RE: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!

2008-03-11 Terurut Topik yrsnki


Ndaru

Saya tidak curiga apa apa , cuma yang heran kok tiba tiba
Bapak-e Pertamina
dulu mas Martiono , kok jebul sekarang jadi
Komut-nya Newmont Nusa Tenggara.
Kok bisa ya ONO di-mana2,saya sih
heran bercampur bangga deh.
Barangkali ada berita dibalik berita .

Si Abah

> Pak Noor dkk,
> 
> Telat
banget nih sambungan-nya karena sebenarnyalah saya berharap
> ada rekan dari Newmont yang bisa klarifikasi.
> 
>
Diberitakan juga minggu-minggu lalu, kalau masalah ini akan (atau
telah)
> dibawa ke arbitrase internasional oleh pemerintah
(DESDM). Kok sejauh itu
> ya? Tidak bisakah ini diselesaikan
antara kedua belah pihak saja
> (Pemerintah
> dan Newmont
sebagai pemegang KK). Karena dengan dibawanya ke level
>
internasional akan memberi kesan bahwa pemerintah tidak mampu
>
menyelesaikannya. Adakah view lain? Kasus ini memang memunculkan banyak
> teka-teki bagi orang awan kayak saya ini dan jangan-jangan ada
"high
> politic"-nya (pinjam istilah Pak Rovicky)?.
> 
> Salam - Daru
> 
> -Original
Message-
>
From: noor syarifuddin
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, February 26,
2008 7:12 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!
> 
> Pak
Daru,
> 
> Kalau proyeknya mungkin ok, tapi kalau
entitynya itu yang agak aneh...
> Kalau di dunia minyak,
proyek bisa didanai dari mana-mana, tapi entity-nya
> bebas aja
untuk farm-in dan farm-out, termasuk diantaranya dengan BUMD
>

> salam,
> 
> - Original Message 
>
From: Sukmandaru Prihatmoko <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Tuesday, February 26, 2008
12:03:29 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu
Hijau..GIMANA?!
> 
> Rekan2,
> 
>
Meng-agun-kan proyek untuk mendapatkan pembiayaan dari bank spt-nya
sudah
> menjadi praktek umum. Saya bukan mau membela Newmont, dan
juga tidak tahu
> apakah hal itu yg terjadi di Newmont. Tetapi
itulah yg banyak terjadi -
> tidak hanya di proyek pertambangan
saja.
> 
> Asalkan pemegang saham perusahaan setuju dengan
langkah meng-agun-kan ini,
> tentunya sah-sah saja. Untuk kasus
Kontrak Karya (spt Newmont Batu Hijau)
> hal-hal yg demikian
tentunya sudah diatur dalam kontraknya (???).
> 
>
Kawan-kawan di Newmont dan juga pemerintah-lah yg bisa mengklarifikasi
> ini.
> 
> Salam - Daru
> 
> 
> -Original Message-
>
From: Agus Budiluhur
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Monday, February 25,
2008 9:58 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Nasib NEW MONT Batu Hijau..GIMANA?!
> 
> Abah
Tonny,
> 
> Kalau Abah baca di Bisnis Indonesia: bagaimana
mau divestasi, lha wong
> ketahuan pada last minute pada pertemuan
pemerintah dg Newmont minggu
> kmrn,
> bhw sahamnya NNT
100% sdg dalam kondisi gadai (dipakai utk pendanaan
> proyek
> tambang), jadi kalau mau divestasi ya harus minta ijin dulu pada
bank
> pemberi dana yang saat ini memegang gadai sahamnya NNT. Ada
solusi kata
> manajemen Newmont, yaitu saham yang akan
di-divestasikan digadaikan
> kembali
> (utk yg
keduakalinya) asal diberi ijin sama bank yang memberi pinjaman
>
(pemegang saham gadaian) ~ wah..pasti rumit ini?? Bahkan karena
>
penggadaian
> ini, ketika NNT akan didivestasikan artinya harus
dibeli secara tunai oleh
> pembeli, dan harus deal langsung dengan
banknya Newmont ~ wah..pasti
> tambah
> seru nih!!
> 
> Saya yakin koq mestinya informasi dari teman2 internal
Newmont pasti lebih
> valid, dan mungkin jadi lebih heboh gituh
lhoh!!
> (atau mungkin statement2 Abah Tonny yang undercover jadi
keliatan..)
> 
> Tambahan catatan pribadi: Inilah
kenyataan bahwa komoditi (tambang /
> sumber
> daya
mineral) yang sehari-hari kita kerjakan ini, rupanya sudah jadi
>
tataran
> bisnis yang tidak riil. Bisa jadi, pada saat kita masih
survey awal,
> hasilnya sudah diperdagangkan bebas kemana-mana??
(apalagi kalau bukan
> "just
> the matter to get
quick money"), dan tahu2 kita ditelepon/dihubungi oleh
>
orang tak kita kenal atau yang tak dinyana-nyana, nanyain macem2 ttg
> prospek
> yang sedang kita kerjakan, nah lho!
> 
> Salam,
> 
> -abl-
> 
> 2008/2/25
Tonny P. Sastramihardja <[EMAIL PROTECTED]>:
> 
>> Dear IAGI-HAGI Netter...
>>
>> Akhir
minggu lalu lagi seru serunya 'negosiasi' antara New Mont dengan
>> Pemerintah tentang DIVESTASI 10% saham yang juga terkait
dengan
>> 'terminasi CoW/default'. Ada yang tahu 'bocoran'
hasilnya seperti apa?.
>> Kasus ini akan sangat menarik bagi
komunitas kita, karena: a) Tipikal
>> cebakan copper-gold Batu
Hijau yang sangat 'spesifik'/low grade sehingga
>> sangat sukar
untuk menambangnya agar 'ekonomis', b) Menyangkut hajat
>>
hidup 'ribuan keluarga' yang terkait dengan industri tambang di Batu
>> Hijau, c) Kalau terjadi default semuanya 'lose-lose' atau
merugi baik
>> pemerintah, perusahaan dan juga masyarakat serta
d) Terkait dengan
>> kredibilitas Indonesia di bidang Investasi
Pertambangan di dunia
>> internasional.belum lagi rumor
tentang 'penyandang dana' dibalik 10%
>> saham jatah pemerintah
yang sudah seharus/waktuny

Re: [iagi-net-l] Tindak Lanjut "Eksplorasi" Cekungan Sibolga

2008-03-10 Terurut Topik yrsnki


> Kita sebut saja sebagai "eksplorasi" Cekungan Sibolga.
> 
> Hingar-bingar press release BPPT tentang temuan potensi
migas di lepas
> pantai sebelah barat Aceh, atau di sekitar Pulau
Simeulue, yang diramaikan
> dengan berita-berita provokatif dan
bombastis di media massa, diskusi di
> milis-milis, dan akhirnya
luncheon talk yang digagas HAGI dan IAGI, sepi
> sudah.
>

> Sebagai pengamat dan orang yang terlibat langsung baik dalam
diskusi di
> milis-milis, narasumber untuk luncheon talk,
narasumber untuk beberapa
> majalah (Tempo dan Globe Asia), serta
mengawal dan mengusung issue ini ke
> Sekretariat Negara, Ditjen
Migas, sampai Presiden; saya dapat mengemukakan
> beberapa hal di
bawah ini.
> 
> 
>  1.  BPPT tidak seharusnya
mengeluarkan angka barrel saat press release
> pada struktur2
berpotensi perangkap hidrokarbon yang diindentifikasinya
>
berdasarkan survey geomarin BPPT-BGR. Mengeluarkan angka barrel ini
telah
> menjadi sumber kesalahpahaman para pekerja media.
Volumetrik struktur2
> itu mestinya cukup berakhir dengan m3 atau
lebih cocok lagi acre ft
> seperti yang berlaku di dunia migas.
Barrel adalah satuan fluida,
> sementara yang dibicarakan BPPT itu
adalah satuan volume yng dipotong
> ruang pori.
>  2. 
BPPT tidak seharusnya membandingkan volume yang salah ini dengan
>
lapangan2 minyak di Arab sebab itu berarti kesalahan dua kali dan
fatal.
> Kesalahan pertama adalah menggunakan satuan barrel,
kesalahan kedua
> adalah menggunakan satuan yang salah itu untuk
perbandingan dengan volume
> lapangan2 di Arab.
>  3. 
Potensi migas Cekungan Sibolga tetap terbuka untuk dipelajari lebih
> jauh, sekalipun cekungan ini sudah dikerjakan dari 40 tahun yang
lalu dan
> telah ada 24 sumur eksplorasi (saya mengoreksi
presentasi saya di
> luncheon talk itu yang mengatakan 20 sumur)
yang menembusnya dengan
> kedalaman bervariasi dari sekitar
6000-11.000 ft dan hanya enam sumur
> yang menemukan gas biogenik
tidak ekonomis. Beberapa anomali mulai nampak
> dan perlu
diklarifikasi, dikonfirmasi, bahkan dikejar.
> 
> Sayang,
saya tidak melihat HAGI ataupun IAGI mengeluarkan press release
>
sebenarnya ke media massa seusai luncheon talk itu, BPPT pun tak
melakukan
> koreksi. Tetapi, komentar saya yang bernada korektif
telah dimuat di
> Majalah Tempo dan Globe Asia. Meskipun suatu
kesalahan, mengoreksinya
> sebenarnya adalah bagian dari
pendidikan kita semua. Jangan membiarkan
> kesalahan didiamkan.
> 
> Issue ini tidak berhenti, yang sepi adalah hingar-bingar
pemberitaannya.
> Butir no. 3 di atas menjadi awal kita
melanjutkan "eksplorasi" Cekungan
> Sibolga/Cekungan
Meulaboh/Cekungan Simeulue. Dalam rapat terbatas dengan
> Presiden
SBY, seminggu setelah luncheon talk itu, Pak Presiden meminta
>
agar sumberdaya nasional dikerahkan untuk mengklarifikasi dan
>
menindaklanjuti "temuan" BPPT ini.
> 
> Maka,
kemarin, 10 Maret 2008, di dalam rapat di DitJen Migas dibentuklah
> tim yang tugas utamanya adalah melakukan klarifikasi atau
konfirmasi
> potensi migas sebenarnya Cekungan Sibolga ini melalui
studi. Sesuai arahan
> Pak Presiden, maka unsur2 tim ini merupakan
institusi2 yang terlibat dalam
> migas dan survey geomarin,
meliputi : BPPT, DitJen Migas, PusDatin,
> Lemigas, PPGL, BPMIGAS,
juga didukung organisasi profesi (IAGI,HAGI,
> IATMI) dan
Perguruan Tinggi. Tim ini rencananya akan dibentuk oleh SK
>
Menteri. Rapat dihadiri juga oleh Pak Teuku Riefky dari Komisi VII DPR
> (asal dari Fraksi Partai Demokrat Aceh) yang tanggapannya positif
dan siap
> memainkan peranannya di DPR sana.


Rekan rekan

Nah . kan benar apa yang saya khawatirkan terjadi
yaitu "KESALAHAN KEBIJAKAN" , apakah benar benar Cekungan
Sibolga  lebih tinggi proritasnya dari Cekungan Bengkulu yang baru
sedikit jumlah sumur-nya.

Semoga IAGI dan atau HAGI 
dimasa datang dapat lebih cepat tanggap sehingga Pak Presiden (siapapun)
dia mendapatkan jawaban yang proposional dari Asosiasi profesi sebagai
imbangan terhadap berita seperti ini. (siapa pun Ketua-nya).

Si
Abah




> 
> Data adalah hal yang
utama. Dalam rapat kemarin, saya melihat bahwa semua
> data itu
telah ada dan cukup lengkap dengan cakupan data yang diambil dari
> tahun 1968-2008. Keberadaan data saat ini tersebar di beberapa
institusi
> (DitJen Migas, Pusdatin, BPPT). Payung hukum
penggunaan data lintas
> institusi ini akan diatur. Tim sepakat
untuk segera memulai studinya agar
> "hingar-bingar"
tersebut menjadi jelas. Hasil studi akan menentukan
> bagaimana
Pemerintah Indonesia mengelola kawasan ini.
> 
> Demikian
sekedar informasi awal barangkali rekan2 ingin tahu apa yang
>
terjadi sebagai tindak lanjut "eksplorasi" Cekungan Sibolga.
> 
> Salam,
> awang
> 
> 
>

> 
> 
> 
>


RE: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965

2008-03-10 Terurut Topik yrsnki


Ayi Sastra (ari Ayi Tony mah te pantes nya , mun Tony mah pantesna Den
Tony heheh)

1. Leres sanes Sri . tapi Suwi . dulu
beliau dibedakan dengan saya ada dua , satu dia Yanto Jawa , Abah Yanto
"Sunda" (padahal pun Aki teh ti Wetan) dua , dia pinter , bageur
, Abah rada teu pinter (henteu ari bodo pisan mah), rada baong. 

2.No comment , hanya seperti saya terangkan ini bkan reuni FORMAL dari
angkatan , jadi sebenarnya  hanya kebetulan person person-nya angkata
n XX atau YY di Geologi  itebe .  kitu tah.

3, Kalau
ada sesuatu yang berkembang DALAM reuni-an , tentu dapat dikembangkan dan
disalurkan ke institusi yang lebih formal .
Umpama :
Dari
cicirihilan sama pak RPK dg Zanial  ada pemikiran untuk kontribusi
mengenai pendanaan utk peta cekungan , ya disalurkan pemikiran itu ke BP
Migas atu ke Dirjen, kalau Gio sama Supardiyono ada pemikiran mengenai
pelestarian Bandung Utara , ya disalurkan ke Pem Kot atau LSM yang
berhubungan dengan itu .

Kitu tah Ayi , hatur nuhun .

Terlepas dari exlusivisme-nya forum ini , kita tidak dapat memungkiri
bahwa suatu pengalaman bersama dimasa lau akan  dapat dinikmati dan
HANYA benar benar dinikmati oleh nabusia yang bersama sama
mengalaminya.
Alangkah baiknya apabila  rekan rekan yang lain
dapat membentuk forum seperti ini dengan hanya satu tujua yaitu
silaturahmi diantara sesama yang memiliki kenangan yang sama tanpa embel
mbel tujuan politik , atau bisnis.

Si Abah

___





Yth Abah dan rekans,
> 1)
Sriwiyanto 62..LIPI...saha eta teh Abah
> Setahu saya mah
SUWIJANTO.(62) senior Abah Anom di LIPI, expert nya
> REMOTE
SENSING GEOLOGY.
> 2) Masalah penamaan grup kumpul kumpul,
bebas lahapa saja boleh..tapi
> kalau boleh usul: ALUMNI
GEOLOGI ITB ANGKATAN xx-yy. Nama ini 'relatif'No commnet 
> abadi
(kalau Jurusan dan Departemen sekarang sudah almarhum diganti jadi
> ProDi, walaupun sekarang bingung juga karena ada istilah LIEUR:
Geologi
> terapan dan non terapan???). Kalau Alumni GEA ITB,
bagus...tapi nggak
> semua anak Geologi ITB adalah GEA, nanti
kasihan deh yg bukan anggota GEA.
> Sampai Angkatan 1977 paling
tidak, semua anak geologi ITB yach GEA, tetapi
> setelah itu
banyak juga yg 'tidak berhak pakai jaket kuning' alias tidak
>
ikut OS Jurusan, dengan alasan macam-macam. Belum lagi kita harus
mengadop
> teman-teman yang hanya S2/S3 di Geologi ITB, kan Alumni
Geologi ITB
> juga..walaupun S1 nya dimana mana..atau teman-teman
yang S1 nya setengah
> di ITB (ex AGP/PPTMGB Cepu/Sarmud UPN, pada
ngambil amfulen sekitar 2
> tahun terus ThesisZaman akhir 70
an banyak tuh
> 3) Kalau kebetulan setelah ngumpul terus pada
ingin 'usaha/bisnis bareng'
> itu sih biasa...tak usah
dipermasalahkan.
> 
> Salam: Abah ANOM (TPS)
>

> -Original Message-
>
From:
[EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday,
March 11, 2008 10:26 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id;
[EMAIL PROTECTED]; Toto Santosa;
> [EMAIL PROTECTED]
>
Subject: Re: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965
> 
> 
> 
>>
> 
>  
>  
>  
> Rekan
> Rekan
>  
> Terpaksa Si
Abah harus
> bicara nich , agar tidak jadi salah faham mengenai
forum  yang
> disebutkan oleh Mang Okim
> Mungkin
perlu disampaikan
> maksd dari forum ini sebagaimana dikatakan
oleh penggagas  Gio (Giovani
> Wiyarto Gl 61).
>  
>  
>  
> 
> 
> Pertemuan ini
> dimaksudkan sebagai  ajang kangen kangenan dari mahasiswa
yang
> sering kumpul  nunggu kuliah , atau bareng
> kuliah
atau  praktikum  pada era masa
> belajar kl  thn 1965 s/d
thn 1970-an.
> 
> 
> 
> 
>
Sama sama mengerjakan proyek juga merupakan ajang dimana  para
>
mahasiswa tersebut menjadi lebih akrab ,
> contoh Ekplorasi
Pertemina di Sultra 1968/70 
> melibatkan 16 mahasiwa  gl 62
> – 65.
> Jadi merupakan kumpulan kumpulan
mahsiswa/i  dari berbagai angkatan
> yang merasa AKRAB (
>
 disitu juga ada mahasiswa yang suka
> menyendiri dan mungkin
akrab dengan mahasiswa yang lain in fakta-nya),
> dus tidak ada
kaitan bahwa reuni ini merupakan formil reuni
> angkatan.
> 
> 
> Jadi pada
> awalnya forum ini
tidak  bernama.
> 
> 
> 
> 
> 
   Tuan rumah pertemuan terakhir menamakan  Reuni Gea 1960 - 1965
> 
> 
> Kumpulan mahasiswa ini sangat
beragam  dari yang
> sangat pintar sepertiAdjat Sydrajat 60
,Sudjatmiko 60 , Zanial
>  Achmad 63 , sampai yang rajin rajin
seperti Toto Santosa
> 63, Supardiono 62  , yang  lambat
seperti
> si Abah  63 , Maruhum Hutabarat  57 menjadi 
akrab dalam stuasi
> tahun
> 1965-1967 dimana kegiatan
kurikuler sering  diselingi olah
> aksi mahasiswa , jaga
kampus/piket dsb.
> 
> 
> Berhubung
berbeda “kepandai-an” , tak
>  heran selesai
dari ITB –pun menjadi tidak sama pula ,
> ada yang cepet
ada  yang sedeng ada yang lambat . Plus
> kemudian bekerja
dibidang yang sangat  berlainan , maka
> selama berbakti  (   
  hehehe
> jargon-nya)  kesempatan untuk
> melakukan

Re: [iagi-net-l] Fwd: Pak Sukusen diganti?

2008-03-10 Terurut Topik yrsnki


Oki

Menurut berita yang saya dengar dimata Pak Arie Sumarno ,
Bu Karren itu hebat .
Apakah Anda punya CV beliau yang lengkap , saya
ingin tahu , kalau bisa info ke japri saya ya.
Bagaimanapun Pertamina
hebat merupakan BUMN yang sangat menghargai emansipasi wanita , 40 % dari
direksi adalah wanita. Pioneer kan.

Si-Abah

__




> wah bekas bossmu Q, bisa ikut nggandhul
tuh...:-)
> 
> 
> 
> 
> -
Original Message 
>
From: oki musakti
<[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
>
Sent: Thursday, March 6, 2008 3:07:32 PM
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Fwd: Pak Sukusen diganti?
> 
> Ini Mbak Karen
Agustiawan yang mantan Landmark Graphic ...?
> 
>  
Salam
>   Oki
>   ---
> Galaila Karen
Agustiawan
> Insinyur Teknik Fisika dari Institut Teknologi
Bandung angkatan 1978 ini
> menjabat sebagai staf ahli Direktur
Utama Pertamina. Sebelumnya, dia
> adalah
> karyawan
Halliburton Indonesia, perusahaan global yang membuat peralatan
>
eksplorasi dan servis di bidang minyak dan gas bumi. Pengalamannya di
> Halliburton membuatnya dilirik untuk menduduki jabatan sebagai
direktur
> hulu
> Pertamina. (Agus S Riya
> 
> 
>

> Never miss a thing. Make Yahoo your home page.
>
http://www.yahoo.com/r/hs
> 
> 
> 
>
-
> Looking for last minute
shopping deals?  Find them fast with Yahoo!
> Search.
>

> 
>  

> Never miss a thing.  Make Yahoo your home page.
>
http://www.yahoo.com/r/hs
B


Re: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965

2008-03-10 Terurut Topik yrsnki


> 
> 
>>
> 
>  
>  
>  
> Rekan  Rekan  (saya re-send)
>  
> Terpaksa Si Abah harus
> bicara nich , agar tidak jadi
salah faham mengenai forum  yang
> disebutkan oleh Mang
Okim
> Mungkin perlu disampaikan
> maksd dari forum ini
sebagaimana dikatakan oleh penggagas  Gio (Giovani
> Wiyarto Gl
61).
>  Pertemuan ini dimaksudkan sebagai  ajang kangen
kangenan dari mahasiswa yang
> sering kumpul  nunggu kuliah , atau
bareng kuliah atau  praktikum  pada era masa
> belajar kl 
thn 1965 s/d thn 1970-an.
> 
> Sama sama mengerjakan
proyek juga merupakan ajang dimana  para
> mahasiswa tersebut
menjadi lebih akrab , contoh Ekplorasi Pertemina di Sultra 1968/70 
> melibatkan 16 mahasiwa  gl 62  s/d 65.
> Jadi
merupakan kumpulan kumpulan mahsiswa/i  dari berbagai angkatan
>
yang merasa AKRAB (disitu juga ada mahasiswa yang suka
>
menyendiri dan mungkin akrab dengan mahasiswa yang lain in fakta-nya),dus
tidak ada   kaitan bahwa reuni ini merupakan formil
reuniangkatan.
> Jadi pada awalnya forum ini tidak 
bernama.
> 
Tuan rumah pertemuan terakhir menamakan  Reuni
Alumni  Gea 1960 - 1965
> 
> 
>
Kumpulan mahasiswa ini sangat beragam  dari yang sangat pintar
sepertiAdjat Sydrajat 60 ,Sudjatmiko 60 , Zanial Achmad 63 , sampai yang
rajin rajin seperti Toto Santosa
> 63, Supardiono 62  , yang  
   lambat seperti si Abah  63 , Maruhum Hutabarat  57 menjadi 
akrab dalam stuasi tahun 1965-1967 dimana kegiatan kurikuler sering 
diselingi olah
> aksi mahasiswa , jaga kampus/piket dsb.
>
Berhubung berbeda ;kepandai-an; , tak
>  heran selesai dari
ITB-pun menjadi tidak sama pula ,
> ada yang cepet ada  yang
sedeng ada yang lambat . Plus
> kemudian bekerja dibidang yang
sangat  berlainan , maka
> selama berbakti  (  hehehe
jargon-nya)  kesempatan untuk
> melakukan kontak jarang bahkan ada
yg sama sekali tak pernah.
> Apalagi  bila   ybs juga
tidak  sempat aktif di  perhimpunan seperti IAGI atau
>
HAGI.
> Sebagai contoh Gio 61 , alm Sumaryono 83 yang berkiprah di
PU sangat
> jarang dapat kontak dengan Toto 63 , ZA 63 atai Si
Abah yang di Pertamina , juga Hudaya 62 Inco dan Sriwiyanto 62 yang di
LIPI.
>  
>Setelah pada pensiun , maka
timbulkekangenan untuk kumpul kumpul sambil heureuy , seuseurian, minum
kopi  sambil tanya “apa kabar, ,makan makan , pulang sambil
janjian kapan  ketemuan lagi. Dus , hanya itu sama sekali tidak ada
serius-ya
> .
Tidak formil samasekali.
> 
   Pada pelaksanaan pertemuan ada kesepakatan” , bahwa tuan
rumah bisa
> mengundang rekan rekan lain yang akrab dengan tuan
rumah ,sehingga reuni menjadi lebih besar dan rame , tapi akiba lainnya
adalah biaya-nya bisa menjadi lebih besar.
>  Oleh
karena itu rasanya nama nama  yang diusulkan pak Dardji dan nama yang
saya sebutkan diatas kok sangat  berat ya, bagaimana kalau dinamakan
Reuni Gea 6065 Genk , agar lebih ngetrend dan bernuansa sangat tidak 
formil.
> 
> 
Si Abah
>
(yangnggak ngerti mengapa reuni-an seperti ini kok begitu pentingnya
sampai masuk di iagi webbsite )
> ?
> 

>  
>  
>
 
>


Re: [iagi-net-l] perhitungan cadangan aspal

2008-03-10 Terurut Topik yrsnki


> 
Kartiko

Apa betul ada eksploitasi aspal bawah
permukaan , sehingga produksinya seperti minyak atau gas.
Tolong si
Abah diberi pencerahan ,kurang gaul saya.

Pertanyaan  Nur
mungkin perlu diperjelas , apakah kasusnya seperti Buton atau mana ?Karena
kalau aspal di Buton , kan hanya merupakan bercak bercak adalam napal
Formasi Sampolakosa saja, mungkin tidak merata , sehingga sangat sulit
menhitung dengan tepat.

Si Abah.

___

  o yangy dimaksud aspaln, sama atau  han mertidak
dengan bitumen ?
> kalau bitumen, saya bisa cerita sedikit.
> untuk volume in place sebenarnya tidak berbeda dengan
perhitungan
> volumetric
> lainnya (brv*ntg*phie*so)
> yang berbeda hanya saat kita hendak melakukan perhitungan
cadangan
> volumetric yang bisa didevelop, yang tergantung pada
metoda apa yang
> hendak
> kita gunakan (mining atau well
development).
> untuk mining Mas Nur yang biasa main di batubara
tentu lebih banyak tahu (
> mis :  faktor stripping ratio )
> untuk well development kita pergunakan konsep CNP ( Connected Net
Pay)
> yang
> sangat  tergantung pada metoda develoment
yang akan digunakan mis: sagd,
> steam drive dsb, yang akan
menentukan berapa besar cadangan yang bisa
> dikembangkan
> 
> untuk literature tentang bitumen bisa baca baca tentang
athabasca di
> canada
> .
> 2008/3/4 M. Nur
Heriawan <[EMAIL PROTECTED]>:
> 
>> Rekan2
IAGI Ysh.
>>
>> Barangkali diantara rekan2 ada yang
memiliki
>> pengalaman bagaimana menghitung
sumberdaya/cadangan
>> aspal. Saya sedang mengumpulkan
literatur tentang itu,
>> tapi kalau ada diantara rekan2 yang
berkenan sharing
>> pengalamannya (bisa via japri) akan
membantu sekali.
>>
>> Terima kasih atas
perhatiannya.
>>
>> Salam,
>>
>> Nur H.
>> FTTM - ITB
>>
>>
>>
>>
>> 

>> Be a better friend, newshound, and
>> know-it-all
with Yahoo! Mobile.  Try it now.
>>
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
>>
>>
>>
>>

>>
>> CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI
2008-2011  !
>> PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI
2008
>> PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG
>>
>>
>>
-
>> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email
to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123
0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia
(IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No.
Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>>
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>
-
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
>> posted on its mailing lists, whether posted by
IAGI or others. In no
>> event
>> shall IAGI and its
members be liable for any, including but not limited
>> to
>> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
resulting
>> from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with
>> the
>> use of any
information posted on IAGI mailing list.
>>
-
>>
>>
>


Re: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965

2008-03-10 Terurut Topik yrsnki


> 

 
 
 
Rekan
Rekan
 
Terpaksa Si Abah harus
bicara nich , agar tidak jadi salah faham mengenai forum  yang
disebutkan oleh Mang Okim 
Mungkin perlu disampaikan
maksd dari forum ini sebagaimana dikatakan oleh penggagas  Gio (Giovani Wiyarto 
Gl 61).
 
 
 


Pertemuan ini
dimaksudkan sebagai  ajang kangen kangenan dari mahasiswa yang
sering kumpul  nunggu kuliah , atau bareng
kuliah atau  praktikum  pada era masa
belajar kl  thn 1965 s/d thn 1970-an.




Sama sama mengerjakan proyek juga merupakan ajang dimana  para mahasiswa 
tersebut menjadi lebih akrab ,
contoh Ekplorasi Pertemina di Sultra 1968/70 
melibatkan 16 mahasiwa  gl 62
– 65.
Jadi merupakan kumpulan kumpulan mahsiswa/i  dari berbagai angkatan yang 
merasa AKRAB (
 disitu juga ada mahasiswa yang suka
menyendiri dan mungkin akrab dengan mahasiswa yang lain in fakta-nya),
dus tidak ada kaitan bahwa reuni ini merupakan formil reuni
angkatan.


Jadi pada
awalnya forum ini tidak  bernama.




Tuan rumah pertemuan terakhir menamakan  Reuni Gea 1960 - 1965


Kumpulan mahasiswa ini sangat beragam  dari yang
sangat pintar sepertiAdjat Sydrajat 60 ,Sudjatmiko 60 , Zanial
 Achmad 63 , sampai yang rajin rajin seperti Toto Santosa
63, Supardiono 62  , yang  lambat seperti
si Abah  63 , Maruhum Hutabarat  57 menjadi  akrab dalam stuasi tahun
1965-1967 dimana kegiatan kurikuler sering  diselingi olah
aksi mahasiswa , jaga kampus/piket dsb.


Berhubung berbeda “kepandai-an” , tak
 heran selesai dari ITB –pun menjadi tidak sama pula ,
ada yang cepet ada  yang sedeng ada yang lambat . Plus
kemudian bekerja dibidang yang sangat  berlainan , maka
selama berbakti  (  hehehe
jargon-nya)  kesempatan untuk 
melakukan kntak jarang bahkan ada yg sama sekali tak pernah.
Apalagi  bila   juga tidak
aktif di  perhimpunan seperti IAGI atau
HAGI.




Sebagai contoh 
Gio 60 , alm Sumaryono yang berkiprah di PU sangat
jarang dapat kontak dengan Toto 63 , ZA 63 atai Si Abah yang
di Pertamina , juga Hudaya 62 Inco dan Sriwiyanto 62 yang di
LIPI.


Setelah pada pensiun , maka timbul 
kekangenan untuk kumpul kumpul sambil heureuy , seuseurian
, minum kopi  sambil tanya “apa kabar”
,makan makan , pulang sambil janjian kapan  ketemuan
lagi. Dus , hanya itu sama sekali tidak ada serius-ya
.




Tidak formil sama
sekali.
Pada pelaksanaan pertemuan ada
“kesepakatan” , bahwa tuan rumah bisa
mengundang rekan rekan lain yang akrab dengan tuan rumah ,
sehingga reuni menjadi lebih besar dan rame , tapi akibat
lainnya adalah biaya-nya bisa menjadi lebih
besar.
 


Oleh karena itu rasanya nama nama  yang
diusulkan pak Dardji dan nama yang saya sebutkan
diatas kok sangat  berat ya, bagaimana kalau
dinamakan Reuni Gea 6065 Genk , agar lebih 
ngetrend dan bernuansa sangat tidak
formil.




 
 
Si
Abah
(yang
nggak ngerti mengapa reuni-an seperti ini kok begitu
pentingnya sampai masuk di iagi webbsite
?
 
 
 
 
Rekan
Rekan
 
Terpaksa
Si Abah harus bicara nich , agar tidak jadi salah
faham mengenai forum  yang disebutkan oleh Mang Okim

Mungkin
perlu disampaikan maksd dari forum ini sebagaimana
dikatakan oleh penggagas 
Gio (Giovani Wiyarto Gl
61).
 
 
 


Pertemuan ini dimaksudkan sebagai 
ajang kangen kangenan dari mahasiswa yang sering
kumpul  nunggu kuliah ,
atau bareng kuliah atau  praktikum  pada era masa belajar kl   
  thn 1965 s/d thn 1970-an.




Sama sama
mengerjakan proyek juga merupakan ajang
dimana  para mahasiswa
tersebut menjadi lebih akrab , contoh Ekplorasi
Pertemina di Sultra 1968/70 
melibatkan 16 mahasiwa 
gl 62 – 65.
Jadi merupakan
kumpulan kumpulan mahsiswa/i 
dari berbagai angkatan yang merasa AKRAB (
 disitu juga ada
mahasiswa yang suka menyendiri dan mungkin akrab
dengan mahasiswa yang lain in fakta-nya), dus
tidak ada kaitan bahwa reuni ini merupakan formil
reuni angkatan.


Jadi pada awalnya forum ini tidak
 bernama.




Tuan rumah
pertemuan terakhir menamakan  Reuni Gea 1960 -
1965


Kumpulan mahasiswa ini
sangat bera

Re: [iagi-net-l] Salut: Pertamina Temukan 3 Cadangan Migas Baru

2008-03-04 Terurut Topik yrsnki


> 
Rekan rekan

Berita bagus . penemuan cadangan minyak
dan gas , berita (ndak tahu bagus apa ndak ) Sukusen diganti .
LOH , gonta ganti direktur kok  cepet amat ya !!!
Kan dulunya katanya ada PIT EN PROPER TEST , mungkin waktu itu ada yang
lupa ndak ditest sama para pejabat birokrasi  atau
...?? (akh ndak tahu pousieeeng).
Atau penilaian
- Pit  en proper test itu hanya berlaku tidak sampai dua tahun ,
berangkali  ( akh ndak tahu pouseeiiing).
BUMN yang satu ini apa
mau dibangun apa mau dihancurin seih , kok begini ya ??? ( akh ndak tahu
pouseing).

Si  Abah
(bukan belain Sukusen looh, uman
ndak ngarti)

_


   Wah berita bagus... selamat untuk sukses
sumur-sumur Pertamina..
> moga-moga kekuatiran mas Andang tidak
jadi kenyataan :-)
> 
> Salam,
> Herry
>

> 
> 
> - Original Message 
>
From: Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]>
> To:
iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Tuesday, 4 March, 2008 7:18:31 PM
> Subject: [iagi-net-l] Salut: Pertamina Temukan 3 Cadangan Migas
Baru
> 
> Berita-berita seperti ini, sangat
membanggakan.
> Berita-berita seperti ini, sekaligus juga
mengkuatirkan. Kuatir,
> kalau-kalau sindrom
kurang-percaya-diri-nya para pengambil keputusan
> negeri ini
menyebabkan asset-asset seperti ini akan berakhir di tangan
>
"Non-NOC" (bisa asing, bisa lokal) dalam bentuk kerjasama yang
dipaksakan
> oleh otoritas (dengan bisikan para broker
bisnis-politik-nya) yang pada
> akhirnya membuat bargaining
Pertamina semakin melemah, semakin melemah.
> 
> Salam
> ADB
> 
> ==
> Pertamina Temukan 3 Cadangan Migas Baru
> 
> Alih
Istik Wahyuni - detikfinance
> 
> Jakarta - Pertamina
menemukan tiga lokasi cadangan migas baru. Total hasil
> uji
produksinya mencapai 4.889 barel per hari ekuivalen minyak. Ketiga
> lokasi itu adalah di Ranca Jawa (RCJ)-1, Pondok Makmur (PDM)-1, 
dan
> Karang Enggal (KRE)-1, Jawa Barat. Demikian disampaikan
Direktur Hulu
> Pertamina Sukusen Soemarinda dalam jumpa pers yang
digelar di kantor
> Pertamina EP, Jakarta, Jumat (29/2/2008).
"Temuan ini tentu bisa menambah
> produksi Pertamina tahun
ini," katanya.
> 
> Minyak dan gas yang ditemukan di
sumur Pondok Makmur (PDM)-1 dan sumur
> Karang Enggal (KRE)-1
berasal dari batuan dasar (basement). Penemuan migas
> di Cekungan
Jawa Barat Utara ini merupakan suatu eksplorasi baru dalam
>
strategi perburuan hidrokarbon di Pulau Jawa.
> 
> Sumur
eksplorasi RCJ - 1 terletak 4 km sebelah utara lapangan Pondok
>
Tengah ditajak pada 10 Nopember 2007 dengan kedalaman akhir di 2.344 m
> dalam batuan dasar. Hasil uji produksi dalam Formasi Talangakar
dan
> Pre-Talangakar diperoleh minyak sebesar 1.345 barel per hari
dan 4,1 juta
> kaki kubik gas per hari.
> 
>
Sementara sumur eksplorasi PDM-1 terletak 10 km disebelah timur
lapangan
> Pondok Tengah, ditemukan pada 27 Nopember 2007, dengan
kedalaman akhir di
> 3.050 meter dalam batuan dasar. Hasil uji
produksi dalam batuan dasar
> diperoleh minyak sebanyak 3.096
barel per hari dan 3,9 juta kaki kubik gas
> per hari.
>

> Sedangkan sumur KRE-1 terletak di Kabupaten Indramayu,
ditemukan pada 7
> Desember 2007 dengan kedalaman akhir di 3.200 m
dalam batuan dasar. Hasil
> uji produksi yang dilakukan pada
batuan dasar menghasilkan minyak 448
> barel per hari dan 6 juta
kaki kubik gas perhari.
> 
> Selain di ketiga sumur itu,
Pertamina EP berencana melakukan pengeboran
> eksplorasi sebanyak
22 sumur, penyelidikan seismik 2D sepanjang 2.229 km,
> dan 870
km2 survey seismik 3D. (lih/qom)
> 
> 
>  
__
> Sent
from Yahoo! Mail.
> A Smarter Inbox.
http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html


RE: [iagi-net-l] Dicari: representative orang Indonesia untuk AAPG House of Delegates

2008-02-25 Terurut Topik yrsnki



Herman

Mungkin akan lebih baik apabila Anda dapat
meberikan sedikit informasi (berdasarkan HOD dari negara negara
"maju" ) krtieria yang akan diperlukan agar optimal mewakili
kepentingan anggota AAPG ar negara bersangkutan.

Si Abah 



> Maaf 
> saya punya pendapat lain. Beliau beliau yang
abah
> sebutkan sangat layak untuk menjadi house delegate
> mewakili kita. Saya kira dengan reputasi mereka sudah
>
banyak tugas/tanggung jawab yang harus di emban. Jadi
> mungkin
lebih baik mencalonkan nama lain.
> 
> terima kasih
> 
> Yusak Setiawan
> --- "Tonny P.
Sastramihardja"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
>> Kayaknya YAYANG (Dr. Andang Bachtiar - ETTI),
MINO
>> (Dr. Benjamin Sapiie
>> - ITB), Dr. Chandra
Surya (MEDCO Enegi Intl) atau
>> Mr. Awang Harun (BP
>> Migas) layak tuh jadi kandidatnya...Tinggal ditanya
>> satu satu siapa yang
>> bersedia dan (masih) punya
waktu luang...
>>
>> Gimana rekan-rekan..??
>>
>> Salam
>> Abah ANOM
>>
>> -Original Message-
>>
From:
[EMAIL PROTECTED]
>> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>> Sent: Friday, February 22, 2008 3:08 PM
>> To:
iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: [iagi-net-l] Dicari:
representative orang
>> Indonesia untuk AAPG
>>
House of Delegates
>>
>> Rekan-rekan,
>>
>> Kita sedang mencari perwakilan orang Indonesia
untuk
>> duduk sebagai
>> anggota AAPG House of
Delegates. Posisi ini penting
>> untuk mewakili suara
>> geologist Indonesia di forum international (AAPG).
>> Periode HoD-nya dari
>> Juli 2008-2011.
>>
>> - anggota HoD diharapkan untuk bisa
sekali-kali
>> menghadiri conference
>> AAPG karena
dalam conference ini biasanya ada HoD
>> meeting.
>>
- kalau belum jadi anggota AAPG, masih bisa
>> disusulkan.
>>
>> Salam,
>>
>> Herman
Darman
>> AAPG Asia Pacific Region President
>>
Shell International Exploration and Production
>> B.V.,
The
>> Netherlands
>> *   e-mail: 
[EMAIL PROTECTED]
>> *   Mobile: +31(0) 61097 2827
>> * Office: +31(0) 70447 5340
>> * Postal: SIEP B.V,
Kessler Park 1, S-2100,  2288 GS
>> Rijswijk, The
>>
Netherlands
>> * Internet: http://asiapacific.aapg.org/
>>
>>
>>
>

>>
>> CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI
2008-2011
>>  !
>> PENDAFTARAN CALON KETUA 13
FEB S/D 6 JUNI 2008
>> PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI
BANDUNG
>>
>>
>
-
>> To unsubscribe, send email to:
>>
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email
to:
>> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit
IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran anggota
ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli
Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta
Damayanti
>> IAGI-net Archive 1:
>>
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net
Archive 2:
>> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>
>
-
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with
>>
regard to information posted on its mailing lists,
>> whether
posted by IAGI or others. In no event shall
>> IAGI and its
members be liable for any, including
>> but not limited to
direct or indirect damages, or
>> damages of any kind
whatsoever, resulting from loss
>> of use, data or profits,
arising out of or in
>> connection with the use of any
information posted on
>> IAGI mailing list.
>>
>
-
>>
>>
> 
> 
> 
>  

> Looking for last minute shopping deals?
> Find them fast
with Yahoo! Search. 
>
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping
> 
>

> 
> CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 
!
> PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008
>
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG
> 
>
-
> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123
0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
-
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event
> shall IAGI 

Re: [iagi-net-l] Jelas ===> Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [hagicommittee] Re: Thinking Out of The Box- BPPT]

2008-02-20 Terurut Topik yrsnki


> 
>Heeheheheh
  Muncul juga tuuh , memang
perkeliruan ini kok ndak habis habis ya ?
 
"Persaingan"   (ekh salah) ,  maksudnya
hubungan antar institusi riset itu masih pabaliut toh Ndang ?
Kasihan
ya , kok kapan beresnya , perlu penguasa yang otoriter dan ngerti
kali ya ?
Wah ngawur , jaman sudah demokrasi kok  mikir
otoriterianisme ?
Sorrry.

Si Abah

___


  Kang Yanto,  
> "ADB disebut di
koran koq meneng wae"?? Hehehehe Lha wong ADB meneng 
>
wae masalah-e sudah jelas koq;... Seperti kita amati bersama, silih 
> berganti kawan-kawan geosains bertukar ide, kritik, response,
pengalaman, 
> referensi, dan pengetahuan: membahas tentang temuan
tersebut (findings; 
> bukan discovery) di dalam milis ini. Gak
perlu menjelaskan yang sudah 
> jelas; nanti "njuk"
malah jadi "silau" karena terlalu jelas terang 
>
gemerlap . :-) 
> 
> Aspek "perkeliruan"
atau "pemelintiran" oleh media juga sudah banyak yang 
>
membahas. Saya tambahkan: perhatikan saja: tidak ada satupun dari
"quote" 
> narasumber yang menyatakan
"lapangan", and yet, toh: istilah "lapangan" 
> itu keluar sebagai headlines... Nah loe. (istilah-e Mamiek
Podang: 
> media koq dilawan??) 
> 
> Yang belum
keluar di koran mungkin aspek: apa yang sebenarnya terjadi 
>
setahun (lebih) terakhir ini yang menyangkut hubungan antara lembaga2 
> riset dengan program, fasilitas dan temuan-temuannya yang terkait
dengan 
> sumberdaya migas dengan otoritas migas di Indonesia
... Itu juga jadi 
> latar belakang mercon Gong Xi Fat Choi
BPPT kemarin itu (spt diistilahkan 
> RDP) 
> 
>
Salam Meneng Wae 
> 
> ADB 
>
== 
>> 
>> 
>>>  
>> Pak Ridwan  
>> 
>> Apakah bisa ? 
>> Ataukah ini 
>> masih
menjadi "rahasia"? 
>> ADB ada disebut di koran , kok

>> meneng wae ? 
>> 
>> S- Abah 

>> 
>> 
> 
> 
>


> 
> CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011
! 
> PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 
>
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG 
> 
>
-

> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event 
> shall IAGI and its members be liable for
any, including but not limited to 
> direct or indirect damages,
or damages of any kind whatsoever, resulting 
> from loss of use,
data or profits, arising out of or in connection with 
> the use
of any information posted on IAGI mailing list. 
>
- 
> 
> 



Re: [iagi-net-l] RE: Spam:[iagi-net-l] Jelas ===> Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [hagicommittee] Re: Thinking Out of The Box- BPPT]

2008-02-20 Terurut Topik yrsnki


> 
Kan Rayi Abah Anom

Leres pisan seperti itu
"ewuh pakewuh" , soalnya  walaupun namanya institusi riset
, dalam kenyataan-nya "atmosfir"  didalamnya lebih mirip
:birokrat" ketimbang "ilmuwan" .
Itu sih kata saya ,
semoga saya salah.

Si Abah

___

   ADB dan Kang Yanto, dan juga teman-teman IAGI-HAGI

> Syukurlah IAGI - HAGI sekarang telah 'turun tangan'. Dalam
wadah ilmiah 
> profesi kan SEMUA BUKA BAJU. Nggak ada BPPT atau
LIPI atau RISTEK atau 
> MIGAS atau DESDM, jadi kalau ada
'statement' yang menggemparkan, maka akan 
> menjadi tanggung
jawab profesi masing-masing. Kalau kita berbicara tentang 
>
"lembaga yang punya otoritas" di Republik ini dalam bidang
apapun (riset, 
> listrik, hutan, tambang, migas, tramtibmas,
dll)'masih angel'terlalu 
> banyak "ewuh pakewuh
nya" Salah salah ngomong bisa 'kena tegur atasan' 
> (itu
yang paling minimal), syukur kalau jabatannya nggak dicoppoot...kan 
> repot.He..he... Maka wajar wajar saja kalau yang punya otoritas

> malahan 'lidahnya kelu' dan sangat sukar untuk berbicara
apalagi unjtuk 
> sesuatu yang masih bersifat 'spekulatif'. 
> 
> Kalau diambil positifnya, maka dengan tingkat kebenaran
10% saja tentu 
> akan sangat berguna untuk rakyat Indonesia. Jadi
silahkan saja mereka yang 
> secara keilmuan punya kompetensi
untuk: berdiskusi dan 
> berdebat...kemudian membuat rumusan
kepada "pemegang otoritas" tentang 
> tindak
lanjutnya. 
> 
> Selamat ber "LUNCHEON
TALK". 
> 
> Salam 
> ABAH ANOM 
>

> 
> -Original Message- 
> 
From:
[EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent:
Thursday, February 14, 2008 3:02 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Cc: [EMAIL PROTECTED] 
> Subject: Spam:[iagi-net-l]
Jelas ===> Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] 
> [hagicommittee]
Re: Thinking Out of The Box- BPPT] 
> 
> 
> Kang
Yanto,  
> "ADB disebut di koran koq meneng wae"??
Hehehehe Lha wong ADB meneng 
> wae masalah-e sudah jelas
koq;... Seperti kita amati bersama, silih 
> berganti kawan-kawan
geosains bertukar ide, kritik, response, pengalaman, 
> referensi,
dan pengetahuan: membahas tentang temuan tersebut (findings; 
>
bukan discovery) di dalam milis ini. Gak perlu menjelaskan yang sudah 
> jelas; nanti "njuk" malah jadi "silau" karena
terlalu jelas terang 
> gemerlap . :-) 
> 
>
Aspek "perkeliruan" atau "pemelintiran" oleh media
juga sudah banyak yang 
> membahas. Saya tambahkan: perhatikan
saja: tidak ada satupun dari "quote" 
> narasumber yang
menyatakan "lapangan", and yet, toh: istilah
"lapangan" 
> itu keluar sebagai headlines... Nah
loe. (istilah-e Mamiek Podang: 
> media koq dilawan??) 
> 
> Yang belum keluar di koran mungkin aspek: apa yang
sebenarnya terjadi 
> setahun (lebih) terakhir ini yang menyangkut
hubungan antara lembaga2 
> riset dengan program, fasilitas dan
temuan-temuannya yang terkait dengan 
> sumberdaya migas dengan
otoritas migas di Indonesia ... Itu juga jadi 
> latar
belakang mercon Gong Xi Fat Choi BPPT kemarin itu (spt diistilahkan 
> RDP) 
> 
> Salam Meneng Wae 
> 
>
ADB 
> == 
>> 
>> 
>>>  
>> Pak Ridwan  
>> 
>> Apakah bisa ? 
>> Ataukah ini 
>> masih menjadi "rahasia"? 
>> ADB ada
disebut di koran , kok 
>> meneng wae ? 
>> 
>> S- Abah  
>> 
>> 
> 
> 
>


> 
> CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011
! 
> PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 
>
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG 
> 
>
-

> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event 
> shall IAGI and its members be liable for
any, including but not limited to 
> direct or indirect damages,
or damages of any kind whatsoever, resulting 
> from loss of use,
data or profits, arising out of or in connection with 
> the use
of any information posted on IAGI mailing list. 
>
- 
> 
> 
>


> 
> CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011
! 
> PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 
>
PENGHITUNGAN SUA

Re: [iagi-net-l] Heboh minyak di Aceh - Mercon Gong Xi Fa Chai dari BPPT

2008-02-20 Terurut Topik yrsnki


> Pak Sutar 

Saya daftar ya .

Si
Abah





   Rekan-rekan anggota IAGI, 
> 
> IAGI dan HAGI bekerjasama menyelenggarakan luncheon talk 
>
sbb.: 
> 
> Judul: "Potensi Giant Field di Pantai
barat Sumatra - Aceh 
> [?] " 
> Pembicara: 
> Dr. Ir. Yusuf Surachman, MSc. (BPPT), Dr. Ir. Andang 
>
Bachtiar MSc. (ETTI) Awang Harun Satyana (BPMIGAS) 
> 
>
Moderator: Batara S. Simanjuntak (NGC) Hari/tanggal: 
> Kamis, 21
Februari 2008, 11:30 
> - 13.00 WIB 
> Tempat: Puri Putri
Room - Hotel Sahid Jaya, Jakarta 
> 
> Biaya (termasuk
makan siang): Rp. 150.000 - Pendaftaran 
> ditetima sampai dengan
hari Rabu, 20 Februari 2008, jam 
> 12:00 melalui: 
> 
> Emai: [EMAIL PROTECTED] 
> Phone: 83702848, 83702377 
> SMS: 0811162476, 08161657140 
> 
> Pembayaran dapat
dilakukan di tempat. 
> 
> Salam, 
> 
>
Ridwan Djamaluddin 
> 
> 
> 
>


> 
> CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011
! 
> PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 
>
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG 
> 
>
-

> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event 
> shall IAGI and its members be liable for
any, including but not limited to 
> direct or indirect damages,
or damages of any kind whatsoever, resulting 
> from loss of use,
data or profits, arising out of or in connection with 
> the use
of any information posted on IAGI mailing list. 
>
- 
> 
> 



[iagi-net-l] sepiiiiiiiiiiii

2008-02-19 Terurut Topik yrsnki


  Rekan rekan

Sudah tiga hari iagi-net sepi sekali ,
apakah pada bobo ?
Bagaimana lunch talk 21/2/2008 ? Apakah jadi ?

Si Abah


Re: [iagi-net-l] Jelas ===> Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [hagicommittee] Re: Thinking Out of The Box- BPPT]

2008-02-19 Terurut Topik yrsnki


> 
>Heeheheheh
  Muncul juga tuuh , memang
perkeliruan ini kok ndak habis habis ya ?
 
"Persaingan"   (ekh salah) ,  maksudnya
hubungan antar institusi riset itu masih pabaliut toh Ndang ?
Kasihan
ya , kok kapan beresnya , perlu penguasa yang otoriter dan ngerti
kali ya ?
Wah ngawur , jaman sudah demokrasi kok  mikir
otoriterianrisme ?
Sorrry.

Si Abah

___


  Kang Yanto,  
> "ADB disebut di
koran koq meneng wae"?? Hehehehe Lha wong ADB meneng 
>
wae masalah-e sudah jelas koq;... Seperti kita amati bersama, silih 
> berganti kawan-kawan geosains bertukar ide, kritik, response,
pengalaman, 
> referensi, dan pengetahuan: membahas tentang temuan
tersebut (findings; 
> bukan discovery) di dalam milis ini. Gak
perlu menjelaskan yang sudah 
> jelas; nanti "njuk"
malah jadi "silau" karena terlalu jelas terang 
>
gemerlap . :-) 
> 
> Aspek "perkeliruan"
atau "pemelintiran" oleh media juga sudah banyak yang 
>
membahas. Saya tambahkan: perhatikan saja: tidak ada satupun dari
"quote" 
> narasumber yang menyatakan
"lapangan", and yet, toh: istilah "lapangan" 
> itu keluar sebagai headlines... Nah loe. (istilah-e Mamiek
Podang: 
> media koq dilawan??) 
> 
> Yang belum
keluar di koran mungkin aspek: apa yang sebenarnya terjadi 
>
setahun (lebih) terakhir ini yang menyangkut hubungan antara lembaga2 
> riset dengan program, fasilitas dan temuan-temuannya yang terkait
dengan 
> sumberdaya migas dengan otoritas migas di Indonesia
... Itu juga jadi 
> latar belakang mercon Gong Xi Fat Choi
BPPT kemarin itu (spt diistilahkan 
> RDP) 
> 
>
Salam Meneng Wae 
> 
> ADB 
>
== 
>> 
>> 
>>>  
>> Pak Ridwan  
>> 
>> Apakah bisa ? 
>> Ataukah ini 
>> masih
menjadi "rahasia"? 
>> ADB ada disebut di koran , kok

>> meneng wae ? 
>> 
>> S- Abah 

>> 
>> 
> 
> 
>


> 
> CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011
! 
> PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 
>
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG 
> 
>
-

> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event 
> shall IAGI and its members be liable for
any, including but not limited to 
> direct or indirect damages,
or damages of any kind whatsoever, resulting 
> from loss of use,
data or profits, arising out of or in connection with 
> the use
of any information posted on IAGI mailing list. 
>
- 
> 
> 



Re: [iagi-net-l] RE: Spam:[iagi-net-l] Jelas ===> Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [hagicommittee] Re: Thinking Out of The Box- BPPT]

2008-02-19 Terurut Topik yrsnki


> 
Kan Rayi Abah Anom

Leres pisan seperti itu
"ewuh pakewuh" , soalnya  walaupun namanya institusi riset
, dalam kenyataan-nya "atmosfir"  didalamnya lebih mirip
:birokrat" ketimbang "ilmuwan" .
Itu sih kata saya ,
semoga saya salah.

Si Abah

___

   ADB dan Kang Yanto, dan juga teman-teman IAGI-HAGI

> Syukurlah IAGI - HAGI sekarang telah 'turun tangan'. Dalam
wadah ilmiah 
> profesi kan SEMUA BUKA BAJU. Nggak ada BPPT atau
LIPI atau RISTEK atau 
> MIGAS atau DESDM, jadi kalau ada
'statement' yang menggemparkan, maka akan 
> menjadi tanggung
jawab profesi masing-masing. Kalau kita berbicara tentang 
>
"lembaga yang punya otoritas" di Republik ini dalam bidang
apapun (riset, 
> listrik, hutan, tambang, migas, tramtibmas,
dll)'masih angel'terlalu 
> banyak "ewuh pakewuh
nya" Salah salah ngomong bisa 'kena tegur atasan' 
> (itu
yang paling minimal), syukur kalau jabatannya nggak dicoppoot...kan 
> repot.He..he... Maka wajar wajar saja kalau yang punya otoritas

> malahan 'lidahnya kelu' dan sangat sukar untuk berbicara
apalagi unjtuk 
> sesuatu yang masih bersifat 'spekulatif'. 
> 
> Kalau diambil positifnya, maka dengan tingkat kebenaran
10% saja tentu 
> akan sangat berguna untuk rakyat Indonesia. Jadi
silahkan saja mereka yang 
> secara keilmuan punya kompetensi
untuk: berdiskusi dan 
> berdebat...kemudian membuat rumusan
kepada "pemegang otoritas" tentang 
> tindak
lanjutnya. 
> 
> Selamat ber "LUNCHEON
TALK". 
> 
> Salam 
> ABAH ANOM 
>

> 
> -Original Message- 
> 
From:
[EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent:
Thursday, February 14, 2008 3:02 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Cc: [EMAIL PROTECTED] 
> Subject: Spam:[iagi-net-l]
Jelas ===> Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] 
> [hagicommittee]
Re: Thinking Out of The Box- BPPT] 
> 
> 
> Kang
Yanto,  
> "ADB disebut di koran koq meneng wae"??
Hehehehe Lha wong ADB meneng 
> wae masalah-e sudah jelas
koq;... Seperti kita amati bersama, silih 
> berganti kawan-kawan
geosains bertukar ide, kritik, response, pengalaman, 
> referensi,
dan pengetahuan: membahas tentang temuan tersebut (findings; 
>
bukan discovery) di dalam milis ini. Gak perlu menjelaskan yang sudah 
> jelas; nanti "njuk" malah jadi "silau" karena
terlalu jelas terang 
> gemerlap . :-) 
> 
>
Aspek "perkeliruan" atau "pemelintiran" oleh media
juga sudah banyak yang 
> membahas. Saya tambahkan: perhatikan
saja: tidak ada satupun dari "quote" 
> narasumber yang
menyatakan "lapangan", and yet, toh: istilah
"lapangan" 
> itu keluar sebagai headlines... Nah
loe. (istilah-e Mamiek Podang: 
> media koq dilawan??) 
> 
> Yang belum keluar di koran mungkin aspek: apa yang
sebenarnya terjadi 
> setahun (lebih) terakhir ini yang menyangkut
hubungan antara lembaga2 
> riset dengan program, fasilitas dan
temuan-temuannya yang terkait dengan 
> sumberdaya migas dengan
otoritas migas di Indonesia ... Itu juga jadi 
> latar
belakang mercon Gong Xi Fat Choi BPPT kemarin itu (spt diistilahkan 
> RDP) 
> 
> Salam Meneng Wae 
> 
>
ADB 
> == 
>> 
>> 
>>>  
>> Pak Ridwan  
>> 
>> Apakah bisa ? 
>> Ataukah ini 
>> masih menjadi "rahasia"? 
>> ADB ada
disebut di koran , kok 
>> meneng wae ? 
>> 
>> S- Abah  
>> 
>> 
> 
> 
>


> 
> CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011
! 
> PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 
>
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG 
> 
>
-

> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event 
> shall IAGI and its members be liable for
any, including but not limited to 
> direct or indirect damages,
or damages of any kind whatsoever, resulting 
> from loss of use,
data or profits, arising out of or in connection with 
> the use
of any information posted on IAGI mailing list. 
>
- 
> 
> 
>


> 
> CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011
! 
> PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 
>
PENGHITUNGAN SUA

[iagi-net-l] Pertamina nemu minyak di Sukra

2008-02-13 Terurut Topik yrsnki


 Detik com jam 23,...; ' PERTAMINA EP  menemukan  minak di
sumur Karangenggal dst , walaupun masih  eksplorasi
diperkirakan  dapat memproduksikan 4000 bbls  perhari.
Telepas dari perkiraan produksinya , Si Abah mengucapkan selamat pada
Pak Tri dan seluruh PTM --EP .
Semoga tetap sukses disumur
pengembangan- nya kelak.

