Re: [budaya_tionghua] Re: Benarkah Harun Yusuf mantan tukang kwamia?
Masih ada tuh, kalau mau dibodohin lihat : http://www.gbi-prj.com/node/379 Ngomong tentang sho saja belepotan kok, lha wong Keuangan Yang Maha Kuasa. Bung Zhou Fu Yuan yth, Diantara 350 aliran dan beribu gereja di Indo ya tentu saja ada yang sakit, yang penting jangan di sama ratakan, agar anda tidak menjadi sakit pula hehehe
Re: [budaya_tionghua] Benarkah Harun Yusuf mantan tukang kwamia?
Ada orang yang masuk Kristen karena mau cari rezeki, jadi ya begitulah, ngaku mantan tukang kwa-mia, ngaku mantan FPI-lah dls, di agama lain juga ada, ada yang ngaku mantan suster (padahal cuma sekolah di suster-an). Orang begini jangan digubris karena yang disembah adalah Ke-uang-an Yang Maha Kuasa. Coba dipanggil kotbah tidak dikasih duit, pasti deh merengut. Saya pernah ketemu Harun Yusuf, Im Yang Ngo Heng saja nggak tahu ngakunya bisa Pwee Jie, dan katanya Pwee Jie atau Ba Zi itu nggak pake itungan tanggal lahir tapi pakai mahluk halus, cap deh. Sojah, Tan Lookay 2010/9/2 Budi Hermawan > > > > Yth Netters, > > Saya ingin bertanya ttg Harun Yusuf. Menurut pengakuannya, dia adalah > seorang > mantan tukang kwamia yang dulu praktek di daerah Muara Karang/Pluit kalau > tidak > salah. Adakah rekan2, terutama yang tinggal di daerah sana atau yang dulu > pernah > > berkonsultasi dengannya, yang dapat mengkonfirmasi apakah memang benar > demikian? > > Sebelumnya saya mohon agar pertanyaan saya ini jangan menjadi perdebatan > panjang, karena dari yang saya lihat di milis lain biasanya kalau sudah > membahas > > Harun yusuf akhirnya jadi perdebatan. Tujuan saya bertanya demikian karena > hanya > > ingin tahu saja apakah memang dia itu benar2 mantan tukang kwamia atau > hanya > ngaku2 saja. > > Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. > > Budi > > > -- Salam, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] sms Imlek
Isinya bilang kalau sms Imlek itu harrmmm, tapi threadnya lain. 2010/2/11 BUD'S 1 > > > Pak. Tantono, > > Saya sudah coba masuk, tapi halamannya kosong. mungkin linknya tidak > lengkap. > > salam, > Budiman > > 2010/2/11 Tantono Subagyo > > >> >> Cari ucapan Imlek malahan dapat link seperti ini, sangat mengesalkan >> !!! >> ainuamri.wordpress.com/.../*sms*-*imlek*-kumpulan-*sms* >> -ucapan-selamat-tahun-baru-*imlek*-lucu-unik-romantis-gaul-mesra-*sms* >> -ucapan-sela............. >> -- >> Salam, Tantono Subagyo >> >> >> > > -- Salam, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] sms Imlek
Cari ucapan Imlek malahan dapat link seperti ini, sangat mengesalkan !!! ainuamri.wordpress.com/.../*sms*-*imlek*-kumpulan-*sms* -ucapan-selamat-tahun-baru-*imlek*-lucu-unik-romantis-gaul-mesra-*sms* -ucapan-sela. -- Salam, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] Detail Pameran Foto Pecinan
Galeri Foto Jurnalistik Antara, mengundang sahabat semua : Pameran Foto Karya : Zhuang Wubin 10 CHINATOWNS of Southeast Asia 0 5 - 21 Februari 2 0 1 0 Chinatown alias pecinan, adalah salah satu sanctuary budaya bangsa perantau keturunan Cina di suatu pekarangan ibukota negeri-negeri di bumi. Dia menjadi suatu “cagar budaya leluhur” yang sekaligus menjadi penanda bagi pusat pengendalian bisnis di suatu negeri. Sebentuk simbol peradaban kota yang berisi elemen tradisi, adaptif, etos kerja dan persaudaraan yang kental. Tak sedikit yang tertulis dalam kenyataan sejarah yang buram dan berdarah-darah. Entah itu berupa pembumihangusan atau kebiadaban kemanusiaan, seperti yang terjadi di kawasan Glodok. Pecinan Jakarta, medio Mei 1998. Pameran foto karya Zhuang Wubin, “10 CHINATOWNS of Southeast Asia” mencoba mengetengahkan secara visual bagaimana kehidupan dalam keseharian warga pecinan di kawasan Asia Tenggara yang populasi warganya tercatat meliputi 80 persen dari seluruh penduduk yang dikenal sebagai Cina perantauan di seluruh planet bumi. Melalui kamera Wubin, kita seolah mengikuti perjalanannya mencari perihal dari akar dalam darahnya sebagai seorang Singapura keturunan Cina. Suatu tetirah pada peradaban leluhurnya. Melacak jejak yang mengingatkan kita beragam kisah lama, atau seperti yang pernah ditorehkan penulis AS berkulit hitam, mendiang Alex Haley, ketika menemukan akarnya di Gambia, Afrika dalam tokoh Kanta Kinte dalam karya sastranya y ang sangat terkenal, Roots: the Saga of An American Family (1976). Wubin sendirian berkelana menjelajah di 10 pecinan di sepuluh ibukota negara-negara Asia Tenggara. Ke kawasan yang disebut warga setempat sebagai Chinatown (Bandar Seri Begawan, Phnom Penh, Vientiane), Yaowarat (Bangkok), Cholon (Ho Chi Minh City), Petaling Street (Kuala Lumpur), Binondo (Manila), Kreta Ayer (Singapura), Tayote Tan (Yangon) dan Glodok (Jakarta). Dia tak hanya menyajikan pada kita petualangan matanya, namun juga menyajikan laporan-laporannya yang diterbitkan d alam buku CHINATOWNS In a Globalizing Southeast Asia (Chinese Heritage Centre, Singapura, Januari 2009). Meskipun fotografi yang ditawarkan Wubin sesungguhnya menjadi lebih semacam ilustrasi dalam bukunya, namun dalam pameran fotografi ini, komposisi yang di abadikan Wubin dirancang kembali sebagai suatu kesatuan yang mengemukakan warga pecinan Asia Tenggara sebagai unit besar. Sebentuk penekanan pada fungsi fotografi sebagai gerbang ke dalam pecinan Asia Tenggara dan komunitasnya. ACARA : PEMBUKAAN PAMERAN Jumat, 5 Februari 2010, pukul 19.00 Wib Galeri Foto Jurnalistik Antara Jl. Antara No. 59, Pasar Baru Jakarta Pusat Dibuka oleh : Yenny Wahid (Wahid Institute) Pembawa Acara : Olga Lidya Dimeriahkan dengan penampilan khusus Kie Lin (PGB Bangau Putih, Bogor) GALLERY TALK : Sabtu, 6 Februari 2010, pukul 15.00 Wib "Journey Thru The Labyrinth of Chinatowns" Oleh Zhuang Wubin (Singapore) Pameran berlangsung : 5-21 Februari 2010, pukul 10.30-20.00 Wib ditunggu kehadiran sahabat semua. terimakasih -- Salam, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Reinkarnasi
Sdr Petrus yth, Tentang reinkarnasi dapat dibaca di http://en.wikipedia.org/wiki/Reincarnation. Salam, Tantono Subagyo 2010/2/1 Petrus Paryono > > > Dear milis, > sebelumnya mohon maaf kalau posting ini tidak sesuai dengan "Budaya > Tionghua", karena saya tidak pernah mendapat didikan Budaya Tionghua. > > Saya ingin bertanya untuk menambah wawasan saya yang masih sempit: > > 1. agama atau kepercayaan apa saja yang mengakui adanya reinkarnasi? > 2. apakah reinkarnasi dapat berakhir? > > Atau kalau ada link yang berkaitan dengan reinkarnasi, mohon informasinya. > > Terima kasih ya rekan-rekan milis yang baik. > > Salam, > Petrus Paryono > > > -- Salam, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Makan Bareng Rame-rame. (Was: OOT - Ihwal Sapaan 'Sudah Makan'?)
cuan, sederhana, > makanan-nya juga enak. Ndak tahu apakah masih ada atau tidak. Di Senen ada > juga resto Tionghua yang sederhana sekali, ala rumahan. Tapi tempatnya kecil > sekali. > Kalau di Bogor, saya ndak tahu sama sekali. Yang saya tahu dulu ada Tan Ek > Tjoan(?) yang resto-nya sudah direnovasi jadi bisa dipakai untuk resepsi > pesta perkawinan. > Kawasan BSD, jarang yang buka spesial masakan Tionghua dengan babi. Dulu > ada Siaw A Tjiap, tapi sudah gantung handuk balik kanan. Ora payu (gak laku) > kayaknya, sebab mereka buka ketika BSD masih sepi (sekitar 2003-an). Kalau > mau ya paling Rico, itu pun kayaknya sudah berbeda masakannya ama yang di > Kebayuran Lama. > Kalau mau bakmi babai dan nasi campur, ada 2 alternatip di Pasmo BSD, Akay > dan Bebe. Sama-sama bakmi buatan sendiri, tanpa MSG, dengan babai yang > berbeda. Akay panggangan, Bebe masak kecap (Babi Hong, Baikut panggang > kecap). Dua-duanya enak, dengan aliran berbeda. > Kalau bener jadi mau makan bareng, usul saya sih pakai yang bergaya set > menu 'malan meja', jadi setiap meja (10 orang) bisa mendapat makanan yang > sama, bisa pilih mau makannya apa ajah, semuanya bisa sama, dan jelas > besaran biayanya dibagi masing-masing berapa. > Eh, tapi jangan minta saya untuk jadi koordinator untuk pendaftarannya ya, > mending yang lain ajah. Suka kelupaan kalau saya yang mesti mencatat sih. > Saya tetap bisa bantu kontak resto-nya, asal jelas jumlah orang yang mau > makannya. Mesti konfirm dulu. Jangan sudah dipesan, lalu pada batal, 'kan > koordinator-nya nanti yang ketempuhan, mesti nombokin biayanya. > Eh, sorry, kalau ada yang tahu resto lain dan mau usulkan, ya sila diajukan > ya. Begitu banyak resto lama dan baru, tentu saya ndak akan tahu semuanya > dong. > Begitulah saja saya kira. > > Salam makan enak dan sehat, > > Ophoeng > > BSD City, Tangerang Selatan* > > -- Salam, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] David Kwa heng kena dikerjain Fwd: Need Help!
David Kwa heng, Ada yang ngerjain anda nih, saya dapat email beginian, namanya kalau ngga salah "spoof". Cuma Lookay ngga tahu obatnya. Sojah, Tan Lookay -- Forwarded message -- From: David Kwa Date: Wed, Jan 13, 2010 at 5:37 PM Subject: Need Help! To: david_kwa2...@yahoo.com Complements of the season!How are you doing?I hope you get this on time. Am sorry i did not inform you about my travelling to United kingdom for a program.I can barely think or type straight at this moment.Something really terrible is happening to me right now and I will be needing Your Urgent favour,I hope you come to my aid. Yesterday,I had a trip here in Kent dover (UK) for a Seminar.. Unfortunately for me I got Mugged at gun Point on my way to the hotel where i lodged.They went away With all i have got on me including my wallet where i have all my cash and credit card and also my cell phone.I wasn't injured because I quickly complied.since then i have been without any money, I am even owing the hotel bills here.Presently my traveling documents are been held down by the hotel management pending the time i am able to Clear bills.I contacted the police here and they only asked me to write a statement about the incident and later reffered me to the embassy.I have spoken to the embassy here but they are not responding to the matter effectively.I am confused and so full of panic right now.I do not feel safe here any more. For now,i do not have a phone where i can be reached.All i have got here is my mail.I also have limited access to the computer.I will tell you more about my terrible experience here when i get back home. I urgently require your financial assistance now.Please I need you to loan me about (950 Pounds) to sort-out my hotel bills and other expenses incurred so as to get myself back home soon.I Promise to refund your money immediately i return home. I will appreciate any amount you can quickly arrange and send to me via Western Union or Money Gram with the details below. Receivers Names: David Kwa Receivers Address/location:19 New Dover Road,Canterbury Dover Kent,CT1 3AH, United kingdom Please remember to send me full details of the transfer or scanned copy of the transfer receipt so that i can receive over here without any Further delay or problem.let me know if you can be of any help Because you are the only person i can reach at this moment. I await your Kind response soon. Dk -- Berselancar lebih cepat. <http://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTFndmQxc2JlBHRtX2RtZWNoA1RleHQgTGluawR0bV9sbmsDVTExMDM0NjkEdG1fbmV0A1lhaG9vIQ--/SIG=11kadq57p/**http%3A//downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/> Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser.Dapatkan IE8 di sini! (Gratis)<http://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTFndmQxc2JlBHRtX2RtZWNoA1RleHQgTGluawR0bV9sbmsDVTExMDM0NjkEdG1fbmV0A1lhaG9vIQ--/SIG=11kadq57p/**http%3A//downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/> -- Salam, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] undangan peresmian Perhimpunan Anxi Indonesia (印尼安溪同乡会)
Anxi County (Chinese: 安溪县; Pinyin: Ānxī Xiàn; POJ: An-khoe) is a county in the municipal region of Quanzhou, Fujian Province. It lies adjacent to and directly north of Xiamen. Anxi is well-known for its sort of Oolong tea, Tieguanyin (铁观音, "Iron Boddhisatva of Mercy"). Jadi kalau nggak salah ini adalah perkumpulan orang yang berasal atau nenek moyangnya lahir di Anxi. Sojah, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] dajia hao!
Sdr/i Trixita-listra, Pertama untuk minta bantuan,biasanya orang memperkenalkan diri dulu dan untuk apa hingga lebih jelas tujuan-nya. Sojah, Tan Lookay 2010/1/10 trixita_listra > > > mohon bantuan gege/jiejie untuk saya..saya sedang menempuh skripsi tentang > linguistik(penelitian tentang partikel 过 guo)saya hanya ingin bantuan > sumber data sebanyak2nya untuk penelitian saya, berupa cerpen (dengan rating > apapun,boleh anak2,blh dewasa),puisi,atau karya2sastra lainnya dalam Bahasa > Mandarin(汉语 Hanyu). > > mohon jika berkenan segera e'mail-kan ke saya. > terimakasih banyak sebelumnya..ganxie nin.. > > saya tunggu balasannya > > :) > > > -- Salam, Tantono Subagyo
Re: Kagum, mimpi dan miris Re: [budaya_tionghua] Re: Dr. Tio Oen Bik
Yang harus ditanamkan adalah bagaimana menyikapi perbedaan itu dengan baik dan tetap berkepala dingin, jadi menunjukkan kedewasaan dan keluhuran budaya. Saya suka miris kalau melihat Tionghua "makan" Tionghua apalagi yang kuat menindas yang lemah. Macam "pencurian listrik" DI ITC Roxy Mas, duh, pengurusnya Tionghua, pengacara Tionghua dan yang "nyuri' listrik untuk charge hp juga Tionghua. 2010/1/8 younginheart5000 > > > Persatuan yang mana, Ko? Orang Tionghoa tidak monolitis, seperti juga suku > suku anak bangsa tidak monolitis. Orang Tionghoa Kristen posisinya sama > dengan anak bangsa yang Kristen, menghadapi umat agama lain, demikian juga > yang Islam, yang Buda, dsb. > > Dalam setiap issue ada pro dan kontra. Orang Tionghoa juga seperti anak > bangsa lainnya memposisikan diri pro kontra. Orang Indonesia ada yang pro > atau tidak pro SBY, yang pro atau tidak pro Kalla. Lalu kalau diluar semua > ini, orang Tionghoa disuruh jadi satu, kan namanya duduk manis manis dipojok > kelas? ha ha ha > > Masak iya, misalnya, semua orang Makassar harus saling damai dan satu > menghadapi semua hal? Orang Tionghoa di Indonesia adalah orang Indonesia. > Orang Tionghoa Aceh juga berdiri dipihak rakyat Aceh melawan semua yang > dianggap merugikan Aceh, ya kan? Orang Tionghoa mualaf ya lebih dekat anak > bangsa yang Muslim. Tionghoa yang Kristen lebih dekat dengan saudara saudara > Kristen dari suku lain. > > Menghadapi orang Tionghoa Dao atau Konghucu yang sembahyang di kelentang, > orang Jawa sama asingnnya dengan orang Tionghoa Kristen atau Islam. Lha > iyalahh.. > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com , > Tantono Subagyo wrote: > > > > Nggak repot sih, cuman pengen-nya kalau ada masalah menyelesaikan-nya > dengan > > baik, dan dalam milis mengetengahkan kedamaian dan persatuan agar > persatuan > > Tionghua Indonesia makin nyata, dan makin banyak model Tio Oen Bik - Tio > Oen > > Bik yang dihasilkan atau muncul dari masyarakat Tionghua Indonesia yang > > berbudaya Tionghua ini. Sojah, Tan Lookay > > > > > -- Salam, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Curhat RT....Need Advise pls!!!
Sdri Dewi Chandra Masalah keluarga harus dibicarakan berdua. Sudahkah anda berbicara terus terang dengan suami ?. Selesaikan masalah ini berdua dahulu dan bila tidak dapat diselesaikan pergilah minta nasehat seorang tua yang sama-sama dihormati keduabelah pihak (anda dan suami), bilamana perlu lakukan Konseling. Selalu ada jalan penyelesaian bila kita membuka dialog dengan baik. Dalam perjalanan rumah tangga saya (33 tahun) keluarga kami juga banyak masalah, apalagi karena saya dan isteri dibesarkan dalam budaya berbeda, namun demikian toh semua selesai juga asal kita mau berdialog . Salam, Tantono Subagyo
Re: Kagum, mimpi dan miris Re: [budaya_tionghua] Re: Dr. Tio Oen Bik
Nggak repot sih, cuman pengen-nya kalau ada masalah menyelesaikan-nya dengan baik, dan dalam milis mengetengahkan kedamaian dan persatuan agar persatuan Tionghua Indonesia makin nyata, dan makin banyak model Tio Oen Bik - Tio Oen Bik yang dihasilkan atau muncul dari masyarakat Tionghua Indonesia yang berbudaya Tionghua ini. Sojah, Tan Lookay
Kagum, mimpi dan miris Re: [budaya_tionghua] Re: Dr. Tio Oen Bik
Setiap kali membaca tentang tokoh Tionghua yang merupakan pejuang bangsa Indonesia, yang ikut membentuk Indonesia sebagai suatu bangsa seperti dr Tio Oen Bik, dr Oen (dr Tulung, dermawan di Solo), laksamana John Lie dls saya selalu berperasaan macam-macam. Kagum kepada beliau-beliau tersebut karena ketokohan-nya, ke Indonesiaan-nya dan kegigihan-nya, saya percaya bahwa dahulupun terdapat diskriminasi, dahulupun terdapat pengucilan dan penyerangan pribadi, tetapi beliau-beliau tetap teguh dan memegang keIndonesiaan mereka, sungguh suatu pengamalan budaya Tionghua yang luhur. Saya juga mimpi semoga dikalangan kita nanti timbul Tio Oen Bik muda, John Lie muda yang baru yang menunjukkan bahwa budaya tionghua adalah budaya yang luhur dan keturunan Tionghua adalah warganegara Indonesia teladan yang baik. Namun kadang-kadang miris juga, apa yang telah dan akan bisa kita perbuat untuk itu ???. Kontribusi saya sendiri terhadap masyarakat sangat kecil dan tak berarti paling juga secara lokal dalam sekolah kecil. Dalam skala bermasyarakat saya lihat banyak sekali budaya saling menyalahkan, keberingasan antara Kristen - Non Kristen etc, etc. Mudah-mudahan hal-hal yang mengundang perpecahan dan keberingasan itu dapat kita hindarkan dan jauhi sesuai dengan pepatah : di empat penjuru dunia semua orang adalah saudara, dan kita selesaikan permasalahan dengan baik tanpa menimbulkan perpecahan. Tapi duh miris, apakah hal ini mungkin terjadi. Mohon maaf apabila ada kata yang salah, ini adalah celoteh orang tua yang malam ini tidak bisa tidur gara-gara minum kopi Sidikalang. Sojah, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] (unknown)
Sdr Yuzar ysh Sebagaimana tatacara orang dalam minta informasi supaya mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ada baiknya anda memperkenalkan diri anda dan menyampaikan kebutuhan anda tersebut dalam rangka apa ?. Studi banding, wisata atau sekedar ingin tahu. Sojah, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Pak Tantono, Pernikahan anak saya
Liang U xiong, Terimakasih, saya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Saya hanya ingin tunjukkan bahwa kalau kita mau damai maka terjadilah perdamaian, kalau kita mau berantem, maka semua masalah dapat kita jadikan pertentangan. Budaya Tionghua adalah budaya perdamaian dan saya setuju dengan semboyan : Diempat penjuru lautan semua adalah saudara. Diskriminasi atau pemojokan atau tindakan kasar/penipuan dilakukan oleh Tionghua Keblinger dan itu banyak contohnya, misal saya sampai malu mendengar kasus orang yang dihukum karena "mencuri" listrik untuk mencharge cellphone; baik yang dihukum, lawyernya maupun pengelola apartemen adalah Tionghua. Saya juga muak melihat tingkah laku oknum yang menyebut budaya adalah "setan", dan pernah mengalami ketika ada yang berkunjung ke rumah dan mengecam keKristenan saya karena di rumah ada foto leluhur, tongkat peninggalan ayah saya (kayu timoho yang indah) dan saya pakai cincin, pernah juga saya mengusir teman ("dengan halus") karena sewaktu saya sakit ybs menengok dan main oles minyak urapan. Kalau ada orang seperti itu dan kita ingin menindaknya ya tuntut secara hukum atau hindarkan saja, karena toh mereka tidak mempunyai massa. Daud Tony dan Teodorus Tabaraka hanya sedikit sekali mempunyai pengikut dan bayak sekali Tionghua Kristen ataupun Katholik yang justru tidak suka kepada mereka. Dalam gereja saya yang kecil (sekitar 24 gereja dalam satu Sinode) kita selalu berusaha untuk mengInjil dengan perbuatan bukan dengan menakut-nakuti orang. Sojah, Tan Lookay 2009/12/28 liang u > > > Pak Tantono, > Ini justru yang saya harapkan dari semua pihak di bumi kita, terutama > dari golongan Tionghoa Indonesia. Saya percaya hanya dengan kerukunan agama, > dengan kerukunan antar etnis, dan kerukunan antar budaya, negara bisa maju > dan makmur. Kita harus mencoba belajar saling mengerti cara berfikirnya > orang lain, bukan saling mencerca. Saling mencerca hanya akan menyebabkan > orang saling mendendam, makin lama bisa makin panas lalu berkelahi, setelah > berkelahi nanti berperang. > Kita harus mengakui hak orang lain untuk bebas mempercayai agama atau > kepercayaan yang dianutnya, juga bebas melakukan upacara maupun kehidupan > sesuai dengan budaya masing-masing. Kita harus berani melakukan kritik diri, > bila di pihak kita ada yang menyimpang. Kalau hanya berdasarkan: "Kuman di > seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata sendiri kelihatan" , hal kecil > bisa menjadi besar. > Kalau kita mengutuk perusakan gereja oleh golongan tertentu, dan tidak > berani membalas, lalu membalas dengan mengirim preman ke kelenteng orang. > Ini yang namanya salah kaprah. APA YANG TAK SUKA ORANG LAIN LAKUKAN KEPADA > KITA, JANGANLAH KITA LAKUKAN KEPADA ORANG LAIN. > Saya orang kecil yang tak punya pengaruh apa-apa, Pak Tantono yang saya > harapkan menjadi pelopor karena anda punya posisi yang memungkinkan. > Saya kiongchiu pada anda. > Sekali lagi salut, alangkah indahnya kalau semua orang yang beradab bisa > melakukannya. > Liang U > > -- > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, > Tantono Subagyo wrote: > > > > Rekans, > > Pada tanggal 5 Desember yang lalu saya menikahkan anak perempuan saya. > Besan > > saya adalah Tionghua Makassar dari suku Khe. Adat yang dipakai adat Jawa > > (yang saya ketahui karena saya dibesarkan diadat Jawa, sudah tentu > lengkap > > dengan siraman, midodareni dan sungkeman ( bersimpuh dipangkuan orang tua > ) > > sehari sebelumnya (tgl 4 Desember) untuk pamit dan penghormatan sebelum > > memulai hidup baru. Pagi tanggal 5 Desember temanten berpakaian Jawa > > lengkap dengan keris dan blangkon lalu melaksanakan pernikahan catatan > sipil > > dan pemberkatan di Gereja (GPIB Filadelfia). Setelah acara Gereja kami ke > > rumah besan dimana diadakan upacara thee pay, mempelai (masih dalam > pakaian > > Jawa) menyuguhkan teh dan memberi hormat (soja) tiga kali dan berpamitan > > kepada para tetua baik dari keluarga besan (Marga Tung) maupun kepada > > keluarga pihak saya. Gado-gado, mungkin, tetapi bagi saya terasa indah > > karena toleransi kami satu sama lain dam kami lebih mementingkan esensi > > penghormatan daripada caranya. Cara Jawa, sungkeman kita jalankan,soja 3 > x > > kita jalankan demikian juga dengan thee pay, semua sama hormatnya dan > semua > > sama indahnya. Tidak ada dari pihak Gereja yang menyalahkan cara > sungkeman > > atau soja seperti itu karena Kristen juga memerintahkan menghormati orang > > tua. Mau lihat bukti ?. kapan-kapan ketemuan saya tunjukkan fotonya. > > Sojah, Tan Lookay > > > > > > -- Salam, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Pernikahan anak saya (Bukan dibelok-belokkan tapi inkulturasi budaya)
Inkulturasi berarti bahwa agama mengakui budaya dan ini terjadi pada berbagai agama. Di Gereja Kristen maupun Katholik di Jawa ada yang memakai gamelan dalam liturgi, dan perayaan "bersih desa" setelah panen dijadikan "perayaan harvest festival" atau undhuh-undhuh. Dalam pernikahan anak saya inkulturasinya adalah memasukkan "sungkeman" (berlutut dipangkuan orang tua dan pemberian nasihat) kedalam liturgi. Demikian pula setelah kebaktian acara theepay, termasuk sojah 3 x didepan foto leluhur dan menyuguh teh ke orang tua dan saudara-saudara. Bagi yang tidak memahami akan terasa lucu dan dibelok-belokkan, tetapi bagi yang meresapi terasa indah karena dengan demikian ada keserasian antara agama dan budaya, dan agama tidak dianggap menjajah budaya atau anti kebudayaan. Sojah, Tan Lookay 2009/12/28 Erik > > > Mohon maaf koh! (Atau mungkin anda lebih senang disapa Bung? Bang? or > Bapak?) > > Yang dilakukan dalam kalangan Katolik bukan "Ritual agama > "di-belok-belokan" seolah sesuai dengan tatacara budaya", tetapi > inkulturasi agama ke dalam alam budaya masing-masing masyarakat penganut > agama Katolik di pelbagai tempat. Dan itu bukan saja tidak lucu, tetapi > bahkan perlu agar masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda > bisa lebih dekat kepada firman Allah lewat simbol-simbol budaya yang mereka > akrabi sehari-hari. > > Substansi ajaran agama tidak bisa dan juga tidak mungkin bisa > dibelok-belokkan, yang disesuaikan ke dalam alam budaya lewat proses > inkulturasi adalah simbol agama, seperti bahasa, jubah, mitra, altar dll. > > Kapan-kapan bila ada kesempatan saya siap bersharing agak panjang lebar > perihal konsep "INKULTURASI" itu. untuk sementara ini saja dulu. > Mudah-mudahan dapat dimaklumi. > > > > Salam, > > Erik > > > -- > > In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "younginheart5000" wrote: > Iyalahhh. > Yang penting, kita sendiri harus tentukan, apa yang kita mau fokuskan, > budaya atau agama. Dengan demikian, benturan dapat dihindarkan. > Kenalan saya, keluarga Tionghoa katholik, merayakan pernikahan putrinya > 100% dalam liturgi katholik, pernikahan di Kathedral, resepsi di Hotel > Mulia, dengan dansa dansi. Hanya penampilan kebanyakan tamu adalah Tionghoa, > tetapi tak ada nuansa Tionghoa sedikitpun. So tak ada benturan. > Juga ada kenalan, yang katholik, tetapi tetap kunjungi vihara Maitreya, > baik dalam kaitan kelahiran bayi, upacara sembahyangan, dll. Tiap Ce It > mereka ikuti. Kalau Minggu ya kegereja, biasa.Dari agama, mereka ambil > intinya, yang tak bertentangan dengan hati nurani. > Tuhan pasti tidak marah kepada siapapun, seperti thema Natal tahun ini, > "Tuhan baik kepada semua" (Mazmur 145:9). > Ritual agama "di-belok-belokan" seolah sesuai dengan tatacara budaya, > sebenarnya lucu, tetapi ya, kalau mau, bolehlah.. > > > -- Salam, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Pernikahan anak saya
Terimakasih buat semua komentar, sebenarnya pertengkaran terjadi karena orangnya, bukan karena agamanya. Dalam keluarga kami yang dicari kesepakatan dan yang tidak sepakat akan malu sendiri, dan kesepakatan dicari dengan semangat memikirkan yang lain terlebih dahulu. Waktu acara disusun ya ada saja yang mencela kurang ini dan kurang itu tetapi secara musyawarah kami selesaikan semua. Untuk Ardian heng, jawabnya ada, sebelum thee pay mereka pay terhadap foto leluhur Marga Tung, Marga Tjan, Marga Tan (saya) dan Ki Ageng Suryomentaram (isteri saya), sudah tentu terhadap foto mereka tidak menghidangkan thee. Kamsia. Tan Lookay PS. Buat kami semua hari adalah hari baik, hari yang paling baik adalah Malam Minggu dan sesuai dengan ketersediaan tempat resepsi yang kami pilih, Gedung Departemen Pertanian, tadinya mau tanggal 12, tetapi sudah kedahuluan, jadi yang terbaik adalah tanggal 5 Desember.
