mencuci pakaian, menyiram WC, mencuci mobil, menyiram
> > > kebun. > Ini namanya munafik. Mau harga murah, tapi malah
> dibuang-buang.
> >
> >Iya kalo seperti Bapak Poltak yang mewakili orang orang kaya di
> >Jakarta. Tetapi berapa persen masyarakat lapis bawah di Jakarta yang
> >boro boro mau make air untuk mencuci mobil, naik mobil saja
> >barangkali bisa terjadi kalo jadi joki three in one. Orang miskin di
> >jakarta hanya bisa ternganga melihat harga air yang membumbung
> >tinggi. Jika tidak kuat beli, maka pake air sungai yang akhirnya
> >kena muntaber dan sakit. Kalau nggak ketolongan ya bisa mati. Ya
> >bener juga sih cara ampuh metode neoliberalisme mengurangi orang
> >miskin. Padahal UUD 45 jelas jelas mengamanatkan bahwa bumi air dan
> >kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
> >digunakan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat. Pedoman bijak
> >leluhur kita yang kini sudah diabaikan penerusnya yang sudah
> >terpukau dan terpesona oleh teori teori negeri barat yang tidak
> >cocok diterapkan di sini.
> >
> >Dulu PAM yang melakukannya. Tapi karena harga jual air-nya tidak
> >pernah menutup biaya produksi jadinya tekor - akibatnya modal PAM
> >terkuras. Dengan modal yang terkuras, PAM tidak bisa memperluas
> >jaringan - karena tidak ada duit untuk mengusahakan air baku,
> >menampung, membersihkan, dan mengalirkannya. Jangan kata beli pipa
> >berpuluh atau beratus kilometer.Alhasil, yang dari satu kota - yang
> >bisa dilayani cuman 30-40%-nya. Sisanya tidak terlayani
> >
> >Saya nggak banyak komentar. Namun sudah ada pembahasan lebih lengkap
> >di link di bawah yang membuktikan bahwa kenyataan hasil privatisasi
> >air di jakarta tidaklah seindah mimpi mimpi anda:
> >
> ><
> http://bemfisipui.wordpress.com/2009/01/15/membaca-relasi-kuasa-dan-pengetahuan-dalam-privatisasi-air-di-indonesia/
> >
> http://bemfisipui.wordpress.com/2009/01/15/membaca-relasi-kuasa-dan-pengetahuan-dalam-privatisasi-air-di-indonesia/
>
>
>
> 
>
> =
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online:
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Millis AKI- stop smoking] Tentang Pajak dan Ideologi (was: Antara Neoliberalisme

2010-03-23 Terurut Topik Wong Cilik
Ini jelas bukan bagian RASIONALITAS EKONOMIS (yang dihighlight). Teori si
Friedman hanya tentang RASIONALITAS EKONOMIS. Kalau anda tau dolar harga
14,000 adalah tidak ekonomis, maka anda tidak beli. Itu argumentasi beliau.
Beliau tidak tanya ini kaitannya dengan nyawa atau tidak, kaitannya dengan
keselamatan, atau kaitannya dengan sifat menjunjung nilai kebenaran. Hanya
masalah ekonomi saja.

2010/3/24 daniel marsan 

> Saat itu kalau sy punya
>  duit yg cukup saya rasa hal pertama yang saya lakukan juga seperti itu.
> Insting dasar makhluk hidup  ingin bertahan hidup.( dari pengalaman
> pribadi di tahun 1997 itu..)
> Salam
> Daniel R Marsan
>
> N.B : Saya SMA di sekolah negeri ( SMA 1 Makassar ) dan kuliah di UNHAS
> (negeri juga)
>
>
> 
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> 
>
> =
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online:
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Millis AKI- stop smoking] Tentang Pajak dan Ideologi (was: Antara Neoliberalisme

2010-03-23 Terurut Topik Wong Cilik
Wah repot juga...  sudah baca dan kesimpulannya ternyata masih sama...

Saya coba dari wikipedia aja...  mudah-mudahan kesimpulannya bisa sinkron
dengan pendapat saya. Cuma harus di ingat, saya bukan meng-advokasi
totalitas teori Keynes. Banyak ekonom pemenang nobel yang barangkali sudah
memperbaiki dan menambal lubang-lubang teori yang di paparkan Keynes.
Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Keynesian_economics
*
Austrian  economist Friedrich
Hayek  criticized Keynesian
economic policies for what he called their fundamentally collectivist
approach, arguing that such theories encourage centralized planning, which
leads to malinvestment of capital, which is the cause of business
cycles
[19] . *

Dari yang saya baca, pendapat pak Poltak sangat dekat dengan pendapat
Austrian ini, yang mengatakan pengeluaran atau stimulus pemerintah terlalu
dekat dengan ekonomi terpusat yang dielu-elukan negara komunis seperti
rusia, dll. Mari kita bergerak maju dan tidak lagi terpaku pada dilema
ekonomi terpusat yang sudah bisa dilihat banyak orang tidak lagi memberi
hasil yang baik.

Keynes lahir di Inggris, dan pernah mengalami kepahitan PD 2. Ia meninggal
tidak lama kemudian. Dalam masa berkembangnya dan diterapkannya teori Keynes
baik di negara sekutu dan juga negara berkembang yang baru merdeka,
Pemerintah Amerika, Inggris dan negara barat lainnya seperti Prancis dan
Jerman sudah berusaha untuk menahan serangan ideologi komunisme yang sangat
populis. Jadi Menyamakan teori ekonomi Keynes yang dipakai negara barat
dengan ekonomi komunis terpusat rusia misalnya adalah tidak nyambung. Keynes
mengembangkan teorinya bukan untuk me-merahkan (menjadikan komunis)
negara-negara barat. Ide dasar pemerintahan yang besar birokratis dan tidak
efisien yang disanjung ekonom Austria juga harus menjadi pertimbangan, tapi
ini bukan berarti meniadakan peran negara sama sekali dalam membangun
infrastruktur listrik atau jalan atau pertambangan misalnya.

*particularly emphasized the idea of rational
expectations.
Lucas and others argued that Keynesian economics required remarkably foolish
and short-sighted behavior from people, which totally contradicted the
economic understanding of their behavior at a micro level.*

Teori rational expectation menjunjung tinggi nalar manusia untuk selalu
bertingkah laku ekonomis. Menurut Lucas, Teori Keynes hanya jalan jika
pelaku ekonomis bertingkah laku TERAMAT IDIOT dan TERAMAT MYOPIK (gak bisa
melihat jauh). Kita tanya saja, banyak pahlawan-pahlawan yang kita junjung
tinggi sebenarnya manusia bodoh secara ekonomis. Mau menang bagaimana kalau
lawan belanda pake bambu runcing. Bodoh atau tidak? Atau bagaimana pula
dengan tindakan orang-orang beruang di jaman krisis 1998? Dolar harga 14,000
juga masih dibeli. Katanya, bodo amat, yang penting gua selamat dulu...
ngumpet di luar negeri sampe segala acara bakar-bakaran, perkosaan dan
bunuh-bunuhan cari kambing hitam di jakarta selesai. Kalau dalam jangka
panjang dan kita lihat sekarang, dolar cuma 9000 kan manusia BODO mereka
itu...


Yah...  lanjutkan pak prasetyantoko  MONGGO



2010/3/24 Poltak Hotradero 

> At 05:34 PM 3/23/2010, you wrote:
> >
> >
> >Ditunggu penjelasannya dari Pak Prasetyanto? soal JM Keynes... Yang ini
> >saya yakin pengertiannya bukan seperti yang dijabarkan dibawah. Pernyataan
> >mana menjawab pernyataan mana atau kejadian mana dicoba dijelaskan oleh
> >siapa musti diperjelas oleh Pak Prasetyanto dipersilahkan.
> >
> >Saya musti nyari buku lagi kalo soal kutip mengutip dan halaman berapa
> >asalnya pernyataan tersebut...
>
> Lagi nyari kutipan Keynes?
> Nih saya bantuin, silahkan baca di buku Keynes: "A Tract on Monetary
> Reform"  di Bab 3.
>
>
>
>
> 
>
> =
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online:
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Millis AKI- stop smoking] Tentang Pajak dan Ideologi (was: Antara Neoliberalisme

2010-03-23 Terurut Topik Wong Cilik
Ditunggu penjelasannya dari Pak Prasetyanto? soal JM Keynes...   Yang ini
saya yakin pengertiannya bukan seperti yang dijabarkan dibawah. Pernyataan
mana menjawab pernyataan mana atau kejadian mana dicoba dijelaskan oleh
siapa musti diperjelas oleh Pak Prasetyanto  dipersilahkan.

Saya musti nyari buku lagi kalo soal kutip mengutip dan halaman berapa
asalnya pernyataan tersebut...

2010/3/23 Poltak Hotradero 

> At 03:16 PM 3/23/2010, you wrote:
>
> Pengaruh negatif budget deficit sudah diketahui oleh John Maynard
> Keynes di tahun 1940-an - itu sebabnya ia pernah ngomong "in the long
> run we're all dead" - sebagai jawaban atas kritikan bahayanya
> penumpukan budget deficit dalam jangka panjang.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Millis AKI- stop smoking] Tentang Pajak dan Ideologi (was: Antara Neoliberalisme

2010-03-23 Terurut Topik Wong Cilik
budget deficit anda sebut tersebut berasal dari teori monetarisme Friedman
tahun 60. Sejak tahun 60 peran Amerika yang dipengaruhi oleh globalisasi dan
modernisasi dan interkoneksitas???

Monetarisme menurut Friedman menunjukkan titik berat perkembangan ekonomi
yang banyak kearah penentuan INTEREST RATE saja (makanya fokusnya inflasi).

Ekonomi naik turun diatur oleh interest rate saja? Mimpi kali...

2010/3/23 Poltak Hotradero 

> At 02:52 PM 3/23/2010, you wrote:
>
> Anda baca buku yang mana sih?
>
> Salah satu dari konsekuensi Rational Expectation adalah - bahwa
> budget deficit matters.
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Millis AKI- stop smoking] Tentang Pajak dan Ideologi (was: Antara Neoliberalisme

2010-03-23 Terurut Topik Wong Cilik
Menurut Perdebatan-perdebatan modern, Teori Rational Expectation yang di
sanjung Friedman tidak terbukti. Menurut teori Friedman tersebut Depresi
MUSTAHIL terjadi. PENGANGGURAN juga MUSTAHIL terjadi. Manusia bisa dengan
sekejap mata mengubah SKILL SET nya. Yang EKONOM dan jago cuap-cuap dan
janji kosong bisa dengan sekejap mata BERUBAH menjadi AHLI KOMPUTER yang
senangnya kutak-katik kode programming.

Yang tadinya jago komputer bisa berubah dengan SEKEJAP MATA jadi DIPLOMAT,
dikirim ke NEGARA-NEGARA berkembang, dan negara MAJU untuk minta uang atau
minta bantuan...  dll dll...

2010/3/23 Poltak Hotradero 

>
>
> Terlebih setelah Friedman di tahun 1960-an secara sukses membuktikan
> kelemahan Keynes lewat rational expectation.
>
>
> Nah jadi bagaimana konkritnya?
> Untuk meningkatkan daya beli masyarakat - maka diperlukan setidaknya
> 2 hal dalam pengelolaan keuangan negara:
>
> 1. Pajak yang rendah.
> 2. Inflasi yang rendah.
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil Privatisasi Air di Jakarta sekarang

2010-03-23 Terurut Topik Wong Cilik
Ya betul...  Pertanyaan awalnya sebenarnya "Apakah 2 penyedia swasta ini
sudah memberikan hasil?"

Mari tanyakan saja sama mereka...  kira-kira menurut mereka apa yang telah
mereka lakukan? Bisa saja mereka telah membuat terobosan ini itu, tapi masih
belum bisa dirasakan di masyarakat umum?

Kalau press indonesia tipenya seperti ini, cuma satu arah kan kesannya jelek
sekali. Yang dituduhkan adalah pihak swastanya, tapi kalau mereka tidak
diberi kesempatan untuk menjawab atau membela diri...  ini namanya apa coba?
Pengadilan sepihak oleh wartawan atau bagaimana? Ini kebebasan press yang
katanya perlu dilindungi sampai mati?

2010/3/23 Hardi Darjoto 

> Kembali ke persoalan awal, jadi bagaimana baiknya untuk Indonesia dalam
> layanan dasar publik ini (air bersih, sampah rumah tangga, limbah rumah
> tangga, listrik). Apakah harus BUMN/D, atau swasta (asing / nasional)
> atau gabungan? Lalu bagaimana penetapan tarifnya, supaya layanan ini
> masih tetap terjangkau, tapi coveragenya juga minimal 70-80% populasi
> suatu wilayah.
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil Privatisasi Air di Jakarta sekarang

2010-03-22 Terurut Topik Wong Cilik
Saya rasa banyak yang bukan neolib. Maksud anda neolib atau anti neolib ini
apa? Banyak nuansa dalam lib nolib, neolib, monopoli, dll...  jadi kalo
ngomong jangan terlalu ngambang dengan konsep-konsep yang namanya sering di
salah artikan masyarakat... Kalau cuma monopoli dan bukan monopoli sih ilmu
ekonomi umum biasa juga bahas begitu. Sudah sejak SMP dan jamak  jadi
tidak termasuk bahasan neolib dan sosialis atau komunis segala...

Ada satu konsep yang perlu dipelajari dan dipahami bila berkaitan dengan
'public goods' yakni eksternalitas.

2010/3/23 Jhon Veter 

> Kira-kira demikian pandangan saya untuk orang-orang yang anti neolib
> padahal
> mereka kayanya dari neolib juga.
>
>
>
> Salam
>
>
>
> JV
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> -Original Message-
> From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wong Cilik
> Sent: 22 Maret 2010 14:44
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil
> Privatisasi Air di Jakarta sekarang
>
>
>
> Setuju sih...
>
>
>
> Walaupun kadang yang diajak jadi mitra swastanya kadang-kadang bisa
>
> kelewatan juga. Di negara lain (entah kongo atau mana di afrika gitu
>
> kale...) saya pernah lihat penduduknya malah kena kutuk...  Gara-garanya
>
> kenapa? Waktu ngajak mitra asing bangun saluran air/kebersihan, ternyata
>
> pemerintahnya malah kasi monopoli. Saking jahatnya mau nampung air ujan aja
>
> gak bole sama itu swasta.
>
>
>
> Sama lah dengan India jamannya Mahatma Gandhi. Seluruh hak pembuatan garam
>
> dimiliki swasta (inggris), sampai-sampai penduduk pantai mau jemur air laut
>
> buat garam sendiri juga gak boleh.
>
>
>
> Yah yang macam di atas ini sih gara-gara pemerintahnya bodo dan tangan
> besi.
>
>
>
> Kasus modern barangkali seperti studi kasusnya pak Palamu99...  soal
> stapled
>
> securities itu. Kasusnya kan masalah perusahaan infrastruktur/jalan tol
>
> kalau gak salah. Di australia karena banyak jalan alternatif, banyak yang
>
> lebih pilih jalan gratis walaupun akibatnya jalan alternatif tersebut jadi
>
> macet. Sudah di bangun tapi jalan tolnya sepi pengunjung gara-gara mahal.
>
> Yah yang macam begini kan jadi dilema juga...  ngundang investor bikin
> jalan
>
> tapi malah investornya merugi.
>
>
>
> 2010/3/22 Jhon Veter 
>
>
>
> >
>
> >
>
> > Dear pak Poltak,
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Pandangan inilah yang harusnya diketahui publik, terkadang di Koran atau
>
> > pun
>
> > majalah kebanyakan pandangan dari LSM yang gak tahu juntrungannya,
> pahlawan
>
> > kesiangan lah. Padahal yang namanya kapitalisasi itu gak selamanya buruk
> ..
>
> > Malah win-win solution.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Salam
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > JV
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >  _
>
> >
>
> > From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
>
> > [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Poltak
>
> > Hotradero
>
> > Sent: 22 Maret 2010 6:53
>
> > To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
>
> > Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil
>
> > Privatisasi Air di Jakarta sekarang
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > At 11:36 PM 3/21/2010, you wrote:
>
> >
>
> > Betul, masalah adalah lebih kompleks daripada yang terlihat.
>
> > Coba kita analisa satu persatu:
>
> >
>
> > PAM = Perusahaan Air Minum. Ini berarti output perusahaan tersebut
>
> > adalah Air untuk Minum.
>
> > Pertanyaannya: Apakah airnya bisa langsung diminum? Ternyata
>
> > tidak. Masih perlu diolah dengan cara dimasak dulu. Berapa
>
> > harganya? Untuk Jakarta rata-rata sekitar Rp. 6600 per meter
>
> > kubik. Ini sama setara dengan Rp. 6,6 per liter.
>
> >
>
> > Berapa yang kita bayar untuk beli air minum galonan? Rp. 5000 -
>
> > 12000 per galonan (isi 19 liter). Ini berarti harganya Rp. 263
>
> > hingga Rp. 630 per liter. Saya jadi heran, kalau ada orang yang
>
> > ribut soal air PAM yang hampir 50-100 kali lebih murah -- tapi nggak
>
> > ribut soal harga air minum galonan.
>
> >
>
> > Ah iya, apakah di antara kita ada yang mandi pakai air galonan? atau
>
> > siram WC? atau cuci mobil? Nggak ada. Air galonan cuma buat diminum.
>
> >
>
> > Ini berarti mahalnya harga air b

Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil Privatisasi Air di Jakarta sekarang

2010-03-22 Terurut Topik Wong Cilik
Highlight dibawah belum tentu benar. Ada banyak pihak (terutama di Amerika
yang cenderung masuk ke partai Republik, dan juga pendukung kelompok TEA -
taxed enough already - yang lagi didekati oleh republikan cantik walon wakil
presidennya saingan obama dulu). Kelompok ini agak radikal dengan masalah
tax. Ada pendapatan tax, maka harus dikembalikan (bukan dalam bentuk layanan
masyarakat, tapi pengurangan tax rate yang umumnya lebih menguntungkan
perusahaan besar).

Golongan-golongan ini paling anti dengan penggunaan pajak untuk kepentingan
pemerintahan. Misalnya saja mereka yang getol-getolnya mau memblok
undang-undang healthcare yang dimajukan oleh obama.

Entah kalau ada terorisme dan Amerika mau menyerang negara siapa lagi, trus
partai republik berkuasa dan akibatnya Undang-undang universal healthcare
ini ditarik lagi dan dimentahkan lagi...

2010/3/23 

> Pendapatan dari pajak ini pada akhirnya digunakan untuk meningkatkan
> kemakmuran masyarakat.
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil Privatisasi Air di Jakarta sekarang

2010-03-22 Terurut Topik Wong Cilik
Setuju sih...

Walaupun kadang yang diajak jadi mitra swastanya kadang-kadang bisa
kelewatan juga. Di negara lain (entah kongo atau mana di afrika gitu
kale...) saya pernah lihat penduduknya malah kena kutuk...  Gara-garanya
kenapa? Waktu ngajak mitra asing bangun saluran air/kebersihan, ternyata
pemerintahnya malah kasi monopoli. Saking jahatnya mau nampung air ujan aja
gak bole sama itu swasta.

Sama lah dengan India jamannya Mahatma Gandhi. Seluruh hak pembuatan garam
dimiliki swasta (inggris), sampai-sampai penduduk pantai mau jemur air laut
buat garam sendiri juga gak boleh.

Yah yang macam di atas ini sih gara-gara pemerintahnya bodo dan tangan besi.

Kasus modern barangkali seperti studi kasusnya pak Palamu99...  soal stapled
securities itu. Kasusnya kan masalah perusahaan infrastruktur/jalan tol
kalau gak salah. Di australia karena banyak jalan alternatif, banyak yang
lebih pilih jalan gratis walaupun akibatnya jalan alternatif tersebut jadi
macet. Sudah di bangun tapi jalan tolnya sepi pengunjung gara-gara mahal.
Yah yang macam begini kan jadi dilema juga...  ngundang investor bikin jalan
tapi malah investornya merugi.

