RE: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!
Ndaru Saya tidak curiga apa apa , cuma yang heran kok tiba tiba Bapak-e Pertamina dulu mas Martiono , kok jebul sekarang jadi Komut-nya Newmont Nusa Tenggara. Kok bisa ya ONO di-mana2,saya sih heran bercampur bangga deh. Barangkali ada berita dibalik berita . Si Abah > Pak Noor dkk, > > Telat banget nih sambungan-nya karena sebenarnyalah saya berharap > ada rekan dari Newmont yang bisa klarifikasi. > > Diberitakan juga minggu-minggu lalu, kalau masalah ini akan (atau telah) > dibawa ke arbitrase internasional oleh pemerintah (DESDM). Kok sejauh itu > ya? Tidak bisakah ini diselesaikan antara kedua belah pihak saja > (Pemerintah > dan Newmont sebagai pemegang KK). Karena dengan dibawanya ke level > internasional akan memberi kesan bahwa pemerintah tidak mampu > menyelesaikannya. Adakah view lain? Kasus ini memang memunculkan banyak > teka-teki bagi orang awan kayak saya ini dan jangan-jangan ada "high > politic"-nya (pinjam istilah Pak Rovicky)?. > > Salam - Daru > > -Original Message- > From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, February 26, 2008 7:12 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?! > > Pak Daru, > > Kalau proyeknya mungkin ok, tapi kalau entitynya itu yang agak aneh... > Kalau di dunia minyak, proyek bisa didanai dari mana-mana, tapi entity-nya > bebas aja untuk farm-in dan farm-out, termasuk diantaranya dengan BUMD > > salam, > > - Original Message > From: Sukmandaru Prihatmoko <[EMAIL PROTECTED]> > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Tuesday, February 26, 2008 12:03:29 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?! > > Rekan2, > > Meng-agun-kan proyek untuk mendapatkan pembiayaan dari bank spt-nya sudah > menjadi praktek umum. Saya bukan mau membela Newmont, dan juga tidak tahu > apakah hal itu yg terjadi di Newmont. Tetapi itulah yg banyak terjadi - > tidak hanya di proyek pertambangan saja. > > Asalkan pemegang saham perusahaan setuju dengan langkah meng-agun-kan ini, > tentunya sah-sah saja. Untuk kasus Kontrak Karya (spt Newmont Batu Hijau) > hal-hal yg demikian tentunya sudah diatur dalam kontraknya (???). > > Kawan-kawan di Newmont dan juga pemerintah-lah yg bisa mengklarifikasi > ini. > > Salam - Daru > > > -Original Message- > From: Agus Budiluhur [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, February 25, 2008 9:58 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?! > > Abah Tonny, > > Kalau Abah baca di Bisnis Indonesia: bagaimana mau divestasi, lha wong > ketahuan pada last minute pada pertemuan pemerintah dg Newmont minggu > kmrn, > bhw sahamnya NNT 100% sdg dalam kondisi gadai (dipakai utk pendanaan > proyek > tambang), jadi kalau mau divestasi ya harus minta ijin dulu pada bank > pemberi dana yang saat ini memegang gadai sahamnya NNT. Ada solusi kata > manajemen Newmont, yaitu saham yang akan di-divestasikan digadaikan > kembali > (utk yg keduakalinya) asal diberi ijin sama bank yang memberi pinjaman > (pemegang saham gadaian) ~ wah..pasti rumit ini?? Bahkan karena > penggadaian > ini, ketika NNT akan didivestasikan artinya harus dibeli secara tunai oleh > pembeli, dan harus deal langsung dengan banknya Newmont ~ wah..pasti > tambah > seru nih!! > > Saya yakin koq mestinya informasi dari teman2 internal Newmont pasti lebih > valid, dan mungkin jadi lebih heboh gituh lhoh!! > (atau mungkin statement2 Abah Tonny yang undercover jadi keliatan..) > > Tambahan catatan pribadi: Inilah kenyataan bahwa komoditi (tambang / > sumber > daya mineral) yang sehari-hari kita kerjakan ini, rupanya sudah jadi > tataran > bisnis yang tidak riil. Bisa jadi, pada saat kita masih survey awal, > hasilnya sudah diperdagangkan bebas kemana-mana?? (apalagi kalau bukan > "just > the matter to get quick money"), dan tahu2 kita ditelepon/dihubungi oleh > orang tak kita kenal atau yang tak dinyana-nyana, nanyain macem2 ttg > prospek > yang sedang kita kerjakan, nah lho! > > Salam, > > -abl- > > 2008/2/25 Tonny P. Sastramihardja <[EMAIL PROTECTED]>: > >> Dear IAGI-HAGI Netter... >> >> Akhir minggu lalu lagi seru serunya 'negosiasi' antara New Mont dengan >> Pemerintah tentang DIVESTASI 10% saham yang juga terkait dengan >> 'terminasi CoW/default'. Ada yang tahu 'bocoran' hasilnya seperti apa?. >> Kasus ini akan sangat menarik bagi komunitas kita, karena: a) Tipikal >> cebakan copper-gold Batu Hijau yang sangat 'spesifik'/low grade sehingga >> sangat sukar untuk menambangnya agar 'ekonomis', b) Menyangkut hajat >> hidup 'ribuan keluarga' yang terkait dengan industri tambang di Batu >> Hijau, c) Kalau terjadi default semuanya 'lose-lose' atau merugi baik >> pemerintah, perusahaan dan juga masyarakat serta d) Terkait dengan >> kredibilitas Indonesia di bidang Investasi Pertambangan di dunia >> internasional.belum lagi rumor tentang 'penyandang dana' dibalik 10% >> saham jatah pemerintah yang sudah seharus/waktuny
Re: [iagi-net-l] Tindak Lanjut "Eksplorasi" Cekungan Sibolga
> Kita sebut saja sebagai "eksplorasi" Cekungan Sibolga. > > Hingar-bingar press release BPPT tentang temuan potensi migas di lepas > pantai sebelah barat Aceh, atau di sekitar Pulau Simeulue, yang diramaikan > dengan berita-berita provokatif dan bombastis di media massa, diskusi di > milis-milis, dan akhirnya luncheon talk yang digagas HAGI dan IAGI, sepi > sudah. > > Sebagai pengamat dan orang yang terlibat langsung baik dalam diskusi di > milis-milis, narasumber untuk luncheon talk, narasumber untuk beberapa > majalah (Tempo dan Globe Asia), serta mengawal dan mengusung issue ini ke > Sekretariat Negara, Ditjen Migas, sampai Presiden; saya dapat mengemukakan > beberapa hal di bawah ini. > > > 1. BPPT tidak seharusnya mengeluarkan angka barrel saat press release > pada struktur2 berpotensi perangkap hidrokarbon yang diindentifikasinya > berdasarkan survey geomarin BPPT-BGR. Mengeluarkan angka barrel ini telah > menjadi sumber kesalahpahaman para pekerja media. Volumetrik struktur2 > itu mestinya cukup berakhir dengan m3 atau lebih cocok lagi acre ft > seperti yang berlaku di dunia migas. Barrel adalah satuan fluida, > sementara yang dibicarakan BPPT itu adalah satuan volume yng dipotong > ruang pori. > 2. BPPT tidak seharusnya membandingkan volume yang salah ini dengan > lapangan2 minyak di Arab sebab itu berarti kesalahan dua kali dan fatal. > Kesalahan pertama adalah menggunakan satuan barrel, kesalahan kedua > adalah menggunakan satuan yang salah itu untuk perbandingan dengan volume > lapangan2 di Arab. > 3. Potensi migas Cekungan Sibolga tetap terbuka untuk dipelajari lebih > jauh, sekalipun cekungan ini sudah dikerjakan dari 40 tahun yang lalu dan > telah ada 24 sumur eksplorasi (saya mengoreksi presentasi saya di > luncheon talk itu yang mengatakan 20 sumur) yang menembusnya dengan > kedalaman bervariasi dari sekitar 6000-11.000 ft dan hanya enam sumur > yang menemukan gas biogenik tidak ekonomis. Beberapa anomali mulai nampak > dan perlu diklarifikasi, dikonfirmasi, bahkan dikejar. > > Sayang, saya tidak melihat HAGI ataupun IAGI mengeluarkan press release > sebenarnya ke media massa seusai luncheon talk itu, BPPT pun tak melakukan > koreksi. Tetapi, komentar saya yang bernada korektif telah dimuat di > Majalah Tempo dan Globe Asia. Meskipun suatu kesalahan, mengoreksinya > sebenarnya adalah bagian dari pendidikan kita semua. Jangan membiarkan > kesalahan didiamkan. > > Issue ini tidak berhenti, yang sepi adalah hingar-bingar pemberitaannya. > Butir no. 3 di atas menjadi awal kita melanjutkan "eksplorasi" Cekungan > Sibolga/Cekungan Meulaboh/Cekungan Simeulue. Dalam rapat terbatas dengan > Presiden SBY, seminggu setelah luncheon talk itu, Pak Presiden meminta > agar sumberdaya nasional dikerahkan untuk mengklarifikasi dan > menindaklanjuti "temuan" BPPT ini. > > Maka, kemarin, 10 Maret 2008, di dalam rapat di DitJen Migas dibentuklah > tim yang tugas utamanya adalah melakukan klarifikasi atau konfirmasi > potensi migas sebenarnya Cekungan Sibolga ini melalui studi. Sesuai arahan > Pak Presiden, maka unsur2 tim ini merupakan institusi2 yang terlibat dalam > migas dan survey geomarin, meliputi : BPPT, DitJen Migas, PusDatin, > Lemigas, PPGL, BPMIGAS, juga didukung organisasi profesi (IAGI,HAGI, > IATMI) dan Perguruan Tinggi. Tim ini rencananya akan dibentuk oleh SK > Menteri. Rapat dihadiri juga oleh Pak Teuku Riefky dari Komisi VII DPR > (asal dari Fraksi Partai Demokrat Aceh) yang tanggapannya positif dan siap > memainkan peranannya di DPR sana. Rekan rekan Nah . kan benar apa yang saya khawatirkan terjadi yaitu "KESALAHAN KEBIJAKAN" , apakah benar benar Cekungan Sibolga lebih tinggi proritasnya dari Cekungan Bengkulu yang baru sedikit jumlah sumur-nya. Semoga IAGI dan atau HAGI dimasa datang dapat lebih cepat tanggap sehingga Pak Presiden (siapapun) dia mendapatkan jawaban yang proposional dari Asosiasi profesi sebagai imbangan terhadap berita seperti ini. (siapa pun Ketua-nya). Si Abah > > Data adalah hal yang utama. Dalam rapat kemarin, saya melihat bahwa semua > data itu telah ada dan cukup lengkap dengan cakupan data yang diambil dari > tahun 1968-2008. Keberadaan data saat ini tersebar di beberapa institusi > (DitJen Migas, Pusdatin, BPPT). Payung hukum penggunaan data lintas > institusi ini akan diatur. Tim sepakat untuk segera memulai studinya agar > "hingar-bingar" tersebut menjadi jelas. Hasil studi akan menentukan > bagaimana Pemerintah Indonesia mengelola kawasan ini. > > Demikian sekedar informasi awal barangkali rekan2 ingin tahu apa yang > terjadi sebagai tindak lanjut "eksplorasi" Cekungan Sibolga. > > Salam, > awang > > > > > > >
RE: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965
Ayi Sastra (ari Ayi Tony mah te pantes nya , mun Tony mah pantesna Den Tony heheh) 1. Leres sanes Sri . tapi Suwi . dulu beliau dibedakan dengan saya ada dua , satu dia Yanto Jawa , Abah Yanto "Sunda" (padahal pun Aki teh ti Wetan) dua , dia pinter , bageur , Abah rada teu pinter (henteu ari bodo pisan mah), rada baong. 2.No comment , hanya seperti saya terangkan ini bkan reuni FORMAL dari angkatan , jadi sebenarnya hanya kebetulan person person-nya angkata n XX atau YY di Geologi itebe . kitu tah. 3, Kalau ada sesuatu yang berkembang DALAM reuni-an , tentu dapat dikembangkan dan disalurkan ke institusi yang lebih formal . Umpama : Dari cicirihilan sama pak RPK dg Zanial ada pemikiran untuk kontribusi mengenai pendanaan utk peta cekungan , ya disalurkan pemikiran itu ke BP Migas atu ke Dirjen, kalau Gio sama Supardiyono ada pemikiran mengenai pelestarian Bandung Utara , ya disalurkan ke Pem Kot atau LSM yang berhubungan dengan itu . Kitu tah Ayi , hatur nuhun . Terlepas dari exlusivisme-nya forum ini , kita tidak dapat memungkiri bahwa suatu pengalaman bersama dimasa lau akan dapat dinikmati dan HANYA benar benar dinikmati oleh nabusia yang bersama sama mengalaminya. Alangkah baiknya apabila rekan rekan yang lain dapat membentuk forum seperti ini dengan hanya satu tujua yaitu silaturahmi diantara sesama yang memiliki kenangan yang sama tanpa embel mbel tujuan politik , atau bisnis. Si Abah ___ Yth Abah dan rekans, > 1) Sriwiyanto 62..LIPI...saha eta teh Abah > Setahu saya mah SUWIJANTO.(62) senior Abah Anom di LIPI, expert nya > REMOTE SENSING GEOLOGY. > 2) Masalah penamaan grup kumpul kumpul, bebas lahapa saja boleh..tapi > kalau boleh usul: ALUMNI GEOLOGI ITB ANGKATAN xx-yy. Nama ini 'relatif'No commnet > abadi (kalau Jurusan dan Departemen sekarang sudah almarhum diganti jadi > ProDi, walaupun sekarang bingung juga karena ada istilah LIEUR: Geologi > terapan dan non terapan???). Kalau Alumni GEA ITB, bagus...tapi nggak > semua anak Geologi ITB adalah GEA, nanti kasihan deh yg bukan anggota GEA. > Sampai Angkatan 1977 paling tidak, semua anak geologi ITB yach GEA, tetapi > setelah itu banyak juga yg 'tidak berhak pakai jaket kuning' alias tidak > ikut OS Jurusan, dengan alasan macam-macam. Belum lagi kita harus mengadop > teman-teman yang hanya S2/S3 di Geologi ITB, kan Alumni Geologi ITB > juga..walaupun S1 nya dimana mana..atau teman-teman yang S1 nya setengah > di ITB (ex AGP/PPTMGB Cepu/Sarmud UPN, pada ngambil amfulen sekitar 2 > tahun terus ThesisZaman akhir 70 an banyak tuh > 3) Kalau kebetulan setelah ngumpul terus pada ingin 'usaha/bisnis bareng' > itu sih biasa...tak usah dipermasalahkan. > > Salam: Abah ANOM (TPS) > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, March 11, 2008 10:26 AM > To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]; Toto Santosa; > [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965 > > > >> > > > > > Rekan > Rekan > > Terpaksa Si Abah harus > bicara nich , agar tidak jadi salah faham mengenai forum yang > disebutkan oleh Mang Okim > Mungkin perlu disampaikan > maksd dari forum ini sebagaimana dikatakan oleh penggagas Gio (Giovani > Wiyarto Gl 61). > > > > > > Pertemuan ini > dimaksudkan sebagai ajang kangen kangenan dari mahasiswa yang > sering kumpul nunggu kuliah , atau bareng > kuliah atau praktikum pada era masa > belajar kl thn 1965 s/d thn 1970-an. > > > > > Sama sama mengerjakan proyek juga merupakan ajang dimana para > mahasiswa tersebut menjadi lebih akrab , > contoh Ekplorasi Pertemina di Sultra 1968/70 > melibatkan 16 mahasiwa gl 62 > – 65. > Jadi merupakan kumpulan kumpulan mahsiswa/i dari berbagai angkatan > yang merasa AKRAB ( > disitu juga ada mahasiswa yang suka > menyendiri dan mungkin akrab dengan mahasiswa yang lain in fakta-nya), > dus tidak ada kaitan bahwa reuni ini merupakan formil reuni > angkatan. > > > Jadi pada > awalnya forum ini tidak bernama. > > > > > Tuan rumah pertemuan terakhir menamakan Reuni Gea 1960 - 1965 > > > Kumpulan mahasiswa ini sangat beragam dari yang > sangat pintar sepertiAdjat Sydrajat 60 ,Sudjatmiko 60 , Zanial > Achmad 63 , sampai yang rajin rajin seperti Toto Santosa > 63, Supardiono 62 , yang lambat seperti > si Abah 63 , Maruhum Hutabarat 57 menjadi akrab dalam stuasi > tahun > 1965-1967 dimana kegiatan kurikuler sering diselingi olah > aksi mahasiswa , jaga kampus/piket dsb. > > > Berhubung berbeda “kepandai-an” , tak > heran selesai dari ITB –pun menjadi tidak sama pula , > ada yang cepet ada yang sedeng ada yang lambat . Plus > kemudian bekerja dibidang yang sangat berlainan , maka > selama berbakti ( hehehe > jargon-nya) kesempatan untuk > melakukan
Re: [iagi-net-l] Fwd: Pak Sukusen diganti?
Oki Menurut berita yang saya dengar dimata Pak Arie Sumarno , Bu Karren itu hebat . Apakah Anda punya CV beliau yang lengkap , saya ingin tahu , kalau bisa info ke japri saya ya. Bagaimanapun Pertamina hebat merupakan BUMN yang sangat menghargai emansipasi wanita , 40 % dari direksi adalah wanita. Pioneer kan. Si-Abah __ > wah bekas bossmu Q, bisa ikut nggandhul tuh...:-) > > > > > - Original Message > From: oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, March 6, 2008 3:07:32 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Pak Sukusen diganti? > > Ini Mbak Karen Agustiawan yang mantan Landmark Graphic ...? > > Salam > Oki > --- > Galaila Karen Agustiawan > Insinyur Teknik Fisika dari Institut Teknologi Bandung angkatan 1978 ini > menjabat sebagai staf ahli Direktur Utama Pertamina. Sebelumnya, dia > adalah > karyawan Halliburton Indonesia, perusahaan global yang membuat peralatan > eksplorasi dan servis di bidang minyak dan gas bumi. Pengalamannya di > Halliburton membuatnya dilirik untuk menduduki jabatan sebagai direktur > hulu > Pertamina. (Agus S Riya > > > > Never miss a thing. Make Yahoo your home page. > http://www.yahoo.com/r/hs > > > > - > Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! > Search. > > > > Never miss a thing. Make Yahoo your home page. > http://www.yahoo.com/r/hs B
Re: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965
> > >> > > > > > Rekan Rekan (saya re-send) > > Terpaksa Si Abah harus > bicara nich , agar tidak jadi salah faham mengenai forum yang > disebutkan oleh Mang Okim > Mungkin perlu disampaikan > maksd dari forum ini sebagaimana dikatakan oleh penggagas Gio (Giovani > Wiyarto Gl 61). > Pertemuan ini dimaksudkan sebagai ajang kangen kangenan dari mahasiswa yang > sering kumpul nunggu kuliah , atau bareng kuliah atau praktikum pada era masa > belajar kl thn 1965 s/d thn 1970-an. > > Sama sama mengerjakan proyek juga merupakan ajang dimana para > mahasiswa tersebut menjadi lebih akrab , contoh Ekplorasi Pertemina di Sultra 1968/70 > melibatkan 16 mahasiwa gl 62 s/d 65. > Jadi merupakan kumpulan kumpulan mahsiswa/i dari berbagai angkatan > yang merasa AKRAB (disitu juga ada mahasiswa yang suka > menyendiri dan mungkin akrab dengan mahasiswa yang lain in fakta-nya),dus tidak ada kaitan bahwa reuni ini merupakan formil reuniangkatan. > Jadi pada awalnya forum ini tidak bernama. > Tuan rumah pertemuan terakhir menamakan Reuni Alumni Gea 1960 - 1965 > > > Kumpulan mahasiswa ini sangat beragam dari yang sangat pintar sepertiAdjat Sydrajat 60 ,Sudjatmiko 60 , Zanial Achmad 63 , sampai yang rajin rajin seperti Toto Santosa > 63, Supardiono 62 , yang lambat seperti si Abah 63 , Maruhum Hutabarat 57 menjadi akrab dalam stuasi tahun 1965-1967 dimana kegiatan kurikuler sering diselingi olah > aksi mahasiswa , jaga kampus/piket dsb. > Berhubung berbeda ;kepandai-an; , tak > heran selesai dari ITB-pun menjadi tidak sama pula , > ada yang cepet ada yang sedeng ada yang lambat . Plus > kemudian bekerja dibidang yang sangat berlainan , maka > selama berbakti ( hehehe jargon-nya) kesempatan untuk > melakukan kontak jarang bahkan ada yg sama sekali tak pernah. > Apalagi bila ybs juga tidak sempat aktif di perhimpunan seperti IAGI atau > HAGI. > Sebagai contoh Gio 61 , alm Sumaryono 83 yang berkiprah di PU sangat > jarang dapat kontak dengan Toto 63 , ZA 63 atai Si Abah yang di Pertamina , juga Hudaya 62 Inco dan Sriwiyanto 62 yang di LIPI. > >Setelah pada pensiun , maka timbulkekangenan untuk kumpul kumpul sambil heureuy , seuseurian, minum kopi sambil tanya “apa kabar, ,makan makan , pulang sambil janjian kapan ketemuan lagi. Dus , hanya itu sama sekali tidak ada serius-ya > . Tidak formil samasekali. > Pada pelaksanaan pertemuan ada kesepakatan” , bahwa tuan rumah bisa > mengundang rekan rekan lain yang akrab dengan tuan rumah ,sehingga reuni menjadi lebih besar dan rame , tapi akiba lainnya adalah biaya-nya bisa menjadi lebih besar. > Oleh karena itu rasanya nama nama yang diusulkan pak Dardji dan nama yang saya sebutkan diatas kok sangat berat ya, bagaimana kalau dinamakan Reuni Gea 6065 Genk , agar lebih ngetrend dan bernuansa sangat tidak formil. > > Si Abah > (yangnggak ngerti mengapa reuni-an seperti ini kok begitu pentingnya sampai masuk di iagi webbsite ) > ? > > > > >
Re: [iagi-net-l] perhitungan cadangan aspal
> Kartiko Apa betul ada eksploitasi aspal bawah permukaan , sehingga produksinya seperti minyak atau gas. Tolong si Abah diberi pencerahan ,kurang gaul saya. Pertanyaan Nur mungkin perlu diperjelas , apakah kasusnya seperti Buton atau mana ?Karena kalau aspal di Buton , kan hanya merupakan bercak bercak adalam napal Formasi Sampolakosa saja, mungkin tidak merata , sehingga sangat sulit menhitung dengan tepat. Si Abah. ___ o yangy dimaksud aspaln, sama atau han mertidak dengan bitumen ? > kalau bitumen, saya bisa cerita sedikit. > untuk volume in place sebenarnya tidak berbeda dengan perhitungan > volumetric > lainnya (brv*ntg*phie*so) > yang berbeda hanya saat kita hendak melakukan perhitungan cadangan > volumetric yang bisa didevelop, yang tergantung pada metoda apa yang > hendak > kita gunakan (mining atau well development). > untuk mining Mas Nur yang biasa main di batubara tentu lebih banyak tahu ( > mis : faktor stripping ratio ) > untuk well development kita pergunakan konsep CNP ( Connected Net Pay) > yang > sangat tergantung pada metoda develoment yang akan digunakan mis: sagd, > steam drive dsb, yang akan menentukan berapa besar cadangan yang bisa > dikembangkan > > untuk literature tentang bitumen bisa baca baca tentang athabasca di > canada > . > 2008/3/4 M. Nur Heriawan <[EMAIL PROTECTED]>: > >> Rekan2 IAGI Ysh. >> >> Barangkali diantara rekan2 ada yang memiliki >> pengalaman bagaimana menghitung sumberdaya/cadangan >> aspal. Saya sedang mengumpulkan literatur tentang itu, >> tapi kalau ada diantara rekan2 yang berkenan sharing >> pengalamannya (bisa via japri) akan membantu sekali. >> >> Terima kasih atas perhatiannya. >> >> Salam, >> >> Nur H. >> FTTM - ITB >> >> >> >> >> >> Be a better friend, newshound, and >> know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. >> http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ >> >> >> >> >> >> CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! >> PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 >> PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG >> >> >> - >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id >> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta >> No. Rek: 123 0085005314 >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) >> Bank BCA KCP. Manara Mulia >> No. Rekening: 255-1088580 >> A/n: Shinta Damayanti >> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >> - >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information >> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no >> event >> shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited >> to >> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting >> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with >> the >> use of any information posted on IAGI mailing list. >> - >> >> >
Re: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965
> Rekan Rekan Terpaksa Si Abah harus bicara nich , agar tidak jadi salah faham mengenai forum yang disebutkan oleh Mang Okim Mungkin perlu disampaikan maksd dari forum ini sebagaimana dikatakan oleh penggagas Gio (Giovani Wiyarto Gl 61). Pertemuan ini dimaksudkan sebagai ajang kangen kangenan dari mahasiswa yang sering kumpul nunggu kuliah , atau bareng kuliah atau praktikum pada era masa belajar kl thn 1965 s/d thn 1970-an. Sama sama mengerjakan proyek juga merupakan ajang dimana para mahasiswa tersebut menjadi lebih akrab , contoh Ekplorasi Pertemina di Sultra 1968/70 melibatkan 16 mahasiwa gl 62 – 65. Jadi merupakan kumpulan kumpulan mahsiswa/i dari berbagai angkatan yang merasa AKRAB ( disitu juga ada mahasiswa yang suka menyendiri dan mungkin akrab dengan mahasiswa yang lain in fakta-nya), dus tidak ada kaitan bahwa reuni ini merupakan formil reuni angkatan. Jadi pada awalnya forum ini tidak bernama. Tuan rumah pertemuan terakhir menamakan Reuni Gea 1960 - 1965 Kumpulan mahasiswa ini sangat beragam dari yang sangat pintar sepertiAdjat Sydrajat 60 ,Sudjatmiko 60 , Zanial Achmad 63 , sampai yang rajin rajin seperti Toto Santosa 63, Supardiono 62 , yang lambat seperti si Abah 63 , Maruhum Hutabarat 57 menjadi akrab dalam stuasi tahun 1965-1967 dimana kegiatan kurikuler sering diselingi olah aksi mahasiswa , jaga kampus/piket dsb. Berhubung berbeda “kepandai-an” , tak heran selesai dari ITB –pun menjadi tidak sama pula , ada yang cepet ada yang sedeng ada yang lambat . Plus kemudian bekerja dibidang yang sangat berlainan , maka selama berbakti ( hehehe jargon-nya) kesempatan untuk melakukan kntak jarang bahkan ada yg sama sekali tak pernah. Apalagi bila juga tidak aktif di perhimpunan seperti IAGI atau HAGI. Sebagai contoh Gio 60 , alm Sumaryono yang berkiprah di PU sangat jarang dapat kontak dengan Toto 63 , ZA 63 atai Si Abah yang di Pertamina , juga Hudaya 62 Inco dan Sriwiyanto 62 yang di LIPI. Setelah pada pensiun , maka timbul kekangenan untuk kumpul kumpul sambil heureuy , seuseurian , minum kopi sambil tanya “apa kabar” ,makan makan , pulang sambil janjian kapan ketemuan lagi. Dus , hanya itu sama sekali tidak ada serius-ya . Tidak formil sama sekali. Pada pelaksanaan pertemuan ada “kesepakatan” , bahwa tuan rumah bisa mengundang rekan rekan lain yang akrab dengan tuan rumah , sehingga reuni menjadi lebih besar dan rame , tapi akibat lainnya adalah biaya-nya bisa menjadi lebih besar. Oleh karena itu rasanya nama nama yang diusulkan pak Dardji dan nama yang saya sebutkan diatas kok sangat berat ya, bagaimana kalau dinamakan Reuni Gea 6065 Genk , agar lebih ngetrend dan bernuansa sangat tidak formil. Si Abah (yang nggak ngerti mengapa reuni-an seperti ini kok begitu pentingnya sampai masuk di iagi webbsite ? Rekan Rekan Terpaksa Si Abah harus bicara nich , agar tidak jadi salah faham mengenai forum yang disebutkan oleh Mang Okim Mungkin perlu disampaikan maksd dari forum ini sebagaimana dikatakan oleh penggagas Gio (Giovani Wiyarto Gl 61). Pertemuan ini dimaksudkan sebagai ajang kangen kangenan dari mahasiswa yang sering kumpul nunggu kuliah , atau bareng kuliah atau praktikum pada era masa belajar kl thn 1965 s/d thn 1970-an. Sama sama mengerjakan proyek juga merupakan ajang dimana para mahasiswa tersebut menjadi lebih akrab , contoh Ekplorasi Pertemina di Sultra 1968/70 melibatkan 16 mahasiwa gl 62 – 65. Jadi merupakan kumpulan kumpulan mahsiswa/i dari berbagai angkatan yang merasa AKRAB ( disitu juga ada mahasiswa yang suka menyendiri dan mungkin akrab dengan mahasiswa yang lain in fakta-nya), dus tidak ada kaitan bahwa reuni ini merupakan formil reuni angkatan. Jadi pada awalnya forum ini tidak bernama. Tuan rumah pertemuan terakhir menamakan Reuni Gea 1960 - 1965 Kumpulan mahasiswa ini sangat bera
Re: [iagi-net-l] Salut: Pertamina Temukan 3 Cadangan Migas Baru
> Rekan rekan Berita bagus . penemuan cadangan minyak dan gas , berita (ndak tahu bagus apa ndak ) Sukusen diganti . LOH , gonta ganti direktur kok cepet amat ya !!! Kan dulunya katanya ada PIT EN PROPER TEST , mungkin waktu itu ada yang lupa ndak ditest sama para pejabat birokrasi atau ...?? (akh ndak tahu pousieeeng). Atau penilaian - Pit en proper test itu hanya berlaku tidak sampai dua tahun , berangkali ( akh ndak tahu pouseeiiing). BUMN yang satu ini apa mau dibangun apa mau dihancurin seih , kok begini ya ??? ( akh ndak tahu pouseing). Si Abah (bukan belain Sukusen looh, uman ndak ngarti) _ Wah berita bagus... selamat untuk sukses sumur-sumur Pertamina.. > moga-moga kekuatiran mas Andang tidak jadi kenyataan :-) > > Salam, > Herry > > > > - Original Message > From: Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Tuesday, 4 March, 2008 7:18:31 PM > Subject: [iagi-net-l] Salut: Pertamina Temukan 3 Cadangan Migas Baru > > Berita-berita seperti ini, sangat membanggakan. > Berita-berita seperti ini, sekaligus juga mengkuatirkan. Kuatir, > kalau-kalau sindrom kurang-percaya-diri-nya para pengambil keputusan > negeri ini menyebabkan asset-asset seperti ini akan berakhir di tangan > "Non-NOC" (bisa asing, bisa lokal) dalam bentuk kerjasama yang dipaksakan > oleh otoritas (dengan bisikan para broker bisnis-politik-nya) yang pada > akhirnya membuat bargaining Pertamina semakin melemah, semakin melemah. > > Salam > ADB > > == > Pertamina Temukan 3 Cadangan Migas Baru > > Alih Istik Wahyuni - detikfinance > > Jakarta - Pertamina menemukan tiga lokasi cadangan migas baru. Total hasil > uji produksinya mencapai 4.889 barel per hari ekuivalen minyak. Ketiga > lokasi itu adalah di Ranca Jawa (RCJ)-1, Pondok Makmur (PDM)-1, dan > Karang Enggal (KRE)-1, Jawa Barat. Demikian disampaikan Direktur Hulu > Pertamina Sukusen Soemarinda dalam jumpa pers yang digelar di kantor > Pertamina EP, Jakarta, Jumat (29/2/2008). "Temuan ini tentu bisa menambah > produksi Pertamina tahun ini," katanya. > > Minyak dan gas yang ditemukan di sumur Pondok Makmur (PDM)-1 dan sumur > Karang Enggal (KRE)-1 berasal dari batuan dasar (basement). Penemuan migas > di Cekungan Jawa Barat Utara ini merupakan suatu eksplorasi baru dalam > strategi perburuan hidrokarbon di Pulau Jawa. > > Sumur eksplorasi RCJ - 1 terletak 4 km sebelah utara lapangan Pondok > Tengah ditajak pada 10 Nopember 2007 dengan kedalaman akhir di 2.344 m > dalam batuan dasar. Hasil uji produksi dalam Formasi Talangakar dan > Pre-Talangakar diperoleh minyak sebesar 1.345 barel per hari dan 4,1 juta > kaki kubik gas per hari. > > Sementara sumur eksplorasi PDM-1 terletak 10 km disebelah timur lapangan > Pondok Tengah, ditemukan pada 27 Nopember 2007, dengan kedalaman akhir di > 3.050 meter dalam batuan dasar. Hasil uji produksi dalam batuan dasar > diperoleh minyak sebanyak 3.096 barel per hari dan 3,9 juta kaki kubik gas > per hari. > > Sedangkan sumur KRE-1 terletak di Kabupaten Indramayu, ditemukan pada 7 > Desember 2007 dengan kedalaman akhir di 3.200 m dalam batuan dasar. Hasil > uji produksi yang dilakukan pada batuan dasar menghasilkan minyak 448 > barel per hari dan 6 juta kaki kubik gas perhari. > > Selain di ketiga sumur itu, Pertamina EP berencana melakukan pengeboran > eksplorasi sebanyak 22 sumur, penyelidikan seismik 2D sepanjang 2.229 km, > dan 870 km2 survey seismik 3D. (lih/qom) > > > __ > Sent from Yahoo! Mail. > A Smarter Inbox. http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html
RE: [iagi-net-l] Dicari: representative orang Indonesia untuk AAPG House of Delegates
Herman Mungkin akan lebih baik apabila Anda dapat meberikan sedikit informasi (berdasarkan HOD dari negara negara "maju" ) krtieria yang akan diperlukan agar optimal mewakili kepentingan anggota AAPG ar negara bersangkutan. Si Abah > Maaf > saya punya pendapat lain. Beliau beliau yang abah > sebutkan sangat layak untuk menjadi house delegate > mewakili kita. Saya kira dengan reputasi mereka sudah > banyak tugas/tanggung jawab yang harus di emban. Jadi > mungkin lebih baik mencalonkan nama lain. > > terima kasih > > Yusak Setiawan > --- "Tonny P. Sastramihardja" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > >> Kayaknya YAYANG (Dr. Andang Bachtiar - ETTI), MINO >> (Dr. Benjamin Sapiie >> - ITB), Dr. Chandra Surya (MEDCO Enegi Intl) atau >> Mr. Awang Harun (BP >> Migas) layak tuh jadi kandidatnya...Tinggal ditanya >> satu satu siapa yang >> bersedia dan (masih) punya waktu luang... >> >> Gimana rekan-rekan..?? >> >> Salam >> Abah ANOM >> >> -Original Message- >> From: [EMAIL PROTECTED] >> [mailto:[EMAIL PROTECTED] >> Sent: Friday, February 22, 2008 3:08 PM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: [iagi-net-l] Dicari: representative orang >> Indonesia untuk AAPG >> House of Delegates >> >> Rekan-rekan, >> >> Kita sedang mencari perwakilan orang Indonesia untuk >> duduk sebagai >> anggota AAPG House of Delegates. Posisi ini penting >> untuk mewakili suara >> geologist Indonesia di forum international (AAPG). >> Periode HoD-nya dari >> Juli 2008-2011. >> >> - anggota HoD diharapkan untuk bisa sekali-kali >> menghadiri conference >> AAPG karena dalam conference ini biasanya ada HoD >> meeting. >> - kalau belum jadi anggota AAPG, masih bisa >> disusulkan. >> >> Salam, >> >> Herman Darman >> AAPG Asia Pacific Region President >> Shell International Exploration and Production >> B.V., The >> Netherlands >> * e-mail: [EMAIL PROTECTED] >> * Mobile: +31(0) 61097 2827 >> * Office: +31(0) 70447 5340 >> * Postal: SIEP B.V, Kessler Park 1, S-2100, 2288 GS >> Rijswijk, The >> Netherlands >> * Internet: http://asiapacific.aapg.org/ >> >> >> > >> >> CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 >> ! >> PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 >> PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG >> >> > - >> To unsubscribe, send email to: >> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id >> To subscribe, send email to: >> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta >> No. Rek: 123 0085005314 >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) >> Bank BCA KCP. Manara Mulia >> No. Rekening: 255-1088580 >> A/n: Shinta Damayanti >> IAGI-net Archive 1: >> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >> IAGI-net Archive 2: >> http://groups.yahoo.com/group/iagi >> > - >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with >> regard to information posted on its mailing lists, >> whether posted by IAGI or others. In no event shall >> IAGI and its members be liable for any, including >> but not limited to direct or indirect damages, or >> damages of any kind whatsoever, resulting from loss >> of use, data or profits, arising out of or in >> connection with the use of any information posted on >> IAGI mailing list. >> > - >> >> > > > > > Looking for last minute shopping deals? > Find them fast with Yahoo! Search. > http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping > > > > CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! > PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 > PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI
Re: [iagi-net-l] Jelas ===> Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [hagicommittee] Re: Thinking Out of The Box- BPPT]
> >Heeheheheh Muncul juga tuuh , memang perkeliruan ini kok ndak habis habis ya ? "Persaingan" (ekh salah) , maksudnya hubungan antar institusi riset itu masih pabaliut toh Ndang ? Kasihan ya , kok kapan beresnya , perlu penguasa yang otoriter dan ngerti kali ya ? Wah ngawur , jaman sudah demokrasi kok mikir otoriterianisme ? Sorrry. Si Abah ___ Kang Yanto, > "ADB disebut di koran koq meneng wae"?? Hehehehe Lha wong ADB meneng > wae masalah-e sudah jelas koq;... Seperti kita amati bersama, silih > berganti kawan-kawan geosains bertukar ide, kritik, response, pengalaman, > referensi, dan pengetahuan: membahas tentang temuan tersebut (findings; > bukan discovery) di dalam milis ini. Gak perlu menjelaskan yang sudah > jelas; nanti "njuk" malah jadi "silau" karena terlalu jelas terang > gemerlap . :-) > > Aspek "perkeliruan" atau "pemelintiran" oleh media juga sudah banyak yang > membahas. Saya tambahkan: perhatikan saja: tidak ada satupun dari "quote" > narasumber yang menyatakan "lapangan", and yet, toh: istilah "lapangan" > itu keluar sebagai headlines... Nah loe. (istilah-e Mamiek Podang: > media koq dilawan??) > > Yang belum keluar di koran mungkin aspek: apa yang sebenarnya terjadi > setahun (lebih) terakhir ini yang menyangkut hubungan antara lembaga2 > riset dengan program, fasilitas dan temuan-temuannya yang terkait dengan > sumberdaya migas dengan otoritas migas di Indonesia ... Itu juga jadi > latar belakang mercon Gong Xi Fat Choi BPPT kemarin itu (spt diistilahkan > RDP) > > Salam Meneng Wae > > ADB > == >> >> >>> >> Pak Ridwan >> >> Apakah bisa ? >> Ataukah ini >> masih menjadi "rahasia"? >> ADB ada disebut di koran , kok >> meneng wae ? >> >> S- Abah >> >> > > > > > CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! > PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 > PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to > direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of any information posted on IAGI mailing list. > - > >
Re: [iagi-net-l] RE: Spam:[iagi-net-l] Jelas ===> Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [hagicommittee] Re: Thinking Out of The Box- BPPT]
> Kan Rayi Abah Anom Leres pisan seperti itu "ewuh pakewuh" , soalnya walaupun namanya institusi riset , dalam kenyataan-nya "atmosfir" didalamnya lebih mirip :birokrat" ketimbang "ilmuwan" . Itu sih kata saya , semoga saya salah. Si Abah ___ ADB dan Kang Yanto, dan juga teman-teman IAGI-HAGI > Syukurlah IAGI - HAGI sekarang telah 'turun tangan'. Dalam wadah ilmiah > profesi kan SEMUA BUKA BAJU. Nggak ada BPPT atau LIPI atau RISTEK atau > MIGAS atau DESDM, jadi kalau ada 'statement' yang menggemparkan, maka akan > menjadi tanggung jawab profesi masing-masing. Kalau kita berbicara tentang > "lembaga yang punya otoritas" di Republik ini dalam bidang apapun (riset, > listrik, hutan, tambang, migas, tramtibmas, dll)'masih angel'terlalu > banyak "ewuh pakewuh nya" Salah salah ngomong bisa 'kena tegur atasan' > (itu yang paling minimal), syukur kalau jabatannya nggak dicoppoot...kan > repot.He..he... Maka wajar wajar saja kalau yang punya otoritas > malahan 'lidahnya kelu' dan sangat sukar untuk berbicara apalagi unjtuk > sesuatu yang masih bersifat 'spekulatif'. > > Kalau diambil positifnya, maka dengan tingkat kebenaran 10% saja tentu > akan sangat berguna untuk rakyat Indonesia. Jadi silahkan saja mereka yang > secara keilmuan punya kompetensi untuk: berdiskusi dan > berdebat...kemudian membuat rumusan kepada "pemegang otoritas" tentang > tindak lanjutnya. > > Selamat ber "LUNCHEON TALK". > > Salam > ABAH ANOM > > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, February 14, 2008 3:02 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Cc: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Spam:[iagi-net-l] Jelas ===> Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] > [hagicommittee] Re: Thinking Out of The Box- BPPT] > > > Kang Yanto, > "ADB disebut di koran koq meneng wae"?? Hehehehe Lha wong ADB meneng > wae masalah-e sudah jelas koq;... Seperti kita amati bersama, silih > berganti kawan-kawan geosains bertukar ide, kritik, response, pengalaman, > referensi, dan pengetahuan: membahas tentang temuan tersebut (findings; > bukan discovery) di dalam milis ini. Gak perlu menjelaskan yang sudah > jelas; nanti "njuk" malah jadi "silau" karena terlalu jelas terang > gemerlap . :-) > > Aspek "perkeliruan" atau "pemelintiran" oleh media juga sudah banyak yang > membahas. Saya tambahkan: perhatikan saja: tidak ada satupun dari "quote" > narasumber yang menyatakan "lapangan", and yet, toh: istilah "lapangan" > itu keluar sebagai headlines... Nah loe. (istilah-e Mamiek Podang: > media koq dilawan??) > > Yang belum keluar di koran mungkin aspek: apa yang sebenarnya terjadi > setahun (lebih) terakhir ini yang menyangkut hubungan antara lembaga2 > riset dengan program, fasilitas dan temuan-temuannya yang terkait dengan > sumberdaya migas dengan otoritas migas di Indonesia ... Itu juga jadi > latar belakang mercon Gong Xi Fat Choi BPPT kemarin itu (spt diistilahkan > RDP) > > Salam Meneng Wae > > ADB > == >> >> >>> >> Pak Ridwan >> >> Apakah bisa ? >> Ataukah ini >> masih menjadi "rahasia"? >> ADB ada disebut di koran , kok >> meneng wae ? >> >> S- Abah >> >> > > > > > CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! > PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 > PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to > direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of any information posted on IAGI mailing list. > - > > > > > CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! > PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 > PENGHITUNGAN SUA
Re: [iagi-net-l] Heboh minyak di Aceh - Mercon Gong Xi Fa Chai dari BPPT
> Pak Sutar Saya daftar ya . Si Abah Rekan-rekan anggota IAGI, > > IAGI dan HAGI bekerjasama menyelenggarakan luncheon talk > sbb.: > > Judul: "Potensi Giant Field di Pantai barat Sumatra - Aceh > [?] " > Pembicara: > Dr. Ir. Yusuf Surachman, MSc. (BPPT), Dr. Ir. Andang > Bachtiar MSc. (ETTI) Awang Harun Satyana (BPMIGAS) > > Moderator: Batara S. Simanjuntak (NGC) Hari/tanggal: > Kamis, 21 Februari 2008, 11:30 > - 13.00 WIB > Tempat: Puri Putri Room - Hotel Sahid Jaya, Jakarta > > Biaya (termasuk makan siang): Rp. 150.000 - Pendaftaran > ditetima sampai dengan hari Rabu, 20 Februari 2008, jam > 12:00 melalui: > > Emai: [EMAIL PROTECTED] > Phone: 83702848, 83702377 > SMS: 0811162476, 08161657140 > > Pembayaran dapat dilakukan di tempat. > > Salam, > > Ridwan Djamaluddin > > > > > > CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! > PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 > PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to > direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of any information posted on IAGI mailing list. > - > >
[iagi-net-l] sepiiiiiiiiiiii
Rekan rekan Sudah tiga hari iagi-net sepi sekali , apakah pada bobo ? Bagaimana lunch talk 21/2/2008 ? Apakah jadi ? Si Abah
Re: [iagi-net-l] Jelas ===> Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [hagicommittee] Re: Thinking Out of The Box- BPPT]
> >Heeheheheh Muncul juga tuuh , memang perkeliruan ini kok ndak habis habis ya ? "Persaingan" (ekh salah) , maksudnya hubungan antar institusi riset itu masih pabaliut toh Ndang ? Kasihan ya , kok kapan beresnya , perlu penguasa yang otoriter dan ngerti kali ya ? Wah ngawur , jaman sudah demokrasi kok mikir otoriterianrisme ? Sorrry. Si Abah ___ Kang Yanto, > "ADB disebut di koran koq meneng wae"?? Hehehehe Lha wong ADB meneng > wae masalah-e sudah jelas koq;... Seperti kita amati bersama, silih > berganti kawan-kawan geosains bertukar ide, kritik, response, pengalaman, > referensi, dan pengetahuan: membahas tentang temuan tersebut (findings; > bukan discovery) di dalam milis ini. Gak perlu menjelaskan yang sudah > jelas; nanti "njuk" malah jadi "silau" karena terlalu jelas terang > gemerlap . :-) > > Aspek "perkeliruan" atau "pemelintiran" oleh media juga sudah banyak yang > membahas. Saya tambahkan: perhatikan saja: tidak ada satupun dari "quote" > narasumber yang menyatakan "lapangan", and yet, toh: istilah "lapangan" > itu keluar sebagai headlines... Nah loe. (istilah-e Mamiek Podang: > media koq dilawan??) > > Yang belum keluar di koran mungkin aspek: apa yang sebenarnya terjadi > setahun (lebih) terakhir ini yang menyangkut hubungan antara lembaga2 > riset dengan program, fasilitas dan temuan-temuannya yang terkait dengan > sumberdaya migas dengan otoritas migas di Indonesia ... Itu juga jadi > latar belakang mercon Gong Xi Fat Choi BPPT kemarin itu (spt diistilahkan > RDP) > > Salam Meneng Wae > > ADB > == >> >> >>> >> Pak Ridwan >> >> Apakah bisa ? >> Ataukah ini >> masih menjadi "rahasia"? >> ADB ada disebut di koran , kok >> meneng wae ? >> >> S- Abah >> >> > > > > > CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! > PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 > PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to > direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of any information posted on IAGI mailing list. > - > >