[budaya_tionghua] Pernikahan anak saya
Rekans, Pada tanggal 5 Desember yang lalu saya menikahkan anak perempuan saya. Besan saya adalah Tionghua Makassar dari suku Khe. Adat yang dipakai adat Jawa (yang saya ketahui karena saya dibesarkan diadat Jawa, sudah tentu lengkap dengan siraman, midodareni dan sungkeman ( bersimpuh dipangkuan orang tua ) sehari sebelumnya (tgl 4 Desember) untuk pamit dan penghormatan sebelum memulai hidup baru. Pagi tanggal 5 Desember temanten berpakaian Jawa lengkap dengan keris dan blangkon lalu melaksanakan pernikahan catatan sipil dan pemberkatan di Gereja (GPIB Filadelfia). Setelah acara Gereja kami ke rumah besan dimana diadakan upacara thee pay, mempelai (masih dalam pakaian Jawa) menyuguhkan teh dan memberi hormat (soja) tiga kali dan berpamitan kepada para tetua baik dari keluarga besan (Marga Tung) maupun kepada keluarga pihak saya. Gado-gado, mungkin, tetapi bagi saya terasa indah karena toleransi kami satu sama lain dam kami lebih mementingkan esensi penghormatan daripada caranya. Cara Jawa, sungkeman kita jalankan,soja 3 x kita jalankan demikian juga dengan thee pay, semua sama hormatnya dan semua sama indahnya. Tidak ada dari pihak Gereja yang menyalahkan cara sungkeman atau soja seperti itu karena Kristen juga memerintahkan menghormati orang tua. Mau lihat bukti ?. kapan-kapan ketemuan saya tunjukkan fotonya. Sojah, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT
> > > > > Pak Tantono, > Terima kasih atas pencerahannya, saya harap pencerahan demikian > disampaikan juga kepada rekan kita yang berteriak bukan anak ayah dan ibu, > tapi saya anak Tuhan. Saya sudah jengkel mendengarnya. > Dalam penjelasan anda di bawah, maaf ada bagian yang saya tak setuju, > *Penghormatan > orang Kristen bukan berarti harus pasang altar, atau bakar kemenyan di > kuburan. * > > Saya tidak bermaksud mengejek agama lain atau kepercayaan lain yang saya maksudkan disini adalah bahwa penghormatan dan cara sembahyang yang berbeda bukan karena yang satu kurang hormat dari yang lain tetapi karena filosofi yang berbeda, seperti cara menghormat orang Jawa yang berbeda dengan orang Tionghua maupun orang Jepang, tetapi pada dasarnya sama hormatnya. Saya juga percaya akan Bhinneka Tunggal Ika dan penganut pluralisme oleh karena itu saya tidak mengatakan kalau Katolik begini kalau Kristen begini dengan prasangka. Kalau anda dapat menunjukkan Kristen mana yang harus saya teriaki, akan saya laksanakan dengan senang hati. Anda adalah yang "dituakan " di milis Budaya Tionghua ini jadi mohon jangan menulis dengan prasangka. Salam, Tan Lookay. > Kalimat ini mengandung ejekan kapada agama lain, sedang saya meskipun > Kristen menganggap semua orang berhak mempunyai kepercayaan dan agama > dengan cara masing-masing. Maaf saya terlanjur pluralis, yang percaya > Bhinneka Tunggal Ika atau Semua manusia di seluruh dunia adalah saudara. >Saya hanya orang biasa, maaf saya tak berani berdebat dengan anda. >Salam Kasih >Liang U > > -- > *From:* Tantono Subagyo > > *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com > *Sent:* Wed, December 23, 2009 11:00:31 AM > > *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan > yang paling berbahaya. OOT > > > > Ada seorang ayah meninggal dunia, anaknya bukan membantu melaksanakan > penghormatan terakhir sebagai mana mestinya bahkan kabur beberapa hari tapi > mau memberi hormat dan tak mau ikut menyaksikan crematorium ayahnya, > karena.. ia adalah anak Tuhan, ayah ibunya adalah hanya alat yang > dipinjam Tuhan. > > Saya tak mengerti Katolik, tapi saya tahu (mohon dibetulkan kalau > salah) orang Katolik sangat menghormati Maria, sedang Protestam tidak, > dengan alasan sama dengan yang disebut di atas. Banyak anak muda senang > dengan doktrin ini, karena ia tak punya kewajiban lagi mengurus orang tuanya > kalau sudah tua, kewajibannya hanya bertengkar dengan saudara berebut > warisan. Ia tak ingat, suatu ketika iapun akan tua dan anaknya tak akan > perduli akan dia. > > *Liang U heng,* > *Dalam Alkitab ada tertulis* > *6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah > demikian. 6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang > penting, seperti yang nyata dari janji ini: 6:3 supaya kamu berbahagia dan > panjang umurmu di bumi. Jadi saya bingung ajaran Alkitab mana yang > memerintahkan anak "kurang ajar" kepada orang tua. Kristen pun menghormati > Maria, hanya penghormatan Kristen adalah tidak sampai minta Maria untuk > menyampaikan doa. Katolik menganggap bahwa "orang kudus" atau Santo dan > Santa dapat menjadi perantara untuk menyampaikan doa kepada Tuhan, sedang > Kristen tidak. Penghormatan orang Kristen bukan berarti harus pasang altar, > atau bakar kemenyan di kuburan, saya seorang pendeta dan saya pelihara juga > makan orang tua saya walaupun saya tidak minta sesuatu dari orang tua saya. > Nah Kristen manapun yang bertingkah laku seperti yang anda sebutkan adalah > Kristen Keblinger yang nggak tahu Alkitab. Salam, Tan Lookay* > > > -- Salam, Tantono Subagyo
Re: Perusakan anarkhis melawan hukum : Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT
Jika kembali ke kasus perusakan gereja, benarkah sebagian besar adalah preman? Itulah yang saya ragukan, kesediaan untuk bertemu, bertanyalah yang akan menghasilkan jawaban pastinya. Sudahkah cara tersebut, bersedia dilakukan oleh pengurus gereja yang dirusak tersebut? Yang saya jawab kasus sekolah saya. Sudah bertemu 3 x. Pimpinan orang Tasikmalaya, menuduh yang tidak-tidak dan akhirnya minta uang. Saya juga baru saja bertemu dengan sepupu yang relawan Tzu Chi, ternyata mereka juga diancam. Lha terus apakah anda "menuduh" bahwa yang diancam ini karena kurang berbicara ?. Pengalaman saya bekerja di perkebunan (lebih dari 30th) menunjukkan bahwa otak perusakan adalah preman yang menghasut orang yang tidak tahu menahu dan ada yang memodali. Jadi jangan berikan pembenaran sedikitpun kepada unsur anarkhis, karena mereka akan selalu memakai dalih anda itu. On 12/23/09, ikkyosensei_ym wrote: > Dear Ko Tantono, > Ya setuju, win-win solution bukan berarti mendukung pelanggaran norma > universal. > > Sekedar cerita, waktu saya membantu mengelola pabrik plastik milik kenalan > di Bandung. Ada beberapa warga yang demo dengan pendirian tersebut, bahkan > hingga berusaha masuk ke dalam lokasi pabrik. > Setelah ditemuin dan ditanya, jawaban mereka, secara umum, adalah apa > gunanya bagi kami/saya. Karena memang waktu itu, para buruh pabrik > kebanyakan dari kabupaten yang lain dari lokasi pendirian pabrik. > Setelah mereka paham brp gaji buruh pabrik di sana, sebagian langsung > pulang. > Sisanya bertahan, dan ngotot bersedia bekerja sesuai standar waktu dg gaji > yg sama saat ada lowongan kerja baru. > Terjadi kesepakatan bahwa buruh akan diambil dari warga sekitar, yang > dijamin oleh mereka sendiri akan rajin dan jujur. Dan, mereka pulang damai, > berjanji akan ikut menjaga keamanan pabrik. > > Oppsss, ternyata masih tersisa yang motivasinya meminta jatah preman untuk > keamanan pabrik tersebut. Apakah yang ini akan dipenuhi? Nah, yang sedikit > ini, sebenarnya tidak memiliki basis massa yang besar. Dan menurut saya ada > aparat yang bisa membantu menyelesaikannya. Walaupun saya tidak setuju, boss > perusahaan tetap bersedia membayar juga. > > Jika kembali ke kasus perusakan gereja, benarkah sebagian besar adalah > preman? Itulah yang saya ragukan, kesediaan untuk bertemu, bertanyalah yang > akan menghasilkan jawaban pastinya. > Sudahkah cara tersebut, bersedia dilakukan oleh pengurus gereja yang dirusak > tersebut? > > Salam, > > Chen Gui Xin > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo wrote: >> >> Win-win solution selalu dicari, tetapi dengan mewaspadai bahwa ada saja >> pihak yang memancing diair keruh. Coba saja anda tanya kepada orang yang >> sama, mereka juga akan mengeluh tentang perusahaan Tionghua atau kompleks >> Tionghua (Pluit, Kelapa Gading) yang juga nggak ada gunanya bagi mereka. >> Chen heng, jangan menghakimi bahwa pembakaran gereja adalah karena >> arogansi, >> ingatlah bahwa unsur anarkhis selalu ada, coba saja kurang apa ulama >> Ahmadiyah mengalah, dibakar-dibakar juga, mencegah permasalahan dengan >> aparat tidak menyelesaikan seluruhnya, tapi harus diingat bahwa adanya >> aparat akan mencegah anarkhi, dan mencegah adanya kelompok radikal. Kalau >> anda berbicara dengan kelompok tertentu sampai sekarang masih ada yang >> membenarkan aksi 1998 itu karena Tionghua arogan, konglo hitam dls, apakah >> anda sependapat dengan itu ???. Masalah gereja Albertus apakah mereka >> arogan atau tidak toh kita tidak tahu, jadi jangan menghakimilah. STT >> Setia >> yang sudah puluhan tahun di Jatinegara dibakar, arogan lagi ???. Kelompok >> anarkhi akan tetap berjalan dan semakin merajalela apalagi kalau ada yang >> men-cap pihak yang dirusak adalah arogan etc. Salam, Tan Lookay >> >> 2009/12/23 ikkyosensei_ym >> >> > >> > >> > Dear, Ko Tantono: >> > Kita sebenarnya tidak sedang berlawanan pendirian. Saya sendiri, jelas, >> > juga tidak setuju dengan ide perusakan tersebut. >> > >> > Saya hanya berusaha membawa untuk berpikir dari sisi sebaliknya. Jika >> > dua >> > orang berkelahi/berselisih, saya yakin keduanya pasti merasa memiliki >> > "pembenaran". Apapun "pembenaran" yang dimiliki. >> > Sepengalaman saya sendiri. Saya banyak bertemu dengan orang-orang Muslim >> > baik-baik, yang mengeluh dg pendirian sebuah gereja di lingkungan >> > mereka. >> > Kenapa? Karena mereka tidak tahu alasan/manfaat pendirian gereja >> > tersebut >> > "bagi mereka". Bukan karena pemikiran yang ruwet, kejam, dengki, dll, >> > yang >> > mungkin dilabelka
Re: Perusakan anarkhis melawan hukum : Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT
Saya tidak akan mau setor atau diperas karena saya percaya bahwa jumlah setoran akan meningkat terus dan jumlah yang disetor juga meningkat. Minggu lalu saya baru terima peringatan lagi dari seseorang dan hal ini akan saya bicarakan di Polsek dan MUI Kabupaten. Pasti ada jalan yang baik untuk maksud yang baik. Salam, Tan Lookay 2009/12/23 > > > Makanya om tan, mungkin mereka lupa, awalnya mereka juga pernah minoritas > diantara mayoritas, mereka juga menyebarkan kepercayaan baru diantara > kepercayaan lama yg dominan. Jika saat itu sikap penguasa dan umat mayoritas > sama seperti mereka sekarang apa mereka bisa berkembang?. Lagipula kelompok2 > pengacau anarkis ini terkenal dengan pemerasannya kok. Asal setor dan > koordinasi baik yah dilindungi. > ---------- > *From: *Tantono Subagyo > *Date: *Wed, 23 Dec 2009 11:44:24 +0700 > *To: * > *Subject: *Re: Perusakan anarkhis melawan hukum : Re: [budaya_tionghua] > Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT > > > > Chen heng, > Saya tetap pada pendirian saya bahwa segala sesuatu yang anarkis, merusak > tidak bisa dibiarkan dengan pembenaran apapun juga. People power adalah > people power, tetapi lihatlah mana yang benar : people power ala Pembela > Prita dengan Koin Keadilannya yang mengharamkan kekerasan atau FPI yang > merusak segala sesuatu yang tidak disukainya. Dari tahun 1982 saya > mendirikan sekolah Wijaya Kusuma Pratama, murid dari segala golongan, 50% > Islam, 48% Kristen/Katolik, guru-gurupun banyak yang berjilbab. Bayaran > sekolah cuma 250 ribu (paling tinggi), anak penduduk sekitar (yang tidak > mampu) cuma 50 ribu rupiah. Setiap tahun saya adakan Pesantren Kilat > bersamaan dengan Bible Week, sore Buka Puasa Bersama. Setiap tahun kita > menyembelih sapi untuk Qurban, guru-gurupun banyak yang berjilbab. Eeh toh > tahun lalu ada demo yang menuntut Sekolah yang saya asuh ditutup dan terjadi > perusakan, untung waktu itu aparat bertindak cepat dan bisa ditanggulangi. > Perusak berasal dari Tasikmalaya datang lima bus dan diorganisir secara rapi > dan katanya hal itu terjadi karena disekolah saya ada Kristenisasi dan > sekolah ini mengajarkan agama Kristen ditengah kerumunan masyarakat Islam. > Anarkhi apapun juga alasannya tidak dapat dibenarkan, karena kalau kita > membenarkan para perusak atau menyalahkan yang dirusak karena arogan etc > maka hal yang sama akan terjadi pada kita. Siapa bermain pedang akan > terluka oleh pedang itu sendiri. Dan jangan salah umat Islam sendiripun > teraniaya, contohnya lihat saja kelompok Ahmadiyah di Parung yang rumahnya > dirusak dan masjidnya dibakar !. Pembakarnya sama dengan yang membakar > gereja. Kelompok tersebut bermarkas dekat diskotek terkenal di Jakarta yang > tidak pernah digrebeg (mungkin setoran-nya ok). Salam, Tan Lookay > > > -- Salam, Tantono Subagyo
Re: Perusakan anarkhis melawan hukum : Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT
Win-win solution selalu dicari, tetapi dengan mewaspadai bahwa ada saja pihak yang memancing diair keruh. Coba saja anda tanya kepada orang yang sama, mereka juga akan mengeluh tentang perusahaan Tionghua atau kompleks Tionghua (Pluit, Kelapa Gading) yang juga nggak ada gunanya bagi mereka. Chen heng, jangan menghakimi bahwa pembakaran gereja adalah karena arogansi, ingatlah bahwa unsur anarkhis selalu ada, coba saja kurang apa ulama Ahmadiyah mengalah, dibakar-dibakar juga, mencegah permasalahan dengan aparat tidak menyelesaikan seluruhnya, tapi harus diingat bahwa adanya aparat akan mencegah anarkhi, dan mencegah adanya kelompok radikal. Kalau anda berbicara dengan kelompok tertentu sampai sekarang masih ada yang membenarkan aksi 1998 itu karena Tionghua arogan, konglo hitam dls, apakah anda sependapat dengan itu ???. Masalah gereja Albertus apakah mereka arogan atau tidak toh kita tidak tahu, jadi jangan menghakimilah. STT Setia yang sudah puluhan tahun di Jatinegara dibakar, arogan lagi ???. Kelompok anarkhi akan tetap berjalan dan semakin merajalela apalagi kalau ada yang men-cap pihak yang dirusak adalah arogan etc. Salam, Tan Lookay 2009/12/23 ikkyosensei_ym > > > Dear, Ko Tantono: > Kita sebenarnya tidak sedang berlawanan pendirian. Saya sendiri, jelas, > juga tidak setuju dengan ide perusakan tersebut. > > Saya hanya berusaha membawa untuk berpikir dari sisi sebaliknya. Jika dua > orang berkelahi/berselisih, saya yakin keduanya pasti merasa memiliki > "pembenaran". Apapun "pembenaran" yang dimiliki. > Sepengalaman saya sendiri. Saya banyak bertemu dengan orang-orang Muslim > baik-baik, yang mengeluh dg pendirian sebuah gereja di lingkungan mereka. > Kenapa? Karena mereka tidak tahu alasan/manfaat pendirian gereja tersebut > "bagi mereka". Bukan karena pemikiran yang ruwet, kejam, dengki, dll, yang > mungkin dilabelkan oleh pihak kristen. > > Nah, jika ingin tercapai resolusi yang relatif permanen (bertahan jangka > panjang), langkah pengerahan aparat tidaklah menyelesaikan inti masalah sama > sekali. Hanya menghadang aliran kekuatan menggunakan kekuatan yang lebih > besar. > Sejarah mencatat, represi tidaklah berhasil "mematikan", hanya menunda dan > memunculkan "kekuatan" yang lebih besar lagi. > > Langkah datang dengan niatan untuk memahami "pembenaran" dari pihak yang > lain, mencarikan cara-cara sederhana untuk menjelaskan "pembenaran" di > posisi kita,terus dicarikan solusi win-win ... jauhlah lebih efektif. > > > Salam, > > Chen Gui Xin > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com , > Tantono Subagyo wrote: > > > > Chen heng, > > Saya tetap pada pendirian saya bahwa segala sesuatu yang anarkis, merusak > > tidak bisa dibiarkan dengan pembenaran apapun juga. People power adalah > > people power, tetapi lihatlah mana yang benar : people power ala Pembela > > Prita dengan Koin Keadilannya yang mengharamkan kekerasan atau FPI yang > > merusak segala sesuatu yang tidak disukainya. Dari tahun 1982 saya > > mendirikan sekolah Wijaya Kusuma Pratama, murid dari segala golongan, 50% > > Islam, 48% Kristen/Katolik, guru-gurupun banyak yang berjilbab. Bayaran > > sekolah cuma 250 ribu (paling tinggi), anak penduduk sekitar (yang tidak > > mampu) cuma 50 ribu rupiah. Setiap tahun saya adakan Pesantren Kilat > > bersamaan dengan Bible Week, sore Buka Puasa Bersama. Setiap tahun kita > > menyembelih sapi untuk Qurban, guru-gurupun banyak yang berjilbab. Eeh > toh > > tahun lalu ada demo yang menuntut Sekolah yang saya asuh ditutup dan > terjadi > > perusakan, untung waktu itu aparat bertindak cepat dan bisa > ditanggulangi. > > Perusak berasal dari Tasikmalaya datang lima bus dan diorganisir secara > rapi > > dan katanya hal itu terjadi karena disekolah saya ada Kristenisasi dan > > sekolah ini mengajarkan agama Kristen ditengah kerumunan masyarakat > Islam. > > Anarkhi apapun juga alasannya tidak dapat dibenarkan, karena kalau kita > > membenarkan para perusak atau menyalahkan yang dirusak karena arogan etc > > maka hal yang sama akan terjadi pada kita. Siapa bermain pedang akan > > terluka oleh pedang itu sendiri. Dan jangan salah umat Islam sendiripun > > teraniaya, contohnya lihat saja kelompok Ahmadiyah di Parung yang > rumahnya > > dirusak dan masjidnya dibakar !. Pembakarnya sama dengan yang > membakar > > gereja. Kelompok tersebut bermarkas dekat diskotek terkenal di Jakarta > yang > > tidak pernah digrebeg (mungkin setoran-nya ok). Salam, Tan Lookay > > > > > -- Salam, Tantono Subagyo
Re: Perusakan anarkhis melawan hukum : Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT
Chen heng, Saya tetap pada pendirian saya bahwa segala sesuatu yang anarkis, merusak tidak bisa dibiarkan dengan pembenaran apapun juga. People power adalah people power, tetapi lihatlah mana yang benar : people power ala Pembela Prita dengan Koin Keadilannya yang mengharamkan kekerasan atau FPI yang merusak segala sesuatu yang tidak disukainya. Dari tahun 1982 saya mendirikan sekolah Wijaya Kusuma Pratama, murid dari segala golongan, 50% Islam, 48% Kristen/Katolik, guru-gurupun banyak yang berjilbab. Bayaran sekolah cuma 250 ribu (paling tinggi), anak penduduk sekitar (yang tidak mampu) cuma 50 ribu rupiah. Setiap tahun saya adakan Pesantren Kilat bersamaan dengan Bible Week, sore Buka Puasa Bersama. Setiap tahun kita menyembelih sapi untuk Qurban, guru-gurupun banyak yang berjilbab. Eeh toh tahun lalu ada demo yang menuntut Sekolah yang saya asuh ditutup dan terjadi perusakan, untung waktu itu aparat bertindak cepat dan bisa ditanggulangi. Perusak berasal dari Tasikmalaya datang lima bus dan diorganisir secara rapi dan katanya hal itu terjadi karena disekolah saya ada Kristenisasi dan sekolah ini mengajarkan agama Kristen ditengah kerumunan masyarakat Islam. Anarkhi apapun juga alasannya tidak dapat dibenarkan, karena kalau kita membenarkan para perusak atau menyalahkan yang dirusak karena arogan etc maka hal yang sama akan terjadi pada kita. Siapa bermain pedang akan terluka oleh pedang itu sendiri. Dan jangan salah umat Islam sendiripun teraniaya, contohnya lihat saja kelompok Ahmadiyah di Parung yang rumahnya dirusak dan masjidnya dibakar !. Pembakarnya sama dengan yang membakar gereja. Kelompok tersebut bermarkas dekat diskotek terkenal di Jakarta yang tidak pernah digrebeg (mungkin setoran-nya ok). Salam, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT
Ada seorang ayah meninggal dunia, anaknya bukan membantu melaksanakan penghormatan terakhir sebagai mana mestinya bahkan kabur beberapa hari tapi mau memberi hormat dan tak mau ikut menyaksikan crematorium ayahnya, karena..ia adalah anak Tuhan, ayah ibunya adalah hanya alat yang dipinjam Tuhan. Saya tak mengerti Katolik, tapi saya tahu (mohon dibetulkan kalau salah) orang Katolik sangat menghormati Maria, sedang Protestam tidak, dengan alasan sama dengan yang disebut di atas. Banyak anak muda senang dengan doktrin ini, karena ia tak punya kewajiban lagi mengurus orang tuanya kalau sudah tua, kewajibannya hanya bertengkar dengan saudara berebut warisan. Ia tak ingat, suatu ketika iapun akan tua dan anaknya tak akan perduli akan dia. *Liang U heng,* *Dalam Alkitab ada tertulis* *6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. 6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: 6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Jadi saya bingung ajaran Alkitab mana yang memerintahkan anak "kurang ajar" kepada orang tua. Kristen pun menghormati Maria, hanya penghormatan Kristen adalah tidak sampai minta Maria untuk menyampaikan doa. Katolik menganggap bahwa "orang kudus" atau Santo dan Santa dapat menjadi perantara untuk menyampaikan doa kepada Tuhan, sedang Kristen tidak. Penghormatan orang Kristen bukan berarti harus pasang altar, atau bakar kemenyan di kuburan, saya seorang pendeta dan saya pelihara juga makan orang tua saya walaupun saya tidak minta sesuatu dari orang tua saya. Nah Kristen manapun yang bertingkah laku seperti yang anda sebutkan adalah Kristen Keblinger yang nggak tahu Alkitab. Salam, Tan Lookay*
Perusakan anarkhis melawan hukum : Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT
Rekans, Apapun juga yang dirusak, apakah kelenteng, mesjid maupun gereja sama saja. Masalahnya adalah masalah hukum, jadi polisi yang harus mencegah atau bertindak. Saya jadi ingat masalah 1998, waktu itu yang merusak dan menjarah rumah orang Tionghua juga berdalih : hancurkan Tionghua karena minoritas, menguasai ekonomi dan banyak konglo hitamnya. Jadi apapun alasan-nya main hakim sendiri, ala FPI etc, tidak benar dan harus diusut secara hukum. Marilah kita lihat permasalahan-nya dengan jernih, jadi jangan seolah-olah ada pembenaran terhadap perbuatan anarkhis. Saya percaya bahwa kita yang berbudaya akan taat hukum. Salam, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis !!!!
Iya dah, emang kebalik tuh, maklum orang tua, kamsia looheng. 2009/12/15 > > > Apa nggak kebalik anatara Boen dan Boe ? > Boen=wen=sastra > Boe=wu=laga > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > ---------- > *From: *Tantono Subagyo > *Date: *Tue, 15 Dec 2009 10:21:37 +0700 > *To: * > *Subject: *Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen > Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan > cuma di milis > > > > Rekans, > Saya seorang pendeta Kristen, Tionghua berdarah campuran Jawa, track > record saya cuman mendirikan sekolah non kristen untuk yang berpenghasilan > rendah. Peminat BT karena ingin belajar (waktu papa meninggal saya masih > kecil, ikut mama jadi belajar kebudayaan Jawa). > Sekarang tinggal niat kita saja, kita dapat mencoba berbagai cara : > 1. Class action - siapa yang berpengetahuan hukum dan kalau mau mulai, > perlu dana, ayo kumpul dana - kita urunan. Sasaran yang kecil dulu seperti > Teodorus Tabaraka sbg contoh yang lain. (cara Boen) > 2. Perangi dengan penerangan/pendidikan, kita bantu Sekolah Pahoa, dengan > aktif di kegerakan Buddha Tzu Chi etc,etc kita tingkatkan tulisan mengenai > BT, melalui pendidikan dan pengajaran maka orang akan melek akan BT.(cara > Boe) > 3. Masih banyak cara lain, kita tidak usah setuju dengan caranya tetapi > kita lihat tujuan-nya > Harus kita ingat bahwa kita hanya bisa berbuat sesuatu kalau bersatu, cerca > mencerca nggak ada gunanya. > Sojah, Tan Lookay > PS. Dalam pengalaman penyebaran agama, yang paling manjur adalah contoh > kepribadian si penyebar agama. Gandhi tdk jd Islam, Hindu ataupun Kristen > karena dia tidak melihat contoh yang baik dari pemuka agama-agama tersebut. > Menjelek-jelekkan atau menakuti untuk cari umat tidak akan "manjur". > Witness Lee mengkristenkan banyak orang karena contoh/cerminan kepribadian. > Salam, Tan Lookay > > > > > -- Salam, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis !!!!
Rekans, Saya seorang pendeta Kristen, Tionghua berdarah campuran Jawa, track record saya cuman mendirikan sekolah non kristen untuk yang berpenghasilan rendah. Peminat BT karena ingin belajar (waktu papa meninggal saya masih kecil, ikut mama jadi belajar kebudayaan Jawa). Sekarang tinggal niat kita saja, kita dapat mencoba berbagai cara : 1. Class action - siapa yang berpengetahuan hukum dan kalau mau mulai, perlu dana, ayo kumpul dana - kita urunan. Sasaran yang kecil dulu seperti Teodorus Tabaraka sbg contoh yang lain. (cara Boen) 2. Perangi dengan penerangan/pendidikan, kita bantu Sekolah Pahoa, dengan aktif di kegerakan Buddha Tzu Chi etc,etc kita tingkatkan tulisan mengenai BT, melalui pendidikan dan pengajaran maka orang akan melek akan BT.(cara Boe) 3. Masih banyak cara lain, kita tidak usah setuju dengan caranya tetapi kita lihat tujuan-nya Harus kita ingat bahwa kita hanya bisa berbuat sesuatu kalau bersatu, cerca mencerca nggak ada gunanya. Sojah, Tan Lookay PS. Dalam pengalaman penyebaran agama, yang paling manjur adalah contoh kepribadian si penyebar agama. Gandhi tdk jd Islam, Hindu ataupun Kristen karena dia tidak melihat contoh yang baik dari pemuka agama-agama tersebut. Menjelek-jelekkan atau menakuti untuk cari umat tidak akan "manjur". Witness Lee mengkristenkan banyak orang karena contoh/cerminan kepribadian. Salam, Tan Lookay
[budaya_tionghua] Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis !!!!
Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini saja ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?. Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam, Tanlookay
Pengalaman perkawinan campur Tionghua - Jawa Re: [budaya_tionghua] Re: perkawinan campur...nimbrung
Lookay sudah tua (58) dan menjalani sendiri, jadi bisa share pengalaman. Ayah Lookay almarhum pertama kali menikah dengan sesama suku, setelah punya anak 5 orang lalu mama tua (Lookay blom pernah ketemu) meninggal. Ketika papa Lookay mau menikah dengan mama Lookay, jaman itu masih kuno , jadi ayah Lookay agak dikucilkan dari rumah besar. Lha, mama Lookay gimana ?. Ya payah juga malah dikatakan jadi gundik, padahal dinikah resmi secara agama dan ada surat nikahnya. Dan kakak tiri Lookay bersikap macam-macam, ada yang nganggap Lookay adik sendiri, ada yang tidak mengakui Lookay. Karena papa Lookay meninggal Lookay masih kecil, ya Jawanya jadi tambah kentel karena semakin jauh dari rumah besar dan merangkul budaya mama. Lha setelah dewasa terulang lagi, lookay jatuh cinta sama seseorang yang rumahnya dekat Keraton, istri Lookay cucu pangeran Hadiwinata dari HB VI, pertentangan juga terjadi, tapi ya sama-sama nekat, setelah lima tahun dengan usaha maksimal akhirnya Lookay toh jadi mantu favorit. Trus anak-anak gimana, anak pertama (laki-laki) menikah dengan puteri Sumatera Utara, bubar dalam waktu dua tahun karena perbedaan cara pandang, sebentar lagi anak kedua (perempuan) akan keluar pintu dan menikah dengan anak keluarga Tung (Khek dan dibesarkan di Makassar), toh aman-aman saja. Jadi perkawinan adalah antara dua orang yang menjalani, pihak lain jangan campur, boleh menasehati tetapi semuanya terserah kepada yang menjalankan. Kawin beda suku ya lebih berat dalam hal penyesuaian , kalau keduanya kuat ya berhasil, nggak ya bubar. Salam, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Re: Membutuhkan data wawancara
Ok silahkan kirimkan proposal anda ke tant...@gmail.com dan hubungi saya di 0818484276 saya akan menghubungkan anda dengan beberapa peminat budaya tionghua yang saya kenal, saya sendiri bukan seorang ahli budaya, tetapi kenalan saya cukup banyak dibidang itu. Untuk rekan lain mungkin ada yang berminat membantu ?. Salam, Tantono Subagyo 2009/8/31 ikanlabu > > > terima kasih untuk respon positifnya pak Tantono, > > Secara garis besar, saya masih diarahkan untuk mengumpulkan budaya Tionghua > di semua aspek (arsitektur, sastra), dengan batasannya adalah budaya > Tionghua di pulau Jawa. > > Namun pada saat ini, pertama-tama saya ingin berdiskusi pendapat tetua > mengenai pengaruh budaya Tionghua pada generasi muda. Jadi, > pertanyaan-pertanyaannya adalah seputar latar belakang sejarah Tionghoa di > Indonesia dan eksistensi budaya tersebut pada generasi muda Indonesia > sekarang, dan sedikit banyak fokus di daerah Jawa. > > Untuk perhatian dan bantuannya saya ucapkan banyak terima kasih > > best regards, > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com , > Tantono Subagyo wrote: > > > > Terimakasih atas jawaban-nya, dengan demikian maka sudah agak jelas > > maksudnya. Satu lagi pertanyaan, konteks budaya Tionghua Peranakan sangat > > luas, dalam tugas S1 tentunya anda tidak dapat mencakup semuanya, > silahkan > > menjelaskan batasan-batasan-nya hingga salah seorang diantara kami di > milis > > ini dapat menunjukkan siapa yang bisa anda minta pertolongan-nya. Yang > saya > > maksud adalah misalnya salah seorang kawan akrab saya adalah arsitek yang > > mendalami budaya tionghua, bila anda mendalami tentang hal yang > berhubungan > > dengan bangunan maka sdr tersebutlah yang akan saya minta untuk membantu > > anda, namun apabila disain yang dimaksud adalah disain lukisan atau kain > > maka orangnya lain. Dalam pengalaman saya apabila anda bisa membatasi > > bidang dan lebih menjurus maka jawaban akan lebih mudah didapatkan. Saya > > akan mencoba untuk menghubungi rekan saya di Atma Jaya maupun di beberapa > > Universitas lain, namun anda harus memberikan batasan yang jelas. Salam, > > Tantono Subagyo > > > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Membutuhkan data wawancara
Terimakasih atas jawaban-nya, dengan demikian maka sudah agak jelas maksudnya. Satu lagi pertanyaan, konteks budaya Tionghua Peranakan sangat luas, dalam tugas S1 tentunya anda tidak dapat mencakup semuanya, silahkan menjelaskan batasan-batasan-nya hingga salah seorang diantara kami di milis ini dapat menunjukkan siapa yang bisa anda minta pertolongan-nya. Yang saya maksud adalah misalnya salah seorang kawan akrab saya adalah arsitek yang mendalami budaya tionghua, bila anda mendalami tentang hal yang berhubungan dengan bangunan maka sdr tersebutlah yang akan saya minta untuk membantu anda, namun apabila disain yang dimaksud adalah disain lukisan atau kain maka orangnya lain. Dalam pengalaman saya apabila anda bisa membatasi bidang dan lebih menjurus maka jawaban akan lebih mudah didapatkan. Saya akan mencoba untuk menghubungi rekan saya di Atma Jaya maupun di beberapa Universitas lain, namun anda harus memberikan batasan yang jelas. Salam, Tantono Subagyo 2009/8/31 ikanlabu > > > oh maaf sebelumnya, saya sama sekali tidak bermaksud untuk bersikap angkuh > & *ignorant*. > > nama saya Andri, kebetulan saya mengambil tugas akhir di Universitas > Maranatha, tugas akhir saya adalah mengenai Budaya Tionghoa Peranakan di > Indonesia, lebih cenderung ke pengumpulan foto dan artikel mengenai budaya > Tionghoa yang sudah mengalami akulturasi dengan budaya Indonesia. > > untuk kepada siapa yang dapat membantu, maaf sebelumnya, bahwa karena saya > baru beberapa hari mengikuti milis ini, maka saya belum mengetahui siapa > yang dapat membantu saya. Maka, di awal saya menuliskan bila ada yang > bersedia berbagi ilmu dan bersedia untuk di-wawancara, saya sangat berterima > kasih. Dan saya mohon maaf sekali bila ada tersinggung dengan penggunaan > kalimat tersebut atau pada tata bahasa saya. Saya sama sekali tidak berniat > untuk meremehkan siapapun di milis ini. > > > untuk perhatian & kesediaannya, saya ucapkan terima kasih banyak. > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: > > > > Iya ya, mau minta bahan kok bahasanya angkuh gitu. > > Mestinya menjelaskan segalanya ttg dirinya, lalu topiknya, lantas > dilanjutkan dng permohonan, siapa gerangan yg dapat membantu untuk ditanyai > Dst dst > > > > Sent from my BlackBerry® > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > > > -Original Message- > > From: Tantono Subagyo tant...@... > > > > Date: Mon, 31 Aug 2009 12:40:54 > > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > > Subject: Re: [budaya_tionghua] Membutuhkan data wawancara > > > > > > Karena anda akan membutuhkan data/wawancara dengan para tetua, ada > baiknya > > kalau anda memperkenalkan diri, nama jelas, kuliah di Fakultas apa, agar > > datang tampak muka dan pergi tampak punggung. Saya kira hal itu merupakan > > > sopan santun juga. Salam, Tan Lookay (Tantono Subagyo) > > > > 2009/8/31 ikanlabu ikanl...@... > > > > > > > > > > > Selamat siang semua, saya adalah mahasiswa tingkat akhir yang saat ini > > > membutuhkan data untuk skripsi saya. > > > > > > Kebetulan topik yang saya ambil adalah tentang budaya tionghoa > peranakan di > > > Indonesia :), untuk itu saya sekiranya membutuhkan wawancara untuk > tambahan > > > data saya tersebut. Sebenarnya bukan wawancara sih, mungkin lebih > tepatnya > > > tanya-jawab diskusi saja. > > > > > > Bagi moderator atau para ahli yang merasa ingin berbagi ilmu, mohon > post > > > disini bila bersedia di-wawancara :). Nanti saya akan masukkan > pertanyaannya > > > (bila pertanyaannya ingin lewat PM atau post di sini pun saya akan > > > menyanggupi :D). > > > > > > Terima kasih sebelumnya, > > > > > > > > > > > > > > > > > -- > > Best regards, Tantono Subagyo > > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Membutuhkan data wawancara
Karena anda akan membutuhkan data/wawancara dengan para tetua, ada baiknya kalau anda memperkenalkan diri, nama jelas, kuliah di Fakultas apa, agar datang tampak muka dan pergi tampak punggung. Saya kira hal itu merupakan sopan santun juga. Salam, Tan Lookay (Tantono Subagyo) 2009/8/31 ikanlabu > > > Selamat siang semua, saya adalah mahasiswa tingkat akhir yang saat ini > membutuhkan data untuk skripsi saya. > > Kebetulan topik yang saya ambil adalah tentang budaya tionghoa peranakan di > Indonesia :), untuk itu saya sekiranya membutuhkan wawancara untuk tambahan > data saya tersebut. Sebenarnya bukan wawancara sih, mungkin lebih tepatnya > tanya-jawab diskusi saja. > > Bagi moderator atau para ahli yang merasa ingin berbagi ilmu, mohon post > disini bila bersedia di-wawancara :). Nanti saya akan masukkan pertanyaannya > (bila pertanyaannya ingin lewat PM atau post di sini pun saya akan > menyanggupi :D). > > Terima kasih sebelumnya, > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] Pertengkaran dalam Milis Budaya Tionghua
Rekans, Lookay mohon maaf sudah terlalu mudah terpancing atau terlalu sensitif sehingga sedikit banyak sudah mengganggu kenyamanan bermilis disini. Lookay akan mencoba berlaku positif (bila disambut oleh Tim Moderator) dengan mencoba melihat kemungkinan pengaktifan blog Budaya Tionghua agar tulisan bermutu tentang Budaya Tionghua dapat tertampung. Sojah, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Re: Mengaktifkan blog Budaya Tionghua
Henyung heng, bisa direvive kembali dan kalau perlu urunan bersama dan mencari dana dari beberapa pengusaha yang peduli. Tan Lookay pun bisa sedikit nyumbang dana dari hasil menyanyi Lian Hoa Lok dibeberapa tempat. Kalau perlu kita cari pengurus profesional yang sedikit mendapatkan dana dari pengurusan web itu. Sojah, Tan Lookay 2009/8/23 henyung > > > Blog sudah lama dibuat di > > http://iccsg.wordpress.com > > Pengurusnya dulu adalah rekan Red Phoenix, sekarang tidak ter-urus. > > Yang di http://www.budaya-tionghua.net itu lebih ditujukan sebagai situs > portal. Karena tidak ter-urus dan beberapa kali pernah dihajar dedemit maya, > akhirnya nasibnya sama juga. Dulu pengurus utamanya adalah rekan Karang > Terjal dan senior Xuantong (sudah pensiun). > > Tidak ter-urus karena semua moderator rata-rata sudah memasuki usia > "tanggung jawab" untuk keluarga. Dan kami semua ini adalah kuli orang lain. > Untuk biaya makan bulan depan saja sudah was-was. Ini kenyataan bukan > bermaksud beralasan ria. > > Tawaran untuk membantu mengurus web-web ini sudah pernah dilontarkan, namun > sepi tanggapan. Kalau memang ada yang berminat membantu boleh hubungi tim > moderator. > > Hormat saya, > > Yongde > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com , > Tantono Subagyo wrote: > > > > Rekans, > > Dalam forum ini banyak ahli budaya taraf tinggi, sdr Ardian yang jelas > pakar > > budaya, sdr Zhou yang pernah menulis buku tentang budaya tionghua yang > > diterbitkan oleh Gramedia, sdr Ivan Taniputera yang ahli sejarah, dan > banyak > > saudara-saudara yang lain lagi. Alangkah indahnya jika Saudara-Saudara > > tersebut menulis kan memasukkan tulisan ke Blog Budaya Tionghua sehingga > > siapapun yang ingin belajar Budaya Tionghua secara baik dan benar dapat > > mengunjungi blog tersebut. Terus terangnya saya merasa bahwa blog > tersebut > > nampak kurang dimanfaatkan. Mungkin disitu juga dapat dijawab artikel > > Saumiman Saud atau dibuat kolom Answering Christian sehingga Budaya > Tionghua > > dapat dipertahankan, diajarkan kepada anak cucu dan semakin berkibar. > Saya > > lihat selama ini hanya ada beberapa tulisan sdr Purnama Sucipto tetang > Sun > > Go Kong, Sie Djin Koei dan beberapa tentang metafisika, saya merasa > > meluruskan dengan tulisan yang baik akan lebih mudah dimengerti daripada > > sekedar menjawab sepotong-sepotong. Juga dalam milis mohon agar blog ini > > dipromosikan. Sojah, Tan Lookay > > > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: PERHATIAN MODERATOR Re: [budaya_tionghua] Mengaktifkan blog Budaya Tionghua
Silahkan saja moderator yang menentukan batasan-nya atau kolom apa yang mau ditulis. Saya sudah sangat senang apabila ide ini terrealisasi dengan atau tanpa campur tangan saya. Referensi yang baik dan benar tentang budaya tionghua cukup langka dan ini merupakan tempat kita berkontribusi agar budaya tionghua tidak disalah mengertikan dan merupakan referensi yang baik bagi yang ingin mempelajarinya. Sojah, Tan Lookay 2009/8/23 > > > "Tantono Subagyo" > wrote: > > saudara Ardian dapat menjawabnya, demikian pula sdr Als (Andy) dapat > > menulis > > tesis anti Tuhan yang super jitu tanpa orang lain merasa tersinggung dan > > kalau merasa tersinggung yang bersangkuran dipersilahkan menulis kembali > > untuk menjawabnya. > > Tantono-xiong yang penuh dengan ide, > > Saya kira sangatlah tidak pantas dan tidak bijaksana mengungkapkan tesis > Anti-"Tuhan" atau Pro-"Tuhan" dalam blog budaya Tionghoa yang pembacanya > memiliki beragam bentuk kepercayaan. Masalah manusia dengan "Tuhan"nya > masing-masing menurut saya adalah masalah pribadi masing-masing. Sekalipun > demikian, membicarakan masalah kepercayaan untuk maksud pembelajaran saya > kira sah-sah saja asalkan para pembicaranya tahu diri mengenai masalah > tempat dan waktu. :-) > > als > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: PERHATIAN MODERATOR Re: [budaya_tionghua] Mengaktifkan blog Budaya Tionghua
Dalam blog Budaya Tionghua antara lain dituliskan Kepercayaan Tradisional Masyarakat Tionghoa, Dewa Dewi dls jadi disinilah tempat untuk menjelaskan bahwa kepercayaan tradisional masyarakat Tionghua bukanlah iblis sebagaimana disangka/dituduhkan oleh sebagian orang, dan itu merupakan sumber penjelasan yang dapat merupakan referensi bagi setiap orang. Bila mana mau dan disetujui moderator andapun dapat mengisi kolom : Answering Christian misalnya khusus membahas masalah tulisan Daud Tony, Theodorus Tabaraka dls tanpa memikirkan ada orang yang piringnya pecah atau tidak, dan tidak akan ada yang protes, karena jelas kalau masuk di kolom itu isinya adalah sanggahan terhadap prasangka salah budaya tionghua. Hal ini tentunya merupakan wewenang moderator yang mengurusi forum itu. Tan Lookay akan sangat senang bila diajak, bila tidak diajak pun tidak masalah, piring tidak akan pecah maupun bertambah, paling yang bisa Lookay sumbangkan adalah mencoba membuat review/ringkasan dari buku Colin Ronan : Short Stories Science and Civilization in China yang sebentar lagi Lookay akan dapatkan dari seorang sobat. Jadi di forum itulah anda bebas menunjukkan kepiawaian anda !!. Sojah, Tan Lookay. 2009/8/23 > > > Sekalian perjelas kalo yg dimaksud budaya tionghoa itu apa dan apa2 saja yg > boleh dibahas. Jgn sampe ketika dibahas kritikan2 dan tuduhan serta fitnahan > terhadap budaya tionghoa adalagi yg merasa disindir karena yg nulis itu > teman2 yg oknum pihak2 tertentu. Ditulis juga aturan2nya seperti hanya boleh > posting ttg makanan, kaligrafi, lagu2 dan segala sesuatu yg belon termasuk > hasil karya iblis yg tidak berguna, begitu hal2 tersebut sudah di"ibliskan" > seperti upacara kematian, sin cia, sembayang leluhur gambar naga dan sebagai > maka tidak boleh lagi dibahas, karena itu sudah masuk ranah agama dan bukan > masalah budaya lagi sehingga tidak boleh diluruskan krn nanti bisa memecah > piring makan org meng"iblis"kan karena ketauan bohongnya. Karena isi member > milis ini yg terdiri dr berbagai macam agama dan kebudayaab supaya tidak > terpecah bela dan dihasut sehingga bermusuhan satu dengan yg lainnya. Oh yah > jgn lupa ditulis juga sangsinya. Ketika ada yg nekat membawa kritikan atau > fitnahan atau penilaian atau apapun juga yg telah di cap "iblis" ( termasuk > leluhur???) Maka harus di banned dan di cap sebagai pengacau serta antek2 > asing yg mau memecah bela tionghoa indonesia ( perlu dilaporin ke polisi??? > ) > > -- > *From*: zho...@yahoo.com > *Date*: Sun, 23 Aug 2009 01:59:00 + > *To*: > *Subject*: Re: PERHATIAN MODERATOR Re: [budaya_tionghua] Mengaktifkan blog > Budaya Tionghua > > > Saya kira tesis pro/kontra mengenai agama atau kepercayaan bisa saja > ditulis dalam blok, sejauh penulisannya adalah berupa pemaparan deskriptif, > mengungkap berbagai silang pendapat yg selama ini hidup di masyrakat, tapi > tidak untuk menampung opini pribadi penulisnya. Semacam laporan > sosiologislah. > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -- > *From*: a...@cbn.net.id > *Date*: Sun, 23 Aug 2009 08:42:11 +0700 (WIT) > *To*: > *Subject*: Re: PERHATIAN MODERATOR Re: [budaya_tionghua] Mengaktifkan blog > Budaya Tionghua > > > "Tantono Subagyo" > wrote: > > saudara Ardian dapat menjawabnya, demikian pula sdr Als (Andy) dapat > > menulis > > tesis anti Tuhan yang super jitu tanpa orang lain merasa tersinggung dan > > kalau merasa tersinggung yang bersangkuran dipersilahkan menulis kembali > > untuk menjawabnya. > > Tantono-xiong yang penuh dengan ide, > > Saya kira sangatlah tidak pantas dan tidak bijaksana mengungkapkan tesis > Anti-"Tuhan" atau Pro-"Tuhan" dalam blog budaya Tionghoa yang pembacanya > memiliki beragam bentuk kepercayaan. Masalah manusia dengan "Tuhan"nya > masing-masing menurut saya adalah masalah pribadi masing-masing. Sekalipun > demikian, membicarakan masalah kepercayaan untuk maksud pembelajaran saya > kira sah-sah saja asalkan para pembicaranya tahu diri mengenai masalah > tempat dan waktu. :-) > > als > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] Selamat Melaksanakan Ibadah Puasa
Untuk Abs looheng dan rekan-rekan Muslim yang ada di milis ini Lookay ingin mengucapkan Selamat Melaksanakan Ibadah Puasa, mohon maaf bila terlambat. Sojah, Tan Lookay.
PERHATIAN MODERATOR Re: [budaya_tionghua] Mengaktifkan blog Budaya Tionghua
Perhatian Moderator, Dengan mengaktifkan blog ini pula banyak masalah "klasik" seperti masalah Cina-Tionghua, masalah penindasan Budaya Tionghua oleh oknum agama Kristen, masalah Tuhan dan anti Tuhan, masalah ideologi RRC dan sebagainya dapat di tulis secara baik dengan argumentasi tanpa mengarah kepada pribadi. Sdr Agoeng Set dapat mengasuh kolom "menjawab pelecehan terhadap budaya-tionghua" dengan terus mempostingkan artikel serupa di kolomnya, dan saudara Ardian dapat menjawabnya, demikian pula sdr Als (Andy) dapat menulis tesis anti Tuhan yang super jitu tanpa orang lain merasa tersinggung dan kalau merasa tersinggung yang bersangkuran dipersilahkan menulis kembali untuk menjawabnya. Bilamana orang seperti lookay ingin menjawab tulisan Saumiman Saud misalnya maka tulisan tentang budaya tionghua dan latar belakangnya-lah yang perlu lookay pelajari dan alangkah baiknya bila tulisan itu berada di blog dan juga menjadi pelajaran bagi khalayak. Selama ini yang terjadi adalah bahwa pertengkaran sudah menjurus ke golongan bahkan ke pribadi (lookay sendiri mengaku terlalu cepat dan terlalu mudah tersinggung dan sering merasa benar sendiri ) dan untuk itu Lookay mohon maaf yang sebesar-besarnya. Alangkah indahnya jika di dalam blog terdapat kolom-kolom untuk tulisan seperti tatacara budaya tionghua dari kelahiran sampai meninggal, termasuk tradisi Tjeng Beng dls. Masalah yang utama adalah mencari blogger yang mau membantu, bahkan blogger yang professional (biaya bisa urunan) dan kerajinan mengumpulkan dan membuat tulisan, tetapi Lookay rasa masalah ini dapat kita hadapi bersama-sama bila kita memang ingin melestarikan budaya tionghua seperti yang terpampang dalam motto milis ini. Masalah pelestarian budaya tionghua dan menyebarluaskan-nya kepada anak cucu tidak bisa di selesaikan dengan hanya adu tulisan sepotong-sepotong di milis ini dan pertengkaran "klasik" antara sdr Agoeng Set, sdr Als, dengan saya dan beberapa orang lain dengan bahasa yang dimaksudkan untuk menang sendiri, marilah kita nge-blog dan menulis dengan baik, dan kita dapat undang juga tulisan bermutu dari luar seperti sdr Didi Kwartanada, dan ada lagi seorang yang kuliah di Beijing dan yang lain lagi (maaf sudah lupa karena pdip = penurunan daya ingat dan penglihatan). Kalau moderator serius ayo kita bicarakan dan cari solusinya kalau biaya bisa urunan, jangan kalah dengan Masyarakat Tjersil yang hanya kumpulan manusia iseng (termasuk lookay sendiri). Nah kapan kita rapat ?. Zhou heng apakah kita bisa mengesampingkan perbedaan pendapat kita untuk mewujudkan hal ini ?. Kapan bertemu (asal jangan Minggu), Lookay sangat serius karena sudah saatnya kita benar-benar berbuat sesuatu yang positif dan tidak menurutkan kehendak hati saja. Bagi yang ingin tahu url blog ini adalah http://joomla.budaya-tionghoa.net/index.php?option=com_content&task=blogsection&id=0&Itemid=9&limit=10&limitstart=40dan ada tulisan antara lain tentang Sun Go Kong, bahasa han dls. Sudah selayaknya blog ini diperkuat, dipromosikan dan dimanfaatkan. Sojah, Tan Lookay
[budaya_tionghua] Mengaktifkan blog Budaya Tionghua
Rekans, Dalam forum ini banyak ahli budaya taraf tinggi, sdr Ardian yang jelas pakar budaya, sdr Zhou yang pernah menulis buku tentang budaya tionghua yang diterbitkan oleh Gramedia, sdr Ivan Taniputera yang ahli sejarah, dan banyak saudara-saudara yang lain lagi. Alangkah indahnya jika Saudara-Saudara tersebut menulis kan memasukkan tulisan ke Blog Budaya Tionghua sehingga siapapun yang ingin belajar Budaya Tionghua secara baik dan benar dapat mengunjungi blog tersebut. Terus terangnya saya merasa bahwa blog tersebut nampak kurang dimanfaatkan. Mungkin disitu juga dapat dijawab artikel Saumiman Saud atau dibuat kolom Answering Christian sehingga Budaya Tionghua dapat dipertahankan, diajarkan kepada anak cucu dan semakin berkibar. Saya lihat selama ini hanya ada beberapa tulisan sdr Purnama Sucipto tetang Sun Go Kong, Sie Djin Koei dan beberapa tentang metafisika, saya merasa meluruskan dengan tulisan yang baik akan lebih mudah dimengerti daripada sekedar menjawab sepotong-sepotong. Juga dalam milis mohon agar blog ini dipromosikan. Sojah, Tan Lookay
[budaya_tionghua] Komik Chinese History mohon penerangan para pakar.