2010/3/22 Jhon Veter 

>
>
> Dear pak Poltak,
>
>
>
> Pandangan inilah yang harusnya diketahui publik, terkadang di Koran atau
> pun
> majalah kebanyakan pandangan dari LSM yang gak tahu juntrungannya, pahlawan
> kesiangan lah. Padahal yang namanya kapitalisasi itu gak selamanya buruk ….
> Malah win-win solution.
>
>
>
> Salam
>
>
>
> JV
>
>
>
>  _
>
> From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Poltak
> Hotradero
> Sent: 22 Maret 2010 6:53
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Antara Neoliberalisme dan hasil
> Privatisasi Air di Jakarta sekarang
>
>
>
>
>
> At 11:36 PM 3/21/2010, you wrote:
>
> Betul, masalah adalah lebih kompleks daripada yang terlihat.
> Coba kita analisa satu persatu:
>
> PAM = Perusahaan Air Minum. Ini berarti output perusahaan tersebut
> adalah Air untuk Minum.
> Pertanyaannya: Apakah airnya bisa langsung diminum? Ternyata
> tidak. Masih perlu diolah dengan cara dimasak dulu. Berapa
> harganya? Untuk Jakarta rata-rata sekitar Rp. 6600 per meter
> kubik. Ini sama setara dengan Rp. 6,6 per liter.
>
> Berapa yang kita bayar untuk beli air minum galonan? Rp. 5000 -
> 12000 per galonan (isi 19 liter). Ini berarti harganya Rp. 263
> hingga Rp. 630 per liter. Saya jadi heran, kalau ada orang yang
> ribut soal air PAM yang hampir 50-100 kali lebih murah -- tapi nggak
> ribut soal harga air minum galonan.
>
> Ah iya, apakah di antara kita ada yang mandi pakai air galonan? atau
> siram WC? atau cuci mobil? Nggak ada. Air galonan cuma buat diminum.
>
> Ini berarti mahalnya harga air berakibat kita semakin berhemat dalam
> mengkonsumsinya. Dan juga sebaliknya, bila air harganya murah --
> maka kita akan cenderung memboroskannya. Kita pakai untuk mandi,
> mencuci pakaian, menyiram WC, mencuci mobil, menyiram
> kebun. Sedemikian borosnya, sampai kalau pipa / keran bocor saja
> kita malas memperbaikinya. Dibiarkan saja bocor.
>
> Ini namanya munafik. Mau harga murah, tapi malah dibuang-buang. Diboroskan.
>
> Air memang gratis - ada di mana-mana, tapi air bersih tidak pernah
> bisa gratis.
> Mengapa? Karena selalu ada biaya ekonomi yang diperlukan untuk
> membersihkan air. Menampungnya, Mengalirkannya.
>
> Dulu PAM yang melakukannya. Tapi karena harga jual air-nya tidak
> pernah menutup biaya produksi jadinya tekor - akibatnya modal PAM
> terkuras. Dengan modal yang terkuras, PAM tidak bisa memperluas
> jaringan - karena tidak ada duit untuk mengusahakan air baku,
> menampung, membersihkan, dan mengalirkannya. Jangan kata beli pipa
> berpuluh atau beratus kilometer.
>
> Alhasil, yang dari satu kota - yang bisa dilayani cuman
> 30-40%-nya. Sisanya tidak terlayani. Dan yang tidak terlayani ini
> terpaksa membeli air bersih pikulan. Atau menampung air hujan. Atau
> menyedot air tanah (sehingga permukaan air tanah jadi turun - air
> asin merembes masuk dan akhirnya merusak lingkungan). Air pikulan
> harganya berkali-kali lebih mahal daripada air PAM.
>
> Privasisasi Air adalah untuk mencapai jalan tengah.
>
> Dengan melibatkan sektor private/swasta, maka tersedia modal bagi
> perusahaan air untuk mengembangkan jaringan. Buat beli pipa dan
> memasangnya. Buat mengusahakan air baku.
>
> Harga air jadi naik? Ya wajar saja, kan pipa harus dibeli dan
> dipasang. Air yang perlu dibersihkan dan dialirkan kan juga jadi
> lebih banyak.
>
> Namun begitu, bagi ribuan rumah tangga dan jutaan orang yang
> sebelumnya harus beli air pikulan -- harga itu tetap JAUH lebih
> murah. Dan kualitasnya jauh lebih baik daripada air hujan yang
> ditampung - atau air tanah yang makin tercemar (JUTAAN orang yang
> tinggal di daerah Jakarta Utara - tahu persis seperti apa kualitas
> air tanah di sana seperti apa).
>
> Harga yang lebih mahal juga akan membuat orang lebih menghargai
> air. Kal

Re: [Millis AKI- stop smoking] Fw: [EXPERD] Job Vacancy Ad

2010-03-21 Terurut Topik Wong Cilik
Duh...  diskriminasi tuh  Kalo di negara maju iklan-iklanan begini pake
umur ras, agama termasuk kategori tidak ber'etika'..

Pengen apply nih, tapi udah lewat... duh tuwek.. tuwek frustasi dah

2010/3/21 oka widana 

>
>
>
>
> Pendidikan
> minimal S1 (diutamakan S2).Usia
> maksimal 30 tahun pada tanggal 01 Maret 2010.Memiliki
> pemahaman dan penguasaan yang tinggi dalam satu / lebih sektor
> industri,
> diutamakan pada sektor industri sebagai berikut:
>
> Telekomunikasi, Pertambangan, Transportasi, Distribusi (Ritel),
> Infrastruktural, Multifinance, Minyak & Gas, Energi.Kandidat
> merupakan pegawai yang diterima di perusahaan saat ini atau sebelumnya
> melalui jalur Officer Development Program (ODP) / Management
> Development
> Program (MDP) / Management Trainee (MT), dan saat ini telah
> berpengalaman
> minimal selama 2 tahun dalam menangani kredit sektor korporasi.Tidak
> berada dalam proses kasus atau dalam masa berlaku sanksi administratif,
> baik di perusahaan saat ini maupun sebelumnya, serta bukan termasuk
> pegawai yang di-PHK-kan atau memiliki track record buruk di perusahaan,
> baik perusahaan saat ini maupun sebelumnya.Bersedia
> ditugaskan / ditempatkan di seluruh Indonesia.
>
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Millis AKI- stop smoking] Re: The End of an Era in Finance (Prof. Rodrik of Harvard)

2010-03-14 Terurut Topik Wong Cilik
Soal unremunerated ada ketemu di internet...

http://www.thomaspalley.com/docs/articles/international_markets/chilean_reserve.pdf

Katanya sih bersifat seperti polisi tidur. Mobil gak bisa lagi jalan 150
km/jam...  harus pelan-pelan. Efeknya juga bisa menambah inflow kapital
karena mereka berusaha mencari investor yang sifatnya lebih jangka panjang.

Bandingkan dengan investor yang memberikan pinjaman ke perusahaan swasta
tiap tahun harus di - rollover. Begitu interest rate naik, susahnya minta
rolover...  akibatnya default dan perusahaan bagus harus dijual ke
perusahaan Amerika lagi..


20


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Millis AKI- stop smoking] Re: The End of an Era in Finance (Prof. Rodrik of Harvard)

2010-03-14 Terurut Topik Wong Cilik
Yah menurut saya ya yang di highlight di bawah

elain itu artikel juga menyatakan, satu cara di suatu tempat, belum tentu
 bisa menjadi best practice di tempat lain
===

Similarly, Chilean-style unremunerated reserve requirements may be easier to
evade in countries with extensive trading in sophisticated derivatives.
With the stigma on capital controls gone, the IMF should now get to
work ondeveloping guidelines on what kind of controls work best and
under whatcircumstances

Yang cocok dengan kultur/karakteristik ekspor impor Indonesia plus budaya
korupsinya juga dipertimbangkan. Kalau percaya korupsi timbul akibat kontrol
devisa sangat besar, maka kontrol yang dipegang BI harus diperkecil atau
semakin dibikin transparan (bukannya diawasi oleh badan pansus-pansusan)...

Pajak keluar (devisa hot money keluar) lebih gampang diterima. Karena tujuan
devisa kontrol kan buat mengontrol hot money. Buat jual beli ekspor impor
sangat kecil atau nol. Tapi bisa jadi transaksi hot money dibikin
seolah-olah dagang ekspor impor. Dana kiriman TKI tidak dipajaki, dan
pajaknya mulai setelah jumlah tertentu saja (quantitative restriction)...
Yah yang ini sih agak gampang dimengerti... Tetap saja masalahnya ada pada
detail pelaksanaannnya. Detilnya harus mencegah efek buruk hot money dan
mata uang dijadikan ajang spekulasi. It saja sih.

Kalau saya sempat bikin teknis dan aturan terbaik, barangkali kalau sempat
saya kirim skripsi buat IMF...  mudah-mudahan diterima dan saya bisa
diangkat menjadi Presiden Direkturnya...  atau paling tidak Direktur daerah
Asia pasifik...  Doakan ya [?][?][?][?] (becanda..  becanda...  he.he)



2010/3/14 Ari Condro 

>
> ===>>> Kalau anda belum jelas kenapa IMF melepas label 'haram'nya atas
> kontrol> devisa... barangkali perlu baca selengkapnya laporan IMF tersebut.
> Saya> cuma menerjemahkan saja dari artikel tersebut.>
>


> > Selalu saja, dalam hal bebas tidak bebas, sertifikasi atau tidak
> > sertifikasi, baik itu lalu lintas uang, sertifikasi kualitas, maupun ijin
> > ini itu, kalau pejabat pelaksananya tidak memiliki integritas tinggi maka
> > selalu akan ada jalan buat jadi ajang korupsi atau yang menurut kalimat
> > anda
> > "MEREPOTKAN dan MEMANDEG-KAN perdagangan internasional".
> >
> > Entah pansus-pansus DPR barangkali ingin memberantas korupsi di BI karena
> > mereka punya kontrol/monitoring atas alur devisa atau barangkali DPR
> ingin
> > kebagian kecipratan basahnya uang devisa tersebut. Mana yang benar
> > walahualam saja lah...
> >
> > Teknis 'kontrol' devisa ini ada dibahas sedikit di artikel bahasa
> > inggrisnya. Macam-macam jenis dan mereka desain supaya melindungi negara
> > tanpa memandeggak devisa. Ada kelemahan ada keuntungannya. Bisa silahkan
> > dibaca
> >
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Millis AKI- stop smoking] Kompas Sabtu 13/03/10: Tragedi Pariwisata Indonesia

2010-03-13 Terurut Topik Wong Cilik
Oh iya, marketingnya ini mustinya sudah dimulai di negeri asal turisnya.
Soalnya kalau rencana 10 hari ke bali, mereka umumnya cuma sanggup siapkan
dana untuk 10 hari saja. Bisa dibilang hampir mustahil memperpanjang masa
tinggal (banyakan kan pekerja yang ambil cuti, atau yang karena budget kalau
uang sudah habis ya gak berani pergi ke tempat lain lagi). Belum lagi karena
mereka tidak mengerti bahasa Indonesia. Mau cari jalan untuk loncat sana
sini naek bis atau pesan pesawat rasanya agak sulit.

Waktu saya mau jalan-jalan ke Cina dulu, pikir saya barangkali murah kalau
cari agen perjalanan di sana. Eh ujung-ujungnya karena gak bisa tulisan
Cina, toh akhirnya harus mencari agen yang menawarkan dalam bahasa inggris
di internet. Dan mereka pun pasang harga mahal dalam dolar. Jadinya toh
hampir sama dibanding diurus langsung dari tempat asal beli tournya (tour
lengkap).

Di Cina kalau gak salah ada sekolah khusus jurusan pariwisata jadi tour
guide. Belajar bahasa juga sekaligus detil-detil obyek wisatanya. Mereka
melayani turis lokal juga turis asing.

Di Indonesia barangkali agak lain. SMA atau SMP satu grup rombongan jalan
naek bus, gak pake tour guide atau apalah gitu. Atau barangkali satu
rombongan dari kantor nyewa mobil sendiri. Yah jadinya memang lebih murah di
kitanya. tapi secara industri pariwisatanya barangkali agak kurang
berkembang?

2010/3/14 Wong Cilik 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Millis AKI- stop smoking] Re: The End of an Era in Finance (Prof. Rodrik of Harvard)

2010-03-13 Terurut Topik Wong Cilik
Kalau anda belum jelas kenapa IMF melepas label 'haram'nya atas kontrol
devisa...  barangkali perlu baca selengkapnya laporan IMF tersebut. Saya
cuma menerjemahkan saja dari artikel tersebut.

Selalu saja, dalam hal bebas tidak bebas, sertifikasi atau tidak
sertifikasi, baik itu lalu lintas uang, sertifikasi kualitas, maupun ijin
ini itu, kalau pejabat pelaksananya tidak memiliki integritas tinggi maka
selalu akan ada jalan buat jadi ajang korupsi atau yang menurut kalimat anda
"MEREPOTKAN dan MEMANDEG-KAN perdagangan internasional".

Entah pansus-pansus DPR barangkali ingin memberantas korupsi di BI karena
mereka punya kontrol/monitoring atas alur devisa atau barangkali DPR ingin
kebagian kecipratan basahnya uang devisa tersebut. Mana yang benar
walahualam saja lah...

Teknis 'kontrol' devisa ini ada dibahas sedikit di artikel bahasa
inggrisnya. Macam-macam jenis dan mereka desain supaya melindungi negara
tanpa memandeggak devisa. Ada kelemahan ada keuntungannya. Bisa silahkan
dibaca

2010/3/14 Ari Condro 

>
> sementara kalau lalu lintas devisa memang tidak dibatasi, hanya saja
> dipantau.  soalnya kalau dikontrol dalam arti dibatasi, akan merepotkan
> perdagangan internasional.
>



> dan
> tiap HO mau tarik duitnya kudu lewat prosedur macam macam.  bisnis mandeg
> :D
>
>
>
>
> salam,
> Ari
>
>
> 2010/3/13 Budi Sudarsono 
>
> >
> >
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> 
>
> =
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online:
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Millis AKI- stop smoking] Kompas Sabtu 13/03/10: Tragedi Pariwisata Indonesia

2010-03-13 Terurut Topik Wong Cilik
Kalau ini saya setuju sekali.
Kalau bisa menebak, ada kemungkinan karena branding dan marketing turisme
indonesia kurang terintegrasi. Salah satu masalah nya adalah tour guide yang
terpecah pecah. Agen-agen perjalanan pariwisata Indonesia kalau menurut saya
kurang terintegrasi.

Maksudnya bila kita lihat tour 10 atau 20 hari ke Cina, mereka secara
langsung memasarkan 3-5 kota dengan masing-masing obyek keindahannya. Saya
sendiri merasa jenuh sebab kalau dilihat 20 hari tersebut, setengahnya atau
bahkan lebih sebenarnya dihabiskan di jalan. Tapi toh kesempatan foto-foto
di obyek-obyek pariwisata Cina (atau eropa juga) tidak mau saya lepaskan.
Walaupun cuma 20 menit di tempat tersebut dan foto-foto, di suru berangkat
oleh tour guide ya saya ikut saja...  daripada nyangkut di negeri orang..
he.. he...

Nah pindah kota selalu ada tour guide yang jemput karena saya hubungannya
dengan satu grup wisata saja. Ini yang enak.

Kalau untuk indonesia, rasanya ini masih kurang terintegrasi. Turis singgah
di bali, tapi untuk loncat ke tempat lainnya masih sulit. Tidak ada
koordinasi antara tour guide Toraja dengan Tour Guide bali misalnya. Atau
Tour guide borobudur dengan tour guide bali...  Itu sih menurut pengamatan
saya. Barangkali ada pendapat lain?

2010/3/14 oka 

> Kok saya membaca tulisan menarik ini di Kompas, tak tahan untuk
> memforwardnya dimillis ini.
>
> Kalo mau dibilang sentimen, ngak nyangkal sih. Kebetulan didaerah asal
> saya, industri pariwisata menghidupi sebagian besar orang. Walau belum
> terasa benar adanya penurunan, saya kira indikasi apapun patut diwaspadai.
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Millis AKI- stop smoking] The End of an Era in Finance (Prof. Rodrik of Harvard)

2010-03-12 Terurut Topik Wong Cilik
Barangkali kalau dilihat urutan kejadiannya:
- Banyak negara berkembang protes, termasuk Indonesia keluar dari IMF.
Artinya dokternya bloon, gak bisa nyembuhin penyakit. Jadi sekarang dia
bilang sudah mau belajar. Bukti-bukti kesalahan pendapat ada dan bisa
diterima IMF. Barangkali maksud sebenarnya sih ingin menarik client lagi.
Jadi negara-negara macam kita bisa mulai bayar angsuran tahunan buat ngegaji
pejabat-pejabat IMF.

- Didorong lagi oleh krisis Yunani yang membuat kalang-kabut negara-negara
eropa. Papandreau (PM atau presiden ya?) lobi amerika, jerman, prancis, dan
negara2 euro berikut Inggris. Semua sudah mulai sadar kalau Yunani dijadikan
ajang spekulasi maka yang repot bukan cuma Yunani aja. Belum lagi Inggris
yang poundsterlingnya pernah dijadikan ajang spekulasinya Soros (dimenangkan
oleh Soros).

- Jadi perubahan pendapat ini terjadi karena masalah yang sama juga dialami
negara maju. Kalau masalah ini tidak terjadi pada Euro, maka mungkin mereka
tidak akan mengubah pendapat? Tapi ya ini juga cuma spekulasi bisa jadi
bener bisa juga tidak

On Sat, Mar 13, 2010 at 11:26 AM, Wong Cilik wrote:


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Millis AKI- stop smoking] The End of an Era in Finance (Prof. Rodrik of Harvard)

2010-03-12 Terurut Topik Wong Cilik
Coba terjemahin dah...   bacanya cape jadi kalo sambil terjemahin  bisa
lebih fokus kali...

On Fri, Mar 12, 2010 at 10:38 PM, sidqy suyitno wrote:

> d of an Era in Finance
>
CAMBRIDGE –

Perubahan tanggal 19 Februari oleh IMF merupakan pertanda berakhirnya era
keuangan global. IMF telah mengubah pandangannya tentang pengawasan dan
pengontrolan devisa (kapital). Pajak atas devisa masuk bisa membantu dan
perlu diperlakukan sebagai langkah kebijakan yang 'legitimate'.


> But what happened on February 19 can safely be
> called the end of an era in global finance.
> On that day, the International Monetary Fund published a policy note that
> reversed its long-held position on capital controls. Taxes and other
> restrictions on capital inflows, the IMF’s economists wrote, can be
> helpful,
> and they constitute a “legitimate part” of policymakers’ toolkit.
>

Posisi baru ini jelas berbeda dengan pendapat IMF sebelumnya yang menentang
kontrol devisa yang dilakukan oleh Brazil.

Rediscovering the common sense that had strangely eluded the Fund for two
> decades, the report noted: “logic suggests that appropriately designed
> controls
> on capital inflows could usefully complement” other policies. As late as
> November of last year, IMF Managing Director Dominique Strauss-Kahn had
> thrown  cold water on Brazil’s efforts to stem inflows of speculative “hot
> money,” and said that he would not recommend such controls “as a standard
> prescription.”
>


> So February’s policy note is a stunning reversal – as close as an
> institution can come to recanting without saying, “Sorry, we messed up.”
> But it
> parallels a general shift in economists’ opinion. It is telling, for
> example,
> that Simon Johnson, the IMF’s chief economist during 2007-2008, has turned
> into  one of the most ardent supporters of strict controls on domestic and
> international finance.
>

 Kebijakan IMF ini memberi kejelasan bahwa lalulintas uang antar negara
bukan cuma bisa dijalankan dan patut dipertimbangkan (desirable), tapi juga
efektif. Pendapat ini penting sebab dasar pendapat IMF sebelumnya adalah
'langkah kontrol kapital tidak akan bisa berjalan lama. Pelaku pasar akan
selalu mencari celah dalam kebijakannya yang akhirnya mengakibatkan
kebijakan tersebut mandul.

> The IMF’s policy note makes clear that controls on cross-border financial
> flows can be not only desirable, but also effective. This is important,
> because
> the traditional argument of last resort against capital controls has been
> that
> they could not be made to stick. Financial markets would always outsmart
> the
> policymakers.  Even if true, evading the controls requires incurring
> additional costs to move funds in and out of a country – which is precisely
> what the controls aim to achieve. Otherwise, why would investors and
> speculators cry bloody murder whenever capital controls are mentioned as a
> possibility? If they really couldn’t care less, then they shouldn’t care at
> all.
>

 IMF mengakui bahwa kontrol devisa dapat mencegah penguatan mata uang yang
berlebihan, yang berakibat menurunnya daya saing produksi negara penerima
devisa. IMF jua memberi bukti bahwa negara berkembang yang menganut
pengawasan devisa yang baik lebih mampu bertahan atas krisis subprime
mortgage yang terjadi.

IMF masih belum memberikan petunjuk jelas tentang cara atau metode yang
mungkin diterapkan dalam melaksanakan kontrol devisa ini.

> One justification for capital controls is to prevent inflows of hot money
> from boosting the value of the home currency excessively, thereby
> undermining  competitiveness. Another is to reduce vulnerability to sudden
> changes in financial-market sentiment, which can wreak havoc with domestic
> growth and employment. To its credit, the IMF not only acknowledges this,
> but it also provides evidence that developing countries with capital
> controls were hit less badly by the fallout from the sub-prime mortgage
> meltdown.
> The IMF’s change of heart is important, but it needs to be followed by
> further action. We currently don’t know much about designing
> capital-control
> regimes. The taboo that has attached to capital controls has discouraged
> practical, policy-oriented work that would help governments to manage
> capital
> flows directly. There is some empirical research on the consequences of
> capital
> controls in countries such as Chile, Colombia, and Malaysia,
> but very little systematic research on the appropriate menu of options. The
> IMF
> can help to fill the gap.
> Emerging markets have resorted to a variety of instruments to limit
> private-sector borrowing abroad: taxes, unremunerated reserve requirements,
> quantitative restrictions, and verbal persuasion. In view of the
> sophisticated
> nature of financial markets, the devil is often in the details – and what
> works in one setting is unlikely to work well in others.
> For example, Taiwan’s
> use of administrative measures that rely heavily on close monitoring of
> flows

Re: [Keuangan] OOT : Rencana DPR boikot rapat pembahasan RAPBN

2010-03-09 Terurut Topik Wong Cilik
Detail nya subsidi yang menguntungkan kaya dan tidak dibawa ke miskin ini
seperti apa.

RAPBN berlarut2 jelas sih. Kan ada proyek infra yang belum jalan. Trus kalau
pemerintah bikin kontraknya kredit, lalau kontraktornya belum dibayar
gara-gara RAPBN gak dilulusin gimana? Apakah nanti pemerintah yang ngebayar
uang kontrak ke kontraktor swasta akan di pansuskan masuk penjara? Merugikan
uang negara dan keuangan negara? Apakah uang negara dan keuangan negara
dalam hal ini berbeda?