Si Abah (pangsiunan PTM)




Re: [iagi-net-l] PEMILU KETUM IAGI 2008-2011

2008-02-13 Terurut Topik yrsnki


>
Yudi anu bageur

YANG NOMOR EMPAT KOK NDAK DIJAWAB ,
SAYA MUNGKIN  MDAK SEMPET BACA, SOALNYA SUKA KELEWAT. TOLONG
SEKALIAN.
Sekalian tanya  , kalau yang pernah jadi Ketua Umum ,
masih boleh ndak ya ?
Seingat saya yang ndak boleh itu kalu
ber-turut2. (Tapi saya ndak maksud buat saya lho).

Si Abah

_

 Abah yang baik hati... 
> 
> Saya -selaku
anggota Panitia Pemilihan Ketua Umum IAGI- kiranya dapat 
>
menjawab pertanyaan Abah. 
> 
> 1. Pengumuman ini apakah
dari Set IAGI atau dari Anda ? 
> ---Pengumuman ini atas nama
PP-IAGI 
> 
> 2.Mekanisme-nya bagaimana? (KPU-nya siapa,
kapan dipilih dsb). 
> ---Panitia Pelaksana Pemilu adalah
Prasiddha Hestu Narendra (Ketua) 
> dan saya (anggota), dipilih
saat Rapat IAGI di Bandung, Bulan Januari 
> lalu. 
> 
> 3. Time framenya bagaimana ? 
> ---Telah disebutkan pada
e-mail pertama. Namun, untuk singkatnya adalah 
> sbb: 
>
1). Sosialisasi Prosedur Pemilu: 13 Februari - 6 Juni 2008; 
> 2).
Pengumuman daftar calon ketua: 13 Juni 2008; 
> 3). Pembuatan
Program Kerja oleh calon ketua: 13 Juni - 20 Juni 2008; 
> 4).
Kampanye 13 Juni - Pemungutan Suara (PIT) 
> 5). Sosialisasi
program kerja calon ketua: 27 Juni 2008; 
> 
> 
>
4. Syarat jadi Calon apa ? 
> ---Telah disebutkan pada e-mail yang
pertama. 
> 
> 
> 
> Sekian dulu Abah 
> Yudi 
> 
>


> 
> CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011
! 
> PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008 
>
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG 
> 
>
-

> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event 
> shall IAGI and its members be liable for
any, including but not limited to 
> direct or indirect damages,
or damages of any kind whatsoever, resulting 
> from loss of use,
data or profits, arising out of or in connection with 
> the use
of any information posted on IAGI mailing list. 
>
- 
> 
> 



Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [hagicommittee] Re: Thinking Out of The Box- BPPT

2008-02-13 Terurut Topik yrsnki


> 
Pak Ridwan 

Apakah bisa ?
Ataukah ini
masih menjadi "rahasia"?
ADB ada disebut di koran , kok
meneng wae ?

S- Abah 

__

  Pak Mutalib, 
> 
> Bila acara ini jadi
dilaksanakan, sebaiknya diundang juga beberapa 
> media, terutama
yang telah "melemparkan bola liar dan panas" (?) ini. 
>
Atau bila tidak diundang, sehabis diskusi sebaiknya dilakukan press 
> release resmi oleh HAGI/IAGI tentang hal ini. 
> 
>
salam, 
> awang 
> 
> Abdul Mutalib Masdar
<[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> v\:*
{behavior:url(#default#VML);} o\:* 
>
{behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} 
> .shape {behavior:url(#default#VML);} 
>
st1\:*{behavior:url(#default#ieooui) } Well done 
> pak pesannya.
Komwil HAGI Jkt (Pak Mailendra Cs), sedang 
> mempersiapkan acara
dimaksud. Insya Allah minggu depan kalo tidak 
> ada aral
melintang, acara luncheon talk tsb akan kita laksanakan. 
> 
> Rgds 
> AMM 
> 
> 
>
- 
> 
> 
From:
[EMAIL PROTECTED] 
>
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Muharram Jaya 
> Panguriseng 
> Sent: Wednesday, February 13, 2008 12:10 PM

> To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; 'Forum Himpunan
Ahli 
> Geofisika Indonesia'; iagi-net@iagi.or.id; 'migas
indonesia'; 
> [EMAIL PROTECTED]; 'serba-kl';
[EMAIL PROTECTED]; 
> [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; 
>
[EMAIL PROTECTED] 
> Subject: [hagicommittee] Re:
[Forum-HAGI] Thinking Out of The Box- BPPT 
> 
> 
> Pemerhati Forum HAGI Yth. : 
> 
> Diskusi tentang
berita "Ditemukan, Lapangan Migas Raksasa di Aceh" semakin 
> menarik saja :-) . Kami menyebutnya "berita" karena
lapangan migas-nya 
> sendiri belum terbukti ditemukan, makanya
ada pendapat yang masih 
> meragukannya, kelihatannya memang masih
terlalu dini untuk menyebut 
> "Ditemukan Lapangan
MIGAS", karena harus dibuktikan dulu dengan 
> kaidah-kaidah
ekplorasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara metodologi 
>
maupun keilmuan. Tetapi seandainya berita itu nantinya menjadi kenyataan

> maka anugrah besar bagi bangsa dan negara Republik Indonesia
yang sedang 
> terpuruk ini. Sekarang berita ini telah menjadi
bola liar yang bisa 
> menggelinding kesana-kemari tidak karuan,
jangan sampai menjadi "Busang 
> part-2" he he he ...

> 
> Kedua pendapat yang seakan-akan berseberangan antara
yang yakin bahwa 
> "Telah Ditemukan Lapangan Migas
Raksasa" dengan pendapat yang memilih 
> lebih hati-hati
mengingat "Belum ada terbukti lapangan minyak/gas komersil 
>
di forearc basin" harus dipertemukan dalam suatu forum diskusi. 
> 
> Menurut hemat kami, HAGI harus menangkap bola liar ini
untuk kemudian 
> diletakkan pada proporsinya, komunitas HAGI
& IAGI mendiskusikannya dalam 
> suatu forum ilmiah atau
sekurang-kurangnya lewat Luncheon Talk HAGI. Kami 
> dari Special
Event - HAGI meminta dukungan President HAGI dan komunitas 
>
Forum-HAGI untuk mengadakan Luncheon Talk dengan tema "Ditemukan
Lapangan 
> Migas Raksasa di Aceh ?", dengan pembicara utama
Bpk. Dr. Yusuf Surachman 
> (Direktur Pusat Teknologi
Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT) dan Bpk. 
> Awang Satyana
(BPMIGAS). Target peserta adalah anggota HAGI dan IAGI 
> sehingga
sama-sama bisa memberikan sumbangan pemikiran atas data yang 
>
telah dikumpulkan oleh BPPT bersama Bundesanspalp fur Geowissnschaften und

> Rohftoffe (BGR Jerman). 
> 
> Semoga diskusi
ini nantinya dapat memberikan sumbangan berarti bagi 
>
kemaslahatan bangsa & negara Republik Indonesia. Amin 
> 
> Salam, 
> Muharram J. Panguriseng 
> Special Event
- HAGI 
> 
> 
> At 11:18 AM 2/13/2008, Abdul
Mutalib Masdar wrote: 
> Dear All, 
> 
> Ternyata
" Thinking Out of The Box" nya Pak Yusuf Surachman dan 
> kawan-kawan 
> di BPPT banyak direspon oleh kawan-kawan
baik di dunia perminyakan maupun 
> nonperminyakan. Kalo menurut
saya wajar-wajar saja berbagai pendapat tsb 
> muncul. Kita nggak
perlu terlalu reaktif atau serta merta menolak 
> statement 
> tersebut. Kawan-kawan di perminyakanpun menurut saya nggak perlu
"alergi" 
> terhadap pernyataan ini. 
> 
> Isu ini sebetulnya sudah mau dimunculkan oleh kawan-kawan di BPPT
sekitar 
> 6 
> bulan lalu. Ketika TIM HAGI akan
menandatangani MOU dengan SEG di San 
> Antonio pada bulan
September 2007, Pak Yusuf Surachman sempat melontar isu 
> ini
kepada Tim HAGI. Dan malah kami sempat tawarkan pemikiran atau temuan 
> ini untuk menjadi agenda "Luncheon Talk" nya HAGI. Dan
kamipun sempat 
> lihat 
> data tersebut dan diskusi
bareng bagaimana menyikapi dan mempublikasi 
> temuan 
>
tersebut. Kawan-kawan di BPPT bercerita juga bahwa temuan tsb sudah 
> diinformasikan kepada pihak-pihak terkait terutama yang terkait
dengan 
> dunia 
> perminyakan/energi, namun tidak ada
respon. 
> 
> Saya secara pribadi melihat temuan tersebut
sebagai sebuah opportunity 
> yang 
> harus kita dorong
sama-sama agar betul-betul reliable untuk digarap. 
> Memang 
> paramater-parameter yang digunakan untuk perhitungan
cadangan/sumber daya 
> tersebut masing san

Re: [iagi-net-l] PEMILU KETUM IAGI 2008-2011

2008-02-13 Terurut Topik yrsnki


> 
Prasidha 

Beberapa pertanyaan :

1. Pengumuman ini apakah dari Set IAGI atau dari Anda ?
2.
Mekanisme-nya bagaimana? (KPU-nya siapa, kapan dipilih dsb).
3. Time
frame nya bagaimana ?
4. Syarat jadi Calon apa ?

Mungkin
empat pertanyaan ini perlu diumumkan , kalau tidak di iagi-net , ya di
Berita IAGI. tapi apabila ini formal dari IAGI saya acungkan jempol .

Si - Abah.

_

   Kepada Yth. Anggota IAGI 
> 
> Di
tempat 
> 
> 
> 
> 
> 
>
Salam IAGI, 
> 
> 
> 
> Berikut ini kami
sampaikan hasil rapat PP-IAGI dalam rangka Pemilihan 
> Ketua 
> Umum IAGI. 
> 
> Kami sampaikan bahwa bursa
pencalonan Ketua Umum IAGI telah dibuka mulai 
> *13 
>
Februari s/d 6 Juni 2008. *Kemudian Penghitungan suara akan dilaksanakan

> saat PIT IAGI ke 37 di Bandung yang diperkirakan akan
dilaksanakan pada 
> bulan Agustus 2008. 
> 
>
Proses kampanye melalui debat terbuka akan diumumkan kemudian setelah 
> terjaring Calon Ketum. 
> 
> Kami mohon bantuan dan
partisipasi dari para anggota untuk menyebarluaskan 
> berita ini,
atas bantuannya kami ucapkan terimakasih. 
> 
> 
>

> Terlampir adalah ketentuan, formulir pencalonan dan tata waktu
secara 
> detail, bisa di download juga www.iagi.or.id 
>

> 
> 
> 
> 
> Salam, 
>

> 
> 
> 
> 
> Panitia Pelaksana

> (Yudi S Purnama & Prasiddha Hestu Narendra) 
> 
> 
> 
> Tatacara
Pemilihan Ketua Umum IAGI Kepengurusan IAGI 2008-2011 
> 
> 
> A) Kriteria Calon Ketua 
> 
> 
>

> 1. Merupakan anggota IAGI sekurang-kurangnya selama 2 [dua]
tahun, 
> aktif atau pernah berpartisipasi di dalam
kegiatan-kegiatan IAGI, lunas 
> pembayaran iuran anggota IAGI 
> 
> 2. Pernah membuat atau mempresentasikan makalah ilmiah
yang berkaitan 
> dengan disiplin ilmu kebumian 
> 
> 3. Diakui sebagai profesional di salah satu bidang yang berhubungan

> dengan ilmu kebumian dan memiliki kepedulian di luar lingkup

> profesionalisme 
> yang ditekuni 
> 
>
4. Memiliki kematangan dan integritas pribadi dan jaringan (network) 
> yang kuat untuk membawa IAGI ke tempat terhormat diantara 
> organisasi-organisasi profesi sejenis. 
> 
> 5.
Mempunyai komitmen, visi dan misi untuk memimpin IAGI dan bersedia 
> menjabarkannya dalam kampanye pemilihan baik secara lisan maupun
tertulis, 
> antara lain dalam Berita IAGI. 
> 
>
6. Didukung oleh sedikitnya 25 orang anggota biasa IAGI yang 
>
dibuktikan 
> dengan nomor anggota. 
> 
> 7.
Bersedia mengisi formulir kesediaan untuk dicalonkan secara 
>
lengkap 
> dan benar. 
> 
> 
> 
>
*B)* *Proses Pemilihan Ketua Umum* 
> 
> 
> 
> *1. **Persiapan* 
> 
> 
> 
> a.
Pembentukan Panitia Pemilihan (Panpel) yang dikukuhkan dengan 
>
Surat 
> Keputusan Ketua Umum* *IAGI. 
> 
> b.
Panitia pemilihan akan menyiapkan prosedur pemilihan, jadwal kerja 
> dan mensosialisasikan kepada para anggota melalui media yang
tersedia: 
> Berita IAGI, IAGI-net, dll. 
> 
> 
> 
> *2. **Proses Pencalonan* 
> 
> 
> 
> a. Panitia akan mengirimkan formulir pencalonan kepada
seluruh 
> anggota 
> bersamaan dengan proses sosialisasi
prosedur pemilihan melalui Berita IAGI 
> dan IAGI-net dimulai
tanggal *13 Feb 2008.* 
> 
> b. Panitia menerima kembali
formulir pencalonan dari para calon atau 
> anggota yang
mencalonkan* *terakhir tanggal *6 Juni 2008.* 
> 
> c.
Panitia meneliti kelengkapan, melakukan verifikasi serta 
>
konfirmasi 
> kepada para calon kemudian mengumumkan calon yang
diterima pada tanggal 
> *13 
> Juni 2008.* 
> 
> d. Panitia meminta calon yang terseleksi untuk membuat program
kerja 
> organisasi. Program kerja tersebut harus sudah diterima
oleh panitia pada 
> tanggal *20 Juni 2008.* 
> 
>

> 
> *3. **Proses Kampanye* 
> 
> 
> 
> a. Masa kampanye adalah tgl. *13 Juni 2008* sampai
dengan waktu 
> pemilihan [yang akan dilaksanakan bersamaan dengan
PIT IAGI ke-37 di 
> Bandung] 
> 
> b. Panitia
melakukan sosialisasi program kerja yang diajukan calon 
> kepada
seluruh anggota IAGI melalui media Berita PEMILU IAGI *(edisi 
>
khusus) 
> * serta IAGI-net pada tgl *27 Juni 2008*. 
>

> c. Para calon juga diperbolehkan untuk berdiskusi langsung
dengan 
> para 
> anggota melalui media IAGI-net, surat
atau telepon. 
> 
> d. Para calon diperbolehkan melakukan
"road-show" ke daerah-daerah 
> atas 
>
inisiatif dan biaya sendiri selama masa kampanye. 
> 
>

> 
> 
> 
> *4. **Proses Pemilihan* 
> 
> 
> 
> a. Pemilihan akan dilakukan secara
langsung, yaitu melalui 'kartu 
> suara' yang akan
diberikan/dikirimkan kepada seluruh anggota baik dalam 
> bentuk
cetakan mau pun file elektronik. 
> 
> b. 'Kartu suara'
dapat dimasukkan ke dalam kotak suara pada saat 
> pemilihan, atau
dikirimkan melalui pos atau faksimili ke Panitia 
> Pemilihan, 
> atau melalui surat elektronik. Teknis pelaksanaan secara terinci
akan 
> dijelaskan pada 'kartu suara'. 
> 
> c.
Yang berhak memilih adalah anggota biasa IAGI yang terdaftar di 
>
sekretariat per tanggal *30 Juni 2008.* 
> 
> d. Kartu
suara sudah harus diterima oleh Panitia Pemilihan 
>
selambat-lambatnya pa

RE: [iagi-net-l] Kritisi atas Berita Penemuan "Lapangan2 Super-Raksasa" di Aceh West Offshore (BPPT-BGR)

2008-02-13 Terurut Topik yrsnki


Witan

Seperti sudah saya sampaikan dalam komentar saya ,memang
bisa demikian , akan  tetapi istilah resources , reserves dan
macam macam reserves sudah enjadi defenisi yang sudah kita kenal.

Bisa saja memang akan terjadi , WHO LKNOWS.

Akan tetapi saya
sangat menganjurkan BPPT untuk memberikan tanggapan yang jujur , APABILA
memang pendapat atau temuan  mereka seperti tertulisdi media Atau
bahkan memberikan koreksi kalau memang merasa perlu dikoreksi.

Pak Sekjen IAGI kan berkiprah di BPPT , daripada menjadi polemik 
yang lebih melebar sampai tidak tahu ujung-nya atau bahkan membuat
Pemerintah melakukan kebijakan yang salah kaprah.

Tidak - lah
sesuatu hal yang merendahkan suatu institusi untuk memberikan klarifikasi
ataupun koreksi.

Salah satu ciri dari ilmuwan adalah jujur
kepada diri sediri sebelum jujur kepada orang lain.

Si Abah

_
   Teman2 
> Please calm down... 
> Kalau anda
sendiri menghadiri pemaparannya pasti reaksinya tidak sekeras 
>
ini. Pengertian tentang reserves dan resources sudah disampaikan oleh 
> para panelis tapi mungkin ditangkap lain oleh wartawan. 
>

> Menurut saya ini kan masih play concept jadi memang masih bisa

> diperdebatkan dengan kepala dingin. 
> 
>
Mungkin di Indonesia fore-arc basin belum terbukti ada hidrokarbonnya, 
> tapi setahu saya di Talara Basin (Peru) dan Progresso Basin
(Ecuador) 
> ada lapangan minyak dan gas. 
> 
>
Nah ini ada beberapa kalimat bijak yg saya kutip dari website aapg: 
> "Everything in geology is more complicated than what you see
in a 
> luncheon talk" (Jim Letourneau, CSPG, EPRD
Presentatiion, May 11 2004) 
> "Prospecting for oil is a
dynamic art... The greatest single element in 
> all prospecting,
past, present and future, is the man willing to take a 
>
chance" Everett DeGolyer 
> 
> 
>
-Original Message- 
> 
From: noor syarifuddin
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, February
13, 2008 7:41 AM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject:
[iagi-net-l] Kritisi atas Berita Penemuan "Lapangan2 
>
Super-Raksasa" di Aceh West Offshore (BPPT-BGR) 
> 
>
wah baru sekali ini lho saya membaca pak Awang menulis dengan bahasa 
> yang agak "keras":-) 
> 
> Tapi saya
setuju sekali, ini adalah suatu hal yang masih sangat awal 
>
untuk bisa dibilang sebagai suatu "discovery" dan bisa
membingungkan 
> banyak orang (atau bahkan orang dibuat bingung
oleh para politisi 
> nantinya). 
> Seperti pak Awang
tuliskan, lha wong untuk disebut sebagai prospect aja 
> masih
susah kok sudah dikatakan sebagai penemuan. Kalau ini seperti 
>
kasus di Cibinong atau tempat lainnya, yang menyebtukan adalah aparat 
> pemda jadi ya kita maklum adanya lah. Tapi kalau hal ini keluar
dari 
> lembaga yang bergengsi seperti BPPT, wah kok jadi ngeri
ya. 
> 
> 
> salam, 
> 
> 
> - Original Message  
> 
From: Awang Satyana
<[EMAIL PROTECTED]> 
> To: [EMAIL PROTECTED];
Forum HAGI <[EMAIL PROTECTED]>; Eksplorasi 
> BPMIGAS
<[EMAIL PROTECTED]>; IAGI
 
> Sent: Tuesday, February 12, 2008
4:50:52 PM 
> Subject: [iagi-net-l] Kritisi atas Berita Penemuan
"Lapangan2 
> Super-Raksasa" di Aceh West Offshore
(BPPT-BGR) 
> 
> Harus hati-hati dan kritis menyikapi
berita ini. 
> 
> BPMIGAS tak punya urusan dengan berita
ini. Wilayah ini kosong dari 
> blok perminyakan yang menjadi
pengawasan BPMIGAS. 
> 
> Beberapa hal dari berita itu
yang perlu dikritisi. 
> 
> Yang baru teridentifikasi
hanya terumbu2 yang belum diketahui umurnya, 
> katakanlah terumbu
ini berumur Miosen Awal-Miosen Tengah mengacu kepada 
> terumbu
yang menjadi objektif di Cekungan Sibolga sebelah selatan, di 
>
dekat wilayah survey BPPT-BGR ini. Terumbu2 ini pernah dieksplorasi 
> Union Oil dan Caltex pada tahun 1970-an dan akhir 1980/awal 1990
dan 
> telah dibor (Suma, Singkel, Ibu Suma) menghasilkan gas
biogenik 
> non-komersil. 
> 
> Terumbu2 ini hanya
didapat dari survey geomarin yang punya jarak 
> lintasan 60 km.
Prospek/lead apa yang bisa diidentifikasi dengan space 
> seismik
60 km ? Yang namanya prospek ia harus diidentifikasi oleh jarak 
>
lintasan seismik <5 km. 
> 
> Mengapa menganggap
terumbu2 ini sebagai lapangan minyak ? Keberadaan 
> terumbu tak
mengindikasi keberadaan lapangan minyak. Keberadaan bright 
> spot
pun tak otomatis mengindikasi keberadaan gas column. Banyak 
>
brightspot sebagai akibat kontras impedansi litologi saja, dan telah 
> banyak perusahaan tertipu oleh hal ini. Sumur terdalam dan terjauh
di 
> Makassar Strait dibor mengejar brightspot semacam ini,
ternyata hanya 
> kontras impedansi litologi akibat lapisan tuf di
tengah lempung. 
> 
> Cara perhitungan sumberdaya/cadangan
sangat kasar, hanya mengalikan 
> BRV (bulk rock volume) dengan
porositas; padahal kita tahu bahwa untuk 
> sampai ke angka
sumberdaya si BRV harus dipotong oleh N/G (net to 
> gross),
dipotong lagi oleh porositas, dipotong lagi oleh Sw (saturasi 
>
air) atau Shc (saturasi HC), lalu dibagi oleh FVF (formation volume 
> factor). K

Re: [iagi-net-l] JakPost - Agencies discover hydrocarbon in Aceh > lanjut berita Koran Lokal

2008-02-12 Terurut Topik yrsnki



 

Kalau  berta yang ini agak lumayan , kok Kompas kalah canggih
dibanding koran daerah ya.
Sepanjang sejarah mgas , kita tahu bahwa
sampai saat ini "fore arc basin" belum  tterbukti sebagai
penghasil migas.
Daerah  yang sangat dekat dengan  lokasi
ii , Nias , pernh dieksplorasi oleh Caltex , dan kurang berhasil,
Walaupun demikian , tentunya ada dasar dasar ilmiah statemen dari BPPT
sperti itu , jadi perlu pengkajian yang objektif dan menghilangkan apriori
sebelum jelas jelas hal ini adalah "mimpi" seperti
dikatakan Vicky.

Si Abah








> Berikut petikan koran lokal di aceh
tentang berita dari BPPT ini. 
> Ada baiknya IAGI, BPPT, maupun BP
Migas bisa duduk bersama sebelum 
> mengeluarkan berita gembira
spt ini, setidaknya berita tsb tidak sampai 
> dipolitisir oleh
sekelompok massa, apalagi daerah ini yang baru saja 
> mengakhiri
konflik. 
> 
> Migas Raksasa Ditemukan di Aceh 
>
JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama lembaga

> riset geologi dan 
> kelautan Jerman (BGR) menemukan
sumber daya minyak dan gas (migas) 
> berskala raksasa di timur

> laut Pulau Simeulue, Aceh. Potensi hidrokarbon itu ditaksir
mencapai 50 
> miliar barel. Lebih besar 
> dari yang
terdapat di Banyu Urip, Jawa Timur, yang hanya 450 juta barel. 
>
Direktur Pusat Teknologi 
> Inventarisasi BPPT Yusuf Surahman
menjelaskan, potensi itu berdasarkan 
> perhitungan dengan 
> porositas 15 persen. Porositas merupakan kemungkinan batuan
menyimpan 
> cairan (termasuk 
> minyak) di dalam
gugusannya. 
> Karena rata rata saat ini porositas yang digunakan
sekitar 20 persen. 
> Jadi, 15 persen itu realistis, 
>
katanya dalam jumpa pers di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (11/2). 
>
Sementara, jika menggunakan porositas 30 persen, maka diperkirakan volume

> minimum cekungan 
> mencapai 107,5 miliar barel dan
volume maksimumnya 320,79 miliar. 
> Jika dibandingkan dengan
negara negara lain, penemuan ini termasuk 
> kategori kakap. Arab
Saudi, 
> misalnya, cadangan terbuktinya 264,21 miliar barel,
sehingga bisa 
> dieksplorasi selama 250 tahun. 
>
Sedangkan potensi migas di Banyu Urip, Jawa Timur, sebesar 450 juta barel.

> Adapun lapangan 
> migas yang dapat dikategorikan
sebagai giant field adalah apabila volume 
> cadangan terhitung

> mencapai 500 juta barel. 
> Pascagempa 
>
Penemuan potensi migas di perairan Simeulue itu bermula dari penelitian

> yang dilakukan BPPT 
> terkait gempa dan tsunami di
Aceh pada 26 Desember 2004. Saat itu BPPT 
> bersama lembaga riset

> geologi dan kelautan Jerman (BGR) meneliti struktur geologi di
sekitar 
> Aceh-Nias dan akhirnya 
> menemukan potensi
hidrokarbon di sekitar Pulau Simeulue. 
> Yusuf Surahman
menambahkan, terdeteksinya potensi migas itu karena dipicu 
> oleh
gempa yang 
> terjadi di Aceh akhir Desember 2004 yang membuat
geseran lokasi source 
> rock. Source rock 
> merupakan
batu yang mengeluarkan panas untuk mematangkan kandungan minyak. 
> Potensi 
> hidrokarbon ini ditemukan di kedalaman sekitar
1.900 meter di bawah air 
> laut. 
> Ia tak lupa
mengingatkan bahwa volume tersebut hanya merepresentasikan 
>
ruang dalam bentuk 
> tangki yang belum tentu seluruhnya diisi
oleh hidrokarbon, berhubung ruang 
> dalam batuan 
>
dipengaruhi faktor lain, seperti indeks saturasi air, kemampuan daya 
> tampung minyak, dan gas. 
> Menurut Yusuf, hidrokarbon
tersebut belum bisa dipastikan sebagai 
> kandungan minyak dan gas

> (migas). Namun, pihaknya menemukan carbonat build up yang
mencirikan 
> minyak dan bright spot 
> yang mencirikan
gas. 
> Begitupun, masih dibutuhkan kajian yang lebih teliti untuk
mengetahui 
> kandungan yang 
> sebenarnya. 
>
Kepala BPPT Prof Dr Said D Jenie menyatakan sudah melaporkan penemuan ini

> ke Departemen 
> Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),
tapi lama tak dapat respons. Sampai 
> akhirnya Pertamina 
> menyatakan ketertarikan untuk bekerja sama dengan BPPT melakukan
kajian 
> lebih dalam. 
>
http://serambinews.com/old/cetak.php?aksi=cetak&beritaid=42390 
> 2 of 2 12/02/2008 14:29 
> Pertamina sudah kirim letter of
intent, katanya. 
> Pakar perminyakan dari Exploration Think Tank
Indonesia (ETTI), Dr Andang 
> Bachtiar, berpendapat 
>
potensi minyak dan gas (hidrokarbon) yang baru ditemukan di perairan timur

> laut Pulau Simeulue 
> itu perlu segera
ditindaklanjuti. 
> Kalau potensinya mencapai 107,5 miliar sampai
320,79 miliar barel itu 
> suatu jumlah yang sangat 
>
besar. Jika dari potensi itu hanya terbukti 25 persen saja, masih juga 
> merupakan angka yang 
> sangat menarik, ujarnya di Jakarta
kemarin. 
> Ia perkirakan butuh tiga tahun untuk membuktikan
cadangan dengan melakukan 
> pengeboran 14 
> sumur dan
studi seismik senilai US$ 3 juta. 
> Sementara itu, Kepala BPPT
Prof Said Jenie berharap, Pemerintah Indonesia 
> segera
mengamankan 
> potensi tersebut agar dapat dikuasai oleh negara.

> BPPT menyarankan untuk segera dilakukan penelitian lanjutan
semaksimal 
> mu

Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Fwd: [Oil&Gas] (News) DPR Minta Bubarkan BP/BPH Mig

2008-01-31 Terurut Topik yrsnki


> 
Kartiko

Gaji anggota DPR lebih satu milyard
?
Besar ? Kecil ?
Menjadi relatif , mungkin perlu juga
dipertimbangkan hal hal berikut (bukan belain mereka lho), gaji mereka
dipotong :
1. Setoran ke partai .
2. Gaji staf khususnya , yng
membantu mencari data , memonitor aspirasi  para pemilihnya  dsb
(apa iya mereka punya dan mau mengeluarkan itu dari gajinya ya ).
Menurut saya setiap anggota DPR TIDAK MUNGKIN bekerja tanpa staf staf
ahli seperti yang saya maksudkan.
3. Sumbangan sumbangan kepada para
pemilih yang datang pada mereka (saya dengar ini banyak lho).
4.
Biaya kantornya,

Coba siapa bisa menghitung berapa sisanya
?Kalau ndak ada nanti Si bah coba mereka - reka.

Si Abah (yang
mencoba mengerti)

__


 

   Buat nambah motivasi yang
mencalonkan diri jadi anggota DPR ( maaf kalau 
> ternyata oot ,
tidak perlu ditanggapi) 
> 
>
http://www.kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.01.21.09045485&channel=1&mn=1&idx=1

> 
> 
> Senin, 21 Januari 2008 | 09:04 WIB 
> 
> *"Dulu modal saya untuk jadi anggota Dewan
Perwakilan Rakyat itu Rp 187 
> juta. Enam bulan pertama sudah
BEP, break even point." 
> * 
> Sembari makan siang
di kantin, seorang anggota Dewan menceritakan 
> pengalamannya
secara blak-blakan kepada wartawan. 
> 
> Dia juga
menceritakan bagaimana praktik-praktik politik uang yang terjadi 
> di 
> DPR yang tidak bisa diceritakan dalam tulisan ini.

> 
> Karena itu, dia termasuk yang tidak setuju dengan
berbagai kebijakan 
> anggaran di DPR yang arahnya terus menguras
uang negara demi mempertebal 
> "kantong" anggota Dewan.
Dia merasa berbagai fasilitas yang selama ini dia 
> terima sudah
lebih dari cukup. 
> 
> Pemberian insentif legislasi Rp 1
juta ke semua anggota Dewan yang tidak 
> terlibat dalam
pembahasan setiap kali pengesahan rancangan undang-undang, 
>
menurut dia, salah satu kebijakan yang tidak tepat. 
> 
>
*Dua tahun terakhir* 
> 
> Seorang anggota Dewan lain
secara blak-blakan menunjukkan seluruh catatan 
> penghasilan yang
dia terima dari negara selama dua tahun terakhir. 
> 
>
Dari catatan itu diketahui, penerimaan anggota DPR terbagi menjadi tiga

> kategori. Ada yang bersifat rutin bulanan, ada yang rutin
nonbulanan, dan 
> ada juga yang sesekali. 
> 
>
Yang sifatnya rutin bulanan adalah gaji paket Rp 15.510.00; bantuan 
> listrik 
> Rp 5.496.000; tunjangan aspirasi Rp 7,2 juta;
tunjangan kehormatan Rp 3,15 
> juta; tunjangan komunikasi
intensif Rp 12 juta; dan tunjangan pengawasan 
> Rp 
> 2,1
juta. Total berjumlah Rp 46,1 juta per bulan. Jadi, setahun mencapai 
> lebih dari setengah miliar, Rp 554 juta. "Pendapatan bulanan
ini semua 
> anggota DPR sama," katanya. 
> 
> Penerimaan nonbulanan banyak jenisnya, mulai dari penerimaan gaji
ke-13 
> setiap Juni Rp 16,4 juta dan dana penyerapan aspirasi
setiap masa reses Rp 
> 31,5 juta. Dalam satu tahun sidang ada
empat kali masa reses. Ada juga 
> dana 
> perjalanan
dinas komisi, perjalanan dinas ke luar negeri, atau perjalanan 
>
dinas saat reses. Total keseluruhan dalam setahun sekitar Rp 188 juta. 
> 
> Sementara itu, penghasilan yang sifatnya sewaktu-waktu
adalah insentif 
> pembahasan rancangan undang-undang dan honor
melakukan uji kelayakan dan 
> kepatutan yang besarnya Rp 5 juta
per kegiatan. 
> 
> Dengan adanya kebijakan baru berupa
uang insentif legislasi Rp 1 juta 
> per-RUU, semakin menambah
lagi pemasukan anggota DPR. Uang insentif 
> legislasi yang dia
terima Rp 39,7 juta. 
> 
> Apabila keseluruhan penerimaan
negara itu dihitung, total uang yang 
> diterima 
>
seorang anggota DPR dalam setahun hampir Rp 1 miliar. Sebagai anggota DPR

> yang tidak terlalu aktif saja, selama tahun 2006, dia menerima
Rp 761,3 
> juta, sedangkan tahun 2007 Rp 787, 1 juta. 
>

> Anggota Dewan yang merangkap anggota badan selain komisi juga
mendapat 
> tunjangan khusus. Demikian pula anggota yang merangkap
pimpinan alat 
> kelengkapan, banyak melakukan studi banding ke
luar negeri, memimpin 
> panitia-panitia khusus pembahasan RUU,
serta menjadi pimpinan fraksi, atau 
> pimpinan DPR. 
>

> Dengan uang yang diberikan negara itu, dia yakin semua anggota
DPR bisa 
> menjadi profesional, independen, dan
bersungguh-sungguh memperjuangkan 
> aspirasi rakyat. 
>

> Namun, kalau ditanya soal cukup, menurut dia, setiap orang akan
memiliki 
> pandangan yang berbeda. 
> 
>
"Ibarat minum air, ada yang merasa cukup, ada juga yang malah semakin

> haus," 
> ucapnya sambil tertawa. 
> 
> Idealisme 550 anggota DPR yang duduk di Senayan memang beragam.
Mereka 
> tidak 
> bisa begitu saja digeneralisasi.
Terkait pemberian insentif legislasi Rp 1 
> juta saja, misalnya,
ada fraksi yang menolak dan ada fraksi yang menerima 
> dengan
sejumlah alasan. 
> 
> Anggota yang memiliki idealisme
seperti tadi sesungguhnya tak hanya satu, 
> dua. Namun, karena
jumlahnya kalah banyak, suara mereka sering kali 
> tertelan.
Seorang anggota Dewan yang dulu bergelut di dunia akademisi dan 
>
sekarang terjun ke pol

Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Yodium & mud diapirism

2008-01-31 Terurut Topik yrsnki


>Tonny

Nuhun , atas infonya .
Ngomong ngomong
, di  Indonesia dimana lagi ya yang  ada  air yodium
seperti di Watudakon ?

Si Abah

___


  Abah,...kalau ada yang niat/rajin dan mau melakukannya sih
gampang 
> aja...karena data-data nya lengkap: isopach, log bor,
debit fluida setiap 
> lubang bor, data pumping test, hasil
analisis hidrokimia dari setiap 
> sumur, batas cekungan, well
loging, dll. Caranya minta ijin dulu ke Kantor 
> Pusat PT. Kimia
Farma di Bandung (kalau nggak salah di Jl. Pajajaran, 
> Dekat
Pabrik Kina)terus dikasih surat untuk ke Kepala UPT-Y di Watudakon, 
> dulu sih saya berhubungan dengan geologist lulusan UGM (lupa
namanya). 
> Cuman kayak di Pertamina.bisa dibaca ditempat,
tidak boleh dibawa 
> keluar atau difotokopi sendiri (dulu karena
Amdal nya untuk kepentingan 
> mereka juga, saya boleh meng copy
hanya yang akan jadi lampiran laporan 
> AMDAL saja). 
>

> Penentuan kadar Yodium (kisaran konsentrasinya tertentu) betul
dilakukan 
> secara empiris mengacu kepada data-data hidrokimia
sumur belanda, kalau 
> akifer nya masih itu itu juga dan nggak
kelihatan gejala struktur yang 
> signifikan, maka di puncak
antiklin ditentukan titik bor produksi. 
> 
> Salam: 
> TPS 
> 
> -Original Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent:
Thursday, January 31, 2008 12:30 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Spam:Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] RE:
Spam:Re: 
> [iagi-net-l] Yodium & mud diapirism 
> 
> 
> 
> Jadi menentukan kadar yodium yang diharapkan
pada pemboran bagaimana ? 
> Apa empiris saja ? Atau adakah suatu
gambaran (ump isojod map ) 
> berdasarkan korelasi sumur ? 
> 
> Maaf , hanya penasaran ingin tahu 
> saja. Kalau
mau nanya sama "walanda paeh " mah saya - nya juga 
>
harus  dulu .hehehehe 
> 
> Aya aya wae si Wilher
mah. 
> 
> Si Abah 
> 
>


> 
> 
>> Abah, setahu saya eksplorasi geologi
untuk Yodium di 
> Watudakon dan 
>> sekitarnya sdh
dilakukan sejak zaman baheula. Bor 
> pertamanya saja th 
>> 40-an. Jadi sebaiknya ditanyakan pada 
> 'walanda paeh'
(eh punten eta teh 
>> istilah Bang Wilher 
>
Simanjuntak)di Perpustakaan Geologi jl. 
>> DiponegoroTapi
Ijk 
> mah Holland Sprechken neicht 
>> 
>> Salam 
>> 
> TPS 
>> 
>> -Original Message- 
>> 
> 
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
>> Sent:

> Wednesday, January 30, 2008 2:26 PM 
>> To:
iagi-net@iagi.or.id 
>> Subject: Spam:Re: [iagi-net-l] RE:
Spam:Re: [iagi-net-l] Yodium 
> & mud 
>> diapirism

>> 
>> 
>> 
>>> 
>> Tony 
>> 
>> Yang saya maksud , apakah

> pada awal sekali ada 
>> kegiatan eksplorasi (non
drilling) yang 
> kemudian menemukan "cebakan 
>>
air beryodium tinggi" ?. 
> 
>> 
>>
Kalau soal nama , keren Abah Anom 
>> atuh : 
> 
>> Kahiji pasti masih anom , kasep gagah 
>>
Kadua  
> pasti 
>> taat beragama , mendalami
agama , sakti 
> deui siga Abah Anom di 
>>
Suralaya 
>> 
>> Ari 
> Abah mah pasti
kolot, peot  jeung sok bodo 
>> titotoloyo mun 
>
aur urang Sunda mah , heheheh. 
>> 
>> Si Abah 
>> 
> 
>> 
>> 
>>
 Pada th 1992, saat PT. Kimia Farma 
> (pemilik Watu 
>> Dakon) akan meningkatkan 
>>> kapasitas 
> produksinya melalui 
>> penambahan beberapa titik bor
yang baru, sy 
> 
>>> terlibat dalam 
>>
pembuatan dokumen AMDAL nya. 
> Beberapa catatan yang menarik 
>>> 
>> perhatian saya dan 
> masih bisa
diingat (selama sekitar 1 bulan 
>>> 
>> 
> disana/tinggal di Mess KF Watudakon mengobrak abrik data-data
geologi, 
>>> geokimia, produksi, processing, cara
pembuangan limbah) anatara 
> 
>> lain 
>>> adalah: 
>>> 1. Terkait dengan 
>
mula jadi Iod saya 
>> setuju dengan pendapat yang 
>>> 
> menyatakan telah terjadinya 
>>
'pengayaan' (apapun penyebabnya) 
> dengan sumber 
>>> berasal dr air 
>> laut mengingat 
>
komposisi kimiawi 'brine' nya kira kira sama 
>>> 
>> 
> dengan komposisi kimiawi air laut. 
>>> 2. Terdapat lebih dari 
> satu 
>> 'Iod
bearing Aquifer'. Sumur sumur Belanda 
>>> 
> (lama)
kedalamannya 
>> sekitar 350 meteran. Sumur sumur baru di 
> bor hingga 
>>> kedalaman 
>> 650 meter.
Data-data 
> geofisika mereka cukup lengkap. 
>>> 3.
Yang 
>> lebih 
> menarik perhatian kami saat itu adlh
limbah mereka 'sangat 
>>> 
> destruktif' terhadap
tanaman di sekitar pabrik. Segala jenis 
>> 
>
daun-daunan 
>>> di sekitar pabrik (radius 800 meter) pada

> kering 
>> dan mati hanya karena uap 
>>> yg turun di 
> pagi hari/pengembunan 
>>
atau setelah hujan turun. 
>>> 
> 4. Cara membuang
limbah mereka yang 
>> 'jorok' lebih menarik 
>
perhatian sy. 
>>> Setelah Yodium diekstraksi 
>>
di 
> pabrik, limbahnya DIINJEKSIKAN ke lubang 
>>>
yang lain (khusus 
> 
>> utk buang limbah) tetapi OPEN
HOLE..Hal ini merusak 
>>> tatanan 
>> (kualitas)
akifer airtanah dangkal di 
> kawasan tersebut. Buat para 
>>> hidrogeolog hal ini akan sangat 
> menarik untuk
dipelajari/membuat 
>> 
>>> pemo

Re: [iagi-net-l] Inalillahi wa inailaihi rojiun - Nandang Herianto (angkatan 77/78 T. Geologi UGM)

2008-01-31 Terurut Topik yrsnki



Innalillahi wa Inalillahi Rojiun

Semoga Alm Nandang
Heryanto diterima disisi Allah SWT  , dan segala kesalahan - nya
diampuni serta Keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dalam menghadapi
takdir Illahi.
Sebagai sesama karyawan Pertamina Si Abah belum atau
tidak mendapat kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan
Almarhum.

Tetapi yang paling dan selalu terpatri dalam
fikiranku adalah gaya bicara-nya yang selalu  disertai wajah yang
penuh senyum dan sangat  terbuka.
Si Abah merasa kehilangan
seraut wajah yang penuh senyum itu .

Selamat jalan Nandang ,
semoga engkau berbahagia di Alam sana .

Si Abah

___


> Innalillahi Wainnaillaihi Rajiun. Semoga almarhum Mas
Nandang dimuliakan 
> di sisi Allah dan diampuni semua
kehilafannya, dan keluarga yang 
> ditinggalkan memperoleh
kesabaran dan ketabahan dariNya. Amiin. 
> 
> Redy 
> 
> 
> - Original Message  
> 
From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> 
> To:
[EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan 
> Ahli Geofisika Indonesia <[EMAIL PROTECTED]>; serba-kl 
> <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent: Thursday,
January 31, 2008 4:20:14 PM 
> Subject: [iagi-net-l] Inalillahi wa
inailaihi rojiun - Nandang Herianto 
> (angkatan 77/78 T. Geologi
UGM) 
> 
> Mas Nandang ini asistenku sejak aku awal
sekolah di geologi UGM. 
> Selamat Jalan Mas Nandang, 
>
Semoga Allah menerima segala amal ibadahmu, dan mengampuni segala 
> kesilapanmu 
> 
> Rovicky 
> 
>
-- Forwarded message -- 
> 
From: Mohamad
Irfani <[EMAIL PROTECTED]> 
> Date: 2008/1/31 
>
Subject: [Geologi UGM] Re: sekedar ingin tau 
> To:
[EMAIL PROTECTED] 
> 
> Inalillahi wa inailaihi
rojiun 
> Telah meninggal dunia : 
> Nandang Herianto
(angkatan 77/78 T. Geologi UGM) 
> Karyawan PT Pertamina
Randugunting (Tripartit) sebagai GM 
> Meninggal Kamis 31 januari
2008 jam 14.55 WIB, 
> Kami atas nama kawan memintakan maaf kepada
Semuanya atas kesalahan/ 
> kekhilafan kepada Bapak-Ibu semuanya.

> Mudah2 an Semua amal Sdr Nandang H diterima Alloh SWT, semua
kesalahan 
> diampuni dan khusnul khotimah, dan keluarga yang
ditinggalkan diberi 
> ketabahan Amien Ya Robbal alamin. 
> Jenasah dibawa(sore/malam ini) ke Jogya dari Rumah sakit MMC untuk

> dimakamkan besok (jumat). 
> Terima kasih. 
>
A/n=20 
> m.irfani 
> 
> 
>


> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event 
> shall IAGI and its members be liable for
any, including but not limited to 
> direct or indirect damages,
or damages of any kind whatsoever, resulting 
> from loss of use,
data or profits, arising out of or in connection with 
> the use
of any information posted on IAGI mailing list. 
> 
>
- 
> 
> 
>


> Never miss a thing. Make Yahoo your home page. 
>
http://www.yahoo.com/r/hs 



Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Yodium & mud diapirism

2008-01-30 Terurut Topik yrsnki


Jadi menentukan kadar yodium yang diharapkan pada pemboran bagaimana ?
Apa empiris saja ? Atau adakah suatu gambaran (ump isojod map )
berdasarkan korelasi sumur ?

Maaf , hanya penasaran ingin tahu
saja. Kalau mau nanya sama "walanda paeh " mah saya - nya juga
harus  dulu .hehehehe

Aya aya wae si Wilher mah.

Si Abah




> Abah, setahu saya eksplorasi geologi untuk Yodium di
Watudakon dan 
> sekitarnya sdh dilakukan sejak zaman baheula. Bor
pertamanya saja th 
> 40-an. Jadi sebaiknya ditanyakan pada
'walanda paeh' (eh punten eta teh 
> istilah Bang Wilher
Simanjuntak)di Perpustakaan Geologi jl. 
> DiponegoroTapi Ijk
mah Holland Sprechken neicht 
> 
> Salam 
>
TPS 
> 
> -Original Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent:
Wednesday, January 30, 2008 2:26 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Spam:Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Yodium
& mud 
> diapirism 
> 
> 
> 
>> 
> Tony 
> 
> Yang saya maksud , apakah
pada awal sekali ada 
> kegiatan eksplorasi (non drilling) yang
kemudian menemukan "cebakan 
> air beryodium tinggi" ?.

> 
> Kalau soal nama , keren Abah Anom 
> atuh :

> Kahiji pasti masih anom , kasep gagah 
> Kadua 
pasti 
> taat beragama , mendalami agama , sakti
deui siga Abah Anom di 
> Suralaya 
> 
> Ari
Abah mah pasti kolot, peot  jeung sok bodo 
> titotoloyo mun
aur urang Sunda mah , heheheh. 
> 
> Si Abah 
>

> 
> 
>  Pada th 1992, saat PT. Kimia Farma
(pemilik Watu 
> Dakon) akan meningkatkan 
>> kapasitas
produksinya melalui 
> penambahan beberapa titik bor yang baru, sy

>> terlibat dalam 
> pembuatan dokumen AMDAL nya.
Beberapa catatan yang menarik 
>> 
> perhatian saya dan
masih bisa diingat (selama sekitar 1 bulan 
>> 
>
disana/tinggal di Mess KF Watudakon mengobrak abrik data-data geologi, 
>> geokimia, produksi, processing, cara pembuangan limbah) anatara

> lain 
>> adalah: 
>> 1. Terkait dengan
mula jadi Iod saya 
> setuju dengan pendapat yang 
>>
menyatakan telah terjadinya 
> 'pengayaan' (apapun penyebabnya)
dengan sumber 
>> berasal dr air 
> laut mengingat
komposisi kimiawi 'brine' nya kira kira sama 
>> 
>
dengan komposisi kimiawi air laut. 
>> 2. Terdapat lebih dari
satu 
> 'Iod bearing Aquifer'. Sumur sumur Belanda 
>>
(lama) kedalamannya 
> sekitar 350 meteran. Sumur sumur baru di
bor hingga 
>> kedalaman 
> 650 meter. Data-data
geofisika mereka cukup lengkap. 
>> 3. Yang 
> lebih
menarik perhatian kami saat itu adlh limbah mereka 'sangat 
>>
destruktif' terhadap tanaman di sekitar pabrik. Segala jenis 
>
daun-daunan 
>> di sekitar pabrik (radius 800 meter) pada
kering 
> dan mati hanya karena uap 
>> yg turun di
pagi hari/pengembunan 
> atau setelah hujan turun. 
>>
4. Cara membuang limbah mereka yang 
> 'jorok' lebih menarik
perhatian sy. 
>> Setelah Yodium diekstraksi 
> di
pabrik, limbahnya DIINJEKSIKAN ke lubang 
>> yang lain (khusus

> utk buang limbah) tetapi OPEN HOLE..Hal ini merusak 
>> tatanan 
> (kualitas) akifer airtanah dangkal di
kawasan tersebut. Buat para 
>> hidrogeolog hal ini akan sangat
menarik untuk dipelajari/membuat 
> 
>> pemodelan:
"Fenomena Transportasi Brine dalam Medium 
> Porous".
Bayangkan 
>> Jutaan m3 brine diinjeksikan selama 
>
kurun waktu puluhan tahun (sejak mulai 
>> produksi tahun
40an). 
> 
>> 
>> Salam: 
>> TPS
(Abah ANOM), abis Abah SEPUH 
> (Kang Yanto) keburu 'declared' 
>> 
>> -Original 
> Message- 
>> 
> 
From: [EMAIL PROTECTED] 
>
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
>> Sent: Wednesday, January 30,
2008 
> 12:25 AM 
>> To: iagi-net@iagi.or.id 
>> Subject: Spam:Re: 
> [iagi-net-l] Yodium & mud
diapirism 
>> 
>> 
>> 
> 
>>> Andang , Awang (akh jago jago A A namanya) 
>> 
> 
>> Si Abah 
>> jadi ketari
neich . 
>> Asal usul kok 
> ngebor itu pake eksplorasi
apa ya 
>> ? 
>> Mungkin tahu 
> ?  
>> 
>> Si Abah 
>> 
>> 
>
_ 
>> 
>> 
>>    Kembali ke
pertanyaan mas BM: 
> "Bagaimana 
>> asal-usul
iodine di Watudakon 
>>> 
> tersebut"? 
>>> 
>>> Selain merujuk ke referensi 
>
yg terserak ttg geologi yodium dari 
>> internet, 
>>> 
> beberapa 
>>> "fakta"
dari yodium di 
>> 
> Watudakon tersebut nampaknya juga
bisa dijadikan 
>>> 
>> 
>
"clue" sekaligus "constraint" dari genesanya. 
>>> 
>>> 1. Asosiasi-nya dengan
"connate-water" 
> yang 
>> punya salinity
20.000 ppm NaCl 
>>> equivalent 
> menandakan bahwa

>> initial pore-water dari aquifer Yodium 
>>>
tersebut 
>>> 
>> berasal dari pengendapan 
> laut (marine - seawater) dengan "sedikit 
>>
sekali" 
>>> (kalaupun ada) encroachment meteoric
water. 
>>> 
>>> 2. Hal tersebut juga
dikuatkan oleh informasi independen 
>> lainnya yang 
>>> menyatakan bahwa lingkungan pengendapan 
> aquifer

>> tersebut adalah "bathyal" 
>>> dan

> mekanisme 
>> pengendapannya "arus
turbid". 
>>> 
>>> 3. 
>>
Konsentrasi Yodium di air laut 
> terbuka di daerah tropis, normal

>>> 
>> rata2nya 
>>> 0.064 pp

Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Yodium & mud diapirism

2008-01-29 Terurut Topik yrsnki


>
Tony

Yang saya maksud , apakah pada awal sekali ada
kegiatan eksplorasi (non drilling) yang kemudian menemukan "cebakan
air beryodium tinggi" ?.

Kalau soal nama , keren Abah Anom
atuh :
Kahiji pasti masih anom , kasep gagah
Kadua  pasti
taat beragama , mendalami agama , sakti deui siga Abah Anom di
Suralaya

Ari Abah mah pasti kolot, peot  jeung sok bodo
titotoloyo mun aur urang Sunda mah , heheheh.

Si Abah



 Pada th 1992, saat PT. Kimia Farma (pemilik Watu
Dakon) akan meningkatkan 
> kapasitas produksinya melalui
penambahan beberapa titik bor yang baru, sy 
> terlibat dalam
pembuatan dokumen AMDAL nya. Beberapa catatan yang menarik 
>
perhatian saya dan masih bisa diingat (selama sekitar 1 bulan 
>
disana/tinggal di Mess KF Watudakon mengobrak abrik data-data geologi, 
> geokimia, produksi, processing, cara pembuangan limbah) anatara
lain 
> adalah: 
> 1. Terkait dengan mula jadi Iod saya
setuju dengan pendapat yang 
> menyatakan telah terjadinya
'pengayaan' (apapun penyebabnya) dengan sumber 
> berasal dr air
laut mengingat komposisi kimiawi 'brine' nya kira kira sama 
>
dengan komposisi kimiawi air laut. 
> 2. Terdapat lebih dari satu
'Iod bearing Aquifer'. Sumur sumur Belanda 
> (lama) kedalamannya
sekitar 350 meteran. Sumur sumur baru di bor hingga 
> kedalaman
650 meter. Data-data geofisika mereka cukup lengkap. 
> 3. Yang
lebih menarik perhatian kami saat itu adlh limbah mereka 'sangat 
> destruktif' terhadap tanaman di sekitar pabrik. Segala jenis
daun-daunan 
> di sekitar pabrik (radius 800 meter) pada kering
dan mati hanya karena uap 
> yg turun di pagi hari/pengembunan
atau setelah hujan turun. 
> 4. Cara membuang limbah mereka yang
'jorok' lebih menarik perhatian sy. 
> Setelah Yodium diekstraksi
di pabrik, limbahnya DIINJEKSIKAN ke lubang 
> yang lain (khusus
utk buang limbah) tetapi OPEN HOLE..Hal ini merusak 
> tatanan
(kualitas) akifer airtanah dangkal di kawasan tersebut. Buat para 
> hidrogeolog hal ini akan sangat menarik untuk dipelajari/membuat

> pemodelan: "Fenomena Transportasi Brine dalam Medium
Porous". Bayangkan 
> Jutaan m3 brine diinjeksikan selama
kurun waktu puluhan tahun (sejak mulai 
> produksi tahun 40an).

