Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

2007-11-12 Terurut Topik miko
Yth. Pak Hadhian,

Sertifikat yang bertanggal 17/06/1996 benar giok nefrit tetapi bentuknya bukan 
meja melainkan bongkahan seberat 23,5 kg dan ditemukannya tidak di Jawa Timur 
melainkan di Nangroe Aceh Darussalam ( kemungkinan besar ! ). Mengenai 
permintaan harganya, mang Okim dengar ada beberapa versi, dari mulai yang 
ratusan juta sampai yang  miliaran. Kepemilikannya sepertinya sudah beberapa 
kali ganti karena mang Okim pernah dikontak oleh seseorang  yang ingin 
mengganti nama pemilik di sertfikatnya .

Patung giok di lokasi rumah Anda ? Mudah-mudahan saja benar dan patung yang 
ditemukan terbuat dari giok kelas imperial sehingga nilai jualnya betul-betul 
lumayan ( bukan angin sorga ! ). Hanya, sejauh yang mang Okim ketahui,  untuk 
mengambil barang-barang seperti yang Anda maksud biasanya minta permisi dulu ke 
penunggunya ( mang Okim belum menyentuh hal-hal semacam itu ).

Harga giok tidak semahal seperti yang ditiupkan oleh orang-orang di Indonesia. 
Dari katalog batumulia, giok nefrit yang dari Wyoming harganya sekitar 100 
dolaran sekilo ( beberapa tahun yang lalu ). Di Indonesia, ada yang meniupkan 
harga sampai 400 juta sekilo ( ??? ).

Kaitannya dengan industri penerbangan / NASA ? Bumbu ceritanya memang demikian 
tetapi mang Okim kira hal tersebut hanya karangan belaka.

Sekian dulu penjelasan mang Okim,

Salam batumulia,
Mang Okim




  - Original Message - 
  From: Hadhian Noercahyo 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, October 25, 2007 8:50 AM
  Subject: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi


  Saya hadhian dari Jakarta, saya ikut tertarik mengenai batu giok. Ada teman 
yang cerita bahwa batu giok yang ditemukan di daerah jawa timur berbentuk meja 
dan sudah mendapat sertifikat batuan dari suatu lab di jalan pajajaran Bandung 
yang menanadatangani bpk Ir.H.Sujatmiko tgl 17/06/1996 yang mana kesimpulannya 
adalah Giok Nefrit. Harga yang ditawarkan oleh pemilik Rp. 200 jt saat itu. 
Saya juga dikabarkan oleh beberapa orang teman yang mempunyai wawasan yang 
lebih dari saya bahwa ada sesuatu yang bisa diangkat di lokasi rumah saya dan 
diduga adalah patung giok, namun saya belum berencana untuk merealisasikan. 
Kira - kira apakah giok itu memang mahal ? karena apanya ? dan apa ada 
kaitannnya dengan industri dunia penerbangan? Mhn saran pak, tks 


Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

2006-01-18 Terurut Topik miko
Dear Pak Rendra,
Tidak mudah untuk mendapatkan meja giok yang bahannya asli alam dan utuh, 
karenanya tak pernah disebut-sebut tentang standard ketebalannya. Kebetulan 
sekali beberapa hari yang lalu ada serombongan orang yang minta diperiksakan 
meja " gioknya ". Bentuknya segi delapan dengan ketebalan 3 cm. Hasilnya  
imitasi. Karenanya berhati-hatilah. Salam batumulia, mang Okim
  - Original Message - 
  From: rendra irawan 
  To: miko 
  Sent: Wednesday, January 18, 2006 1:00 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi


  selamat siang,...

   saya mohon informasi, berapakah ketebalan Giok standard untuk meja ?
  di Bandung, Tasik, Sumedang dan Cirebon banyak sekali beredar berita mengenai 
kepemilikan Meja Giok,..dan semua itu apakah benar-benar barang asli atau 
tiruan ? mohon informasi selanjutnya.

  Terima kasih atas informasinya


   
  Pada tanggal 1/14/06, miko <[EMAIL PROTECTED]> menulis: 
Pak Rendra,
Sampai saat ini mang Okim belum pernah lihat yang namanya giok super. 
Perkiraan mang Okim, yang dimaksud giok super kemungkinan besar adalah jadeite 
jade / imperial jade. Mang Okim pernah ngeluarin sertifikat untuk beberapa 
karya seni yang terbuat dari batuan berwarna  kehijauan berukuran besar. 
Diantaranya ada juga sih yang  giok nefrit ( nephrite jade ), tetapi sebagian 
besar adalah serpentinite, dyed marble, onyx marble, gelas alias beling ( 
sering diplesetkan menjadi pantol alias pantat botol ...maaf ! ), dan bahkan 
rekayasa resin ( hati-hati dengan daun meja yang bergambar Dewi Kwan Im ! ). 
Untuk benda-benda berukuran kecil, terdapat cukup banyak yang jenisnya jadeite 
jade, tetapi tak kalah  banyak yang jenis aspal seperti serpentinite, marble, 
onyx, dolomite, abalone, dll. 
Untuk biaya sertifikat tergantung kepada jenis dan besarnya benda yang 
dimintakan sertifikat. 
Pak Rendra bisa singgah di Serambi Batumulia kalau lagi shopping ke 
Bandung, nanti bisa bincang-bincang . Salam batumulia, mang Okim


- Original Message - 
  From: rendra irawan 
  To: miko 
  Sent: Thursday, January 12, 2006 1:47 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

   
  kalau boleh saya tahu tempat serta alamat untuk membuat sertifikat Giok 
serta berapa biayanya.
  Dan apakah benar,. bahwa giok super terdapat di indonesia  ? dan 
berbentuk apa ?
  sebab pada saat ini banyak sekali beredar berita giok dikalangan 
mediator, diantaranya giok 363,8 kg...giok 267 kg.. giok 400 kg dan masih 
banyak lagi lainnya.
  Apakah semua itu memang benar atau cuma cerita belaka

   
  Pada tanggal 1/12/06, miko <[EMAIL PROTECTED] > menulis: 
Pak Rendra, 
Sebelumnya mohon maaf, mang Okim mengopi tanya jawab ini ke milis IAGI 
karena maksudnya memang untuk kalangan IAGI.
Mengenai giok super Dewi Ong Tien dan meja giok eks Kerajaan Sumedang, 
keduanya kemungkinan besar tidak benar. Berhati-hatilah agar tidak menyesal 
nanti. Kalau mau maju juga, bawa ke Bandung. Nanti biaya sertifikatnya minta 
dibayarin oleh si penjual. OK !? Salam batumulia, mang Okim  
  - Original Message - 
  From: rendra irawan 
  To: miko 
  Sent: Thursday, January 12, 2006 12:53 PM
      Subject: Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

   
  Terima kasih atas semua informasinya,...
  Kalau boleh saya tahu. didaerah Cirebon disinyalir terdapat giok 
super peninggalan dewi Ong tien,..apakah benar ?
   Dan di Sumedang juga pernah saya dengar bahwa ada juga meja giok 
peninggalan kerajaan sumedang,..apakah benar pak ?

  atas informasinya saya ucapkan banyak terima kasih

   
  Pada tanggal 1/12/06, miko <[EMAIL PROTECTED] > menulis: 
Yth Pak Irawan, Selamat pagi !
Masalah giok super telah pernah mang Okim angkat di milis IAGI ini 
beberapa waktu yang lalu . Giok super dengan sifat-sifat seperti yang mungkin 
Anda perkirakan, khususnya yang tetap dingin walau dipanasi selama beberapa 
puluh menit, demikian juga daya tembus cahaya sampai 25-35 cm, tentulah tidak 
mungkin secara logika. Untuk kekerasannya, giok asli  jenis nefrit ataupun 
jadeit memang lebih tinggi dari paku baja. 
Mengenai testing yang benar, mang Okim nyarankan agar dibawa saja 
ke ahli batumulia / gemmologist untuk diperiksa. Testing pertama yang sering 
mang Okim lakukan adalah tingkat kekerasan, berat jenis, goresan, kilap, dan 
teksturnya. Test selanjutnya bisa indek refraksi. Kalau yang diperiksa bahan 
mentah, bisa saja dibantu dengan analisa petrografi ( kasi saja ke ahlinya 
seperti Dr.Yuwono di ITB ). Mang Okim bisa bantu kalau gioknya ada di Bandung. 
Mengenai harganya ? Untuk bahan mentah seperti New Zealand atau Wyoming Jades ( 
nephrite ), memang ada standardnya, beberapa ratus dolar perkilo. Untuk giok 
super ? Kalau benar ada tentu tak ada standardnya, 

Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-16 Terurut Topik Dave . SAIB
Punteen.

Saya meluruskan dua hal biar nyambung.

Buat 'mang Okim' yang ini 'uni' Yuriza Noor, geofisikawati TI di
Balikpapan.

Yuriza, mang Okim ini bos saya 20 tahun lebih yang lalu di kantor anda
sekarang (di Balikpapan).

Numpang liwat sajaaah.

Wassalaam,

D. Saib




|-+>
| |   "miko"   |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   d>   |
| ||
| |   14/01/2006 06:11 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>|
  | 
   |
  |   To:  
   |
  |   cc:   <[EMAIL PROTECTED]> 
   |
  |       Subject:  Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, 
salam dari jambi)   |
  
>|





- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Saturday, January 14, 2006 10:14 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam
dari jambi)

Pak Yuriza Noor,

Anda dari Totalkah ? Kebetulan beberapa hari yang lalu Pak Darto dan Ferita

disertai crew datang ke Pusat Promosi Batumulia di Bandung, ceritanya mau
shooting mang Okim dalam kaitannya dengan perpisahan Pak Festor , kawan
seperjuangan mang Okim di Balikpapan, 20 tahunan yang lalu. Mang Okim
sangat
terkesan waktu diundang ke acara Saint Barbe yang lalu di Jakarta. Mang
Okim
gaya deh, selain diservice kamar gratis di Hotel Mulia Senayan ( waduh,
geningan awis pisan kamarna ! ), mang Okim didudukkan semeja dengan beliau,

bersama-sama dengan team DKS yang seluruhnya urang Indonesia ( meja VVIP
lho
! ). Opo ora huebaat ( maksud mang Okim: sikap Pak Festor itu lho).

Mengenai adik Anda, rasanya sangat wajar kalau begitu dibutuhkan oleh
sebuah
perusahaan yang punya karyawan banyak, apalagi background nya begitu
meyakinkan, selain psychologist, MBA bidang labour relation lagi. Memang
akan mengalami shock berat manakala untuk pertama kalinya menerima segepok
duit, padahal sebelumnya harus ngerayu orang tua atau kakak-kakaknya untuk
ngelunasin indekosan yang hanya beberapa puluh dolar sebulan.

Mengenai gemstone players di Bali, mang Okim tidak banyak tahu. Ada anggota

mang Okim yang melebarkan sayapnya di Denpasar, di bidang gemstones. Hanya
dia kurang happy setelah Denpasar digoyang dua peristiwa bom . Katanya siih

tekor terus ( tapi kok bertahan ). Mang Okim ada dengar juga tentang
beberapa perusahaan gemstones yang mengelola recent corrals dan akar bahar
dll. Hal ini tentunya nyerempet-nyerempet bahaya karena  koral tersebut
sebetulnya dilindungi.

Nah itu dulu ya, jawaban mang Okim. Anda tidak cerita tentang alasan
mengapa
adik anda ragu-ragu ketika diundang melihat lokasi perusahaan asing
tersebut
di Ubud. Tak layakkah atau terlalu huebatkah ? Adik anda bisa saja ngontak
mang Okim di 022-6075855 / 6038712 atau di HP 08122010582 kalau benar-benar

membutuhkan advice. Salam batumulia, mang Okim.






> Pak Miko yang baik,
> Adik saya (cewek dan bukan geologis) di'tawar' oleh suatu perusahaan batu
> mulia milik orang amerika yang bermarkas di Bali (dan juga di thailand)
> gaji dan benefit yang sangat sangat menggiurkan.
> Posisi adik saya ini juga sudah tidak main main (Head of divison HR)
> disalah satu perusahaan multinational amerika berburuh banyak  dan
> setelah diundang jalan jalan ke lokasi perusahaan itu di Ubud jadi ragu
> ragu . dan bolak balik menelpon saya untuk minta pendapat ..
> Apakah pak Miko bisa share informasinya mengenai kegiatan pergemstonan di
> Bali, siapa saja playernya dan kenapa pula adik saya (background
psikologi
> dan mba dengan spesialisasi labour relation) sangat dibutuhkan oleh
> perushaan ini sehingga mau menawarkan gaji dan fasiltitas yang rada gila
> untuk ukuran indonesia ?.
> salam
> yuriza
>
>
>
>
> |-+>
> | |   "miko"   |
> | |   <[EMAIL PROTECTED]|
> | |   d>   |
> | ||

Re: [iagi-net-l] Selective Sampling --> RE: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-14 Terurut Topik Ben Sapiie
Secara umum menurut saya selektif maupun sistematik keduanya ada fungsi 
matematikanya dalam statistik (random, linear, normal, fractal etc).  Bahkan 
yang sedikit masih bisa dimodelkan melalui pendekatan stochastic dgn 
mengunakan variogram. Yang terpenting metoda2 ini diaplikasikan sesuai dgn 
keadaan (kondisi dan budget).  Sehingga interpretasinya ynag penting 
diberikan weight sesuai dgn keadaan datanya.  Misalnya, tentu saja kalau 
kita melakukan sistematik sampling setiap 1 cm untuk mendeteksi fracture 
akan sangat baik sekali hasilnya dibandingkan interval 100m.


Saya setuju dgn Vicky bahwa dlm Earth Sciences harus diusahakan supaya 
sebisa mungkin sistematik supaya dapat distribusi yang normal yang mengcover 
semua kelasnya.


Salam,

Ben Sapiie




- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Saturday, January 14, 2006 8:06 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Selective Sampling --> RE: [iagi-net-l] Gemology 
(Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)




Pak Zaim, bukan maksud saya bahwa selective sampling itu kurang tepat.
Justru selective sampling itu salah satu cara yg paling sering dipakai
oleh explorer utk memunculkan ide atau memboosting ide yg seringkali
dikalahkan oleh hasil kesimpulan dengan  "averaging". Misalnya utk
mencari 'source rock' dalam sebuah sumur seringkali dilakukan sampling
selective sehingga dijumpai atau ditemukan lapisan mengandung TOC
tinggi setelah diseleksi dari log gamma dan log resistivity serta
log-log lainnya. Karena biasanya ketebalan batuan yg mengandung TOC
tinggi secara prosentase sangat kecil sekali dibanding batuan "non
source". Namun dengan diketahuinya satu atau dua sample saja yg
dipilih mengandung source potential sering dipakai utk menganggap
bahwa interval yg mengandungnya dianggap sebagai source potential dan
akhirnya memang interval itulah yg akhirnya "dikejar-kejar" utk
dilakukan analisa selanjutnya. Nah kalau memakai sistematic sampling
tentunya biayanya lebih mahal.

