RE: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik agoeng_set
Yup banyak yg ga tau tuh kyk g ini, coba tolong dijelaskan terperinci. Suhu Ben 
Qing tuh asalnya mana? Org indo pa tiongkok? Disana asalnya dr mana? Trus 
disini sebarinnya gimana kan dulu vihara2 n klenteng ditutup. Sampe ke anak 
cucu n cicit muridnya sekalian yah. Apa cuma ekayana doank yg masuk aliran 
mereka? Alirannya namanya apa? Tolong yah. Tq
-Original Message-
From: "Hendri Irawan" 

Date: Mon, 23 Mar 2009 04:20:01 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
budhist?


Aduh abang, lu kayak gak tahu aja.

Berapa banyak yang tahu silsilah generasi Ben, Ti, Ding, Xue, Xuan ?
Yang begituan gak diajari di sekolah walapun mata pelajaran agama Buddha. 
Padahal guru-gurunya dari Mahayana ataupun Buddhayana.

Apalagi soal bhiksu Ben Qing ? Gini aja berapa banyak yang tahu nama bhiksu 
sukong yang generasi Ti ? Orang-orang ya tahunya Ashin Jinarakhita. Kalau 
Dharmasagaro orang mungkin masih tahu kali yah Ding Hai.

Tahu sendirilah kenapa, gak perlu diulang-ulang kan.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c"  wrote:
>
> hehehehehehehehe Ben Qing berjasalar dalam menanamkan benih Mahayana yg mulai 
> memudar. Liat aja murid Ben Qing yg generasi Ti yg nantinya berkembang jadi 
> Ekayana. Dari generasi Ti berkembang menjadi generasi Ding khan 
> huehehehehehhehehe. Baru dah maju lage jadi generasi Xue dan Xuan sekarang 
> ini.
> 
> BTW sodara ente yg jadi suhu itu generasi yg mana ?
> 





Re: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Ning M. Widjaja
Maaf saudara saudar, saya mau meralat diri saya sendiri. Giriratana adalah
salah sebetulnya adalah Girirakitho Mahathera

Mohon maaf sebesarnya.

2009/3/23 Ning M. Widjaja 

> Saya rasa pendapat saudara kurang tepat. Tambahannya dan ralitas pada saat
> awal, banyak umat Buddha di Indonesia sejak awal kemerdekaan RI baik yang
> keturunan Tionghoa maupun Native Buddhist kehilangan pegangan tentang Buddha
> Dharma yg sesungguhnya. Para Bhikkhu dari Sangha Theravada yang diinisiasi
> oleh Narada Mahathera dari Srilanka dengan mulai membawa anakan pohon Bodhi
> yang di tanam di pelataran Candi Borobudur. Pembabaran Dharma oleh beliau
> melahirkan cikal bakal Sangha Theravada di Indonesia yang di mualai oleh
> penabisan Bhikku Jinaputta, Bhikku Ashinjinarakita, Bhikku Giriratana,
> Bhikku Jinapia (sekarang Bhikku Tithaketuko). Semua di tabiskan dalam
> Tradisi Theravada dan oleh Sangha Theravada di Burma pada awalnya. Tetapi
> karean ketidak stabilan politik Burma, akhirnya mulai dari Bhikku Giriratana
> Mahathera di tabis di Thailand. Tetapi sekarang sudah banyak Bhikku tradisi
> Theravada di tabis di Jakarta dan Malang. Sebagian memilih di tabis dalam
> tradisi Theravada Myanmar (Burma).
>
> Pada masa awal para pemuda Buddhis yang menginisiasi Sam Kauw Hwee /
> Tridharma di Indonesia seperti Bp Kwee Tek Hwai merangkul para Bhikku dari
> tradisi Theravada untuk mendapatkan pembabaran tentang Dharma secara jelas
> dan logis, mengingat anakatan muda tersebut adalah termasuk para intelektual
> muda.
>
> Mengapa ke para bhikku tradisi Theravada, mudah sekali, para Bhikku di
> Indonesia dari tradisi Mahayana pada waktu itu tidak bisa memberikan
> pembabaran Dhamma secara kontemporer yang  mudah di tangkap oleh para pemuda
> Tri Dharma. Mereka hany abisa membabarkan ken dalam bahasa Hokkian terutama
> para Hokkian Hweshio di Kong Hoa Sie dan biara Mahayana kebanyakn Hokkian
> Hweeshio.
>
> Saya terlahir sebagai keturuna Tionghoa yang dari dulunya memang dari
> sononya sudah Buddhist Mahayana yang cukup mantap artinya sudah bisa
> membedakan mana ritual tradisi dan mana ritual Buddhist Mahayana Tiongkok,
> dam mana ritual dari aliran kepecayaan lainnya. Kami sering mengundang
> Hweeshio ke setiap acara penting, bahkan keluarga kami ada yang jadi Suhu.
> Tetapi ritual saja sudah mulai tidak cukup, apa lagi dengan gencarnya
> propaganda dan 'paksaan systematis dalam sistim pendidikan swastaberagama
> lain' tambahan setelah ORBA semua ygn berbau Tionghoa tanpa pandang bulu
> dianggap komunis. Tambah tidak bisa berkutiklah tradisi Mahayana Tiongkok di
> Indonesia
>
> Jadi mohon kepada saudaraku sekalian, bila memberi keterangan di forom ini
> tolong berbicaralah dengan lugas , tegas dan benar dan jangan memberikan
> isue isue tendensius yang bisa membuat pemikiran orang lain terjerumus dalam
> ketidak benaran.
>
> Itu kejahatan loh.
>
> Salam saya,
> (Masih Belajar Budi Pekerti)
>
> 2009/3/23 Joao Kho 
>
>   Wah..wah..wah.. membuka lembaran sejarah. Dimana agama Buddha sekte
>> Theravada di Indonesia juga tidak berkembang karena hanya ajaran (Dharma)
>> Buddha tetapi juga karena adanya paket stimulus politik penguasa
>> dibelakangan.
>>
>> Salam,
>> Joao Kho
>>
>>
>> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com,
>> Hendri Irawan  wrote:
>> >
>> > Tambah dikit,
>> >
>> > Orang Kasogatan tidak memakai nama Borobudur, yang adalah nama desa.
>> Mereka  menyebutnya Bumishambara.
>> >
>> > Lalu, walaupun Theravada Buddhisme dikatakan buddhisme aliran selatan,
>> Theravada tidak pernah berkembang luas di nusantara. Buddhisme nusantara
>> adalah termasuk Mahayana aliran Tantra atau Tantrayana.
>> >
>> > Aliran Theravada di Indonesia (terutama Theravada Thailand sekte)
>> baru mendapatkan stimulus sejak kejadian .
>> >
>> > Hormat saya,
>> >
>> > Yongde
>> >
>> >
>> > --- On Sun, 3/22/09, Hendri Irawan  wrote:
>> > From: Hendri Irawan 
>>
>> > Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan
>> konghucu n budhist?
>> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
>> > Date: Sunday, March 22, 2009, 4:05 PM
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> > Koreksi saja,
>> >
>> >
>> >
>> > Candi Borobudur bukan Theravada Buddhism, tetapi termasuk Mahayan
>> Buddhism cabang Tantrayana. Tantrayana Jawa terutama menyebut ajaran mereka
>> sebagai Tantrayana Kasogatan.
>> >
>> >
>> >
>> > Menurut catatan sejarah di Singasari, buddhisme di sana banyak yang
>> menganut aliran pemikiran Bojana. Beda utama tantra Bojana dengan aliran
>> lain adalah dalam metode untuk melepaskan diri dari ketergantungan atas
>> kenikmatan duniawi. Cara mereka adalah jangan menghindari kenikmatan justru
>> harus dinikmati sepuas-puasnya sampai satu titik maka jiwa manusia akan
>> bosan akan kenikmatan itu dan di situlah ketergantungan atas kenikmatan
>> duniawi akan mulai ditinggalkan.
>> >
>> >
>> >
>> > Karena masa candi Borobudur berabad-abad sebelum Singasari saya kurang
>> tahu apakah kepercayaan tantra wangsa Syailendra j

[budaya_tionghua] "Menata Kehidupan" by Bhikkhuni Santini

2009-03-22 Terurut Topik Victor Jaya
Namo Buddhaya,
 
rekan2 seDhamma yang berbahagia, mari ikuti Dhamma Talk yang diselengarakan 
Anggrek Dhamma Saraniya pada :
 
Hari Rabu tanggal 25 Maret 2009, dengan Topik "Menata Kehidupan" yang 
disampaikan oleh Bhikkhuni (Ayya) Santini. bertempat di ExHealthClub Lantai 7 
tower 2 apartment Taman Anggrek. jam 18.45-21.00 
(makan malam kami sediakan terbatas untuk 50 orang)
 
dalam acara ini bagi anda yang ingin mendaftarkan nama Leluhur anda (untuk 
upacara pada tanggal 29 Maret nanti)* dapat anda daftarkan sebelum/setelah 
kebaktian berlangsung.
 
informasi lebih lanjut dapat menghubungi 08158183853
 
with Metta,
 
 
Anggrek Dhamma Saraniya


  Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web. Gunakan Wizard 
Pembuat Pingbox Online. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Hendri Irawan
Aduh abang, lu kayak gak tahu aja.

Berapa banyak yang tahu silsilah generasi Ben, Ti, Ding, Xue, Xuan ?
Yang begituan gak diajari di sekolah walapun mata pelajaran agama Buddha. 
Padahal guru-gurunya dari Mahayana ataupun Buddhayana.

Apalagi soal bhiksu Ben Qing ? Gini aja berapa banyak yang tahu nama bhiksu 
sukong yang generasi Ti ? Orang-orang ya tahunya Ashin Jinarakhita. Kalau 
Dharmasagaro orang mungkin masih tahu kali yah Ding Hai.

Tahu sendirilah kenapa, gak perlu diulang-ulang kan.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c"  wrote:
>
> hehehehehehehehe Ben Qing berjasalar dalam menanamkan benih Mahayana yg mulai 
> memudar. Liat aja murid Ben Qing yg generasi Ti yg nantinya berkembang jadi 
> Ekayana. Dari generasi Ti berkembang menjadi generasi Ding khan 
> huehehehehehhehehe. Baru dah maju lage jadi generasi Xue dan Xuan sekarang 
> ini.
> 
> BTW sodara ente yg jadi suhu itu generasi yg mana ?
> 




[budaya_tionghua] Kursus Menulis Narasi - Pantau (Angkatan VII)

2009-03-22 Terurut Topik Siti Nurrofiqoh
Dh,

Moderator, maaf numpang bagikan info.

Kursus Menulis Narasi - Pantau

Angkatan VII

20 Mei – 12 Agustus 2009





”Kursus ini seperti pesawat antariksa
bagi saya, selalu membolak-balik antara 

kenyataan
dan penciptaan. Satu sisi, seorang penulis menciptakan sebuah karya seni, sisi
lain ada disiplin verifikasi yg terus menerus dibangun. Sungguh, ini seperti
sebuah energi candu yg menggairahkan dan saya menikmati dalam tiap
ketegangannya.” 

Danu Primanto, penulis & fotografer
lepas bermukim di Yogyakarta, peserta Kursus
Narasi Agustus 2008. 



 

“Salah
satu kelebihan dari Kursus Narasi Pantau adalah sebuah komunitas dan    
pertemanan
yang selalu menghidupkan motivasi untuk terus menulis. Kehadiran pengajar tamu
dari berbagai macam background
juga memberikan inspirasi tersendiri dan membuat saya kembali berfikir,
"Untuk apa saya menulis?" 

Sri Dewi
Sushanty
Konsultan junior bidang komunikasi, peserta kursus November 2008  

   

Kelas narasi ini juga telah menghadirkan
tokoh-tokoh penulis seperti Arief Budiman,
Bre Redana, Daoed Joesoef, Donald K Emmerson, Fadjroel Rahman, Jean Jacques
Kusni, Julia Suryakusuma, Putu Oka Sukanta, Riri Riza dan Samuel Mulia. 

   

KURSUS ini dirancang untuk orang yang ingin
belajar menulis panjang yang memikat sekaligus mendalam. Ia juga diperuntukkan 
bagi
mereka yang berminat menulis esai atau narasi. 





Ia mengedepankan
dasar-dasar etika jurnalisme serta belajar memahami mekanisme verifikasi, teknik
wawancara, riset, menganalisis struktur bacaan, bahasa,
penelusuran data serta editing. Ia menjadi landasan penting dalam belajar
menulis yang baik, mulai tulisan feature hingga narasi.

   

Pantau mulai menawarkan pengajaran genre ini pada media tahun 2001, setiap
semester sekali, selama dua minggu. Peserta maksimal 16 orang. Jumlah ini
dianggap optimal untuk sebuah metode pelatihan, yang berlangsung selama 12
hingga 16 sesi. Setiap sesi 90-menit diformat serius namun santai. Peserta bisa
berdiskusi langsung. Total, Pantau sudah mengadakan 16 kali kursus ini. Peserta
datang dari berbagai kota, dari Banda Aceh hingga
Jayapura, dari Pontianak hingga Kucing, dari Ende hingga Kupang. Alumninya, 
kini mulai
bermunculan. Ada yang menulis buku. Ada yang jadi pemimpin redaksi. Ada yang
sekolah lanjut.  

   

Pada 2006, paket semesteran tersebut ditambah
dengan paket empat bulan (lima bulan bila terpotong hari libur nasional). 
Kursus ini berlangsung di
Jakarta, mulai setiap Mei dan November. Pantau telah menyelenggarakan enam kali
kursus dengan total peserta 108 orang.  

   

Kursus juga terkadang diadakan di luar Jakarta berdasarkan permintaan. Di
Jakarta, kursus ini diikuti berbagai kalangan. Baik itu aktivis, pengacara,
dokter, dosen, mahasiswa, arsitek, pekerja pertambangan, NGO dan lain-lain.  

   



 Harapannya, merangsang peserta membuat tulisan yang dalam, memikat dan
analitis, enak dibaca dan mengalir. Cerita yang analitis dibutuhkan masyarakat
untuk mengambil sikap terhadap pokok masalah.



Kursus diadakan sebanyak 18 sesi dengan frekuensi pertemuan mingguan, setiap
Rabu malam pukul 19.00-21.00. Ini sengaja dibuat agar peserta punya waktu
mengendapkan materi belajar, membaca dan mengerjakan tugas.  Kelas ditekankan 
pada banyak latihan. Kelas
ini juga akan membicarakan karya-karya klasik nonfiksi Joseph Mitchell, Truman
Capote, John Hersey, Gay Talese dan Ryszard Kapuscinski serta Pham Xuan An dari
Saigon. 

Tugas akhir setiap peserta menulis sebuah narasi sekitar 5.000 kata. 


INSTRUKTUR

Andreas Harsono -- Wartawan Jakarta, anggota International Consortium of
Investigative Journalists. Pada 1999 mendapatkan Nieman Fellowship di
Universitas Harvard. Menyunting buku "Jurnalisme Sastrawi: Antologi
Liputan Mendalam dan Memikat." Kini menyelesaikan buku "From Sabang to Merauke: 
Debunking the Myth of Indonesian
Nationalism," yang membahas hubungan media dengan kekerasan etnik, agama
dan nasionalisme di Indonesia 
dan Timor Lorosae.

Budi Setiyono -- wartawan Jakarta , pernah
bekerja untuk Suara Merdeka (Semarang ) dan majalah Pantau ( Jakarta ). Dia 
co-editor
buku "Revolusi Belum Selesai" yang berisi kumpulan pidato politik
Presiden Soekarno serta "Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam
dan Memikat." Kini menyelesaikan buku soal penyair A.S. Dharta dari
Lembaga Kebudayaan Rakyat.


INSTRUKTUR TAMU

Martin Aleida -- seorang wartawan dan sastrawan, pernah menjadi wartawan
di beberapa media di antaranya majalah kebudayaan Zaman Baru (1963), Harian
Rakyat (1965), Majalah Tempo
(1971 – 1984) dan NHK Jepang (1984 –
1985). Ia juga menulis karya di antaranya, Malam Kelabu, Ilyana dan Aku, 1998
(kumpulan cerpen), Layang-layang Itu Tak Lagi Mengepak Tinggi-tinggi, 1998
(novelette), Leointin Dewangga, 2003 (kumpulan cerpen), Jamangilak Tak Pernah
Menangis, 2003 (novel). Ia mendapat penghargaan dari Pusat
Bahasa untuk kumpulan cerpen Leontin Dewangga, 2004 dan Do Karim, Aceh,
2005.

Maria Hartiningsih -- wartawan senior Harian Kompas, peraih ”Yap Thiam Hien 
A

Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-22 Terurut Topik als
Wah, wah, wah...soal latar belakang "turun"nya ayat ini sy jadi teringat
seorang Nabi lain yang punya "kebiasaan" dituruni ayat segera setelah
beliau berbuat sesuatu yang 'kontroversial' pada zamannya...:-)

Usul sedikit sama Teng Aina agar lain kali jika mau menurunkan "ayat"
jangan memakai huruf besar semua karena ayat yang bernilai tidak perlu
diteriak-teriakkan bagaikan orang menjajakan kaos kali sepuluh ribu tiga
di kaki lima. :-)

als

> mohon dibabarkan artinya. Saya masih belum bisa tahu persi intinya. Pasti
> ada latar belakang kejadian/cerita sehingga ayat ini di ucapka. oleh
> Beliau.
>
> 2009/3/22 Teng Aina 
>
>>   ADAPUN SEBABNYA ORANG JAMAN DAHULU MERASA SUKAR MENGUCAPKAN
>> KATA-KATANYA
>> IALAH KARENA MERASA MALU KALAU TIDAK DAPAT MELAKSANAKANNYA. (Confucius)
>>




[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik ardian_c
hehehehehehehehe Ben Qing berjasalar dalam menanamkan benih Mahayana yg mulai 
memudar. Liat aja murid Ben Qing yg generasi Ti yg nantinya berkembang jadi 
Ekayana. Dari generasi Ti berkembang menjadi generasi Ding khan 
huehehehehehhehehe. Baru dah maju lage jadi generasi Xue dan Xuan sekarang ini.