2010/3/9 daniel marsan 

>
> http://www.detikfinance.com/read/2010/03/09/135438/1314445/4/dpr-siap-boikot-rapat-pembahasan-rapbn-p-2010
>
> kalau emang diboikot sebenarnya dampaknya bagaimana dan bukankah akan lebih
> merugikan rakyat kalau RAPBN berlarut-larut ?
>
> quote :
> "Memang APBN dibahas untuk kepentingan masya


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] OOT - Ada yang pernah baca ini?

2010-03-08 Terurut Topik Wong Cilik
http://www.perspektif.net/indonesian/article.php?article_id=1271


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] [oot] Pidato Presiden Menanggapi Kasus Century (II)

2010-03-05 Terurut Topik Wong Cilik
Eh sori bapak ibu ...  cuma berharap kebaikan buat Republik Indonesia.

Di jaman pendirian Republik Kita, fungsi pengawasan ini memang selalu jadi
problematik. Penggagas negara mengerti bahwa sistem oposisi tidak baik
karena ada kemungkinan partai oposisinya narsis dan egois. Pokoknya saat gue
gak menang, apapun bakal dilakukan pada pemerintah yang berkuasa asalkan
bisa menjatuhkan pemerintah, walaupun korbannya rakyat, ekonomi rakyat,
hancurnya sistem perbankan, dll. Contohnya yang gampang adalah soal pajak.
Pemerintah yang berkuasa tau bahwa operasi normal pemerintahan perlu pajak
untuk mendanai operasi negara. Tapi partai oposisi pasti tau bahwa
menurunkan pajak atau bahkan membebaskan pajak adalah suapan paling mudah
untuk membeli voting rakyat. Sudah tau pemerintah lagi berat mau bangun
infrastruktur atau bayar utang luar negeri, eh malah ngobral janji penurunan
pajak.

Lalu muncul ide demokrasi terpimpin, tapi toh gak jalan juga. Lalu
demokrasinya Pak Harto, yang banyak diprotes juga. Sekarang demokrasi anak
SMA yang mengarah pada arah bentuk oposisi murni, dll

Entah Ekonomi Pancasila dan Demokrasi Pancasila yang kita cita-citakan masih
terjebak dalam limbo, kelihatan tapi belum benar-benar lahir? Bentuk
sebenarnya seperti apa juga tidak ada yang tau kali...

2010/3/5 Wong Cilik 

> May God Bless You pak President...
> Tolong jaga Republik Indonesia kita supaya 2014 nanti Pemilu bisa memilih
> anggota DPR yang baik dan tidak egois dan lebih intelek.
>
> 2010/3/5 anton ms wardhana 
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Greek/Yunani bingung mau bayar utang

2010-03-04 Terurut Topik Wong Cilik
March 4 (Bloomberg) -- Finance Minister George
Papaconstantinousaid
the European Union should reveal specifics of any aid package to help
Greece reduce the region’s biggest budget gap and discourage bets against
the country’s bonds.

“If they would be clearer in what way they’d help Greece if it were
necessary, then Greece wouldn’t need support,” Papaconstantinou told Mega
television, according to a transcript of his comments e-mailed today by the
Athens-based ministry. “What we are looking for are clear support mechanisms
so markets can be assured they can’t play games at Greece’s expense.”

Diterjemahkan:

Menkeu Yunani berharap Negara-negara Uni Eropa (Euro) segera memberi
gambaran spesifik sejauh mana mereka (Bank Sentral Euro) bersedia memberikan
bantuan untuk mengurangi defisit anggaran agar "MENCEGAH UPAYA SPEKULATIF"
terhadap surat hutang (bonds) Yunani. ... Yang kita perlukan sekarang adalah
mekanisme yang jelas agar PASAR tidak MEMPERMAINKAN harga dan mengorbankan
Yunani.


Mirip (beda tapi sama) dengan krisis Indonesia dulu.  Mereka punya hutang
(nungkin USD atau Euro) tapi gak cukup uang untuk bayarnya. Mereka bisa
minta bantuan IMF, tapi berhubung Bank Sentral Euro adalah gabungan banyak
negara lain (Jerman, Prancis, dll), maka bantuan yang diberikan Bank Sentral
Euro (ECB) adalah juga merupakan bantuan politis.

Kalau Yunani tidak masuk Euro, bisa dipastikan sekarang mata uangnya sudah
devaluasi macam rupiah dulu, dari 3000 per dolar jadi 10,000 barangkali.
Cuma gara-gara sudah bergabung dan menggunakan Euro maka serangan terhadap
Euro (greek) juga menjadi sama dengan serangan terhadap Jerman, Prancis, dan
lain negara.

Itu satu keuntungan, tapi kerugiannya juga besar. Sekarang Yunani mau atur
langkah-langkah penyelamatan mereka harus nunduk dan nyembah-nyembah sama
negara-negara Euro lainnya...  tolong selamatin gue dong... plis
selamatin...

Sebabnya apa? Terlalu banyak utang luar negeri, baik dari swasta maupun
utang pemerintah. Akibatnya ya sekarang mereka lagi keliling nyari utangan
baru, buat nutup utang lama...  Kalau begitu, apakah memperbanyak cadangan
devisa dengan cara menambah utang adalah cara yang baik? Ngutang boleh
lah...  tapi jangan sampe ngemplang dan gak bisa bayar dong


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] [oot] Pidato Presiden Menanggapi Kasus Century (II)

2010-03-04 Terurut Topik Wong Cilik
May God Bless You pak President...
Tolong jaga Republik Indonesia kita supaya 2014 nanti Pemilu bisa memilih
anggota DPR yang baik dan tidak egois dan lebih intelek.

2010/3/5 anton ms wardhana 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: [Keuangan] Wanita kawin mandiri diwajibkan SPT PPh

2010-03-03 Terurut Topik Wong Cilik
Jadi keberatan utamanya adalah keluarga, maka penghasilan suami plus istri
dianggap sebagai penghasilan satu orang. Mis suami 20juta setahun tambah
istri 20 juta pertahun, akan kena pajak seolah-olah penghasilan dihasilkan
oleh suami saja sebanyak 40 juta setahun.

Kalau benar begini ya kita musti protes dong...  gak adil banget.



2010/3/4 prastowo prastowo 

> SE-29/PJ/2010 ini cukup mengagetkan, karena implikasinya adalah wanita
> kawin berpenghasilan dari satu pemberi kerja dan telah dipotong PPh Pasal 21
> dan memiliki NPWP sendiri ( tidak NPWP suami) akan dirugikan. Ini jelas
> bertolak belakang dengan kampanye atau himbauan untuk ber-NPWP. Argumen
> saya:
> - UU KUP Pasal 2 ayat (1) mewajibkan wanita kawin hidup berpisah
> berdasarkan putusan hakim atau perjanjian tertulis pisah harta dan
> penghasilan. Ini kaidah yang lama. UU KUP 2007 ( 28/2007) menambahkan
>  dengan memberi kesempatan bagi wanita kawin di luar kriteria tadi untuk
> mendaftarkan diri  untuk dapat menjalankan hak dan melaksanakan kewajiban
> sendiri.
> - Pasal 8 UU PPh.
> ayat (1): penghasilan wanita kawin dari satu pemberi kerja dan telah
> dipotong PPh tidak digabung/bukan merupakan penghasilan suami. UU Perpajakan
> mengasumsikan keluarga sebagai satu entitas dg suami sebagai kepala RT.
> ayat (2): Mengatur pengenaan pajak secara terpisah atas kriteria:
>   a. wanita kawin hidup berpisah berdasarkan putusan hakim.
>   b. wanita kawin menghendaki secara tertulis berdasarkan
> perjanjian pisah harta dan kewajiban.
>   c. wanita kawin yang memilih menjalankan hak dan melaksanakan
> kewajiban sendiri.
>
> Khusus huruf a penghitungannya dipisah sejak awal, huruf b dan c digabung
> dulu baru dihitung proporsional.
>
> Nah, SE-29/PJ/2010 khususnya angka 3 huruf  d menarik alur berpikir cari
> Pasal2 itu lalu menyimpulkan bahwa wanita kawin sebagai pegawai dan
> memperoleh penghasilan dari satu pemberi kerja dan telah dipotong PPh Pasal
> 21 yang memiliki NPWP sendiri ( beda dg suaminya), penghitungan pajaknya
> harus digabung dulu dengan penghasilan suami lalu baru dihitung PPh terutang
> secara proporsional.
>
> Implikasinya:
> Ketika penggabungan menyentuh lapisan tarif lebih tinggi, akan terjadi
> KURANG BAYAR.
>
> Padahal:
> - Pasal 8 ayat 1 UU PPh secara normatif mengecualikan penggabungan ini.
> - Form 1770-III dan Form 1770 S-II angka 15 mengatakan bahwa penghasilan
> istri dari satu pemberi kerja DIANGGAP final (selaras dg Pasal 8 UU KUP).
>
> SE ini merugikan wanita kawin (karyawati) yg beritikad baik mendaftarkan
> diri ber-NPWP karena ada kemungkinan akan membayar kekurangan pajak, dan
> dibedakan dengan karyawati yg NPWP-nya menginduk ke suami.
>
> Ini penafsiran saya, maka SE ini seharusnya tidak mengatur demikian di
> angka 3 huruf d kalau membaca UU KUP dan UU PPh secara utuh dan benar.
>
> ada pendapat lain?
>
> salam,
>
> pras
>
>
>
>
>
> 


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] OOT-Fernando de Noronha

2010-03-03 Terurut Topik Wong Cilik
Fernando de Noronha
http://en.wikipedia.org/wiki/Fernando_de_Noronha

Fernando de noronha adalah kumpulan pulau-pulau kecil di Brazil yang sangat
indah. Sedemikian indahnya hingga UNESCO memberikan status UNESCO World
Heritage Site, salah satu kekayaan dunia yang sangat di hargai dan
dilindungi.

Sama dengan tempat-tempat lainnya, keindahan ini adalah magnet bagi para
developer dan agen turisme. Bedanya, Brazil (penduduk lokalnya) sangat
menghargai kekayaan ini dan selalu berusaha menjaganya dari perusakan yang
mungkin terjadi oleh manusia.

Demikianlah maka mereka membatasi efek manusia (turis) bagi tempat itu. Satu
hari hanya 400 turis saja yang boleh ada di tempat tersebut. Laut dan tempat
kolam laut alam yang terbentuk hanya boleh digunakan oleh 25 orang pada tiap
saat, dan itupun cuma dibatasi hanya 30 menit saja..

Teluk dan pantainya penuh dengan lumba-lumba moncong panjang (dolphin),
kura-kura/penyu, dan koral-koral cantik. Demikianlah maka peneliti dan ahli
biologi pun melakukan penelitian dan sangat tegas dalam melindungi kepulauan
tersebut. Setiap turis yang datang harus melengkapi diri dengan uang yang
banyak sebab biaya untuk tinggal di tempat tersebut bisa jadi sangat mahal.
Tujuannya tentu untuk membatasi jumlah dan jangka waktu tinggal dari
turis-turis yang datang.

Brazil pun salah satu negara yang sedang berkembang. Tapi tampaknya mereka
(penduduk lokal kepulauan Fernando de Noronha) sadar bahwa uang bukan alasan
yang cukup untuk menghancurkan kekayaan alam mereka ini. Tentu pula kita
pernah dengar bahwa mafia-mafia brazil pun banyak yang berusaha menggerogoti
hutan alam rimba Amazon. Sama pula dengan penduduk lokal di rimba amazon
yang berjuang untuk hidup, tanpa sadar menjual hutannya dan menghilangkan
rimba langka yang dipenuhi spesies-spesies khas daerah tersebut.

'Only after the last tree has been cut down. Only after the last river has
been poisoned. Only after the last fish has been caught. Only then will you
find out that money cannot be eaten.
Proverb, Native American Indian
 Cree Prophecy' -- terjemahannya

Pada saat pohon terakhir ditebang, di saat sungai terakhir dicemari dan saat
ikan terakhir telah ditangkap, dan hanya pada saat itulah kita tersadar
kalau uang ternyata tak bisa dimakan...

Kaitannya apa dengan ekonomi? Unilever mengancam Indonesia, katanya tidak
akan mau beli CPO kalau ternyata asalnya dari hutan alam yang di rambah
diubah jadi kebun kelapa.

Yah kita sih sebel juga...  tapi dalam hati sepertinya bisa terima kasih.
Kok bisa orang asing gitu lebih perhatian sama harta kita. Atau barangkali
punya istri tapi bertahun-tahun gak pernah disayang, begitu cerai baru
kerasa duh istri cakep, tiap hari dimasakin, punya anak dijaga...  dll
Jadi sayangilah istri anda   lho...  Eh valentinan udah lewat ya...
he..he...[?]  -- sori ngelantur..


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] OT - buku biografi Jurnalisme Amerika - PULITZER

2010-02-24 Terurut Topik Wong Cilik
Saya cuma tau nama pulitzer karena adanya Pulitzer Prize untuk
buku-buku/karangan-karangan.

Rupanya Pulitzer adalah imigran berbahasa jerman (dari Hungaria) yang tidak
bisa berbahasa inggris (saat datangnya). Jadi sangat mengagumkan kalau
kemudian orang ini bahkan menjadi seorang raksasa jurnalisme.

Dikisahkan bahwa Pada masa hidupnya, media koran di kota StLouis sangat
terbagi dan terpengaruh oleh pandangan politik. Jadi koran ini cuma
menyajikan berita yang memuji partai A, sementara koran lainnya hanya
menyajikan berita yang memuji partai B. Pulitzer memulai berkembangnya
jurnalistik independen dengan format berita yang memiliki alur cerita. Ia
mendapatkan donasi baik dari percetakan partai demokrat maupun percetakan
partai republikan yang mendukung korannya itu menjadi independen.

Menurut reviewnya sih buku ini menggambarkan pihak-pihak yang terlibat di
partai politik Amerika jaman itu. Dikabarkan pula bahwa ia berusaha untuk
menjaga politik menjadi lebih bersih dengan mengekspos korupsi yang terjadi
saat itu. Buku ini lebih mengarah pada karir dan politik si Pulitzer ini,
bukan hidup pribadinya. Jadi yang kurang tertarik dengan sejarah politik
Amerika dikatakan akan cepat bosan dengan bacaan ini.

http://www.collectedworksbookstore.com/event/james-mcgrath-morris-pulitzer-life-politics-print-and-power
http://www.harpercollins.com/books/9780060798697/Pulitzer/index.aspx
http://www.abc.nl/blog/?p=12082


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Apa beda/samanya bailout dan penjaminan LPS

2010-02-22 Terurut Topik Wong Cilik
Nah ini yang gak jelas..  Menurut hukum positifnya gimana (soalnya UU nya
masih belum disetujui sama DPR)?

Tapi secara ilmu, kalau tabungan tidak dijamin berarti bailout otomatis
tidak akan terjadi Logikanya karena yang utama itu adalah dana nasabah pihak
ketiga (deposito BUMN, orang retail, dan nasabah lainnya - tidak termasuk
deposito pemilik).

Secara umum pemerintah berusaha untuk lepas dari fungsi komersial, sehingga
umumnya pemerintah tidak akan ngambil bisnis. Jadi kalau pemerintah sampai
akhirnya punya bisnis gara-gara bailout bank, itu sebenarnya adalah efek
sampingan upaya pemerintah untuk menyelamatkan "keyakinan rakyat atas sistem
perbankan" dengan cara menjamin dana nasabah dari bank yang "gagal".

Jadi kalau misalnya LPS harus dilibatkan, maka yang harus diperhatikan
secara detail oleh "badan yang me-manage bank gagal" ini adalah tentang
kualitas aset yang dimiliki bank gagal.

Kalau asetnya bagus dan peluang bank tersebut balik arah menjadi bank sehat
adalah besar, maka keputusan yang diambil adalah bailout - artinya bank
tersebut dibiarkan terus beroperasi. Pemegang saham lama bisa jadi boleh
dibiarkan memiliki bank (dengan porsi yang kecil sementara porsi besar
diambil pemerintah). Dalam kasus ini LPS umumnya tidak rugi (atau malah
untung di masa depan) karena dana yang dikeluarkan sekarang bisa diperoleh
lagi dimasa depan.

Yang gawat kalau aset yang dimiliki bank ternyata bermasalah, cuma isi
kertas-kertas bodong, proyek pembangunan yang macet dan kemungkinan gagal
besar. Yang seperti ini umumnya akan dilikuidasi atau bank tersebut ditutup.
Yang inilah yang jadi masalah, sebab setelah ditutup maka pasti LPS akan
rugi. Apakah LPS boleh rugi? Menurut ilmu sih boleh sebab memang ini
tujuannya, yakni menjamin nasabah ketiga yang gak tau apa-apa agar
kepercayaan masyarakat dalam sistem perbankan tidak terkompromi. Bagaimana
caranya agar Negara tidak rugi banyak? Tentu dengan mengikutsertakan
bank-bank lainnya dalam melakukan penjaminan yakni dengan bank-bank lain
membayar premi asuransi kepada LPS.

Kalau mau di-ngotot-ngototin dan tegang urat leher segala, bisa di debat
apakah uang LPS ini uang negara atau keuangan negara atau rugi LPS adalah
rugi negara atau kerugian negara, atau kerugian APBN ataukah korupsi
terhadap negara. Menurut saya kalau LPS tidak boleh rugi, maka bank tidak
boleh ditutup/likuidasi dan negara/LPS harus mengubah segala aset bank gagal
tersebut menjadi aset yang berkualitas. Ya kalau bisa sih silahkan saja,
kalau bicara logika sih itu upaya menjaring angin atau seperti ilmu alchemy,
mengubah batu menjadi emas...




2010/2/23 verthandy 

> Rekan2,
>
> Saya bingung, apa bedanya penjaminan LPS dengan bailout? Kalau misalnya
> century tidak dibailout, apakah artinya tabungan di century batal dijamin
> oleh LPS?
>
> Terima kasih sebelumnya.
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Research Question

2010-02-19 Terurut Topik Wong Cilik
Gak apa, gak merugikan orang lain. Malah juga ngasi manfaat...  bisa tau
cerita bagus..

Lain sama si nick itu...  mosok ngajak pemegang saham laen meeting, tapi
yang dibayar cuma dia doang. Meres bin rampok itu namanya...

On Sat, Feb 20, 2010 at 1:48 AM, Bayu Wirawan <
bayu.wira...@ahlikeuangan-indonesia.com> wrote:

> Yang lebih licik ya temannya lae abren. Masa' mau jadi phd kok cari
> jawaban di milis...:)
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf

2010-02-17 Terurut Topik Wong Cilik
Mungkin oot...  cuma mau mengutip-ngutip ucapan orang:

*"Evil Prevails when Good Men Fail To Act"*

*(Kedurhakaan akan terus berlanjut selama Orang-Orang Baik Tak Mau
Bertindak)
*

**All that is necessary for the triumph of evil is that good men do nothing

and nobody knows who did. This just in: *Ed Ciolkosz*, who diligently
manages three different quotation sites on the Web, has sourced the
following from aphorism-lover *John Stuart Mill *(*On Education*, 1867) as
the closest thing to the alleged Burke saying he has ever come across:

Bad men need nothing more to compass their ends than that good men should
look on and do nothing.


*Nobody made a greater mistake than he who did nothing because he could do
only a little.  Edmund Burke. (1729-1797)*
(Jika seseorang memilih untuk tidak bertindak karena pikirnya tindakan
tersebut terlalu kecil dan tak berarti... maka ia melakukan kesalahan yang
sangat besar)

dan satu lagi:

*Make yourself an honest man, and then you may be sure that there is one
less scoundrel in the world." - Thomas Carlyle (1795-1881)*
(Berusahalah menjadi orang yang berintegritas, maka anda bisa memastikan
dunia sudah kehilangan seorang penjahat lagi)

gak ada hubungan dengan apati politik, atau bailout atau apalah...  cuma
mengutip pendapat orang-orang jaman dulu saja.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Mana yang lebih baik...

2010-02-15 Terurut Topik Wong Cilik
Iya mas..  bener.. Fokus nya sebenarnya bukan banding membanding, tapi
strategi mencapai kesejahteraan ini.

Cina tau bahwa penduduk yang banyak ini adalah BEBAN. Dengan demikian sejak
tahun 1980 (kalau gak salah) mereka menerapkan satu keluarga satu anak.
Belakangan mereka melunak (sepertinya karena secara kebangsaan bisa menjadi
sakit jiwa). Bayangin aja semua orang cuma punya satu anak, gimana gak
sayang dan dimanja...  Banyak orang bilang pemuda pemudi cina sekarang
katanya arogan, bisa kerja keras tapi rada egois (penyakitnya anak tunggal
yang gak kenal disiplin). Sementara program KB dari jaman soeharto sempat
tenggelam.

Di lain pihak, bila pemimpin egois (demokratis ngikutin inginnya rakyat yang
ingin punya anak banyak dan punya istri banyak atau suami banyak), mereka
bisa bergerak dengan menjadikan pembangunan ekonomi mandiri dimana banyak
orang bekerja sebagai budak (pekerja keras dan efisien efektif) dan ekonomi
besar, tapi mengabaikan "kualitas hidup" misalnya sungai hutan dan udara
banyak polusi. Minyak bumi dihabiskan dan ditambang sekarang tanpa perlu
memikirkan generasi depan. Masyarakat dibiarkan hidup dalam kemacetan jalan
yang semakin lama semakin kronis. Ruang hidup satu kota (taman kota) hilang
dan satu orang tinggal dalam petak-petak kecil (kos-kosan)...  dll masalah
metropolitan lainnya. Katanya sih juga bisa jadi sumber penyakit jiwa...
he  he..