> 
> Salam: 
> TPS (Abah ANOM), abis Abah SEPUH
(Kang Yanto) keburu 'declared' 
> 
> -Original
Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, January 30, 2008
12:25 AM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Spam:Re:
[iagi-net-l] Yodium & mud diapirism 
> 
> 
>

>> Andang , Awang (akh jago jago A A namanya) 
>

> Si Abah 
> jadi ketari neich . 
> Asal usul kok
ngebor itu pake eksplorasi apa ya 
> ? 
> Mungkin tahu
?  
> 
> Si Abah 
> 
>
_ 
> 
> 
>    Kembali ke pertanyaan mas BM:
"Bagaimana 
> asal-usul iodine di Watudakon 
>>
tersebut"? 
>> 
>> Selain merujuk ke referensi
yg terserak ttg geologi yodium dari 
> internet, 
>>
beberapa 
>> "fakta" dari yodium di 
>
Watudakon tersebut nampaknya juga bisa dijadikan 
>> 
>
"clue" sekaligus "constraint" dari genesanya. 
>> 
>> 1. Asosiasi-nya dengan "connate-water"
yang 
> punya salinity 20.000 ppm NaCl 
>> equivalent
menandakan bahwa 
> initial pore-water dari aquifer Yodium 
>> tersebut 
>> 
> berasal dari pengendapan
laut (marine - seawater) dengan "sedikit 
> sekali" 
>> (kalaupun ada) encroachment meteoric water. 
>> 
>> 2. Hal tersebut juga dikuatkan oleh informasi independen 
> lainnya yang 
>> menyatakan bahwa lingkungan pengendapan
aquifer 
> tersebut adalah "bathyal" 
>> dan
mekanisme 
> pengendapannya "arus turbid". 
>> 
>> 3. 
> Konsentrasi Yodium di air laut
terbuka di daerah tropis, normal 
>> 
> rata2nya 
>> 0.064 ppm (Turekian, 1968); bahkan di Jepang malah 
>
0.05 ppm 
>> 
>
(http://www.gasukai.co.jp/english/iodine/materials.html) . Dengan demikian

> 
>> konsentrasi yodium s/d 100 ppm (2000 kali lipat)
di Watudakon 
> 
>> seharusnyalah 
>>
diakibatkan oleh proses pengayaan, yg 
> salaha satunya mungkin
diakibatkan 
>> oleh konsentrasi 
>> 
>
berlebihan dari organisme penyerap yodium (ganggang, karang, dsb) 
>> 
>> 4. Sayangnya,... seperti diungkapkan juga oleh
mas BM, 
> ganggang dan coral 
>> yang 
>>
biasa menyerap yodium 
> berlebihan itu hidupnya di laut dangkal -
photic 
>> zone, 
>> yang jauh dari batimetri
bathyal seperti disyaratkan oleh 
> interpretasi 
>>
sedimentologi-biostrat. Dengan demikian 
> konsentrasi berlebihan
akibat 
>> akumulasi organisme penyerap 
> yodium dalam
sedimen menjadi tidak mungkin 
>> dijadikan 
>
"alasan" konsentrasi yang tinggi tersebut. 
>> 
>> 
> 5. Kemungkinan lainnya adalah: pengayaan yodium yang
diakibatkan oleh 
>> pelarutan yodium dari fragmen-fragmen
batuan volkanik yang menjadi 
> 
>> komponen 
>> penyusun turbidit. Pelarutan terjadi pada 
> waktu
proses diagenesa 
>> penguburan 
>> sedimen yang
cepat 
> sehingga masuk ke jendela temperatur dimana kestabilan

>> yodium 
> dalam mineral terganggu. Bersamaan dengan
pemerasan air dalam 
>> 
> sedimen 
>

Re: [iagi-net-l] Yodium & mud diapirism

2008-01-29 Terurut Topik yrsnki


> Andang , Awang (akh jago jago A A namanya)

Si Abah
jadi ketari neich .
Asal usul kok ngebor itu pake eksplorasi apa ya
?
Mungkin tahu ? 

Si Abah

_


   Kembali ke pertanyaan mas BM: "Bagaimana
asal-usul iodine di Watudakon 
> tersebut"? 
> 
> Selain merujuk ke referensi yg terserak ttg geologi yodium dari
internet, 
> beberapa 
> "fakta" dari yodium di
Watudakon tersebut nampaknya juga bisa dijadikan 
>
"clue" sekaligus "constraint" dari genesanya. 
> 
> 1. Asosiasi-nya dengan "connate-water" yang
punya salinity 20.000 ppm NaCl 
> equivalent menandakan bahwa
initial pore-water dari aquifer Yodium 
> tersebut 
>
berasal dari pengendapan laut (marine - seawater) dengan "sedikit
sekali" 
> (kalaupun ada) encroachment meteoric water. 
> 
> 2. Hal tersebut juga dikuatkan oleh informasi independen
lainnya yang 
> menyatakan bahwa lingkungan pengendapan aquifer
tersebut adalah "bathyal" 
> dan mekanisme
pengendapannya "arus turbid". 
> 
> 3.
Konsentrasi Yodium di air laut terbuka di daerah tropis, normal 
>
rata2nya 
> 0.064 ppm (Turekian, 1968); bahkan di Jepang malah
0.05 ppm 
>
(http://www.gasukai.co.jp/english/iodine/materials.html) . Dengan demikian

> konsentrasi yodium s/d 100 ppm (2000 kali lipat) di Watudakon

> seharusnyalah 
> diakibatkan oleh proses pengayaan, yg
salaha satunya mungkin diakibatkan 
> oleh konsentrasi 
>
berlebihan dari organisme penyerap yodium (ganggang, karang, dsb) 
> 
> 4. Sayangnya,... seperti diungkapkan juga oleh mas BM,
ganggang dan coral 
> yang 
> biasa menyerap yodium
berlebihan itu hidupnya di laut dangkal - photic 
> zone, 
> yang jauh dari batimetri bathyal seperti disyaratkan oleh
interpretasi 
> sedimentologi-biostrat. Dengan demikian
konsentrasi berlebihan akibat 
> akumulasi organisme penyerap
yodium dalam sedimen menjadi tidak mungkin 
> dijadikan
"alasan" konsentrasi yang tinggi tersebut. 
> 
>
5. Kemungkinan lainnya adalah: pengayaan yodium yang diakibatkan oleh 
> pelarutan yodium dari fragmen-fragmen batuan volkanik yang menjadi

> komponen 
> penyusun turbidit. Pelarutan terjadi pada
waktu proses diagenesa 
> penguburan 
> sedimen yang cepat
sehingga masuk ke jendela temperatur dimana kestabilan 
> yodium
dalam mineral terganggu. Bersamaan dengan pemerasan air dalam 
>
sedimen 
> yang diakbatkan kompaksi, maka yodium terlarut itu akan
tertransport 
> bersamaan dengan air asin (air laut yg
terperangkap dalam lempung) 
> kemudian 
> masuk dalam
carrier bed / aquifer batupasir volkanik yang porous dan 
>
meningkatkan konsentrasi yodium di aquifer tersebut. Dengan demikian yang

> perlu ditelisik lebih lanjut adalah: jenis batuan volkanik apa
di Jawa 
> Timur 
> yang punya kandungan yodium agak di
luar anomali? Beberapa literatur 
> menyebutkan: andesit-baslat
tertentu mempunyai kadar yodium yang relatif 
> lebih tinggi dari
volkanik lainnya. Mungkin kawan-kawan volkanologist 
> dapat 
> memberikan enlightment dari titik diskusi ini. (Note: mungkin saja
jenis 
> volkanik di Jawa Timur ini berbeda dengan jenis volkanik
yang ada Jawa 
> Barat, sehingga kita tidak menemukan fenomena
pengayaan yodium yang serupa 
> di Cekungan Bogor). 
> 
> 6. Dengan alur pemikiran spt diungkapkan di nomer 5 di atas, maka
dapat 
> dijelaskan kenapa kita tidak menjumpai anomali yodium di
connate-water di 
> Cekungan Kutai, terutam di bagia hilir: dimana
influx fragmen volkaniknya 
> hampir bisa dikatakan minor,..
komponen pembentuk butir/fragmen sedimennya 
> pada umumnya
recycled quartz. 
> 
> 7. Di daerah mud-diapir Kutai pun
kita tidak mendapatkan kadar yodium yang 
> mencurigakan, walaupun
air formasi yang terkait dengan sedimen2 yang 
> dikeluarkan oleh
diapir tersebut juga asin - air laut (+/- 20.000 ppm 
> NaCl) 
> 
> Salam 
> 
> Andang Bachtiar 
>
GDA Sedimentologist 
> 
> - Original Message - 
> 
From: "Awang Harun Satyana"
<[EMAIL PROTECTED]> 
> To:  
> Sent: Monday, January 28, 2008 8:19 AM 
> Subject: RE:
[iagi-net-l] Yodium & mud diapirism 
> 
> 
>
Pak Suratman, guru saya sewaktu di PPT-Migas Cepu (1990), pernah menulis

> soal geologi yodium, khususnya yang di Jawa Timur, di
Proceedings PIT 
> IAGI. 
> Edisi ke berapa, nanti saya
cek lagi. 
> 
> Saat ini 95 % kebutuhan yodium dunia
dipasok oleh Chili, Amerika, Jepang 
> yang mengekstraksi yodium
dari "Chili salt", semacam halit sepertinya, di 
>
Indonesia sulit kelihatannya mendapatkan deposit semacam saltrock seperti

> Chili salt. 
> 
> Yodium kan terdapat juga di
air laut atau ganggang seperti yang Pak 
> Bambang 
>
sebutkan. Kelihatannya dari asal itulah yang diekstraksi di PT Kimia Farma

> Watudakon, Mojokerto. Produksinya 100-120 ton/tahun, bisa
memenuhi pasar 
> domestik. Perusahaan tersebut memproduksi iodium
dari bahan baku air sumur 
> artesis yang digali hingga kedalaman
200 meter untuk sumur dangkal dan 700 
> meter untuk sumur dalam.
Kandungan ion iodida air sumur berkisar antara 
> 60-130 mg/L. 
> 
> Menggenjot produksinya, kirany

RE: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007

2008-01-29 Terurut Topik yrsnki


> Andi, 
> 
> Yang akan menentukan penaksiran kekayaan
sumberdaya hidrokarbon di 
> tempat (Hydrocarbon in Place-HCIP)
maupun yang bisa diambil (Recoverable 
> Resources- RR/ Expected
Recovery) ada tiga pihak : calon investor, tim 
> teknis Migas,
perguruan tinggi. Perguruan tinggi harus independen.

_

Maaf agak berbeda sedikit .
Saya tidak bermaksud 
"ANTI" kepada Perguruan Tinggi , mengapa ya tidak diberikan
kepada Konsultan Lokal 
Padahal kalau melihat
"pasar"-nya  ini merupakan suatu pasar yang akan memberikan
"nafas panjang " kepada Konsultan Lokal sehingga Konsultan2
Lokal dapat berkembang dengan baik. Hal yang sangat di-cita2kan oleh
banyak fihak termasuk saya.

Persoalan-nya adalah
"INDIPENDEN" dan "Integeritas" !

Saya
kira dengan atmosfir baru  yaitu keterbukaan dan anti korupsi ,
sedikit banyak atau bahkan akan mendorong para konsultan ini untuk
bertindak profesional dan memiliki integeritas yang tinggi.
Apalagi
kalau diancam dengan hukuman (baik secara formal maupun hukuman profesi)
apabila konsultan ini bertindak diluar  jalur teknis.

Kalau Perguruan Tinggi kan jelas para staf-nya mempunyai gaji yang tetep
, apakah ini untuk menolong BHMN ? Ya , tidak salah juga , akan tetapi
alangkah Indahnya Industri Migas Indonesia , apabila dilengkapi dengan
perusahaan konsultan yang kuat , berwibawa dan memiliki integritas yang
tinggi.

Shall it only a dream pak Awang ?

Si-Abah

___
> 
> Pasti nanti akan ada diskusi pada saat penilaian materi
tender. Ini 
> nanti juga akan dilakukan discounted factor oleh
faktor risiko karena 
> ketersediaan data. Faktor risiko daerah
frontier dan mature pasti akan 
> lain. Seperti jumlah kupon
undian atas akumulasi tabungan di bank 
> begitulah bonus akan
diatur, misalnya 100-500 MMBO = bonus 1 juta US, 
> 500-1000 =
bonus 2 juta, dst..setiap kelipatan RR sekian tambah bonus 
>
sekian dsb. 
> 
> Saat ini besaran signature bonus akan
menjadi salah satu faktor yang 
> dinilai dalam evaluasi
pemenangan tender, aturannya gak ada, hanya 
> aturan minimal
bonus ada (1 juta USD); besok2 kalau sistem KPS baru 
> benar2
berlaku, bonus akan disesuaikan dengan besarnya sumberdaya. 
>
Urusan bonus diselesaikan di depan sebelum tanda tangan kontrak, tak 
> akan ada koreksi bonus di kemudian hari sebab besaran bonus dan 
> sumberdaya telah menjadi agenda dalam evaluasi tender. 
>

> salam, 
> awang 
> 
> 
> 
> "Salahuddin, Andi"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> Pak Awang dan
rekan2 ysh, 
> 
> Permisi ikut nimbrung... 
> Ada
statement pak Awang yang saya kurang faham. 
> "Aturan lain
adalah bahwa bonus tanda-tangan kontrak akan disesuaikan 
> dengan
jumlah sumberdaya di dalam blok itu, semakin kaya semakin tinggi 
> bonusnya." 
> 
> Apakah yang dimaksud dengan
sumberdaya tsb adalah expected HCIP dan 
> expected recovery pada
blok tertentu? 
> Sedangkal pengetahuan saya, besaran expected
HCIP dan recovery yang 
> dihitung oleh suatu KPS (biasanya
dilakukan oleh departemen explorasi 
> atau new ventures) nilainya
diperoleh dengan studi awal yang semi 
> regional, mulai dari
mapping, prospects/leads inventory, basin modeling, 
>
geomodeling, engineering, economics, dll, yang saya yakin banyak 
> bapak/ibu disini yang jauh lebih tahu. 
> Tidak menutup
kemungkinan bahwa antara pemerintah (tim teknis BPMigas?), 
> KPS
A, KPS B, dan KPS2 lainnya yg meneliti blok ini menghasilkan besaran 
> expected HCIP (sumberdaya blok) yang berbeda-beda, tergantung dari
G&G 
> play concept, analog yang digunakan, dan
parameter-parameter perhitungan 
> yang mereka gunakan saat studi
tahap awal explorasi. Ada beberapa kasus 
> dimana 2 lapangan yang
berdekatan, yang satunya kaya sedangkan yang 
> satunya lagi
miskin. 
> Jadi pada akhirnya, menurut saya, penyesuaian antara
besar bonus dan 
> jumlah sumberdaya di blok akan sangat subjektif
di mata pemerintah dan 
> para KPS. 
> 
> Atau
apakah mungkin bahwa signing fee bisa 'di-adjust' kembali 
>
berdasarkan hasil real yang diperoleh pada tahapan appraisal dan 
> development? Dimana pada tahap ini, besaran HCIP bisa jauh lebih
besar 
> atau jauh lebih kecil daripada expected HCIP pada tahapan
explorasi. 
> Jika ternyata kekayaan blok tersebut lebih besar
drpd yang diperkirakan 
> saat explorasi, maka KPS harus bayar
sisa bonusnya ke pemerintah 
> berdasarkan prorata. Tapi kalau
ternyata blok tersebut sangat 'miskin' 
> atau non-commercial,
apakah pemerintah harus 'mengembalikan' signing 
> bonus yang
ternyata terlalu besar? Mungkin sulit untuk melakukan hal 
> ini.

> 
> Mohon pencerahannya... 
> 
> Salam,

> Andi 
> 
> -Original Message- 
> 
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Friday, January 25, 2008 11:34 AM 
> To:
iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI; Geo Unpad 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 
> 2007

> 
> Kalau jadi, kontrak PSC yang akan datang

Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Fwd: [Oil&Gas] (News) DPR Minta Bubarkan BP/BPH Miga

2008-01-29 Terurut Topik yrsnki



Tony

Iyaaah , bener juga yaaach , partai apa ya ?

Si-Abah

___

 

> He..he...Yang salah Abah Yanto dan teman-temanCoba kalau dulu

> berbondong-bondong 'nyalon' jadi Anggota DPRsigana bakalan
rada 
> palalinter Anggota Komisi VII DPR nya... 
> 
> Salam: 
> TPS 
> 
> -Original
Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Tuesday, January 29, 2008 1:01
PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Spam:Re:
[iagi-net-l] Fwd: [Oil&Gas] (News) DPR Minta Bubarkan 
>
BP/BPH Miga 
> 
> 
> 
> 
> Rekan
rekan 
> 
> Nah ini namanya "kelucuan" DPR dalam
menjalankan perannya 
> sebagai badal legeslatif. kalau tidak
salah dalam elajran Tria Politica 
> yang saya dapat di SMA dulu ,
dan juga dalam ketentuan UUD - 1945 (baik 
> yang Asli maupun yng
telah diamandemen) maka DPR bersama - sama Pemerintah 
> membuat
UU. Bukan begitu  Apa saya salah  
> 
> Jadi kalau
dalam pelaksanaan - nya , badan yang dibentuk itu tidak 
>
"becus" , jangan salahkan UU - nya dong ,tapi di 
>
"BENERIN"  
> Kalau dibubarin , enak
juga ya 
> bikin UU yang baru , wah proyek lagi neih ? 
> 
> Di "benerin" , umpamanya apakah PP - nya ,
Skep Men -nya atau 
> kalau perlu personilnya diganti  . 
> Saya bukan ngebelain BP Migas 
> , cuman tergelitik saja
kok ada wakil rakyat yang seperti ini ya . 
> 
> Sekali
lagi lucU sekali  deh angota DPR yang 
>
mengatakan ini !!! 
> Kalau kata remaja sieih " Lucu deh kamu

> " , kalau kata pepatah sih " memerecik air didulang
terkena muka 
> sendiri". Itupun  kalau dia sadar. 
> . 
> 
> Si-Abah  
> 
>
___

> 
>   
> 
>   
> 
>> Apakah setelah BP MIGAS dibubarkan, 
>> 
>> DPR 
> menuntut pembentukan badan baru, 
>>

>> dan menuntut bisa 
> ikut dalam pengisian manager2
badan itu? 
>> 
>> On 1/29/08, 
> Nataniel
Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>>> 
> 
>>> -- Forwarded message -- 
>>> 
> 
From: Peter Frans
<[EMAIL PROTECTED]> 
>>> Date: Jan 
> 29,
2008 10:52 AM 
>>> Subject: [Oil&Gas] (News) DPR Minta

> Bubarkan BP/BPH Miga 
>>> To:
[EMAIL PROTECTED] 
> 
>>> 
>>> 
>>> DPR Minta Bubarkan BP/BPH 
>
Migas 
>>> 
>>> Jakarta: Panitia Kerja (Panja)
Komisi 
> VII DPR RI mengusulkan kepada 
>>>
pemerintah agar membubarkan 
> Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak 
>>> dan Gas Bumi (BP 
> Migas) dan Badan
Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi 
>>> (BPH 
>
Migas), karena tidak becus dan kinerjanya buruk dalam mengelola 
>>> sektor migas. 
>>> 
>>> Hal ini
terungkap 
> dalam rapat dengar pendapat (RDP) tertutup antara 
>>> Panja 
> BP/BPH Migas Komisi VII DPR dengan PT
Pertamina, Shell, Petronas 
>>> dan West Java, yang dipimpin
Ketua Panja Sutan Bhatoegana di 
> gedung 
>>> DPR
Senayan, Jakarta, Selasa (22/1). 
>>> 
> 
>>> Dalam penjelasan pers seusai rapat, Sutan Bhatoegana 
> mengungkapkan, 
>>> selama ini, kedua badan regulator
itu tidak 
> menunjukkan kinerja sesuai 
>>> amanat
UU No. 22 Tahun 2001 dan 
> Peraturan Pemerintah (PP) sebagai 
>>> dasar pembentukannya. 
> "Kita minta kalau
memang tidak bermanfaat, 
>>> dibubarkan 
>
saja," tegas Wakil Ketua Komisi VII DPR. 
>>> 
>>> Diungkapkan, penurunan produksi minyak dan kelangkaan
minyak 
> tanah 
>>> merupakan contoh buruknya
kinerja BP dan BPH Migas. 
> Padahal, tujuan 
>>>
awal dibentuknya BP Migas adalah untuk 
> memangkas birokrasi di

>>> Pertamina yang lambat."Tapi, 
> setelah
terbentuk, ternyata hasilnya sama 
>>> saja," kata 
> Sutan kembali. 
>>> 
>>> Sama halnya
dengan BPH Migas 
> yang tujuan dibentuknya dulu adalah untuk 
>>> menjamin 
> pendistribusian minyak tanah sampai ke
rakyat. "Namun, 
>>> 
> ternyata masih banyak
antrian minyak," papar Sekretaris Fraksi Partai 
> 
>>> Demokrat DPR. 
>>> 
>>>
Menurutnya, 
> "Usulan pembubaran BP Migas dan BPH Migas akan
diajukan 
>>> Panja ke rapat pleno Komisi VII DPR. Kami
serahkan ke rapat 
> pleno, 
>>> apakah membubarkan
atau tidak kedua badan regulator 
> tersebut."(Ari) 
>>> 
>>> SUMBER: 
>
http://www.jakartapress.com/go/news/id/610/ 
>>> 
>>> 
> oil price update:
http://www.oil-price.net/index.php?lang=id 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> [Non-text portions

> of this message have been removed] 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>


> 
>>> To unsubscribe, send email to: 
>
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
>>> To subscribe, send
email 
> to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
>>>
Visit IAGI Website: 
> http://iagi.or.id 
>>>
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> 
>>> Bank
Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
>>> No. 
> Rek: 123
0085005314 
>>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi 
>
Indonesia (IAGI) 
>>> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
>>> 
> No. Rekening: 255-1088580 
>>>
A/n: Shinta Damayanti 
>>> IAGI-net Archive 1: 
>
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
>>>
IAGI-net 
> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>>> 

Re: [iagi-net-l] RE: Spam:Re: [iagi-net-l] Fwd: [Oil&Gas] (News) DPR Minta Bubarkan BP/BPH Miga

2008-01-29 Terurut Topik yrsnki



Tony

Iyaaah , bener juga yaaach , partai apa ya ?

Si-Abah

___

 

> He..he...Yang salah Abah Yanto dan teman-temanCoba kalau dulu

> berbondong-bondong 'nyalon' jadi Anggota DPRsigana bakalan
rada 
> palalinter Anggota Komisi VII DPR nya... 
> 
> Salam: 
> TPS 
> 
> -Original
Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Tuesday, January 29, 2008 1:01
PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Spam:Re:
[iagi-net-l] Fwd: [Oil&Gas] (News) DPR Minta Bubarkan 
>
BP/BPH Miga 
> 
> 
> 
> 
> Rekan
rekan 
> 
> Nah ini namanya "kelucuan" DPR dalam
menjalankan perannya 
> sebagai badal legeslatif. kalau tidak
salah dalam elajran Tria Politica 
> yang saya dapat di SMA dulu ,
dan juga dalam ketentuan UUD - 1945 (baik 
> yang Asli maupun yng
telah diamandemen) maka DPR bersama - sama Pemerintah 
> membuat
UU. Bukan begitu  Apa saya salah  
> 
> Jadi kalau
dalam pelaksanaan - nya , badan yang dibentuk itu tidak 
>
"becus" , jangan salahkan UU - nya dong ,tapi di 
>
"BENERIN"  
> Kalau dibubarin , enak
juga ya 
> bikin UU yang baru , wah proyek lagi neih ? 
> 
> Di "benerin" , umpamanya apakah PP - nya ,
Skep Men -nya atau 
> kalau perlu personilnya diganti  . 
> Saya bukan ngebelain BP Migas 
> , cuman tergelitik saja
kok ada wakil rakyat yang seperti ini ya . 
> 
> Sekali
lagi lucU sekali  deh angota DPR yang 
>
mengatakan ini !!! 
> Kalau kata remaja sieih " Lucu deh kamu

> " , kalau kata pepatah sih " memerecik air didulang
terkena muka 
> sendiri". Itupun  kalau dia sadar. 
> . 
> 
> Si-Abah  
> 
>
___

> 
>   
> 
>   
> 
>> Apakah setelah BP MIGAS dibubarkan, 
>> 
>> DPR 
> menuntut pembentukan badan baru, 
>>

>> dan menuntut bisa 
> ikut dalam pengisian manager2
badan itu? 
>> 
>> On 1/29/08, 
> Nataniel
Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>>> 
> 
>>> -- Forwarded message -- 
>>> 
> 
From: Peter Frans
<[EMAIL PROTECTED]> 
>>> Date: Jan 
> 29,
2008 10:52 AM 
>>> Subject: [Oil&Gas] (News) DPR Minta

> Bubarkan BP/BPH Miga 
>>> To:
[EMAIL PROTECTED] 
> 
>>> 
>>> 
>>> DPR Minta Bubarkan BP/BPH 
>
Migas 
>>> 
>>> Jakarta: Panitia Kerja (Panja)
Komisi 
> VII DPR RI mengusulkan kepada 
>>>
pemerintah agar membubarkan 
> Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak 
>>> dan Gas Bumi (BP 
> Migas) dan Badan
Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi 
>>> (BPH 
>
Migas), karena tidak becus dan kinerjanya buruk dalam mengelola 
>>> sektor migas. 
>>> 
>>> Hal ini
terungkap 
> dalam rapat dengar pendapat (RDP) tertutup antara 
>>> Panja 
> BP/BPH Migas Komisi VII DPR dengan PT
Pertamina, Shell, Petronas 
>>> dan West Java, yang dipimpin
Ketua Panja Sutan Bhatoegana di 
> gedung 
>>> DPR
Senayan, Jakarta, Selasa (22/1). 
>>> 
> 
>>> Dalam penjelasan pers seusai rapat, Sutan Bhatoegana 
> mengungkapkan, 
>>> selama ini, kedua badan regulator
itu tidak 
> menunjukkan kinerja sesuai 
>>> amanat
UU No. 22 Tahun 2001 dan 
> Peraturan Pemerintah (PP) sebagai 
>>> dasar pembentukannya. 
> "Kita minta kalau
memang tidak bermanfaat, 
>>> dibubarkan 
>
saja," tegas Wakil Ketua Komisi VII DPR. 
>>> 
>>> Diungkapkan, penurunan produksi minyak dan kelangkaan
minyak 
> tanah 
>>> merupakan contoh buruknya
kinerja BP dan BPH Migas. 
> Padahal, tujuan 
>>>
awal dibentuknya BP Migas adalah untuk 
> memangkas birokrasi di

>>> Pertamina yang lambat."Tapi, 
> setelah
terbentuk, ternyata hasilnya sama 
>>> saja," kata 
> Sutan kembali. 
>>> 
>>> Sama halnya
dengan BPH Migas 
> yang tujuan dibentuknya dulu adalah untuk 
>>> menjamin 
> pendistribusian minyak tanah sampai ke
rakyat. "Namun, 
>>> 
> ternyata masih banyak
antrian minyak," papar Sekretaris Fraksi Partai 
> 
>>> Demokrat DPR. 
>>> 
>>>
Menurutnya, 
> "Usulan pembubaran BP Migas dan BPH Migas akan
diajukan 
>>> Panja ke rapat pleno Komisi VII DPR. Kami
serahkan ke rapat 
> pleno, 
>>> apakah membubarkan
atau tidak kedua badan regulator 
> tersebut."(Ari) 
>>> 
>>> SUMBER: 
>
http://www.jakartapress.com/go/news/id/610/ 
>>> 
>>> 
> oil price update:
http://www.oil-price.net/index.php?lang=id 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> [Non-text portions

> of this message have been removed] 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>


> 
>>> To unsubscribe, send email to: 
>
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
>>> To subscribe, send
email 
> to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
>>>
Visit IAGI Website: 
> http://iagi.or.id 
>>>
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> 
>>> Bank
Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
>>> No. 
> Rek: 123
0085005314 
>>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi 
>
Indonesia (IAGI) 
>>> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
>>> 
> No. Rekening: 255-1088580 
>>>
A/n: Shinta Damayanti 
>>> IAGI-net Archive 1: 
>
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
>>>
IAGI-net 
> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>>> 

Re: [iagi-net-l] Fwd: [Oil&Gas] (News) DPR Minta Bubarkan BP/BPH Miga

2008-01-28 Terurut Topik yrsnki



Rekan rekan

Nah ini namanya "kelucuan" DPR dalam menjalankan perannya
sebagai badal legeslatif. kalau tidak salah dalam elajran Tria Politica
yang saya dapat di SMA dulu , dan juga dalam ketentuan UUD - 1945 (baik
yang Asli maupun yng telah diamandemen) maka DPR bersama - sama Pemerintah
membuat UU. Bukan begitu  Apa saya salah 

Jadi kalau dalam pelaksanaan - nya , badan yang dibentuk itu tidak
"becus" , jangan salahkan UU - nya dong ,tapi di
"BENERIN" 
Kalau dibubarin , enak juga ya
bikin UU yang baru , wah proyek lagi neih ?

Di "benerin" , umpamanya apakah PP - nya , Skep Men -nya atau
kalau perlu personilnya diganti  .
Saya bukan ngebelain BP Migas
, cuman tergelitik saja kok ada wakil rakyat yang seperti ini ya .

Sekali lagi lucU sekali  deh angota DPR yang
mengatakan ini !!!
Kalau kata remaja sieih " Lucu deh kamu
" , kalau kata pepatah sih " memerecik air didulang terkena muka
sendiri". Itupun  kalau dia sadar.
.

Si-Abah 

___

 

 

> Apakah setelah BP MIGAS dibubarkan, 
> 
> DPR
menuntut pembentukan badan baru, 
> 
> dan menuntut bisa
ikut dalam pengisian manager2 badan itu? 
> 
> On 1/29/08,
Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>>

>> -- Forwarded message -- 
>> 
From: Peter Frans <[EMAIL PROTECTED]> 
>> Date: Jan
29, 2008 10:52 AM 
>> Subject: [Oil&Gas] (News) DPR Minta
Bubarkan BP/BPH Miga 
>> To: [EMAIL PROTECTED]

>> 
>> 
>> DPR Minta Bubarkan BP/BPH
Migas 
>> 
>> Jakarta: Panitia Kerja (Panja) Komisi
VII DPR RI mengusulkan kepada 
>> pemerintah agar membubarkan
Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak 
>> dan Gas Bumi (BP
Migas) dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi 
>> (BPH
Migas), karena tidak becus dan kinerjanya buruk dalam mengelola 
>> sektor migas. 
>> 
>> Hal ini terungkap
dalam rapat dengar pendapat (RDP) tertutup antara 
>> Panja
BP/BPH Migas Komisi VII DPR dengan PT Pertamina, Shell, Petronas 
>> dan West Java, yang dipimpin Ketua Panja Sutan Bhatoegana di
gedung 
>> DPR Senayan, Jakarta, Selasa (22/1). 
>>

>> Dalam penjelasan pers seusai rapat, Sutan Bhatoegana
mengungkapkan, 
>> selama ini, kedua badan regulator itu tidak
menunjukkan kinerja sesuai 
>> amanat UU No. 22 Tahun 2001 dan
Peraturan Pemerintah (PP) sebagai 
>> dasar pembentukannya.
"Kita minta kalau memang tidak bermanfaat, 
>> dibubarkan
saja," tegas Wakil Ketua Komisi VII DPR. 
>> 
>> Diungkapkan, penurunan produksi minyak dan kelangkaan minyak
tanah 
>> merupakan contoh buruknya kinerja BP dan BPH Migas.
Padahal, tujuan 
>> awal dibentuknya BP Migas adalah untuk
memangkas birokrasi di 
>> Pertamina yang lambat."Tapi,
setelah terbentuk, ternyata hasilnya sama 
>> saja," kata
Sutan kembali. 
>> 
>> Sama halnya dengan BPH Migas
yang tujuan dibentuknya dulu adalah untuk 
>> menjamin
pendistribusian minyak tanah sampai ke rakyat. "Namun, 
>>
ternyata masih banyak antrian minyak," papar Sekretaris Fraksi Partai

>> Demokrat DPR. 
>> 
>> Menurutnya,
"Usulan pembubaran BP Migas dan BPH Migas akan diajukan 
>> Panja ke rapat pleno Komisi VII DPR. Kami serahkan ke rapat
pleno, 
>> apakah membubarkan atau tidak kedua badan regulator
tersebut."(Ari) 
>> 
>> SUMBER:
http://www.jakartapress.com/go/news/id/610/ 
>> 
>>
oil price update: http://www.oil-price.net/index.php?lang=id 
>> 
>> 
>> 
>> [Non-text portions
of this message have been removed] 
>> 
>> 
>> 
>>


>> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
>> To subscribe, send email
to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
>> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
>> No.
Rek: 123 0085005314 
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi
Indonesia (IAGI) 
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
>>
No. Rekening: 255-1088580 
>> A/n: Shinta Damayanti 
>> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
>> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>>
- 
>> 
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with
regard to information 
>> posted on its mailing lists, whether
posted by IAGI or others. In no 
>> event 
>> shall
IAGI and its members be liable for any, including but not limited 
>> to 
>> direct or indirect damages, or damages of any
kind whatsoever, resulting 
>> from loss of use, data or
profits, arising out of or in connection with 
>> the 
>> use of any information posted on IAGI mailing list. 
>> 
>>
- 
>> 
>> 
> 



Re: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007

2008-01-24 Terurut Topik yrsnki


> Awang 

Rasanya kalau ini dilaksanakan akan mirip
mirip Malaysia ya ?
Ndak apa  ya , kan biasanya mrid lebih
pintar dari gurunya 

Si-Abah

_


   Kalau jadi, kontrak PSC yang akan datang
(rencananya akan mulai diterapkan 
> kepada 26 blok yang sekarang
sedang ditawarkan) akan mengalami perubahan 
> besar soal sunk
cost, komersialitas blok/lapangan, cost recovery dan 
>
relinquishment. Perubahannya begitu signifikan sahingga boleh saja kalau

> mau kita sebut sebagai PSC generasi baru. Jadi diberlakukan
atau tidak 
> kita lihat nanti. 
> 
>
Komersialitas blok oleh lapangan pertama tidak akan lagi menjadi tiket 
> untuk cost recovery kegiatan2 eksplorasi berikutnya bila lapangan
ke-2, 
> ke-3 dan seterusnya tidak ditemukan dan dikembangkan. Di
kontrak PSC 
> lama, setelah lapangan pertama ditemukan dan blok
menjadi komersial maka 
> seluruh usaha eksplorasi berikutnya akan
bisa di-cost recovery baik ia 
> gagal maupun berhasil, jadi
lapangan atau tidak. Apa pun yang 
> dibelanjakan akan diganti.
Sistem ini telah mendorong PSC2 melakukan 
> eksplorasi kurang
hati2, tokh biayanya akan diganti ini. 
> 
> Di sistem PSC
baru nanti, biaya eksplorasi setelah lapangan pertama akan 
>
dianggap sebagai upaya untuk menemukan lapangan ke-dua. Bila lapangan 
> kedua ditemukan dan dapat dikembangkan menjadi lapangan maka biaya2

> eksplorasi setelah lapangan kedua itu bisa di-cost recovery;
bila tidak 
> jadi lapangan,maka biaya2 tersebut sepenuhnya
menjadi tanggungan PSC. 
> Upaya2 eksplorasi setelah lapangan
kedua akan dianggap sebagai upaya 
> menemukan lapangan ke-3. Bila
gagal menemukan lapangan ke-3, maka biaya2 
> itu tak bisa di-cost
recovery, bila lapangan ke-3 ditemukan, upaya2 
> eksplorasi untuk
menemukannya bisa di-cost recovery, dst..dst.. 
> 
>
Aturan baru itu disertai aturan baru relinquishment. Relinquishment 
> terakhir akan dilakukan pada akhir tahun ke-8 dan hanya
mempertahankan 
> lapangan2 yang sudah ditemukan. Area di luar
lapangan harus dikembalikan 
> ke Pemerintah. Ini untuk mengatasi
banyaknya lahan2 tidur yang tetap 
> dimiliki PSC sementara
investor baru yang berminat tidak bisa masuk. 
> 
> Aturan
lain adalah bahwa bonus tanda-tangan kontrak akan disesuaikan 
>
dengan jumlah sumberdaya di dalam blok itu, semakin kaya semakin tinggi

> bonusnya. 
> 
> Masih ada beberapa lagi hal
signifikan yang akan berubah dalam kontrak 
> PSC kita. Itu kalau
jadi diberlakukan. Untuk diberlakukan akan banyak 
> bergantung
kepada banyak faktor teknis dan nonteknis, politik dan 
>
nonpolitik. 
> 
> Saya pribadi berpendapat bahwa sudah
saatnya diberlakukan perubahan2 
> signifikan atas kontrak saat
ini. Pemerintah kita menjual terlalu murah 
> untuk lahannya yang
subur. Dalam investasi migas internasional pun 
> berlaku bahwa
barang bagus harganya mahal, tetapi di Indonesia sering 
> terjadi
barang bagus malah diobral, setelah itu tidak pula ada jaminan 
>
bahwa si pemilik barang mendapatkan uangnya. Menyedihkan. 
> 
> Sudah saatnya berubah ! 
> 
> salam, 
>
awang 
> (anggota tim penilai teknis tender WKP migas & CBM)

> 
> 
> Andang Bachtiar
<[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> Dod,... di dalam
perhitungan internal perusahaan dan untuk kepentingan 
> evaluasi
prospek (ranking, risk, economics, dsb) biaya untuk 
>
usaha-usaha 
> eksplorasi di blok yang berproduksi di Indonesia
bisa juga disebut sebagai 
> dan/atau dimasukkan kedalam kategori
finding-cost, no problem at all. 
> Tetapi, menurut pemahamanku
ttg aturan kontrak PSC dan prakteknya yang 
> terjadi selama ini,
begitu suatu blok berproduksi dari suatu discovered 
> field, maka
finding-cost dari lapangan-lapangan lain akan dikonsolidasikan 
>
dalam overall block-cost. Jadi terminologi finding cost dalam PSC term 
> kita 
> nampaknya hanya berguna / diapresiasi pada waktu
penemuan lapangan 
> komersial 
> yang pertama. Setelah
itu, cost2 sejenis akan dimasukkan sebagai 
> "production 
> cost" dari block tersebut. 
> 
> Usulan
sampeyan untuk "tidak mengutak-atik (existing) PSC" tapi 
> meredefinisi 
> cost-recovery dg tanpa memasukkan finding
cost lapangan ke 2, 3 dst 
> (apalagi 
> kalau juga
mencakup lapangan pertama), maka itu sama saja dengan 
>
"membangkitkan macan IPA tidur" (?) 
> 
>
Mungkin untuk next PSC dalam tender2 mendatang bisa kita usulkan term-term

> sampeyan tersebut. Masih sangat terbuka kemungkinan
berkontribusi 
> pemikiran 
> ke kawan2 di Migas (Ditjen,
BPMigas) dalam rangka perubahan PSC 
> (mendatang). 
>
Malah dalam bulan2 terakhir ini makin santer Pak Dirjen dan Pak Ka BPMigas

> dan Pak Menteri me-wacana-kan perubahan PSC tersebut. 
> 
> Ayo, rek . podho ngomongo 
> 
>
Salam 
> 
> Andang Bachtiar 
> Exploration Think
Tank Indonesia 
> 
> 
> - Original Message
- 
> 
From: "Doddy Suryanto" 
> To: 
> Sent: Thursday, January 24, 2008 9:58 AM 
> Subject: RE:
[iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007 
>

> 
> Sam, apakah usaha2 ekspl

Re: [iagi-net-l] Re: [IndoEnergy] Cost Recovery Capai US$ 8, 33 Miliar Selama 2007 (Hanya US$ 14,46/Bbl)

2008-01-24 Terurut Topik yrsnki


> Vick

Jangan jangan Anda sudah memakai "ilmu
ahli komunikasi publik " , yanitu buat berita  yang menyangkut
kepentingan orang banyak yang SALAH " , agar muncul reaksi ,
Apa
begitu , heheheh.

Mas Sugeng 

Sebenarnya
sisitim PSC itu konsepnya sangat sederhana , hanya dalam aplikasi-nya
sering sering menjadi agak kompleks .
Akan menjadi bertambah
kompleks lagi kalau sudah ada kepentingan kepentingan untuk
mendapatkan CR se-besar2 nya dengan memasukan  kegiatan diluar daerah
yang sudah berproduksi  dapat segera di"recover",
lebih kompleks lagi kalau se-banyak2nya staf dari homo office dapat
dibayar oleh CR , lebih kompleks lagi kalau teknologi home office dapat
dimanfaatkan di Inonesia walaupun di Indonesia sudah ada.Dan cara cara
canggih lainnya.

Jadi kompleksitas perhitungan akan muncul
kalau bertambah banyak interest dari berbagai fihak., terutama dari
Kontraktor Kontraktor.

Jadi  memang kuncinya adalah pada
pengawasan operasi baik secara teknis , adminitrasi dan terutama
keuangan.

Semoga kawan kawan di BP Migas diberi kekuatan Iman
agar dapat melakukan tugasnya dengan baik  . Amin 

UU -
Migas sebenarnya tidak mengharuskan sistim HARUS  Production Sharing
, bisa juga  yang lain asal paling menguntungkan bagi negara  .
Nah  sisitim yang lebih baik dari KPS (dengan segala kelebihandan
kekurangannya mungkin beleum "ketemu".

Si-Abah

__


   Terimkasih Pak Johand, 
> Betul saya
yang ceroboh, perhitungan sederhana saya tadi semestinya memang 
>
14 USD/bbl saja, karena saya seharusnya menghitung minyaknya saja. 
> Walaupun 
> begitu angka USD14USD/barrel pun itu terkesan
masih terlalu tinggi. 
> Yang sekarang banyak mengundang
pertanyaan adalah perbedaan cara 
> perhitungan 
> Cost
dalam industri migas, dimana bisa dibedakan Finding Cost, 
>
developement 
> cost, lifting cost dsb. 
> Nah sebenarnya
cara sederhana yang kita pakai untuk sebuah negara 
> sepertinya

> akan jauh berbeda dengan angka yang dipakai oleh perusahaan.
Untuk negara 
> tuan-rumah (host country), tentunya menghitung
"semua biaya yang 
> ditanggungnya". Dalam hal ini
termasuk biaya eksplorasi sumur-sumur 
> eksplorasi, seismic
survey, geological dll. Beberapa perusahaan ada yang 
> memasukkan
"sunk cost" dalam perhitungannya. Namun bagi negara tuan rumah

> "sunk cost" ini ngga pernah dihitung. Jadi
membandingkan angka "total cost 
> of oil" antara negara
dengan perusahaan tidak mudah dilakukan. 
> Nah mana yang lebih
bagus ? Sepertinya tergantung kebutuhan, terutama 
> kalau 
> menginginkan "bench marking" dengan negara lain.
Sayangnya negara lainpun 
> memiliki PSC term yang berbeda-beda.

> Finding cost bisa saja dibagi beberapa jenis "through
exploration" atau 
> akuisisi (merger) perusahaan/block, ini
bisa jauh berbeda angkanya. Dan 
> sepertinya harga migasnya
nantinya juga akan naik dengan sendirinya. 
> Karena 
>
pengusaha yng sudah membeli harga minyak ini maunya juga untung. Kalau 
> membeli minyaknya saja sudah mahal tentusaja jualannya harus mahal.

> 
> Disini aku jadi mumeth kalau diminta membandingkan
atau melihat apakah 
> "kita" (negara atau perusahaan)
ini sudah efisien dalam melakukan 
> eksplorasi-produksi migas ?

> 
> Ada ide bagaimana membandingkan yang lebih pas ? 
> 
> 
> 
> RDP 
> 
>
2008/1/24 Johand Dimalouw <[EMAIL PROTECTED]>: 
> 
>> Rekan RDP yth, 
>> Saya kaget membaca itung2 Cost
Recovery (CR) anda yg hasilnya 
>> menunjukkan 
>>
CR per barel minyak kita adalah US$ 25/bbl. 
>> Jadi saya
tepanggil menghitung CR itu dgn dasar angka2 yg sama dengan 
>>
hasil CR per barel kita adalah US$ 14,46 saja. Saya hanya pakai angka CR

>> US$ 
>> 4,8 milyar untuk minyak (anda pakai
angka total MIGAS). Bagi saya angka 
>> ini 
>>
lebih wajar, karena kita bisa menggunakan angka CR ini sebagai refleksi

>> "Biaya Operasi & Investasi per barrel" minyak
kita. 
>> Iseng-isen saya coba hitung CR untuk Chevron (majikan
saya dulu) yg saya 
>> dengan produksinya sekarang sekitar
500.000 bbl/hari. Dan hasilnya CR 
>> untuk Chevron itu US$
6,21 per barel (cukup dekat dgn angka yg saya tahu 
>> dulu
sekitar US$ 5 per barel. 
>> 
>> Terimakasih 
>> Johand Dimalouw 
>> 
>> . 
>>

>> *COST RECOVERY-2007* 
>> 
>>
*keterangan* 
>> 
>> *unit* 
>> 
>> *CR Total MIGAS* 
>> 
>> *CR MINYAK
TOTAL* 
>> 
>> *CR PERTAMiNA* 
>> 
>> *CR CHEVRON* 
>> 
>> *Cost Recovery* 
>> 
>> *Milyar USD* 
>> 
>>
*8.33* 
>> 
>> *4.80* 
>> 
>>
*1.96* 
>> 
>> *1.13* 
>> 
>>
*Cost Recovery* 
>> 
>> *USD* 
>> 
>> *8,330,000,000* 
>> 
>> *4,802,000,000*

>> 
>> *1,956,000,000* 
>> 
>> *1,133,000,000* 
>> 
>> *PRODUKSI per
hari* 
>> 
>> * * 
>> 
>> * *

>> 
>> *910,000* 
>> 
>>
*100,000 *)* 
>> 
>> *500,000 *)* 
>> 
>> *Produksi per tahun* 
>> 
>> * * 
>> 
>> * * 
>> 
>> *332,150,000*

>> 
>> *36,500,000* 
>> 
>>
*182,500,000* 
>> 
>> * * 
>> 
>> * * 
>> 
>> * * 
>> 
>> * * 
>> 
>> * * 
>> 
>> * * 
>> 
>> *CR/bbl* 
>> 
>> * * 
>> 
>> * * 
>> 
>> *14.46* 
>> 
>> *53.59* 
>>

>> *6.21* 
>> Catatan

Re: [iagi-net-l] Fwd: [IndoEnergy] Putusan MK atas JR jilid 2 Pada UU Migas

2008-01-24 Terurut Topik yrsnki



Rekan rekan

Walaupun DPR tidak secara  formal harus
menyetujui KKS sebelum diTT , dalam pelaksanaan operasinya
"pengawasan " yang dilakukan oleh DPR cukup intensif kok.

Coba saja baca dikoran selama Cepu menjadi head lines , berapa
kali tuh anggota DPR meninjau lapangan , saking seriusnya mereka harus
nginep kok di Surabaya .

Kalau pake istilah "pasaran"
sih , buat apa dibikin susah kalau bisa dibikan mudah.

Sudah
cukup banyak hambatan hambatan birokrasi yang sangat mengganggu lancarnya
investasi dalam bidang Migas dan  mineral di Indonesia ini .
Yang penting yang harus diawasi adalah pelaksanaan operasinya ,termasuk
bagaimana dalam operasi operasi itu dapat mencapai "sebesar-besarnya
keuntungan bagi bangsa Indonesia termasuk perusahaan nasional , tenaga
ahli nasional dsb".

Saya kok sudah bosen melihat 
gambar  dikoran , yang menngambarkan Sidang Paripurna yang penuh
dengan kursi kosong , dan kemudian menghasilkan UU - yang sebenarnya
menentukan hal yang sangat penting.

Jadi nanya niiih "Apa
perlu ada DPR" ya ? hehehe gila si Abah !


Si-Abah




> Barangkali ada rekan yang tertarik bagaiman akisah
Judical Review (JR) UU 
> Migas 
> 
> RDP 
> 
> -- Forwarded message -- 
> 
From: Mumu Muhajir <[EMAIL PROTECTED]> 
> Date:
2008/1/24 
> Subject: [IndoEnergy] Putusan MK atas JR jilid 2 Pada
UU Migas 
> To: indo <[EMAIL PROTECTED] 
> 
> Ini hanya monitoring dari jauh saja sebuah kasus JR [judicial
review] 
> yang dimohonkan oleh delapan anggota DPR atas UU No 22
tahun 2001 
> tentang migas ke Mahkamah Konstitusi. Ini merupakan
JR kedua atas UU 
> yang sama. 
> 
> Jalannya
Persidangan 
> 
> Diawali dengan permohonan dari pemohon
[Zainal Arifin, Sonny Keraf, 
> Alvin Lie, Ismayatun, Hendarso
Hadiparnomo, Bambang Wuyanto, Dradjat 
> Wibowo, Tjatur Sapto Edi]
pada tanggal 9 Juli 2007. Sidang dimulai 
> pada 1 Agustus 2007
dan pembacaan keputusan pada tanggal 17 Desember 
> 2007.
Keterangan yang didengarkan adalah dari Pemerintah, dari DPR, 
>
serta masing-masing dua ahli dari pemerintah [Hikmahanto Juwana dan 
> Zen Purba] dan pemohon [Ryad Chairil dan Muhammad Sair Nisar]. 
> 
> Duduk Soal 
> 
> Bagi 8 anggota DPR: 
> 1. Anggota DPR punya legal standing dan karenanya bisa mengajukan
JR. 
> 2. KKS telah bertentangan dengan UUD 1945 karena tidak
disetujui 
> terlebih dahulu oleh DPR. Hal itu disebabkan karena
KKS adalah salah 
> satu contoh dari "perjanjian
internasional lainnya" sebagaimana diatur 
> dalam Pasal 11
Ayat 2 UUD 1945 yang karenanya harus terlebih dahulu 
>
mendapatkan persetujuan dari DPR. Sementara berdasarkan Pasal 11 Ayat 
> 2 UU Migas, KKS hanya perlu diberitahukan secara tertulis kepada
DPR. 
> 3. Ketiadaan pengawasan dari DPR itu telah menyebabkan
pihak pemohon 
> mengalami kerugian konstitusional yang spesifik
dan aktual atau 
> potensial mengalami kerugian. 
> 
> Bagi Pemerintah 
> 1. KKS adalah masalah Bisnis; bukan
masalah publik karenanya KKS 
> tidaklah diatur dengan hukum
internasional sehingga tidak masuk dalam 
> pengertian
"perjanjian internasional" lainnya. 
> 2.Posisi sebagai
anggota DPR dipertanyakan legal standingnya. 
> Contohnya karena
mereka juga terlibat dalam pembuatan UU Migas - thus 
> seharusnya
bukan JR, tetapi amandemen UU Migas atau legislatif 
>
review.--> pendapat ini diperkuat juga oleh DPR. 
> 
>
Putusan MK No. 20/PUU-V/2007 
> 
> Keputusan MK adalah
Tidak Menerima Permohonan - lebih karena tidak 
> adanya legal
standing bagi anggota DPR yang mengajukan permohonan itu. 
> Pokok
Masalah itu sendiri karenanya tidak diperiksa. 
> 
>
Tetapi ada dua keputusan berbeda atawa Dissenting Opinion [Hakim MK 
> Harjono dan Maruarar Siahaan], yang keduanya berpendapat bahwa
pemohon 
> yang anggota DPR mempunyai legal standing mengingat
bahwa UUD 1945 
> telah memberikan hak konstitusional baik kepada
anggota DPR maupun 
> kepada DPR-nya sendiri. Ini sama dengan
keputusan MK dalam perkara JR 
> UU Praktek Kedokteran dimana MK
menerima legal standing dari anggota 
> warga negara dalam
kedudukannya sebagai dokter [karena UU itu mengatur 
> mengenai
dokter] dan menolak legal standing warga negara lain karena 
>
kedudukannya sebagai pasien. Bagi Maruarar Siahaan, UUD 1945 adalah 
> hukum Materiil dan formilnya adalah UU MK. Sehingga jika ada
"...Hak 
> yang diberikan oleh konstitusi, maka hukum acara
MK harus memberi 
> peluang kepada subjek tersebut untuk
mengajukan gugatan...". Dalam 
> perkara ini adalah hak
konstitusional anggota DPR dalam mengajukan 
> pendapat. 
> 
> Dalam memeriksa pokok perkaranya, keputusan berbeda ini
[dissenting 
> opinion] sejalan dengan pendapat Pemerintah yang
berpendapat bahwa KKS 
> adalah masalah hukum perdata sehingga dia
tidak termasuk dalam 
> pengertian "perjanjian
Internasional" sebagaimana ditentukan dalam 
> Pasal 11 ayat
2 UUD 1945 atau sebagaimana disebutkan dalam konvensi 
> Wina.
Dengan demikian menolak permohonan pemohon bahwa Pasal 11 Ayat 2 
>

Re: [iagi-net-l] Fwd:Pelepasan Purnatugas Dosen Jurusan Teknik Geologi FT UGM - 15-16 February 2008 (GRATIS untuk alumni TG UGM)

2008-01-20 Terurut Topik yrsnki


>  
Kepada para rekan yang akan purna bakti ,yaitu :

  Prof. Ir. Sukandarrumidi,
M.Sc., 
> - Ir. SoekardiM., 
> - Ir. Wartono Rahardjo, dan

> - Ir. Marno Datun)  , saya ucapkan selamat  ,
bahwa Bapak Bapak ini telah mencapai "finish" dalam pengabdian ,
sebagai ahli kebumian ,khususnya  dalam mendidik calon calon ahli
kebumian, yang ternyata saat ini telh menyebar ke-mana 2.

Semoga dimasa "menjelang sepuh" ini tetap bersedia
berkecimpung dalam komunitas kebumian , saya kira IAGI , HAGI masih
memerlukan "wisdom" dari Bapak Bapak.

Sekali lagi
"Selamat" , semoga tetap sehat .


Si-Abah







   *Pelepasan Purnatugas Dosen
Jurusan Teknik Geologi FT UGM 
> (flyer dapat di-download pada
website Jurusan Teknik Geologi FT UGM: 
>
http://www.geologi.ugm.ac.id) 
> 
> Dalam rangka pelepasan
purnatugas dosen Jurusan Teknik Geologi FT UGM yang 
> telah
memasuki masa pensiun 
> -> dan berkaitan dengan Hari
Pendidikan Tinggi Teknik ke-62 Fakultas 
> Teknik, Jurusan Teknik
Geologi FT UGM akan menyelenggarakan 
> serangkaian kegiatan
ilmiah dan temu alumni. 
> Kegiatan tersebut perlu untuk
dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan 
> prestasi akademik
kepada para dosen yang telah mengabdikan segala 
> kemampuan dan
mencurahkan ilmu kepada para mahasiswa lebih dari 30 
> tahun. 
> 
> Dengan semakin meningkatnya permasalahan lingkungan dan
kebutuhan 
> sumberdaya geologi di Indonesia, maka perlu pula
diselenggarakan suatu 
> seminar nasional 
> untuk
membahas tantangan dan strategi pendidikan geologi di 
>
Indonesia.Sehingga diharapkan dapat dirumuskan suatu strategi untuk 
> peningkatan relevansi dan kontribusi pendidikan geologi dalam 
> pembangunan nasional. 
> 
> Rangkaian Kegiatan: 
> 
> 1. Seminar Nasional 2008 "Tantangan dan Strategi
Pendidikan Geologi 
> dalam Pembangunan Nasional" 
>
Hari Jum'at, 15 Februari 2008, di Gedung Fakultas Teknik UGM, jam 
> 08.30–17.00 WIB. 
> 
> 2. *Temu Alumni * 
> Hari Jum'at, 15 Februari 2008, di Gedung Jurusan Teknik Geologi FT

> UGM, jam 19.00 – 23.00 WIB. 
> 
> 3.
*Commemoration** **Field Trip* 
> Hari Sabtu, 16 Februari 2008,
Bayat – Pegunungan Selatan, jam 
> 07.00 –16.00 WIB.

> 
> 4. *Ladies Programme* (*optional**, minimal peserta
20*) 
> Hari Sabtu, 16 Februari 2008, Desa Wisata Turi, jam 08.00
– 16.00 WIB. 
> 
> *Tema Makalah Seminar:* 
> • Pendidikan Ilmu Kebumian 
> • Strategi
Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Geologi Berwawasan 
> Lingkungan

> • Strategi Manajemen Ancaman Bahaya Geologi 
> 
> *Bahasa pengantar: Bahasa Indonesia* 
> 
>
*Pembicara Kunci (Keynote Speakers):* 
> • Ir. Sukusen
Soemarinda, M.Sc., M.M. (Direktur Hulu 
> Pertamina Persero dan
Ketua KATGAMA) * 
> • Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.
(Ketua Jurusan Teknik 
> Geologi FT UGM) 
> 
>
*Agenda Penulisan Makalah:* 
> • Penerimaan abstrak : 31
Januari 2008 
> • Pengumuman penerimaan : 02 Februari 2008

> • Penerimaan makalah lengkap : 12 Februari 2008 
>

> *Biaya Registrasi:* 
> 1. Seminar Nasional: Rp.
250.000,- (peserta) dan Rp. 200.000,- (pemakalah) 
> 2. *Field
Trip*: Rp. 250.000,- 
> (Note catatan : Acara ini GRATIS untuk
peserta alumni TG UGM)! 
> 
> *Informasi dan Pendaftaran:*

> Sekretariat Panitia Pelepasan Purnatugas Dosen Teknik Geologi
FT UGM: 
> Jurusan Teknik Geologi FT UGM 
> Jl. Grafika 02
Yogyakarta 55281 
> Telp/fax: 0274-513668 
> Email:
[EMAIL PROTECTED] 
> 
> *Contact person*: 
> Dr. Sugeng Sapto Suryono (HP: 0811257176) 
> 
>
*Borang Registrasi* 
> *Pelepasan Purnatugas Dosen Teknik Geologi
FT UGM 2008* 
> 
> Nama : 
>
... 
> Instansi : 
>
... 
> Alamat : 
>
... 
> Telp/HP : 
>
... 
> Email : 
>
... 
> Bermaksud untuk turut serta dalam acara: 
> Seminar
Nasional (pemakalah) 
> Seminar Nasional (peserta) 
> Temu
Alumni 
> *Field Trip* 
> *Ladies Programme* 
>

> .,... 2008 
> 
> Hormat saya, 
> 
> 
>
() 
> 
> 
>
Catatan: 
> • Silahkan mengirimkan borang yang telah diisi ke
nomer fax 
> 0274-513668, atau 
> • Ketik email
dengan isi seperti borang tersebut dan kirimkan ke 
> email
sekretariat: [EMAIL PROTECTED] 
> 
> 
>


> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-ne

Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan Nietsche

2008-01-02 Terurut Topik yrsnki



Awang 

Walupun terlambat (selama lebih urang sepuluh
hari lap top saya "bobo") kepada rekan rekan semua saya ucapkan
" Selamat merayakan Natal dan menyambut  tahun baru 2008.Seoga
kita semua teao sehat an khusunya IAGI akan lebih baik lagi.