BTW sodara ente yg jadi suhu itu generasi yg mana ?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ning M. Widjaja"  wrote:
>
> wah baik juga , tolong Saudar bisa memberikan pencerahan mengenai topik yg
> sdr mulai ini. Sangat menarik, kita harus belajar dari sejarah ya.
> 
> Terim kasih
> 
> 2009/3/23 ardian_c 
> 
> >   hm rasanya peranan bhiksu Ben Qing berperan besar dalam
> > mengembangkan Buddhisme tapi kok namanya jarang disebut2 ya ?
> > Biar dalam alur yg berbeda dgn Theravada tapi peran beliau jg besar.
> > Contohnya Ti Zheng a.ka. bhante Ashin itu muridnya.
> >
> >
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com ,
> > "Ning M. Widjaja"  wrote:
> > >
> > > Saya rasa pendapat saudara kurang tepat. Tambahannya dan ralitas pada
> > saat
> > > awal, banyak umat Buddha di Indonesia sejak awal kemerdekaan RI baik yang
> > > keturunan Tionghoa maupun Native Buddhist kehilangan pegangan tentang
> > Buddha
> > > Dharma yg sesungguhnya. Para Bhikkhu dari Sangha Theravada yang
> > diinisiasi
> > > oleh Narada Mahathera dari Srilanka dengan mulai membawa anakan pohon
> > Bodhi
> > > yang di tanam di pelataran Candi Borobudur. Pembabaran Dharma oleh beliau
> > > melahirkan cikal bakal Sangha Theravada di Indonesia yang di mualai oleh
> > > penabisan Bhikku Jinaputta, Bhikku Ashinjinarakita, Bhikku Giriratana,
> > > Bhikku Jinapia (sekarang Bhikku Tithaketuko). Semua di tabiskan dalam
> > > Tradisi Theravada dan oleh Sangha Theravada di Burma pada awalnya. Tetapi
> > > karean ketidak stabilan politik Burma, akhirnya mulai dari Bhikku
> > Giriratana
> > > Mahathera di tabis di Thailand. Tetapi sekarang sudah banyak Bhikku
> > tradisi
> > > Theravada di tabis di Jakarta dan Malang. Sebagian memilih di tabis dalam
> > > tradisi Theravada Myanmar (Burma).
> > >
> > > Pada masa awal para pemuda Buddhis yang menginisiasi Sam Kauw Hwee /
> > > Tridharma di Indonesia seperti Bp Kwee Tek Hwai merangkul para Bhikku
> > dari
> > > tradisi Theravada untuk mendapatkan pembabaran tentang Dharma secara
> > jelas
> > > dan logis, mengingat anakatan muda tersebut adalah termasuk para
> > intelektual
> > > muda.
> > >
> > > Mengapa ke para bhikku tradisi Theravada, mudah sekali, para Bhikku di
> > > Indonesia dari tradisi Mahayana pada waktu itu tidak bisa memberikan
> > > pembabaran Dhamma secara kontemporer yang mudah di tangkap oleh para
> > pemuda
> > > Tri Dharma. Mereka hany abisa membabarkan ken dalam bahasa Hokkian
> > terutama
> > > para Hokkian Hweshio di Kong Hoa Sie dan biara Mahayana kebanyakn Hokkian
> > > Hweeshio.
> > >
> > > Saya terlahir sebagai keturuna Tionghoa yang dari dulunya memang dari
> > > sononya sudah Buddhist Mahayana yang cukup mantap artinya sudah bisa
> > > membedakan mana ritual tradisi dan mana ritual Buddhist Mahayana
> > Tiongkok,
> > > dam mana ritual dari aliran kepecayaan lainnya. Kami sering mengundang
> > > Hweeshio ke setiap acara penting, bahkan keluarga kami ada yang jadi
> > Suhu.
> > > Tetapi ritual saja sudah mulai tidak cukup, apa lagi dengan gencarnya
> > > propaganda dan 'paksaan systematis dalam sistim pendidikan swastaberagama
> > > lain' tambahan setelah ORBA semua ygn berbau Tionghoa tanpa pandang bulu
> > > dianggap komunis. Tambah tidak bisa berkutiklah tradisi Mahayana Tiongkok
> > di
> > > Indonesia
> > >
> > > Jadi mohon kepada saudaraku sekalian, bila memberi keterangan di forom
> > ini
> > > tolong berbicaralah dengan lugas , tegas dan benar dan jangan memberikan
> > > isue isue tendensius yang bisa membuat pemikiran orang lain terjerumus
> > dalam
> > > ketidak benaran.
> > >
> > > Itu kejahatan loh.
> > >
> > > Salam saya,
> > > (Masih Belajar Budi Pekerti)
> > >
> > > 2009/3/23 Joao Kho 
> > >
> > > > Wah..wah..wah.. membuka lembaran sejarah. Dimana agama Buddha sekte
> > > > Theravada di Indonesia juga tidak berkembang karena hanya ajaran
> > (Dharma)
> > > > Buddha tetapi juga karena adanya paket stimulus politik penguasa
> > > > dibelakangan.
> > > >
> > > > Salam,
> > > > Joao Kho
> > > >
> > > >
> > > > --- In 
> > > > budaya_tionghua@yahoogroups.com > 40yahoogroups.com>,
> > > > Hendri Irawan  wrote:
> > > > >
> > > > > Tambah dikit,
> > > > >
> > > > > Orang Kasogatan tidak memakai nama Borobudur, yang adalah nama desa.
> > > > Mereka menyebutnya Bumishambara.
> > > > >
> > > > > Lalu, walaupun Theravada Buddhisme dikatakan buddhisme aliran
> > selatan,
> > > > Theravada tidak pernah berkembang luas di nusantara. Buddhisme
> > nusantara
> > > > adalah termasuk Mahayana aliran Tantra atau Tantrayana.
> > > > >
> > > > > Aliran Theravada di Indonesia (terutama Theravada Thailand sekte)
> > > > baru mendapatkan stimulus sejak kejadian .
> > > > >
> > > > 

Re: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Ning M. Widjaja
Lalu .?

Saudara masih belum memberikan penjelasan yang yg baik ttg topik utama di
sini?

Di tunggu ya.

Terima kasih

2009/3/23 Hendri Irawan 

>   Baca dulu baik-baik di bawah, saya tulis Theravada Thailand sekte.
> Bukan Burma maupun Sri Lanka yang jelas-jelas pemikiran dan pandangan
> mereka sangat beda (seperti langit dan bumi) terhadap tradisi dan budaya
> lokal (dalam hal ini termasuk tionghua).
>
> Lagi pula ada kerancuan yang luar biasa mengenai status buddhisme,
> khonghucu, dan kepercayaan rakyat (tri-dharma). Sejatinya mayoritas orang
> tionghua adalah termasuk tri-dharma yang sinkretis. Memberikan pengertian
> Buddha Dharma sesungguhnya, definisi "sesungguhnya" di sini bisa positif dan
> negatif. Yang negatif yah seperti contoh sejarah di mana perayaan imlek
> dilarang karena dianggap bukan buddhisme, sedangkan perayaan valentine
> dirayakan gegap gempita.
>
> Tapi sekali lagi liat dulu kelompok mana yang berperilaku demikian.
>
> Hormat saya,
>
> Yongde
> Ashin Jinarakhita memiliki silsilah campuran, beliau menjadi samanera Chan
> yang notabene Mahayana dan diupasampadakan menjadi Bhikkhu melalui silsilah
> Theravada Burma, makanya kelompok sukong perilakunya beda jauh sama kelompok
> lain.
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com ,
> "Ning M. Widjaja"  wrote:
> >
> > Saya rasa pendapat saudara kurang tepat. Tambahannya dan ralitas pada
> saat
> > awal, banyak umat Buddha di Indonesia sejak awal kemerdekaan RI baik yang
> > keturunan Tionghoa maupun Native Buddhist kehilangan pegangan tentang
> Buddha
> > Dharma yg sesungguhnya. Para Bhikkhu dari Sangha Theravada yang
> diinisiasi
> > oleh Narada Mahathera dari Srilanka dengan mulai membawa anakan pohon
> Bodhi
> > yang di tanam di pelataran Candi Borobudur. Pembabaran Dharma oleh beliau
> > melahirkan cikal bakal Sangha Theravada di Indonesia yang di mualai oleh
> > penabisan Bhikku Jinaputta, Bhikku Ashinjinarakita, Bhikku Giriratana,
> > Bhikku Jinapia (sekarang Bhikku Tithaketuko). Semua di tabiskan dalam
> > Tradisi Theravada dan oleh Sangha Theravada di Burma pada awalnya. Tetapi
> > karean ketidak stabilan politik Burma, akhirnya mulai dari Bhikku
> Giriratana
> > Mahathera di tabis di Thailand. Tetapi sekarang sudah banyak Bhikku
> tradisi
> > Theravada di tabis di Jakarta dan Malang. Sebagian memilih di tabis dalam
> > tradisi Theravada Myanmar (Burma).
> >
> > Pada masa awal para pemuda Buddhis yang menginisiasi Sam Kauw Hwee /
> > Tridharma di Indonesia seperti Bp Kwee Tek Hwai merangkul para Bhikku
> dari
> > tradisi Theravada untuk mendapatkan pembabaran tentang Dharma secara
> jelas
> > dan logis, mengingat anakatan muda tersebut adalah termasuk para
> intelektual
> > muda.
> >
> > Mengapa ke para bhikku tradisi Theravada, mudah sekali, para Bhikku di
> > Indonesia dari tradisi Mahayana pada waktu itu tidak bisa memberikan
> > pembabaran Dhamma secara kontemporer yang mudah di tangkap oleh para
> pemuda
> > Tri Dharma. Mereka hany abisa membabarkan ken dalam bahasa Hokkian
> terutama
> > para Hokkian Hweshio di Kong Hoa Sie dan biara Mahayana kebanyakn Hokkian
> > Hweeshio.
> >
> > Saya terlahir sebagai keturuna Tionghoa yang dari dulunya memang dari
> > sononya sudah Buddhist Mahayana yang cukup mantap artinya sudah bisa
> > membedakan mana ritual tradisi dan mana ritual Buddhist Mahayana
> Tiongkok,
> > dam mana ritual dari aliran kepecayaan lainnya. Kami sering mengundang
> > Hweeshio ke setiap acara penting, bahkan keluarga kami ada yang jadi
> Suhu.
> > Tetapi ritual saja sudah mulai tidak cukup, apa lagi dengan gencarnya
> > propaganda dan 'paksaan systematis dalam sistim pendidikan swastaberagama
> > lain' tambahan setelah ORBA semua ygn berbau Tionghoa tanpa pandang bulu
> > dianggap komunis. Tambah tidak bisa berkutiklah tradisi Mahayana Tiongkok
> di
> > Indonesia
> >
> > Jadi mohon kepada saudaraku sekalian, bila memberi keterangan di forom
> ini
> > tolong berbicaralah dengan lugas , tegas dan benar dan jangan memberikan
> > isue isue tendensius yang bisa membuat pemikiran orang lain terjerumus
> dalam
> > ketidak benaran.
> >
> > Itu kejahatan loh.
> >
> > Salam saya,
> > (Masih Belajar Budi Pekerti)
> >
> > 2009/3/23 Joao Kho 
> >
> > > Wah..wah..wah.. membuka lembaran sejarah. Dimana agama Buddha sekte
> > > Theravada di Indonesia juga tidak berkembang karena hanya ajaran
> (Dharma)
> > > Buddha tetapi juga karena adanya paket stimulus politik penguasa
> > > dibelakangan.
> > >
> > > Salam,
> > > Joao Kho
> > >
> > >
> > > --- In 
> > > budaya_tionghua@yahoogroups.com 40yahoogroups.com>,
> > > Hendri Irawan  wrote:
> > > >
> > > > Tambah dikit,
> > > >
> > > > Orang Kasogatan tidak memakai nama Borobudur, yang adalah nama desa.
> > > Mereka menyebutnya Bumishambara.
> > > >
> > > > Lalu, walaupun Theravada Buddhisme dikatakan buddhisme aliran
> selatan,
> > > Theravada tidak pernah berkembang luas di nusantara. Buddhisme
> nusantara
> > > adalah termasuk Mahaya

[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik ardian_c
jauh sbelon daojiao lahir sudah ada pengkultusan individu jg, contohyan sebutan 
Wushang Laojun buat Lao Zi.

jiao yg berkembang di zhongguo itu mengadopsi ritual2 yg ada kok, contohnya mo 
jia jg tekanin pentingnya ritual.
fa jia biar gimana jg support upacara fengshan di gunung tai.

nurut owe itu implementasi di masyarakatnya. yes itu filsafat gak salah. yg 
disebut jia itu jg membentuk sekola2nya tersendiri.

ritual sederhana waktu mo baca kitab jg tetep adalar, wong kitab itu dianggap 
benda berharga dan harus diperlakukan dengan layak. nah itu yg dilakonin 
sebagian para penganut jia.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:
>
> Kalau saya melihat perbedaan Jiao dan Jia dari sudut lain:
> Jia adalah ajaran filsafat yg masih mungkin berkembang luas, seorang Rujia 
> bisa saja membuat pengembangan ajaran sedemikian jauh, dan tak ada yg 
> keberata. Dlm Jia tak minim kultus individu.
> Jiao adalah ajaran beku yg membatasi pengembangan, yg ada paling pengembangan 
> tafsir. Dlm jiao hrs ada kultus dan keyakinan mutlak. Utk memperkuat iman, 
> dibuatlah ritual2 dan legenda!  
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: "ardian_c" 
> 
> Date: Sun, 22 Mar 2009 06:51:14 
> To: 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu 
> n budhist?
> 
> 
> Apeq Liang U yb,
> 
> 
> owe bukan ahlinya lar, but mo coba jawab ini pertanyaan yg bikin pusing jg 
> hehehehehehehe.
> 
> Sebenarnya seperti yg pernah saya bawakan dibbrp pertemuan tentang agama 
> Tiongkok, konsep pengertian agama itu beda2 menurut masing2 bangsa dan latar 
> budayanya masing2. Contohnya Ruisme atau agama KHC yg disebut bukan agama krn 
> berdasarkan alat ukur yg berbeda. Ironisnya pendapat KHC bukan agama jg 
> merasuki bbrp org Tionghoa.
> 
> Secara umum sejak perkembangan 3 agama itu , sudah ada 2 kelompok yg 
> membedakan yaitu jia dan jiao.Istilah Fo Jia dan Fo Jiao sdh membuat satu 
> garis pembedaan. Yg menjadi masalah apa yg membedakan antara JIA dan JIAO ini 
> ?? Ini yg hampir minim dibahas, kalaupun ada mrk menariknya 
> pada masa Chun Qiu dimana istilah Dao Jia, Ru Jia, Fa Jia berkembang pesat.
> 
> Bagi saya istilah Jia lebih mengacu kepada hal2 yg bersifat duniawi, terlihat 
> dan dapat diimplementasikan segera. Karena itu para JIA pada jaman dahulu 
> seperti Yinyang jia, Nong jia, Bing jia, Fa Jia, Ru Jia lebih mengacu kepada 
> hal2 perbaikan kondisi sekitar atau jg berdebat mencari cara yg terbaik 
> mengatasi masalah problem2 yg ada.
> Walau tidak semuanya mengarah kepada hal2 pengarahan pemecahan problem 
> seperti misalnya Yin Yang jia yg lebih kearah hal2 diluar cakupan manusia.
> 
> Dalam sejarah Tiongkok para Jia ini mencoba mengimplementasikan dalam menata 
> negera. Contoh Shang Yang, Han Fei, Li Shi yg dari aliran Fa Jia, Lu Jia dari 
> aliran Dao Jia.
> 
> Sejak masuknya Buddhisme jg akhirnya ada istilah Fo Jia yg mengacu kearah 
> mana ? Ini yg perlu kita pertimbangkan jg arah mengacunya kemana. Apakah 
> implementasi kepada kehidupan berbangsa dan bernegara serta membangun negara ?
> Menurut pandangan owe yg masih cetek, ternyata istilah Jia itu lebih mengarah 
> kepada filsafatnya dan tidak ada keharusan bagi mrk yg mendalami filsafatnya 
> itu harus menjadi seorang Buddhist.
> 
> Menilik perkembangan budaya tionghoa yg begitu panjang tentunya ada intisari 
> yg mendasari budaya Tionghoa itu.
> Adapun hal2 yg merupakan lingkar perilaku adalah :
> 1.penghormatan leluhur
> 2.makanan
> 3.kekeluargaan
> 
> Hal2 yg mendasari pemikiran adalah :
> 1.keselarasan dan keharmonisan, yg terkadang dijewantahkan antara manusia 
> dengan alam sekitar, baik terlihat maupun tidak terlihat
> 2.setia dan berbakti, kaitannya adalah konsep kepemimpinan jaman dahulu, 
> dimana seorang bisa setia kepada negara karena mrk bisa berbakti kepada 
> keluarganya. Walau dalam banyak kasus ada benturan antara bakti dan setia 
> kepada negara hehehehehehhee
> 3.kebersamaan, pola hidup masyarakat pertanian pasti memerlukan suatu konsep 
> kebersamaan demi menunjang proses kehidupan mereka.
> 
> Dari bbrp point ini, itulah nantinya yg mendasari begitu banyak pernik2 dalam 
> budaya Tiongha dan tentunya hal itu jg akan dicerap oleh Buddhisme Tiongkok, 
> Taoisme dan Ruisme.
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u  wrote:
> >
> > Kalau menurut saya, judulnya tidak tepat, cuma perbedaannya memerlukan para 
> > ahli yang menjawab. 
> > Secara awam saja, Borobudur candi Buddha tapi bukan budaya Tionghoa.
> > Agama Tao bukan Konghucu, tapi budaya Tionghoa.
> > Tolong para ahlinya bantu menjelaskan.
> > Terima kasih
> > Liang U
> > 
> > --- On Fri, 3/20/09, budi anto  wrote:
> > From: budi anto 
> > Subject: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
> > budhist?
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Date: Friday, March 20, 2009, 3:58 PM
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
>

Re: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Ning M. Widjaja
wah baik juga , tolong Saudar bisa memberikan pencerahan mengenai topik yg
sdr mulai ini. Sangat menarik, kita harus belajar dari sejarah ya.