Keuntungannya bila ekonomi terus diperbesar, adalah secara kenegaraan kita
bisa sejajar dengan negara besar seperti yang dialami cina. Bisa mulai
negosiasi beli besi batubara dengan negara-negara lain...  tapi toh
rakyatnya ternyata masih ketinggalan tidak menikmati kesejahteraan. Cuma
jadi budak saja, semakin banyak kerja, semakin banyak produksi, semakin
banyak memproduksi sampah...  dll  dll...

Gimana caranya supaya biaya kecil ( hemat dan irit sumber daya alam, gak
menghasilkan banyak polusi) tapi produksi meningkat. Produksi menigkat tapi
konsumsi lebih kecil (artinya ada excess yang bisa ditabung/eksport) - ini
artinya mandiri tapi di saat yang sama irit dan gemar menabung.

Jadi maksud saya nulis judul itu sebenarnya membahas negara Cina, yang
katanya sudah menjadi superpower. Secara GDP sudah no 3, sudah dekat dengan
Jepang. Kelihatan kalau diplomasi (misal di copenhagen, atau hubungan dengan
negara negara "nakal" misalnya myanmar yang dikecam karena diktatorial sudah
bisa nolak ajakan dunia untuk menjauhi transaksi dengan myanmar) Cina sudah
mulai kelihatan kuat sebagai negara.

Padahal secara pemerintahannya prestasinya masih belum memenuhi kualitas
menjaga rakyat (secara progress barangkali sudah baik, tapi individu per
individu rakyatnya kan seharusnya sudah lebih baik).

YAng pintar menurut saya adalah Cina bisa memanfaatkan bebannya ini
(penduduk banyak) dan mengubahnya menjadi kekuatan sehingga bisa dianggap
sebagai negara superpower, hampir sama dengan jepang.

So salut buat negara Cina. -- Kita aja sampe minta tolong kerja sama
pertukaran devisa kalau ada serangan dan kekurangan dana sama Cina dan
negara-negara Asean lainnya.

Entah strategi Indonesia yang kita cintai ini bagaimana? Apakah menggenjot
konsumsi, meningkatkan produksi lokal (mandiri) tapi secara biaya sebenarnya
besar karena sudah menggunakan seluruh sumber daya alam tak terbaharukan di
saat ini?



2010/2/16 Eko Prasetiyo 

> yg lebih baik adalah membangun ekonomi yg mandiri. jgn terlalu
> membandingkan dengan negara lain. apa yg berhasil diterapkan di negara
> lain belum tentu cocok di indonesia. yg perlu ditingkatkan bukan
> semata-mata pendapatan perkapita tapi kesejahteraan yg merata.
>
> On
>


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Mana yang lebih baik...

2010-02-15 Terurut Topik Wong Cilik
Seperti Cina... atau
Seperti Brunei Darussalamm?

Maksudnya, ekonomi cina diperkirakan sudah menjadi ekonomi terbesar ke dua
(atau 3) di dunia. Tapi secara orang perorang, 150juta jiwa (kira2 10%
penduduk mungkin?) masih merupakan penduduk miskin dengan pendapatan perhari
$1 per hari (280 ribu rupiah per bulan?). Pemerintahnya sih bisa arogan,
tidak mengacuhkan saran internasional untuk meningkatkan HAM dan memilih
bekerja sama dengan pemerintah diktator negara lain asalkan bisa beli minyak
murah, batubara murah, dan besi murah? Merasa gagah sebagai pemerintah
negara besar padahal pendapatan penduduk per kapita masih rendah?

Ataukah seperti Brunei atau Singapore? Negaranya kecil, total ekonomi GDP
negara barangkali kecil tapi per kapitanya lebih baik tapi kalau hubungan
luar negeri atau diplomasi sering dianggap gak ada saking kecilnya ekonomi?


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Aturan pemberitahuan pemegang saham mayoritas di BEJ

2010-02-13 Terurut Topik Wong Cilik
Jadi yang harus memasukkan pemberitahuan ke idx itu pemegang sahamnya ya...
bukan perusahaannya. Jadi seharusnya kelihatan di website idx dong?

Apakah juga broker/underwriternya juga termasuk bila baru selesai IPO?

Saya sedang lihat saham DEWA, yang menurut laporan keuangannya pemilikan
Zurich turun dari 75% menjadi 55% saja dalam 1 tahun. Sudah di offload ke
market katanya. Cuma waktu di cari-cari di website idx bagian announcement
gak ketemu yang ngasi tau Zurich offload punyanya dia. Entah tau bagaimana
ceritanya dengan saham ini atau mengapa Zurich ngebuangin sahamnya?

2010/2/13 

> Betul. Harus diberitahukan kepada Bapepam selambat2nya 2(dua) hari kerja
> sejak transaksi material tersebut dilakukan.
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Keuangan] Aturan pemberitahuan pemegang saham mayoritas di BEJ

2010-02-13 Terurut Topik Wong Cilik
Apakah ada yang tau,peraturan  di Bursa Indonesia... (Bapepam) tentang
transaksi saham pemegang saham signifikan (umumnya lebih atau sama 5%).

Kalau jual beli saham di bursa, apakah pemegang saham signifikan perlu
memberi tau bursa/publik tujuannya untuk apa?

Kalau tidak salah di amerika atw negara maju lainnya, pemegang lebih dari 5%
sudah dianggap tau informasi internal sehingga mereka perlu memberi tau
publik jika mereka beli atau jual.

Salah satu histori nya, dulu jaman M$A junk bond, banyak perusahaan dibeli
dengan junk bond dengan tujuan untuk dilikuidasi. Pabrik jalan baik-baik eh
malah karyawan semua di pecat dan asetnya di pecah-pecah dijual demi
memperkaya diri sendiri.

Barangkali tujuan lainnya masih banyak lagi, tapi sampai sekarang di Amerika
dan sepertinya juga Eropa menerapkan aturan ini. Apakah di Bursa Indonesia
kita ada aturan semacam ini? Ada yang tau gak ya...


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Larangan mecah tabungan was :Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono

2010-02-12 Terurut Topik Wong Cilik
Setuju sekali...  Orang punya tabungan kenapa masalah? Uang juga punya dia
sendiri...

Pemerintah mau menjamin 2 M kita sebagai nasabah kecil sangat merasa
tertolong. Tapi kalaupun punya tabungan lebih dari 2 M juga menurut aturan
sih uang harus bisa ditarik lagi. Namanya juga tabungan. Kalau bank tidak
becus mengolah komposisi likuiditas dan resiko penyaluran kreditnya, kan
bukan salah pemilik uang kalau dia menyimpankan tabungannya di bank yang
sudah diberi ijin operasi di Indonesia.

Justru karena pemerintah memahami inilah makanya diadakan penjaminan dana
nasabah, yang walaupun ternyata cuma mampu nalangin 2 M saja.

2010/2/13 Eko Prasetiyo 

> knp yg punya tabungan di century yg di obok2??
> trs yg ngutang di century gimana?? ap real semua?? ato yg fiktif gimana??
> klo org punya rekening sah disitu apa salah??
>
> On 2/13/10, Rachmad M  wrote:
> > Emang ada larangan orang punya banyak nomer rekening ya ? Dan kalau tid
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century

2010-02-12 Terurut Topik Wong Cilik
menurut artikel Budi Hardiman, ia mengutip Hannah Arendt dalam *Wahrheit und
Lüge in der Politik, yang
*
katanya: "barangsiapa hanya menghendaki kebenaran, maka ia berdiri di luar
pertarungan politis"

Maksudnya apa?  Ternyata masuk politik itu bukan untuk mencari
kebenaran, membongkar fakta, atau menyejahterakan masyarakat  (yang
terakhir tergantung pribadi masing-masing sih... apa punya hati atau tidak),
melainkan hanya untuk memenangkan pertarungan politiknya saja Jalan
menangnya lewat nusuk dari belakang, atau lewat berteman/koalisi, lewat
kesamaan cita-cita, lewat perusakan karakter, lewat fitnah, dll ternyata
cuma alat politik praktis.

Akibatnya ya ini, bikin pansus masalah jalan ke kampanye gate, ke kriminal
lah, ke uang negaralah, ke pajak lah, mobil dinas, entah nanti ke mana
lagi...

2010/2/12 Gianto Setiadi 

> Kalau kita bertanya kepada Akbar Faisal atau kepada anggota Pansus yang
> lain, maka masalah ekonomi akan digiring ke ranah politik.
> Jadi kalau sudah seperti ini maka bisa2 masalah utama "century gate" tidak
> selesai, malahan akan muncul masalah lain yaitu "dana kampanye gate".
> Memang tidak mudah untuk mengikuti cara berpikirnya orang politik.
> Hanya pendapat.
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 2, 3, 4, dan 5

2010-02-11 Terurut Topik Wong Cilik
Omong-omong ada website yang bisa kasi perbadingan gak sih, efek IFRS ini
yang beda dengan PSAK yang sekarang ada...  Terutama yang sekarang diganti
seperti yang di bawah ini. Sebelum dicabut PSAKnya dan sesudah dicabut...

Thanks ya

2010/2/12 Lusyana Wahyu 

> Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 2, 3, 4, dan 5
>
>
>
>
>
> Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK IAI) telah mengesahkan Pernyataan
> Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 2, 3, 4, dan 5 pada bulan
> Desember 2009 lalu.
>
> PPSAK tersebut adalah:
>
>
>
> 1.  PPSAK No. 2: Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43:
> Akuntansi Anjak Piutang
> 2.  PPSAK No. 3: Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang
> Piutang Bermasalah
> 3.  PPSAK No. 4: Pencabutan PSAK 31: Akuntansi Perbankan, PSAK 42:
> Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana
> 4.  PPSAK No. 5: Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan
> 16 PSAK 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam
> Mata Uang Asing
>
>
>
> Pernyataan Pencabutan ini merupakan salah satu dampak konvergensi IFRS.
> Seluruh PPSAK ini berlaku efektif pada 1 Januari 2010.
>
> Dengan berlakunya PPSAK ini, maka entitas tidak dapat lagi mengacu kepada
> PSAK yang dicabut tersebut.
>
> Softcopy PPSAK dapat di download pada file dibawah ini.
>
>
> FILE: PPSAK No.2,3,4&5.pdf
> 
> http://www.iaiglobal.or.id/tpl/images/icon_download.gif
>
>
>
> Atau di link berikut: http://www.iaiglobal.or.id/berita/detail.php?id=124
>
>
>
>
>
> Regards,
>
>
>
> Lusyana Wahyu
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> 
>
> =
> Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
> -
> Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join
> http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> -
> Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor
> posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: [Keuangan] Apa Jadinya Kalau Ada Bank Gagal Lagi?

2010-02-05 Terurut Topik Wong Cilik
Anda sangat berwawasan luas...  rupanya diambil dari bahasa arab afsah.
Bahasa nyomot diaku-aku sama kita...  Untung mereka gak mematenkan kata
tersebut di kongres UN...  he.. he... Ntar kita disamakan sama malingsia
nanti...

2010/2/5 prastowo prastowo 

>
> Sekalian borongan, kemarin ada yg menyoal "absah" kok disamakan dg "sah'.
> Ini bukan kekeliruan, asal katanya memang 'absah' dan sering disingkat
> 'sah', jadi 'ab' itu bukan awalan yang berarti menidak. Bisa dirujuk ke KBBI
> atau Tesaurus Bahasa Indonesia karya Eko Endarmoko.
>
> salam,
>
>
> pras
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Langkah Sulit Penyelamatan Bank Jika Terjadi Krisis

2010-02-03 Terurut Topik Wong Cilik
Bagus juga...  walaupun yang namanya "penyelamatan bank" harusnya diartikan
lebih tepat "penyelamatan dana nasabah masyarakat"

Bank diselamatkan bukan semata-mata menyelamatkan bank-nya, tapi lebih pada
uang masyarakat yang disimpan di bank tersebut. Inipula yang mengakibatkan
penyelamatannya ber-efek menyelamatkan ekonomi negara dari kehancuran.

2010/2/4 Infobank infobanknews.com 

>
> http://www.infobanknews.com/index.php?mib=mib_news.detail&id=1497
>Langkah Sulit Penyelamatan Bank Jika Terjadi Krisis
> Tanggal:  03 Februari 2010 - 12:31 WIB
> Sumber: infobanknews.com
>
>
> Penyelamatan bank di saat krisis bukanlah menyelamatkan sebuah bank semata,
> melainkan menyelamatkan ekonomi dari kehancuran.
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Ladang Gas Dikuasai Asing Indonesia Tidak Berdaya Atur Pasokan Gas

2010-02-02 Terurut Topik Wong Cilik
'Kalau memang harga pupuk harus naik karena harga gas naik - tentu
masih bisa disesuaikan bila konsumen penggunanya adalah non-beras."

- Perlu mengurangi jumlah penduduk tuh  KABE...  KABE

2010/2/3 Poltak Hotradero 

> At 09:07 PM 2/2/2010, you wrote:
>
>
> Kalau memang harga pupuk harus naik karena harga gas naik - tentu
> masih bisa disesuaikan bila konsumen penggunanya adalah non-beras.
>
> Lain masalah kalau konsumen terbesarnya adalah petani padi - di mana
> padi adalah juga salah satu komoditas yang sensitif secara politik.
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: BPK/BPKP/ Re: [Keuangan] Sampai mana Akuntan Publik bertanggung jawab?

2010-01-30 Terurut Topik Wong Cilik
Bukan masalah kecewa atau tidak  (yang sifatnya PRIBADI atau SUKA SAYA
atau tidak)...

Hanya ingin mendorong agar perbaikan SISTEMIK menjadi lebih baik Agar tidak
terjadi KASUS KEGAGALAN SISTEMIK...  he..he..he...

Auditor itu adalah komponen yang sangat penting dalam bisnis kepercayaan,
katanya...  jadi kalau arahnya berjalan baik untuk semakin meningkatkan
kepercayaan di masyarakat, kenapa tidak?

Kalau benar yang dikatakan Budi Sampurna bahwa tidak ada surat
hutang-menghutang dengan RT, kenapa sampai RT bisa menarik dana si Budi ini?
Kontrolnya di mana?

BTW menurut standar internasional ISA200 mampu mengidentifikasi fraud atau
kemungkinan terjadinya fraud termasuk standar kualitas auditor...  ini kalau
tidak salah... Gak tau ini sudah ada sejak dahulu kala ataukah baru setelah
kasus enron terjadi?

2010/1/31 Tampaknya mas
gajahpelan...@gmail.com sudah sangat kecewa dengan praktik auditor ya?

>
> Auditor yang mengaudit perusahaan terbuka bukan hanya ditunjuk oleh
> majemen, tapi juga oleh komite audit dimana di dalamnya juga ada komisaris
> dan komisaris independen sebagai representatif pemegang saham.
>
> Apakah mereka juga 'semurah' itu?
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: BPK/BPKP/ Re: [Keuangan] Sampai mana Akuntan Publik bertanggung jawab?

2010-01-30 Terurut Topik Wong Cilik
Sekali lagi ini adalah karena sistem hadiah dan hukumannya tidak benar.
Auditor mendapat hadiah karena memberikan tender harga yang termurah, bukan
dari "hasll nya dalam mengidentifikasi kejanggalan"

Siapa pula yang memberikan keputusan auditor ini atau itu yang menang?
Bukankah managemen atau direktur. yang mendapatkan bonus kalau bisa menekan
biaya. Lalu biasanya siapa yang lebih mungkin melakukan pelanggaran
material? Orang-orang di atas ini pula kan. Bukankah jadi lebih
menguntungkan bagi mereka untuk menyewa auditor 'tembak'. Kalau managemennya
baik, pemegang saham publik beruntung. Tapi kalau managemen nya tidak baik,
peluang sang manager direktur untuk menyimpangkan keuangan menjadi lebih
besar sebab auditor tembak ini pun tidak mau lama-lama meriksa dokumen dan
kontrol internal perusahaan. Kalau bisa tinggal tanda tangan surat opini
saja. Yang seperti ini sih jelas tidak memenuhi kode etik standar auditor.

Yup...  jadi setuju sekali dengan pendapat pak Hendro Setiawan ini... Perlu
ada hubungan baik antara hadiah/bayaran auditor dengan kesuksesannya
mengidentifikasi kegagalan kontrol internal.



2010/1/30 Hendro Setiawan 
Saat ini, auditor yang melakukan pemeriksaan terhadap BUMN akan diperiksa
oleh BPK, Departemen Keuangan, dan IAI. Pemilihan auditor dilakukan
melakukan proses lelang, hanya saja pemenangnya masih ditentukan atas dasar
variabel harga, sehingga auditor dengan kapabilitas yang tinggi (skor
tinggi) bisa saja kalah karena tidak dapat memberikan tawaran yang cukup
rendah. Tidak sedikit auditor yang izinya dibekukan sementara. Memang ada
beberapa auditor yang dikenal sebagai auditor tembak (merusak harga) yang
mengakibatkan auditor yang baik tersingkir. Mungkin sistem ini yg harus
dibenahi. Harga jangan dijadikan indikator utama dalam menentukan audito
karena harga mempun


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: BPK/BPKP/ Re: [Keuangan] Sampai mana Akuntan Publik bertanggung jawab?

2010-01-30 Terurut Topik Wong Cilik
Jadi inilah salah satu bentuk "bisnis kepercayaan"  gonta-ganti nama
asalkan fulus masuk...  Tidak ada reputasi di nama perusahaan auditornya?


2010/1/30 Ari Condro 

>
> dengan gonta ganti nama, berarti auditornya udah ganti hahaha :)
>
> kalau nama asingnya sih tetep (sempat ganti ganti juga sih, tapi ini urusan
> di luar, kayak dari deloitte toche tohmatsu, sekarang deloitte llc)
> .
> salam,
> Ari
>
>
> 2010/1/30 Wong Cilik 
>
> >
> >
> > Ada juga yang bilang auditor independen gak boleh terlalu nempel sama
> > perusahaan. Misalnya 30 tahun satu aja auditornya. Jadilah ada yang
> bilang
> > bagaimana kalau tiap 2 tahun diganti atau tiap sekian tahun ganti yang
> > lain...
> >
> >
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> 
>
> =
> Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
> -
> Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join
> http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> -
> Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor
> posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: BPK/BPKP/ Re: [Keuangan] Sampai mana Akuntan Publik bertanggung jawab?

2010-01-29 Terurut Topik Wong Cilik
Di swasta terutama perush. terbuka kan ada analis yang suka ngoprek-ngoprek
laporan keuangannya..  jadi kemungkinan auditnya gagal masih ada backup si
analis, walaupun aksesnya lebih terbatas.

Untuk swasta yang berhubungan dengan bank, bank juga bisa minta data-data
tambahan yang mereka perlu. Jadi bank punya peran juga untuk membuat
perusahaan swasta lebih lurus.

Ada juga yang bilang auditor independen gak boleh terlalu nempel sama
perusahaan. Misalnya 30 tahun satu aja auditornya. Jadilah ada yang bilang
bagaimana kalau tiap 2 tahun diganti atau tiap sekian tahun ganti yang
lain...

Semuanya berusaha agar independensi auditor tidak dikompromasi... Tujuannya
agar laporan itu sebisanya memiliki tingkat kepercayaan yang sangat
tinggi... Kembali lagi...  manusia bisa jahat bisa baik. Bagaimana agar yang
jahat sulit melakukan kejahatan?...  ya ini inti utamanya kontrol dan Good
Corporate Governance

IMHO

2010/1/30 Habibie Nugroho Wicaksono 

> Di dunia swasta, perusahaan mereka sendiri yang menentukan siapa
> auditornya. Jadi, auditee menentukan siapa auditornya adalah hal yang lumrah
> di dunia swasta. Dan setahu saya, BUMN sudah diaudit oleh KAP.
> Apakah dengan menentukan sendiri auditor seperti ini memungkinkan
> kongkalikong? Lantas, apakah dengan penentuan auditor oleh pihak ketiga
> menjamin bahwa kongkalikong tidak akan terjadi?
> Intinya, audit (general audit) adalah jasa keyakinan, yakni memberikan
> keyakinan bahwa laporan keuangan yang disusun oleh suatu perusahaan telah
> sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum (di
> Indonesia, prinsip ini dikeluarkan oleh IAI). Kalau laporan keuangan ini
> tidak dapat diyakini kebenarannya, maka investor dan kreditor akan enggan
> memberikan dananya. Jika auditor yang dipilih perusahaan dipandang oleh
> investor dan kreditor sebagai auditor yang tidak kredibel, maka apapun hasil
> auditnya tidak akan dianggap.
>
> Salam


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: BPK/BPKP/ Re: [Keuangan] Sampai mana Akuntan Publik bertanggung jawab?

2010-01-29 Terurut Topik Wong Cilik
Prinsip audit adalah harus independen. Ini berarti kalau diberikan ke
swasta, proses pemilihannya harus menjamin independensi. BUMN/Departemen
yang di audit seharusnya tidak memilih auditornya, sebab nanti manager BUMN
tersebut bisa memilih auditor yang lemah atau yang bisa 'dipengaruhi'.

Auditor harus memiliki 'keberpihakan' terhadap masyarakat/pemegang saham
tanpa terjerat sampai selalu berusaha mempersalahkan manajer/direkturnya.
Harus juga mempertimbangkan pengucuran dana negara bukan cuma untuk mencari
profit, tapi membentuk 'civic society'/masyarakat madani (entah benar ini
terjemahannya?).