Hal yg sama dengan Gemstone explorer ini. Kalau saja kita mampu
"mem-boosting" kesuksesan pak Miko ini, siapa tahu akan menjadikan
mata mahasiswa terbuka utk menilik profesi ini serta menggali potensi
yg ada di Indonesia. Memang akan sulit menolaknya kalau kita
dihadapkan dengan asumsi "averaging", bahwa rata-rata yg bekerja di
perminyakan lebih "makmur" dibanding profesi lainnya. Namun sangat
mungkin ketekunan membawa kesuksesan juga. Tapi kok ya sayangnya, pak
miko menggeluti profesi gemstone diawali bekerja di perminyakan dulu
ya. Rasanya kita perlu contoh Pak Miko-Pak Miko lain supaya mahasiswa
tidak hanya berorientasi dengan hal yg "umum-umum" saja selama ini.

Salam

RDP

On 1/13/06, Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:



Pak RDP dan Rekans Yth.,
Untuk supaya tidak salah tafsir dan persepsi, bukan maksud saya untuk
selective sampling dalam hal per-gemstone-an yang saya utarakan dalam 
milis

saya terdahulu, namun apa yang saya utarakan, dan yang selama ini
mengutarakan serta memperbincangkan soal per-gemstone-an di milis ini 
yang
komunitasnya ya kita2 ini kan ? Sudah barang tentu hal tersebut tidak 
valid

untuk menyatakan mewakili suara seluruh geologist yang ada di negeri ini.
Dalam komentar saya, rasanya saya juga tidak bermaksud menggunakan Pak 
Miko

dan teman saya Pak Andri SS Mubandi sebagai "selective sampling", tetapi
beliau2 tersebut sebagai suatu kenyataan yang ada dari komunitas kita di
milis ini.
Yang saya maksudkan, selama ini yang berkomentar dimilis ini, di 
komunitas
kita ini, tentang per-gemstone-an ya Anda2 yang justru berkecimpung 
sebagai
profesional dalam bidang MIGAS, BATUBARA, EKSPLORASIONIS MINERAL, 
sedangkan
dari orang yang justru berkecimpung dalam kilauan batumulia hanya Pak 
Miko

dan Pak Andri SS Mubandi. Jadi masalahnya bukan dari aspek statistiknya
seperti yang Pak RDP katakan sebagai selective sampling.

Terima kasih,

Wassalam

Yahdi Zaim (YZ)
KK Geologi dan Paleontologi/
Program Studi Teknik Geologi
FIKTM - ITB


- Original Message -
From: "Putrohari, Rovicky" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, January 13, 2006 10:58 AM
Subject: [iagi-net-l] Selective Sampling --> RE: [iagi-net-l] Gemology 
(Re:

[iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)


Naaah  ini baru masalah statistik, yaitu masalah sampling.
Sampling yg dipakai dibawah ini menggunakn selective sampling. Sample
tersebut ternyata ... Hanya yg menjadi anggota milist dan hanya yg
"bersuara" di milist. Makanya hanya dijumpai dua geologist yg
berkecimpung di perbatuan (gemstone). Apakah hanya dua dari seluruh
Indonesia ?

Hampir semua data sumur geologi di perminyakan merupakan selective
sampling. Sumur hanya dibor pada daerah yg diperkirakan ada minyak.
Artinya kita mengejar sesuatu dari yg "dianggap" sudah tahu. Bahkan
seismicpun hanya dilakukan pada daerah terte

Re: [iagi-net-l] Selective Sampling --> RE: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-14 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak Zaim, bukan maksud saya bahwa selective sampling itu kurang tepat.
Justru selective sampling itu salah satu cara yg paling sering dipakai
oleh explorer utk memunculkan ide atau memboosting ide yg seringkali
dikalahkan oleh hasil kesimpulan dengan  "averaging". Misalnya utk
mencari 'source rock' dalam sebuah sumur seringkali dilakukan sampling
selective sehingga dijumpai atau ditemukan lapisan mengandung TOC
tinggi setelah diseleksi dari log gamma dan log resistivity serta
log-log lainnya. Karena biasanya ketebalan batuan yg mengandung TOC
tinggi secara prosentase sangat kecil sekali dibanding batuan "non
source". Namun dengan diketahuinya satu atau dua sample saja yg
dipilih mengandung source potential sering dipakai utk menganggap
bahwa interval yg mengandungnya dianggap sebagai source potential dan
akhirnya memang interval itulah yg akhirnya "dikejar-kejar" utk
dilakukan analisa selanjutnya. Nah kalau memakai sistematic sampling
tentunya biayanya lebih mahal.

Hal yg sama dengan Gemstone explorer ini. Kalau saja kita mampu
"mem-boosting" kesuksesan pak Miko ini, siapa tahu akan menjadikan
mata mahasiswa terbuka utk menilik profesi ini serta menggali potensi
yg ada di Indonesia. Memang akan sulit menolaknya kalau kita
dihadapkan dengan asumsi "averaging", bahwa rata-rata yg bekerja di
perminyakan lebih "makmur" dibanding profesi lainnya. Namun sangat
mungkin ketekunan membawa kesuksesan juga. Tapi kok ya sayangnya, pak
miko menggeluti profesi gemstone diawali bekerja di perminyakan dulu
ya. Rasanya kita perlu contoh Pak Miko-Pak Miko lain supaya mahasiswa
tidak hanya berorientasi dengan hal yg "umum-umum" saja selama ini.

Salam

RDP

On 1/13/06, Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> Pak RDP dan Rekans Yth.,
> Untuk supaya tidak salah tafsir dan persepsi, bukan maksud saya untuk
> selective sampling dalam hal per-gemstone-an yang saya utarakan dalam milis
> saya terdahulu, namun apa yang saya utarakan, dan yang selama ini
> mengutarakan serta memperbincangkan soal per-gemstone-an di milis ini yang
> komunitasnya ya kita2 ini kan ? Sudah barang tentu hal tersebut tidak valid
> untuk menyatakan mewakili suara seluruh geologist yang ada di negeri ini.
> Dalam komentar saya, rasanya saya juga tidak bermaksud menggunakan Pak Miko
> dan teman saya Pak Andri SS Mubandi sebagai "selective sampling", tetapi
> beliau2 tersebut sebagai suatu kenyataan yang ada dari komunitas kita di
> milis ini.
> Yang saya maksudkan, selama ini yang berkomentar dimilis ini, di komunitas
> kita ini, tentang per-gemstone-an ya Anda2 yang justru berkecimpung sebagai
> profesional dalam bidang MIGAS, BATUBARA, EKSPLORASIONIS MINERAL, sedangkan
> dari orang yang justru berkecimpung dalam kilauan batumulia hanya Pak Miko
> dan Pak Andri SS Mubandi. Jadi masalahnya bukan dari aspek statistiknya
> seperti yang Pak RDP katakan sebagai selective sampling.
>
> Terima kasih,
>
> Wassalam
>
> Yahdi Zaim (YZ)
> KK Geologi dan Paleontologi/
> Program Studi Teknik Geologi
> FIKTM - ITB
>
>
> - Original Message -----
> From: "Putrohari, Rovicky" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, January 13, 2006 10:58 AM
> Subject: [iagi-net-l] Selective Sampling --> RE: [iagi-net-l] Gemology (Re:
> [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)
>
>
> Naaah  ini baru masalah statistik, yaitu masalah sampling.
> Sampling yg dipakai dibawah ini menggunakn selective sampling. Sample
> tersebut ternyata ... Hanya yg menjadi anggota milist dan hanya yg
> "bersuara" di milist. Makanya hanya dijumpai dua geologist yg
> berkecimpung di perbatuan (gemstone). Apakah hanya dua dari seluruh
> Indonesia ?
>
> Hampir semua data sumur geologi di perminyakan merupakan selective
> sampling. Sumur hanya dibor pada daerah yg diperkirakan ada minyak.
> Artinya kita mengejar sesuatu dari yg "dianggap" sudah tahu. Bahkan
> seismicpun hanya dilakukan pada daerah tertentu.
>
> Nah sadarkah anda bahwa hampir semua sumur walaupun itu sumur dinyatakan
> water wet selalu ada gas. Artinya Gas is every where. Simak tulisan di
> AAPG Explorer November 2005 lalu.
> "A lot of water wells have gas in them in that part of the world," she
> said. "You get the feeling that there's gas everywhere out there."
>
> RDP
>
> > Saya setuju dengan pk Zaim.dari seluruh geologist
> > Indonesia yang ada hanya dua orang saja yah?.
> >
> > Salam
> >
> > hilman sobir
> >
> > --- Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > > Rekans,
> > > Ikut nimbrung dikit soal pendidikan per-gemstone-an.
> > > Saya sih mikirnya kok tidak aneh ya kalau kita kalah sama negara
> 

Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-14 Terurut Topik miko


- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Saturday, January 14, 2006 10:14 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam 
dari jambi)


Pak Yuriza Noor,

Anda dari Totalkah ? Kebetulan beberapa hari yang lalu Pak Darto dan Ferita 
disertai crew datang ke Pusat Promosi Batumulia di Bandung, ceritanya mau 
shooting mang Okim dalam kaitannya dengan perpisahan Pak Festor , kawan 
seperjuangan mang Okim di Balikpapan, 20 tahunan yang lalu. Mang Okim sangat 
terkesan waktu diundang ke acara Saint Barbe yang lalu di Jakarta. Mang Okim 
gaya deh, selain diservice kamar gratis di Hotel Mulia Senayan ( waduh, 
geningan awis pisan kamarna ! ), mang Okim didudukkan semeja dengan beliau, 
bersama-sama dengan team DKS yang seluruhnya urang Indonesia ( meja VVIP lho 
! ). Opo ora huebaat ( maksud mang Okim: sikap Pak Festor itu lho).


Mengenai adik Anda, rasanya sangat wajar kalau begitu dibutuhkan oleh sebuah 
perusahaan yang punya karyawan banyak, apalagi background nya begitu 
meyakinkan, selain psychologist, MBA bidang labour relation lagi. Memang 
akan mengalami shock berat manakala untuk pertama kalinya menerima segepok 
duit, padahal sebelumnya harus ngerayu orang tua atau kakak-kakaknya untuk 
ngelunasin indekosan yang hanya beberapa puluh dolar sebulan.


Mengenai gemstone players di Bali, mang Okim tidak banyak tahu. Ada anggota 
mang Okim yang melebarkan sayapnya di Denpasar, di bidang gemstones. Hanya 
dia kurang happy setelah Denpasar digoyang dua peristiwa bom . Katanya siih 
tekor terus ( tapi kok bertahan ). Mang Okim ada dengar juga tentang 
beberapa perusahaan gemstones yang mengelola recent corrals dan akar bahar 
dll. Hal ini tentunya nyerempet-nyerempet bahaya karena  koral tersebut 
sebetulnya dilindungi.


Nah itu dulu ya, jawaban mang Okim. Anda tidak cerita tentang alasan mengapa 
adik anda ragu-ragu ketika diundang melihat lokasi perusahaan asing tersebut 
di Ubud. Tak layakkah atau terlalu huebatkah ? Adik anda bisa saja ngontak 
mang Okim di 022-6075855 / 6038712 atau di HP 08122010582 kalau benar-benar 
membutuhkan advice. Salam batumulia, mang Okim.








Pak Miko yang baik,
Adik saya (cewek dan bukan geologis) di'tawar' oleh suatu perusahaan batu
mulia milik orang amerika yang bermarkas di Bali (dan juga di thailand)
gaji dan benefit yang sangat sangat menggiurkan.
Posisi adik saya ini juga sudah tidak main main (Head of divison HR)
disalah satu perusahaan multinational amerika berburuh banyak  dan
setelah diundang jalan jalan ke lokasi perusahaan itu di Ubud jadi ragu
ragu . dan bolak balik menelpon saya untuk minta pendapat ..
Apakah pak Miko bisa share informasinya mengenai kegiatan pergemstonan di
Bali, siapa saja playernya dan kenapa pula adik saya (background psikologi
dan mba dengan spesialisasi labour relation) sangat dibutuhkan oleh
perushaan ini sehingga mau menawarkan gaji dan fasiltitas yang rada gila
untuk ukuran indonesia ?.
salam
yuriza




|-+>
| |   "miko"   |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   d>   |
| ||
| |   14/01/2006 02:18 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>

 
>--|
 | 
|
 |   To:
|
 |   cc:   <[EMAIL PROTECTED]> 
|
 |   Subject:  Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu 
giok, salam dari jambi) 
|


 
>--|




Pak Amir,
Memang, primadona devisanya Thailand adalah batumulia ( jenis precious
stones ). Tahun 1995 saja, ekspor gemstone negeri gajah ini setara dengan
seluruh ekpor bahan tambang Indonesia non-migas. Mereka sampai melatih dan
mempekerjakan narapidana untuk memenuhi target ekspornya ( barhasil
diterapkan oleh Pak Bob Hasan di Nusakambangan ). Thailand memang punya
Gemopolis alias pusat batumulia yang megah  yang konon dibangun secara
gotong royong oleh beberapa negara yang berkepentingan dengan keberadaan
gemopolis tersebut. Gemmological Institute of America melebarkan sayapnya
di
Bangkok sejak tahunan yang lalu, dan sangat berhasil. Tahun lalu,
Departemen
Perindustrian mensponsori 2 sarjana geologi  ( ex UNPAD/ITB dan UGM ) 
untuk


belajar di Institute tersebut dan telah berhasil menggondol gelar 
Graduate


Gemmologist ( 6 bulanan ). Mereka sudah ditempatkan di Martapura ( ikatan
dinas 5 tahun ).
Di Jakarta / Jatinegara, Sentra Pasar Batumulia Rawa Bening akan dirombak
total menjadi Pusat Be

Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-13 Terurut Topik Yuriza . NOOR
Pak Miko yang baik,
Adik saya (cewek dan bukan geologis) di'tawar' oleh suatu perusahaan batu
mulia milik orang amerika yang bermarkas di Bali (dan juga di thailand)
gaji dan benefit yang sangat sangat menggiurkan.
Posisi adik saya ini juga sudah tidak main main (Head of divison HR)
disalah satu perusahaan multinational amerika berburuh banyak  dan
setelah diundang jalan jalan ke lokasi perusahaan itu di Ubud jadi ragu
ragu . dan bolak balik menelpon saya untuk minta pendapat ..
Apakah pak Miko bisa share informasinya mengenai kegiatan pergemstonan di
Bali, siapa saja playernya dan kenapa pula adik saya (background psikologi
dan mba dengan spesialisasi labour relation) sangat dibutuhkan oleh
perushaan ini sehingga mau menawarkan gaji dan fasiltitas yang rada gila
untuk ukuran indonesia ?.
salam
yuriza




|-+>
| |   "miko"   |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   d>   |
| ||
| |   14/01/2006 02:18 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>--|
  | 
 |
  |   To:  
 |
  |   cc:   <[EMAIL PROTECTED]> 
   |
  |   Subject:  Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, 
salam dari jambi) |
  
>--|




Pak Amir,
Memang, primadona devisanya Thailand adalah batumulia ( jenis precious
stones ). Tahun 1995 saja, ekspor gemstone negeri gajah ini setara dengan
seluruh ekpor bahan tambang Indonesia non-migas. Mereka sampai melatih dan
mempekerjakan narapidana untuk memenuhi target ekspornya ( barhasil
diterapkan oleh Pak Bob Hasan di Nusakambangan ). Thailand memang punya
Gemopolis alias pusat batumulia yang megah  yang konon dibangun secara
gotong royong oleh beberapa negara yang berkepentingan dengan keberadaan
gemopolis tersebut. Gemmological Institute of America melebarkan sayapnya
di
Bangkok sejak tahunan yang lalu, dan sangat berhasil. Tahun lalu,
Departemen
Perindustrian mensponsori 2 sarjana geologi  ( ex UNPAD/ITB dan UGM ) untuk

belajar di Institute tersebut dan telah berhasil menggondol gelar  Graduate

Gemmologist ( 6 bulanan ). Mereka sudah ditempatkan di Martapura ( ikatan
dinas 5 tahun ).
Di Jakarta / Jatinegara, Sentra Pasar Batumulia Rawa Bening akan dirombak
total menjadi Pusat Belanja Batumulia yang  megah , lengkap dengan hotel
10 -an tingkat. Hal ini diungkapkan oleh Dirjen UKM dalam kesempatan tatap
muka bulan lalu. Mang Okim sempat menyampaikan  rasa bangga dan sekaligus
rasa sedih. Soalnya, bangunan megah tersebut nantinya pasti akan menjadi
pusat pasar batumulia untuk produk dari Cina, Taiwan, Korea, India,
Thailand, dll. sedangkan dari Indonesia, bisa ngisi 5 % saja sudah untung.
Masalahnya, pembinaan pengrajin sejak lebih 15 tahunan yang lalu, yang
sudah
ngabisin dana miliaran rupiah, ternyata tak mampu menghasilkan pengrajin
unggul. Sebabnya ? Ya itu, ganti pejabat, ganti kebijakan. Sangat sedih
deh,
belum lagi yang mistik-mistik . Semoga sajalah kita suatu hari bisa jalan
di
arah yang benar. Salam batumulia, mang Okim

- Original Message -
From: "Amir Al Amin" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, January 12, 2006 4:54 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam
dari jambi)


> Saya dengar kalau Thailand itu
>  menguasai pasar dunia per-gemstone-an. (Apa betul seperti itu Pak Miko?)
>  Bahkan batumulia dari Australia dan negara2 lain didatangkan untuk
> diolah.
>
>  Institute Gemology Thailand, sering diiklankan setengah halaman koran.
>  Juga mereka punya jurusan Gemology , yang terpisah dari geology
>  di salah satu universitasnya.
>
>  Saya iri juga melihat negara tetangga, kok maju benar gemstonenya.
>  Sementara kita masih banyak bergelimang dengan mistik, wahyu,
> ajimat...dlsb.
>  Yang batunya  pakai dibungkus2 kain putih, merah...bertulis huruf jawa,
> arab, ataupun china. Yang lebih berbau penipuan, dari pada bisnis yang
> sehat.
>
>  Salam
>
> Nataniel Mangiwa <[EMAIL P

Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

2006-01-13 Terurut Topik miko
Pak Rendra,
Sampai saat ini mang Okim belum pernah lihat yang namanya giok super. Perkiraan 
mang Okim, yang dimaksud giok super kemungkinan besar adalah jadeite jade / 
imperial jade. Mang Okim pernah ngeluarin sertifikat untuk beberapa karya seni 
yang terbuat dari batuan berwarna  kehijauan berukuran besar. Diantaranya ada 
juga sih yang  giok nefrit ( nephrite jade ), tetapi sebagian besar adalah 
serpentinite, dyed marble, onyx marble, gelas alias beling ( sering diplesetkan 
menjadi pantol alias pantat botol ...maaf ! ), dan bahkan rekayasa resin ( 
hati-hati dengan daun meja yang bergambar Dewi Kwan Im ! ). Untuk benda-benda 
berukuran kecil, terdapat cukup banyak yang jenisnya jadeite jade, tetapi tak 
kalah  banyak yang jenis aspal seperti serpentinite, marble, onyx, dolomite, 
abalone, dll.
Untuk biaya sertifikat tergantung kepada jenis dan besarnya benda yang 
dimintakan sertifikat. 
Pak Rendra bisa singgah di Serambi Batumulia kalau lagi shopping ke Bandung, 
nanti bisa bincang-bincang . Salam batumulia, mang Okim


- Original Message - 
  From: rendra irawan 
  To: miko 
  Sent: Thursday, January 12, 2006 1:47 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi


  kalau boleh saya tahu tempat serta alamat untuk membuat sertifikat Giok serta 
berapa biayanya.
  Dan apakah benar,. bahwa giok super terdapat di indonesia  ? dan berbentuk 
apa ?
  sebab pada saat ini banyak sekali beredar berita giok dikalangan mediator, 
diantaranya giok 363,8 kg...giok 267 kg.. giok 400 kg dan masih banyak lagi 
lainnya.
  Apakah semua itu memang benar atau cuma cerita belaka

   
  Pada tanggal 1/12/06, miko <[EMAIL PROTECTED]> menulis: 
Pak Rendra, 
Sebelumnya mohon maaf, mang Okim mengopi tanya jawab ini ke milis IAGI 
karena maksudnya memang untuk kalangan IAGI.
Mengenai giok super Dewi Ong Tien dan meja giok eks Kerajaan Sumedang, 
keduanya kemungkinan besar tidak benar. Berhati-hatilah agar tidak menyesal 
nanti. Kalau mau maju juga, bawa ke Bandung. Nanti biaya sertifikatnya minta 
dibayarin oleh si penjual. OK !? Salam batumulia, mang Okim  
  - Original Message - 
  From: rendra irawan 
  To: miko 
  Sent: Thursday, January 12, 2006 12:53 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

   
  Terima kasih atas semua informasinya,...
  Kalau boleh saya tahu. didaerah Cirebon disinyalir terdapat giok super 
peninggalan dewi Ong tien,..apakah benar ?
   Dan di Sumedang juga pernah saya dengar bahwa ada juga meja giok 
peninggalan kerajaan sumedang,..apakah benar pak ?

  atas informasinya saya ucapkan banyak terima kasih

   
  Pada tanggal 1/12/06, miko <[EMAIL PROTECTED] > menulis: 
Yth Pak Irawan, Selamat pagi !
Masalah giok super telah pernah mang Okim angkat di milis IAGI ini 
beberapa waktu yang lalu . Giok super dengan sifat-sifat seperti yang mungkin 
Anda perkirakan, khususnya yang tetap dingin walau dipanasi selama beberapa 
puluh menit, demikian juga daya tembus cahaya sampai 25-35 cm, tentulah tidak 
mungkin secara logika. Untuk kekerasannya, giok asli  jenis nefrit ataupun 
jadeit memang lebih tinggi dari paku baja. 
Mengenai testing yang benar, mang Okim nyarankan agar dibawa saja ke 
ahli batumulia / gemmologist untuk diperiksa. Testing pertama yang sering mang 
Okim lakukan adalah tingkat kekerasan, berat jenis, goresan, kilap, dan 
teksturnya. Test selanjutnya bisa indek refraksi. Kalau yang diperiksa bahan 
mentah, bisa saja dibantu dengan analisa petrografi ( kasi saja ke ahlinya 
seperti Dr.Yuwono di ITB ). Mang Okim bisa bantu kalau gioknya ada di Bandung. 
Mengenai harganya ? Untuk bahan mentah seperti New Zealand atau Wyoming Jades ( 
nephrite ), memang ada standardnya, beberapa ratus dolar perkilo. Untuk giok 
super ? Kalau benar ada tentu tak ada standardnya, semau gue, bisa puluhan ribu 
dolar perkilo...hanya mang Okim belum pernah menyaksikan sampai ada 
transaksi. Seperti yang pernah mang Okim kisahkan, seuntai kalung  giok jadeit 
( imperial jade ), 28 butir tanpa emas atau berlian, dengan warna seperti 
zamrud , bisa terjual di balai lelang Christie sampai lebih 4 juta dolar. 
Semoga penjelasan ini sesuai dengan yang Anda maksud, Salam batu mulia, mang 
Okim. 




- Original Message - 
  From: rendra irawan 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Monday, January 09, 2006 2:01 PM
  Subject: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

   
  selamat siang,

  saya mau tanya, apakah memang benar giok super itu ada di indonesia 
dan bagai mana sistem pengetesan giok yang asli
  apakah dengan sistem :
  1. Dibakar dengan lilin selama 30 menit
  2. Digores dgn paku baja
  3. Disenter bias 25-35 cm

  sebab saya mendengar bahwa giok super harganya bisa ratusan juta 
rupiah,...
  berapakah harga sebenarnya giok supe

Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-13 Terurut Topik miko

Pak Nataniel,
Betul sekali, thesis Sdr. Dasep adalah tentang batumulia di daerah 
Bungbulang, Garut Selatan. Mang Okim pernah bantu Dr.Yatno Yuwono mimpin 25 
mahasiswa ITB ekskursi batumulia di daerah thesisnya Sdr. Dasep. Setelah 
Sdr. Dasep, masih ada Sdr. David yang juga milih thesis batumulia di daerah 
Pakenjeng, Garut Selatan, dan lulus tahun 2005 ( mang Okim ikut membimbing, 
membantu Pak Andri ). Seingat mang Okim, sebelum Sdr. Dasep, ada  juga 
mahasiswa ( dari ITB atau UNPAD ya ? ) yang ambil thesis tentang opal di 
Banten. Dan apakah Sdr. Dasep mendalami juga sisi mistik batumulia, nanti 
mang Okim tanyakan. Kalau benar, mang Okim mau belajar juga ah agar Pusat 
Promosi Batumulia Indonesia banyak dikunjungi pejabat. Salam batumulia, mang 
Okim



- Original Message - 
From: "Nataniel Mangiwa" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, January 12, 2006 3:35 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam 
dari jambi)




Pak Miko, saya masih sempat ikut kuliah dari Pak Andri (Endapan
Mineral) dan memang waktu itu ada kunjungan ke show room Pak Miko. Dan
sebelum kunjungan kita dikasih kuliah pendahuluan tentang Batu Mulia
ini.

Menurut saya rekan-rekan mahasiswa waktu itu sangat banyak yang
interest dengan Batu Mulia ini. Bahkan ada senior saya yang namanya
Brur Dasep Sabarudin, beliau ini sempat mendalami dengan sangat serius
(sampai hunting di kaki-kaki lima) aspek geologi tentang batu mulia
dan tentunya mendalami juga aspek mistik nya. Brur Dasep ini
juga-kalau saya tidak salah-adalah mahasiswa ITB S1 yang pertama
thesis tentang Batu Mulia.

On 1/12/06, miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Pak Amir Al Amin,
Institute of Gemology Indonesia sepertinya memberikan kursus gemology
program singkat atau  sampai 6 bulanan ( untuk meraih gelar GG-Graduate
Gemologist ). Selain dari itu, pengelola Institut biasanya menerima
pekerjaan appraisal alias memeriksa dan mengeluarkan sertifikat 
batumulia.

Sejak beberapa tahun ini ITB membuka mata kuliah pilihan batumulia yang
dimotori oleh Dipl.Ing Andri S Mubandi. Mang Okim kadang-kadang diminta 
jadi
dosen tamu. Selain dari itu, beberapa mahasiswa geologi ITB telah ada 
yang
ambil thesis batumulia ( bukan jenis precious stones ). Hanya belum ada 
di

antara mereka yang terjun langsung di bidang batumulia. Hal ini bisa
dimengerti mengingat tawaran pasar yang begitu menggiurkan, sampai ribuan
dolar perbulan kan !. Bidang ini perlu  dedikasi dan idelisme. Salam
batumulia, mang Okim


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-13 Terurut Topik miko

Pak Amir,
Memang, primadona devisanya Thailand adalah batumulia ( jenis precious 
stones ). Tahun 1995 saja, ekspor gemstone negeri gajah ini setara dengan 
seluruh ekpor bahan tambang Indonesia non-migas. Mereka sampai melatih dan 
mempekerjakan narapidana untuk memenuhi target ekspornya ( barhasil 
diterapkan oleh Pak Bob Hasan di Nusakambangan ). Thailand memang punya 
Gemopolis alias pusat batumulia yang megah  yang konon dibangun secara 
gotong royong oleh beberapa negara yang berkepentingan dengan keberadaan 
gemopolis tersebut. Gemmological Institute of America melebarkan sayapnya di 
Bangkok sejak tahunan yang lalu, dan sangat berhasil. Tahun lalu, Departemen 
Perindustrian mensponsori 2 sarjana geologi  ( ex UNPAD/ITB dan UGM ) untuk 
belajar di Institute tersebut dan telah berhasil menggondol gelar  Graduate 
Gemmologist ( 6 bulanan ). Mereka sudah ditempatkan di Martapura ( ikatan 
dinas 5 tahun ).
Di Jakarta / Jatinegara, Sentra Pasar Batumulia Rawa Bening akan dirombak 
total menjadi Pusat Belanja Batumulia yang  megah , lengkap dengan hotel 
10 -an tingkat. Hal ini diungkapkan oleh Dirjen UKM dalam kesempatan tatap 
muka bulan lalu. Mang Okim sempat menyampaikan  rasa bangga dan sekaligus 
rasa sedih. Soalnya, bangunan megah tersebut nantinya pasti akan menjadi 
pusat pasar batumulia untuk produk dari Cina, Taiwan, Korea, India, 
Thailand, dll. sedangkan dari Indonesia, bisa ngisi 5 % saja sudah untung. 
Masalahnya, pembinaan pengrajin sejak lebih 15 tahunan yang lalu, yang sudah 
ngabisin dana miliaran rupiah, ternyata tak mampu menghasilkan pengrajin 
unggul. Sebabnya ? Ya itu, ganti pejabat, ganti kebijakan. Sangat sedih deh, 
belum lagi yang mistik-mistik . Semoga sajalah kita suatu hari bisa jalan di 
arah yang benar. Salam batumulia, mang Okim


- Original Message - 
From: "Amir Al Amin" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, January 12, 2006 4:54 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam 
dari jambi)




Saya dengar kalau Thailand itu
 menguasai pasar dunia per-gemstone-an. (Apa betul seperti itu Pak Miko?)
 Bahkan batumulia dari Australia dan negara2 lain didatangkan untuk 
diolah.