Rekans, Jalan-jalan di Gramedia tadi pagi, Lookay menemukan ada komik Chinese History (Dari China Kuno hingga 1911 yang digambar oleh Fu Chunjiang, semula adalah terbitan ASIAPAC Books Singapore 2005 yang diterjemahkan oleh Elex Media Komputindo. Mohon para pakar membahas isi buku ini apakah memang bagus untuk dibaca, kalau dari segi harga dan gambar cukup menarik karena cukup murah dan bisa belajar dengan singkat. Salam, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Sudahilah atau undang Saumiman Saud untuk diskusi
Bung Tan, Saya rasa anda terlalu defensif. Jika pandangan2 dari kristen fundamentalis memang anda tentang, anda tak perlu keberatan mengkritik pandangan mereka disini. Coba belajar dari Gusdur, jika ditanya ttg pandangan2 miring kaum islam radikal, gusdur tdk menghindar, tak perlu menjelaskan bahwa tdk semua islam begitu, dia malah ikut mengutuk mereka, bahkan berinisiatif menerbitkan buku membongkar pikiran islam radikal! Postingan saya ini adalah benar-benar yang terakhir dan sesudah ini saya tidak akan membahas lagi masalah ini. Pada waktu Gus Dur mengecam kalum Islam radikal didepan dia tidak ada yang mengatakan bahwa orang ber-Tuhan itu pandir de el es. Coba sdr Zhou lihat bagaimana postingan rekan anda sdr Als, dan postingan sdr Agoeng set yang selalu "panas" dan memancing kekeruhan. Jadi siapa yang defensif dan siapa yang ofensif. Saya kira dengan sifat yang seperti ini maka hal-hal ini akan berulang terus karena sangat banyak tulisan di dunia luar sana yang tidak benar tentang budaya tionghua. Kalau ini meamng dikehendaki oleh moderator so be it. Amit mundur. Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Sudahilah atau undang Saumiman Saud untuk diskusi
Bagaimana mau membela Bung, kalau terus disindir, saya ingin belajar budaya tionghua tapi bukan dari serangan budaya tionghua atau bagaimana budaya tionghua mempertahankan diri atau balas menyerang dengan membabi buta, atau bukan dari kelakuan seorang "pakar" budaya tionghua yang tidak mencerminkan keluhuran budaya tionghua . Postingan sdr Als (yang mungkin moderator juga ya ??? ) yang mengatakan bahwa orang berkepercayaan lain pandir lah, dan postingan sdr Ardian atau Agoeng Set jelas tendensius, bagaimana saya dapat menentang pendapat orang-orang kristen fundamentalis tanpa belajar budaya tionghua dengan baik dan benar, atau belajar dari sdr Ardian seorang pakar dengan bahasa yang ajaib (lag ?) . Terus terangnya saya kagum dengan budaya Tionghua tetapi perilaku pakar disinilah yang bikin pusing. Sudahlah, akan saya sudahi saja disini silahkan tentukan arah sendiri, mohon maaf kalau saya mengganggu kesenangan anda. Salam, Tan Lookay 2009/8/21 > > > Bung Tan, > Saya rasa anda terlalu defensif. Jika pandangan2 dari kristen fundamentalis > memang anda tentang, anda tak perlu keberatan mengkritik pandangan mereka > disini. Coba belajar dari Gusdur, jika ditanya ttg pandangan2 miring kaum > islam radikal, gusdur tdk menghindar, tak perlu menjelaskan bahwa tdk semua > islam begitu, dia malah ikut mengutuk mereka, bahkan berinisiatif > menerbitkan buku membongkar pikiran islam radikal! > > Jika anda tak bisa menjadi wakil kaum kristen memerangi tokoh2 radikal, > juga tak apa2. untuk bisa menangkal serangan2 dari kaum radikal, biarlah > kaum kristen moderat yg lain mencari sendiri jawaban dari berbagai sumber, > diantaranya ya lewat forum millis ini. Kami berharap, berbekal paparan2 di > millis ini, orang2 kristen yg ada di millis ini bisa menjadi agen pembela > butiong melawan hujatan pendeta2 miring. > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -- > *From*: Tantono Subagyo > *Date*: Fri, 21 Aug 2009 15:25:07 +0700 > *To*: > *Subject*: Re: [budaya_tionghua] Sudahilah atau undang Saumiman Saud untuk > diskusi > > > Sekali lagi sy tegaskan disini saya tidak pernah sengaja mencari2 hal2 > seperti itu buat diforward kesini, tp kalo nemu yah saya bawa kesini biar > para ahli yg mengerti bisa menjelaskan dan meluruskan pandangan ngaco > seperti itu. > > Sejauh ini saya merasa postingan anda selalu mencari-cari pertentangan yang > memang akan ada kalau dicari-cari. Tapi kalau memang moderator merestui > kegiatan yang begini, saya mah mau diam saja, silahkan mengumbar > kontroversi. Sebenarnya sayang milis budaya dijadikan milis kontroversi, > tetapi apa boleh buat kalau maunya begitu menanggapi toh tidak ada gunanya > juga karena pencari kontroversi selalu ingin menang sendiri. Sojah, Tan > Lookay > > > > > > 2009/8/21 > >> >> >> Hehehehe yg bilang budaya tionghoa anti kristen atau tuhan sapa? Yg ada >> justru tulisan2 seperti yg saya forward yaitu pencucian otak serta cela2an >> dan hinaan oleh org kristen terhadap budaya tionghoa, dengan memforward >> tulisan dia justru harusnya membuat anda2 yg mengaku kristen tp tidak >> sepaham dengan mereka untuk membantu kurangi hal2 yg seperti dilakukan oleh >> mereka, sesama kristen saling menjelaskan tentu lebih diterima, klo mereka >> sudah mengerti dan tidak ada lagi fitnah serta pemutarbalikan fakta dan >> celaan serta hinaan terhadap budaya or tradisi tionghoa oleh org kristen >> tentu juga tidak akan ada lagi yg perlu diluruskan. >> Kan aneh ketika orang2 kristen membuat pernyataan atau kotbah atau >> kesaksian atau apapun yg menyakitkan dan menghina budaya tionghoa anda >> dengan enteng bilang engga semua org kristen begitu jgn coba2 memperkeruh >> keadaan n adu domba, tp apakah org2 yg begitu itu mau stop melakukannya? >> Apakah anda yg tidak termasuk yg begitu pernah mencoba menjelaskan hal2 >> tersebut supaya mereka stop menghina dan menjelek2 budaya laen? Apakah boleh >> nanti saya dan sebagian teman menjelek2 kristen trus ada yg protes ada juga >> yg bilang kan itu hanya oknum tertentu aja yg menjelekan saya tidak, padahal >> saya bikin organisasi yg dateng ke rumah2 trus sebarin cerita2 menakutkan >> ttg kristen. Di kampung, di sekolah, di mall di cafe2 bahkan tulis buku dan >> dijual di toko buku umum, trus bikin seminar yg iklannya dipajang gede2 >> dijalan " seminar jimat salib dan minyak urapan serta hubungannya dengan >> DDJ" ?. Plz deh ah kita juga cape harus dongkol n sakit hati setiap kali >> nemu promosi agama seperti itu. Ardian dkk juga cape harus berulang2 >> menjelaskan lg, tp apakah dengan diam aja org2 seperti itu mau berenti? >> Dengan sibuk klarifikasi aja
Re: [budaya_tionghua] Sudahilah atau undang Saumiman Saud untuk diskusi
Sekali lagi sy tegaskan disini saya tidak pernah sengaja mencari2 hal2 seperti itu buat diforward kesini, tp kalo nemu yah saya bawa kesini biar para ahli yg mengerti bisa menjelaskan dan meluruskan pandangan ngaco seperti itu. Sejauh ini saya merasa postingan anda selalu mencari-cari pertentangan yang memang akan ada kalau dicari-cari. Tapi kalau memang moderator merestui kegiatan yang begini, saya mah mau diam saja, silahkan mengumbar kontroversi. Sebenarnya sayang milis budaya dijadikan milis kontroversi, tetapi apa boleh buat kalau maunya begitu menanggapi toh tidak ada gunanya juga karena pencari kontroversi selalu ingin menang sendiri. Sojah, Tan Lookay 2009/8/21 > > > Hehehehe yg bilang budaya tionghoa anti kristen atau tuhan sapa? Yg ada > justru tulisan2 seperti yg saya forward yaitu pencucian otak serta cela2an > dan hinaan oleh org kristen terhadap budaya tionghoa, dengan memforward > tulisan dia justru harusnya membuat anda2 yg mengaku kristen tp tidak > sepaham dengan mereka untuk membantu kurangi hal2 yg seperti dilakukan oleh > mereka, sesama kristen saling menjelaskan tentu lebih diterima, klo mereka > sudah mengerti dan tidak ada lagi fitnah serta pemutarbalikan fakta dan > celaan serta hinaan terhadap budaya or tradisi tionghoa oleh org kristen > tentu juga tidak akan ada lagi yg perlu diluruskan. > Kan aneh ketika orang2 kristen membuat pernyataan atau kotbah atau > kesaksian atau apapun yg menyakitkan dan menghina budaya tionghoa anda > dengan enteng bilang engga semua org kristen begitu jgn coba2 memperkeruh > keadaan n adu domba, tp apakah org2 yg begitu itu mau stop melakukannya? > Apakah anda yg tidak termasuk yg begitu pernah mencoba menjelaskan hal2 > tersebut supaya mereka stop menghina dan menjelek2 budaya laen? Apakah boleh > nanti saya dan sebagian teman menjelek2 kristen trus ada yg protes ada juga > yg bilang kan itu hanya oknum tertentu aja yg menjelekan saya tidak, padahal > saya bikin organisasi yg dateng ke rumah2 trus sebarin cerita2 menakutkan > ttg kristen. Di kampung, di sekolah, di mall di cafe2 bahkan tulis buku dan > dijual di toko buku umum, trus bikin seminar yg iklannya dipajang gede2 > dijalan " seminar jimat salib dan minyak urapan serta hubungannya dengan > DDJ" ?. Plz deh ah kita juga cape harus dongkol n sakit hati setiap kali > nemu promosi agama seperti itu. Ardian dkk juga cape harus berulang2 > menjelaskan lg, tp apakah dengan diam aja org2 seperti itu mau berenti? > Dengan sibuk klarifikasi aja masih banyak org2 yg termakan hasutan2, fitnah2 > serta hal2 menjijikan seperti itu. Gimana klo semua dah ga peduli lagi, > bisa2 dianggap benar tuh semua tuduhan2 aneh seperti itu. Sekali lagi sy > tegaskan disini saya tidak pernah sengaja mencari2 hal2 seperti itu buat > diforward kesini, tp kalo nemu yah saya bawa kesini biar para ahli yg > mengerti bisa menjelaskan dan meluruskan pandangan ngaco seperti itu. Klo > anda sudah mengerti yah bagus, tp buat kita2 yg ga ngerti dapet banyak > pengetahuan baru yg benar. > Btw emang ada yah milis atau gereja atau buku2 yg judulnya "aliran kristen > anti budaya tionghoa?. > Kalo saya buka topik " pandangan budaya tionghoa terhadap kristen" trus > saya mulai tulis dah semua isi diinjil dll terus saya kritik dan hujat serta > hina2 boleh anda suruh saya buka milis baru " budaya tionghoa anti kristen n > tuhan" nah klo yg ini mah jelas2 ada kritikan terhadap budaya tionghoa dari > pandangan kristen, iya kalo bener ternyata dr masukan teman2 disini banyak > yg ngaco pula, masa engga boleh diluruskan. Apa harus bikin milis baru > dengan judul " milis pelurusan pandangan kristen terhadap budaya tionghoa" > trus klo ada buddhism yg ngaco bikin lg milis " pelurusan pandangan buddhism > terhadap budaya tionghoa" plz deh ah, paling efektif yah jgn kritik2 dan > memandang tradisi n budaya laen semaunya trus di sebarkan ke umum. Jadi > engga perlu ada yg diluruskan. Bisa??? > > -- > *From*: Tantono Subagyo > *Date*: Fri, 21 Aug 2009 14:11:34 +0700 > *To*: > *Subject*: Re: [budaya_tionghua] Sudahilah atau undang Saumiman Saud untuk > diskusi > > > > Jelas Saumiman Saud tidak ada disini, dan tidak semua orang Kristen > mempunyai pandangan yang sama, jadi memforward pandangan Saumiman > Saud sebenarnya bukan meluruskan tetapi memperkeruh suasana. Pandangan > Saumiman yang berdasarkan pengetahuan Kristen itu juga belum tentu > dianut/disetujui oleh orang Kristen yang lain. Dan anda lihat, coba baca > saja tanggapan Sdr Ardian apalagi Bung Als, ada yang menyamaratakan semua > orang Kristen, ada yang menyebut orang ber Tuhan sebagai pandir dls, jadi > suasana yang kondusif, yaitu mengerti budaya Tionghua dari sudut pandang > orang Tionghua send
Re: [budaya_tionghua] Sudahilah atau undang Saumiman Saud untuk diskusi
Jelas Saumiman Saud tidak ada disini, dan tidak semua orang Kristen mempunyai pandangan yang sama, jadi memforward pandangan Saumiman Saud sebenarnya bukan meluruskan tetapi memperkeruh suasana. Pandangan Saumiman yang berdasarkan pengetahuan Kristen itu juga belum tentu dianut/disetujui oleh orang Kristen yang lain. Dan anda lihat, coba baca saja tanggapan Sdr Ardian apalagi Bung Als, ada yang menyamaratakan semua orang Kristen, ada yang menyebut orang ber Tuhan sebagai pandir dls, jadi suasana yang kondusif, yaitu mengerti budaya Tionghua dari sudut pandang orang Tionghua sendiri, sehingga orang lebih bersimpati dan berempati terhadap budaya Tionghua jadi rusak karena postingan anda itu. Kalau memang maksud anda selalu mempertentangkan ya buat saja milis budaya tionghua anti Kristen dan anti Tuhan dengan demikian maka jelas batasan-nya. Sojah, Tan Lookay 2009/8/21 > > > Yg ngajak debat siapa yah? Dengan forward saya dengan pengetahuan dr kong > PH, om andreas , henyung n ardian pengetahuan kita ttg upacara kematian > bertambah, yg aneh itu kalo ada pandangan salah terhadap budaya dan tradisi > tionghoa di milis ini terutama dr kalangan kristen selalu dianggap > memperkeruh keadaan, mancing2 rusuh dsb padahal ini jelas milis budaya / > tradisi tionghoa yah menurut saya adalah tempat yg tepat untuk menjelaskan > pandangan2 salah atau negatif terhadap budaya/ tradisi tionghoa itu sendiri. > Kalo engga buat apa dibikin milis ini? Bahkan milis kita pernah bikin buku > klarifikasi tentang buku menyesatkan yg dibuat ttg tradisi tionghoa. Apa itu > dianggap juga adu domba? Ajak ribut? N saya juga ga kenal siapa itu yg nulis > artikel diatas, cuma nemu di salah satu website dan kebetulan member di > milis ini yg punya kapasitas untuk meluruskannya, dan lagipula topik2 > seperti ini dalam kehidupan sehari2 juga sering dipake ama evangelist or > pendeta2 yg cari umat. So dengan penjelasan dll dr member disinikan kita > bisa tau apakah mereka asal cuap2 atau emang ada dasarnya. > > -- > *From*: Tantono Subagyo > *Date*: Fri, 21 Aug 2009 10:33:59 +0700 > *To*: > *Subject*: [budaya_tionghua] Sudahilah atau undang Saumiman Saud untuk > diskusi > > > > Milis ini asal ada yang mancing atawa ngubeg-ubeg pasti kacau. tadinya > belajar baik-baik upacara ini maksudnya apa, terus ada yang memasukkan dari > persepsi orang lain, terus ada yang menanggapi dengan panas dan kalimat > bercabang, sambil bertahan sambil menyerang, menyerangnya pun ngawur, orang > disebelah yang nggak kena apa-apa tersembur habiss. Usul saya hentikan saja > masalah ini atau kalau mau dibahas ya menurut versi Tionghoa saja, jangan > bahas serangan orang lain yang tidak ada habisnya. Atau kalau mau debat, > sebagai seorang pakar, Sdr Agoeng Set mengundang dan cuci habis itu Saumiman > Saud di forum debat, bukan forum belajar seperti ini. Salam, Tan Lookay > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] Sudahilah atau undang Saumiman Saud untuk diskusi
Milis ini asal ada yang mancing atawa ngubeg-ubeg pasti kacau. tadinya belajar baik-baik upacara ini maksudnya apa, terus ada yang memasukkan dari persepsi orang lain, terus ada yang menanggapi dengan panas dan kalimat bercabang, sambil bertahan sambil menyerang, menyerangnya pun ngawur, orang disebelah yang nggak kena apa-apa tersembur habiss. Usul saya hentikan saja masalah ini atau kalau mau dibahas ya menurut versi Tionghoa saja, jangan bahas serangan orang lain yang tidak ada habisnya. Atau kalau mau debat, sebagai seorang pakar, Sdr Agoeng Set mengundang dan cuci habis itu Saumiman Saud di forum debat, bukan forum belajar seperti ini. Salam, Tan Lookay
Re: Pelajaran Sejarah (Re: [budaya_tionghua] Re: Usulan untuk membuat silsilah kerajaan di Indonesia)
Looheng, dimilis ini istilah agama merisihkan orang jadi pakai istilah kepercayaan atau budaya saja. Tabik, Tan Lookay 2009/7/24 Akhmad Bukhari Saleh > > > Zhou-heng betul, pelajaran sejarah menjadi tidak menarik terutama karena > ketiadaan/kekurangan dokumentasi sejarah yang menarik. > > Tetapi ini berangkat dari masalah agama yang mendasari budaya penulisan > sejarah secara holistik dalam suatu masyarakat. > Atau kalau tidak mau sebut "agama", bisa lah kita pakai "kepercayaan". > > Kita lihat dalam budaya tionghoa, seorang tokoh masyarakat dari masa lampau > (tokoh sejarah) pada suatu saat, menurut kepercayaan, dapat 'menjadi' dewa. > Jadi memang budaya masyarakatnya yang mendorong dilakukannya penilaian > tokoh-tokoh masyarakat secara utuh. Karena itu lalu muncul dokumentasi > (tertulis) yang menarik tentang tokoh-tokoh masa lampau. > > Hal yang sama didapati juga, misalnya, dalam lingkungan masyarakat > beragama Katolik. Karena adanya proses beatifikasi (penetapan tokoh sejarah > menjadi 'orang suci'), maka dokumentasi seputar tokoh-tokoh Katolik juga > menarik dibaca dan/atau dipelajari. > Karena budaya masyarakatnya memang mendorong dilakukannya penilaian > tokoh-tokoh sejarah secara utuh, yang karenanya jadi lebih menarik. > > Wasalam. > > -- > > > - Original Message - > *From:* zho...@yahoo.com > *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com > *Sent:* Thursday, July 23, 2009 11:24 PM > *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Re: Usulan untuk membuat silsilah > kerajaan di Indonesia > > > > Saya kira bukan kesalahan guru, tapi lebih terletak pada tiadanya bahan > tulisan sejarah yg hidup! Tulisan sejarah yg umum kita jumpai hanya > menekankan pada tahun dan peristiwa, yg lebih mendalam paling analisa > politik dan sosiologis, tapi jarang sekali membuat penggambaran perwatakan > tokoh2nya, bgmn peranan mereka dalam membelokkan arus sejarah dll. > Kekosongan ini memang sering diisi oleh novel sejarah, tapi sayangnya > tulisan fiksi bgmnpun tak dpt dipakai sbg refrensi ilmiah. Sanguo zhi tak > dpt digantikan Sanguo yanyi. > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -- > *From*: "Anton Widjaja" > *Date*: Thu, 23 Jul 2009 16:05:43 - > *To*: > *Subject*: [budaya_tionghua] Re: Usulan untuk membuat silsilah kerajaan di > Indonesia > > > > Saya setuju kalau metodenya yangsalah. Saya sebenarnya sangat meminati > sejarah. Namun pengajaran di SD hingga SMA sangat membosankan. Berbeda > ketika saya mendapat seorang guru sejarah yang sangat pandai di SMA. Dia > tidak menekankan pada angka tahun tetapi pada mengapa suatu peristiw > terjadi. Kebetulan dia juga seorang penulis buku sejarah untuk SMA. > > Salam, > Anton W > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com , > "ivan_taniputera" wrote: > > > > Karena itu yang salah adalah metodologi pengajarannya. > > > > IT. > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Apa yang dapat kita sumbangkan untuk bangsa/negara ini ???
Setuju dan mulailah perhatikan sekeliling kita, sekolahkan/bantu satu anak walaupun itu keluarga kita atau bukan, maka anda telah menyumbangkan sesuatu bagi tempat dimana kita tinggal, makan, berusaha dan hidup ini. Demikian juga Indonesia yang cerdas akan merupakan tempat tinggal yang lebih baik bagi anak cucu kita. Sojah, Tan Lookay 2009/7/23 ivan_taniputera > > > Setuju, > > Saya punya usulan bagaimana kalau kita bikin dana abadi? Logikanya begini > kalau tiap orang menyumbangkan 10.000 saja dan ada 100.000 orang yang > menyumbang, maka dananya bisa jadi 1 milyar. Dana itu bisa kita depositokan. > Bunganya dipakai untuk menyantuni orang-orang yang membutuhkan tanpa > memandang suku, agama, ataupun rasnya. Tentu saja bagi yang mampu tidak akan > menyumbang 10.000 saja bukan? Dengan adanya dana abadi ini, kita dapat lebih > banyak membantu mereka yang kekurangan. > > Salam damai dan kasih persaudaraan, > > Ivan Taniputera > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com , > Tantono Subagyo wrote: > > > > Rekans, > > Walaupun kita merengkuh budaya tionghua, walaupun kita sering > diperlakukan > > berbeda, walaupun kita sering merutuk dan mengeluh, walaupun kita sering > > mengatakan bahwa bangsa ini nggak akan maju-maju, walaupun kita sering > > membandingkan apa yang ada disini dengan yang diluar sana, tetapi KTP > kita > > tetap Indonesia, kita hidup di bumi Indonesia, kita mencari nafkah di > > Indonesia dan keturunan kitapun akan hidup di Indonesia dan nasib kita > akan > > terpengaruh oleh nasib Indonesia. Pertanyaan saya : Apa yang dapat kita > > lakukan untuk bangsa dan negara ini disaat kesusahan terjadi seperti ini > ? > > Marilah merenung sejenak dan mulai atau tambahkanlah tindakan positif > anda, > > baik secara kelompok maupun individu tindakan kita sebagai komponen > bangsa > > sangat dibutuhkan, marilah kita tunjukkan bahwa Tionghua Indonesia adalah > > bagian dari bangsa ini yang tidak terpisahkan dan ikut berkontribusi > nyata > > dalam perkembangan bangsa ini. Secara pribadi saya menganjurkan untuk > > masing-masing melihat sekitar dan berikan bea siswa bagi paling tidak > satu > > orang anak yang tidak mampu hingga ia menjadi "orang", ekonomi saat ini > > dikalangan bawah sudah mulai terasa, PHK dibeberapa pabrik garmen telah > > terjadi, bahkan dikalangan Tionghua bawah, penjual kue, pekerja kecil, > dls > > sudah banyak yang tidak mampu bersekolah, ulurkan tangan anda. Maaf kalau > > tidak berkenan, Tan Lookay > > > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] Apa yang dapat kita sumbangkan untuk bangsa/negara ini ???
Rekans, Walaupun kita merengkuh budaya tionghua, walaupun kita sering diperlakukan berbeda, walaupun kita sering merutuk dan mengeluh, walaupun kita sering mengatakan bahwa bangsa ini nggak akan maju-maju, walaupun kita sering membandingkan apa yang ada disini dengan yang diluar sana, tetapi KTP kita tetap Indonesia, kita hidup di bumi Indonesia, kita mencari nafkah di Indonesia dan keturunan kitapun akan hidup di Indonesia dan nasib kita akan terpengaruh oleh nasib Indonesia. Pertanyaan saya : Apa yang dapat kita lakukan untuk bangsa dan negara ini disaat kesusahan terjadi seperti ini ? Marilah merenung sejenak dan mulai atau tambahkanlah tindakan positif anda, baik secara kelompok maupun individu tindakan kita sebagai komponen bangsa sangat dibutuhkan, marilah kita tunjukkan bahwa Tionghua Indonesia adalah bagian dari bangsa ini yang tidak terpisahkan dan ikut berkontribusi nyata dalam perkembangan bangsa ini. Secara pribadi saya menganjurkan untuk masing-masing melihat sekitar dan berikan bea siswa bagi paling tidak satu orang anak yang tidak mampu hingga ia menjadi "orang", ekonomi saat ini dikalangan bawah sudah mulai terasa, PHK dibeberapa pabrik garmen telah terjadi, bahkan dikalangan Tionghua bawah, penjual kue, pekerja kecil, dls sudah banyak yang tidak mampu bersekolah, ulurkan tangan anda. Maaf kalau tidak berkenan, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Usulan untuk membuat silsilah kerajaan di Indonesia
Sebetulnya ini sudah ada, paling tidak untuk kerajaan-kerajaan Jawa. Sejauh ini buku yang agak komprehensif salah satunya adalah "Menjadi Indonesia" oleh Parakitri Tahi Simbolon, terbitan Kompas. Salam, Tantono 2009/7/21 Joao Kho > > > Saudara/i yang terhormat, > > Saya ada usulan untuk membuat silsilah kerajaan berikut tahun, raja & > keluarganya yang pernah ada di Indonesia, dgn berdasarkan referensi yang > dianggap bisa diterima oleh kalangan luas. Hal ini sangat berguna bagi yang > mau mempelajari perkembangan sejarah indonesia dan bisa melihatnya secara > global. > > Salam hangat, > JK > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Ledakan di Ritz Carlton - Kuningan
Hal ini tidak benar juga, karena bagi yang menginap disitu pengamanan tidak ketat sama sekali (saya pernah mengawal tamu disitu) jadi ada kemungkinan si bomber bunuh diri tersebut menginap disitu 2009/7/17 keshaandrea > > > Pengamanan di Hotel Ritz dan Marriot sangat ketat, tidak mudah menembus > pengamanan mereka, kecuali yang bawa masuk bom ke dalam hotel tsb adalah > orang yg sangat berpengaruh dan barang bawaannya tidak di periksa. > > > > *From:* budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto: > budaya_tiong...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *B.H. Jo > *Sent:* Friday, July 17, 2009 11:34 AM > *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com > *Subject:* [budaya_tionghua] Re: Ledakan di Ritz Carlton - Kuningan > > > > > > Berita ini cepat sekali beredar dan telah sampai disini/LN dan diberitakan > oleh > CNN: > > Quote: > I found inside the body of of what appears to be a suicide bomber, it > looked like someone who had been a suicide bomber or someone who had been > very, very close to the explosion. > > He added, "It's obviously targeted establishments where there are > Westerners and expats ... I can only assume it's something to try and send a > message." > > > http://www.cnn.com/2009/WORLD/asiapcf/07/16/indonesia.hotel.explosion/index.html?eref=rss_topstories > > BH Jo > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com , > "keshaandrea" wrote: > > > > Katanya ada 2 bom mobil lagi yg meledak di muara angke? > > > > Di pintu tol dan di tempat pelelangan ikan? > > > > > > > > Bom nya lagi dalam perjalanan ke TPK, tp meledak duluan di jalan kali ya? > > > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Ledakan di Ritz Carlton - Kuningan
Ledakannya di Ritz Calton dan Marriott, korban lebih 10 orang. 2009/7/17 keshaandrea > > > Bom meledak lagi di Ritz Carlton dan JW Marriott.. > > Mau apa sih nge-bom Indonesia? > > Benar2 ga jelas. > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Sudah ah Re: [budaya_tionghua] Masalah Xin Jiang
Lookay mau menutup diskusi yang sudah melebar ini dengan tanggapan terakhir dan nggak mau nulis lagi sesudah ini 1. Yang paling tahu adalah pemerintah RRC dan mereka juga yang paling tanggung jawab, mau buka, mau nutup atau apapun juga itu ada pertimbangan keadaan lokal dan kita hanya bisa mengira-ira saja (termasuk Lookay sendiri). 2. Pertikaian ini adalah sbgn besar masalah etnis dan bukan karena agama 3. Walaupun demikian masalahnya peka karena komunisme sudah dicap anti agama, jadi dalam penanggulangan kerusuhan pemerintah RRC punya buah simalakama, masjid ditutup (sementara sampai keadaan aman ??, lalu kapan dibuka ) akan ada pencitraan buruk. Kalau dibuka khawatir terjadi kerusuhan lagi etc, etc 4. Orang yang RRC minded tentu akan menganggap bahwa RRC is number one, dan akan melihat segi baiknya (sistem komunisme dan budaya RRC dianggap super sehingga apapun yang dibuat ngga boleh dikritik) 5. Orang yang tidak suka akan meninjau dari segi negatifnya, anti agama lah, anti HAM-lah dst 6. Paling sulit (mencoba) jadi orang netral, dan inilah penutup wacana Lookay yang secara sempit berpendapat bahwa masalah Xin Jiang adalah masalah etnis dan harus ditangani dengan bijak oleh Pemerintah tentunya Pemerintah RRC. Sojah en banyak tabik. Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Masalah Xin Jiang
Baiklah, marilah kita lihat kapan masjid itu akan dibuka kembali dan keadaan darurat dihapuskan. Sekali lagi itu adalah urusan RRC yang paling tahu ya mereka sendiri. Kita hanya mereka-reka saja, dan mudah-mudahan masjid segera dibuka dan pencitraan RRC makin baik : Lihat tentara RRC menjaga masjid agar orang dapat beribadah. Seindah perayaan Natal di gerejaku yang dijaga Banser NU, habis Natalan kongkow dan makan. Salam Damai, Tan Lookay 2009/7/14 keshaandrea > > > Sepertinya mesjid TIDAK di TUTUP tapi jemaat di suspend sementara untuk > sholat jumat sampai keadaan aman. > > Dan kemungkinan bukan hanya dari menjaga mesjid krn takut di serang tp saat > keadaan kacau, melarang orang banyak berkumpul itu adalah salah satu cara > membuat keadaan menjadi kondusif dengan cepat. > > > > > > *From:* budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto: > budaya_tiong...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Tantono Subagyo > *Sent:* Monday, July 13, 2009 9:43 PM > *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com > *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Masalah Xin Jiang > > > > > > > Sekali lagi, pendapat Lookay: > Friksi antara orang lokal dan pendatang dapat terjadi dimana saja dan itu > adalah kewajiban negara untuk menanggulanginya. > > Jadi kalau dalam melaksanakan-nya ada hak-hak yang sementara terkekang > wajar juga (termasuk Jumatan ), hanya mungkin bagi pemerintah RRC daripada > melarang mungkin lebih baik mereka mengawasi.menjaga sholat Jumat tersebut. > Jadi kalau mau citra yang lebih baik daripada ditutup ya lebih baik dijaga > saja masjidnya. > > Tapi ya terserah pemerintah RRC lah, kalau kilahnya adalah keadaan gawat > sehingga kalau tidak ditutup terjadi masalah besar dan menjaga masjid bukan > solusi ya monggo, tapi siap saja dengan pencitraan yang terdistorsi. > Penutupan tempat ibadah selalu sensitif karena hak beragama atau tidak > beragama adalah masalah hak azasi. Lihat saja pemerintah Kodya Depok yang > menutup gereja HKBP dg alasan keamanan, apapun juga alasan-nya ya di cap > menghalangi hak azasi walaupun pemerintah Kodya Depok tidak melarang orang > sembahyang dengan cara Katolik atau Kristen. Salam, Tan Lookay > > > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Masalah Xin Jiang
Sekali lagi, pendapat Lookay: Friksi antara orang lokal dan pendatang dapat terjadi dimana saja dan itu adalah kewajiban negara untuk menanggulanginya. Jadi kalau dalam melaksanakan-nya ada hak-hak yang sementara terkekang wajar juga (termasuk Jumatan ), hanya mungkin bagi pemerintah RRC daripada melarang mungkin lebih baik mereka mengawasi.menjaga sholat Jumat tersebut. Jadi kalau mau citra yang lebih baik daripada ditutup ya lebih baik dijaga saja masjidnya. Tapi ya terserah pemerintah RRC lah, kalau kilahnya adalah keadaan gawat sehingga kalau tidak ditutup terjadi masalah besar dan menjaga masjid bukan solusi ya monggo, tapi siap saja dengan pencitraan yang terdistorsi. Penutupan tempat ibadah selalu sensitif karena hak beragama atau tidak beragama adalah masalah hak azasi. Lihat saja pemerintah Kodya Depok yang menutup gereja HKBP dg alasan keamanan, apapun juga alasan-nya ya di cap menghalangi hak azasi walaupun pemerintah Kodya Depok tidak melarang orang sembahyang dengan cara Katolik atau Kristen. Salam, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Masalah Xin Jiang
Iyalah makanya owe terkagum-kagum dengan pandangan luas dan wawasan yang tajam, sangat komprehensif dan memukau. Sungguh sulit dicari bandingan-nya. Sojah, Tan Lookay 2009/7/13 > > > Mungkin udah terlalu tua jadi mata dan otak koordinasi kurang baik, jd yg > dibaca kurang dicerna dengan baik. Yg g tulis kan ada perbedaan pandangan > dan kebijakan antara yg memandang negara diatas segalanya dengan yg > memandang agama diatas segalanya, perang salib adalah cuma contoh doank, ga > ada yg hubung2in secara langsung ama peristiwa xinjiang. > > ---------- > *From*: Tantono Subagyo > *Date*: Mon, 13 Jul 2009 16:58:12 +0700 > *To*: > *Subject*: [budaya_tionghua] Masalah Xin Jiang > > Menyikapi masalah Xin Jiang. Kalau Lookay mau menanggapi masalah Xin > Jiang, Lookay berpendapat itu lebih merupakan masalah ras. Masalahnya > mungkin mirip dengan masalah Sampit yang waktu “meledak”, Lookay kebetulan > ada nongkrong di sana. Waktu itu segerombolan pemuda Madura dan Daya > bersama-sama nonton dangdut, terjadi perkelahian yang memakan korban, > seorang pemuda Madura tewas. Nah kelompok Madura mengamuk dan Sampit > dikuasai selama beberapa hari, ada tulisan di tembok-tembok : Sampit kita > ubah menjadi Sampang etc, etc. Karena itu terjadilah solidaritas antar > suku Daya, dengan di edarkan-nya “Mangkok Merah” yang merupakan tanda SOS > kaum Daya. (Mangkok merah adalah mangkok yang berlumuran darah ayam, > sesajen upacara memanggil roh dan memanggil rekan sesuku kalau ada perang). > Dan akibatnya kita tahu semua kelompok Madura hampir terbasmi, friksi > antara orang lokal dan pendatang dapat terjadi dimana saja dan itu adalah > kewajiban negara untuk menanggulanginya. > Jadi kalau dalam melaksanakan-nya ada hak-hak yang sementara terkekang > wajar juga, hanya mungkin bagi pemerintah RRC daripada melarang mungkin > lebih baik mereka mengawasi sholat Jumat tersebut. Ini adalah urusan > dalam negeri, nggak ada hubungan dengan perang salib. Itulah pendapat > Lookay. Sojah en banyak tabik. Tan Lookay > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Masalah Xin Jiang
Waktu di Sampit masjid depan mess kami dijaga tentara, bagi yang mau sholat boleh dan dijagain dari serangan orang Dayak (walaupun ngga ada yang berani juga sholat disitu) . Seperti saya bilang, hak terganggu sah-sah saja, kalau dianggap perlu, tetapi sebetulnya lebih simpatik kalau masjidnya dijaga agar ndak diserang hingga tidak ada hak yang terganggu dan pemerintah nggak dituduh macem-macem. Salam, Tan Lookay 2009/7/13 > > > Bung Tan, Maksud Penutupan masjid bukan krn takut orang uigur berbuat olah > lagi, tapi takut mereka diserang kelompok Han yg ingin balas dendam. > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > ---------- > *From*: Tantono Subagyo > *Date*: Mon, 13 Jul 2009 16:58:12 +0700 > *To*: > *Subject*: [budaya_tionghua] Masalah Xin Jiang > > Menyikapi masalah Xin Jiang. Kalau Lookay mau menanggapi masalah Xin > Jiang, Lookay berpendapat itu lebih merupakan masalah ras. Masalahnya > mungkin mirip dengan masalah Sampit yang waktu “meledak”, Lookay kebetulan > ada nongkrong di sana. Waktu itu segerombolan pemuda Madura dan Daya > bersama-sama nonton dangdut, terjadi perkelahian yang memakan korban, > seorang pemuda Madura tewas. Nah kelompok Madura mengamuk dan Sampit > dikuasai selama beberapa hari, ada tulisan di tembok-tembok : Sampit kita > ubah menjadi Sampang etc, etc. Karena itu terjadilah solidaritas antar > suku Daya, dengan di edarkan-nya “Mangkok Merah” yang merupakan tanda SOS > kaum Daya. (Mangkok merah adalah mangkok yang berlumuran darah ayam, > sesajen upacara memanggil roh dan memanggil rekan sesuku kalau ada perang). > Dan akibatnya kita tahu semua kelompok Madura hampir terbasmi, friksi > antara orang lokal dan pendatang dapat terjadi dimana saja dan itu adalah > kewajiban negara untuk menanggulanginya. > Jadi kalau dalam melaksanakan-nya ada hak-hak yang sementara terkekang > wajar juga, hanya mungkin bagi pemerintah RRC daripada melarang mungkin > lebih baik mereka mengawasi sholat Jumat tersebut. Ini adalah urusan > dalam negeri, nggak ada hubungan dengan perang salib. Itulah pendapat > Lookay. Sojah en banyak tabik. Tan Lookay > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] Masalah Xin Jiang
Menyikapi masalah Xin Jiang. Kalau Lookay mau menanggapi masalah Xin Jiang, Lookay berpendapat itu lebih merupakan masalah ras. Masalahnya mungkin mirip dengan masalah Sampit yang waktu “meledak”, Lookay kebetulan ada nongkrong di sana. Waktu itu segerombolan pemuda Madura dan Daya bersama-sama nonton dangdut, terjadi perkelahian yang memakan korban, seorang pemuda Madura tewas. Nah kelompok Madura mengamuk dan Sampit dikuasai selama beberapa hari, ada tulisan di tembok-tembok : Sampit kita ubah menjadi Sampang etc, etc. Karena itu terjadilah solidaritas antar suku Daya, dengan di edarkan-nya “Mangkok Merah” yang merupakan tanda SOS kaum Daya. (Mangkok merah adalah mangkok yang berlumuran darah ayam, sesajen upacara memanggil roh dan memanggil rekan sesuku kalau ada perang). Dan akibatnya kita tahu semua kelompok Madura hampir terbasmi, friksi antara orang lokal dan pendatang dapat terjadi dimana saja dan itu adalah kewajiban negara untuk menanggulanginya. Jadi kalau dalam melaksanakan-nya ada hak-hak yang sementara terkekang wajar juga, hanya mungkin bagi pemerintah RRC daripada melarang mungkin lebih baik mereka mengawasi sholat Jumat tersebut. Ini adalah urusan dalam negeri, nggak ada hubungan dengan perang salib. Itulah pendapat Lookay. Sojah en banyak tabik. Tan Lookay
Re: Kebodohan Membuka Peluang (Re: [budaya_tionghua] Berita yang provokatif berbau SARA, bibit perpecahan)
berbau SARA. berita ini > mgkn tidak berpengaruh bagi orang yg berpendidikan tinggi & memiliki wawasan > yg luas, tapi bagaimana dg rakyat Indonesia sekarang ini, saya melihat masih > byk yg mudah terprovokasi. media adl mata ra kyat utk melihat dunia luar, > hal ini bisa membentuk opini dan ujungnya bisa merugikan bangsa kita ini. > > bagaimana kita sebaiknya menyikapi berita seperti ini? saya harap teman2 > disini juga tidak memberi komentar scr emosional yg bisa menimbulkan > kebencian. > > salam damai, > HH > > > * > > SHALAT JUMAT *DILARANG DI URUMQI CHINA > > Urumqi, China (ANTARA News) - Mesjid-mesjid di kota Urumqi, China, > diperintahkan menutup pelaksanaan shalat Jumat, sementara polisi dikerahkan > untuk mencegah kemungkinan meletusnya aksi kerusuhan baru antaretnis yang > mematikan. > > Sejumlah Muslim Uighur mengatakan, mereka telah diperintahkan untuk > melaksanakan shalat di rumah saja, pada saat pasukan bersenjata dikerahkan > di jalan-jalan di ibukota wilayah barat laut Xinjiang, lima hari setelah > terjadi bentrokan yang menurut pemerintah menewaskan 156 orang. > > "Pemerintah mengatakan tidak ada pelaksanaan shalat Jumat," kata seorang > pria Uighur, Tursun, di luar Mesji d Hantagri, salah satu bangunan tertua di > ibukota, pada saat sekitar 100 polisi membawa senjata mesin dan tongkat > berdiri di dekatnya. > > "Tidak ada yang bisa kami lakukan ... pemerintah takut bahwa masyarakat > akan menggunakan pelaksanaan acara keagamaan itu untuk mendukung tiga > kekuatan." > > `Tiga kekuatan` itu adalah sebutan pemerintah China terhadap ekstrimisme, > separatisme dan terorisme. Kekuatan tersebut dikatakan berusaha memecah > wilayah Xinjiang dari sebagai bagian China. > > Xinjiang berpenduduk delapan juta suku Uighur yang lama mengaku mendapat > tekanan dalam pelaksanaan keagamaan, politik dan ekonomi oleh penguasa > China. Kelompok ini menumpahkan kemarahannya Ahad dalam aksi-aksi protes > yang cepat menjadi aksi kekerasan. > > Pemerintah China mengatakan, 156 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang > lainnya cedera, pada saat kaum Muslim Uighur diserang kelompok etnis Han > yang dominan. > > Namun orang-orang Uighur di pengasingan mengatakan, pasukan keama nan > bersikap berlebihan terhadap aksi-aksi yang dilakukan secara damai itu. > > Mereka mengatakan, lebih dari 800 orang diduga tewas dalam aksi kerusuhan > itu, termasuk petugas keamanan. > > Aksi kerusuhan terus berlanjut pada awal pekan ini, pada saat ribuan orang > Han tumpah di jalan-jalan bersenjatakan pisau, galah, serta senjata buatan > lainnya dan berikrar untuk melakukan balasan terhadap suku Uighur. (*) > > *Sumber : ANT,AP* > > -- > > > No virus found in this incoming message. > Checked by AVG - www.avg.com > Version: 8.5.387 / Virus Database: 270.13.9/2228 - Release Date: 07/09/09 > 18:07:00 > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Renungan Minggu ini
Terimakasih sdri Teng Aina, untuk melengkapi saya paste kan dari Analect of Confucius : "Look not at what is contrary to propriety; listen not to what is contrary to propriety; speak not what is contrary to propriety; make no movement which is contrary to propriety" (非禮勿視, 非禮勿聽,非禮勿言, 非禮勿動) Sojah, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Fw: HAKIM PAO Menggugat Raja Neraka GIAM LO ONG.