Auditornya musti bebas dari tekanan politk (jadi pemilihannya sebisanya
lepas dari tangan partai politik/DPR/MPR atau pejabat yang naik karena
kendaraan politik), harus kompeten.. dll. Kalau soal tekanan politik kurang
jelas bagaimana reaksi swasta dibandingkan auditor yang berkarir di
BPK/pemerintah... Jangan-jangan karena auditor swasta di setir partai
politik akhirnya malah banyak pansus-pansusan  jadi negeri pansus deh...


BPK jadi pengawasnya auditor...  mungkin gak ya? Secara teori sih mungkin
ya...  tapi ya itu, 'the devil is in the details'...  gimana
detail-detailnya tentang batasan dan kuasa si auditor, hubungannya dengan
BPK, bagaimana mengkomunikasikan hasil temuan ke masyarakat, dan
lain-lainnya Secara konsep rasanya bisa tapi ya nanti di lapangannya itu
bagaimana jadinya?

Apakah auditor akan dilindungi kalau misalnya menemukan kejanggalan di bumn
dan mempublikasikannya ke masyarakat? Takutnya jadi pahlawan sehari, setelah
rame-rame selesai dia gak bisa dapet bisnis audit pemerintah lagi. Makanya
itu, apakah ada insentif bagi auditor untuk berusaha menemukan kejanggalan?
Kalo ketemu apakah dia bakalan lebih susah (musti jadi saksi sehingga gak
bisa kerja, waktu habis di pansus, jadi gak ada uang masuk buat makan...
dll) ataukah malah jadi dapat hadiah? Proses yang benar sih kalau menemukan
kejanggalan ya menerima hadiah sebab tugas auditor ya untuk menemukan
kejanggalan tersebut, bukannya malah serasa jadi kena hukuman.

2010/1/30 Hok An 

> Kawan2,
>
> Ada usul supaya pemeriksaaan keuangan di serahkan kepada swasta.
> Misalnya dana otonomi desa.
> Saya dengan kepala desa yang sanggup memanfaatkan dana ini dan
> mempertanggung jawabkannya baru sedikit.
> BPKL jelas kewalahan kalau harus mengawasi puluhan ribu desa2 kita untuk
> bisa tertib dan menggunakan anggaran seperti UU.
> Sebab itu ada usul supaya yang pemeriksaan di alihkan kepada swasta dan
> BPK atau BPKP hanya koordinasi dan mengaturnya saja.
>
> Usul ini bisa tidak dilaksanakan di lapangan?
> Bagaimana dengan audit Departemen, BUMN dll?
>
> Salam damai
>
> Hok An
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: [Keuangan] UU no.31 1999 dan no. 20 2001- Definsi Tindak Pidana Korupsi dan Pegawai Negeri

2010-01-28 Terurut Topik Wong Cilik
Saya sangat setuju dengan pendapat Pak Prastowo bahwa hukum positif harus
dijunjung. Terlalu banyak upaya mengalihkan perhatian dan membentuk opini
masyarakat atau gampangnya kasus mafia pengadilan yang mementahkan hukum
dengan berbagai macam pelicinnya yang menyebabkan luputnya penjahat dari
keadilan.

Dilain pihak hukum juga harus manusiawi dan mempertimbangkan obyek studi
(masalah moneter, perbankan, dll) yang dibatasi oleh hukum tersebut.
Pemahaman yang benar kiranya bisa membuat hukum tersebut lebih adil dan
membuat orang semakin ingin untuk menegakkannya. Seperti juga ilmu ilmu
lainnya, hukum bagaikan SENI/SKILL...  kalau tidak dipertimbangkan baik-baik
bisa menghukum orang yang benar dan melepaskan orang yang salah... Banyak
pembunuh berantai yang setelah ditangkap malah dilepas lagi karena alasan
teknis pengadilan...  Tapi dalam hukum mereka biasanya lebih mementingkan
"mencegah memasukkan orang benar ke penjara" dibandingkan dengan sebaliknya.

Abstrak  *Pendekatan Holistik terhadap Hukum* yang ditulis oleh Prof. Dr.
Satjipto Rahardjo, SH. disajikan dalam Journal Hukum Progresif Program
Doktor Ilmu Hukum Universitas Diponegoro Volume 1//Nomor2/Oktober 2005 dapat
dibaca sebagai berikut:

http://abdulghofur.blog.undip.ac.id/undip,%20universitas%20diponegoro,%20blog,%20journal,%20e-journal,%20pdih,%20ilmu%20hukum,%20abdul%20ghofur%20taufiq/ilmu-hukum-positif/

lmu hukum positif telah gagal untuk menyajikan gambar hukum yang lebih
benar. Hal ini terbukti dengan munculnya berbagai disiplin yang
mengisyaratkan, bahwa obyek studi hukum itu tidaklah sesempit seperti
difahami oleh para ilmuwab hukum di abad ke-sembilanbelas. Kesalahan dalam
memperoleh gambaran terhadap hukum yang lebih benar terletak pada pemahaman
obyek studi yang dibatasi pada hukum perundang-undangan. Dalam studi hukum
analitis yang mengawali ilmu hukum modern, orang hanya mendapat panduan
dalam hal memahami dan mengoperasikan hukum positif, padahal sebagai ilmu
yang otentik, maka ilmu hukum dituntut untuk bisa memberikan dan menampilkan
gambar yang lebih utuh tentang hukum. Kegagalan seperti itu tampaknya tidak
hanya dialami di bidang studi hukum, melainkan juga di banyak tempat.
Misalnya, psikologi modern telah gagal untuk menyajikan gambar tentang
manusia secara utuh, karena hanya menampilkan gambar tentang
kepingan-kepingan jiwa manusia. Untuk memperoleh gambaran yang utuh tentang
hukum, maka kesalahan tersebut perlu diperbaiki, yaitu dengan mengaitkan
dunia positif-normatif kepada dunia kehidupan nyata. Metodologi analitis *
Cartesian*, *Baconian *dan *Newtonian *tidak membawa kita kepada pemahaman
yang benar tentang alam dan kehidupan. *Metodologi baru yang menggantikan
harus mengutuhkan, bukan memisah-misahkan. Pendekatan demikian disebut
dengan pendekatan dan metodologi holistik.* Paradigma holistik akan mengubah
peta berhukum dan pembelajaran hukum yang selama ini memadu kita.


Mungkin juga saya salah menangkap apa yang dimaksudkan oleh sang profesor
itu... Kalau salah mohon maaf dan mohon di benarkan...


2010/1/29 prastowo prastowo 

> Sila baca juga UU Keuangan Negara ( UU No. 17 tahun 2003), dan penjelasan2
> di UU Tipikor itu, juga sudah ada banyak jurisprudensi yang lahir dari
> praktik peradilan korupsi di Indonesia.
> Hemat saya memang kita terbiasa berdiskusi tanpa pijakan pd akar
> masalahnya, yaitu hukum positif.
> Mungkin ini momentum yg tepat untuk edukasi publik.
>
> salam


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Sampai mana Akuntan Publik bertanggung jawab?

2010-01-28 Terurut Topik Wong Cilik
OK lah..,.  malpraktik audit di indonesia tidak banyak (entah tidak di
ekspos atau karena tidak ada masalah besar macam enron yang terjadi karena
kegagalan audit).

Anggaplah saya anak SD lagi belajar audit

Kalau saya yang SD ini baca rekomendasi-rekomendasi baru akibat malpraktik
audit di enron tersebut, ada banyak rekomendasi yang cukup diakomodasi di
Indonesia.

Tidak ada maksud menjelek-jelekan profesi auditor...  hanya ingin membuka
mata kita semua bahwa kalau auditor ingin kong-kalikong dengan emiten
ataupun perusahaan yang sedang di due-diligence nya sekalipun, ternyata
masih bisa toh...  Tapi sama seperti manusia seperti individu, manusia bisa
jahat manusia bisa baik...  pertanyaannya adalah bagaimana agar yang jahat
jadi keder dan memutuskan untuk tidak melakukan kejahatan tersebut. Untuk
itu diperlukan juga kontrol internal yang kuat plus kontrol (audit)
eksternal yang lebih kuat lagi.

Sekali lagi saya bukan bermaksud menjelek-jelekkan profesi...  hanya ingin
menekankan bahwa pengawasan dari luar yang independen juga perlu. Apakah
Century sudah dilakukan due diligence?

2010/1/29 

> Wah seru nih,
> Jd pengen nanya mas gajah udah berapa lama jadi akuntan publik??tampak
> sangat paham sekali..
>
> Mungkin mas gajah klo mau lebih tahu ttg audit, bs baca buku AUDITING,
> ituloh buku anak kuliahan, jd mas gajah jd ga kalah sama anak kuliahan
> pengetahuannya. Disitu dijelaskan bahwa audit tdk hanya ttg debit kredit
> saja.
>
> Thanks,
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: Bls: [Keuangan] Bank Century: Siapa Yang Harus Bertanggung Jawab?

2010-01-28 Terurut Topik Wong Cilik
Menurut sas-sus, sih OJK itu di desain sebagai pengawas segala produk
keuangan nantinya. BI tidak mengawasi reksadana, jadi nantinya bakalan
diawasi OJK.

Secara produknya, reksadana termasuk bentuk investasi, yang seringkali
berupa saham. Jadi sering masuk ranah nya BAPEPAM. Nah OJK ini katanya
bakalan berusaha agar tidak ada tumpang tindih atau produk yang lolos dari
pengawasan.

Wah kalau benar, tugas OJK ini luar biasa berat...  Apakah nanti reksadana
perlu di bail-out dan dilindungi pemerintah? Menurut ranah ilmu keuangan,
reksadana adalah produk investasi yang ada kemungkinan tidak memberikan
hasil (hasil investasi negatif), jadi tidak prlu di bail-out. Masalahnya
sekarang kalau uangnya dicuri/kriminal, ini berarti sudah ranah
polisi/kejahatan. Orang kecurian sepeda motor apakah perlu di bail-out
pemerintah? Ternyata tidak.

Lain halnya dengan deposito atau tabungan bank. Konsepnya adalah simpan,
jadi bunganya kecil dan bisa dibilang bebas resiko. Yang ini dananya dijamin
pemerintah karena pertimbangannya bukan bersifat investasi (fokusnya bukan
ke profit/keuntungan, walaupun ada bunga). Segala resiko gagal investasi di
tanggung bank yang melakukan investasi penyaluran kredit. Bunga uang itu
sebagai tanda terima kasih bank kepada deposan sudah "percaya" memberikan
uang kepada bank tersebut.

2010/1/28 Eko Prasetiyo 

> tapi dia jg wajib mengembalikan dana yg dilarikan jg...
> ini yg belum dilakukan... denger2 asetnya sudah dibekukan..
> tp apakah bisa ditarik kedalam negeri utk membayar nasabah antaboga &
> membayar dana century yg di larikan?
>
> ini yg harus dilakukan...
>
> jadi penasaran lingkup pengawasan BI tu apa aja ya??
> apakah produk keuangan selain tabungan juga diawasi oleh BI?
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Bank Century: Siapa Yang Harus Bertanggung Jawab?

2010-01-28 Terurut Topik Wong Cilik
Cuma MENGAKU-AKU jadi mahasiswa aja kali..

2010/1/28 Rachmad M 

> Lebih pening lagi kalau dengerin mahasiswa yang demo. Disatu sisi bilang
> "SBY turun karena telah mengucurkan dana bailout trilyunan rupiah". Masih
> mahasiswa yang sama juga bilang "SBY turun karena membuat dana nasabah
> Century terkatung-katung pembayarannya" . Yang dimaksud Antaboga padahal
> jelas Antaboga tidak dijamin LPS...pening awak dibuatnya :-)
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Sampai mana Akuntan Publik bertanggung jawab?

2010-01-28 Terurut Topik Wong Cilik
Ini nemu dari Bung Gugel:
http://ftp.resource.org/gpo.gov/hearings/107h/77986.pdf, yakni dengar
pendapat kongres di Amerika... Tahun 2002


"We have also found that Enron’s auditor, Andersen, knew or
should have known or should have discovered the fraudulent nature
of the Fastow transactions and we have found that Enron’s financial
statements violated numerous existing accounting rules."
These statements misled investors about Enron’s financial condition
and over-estimated that net income by over $1 billion. In the
end it turns out that the Enron debacle is an old fashioned example
of theft by insiders and a failure of those responsible for them
to prevent that theft. We believe this is a huge aberration of corporate
behavior in America. For example, in one transaction,
Fastow and Kopper informed the investors in LJM2, a partnership
at the center of this theft, that the expected rate of return on the
transaction was 2,503 percent to be realized in just 8 days.


Diterjemahkannya, "yang diketahui Andersen, atau seharusnya diketahui, atau
seharusnya bisa ditemukan bahwa ada kesalahan penipuan..."

Andersen sempat di verdict bersalah, tapi kemudian di pengadilan lebih
tinggi dibebaskan (menurut beberapa orang karena kesalahan teknis, tidak
memberi pilihan bagi para juri untuk memilih tidak bersalah). Namun sampai
sekarang sudah tidak beroperasi sebagai Arthur Andersen lagi...

Saya belum baca semuanya sih, panjang 200 halaman ingris...  perlu bodrex
3x3 kali Tapi pertanyaannya.  bagaimana kita tau atau BATASANNYA
dimana,

kantor audit SEHARUSNYA tau atau seharusnya MENEMUKAN??? Kemampuan
menemukan ini tentunya tergantung keahlian auditornya  Apakah auditor
kita di Indonesia ini sudah punya STANDAR KUALITAS yang cukup untuk
menemukan...

Atau lebih penting lagi...  Apakah auditor kita punya INSENTIF yang CUKUP
untuk MEMBUKA temuannya bila ada sesuatu yang kurang baik? Katanya sih
hukuman kurang mempan kalau untuk masalah seperti ini. Lebih baik kalau
kantor auditnya mendapatkan "HADIAH" saat menemukan kejanggalan,
dibandingkan di HUKUM saat gagal menemukan...

Bila terlalu fokus pada hukuman buat auditor yang gak kompeten, otak manusia
jalan bikin klausul-klausul disclaimer segala macam  Carrot is better
than stick kata orang bule...


2010/1/28 Ryan Fitriyanto 

> Dear ibu khomsiyah, maaf saya manggilnya mas mas aja hehehe... gak jelas
> soale ;p
>
> Ok, kalau misalnya nilainya wajar, tapi sebetulnya fiktif bagaimana?
> bukankah pada beberapa kasus terjadi adanya LC fiktif? siapa yang
> menemukannya? dan apakah KAP-nya bertanggungjawab?
>
> Saya setuju KAP harus bisa menjalankan semua audit prosedur sampai dia
> benar2 yakin dengan kewajaran laporan keuangan sehingga tidak dibilang
> seperti anak SD.
>
> Salam
>
> ryan
> *kalo ditulis namanya apakah ada yang manggil mba ryan? huekekekek
> *meeting dulu ah.
>
> 2010/1/28 
>
> > Dear mas Ryan, kenalkan sy ibu khomsiyah (wanita tentunya). Akuntan
> publik
> > dg jam terbang tertentu akan bisa melihat angka aneh dlm suatu dokumen
> dan
> > akan berusaha mencari bbrp sumber pembanding. Contoh: utk pembelian
> komputer
> > dg merek dan spek tertentu akuntan tahu harga wajarnya, dan ternyata di
> > dokumen tercantum harga tdk wajar. Maka akuntan harusnya bs mendeteksi
> > adanya ketidakwajaran tersebut. Ini yg disebut dg evidence matter. Tdk
> hanya
> > sekedar melihat ada tidaknya dokumen. Kalau hanya itu ya maklum kalau ada
> yg
> > bilang levelnya SD
> >
> > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> > Teruuusss...!
> >
> > -Original Message-
> > From: Ryan Fitriyanto 
> > Date: Thu, 28 Jan 2010 13:48:16
> > To: 
> > Subject: Re: [Keuangan] Sampai mana Akuntan Publik bertanggung jawab?
> >
> > Dear mas khom_usa...@yahoo.com
> >
> > Kalau saya balik tanya, siapa orang yang bisa mengecek keabsahan suatu
> > dokumen? pasti orang yang menerbitkannya toh?
> >
> > Kalau KAP konfirmasi ke penerbit dokumen, dan si penerbit dokumen bilang
> > "yes, thats right", apa KAP gak percaya?
> >
> > Salam
> >
> > ryan
> >
> > 2010/1/28 
> >
> > > Akuntan publik seyogyanya tdk sekedar mengecek kelengkapan dokumen, tp
> jg
> > > keabsahan dokumen (evidence matter)
> > >
> > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> > > Teruuusss...!
> > >
> > > -Original Message-
> > > From: Wong Cilik 
> > > Date: Thu, 28 Jan 2010 17:35:27
> > > To: 
> > > Subject: [Keuangan] Sampai mana Akuntan Publik bertanggung jawab?
> > >
> > > Kalau begitu apa saja yang TIDAK diperoleh dengan m

[Keuangan] Sampai mana Akuntan Publik bertanggung jawab?

2010-01-27 Terurut Topik Wong Cilik
Kalau begitu apa saja yang TIDAK diperoleh dengan menggaji BESAR akuntan
publik:
- Penipuan yang dilakukan manajemen
- apa lagi nih?

Akuntan publik dibayar mahal untuk:
- ngecek debet = kredit (material anak SMP)
- ngecek item sudah masuk ke akun yang bener (materi kuliahan)
- ngecek item kapital tidak diubah jadi biaya atau sebaliknya biaya jadi
kapital (materi kuliahan)
- ngecek dokumen lengkap..  (anak SD)

Kalau begitu APA yang bisa membuat kita yakin bahwa misalnya perusahaan
terbuka di BEJ tidak dikorupsi oleh manajemennya? Jadi shareholder kan cuma
bisa lihat hasil jadi lap keu auditan saja. Ketemu juga setahun sekali waktu
RUPS...

2010/1/28 Ryan Fitriyanto 

> Nah, mas gajahpelan...@gmail.com sudah menyajikan contoh yang cukup baik.
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Uang Negara ?

2010-01-27 Terurut Topik Wong Cilik
Apakah bank dibobol termasuk laporan keuangan yang wajar?
Bagaimana peran Akuntan Publik ini untuk menemukan "ketidak wajaran"
akuntansi? Apakah akuntan publik cuma mengecek debet = kredit saja? Kalau
iya, rasanya gak perlu susah-susah sekolah 4 tahun dong...

Sama barangkali dengan kasus Enron di Amerika...  mereka juga gak menemukan
ketidakwajaran transaksi Enron yang katanya memanipulasi data penjualan
mereka.

2010/1/28 Ryan Fitriyanto 

>
> Kenapa? karena mereka hanya menyampaikan pendapat mengenai kewajaran atas
> laporan keuangan yang disampaikan oleh manajemen.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Uang Negara ?

2010-01-27 Terurut Topik Wong Cilik
Kalau ditelusuri asal usulnya kenapa korupsi uang negara jadi penting,
rasanya alurnya seperti ini.
- Uang pajak dari rakyat wajib.
- Setelah dikumpulkan, harusnya digunakan untuk kepentingan rakyat, gaji
pejabat dan membangun infrastruktur yang menguatkan "civil society"
- Pengawasan atas uang yang keluar ini rendah karena kadang kriteria
suksesnya adalah "pembangunan masyarakat madani/civil society" yang bukan
berdasarkan kriteria uang menghasilkan untung uang.
- Pengawasan yang sulit berarti gampang dimanipulasi sehingga lebih mudah di
korupsi.

Untuk itu korupsi uang negara memang seharusnya juga termasuk
lembaga-lembaga bumn, walaupun tidak dimasukkan dalam APBN.

Wewenang pemeriksaannya ada pada siapa secara birokratis legal nya? Umumnya
memang sudah pada BPK.

Lalu kemudian BUMN yang sudah di privatisasi, apakah masih harus diawasi
BPK? Secara teori harusnya masih (selama pemerintah masih pegang saham).
Namun berhubung perusahaan swasta/publik punya sistem pengawasan sendiri
yang namanya RUPS, Akuntan Publik, Pengawasan Internal, dan Campur Tangan
Direktur yang berupaya mencegah terjadinya korupsi...  maka bisa di kata BPK
bisa menyerahkannya pada prosedur hukum perusahaan swasta biasa.

Jadi kalau uang LPS adalah uang negara atau bukan, rasanya jelas itu uang
negara walaupun bukan uang APBN.

Tugas BPK sebenarnya sangat berat  mudah-mudahan mereka tidak mencari
jalan mudah mempersalahkan hal-hal teknis padahal tujuan kebijakan "civic
society tercapai" tapi mentang-mentang rugi secara imbal balik uang akhirnya
jadi disalahkan. Tentu saja prosedur-prosedur harus tetap diikuti
supaya alur pengawasannya lebih mantap.

Sebagai sampingan *BTW).  apakah direktur/komisaris maupun akuntan
publiknya bank sudah di panggil pansus? Mereka yang seharusnya mengawasi
agar Bank tidak dibobol, bahkan oleh pemiliknya sendiri... Sistem kontrol
internal bank nya bagaimana?

2010/1/28 

> bos ryan
> Jgnlah sempit kali bos
> Kita bicarakan keuangan negara
> Bukan berarti kalau uang swasta boleh dikorupsi Tapi hukum  tidak
> mengenal korupsi di keuangan yg swasta Setahu saya tidak pernah
> penyelewengan keuangan swasta kena pasal korupsi, (maklum bukan orang hukum
> bos) Dimanapun kalau yg mengambil haknya itu tidak benar...
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Re OOT: Tuhan Lebih Demokratis dan Republik - was: Apa yang bisa kita pelajari?

2010-01-26 Terurut Topik Wong Cilik
SETUJU>>>  BAPAK PIMPINAN...

he..he...  terutama yang paling bawah itu lho...