Re: [iagi-net-l] RE: Spam:[iagi-net-l] Jelas ===> Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [hagicommittee] Re: Thinking Out of The Box- BPPT]
> Kan Rayi Abah Anom Leres pisan seperti itu "ewuh pakewuh" , soalnya walaupun namanya institusi riset , dalam kenyataan-nya "atmosfir" didalamnya lebih mirip :birokrat" ketimbang "ilmuwan" . Itu sih kata saya , semoga saya salah. Si Abah ___ ADB dan Kang Yanto, dan juga teman-teman IAGI-HAGI > Syukurlah IAGI - HAGI sekarang telah 'turun tangan'. Dalam wadah ilmiah > profesi kan SEMUA BUKA BAJU. Nggak ada BPPT atau LIPI atau RISTEK atau > MIGAS atau DESDM, jadi kalau ada 'statement' yang menggemparkan, maka akan > menjadi tanggung jawab profesi masing-masing. Kalau kita berbicara tentang > "lembaga yang punya otoritas" di Republik ini dalam bidang apapun (riset, > listrik, hutan, tambang, migas, tramtibmas, dll)'masih angel'terlalu > banyak "ewuh pakewuh nya" Salah salah ngomong bisa 'kena tegur atasan' > (itu yang paling minimal), syukur kalau jabatannya nggak dicoppoot...kan > repot.He..he... Maka wajar wajar saja kalau yang punya otoritas > malahan 'lidahnya kelu' dan sangat sukar untuk berbicara apalagi unjtuk > sesuatu yang masih bersifat 'spekulatif'. > > Kalau diambil positifnya, maka dengan tingkat kebenaran 10% saja tentu > akan sangat berguna untuk rakyat Indonesia. Jadi silahkan saja mereka yang > secara keilmuan punya kompetensi untuk: berdiskusi dan > berdebat...kemudian membuat rumusan kepada "pemegang otoritas" tentang > tindak lanjutnya. > > Selamat ber "LUNCHEON TALK". > > Salam > ABAH ANOM > > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, February 14, 2008 3:02 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Cc: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Spam:[iagi-net-l] Jelas ===> Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] > [hagicommittee] Re: Thinking Out of The Box- BPPT] > > > Kang Yanto, > "ADB disebut di koran koq meneng wae"?? Hehehehe Lha wong ADB meneng > wae masalah-e sudah jelas koq;... Seperti kita amati bersama, silih > berganti kawan-kawan geosains bertukar ide, kritik, response, pengalaman, > referensi, dan pengetahuan: membahas tentang temuan tersebut (findings; > bukan discovery) di dalam milis ini. Gak perlu menjelaskan yang sudah > jelas; nanti "njuk" malah jadi "silau" karena terlalu jelas terang > gemerlap . :-) > > Aspek "perkeliruan" atau "pemelintiran" oleh media juga sudah banyak yang > membahas. Saya tambahkan: perhatikan saja: tidak ada satupun dari "quote" > narasumber yang menyatakan "lapangan", and yet, toh: istilah "lapangan" > itu keluar sebagai headlines... Nah loe. (istilah-e Mamiek Podang: > media koq dilawan??) > > Yang belum keluar di koran mungkin aspek: apa yang sebenarnya terjadi > setahun (lebih) terakhir ini yang menyangkut hubungan antara lembaga2 > riset dengan program, fasilitas dan temuan-temuannya yang terkait dengan > sumberdaya migas dengan otoritas migas di Indonesia ... Itu juga jadi > latar belakang mercon Gong Xi Fat Choi BPPT kemarin itu (spt diistilahkan > RDP) > > Salam Meneng Wae > > ADB > == >> >> >>> >> Pak Ridwan >> >> Apakah bisa ? >> Ataukah ini >> masih menjadi "rahasia"? >> ADB ada disebut di koran , kok >> meneng wae ? >> >> S- Abah >> >> > > > > > CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! > PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 > PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to > direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of any information posted on IAGI mailing list. > - > > > > > CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! > PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 > PENGHITUNGAN SUA
[iagi-net-l] Pertamina nemu minyak di Sukra
Detik com jam 23,...; ' PERTAMINA EP menemukan minak di sumur Karangenggal dst , walaupun masih eksplorasi diperkirakan dapat memproduksikan 4000 bbls perhari. Telepas dari perkiraan produksinya , Si Abah mengucapkan selamat pada Pak Tri dan seluruh PTM --EP . Semoga tetap sukses disumur pengembangan- nya kelak. Si Abah (pangsiunan PTM)
Re: [iagi-net-l] PEMILU KETUM IAGI 2008-2011
> Yudi anu bageur YANG NOMOR EMPAT KOK NDAK DIJAWAB , SAYA MUNGKIN MDAK SEMPET BACA, SOALNYA SUKA KELEWAT. TOLONG SEKALIAN. Sekalian tanya , kalau yang pernah jadi Ketua Umum , masih boleh ndak ya ? Seingat saya yang ndak boleh itu kalu ber-turut2. (Tapi saya ndak maksud buat saya lho). Si Abah _ Abah yang baik hati... > > Saya -selaku anggota Panitia Pemilihan Ketua Umum IAGI- kiranya dapat > menjawab pertanyaan Abah. > > 1. Pengumuman ini apakah dari Set IAGI atau dari Anda ? > ---Pengumuman ini atas nama PP-IAGI > > 2.Mekanisme-nya bagaimana? (KPU-nya siapa, kapan dipilih dsb). > ---Panitia Pelaksana Pemilu adalah Prasiddha Hestu Narendra (Ketua) > dan saya (anggota), dipilih saat Rapat IAGI di Bandung, Bulan Januari > lalu. > > 3. Time framenya bagaimana ? > ---Telah disebutkan pada e-mail pertama. Namun, untuk singkatnya adalah > sbb: > 1). Sosialisasi Prosedur Pemilu: 13 Februari - 6 Juni 2008; > 2). Pengumuman daftar calon ketua: 13 Juni 2008; > 3). Pembuatan Program Kerja oleh calon ketua: 13 Juni - 20 Juni 2008; > 4). Kampanye 13 Juni - Pemungutan Suara (PIT) > 5). Sosialisasi program kerja calon ketua: 27 Juni 2008; > > > 4. Syarat jadi Calon apa ? > ---Telah disebutkan pada e-mail yang pertama. > > > > Sekian dulu Abah > Yudi > > > > CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 ! > PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 > PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to > direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of any information posted on IAGI mailing list. > - > >
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [hagicommittee] Re: Thinking Out of The Box- BPPT
> Pak Ridwan Apakah bisa ? Ataukah ini masih menjadi "rahasia"? ADB ada disebut di koran , kok meneng wae ? S- Abah __ Pak Mutalib, > > Bila acara ini jadi dilaksanakan, sebaiknya diundang juga beberapa > media, terutama yang telah "melemparkan bola liar dan panas" (?) ini. > Atau bila tidak diundang, sehabis diskusi sebaiknya dilakukan press > release resmi oleh HAGI/IAGI tentang hal ini. > > salam, > awang > > Abdul Mutalib Masdar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* > {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} > .shape {behavior:url(#default#VML);} > st1\:*{behavior:url(#default#ieooui) } Well done > pak pesannya. Komwil HAGI Jkt (Pak Mailendra Cs), sedang > mempersiapkan acara dimaksud. Insya Allah minggu depan kalo tidak > ada aral melintang, acara luncheon talk tsb akan kita laksanakan. > > Rgds > AMM > > > - > > From: [EMAIL PROTECTED] > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Muharram Jaya > Panguriseng > Sent: Wednesday, February 13, 2008 12:10 PM > To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; 'Forum Himpunan Ahli > Geofisika Indonesia'; iagi-net@iagi.or.id; 'migas indonesia'; > [EMAIL PROTECTED]; 'serba-kl'; [EMAIL PROTECTED]; > [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; > [EMAIL PROTECTED] > Subject: [hagicommittee] Re: [Forum-HAGI] Thinking Out of The Box- BPPT > > > Pemerhati Forum HAGI Yth. : > > Diskusi tentang berita "Ditemukan, Lapangan Migas Raksasa di Aceh" semakin > menarik saja :-) . Kami menyebutnya "berita" karena lapangan migas-nya > sendiri belum terbukti ditemukan, makanya ada pendapat yang masih > meragukannya, kelihatannya memang masih terlalu dini untuk menyebut > "Ditemukan Lapangan MIGAS", karena harus dibuktikan dulu dengan > kaidah-kaidah ekplorasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara metodologi > maupun keilmuan. Tetapi seandainya berita itu nantinya menjadi kenyataan > maka anugrah besar bagi bangsa dan negara Republik Indonesia yang sedang > terpuruk ini. Sekarang berita ini telah menjadi bola liar yang bisa > menggelinding kesana-kemari tidak karuan, jangan sampai menjadi "Busang > part-2" he he he ... > > Kedua pendapat yang seakan-akan berseberangan antara yang yakin bahwa > "Telah Ditemukan Lapangan Migas Raksasa" dengan pendapat yang memilih > lebih hati-hati mengingat "Belum ada terbukti lapangan minyak/gas komersil > di forearc basin" harus dipertemukan dalam suatu forum diskusi. > > Menurut hemat kami, HAGI harus menangkap bola liar ini untuk kemudian > diletakkan pada proporsinya, komunitas HAGI & IAGI mendiskusikannya dalam > suatu forum ilmiah atau sekurang-kurangnya lewat Luncheon Talk HAGI. Kami > dari Special Event - HAGI meminta dukungan President HAGI dan komunitas > Forum-HAGI untuk mengadakan Luncheon Talk dengan tema "Ditemukan Lapangan > Migas Raksasa di Aceh ?", dengan pembicara utama Bpk. Dr. Yusuf Surachman > (Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT) dan Bpk. > Awang Satyana (BPMIGAS). Target peserta adalah anggota HAGI dan IAGI > sehingga sama-sama bisa memberikan sumbangan pemikiran atas data yang > telah dikumpulkan oleh BPPT bersama Bundesanspalp fur Geowissnschaften und > Rohftoffe (BGR Jerman). > > Semoga diskusi ini nantinya dapat memberikan sumbangan berarti bagi > kemaslahatan bangsa & negara Republik Indonesia. Amin > > Salam, > Muharram J. Panguriseng > Special Event - HAGI > > > At 11:18 AM 2/13/2008, Abdul Mutalib Masdar wrote: > Dear All, > > Ternyata " Thinking Out of The Box" nya Pak Yusuf Surachman dan > kawan-kawan > di BPPT banyak direspon oleh kawan-kawan baik di dunia perminyakan maupun > nonperminyakan. Kalo menurut saya wajar-wajar saja berbagai pendapat tsb > muncul. Kita nggak perlu terlalu reaktif atau serta merta menolak > statement > tersebut. Kawan-kawan di perminyakanpun menurut saya nggak perlu "alergi" > terhadap pernyataan ini. > > Isu ini sebetulnya sudah mau dimunculkan oleh kawan-kawan di BPPT sekitar > 6 > bulan lalu. Ketika TIM HAGI akan menandatangani MOU dengan SEG di San > Antonio pada bulan September 2007, Pak Yusuf Surachman sempat melontar isu > ini kepada Tim HAGI. Dan malah kami sempat tawarkan pemikiran atau temuan > ini untuk menjadi agenda "Luncheon Talk" nya HAGI. Dan kamipun sempat > lihat > data tersebut dan diskusi bareng bagaimana menyikapi dan mempublikasi > temuan > tersebut. Kawan-kawan di BPPT bercerita juga bahwa temuan tsb sudah > diinformasikan kepada pihak-pihak terkait terutama yang terkait dengan > dunia > perminyakan/energi, namun tidak ada respon. > > Saya secara pribadi melihat temuan tersebut sebagai sebuah opportunity > yang > harus kita dorong sama-sama agar betul-betul reliable untuk digarap. > Memang > paramater-parameter yang digunakan untuk perhitungan cadangan/sumber daya > tersebut masing san
Re: [iagi-net-l] PEMILU KETUM IAGI 2008-2011
> Prasidha Beberapa pertanyaan : 1. Pengumuman ini apakah dari Set IAGI atau dari Anda ? 2. Mekanisme-nya bagaimana? (KPU-nya siapa, kapan dipilih dsb). 3. Time frame nya bagaimana ? 4. Syarat jadi Calon apa ? Mungkin empat pertanyaan ini perlu diumumkan , kalau tidak di iagi-net , ya di Berita IAGI. tapi apabila ini formal dari IAGI saya acungkan jempol . Si - Abah. _ Kepada Yth. Anggota IAGI > > Di tempat > > > > > > Salam IAGI, > > > > Berikut ini kami sampaikan hasil rapat PP-IAGI dalam rangka Pemilihan > Ketua > Umum IAGI. > > Kami sampaikan bahwa bursa pencalonan Ketua Umum IAGI telah dibuka mulai > *13 > Februari s/d 6 Juni 2008. *Kemudian Penghitungan suara akan dilaksanakan > saat PIT IAGI ke 37 di Bandung yang diperkirakan akan dilaksanakan pada > bulan Agustus 2008. > > Proses kampanye melalui debat terbuka akan diumumkan kemudian setelah > terjaring Calon Ketum. > > Kami mohon bantuan dan partisipasi dari para anggota untuk menyebarluaskan > berita ini, atas bantuannya kami ucapkan terimakasih. > > > > Terlampir adalah ketentuan, formulir pencalonan dan tata waktu secara > detail, bisa di download juga www.iagi.or.id > > > > > > Salam, > > > > > > Panitia Pelaksana > (Yudi S Purnama & Prasiddha Hestu Narendra) > > > > Tatacara Pemilihan Ketua Umum IAGI Kepengurusan IAGI 2008-2011 > > > A) Kriteria Calon Ketua > > > > 1. Merupakan anggota IAGI sekurang-kurangnya selama 2 [dua] tahun, > aktif atau pernah berpartisipasi di dalam kegiatan-kegiatan IAGI, lunas > pembayaran iuran anggota IAGI > > 2. Pernah membuat atau mempresentasikan makalah ilmiah yang berkaitan > dengan disiplin ilmu kebumian > > 3. Diakui sebagai profesional di salah satu bidang yang berhubungan > dengan ilmu kebumian dan memiliki kepedulian di luar lingkup > profesionalisme > yang ditekuni > > 4. Memiliki kematangan dan integritas pribadi dan jaringan (network) > yang kuat untuk membawa IAGI ke tempat terhormat diantara > organisasi-organisasi profesi sejenis. > > 5. Mempunyai komitmen, visi dan misi untuk memimpin IAGI dan bersedia > menjabarkannya dalam kampanye pemilihan baik secara lisan maupun tertulis, > antara lain dalam Berita IAGI. > > 6. Didukung oleh sedikitnya 25 orang anggota biasa IAGI yang > dibuktikan > dengan nomor anggota. > > 7. Bersedia mengisi formulir kesediaan untuk dicalonkan secara > lengkap > dan benar. > > > > *B)* *Proses Pemilihan Ketua Umum* > > > > *1. **Persiapan* > > > > a. Pembentukan Panitia Pemilihan (Panpel) yang dikukuhkan dengan > Surat > Keputusan Ketua Umum* *IAGI. > > b. Panitia pemilihan akan menyiapkan prosedur pemilihan, jadwal kerja > dan mensosialisasikan kepada para anggota melalui media yang tersedia: > Berita IAGI, IAGI-net, dll. > > > > *2. **Proses Pencalonan* > > > > a. Panitia akan mengirimkan formulir pencalonan kepada seluruh > anggota > bersamaan dengan proses sosialisasi prosedur pemilihan melalui Berita IAGI > dan IAGI-net dimulai tanggal *13 Feb 2008.* > > b. Panitia menerima kembali formulir pencalonan dari para calon atau > anggota yang mencalonkan* *terakhir tanggal *6 Juni 2008.* > > c. Panitia meneliti kelengkapan, melakukan verifikasi serta > konfirmasi > kepada para calon kemudian mengumumkan calon yang diterima pada tanggal > *13 > Juni 2008.* > > d. Panitia meminta calon yang terseleksi untuk membuat program kerja > organisasi. Program kerja tersebut harus sudah diterima oleh panitia pada > tanggal *20 Juni 2008.* > > > > *3. **Proses Kampanye* > > > > a. Masa kampanye adalah tgl. *13 Juni 2008* sampai dengan waktu > pemilihan [yang akan dilaksanakan bersamaan dengan PIT IAGI ke-37 di > Bandung] > > b. Panitia melakukan sosialisasi program kerja yang diajukan calon > kepada seluruh anggota IAGI melalui media Berita PEMILU IAGI *(edisi > khusus) > * serta IAGI-net pada tgl *27 Juni 2008*. > > c. Para calon juga diperbolehkan untuk berdiskusi langsung dengan > para > anggota melalui media IAGI-net, surat atau telepon. > > d. Para calon diperbolehkan melakukan "road-show" ke daerah-daerah > atas > inisiatif dan biaya sendiri selama masa kampanye. > > > > > > *4. **Proses Pemilihan* > > > > a. Pemilihan akan dilakukan secara langsung, yaitu melalui 'kartu > suara' yang akan diberikan/dikirimkan kepada seluruh anggota baik dalam > bentuk cetakan mau pun file elektronik. > > b. 'Kartu suara' dapat dimasukkan ke dalam kotak suara pada saat > pemilihan, atau dikirimkan melalui pos atau faksimili ke Panitia > Pemilihan, > atau melalui surat elektronik. Teknis pelaksanaan secara terinci akan > dijelaskan pada 'kartu suara'. > > c. Yang berhak memilih adalah anggota biasa IAGI yang terdaftar di > sekretariat per tanggal *30 Juni 2008.* > > d. Kartu suara sudah harus diterima oleh Panitia Pemilihan > selambat-lambatnya pa
RE: [iagi-net-l] Kritisi atas Berita Penemuan "Lapangan2 Super-Raksasa" di Aceh West Offshore (BPPT-BGR)
Witan Seperti sudah saya sampaikan dalam komentar saya ,memang bisa demikian , akan tetapi istilah resources , reserves dan macam macam reserves sudah enjadi defenisi yang sudah kita kenal. Bisa saja memang akan terjadi , WHO LKNOWS. Akan tetapi saya sangat menganjurkan BPPT untuk memberikan tanggapan yang jujur , APABILA memang pendapat atau temuan mereka seperti tertulisdi media Atau bahkan memberikan koreksi kalau memang merasa perlu dikoreksi. Pak Sekjen IAGI kan berkiprah di BPPT , daripada menjadi polemik yang lebih melebar sampai tidak tahu ujung-nya atau bahkan membuat Pemerintah melakukan kebijakan yang salah kaprah. Tidak - lah sesuatu hal yang merendahkan suatu institusi untuk memberikan klarifikasi ataupun koreksi. Salah satu ciri dari ilmuwan adalah jujur kepada diri sediri sebelum jujur kepada orang lain. Si Abah _ Teman2 > Please calm down... > Kalau anda sendiri menghadiri pemaparannya pasti reaksinya tidak sekeras > ini. Pengertian tentang reserves dan resources sudah disampaikan oleh > para panelis tapi mungkin ditangkap lain oleh wartawan. > > Menurut saya ini kan masih play concept jadi memang masih bisa > diperdebatkan dengan kepala dingin. > > Mungkin di Indonesia fore-arc basin belum terbukti ada hidrokarbonnya, > tapi setahu saya di Talara Basin (Peru) dan Progresso Basin (Ecuador) > ada lapangan minyak dan gas. > > Nah ini ada beberapa kalimat bijak yg saya kutip dari website aapg: > "Everything in geology is more complicated than what you see in a > luncheon talk" (Jim Letourneau, CSPG, EPRD Presentatiion, May 11 2004) > "Prospecting for oil is a dynamic art... The greatest single element in > all prospecting, past, present and future, is the man willing to take a > chance" Everett DeGolyer > > > -Original Message- > From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, February 13, 2008 7:41 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] Kritisi atas Berita Penemuan "Lapangan2 > Super-Raksasa" di Aceh West Offshore (BPPT-BGR) > > wah baru sekali ini lho saya membaca pak Awang menulis dengan bahasa > yang agak "keras":-) > > Tapi saya setuju sekali, ini adalah suatu hal yang masih sangat awal > untuk bisa dibilang sebagai suatu "discovery" dan bisa membingungkan > banyak orang (atau bahkan orang dibuat bingung oleh para politisi > nantinya). > Seperti pak Awang tuliskan, lha wong untuk disebut sebagai prospect aja > masih susah kok sudah dikatakan sebagai penemuan. Kalau ini seperti > kasus di Cibinong atau tempat lainnya, yang menyebtukan adalah aparat > pemda jadi ya kita maklum adanya lah. Tapi kalau hal ini keluar dari > lembaga yang bergengsi seperti BPPT, wah kok jadi ngeri ya. > > > salam, > > > - Original Message > From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> > To: [EMAIL PROTECTED]; Forum HAGI <[EMAIL PROTECTED]>; Eksplorasi > BPMIGAS <[EMAIL PROTECTED]>; IAGI > Sent: Tuesday, February 12, 2008 4:50:52 PM > Subject: [iagi-net-l] Kritisi atas Berita Penemuan "Lapangan2 > Super-Raksasa" di Aceh West Offshore (BPPT-BGR) > > Harus hati-hati dan kritis menyikapi berita ini. > > BPMIGAS tak punya urusan dengan berita ini. Wilayah ini kosong dari > blok perminyakan yang menjadi pengawasan BPMIGAS. > > Beberapa hal dari berita itu yang perlu dikritisi. > > Yang baru teridentifikasi hanya terumbu2 yang belum diketahui umurnya, > katakanlah terumbu ini berumur Miosen Awal-Miosen Tengah mengacu kepada > terumbu yang menjadi objektif di Cekungan Sibolga sebelah selatan, di > dekat wilayah survey BPPT-BGR ini. Terumbu2 ini pernah dieksplorasi > Union Oil dan Caltex pada tahun 1970-an dan akhir 1980/awal 1990 dan > telah dibor (Suma, Singkel, Ibu Suma) menghasilkan gas biogenik > non-komersil. > > Terumbu2 ini hanya didapat dari survey geomarin yang punya jarak > lintasan 60 km. Prospek/lead apa yang bisa diidentifikasi dengan space > seismik 60 km ? Yang namanya prospek ia harus diidentifikasi oleh jarak > lintasan seismik <5 km. > > Mengapa menganggap terumbu2 ini sebagai lapangan minyak ? Keberadaan > terumbu tak mengindikasi keberadaan lapangan minyak. Keberadaan bright > spot pun tak otomatis mengindikasi keberadaan gas column. Banyak > brightspot sebagai akibat kontras impedansi litologi saja, dan telah > banyak perusahaan tertipu oleh hal ini. Sumur terdalam dan terjauh di > Makassar Strait dibor mengejar brightspot semacam ini, ternyata hanya > kontras impedansi litologi akibat lapisan tuf di tengah lempung. > > Cara perhitungan sumberdaya/cadangan sangat kasar, hanya mengalikan > BRV (bulk rock volume) dengan porositas; padahal kita tahu bahwa untuk > sampai ke angka sumberdaya si BRV harus dipotong oleh N/G (net to > gross), dipotong lagi oleh porositas, dipotong lagi oleh Sw (saturasi > air) atau Shc (saturasi HC), lalu dibagi oleh FVF (formation volume > factor). K
Re: [iagi-net-l] JakPost - Agencies discover hydrocarbon in Aceh > lanjut berita Koran Lokal
Kalau berta yang ini agak lumayan , kok Kompas kalah canggih dibanding koran daerah ya. Sepanjang sejarah mgas , kita tahu bahwa sampai saat ini "fore arc basin" belum tterbukti sebagai penghasil migas. Daerah yang sangat dekat dengan lokasi ii , Nias , pernh dieksplorasi oleh Caltex , dan kurang berhasil, Walaupun demikian , tentunya ada dasar dasar ilmiah statemen dari BPPT sperti itu , jadi perlu pengkajian yang objektif dan menghilangkan apriori sebelum jelas jelas hal ini adalah "mimpi" seperti dikatakan Vicky. Si Abah > Berikut petikan koran lokal di aceh tentang berita dari BPPT ini. > Ada baiknya IAGI, BPPT, maupun BP Migas bisa duduk bersama sebelum > mengeluarkan berita gembira spt ini, setidaknya berita tsb tidak sampai > dipolitisir oleh sekelompok massa, apalagi daerah ini yang baru saja > mengakhiri konflik. > > Migas Raksasa Ditemukan di Aceh > JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama lembaga > riset geologi dan > kelautan Jerman (BGR) menemukan sumber daya minyak dan gas (migas) > berskala raksasa di timur > laut Pulau Simeulue, Aceh. Potensi hidrokarbon itu ditaksir mencapai 50 > miliar barel. Lebih besar > dari yang terdapat di Banyu Urip, Jawa Timur, yang hanya 450 juta barel. > Direktur Pusat Teknologi > Inventarisasi BPPT Yusuf Surahman menjelaskan, potensi itu berdasarkan > perhitungan dengan > porositas 15 persen. Porositas merupakan kemungkinan batuan menyimpan > cairan (termasuk > minyak) di dalam gugusannya. > Karena rata rata saat ini porositas yang digunakan sekitar 20 persen. > Jadi, 15 persen itu realistis, > katanya dalam jumpa pers di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (11/2). > Sementara, jika menggunakan porositas 30 persen, maka diperkirakan volume > minimum cekungan > mencapai 107,5 miliar barel dan volume maksimumnya 320,79 miliar. > Jika dibandingkan dengan negara negara lain, penemuan ini termasuk > kategori kakap. Arab Saudi, > misalnya, cadangan terbuktinya 264,21 miliar barel, sehingga bisa > dieksplorasi selama 250 tahun. > Sedangkan potensi migas di Banyu Urip, Jawa Timur, sebesar 450 juta barel. > Adapun lapangan > migas yang dapat dikategorikan sebagai giant field adalah apabila volume > cadangan terhitung > mencapai 500 juta barel. > Pascagempa > Penemuan potensi migas di perairan Simeulue itu bermula dari penelitian > yang dilakukan BPPT > terkait gempa dan tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004. Saat itu BPPT > bersama lembaga riset > geologi dan kelautan Jerman (BGR) meneliti struktur geologi di sekitar > Aceh-Nias dan akhirnya > menemukan potensi hidrokarbon di sekitar Pulau Simeulue. > Yusuf Surahman menambahkan, terdeteksinya potensi migas itu karena dipicu > oleh gempa yang > terjadi di Aceh akhir Desember 2004 yang membuat geseran lokasi source > rock. Source rock > merupakan batu yang mengeluarkan panas untuk mematangkan kandungan minyak. > Potensi > hidrokarbon ini ditemukan di kedalaman sekitar 1.900 meter di bawah air > laut. > Ia tak lupa mengingatkan bahwa volume tersebut hanya merepresentasikan > ruang dalam bentuk > tangki yang belum tentu seluruhnya diisi oleh hidrokarbon, berhubung ruang > dalam batuan > dipengaruhi faktor lain, seperti indeks saturasi air, kemampuan daya > tampung minyak, dan gas. > Menurut Yusuf, hidrokarbon tersebut belum bisa dipastikan sebagai > kandungan minyak dan gas > (migas). Namun, pihaknya menemukan carbonat build up yang mencirikan > minyak dan bright spot > yang mencirikan gas. > Begitupun, masih dibutuhkan kajian yang lebih teliti untuk mengetahui > kandungan yang > sebenarnya. > Kepala BPPT Prof Dr Said D Jenie menyatakan sudah melaporkan penemuan ini > ke Departemen > Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tapi lama tak dapat respons. Sampai > akhirnya Pertamina > menyatakan ketertarikan untuk bekerja sama dengan BPPT melakukan kajian > lebih dalam. > http://serambinews.com/old/cetak.php?aksi=cetak&beritaid=42390 > 2 of 2 12/02/2008 14:29 > Pertamina sudah kirim letter of intent, katanya. > Pakar perminyakan dari Exploration Think Tank Indonesia (ETTI), Dr Andang > Bachtiar, berpendapat > potensi minyak dan gas (hidrokarbon) yang baru ditemukan di perairan timur > laut Pulau Simeulue > itu perlu segera ditindaklanjuti. > Kalau potensinya mencapai 107,5 miliar sampai 320,79 miliar barel itu > suatu jumlah yang sangat > besar. Jika dari potensi itu hanya terbukti 25 persen saja, masih juga > merupakan angka yang > sangat menarik, ujarnya di Jakarta kemarin. > Ia perkirakan butuh tiga tahun untuk membuktikan cadangan dengan melakukan > pengeboran 14 > sumur dan studi seismik senilai US$ 3 juta. > Sementara itu, Kepala BPPT Prof Said Jenie berharap, Pemerintah Indonesia > segera mengamankan > potensi tersebut agar dapat dikuasai oleh negara. > BPPT menyarankan untuk segera dilakukan penelitian lanjutan semaksimal > mu
Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Fwd: [Oil&Gas] (News) DPR Minta Bubarkan BP/BPH Mig
> Kartiko Gaji anggota DPR lebih satu milyard ? Besar ? Kecil ? Menjadi relatif , mungkin perlu juga dipertimbangkan hal hal berikut (bukan belain mereka lho), gaji mereka dipotong : 1. Setoran ke partai . 2. Gaji staf khususnya , yng membantu mencari data , memonitor aspirasi para pemilihnya dsb (apa iya mereka punya dan mau mengeluarkan itu dari gajinya ya ). Menurut saya setiap anggota DPR TIDAK MUNGKIN bekerja tanpa staf staf ahli seperti yang saya maksudkan. 3. Sumbangan sumbangan kepada para pemilih yang datang pada mereka (saya dengar ini banyak lho). 4. Biaya kantornya, Coba siapa bisa menghitung berapa sisanya ?Kalau ndak ada nanti Si bah coba mereka - reka. Si Abah (yang mencoba mengerti) __ Buat nambah motivasi yang mencalonkan diri jadi anggota DPR ( maaf kalau > ternyata oot , tidak perlu ditanggapi) > > http://www.kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.01.21.09045485&channel=1&mn=1&idx=1 > > > Senin, 21 Januari 2008 | 09:04 WIB > > *"Dulu modal saya untuk jadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu Rp 187 > juta. Enam bulan pertama sudah BEP, break even point." > * > Sembari makan siang di kantin, seorang anggota Dewan menceritakan > pengalamannya secara blak-blakan kepada wartawan. > > Dia juga menceritakan bagaimana praktik-praktik politik uang yang terjadi > di > DPR yang tidak bisa diceritakan dalam tulisan ini. > > Karena itu, dia termasuk yang tidak setuju dengan berbagai kebijakan > anggaran di DPR yang arahnya terus menguras uang negara demi mempertebal > "kantong" anggota Dewan. Dia merasa berbagai fasilitas yang selama ini dia > terima sudah lebih dari cukup. > > Pemberian insentif legislasi Rp 1 juta ke semua anggota Dewan yang tidak > terlibat dalam pembahasan setiap kali pengesahan rancangan undang-undang, > menurut dia, salah satu kebijakan yang tidak tepat. > > *Dua tahun terakhir* > > Seorang anggota Dewan lain secara blak-blakan menunjukkan seluruh catatan > penghasilan yang dia terima dari negara selama dua tahun terakhir. > > Dari catatan itu diketahui, penerimaan anggota DPR terbagi menjadi tiga > kategori. Ada yang bersifat rutin bulanan, ada yang rutin nonbulanan, dan > ada juga yang sesekali. > > Yang sifatnya rutin bulanan adalah gaji paket Rp 15.510.00; bantuan > listrik > Rp 5.496.000; tunjangan aspirasi Rp 7,2 juta; tunjangan kehormatan Rp 3,15 > juta; tunjangan komunikasi intensif Rp 12 juta; dan tunjangan pengawasan > Rp > 2,1 juta. Total berjumlah Rp 46,1 juta per bulan. Jadi, setahun mencapai > lebih dari setengah miliar, Rp 554 juta. "Pendapatan bulanan ini semua > anggota DPR sama," katanya. > > Penerimaan nonbulanan banyak jenisnya, mulai dari penerimaan gaji ke-13 > setiap Juni Rp 16,4 juta dan dana penyerapan aspirasi setiap masa reses Rp > 31,5 juta. Dalam satu tahun sidang ada empat kali masa reses. Ada juga > dana > perjalanan dinas komisi, perjalanan dinas ke luar negeri, atau perjalanan > dinas saat reses. Total keseluruhan dalam setahun sekitar Rp 188 juta. > > Sementara itu, penghasilan yang sifatnya sewaktu-waktu adalah insentif > pembahasan rancangan undang-undang dan honor melakukan uji kelayakan dan > kepatutan yang besarnya Rp 5 juta per kegiatan. > > Dengan adanya kebijakan baru berupa uang insentif legislasi Rp 1 juta > per-RUU, semakin menambah lagi pemasukan anggota DPR. Uang insentif > legislasi yang dia terima Rp 39,7 juta. > > Apabila keseluruhan penerimaan negara itu dihitung, total uang yang > diterima > seorang anggota DPR dalam setahun hampir Rp 1 miliar. Sebagai anggota DPR > yang tidak terlalu aktif saja, selama tahun 2006, dia menerima Rp 761,3 > juta, sedangkan tahun 2007 Rp 787, 1 juta. > > Anggota Dewan yang merangkap anggota badan selain komisi juga mendapat > tunjangan khusus. Demikian pula anggota yang merangkap pimpinan alat > kelengkapan, banyak melakukan studi banding ke luar negeri, memimpin > panitia-panitia khusus pembahasan RUU, serta menjadi pimpinan fraksi, atau > pimpinan DPR. > > Dengan uang yang diberikan negara itu, dia yakin semua anggota DPR bisa > menjadi profesional, independen, dan bersungguh-sungguh memperjuangkan > aspirasi rakyat. > > Namun, kalau ditanya soal cukup, menurut dia, setiap orang akan memiliki > pandangan yang berbeda. > > "Ibarat minum air, ada yang merasa cukup, ada juga yang malah semakin > haus," > ucapnya sambil tertawa. > > Idealisme 550 anggota DPR yang duduk di Senayan memang beragam. Mereka > tidak > bisa begitu saja digeneralisasi. Terkait pemberian insentif legislasi Rp 1 > juta saja, misalnya, ada fraksi yang menolak dan ada fraksi yang menerima > dengan sejumlah alasan. > > Anggota yang memiliki idealisme seperti tadi sesungguhnya tak hanya satu, > dua. Namun, karena jumlahnya kalah banyak, suara mereka sering kali > tertelan. Seorang anggota Dewan yang dulu bergelut di dunia akademisi dan > sekarang terjun ke pol
Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Yodium & mud diapirism
>Tonny Nuhun , atas infonya . Ngomong ngomong , di Indonesia dimana lagi ya yang ada air yodium seperti di Watudakon ? Si Abah ___ Abah,...kalau ada yang niat/rajin dan mau melakukannya sih gampang > aja...karena data-data nya lengkap: isopach, log bor, debit fluida setiap > lubang bor, data pumping test, hasil analisis hidrokimia dari setiap > sumur, batas cekungan, well loging, dll. Caranya minta ijin dulu ke Kantor > Pusat PT. Kimia Farma di Bandung (kalau nggak salah di Jl. Pajajaran, > Dekat Pabrik Kina)terus dikasih surat untuk ke Kepala UPT-Y di Watudakon, > dulu sih saya berhubungan dengan geologist lulusan UGM (lupa namanya). > Cuman kayak di Pertamina.bisa dibaca ditempat, tidak boleh dibawa > keluar atau difotokopi sendiri (dulu karena Amdal nya untuk kepentingan > mereka juga, saya boleh meng copy hanya yang akan jadi lampiran laporan > AMDAL saja). > > Penentuan kadar Yodium (kisaran konsentrasinya tertentu) betul dilakukan > secara empiris mengacu kepada data-data hidrokimia sumur belanda, kalau > akifer nya masih itu itu juga dan nggak kelihatan gejala struktur yang > signifikan, maka di puncak antiklin ditentukan titik bor produksi. > > Salam: > TPS > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, January 31, 2008 12:30 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Spam:Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: > [iagi-net-l] Yodium & mud diapirism > > > > Jadi menentukan kadar yodium yang diharapkan pada pemboran bagaimana ? > Apa empiris saja ? Atau adakah suatu gambaran (ump isojod map ) > berdasarkan korelasi sumur ? > > Maaf , hanya penasaran ingin tahu > saja. Kalau mau nanya sama "walanda paeh " mah saya - nya juga > harus dulu .hehehehe > > Aya aya wae si Wilher mah. > > Si Abah > > > > >> Abah, setahu saya eksplorasi geologi untuk Yodium di > Watudakon dan >> sekitarnya sdh dilakukan sejak zaman baheula. Bor > pertamanya saja th >> 40-an. Jadi sebaiknya ditanyakan pada > 'walanda paeh' (eh punten eta teh >> istilah Bang Wilher > Simanjuntak)di Perpustakaan Geologi jl. >> DiponegoroTapi Ijk > mah Holland Sprechken neicht >> >> Salam >> > TPS >> >> -Original Message- >> > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] >> Sent: > Wednesday, January 30, 2008 2:26 PM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: Spam:Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Yodium > & mud >> diapirism >> >> >> >>> >> Tony >> >> Yang saya maksud , apakah > pada awal sekali ada >> kegiatan eksplorasi (non drilling) yang > kemudian menemukan "cebakan >> air beryodium tinggi" ?. > >> >> Kalau soal nama , keren Abah Anom >> atuh : > >> Kahiji pasti masih anom , kasep gagah >> Kadua > pasti >> taat beragama , mendalami agama , sakti > deui siga Abah Anom di >> Suralaya >> >> Ari > Abah mah pasti kolot, peot jeung sok bodo >> titotoloyo mun > aur urang Sunda mah , heheheh. >> >> Si Abah >> > >> >> >> Pada th 1992, saat PT. Kimia Farma > (pemilik Watu >> Dakon) akan meningkatkan >>> kapasitas > produksinya melalui >> penambahan beberapa titik bor yang baru, sy > >>> terlibat dalam >> pembuatan dokumen AMDAL nya. > Beberapa catatan yang menarik >>> >> perhatian saya dan > masih bisa diingat (selama sekitar 1 bulan >>> >> > disana/tinggal di Mess KF Watudakon mengobrak abrik data-data geologi, >>> geokimia, produksi, processing, cara pembuangan limbah) anatara > >> lain >>> adalah: >>> 1. Terkait dengan > mula jadi Iod saya >> setuju dengan pendapat yang >>> > menyatakan telah terjadinya >> 'pengayaan' (apapun penyebabnya) > dengan sumber >>> berasal dr air >> laut mengingat > komposisi kimiawi 'brine' nya kira kira sama >>> >> > dengan komposisi kimiawi air laut. >>> 2. Terdapat lebih dari > satu >> 'Iod bearing Aquifer'. Sumur sumur Belanda >>> > (lama) kedalamannya >> sekitar 350 meteran. Sumur sumur baru di > bor hingga >>> kedalaman >> 650 meter. Data-data > geofisika mereka cukup lengkap. >>> 3. Yang >> lebih > menarik perhatian kami saat itu adlh limbah mereka 'sangat >>> > destruktif' terhadap tanaman di sekitar pabrik. Segala jenis >> > daun-daunan >>> di sekitar pabrik (radius 800 meter) pada > kering >> dan mati hanya karena uap >>> yg turun di > pagi hari/pengembunan >> atau setelah hujan turun. >>> > 4. Cara membuang limbah mereka yang >> 'jorok' lebih menarik > perhatian sy. >>> Setelah Yodium diekstraksi >> di > pabrik, limbahnya DIINJEKSIKAN ke lubang >>> yang lain (khusus > >> utk buang limbah) tetapi OPEN HOLE..Hal ini merusak >>> tatanan >> (kualitas) akifer airtanah dangkal di > kawasan tersebut. Buat para >>> hidrogeolog hal ini akan sangat > menarik untuk dipelajari/membuat >> >>> pemo
Re: [iagi-net-l] Inalillahi wa inailaihi rojiun - Nandang Herianto (angkatan 77/78 T. Geologi UGM)
Innalillahi wa Inalillahi Rojiun Semoga Alm Nandang Heryanto diterima disisi Allah SWT , dan segala kesalahan - nya diampuni serta Keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dalam menghadapi takdir Illahi. Sebagai sesama karyawan Pertamina Si Abah belum atau tidak mendapat kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan Almarhum. Tetapi yang paling dan selalu terpatri dalam fikiranku adalah gaya bicara-nya yang selalu disertai wajah yang penuh senyum dan sangat terbuka. Si Abah merasa kehilangan seraut wajah yang penuh senyum itu . Selamat jalan Nandang , semoga engkau berbahagia di Alam sana . Si Abah ___ > Innalillahi Wainnaillaihi Rajiun. Semoga almarhum Mas Nandang dimuliakan > di sisi Allah dan diampuni semua kehilafannya, dan keluarga yang > ditinggalkan memperoleh kesabaran dan ketabahan dariNya. Amiin. > > Redy > > > - Original Message > From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> > To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan > Ahli Geofisika Indonesia <[EMAIL PROTECTED]>; serba-kl > <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Thursday, January 31, 2008 4:20:14 PM > Subject: [iagi-net-l] Inalillahi wa inailaihi rojiun - Nandang Herianto > (angkatan 77/78 T. Geologi UGM) > > Mas Nandang ini asistenku sejak aku awal sekolah di geologi UGM. > Selamat Jalan Mas Nandang, > Semoga Allah menerima segala amal ibadahmu, dan mengampuni segala > kesilapanmu > > Rovicky > > -- Forwarded message -- > From: Mohamad Irfani <[EMAIL PROTECTED]> > Date: 2008/1/31 > Subject: [Geologi UGM] Re: sekedar ingin tau > To: [EMAIL PROTECTED] > > Inalillahi wa inailaihi rojiun > Telah meninggal dunia : > Nandang Herianto (angkatan 77/78 T. Geologi UGM) > Karyawan PT Pertamina Randugunting (Tripartit) sebagai GM > Meninggal Kamis 31 januari 2008 jam 14.55 WIB, > Kami atas nama kawan memintakan maaf kepada Semuanya atas kesalahan/ > kekhilafan kepada Bapak-Ibu semuanya. > Mudah2 an Semua amal Sdr Nandang H diterima Alloh SWT, semua kesalahan > diampuni dan khusnul khotimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberi > ketabahan Amien Ya Robbal alamin. > Jenasah dibawa(sore/malam ini) ke Jogya dari Rumah sakit MMC untuk > dimakamkan besok (jumat). > Terima kasih. > A/n=20 > m.irfani > > > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to > direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of any information posted on IAGI mailing list. > > - > > > > Never miss a thing. Make Yahoo your home page. > http://www.yahoo.com/r/hs
Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Yodium & mud diapirism
Jadi menentukan kadar yodium yang diharapkan pada pemboran bagaimana ? Apa empiris saja ? Atau adakah suatu gambaran (ump isojod map ) berdasarkan korelasi sumur ? Maaf , hanya penasaran ingin tahu saja. Kalau mau nanya sama "walanda paeh " mah saya - nya juga harus dulu .hehehehe Aya aya wae si Wilher mah. Si Abah > Abah, setahu saya eksplorasi geologi untuk Yodium di Watudakon dan > sekitarnya sdh dilakukan sejak zaman baheula. Bor pertamanya saja th > 40-an. Jadi sebaiknya ditanyakan pada 'walanda paeh' (eh punten eta teh > istilah Bang Wilher Simanjuntak)di Perpustakaan Geologi jl. > DiponegoroTapi Ijk mah Holland Sprechken neicht > > Salam > TPS > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, January 30, 2008 2:26 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Spam:Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Yodium & mud > diapirism > > > >> > Tony > > Yang saya maksud , apakah pada awal sekali ada > kegiatan eksplorasi (non drilling) yang kemudian menemukan "cebakan > air beryodium tinggi" ?. > > Kalau soal nama , keren Abah Anom > atuh : > Kahiji pasti masih anom , kasep gagah > Kadua pasti > taat beragama , mendalami agama , sakti deui siga Abah Anom di > Suralaya > > Ari Abah mah pasti kolot, peot jeung sok bodo > titotoloyo mun aur urang Sunda mah , heheheh. > > Si Abah > > > > Pada th 1992, saat PT. Kimia Farma (pemilik Watu > Dakon) akan meningkatkan >> kapasitas produksinya melalui > penambahan beberapa titik bor yang baru, sy >> terlibat dalam > pembuatan dokumen AMDAL nya. Beberapa catatan yang menarik >> > perhatian saya dan masih bisa diingat (selama sekitar 1 bulan >> > disana/tinggal di Mess KF Watudakon mengobrak abrik data-data geologi, >> geokimia, produksi, processing, cara pembuangan limbah) anatara > lain >> adalah: >> 1. Terkait dengan mula jadi Iod saya > setuju dengan pendapat yang >> menyatakan telah terjadinya > 'pengayaan' (apapun penyebabnya) dengan sumber >> berasal dr air > laut mengingat komposisi kimiawi 'brine' nya kira kira sama >> > dengan komposisi kimiawi air laut. >> 2. Terdapat lebih dari satu > 'Iod bearing Aquifer'. Sumur sumur Belanda >> (lama) kedalamannya > sekitar 350 meteran. Sumur sumur baru di bor hingga >> kedalaman > 650 meter. Data-data geofisika mereka cukup lengkap. >> 3. Yang > lebih menarik perhatian kami saat itu adlh limbah mereka 'sangat >> destruktif' terhadap tanaman di sekitar pabrik. Segala jenis > daun-daunan >> di sekitar pabrik (radius 800 meter) pada kering > dan mati hanya karena uap >> yg turun di pagi hari/pengembunan > atau setelah hujan turun. >> 4. Cara membuang limbah mereka yang > 'jorok' lebih menarik perhatian sy. >> Setelah Yodium diekstraksi > di pabrik, limbahnya DIINJEKSIKAN ke lubang >> yang lain (khusus > utk buang limbah) tetapi OPEN HOLE..Hal ini merusak >> tatanan > (kualitas) akifer airtanah dangkal di kawasan tersebut. Buat para >> hidrogeolog hal ini akan sangat menarik untuk dipelajari/membuat > >> pemodelan: "Fenomena Transportasi Brine dalam Medium > Porous". Bayangkan >> Jutaan m3 brine diinjeksikan selama > kurun waktu puluhan tahun (sejak mulai >> produksi tahun 40an). > >> >> Salam: >> TPS (Abah ANOM), abis Abah SEPUH > (Kang Yanto) keburu 'declared' >> >> -Original > Message- >> > From: [EMAIL PROTECTED] > [mailto:[EMAIL PROTECTED] >> Sent: Wednesday, January 30, 2008 > 12:25 AM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: Spam:Re: > [iagi-net-l] Yodium & mud diapirism >> >> >> > >>> Andang , Awang (akh jago jago A A namanya) >> > >> Si Abah >> jadi ketari neich . >> Asal usul kok > ngebor itu pake eksplorasi apa ya >> ? >> Mungkin tahu > ? >> >> Si Abah >> >> > _ >> >> >> Kembali ke pertanyaan mas BM: > "Bagaimana >> asal-usul iodine di Watudakon >>> > tersebut"? >>> >>> Selain merujuk ke referensi > yg terserak ttg geologi yodium dari >> internet, >>> > beberapa >>> "fakta" dari yodium di >> > Watudakon tersebut nampaknya juga bisa dijadikan >>> >> > "clue" sekaligus "constraint" dari genesanya. >>> >>> 1. Asosiasi-nya dengan "connate-water" > yang >> punya salinity 20.000 ppm NaCl >>> equivalent > menandakan bahwa >> initial pore-water dari aquifer Yodium >>> tersebut >>> >> berasal dari pengendapan > laut (marine - seawater) dengan "sedikit >> sekali" >>> (kalaupun ada) encroachment meteoric water. >>> >>> 2. Hal tersebut juga dikuatkan oleh informasi independen >> lainnya yang >>> menyatakan bahwa lingkungan pengendapan > aquifer >> tersebut adalah "bathyal" >>> dan > mekanisme >> pengendapannya "arus turbid". >>> >>> 3. >> Konsentrasi Yodium di air laut > terbuka di daerah tropis, normal >>> >> rata2nya >>> 0.064 pp
Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Yodium & mud diapirism
> Tony Yang saya maksud , apakah pada awal sekali ada kegiatan eksplorasi (non drilling) yang kemudian menemukan "cebakan air beryodium tinggi" ?. Kalau soal nama , keren Abah Anom atuh : Kahiji pasti masih anom , kasep gagah Kadua pasti taat beragama , mendalami agama , sakti deui siga Abah Anom di Suralaya Ari Abah mah pasti kolot, peot jeung sok bodo titotoloyo mun aur urang Sunda mah , heheheh. Si Abah Pada th 1992, saat PT. Kimia Farma (pemilik Watu Dakon) akan meningkatkan > kapasitas produksinya melalui penambahan beberapa titik bor yang baru, sy > terlibat dalam pembuatan dokumen AMDAL nya. Beberapa catatan yang menarik > perhatian saya dan masih bisa diingat (selama sekitar 1 bulan > disana/tinggal di Mess KF Watudakon mengobrak abrik data-data geologi, > geokimia, produksi, processing, cara pembuangan limbah) anatara lain > adalah: > 1. Terkait dengan mula jadi Iod saya setuju dengan pendapat yang > menyatakan telah terjadinya 'pengayaan' (apapun penyebabnya) dengan sumber > berasal dr air laut mengingat komposisi kimiawi 'brine' nya kira kira sama > dengan komposisi kimiawi air laut. > 2. Terdapat lebih dari satu 'Iod bearing Aquifer'. Sumur sumur Belanda > (lama) kedalamannya sekitar 350 meteran. Sumur sumur baru di bor hingga > kedalaman 650 meter. Data-data geofisika mereka cukup lengkap. > 3. Yang lebih menarik perhatian kami saat itu adlh limbah mereka 'sangat > destruktif' terhadap tanaman di sekitar pabrik. Segala jenis daun-daunan > di sekitar pabrik (radius 800 meter) pada kering dan mati hanya karena uap > yg turun di pagi hari/pengembunan atau setelah hujan turun. > 4. Cara membuang limbah mereka yang 'jorok' lebih menarik perhatian sy. > Setelah Yodium diekstraksi di pabrik, limbahnya DIINJEKSIKAN ke lubang > yang lain (khusus utk buang limbah) tetapi OPEN HOLE..Hal ini merusak > tatanan (kualitas) akifer airtanah dangkal di kawasan tersebut. Buat para > hidrogeolog hal ini akan sangat menarik untuk dipelajari/membuat > pemodelan: "Fenomena Transportasi Brine dalam Medium Porous". Bayangkan > Jutaan m3 brine diinjeksikan selama kurun waktu puluhan tahun (sejak mulai > produksi tahun 40an). > > Salam: > TPS (Abah ANOM), abis Abah SEPUH (Kang Yanto) keburu 'declared' > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, January 30, 2008 12:25 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Spam:Re: [iagi-net-l] Yodium & mud diapirism > > > >> Andang , Awang (akh jago jago A A namanya) > > Si Abah > jadi ketari neich . > Asal usul kok ngebor itu pake eksplorasi apa ya > ? > Mungkin tahu ? > > Si Abah > > _ > > > Kembali ke pertanyaan mas BM: "Bagaimana > asal-usul iodine di Watudakon >> tersebut"? >> >> Selain merujuk ke referensi yg terserak ttg geologi yodium dari > internet, >> beberapa >> "fakta" dari yodium di > Watudakon tersebut nampaknya juga bisa dijadikan >> > "clue" sekaligus "constraint" dari genesanya. >> >> 1. Asosiasi-nya dengan "connate-water" yang > punya salinity 20.000 ppm NaCl >> equivalent menandakan bahwa > initial pore-water dari aquifer Yodium >> tersebut >> > berasal dari pengendapan laut (marine - seawater) dengan "sedikit > sekali" >> (kalaupun ada) encroachment meteoric water. >> >> 2. Hal tersebut juga dikuatkan oleh informasi independen > lainnya yang >> menyatakan bahwa lingkungan pengendapan aquifer > tersebut adalah "bathyal" >> dan mekanisme > pengendapannya "arus turbid". >> >> 3. > Konsentrasi Yodium di air laut terbuka di daerah tropis, normal >> > rata2nya >> 0.064 ppm (Turekian, 1968); bahkan di Jepang malah > 0.05 ppm >> > (http://www.gasukai.co.jp/english/iodine/materials.html) . Dengan demikian > >> konsentrasi yodium s/d 100 ppm (2000 kali lipat) di Watudakon > >> seharusnyalah >> diakibatkan oleh proses pengayaan, yg > salaha satunya mungkin diakibatkan >> oleh konsentrasi >> > berlebihan dari organisme penyerap yodium (ganggang, karang, dsb) >> >> 4. Sayangnya,... seperti diungkapkan juga oleh mas BM, > ganggang dan coral >> yang >> biasa menyerap yodium > berlebihan itu hidupnya di laut dangkal - photic >> zone, >> yang jauh dari batimetri bathyal seperti disyaratkan oleh > interpretasi >> sedimentologi-biostrat. Dengan demikian > konsentrasi berlebihan akibat >> akumulasi organisme penyerap > yodium dalam sedimen menjadi tidak mungkin >> dijadikan > "alasan" konsentrasi yang tinggi tersebut. >> >> > 5. Kemungkinan lainnya adalah: pengayaan yodium yang diakibatkan oleh >> pelarutan yodium dari fragmen-fragmen batuan volkanik yang menjadi > >> komponen >> penyusun turbidit. Pelarutan terjadi pada > waktu proses diagenesa >> penguburan >> sedimen yang cepat > sehingga masuk ke jendela temperatur dimana kestabilan >> yodium > dalam mineral terganggu. Bersamaan dengan pemerasan air dalam >> > sedimen >
Re: [iagi-net-l] Yodium & mud diapirism
> Andang , Awang (akh jago jago A A namanya) Si Abah jadi ketari neich . Asal usul kok ngebor itu pake eksplorasi apa ya ? Mungkin tahu ? Si Abah _ Kembali ke pertanyaan mas BM: "Bagaimana asal-usul iodine di Watudakon > tersebut"? > > Selain merujuk ke referensi yg terserak ttg geologi yodium dari internet, > beberapa > "fakta" dari yodium di Watudakon tersebut nampaknya juga bisa dijadikan > "clue" sekaligus "constraint" dari genesanya. > > 1. Asosiasi-nya dengan "connate-water" yang punya salinity 20.000 ppm NaCl > equivalent menandakan bahwa initial pore-water dari aquifer Yodium > tersebut > berasal dari pengendapan laut (marine - seawater) dengan "sedikit sekali" > (kalaupun ada) encroachment meteoric water. > > 2. Hal tersebut juga dikuatkan oleh informasi independen lainnya yang > menyatakan bahwa lingkungan pengendapan aquifer tersebut adalah "bathyal" > dan mekanisme pengendapannya "arus turbid". > > 3. Konsentrasi Yodium di air laut terbuka di daerah tropis, normal > rata2nya > 0.064 ppm (Turekian, 1968); bahkan di Jepang malah 0.05 ppm > (http://www.gasukai.co.jp/english/iodine/materials.html) . Dengan demikian > konsentrasi yodium s/d 100 ppm (2000 kali lipat) di Watudakon > seharusnyalah > diakibatkan oleh proses pengayaan, yg salaha satunya mungkin diakibatkan > oleh konsentrasi > berlebihan dari organisme penyerap yodium (ganggang, karang, dsb) > > 4. Sayangnya,... seperti diungkapkan juga oleh mas BM, ganggang dan coral > yang > biasa menyerap yodium berlebihan itu hidupnya di laut dangkal - photic > zone, > yang jauh dari batimetri bathyal seperti disyaratkan oleh interpretasi > sedimentologi-biostrat. Dengan demikian konsentrasi berlebihan akibat > akumulasi organisme penyerap yodium dalam sedimen menjadi tidak mungkin > dijadikan "alasan" konsentrasi yang tinggi tersebut. > > 5. Kemungkinan lainnya adalah: pengayaan yodium yang diakibatkan oleh > pelarutan yodium dari fragmen-fragmen batuan volkanik yang menjadi > komponen > penyusun turbidit. Pelarutan terjadi pada waktu proses diagenesa > penguburan > sedimen yang cepat sehingga masuk ke jendela temperatur dimana kestabilan > yodium dalam mineral terganggu. Bersamaan dengan pemerasan air dalam > sedimen > yang diakbatkan kompaksi, maka yodium terlarut itu akan tertransport > bersamaan dengan air asin (air laut yg terperangkap dalam lempung) > kemudian > masuk dalam carrier bed / aquifer batupasir volkanik yang porous dan > meningkatkan konsentrasi yodium di aquifer tersebut. Dengan demikian yang > perlu ditelisik lebih lanjut adalah: jenis batuan volkanik apa di Jawa > Timur > yang punya kandungan yodium agak di luar anomali? Beberapa literatur > menyebutkan: andesit-baslat tertentu mempunyai kadar yodium yang relatif > lebih tinggi dari volkanik lainnya. Mungkin kawan-kawan volkanologist > dapat > memberikan enlightment dari titik diskusi ini. (Note: mungkin saja jenis > volkanik di Jawa Timur ini berbeda dengan jenis volkanik yang ada Jawa > Barat, sehingga kita tidak menemukan fenomena pengayaan yodium yang serupa > di Cekungan Bogor). > > 6. Dengan alur pemikiran spt diungkapkan di nomer 5 di atas, maka dapat > dijelaskan kenapa kita tidak menjumpai anomali yodium di connate-water di > Cekungan Kutai, terutam di bagia hilir: dimana influx fragmen volkaniknya > hampir bisa dikatakan minor,.. komponen pembentuk butir/fragmen sedimennya > pada umumnya recycled quartz. > > 7. Di daerah mud-diapir Kutai pun kita tidak mendapatkan kadar yodium yang > mencurigakan, walaupun air formasi yang terkait dengan sedimen2 yang > dikeluarkan oleh diapir tersebut juga asin - air laut (+/- 20.000 ppm > NaCl) > > Salam > > Andang Bachtiar > GDA Sedimentologist > > - Original Message - > From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Monday, January 28, 2008 8:19 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Yodium & mud diapirism > > > Pak Suratman, guru saya sewaktu di PPT-Migas Cepu (1990), pernah menulis > soal geologi yodium, khususnya yang di Jawa Timur, di Proceedings PIT > IAGI. > Edisi ke berapa, nanti saya cek lagi. > > Saat ini 95 % kebutuhan yodium dunia dipasok oleh Chili, Amerika, Jepang > yang mengekstraksi yodium dari "Chili salt", semacam halit sepertinya, di > Indonesia sulit kelihatannya mendapatkan deposit semacam saltrock seperti > Chili salt. > > Yodium kan terdapat juga di air laut atau ganggang seperti yang Pak > Bambang > sebutkan. Kelihatannya dari asal itulah yang diekstraksi di PT Kimia Farma > Watudakon, Mojokerto. Produksinya 100-120 ton/tahun, bisa memenuhi pasar > domestik. Perusahaan tersebut memproduksi iodium dari bahan baku air sumur > artesis yang digali hingga kedalaman 200 meter untuk sumur dangkal dan 700 > meter untuk sumur dalam. Kandungan ion iodida air sumur berkisar antara > 60-130 mg/L. > > Menggenjot produksinya, kirany
RE: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007
> Andi, > > Yang akan menentukan penaksiran kekayaan sumberdaya hidrokarbon di > tempat (Hydrocarbon in Place-HCIP) maupun yang bisa diambil (Recoverable > Resources- RR/ Expected Recovery) ada tiga pihak : calon investor, tim > teknis Migas, perguruan tinggi. Perguruan tinggi harus independen. _ Maaf agak berbeda sedikit . Saya tidak bermaksud "ANTI" kepada Perguruan Tinggi , mengapa ya tidak diberikan kepada Konsultan Lokal Padahal kalau melihat "pasar"-nya ini merupakan suatu pasar yang akan memberikan "nafas panjang " kepada Konsultan Lokal sehingga Konsultan2 Lokal dapat berkembang dengan baik. Hal yang sangat di-cita2kan oleh banyak fihak termasuk saya. Persoalan-nya adalah "INDIPENDEN" dan "Integeritas" ! Saya kira dengan atmosfir baru yaitu keterbukaan dan anti korupsi , sedikit banyak atau bahkan akan mendorong para konsultan ini untuk bertindak profesional dan memiliki integeritas yang tinggi. Apalagi kalau diancam dengan hukuman (baik secara formal maupun hukuman profesi) apabila konsultan ini bertindak diluar jalur teknis. Kalau Perguruan Tinggi kan jelas para staf-nya mempunyai gaji yang tetep , apakah ini untuk menolong BHMN ? Ya , tidak salah juga , akan tetapi alangkah Indahnya Industri Migas Indonesia , apabila dilengkapi dengan perusahaan konsultan yang kuat , berwibawa dan memiliki integritas yang tinggi. Shall it only a dream pak Awang ? Si-Abah ___ > > Pasti nanti akan ada diskusi pada saat penilaian materi tender. Ini > nanti juga akan dilakukan discounted factor oleh faktor risiko karena > ketersediaan data. Faktor risiko daerah frontier dan mature pasti akan > lain. Seperti jumlah kupon undian atas akumulasi tabungan di bank > begitulah bonus akan diatur, misalnya 100-500 MMBO = bonus 1 juta US, > 500-1000 = bonus 2 juta, dst..setiap kelipatan RR sekian tambah bonus > sekian dsb. > > Saat ini besaran signature bonus akan menjadi salah satu faktor yang > dinilai dalam evaluasi pemenangan tender, aturannya gak ada, hanya > aturan minimal bonus ada (1 juta USD); besok2 kalau sistem KPS baru > benar2 berlaku, bonus akan disesuaikan dengan besarnya sumberdaya. > Urusan bonus diselesaikan di depan sebelum tanda tangan kontrak, tak > akan ada koreksi bonus di kemudian hari sebab besaran bonus dan > sumberdaya telah menjadi agenda dalam evaluasi tender. > > salam, > awang > > > > "Salahuddin, Andi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak Awang dan rekan2 ysh, > > Permisi ikut nimbrung... > Ada statement pak Awang yang saya kurang faham. > "Aturan lain adalah bahwa bonus tanda-tangan kontrak akan disesuaikan > dengan jumlah sumberdaya di dalam blok itu, semakin kaya semakin tinggi > bonusnya." > > Apakah yang dimaksud dengan sumberdaya tsb adalah expected HCIP dan > expected recovery pada blok tertentu? > Sedangkal pengetahuan saya, besaran expected HCIP dan recovery yang > dihitung oleh suatu KPS (biasanya dilakukan oleh departemen explorasi > atau new ventures) nilainya diperoleh dengan studi awal yang semi > regional, mulai dari mapping, prospects/leads inventory, basin modeling, > geomodeling, engineering, economics, dll, yang saya yakin banyak > bapak/ibu disini yang jauh lebih tahu. > Tidak menutup kemungkinan bahwa antara pemerintah (tim teknis BPMigas?), > KPS A, KPS B, dan KPS2 lainnya yg meneliti blok ini menghasilkan besaran > expected HCIP (sumberdaya blok) yang berbeda-beda, tergantung dari G&G > play concept, analog yang digunakan, dan parameter-parameter perhitungan > yang mereka gunakan saat studi tahap awal explorasi. Ada beberapa kasus > dimana 2 lapangan yang berdekatan, yang satunya kaya sedangkan yang > satunya lagi miskin. > Jadi pada akhirnya, menurut saya, penyesuaian antara besar bonus dan > jumlah sumberdaya di blok akan sangat subjektif di mata pemerintah dan > para KPS. > > Atau apakah mungkin bahwa signing fee bisa 'di-adjust' kembali > berdasarkan hasil real yang diperoleh pada tahapan appraisal dan > development? Dimana pada tahap ini, besaran HCIP bisa jauh lebih besar > atau jauh lebih kecil daripada expected HCIP pada tahapan explorasi. > Jika ternyata kekayaan blok tersebut lebih besar drpd yang diperkirakan > saat explorasi, maka KPS harus bayar sisa bonusnya ke pemerintah > berdasarkan prorata. Tapi kalau ternyata blok tersebut sangat 'miskin' > atau non-commercial, apakah pemerintah harus 'mengembalikan' signing > bonus yang ternyata terlalu besar? Mungkin sulit untuk melakukan hal > ini. > > Mohon pencerahannya... > > Salam, > Andi > > -Original Message- > From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, January 25, 2008 11:34 AM > To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI; Geo Unpad > Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama > 2007 > > Kalau jadi, kontrak PSC yang akan datang
Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Fwd: [Oil&Gas] (News) DPR Minta Bubarkan BP/BPH Miga
Tony Iyaaah , bener juga yaaach , partai apa ya ? Si-Abah ___ > He..he...Yang salah Abah Yanto dan teman-temanCoba kalau dulu > berbondong-bondong 'nyalon' jadi Anggota DPRsigana bakalan rada > palalinter Anggota Komisi VII DPR nya... > > Salam: > TPS > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, January 29, 2008 1:01 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Spam:Re: [iagi-net-l] Fwd: [Oil&Gas] (News) DPR Minta Bubarkan > BP/BPH Miga > > > > > Rekan rekan > > Nah ini namanya "kelucuan" DPR dalam menjalankan perannya > sebagai badal legeslatif. kalau tidak salah dalam elajran Tria Politica > yang saya dapat di SMA dulu , dan juga dalam ketentuan UUD - 1945 (baik > yang Asli maupun yng telah diamandemen) maka DPR bersama - sama Pemerintah > membuat UU. Bukan begitu Apa saya salah > > Jadi kalau dalam pelaksanaan - nya , badan yang dibentuk itu tidak > "becus" , jangan salahkan UU - nya dong ,tapi di > "BENERIN" > Kalau dibubarin , enak juga ya > bikin UU yang baru , wah proyek lagi neih ? > > Di "benerin" , umpamanya apakah PP - nya , Skep Men -nya atau > kalau perlu personilnya diganti . > Saya bukan ngebelain BP Migas > , cuman tergelitik saja kok ada wakil rakyat yang seperti ini ya . > > Sekali lagi lucU sekali deh angota DPR yang > mengatakan ini !!! > Kalau kata remaja sieih " Lucu deh kamu > " , kalau kata pepatah sih " memerecik air didulang terkena muka > sendiri". Itupun kalau dia sadar. > . > > Si-Abah > > ___ > > > > > >> Apakah setelah BP MIGAS dibubarkan, >> >> DPR > menuntut pembentukan badan baru, >> >> dan menuntut bisa > ikut dalam pengisian manager2 badan itu? >> >> On 1/29/08, > Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >>> > >>> -- Forwarded message -- >>> > From: Peter Frans <[EMAIL PROTECTED]> >>> Date: Jan > 29, 2008 10:52 AM >>> Subject: [Oil&Gas] (News) DPR Minta > Bubarkan BP/BPH Miga >>> To: [EMAIL PROTECTED] > >>> >>> >>> DPR Minta Bubarkan BP/BPH > Migas >>> >>> Jakarta: Panitia Kerja (Panja) Komisi > VII DPR RI mengusulkan kepada >>> pemerintah agar membubarkan > Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak >>> dan Gas Bumi (BP > Migas) dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi >>> (BPH > Migas), karena tidak becus dan kinerjanya buruk dalam mengelola >>> sektor migas. >>> >>> Hal ini terungkap > dalam rapat dengar pendapat (RDP) tertutup antara >>> Panja > BP/BPH Migas Komisi VII DPR dengan PT Pertamina, Shell, Petronas >>> dan West Java, yang dipimpin Ketua Panja Sutan Bhatoegana di > gedung >>> DPR Senayan, Jakarta, Selasa (22/1). >>> > >>> Dalam penjelasan pers seusai rapat, Sutan Bhatoegana > mengungkapkan, >>> selama ini, kedua badan regulator itu tidak > menunjukkan kinerja sesuai >>> amanat UU No. 22 Tahun 2001 dan > Peraturan Pemerintah (PP) sebagai >>> dasar pembentukannya. > "Kita minta kalau memang tidak bermanfaat, >>> dibubarkan > saja," tegas Wakil Ketua Komisi VII DPR. >>> >>> Diungkapkan, penurunan produksi minyak dan kelangkaan minyak > tanah >>> merupakan contoh buruknya kinerja BP dan BPH Migas. > Padahal, tujuan >>> awal dibentuknya BP Migas adalah untuk > memangkas birokrasi di >>> Pertamina yang lambat."Tapi, > setelah terbentuk, ternyata hasilnya sama >>> saja," kata > Sutan kembali. >>> >>> Sama halnya dengan BPH Migas > yang tujuan dibentuknya dulu adalah untuk >>> menjamin > pendistribusian minyak tanah sampai ke rakyat. "Namun, >>> > ternyata masih banyak antrian minyak," papar Sekretaris Fraksi Partai > >>> Demokrat DPR. >>> >>> Menurutnya, > "Usulan pembubaran BP Migas dan BPH Migas akan diajukan >>> Panja ke rapat pleno Komisi VII DPR. Kami serahkan ke rapat > pleno, >>> apakah membubarkan atau tidak kedua badan regulator > tersebut."(Ari) >>> >>> SUMBER: > http://www.jakartapress.com/go/news/id/610/ >>> >>> > oil price update: http://www.oil-price.net/index.php?lang=id >>> >>> >>> >>> [Non-text portions > of this message have been removed] >>> >>> >>> >>> > > >>> To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id >>> To subscribe, send email > to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id >>> Visit IAGI Website: > http://iagi.or.id >>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > >>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta >>> No. > Rek: 123 0085005314 >>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi > Indonesia (IAGI) >>> Bank BCA KCP. Manara Mulia >>> > No. Rekening: 255-1088580 >>> A/n: Shinta Damayanti >>> IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >>> IAGI-net > Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >>>
Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Fwd: [Oil&Gas] (News) DPR Minta Bubarkan BP/BPH Miga
Tony Iyaaah , bener juga yaaach , partai apa ya ? Si-Abah ___ > He..he...Yang salah Abah Yanto dan teman-temanCoba kalau dulu > berbondong-bondong 'nyalon' jadi Anggota DPRsigana bakalan rada > palalinter Anggota Komisi VII DPR nya... > > Salam: > TPS > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, January 29, 2008 1:01 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Spam:Re: [iagi-net-l] Fwd: [Oil&Gas] (News) DPR Minta Bubarkan > BP/BPH Miga > > > > > Rekan rekan > > Nah ini namanya "kelucuan" DPR dalam menjalankan perannya > sebagai badal legeslatif. kalau tidak salah dalam elajran Tria Politica > yang saya dapat di SMA dulu , dan juga dalam ketentuan UUD - 1945 (baik > yang Asli maupun yng telah diamandemen) maka DPR bersama - sama Pemerintah > membuat UU. Bukan begitu Apa saya salah > > Jadi kalau dalam pelaksanaan - nya , badan yang dibentuk itu tidak > "becus" , jangan salahkan UU - nya dong ,tapi di > "BENERIN" > Kalau dibubarin , enak juga ya > bikin UU yang baru , wah proyek lagi neih ? > > Di "benerin" , umpamanya apakah PP - nya , Skep Men -nya atau > kalau perlu personilnya diganti . > Saya bukan ngebelain BP Migas > , cuman tergelitik saja kok ada wakil rakyat yang seperti ini ya . > > Sekali lagi lucU sekali deh angota DPR yang > mengatakan ini !!! > Kalau kata remaja sieih " Lucu deh kamu > " , kalau kata pepatah sih " memerecik air didulang terkena muka > sendiri". Itupun kalau dia sadar. > . > > Si-Abah > > ___ > > > > > >> Apakah setelah BP MIGAS dibubarkan, >> >> DPR > menuntut pembentukan badan baru, >> >> dan menuntut bisa > ikut dalam pengisian manager2 badan itu? >> >> On 1/29/08, > Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >>> > >>> -- Forwarded message -- >>> > From: Peter Frans <[EMAIL PROTECTED]> >>> Date: Jan > 29, 2008 10:52 AM >>> Subject: [Oil&Gas] (News) DPR Minta > Bubarkan BP/BPH Miga >>> To: [EMAIL PROTECTED] > >>> >>> >>> DPR Minta Bubarkan BP/BPH > Migas >>> >>> Jakarta: Panitia Kerja (Panja) Komisi > VII DPR RI mengusulkan kepada >>> pemerintah agar membubarkan > Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak >>> dan Gas Bumi (BP > Migas) dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi >>> (BPH > Migas), karena tidak becus dan kinerjanya buruk dalam mengelola >>> sektor migas. >>> >>> Hal ini terungkap > dalam rapat dengar pendapat (RDP) tertutup antara >>> Panja > BP/BPH Migas Komisi VII DPR dengan PT Pertamina, Shell, Petronas >>> dan West Java, yang dipimpin Ketua Panja Sutan Bhatoegana di > gedung >>> DPR Senayan, Jakarta, Selasa (22/1). >>> > >>> Dalam penjelasan pers seusai rapat, Sutan Bhatoegana > mengungkapkan, >>> selama ini, kedua badan regulator itu tidak > menunjukkan kinerja sesuai >>> amanat UU No. 22 Tahun 2001 dan > Peraturan Pemerintah (PP) sebagai >>> dasar pembentukannya. > "Kita minta kalau memang tidak bermanfaat, >>> dibubarkan > saja," tegas Wakil Ketua Komisi VII DPR. >>> >>> Diungkapkan, penurunan produksi minyak dan kelangkaan minyak > tanah >>> merupakan contoh buruknya kinerja BP dan BPH Migas. > Padahal, tujuan >>> awal dibentuknya BP Migas adalah untuk > memangkas birokrasi di >>> Pertamina yang lambat."Tapi, > setelah terbentuk, ternyata hasilnya sama >>> saja," kata > Sutan kembali. >>> >>> Sama halnya dengan BPH Migas > yang tujuan dibentuknya dulu adalah untuk >>> menjamin > pendistribusian minyak tanah sampai ke rakyat. "Namun, >>> > ternyata masih banyak antrian minyak," papar Sekretaris Fraksi Partai > >>> Demokrat DPR. >>> >>> Menurutnya, > "Usulan pembubaran BP Migas dan BPH Migas akan diajukan >>> Panja ke rapat pleno Komisi VII DPR. Kami serahkan ke rapat > pleno, >>> apakah membubarkan atau tidak kedua badan regulator > tersebut."(Ari) >>> >>> SUMBER: > http://www.jakartapress.com/go/news/id/610/ >>> >>> > oil price update: http://www.oil-price.net/index.php?lang=id >>> >>> >>> >>> [Non-text portions > of this message have been removed] >>> >>> >>> >>> > > >>> To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id >>> To subscribe, send email > to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id >>> Visit IAGI Website: > http://iagi.or.id >>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > >>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta >>> No. > Rek: 123 0085005314 >>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi > Indonesia (IAGI) >>> Bank BCA KCP. Manara Mulia >>> > No. Rekening: 255-1088580 >>> A/n: Shinta Damayanti >>> IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >>> IAGI-net > Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >>>
Re: [iagi-net-l] Fwd: [Oil&Gas] (News) DPR Minta Bubarkan BP/BPH Miga
Rekan rekan Nah ini namanya "kelucuan" DPR dalam menjalankan perannya sebagai badal legeslatif. kalau tidak salah dalam elajran Tria Politica yang saya dapat di SMA dulu , dan juga dalam ketentuan UUD - 1945 (baik yang Asli maupun yng telah diamandemen) maka DPR bersama - sama Pemerintah membuat UU. Bukan begitu Apa saya salah Jadi kalau dalam pelaksanaan - nya , badan yang dibentuk itu tidak "becus" , jangan salahkan UU - nya dong ,tapi di "BENERIN" Kalau dibubarin , enak juga ya bikin UU yang baru , wah proyek lagi neih ? Di "benerin" , umpamanya apakah PP - nya , Skep Men -nya atau kalau perlu personilnya diganti . Saya bukan ngebelain BP Migas , cuman tergelitik saja kok ada wakil rakyat yang seperti ini ya . Sekali lagi lucU sekali deh angota DPR yang mengatakan ini !!! Kalau kata remaja sieih " Lucu deh kamu " , kalau kata pepatah sih " memerecik air didulang terkena muka sendiri". Itupun kalau dia sadar. . Si-Abah ___ > Apakah setelah BP MIGAS dibubarkan, > > DPR menuntut pembentukan badan baru, > > dan menuntut bisa ikut dalam pengisian manager2 badan itu? > > On 1/29/08, Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> >> -- Forwarded message -- >> From: Peter Frans <[EMAIL PROTECTED]> >> Date: Jan 29, 2008 10:52 AM >> Subject: [Oil&Gas] (News) DPR Minta Bubarkan BP/BPH Miga >> To: [EMAIL PROTECTED] >> >> >> DPR Minta Bubarkan BP/BPH Migas >> >> Jakarta: Panitia Kerja (Panja) Komisi VII DPR RI mengusulkan kepada >> pemerintah agar membubarkan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak >> dan Gas Bumi (BP Migas) dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi >> (BPH Migas), karena tidak becus dan kinerjanya buruk dalam mengelola >> sektor migas. >> >> Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) tertutup antara >> Panja BP/BPH Migas Komisi VII DPR dengan PT Pertamina, Shell, Petronas >> dan West Java, yang dipimpin Ketua Panja Sutan Bhatoegana di gedung >> DPR Senayan, Jakarta, Selasa (22/1). >> >> Dalam penjelasan pers seusai rapat, Sutan Bhatoegana mengungkapkan, >> selama ini, kedua badan regulator itu tidak menunjukkan kinerja sesuai >> amanat UU No. 22 Tahun 2001 dan Peraturan Pemerintah (PP) sebagai >> dasar pembentukannya. "Kita minta kalau memang tidak bermanfaat, >> dibubarkan saja," tegas Wakil Ketua Komisi VII DPR. >> >> Diungkapkan, penurunan produksi minyak dan kelangkaan minyak tanah >> merupakan contoh buruknya kinerja BP dan BPH Migas. Padahal, tujuan >> awal dibentuknya BP Migas adalah untuk memangkas birokrasi di >> Pertamina yang lambat."Tapi, setelah terbentuk, ternyata hasilnya sama >> saja," kata Sutan kembali. >> >> Sama halnya dengan BPH Migas yang tujuan dibentuknya dulu adalah untuk >> menjamin pendistribusian minyak tanah sampai ke rakyat. "Namun, >> ternyata masih banyak antrian minyak," papar Sekretaris Fraksi Partai >> Demokrat DPR. >> >> Menurutnya, "Usulan pembubaran BP Migas dan BPH Migas akan diajukan >> Panja ke rapat pleno Komisi VII DPR. Kami serahkan ke rapat pleno, >> apakah membubarkan atau tidak kedua badan regulator tersebut."(Ari) >> >> SUMBER: http://www.jakartapress.com/go/news/id/610/ >> >> oil price update: http://www.oil-price.net/index.php?lang=id >> >> >> >> [Non-text portions of this message have been removed] >> >> >> >> >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id >> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta >> No. Rek: 123 0085005314 >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) >> Bank BCA KCP. Manara Mulia >> No. Rekening: 255-1088580 >> A/n: Shinta Damayanti >> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >> - >> >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information >> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no >> event >> shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited >> to >> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting >> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with >> the >> use of any information posted on IAGI mailing list. >> >> - >> >> >
Re: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007
> Awang Rasanya kalau ini dilaksanakan akan mirip mirip Malaysia ya ? Ndak apa ya , kan biasanya mrid lebih pintar dari gurunya Si-Abah _ Kalau jadi, kontrak PSC yang akan datang (rencananya akan mulai diterapkan > kepada 26 blok yang sekarang sedang ditawarkan) akan mengalami perubahan > besar soal sunk cost, komersialitas blok/lapangan, cost recovery dan > relinquishment. Perubahannya begitu signifikan sahingga boleh saja kalau > mau kita sebut sebagai PSC generasi baru. Jadi diberlakukan atau tidak > kita lihat nanti. > > Komersialitas blok oleh lapangan pertama tidak akan lagi menjadi tiket > untuk cost recovery kegiatan2 eksplorasi berikutnya bila lapangan ke-2, > ke-3 dan seterusnya tidak ditemukan dan dikembangkan. Di kontrak PSC > lama, setelah lapangan pertama ditemukan dan blok menjadi komersial maka > seluruh usaha eksplorasi berikutnya akan bisa di-cost recovery baik ia > gagal maupun berhasil, jadi lapangan atau tidak. Apa pun yang > dibelanjakan akan diganti. Sistem ini telah mendorong PSC2 melakukan > eksplorasi kurang hati2, tokh biayanya akan diganti ini. > > Di sistem PSC baru nanti, biaya eksplorasi setelah lapangan pertama akan > dianggap sebagai upaya untuk menemukan lapangan ke-dua. Bila lapangan > kedua ditemukan dan dapat dikembangkan menjadi lapangan maka biaya2 > eksplorasi setelah lapangan kedua itu bisa di-cost recovery; bila tidak > jadi lapangan,maka biaya2 tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan PSC. > Upaya2 eksplorasi setelah lapangan kedua akan dianggap sebagai upaya > menemukan lapangan ke-3. Bila gagal menemukan lapangan ke-3, maka biaya2 > itu tak bisa di-cost recovery, bila lapangan ke-3 ditemukan, upaya2 > eksplorasi untuk menemukannya bisa di-cost recovery, dst..dst.. > > Aturan baru itu disertai aturan baru relinquishment. Relinquishment > terakhir akan dilakukan pada akhir tahun ke-8 dan hanya mempertahankan > lapangan2 yang sudah ditemukan. Area di luar lapangan harus dikembalikan > ke Pemerintah. Ini untuk mengatasi banyaknya lahan2 tidur yang tetap > dimiliki PSC sementara investor baru yang berminat tidak bisa masuk. > > Aturan lain adalah bahwa bonus tanda-tangan kontrak akan disesuaikan > dengan jumlah sumberdaya di dalam blok itu, semakin kaya semakin tinggi > bonusnya. > > Masih ada beberapa lagi hal signifikan yang akan berubah dalam kontrak > PSC kita. Itu kalau jadi diberlakukan. Untuk diberlakukan akan banyak > bergantung kepada banyak faktor teknis dan nonteknis, politik dan > nonpolitik. > > Saya pribadi berpendapat bahwa sudah saatnya diberlakukan perubahan2 > signifikan atas kontrak saat ini. Pemerintah kita menjual terlalu murah > untuk lahannya yang subur. Dalam investasi migas internasional pun > berlaku bahwa barang bagus harganya mahal, tetapi di Indonesia sering > terjadi barang bagus malah diobral, setelah itu tidak pula ada jaminan > bahwa si pemilik barang mendapatkan uangnya. Menyedihkan. > > Sudah saatnya berubah ! > > salam, > awang > (anggota tim penilai teknis tender WKP migas & CBM) > > > Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Dod,... di dalam perhitungan internal perusahaan dan untuk kepentingan > evaluasi prospek (ranking, risk, economics, dsb) biaya untuk > usaha-usaha > eksplorasi di blok yang berproduksi di Indonesia bisa juga disebut sebagai > dan/atau dimasukkan kedalam kategori finding-cost, no problem at all. > Tetapi, menurut pemahamanku ttg aturan kontrak PSC dan prakteknya yang > terjadi selama ini, begitu suatu blok berproduksi dari suatu discovered > field, maka finding-cost dari lapangan-lapangan lain akan dikonsolidasikan > dalam overall block-cost. Jadi terminologi finding cost dalam PSC term > kita > nampaknya hanya berguna / diapresiasi pada waktu penemuan lapangan > komersial > yang pertama. Setelah itu, cost2 sejenis akan dimasukkan sebagai > "production > cost" dari block tersebut. > > Usulan sampeyan untuk "tidak mengutak-atik (existing) PSC" tapi > meredefinisi > cost-recovery dg tanpa memasukkan finding cost lapangan ke 2, 3 dst > (apalagi > kalau juga mencakup lapangan pertama), maka itu sama saja dengan > "membangkitkan macan IPA tidur" (?) > > Mungkin untuk next PSC dalam tender2 mendatang bisa kita usulkan term-term > sampeyan tersebut. Masih sangat terbuka kemungkinan berkontribusi > pemikiran > ke kawan2 di Migas (Ditjen, BPMigas) dalam rangka perubahan PSC > (mendatang). > Malah dalam bulan2 terakhir ini makin santer Pak Dirjen dan Pak Ka BPMigas > dan Pak Menteri me-wacana-kan perubahan PSC tersebut. > > Ayo, rek . podho ngomongo > > Salam > > Andang Bachtiar > Exploration Think Tank Indonesia > > > - Original Message - > From: "Doddy Suryanto" > To: > Sent: Thursday, January 24, 2008 9:58 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007 > > > Sam, apakah usaha2 ekspl
Re: [iagi-net-l] Re: [IndoEnergy] Cost Recovery Capai US$ 8, 33 Miliar Selama 2007 (Hanya US$ 14,46/Bbl)
> Vick Jangan jangan Anda sudah memakai "ilmu ahli komunikasi publik " , yanitu buat berita yang menyangkut kepentingan orang banyak yang SALAH " , agar muncul reaksi , Apa begitu , heheheh. Mas Sugeng Sebenarnya sisitim PSC itu konsepnya sangat sederhana , hanya dalam aplikasi-nya sering sering menjadi agak kompleks . Akan menjadi bertambah kompleks lagi kalau sudah ada kepentingan kepentingan untuk mendapatkan CR se-besar2 nya dengan memasukan kegiatan diluar daerah yang sudah berproduksi dapat segera di"recover", lebih kompleks lagi kalau se-banyak2nya staf dari homo office dapat dibayar oleh CR , lebih kompleks lagi kalau teknologi home office dapat dimanfaatkan di Inonesia walaupun di Indonesia sudah ada.Dan cara cara canggih lainnya. Jadi kompleksitas perhitungan akan muncul kalau bertambah banyak interest dari berbagai fihak., terutama dari Kontraktor Kontraktor. Jadi memang kuncinya adalah pada pengawasan operasi baik secara teknis , adminitrasi dan terutama keuangan. Semoga kawan kawan di BP Migas diberi kekuatan Iman agar dapat melakukan tugasnya dengan baik . Amin UU - Migas sebenarnya tidak mengharuskan sistim HARUS Production Sharing , bisa juga yang lain asal paling menguntungkan bagi negara . Nah sisitim yang lebih baik dari KPS (dengan segala kelebihandan kekurangannya mungkin beleum "ketemu". Si-Abah __ Terimkasih Pak Johand, > Betul saya yang ceroboh, perhitungan sederhana saya tadi semestinya memang > 14 USD/bbl saja, karena saya seharusnya menghitung minyaknya saja. > Walaupun > begitu angka USD14USD/barrel pun itu terkesan masih terlalu tinggi. > Yang sekarang banyak mengundang pertanyaan adalah perbedaan cara > perhitungan > Cost dalam industri migas, dimana bisa dibedakan Finding Cost, > developement > cost, lifting cost dsb. > Nah sebenarnya cara sederhana yang kita pakai untuk sebuah negara > sepertinya > akan jauh berbeda dengan angka yang dipakai oleh perusahaan. Untuk negara > tuan-rumah (host country), tentunya menghitung "semua biaya yang > ditanggungnya". Dalam hal ini termasuk biaya eksplorasi sumur-sumur > eksplorasi, seismic survey, geological dll. Beberapa perusahaan ada yang > memasukkan "sunk cost" dalam perhitungannya. Namun bagi negara tuan rumah > "sunk cost" ini ngga pernah dihitung. Jadi membandingkan angka "total cost > of oil" antara negara dengan perusahaan tidak mudah dilakukan. > Nah mana yang lebih bagus ? Sepertinya tergantung kebutuhan, terutama > kalau > menginginkan "bench marking" dengan negara lain. Sayangnya negara lainpun > memiliki PSC term yang berbeda-beda. > Finding cost bisa saja dibagi beberapa jenis "through exploration" atau > akuisisi (merger) perusahaan/block, ini bisa jauh berbeda angkanya. Dan > sepertinya harga migasnya nantinya juga akan naik dengan sendirinya. > Karena > pengusaha yng sudah membeli harga minyak ini maunya juga untung. Kalau > membeli minyaknya saja sudah mahal tentusaja jualannya harus mahal. > > Disini aku jadi mumeth kalau diminta membandingkan atau melihat apakah > "kita" (negara atau perusahaan) ini sudah efisien dalam melakukan > eksplorasi-produksi migas ? > > Ada ide bagaimana membandingkan yang lebih pas ? > > > > RDP > > 2008/1/24 Johand Dimalouw <[EMAIL PROTECTED]>: > >> Rekan RDP yth, >> Saya kaget membaca itung2 Cost Recovery (CR) anda yg hasilnya >> menunjukkan >> CR per barel minyak kita adalah US$ 25/bbl. >> Jadi saya tepanggil menghitung CR itu dgn dasar angka2 yg sama dengan >> hasil CR per barel kita adalah US$ 14,46 saja. Saya hanya pakai angka CR >> US$ >> 4,8 milyar untuk minyak (anda pakai angka total MIGAS). Bagi saya angka >> ini >> lebih wajar, karena kita bisa menggunakan angka CR ini sebagai refleksi >> "Biaya Operasi & Investasi per barrel" minyak kita. >> Iseng-isen saya coba hitung CR untuk Chevron (majikan saya dulu) yg saya >> dengan produksinya sekarang sekitar 500.000 bbl/hari. Dan hasilnya CR >> untuk Chevron itu US$ 6,21 per barel (cukup dekat dgn angka yg saya tahu >> dulu sekitar US$ 5 per barel. >> >> Terimakasih >> Johand Dimalouw >> >> . >> >> *COST RECOVERY-2007* >> >> *keterangan* >> >> *unit* >> >> *CR Total MIGAS* >> >> *CR MINYAK TOTAL* >> >> *CR PERTAMiNA* >> >> *CR CHEVRON* >> >> *Cost Recovery* >> >> *Milyar USD* >> >> *8.33* >> >> *4.80* >> >> *1.96* >> >> *1.13* >> >> *Cost Recovery* >> >> *USD* >> >> *8,330,000,000* >> >> *4,802,000,000* >> >> *1,956,000,000* >> >> *1,133,000,000* >> >> *PRODUKSI per hari* >> >> * * >> >> * * >> >> *910,000* >> >> *100,000 *)* >> >> *500,000 *)* >> >> *Produksi per tahun* >> >> * * >> >> * * >> >> *332,150,000* >> >> *36,500,000* >> >> *182,500,000* >> >> * * >> >> * * >> >> * * >> >> * * >> >> * * >> >> * * >> >> *CR/bbl* >> >> * * >> >> * * >> >> *14.46* >> >> *53.59* >> >> *6.21* >> Catatan
Re: [iagi-net-l] Fwd: [IndoEnergy] Putusan MK atas JR jilid 2 Pada UU Migas
Rekan rekan Walaupun DPR tidak secara formal harus menyetujui KKS sebelum diTT , dalam pelaksanaan operasinya "pengawasan " yang dilakukan oleh DPR cukup intensif kok. Coba saja baca dikoran selama Cepu menjadi head lines , berapa kali tuh anggota DPR meninjau lapangan , saking seriusnya mereka harus nginep kok di Surabaya . Kalau pake istilah "pasaran" sih , buat apa dibikin susah kalau bisa dibikan mudah. Sudah cukup banyak hambatan hambatan birokrasi yang sangat mengganggu lancarnya investasi dalam bidang Migas dan mineral di Indonesia ini . Yang penting yang harus diawasi adalah pelaksanaan operasinya ,termasuk bagaimana dalam operasi operasi itu dapat mencapai "sebesar-besarnya keuntungan bagi bangsa Indonesia termasuk perusahaan nasional , tenaga ahli nasional dsb". Saya kok sudah bosen melihat gambar dikoran , yang menngambarkan Sidang Paripurna yang penuh dengan kursi kosong , dan kemudian menghasilkan UU - yang sebenarnya menentukan hal yang sangat penting. Jadi nanya niiih "Apa perlu ada DPR" ya ? hehehe gila si Abah ! Si-Abah > Barangkali ada rekan yang tertarik bagaiman akisah Judical Review (JR) UU > Migas > > RDP > > -- Forwarded message -- > From: Mumu Muhajir <[EMAIL PROTECTED]> > Date: 2008/1/24 > Subject: [IndoEnergy] Putusan MK atas JR jilid 2 Pada UU Migas > To: indo <[EMAIL PROTECTED] > > Ini hanya monitoring dari jauh saja sebuah kasus JR [judicial review] > yang dimohonkan oleh delapan anggota DPR atas UU No 22 tahun 2001 > tentang migas ke Mahkamah Konstitusi. Ini merupakan JR kedua atas UU > yang sama. > > Jalannya Persidangan > > Diawali dengan permohonan dari pemohon [Zainal Arifin, Sonny Keraf, > Alvin Lie, Ismayatun, Hendarso Hadiparnomo, Bambang Wuyanto, Dradjat > Wibowo, Tjatur Sapto Edi] pada tanggal 9 Juli 2007. Sidang dimulai > pada 1 Agustus 2007 dan pembacaan keputusan pada tanggal 17 Desember > 2007. Keterangan yang didengarkan adalah dari Pemerintah, dari DPR, > serta masing-masing dua ahli dari pemerintah [Hikmahanto Juwana dan > Zen Purba] dan pemohon [Ryad Chairil dan Muhammad Sair Nisar]. > > Duduk Soal > > Bagi 8 anggota DPR: > 1. Anggota DPR punya legal standing dan karenanya bisa mengajukan JR. > 2. KKS telah bertentangan dengan UUD 1945 karena tidak disetujui > terlebih dahulu oleh DPR. Hal itu disebabkan karena KKS adalah salah > satu contoh dari "perjanjian internasional lainnya" sebagaimana diatur > dalam Pasal 11 Ayat 2 UUD 1945 yang karenanya harus terlebih dahulu > mendapatkan persetujuan dari DPR. Sementara berdasarkan Pasal 11 Ayat > 2 UU Migas, KKS hanya perlu diberitahukan secara tertulis kepada DPR. > 3. Ketiadaan pengawasan dari DPR itu telah menyebabkan pihak pemohon > mengalami kerugian konstitusional yang spesifik dan aktual atau > potensial mengalami kerugian. > > Bagi Pemerintah > 1. KKS adalah masalah Bisnis; bukan masalah publik karenanya KKS > tidaklah diatur dengan hukum internasional sehingga tidak masuk dalam > pengertian "perjanjian internasional" lainnya. > 2.Posisi sebagai anggota DPR dipertanyakan legal standingnya. > Contohnya karena mereka juga terlibat dalam pembuatan UU Migas - thus > seharusnya bukan JR, tetapi amandemen UU Migas atau legislatif > review.--> pendapat ini diperkuat juga oleh DPR. > > Putusan MK No. 20/PUU-V/2007 > > Keputusan MK adalah Tidak Menerima Permohonan - lebih karena tidak > adanya legal standing bagi anggota DPR yang mengajukan permohonan itu. > Pokok Masalah itu sendiri karenanya tidak diperiksa. > > Tetapi ada dua keputusan berbeda atawa Dissenting Opinion [Hakim MK > Harjono dan Maruarar Siahaan], yang keduanya berpendapat bahwa pemohon > yang anggota DPR mempunyai legal standing mengingat bahwa UUD 1945 > telah memberikan hak konstitusional baik kepada anggota DPR maupun > kepada DPR-nya sendiri. Ini sama dengan keputusan MK dalam perkara JR > UU Praktek Kedokteran dimana MK menerima legal standing dari anggota > warga negara dalam kedudukannya sebagai dokter [karena UU itu mengatur > mengenai dokter] dan menolak legal standing warga negara lain karena > kedudukannya sebagai pasien. Bagi Maruarar Siahaan, UUD 1945 adalah > hukum Materiil dan formilnya adalah UU MK. Sehingga jika ada "...Hak > yang diberikan oleh konstitusi, maka hukum acara MK harus memberi > peluang kepada subjek tersebut untuk mengajukan gugatan...". Dalam > perkara ini adalah hak konstitusional anggota DPR dalam mengajukan > pendapat. > > Dalam memeriksa pokok perkaranya, keputusan berbeda ini [dissenting > opinion] sejalan dengan pendapat Pemerintah yang berpendapat bahwa KKS > adalah masalah hukum perdata sehingga dia tidak termasuk dalam > pengertian "perjanjian Internasional" sebagaimana ditentukan dalam > Pasal 11 ayat 2 UUD 1945 atau sebagaimana disebutkan dalam konvensi > Wina. Dengan demikian menolak permohonan pemohon bahwa Pasal 11 Ayat 2 >