Terim kasih

2009/3/23 ardian_c 

>   hm rasanya peranan bhiksu Ben Qing berperan besar dalam
> mengembangkan Buddhisme tapi kok namanya jarang disebut2 ya ?
> Biar dalam alur yg berbeda dgn Theravada tapi peran beliau jg besar.
> Contohnya Ti Zheng a.ka. bhante Ashin itu muridnya.
>
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com ,
> "Ning M. Widjaja"  wrote:
> >
> > Saya rasa pendapat saudara kurang tepat. Tambahannya dan ralitas pada
> saat
> > awal, banyak umat Buddha di Indonesia sejak awal kemerdekaan RI baik yang
> > keturunan Tionghoa maupun Native Buddhist kehilangan pegangan tentang
> Buddha
> > Dharma yg sesungguhnya. Para Bhikkhu dari Sangha Theravada yang
> diinisiasi
> > oleh Narada Mahathera dari Srilanka dengan mulai membawa anakan pohon
> Bodhi
> > yang di tanam di pelataran Candi Borobudur. Pembabaran Dharma oleh beliau
> > melahirkan cikal bakal Sangha Theravada di Indonesia yang di mualai oleh
> > penabisan Bhikku Jinaputta, Bhikku Ashinjinarakita, Bhikku Giriratana,
> > Bhikku Jinapia (sekarang Bhikku Tithaketuko). Semua di tabiskan dalam
> > Tradisi Theravada dan oleh Sangha Theravada di Burma pada awalnya. Tetapi
> > karean ketidak stabilan politik Burma, akhirnya mulai dari Bhikku
> Giriratana
> > Mahathera di tabis di Thailand. Tetapi sekarang sudah banyak Bhikku
> tradisi
> > Theravada di tabis di Jakarta dan Malang. Sebagian memilih di tabis dalam
> > tradisi Theravada Myanmar (Burma).
> >
> > Pada masa awal para pemuda Buddhis yang menginisiasi Sam Kauw Hwee /
> > Tridharma di Indonesia seperti Bp Kwee Tek Hwai merangkul para Bhikku
> dari
> > tradisi Theravada untuk mendapatkan pembabaran tentang Dharma secara
> jelas
> > dan logis, mengingat anakatan muda tersebut adalah termasuk para
> intelektual
> > muda.
> >
> > Mengapa ke para bhikku tradisi Theravada, mudah sekali, para Bhikku di
> > Indonesia dari tradisi Mahayana pada waktu itu tidak bisa memberikan
> > pembabaran Dhamma secara kontemporer yang mudah di tangkap oleh para
> pemuda
> > Tri Dharma. Mereka hany abisa membabarkan ken dalam bahasa Hokkian
> terutama
> > para Hokkian Hweshio di Kong Hoa Sie dan biara Mahayana kebanyakn Hokkian
> > Hweeshio.
> >
> > Saya terlahir sebagai keturuna Tionghoa yang dari dulunya memang dari
> > sononya sudah Buddhist Mahayana yang cukup mantap artinya sudah bisa
> > membedakan mana ritual tradisi dan mana ritual Buddhist Mahayana
> Tiongkok,
> > dam mana ritual dari aliran kepecayaan lainnya. Kami sering mengundang
> > Hweeshio ke setiap acara penting, bahkan keluarga kami ada yang jadi
> Suhu.
> > Tetapi ritual saja sudah mulai tidak cukup, apa lagi dengan gencarnya
> > propaganda dan 'paksaan systematis dalam sistim pendidikan swastaberagama
> > lain' tambahan setelah ORBA semua ygn berbau Tionghoa tanpa pandang bulu
> > dianggap komunis. Tambah tidak bisa berkutiklah tradisi Mahayana Tiongkok
> di
> > Indonesia
> >
> > Jadi mohon kepada saudaraku sekalian, bila memberi keterangan di forom
> ini
> > tolong berbicaralah dengan lugas , tegas dan benar dan jangan memberikan
> > isue isue tendensius yang bisa membuat pemikiran orang lain terjerumus
> dalam
> > ketidak benaran.
> >
> > Itu kejahatan loh.
> >
> > Salam saya,
> > (Masih Belajar Budi Pekerti)
> >
> > 2009/3/23 Joao Kho 
> >
> > > Wah..wah..wah.. membuka lembaran sejarah. Dimana agama Buddha sekte
> > > Theravada di Indonesia juga tidak berkembang karena hanya ajaran
> (Dharma)
> > > Buddha tetapi juga karena adanya paket stimulus politik penguasa
> > > dibelakangan.
> > >
> > > Salam,
> > > Joao Kho
> > >
> > >
> > > --- In 
> > > budaya_tionghua@yahoogroups.com 40yahoogroups.com>,
> > > Hendri Irawan  wrote:
> > > >
> > > > Tambah dikit,
> > > >
> > > > Orang Kasogatan tidak memakai nama Borobudur, yang adalah nama desa.
> > > Mereka menyebutnya Bumishambara.
> > > >
> > > > Lalu, walaupun Theravada Buddhisme dikatakan buddhisme aliran
> selatan,
> > > Theravada tidak pernah berkembang luas di nusantara. Buddhisme
> nusantara
> > > adalah termasuk Mahayana aliran Tantra atau Tantrayana.
> > > >
> > > > Aliran Theravada di Indonesia (terutama Theravada Thailand sekte)
> > > baru mendapatkan stimulus sejak kejadian .
> > > >
> > > > Hormat saya,
> > > >
> > > > Yongde
> > > >
> > > >
> > > > --- On Sun, 3/22/09, Hendri Irawan  wrote:
> > > > From: Hendri Irawan 
> > >
> > > > Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan
> > > konghucu n budhist?
> > > > To: 
> > > > budaya_tionghua@yahoogroups.com 40yahoogroups.com>
> > > > Date: Sunday, March 22, 2009, 4:05 PM
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > Koreksi saja,
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > Candi Borobudur bukan Theravada Buddhism, tetapi termasuk Mahayan
> > > Buddhism cabang Tantrayana. Tantrayana Jawa terutama menyebut ajar

[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik ardian_c
hm rasanya peranan bhiksu Ben Qing berperan besar dalam mengembangkan 
Buddhisme tapi kok namanya jarang disebut2 ya ?
Biar dalam alur yg berbeda dgn Theravada tapi peran beliau jg besar.
Contohnya Ti Zheng a.ka. bhante Ashin itu muridnya.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ning M. Widjaja"  wrote:
>
> Saya rasa pendapat saudara kurang tepat. Tambahannya dan ralitas pada saat
> awal, banyak umat Buddha di Indonesia sejak awal kemerdekaan RI baik yang
> keturunan Tionghoa maupun Native Buddhist kehilangan pegangan tentang Buddha
> Dharma yg sesungguhnya. Para Bhikkhu dari Sangha Theravada yang diinisiasi
> oleh Narada Mahathera dari Srilanka dengan mulai membawa anakan pohon Bodhi
> yang di tanam di pelataran Candi Borobudur. Pembabaran Dharma oleh beliau
> melahirkan cikal bakal Sangha Theravada di Indonesia yang di mualai oleh
> penabisan Bhikku Jinaputta, Bhikku Ashinjinarakita, Bhikku Giriratana,
> Bhikku Jinapia (sekarang Bhikku Tithaketuko). Semua di tabiskan dalam
> Tradisi Theravada dan oleh Sangha Theravada di Burma pada awalnya. Tetapi
> karean ketidak stabilan politik Burma, akhirnya mulai dari Bhikku Giriratana
> Mahathera di tabis di Thailand. Tetapi sekarang sudah banyak Bhikku tradisi
> Theravada di tabis di Jakarta dan Malang. Sebagian memilih di tabis dalam
> tradisi Theravada Myanmar (Burma).
> 
> Pada masa awal para pemuda Buddhis yang menginisiasi Sam Kauw Hwee /
> Tridharma di Indonesia seperti Bp Kwee Tek Hwai merangkul para Bhikku dari
> tradisi Theravada untuk mendapatkan pembabaran tentang Dharma secara jelas
> dan logis, mengingat anakatan muda tersebut adalah termasuk para intelektual
> muda.
> 
> Mengapa ke para bhikku tradisi Theravada, mudah sekali, para Bhikku di
> Indonesia dari tradisi Mahayana pada waktu itu tidak bisa memberikan
> pembabaran Dhamma secara kontemporer yang  mudah di tangkap oleh para pemuda
> Tri Dharma. Mereka hany abisa membabarkan ken dalam bahasa Hokkian terutama
> para Hokkian Hweshio di Kong Hoa Sie dan biara Mahayana kebanyakn Hokkian
> Hweeshio.
> 
> Saya terlahir sebagai keturuna Tionghoa yang dari dulunya memang dari
> sononya sudah Buddhist Mahayana yang cukup mantap artinya sudah bisa
> membedakan mana ritual tradisi dan mana ritual Buddhist Mahayana Tiongkok,
> dam mana ritual dari aliran kepecayaan lainnya. Kami sering mengundang
> Hweeshio ke setiap acara penting, bahkan keluarga kami ada yang jadi Suhu.
> Tetapi ritual saja sudah mulai tidak cukup, apa lagi dengan gencarnya
> propaganda dan 'paksaan systematis dalam sistim pendidikan swastaberagama
> lain' tambahan setelah ORBA semua ygn berbau Tionghoa tanpa pandang bulu
> dianggap komunis. Tambah tidak bisa berkutiklah tradisi Mahayana Tiongkok di
> Indonesia
> 
> Jadi mohon kepada saudaraku sekalian, bila memberi keterangan di forom ini
> tolong berbicaralah dengan lugas , tegas dan benar dan jangan memberikan
> isue isue tendensius yang bisa membuat pemikiran orang lain terjerumus dalam
> ketidak benaran.
> 
> Itu kejahatan loh.
> 
> Salam saya,
> (Masih Belajar Budi Pekerti)
> 
> 2009/3/23 Joao Kho 
> 
> >   Wah..wah..wah.. membuka lembaran sejarah. Dimana agama Buddha sekte
> > Theravada di Indonesia juga tidak berkembang karena hanya ajaran (Dharma)
> > Buddha tetapi juga karena adanya paket stimulus politik penguasa
> > dibelakangan.
> >
> > Salam,
> > Joao Kho
> >
> >
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com ,
> > Hendri Irawan  wrote:
> > >
> > > Tambah dikit,
> > >
> > > Orang Kasogatan tidak memakai nama Borobudur, yang adalah nama desa.
> > Mereka  menyebutnya Bumishambara.
> > >
> > > Lalu, walaupun Theravada Buddhisme dikatakan buddhisme aliran selatan,
> > Theravada tidak pernah berkembang luas di nusantara. Buddhisme nusantara
> > adalah termasuk Mahayana aliran Tantra atau Tantrayana.
> > >
> > > Aliran Theravada di Indonesia (terutama Theravada Thailand sekte)
> > baru mendapatkan stimulus sejak kejadian .
> > >
> > > Hormat saya,
> > >
> > > Yongde
> > >
> > >
> > > --- On Sun, 3/22/09, Hendri Irawan  wrote:
> > > From: Hendri Irawan 
> >
> > > Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan
> > konghucu n budhist?
> > > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
> > > Date: Sunday, March 22, 2009, 4:05 PM
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Koreksi saja,
> > >
> > >
> > >
> > > Candi Borobudur bukan Theravada Buddhism, tetapi termasuk Mahayan
> > Buddhism cabang Tantrayana. Tantrayana Jawa terutama menyebut ajaran mereka
> > sebagai Tantrayana Kasogatan.
> > >
> > >
> > >
> > > Menurut catatan sejarah di Singasari, buddhisme di sana banyak yang
> > menganut aliran pemikiran Bojana. Beda utama tantra Bojana dengan aliran
> > lain adalah dalam metode untuk melepaskan diri dari ketergantungan atas
> > kenikmatan duniawi. Cara mereka adalah jangan menghindari kenikmatan justru
> > harus dinikmati sepuas-puasnya sampai satu titik maka jiwa manusia akan
> > bosan akan kenikmatan itu dan di s

[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Hendri Irawan
Baca dulu baik-baik di bawah, saya tulis Theravada Thailand sekte.
Bukan Burma maupun Sri Lanka yang jelas-jelas pemikiran dan pandangan mereka 
sangat beda (seperti langit dan bumi) terhadap tradisi dan budaya lokal (dalam 
hal ini termasuk tionghua).

Lagi pula ada kerancuan yang luar biasa mengenai status buddhisme, khonghucu, 
dan kepercayaan rakyat (tri-dharma). Sejatinya mayoritas orang tionghua adalah 
termasuk tri-dharma yang sinkretis. Memberikan pengertian Buddha Dharma 
sesungguhnya, definisi "sesungguhnya" di sini bisa positif dan negatif. Yang 
negatif yah seperti contoh sejarah di mana perayaan imlek dilarang karena 
dianggap bukan buddhisme, sedangkan perayaan valentine dirayakan gegap gempita.

Tapi sekali lagi liat dulu kelompok mana yang berperilaku demikian.

Hormat saya,

Yongde
Ashin Jinarakhita memiliki silsilah campuran, beliau menjadi samanera Chan yang 
notabene Mahayana dan diupasampadakan menjadi Bhikkhu melalui silsilah 
Theravada Burma, makanya kelompok sukong perilakunya beda jauh sama kelompok 
lain.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ning M. Widjaja"  wrote:
>
> Saya rasa pendapat saudara kurang tepat. Tambahannya dan ralitas pada saat
> awal, banyak umat Buddha di Indonesia sejak awal kemerdekaan RI baik yang
> keturunan Tionghoa maupun Native Buddhist kehilangan pegangan tentang Buddha
> Dharma yg sesungguhnya. Para Bhikkhu dari Sangha Theravada yang diinisiasi
> oleh Narada Mahathera dari Srilanka dengan mulai membawa anakan pohon Bodhi
> yang di tanam di pelataran Candi Borobudur. Pembabaran Dharma oleh beliau
> melahirkan cikal bakal Sangha Theravada di Indonesia yang di mualai oleh
> penabisan Bhikku Jinaputta, Bhikku Ashinjinarakita, Bhikku Giriratana,
> Bhikku Jinapia (sekarang Bhikku Tithaketuko). Semua di tabiskan dalam
> Tradisi Theravada dan oleh Sangha Theravada di Burma pada awalnya. Tetapi
> karean ketidak stabilan politik Burma, akhirnya mulai dari Bhikku Giriratana
> Mahathera di tabis di Thailand. Tetapi sekarang sudah banyak Bhikku tradisi
> Theravada di tabis di Jakarta dan Malang. Sebagian memilih di tabis dalam
> tradisi Theravada Myanmar (Burma).
> 
> Pada masa awal para pemuda Buddhis yang menginisiasi Sam Kauw Hwee /
> Tridharma di Indonesia seperti Bp Kwee Tek Hwai merangkul para Bhikku dari
> tradisi Theravada untuk mendapatkan pembabaran tentang Dharma secara jelas
> dan logis, mengingat anakatan muda tersebut adalah termasuk para intelektual
> muda.
> 
> Mengapa ke para bhikku tradisi Theravada, mudah sekali, para Bhikku di
> Indonesia dari tradisi Mahayana pada waktu itu tidak bisa memberikan
> pembabaran Dhamma secara kontemporer yang  mudah di tangkap oleh para pemuda
> Tri Dharma. Mereka hany abisa membabarkan ken dalam bahasa Hokkian terutama
> para Hokkian Hweshio di Kong Hoa Sie dan biara Mahayana kebanyakn Hokkian
> Hweeshio.
> 
> Saya terlahir sebagai keturuna Tionghoa yang dari dulunya memang dari
> sononya sudah Buddhist Mahayana yang cukup mantap artinya sudah bisa
> membedakan mana ritual tradisi dan mana ritual Buddhist Mahayana Tiongkok,
> dam mana ritual dari aliran kepecayaan lainnya. Kami sering mengundang
> Hweeshio ke setiap acara penting, bahkan keluarga kami ada yang jadi Suhu.
> Tetapi ritual saja sudah mulai tidak cukup, apa lagi dengan gencarnya
> propaganda dan 'paksaan systematis dalam sistim pendidikan swastaberagama
> lain' tambahan setelah ORBA semua ygn berbau Tionghoa tanpa pandang bulu
> dianggap komunis. Tambah tidak bisa berkutiklah tradisi Mahayana Tiongkok di
> Indonesia
> 
> Jadi mohon kepada saudaraku sekalian, bila memberi keterangan di forom ini
> tolong berbicaralah dengan lugas , tegas dan benar dan jangan memberikan
> isue isue tendensius yang bisa membuat pemikiran orang lain terjerumus dalam
> ketidak benaran.
> 
> Itu kejahatan loh.
> 
> Salam saya,
> (Masih Belajar Budi Pekerti)
> 
> 2009/3/23 Joao Kho 
> 
> >   Wah..wah..wah.. membuka lembaran sejarah. Dimana agama Buddha sekte
> > Theravada di Indonesia juga tidak berkembang karena hanya ajaran (Dharma)
> > Buddha tetapi juga karena adanya paket stimulus politik penguasa
> > dibelakangan.
> >
> > Salam,
> > Joao Kho
> >
> >
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com ,
> > Hendri Irawan  wrote:
> > >
> > > Tambah dikit,
> > >
> > > Orang Kasogatan tidak memakai nama Borobudur, yang adalah nama desa.
> > Mereka  menyebutnya Bumishambara.
> > >
> > > Lalu, walaupun Theravada Buddhisme dikatakan buddhisme aliran selatan,
> > Theravada tidak pernah berkembang luas di nusantara. Buddhisme nusantara
> > adalah termasuk Mahayana aliran Tantra atau Tantrayana.
> > >
> > > Aliran Theravada di Indonesia (terutama Theravada Thailand sekte)
> > baru mendapatkan stimulus sejak kejadian .
> > >
> > > Hormat saya,
> > >
> > > Yongde
> > >
> > >
> > > --- On Sun, 3/22/09, Hendri Irawan  wrote:
> > > From: Hendri Irawan 
> >
> > > Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan
> > konghucu n budhist?
> > > To: budaya_tio

[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik ardian_c
selaen faktor buddhisme, terutama di kitab pumen pin, lengyan dsbnya, faktor 
laen adalah di tiongkok banyak dewi purba seperti xihe, xiwangmu, nv dsbnya.
so buddhisme awal itu gak ada figur perempuannya buat penyeimbang getu.

lagian jg dalam konteks brahmaisme itu yg namanya kwan im khan cowo en jg jadi 
kuda alias hayagriva.

faktor wu zetian, jaman dulu rata2 rupang kwan im itu mirip dgn wajah wu zetian 
lho so kayaknya ada unsur kesengajaan dari wu sendiri.

faktor lain pengaruh kristen nestorian yg katanya mengagungkan bunda maria dan 
digambarkan berdiri diatas bunga mawar tapi pake sepatu.
nah kwan im digambarkan berdiri diatas teratai dan kaki telanjang.
itu teori nurut owe seh gak pas, soale seinget owe kristen nestorian gak 
menitik beratkan maria. tapi yg jelas waktu masuk tiongkok mrk mo gak mo 
adaptasi.