Coba klik disini dan tuliskan maksud anda, mereka cukup aktif kok http://indonesia.siutao.com/hubungi_kami.php Sojah,Tan Lookay 2009/6/10 > > > Pak tatono s bagaimana caranya saya dapat kontak atau dapat hubunginya > alamat emailnya siutao com ya, kalau boleh tolonglah memberi > petunjuk.sebelumnya banyak terima kasih dan salam sejahtera selalu. Kendy > tan > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > ---------- > *From*: Tantono Subagyo > *Date*: Wed, 10 Jun 2009 04:10:58 -0400 > > *To*: > *Subject*: Re: [budaya_tionghua] Fw: HAKIM PAO Menggugat Raja Neraka GIAM > LO ONG. > > Waduh Kendy Tan lootee, saya sih cuma cut and paste saja, di > www.siutao.com banyak cerita seperti itu. Sojah, Tan Lookay > > 2009/6/3 > >> >> >> Terima kasih bapak tantono.S atas ceritanya yang bagus sekali mengenai >> hukum perbuatan kebaikan dan sebab akibat perbuatan kita dimasa lampau >> sehingga seseorang harus bisa mengeri tuhan yang paling adil.bagi saya >> sangat bertambah lagi pengetahuan saya setelah membaca cerita bapak.senang >> sekali jika bapak bisa lagi cerita2 mengenai supaya saya bisa tambah wawasan >> lagi.terima kasih sebelumnya.salam sejahtera .KENDY TAN >> >> Powered by Telkomsel BlackBerry® >> >> -- >> *From*: Tantono Subagyo >> *Date*: Tue, 2 Jun 2009 17:35:43 -0400 >> *To*: >> *Subject*: Re: [budaya_tionghua] Fw: HAKIM PAO Menggugat Raja Neraka GIAM >> LO ONG. >> >> Mungkin Hakim Pao menggugat karena seperti saya sang Hakim tidak >> menemukan apa-apa dalam email ini. Tan Lookay >> >> 2009/6/2 Hendra Bujang >> >>> >>> >>> >>> >>> --- On *Tue, 6/2/09, Lili Zhang * wrote: >>> >>> >>> From: Lili Zhang >>> Subject: Fw: HAKIM PAO Menggugat Raja Neraka GIAM LO ONG. >>> To: angela.noviya...@yahoo.co.id, "ariesz" , >>> "Sonya Basuni" , "ester berlian" , >>> buddha_su...@yahoo.com, "Setyono Budhy" , "Hendra >>> Bujang" , "ci yenny" , >>> cihuy_rat...@yahoo.com, "cunyuk" , "desy" < >>> desy.t...@gmail.com>, "merry djaja" , "djoni >>> doank" , "edrick" , "elin" < >>> dvine...@yahoo.com>, erwa...@yahoo.com, "Yan Ethan" , >>> "yeyen evasari" , "Fenny" , >>> "ferdinand" , ferry_h...@yahoo.com, "chardi gmail" < >>> chrd...@gmail.com>, gn_dha...@yahoo.com, "Natalia Handayani" < >>> natalia_handay...@yahoo.com>, "bolih hengki" , >>> "hendra hengtraco" , "dewi hengtraco" < >>> dewz_andri...@yahoo.com>, "Haha Hihi" , >>> "ali husin" , "Dian Juliantine" < >>> dhammacar...@yahoo.com>, "Agata Leins" , "YULI >>> LIM" , "lisa" , "Lim >>> Maria" , "lauw marshela" , >>> "mary" , "meyna" , "Natalin >>> Nababan" , "nano" , >>> "Maria Nia" , "niko" , >>> "niko" , "Vivi Oktaviani" , >>> "olivia oliv" , "Andhy Purnama" < >>> andhy7...@yahoo.com>, "robin" , "Rosevita" < >>> rose_v...@hotmail.com>, "ferdinand s" , >>> stanislaus_fr...@yahoo.com, "Albert Sutanto" , >>> "nova tobing" , "rudy widjaja" < >>> rudy.cor...@yahoo.com>, "David Wijaya" , "Tommy >>> Wijaya" , "yohanes winata" < >>> abbalove_a...@yahoo.com>, yono77_...@yahoo.com, "ce_oc yuliana" < >>> d1n...@yahoo.com>, "Dini Yuliani" >>> Date: Tuesday, June 2, 2009, 4:05 PM >>> >>> >>> >>> --- On *Mon, 6/1/09, yumei himura * wrote: >>> >>> >>> From: yumei himura >>> Subject: Fw: HAKIM PAO Menggugat Raja Neraka GIAM LO ONG. >>> To: "Marisa" , "Melawati" , >>> "cucu" , "lilie zhang" < >>> zhang.l...@yahoo.com>, "Sianny" , "Siska Rapil" >>> >>> Date: Monday, June 1, 2009, 2:51 AM >>> >>> >>> >>> >>> >>> >>> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung >>> Teruuusss... ! >>> >>> >>> >>> >>> >>> >>> >>> >>> >> >> >> -- >> Best regards, Tantono Subagyo >> >> > > > -- > Best regards, Tantono Subagyo > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Fw: HAKIM PAO Menggugat Raja Neraka GIAM LO ONG.
Waduh Kendy Tan lootee, saya sih cuma cut and paste saja, di www.siutao.combanyak cerita seperti itu. Sojah, Tan Lookay 2009/6/3 > > > Terima kasih bapak tantono.S atas ceritanya yang bagus sekali mengenai > hukum perbuatan kebaikan dan sebab akibat perbuatan kita dimasa lampau > sehingga seseorang harus bisa mengeri tuhan yang paling adil.bagi saya > sangat bertambah lagi pengetahuan saya setelah membaca cerita bapak.senang > sekali jika bapak bisa lagi cerita2 mengenai supaya saya bisa tambah wawasan > lagi.terima kasih sebelumnya.salam sejahtera .KENDY TAN > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > ---------- > *From*: Tantono Subagyo > *Date*: Tue, 2 Jun 2009 17:35:43 -0400 > *To*: > *Subject*: Re: [budaya_tionghua] Fw: HAKIM PAO Menggugat Raja Neraka GIAM > LO ONG. > > Mungkin Hakim Pao menggugat karena seperti saya sang Hakim tidak > menemukan apa-apa dalam email ini. Tan Lookay > > 2009/6/2 Hendra Bujang > >> >> >> >> >> --- On *Tue, 6/2/09, Lili Zhang * wrote: >> >> >> From: Lili Zhang >> Subject: Fw: HAKIM PAO Menggugat Raja Neraka GIAM LO ONG. >> To: angela.noviya...@yahoo.co.id, "ariesz" , >> "Sonya Basuni" , "ester berlian" , >> buddha_su...@yahoo.com, "Setyono Budhy" , "Hendra >> Bujang" , "ci yenny" , >> cihuy_rat...@yahoo.com, "cunyuk" , "desy" < >> desy.t...@gmail.com>, "merry djaja" , "djoni >> doank" , "edrick" , "elin" < >> dvine...@yahoo.com>, erwa...@yahoo.com, "Yan Ethan" , >> "yeyen evasari" , "Fenny" , >> "ferdinand" , ferry_h...@yahoo.com, "chardi gmail" < >> chrd...@gmail.com>, gn_dha...@yahoo.com, "Natalia Handayani" < >> natalia_handay...@yahoo.com>, "bolih hengki" , >> "hendra hengtraco" , "dewi hengtraco" < >> dewz_andri...@yahoo.com>, "Haha Hihi" , "ali >> husin" , "Dian Juliantine" , >> "Agata Leins" , "YULI LIM" , >> "lisa" , "Lim Maria" , >> "lauw marshela" , "mary" , >> "meyna" , "Natalin Nababan" < >> natalinnaba...@yahoo.com>, "nano" , "Maria Nia" >> , "niko" , "niko" < >> neko_...@yahoo.com>, "Vivi Oktaviani" , "olivia oliv" >> , "Andhy Purnama" , "robin" < >> b...@hotmail.com>, "Rosevita" , "ferdinand s" < >> ferdinand_sulai...@yahoo.com>, stanislaus_fr...@yahoo.com, "Albert >> Sutanto" , "nova tobing" , >> "rudy widjaja" , "David Wijaya" , >> "Tommy Wijaya" , "yohanes winata" < >> abbalove_a...@yahoo.com>, yono77_...@yahoo.com, "ce_oc yuliana" < >> d1n...@yahoo.com>, "Dini Yuliani" >> Date: Tuesday, June 2, 2009, 4:05 PM >> >> >> >> --- On *Mon, 6/1/09, yumei himura * wrote: >> >> >> From: yumei himura >> Subject: Fw: HAKIM PAO Menggugat Raja Neraka GIAM LO ONG. >> To: "Marisa" , "Melawati" , >> "cucu" , "lilie zhang" , >> "Sianny" , "Siska Rapil" < >> black_sixse...@yahoo.com> >> Date: Monday, June 1, 2009, 2:51 AM >> >> >> >> >> >> >> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung >> Teruuusss... ! >> >> >> >> >> >> >> >> >> > > > -- > Best regards, Tantono Subagyo > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] Untuk memperbaiki karma : Fw: HAKIM PAO Menggugat Raja Neraka GIAM LO ONG.
Rekans, untuk memperbaiki karma atas usulan sdr Kendy Tan saya sajikan kutipan Hakim Pao Menggugat Raja Neraka Giam Loo Ong tanpa forward dan tanpa puluhan alamat email, semoga berkenan. HAKIM PAO Mengugat Raja Neraka GIAM LO ONG Diambil dari arsip diskusi di http://siutao.com Diskusi antara LindaKL & SHAN MAO, pada April 2006. *HAKIM PAO Mengugat Raja Neraka *: *Menggugat Karma Buruk Seorang Bocah Malang*. BANYAK orang sering terheran-heran melihat nasib malang seseorang, yang padahal selalu berbuat kebaikan.Contohnya seseorang yang dikenal sangat mulia hatinya, namun menemui kematian secara mengenaskan, dibunuh oleh penjahat yang mengincar hartanya misalnya.Mungkinkah Tuhan tidak bertindak adil ?Mungkin pula dalam hati kecil anda terkadang berprasangka, Tuhan telah berbuat tidak adil karena kesialan yang tengah menimpa diri anda ? Ada sebuah kisah legenda dari dongeng Tiongkok untuk menjawab keraguan anda tersebut.Begini ceritanya seperti dikutip dari bacaan Sekolah Minghui. Terjadi pada zaman Song Utara, saat Pao Kong (alias Bao Zheng) menjabat sebagai Xiang (Hakim Agung pada zaman Tiongkok kuno). Di sebuah desa hidup seorang anak yatim piatu berusia sepuluh tahun yang menderita cacat kaki. Hidupnya sangat menderita hanya mengandalkan bantuan para tetangga dan warga desa atau mengemis demi menyambung hidup. Di perbatasan desa mengalir sebuah sungai, warga desa dan pendatang harus berbasah-basah saat melewatinya, terutama bagi orang tua yang berusia lanjut sangat menyulitkan. Setiap kali air sungai meluap orang tak bisa menyeberang. Tahun berganti tahun, tiada yang berikhtiar ingin mengubahnya. Sampai sekarang, orang mulai melihat si bocah cacat tekun mengangkat batu besar dan menatanya di tepi sungai. Ketika ditanya untuk apa batu-batu itu ia menjawab, “Aku ingin membangun sebuah jembatan, agar tetangga dan warga desa bisa leluasa lewat.”Orang-orang beranggapan ia berkhayal, malah kebanyakan tertawa meledek.Namun lambat laun, bulan berganti tahun, bebatuan telah menumpuk bagaikan bukit. Warga desa mulai berubah pendirian, mereka merasa terharu pada semangat si bocah hingga ikutan membantu mengangkut batu serta mulai membangun jembatan. Para warga pun mengundang beberapa tukang dan memulai pembangunan jembatan.Si bocah cacat dengan sepenuh jiwa raga berpartisipasi. Belum sampai jembatan selesai dibangun, saat membelah sebuah batu besar, pecahannya meletik dan melukai sepasang matanya hingga menjadi buta. Orang-orang menyayangkan, menggerutu, bahkan menyalahkan Thian (Tuhan) tidak adil.Anak yang begitu patut dikasihani, yang telah sepenuh hati berkorban demi orang banyak malah memperoleh musibah.Akan tetapi si bocah sama sekali tak mengeluh, setiap hari tetap muncul di proyek pembangunan jembatan itu meskipun tertatih-tatih, dengan meraba-raba ia mengerjakan apa saja yang bisa dikerjakan. Akhirnya jembatan selesai dibangun melalui gotong-royong warga.Semua orang di pesta syukuran menatap si bocah yang sudah cacat kaki dan hidup sebatang kara sekarang ditambah buta matanya, dengan rasa terima kasih, iba dan sayang.Si bocah sendiri walau tidak bisa melihat apa pun, tetap tersenyum bahagia. Di luar dugaan mendadak turun hujan deras yang tak sesuai musim, seolah-olah hendak mencuci debu yang menempel di jembatan batu tersebut.Hujan dan geledek gemuruh menunjukkan pamornya.Tiba-tiba petir berkelebat menyilaukan hingga semua orang menutup mata mereka, disusul suaranya meledak bak hendak memecahkan gendang telinga.Ketika semua orang membuka mata mereka kembali, mereka menemukan si bocah telah tersambar petir, terkapar di tanah tanpa nyawa lagi.Semuanya tersentak kaget, diikuti luapan perasaan sedih, mengeluh kenapa si bocah begitu buruk nasibnya, dan menuding Thian tidak adil …. Saat itulah Pao, yang dijuluki rakyat kecil sebagai Hakim yang Bersih dan Adil, dalam perjalanan dinas melewati desa itu.Rakyat berbondong-bondong menghadang tandunya tersebut untuk memohon keadilan bagi si bocah malang. Kepala Desa bertanya, “Mengapa orang baik tak memperoleh imbalan baik ? Untuk selanjutnya bagaimana bisa menjadi contoh orang yang baik ?Mungkin orang malah berpendapat lebih enak berbuat jahat saja?” Hakim Pao yang kenyang makan asam garam dunia, tergugah oleh emosi penduduk desa, mengayun kuas pit dan menulis 6 aksara, “Mana-boleh Berbuat Jahat Tidak Berbuat Bajik ?”.Kemudian mengibaskan lengan bajunya yang panjang sambil memerintahkan melanjutkan perjalanan. Tiba di kota raja, Hakim Pao menghadap Raja untuk melaporkan hasil perjalanan dinas dan semua peristiwa yang telah dilihat dan didengarnya, tapi tentang cerita tulisannya malah tidak diungkap.Sesungguhnya dalam hati Pao sangat tidak memahami masalah nasib si bocah malang yang berbuat kebajikan malah menuai imbalan buruk. Tak dinyana Raja kemudian mengundang Pao ke bagian belakang istana untuk membicarakan persoalan pribadi.Ternyata beberapa hari lalu, Baginda tela
Re: [budaya_tionghua] Fw: HAKIM PAO Menggugat Raja Neraka GIAM LO ONG.