Re: [iagi-net-l] Fwd:Pelepasan Purnatugas Dosen Jurusan Teknik Geologi FT UGM - 15-16 February 2008 (GRATIS untuk alumni TG UGM)
> Kepada para rekan yang akan purna bakti ,yaitu : Prof. Ir. Sukandarrumidi, M.Sc., > - Ir. SoekardiM., > - Ir. Wartono Rahardjo, dan > - Ir. Marno Datun) , saya ucapkan selamat , bahwa Bapak Bapak ini telah mencapai "finish" dalam pengabdian , sebagai ahli kebumian ,khususnya dalam mendidik calon calon ahli kebumian, yang ternyata saat ini telh menyebar ke-mana 2. Semoga dimasa "menjelang sepuh" ini tetap bersedia berkecimpung dalam komunitas kebumian , saya kira IAGI , HAGI masih memerlukan "wisdom" dari Bapak Bapak. Sekali lagi "Selamat" , semoga tetap sehat . Si-Abah *Pelepasan Purnatugas Dosen Jurusan Teknik Geologi FT UGM > (flyer dapat di-download pada website Jurusan Teknik Geologi FT UGM: > http://www.geologi.ugm.ac.id) > > Dalam rangka pelepasan purnatugas dosen Jurusan Teknik Geologi FT UGM yang > telah memasuki masa pensiun > -> dan berkaitan dengan Hari Pendidikan Tinggi Teknik ke-62 Fakultas > Teknik, Jurusan Teknik Geologi FT UGM akan menyelenggarakan > serangkaian kegiatan ilmiah dan temu alumni. > Kegiatan tersebut perlu untuk dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan > prestasi akademik kepada para dosen yang telah mengabdikan segala > kemampuan dan mencurahkan ilmu kepada para mahasiswa lebih dari 30 > tahun. > > Dengan semakin meningkatnya permasalahan lingkungan dan kebutuhan > sumberdaya geologi di Indonesia, maka perlu pula diselenggarakan suatu > seminar nasional > untuk membahas tantangan dan strategi pendidikan geologi di > Indonesia.Sehingga diharapkan dapat dirumuskan suatu strategi untuk > peningkatan relevansi dan kontribusi pendidikan geologi dalam > pembangunan nasional. > > Rangkaian Kegiatan: > > 1. Seminar Nasional 2008 "Tantangan dan Strategi Pendidikan Geologi > dalam Pembangunan Nasional" > Hari Jum'at, 15 Februari 2008, di Gedung Fakultas Teknik UGM, jam > 08.30–17.00 WIB. > > 2. *Temu Alumni * > Hari Jum'at, 15 Februari 2008, di Gedung Jurusan Teknik Geologi FT > UGM, jam 19.00 – 23.00 WIB. > > 3. *Commemoration** **Field Trip* > Hari Sabtu, 16 Februari 2008, Bayat – Pegunungan Selatan, jam > 07.00 –16.00 WIB. > > 4. *Ladies Programme* (*optional**, minimal peserta 20*) > Hari Sabtu, 16 Februari 2008, Desa Wisata Turi, jam 08.00 – 16.00 WIB. > > *Tema Makalah Seminar:* > • Pendidikan Ilmu Kebumian > • Strategi Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Geologi Berwawasan > Lingkungan > • Strategi Manajemen Ancaman Bahaya Geologi > > *Bahasa pengantar: Bahasa Indonesia* > > *Pembicara Kunci (Keynote Speakers):* > • Ir. Sukusen Soemarinda, M.Sc., M.M. (Direktur Hulu > Pertamina Persero dan Ketua KATGAMA) * > • Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. (Ketua Jurusan Teknik > Geologi FT UGM) > > *Agenda Penulisan Makalah:* > • Penerimaan abstrak : 31 Januari 2008 > • Pengumuman penerimaan : 02 Februari 2008 > • Penerimaan makalah lengkap : 12 Februari 2008 > > *Biaya Registrasi:* > 1. Seminar Nasional: Rp. 250.000,- (peserta) dan Rp. 200.000,- (pemakalah) > 2. *Field Trip*: Rp. 250.000,- > (Note catatan : Acara ini GRATIS untuk peserta alumni TG UGM)! > > *Informasi dan Pendaftaran:* > Sekretariat Panitia Pelepasan Purnatugas Dosen Teknik Geologi FT UGM: > Jurusan Teknik Geologi FT UGM > Jl. Grafika 02 Yogyakarta 55281 > Telp/fax: 0274-513668 > Email: [EMAIL PROTECTED] > > *Contact person*: > Dr. Sugeng Sapto Suryono (HP: 0811257176) > > *Borang Registrasi* > *Pelepasan Purnatugas Dosen Teknik Geologi FT UGM 2008* > > Nama : > ... > Instansi : > ... > Alamat : > ... > Telp/HP : > ... > Email : > ... > Bermaksud untuk turut serta dalam acara: > Seminar Nasional (pemakalah) > Seminar Nasional (peserta) > Temu Alumni > *Field Trip* > *Ladies Programme* > > .,... 2008 > > Hormat saya, > > > () > > > Catatan: > • Silahkan mengirimkan borang yang telah diisi ke nomer fax > 0274-513668, atau > • Ketik email dengan isi seperti borang tersebut dan kirimkan ke > email sekretariat: [EMAIL PROTECTED] > > > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-ne
Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan Nietsche
Awang Walupun terlambat (selama lebih urang sepuluh hari lap top saya "bobo") kepada rekan rekan semua saya ucapkan " Selamat merayakan Natal dan menyambut tahun baru 2008.Seoga kita semua teao sehat an khusunya IAGI akan lebih baik lagi. Karl May ? Winetou ? -nya Saya mengenal buku buku itu pada saat saya di Sekolah Rakyat kelas tiga , tahun 1953 , sangat luar biasa ! Saat saya membaca buku itu , saya seolah terbawa kealam dmana kejadian kejadian itu terjadi , padang pariri dengan gunnung gunung, Saya mengenaal istilah "nugget" , dan danau minyak , alam prairi dengan bison-nya , tomihawak yang merupakan senjata khas Indian . Bagaimana kaum Indian waktu itu mempunya kebanggaan untuk mengumpulkan scalp musuh musuhnya sebagai suatu kebanggaan dari seorang leleki Indian . Suatu persahabatan yang ada diantara dua manusia yang sangat berbeda budaya-nya yaitu Old Shaterhand dan Winetou, yang berjalan dengan sangat ikhlas dan jujur. Sungguh suatu gambaran universalisme yang sangat positip , Suatu MIMPI yang alangkah indahnya , kalau menjadi suatu realita Yang aneh () , saat membaca buku itu saya tidak mendapatkan kesan bahwa Indian itu kejam dan prmitif , sebagaimana, saya dapatkan kalau saya menonoton film film koboy , Sungguh indah pengungkapan yang dituliskan oleh Karl May, saya kira ini suatu mahakarya yang luar biasa. Sebagai anak kecil saya dapat membayangkan momen sore damana Winetu memandang matahari yang akan terbenam , dan merasakan bahwa kematian-nya sudah dekat, dan kemudian memang benar kemudian Winetou tertembak dan wafat. Setiap detil dari momen sat itu terbayang se-olah2 saya berada disana. Saay melihat persahabatan antara dua manusia denga ras , budaya dan tingkat kebudaaan yang sangat berbeda terikat oleh suatu persahabatn yang tulus , jujur dan ikhlas . SUNGGUH SUATU GAMBARAN UNIVERSALISME YANG INDAH (utopia berangkali ya ) Ada lagi buku karangan Karl May yang lain yaitu "disudut sudut Balkan " , buku yang menceriterakan petuakangan-nya di negara Balkan . Saya agak lupa detilnya akan tetapi kembali sebagai anak kecil , saya erbawa kaalam suasana Balkan , diaman masyarakat Semmit merupakan masyarakat yang mendominasi ceritera. Yang menarik adalah , saya dapat membaca buku bukju itu berkat adanya Perpustakaan Rakyat milik Pemerintah yang berlokasi dikantor Kabupaten . Apa perpustakaan seperti ini masih ada saat ini ? Kepada kawan kawan yang masih mempunai putra putra remaja , saya sangat anjurkan membaca buku bku ini, sangat positip . Si-Abah > Selamat tahun baru 2008 untuk semua rekan, semoga di tahun ini kita semua > selalu sehat, selamat dan berhasil dalam pekerjaan kita masing2. Mengawali > tahun 2008, saya kirimkan tulisan ringan hasil membereskan buku2 Karl May > dalam liburan akhir tahun kemarin. > > Rekan2 seangkatan saya atau lebih senior daripada saya tentu mengenal > Karl May. Adik2 junior saya juga mestinya mengenal Karl May kalau suka > membaca kisah2 petualangan yang heroik dan humanis. > > Liburan panjang kemarin, lumayan ada sedikit waktu buat bernostalgia > dengan buku-buku Karl May yang pernah saya baca 25 tahun yang lalu > (waktu SMA) saat saya jadi anggota perpustakaan wilayah P & K di > Cikapundung, Bandung . Setiap minggu saya naik sepeda ke perpustakaan > seberang kantor PLN itu, mengembalikan dan meminjam lagi buku2 Karl May. > Hanya buku2 Karl May yang saya baca hampir setahun pertama menjadi > anggota perpustakaan itu. Begitu memikatnya kisah2 Old Shatterhand dan > Winnetou di Wild West Amerika atau Kara Ben Nemsi di Kurdistan dan > Balkan. Judul2nya tak akan terhapus dari ingatan : trilogy Winnetou, > Raja Minyak, Mustang Hitam, Hantu Llano Estacado, Surat Wasiat Inca, > trilogy Kara Ben Nemsi, dan masih banyak lagi. > > Siapa yang pernah membaca buku2 Karl May pasti terkesan dengan kisah2 > petualangan di alam liar, persahabatan sejati, dan humanisme. Winnetou > tidak pernah ragu2 mempertaruhkan nyawanya demi melindungi Old > Shatterhand sahabatnya, demikian pula Old Shatterhand terhadap Winnetou. > Persahabatan si juru ukur tanah Amerika-Jerman (Old Shatterhand) dan > kepala suku Indian Apache (Winnetou) itu melalui suka dan duka menjadi > kisah empat jilid buku dengan hampir 2000 halaman. Kisah ini digemari > jutaan pembaca di seluruh dunia termasuk Albert Einstein dan Mohammad > Hatta. > > Kali ini saya ingin sedikit mengulas Karl May, penulis kisah2 > petualangan itu, yang juga hidupnya tak kalah menariknya dengan kisah2 > yang ditulisnya, filsafat yang dianutnya, dan apa bedanya dengan > Nietsche. Barangkali kita bisa belajar sesuatu dari Karl May. > > Karl May (Carl Friedrich May), di Indonesia suka disebut dengan Dr. Karl > May, dilahirkan di Saksen ( Saxony ), Jerman pada tahun 1842. Ia lahir > dalam keluarga penenun miskin. Karena kurang gizi, maka Karl May buta > sejak lahir dan menderita sesak nafas al
Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan Nietsche
Awang Walaupun terlambat saya ucapkan Selamat Merayakan Natal dan Selmat meayakan (apa perlu ya ???) Tahun Baru 2008. Say abaca buku buku karngan Karl May thn 1953 , waktu saya masih di Sekolah Rakyat. Sebagai seorang anak kecil , waktu itu saya dapat membayangkan praii dengan Indian dan kiuda kudanya , sertea tom hawk-nya , dan bagaimana mereka malakuakn pengelupasan Scalp , serta terbayang dimata saya pada saat Winetou mau meninggal, dengan suasana prairi dan matahari terbenam dalam ceritera Wafat=nya Wnetou (kalau tidak salah). Anehnya sebagai anak kecil , saya tidak mendapatkan kesan bahwa Indian itu kejam dan biaab , teapi saya mendapatkan gambaan suatu suku angsa yang terdesaka dari tempat kelahirannya dan menjadi "liar dan kejam" karena-nya. Sungguh suatu maha karya dari seorang manusia . Yang juga tidak kurang meariknya adalah karangan Karl May "di-sudut2 Balkan" , terus terang saya agak lupa , dan tidak seimpresif bku buku Winetou . Tetap kembali sebagai anak kecil , saya masih bisa membayangkan "seperti apa it Balkan". Mungkin karena pengungkapan-nya yang memang sangat bagus dengan detil yang tepat , sehingga pada saat saya membaca itu , saya merasa se=olah2 berada disana . Luae biasa !! YNG JUGA SAYA INGIN CERITERAKAN , ADALAH BAHWA SAYA BISA MEMBACA BUKU BUKU ITU ADALAH HASIL PINJAMAN DARI "PERPUSTAKAN RAKYAT" , yang berlokasi di kantor kabupaten Cirebon. Kala it perpustakaan Rakyat cukup populer dikalangan tema teman saya . Apa sekarang masih ada perpustajkaa murah spi itu > Selamat tahun baru 2008 untuk semua rekan, semoga di tahun ini kita semua > selalu sehat, selamat dan berhasil dalam pekerjaan kita masing2. Mengawali > tahun 2008, saya kirimkan tulisan ringan hasil membereskan buku2 Karl May > dalam liburan akhir tahun kemarin. > > Rekan2 seangkatan saya atau lebih senior daripada saya tentu mengenal > Karl May. Adik2 junior saya juga mestinya mengenal Karl May kalau suka > membaca kisah2 petualangan yang heroik dan humanis. > > Liburan panjang kemarin, lumayan ada sedikit waktu buat bernostalgia > dengan buku-buku Karl May yang pernah saya baca 25 tahun yang lalu > (waktu SMA) saat saya jadi anggota perpustakaan wilayah P & K di > Cikapundung, Bandung . Setiap minggu saya naik sepeda ke perpustakaan > seberang kantor PLN itu, mengembalikan dan meminjam lagi buku2 Karl May. > Hanya buku2 Karl May yang saya baca hampir setahun pertama menjadi > anggota perpustakaan itu. Begitu memikatnya kisah2 Old Shatterhand dan > Winnetou di Wild West Amerika atau Kara Ben Nemsi di Kurdistan dan > Balkan. Judul2nya tak akan terhapus dari ingatan : trilogy Winnetou, > Raja Minyak, Mustang Hitam, Hantu Llano Estacado, Surat Wasiat Inca, > trilogy Kara Ben Nemsi, dan masih banyak lagi. > > Siapa yang pernah membaca buku2 Karl May pasti terkesan dengan kisah2 > petualangan di alam liar, persahabatan sejati, dan humanisme. Winnetou > tidak pernah ragu2 mempertaruhkan nyawanya demi melindungi Old > Shatterhand sahabatnya, demikian pula Old Shatterhand terhadap Winnetou. > Persahabatan si juru ukur tanah Amerika-Jerman (Old Shatterhand) dan > kepala suku Indian Apache (Winnetou) itu melalui suka dan duka menjadi > kisah empat jilid buku dengan hampir 2000 halaman. Kisah ini digemari > jutaan pembaca di seluruh dunia termasuk Albert Einstein dan Mohammad > Hatta. > > Kali ini saya ingin sedikit mengulas Karl May, penulis kisah2 > petualangan itu, yang juga hidupnya tak kalah menariknya dengan kisah2 > yang ditulisnya, filsafat yang dianutnya, dan apa bedanya dengan > Nietsche. Barangkali kita bisa belajar sesuatu dari Karl May. > > Karl May (Carl Friedrich May), di Indonesia suka disebut dengan Dr. Karl > May, dilahirkan di Saksen ( Saxony ), Jerman pada tahun 1842. Ia lahir > dalam keluarga penenun miskin. Karena kurang gizi, maka Karl May buta > sejak lahir dan menderita sesak nafas alias asma. > > Tetapi, Karl mempunyai seorang nenek yang sangat mengasihinya. Dalam > kebutaannya Karl mendapatkan penghiburan dari cerita-cerita neneknya. > Tiap hari Karl larut dan hanyut dalam cerita. Raut muka neneknya yang > tidak bisa dilihatnya dan cerita2 yang diceritakan neneknya membuat daya > imajinasi Karl tumbuh dengan sangat kuat. > > Tentang ibunya, Karl menulis bahwa ibunya adalah orang kudus, selalu > diam, tidak pernah mengeluh betapa berat pun penderitaannya, pekerja > keras tanpa batas, selalu siap berkorban untuk yang lain, bahkan juga > terhadap orang yang lebih miskin daripadanya, tetapi Karl menulis di > otobiografinya bahwa bila malam tiba ketika ibunya sibuk merajut, > disinari lampu kecil yang berasap, sebutir air mata sering turun dari > mata ke pipinya, segera menghilang, lebih cepat dari munculnya. > > Tentang ayahnya, Karl menulis bahwa ayahnya adalah lelaki dengan dua > jiwa. Satu jiwa yang lembut tanpa batas, satu lagi jiwa yang keras dan > tanpa ampun, bertolak belakang memang. Ayahnya memiliki bakat luar biasa > tet
Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan Nietsche
Awang Walaupun terlambat saya ucapkan Selamat Merayakan Natal dan Selmat meayakan (apa perlu ya ???) Tahun Baru 2008. Say abaca buku buku karngan Karl May thn 1953 , waktu saya masih di Sekolah Rakyat. Sebagai seorang anak kecil , waktu itu saya dapat membayangkan praii dengan Indian dan kiuda kudanya , sertea tom hawk-nya , dan bagaimana mereka malakuakn pengelupasan Scalp , serta terbayang dimata saya pada saat Winetou mau meninggal, dengan suasana prairi dan matahari terbenam dalam ceritera Wafat=nya Wnetou (kalau tidak salah). Anehnya sebagai anak kecil , saya tidak mendapatkan kesan bahwa Indian itu kejam dan biaab , teapi saya mendapatkan gambaan suatu suku angsa yang terdesaka dari tempat kelahirannya dan menjadi "liar dan kejam" karena-nya. Sungguh suatu maha karya dari seorang manusia . Yang juga tidak kurang meariknya adalah karangan Karl May "di-sudut2 Balkan" , terus terang saya agak lupa , dan tidak seimpresif bku buku Winetou . Tetap kembali sebagai anak kecil , saya masih bisa membayangkan "seperti apa it Balkan". Mungkin karena pengungkapan-nya yang memang sangat bagus dengan detil yang tepat , sehingga pada saat saya membaca itu , saya merasa se=olah2 berada disana . Luae biasa !! YNG JUGA SAYA INGIN CERITERAKAN , ADALAH BAHWA SAYA BISA MEMBACA BUKU BUKU ITU ADALAH HASIL PINJAMAN DARI "PERPUSTAKAN RAKYAT" , yang berlokasi di kantor kabupaten Cirebon. Kala it perpustakaan Rakyat cukup populer dikalangan tema teman saya . Apa sekarang masih ada > Selamat tahun baru 2008 untuk semua rekan, semoga di tahun ini kita semua > selalu sehat, selamat dan berhasil dalam pekerjaan kita masing2. Mengawali > tahun 2008, saya kirimkan tulisan ringan hasil membereskan buku2 Karl May > dalam liburan akhir tahun kemarin. > > Rekan2 seangkatan saya atau lebih senior daripada saya tentu mengenal > Karl May. Adik2 junior saya juga mestinya mengenal Karl May kalau suka > membaca kisah2 petualangan yang heroik dan humanis. > > Liburan panjang kemarin, lumayan ada sedikit waktu buat bernostalgia > dengan buku-buku Karl May yang pernah saya baca 25 tahun yang lalu > (waktu SMA) saat saya jadi anggota perpustakaan wilayah P & K di > Cikapundung, Bandung . Setiap minggu saya naik sepeda ke perpustakaan > seberang kantor PLN itu, mengembalikan dan meminjam lagi buku2 Karl May. > Hanya buku2 Karl May yang saya baca hampir setahun pertama menjadi > anggota perpustakaan itu. Begitu memikatnya kisah2 Old Shatterhand dan > Winnetou di Wild West Amerika atau Kara Ben Nemsi di Kurdistan dan > Balkan. Judul2nya tak akan terhapus dari ingatan : trilogy Winnetou, > Raja Minyak, Mustang Hitam, Hantu Llano Estacado, Surat Wasiat Inca, > trilogy Kara Ben Nemsi, dan masih banyak lagi. > > Siapa yang pernah membaca buku2 Karl May pasti terkesan dengan kisah2 > petualangan di alam liar, persahabatan sejati, dan humanisme. Winnetou > tidak pernah ragu2 mempertaruhkan nyawanya demi melindungi Old > Shatterhand sahabatnya, demikian pula Old Shatterhand terhadap Winnetou. > Persahabatan si juru ukur tanah Amerika-Jerman (Old Shatterhand) dan > kepala suku Indian Apache (Winnetou) itu melalui suka dan duka menjadi > kisah empat jilid buku dengan hampir 2000 halaman. Kisah ini digemari > jutaan pembaca di seluruh dunia termasuk Albert Einstein dan Mohammad > Hatta. > > Kali ini saya ingin sedikit mengulas Karl May, penulis kisah2 > petualangan itu, yang juga hidupnya tak kalah menariknya dengan kisah2 > yang ditulisnya, filsafat yang dianutnya, dan apa bedanya dengan > Nietsche. Barangkali kita bisa belajar sesuatu dari Karl May. > > Karl May (Carl Friedrich May), di Indonesia suka disebut dengan Dr. Karl > May, dilahirkan di Saksen ( Saxony ), Jerman pada tahun 1842. Ia lahir > dalam keluarga penenun miskin. Karena kurang gizi, maka Karl May buta > sejak lahir dan menderita sesak nafas alias asma. > > Tetapi, Karl mempunyai seorang nenek yang sangat mengasihinya. Dalam > kebutaannya Karl mendapatkan penghiburan dari cerita-cerita neneknya. > Tiap hari Karl larut dan hanyut dalam cerita. Raut muka neneknya yang > tidak bisa dilihatnya dan cerita2 yang diceritakan neneknya membuat daya > imajinasi Karl tumbuh dengan sangat kuat. > > Tentang ibunya, Karl menulis bahwa ibunya adalah orang kudus, selalu > diam, tidak pernah mengeluh betapa berat pun penderitaannya, pekerja > keras tanpa batas, selalu siap berkorban untuk yang lain, bahkan juga > terhadap orang yang lebih miskin daripadanya, tetapi Karl menulis di > otobiografinya bahwa bila malam tiba ketika ibunya sibuk merajut, > disinari lampu kecil yang berasap, sebutir air mata sering turun dari > mata ke pipinya, segera menghilang, lebih cepat dari munculnya. > > Tentang ayahnya, Karl menulis bahwa ayahnya adalah lelaki dengan dua > jiwa. Satu jiwa yang lembut tanpa batas, satu lagi jiwa yang keras dan > tanpa ampun, bertolak belakang memang. Ayahnya memiliki bakat luar biasa > tetapi tak pernah bisa berkemb
Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan Nietsche
Awang Walaupun terlambat saya ucapkan Selamat Merayakan Natal dan Selmat meayakan (apa perlu ya ???) Tahun Baru 2008. Say abaca buku buku karngan Karl May thn 1953 , waktu saya masih di Sekolah Rakyat. Sebagai seorang anak kecil , waktu itu saya dapat membayangkan praii dengan Indian dan kiuda kudanya , sertea tom hawk-nya , dan bagaimana mereka malakuakn pengelupasan Scalp , serta terbayang dimata saya pada saat Winetou mau meninggal, dengan suasana prairi dan matahari terbenam dalam ceritera Wafat=nya Wnetou (kalau tidak salah). Anehnya sebagai anak kecil , saya tidak mendapatkan kesan bahwa Indian itu kejam dan biaab , teapi saya mendapatkan gambaan suatu suku angsa yang terdesaka dari tempat kelahirannya dan menjadi "liar dan kejam" karena-nya. Sungguh suatu maha karya dari seorang manusia . Yang juga tidak kurang meariknya adalah karangan Karl May "di-sudut2 Balkan" , terus terang saya agak lupa , dan tidak seimpresif bku buku Winetou . Tetap kembali sebagai anak kecil , saya masih bisa membayangkan "seperti apa it Balkan". Mungkin karena pengungkapan-nya yang memang sangat bagus dengan detil yang tepat , sehingga pada saat saya membaca itu , saya merasa se=olah2 berada disana . Luae biasa !! YNG JUGA SAYA INGIN CERITERAKAN , ADALAH BAHWA SAYA BISA MEMBACA BUKU BUKU ITU ADALAH HASIL PINJAMAN DARI "PERPUSTAKAN RAKYAT" , yang berlokasi di kantor kabupaten Cirebon. Kala it perpustakaan Rakyat cukup populer dijalangan > Selamat tahun baru 2008 untuk semua rekan, semoga di tahun ini kita semua > selalu sehat, selamat dan berhasil dalam pekerjaan kita masing2. Mengawali > tahun 2008, saya kirimkan tulisan ringan hasil membereskan buku2 Karl May > dalam liburan akhir tahun kemarin. > > Rekan2 seangkatan saya atau lebih senior daripada saya tentu mengenal > Karl May. Adik2 junior saya juga mestinya mengenal Karl May kalau suka > membaca kisah2 petualangan yang heroik dan humanis. > > Liburan panjang kemarin, lumayan ada sedikit waktu buat bernostalgia > dengan buku-buku Karl May yang pernah saya baca 25 tahun yang lalu > (waktu SMA) saat saya jadi anggota perpustakaan wilayah P & K di > Cikapundung, Bandung . Setiap minggu saya naik sepeda ke perpustakaan > seberang kantor PLN itu, mengembalikan dan meminjam lagi buku2 Karl May. > Hanya buku2 Karl May yang saya baca hampir setahun pertama menjadi > anggota perpustakaan itu. Begitu memikatnya kisah2 Old Shatterhand dan > Winnetou di Wild West Amerika atau Kara Ben Nemsi di Kurdistan dan > Balkan. Judul2nya tak akan terhapus dari ingatan : trilogy Winnetou, > Raja Minyak, Mustang Hitam, Hantu Llano Estacado, Surat Wasiat Inca, > trilogy Kara Ben Nemsi, dan masih banyak lagi. > > Siapa yang pernah membaca buku2 Karl May pasti terkesan dengan kisah2 > petualangan di alam liar, persahabatan sejati, dan humanisme. Winnetou > tidak pernah ragu2 mempertaruhkan nyawanya demi melindungi Old > Shatterhand sahabatnya, demikian pula Old Shatterhand terhadap Winnetou. > Persahabatan si juru ukur tanah Amerika-Jerman (Old Shatterhand) dan > kepala suku Indian Apache (Winnetou) itu melalui suka dan duka menjadi > kisah empat jilid buku dengan hampir 2000 halaman. Kisah ini digemari > jutaan pembaca di seluruh dunia termasuk Albert Einstein dan Mohammad > Hatta. > > Kali ini saya ingin sedikit mengulas Karl May, penulis kisah2 > petualangan itu, yang juga hidupnya tak kalah menariknya dengan kisah2 > yang ditulisnya, filsafat yang dianutnya, dan apa bedanya dengan > Nietsche. Barangkali kita bisa belajar sesuatu dari Karl May. > > Karl May (Carl Friedrich May), di Indonesia suka disebut dengan Dr. Karl > May, dilahirkan di Saksen ( Saxony ), Jerman pada tahun 1842. Ia lahir > dalam keluarga penenun miskin. Karena kurang gizi, maka Karl May buta > sejak lahir dan menderita sesak nafas alias asma. > > Tetapi, Karl mempunyai seorang nenek yang sangat mengasihinya. Dalam > kebutaannya Karl mendapatkan penghiburan dari cerita-cerita neneknya. > Tiap hari Karl larut dan hanyut dalam cerita. Raut muka neneknya yang > tidak bisa dilihatnya dan cerita2 yang diceritakan neneknya membuat daya > imajinasi Karl tumbuh dengan sangat kuat. > > Tentang ibunya, Karl menulis bahwa ibunya adalah orang kudus, selalu > diam, tidak pernah mengeluh betapa berat pun penderitaannya, pekerja > keras tanpa batas, selalu siap berkorban untuk yang lain, bahkan juga > terhadap orang yang lebih miskin daripadanya, tetapi Karl menulis di > otobiografinya bahwa bila malam tiba ketika ibunya sibuk merajut, > disinari lampu kecil yang berasap, sebutir air mata sering turun dari > mata ke pipinya, segera menghilang, lebih cepat dari munculnya. > > Tentang ayahnya, Karl menulis bahwa ayahnya adalah lelaki dengan dua > jiwa. Satu jiwa yang lembut tanpa batas, satu lagi jiwa yang keras dan > tanpa ampun, bertolak belakang memang. Ayahnya memiliki bakat luar biasa > tetapi tak pernah bisa berkembang akibat kemiskinan yang luar biasa. >
Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan Nietsche
Awang Walaupun terlambat saya ucapkan Selamat Merayakan Natal dan Selmat meayakan (apa perlu ya ???) Tahun Baru 2008. Say abaca buku buku karngan Karl May thn 1953 , waktu saya masih di Sekolah Rakyat. Sebagai seorang anak kecil , waktu itu saya dapat membayangkan praii dengan Indian dan kiuda kudanya , sertea tom hawk-nya , dan bagaimana mereka malakuakn pengelupasan Scalp , serta terbayang dimata saya pada saat Winetou mau meninggal, dengan suasana prairi dan matahari terbenam dalam ceritera Wafat=nya Wnetou (kalau tidak salah). Anehnya sebagai anak kecil , saya tidak mendapatkan kesan bahwa Indian itu kejam dan biaab , teapi saya mendapatkan gambaan suatu suku angsa yang terdesaka dari tempat kelahirannya dan menjadi "liar dan kejam" karena-nya. Sungguh suatu maha karya dari seorang manusia . Yang juga tidak kurang meariknya adalah karangan Karl May "di-sudut2 Balkan" , terus terang saya agak lupa , dan tidak seimpresif bku buku Winetou . Tetap kembali sebagai anak kecil , saya masih bisa membayangkan "seperti apa it Balkan". Mungkin karena pengungkapan-nya yang memang sangat bagus dengan detil yang tepat , sehingga pada saat saya membaca itu , saya merasa se=olah2 berada disana . Luae biasa !! YNG JUGA SAYA INGIN CERITERAKAN , ADALAH BAHWA SAYA BISA MEMBACA BUKU BUKU ITU ADALAH HASIL PINJAMAN DARI "PERPUSTAKAN RAKYAT" , yang berlokasi di kantor kabupaten > Selamat tahun baru 2008 untuk semua rekan, semoga di tahun ini kita semua > selalu sehat, selamat dan berhasil dalam pekerjaan kita masing2. Mengawali > tahun 2008, saya kirimkan tulisan ringan hasil membereskan buku2 Karl May > dalam liburan akhir tahun kemarin. > > Rekan2 seangkatan saya atau lebih senior daripada saya tentu mengenal > Karl May. Adik2 junior saya juga mestinya mengenal Karl May kalau suka > membaca kisah2 petualangan yang heroik dan humanis. > > Liburan panjang kemarin, lumayan ada sedikit waktu buat bernostalgia > dengan buku-buku Karl May yang pernah saya baca 25 tahun yang lalu > (waktu SMA) saat saya jadi anggota perpustakaan wilayah P & K di > Cikapundung, Bandung . Setiap minggu saya naik sepeda ke perpustakaan > seberang kantor PLN itu, mengembalikan dan meminjam lagi buku2 Karl May. > Hanya buku2 Karl May yang saya baca hampir setahun pertama menjadi > anggota perpustakaan itu. Begitu memikatnya kisah2 Old Shatterhand dan > Winnetou di Wild West Amerika atau Kara Ben Nemsi di Kurdistan dan > Balkan. Judul2nya tak akan terhapus dari ingatan : trilogy Winnetou, > Raja Minyak, Mustang Hitam, Hantu Llano Estacado, Surat Wasiat Inca, > trilogy Kara Ben Nemsi, dan masih banyak lagi. > > Siapa yang pernah membaca buku2 Karl May pasti terkesan dengan kisah2 > petualangan di alam liar, persahabatan sejati, dan humanisme. Winnetou > tidak pernah ragu2 mempertaruhkan nyawanya demi melindungi Old > Shatterhand sahabatnya, demikian pula Old Shatterhand terhadap Winnetou. > Persahabatan si juru ukur tanah Amerika-Jerman (Old Shatterhand) dan > kepala suku Indian Apache (Winnetou) itu melalui suka dan duka menjadi > kisah empat jilid buku dengan hampir 2000 halaman. Kisah ini digemari > jutaan pembaca di seluruh dunia termasuk Albert Einstein dan Mohammad > Hatta. > > Kali ini saya ingin sedikit mengulas Karl May, penulis kisah2 > petualangan itu, yang juga hidupnya tak kalah menariknya dengan kisah2 > yang ditulisnya, filsafat yang dianutnya, dan apa bedanya dengan > Nietsche. Barangkali kita bisa belajar sesuatu dari Karl May. > > Karl May (Carl Friedrich May), di Indonesia suka disebut dengan Dr. Karl > May, dilahirkan di Saksen ( Saxony ), Jerman pada tahun 1842. Ia lahir > dalam keluarga penenun miskin. Karena kurang gizi, maka Karl May buta > sejak lahir dan menderita sesak nafas alias asma. > > Tetapi, Karl mempunyai seorang nenek yang sangat mengasihinya. Dalam > kebutaannya Karl mendapatkan penghiburan dari cerita-cerita neneknya. > Tiap hari Karl larut dan hanyut dalam cerita. Raut muka neneknya yang > tidak bisa dilihatnya dan cerita2 yang diceritakan neneknya membuat daya > imajinasi Karl tumbuh dengan sangat kuat. > > Tentang ibunya, Karl menulis bahwa ibunya adalah orang kudus, selalu > diam, tidak pernah mengeluh betapa berat pun penderitaannya, pekerja > keras tanpa batas, selalu siap berkorban untuk yang lain, bahkan juga > terhadap orang yang lebih miskin daripadanya, tetapi Karl menulis di > otobiografinya bahwa bila malam tiba ketika ibunya sibuk merajut, > disinari lampu kecil yang berasap, sebutir air mata sering turun dari > mata ke pipinya, segera menghilang, lebih cepat dari munculnya. > > Tentang ayahnya, Karl menulis bahwa ayahnya adalah lelaki dengan dua > jiwa. Satu jiwa yang lembut tanpa batas, satu lagi jiwa yang keras dan > tanpa ampun, bertolak belakang memang. Ayahnya memiliki bakat luar biasa > tetapi tak pernah bisa berkembang akibat kemiskinan yang luar biasa. > Meskipun tidak bersekolah, ia bisa membaca dan menulis dengan
Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan Nietsche
Awang Walaupun terlambat saya ucapkan Selamat Merayakan Natal dan Selmat meayakan (apa perlu ya ???) Tahun Baru 2008. Say abaca buku buku karngan Karl May thn 1953 , waktu saya masih di Sekolah Rakyat. Sebagai seorang anak kecil , waktu itu saya dapat membayangkan praii dengan Indian dan kiuda kudanya , sertea tom hawk-nya , dan bagaimana mereka malakuakn pengelupasan Scalp , serta terbayang dimata saya pada saat Winetou mau meninggal, dengan suasana prairi dan matahari terbenam dalam ceritera Wafat=nya Wnetou (kalau tidak salah). Anehnya sebagai anak kecil , saya tidak mendapatkan kesan bahwa Indian itu kejam dan biaab , teapi saya mendapatkan gambaan suatu suku angsa yang terdesaka dari tempat kelahirannya dan menjadi "liar dan kejam" karena-nya. Sungguh suatu maha karya dari seorang manusia . Yang juga tidak kurang meariknya adalah karangan Karl May "di-sudut2 Balkan" , terus terang saya agak lupa , dan tidak seimpresif bku buku Winetou . Tetap kembali sebagai anak kecil , saya masih bisa membayangkan "seperti apa it Balkan". Mungkin karena pengungkapan-nya yang memang sangat bagus dengan detil yang tepat , sehingga pada saat saya membaca itu , saya merasa se=olah2 berada disana . Luae biasa !! YNG JUGA SAYA INGIN CERITERAKAN , ADALAH BAHWA SAYA BISA MEMBACA BUKU BUKU ITU ADALAH HASIL PINJAMAN DARI "PERPUSTAKAN RAKYAT" , yang berlokasi di > Selamat tahun baru 2008 untuk semua rekan, semoga di tahun ini kita semua > selalu sehat, selamat dan berhasil dalam pekerjaan kita masing2. Mengawali > tahun 2008, saya kirimkan tulisan ringan hasil membereskan buku2 Karl May > dalam liburan akhir tahun kemarin. > > Rekan2 seangkatan saya atau lebih senior daripada saya tentu mengenal > Karl May. Adik2 junior saya juga mestinya mengenal Karl May kalau suka > membaca kisah2 petualangan yang heroik dan humanis. > > Liburan panjang kemarin, lumayan ada sedikit waktu buat bernostalgia > dengan buku-buku Karl May yang pernah saya baca 25 tahun yang lalu > (waktu SMA) saat saya jadi anggota perpustakaan wilayah P & K di > Cikapundung, Bandung . Setiap minggu saya naik sepeda ke perpustakaan > seberang kantor PLN itu, mengembalikan dan meminjam lagi buku2 Karl May. > Hanya buku2 Karl May yang saya baca hampir setahun pertama menjadi > anggota perpustakaan itu. Begitu memikatnya kisah2 Old Shatterhand dan > Winnetou di Wild West Amerika atau Kara Ben Nemsi di Kurdistan dan > Balkan. Judul2nya tak akan terhapus dari ingatan : trilogy Winnetou, > Raja Minyak, Mustang Hitam, Hantu Llano Estacado, Surat Wasiat Inca, > trilogy Kara Ben Nemsi, dan masih banyak lagi. > > Siapa yang pernah membaca buku2 Karl May pasti terkesan dengan kisah2 > petualangan di alam liar, persahabatan sejati, dan humanisme. Winnetou > tidak pernah ragu2 mempertaruhkan nyawanya demi melindungi Old > Shatterhand sahabatnya, demikian pula Old Shatterhand terhadap Winnetou. > Persahabatan si juru ukur tanah Amerika-Jerman (Old Shatterhand) dan > kepala suku Indian Apache (Winnetou) itu melalui suka dan duka menjadi > kisah empat jilid buku dengan hampir 2000 halaman. Kisah ini digemari > jutaan pembaca di seluruh dunia termasuk Albert Einstein dan Mohammad > Hatta. > > Kali ini saya ingin sedikit mengulas Karl May, penulis kisah2 > petualangan itu, yang juga hidupnya tak kalah menariknya dengan kisah2 > yang ditulisnya, filsafat yang dianutnya, dan apa bedanya dengan > Nietsche. Barangkali kita bisa belajar sesuatu dari Karl May. > > Karl May (Carl Friedrich May), di Indonesia suka disebut dengan Dr. Karl > May, dilahirkan di Saksen ( Saxony ), Jerman pada tahun 1842. Ia lahir > dalam keluarga penenun miskin. Karena kurang gizi, maka Karl May buta > sejak lahir dan menderita sesak nafas alias asma. > > Tetapi, Karl mempunyai seorang nenek yang sangat mengasihinya. Dalam > kebutaannya Karl mendapatkan penghiburan dari cerita-cerita neneknya. > Tiap hari Karl larut dan hanyut dalam cerita. Raut muka neneknya yang > tidak bisa dilihatnya dan cerita2 yang diceritakan neneknya membuat daya > imajinasi Karl tumbuh dengan sangat kuat. > > Tentang ibunya, Karl menulis bahwa ibunya adalah orang kudus, selalu > diam, tidak pernah mengeluh betapa berat pun penderitaannya, pekerja > keras tanpa batas, selalu siap berkorban untuk yang lain, bahkan juga > terhadap orang yang lebih miskin daripadanya, tetapi Karl menulis di > otobiografinya bahwa bila malam tiba ketika ibunya sibuk merajut, > disinari lampu kecil yang berasap, sebutir air mata sering turun dari > mata ke pipinya, segera menghilang, lebih cepat dari munculnya. > > Tentang ayahnya, Karl menulis bahwa ayahnya adalah lelaki dengan dua > jiwa. Satu jiwa yang lembut tanpa batas, satu lagi jiwa yang keras dan > tanpa ampun, bertolak belakang memang. Ayahnya memiliki bakat luar biasa > tetapi tak pernah bisa berkembang akibat kemiskinan yang luar biasa. > Meskipun tidak bersekolah, ia bisa membaca dan menulis dengan baik atas > usa
Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan Nietsche
Awang Walaupun terlambat saya ucapkan Selamat Merayakan Natal dan Selmat meayakan (apa perlu ya ???) Tahun Baru 2008. Say abaca buku buku karngan Karl May thn 1953 , waktu saya masih di Sekolah Rakyat. Sebagai seorang anak kecil , waktu itu saya dapat membayangkan praii dengan Indian dan kiuda kudanya , sertea tom hawk-nya , dan bagaimana mereka malakuakn pengelupasan Scalp , serta terbayang dimata saya pada saat Winetou mau meninggal, dengan suasana prairi dan matahari terbenam dalam ceritera Wafat=nya Wnetou (kalau tidak salah). Anehnya sebagai anak kecil , saya tidak mendapatkan kesan bahwa Indian itu kejam dan biaab , teapi saya mendapatkan gambaan suatu suku angsa yang terdesaka dari tempat kelahirannya dan menjadi "liar dan kejam" karena-nya. Sungguh suatu maha karya dari seorang manusia . Yang juga tidak kurang meariknya adalah karangan Karl May "di-sudut2 Balkan" , terus terang saya agak lupa , dan tidak seimpresif bku buku Winetou . Tetap kembali sebagai anak kecil , saya masih bisa membayangkan "seperti apa it Balkan". Mungkin karena pengungkapan-nya yang memang sangat bagus dengan detil yang tepat , sehingga pada saat saya membaca itu , saya merasa se=olah2 berada disana . Luae biasa !! YNG JUGA SAYA INGIN CERITERAKAN , ADALAH BAHWA SAYA BISA MEMBACA BUKU BUKU ITU ADALAH HASIL PINJAMAN DARI "PERPUSTAKAN RAKYAT" > Selamat tahun baru 2008 untuk semua rekan, semoga di tahun ini kita semua > selalu sehat, selamat dan berhasil dalam pekerjaan kita masing2. Mengawali > tahun 2008, saya kirimkan tulisan ringan hasil membereskan buku2 Karl May > dalam liburan akhir tahun kemarin. > > Rekan2 seangkatan saya atau lebih senior daripada saya tentu mengenal > Karl May. Adik2 junior saya juga mestinya mengenal Karl May kalau suka > membaca kisah2 petualangan yang heroik dan humanis. > > Liburan panjang kemarin, lumayan ada sedikit waktu buat bernostalgia > dengan buku-buku Karl May yang pernah saya baca 25 tahun yang lalu > (waktu SMA) saat saya jadi anggota perpustakaan wilayah P & K di > Cikapundung, Bandung . Setiap minggu saya naik sepeda ke perpustakaan > seberang kantor PLN itu, mengembalikan dan meminjam lagi buku2 Karl May. > Hanya buku2 Karl May yang saya baca hampir setahun pertama menjadi > anggota perpustakaan itu. Begitu memikatnya kisah2 Old Shatterhand dan > Winnetou di Wild West Amerika atau Kara Ben Nemsi di Kurdistan dan > Balkan. Judul2nya tak akan terhapus dari ingatan : trilogy Winnetou, > Raja Minyak, Mustang Hitam, Hantu Llano Estacado, Surat Wasiat Inca, > trilogy Kara Ben Nemsi, dan masih banyak lagi. > > Siapa yang pernah membaca buku2 Karl May pasti terkesan dengan kisah2 > petualangan di alam liar, persahabatan sejati, dan humanisme. Winnetou > tidak pernah ragu2 mempertaruhkan nyawanya demi melindungi Old > Shatterhand sahabatnya, demikian pula Old Shatterhand terhadap Winnetou. > Persahabatan si juru ukur tanah Amerika-Jerman (Old Shatterhand) dan > kepala suku Indian Apache (Winnetou) itu melalui suka dan duka menjadi > kisah empat jilid buku dengan hampir 2000 halaman. Kisah ini digemari > jutaan pembaca di seluruh dunia termasuk Albert Einstein dan Mohammad > Hatta. > > Kali ini saya ingin sedikit mengulas Karl May, penulis kisah2 > petualangan itu, yang juga hidupnya tak kalah menariknya dengan kisah2 > yang ditulisnya, filsafat yang dianutnya, dan apa bedanya dengan > Nietsche. Barangkali kita bisa belajar sesuatu dari Karl May. > > Karl May (Carl Friedrich May), di Indonesia suka disebut dengan Dr. Karl > May, dilahirkan di Saksen ( Saxony ), Jerman pada tahun 1842. Ia lahir > dalam keluarga penenun miskin. Karena kurang gizi, maka Karl May buta > sejak lahir dan menderita sesak nafas alias asma. > > Tetapi, Karl mempunyai seorang nenek yang sangat mengasihinya. Dalam > kebutaannya Karl mendapatkan penghiburan dari cerita-cerita neneknya. > Tiap hari Karl larut dan hanyut dalam cerita. Raut muka neneknya yang > tidak bisa dilihatnya dan cerita2 yang diceritakan neneknya membuat daya > imajinasi Karl tumbuh dengan sangat kuat. > > Tentang ibunya, Karl menulis bahwa ibunya adalah orang kudus, selalu > diam, tidak pernah mengeluh betapa berat pun penderitaannya, pekerja > keras tanpa batas, selalu siap berkorban untuk yang lain, bahkan juga > terhadap orang yang lebih miskin daripadanya, tetapi Karl menulis di > otobiografinya bahwa bila malam tiba ketika ibunya sibuk merajut, > disinari lampu kecil yang berasap, sebutir air mata sering turun dari > mata ke pipinya, segera menghilang, lebih cepat dari munculnya. > > Tentang ayahnya, Karl menulis bahwa ayahnya adalah lelaki dengan dua > jiwa. Satu jiwa yang lembut tanpa batas, satu lagi jiwa yang keras dan > tanpa ampun, bertolak belakang memang. Ayahnya memiliki bakat luar biasa > tetapi tak pernah bisa berkembang akibat kemiskinan yang luar biasa. > Meskipun tidak bersekolah, ia bisa membaca dan menulis dengan baik atas > usahanya sendiri yang k
[iagi-net-l] "sumbangan" kks yang tidak jelas pembukuan-nya ?
Hari ini Kompas memuat adanya delapan temuan Mahkamah Agung yang mengejutkan . antara lain danya "sumbangan" KKS yang sejak tahun 2004 tidak disetorkan ke Kas Negara , yang jumlahnya cukup besar yaitu sekitar US$ 6 juta. Saya kok agak eran dengan sebutan "sumbangan" Apakah yang dimaksud itu "panjar kerja" yang harus disetorkan oleh KKS kepada BP Migas untk menutupi biaya BP Migas dalam "melayani" kepentingan operasional KKS ? Kalau ini yang dimaksudkan , sebenarnya kan sudah ada clausa-nya dalam kontrak
[iagi-net-l] "sumbangan" kks yang tidak jelas pembukuan-nya ?
Hari ini Kompas memuat adanya delapan temuan Mahkamah Agung yang mengejutkan . antara lain danya "sumbangan" KKS yang sejak tahun 2004 tidak disetorkan ke Kas Negara , yang jumlahnya cukup besar yaitu sekitar US$ 6 juta. Saya kok agak eran dengan sebutan "sumbangan" Apakah yang dimaksud itu "panjar kerja" yang harus disetorkan oleh KKS kepada BP Migas untk menutupi biaya BP Migas dalam "melayani" kepentingan operasional KKS ? Kalau ini yang dimaksudkan , sebenarnya kan sudah ada clausa-nya dalam kontrak ., banya
[iagi-net-l] "sumbangan" kks yang tidak jelas pembukuan-nya ?
Hari ini Kompas memuat adanya delapan temuan Mahkamah Agung yang mengejutkan . antara lain danya "sumbangan" KKS yang sejak tahun 2004 tidak disetorkan ke Kas Negara , yang jumlahnya cukup besar yaitu sekitar US$ 6 juta. Saya kok agak eran dengan sebutan "sumbangan" Apakah yang dimaksud itu "panjar kerja" yang harus disetorkan oleh KKS kepada BP Migas untk menutupi biaya BP Migas dalam "melayani" kepentingan operasional KKS ? Kalau ini yang dimaksudkan , sebenarnya kan sudah ada clausa-nya dalam
[iagi-net-l] "sumbangan" kks yang tidak jelas pembukuan-nya ?