BTW yg terkenal dari Buddhisme sampe jaman Tang itu bukan Kwan Im tapi 
Maitreya. Guan Yin mulai ngetop diakhir jaman Tang dan awal Song.
Baru di jaman Song itu ditulis kisah putri Miao Shan utk melengkapi Kwan Im yg 
jadi cewe itu.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan"  wrote:
>
> Yang ngai ingat, ada beberapa teori
> 
> 1. Wu ZeTian, kaisar wanita dinasti Zhou/Tang
> 
> Wu ZeTian dikenal sebagai pelindung Buddhisme terutama yang berada di daerah 
> utara Tiongkok. Dalam rangka "balas jasa" Wu ZeTian dijadikan sebagai ikon 
> Guan Yin. Wujud Wu ZeTian sebagai Guan Yin juga konon membantu menyelamatkan 
> banyak tempat ibadah Buddhisme ketika pada masa selanjutnya mereka 
> dipersekusi karena dianggap terlalu banyak menimbun harta dan merusak ekonomi 
> negara.
> 
> 2. Guan Yin sang pemberi anak
> 
> Konon jaman dulu pasangan yang tidak punya anak akan minta anak ke Guan Yin 
> (sekarang juga banyak). Nah biasanya patung Guan Yin ditaruh di kamar si 
> wanita yang meminta anak. Budaya jaman itu adalah sesuatu yang melanggar 
> moral dan etika bila kamar seorang wanita ada seorang lelaki yang bukan 
> kerabatnya. Karenanya konon ini salah satu faktor pencetus berubahnya Guan 
> Yin menjadi wanita.
> 
> 3. Faktor filosofi Buddhisme
> 
> Guan Yin sebagai Bodhisatva/makhluk suci tidaklah berjenis kelamin, jadi dia 
> bukan lelaki ataupun wanita, jadi sah-sah aja mau dibuat seperti apa. Bahkan 
> di banyak budaya, Guan Yin diwujudkan menjadi tipe maskulin pembawa senjata 
> yang fungsinya menaklukkan kejahatan (contoh: di Tantrayana Tibet dan 
> Tantrayana Singhon)
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c"  wrote:
> >
> > teori kwan im banyak macem, salah satunya itu dibilang dari pengaruh 
> > kristen nestorian. maklumlah waktu itu khan pas masuknya agama kristen 
> > nestorian setelah mereka dihajar abis2an dan dibasmi di mana2 en dapet hak 
> > beragama di tiongkok pada jaman dinasti tang.
> > but itu teori masih mentah dan gak ada dasarnya.
> > kwan im yg aslinya laki2 dibuat menjadi wanita dgn bbrp faktor salah 
> > satunya itu adalah budaya maternalistik yg masih tersisa, jg ada yg bilang 
> > pengaruh Wu ZeTian.
> > 
> > Yg jelas Kwan Im yg pria itu dirubah abis2an menjadi Kwan Im dgn ciri khas 
> > tionghoa malah dibuat legendanya yg dikenal dgn putri miaoshan.
> > coba liat kwan im itu gak mirip org india kecuali titik di dahinya.
> > 
> > agama buddha biar mengakar tapi tidak mau melenyapkan budaya tionghoalar 
> > malah bersinergi dgn baik.
> > pssst denger2 di tainan ada gereja katolik yg mau mencoba 
> > bersinergi jg dgn menggotong toapekong bernama Yesus lho. 
> > uniknya itu gotong toapekong Yesus pake hio jg pasturnya kalu ketemu 
> > kelenteng sembahyang pake hio. toapekong yesus kalu ngelewatin kelenteng 
> > "dewa" tionghoa pasti kasih penghormatanlar.
> > coba ada yg berani gitu gak ya disini heuhehehehehehehehe, paling banter jg 
> > maen barong doang.
> > wong dasar budaya tionghoa itu penghormatan leluhurlar dus sesuai ama 
> > omongan ngkong Kong Zi lu jgn belagu sembahyang ama tian segala macem kalu 
> > leluhur lu itu malah dilupain en gak mau disembayangi. lagian ngkong Kong 
> > Zi bilang pegang teguhlah tradisi.
> >
>




Re: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Ning M. Widjaja
Saya rasa pendapat saudara kurang tepat. Tambahannya dan ralitas pada saat
awal, banyak umat Buddha di Indonesia sejak awal kemerdekaan RI baik yang
keturunan Tionghoa maupun Native Buddhist kehilangan pegangan tentang Buddha
Dharma yg sesungguhnya. Para Bhikkhu dari Sangha Theravada yang diinisiasi
oleh Narada Mahathera dari Srilanka dengan mulai membawa anakan pohon Bodhi
yang di tanam di pelataran Candi Borobudur. Pembabaran Dharma oleh beliau
melahirkan cikal bakal Sangha Theravada di Indonesia yang di mualai oleh
penabisan Bhikku Jinaputta, Bhikku Ashinjinarakita, Bhikku Giriratana,
Bhikku Jinapia (sekarang Bhikku Tithaketuko). Semua di tabiskan dalam
Tradisi Theravada dan oleh Sangha Theravada di Burma pada awalnya. Tetapi
karean ketidak stabilan politik Burma, akhirnya mulai dari Bhikku Giriratana
Mahathera di tabis di Thailand. Tetapi sekarang sudah banyak Bhikku tradisi
Theravada di tabis di Jakarta dan Malang. Sebagian memilih di tabis dalam
tradisi Theravada Myanmar (Burma).

Pada masa awal para pemuda Buddhis yang menginisiasi Sam Kauw Hwee /
Tridharma di Indonesia seperti Bp Kwee Tek Hwai merangkul para Bhikku dari
tradisi Theravada untuk mendapatkan pembabaran tentang Dharma secara jelas
dan logis, mengingat anakatan muda tersebut adalah termasuk para intelektual
muda.

Mengapa ke para bhikku tradisi Theravada, mudah sekali, para Bhikku di
Indonesia dari tradisi Mahayana pada waktu itu tidak bisa memberikan
pembabaran Dhamma secara kontemporer yang  mudah di tangkap oleh para pemuda
Tri Dharma. Mereka hany abisa membabarkan ken dalam bahasa Hokkian terutama
para Hokkian Hweshio di Kong Hoa Sie dan biara Mahayana kebanyakn Hokkian
Hweeshio.

Saya terlahir sebagai keturuna Tionghoa yang dari dulunya memang dari
sononya sudah Buddhist Mahayana yang cukup mantap artinya sudah bisa
membedakan mana ritual tradisi dan mana ritual Buddhist Mahayana Tiongkok,
dam mana ritual dari aliran kepecayaan lainnya. Kami sering mengundang
Hweeshio ke setiap acara penting, bahkan keluarga kami ada yang jadi Suhu.
Tetapi ritual saja sudah mulai tidak cukup, apa lagi dengan gencarnya
propaganda dan 'paksaan systematis dalam sistim pendidikan swastaberagama
lain' tambahan setelah ORBA semua ygn berbau Tionghoa tanpa pandang bulu
dianggap komunis. Tambah tidak bisa berkutiklah tradisi Mahayana Tiongkok di
Indonesia

Jadi mohon kepada saudaraku sekalian, bila memberi keterangan di forom ini
tolong berbicaralah dengan lugas , tegas dan benar dan jangan memberikan
isue isue tendensius yang bisa membuat pemikiran orang lain terjerumus dalam
ketidak benaran.

Itu kejahatan loh.

Salam saya,
(Masih Belajar Budi Pekerti)

2009/3/23 Joao Kho 

>   Wah..wah..wah.. membuka lembaran sejarah. Dimana agama Buddha sekte
> Theravada di Indonesia juga tidak berkembang karena hanya ajaran (Dharma)
> Buddha tetapi juga karena adanya paket stimulus politik penguasa
> dibelakangan.
>
> Salam,
> Joao Kho
>
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com ,
> Hendri Irawan  wrote:
> >
> > Tambah dikit,
> >
> > Orang Kasogatan tidak memakai nama Borobudur, yang adalah nama desa.
> Mereka  menyebutnya Bumishambara.
> >
> > Lalu, walaupun Theravada Buddhisme dikatakan buddhisme aliran selatan,
> Theravada tidak pernah berkembang luas di nusantara. Buddhisme nusantara
> adalah termasuk Mahayana aliran Tantra atau Tantrayana.
> >
> > Aliran Theravada di Indonesia (terutama Theravada Thailand sekte)
> baru mendapatkan stimulus sejak kejadian .
> >
> > Hormat saya,
> >
> > Yongde
> >
> >
> > --- On Sun, 3/22/09, Hendri Irawan  wrote:
> > From: Hendri Irawan 
>
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan
> konghucu n budhist?
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
> > Date: Sunday, March 22, 2009, 4:05 PM
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Koreksi saja,
> >
> >
> >
> > Candi Borobudur bukan Theravada Buddhism, tetapi termasuk Mahayan
> Buddhism cabang Tantrayana. Tantrayana Jawa terutama menyebut ajaran mereka
> sebagai Tantrayana Kasogatan.
> >
> >
> >
> > Menurut catatan sejarah di Singasari, buddhisme di sana banyak yang
> menganut aliran pemikiran Bojana. Beda utama tantra Bojana dengan aliran
> lain adalah dalam metode untuk melepaskan diri dari ketergantungan atas
> kenikmatan duniawi. Cara mereka adalah jangan menghindari kenikmatan justru
> harus dinikmati sepuas-puasnya sampai satu titik maka jiwa manusia akan
> bosan akan kenikmatan itu dan di situlah ketergantungan atas kenikmatan
> duniawi akan mulai ditinggalkan.
> >
> >
> >
> > Karena masa candi Borobudur berabad-abad sebelum Singasari saya kurang
> tahu apakah kepercayaan tantra wangsa Syailendra juga mirip dengan tantra
> Bojana jaman Singasari. Namun kita bisa lihat tingkat/bagian bawah Kamadhatu
> candi Borobudur yang memuat relief2 kenikmatan duniawi, sepertinya kurang
> lebih sama.
> >
> >
> >
> > Tibetan Buddhism sendiri menurut sejarah mereka merupakan lanjutan dari
> Tantrayana nusantara karena pelopor-pelopor Tibetan B

Re: [budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-22 Terurut Topik Ning M. Widjaja
mohon dibabarkan artinya. Saya masih belum bisa tahu persi intinya. Pasti
ada latar belakang kejadian/cerita sehingga ayat ini di ucapka. oleh Beliau.

2009/3/22 Teng Aina 

>   ADAPUN SEBABNYA ORANG JAMAN DAHULU MERASA SUKAR MENGUCAPKAN KATA-KATANYA
> IALAH KARENA MERASA MALU KALAU TIDAK DAPAT MELAKSANAKANNYA. (Confucius)
>
>  
>


Re: [budaya_tionghua] Divine Performing Arts

2009-03-22 Terurut Topik Bani Gunadi
Bu Ai Ti,

Saya sdh hubungi Dis Tara tempat saya beli tiketnya, memang betul
batal, alasannya ijinnya belum keluar. Ini memang ciri khas Melayu,
perkara belakangan. Dasar

--- On Sat, 3/21/09, Putih merpati  wrote:
From: Putih merpati 
Subject: [budaya_tionghua] Divine Performing Arts
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, March 21, 2009, 7:35 AM












Teman-teman semua,

Sangat
disayangkan Saya mendapat informasi pertunjukan Divine Performing Arts
terpaksa batal tampil di Jakarta, Saya jadi sedih karena sudah
menunggu-nunggu kehadiran pertunjukkan DPA di Indonesia.

Salam,

Tan A Ti



  
 

  




 

















  

Re: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik budi anto
wow kok agama laen di bawa2? keknya arus di ban neh orang, di tanya apa di 
jawab apa coba , harap jangan melenceng dari pertanyaan plz, wakakka
thx atas tanggapannya semua, semoga dapat menambah ilmu teman2 semua di sini
dan juga dapat menjaga persatuan dan kesatuan milis ini dengan solid


salam,
chan han jie

--- On Sun, 3/22/09, Joao Kho  wrote:
From: Joao Kho 
Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
budhist?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, March 22, 2009, 7:29 PM












Saya rasa bukan hanya teman2 buddhist saja tetapi juga penyebaran 
agama kristen oleh para pendeta yang sama sekali tidak mengerti secara mendalam 
budaya tionghua dan filsafat yg terkandung juga sering hanya menpropagandakan 
negatifnya.. .



Salam,

Joao Kho



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "andytanoko"  wrote:

>

> enggak tepat lah, coba aja tanyain sama teman2 buddhist  di samagiphala, 
> pasti mereka jawabnya "budaya tionghoa itu identik dengan takhayul, 
> bakar-bakar kertas sembahyang identik dengan kebodohan, kuno, dll.."

> 

> 

> 

> 

> 

> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, budi anto  wrote:

> >

> > sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih pendapatnya?

> >

>




 

  




 

















  

[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Joao Kho
Hahaha betul sekali, tapi agak berbeda produk material dengan produk 
kebatiniah. Masalahnya terletak pada penjelekan sebuah etnis , kadang 
menyangkut kepercayaan/agama lain yang mempunyai massa yang sangat besar, yang 
mana sering ditekankan untuk saling tenggang rasa dan kerukunan bersama. 
Menurut hemat saya ini bukan merupakan memberikan kesegaran dan keselamatan 
malah menjadi sepercik api yang akan menimbulkan kekacauan. Secara hukum dan 
ajaran inti agama seharusnya yang seharusnya membawa kebaikan, kedamaian dan 
keselamatan malah tidak dapat tercapai. Jadi kalau umat awam yang tidak 
mengerti berbuat demikian karena keterbatasan wawasan dan pemahaman, tetapi 
jikalau dilakukan oleh para guru agama tentu ini merupakan tanya tanya besar!!

Salam sejahtera,
Joao Kho

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, melani chia  wrote:
>
> Y a wajar lah, coba org jualan pasti producnya dia
> dipromosikan paling ungul,..tdk mungkin mempromosikan
> produk org lain lebih baek...tul gak
> 
> 
> 
> --- On Mon, 23/3/09, Joao Kho  wrote:
> From: Joao Kho 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu 
> n budhist?
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Monday, 23 March, 2009, 10:29 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Saya rasa bukan hanya teman2 buddhist saja tetapi juga penyebaran 
> agama kristen oleh para pendeta yang sama sekali tidak mengerti secara 
> mendalam budaya tionghua dan filsafat yg terkandung juga sering hanya 
> menpropagandakan negatifnya.. .
> 
> 
> 
> Salam,
> 
> Joao Kho
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "andytanoko"  
> wrote:
> 
> >
> 
> > enggak tepat lah, coba aja tanyain sama teman2 buddhist  di samagiphala, 
> > pasti mereka jawabnya "budaya tionghoa itu identik dengan takhayul, 
> > bakar-bakar kertas sembahyang identik dengan kebodohan, kuno, dll.."
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, budi anto  wrote:
> 
> > >
> 
> > > sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih pendapatnya?
> 
> > >
> 
> >
>




Re: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik melani chia
Y a wajar lah, coba org jualan pasti producnya dia
dipromosikan paling ungul,..tdk mungkin mempromosikan
produk org lain lebih baek...tul gak



--- On Mon, 23/3/09, Joao Kho  wrote:
From: Joao Kho 
Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
budhist?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, 23 March, 2009, 10:29 AM












Saya rasa bukan hanya teman2 buddhist saja tetapi juga penyebaran 
agama kristen oleh para pendeta yang sama sekali tidak mengerti secara mendalam 
budaya tionghua dan filsafat yg terkandung juga sering hanya menpropagandakan 
negatifnya.. .



Salam,

Joao Kho



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "andytanoko"  wrote:

>

> enggak tepat lah, coba aja tanyain sama teman2 buddhist  di samagiphala, 
> pasti mereka jawabnya "budaya tionghoa itu identik dengan takhayul, 
> bakar-bakar kertas sembahyang identik dengan kebodohan, kuno, dll.."

> 

> 

> 

> 

> 

> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, budi anto  wrote:

> >

> > sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih pendapatnya?

> >

>




 

  




 

















  

Re: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik melani chia
Hendri,terima kasih atas pemjelsannya,lebih masuk
akal penjelsanmu,...jadi tdk salah juga kalau ada yg
mengangap apakah di jadikan perempuan atau laki
krn dasarnya dipahami tdk berkelamin.



--- On Mon, 23/3/09, Hendri Irawan  wrote:

From: Hendri Irawan 
Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
budhist?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, 23 March, 2009, 10:18 AM






Yang ngai ingat, ada beberapa teori

1. Wu ZeTian, kaisar wanita dinasti Zhou/Tang

Wu ZeTian dikenal sebagai pelindung Buddhisme terutama yang berada di daerah 
utara Tiongkok. Dalam rangka "balas jasa" Wu ZeTian dijadikan sebagai ikon Guan 
Yin. Wujud Wu ZeTian sebagai Guan Yin juga konon membantu menyelamatkan banyak 
tempat ibadah Buddhisme ketika pada masa selanjutnya mereka dipersekusi karena 
dianggap terlalu banyak menimbun harta dan merusak ekonomi negara.