2010/1/26 gautama seti 

> setauku sih.. klo suatu negara bubar bakal muncul negara baru.. atau
> penguasa baru.. dengan metode baru atau sama aja, begiittu seterusnya..
> klo mau bikin negara baru emang model mana? negara tanpa tentara, tanpa
> pajak, tanpa pns, tanpa DPU, tanpa BI...
>
> klo masih bayar pajak.. ya sama aja.. klo masih perlu tentara .. ya sama
> aja.. yang beda apanya dong?
>
> ketidakpuasan lalu berupaya merubah semua dan membangun ulang dari awal
> tidak akan menjamin akan muncul kepuasan yang dinanti, karena akan ada
> orang
> baru yang tidak puas dan akan merombak lagi.. demikian seterusnya.. negara
> yang ada seharusnya dipertahankan karena sebagai dasar atas keteraturan.
> kalo tidak sesuai ya diperbaiki seperlunya..
>
> toh negara ini jauh lebih mending dari pada somalia, atau negara malingsia
> sekalipun
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: BLS: [Keuangan] Kinerja 100 Hari... Apa yang wajar, apa yang tidak wajar?

2010-01-26 Terurut Topik Wong Cilik
Bagaimana kalau kita bikin PemiTuRi.. Pemilihan Umum Seratus Hari...

Repot nunggu 5 tahun

2010/1/26 Habibie Nugroho Wicaksono 

> Kalau saya menilai bahwa dengan melihat kinerja selama 100 hari, kita akan
> dapat memproyeksikan kinerja selama 5 tahun ke depan. Tidak perlu
> muluk-muluk. Kalau dalam 100 hari tidak jelas apa saja yang ingin dicapai
> beserta rencana cara-cara mencapainya ya bisa disimpulkan kira-kira apa yang
> akan dicapai pemerintahan ini di tahun 2014.
>
> Salam
>
> Habibie Nugroho Wicaksono
>
>
> 
>
> =
> Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
> -
> Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join
> http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> -
> Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor
> posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: [Keuangan] Kinerja 100 Hari... Apa yang wajar, apa yang tidak wajar?

2010-01-25 Terurut Topik Wong Cilik
Ahem.. ahemmm  maafkan

Maksudnya cuma untuk mendiskusikan dalam 100 hari apa saja yang "wajar"
dicapai, dan apa yang tidak bisa dijadikan tolok ukur kegagalan?


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Kinerja 100 Hari... Apa yang wajar, apa yang tidak wajar?

2010-01-25 Terurut Topik Wong Cilik
Oke lah, 100 hari adalah lebih dari 3 bulan.

Pencapaian apa yang kiranya wajar dicapai dalam 3 bulan, dan yang sperti apa
yang harapan terlalu tinggi?

Waktu pemilu kan mottonya "LANJUTKAN", bukan "CHANGE", jadi kalau banyak
yang mengharap change  mereka ini mau change ke belakang lagi atau
bagaimana?

Kalau menurut pemilu melanjutkan ke arah yang sudah benar, ya tinggal di
majukan saja terus. Mungkin maksudnya majunya tersendat-sendat...  gara-gara
direcoki DPR yang mengada-ada kasus Bank Century...


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Rekening BCA ato mungkin bank lain akan disadap .... berhati hatilah...

2010-01-21 Terurut Topik Wong Cilik
Yang ambil uangnya memang lewat atm, tapi datanya itu bisa didapat dari
toko-toko ritel yang kadang bisa bayar gesek (debet atau kredit card -
masukin pin). Kemungkinan terminal gesek kartu itu dicuri oleh orang ketiga,
atau yang paling gampang tentu membujuk kasir yang menggesekkan kartunya
tersebut. Jadi terminal itu dicuri/dipinjam, di crack/hack lalu dibalikin.
??

Atau mungkin juga di atm tersebut dipasangkan slot tambahan, menutupi slot
masukan kartunya. Jadi dari luar kelihatannya mirip, padahal itu kartu sudah
di gesek dua kali

2010/1/22 Oka Widana 

> Bagi saya case ini sama sekali ngak jelas. Saya ngak paham knapa seolah2
> sudah dapat dipastikan bahwa kejahatan dilakukan via ATM.
>
> Memang dulu pernah ada alat skimmer dan kamera yg dipasang sekitar ATM.
> Tapi kalo kejadiannya menyangkut ratusan account dan terjadi dalam waktu
> singkat, bagaimana penjelasannya?
>
> Saya tahu persis bagaimana pengamanan fisik ATM dilakukan. At least, saat
> ini kayaknya mustahil. Karena, setiap hari paling tdk 2-3 kali, petugas bank
> atau vendornya datang ke lokasi ATM utk isi uang, bersih2 atau cek fisik.
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Re: Coba dibuat kronologisnya - was: Cari alternatif baru

2010-01-20 Terurut Topik Wong Cilik
Saya rasa ini masalah kelemahan sistem dari bank yang bersangkutan. Jadi
mustinya kalau BCA ingin menjaga kepercayaan nasabahnya, mereka yang
nanggung.

Sejarah bank jaman dulu kan nasabah nyimpan uang agar tidak dirampok oleh
gerombolan si berat. Kalau dulu pake kuda dan panah (timah panas), sekarang
pake bazooka dan hacker kartu skimming...

Jadi salah satu kriteria kualitas bank juga adalah kecanggihannya untuk
tidak di bobol.

2010/1/20 Ryan Fitriyanto 

> Good point Mas Rachmad,
>
> Stupid question about it nie, kalo misalnya kasus BCA yang hari ini lagi
> rame, harusnya juga dijamin LPS dong ya?
>
> Salam
>
> ryan
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-18 Terurut Topik Wong Cilik
Iya, benar rasanya memang tata negaranya karut marut. Lembaga satu dengan
lainnya bisa saling tumpang tindih. Barangkali sebabnya juga karena tiap
kali ganti kabinet/presiden, mentri ini itu di gabung dengan ini itu, atau
di pisah dengan ini itu, atau ada ,menko ini itu yang suka tumpang tindih
dengan lainnya.

Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa sistem/prosedur kelembagaannya memang
sedang "DALAM PROSES" pembuatan. UU JSPK (?) yang menjadi landasannya saja
masih di bahas di DPR saat itu. Jadi hendaknya juga selalu di ingat bahwa
sistem ini masih setengah matang dan pelaksanaan pelepasan dana dari LPS ini
adalah yang pertama kali (MUNGKIN?).

Konsep umumnya ada, tapi kalau di saat tergesa-gesa harus mencari tau harus
ke lembaga ini lembaga itu, dan pas banget tidak ada satu pun
lembaga/penjaga pintu yang kelewatan di sambangi/diamplopi...  belum lagi
nanti ada yang gak ngerasa sedang ada di dalam krisis...  di tambah banyak
pihak sedang sibuk ngurusin APEC?  Yah saya rasa sih tindakan SM dan
Boediono sudah tepat sasaran.

Kalau soal Penyertaan Modal Sementara itu memang sangat di sesalkan, tapi
saya bisa mengerti secara ilmu akuntansinya kenapa jumlahnya besar. Asalkan
di bayarkan ke deposan pihak ke tiga, maka sudah tepat. Yang parah kalau
penyertaan modal pemilik di ubah seolah-olah menjadi dana pihak ketiga, maka
yang ini perlu di cari tau.

2010/1/19 prastowo prastowo 

>
> Entah mana yg benar, yg jelas ini cuma jd potret karut marut sistem
> ketatanegaraan kita. Maka usulan Bung Hok An tempo hari menjadi makin
> mendesak.
>
> PMS itu kalo tak salah Penyertaan Modal Sementara. Bayangkan saja, tgl 21
> Nov 2008 kebutuhan dana Rp 630 M, lalu 22-23 itu sabtu dan minggu, Senin, 24
> Nov 2008 sudah jadi Rp 2,1 T dan seterusnya...
>
> salam
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: Bls: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-18 Terurut Topik Wong Cilik
http://www.thejakartapost.com/news/2009/12/30/century-a-righteous-road-paved-with-pitfalls.html

Kalau melihat alur cerita seperti yang disebutkan jakarta post, masalahnya
(seperti point 1-3) adalah karena keterlambatan DPR menyetujui JPSK.
Sebelum JPSK disetujui, MoU 2004 yang dipakai. MoU ini ada dibawah otoritas
MenKeu dan BI. Dengan demikian KK ini secara prinsipil adalah "persetujuan
GubernurBI dengan Menkeu" tentang adanya ancaman sistemik. Apakah kemudian
di delegasikan kepada suatu badan khusus yang kemudian dinamai KSSK yang
dibentuk buru-buru (karena krisis) ataukah kemudian dibentuk suatu lembaga
khusus dengan pegawai tetap dan petugas data entry nya sendiri, yang bisa
main tusuk dan main politik untuk naik jabatan atau naik gaji, saya rasa
secara prinsipil tindakan mereka sudah legal.

Apakah sudah menuruti langkah2 yang seharusnya ditempuh? Saya rasa sudah.
Keterlambatan DPR yang katanya suka dagang sapi kalau ingin merubah satu
kata atau satu pasal di undang-undang perlu dipertanyakan? Entah barangkali
yang namanya undang-undang ini sudah diubah menjadi Standard Operating
Prosedur pabrik ban berjalan, yang kalau kehilangan satu baut (misal
kelupaan menyebut KK dibentuk siapa?) terpaksa seluruh pabrik berhenti
berproduksi?

Ataukah UU dimaksudkan sebagai konsep lebih umum (grand design) dimana
aturan-aturan detilnya diatur oleh lembaga di bawah yang lebih spesial?
Kalau tidak salah dari urutan besar ke kecil, UU hanya ada di bawah UUD saja
yang artinya UU ini lebih banyak ke konsepnya? Soal politik dan tatanegara
dan birokrasi ini saya sangat setuju dengan Bang Poltak  Pangkas
sekecil-kecilnya...  Terlalu banyak birokrat dan debat kusir kata-kata UUD
dan UU, semakin lambat Indonesia menjadi maju.

PMS di point no 6 singkatan apa ya?

2010/1/18 prastowo prastowo 

> Mas Deni,
> Terima kasih tanggapannya. Ini membuka ruang diskusi dan elaborasi lebih
> dalam, setidaknya dal
> 1. KK adalah amanat Pasal 11 ayat (5) UU No. 3 tahun 2004, dan akhir 2004
> harus terbentuk. Ns menugaskan pada siapa, padahal fungsi legislasi juga ada
> di DPR.
>
> 2. Keberadaan KK secara legal dipermasalahkan BPK, dan Pemerintah
> menanggapinya dg mangatakan bahwa meski tidak dibentuk dg UU atau Kepres
> tersendiri, KK sudah ada melalui MoU Gubernur BI dan Menkeu, dan
> terbentuknya FSSK. Ddan KK, tapi jika ini diterima, pendapat pemerintah
> sendiri bertentangan bukan?
>
> 3. Perdebatan hukum akhirnya ke status Rapat Paripurna 18/12/2008, apakah
> menolak atau menerima Perpu No.4   se of power.
>
> 5. Putusan KSSK soal talangan Rp 630 M ibarat memberi cek kosong, krn
> membengkak hingga Rp 6,7 T. Mengapa? karena dana bailout yang seharusnya PMS
> malah ditarik, maka modal kembali turun dan akhirnya harus disuntik
> lagi.Lagi2, di mana fungsi pengawasan BI? Dirut bank Mutiara mengatakan, sah
> saja deposan menarik dananya, ya, tapi bagaimana asas keadilannya?
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] ABS - was: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-15 Terurut Topik Wong Cilik
MANTAPPP.  Ini di kasih "like" lima kali dah  he.. he.. he..

2010/1/15 gautama seti 

> semoga pendapat saya bisa membantu
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: Bls: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik

2010-01-12 Terurut Topik Wong Cilik
Barangkali fiksi 3D Avatar juga bisa menjadi inspirasi. Manusia sudah
terlalu tamak ingin mengekploitasi alam sampai-sampai kehancuran seluruh
mahluk hidup lainnya juga dianggap sebagai noise saja.

BTW itu film sepertinya berasal dari penyesalan/inspirasi kehancuran bangsa
indian amerika yang sebenarnya sangat "terkoneksi dengan alam", dan sekarang
banyak yang jadi penjudi, pemabuk, dll (ketika mereka dipaksa tinggal di
daerah reservasi). Entah binatang bison yang sering diceritakan itu
sebenarnya masih ada ataukah sudah punah ya?

2010/1/12 prastowo prastowo 

> saya kira sangat bisa. peasant economy yg banyak diteliti antropolog
> menunjukkan modus ekonomi yg sama sekali lain, di afrika dan asia. saya kira
> apa pun itu - sejauh kesepakatan manusia sangat mungkin diubah. ini kan soal
> hegemoni dan dominasi saja. kalau boleh berandai-andai, saya kira menggali
> kearifan lokal akan sangat membantu, salah satunya ya ke desa-desa, di mana
> reciprocity dan redistribusi masih berjalan cukup bagus. tapi ketika kita
> bicara dlm perspektif yg lbh besar, soal insentif, ya jadi repot. penelitian
> elinor ostrom di nepal dan beberapa negara lain saya kira juga menegaskan
> itu.
>
> salam
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kutukan Sumber daya Alam? Devaluasi, Rakyat Venezuela Borong Barang Elektronik

2010-01-11 Terurut Topik Wong Cilik
Sudah dibaca artikelnya? Tolong diringkas dong...  Bagian mana yang
kira-kira bakalan di edit oleh Einstein?

2010/1/12 lubeckym 

> wah sayang Einstein tdk cukup umur utk melihat apa yg terjadi pada
> negara-negara yg menganut ekonomi sosialisme[central planned economy].
> klo iya, mungkin dia akan berpikir kembali ttg artikelnya tsb krn
> pendapatnya bisa difalsifikasikan dengan kenyataan..:-)
>
> sala


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: BLS: [Keuangan] Kendal Kabupaten Pertama Yang Miliki Open Source Sendiri

2010-01-11 Terurut Topik Wong Cilik
Salut  Daerah kabupaten sekarang sudah pake komputer...  kalo kelurahan
dan kecamatan bagaimana ya? Apakah komputer atau masih mesin ketik kertas?

Dulu mau ngurus KTP lama banget, nunggu ambil mesin tik, kertas karbon, pake
tip-ex...  he.. he

2010/1/11 Habibie Nugroho Wicaksono 

> Salut banget nie buat pihak-pihak yang terlibat dalam proyek ini. Entah
> kapan pemerintah pusat memiliki visi yang sama.
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] "Made in China"...pekerjaan yg tetap esis

2010-01-06 Terurut Topik Wong Cilik
Komentar sedikit ah:
a. Untuk sertifikasi-sertifikasi, prinsip ini bertentangan dengan point f,
yakni meminimalisasi biaya siluman. Semakin banyak sertifikat ini itu
semakin besar peluang pihak-pihak ini itu untuk bermain dengan biaya siluman
ini itu. Yang bila dilihat targetnya, justru malah makin memberatkan
pengusaha lokal. Kenapa? Karena barang yang masuk umumnya melalui
importir/distributor yang sudah besar. Distributor ini bisa membayar
orang-orang untuk mendapatkan sertifikat ini itu lebih mudah (karena barang
yang dimasukkan banyak). Lain dengan orang lokal. Mau hidup dan jualan impas
modal buat makan sehari-hari aja susah, masih disuru bayar biaya sertifikat
ini itu lagi...  Ya tambah meranalah rakyat kita. (Entah barangkali pelaku
ekonomi lainnya punya pengalaman berbeda? Mana yang lebih mudah mendapatkan
sertifikat, produk kecil atau barang barang besar/volume banyak?)

Poin F nya sendiri saya setuju.

Poin d, investasi bukan cuma ditentukan dari suku bunga saja. Yang umumnya
terjadi malah suku bunga meningkatkan aktifitas yang kurang bergerak pada
produksi. Maksudnya lebih banyak dipakai untuk aktifitas konsumsi (mumpung
barang cina murah, beli pake kredit yuu), aktifitas spekulasi (nginden
apartemen baru pake bunga bank), yang ujung-ujungnya membuat properti bubble
yang sekarang membuat Amerika hampir KO.

Penyelundupan barang, kalau masuk sepertinya sih sudah tidak terpengaruh
lagi. Namanya juga sudah AFTA, boleh bebas masuk...  kenapa ambil resiko
menyelundupkan masuk?

2010/1/7 dyahanggitasari 

> a. Sertifikasi halal. RUU sertifikasi halal harus segera disahkan.
> Pemerintah



> b. Memberlakukan SNI. Perlunya SNI dimasyarakatkan dan distandarkan



> c. Revitalisasi industri nasional dan peningkatan berbagai prasarana yang
> mendukung aktifitas industri
>


> d. Suku bunga yang rendah untuk merangsang investasi di dunia bisnis dan
> memperkecil biaya produksi
>


> e. Mencegah penyelundupan barang
> f. Menekan seminimum mungkin biaya biaya siluman di dunia bisnis agar
> industri makin kompetitif
>
> Jika strategi strategi tersebut dijalankan, maka pasar bebas justru akan
> memajukan industri dalam negeri dan negara kita akan terdorong untuk menjadi
> negara maju.
>
>
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] "Made in China"...most welcome

2010-01-06 Terurut Topik Wong Cilik
Yg dimaksud Indonesia ini siapanya? Konsumennya? Produsennya? Pemerintah?
Distributornya? Dan kira kira bagaimana PR ini seharusnya dikerjakan?
Ditengah segala isu bank ambruk, amerika ambruk, cadangan dolar melorot,
rekapitalisasi perbankan 10 tahun lalu, demo-demo gak karuan, listrik yang
byar-pet... dll dan dll lainnya?

2010/1/6 Muh. Nurul Falah 

> Indonesia seperti murid yang tidak mengerjakan PR nya. Begitu tiba waktunya
> untuk dikumpulkan, jadi kelabakan sendiri.[?]
>
> Bakalan nambah banyak pengangguran nich. haiyya ...[?]
>
> P


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] apa yg mereka katakan ttg CENTURY pd saat krisis 2008...? Hmmm..lagi

2010-01-04 Terurut Topik Wong Cilik
Susah ya kalau gak kenal sistem banking dan keuangan.  pusing mikirnya
ya...? Logika kerasa kebalik-balik

"ketika hari pertamakalah kliring dan dianalisa mempunyai dampak
sistemik maka ada baiknya harus dibekukan segera (untuk menghindari Rush
juga sekaligus membekukan aset-aset Bank Century)."
Ini rush bank centurynya, bank lain masa mau di tutup juga?

"Century ketika di Bail Out ternyatatidak mempunyai dampak yang
lebih dasyat terhadap perekonomian Indonesia. Bagi per-bank-an mungkin
ada...minimal bagi BI tapi bagi Indonesia?"
Ini juga sudah sering dibahas...  banking macet...  ekonomi macet. Rumusnya
memang begitu. Sistem ekonomi itu seperti sistem lift hidrolik. Bank itu
pompa yang mindahin minyak hidroliknya. Pompa mati, lift gak jalan.

"2. Kalau ada disinyalir ada beberapa Bank yang mempunyai nasib yang hampir
sama dengan Bank Century...kenapa sekarang tidak ada merger-merger bank ya?"
Ini logika aneh...  sampah dicampur sampah masa bisa jadi nasi pulen?


2010/1/4 sonrai 

> Saya hanya berpikir :
> 1


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: Bls: [Keuangan] REFRESH... apa yg mereka katakan ttg CENTURY pd saat krisis 2008...? Hmmm..

2009-12-29 Terurut Topik Wong Cilik
yang lama atau yang baru keluar nih...? yang baru saya belum baca... bab
berapa yang menariknya?

2009/12/30 

> Saya sepakat, banyak pengamat yg punya kepentingan jadi sebenarnya opininya
> tergantung motive si pengamat nya.
>
> Penjelasan yg sangat menarik ada di buku best seller "FREAKONOMICS" ...
> Meski konteksnya US tapi motive dalam ekonomis bersifat universal ...
>
> Silahkan baca ... Menarrik sekali.
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Re: Investor Heran Indonesia Masih Fokus Politik Saja

2009-12-29 Terurut Topik Wong Cilik
Kalau di buatkan intisari dari masukan Pak Hok An ini:
- Badan Litbang meneliti masalah penting masyarakat perlu ada.
- Badan Litbang ini harus independen, jauh dari kepentingan partai/politik
- Partai politik boleh/seharusnya mendapat akses atas solusi yang ditawarkan
badan ini, berusaha untuk memanfaatkannya demi kesejahteraan rakyat.
- Partai politik tidak boleh memaksakan agendanya terhadap badan litbang ini
(untuk menjatuhkan pemerintah yg berkuasa, menjelekkan partai lain, dll).
- Sampai saat ini badan litbang maupun yayasan tidak independen, masih
dikuasai agenda partai backingannya.
- Badan litbang tidak perlu dilahirkan oleh partai politik untuk menjaga
independensinya.