Hari ini Kompas memuat adanya delapan temuan Mahkamah Agung yang mengejutkan . antara lain danya "sumbangan" KKS yang sejak tahun 2004 tidak disetorkan ke Kas Negara , yang jumlahnya cukup besar yaitu sekitar US$ 6 juta. Saya kok agak eran dengan sebutan "sumbangan" Apakah yang dimaksud itu "panjar kerja" yang harus disetorkan oleh KKS kepada BP Migas untk menutupi biaya BP Migas dalam "melayani" kepentingan operasional KKS ? Kalau ini yang dimaksudkan ,
Re: [iagi-net-l] CDM ===> Re: [iagi-net-l] Sekarang Amerika Serikat Versus Dunia
> Rekan rekan Kalau kita ikuti UNFCCC , yang namnya negara maju tetap serakah , "jalan CO2" dilakukan tetap dengan itikad bisnis untuk se-besar2 nya keuntungan mereka. Hal ini ditandai dengan keengganan mereka untuk mentransfer teknologi yang mereka miliki kepada negara berkembang. Dus dalam jualan CO2 yang dasar filosofinya sangat mulya ini masih TETAP itikad menjadi yang dominan UNTUNG ada difihak mereka . Tanpa sengaja saya kenal dengan salah satu "calo" jualan CO2 itu , anak Bandung perempuan dan ya itu kerja -nya kasak kusuk dengan DepHut , PemDa dsb. Saya yakin calo calo seperti ini akan bertambah banyak setelah konperensi di Bali . Oh ya dia juga ikut tuh di Nusa Dua , Apa ndak hebat Jadi , tetap saja kalau mau berjaya "rebutlah teknologi , jangan meminta di-transfer" Si-Abah Broer ISM, .. > angin sorga tentang "jualan CO2" lewat mekanisme CDM sudah sejak 5 tahun > yang lalu berhembus di Indonesia, tapi sampai detik ini tidak pernah ada > cerita yang VALID tentang success-story business di Indonesia yang > mendapatkannya (yang ada hanya "mau", "akan", "sedang membahas" dsb). > > Jangan - jangan.. > > adb > > > - Original Message - > From: "Ismail Zaini" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Tuesday, December 04, 2007 12:46 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Sekarang Amerika Serikat Versus Dunia > > >> Penyumbang CO2 : >> Batubara 964 Kg/MWh >> Minyak 668 Kg/MWh >> Gas 506 Kg/MWh >> Geothermal < 150 Kg/MWh >> Jadi kalau Batubara , minyak dan gas diganti dg Geothermal , ada peluang >> bisnis carbon melalui mekanisme CDM cukup besar. Kalau saat ini >> kapasitas >> pembangkit Nasional kira kira 27.000 MW dan hanya 3 % dari Geothermal >> maka , kalau rasio ini dibalik berapa banyak CO2 yang bisa dijadikan >> komoditi untuk dijual dg mekanisme CDM > Kalau gak salah Chevron Darajat >> Garut sudah mau jualan CO2 ini dari Pembangkit Geothermalnya >> Jadi ini Berkah ( peluang bisnis ) dibalik Musibah ( pemanasana global >> ) >> >> ISM >> >> >> - Original Message - >> From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> >> To: "serba-kl" <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; >> <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; >> ; "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia" >> <[EMAIL PROTECTED]> >> Sent: Monday, December 03, 2007 7:02 PM >> Subject: [iagi-net-l] Sekarang Amerika Serikat Versus Dunia >> >> >>> Whaddduh !!! Pasti seru neeh ... >>> Walaupun memang ada kemungkinan faktor alamiah yang mempengaruhi rumah >>> kaca. >>> Namun *kebersamaan* dalam menghadapi perubahan iklim menuntut semua >>> komponen >>> dunia ikut serta. Walaupun menurut saya, *kesiapan *dunia beradaptasi >>> menghadapi perubahan iklim ini lebih penting ketimbang mencoba >>> menguranginya. Alam bisa menjadi tidak teratur tak terkontrol ketika >>> manusia >>> mencoba mempengaruhi gerakan tarian "mother nature". >>> Yang perlu difikirkan adalah efek pemanasan global selain fluktuasi >>> naiknya >>> muka air laut, juga harus waspada terhadap munculnya atau merebaknya >>> wabah >>> penyakit tertentu (misal dengue), perubahan perilaku manusia. Kegerahan >>> sering membuat tingkat stress berubah, mudah marah dsb. Dunia dahulu >>> pernah >>> mengalami hal yang sama. Proses pemanasan memang berulang. Tetapi >>> manusia >>> juga sudah berubah, sehingga mengantisipasi perubahan iklim harus >>> dengan >>> teknologi dan segala upaya yang saat ini ada. >>> >>> Salam >>> rdp >>> >>> [image: The image >>> "http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c0/Sea_level_temp_140ky.gif"; >>> cannot be displayed, because it contains errors.] >>> http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c0/Sea_level_temp_140ky.gif >>> >>> rdp >>> >>> Sekarang Amerika Serikat Versus Dunia >>> >>> 3 December 2007 - 23:10 >>> >>> Delegasi Australia kemarin pagi mendapatkan tepuk tangan meriah dari >>> seluruh >>> delegasi di sidang plenari ketika Howard Bamsey menyatakan Australia >>> akan >>> meratifikasi Protokol Kyoto dan Perdana Menteri Kevin Rudd akan datang >>> ke >>> Bali."Sebuah keputusan politik yang signifikan," komentar Yvo de Boer >>> dalam >>> pidato di acara pembukaan. Sambutan meriah tepuk tangan panjang itu, >>> kata >>> de >>> Boer, mencerminkan penghargaan atas keberanian yang ditunjukkan oleh >>> Australia yaitu pergeseran posisi yang dramatis dan bergabung denan >>> komunitas internasional, sesuatu yang petanda baik bagi peran Australia >>> dalam negosiasi ini. >>> >>> Pernyataan Australia itu telah mengubah peta negosiasi bagaimana 180 >>> negara >>> mengatasi perubahan iklim. Jika Australia, yang sebelumnya adalah >>> "pengekor" >>> Amerika Serikat, sungguh-sungguh meratifikasi Protkol Kyoto, maka >>> Amerika >>> Serikat menjadi sendirian. Uni Eropa sebelumnya menyatakan komitmennya >>> mengurangi 20% emisi gas rumah kacanya tahun 2020 dan 30% jika negara >>> industri lainnya bersedia mengupayakan penurunan gas
Re: [iagi-net-l] Finishing Touch
> Rekan Setjen Terima kasih atas laporan-nya . Saya masih heran hueran , surprise , kok anggota IAGI yang ke JCB tidak ada yang memberikan komentar ya ?? Paduahal mata rabun aki aki ini banyak loh yang perlu dikomentari agar dapat diperbaiki di-masa2 yad , Apa karena Ketum-nya BP MIGAS terus mulut jadi balem Ah masa ya Pak Lufthi ndak marah kok kalau dikritik , yakin saya !! Pemilihan Kerum Baru dn Munas . Agar rekan rekan yang punya "jago" sudah mulai mikir mikiir siapa ? Apa kita punya Ketum yang sekarang masih kita pilih (ingat bahwa berdasarkan AD/ART , Ketum yang sekarang masih boleh menjabat satu kali lagi ) , apa mau menunjuk ADB lagi (AD/ART hanya menyebutkan tidak boleh menjabat dua kali ber - turut 2). Siapapun "jago" Anda , persiapkan dari sekarang , sehingga para Anggota dapat melihat dan menilai calon-nya dengan jernih. PP IAGI tidak ada salahnya , membentuk semacam KPU dari sekarang yang dapat menyalurkan aspirasi anggota IAGI dengan lebih baik , dan jernih serta proses -nya menjadi lebih transparan. Kumaha Pak Setjen ? Si- Abah ___ Rekan2 PP IAGI, Alhamdulillah, JCB 2007 dan Rakernas IAGI telah berjalan > dengan hasil yang baik. Terimakasih kepada Panitia JCB > [Syaiful cs.] serta kepada anggota dan pengurus IAGI yang > telah mendukung dan berpartisipasi. > > Prestasi penting lain yang dicapai adalah buku stratigrafi > sumatra yang sudah siap cetak. Selamat dan terimakasih Pak > Yarmanto dkk. > > > Salah satu keputusan penting dan Rakernas adalah > penunjukan Bandung sebagai tuan rumah PIT 37, Agustus > 2008. Artinya, masa kepengurusan kita tinggal '9 bulan 10 > hari' lagi [kira2.., biar seperti orang mau > melahirkan...]. Saya yakin kita semua sepakat bahwa untuk > mengakhiri masa kepengurusan ini, kita harus membuat > sentuhan akhir yang baik, sebaik-baiknya yang bisa kita > lakukan. Berikut beberapa hal yang dapat saya sampaikan: > > 1. Laporan Rakernas terlampir. > > 2. Panitia JCB [Ustadz Syaiful dkk.] harap membuat laporan > kepada PP IAGI. > > 3. SK PIT 37 di Bandung sedang disiapkan. Mohon Pengda > Jabar & Banten [Bang Lambok dkk.] mengantisipasinya, > karena waktu yang tersisa sudah kurang dari 1 tahun. Saya > usul kita adakan acara di Bandung, tgl. 18 Desember 2007 > dengan acara: Laporan JCB dan Persiapan PIT 37. Bang > Lambok, dan kawan2 di Bandung [sebagai 'Ibukota Geologi'], > mohon tanggapan. > > 4. Dalam bulan Januari - Juli 2008, tiap bulan IAGI perlu > mengadakan acara yang mengerucut pada PIT 37 Agustus 2008. > Mohon tiap Ketua Departemen [Edi Purnomo, Slamet Riadhy, > Ketut Wirabudi, Edi PU, Eddy Sunardi, Deny Juanda] > menyiapkan 1 acara besar untuk departemen masing2. Yang > sudah pesan waktu: Wirabudi, Januari 2008, Seminar > Pendanaan Industri Pertambangan. > > 5. Pengda-pengda agar dilibatkan dalam berbagai kegiatan. > Beberapa pengda yang potensial didorong, antara lain: > Sumbar [siap untuk berdiri sendiri, bisa kerjasama dengan > Divisi Bencana], Bangka Belitung dengan Divisi Mineral & > Divisi Lingkungan, Sulawesi [Selatan & Barat] dengan > Divisi Stratigrafi, dll. > > 6. MGI dan BI kita upayakan terbit secara teratur sesuai > jadwal sebagai tanggungjawab kita kepada anggota. Pak > Awang, mohon dikerahkan. > > 7. Database anggota dan upaya merekrut anggota baru. > Paulus mohon bantuan pemutakhiran database. Syaiful, mohon > bantuan tatalaksana rekrutmen anggota. > > Sementara begitu dulu. Mohon masukan dan tanggapan. > Hal lain, di sekretariat masih tersedia CD yang berisi > kumpulan presentasi seminar2 IAGI dan stiker IAGI ['Hanya > Satu Bumi']. CD dan stiker ini dibagikan di booth IAGI di > JCB. Bagi anggota yang memerlukan, silahkan menghubungi > Sekretariat. > > Salam IAGI, > > R i d w a n > > > JOINT CONVENTION BALI 2007 > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and > Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI
[iagi-net-l] Pak Ismet Akil telah pergi
Seorang lagi “founder” IAGI telah pergi Innalillahi wa inallillahi rojiun Telah pergi menghadap ke Hadirat Illahi Rabbi , salah seorang founder IAGI . Bapak Ismat Akil dalam Usia 83 tahun . Menghembuskan nafas pada jam 19.25 WIB di Jakarta. Semasa hidupnya Almarhum dikenal di Pertamina sebagai seorang yang sifat kebapaan-nya sangat menonjol , dan merupakan salah satu pelopor panas bumi di Indonesia. Almarhum juga merupakan ipar dari salah satu founder IAGI lainnya yaitu bapak Bachtul Chatab yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu. Marilah kita mendoakan , semoga Amarhum Bapak Ismet Akil diterima seluruh amalnya dan diampuni seala kesalahan-nya. Bagi rekan rekan yang akan bertaziah alamat duka adalah Jl.Pekalongan No 11 Menteng , dan akan dikebumikan hari Juma’at tgl 23 November setelah sholat Jum’at. Salah satu kenangan saya dengan beliau adalah pada tahun 1969 ,saya (masa itu masih mahasiswa) dengan lima belas rekan lain mahasiswa ITB serta beberapa rekan Lemigas seperti Luki Samuel , Ruslan EA dipimpin Luki Witular melakukan eksplorasi di Sulawesi Tenggara. Pada pertengahan survei Almarhum melakukan pengecekan kelapangan dan kami bertemu dilapangan . Dari perkenalan saat itulah saya tertarik untuk bekerja di Pertamina , padahal pada saat saya lulus bayak sekali kebutuhan akan geologist di KPS . Dalam pembicaran dan obrolan dilapangan Almarhum memberikan dorongan yang bersifat sangat nasionalistis , walaupun Almarhum dididik di Belanda . Pergilah dengan tenang Pak Ismet , semoga IAGI yang Bapak dirikan dapat memberikan sumbangsih yang maksimal bagi perkembangan geologi di-Indonesia , dan secara langsung merupakan darma bakti IAGI ba bangsa Indonesia. Si-Abah
[iagi-net-l] Pak Ismet Akil telah pergi
Seorang lagi “founder” IAGI telah pergi Innalillahi wa inallillahi rojiun Telah pergi menghadap ke Hadirat Illahi Rabbi , salah seorang founder IAGI . Bapak Ismat Akil dalam Usia 83 tahun . Menghembuskan nafas pada jam 19.25 WIB di Jakarta. Semasa hidupnya Almarhum dikenal di Pertamina sebagai seorang yang sifat kebapaan-nya sangat menonjol , dan merupakan salah satu pelopor panas bumi di Indonesia. Almarhum juga merupakan ipar dari salah satu founder IAGI lainnya yaitu bapak Bachtul Chatab yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu. Marilah kita mendoakan , semoga Amarhum Bapak Ismet Akil diterima seluruh amalnya dan diampuni seala kesalahan-nya. Bagi rekan rekan yang akan bertaziah alamat duka adalah Jl.Pekalongan No 11 Menteng , dan akan dikebumikan hari Juma’at tgl 23 November setelah sholat Jum’at. Salah satu kenangan saya dengan beliau adalah pada tahun 1969 ,saya (masa itu masih mahasiswa) dengan lima belas rekan lain mahasiswa ITB serta beberapa rekan Lemigas seperti Luki Samuel , Ruslan EA dipimpin Luki Witular melakukan eksplorasi di Sulawesi Tenggara. Pada pertengahan survei Almarhum melakukan pengecekan kelapangan dan kami bertemu dilapangan . Dari perkenalan saat itulah saya tertarik untuk bekerja di Pertamina , padahal pada saat saya lulus bayak sekali kebutuhan akan geologist di KPS . Dalam pembicaran dan obrolan dilapangan Almarhum memberikan dorongan yang bersifat sangat nasionalistis , walaupun Almarhum dididik di Belanda . Pergilah dengan tenang Pak Ismet , semoga IAGI yang Bapak dirikan dapat memberikan sumbangsih yang maksimal bagi perkembangan geologi di-Indonesia , dan secara langsung merupakan darma bakti IAGI ba bangsa Indonesia. Si-Abah
RE: [iagi-net-l] Mohon Ma'af Lahir dan Bathin
> > Wah selamat Chairul , semoga perjlanan lancar , sehat selama dijalan maupun di Tanah Suci , dan bisa kembali ke Indonesia dengan sehat dan iman yang lebit tebal Amin Si-Abah Selamat jalan Pak Chairul. > Semoga menjadi haji yang mabrur. > > Wassalam, > Edison Sirodj > > -Original Message- > From: Chairul Nas [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, 21 November, 2007 12:52 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] Mohon Ma'af Lahir dan Bathin > > Ass. wr.wb. Rekan-rekan Pengurus dan Anggota IAGI yang terhormat, > > Pada kesempatan ini, saya ingin memohon maaf dan doa restu kepada > seluruh Pengurus dan Anggota IAGI yang tergabung dalam milis ini, karena > saya insyaAllah akan berangkat menunaikan Ibadah Haji pada hari Senin 26 > November 2007 dan insyaAllah akan kembali ke tanah air tgl. 25 Desember > 2007. Atas maaf dan doa restu yang diberikan saya ucapkan terimakasih. > > Wassalam, > Chairul Nas > Ketua Divisi Geologi Batubara - IAGI > > > - > Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di > Yahoo! Answers > > > DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message") is > intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain > confidential information. You are hereby notified that the taking of any > action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, > distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by > anyone other than the intended recipient(s) is strictly prohibited. If > you have received this Message in error, you should delete this Message > immediately and advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions > and other information in this Message that do not relate to the official > business of PETRONAS or its Group of Companies shall be understood as > neither given nor endorsed by PETRONAS or any of the companies within the > Group. > > DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message") is > intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain > confidential information. You are hereby notified that the taking of any > action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, > distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by > anyone other than the intended recipient(s) is strictly prohibited. If > you have received this Message in error, you should delete this Message > immediately and advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions > and other information in this Message that do not relate to the official > business of PETRONAS or its Group of Companies shall be understood as > neither given nor endorsed by PETRONAS or any of the companies within the > Group. > > > JOINT CONVENTION BALI 2007 > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and > Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or > indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss > of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of > any information posted on IAGI mailing list. > - > >
Re: [iagi-net-l] Pulau dan Selat Muria ( Muryo) (was : RE: [iagi-net-l] Gagal Visa !!)
Awang Terima kasih , saya juga pernah dengar bahwa pantai Laut Jawa di Semarang dulu terletak ditanjakan Gombel sekarang, apakah itu benar ? Apa memang ada patahan yang aktif di selatan semarang ? Si-Abah __ > Abah, > > Info lengkap tentang JCB sudah di-posting Pak Maryanto, terima kasih Mas. > > Soal Pulau Muria. Geografi Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah zaman > Erlangga pada abad ke-11 sedikit berbeda dengan kondisinya sekarang. Saat > itu, Bengawan Solo masih bermuara di depan Madura, bukan di Ujung Pangkah > seperti sekarang (kalau saja masih seperti pada zaman Erlangga, maka > teman2 Amerada Hess tak akan sebanyak sekarang mengeluarkan dana buat > survey seismik transisi dan mendatangkan barge buat mengebor sumur2nya di > Lapangan Ujung Pangkah), Tulungagung masih berupa rawa2, juga Wringinsapta > (barat Mojokerto)dan muara Kali Brantas masih penuh rawa. Di Jawa Tengah > utara ada Pulau Muryo dan ada Selat Muryo tempat Kali Lusi dan Kali > Tuntang bermuara. > > Kerajaan Demak abad ke-16, setelah 500 tahun sejak zaman Erlangga. Selat > Muryo telah banyak tertutup oleh sedimentasi dari Kali Lusi dan Tuntang > yang membuang lumpurnya di celah sempit laut di selatan Pulau Muryo. Ahli > sejarah Indonesia masa lalu, Rd. Moh Ali (buku teks sejarahnya mungkin > dipakai Abah saat sekolah menengah dulu - saya hanya mendapatkannya dari > pedagang buku bekas) pernah menulis dalam buku "Peranan Bangsa Indonesia > dalam Sejarah Asia Tenggara" (Ali, 1963) sebagai berikut. Pada suatu > peristiwa Raden Patah diperintahkan oleh gurunya yaitu Sunan Ngampel agar > merantau ke barat dan bermukim di sebuah tempat yang terlindung oleh > gelagah wangi. Saat itu, Raden Patah masih sebagai seorang bangsawan > Majapahit. Dalam perantauannya, Raden Patah sampai ke daerah rawa di tepi > selatan Pulau Muryo, yaitu rawa-rawa besar yang menutup laut atau lebih > tepat selat yang terdapat di antara Pulau Muryo dan daratan Jawa Tengah. > Di situlah ditemukan gelagah wangi dan rawa, kemudian nama itu berubah > menjadi Demak sampai sekarang. > > Buku lain, "Negara Krtagama" (Slametmuljana, 1979) menguatkan tulisan Moh > Ali, ahli sejarah ini menulis bahwa Raden Patah membuka hutan di > Glagahwangi dan menjadikannya dukuh baru bernama Bintara, maka Raja Demak > pertama ini suka disebut juga Sultan Bintara. > > Dulunya Demak terletak di tepi laut, tetapi sekarang letaknya dari Laut > Jawa sekitar 30 km. Ini disokong oleh pendapat mahaguru sejarah Belanda De > Graaf dan Pigeaud dalam bukunya "De Eerste Moslimse Vorstendommen op Java" > (Martinus Nijhoff, 1974) yang menulis : letak Demak cukup menguntungkan > bagi kegiatan perdagangan maupun pertanian. Selat yang memisahkan Jawa > Tengah dari Pulau Muryo pada masa itu cukup lebar dan dapat dilayari > dengan leluasa, sehingga dari Semarang melalui Demak, perahu dapat > berlayar sampai Rembang, baru sejak abad ke-17 Selat Muryo tak dapat > dipakai lagi sepanjang tahun. > > Dalam abad ke-17, khususnya pada musim penghujan, perahu2 kecil dapat > berlayar dari Japara menuju Pati yang terletak di tepi Kali Juwana. Pada > tahun 1657 tercatat dalam sejarah bahwa Tumenggung Pati mengumumkan bahwa > ia bermaksud memerintahkan menggali terusan yang menghubungkan Demak > dengan Pati, sehingga Juwana dapat dijadikan pusat perniagaan kambali. > > Perhubungan Demak dengan pedalaman Jawa Tengah sendiri adalah melalui Kali > Serang, yang muaranya di antara Demak dan Jepara. Sampai akhir abad ke-18, > Sungai Serang dapat dilayari dengan kapal-kapal kecil sampai ke suatu > pedalaman bernama Godong. Mata air Serang ada di lereng gunung Merbabu, > ada juga yang di pegunungan Kendeng Tengah. Di sebelah selatan pegunungan > ini terbentanglah bentang alam Pengging (sebelah timur Boyolali) dan > Pajang (sekitar Kartasura). Nah, wilayah sekitar Boyolali ini kemudian > akan berperan dalam episode sejarah pasca Demak, zaman Jaka Tingkir, > keturunan Majapahit juga. > > Sedimentasi Selat Muria (Muryo) mudah dilihat dari foto2 udara dan > satelit; tetapi catatan2 sejarah membuktikannya. > > Zaman Plistosen, selat dan rawa2 di sekitar Pulau dan Selat Muria ini > menjadi tempat berkubangnya hewan2 besar mamalia sebangsa kudanil, tapir, > bahkan gajah. Tahun 60-an fosil2nya mulai ditemukan, bahkan minggu lalu > pun masih terus ditemukan oleh para ahli paleontologi seperti Pak Zaim > maupun para ahli arkeologi dari balai2 arkeologi di Jawa. Patiayam antara > lain daerah penemuan di wilayah ini, dan sisa hominids pun pernah > ditemukan Pak Zaim di sini. > > Salam, > awang > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, November 21, 2007 10:20 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Gagal Visa !! > > > > > Awang > > "Pulau Muria" ? Apa pula > gerangan > Ngomong ngomong JCB - 2007 ,
RE: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia (Kehlmann, 2005, 2007)
Yos Biasanya Vicky suka masukin ke bllog-nya dia tuh, tapi kalau ada yang kh usu ya tentunya lebih baik Si-Abah ___ > Pak Awang, > > Sudah waktunya nih utk membuat blog yang berisi ulasan2 semua buku yang > Pak Awang pernah baca, for sure saya adalah visitor pertama utk blog nya > Pak Awang, atau sudah adakah? > > Salam, > > JOSSY > > -Original Message- > From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, November 20, 2007 5:52 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia > (Kehlmann, 2005, 2007) > > Pak Awang, > > Ulasan Pak Awang benar-benar sangat menghipnotis , sangat menarik , dan > sangat asyik dibaca. Seandainya penulis novelnya, Daniel Kehlmann , atau > penterjemah / penerbitnya membaca ulasan Pak Awang, pastilah apresiasi > tinggi akan diberikan ke Pak Awang. > > Dan alangkah bermanfaatnya kalau ulasan Pak Awang ini dapat dimuat di > media > cetak nasional, agar dapat dibaca oleh khalayak ramai . Kita sangat > memerlukan ulasan semacam yang ditulis oleh Pak Awang ini, agar semangat > untuk mengeksplorasi alam dan lingkungannya terus membara di jiwa kita. > > Selamat ya Pak Awang, > > MGBU > mang Okim > > > - Original Message - > From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Tuesday, November 20, 2007 3:09 PM > Subject: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia (Kehlmann, > 2005, 2007) > > > "Die Vermessung Der Welt" (Measuring the World) adalah sebuah novel sains > setengah komedi asal Jerman tulisan Daniel Kehlmann yang baru > diterjemahkan > oleh Desti Nur Aini dan enam kawannya dan diterbitkan oleh Penerbit > TransMedia Pustaka, Tangerang pada tahun ini. Tidak gampang menemukan buku > ini, saya pun kebetulan saja menemukannya di sebuah toko buku dan hanya > satu2nya, entah laku atau memang si toko buku hanya sedikit sekali > memesannya. > > > > Mengapa saya tulis ulasannya buat IAGI-net ? Tentu ada geologinya, bahkan > lumayan penuh. Novel ini menurut saya bukan novel yang biasanya fiktif, > tetapi lebih semacam biografi dua ilmuwan Jerman yang terkenal pada > zamannya, yaitu Alexander von Humboldt, si penyelidik alam yang sangat > terkenal penjelajahannya ke Amerika Selatan, dan Karl Friedrich Gauss, si > raja matematika yang mengukur dunia tanpa pernah meninggalkan tanah > kelahirannya. > > > > Novel setebal 350 halaman ini terbagi atas enam belas bab berganti-ganti > bercerita tentang Humboldt dan Gauss secara terpisah, masa-masa mudanya > membangun reputasinya, sampai dalam tiga bab terakhir dua-duanya bertemu > pada masa tua mereka dan kompak melakukan pemberontakan terhadap > pemerintahan saat itu. > > > > Latar belakang cerita terjadi saat Jerman, Prancis, Afrika Utara, dan > Amerika Selatan pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Dua pemuda > Jerman, Humboldt dan Gauss, "melanglang buana" berusaha mengukur dunia. > Alexander von Humboldt, seorang bangsawan, berupaya menyusuri hutan > belantara dan padang rumput, menjelajah Orinoko, menguji coba efek racun > yang ditemuinya di bangsa-bangsa suku Indian kepada dirinya sendiri, > mencicipi kotoran burung, mengukur temperatur petir, kemana-mana membawa > barometer, mendaki gunung tertinggi, masuk ke setiap lubang yang > ditemuinya > di tanah untuk membuktikan bahwa neputisme Abraham Werner salah, mengamati > serangga dan burung-burung, menghitung kutu di kepala penduduk pribumi, > dan > pekerjaan-pekerjaan ilmuwan eksentrik lainnya termasuk mengikatkan diri di > ujung kapal di tengah badai lautan untuk mengetahui efek kuatnya angin > badai. Perjalanannya selama lima tahun (1799-1804) menghasilkan puluhan > peti > kayu berisi sampel-sampel batuan, serangga, burung, tanaman, dll. > > > > Pemuda satunya lagi, Karl Friedrich Gauss, dijuluki sang raja matematika, > geodesi, dan astronomi, malah hampir seluruh waktunya tidak ke mana-mana > selain di Gottingen rumahnya demi membuktikan bahwa kalau dunia ini bulat, > cukup dengan melakukan perhitungan-perhitungan matematis nan rumit, > pengukuran2 geodetik sederhana, dan peneropongan langit malam. Untuk > berbicara di sebuah forum para ilmuwan saja, Gauss mesti ditipu dulu agar > mau berangkat. > > > > Dua-duanya mengukur dunia, yang satu menempuh jarak ribuan kilometer, > satunya lagi cukup di Gottingen saja. > > > > Dunia sejarah mengenal von Humboldt sebagai si Columbus kedua, yang > sama-sama mendapatkan anugerah dan sokongan luar biasa dari raja Spanyol > untuk mengembara (meskipun von Humboldt orang Jerman). Sementara, Gauss > dikenal sebagai ahli matematika terhebat setelah Isaac Newton. Sejarah > menentukan keduanya bertemu pada tahun 1828 di Berlin ketika mereka sudah > tua, terkenal, dan berperilaku aneh-aneh. Lalu mereka sama-sama terlibat > jauh dalam kerusuhan politik di Jerman pasca runtuhnya pemerintahan >
Re: [iagi-net-l] FW: [Forum-HAGI] JCB 2007 Top News
Terima kasih Mar , sebagai sesama ahli kebumian , saya melihat HAGI lebih berani daripada IAGI , hal ini ditnai antara lain dengan memberikan penghargaan kepada para ahli geofisika yang dianggap telah memberikan kontribusi yang menonjol.(dua orang) Dalam sertifikasi juga ternyata sangat banyak anggota HAGI mempercayai "value" dari sertifikat yang dikeluarkan oleh HAGI . Empat puluh anggota HAGI yang mendaftar !!! Suatu jumlah yang bukan main , selamat untuk HAGI Padahal kedua hal tersebut telah digulirkan oleh IAGI hampir sepuluh tahun yang lalu , apa gerangan kendala-nya ? Semoga PP IAGI terpacu dengan adanya fakta ini. Bagaimana dengan IAGI ?? > Abah, > ini info dari HAGI.net > > > > > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On > Behalf Of roy baroes > Sent: Wednesday, November 21, 2007 9:54 PM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: [Forum-HAGI] JCB 2007 Top News > > > > > > JCB 2007 TOP NEWS > > > > > > > > Joint Convention Bali 2007 (JCB 2007), The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and > the 29th IATMI, Annual Convention & Exhibition was successfully > conducted in Bali on 13th to 16th November 2007 located at Bali > International Convention Center, The Westin Hotel and Resort, Nusa Dua > Bali. > > > > This event was organized by a committee consists of 3 (three) > professional organizations that are > > the Indonesian Association of Geophysicists (HAGI), the Indonesian > Association of Geologists and the Society of Indonesian Petroleum > Engineers (IATMI). > > > > JCB 2007 was attended by 724 participants come from the various > companies, industries and institutions including government agencies, > private agencies, educational institution as well as students. All > participants of JCB 2007 can be described as follows: > > > > University > : 156 Persons > > Industry > : 321 Persons > > Government > : 158 Persons > > Student Volunteer > : 32 Persons > > Student Invitation > : 15 Persons > > Committee & Professional Organization : > 46 Persons > > Total Participants > : 724 Persons > > > > > > > > > Participants Of JCB 2007 > > > > > > > > HAGI BOOTH > > HAGI's booth carried out several activities to participate in JCB 2007 > Exhibition such as technical presentation presented by Geoscientists > and also as a HAGI member: > > > > 1. "Magnetotelluric Method : >From Earth Resources Exploration to > Eartquake Monitoring" > > By : Djedi S. Widarto, Ph.D. > > Research Center for Geotechnology > > Indonesia Institute of Sciences > > > > 2. "Hydrocarbon Resources Potential in Eastern Part of Indonesia" > > By : Elan Biantoro > > BPMIGAS > > > > 3. "Tomography and Earthquake Predictability" > > By : Prof. Sri Widiyantoro, Ph.D. > > Bandung Institute of Technology > > > > 4. "Fault Seal Analysis Using Trap Tester Software" > > By : Sri Hartanto > > GEOTECH > > > > Besides the technical presentations, HAGI's booth also carried on > member's registration, exposure of HAGI activities in posters and > slideshows, annual fee payment as well as distributing souvenirs and > lucky draw to all members visiting HAGI's booth. > > > > HAGI ANNUAL MEMBER MEETING AND PRESIDENTIAL ELECTION > > The voting calculation of HAGI's Presidential Election for period of > 2008-2010 was conducted on Thursday, 15th November 2007. The election > was located at Auditorium BICC, The Westin and attended by members of > HAGI. Mr. Abdul Mutalib Masdar opened the meeting by delivering > presentation about the report on the progress of HAGI's activities > during the first year of his presidency, followed by distributing HAGI's > professional certificate, HAGI Award 2007, member's meeting, the > discussion of HAGI's Articles of Association and Rules of Association > and the voting. > > > > > > > The result of the voting calculation is as follows: > > Elan Biantoro > : 100 votes > > Prof. Sri Widiyantoro, Ph.D : > 27 votes > > Djedi S. Widarto, Ph.D : > 23 votes > > Abstain > : 1 votes > > Total valid voting rights : > 151 votes > > Total voting rights that failed verification : 57 > votes > > > > According to the result, Mr. Elan Biantoro was appointed as the elected > president of HAGI for period of 2008-2010. > > > > HAGI AWARD 2007 > > To appreciated the member who have significant contributions for > organization and scientific advancement, HAGI has been awarded "HAGI > AWARD 2007 " to : > > 1. Mrs. Siti Zahar Besari (founding mother of HAGI) from GDRC, for > her significant contribution and achievement for the organization > advancement. > 2. Prof. Sri Widiyantoro, Ph. D. (researcher) from ITB, for his > significant contribution and achievement on the scientific advancement > in geophysical. > > > > JCB 2007 TECHNICAL AWARD > > > > Best Oral Presentation of HAGI > > Nguyem Lam, > > Land
Re: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia (Kehlmann, 2005, 2007)
> Saya sependapat dengan Pak Miko , apakah tidak sebaiknya ulasan Anda ini dikirmkan ke Kompas ? Harian Kompas mempunyai rubrik yang mengetenhakan "bedah buku" dan ini biasanya tidak disusun oleh Redaksi-nya , akan tetpai leh penulis dari luar Kompas. Si-Abah Pak Awang, > > Ulasan Pak Awang benar-benar sangat menghipnotis , sangat menarik , dan > sangat asyik dibaca. Seandainya penulis novelnya, Daniel Kehlmann , atau > penterjemah / penerbitnya membaca ulasan Pak Awang, pastilah apresiasi > tinggi akan diberikan ke Pak Awang. > > Dan alangkah bermanfaatnya kalau ulasan Pak Awang ini dapat dimuat di > media > cetak nasional, agar dapat dibaca oleh khalayak ramai . Kita sangat > memerlukan ulasan semacam yang ditulis oleh Pak Awang ini, agar semangat > untuk mengeksplorasi alam dan lingkungannya terus membara di jiwa kita. > > Selamat ya Pak Awang, > > MGBU > mang Okim > > > - Original Message - > From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Tuesday, November 20, 2007 3:09 PM > Subject: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia (Kehlmann, > 2005, 2007) > > > "Die Vermessung Der Welt" (Measuring the World) adalah sebuah novel sains > setengah komedi asal Jerman tulisan Daniel Kehlmann yang baru > diterjemahkan > oleh Desti Nur Aini dan enam kawannya dan diterbitkan oleh Penerbit > TransMedia Pustaka, Tangerang pada tahun ini. Tidak gampang menemukan buku > ini, saya pun kebetulan saja menemukannya di sebuah toko buku dan hanya > satu2nya, entah laku atau memang si toko buku hanya sedikit sekali > memesannya. > > > > Mengapa saya tulis ulasannya buat IAGI-net ? Tentu ada geologinya, bahkan > lumayan penuh. Novel ini menurut saya bukan novel yang biasanya fiktif, > tetapi lebih semacam biografi dua ilmuwan Jerman yang terkenal pada > zamannya, yaitu Alexander von Humboldt, si penyelidik alam yang sangat > terkenal penjelajahannya ke Amerika Selatan, dan Karl Friedrich Gauss, si > raja matematika yang mengukur dunia tanpa pernah meninggalkan tanah > kelahirannya. > > > > Novel setebal 350 halaman ini terbagi atas enam belas bab berganti-ganti > bercerita tentang Humboldt dan Gauss secara terpisah, masa-masa mudanya > membangun reputasinya, sampai dalam tiga bab terakhir dua-duanya bertemu > pada masa tua mereka dan kompak melakukan pemberontakan terhadap > pemerintahan saat itu. > > > > Latar belakang cerita terjadi saat Jerman, Prancis, Afrika Utara, dan > Amerika Selatan pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Dua pemuda > Jerman, Humboldt dan Gauss, "melanglang buana" berusaha mengukur dunia. > Alexander von Humboldt, seorang bangsawan, berupaya menyusuri hutan > belantara dan padang rumput, menjelajah Orinoko, menguji coba efek racun > yang ditemuinya di bangsa-bangsa suku Indian kepada dirinya sendiri, > mencicipi kotoran burung, mengukur temperatur petir, kemana-mana membawa > barometer, mendaki gunung tertinggi, masuk ke setiap lubang yang > ditemuinya > di tanah untuk membuktikan bahwa neputisme Abraham Werner salah, mengamati > serangga dan burung-burung, menghitung kutu di kepala penduduk pribumi, > dan > pekerjaan-pekerjaan ilmuwan eksentrik lainnya termasuk mengikatkan diri di > ujung kapal di tengah badai lautan untuk mengetahui efek kuatnya angin > badai. Perjalanannya selama lima tahun (1799-1804) menghasilkan puluhan > peti > kayu berisi sampel-sampel batuan, serangga, burung, tanaman, dll. > > > > Pemuda satunya lagi, Karl Friedrich Gauss, dijuluki sang raja matematika, > geodesi, dan astronomi, malah hampir seluruh waktunya tidak ke mana-mana > selain di Gottingen rumahnya demi membuktikan bahwa kalau dunia ini bulat, > cukup dengan melakukan perhitungan-perhitungan matematis nan rumit, > pengukuran2 geodetik sederhana, dan peneropongan langit malam. Untuk > berbicara di sebuah forum para ilmuwan saja, Gauss mesti ditipu dulu agar > mau berangkat. > > > > Dua-duanya mengukur dunia, yang satu menempuh jarak ribuan kilometer, > satunya lagi cukup di Gottingen saja. > > > > Dunia sejarah mengenal von Humboldt sebagai si Columbus kedua, yang > sama-sama mendapatkan anugerah dan sokongan luar biasa dari raja Spanyol > untuk mengembara (meskipun von Humboldt orang Jerman). Sementara, Gauss > dikenal sebagai ahli matematika terhebat setelah Isaac Newton. Sejarah > menentukan keduanya bertemu pada tahun 1828 di Berlin ketika mereka sudah > tua, terkenal, dan berperilaku aneh-aneh. Lalu mereka sama-sama terlibat > jauh dalam kerusuhan politik di Jerman pasca runtuhnya pemerintahan > Napoleon. > > > > Asyik membaca bab demi bab petualangan dua orang hebat ini, membuat kita > menggeleng-gelengkan kepala dan terkekeh sendirian. Dialog-dialognya > menakjubkan. Menghibur, penuh humor dengan cara yang ringan, mendalam, dan > cerdas. Penerjemahannya bagus, tidak kaku sama-sekali. >
Re: [iagi-net-l] Gagal Visa !!