2. Guan Yin sang pemberi anak

Konon jaman dulu pasangan yang tidak punya anak akan minta anak ke Guan Yin 
(sekarang juga banyak). Nah biasanya patung Guan Yin ditaruh di kamar si wanita 
yang meminta anak. Budaya jaman itu adalah sesuatu yang melanggar moral dan 
etika bila kamar seorang wanita ada seorang lelaki yang bukan kerabatnya. 
Karenanya konon ini salah satu faktor pencetus berubahnya Guan Yin menjadi 
wanita.

3. Faktor filosofi Buddhisme

Guan Yin sebagai Bodhisatva/makhluk suci tidaklah berjenis kelamin, jadi dia 
bukan lelaki ataupun wanita, jadi sah-sah aja mau dibuat seperti apa. Bahkan di 
banyak budaya, Guan Yin diwujudkan menjadi tipe maskulin pembawa senjata yang 
fungsinya menaklukkan kejahatan (contoh: di Tantrayana Tibet dan Tantrayana 
Singhon)

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "ardian_c"  wrote:
>
> teori kwan im banyak macem, salah satunya itu dibilang dari pengaruh kristen 
> nestorian. maklumlah waktu itu khan pas masuknya agama kristen nestorian 
> setelah mereka dihajar abis2an dan dibasmi di mana2 en dapet hak beragama di 
> tiongkok pada jaman dinasti tang.
> but itu teori masih mentah dan gak ada dasarnya.
> kwan im yg aslinya laki2 dibuat menjadi wanita dgn bbrp faktor salah satunya 
> itu adalah budaya maternalistik yg masih tersisa, jg ada yg bilang pengaruh 
> Wu ZeTian.
> 
> Yg jelas Kwan Im yg pria itu dirubah abis2an menjadi Kwan Im dgn ciri khas 
> tionghoa malah dibuat legendanya yg dikenal dgn putri miaoshan.
> coba liat kwan im itu gak mirip org india kecuali titik di dahinya.
> 
> agama buddha biar mengakar tapi tidak mau melenyapkan budaya tionghoalar 
> malah bersinergi dgn baik.
> pssst denger2 di tainan ada gereja katolik yg mau mencoba bersinergi 
> jg dgn menggotong toapekong bernama Yesus lho. 
> uniknya itu gotong toapekong Yesus pake hio jg pasturnya kalu ketemu 
> kelenteng sembahyang pake hio. toapekong yesus kalu ngelewatin kelenteng 
> "dewa" tionghoa pasti kasih penghormatanlar.
> coba ada yg berani gitu gak ya disini heuhehehehehehehehe , paling banter jg 
> maen barong doang.
> wong dasar budaya tionghoa itu penghormatan leluhurlar dus sesuai ama omongan 
> ngkong Kong Zi lu jgn belagu sembahyang ama tian segala macem kalu leluhur lu 
> itu malah dilupain en gak mau disembayangi. lagian ngkong Kong Zi bilang 
> pegang teguhlah tradisi.
> 

















  

[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Joao Kho
Saya rasa bukan hanya teman2 buddhist saja tetapi juga penyebaran agama kristen 
oleh para pendeta yang sama sekali tidak mengerti secara mendalam budaya 
tionghua dan filsafat yg terkandung juga sering hanya menpropagandakan 
negatifnya...

Salam,
Joao Kho

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "andytanoko"  wrote:
>
> enggak tepat lah, coba aja tanyain sama teman2 buddhist  di samagiphala, 
> pasti mereka jawabnya "budaya tionghoa itu identik dengan takhayul, 
> bakar-bakar kertas sembahyang identik dengan kebodohan, kuno, dll.."
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, budi anto  wrote:
> >
> > sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih pendapatnya?
> >
>




[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Hendri Irawan
Yang ngai ingat, ada beberapa teori

1. Wu ZeTian, kaisar wanita dinasti Zhou/Tang

Wu ZeTian dikenal sebagai pelindung Buddhisme terutama yang berada di daerah 
utara Tiongkok. Dalam rangka "balas jasa" Wu ZeTian dijadikan sebagai ikon Guan 
Yin. Wujud Wu ZeTian sebagai Guan Yin juga konon membantu menyelamatkan banyak 
tempat ibadah Buddhisme ketika pada masa selanjutnya mereka dipersekusi karena 
dianggap terlalu banyak menimbun harta dan merusak ekonomi negara.

2. Guan Yin sang pemberi anak

Konon jaman dulu pasangan yang tidak punya anak akan minta anak ke Guan Yin 
(sekarang juga banyak). Nah biasanya patung Guan Yin ditaruh di kamar si wanita 
yang meminta anak. Budaya jaman itu adalah sesuatu yang melanggar moral dan 
etika bila kamar seorang wanita ada seorang lelaki yang bukan kerabatnya. 
Karenanya konon ini salah satu faktor pencetus berubahnya Guan Yin menjadi 
wanita.

3. Faktor filosofi Buddhisme

Guan Yin sebagai Bodhisatva/makhluk suci tidaklah berjenis kelamin, jadi dia 
bukan lelaki ataupun wanita, jadi sah-sah aja mau dibuat seperti apa. Bahkan di 
banyak budaya, Guan Yin diwujudkan menjadi tipe maskulin pembawa senjata yang 
fungsinya menaklukkan kejahatan (contoh: di Tantrayana Tibet dan Tantrayana 
Singhon)

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c"  wrote:
>
> teori kwan im banyak macem, salah satunya itu dibilang dari pengaruh kristen 
> nestorian. maklumlah waktu itu khan pas masuknya agama kristen nestorian 
> setelah mereka dihajar abis2an dan dibasmi di mana2 en dapet hak beragama di 
> tiongkok pada jaman dinasti tang.
> but itu teori masih mentah dan gak ada dasarnya.
> kwan im yg aslinya laki2 dibuat menjadi wanita dgn bbrp faktor salah satunya 
> itu adalah budaya maternalistik yg masih tersisa, jg ada yg bilang pengaruh 
> Wu ZeTian.
> 
> Yg jelas Kwan Im yg pria itu dirubah abis2an menjadi Kwan Im dgn ciri khas 
> tionghoa malah dibuat legendanya yg dikenal dgn putri miaoshan.
> coba liat kwan im itu gak mirip org india kecuali titik di dahinya.
> 
> agama buddha biar mengakar tapi tidak mau melenyapkan budaya tionghoalar 
> malah bersinergi dgn baik.
> pssst denger2 di tainan ada gereja katolik yg mau mencoba bersinergi 
> jg dgn menggotong toapekong bernama Yesus lho. 
> uniknya itu gotong toapekong Yesus pake hio jg pasturnya kalu ketemu 
> kelenteng sembahyang pake hio. toapekong yesus kalu ngelewatin kelenteng 
> "dewa" tionghoa pasti kasih penghormatanlar.
> coba ada yg berani gitu gak ya disini heuhehehehehehehehe, paling banter jg 
> maen barong doang.
> wong dasar budaya tionghoa itu penghormatan leluhurlar dus sesuai ama omongan 
> ngkong Kong Zi lu jgn belagu sembahyang ama tian segala macem kalu leluhur lu 
> itu malah dilupain en gak mau disembayangi. lagian ngkong Kong Zi bilang 
> pegang teguhlah tradisi.
>  




Re: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik zhoufy
Kalau saya melihat perbedaan Jiao dan Jia dari sudut lain:
Jia adalah ajaran filsafat yg masih mungkin berkembang luas, seorang Rujia bisa 
saja membuat pengembangan ajaran sedemikian jauh, dan tak ada yg keberata. Dlm 
Jia tak minim kultus individu.
Jiao adalah ajaran beku yg membatasi pengembangan, yg ada paling pengembangan 
tafsir. Dlm jiao hrs ada kultus dan keyakinan mutlak. Utk memperkuat iman, 
dibuatlah ritual2 dan legenda!  
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "ardian_c" 

Date: Sun, 22 Mar 2009 06:51:14 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
budhist?


Apeq Liang U yb,


owe bukan ahlinya lar, but mo coba jawab ini pertanyaan yg bikin pusing jg 
hehehehehehehe.

Sebenarnya seperti yg pernah saya bawakan dibbrp pertemuan tentang agama 
Tiongkok, konsep pengertian agama itu beda2 menurut masing2 bangsa dan latar 
budayanya masing2. Contohnya Ruisme atau agama KHC yg disebut bukan agama krn 
berdasarkan alat ukur yg berbeda. Ironisnya pendapat KHC bukan agama jg 
merasuki bbrp org Tionghoa.

Secara umum sejak perkembangan 3 agama itu , sudah ada 2 kelompok yg membedakan 
yaitu jia dan jiao.Istilah Fo Jia dan Fo Jiao sdh membuat satu garis pembedaan. 
Yg menjadi masalah apa yg membedakan antara JIA dan JIAO ini ?? 
Ini yg hampir minim dibahas, kalaupun ada mrk menariknya pada masa Chun Qiu 
dimana istilah Dao Jia, Ru Jia, Fa Jia berkembang pesat.

Bagi saya istilah Jia lebih mengacu kepada hal2 yg bersifat duniawi, terlihat 
dan dapat diimplementasikan segera. Karena itu para JIA pada jaman dahulu 
seperti Yinyang jia, Nong jia, Bing jia, Fa Jia, Ru Jia lebih mengacu kepada 
hal2 perbaikan kondisi sekitar atau jg berdebat mencari cara yg terbaik 
mengatasi masalah problem2 yg ada.
Walau tidak semuanya mengarah kepada hal2 pengarahan pemecahan problem seperti 
misalnya Yin Yang jia yg lebih kearah hal2 diluar cakupan manusia.

Dalam sejarah Tiongkok para Jia ini mencoba mengimplementasikan dalam menata 
negera. Contoh Shang Yang, Han Fei, Li Shi yg dari aliran Fa Jia, Lu Jia dari 
aliran Dao Jia.

Sejak masuknya Buddhisme jg akhirnya ada istilah Fo Jia yg mengacu kearah mana 
? Ini yg perlu kita pertimbangkan jg arah mengacunya kemana. Apakah 
implementasi kepada kehidupan berbangsa dan bernegara serta membangun negara ?
Menurut pandangan owe yg masih cetek, ternyata istilah Jia itu lebih mengarah 
kepada filsafatnya dan tidak ada keharusan bagi mrk yg mendalami filsafatnya 
itu harus menjadi seorang Buddhist.

Menilik perkembangan budaya tionghoa yg begitu panjang tentunya ada intisari yg 
mendasari budaya Tionghoa itu.
Adapun hal2 yg merupakan lingkar perilaku adalah :
1.penghormatan leluhur
2.makanan
3.kekeluargaan

Hal2 yg mendasari pemikiran adalah :
1.keselarasan dan keharmonisan, yg terkadang dijewantahkan antara manusia 
dengan alam sekitar, baik terlihat maupun tidak terlihat
2.setia dan berbakti, kaitannya adalah konsep kepemimpinan jaman dahulu, dimana 
seorang bisa setia kepada negara karena mrk bisa berbakti kepada keluarganya. 
Walau dalam banyak kasus ada benturan antara bakti dan setia kepada negara 
hehehehehehhee
3.kebersamaan, pola hidup masyarakat pertanian pasti memerlukan suatu konsep 
kebersamaan demi menunjang proses kehidupan mereka.

Dari bbrp point ini, itulah nantinya yg mendasari begitu banyak pernik2 dalam 
budaya Tiongha dan tentunya hal itu jg akan dicerap oleh Buddhisme Tiongkok, 
Taoisme dan Ruisme.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u  wrote:
>
> Kalau menurut saya, judulnya tidak tepat, cuma perbedaannya memerlukan para 
> ahli yang menjawab. 
> Secara awam saja, Borobudur candi Buddha tapi bukan budaya Tionghoa.
> Agama Tao bukan Konghucu, tapi budaya Tionghoa.
> Tolong para ahlinya bantu menjelaskan.
> Terima kasih
> Liang U
> 
> --- On Fri, 3/20/09, budi anto  wrote:
> From: budi anto 
> Subject: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
> budhist?
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Friday, March 20, 2009, 3:58 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih 
> pendapatnya?
>





[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Joao Kho
Supaya terjawab  nya silakan belajar sejarah :D dan buka-buka InPres 
jaman itu :D

TIP: Coba baca artikel: Kisah Dewata yang Pindah Agama

Salam hangat, 
Joao Kho

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, melani chia  wrote:
>
> .kejaidan apa masih titiktititk
> 
> 
> 
> --- On Sun, 22/3/09, Hendri Irawan  wrote:
> 
> From: Hendri Irawan 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan 
> konghucu n budhist?
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Sunday, 22 March, 2009, 5:20 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Tambah dikit,
> 
> Orang Kasogatan tidak memakai nama Borobudur, yang adalah nama desa. Mereka  
> menyebutnya Bumishambara. 
> 
> Lalu, walaupun Theravada Buddhisme dikatakan buddhisme aliran selatan, 
> Theravada tidak pernah berkembang luas di nusantara. Buddhisme nusantara 
> adalah termasuk Mahayana aliran Tantra atau Tantrayana.
> 
> Aliran Theravada di Indonesia (terutama Theravada Thailand sekte) baru 
> mendapatkan stimulus sejak kejadian .
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> 
> --- On Sun, 3/22/09, Hendri Irawan  wrote:
> 
> From: Hendri Irawan 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu 
> n budhist?
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Sunday, March 22, 2009, 4:05 PM
> 
> 
> 
> 
> Koreksi saja,
> 
> Candi Borobudur bukan Theravada Buddhism, tetapi termasuk Mahayan Buddhism 
> cabang Tantrayana. Tantrayana Jawa terutama menyebut ajaran mereka sebagai 
> Tantrayana Kasogatan. 
> 
> Menurut catatan sejarah di Singasari, buddhisme di sana banyak yang menganut 
> aliran pemikiran Bojana. Beda utama tantra Bojana dengan aliran lain adalah 
> dalam metode untuk melepaskan diri dari ketergantungan atas kenikmatan 
> duniawi. Cara mereka adalah jangan menghindari kenikmatan justru harus 
> dinikmati sepuas-puasnya sampai satu titik maka jiwa manusia akan bosan akan 
> kenikmatan itu dan di situlah ketergantungan atas kenikmatan duniawi akan 
> mulai ditinggalkan.
> 
> Karena masa candi Borobudur berabad-abad sebelum Singasari saya kurang tahu 
> apakah kepercayaan tantra wangsa Syailendra juga mirip dengan tantra Bojana 
> jaman Singasari. Namun kita bisa lihat tingkat/bagian bawah Kamadhatu candi 
> Borobudur yang memuat relief2 kenikmatan duniawi, sepertinya kurang lebih 
> sama.
> 
> Tibetan Buddhism sendiri menurut sejarah mereka merupakan lanjutan dari 
> Tantrayana nusantara karena pelopor-pelopor Tibetan Buddhism banyak yang 
> belajar mengenai Tantra di Srivijaya dan Jawa.
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ANDREAS MIHARDJA  
> wrote:
> >
> > Candi Borobudur bukan budhisme dari China tetapi Theravada budhism atau 
> > budhism selatan little wheel budhism yg diketemukan di Srilangka, Myanmar. 
> > Thailand  Champa dan Indonesia - Jawa.--  
> > China adalah mahayana budhism - bigwheel dan yg membaur dgn daoism dan 
> > konfucianism menjadi uniek agama China atau tridarma. Asalnya dari King  
> > Ashoka the great yg menyebarnya melalui Nepal, Bhutan ke China.KuanYin 
> > adalah typical mixture Daoism dan budhism - Asalnya Avalokitheswara adalah 
> > laki² tetapi lama kelama-an anehnya menjadi wanita dan KuanYin dgn segala 
> > macem legenda dikelilingnya.
> > Yg masuk Tibet juga membaur dgn agama setempat dan menjadi Lamaism.
> > Jikalau ditanya apakah China identiek dgn tridarma ini saya berpendapat 
> > tidak karena contohnyapemerintah Qing yg terachir agamanya adalah 
> > lamaism.dan bukan tridarma. 
> >  
> > Andreas
> >  
> >  
> > 
> > --- On Fri, 3/20/09, liang u  wrote:
> > 
> > From: liang u 
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan 
> > konghucu n budhist?
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Date: Friday, March 20, 2009, 8:02 PM
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Kalau menurut saya, judulnya tidak tepat, cuma perbedaannya memerlukan para 
> > ahli yang menjawab. 
> > Secara awam saja, Borobudur candi Buddha tapi bukan budaya Tionghoa.
> > Agama Tao bukan Konghucu, tapi budaya Tionghoa.
> > Tolong para ahlinya bantu menjelaskan.
> > Terima kasih
> > Liang U
> > 
> > --- On Fri, 3/20/09, budi anto  wrote:
> > 
> > From: budi anto 
> > Subject: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
> > budhist?
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Date: Friday, March 20, 2009, 3:58 PM
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih pendapatnya?
> >
>




[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Joao Kho
Wah..wah..wah.. membuka lembaran sejarah. Dimana agama Buddha sekte Theravada 
di Indonesia juga tidak berkembang karena hanya ajaran (Dharma) Buddha tetapi 
juga karena adanya paket stimulus politik penguasa dibelakangan. 