Mungkin Hakim Pao menggugat karena seperti saya sang Hakim tidak menemukan apa-apa dalam email ini. Tan Lookay 2009/6/2 Hendra Bujang > > > > > --- On *Tue, 6/2/09, Lili Zhang * wrote: > > > From: Lili Zhang > Subject: Fw: HAKIM PAO Menggugat Raja Neraka GIAM LO ONG. > To: angela.noviya...@yahoo.co.id, "ariesz" , > "Sonya Basuni" , "ester berlian" , > buddha_su...@yahoo.com, "Setyono Budhy" , "Hendra > Bujang" , "ci yenny" , > cihuy_rat...@yahoo.com, "cunyuk" , "desy" < > desy.t...@gmail.com>, "merry djaja" , "djoni > doank" , "edrick" , "elin" < > dvine...@yahoo.com>, erwa...@yahoo.com, "Yan Ethan" , > "yeyen evasari" , "Fenny" , > "ferdinand" , ferry_h...@yahoo.com, "chardi gmail" < > chrd...@gmail.com>, gn_dha...@yahoo.com, "Natalia Handayani" < > natalia_handay...@yahoo.com>, "bolih hengki" , > "hendra hengtraco" , "dewi hengtraco" < > dewz_andri...@yahoo.com>, "Haha Hihi" , "ali > husin" , "Dian Juliantine" , > "Agata Leins" , "YULI LIM" , > "lisa" , "Lim Maria" , "lauw > marshela" , "mary" , > "meyna" , "Natalin Nababan" < > natalinnaba...@yahoo.com>, "nano" , "Maria Nia" > , "niko" , "niko" < > neko_...@yahoo.com>, "Vivi Oktaviani" , "olivia oliv" > , "Andhy Purnama" , "robin" < > b...@hotmail.com>, "Rosevita" , "ferdinand s" < > ferdinand_sulai...@yahoo.com>, stanislaus_fr...@yahoo.com, "Albert > Sutanto" , "nova tobing" , > "rudy widjaja" , "David Wijaya" , > "Tommy Wijaya" , "yohanes winata" < > abbalove_a...@yahoo.com>, yono77_...@yahoo.com, "ce_oc yuliana" < > d1n...@yahoo.com>, "Dini Yuliani" > Date: Tuesday, June 2, 2009, 4:05 PM > > > > --- On *Mon, 6/1/09, yumei himura * wrote: > > > From: yumei himura > Subject: Fw: HAKIM PAO Menggugat Raja Neraka GIAM LO ONG. > To: "Marisa" , "Melawati" , > "cucu" , "lilie zhang" , > "Sianny" , "Siska Rapil" < > black_sixse...@yahoo.com> > Date: Monday, June 1, 2009, 2:51 AM > > > > > > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > Teruuusss... ! > > > > > > > > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Basa Asli Penduduk Asli? (Was: Tough times breed nostalgia for Mao)
Hehehe Zhou heng, santai sajalah. Imigrasi itu kerjaan-nya berat, gajinya sedikit dan banyak disalahkan ketika ada imigran-imigran gelap, sudah tentu caranya selalu normative, yang gampang saja, seperti nyanyi Indonesia Raya, Panca Sila dst. Nha harap dimaklumi, ketika saya di Amrik lha masa saya dicurigai, undangan World Bank ada, saya cuma transit, paspor biru (dinas/service passport) tapi tetap pendekatan-nya kehati-hatian, ya dalam menerapkan inilah kalau mereka sibuk menghadapi orang banyak, ngeselin ya harap dimaklumi. Diikuti sajalah, percumah kita juga marah-marah toh nggak ada gunanya, kalau nenek nggak bisa Indonesia Raya nggak lulus ya nggak mungkin, tapi kalau anak muda nggak bisa ya perlu dicurigai dan tentunya nyanyi Indonesia Raya tidak merupakan ukuran satu-satunya. Sojah, Tan Lookay 2009/5/13 Akhmad Bukhari Saleh > > > Tetapi dalam posting-nya yang terdahulu, Tan-heng sudah menyebutkan test > serupa juga dilakukan departemen naturalisasi Amerika. > > Dan soal ini tidak perlu kita alami sendiri mau jadi warganegara AS, di > berbagai film-film Amerika sendiri juga kita pernah lihat adegan imigran > yang bodoh, yang bahasa Inggrisnya masih patah-patah, tergagap-gagap waktu > disuruh mengucapkan Pledge of Allegiance. > > Tetapi kembali ke pokok masalahnya, ketika Zhou-heng melakukan proses > menjadi warganegara RI tidak ada ancaman maraknya imigran gelapari RRT. > Tetapi sekarang ini awas jangan sampai kelengahan kita menghadapi > membanjirnya imigran gelap RRT menyebabkan berlakunya kembali SBKRI, > larangan huruf Cina, larangan kegiatan budaya tionghoa, larangan merayakan > Imlek, dsb. Dan, tentu jangan sampai lebih parah lagi, kelengahan kita > menghadapi membanjirnya imigran gelap dari RRT itu sampai menyebabkan > munculnya letupan rasialisme. > > Wasalam. > > > > > - Original Message - > *From:* zho...@yahoo.com > *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com > *Sent:* Tuesday, May 12, 2009 6:16 PM > *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Basa Asli Penduduk Asli? (Was: Tough > times breed nostalgia for Mao) > > Anda salah membandingkan, jika anda dicurigai sbg penyelundup, > pertanyaannya tentu bisa macam2. Misalnya anda menyatakan tinggal di bali, > boleh saja ditest bhs bali anda. Anda mengaku sbg pendeta, ya boleh ditest > ilmu khotbah anda. Tapi masalah paspor kan urusan warga negara, periksa saja > sejarah wni nya, kapan dia dpt wni, lewat cara apa dll, tak relevan > mengkaitkan bisa nyanyi lagu kebangsaan atau tdk. Seorang yg tak fasih bhs > indopun, dng pertimbangan tertentu, dimungkinkan menjadi Wni lewat > naturalisasi. Saat saya menjadi wni, juga tak dihrskan bisa nyanyi indo. > Raya > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -- > *From*: Tantono Subagyo > *Date*: Tue, 12 May 2009 17:05:19 +0700 > *To*: > *Subject*: Re: [budaya_tionghua] Basa Asli Penduduk Asli? (Was: Tough > times breed nostalgia for Mao) > > Zhou xiong, > > Kalau anda pernah ke US dan diperiksa petugas Imigrasi maka petugas > Imigrasi Indo nampak nggak sadis-sadis amat. Saya pernah hampir > ketinggalan pesawat ke Costa Rica gara-gara swab test yang dilakukan untuk > mendeteksi “bahan peledak” pada komputer saya positif karena kesalahan alat, > padahal saya pakai paspor biru, dan ada surat dari World Bank waktu itu, > apalagi saya cuma transit di Miami ke Costa Rica. Jadi ya begitulah > Imigrasi dalam precaution banyak yang tidak cerdas, bukan monopoli Indonesia > saja kok, di Singapura juga demikian, kecuali punya banyak duit untuk > investasi. Sojah, Tan Lookay > 2009/5/12 > >> >> >> Pejabat kuper! Boleh tanya ke negeri lain yg lebih maju, apakah mereka >> juga mengadakan test demikian? >> >> Sent from my BlackBerry® >> powered by Sinyal Kuat INDOSAT >> >> -- >> *From*: budi anto >> *Date*: Mon, 11 May 2009 23:54:40 -0700 (PDT) >> *To*: >> *Subject*: Re: [budaya_tionghua] Basa Asli Penduduk Asli? (Was: Tough >> times breed nostalgia for Mao) >> >> maksudnya menyanyikan lagu indonesia raya itu gunanya utk mengetes >> mereka itu bener2 dari indonesia nga? >> nasionalis nga? itu biasanya reason yang di pake pihak imigration :D >> >> -- >> *From:* Ophoeng >> *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com >> *Sent:* Tuesday, May 12, 2009 1:18:11 PM >> *Subject:* [budaya_tionghua] Basa Asli Penduduk Asli? (Was: Tough times >> breed nostalgia for Mao) >> >> Bung KH dan TTM semuah, >> >> Hai, apakabar? Sudah makan? >> >> Hehehe menarik sekali temuan anda ttg orang Su
Re: [budaya_tionghua] Basa Asli Penduduk Asli? (Was: Tough times breed nostalgia for Mao)
enak dan sehat, > Ophoeng > BSD City, Tangerang Selatan > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, > King Hian wrote: > > Gak usah jauh2 bang. > > Nih di Kota Bogor, banyak nenek2 yang orang Sunda "asli", mereka juga pada > gak bisa nyanyi Indonesia Raya. Saya pernah membuktikannya sendiri koq. > > KH > > > > > > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Basa Asli Penduduk Asli? (Was: Tough times breed nostalgia for Mao)
Persisnya > sih ndak ada, cuma saya teringat saja akan fenomena ini. Bisa jadi kalau > lagu Indonesia Raya dibuat versi basa Sunda-nya, orang Sunda 'asli' yang > Bung KH itu temui, mestinya sih bisa menyanyikannya juga tuh ya? Bisa saja > toh? > > Salam makan enak dan sehat, > Ophoeng > BSD City, Tangerang Selatan > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. > com<http://mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com>, > King Hian wrote: > > Gak usah jauh2 bang. > > Nih di Kota Bogor, banyak nenek2 yang orang Sunda "asli", mereka juga pada > gak bisa nyanyi Indonesia Raya. Saya pernah membuktikannya sendiri koq. > > KH > > > > > > > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Basa Asli Penduduk Asli? (Was: Tough times breed nostalgia for Mao)
Perkenankanlah saya nimbrung sedikit, masalah nyanyi Indonesia Raya bukan masalah aseli atau tidak aseli tetapi lebih banyak masalah pendidikan. Bagi yang mengecap pendidikan di masa modern apalagi zaman Sukarno ada kewajiban untuk menyanyi lagu wajib, malahan ada bukunya. Setiap Senin ada upacara dan harus nyanyi Indonesia Raya. Almarhum ayah saya tidak fasih nyanyi Indonesia Raya karena pendidikannya adalah MULO di jeman Belanda, demikian juga Ibu saya. Mereka baru belajar setelah Indonesia merdeka karena mereka sangat tertarik kepada heroisme Bung Karno waktu itu dan juga dengan kesadaran bahwa tanah airnya adalah Indonesia dan ayah sayapun sadar bahwa dia dilahirkan di Indonesia dan sudah tidak punya kampung halaman di RRC, karena kakek ayah sayalah yang datang dari sana dan mendirikan pabrik pewarna kain di Yogya. Salam, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Tjunggee
Yes, betul, orang Jawa nyebutnya Jenggi, Loo Kay ingat waktu kecil th th 56an suka lihat itu si Yogya, diaraknya keliling kota. Sojah, Tan Lookay 2009/5/6 David Kwa > > > Bung Ferry, > > Kalau saya tidak salah lihat, ini adalah gambar Tjunggee (baca: cng ge), > yakni sebuah panggung di mana “berdiri atau duduk anak-anak yang > berpakaian seperti wayang (opera, DK) Tionghoa, meniru (voorstelling) dari > bagian cerita-cerita Ong Tjiauw Koen, Ban Hoa Lauw, Tek Tjeng, Sie Djin Koei > dan sebagainya. Diterangkan banyak lilin, lalu dipikul oleh banyak orang ke > rumah sahabat-sahabat orang-orang kaya dan opsir-opsir itu saling memberi > selamat (Tahun Baru Imlek, DK).†(Tio, Tek Hong, “Keadaan Jakarta Tempo > Doeloe, Sebuah Kenangan 1882-1959,†Jakarta: Masup Jakarta, 2006, hlm. 68). > > > Dalam bentuk yang lebih modern Tjunggee sekarang masih dibuat orang di > Semarang dan katanya juga di Manado, disebut “pikulan†. Di Singapura ada > Chingay Festival, sebab dalam ejaan Inggris Tjunggee dieja Chingay. > > Kiongchiu, > DK > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com , > "F, W Nainggolan" wrote: > > Dear BT'ers, > > Ini aku kirimkan gambar yg unik, akrobatik jaman dahulu di Batavia > (1900's). > Mungkin ada temen2 yang bisa bercerita tentang gambar ini. > Kamsia, > Fry > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Plissss Udahan Ya Re: [budaya_tionghua] OOT: FLU BABI agar jangan salah paham
Tulung ah, mbok iyao damai gitu lhoo. Bung Andreas, Bung Robby en Mister David, kita semua udah terlalu dewasa untuk ngumbar kata-kata kemarahan dimilis dan didengar publik. Maksud Bung Andreas baik, memberikan pengertian tentang Flu Babi agar jangan panik (orangnya bukan babinya). Nah Bung Robby kalau mau perang sama bung Andreas japri saja ya. En Bung David, lha anda misahin orang sambil ngatain goblog, orangnya gondok ngebales lagi kapan abisnya. Pis Mann. Kata si Lookay (yang emang sudah nggak mempan dikatain apapun juga)
Re: [budaya_tionghua] Menyambut Ulang Terbit Komik SIE DJIN KOEI
Yan Widjaya heng, Koreksi dikit boleh ? Oettie Kiong Khay Souw Boen Lalu nambah lagi tokoh Tjin Siok Poo (Bapaknya Tjin Han) Tjin Hoay Giok (kakak Tjin Han, Hoema) Souw Poo Tong ( antagonis di Tjeng See) Touw Sian Tong dan Tan Kiem Teng (madu Hoan Lee Hoa) de es te. Salam, Tan Lookay 2009/4/27 Yan Widjaja > > >*Menyambut Ulang Terbit Komik Sie Djin Koei* > > > > Bernostalgia ke masa kecil, terasa mengasyikkan, hingga berlarut. Terkenang > lima puluh tahun lalu, setiap Sabtu, bila loper koran mengantar majalah > Star Weekly. Pasti saya lebih dulu membaca serial “Sie Djin Koei”-nya. Baru > kemudian Mama, Papa, bahkan Emak pun ikutan menikmati komik tersebut, hingga > kami sekeluarga memahaminya benar. > >Coretan tangan Siauw Tik Kwie awalnya terasa mengikuti gaya Hogart > (pelukis Amerika legendaris yang membuat komik klasik “Tarzan” di SW sebelum > SDK), sampai kemudian menemukan gayanya sendiri yang kemungkinan besar > perwajahan para tokohnya dipengaruhi wayang Potehi. > >Bagi saya STK setara RA Kosasih (pelukis komik Ramayana-Maha Bharata) > yang berhasil menghidupkan karakter para tokohnya menjadi tak terlupakan > sepanjang hayat. > >Selain SDK, tokoh-tokoh masyhur di sekelilingnya antara lain dalam > “Tjeng Tang”: > > - Lie Si Bin, Kaizar Tong-tiauw, yang ingin meluaskan wilayah > hingga Tjeng Tang (menyerbu ke Timur) dan See (Barat). > > - Jendral Oeti Kiong, ayah angkat SDK, berewok berangasan, mati > bunuh diri membenturkan kepala ke pintu kamar Kaizar setelah pian (ruyung), > senjata andalannya patah. > > - Thia Kauw Kim, bangsawan penasihat Kaizar yang bijaksana. > > - Tjie Bouw Kong, Kunsu (penasihat resmi) Kaizar. > > - Thio Soe Koei, menteri dorna licik yang memperalat SDK. > > - Khouw Soe Boen, raja bengis dari Koo-lee-kok (Korea). > >Dalam “Tjeng See”: > > - Sie Teng San, putra SDK yang gagah perkasa. > > - Hoan Lee Hoa, jendral wanita lihay yang bertarung dan bercinta > dengan STS. > > - Touw It Houw, hulubalang yang bisa menyusup ke dalam tanah > (persis Antareja). > > - Tjin Han, hulubalang yang bisa terbang (bukan Gatotkaca tapi > digambarkan STK mirip Lo Cia). > > Selain mereka ada bintang tamu, rombongan Tong Sam Tjong dan empat > muridnya (Sun Go Kong, Tie Pat Kay, Se Ceng, dan Pek Ma) yang terbang pulang > dari Mahameru setelah bertemu Buddha, namun tersedot kantong wasiat musuh. > Untung Go Kong dengan Kim-kauw-pang-nya bisa membuat lubang jarum untuk > lolos dan membantu kemenangan Tong-tiauw. > > Keagungan serial SDK bukan cuma digemari ras Tionghoa, namun juga > bumiputra dari intelek sampai jelata. Buktinya, kemudian ada yang > menyadurnya menjadi serial ketoprak yang sangat laris pada masanya, DJOKO > SUDIRO. Maka Tong-tiauw dialihkan ke Mataram, “Tjeng Tang” (menjadi menyerbu > ke Wetan, Jawa Timur) dan “See” (Kulon, Jawa Barat). > > Ada pengalaman pribadi ketika duduk di kelas lima SD, dalam pelajaran > menggambar bebas, saya meniru gaya STK, dengan tinta bak menggoreskan > sosok mirip SDK sedang memukul seekor macan hitam sampai melenting > terpental. Teman-teman sekelas mengagumi gambar itu, dan Pak Guru pun > memberi nilai delapan! > >Itu sebabnya sekarang saya buru-buru memesan komik SDK yang akan segera > terbit, terus terang bukan untuk diri sendiri, yang sudah hapal ceritanya, > melainkan untuk dibaca oleh anak-anak dan kalau bisa diwariskan ke para cucu > kelak… > > Salam sejahtera. > > > > --- > > > > > What doesn't kill us makes us stronger. > > > -- > New Email names for you! > <http://sg.rd.yahoo.com/sg/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/> > Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. > Hurry before someone else does! > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Nanya Perihal Hong Sin (Feng Shen) dan See Yoe (sebagai buku/karya sastra/budaya)
**Thaysoe, muhun kiranya kepada Lookay juga didermakan itu satu seduhan Nio Joe Lan punya, sembari menunggu yang full version yang memang blon ketahuan kapan munculnya. Nanti untuk urusan beginian Lookay japri atawa jipbit saja agar tidak mengganggu sudara lain ditempat ini. Sojah en banyak tabik. Tan Lookay 2009/4/19 Akhmad Bukhari Saleh > > > Nah, ini penjelasan dari Hauw-djie ada sungguh jelas! > > Jadi Hong Sin yang Lie Sim Djwee loosiandjin punya, ada pakai bahasa > Indonesia bikin pusing (kata Tan lookay). Sedangkan Hong Sin yang Nio Joe > Lan thayhaksoe punya, ada pakai bahasa Indonesia 'lumayan modern'. > > Tapi . . . yang LSD punya ada full version, sedangkan yang NJL punya ada > abridged version. > > Bagaimana pun, kalau Ardian sianseng tetap penujui untuk dapatkan satu copy > dari NJL punya, walau abridged version, silahkan, silahkan! > > Wasalam. > > --- > > > > - Original Message - > *From:* David Kwa > *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com > *Sent:* Sunday, April 19, 2009 10:40 AM > *Subject:* [budaya_tionghua] Re: Nanya Perihal Hong Sin (Feng Shen) dan > See Yoe (sebagai buku/karya sastra/budaya) > > "Hong Sin atawa Korban dari Paras Eilok" hasil terjemahan Lie Sim Djwee > dari Paree, Jombang, Jawa Timur, memakai bahasa Melayu Tionghoa dan ejaan > Van Ophuijsen, terbit pada 1935-1936, 43 jilid. Sedangkan "Feng Shen (Hong > Sin), Penganugerahan Malaikat" edisi ringkasnya Nio Joe Lan memakai bahasa > Indonesia ejaan Soewandi dan ejaan Wade-Giles bagi nama-nama Tionghoa, > penerbit Keng Po, tahun 1951, 2 jilid. > > Kiongchiu, > DK > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com , > "ardian_c" wrote: > > > > oops hehehehe maksudnya ya bahasa yg lebih dikenal jaman sekarang ini > bukan model yg buku hongsin yg lage digarap. Itu buku taon berapa ya, > rasanya sebelon RI berdiri dah. > > > > BTW kalu pak Akhmad berkenan, boleh dong bagi2 itu hongsin yg pake bahasa > "moderen". kamsiah > . > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Berbakti pada saat masih hidup ???????????
Ahihi, dulu pernah greja tetangga Lookay salah ngundang Mr GP yang katanya dukun santet yang menyantet Bush sewaktu di Bogor (agar tidak kerasan) tapi malahan nyesel ngga keruan, abis orang gila diundang ya meracaulah dia. Lookay bilang : Salah yang ngundang, sudah tahu edan masih ditanggapin. Sojah, Tan Lookay 2009/4/18 > > > Benar sekali Loheng, jangan sekali2 mengangkat orang2 "tobat" menjadi > pahlawan. Jika mereka ngaku tobat dulunya pasti "murtad", kebijakan apa yg > dapat kita gali dari orang yg punya mental goyah yg mudah terjerambab? > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -- > *From*: Tantono Subagyo > *Date*: Sat, 18 Apr 2009 07:02:01 +0700 > *To*: > *Subject*: Re: [budaya_tionghua] Berbakti pada saat masih hidup > ??? > > Masalah yang utama adalah lemahnya atau kurangnya pengajaran yang tentunya > juga disebabkan oleh penindasan jaman Suharto. Bila ajaran KHC secara > sistematis disusun dan diajarkan kembali atau dimodernisir maka hal seperti > itu akan dapat dikurangi. Orang yang hanya mengerti setengah atau > seperempat, apalagi "pindah" keyakinan dapat jadi fanatik dan > menjelek-jelekkan yang lama, dalam kasus ini Lookay melihat fenomena yang > terjadi tidak hanya pada KHC, tetapi juga antara Kristen dan Islam (atau > sebaliknya) . Orang "percaya baru" yang nggak pernah mendalami inti > kepercayaan lama atau cuman karena keturunan lalu pindah ke kepercayaan baru > sering diminta ceramah ngalor ngidul lha disitulah dia ngebohong dan > ngarang-ngarang dan bilang kepercayaan lama jelek karena bla bla bla. > Karena itu dalam komunitas greja Lookay (greja Kaypang) secara tidak > tertulis ada perjanjian tidak akan pernah undang pengkotbah yang "mantan" > apapun . Karena akan menimbulkan kontroversi dan tidak akan memperbaiki > kepercayaan sendiri. > Tantangannya sekarang dimana kita dapat beroleh buku KHC dalam bahasa > Indonesia yang baik dan populer ??. Apakah MATAKIN sudah mengajarkan KHC > secara sistematis dan populer . Lookay sendiri makin mengagumi dan > memahami budaya tionghua karena getol dan koleksi buku-buku cerita silat dan > cerita legenda, dan sekarang nau coba cari buku KHC dan Tao tapi sulit > karena buku KHC dan Tao jarang ada dalam bahasa Indonesia dan kalau dalam > bahasa Inggris mahal. Bila LUN YU diterbitkan dalam bahasa Indonesia, > diulas secara menarik dan dipopulerkan lagi mudah-mudahan cela-mencela > seperti itu makin jarang. > Sekarang Lookay muhun petunjuk dimana Lookay bisa minta derma buku KHC dan > Tao bahasa Indonesia yang telah ada ?. Lookay ingin mengkoleksi dan > mengajarkan anak cucu Lookay yang berkeyakinan sama dengan Lookay untuk > melihat dan memahami sudut pandang kepercayaan moyang Lookay hingga paling > tidak mereka bisa menghormatinya. Lookay sudah (merasa) bisa mengajarkan > anak untuk menghormati dan memahami budaya Jawa (moyang Lookay yang sebelah) > dan ingin agar anak cucu juga bisa menghormati keluhuran dan sudut pandang > sesama "jalan suci". Karena terus terang saja Lookay merasa dulu kalo dekat > dengan Romo Zoetmulder itu rasanya adhem justru karena ia ahli literatur > Jawa. Kurang lebihnya mohon berjuta maaf. Sojah, Tan Lookay > > 2009/4/18 ardian_c > >> >> >> barusan abis mampir ke teman yg keluarganya belon lama meninggal, ada >> suara2 sumbang yg menyindir kalu mrk itu mengadakan upacara penguburan yg >> terlalu berlebihan. Suara2 sumbang itu kurang lebih bilangnya begini," Kalu >> mau berbakti ya waktu masih idup, bukan waktu udah mati." >> >> Jelas itu suara omongan yg CENGLI dan BENAR dimata org awam biasa yg suka >> sok2an bawa2 kata BAKTI tapi secuil doang , trus isi kepalanya nyinyir >> ngeliat org yg adain sembayangan yg menurutnya "tidak perlu" dan omongan >> berkepanjangan yg seolah2 budaya tenglang itu kupluk gak ngerti maksud >> berbaktinya KHC, dan die bilang itu cara jelas2 cara berbakti yg salah en >> gak tepat. >> >> Owe samperin, trus bilang, “ya lu khan gak ngerti apa yg dimaksud >> bakti†, eh die bilang “lu ngerti apa seh anak kecil, sok2an ngomong ama >> gw.†>> >> Terus terang gw nyengir denger omongan gitu, gw tanya emang lu agama apa? >> Die bilang," mantan Konghucu". "Oh mantan Khonghucu ya, so jadi mestinya >> ngerti dong apa yg dimaksud bakti itu?“ gw tanya balik. Dia dengan hakul >> yakin menjawab "Ya !!!". Terus owe tanya, "koh pernah denger gak istilah >> shengshi jinxiao, sishi jinai �"�时尽å æ»æ—¶å°½ï¿½"�.?" >> "Gak tuh , emang apa artinya ? " tanya itu ngko2. >> Gw b
Re: [budaya_tionghua] Berbakti pada saat masih hidup ???????????
Tengkiu Looheng, segera Lookay akan berburu kitab itu. Dao De Jingnya berjudul : Kitab Kebijakan dan Kebajikan ya ???. Di Gramedia mana ???. Sojah, Tan Lookay 2009/4/18 Budiman Wijaya > > > kepada Pak Tan yth: > > Saya ada sedikit info tentang buku ajaran KHC untuk pelajaran etika > dasar bagi anak2 dan murid (di zi gui) ,yg sudah diterjemahkan dalam bahasa > indonesia, > buku tsbt bisa di dapatkan secara cuma2 di yayasan samudra metta indonesia > di jl pluit sakti raya no 28 blok b11 komplek ruko sentra bisnis pluit,telp > 66695336 jakarta. > > sekedar info tambahan, bahkan kitab kebijakan dan kebajikan (dao de > jing) dalam 2 bahasa (han zi dan bahasa indonesia) sudah di terbitkan dan > bisa di dapatkan di toko buku gramedia,semoga bermanfaat. > > >salam damai > > Budiman Wijaya > > > --- On *Sat, 4/18/09, Tantono Subagyo * wrote: > > > From: Tantono Subagyo > Subject: Re: [budaya_tionghua] Berbakti pada saat masih hidup ??? > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Date: Saturday, April 18, 2009, 12:02 AM > > Masalah yang utama adalah lemahnya atau kurangnya pengajaran yang > tentunya juga disebabkan oleh penindasan jaman Suharto. Bila ajaran KHC > secara sistematis disusun dan diajarkan kembali atau dimodernisir maka hal > seperti itu akan dapat dikurangi. Orang yang hanya mengerti setengah atau > seperempat, apalagi "pindah" keyakinan dapat jadi fanatik dan > menjelek-jelekkan yang lama, dalam kasus ini Lookay melihat fenomena yang > terjadi tidak hanya pada KHC, tetapi juga antara Kristen dan Islam (atau > sebaliknya) .. Orang "percaya baru" yang nggak pernah mendalami inti > kepercayaan lama atau cuman karena keturunan lalu pindah ke kepercayaan baru > sering diminta ceramah ngalor ngidul lha disitulah dia ngebohong dan > ngarang-ngarang dan bilang kepercayaan lama jelek karena bla bla bla. > Karena itu dalam komunitas greja Lookay (greja Kaypang) secara tidak > tertulis ada perjanjian tidak akan pernah undang pengkotbah yang "mantan" > apapun . Karena akan menimbulkan kontroversi dan tidak akan memperbaiki > kepercayaan sendiri. > Tantangannya sekarang dimana kita dapat beroleh buku KHC dalam bahasa > Indonesia yang baik dan populer ??. Apakah MATAKIN sudah mengajarkan KHC > secara sistematis dan populer . Lookay sendiri makin mengagumi dan > memahami budaya tionghua karena getol dan koleksi buku-buku cerita silat dan > cerita legenda, dan sekarang nau coba cari buku KHC dan Tao tapi sulit > karena buku KHC dan Tao jarang ada dalam bahasa Indonesia dan kalau dalam > bahasa Inggris mahal. Bila LUN YU diterbitkan dalam bahasa Indonesia, > diulas secara menarik dan dipopulerkan lagi mudah-mudahan cela-mencela > seperti itu makin jarang. > Sekarang Lookay muhun petunjuk dimana Lookay bisa minta derma buku KHC dan > Tao bahasa Indonesia yang telah ada ?. Lookay ingin mengkoleksi dan > mengajarkan anak cucu Lookay yang berkeyakinan sama dengan Lookay untuk > melihat dan memahami sudut pandang kepercayaan moyang Lookay hingga paling > tidak mereka bisa menghormatinya. Lookay sudah (merasa) bisa mengajarkan > anak untuk menghormati dan memahami budaya Jawa (moyang Lookay yang sebelah) > dan ingin agar anak cucu juga bisa menghormati keluhuran dan sudut pandang > sesama "jalan suci". Karena terus terang saja Lookay merasa dulu kalo dekat > dengan Romo Zoetmulder itu rasanya adhem justru karena ia ahli literatur > Jawa. Kurang lebihnya mohon berjuta maaf. Sojah, Tan Lookay > > 2009/4/18 ardian_c co.id<http://us.mc01g.mail.yahoo.com/mc/compose?to=ardia...@yahoo.co.id> > > > >> >> >> barusan abis mampir ke teman yg keluarganya belon lama meninggal, ada >> suara2 sumbang yg menyindir kalu mrk itu mengadakan upacara penguburan yg >> terlalu berlebihan. Suara2 sumbang itu kurang lebih bilangnya begini," Kalu >> mau berbakti ya waktu masih idup, bukan waktu udah mati." >> >> Jelas itu suara omongan yg CENGLI dan BENAR dimata org awam biasa yg suka >> sok2an bawa2 kata BAKTI tapi secuil doang , trus isi kepalanya nyinyir >> ngeliat org yg adain sembayangan yg menurutnya "tidak perlu" dan omongan >> berkepanjangan yg seolah2 budaya tenglang itu kupluk gak ngerti maksud >> berbaktinya KHC, dan die bilang itu cara jelas2 cara berbakti yg salah en >> gak tepat. >> >> Owe samperin, trus bilang, “ya lu khan gak ngerti apa yg dimaksud >> bakti†, eh die bilang “lu ngerti apa seh anak kecil, sok2an ngomong ama >> gw.†>> >> Terus terang gw nyengir denger omongan gitu, gw tanya emang lu a
Re: [budaya_tionghua] Re: Nanya Perihal Hong Sin (Feng Shen) dan See Yoe (sebagai buku/karya sastra/budaya)
Looheng, bukan nyombong neeeh, walaupun hasil ngemis sebulan buat beli buku Feng Shen akan Lookay jabanin, apalagi gratis, lebih mau lagi. Pengertian akan budaya nenek moyang sebenarnya bisa dibangun dari menikmati cerita seperti itu dan menghayatinya. Terus terangnya Lookay banyak belajar bagaimana orang Tionghua menghargai orang tua dari cuplikan Lie Ching vs Na Cha dan sayang sekali kalau anak-anak Tionghua Indonesia hanya tahu Superman dan tidak tahu Na Cha. Sojah en Banyak Tabik. Tan Lookay 2009/4/18 ardian_c > > > ada taipan yg mo cetak gratis yg ngubah dari bahasa melayu kuno jadi bahasa > indonesia modern. > > masalahnya itu taipan mau bagi2 gratis, so mesti cari jg org yg mau gratis > kale ya huehehehehehehehehe > > btw itu buku lage diedit seh tapi progresnya belon jelas sampe mana. > moga2 bisa dalam waktu deket beres dan dibagikan gratisnya tetep jalan. > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com , > Tantono Subagyo wrote: > > > > Loohengtee, > > * > > **Hal ini trada hubungan dengan kepercayaan, dan muhun menanggapi dari > segi > > sastera/perkitaban saja. * > > > > Lookay ngikutin Hong Sin dari pelem bajakan (ngga kuat beli yang aseli) > dan > > dari buku kuno Lie Siem Djwee yang ada sobat kasi pinjem. Disamping itu > > dipangkuan ada See Yoe lengkap hasil cetak ulang WLG Surabaya. Yang > menarik > > perhatian Lookay adalah tokoh yang sama terutama di episode Huruhara Hoa > Ko > > San dimana si Raja Monyet yang lahir dari batu tersebut sebelum dihimpit > di > > gunung lima jari berantem dengan Pasukan Kahyangan. Di Pasukan Kahyangan > > ada Lo Tjia, babenya Lo Tjia, Yang Tjien (Er Lang Sen) de el el. > > > > Tapi anehnya di Hong Sin pelem en buku ada diceritakan sewaktu > pertempuran > > terakhir dewa baik dibawah pimpinan Kiang Tjoe Gee pada penyerangan > terakhir > > kotaraja melawan barisan dewa jahat (Pi Yu Kung ???) ada adegan dimana > Yang > > Tjien atau Er Lang Sen dikasih tahu bahwa beribu tahun kemudian akan > lahir > > monyet sakti yang merupakan lawan sepadan-nya. > > > > Timbul pertanyaan yang muhun petromaks, kalau dari segi waktu periode > dalam > > waktu cerita jelas Hong Sin duluan, lha apakah Hong Sin ini juga gubahan > Wu > > Cheng En ???. Dan dikompilasi di periode apa ??. > > > > Analisa Nicholas Koss berdasarkan puisi dikedua kitab tersebut : > > http://www.jstor.org/pss/4528175 katanya malahan See Yoe Kie nyang > > dipublikasi duluan yaitu taon 1592 sedangkan Hong Sin taon 1620an > sama-sama > > di jeman Tang. > > > > Nah sekarang uneg-uneg Lookay yang ngga bisa baca dan ngarti tulisan > > Mandarin, kalo See Yoe ada nyang melestarikan en cetak ulang, ada nggak > ya > > taipan kita yang mau menderma agar Feng Shen ini juga terbit dalam Bahasa > > Indonesia ???. Baca Bahasa Inggris ngga ada yang kumplit (buku murah dari > > Bei Jing cuman diringkas-ringkas saja), baca yang Lie Sim Jwee pun lama > > sekali karena bahasanya bikin mumet. Eeh kalau ada 'kan jadi nyaho soal > > latar belakangnya dan orang nggak akan main cap tahyul saja. Terus > > terangnya Lookay sangat menikmati alur cerita kedua folklor ini sambil > > membayangkan latar belakang penulis dan jaman itu. Nikmat jeh, apalagi > > sambil minum teh Lung Ching dan nggayem kacang goreng. > > > > Sojah en Banyak Tabik. Tan Lookay > > > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Berbakti pada saat masih hidup ???????????