 Institute Gemology Thailand, sering diiklankan setengah halaman koran.
 Juga mereka punya jurusan Gemology , yang terpisah dari geology
 di salah satu universitasnya.

 Saya iri juga melihat negara tetangga, kok maju benar gemstonenya.
 Sementara kita masih banyak bergelimang dengan mistik, wahyu, 
ajimat...dlsb.
 Yang batunya  pakai dibungkus2 kain putih, merah...bertulis huruf jawa, 
arab, ataupun china. Yang lebih berbau penipuan, dari pada bisnis yang 
sehat.


 Salam

Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 Pak Miko, saya masih sempat ikut kuliah dari Pak Andri (Endapan
Mineral) dan memang waktu itu ada kunjungan ke show room Pak Miko. Dan
sebelum kunjungan kita dikasih kuliah pendahuluan tentang Batu Mulia
ini.

Menurut saya rekan-rekan mahasiswa waktu itu sangat banyak yang
interest dengan Batu Mulia ini. Bahkan ada senior saya yang namanya
Brur Dasep Sabarudin, beliau ini sempat mendalami dengan sangat serius
(sampai hunting di kaki-kaki lima) aspek geologi tentang batu mulia
dan tentunya mendalami juga aspek mistik nya. Brur Dasep ini
juga-kalau saya tidak salah-adalah mahasiswa ITB S1 yang pertama
thesis tentang Batu Mulia.

On 1/12/06, miko wrote:

Pak Amir Al Amin,
Institute of Gemology Indonesia sepertinya memberikan kursus gemology
program singkat atau sampai 6 bulanan ( untuk meraih gelar GG-Graduate
Gemologist ). Selain dari itu, pengelola Institut biasanya menerima
pekerjaan appraisal alias memeriksa dan mengeluarkan sertifikat 
batumulia.

Sejak beberapa tahun ini ITB membuka mata kuliah pilihan batumulia yang
dimotori oleh Dipl.Ing Andri S Mubandi. Mang Okim kadang-kadang diminta 
jadi
dosen tamu. Selain dari itu, beberapa mahasiswa geologi ITB telah ada 
yang
ambil thesis batumulia ( bukan jenis precious stones ). Hanya belum ada 
di

antara mereka yang terjun langsung di bidang batumulia. Hal ini bisa
dimengerti mengingat tawaran pasar yang begitu menggiurkan, sampai ribuan
dolar perbulan kan !. Bidang ini perlu dedikasi dan idelisme. Salam
batumulia, mang Okim


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.ne

Re: [iagi-net-l] Selective Sampling --> RE: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-13 Terurut Topik Yahdi Zaim



Pak RDP dan Rekans Yth.,
Untuk supaya tidak salah tafsir dan persepsi, bukan maksud saya untuk 
selective sampling dalam hal per-gemstone-an yang saya utarakan dalam milis 
saya terdahulu, namun apa yang saya utarakan, dan yang selama ini 
mengutarakan serta memperbincangkan soal per-gemstone-an di milis ini yang 
komunitasnya ya kita2 ini kan ? Sudah barang tentu hal tersebut tidak valid 
untuk menyatakan mewakili suara seluruh geologist yang ada di negeri ini. 
Dalam komentar saya, rasanya saya juga tidak bermaksud menggunakan Pak Miko 
dan teman saya Pak Andri SS Mubandi sebagai "selective sampling", tetapi 
beliau2 tersebut sebagai suatu kenyataan yang ada dari komunitas kita di 
milis ini.
Yang saya maksudkan, selama ini yang berkomentar dimilis ini, di komunitas 
kita ini, tentang per-gemstone-an ya Anda2 yang justru berkecimpung sebagai 
profesional dalam bidang MIGAS, BATUBARA, EKSPLORASIONIS MINERAL, sedangkan 
dari orang yang justru berkecimpung dalam kilauan batumulia hanya Pak Miko 
dan Pak Andri SS Mubandi. Jadi masalahnya bukan dari aspek statistiknya 
seperti yang Pak RDP katakan sebagai selective sampling.


Terima kasih,

Wassalam

Yahdi Zaim (YZ)
KK Geologi dan Paleontologi/
Program Studi Teknik Geologi
FIKTM - ITB


- Original Message - 
From: "Putrohari, Rovicky" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, January 13, 2006 10:58 AM
Subject: [iagi-net-l] Selective Sampling --> RE: [iagi-net-l] Gemology (Re: 
[iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)



Naaah  ini baru masalah statistik, yaitu masalah sampling.
Sampling yg dipakai dibawah ini menggunakn selective sampling. Sample
tersebut ternyata ... Hanya yg menjadi anggota milist dan hanya yg
"bersuara" di milist. Makanya hanya dijumpai dua geologist yg
berkecimpung di perbatuan (gemstone). Apakah hanya dua dari seluruh
Indonesia ?

Hampir semua data sumur geologi di perminyakan merupakan selective
sampling. Sumur hanya dibor pada daerah yg diperkirakan ada minyak.
Artinya kita mengejar sesuatu dari yg "dianggap" sudah tahu. Bahkan
seismicpun hanya dilakukan pada daerah tertentu.

Nah sadarkah anda bahwa hampir semua sumur walaupun itu sumur dinyatakan
water wet selalu ada gas. Artinya Gas is every where. Simak tulisan di
AAPG Explorer November 2005 lalu.
"A lot of water wells have gas in them in that part of the world," she
said. "You get the feeling that there's gas everywhere out there."

RDP


Saya setuju dengan pk Zaim.dari seluruh geologist
Indonesia yang ada hanya dua orang saja yah?.

Salam

hilman sobir

--- Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Rekans,
> Ikut nimbrung dikit soal pendidikan per-gemstone-an.
> Saya sih mikirnya kok tidak aneh ya kalau kita kalah sama negara
> tetangga soal per-batumulia-an.
> Habislulusan geologinya lebih tertarik ke migas, batubara, emas
> dan mineral lainnya
> Contoh nyata sebenarnya juga ada pada Pak Miko sendiri, sebelum
> bergelimang dengan kilauan batumulia, beliau berkutat erat dengan
> seismik dan stratigrafi dan data pemboran milik TOTAL. Nah setelah
> beliau banting stir ke batumulia, bidang yang juga sangat mulia,
> ternyata beliau malah lebih berkilau.
> Jadi, kalau kita mau jujur, yang banyak berkomentar soal pendidikan
> per-gemstone-an.kan Anda2 dari profesional MIGAS, BATUBARA dan
> EKS[LORASIONIS MINERAL kan ??
> Yang sangat memikirkan, yang benar2 bergelut dengan
per-batumulia-an
> kok rasanya cuma Pak Miko, dan rekan saya Andri SS Mubandi yang
> berusaha memunculkan mata kuliahnya di Departemen Teknik
Geologi ITB.
> Yaaahh...jujur sajalaah...
>
> Wassalam,
>
> Yahdi Zaim,
>
> Program Studi Teknik Geologi
> FIKTM - ITB
>


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



--
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.371 / Virus Database: 267.14.17/227 - Release Date: 1/11/2006


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]

[iagi-net-l] Selective Sampling --> RE: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-12 Terurut Topik Putrohari, Rovicky
Naaah  ini baru masalah statistik, yaitu masalah sampling.
Sampling yg dipakai dibawah ini menggunakn selective sampling. Sample
tersebut ternyata ... Hanya yg menjadi anggota milist dan hanya yg
"bersuara" di milist. Makanya hanya dijumpai dua geologist yg
berkecimpung di perbatuan (gemstone). Apakah hanya dua dari seluruh
Indonesia ?

Hampir semua data sumur geologi di perminyakan merupakan selective
sampling. Sumur hanya dibor pada daerah yg diperkirakan ada minyak.
Artinya kita mengejar sesuatu dari yg "dianggap" sudah tahu. Bahkan
seismicpun hanya dilakukan pada daerah tertentu.

Nah sadarkah anda bahwa hampir semua sumur walaupun itu sumur dinyatakan
water wet selalu ada gas. Artinya Gas is every where. Simak tulisan di
AAPG Explorer November 2005 lalu.
"A lot of water wells have gas in them in that part of the world," she
said. "You get the feeling that there's gas everywhere out there."
 
RDP

> Saya setuju dengan pk Zaim.dari seluruh geologist 
> Indonesia yang ada hanya dua orang saja yah?.
> 
> Salam
> 
> hilman sobir
> 
> --- Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Rekans,
> > Ikut nimbrung dikit soal pendidikan per-gemstone-an.
> > Saya sih mikirnya kok tidak aneh ya kalau kita kalah sama negara 
> > tetangga soal per-batumulia-an.
> > Habislulusan geologinya lebih tertarik ke migas, batubara, emas 
> > dan mineral lainnya
> > Contoh nyata sebenarnya juga ada pada Pak Miko sendiri, sebelum 
> > bergelimang dengan kilauan batumulia, beliau berkutat erat dengan 
> > seismik dan stratigrafi dan data pemboran milik TOTAL. Nah setelah 
> > beliau banting stir ke batumulia, bidang yang juga sangat mulia, 
> > ternyata beliau malah lebih berkilau.
> > Jadi, kalau kita mau jujur, yang banyak berkomentar soal pendidikan 
> > per-gemstone-an.kan Anda2 dari profesional MIGAS, BATUBARA dan 
> > EKS[LORASIONIS MINERAL kan ??
> > Yang sangat memikirkan, yang benar2 bergelut dengan 
> per-batumulia-an 
> > kok rasanya cuma Pak Miko, dan rekan saya Andri SS Mubandi yang 
> > berusaha memunculkan mata kuliahnya di Departemen Teknik 
> Geologi ITB.
> > Yaaahh...jujur sajalaah...
> > 
> > Wassalam,
> > 
> > Yahdi Zaim,
> > 
> > Program Studi Teknik Geologi
> > FIKTM - ITB
> > 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-12 Terurut Topik Amir Al Amin
Kalau disini memang mbahnya klenik..(he..he..he..).
   
  Barusan mereka mengadakan 36th Bangkok Gem & Jewelry Fair.
  Even tahunan skala internasional. Berarti kan sudah 36 tahun!.
  Coba berkunjung ke 
  www.thaigemjewelry.or.th
   
  Betul memang lulusan kita (termasuk saya) dulu cuma
  berpikir kerja di : minyak,geothermal, tambang (batubara, emas).
   
  Saya waktu mahasiswa  juga pernah berkunjung ke workshopnya Pak Miko.
  Termasuk tanya2, berapa harga alat potong dan gosok.
  Waktu itu bagi saya mahal sekali ..
   
  Mahasiswa lulus yang dicari kerjaan. Karena belum punya modal, koneksi,
  wawasan dlsb. Kecuali yang ortunya pengusaha/pedagang
  mungkin lebih terbuka wawasanya.
   
  Coba ada link (atau Perguruan Tinggi yang harus aktif mencari link??)
  ke industry per-gemstone-nan secara nasional/internasional.
  Tentu akan terbuka wawasan. Oo, mungkin geologist bisa kerja di
  butik gemstone, dan bisa menjual ilmu geologynya disana..
  Atau mahasiswa kerja praktik di butik gemstone di Senayan Plaza...tentu
  banyak yang antrihe..he..he..

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  
mas amin tidak usah terlalu resah dg negeri sendiri. coba tanya teman2 yg
ada di bangkok atau tempat lain di thailand, di sana juga masih kental dg
mistik dan dikaitkan dg bebatuan juga.

salam,
syaiful




Amir Al Amin 
oo.com> cc: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, 
01/12/2006 salam dari jambi) 
04:54 PM 
Please respond 
to iagi-net 






Saya dengar kalau Thailand itu
menguasai pasar dunia per-gemstone-an. (Apa betul seperti itu Pak Miko?)
Bahkan batumulia dari Australia dan negara2 lain didatangkan untuk
diolah.

Institute Gemology Thailand, sering diiklankan setengah halaman koran.
Juga mereka punya jurusan Gemology , yang terpisah dari geology
di salah satu universitasnya.

Saya iri juga melihat negara tetangga, kok maju benar gemstonenya.
Sementara kita masih banyak bergelimang dengan mistik, wahyu,
ajimat...dlsb.
Yang batunya pakai dibungkus2 kain putih, merah...bertulis huruf jawa,
arab, ataupun china. Yang lebih berbau penipuan, dari pada bisnis yang
sehat.

Salam

Nataniel Mangiwa wrote:
Pak Miko, saya masih sempat ikut kuliah dari Pak Andri (Endapan
Mineral) dan memang waktu itu ada kunjungan ke show room Pak Miko. Dan
sebelum kunjungan kita dikasih kuliah pendahuluan tentang Batu Mulia
ini.

Menurut saya rekan-rekan mahasiswa waktu itu sangat banyak yang
interest dengan Batu Mulia ini. Bahkan ada senior saya yang namanya
Brur Dasep Sabarudin, beliau ini sempat mendalami dengan sangat serius
(sampai hunting di kaki-kaki lima) aspek geologi tentang batu mulia
dan tentunya mendalami juga aspek mistik nya. Brur Dasep ini
juga-kalau saya tidak salah-adalah mahasiswa ITB S1 yang pertama
thesis tentang Batu Mulia.