2009/12/30 Hok An 

> Sebetulnya yang penting adalah partai politik harusnya punya Litbang.
> Litbang bertugas identifikasi masalah2 terpenting yang ada dalam
> masyarakat dan menggodok jalan keluar yang  disimpulkan menjadi bagian2
> dari program partai.
>
> Lebih baik lagi kalau litbangnya indipenden. Supaya indipenden sebaiknya
> Litbang diletakan diluar struktur resmi partai dalam bentuk yayasan.
> Biasanya yayasan ini juga bertugas untuk melakukan pendidikan2 politik.
> Ada negara2 dimana yayasan2 seperti ini tidak hanya dibiayai oleh partai
> tetapi terutama oleh negara.
> Berdasarkan pengalaman di Eropa malah ada baiknya bukan hanya yayasan2
> itu tetapi juga partai2 mendapat dana dari negara. Menurut wakil2 MPR
> kita yang kira2 pertengahan tahun 2009 ini ada di Frankfurt sudah ada
> konsensus bahwa sistem ini akan diadopsi di Indoensia. Kalau demikian
> maka partai2 kita akan mendapat dana negara sesuai dengan suara yang
> didapat dalam pemilu.
> Dalam prolegnas yang baru memang ada amandemen UU tentang parpol, tetapi
> apa yang mau diundangkan belum jelas.
>
> Sumber dana yang indipenden (dari negara) saja  memang belum menjamin
> indipendensi dari suatu lembaga. Saat ini masalah besar yang dihadapi
> Indonesia saat ini. Sebab banyak badan dan lembaga  yang harusnya
> indipenden  belum bisa berfungsi seperti yang diharapkan.
> Apalagi dalam lingkungan partai2 dan badan legislatif dimana banyak
> wakil2nya yang belum terbiasa berbudaya sipil secara profesional. Yang
> terjadi adalah kenyataan adanya wakil2 rakyat yang cepat sekali
> mengalami degradasi dalam pemikiran setelah terpilih. Mungkin ada yang
> mengalami kejutan budaya, karena tercabut dari akarnya yang jauh di daerah.
> Kawan2 yang mengamati kinerja DPR saat ini cukup pesimis karena jauhnya
> jarak partai2 dengan masyarakat. Masalah ini, yaitu integrasi partai2
> dengan masyarakat perlu dipikirkan dan diperjuangkan bersama.
>
> Salam damai
>
>
> Hok An
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Investor Heran Indonesia Masih Fokus Politik Saja

2009-12-25 Terurut Topik Wong Cilik
sedikit nyambung tentang demokrasi menurut Geoff Mulgan: -- dikutip dari
resensi
http://www.guardian.co.uk/theobserver/2006/jun/04/politics

Tesis yang dikemukakan Mulgan dapat disingkat sebagai berikut. Pemimpin akan
semakin kehilangan akar/koneksinya dengan masyarakat yang dipimpinnya. Saat
itu, mereka juga akan kehilangan KEPERCAYAAN dari masyarakat. TRUST
(kepercayaan) ini sangat penting bagi kemampuan negara untuk tetap hidup.
Trust membersihkan arteri yang menghidupi tubuh politik negara. Karena
itulah DEMOKRASI (yang karena kapasitasnya untuk membersihkan dan
MEMPERBAHARUI) adalah merupakan cara terbaik dalam pemerintahan yang
diinovasikan sampai SAAT INI. Tapi akibat buruknya adalah sistem ini dapat
MENGIKIS/Mengeroposi Pemimpin dan Ide-ide yang diusungnya dengan cepat pula.
APA yang PERLU DILAKUKAN? -- Discuss...


*"Essentially, you could sum up Mulgan's thesis in a few banal sentences.
Rulers lose touch with the people they rule. When they do, they also lose
their people's trust. But trust is important, an active ingredient for any
state's survival. It cleans the arteries of the body politic. That's why
democracy, because it has the capacity to cleanse and renew, is probably the
best way of governing we've come across yet. But it also wears out leaders
and their ideas faster. What's to be done? Discuss."*

Mulgan memberikan dasar yang perlu dilakukan, yakni mengembangkan masyarakat
yang secara terus, aktif, dan mengikuti (involved) dalam perkembangan untuk
meNYEGARKAN (refreshes) demokrasi. SATU prerekuisit (bahan dasar) untuk
aktifitas masyarakat ini adalah PRESS (wartawan) yang ADIL, JUJUR, tidak
MEMIHAK. Press yang menjunjung tinggi KEBENARAN (Truth) dan selalu MEN-CEK
FAKTA. Bukannya Gosip, Rumor, ataupun InfoTAINMEN...

*Mulgan is beginning to lay out what needs to be done, the development of a
constantly involved citizen activism that refreshes democracy. One
prerequisite, he argues bluntly, is a fair, balanced press, a press that
values truth and checks its facts.*

Kebebasan press (bukan pers), bukan berarti bebas menggosipi orang, bebas
menayangkan acara yang menakuti orang (horor), bebas menayangkan acara yang
merusak sendi masyarakat (mendukung/memprofokasi kekerasan, kriminalitas,
dll). Kebebasan press hanya terjadi jika press itu bisa menunjukkan bahwa
mereka adil, jujur, tidak memihak, menjunjung tinggi kebenaran dan selalu
mencek FAKTA. Kebebasan press akan membuat penyegaran sendi-sendi politik,
meningkatkan TRUST atas pemerintahan yang SUDAH BAIK, dan menyampaikan
keburukan pemerintah yang perlu diperbaiki...

2009/12/22 oka.widana 

>
>  tetapi tetap nekat nyemplung juga... ya mati dong. Sama dengan
> demokrasi, kita tak pernah belajar tak pernah berlatih, tetapi langsung
> ngebut menerapkan demokrasi, ya akibatnya...".
>



> Atau, kalo ini dianggap sebagai pembelajaran, besok-besok jangan
> pilih leader semata-mata karena iklan di TV.
>
>
>
> Oka Widana
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Re: Investor Heran Indonesia Masih Fokus Politik Saja

2009-12-22 Terurut Topik Wong Cilik
Ada buku Good and Bad Power, dari Geoff Mulgan...  lumayan menarik tentang
monopoli oleh negara ini...

Perang terjadi karena ada power lain yang tidak mengakui monopoli ini.
Demokrasi dibentuk agar monopoli power ini langgeng dan didukung penuh oleh
rakyat.

Soal monopoli pajak, harus ada kultur yang berubah drastis. Kultur pajak di
italia dikabarkan juga jelek, sebab ada perkataan jalanan yang bilang,
"kalau anda bayar pajak, maka anda orang idiot". Yang seperti ini harus
dikikis dari masing-masing individu dan masyarakat. Tidak bisa cuma dari
televisi dan sebagainya. Dan umumnya masyarakat akan melihat dan mencontoh
orang-orang top, apakah mereka bayar pajak atau tidak. Kalau yang menjadi
wakil mereka di DPR MPR bolos pajak...  bagaimana caranya masyarakat
mengikutinya?

2009/12/23 Hok An 

> Bung Enda,
>
> manifestasi terpenting dari negara adalah monopoli kekerasan dan
> monopoli pajak.
> Pemerintah2 kita dasa warsa terakhir ini tidak tegas membela monopoli
> ini dan sesungguhnya sudah membiarkan kanker busuk merambah negara kita.
>
> Usaha SMI menegakan monopoli pajak tidak tegas didukung oleh seluruh
> sistem kelembagaan negara kita termasuk RI I, sebab itu usul Anda supaya
> SMI mundur bisa dimengerti.
>
> Salam


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Jalan Macet, Semut, Belalang (Locust), dan ekonomi?

2009-12-21 Terurut Topik Wong Cilik
komputer jangkrik di bikin pinokio...  katanya kangen gak ketemu jimny
cricket sekian lama. (tuiiing, hidung jadi panjang.)

2009/12/21 si Nung 

> On 21 Dec 2009 at 19:19, Wong Cilik wrote:
>
> >
> > Jika lain kali ada pengemudi yang ugal-ugalan di
> > jalan, tentunya anda punya penjelasan ilmiah
> > terhadapnya jika anda berteriak
> >  "JANGKRIK... LOE" ha...ha.. ha...
>
> fenomena komputer jangkrik ?
>


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Jalan Macet, Semut, Belalang (Locust), dan ekonomi?

2009-12-21 Terurut Topik Wong Cilik
Bisa menarik hubungan gak antara hubungan ilmu kemacetan jalanan dengan
ekonomi? Lalu dimana letaknya semut dan belalang/jangkrik pada ilmu2
tersebut?

Sedikit ilmu menarik tentang jalanan yang macet. Di kisahkan belalang jika
jalan sendiri-sendiri sifatnya ramah, pergi menghindar dari predator (shy)
dan tidak agresif. Yang penting, mereka tidak berusaha untuk
mendekat/menjadi sosial bergabung dengan belalang lain.  Namun ketika
musibah kekeringan melanda, jumlah makanan yang tersedia buat belalang
menjadi sedikit sehingga banyak belalang mulai berkumpul ke satu daerah
tersebut. Makin lama gerombolan belalang semakin besar dan mencapai jumlah
kritikal. Sifat belalang yang tadinya berusaha menghindari belalang lain
akhirnya berubah, mereka menjadi satu grup yang umumnya bergerak secara
bersama-sama, dan gesekan sayap satu dengan lainnya dan kaki belalang satu
dengan lainnya akan membuat mereka berubah menjadi agresif. Perlu diketahui
bahwa belalang yang di depan umumnya akan memperoleh makanan lebih dahulu,
dan belalang yang di belakang akan kehilangan makanan karena seluruh tanaman
di depannya sudah dimakan oleh belalang barisan depan.

Perilaku serupa juga ditemukan pada spesies jangkrik Mormon (anabrus
simplex) di tahun 1848. Demikanlah maka demi mempertahankan hidupnya,
jangkrik tak bersayap ini menunjukkan perilaku yang sangat agresif. Jangkrik
yang ada di belakang ternyata berubah menjadi kanibal. Mereka berusaha
bergerak dan melahap (memakan) jangkrik yang ada di depannya, sambil pada
saat yang sama berupaya untuk menghindar dari jangkrik yang ada di
belakangnya.

Perilaku jangkrik ini ternyata mirip dengan perilaku manusia dalam mengemudi
di jalan. Di kehidupan sehari-hari, si A orangnya sangat ramah, senang
membantu dan toleransi tinggi. Tapi begitu ia masuk ke dalam mobil,
perilakunya berubah. Ia tidak pernah menyapa pengemudi di sebelahnya saat
sedang berhenti di lampu merah, ia marah dengan pengendara sepeda motor di
depannya, ia marah dengan pak polisi yang menyuruhnya berhenti, dan juga
marah karena terjebak dalam kurungan mobil-mobil lainnya di jalan. Kalau
tidak ada hukum yang melarangnya menerobos atau bahkan melindas mobil di
depannya agar ia bisa lewat, tentu semua mobil akan berubah menjadi tank
atau mobil dengan ban raksasa agar ia bisa lebih mudah melewati mobil di
depannya (perilaku kanibalistik pengemudi).

Perilaku semut dalam hal mengatur lalu lintas gerak satu semut dengan semut
lainnya ternyata sangat berbeda. Semut yang buta akan mengandalkan pada
runutan zat kimia yang dilepaskan semut di depannya untuk mencari makanan.
Jadi banyak semut bergerak dalam satu jalan. Satu jalan ini berfungsi juga
untuk menuntun semut-semut tersebut kembali ke sarangnya (dua arah).
Penelitian menunjukkan bahwa semut yang keluar sarang umumnya bergerak di
jalur luar (kanan-kiri), sementara semut yang kembali ke sarang bergerak di
jalur dalam (ada tiga lajur yang bisa diikuti semut). Dan perbedaan yang
sangat besar dalam kasus semut ini adalah sifat agresif yang tidak ada pada
lalu lintas semut. Mereka bergerak dalam jalur bersama yang sifatnya
kooperatif, bukannya kanibalistis (kompetitif). Sifat ini berbeda dengan
sifat gerombolan jangkrik tersebut.

Pengetahuan semacam inilah yang kemudian mengilhami beberapa teknik
pengaturan jalan raya. Mobil satu dengan lainnya selalu diusahakan untuk
bergerak dengan sifat semut, dan berusaha menghilangkan sifat jangkriknya.
Jalanan teratur dimana mobil satu dengan lainnya tidak berusaha saling
menyalip (namun dengan teratur menunggu giliran ---  Prinsip NGANTRI yang
TERATUR) ternyata didapati membuat jalanan lebih lancar dan nyaman (tentunya
terbatas dengan kapasitas lebar jalannya juga). Lampu-lampu merah yang
sifatnya kritikal diusahakan untuk menggunakan program software real time
yang bisa mengatur pemenuhan permintaan (mobil ngantri)  dan supply (lampu
hijau). Di negara maju, mereka menggunakan induksi magnetis (ada garis
bentuk kotak di jalan yang bisa membaca jumlah mobil yang lewat di kotak
tersebut).

Bagaimana hubungannya dengan ekonomi? Susah juga, soalnya saya agak
maksa-maksain...  he..he...
Tapi model locust/jangkrik adalah model ekonomi pasar bebas yang sifatnya
kompetisi. Model semut adalah model ekonomi sosialis. Kedua-dua jenis
spesies ini merupakan spesies tangguh yang sudah lewat proses seleksi alam
ribuan juta tahun (buat yang percaya teori evolusi), atau setidaknya masih
bisa bertahan hidup sampai saat ini sejak penciptaannya. Kalau kita ini
jangkrik, kita tidak punya pilihan selain bersifat seperti jangkrik yang
kompetitif tersebut. Kalau kita semut, kitapun tidak punya pilihan lain
selain bertingkah laku seperti semut. Namun sebagai manusia, kita bisa
belajar dari semut maupun jangkrik ini dan mengambil kebaikan yang mereka
tunjukkan.

Prinsip kompetisi kapitalis memang sudah membawa umat manusia pada
kesejahteraan dan perkembangan taraf hidup yang lebih baik. Namun jika
gerakan manusia yang agresif seperti jangkrik ini adalah hama atas

[Keuangan] The Idea of Justice - Amartya Sen

2009-12-19 Terurut Topik Wong Cilik
Amartya Sen, mengeluarkan buku berjudul The Idea of Justice. Ia dikenal
sebagai orang yang memiliki kemampuan pikiran sangat luas dan maju. Ahli
matematika, ekonom (jadi ekonom yang gemar tanda integral, f(x), dll di
model ekonominya - gak perlu kuatir kalau ia ini cuma omdo dan pikiran awam
saja). Ia juga seorang filosof handal. Dalam bukunya ini ia berusaha
membahas ide tentang keadilan dengan menggunakan ilmu-ilmu yang dikuasainya
itu.

resensi bukunya bisa dilihat:
http://entertainment.timesonline.co.uk/tol/arts_and_entertainment/books/non-fiction/article6723663.ece

Tentang Amartya Sen, menurut wikipedia:
http://en.wikipedia.org/wiki/Amartya_Sen


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Bank Century Kaji Jadi Bank Pemerintah, Suntikan Dana ke Century Belum Bebani APBN

2009-12-15 Terurut Topik Wong Cilik
Bank nyari duit...
Duit di dapat dari orang ber doeit...
Kalau doeit lari ke orang berdoeit semua, rakyat kecil minjam uang buat
bertani atau berusaha kecil-kecilan dari siapa?

Bank swasta kalau sudah empot-empotan begini ujung2nya selalu minta talangan
pemerintah, kenapa tidak di perjelas saja bank pemerintah sehingga
kemungkinan rush/kepanikan tidak terlalu besar?

Tapi saya setuju dengan pendapat kanan anda, pemerintah dan swasta kadang
tidak bisa sinergi kalau bercampur menjadi BUMN.

2009/12/15 Poltak Hotradero 

> At 01:47 PM 12/15/2009, you wrote:
>
> >Menurut saya, Bank Century tidak layak dijadikan bank pemerintah.
> >Ini akan menimbulkan preseden buruk bagi citra perbankan. Walaupun
> >berganti nama, tapi efek psikologisnya tidak mudah dihilangkan. Enak
> >saja para bankir swasta itu! Setelah menilap duit nasabah, lantas
> >pemerintah siap mengambil alih dan menjadikannya bank pemerintah?
> >Ada berapa bank lagi yang berpotensi melakukan hal serupa?
>
>
> Saya malah nggak ngerti apa urgensi-nya pemerintah punya bank...
> Toh, pemerintah sendiri sudah "untung gede" lewat penerbitan
> instrumen moneter.  Apa masih kurang?
>
>
>
>
> 
>
> =
> Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
> -
> Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join
> http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> -
> Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor
> posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Re: Energi Arus Laut

2009-12-13 Terurut Topik Wong Cilik
Bicara energi laut, jadi ingat iklan jam tangannya Seiko, Seiko Kinetic.
Kira-kira konsep energinya sama lah dengan seiko kinetic itu.

Untuk bicara politik/teknologi, barangkali kita perlu belajar dari Brazil.
Dulu brazil masih militeristik sudah memahami bahwa mereka sangat terbatas
dalam hal minyak bumi fosil. Karena itu keinginan politiknya besar untuk
menggunakan etanol (yang dari gula, bukan dari jagung). Hambatan-hambatan
tentu ada.

Pernah sekali ketika panen terhambat karena kurang hujan, produksi etanol
terhenti. Akibatnya pemerintah minta produsen untuk membuat mesin yang full
compatible antara etanol dengan bensin biasa. Mulanya tentu banyak yang
skeptis, tapi sekarang semua mobil sudah menggunakan mesin fungsi ganda yang
bisa bolak balik. Kalau bensin murah, maka pakai bensin. Jika etanol lebih
murah, maka tinggal dimasukkan etanol. Perusahaan Volkswagen yang saat itu
pertama mengeluarkan mesin fungsi ganda ini jadi besar. Sekarang Volkswagen
sedang berusaha memasukkan produk mobil kecilnya ke pasar india (entah bisa
saingan atau tidak dengan mobil nano nya)

Salah satu terhambatnya penerapan energi terbaharukan adalah karena adanya
BANYAK alternatif. Justru banyak jadi bingung mau pilih yang mana. Makanya
peneliti perlu memberikan "saran yang paling efisien, efektif, dan cocok
untuk daerah indonesia yang mana. Lalu pemerintah memberi dukungan kuat
untuk satu atau beberapa energi alternatif ini (lain daerah tentu keunggulan
alternatifnya beda, jadi perlu juga di beri kebebasan). Maka kemudian
masalahnya mafia fosil-nya mau membantu atau malah menekan pemerintah?

2009/12/14 Hok An 

> Arus laut cocok untuk skala besar.
> T


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Sistemik Versi BPK atau BI yang Benar?

2009-12-13 Terurut Topik Wong Cilik
Barangkali yang tipe anda ini satu diantara sejuta. Selamat
Tapi kalau anda tau banyak email guyon 10 bank mau tutup (padahal tutup
harian katanya, tiap jam 5), dulu gak pernah ada yang macam begitu. Hanya
gara-gara kita sudah lewati krisis aja kita bisa melihat lucunya di mana.


2009/12/13 zoendee73 

>
> >
> Bagaimanapun Masyarakat sekarang kan masih punya kepercayaan/harapan kpd
> pemerintah dan masih punya kesabaran yg tinggi.
> Mereka khan ngga terlalu goblok-goblok amat lah utk di provokasi atau di
> takut-takuti.
> Issue kiamat 2012 masyarakat masih bisa anteng-anteng aja.
>
>
> > Dan pada setiap aksi rush - orang akan menarik uang dari bank
> > manapun.  Tanpa peduli.
> >
> Inilah prediksi yang terjebak, tanpa melihat sisi lain(nilai positif) dari
> perilaku manusia yang bisa berubah-ubah utk beradaptasi dgn lingkungan.
>
> Pengalaman dalam hidup adalah guru terbaik bagi manusia itu sendiri.
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Sistemik Versi BPK atau BI yang Benar?

2009-12-10 Terurut Topik Wong Cilik
Yup, 16 bank dilikuidasi serempak karena desakan IMF (kulminasi). Sebelumnya
ada "PROSES" bantuan KLBI maupun rumor-rumor kongkalikong Bank-bank yang
'dekat' dengan penguasa (baik pelanggaran BMPK, sampai juga KLBI yang
gara-gara valas). Siapa yang berani jamin bahwa penutupan satu CIC di tahun
2008 tidak akan menjadikan penutupan 16 bank lainnya secara serempak di
tahun 2009? Yang jelas penutupan 16 bank di tahun 97 justru menambah
kepanikan dan rush masyarakat sampai meningkatkan jumlah BLBI bank-bank
lainnya.


2009/12/10 si Nung 

> On 10 Dec 2009 at 19:48, Wong Cilik wrote:
>
> > yang nebelas juga mulainya satu demi satu pak...
>
> 1 November 1997 Likuidasi serempak terhadap 16 bank
>
> ref:
> http://www.tempo.co.id/ang/min/02/36/utama3.htm
>
> http://www.mail-archive.com/forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com/msg31415.html
>
> > 2009/12/10 si Nung 
> >
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Sistemik Versi BPK atau BI yang Benar?

2009-12-10 Terurut Topik Wong Cilik
yang nebelas juga mulainya satu demi satu pak...

2009/12/10 si Nung 

> On 10 Dec 2009 at 15:00, Poltak Hotradero wrote:
>
> >
> > Berbagai kesimpulan inilah yang dibantah keras
> > oleh Darmin dan Sri Mulyani. Dalam tanggapannya
> > ke BPK, BI menegaskan ditambahkannya aspek
> > psikologi pasar mengacu pada pengalaman krisis
> > 1997/1998. Saat itu, penutupan 16 bank yang
> > pangsa pasarnya hanya 2,3 persen dari total aset
> > perbankan,
> > ternyata mengakibatkan dampak berantai yang
> > memicu krisis perbankan.
>
> apa apple to apple
>
> membndingkan penutupan 1 bank dengan 16 bank ?
>
> tia
>
> sinung
>
>
>
>
>
> /*-sig-
>
>
> http://www.radarjogja.co.id/berita/internasional/5218-pseudo-democracy-demokrasi-kedoknya-demokrator-muaranya.html
>
>
> http://www.republika.co.id/koran/14/60867/Hari_Jilbab_Dunia_Mengenang_wafatnya_Sahidah_Pembela_Jilbab
>
> -sig-*/
>
>
>
>
>
>
>
>
> 
>
> =
> Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
> -
> Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join
> http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> -
> Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor
> posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: Bls: [Keuangan] Dana LPS

2009-11-25 Terurut Topik Wong Cilik
Soal hukumnya saya kurang mengerti, tapi independensi itu mustinya secara
operasional (agar cepat tanggap dan efektif - gak perlu menunggu rapat dewan
yang untuk mengumpulkan orangnya saja perlu dana ratusan miliar dan makan
waktu mingguan atau bahkan bulanan).