Salam,
Joao Kho



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Hendri Irawan  wrote:
>
> Tambah dikit,
> 
> Orang Kasogatan tidak memakai nama Borobudur, yang adalah nama desa. Mereka  
> menyebutnya Bumishambara. 
> 
> Lalu, walaupun Theravada Buddhisme dikatakan buddhisme aliran selatan, 
> Theravada tidak pernah berkembang luas di nusantara. Buddhisme nusantara 
> adalah termasuk Mahayana aliran Tantra atau Tantrayana.
> 
> Aliran Theravada di Indonesia (terutama Theravada Thailand sekte) baru 
> mendapatkan stimulus sejak kejadian .
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> 
> --- On Sun, 3/22/09, Hendri Irawan  wrote:
> From: Hendri Irawan 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu 
> n budhist?
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Sunday, March 22, 2009, 4:05 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Koreksi saja,
> 
> 
> 
> Candi Borobudur bukan Theravada Buddhism, tetapi termasuk Mahayan Buddhism 
> cabang Tantrayana. Tantrayana Jawa terutama menyebut ajaran mereka sebagai 
> Tantrayana Kasogatan. 
> 
> 
> 
> Menurut catatan sejarah di Singasari, buddhisme di sana banyak yang menganut 
> aliran pemikiran Bojana. Beda utama tantra Bojana dengan aliran lain adalah 
> dalam metode untuk melepaskan diri dari ketergantungan atas kenikmatan 
> duniawi. Cara mereka adalah jangan menghindari kenikmatan justru harus 
> dinikmati sepuas-puasnya sampai satu titik maka jiwa manusia akan bosan akan 
> kenikmatan itu dan di situlah ketergantungan atas kenikmatan duniawi akan 
> mulai ditinggalkan.
> 
> 
> 
> Karena masa candi Borobudur berabad-abad sebelum Singasari saya kurang tahu 
> apakah kepercayaan tantra  wangsa Syailendra juga mirip dengan tantra Bojana 
> jaman Singasari. Namun kita bisa lihat tingkat/bagian bawah Kamadhatu  candi 
> Borobudur yang memuat relief2 kenikmatan duniawi, sepertinya kurang lebih 
> sama.
> 
> 
> 
> Tibetan Buddhism sendiri menurut sejarah mereka merupakan lanjutan dari 
> Tantrayana nusantara karena pelopor-pelopor Tibetan Buddhism banyak yang 
> belajar mengenai Tantra di Srivijaya dan Jawa.
> 
> 
> 
> Hormat saya,
> 
> 
> 
> Yongde
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ANDREAS MIHARDJA  
> wrote:
> 
> >
> 
> > Candi Borobudur bukan budhisme dari China tetapi Theravada budhism atau 
> > budhism selatan little wheel budhism yg diketemukan di Srilangka, Myanmar. 
> > Thailand  Champa dan Indonesia - Jawa.--  
> 
> > China adalah mahayana budhism - bigwheel dan yg membaur dgn daoism dan 
> > konfucianism menjadi uniek agama China atau tridarma. Asalnya dari King  
> > Ashoka the great yg menyebarnya melalui Nepal, Bhutan ke China.KuanYin 
> > adalah typical mixture Daoism dan budhism - Asalnya Avalokitheswara adalah 
> > laki² tetapi lama kelama-an anehnya menjadi wanita dan KuanYin dgn segala 
> > macem legenda dikelilingnya.
> 
> > Yg masuk Tibet juga membaur dgn agama setempat dan menjadi Lamaism.
> 
> > Jikalau ditanya apakah China identiek dgn tridarma ini saya berpendapat 
> > tidak karena contohnyapemerintah Qing yg terachir agamanya adalah 
> > lamaism.dan bukan tridarma. 
> 
> >  
> 
> > Andreas
> 
> >  
> 
> >  
> 
> > 
> 
> > --- On Fri, 3/20/09, liang u  wrote:
> 
> > 
> 
> > From: liang u 
> 
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan 
> > konghucu n budhist?
> 
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> 
> > Date: Friday, March 20, 2009, 8:02 PM
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Kalau menurut saya, judulnya tidak tepat, cuma perbedaannya memerlukan para 
> > ahli yang menjawab. 
> 
> > Secara awam saja, Borobudur candi Buddha tapi bukan budaya Tionghoa.
> 
> > Agama Tao bukan Konghucu, tapi budaya Tionghoa.
> 
> > Tolong para ahlinya bantu menjelaskan.
> 
> > Terima kasih
> 
> > Liang U
> 
> > 
> 
> > --- On Fri, 3/20/09, budi anto  wrote:
> 
> > 
> 
> > From: budi anto 
> 
> > Subject: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
> > budhist?
> 
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> 
> > Date: Friday, March 20, 2009, 3:58 PM
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih pendapatnya?
> 
> >
>




[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Joao Kho
Kalimat terakhir mengingatkan saya pada film seri kisah Bruce Lee, dimana di 
perjalanan hidupnya untuk menyempurnakan KUNGFU (ilmu bela diri) dengan 
filsafat. Dimana dia selain belajar KungFu Yong Chun dengan Grand Master Yip 
Man, dia justru banyak belajar berbagai jenis teknik dari Lawan-lawannya di 
Amerika. Yang mana semua cabang ilmu bela diri mempunyai kelebihan tersendiri. 
Jadi ini membuktikan bisa menyerap pengetahuan dari luar untuk memperkaya 
pengetahuan kita itu justru lebih baik.

Begitu pun juga sejarah negara-negara Eropa Barat pada jaman dulu justru selain 
rajin memperbanyak kolonial, mereka justru banyak menadopsi ilmu pengetahuan 
baik dari Arab, India, China, dsbnya. Yang membuat Eropa Barat menjadi pelopor 
modernisasi. 

Salam,
Joao Kho

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan"  wrote:
>
> Rekan Narpati,
> 
> Mungkin di Indonesia pemahaman mengenai Konfusianisme menjadi lebih sempit 
> menjadi hanya Khonghucu. Sebenarnya menurut "kurikulum" pendidikan orang 
> Rujia / Konfisianisme, buku-buku para filsuf adalah wajib dibaca dan 
> dipelajari. Dalam hal ini termasuk Fajia / legalisme, dan Mojia/Mohisme. 
> Dalam perkembangan sejarahnya para pemikir Rujia menginkorporasikan banyak 
> ide dari filsuf-filsuf selain Kongzi dan Mengzi. 
> 
> Tapi gak tahu yah, namanya juga Indonesia di mana "murni" itu identik dengan 
> yang "terbaik". Jadi bisa saja banyak yang mau "murni-murni"an.
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Narpati Pradana  wrote:
> >
> > Rekan Liang U sekedar merendah.
> > Saya bukan ahli seperti Liang U atau Zfy atau koh Ardian.
> > Bahkan saya bukan keturunan Tionghoa (setidaknya tiga generasi ke atas..
> > entah kalau di atas-atasnya lagi). Jadi bisa dibilang, saya orang luar.
> > 
> > Tetapi, mengatakan budaya tionghoa identik dengan konghucu dan buddhist
> > adalah terlalu menyederhanakan bangsa yang sebenarnya punya kemajemukan dan
> > memiliki sejarah sangat panjang ini.
> > 
> > Bagaimana dengan Fa-Chia (Legalisme?)
> > Bagaimana dengan Mohism?
> > 
> > Jadi tidak... Budaya Tionghoa tidak identik dengan Konghucu dan Buddhisme.
> > Dua agama itu memperkaya.
> > 
> > Saya sendiri yang Muslim, empat belas tahun yang lalu sangat terkesan dengan
> > Bao Zheng dan yang saya tangkap justru nilai 'keadilan', sesuatu yang saya
> > percaya harus dijunjung tinggi oleh agama saya. Jadi, ada nilai universal
> > yang bisa dipetik.
> > 
> > 
> > Salam,
> > Kunderemp "An-Narkaulipsiy" Ratnawati Hardjito a.k.a
> > Narpati Wisjnu Ari Pradana
> > 
> > 
> > 2009/3/20 budi anto 
> > 
> > >   sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih
> > > pendapatnya?
> > >
> > >  
> > >
> > >
> > 
> > -- 
> > help thy brother, just or unjust
> >
>




[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Joao Kho
Memang indah sekali, kalo sinergi kristen di Indonesia juga bisa begitu suatu 
hari nanti, budaya sembahyang memakai hio ala tionghua tetap dipertahankan. 
Yang menyenangkan sejauh ini di Jawa perpaduan antara Bio/Kelenteng dengan Dewa 
lokal berupa pahlawan yang patut dihormati dan bisa menjadi teladan bagi 
masyarakat banyak bisa diterima dgn rukun dan baik antara umat Islam dan 
penganut Tridharma. Dimana kegiatan (hari besar) juga banyak mendapat bantuan 
dan dukungan dari masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.

Salam hangat,
Joao Kho

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c"  wrote:
>
> teori kwan im banyak macem, salah satunya itu dibilang dari pengaruh kristen 
> nestorian. maklumlah waktu itu khan pas masuknya agama kristen nestorian 
> setelah mereka dihajar abis2an dan dibasmi di mana2 en dapet hak beragama di 
> tiongkok pada jaman dinasti tang.
> but itu teori masih mentah dan gak ada dasarnya.
> kwan im yg aslinya laki2 dibuat menjadi wanita dgn bbrp faktor salah satunya 
> itu adalah budaya maternalistik yg masih tersisa, jg ada yg bilang pengaruh 
> Wu ZeTian.
> 
> Yg jelas Kwan Im yg pria itu dirubah abis2an menjadi Kwan Im dgn ciri khas 
> tionghoa malah dibuat legendanya yg dikenal dgn putri miaoshan.
> coba liat kwan im itu gak mirip org india kecuali titik di dahinya.
> 
> agama buddha biar mengakar tapi tidak mau melenyapkan budaya tionghoalar 
> malah bersinergi dgn baik.
> pssst denger2 di tainan ada gereja katolik yg mau mencoba bersinergi 
> jg dgn menggotong toapekong bernama Yesus lho. 
> uniknya itu gotong toapekong Yesus pake hio jg pasturnya kalu ketemu 
> kelenteng sembahyang pake hio. toapekong yesus kalu ngelewatin kelenteng 
> "dewa" tionghoa pasti kasih penghormatanlar.
> coba ada yg berani gitu gak ya disini heuhehehehehehehehe, paling banter jg 
> maen barong doang.
> wong dasar budaya tionghoa itu penghormatan leluhurlar dus sesuai ama omongan 
> ngkong Kong Zi lu jgn belagu sembahyang ama tian segala macem kalu leluhur lu 
> itu malah dilupain en gak mau disembayangi. lagian ngkong Kong Zi bilang 
> pegang teguhlah tradisi.
>  
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, melani chia  wrote:
> >
> > Tapi umumnya semua chinese yg dirumahnya ada kwan im
> > mengklaim si dewi dari turunan nenek moyang,tapi kenapa
> > dikasih 1 titik item di jidatnya???mirip org india,namun bermata
> > sipit.
> >  
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- On Sat, 21/3/09, ANDREAS MIHARDJA  wrote:
> > 
> > From: ANDREAS MIHARDJA 
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan 
> > konghucu n budhist?
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Date: Saturday, 21 March, 2009, 12:42 PM
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Candi Borobudur bukan budhisme dari China tetapi Theravada budhism atau 
> > budhism selatan little wheel budhism yg diketemukan di Srilangka, Myanmar. 
> > Thailand  Champa dan Indonesia - Jawa.--  
> > China adalah mahayana budhism - bigwheel dan yg membaur dgn daoism dan 
> > konfucianism menjadi uniek agama China atau tridarma. Asalnya dari King  
> > Ashoka the great yg menyebarnya melalui Nepal, Bhutan ke China.KuanYin 
> > adalah typical mixture Daoism dan budhism - Asalnya Avalokitheswara adalah 
> > laki² tetapi lama kelama-an anehnya menjadi wanita dan KuanYin dgn segala 
> > macem legenda dikelilingnya.
> > Yg masuk Tibet juga membaur dgn agama setempat dan menjadi Lamaism.
> > Jikalau ditanya apakah China identiek dgn tridarma ini saya berpendapat 
> > tidak karena contohnyapemerintah Qing yg terachir agamanya adalah 
> > lamaism.dan bukan tridarma. 
> >  
> > Andreas
> >  
> >  
> > 
> > --- On Fri, 3/20/09, liang u  wrote:
> > 
> > From: liang u 
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan 
> > konghucu n budhist?
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Date: Friday, March 20, 2009, 8:02 PM
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Kalau menurut saya, judulnya tidak tepat, cuma perbedaannya memerlukan para 
> > ahli yang menjawab. 
> > Secara awam saja, Borobudur candi Buddha tapi bukan budaya Tionghoa.
> > Agama Tao bukan Konghucu, tapi budaya Tionghoa.
> > Tolong para ahlinya bantu menjelaskan.
> > Terima kasih
> > Liang U
> > 
> > --- On Fri, 3/20/09, budi anto  wrote:
> > 
> > From: budi anto 
> > Subject: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
> > budhist?
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Date: Friday, March 20, 2009, 3:58 PM
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih pendapatnya?
> >
>




Re: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik melani chia
Kalau begitu yg mengangap kwan im perempuan ,salah kaprah
dong?,selalunya bawa bunga,lehernya dikasih kalung,dlm
bahasa tio chiu dipanggil ANIO,...tetapi ternyata laki,di SG bio
kwan im,99% yg jiara perempuan ,tua ,muda.

Di daerah sampe org mempraktekan ,mau anak gadisnya secantik
dewi Kwan Im,...sama tukang kwa  mia perempuan juga si gadis
tersebut dibacain matra biar secakep si KWan Im,lihat saja jaman
dulu ada bedak merk dan wajah dewi Kwan Im,...kalau hari ini berkembang
informasi seperti ini tentu akan membingungkan mereka yg sudah terlanjur
mengangap 100% dia adalah perempuan tulen.



--- On Mon, 23/3/09, ardian_c  wrote:
From: ardian_c 
Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
budhist?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, 23 March, 2009, 1:49 AM












hehehehehe bisa jadi, btw arti kata jiao sendiri itu luaslar bukan 
cuma pengajaran doang tapi jg suatu sistem mencegah terjadinya disorder society 
jg balancing.



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Hendri Irawan"  wrote:

>

> Bang Ardian,

> 

> Menurut saya pribadi adalah kurang tepat menempatkan Rujia ataupun Rujiao 
> dalam konteks agama. Rujia/jiao menurut saya sudah jauh melebihi apa yang 
> dikenal sebagai "agama".

> 

> Hormat saya,

> 

> Yongde

> 

> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "ardian_c"  wrote:

> >

> > SALAH !!! masing2 ada peranannya hehehehehe kalu Taoisme gembar gembor 
> > kata2 Lu Xun akar Tiongkok ada di Taoisme itu jg salah lar.

> > 

> > jauh sebelon 3 aliran ini established dan pegang peranan, sudah ada banyak 
> > kepercayaan yg berkembang di masyrakat.

> > Contohnya konsep 5 hubungan/5 unsur yg dikaitin ama 5 perilaku, konsep 
> > ruang dan waktu yg digambarin 4 arah dan 4 musim dsbnya.

> > konsep alam kematian yg digambarin pake teori hun po.

> > 

> > pandangan2 itu nantinya memberi pandangan selanjutnya thdp 3 aliran utama( 
> > Buddhisme Tiongkok, Taoisme dan Ruisme ) dan aliran2 lainnya.

> > 

> > Ruisme sendiri terpecah menjadi 2 bagian, yg satu dipelopori Meng Zi dan 
> > satunya oleh Xun Zi. Yang Xun Zi ini nantinya menjadi aliran yg disebut 
> > Legalisme atau Fa Jia.

> > 

> > 3 upara terpenting dalam kehidupan manusia, lahir, menikah dan mati itu 
> > berdasarkan kitab Li Ji atau Catatan Ritual. Li disini bisa diartikan 
> > menjadi 2 yaitu ritual dan tatakrama, tergantung dimana kata itu digunakan.

> > 

> > Ruisme memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat Tionghoa bahkan 
> > seorang yg bernama Matteo Ricci jg menyadari pengaruh pentingnya Ruisme itu 
> > yg lebih merasuki sendi2 kehidupan masyrakat Tionghoa.

> > Sebagai contoh adalah altar yg digunakan oleh Ruisme dan jg Taoisme yg 
> > akhirnya diadopsi Buddha Tiongkok adalah gambaran alam semesta, dgn 
> > menggambarkan Taiji, Yin Yang, 5 unsur, 10 cabang langit, 12 ranting bumi 
> > dsbnya.

> > 

> > Contoh lain kwee pang , jibai, guipeng itu diadopsi 3 aliran utama dgn 
> > pernik masing2.

> > 

> > Contoh lainnya adalah menjaga keseimbangan antara alam kematian dan alam 
> > kehidupan dgn ritual2nya jg diadopsi oleh 3 aliran utama itu.

> > 

> > walau demikian Wang Chong seorg Ruist menentang konsep adanya roh, tapi 
> > ritual seperti itu tetap dilaksanakan. Dalam hal tiadanya roh ( yg dimaksud 
> > setan ) , Wang Chong memberikan penjelasan tentang QI atau energi.

> > 

> > Mo Zi jg memberikan landasan kuat tentang ritual penghormatan kepada para 
> > Gui Shen ( gui unsur negatif atau Yin , Shen unsur positif atau Yang ) yg 
> > bisa diartiin para setan dan dewa. Tujuannya adalah mencegah disorder 
> > society. Dimana menurut beliau, tujuan upacara itu adalah semacam anchor 
> > atau jangkar yg ditanamkan dalam benak pikiran org2 pelaksananya itu agar 
> > selalu menjaga perilaku selama hidupnya. 

> > 

> > Jadi budaya Tionghoa yg kita liat sekarang ini bener2 banyak pengaruhnya 
> > dari berbagai komponen dan yg menjadi terutama adalah 3 aliran tersebut. 

> > 

> > Sesungguhnya ritual org Tionghoa itu bagaikan panggung, dimana para 
> > aktornya akan memainkan role penting dalam panggung alam semesta ini.

> > Coba perhatikan ritual2 besar yg dilakukan oleh mereka.

> > 

> > 

> > Ironisnya Ruisme atau agama KHC berapa kali disebut bukan agama, termasuk 
> > oleh mrk yg beraliran Taoisme dan Buddhisme padahal fakta sejarah 
> > menuliskan 3 agama yg menjadi utama dalam banyak kegiatan ritual kenegaraan 
> > dan salah satunya itu adalah Ruisme.

> > 

> > 

> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, budi anto  wrote:

> > >

> > > sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih pendapatnya?