On 1/12/06, miko wrote:
> Pak Amir Al Amin,
> Institute of Gemology Indonesia sepertinya memberikan kursus gemology
> program singkat atau sampai 6 bulanan ( untuk meraih gelar GG-Graduate
> Gemologist ). Selain dari itu, pengelola Institut biasanya menerima
> pekerjaan appraisal alias memeriksa dan mengeluarkan sertifikat
batumulia.
> Sejak beberapa tahun ini ITB membuka mata kuliah pilihan batumulia yang
> dimotori oleh Dipl.Ing Andri S Mubandi. Mang Okim kadang-kadang diminta
jadi
> dosen tamu. Selain dari itu, beberapa mahasiswa geologi ITB telah ada
yang
> ambil thesis batumulia ( bukan jenis precious stones ). Hanya belum ada
di
> antara mereka yang terjun langsung di bidang batumulia. Hal ini bisa
> dimengerti mengingat tawaran pasar yang begitu menggiurkan, sampai ribuan
> dolar perbulan kan !. Bidang ini perlu dedikasi dan idelisme. Salam
> batumulia, mang Okim

-






-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-

  



-
Yahoo! Photos
 Ring in the New Year with Photo Calendars. Add photos, events, holidays, 
whatever.

Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-12 Terurut Topik hilman sobir
Saya setuju dengan pk Zaim.dari seluruh geologist
Indonesia yang ada hanya dua orang saja yah?.

Salam

hilman sobir

--- Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Rekans,
> Ikut nimbrung dikit soal pendidikan per-gemstone-an.
> Saya sih mikirnya kok tidak aneh ya kalau kita kalah
> sama negara tetangga 
> soal per-batumulia-an.
> Habislulusan geologinya lebih tertarik ke migas,
> batubara, emas dan 
> mineral lainnya
> Contoh nyata sebenarnya juga ada pada Pak Miko
> sendiri, sebelum bergelimang 
> dengan kilauan batumulia, beliau berkutat erat
> dengan seismik dan 
> stratigrafi dan data pemboran milik TOTAL. Nah
> setelah beliau banting stir 
> ke batumulia, bidang yang juga sangat mulia,
> ternyata beliau malah lebih 
> berkilau.
> Jadi, kalau kita mau jujur, yang banyak berkomentar
> soal pendidikan 
> per-gemstone-an.kan Anda2 dari profesional MIGAS,
> BATUBARA dan 
> EKS[LORASIONIS MINERAL kan ??
> Yang sangat memikirkan, yang benar2 bergelut dengan
> per-batumulia-an kok 
> rasanya cuma Pak Miko, dan rekan saya Andri SS
> Mubandi yang berusaha 
> memunculkan mata kuliahnya di Departemen Teknik
> Geologi ITB.
> Yaaahh...jujur sajalaah...
> 
> Wassalam,
> 
> Yahdi Zaim,
> 
> Program Studi Teknik Geologi
> FIKTM - ITB
> 
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "Amir Al Amin" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Thursday, January 12, 2006 4:54 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l]
> Re: batu giok, salam 
> dari jambi)
> 
> 
> > Saya dengar kalau Thailand itu
> >  menguasai pasar dunia per-gemstone-an. (Apa betul
> seperti itu Pak Miko?)
> >  Bahkan batumulia dari Australia dan negara2 lain
> didatangkan untuk 
> > diolah.
> >
> >  Institute Gemology Thailand, sering diiklankan
> setengah halaman koran.
> >  Juga mereka punya jurusan Gemology , yang
> terpisah dari geology
> >  di salah satu universitasnya.
> >
> >  Saya iri juga melihat negara tetangga, kok maju
> benar gemstonenya.
> >  Sementara kita masih banyak bergelimang dengan
> mistik, wahyu, 
> > ajimat...dlsb.
> >  Yang batunya  pakai dibungkus2 kain putih,
> merah...bertulis huruf jawa, 
> > arab, ataupun china. Yang lebih berbau penipuan,
> dari pada bisnis yang 
> > sehat.
> >
> >  Salam
> >
> > Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >  Pak Miko, saya masih sempat ikut kuliah dari Pak
> Andri (Endapan
> > Mineral) dan memang waktu itu ada kunjungan ke
> show room Pak Miko. Dan
> > sebelum kunjungan kita dikasih kuliah pendahuluan
> tentang Batu Mulia
> > ini.
> >
> > Menurut saya rekan-rekan mahasiswa waktu itu
> sangat banyak yang
> > interest dengan Batu Mulia ini. Bahkan ada senior
> saya yang namanya
> > Brur Dasep Sabarudin, beliau ini sempat mendalami
> dengan sangat serius
> > (sampai hunting di kaki-kaki lima) aspek geologi
> tentang batu mulia
> > dan tentunya mendalami juga aspek mistik nya. Brur
> Dasep ini
> > juga-kalau saya tidak salah-adalah mahasiswa ITB
> S1 yang pertama
> > thesis tentang Batu Mulia.
> >
> > On 1/12/06, miko wrote:
> >> Pak Amir Al Amin,
> >> Institute of Gemology Indonesia sepertinya
> memberikan kursus gemology
> >> program singkat atau sampai 6 bulanan ( untuk
> meraih gelar GG-Graduate
> >> Gemologist ). Selain dari itu, pengelola Institut
> biasanya menerima
> >> pekerjaan appraisal alias memeriksa dan
> mengeluarkan sertifikat 
> >> batumulia.
> >> Sejak beberapa tahun ini ITB membuka mata kuliah
> pilihan batumulia yang
> >> dimotori oleh Dipl.Ing Andri S Mubandi. Mang Okim
> kadang-kadang diminta 
> >> jadi
> >> dosen tamu. Selain dari itu, beberapa mahasiswa
> geologi ITB telah ada 
> >> yang
> >> ambil thesis batumulia ( bukan jenis precious
> stones ). Hanya belum ada 
> >> di
> >> antara mereka yang terjun langsung di bidang
> batumulia. Hal ini bisa
> >> dimengerti mengingat tawaran pasar yang begitu
> menggiurkan, sampai ribuan
> >> dolar perbulan kan !. Bidang ini perlu dedikasi
> dan idelisme. Salam
> >> batumulia, mang Okim
> >
> >
>
-
> > To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> &

Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-12 Terurut Topik Yahdi Zaim

Rekans,
Ikut nimbrung dikit soal pendidikan per-gemstone-an.
Saya sih mikirnya kok tidak aneh ya kalau kita kalah sama negara tetangga 
soal per-batumulia-an.
Habislulusan geologinya lebih tertarik ke migas, batubara, emas dan 
mineral lainnya
Contoh nyata sebenarnya juga ada pada Pak Miko sendiri, sebelum bergelimang 
dengan kilauan batumulia, beliau berkutat erat dengan seismik dan 
stratigrafi dan data pemboran milik TOTAL. Nah setelah beliau banting stir 
ke batumulia, bidang yang juga sangat mulia, ternyata beliau malah lebih 
berkilau.
Jadi, kalau kita mau jujur, yang banyak berkomentar soal pendidikan 
per-gemstone-an.kan Anda2 dari profesional MIGAS, BATUBARA dan 
EKS[LORASIONIS MINERAL kan ??
Yang sangat memikirkan, yang benar2 bergelut dengan per-batumulia-an kok 
rasanya cuma Pak Miko, dan rekan saya Andri SS Mubandi yang berusaha 
memunculkan mata kuliahnya di Departemen Teknik Geologi ITB.

Yaaahh...jujur sajalaah...

Wassalam,

Yahdi Zaim,

Program Studi Teknik Geologi
FIKTM - ITB



- Original Message - 
From: "Amir Al Amin" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, January 12, 2006 4:54 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam 
dari jambi)




Saya dengar kalau Thailand itu
 menguasai pasar dunia per-gemstone-an. (Apa betul seperti itu Pak Miko?)
 Bahkan batumulia dari Australia dan negara2 lain didatangkan untuk 
diolah.


 Institute Gemology Thailand, sering diiklankan setengah halaman koran.
 Juga mereka punya jurusan Gemology , yang terpisah dari geology
 di salah satu universitasnya.

 Saya iri juga melihat negara tetangga, kok maju benar gemstonenya.
 Sementara kita masih banyak bergelimang dengan mistik, wahyu, 
ajimat...dlsb.
 Yang batunya  pakai dibungkus2 kain putih, merah...bertulis huruf jawa, 
arab, ataupun china. Yang lebih berbau penipuan, dari pada bisnis yang 
sehat.


 Salam

Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 Pak Miko, saya masih sempat ikut kuliah dari Pak Andri (Endapan
Mineral) dan memang waktu itu ada kunjungan ke show room Pak Miko. Dan
sebelum kunjungan kita dikasih kuliah pendahuluan tentang Batu Mulia
ini.

Menurut saya rekan-rekan mahasiswa waktu itu sangat banyak yang
interest dengan Batu Mulia ini. Bahkan ada senior saya yang namanya
Brur Dasep Sabarudin, beliau ini sempat mendalami dengan sangat serius
(sampai hunting di kaki-kaki lima) aspek geologi tentang batu mulia
dan tentunya mendalami juga aspek mistik nya. Brur Dasep ini
juga-kalau saya tidak salah-adalah mahasiswa ITB S1 yang pertama
thesis tentang Batu Mulia.

On 1/12/06, miko wrote:

Pak Amir Al Amin,
Institute of Gemology Indonesia sepertinya memberikan kursus gemology
program singkat atau sampai 6 bulanan ( untuk meraih gelar GG-Graduate
Gemologist ). Selain dari itu, pengelola Institut biasanya menerima
pekerjaan appraisal alias memeriksa dan mengeluarkan sertifikat 
batumulia.

Sejak beberapa tahun ini ITB membuka mata kuliah pilihan batumulia yang
dimotori oleh Dipl.Ing Andri S Mubandi. Mang Okim kadang-kadang diminta 
jadi
dosen tamu. Selain dari itu, beberapa mahasiswa geologi ITB telah ada 
yang
ambil thesis batumulia ( bukan jenis precious stones ). Hanya belum ada 
di

antara mereka yang terjun langsung di bidang batumulia. Hal ini bisa
dimengerti mengingat tawaran pasar yang begitu menggiurkan, sampai ribuan
dolar perbulan kan !. Bidang ini perlu dedikasi dan idelisme. Salam
batumulia, mang Okim


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-





-
Yahoo! Photos
Got holiday prints? See all the ways to get quality prints in your hands 
ASAP.






No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.371 / Virus Database: 267.14.17/227 - Release Date: 1/11/2006


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http:

Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-12 Terurut Topik Mufti M. Darissalam






Betul Mas Syaiful, deretan Myanmar, Thailand sampai ke Vietnam penuh dengan mistik dan ramalan2 yang jauh lebih serem dari kita. Setiap di depan pagoda , tempat keramatdan tempat2 keramaian banyak peramal2 maupun dukun2 praktek (terus terang saya sampai mempelajari cara baca rajah tangan lho). Tetapi memang tidak dipublikasikan secara terbuka lewat media TV, jadi tidak ada pembodohan nasional.
Seperti di Myanmar, Gemology berkembang cukup baik. Banyak kursus2 gemology dari tingkat dasar sampai advance yang diselenggarakan oleh swasta. Di setiap universitas punya bagian yang konsentrasinya ke pertambangan dan gemology. Mungkin karena batu mulia & precious stones di Myanmar termasuk komoditi nasional yang utama dan juga bisnis yang paling menguntungkan. Myanmar adalah salah satu penghasil Ruby (merah delima), Giok (jade) dan batu hijau (semuanya olivine apa ya namanya?) yang terbaik di dunia, tempat penambangannya dijaga ketat oleh tentara, orang asing tidak boleh masuk. Kalau orang kita boleh asal tidak ngomong (bisu) dan tidak berkumis, he...he Pemerintahnya sangat mendukung bisnis batu akik, Lelang Internasional diselenggarakan 2x setahun, baik batu yang sudah diasah maupun yang masih raw, harga tidak standard, kecuali bagi yang tahu. Semua batu mulia yang di bawa masuk ke negara Myanmar harus didiclare sebelumnya, kalau tidak akan ada masalah waktu keluarnya, dikira ilegal. Kalau beli jangan lupa minta certificate bahwa pajak telah dibayar. Batu di Myanmar dan Thailand tidak murah, cukup mahal dibandingkan di Indonesia.
 
mang Okim, mohon informasinya alamat dan kontak personnya untuk IGI / GG di Indonesia. Maturnuwun sakderengipun.
 
Salam,
Mufti
 
   
 
---Original Message---
 

From: [EMAIL PROTECTED]
Date: 01/13/06 06:44:49
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)
 
mas amin tidak usah terlalu resah dg negeri sendiri. coba tanya teman2 yg
ada di bangkok atau tempat lain di thailand, di sana juga masih kental dg
mistik dan dikaitkan dg bebatuan juga.
 
salam,
syaiful
 
 
 
 
Amir Al Amin
<[EMAIL PROTECTED]   To: iagi-net@iagi.or.id
oo.com>  cc:
 Subject: Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok,
01/12/2006salam dari jambi)
04:54 PM
Please respond
to iagi-net
 
 
 
 
 
 
Saya dengar kalau Thailand itu
  menguasai pasar dunia per-gemstone-an. (Apa betul seperti itu Pak Miko?)
  Bahkan batumulia dari Australia dan negara2 lain didatangkan untuk
diolah.
 
  Institute Gemology Thailand, sering diiklankan setengah halaman koran.
  Juga mereka punya jurusan Gemology , yang terpisah dari geology
  di salah satu universitasnya.
 
  Saya iri juga melihat negara tetangga, kok maju benar gemstonenya.
  Sementara kita masih banyak bergelimang dengan mistik, wahyu,
ajimat...dlsb.
  Yang batunya  pakai dibungkus2 kain putih, merah...bertulis huruf jawa,
arab, ataupun china. Yang lebih berbau penipuan, dari pada bisnis yang
sehat.
 
  Salam
 
Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak Miko, saya masih sempat ikut kuliah dari Pak Andri (Endapan
Mineral) dan memang waktu itu ada kunjungan ke show room Pak Miko. Dan
sebelum kunjungan kita dikasih kuliah pendahuluan tentang Batu Mulia
ini.
 
Menurut saya rekan-rekan mahasiswa waktu itu sangat banyak yang
interest dengan Batu Mulia ini. Bahkan ada senior saya yang namanya
Brur Dasep Sabarudin, beliau ini sempat mendalami dengan sangat serius
(sampai hunting di kaki-kaki lima) aspek geologi tentang batu mulia
dan tentunya mendalami juga aspek mistik nya. Brur Dasep ini
juga-kalau saya tidak salah-adalah mahasiswa ITB S1 yang pertama
thesis tentang Batu Mulia.
 