Karl May ? Winetou ?
-nya
Saya mengenal buku buku itu pada
saat saya di Sekolah Rakyat kelas tiga , tahun 1953 , sangat luar biasa
!

Saat saya membaca buku itu , saya seolah terbawa kealam
dmana kejadian kejadian itu terjadi , padang pariri dengan gunnung
gunung,  Saya mengenaal istilah "nugget" , dan danau minyak
, alam prairi dengan bison-nya , tomihawak yang merupakan senjata khas
Indian .

Bagaimana kaum Indian waktu itu mempunya kebanggaan
untuk mengumpulkan scalp musuh musuhnya sebagai suatu kebanggaan dari
seorang leleki Indian .

Suatu persahabatan yang ada diantara
dua manusia yang sangat berbeda budaya-nya yaitu Old Shaterhand dan
Winetou, yang berjalan dengan sangat ikhlas dan jujur.
Sungguh suatu
gambaran universalisme yang sangat positip , Suatu MIMPI yang alangkah
indahnya , kalau  menjadi suatu realita 

Yang aneh
() , saat membaca buku itu  saya tidak mendapatkan kesan
bahwa Indian itu kejam dan prmitif , sebagaimana,  saya dapatkan
kalau saya menonoton film film koboy ,
Sungguh indah pengungkapan
yang  dituliskan oleh Karl May, saya kira ini suatu mahakarya yang
luar biasa.

Sebagai anak kecil saya dapat
membayangkan momen sore damana Winetu memandang matahari yang akan
terbenam , dan merasakan bahwa kematian-nya sudah dekat, dan kemudian
memang benar  kemudian Winetou tertembak dan wafat.
Setiap detil
dari momen sat itu terbayang se-olah2 saya berada disana.

Saay
melihat persahabatan antara dua manusia denga ras , budaya dan tingkat
kebudaaan yang sangat berbeda terikat oleh suatu persahabatn yang tulus ,
jujur  dan ikhlas .

SUNGGUH SUATU GAMBARAN 
UNIVERSALISME YANG INDAH  (utopia berangkali ya )
Ada lagi
buku karangan Karl May yang lain  yaitu "disudut sudut Balkan
" , buku yang menceriterakan petuakangan-nya di negara Balkan .
Saya agak lupa detilnya  akan tetapi kembali sebagai anak kecil ,
saya erbawa kaalam suasana Balkan , diaman masyarakat Semmit merupakan
masyarakat yang mendominasi ceritera.

Yang menarik adalah ,
saya dapat membaca buku bukju itu berkat adanya Perpustakaan Rakyat milik
Pemerintah yang berlokasi dikantor Kabupaten . Apa perpustakaan seperti
ini masih ada saat ini ?

Kepada kawan kawan yang masih mempunai
putra putra remaja , saya sangat anjurkan membaca buku bku ini, sangat
positip .

Si-Abah



> Selamat tahun baru 2008 untuk semua rekan, semoga di tahun
ini kita semua 
> selalu sehat, selamat dan berhasil dalam
pekerjaan kita masing2. Mengawali 
> tahun 2008, saya kirimkan
tulisan ringan hasil membereskan buku2 Karl May 
> dalam liburan
akhir tahun kemarin. 
> 
> Rekan2 seangkatan saya atau
lebih senior daripada saya tentu mengenal 
> Karl May. Adik2
junior saya juga mestinya mengenal Karl May kalau suka 
> membaca
kisah2 petualangan yang heroik dan humanis. 
> 
> Liburan
panjang kemarin, lumayan ada sedikit waktu buat bernostalgia 
>
dengan buku-buku Karl May yang pernah saya baca 25 tahun yang lalu 
> (waktu SMA) saat saya jadi anggota perpustakaan wilayah P & K
di 
> Cikapundung, Bandung . Setiap minggu saya naik sepeda ke
perpustakaan 
> seberang kantor PLN itu, mengembalikan dan
meminjam lagi buku2 Karl May. 
> Hanya buku2 Karl May yang saya
baca hampir setahun pertama menjadi 
> anggota perpustakaan itu.
Begitu memikatnya kisah2 Old Shatterhand dan 
> Winnetou di Wild
West Amerika atau Kara Ben Nemsi di Kurdistan dan 
> Balkan.
Judul2nya tak akan terhapus dari ingatan : trilogy Winnetou, 
>
Raja Minyak, Mustang Hitam, Hantu Llano Estacado, Surat Wasiat Inca, 
> trilogy Kara Ben Nemsi, dan masih banyak lagi. 
> 
> Siapa yang pernah membaca buku2 Karl May pasti terkesan dengan
kisah2 
> petualangan di alam liar, persahabatan sejati, dan
humanisme. Winnetou 
> tidak pernah ragu2 mempertaruhkan nyawanya
demi melindungi Old 
> Shatterhand sahabatnya, demikian pula Old
Shatterhand terhadap Winnetou. 
> Persahabatan si juru ukur tanah
Amerika-Jerman (Old Shatterhand) dan 
> kepala suku Indian Apache
(Winnetou) itu melalui suka dan duka menjadi 
> kisah empat jilid
buku dengan hampir 2000 halaman. Kisah ini digemari 
> jutaan
pembaca di seluruh dunia termasuk Albert Einstein dan Mohammad 
>
Hatta. 
> 
> Kali ini saya ingin sedikit mengulas Karl
May, penulis kisah2 
> petualangan itu, yang juga hidupnya tak
kalah menariknya dengan kisah2 
> yang ditulisnya, filsafat yang
dianutnya, dan apa bedanya dengan 
> Nietsche. Barangkali kita
bisa belajar sesuatu dari Karl May. 
> 
> Karl May (Carl
Friedrich May), di Indonesia suka disebut dengan Dr. Karl 
> May,
dilahirkan di Saksen ( Saxony ), Jerman pada tahun 1842. Ia lahir 
> dalam keluarga penenun miskin. Karena kurang gizi, maka Karl May
buta 
> sejak lahir dan menderita sesak nafas al

Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan Nietsche

2008-01-02 Terurut Topik yrsnki


Awang

Walaupun terlambat saya ucapkan Selamat  Merayakan
Natal dan Selmat meayakan (apa perlu ya ???)  Tahun Baru 2008.
Say abaca buku buku karngan Karl May thn 1953 , waktu saya masih di
Sekolah Rakyat.

Sebagai seorang anak kecil ,  waktu itu
saya dapat membayangkan praii dengan Indian dan kiuda kudanya , sertea tom
hawk-nya , dan bagaimana  mereka malakuakn pengelupasan Scalp , serta
terbayang dimata saya pada saat Winetou mau meninggal, dengan suasana
prairi dan matahari terbenam dalam ceritera Wafat=nya Wnetou (kalau tidak
salah).

Anehnya sebagai anak kecil , saya tidak mendapatkan
kesan bahwa  Indian itu kejam dan biaab , teapi saya mendapatkan
gambaan suatu suku angsa yang terdesaka dari tempat kelahirannya dan
menjadi "liar dan kejam" karena-nya.
Sungguh suatu maha
karya dari seorang manusia .

Yang juga tidak kurang meariknya
adalah  karangan Karl May "di-sudut2 Balkan" , terus terang
saya agak lupa , dan tidak seimpresif bku buku Winetou .
Tetap
kembali sebagai anak kecil , saya masih bisa membayangkan "seperti
apa it Balkan". Mungkin karena pengungkapan-nya yang memang sangat
bagus dengan detil yang tepat , sehingga pada saat saya membaca itu , saya
merasa se=olah2 berada disana . Luae biasa !!

YNG JUGA SAYA
INGIN CERITERAKAN , ADALAH BAHWA SAYA BISA MEMBACA BUKU BUKU ITU ADALAH
HASIL PINJAMAN DARI "PERPUSTAKAN RAKYAT"  , yang berlokasi
di kantor kabupaten Cirebon. Kala it perpustakaan Rakyat cukup populer
dikalangan tema teman saya . Apa sekarang masih ada perpustajkaa murah spi
itu 




> Selamat tahun baru 2008 untuk semua
rekan, semoga di tahun ini kita semua
> selalu sehat, selamat dan
berhasil dalam pekerjaan kita masing2. Mengawali 
> tahun 2008,
saya kirimkan tulisan ringan hasil membereskan buku2 Karl May 
>
dalam liburan akhir tahun kemarin. 
> 
> Rekan2 seangkatan
saya atau lebih senior daripada saya tentu mengenal 
> Karl May.
Adik2 junior saya juga mestinya mengenal Karl May kalau suka 
>
membaca kisah2 petualangan yang heroik dan humanis. 
> 
>
Liburan panjang kemarin, lumayan ada sedikit waktu buat bernostalgia 
> dengan buku-buku Karl May yang pernah saya baca 25 tahun yang lalu

> (waktu SMA) saat saya jadi anggota perpustakaan wilayah P &
K di 
> Cikapundung, Bandung . Setiap minggu saya naik sepeda ke
perpustakaan 
> seberang kantor PLN itu, mengembalikan dan
meminjam lagi buku2 Karl May. 
> Hanya buku2 Karl May yang saya
baca hampir setahun pertama menjadi 
> anggota perpustakaan itu.
Begitu memikatnya kisah2 Old Shatterhand dan 
> Winnetou di Wild
West Amerika atau Kara Ben Nemsi di Kurdistan dan 
> Balkan.
Judul2nya tak akan terhapus dari ingatan : trilogy Winnetou, 
>
Raja Minyak, Mustang Hitam, Hantu Llano Estacado, Surat Wasiat Inca, 
> trilogy Kara Ben Nemsi, dan masih banyak lagi. 
> 
> Siapa yang pernah membaca buku2 Karl May pasti terkesan dengan
kisah2 
> petualangan di alam liar, persahabatan sejati, dan
humanisme. Winnetou 
> tidak pernah ragu2 mempertaruhkan nyawanya
demi melindungi Old 
> Shatterhand sahabatnya, demikian pula Old
Shatterhand terhadap Winnetou. 
> Persahabatan si juru ukur tanah
Amerika-Jerman (Old Shatterhand) dan 
> kepala suku Indian Apache
(Winnetou) itu melalui suka dan duka menjadi 
> kisah empat jilid
buku dengan hampir 2000 halaman. Kisah ini digemari 
> jutaan
pembaca di seluruh dunia termasuk Albert Einstein dan Mohammad 
>
Hatta. 
> 
> Kali ini saya ingin sedikit mengulas Karl
May, penulis kisah2 
> petualangan itu, yang juga hidupnya tak
kalah menariknya dengan kisah2 
> yang ditulisnya, filsafat yang
dianutnya, dan apa bedanya dengan 
> Nietsche. Barangkali kita
bisa belajar sesuatu dari Karl May. 
> 
> Karl May (Carl
Friedrich May), di Indonesia suka disebut dengan Dr. Karl 
> May,
dilahirkan di Saksen ( Saxony ), Jerman pada tahun 1842. Ia lahir 
> dalam keluarga penenun miskin. Karena kurang gizi, maka Karl May
buta 
> sejak lahir dan menderita sesak nafas alias asma. 
> 
> Tetapi, Karl mempunyai seorang nenek yang sangat
mengasihinya. Dalam 
> kebutaannya Karl mendapatkan penghiburan
dari cerita-cerita neneknya. 
> Tiap hari Karl larut dan hanyut
dalam cerita. Raut muka neneknya yang 
> tidak bisa dilihatnya dan
cerita2 yang diceritakan neneknya membuat daya 
> imajinasi Karl
tumbuh dengan sangat kuat. 
> 
> Tentang ibunya, Karl
menulis bahwa ibunya adalah orang kudus, selalu 
> diam, tidak
pernah mengeluh betapa berat pun penderitaannya, pekerja 
> keras
tanpa batas, selalu siap berkorban untuk yang lain, bahkan juga 
>
terhadap orang yang lebih miskin daripadanya, tetapi Karl menulis di 
> otobiografinya bahwa bila malam tiba ketika ibunya sibuk merajut,

> disinari lampu kecil yang berasap, sebutir air mata sering
turun dari 
> mata ke pipinya, segera menghilang, lebih cepat dari
munculnya. 
> 
> Tentang ayahnya, Karl menulis bahwa
ayahnya adalah lelaki dengan dua 
> jiwa. Satu jiwa yang lembut
tanpa batas, satu lagi jiwa yang keras dan 
> tanpa ampun,
bertolak belakang memang. Ayahnya memiliki bakat luar biasa 
>
tet

Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan Nietsche

2008-01-02 Terurut Topik yrsnki


Awang

Walaupun terlambat saya ucapkan Selamat  Merayakan
Natal dan Selmat meayakan (apa perlu ya ???)  Tahun Baru 2008.
Say abaca buku buku karngan Karl May thn 1953 , waktu saya masih di
Sekolah Rakyat.

Sebagai seorang anak kecil ,  waktu itu
saya dapat membayangkan praii dengan Indian dan kiuda kudanya , sertea tom
hawk-nya , dan bagaimana  mereka malakuakn pengelupasan Scalp , serta
terbayang dimata saya pada saat Winetou mau meninggal, dengan suasana
prairi dan matahari terbenam dalam ceritera Wafat=nya Wnetou (kalau tidak
salah).

Anehnya sebagai anak kecil , saya tidak mendapatkan
kesan bahwa  Indian itu kejam dan biaab , teapi saya mendapatkan
gambaan suatu suku angsa yang terdesaka dari tempat kelahirannya dan
menjadi "liar dan kejam" karena-nya.
Sungguh suatu maha
karya dari seorang manusia .

Yang juga tidak kurang meariknya
adalah  karangan Karl May "di-sudut2 Balkan" , terus terang
saya agak lupa , dan tidak seimpresif bku buku Winetou .
Tetap
kembali sebagai anak kecil , saya masih bisa membayangkan "seperti
apa it Balkan". Mungkin karena pengungkapan-nya yang memang sangat
bagus dengan detil yang tepat , sehingga pada saat saya membaca itu , saya
merasa se=olah2 berada disana . Luae biasa !!

YNG JUGA SAYA
INGIN CERITERAKAN , ADALAH BAHWA SAYA BISA MEMBACA BUKU BUKU ITU ADALAH
HASIL PINJAMAN DARI "PERPUSTAKAN RAKYAT"  , yang berlokasi
di kantor kabupaten Cirebon. Kala it perpustakaan Rakyat cukup populer
dikalangan tema teman saya . Apa sekarang masih ada 




> Selamat tahun baru 2008 untuk semua rekan, semoga di tahun
ini kita semua
> selalu sehat, selamat dan berhasil dalam
pekerjaan kita masing2. Mengawali 
> tahun 2008, saya kirimkan
tulisan ringan hasil membereskan buku2 Karl May 
> dalam liburan
akhir tahun kemarin. 
> 
> Rekan2 seangkatan saya atau
lebih senior daripada saya tentu mengenal 
> Karl May. Adik2
junior saya juga mestinya mengenal Karl May kalau suka 
> membaca
kisah2 petualangan yang heroik dan humanis. 
> 
> Liburan
panjang kemarin, lumayan ada sedikit waktu buat bernostalgia 
>
dengan buku-buku Karl May yang pernah saya baca 25 tahun yang lalu 
> (waktu SMA) saat saya jadi anggota perpustakaan wilayah P & K
di 
> Cikapundung, Bandung . Setiap minggu saya naik sepeda ke
perpustakaan 
> seberang kantor PLN itu, mengembalikan dan
meminjam lagi buku2 Karl May. 
> Hanya buku2 Karl May yang saya
baca hampir setahun pertama menjadi 
> anggota perpustakaan itu.
Begitu memikatnya kisah2 Old Shatterhand dan 
> Winnetou di Wild
West Amerika atau Kara Ben Nemsi di Kurdistan dan 
> Balkan.
Judul2nya tak akan terhapus dari ingatan : trilogy Winnetou, 
>
Raja Minyak, Mustang Hitam, Hantu Llano Estacado, Surat Wasiat Inca, 
> trilogy Kara Ben Nemsi, dan masih banyak lagi. 
> 
> Siapa yang pernah membaca buku2 Karl May pasti terkesan dengan
kisah2 
> petualangan di alam liar, persahabatan sejati, dan
humanisme. Winnetou 
> tidak pernah ragu2 mempertaruhkan nyawanya
demi melindungi Old 
> Shatterhand sahabatnya, demikian pula Old
Shatterhand terhadap Winnetou. 
> Persahabatan si juru ukur tanah
Amerika-Jerman (Old Shatterhand) dan 
> kepala suku Indian Apache
(Winnetou) itu melalui suka dan duka menjadi 
> kisah empat jilid
buku dengan hampir 2000 halaman. Kisah ini digemari 
> jutaan
pembaca di seluruh dunia termasuk Albert Einstein dan Mohammad 
>
Hatta. 
> 
> Kali ini saya ingin sedikit mengulas Karl
May, penulis kisah2 
> petualangan itu, yang juga hidupnya tak
kalah menariknya dengan kisah2 
> yang ditulisnya, filsafat yang
dianutnya, dan apa bedanya dengan 
> Nietsche. Barangkali kita
bisa belajar sesuatu dari Karl May. 
> 
> Karl May (Carl
Friedrich May), di Indonesia suka disebut dengan Dr. Karl 
> May,
dilahirkan di Saksen ( Saxony ), Jerman pada tahun 1842. Ia lahir 
> dalam keluarga penenun miskin. Karena kurang gizi, maka Karl May
buta 
> sejak lahir dan menderita sesak nafas alias asma. 
> 
> Tetapi, Karl mempunyai seorang nenek yang sangat
mengasihinya. Dalam 
> kebutaannya Karl mendapatkan penghiburan
dari cerita-cerita neneknya. 
> Tiap hari Karl larut dan hanyut
dalam cerita. Raut muka neneknya yang 
> tidak bisa dilihatnya dan
cerita2 yang diceritakan neneknya membuat daya 
> imajinasi Karl
tumbuh dengan sangat kuat. 
> 
> Tentang ibunya, Karl
menulis bahwa ibunya adalah orang kudus, selalu 
> diam, tidak
pernah mengeluh betapa berat pun penderitaannya, pekerja 
> keras
tanpa batas, selalu siap berkorban untuk yang lain, bahkan juga 
>
terhadap orang yang lebih miskin daripadanya, tetapi Karl menulis di 
> otobiografinya bahwa bila malam tiba ketika ibunya sibuk merajut,

> disinari lampu kecil yang berasap, sebutir air mata sering
turun dari 
> mata ke pipinya, segera menghilang, lebih cepat dari
munculnya. 
> 
> Tentang ayahnya, Karl menulis bahwa
ayahnya adalah lelaki dengan dua 
> jiwa. Satu jiwa yang lembut
tanpa batas, satu lagi jiwa yang keras dan 
> tanpa ampun,
bertolak belakang memang. Ayahnya memiliki bakat luar biasa 
>
tetapi tak pernah bisa berkemb

Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan Nietsche

2008-01-02 Terurut Topik yrsnki


Awang

Walaupun terlambat saya ucapkan Selamat  Merayakan
Natal dan Selmat meayakan (apa perlu ya ???)  Tahun Baru 2008.
Say abaca buku buku karngan Karl May thn 1953 , waktu saya masih di
Sekolah Rakyat.

Sebagai seorang anak kecil ,  waktu itu
saya dapat membayangkan praii dengan Indian dan kiuda kudanya , sertea tom
hawk-nya , dan bagaimana  mereka malakuakn pengelupasan Scalp , serta
terbayang dimata saya pada saat Winetou mau meninggal, dengan suasana
prairi dan matahari terbenam dalam ceritera Wafat=nya Wnetou (kalau tidak
salah).

Anehnya sebagai anak kecil , saya tidak mendapatkan
kesan bahwa  Indian itu kejam dan biaab , teapi saya mendapatkan
gambaan suatu suku angsa yang terdesaka dari tempat kelahirannya dan
menjadi "liar dan kejam" karena-nya.
Sungguh suatu maha
karya dari seorang manusia .

Yang juga tidak kurang meariknya
adalah  karangan Karl May "di-sudut2 Balkan" , terus terang
saya agak lupa , dan tidak seimpresif bku buku Winetou .
Tetap
kembali sebagai anak kecil , saya masih bisa membayangkan "seperti
apa it Balkan". Mungkin karena pengungkapan-nya yang memang sangat
bagus dengan detil yang tepat , sehingga pada saat saya membaca itu , saya
merasa se=olah2 berada disana . Luae biasa !!

YNG JUGA SAYA
INGIN CERITERAKAN , ADALAH BAHWA SAYA BISA MEMBACA BUKU BUKU ITU ADALAH
HASIL PINJAMAN DARI "PERPUSTAKAN RAKYAT"  , yang berlokasi
di kantor kabupaten Cirebon. Kala it perpustakaan Rakyat cukup populer
dijalangan 




> Selamat tahun baru 2008
untuk semua rekan, semoga di tahun ini kita semua
> selalu sehat,
selamat dan berhasil dalam pekerjaan kita masing2. Mengawali 
>
tahun 2008, saya kirimkan tulisan ringan hasil membereskan buku2 Karl May

> dalam liburan akhir tahun kemarin. 
> 
> Rekan2
seangkatan saya atau lebih senior daripada saya tentu mengenal 
>
Karl May. Adik2 junior saya juga mestinya mengenal Karl May kalau suka 
> membaca kisah2 petualangan yang heroik dan humanis. 
> 
> Liburan panjang kemarin, lumayan ada sedikit waktu buat
bernostalgia 
> dengan buku-buku Karl May yang pernah saya baca 25
tahun yang lalu 
> (waktu SMA) saat saya jadi anggota perpustakaan
wilayah P & K di 
> Cikapundung, Bandung . Setiap minggu saya
naik sepeda ke perpustakaan 
> seberang kantor PLN itu,
mengembalikan dan meminjam lagi buku2 Karl May. 
> Hanya buku2
Karl May yang saya baca hampir setahun pertama menjadi 
> anggota
perpustakaan itu. Begitu memikatnya kisah2 Old Shatterhand dan 
>
Winnetou di Wild West Amerika atau Kara Ben Nemsi di Kurdistan dan 
> Balkan. Judul2nya tak akan terhapus dari ingatan : trilogy
Winnetou, 
> Raja Minyak, Mustang Hitam, Hantu Llano Estacado,
Surat Wasiat Inca, 
> trilogy Kara Ben Nemsi, dan masih banyak
lagi. 
> 
> Siapa yang pernah membaca buku2 Karl May pasti
terkesan dengan kisah2 
> petualangan di alam liar, persahabatan
sejati, dan humanisme. Winnetou 
> tidak pernah ragu2
mempertaruhkan nyawanya demi melindungi Old 
> Shatterhand
sahabatnya, demikian pula Old Shatterhand terhadap Winnetou. 
>
Persahabatan si juru ukur tanah Amerika-Jerman (Old Shatterhand) dan 
> kepala suku Indian Apache (Winnetou) itu melalui suka dan duka
menjadi 
> kisah empat jilid buku dengan hampir 2000 halaman.
Kisah ini digemari 
> jutaan pembaca di seluruh dunia termasuk
Albert Einstein dan Mohammad 
> Hatta. 
> 
> Kali
ini saya ingin sedikit mengulas Karl May, penulis kisah2 
>
petualangan itu, yang juga hidupnya tak kalah menariknya dengan kisah2 
> yang ditulisnya, filsafat yang dianutnya, dan apa bedanya dengan

> Nietsche. Barangkali kita bisa belajar sesuatu dari Karl May.

> 
> Karl May (Carl Friedrich May), di Indonesia suka
disebut dengan Dr. Karl 
> May, dilahirkan di Saksen ( Saxony ),
Jerman pada tahun 1842. Ia lahir 
> dalam keluarga penenun miskin.
Karena kurang gizi, maka Karl May buta 
> sejak lahir dan
menderita sesak nafas alias asma. 
> 
> Tetapi, Karl
mempunyai seorang nenek yang sangat mengasihinya. Dalam 
>
kebutaannya Karl mendapatkan penghiburan dari cerita-cerita neneknya. 
> Tiap hari Karl larut dan hanyut dalam cerita. Raut muka neneknya
yang 
> tidak bisa dilihatnya dan cerita2 yang diceritakan
neneknya membuat daya 
> imajinasi Karl tumbuh dengan sangat kuat.

> 
> Tentang ibunya, Karl menulis bahwa ibunya adalah
orang kudus, selalu 
> diam, tidak pernah mengeluh betapa berat
pun penderitaannya, pekerja 
> keras tanpa batas, selalu siap
berkorban untuk yang lain, bahkan juga 
> terhadap orang yang
lebih miskin daripadanya, tetapi Karl menulis di 
> otobiografinya
bahwa bila malam tiba ketika ibunya sibuk merajut, 
> disinari
lampu kecil yang berasap, sebutir air mata sering turun dari 
>
mata ke pipinya, segera menghilang, lebih cepat dari munculnya. 
>

> Tentang ayahnya, Karl menulis bahwa ayahnya adalah lelaki
dengan dua 
> jiwa. Satu jiwa yang lembut tanpa batas, satu lagi
jiwa yang keras dan 
> tanpa ampun, bertolak belakang memang.
Ayahnya memiliki bakat luar biasa 
> tetapi tak pernah bisa
berkembang akibat kemiskinan yang luar biasa. 
>

Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan Nietsche

2008-01-02 Terurut Topik yrsnki


Awang

Walaupun terlambat saya ucapkan Selamat  Merayakan
Natal dan Selmat meayakan (apa perlu ya ???)  Tahun Baru 2008.
Say abaca buku buku karngan Karl May thn 1953 , waktu saya masih di
Sekolah Rakyat.

Sebagai seorang anak kecil ,  waktu itu
saya dapat membayangkan praii dengan Indian dan kiuda kudanya , sertea tom
hawk-nya , dan bagaimana  mereka malakuakn pengelupasan Scalp , serta
terbayang dimata saya pada saat Winetou mau meninggal, dengan suasana
prairi dan matahari terbenam dalam ceritera Wafat=nya Wnetou (kalau tidak
salah).

Anehnya sebagai anak kecil , saya tidak mendapatkan
kesan bahwa  Indian itu kejam dan biaab , teapi saya mendapatkan
gambaan suatu suku angsa yang terdesaka dari tempat kelahirannya dan
menjadi "liar dan kejam" karena-nya.
Sungguh suatu maha
karya dari seorang manusia .

Yang juga tidak kurang meariknya
adalah  karangan Karl May "di-sudut2 Balkan" , terus terang
saya agak lupa , dan tidak seimpresif bku buku Winetou .
Tetap
kembali sebagai anak kecil , saya masih bisa membayangkan "seperti
apa it Balkan". Mungkin karena pengungkapan-nya yang memang sangat
bagus dengan detil yang tepat , sehingga pada saat saya membaca itu , saya
merasa se=olah2 berada disana . Luae biasa !!

YNG JUGA SAYA
INGIN CERITERAKAN , ADALAH BAHWA SAYA BISA MEMBACA BUKU BUKU ITU ADALAH
HASIL PINJAMAN DARI "PERPUSTAKAN RAKYAT"  , yang berlokasi
di kantor kabupaten 




> Selamat tahun baru
2008 untuk semua rekan, semoga di tahun ini kita semua
> selalu
sehat, selamat dan berhasil dalam pekerjaan kita masing2. Mengawali 
> tahun 2008, saya kirimkan tulisan ringan hasil membereskan buku2
Karl May 
> dalam liburan akhir tahun kemarin. 
> 
> Rekan2 seangkatan saya atau lebih senior daripada saya tentu
mengenal 
> Karl May. Adik2 junior saya juga mestinya mengenal
Karl May kalau suka 
> membaca kisah2 petualangan yang heroik dan
humanis. 
> 
> Liburan panjang kemarin, lumayan ada
sedikit waktu buat bernostalgia 
> dengan buku-buku Karl May yang
pernah saya baca 25 tahun yang lalu 
> (waktu SMA) saat saya jadi
anggota perpustakaan wilayah P & K di 
> Cikapundung, Bandung
. Setiap minggu saya naik sepeda ke perpustakaan 
> seberang
kantor PLN itu, mengembalikan dan meminjam lagi buku2 Karl May. 
>
Hanya buku2 Karl May yang saya baca hampir setahun pertama menjadi 
> anggota perpustakaan itu. Begitu memikatnya kisah2 Old Shatterhand
dan 
> Winnetou di Wild West Amerika atau Kara Ben Nemsi di
Kurdistan dan 
> Balkan. Judul2nya tak akan terhapus dari ingatan
: trilogy Winnetou, 
> Raja Minyak, Mustang Hitam, Hantu Llano
Estacado, Surat Wasiat Inca, 
> trilogy Kara Ben Nemsi, dan masih
banyak lagi. 
> 
> Siapa yang pernah membaca buku2 Karl
May pasti terkesan dengan kisah2 
> petualangan di alam liar,
persahabatan sejati, dan humanisme. Winnetou 
> tidak pernah ragu2
mempertaruhkan nyawanya demi melindungi Old 
> Shatterhand
sahabatnya, demikian pula Old Shatterhand terhadap Winnetou. 
>
Persahabatan si juru ukur tanah Amerika-Jerman (Old Shatterhand) dan 
> kepala suku Indian Apache (Winnetou) itu melalui suka dan duka
menjadi 
> kisah empat jilid buku dengan hampir 2000 halaman.
Kisah ini digemari 
> jutaan pembaca di seluruh dunia termasuk
Albert Einstein dan Mohammad 
> Hatta. 
> 
> Kali
ini saya ingin sedikit mengulas Karl May, penulis kisah2 
>
petualangan itu, yang juga hidupnya tak kalah menariknya dengan kisah2 
> yang ditulisnya, filsafat yang dianutnya, dan apa bedanya dengan

> Nietsche. Barangkali kita bisa belajar sesuatu dari Karl May.

> 
> Karl May (Carl Friedrich May), di Indonesia suka
disebut dengan Dr. Karl 
> May, dilahirkan di Saksen ( Saxony ),
Jerman pada tahun 1842. Ia lahir 
> dalam keluarga penenun miskin.
Karena kurang gizi, maka Karl May buta 
> sejak lahir dan
menderita sesak nafas alias asma. 
> 
> Tetapi, Karl
mempunyai seorang nenek yang sangat mengasihinya. Dalam 
>
kebutaannya Karl mendapatkan penghiburan dari cerita-cerita neneknya. 
> Tiap hari Karl larut dan hanyut dalam cerita. Raut muka neneknya
yang 
> tidak bisa dilihatnya dan cerita2 yang diceritakan
neneknya membuat daya 
> imajinasi Karl tumbuh dengan sangat kuat.

> 
> Tentang ibunya, Karl menulis bahwa ibunya adalah
orang kudus, selalu 
> diam, tidak pernah mengeluh betapa berat
pun penderitaannya, pekerja 
> keras tanpa batas, selalu siap
berkorban untuk yang lain, bahkan juga 
> terhadap orang yang
lebih miskin daripadanya, tetapi Karl menulis di 
> otobiografinya
bahwa bila malam tiba ketika ibunya sibuk merajut, 
> disinari
lampu kecil yang berasap, sebutir air mata sering turun dari 
>
mata ke pipinya, segera menghilang, lebih cepat dari munculnya. 
>

> Tentang ayahnya, Karl menulis bahwa ayahnya adalah lelaki
dengan dua 
> jiwa. Satu jiwa yang lembut tanpa batas, satu lagi
jiwa yang keras dan 
> tanpa ampun, bertolak belakang memang.
Ayahnya memiliki bakat luar biasa 
> tetapi tak pernah bisa
berkembang akibat kemiskinan yang luar biasa. 
> Meskipun tidak
bersekolah, ia bisa membaca dan menulis dengan

Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan Nietsche

2008-01-02 Terurut Topik yrsnki


Awang

Walaupun terlambat saya ucapkan Selamat  Merayakan
Natal dan Selmat meayakan (apa perlu ya ???)  Tahun Baru 2008.
Say abaca buku buku karngan Karl May thn 1953 , waktu saya masih di
Sekolah Rakyat.

Sebagai seorang anak kecil ,  waktu itu
saya dapat membayangkan praii dengan Indian dan kiuda kudanya , sertea tom
hawk-nya , dan bagaimana  mereka malakuakn pengelupasan Scalp , serta
terbayang dimata saya pada saat Winetou mau meninggal, dengan suasana
prairi dan matahari terbenam dalam ceritera Wafat=nya Wnetou (kalau tidak
salah).

Anehnya sebagai anak kecil , saya tidak mendapatkan
kesan bahwa  Indian itu kejam dan biaab , teapi saya mendapatkan
gambaan suatu suku angsa yang terdesaka dari tempat kelahirannya dan
menjadi "liar dan kejam" karena-nya.
Sungguh suatu maha
karya dari seorang manusia .

Yang juga tidak kurang meariknya
adalah  karangan Karl May "di-sudut2 Balkan" , terus terang
saya agak lupa , dan tidak seimpresif bku buku Winetou .
Tetap
kembali sebagai anak kecil , saya masih bisa membayangkan "seperti
apa it Balkan". Mungkin karena pengungkapan-nya yang memang sangat
bagus dengan detil yang tepat , sehingga pada saat saya membaca itu , saya
merasa se=olah2 berada disana . Luae biasa !!

YNG JUGA SAYA
INGIN CERITERAKAN , ADALAH BAHWA SAYA BISA MEMBACA BUKU BUKU ITU ADALAH
HASIL PINJAMAN DARI "PERPUSTAKAN RAKYAT"  , yang berlokasi
di 




> Selamat tahun baru 2008 untuk semua
rekan, semoga di tahun ini kita semua
> selalu sehat, selamat dan
berhasil dalam pekerjaan kita masing2. Mengawali 
> tahun 2008,
saya kirimkan tulisan ringan hasil membereskan buku2 Karl May 
>
dalam liburan akhir tahun kemarin. 
> 
> Rekan2 seangkatan
saya atau lebih senior daripada saya tentu mengenal 
> Karl May.
Adik2 junior saya juga mestinya mengenal Karl May kalau suka 
>
membaca kisah2 petualangan yang heroik dan humanis. 
> 
>
Liburan panjang kemarin, lumayan ada sedikit waktu buat bernostalgia 
> dengan buku-buku Karl May yang pernah saya baca 25 tahun yang lalu

> (waktu SMA) saat saya jadi anggota perpustakaan wilayah P &
K di 
> Cikapundung, Bandung . Setiap minggu saya naik sepeda ke
perpustakaan 
> seberang kantor PLN itu, mengembalikan dan
meminjam lagi buku2 Karl May. 
> Hanya buku2 Karl May yang saya
baca hampir setahun pertama menjadi 
> anggota perpustakaan itu.
Begitu memikatnya kisah2 Old Shatterhand dan 
> Winnetou di Wild
West Amerika atau Kara Ben Nemsi di Kurdistan dan 
> Balkan.
Judul2nya tak akan terhapus dari ingatan : trilogy Winnetou, 
>
Raja Minyak, Mustang Hitam, Hantu Llano Estacado, Surat Wasiat Inca, 
> trilogy Kara Ben Nemsi, dan masih banyak lagi. 
> 
> Siapa yang pernah membaca buku2 Karl May pasti terkesan dengan
kisah2 
> petualangan di alam liar, persahabatan sejati, dan
humanisme. Winnetou 
> tidak pernah ragu2 mempertaruhkan nyawanya
demi melindungi Old 
> Shatterhand sahabatnya, demikian pula Old
Shatterhand terhadap Winnetou. 
> Persahabatan si juru ukur tanah
Amerika-Jerman (Old Shatterhand) dan 
> kepala suku Indian Apache
(Winnetou) itu melalui suka dan duka menjadi 
> kisah empat jilid
buku dengan hampir 2000 halaman. Kisah ini digemari 
> jutaan
pembaca di seluruh dunia termasuk Albert Einstein dan Mohammad 
>
Hatta. 
> 
> Kali ini saya ingin sedikit mengulas Karl
May, penulis kisah2 
> petualangan itu, yang juga hidupnya tak
kalah menariknya dengan kisah2 
> yang ditulisnya, filsafat yang
dianutnya, dan apa bedanya dengan 
> Nietsche. Barangkali kita
bisa belajar sesuatu dari Karl May. 
> 
> Karl May (Carl
Friedrich May), di Indonesia suka disebut dengan Dr. Karl 
> May,
dilahirkan di Saksen ( Saxony ), Jerman pada tahun 1842. Ia lahir 
> dalam keluarga penenun miskin. Karena kurang gizi, maka Karl May
buta 
> sejak lahir dan menderita sesak nafas alias asma. 
> 
> Tetapi, Karl mempunyai seorang nenek yang sangat
mengasihinya. Dalam 
> kebutaannya Karl mendapatkan penghiburan
dari cerita-cerita neneknya. 
> Tiap hari Karl larut dan hanyut
dalam cerita. Raut muka neneknya yang 
> tidak bisa dilihatnya dan
cerita2 yang diceritakan neneknya membuat daya 
> imajinasi Karl
tumbuh dengan sangat kuat. 
> 
> Tentang ibunya, Karl
menulis bahwa ibunya adalah orang kudus, selalu 
> diam, tidak
pernah mengeluh betapa berat pun penderitaannya, pekerja 
> keras
tanpa batas, selalu siap berkorban untuk yang lain, bahkan juga 
>
terhadap orang yang lebih miskin daripadanya, tetapi Karl menulis di 
> otobiografinya bahwa bila malam tiba ketika ibunya sibuk merajut,

> disinari lampu kecil yang berasap, sebutir air mata sering
turun dari 
> mata ke pipinya, segera menghilang, lebih cepat dari
munculnya. 
> 
> Tentang ayahnya, Karl menulis bahwa
ayahnya adalah lelaki dengan dua 
> jiwa. Satu jiwa yang lembut
tanpa batas, satu lagi jiwa yang keras dan 
> tanpa ampun,
bertolak belakang memang. Ayahnya memiliki bakat luar biasa 
>
tetapi tak pernah bisa berkembang akibat kemiskinan yang luar biasa. 
> Meskipun tidak bersekolah, ia bisa membaca dan menulis dengan baik
atas 
> usa

Re: [iagi-net-l] OOT : Karl May, Winnetou, Old Shatterhand, dan Nietsche

2008-01-02 Terurut Topik yrsnki


Awang

Walaupun terlambat saya ucapkan Selamat  Merayakan
Natal dan Selmat meayakan (apa perlu ya ???)  Tahun Baru 2008.
Say abaca buku buku karngan Karl May thn 1953 , waktu saya masih di
Sekolah Rakyat.

Sebagai seorang anak kecil ,  waktu itu
saya dapat membayangkan praii dengan Indian dan kiuda kudanya , sertea tom
hawk-nya , dan bagaimana  mereka malakuakn pengelupasan Scalp , serta
terbayang dimata saya pada saat Winetou mau meninggal, dengan suasana
prairi dan matahari terbenam dalam ceritera Wafat=nya Wnetou (kalau tidak
salah).

Anehnya sebagai anak kecil , saya tidak mendapatkan
kesan bahwa  Indian itu kejam dan biaab , teapi saya mendapatkan
gambaan suatu suku angsa yang terdesaka dari tempat kelahirannya dan
menjadi "liar dan kejam" karena-nya.
Sungguh suatu maha
karya dari seorang manusia .

Yang juga tidak kurang meariknya
adalah  karangan Karl May "di-sudut2 Balkan" , terus terang
saya agak lupa , dan tidak seimpresif bku buku Winetou .
Tetap
kembali sebagai anak kecil , saya masih bisa membayangkan "seperti
apa it Balkan". Mungkin karena pengungkapan-nya yang memang sangat
bagus dengan detil yang tepat , sehingga pada saat saya membaca itu , saya
merasa se=olah2 berada disana . Luae biasa !!

YNG JUGA SAYA
INGIN CERITERAKAN , ADALAH BAHWA SAYA BISA MEMBACA BUKU BUKU ITU ADALAH
HASIL PINJAMAN DARI "PERPUSTAKAN RAKYAT"  




> Selamat tahun baru 2008 untuk semua rekan, semoga di
tahun ini kita semua
> selalu sehat, selamat dan berhasil dalam
pekerjaan kita masing2. Mengawali 
> tahun 2008, saya kirimkan
tulisan ringan hasil membereskan buku2 Karl May 
> dalam liburan
akhir tahun kemarin. 
> 
> Rekan2 seangkatan saya atau
lebih senior daripada saya tentu mengenal 
> Karl May. Adik2
junior saya juga mestinya mengenal Karl May kalau suka 
> membaca
kisah2 petualangan yang heroik dan humanis. 
> 
> Liburan
panjang kemarin, lumayan ada sedikit waktu buat bernostalgia 
>
dengan buku-buku Karl May yang pernah saya baca 25 tahun yang lalu 
> (waktu SMA) saat saya jadi anggota perpustakaan wilayah P & K
di 
> Cikapundung, Bandung . Setiap minggu saya naik sepeda ke
perpustakaan 
> seberang kantor PLN itu, mengembalikan dan
meminjam lagi buku2 Karl May. 
> Hanya buku2 Karl May yang saya
baca hampir setahun pertama menjadi 
> anggota perpustakaan itu.
Begitu memikatnya kisah2 Old Shatterhand dan 
> Winnetou di Wild
West Amerika atau Kara Ben Nemsi di Kurdistan dan 
> Balkan.
Judul2nya tak akan terhapus dari ingatan : trilogy Winnetou, 
>
Raja Minyak, Mustang Hitam, Hantu Llano Estacado, Surat Wasiat Inca, 
> trilogy Kara Ben Nemsi, dan masih banyak lagi. 
> 
> Siapa yang pernah membaca buku2 Karl May pasti terkesan dengan
kisah2 
> petualangan di alam liar, persahabatan sejati, dan
humanisme. Winnetou 
> tidak pernah ragu2 mempertaruhkan nyawanya
demi melindungi Old 
> Shatterhand sahabatnya, demikian pula Old
Shatterhand terhadap Winnetou. 
> Persahabatan si juru ukur tanah
Amerika-Jerman (Old Shatterhand) dan 
> kepala suku Indian Apache
(Winnetou) itu melalui suka dan duka menjadi 
> kisah empat jilid
buku dengan hampir 2000 halaman. Kisah ini digemari 
> jutaan
pembaca di seluruh dunia termasuk Albert Einstein dan Mohammad 
>
Hatta. 
> 
> Kali ini saya ingin sedikit mengulas Karl
May, penulis kisah2 
> petualangan itu, yang juga hidupnya tak
kalah menariknya dengan kisah2 
> yang ditulisnya, filsafat yang
dianutnya, dan apa bedanya dengan 
> Nietsche. Barangkali kita
bisa belajar sesuatu dari Karl May. 
> 
> Karl May (Carl
Friedrich May), di Indonesia suka disebut dengan Dr. Karl 
> May,
dilahirkan di Saksen ( Saxony ), Jerman pada tahun 1842. Ia lahir 
> dalam keluarga penenun miskin. Karena kurang gizi, maka Karl May
buta 
> sejak lahir dan menderita sesak nafas alias asma. 
> 
> Tetapi, Karl mempunyai seorang nenek yang sangat
mengasihinya. Dalam 
> kebutaannya Karl mendapatkan penghiburan
dari cerita-cerita neneknya. 
> Tiap hari Karl larut dan hanyut
dalam cerita. Raut muka neneknya yang 
> tidak bisa dilihatnya dan
cerita2 yang diceritakan neneknya membuat daya 
> imajinasi Karl
tumbuh dengan sangat kuat. 
> 
> Tentang ibunya, Karl
menulis bahwa ibunya adalah orang kudus, selalu 
> diam, tidak
pernah mengeluh betapa berat pun penderitaannya, pekerja 
> keras
tanpa batas, selalu siap berkorban untuk yang lain, bahkan juga 
>
terhadap orang yang lebih miskin daripadanya, tetapi Karl menulis di 
> otobiografinya bahwa bila malam tiba ketika ibunya sibuk merajut,

> disinari lampu kecil yang berasap, sebutir air mata sering
turun dari 
> mata ke pipinya, segera menghilang, lebih cepat dari
munculnya. 
> 
> Tentang ayahnya, Karl menulis bahwa
ayahnya adalah lelaki dengan dua 
> jiwa. Satu jiwa yang lembut
tanpa batas, satu lagi jiwa yang keras dan 
> tanpa ampun,
bertolak belakang memang. Ayahnya memiliki bakat luar biasa 
>
tetapi tak pernah bisa berkembang akibat kemiskinan yang luar biasa. 
> Meskipun tidak bersekolah, ia bisa membaca dan menulis dengan baik
atas 
> usahanya sendiri yang k

[iagi-net-l] "sumbangan" kks yang tidak jelas pembukuan-nya ?

2007-12-17 Terurut Topik yrsnki




Hari ini Kompas memuat adanya delapan temuan Mahkamah Agung
yang mengejutkan . antara lain danya "sumbangan" KKS yang sejak
tahun 2004 tidak disetorkan ke Kas Negara , yang jumlahnya cukup besar
yaitu sekitar US$ 6 juta.

Saya kok agak eran dengan sebutan
"sumbangan" 

Apakah yang dimaksud itu
"panjar kerja" yang harus disetorkan oleh KKS kepada BP Migas
untk menutupi biaya BP Migas dalam "melayani" kepentingan
operasional KKS ?

Kalau ini yang dimaksudkan , sebenarnya kan
sudah ada clausa-nya dalam kontrak


[iagi-net-l] "sumbangan" kks yang tidak jelas pembukuan-nya ?

2007-12-17 Terurut Topik yrsnki




Hari ini Kompas memuat adanya delapan temuan Mahkamah Agung
yang mengejutkan . antara lain danya "sumbangan" KKS yang sejak
tahun 2004 tidak disetorkan ke Kas Negara , yang jumlahnya cukup besar
yaitu sekitar US$ 6 juta.

Saya kok agak eran dengan sebutan
"sumbangan" 

Apakah yang dimaksud itu
"panjar kerja" yang harus disetorkan oleh KKS kepada BP Migas
untk menutupi biaya BP Migas dalam "melayani" kepentingan
operasional KKS ?

Kalau ini yang dimaksudkan , sebenarnya kan
sudah ada clausa-nya dalam kontrak ., banya


[iagi-net-l] "sumbangan" kks yang tidak jelas pembukuan-nya ?

2007-12-17 Terurut Topik yrsnki




Hari ini Kompas memuat adanya delapan temuan Mahkamah Agung
yang mengejutkan . antara lain danya "sumbangan" KKS yang sejak
tahun 2004 tidak disetorkan ke Kas Negara , yang jumlahnya cukup besar
yaitu sekitar US$ 6 juta.

Saya kok agak eran dengan sebutan
"sumbangan" 

Apakah yang dimaksud itu
"panjar kerja" yang harus disetorkan oleh KKS kepada BP Migas
untk menutupi biaya BP Migas dalam "melayani" kepentingan
operasional KKS ?

Kalau ini yang dimaksudkan , sebenarnya kan
sudah ada clausa-nya dalam


[iagi-net-l] "sumbangan" kks yang tidak jelas pembukuan-nya ?

2007-12-17 Terurut Topik yrsnki




Hari ini Kompas memuat adanya delapan temuan Mahkamah Agung
yang mengejutkan . antara lain danya "sumbangan" KKS yang sejak
tahun 2004 tidak disetorkan ke Kas Negara , yang jumlahnya cukup besar
yaitu sekitar US$ 6 juta.

Saya kok agak eran dengan sebutan
"sumbangan" 

Apakah yang dimaksud itu
"panjar kerja" yang harus disetorkan oleh KKS kepada BP Migas
untk menutupi biaya BP Migas dalam "melayani" kepentingan
operasional KKS ?

Kalau ini yang dimaksudkan ,


Re: [iagi-net-l] CDM ===> Re: [iagi-net-l] Sekarang Amerika Serikat Versus Dunia

2007-12-10 Terurut Topik yrsnki


> Rekan rekan

Kalau kita ikuti UNFCCC , yang
namnya negara maju tetap serakah , "jalan CO2" dilakukan tetap
dengan itikad bisnis untuk se-besar2 nya keuntungan mereka.
Hal ini
ditandai dengan keengganan mereka untuk mentransfer teknologi yang mereka
miliki kepada negara berkembang.
Dus dalam jualan CO2 yang dasar
filosofinya sangat mulya ini masih TETAP itikad menjadi yang dominan
UNTUNG ada difihak mereka .
Tanpa sengaja saya kenal dengan salah
satu "calo" jualan CO2 itu , anak Bandung perempuan dan ya
itu  kerja -nya kasak kusuk dengan DepHut , PemDa dsb.

Saya yakin calo calo seperti ini akan bertambah banyak setelah
konperensi di Bali .
Oh ya dia juga ikut  tuh di Nusa Dua , Apa
ndak hebat 

Jadi , tetap saja kalau mau berjaya
"rebutlah teknologi , jangan meminta di-transfer"

Si-Abah



   Broer ISM, .. 
>
angin sorga tentang "jualan CO2" lewat mekanisme CDM sudah sejak
5 tahun 
> yang lalu berhembus di Indonesia, tapi sampai detik ini
tidak pernah ada 
> cerita yang VALID tentang success-story
business di Indonesia yang 
> mendapatkannya (yang ada hanya
"mau", "akan", "sedang membahas" dsb).

> 
> Jangan - jangan.. 
> 
> adb 
> 
> 
> - Original Message - 
> 
From: "Ismail Zaini" <[EMAIL PROTECTED]> 
> To:
 
> Sent: Tuesday, December 04, 2007
12:46 PM 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Sekarang Amerika Serikat
Versus Dunia 
> 
> 
>> Penyumbang CO2 : 
>> Batubara 964 Kg/MWh 
>> Minyak 668 Kg/MWh 
>> Gas 506 Kg/MWh 
>> Geothermal < 150 Kg/MWh 
>> Jadi kalau Batubara , minyak dan gas diganti dg Geothermal ,
ada peluang 
>> bisnis carbon melalui mekanisme CDM cukup
besar. Kalau saat ini 
>> kapasitas 
>> pembangkit
Nasional kira kira 27.000 MW dan hanya 3 % dari Geothermal 
>>
maka , kalau rasio ini dibalik berapa banyak CO2 yang bisa dijadikan 
>> komoditi untuk dijual dg mekanisme CDM > Kalau gak salah
Chevron Darajat 
>> Garut sudah mau jualan CO2 ini dari
Pembangkit Geothermalnya 
>> Jadi ini Berkah ( peluang bisnis )
dibalik Musibah ( pemanasana global 
>> ) 
>> 
>> ISM 
>> 
>> 
>> - Original
Message - 
>> 
From: "Rovicky Dwi Putrohari"
<[EMAIL PROTECTED]> 
>> To: "serba-kl"
<[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; 
>> <[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>; 
>>
; "Forum Himpunan Ahli Geofisika
Indonesia" 
>> <[EMAIL PROTECTED]> 
>>
Sent: Monday, December 03, 2007 7:02 PM 
>> Subject:
[iagi-net-l] Sekarang Amerika Serikat Versus Dunia 
>> 
>> 
>>> Whaddduh !!! Pasti seru neeh ... 
>>> Walaupun memang ada kemungkinan faktor alamiah yang
mempengaruhi rumah 
>>> kaca. 
>>> Namun
*kebersamaan* dalam menghadapi perubahan iklim menuntut semua 
>>> komponen 
>>> dunia ikut serta. Walaupun
menurut saya, *kesiapan *dunia beradaptasi 
>>> menghadapi
perubahan iklim ini lebih penting ketimbang mencoba 
>>>
menguranginya. Alam bisa menjadi tidak teratur tak terkontrol ketika 
>>> manusia 
>>> mencoba mempengaruhi gerakan
tarian "mother nature". 
>>> Yang perlu difikirkan
adalah efek pemanasan global selain fluktuasi 
>>> naiknya

>>> muka air laut, juga harus waspada terhadap munculnya
atau merebaknya 
>>> wabah 
>>> penyakit
tertentu (misal dengue), perubahan perilaku manusia. Kegerahan 
>>> sering membuat tingkat stress berubah, mudah marah dsb.
Dunia dahulu 
>>> pernah 
>>> mengalami hal
yang sama. Proses pemanasan memang berulang. Tetapi 
>>>
manusia 
>>> juga sudah berubah, sehingga mengantisipasi
perubahan iklim harus 
>>> dengan 
>>>
teknologi dan segala upaya yang saat ini ada. 
>>> 
>>> Salam 
>>> rdp 
>>> 
>>> [image: The image 
>>>
"http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c0/Sea_level_temp_140ky.gif";

>>> cannot be displayed, because it contains errors.] 
>>>
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c0/Sea_level_temp_140ky.gif

>>> 
>>> rdp 
>>> 
>>> Sekarang Amerika Serikat Versus Dunia 
>>>

>>> 3 December 2007 - 23:10 
>>> 
>>> Delegasi Australia kemarin pagi mendapatkan tepuk tangan
meriah dari 
>>> seluruh 
>>> delegasi di
sidang plenari ketika Howard Bamsey menyatakan Australia 
>>> akan 
>>> meratifikasi Protokol Kyoto dan
Perdana Menteri Kevin Rudd akan datang 
>>> ke 
>>> Bali."Sebuah keputusan politik yang signifikan,"
komentar Yvo de Boer 
>>> dalam 
>>> pidato di
acara pembukaan. Sambutan meriah tepuk tangan panjang itu, 
>>> kata 
>>> de 
>>> Boer,
mencerminkan penghargaan atas keberanian yang ditunjukkan oleh 
>>> Australia yaitu pergeseran posisi yang dramatis dan
bergabung denan 
>>> komunitas internasional, sesuatu yang
petanda baik bagi peran Australia 
>>> dalam negosiasi ini.

>>> 
>>> Pernyataan Australia itu telah
mengubah peta negosiasi bagaimana 180 
>>> negara 
>>> mengatasi perubahan iklim. Jika Australia, yang sebelumnya
adalah 
>>> "pengekor" 
>>> Amerika
Serikat, sungguh-sungguh meratifikasi Protkol Kyoto, maka 
>>> Amerika 
>>> Serikat menjadi sendirian. Uni
Eropa sebelumnya menyatakan komitmennya 
>>> mengurangi 20%
emisi gas rumah kacanya tahun 2020 dan 30% jika negara 
>>>
industri lainnya bersedia mengupayakan penurunan gas 

Re: [iagi-net-l] Finishing Touch

2007-12-02 Terurut Topik yrsnki


>
Rekan Setjen 

Terima kasih atas laporan-nya .

Saya masih heran hueran , surprise , kok anggota IAGI yang ke
JCB tidak ada yang memberikan komentar ya ??
Paduahal
mata rabun aki aki ini banyak loh yang perlu dikomentari  agar dapat
diperbaiki di-masa2 yad , Apa karena Ketum-nya BP MIGAS terus mulut jadi
balem 
Ah masa ya  Pak Lufthi ndak marah kok kalau dikritik ,
yakin saya !!

Pemilihan Kerum Baru dn Munas .

Agar  rekan rekan yang punya "jago" sudah mulai
mikir mikiir siapa ? Apa kita punya Ketum yang sekarang masih kita
pilih (ingat bahwa berdasarkan AD/ART , Ketum yang sekarang masih boleh
menjabat satu kali lagi ) , apa mau menunjuk ADB lagi (AD/ART hanya
menyebutkan tidak boleh menjabat dua kali ber - turut 2).

Siapapun "jago" Anda , persiapkan dari sekarang , sehingga
para Anggota dapat melihat dan menilai  calon-nya dengan jernih.
PP IAGI tidak ada salahnya , membentuk semacam KPU dari sekarang
yang dapat menyalurkan aspirasi  anggota IAGI dengan lebih baik
, dan jernih serta proses -nya menjadi lebih transparan.

Kumaha
Pak Setjen ?