> > >

> >

>




 

  




 

















  

Re: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik ANDREAS MIHARDJA
Memang berdasarkan politic Lamaism ingin dikuasai oleh Qing 
Saya hanya menujukan sample ini berdasarkan pertanyaan apakah china dpt 
disamakan dgn Riuchiao atau Fochiao etc - saya hanya menjawab tidak karena 
Lamaism juga merupakan agama dari Suku Qing dan Mongol.--- That's all
Andreas 
 
 
--- On Sun, 3/22/09, ardian_c  wrote:

From: ardian_c 
Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
budhist?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, March 22, 2009, 10:48 AM






pak Andreas, dinasti Qing menganut Lamaisme itu karena faktor politiklar bukan 
berarti pendukung Lamaisme. 

Emang dalam sejarah dinasti Qing, itu yg namanya Buddha Mahayana Tiongkok dan 
Taoisme kena represi berat dan aturan2 pengekangan.
Itu lebih kearah faktor mencegah perlawanan yg berbasis ditempat2 ibadah.

BTW ada rumours kalu para pemberontak itu masuk biara Tao maupun Buddha krn mrk 
tidak perlu atau dipaksa menguncir rambutnya.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ANDREAS MIHARDJA  
wrote:
>
> Candi Borobudur bukan budhisme dari China tetapi Theravada budhism atau 
> budhism selatan little wheel budhism yg diketemukan di Srilangka, Myanmar. 
> Thailand  Champa dan Indonesia - Jawa.--  
> China adalah mahayana budhism - bigwheel dan yg membaur dgn daoism dan 
> konfucianism menjadi uniek agama China atau tridarma. Asalnya dari King  
> Ashoka the great yg menyebarnya melalui Nepal, Bhutan ke China.KuanYin adalah 
> typical mixture Daoism dan budhism - Asalnya Avalokitheswara adalah laki² 
> tetapi lama kelama-an anehnya menjadi wanita dan KuanYin dgn segala macem 
> legenda dikelilingnya.
> Yg masuk Tibet juga membaur dgn agama setempat dan menjadi Lamaism.
> Jikalau ditanya apakah China identiek dgn tridarma ini saya berpendapat tidak 
> karena contohnyapemerintah Qing yg terachir agamanya adalah lamaism.dan bukan 
> tridarma. 
>  
> Andreas
>  
>  
> 
> --- On Fri, 3/20/09, liang u  wrote:
> 
> From: liang u 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu 
> n budhist?
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Friday, March 20, 2009, 8:02 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Kalau menurut saya, judulnya tidak tepat, cuma perbedaannya memerlukan para 
> ahli yang menjawab. 
> Secara awam saja, Borobudur candi Buddha tapi bukan budaya Tionghoa.
> Agama Tao bukan Konghucu, tapi budaya Tionghoa.
> Tolong para ahlinya bantu menjelaskan.
> Terima kasih
> Liang U
> 
> --- On Fri, 3/20/09, budi anto  wrote:
> 
> From: budi anto 
> Subject: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
> budhist?
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Friday, March 20, 2009, 3:58 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih pendapatnya?
>
















[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik ardian_c
teori kwan im banyak macem, salah satunya itu dibilang dari pengaruh kristen 
nestorian. maklumlah waktu itu khan pas masuknya agama kristen nestorian 
setelah mereka dihajar abis2an dan dibasmi di mana2 en dapet hak beragama di 
tiongkok pada jaman dinasti tang.
but itu teori masih mentah dan gak ada dasarnya.
kwan im yg aslinya laki2 dibuat menjadi wanita dgn bbrp faktor salah satunya 
itu adalah budaya maternalistik yg masih tersisa, jg ada yg bilang pengaruh Wu 
ZeTian.

Yg jelas Kwan Im yg pria itu dirubah abis2an menjadi Kwan Im dgn ciri khas 
tionghoa malah dibuat legendanya yg dikenal dgn putri miaoshan.
coba liat kwan im itu gak mirip org india kecuali titik di dahinya.

agama buddha biar mengakar tapi tidak mau melenyapkan budaya tionghoalar malah 
bersinergi dgn baik.
pssst denger2 di tainan ada gereja katolik yg mau mencoba bersinergi jg 
dgn menggotong toapekong bernama Yesus lho. 
uniknya itu gotong toapekong Yesus pake hio jg pasturnya kalu ketemu kelenteng 
sembahyang pake hio. toapekong yesus kalu ngelewatin kelenteng "dewa" tionghoa 
pasti kasih penghormatanlar.
coba ada yg berani gitu gak ya disini heuhehehehehehehehe, paling banter jg 
maen barong doang.
wong dasar budaya tionghoa itu penghormatan leluhurlar dus sesuai ama omongan 
ngkong Kong Zi lu jgn belagu sembahyang ama tian segala macem kalu leluhur lu 
itu malah dilupain en gak mau disembayangi. lagian ngkong Kong Zi bilang pegang 
teguhlah tradisi.
 
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, melani chia  wrote:
>
> Tapi umumnya semua chinese yg dirumahnya ada kwan im
> mengklaim si dewi dari turunan nenek moyang,tapi kenapa
> dikasih 1 titik item di jidatnya???mirip org india,namun bermata
> sipit.
>  
> 
> 
> 
> 
> --- On Sat, 21/3/09, ANDREAS MIHARDJA  wrote:
> 
> From: ANDREAS MIHARDJA 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu 
> n budhist?
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Saturday, 21 March, 2009, 12:42 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Candi Borobudur bukan budhisme dari China tetapi Theravada budhism atau 
> budhism selatan little wheel budhism yg diketemukan di Srilangka, Myanmar. 
> Thailand  Champa dan Indonesia - Jawa.--  
> China adalah mahayana budhism - bigwheel dan yg membaur dgn daoism dan 
> konfucianism menjadi uniek agama China atau tridarma. Asalnya dari King  
> Ashoka the great yg menyebarnya melalui Nepal, Bhutan ke China.KuanYin adalah 
> typical mixture Daoism dan budhism - Asalnya Avalokitheswara adalah laki² 
> tetapi lama kelama-an anehnya menjadi wanita dan KuanYin dgn segala macem 
> legenda dikelilingnya.
> Yg masuk Tibet juga membaur dgn agama setempat dan menjadi Lamaism.
> Jikalau ditanya apakah China identiek dgn tridarma ini saya berpendapat tidak 
> karena contohnyapemerintah Qing yg terachir agamanya adalah lamaism.dan bukan 
> tridarma. 
>  
> Andreas
>  
>  
> 
> --- On Fri, 3/20/09, liang u  wrote:
> 
> From: liang u 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu 
> n budhist?
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Friday, March 20, 2009, 8:02 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Kalau menurut saya, judulnya tidak tepat, cuma perbedaannya memerlukan para 
> ahli yang menjawab. 
> Secara awam saja, Borobudur candi Buddha tapi bukan budaya Tionghoa.
> Agama Tao bukan Konghucu, tapi budaya Tionghoa.
> Tolong para ahlinya bantu menjelaskan.
> Terima kasih
> Liang U
> 
> --- On Fri, 3/20/09, budi anto  wrote:
> 
> From: budi anto 
> Subject: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
> budhist?
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Friday, March 20, 2009, 3:58 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih pendapatnya?
>




[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik ardian_c
pak Andreas, dinasti Qing menganut Lamaisme itu karena faktor politiklar bukan 
berarti pendukung Lamaisme. 

Emang dalam sejarah dinasti Qing, itu yg namanya Buddha Mahayana Tiongkok dan 
Taoisme kena represi berat dan aturan2 pengekangan.
Itu lebih kearah faktor mencegah perlawanan yg berbasis ditempat2 ibadah.

BTW ada rumours kalu para pemberontak itu masuk biara Tao maupun Buddha krn mrk 
tidak perlu atau dipaksa menguncir rambutnya.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA  wrote:
>
> Candi Borobudur bukan budhisme dari China tetapi Theravada budhism atau 
> budhism selatan little wheel budhism yg diketemukan di Srilangka, Myanmar. 
> Thailand  Champa dan Indonesia - Jawa.--  
> China adalah mahayana budhism - bigwheel dan yg membaur dgn daoism dan 
> konfucianism menjadi uniek agama China atau tridarma. Asalnya dari King  
> Ashoka the great yg menyebarnya melalui Nepal, Bhutan ke China.KuanYin adalah 
> typical mixture Daoism dan budhism - Asalnya Avalokitheswara adalah laki² 
> tetapi lama kelama-an anehnya menjadi wanita dan KuanYin dgn segala macem 
> legenda dikelilingnya.
> Yg masuk Tibet juga membaur dgn agama setempat dan menjadi Lamaism.
> Jikalau ditanya apakah China identiek dgn tridarma ini saya berpendapat tidak 
> karena contohnyapemerintah Qing yg terachir agamanya adalah lamaism.dan bukan 
> tridarma. 
>  
> Andreas
>  
>  
> 
> --- On Fri, 3/20/09, liang u  wrote:
> 
> From: liang u 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu 
> n budhist?
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Friday, March 20, 2009, 8:02 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Kalau menurut saya, judulnya tidak tepat, cuma perbedaannya memerlukan para 
> ahli yang menjawab. 
> Secara awam saja, Borobudur candi Buddha tapi bukan budaya Tionghoa.
> Agama Tao bukan Konghucu, tapi budaya Tionghoa.
> Tolong para ahlinya bantu menjelaskan.
> Terima kasih
> Liang U
> 
> --- On Fri, 3/20/09, budi anto  wrote:
> 
> From: budi anto 
> Subject: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
> budhist?
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Friday, March 20, 2009, 3:58 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih pendapatnya?
>




[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik ardian_c
hehehehehe bisa jadi, btw arti kata jiao sendiri itu luaslar bukan cuma 
pengajaran doang tapi jg suatu sistem mencegah terjadinya disorder society jg 
balancing.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan"  wrote:
>
> Bang Ardian,
> 
> Menurut saya pribadi adalah kurang tepat menempatkan Rujia ataupun Rujiao 
> dalam konteks agama. Rujia/jiao menurut saya sudah jauh melebihi apa yang 
> dikenal sebagai "agama".
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c"  wrote:
> >
> > SALAH !!! masing2 ada peranannya hehehehehe kalu Taoisme gembar gembor 
> > kata2 Lu Xun akar Tiongkok ada di Taoisme itu jg salah lar.
> > 
> > jauh sebelon 3 aliran ini established dan pegang peranan, sudah ada banyak 
> > kepercayaan yg berkembang di masyrakat.
> > Contohnya konsep 5 hubungan/5 unsur yg dikaitin ama 5 perilaku, konsep 
> > ruang dan waktu yg digambarin 4 arah dan 4 musim dsbnya.
> > konsep alam kematian yg digambarin pake teori hun po.
> > 
> > pandangan2 itu nantinya memberi pandangan selanjutnya thdp 3 aliran utama( 
> > Buddhisme Tiongkok, Taoisme dan Ruisme ) dan aliran2 lainnya.
> > 
> > Ruisme sendiri terpecah menjadi 2 bagian, yg satu dipelopori Meng Zi dan 
> > satunya oleh Xun Zi. Yang Xun Zi ini nantinya menjadi aliran yg disebut 
> > Legalisme atau Fa Jia.
> > 
> > 3 upara terpenting dalam kehidupan manusia, lahir, menikah dan mati itu 
> > berdasarkan kitab Li Ji atau Catatan Ritual. Li disini bisa diartikan 
> > menjadi 2 yaitu ritual dan tatakrama, tergantung dimana kata itu digunakan.
> > 
> > Ruisme memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat Tionghoa bahkan 
> > seorang yg bernama Matteo Ricci jg menyadari pengaruh pentingnya Ruisme itu 
> > yg lebih merasuki sendi2 kehidupan masyrakat Tionghoa.
> > Sebagai contoh adalah altar yg digunakan oleh Ruisme dan jg Taoisme yg 
> > akhirnya diadopsi Buddha Tiongkok adalah gambaran alam semesta, dgn 
> > menggambarkan Taiji, Yin Yang, 5 unsur, 10 cabang langit, 12 ranting bumi 
> > dsbnya.
> > 
> > Contoh lain kwee pang , jibai, guipeng itu diadopsi 3 aliran utama dgn 
> > pernik masing2.
> > 
> > Contoh lainnya adalah menjaga keseimbangan antara alam kematian dan alam 
> > kehidupan dgn ritual2nya jg diadopsi oleh 3 aliran utama itu.
> > 
> > walau demikian Wang Chong seorg Ruist menentang konsep adanya roh, tapi 
> > ritual seperti itu tetap dilaksanakan. Dalam hal tiadanya roh ( yg dimaksud 
> > setan ) , Wang Chong memberikan penjelasan tentang QI atau energi.
> > 
> > Mo Zi jg memberikan landasan kuat tentang ritual penghormatan kepada para 
> > Gui Shen ( gui unsur negatif atau Yin , Shen unsur positif atau Yang ) yg 
> > bisa diartiin para setan dan dewa. Tujuannya adalah mencegah disorder 
> > society. Dimana menurut beliau, tujuan upacara itu adalah semacam anchor 
> > atau jangkar yg ditanamkan dalam benak pikiran org2 pelaksananya itu agar 
> > selalu menjaga perilaku selama hidupnya. 
> > 
> > Jadi budaya Tionghoa yg kita liat sekarang ini bener2 banyak pengaruhnya 
> > dari berbagai komponen dan yg menjadi terutama adalah 3 aliran tersebut. 
> > 
> > Sesungguhnya ritual org Tionghoa itu bagaikan panggung, dimana para 
> > aktornya akan memainkan role penting dalam panggung alam semesta ini.
> > Coba perhatikan ritual2 besar yg dilakukan oleh mereka.
> > 
> > 
> > Ironisnya Ruisme atau agama KHC berapa kali disebut bukan agama, termasuk 
> > oleh mrk yg beraliran Taoisme dan Buddhisme padahal fakta sejarah 
> > menuliskan 3 agama yg menjadi utama dalam banyak kegiatan ritual kenegaraan 
> > dan salah satunya itu adalah Ruisme.
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, budi anto  wrote:
> > >
> > > sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih pendapatnya?
> > >
> >
>




[budaya_tionghua] RENUNGAN MINGGU INI

2009-03-22 Terurut Topik Teng Aina
ADAPUN SEBABNYA ORANG JAMAN DAHULU MERASA SUKAR MENGUCAPKAN KATA-KATANYA IALAH 
KARENA MERASA MALU KALAU TIDAK DAPAT MELAKSANAKANNYA. (Confucius)


  

[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Hendri Irawan
Menurut ulama Buddhisme jawabannya adalah bahwa Buddhisme tidaklah identik 
dengan India. Maka di mana Buddhisme masuk, selalu mengadopsi budaya setempat. 
Tidak memaksakan budaya tempat asal sebelumnya. (sst... denger-denger di 
Indonesia beberapa dekade ini justru ada yang menekan budaya orang lain alias 
cuci otak paksa, just in this beloved country ?).

Menurut para kutu buku adalah karena di awal-awal masa masuknya ke Tiongkok 
dianggap sebagai ajaran aneh dan asing. Jadi dalam rangka pemasaran, 
konsep-konsep lokal harus diadopsi dan kalau bisa dirubah. 

Contoh: hungry ghost festival yang lebih banyak dikenal orang sebagai festival 
Ulambana, dianggap sebagai festival Buddhisme dengan kisah Mulianjian/Maha 
Maugdyalana menyelamatkan ibunya dari neraka. Ini adalah kisah sukses "adopsi" 
karena di kitab Liji jelas-jelas tercatat bahwa bulan 7 tanggal 15 adalah saat 
persembahan ke leluhur, alias ini aslinya adalah festival Tionghua yang 
kemudian berhasil diadopsi oleh Buddhisme.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, melani chia  wrote:
>
> Tapi umumnya semua chinese yg dirumahnya ada kwan im
> mengklaim si dewi dari turunan nenek moyang,tapi kenapa
> dikasih 1 titik item di jidatnya???mirip org india,namun bermata
> sipit.
>  
> 




Re: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik melani chia
.kejaidan apa masih titiktititk



--- On Sun, 22/3/09, Hendri Irawan  wrote:

From: Hendri Irawan 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan 
konghucu n budhist?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, 22 March, 2009, 5:20 PM










Tambah dikit,

Orang Kasogatan tidak memakai nama Borobudur, yang adalah nama desa. Mereka  
menyebutnya Bumishambara. 

Lalu, walaupun Theravada Buddhisme dikatakan buddhisme aliran selatan, 
Theravada tidak pernah berkembang luas di nusantara. Buddhisme nusantara adalah 
termasuk Mahayana aliran Tantra atau Tantrayana.

Aliran Theravada di Indonesia (terutama Theravada Thailand sekte) baru 
mendapatkan stimulus sejak kejadian .

Hormat saya,

Yongde


--- On Sun, 3/22/09, Hendri Irawan  wrote:

From: Hendri Irawan 
Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
budhist?
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Sunday, March 22, 2009, 4:05 PM




Koreksi saja,

Candi Borobudur bukan Theravada Buddhism, tetapi termasuk Mahayan Buddhism 
cabang Tantrayana. Tantrayana Jawa terutama menyebut ajaran mereka sebagai 
Tantrayana Kasogatan. 

Menurut catatan sejarah di Singasari, buddhisme di sana banyak yang menganut 
aliran pemikiran Bojana. Beda utama tantra Bojana dengan aliran lain adalah 
dalam metode untuk melepaskan diri dari ketergantungan atas kenikmatan duniawi. 
Cara mereka adalah jangan menghindari kenikmatan justru harus dinikmati 
sepuas-puasnya sampai satu titik maka jiwa manusia akan bosan akan kenikmatan 
itu dan di situlah ketergantungan atas kenikmatan duniawi akan mulai 
ditinggalkan.

Karena masa candi Borobudur berabad-abad sebelum Singasari saya kurang tahu 
apakah kepercayaan tantra wangsa Syailendra juga mirip dengan tantra Bojana 
jaman Singasari. Namun kita bisa lihat tingkat/bagian bawah Kamadhatu candi 
Borobudur yang memuat relief2 kenikmatan duniawi, sepertinya kurang lebih sama.