Awang "Pulau Muria" ? Apa pula gerangan Ngomong ngomong JCB - 2007 , kok belum ada komentar ya ??? Masa yang tua duluan yang ngomong Si-Abah ___ From: Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Tuesday, November 20, 2007 11:50:00 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Gagal Visa !! > > Pak Zaim yth., > > Terima kasih. Walaupun saya gagal ke Athena, poster2 saya tentang > "tectonics & carbonates in eastern Indonesia and their roles to > petroleum plays" seharian Senin kemarin dipasang di AAPG. Jadi, semoga > ide2 yang saya cantumkan di poster2 itu dapat sampai kepada para > pengunjung yang kebetulan melihatnya. Hanya, tak ada pemandunya. > > Itu bisa terjadi karena jasa baik rekan2 Pak Zaim, yaitu Pak Eddy > Subroto dan Pak Dardji, yang juga memasang poster mereka tentang > karbonat di Selat Makassar dan kebetulan booth posternya bersebelahan > dengan booth poster saya. Semoga Pak Dardji dapat sekaligus jadi > pemandunya he2.. Mengantisipasi visa Yunani yang tidak keluar, Jumat > sore minggu lalu saya menemui Pak Eddy dan Pak Dardji di bandara CGK > menitipkan poster tersebut. > > Ya Pak Zaim, saya terima kegagalan berangkat ini, semoga saya tak kena > sanksi "no show" AAPG selama 3 tahun mendatang sebab kegagalan berangkat > ini bukan karena mangkir, tetapi karena visa tidak keluar, dan booth > poster saya tokh tidak kosong melompong. > > Beberapa hari lalu saya secara tak sengaja menonton acara berita dari > sebuah stasiun TV tentang penemuan baru2 ini atas beberapa fosil mamalia > besar stegodon, tapir, dsb. di lereng selatan Muria, Jawa Tengah, > wilayah Patiayam, oleh Balai Arkeologi Yogyakarta. Mendengar "Patiayam" > dikatakan penyiar, saya langsung teringat Pak Zaim, ikon arkeologi dan > paleo-antropologi wilayah Patiayam. Penemuan2 baru tersebut jelas > mengkonfirmasi penemuan2 Pak Zaim belasan-puluhan tahun lalu di wilayah > ini. Menarik sekali Pak Zaim, juga mengkajinya dengan proses sedimentasi > antara daratan utama Jawa dan "pulau" Muria. > > Salam, > awang > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, November 20, 2007 7:40 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Cc: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [iagi-net-l] Gagal Visa !! > > > Pak Awang Yth., > Selamat ya atas "ke-vici-annya" sebagai pemenang presentasi oral > IAGI.Saya > ikut prihatin Pak Awang gagal visa, tapi tidak sedih , karena Tuhan > sudah > membuat skenario seperti itu, agar Pak Awang lebih banyak memberi > pencerahan untuk kita..(sekedar menghibur diri saja kok...) > > Wassalam, > > Yahdi Zaim, > KK Geologi dan Paleontologi > FITB - ITB > >> ikut prihatin dan sedih, kok orang sekelas pak awang nggak bisa dapat >> visa ke yunani sih. >> >> utk jcb2007, pak awang memang pegang moto: vini-vidi-vici. pak >> awanglah pemenang presentasi oral (iagi) utk acara jcb2007. sayang > tidak >> bisa menerima penghargaan langsung pada waktu penutupan jcb2007. >> >> salam, >> syaiful >> >>> >>> > Abah, >>> > >> Padahal, demi mengurus Visa Yunani, saya >>> > hanya sehari >>> di acara2 di JCB 07 - datang terlambat, pulang cepat >>> > >>> ("seperti pejabat" kata Abah), hasil mengurus visa ternyata : >>> nihil. Tahu >>> > mau nihil, tentu saya santay dulu di Bali menikmati >>> Nusa Dua, tidak hanya >>> > datang-presentasi-pulang. >>> > >>> > Salam, >>> > awang >> >> >> -- >> Mohammad Syaiful - Explorationist >> Mobile: 62-812-9372808 >> Email: [EMAIL PROTECTED] >> >> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) >> Head Office: >> Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia >> Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 >> Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] >> >> > > >> JOINT CONVENTION BALI 2007 >> The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and >> Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 >> > > >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id >> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta >> No. Rek: 123 0085005314 >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) >> Bank BCA KCP. Manara Mulia >> No. Rekening: 255-1088580 >> A/n: Shinta Damayanti >> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >> - >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information >> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no >> event sha
RE: [iagi-net-l] Flora Pegunungan Jawa (van Steenis, 1972, 2006)
Awang Aneh juga ya , padahal Ente kan ndak mirip arab , tidakmirip teroris koq dapat visa Yunani susah ??? Ada apa gerangan ? Si-Abah. _ > Abah, > > Ya memang mahal, dijual di Gramedia. Kalau Abah sempat ke pameran buku > IKAPI minggu lalu di Balai Sidang Senayan ada discount 10 %. Atau, kalau > Abah punya kartu keanggotaan National Geographic Indonesia, atau pemegang > kartu BNI, juga berhak atas discount 10 % membeli buku itu (tetap mahal > sih Rp 180.000). Tetapi tak akan rugi 'Bah memilikinya, isinya > komprehensif, cetakannya bagus, kualitas gambarnya tak kalah dengan > gambar2 naturalists dunia barat, padahal para pelukisnya adalah orang2 > Sunda asli Bogor. > > Visa saya ke Yunani untuk AAPG Conference tak keluar sampai Jumat kemarin, > padahal saya sudah menggunakan paspor biru dengan rekomendasi dari > Departemen LN dan Sekretaris Kabinet. Hari ini pun kabarnya belum jelas. > Tiket pesawat terbang ke sana Sabtu kemarin terpaksa dibatalkan. Hari Rabu > lusa pertemuannya akan berakhir. Padahal, demi mengurus Visa Yunani, saya > hanya sehari di acara2 di JCB 07 - datang terlambat, pulang cepat > ("seperti pejabat" kata Abah), hasil mengurus visa ternyata : nihil. Tahu > mau nihil, tentu saya santay dulu di Bali menikmati Nusa Dua, tidak hanya > datang-presentasi-pulang. > > Salam, > awang > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, November 19, 2007 11:25 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Flora Pegunungan Jawa (van Steenis, 1972, 2006) > > > > Awang > > Rp 200.000,- ? mahal ya , terutam buat pangsiunan, tapi > pengen sih punya , dimana dijual ? Apa di Gramedia ? Mohon info-nya > .. (jadi ke Greek ?) > > Si-Abah > > > >> Buat rekan-rekan yang gemar mendaki gunung-gunung di Jawa dan > suka >> mengamati flora pegunungan, buku klasik van Steenis ini > merupakan panduan >> yang baik. Buku ini kini mudah didapatkan di > toko-toko buku besar. Saya >> melihatnya mulai dipajang sekitar > dua bulan yang lalu. >> >> Buku ini diterbitkan pertama > kali dalam bahasa Inggris (The Mountain >> Flora of Java) oleh > E.J. Brill, Leiden, Belanda 35 tahun yang lalu >> (1972). Sampai > diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, penyebaran buku >> ini > tentu terbatas, kebanyakan di kalangan ilmuwan yang menekuni biologi >> dan botani saja. Penerbitannya di luar negeri membuat buku ini > sulit >> ditemukan. Suatu hal yang cukup menyedihkan, isi buku > membahas flora >> pegunungan Jawa, tetapi masyarakat yang tinggal > di Jawa sendiri susah >> mengaksesnya. Maka, inisiatif dan usaha > menerjemahkan buku tersebut dan >> menjualnya di took-toko buku > umum patut diacungi jempol. >> >> Adalah Pusat Penelitian > Biologi LIPI yang berinisiatif menerjemahkan dan >> menerbitan > buku ini ke dalam bahasa Indonesia. Mereka bekerja sama >> dengan > World Bank, John D & CatherineT. MacArthur Foundation, Penerbit >> EJ Brill Leiden, dan Unesco Jakarta office. Buku terjemahannya > setebal >> 259 halaman, lebar, kira-kira seukuran kertas A4, > dicetak pada kertas >> yang bagus, memuat 57 halaman penuh warna > 456 spesies tumbuhan berbunga >> asli pegunungan Jawa. Karena > dicetak deluxe dan banyak warnanya, maka >> harganya jauh di atas > rata-rata kebanyakan buku (rata2 harga buku >> sekarang Rp 40.000, > buku van Steenis ini Rp 200.000), tetapi dijamin tak >> akan rugi > memilikinya buat penggemar flora pegunungan Jawa. >> >> > Gambar-gambar 456 spesies tumbuhan di dalam buku ini dilukis oleh dua >> orang Indonesia : Amir Hamzah dan Moehamad Toha, dua pelukis botani > >> Herbarium Bogoriense Kebun Raya Bogor masa lalu. Lukisannya >> “breathtaking”, penuh dengan detail, simetri, dan > kecermatan yang >> mengagumkan, dilukis dari contoh hidup dalam > ukuran sebenarnya. >> >> Flora Pegunungan Jawa ditulis > oleh CGGJ (Cornelis Gijsbert Gerrit Jan) >> van Steenis > (1901-1986). Bagi penggemar botani, nama van Steenis tentu >> tak > asing lagi sebab van Steenis adalah pakar flora Indonesia dan Asia >> Tenggara. Buku-bukunya yang terdahulu pernah terbit pada masa > Belanda >> dan awal-awal Indonesia merdeka, beberapa di antaranya > dipakai sebagai >> buku ajar di sekolah-sekolah menengah, misalnya > ”De Nuttige Planten van >> Indonesie” > (tumbuhan-tumbuhan bermanfaat di Indonesia), juga yang sudah >> > diterjemahkan oleh Pradnya Paramita (ex penerbit J.B Wolters zaman >> Belandanya): ”Flora untuk Sekolah di Indonesia” (1947), > diterjemahkan >> oleh Moeso Surjowinoto dkk.. >> >> CGGJ van Steenis adalah pakar botani yang pada tahun 1927-1949 > bertugas >> di Kebun Raya Bogor dan Herbarium Bogoriense. > Sumbangannya sangat besar >> dalam bidang taksonomi, biogeografi, > dan ekologi tropika. Va
Re: [iagi-net-l] Flora Pegunungan Jawa (van Steenis, 1972, 2006)
Awang Rp 200.000,- ? mahal ya , terutam buat pangsiunan, tapi pengen sih punya , dimana dijual ? Apa di Gramedia ? Mohon info-nya . (jadi ke Greek ?) Si-Abah > Buat rekan-rekan yang gemar mendaki gunung-gunung di Jawa dan suka > mengamati flora pegunungan, buku klasik van Steenis ini merupakan panduan > yang baik. Buku ini kini mudah didapatkan di toko-toko buku besar. Saya > melihatnya mulai dipajang sekitar dua bulan yang lalu. > > Buku ini diterbitkan pertama kali dalam bahasa Inggris (The Mountain > Flora of Java) oleh E.J. Brill, Leiden, Belanda 35 tahun yang lalu > (1972). Sampai diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, penyebaran buku > ini tentu terbatas, kebanyakan di kalangan ilmuwan yang menekuni biologi > dan botani saja. Penerbitannya di luar negeri membuat buku ini sulit > ditemukan. Suatu hal yang cukup menyedihkan, isi buku membahas flora > pegunungan Jawa, tetapi masyarakat yang tinggal di Jawa sendiri susah > mengaksesnya. Maka, inisiatif dan usaha menerjemahkan buku tersebut dan > menjualnya di took-toko buku umum patut diacungi jempol. > > Adalah Pusat Penelitian Biologi LIPI yang berinisiatif menerjemahkan dan > menerbitan buku ini ke dalam bahasa Indonesia. Mereka bekerja sama > dengan World Bank, John D & CatherineT. MacArthur Foundation, Penerbit > EJ Brill Leiden, dan Unesco Jakarta office. Buku terjemahannya setebal > 259 halaman, lebar, kira-kira seukuran kertas A4, dicetak pada kertas > yang bagus, memuat 57 halaman penuh warna 456 spesies tumbuhan berbunga > asli pegunungan Jawa. Karena dicetak deluxe dan banyak warnanya, maka > harganya jauh di atas rata-rata kebanyakan buku (rata2 harga buku > sekarang Rp 40.000, buku van Steenis ini Rp 200.000), tetapi dijamin tak > akan rugi memilikinya buat penggemar flora pegunungan Jawa. > > Gambar-gambar 456 spesies tumbuhan di dalam buku ini dilukis oleh dua > orang Indonesia : Amir Hamzah dan Moehamad Toha, dua pelukis botani > Herbarium Bogoriense Kebun Raya Bogor masa lalu. Lukisannya > “breathtaking”, penuh dengan detail, simetri, dan kecermatan yang > mengagumkan, dilukis dari contoh hidup dalam ukuran sebenarnya. > > Flora Pegunungan Jawa ditulis oleh CGGJ (Cornelis Gijsbert Gerrit Jan) > van Steenis (1901-1986). Bagi penggemar botani, nama van Steenis tentu > tak asing lagi sebab van Steenis adalah pakar flora Indonesia dan Asia > Tenggara. Buku-bukunya yang terdahulu pernah terbit pada masa Belanda > dan awal-awal Indonesia merdeka, beberapa di antaranya dipakai sebagai > buku ajar di sekolah-sekolah menengah, misalnya ”De Nuttige Planten van > Indonesie” (tumbuhan-tumbuhan bermanfaat di Indonesia), juga yang sudah > diterjemahkan oleh Pradnya Paramita (ex penerbit J.B Wolters zaman > Belandanya): ”Flora untuk Sekolah di Indonesia” (1947), diterjemahkan > oleh Moeso Surjowinoto dkk.. > > CGGJ van Steenis adalah pakar botani yang pada tahun 1927-1949 bertugas > di Kebun Raya Bogor dan Herbarium Bogoriense. Sumbangannya sangat besar > dalam bidang taksonomi, biogeografi, dan ekologi tropika. Van Steenis > adalah pendiri jurnal Flora Malesiana, sebuah jurnal terkenal pada > zamannya tentang tumbuhan berbiji dan paku-pakuan di kawasan Asia > Tenggara. Kiprah terakhir van Steenis dalam profesinya adalah gurubesar > sistematika tumbuhan pada tahun 1962-1972 di Rijksherbarium Universitas > Leiden. Dikabarkan bahwa van Steenis selama hidupnya telah mengumpulkan > lebih dari 24.000 nomor koleksi herbarium dan namanya diabadikan di > dalam lebih daripada 39 spesies tumbuhan. Istrinya, Rietje van > Steenis-Kruseman adalah asisten abadi van Steenis, yang setia > menemaninya meneliti tumbuhan. > > Terjemahan Mountain Flora of Java (van Steenis, 1972) dikerjakan oleh > Jenny A Kartawinata, mantan redaktur Femina Group. Jenny bukan pakar > botani, tetapi jangan kuatir terjemahannya keliru sebab hasil > terjemahannya diperiksa secara cermat oleh tiga orang pakar botani : > Dr. Kuswata Kartawinata (pakar ekologi dan taksonomi tumbuhan, mantan > kepala Herbarium Bogoriense, penasihat ekologi Unesco Jakarta), Prof. > Dr. Elizabeth Widjaja (pakar taksonomi tumbuhan dan etnobotani, > Herbarium Bogoriense), dan Dr. Tukirin Partomihardjo (pakar ekologi > tumbuhan, Herbarium Bogoriense). Maka, dijamin terjemahannya berbobot > sebagaimana aslinya. > > Buku ini dirancang agar bermanfaat ganda : (1) sebagai buku panduan > botani bagi para penggemar alam di Jawa dan sebagian Sumatera ketika > menjelajah gunung2, hutan, padang rumput terbuka di tengah hutan, rawa, > kawah, sekitar solfatara dan fumarol, punggung2 gunung dan lereng2 > tinggi; dan (2) menambah nilai pendidikan bagi para guru dan siswa di > Indonesia. Alam harus dikaji dan dihargai di lapangan, dilengkapi dengan > percobaan dan pengujian pre-asumsi di laboratorium. Flora Jawa meliputi > kawasan tropika seluas lebih dari 130.000 km2, termasuk
Re: [iagi-net-l] Lokakarya IAGI - Dephan di Bidakara - Salamology
> Wah rame ya , selamat PP IAGI sampai bisa "memaksa" Prof MT Zen "turun gunung" . Jarang jarang lho . Si-Abah ___ Rekan IAGI - HAGI -IATMI > > Sabtu kemaren 3 nov 2007 saya mengikuti semacam > pertemuan, lokakarya IAGI-Dephan di Bidakara yg > dimulai pkl 09.30 sampai dengan 13.30, dengan dipandu > oleh ibu kita yg cantik, anggun pintar cerdas (Doktor > jee...) Dr.Dwikorita Karnawati dari UGM mewakili IAGI. > > Menampilkan pembicara2 orang2 penting juga di Dephan > yaitu : Bpk. Frans (brigjen tni-ad), bpk laksamana > pertama Fajar Sampurno (sesditjen potensi & > Pertahanan), dari kalangan profesi menampilkan bpk. > Dr. Wisnu Wijaya (bakornas BP), Dr. Surono (direktur > pusat vulkanologi & mitigasi bencana) dan Dr.Eddy > Sunardi dari IAGI. > > Pejabat dan petinggi IAGI yg saya tahu pak Ridwan > Djamaludin, pak Ariadi S, pak Handoyo, pak M.Syaiful > dan tak lupa pak Sutar juga mbahnya Geotek LIPI pak > DR. Hery Harjono, boss Saripari pak Santoso S, pak > Maryanto, dihadiri lebih dari 50 an orang .yang > menarik pertanyaan dari pak Hery Harjono dan pak > Maryanto yg saya nilai ada keterkaitannya ttg pemetaan > daerah konflik yg AIR mrp potensi konflik kedepan > apabila tidak sedini mungkin di kelola juga ttg > cadangan migas yg diprediksi oleh pak Maryanto > didaerah siklon BOB (Banda Ocean Basin) yg mempunyai > potensi cadangan migas yang sangat2 banyak yg > berpotensi mengundang konflik, dan ada keterkaitannya > dgn menjaga keutuhan NKRI. > > Disertasi ttg SALAMOLOGY setiap tahun semakin > bertambah datanya memperkuat hypotesa ini, beberapa > komentar dari para pakar ilmu kebumian spt : DR.Firman > Mochtar (P3G)berkomentar hanya sedikit orang yg > memahami, Dr.Wartono Raharjo, Dr. Sarjono berkomentar > : Persamaan yg bisa menyelesaikan banyak persoalan, > Dr. Djedi (salah satu calon presiden Hagi > 2008-2010)berkomentar the best geologist, Prof. > Prajitno Munadi yg berkomentar sangat luas sekali, > bahkan Prof.Dr. MT Zen berkomentar dgn bahasa gaul ala > anak muda : Gileee beneer...bisa2 merubah filosofi > Indonesia/duniamas maryant (biar genap 7 , > huruf o nya dihilangkan...hehe..)...sampean ini > mendatangi dewa2 geologi dan iptek mendebatkan teori > sampean ...apa sampean masih merasa yakin ttg > kebenaran teori sampean...??? dijawab oleh pak > Maryanto..saya yakin dan emang perlu waktu utk > meyakinkan orang..kami lama berdiskusi > sambil membolak-balik papernya ttg SALAM,SDEKAH,JAWAH, > BOB, HERMAN, grafik sinusoidal dgn korelasi rentang > waktu 7k - 7 Ga ...gilee beneeer..!!? > > Saya berfikir dalam hatiini orang seriuuusss > buangeet.mantap dgn keyakinannyasaya jadi > teringat saat membaca blognya Rovicky...ttg teknologi > nenek moyang kita saat membangun BOROBUDUR.saat > itu apa sudah ada GPS !? alat ukur canggih dgn > infra red spt Leica EDM atau > TOPCON...?!?wallahualamkemana larinya ilmuwan2 > kita zaman dulu...? Djayabaya..? > Ronggowarsito...?...nenek moyang orang2 p. Simeleu - > aceh dll ...jangan2 teman kita satu ini salah satu > keturunannya dan beliau adalah sarjana FISIKA, S2 > geofisikakurang apa...? cara belajarnya yg > persis Agung Sedayu menuntut ilmu atau spt dlm komik > silat kho ping hoo (bu kek siansu).mendatangi dan > berdebat dgn pakar2 dewa2 geologi, cari2 buku yg > katanya sudah ratusan bahkan ribuanapa yg > menyebabkan tertutupnya hati kita utk mengatakan > kebenaran!?padahal ilmuwan sejati harus > JUJUR dgn hati nuraninya tanpa > prasangka.konsistensi, keseriusan dalam > mengumpulkan data alam dalam prediksi ilmu kebumian > kedepan dll membuat decak kagum saya kpd > anda,...Selamat Mas Maryanto saya berdoa utk > anda.semoga anda sukses.!!! > > Temanss sempatkanlah kita membaca dan menelaah teori > salam ini mari kita bersinergy utk membuka hati > kita akan kebenaran teori ini, kita bantu apa yg bisa > kita bantu utk memuluskan sdr kita ini > merampungkanappresiasi saya yg besar buat mas > Maryanto atas konsistensinya dlm pengembangan > iptek..sore hari itu saya mendapatkan ilmu > dari para pakar ilmu kebumian, semakin menambah rasa > syukur saya kpd yg maha .the boss of universe. > > Salam, > Agus Irianto > > > > > > > > --- Supardan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > >> Fungsi terowongan pembuangan air danau kawah G. >> Kelut pada saat ini >> sepertinya masih berfungsi dengan baik. Kalau kita >> lihat sejarah beberapa >> kali letusan terakhir, volume air danau kawah saat >> ini tidaklah besar, hanya >> sekitar 2,5 juta m kubik, seperti pada tabel berikut >> : >> >> >> *No.* >> >> *Kejadian Letusan* >> >> *Volume Air Danau Kawah* >> >> *Jumlah Korban Jiwa* >> >> 1 >> >> 1901 >> >> 38 juta m3 >> >> Cukup besar >> >> 2 >> >
Re: [iagi-net-l] LUCKY STONES : BATU KEBERUNTUNGAN
> Mas Yatno (Maaf) , saya seih perlu yang satu lagi , karena yang itu sudah punya hehehehe Maaf , sekali lagi , taapi itu kan kenyataan. Si-Abah __ Aku pernah liat batu seperti itu, gambar kelamin persis banget ada bijinya > dua, urat2 yang nyata seperti (maaf) lagi ereksi, malah ada bulu2nya > segala, batunya jenis kalsedon dari Pacitan warna kuning gambar coklat. 5 > th yl ditawar 2,5 juta tidak dikasih, mintanya 5 juta. Sayang pemiliknya > (orang Semarang) 6 bulan yl saya dengar sudah meninggal. Sekedar info > sebagai referensi. > Salam, > Yatno > >> Dear Himalaya brother, >> >> Wah, lucky stone Anda sepertinya cukup menarik. Mang Okim pernah lihat >> lucky stone semacam itu di pameran batumulia Yogyakrta. Permintaan >> harganya tidak setinggi harga lucky stones lainnya seperti Dewi Kwan >> Im, Kwan Kong, Kucing, Anjing, Macan, Kuda, Landscape, dan lain-lain. >> Walaupun demikian, jangan pessimis dulu, kalau kebetulan ada peminat >> yang hobinya gituan, tentunya bisa pasang harga tinggi juga lho ! >> >> Mengenai lucky stone tersebut yang berasal dari Swedia, mang Okim >> penasaran juga, ingin tahu jenis batunya. Selain dari itu, karena Anda >> bilang mirp bener, tentunya Anda bisa bilang apakah disunat atau >> tidak ya ? Karenanya, terima kasih deeh kalau fotonya bisa dikirim. >> >> Salam batumulia, >> Mang Okim >> - Original Message - >> From: himalaya brother >> To: [EMAIL PROTECTED] >> Sent: Monday, November 05, 2007 2:39 AM >> Subject: [iagi-net-l] LUCKY STONES : BATU KEBERUNTUNGAN >> >> >> Aku punya batu bergambar kelamin pria mas. Miriip banget. Ada >> warna ijonya juga, coklat, putih, item. Katany sih batu dari swedia. >> Ada harganya ga tuh mas? Nanti kapan2 aku kirimin fotonya. Tolong >> dijawab ya mas. Tks. >> __ >> Do You Yahoo!? >> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around >> http://mail.yahoo.com > > > > > > JOINT CONVENTION BALI 2007 > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and > Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or > indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss > of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of > any information posted on IAGI mailing list. > - > >
RE: [iagi-net-l] Gunung Kelud Meletus !!!
> Budi Selamat datang diiagi-net , baru muncul sudah buat joke Tapi memang SK dari Allah SWT memang belum turun ya , kelihatannya kalau plug-nya besar mak letusany a akan makin besar juga . Wooow ngeri !!! Tapi melihat mitigasi-nya saat ini , saya patut memberkan dua jempol kepada teman teman Surono dan kawan kawan. Si-Abah Jangan-jangan Gunung meletus pun menunggu SK yang belum turun !!!??? > Kalau tidak salah kuncen / penunggunya belum mau mengungsi karena yakin > Belum mau meletus. > > -Original Message- > From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Saturday, November 03, 2007 11:07 PM > To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS > Subject: Re: [iagi-net-l] Gunung Kelud Meletus !!! > > Gunung Kelud belum meletus seperti berita di Detik.com yang dikutip di > bawah. Wawancara dengan penyiar Elshinta dengan Dr. Surono (kepala > PVMBG) malam ini (Sabtu 3 Nov. 2007 pukul 21.00 WIB) mengkonfirmasi ini. > Walaupun semua gejala gunungapi ini sudah jauh melebihi kondisi letusan > 1990, sehingga disebut overscale (misalnya gempa tremor terjadi 22 jam, > suhu air kawah mendekati 50 C), tetap saja gunung ini belum meletus. > Secara teori, gunung ini harusnya sudah meletus. Dr. Surono mengaku > tidak tahu mengapa begitu dan tidak bisa meramalkan kapan gunung ini > akan meletus. Sebanyak 22 orang pengamat gunungapi dan volcanologist > sedang bekerja keras memantau gunung yang sangat sulit ditebak ini. Tak > pernah sebegitu banyak ahli gunungapi diterjunkan untuk mengamati > gunungapi, hanya di Kelud pada saat ini. Pak Surono pun mengeluhkan dan > memprotes secara keras media massa yang menambah kerunyaman pemberitaan > seputar Kelud. > > salam, > awang > > > Sabtu, 03/11/2007 19:41 WIB > Satlak: Gunung Kelud Belum Meletus > > > Rita Zoelkarnaen - DetikSurabaya > > -->Blitar - Meski kondisi Gunung Kelud ibaratnya sudah hamil tua dan > tinggal menunggu detik-detik melahirkan, namun sampai pukul 19.00 WIB, > Sabtu (3/11/2007) belum terjadi letusan dari puncak Kelud. > > Kondisi tersebut seperti yang dikonfirmasikan Humas Satlak > Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Kabupaten Blitar Sukamtono > kepada petugas Pos Pantau Margomulyo yang sudah turun ke Ngancar Kediri, > Umar Rosadi. > > "Khusus untuk apakah Kelud benar-benar sudah meletus atau belum, warga > Blitar jangan percaya informasi dari manapun dan siapapun selain dari > Satlak. Dan begitu Kelud benar-benar meletus, Satlak pasti akan > memberikan informasi resmi saat itu juga melalui berbagai cara," tegas > Sukamtono saat dikonfirmasi detiksurabaya.com sekitar pukul 19.00 WIB. > > Pantauan detiksurabaya.com di lapangan, sekitar pukul 17.00 WIB tadi > sore terjadi kepanikan luar biasa di wilayah Kabupaten Blitar. > Penyebabnya, munculnya berita di televisi swasta nasional bahwa Gunung > Kelud sudah meletus. > > Akibat pemberitaan tersebut, bahkan warga yang panik mengungsi ada yang > mengalami kecelakaan. Seperti yang terjadi di Desa Kedawung Kecamatan > Nglegok, terjadi kecelakaan antara dua pengendara sepeda motor. > > Lebih lanjut Sukamtono menjelaskan, informasi letusan Kelud akan > disampaikan dengan berbagai cara. Antara lain dengan langsung menyiarkan > melalui radio-radio yang ada di Blitar, membunyikan seluruh sirine dan > titir (memukul kentongan bambu maupun besi - red). (gik/gik) > > > Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Gunung Kelud Meletus > !!! > > Akhirnya Gunung Kelud dinyatakan meletus pada jam 16.00 WIB > > Kediri (ANTARA News) - Gunung Kelud (1.751 m) dinyatakan telah > meletus setelah terjadi gempa tremor over schale Sabtu sore sejak > pukul 16.00 WIB. > Ketua Tim Tanggap Darurat Umar Rosadi menyatakan, sampai sekarang > letusan besar belum terjadi, tapi letusan kecil sudah. > > :( "Wah yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga ya Pakdhe ? > Tetapi sepertinya letusannya kecil saja ya Pakdhe ?" > :D "Pernyataan gunung meletus ini memang dipicu dengan mulai > munculnya getaran-getaran (tremor) yang sudah diluar kebiasaan. Tetapi > letusan belum memuncak thole" > > Letusan gunung api saat ini secara ilmiah sudah dapat dikategorikan > sebagai individual dan unik. demikian juga dengan Gunung Kelud yang > memang memiliki karakteristik tersendiri. Dibawah ini digambarkan > sederhana saja bagaimana kemungkinan terjadinya proses letusan di > Gunung Kelud. > > Continue reading Gunung Kelud Meletus !!!... > http://rovicky.wordpress.com/2007/11/03/gunung-kelud-meletus/ > > > > -- > http://rovicky.wordpress.com/ > None one right solution ! > No one can monopolize the truth ! > > > > JOINT CONVENTION BALI 2007 > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and > Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > ---
RE: [iagi-net-l] Berita Duka Cita
Rekan rekan. Turut berduka cita , saya kemarin sempat mengikuti pemakaman-nya di Pondok Rangon , pemakaman dilaksanakan jam 13.00. Mungkin tidak banyak tahu , terutama anggota IAGI yang muda bahwa Almarhum pernah menjadi Ketua Umum IAGI ( kapan -nya saya agak lupa). Si-Abah ___ > Inna lillahi wa inna illaihi roji'uun. > > Info tambahan, insya Allah dimakamkan ba'da Dzuhur di pemakaman Pondok > Rangon. > Wassalam, > > > -Original Message- > From: Budi Sunarto [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, October 31, 2007 10:39 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] Berita Duka Cita > > > > Innalillahi wa inna illaihi roji'un > > Telah berpulang ke rahmatullah : Bapak Ir. A. Edi Harsa, usia 68 tahun, > tadi malam pukul 22.45 WIB. > > Alamat duka : Legenda wisata cibubur, LINCOLN N2 - 21. Dimakamkan hari > ini pukul 10.00 WIB di Pondok Rangon. > > > > > __ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > http://mail.yahoo.com > > > JOINT CONVENTION BALI 2007 > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and > Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or > indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss > of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of > any information posted on IAGI mailing list. > - > >
Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI 2007
> Pak Sekjen Rakernas merupakan saat dimana PP dan PengDa dapat berkomunikasi langung dan membahas issue sehubungan dengan organisasi maupun issue lain yang merupakan kepentingan atau interest bersama (PP dan PENGDA). Sebagai hasil dari Rakernas maka semestinya komunikasi antar aPP dan PengDa akan menjadi lebih baik (PP tahu problemaitka PengDa dan PengDa juga demikian, beserte solusi-nya), ada persamaan presepsi mengenai issue yang penting (ump. mengenai Lapindo Brantas , masalah peran IAGI dalam membanti PemDa sehubungan dengan otonomi dsb). Menurut saya issue yang akan dibicarkan harus diketengahkan jauh sebelum Rakernas , aik oleh PP maupun PengDa. Dari pengalaman Rakernas yang lalu saya melihat hal berikut : 1. Waktu pelaksanaan suka molor . 2. Banyak PengDa yang kurang siap dengan laporan-nya 3. PP menjadi dominan , sebagai akibat ad. 2 diatas. 4. Rakernas tidak menghasilkan suatu keputusan yang penting. 5. Waktu Rakernas yang singkat (karena disisipkan di PIT, padahal bukan suatu keharusan) menyebabkan pembahasan sering tidak bisa tuntas. Semoga Pak Sekjen dapat memperbaikinya , sehingga Rakernas tahun ini benar benar berbobot. Beberapa materi /issue yang dapat dibicarakan al. Sertifikasi , Dewan Penghargaan dan Kehormatan dan pemberian penghargaan yang bersistim kepada tokoh ahli kebumian Indonesia , koordinasi Pengda didaerah bencana dengan Pemda dsb) Si-Abah Rekan2 PP dan Pengda IAGI > > Rapat persiapan JCB memutuskan Rakernas IAGI di Bali, 14 > November jam 19. Mohon konfirmasi dan masukan agenda > acara. > > Surat resmi akan segera dikirim. Terimakasih. > > R i d w a n > > > JOINT CONVENTION BALI 2007 > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and > Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or > indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss > of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of > any information posted on IAGI mailing list. > - > >
[iagi-net-l] TPA di Jonggol ?
Rekan rekan Saya mendapat info bahwa sebagai pengganti TPA Bantargebang akan dibangun TPA baru didaerah Jonggol . Apakah ini benar , karena seingat saya daerah Jonggol merupakan “catchment area” untuk air baik kearah Cianjur Utara (daerah taman bunga Nusantara) maupun kearah selatan Jakarta. Apakah pembangnan TPA ini sudah mendapatan AMDAL –nya , dan apakah di TPA ini akan diaplikasikan pengelolaan sampah yang tidak akan mengganggu kwalitas air tanah ? Mungkin kawan kawan di Bogor atau yang ahli dalam geohidrologi dapat memberikan pencerahan , syukur syukur ada informasi yang lebih detil mengenai rencana ini, Terima kasih . S- Abah,
[iagi-net-l] TPA di Jonggol ?
Rekan rekan Saya mendapat info bahwa sebagai pengganti TPA Bantargebang akan dibangun TPA baru didaerah Jonggol . Apakah ini benar , karena seingat saya daerah Jonggol merupakan “catchment area” untuk air baik kearah Cianjur Utara (daerah taman bunga Nusantara) maupun kearah selatan Jakarta. Apakah pembangnan TPA ini sudah mendapatan AMDAL –nya , dan apakah di TPA ini akan diaplikasikan pengelolaan sampah yang tidak akan mengganggu kwalitas air tanah ? Mungkin kawan kawan di Bogor atau yang ahli dalam geohidrologi dapat memberikan pencerahan , syukur syukur ada informasi yang lebih detil mengenai rencana ini, Terima kasih . S- Abah,
RE: [iagi-net-l] OOT : Lima Puluh Tahun Eksplorasi Angkasa Luar
> Allahu Akbar , Allah Maha Besar, tapi masih suka tergelitik ya ,apa sih batas alam semesta ini ? Si-Abah _ Abah, > > "Profundum abyssi quis dimensus est ?" Luas dan lebarnya langit adakah > yang bisa mengukurnya ? > > Mungkin tidak, sebab semua galaksi saat ini tengah berlomba2 saling > menjauh, semakin cepat semakin lokasinya jauh dari pusat Alam Semesta. > Maka Alam Semesta mengembang terus, makin membuka. Ini implikasi Big Bang. > Apakah kelak akan tiba2 menciut dan kemudian saling mendekat, menyempitkan > Alam Semesta, lalu kembali menjadi titik singularitas alias Big Crunch ? > Akan terjadi seperti itu kalau saja massa semua galaksi dan semua materi > di antaranya cukup mempunyai gravitasi untuk saling tarik-menarik. > Kenyataannya, setiap galaksi yang diamati menunjukkan "red shift" dalam > analisis spektroskopi-nya yang menunjukkan bahwa galaksi2 masih sedang > saling menjauh. > > Maka tak seorang pun yang bisa mengukur luasnya langit sebab ia bertambah > luas dari hari ke hari. > > Salam, > awang > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, October 08, 2007 12:27 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Lima Puluh Tahun Eksplorasi Angkasa Luar > > > >> > Awang > > Kalimat yang paling bawah apa artinya > ? > > Si-Abah > (sok hayang nyaho bae nya ? heheh) > > _ > > > JOINT CONVENTION BALI 2007 > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and > Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or > indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss > of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of > any information posted on IAGI mailing list. > - > >
Re: [iagi-net-l] OOT : Renungan 30 September
> Agus Narasi Anda bagus walaupun Jawa tenan (aku turunan Jawa tapi suka agak sulit baca gaya orang Jawa. Tapi bener bener apik tenan, teruta perumpaaan yang terakhir itu lo, jadi kalau menurut Anda dalannya ahrus mendukung Bimo , Samiaji atawa Arjuna ? Si-Abah Hemat saya, masalah ini bukan semata-mata pada ranah akademis, tetapi > sudah pada wilayah politik yang erat kaitannya dengan kondisi psiko > sosial masyarakat kita yang masih traumatik terhadap berbagai peristiwa > masa lalu di tanah air. > > > > Dalam kaitannya dengan TAP MPR yang masih tetap eksis tentang pelarangan > suatu ideologi, maka sulit bagi kalangan yang menginginkan hadirnya > kembali ideologi yang diusungnya,eksis kembali di NKRI. > > Dalam kaitannya dengan trauma masyarakat, sulit pula bagi penyelenggara > negara mengabaikan potensi konflik yang lebih luas lagi lebih2 pada > level global, ideologi komunis sudah merupakan noda hitam dalam > peradaban manusia. > > Dalam kondisi ini, sebenarnya ruang kajian ilmiah, masih dimungkinkan > pada penjelasan TAP MPR, selanjutnya, yang menyebutkan bolehnya wacana > ini didiskusikan di lingkup terbatas, dalam hal ini lingkup akademis. > Pada wacana globalpun, sensor negara, bahkan regionalpun tetap ada. Coba > anda pakai lambang2 Nazi di Jerman, misalnya. Atau coba anda > me'launching' > > issue2 yang bersifat 'anti semit' pada tataran publik melalui media > barat misalnya., walaupun seakademis apapun, di negara super > demokratispun, sensor terhadap hal serupa tetap eksis. > > > > Lagi pula, sasaran tembakpun tidak bisa hanya diarahkan pada CIA saja. > Apa tidak mungkin (ini belum banyak dibahas para penagamat politik - > mungkin tidak ada tradisi seperti CIA misalnya bisa mebongkar file > rahasianya setelah 30 tahun) KGB, agen rahasia Cina (apa namanya ya?), > bahkan Mossad pun, misalnya tidak bermain di sini?. > > Secara fisikpun fakta perebutan hegemoni ini terekam dalam sejarah. > Bagaimana pada jaman Orla, persenjataan ABRI lebih banyak berasal dari > Blok Komunis (Sovyet dan RRC). Saya waktu kecil, masih SD, hafal nama2 > pesawat kebanggan AURI seperti MIG 17, 19, 21, Tupolev (TU)-16 - dsb. > yang kala itu negara jiranpun sangat ketinggalan dari kita. Wah, lucunya > nostalgia SD, sewaktu kita latihan bahaya udara, di sekolah, murid2 > harus bertiarap menuju lubang persembunyian, yang bujurnya masih > nungging, langsung digebuk Pak Guru > > > > Tentu saja para pendukung, atau yang pro terhadap kebijakan > penyelenggara negara ini, mengkhawatirkan dampak dari bahaya laten, yang > walaupun dikatakan potensinya kecil, lebih2 melihat pada skala global, > tapi trauma ini bukan pekerjaan mudah menghilangkannya. > > > > Kalau kita berandai-andai, dari pergumulan para dalang ini, jika > ternyata kaum 'Kurawa' yang menang, apakah ada jaminan mereka tidak > melakukan 'Killing Field' sebagaimana terjadi di negara jiran? > > > > Sejarah hendaknya memberi manfaat kepada kita bagaimana memilih dalang > yang benar2 'Manteb' memelihara keseimbangan 'Jagat Loh Jinawi' yang > 'Tata Tentrem Karto Rahardjo', bukan dalang yang membela Buto Ijo, Buto > Cakil , Dasamuka dsb. > > > > Kalau sekarang ini, hemat saya dalangnya penyokong Lesmana Mandra > Kumara, yang kurang berani berlaga, penuh keraguan bertindak, membiarkan > Buto Setamuka merambah hutan Wanamerta, Gunung Rajabrana dan Pulau > NusaKencana. > > > > Belajar sejarah mudah, termasuk membanding-bandingkan versi sejarah, > yang sulit adalah belajar dari sejarah. > > Manusia yang tidak pernah mau belajar dari keledai, niscaya terantuk > batu untuk ke tiga kalinya! > > > > Salam > > > > Agus Sutoto > > > > > == > > KORAN TEMPO > > Rabu, 3 Oktober 2007 > > > > Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Yunan Yusuf menyatakan > buku sejarah mengandung banyak muatan politik. > > Karena itu, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo hingga kini > belum menandatangani draf penilaian. "Sampai saat ini > > masih dipertimbangkan oleh Pak Menteri'" kata Yunan kepada Tempo > kemarin. > > > > Seusai peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti > dua hari lalu, Bambang mengungkapkan pemerintah akan > > segera mengeluarkan buku sejarah baru menggantikan buku sejarah > sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas yang > > telah ditarik dari peredaran. > > > > Sebelumnya, pemerintah menarik buku sejarah yang tidak mencantumkan kata > "PKI" di belakang Gerakan 30 September. Penghilangan > > kata itu dinilai sebagai penyembunyian fakta. > > > > Yunan mengungkapkan penilaian terhadap sekitar 300 buku sejarah telah > dilakukan sejak November 2006 hingga Mei 2007. Dari > > jumlah itu, hanya 50 buku yang lulus penilaian BSNP. Padahal untuk mata
Re: [iagi-net-l] OOT : Lima Puluh Tahun Eksplorasi Angkasa Luar
> Awang Kalimat yang paling bawah apa artinya ? Si-Abah (sok hayang nyaho bae nya ? heheh) _ Selamat ulang tahun emas eksplorasi angkasa luar ! > > > > Tanggal hari ini tepat lima puluh tahun yang lalu, 4 Oktober 1957, > wahana pertama buatan manusia berupa satelit buatan bernama Sputnik 1 > (Uni Soviet) berhasil masuk ke angkasa luar dan mengorbit Bumi. Inilah > awal eksplorasi angkasa luar secara nyata oleh manusia. Untuk sampai ke > pelontaran Sputnik 1 itu, sebelumnya ada usaha-usaha teoretis dan > berbagai eksperimen sejak awal 1900-an bagaimana menerbangkan wahana > bermesin jauh ke angkasa luar. Konstantin Tsiolkovsky (Uni Soviet), > Robert Goddard (Amerika Serikat), Hermann Oberth dan Wernher von Braun > (Jerman) adalah tokoh2 paling penting pelopor pemikiran dan eksperimen > roket dan satelit. > > > > Uni Soviet dan Amerika Serikat adalah dua negara yang paling banyak > melakukan eksplorasi angkasa luar ini. Seperti kita tahu, mereka sampai > pertengahan tahun 70-an melakukannya dalam semangat berlomba. Tetapi > sejak 1975, ketika ada kerja sama di angkasa luar antara wahana Soyuz > Uni Soviet dan Apollo Amerika Serikat, mereka telah bekerja sama > beberapa kali mengeksplorasi angkasa luar. Sejak 1990-an Jepang, > asosiasi negara-negara Eropa, Australia, dan Cina telah menambah daftar > negara pengeksplorasi angkasa luar. > > > > Apa saja yang telah dilakukan dalam 50 tahun mengeksplorasi angkasa luar > ini ? Banyak sekali. Tercatat sekitar 250-275 peluncuran sejak > 1957-2007. Peluncuran terakhir sebelum catatan ini disusun adalah pada > 27 September 2007 minggu lalu yaitu peluncuran satelit "Dawn" untuk > mengorbit dan meneliti asteroid Ceres dan Vesta. > > > > Sedikit dari beberapa peristiwa bersejarah dalam eksplorasi angkasa luar > : > > > > * 4 Oktober 1957 : Uni Soviet (US) meluncurkan Sputnik-1 > * 31 Januari 1958 : Amerika Serikat (AS) meluncurkan Explorer-1 > * 12 April 1961 : Yuri Gagarin (US) menjadi orang pertama di > angkasa luar > * 20 Juli 1969 : Neil Armstrong dan Edwin Aldrin menjadi orang > pertama yang berjalan di Bulan > * 2 Maret 1972 : Pioneer 10 (AS) menjadi wahana luar angkasa > pertama yang terbang keluar dari Tata Surya, komunikasi terakhir > dengannya dilakukan pada 22 Januari 2003 pada jarak sejauh 7,6 milyar km > dari Bumi. > * 14 Mei 1973 : Skylab (AS), stasiun angkasa luar pertama > diluncurkan > * 15 Juli 1975 : Kerja sama pertama di angkasa luar, Soyuz (US) > dan Apollo (AS) melakukan docking/saling menyambung > * 20 Agustus 1975 : Viking 1 (AS) mengorbit dan mendarat di Mars > * 20 Agustus 1977 : AS meluncurkan Voyager 2 untuk meneliti > Yupiter dan Saturnus. Agustus 2007 lalu wahana ini telah keluar sampai > sejauh 10 milyar km dari Bumi. > * 12 April 1981 : AS meluncurkan wahana ulang-alik pertama, > Columbia. > * 28 Januari 1986 : Kecelakaan besar eksplorasi angkasa luar > ketika wahana ulang-alik Challenger meledak di angkasa 73 detik setelah > diluncurkan > * 19 Februari 1986 : Uni Soviet meluncurkan stasiun angkasa luar > pertama, MIR > * 25 April 1990 : Hubble Space Telescope, satelit teleskop pertama > di angkasa luar diluncurkan. > * 2 Desember 1995 : SOHO Solar Observatory diluncurkan, pengamat > Matahari dari dekat. > * 20 November 1998 : Keping pertama Stasiun Angkasa Luar > Internasional diluncurkan. Selama beberapa bulan secara bergantian > astronot dan kosmonot dari AS, US dan negara lain bertugas di angkasa > luar membangun stasiun ini. > * 1999 : Stardust, wahana penguntit komet kembali ke Bumi membawa > sampel ekor komet (coma) > * 1 Februari 2003 : Wahana ulang-alik Columbia meledak ketika akan > kembali ke Bumi, tujuh astronot tewas. > > > > Pengetahuan manusia tentang angkasa luar oleh 250-275 peluncuran selama > 50 tahun itu sudah banyak tentunya, bahkan pengetahuan kita tentang > angkasa luar adalah lebih banyak dan lebih detail daripada bagian dalam > Bumi sendiri. Kita lebih tahu soal quasar, benda di tepi jagad raya yang > milyaran tahun cahaya jaraknya dari Bumi daripada apa yang terjadi di > bagian dalam inti Bumi yang jaraknya hanya 6300 km di bawah kaki kita. > > > > Berikut beberapa contoh pengetahuan kita tentang Alam Semesta yang > dihasilkan oleh wahana-wahana angkasa luar. > > > > COBE (Cosmic Background Explorer) satelit yang diluncurkan AS pada > 1989 adalah satelit yang dirancang khusus untuk mencari bukti Big Bang. > Suatu letusan besar 18 milyar tahun yang lalu yang dianggap sebagai asal > Alam Semesta akan menyisakan gelombang mikro yang mestinya masih bisa > "didengar" sampai sekarang. Dengan melaksanakan riset keseluruhan langit > menggunakan panjang gelombang mikro, COBE menemukan adanya variasi kecil > (riak) pada radiasi yang merupakan peninggalan Big Bang. Ini > menggembirakan para ahli kosmologi, bagian astronomi yang mempelajari > asal-usul Ala
Re: [iagi-net-l] Pameran Internasional "First Islanders" di ITB
> Prof Zaim Selamat ats sukses-nya acara tersebut ,semoga dapat dilanjutkan dengan acara acara lain semacamm itu. Si-Abah. ___ Rekan2 IAGI Yth., > Tidak terasa ternyata hari ini, 5 Oktober adalah hari terakhir Pameran > Internasional:"First Islanders" yang diselenggarakan di Campus Center ITB > selama satu bulan: 5 September - 5 Oktober 2007, seperti yang pernah saya > info-kan lewat milis IAGI ini.Pameran dibuka oleh Rektor ITB Rabu, 5 > September 2007, diselenggarakan oleh Kelompok Riset yang terdiri dari > Prodi Teknik Geologi FITB-ITB bekerjasama dengan Dept. of Paleobiology, > Univ.of Frankfurt, Germany; Dept. of Archaeology Univ. of Philippine at > Diliman; Institut de Paleontologie Humaine, Paris-France didukung oleh > Museum Naturalist, Leiden - the Netherlands; Museum Senckenberg, Franfurt > -Germany; Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, dalam Group yang bertema: > "Human Origins Patrimony in Souteast Asia" - HOPSEA.Pameran yang > melibatkan negara2 yang saya sebutkan tadi, menyajikan materi/koleksi > fosil vertebrata dan manusia serta artefak dari Indonesia yang sebagian > masih tersimpan di Museum di Senckenberg - Jerman dan Leiden - Belanda, > juga koleksi hasil penelitian Paleontologi ITB dan Puslit Arkeologi > Nasional terutama yang berasal dari Jawa, Flores, Timor dan Sulawesi, > disamping tentunya koleksi dari Filipina. > Pengunjung terdiri dari para mahasiswa, umum/masyarakat dan siswa > SLTA.Jumlah pengunjung sampai penutupan sore nanti akan mencapai lebih > dari 2000 orang, karena ketika sebenarnya pagi ini akan ditutup dan > display akan dibongkar, ada telepon dari SMA Santa Angela Bandung yang > akan berkunjung pukul 14.00 hari ini, dengan sekitar 200-an siswa. > Pertengahan September lalu pameran juga telah dikunjungi oleh sebuah SMA > di Bandung yang terdiri atas 16 Guru dan 270 Siswanya. > Usai pameran di ITB, barang2 akan dikemas dan diterbangkan ke Manila - > Filipina untuk dipamerkan di Manila. Setelah itu ke Belanda, Jerman dan > terakhir di Paris. > Yang menarik juga adalah, saya sebagai pengajar Program Magister Museologi > UNPAD untuk mata kuliah Geo Arkeologi dan Arkeologi Terapan dengan jumlah > 26 mahasiswa telah memberi tugas kepada para mahasiswa untuk memberi > kajian pada pameran First Islanders. Menarik karena kajiannya sangat > akademis dengan menggunakan konsep dan teori tentang display museum, > menyangkut tata letak, lighting, alur dan makna materi, luas ruang vs > jumlah materi yang dipamerkan (kepadatan materi) dll, telah menghasilkan > kritik yang sangat akademik dan membangun, sambil memberikan alternatif > solusinya.Ya itulah, sebuah pameran ternyata dapat juga kami kaitkan > dengan suatu kegiatan akademis. > Itulah rekan2, bagian dari diseminasi paleontologi, paleoantropologi dan > arkeologi, mudah2an membawa dampak yang berarti bagi para pengunjung. > > Wasalam, > > Yahdi Zaim, > KK Geologi dan paleontologi, > Prodi Teknik Geologi, > FITB - ITB > > > > > JOINT CONVENTION BALI 2007 > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and > Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or > indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss > of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of > any information posted on IAGI mailing list. > - > >
Re: [iagi-net-l] Pameran Internasional "First Islanders" di ITB
> Prof Zaim Selamat ats sukses-nya acara tersebut ,semoga dapat dilanjutkan dengan acara acara lain semacamm itu. Si-Abah. ___ Rekan2 IAGI Yth., > Tidak terasa ternyata hari ini, 5 Oktober adalah hari terakhir Pameran > Internasional:"First Islanders" yang diselenggarakan di Campus Center ITB > selama satu bulan: 5 September - 5 Oktober 2007, seperti yang pernah saya > info-kan lewat milis IAGI ini.Pameran dibuka oleh Rektor ITB Rabu, 5 > September 2007, diselenggarakan oleh Kelompok Riset yang terdiri dari > Prodi Teknik Geologi FITB-ITB bekerjasama dengan Dept. of Paleobiology, > Univ.of Frankfurt, Germany; Dept. of Archaeology Univ. of Philippine at > Diliman; Institut de Paleontologie Humaine, Paris-France didukung oleh > Museum Naturalist, Leiden - the Netherlands; Museum Senckenberg, Franfurt > -Germany; Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, dalam Group yang bertema: > "Human Origins Patrimony in Souteast Asia" - HOPSEA.Pameran yang > melibatkan negara2 yang saya sebutkan tadi, menyajikan materi/koleksi > fosil vertebrata dan manusia serta artefak dari Indonesia yang sebagian > masih tersimpan di Museum di Senckenberg - Jerman dan Leiden - Belanda, > juga koleksi hasil penelitian Paleontologi ITB dan Puslit Arkeologi > Nasional terutama yang berasal dari Jawa, Flores, Timor dan Sulawesi, > disamping tentunya koleksi dari Filipina. > Pengunjung terdiri dari para mahasiswa, umum/masyarakat dan siswa > SLTA.Jumlah pengunjung sampai penutupan sore nanti akan mencapai lebih > dari 2000 orang, karena ketika sebenarnya pagi ini akan ditutup dan > display akan dibongkar, ada telepon dari SMA Santa Angela Bandung yang > akan berkunjung pukul 14.00 hari ini, dengan sekitar 200-an siswa. > Pertengahan September lalu pameran juga telah dikunjungi oleh sebuah SMA > di Bandung yang terdiri atas 16 Guru dan 270 Siswanya. > Usai pameran di ITB, barang2 akan dikemas dan diterbangkan ke Manila - > Filipina untuk dipamerkan di Manila. Setelah itu ke Belanda, Jerman dan > terakhir di Paris. > Yang menarik juga adalah, saya sebagai pengajar Program Magister Museologi > UNPAD untuk mata kuliah Geo Arkeologi dan Arkeologi Terapan dengan jumlah > 26 mahasiswa telah memberi tugas kepada para mahasiswa untuk memberi > kajian pada pameran First Islanders. Menarik karena kajiannya sangat > akademis dengan menggunakan konsep dan teori tentang display museum, > menyangkut tata letak, lighting, alur dan makna materi, luas ruang vs > jumlah materi yang dipamerkan (kepadatan materi) dll, telah menghasilkan > kritik yang sangat akademik dan membangun, sambil memberikan alternatif > solusinya.Ya itulah, sebuah pameran ternyata dapat juga kami kaitkan > dengan suatu kegiatan akademis. > Itulah rekan2, bagian dari diseminasi paleontologi, paleoantropologi dan > arkeologi, mudah2an membawa dampak yang berarti bagi para pengunjung. > > Wasalam, > > Yahdi Zaim, > KK Geologi dan paleontologi, > Prodi Teknik Geologi, > FITB - ITB > > > > > JOINT CONVENTION BALI 2007 > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and > Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or > indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss > of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of > any information posted on IAGI mailing list. > - > >
Re: [iagi-net-l] Buka Puasa Bersama & Diskusi Antisipasi Gempa
> Yth Set IAGI Berapa bayar-nya ? Si-Abah _ Jakarta, 28 September 2007 > Nomor : 290/PP-IAGI/VI/2007 > Lampiran : - > Perihal : Buka Puasa Bersama & Diskusi Antisipasi Gempa > > > Kepada Yth . > Anggota IAGI / IAGI NET > Di > Tempat > > > Dengan Hormat , > Bersama ini kami sampaikan bahwa pada hari Kamis tgl 04 Oktober 2007, > Ikatan Ahli Geologi Indonesia ( IAGI ) akan mengadakan Buka Puasa > Bersama dan Diskusi " Antisipasi Gempa " > > Tempat : Room Subadra / Drupadi Lt 2, Hotel Bumi > Karsa Bidakara Jakarta > Waktu : 16.00 - 22.00 WIB > Pembicara : 1. Dr. Danny Hilman ( Kajian Potensi dan Resiko > Gempa ) > 2. .Dr. Engkon K Kertapati ( Kajian Resiko Bencana Gempa Bumi ) > > Sehubungan hal tersebut diatas kami mengharapkan bantuan agar dapat > menyebarkan dan menginformasikan kepada temen-teman seprofesi di > lingkungan tempat Bapak/Ibu/ sdr/i bekerja. > Demikian disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan > terimakasih . > > Hormat kami > Pengurus Pusat > Ikatan Ahli Geologi Indonesia ( IAGI ) > Sekretaris Jenderal > > Ttd > > Ridwan Djamaluddin > > > > > > > > > > IAGI,Ikatan Ahli Geologi Indonesia > > ," Buka Puasa Bersama dan Diskusi Antisipasi Gempa " > > > > > > > > > > > > > > Presenters : > 1.Bp. Dr. Danny Hilman (Kajian Potensi dan Resiko Gempa ) > 2.Bp.Dr. Engkon K Kertapati (Kajian Resiko Bencana Gempa Bumi ) > > Biaya : Rp 150.000,- > > > Pendaftaran > > Hub : Sutarjo > : Abdul Qodir > Telp/Fax : 837 02848 / 83702577 > E-Mail : [EMAIL PROTECTED] > > Pembatalan diterima sampai jam 12.00 wib. Kamis , 4 Oktober 2007 > > > Tanggal : > > > Kamis, 4 Oktober 2007 > > > Waktu : 16.00-20.00 WIB > > Tempat : > > > Room Subadra / Drupadi Lt 2, > Hotel Bumi Karsa Bidakara Jakarta > > > > > Subject > > > > Buka Puasa Bersama dan Diskusi Antisipapasi Gempa > > >
Re: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit
> Semoga Pak M.Untung segera sembuh dan bisa ka Bali, serta meramaikan kembali mills ini, ngomong ngomong Beiau menderita penyakit apa ? Si-Abah
Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
Kang Denny Kala dilihat berbagai komentar dari millis ini, kelihatannya bagi sebagian rekan masih belum jelas benar keuntungan dan pentingnya memiliki sertifikat. Enam tahun (?? ) yang lalu , PP IAGI pernah memberikan semacam "informasi" kepada para peserta PIT mengenai sertfikasi ini . Kalau Anda sudah siap , bagaimana apabila hal yang sama dikomunikasikan dalam PIT di Bali ? Sebagai jawaban kepada sdr. Fajar , salah satu tujuan dari sertifikat adalah MELINDUNGI anggota IAGI dalam persaingan dengan TKA yang akan membanjir dalam era globalisasi saat ini. Si-Abah __ > Seingat saya, pada awalnya sertifikasi ini adalah untuk menambah nilai > tambah (added value) para ahli geologi kita. > > Kalau berbicara untuk lingkup dalam negeri, memang siapa yang tidak > mengenal kualitas para lulusan perguruan tinggi kita. Tapi bagaimana > untuk lingkup internasional? Jika para ahli kita ingin bersaing diluar > negeri mereka harus berhadapan dengan para ahli dari India, Filipina dan > lain-lain yang telah memiliki sertifikasi dari negaranya masing-masing. > Saat ini juga untuk bidang geologi teknik di Indonesia, sertifikasi ini > telah menjadi salahsatu syarat wajib dalam pemilihan pemenang pekerjaan > > Permasalahannya adalah memang soal legitimasi ; apakah IAGI akan mandiri > dengan hanya menerbitkan `lokal` sertifikasi dan percaya bahwa para > anggotanya yang bersertifikasi ini akan mampu menunjukkan kemampuannya > sehingga sertifikasi IAGI akan menjadi `trusted certificate` atau > bergabung dengan BNSP yang sudah memiliki kriteria dan prosedur > tersendiri atau alternatif-alternatif lainnya. > > > Salam, > Fajar (1141) > > > > - > Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, > news, photos & more.