Si- Abah

___




   Rekan2 PP IAGI, 
   Alhamdulillah, JCB 2007 dan Rakernas IAGI telah berjalan

> dengan hasil yang baik. Terimakasih kepada Panitia JCB 
> [Syaiful cs.] serta kepada anggota dan pengurus IAGI yang 
> telah mendukung dan berpartisipasi. 
> 
> Prestasi
penting lain yang dicapai adalah buku stratigrafi 
> sumatra yang
sudah siap cetak. Selamat dan terimakasih Pak 
> Yarmanto dkk. 
> 
> 
> Salah satu keputusan penting dan Rakernas
adalah 
> penunjukan Bandung sebagai tuan rumah PIT 37, Agustus

> 2008. Artinya, masa kepengurusan kita tinggal '9 bulan 10 
> hari' lagi [kira2.., biar seperti orang mau 
>
melahirkan...]. Saya yakin kita semua sepakat bahwa untuk 
>
mengakhiri masa kepengurusan ini, kita harus membuat 
> sentuhan
akhir yang baik, sebaik-baiknya yang bisa kita 
> lakukan. Berikut
beberapa hal yang dapat saya sampaikan: 
> 
> 1. Laporan
Rakernas terlampir. 
> 
> 2. Panitia JCB [Ustadz Syaiful
dkk.] harap membuat laporan 
> kepada PP IAGI. 
> 
> 3. SK PIT 37 di Bandung sedang disiapkan. Mohon Pengda 
>
Jabar & Banten [Bang Lambok dkk.] mengantisipasinya, 
> karena
waktu yang tersisa sudah kurang dari 1 tahun. Saya 
> usul kita
adakan acara di Bandung, tgl. 18 Desember 2007 
> dengan acara:
Laporan JCB dan Persiapan PIT 37. Bang 
> Lambok, dan kawan2 di
Bandung [sebagai 'Ibukota Geologi'], 
> mohon tanggapan. 
> 
> 4. Dalam bulan Januari - Juli 2008, tiap bulan IAGI
perlu 
> mengadakan acara yang mengerucut pada PIT 37 Agustus
2008. 
> Mohon tiap Ketua Departemen [Edi Purnomo, Slamet Riadhy,

> Ketut Wirabudi, Edi PU, Eddy Sunardi, Deny Juanda] 
>
menyiapkan 1 acara besar untuk departemen masing2. Yang 
> sudah
pesan waktu: Wirabudi, Januari 2008, Seminar 
> Pendanaan Industri
Pertambangan. 
> 
> 5. Pengda-pengda agar dilibatkan dalam
berbagai kegiatan. 
> Beberapa pengda yang potensial didorong,
antara lain: 
> Sumbar [siap untuk berdiri sendiri, bisa kerjasama
dengan 
> Divisi Bencana], Bangka Belitung dengan Divisi Mineral
& 
> Divisi Lingkungan, Sulawesi [Selatan & Barat] dengan

> Divisi Stratigrafi, dll. 
> 
> 6. MGI dan BI
kita upayakan terbit secara teratur sesuai 
> jadwal sebagai
tanggungjawab kita kepada anggota. Pak 
> Awang, mohon dikerahkan.

> 
> 7. Database anggota dan upaya merekrut anggota baru.

> Paulus mohon bantuan pemutakhiran database. Syaiful, mohon 
> bantuan tatalaksana rekrutmen anggota. 
> 
>
Sementara begitu dulu. Mohon masukan dan tanggapan. 
> Hal lain,
di sekretariat masih tersedia CD yang berisi 
> kumpulan
presentasi seminar2 IAGI dan stiker IAGI ['Hanya 
> Satu Bumi'].
CD dan stiker ini dibagikan di booth IAGI di 
> JCB. Bagi anggota
yang memerlukan, silahkan menghubungi 
> Sekretariat. 
>

> Salam IAGI, 
> 
> R i d w a n 
> 
>


> JOINT CONVENTION BALI 2007 
> The 32nd HAGI, the 36th
IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
> Exhibition, 
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>


> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event 
> shall IAGI 

[iagi-net-l] Pak Ismet Akil telah pergi

2007-11-22 Terurut Topik yrsnki


Seorang lagi “founder” IAGI telah pergi

 

Innalillahi wa inallillahi rojiun

 

Telah pergi menghadap ke Hadirat Illahi Rabbi , salah seorang
founder IAGI . Bapak Ismat Akil dalam  Usia 83 tahun . Menghembuskan nafas pada 
jam 19.25 WIB
di Jakarta.

 

Semasa hidupnya Almarhum dikenal di Pertamina sebagai seorang yang
sifat kebapaan-nya sangat menonjol , dan merupakan salah satu pelopor
panas bumi di Indonesia.

 



 

Almarhum juga merupakan ipar dari salah satu founder IAGI lainnya
yaitu bapak Bachtul Chatab yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu.

 



 

Marilah kita mendoakan , semoga  Amarhum Bapak Ismet Akil diterima seluruh 
amalnya dan
diampuni seala kesalahan-nya.

 



 

Bagi rekan rekan yang akan bertaziah alamat  duka adalah Jl.Pekalongan No 11
Menteng , dan akan dikebumikan hari Juma’at tgl 23 November setelah
sholat Jum’at.

 



 

Salah satu kenangan saya dengan beliau adalah pada tahun 1969  ,saya (masa itu 
masih mahasiswa)
dengan lima belas rekan lain mahasiswa ITB serta beberapa rekan Lemigas
seperti  Luki Samuel , Ruslan
EA dipimpin Luki Witular melakukan eksplorasi di Sulawesi Tenggara.

 

Pada pertengahan survei  Almarhum melakukan pengecekan kelapangan dan kami  
bertemu dilapangan .

 

Dari perkenalan saat itulah saya tertarik untuk bekerja di
Pertamina , padahal  pada saat
saya lulus bayak sekali kebutuhan akan geologist di KPS .

 

Dalam pembicaran dan obrolan dilapangan Almarhum memberikan
dorongan  yang bersifat sangat
nasionalistis , walaupun Almarhum dididik di Belanda .

 



 

Pergilah dengan tenang Pak Ismet , semoga IAGI yang Bapak dirikan
dapat memberikan sumbangsih yang maksimal bagi perkembangan geologi
di-Indonesia , dan secara langsung merupakan darma bakti IAGI ba bangsa
Indonesia.

 



 

Si-Abah

 



[iagi-net-l] Pak Ismet Akil telah pergi

2007-11-22 Terurut Topik yrsnki


Seorang lagi “founder” IAGI telah pergi

 

Innalillahi wa inallillahi rojiun

 

Telah pergi menghadap ke Hadirat Illahi Rabbi , salah seorang
founder IAGI . Bapak Ismat Akil dalam  Usia 83 tahun . Menghembuskan nafas pada 
jam 19.25 WIB
di Jakarta.

 

Semasa hidupnya Almarhum dikenal di Pertamina sebagai seorang yang
sifat kebapaan-nya sangat menonjol , dan merupakan salah satu pelopor
panas bumi di Indonesia.

 



 

Almarhum juga merupakan ipar dari salah satu founder IAGI lainnya
yaitu bapak Bachtul Chatab yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu.

 



 

Marilah kita mendoakan , semoga  Amarhum Bapak Ismet Akil diterima seluruh 
amalnya dan
diampuni seala kesalahan-nya.

 



 

Bagi rekan rekan yang akan bertaziah alamat  duka adalah Jl.Pekalongan No 11
Menteng , dan akan dikebumikan hari Juma’at tgl 23 November setelah
sholat Jum’at.

 



 

Salah satu kenangan saya dengan beliau adalah pada tahun 1969  ,saya (masa itu 
masih mahasiswa)
dengan lima belas rekan lain mahasiswa ITB serta beberapa rekan Lemigas
seperti  Luki Samuel , Ruslan
EA dipimpin Luki Witular melakukan eksplorasi di Sulawesi Tenggara.

 

Pada pertengahan survei  Almarhum melakukan pengecekan kelapangan dan kami  
bertemu dilapangan .

 

Dari perkenalan saat itulah saya tertarik untuk bekerja di
Pertamina , padahal  pada saat
saya lulus bayak sekali kebutuhan akan geologist di KPS .

 

Dalam pembicaran dan obrolan dilapangan Almarhum memberikan
dorongan  yang bersifat sangat
nasionalistis , walaupun Almarhum dididik di Belanda .

 



 

Pergilah dengan tenang Pak Ismet , semoga IAGI yang Bapak dirikan
dapat memberikan sumbangsih yang maksimal bagi perkembangan geologi
di-Indonesia , dan secara langsung merupakan darma bakti IAGI ba bangsa
Indonesia.

 



 

Si-Abah

 



RE: [iagi-net-l] Mohon Ma'af Lahir dan Bathin

2007-11-20 Terurut Topik yrsnki


> 
> Wah selamat Chairul , semoga perjlanan lancar , sehat
selama dijalan maupun di Tanah Suci , dan bisa kembali ke
Indonesia dengan sehat dan iman yang lebit tebal Amin

Si-Abah




   Selamat jalan Pak Chairul. 
> Semoga
menjadi haji yang mabrur. 
> 
> Wassalam, 
>
Edison Sirodj 
> 
> -Original Message- 
>

From: Chairul Nas [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent:
Wednesday, 21 November, 2007 12:52 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id

> Subject: [iagi-net-l] Mohon Ma'af Lahir dan Bathin 
>

> Ass. wr.wb. Rekan-rekan Pengurus dan Anggota IAGI yang
terhormat, 
> 
> Pada kesempatan ini, saya ingin memohon
maaf dan doa restu kepada 
> seluruh Pengurus dan Anggota IAGI
yang tergabung dalam milis ini, karena 
> saya insyaAllah akan
berangkat menunaikan Ibadah Haji pada hari Senin 26 
> November
2007 dan insyaAllah akan kembali ke tanah air tgl. 25 Desember 
>
2007. Atas maaf dan doa restu yang diberikan saya ucapkan terimakasih. 
> 
> Wassalam, 
> Chairul Nas 
> Ketua Divisi
Geologi Batubara - IAGI 
> 
> 
>
- 
> Bergabunglah dengan
orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di 
> Yahoo! Answers

> 
> 
> DISCLAIMER : This e-mail and any files
transmitted with it ("Message") is 
> intended only for
the use of the recipient(s) named above and may contain 
>
confidential information. You are hereby notified that the taking of any

> action in reliance upon, or any review, retransmission,
dissemination, 
> distribution, printing or copying of this
Message or any part thereof by 
> anyone other than the intended
recipient(s) is strictly prohibited. If 
> you have received this
Message in error, you should delete this Message 
> immediately
and advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions 
>
and other information in this Message that do not relate to the official

> business of PETRONAS or its Group of Companies shall be
understood as 
> neither given nor endorsed by PETRONAS or any of
the companies within the 
> Group. 
> 
>
DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it
("Message") is 
> intended only for the use of the
recipient(s) named above and may contain 
> confidential
information. You are hereby notified that the taking of any 
>
action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, 
> distribution, printing or copying of this Message or any part
thereof by 
> anyone other than the intended recipient(s) is
strictly prohibited. If 
> you have received this Message in
error, you should delete this Message 
> immediately and advise
the sender by return e-mail. Opinions, conclusions 
> and other
information in this Message that do not relate to the official 
>
business of PETRONAS or its Group of Companies shall be understood as 
> neither given nor endorsed by PETRONAS or any of the companies
within the 
> Group. 
> 
>


> JOINT CONVENTION BALI 2007 
> The 32nd HAGI, the 36th
IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
> Exhibition, 
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>


> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event 
> shall IAGI be liable for any, including
but not limited to direct or 
> indirect damages, or damages of
any kind whatsoever, resulting from loss 
> of use, data or
profits, arising out of or in connection with the use of 
> any
information posted on IAGI mailing list. 
>
- 
> 
> 



Re: [iagi-net-l] Pulau dan Selat Muria ( Muryo) (was : RE: [iagi-net-l] Gagal Visa !!)

2007-11-20 Terurut Topik yrsnki


Awang

Terima kasih , saya juga pernah dengar bahwa pantai Laut
Jawa di Semarang dulu terletak ditanjakan Gombel sekarang, apakah itu
benar ?
Apa memang ada patahan yang aktif di selatan semarang ?

Si-Abah

__
> Abah, 
> 
> Info lengkap tentang JCB sudah
di-posting Pak Maryanto, terima kasih Mas. 
> 
> Soal
Pulau Muria. Geografi Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah zaman 
>
Erlangga pada abad ke-11 sedikit berbeda dengan kondisinya sekarang. Saat

> itu, Bengawan Solo masih bermuara di depan Madura, bukan di
Ujung Pangkah 
> seperti sekarang (kalau saja masih seperti pada
zaman Erlangga, maka 
> teman2 Amerada Hess tak akan sebanyak
sekarang mengeluarkan dana buat 
> survey seismik transisi dan
mendatangkan barge buat mengebor sumur2nya di 
> Lapangan Ujung
Pangkah), Tulungagung masih berupa rawa2, juga Wringinsapta 
>
(barat Mojokerto)dan muara Kali Brantas masih penuh rawa. Di Jawa Tengah

> utara ada Pulau Muryo dan ada Selat Muryo tempat Kali Lusi dan
Kali 
> Tuntang bermuara. 
> 
> Kerajaan Demak
abad ke-16, setelah 500 tahun sejak zaman Erlangga. Selat 
> Muryo
telah banyak tertutup oleh sedimentasi dari Kali Lusi dan Tuntang 
> yang membuang lumpurnya di celah sempit laut di selatan Pulau
Muryo. Ahli 
> sejarah Indonesia masa lalu, Rd. Moh Ali (buku teks
sejarahnya mungkin 
> dipakai Abah saat sekolah menengah dulu -
saya hanya mendapatkannya dari 
> pedagang buku bekas) pernah
menulis dalam buku "Peranan Bangsa Indonesia 
> dalam Sejarah
Asia Tenggara" (Ali, 1963) sebagai berikut. Pada suatu 
>
peristiwa Raden Patah diperintahkan oleh gurunya yaitu Sunan Ngampel agar

> merantau ke barat dan bermukim di sebuah tempat yang terlindung
oleh 
> gelagah wangi. Saat itu, Raden Patah masih sebagai seorang
bangsawan 
> Majapahit. Dalam perantauannya, Raden Patah sampai ke
daerah rawa di tepi 
> selatan Pulau Muryo, yaitu rawa-rawa besar
yang menutup laut atau lebih 
> tepat selat yang terdapat di
antara Pulau Muryo dan daratan Jawa Tengah. 
> Di situlah
ditemukan gelagah wangi dan rawa, kemudian nama itu berubah 
>
menjadi Demak sampai sekarang. 
> 
> Buku lain,
"Negara Krtagama" (Slametmuljana, 1979) menguatkan tulisan Moh

> Ali, ahli sejarah ini menulis bahwa Raden Patah membuka hutan
di 
> Glagahwangi dan menjadikannya dukuh baru bernama Bintara,
maka Raja Demak 
> pertama ini suka disebut juga Sultan Bintara.

> 
> Dulunya Demak terletak di tepi laut, tetapi sekarang
letaknya dari Laut 
> Jawa sekitar 30 km. Ini disokong oleh
pendapat mahaguru sejarah Belanda De 
> Graaf dan Pigeaud dalam
bukunya "De Eerste Moslimse Vorstendommen op Java" 
>
(Martinus Nijhoff, 1974) yang menulis : letak Demak cukup menguntungkan

> bagi kegiatan perdagangan maupun pertanian. Selat yang
memisahkan Jawa 
> Tengah dari Pulau Muryo pada masa itu cukup
lebar dan dapat dilayari 
> dengan leluasa, sehingga dari Semarang
melalui Demak, perahu dapat 
> berlayar sampai Rembang, baru sejak
abad ke-17 Selat Muryo tak dapat 
> dipakai lagi sepanjang tahun.

> 
> Dalam abad ke-17, khususnya pada musim penghujan,
perahu2 kecil dapat 
> berlayar dari Japara menuju Pati yang
terletak di tepi Kali Juwana. Pada 
> tahun 1657 tercatat dalam
sejarah bahwa Tumenggung Pati mengumumkan bahwa 
> ia bermaksud
memerintahkan menggali terusan yang menghubungkan Demak 
> dengan
Pati, sehingga Juwana dapat dijadikan pusat perniagaan kambali. 
>

> Perhubungan Demak dengan pedalaman Jawa Tengah sendiri adalah
melalui Kali 
> Serang, yang muaranya di antara Demak dan Jepara.
Sampai akhir abad ke-18, 
> Sungai Serang dapat dilayari dengan
kapal-kapal kecil sampai ke suatu 
> pedalaman bernama Godong.
Mata air Serang ada di lereng gunung Merbabu, 
> ada juga yang di
pegunungan Kendeng Tengah. Di sebelah selatan pegunungan 
> ini
terbentanglah bentang alam Pengging (sebelah timur Boyolali) dan 
> Pajang (sekitar Kartasura). Nah, wilayah sekitar Boyolali ini
kemudian 
> akan berperan dalam episode sejarah pasca Demak, zaman
Jaka Tingkir, 
> keturunan Majapahit juga. 
> 
>
Sedimentasi Selat Muria (Muryo) mudah dilihat dari foto2 udara dan 
> satelit; tetapi catatan2 sejarah membuktikannya. 
> 
> Zaman Plistosen, selat dan rawa2 di sekitar Pulau dan Selat Muria
ini 
> menjadi tempat berkubangnya hewan2 besar mamalia sebangsa
kudanil, tapir, 
> bahkan gajah. Tahun 60-an fosil2nya mulai
ditemukan, bahkan minggu lalu 
> pun masih terus ditemukan oleh
para ahli paleontologi seperti Pak Zaim 
> maupun para ahli
arkeologi dari balai2 arkeologi di Jawa. Patiayam antara 
> lain
daerah penemuan di wilayah ini, dan sisa hominids pun pernah 
>
ditemukan Pak Zaim di sini. 
> 
> Salam, 
> awang

> 
> -Original Message- 
> 
From:
[EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday,
November 21, 2007 10:20 C++ 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
>
Subject: Re: [iagi-net-l] Gagal Visa !! 
> 
> 
>

> 
> Awang  
> 
> "Pulau
Muria" ? Apa pula 
> gerangan  
> Ngomong
ngomong JCB - 2007 , 

RE: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia (Kehlmann, 2005, 2007)

2007-11-20 Terurut Topik yrsnki



Yos 

Biasanya Vicky suka masukin ke bllog-nya dia tuh,
tapi kalau ada yang kh usu ya tentunya lebih baik

Si-Abah 

___ 

> Pak Awang, 
> 
> Sudah waktunya nih utk membuat
blog yang berisi ulasan2 semua buku yang 
> Pak Awang pernah baca,
for sure saya adalah visitor pertama utk blog nya 
> Pak Awang,
atau sudah adakah? 
> 
> Salam, 
> 
>
JOSSY 
> 
> -Original Message- 
> 
From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Tuesday, November
20, 2007 5:52 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject:
Re: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia 
>
(Kehlmann, 2005, 2007) 
> 
> Pak Awang, 
> 
> Ulasan Pak Awang benar-benar sangat menghipnotis , sangat menarik ,
dan 
> sangat asyik dibaca. Seandainya penulis novelnya, Daniel
Kehlmann , atau 
> penterjemah / penerbitnya membaca ulasan Pak
Awang, pastilah apresiasi 
> tinggi akan diberikan ke Pak Awang.

> 
> Dan alangkah bermanfaatnya kalau ulasan Pak Awang
ini dapat dimuat di 
> media 
> cetak nasional, agar dapat
dibaca oleh khalayak ramai . Kita sangat 
> memerlukan ulasan
semacam yang ditulis oleh Pak Awang ini, agar semangat 
> untuk
mengeksplorasi alam dan lingkungannya terus membara di jiwa kita. 
> 
> Selamat ya Pak Awang, 
> 
> MGBU 
> mang Okim 
> 
> 
> - Original Message
- 
> 
From: "Awang Harun Satyana"
<[EMAIL PROTECTED]> 
> To:  
> Sent: Tuesday, November 20, 2007 3:09 PM 
> Subject:
[iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia (Kehlmann, 
> 2005, 2007) 
> 
> 
> "Die Vermessung
Der Welt" (Measuring the World) adalah sebuah novel sains 
>
setengah komedi asal Jerman tulisan Daniel Kehlmann yang baru 
>
diterjemahkan 
> oleh Desti Nur Aini dan enam kawannya dan
diterbitkan oleh Penerbit 
> TransMedia Pustaka, Tangerang pada
tahun ini. Tidak gampang menemukan buku 
> ini, saya pun kebetulan
saja menemukannya di sebuah toko buku dan hanya 
> satu2nya, entah
laku atau memang si toko buku hanya sedikit sekali 
> memesannya.

> 
> 
> 
> Mengapa saya tulis ulasannya
buat IAGI-net ? Tentu ada geologinya, bahkan 
> lumayan penuh.
Novel ini menurut saya bukan novel yang biasanya fiktif, 
> tetapi
lebih semacam biografi dua ilmuwan Jerman yang terkenal pada 
>
zamannya, yaitu Alexander von Humboldt, si penyelidik alam yang sangat 
> terkenal penjelajahannya ke Amerika Selatan, dan Karl Friedrich
Gauss, si 
> raja matematika yang mengukur dunia tanpa pernah
meninggalkan tanah 
> kelahirannya. 
> 
> 
> 
> Novel setebal 350 halaman ini terbagi atas enam belas
bab berganti-ganti 
> bercerita tentang Humboldt dan Gauss secara
terpisah, masa-masa mudanya 
> membangun reputasinya, sampai dalam
tiga bab terakhir dua-duanya bertemu 
> pada masa tua mereka dan
kompak melakukan pemberontakan terhadap 
> pemerintahan saat itu.

> 
> 
> 
> Latar belakang cerita terjadi
saat Jerman, Prancis, Afrika Utara, dan 
> Amerika Selatan pada
akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Dua pemuda 
> Jerman,
Humboldt dan Gauss, "melanglang buana" berusaha mengukur dunia.

> Alexander von Humboldt, seorang bangsawan, berupaya menyusuri
hutan 
> belantara dan padang rumput, menjelajah Orinoko, menguji
coba efek racun 
> yang ditemuinya di bangsa-bangsa suku Indian
kepada dirinya sendiri, 
> mencicipi kotoran burung, mengukur
temperatur petir, kemana-mana membawa 
> barometer, mendaki gunung
tertinggi, masuk ke setiap lubang yang 
> ditemuinya 
> di
tanah untuk membuktikan bahwa neputisme Abraham Werner salah, mengamati

> serangga dan burung-burung, menghitung kutu di kepala penduduk
pribumi, 
> dan 
> pekerjaan-pekerjaan ilmuwan eksentrik
lainnya termasuk mengikatkan diri di 
> ujung kapal di tengah
badai lautan untuk mengetahui efek kuatnya angin 
> badai.
Perjalanannya selama lima tahun (1799-1804) menghasilkan puluhan 
> peti 
> kayu berisi sampel-sampel batuan, serangga, burung,
tanaman, dll. 
> 
> 
> 
> Pemuda satunya
lagi, Karl Friedrich Gauss, dijuluki sang raja matematika, 
>
geodesi, dan astronomi, malah hampir seluruh waktunya tidak ke mana-mana

> selain di Gottingen rumahnya demi membuktikan bahwa kalau dunia
ini bulat, 
> cukup dengan melakukan perhitungan-perhitungan
matematis nan rumit, 
> pengukuran2 geodetik sederhana, dan
peneropongan langit malam. Untuk 
> berbicara di sebuah forum para
ilmuwan saja, Gauss mesti ditipu dulu agar 
> mau berangkat. 
> 
> 
> 
> Dua-duanya mengukur dunia, yang
satu menempuh jarak ribuan kilometer, 
> satunya lagi cukup di
Gottingen saja. 
> 
> 
> 
> Dunia sejarah
mengenal von Humboldt sebagai si Columbus kedua, yang 
> sama-sama
mendapatkan anugerah dan sokongan luar biasa dari raja Spanyol 
>
untuk mengembara (meskipun von Humboldt orang Jerman). Sementara, Gauss

> dikenal sebagai ahli matematika terhebat setelah Isaac Newton.
Sejarah 
> menentukan keduanya bertemu pada tahun 1828 di Berlin
ketika mereka sudah 
> tua, terkenal, dan berperilaku aneh-aneh.
Lalu mereka sama-sama terlibat 
> jauh dalam kerusuhan politik di
Jerman pasca runtuhnya pemerintahan 
>

Re: [iagi-net-l] FW: [Forum-HAGI] JCB 2007 Top News

2007-11-20 Terurut Topik yrsnki



Terima kasih  Mar ,  sebagai sesama ahli kebumian , saya
melihat HAGI lebih berani daripada IAGI , hal ini ditnai antara lain 
dengan memberikan penghargaan kepada para ahli geofisika yang dianggap
telah memberikan kontribusi yang menonjol.(dua orang)
Dalam
sertifikasi  juga ternyata sangat banyak anggota HAGI mempercayai
"value" dari sertifikat yang dikeluarkan oleh HAGI .
Empat
puluh anggota HAGI yang mendaftar !!! Suatu jumlah yang bukan main ,
selamat untuk HAGI 

Padahal kedua hal tersebut telah
digulirkan oleh IAGI  hampir sepuluh tahun yang lalu , apa
gerangan kendala-nya ?

Semoga PP IAGI terpacu dengan adanya
fakta ini.

Bagaimana dengan IAGI ??

> Abah,

> ini info dari HAGI.net 
> 
> 
>
 
> 
> 
From:
[EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On 
>
Behalf Of roy baroes 
> Sent: Wednesday, November 21, 2007 9:54 PM

> To: [EMAIL PROTECTED] 
> Subject: [Forum-HAGI] JCB 2007
Top News 
> 
> 
> 
> 
> 
>
JCB 2007 TOP NEWS 
> 
> 
> 
> 
>

> 
> 
> Joint Convention Bali 2007 (JCB 2007),
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and 
> the 29th IATMI, Annual
Convention & Exhibition was successfully 
> conducted in Bali
on 13th to 16th November 2007 located at Bali 
> International
Convention Center, The Westin Hotel and Resort, Nusa Dua 
> Bali.

> 
> 
> 
> This event was organized by a
committee consists of 3 (three) 
> professional organizations that
are 
> 
> the Indonesian Association of Geophysicists
(HAGI), the Indonesian 
> Association of Geologists and the
Society of Indonesian Petroleum 
> Engineers (IATMI). 
>

> 
> 
> JCB 2007 was attended by 724 participants
come from the various 
> companies, industries and institutions
including government agencies, 
> private agencies, educational
institution as well as students. All 
> participants of JCB 2007
can be described as follows: 
> 
> 
> 
>
University 
> : 156 Persons 
> 
> Industry 
> : 321 Persons 
> 
> Government 
> : 158
Persons 
> 
> Student Volunteer 
> : 32 Persons

> 
> Student Invitation 
> : 15 Persons 
> 
> Committee & Professional Organization : 
>
46 Persons 
> 
> Total Participants 
> : 724
Persons 
> 
> 
> 
> 
> 
>

> 
> 
> Participants Of JCB 2007 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>
HAGI BOOTH 
> 
> HAGI's booth carried out several
activities to participate in JCB 2007 
> Exhibition such as
technical presentation presented by Geoscientists 
> and also as a
HAGI member: 
> 
> 
> 
> 1.
"Magnetotelluric Method : 
>From Earth Resources Exploration to

> Eartquake Monitoring" 
> 
> By : Djedi S.
Widarto, Ph.D. 
> 
> Research Center for Geotechnology 
> 
> Indonesia Institute of Sciences 
> 
>

> 
> 2. "Hydrocarbon Resources Potential in Eastern
Part of Indonesia" 
> 
> By : Elan Biantoro 
> 
> BPMIGAS 
> 
> 
> 
> 3.
"Tomography and Earthquake Predictability" 
> 
>
By : Prof. Sri Widiyantoro, Ph.D. 
> 
> Bandung Institute
of Technology 
> 
> 
> 
> 4. "Fault
Seal Analysis Using Trap Tester Software" 
> 
> By :
Sri Hartanto 
> 
> GEOTECH 
> 
> 
> 
> Besides the technical presentations, HAGI's booth also
carried on 
> member's registration, exposure of HAGI activities
in posters and 
> slideshows, annual fee payment as well as
distributing souvenirs and 
> lucky draw to all members visiting
HAGI's booth. 
> 
> 
> 
> HAGI ANNUAL
MEMBER MEETING AND PRESIDENTIAL ELECTION 
> 
> The voting
calculation of HAGI's Presidential Election for period of 
>
2008-2010 was conducted on Thursday, 15th November 2007. The election 
> was located at Auditorium BICC, The Westin and attended by members
of 
> HAGI. Mr. Abdul Mutalib Masdar opened the meeting by
delivering 
> presentation about the report on the progress of
HAGI's activities 
> during the first year of his presidency,
followed by distributing HAGI's 
> professional certificate, HAGI
Award 2007, member's meeting, the 
> discussion of HAGI's Articles
of Association and Rules of Association 
> and the voting. 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>
The result of the voting calculation is as follows: 
> 
>
Elan Biantoro 
> : 100 votes 
> 
> Prof. Sri
Widiyantoro, Ph.D : 
> 27 votes 
> 
> Djedi S.
Widarto, Ph.D : 
> 23 votes 
> 
> Abstain 
> : 1 votes 
> 
> Total valid voting rights : 
> 151 votes 
> 
> Total voting rights that failed
verification : 57 
> votes 
> 
> 
> 
> According to the result, Mr. Elan Biantoro was appointed as the
elected 
> president of HAGI for period of 2008-2010. 
>

> 
> 
> HAGI AWARD 2007 
> 
> To
appreciated the member who have significant contributions for 
>
organization and scientific advancement, HAGI has been awarded "HAGI

> AWARD 2007 " to : 
> 
> 1. Mrs. Siti Zahar
Besari (founding mother of HAGI) from GDRC, for 
> her significant
contribution and achievement for the organization 
> advancement.

> 2. Prof. Sri Widiyantoro, Ph. D. (researcher) from ITB, for his

> significant contribution and achievement on the scientific
advancement 
> in geophysical. 
> 
> 
>

> JCB 2007 TECHNICAL AWARD 
> 
> 
> 
> Best Oral Presentation of HAGI 
> 
> Nguyem Lam,

> 
> Land

Re: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia (Kehlmann, 2005, 2007)

2007-11-20 Terurut Topik yrsnki


> 
Saya sependapat dengan Pak Miko , apakah  tidak
sebaiknya ulasan Anda ini dikirmkan ke Kompas ?
Harian Kompas
mempunyai rubrik yang mengetenhakan "bedah buku"  dan ini
biasanya tidak disusun oleh Redaksi-nya , akan tetpai leh penulis
dari luar Kompas.

Si-Abah



   Pak Awang, 
> 
> Ulasan Pak Awang
benar-benar sangat menghipnotis , sangat menarik , dan 
> sangat
asyik dibaca. Seandainya penulis novelnya, Daniel Kehlmann , atau 
> penterjemah / penerbitnya membaca ulasan Pak Awang, pastilah
apresiasi 
> tinggi akan diberikan ke Pak Awang. 
> 
> Dan alangkah bermanfaatnya kalau ulasan Pak Awang ini dapat dimuat
di 
> media 
> cetak nasional, agar dapat dibaca oleh
khalayak ramai . Kita sangat 
> memerlukan ulasan semacam yang
ditulis oleh Pak Awang ini, agar semangat 
> untuk mengeksplorasi
alam dan lingkungannya terus membara di jiwa kita. 
> 
>
Selamat ya Pak Awang, 
> 
> MGBU 
> mang Okim 
> 
> 
> - Original Message - 
> 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> 
> To:  
> Sent: Tuesday, November
20, 2007 3:09 PM 
> Subject: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt
- Mengukur Dunia (Kehlmann, 
> 2005, 2007) 
> 
>

> "Die Vermessung Der Welt" (Measuring the World)
adalah sebuah novel sains 
> setengah komedi asal Jerman tulisan
Daniel Kehlmann yang baru 
> diterjemahkan 
> oleh Desti
Nur Aini dan enam kawannya dan diterbitkan oleh Penerbit 
>
TransMedia Pustaka, Tangerang pada tahun ini. Tidak gampang menemukan buku

> ini, saya pun kebetulan saja menemukannya di sebuah toko buku
dan hanya 
> satu2nya, entah laku atau memang si toko buku hanya
sedikit sekali 
> memesannya. 
> 
> 
> 
> Mengapa saya tulis ulasannya buat IAGI-net ? Tentu ada geologinya,
bahkan 
> lumayan penuh. Novel ini menurut saya bukan novel yang
biasanya fiktif, 
> tetapi lebih semacam biografi dua ilmuwan
Jerman yang terkenal pada 
> zamannya, yaitu Alexander von
Humboldt, si penyelidik alam yang sangat 
> terkenal
penjelajahannya ke Amerika Selatan, dan Karl Friedrich Gauss, si 
> raja matematika yang mengukur dunia tanpa pernah meninggalkan tanah

> kelahirannya. 
> 
> 
> 
> Novel
setebal 350 halaman ini terbagi atas enam belas bab berganti-ganti 
> bercerita tentang Humboldt dan Gauss secara terpisah, masa-masa
mudanya 
> membangun reputasinya, sampai dalam tiga bab terakhir
dua-duanya bertemu 
> pada masa tua mereka dan kompak melakukan
pemberontakan terhadap 
> pemerintahan saat itu. 
> 
> 
> 
> Latar belakang cerita terjadi saat Jerman,
Prancis, Afrika Utara, dan 
> Amerika Selatan pada akhir abad
ke-18 dan awal abad ke-19. Dua pemuda 
> Jerman, Humboldt dan
Gauss, "melanglang buana" berusaha mengukur dunia. 
>
Alexander von Humboldt, seorang bangsawan, berupaya menyusuri hutan 
> belantara dan padang rumput, menjelajah Orinoko, menguji coba efek
racun 
> yang ditemuinya di bangsa-bangsa suku Indian kepada
dirinya sendiri, 
> mencicipi kotoran burung, mengukur temperatur
petir, kemana-mana membawa 
> barometer, mendaki gunung tertinggi,
masuk ke setiap lubang yang 
> ditemuinya 
> di tanah
untuk membuktikan bahwa neputisme Abraham Werner salah, mengamati 
> serangga dan burung-burung, menghitung kutu di kepala penduduk
pribumi, 
> dan 
> pekerjaan-pekerjaan ilmuwan eksentrik
lainnya termasuk mengikatkan diri di 
> ujung kapal di tengah
badai lautan untuk mengetahui efek kuatnya angin 
> badai.
Perjalanannya selama lima tahun (1799-1804) menghasilkan puluhan 
> peti 
> kayu berisi sampel-sampel batuan, serangga, burung,
tanaman, dll. 
> 
> 
> 
> Pemuda satunya
lagi, Karl Friedrich Gauss, dijuluki sang raja matematika, 
>
geodesi, dan astronomi, malah hampir seluruh waktunya tidak ke mana-mana

> selain di Gottingen rumahnya demi membuktikan bahwa kalau dunia
ini bulat, 
> cukup dengan melakukan perhitungan-perhitungan
matematis nan rumit, 
> pengukuran2 geodetik sederhana, dan
peneropongan langit malam. Untuk 
> berbicara di sebuah forum para
ilmuwan saja, Gauss mesti ditipu dulu agar 
> mau berangkat. 
> 
> 
> 
> Dua-duanya mengukur dunia, yang
satu menempuh jarak ribuan kilometer, 
> satunya lagi cukup di
Gottingen saja. 
> 
> 
> 
> Dunia sejarah
mengenal von Humboldt sebagai si Columbus kedua, yang 
> sama-sama
mendapatkan anugerah dan sokongan luar biasa dari raja Spanyol 
>
untuk mengembara (meskipun von Humboldt orang Jerman). Sementara, Gauss

> dikenal sebagai ahli matematika terhebat setelah Isaac Newton.
Sejarah 
> menentukan keduanya bertemu pada tahun 1828 di Berlin
ketika mereka sudah 
> tua, terkenal, dan berperilaku aneh-aneh.
Lalu mereka sama-sama terlibat 
> jauh dalam kerusuhan politik di
Jerman pasca runtuhnya pemerintahan 
> Napoleon. 
> 
> 
> 
> Asyik membaca bab demi bab petualangan dua
orang hebat ini, membuat kita 
> menggeleng-gelengkan kepala dan
terkekeh sendirian. Dialog-dialognya 
> menakjubkan. Menghibur,
penuh humor dengan cara yang ringan, mendalam, dan 
> cerdas.
Penerjemahannya bagus, tidak kaku sama-sekali. 
>

Re: [iagi-net-l] Gagal Visa !!

2007-11-20 Terurut Topik yrsnki



Awang 

"Pulau Muria" ? Apa pula
gerangan 
Ngomong ngomong JCB - 2007 , kok belum ada komentar ya
???
Masa yang tua duluan yang ngomong   

Si-Abah

___


From: Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Sent: Tuesday, November 20, 2007
11:50:00 AM 
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gagal Visa !! 
>

> Pak Zaim yth., 
> 
> Terima kasih. Walaupun
saya gagal ke Athena, poster2 saya tentang 
> "tectonics
& carbonates in eastern Indonesia and their roles to 
>
petroleum plays" seharian Senin kemarin dipasang di AAPG. Jadi,
semoga 
> ide2 yang saya cantumkan di poster2 itu dapat sampai
kepada para 
> pengunjung yang kebetulan melihatnya. Hanya, tak
ada pemandunya. 
> 
> Itu bisa terjadi karena jasa baik
rekan2 Pak Zaim, yaitu Pak Eddy 
> Subroto dan Pak Dardji, yang
juga memasang poster mereka tentang 
> karbonat di Selat Makassar
dan kebetulan booth posternya bersebelahan 
> dengan booth poster
saya. Semoga Pak Dardji dapat sekaligus jadi 
> pemandunya he2..
Mengantisipasi visa Yunani yang tidak keluar, Jumat 
> sore minggu
lalu saya menemui Pak Eddy dan Pak Dardji di bandara CGK 
>
menitipkan poster tersebut. 
> 
> Ya Pak Zaim, saya terima
kegagalan berangkat ini, semoga saya tak kena 
> sanksi "no
show" AAPG selama 3 tahun mendatang sebab kegagalan berangkat 
> ini bukan karena mangkir, tetapi karena visa tidak keluar, dan
booth 
> poster saya tokh tidak kosong melompong. 
> 
> Beberapa hari lalu saya secara tak sengaja menonton acara berita
dari 
> sebuah stasiun TV tentang penemuan baru2 ini atas beberapa
fosil mamalia 
> besar stegodon, tapir, dsb. di lereng selatan
Muria, Jawa Tengah, 
> wilayah Patiayam, oleh Balai Arkeologi
Yogyakarta. Mendengar "Patiayam" 
> dikatakan penyiar,
saya langsung teringat Pak Zaim, ikon arkeologi dan 
>
paleo-antropologi wilayah Patiayam. Penemuan2 baru tersebut jelas 
> mengkonfirmasi penemuan2 Pak Zaim belasan-puluhan tahun lalu di
wilayah 
> ini. Menarik sekali Pak Zaim, juga mengkajinya dengan
proses sedimentasi 
> antara daratan utama Jawa dan
"pulau" Muria. 
> 
> Salam, 
> awang 
> 
> -Original Message- 
> 
From:
[EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Tuesday,
November 20, 2007 7:40 C++ 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
>
Cc: [EMAIL PROTECTED] 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gagal
Visa !! 
> 
> 
> Pak Awang Yth., 
>
Selamat ya atas "ke-vici-annya" sebagai pemenang presentasi oral

> IAGI.Saya 
> ikut prihatin Pak Awang gagal visa, tapi
tidak sedih , karena Tuhan 
> sudah 
> membuat skenario
seperti itu, agar Pak Awang lebih banyak memberi 
> pencerahan
untuk kita..(sekedar menghibur diri saja kok...) 
> 
>
Wassalam, 
> 
> Yahdi Zaim, 
> KK Geologi dan
Paleontologi 
> FITB - ITB 
> 
>> ikut prihatin
dan sedih, kok orang sekelas pak awang nggak bisa dapat 
>>
visa ke yunani sih. 
>> 
>> utk jcb2007, pak awang
memang pegang moto: vini-vidi-vici. pak 
>> awanglah pemenang
presentasi oral (iagi) utk acara jcb2007. sayang 
> tidak 
>> bisa menerima penghargaan langsung pada waktu penutupan
jcb2007. 
>> 
>> salam, 
>> syaiful 
>> 
>>> 
>>> > Abah, 
>>> > 
>> Padahal, demi mengurus Visa Yunani,
saya 
>>> > hanya sehari 
>>> di acara2 di
JCB 07 - datang terlambat, pulang cepat 
>>> > 
>>> ("seperti pejabat" kata Abah), hasil mengurus
visa ternyata : 
>>> nihil. Tahu 
>>> > mau
nihil, tentu saya santay dulu di Bali menikmati 
>>> Nusa
Dua, tidak hanya 
>>> > datang-presentasi-pulang. 
>>> > 
>>> > Salam, 
>>> >
awang 
>> 
>> 
>> -- 
>>
Mohammad Syaiful - Explorationist 
>> Mobile: 62-812-9372808

>> Email: [EMAIL PROTECTED] 
>> 
>> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) 
>> Head
Office: 
>> Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810
Indonesia 
>> Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 
>> Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] 
>> 
>> 
>


>  
>> JOINT CONVENTION BALI 2007 
>>
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
>> Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>> 
>


>  
>> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
>> To subscribe, send email
to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
>> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
>> No.
Rek: 123 0085005314 
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi
Indonesia (IAGI) 
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
>>
No. Rekening: 255-1088580 
>> A/n: Shinta Damayanti 
>> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
>> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>>
- 
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
>> posted on its mailing lists, whether posted by
IAGI or others. In no 
>> event sha

RE: [iagi-net-l] Flora Pegunungan Jawa (van Steenis, 1972, 2006)

2007-11-18 Terurut Topik yrsnki


Awang
Aneh juga ya , padahal Ente kan ndak mirip arab , tidakmirip
teroris koq dapat visa Yunani susah ??? Ada apa gerangan ?

Si-Abah.

_

> Abah, 
> 
> Ya memang mahal, dijual di
Gramedia. Kalau Abah sempat ke pameran buku 
> IKAPI minggu lalu
di Balai Sidang Senayan ada discount 10 %. Atau, kalau 
> Abah
punya kartu keanggotaan National Geographic Indonesia, atau pemegang 
> kartu BNI, juga berhak atas discount 10 % membeli buku itu (tetap
mahal 
> sih Rp 180.000). Tetapi tak akan rugi 'Bah memilikinya,
isinya 
> komprehensif, cetakannya bagus, kualitas gambarnya tak
kalah dengan 
> gambar2 naturalists dunia barat, padahal para
pelukisnya adalah orang2 
> Sunda asli Bogor. 
> 
> Visa saya ke Yunani untuk AAPG Conference tak keluar sampai Jumat
kemarin, 
> padahal saya sudah menggunakan paspor biru dengan
rekomendasi dari 
> Departemen LN dan Sekretaris Kabinet. Hari ini
pun kabarnya belum jelas. 
> Tiket pesawat terbang ke sana Sabtu
kemarin terpaksa dibatalkan. Hari Rabu 
> lusa pertemuannya akan
berakhir. Padahal, demi mengurus Visa Yunani, saya 
> hanya sehari
di acara2 di JCB 07 - datang terlambat, pulang cepat 
>
("seperti pejabat" kata Abah), hasil mengurus visa ternyata :
nihil. Tahu 
> mau nihil, tentu saya santay dulu di Bali menikmati
Nusa Dua, tidak hanya 
> datang-presentasi-pulang. 
> 
> Salam, 
> awang 
> 
> -Original
Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, November 19, 2007
11:25 C++ 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Flora Pegunungan Jawa (van Steenis, 1972, 2006) 
>

> 
> 
> Awang 
> 
> Rp 200.000,-
? mahal ya , terutam buat pangsiunan, tapi 
> pengen sih punya ,
dimana dijual ?  Apa di Gramedia ? Mohon info-nya 
> .. (jadi
ke Greek ?) 
> 
> Si-Abah 
> 
>


> 
>> Buat rekan-rekan yang gemar mendaki
gunung-gunung di Jawa dan 
> suka 
>> mengamati flora
pegunungan, buku klasik van Steenis ini 
> merupakan panduan 
>> yang baik. Buku ini kini mudah didapatkan di 
>
toko-toko buku besar. Saya 
>> melihatnya mulai dipajang
sekitar 
> dua bulan yang lalu. 
>> 
>> Buku
ini diterbitkan pertama 
> kali dalam bahasa Inggris (The Mountain

>> Flora of Java) oleh 
> E.J. Brill, Leiden, Belanda
35 tahun yang lalu 
>> (1972). Sampai 
> diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia, penyebaran buku 
>> ini 
>
tentu terbatas, kebanyakan di kalangan ilmuwan yang menekuni biologi 
>> dan botani saja. Penerbitannya di luar negeri membuat buku ini

> sulit 
>> ditemukan. Suatu hal yang cukup
menyedihkan, isi buku 
> membahas flora 
>> pegunungan
Jawa, tetapi masyarakat yang tinggal 
> di Jawa sendiri susah 
>> mengaksesnya. Maka, inisiatif dan usaha 
>
menerjemahkan buku tersebut dan 
>> menjualnya di took-toko
buku 
> umum patut diacungi jempol. 
>> 
>>
Adalah Pusat Penelitian 
> Biologi LIPI yang berinisiatif
menerjemahkan dan 
>> menerbitan 
> buku ini ke dalam
bahasa Indonesia. Mereka bekerja sama 
>> dengan 
>
World Bank, John D & CatherineT. MacArthur Foundation, Penerbit 
>> EJ Brill Leiden, dan Unesco Jakarta office. Buku terjemahannya

> setebal 
>> 259 halaman, lebar, kira-kira seukuran
kertas A4, 
> dicetak pada kertas 
>> yang bagus,
memuat 57 halaman penuh warna 
> 456 spesies tumbuhan berbunga 
>> asli pegunungan Jawa. Karena 
> dicetak deluxe dan
banyak warnanya, maka 
>> harganya jauh di atas 
>
rata-rata kebanyakan buku (rata2 harga buku 
>> sekarang Rp
40.000, 
> buku van Steenis ini Rp 200.000), tetapi dijamin tak

>> akan rugi 
> memilikinya buat penggemar flora
pegunungan Jawa. 
>> 
>> 
> Gambar-gambar
456 spesies tumbuhan di dalam buku ini dilukis oleh dua 
>>
orang Indonesia : Amir Hamzah dan Moehamad Toha, dua pelukis botani 
> 
>> Herbarium Bogoriense Kebun Raya Bogor masa lalu.
Lukisannya 
>> “breathtaking”, penuh dengan
detail, simetri, dan 
> kecermatan yang 
>>
mengagumkan, dilukis dari contoh hidup dalam 
> ukuran sebenarnya.

>> 
>> Flora Pegunungan Jawa ditulis 
>
oleh CGGJ (Cornelis Gijsbert Gerrit Jan) 
>> van Steenis 
> (1901-1986). Bagi penggemar botani, nama van Steenis tentu 
>> tak 
> asing lagi sebab van Steenis adalah pakar flora
Indonesia dan Asia 
>> Tenggara. Buku-bukunya yang terdahulu
pernah terbit pada masa 
> Belanda 
>> dan awal-awal
Indonesia merdeka, beberapa di antaranya 
> dipakai sebagai 
>> buku ajar di sekolah-sekolah menengah, misalnya 
>
”De Nuttige Planten van 
>> Indonesie” 
> (tumbuhan-tumbuhan bermanfaat di Indonesia), juga yang sudah 
>> 
> diterjemahkan oleh Pradnya Paramita (ex penerbit J.B
Wolters zaman 
>> Belandanya): ”Flora untuk Sekolah
di Indonesia” (1947), 
> diterjemahkan 
>>
oleh Moeso Surjowinoto dkk.. 
>> 
>> CGGJ van
Steenis adalah pakar botani yang pada tahun 1927-1949 
> bertugas

>> di Kebun Raya Bogor dan Herbarium Bogoriense. 
>
Sumbangannya sangat besar 
>> dalam bidang taksonomi,
biogeografi, 
> dan ekologi tropika. Va

Re: [iagi-net-l] Flora Pegunungan Jawa (van Steenis, 1972, 2006)

2007-11-18 Terurut Topik yrsnki


Awang

Rp 200.000,- ? mahal ya , terutam buat pangsiunan, tapi
pengen sih punya , dimana dijual ?  Apa di Gramedia ? Mohon info-nya
. (jadi ke Greek ?)

Si-Abah



> Buat rekan-rekan yang gemar mendaki gunung-gunung di Jawa dan
suka 
> mengamati flora pegunungan, buku klasik van Steenis ini
merupakan panduan 
> yang baik. Buku ini kini mudah didapatkan di
toko-toko buku besar. Saya 
> melihatnya mulai dipajang sekitar
dua bulan yang lalu. 
> 
> Buku ini diterbitkan pertama
kali dalam bahasa Inggris (The Mountain 
> Flora of Java) oleh
E.J. Brill, Leiden, Belanda 35 tahun yang lalu 
> (1972). Sampai
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, penyebaran buku 
> ini
tentu terbatas, kebanyakan di kalangan ilmuwan yang menekuni biologi 
> dan botani saja. Penerbitannya di luar negeri membuat buku ini
sulit 
> ditemukan. Suatu hal yang cukup menyedihkan, isi buku
membahas flora 
> pegunungan Jawa, tetapi masyarakat yang tinggal
di Jawa sendiri susah 
> mengaksesnya. Maka, inisiatif dan usaha
menerjemahkan buku tersebut dan 
> menjualnya di took-toko buku
umum patut diacungi jempol. 
> 
> Adalah Pusat Penelitian
Biologi LIPI yang berinisiatif menerjemahkan dan 
> menerbitan
buku ini ke dalam bahasa Indonesia. Mereka bekerja sama 
> dengan
World Bank, John D & CatherineT. MacArthur Foundation, Penerbit 
> EJ Brill Leiden, dan Unesco Jakarta office. Buku terjemahannya
setebal 
> 259 halaman, lebar, kira-kira seukuran kertas A4,
dicetak pada kertas 
> yang bagus, memuat 57 halaman penuh warna
456 spesies tumbuhan berbunga 
> asli pegunungan Jawa. Karena
dicetak deluxe dan banyak warnanya, maka 
> harganya jauh di atas
rata-rata kebanyakan buku (rata2 harga buku 
> sekarang Rp 40.000,
buku van Steenis ini Rp 200.000), tetapi dijamin tak 
> akan rugi
memilikinya buat penggemar flora pegunungan Jawa. 
> 
>
Gambar-gambar 456 spesies tumbuhan di dalam buku ini dilukis oleh dua 
> orang Indonesia : Amir Hamzah dan Moehamad Toha, dua pelukis botani

> Herbarium Bogoriense Kebun Raya Bogor masa lalu. Lukisannya 
> “breathtaking”, penuh dengan detail, simetri, dan
kecermatan yang 
> mengagumkan, dilukis dari contoh hidup dalam
ukuran sebenarnya. 
> 
> Flora Pegunungan Jawa ditulis
oleh CGGJ (Cornelis Gijsbert Gerrit Jan) 
> van Steenis
(1901-1986). Bagi penggemar botani, nama van Steenis tentu 
> tak
asing lagi sebab van Steenis adalah pakar flora Indonesia dan Asia 
> Tenggara. Buku-bukunya yang terdahulu pernah terbit pada masa
Belanda 
> dan awal-awal Indonesia merdeka, beberapa di antaranya
dipakai sebagai 
> buku ajar di sekolah-sekolah menengah, misalnya
”De Nuttige Planten van 
> Indonesie”
(tumbuhan-tumbuhan bermanfaat di Indonesia), juga yang sudah 
>
diterjemahkan oleh Pradnya Paramita (ex penerbit J.B Wolters zaman 
> Belandanya): ”Flora untuk Sekolah di Indonesia” (1947),
diterjemahkan 
> oleh Moeso Surjowinoto dkk.. 
> 
> CGGJ van Steenis adalah pakar botani yang pada tahun 1927-1949
bertugas 
> di Kebun Raya Bogor dan Herbarium Bogoriense.
Sumbangannya sangat besar 
> dalam bidang taksonomi, biogeografi,
dan ekologi tropika. Van Steenis 
> adalah pendiri jurnal Flora
Malesiana, sebuah jurnal terkenal pada 
> zamannya tentang
tumbuhan berbiji dan paku-pakuan di kawasan Asia 
> Tenggara.
Kiprah terakhir van Steenis dalam profesinya adalah gurubesar 
>
sistematika tumbuhan pada tahun 1962-1972 di Rijksherbarium Universitas

> Leiden. Dikabarkan bahwa van Steenis selama hidupnya telah
mengumpulkan 
> lebih dari 24.000 nomor koleksi herbarium dan
namanya diabadikan di 
> dalam lebih daripada 39 spesies tumbuhan.
Istrinya, Rietje van 
> Steenis-Kruseman adalah asisten abadi van
Steenis, yang setia 
> menemaninya meneliti tumbuhan. 
>

> Terjemahan Mountain Flora of Java (van Steenis, 1972)
dikerjakan oleh 
> Jenny A Kartawinata, mantan redaktur Femina
Group. Jenny bukan pakar 
> botani, tetapi jangan kuatir
terjemahannya keliru sebab hasil 
> terjemahannya diperiksa secara
cermat oleh tiga orang pakar botani : 
> Dr. Kuswata Kartawinata
(pakar ekologi dan taksonomi tumbuhan, mantan 
> kepala Herbarium
Bogoriense, penasihat ekologi Unesco Jakarta), Prof. 
> Dr.
Elizabeth Widjaja (pakar taksonomi tumbuhan dan etnobotani, 
>
Herbarium Bogoriense), dan Dr. Tukirin Partomihardjo (pakar ekologi 
> tumbuhan, Herbarium Bogoriense). Maka, dijamin terjemahannya
berbobot 
> sebagaimana aslinya. 
> 
> Buku ini
dirancang agar bermanfaat ganda : (1) sebagai buku panduan 
>
botani bagi para penggemar alam di Jawa dan sebagian Sumatera ketika 
> menjelajah gunung2, hutan, padang rumput terbuka di tengah hutan,
rawa, 
> kawah, sekitar solfatara dan fumarol, punggung2 gunung
dan lereng2 
> tinggi; dan (2) menambah nilai pendidikan bagi para
guru dan siswa di 
> Indonesia. Alam harus dikaji dan dihargai di
lapangan, dilengkapi dengan 
> percobaan dan pengujian pre-asumsi
di laboratorium. Flora Jawa meliputi 
> kawasan tropika seluas
lebih dari 130.000 km2, termasuk

Re: [iagi-net-l] Lokakarya IAGI - Dephan di Bidakara - Salamology

2007-11-05 Terurut Topik yrsnki


> 

Wah rame ya , selamat PP  IAGI sampai
bisa "memaksa" Prof MT Zen "turun gunung" .
Jarang jarang lho .