Masalah yang utama adalah lemahnya atau kurangnya pengajaran yang tentunya juga disebabkan oleh penindasan jaman Suharto. Bila ajaran KHC secara sistematis disusun dan diajarkan kembali atau dimodernisir maka hal seperti itu akan dapat dikurangi. Orang yang hanya mengerti setengah atau seperempat, apalagi "pindah" keyakinan dapat jadi fanatik dan menjelek-jelekkan yang lama, dalam kasus ini Lookay melihat fenomena yang terjadi tidak hanya pada KHC, tetapi juga antara Kristen dan Islam (atau sebaliknya) . Orang "percaya baru" yang nggak pernah mendalami inti kepercayaan lama atau cuman karena keturunan lalu pindah ke kepercayaan baru sering diminta ceramah ngalor ngidul lha disitulah dia ngebohong dan ngarang-ngarang dan bilang kepercayaan lama jelek karena bla bla bla. Karena itu dalam komunitas greja Lookay (greja Kaypang) secara tidak tertulis ada perjanjian tidak akan pernah undang pengkotbah yang "mantan" apapun . Karena akan menimbulkan kontroversi dan tidak akan memperbaiki kepercayaan sendiri. Tantangannya sekarang dimana kita dapat beroleh buku KHC dalam bahasa Indonesia yang baik dan populer ??. Apakah MATAKIN sudah mengajarkan KHC secara sistematis dan populer . Lookay sendiri makin mengagumi dan memahami budaya tionghua karena getol dan koleksi buku-buku cerita silat dan cerita legenda, dan sekarang nau coba cari buku KHC dan Tao tapi sulit karena buku KHC dan Tao jarang ada dalam bahasa Indonesia dan kalau dalam bahasa Inggris mahal. Bila LUN YU diterbitkan dalam bahasa Indonesia, diulas secara menarik dan dipopulerkan lagi mudah-mudahan cela-mencela seperti itu makin jarang. Sekarang Lookay muhun petunjuk dimana Lookay bisa minta derma buku KHC dan Tao bahasa Indonesia yang telah ada ?. Lookay ingin mengkoleksi dan mengajarkan anak cucu Lookay yang berkeyakinan sama dengan Lookay untuk melihat dan memahami sudut pandang kepercayaan moyang Lookay hingga paling tidak mereka bisa menghormatinya. Lookay sudah (merasa) bisa mengajarkan anak untuk menghormati dan memahami budaya Jawa (moyang Lookay yang sebelah) dan ingin agar anak cucu juga bisa menghormati keluhuran dan sudut pandang sesama "jalan suci". Karena terus terang saja Lookay merasa dulu kalo dekat dengan Romo Zoetmulder itu rasanya adhem justru karena ia ahli literatur Jawa. Kurang lebihnya mohon berjuta maaf. Sojah, Tan Lookay 2009/4/18 ardian_c > > > barusan abis mampir ke teman yg keluarganya belon lama meninggal, ada > suara2 sumbang yg menyindir kalu mrk itu mengadakan upacara penguburan yg > terlalu berlebihan. Suara2 sumbang itu kurang lebih bilangnya begini," Kalu > mau berbakti ya waktu masih idup, bukan waktu udah mati." > > Jelas itu suara omongan yg CENGLI dan BENAR dimata org awam biasa yg suka > sok2an bawa2 kata BAKTI tapi secuil doang , trus isi kepalanya nyinyir > ngeliat org yg adain sembayangan yg menurutnya "tidak perlu" dan omongan > berkepanjangan yg seolah2 budaya tenglang itu kupluk gak ngerti maksud > berbaktinya KHC, dan die bilang itu cara jelas2 cara berbakti yg salah en > gak tepat. > > Owe samperin, trus bilang, “ya lu khan gak ngerti apa yg dimaksud bakti†> , eh die bilang “lu ngerti apa seh anak kecil, sok2an ngomong ama gw.†> > Terus terang gw nyengir denger omongan gitu, gw tanya emang lu agama apa? > Die bilang," mantan Konghucu". "Oh mantan Khonghucu ya, so jadi mestinya > ngerti dong apa yg dimaksud bakti itu?“ gw tanya balik. Dia dengan hakul > yakin menjawab "Ya !!!". Terus owe tanya, "koh pernah denger gak istilah > shengshi jinxiao, sishi jinai �"�时尽å æ»æ—¶å°½ï¿½"�.?" > "Gak tuh , emang apa artinya ? " tanya itu ngko2. > Gw bilang "itulah konsep bakti ama duka cita org tenglang, so jgn suka > sok2an bilang ngapain berbakti setelah mati, kalu berbakti mah masih idup > aja.Apalage bawa2 ajaran KHC lar buat ngomongnya." > Terus die gelagapan tanya,"emang si ade agama KHC ?" Gw jawab ,†owe > bukan KHClar." > > Itulah dunia ini sekarang pake kata2 yg terdengar masuk akal trus jg > merendahkan mrk yg melakukan upacara tradisi seolah2 itu adalah suatu wujud > bakti. > BENAR tidak salah, itu merupakan salah satu wujud bakti tapi KHC gak bilang > dah mati itu upacara segala macem adalah wujud BAKTI. > > Kata2 yg gw omong itu adalah artinya : > " Shengshi jinxiao 生 时尽å , pada saat masih hidup lakukanlah baktimu > dgn sesungguh hati, sishi jinai æ»æ—¶å°½ å“€ pada saat telah meninggal > berdukacitalah/tunjukkan perasaan kehilanganmu dengan sesungguh hati." > > Satu lagi adalah æ…Ž 终追远 shenzhong zhui yuan yg artinya laksanakan > upacara perkabungan dengan khidmat dan hati2 jg jgn selalu melupakan para > leluhur. > > itulah salah satu konsep kontrol sosial masyarakat dimana masing2 keluarga > nantinya akan melakukan pengontrolan. > Org sekelas Pearl S Buck aja bisa terkagum2 dgn sistem kontrol sosial > sperti itu. > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: Sun Go Kong en Hanuman Re: [budaya_tionghua] tie pat kay vs sun gokong, mana yg lebih sakti ?
Di cerita Hong Sin kalau ngga salah juga ada lutung putih yang pinter maen musik tapi cuma muncul sebentar karena waktu tahu So Tat Kie itu siluman rase jadi ngamuk dan nyerang So Tat Kie en lalu dimatikan oleh Raja. Sojah en banyak tabik, Tan Lookay 2009/4/17 ardian_c > > > sebenernya seinget owe ada satu cerita lage yg berkaitan ama monyet or > lutung kale lutung putih 白猿 jaman dinasti zhou. konon lutung putih itu > ngajarin satu putri lupa owe namanya itu jurus pedang gadis kumala. > nti kalu sempet dibongkar bukunya dah. > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com , > Tantono Subagyo wrote: > > > > Lha jadi bingun lagi nih, menurut Lookay Wu Cheng En itu ngarang See Yoe > Kie > > sebagai karya sastra dan pertanyaan (yang sudah dijawab n Lookay aminkan > en > > percayai) adalah bahwa antara Sun Go Kong en Hanoman ngga ada hubungan > > meskipun sama-sama tokoh monyet (Lookay punya koleksinya baik See Yoe Kie > > maupun Ramayana). > > Kok terus nyambung ke Markus, Lukas en so on, trus nyambung ke > kepercayaan > > etc yang ngga ada juntrungan-nya. Kalau mau dibilukkan sih rasanya kok > > "maksa" ya. A gelappp aahhh. Auw Ban Loo Kay. > > > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] Nanya Perihal Hong Sin (Feng Shen) dan See Yoe (sebagai buku/karya sastra/budaya)
Loohengtee, * **Hal ini trada hubungan dengan kepercayaan, dan muhun menanggapi dari segi sastera/perkitaban saja. * Lookay ngikutin Hong Sin dari pelem bajakan (ngga kuat beli yang aseli) dan dari buku kuno Lie Siem Djwee yang ada sobat kasi pinjem. Disamping itu dipangkuan ada See Yoe lengkap hasil cetak ulang WLG Surabaya. Yang menarik perhatian Lookay adalah tokoh yang sama terutama di episode Huruhara Hoa Ko San dimana si Raja Monyet yang lahir dari batu tersebut sebelum dihimpit di gunung lima jari berantem dengan Pasukan Kahyangan. Di Pasukan Kahyangan ada Lo Tjia, babenya Lo Tjia, Yang Tjien (Er Lang Sen) de el el. Tapi anehnya di Hong Sin pelem en buku ada diceritakan sewaktu pertempuran terakhir dewa baik dibawah pimpinan Kiang Tjoe Gee pada penyerangan terakhir kotaraja melawan barisan dewa jahat (Pi Yu Kung ???) ada adegan dimana Yang Tjien atau Er Lang Sen dikasih tahu bahwa beribu tahun kemudian akan lahir monyet sakti yang merupakan lawan sepadan-nya. Timbul pertanyaan yang muhun petromaks, kalau dari segi waktu periode dalam waktu cerita jelas Hong Sin duluan, lha apakah Hong Sin ini juga gubahan Wu Cheng En ???. Dan dikompilasi di periode apa ??. Analisa Nicholas Koss berdasarkan puisi dikedua kitab tersebut : http://www.jstor.org/pss/4528175 katanya malahan See Yoe Kie nyang dipublikasi duluan yaitu taon 1592 sedangkan Hong Sin taon 1620an sama-sama di jeman Tang. Nah sekarang uneg-uneg Lookay yang ngga bisa baca dan ngarti tulisan Mandarin, kalo See Yoe ada nyang melestarikan en cetak ulang, ada nggak ya taipan kita yang mau menderma agar Feng Shen ini juga terbit dalam Bahasa Indonesia ???. Baca Bahasa Inggris ngga ada yang kumplit (buku murah dari Bei Jing cuman diringkas-ringkas saja), baca yang Lie Sim Jwee pun lama sekali karena bahasanya bikin mumet. Eeh kalau ada 'kan jadi nyaho soal latar belakangnya dan orang nggak akan main cap tahyul saja. Terus terangnya Lookay sangat menikmati alur cerita kedua folklor ini sambil membayangkan latar belakang penulis dan jaman itu. Nikmat jeh, apalagi sambil minum teh Lung Ching dan nggayem kacang goreng. Sojah en Banyak Tabik. Tan Lookay
Re: Sun Go Kong en Hanuman Re: [budaya_tionghua] tie pat kay vs sun gokong, mana yg lebih sakti ?
Wadaaoooww, Lookay ngga tersinggung, cuman kaget, karena masalah sastera, buku en pengarang, terilhami dan diilhami, dan jelas Lookay tidak menyinggung masalah apakah Sun Go Kong itu nyata atawa tidak, kok larinya kesitu-situ lagi dan maaf Lookay memang mao puasa ngejawab soal begituan, ngga ada guna en bikin kesel saja. Nyang Lookay bahas, ini karangan Wu Cheng En ada tokoh Monyet apakah diilhami sama tokoh Monyet yang ditulis duluan ama Walmiki ??. Nah secara sastera sudah dijawab oleh para pakar disini : Emang ngga ada hubungannya kerana Hindu ndak pernah masuk ke Tiongkok. Lookay juga sunggu ucapken ban-ban-kamsia sama itu pakar yang sudah kasih Lookay pencerahan. Lha apa hubungan-nya ama penyembahan Sun Go Kong Boz ???. Atawa sama Matius dan kawan-kawan ? Coba anda perhatiken kalimat Lookay en koreksi agar Lookay bisa tidak auwban lag. Makanya jadi bingun deh, bolak-balik-bolak kesita-kesitu saja en ngga ada guna diperdebatkan. Udahlah nanti malah kepanjangan, sampe sini saja ya, kita sama-sama dewasa (malah Lookay udah ketuaan) untuk mengakhiri persoalan yang ngga perlu dipersoalkan. Sojah en Banyak Tabik. Auw Ban Lookay. 2009/4/15 Liquid Yahoo > > > Waduh, saya ga tersinggung, saya ga ada apa-apa dengan sun go kong, > maksud saya jika orang menganggap sun go kong dewa, tergantung > kepercayaannya. > > Tapi justru saya yang mao minta maaf sama pak Tantono, karena pak Tantono > tersinggung, tadinya saya pikir maksudnya sedang membahas "tentang > kepercayaan yang menjadi buku karangan." > > Tapi ternyata saya salah sambung & menjadi orang tulalit, saya emang orang > bodoh pak. > > Harus saya akui, saya lebih bodoh dari orang bodoh sehingga saya layak & > menerima apa yang bapak katakan kalo saya bodoh (membelokkan & sengak) ... > saya benar2 minta maaf jika saya salah & menyinggung. > Sekali lagi saya jelaskan kesalahpahaman saya, bahwa saya pikir sedang > membahas "tentang kepercayaan yang menjadi buku karangan." Jadi maafkan saya > yang telah menyinggung. > > Saya yakin pak Tantono selama ini pura2 bodoh untuk menunjukan kerendahan > hati bapak, sehingga saya terlihat seperti tinggi hati, karena sebenarnya > yang bodoh itu adalah orang lain seperti saya. Oleh karena itu saya juga > ingin mengucapkan trima kasih atas penjelasan pak Tantono kepada orang bodoh > sperti saya ini, saya menyesal sehingga rasanya saya ga bisa mengampuni diri > saya ini, saya sungguh malu hati sehingga ga bisa mengangkat muka di hadapan > khalayak ramai > > Dengan sepenuh hati saya mohon di beri maaf kepada saya yang kacau, bodoh & > sengak ini > > > > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: Sun Go Kong en Hanuman Re: [budaya_tionghua] tie pat kay vs sun gokong, mana yg lebih sakti ?
Lha jadi bingun lagi nih, menurut Lookay Wu Cheng En itu ngarang See Yoe Kie sebagai karya sastra dan pertanyaan (yang sudah dijawab n Lookay aminkan en percayai) adalah bahwa antara Sun Go Kong en Hanoman ngga ada hubungan meskipun sama-sama tokoh monyet (Lookay punya koleksinya baik See Yoe Kie maupun Ramayana). Kok terus nyambung ke Markus, Lukas en so on, trus nyambung ke kepercayaan etc yang ngga ada juntrungan-nya. Kalau mau dibilukkan sih rasanya kok "maksa" ya. A gelappp aahhh. Auw Ban Loo Kay.
Re: Sun Go Kong en Hanuman Re: [budaya_tionghua] tie pat kay vs sun gokong, mana yg lebih sakti ?
Sorrriii Boz kalau menyinggung, sebenarnya aku bicara tentang sastera, tapi ternyata aku salah ya, milis ini adalah : kalau bisa dibelokkan kenapa tidak. Kalau bisa nanggapin sengak, kenapa tidak . Auuwww Ba Looo K 2009/4/13 Liquid Yahoo > > > Seperti saya bilang, semua itu tergantung kepercayaan. > > Bukankah Jesus itu murni karya Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes? > > Hal itu tergantung kepercayaan masing2 pribadi. > > > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Sun Go Kong en Hanuman Re: [budaya_tionghua] tie pat kay vs sun gokong, mana yg lebih sakti ?
Lookay sih jadi berpikir dalam hati sakbetulnya Sun Go Kong itu murni karya Wu Cheng En atau diilhami oleh Hanuman ya. Dalam Ramayana juga ada Hanuman, pahlawan perang kera, bedanya perjalanan-nya, Sun Go Kong ke India, Hanuman ke Srilanka (Alengka) , yang satu berantem dengan siluman, yang lain dengan raksasa siluman. Satunya mau merebut dewi Sinta, yang lain cari kitab. Nah disini persamaan berakhir, karena Hanuman tidak bersenjata dan Tjee Thian Tay Seng bersenjata tongkat, dan mungkin masih ada beda lain. Nah yang jelas katanya dua-duanya adalah simbol "rakyat" ???. Sojah, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Tuhan dan Manusia (orangtua): Untuk Tantono
Bingunggg aku mau dijawab gimana ya, ya udah emang udah pensiun kok, males ngomong yang bikin rame. Ujung-ujungnya berantem dan ada yang sakit ati apalagi kalau ngomong yang satu itu samberannya minta ampun, orang nggak punya nama nggak pernah muncul juga nyamber. Jadi pensiun saja dah ni otak, ntar kalo mau aktif lagi ya makan otak-otak hahahaha. Auww Bannn Lo Kaaay. 2009/4/10 Ciao Lie > > > Ternyata Tantono sudah mempensiunkan otaknya, memory sudah habis dipakai > wah sungguh pragamatis seperti rasul dan sahabatnya confucius. > bye > > -- > Get your new Email address! > <http://sg.rd.yahoo.com/aa/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/> > Grab the Email name you've always wanted before someone else does! > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Tuhan dan Manusia (orangtua)
Haha, milis ini rame kalo ada yang beginian. Bosennn a, debat nggak berujung yang sangat membosannnkan orang lain. Sojah, Tan Lookay 2009/4/9 > Kalau cari tahu dia pemimpin atau tidak hrs belajar dari Confucius dulu, > berarti kita mengenal sosok wakil Tuhan dari pemikiran manusia profan dong? > Ingat KHC adalah pendekar profan. Bolak balik kok kembali manusia yg > menentukan? > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. > > .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. > > .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. > > Yahoo! Groups Links > > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Puisi untuk Mama
Sdri Teng Aina, Salam kenal, saya ikut berbelasungkawa atas meninggalnya mama anda. Salam, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Tuhan dan Manusia (orangtua)
Terimakasih sdr Ciao Lie, Suatu waktu saya akan menghubungi anda untuk berdiskusi. Untuk yang satu ini saya tidak berani main-main karena mendiskusikan masalah ini secara umum akan mengganggu orang lain yang tidak berfaham sama. Dan tentunya akan membosankan serta menimbulkan masalah pro-kontra. Saya sendiri pernah babak belur, lintang pukang dan entah apa lagi ketika membicarakan sesuatu yang tidak berkenan di khalayak milis ini. Jadi untuk hal-hal "kontroversial" seperti ini saya amit mundur saja. Sebenarnya yang "bertanya" (secara retorik) tentang pasrah kepada Tuhan itu adalah saudara Zfy yang membandingkan pasrah kepada orang tua, pasrah kepada alam dan pasrah kepada Tuhan dan bagaimana berkomunikasi. Dan pertanyaan sdr Zhou itu terutama didasarkan kepada faham ateisme sdr Zfy yang percaya bahwa Tuhan tidak ada dan konsep pasrah kepada Tuhan itu tidak benar, atau sama dengan pasrah kepada hati sendiri. Hal tersebut sudah menyangkut kepercayaan pribadi yang bila dibicarakan tidak akan ada habisnya dan banyak menimbulkan kontroversi. Oleh karena itu karena kurang peryakinan dan tahu diri Lookay tidak berani menjawab. Lebih baik pengecut daripada berani yang konyol. Jadi dalam masalah ini saya lebih baik diam dan bila ingin berdiskusi jalur pribadi saja. Sojah, Tan Lookay 2009/4/9 Ciao Lie > > > Menarik sekali pertanyaan yang ajukkan netter soal sebuah perbandingan > utulisme dari Tuhan dan manusia (dari saudara Tantono Subayio), yang secara > tak sengaja telah menempatkan human beings sebagai central pemikirannya. > Pertanyaan anda tak cukup sampai pada titik bahwa manusia (khsusunya > orangtua) bisa berbicara, bisa berkomunikasi. Hal yang mesti menjadi > pertanyaan pokok ialah: > Pertama: Dari mana orang tua (manusia berasal), kemana tuju hidupnya dan > bagaimana > dengan jiwanya setelah dia meninggal? > Kedua : Benar orangtua anda bisa berkomunikasi dengan anda, bisa berbicara > dan > memberikan jawaban atas pertanyaan, permintaan anda. Namu > pertanyaan >berikutnya ialah? >A. Sejauh mana mutu jawaban mereka sehingga bisa menolong > anda? > (perhatikan generation gap meaning cross-culture) >B. Kalau orang tua menjawab, memberikan pikiran, kita pun > masih bertanya, dari >mana pikiran itu berasal? > Saya kira pikiran anda masih pada tahap antroposentris, lebih tinggi dari > satu level dari paham cosmossentris, anda masa pada tahap kedua. Anda belum > sampai pada tahap ketiga, yakni teosentris/mistry atau supreme being. > > Bagaimana menemukan Tuhan? > Allah telah menjadi manusia, dewa-dewi, Tuhan memiliki wakil, dia yang > terutus, kamu intelektual, kamu bijak pandai dan lain-lain. Allah terkadang > sangat manusiawi, dia terkadang berbicara lewat pemimpin dan pembimbing, dia > juga ada berinteraksi lewat kamu sakit dan menderita bahkan lewat alam raya > (kembali ke anthroposentris) > > Kalau saudara serius berdiskusi, saya kira kita mesti memiliki these, > antithese dan sinthese, saya tungguh anda. > > salam dan doaku > > -- > New Email addresses available on Yahoo! > <http://sg.rd.yahoo.com/aa/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/> > Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. > Hurry before someone else does! > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Gong'an Chan: Bakar Patung
Lookay tidak berani menjawab karena peryakinan yang kurang sempurna dan ini menyinggung istilah yang sangat diperdebatkan dan merupakan tabu dimilis ini. Sojah, Tan Lookay 2009/4/8 >Jika kita pasrah sama org tua, kita tinggal dengerin dia punya mau; > jika kita pasrah sama alam, kita hrs memahami dulu hukum alam, ini > membutuhkan pengamatan dan pengembangan ilmu alam; jika kita hendak pasrah > sama Tuhan, ini yg repot, mau dengerin, dia tak bicara langsung, mau > mempelajari, nanti dibilang pengetahuan merusak akhlak. Terpaksa ya > mendekati dng hati masing2. Akhirnya, pasrah dng Tuhan sama saja pasrah dng > hati masing2. Bukankah begitu? > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -- > *From*: "ardian_c" > *Date*: Wed, 08 Apr 2009 03:56:07 - > *To*: > *Subject*: [budaya_tionghua] Re: Gong'an Chan: Bakar Patung > > 3 racun dalam kehidupan manusia yg didengungkan ama taoisme plus buddhisme > , yg rasanya seh itu taoisme dapet pengaruh dari buddhisme. > 1.LOBHA/TAMAK/tan, Hawa merasa tamak > 2.MOHA/bodoh, ntuh 2an bego, mau aja dibegoin , lha kadang org bisa > dibegoin gara2 tamak khan hehehehehe > 3.DOSA/KELUAR ALUR/kebencian, nah loe abis getu aja akhirnya keluar alur. > > dalam konteks yg pernah owe pelajarin, namanya pasrah itu belon tentu bisa > membuat org harmoni, tapi pikiran dan batin yg seimbang itulah kunci > harmoni. > pasrah tidak selalu akan menghasilkan hal2 yg positif. Wu Wei dalam satu > terms bisa kita artikan pasrah, non action, but pengertiannya itu gak > sesimple hal2 itu. Nah para taoist yg filsafat mah gak mikirin itu namanya > pasrah ama pencipta huehehehehe tapi tetep bisa tuh. So nurut mantan mentor > owe, pasrah thdp pencipta itu bukanlah satu2nya kunci keharmonisan. > > ya kita lage diskusi cari benang merahnya tapi owe gak mau model pendeta ST > yg puji2 tapi nti ngebanting kayak misalnya kongtainya itu ST KHC bagus bla > bla bla TAPI.. walah itu mah sama aja AROGAN alias sombong, mana bisa > jadi junzi alias kuncu ! > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com , > Tantono Subagyo wrote: > > > > Mohon maaf tidak bermaksud mengajari, hanya bertukar pikiran. Sedikit > > tentang pandangan Kristen yang Lookay ada pelajari sebenarnya yang > membuat > > Adam dan Hawa berdosa itu adalah keinginan/keakuan mereka sehingga mereka > > makan buah pengetahuan baik/jahat untuk menentukan baik/jahat sesuai > dengan > > keinginan mereka sendiri dan tidak selaras dengan Sang Pencipta. Jadi > > kondisi mental bathin yang tidak bertentangan adalah yang pasrah kepada > Sang > > Pencipta atau Yang Disembah itu sendiri. Kepaserahan atau kemanunggalan > > dengan Sang Pencipta akan endatangkan harmoni karena dengan kepaserahan > itu > > timbul rasa rendah hati yang tidak menyalahkan orang lain dan merasa > benar > > sendiri, bahkan menghakimi orang lain. Sojah en banyak tabik. Auw Ban > > Lookay. > > > > 2009/4/8 ardian_c > > > > > > > > > > > kalu pake termsnya tenglang itu artinya dah diatas yin yang alias bisa > > > mengatasi dualisme, berada ditengah sempurna zhongyong, tengah selaras > zhong > > > he. > > > > > > nah kalu pake terms kristen, manusia terjebak kedalam dosa setelah mrk > > > terjebak dalam dualisme yaitu yin yang yg digambarkan dgn pohon > pengetahuan > > > baik dan jahat. > > > so kondisi mental dan batin adam dan hawa saat berada dalam taman eden > > > adalah kondisi yg tdk tercemar oleh pertentangan. > > > TAPI sayangnya terms baik dan buruk itu langsung oleh banyak org > ditarik > > > garis tebal yg jelas dan lurus seolah2 tidak bisa bersinergi > > > hehehehehehehehehehehe > > > > > > kasarnya gini, LU bukan termasuk grup GUA Gua yg paling BENER , lu > mah > > > SALAH !!! > > > Cara LU SALAH neh cara GUA BENER ! > > > > > > mampuslah dunia ini kapan ada TAMAN EDENNYA > > > > > > --- In > > > budaya_tionghua@yahoogroups.com 40yahoogroups.com>, > > > Tantono Subagyo wrote: > > > > > > > > Dalam filsafat Jawa ada istilah : Mangerti Dununging Panembah > (Mengerti > > > arah > > > > dan siapa yang disembah). Dan Xia fashi tidak terikat, dia bisa > > > menganggap > > > > patung sebagai kayu bakar dan di saat lain ia memakai patung untuk > > > > memfokuskan penyembahan-nya. Bila sudah sampai kepada taraf demikian > maka > > > > perbedaan ritual penyembahan menjadi tidak berarti, bahkan antara > at
Re: [budaya_tionghua] Re: Gong'an Chan: Bakar Patung
ya kita lage diskusi cari benang merahnya tapi owe gak mau model pendeta ST yg puji2 tapi nti ngebanting kayak misalnya kongtainya itu ST KHC bagus bla bla bla TAPI.. walah itu mah sama aja AROGAN alias sombong, mana bisa jadi junzi alias kuncu ! Saya adalah Lookay dan Lookay bukan kuncu, menurut pendapat saya karena ketidak sempurnaan manusia, maka tidak ada seorang manusiapun dapat mempunyai pandangan yang sempurna. Mempelajari sudut pandang orang lain baik untuk memahami dan menghormati, perbedaan yang ada adalah untuk disyukuri dan bukan untuk dipertentangkan. Lookay pun berani sekedar komentar karena Lookay belajar Teologi Kristen dan Looheng ada menyebut sudut pandang Kristen. Jadi bukan bermaksud membandingkan antara Teologia Kristen (Christian Worldview) denga Kong Hu Cu atawa Buddha karena arti pasrah itu sendiri masih harus dijelaskan dengan panjang lebar. Sojah, Tan Lookay 2009/4/8 ardian_c > 3 racun dalam kehidupan manusia yg didengungkan ama taoisme plus > buddhisme , yg rasanya seh itu taoisme dapet pengaruh dari buddhisme. > 1.LOBHA/TAMAK/tan, Hawa merasa tamak > 2.MOHA/bodoh, ntuh 2an bego, mau aja dibegoin , lha kadang org bisa > dibegoin gara2 tamak khan hehehehehe > 3.DOSA/KELUAR ALUR/kebencian, nah loe abis getu aja akhirnya keluar alur. > > dalam konteks yg pernah owe pelajarin, namanya pasrah itu belon tentu bisa > membuat org harmoni, tapi pikiran dan batin yg seimbang itulah kunci > harmoni. > pasrah tidak selalu akan menghasilkan hal2 yg positif. Wu Wei dalam satu > terms bisa kita artikan pasrah, non action, but pengertiannya itu gak > sesimple hal2 itu. Nah para taoist yg filsafat mah gak mikirin itu namanya > pasrah ama pencipta huehehehehe tapi tetep bisa tuh. So nurut mantan mentor > owe, pasrah thdp pencipta itu bukanlah satu2nya kunci keharmonisan. > > ya kita lage diskusi cari benang merahnya tapi owe gak mau model pendeta ST > yg puji2 tapi nti ngebanting kayak misalnya kongtainya itu ST KHC bagus bla > bla bla TAPI.. walah itu mah sama aja AROGAN alias sombong, mana bisa > jadi junzi alias kuncu !!!!! > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com , > Tantono Subagyo wrote: > > > > Mohon maaf tidak bermaksud mengajari, hanya bertukar pikiran. Sedikit > > tentang pandangan Kristen yang Lookay ada pelajari sebenarnya yang > membuat > > Adam dan Hawa berdosa itu adalah keinginan/keakuan mereka sehingga mereka > > makan buah pengetahuan baik/jahat untuk menentukan baik/jahat sesuai > dengan > > keinginan mereka sendiri dan tidak selaras dengan Sang Pencipta. Jadi > > kondisi mental bathin yang tidak bertentangan adalah yang pasrah kepada > Sang > > Pencipta atau Yang Disembah itu sendiri. Kepaserahan atau kemanunggalan > > dengan Sang Pencipta akan endatangkan harmoni karena dengan kepaserahan > itu > > timbul rasa rendah hati yang tidak menyalahkan orang lain dan merasa > benar > > sendiri, bahkan menghakimi orang lain. Sojah en banyak tabik. Auw Ban > > Lookay. > > > > 2009/4/8 ardian_c > > > > > > > > > > > kalu pake termsnya tenglang itu artinya dah diatas yin yang alias bisa > > > mengatasi dualisme, berada ditengah sempurna zhongyong, tengah selaras > zhong > > > he. > > > > > > nah kalu pake terms kristen, manusia terjebak kedalam dosa setelah mrk > > > terjebak dalam dualisme yaitu yin yang yg digambarkan dgn pohon > pengetahuan > > > baik dan jahat. > > > so kondisi mental dan batin adam dan hawa saat berada dalam taman eden > > > adalah kondisi yg tdk tercemar oleh pertentangan. > > > TAPI sayangnya terms baik dan buruk itu langsung oleh banyak org > ditarik > > > garis tebal yg jelas dan lurus seolah2 tidak bisa bersinergi > > > hehehehehehehehehehehe > > > > > > kasarnya gini, LU bukan termasuk grup GUA Gua yg paling BENER , lu > mah > > > SALAH !!! > > > Cara LU SALAH neh cara GUA BENER ! > > > > > > mampuslah dunia ini kapan ada TAMAN EDENNYA > > > > > > --- In > > > budaya_tionghua@yahoogroups.com 40yahoogroups.com>, > > > > Tantono Subagyo wrote: > > > > > > > > Dalam filsafat Jawa ada istilah : Mangerti Dununging Panembah > (Mengerti > > > arah > > > > dan siapa yang disembah). Dan Xia fashi tidak terikat, dia bisa > > > menganggap > > > > patung sebagai kayu bakar dan di saat lain ia memakai patung untuk > > > > memfokuskan penyembahan-nya. Bila sudah sampai kepada taraf demikian > maka > > > > perbedaan ritual penyembahan menjadi tidak berarti, bahkan antara > atheis > > > dan > >