Re: [iagi-net-l] IAGI / Re: [iagi-net-l] jcb2007: hitung2 biaya (I)
> Is , Asal jangan jadi Ikatan Ahli (berpenyakit) Gula Indonesia saja ya , heheheh. Soalnya , saya sudah ada kearah situ tuuuh. Si-Abah Rupanya IAGI ada saingannya yaitu Ikatan Ahli Gula Indonesia ( IAGI ) , > beberapa hari lalu ada Berita IAGI yang non Geologi ini membuat pernyataan > tentang impor gula / industri gula nasioanl di berita MetroTV. > omong omong masalah nama ini apakah perlu didaftarkan ke dephubham atau > > apalah arti sebuah nama...gitu aja kok repot, mungkin kalau nama tsb > merupakan produk terkenal bisa klaim mengklaim. > > ISM > > - Original Message - > From: <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Tuesday, September 25, 2007 12:32 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] jcb2007: hitung2 biaya (I) > > >> >> >>>Rekan rekan >> >> Saya kira dengan ber >> "convention" di Bali , rekan reKAN PROFESIONAL POLITIK DI >> dEpEeR akan senang , karena kalau mereka dikritik , >> mereka akan jawab kita kan tidak sendirian , kan ada contohnya dari IAGI >> ,HAGI dan IATMI. >> Trus kalau ditanya biaya - nya , jawab-nya kan >> sama sama uang NEGARA hehehehe. >> Anyway dalam jaman liberal >> ini memang Pasar yang Menentukan , apa boleh buat , semoga saja sukses. >> >> Si-Abah >> >> >> >> Iya Pak Vicky, maka saya menulis itu he2..agar >> cost recovery tak terlalu >>> besar gara2 ada eksodus ke Bali.. >>> >>> Have a good weekend, >>> awang >>> >>> -Original Message- >>> >> From: Rovicky Dwi >> Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] >>> Sent: Friday, September >> 21, 2007 3:16 C++ >>> To: iagi-net@iagi.or.id >>> Subject: >> Re: [iagi-net-l] jcb2007: hitung2 biaya (I) >>> >>> On >> 9/21/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Merogoh Rp 10 juta setelah mudik Lebaran pasti >> gak sedikit; walaupun banyaknya dibayarkan perusahaan, >> tetapi kan kalau acaranya bisa dipadatkan akan lebih >> efisien. >>> >>> Bukan dibayarkan perusahaan pak awang ... >> tapi dibayarin negara ... >>> paling2 nanti kalau masuk cost >> recovery Pak Awang dkk juga yang kena >>> ... hahahaha >>> >> >>> met whik en >>> >>> RDP >>> >>> >> >> >>> >>> JOINT CONVENTION BALI 2007 >>> The 32nd >> HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and >>> >> Exhibition, >>> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 >>> >> >> >>> >>> To unsubscribe, send email to: >> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id >>> To subscribe, send email to: >> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id >>> Visit IAGI Website: >> http://iagi.or.id >>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: >>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta >>> No. Rek: 123 >> 0085005314 >>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) >>> Bank BCA KCP. Manara Mulia >>> No. Rekening: 255-1088580 >>> A/n: Shinta Damayanti >>> IAGI-net Archive 1: >> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >>> IAGI-net >> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >>> >> - >>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to >> information >>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI >> or others. In no >>> event shall IAGI be liable for any, including >> but not limited to direct >>> or indirect damages, or damages of >> any kind whatsoever, resulting from >>> loss of use, data or >> profits, arising out of or in connection with the >>> use of any >> information posted on IAGI mailing list. >>> >> - >>> >>> >>> >> >> >>> JOINT CONVENTION BALI 2007 >>> The 32nd HAGI, the 36th >> IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and >>> Exhibition, >>> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 >>> >> >> >>> To unsubscribe, send email to: >> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id >>> To subscribe, send email to: >> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id >>> Visit IAGI Website: >> http://iagi.or.id >>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: >>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta >>> No. Rek: 123 >> 0085005314 >>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) >>> Bank BCA KCP. Manara Mulia >>> No. Rekening: 255-1088580 >>> A/n: Shinta Damayanti >>> IAGI-net Archive 1: >> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >>> IAGI-net >> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >>> >> - >>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to >>
RE: [iagi-net-l] jcb2007: hitung2 biaya (I)
>Rekan rekan Saya kira dengan ber "convention" di Bali , rekan reKAN PROFESIONAL POLITIK DI dEpEeR akan senang , karena kalau mereka dikritik , mereka akan jawab kita kan tidak sendirian , kan ada contohnya dari IAGI ,HAGI dan IATMI. Trus kalau ditanya biaya - nya , jawab-nya kan sama sama uang NEGARA hehehehe. Anyway dalam jaman liberal ini memang Pasar yang Menentukan , apa boleh buat , semoga saja sukses. Si-Abah Iya Pak Vicky, maka saya menulis itu he2..agar cost recovery tak terlalu > besar gara2 ada eksodus ke Bali.. > > Have a good weekend, > awang > > -Original Message- > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, September 21, 2007 3:16 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] jcb2007: hitung2 biaya (I) > > On 9/21/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> >> Merogoh Rp 10 juta setelah mudik Lebaran pasti gak sedikit; walaupun >> banyaknya dibayarkan perusahaan, tetapi kan kalau acaranya bisa >> dipadatkan akan lebih efisien. > > Bukan dibayarkan perusahaan pak awang ... tapi dibayarin negara ... > paling2 nanti kalau masuk cost recovery Pak Awang dkk juga yang kena > ... hahahaha > > met whik en > > RDP > > > > JOINT CONVENTION BALI 2007 > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and > Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no > event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct > or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from > loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the > use of any information posted on IAGI mailing list. > - > > > > JOINT CONVENTION BALI 2007 > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and > Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or > indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss > of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of > any information posted on IAGI mailing list. > - > >
RE: [iagi-net-l] jcb2007: hitung2 biaya (I)
> Rekan rekan Memang Bali itu indah (buat yang punya duit) tapi menyedihkan bagi yang tidak (kurang) punya duit. Kalau IAGI mau nolong , pasti bisa yaitu dengan menyediakan akpmodasi murah ( di Kute , atau di Denpasar) , tetapi IAGI menyediakan shuttle ketempat kegiatan . Kalau diumpamakan rate akomodasi Rp 500.000,- , maka akan dapat dihemat sekitar Rp. 4.000.000,- . Kan lumayan . Si-Abah __ Pak Syaiful, > Mahal juga yah? Sebetulnya bisa menghemat kalau menghindari acara > seremonial. Tak perlu hadir ke icebreaker dan pembukaan dan penutupan. > Jadi bisa tiba tanggal 14 dan pulang tanggal 16 cukup hanya 2 malam > saja, sudah menghemat 3 juta tuh. Bila menginapnya tdk di Westin tapi di > hotel2 bintang 3 yg dekat dengan terminal bis ke tempat convention bisa > hemat 5 juta' atau cukup naik pesawat Lion/Adamair dan sejenisnya > (safety chance nya sama saja dgn Garuda kan?), bisa hemat 500rb lagi. > Apalagi kalau naik KA+Bis+Ferry bisa menghemat 6.5 jutaan dari budgetnya > pak Syaiful. > Ini bukan cerita fiksi lho... > > Wass. > Witan > > > -Original Message- > From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, September 21, 2007 7:59 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] jcb2007: hitung2 biaya (I) > > saya seorang ahli geologi dan anggota iagi. saya ingin ikut acara > joint convention bali 2007 yg merupakan kerja-sama 3 organisasi: HAGI, > IAGI, dan IATMI, pada tanggal 13 s/d 16 nopember 2007 di hotel westin, > nusa dua, bali. > > katanya, selasa 13 nopember ada ice breaker party pada petang/malam > hari; > terus, rabu 14 nopember adalah pembukaan dan diskusi panel; > nah, kamis-jum'at 15-16 nopember adalah technical presentation. > > karena saya tinggal di jakarta, saya ingin berangkat selasa pagi saja, > agar segera bisa registrasi dan ikutan ice breaker party. terus, > penutupan acara pada jum'at sore, jadi maunya balik ke jakarta sih > sabtu saja. > > kalo mau naik pesawat, jakarta-denpasar pp, kelihatannya mesti merogoh > antara satu hingga dua juta rupiah (yaaa, bisa sih naik bus akap biar > lebih murah, tetapi mesti atur waktu lebih lama dong). > > tinggal di westin saja ah, tentunya dengan harga khusus utk peserta > jcb 2007, yaitu 1,3 juta (classic garden view) atau 1,5 juta (classic > pool view) per malam. jadi saya perlu tinggal 4 malam. > > kalo mau ndaftar dan mbayar sekarang, sbg peserta jcb 2007, mesti > menyumbang 2 juta (lumayan lebih murah, kalo non-anggota 'kan mesti > mbayar 2,5 juta). > > jadi, hitung2 saya perlu menyisihkan: > 2 juta utk transportasi; > 6 juta utk akomodasi (4x1,5 juta); > 2 juta utk registrasi. > jadi, perlu 10 juta rupiah. > (naik pesawat dan tinggal di westin). > > yo wis, siap berangkat. kalo gitu mesti menyisihkan sebagian dari > bonus lebaran, jangan dihabiskan semuanya pas mudik utk berkunjung > kampung halaman nanti... > > cerita fiksi saja, salam, > syaiful > > -- > Mohammad Syaiful - Explorationist > Mobile: 62-812-9372808 > Email: [EMAIL PROTECTED] > > Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) > Head Office: > Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia > Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 > Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] > > > > JOINT CONVENTION BALI 2007 > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and > Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no > event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct > or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from > loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the > use of any information posted on IAGI mailing list. > - > > > > > > JOINT CONVENTION BALI 2007 > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Conve
RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
> Sdr Surya Selamat Anda sudah memiliki itu , karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh ahli asing. Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda maksud ? Itu mungkin perlu diatur berdasarkan al : a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan. b. "keunikan" keahlian . UMPAMANYA , tidak semua mining gelogist c. domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi , engeneering , dsb). dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya. Dalam tahun pertama IAGI menggulirkan program sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda yaitu yabg pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior". Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah. Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama atau kedua. Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional kita harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi sendiri. Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar negeri". Si-Abah Dear Abah, > > Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah bertambah) yang > kebetulan sudah dianggap mampu sebagai competent person dalam memberikan > perkiraan sumber daya dan cadangan tambang. Sertifikasi competent > personnya mereka dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. > So, artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. > > Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga > profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan menjadikan > mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang yang competent person? > (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya) > > Salam, > Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM > Coal Geology Consultant > > SRK Consulting > Suite 7-9, Level 6, > 141 Queen Street > BRISBANE QLD 4000 > Tel: +61 7 3832 > Fax: +61 7 3832 9330 > Mobile: +61 4 0077 1842 > Email: [EMAIL PROTECTED] > URL: www.srk.com.au > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, 19 September 2007 5:53 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI > > > >> Pak Denny > > Selamat bekerja , yang penting sertifikasi > ini adalah hidup dulu , kita pun dulu memulai dengan berbagai > "ketakutan" , dan ternyata memang "meneng" beberapa > tahun. > > Saya tidak tahu apakah PP No 23 thn > 2004 meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan > geofisika > > Banyak macam sertifkasi , apakah PP yang > sama dan BNSP juga mengatur sertifikasi tukang las , diver , juru > ledak seismik dsb . Dimana sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, > Mengenai PERHAP , sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu > diluncurkan pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah > dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . > > Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan > "competent person" yang dapat memberikan perkiraan cadangan > mineral sehingga "bankable". > Saat itu (apa sekarang masih > ?) tidak ada orang Indonesia yang dianggap mampu , seingga terpaksa > memakai orang asing. > Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan > dengan baik , Kumaha kan Herman > > Sekali lagi Pak Denny > selamat bekerja. > > Si-Abah > > > > > > > Sertifikasi IAGI akan mulai > diaktifkan kembali. Tim yang dibentuk oleh >> Departemen SDM > PP-IAGI, diketuai oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan >> > beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: >> >> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI, >> > 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia khususnya PP No. 23 Tahun > >> 2004 tentang Pendirian Badan Nasional Sertifikasi Prosesi > (BNSP), >> 3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan > sertifikasi profesi. >> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI > pada tanggal 20 Maret 2007 >> >> Secara singkat dapat > dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini >> mengacu > kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan regulatornya adalah Badan >> Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Badan tersebut memberikan > lisensi >> sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam > memberikan sertifikasi >> kepada para anggotanya.
RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
> Sdr Surya Selamat Anda sudah memiliki itu , karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh ahli asing. Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda maksud ? Itu mungkin perlu diatur berdasarkan al : a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan. b. "keunikan" keahlian . UMPAMANYA , tidak semua mining gelogist ahli dalam menghitung cadangan , kalau ya maka untuk "competent person" mungkin serifikasi menjadi lebih khusus. c. domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi , engeneering , dsb). dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya. Dalam tahun pertama IAGI menggulirkan program sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda yaitu yabg pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior". Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah. Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama atau kedua. Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional kita harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi sendiri. Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar negeri". Si-Abah Dear Abah, > > Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah bertambah) yang > kebetulan sudah dianggap mampu sebagai competent person dalam memberikan > perkiraan sumber daya dan cadangan tambang. Sertifikasi competent > personnya mereka dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. > So, artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. > > Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga > profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan menjadikan > mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang yang competent person? > (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya) > > Salam, > Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM > Coal Geology Consultant > > SRK Consulting > Suite 7-9, Level 6, > 141 Queen Street > BRISBANE QLD 4000 > Tel: +61 7 3832 > Fax: +61 7 3832 9330 > Mobile: +61 4 0077 1842 > Email: [EMAIL PROTECTED] > URL: www.srk.com.au > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, 19 September 2007 5:53 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI > > > >> Pak Denny > > Selamat bekerja , yang penting sertifikasi > ini adalah hidup dulu , kita pun dulu memulai dengan berbagai > "ketakutan" , dan ternyata memang "meneng" beberapa > tahun. > > Saya tidak tahu apakah PP No 23 thn > 2004 meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan > geofisika > > Banyak macam sertifkasi , apakah PP yang > sama dan BNSP juga mengatur sertifikasi tukang las , diver , juru > ledak seismik dsb . Dimana sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, > Mengenai PERHAP , sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu > diluncurkan pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah > dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . > > Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan > "competent person" yang dapat memberikan perkiraan cadangan > mineral sehingga "bankable". > Saat itu (apa sekarang masih > ?) tidak ada orang Indonesia yang dianggap mampu , seingga terpaksa > memakai orang asing. > Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan > dengan baik , Kumaha kan Herman > > Sekali lagi Pak Denny > selamat bekerja. > > Si-Abah > > > > > > > Sertifikasi IAGI akan mulai > diaktifkan kembali. Tim yang dibentuk oleh >> Departemen SDM > PP-IAGI, diketuai oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan >> > beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: >> >> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI, >> > 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia khususnya PP No. 23 Tahun > >> 2004 tentang Pendirian Badan Nasional Sertifikasi Prosesi > (BNSP), >> 3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan > sertifikasi profesi. >> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI > pada tanggal 20 Maret 2007 >> >> Secara singkat dapat > dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini >> mengacu > kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan regulatornya adalah Badan >> Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Badan tersebut memberikan > lise
RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
> Sdr Surya Selamat Anda sudah memiliki itu , karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh ahli asing. Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda maksud ? Itu mungkin perlu diatur berdasarkan al : a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan. b. "keunikan" keahlian . UMPAMANYA , tidak semua mining gelogist ahli dalam menghitung cadangan c. domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi , engeneering , dsb). dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya. Dalam tahun pertama IAGI menggulirkan program sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda yaitu yabg pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior". Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah. Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama atau kedua. Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional kita harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi sendiri. Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar negeri". Si-Abah Dear Abah, > > Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah bertambah) yang > kebetulan sudah dianggap mampu sebagai competent person dalam memberikan > perkiraan sumber daya dan cadangan tambang. Sertifikasi competent > personnya mereka dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. > So, artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. > > Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga > profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan menjadikan > mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang yang competent person? > (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya) > > Salam, > Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM > Coal Geology Consultant > > SRK Consulting > Suite 7-9, Level 6, > 141 Queen Street > BRISBANE QLD 4000 > Tel: +61 7 3832 > Fax: +61 7 3832 9330 > Mobile: +61 4 0077 1842 > Email: [EMAIL PROTECTED] > URL: www.srk.com.au > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, 19 September 2007 5:53 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI > > > >> Pak Denny > > Selamat bekerja , yang penting sertifikasi > ini adalah hidup dulu , kita pun dulu memulai dengan berbagai > "ketakutan" , dan ternyata memang "meneng" beberapa > tahun. > > Saya tidak tahu apakah PP No 23 thn > 2004 meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan > geofisika > > Banyak macam sertifkasi , apakah PP yang > sama dan BNSP juga mengatur sertifikasi tukang las , diver , juru > ledak seismik dsb . Dimana sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, > Mengenai PERHAP , sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu > diluncurkan pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah > dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . > > Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan > "competent person" yang dapat memberikan perkiraan cadangan > mineral sehingga "bankable". > Saat itu (apa sekarang masih > ?) tidak ada orang Indonesia yang dianggap mampu , seingga terpaksa > memakai orang asing. > Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan > dengan baik , Kumaha kan Herman > > Sekali lagi Pak Denny > selamat bekerja. > > Si-Abah > > > > > > > Sertifikasi IAGI akan mulai > diaktifkan kembali. Tim yang dibentuk oleh >> Departemen SDM > PP-IAGI, diketuai oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan >> > beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: >> >> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI, >> > 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia khususnya PP No. 23 Tahun > >> 2004 tentang Pendirian Badan Nasional Sertifikasi Prosesi > (BNSP), >> 3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan > sertifikasi profesi. >> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI > pada tanggal 20 Maret 2007 >> >> Secara singkat dapat > dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini >> mengacu > kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan regulatornya adalah Badan >> Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Badan tersebut memberikan > lisensi >> sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam > memberikan sertifika
RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
> Sdr Surya Selamat Anda sudah memiliki itu , karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh ahli asing. Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda maksud ? Itu mungkin perlu diatur berdasarkan al : a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan. b. "keunikan" keahlian . UMPAMANYA , tidak semua mining gelogist ahli dalam menghitung c. domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi , engeneering , dsb). dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya. Dalam tahun pertama IAGI menggulirkan program sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda yaitu yabg pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior". Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah. Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama atau kedua. Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional kita harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi sendiri. Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar negeri". Si-Abah Dear Abah, > > Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah bertambah) yang > kebetulan sudah dianggap mampu sebagai competent person dalam memberikan > perkiraan sumber daya dan cadangan tambang. Sertifikasi competent > personnya mereka dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. > So, artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. > > Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga > profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan menjadikan > mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang yang competent person? > (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya) > > Salam, > Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM > Coal Geology Consultant > > SRK Consulting > Suite 7-9, Level 6, > 141 Queen Street > BRISBANE QLD 4000 > Tel: +61 7 3832 > Fax: +61 7 3832 9330 > Mobile: +61 4 0077 1842 > Email: [EMAIL PROTECTED] > URL: www.srk.com.au > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, 19 September 2007 5:53 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI > > > >> Pak Denny > > Selamat bekerja , yang penting sertifikasi > ini adalah hidup dulu , kita pun dulu memulai dengan berbagai > "ketakutan" , dan ternyata memang "meneng" beberapa > tahun. > > Saya tidak tahu apakah PP No 23 thn > 2004 meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan > geofisika > > Banyak macam sertifkasi , apakah PP yang > sama dan BNSP juga mengatur sertifikasi tukang las , diver , juru > ledak seismik dsb . Dimana sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, > Mengenai PERHAP , sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu > diluncurkan pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah > dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . > > Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan > "competent person" yang dapat memberikan perkiraan cadangan > mineral sehingga "bankable". > Saat itu (apa sekarang masih > ?) tidak ada orang Indonesia yang dianggap mampu , seingga terpaksa > memakai orang asing. > Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan > dengan baik , Kumaha kan Herman > > Sekali lagi Pak Denny > selamat bekerja. > > Si-Abah > > > > > > > Sertifikasi IAGI akan mulai > diaktifkan kembali. Tim yang dibentuk oleh >> Departemen SDM > PP-IAGI, diketuai oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan >> > beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: >> >> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI, >> > 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia khususnya PP No. 23 Tahun > >> 2004 tentang Pendirian Badan Nasional Sertifikasi Prosesi > (BNSP), >> 3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan > sertifikasi profesi. >> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI > pada tanggal 20 Maret 2007 >> >> Secara singkat dapat > dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini >> mengacu > kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan regulatornya adalah Badan >> Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Badan tersebut memberikan > lisensi >> sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam > memberikan sertifikasi >> ke
RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
> Sdr Surya Selamat Anda sudah memiliki itu , karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh ahli asing. Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda maksud ? Itu mungkin perlu diatur berdasarkan al : a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan. b. "keunikan" keahlian . UMPAMANYA , tidak semua mining gelogist ahli c. domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi , engeneering , dsb). dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya. Dalam tahun pertama IAGI menggulirkan program sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda yaitu yabg pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior". Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah. Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama atau kedua. Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional kita harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi sendiri. Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar negeri". Si-Abah Dear Abah, > > Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah bertambah) yang > kebetulan sudah dianggap mampu sebagai competent person dalam memberikan > perkiraan sumber daya dan cadangan tambang. Sertifikasi competent > personnya mereka dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. > So, artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. > > Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga > profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan menjadikan > mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang yang competent person? > (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya) > > Salam, > Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM > Coal Geology Consultant > > SRK Consulting > Suite 7-9, Level 6, > 141 Queen Street > BRISBANE QLD 4000 > Tel: +61 7 3832 > Fax: +61 7 3832 9330 > Mobile: +61 4 0077 1842 > Email: [EMAIL PROTECTED] > URL: www.srk.com.au > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, 19 September 2007 5:53 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI > > > >> Pak Denny > > Selamat bekerja , yang penting sertifikasi > ini adalah hidup dulu , kita pun dulu memulai dengan berbagai > "ketakutan" , dan ternyata memang "meneng" beberapa > tahun. > > Saya tidak tahu apakah PP No 23 thn > 2004 meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan > geofisika > > Banyak macam sertifkasi , apakah PP yang > sama dan BNSP juga mengatur sertifikasi tukang las , diver , juru > ledak seismik dsb . Dimana sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, > Mengenai PERHAP , sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu > diluncurkan pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah > dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . > > Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan > "competent person" yang dapat memberikan perkiraan cadangan > mineral sehingga "bankable". > Saat itu (apa sekarang masih > ?) tidak ada orang Indonesia yang dianggap mampu , seingga terpaksa > memakai orang asing. > Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan > dengan baik , Kumaha kan Herman > > Sekali lagi Pak Denny > selamat bekerja. > > Si-Abah > > > > > > > Sertifikasi IAGI akan mulai > diaktifkan kembali. Tim yang dibentuk oleh >> Departemen SDM > PP-IAGI, diketuai oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan >> > beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: >> >> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI, >> > 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia khususnya PP No. 23 Tahun > >> 2004 tentang Pendirian Badan Nasional Sertifikasi Prosesi > (BNSP), >> 3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan > sertifikasi profesi. >> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI > pada tanggal 20 Maret 2007 >> >> Secara singkat dapat > dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini >> mengacu > kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan regulatornya adalah Badan >> Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Badan tersebut memberikan > lisensi >> sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam > memberikan sertifikasi >> kepada para anggota
RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
> Sdr Surya Selamat Anda sudah memiliki itu , karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh ahli asing. Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda maksud ? Itu mungkin perlu diatur berdasarkan al : a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan. b. "keunikan" keahlian . UMPAMANYA , tidak semua mining gelogist ahli dalam c. domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi , engeneering , dsb). dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya. Dalam tahun pertama IAGI menggulirkan program sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda yaitu yabg pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior". Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah. Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama atau kedua. Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional kita harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi sendiri. Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar negeri". Si-Abah Dear Abah, > > Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah bertambah) yang > kebetulan sudah dianggap mampu sebagai competent person dalam memberikan > perkiraan sumber daya dan cadangan tambang. Sertifikasi competent > personnya mereka dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. > So, artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. > > Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga > profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan menjadikan > mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang yang competent person? > (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya) > > Salam, > Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM > Coal Geology Consultant > > SRK Consulting > Suite 7-9, Level 6, > 141 Queen Street > BRISBANE QLD 4000 > Tel: +61 7 3832 > Fax: +61 7 3832 9330 > Mobile: +61 4 0077 1842 > Email: [EMAIL PROTECTED] > URL: www.srk.com.au > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, 19 September 2007 5:53 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI > > > >> Pak Denny > > Selamat bekerja , yang penting sertifikasi > ini adalah hidup dulu , kita pun dulu memulai dengan berbagai > "ketakutan" , dan ternyata memang "meneng" beberapa > tahun. > > Saya tidak tahu apakah PP No 23 thn > 2004 meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan > geofisika > > Banyak macam sertifkasi , apakah PP yang > sama dan BNSP juga mengatur sertifikasi tukang las , diver , juru > ledak seismik dsb . Dimana sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, > Mengenai PERHAP , sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu > diluncurkan pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah > dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . > > Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan > "competent person" yang dapat memberikan perkiraan cadangan > mineral sehingga "bankable". > Saat itu (apa sekarang masih > ?) tidak ada orang Indonesia yang dianggap mampu , seingga terpaksa > memakai orang asing. > Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan > dengan baik , Kumaha kan Herman > > Sekali lagi Pak Denny > selamat bekerja. > > Si-Abah > > > > > > > Sertifikasi IAGI akan mulai > diaktifkan kembali. Tim yang dibentuk oleh >> Departemen SDM > PP-IAGI, diketuai oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan >> > beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: >> >> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI, >> > 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia khususnya PP No. 23 Tahun > >> 2004 tentang Pendirian Badan Nasional Sertifikasi Prosesi > (BNSP), >> 3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan > sertifikasi profesi. >> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI > pada tanggal 20 Maret 2007 >> >> Secara singkat dapat > dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini >> mengacu > kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan regulatornya adalah Badan >> Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Badan tersebut memberikan > lisensi >> sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam > memberikan sertifikasi >> kepada para a
RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
> Sdr Surya Selamat Anda sudah memiliki itu , karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh ahli asing. Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda maksud ? Itu mungkin perlu diatur berdasarkan al : a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan. b. "keunikan" keahlian . UMPAMANYA , tidak semua c. domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi , engeneering , dsb). dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya. Dalam tahun pertama IAGI menggulirkan program sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda yaitu yabg pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior". Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah. Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama atau kedua. Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional kita harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi sendiri. Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar negeri". Si-Abah Dear Abah, > > Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah bertambah) yang > kebetulan sudah dianggap mampu sebagai competent person dalam memberikan > perkiraan sumber daya dan cadangan tambang. Sertifikasi competent > personnya mereka dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. > So, artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. > > Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga > profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan menjadikan > mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang yang competent person? > (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya) > > Salam, > Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM > Coal Geology Consultant > > SRK Consulting > Suite 7-9, Level 6, > 141 Queen Street > BRISBANE QLD 4000 > Tel: +61 7 3832 > Fax: +61 7 3832 9330 > Mobile: +61 4 0077 1842 > Email: [EMAIL PROTECTED] > URL: www.srk.com.au > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, 19 September 2007 5:53 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI > > > >> Pak Denny > > Selamat bekerja , yang penting sertifikasi > ini adalah hidup dulu , kita pun dulu memulai dengan berbagai > "ketakutan" , dan ternyata memang "meneng" beberapa > tahun. > > Saya tidak tahu apakah PP No 23 thn > 2004 meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan > geofisika > > Banyak macam sertifkasi , apakah PP yang > sama dan BNSP juga mengatur sertifikasi tukang las , diver , juru > ledak seismik dsb . Dimana sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, > Mengenai PERHAP , sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu > diluncurkan pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah > dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . > > Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan > "competent person" yang dapat memberikan perkiraan cadangan > mineral sehingga "bankable". > Saat itu (apa sekarang masih > ?) tidak ada orang Indonesia yang dianggap mampu , seingga terpaksa > memakai orang asing. > Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan > dengan baik , Kumaha kan Herman > > Sekali lagi Pak Denny > selamat bekerja. > > Si-Abah > > > > > > > Sertifikasi IAGI akan mulai > diaktifkan kembali. Tim yang dibentuk oleh >> Departemen SDM > PP-IAGI, diketuai oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan >> > beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: >> >> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI, >> > 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia khususnya PP No. 23 Tahun > >> 2004 tentang Pendirian Badan Nasional Sertifikasi Prosesi > (BNSP), >> 3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan > sertifikasi profesi. >> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI > pada tanggal 20 Maret 2007 >> >> Secara singkat dapat > dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini >> mengacu > kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan regulatornya adalah Badan >> Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Badan tersebut memberikan > lisensi >> sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam > memberikan sertifikasi >> kepada para anggotanya. Selain BNSP > t
RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
> Sdr Surya Selamat Anda sudah memiliki itu , karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh ahli asing. Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda maksud ? Itu mungkin perlu diatur berdasarkan al : a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan. b. "keunikan" keahlian . UMPAMANYA , tidak c. domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi , engeneering , dsb). dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya. Dalam tahun pertama IAGI menggulirkan program sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda yaitu yabg pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior". Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah. Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama atau kedua. Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional kita harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi sendiri. Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar negeri". Si-Abah Dear Abah, > > Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah bertambah) yang > kebetulan sudah dianggap mampu sebagai competent person dalam memberikan > perkiraan sumber daya dan cadangan tambang. Sertifikasi competent > personnya mereka dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. > So, artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. > > Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga > profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan menjadikan > mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang yang competent person? > (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya) > > Salam, > Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM > Coal Geology Consultant > > SRK Consulting > Suite 7-9, Level 6, > 141 Queen Street > BRISBANE QLD 4000 > Tel: +61 7 3832 > Fax: +61 7 3832 9330 > Mobile: +61 4 0077 1842 > Email: [EMAIL PROTECTED] > URL: www.srk.com.au > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, 19 September 2007 5:53 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI > > > >> Pak Denny > > Selamat bekerja , yang penting sertifikasi > ini adalah hidup dulu , kita pun dulu memulai dengan berbagai > "ketakutan" , dan ternyata memang "meneng" beberapa > tahun. > > Saya tidak tahu apakah PP No 23 thn > 2004 meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan > geofisika > > Banyak macam sertifkasi , apakah PP yang > sama dan BNSP juga mengatur sertifikasi tukang las , diver , juru > ledak seismik dsb . Dimana sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, > Mengenai PERHAP , sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu > diluncurkan pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah > dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . > > Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan > "competent person" yang dapat memberikan perkiraan cadangan > mineral sehingga "bankable". > Saat itu (apa sekarang masih > ?) tidak ada orang Indonesia yang dianggap mampu , seingga terpaksa > memakai orang asing. > Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan > dengan baik , Kumaha kan Herman > > Sekali lagi Pak Denny > selamat bekerja. > > Si-Abah > > > > > > > Sertifikasi IAGI akan mulai > diaktifkan kembali. Tim yang dibentuk oleh >> Departemen SDM > PP-IAGI, diketuai oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan >> > beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: >> >> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI, >> > 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia khususnya PP No. 23 Tahun > >> 2004 tentang Pendirian Badan Nasional Sertifikasi Prosesi > (BNSP), >> 3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan > sertifikasi profesi. >> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI > pada tanggal 20 Maret 2007 >> >> Secara singkat dapat > dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini >> mengacu > kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan regulatornya adalah Badan >> Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Badan tersebut memberikan > lisensi >> sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam > memberikan sertifikasi >> kepada para anggotanya. Selain BNSP > terdapa
RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
> Sdr Surya Selamat Anda sudah memiliki itu , karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh ahli asing. Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda maksud ? Itu mungkin perlu diatur berdasarkan al : a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan. b. "keunikan" keahlian . UMPAMANYA , c. domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi , engeneering , dsb). dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya. Dalam tahun pertama IAGI menggulirkan program sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda yaitu yabg pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior". Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah. Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama atau kedua. Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional kita harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi sendiri. Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar negeri". Si-Abah Dear Abah, > > Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah bertambah) yang > kebetulan sudah dianggap mampu sebagai competent person dalam memberikan > perkiraan sumber daya dan cadangan tambang. Sertifikasi competent > personnya mereka dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. > So, artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. > > Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga > profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan menjadikan > mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang yang competent person? > (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya) > > Salam, > Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM > Coal Geology Consultant > > SRK Consulting > Suite 7-9, Level 6, > 141 Queen Street > BRISBANE QLD 4000 > Tel: +61 7 3832 > Fax: +61 7 3832 9330 > Mobile: +61 4 0077 1842 > Email: [EMAIL PROTECTED] > URL: www.srk.com.au > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, 19 September 2007 5:53 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI > > > >> Pak Denny > > Selamat bekerja , yang penting sertifikasi > ini adalah hidup dulu , kita pun dulu memulai dengan berbagai > "ketakutan" , dan ternyata memang "meneng" beberapa > tahun. > > Saya tidak tahu apakah PP No 23 thn > 2004 meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan > geofisika > > Banyak macam sertifkasi , apakah PP yang > sama dan BNSP juga mengatur sertifikasi tukang las , diver , juru > ledak seismik dsb . Dimana sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, > Mengenai PERHAP , sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu > diluncurkan pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah > dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . > > Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan > "competent person" yang dapat memberikan perkiraan cadangan > mineral sehingga "bankable". > Saat itu (apa sekarang masih > ?) tidak ada orang Indonesia yang dianggap mampu , seingga terpaksa > memakai orang asing. > Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan > dengan baik , Kumaha kan Herman > > Sekali lagi Pak Denny > selamat bekerja. > > Si-Abah > > > > > > > Sertifikasi IAGI akan mulai > diaktifkan kembali. Tim yang dibentuk oleh >> Departemen SDM > PP-IAGI, diketuai oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan >> > beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: >> >> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI, >> > 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia khususnya PP No. 23 Tahun > >> 2004 tentang Pendirian Badan Nasional Sertifikasi Prosesi > (BNSP), >> 3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan > sertifikasi profesi. >> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI > pada tanggal 20 Maret 2007 >> >> Secara singkat dapat > dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini >> mengacu > kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan regulatornya adalah Badan >> Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Badan tersebut memberikan > lisensi >> sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam > memberikan sertifikasi >> kepada para anggotanya. Selain BNSP > terdapat pula
RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
> Sdr Surya Selamat Anda sudah memiliki itu , karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh ahli asing. Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda maksud ? Itu mungkin perlu diatur berdasarkan al : a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan. b. "keunikan" keahlian . UMPAMANYA c. domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi , engeneering , dsb). dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya. Dalam tahun pertama IAGI menggulirkan program sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda yaitu yabg pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior". Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah. Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama atau kedua. Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional kita harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi sendiri. Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar negeri". Si-Abah Dear Abah, > > Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah bertambah) yang > kebetulan sudah dianggap mampu sebagai competent person dalam memberikan > perkiraan sumber daya dan cadangan tambang. Sertifikasi competent > personnya mereka dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. > So, artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. > > Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga > profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan menjadikan > mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang yang competent person? > (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya) > > Salam, > Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM > Coal Geology Consultant > > SRK Consulting > Suite 7-9, Level 6, > 141 Queen Street > BRISBANE QLD 4000 > Tel: +61 7 3832 > Fax: +61 7 3832 9330 > Mobile: +61 4 0077 1842 > Email: [EMAIL PROTECTED] > URL: www.srk.com.au > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, 19 September 2007 5:53 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI > > > >> Pak Denny > > Selamat bekerja , yang penting sertifikasi > ini adalah hidup dulu , kita pun dulu memulai dengan berbagai > "ketakutan" , dan ternyata memang "meneng" beberapa > tahun. > > Saya tidak tahu apakah PP No 23 thn > 2004 meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan > geofisika > > Banyak macam sertifkasi , apakah PP yang > sama dan BNSP juga mengatur sertifikasi tukang las , diver , juru > ledak seismik dsb . Dimana sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, > Mengenai PERHAP , sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu > diluncurkan pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah > dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . > > Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan > "competent person" yang dapat memberikan perkiraan cadangan > mineral sehingga "bankable". > Saat itu (apa sekarang masih > ?) tidak ada orang Indonesia yang dianggap mampu , seingga terpaksa > memakai orang asing. > Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan > dengan baik , Kumaha kan Herman > > Sekali lagi Pak Denny > selamat bekerja. > > Si-Abah > > > > > > > Sertifikasi IAGI akan mulai > diaktifkan kembali. Tim yang dibentuk oleh >> Departemen SDM > PP-IAGI, diketuai oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan >> > beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: >> >> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI, >> > 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia khususnya PP No. 23 Tahun > >> 2004 tentang Pendirian Badan Nasional Sertifikasi Prosesi > (BNSP), >> 3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan > sertifikasi profesi. >> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI > pada tanggal 20 Maret 2007 >> >> Secara singkat dapat > dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini >> mengacu > kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan regulatornya adalah Badan >> Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Badan tersebut memberikan > lisensi >> sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam > memberikan sertifikasi >> kepada para anggotanya. Selain BNSP > terdapat pula l
RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