Si-Abah

___


Rekan IAGI - HAGI -IATMI 
> 
> Sabtu kemaren 3 nov 2007 saya mengikuti semacam 
> pertemuan, lokakarya IAGI-Dephan di Bidakara yg 
> dimulai
pkl 09.30 sampai dengan 13.30, dengan dipandu 
> oleh ibu kita yg
cantik, anggun pintar cerdas (Doktor 
> jee...) Dr.Dwikorita
Karnawati dari UGM mewakili IAGI. 
> 
> Menampilkan
pembicara2 orang2 penting juga di Dephan 
> yaitu : Bpk. Frans
(brigjen tni-ad), bpk laksamana 
> pertama Fajar Sampurno
(sesditjen potensi & 
> Pertahanan), dari kalangan profesi
menampilkan bpk. 
> Dr. Wisnu Wijaya (bakornas BP), Dr. Surono
(direktur 
> pusat vulkanologi & mitigasi bencana) dan Dr.Eddy

> Sunardi dari IAGI. 
> 
> Pejabat dan petinggi
IAGI yg saya tahu pak Ridwan 
> Djamaludin, pak Ariadi S, pak
Handoyo, pak M.Syaiful 
> dan tak lupa pak Sutar juga mbahnya
Geotek LIPI pak 
> DR. Hery Harjono, boss Saripari pak Santoso S,
pak 
> Maryanto, dihadiri lebih dari 50 an orang .yang 
> menarik pertanyaan dari pak Hery Harjono dan pak 
>
Maryanto yg saya nilai ada keterkaitannya ttg pemetaan 
> daerah
konflik yg AIR mrp potensi konflik kedepan 
> apabila tidak sedini
mungkin di kelola juga ttg 
> cadangan migas yg diprediksi oleh
pak Maryanto 
> didaerah siklon BOB (Banda Ocean Basin) yg
mempunyai 
> potensi cadangan migas yang sangat2 banyak yg 
> berpotensi mengundang konflik, dan ada keterkaitannya 
>
dgn menjaga keutuhan NKRI. 
> 
> Disertasi ttg
SALAMOLOGY setiap tahun semakin 
> bertambah datanya memperkuat
hypotesa ini, beberapa 
> komentar dari para pakar ilmu kebumian
spt : DR.Firman 
> Mochtar (P3G)berkomentar hanya sedikit orang yg

> memahami, Dr.Wartono Raharjo, Dr. Sarjono berkomentar 
> : Persamaan yg bisa menyelesaikan banyak persoalan, 
> Dr.
Djedi (salah satu calon presiden Hagi 
> 2008-2010)berkomentar the
best geologist, Prof. 
> Prajitno Munadi yg berkomentar sangat
luas sekali, 
> bahkan Prof.Dr. MT Zen berkomentar dgn bahasa gaul
ala 
> anak muda : Gileee beneer...bisa2 merubah filosofi 
> Indonesia/duniamas maryant (biar genap 7 , 
>
huruf o nya dihilangkan...hehe..)...sampean ini 
> mendatangi
dewa2 geologi dan iptek mendebatkan teori 
> sampean ...apa
sampean masih merasa yakin ttg 
> kebenaran teori sampean...???
dijawab oleh pak 
> Maryanto..saya yakin dan emang perlu
waktu utk 
> meyakinkan orang..kami lama berdiskusi

> sambil membolak-balik papernya ttg SALAM,SDEKAH,JAWAH, 
> BOB, HERMAN, grafik sinusoidal dgn korelasi rentang 
>
waktu 7k - 7 Ga ...gilee beneeer..!!? 
> 
>
Saya berfikir dalam hatiini orang seriuuusss 
>
buangeet.mantap dgn keyakinannyasaya jadi 
> teringat saat
membaca blognya Rovicky...ttg teknologi 
> nenek moyang kita saat
membangun BOROBUDUR.saat 
> itu apa sudah ada GPS !? alat
ukur canggih dgn 
> infra red spt Leica EDM atau 
>
TOPCON...?!?wallahualamkemana larinya ilmuwan2 
> kita
zaman dulu...? Djayabaya..? 
> Ronggowarsito...?...nenek moyang
orang2 p. Simeleu - 
> aceh dll ...jangan2 teman kita satu ini
salah satu 
> keturunannya dan beliau adalah sarjana FISIKA, S2

> geofisikakurang apa...? cara belajarnya yg 
> persis Agung Sedayu menuntut ilmu atau spt dlm komik 
>
silat kho ping hoo (bu kek siansu).mendatangi dan 
> berdebat
dgn pakar2 dewa2 geologi, cari2 buku yg 
> katanya sudah ratusan
bahkan ribuanapa yg 
> menyebabkan tertutupnya hati kita
utk mengatakan 
> kebenaran!?padahal ilmuwan sejati
harus 
> JUJUR dgn hati nuraninya tanpa 
>
prasangka.konsistensi, keseriusan dalam 
> mengumpulkan data
alam dalam prediksi ilmu kebumian 
> kedepan dll membuat decak
kagum saya kpd 
> anda,...Selamat Mas Maryanto saya berdoa utk

> anda.semoga anda sukses.!!! 
> 
>
Temanss sempatkanlah kita membaca dan menelaah teori 
> salam ini
mari kita bersinergy utk membuka hati 
> kita akan kebenaran
teori ini, kita bantu apa yg bisa 
> kita bantu utk memuluskan sdr
kita ini 
> merampungkanappresiasi saya yg besar buat mas 
> Maryanto atas konsistensinya dlm pengembangan 
>
iptek..sore hari itu saya mendapatkan ilmu 
> dari para
pakar ilmu kebumian, semakin menambah rasa 
> syukur saya kpd yg
maha .the boss of universe. 
> 
> Salam, 
>
Agus Irianto 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> --- Supardan <[EMAIL PROTECTED]>
wrote: 
> 
>> Fungsi terowongan pembuangan air danau
kawah G. 
>> Kelut pada saat ini 
>> sepertinya
masih berfungsi dengan baik. Kalau kita 
>> lihat sejarah
beberapa 
>> kali letusan terakhir, volume air danau kawah saat

>> ini tidaklah besar, hanya 
>> sekitar 2,5 juta m
kubik, seperti pada tabel berikut 
>> : 
>> 
>> 
>> *No.* 
>> 
>> *Kejadian
Letusan* 
>> 
>> *Volume Air Danau Kawah* 
>> 
>> *Jumlah Korban Jiwa* 
>> 
>> 1 
>> 
>> 1901 
>> 
>> 38 juta m3 
>> 
>> Cukup besar 
>> 
>> 2 
>> 
>

Re: [iagi-net-l] LUCKY STONES : BATU KEBERUNTUNGAN

2007-11-05 Terurut Topik yrsnki


> 
Mas Yatno

(Maaf) , saya seih perlu yang satu
lagi , karena  yang itu sudah punya hehehehe

Maaf , sekali
lagi , taapi itu kan kenyataan.

Si-Abah

__

   Aku pernah liat batu seperti itu, gambar kelamin
persis banget ada bijinya 
> dua, urat2 yang nyata seperti (maaf)
lagi ereksi, malah ada bulu2nya 
> segala, batunya jenis kalsedon
dari Pacitan warna kuning gambar coklat. 5 
> th yl ditawar 2,5
juta tidak dikasih, mintanya 5 juta. Sayang pemiliknya 
> (orang
Semarang) 6 bulan yl saya dengar sudah meninggal. Sekedar info 
>
sebagai referensi. 
> Salam, 
> Yatno 
> 
>> Dear Himalaya brother, 
>> 
>> Wah, lucky
stone Anda sepertinya cukup menarik. Mang Okim pernah lihat 
>>
lucky stone semacam itu di pameran batumulia Yogyakrta. Permintaan 
>> harganya tidak setinggi harga lucky stones lainnya seperti Dewi
Kwan 
>> Im, Kwan Kong, Kucing, Anjing, Macan, Kuda, Landscape,
dan lain-lain. 
>> Walaupun demikian, jangan pessimis dulu,
kalau kebetulan ada peminat 
>> yang hobinya gituan, tentunya
bisa pasang harga tinggi juga lho ! 
>> 
>> Mengenai
lucky stone tersebut yang berasal dari Swedia, mang Okim 
>>
penasaran juga, ingin tahu jenis batunya. Selain dari itu, karena Anda 
>> bilang mirp bener, tentunya Anda bisa bilang apakah disunat
atau 
>> tidak ya ? Karenanya, terima kasih deeh kalau fotonya
bisa dikirim. 
>> 
>> Salam batumulia, 
>> Mang Okim 
>> - Original Message - 
>> 
From: himalaya brother 
>> To: [EMAIL PROTECTED]

>> Sent: Monday, November 05, 2007 2:39 AM 
>>
Subject: [iagi-net-l] LUCKY STONES : BATU KEBERUNTUNGAN 
>> 
>> 
>> Aku punya batu bergambar kelamin pria mas.
Miriip banget. Ada 
>> warna ijonya juga, coklat, putih,
item. Katany sih batu dari swedia. 
>> Ada harganya ga tuh mas?
Nanti kapan2 aku kirimin fotonya. Tolong 
>> dijawab ya mas.
Tks. 
>> __

>> Do You Yahoo!? 
>> Tired of spam? Yahoo! Mail
has the best spam protection around 
>> http://mail.yahoo.com

> 
> 
> 
> 
>


> JOINT CONVENTION BALI 2007 
> The 32nd HAGI, the 36th
IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
> Exhibition, 
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>


> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event 
> shall IAGI be liable for any, including
but not limited to direct or 
> indirect damages, or damages of
any kind whatsoever, resulting from loss 
> of use, data or
profits, arising out of or in connection with the use of 
> any
information posted on IAGI mailing list. 
>
- 
> 
> 



RE: [iagi-net-l] Gunung Kelud Meletus !!!

2007-11-04 Terurut Topik yrsnki


> Budi

Selamat datang diiagi-net , baru muncul sudah
buat joke 
Tapi memang SK dari Allah SWT memang belum turun ya ,
kelihatannya kalau plug-nya besar mak letusany a akan makin besar juga .
Wooow ngeri !!!

Tapi melihat mitigasi-nya saat ini , saya patut
memberkan dua jempol kepada teman teman Surono dan kawan kawan.

Si-Abah




    Jangan-jangan Gunung meletus pun menunggu
SK yang belum turun !!!??? 
> Kalau tidak salah kuncen /
penunggunya belum mau mengungsi karena yakin 
> Belum mau meletus.

> 
> -Original Message- 
> 
From:
Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Saturday,
November 03, 2007 11:07 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad;
Eksplorasi BPMIGAS 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gunung Kelud
Meletus !!! 
> 
> Gunung Kelud belum meletus seperti
berita di Detik.com yang dikutip di 
> bawah. Wawancara dengan
penyiar Elshinta dengan Dr. Surono (kepala 
> PVMBG) malam ini
(Sabtu 3 Nov. 2007 pukul 21.00 WIB) mengkonfirmasi ini. 
>
Walaupun semua gejala gunungapi ini sudah jauh melebihi kondisi letusan

> 1990, sehingga disebut overscale (misalnya gempa tremor terjadi
22 jam, 
> suhu air kawah mendekati 50 C), tetap saja gunung ini
belum meletus. 
> Secara teori, gunung ini harusnya sudah meletus.
Dr. Surono mengaku 
> tidak tahu mengapa begitu dan tidak bisa
meramalkan kapan gunung ini 
> akan meletus. Sebanyak 22 orang
pengamat gunungapi dan volcanologist 
> sedang bekerja keras
memantau gunung yang sangat sulit ditebak ini. Tak 
> pernah
sebegitu banyak ahli gunungapi diterjunkan untuk mengamati 
>
gunungapi, hanya di Kelud pada saat ini. Pak Surono pun mengeluhkan dan

> memprotes secara keras media massa yang menambah kerunyaman
pemberitaan 
> seputar Kelud. 
> 
> salam, 
> awang 
> 
> 
> Sabtu, 03/11/2007 19:41 WIB

> Satlak: Gunung Kelud Belum Meletus 
> 
> 
> Rita Zoelkarnaen - DetikSurabaya 
> 
> -->Blitar
- Meski kondisi Gunung Kelud ibaratnya sudah hamil tua dan 
>
tinggal menunggu detik-detik melahirkan, namun sampai pukul 19.00 WIB, 
> Sabtu (3/11/2007) belum terjadi letusan dari puncak Kelud. 
> 
> Kondisi tersebut seperti yang dikonfirmasikan Humas
Satlak 
> Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Kabupaten
Blitar Sukamtono 
> kepada petugas Pos Pantau Margomulyo yang
sudah turun ke Ngancar Kediri, 
> Umar Rosadi. 
> 
> "Khusus untuk apakah Kelud benar-benar sudah meletus atau
belum, warga 
> Blitar jangan percaya informasi dari manapun dan
siapapun selain dari 
> Satlak. Dan begitu Kelud benar-benar
meletus, Satlak pasti akan 
> memberikan informasi resmi saat itu
juga melalui berbagai cara," tegas 
> Sukamtono saat
dikonfirmasi detiksurabaya.com sekitar pukul 19.00 WIB. 
> 
> Pantauan detiksurabaya.com di lapangan, sekitar pukul 17.00 WIB
tadi 
> sore terjadi kepanikan luar biasa di wilayah Kabupaten
Blitar. 
> Penyebabnya, munculnya berita di televisi swasta
nasional bahwa Gunung 
> Kelud sudah meletus. 
> 
> Akibat pemberitaan tersebut, bahkan warga yang panik mengungsi ada
yang 
> mengalami kecelakaan. Seperti yang terjadi di Desa
Kedawung Kecamatan 
> Nglegok, terjadi kecelakaan antara dua
pengendara sepeda motor. 
> 
> Lebih lanjut Sukamtono
menjelaskan, informasi letusan Kelud akan 
> disampaikan dengan
berbagai cara. Antara lain dengan langsung menyiarkan 
> melalui
radio-radio yang ada di Blitar, membunyikan seluruh sirine dan 
>
titir (memukul kentongan bambu maupun besi - red). (gik/gik) 
>

> 
> Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
wrote: Gunung Kelud Meletus 
> !!! 
> 
> Akhirnya
Gunung Kelud dinyatakan meletus pada jam 16.00 WIB 
> 
>
Kediri (ANTARA News) - Gunung Kelud (1.751 m) dinyatakan telah 
>
meletus setelah terjadi gempa tremor over schale Sabtu sore sejak 
> pukul 16.00 WIB. 
> Ketua Tim Tanggap Darurat Umar Rosadi
menyatakan, sampai sekarang 
> letusan besar belum terjadi, tapi
letusan kecil sudah. 
> 
> :( "Wah yang
ditunggu-tunggu akhirnya datang juga ya Pakdhe ? 
> Tetapi
sepertinya letusannya kecil saja ya Pakdhe ?" 
> :D
"Pernyataan gunung meletus ini memang dipicu dengan mulai 
>
munculnya getaran-getaran (tremor) yang sudah diluar kebiasaan. Tetapi 
> letusan belum memuncak thole" 
> 
> Letusan
gunung api saat ini secara ilmiah sudah dapat dikategorikan 
>
sebagai individual dan unik. demikian juga dengan Gunung Kelud yang 
> memang memiliki karakteristik tersendiri. Dibawah ini digambarkan

> sederhana saja bagaimana kemungkinan terjadinya proses letusan
di 
> Gunung Kelud. 
> 
> Continue reading Gunung
Kelud Meletus !!!... 
>
http://rovicky.wordpress.com/2007/11/03/gunung-kelud-meletus/ 
>

> 
> 
> -- 
>
http://rovicky.wordpress.com/ 
> None one right solution ! 
> No one can monopolize the truth ! 
> 
>


>  
> JOINT CONVENTION BALI 2007 
> The 32nd
HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
>
Exhibition, 
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>
---

RE: [iagi-net-l] Berita Duka Cita

2007-10-31 Terurut Topik yrsnki


Rekan rekan.

Turut berduka cita , saya kemarin sempat mengikuti
pemakaman-nya di Pondok Rangon , pemakaman dilaksanakan jam 13.00.
Mungkin tidak banyak tahu , terutama anggota IAGI yang muda bahwa
Almarhum pernah menjadi Ketua Umum IAGI ( kapan -nya  saya agak
lupa).

Si-Abah

___


> Inna lillahi wa inna illaihi roji'uun. 
> 
> Info tambahan, insya Allah dimakamkan ba'da Dzuhur di pemakaman
Pondok 
> Rangon. 
> Wassalam, 
> 
> 
> -Original Message- 
> 
From: Budi Sunarto
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, October 31, 2007
10:39 AM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject:
[iagi-net-l] Berita Duka Cita 
> 
> 
> 
>
Innalillahi wa inna illaihi roji'un 
> 
> Telah
berpulang ke rahmatullah : Bapak Ir. A. Edi Harsa, usia 68 tahun, 
> tadi malam pukul 22.45 WIB. 
> 
> Alamat duka :
Legenda wisata cibubur, LINCOLN N2 - 21. Dimakamkan hari 
> ini
pukul 10.00 WIB di Pondok Rangon. 
> 
> 
> 
> 
> __ 
> Do You Yahoo!? 
> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best
spam protection around 
> http://mail.yahoo.com 
> 
>


> JOINT CONVENTION BALI 2007 
> The 32nd HAGI, the 36th
IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
> Exhibition, 
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>


> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event 
> shall IAGI be liable for any, including
but not limited to direct or 
> indirect damages, or damages of
any kind whatsoever, resulting from loss 
> of use, data or
profits, arising out of or in connection with the use of 
> any
information posted on IAGI mailing list. 
>
- 
> 
> 



Re: [iagi-net-l] Rakernas IAGI 2007

2007-10-10 Terurut Topik yrsnki


>
Pak Sekjen

Rakernas merupakan saat dimana PP dan
PengDa dapat berkomunikasi langung dan membahas issue sehubungan dengan
organisasi maupun issue lain yang merupakan kepentingan atau interest
bersama (PP dan PENGDA).
Sebagai hasil dari Rakernas maka semestinya
komunikasi antar aPP dan PengDa akan menjadi lebih baik (PP tahu
problemaitka PengDa dan PengDa juga demikian, beserte solusi-nya), ada
persamaan presepsi mengenai issue yang penting (ump. mengenai Lapindo
Brantas , masalah peran IAGI dalam membanti PemDa sehubungan dengan
otonomi dsb).

Menurut saya issue yang akan dibicarkan harus
diketengahkan  jauh sebelum Rakernas , aik oleh PP maupun PengDa.

Dari pengalaman Rakernas yang lalu saya  melihat hal berikut
:
1. Waktu pelaksanaan suka molor .
2. Banyak PengDa yang kurang
siap dengan laporan-nya
3. PP menjadi dominan  , sebagai akibat
ad. 2 diatas.
4. Rakernas tidak menghasilkan suatu keputusan yang
penting.
5. Waktu Rakernas yang singkat (karena disisipkan di PIT,
padahal bukan suatu keharusan) menyebabkan pembahasan sering tidak bisa
tuntas.

Semoga Pak Sekjen dapat memperbaikinya , sehingga
Rakernas tahun ini benar benar berbobot.
Beberapa materi /issue 
yang dapat dibicarakan al. Sertifikasi , Dewan Penghargaan dan Kehormatan
dan pemberian penghargaan yang bersistim kepada tokoh ahli kebumian
Indonesia , koordinasi Pengda didaerah bencana dengan Pemda dsb)

Si-Abah





    Rekan2 PP dan Pengda IAGI 
> 
> Rapat persiapan JCB memutuskan Rakernas IAGI di Bali, 14

> November jam 19. Mohon konfirmasi dan masukan agenda 
>
acara. 
> 
> Surat resmi akan segera dikirim. Terimakasih.

> 
> R i d w a n 
> 
>


> JOINT CONVENTION BALI 2007 
> The 32nd HAGI, the 36th
IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
> Exhibition, 
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>


> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event 
> shall IAGI be liable for any, including
but not limited to direct or 
> indirect damages, or damages of
any kind whatsoever, resulting from loss 
> of use, data or
profits, arising out of or in connection with the use of 
> any
information posted on IAGI mailing list. 
>
- 
> 
> 



[iagi-net-l] TPA di Jonggol ?

2007-10-09 Terurut Topik yrsnki


Rekan rekan

 



 

Saya mendapat info bahwa sebagai pengganti  TPA  Bantargebang akan dibangun TPA 
baru  didaerah Jonggol .

 

Apakah ini benar , 
karena seingat saya daerah Jonggol merupakan “catchment
area” untuk air baik kearah Cianjur Utara  (daerah taman bunga Nusantara) 
maupun kearah selatan
Jakarta.

 



 

Apakah pembangnan TPA ini sudah mendapatan AMDAL –nya , dan
apakah di TPA ini akan diaplikasikan pengelolaan sampah yang tidak akan
mengganggu kwalitas air tanah ?  

 



 

Mungkin kawan kawan di Bogor atau yang ahli dalam geohidrologi
dapat memberikan pencerahan , syukur syukur ada informasi yang lebih detil
mengenai rencana ini,

 



 

Terima kasih .

 



 



 

S- Abah,

 



[iagi-net-l] TPA di Jonggol ?

2007-10-09 Terurut Topik yrsnki


Rekan rekan

 



 

Saya mendapat info bahwa sebagai pengganti  TPA  Bantargebang akan dibangun TPA 
baru  didaerah Jonggol .

 

Apakah ini benar , 
karena seingat saya daerah Jonggol merupakan “catchment
area” untuk air baik kearah Cianjur Utara  (daerah taman bunga Nusantara) 
maupun kearah selatan
Jakarta.

 



 

Apakah pembangnan TPA ini sudah mendapatan AMDAL –nya , dan
apakah di TPA ini akan diaplikasikan pengelolaan sampah yang tidak akan
mengganggu kwalitas air tanah ?  

 



 

Mungkin kawan kawan di Bogor atau yang ahli dalam geohidrologi
dapat memberikan pencerahan , syukur syukur ada informasi yang lebih detil
mengenai rencana ini,

 



 

Terima kasih .

 



 



 

S- Abah,

 



RE: [iagi-net-l] OOT : Lima Puluh Tahun Eksplorasi Angkasa Luar

2007-10-07 Terurut Topik yrsnki


>
Allahu Akbar , Allah Maha Besar, tapi masih suka tergelitik ya
,apa sih batas alam semesta ini ?

Si-Abah

_ 

  Abah, 
> 
> "Profundum abyssi quis
dimensus est ?" Luas dan lebarnya langit adakah 
> yang bisa
mengukurnya ? 
> 
> Mungkin tidak, sebab semua galaksi
saat ini tengah berlomba2 saling 
> menjauh, semakin cepat semakin
lokasinya jauh dari pusat Alam Semesta. 
> Maka Alam Semesta
mengembang terus, makin membuka. Ini implikasi Big Bang. 
> Apakah
kelak akan tiba2 menciut dan kemudian saling mendekat, menyempitkan 
> Alam Semesta, lalu kembali menjadi titik singularitas alias Big
Crunch ? 
> Akan terjadi seperti itu kalau saja massa semua
galaksi dan semua materi 
> di antaranya cukup mempunyai gravitasi
untuk saling tarik-menarik. 
> Kenyataannya, setiap galaksi yang
diamati menunjukkan "red shift" dalam 
> analisis
spektroskopi-nya yang menunjukkan bahwa galaksi2 masih sedang 
>
saling menjauh. 
> 
> Maka tak seorang pun yang bisa
mengukur luasnya langit sebab ia bertambah 
> luas dari hari ke
hari. 
> 
> Salam, 
> awang 
> 
>
-Original Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, October 08, 2007 12:27
C++ 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] OOT : Lima Puluh Tahun Eksplorasi Angkasa Luar 
> 
> 
> 
>>  
> Awang 
> 
> Kalimat yang paling bawah apa artinya 
> ? 
> 
> Si-Abah 
> (sok hayang nyaho bae nya ? heheh) 
>

>
_ 
> 
>


> JOINT CONVENTION BALI 2007 
> The 32nd HAGI, the 36th
IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
> Exhibition, 
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>


> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event 
> shall IAGI be liable for any, including
but not limited to direct or 
> indirect damages, or damages of
any kind whatsoever, resulting from loss 
> of use, data or
profits, arising out of or in connection with the use of 
> any
information posted on IAGI mailing list. 
>
- 
> 
> 



Re: [iagi-net-l] OOT : Renungan 30 September

2007-10-07 Terurut Topik yrsnki


> 
Agus

Narasi Anda bagus walaupun Jawa tenan (aku
turunan Jawa tapi suka agak sulit baca gaya orang Jawa.

Tapi bener bener apik tenan, teruta perumpaaan yang terakhir itu
lo, jadi kalau menurut  Anda dalannya ahrus mendukung Bimo , Samiaji
atawa Arjuna  ?

Si-Abah



   Hemat saya, masalah ini bukan semata-mata pada ranah
akademis, tetapi 
> sudah pada wilayah politik yang erat kaitannya
dengan kondisi psiko 
> sosial masyarakat kita yang masih
traumatik terhadap berbagai peristiwa 
> masa lalu di tanah air.

> 
> 
> 
> Dalam kaitannya dengan TAP MPR
yang masih tetap eksis tentang pelarangan 
> suatu ideologi, maka
sulit bagi kalangan yang menginginkan hadirnya 
> kembali ideologi
yang diusungnya,eksis kembali di NKRI. 
> 
> Dalam
kaitannya dengan trauma masyarakat, sulit pula bagi penyelenggara 
> negara mengabaikan potensi konflik yang lebih luas lagi lebih2 pada

> level global, ideologi komunis sudah merupakan noda hitam dalam

> peradaban manusia. 
> 
> Dalam kondisi ini,
sebenarnya ruang kajian ilmiah, masih dimungkinkan 
> pada
penjelasan TAP MPR, selanjutnya, yang menyebutkan bolehnya wacana 
> ini didiskusikan di lingkup terbatas, dalam hal ini lingkup
akademis. 
> Pada wacana globalpun, sensor negara, bahkan
regionalpun tetap ada. Coba 
> anda pakai lambang2 Nazi di Jerman,
misalnya. Atau coba anda 
> me'launching' 
> 
>
issue2 yang bersifat 'anti semit' pada tataran publik melalui media 
> barat misalnya., walaupun seakademis apapun, di negara super 
> demokratispun, sensor terhadap hal serupa tetap eksis. 
>

> 
> 
> Lagi pula, sasaran tembakpun tidak bisa
hanya diarahkan pada CIA saja. 
> Apa tidak mungkin (ini belum
banyak dibahas para penagamat politik - 
> mungkin tidak ada
tradisi seperti CIA misalnya bisa mebongkar file 
> rahasianya
setelah 30 tahun) KGB, agen rahasia Cina (apa namanya ya?), 
>
bahkan Mossad pun, misalnya tidak bermain di sini?. 
> 
>
Secara fisikpun fakta perebutan hegemoni ini terekam dalam sejarah. 
> Bagaimana pada jaman Orla, persenjataan ABRI lebih banyak berasal
dari 
> Blok Komunis (Sovyet dan RRC). Saya waktu kecil, masih SD,
hafal nama2 
> pesawat kebanggan AURI seperti MIG 17, 19, 21,
Tupolev (TU)-16 - dsb. 
> yang kala itu negara jiranpun sangat
ketinggalan dari kita. Wah, lucunya 
> nostalgia SD, sewaktu kita
latihan bahaya udara, di sekolah, murid2 
> harus bertiarap menuju
lubang persembunyian, yang bujurnya masih 
> nungging, langsung
digebuk Pak Guru 
> 
> 
> 
> Tentu
saja para pendukung, atau yang pro terhadap kebijakan 
>
penyelenggara negara ini, mengkhawatirkan dampak dari bahaya laten, yang

> walaupun dikatakan potensinya kecil, lebih2 melihat pada skala
global, 
> tapi trauma ini bukan pekerjaan mudah menghilangkannya.

> 
> 
> 
> Kalau kita berandai-andai,
dari pergumulan para dalang ini, jika 
> ternyata kaum 'Kurawa'
yang menang, apakah ada jaminan mereka tidak 
> melakukan 'Killing
Field' sebagaimana terjadi di negara jiran? 
> 
> 
> 
> Sejarah hendaknya memberi manfaat kepada kita bagaimana
memilih dalang 
> yang benar2 'Manteb' memelihara keseimbangan
'Jagat Loh Jinawi' yang 
> 'Tata Tentrem Karto Rahardjo', bukan
dalang yang membela Buto Ijo, Buto 
> Cakil , Dasamuka dsb. 
> 
> 
> 
> Kalau sekarang ini, hemat saya
dalangnya penyokong Lesmana Mandra 
> Kumara, yang kurang berani
berlaga, penuh keraguan bertindak, membiarkan 
> Buto Setamuka
merambah hutan Wanamerta, Gunung Rajabrana dan Pulau 
>
NusaKencana. 
> 
> 
> 
> Belajar sejarah
mudah, termasuk membanding-bandingkan versi sejarah, 
> yang sulit
adalah belajar dari sejarah. 
> 
> Manusia yang tidak
pernah mau belajar dari keledai, niscaya terantuk 
> batu untuk ke
tiga kalinya! 
> 
> 
> 
> Salam 
>

> 
> 
> Agus Sutoto 
> 
> 
> 
>


> == 
> 
> KORAN TEMPO 
> 
> Rabu, 3 Oktober 2007 
> 
> 
>

> Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Yunan Yusuf
menyatakan 
> buku sejarah mengandung banyak muatan politik. 
> 
> Karena itu, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo
hingga kini 
> belum menandatangani draf penilaian. "Sampai
saat ini 
> 
> masih dipertimbangkan oleh Pak
Menteri'" kata Yunan kepada Tempo 
> kemarin. 
> 
> 
> 
> Seusai peringatan Hari Kesaktian Pancasila di
Monumen Pancasila Sakti 
> dua hari lalu, Bambang mengungkapkan
pemerintah akan 
> 
> segera mengeluarkan buku sejarah
baru menggantikan buku sejarah 
> sekolah menengah pertama dan
sekolah menengah atas yang 
> 
> telah ditarik dari
peredaran. 
> 
> 
> 
> Sebelumnya,
pemerintah menarik buku sejarah yang tidak mencantumkan kata 
>
"PKI" di belakang Gerakan 30 September. Penghilangan 
>

> kata itu dinilai sebagai penyembunyian fakta. 
> 
> 
> 
> Yunan mengungkapkan penilaian terhadap
sekitar 300 buku sejarah telah 
> dilakukan sejak November 2006
hingga Mei 2007. Dari 
> 
> jumlah itu, hanya 50 buku yang
lulus penilaian BSNP. Padahal untuk mata

Re: [iagi-net-l] OOT : Lima Puluh Tahun Eksplorasi Angkasa Luar

2007-10-07 Terurut Topik yrsnki


> 
Awang

Kalimat yang paling bawah apa artinya
?

Si-Abah
(sok hayang nyaho bae nya ? heheh)

_

Selamat ulang tahun emas eksplorasi angkasa luar ! 
> 
> 
> 
> Tanggal hari ini tepat lima puluh tahun yang
lalu, 4 Oktober 1957, 
> wahana pertama buatan manusia berupa
satelit buatan bernama Sputnik 1 
> (Uni Soviet) berhasil masuk ke
angkasa luar dan mengorbit Bumi. Inilah 
> awal eksplorasi angkasa
luar secara nyata oleh manusia. Untuk sampai ke 
> pelontaran
Sputnik 1 itu, sebelumnya ada usaha-usaha teoretis dan 
> berbagai
eksperimen sejak awal 1900-an bagaimana menerbangkan wahana 
>
bermesin jauh ke angkasa luar. Konstantin Tsiolkovsky (Uni Soviet), 
> Robert Goddard (Amerika Serikat), Hermann Oberth dan Wernher von
Braun 
> (Jerman) adalah tokoh2 paling penting pelopor pemikiran
dan eksperimen 
> roket dan satelit. 
> 
> 
> 
> Uni Soviet dan Amerika Serikat adalah dua negara yang
paling banyak 
> melakukan eksplorasi angkasa luar ini. Seperti
kita tahu, mereka sampai 
> pertengahan tahun 70-an melakukannya
dalam semangat berlomba. Tetapi 
> sejak 1975, ketika ada kerja
sama di angkasa luar antara wahana Soyuz 
> Uni Soviet dan Apollo
Amerika Serikat, mereka telah bekerja sama 
> beberapa kali
mengeksplorasi angkasa luar. Sejak 1990-an Jepang, 
> asosiasi
negara-negara Eropa, Australia, dan Cina telah menambah daftar 
>
negara pengeksplorasi angkasa luar. 
> 
> 
> 
> Apa saja yang telah dilakukan dalam 50 tahun mengeksplorasi angkasa
luar 
> ini ? Banyak sekali. Tercatat sekitar 250-275 peluncuran
sejak 
> 1957-2007. Peluncuran terakhir sebelum catatan ini
disusun adalah pada 
> 27 September 2007 minggu lalu yaitu
peluncuran satelit "Dawn" untuk 
> mengorbit dan
meneliti asteroid Ceres dan Vesta. 
> 
> 
> 
> Sedikit dari beberapa peristiwa bersejarah dalam eksplorasi angkasa
luar 
> : 
> 
> 
> 
> * 4 Oktober
1957 : Uni Soviet (US) meluncurkan Sputnik-1 
> * 31 Januari 1958
: Amerika Serikat (AS) meluncurkan Explorer-1 
> * 12 April 1961 :
Yuri Gagarin (US) menjadi orang pertama di 
> angkasa luar 
> * 20 Juli 1969 : Neil Armstrong dan Edwin Aldrin menjadi orang 
> pertama yang berjalan di Bulan 
> * 2 Maret 1972 : Pioneer
10 (AS) menjadi wahana luar angkasa 
> pertama yang terbang keluar
dari Tata Surya, komunikasi terakhir 
> dengannya dilakukan pada
22 Januari 2003 pada jarak sejauh 7,6 milyar km 
> dari Bumi. 
> * 14 Mei 1973 : Skylab (AS), stasiun angkasa luar pertama 
> diluncurkan 
> * 15 Juli 1975 : Kerja sama pertama di
angkasa luar, Soyuz (US) 
> dan Apollo (AS) melakukan
docking/saling menyambung 
> * 20 Agustus 1975 : Viking 1 (AS)
mengorbit dan mendarat di Mars 
> * 20 Agustus 1977 : AS
meluncurkan Voyager 2 untuk meneliti 
> Yupiter dan Saturnus.
Agustus 2007 lalu wahana ini telah keluar sampai 
> sejauh 10
milyar km dari Bumi. 
> * 12 April 1981 : AS meluncurkan wahana
ulang-alik pertama, 
> Columbia. 
> * 28 Januari 1986 :
Kecelakaan besar eksplorasi angkasa luar 
> ketika wahana
ulang-alik Challenger meledak di angkasa 73 detik setelah 
>
diluncurkan 
> * 19 Februari 1986 : Uni Soviet meluncurkan stasiun
angkasa luar 
> pertama, MIR 
> * 25 April 1990 : Hubble
Space Telescope, satelit teleskop pertama 
> di angkasa luar
diluncurkan. 
> * 2 Desember 1995 : SOHO Solar Observatory
diluncurkan, pengamat 
> Matahari dari dekat. 
> * 20
November 1998 : Keping pertama Stasiun Angkasa Luar 
>
Internasional diluncurkan. Selama beberapa bulan secara bergantian 
> astronot dan kosmonot dari AS, US dan negara lain bertugas di
angkasa 
> luar membangun stasiun ini. 
> * 1999 :
Stardust, wahana penguntit komet kembali ke Bumi membawa 
> sampel
ekor komet (coma) 
> * 1 Februari 2003 : Wahana ulang-alik
Columbia meledak ketika akan 
> kembali ke Bumi, tujuh astronot
tewas. 
> 
> 
> 
> Pengetahuan manusia
tentang angkasa luar oleh 250-275 peluncuran selama 
> 50 tahun
itu sudah banyak tentunya, bahkan pengetahuan kita tentang 
>
angkasa luar adalah lebih banyak dan lebih detail daripada bagian dalam

> Bumi sendiri. Kita lebih tahu soal quasar, benda di tepi jagad
raya yang 
> milyaran tahun cahaya jaraknya dari Bumi daripada apa
yang terjadi di 
> bagian dalam inti Bumi yang jaraknya hanya 6300
km di bawah kaki kita. 
> 
> 
> 
> Berikut
beberapa contoh pengetahuan kita tentang Alam Semesta yang 
>
dihasilkan oleh wahana-wahana angkasa luar. 
> 
> 
> 
> COBE (Cosmic Background Explorer) satelit yang
diluncurkan AS pada 
> 1989 adalah satelit yang dirancang khusus
untuk mencari bukti Big Bang. 
> Suatu letusan besar 18 milyar
tahun yang lalu yang dianggap sebagai asal 
> Alam Semesta akan
menyisakan gelombang mikro yang mestinya masih bisa 
>
"didengar" sampai sekarang. Dengan melaksanakan riset
keseluruhan langit 
> menggunakan panjang gelombang mikro, COBE
menemukan adanya variasi kecil 
> (riak) pada radiasi yang
merupakan peninggalan Big Bang. Ini 
> menggembirakan para ahli
kosmologi, bagian astronomi yang mempelajari 
> asal-usul Ala

Re: [iagi-net-l] Pameran Internasional "First Islanders" di ITB

2007-10-07 Terurut Topik yrsnki


> 
Prof Zaim

Selamat ats sukses-nya acara tersebut
,semoga dapat dilanjutkan  dengan acara acara lain semacamm itu.

Si-Abah.

___

    Rekan2 IAGI Yth., 
> Tidak terasa
ternyata hari ini, 5 Oktober adalah hari terakhir Pameran 
>
Internasional:"First Islanders" yang diselenggarakan di Campus
Center ITB 
> selama satu bulan: 5 September - 5 Oktober 2007,
seperti yang pernah saya 
> info-kan lewat milis IAGI ini.Pameran
dibuka oleh Rektor ITB Rabu, 5 
> September 2007, diselenggarakan
oleh Kelompok Riset yang terdiri dari 
> Prodi Teknik Geologi
FITB-ITB bekerjasama dengan Dept. of Paleobiology, 
> Univ.of
Frankfurt, Germany; Dept. of Archaeology Univ. of Philippine at 
>
Diliman; Institut de Paleontologie Humaine, Paris-France didukung oleh 
> Museum Naturalist, Leiden - the Netherlands; Museum Senckenberg,
Franfurt 
> -Germany; Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, dalam Group
yang bertema: 
> "Human Origins Patrimony in Souteast
Asia" - HOPSEA.Pameran yang 
> melibatkan negara2 yang saya
sebutkan tadi, menyajikan materi/koleksi 
> fosil vertebrata dan
manusia serta artefak dari Indonesia yang sebagian 
> masih
tersimpan di Museum di Senckenberg - Jerman dan Leiden - Belanda, 
> juga koleksi hasil penelitian Paleontologi ITB dan Puslit Arkeologi

> Nasional terutama yang berasal dari Jawa, Flores, Timor dan
Sulawesi, 
> disamping tentunya koleksi dari Filipina. 
>
Pengunjung terdiri dari para mahasiswa, umum/masyarakat dan siswa 
> SLTA.Jumlah pengunjung sampai penutupan sore nanti akan mencapai
lebih 
> dari 2000 orang, karena ketika sebenarnya pagi ini akan
ditutup dan 
> display akan dibongkar, ada telepon dari SMA Santa
Angela Bandung yang 
> akan berkunjung pukul 14.00 hari ini,
dengan sekitar 200-an siswa. 
> Pertengahan September lalu pameran
juga telah dikunjungi oleh sebuah SMA 
> di Bandung yang terdiri
atas 16 Guru dan 270 Siswanya. 
> Usai pameran di ITB, barang2
akan dikemas dan diterbangkan ke Manila - 
> Filipina untuk
dipamerkan di Manila. Setelah itu ke Belanda, Jerman dan 
>
terakhir di Paris. 
> Yang menarik juga adalah, saya sebagai
pengajar Program Magister Museologi 
> UNPAD untuk mata kuliah Geo
Arkeologi dan Arkeologi Terapan dengan jumlah 
> 26 mahasiswa
telah memberi tugas kepada para mahasiswa untuk memberi 
> kajian
pada pameran First Islanders. Menarik karena kajiannya sangat 
>
akademis dengan menggunakan konsep dan teori tentang display museum, 
> menyangkut tata letak, lighting, alur dan makna materi, luas ruang
vs 
> jumlah materi yang dipamerkan (kepadatan materi) dll, telah
menghasilkan 
> kritik yang sangat akademik dan membangun, sambil
memberikan alternatif 
> solusinya.Ya itulah, sebuah pameran
ternyata dapat juga kami kaitkan 
> dengan suatu kegiatan
akademis. 
> Itulah rekan2, bagian dari diseminasi paleontologi,
paleoantropologi dan 
> arkeologi, mudah2an membawa dampak yang
berarti bagi para pengunjung. 
> 
> Wasalam, 
>

> Yahdi Zaim, 
> KK Geologi dan paleontologi, 
>
Prodi Teknik Geologi, 
> FITB - ITB 
> 
> 
> 
>


> JOINT CONVENTION BALI 2007 
> The 32nd HAGI, the 36th
IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
> Exhibition, 
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>


> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event 
> shall IAGI be liable for any, including
but not limited to direct or 
> indirect damages, or damages of
any kind whatsoever, resulting from loss 
> of use, data or
profits, arising out of or in connection with the use of 
> any
information posted on IAGI mailing list. 
>
- 
> 
> 



Re: [iagi-net-l] Pameran Internasional "First Islanders" di ITB

2007-10-07 Terurut Topik yrsnki


> 
Prof Zaim

Selamat ats sukses-nya acara tersebut
,semoga dapat dilanjutkan  dengan acara acara lain semacamm itu.

Si-Abah.

___

    Rekan2 IAGI Yth., 
> Tidak terasa
ternyata hari ini, 5 Oktober adalah hari terakhir Pameran 
>
Internasional:"First Islanders" yang diselenggarakan di Campus
Center ITB 
> selama satu bulan: 5 September - 5 Oktober 2007,
seperti yang pernah saya 
> info-kan lewat milis IAGI ini.Pameran
dibuka oleh Rektor ITB Rabu, 5 
> September 2007, diselenggarakan
oleh Kelompok Riset yang terdiri dari 
> Prodi Teknik Geologi
FITB-ITB bekerjasama dengan Dept. of Paleobiology, 
> Univ.of
Frankfurt, Germany; Dept. of Archaeology Univ. of Philippine at 
>
Diliman; Institut de Paleontologie Humaine, Paris-France didukung oleh 
> Museum Naturalist, Leiden - the Netherlands; Museum Senckenberg,
Franfurt 
> -Germany; Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, dalam Group
yang bertema: 
> "Human Origins Patrimony in Souteast
Asia" - HOPSEA.Pameran yang 
> melibatkan negara2 yang saya
sebutkan tadi, menyajikan materi/koleksi 
> fosil vertebrata dan
manusia serta artefak dari Indonesia yang sebagian 
> masih
tersimpan di Museum di Senckenberg - Jerman dan Leiden - Belanda, 
> juga koleksi hasil penelitian Paleontologi ITB dan Puslit Arkeologi

> Nasional terutama yang berasal dari Jawa, Flores, Timor dan
Sulawesi, 
> disamping tentunya koleksi dari Filipina. 
>
Pengunjung terdiri dari para mahasiswa, umum/masyarakat dan siswa 
> SLTA.Jumlah pengunjung sampai penutupan sore nanti akan mencapai
lebih 
> dari 2000 orang, karena ketika sebenarnya pagi ini akan
ditutup dan 
> display akan dibongkar, ada telepon dari SMA Santa
Angela Bandung yang 
> akan berkunjung pukul 14.00 hari ini,
dengan sekitar 200-an siswa. 
> Pertengahan September lalu pameran
juga telah dikunjungi oleh sebuah SMA 
> di Bandung yang terdiri
atas 16 Guru dan 270 Siswanya. 
> Usai pameran di ITB, barang2
akan dikemas dan diterbangkan ke Manila - 
> Filipina untuk
dipamerkan di Manila. Setelah itu ke Belanda, Jerman dan 
>
terakhir di Paris. 
> Yang menarik juga adalah, saya sebagai
pengajar Program Magister Museologi 
> UNPAD untuk mata kuliah Geo
Arkeologi dan Arkeologi Terapan dengan jumlah 
> 26 mahasiswa
telah memberi tugas kepada para mahasiswa untuk memberi 
> kajian
pada pameran First Islanders. Menarik karena kajiannya sangat 
>
akademis dengan menggunakan konsep dan teori tentang display museum, 
> menyangkut tata letak, lighting, alur dan makna materi, luas ruang
vs 
> jumlah materi yang dipamerkan (kepadatan materi) dll, telah
menghasilkan 
> kritik yang sangat akademik dan membangun, sambil
memberikan alternatif 
> solusinya.Ya itulah, sebuah pameran
ternyata dapat juga kami kaitkan 
> dengan suatu kegiatan
akademis. 
> Itulah rekan2, bagian dari diseminasi paleontologi,
paleoantropologi dan 
> arkeologi, mudah2an membawa dampak yang
berarti bagi para pengunjung. 
> 
> Wasalam, 
>

> Yahdi Zaim, 
> KK Geologi dan paleontologi, 
>
Prodi Teknik Geologi, 
> FITB - ITB 
> 
> 
> 
>


> JOINT CONVENTION BALI 2007 
> The 32nd HAGI, the 36th
IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
> Exhibition, 
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>


> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event 
> shall IAGI be liable for any, including
but not limited to direct or 
> indirect damages, or damages of
any kind whatsoever, resulting from loss 
> of use, data or
profits, arising out of or in connection with the use of 
> any
information posted on IAGI mailing list. 
>
- 
> 
> 



Re: [iagi-net-l] Buka Puasa Bersama & Diskusi Antisipasi Gempa

2007-09-26 Terurut Topik yrsnki


> 
Yth Set IAGI

 Berapa bayar-nya ?

Si-Abah
_

  Jakarta, 28 September 2007 
> Nomor :
290/PP-IAGI/VI/2007 
> Lampiran : - 
> Perihal : Buka
Puasa Bersama & Diskusi Antisipasi Gempa 
> 
> 
> Kepada Yth . 
> Anggota IAGI / IAGI NET 
> Di 
> Tempat 
> 
> 
> Dengan Hormat , 
>
Bersama ini kami sampaikan bahwa pada hari Kamis tgl 04 Oktober 2007, 
> Ikatan Ahli Geologi Indonesia ( IAGI ) akan mengadakan Buka Puasa

> Bersama dan Diskusi " Antisipasi Gempa " 
>

> Tempat : Room Subadra / Drupadi Lt 2, Hotel Bumi 
>
Karsa Bidakara Jakarta 
> Waktu : 16.00 - 22.00 WIB 
>
Pembicara : 1. Dr. Danny Hilman ( Kajian Potensi dan Resiko 
>
Gempa ) 
> 2. .Dr. Engkon K Kertapati ( Kajian Resiko Bencana
Gempa Bumi ) 
> 
> Sehubungan hal tersebut diatas kami
mengharapkan bantuan agar dapat 
> menyebarkan dan
menginformasikan kepada temen-teman seprofesi di 
> lingkungan
tempat Bapak/Ibu/ sdr/i bekerja. 
> Demikian disampaikan atas
perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan 
> terimakasih . 
> 
> Hormat kami 
> Pengurus Pusat 
> Ikatan
Ahli Geologi Indonesia ( IAGI ) 
> Sekretaris Jenderal 
>

> Ttd 
> 
> Ridwan Djamaluddin 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>

> 
> IAGI,Ikatan Ahli Geologi Indonesia 
> 
> ," Buka Puasa Bersama dan Diskusi Antisipasi Gempa " 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>

> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Presenters : 
> 1.Bp. Dr. Danny Hilman (Kajian Potensi dan
Resiko Gempa ) 
> 2.Bp.Dr. Engkon K Kertapati (Kajian Resiko
Bencana Gempa Bumi ) 
> 
> Biaya : Rp 150.000,- 
>

> 
> Pendaftaran 
> 
> Hub : Sutarjo 
> : Abdul Qodir 
> Telp/Fax : 837 02848 / 83702577 
>
E-Mail : [EMAIL PROTECTED] 
> 
> Pembatalan diterima
sampai jam 12.00 wib. Kamis , 4 Oktober 2007 
> 
> 
> Tanggal : 
> 
> 
> Kamis, 4 Oktober 2007

> 
> 
> Waktu : 16.00-20.00 WIB 
> 
> Tempat : 
> 
> 
> Room Subadra / Drupadi Lt
2, 
> Hotel Bumi Karsa Bidakara Jakarta 
> 
> 
> 
> 
> Subject 
> 
> 
> 
> Buka Puasa Bersama dan Diskusi Antisipapasi Gempa 
> 
> 
> 



Re: [iagi-net-l] Pak M. Untung masuk Rumah Sakit

2007-09-26 Terurut Topik yrsnki


> 
Semoga Pak M.Untung segera sembuh dan bisa ka Bali, serta
meramaikan kembali mills ini, ngomong ngomong Beiau menderita penyakit apa
?

  Si-Abah




 


Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-25 Terurut Topik yrsnki


Kang Denny

Kala dilihat berbagai komentar dari millis ini,
kelihatannya bagi sebagian rekan masih belum jelas benar keuntungan dan
pentingnya memiliki sertifikat.

Enam tahun (?? ) yang lalu , PP
IAGI pernah memberikan semacam "informasi" kepada para peserta
PIT mengenai sertfikasi ini .

Kalau Anda sudah siap , bagaimana
apabila  hal yang sama dikomunikasikan dalam PIT di Bali  ?

Sebagai jawaban kepada sdr. Fajar , salah satu tujuan dari
sertifikat adalah MELINDUNGI anggota IAGI dalam persaingan dengan TKA yang
akan membanjir dalam era globalisasi saat ini.

Si-Abah

__


> Seingat saya, pada awalnya sertifikasi ini adalah untuk
menambah nilai 
> tambah (added value) para ahli geologi kita. 
> 
> Kalau berbicara untuk lingkup dalam negeri, memang siapa
yang tidak 
> mengenal kualitas para lulusan perguruan tinggi
kita. Tapi bagaimana 
> untuk lingkup internasional? Jika para
ahli kita ingin bersaing diluar 
> negeri mereka harus berhadapan
dengan para ahli dari India, Filipina dan 
> lain-lain yang telah
memiliki sertifikasi dari negaranya masing-masing. 
> Saat ini
juga untuk bidang geologi teknik di Indonesia, sertifikasi ini 
>
telah menjadi salahsatu syarat wajib dalam pemilihan pemenang pekerjaan

> 
> Permasalahannya adalah memang soal legitimasi ;
apakah IAGI akan mandiri 
> dengan hanya menerbitkan `lokal`
sertifikasi dan percaya bahwa para 
> anggotanya yang
bersertifikasi ini akan mampu menunjukkan kemampuannya 
> sehingga
sertifikasi IAGI akan menjadi `trusted certificate` atau 
>
bergabung dengan BNSP yang sudah memiliki kriteria dan prosedur 
>
tersendiri atau alternatif-alternatif lainnya. 
> 
> 
> Salam, 
> Fajar (1141) 
> 
> 
> 
> - 
> Take the Internet to
Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, 
> news,
photos & more. 



Re: [iagi-net-l] IAGI / Re: [iagi-net-l] jcb2007: hitung2 biaya (I)

2007-09-25 Terurut Topik yrsnki


> Is ,

Asal jangan  jadi Ikatan Ahli (berpenyakit)
Gula  Indonesia saja ya , heheheh.
Soalnya , saya sudah ada
kearah situ tuuuh.

Si-Abah




   Rupanya IAGI ada saingannya yaitu Ikatan Ahli
Gula Indonesia ( IAGI ) , 
> beberapa hari lalu ada Berita IAGI
yang non Geologi ini membuat pernyataan 
> tentang impor gula /
industri gula nasioanl di berita MetroTV. 
> omong omong masalah
nama ini apakah perlu didaftarkan ke dephubham atau 
>  
> apalah arti sebuah nama...gitu aja kok repot, mungkin kalau nama
tsb 
> merupakan produk terkenal bisa klaim mengklaim. 
>

> ISM 
> 
> - Original Message - 
> 
From: <[EMAIL PROTECTED]> 
> To:
 
> Sent: Tuesday, September 25, 2007
12:32 AM 
> Subject: RE: [iagi-net-l] jcb2007: hitung2 biaya (I)

> 
> 
>> 
>> 
>>>Rekan rekan 
>> 
>> Saya kira dengan
ber 
>> "convention" di Bali , rekan reKAN
PROFESIONAL POLITIK DI 
>> dEpEeR akan senang , karena kalau
mereka dikritik , 
>> mereka akan jawab kita kan tidak
sendirian , kan ada contohnya dari IAGI 
>> ,HAGI dan IATMI.

>> Trus kalau ditanya biaya - nya , jawab-nya kan 
>> sama sama uang NEGARA hehehehe. 
>> Anyway dalam
jaman liberal 
>> ini memang Pasar yang Menentukan , apa boleh
buat , semoga saja sukses. 
>> 
>> Si-Abah 
>> 
>>


>> 
>> Iya Pak Vicky, maka saya menulis itu
he2..agar 
>> cost recovery tak terlalu 
>>>
besar gara2 ada eksodus ke Bali.. 
>>> 
>>>
Have a good weekend, 
>>> awang 
>>> 
>>> -Original Message- 
>>> 
>> 
From: Rovicky Dwi 
>> Putrohari
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
>>> Sent: Friday, September 
>> 21, 2007 3:16 C++ 
>>> To: iagi-net@iagi.or.id

>>> Subject: 
>> Re: [iagi-net-l] jcb2007:
hitung2 biaya (I) 
>>> 
>>> On 
>>
9/21/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
 
 Merogoh Rp 10 juta setelah mudik
Lebaran pasti 
>> gak sedikit; walaupun 

banyaknya dibayarkan perusahaan, 
>> tetapi kan kalau acaranya
bisa 
 dipadatkan akan lebih 
>> efisien.

>>> 
>>> Bukan dibayarkan perusahaan pak
awang ... 
>> tapi dibayarin negara ... 
>>>
paling2 nanti kalau masuk cost 
>> recovery Pak Awang dkk juga
yang kena 
>>> ... hahahaha 
>>> 
>> 
>>> met whik en 
>>> 
>>> RDP 
>>> 
>>> 
>>


>> 
>>>  
>>> JOINT CONVENTION
BALI 2007 
>>> The 32nd 
>> HAGI, the 36th IAGI,
and the 29th IATMI Annual Convention and 
>>> 
>>
Exhibition, 
>>> Bali Convention Center, 13-16 November 2007

>>> 
>>


>> 
>>>  
>>> To unsubscribe,
send email to: 
>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
>>> To subscribe, send email to: 
>>
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
>>> Visit IAGI Website:

>> http://iagi.or.id 
>>> Pembayaran iuran
anggota ditujukan ke: 
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia
Jakarta 
>>> No. Rek: 123 
>> 0085005314 
>>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
>>> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
>>> No. Rekening:
255-1088580 
>>> A/n: Shinta Damayanti 
>>>
IAGI-net Archive 1: 
>>
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
>>>
IAGI-net 
>> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>>> 
>>
- 
>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to

>> information 
>>> posted on its mailing lists,
whether posted by IAGI 
>> or others. In no 
>>>
event shall IAGI be liable for any, including 
>> but not
limited to direct 
>>> or indirect damages, or damages of

>> any kind whatsoever, resulting from 
>>> loss
of use, data or 
>> profits, arising out of or in connection
with the 
>>> use of any 
>> information posted
on IAGI mailing list. 
>>> 
>>
- 
>>> 
>>> 
>>> 
>>


>> 
>>> JOINT CONVENTION BALI 2007 
>>> The 32nd HAGI, the 36th 
>> IAGI, and the 29th
IATMI Annual Convention and 
>>> Exhibition, 
>>> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>>> 
>>


>> 
>>> To unsubscribe, send email to: 
>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
>>> To
subscribe, send email to: 
>> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

>>> Visit IAGI Website: 
>> http://iagi.or.id

>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
>>> No.
Rek: 123 
>> 0085005314 
>>> Atas nama: Ikatan
Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
>>> Bank BCA KCP. Manara
Mulia 
>>> No. Rekening: 255-1088580 
>>> A/n:
Shinta Damayanti 
>>> IAGI-net Archive 1: 
>>
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
>>>
IAGI-net 
>> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>>> 
>>
- 
>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to

>>

RE: [iagi-net-l] jcb2007: hitung2 biaya (I)

2007-09-25 Terurut Topik yrsnki


>Rekan rekan

  Saya kira dengan ber
"convention" di Bali , rekan reKAN PROFESIONAL POLITIK  DI
dEpEeR    akan senang , karena kalau mereka dikritik ,
mereka akan jawab kita kan tidak sendirian , kan ada contohnya dari IAGI
,HAGI dan IATMI.
Trus kalau ditanya biaya - nya , jawab-nya kan
sama sama uang NEGARA  hehehehe.
Anyway dalam jaman liberal
ini memang Pasar yang Menentukan , apa boleh buat , semoga saja sukses.

Si-Abah



   Iya Pak Vicky, maka saya menulis itu he2..agar
cost recovery tak terlalu 
> besar gara2 ada eksodus ke Bali.. 
> 
> Have a good weekend, 
> awang 
> 
> -Original Message- 
> 
From: Rovicky Dwi
Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Friday, September
21, 2007 3:16 C++ 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject:
Re: [iagi-net-l] jcb2007: hitung2 biaya (I) 
> 
> On
9/21/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>> 
>> Merogoh Rp 10 juta setelah mudik Lebaran pasti
gak sedikit; walaupun 
>> banyaknya dibayarkan perusahaan,
tetapi kan kalau acaranya bisa 
>> dipadatkan akan lebih
efisien. 
> 
> Bukan dibayarkan perusahaan pak awang ...
tapi dibayarin negara ... 
> paling2 nanti kalau masuk cost
recovery Pak Awang dkk juga yang kena 
> ... hahahaha 
>

> met whik en 
> 
> RDP 
> 
>


>  
> JOINT CONVENTION BALI 2007 
> The 32nd
HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
>
Exhibition, 
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>


>  
> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no 
> event shall IAGI be liable for any, including
but not limited to direct 
> or indirect damages, or damages of
any kind whatsoever, resulting from 
> loss of use, data or
profits, arising out of or in connection with the 
> use of any
information posted on IAGI mailing list. 
>
- 
> 
> 
>


> JOINT CONVENTION BALI 2007 
> The 32nd HAGI, the 36th
IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
> Exhibition, 
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>


> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event 
> shall IAGI be liable for any, including
but not limited to direct or 
> indirect damages, or damages of
any kind whatsoever, resulting from loss 
> of use, data or
profits, arising out of or in connection with the use of 
> any
information posted on IAGI mailing list. 
>
- 
> 
> 



RE: [iagi-net-l] jcb2007: hitung2 biaya (I)

2007-09-21 Terurut Topik yrsnki


> 
Rekan rekan 

Memang Bali itu indah (buat
yang punya duit) tapi menyedihkan bagi yang tidak (kurang) punya duit.