Re: [budaya_tionghua] Re: Gong'an Chan: Bakar Patung
Mohon maaf tidak bermaksud mengajari, hanya bertukar pikiran. Sedikit tentang pandangan Kristen yang Lookay ada pelajari sebenarnya yang membuat Adam dan Hawa berdosa itu adalah keinginan/keakuan mereka sehingga mereka makan buah pengetahuan baik/jahat untuk menentukan baik/jahat sesuai dengan keinginan mereka sendiri dan tidak selaras dengan Sang Pencipta. Jadi kondisi mental bathin yang tidak bertentangan adalah yang pasrah kepada Sang Pencipta atau Yang Disembah itu sendiri. Kepaserahan atau kemanunggalan dengan Sang Pencipta akan endatangkan harmoni karena dengan kepaserahan itu timbul rasa rendah hati yang tidak menyalahkan orang lain dan merasa benar sendiri, bahkan menghakimi orang lain. Sojah en banyak tabik. Auw Ban Lookay. 2009/4/8 ardian_c > > > kalu pake termsnya tenglang itu artinya dah diatas yin yang alias bisa > mengatasi dualisme, berada ditengah sempurna zhongyong, tengah selaras zhong > he. > > nah kalu pake terms kristen, manusia terjebak kedalam dosa setelah mrk > terjebak dalam dualisme yaitu yin yang yg digambarkan dgn pohon pengetahuan > baik dan jahat. > so kondisi mental dan batin adam dan hawa saat berada dalam taman eden > adalah kondisi yg tdk tercemar oleh pertentangan. > TAPI sayangnya terms baik dan buruk itu langsung oleh banyak org ditarik > garis tebal yg jelas dan lurus seolah2 tidak bisa bersinergi > hehehehehehehehehehehe > > kasarnya gini, LU bukan termasuk grup GUA Gua yg paling BENER , lu mah > SALAH !!! > Cara LU SALAH neh cara GUA BENER ! > > mampuslah dunia ini kapan ada TAMAN EDENNYA ???? > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com , > Tantono Subagyo wrote: > > > > Dalam filsafat Jawa ada istilah : Mangerti Dununging Panembah (Mengerti > arah > > dan siapa yang disembah). Dan Xia fashi tidak terikat, dia bisa > menganggap > > patung sebagai kayu bakar dan di saat lain ia memakai patung untuk > > memfokuskan penyembahan-nya. Bila sudah sampai kepada taraf demikian maka > > perbedaan ritual penyembahan menjadi tidak berarti, bahkan antara atheis > dan > > theis-pun tidak ada bedanya. Pertengkaran yang ada ternyata hanya untuk > > memuaskan keinginan lahiriah yang tidak akan berarti. Lookay yang auwban > > jadi sangat tersentuh dan merasa makin kecil saja. Sojah, Tan Lookay > > > > 2009/4/6 Hendri Irawan > > > > > > Setahu saya kisah membakar patung itu adalah salah satu gong'an yang > > > dipakai dalam chan. Yang jelas bukan Hui Neng. > > > > > > -- > > > Gongan nya secara lengkap begini: > > > > > > PERINGATAN: Gong'an chan bukanlah untuk dimengerti secara literal, ada > > > konsep dan pemahaman filosofi yang mendalam di dalamnya. Setiap Gong'an > > > biasanya selalu menjadi studi kasus pendalaman filfasat dan berguna > untuk > > > memicu kemajuan bathin setiap orang yang mendalami chan. > > > > > > Jaman dinasti Tang (tidak ingat persis apakah Tang atau Song), Dan Xia > > > fashi dulunya adalah seorang pelajar yang hendak lulus ujian kekaisaran > dan > > > menjadi pejabat. Namun karena panggilan nurani, melepaskan keinginannya > dan > > > menjadi seorang biksu. > > > > > > Pada suatu malam musim dingin, terjadi badai salju di kota dan kuil > tempat > > > Dan Xia mengabdi sebagai biksu, salju sampai masuk ke dalam kuil. > Karena > > > badai, tukang antar batu bara (ya, di jaman dulu tiongkok sudah memakai > batu > > > bara sebagai pemanas) tidak bisa datang ke kuil. Setelah beberapa hari > > > (badai salju di Tiongkok bisa berlangsung berhari-hari) kuil itu > kehabisan > > > bahan bakar untuk pemanas dan semua orang menggigil kedinginan. Para > biksu > > > bahkan tidak bisa memasak makanan. Dan Xia lalu memindahkan > patung-patung > > > budha (terbuat dari kayu) dari altar dan menggunakannya untuk perapian. > > > Biksu-biksu yang lain bertanya "Apa yang kamu lakukan ?" terkejut > karena > > > melihat patung-patung budha yang suci dibakar di dalam perapian. "Kamu > > > membakar benda suci agama kami ! Kamu menghina sang budha !" > > > > > > "Apakah patung-patung ini berjiwa dan apakah mereka memiliki bodhicitta > > > ?(nurani budha, di dalam budhisme setiap makhluk memiliki nurani budha > dan > > > berpotensi menjadi budha sendiri)" tanya Dan Xia fashi. > > > > > > "Tentu saja tidak," jawab para biksu. "Mereka terbuat dari kayu. Mereka > > > tidak mungkin memiliki bodhicitta/" > > > > > > "Baiklah, k
Re: [budaya_tionghua] Gong'an Chan: Bakar Patung
Dalam filsafat Jawa ada istilah : Mangerti Dununging Panembah (Mengerti arah dan siapa yang disembah). Dan Xia fashi tidak terikat, dia bisa menganggap patung sebagai kayu bakar dan di saat lain ia memakai patung untuk memfokuskan penyembahan-nya. Bila sudah sampai kepada taraf demikian maka perbedaan ritual penyembahan menjadi tidak berarti, bahkan antara atheis dan theis-pun tidak ada bedanya. Pertengkaran yang ada ternyata hanya untuk memuaskan keinginan lahiriah yang tidak akan berarti. Lookay yang auwban jadi sangat tersentuh dan merasa makin kecil saja. Sojah, Tan Lookay 2009/4/6 Hendri Irawan > Setahu saya kisah membakar patung itu adalah salah satu gong'an yang > dipakai dalam chan. Yang jelas bukan Hui Neng. > > -- > Gongan nya secara lengkap begini: > > PERINGATAN: Gong'an chan bukanlah untuk dimengerti secara literal, ada > konsep dan pemahaman filosofi yang mendalam di dalamnya. Setiap Gong'an > biasanya selalu menjadi studi kasus pendalaman filfasat dan berguna untuk > memicu kemajuan bathin setiap orang yang mendalami chan. > > Jaman dinasti Tang (tidak ingat persis apakah Tang atau Song), Dan Xia > fashi dulunya adalah seorang pelajar yang hendak lulus ujian kekaisaran dan > menjadi pejabat. Namun karena panggilan nurani, melepaskan keinginannya dan > menjadi seorang biksu. > > Pada suatu malam musim dingin, terjadi badai salju di kota dan kuil tempat > Dan Xia mengabdi sebagai biksu, salju sampai masuk ke dalam kuil. Karena > badai, tukang antar batu bara (ya, di jaman dulu tiongkok sudah memakai batu > bara sebagai pemanas) tidak bisa datang ke kuil. Setelah beberapa hari > (badai salju di Tiongkok bisa berlangsung berhari-hari) kuil itu kehabisan > bahan bakar untuk pemanas dan semua orang menggigil kedinginan. Para biksu > bahkan tidak bisa memasak makanan. Dan Xia lalu memindahkan patung-patung > budha (terbuat dari kayu) dari altar dan menggunakannya untuk perapian. > Biksu-biksu yang lain bertanya "Apa yang kamu lakukan ?" terkejut karena > melihat patung-patung budha yang suci dibakar di dalam perapian. "Kamu > membakar benda suci agama kami ! Kamu menghina sang budha !" > > "Apakah patung-patung ini berjiwa dan apakah mereka memiliki bodhicitta > ?(nurani budha, di dalam budhisme setiap makhluk memiliki nurani budha dan > berpotensi menjadi budha sendiri)" tanya Dan Xia fashi. > > "Tentu saja tidak," jawab para biksu. "Mereka terbuat dari kayu. Mereka > tidak mungkin memiliki bodhicitta/" > > "Baiklah, kalau begitu mereka cuma potongan kayu bakar dan bisa dipakai > sebagai bahan bakar untuk pemanasan," kata Dan Xia fashi. "Bisakah kalian > tolong bawakan lagi potongan kayu bakar yang lain ? Saya membutuhkan sedikit > kehangatan." > > Hari berikutnya, badai salju berhenti. Dan Xia fashi pergi ke kota dan > membawa pulang beberapa patung budha sebagai pengganti yang telah dibakar. > Setelah meletakkannya di altar, dia mulai berlutut dan membakar dupa untuk > patung-patung itu. > > "Apakah anda menyembahyangi kayu bakar ?" tanya biksu-biksu lain yang > bingung melihat apa yang Dan Xia lakukan. > > "Tidak. Saya memperlakukan patung-patung ini sebagai benda suci dan > menghormati sang budha." jawab Dan Xia. > -- > > Dan Xia fashi adalah seorang maha biksu chan aliran selatan, dan > silsilahnya bisa dirunut ke Hui Neng melalui salah satu dari para murid > utama Hui Neng. > > Hormat saya, > > Yongde > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com , > "Ning M. Widjaja" wrote: > > > > Iya benar, itu cerita ttg Patriach Mahayanya Tiongkok YM Hui Neng ( > patriach > > setelah beberapa generasi dari Bodhidharma / Tat Mo Cho Su yg diangap sbg > > Patriach Pertama). Ini kisah ketika beliau dalam perjalanan dan diserang > > badai salju lalu berteduh di vihara tua dan membakar patung Buddha untuk > > menghangatkan diri Beliau dan Muridnya agar tidak mati kedinginan. > > > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Lo Ban Teng
Lo Ban Teng lahir di kampung Tang-Ua-Bee-Kee, kota Cio-bee, propinsi Hok-kian, Tiongkok Tengah pada tanggal 1 bulan keenam tahun 2437 (Masehi 1886). Ayahnya bernama Lo Ka Liong yang memiliki toko arak " Kim Oen Hap", Ia sendiri berasal dari Eng-teng,sebuah kota lain dalam propinsi Hok-kian Ban Teng yang perawakannya kokoh-kekar semenjak kecil, seorang anak yang 'nakal'. Ketika Ia berusia kira-kira 17 tahun, ayahnya mengirimnya ke Indonesia untuk tinggal di rumah saudara misannya (chin-thong) di kampung Selan, Semarang. Ban Teng tidak kerasan dan hanya berdiam 7 bulan, Ia kembali ke Tiongkok. Pada usia 19 tahun Ban Teng dikawinkan ayahnya dengan seorang gadis dari Eng-Teng bernama Lie Hong Lan. Dari perkawinan ini ia memperoleh seorang puteri yang dinamakannya Lo Lee Hoa. Ia juga mengangkat seorang anak lelaki untuk menyambung marganya dan dinamakan Lo Siauw Eng. Ayah dan Ibunya meninggal dunia ketika Ban Teng berusia 23 tahun Guru silat Ban Teng bernama Yoe Tjoen Gan, seorang antara 5 murid terbaik dari ahli silat Tjoa Giok Beng dari Coan-ciu, pemimpin cabang silat Siauw Lim Ho Yang Pay. Yoe Tjoen Gan adalah seorang pembuat bongpay. Ia meninggal ketika Ban Teng berusia 27 tahun dan mewarisan kepada BanTeng sejilid buku resep-resep obat dan sejilid buku tentang ilmu silat Ho Yang Pay serta sebuah ban pinggang dari kulit yang sampai sekarang masih disimpan para ahli waris Ban Teng). Ban Teng juga dikenal dengan julukan Pek Bin Kim Kong (Malaikat berwajah putih). Pek Bin Kim Kong Lo Ban Teng datang kembali ke Semarang - Indonesia di tahun 1927 saat ia berusia kira2 41 tahun.Ia mengajak seorang kemenakannya Bernama Lim Tjioe Kang (belakangan namanya juga terkenal dalam kalangan kun-thao di Indonesia) yg dititipkan pada Su-siok Lo Ban Teng yaitu sin-she Sim Yang Tek di Singapura (Sampai sekarang dalam kalangan persilatan disana) Belum lama bermukim di Semarang Ban Teng kecantol Go Bin Nio seorang gadis yg ramah halus budi bahasanya. Kemudian nona ini menjadi nyonya Lo yg kedua. Di Tiongkok Ban Teng punya seorang istri dan seorang anak perempuan bernama Lee Hwa. Setahun kemudian lahir anak pertama dan diberi nama Siauw Hong. Ban Teng bersembahyang kepada arwah gurunya Yoe Tjoen Gan bahwa anak pertamanya diberi marga sesuai gurunya Yoe. Yoe Siauw Hong kemudian hari diserahkan kepada istri pertama Ban Teng di Tiongkok.Lo Ban Teng dari istrinya Go Bin Nio memiliki 12 anak tidak termasuk Lee Hwa dan Siauw Eng .Anak ke 2 Lo Siauw Gok (1931), ke3 Siauw Bok (1934) ke 4 Siauw Tiauw. Tahun 1938 Ban Teng pindah ke Jakarta dan tinggal bersama sin she Lo Boen Lioe (juga jago kun-thao) di Kongsi Besar. anak ke 5 Siauw Loan , ke 6 Siauw Gim, ke 7 Siauw Tjoen, ke 8 Siauw Ling (1943), ke 9 Siauw Tjiok (1947), ke 10 Siauw Tjioe (1949) , ke 11 Siauw Koan (1952), ke 12 Siauw Nyo (1955). Lo Ban Teng meninggal dunia pada tanggal 27 Juli 1958 dalam usia 72 tahun. Lo Siauw Gok menjadi ahli waris dan penerus kemahiran silat dan pengobatan dari ayahnya. Informasi terakhir sebagian anak cucu Lo Ban Teng tinggal di pinggiran Jakarta di perumahan "Modernland" - Tangerang
Re: [budaya_tionghua] Lo Ban Teng
Coba hubungi sdr Erwin (021 98798776). Salam, Tantono 2009/4/2 Iwanto Zhang > selamat siang semua > > saya iwanto yang dulu pernah promosi tentang perguruannya Lo Hak Loen. Saya > sudah setengah tahun keluar dari perguruan Lo Hak Loen. jadi saya tidak > kontak lagi dengan mereka. info terakhir yang saya dengar, mereka tidak > menempati lagi tempat di batu ceper. > > terima kasih > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Lo Ban Teng
Sdr Lim Chandra ini dari posting lama Selamat siang, Kami dari Perguruan Kuntao Aliran Lo Ban Teng Siauw Gok Bu Koan Lo Hak Loen Toan Akan mengadakan Open House yang akan dilaksanakan pada : Hari/ Tanggal : Senin, 18 February 2008 Alamat : Perumahan Batu Ceper Permai, jalan Intan II blok X no.1, Batu Ceper Indah, Tangerang. Pukul : 17.00 s/d 20.00 Contact person : Iwanto (Koordinator Humas Perguruan) 68748743 atau 085281218978 Email : iwanto_c...@yahoo.com Sekian dan terima kasih. Line Age perguruan. Grand Master Maha Biksu He Yang --> Choa Giok Beng --> 10 macan Ngo Cho Kun (diantaranya Lim Koei Dji, Goei In lam, Yoe Tjoen Gan, dan Ong Tjian Pwee, keempat murid terbaik Choa Giok Beng inilah yang mewariskan seluruh ilmu rahasia aliran ini kepada Lo Ban Teng) --> Lo Ban Teng --> Lo Siauw Gok --> Lo Hak Loen 2009/4/1 Lim Chandra >Dear all, > > > > Apa ada yang tau dimana cucu Lo ban Teng yang masih membuka perguruan > kuntao. > > Saya dengar masih ada, apa benar. Dimana alamatnya ada yang tahu? > > Atau no telp ada yang tahu? Terimakasih. > > > > Salam > > > > Lim Chandra > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: PENGUMUMAN : UNDANGAN DISKUSI TENTANG CHENG BENG ( MOHON PERHATIAN REKAN-REKAN )
Wah diskusi Ceng Beng mah ngga pake Bak nggak seru. Nasi Campur Kenanga mau nganter nggak ya ? 2009/4/1 ardian_c > rasanya jadi seh tapi yg dateng itu rata2 bukan dari milist ini hehehe > konsumsi seh murah meriahlar, beli nasi padang di depan paling gak sampe > 20rebu. > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com , > Tantono Subagyo wrote: > > > > Ini jadi nggak ya. Lookay sudah siapkan diri untuk ikutan. Konsumsi > > sharing berapa ? Sojah, Tan Lookay > > > > 2009/3/20 zhonghua_wenhua > > > > > > Dear BTers, > > > > > > kami mengundang BTers untuk ikut menghadiri dan meramaikan diskusi > mengenai > > > Cheng Beng. Diskusi ini dilakukan dengan pertimbangan berbagi > pengetahuan > > > dan juga menjadi ajang pengenalan tentang Cheng Beng dari berbagai > aspek. > > > Aspek yang dibahas antara lain adalah perbedaan tata cara sub etnis > yang ada > > > di Indonesia, tata cara peranakan Tionghoa yang memiliki kekhasan yang > > > tersendiri, sudut pandang filsafat, sejarah dan juga perhitungan > kalender > > > yang mendasari lahirnya perayaan ini. > > > > > > Adapun acara itu akan dilaksanakan > > > tanggal : 18 April 2009 > > > jam: 17:00-21:00 > > > tempat : Sekretariat BT jl.Pangeran Jayakarta komplek Ruko no.46 blok D > > > no.14 ( samping Honda Imora ) > > > biaya : tidak dipungut biaya, konsumsi gotong royong > > > pembicara : Suma Miharja, Liao KingHian, Hendri Irawan, Sutomo Kho dan > > > Ardian Cangianto > > > > > > Acara ini dibuat dalam bentuk diskusi bebas, para peserta bisa > menambahkan > > > jika memiliki pengetahuan tentang Cheng Beng pula. > > > > > > Agar acara ini bisa terselenggara, kami mohonkan masukan dari para > BTers > > > dan mendaftar. Jika peserta mencapai 20 orang, maka acara diskusi ini > baru > > > dilaksanakan. Jika belum mencapai, maka dengan berat hati kami akan > > > membatalkan acara tersebut. > > > Kita semua perlu menghargai usaha para pembicara dan rekan-rekan lain > yang > > > berusaha mengadakan acara ini yang mana dilakukan secara swadaya. Kami > tidak > > > berharap acara ini menjadi mubazir dan mensia-sikan waktu para > pembicara. > > > Juga mohon maaf jika tempat yang akan digunakan tidak memadai untuk > > > diskusi. > > > > > > Akhir kata, kami mohonkan masukan dari BTers semua dan juga terimakasih > > > atas saran dan kritiknya. > > > > > > Moderator > > > > > > > > > > > > > > > > > -- > > Best regards, Tantono Subagyo > > > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] PENGUMUMAN : UNDANGAN DISKUSI TENTANG CHENG BENG ( MOHON PERHATIAN REKAN-REKAN )
Ini jadi nggak ya. Lookay sudah siapkan diri untuk ikutan. Konsumsi sharing berapa ? Sojah, Tan Lookay 2009/3/20 zhonghua_wenhua > Dear BTers, > > kami mengundang BTers untuk ikut menghadiri dan meramaikan diskusi mengenai > Cheng Beng. Diskusi ini dilakukan dengan pertimbangan berbagi pengetahuan > dan juga menjadi ajang pengenalan tentang Cheng Beng dari berbagai aspek. > Aspek yang dibahas antara lain adalah perbedaan tata cara sub etnis yang ada > di Indonesia, tata cara peranakan Tionghoa yang memiliki kekhasan yang > tersendiri, sudut pandang filsafat, sejarah dan juga perhitungan kalender > yang mendasari lahirnya perayaan ini. > > Adapun acara itu akan dilaksanakan > tanggal : 18 April 2009 > jam: 17:00-21:00 > tempat : Sekretariat BT jl.Pangeran Jayakarta komplek Ruko no.46 blok D > no.14 ( samping Honda Imora ) > biaya : tidak dipungut biaya, konsumsi gotong royong > pembicara : Suma Miharja, Liao KingHian, Hendri Irawan, Sutomo Kho dan > Ardian Cangianto > > Acara ini dibuat dalam bentuk diskusi bebas, para peserta bisa menambahkan > jika memiliki pengetahuan tentang Cheng Beng pula. > > Agar acara ini bisa terselenggara, kami mohonkan masukan dari para BTers > dan mendaftar. Jika peserta mencapai 20 orang, maka acara diskusi ini baru > dilaksanakan. Jika belum mencapai, maka dengan berat hati kami akan > membatalkan acara tersebut. > Kita semua perlu menghargai usaha para pembicara dan rekan-rekan lain yang > berusaha mengadakan acara ini yang mana dilakukan secara swadaya. Kami tidak > berharap acara ini menjadi mubazir dan mensia-sikan waktu para pembicara. > Juga mohon maaf jika tempat yang akan digunakan tidak memadai untuk > diskusi. > > Akhir kata, kami mohonkan masukan dari BTers semua dan juga terimakasih > atas saran dan kritiknya. > > Moderator > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Dewa di Budaya Tionghua : Hong Sin atawa Feng Shen
Tan Pho Han heng, Kalau diskusi Hong Sin 'kan termasuk budaya jadi nggak apa-apa di jalur umum daripada diskusi yang non budaya. See Yoe Kie udah ada cetakan baru bikinan Wastu Lanas Grafika Surabaya asli lengkap-kap 3 jilid . Nah kalo doyan Chin Yung, Khu Lung dan Liang I Shen mesti ikut milis Mstjersil. Sojah, Tan Lookay 2009/3/31 Tan Pho Han > > Halo, > > Salam kenal, nama saya Tan Pho Han (Hokkian jg) tanpa nama Indonesia, > kelahiran 1976. Saya senang baca karya sastra klasik China sejak masih SMP. > Pertama mulai dari Samkok dan Shuihuzhuan, ketularan dari bokap. Selain itu > jg saya senang baca cersil karangan Chin Yung, Kho Ping Hoo, dsb. > > Emang agak jarang sih yg tahu Hong Sin. Kalo Samkok dan Shuihuzhuan kan > lumayan banyak yg tahu. Tp kalo tokoh2 Hong Sin mungkin ada yg tahu seperti > Nezha (Na Cha) dan ErLang Shen yg jg muncul di kisah Sun Go Kong. Kiang Cu > Gee (Jiang Ziya) jg pernah disebut di Samkok, Khong Beng kan dianggap punya > kepandaian setara dgnnya dan Thio Liang (penasihat Lau Pang pendiri Dinasti > Han). > > Saya jg agak kesulitan cari litelatur2 gini yg lengkap. Paling2 baca di > Wikipedia dikit2. Lumayan agak membantu. Tahu sumber lain yg bisa dibaca? > > Ini link utamanya: > http://en.wikipedia.org/wiki/Chinese_mythology > > NB. Diskusi japri aja, soalnya takut mengganggu milis. > > Sojah, > TPH > > --- On Tue, 3/31/09, Tantono Subagyo > > wrote: > > > From: Tantono Subagyo > > > Subject: Re: [budaya_tionghua] Dewa di Budaya Tionghua : Hong Sin atawa > Feng Shen > > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > > Date: Tuesday, March 31, 2009, 6:34 AM > > > Iya tuh, nama Hokkian saya Tan Giem Tioe dan saya kelahiran > > tahun 1951, jadi > > tahun 70an sudah kuliah. namun demikian senang berkenalan > > dengan anda yang > > masih memperhatikan sastra legenda. Banyak orang sekarang > > malahan nggak > > tahu Hong Sin itu makanan apa ?. Tapi itulah > > "penyakit" Lookay, pengemis > > tua seperti saya, yaitu makan dan buku. eeh masih ada lagi > > yang ketiga > > yaitu kongkow. Sojah, Tan Lookay > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Dewa di Budaya Tionghua : Hong Sin atawa Feng Shen
Iya tuh, nama Hokkian saya Tan Giem Tioe dan saya kelahiran tahun 1951, jadi tahun 70an sudah kuliah. namun demikian senang berkenalan dengan anda yang masih memperhatikan sastra legenda. Banyak orang sekarang malahan nggak tahu Hong Sin itu makanan apa ?. Tapi itulah "penyakit" Lookay, pengemis tua seperti saya, yaitu makan dan buku. eeh masih ada lagi yang ketiga yaitu kongkow. Sojah, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Dewa di Budaya Tionghua : Hong Sin atawa Feng Shen
Tan Pho Han heng, Yang itu mah nggak lengkap, kalau dulu jaman Belanda pake ejaan van Ophujsen ada Hong Sin saduran Lie Siem Djwee, tapi sekarang kalo ada yang jual ya satu jilidnya bisa nyampe 40 ribuan padahal bukunya ada 43 jilid. Filmnya The Legend and the Hero saja ada 2 x 40 seri alias 80 seri. Banyak cerita penggalannya yang menarik seperti Lahirnya Lo Tjia (Na Cha), Na Cha vs Raja Naga, Na Cha vs Lie Ching (bapaknya) dls. Lalu tokoh2 menarik seperti Yang Chien yang tadinya dibutakan oleh Tioe Ong lalu jadi dewa pengobatan, atau Er Lang Shen si mata tiga yang punya anjing sakti, siluman rase So Tat Kie yang disuruh oleh Dewi Nu Wa untuk menyesatkan raja etc-etc, pokoknya maha amat sangat menarik. Jamin . Sojah, Tan Loo Kay
Re: [budaya_tionghua] Re: Dewa di Budaya Tionghua : Hong Sin atawa Feng Shen
Eh iya harusnya Kiang Tjoe Gee ya buka Cukat Liang yang jadi juru angkatnya, maklum ngga ngerti bahasa en tulisan dewa sih Salam, Tan Lookay 2009/3/30 ardian_c > yup gak salah, but dalam perkembangannya yg diluar hongsin neh > hehehehehehe itu semua ditemplokin ama tokoh2 yg berjasa. > Btw yg ngangkat itu bukan zhugelianglar tapi jiangziya. > > selaen itu jg masuknya dewa2 dari india hueheheheh jg ada disono tapi > ditionghoafikasilar. > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com , > Tantono Subagyo wrote: > > > > Loohengtee, > > Lookay sedang melihat/menikmati film seri The Legend and The Hero sambil > > membandingkannya dengan buku Hong Sin yang diterjemahkan oleh Lie Sim > Djwee > > taun 1940an. Kalau dilihat secara logika, nampaknya dewa dalam budaya > > tionghua itu adalah bentuk animisme, dinamisme dan pemujaan terhadap > nenek > > moyang. Contoh animisme adalah adanya dewa tanah atau dewa gunung dan > > dinamisme adanya dewa atau raja naga yang berkuasa atas hujan, sedang > nenek > > moyang atau orang terkemuka adalah orang terkemuka yang dijadikan dewa. > > Pada cerita Hong Sin banyak sekali contoh itu karena dalam cerita itu > Zhuge > > Liang adalah pembagi atau penentu jabatan dewa. Sayangnya sekarang buku > Hong > > Sin itu tidak ada yang lengkap dalam ejaan baru sehingga susah bagi > generasi > > muda untuk mempelajarinya. Dulu ada tetapi dalam ejaan lama, terbitan > baru > > kalau nggak salah hanya versi ringkasnya. Sojah, Tan Lookay > > > > > -- Best regards, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] Dewa di Budaya Tionghua : Hong Sin atawa Feng Shen
Loohengtee, Lookay sedang melihat/menikmati film seri The Legend and The Hero sambil membandingkannya dengan buku Hong Sin yang diterjemahkan oleh Lie Sim Djwee taun 1940an. Kalau dilihat secara logika, nampaknya dewa dalam budaya tionghua itu adalah bentuk animisme, dinamisme dan pemujaan terhadap nenek moyang. Contoh animisme adalah adanya dewa tanah atau dewa gunung dan dinamisme adanya dewa atau raja naga yang berkuasa atas hujan, sedang nenek moyang atau orang terkemuka adalah orang terkemuka yang dijadikan dewa. Pada cerita Hong Sin banyak sekali contoh itu karena dalam cerita itu Zhuge Liang adalah pembagi atau penentu jabatan dewa. Sayangnya sekarang buku Hong Sin itu tidak ada yang lengkap dalam ejaan baru sehingga susah bagi generasi muda untuk mempelajarinya. Dulu ada tetapi dalam ejaan lama, terbitan baru kalau nggak salah hanya versi ringkasnya. Sojah, Tan Lookay