Tibetan Buddhism sendiri menurut sejarah mereka merupakan lanjutan dari 
Tantrayana nusantara karena pelopor-pelopor Tibetan Buddhism banyak yang 
belajar mengenai Tantra di Srivijaya dan Jawa.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ANDREAS MIHARDJA  
wrote:
>
> Candi Borobudur bukan budhisme dari China tetapi Theravada budhism atau 
> budhism selatan little wheel budhism yg diketemukan di Srilangka, Myanmar. 
> Thailand  Champa dan Indonesia - Jawa.--  
> China adalah mahayana budhism - bigwheel dan yg membaur dgn daoism dan 
> konfucianism menjadi uniek agama China atau tridarma. Asalnya dari King  
> Ashoka the great yg menyebarnya melalui Nepal, Bhutan ke China.KuanYin adalah 
> typical mixture Daoism dan budhism - Asalnya Avalokitheswara adalah laki² 
> tetapi lama kelama-an anehnya menjadi wanita dan KuanYin dgn segala macem 
> legenda dikelilingnya.
> Yg masuk Tibet juga membaur dgn agama setempat dan menjadi Lamaism.
> Jikalau ditanya apakah China identiek dgn tridarma ini saya berpendapat tidak 
> karena contohnyapemerintah Qing yg terachir agamanya adalah lamaism.dan bukan 
> tridarma. 
>  
> Andreas
>  
>  
> 
> --- On Fri, 3/20/09, liang u  wrote:
> 
> From: liang u 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu 
> n budhist?
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Friday, March 20, 2009, 8:02 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Kalau menurut saya, judulnya tidak tepat, cuma perbedaannya memerlukan para 
> ahli yang menjawab. 
> Secara awam saja, Borobudur candi Buddha tapi bukan budaya Tionghoa.
> Agama Tao bukan Konghucu, tapi budaya Tionghoa.
> Tolong para ahlinya bantu menjelaskan.
> Terima kasih
> Liang U
> 
> --- On Fri, 3/20/09, budi anto  wrote:
> 
> From: budi anto 
> Subject: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
> budhist?
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Friday, March 20, 2009, 3:58 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih pendapatnya?
>


















  

[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Hendri Irawan
Bang Ardian,

Menurut saya pribadi adalah kurang tepat menempatkan Rujia ataupun Rujiao dalam 
konteks agama. Rujia/jiao menurut saya sudah jauh melebihi apa yang dikenal 
sebagai "agama".

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c"  wrote:
>
> SALAH !!! masing2 ada peranannya hehehehehe kalu Taoisme gembar gembor kata2 
> Lu Xun akar Tiongkok ada di Taoisme itu jg salah lar.
> 
> jauh sebelon 3 aliran ini established dan pegang peranan, sudah ada banyak 
> kepercayaan yg berkembang di masyrakat.
> Contohnya konsep 5 hubungan/5 unsur yg dikaitin ama 5 perilaku, konsep ruang 
> dan waktu yg digambarin 4 arah dan 4 musim dsbnya.
> konsep alam kematian yg digambarin pake teori hun po.
> 
> pandangan2 itu nantinya memberi pandangan selanjutnya thdp 3 aliran utama( 
> Buddhisme Tiongkok, Taoisme dan Ruisme ) dan aliran2 lainnya.
> 
> Ruisme sendiri terpecah menjadi 2 bagian, yg satu dipelopori Meng Zi dan 
> satunya oleh Xun Zi. Yang Xun Zi ini nantinya menjadi aliran yg disebut 
> Legalisme atau Fa Jia.
> 
> 3 upara terpenting dalam kehidupan manusia, lahir, menikah dan mati itu 
> berdasarkan kitab Li Ji atau Catatan Ritual. Li disini bisa diartikan menjadi 
> 2 yaitu ritual dan tatakrama, tergantung dimana kata itu digunakan.
> 
> Ruisme memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat Tionghoa bahkan 
> seorang yg bernama Matteo Ricci jg menyadari pengaruh pentingnya Ruisme itu 
> yg lebih merasuki sendi2 kehidupan masyrakat Tionghoa.
> Sebagai contoh adalah altar yg digunakan oleh Ruisme dan jg Taoisme yg 
> akhirnya diadopsi Buddha Tiongkok adalah gambaran alam semesta, dgn 
> menggambarkan Taiji, Yin Yang, 5 unsur, 10 cabang langit, 12 ranting bumi 
> dsbnya.
> 
> Contoh lain kwee pang , jibai, guipeng itu diadopsi 3 aliran utama dgn pernik 
> masing2.
> 
> Contoh lainnya adalah menjaga keseimbangan antara alam kematian dan alam 
> kehidupan dgn ritual2nya jg diadopsi oleh 3 aliran utama itu.
> 
> walau demikian Wang Chong seorg Ruist menentang konsep adanya roh, tapi 
> ritual seperti itu tetap dilaksanakan. Dalam hal tiadanya roh ( yg dimaksud 
> setan ) , Wang Chong memberikan penjelasan tentang QI atau energi.
> 
> Mo Zi jg memberikan landasan kuat tentang ritual penghormatan kepada para Gui 
> Shen ( gui unsur negatif atau Yin , Shen unsur positif atau Yang ) yg bisa 
> diartiin para setan dan dewa. Tujuannya adalah mencegah disorder society. 
> Dimana menurut beliau, tujuan upacara itu adalah semacam anchor atau jangkar 
> yg ditanamkan dalam benak pikiran org2 pelaksananya itu agar selalu menjaga 
> perilaku selama hidupnya. 
> 
> Jadi budaya Tionghoa yg kita liat sekarang ini bener2 banyak pengaruhnya dari 
> berbagai komponen dan yg menjadi terutama adalah 3 aliran tersebut. 
> 
> Sesungguhnya ritual org Tionghoa itu bagaikan panggung, dimana para aktornya 
> akan memainkan role penting dalam panggung alam semesta ini.
> Coba perhatikan ritual2 besar yg dilakukan oleh mereka.
> 
> 
> Ironisnya Ruisme atau agama KHC berapa kali disebut bukan agama, termasuk 
> oleh mrk yg beraliran Taoisme dan Buddhisme padahal fakta sejarah menuliskan 
> 3 agama yg menjadi utama dalam banyak kegiatan ritual kenegaraan dan salah 
> satunya itu adalah Ruisme.
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, budi anto  wrote:
> >
> > sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih pendapatnya?
> >
>




Re: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Hendri Irawan
Tambah dikit,

Orang Kasogatan tidak memakai nama Borobudur, yang adalah nama desa. Mereka  
menyebutnya Bumishambara. 

Lalu, walaupun Theravada Buddhisme dikatakan buddhisme aliran selatan, 
Theravada tidak pernah berkembang luas di nusantara. Buddhisme nusantara adalah 
termasuk Mahayana aliran Tantra atau Tantrayana.

Aliran Theravada di Indonesia (terutama Theravada Thailand sekte) baru 
mendapatkan stimulus sejak kejadian .

Hormat saya,

Yongde


--- On Sun, 3/22/09, Hendri Irawan  wrote:
From: Hendri Irawan 
Subject: [budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
budhist?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, March 22, 2009, 4:05 PM












Koreksi saja,



Candi Borobudur bukan Theravada Buddhism, tetapi termasuk Mahayan Buddhism 
cabang Tantrayana. Tantrayana Jawa terutama menyebut ajaran mereka sebagai 
Tantrayana Kasogatan. 



Menurut catatan sejarah di Singasari, buddhisme di sana banyak yang menganut 
aliran pemikiran Bojana. Beda utama tantra Bojana dengan aliran lain adalah 
dalam metode untuk melepaskan diri dari ketergantungan atas kenikmatan duniawi. 
Cara mereka adalah jangan menghindari kenikmatan justru harus dinikmati 
sepuas-puasnya sampai satu titik maka jiwa manusia akan bosan akan kenikmatan 
itu dan di situlah ketergantungan atas kenikmatan duniawi akan mulai 
ditinggalkan.



Karena masa candi Borobudur berabad-abad sebelum Singasari saya kurang tahu 
apakah kepercayaan tantra  wangsa Syailendra juga mirip dengan tantra Bojana 
jaman Singasari. Namun kita bisa lihat tingkat/bagian bawah Kamadhatu  candi 
Borobudur yang memuat relief2 kenikmatan duniawi, sepertinya kurang lebih sama.



Tibetan Buddhism sendiri menurut sejarah mereka merupakan lanjutan dari 
Tantrayana nusantara karena pelopor-pelopor Tibetan Buddhism banyak yang 
belajar mengenai Tantra di Srivijaya dan Jawa.



Hormat saya,



Yongde



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ANDREAS MIHARDJA  
wrote:

>

> Candi Borobudur bukan budhisme dari China tetapi Theravada budhism atau 
> budhism selatan little wheel budhism yg diketemukan di Srilangka, Myanmar. 
> Thailand  Champa dan Indonesia - Jawa.--  

> China adalah mahayana budhism - bigwheel dan yg membaur dgn daoism dan 
> konfucianism menjadi uniek agama China atau tridarma. Asalnya dari King  
> Ashoka the great yg menyebarnya melalui Nepal, Bhutan ke China.KuanYin adalah 
> typical mixture Daoism dan budhism - Asalnya Avalokitheswara adalah laki² 
> tetapi lama kelama-an anehnya menjadi wanita dan KuanYin dgn segala macem 
> legenda dikelilingnya.

> Yg masuk Tibet juga membaur dgn agama setempat dan menjadi Lamaism.

> Jikalau ditanya apakah China identiek dgn tridarma ini saya berpendapat tidak 
> karena contohnyapemerintah Qing yg terachir agamanya adalah lamaism.dan bukan 
> tridarma. 

>  

> Andreas

>  

>  

> 

> --- On Fri, 3/20/09, liang u  wrote:

> 

> From: liang u 

> Subject: Re: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu 
> n budhist?

> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

> Date: Friday, March 20, 2009, 8:02 PM

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> Kalau menurut saya, judulnya tidak tepat, cuma perbedaannya memerlukan para 
> ahli yang menjawab. 

> Secara awam saja, Borobudur candi Buddha tapi bukan budaya Tionghoa.

> Agama Tao bukan Konghucu, tapi budaya Tionghoa.

> Tolong para ahlinya bantu menjelaskan.

> Terima kasih

> Liang U

> 

> --- On Fri, 3/20/09, budi anto  wrote:

> 

> From: budi anto 

> Subject: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
> budhist?

> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

> Date: Friday, March 20, 2009, 3:58 PM

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih pendapatnya?

>




 

  




 

















  

[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Hendri Irawan
Rekan Narpati,

Mungkin di Indonesia pemahaman mengenai Konfusianisme menjadi lebih sempit 
menjadi hanya Khonghucu. Sebenarnya menurut "kurikulum" pendidikan orang Rujia 
/ Konfisianisme, buku-buku para filsuf adalah wajib dibaca dan dipelajari. 
Dalam hal ini termasuk Fajia / legalisme, dan Mojia/Mohisme. Dalam perkembangan 
sejarahnya para pemikir Rujia menginkorporasikan banyak ide dari filsuf-filsuf 
selain Kongzi dan Mengzi. 

Tapi gak tahu yah, namanya juga Indonesia di mana "murni" itu identik dengan 
yang "terbaik". Jadi bisa saja banyak yang mau "murni-murni"an.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Narpati Pradana  wrote:
>
> Rekan Liang U sekedar merendah.
> Saya bukan ahli seperti Liang U atau Zfy atau koh Ardian.
> Bahkan saya bukan keturunan Tionghoa (setidaknya tiga generasi ke atas..
> entah kalau di atas-atasnya lagi). Jadi bisa dibilang, saya orang luar.
> 
> Tetapi, mengatakan budaya tionghoa identik dengan konghucu dan buddhist
> adalah terlalu menyederhanakan bangsa yang sebenarnya punya kemajemukan dan
> memiliki sejarah sangat panjang ini.
> 
> Bagaimana dengan Fa-Chia (Legalisme?)
> Bagaimana dengan Mohism?
> 
> Jadi tidak... Budaya Tionghoa tidak identik dengan Konghucu dan Buddhisme.
> Dua agama itu memperkaya.
> 
> Saya sendiri yang Muslim, empat belas tahun yang lalu sangat terkesan dengan
> Bao Zheng dan yang saya tangkap justru nilai 'keadilan', sesuatu yang saya
> percaya harus dijunjung tinggi oleh agama saya. Jadi, ada nilai universal
> yang bisa dipetik.
> 
> 
> Salam,
> Kunderemp "An-Narkaulipsiy" Ratnawati Hardjito a.k.a
> Narpati Wisjnu Ari Pradana
> 
> 
> 2009/3/20 budi anto 
> 
> >   sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih
> > pendapatnya?
> >
> >  
> >
> >
> 
> -- 
> help thy brother, just or unjust
>




[budaya_tionghua] Re: apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik Hendri Irawan
Koreksi saja,

Candi Borobudur bukan Theravada Buddhism, tetapi termasuk Mahayan Buddhism 
cabang Tantrayana. Tantrayana Jawa terutama menyebut ajaran mereka sebagai 
Tantrayana Kasogatan. 

Menurut catatan sejarah di Singasari, buddhisme di sana banyak yang menganut 
aliran pemikiran Bojana. Beda utama tantra Bojana dengan aliran lain adalah 
dalam metode untuk melepaskan diri dari ketergantungan atas kenikmatan duniawi. 
Cara mereka adalah jangan menghindari kenikmatan justru harus dinikmati 
sepuas-puasnya sampai satu titik maka jiwa manusia akan bosan akan kenikmatan 
itu dan di situlah ketergantungan atas kenikmatan duniawi akan mulai 
ditinggalkan.

Karena masa candi Borobudur berabad-abad sebelum Singasari saya kurang tahu 
apakah kepercayaan tantra  wangsa Syailendra juga mirip dengan tantra Bojana 
jaman Singasari. Namun kita bisa lihat tingkat/bagian bawah Kamadhatu  candi 
Borobudur yang memuat relief2 kenikmatan duniawi, sepertinya kurang lebih sama.

Tibetan Buddhism sendiri menurut sejarah mereka merupakan lanjutan dari 
Tantrayana nusantara karena pelopor-pelopor Tibetan Buddhism banyak yang 
belajar mengenai Tantra di Srivijaya dan Jawa.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA  wrote:
>
> Candi Borobudur bukan budhisme dari China tetapi Theravada budhism atau 
> budhism selatan little wheel budhism yg diketemukan di Srilangka, Myanmar. 
> Thailand  Champa dan Indonesia - Jawa.--  
> China adalah mahayana budhism - bigwheel dan yg membaur dgn daoism dan 
> konfucianism menjadi uniek agama China atau tridarma. Asalnya dari King  
> Ashoka the great yg menyebarnya melalui Nepal, Bhutan ke China.KuanYin adalah 
> typical mixture Daoism dan budhism - Asalnya Avalokitheswara adalah laki² 
> tetapi lama kelama-an anehnya menjadi wanita dan KuanYin dgn segala macem 
> legenda dikelilingnya.
> Yg masuk Tibet juga membaur dgn agama setempat dan menjadi Lamaism.
> Jikalau ditanya apakah China identiek dgn tridarma ini saya berpendapat tidak 
> karena contohnyapemerintah Qing yg terachir agamanya adalah lamaism.dan bukan 
> tridarma. 
>  
> Andreas
>  
>  
> 
> --- On Fri, 3/20/09, liang u  wrote:
> 
> From: liang u 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu 
> n budhist?
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Friday, March 20, 2009, 8:02 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Kalau menurut saya, judulnya tidak tepat, cuma perbedaannya memerlukan para 
> ahli yang menjawab. 
> Secara awam saja, Borobudur candi Buddha tapi bukan budaya Tionghoa.
> Agama Tao bukan Konghucu, tapi budaya Tionghoa.
> Tolong para ahlinya bantu menjelaskan.
> Terima kasih
> Liang U
> 
> --- On Fri, 3/20/09, budi anto  wrote:
> 
> From: budi anto 
> Subject: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
> budhist?
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Friday, March 20, 2009, 3:58 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih pendapatnya?
>




Re: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n budhist?

2009-03-22 Terurut Topik melani chia
Tapi umumnya semua chinese yg dirumahnya ada kwan im
mengklaim si dewi dari turunan nenek moyang,tapi kenapa
dikasih 1 titik item di jidatnya???mirip org india,namun bermata
sipit.
 




--- On Sat, 21/3/09, ANDREAS MIHARDJA  wrote:

From: ANDREAS MIHARDJA 
Subject: Re: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
budhist?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, 21 March, 2009, 12:42 PM











Candi Borobudur bukan budhisme dari China tetapi Theravada budhism atau budhism 
selatan little wheel budhism yg diketemukan di Srilangka, Myanmar. Thailand  
Champa dan Indonesia - Jawa.--  
China adalah mahayana budhism - bigwheel dan yg membaur dgn daoism dan 
konfucianism menjadi uniek agama China atau tridarma. Asalnya dari King  Ashoka 
the great yg menyebarnya melalui Nepal, Bhutan ke China.KuanYin adalah typical 
mixture Daoism dan budhism - Asalnya Avalokitheswara adalah laki² tetapi lama 
kelama-an anehnya menjadi wanita dan KuanYin dgn segala macem legenda 
dikelilingnya.
Yg masuk Tibet juga membaur dgn agama setempat dan menjadi Lamaism.
Jikalau ditanya apakah China identiek dgn tridarma ini saya berpendapat tidak 
karena contohnyapemerintah Qing yg terachir agamanya adalah lamaism.dan bukan 
tridarma. 
 
Andreas
 
 

--- On Fri, 3/20/09, liang u  wrote:

From: liang u 
Subject: Re: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
budhist?
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Friday, March 20, 2009, 8:02 PM








Kalau menurut saya, judulnya tidak tepat, cuma perbedaannya memerlukan para 
ahli yang menjawab. 
Secara awam saja, Borobudur candi Buddha tapi bukan budaya Tionghoa.
Agama Tao bukan Konghucu, tapi budaya Tionghoa.
Tolong para ahlinya bantu menjelaskan.
Terima kasih
Liang U

--- On Fri, 3/20/09, budi anto  wrote:

From: budi anto 
Subject: [budaya_tionghua] apakah budaya tionghoa identik dengan konghucu n 
budhist?
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Friday, March 20, 2009, 3:58 PM








sesuai judulnya  bener ga tuh? ato ada temen2 yang mau kasih pendapatnya?