Kalau IAGI mau nolong , pasti bisa yaitu dengan menyediakan
akpmodasi murah ( di Kute , atau di Denpasar) , tetapi IAGI menyediakan
shuttle ketempat kegiatan .
Kalau diumpamakan  rate akomodasi Rp
500.000,- , maka akan dapat dihemat sekitar Rp. 4.000.000,- .
Kan
lumayan .

Si-Abah

__

    Pak Syaiful, 
> Mahal juga yah?
Sebetulnya bisa menghemat kalau menghindari acara 
> seremonial.
Tak perlu hadir ke icebreaker dan pembukaan dan penutupan. 
> Jadi
bisa tiba tanggal 14 dan pulang tanggal 16 cukup hanya 2 malam 
>
saja, sudah menghemat 3 juta tuh. Bila menginapnya tdk di Westin tapi di

> hotel2 bintang 3 yg dekat dengan terminal bis ke tempat
convention bisa 
> hemat 5 juta' atau cukup naik pesawat
Lion/Adamair dan sejenisnya 
> (safety chance nya sama saja dgn
Garuda kan?), bisa hemat 500rb lagi. 
> Apalagi kalau naik
KA+Bis+Ferry bisa menghemat 6.5 jutaan dari budgetnya 
> pak
Syaiful. 
> Ini bukan cerita fiksi lho... 
> 
>
Wass. 
> Witan 
> 
> 
> -Original
Message- 
> 
From: mohammad syaiful
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Friday, September 21,
2007 7:59 AM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject:
[iagi-net-l] jcb2007: hitung2 biaya (I) 
> 
> saya seorang
ahli geologi dan anggota iagi. saya ingin ikut acara 
> joint
convention bali 2007 yg merupakan kerja-sama 3 organisasi: HAGI, 
> IAGI, dan IATMI, pada tanggal 13 s/d 16 nopember 2007 di hotel
westin, 
> nusa dua, bali. 
> 
> katanya, selasa
13 nopember ada ice breaker party pada petang/malam 
> hari; 
> terus, rabu 14 nopember adalah pembukaan dan diskusi panel; 
> nah, kamis-jum'at 15-16 nopember adalah technical presentation. 
> 
> karena saya tinggal di jakarta, saya ingin berangkat
selasa pagi saja, 
> agar segera bisa registrasi dan ikutan ice
breaker party. terus, 
> penutupan acara pada jum'at sore, jadi
maunya balik ke jakarta sih 
> sabtu saja. 
> 
>
kalo mau naik pesawat, jakarta-denpasar pp, kelihatannya mesti merogoh 
> antara satu hingga dua juta rupiah (yaaa, bisa sih naik bus akap
biar 
> lebih murah, tetapi mesti atur waktu lebih lama dong). 
> 
> tinggal di westin saja ah, tentunya dengan harga khusus
utk peserta 
> jcb 2007, yaitu 1,3 juta (classic garden view) atau
1,5 juta (classic 
> pool view) per malam. jadi saya perlu tinggal
4 malam. 
> 
> kalo mau ndaftar dan mbayar sekarang, sbg
peserta jcb 2007, mesti 
> menyumbang 2 juta (lumayan lebih murah,
kalo non-anggota 'kan mesti 
> mbayar 2,5 juta). 
> 
> jadi, hitung2 saya perlu menyisihkan: 
> 2 juta utk
transportasi; 
> 6 juta utk akomodasi (4x1,5 juta); 
> 2
juta utk registrasi. 
> jadi, perlu 10 juta rupiah. 
>
(naik pesawat dan tinggal di westin). 
> 
> yo wis, siap
berangkat. kalo gitu mesti menyisihkan sebagian dari 
> bonus
lebaran, jangan dihabiskan semuanya pas mudik utk berkunjung 
>
kampung halaman nanti... 
> 
> cerita fiksi saja, salam,

> syaiful 
> 
> -- 
> Mohammad Syaiful -
Explorationist 
> Mobile: 62-812-9372808 
> Email:
[EMAIL PROTECTED] 
> 
> Exploration Think Tank
Indonesia (ETTI) 
> Head Office: 
> Jl. Tebet Barat Dalam
III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia 
> Phone: 62-21-8356276 Fax:
62-21-83784140 
> Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] 
> 
>


>  
> JOINT CONVENTION BALI 2007 
> The 32nd
HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
>
Exhibition, 
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>


>  
> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no 
> event shall IAGI be liable for any, including
but not limited to direct 
> or indirect damages, or damages of
any kind whatsoever, resulting from 
> loss of use, data or
profits, arising out of or in connection with the 
> use of any
information posted on IAGI mailing list. 
>
- 
> 
> 
> 
> 
>


> JOINT CONVENTION BALI 2007 
> The 32nd HAGI, the 36th
IAGI, and the 29th IATMI Annual Conve

RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-19 Terurut Topik yrsnki


>
Sdr Surya 

Selamat Anda sudah memiliki itu ,
karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh
ahli asing.

Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan
hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda
maksud ?
Itu mungkin perlu diatur  berdasarkan al :
a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan.
b.
"keunikan"  keahlian . UMPAMANYA  , tidak semua
mining gelogist 
c.  domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang
, geologi , engeneering , dsb).
dan mungkin mungkin faktor faktor
lain-nya.


Dalam tahun pertama  IAGI menggulirkan
program sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda  yaitu
yabg pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah
diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ),
tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior".
Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test
sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah.

Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan
berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah  Pengurus
Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama
atau kedua.

Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah
pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional  kita
harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi
sendiri.
Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan
merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar
negeri".

Si-Abah






Dear Abah, 
>

> Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah
bertambah) yang 
> kebetulan sudah dianggap mampu sebagai
competent person dalam memberikan 
> perkiraan sumber daya dan
cadangan tambang. Sertifikasi competent 
> personnya mereka
dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. 
> So,
artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. 
> 
> Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga

> profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan
menjadikan 
> mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang
yang competent person? 
> (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya)

> 
> Salam, 
> Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM

> Coal Geology Consultant 
> 
> SRK Consulting

> Suite 7-9, Level 6, 
> 141 Queen Street 
>
BRISBANE QLD 4000 
> Tel: +61 7 3832  
> Fax: +61 7
3832 9330 
> Mobile: +61 4 0077 1842 
> Email:
[EMAIL PROTECTED] 
> URL: www.srk.com.au 
>
-Original Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, 19 September 2007
5:53 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Sertifikasi IAGI 
> 
> 
> 
>>  Pak Denny 
> 
> Selamat bekerja , yang
penting sertifikasi 
> ini adalah hidup dulu , kita pun dulu
memulai dengan berbagai 
> "ketakutan" , dan ternyata
memang "meneng" beberapa 
> tahun. 
> 
>
Saya tidak tahu apakah PP  No 23  thn 
> 2004
meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan 
> geofisika  
> 
> Banyak macam sertifkasi ,
apakah PP yang 
> sama  dan BNSP juga mengatur sertifikasi
tukang las , diver , juru 
> ledak seismik dsb . Dimana
sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, 
> Mengenai PERHAP
, sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu 
> diluncurkan
pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah 
>
dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . 
>

> Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan

> "competent person" yang dapat memberikan perkiraan
cadangan 
> mineral sehingga "bankable". 
> Saat
itu (apa sekarang masih 
> ?)  tidak ada orang Indonesia yang
dianggap mampu , seingga terpaksa 
> memakai orang asing. 
> Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan 
> dengan baik ,
Kumaha kan Herman  
> 
> Sekali lagi Pak Denny 
> selamat bekerja. 
> 
> Si-Abah 
> 
>


> 
> 
> 
> 
>   
Sertifikasi IAGI akan mulai 
> diaktifkan kembali. Tim yang
dibentuk oleh 
>> Departemen SDM 
> PP-IAGI, diketuai
oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan 
>> 
>
beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: 
>> 
>> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI,

>> 
> 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia
khususnya PP No. 23 Tahun 
> 
>> 2004 tentang Pendirian
Badan Nasional Sertifikasi Prosesi 
> (BNSP), 
>>
3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan 
> sertifikasi
profesi. 
>> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI 
>
pada tanggal 20 Maret 2007 
>> 
>> Secara singkat
dapat 
> dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini 
>> mengacu 
> kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan
regulatornya adalah Badan 
>> Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP). Badan tersebut memberikan 
> lisensi 
>>
sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam 
> memberikan
sertifikasi 
>> kepada para anggotanya. 

RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-19 Terurut Topik yrsnki


>
Sdr Surya 

Selamat Anda sudah memiliki itu ,
karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh
ahli asing.

Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan
hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda
maksud ?
Itu mungkin perlu diatur  berdasarkan al :
a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan.
b.
"keunikan"  keahlian . UMPAMANYA  , tidak semua
mining gelogist ahli dalam menghitung cadangan , kalau ya maka untuk
"competent person" mungkin serifikasi menjadi lebih khusus.
c.  domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi ,
engeneering , dsb).
dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya.


Dalam tahun pertama  IAGI menggulirkan program
sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda  yaitu yabg
pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah
diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ),
tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior".
Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test
sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah.

Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan
berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah  Pengurus
Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama
atau kedua.

Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah
pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional  kita
harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi
sendiri.
Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan
merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar
negeri".

Si-Abah






Dear Abah, 
>

> Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah
bertambah) yang 
> kebetulan sudah dianggap mampu sebagai
competent person dalam memberikan 
> perkiraan sumber daya dan
cadangan tambang. Sertifikasi competent 
> personnya mereka
dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. 
> So,
artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. 
> 
> Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga

> profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan
menjadikan 
> mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang
yang competent person? 
> (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya)

> 
> Salam, 
> Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM

> Coal Geology Consultant 
> 
> SRK Consulting

> Suite 7-9, Level 6, 
> 141 Queen Street 
>
BRISBANE QLD 4000 
> Tel: +61 7 3832  
> Fax: +61 7
3832 9330 
> Mobile: +61 4 0077 1842 
> Email:
[EMAIL PROTECTED] 
> URL: www.srk.com.au 
>
-Original Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, 19 September 2007
5:53 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Sertifikasi IAGI 
> 
> 
> 
>>  Pak Denny 
> 
> Selamat bekerja , yang
penting sertifikasi 
> ini adalah hidup dulu , kita pun dulu
memulai dengan berbagai 
> "ketakutan" , dan ternyata
memang "meneng" beberapa 
> tahun. 
> 
>
Saya tidak tahu apakah PP  No 23  thn 
> 2004
meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan 
> geofisika  
> 
> Banyak macam sertifkasi ,
apakah PP yang 
> sama  dan BNSP juga mengatur sertifikasi
tukang las , diver , juru 
> ledak seismik dsb . Dimana
sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, 
> Mengenai PERHAP
, sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu 
> diluncurkan
pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah 
>
dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . 
>

> Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan

> "competent person" yang dapat memberikan perkiraan
cadangan 
> mineral sehingga "bankable". 
> Saat
itu (apa sekarang masih 
> ?)  tidak ada orang Indonesia yang
dianggap mampu , seingga terpaksa 
> memakai orang asing. 
> Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan 
> dengan baik ,
Kumaha kan Herman  
> 
> Sekali lagi Pak Denny 
> selamat bekerja. 
> 
> Si-Abah 
> 
>


> 
> 
> 
> 
>   
Sertifikasi IAGI akan mulai 
> diaktifkan kembali. Tim yang
dibentuk oleh 
>> Departemen SDM 
> PP-IAGI, diketuai
oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan 
>> 
>
beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: 
>> 
>> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI,

>> 
> 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia
khususnya PP No. 23 Tahun 
> 
>> 2004 tentang Pendirian
Badan Nasional Sertifikasi Prosesi 
> (BNSP), 
>>
3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan 
> sertifikasi
profesi. 
>> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI 
>
pada tanggal 20 Maret 2007 
>> 
>> Secara singkat
dapat 
> dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini 
>> mengacu 
> kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan
regulatornya adalah Badan 
>> Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP). Badan tersebut memberikan 
> lise

RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-19 Terurut Topik yrsnki


>
Sdr Surya 

Selamat Anda sudah memiliki itu ,
karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh
ahli asing.

Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan
hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda
maksud ?
Itu mungkin perlu diatur  berdasarkan al :
a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan.
b.
"keunikan"  keahlian . UMPAMANYA  , tidak semua
mining gelogist ahli dalam menghitung cadangan 
c.  domain ilmu
- nya (apakah lebih ke tambang , geologi , engeneering , dsb).
dan
mungkin mungkin faktor faktor lain-nya.


Dalam tahun
pertama  IAGI menggulirkan program sertifikat ini memang ada dua
pendapat yang berbeda  yaitu yabg pertama sertifikat dikeluarkan
berdasarkan data dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu komisi
sertifikat (tanpa suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan
rekomendasi dari beberapa "senior". Pendapat yang kedua adalah
yang menganggap perlu adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat
, ya seperti ujian akuntan lah.

Beberapa yang sudah mendapatkan
serifikat dari IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak
tahu apakah  Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program
sertifikasi dengan konsep pertama atau kedua.

Tetapi sebagai
salah satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira
asosiasi profesional  kita harus mampu dan memang sebenarnya
mampu untuk melakukn sertifikasi sendiri.
Memang masih ada
sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan merasa lebih "wah"
apabila sesuatu itu "made in luar negeri".

Si-Abah






Dear Abah, 
>

> Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah
bertambah) yang 
> kebetulan sudah dianggap mampu sebagai
competent person dalam memberikan 
> perkiraan sumber daya dan
cadangan tambang. Sertifikasi competent 
> personnya mereka
dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. 
> So,
artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. 
> 
> Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga

> profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan
menjadikan 
> mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang
yang competent person? 
> (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya)

> 
> Salam, 
> Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM

> Coal Geology Consultant 
> 
> SRK Consulting

> Suite 7-9, Level 6, 
> 141 Queen Street 
>
BRISBANE QLD 4000 
> Tel: +61 7 3832  
> Fax: +61 7
3832 9330 
> Mobile: +61 4 0077 1842 
> Email:
[EMAIL PROTECTED] 
> URL: www.srk.com.au 
>
-Original Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, 19 September 2007
5:53 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Sertifikasi IAGI 
> 
> 
> 
>>  Pak Denny 
> 
> Selamat bekerja , yang
penting sertifikasi 
> ini adalah hidup dulu , kita pun dulu
memulai dengan berbagai 
> "ketakutan" , dan ternyata
memang "meneng" beberapa 
> tahun. 
> 
>
Saya tidak tahu apakah PP  No 23  thn 
> 2004
meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan 
> geofisika  
> 
> Banyak macam sertifkasi ,
apakah PP yang 
> sama  dan BNSP juga mengatur sertifikasi
tukang las , diver , juru 
> ledak seismik dsb . Dimana
sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, 
> Mengenai PERHAP
, sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu 
> diluncurkan
pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah 
>
dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . 
>

> Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan

> "competent person" yang dapat memberikan perkiraan
cadangan 
> mineral sehingga "bankable". 
> Saat
itu (apa sekarang masih 
> ?)  tidak ada orang Indonesia yang
dianggap mampu , seingga terpaksa 
> memakai orang asing. 
> Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan 
> dengan baik ,
Kumaha kan Herman  
> 
> Sekali lagi Pak Denny 
> selamat bekerja. 
> 
> Si-Abah 
> 
>


> 
> 
> 
> 
>   
Sertifikasi IAGI akan mulai 
> diaktifkan kembali. Tim yang
dibentuk oleh 
>> Departemen SDM 
> PP-IAGI, diketuai
oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan 
>> 
>
beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: 
>> 
>> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI,

>> 
> 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia
khususnya PP No. 23 Tahun 
> 
>> 2004 tentang Pendirian
Badan Nasional Sertifikasi Prosesi 
> (BNSP), 
>>
3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan 
> sertifikasi
profesi. 
>> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI 
>
pada tanggal 20 Maret 2007 
>> 
>> Secara singkat
dapat 
> dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini 
>> mengacu 
> kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan
regulatornya adalah Badan 
>> Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP). Badan tersebut memberikan 
> lisensi 
>>
sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam 
> memberikan
sertifika

RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-19 Terurut Topik yrsnki


>
Sdr Surya 

Selamat Anda sudah memiliki itu ,
karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh
ahli asing.

Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan
hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda
maksud ?
Itu mungkin perlu diatur  berdasarkan al :
a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan.
b.
"keunikan"  keahlian . UMPAMANYA  , tidak semua
mining gelogist ahli dalam menghitung 
c.  domain ilmu - nya
(apakah lebih ke tambang , geologi , engeneering , dsb).
dan mungkin
mungkin faktor faktor lain-nya.


Dalam tahun pertama 
IAGI menggulirkan program sertifikat ini memang ada dua pendapat yang
berbeda  yaitu yabg pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data
dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa
suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa
"senior". Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu
adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian
akuntan lah.

Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari
IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu
apakah  Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi
dengan konsep pertama atau kedua.

Tetapi sebagai salah
satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi
profesional  kita harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk
melakukn sertifikasi sendiri.
Memang masih ada sebagian bangsa kita
yang lebih percaya dan merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu
"made in luar negeri".

Si-Abah






Dear Abah, 
>

> Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah
bertambah) yang 
> kebetulan sudah dianggap mampu sebagai
competent person dalam memberikan 
> perkiraan sumber daya dan
cadangan tambang. Sertifikasi competent 
> personnya mereka
dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. 
> So,
artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. 
> 
> Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga

> profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan
menjadikan 
> mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang
yang competent person? 
> (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya)

> 
> Salam, 
> Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM

> Coal Geology Consultant 
> 
> SRK Consulting

> Suite 7-9, Level 6, 
> 141 Queen Street 
>
BRISBANE QLD 4000 
> Tel: +61 7 3832  
> Fax: +61 7
3832 9330 
> Mobile: +61 4 0077 1842 
> Email:
[EMAIL PROTECTED] 
> URL: www.srk.com.au 
>
-Original Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, 19 September 2007
5:53 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Sertifikasi IAGI 
> 
> 
> 
>>  Pak Denny 
> 
> Selamat bekerja , yang
penting sertifikasi 
> ini adalah hidup dulu , kita pun dulu
memulai dengan berbagai 
> "ketakutan" , dan ternyata
memang "meneng" beberapa 
> tahun. 
> 
>
Saya tidak tahu apakah PP  No 23  thn 
> 2004
meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan 
> geofisika  
> 
> Banyak macam sertifkasi ,
apakah PP yang 
> sama  dan BNSP juga mengatur sertifikasi
tukang las , diver , juru 
> ledak seismik dsb . Dimana
sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, 
> Mengenai PERHAP
, sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu 
> diluncurkan
pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah 
>
dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . 
>

> Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan

> "competent person" yang dapat memberikan perkiraan
cadangan 
> mineral sehingga "bankable". 
> Saat
itu (apa sekarang masih 
> ?)  tidak ada orang Indonesia yang
dianggap mampu , seingga terpaksa 
> memakai orang asing. 
> Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan 
> dengan baik ,
Kumaha kan Herman  
> 
> Sekali lagi Pak Denny 
> selamat bekerja. 
> 
> Si-Abah 
> 
>


> 
> 
> 
> 
>   
Sertifikasi IAGI akan mulai 
> diaktifkan kembali. Tim yang
dibentuk oleh 
>> Departemen SDM 
> PP-IAGI, diketuai
oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan 
>> 
>
beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: 
>> 
>> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI,

>> 
> 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia
khususnya PP No. 23 Tahun 
> 
>> 2004 tentang Pendirian
Badan Nasional Sertifikasi Prosesi 
> (BNSP), 
>>
3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan 
> sertifikasi
profesi. 
>> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI 
>
pada tanggal 20 Maret 2007 
>> 
>> Secara singkat
dapat 
> dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini 
>> mengacu 
> kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan
regulatornya adalah Badan 
>> Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP). Badan tersebut memberikan 
> lisensi 
>>
sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam 
> memberikan
sertifikasi 
>> ke

RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-19 Terurut Topik yrsnki


>
Sdr Surya 

Selamat Anda sudah memiliki itu ,
karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh
ahli asing.

Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan
hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda
maksud ?
Itu mungkin perlu diatur  berdasarkan al :
a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan.
b.
"keunikan"  keahlian . UMPAMANYA  , tidak semua
mining gelogist ahli 
c.  domain ilmu - nya (apakah lebih ke
tambang , geologi , engeneering , dsb).
dan mungkin mungkin faktor
faktor lain-nya.


Dalam tahun pertama  IAGI
menggulirkan program sertifikat ini memang ada dua pendapat yang
berbeda  yaitu yabg pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data
dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa
suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa
"senior". Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu
adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian
akuntan lah.

Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari
IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu
apakah  Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi
dengan konsep pertama atau kedua.

Tetapi sebagai salah
satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi
profesional  kita harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk
melakukn sertifikasi sendiri.
Memang masih ada sebagian bangsa kita
yang lebih percaya dan merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu
"made in luar negeri".

Si-Abah






Dear Abah, 
>

> Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah
bertambah) yang 
> kebetulan sudah dianggap mampu sebagai
competent person dalam memberikan 
> perkiraan sumber daya dan
cadangan tambang. Sertifikasi competent 
> personnya mereka
dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. 
> So,
artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. 
> 
> Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga

> profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan
menjadikan 
> mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang
yang competent person? 
> (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya)

> 
> Salam, 
> Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM

> Coal Geology Consultant 
> 
> SRK Consulting

> Suite 7-9, Level 6, 
> 141 Queen Street 
>
BRISBANE QLD 4000 
> Tel: +61 7 3832  
> Fax: +61 7
3832 9330 
> Mobile: +61 4 0077 1842 
> Email:
[EMAIL PROTECTED] 
> URL: www.srk.com.au 
>
-Original Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, 19 September 2007
5:53 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Sertifikasi IAGI 
> 
> 
> 
>>  Pak Denny 
> 
> Selamat bekerja , yang
penting sertifikasi 
> ini adalah hidup dulu , kita pun dulu
memulai dengan berbagai 
> "ketakutan" , dan ternyata
memang "meneng" beberapa 
> tahun. 
> 
>
Saya tidak tahu apakah PP  No 23  thn 
> 2004
meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan 
> geofisika  
> 
> Banyak macam sertifkasi ,
apakah PP yang 
> sama  dan BNSP juga mengatur sertifikasi
tukang las , diver , juru 
> ledak seismik dsb . Dimana
sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, 
> Mengenai PERHAP
, sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu 
> diluncurkan
pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah 
>
dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . 
>

> Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan

> "competent person" yang dapat memberikan perkiraan
cadangan 
> mineral sehingga "bankable". 
> Saat
itu (apa sekarang masih 
> ?)  tidak ada orang Indonesia yang
dianggap mampu , seingga terpaksa 
> memakai orang asing. 
> Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan 
> dengan baik ,
Kumaha kan Herman  
> 
> Sekali lagi Pak Denny 
> selamat bekerja. 
> 
> Si-Abah 
> 
>


> 
> 
> 
> 
>   
Sertifikasi IAGI akan mulai 
> diaktifkan kembali. Tim yang
dibentuk oleh 
>> Departemen SDM 
> PP-IAGI, diketuai
oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan 
>> 
>
beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: 
>> 
>> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI,

>> 
> 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia
khususnya PP No. 23 Tahun 
> 
>> 2004 tentang Pendirian
Badan Nasional Sertifikasi Prosesi 
> (BNSP), 
>>
3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan 
> sertifikasi
profesi. 
>> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI 
>
pada tanggal 20 Maret 2007 
>> 
>> Secara singkat
dapat 
> dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini 
>> mengacu 
> kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan
regulatornya adalah Badan 
>> Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP). Badan tersebut memberikan 
> lisensi 
>>
sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam 
> memberikan
sertifikasi 
>> kepada para anggota

RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-19 Terurut Topik yrsnki


>
Sdr Surya 

Selamat Anda sudah memiliki itu ,
karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh
ahli asing.

Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan
hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda
maksud ?
Itu mungkin perlu diatur  berdasarkan al :
a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan.
b.
"keunikan"  keahlian . UMPAMANYA  , tidak semua
mining gelogist ahli dalam 
c.  domain ilmu - nya (apakah lebih
ke tambang , geologi , engeneering , dsb).
dan mungkin mungkin faktor
faktor lain-nya.


Dalam tahun pertama  IAGI
menggulirkan program sertifikat ini memang ada dua pendapat yang
berbeda  yaitu yabg pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data
dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa
suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa
"senior". Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu
adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian
akuntan lah.

Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari
IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu
apakah  Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi
dengan konsep pertama atau kedua.

Tetapi sebagai salah
satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi
profesional  kita harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk
melakukn sertifikasi sendiri.
Memang masih ada sebagian bangsa kita
yang lebih percaya dan merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu
"made in luar negeri".

Si-Abah






Dear Abah, 
>

> Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah
bertambah) yang 
> kebetulan sudah dianggap mampu sebagai
competent person dalam memberikan 
> perkiraan sumber daya dan
cadangan tambang. Sertifikasi competent 
> personnya mereka
dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. 
> So,
artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. 
> 
> Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga

> profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan
menjadikan 
> mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang
yang competent person? 
> (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya)

> 
> Salam, 
> Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM

> Coal Geology Consultant 
> 
> SRK Consulting

> Suite 7-9, Level 6, 
> 141 Queen Street 
>
BRISBANE QLD 4000 
> Tel: +61 7 3832  
> Fax: +61 7
3832 9330 
> Mobile: +61 4 0077 1842 
> Email:
[EMAIL PROTECTED] 
> URL: www.srk.com.au 
>
-Original Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, 19 September 2007
5:53 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Sertifikasi IAGI 
> 
> 
> 
>>  Pak Denny 
> 
> Selamat bekerja , yang
penting sertifikasi 
> ini adalah hidup dulu , kita pun dulu
memulai dengan berbagai 
> "ketakutan" , dan ternyata
memang "meneng" beberapa 
> tahun. 
> 
>
Saya tidak tahu apakah PP  No 23  thn 
> 2004
meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan 
> geofisika  
> 
> Banyak macam sertifkasi ,
apakah PP yang 
> sama  dan BNSP juga mengatur sertifikasi
tukang las , diver , juru 
> ledak seismik dsb . Dimana
sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, 
> Mengenai PERHAP
, sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu 
> diluncurkan
pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah 
>
dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . 
>

> Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan

> "competent person" yang dapat memberikan perkiraan
cadangan 
> mineral sehingga "bankable". 
> Saat
itu (apa sekarang masih 
> ?)  tidak ada orang Indonesia yang
dianggap mampu , seingga terpaksa 
> memakai orang asing. 
> Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan 
> dengan baik ,
Kumaha kan Herman  
> 
> Sekali lagi Pak Denny 
> selamat bekerja. 
> 
> Si-Abah 
> 
>


> 
> 
> 
> 
>   
Sertifikasi IAGI akan mulai 
> diaktifkan kembali. Tim yang
dibentuk oleh 
>> Departemen SDM 
> PP-IAGI, diketuai
oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan 
>> 
>
beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: 
>> 
>> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI,

>> 
> 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia
khususnya PP No. 23 Tahun 
> 
>> 2004 tentang Pendirian
Badan Nasional Sertifikasi Prosesi 
> (BNSP), 
>>
3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan 
> sertifikasi
profesi. 
>> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI 
>
pada tanggal 20 Maret 2007 
>> 
>> Secara singkat
dapat 
> dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini 
>> mengacu 
> kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan
regulatornya adalah Badan 
>> Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP). Badan tersebut memberikan 
> lisensi 
>>
sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam 
> memberikan
sertifikasi 
>> kepada para a

RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-19 Terurut Topik yrsnki


>
Sdr Surya 

Selamat Anda sudah memiliki itu ,
karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh
ahli asing.

Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan
hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda
maksud ?
Itu mungkin perlu diatur  berdasarkan al :
a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan.
b.
"keunikan"  keahlian . UMPAMANYA  , tidak semua

c.  domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi ,
engeneering , dsb).
dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya.


Dalam tahun pertama  IAGI menggulirkan program
sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda  yaitu yabg
pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah
diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ),
tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior".
Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test
sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah.

Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan
berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah  Pengurus
Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama
atau kedua.

Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah
pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional  kita
harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi
sendiri.
Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan
merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar
negeri".

Si-Abah






Dear Abah, 
>

> Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah
bertambah) yang 
> kebetulan sudah dianggap mampu sebagai
competent person dalam memberikan 
> perkiraan sumber daya dan
cadangan tambang. Sertifikasi competent 
> personnya mereka
dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. 
> So,
artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. 
> 
> Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga

> profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan
menjadikan 
> mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang
yang competent person? 
> (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya)

> 
> Salam, 
> Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM

> Coal Geology Consultant 
> 
> SRK Consulting

> Suite 7-9, Level 6, 
> 141 Queen Street 
>
BRISBANE QLD 4000 
> Tel: +61 7 3832  
> Fax: +61 7
3832 9330 
> Mobile: +61 4 0077 1842 
> Email:
[EMAIL PROTECTED] 
> URL: www.srk.com.au 
>
-Original Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, 19 September 2007
5:53 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Sertifikasi IAGI 
> 
> 
> 
>>  Pak Denny 
> 
> Selamat bekerja , yang
penting sertifikasi 
> ini adalah hidup dulu , kita pun dulu
memulai dengan berbagai 
> "ketakutan" , dan ternyata
memang "meneng" beberapa 
> tahun. 
> 
>
Saya tidak tahu apakah PP  No 23  thn 
> 2004
meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan 
> geofisika  
> 
> Banyak macam sertifkasi ,
apakah PP yang 
> sama  dan BNSP juga mengatur sertifikasi
tukang las , diver , juru 
> ledak seismik dsb . Dimana
sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, 
> Mengenai PERHAP
, sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu 
> diluncurkan
pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah 
>
dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . 
>

> Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan

> "competent person" yang dapat memberikan perkiraan
cadangan 
> mineral sehingga "bankable". 
> Saat
itu (apa sekarang masih 
> ?)  tidak ada orang Indonesia yang
dianggap mampu , seingga terpaksa 
> memakai orang asing. 
> Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan 
> dengan baik ,
Kumaha kan Herman  
> 
> Sekali lagi Pak Denny 
> selamat bekerja. 
> 
> Si-Abah 
> 
>


> 
> 
> 
> 
>   
Sertifikasi IAGI akan mulai 
> diaktifkan kembali. Tim yang
dibentuk oleh 
>> Departemen SDM 
> PP-IAGI, diketuai
oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan 
>> 
>
beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: 
>> 
>> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI,

>> 
> 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia
khususnya PP No. 23 Tahun 
> 
>> 2004 tentang Pendirian
Badan Nasional Sertifikasi Prosesi 
> (BNSP), 
>>
3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan 
> sertifikasi
profesi. 
>> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI 
>
pada tanggal 20 Maret 2007 
>> 
>> Secara singkat
dapat 
> dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini 
>> mengacu 
> kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan
regulatornya adalah Badan 
>> Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP). Badan tersebut memberikan 
> lisensi 
>>
sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam 
> memberikan
sertifikasi 
>> kepada para anggotanya. Selain BNSP 
>
t

RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-19 Terurut Topik yrsnki


>
Sdr Surya 

Selamat Anda sudah memiliki itu ,
karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh
ahli asing.

Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan
hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda
maksud ?
Itu mungkin perlu diatur  berdasarkan al :
a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan.
b.
"keunikan"  keahlian . UMPAMANYA  , tidak 
c.  domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi ,
engeneering , dsb).
dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya.


Dalam tahun pertama  IAGI menggulirkan program
sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda  yaitu yabg
pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah
diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ),
tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior".
Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test
sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah.

Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan
berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah  Pengurus
Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama
atau kedua.

Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah
pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional  kita
harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi
sendiri.
Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan
merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar
negeri".

Si-Abah






Dear Abah, 
>

> Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah
bertambah) yang 
> kebetulan sudah dianggap mampu sebagai
competent person dalam memberikan 
> perkiraan sumber daya dan
cadangan tambang. Sertifikasi competent 
> personnya mereka
dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. 
> So,
artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. 
> 
> Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga

> profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan
menjadikan 
> mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang
yang competent person? 
> (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya)

> 
> Salam, 
> Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM

> Coal Geology Consultant 
> 
> SRK Consulting

> Suite 7-9, Level 6, 
> 141 Queen Street 
>
BRISBANE QLD 4000 
> Tel: +61 7 3832  
> Fax: +61 7
3832 9330 
> Mobile: +61 4 0077 1842 
> Email:
[EMAIL PROTECTED] 
> URL: www.srk.com.au 
>
-Original Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, 19 September 2007
5:53 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Sertifikasi IAGI 
> 
> 
> 
>>  Pak Denny 
> 
> Selamat bekerja , yang
penting sertifikasi 
> ini adalah hidup dulu , kita pun dulu
memulai dengan berbagai 
> "ketakutan" , dan ternyata
memang "meneng" beberapa 
> tahun. 
> 
>
Saya tidak tahu apakah PP  No 23  thn 
> 2004
meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan 
> geofisika  
> 
> Banyak macam sertifkasi ,
apakah PP yang 
> sama  dan BNSP juga mengatur sertifikasi
tukang las , diver , juru 
> ledak seismik dsb . Dimana
sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, 
> Mengenai PERHAP
, sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu 
> diluncurkan
pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah 
>
dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . 
>

> Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan

> "competent person" yang dapat memberikan perkiraan
cadangan 
> mineral sehingga "bankable". 
> Saat
itu (apa sekarang masih 
> ?)  tidak ada orang Indonesia yang
dianggap mampu , seingga terpaksa 
> memakai orang asing. 
> Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan 
> dengan baik ,
Kumaha kan Herman  
> 
> Sekali lagi Pak Denny 
> selamat bekerja. 
> 
> Si-Abah 
> 
>


> 
> 
> 
> 
>   
Sertifikasi IAGI akan mulai 
> diaktifkan kembali. Tim yang
dibentuk oleh 
>> Departemen SDM 
> PP-IAGI, diketuai
oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan 
>> 
>
beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: 
>> 
>> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI,

>> 
> 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia
khususnya PP No. 23 Tahun 
> 
>> 2004 tentang Pendirian
Badan Nasional Sertifikasi Prosesi 
> (BNSP), 
>>
3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan 
> sertifikasi
profesi. 
>> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI 
>
pada tanggal 20 Maret 2007 
>> 
>> Secara singkat
dapat 
> dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini 
>> mengacu 
> kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan
regulatornya adalah Badan 
>> Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP). Badan tersebut memberikan 
> lisensi 
>>
sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam 
> memberikan
sertifikasi 
>> kepada para anggotanya. Selain BNSP 
>
terdapa

RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-19 Terurut Topik yrsnki


>
Sdr Surya 

Selamat Anda sudah memiliki itu ,
karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh
ahli asing.

Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan
hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda
maksud ?
Itu mungkin perlu diatur  berdasarkan al :
a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan.
b.
"keunikan"  keahlian . UMPAMANYA  , 
c.  domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi ,
engeneering , dsb).
dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya.


Dalam tahun pertama  IAGI menggulirkan program
sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda  yaitu yabg
pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah
diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ),
tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior".
Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test
sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah.

Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan
berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah  Pengurus
Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama
atau kedua.

Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah
pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional  kita
harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi
sendiri.
Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan
merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar
negeri".

Si-Abah






Dear Abah, 
>

> Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah
bertambah) yang 
> kebetulan sudah dianggap mampu sebagai
competent person dalam memberikan 
> perkiraan sumber daya dan
cadangan tambang. Sertifikasi competent 
> personnya mereka
dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. 
> So,
artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. 
> 
> Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga

> profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan
menjadikan 
> mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang
yang competent person? 
> (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya)

> 
> Salam, 
> Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM

> Coal Geology Consultant 
> 
> SRK Consulting

> Suite 7-9, Level 6, 
> 141 Queen Street 
>
BRISBANE QLD 4000 
> Tel: +61 7 3832  
> Fax: +61 7
3832 9330 
> Mobile: +61 4 0077 1842 
> Email:
[EMAIL PROTECTED] 
> URL: www.srk.com.au 
>
-Original Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, 19 September 2007
5:53 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Sertifikasi IAGI 
> 
> 
> 
>>  Pak Denny 
> 
> Selamat bekerja , yang
penting sertifikasi 
> ini adalah hidup dulu , kita pun dulu
memulai dengan berbagai 
> "ketakutan" , dan ternyata
memang "meneng" beberapa 
> tahun. 
> 
>
Saya tidak tahu apakah PP  No 23  thn 
> 2004
meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan 
> geofisika  
> 
> Banyak macam sertifkasi ,
apakah PP yang 
> sama  dan BNSP juga mengatur sertifikasi
tukang las , diver , juru 
> ledak seismik dsb . Dimana
sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, 
> Mengenai PERHAP
, sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu 
> diluncurkan
pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah 
>
dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . 
>

> Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan

> "competent person" yang dapat memberikan perkiraan
cadangan 
> mineral sehingga "bankable". 
> Saat
itu (apa sekarang masih 
> ?)  tidak ada orang Indonesia yang
dianggap mampu , seingga terpaksa 
> memakai orang asing. 
> Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan 
> dengan baik ,
Kumaha kan Herman  
> 
> Sekali lagi Pak Denny 
> selamat bekerja. 
> 
> Si-Abah 
> 
>


> 
> 
> 
> 
>   
Sertifikasi IAGI akan mulai 
> diaktifkan kembali. Tim yang
dibentuk oleh 
>> Departemen SDM 
> PP-IAGI, diketuai
oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan 
>> 
>
beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: 
>> 
>> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI,

>> 
> 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia
khususnya PP No. 23 Tahun 
> 
>> 2004 tentang Pendirian
Badan Nasional Sertifikasi Prosesi 
> (BNSP), 
>>
3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan 
> sertifikasi
profesi. 
>> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI 
>
pada tanggal 20 Maret 2007 
>> 
>> Secara singkat
dapat 
> dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini 
>> mengacu 
> kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan
regulatornya adalah Badan 
>> Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP). Badan tersebut memberikan 
> lisensi 
>>
sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam 
> memberikan
sertifikasi 
>> kepada para anggotanya. Selain BNSP 
>
terdapat pula

RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-19 Terurut Topik yrsnki


>
Sdr Surya 

Selamat Anda sudah memiliki itu ,
karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh
ahli asing.

Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan
hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda
maksud ?
Itu mungkin perlu diatur  berdasarkan al :
a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan.
b.
"keunikan"  keahlian . UMPAMANYA  
c. 
domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi , engeneering ,
dsb).
dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya.


Dalam tahun pertama  IAGI menggulirkan program sertifikat ini
memang ada dua pendapat yang berbeda  yaitu yabg pertama sertifikat
dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu
komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan
rekomendasi dari beberapa "senior". Pendapat yang kedua adalah
yang menganggap perlu adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat
, ya seperti ujian akuntan lah.

Beberapa yang sudah mendapatkan
serifikat dari IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak
tahu apakah  Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program
sertifikasi dengan konsep pertama atau kedua.

Tetapi sebagai
salah satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira
asosiasi profesional  kita harus mampu dan memang sebenarnya
mampu untuk melakukn sertifikasi sendiri.
Memang masih ada
sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan merasa lebih "wah"
apabila sesuatu itu "made in luar negeri".

Si-Abah






Dear Abah, 
>

> Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah
bertambah) yang 
> kebetulan sudah dianggap mampu sebagai
competent person dalam memberikan 
> perkiraan sumber daya dan
cadangan tambang. Sertifikasi competent 
> personnya mereka
dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. 
> So,
artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. 
> 
> Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga

> profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan
menjadikan 
> mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang
yang competent person? 
> (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya)

> 
> Salam, 
> Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM

> Coal Geology Consultant 
> 
> SRK Consulting

> Suite 7-9, Level 6, 
> 141 Queen Street 
>
BRISBANE QLD 4000 
> Tel: +61 7 3832  
> Fax: +61 7
3832 9330 
> Mobile: +61 4 0077 1842 
> Email:
[EMAIL PROTECTED] 
> URL: www.srk.com.au 
>
-Original Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, 19 September 2007
5:53 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Sertifikasi IAGI 
> 
> 
> 
>>  Pak Denny 
> 
> Selamat bekerja , yang
penting sertifikasi 
> ini adalah hidup dulu , kita pun dulu
memulai dengan berbagai 
> "ketakutan" , dan ternyata
memang "meneng" beberapa 
> tahun. 
> 
>
Saya tidak tahu apakah PP  No 23  thn 
> 2004
meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan 
> geofisika  
> 
> Banyak macam sertifkasi ,
apakah PP yang 
> sama  dan BNSP juga mengatur sertifikasi
tukang las , diver , juru 
> ledak seismik dsb . Dimana
sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, 
> Mengenai PERHAP
, sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu 
> diluncurkan
pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah 
>
dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . 
>

> Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan

> "competent person" yang dapat memberikan perkiraan
cadangan 
> mineral sehingga "bankable". 
> Saat
itu (apa sekarang masih 
> ?)  tidak ada orang Indonesia yang
dianggap mampu , seingga terpaksa 
> memakai orang asing. 
> Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan 
> dengan baik ,
Kumaha kan Herman  
> 
> Sekali lagi Pak Denny 
> selamat bekerja. 
> 
> Si-Abah 
> 
>


> 
> 
> 
> 
>   
Sertifikasi IAGI akan mulai 
> diaktifkan kembali. Tim yang
dibentuk oleh 
>> Departemen SDM 
> PP-IAGI, diketuai
oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan 
>> 
>
beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: 
>> 
>> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI,

>> 
> 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia
khususnya PP No. 23 Tahun 
> 
>> 2004 tentang Pendirian
Badan Nasional Sertifikasi Prosesi 
> (BNSP), 
>>
3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan 
> sertifikasi
profesi. 
>> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI 
>
pada tanggal 20 Maret 2007 
>> 
>> Secara singkat
dapat 
> dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini 
>> mengacu 
> kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan
regulatornya adalah Badan 
>> Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP). Badan tersebut memberikan 
> lisensi 
>>
sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam 
> memberikan
sertifikasi 
>> kepada para anggotanya. Selain BNSP 
>
terdapat pula l

RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-19 Terurut Topik yrsnki


>
Sdr Surya 

Selamat Anda sudah memiliki itu ,
karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh
ahli asing.

Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan
hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda
maksud ?
Itu mungkin perlu diatur  berdasarkan al :
a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan.
b.
"keunikan"  keahlian . UMPAMANYA  , tidak semua
mining gelogist ahli dalam memnghiting 
c.  domain ilmu - nya
(apakah lebih ke tambang , geologi , engeneering , dsb).
dan mungkin
mungkin faktor faktor lain-nya.


Dalam tahun pertama 
IAGI menggulirkan program sertifikat ini memang ada dua pendapat yang
berbeda  yaitu yabg pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data
dari pemohon setelah diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa
suatu ujian /test ), tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa
"senior". Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu
adanya ujian /test sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian
akuntan lah.

Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari
IAGI diberikan berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu
apakah  Pengurus Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi
dengan konsep pertama atau kedua.

Tetapi sebagai salah
satunegara dengan sejarah pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi
profesional  kita harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk
melakukn sertifikasi sendiri.
Memang masih ada sebagian bangsa kita
yang lebih percaya dan merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu
"made in luar negeri".

Si-Abah






Dear Abah, 
>

> Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah
bertambah) yang 
> kebetulan sudah dianggap mampu sebagai
competent person dalam memberikan 
> perkiraan sumber daya dan
cadangan tambang. Sertifikasi competent 
> personnya mereka
dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. 
> So,
artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. 
> 
> Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga

> profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan
menjadikan 
> mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang
yang competent person? 
> (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya)

> 
> Salam, 
> Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM

> Coal Geology Consultant 
> 
> SRK Consulting

> Suite 7-9, Level 6, 
> 141 Queen Street 
>
BRISBANE QLD 4000 
> Tel: +61 7 3832  
> Fax: +61 7
3832 9330 
> Mobile: +61 4 0077 1842 
> Email:
[EMAIL PROTECTED] 
> URL: www.srk.com.au 
>
-Original Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, 19 September 2007
5:53 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Sertifikasi IAGI 
> 
> 
> 
>>  Pak Denny 
> 
> Selamat bekerja , yang
penting sertifikasi 
> ini adalah hidup dulu , kita pun dulu
memulai dengan berbagai 
> "ketakutan" , dan ternyata
memang "meneng" beberapa 
> tahun. 
> 
>
Saya tidak tahu apakah PP  No 23  thn 
> 2004
meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan 
> geofisika  
> 
> Banyak macam sertifkasi ,
apakah PP yang 
> sama  dan BNSP juga mengatur sertifikasi
tukang las , diver , juru 
> ledak seismik dsb . Dimana
sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, 
> Mengenai PERHAP
, sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu 
> diluncurkan
pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah 
>
dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . 
>

> Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan

> "competent person" yang dapat memberikan perkiraan
cadangan 
> mineral sehingga "bankable". 
> Saat
itu (apa sekarang masih 
> ?)  tidak ada orang Indonesia yang
dianggap mampu , seingga terpaksa 
> memakai orang asing. 
> Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan 
> dengan baik ,
Kumaha kan Herman  
> 
> Sekali lagi Pak Denny 
> selamat bekerja. 
> 
> Si-Abah 
> 
>


> 
> 
> 
> 
>   
Sertifikasi IAGI akan mulai 
> diaktifkan kembali. Tim yang
dibentuk oleh 
>> Departemen SDM 
> PP-IAGI, diketuai
oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan 
>> 
>
beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: 
>> 
>> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI,

>> 
> 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia
khususnya PP No. 23 Tahun 
> 
>> 2004 tentang Pendirian
Badan Nasional Sertifikasi Prosesi 
> (BNSP), 
>>
3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan 
> sertifikasi
profesi. 
>> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI 
>
pada tanggal 20 Maret 2007 
>> 
>> Secara singkat
dapat 
> dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini 
>> mengacu 
> kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan
regulatornya adalah Badan 
>> Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP). Badan tersebut memberikan 
> lisensi 
>>
sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam 
> memberikan
sertifikasi 
>> k

RE: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-19 Terurut Topik yrsnki


>
Sdr Surya 

Selamat Anda sudah memiliki itu ,
karena dulu saya dengar sertifikasi cadangan mineral selalu dilakukan oleh
ahli asing.

Apakah sertifikasi nanti akan otomatis memberikan
hak kepada ybs untuk menjadi "competent person" sebagaimana Anda
maksud ?
Itu mungkin perlu diatur  berdasarkan al :
a. tingkat tingkat serifikat yang akan diberikan.
b.
"keunikan"  keahlian . UMPAMANYA  , tidak semua
mining 
c.  domain ilmu - nya (apakah lebih ke tambang , geologi
, engeneering , dsb).
dan mungkin mungkin faktor faktor lain-nya.


Dalam tahun pertama  IAGI menggulirkan program
sertifikat ini memang ada dua pendapat yang berbeda  yaitu yabg
pertama sertifikat dikeluarkan berdasarkan data dari pemohon setelah
diklarifikasi oleh suatu komisi sertifikat (tanpa suatu ujian /test ),
tetapi akan diperlukan rekomendasi dari beberapa "senior".
Pendapat yang kedua adalah yang menganggap perlu adanya ujian /test
sebelum ybs diberikan sertifikat , ya seperti ujian akuntan lah.

Beberapa yang sudah mendapatkan serifikat dari IAGI diberikan
berdasarkan cara yang pertama , saya tidak tahu apakah  Pengurus
Pusat IAGI akan melaksanakan program sertifikasi dengan konsep pertama
atau kedua.

Tetapi sebagai salah satunegara dengan sejarah
pertambangan mineral tertua , saya kira asosiasi profesional  kita
harus mampu dan memang sebenarnya mampu untuk melakukn sertifikasi
sendiri.
Memang masih ada sebagian bangsa kita yang lebih percaya dan
merasa lebih "wah" apabila sesuatu itu "made in luar
negeri".

Si-Abah






Dear Abah, 
>

> Ada sekitar 60 orang Indonesia (mungkin sekarang sudah
bertambah) yang 
> kebetulan sudah dianggap mampu sebagai
competent person dalam memberikan 
> perkiraan sumber daya dan
cadangan tambang. Sertifikasi competent 
> personnya mereka
dapatkan dari salah satu institusi di Ausie sana. 
> So,
artinya bangsa kita sebenarnya sudah mampu dan diakui. 
> 
> Justru yang saya bingungkan apakah nantinya sertifikasi dari tenaga

> profesi di Indonesia ini adalah juga secara otomatis akan
menjadikan 
> mereka yang sudah tersertifikasi menjadi seorang
yang competent person? 
> (mohon pencerahan dari bapak2 lainnya)

> 
> Salam, 
> Yoga Suryanegara, BEng, MAusIMM

> Coal Geology Consultant 
> 
> SRK Consulting

> Suite 7-9, Level 6, 
> 141 Queen Street 
>
BRISBANE QLD 4000 
> Tel: +61 7 3832  
> Fax: +61 7
3832 9330 
> Mobile: +61 4 0077 1842 
> Email:
[EMAIL PROTECTED] 
> URL: www.srk.com.au 
>
-Original Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, 19 September 2007
5:53 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Sertifikasi IAGI 
> 
> 
> 
>>  Pak Denny 
> 
> Selamat bekerja , yang
penting sertifikasi 
> ini adalah hidup dulu , kita pun dulu
memulai dengan berbagai 
> "ketakutan" , dan ternyata
memang "meneng" beberapa 
> tahun. 
> 
>
Saya tidak tahu apakah PP  No 23  thn 
> 2004
meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan 
> geofisika  
> 
> Banyak macam sertifkasi ,
apakah PP yang 
> sama  dan BNSP juga mengatur sertifikasi
tukang las , diver , juru 
> ledak seismik dsb . Dimana
sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen, 
> Mengenai PERHAP
, sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu 
> diluncurkan
pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah 
>
dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara . 
>

> Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan

> "competent person" yang dapat memberikan perkiraan
cadangan 
> mineral sehingga "bankable". 
> Saat
itu (apa sekarang masih 
> ?)  tidak ada orang Indonesia yang
dianggap mampu , seingga terpaksa 
> memakai orang asing. 
> Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan 
> dengan baik ,
Kumaha kan Herman  
> 
> Sekali lagi Pak Denny 
> selamat bekerja. 
> 
> Si-Abah 
> 
>


> 
> 
> 
> 
>   
Sertifikasi IAGI akan mulai 
> diaktifkan kembali. Tim yang
dibentuk oleh 
>> Departemen SDM 
> PP-IAGI, diketuai
oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan 
>> 
>
beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: 
>> 
>> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI,

>> 
> 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia
khususnya PP No. 23 Tahun 
> 
>> 2004 tentang Pendirian
Badan Nasional Sertifikasi Prosesi 
> (BNSP), 
>>
3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan 
> sertifikasi
profesi. 
>> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI 
>
pada tanggal 20 Maret 2007 
>> 
>> Secara singkat
dapat 
> dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini 
>> mengacu 
> kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan
regulatornya adalah Badan 
>> Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP). Badan tersebut memberikan 
> lisensi 
>>
sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam 
> memberikan
sertifikasi 
>> kepada para anggotanya. Selain BN

Re: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-19 Terurut Topik yrsnki


> Hahahahahah

   Yanto Salim , masa
sebegitunya menilai "sertifikat" ?
   Harus
diakui bahwa TIDAK SELALU sertifikat itu berguna , umpama surat nikah
!!
   Buktinya kan  banyak bayi lahir dilauar nikah
 Betul ???

    Tetap harus diakui
bahwa  TIDAK SELALU  Sertifikat itu TIDAK berguna  !!! 
 Contohnya  itu tadi "competent
person"  dlm e-mail saya terdahulu dan ijasah ITB
Anda 
 coba baangkan alau Ada kuliah
terus dianggap lulus tapi ndak diberi serrtifikat alias ijasah 
kan susah >
Jadi berguna atau tidak bergunanya sertifikat sangat
ditentukan oleh  jenis pekerjaan , tingkat kesulitan pekerjaan, sifat
ilmu yang ditekuni dsb 
Makanya pertanyaan saya apakah BNSP
dapat melakukan atau berhal melakukan sertifikasi atas seseorang petrl
geologist , atau engineer geologist .

Mungkin perlu dipelajari
PP-nya , cuman kalau Pemerintah ngatur itu biasanya ada biaya (semoga
tidak ada biaya siluman ya )
Harus dingat bahwa idee sertifkasi di
IAGI sudah dilahirkan tahun 1998 , jadi sebelum PP No 23   No
2004 lahir lho

Saya kira agak berlebihan kalau ini dianggap Quo
Vadis . Positive thinking lhah.

Si-Abah


___







   Inilah
justifikasi untuk menjalankan Sertifikasi, dan permainan kata kata 
> yang tentunya sah sah saja, selama sertifikasi itu bukan merupakan

> keharusan sehingga akhirnya menjadi beban biaya baik oleh
perorangan 
> maupun perusahaan dan kalau cost recovery akan
menjadi biaya negara. 
> Hitungannya sederhana saja 1,000
geologist membayar Rp. 100.000 maka 
> jumlah itu sudah menjadi

> Rp.100.000.000. 
> Tolong di lihat bahwa sistim
sertifikasi inisudah menjalar sedemikian 
> banyaknya apapun
alasannya , dibidang drilling, jurutembak seismik dsb.nya 
>
dsbnya. Bayangkan kalau sertfikasi itu hanya berlaku setahun maka harus

> diperpanjang lagi atau di[perbarui, berapa besar biayanya?,
waktu yang 
> hilang. 
> 
> Susahnya kalau hal ini
sudah menjadi tujuan maka akan dicarikan alasan 
> yang sangat
bagus dan lalu dikeluarkan undang undang habislah mau tak mau 
>
harus dilaksanakan. 
> 
> Apakah dosen dosen yang membuat
kita jadi professional tidak diakui 
> sebagai ahli geologi? 
> 
> bagi kita harus jeli melihat apakah seorang yang ditatar
selama 40 jam dan 
> belum berpengalaman, akan bisa menilai
seorang geologist yang sudah 
> berpengalaman dilapangan lebih
banyak dari dia. 
> 
> Kalau sudah berpengalaman kerja
sertifikasi kegunaanya ???. 
> Sadarlah bahwa dengan
sertifikasi ini kita menyuburkan lagi kebudayaan 
> "secarik
kertas" sebagai pengakuan kemampuan dan ini bisa berakibat 
>
negatif karena dalam proses pembuatan itu ada peluang walaupun 
>
sertifikasinya gratis. 
> 
> QUO VADIS. 
> 
> Yanto Salim 
> 
> 
> 
> 
>

> - Pesan Asli  
> Dari: Chairul Nas
<[EMAIL PROTECTED]> 
> Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
> Terkirim: Rabu, 19 September, 2007 11:59:21 
> Topik:
[iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI 
> 
> 
> Rekans Anggota IAGI, 
> 
> Setelah lulus
dari jurusan Geologi kita dinyatakan berhak menyandang 
> predikat
sebagai seorang "Sarjana Geologi", bukan Ahli Geologi 
>
(geologist). Lain soal, apabila seorang yang sudah menjadi ahli geologi

> lebih dulu - kuliah kembali untuk sekedar mendapat ijazah S1
sarjana 
> geologi, sudah barang tentu merupakan sarjana yang juga
ahli geologi. 
> Untuk "fresh graduates" dari jurusan
geologi, diperlukan waktu untuk 
> menjadi ahli geologi. Setelah
itu, tingkat keahliannya perlu diukur 
> (di-ases) oleh
"assessor" yang diakui oleh BNSP (jika kita mengikuti 
>
aturan BNSP). Asesor yang diakui (certified assessor) adalah jebolan 
> penataran asesor 40 jam yang diselenggarakan oleh BNSP. Penataran
asesor 
> pada dasarnya adalah penataran tentang penggunaan metoda
baku dalam 
> melakukan assessment untuk Sertifikasi Profesi.
Pertanyaan saya adalah: 
> Jika IAGI akan mengikuti sistim
Sertifikasi BNSP, apakah kita sudah punya 
> ASSESSOR kompetensi
geologi ? apakah LSP kita sudah mendapat 
> lisensi dari BNSP ?