On 1/12/06, miko wrote:
> Pak Amir Al Amin,
> Institute of Gemology Indonesia sepertinya memberikan kursus gemology
> program singkat atau sampai 6 bulanan ( untuk meraih gelar GG-Graduate
> Gemologist ). Selain dari itu, pengelola Institut biasanya menerima
> pekerjaan appraisal alias memeriksa dan mengeluarkan sertifikat
batumulia.
> Sejak beberapa tahun ini ITB membuka mata kuliah pilihan batumulia yang
> dimotori oleh Dipl.Ing Andri S Mubandi. Mang Okim kadang-kadang diminta
jadi
> dosen tamu. Selain dari itu, beberapa mahasiswa geologi ITB telah ada
yang
> ambil thesis batumulia ( bukan jenis precious stones ). Hanya belum ada
di
> antara mereka yang terjun langsung di bidang batumulia. Hal ini bisa
> dimengerti mengingat tawaran pasar yang begitu menggiurkan, sampai ribuan
> dolar perbulan kan !. Bidang ini perlu dedikasi dan idelisme. Salam
> batumulia, mang Okim
 
-
 
 
 
 
 
 
-
To unsubscrib

Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-12 Terurut Topik mohammad . syaiful

mas amin tidak usah terlalu resah dg negeri sendiri. coba tanya teman2 yg
ada di bangkok atau tempat lain di thailand, di sana juga masih kental dg
mistik dan dikaitkan dg bebatuan juga.

salam,
syaiful




   
Amir Al Amin
   
<[EMAIL PROTECTED]   To: iagi-net@iagi.or.id
   
oo.com>  cc:
   
 Subject: Re: [iagi-net-l] Gemology 
(Re: [iagi-net-l] Re: batu giok,   
01/12/2006salam dari jambi) 
   
04:54 PM
   
Please respond  
   
to iagi-net 
   

   

   




Saya dengar kalau Thailand itu
  menguasai pasar dunia per-gemstone-an. (Apa betul seperti itu Pak Miko?)
  Bahkan batumulia dari Australia dan negara2 lain didatangkan untuk
diolah.

  Institute Gemology Thailand, sering diiklankan setengah halaman koran.
  Juga mereka punya jurusan Gemology , yang terpisah dari geology
  di salah satu universitasnya.

  Saya iri juga melihat negara tetangga, kok maju benar gemstonenya.
  Sementara kita masih banyak bergelimang dengan mistik, wahyu,
ajimat...dlsb.
  Yang batunya  pakai dibungkus2 kain putih, merah...bertulis huruf jawa,
arab, ataupun china. Yang lebih berbau penipuan, dari pada bisnis yang
sehat.

  Salam

Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak Miko, saya masih sempat ikut kuliah dari Pak Andri (Endapan
Mineral) dan memang waktu itu ada kunjungan ke show room Pak Miko. Dan
sebelum kunjungan kita dikasih kuliah pendahuluan tentang Batu Mulia
ini.

Menurut saya rekan-rekan mahasiswa waktu itu sangat banyak yang
interest dengan Batu Mulia ini. Bahkan ada senior saya yang namanya
Brur Dasep Sabarudin, beliau ini sempat mendalami dengan sangat serius
(sampai hunting di kaki-kaki lima) aspek geologi tentang batu mulia
dan tentunya mendalami juga aspek mistik nya. Brur Dasep ini
juga-kalau saya tidak salah-adalah mahasiswa ITB S1 yang pertama
thesis tentang Batu Mulia.

On 1/12/06, miko wrote:
> Pak Amir Al Amin,
> Institute of Gemology Indonesia sepertinya memberikan kursus gemology
> program singkat atau sampai 6 bulanan ( untuk meraih gelar GG-Graduate
> Gemologist ). Selain dari itu, pengelola Institut biasanya menerima
> pekerjaan appraisal alias memeriksa dan mengeluarkan sertifikat
batumulia.
> Sejak beberapa tahun ini ITB membuka mata kuliah pilihan batumulia yang
> dimotori oleh Dipl.Ing Andri S Mubandi. Mang Okim kadang-kadang diminta
jadi
> dosen tamu. Selain dari itu, beberapa mahasiswa geologi ITB telah ada
yang
> ambil thesis batumulia ( bukan jenis precious stones ). Hanya belum ada
di
> antara mereka yang terjun langsung di bidang batumulia. Hal ini bisa
> dimengerti mengingat tawaran pasar yang begitu menggiurkan, sampai ribuan
> dolar perbulan kan !. Bidang ini perlu dedikasi dan idelisme. Salam
> batumulia, mang Okim

-






-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-12 Terurut Topik Amir Al Amin
Saya dengar kalau Thailand itu
  menguasai pasar dunia per-gemstone-an. (Apa betul seperti itu Pak Miko?)
  Bahkan batumulia dari Australia dan negara2 lain didatangkan untuk diolah.
   
  Institute Gemology Thailand, sering diiklankan setengah halaman koran.
  Juga mereka punya jurusan Gemology , yang terpisah dari geology
  di salah satu universitasnya.
   
  Saya iri juga melihat negara tetangga, kok maju benar gemstonenya. 
  Sementara kita masih banyak bergelimang dengan mistik, wahyu, ajimat...dlsb.
  Yang batunya  pakai dibungkus2 kain putih, merah...bertulis huruf jawa, arab, 
ataupun china. Yang lebih berbau penipuan, dari pada bisnis yang sehat.
   
  Salam

Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak Miko, saya masih sempat ikut kuliah dari Pak Andri (Endapan
Mineral) dan memang waktu itu ada kunjungan ke show room Pak Miko. Dan
sebelum kunjungan kita dikasih kuliah pendahuluan tentang Batu Mulia
ini.

Menurut saya rekan-rekan mahasiswa waktu itu sangat banyak yang
interest dengan Batu Mulia ini. Bahkan ada senior saya yang namanya
Brur Dasep Sabarudin, beliau ini sempat mendalami dengan sangat serius
(sampai hunting di kaki-kaki lima) aspek geologi tentang batu mulia
dan tentunya mendalami juga aspek mistik nya. Brur Dasep ini
juga-kalau saya tidak salah-adalah mahasiswa ITB S1 yang pertama
thesis tentang Batu Mulia.

On 1/12/06, miko wrote:
> Pak Amir Al Amin,
> Institute of Gemology Indonesia sepertinya memberikan kursus gemology
> program singkat atau sampai 6 bulanan ( untuk meraih gelar GG-Graduate
> Gemologist ). Selain dari itu, pengelola Institut biasanya menerima
> pekerjaan appraisal alias memeriksa dan mengeluarkan sertifikat batumulia.
> Sejak beberapa tahun ini ITB membuka mata kuliah pilihan batumulia yang
> dimotori oleh Dipl.Ing Andri S Mubandi. Mang Okim kadang-kadang diminta jadi
> dosen tamu. Selain dari itu, beberapa mahasiswa geologi ITB telah ada yang
> ambil thesis batumulia ( bukan jenis precious stones ). Hanya belum ada di
> antara mereka yang terjun langsung di bidang batumulia. Hal ini bisa
> dimengerti mengingat tawaran pasar yang begitu menggiurkan, sampai ribuan
> dolar perbulan kan !. Bidang ini perlu dedikasi dan idelisme. Salam
> batumulia, mang Okim

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-

  



-
Yahoo! Photos
 Got holiday prints? See all the ways to get quality prints in your hands ASAP.

Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-12 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Pak Miko, saya masih sempat ikut kuliah dari Pak Andri (Endapan
Mineral) dan memang waktu itu ada kunjungan ke show room Pak Miko. Dan
sebelum kunjungan kita dikasih kuliah pendahuluan tentang Batu Mulia
ini.

Menurut saya rekan-rekan mahasiswa waktu itu sangat banyak yang
interest dengan Batu Mulia ini. Bahkan ada senior saya yang namanya
Brur Dasep Sabarudin, beliau ini sempat mendalami dengan sangat serius
(sampai hunting di kaki-kaki lima) aspek geologi tentang batu mulia
dan tentunya mendalami juga aspek mistik nya. Brur Dasep ini
juga-kalau saya tidak salah-adalah mahasiswa ITB S1 yang pertama
thesis tentang Batu Mulia.

On 1/12/06, miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pak Amir Al Amin,
> Institute of Gemology Indonesia sepertinya memberikan kursus gemology
> program singkat atau  sampai 6 bulanan ( untuk meraih gelar GG-Graduate
> Gemologist ). Selain dari itu, pengelola Institut biasanya menerima
> pekerjaan appraisal alias memeriksa dan mengeluarkan sertifikat batumulia.
> Sejak beberapa tahun ini ITB membuka mata kuliah pilihan batumulia yang
> dimotori oleh Dipl.Ing Andri S Mubandi. Mang Okim kadang-kadang diminta jadi
> dosen tamu. Selain dari itu, beberapa mahasiswa geologi ITB telah ada yang
> ambil thesis batumulia ( bukan jenis precious stones ). Hanya belum ada di
> antara mereka yang terjun langsung di bidang batumulia. Hal ini bisa
> dimengerti mengingat tawaran pasar yang begitu menggiurkan, sampai ribuan
> dolar perbulan kan !. Bidang ini perlu  dedikasi dan idelisme. Salam
> batumulia, mang Okim

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

2006-01-11 Terurut Topik miko
Pak Rendra, 
Sebelumnya mohon maaf, mang Okim mengopi tanya jawab ini ke milis IAGI karena 
maksudnya memang untuk kalangan IAGI.
Mengenai giok super Dewi Ong Tien dan meja giok eks Kerajaan Sumedang, keduanya 
kemungkinan besar tidak benar. Berhati-hatilah agar tidak menyesal nanti. Kalau 
mau maju juga, bawa ke Bandung. Nanti biaya sertifikatnya minta dibayarin oleh 
si penjual. OK !? Salam batumulia, mang Okim 
  - Original Message - 
  From: rendra irawan 
  To: miko 
  Sent: Thursday, January 12, 2006 12:53 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi


  Terima kasih atas semua informasinya,...
  Kalau boleh saya tahu. didaerah Cirebon disinyalir terdapat giok super 
peninggalan dewi Ong tien,..apakah benar ?
   Dan di Sumedang juga pernah saya dengar bahwa ada juga meja giok peninggalan 
kerajaan sumedang,..apakah benar pak ?

  atas informasinya saya ucapkan banyak terima kasih

   
  Pada tanggal 1/12/06, miko <[EMAIL PROTECTED]> menulis: 
Yth Pak Irawan, Selamat pagi !
Masalah giok super telah pernah mang Okim angkat di milis IAGI ini beberapa 
waktu yang lalu . Giok super dengan sifat-sifat seperti yang mungkin Anda 
perkirakan, khususnya yang tetap dingin walau dipanasi selama beberapa puluh 
menit, demikian juga daya tembus cahaya sampai 25-35 cm, tentulah tidak mungkin 
secara logika. Untuk kekerasannya, giok asli  jenis nefrit ataupun jadeit 
memang lebih tinggi dari paku baja. 
Mengenai testing yang benar, mang Okim nyarankan agar dibawa saja ke ahli 
batumulia / gemmologist untuk diperiksa. Testing pertama yang sering mang Okim 
lakukan adalah tingkat kekerasan, berat jenis, goresan, kilap, dan teksturnya. 
Test selanjutnya bisa indek refraksi. Kalau yang diperiksa bahan mentah, bisa 
saja dibantu dengan analisa petrografi ( kasi saja ke ahlinya seperti Dr.Yuwono 
di ITB ). Mang Okim bisa bantu kalau gioknya ada di Bandung. Mengenai harganya 
? Untuk bahan mentah seperti New Zealand atau Wyoming Jades ( nephrite ), 
memang ada standardnya, beberapa ratus dolar perkilo. Untuk giok super ? Kalau 
benar ada tentu tak ada standardnya, semau gue, bisa puluhan ribu dolar 
perkilo...hanya mang Okim belum pernah menyaksikan sampai ada transaksi. 
Seperti yang pernah mang Okim kisahkan, seuntai kalung  giok jadeit ( imperial 
jade ), 28 butir tanpa emas atau berlian, dengan warna seperti zamrud , bisa 
terjual di balai lelang Christie sampai lebih 4 juta dolar. Semoga penjelasan 
ini sesuai dengan yang Anda maksud, Salam batu mulia, mang Okim. 




- Original Message - 
  From: rendra irawan 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Monday, January 09, 2006 2:01 PM
  Subject: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

   
  selamat siang,

  saya mau tanya, apakah memang benar giok super itu ada di indonesia dan 
bagai mana sistem pengetesan giok yang asli
  apakah dengan sistem :
  1. Dibakar dengan lilin selama 30 menit
  2. Digores dgn paku baja
  3. Disenter bias 25-35 cm

  sebab saya mendengar bahwa giok super harganya bisa ratusan juta 
rupiah,...
  berapakah harga sebenarnya giok super per kg nya ?

  mohon informasinya ya pak

  salam

  R. Irawan



Re: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-11 Terurut Topik miko

Pak Amir Al Amin,
Institute of Gemology Indonesia sepertinya memberikan kursus gemology 
program singkat atau  sampai 6 bulanan ( untuk meraih gelar GG-Graduate 
Gemologist ). Selain dari itu, pengelola Institut biasanya menerima 
pekerjaan appraisal alias memeriksa dan mengeluarkan sertifikat batumulia. 
Sejak beberapa tahun ini ITB membuka mata kuliah pilihan batumulia yang 
dimotori oleh Dipl.Ing Andri S Mubandi. Mang Okim kadang-kadang diminta jadi 
dosen tamu. Selain dari itu, beberapa mahasiswa geologi ITB telah ada yang 
ambil thesis batumulia ( bukan jenis precious stones ). Hanya belum ada di 
antara mereka yang terjun langsung di bidang batumulia. Hal ini bisa 
dimengerti mengingat tawaran pasar yang begitu menggiurkan, sampai ribuan 
dolar perbulan kan !. Bidang ini perlu  dedikasi dan idelisme. Salam 
batumulia, mang Okim
- Original Message - 
From: "Amir Al Amin" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, January 12, 2006 9:06 AM
Subject: [iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari 
jambi)




Ngomong2 soal batu mulia,
 Saya mau tanya,
 Apakah ada program studi / mata kuliah Gemologi di  Jurusan Geology di 
Indonesia?

 Seperti  mata kuliah pilihan 4 SKS, belajar A-Z gemstone.
 Saya dengar di pasaran, prospek kerjanya bagus.