> Sdr Surya Selamat Anda sudah memiliki itu , karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh ahli asing. Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda maksud ? Itu mungkin perlu diatur berdasarkan al : a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan. b. "keunikan" keahlian . UMPAMANYA , tidak semua mining gelogist ahli dalam memnghiting c. domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi , engeneering , dsb). dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya. Dalam tahun pertama IAGI menggulirkan program sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda yaitu yabg pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior". Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah. Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama atau kedua. Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional kita harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi sendiri. Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar negeri". Si-Abah Dear Abah, > > Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah bertambah) yang > kebetulan sudah dianggap mampu sebagai competent person dalam memberikan > perkiraan sumber daya dan cadangan tambang. Sertifikasi competent > personnya mereka dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. > So, artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. > > Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga > profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan menjadikan > mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang yang competent person? > (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya) > > Salam, > Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM > Coal Geology Consultant > > SRK Consulting > Suite 7-9, Level 6, > 141 Queen Street > BRISBANE QLD 4000 > Tel: +61 7 3832 > Fax: +61 7 3832 9330 > Mobile: +61 4 0077 1842 > Email: [EMAIL PROTECTED] > URL: www.srk.com.au > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, 19 September 2007 5:53 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI > > > >> Pak Denny > > Selamat bekerja , yang penting sertifikasi > ini adalah hidup dulu , kita pun dulu memulai dengan berbagai > "ketakutan" , dan ternyata memang "meneng" beberapa > tahun. > > Saya tidak tahu apakah PP No 23 thn > 2004 meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan > geofisika > > Banyak macam sertifkasi , apakah PP yang > sama dan BNSP juga mengatur sertifikasi tukang las , diver , juru > ledak seismik dsb . Dimana sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, > Mengenai PERHAP , sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu > diluncurkan pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah > dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . > > Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan > "competent person" yang dapat memberikan perkiraan cadangan > mineral sehingga "bankable". > Saat itu (apa sekarang masih > ?) tidak ada orang Indonesia yang dianggap mampu , seingga terpaksa > memakai orang asing. > Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan > dengan baik , Kumaha kan Herman > > Sekali lagi Pak Denny > selamat bekerja. > > Si-Abah > > > > > > > Sertifikasi IAGI akan mulai > diaktifkan kembali. Tim yang dibentuk oleh >> Departemen SDM > PP-IAGI, diketuai oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan >> > beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: >> >> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI, >> > 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia khususnya PP No. 23 Tahun > >> 2004 tentang Pendirian Badan Nasional Sertifikasi Prosesi > (BNSP), >> 3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan > sertifikasi profesi. >> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI > pada tanggal 20 Maret 2007 >> >> Secara singkat dapat > dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini >> mengacu > kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan regulatornya adalah Badan >> Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Badan tersebut memberikan > lisensi >> sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam > memberikan sertifikasi >> k
RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
> Sdr Surya Selamat Anda sudah memiliki itu , karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh ahli asing. Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda maksud ? Itu mungkin perlu diatur berdasarkan al : a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan. b. "keunikan" keahlian . UMPAMANYA , tidak semua mining c. domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi , engeneering , dsb). dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya. Dalam tahun pertama IAGI menggulirkan program sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda yaitu yabg pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior". Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah. Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama atau kedua. Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional kita harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi sendiri. Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar negeri". Si-Abah Dear Abah, > > Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah bertambah) yang > kebetulan sudah dianggap mampu sebagai competent person dalam memberikan > perkiraan sumber daya dan cadangan tambang. Sertifikasi competent > personnya mereka dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. > So, artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. > > Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga > profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan menjadikan > mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang yang competent person? > (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya) > > Salam, > Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM > Coal Geology Consultant > > SRK Consulting > Suite 7-9, Level 6, > 141 Queen Street > BRISBANE QLD 4000 > Tel: +61 7 3832 > Fax: +61 7 3832 9330 > Mobile: +61 4 0077 1842 > Email: [EMAIL PROTECTED] > URL: www.srk.com.au > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, 19 September 2007 5:53 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI > > > >> Pak Denny > > Selamat bekerja , yang penting sertifikasi > ini adalah hidup dulu , kita pun dulu memulai dengan berbagai > "ketakutan" , dan ternyata memang "meneng" beberapa > tahun. > > Saya tidak tahu apakah PP No 23 thn > 2004 meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan > geofisika > > Banyak macam sertifkasi , apakah PP yang > sama dan BNSP juga mengatur sertifikasi tukang las , diver , juru > ledak seismik dsb . Dimana sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, > Mengenai PERHAP , sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu > diluncurkan pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah > dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . > > Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan > "competent person" yang dapat memberikan perkiraan cadangan > mineral sehingga "bankable". > Saat itu (apa sekarang masih > ?) tidak ada orang Indonesia yang dianggap mampu , seingga terpaksa > memakai orang asing. > Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan > dengan baik , Kumaha kan Herman > > Sekali lagi Pak Denny > selamat bekerja. > > Si-Abah > > > > > > > Sertifikasi IAGI akan mulai > diaktifkan kembali. Tim yang dibentuk oleh >> Departemen SDM > PP-IAGI, diketuai oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan >> > beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: >> >> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI, >> > 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia khususnya PP No. 23 Tahun > >> 2004 tentang Pendirian Badan Nasional Sertifikasi Prosesi > (BNSP), >> 3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan > sertifikasi profesi. >> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI > pada tanggal 20 Maret 2007 >> >> Secara singkat dapat > dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini >> mengacu > kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan regulatornya adalah Badan >> Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Badan tersebut memberikan > lisensi >> sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam > memberikan sertifikasi >> kepada para anggotanya. Selain BN
Re: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
> Hahahahahah Yanto Salim , masa sebegitunya menilai "sertifikat" ? Harus diakui bahwa TIDAK SELALU sertifikat itu berguna , umpama surat nikah !! Buktinya kan banyak bayi lahir dilauar nikah Betul ??? Tetap harus diakui bahwa TIDAK SELALU Sertifikat itu TIDAK berguna !!! Contohnya itu tadi "competent person" dlm e-mail saya terdahulu dan ijasah ITB Anda coba baangkan alau Ada kuliah terus dianggap lulus tapi ndak diberi serrtifikat alias ijasah kan susah > Jadi berguna atau tidak bergunanya sertifikat sangat ditentukan oleh jenis pekerjaan , tingkat kesulitan pekerjaan, sifat ilmu yang ditekuni dsb Makanya pertanyaan saya apakah BNSP dapat melakukan atau berhal melakukan sertifikasi atas seseorang petrl geologist , atau engineer geologist . Mungkin perlu dipelajari PP-nya , cuman kalau Pemerintah ngatur itu biasanya ada biaya (semoga tidak ada biaya siluman ya ) Harus dingat bahwa idee sertifkasi di IAGI sudah dilahirkan tahun 1998 , jadi sebelum PP No 23 No 2004 lahir lho Saya kira agak berlebihan kalau ini dianggap Quo Vadis . Positive thinking lhah. Si-Abah ___ Inilah justifikasi untuk menjalankan Sertifikasi, dan permainan kata kata > yang tentunya sah sah saja, selama sertifikasi itu bukan merupakan > keharusan sehingga akhirnya menjadi beban biaya baik oleh perorangan > maupun perusahaan dan kalau cost recovery akan menjadi biaya negara. > Hitungannya sederhana saja 1,000 geologist membayar Rp. 100.000 maka > jumlah itu sudah menjadi > Rp.100.000.000. > Tolong di lihat bahwa sistim sertifikasi inisudah menjalar sedemikian > banyaknya apapun alasannya , dibidang drilling, jurutembak seismik dsb.nya > dsbnya. Bayangkan kalau sertfikasi itu hanya berlaku setahun maka harus > diperpanjang lagi atau di[perbarui, berapa besar biayanya?, waktu yang > hilang. > > Susahnya kalau hal ini sudah menjadi tujuan maka akan dicarikan alasan > yang sangat bagus dan lalu dikeluarkan undang undang habislah mau tak mau > harus dilaksanakan. > > Apakah dosen dosen yang membuat kita jadi professional tidak diakui > sebagai ahli geologi? > > bagi kita harus jeli melihat apakah seorang yang ditatar selama 40 jam dan > belum berpengalaman, akan bisa menilai seorang geologist yang sudah > berpengalaman dilapangan lebih banyak dari dia. > > Kalau sudah berpengalaman kerja sertifikasi kegunaanya ???. > Sadarlah bahwa dengan sertifikasi ini kita menyuburkan lagi kebudayaan > "secarik kertas" sebagai pengakuan kemampuan dan ini bisa berakibat > negatif karena dalam proses pembuatan itu ada peluang walaupun > sertifikasinya gratis. > > QUO VADIS. > > Yanto Salim > > > > > > - Pesan Asli > Dari: Chairul Nas <[EMAIL PROTECTED]> > Kepada: iagi-net@iagi.or.id > Terkirim: Rabu, 19 September, 2007 11:59:21 > Topik: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI > > > Rekans Anggota IAGI, > > Setelah lulus dari jurusan Geologi kita dinyatakan berhak menyandang > predikat sebagai seorang "Sarjana Geologi", bukan Ahli Geologi > (geologist). Lain soal, apabila seorang yang sudah menjadi ahli geologi > lebih dulu - kuliah kembali untuk sekedar mendapat ijazah S1 sarjana > geologi, sudah barang tentu merupakan sarjana yang juga ahli geologi. > Untuk "fresh graduates" dari jurusan geologi, diperlukan waktu untuk > menjadi ahli geologi. Setelah itu, tingkat keahliannya perlu diukur > (di-ases) oleh "assessor" yang diakui oleh BNSP (jika kita mengikuti > aturan BNSP). Asesor yang diakui (certified assessor) adalah jebolan > penataran asesor 40 jam yang diselenggarakan oleh BNSP. Penataran asesor > pada dasarnya adalah penataran tentang penggunaan metoda baku dalam > melakukan assessment untuk Sertifikasi Profesi. Pertanyaan saya adalah: > Jika IAGI akan mengikuti sistim Sertifikasi BNSP, apakah kita sudah punya > ASSESSOR kompetensi geologi ? apakah LSP kita sudah mendapat > lisensi dari BNSP ? > LSP-Perhapi sudah terbentuk, dan 18 calon assessors sudah ditatar oleh > BNSP. InsyaAllah, LSP ini sudah operasional bulan depan, dan tentu anggota > IAGI bisa memanfaatkannya sesuai bidang masing-masing. > Sekian, semoga bermanfaat. > Wassalam, > CN > > yanto salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Hanya komentar saja walaupun > sudah terlambat. > Sertifikasi ini memberi kesan bahwa ijazah Perguruan Tinggi kurang > dihargai. > Untuk mahasiswa yang baru lulus kasihan belum kerja sudah kena biaya > sertifikasi, capek sekolah di PT. terkenal toh harus sertifikasi lagi, > katanya supaya lebih diakui. > Saran sertifikasi adalah gratis untuk menghilangkan kesan komersial. > > > Salam, > > Yanto Salim > > - Pesan Asli > Dari: D.Erwin Irawan > Kepada: iagi-net@iagi.or.id > Terkirim: Rabu, 19 September, 2007 10:41:03 > Topik: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI > > > Sertifikasi IAGI akan mulai diaktifkan kembali. Tim y
Re: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
> Inilah justifikasi untuk menjalankan Sertifikasi, dan permainan kata kata > yang tentunya sah sah saja, selama sertifikasi itu bukan merupakan > keharusan sehingga akhirnya menjadi beban biaya baik oleh perorangan > maupun perusahaan dan kalau cost recovery akan menjadi biaya negara. > Hitungannya sederhana saja 1,000 geologist membayar Rp. 100.000 maka > jumlah itu sudah menjadi > Rp.100.000.000. > Tolong di lihat bahwa sistim sertifikasi inisudah menjalar sedemikian > banyaknya apapun alasannya , dibidang drilling, jurutembak seismik dsb.nya > dsbnya. Bayangkan kalau sertfikasi itu hanya berlaku setahun maka harus > diperpanjang lagi atau di[perbarui, berapa besar biayanya?, waktu yang > hilang. > > Susahnya kalau hal ini sudah menjadi tujuan maka akan dicarikan alasan > yang sangat bagus dan lalu dikeluarkan undang undang habislah mau tak mau > harus dilaksanakan. > > Apakah dosen dosen yang membuat kita jadi professional tidak diakui > sebagai ahli geologi? > > bagi kita harus jeli melihat apakah seorang yang ditatar selama 40 jam dan > belum berpengalaman, akan bisa menilai seorang geologist yang sudah > berpengalaman dilapangan lebih banyak dari dia. > > Kalau sudah berpengalaman kerja sertifikasi kegunaanya ???. > Sadarlah bahwa dengan sertifikasi ini kita menyuburkan lagi kebudayaan > "secarik kertas" sebagai pengakuan kemampuan dan ini bisa berakibat > negatif karena dalam proses pembuatan itu ada peluang walaupun > sertifikasinya gratis. > > QUO VADIS. > > Yanto Salim > > > > > > - Pesan Asli > Dari: Chairul Nas <[EMAIL PROTECTED]> > Kepada: iagi-net@iagi.or.id > Terkirim: Rabu, 19 September, 2007 11:59:21 > Topik: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI > > > Rekans Anggota IAGI, > > Setelah lulus dari jurusan Geologi kita dinyatakan berhak menyandang > predikat sebagai seorang "Sarjana Geologi", bukan Ahli Geologi > (geologist). Lain soal, apabila seorang yang sudah menjadi ahli geologi > lebih dulu - kuliah kembali untuk sekedar mendapat ijazah S1 sarjana > geologi, sudah barang tentu merupakan sarjana yang juga ahli geologi. > Untuk "fresh graduates" dari jurusan geologi, diperlukan waktu untuk > menjadi ahli geologi. Setelah itu, tingkat keahliannya perlu diukur > (di-ases) oleh "assessor" yang diakui oleh BNSP (jika kita mengikuti > aturan BNSP). Asesor yang diakui (certified assessor) adalah jebolan > penataran asesor 40 jam yang diselenggarakan oleh BNSP. Penataran asesor > pada dasarnya adalah penataran tentang penggunaan metoda baku dalam > melakukan assessment untuk Sertifikasi Profesi. Pertanyaan saya adalah: > Jika IAGI akan mengikuti sistim Sertifikasi BNSP, apakah kita sudah punya > ASSESSOR kompetensi geologi ? apakah LSP kita sudah mendapat > lisensi dari BNSP ? > LSP-Perhapi sudah terbentuk, dan 18 calon assessors sudah ditatar oleh > BNSP. InsyaAllah, LSP ini sudah operasional bulan depan, dan tentu anggota > IAGI bisa memanfaatkannya sesuai bidang masing-masing. > Sekian, semoga bermanfaat. > Wassalam, > CN > > yanto salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Hanya komentar saja walaupun > sudah terlambat. > Sertifikasi ini memberi kesan bahwa ijazah Perguruan Tinggi kurang > dihargai. > Untuk mahasiswa yang baru lulus kasihan belum kerja sudah kena biaya > sertifikasi, capek sekolah di PT. terkenal toh harus sertifikasi lagi, > katanya supaya lebih diakui. > Saran sertifikasi adalah gratis untuk menghilangkan kesan komersial. > > > Salam, > > Yanto Salim > > - Pesan Asli > Dari: D.Erwin Irawan > Kepada: iagi-net@iagi.or.id > Terkirim: Rabu, 19 September, 2007 10:41:03 > Topik: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI > > > Sertifikasi IAGI akan mulai diaktifkan kembali. Tim yang dibentuk oleh > Departemen SDM PP-IAGI, diketuai oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan > beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: > > 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI, > 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia khususnya PP No. 23 Tahun > 2004 tentang Pendirian Badan Nasional Sertifikasi Prosesi (BNSP), > 3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan sertifikasi profesi. > 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI pada tanggal 20 Maret 2007 > > Secara singkat dapat dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini > mengacu kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan regulatornya adalah Badan > Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Badan tersebut memberikan lisensi > sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam memberikan sertifikasi > kepada para anggotanya. Selain BNSP terdapat pula lembaga sertifikasi yang > relevan seperti Lembaga Penilaian Jasa Konstruksi yang memiliki dasar > hukum > berupa UU no 18 tahun 1999. Lembaga ini mengkhususkan diri kepada profesi > tenaga ahli yang berkaitan dengan pekerjaan konstruksi. > > Ikatan Ahli Geologi Indonesia dalam memberikan sertifikasi kepada para > anggotanya diajukan
Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI
> Pak Denny Selamat bekerja , yang penting sertifikasi ini adalah hidup dulu , kita pun dulu memulai dengan berbagai "ketakutan" , dan ternyata memang "meneng" beberapa tahun. Saya tidak tahu apakah PP No 23 thn 2004 meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan geofisika Banyak macam sertifkasi , apakah PP yang sama dan BNSP juga mengatur sertifikasi tukang las , diver , juru ledak seismik dsb . Dimana sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, Mengenai PERHAP , sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu diluncurkan pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan "competent person" yang dapat memberikan perkiraan cadangan mineral sehingga "bankable". Saat itu (apa sekarang masih ?) tidak ada orang Indonesia yang dianggap mampu , seingga terpaksa memakai orang asing. Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan dengan baik , Kumaha kan Herman Sekali lagi Pak Denny selamat bekerja. Si-Abah Sertifikasi IAGI akan mulai diaktifkan kembali. Tim yang dibentuk oleh > Departemen SDM PP-IAGI, diketuai oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan > beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: > > 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI, > 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia khususnya PP No. 23 Tahun > 2004 tentang Pendirian Badan Nasional Sertifikasi Prosesi (BNSP), > 3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan sertifikasi profesi. > 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI pada tanggal 20 Maret 2007 > > Secara singkat dapat dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini > mengacu kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan regulatornya adalah Badan > Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Badan tersebut memberikan lisensi > sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam memberikan sertifikasi > kepada para anggotanya. Selain BNSP terdapat pula lembaga sertifikasi yang > relevan seperti Lembaga Penilaian Jasa Konstruksi yang memiliki dasar > hukum > berupa UU no 18 tahun 1999. Lembaga ini mengkhususkan diri kepada profesi > tenaga ahli yang berkaitan dengan pekerjaan konstruksi. > > Ikatan Ahli Geologi Indonesia dalam memberikan sertifikasi kepada para > anggotanya diajukan 2 opsi jangka pendek dan jangka panjang: > > 1.Opsi ke-1 (jangka pendek) adalah memberikan sertifikasi lokal IAGI. > a.Kelebihan: sertifikat segera dapat diberikan melalui mekanisme > yang ada mengingat banyaknya permohonan dari anggota. > b.Kelemahan: pengakuan terhadap sertifikat IAGI bergantung kepada > jejaring yang telah dibangun oleh IAGI. > > 2.Opsi ke-2 (jangka panjang) adalah membuat Lembaga Sertifikasi Profesi > (LSP) > a.Kelebihan: pengakuan terhadap sertifikat IAGI secara nasional > maupun internasional sesuai jejaring yang telah dibina oleh Badan Nasional > Sertifikasi Profesi (BNSP). > b.Kelemahan: perlu waktu yang cukup untuk memenuhi persyaratan yang > diberikan oleh BNSP. > > Sebagai informasi juga, Perhapi juga akan membentuk LSP dalam waktu dekat. > Keberadaan LSP yang telah berlisensi BNSP ini juga bisa dimanfaatkan oleh > anggota IAGI untuk mendapatkan sertifikat profesinya. > > Kepada para anggota yang berminat untuk mendapatkan sertifikasi local > IAGI, > dapat mengirimkan prosedur sebagai berikut: > > 1.Download formulir sertifikasi dari situs IAGI: www.iagi.or.id atau kirim > email ke [EMAIL PROTECTED] > 2.Isi formulir, terdiri dari 5 lembar: > 1.Form A: Formulir permohonan > 2.Form B: Formulir informasi keahlian > 3.Form C: Formulir hasil karya profesi > 4.Form D: Formulir sponsor > 5.Form E: Formulir pernyataan > 3.Kirim 5 lembar formulir pada butir no 2 sebanyak 2 set (1 set asli dan 1 > set kopi) ke > > Sekretariat Sertifikasi Ikatan Ahli Geologi Indonesia > d/a KK Geologi Terapan > Gedung Teknik Geologi ITB Lt 3 > Jl. Ganesa No. 10, Bandung - 40132 > dengan disertai pas foto terbaru (warna atau hitam putih) ukuran 4 x > 6 sebanyak 2 lembar > > 4.Transfer biaya. Nominal biaya sertifikasi akan ditentukan kemudian. > > Demikian hasil kerja Tim Sertifikasi yang ditangani oleh PP-SDM IAGI. > Mohon > masukan dan pendapat untuk membantu kami menyempurnakan proses sertifikasi > ini. Kami tunggu permohonan sertifikasi dari para anggota. > > Tim sertifikasi: D. Erwin Irawan > email: [EMAIL PROTECTED], SMS: 0812 204 1446 > > Salam > D. Erwin Irawan > Kelompok Keilmuan Geologi Terapan (KKGT) > www.fiktm.itb.ac.id/kk-geologi_terapan > derwinirawan.wordpress.com > > > > > JOINT CONVENTION BALI 2007 > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and > Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > ---
Re: [iagi-net-l] TEMPO 9-Sep-07 p112: Renegosiasi Kontrak Pertambangan (Opini Dradjad Wibowo)
> Vick dan rekan rekan Komentar Anda ? Apa benar keberanian saja cukup untuk melakkan "ajakan" renegosiasi dengan para Kontraktor ? Rasanya tidak ya Perlu alasan teknis yang rasional yang mendasari "ajakan" itu , dan itu hanya bisa didapatkan dari para profesional , baik dibidang pertambangan , politikus (bukan tikus DPR) , diplomat dan internatioanl lawyer dsb Artinya lagi harus ada konsensus nasional dari bangsa Indonesia bahwa "ajakan" itu merupakan kebutuhan nasional dan HARUS dilakukan. Bagaimana Si-Abah Edisi. 28/XXXVI/03 - 9 September 2007 > > Kolom > Renegosiasi Kontrak Pertambangan > > Dradjad Wibowo > Ekonom, Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI > > DALAM kunjungan ke berbagai daerah pemilihan di Jakarta, saya sering > terenyuh. Sungguh menyakitkan melihat saudara setanah air tinggal di > gubuk yang lebih kumuh daripada kandang ayam modern. Saya pun tak > kuasa menahan haru melihat seorang nenek yang sudah uzur terbungkuk- > bungkuk antre bahan kebutuhan pokok dalam bakti sosial yayasan. Saya > teringat pada 1970-an, ketika sebagai kanak-kanak ikut antre bulgur > dan susu. > Andai saja kontrak pertambangan dibuat menguntungkan bangsa sendiri, > hal semacam ini tidak akan terjadi. Kita akan mempunyai dana cukup > untuk mengurangi kemiskinan. > Sebagai ilustrasi, mari tengok kasus Freeport. Tahun lalu, Freeport > membayar kewajiban kepada negara US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 14 > triliun. Terdiri atas pajak penghasilan badan dan pajak lain US$ 1,29 > miliar, royalti US$ 146 juta, dan dividen US$ 159 juta. > Kelihatan besar? Nanti dulu. Mari lihat laporan Freeport-McMoRan > Copper & Gold Inc. (FCX) kepada US Securities and Exchange > Commission, badan pengawas pasar modalnya Amerika. Di situ tampak > nilai aset FCX berupa investasi pada PT Freeport Indonesia (FI) dan > PT Indocopper Investama (IndoC) sebesar US$ 2,22 miliar per 31 > Desember 2006. > Pendapatannya US$ 1,56 miliar, setelah dikurangi provisi pajak. Dalam > rilis yang lain, provisi pajak FCX pada semester pertama 2006 sebesar > US$ 532 juta, yang berasal dari penghasilan FI. Ini mencerminkan > pajak penghasilan efektif sekitar 43 persen. > Jika angka 43 persen ini dipakai sebagai patokan, penghasilan FCX > sebelum pajak dari kedua anak perusahaan di atas pada 2006 sekitar US > $ 2,74 miliar. Sedangkan jika angka pajak US$ 1,29 miliar dipakai, > kita mendapat angka pendapatan US$ 1,56 miliar + US$ 1,29 miliar = US > $ 2,85 miliar. Sebagai titik tengahnya, kita asumsikan saja > penghasilan FCX sebelum pajak dari FI dan IndoC adalah US$ 2,8 miliar. > Katakanlah kita mengikuti Presiden Morales dari Bolivia. Kita > renegosiasi kontrak karya menjadi bagi hasil dengan nisbah 82 persen, > seperti minyak Bolivia. Dihitung dari penghasilan sebelum pajak, > negara akan menerima US$ 2,3 miliar atau sekitar Rp 20,7 triliun. > Bila dihitung dari penghasilan setelah pajak, negara memperoleh bagi > hasil US$ 1,28 miliar atau Rp 11,5 triliun. Ditambah pajak US$ 1,29 > miliar, total perolehan negara adalah US$ 2,57 miliar atau Rp 23,1 > triliun. Jadi, negara berpotensi mendapat tambahan penerimaan Rp 6-9 > triliun setahun. Jumlah ini bisa bertambah karena penghasilan FCX > sebelum pajak pada semester pertama 2007 sudah US$ 2,37 miliar. > Bagaimana dengan kontrak migas? Ambil contoh Blok Cepu. Cadangan > minyak di Blok Cepu minimal 600 juta barel, ditambah cadangan > recoverable gas minimal dua triliun standar kaki kubik (TCF). > Asumsikan harga minyak mentah hanya US$ 60 per barel dan gas US$ 3 > per mmbtu. Jika Blok Cepu diserahkan kepada Pertamina, aset BUMN ini > bertambah minimal US$ 43 miliar. > Lalu Pertamina meniru FCX yang menjadikan cadangan mineral dalam > kontrak karya sebagai underlying asset. Dengan cara ini, FCX mampu > mengakuisisi Phelps Dodge senilai US$ 25,9 miliar. Artinya, jika kita > pandai, sebuah tanda tangan dari Indonesia bisa bernilai Rp 230 > triliun lebih. > Karena itu, saya yakin Pertamina bisa mendapat dana US$ 6-14 miliar. > Jika dana ini menjadi belanja modal, negara mendapat tambahan pajak > pertambahan nilai Rp 5-13 triliun. Belum lagi dari pajak penghasilan > dan dividen. > Itu baru dari dua kontrak. Kalau ratusan kontrak karya dan kontrak > bagi hasil produksi direnegosiasi, tambahannya bisa puluhan triliun > rupiah setahun. > Kata kunci dalam renegosiasi adalah keberanian. Salah satu contohnya > adalah Presiden Jaime Roldos dari Ekuador, yang mengajukan Undang- > Undang Hidrokarbon ke kongres pada awal 1981. Jika disetujui, undang- > undang ini memaksa raksasa minyak seperti Texaco melakukan > renegosiasi atau diusir keluar. > Sayang, ia meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat pada 24 Mei 1981. > Akibatnya, minyak tetap dikuasai asing. Tingkat kemiskinan Ekuador > 50-70 persen. Utang naik dari US$ 240 juta menjadi US$ 16 miliar. > Hampir separuh anggarannya
[iagi-net-l] [Fwd: [yonsatu] Jangan Berbuka dengan yang Manis]
Original Message Subject: [yonsatu] Jangan Berbuka dengan yang Manis From: "doedoeng z. arifin" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Thu, September 13, 2007 5:45 pm To: [EMAIL PROTECTED] -- Rekan rekan Ada pendapat yng agak "berbeda" mengenai bagaimana sebaiknya kita beruka puasa ,sebagai bahan pemikiran . Apa benar kurma yan dujual di Indonesia itu manisan kurma , yang prosesnya kira kira sama dengan manisan2 lainnya di Indonesia ? Si-Abah +_ Jangan Berbuka Puasa Dengan Yang Manis Posted by Herry @ 00:44 | in Artikel, Sains | e-mail this article | + to del.icio.us Oleh Herry Mardian SEBENTAR lagi Ramadhan. Di bulan puasa itu, sering kita dengar kalimat ‘Berbuka puasalah dengan makanan atau minuman yang manis,’ katanya. Konon, itu dicontohkan Rasulullah saw. Benarkah demikian?Dari Anas bin Malik ia berkata : “Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau meneguk air. (Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud)Nabi Muhammad Saw berkata : “Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklah berbuka dengan kurma. Andaikan kamu tidak memperolehnya, maka berbukalah dengan air, maka sesungguhnya air itu suci.”Nah. Rasulullah berbuka dengan kurma. Kalau tidak mendapat kurma, beliau berbuka puasa dengan air. Samakah kurma dengan ‘yang manis-manis’? Tidak. Kurma, adalah karbohidrat kompleks (complex carbohydrate). Sebaliknya, gula yang terdapat dalam makanan atau minuman yang manis-manis yang biasa kita konsumsi sebagai makanan berbuka puasa, adalah karbohidrat sederhana (simple carbohydrate). Darimana asalnya sebuah kebiasaan berbuka dengan yang manis? Tidak jelas. Malah berkembang jadi waham umum di masyarakat, seakan-akan berbuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis adalah ’sunnah Nabi’. Sebenarnya tidak demikian. Bahkan sebenarnya berbuka puasa dengan makanan manis-manis yang penuh dengan gula (karbohidrat sederhana) justru merusak kesehatan.Dari dulu saya tergelitik tentang hal ini, bahwa berbuka puasa ‘disunnahkan’ minum atau makan yang manis-manis. Sependek ingatan saya, Rasulullah mencontohkan buka puasa dengan kurma atau air putih, bukan yang manis-manis.Kurma, dalam kondisi asli, justru tidak terlalu manis. Kurma segar merupakan buah yang bernutrisi sangat tinggi tapi berkalori rendah, sehingga tidak menggemukkan (data di sini dan di sini). Tapi kurma yang didatangkan ke Indonesia dalam kemasan-kemasan di bulan Ramadhan sudah berupa ‘manisan kurma’, bukan lagi kurma segar. Manisan kurma ini justru ditambah kandungan gula yang berlipat-lipat kadarnya agar awet dalam perjalanan ekspornya. Sangat jarang kita menemukan kurma impor yang masih asli dan belum berupa manisan. Kalaupun ada, sangat mungkin harganya menjadi sangat mahal.Kenapa berbuka puasa dengan yang manis justru merusak kesehatan? Ketika berpuasa, kadar gula darah kita menurun. Kurma, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah, adalah karbohidrat kompleks, bukan gula (karbohidrat sederhana). Karbohidrat kompleks, untuk menjadi glikogen, perlu diproses sehingga makan waktu. Sebaliknya, kalau makan yang manis-manis, kadar gula darah akan melonjak naik, langsung. Bum. Sangat tidak sehat. Kalau karbohidrat kompleks seperti kurma asli, naiknya pelan-pelan.Mari kita bicara ‘indeks glikemik’ (glycemic index/GI) saja. Glycemic Index (GI) adalah laju perubahan makanan diubah menjadi gula dalam tubuh. Makin tinggi glikemik indeks dalam makanan, makin cepat makanan itu dirubah menjadi gula, dengan demikian tubuh makin cepat pula menghasilkan respons insulin.Para praktisi fitness atau pengambil gaya hidup sehat, akan sangat menghindari makanan yang memiliki indeks glikemik yang tinggi. Sebisa mungkin mereka akan makan makanan yang indeks glikemiknya rendah. Kenapa? Karena makin tinggi respons insulin tubuh, maka tubuh makin menimbun lemak. Penimbunan lemak tubuh adalah yang paling dihindari mereka.Nah, kalau habis perut kosong seharian, lalu langsung dibanjiri dengan gula (makanan yang sangat-sangat tinggi indeks glikemiknya) , sehingga respon insulin dalam tubuh langsung melonjak. Dengan demikian, tubuh akan sangat cepat merespon untuk menimbun lemak.Saya pernah bertanya tentang hal ini kepada seorang sufi yang diberi Allah ‘ilm tentang urusan kesehatan jasad manusia. Kata Beliau, bila berbuka puasa, jangan makan apa-apa dulu. Minum air putih segelas, lalu sholat maghrib. Setelah shalat, makan nasi seperti biasa. Jangan pernah makan yang manis-manis, karena merusak badan dan bikin penyakit. Itu jawaban beliau. Kenapa bukan kurma? Sebab kemungkinan besar, kurma yang ada di Indonesia adalah ‘manisan kurma’, bukan kurma asli. Manisan kurma kandungan gulanya
Re: [iagi-net-l] Selamat Menunaikan Ibadah Shaum Ramadhan & Marhaban Yaa Ramadhan : Mohon Maaf Lahir dan Batin
Taufik Sama sama , semoga kita dapat melalui bulan suci Ramadhan dengan baik dan meninggalkannadalam keaaan fitri kembali Si-Abah __ Para sahabat yang insya Allah dirahmati Allah SWT. > Khususnya yang akan menunaikan ibadah Shaum Ramadhan > > BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM > > If there is a day, There Must Be a night > If there is a black, there must be a white > If there is a mistakes, there must be forgiveness > > Mata kadang salah melihat > Mulut kadang salah berucap > Hati kadang salah menduga. > Maafkan segala kekhilafan yang pasti ada > > " Mohon Maaf Lahir dan Bathin " > > > MARHABAN YAA RAMADHAN > > Assalaamu'alaikum wr.wb.. > > Marhaban ya Ramadhan, > > Bulan dimana nafas kita menjadi tasbih, tidur kita > menjadi ibadah, amal kita diterima dan do'a kita di > ijabah, Sungguh cantik kain plekat, dipakai orang > pergi ke pekan. Puasa Ramadhan semakin dekat, khilaf > dan salah mohon dimaafkan > > Berharap padi dalam lesung, yang ada cuma rumpun > jerami, harapan hati bertatap langsung, cuma terlayang > e-mail ini. > > Sebelum cahaya surga padam, Sebelum hidup berakhir, > Sebelum pintu tobat tertutup, Sebelum Ramadhan datang, > > > saya mohon maaf lahir dan bathin > > Taqqobalahu Minna Waminkum, Taqoballahu Ya Karim, > Marhaban Ya Ramadhan > > Allaahumma baariklanaa fi Sya'ban wa ballighnaa > Ramadhan > > Ya Rabb, berkahi kami pada bulan Sya'ban dan > pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan, > Aminn. > > " Do'a Malaikat Zibril Menjelang Ramadhan " > "Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila > sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan > hal-hal yang berikut: > * Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua > orang tuanya (jika masih ada); > * Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami istri; > > * Tidak berma'afan terlebih dahulu dengan orang-orang > sekitarnya. > > Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali. > Dapat kita bayangkan, yang berdo'a adalah Malaikat dan > yang meng-amiinkan adalah Rasullullah dan para > sahabat, dan dilakukan pada hari Jum'at. > > SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA > > SEMOGA KITA DAPAT MENJALANKAN IBADAH PUASA DENGAN > OPTIMAL, AAMIN. > > Wassalamu'alaikum Wr Wb, > > Taufik Alif Manan > Senior Geophysicist > > Muscat > Sultanate of Oman > > Mobile : +968 9531 8519 > > > > > > > > Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who > knows. Yahoo! Answers - Check it out. > http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545433 > > > Hot News!!! > EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: > 228 papers have been accepted to be presented; > send the extended-abstract or full paper > by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED] > Joint Convention Bali 2007 > The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and > Exhibition, > Bali Convention Center, 13-16 November 2007 > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > >
[iagi-net-l] apakah iaginet publikasi umum atau tertutup ?
Rekan Ada pertanyaan yang menggelitik : " Apakah komunitas seperti iagi.or.id ini merupakan publikasi umum seperti majalah , koran atau TERBATAS. Dilihat dari segi legal Maksud-nya kalau saya menyatakan sesuatu dan ada fihak yang merasa dirugikan , apakah pihak yang merasa dirugikan bisa melakukan somasi kepada saya ? Si-Abah _
RE: [iagi-net-l] Siapa yang Harus Memperbaharui Buku "Geologi Indonesia" ?
> Rekan Kutub pasti berbeda , karena pasar yang dituju juga berbeda , jadi harus disajikan dalam dua buku yang disusun berbeda pula. Satu dalam bhs Inggris dan satu dalam Bhs Indonesia Kalau bang Iman berpendapat sangat "umum",mungkin karena mas Iman sudah tahu geologi Indonesia ,tapi akan sangat bermanfaat bagi orang yang agak awam geoloi Indonesia-nya, Acung jempol buat Aris, hayo mana lagi yang mau "gawe" , IAGI pasti akan dan HARUS mau jadi fasilitator, JUST DO IT. Si-Abah __ Aris, > > Menarik.. menarik... > Saya sedang mengumpulkan berkas-berkas electronic (computer files) dari > buku An Outline of the Geology of Indonesia. Nanti bisa di upload ke > wikibooks. > > Awang dan Imam, > Kita harus pikirkan target pasar dari buku itu. Pak Imam mengharapkan yang > lebih teknis, sementara pak Awang mengharapkan yang sederhana dan mudah > dicerna masyarakat awam. Ini dua kutub yang berbeda, dan sulit untuk > digabung... saya rasa. > > Salam, > > Herman > > -Original Message- > From: aris [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: 05 September 2007 15:51 > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Siapa yang Harus Memperbaharui Buku "Geologi > Indonesia" ? > > > Herman dkk - > > Saya tertarik ide bikin publikasi online, jadi semua orang bisa > berkontribusi dan direview bareng-bareng. Untuk kolaborasi bikin buku > seperti ini bisa memakai wikibooks.org. > > Ini iseng-iseng saya buat awalnya di > http://en.wikibooks.org/wiki/The_Geology_of_Indonesia > > Bila kita serius untuk mengembangkan lebih lanjut, mohon kontribusi untuk > struktur pembagian bab/sub-bab. Terus bisa mulai deh. Ok, ditunggu > kontribusinya. > > Oh ya, satu hal lagi, mau pakai bahasa Indonesia apa Inggris? > > Salam - > > Aris > > > On 9/5/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> >> Sekedar membagikan cerita >> >> Tahun 1999, FOSI menyelenggarakan seminar Tectonics and Sedimentation of >> Southeast Asia. Ide ini disarankan oleh pak Yahdi Zaim (ITB) waktu saya >> berkunjung ke tempatnya setahun sebelumnya. Seminar ini dibuat dalam >> rangka >> memperingati 50 tahun buku van Bemmelen. Kami mendapat respons yang >> sangat >> baik dari tokoh-tokoh geologi Indonesia dan juga organisasi geologi di >> Belanda. Organisasi ini bahkan mengirimkan wakilnya untuk memberikan >> kata >> sambutan. >> >> Sebenarnya seminar ini juga dimaksudkan untuk mengumpulkan data dan >> jaringan untuk pembaharuan buku geologi Indonesia. Jadi setelah seminar >> 1999, saya bekerja sama dengan Hasan Sidi dan rekan-rekan lainnya untuk >> menyusun buku tersebut. Buku Outline of the Geology of Indonesia terbit >> setahun berikutnya (2000) dengan sponsor IAGI. Pak Yanto 'Abah' >> Sumantri, >> sebagai ketua IAGI mendukung penuh. Buku ini terbit cepat (1 tahun) juga >> karena "kekawatiran", istilahnya Ismail Zaini. Kekawatiran ini >> disebabkan >> perusahaan tempat saya bekerja dulu memutuskan untuk menutup kegiatan >> eksplorasi, jadi saya harus minggat. Padahal perpustakaannya seperti >> museum, >> ... maklum salah satu operator tertua di Indonesia. Saya khawatir kalau >> saya >> tidak selesaikan tahun 2000, proyek yang direstui IAGI ini tidak jalan, >> dan >> saya tidak ada akses ke perpustakaan museum itu lagi. >> >> Beberapa kali saya diskusi dengan kawan-kawan, termasuk pak Awang, untuk >> membuat publikasi on-line. >> Systemnya: siapa mau boleh kontribusi dan siapa mau silahkan print-out, >> tapi perlu di edit dan di evaluasi. Jadi saya pikir mengenai sistem >> homepage >> atau blog. Hal ini saya usulkan karena dari penyusunan buku IAGI >> tersebut, >> saya belajar: >> 1. pencetakan / penerbitan buku itu sangat kaku. Begitu naik cetak tidak >> bisa dirubah atau diedit. Kalau masih bersifat elektronik, serba >> flexible. >> 2. biayanya sangat tinggi. Jadi terbatas dalam menerbitkan gambar >> berwarna. Dengan demikian kita kerja lebih banyak untuk mengalihkan >> gambar >> berwarna ke hitam putih. Beberapa gambar jadi kurang informatif. >> 3. begitu kita terbit, langsung kita dapat masukkan, sanggahan dan >> kritik. >> Tentunya kita tidak bisa menanggapi karena sudah naik cetak. >> 4. data geologi Indonesia sangat banyak. van Bemmelen hanya mencakup >> geologi onshore. Sekarang sudah banyak offshore. Pertamina BPPKA pernah >> juga >> menerbitkan seri terbitan "Petroleum Geology of Indonesian Basins" (saya >> ikut kontribusi di 2 volume), sayang gambarnya banyak yang tidak bagus >> setelah dicetak. Ini hanya editorial problem, perlu pengalaman memang. >> >> Saya sekarang lihat dari report USGS, semuanya pakai PDF. Kalau ada yang >> mau beli / minta bisa dikasih CD-ROM. >> >> Semua proyek ini, tidak disponsor oleh perusahaan. Dikerjakan pada waktu >> luang setelah prioritas keluarga dan pekerjaan terselesaikan. Saya salut >> kepada kawan-kawan yang menyumbangkan pikiran
RE: [iagi-net-l] Siapa yang Harus Memperbaharui Buku "Geologi Indonesia" ?
>Encik Herman Maksud Abah ohohohoh , waktu di Bali , kayaknya bule bule ndak percaya kita bisa buat buku seperti itu hehehe. Si-Abah _ Abah, > > Buku itu laku he..he.. bela diri... > Tapi mereka tidak tau bagaimana cara belinya. IAGI belum punya marketing > strategy. > Karena itu mereka banyak yang menghubungi saya langsung. Kalau saya pulang > ke Indonesia biasanya saya belikan untuk mereka. Sampai sekarang saya > sudah beli dari IAGI berpuluh-puluh, tapi tidak ingat berapa jumlahnya. > > Saya usul dijual di Gramedia, atau toko-toko buku lainnya. Bisa juga titip > IPA. Tapi tidak ada tindak lanjutnya. > > Salam, > > Herman > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: 04 September 2007 13:22 > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Siapa yang Harus Memperbaharui Buku "Geologi > Indonesia" ? > > > > >> > Awang > > Spirit untuk melakukan itu > jelas ada , kalau Anda ingat IAGI pernah menerbitkan buku rangkuman ( wah > saya lupa judul persis-nya...) . > Komandan-nya waktu itu > Herman Darman , dijual di AAPG Int'l Conress di Bali tahun 2000, dan > anehnya () , kok ndak laku ya ??? > Tapi pertanyaan yang pokok , > dan menjadi diskusi waktu itu adalah :"Apakah memeng perlu dan > diperlukan" merangkum geologi Indonesia seperti yang dilakukan > oleh RW van Bemmelen , di hari ginee. > Jadi cost and benefit-nya > begit. > > Si-Abah > > ___ > > > > > > > > > > > > i > Indonesia. >> Penyelidikan geologi di Indonesia dimulai tahun > 1850. Sampai menjelang >> tahun 1940 itu katanya ada sekitar 6000 > laporan dan artikel geologi >> tentang Indonesia yang diterbitkan > oleh Dinas Pertambangan maupun dimuat >> di majalah2 ilmu > pengetahuan alam saat itu. Sebanyak itulah yang mesti >> dipilih2, > diringkas, ditelaah, dan dikompilasi. >> >> >> >> Siapa yang mau ditugasi menyusun pekerjaan raksasa itu ? Pilihan > jatuh >> ke Reinout van Bemmelen. Maka dimulailah pekerjaan > raksasa itu. Setelah >> sekitar tiga tahun bekerja, datanglah > Jepang, dan van Bemmelen termasuk >> yang ditahan dan dikirim ke > Saigon sebagai interniran (tahanan). Banyak >> manuskrip buku > geologinya hilang entah ke mana. Pulang dari tahanan, >> walaupun > Indonesia telah merdeka tahun 1945, tidak serta merta Dinas >> > Pertambangan Belanda diserahkan ke Indonesia; masih banyak geoloog >> Belanda yang bekerja, bersama orang2 Indonesia tentunya; bahkan di > >> Hollandia sana (Jayapura maksudnya) pada tahun 1988 saya masih > menemukan >> buku lapangan kepunyaan G.A.F. Molengraaff berangka > tahun 1962 saat dia >> menjalani Cycloops Mountains dan Sarmi di > perbatasan dengan PNG >> (kebetulan saat itu saya sedang cuti > kuliah dan bekerja menerjemahkan >> laporan2 geologi Belanda di > Papua untuk sebuah perusahaan emas dari >> Australia). >> > >> >> >> Empat tahun kemudian (1945-1949), > terbitlah buku van Bemmelen yang >> monumental itu (van Bemmelen, > 1949), berarti van Bemmelen mengerjakan >> buku itu total sekitar > 7-8 tahun, empat tahun sebelum Jepang datang, >> empat tahun > setelah Indonesia merdeka. Tiga buku dia terbitkan : Geologi >> > Umum, Geologi Ekonomi, Daftar Referensi, dan satu folder berisi puluhan > >> peta berukuran lebar. Kemudian, ternyata buku van Bemmelen > bertahan >> sampai sekarang, hampir 60 tahun. Saya pikir jarang > ada buku keluaran >> 1940an masih diacu sampai sekarang. Apakah > kita semua pernah memegang >> buku-buku van Bemmelen, bukunya > berat, karena tebalnya 732 halaman dan >> memang bukunya berukuran > besar, berwarna hijau. Buku cetakan keduanya >> diterbitkan lagi > (tanpa perbaikan apa pun, hanya penambahan referensi) >> tahun > 1972. >> >> >> >> Jadi, buku van Bemmelen > itu disusun sebenarnya sebagai buku laporan >> pertanggungjawaban > pekerjaan. Memang beberapa kali Belanda membuat buku2 >> semacam > itu untuk menutup periode suatu pekerjaan. Misalnya Verbeek dan >> > Fennema tahun 1896 menerbitkan buku monumental geologi Pulau Jawa (de >> Geologische Beschrijving van Java) sebagai pertanggungjawaban >> penyelidikan geologi di Jawa sejak 1850-hampir 1900. Untuk > Indonesia ? >> Pertama kali dikeluarkan oleh Henry Brouwer (1927), > pernah juga M.G. >> Rutten, tetapi yang komprehensif hanyalah > buatan van Bemmelen (1949). >> >> >> >> > Katakanlah bangsa Indonesia mulai mengambil alih secara penuh semua >> pekerjaan geologi di Indonesia sejak 1969, ini berdarkan program > >> Pembangunan Jangka Panjang (PJP) Tahap I, 30 tahun, yang > dibagi-bagi ke >> dalam Repelita lima tahunan. Akhir PJP I adalah > tahun 1999. Pekerjaan >> geologi selama 30 tahun ini sangat pesat > karena tenaga ahlinya banyak >> dan orangnya (para
Re: [iagi-net-l] Siapa yang Harus Memperbaharui Buku "Geologi Indonesia" ?
> Awang Spirit untuk melakukan itu jelas ada , kalau Anda ingat IAGI pernah menerbitkan buku rangkuman ( wah saya lupa judul persis-nya...) . Komandan-nya waktu itu Herman Darman , dijual di AAPG Int'l Conress di Bali tahun 2000, dan anehnya () , kok ndak laku ya ??? Tapi pertanyaan yang pokok , dan menjadi diskusi waktu itu adalah :"Apakah memeng perlu dan diperlukan" merangkum geologi Indonesia seperti yang dilakukan oleh RW van Bemmelen , di hari ginee. Jadi cost and benefit-nya begit. Si-Abah ___ i Indonesia. > Penyelidikan geologi di Indonesia dimulai tahun 1850. Sampai menjelang > tahun 1940 itu katanya ada sekitar 6000 laporan dan artikel geologi > tentang Indonesia yang diterbitkan oleh Dinas Pertambangan maupun dimuat > di majalah2 ilmu pengetahuan alam saat itu. Sebanyak itulah yang mesti > dipilih2, diringkas, ditelaah, dan dikompilasi. > > > > Siapa yang mau ditugasi menyusun pekerjaan raksasa itu ? Pilihan jatuh > ke Reinout van Bemmelen. Maka dimulailah pekerjaan raksasa itu. Setelah > sekitar tiga tahun bekerja, datanglah Jepang, dan van Bemmelen termasuk > yang ditahan dan dikirim ke Saigon sebagai interniran (tahanan). Banyak > manuskrip buku geologinya hilang entah ke mana. Pulang dari tahanan, > walaupun Indonesia telah merdeka tahun 1945, tidak serta merta Dinas > Pertambangan Belanda diserahkan ke Indonesia; masih banyak geoloog > Belanda yang bekerja, bersama orang2 Indonesia tentunya; bahkan di > Hollandia sana (Jayapura maksudnya) pada tahun 1988 saya masih menemukan > buku lapangan kepunyaan G.A.F. Molengraaff berangka tahun 1962 saat dia > menjalani Cycloops Mountains dan Sarmi di perbatasan dengan PNG > (kebetulan saat itu saya sedang cuti kuliah dan bekerja menerjemahkan > laporan2 geologi Belanda di Papua untuk sebuah perusahaan emas dari > Australia). > > > > Empat tahun kemudian (1945-1949), terbitlah buku van Bemmelen yang > monumental itu (van Bemmelen, 1949), berarti van Bemmelen mengerjakan > buku itu total sekitar 7-8 tahun, empat tahun sebelum Jepang datang, > empat tahun setelah Indonesia merdeka. Tiga buku dia terbitkan : Geologi > Umum, Geologi Ekonomi, Daftar Referensi, dan satu folder berisi puluhan > peta berukuran lebar. Kemudian, ternyata buku van Bemmelen bertahan > sampai sekarang, hampir 60 tahun. Saya pikir jarang ada buku keluaran > 1940an masih diacu sampai sekarang. Apakah kita semua pernah memegang > buku-buku van Bemmelen, bukunya berat, karena tebalnya 732 halaman dan > memang bukunya berukuran besar, berwarna hijau. Buku cetakan keduanya > diterbitkan lagi (tanpa perbaikan apa pun, hanya penambahan referensi) > tahun 1972. > > > > Jadi, buku van Bemmelen itu disusun sebenarnya sebagai buku laporan > pertanggungjawaban pekerjaan. Memang beberapa kali Belanda membuat buku2 > semacam itu untuk menutup periode suatu pekerjaan. Misalnya Verbeek dan > Fennema tahun 1896 menerbitkan buku monumental geologi Pulau Jawa (de > Geologische Beschrijving van Java) sebagai pertanggungjawaban > penyelidikan geologi di Jawa sejak 1850-hampir 1900. Untuk Indonesia ? > Pertama kali dikeluarkan oleh Henry Brouwer (1927), pernah juga M.G. > Rutten, tetapi yang komprehensif hanyalah buatan van Bemmelen (1949). > > > > Katakanlah bangsa Indonesia mulai mengambil alih secara penuh semua > pekerjaan geologi di Indonesia sejak 1969, ini berdarkan program > Pembangunan Jangka Panjang (PJP) Tahap I, 30 tahun, yang dibagi-bagi ke > dalam Repelita lima tahunan. Akhir PJP I adalah tahun 1999. Pekerjaan > geologi selama 30 tahun ini sangat pesat karena tenaga ahlinya banyak > dan orangnya (para pekerja) pun banyak, dananya juga disediakan. > Dikatakan bahwa sampai 1999 sekitar 85 % wilayah Indonesia telah > dipetakan. Sebelum Pak Harto lengser, hasil penelitian selama PJP I ini > telah dipresentasikan di depan Pak Harto pada tahun 1996/1997. Adakah > buku pertanggungjawabannya ? Pak Rab Sukamto dari P3G (sekarang PSG - > Pusat Survei Geologi) pada tahun 2000 mengeluarkan buku berjudul > "Pengetahuan Geologi Indonesia : Tantangan dan Pemanfaatan" (Publikasi > Khusus P3G No. 22, Oktober 2000, 91 halaman). Di dalamnya, memuat > hasil-hasil ringkasan penyelidikan geologi di Indonesia selama 30 tahun > sebelumnya, peta2 skala seluruh Kepulauan Indonesia ditampilkan. Ini > jelas dimaksudkan bukan sebagai buku pertanggungjawaban ala Verbeek dan > Fennema untuk Jawa, dan van Bemmelen untuk Indonesia, tetapi sebagai > laporan ringkasan saja. > > > > Tahun 1979, Warren Hamilton dari USGS menerbitkan "Tectonics of the > Indonesian Region", tahun 1985 Katili mengeluarkan buku kumpulan > paper2nya, tahun 1989 Charles Hutchison dari Universiti Kebangsaan > Malaysia menerbitkan "Geological Evolution of SE Asia", dan Robert Hall > serta Derek Blundell tahun 1996 (sebagai editors) menerbitkan "Tectonic > Evolutio
RE: [iagi-net-l] Pameran Internasional "First Islanders" di ITB
Prof Zaim Selamat , dengan waktu yang cukup lama semoga lebih banyak yang bisa menikmati , sehingga akan lebih banyak lagi yang mempunyai minat kepada paleo antropologi, Sekali lagi selamat , minggu ini saya ada rencana ke Bandung, saya akan nonton. Si-Abah ___ >
Re: [iagi-net-l] Sirna Ilang Krtaning Bhumi = Guntur Pawatugunung =Akhir Majapahit oleh Bencana Geologi ?
> Rekan rekan Kajian yang beraneka ragam dimulai dari geologi struktur - geo hazard - kepurbakalaan sampai ke sejarah Majapahit , dengan situs - nya dsb ...dsb . Penelaahan bahasa jawa kuno , penterjemahan berdasarkan nalar yang sangat ilmiah .. Sangat menarik dan menggugah keingin tahuan ! Sayang - nya , terbuka hanya sedikit sedikit dalam iagi- net ini , bagaimana ya caranya agar ilmu ilmu yang dipunyai rekan rekan yang lebih mendalami dapat disebarkan kepada umum , khususya generasi muda Melalui "club" ? Omong omong di organisasi sekolah ??? Atau bagaimana ? Bukan-kah dengan mengetahui sejarah bangsa-nya kita dapat lebih bangga menjadi bangsa Indonesia ? Buan-kah kondisi saat ini , banyak yang lebih senang meng-olok2 diri sendiri sembari tidak mau dan tidak tahu menyebutkan bagaimana bangsa ini harus berbuat ??? Si-Abah _ Wah kajian sejarah yang sangat menarik. Namun yang lebih menarik untuk > para > geologist adalah BUKTI FISIS dari semua dugaan ini. Seperti yang aku tulis > tentang Candi Kedulan tentang ditinggalkannya candi, > http://rovicky.wordpress.com/2006/08/18/candi-kedulan/ > Juga crita Situs Batujaya yang Pak Awang ceriterakan sebelumnya yang > menyebutkan adanya endapan pantai yang menguburkan, barangkali memang > ditinggalkan akibat muka air laut yg relatif naik. Namun apa bukti fisis > (geologi) utk Majapahit ini ? > > Tulisan2 seperti ini sangat disukai terutama kalau ada gambar serta > keterangan grafis yang menunjang. Termasuk tulisan dari Pak Awang kemarin > itu : > http://rovicky.wordpress.com/2007/08/29/hilang-amblas-ditelan-bumi-sirna-ilang-kertaning-bumi/ > > Dongeng ini bahkan di komentari juga oleh Pak Suparka (LIPI) yang ternyata > juga punya blog khusus di http://aki2005.multiply.com/ > > Salam > > RDP > > On 8/30/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> >> Suryasengkala "Sirna Ilang Krtaning Bhumi" alias angka tahun 1400 Caka >> (1478 Masehi) menjadi terbuka untuk ditafsir ulang. Tahun 1400 Caka >> dipakai oleh beberapa ahli sejarah sebagai akhir Majapahit berdasarkan >> dua babad sejarah terkenal "Serat Kanda" dan "Babad Tanah Jawi" dan >> catatan2 perjalanan bangsa-bangsa asing yang pernah mampir ke Jawa pada >> saat itu. Memang, masih ada raja-raja Majapahit terakhir setelah 1478 M, >> seperti raja Girindrawardhana (1478-1498 M) dan Brawijaya VIII >> (1498-1518 M), sebelum Majapahit benar2 bubar pada tahun 1518 M. Tetapi, >> dari tahun 1478 M sampai 1518 M, Majapahit adalah kerajaan bawahan Demak >> yang saat itu lebih kuat. Tahun 1518 M kekuasaan di Jawa sudah >> didominasi penguasa2 Islam seperti Raden Patah dan adipati Unus. >> >> >> >> Manurut buku de Graaf (1949) - Geschiedenis van Indonesie (Sejarah >> Indonesia) - buku ini senilai seperti buku Geology of Indonesia van >> Bemmelen (1949) - runtuhnya Majapahit terjadi pada tahun 1400 Caka atau >> 1478 M sesuai dengan catatan sejarah Jawa. Tahun 1400 Saka diperingati >> dengan sengkalan berbunyi "Sirna Ilang Krtaning Bhumi" atau 0041 (1400) >> dalam Serat Kanda. Apa arti kalimat ini ? Kita tak akan kesulitan >> mengartikan sirna, ilang, dan bhumi; pasti artinya sirna, hilang, bumi. >> Yang menarik adalah "krta". Pengecekan dari buku kamus Kawi-Indonesia >> susunan Wojowasito (1980) adalah sbb. : >> >> >> >> "krta" /kerta berasal dari bahasa Sanskerta, yang punya beberapa arti : >> 1) sudah dikerjakan, sudah dilakukan selesai, habis, baik, aman dan >> tentram, jasa. 2) dadu dengan empat buah mata. "Ilang" : hilang binasa. >> "Ni/ning" : partikel genitif. "Bhumi" : bumi, tanah. Menurut kamus >> linguistik Harimurti-Kridalaksana (2001) : partikel = kata yang >> biasanya tidak dapat diderivikasikan atau diinfleksikan, yang mengandung >> makna gramatikal dan tidak mengandung makna leksikal; sedangkan "genitif >> partitif" = penggunaan kasus genitif untuk menyatakan bagian dari >> keseluruhan makna kata yang bersangkutan. Kasus genitif adalah kasus >> yang menandai makna 'milik' pada nomina atau yang sejenisnya. >> Berdasarkan kamus Kawi-Indonesia susunan Purwadi (2003), "kerta" = >> hasil, kemakmuran; kerta wadana : aman, sejahtera. >> >> >> >> Maka, terbuka untuk menafsirkan "sirna ilang krtaning bhumi" sebagai : >> (1) "sirna hilang sudah selesai pekerjaan bumi" atau (2) "sirna hilang >> kemakmuran bumi/di bumi". Makna yang banyak ditemukan di buku2 adalah >> makna kedua. Makna no. 1 pengalimatannya tak semulus pengalimatan makna >> kedua. Tetapi, kalau berkenaan dengan suatu bencana, maka makna no. 1 >> lebih tepat sebab "sirna hilang akibat pekerjaan bumi". Apa pekerjaan >> bumi ? Ya bisa bencana sedimentasi, erupsi gunungapi, gempa, atau erupsi >> gununglumpur. >> >> >> >> Kita mungkin akan segera memilih makna no. 2 sebab lebih gampang >> menerimanya, setelah Majapahit bubar, kemakmuran di bumi me