> LSP-Perhapi sudah terbentuk, dan 18 calon assessors sudah
ditatar oleh 
> BNSP. InsyaAllah, LSP ini sudah operasional bulan
depan, dan tentu anggota 
> IAGI bisa memanfaatkannya sesuai
bidang masing-masing. 
> Sekian, semoga bermanfaat. 
>
Wassalam, 
> CN 
> 
> yanto salim
<[EMAIL PROTECTED]> wrote: Hanya komentar saja walaupun 
> sudah terlambat. 
> Sertifikasi ini memberi kesan bahwa
ijazah Perguruan Tinggi kurang 
> dihargai. 
> Untuk
mahasiswa yang baru lulus kasihan belum kerja sudah kena biaya 
>
sertifikasi, capek sekolah di PT. terkenal toh harus sertifikasi lagi, 
> katanya supaya lebih diakui. 
> Saran sertifikasi adalah
gratis untuk menghilangkan kesan komersial. 
> 
> 
> Salam, 
> 
> Yanto Salim 
> 
>
- Pesan Asli  
> Dari: D.Erwin Irawan 
> Kepada:
iagi-net@iagi.or.id 
> Terkirim: Rabu, 19 September, 2007 10:41:03

> Topik: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI 
> 
> 
> Sertifikasi IAGI akan mulai diaktifkan kembali. Tim y

Re: Hal: [iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-19 Terurut Topik yrsnki


> Inilah justifikasi untuk menjalankan Sertifikasi, dan permainan kata
kata 
> yang tentunya sah sah saja, selama sertifikasi itu bukan
merupakan 
> keharusan sehingga akhirnya menjadi beban biaya baik
oleh perorangan 
> maupun perusahaan dan kalau cost recovery akan
menjadi biaya negara. 
> Hitungannya sederhana saja 1,000
geologist membayar Rp. 100.000 maka 
> jumlah itu sudah menjadi

> Rp.100.000.000. 
> Tolong di lihat bahwa sistim
sertifikasi inisudah menjalar sedemikian 
> banyaknya apapun
alasannya , dibidang drilling, jurutembak seismik dsb.nya 
>
dsbnya. Bayangkan kalau sertfikasi itu hanya berlaku setahun maka harus

> diperpanjang lagi atau di[perbarui, berapa besar biayanya?,
waktu yang 
> hilang. 
> 
> Susahnya kalau hal ini
sudah menjadi tujuan maka akan dicarikan alasan 
> yang sangat
bagus dan lalu dikeluarkan undang undang habislah mau tak mau 
>
harus dilaksanakan. 
> 
> Apakah dosen dosen yang membuat
kita jadi professional tidak diakui 
> sebagai ahli geologi? 
> 
> bagi kita harus jeli melihat apakah seorang yang ditatar
selama 40 jam dan 
> belum berpengalaman, akan bisa menilai
seorang geologist yang sudah 
> berpengalaman dilapangan lebih
banyak dari dia. 
> 
> Kalau sudah berpengalaman kerja
sertifikasi kegunaanya ???. 
> Sadarlah bahwa dengan
sertifikasi ini kita menyuburkan lagi kebudayaan 
> "secarik
kertas" sebagai pengakuan kemampuan dan ini bisa berakibat 
>
negatif karena dalam proses pembuatan itu ada peluang walaupun 
>
sertifikasinya gratis. 
> 
> QUO VADIS. 
> 
> Yanto Salim 
> 
> 
> 
> 
>

> - Pesan Asli  
> Dari: Chairul Nas
<[EMAIL PROTECTED]> 
> Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
> Terkirim: Rabu, 19 September, 2007 11:59:21 
> Topik:
[iagi-net-l] Balasan: Hal: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI 
> 
> 
> Rekans Anggota IAGI, 
> 
> Setelah lulus
dari jurusan Geologi kita dinyatakan berhak menyandang 
> predikat
sebagai seorang "Sarjana Geologi", bukan Ahli Geologi 
>
(geologist). Lain soal, apabila seorang yang sudah menjadi ahli geologi

> lebih dulu - kuliah kembali untuk sekedar mendapat ijazah S1
sarjana 
> geologi, sudah barang tentu merupakan sarjana yang juga
ahli geologi. 
> Untuk "fresh graduates" dari jurusan
geologi, diperlukan waktu untuk 
> menjadi ahli geologi. Setelah
itu, tingkat keahliannya perlu diukur 
> (di-ases) oleh
"assessor" yang diakui oleh BNSP (jika kita mengikuti 
>
aturan BNSP). Asesor yang diakui (certified assessor) adalah jebolan 
> penataran asesor 40 jam yang diselenggarakan oleh BNSP. Penataran
asesor 
> pada dasarnya adalah penataran tentang penggunaan metoda
baku dalam 
> melakukan assessment untuk Sertifikasi Profesi.
Pertanyaan saya adalah: 
> Jika IAGI akan mengikuti sistim
Sertifikasi BNSP, apakah kita sudah punya 
> ASSESSOR kompetensi
geologi ? apakah LSP kita sudah mendapat 
> lisensi dari BNSP ?

> LSP-Perhapi sudah terbentuk, dan 18 calon assessors sudah
ditatar oleh 
> BNSP. InsyaAllah, LSP ini sudah operasional bulan
depan, dan tentu anggota 
> IAGI bisa memanfaatkannya sesuai
bidang masing-masing. 
> Sekian, semoga bermanfaat. 
>
Wassalam, 
> CN 
> 
> yanto salim
<[EMAIL PROTECTED]> wrote: Hanya komentar saja walaupun 
> sudah terlambat. 
> Sertifikasi ini memberi kesan bahwa
ijazah Perguruan Tinggi kurang 
> dihargai. 
> Untuk
mahasiswa yang baru lulus kasihan belum kerja sudah kena biaya 
>
sertifikasi, capek sekolah di PT. terkenal toh harus sertifikasi lagi, 
> katanya supaya lebih diakui. 
> Saran sertifikasi adalah
gratis untuk menghilangkan kesan komersial. 
> 
> 
> Salam, 
> 
> Yanto Salim 
> 
>
- Pesan Asli  
> Dari: D.Erwin Irawan 
> Kepada:
iagi-net@iagi.or.id 
> Terkirim: Rabu, 19 September, 2007 10:41:03

> Topik: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI 
> 
> 
> Sertifikasi IAGI akan mulai diaktifkan kembali. Tim yang dibentuk
oleh 
> Departemen SDM PP-IAGI, diketuai oleh Prof. Deny Juanda
telah melaksanakan 
> beberapa hal untuk menghidupkan kembali
sertifikasi IAGI meliputi: 
> 
> 1)menginventarisasi
dokumen sertifikasi IAGI, 
> 2)mengkaji aspek legal sertifikasi di
Indonesia khususnya PP No. 23 Tahun 
> 2004 tentang Pendirian
Badan Nasional Sertifikasi Prosesi (BNSP), 
> 3)mengkaji proses
sertifikasi dari lembaga/badan sertifikasi profesi. 
> 4)ekspos
hasil kerja pada Rapim PP IAGI pada tanggal 20 Maret 2007 
> 
> Secara singkat dapat dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi
saat ini 
> mengacu kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan
regulatornya adalah Badan 
> Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Badan tersebut memberikan lisensi 
> sertifikasi kepada
asosiasi/lembaga profesi dalam memberikan sertifikasi 
> kepada
para anggotanya. Selain BNSP terdapat pula lembaga sertifikasi yang 
> relevan seperti Lembaga Penilaian Jasa Konstruksi yang memiliki
dasar 
> hukum 
> berupa UU no 18 tahun 1999. Lembaga ini
mengkhususkan diri kepada profesi 
> tenaga ahli yang berkaitan
dengan pekerjaan konstruksi. 
> 
> Ikatan Ahli Geologi
Indonesia dalam memberikan sertifikasi kepada para 
> anggotanya
diajukan

Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI

2007-09-19 Terurut Topik yrsnki


>  Pak Denny

Selamat bekerja , yang penting sertifikasi
ini adalah hidup dulu , kita pun dulu memulai dengan berbagai
"ketakutan" , dan ternyata memang "meneng" beberapa
tahun.

Saya tidak tahu apakah PP  No 23  thn
2004 meliputi sertifikasi profesi yang sangat ilmiah seperti geologi dan
geofisika 

Banyak macam sertifkasi , apakah PP yang
sama  dan BNSP juga mengatur sertifikasi tukang las , diver , juru
ledak seismik dsb . Dimana sertifikasi ini tersebar dibeberapa departemen,
Mengenai PERHAP , sebenarnya sdah sangat lama program-nya , itu
diluncurkan pada masa Ketum-nya Herman Affif , dan katlau tidak salah
dibantu oleh BAPENAS dengan studi banding kebeberapa negara .

Salah satu concern PERHAPI pada saat adalah apa yang dinamakan
"competent person" yang dapat memberikan perkiraan cadangan
mineral sehingga "bankable".
Saat itu (apa sekarang masih
?)  tidak ada orang Indonesia yang dianggap mampu , seingga terpaksa
memakai orang asing.
Saya fikir (tadinya) , Perhapi sudah jalan
dengan baik , Kumaha kan Herman 

Sekali lagi Pak Denny
selamat bekerja.

Si-Abah






   Sertifikasi IAGI akan mulai
diaktifkan kembali. Tim yang dibentuk oleh 
> Departemen SDM
PP-IAGI, diketuai oleh Prof. Deny Juanda telah melaksanakan 
>
beberapa hal untuk menghidupkan kembali sertifikasi IAGI meliputi: 
> 
> 1)menginventarisasi dokumen sertifikasi IAGI, 
>
2)mengkaji aspek legal sertifikasi di Indonesia khususnya PP No. 23 Tahun

> 2004 tentang Pendirian Badan Nasional Sertifikasi Prosesi
(BNSP), 
> 3)mengkaji proses sertifikasi dari lembaga/badan
sertifikasi profesi. 
> 4)ekspos hasil kerja pada Rapim PP IAGI
pada tanggal 20 Maret 2007 
> 
> Secara singkat dapat
dijelaskan bahwa proses sertifikasi profesi saat ini 
> mengacu
kepada PP No. 23 Tahun 2004 dengan badan regulatornya adalah Badan 
> Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Badan tersebut memberikan
lisensi 
> sertifikasi kepada asosiasi/lembaga profesi dalam
memberikan sertifikasi 
> kepada para anggotanya. Selain BNSP
terdapat pula lembaga sertifikasi yang 
> relevan seperti Lembaga
Penilaian Jasa Konstruksi yang memiliki dasar 
> hukum 
>
berupa UU no 18 tahun 1999. Lembaga ini mengkhususkan diri kepada profesi

> tenaga ahli yang berkaitan dengan pekerjaan konstruksi. 
> 
> Ikatan Ahli Geologi Indonesia dalam memberikan
sertifikasi kepada para 
> anggotanya diajukan 2 opsi jangka
pendek dan jangka panjang: 
> 
> 1.Opsi ke-1 (jangka
pendek) adalah memberikan sertifikasi lokal IAGI. 
> a.Kelebihan:
sertifikat segera dapat diberikan melalui mekanisme 
> yang ada
mengingat banyaknya permohonan dari anggota. 
> b.Kelemahan:
pengakuan terhadap sertifikat IAGI bergantung kepada 
> jejaring
yang telah dibangun oleh IAGI. 
> 
> 2.Opsi ke-2 (jangka
panjang) adalah membuat Lembaga Sertifikasi Profesi 
> (LSP) 
> a.Kelebihan: pengakuan terhadap sertifikat IAGI secara nasional 
> maupun internasional sesuai jejaring yang telah dibina oleh Badan
Nasional 
> Sertifikasi Profesi (BNSP). 
> b.Kelemahan:
perlu waktu yang cukup untuk memenuhi persyaratan yang 
>
diberikan oleh BNSP. 
> 
> Sebagai informasi juga, Perhapi
juga akan membentuk LSP dalam waktu dekat. 
> Keberadaan LSP yang
telah berlisensi BNSP ini juga bisa dimanfaatkan oleh 
> anggota
IAGI untuk mendapatkan sertifikat profesinya. 
> 
> Kepada
para anggota yang berminat untuk mendapatkan sertifikasi local 
>
IAGI, 
> dapat mengirimkan prosedur sebagai berikut: 
>

> 1.Download formulir sertifikasi dari situs IAGI: www.iagi.or.id
atau kirim 
> email ke [EMAIL PROTECTED] 
> 2.Isi
formulir, terdiri dari 5 lembar: 
> 1.Form A: Formulir permohonan

> 2.Form B: Formulir informasi keahlian 
> 3.Form C:
Formulir hasil karya profesi 
> 4.Form D: Formulir sponsor 
> 5.Form E: Formulir pernyataan 
> 3.Kirim 5 lembar formulir
pada butir no 2 sebanyak 2 set (1 set asli dan 1 
> set kopi) ke

> 
> Sekretariat Sertifikasi Ikatan Ahli Geologi
Indonesia 
> d/a KK Geologi Terapan 
> Gedung Teknik
Geologi ITB Lt 3 
> Jl. Ganesa No. 10, Bandung - 40132 
>
dengan disertai pas foto terbaru (warna atau hitam putih) ukuran 4 x 
> 6 sebanyak 2 lembar 
> 
> 4.Transfer biaya. Nominal
biaya sertifikasi akan ditentukan kemudian. 
> 
> Demikian
hasil kerja Tim Sertifikasi yang ditangani oleh PP-SDM IAGI. 
>
Mohon 
> masukan dan pendapat untuk membantu kami menyempurnakan
proses sertifikasi 
> ini. Kami tunggu permohonan sertifikasi dari
para anggota. 
> 
> Tim sertifikasi: D. Erwin Irawan 
> email: [EMAIL PROTECTED], SMS: 0812 204 1446 
> 
> Salam 
> D. Erwin Irawan 
> Kelompok Keilmuan
Geologi Terapan (KKGT) 
> www.fiktm.itb.ac.id/kk-geologi_terapan

> derwinirawan.wordpress.com 
> 
> 
> 
>


> JOINT CONVENTION BALI 2007 
> The 32nd HAGI, the 36th
IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
> Exhibition, 
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>
---

Re: [iagi-net-l] TEMPO 9-Sep-07 p112: Renegosiasi Kontrak Pertambangan (Opini Dradjad Wibowo)

2007-09-14 Terurut Topik yrsnki


>
Vick dan rekan rekan 

Komentar Anda ?
Apa benar
keberanian saja cukup untuk melakkan "ajakan" renegosiasi dengan
para Kontraktor ?

Rasanya tidak ya  
Perlu alasan
teknis yang rasional yang mendasari "ajakan"  itu , dan itu
hanya bisa didapatkan dari para profesional , baik dibidang pertambangan ,
politikus (bukan tikus DPR) , diplomat dan internatioanl lawyer 
dsb

Artinya lagi harus ada konsensus nasional dari bangsa
Indonesia bahwa "ajakan" itu merupakan kebutuhan nasional dan
HARUS dilakukan.

Bagaimana  

Si-Abah




 Edisi. 28/XXXVI/03 - 9 September 2007 
> 
> Kolom 
> Renegosiasi Kontrak Pertambangan 
> 
> Dradjad Wibowo 
> Ekonom, Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI 
> 
> DALAM kunjungan ke berbagai daerah pemilihan di Jakarta,
saya sering 
> terenyuh. Sungguh menyakitkan melihat saudara
setanah air tinggal di 
> gubuk yang lebih kumuh daripada kandang
ayam modern. Saya pun tak 
> kuasa menahan haru melihat seorang
nenek yang sudah uzur terbungkuk- 
> bungkuk antre bahan kebutuhan
pokok dalam bakti sosial yayasan. Saya 
> teringat pada 1970-an,
ketika sebagai kanak-kanak ikut antre bulgur 
> dan susu. 
> Andai saja kontrak pertambangan dibuat menguntungkan bangsa
sendiri, 
> hal semacam ini tidak akan terjadi. Kita akan
mempunyai dana cukup 
> untuk mengurangi kemiskinan. 
>
Sebagai ilustrasi, mari tengok kasus Freeport. Tahun lalu, Freeport 
> membayar kewajiban kepada negara US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 14

> triliun. Terdiri atas pajak penghasilan badan dan pajak lain
US$ 1,29 
> miliar, royalti US$ 146 juta, dan dividen US$ 159
juta. 
> Kelihatan besar? Nanti dulu. Mari lihat laporan
Freeport-McMoRan 
> Copper & Gold Inc. (FCX) kepada US
Securities and Exchange 
> Commission, badan pengawas pasar
modalnya Amerika. Di situ tampak 
> nilai aset FCX berupa
investasi pada PT Freeport Indonesia (FI) dan 
> PT Indocopper
Investama (IndoC) sebesar US$ 2,22 miliar per 31 
> Desember 2006.

> Pendapatannya US$ 1,56 miliar, setelah dikurangi provisi pajak.
Dalam 
> rilis yang lain, provisi pajak FCX pada semester pertama
2006 sebesar 
> US$ 532 juta, yang berasal dari penghasilan FI.
Ini mencerminkan 
> pajak penghasilan efektif sekitar 43 persen.

> Jika angka 43 persen ini dipakai sebagai patokan, penghasilan
FCX 
> sebelum pajak dari kedua anak perusahaan di atas pada 2006
sekitar US 
> $ 2,74 miliar. Sedangkan jika angka pajak US$ 1,29
miliar dipakai, 
> kita mendapat angka pendapatan US$ 1,56 miliar
+ US$ 1,29 miliar = US 
> $ 2,85 miliar. Sebagai titik tengahnya,
kita asumsikan saja 
> penghasilan FCX sebelum pajak dari FI dan
IndoC adalah US$ 2,8 miliar. 
> Katakanlah kita mengikuti Presiden
Morales dari Bolivia. Kita 
> renegosiasi kontrak karya menjadi
bagi hasil dengan nisbah 82 persen, 
> seperti minyak Bolivia.
Dihitung dari penghasilan sebelum pajak, 
> negara akan menerima
US$ 2,3 miliar atau sekitar Rp 20,7 triliun. 
> Bila dihitung dari
penghasilan setelah pajak, negara memperoleh bagi 
> hasil US$
1,28 miliar atau Rp 11,5 triliun. Ditambah pajak US$ 1,29 
>
miliar, total perolehan negara adalah US$ 2,57 miliar atau Rp 23,1 
> triliun. Jadi, negara berpotensi mendapat tambahan penerimaan Rp
6-9 
> triliun setahun. Jumlah ini bisa bertambah karena
penghasilan FCX 
> sebelum pajak pada semester pertama 2007 sudah
US$ 2,37 miliar. 
> Bagaimana dengan kontrak migas? Ambil contoh
Blok Cepu. Cadangan 
> minyak di Blok Cepu minimal 600 juta barel,
ditambah cadangan 
> recoverable gas minimal dua triliun standar
kaki kubik (TCF). 
> Asumsikan harga minyak mentah hanya US$ 60
per barel dan gas US$ 3 
> per mmbtu. Jika Blok Cepu diserahkan
kepada Pertamina, aset BUMN ini 
> bertambah minimal US$ 43
miliar. 
> Lalu Pertamina meniru FCX yang menjadikan cadangan
mineral dalam 
> kontrak karya sebagai underlying asset. Dengan
cara ini, FCX mampu 
> mengakuisisi Phelps Dodge senilai US$ 25,9
miliar. Artinya, jika kita 
> pandai, sebuah tanda tangan dari
Indonesia bisa bernilai Rp 230 
> triliun lebih. 
> Karena
itu, saya yakin Pertamina bisa mendapat dana US$ 6-14 miliar. 
>
Jika dana ini menjadi belanja modal, negara mendapat tambahan pajak 
> pertambahan nilai Rp 5-13 triliun. Belum lagi dari pajak
penghasilan 
> dan dividen. 
> Itu baru dari dua kontrak.
Kalau ratusan kontrak karya dan kontrak 
> bagi hasil produksi
direnegosiasi, tambahannya bisa puluhan triliun 
> rupiah setahun.

> Kata kunci dalam renegosiasi adalah keberanian. Salah satu
contohnya 
> adalah Presiden Jaime Roldos dari Ekuador, yang
mengajukan Undang- 
> Undang Hidrokarbon ke kongres pada awal
1981. Jika disetujui, undang- 
> undang ini memaksa raksasa minyak
seperti Texaco melakukan 
> renegosiasi atau diusir keluar. 
> Sayang, ia meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat pada 24 Mei
1981. 
> Akibatnya, minyak tetap dikuasai asing. Tingkat
kemiskinan Ekuador 
> 50-70 persen. Utang naik dari US$ 240 juta
menjadi US$ 16 miliar. 
> Hampir separuh anggarannya

[iagi-net-l] [Fwd: [yonsatu] Jangan Berbuka dengan yang Manis]

2007-09-13 Terurut Topik yrsnki


 Original Message 

Subject: [yonsatu] Jangan Berbuka dengan yang Manis 
From:
"doedoeng z. arifin" <[EMAIL PROTECTED]> 
Date:
Thu, September 13, 2007 5:45 pm 
To: [EMAIL PROTECTED] 
--

Rekan rekan 

Ada pendapat yng agak
"berbeda" mengenai bagaimana sebaiknya kita beruka puasa
,sebagai bahan pemikiran .
Apa benar kurma yan dujual di Indonesia
itu manisan kurma , yang prosesnya kira kira sama  dengan
manisan2  lainnya di Indonesia ?

Si-Abah

+_


Jangan Berbuka Puasa Dengan Yang Manis 
Posted by Herry
@ 00:44 | in Artikel, Sains | e-mail this 
article | + to del.icio.us


Oleh Herry Mardian 


SEBENTAR lagi Ramadhan.
Di bulan puasa itu, sering kita dengar 
kalimat ‘Berbuka
puasalah dengan makanan atau minuman yang 
manis,’ katanya.
Konon, itu dicontohkan Rasulullah saw. 
Benarkah demikian?Dari Anas
bin Malik ia berkata : “Adalah Rasulullah berbuka 
dengan Rutab
(kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak 
terdapat Rutab, maka
beliau berbuka dengan Tamr (kurma kering), 
maka jika tidak ada kurma
kering beliau meneguk air. (Hadits 
riwayat Ahmad dan Abu Dawud)Nabi
Muhammad Saw berkata : “Apabila berbuka salah satu kamu, 
maka
hendaklah berbuka dengan kurma. Andaikan kamu tidak 
memperolehnya,
maka berbukalah dengan air, maka sesungguhnya 
air itu
suci.”Nah. Rasulullah berbuka dengan kurma. Kalau tidak mendapat 
kurma, beliau berbuka puasa dengan air. Samakah kurma dengan 
‘yang manis-manis’? Tidak. Kurma, adalah karbohidrat
kompleks 
(complex carbohydrate). Sebaliknya, gula yang terdapat
dalam 
makanan atau minuman yang manis-manis yang biasa kita konsumsi

sebagai makanan berbuka puasa, adalah karbohidrat sederhana 
(simple carbohydrate). 
Darimana asalnya sebuah kebiasaan berbuka
dengan yang manis? 
Tidak jelas. Malah berkembang jadi waham umum di
masyarakat, 
seakan-akan berbuka puasa dengan makanan atau minuman
yang 
manis adalah ’sunnah Nabi’. Sebenarnya tidak
demikian. Bahkan 
sebenarnya berbuka puasa dengan makanan manis-manis
yang penuh 
dengan gula (karbohidrat sederhana) justru merusak
kesehatan.Dari dulu saya tergelitik tentang hal ini, bahwa berbuka puasa

‘disunnahkan’ minum atau makan yang manis-manis.
Sependek 
ingatan saya, Rasulullah mencontohkan buka puasa dengan
kurma 
atau air putih, bukan yang manis-manis.Kurma, dalam kondisi
asli, justru tidak terlalu manis. Kurma 
segar merupakan buah yang
bernutrisi sangat tinggi tapi 
berkalori rendah, sehingga tidak
menggemukkan (data di sini dan 
di sini). Tapi kurma yang didatangkan
ke Indonesia dalam 
kemasan-kemasan di bulan Ramadhan sudah berupa
‘manisan kurma’, 
bukan lagi kurma segar. Manisan kurma
ini justru ditambah 
kandungan gula yang berlipat-lipat kadarnya agar
awet dalam 
perjalanan ekspornya. Sangat jarang kita menemukan kurma
impor 
yang masih asli dan belum berupa manisan. Kalaupun ada, sangat

mungkin harganya menjadi sangat mahal.Kenapa berbuka puasa dengan
yang manis justru merusak kesehatan? 
Ketika berpuasa, kadar gula
darah kita menurun. Kurma, 
sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah,
adalah karbohidrat 
kompleks, bukan gula (karbohidrat sederhana).
Karbohidrat 
kompleks, untuk menjadi glikogen, perlu diproses
sehingga makan 
waktu. Sebaliknya, kalau makan yang manis-manis,
kadar gula 
darah akan melonjak naik, langsung. Bum. Sangat tidak
sehat. 
Kalau karbohidrat kompleks seperti kurma asli, naiknya 
pelan-pelan.Mari kita bicara ‘indeks glikemik’ (glycemic
index/GI) saja. 
Glycemic Index (GI) adalah laju perubahan makanan
diubah 
menjadi gula dalam tubuh. Makin tinggi glikemik indeks dalam

makanan, makin cepat makanan itu dirubah menjadi gula, dengan 
demikian tubuh makin cepat pula menghasilkan respons insulin.Para
praktisi fitness atau pengambil gaya hidup sehat, akan 
sangat
menghindari makanan yang memiliki indeks glikemik yang 
tinggi.
Sebisa mungkin mereka akan makan makanan yang indeks 
glikemiknya
rendah. Kenapa? Karena makin tinggi respons insulin 
tubuh, maka
tubuh makin menimbun lemak. Penimbunan lemak tubuh 
adalah yang
paling dihindari mereka.Nah, kalau habis perut kosong seharian, lalu
langsung dibanjiri 
dengan gula (makanan yang sangat-sangat tinggi
indeks 
glikemiknya) , sehingga respon insulin dalam tubuh langsung

melonjak. Dengan demikian, tubuh akan sangat cepat merespon 
untuk menimbun lemak.Saya pernah bertanya tentang hal ini kepada seorang
sufi yang 
diberi Allah ‘ilm tentang urusan kesehatan jasad
manusia. Kata 
Beliau, bila berbuka puasa, jangan makan apa-apa dulu.
Minum 
air putih segelas, lalu sholat maghrib. Setelah shalat, makan

nasi seperti biasa. Jangan pernah makan yang manis-manis, 
karena merusak badan dan bikin penyakit. Itu jawaban beliau. 
Kenapa bukan kurma? Sebab kemungkinan besar, kurma yang ada di 
Indonesia adalah ‘manisan kurma’, bukan kurma asli. Manisan

kurma kandungan gulanya

Re: [iagi-net-l] Selamat Menunaikan Ibadah Shaum Ramadhan & Marhaban Yaa Ramadhan : Mohon Maaf Lahir dan Batin

2007-09-11 Terurut Topik yrsnki



Taufik

Sama sama , semoga kita dapat melalui bulan suci
Ramadhan dengan baik dan meninggalkannadalam keaaan fitri kembali

Si-Abah

__

   Para sahabat yang insya Allah dirahmati Allah SWT.

> Khususnya yang akan menunaikan ibadah Shaum Ramadhan 
>

> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM 
> 
> If there is a
day, There Must Be a night 
> If there is a black, there must be a
white 
> If there is a mistakes, there must be forgiveness 
> 
> Mata kadang salah melihat 
> Mulut kadang
salah berucap 
> Hati kadang salah menduga. 
>
Maafkan segala kekhilafan yang pasti ada 
> 
> "
Mohon Maaf Lahir dan Bathin " 
>
 
> 
> MARHABAN
YAA RAMADHAN 
> 
> Assalaamu'alaikum wr.wb.. 
>

> Marhaban ya Ramadhan, 
> 
> Bulan dimana nafas
kita menjadi tasbih, tidur kita 
> menjadi ibadah, amal kita
diterima dan do'a kita di 
> ijabah, Sungguh cantik kain plekat,
dipakai orang 
> pergi ke pekan. Puasa Ramadhan semakin dekat,
khilaf 
> dan salah mohon dimaafkan 
> 
> Berharap
padi dalam lesung, yang ada cuma rumpun 
> jerami, harapan hati
bertatap langsung, cuma terlayang 
> e-mail ini. 
> 
> Sebelum cahaya surga padam, Sebelum hidup berakhir, 
>
Sebelum pintu tobat tertutup, Sebelum Ramadhan datang, 
> 
> 
> saya mohon maaf lahir dan bathin 
> 
> Taqqobalahu Minna Waminkum, Taqoballahu Ya Karim, 
>
Marhaban Ya Ramadhan 
> 
> Allaahumma baariklanaa fi
Sya'ban wa ballighnaa 
> Ramadhan 
> 
> Ya Rabb,
berkahi kami pada bulan Sya'ban dan 
> pertemukanlah kami dengan
bulan Ramadhan, 
> Aminn. 
> 
> " Do'a
Malaikat Zibril Menjelang Ramadhan " 
> "Ya Allah tolong
abaikan puasa ummat Muhammad, apabila 
> sebelum memasuki bulan
Ramadhan dia tidak melakukan 
> hal-hal yang berikut: 
> *
Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua 
> orang tuanya
(jika masih ada); 
> * Tidak berma'afan terlebih dahulu antara
suami istri; 
> 
> * Tidak berma'afan terlebih dahulu
dengan orang-orang 
> sekitarnya. 
> 
> Maka
Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali. 
> Dapat kita
bayangkan, yang berdo'a adalah Malaikat dan 
> yang meng-amiinkan
adalah Rasullullah dan para 
> sahabat, dan dilakukan pada hari
Jum'at. 
> 
> SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 
>

> SEMOGA KITA DAPAT MENJALANKAN IBADAH PUASA DENGAN 
>
OPTIMAL, AAMIN. 
> 
> Wassalamu'alaikum Wr Wb, 
>

> Taufik Alif Manan 
> Senior Geophysicist 
> 
> Muscat 
> Sultanate of Oman 
> 
> Mobile :
+968 9531 8519 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>


> Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from
someone who 
> knows. Yahoo! Answers - Check it out. 
>
http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545433 
> 
>


> Hot News!!! 
> EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER
SUBMISSION: 
> 228 papers have been accepted to be presented; 
> send the extended-abstract or full paper 
> by 16 August
2007 to [EMAIL PROTECTED] 
> Joint Convention Bali 2007 
> The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention
and 
> Exhibition, 
> Bali Convention Center, 13-16
November 2007 
>


> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
- 
> 
> 



[iagi-net-l] apakah iaginet publikasi umum atau tertutup ?

2007-09-10 Terurut Topik yrsnki



Rekan 

Ada pertanyaan yang menggelitik : "
Apakah komunitas seperti iagi.or.id ini merupakan publikasi umum seperti
majalah , koran atau TERBATAS.
Dilihat dari segi legal 

Maksud-nya kalau saya menyatakan sesuatu dan ada fihak yang merasa
dirugikan , apakah pihak yang merasa dirugikan bisa melakukan somasi
kepada saya ?

Si-Abah

_



RE: [iagi-net-l] Siapa yang Harus Memperbaharui Buku "Geologi Indonesia" ?

2007-09-05 Terurut Topik yrsnki


> 
Rekan

Kutub pasti berbeda , karena pasar yang
dituju juga berbeda , jadi harus disajikan dalam dua buku yang disusun
berbeda  pula.
Satu dalam bhs Inggris dan satu dalam Bhs
Indonesia
Kalau bang Iman berpendapat sangat "umum",mungkin
karena mas Iman sudah tahu geologi Indonesia ,tapi akan sangat bermanfaat
bagi orang yang agak awam geoloi Indonesia-nya,
Acung jempol buat
Aris, hayo mana lagi yang mau "gawe" , IAGI pasti akan dan HARUS
mau jadi fasilitator,
JUST DO IT.

Si-Abah

__


   Aris, 
> 
> Menarik..
menarik... 
> Saya sedang mengumpulkan berkas-berkas electronic
(computer files) dari 
> buku An Outline of the Geology of
Indonesia. Nanti bisa di upload ke 
> wikibooks. 
> 
> Awang dan Imam, 
> Kita harus pikirkan target pasar dari
buku itu. Pak Imam mengharapkan yang 
> lebih teknis, sementara
pak Awang mengharapkan yang sederhana dan mudah 
> dicerna
masyarakat awam. Ini dua kutub yang berbeda, dan sulit untuk 
>
digabung... saya rasa. 
> 
> Salam, 
> 
>
Herman 
> 
> -Original Message- 
> 
From: aris [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: 05 September
2007 15:51 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Siapa yang Harus Memperbaharui Buku "Geologi 
>
Indonesia" ? 
> 
> 
> Herman dkk - 
>

> Saya tertarik ide bikin publikasi online, jadi semua orang bisa

> berkontribusi dan direview bareng-bareng. Untuk kolaborasi
bikin buku 
> seperti ini bisa memakai wikibooks.org. 
>

> Ini iseng-iseng saya buat awalnya di 
>
http://en.wikibooks.org/wiki/The_Geology_of_Indonesia 
> 
> Bila kita serius untuk mengembangkan lebih lanjut, mohon kontribusi
untuk 
> struktur pembagian bab/sub-bab. Terus bisa mulai deh. Ok,
ditunggu 
> kontribusinya. 
> 
> Oh ya, satu hal
lagi, mau pakai bahasa Indonesia apa Inggris? 
> 
> Salam
- 
> 
> Aris 
> 
> 
> On 9/5/07,
[EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>> 
>> Sekedar membagikan cerita 
>> 
>> Tahun 1999, FOSI menyelenggarakan seminar Tectonics and
Sedimentation of 
>> Southeast Asia. Ide ini disarankan oleh
pak Yahdi Zaim (ITB) waktu saya 
>> berkunjung ke tempatnya
setahun sebelumnya. Seminar ini dibuat dalam 
>> rangka 
>> memperingati 50 tahun buku van Bemmelen. Kami mendapat respons
yang 
>> sangat 
>> baik dari tokoh-tokoh geologi
Indonesia dan juga organisasi geologi di 
>> Belanda.
Organisasi ini bahkan mengirimkan wakilnya untuk memberikan 
>>
kata 
>> sambutan. 
>> 
>> Sebenarnya
seminar ini juga dimaksudkan untuk mengumpulkan data dan 
>>
jaringan untuk pembaharuan buku geologi Indonesia. Jadi setelah seminar

>> 1999, saya bekerja sama dengan Hasan Sidi dan rekan-rekan
lainnya untuk 
>> menyusun buku tersebut. Buku Outline of the
Geology of Indonesia terbit 
>> setahun berikutnya (2000)
dengan sponsor IAGI. Pak Yanto 'Abah' 
>> Sumantri, 
>> sebagai ketua IAGI mendukung penuh. Buku ini terbit cepat (1
tahun) juga 
>> karena "kekawatiran", istilahnya
Ismail Zaini. Kekawatiran ini 
>> disebabkan 
>>
perusahaan tempat saya bekerja dulu memutuskan untuk menutup kegiatan 
>> eksplorasi, jadi saya harus minggat. Padahal perpustakaannya
seperti 
>> museum, 
>> ... maklum salah satu
operator tertua di Indonesia. Saya khawatir kalau 
>> saya 
>> tidak selesaikan tahun 2000, proyek yang direstui IAGI ini
tidak jalan, 
>> dan 
>> saya tidak ada akses ke
perpustakaan museum itu lagi. 
>> 
>> Beberapa kali
saya diskusi dengan kawan-kawan, termasuk pak Awang, untuk 
>>
membuat publikasi on-line. 
>> Systemnya: siapa mau boleh
kontribusi dan siapa mau silahkan print-out, 
>> tapi perlu di
edit dan di evaluasi. Jadi saya pikir mengenai sistem 
>>
homepage 
>> atau blog. Hal ini saya usulkan karena dari
penyusunan buku IAGI 
>> tersebut, 
>> saya belajar:

>> 1. pencetakan / penerbitan buku itu sangat kaku. Begitu
naik cetak tidak 
>> bisa dirubah atau diedit. Kalau masih
bersifat elektronik, serba 
>> flexible. 
>> 2.
biayanya sangat tinggi. Jadi terbatas dalam menerbitkan gambar 
>> berwarna. Dengan demikian kita kerja lebih banyak untuk
mengalihkan 
>> gambar 
>> berwarna ke hitam putih.
Beberapa gambar jadi kurang informatif. 
>> 3. begitu kita
terbit, langsung kita dapat masukkan, sanggahan dan 
>> kritik.

>> Tentunya kita tidak bisa menanggapi karena sudah naik
cetak. 
>> 4. data geologi Indonesia sangat banyak. van
Bemmelen hanya mencakup 
>> geologi onshore. Sekarang sudah
banyak offshore. Pertamina BPPKA pernah 
>> juga 
>>
menerbitkan seri terbitan "Petroleum Geology of Indonesian
Basins" (saya 
>> ikut kontribusi di 2 volume), sayang
gambarnya banyak yang tidak bagus 
>> setelah dicetak. Ini
hanya editorial problem, perlu pengalaman memang. 
>> 
>> Saya sekarang lihat dari report USGS, semuanya pakai PDF. Kalau
ada yang 
>> mau beli / minta bisa dikasih CD-ROM. 
>> 
>> Semua proyek ini, tidak disponsor oleh
perusahaan. Dikerjakan pada waktu 
>> luang setelah prioritas
keluarga dan pekerjaan terselesaikan. Saya salut 
>> kepada
kawan-kawan yang menyumbangkan pikiran

RE: [iagi-net-l] Siapa yang Harus Memperbaharui Buku "Geologi Indonesia" ?

2007-09-05 Terurut Topik yrsnki


>Encik Herman 


Maksud Abah ohohohoh , waktu di
Bali , kayaknya bule bule ndak percaya kita bisa buat buku seperti itu
hehehe.

Si-Abah

_


  Abah, 
> 
> Buku itu laku 
he..he.. bela diri... 
> Tapi mereka tidak tau bagaimana cara
belinya. IAGI belum punya marketing 
> strategy. 
> Karena
itu mereka banyak yang menghubungi saya langsung. Kalau saya pulang 
> ke Indonesia biasanya saya belikan untuk mereka. Sampai sekarang
saya 
> sudah beli dari IAGI berpuluh-puluh, tapi tidak ingat
berapa jumlahnya. 
> 
> Saya usul dijual di Gramedia, atau
toko-toko buku lainnya. Bisa juga titip 
> IPA. Tapi tidak ada
tindak lanjutnya. 
> 
> Salam, 
> 
>
Herman 
> 
> -Original Message- 
> 
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: 04
September 2007 13:22 
> To: iagi-net@iagi.or.id 
>
Subject: Re: [iagi-net-l] Siapa yang Harus Memperbaharui Buku
"Geologi 
> Indonesia" ? 
> 
> 
> 
> 
>>  
>  Awang  
> 
> Spirit untuk melakukan itu 
> jelas ada , kalau
Anda ingat IAGI pernah menerbitkan buku rangkuman ( wah 
> saya
lupa judul persis-nya...) . 
> Komandan-nya waktu itu

> Herman Darman , dijual di AAPG Int'l Conress di Bali tahun
2000, dan 
> anehnya () , kok ndak laku ya ??? 
> Tapi
pertanyaan yang pokok , 
> dan menjadi diskusi waktu itu adalah
:"Apakah memeng perlu dan 
> diperlukan" merangkum
geologi Indonesia seperti yang dilakukan 
> oleh RW van
Bemmelen , di hari ginee.  
> Jadi cost and benefit-nya 
> begit. 
> 
> Si-Abah 
> 
>
___

> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> i 
>
Indonesia. 
>> Penyelidikan geologi di Indonesia dimulai tahun

> 1850. Sampai menjelang 
>> tahun 1940 itu katanya
ada sekitar 6000 
> laporan dan artikel geologi 
>>
tentang Indonesia yang diterbitkan 
> oleh Dinas Pertambangan
maupun dimuat 
>> di majalah2 ilmu 
> pengetahuan alam
saat itu. Sebanyak itulah yang mesti 
>> dipilih2, 
>
diringkas, ditelaah, dan dikompilasi. 
>> 
>> 
>> 
>> Siapa yang mau ditugasi menyusun pekerjaan
raksasa itu ? Pilihan 
> jatuh 
>> ke Reinout van
Bemmelen. Maka dimulailah pekerjaan 
> raksasa itu. Setelah 
>> sekitar tiga tahun bekerja, datanglah 
> Jepang, dan
van Bemmelen termasuk 
>> yang ditahan dan dikirim ke 
> Saigon sebagai interniran (tahanan). Banyak 
>>
manuskrip buku 
> geologinya hilang entah ke mana. Pulang dari
tahanan, 
>> walaupun 
> Indonesia telah merdeka tahun
1945, tidak serta merta Dinas 
>> 
> Pertambangan
Belanda diserahkan ke Indonesia; masih banyak geoloog 
>>
Belanda yang bekerja, bersama orang2 Indonesia tentunya; bahkan di 
> 
>> Hollandia sana (Jayapura maksudnya) pada tahun 1988
saya masih 
> menemukan 
>> buku lapangan kepunyaan
G.A.F. Molengraaff berangka 
> tahun 1962 saat dia 
>>
menjalani Cycloops Mountains dan Sarmi di 
> perbatasan dengan PNG

>> (kebetulan saat itu saya sedang cuti 
> kuliah dan
bekerja menerjemahkan 
>> laporan2 geologi Belanda di 
> Papua untuk sebuah perusahaan emas dari 
>> Australia).

>> 
> 
>> 
>> 
>>
Empat tahun kemudian (1945-1949), 
> terbitlah buku van Bemmelen
yang 
>> monumental itu (van Bemmelen, 
> 1949),
berarti van Bemmelen mengerjakan 
>> buku itu total sekitar 
> 7-8 tahun, empat tahun sebelum Jepang datang, 
>> empat
tahun 
> setelah Indonesia merdeka. Tiga buku dia terbitkan :
Geologi 
>> 
> Umum, Geologi Ekonomi, Daftar Referensi,
dan satu folder berisi puluhan 
> 
>> peta berukuran
lebar. Kemudian, ternyata buku van Bemmelen 
> bertahan 
>> sampai sekarang, hampir 60 tahun. Saya pikir jarang 
>
ada buku keluaran 
>> 1940an masih diacu sampai sekarang.
Apakah 
> kita semua pernah memegang 
>> buku-buku van
Bemmelen, bukunya 
> berat, karena tebalnya 732 halaman dan 
>> memang bukunya berukuran 
> besar, berwarna hijau. Buku
cetakan keduanya 
>> diterbitkan lagi 
> (tanpa
perbaikan apa pun, hanya penambahan referensi) 
>> tahun 
> 1972. 
>> 
>> 
>> 
>>
Jadi, buku van Bemmelen 
> itu disusun sebenarnya sebagai buku
laporan 
>> pertanggungjawaban 
> pekerjaan. Memang
beberapa kali Belanda membuat buku2 
>> semacam 
> itu
untuk menutup periode suatu pekerjaan. Misalnya Verbeek dan 
>>

> Fennema tahun 1896 menerbitkan buku monumental geologi Pulau
Jawa (de 
>> Geologische Beschrijving van Java) sebagai
pertanggungjawaban 
>> penyelidikan geologi di Jawa sejak
1850-hampir 1900. Untuk 
> Indonesia ? 
>> Pertama kali
dikeluarkan oleh Henry Brouwer (1927), 
> pernah juga M.G. 
>> Rutten, tetapi yang komprehensif hanyalah 
> buatan van
Bemmelen (1949). 
>> 
>> 
>> 
>> 
> Katakanlah bangsa Indonesia mulai mengambil alih
secara penuh semua 
>> pekerjaan geologi di Indonesia sejak
1969, ini berdarkan program 
> 
>> Pembangunan Jangka
Panjang (PJP) Tahap I, 30 tahun, yang 
> dibagi-bagi ke 
>> dalam Repelita lima tahunan. Akhir PJP I adalah 
>
tahun 1999. Pekerjaan 
>> geologi selama 30 tahun ini sangat
pesat 
> karena tenaga ahlinya banyak 
>> dan orangnya
(para

Re: [iagi-net-l] Siapa yang Harus Memperbaharui Buku "Geologi Indonesia" ?

2007-09-03 Terurut Topik yrsnki


> 
 Awang 

Spirit untuk melakukan itu
jelas ada , kalau Anda ingat IAGI pernah menerbitkan buku rangkuman ( wah
saya lupa judul persis-nya...) .
Komandan-nya waktu itu
Herman Darman , dijual di AAPG Int'l Conress di Bali tahun 2000, dan
anehnya () , kok ndak laku ya ???
Tapi pertanyaan yang pokok ,
dan menjadi diskusi waktu itu adalah :"Apakah memeng perlu dan
diperlukan" merangkum geologi Indonesia seperti yang dilakukan
oleh RW van Bemmelen , di hari ginee. 
Jadi cost and benefit-nya
begit.

Si-Abah

___











i
Indonesia. 
> Penyelidikan geologi di Indonesia dimulai tahun
1850. Sampai menjelang 
> tahun 1940 itu katanya ada sekitar 6000
laporan dan artikel geologi 
> tentang Indonesia yang diterbitkan
oleh Dinas Pertambangan maupun dimuat 
> di majalah2 ilmu
pengetahuan alam saat itu. Sebanyak itulah yang mesti 
> dipilih2,
diringkas, ditelaah, dan dikompilasi. 
> 
> 
> 
> Siapa yang mau ditugasi menyusun pekerjaan raksasa itu ? Pilihan
jatuh 
> ke Reinout van Bemmelen. Maka dimulailah pekerjaan
raksasa itu. Setelah 
> sekitar tiga tahun bekerja, datanglah
Jepang, dan van Bemmelen termasuk 
> yang ditahan dan dikirim ke
Saigon sebagai interniran (tahanan). Banyak 
> manuskrip buku
geologinya hilang entah ke mana. Pulang dari tahanan, 
> walaupun
Indonesia telah merdeka tahun 1945, tidak serta merta Dinas 
>
Pertambangan Belanda diserahkan ke Indonesia; masih banyak geoloog 
> Belanda yang bekerja, bersama orang2 Indonesia tentunya; bahkan di

> Hollandia sana (Jayapura maksudnya) pada tahun 1988 saya masih
menemukan 
> buku lapangan kepunyaan G.A.F. Molengraaff berangka
tahun 1962 saat dia 
> menjalani Cycloops Mountains dan Sarmi di
perbatasan dengan PNG 
> (kebetulan saat itu saya sedang cuti
kuliah dan bekerja menerjemahkan 
> laporan2 geologi Belanda di
Papua untuk sebuah perusahaan emas dari 
> Australia). 
>

> 
> 
> Empat tahun kemudian (1945-1949),
terbitlah buku van Bemmelen yang 
> monumental itu (van Bemmelen,
1949), berarti van Bemmelen mengerjakan 
> buku itu total sekitar
7-8 tahun, empat tahun sebelum Jepang datang, 
> empat tahun
setelah Indonesia merdeka. Tiga buku dia terbitkan : Geologi 
>
Umum, Geologi Ekonomi, Daftar Referensi, dan satu folder berisi puluhan

> peta berukuran lebar. Kemudian, ternyata buku van Bemmelen
bertahan 
> sampai sekarang, hampir 60 tahun. Saya pikir jarang
ada buku keluaran 
> 1940an masih diacu sampai sekarang. Apakah
kita semua pernah memegang 
> buku-buku van Bemmelen, bukunya
berat, karena tebalnya 732 halaman dan 
> memang bukunya berukuran
besar, berwarna hijau. Buku cetakan keduanya 
> diterbitkan lagi
(tanpa perbaikan apa pun, hanya penambahan referensi) 
> tahun
1972. 
> 
> 
> 
> Jadi, buku van Bemmelen
itu disusun sebenarnya sebagai buku laporan 
> pertanggungjawaban
pekerjaan. Memang beberapa kali Belanda membuat buku2 
> semacam
itu untuk menutup periode suatu pekerjaan. Misalnya Verbeek dan 
>
Fennema tahun 1896 menerbitkan buku monumental geologi Pulau Jawa (de 
> Geologische Beschrijving van Java) sebagai pertanggungjawaban 
> penyelidikan geologi di Jawa sejak 1850-hampir 1900. Untuk
Indonesia ? 
> Pertama kali dikeluarkan oleh Henry Brouwer (1927),
pernah juga M.G. 
> Rutten, tetapi yang komprehensif hanyalah
buatan van Bemmelen (1949). 
> 
> 
> 
>
Katakanlah bangsa Indonesia mulai mengambil alih secara penuh semua 
> pekerjaan geologi di Indonesia sejak 1969, ini berdarkan program

> Pembangunan Jangka Panjang (PJP) Tahap I, 30 tahun, yang
dibagi-bagi ke 
> dalam Repelita lima tahunan. Akhir PJP I adalah
tahun 1999. Pekerjaan 
> geologi selama 30 tahun ini sangat pesat
karena tenaga ahlinya banyak 
> dan orangnya (para pekerja) pun
banyak, dananya juga disediakan. 
> Dikatakan bahwa sampai 1999
sekitar 85 % wilayah Indonesia telah 
> dipetakan. Sebelum Pak
Harto lengser, hasil penelitian selama PJP I ini 
> telah
dipresentasikan di depan Pak Harto pada tahun 1996/1997. Adakah 
>
buku pertanggungjawabannya ? Pak Rab Sukamto dari P3G (sekarang PSG - 
> Pusat Survei Geologi) pada tahun 2000 mengeluarkan buku berjudul

> "Pengetahuan Geologi Indonesia : Tantangan dan
Pemanfaatan" (Publikasi 
> Khusus P3G No. 22, Oktober 2000,
91 halaman). Di dalamnya, memuat 
> hasil-hasil ringkasan
penyelidikan geologi di Indonesia selama 30 tahun 
> sebelumnya,
peta2 skala seluruh Kepulauan Indonesia ditampilkan. Ini 
> jelas
dimaksudkan bukan sebagai buku pertanggungjawaban ala Verbeek dan 
> Fennema untuk Jawa, dan van Bemmelen untuk Indonesia, tetapi
sebagai 
> laporan ringkasan saja. 
> 
> 
> 
> Tahun 1979, Warren Hamilton dari USGS menerbitkan
"Tectonics of the 
> Indonesian Region", tahun 1985
Katili mengeluarkan buku kumpulan 
> paper2nya, tahun 1989 Charles
Hutchison dari Universiti Kebangsaan 
> Malaysia menerbitkan
"Geological Evolution of SE Asia", dan Robert Hall 
>
serta Derek Blundell tahun 1996 (sebagai editors) menerbitkan
"Tectonic 
> Evolutio

RE: [iagi-net-l] Pameran Internasional "First Islanders" di ITB

2007-09-02 Terurut Topik yrsnki



Prof Zaim

Selamat , dengan waktu yang cukup lama semoga
lebih banyak yang bisa menikmati , sehingga akan lebih banyak lagi yang
mempunyai minat kepada paleo antropologi,

Sekali lagi
selamat , minggu ini saya ada rencana ke Bandung, saya akan
nonton.

Si-Abah

___


>


Re: [iagi-net-l] Sirna Ilang Krtaning Bhumi = Guntur Pawatugunung =Akhir Majapahit oleh Bencana Geologi ?

2007-08-30 Terurut Topik yrsnki


> 
Rekan rekan

Kajian yang beraneka ragam dimulai
dari geologi struktur - geo hazard - kepurbakalaan sampai ke sejarah
Majapahit , dengan situs - nya dsb ...dsb . Penelaahan
bahasa jawa kuno ,  penterjemahan berdasarkan nalar yang sangat
ilmiah ..
Sangat menarik dan menggugah keingin
tahuan !
Sayang - nya , terbuka hanya sedikit sedikit
dalam  iagi- net ini , bagaimana ya caranya agar ilmu ilmu yang
dipunyai rekan rekan yang lebih mendalami dapat disebarkan kepada umum
, khususya generasi muda 
Melalui "club" ? Omong
omong di organisasi sekolah ??? Atau bagaimana ?

Bukan-kah
dengan mengetahui sejarah bangsa-nya kita dapat lebih bangga
menjadi bangsa Indonesia ? Buan-kah kondisi saat ini , banyak yang lebih
senang meng-olok2 diri sendiri sembari tidak mau  dan tidak tahu
menyebutkan bagaimana bangsa ini harus berbuat ???

Si-Abah

_


   Wah kajian sejarah yang sangat menarik. Namun
yang lebih menarik untuk 
> para 
> geologist adalah BUKTI
FISIS dari semua dugaan ini. Seperti yang aku tulis 
> tentang
Candi Kedulan tentang ditinggalkannya candi, 
>
http://rovicky.wordpress.com/2006/08/18/candi-kedulan/ 
> Juga
crita Situs Batujaya yang Pak Awang ceriterakan sebelumnya yang 
>
menyebutkan adanya endapan pantai yang menguburkan, barangkali memang 
> ditinggalkan akibat muka air laut yg relatif naik. Namun apa bukti
fisis 
> (geologi) utk Majapahit ini ? 
> 
>
Tulisan2 seperti ini sangat disukai terutama kalau ada gambar serta 
> keterangan grafis yang menunjang. Termasuk tulisan dari Pak Awang
kemarin 
> itu : 
>
http://rovicky.wordpress.com/2007/08/29/hilang-amblas-ditelan-bumi-sirna-ilang-kertaning-bumi/

> 
> Dongeng ini bahkan di komentari juga oleh Pak
Suparka (LIPI) yang ternyata 
> juga punya blog khusus di
http://aki2005.multiply.com/ 
> 
> Salam 
> 
> RDP 
> 
> On 8/30/07, Awang Harun Satyana
<[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>> 
>>
Suryasengkala "Sirna Ilang Krtaning Bhumi" alias angka tahun
1400 Caka 
>> (1478 Masehi) menjadi terbuka untuk ditafsir
ulang. Tahun 1400 Caka 
>> dipakai oleh beberapa ahli sejarah
sebagai akhir Majapahit berdasarkan 
>> dua babad sejarah
terkenal "Serat Kanda" dan "Babad Tanah Jawi" dan 
>> catatan2 perjalanan bangsa-bangsa asing yang pernah mampir ke
Jawa pada 
>> saat itu. Memang, masih ada raja-raja Majapahit
terakhir setelah 1478 M, 
>> seperti raja Girindrawardhana
(1478-1498 M) dan Brawijaya VIII 
>> (1498-1518 M), sebelum
Majapahit benar2 bubar pada tahun 1518 M. Tetapi, 
>> dari
tahun 1478 M sampai 1518 M, Majapahit adalah kerajaan bawahan Demak 
>> yang saat itu lebih kuat. Tahun 1518 M kekuasaan di Jawa sudah

>> didominasi penguasa2 Islam seperti Raden Patah dan adipati
Unus. 
>> 
>> 
>> 
>> Manurut
buku de Graaf (1949) - Geschiedenis van Indonesie (Sejarah 
>>
Indonesia) - buku ini senilai seperti buku Geology of Indonesia van 
>> Bemmelen (1949) - runtuhnya Majapahit terjadi pada tahun 1400
Caka atau 
>> 1478 M sesuai dengan catatan sejarah Jawa. Tahun
1400 Saka diperingati 
>> dengan sengkalan berbunyi "Sirna
Ilang Krtaning Bhumi" atau 0041 (1400) 
>> dalam Serat
Kanda. Apa arti kalimat ini ? Kita tak akan kesulitan 
>>
mengartikan sirna, ilang, dan bhumi; pasti artinya sirna, hilang, bumi.

>> Yang menarik adalah "krta". Pengecekan dari buku
kamus Kawi-Indonesia 
>> susunan Wojowasito (1980) adalah sbb.
: 
>> 
>> 
>> 
>>
"krta" /kerta berasal dari bahasa Sanskerta, yang punya beberapa
arti : 
>> 1) sudah dikerjakan, sudah dilakukan selesai, habis,
baik, aman dan 
>> tentram, jasa. 2) dadu dengan empat buah
mata. "Ilang" : hilang binasa. 
>>
"Ni/ning" : partikel genitif. "Bhumi" : bumi, tanah.
Menurut kamus 
>> linguistik Harimurti-Kridalaksana (2001) :
partikel = kata yang 
>> biasanya tidak dapat diderivikasikan
atau diinfleksikan, yang mengandung 
>> makna gramatikal dan
tidak mengandung makna leksikal; sedangkan "genitif 
>>
partitif" = penggunaan kasus genitif untuk menyatakan bagian dari 
>> keseluruhan makna kata yang bersangkutan. Kasus genitif adalah
kasus 
>> yang menandai makna 'milik' pada nomina atau yang
sejenisnya. 
>> Berdasarkan kamus Kawi-Indonesia susunan
Purwadi (2003), "kerta" = 
>> hasil, kemakmuran;
kerta wadana : aman, sejahtera. 
>> 
>> 
>> 
>> Maka, terbuka untuk menafsirkan "sirna
ilang krtaning bhumi" sebagai : 
>> (1) "sirna hilang
sudah selesai pekerjaan bumi" atau (2) "sirna hilang 
>> kemakmuran bumi/di bumi". Makna yang banyak ditemukan di
buku2 adalah 
>> makna kedua. Makna no. 1 pengalimatannya tak
semulus pengalimatan makna 
>> kedua. Tetapi, kalau berkenaan
dengan suatu bencana, maka makna no. 1 
>> lebih tepat sebab
"sirna hilang akibat pekerjaan bumi". Apa pekerjaan 
>> bumi ? Ya bisa bencana sedimentasi, erupsi gunungapi, gempa,
atau erupsi 
>> gununglumpur. 
>> 
>> 
>> 
>> Kita mungkin akan segera memilih makna no. 2
sebab lebih gampang 
>> menerimanya, setelah Majapahit bubar,
kemakmuran di bumi me

  1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   >