Bila kemudian ada ditemukan LPS bertindak di dalam koridor wewenangnya tapi
ternyata DPR tidak berkenan dengan hasilnya, mustinya DPR bisa membuat
kriteria baru untuk membatasi koridor kuasa LPS. Tentu saja DPR ini harus
pintar-pintar agar koridor yang dibuat tidak memaksa LPS untuk masuk jalan
buntu, atau bahkan mengikat tangannya sehingga tidak bisa berbuat apa-apa.
Kalau memang itu yang dikehendaki DPR, bubarkan saja LPS. Buat apa bikin
lembaga kalau tidak bisa berbuat apa-apa saat diperlukan.

2009/11/26 Poltak Hotradero 

> At 11:07 AM 11/26/2009, you wrote:
>
> Mas Prastowo, kita nggak bisa ngomong "secara
> implisit", karena apa yang tertulis di
> Undang-Undang bersifat eksplisit - bahwa LPS
> bersifat dan beroperasi secara independen.
>
>
> >
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Re: Perdebatan tentang Century di Facebook (bag. II)

2009-11-25 Terurut Topik Wong Cilik
Coba tolong wartawan nanya bedanya dari 650 milyar (ini maksudnya bio kan?)
bisa sampai 6,7 triliun rupiah dapet dari mana? Koq bisa sampai 10 kali
lipat.


2009/11/25 oka 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] AIG and Systemic Risk: Memang Tak Mudah Melakukan Bail-Out

2009-11-23 Terurut Topik Wong Cilik
Sebuah Bank punya beberapa macam resiko yang perlu diperhatikan. Kita ambil
2 saja untuk sementara ini.

Satu: Resiko RUGI, artinya modalnya habis gara-gara bisnis/pinjamannya
banyak yang nonperforming, banyak yang ngemplang. Dalam resiko ini kita
kenal kata "too big to fail". Artinya kalau ada bank raksasa (citibank, BCA,
Mandiri, yang pegang monopoli/oligopoli) sampai bangkrut, maka uang
masyarakat (deposito/tabungan) akan banyak yang tidak bisa dibayarkan dan
banyak masyarakat dan perusahaan-perusahaan kecil yang membutuhkan bank ini
akan merana.

Dua: Resiko LIKUIDITAS. Sebuah bank bisa saja beruntung, seluruh peminjamnya
perform dan tiap bulan mengembalikan 3% dari pokok pinjaman berikut tambahan
bunganya. Jadi tidak ada masalah dengan modal yang berkurang seperti pada
resiko rugi diatas. Masalahnya, karena pinjaman yang diberikan ke perusahaan
lain ini cuma kembali (pokok) 3% dari total pinjaman tiap bulannya, maka ada
kemungkinan nasabah yang mendepositokan uang di bank ini menarik dana dengan
tiba-tiba. Kita contohkan saja Bank Ceker Ayam, punya modal 50 juta, dapat
tambahan dana deposito dari Pak A 50 juta lagi. Bank Ceker ini rada goblok,
gak ngerti resiko likuiditas dan langsung meminjamkan total 100 juta dana
yang dimilikinya ke Pak B. Tiap bulan Pak B mengembalikan 3 juta plus
tambahan Rp. 100 ribu bunga. Tapi tiba-tiba saja baru bulan ke 8, pada tahun
2012 Pak A ketakutan karena katanya mau kiamat. Buru-burulah ia menarik
uangnya sebanyak 50 juta dari bank Ceker tersebut. Bank Ceker belum punya
uang karena belum balik seluruhnya. Ia tidak bisa minta dari pak B sebab
kontraknya cuma harus bayar 3 juta per bulan plus bunga. Pak A marah marah
sebab Bank Ceker ini tidak becus dan dimajukan ke pengadilan (bisa
dibangkrutkan atau dipenalti). Inilah resiko likuiditas.

Dalam kasus bank Century, resiko yang ingin dihindari bukanlah resiko Rugi,
sebab bank ini bukan bank yang termasuk "Too big too fail". Namun yang ingin
dihindari adalah resiko likuiditas, dimana banyak orang/nasabah
berbondong-bondong ingin menarik uangnya bukan cuma dari bank Century, tapi
juga dari bank-bank besar lainnya (sebab rumornya banyak bank yang mau di
tutup..). Kedua-duanya termasuk dalam resiko sistemik perbankan.


On Tue, Nov 24, 2009 at 1:23 AM,  wrote:

> Maksud semua harus memiliki tingkat likuiditas tinggi apa pak?
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Resiko Sistemik yang menjadi landasan bail out Bank Century (artikel 1)

2009-11-15 Terurut Topik Wong Cilik
Yup...  yang ini menjelaskan efek dominonya, walaupun secara satu-persatu
bank sebenarnya impactnya kecil. Domino efect itu kalau mainan anak-anak
yang bikin kartu dibedirikan, lalu banyak kartu lain diberdirikan di
dekatnya juga sampai panjang sekali. Secara satu bank/kartu, resiko jatuhnya
tentu cuma setinggi kartu tersebut. Tapi berhubung ada kata berantainya itu,
satu kartu jatuh kartu sebelahnya jatuh lagi sampai akhirnya seluruh kartu
yang berdiri jadi jatuh terus (jadi inget mexican wave eh he he..)

Pertanyaannya adalah bagaimana BI dan bank sentral dunia mengisolasi
(menjauhkan jarak satu kartu dengan kartu lainnya) tanpa merugikan deposan?
Nah masalah krisis eknomi amerika itu mirip angin keras dari luar yang
menghembus ke arah bank-bank indonesia secara keseluruhan. Takutnya kalau
kartu bank century ini roboh, gara-gara ada angin akhirnya jadi terbang agak
jauh dan malah menyeret bank-bank lainnya

Sori ngelantur...  cuma berusaha memperjelas yang dimaksud efek domino itu
seperti apa. Kalau secara teknis riil dari masalah bank satu jatuh bisa
menjatuhkan bank lainnya, saya serahkan ke ahli perbankan saja lah...

2009/11/15 herisetiono004 

> Bank Century sebenarnya termasuk ke dalam low impact bank. Jumlah
> nasabahnya pun hanya 65.000 orang.



> Apabila terjadi masalah terhadap Bank Century, diperkirakan akan memicu
> penarikan dana yang berkaitan dengan suasana khawatir yang menyelimuti
> masyarakat yang berakibat akan terjadinya efek domino dan rush terhadap bank
> bank yang setara.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah "Sistemik" yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik Wong Cilik
Dari pertanyaain ini saya rasa anda belum mengerti apa artinya efek domino
perbankan.

Bank asing yang buka cabang di indonesia banyak. Bank indonesia yang simpan
devisa asing juga banyak. Kalau bank luar banyak bangkrut dan mereka "ingin
ambil uang mereka yang ada di Indonesia" lalu cadangan devisa melorot (yang
katanya 10% dalam 3 bulan) lalu investor maupun pemegang SUN maupun lainnya
mulai rame-rame pengen pegang uang cash semua...  maka resiko berantai Bank
yang berasal dari luar negeri ini bisa saja terjadi.

Krisis 97-98 ada kaitannya dengan krisis Rusia, merembet ke Thailand,
akhirnya kena semua Asia. Kalau yang asalnya dari Rusia saja bikin kita
merana satu dekade (barangkali ada yang ketawa dan bilang kita tidak merana
satu dekade karena mereka masih kecil...  ya silahkan saja  ) Kita
bayangkan kalau krisisnya berasal dari Amerika yang notabene ekonominya
lebih signifikan dari Rusia...???


2009/11/12 EKO KERTAJAYA 

> emang ada data relevansi kondisi bank di sono dng potensi rush di sini.
> apa krisis 97-98 efek dari kondisi bank di sono
> bukannya statistik sering merujuk bahwa kita adalah penghobi anomali
>
>  - Origina
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah "Sistemik" yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik Wong Cilik
O ya, dan menurut saya barangkali kesalahannya adalah dalam detil pengucuran
FPinjaman Jangka Pendeknya. FPJP ini ditujukan untuk mengatasi masalah
likuiditas "SESAAT". Ini berarti memang seharusnya CAR 8% yang menunjukkan
bank masih sehat dan profitable ini perlu digukanan untuk menyalurkan FPJP
ini.

Detail rusak atau jeleknya kredit (NPL) BC saya kurang jelas. Dan kalau dari
indikator CAR seharusnya memang tidak bagus. Nah masalahnya sekarang, dalam
situasi krisis, Bank Indonesia punya cara apa untuk mencegah panik dari
penutupan bank (yang seharusnya ditutup), mengubahnya menjadi tidak ditutup,
ada kesempatan untuk disehatkan? Dari sistem proseduralnya sih mustinya
bukan menggunakan FPJP ini. Ini menurut saya.

Jadi pertanyaannya, selain FPJP Bank Indonesia ini, cara apa BI ataupun
pemerintah bisa mencegah kepanikan ? Prosedur penyelamatan/bankrupsi yang
tidak membuat panik rakyat/deposan harusnya seperti apa? Apakah Pemerintah
sudah membuat prosedur ini (dalam kondisi ekonomi sehat dan juga bila
kondisi ekonomi tidak sehat?) Apakah ada prosedurnya? Kalau dari kasus BC
ini, sepertinya BELUM ada, makanya kelabakan langsung pakai FPJP.

2009/11/12 Wong Cilik 

> menurut saya resiko panik memang besar bila ada bank yang ditutup saat itu.
> Yang namanya bank di amerika dan inggris mulai pada hancur-hancuran. Dan
> kalau sampai ada bank di indonesia yang ditutup, ingatan masa lampau krisis
> 97-98 bisa terkuak. luka lama bisa terbuka lagi. Untung sekarang kita
> selamat.
>
> tapi kalau ada transaksi-transaksi pribadi yang kesannya menyalahgunakan
> situasi, mancing dalam kekeruhan...  barangkali perlu juga diteliti.
>
> 2009/11/12 Poltak Hotradero 
>
> At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote:
>>
>> Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan
>> BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko
>> sistemik.   Karena pada akhir 2008 anda tentu
>> tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan.
>>
>> - Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%.
>> - Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan.
>> - Nilai tukar rupiah melemah.
>> - Nilai ekspor jeblok.
>> - CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor.
>>
>> Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar
>> seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan
>> rugi yang cukup besar akibat exposure di
>> atas.  Belum lagi beberapa bank kecil dan
>> menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah.
>>
>> Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat
>> mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat
>> kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan
>> mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya
>> hal itu tidak perlu dilakukan?
>>
>> Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen
>> dengan emosi masyarakat?  Di saat surat utang
>> pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...?
>>
>> Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit
>> siapa -- itu soal sekunder.  Bisa diselidiki dan
>> diperiksa belakangan.  Yang jauh lebih penting
>> adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan
>> tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya
>> juga kritis.   Dan menurut saya Pak Boediono
>> sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis.
>>
>>
>>
>>
>>
>> >yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan
>> >apakah fakta kuantitatif yg dipakai
>> >pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg
>> debatable.
>> >
>>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah "Sistemik" yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik Wong Cilik
menurut saya resiko panik memang besar bila ada bank yang ditutup saat itu.
Yang namanya bank di amerika dan inggris mulai pada hancur-hancuran. Dan
kalau sampai ada bank di indonesia yang ditutup, ingatan masa lampau krisis
97-98 bisa terkuak. luka lama bisa terbuka lagi. Untung sekarang kita
selamat.

tapi kalau ada transaksi-transaksi pribadi yang kesannya menyalahgunakan
situasi, mancing dalam kekeruhan...  barangkali perlu juga diteliti.

2009/11/12 Poltak Hotradero 

> At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote:
>
> Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan
> BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko
> sistemik.   Karena pada akhir 2008 anda tentu
> tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan.
>
> - Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%.
> - Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan.
> - Nilai tukar rupiah melemah.
> - Nilai ekspor jeblok.
> - CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor.
>
> Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar
> seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan
> rugi yang cukup besar akibat exposure di
> atas.  Belum lagi beberapa bank kecil dan
> menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah.
>
> Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat
> mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat
> kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan
> mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya
> hal itu tidak perlu dilakukan?
>
> Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen
> dengan emosi masyarakat?  Di saat surat utang
> pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...?
>
> Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit
> siapa -- itu soal sekunder.  Bisa diselidiki dan
> diperiksa belakangan.  Yang jauh lebih penting
> adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan
> tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya
> juga kritis.   Dan menurut saya Pak Boediono
> sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis.
>
>
>
>
>
> >yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan
> >apakah fakta kuantitatif yg dipakai
> >pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg
> debatable.
> >
>


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Pengangguran dan Kualitas hidup, merupakan fungsi dari Apa?

2009-11-05 Terurut Topik Wong Cilik
Pengangguran dan kualitas hidup adalah fungsi dari suatu persamaan yang
didalamnya ada unsur pendidikan. Semakin baik pendidikan, semakin besar
KEMUNGKINAN mencapai kualitas hidup yang lebih baik.

Juga merupakan fungsi dari Ketersediaan Pekerjaan. Semakin banyak pekerjaan,
semakin sedikit jumlah pengangguran dan kualitas hidup semakin baik.

Namun yang menjadi dasar dari semuanya itu adalah manajemen demografi yang
baik. Jumlah tenaga kerja aktif yang seimbang dengan perkembangan
pertumbuhan jumlah pekerjaan (job) akan menyebabkan adanya keseimbangan
dimana pekerjaan yang tersedia tidak akan kurang, atau dengan kata lain
jumlah pengangguran akan menurun.

Jumlah penduduk yang pertumbuhannya dapat dimanajemeni akan mempermudah
penyediaan sarana kesehatan, infrastruktur jalan, infrastruktur listrik, dan
lain-lainnya.

Sangat sayang bila kita sebagai ekonom menganggap bahwa slogan KB hanyalah
sebagai upaya seorang sosiolog.

Masyarakat yang bisa mendidik anaknya dengan baik, memperhatikan anak dan
mengajar anak untuk disiplin dan memiliki karakter yang baik akan semakin
mengembangkan ekonomi dan kekuatan negara.

Postulat yang perlu dicapai adalah agar Indonesia bisa memperlambat jumlah
perkembangan penduduknya (jumlah penduduk stabil atau cuma bertumbuh
lambat), dan memiliki keluarga kecil (orang tua dengan dua anak atau bahkan
satu), dan berusaha agar keluarga kecil ini memiliki kekuatan yang baik
untuk membentuk anak menjadi kontributor masyarakat yang tangguh.
Pertanyaannya, apakah keluarga kecil umumnya bisa lebih mudah mendidik anak
dengan baik?

Cara apa yang efektif menekan laju pertumbuhan penduduk? Cara Cina yang
otoriter tentu agak kurang cocok. Pengguguran memiliki paradigma etis yang
kurang baik. Mewajibkan orang tua membuat tabungan khusus (yang tidak bisa
diakses oleh orang tua sampai anak dewasa atau mencapai level pendidikan
tertentu?), memberikan pajak khusus untuk tiap anak ke dua, tiga, dll untuk
membangun lembaga pendidikan di Indonesia? Atau apa?

Ini hanya cara saya berpikir out of the box. Soalnya segala masalah
"sustainable living" maupun polusi, dan kelangkaan minyak bumi, dll semuanya
diawali dengan dasar manusia akan selalu ber-reproduksi dan bertambah
banyak. Pertambahan ini karena merupakan sifat dasar manusia dan hak dari
Tuhan (hak pribadi) menjadi daerah yang tidak boleh dijamah oleh negara
(secara otoritatif/paksaan). Akibatnya negara atau ekonom harus mengalah dan
berusaha mengeruk lebih banyak sumber daya alam sampai pada titik kehancuran
bumi ini.

Think OUT of THE BOX? Manusia hanyalah salah satu elemen ciptaan Tuhan.
Manusia harus bisa menahan diri, tidak melulu mau menang sendiri? Adakah
batas atas kekuasaan yang diberikan Tuhan ataukah memang Manusia memiliki
hak untuk berkembang sampai memunahkan tempat hidupnya sendiri?


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] [Ask] Ada yang udah make Windows 7?

2009-10-26 Terurut Topik Wong Cilik
mahal ya...  300 dolar gitu?

2009/10/26 kaniapatricia 

> Halo,
>
> Ngomong-ngomong tentang hebohnya Windows 7 yang katanya diluncurkan kemarin
> (pacarku bawel banget ngajakin ke launching yang di PIM mulu. Baru juga
> tanggal berapa.. :P ) Udah ada yang berniat ganti/ upgrade komputernya jadi
> make Windows 7? Baru-baru ini aku udah nyobain atas rekomendasi pacar.
> Ternyata lebih ringan dari Vista ya :D Cocok deh buat aku yang suka lemot
> kalau pake komputer..hehehe..
>
> Tapi, kalau udah ada yang lebih canggih dari aku tentang Windows 7-nya, mau
> dong di share disini atau japri juga enggak apa-apa, takut ganggu yang lain.
> Siapa tau bisa dapet info-info menarik buat `dandanin' isi laptopnya jadi
> lebih bermakna hehehe..Kemarin-kemarin, sih, aku sempet liat situs windows 7
> yang versi Indonesia, www.7bisa.com, isinya lumayan ngebantu aku sih
> tentang fitur-fiturnya. Kayaknya cocok buat cewek-cewek yang males ribet
> sama teknologi komputer :)
>
>
>
> 
>
> =
> Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
> -
> Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join
> http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> -
> Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor
> posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] The fall of the global capitalism

2009-10-23 Terurut Topik Wong Cilik
maybe in 20 years or 100 years...  not going to happen recent
more provocating...not scientific discussion

On Sat, Oct 24, 2009 at 11:42 AM,  wrote:

>
> Guys,
>
> Saya sampaikan pemikiran kritis dari teman di singapore,
> Ms. Elaine Sui - cukup menarik apa kira2 yg terbersit di dalam pikiran
> teman2, dan bagaimana sebaiknya kita mensikapi hal berikut
>
> A3K
>
> NOTE: thanks EL, even w/.out yr permission - but it is good for weekend
> discussion
>
> The fall of the global capitalism
>
> Sunday, October 4, 2009 at 11:03pm
>
> Well, here's my 2 cents, or should we call it, the GREAT AGENDA (ha ha
> whatever) for 2010:
>
> * US dollar is losing its value, price goes up, but since the US is the
> biggest consumers for now, inflation will make them lose their purchasing
> power thus the demand will be weak (as imports get more expensive), less
> workers and raw materials needed. A deadly spiral.
>
> * Keep in mind that we must be careful to operate from the best definition
> of inflation. Though it is commonly thought of as 'rising prices', I
> prefer the more traditional (and ultimately, more meaningful) definition:
> 'an increase in the quantity of money and credit'. Rising prices are
> simply one of the effects of inflation; first you have the inflation in
> the form of an increase in money and credit and then as an aftereffect we
> experience rising prices.
>
> * The demand for coal from China (the biggest consumer) and Japan (the
> biggest importer) are expected to be lower next year as they already have
> excess supply from last year contract.
>
> * When we talk about inflation, we really mean (cheap) currency. Since
> China holds the most USD today it means they're in danger as well.
> Basically they're holding worthless paper. (It's not even in the form of
> paper), so CIC goes around the world to spread this worthless paper,
> including to Bumi (lolz)
>
> * Igor Panarin, a Russian economic professor, predicted that the United
> States of America may disintegrate in late 2010 because of civil war and
> social unrest (like what happened in Indonesia eleven years ago). I kinda
> agree with this guy. People's States of China..
>
> * USD collapses and replaced by SDR (or other form of global money) for
> international trade. You know, currently only 4% of USD is in bank notes
> (paper), the rest (96%) is electronic money. USD can be created in a
> matter of a millisecond.
>
> * There will be possibly the biggest (and the last) major catastrophe for
> stock market around the globe in 2010, thanks to dollar shock. I'd say Buy
> On Weakness (that is if the global stock exchange doesn't get frozen).
>
> * Alternative energy sources such as biomass, solar, nuclear and natural
> gas will play major roles in 2010 forward.
>
> * Asia will be flooded with Americans that are looking for jobs. Our job.
>
> * Japan will have population crisis. Japaneses are simply refusing to have
> children because of high unemployment.
>
> * Many high profile hedge fund like Templeton and Mobius are already
> betting in Asia ex Japan.
>
> Well, it's not really an agenda, just common sense so please feel free to
> discuss. No reason to be afraid though as I know Indonesia survived Asian
> Crisis, right? . I know, sometimes I made crazy thinking. I expect most of
> you will not agree with me (as usual), but please kindly share your
> opinion too. After all these mess, everything will start over again, this
> is only a lifecycle. We are so lucky to witness this epic turnaround.
> Woohoo!!
>
> There is no secret agenda, all we have to do is open our mind and think
> outside the box. Macro economy is not a science, it's an art. lolz..
>
>
>
>
>
> 
>
> =
> Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
> -
> Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join
> http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> -
> Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor
> posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



  1   2   >