 Kalau nggak salah ada Institut Gemology Indonesia (pernah dimuat di 
koran/majalah).

 Sepertinya lebih ke arah pengerjaan batuannya.

miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 Yth Pak Irawan, Selamat pagi !
Masalah giok super telah pernah mang Okim angkat di milis IAGI ini 
beberapa waktu yang lalu . Giok super dengan sifat-sifat seperti yang 
mungkin Anda perkirakan, khususnya yang tetap dingin walau dipanasi selama 
beberapa puluh menit, demikian juga daya tembus cahaya sampai 25-35 cm, 
tentulah tidak mungkin secara logika. Untuk kekerasannya, giok asli jenis 
nefrit ataupun jadeit memang lebih tinggi dari paku baja.
Mengenai testing yang benar, mang Okim nyarankan agar dibawa saja ke ahli 
batumulia / gemmologist untuk diperiksa. Testing pertama yang sering mang 
Okim lakukan adalah tingkat kekerasan, berat jenis, goresan, kilap, dan 
teksturnya. Test selanjutnya bisa indek refraksi. Kalau yang diperiksa 
bahan mentah, bisa saja dibantu dengan analisa petrografi ( kasi saja ke 
ahlinya seperti Dr.Yuwono di ITB ). Mang Okim bisa bantu kalau gioknya ada 
di Bandung. Mengenai harganya ? Untuk bahan mentah seperti New Zealand 
atau Wyoming Jades ( nephrite ), memang ada standardnya, beberapa ratus 
dolar perkilo. Untuk giok super ? Kalau benar ada tentu tak ada 
standardnya, semau gue, bisa puluhan ribu dolar perkilo...hanya mang 
Okim belum pernah menyaksikan sampai ada transaksi. Seperti yang pernah 
mang Okim kisahkan, seuntai kalung giok jadeit ( imperial jade ), 28 butir 
tanpa emas atau berlian, dengan warna seperti zamrud , bisa terjual di 
balai lelang Christie sampai lebih 4 juta dolar. Semo

ga
penjelasan ini sesuai dengan yang Anda maksud, Salam batu mulia, mang 
Okim.





- Original Message - 
From: rendra irawan

To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, January 09, 2006 2:01 PM
Subject: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi


selamat siang,

saya mau tanya, apakah memang benar giok super itu ada di indonesia dan 
bagai mana sistem pengetesan giok yang asli

apakah dengan sistem :
1. Dibakar dengan lilin selama 30 menit
2. Digores dgn paku baja
3. Disenter bias 25-35 cm

sebab saya mendengar bahwa giok super harganya bisa ratusan juta 
rupiah,...

berapakah harga sebenarnya giok super per kg nya ?

mohon informasinya ya pak

salam

R. Irawan



===
Amir Al Amin
Operation / Wellsite Geologist
Mobile (62)811592902
[EMAIL PROTECTED]
===

-
Yahoo! Photos
Got holiday prints? See all the ways to get quality prints in your hands 
ASAP. 



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Gemology (Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi)

2006-01-11 Terurut Topik Amir Al Amin
Ngomong2 soal batu mulia,
  Saya mau tanya,
  Apakah ada program studi / mata kuliah Gemologi di  Jurusan Geology di 
Indonesia?
  Seperti  mata kuliah pilihan 4 SKS, belajar A-Z gemstone.
  Saya dengar di pasaran, prospek kerjanya bagus.
   
  Kalau nggak salah ada Institut Gemology Indonesia (pernah dimuat di 
koran/majalah).
  Sepertinya lebih ke arah pengerjaan batuannya.

miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Yth Pak Irawan, Selamat pagi !
Masalah giok super telah pernah mang Okim angkat di milis IAGI ini beberapa 
waktu yang lalu . Giok super dengan sifat-sifat seperti yang mungkin Anda 
perkirakan, khususnya yang tetap dingin walau dipanasi selama beberapa puluh 
menit, demikian juga daya tembus cahaya sampai 25-35 cm, tentulah tidak mungkin 
secara logika. Untuk kekerasannya, giok asli jenis nefrit ataupun jadeit memang 
lebih tinggi dari paku baja.
Mengenai testing yang benar, mang Okim nyarankan agar dibawa saja ke ahli 
batumulia / gemmologist untuk diperiksa. Testing pertama yang sering mang Okim 
lakukan adalah tingkat kekerasan, berat jenis, goresan, kilap, dan teksturnya. 
Test selanjutnya bisa indek refraksi. Kalau yang diperiksa bahan mentah, bisa 
saja dibantu dengan analisa petrografi ( kasi saja ke ahlinya seperti Dr.Yuwono 
di ITB ). Mang Okim bisa bantu kalau gioknya ada di Bandung. Mengenai harganya 
? Untuk bahan mentah seperti New Zealand atau Wyoming Jades ( nephrite ), 
memang ada standardnya, beberapa ratus dolar perkilo. Untuk giok super ? Kalau 
benar ada tentu tak ada standardnya, semau gue, bisa puluhan ribu dolar 
perkilo...hanya mang Okim belum pernah menyaksikan sampai ada transaksi. 
Seperti yang pernah mang Okim kisahkan, seuntai kalung giok jadeit ( imperial 
jade ), 28 butir tanpa emas atau berlian, dengan warna seperti zamrud , bisa 
terjual di balai lelang Christie sampai lebih 4 juta dolar. Semo
 ga
 penjelasan ini sesuai dengan yang Anda maksud, Salam batu mulia, mang Okim.




- Original Message - 
From: rendra irawan 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, January 09, 2006 2:01 PM
Subject: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi


selamat siang,

saya mau tanya, apakah memang benar giok super itu ada di indonesia dan bagai 
mana sistem pengetesan giok yang asli
apakah dengan sistem :
1. Dibakar dengan lilin selama 30 menit
2. Digores dgn paku baja
3. Disenter bias 25-35 cm

sebab saya mendengar bahwa giok super harganya bisa ratusan juta rupiah,...
berapakah harga sebenarnya giok super per kg nya ?

mohon informasinya ya pak

salam

R. Irawan  



===
Amir Al Amin
Operation / Wellsite Geologist
Mobile (62)811592902
[EMAIL PROTECTED]
===

-
Yahoo! Photos
 Got holiday prints? See all the ways to get quality prints in your hands ASAP.

Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

2006-01-11 Terurut Topik miko
Yth Pak Irawan, Selamat pagi !
Masalah giok super telah pernah mang Okim angkat di milis IAGI ini beberapa 
waktu yang lalu . Giok super dengan sifat-sifat seperti yang mungkin Anda 
perkirakan, khususnya yang tetap dingin walau dipanasi selama beberapa puluh 
menit, demikian juga daya tembus cahaya sampai 25-35 cm, tentulah tidak mungkin 
secara logika. Untuk kekerasannya, giok asli  jenis nefrit ataupun jadeit 
memang lebih tinggi dari paku baja.
Mengenai testing yang benar, mang Okim nyarankan agar dibawa saja ke ahli 
batumulia / gemmologist untuk diperiksa. Testing pertama yang sering mang Okim 
lakukan adalah tingkat kekerasan, berat jenis, goresan, kilap, dan teksturnya. 
Test selanjutnya bisa indek refraksi. Kalau yang diperiksa bahan mentah, bisa 
saja dibantu dengan analisa petrografi ( kasi saja ke ahlinya seperti Dr.Yuwono 
di ITB ). Mang Okim bisa bantu kalau gioknya ada di Bandung. Mengenai harganya 
? Untuk bahan mentah seperti New Zealand atau Wyoming Jades ( nephrite ), 
memang ada standardnya, beberapa ratus dolar perkilo. Untuk giok super ? Kalau 
benar ada tentu tak ada standardnya, semau gue, bisa puluhan ribu dolar 
perkilo...hanya mang Okim belum pernah menyaksikan sampai ada transaksi. 
Seperti yang pernah mang Okim kisahkan, seuntai kalung  giok jadeit ( imperial 
jade ), 28 butir tanpa emas atau berlian, dengan warna seperti zamrud , bisa 
terjual di balai lelang Christie sampai lebih 4 juta dolar. Semoga penjelasan 
ini sesuai dengan yang Anda maksud, Salam batu mulia, mang Okim.




- Original Message - 
  From: rendra irawan 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Monday, January 09, 2006 2:01 PM
  Subject: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi


  selamat siang,

  saya mau tanya, apakah memang benar giok super itu ada di indonesia dan bagai 
mana sistem pengetesan giok yang asli
  apakah dengan sistem :
  1. Dibakar dengan lilin selama 30 menit
  2. Digores dgn paku baja
  3. Disenter bias 25-35 cm

  sebab saya mendengar bahwa giok super harganya bisa ratusan juta rupiah,...
  berapakah harga sebenarnya giok super per kg nya ?

  mohon informasinya ya pak

  salam

  R. Irawan

Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

2005-11-16 Terurut Topik miko



Pak Mufti,
Kita pernah ketemu di Yogyakah ? 
Kalau itu tahun '81, 
pasti waktu mang Okim kerja di Total. Oh ya, sekarang mang Okim 
ingat, ketika itu mang Okim bersama beberapa teman ( termasuk Pak Karsani - di 
Caltex waktu itu )  menyelusuri Yogyakarta by night. Pengalaman yang serem 
deeh, tapi alhamdulilah bisa kembali ke hotel dengan aman.
Mengenai batumulia, nanti bisa ditingkatkan penilaiannya. Kalau sekarang 
baru senang secara emosional ( termasuk hadiah dari ex pacar ), nanti senangnya 
ditambah dengan unsur quality, artinya batunya bukan yang kropos atau yang  
karena  "telah naik haji " ( batu karnelian oleh-oleh dari Mekah ! 
). Mengenai kursus batumulia, memang pernah dilaksanakan beberapa kali 
dengan sponsor Departemen Perindustrian. Pelatihan sehari dan field trip 
 batumulia juga pernah dilakukan oleh IAGI di Garut Selatan ( dikoordinir 
Pak Andri ). Tulisan mang Okim  juga ada dan bisa dicari di Proceeding 
IAGI ( 1994 dan beberapa yang lain ). Kapan-kapan singgah ya, biar bisa diskusi 
lebih jauh, Salam batumulia, mang Okim.
 
 
 
- Original Message - 

  From: 
  Mufti 
  M. Darissalam 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Tuesday, November 15, 2005 5:33 
  PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, 
  salam dari jambi
  
  

  
Mas Djatmiko,
 
Salam kenal, saya Mufti, saya pernah ketemu mas Djatmiko 25 th 
lalu, tapi cuma sepintas di IAGI Yogya 81?.
Saya juga senang batu mulia, tapi sayang pengetahuan sangat 
terbatas dan dana untuk itu juga belum memadai. Bagi saya batu mulia 
sesuatu yang susah ditera kwalitasnya secara megaskopis, tergantung 
feeling yang dibentuk dari jam terbang pergulatan dengan batu mulia 
masing2 orang. Juga tergantung selera masing2, maksud saya ada yang 
secara kwalitas (kekerasan, karat, warna, kilap, cutting dll) 
jelek, tapi kalau sudah senang mau diapa.
 
Sebetulnya kalau pas lewat saya pingin main2 ke Pajajaran tapi 
belum ada keberanian (krn belum tentu membeli), juga kelihatannya rumah 
tertutup terus cuma banyak batu2 besar (silicified wood?). Insyaallah, 
kapan2 bisa mampir.
 
Saya pingin tanya mas apa kira2 ada semacam 
kursus mengenai batumulia, atau ada semacam field trip ke 
tempat2 yang kaya batu mulia. Kalau ada mohon informasinya, kali2 saya 
bisa turut berpartisipasi. Juga mas, apa ada tulisan mas Miko tentang 
batu mulia dan penyebarannya di Indonesia, dimana bisa didapatkan.
 
Nuwun & Salam,
 
Mufti
 
 
 
>
 
 

  

  
  





Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

2005-11-16 Terurut Topik miko

Pak Gunawan Taslim,
Memang ada senter khusus yang ujungnya mengecil ( agar bisa dipakai nyenter 
batu yang sudah diikat dengan cincin dari bawah batunya ). Harganya 
sekitar 50 ribuan rupiah. Silahkan singgah kalau sedang di Bandung. Ada juga 
hardness pencil  untuk ngetes batu kekerasan 7 skala Mohs. Salam batumulia, 
mang Okim
- Original Message - 
From: "gtaslim" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, November 15, 2005 3:45 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi


mang Okim,
salam kenal.
kebetulan saya juga hobby dgn batu mulia. saya tertarik dgn senter nya.
maksudnya ada senter khusus gitu? kalo boleh share merek, type dan harganya.

thanks,
Gunawan Taslim


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

2005-11-15 Terurut Topik Mufti M. Darissalam






Mas Djatmiko,
 
Salam kenal, saya Mufti, saya pernah ketemu mas Djatmiko 25 th lalu, tapi cuma sepintas di IAGI Yogya 81?.
Saya juga senang batu mulia, tapi sayang pengetahuan sangat terbatas dan dana untuk itu juga belum memadai. Bagi saya batu mulia sesuatu yang susah ditera kwalitasnya secara megaskopis, tergantung feeling yang dibentuk dari jam terbang pergulatan dengan batu mulia masing2 orang. Juga tergantung selera masing2, maksud saya ada yang secara kwalitas (kekerasan, karat, warna, kilap, cutting dll) jelek, tapi kalau sudah senang mau diapa.
 
Sebetulnya kalau pas lewat saya pingin main2 ke Pajajaran tapi belum ada keberanian (krn belum tentu membeli), juga kelihatannya rumah tertutup terus cuma banyak batu2 besar (silicified wood?). Insyaallah, kapan2 bisa mampir.
 
Saya pingin tanya mas apa kira2 ada semacam kursus mengenai batumulia, atau ada semacam field trip ke tempat2 yang kaya batu mulia. Kalau ada mohon informasinya, kali2 saya bisa turut berpartisipasi. Juga mas, apa ada tulisan mas Miko tentang batu mulia dan penyebarannya di Indonesia, dimana bisa didapatkan.
 
Nuwun & Salam,
 
Mufti
 
 
 
 
---Original Message---
 

From: miko
Date: 11/15/05 09:51:12
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi
 
Pak Priyatna Ahmad, salam batumulia,
Rebu nuhun atas reaksi Anda tentang kehadiran kembali mang Okim. Nanti tahun
2006-2007 mang Okim bakalan sering menghilang lagi  karena selama setahun
full, insyaallah sudah harus muter-muter keliling Indonesia dalam rangka
koordinasi Rotary.. kegiatan sosial lho , bukan neror-neroran ).
Anda nanya kegunaan loupe 10 X ? Ah, yang bener niih, ngetes 'kali ya.
Whatever, ada pengalaman serem sewaktu mang Okim memetakan lembar Makale,
Sulsel , tahun 1972 . Ketika nyusurin satu sungai, ada beberapa penduduk
setempat yang diem-diem memata-matai pergerakan mang Okim dan rombongan.
Nah, ketika ketemu satu boulder breksi yang cukup gede, kami sengaja
berlama-lama di lokasi tersebut . Palu geologi mulai main, sample dikeker
dengan loupe 10 kali , dan mulai ngoceh tentang adanya kandungan emas di
batuan tersebut. Ketika sore hari pulang dan melewati sungai yang sama,
bouldernya sudah hancur lebur digarap oleh penduduk. Tadinya gembira, tapi
lama-lama ngeri juga  mengingat kemungkinan pembalasan dari penduduk yang
tak kunjung menemukan emasnya ( semoga Allah mengampuni kenakalan remaja ini
! ). Di bidang batumulia, senter khusus dan loupe 10 X absolut harus
dimiliki. Selain untuk melihat inklusi , loupe tersebut dapat juga
menunjukkan  kepadatan batu dan  hasil goresan atau streak kalau kita sedang
ngetes  kekerasan relatif batu ( skala Mohs ). Batu yang berpori tentunya
tak punya kualitas batumulia, dan hasil polesannya akan buram. Untuk
amethysts, entah dari Brazil, India, Pangkalan Bun / Manis Mata, Alahan
Panjang, dll., Anda harus membedakan inklusi gelembung udara ( bundar
sempurna ) atau inklusi fluida ( tak beraturan ), atau cleavage/ belahan
yang sering mengikuti pola tertentu. Dan kalau Anda  belanja batumulia di
Pasar Kebun Sayur Balikpapan, Pasar Martapura, atau Pasar Malabar
Banjarmasin, maka Anda wajib bawa loupe 10 X dan senter. Kalau sudah ketemu
kecubung ungu yang harganya 20.000 RP satu set, maka Anda sudah harus
curiga. Dengan loupe Anda, gelembungnya akan terlihat indah, mencirikan
kecanggihan arsitek penciptanya. Semoga jelas, salam batumulia, mang Okim.
 
- Original Message -
From: "Priatna Ahmad" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Monday, November 14, 2005 4:20 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi
 
 
> Hore mang okim hadir lagi...
>
> Mang okim, apa saja sih yang bisa dilakukan dengan 'senjata' loupe 10 x
> selain
> melihat inklusi. (Sebagai indikasi batu 'masakan'). Terutama dalam
> menyelidiki batu
> alam.
>
> Amethyst (kecubung) brazil sering sekali kelihatan ada inklusinya juga.
>
> Thanks mang okim,
> PA
>
> -Original Message-
> From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Monday, November 14, 2005 3:20 PM
> To: Sugeng Hartono
> Cc: IAGI
> Subject: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi
>
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTOD

Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

2005-11-15 Terurut Topik gtaslim
mang Okim,
salam kenal.
kebetulan saya juga hobby dgn batu mulia. saya tertarik dgn senter nya.
maksudnya ada senter khusus gitu? kalo boleh share merek, type dan harganya.

thanks,
Gunawan Taslim
 On 11/15/05, miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Priyatna Ahmad, salam batumulia,
> Rebu nuhun atas reaksi Anda tentang kehadiran kembali mang Okim. Nanti
> tahun
> 2006-2007 mang Okim bakalan sering menghilang lagi karena selama setahun
> full, insyaallah sudah harus muter-muter keliling Indonesia dalam rangka
> koordinasi Rotary.. kegiatan sosial lho , bukan neror-neroran ).
> Anda nanya kegunaan loupe 10 X ? Ah, yang bener niih, ngetes 'kali ya.
> Whatever, ada pengalaman serem sewaktu mang Okim memetakan lembar Makale,
> Sulsel , tahun 1972 . Ketika nyusurin satu sungai, ada beberapa penduduk
> setempat yang diem-diem memata-matai pergerakan mang Okim dan rombongan.
> Nah, ketika ketemu satu boulder breksi yang cukup gede, kami sengaja
> berlama-lama di lokasi tersebut . Palu geologi mulai main, sample dikeker
> dengan loupe 10 kali , dan mulai ngoceh tentang adanya kandungan emas di
> batuan tersebut. Ketika sore hari pulang dan melewati sungai yang sama,
> bouldernya sudah hancur lebur digarap oleh penduduk. Tadinya gembira, tapi
> lama-lama ngeri juga mengingat kemungkinan pembalasan dari penduduk yang
> tak kunjung menemukan emasnya ( semoga Allah mengampuni kenakalan remaja
> ini
> ! ). Di bidang batumulia, senter khusus dan loupe 10 X absolut harus
> dimiliki. Selain untuk melihat inklusi , loupe tersebut dapat juga
> menunjukkan kepadatan batu dan hasil goresan atau streak kalau kita sedang
> ngetes kekerasan relatif batu ( skala Mohs ). Batu yang berpori tentunya
> tak punya kualitas batumulia, dan hasil polesannya akan buram. Untuk
> amethysts, entah dari Brazil, India, Pangkalan Bun / Manis Mata, Alahan
> Panjang, dll., Anda harus membedakan inklusi gelembung udara ( bundar
> sempurna ) atau inklusi fluida ( tak beraturan ), atau cleavage/ belahan
> yang sering mengikuti pola tertentu. Dan kalau Anda belanja batumulia di
> Pasar Kebun Sayur Balikpapan, Pasar Martapura, atau Pasar Malabar
> Banjarmasin, maka Anda wajib bawa loupe 10 X dan senter. Kalau sudah
> ketemu
> kecubung ungu yang harganya 20.000 RP satu set, maka Anda sudah harus
> curiga. Dengan loupe Anda, gelembungnya akan terlihat indah, mencirikan
> kecanggihan arsitek penciptanya. Semoga jelas, salam batumulia, mang Okim.
>
> - Original Message -----
> From: "Priatna Ahmad" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Monday, November 14, 2005 4:20 PM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi
>
>
> > Hore mang okim hadir lagi...
> >
> > Mang okim, apa saja sih yang bisa dilakukan dengan 'senjata' loupe 10 x
> > selain
> > melihat inklusi. (Sebagai indikasi batu 'masakan'). Terutama dalam
> > menyelidiki batu
> > alam.
> >
> > Amethyst (kecubung) brazil sering sekali kelihatan ada inklusinya juga.
> >
> > Thanks mang okim,
> > PA
> >
> > -Original Message-
> > From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Monday, November 14, 2005 3:20 PM
> > To: Sugeng Hartono
> > Cc: IAGI
> > Subject: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi
> >
> >
> >
> > -
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> > -
> >
>
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentol

RE: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

2005-11-15 Terurut Topik Arief Budiman
Saran saya kalo beli batu mulia ke Pak Miko saja atau setidaknya minta
saran atau pengajaran dari beliau.

Pak Miko, maaf lahir bathin

 
 
ARIEF BUDIMAN
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone   : (021) 350 2150 ext.1782
Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
Home: (021) 809 2618
 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, November 15, 2005 10:53 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

Salam batu mulia.

Saya rada kurang setuju dengan mang okim.
1. Batu giok adalah second grade value. Harga mahal batu giok selain
kualitas lebih detentukan ongkos seni mengerjakannya, patung yang halus
dan berukuran besar harganya sangat mahal, juga nilai historis sangat
menentukan.
2. Lelang Cristie itu mungkin berharga mahal karena nilai historisnya,
mungkin dibuat pada dinasti cina yang berumur tua?.
3. Secara umum, harga giok masih jauh di bawah safir, rubby, cat's eye
dan
emerald (jamrud), yang semuanya adalah kelompok second grade ( di bawah
diamond yang adalah first grade).
4.Untuk rekan Sugeng Hartono, Hati-hati beli batu mulia terutama yang
harganya mahal, pengalaman saya sebagai kolektor, banyak sekali tipu dan
rekayasa batu mulia oleh para pedagang dan perajin, saya sudah kena tipu
beberapa kali. Tahukah anda ada teknik penggosokan batu mulia sehingga
batu yang secara alami tidak mengeluarkan star bila digosok dengan
teknik
khusus bisa keluar starnya? Dan lain lagi.
5. Jangan alergi dengan batu yang ada inklusi, sebab hampir semua
natural
stone ada inklusi di dalamnya. Inklusi bukan parameter yang baik untuk
membedakan batu asli ataupun fabrikasi/ buatan.
Salam,
Yatno




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

2005-11-14 Terurut Topik yuwono
Salam batu mulia.

Saya rada kurang setuju dengan mang okim.
1. Batu giok adalah second grade value. Harga mahal batu giok selain
kualitas lebih detentukan ongkos seni mengerjakannya, patung yang halus
dan berukuran besar harganya sangat mahal, juga nilai historis sangat
menentukan.
2. Lelang Cristie itu mungkin berharga mahal karena nilai historisnya,
mungkin dibuat pada dinasti cina yang berumur tua?.
3. Secara umum, harga giok masih jauh di bawah safir, rubby, cat's eye dan
emerald (jamrud), yang semuanya adalah kelompok second grade ( di bawah
diamond yang adalah first grade).
4.Untuk rekan Sugeng Hartono, Hati-hati beli batu mulia terutama yang
harganya mahal, pengalaman saya sebagai kolektor, banyak sekali tipu dan
rekayasa batu mulia oleh para pedagang dan perajin, saya sudah kena tipu
beberapa kali. Tahukah anda ada teknik penggosokan batu mulia sehingga
batu yang secara alami tidak mengeluarkan star bila digosok dengan teknik
khusus bisa keluar starnya? Dan lain lagi.
5. Jangan alergi dengan batu yang ada inklusi, sebab hampir semua natural
stone ada inklusi di dalamnya. Inklusi bukan parameter yang baik untuk
membedakan batu asli ataupun fabrikasi/ buatan.
Salam,
Yatno




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

2005-11-14 Terurut Topik miko

Pak Priyatna Ahmad, salam batumulia,
Rebu nuhun atas reaksi Anda tentang kehadiran kembali mang Okim. Nanti tahun 
2006-2007 mang Okim bakalan sering menghilang lagi  karena selama setahun 
full, insyaallah sudah harus muter-muter keliling Indonesia dalam rangka 
koordinasi Rotary.. kegiatan sosial lho , bukan neror-neroran ).
Anda nanya kegunaan loupe 10 X ? Ah, yang bener niih, ngetes 'kali ya. 
Whatever, ada pengalaman serem sewaktu mang Okim memetakan lembar Makale, 
Sulsel , tahun 1972 . Ketika nyusurin satu sungai, ada beberapa penduduk 
setempat yang diem-diem memata-matai pergerakan mang Okim dan rombongan. 
Nah, ketika ketemu satu boulder breksi yang cukup gede, kami sengaja 
berlama-lama di lokasi tersebut . Palu geologi mulai main, sample dikeker 
dengan loupe 10 kali , dan mulai ngoceh tentang adanya kandungan emas di 
batuan tersebut. Ketika sore hari pulang dan melewati sungai yang sama, 
bouldernya sudah hancur lebur digarap oleh penduduk. Tadinya gembira, tapi 
lama-lama ngeri juga  mengingat kemungkinan pembalasan dari penduduk yang 
tak kunjung menemukan emasnya ( semoga Allah mengampuni kenakalan remaja ini 
! ). Di bidang batumulia, senter khusus dan loupe 10 X absolut harus 
dimiliki. Selain untuk melihat inklusi , loupe tersebut dapat juga 
menunjukkan  kepadatan batu dan  hasil goresan atau streak kalau kita sedang 
ngetes  kekerasan relatif batu ( skala Mohs ). Batu yang berpori tentunya 
tak punya kualitas batumulia, dan hasil polesannya akan buram. Untuk 
amethysts, entah dari Brazil, India, Pangkalan Bun / Manis Mata, Alahan 
Panjang, dll., Anda harus membedakan inklusi gelembung udara ( bundar 
sempurna ) atau inklusi fluida ( tak beraturan ), atau cleavage/ belahan 
yang sering mengikuti pola tertentu. Dan kalau Anda  belanja batumulia di 
Pasar Kebun Sayur Balikpapan, Pasar Martapura, atau Pasar Malabar 
Banjarmasin, maka Anda wajib bawa loupe 10 X dan senter. Kalau sudah ketemu 
kecubung ungu yang harganya 20.000 RP satu set, maka Anda sudah harus 
curiga. Dengan loupe Anda, gelembungnya akan terlihat indah, mencirikan 
kecanggihan arsitek penciptanya. Semoga jelas, salam batumulia, mang Okim.


- Original Message - 
From: "Priatna Ahmad" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, November 14, 2005 4:20 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi



Hore mang okim hadir lagi...

Mang okim, apa saja sih yang bisa dilakukan dengan 'senjata' loupe 10 x
selain
melihat inklusi. (Sebagai indikasi batu 'masakan'). Terutama dalam
menyelidiki batu
alam.

Amethyst (kecubung) brazil sering sekali kelihatan ada inklusinya juga.

Thanks mang okim,
PA

-Original Message-
From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, November 14, 2005 3:20 PM
To: Sugeng Hartono
Cc: IAGI
Subject: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

2005-11-14 Terurut Topik Priatna Ahmad
Hore mang okim hadir lagi...

Mang okim, apa saja sih yang bisa dilakukan dengan 'senjata' loupe 10 x
selain
melihat inklusi. (Sebagai indikasi batu 'masakan'). Terutama dalam
menyelidiki batu
alam.

Amethyst (kecubung) brazil sering sekali kelihatan ada inklusinya juga. 

Thanks mang okim,
PA

-Original Message-
From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, November 14, 2005 3:20 PM
To: Sugeng Hartono
Cc: IAGI
Subject: [iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Re: batu giok, salam dari jambi

2005-11-14 Terurut Topik miko
Dear Pak Sugeng,
Alangkah kebetulan ya, seusai  baca e-mail Anda, tak berapa lama kemudian 
rombongan Ibu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral datang berkunjung ke 
Serambi Batumulia ( hari ini, Senen, jam 11.15 - 12.15 ). Saya sebut kebetulan 
karena beliau memakai bros yang sangat indah dengan hiasan batu giok jenis 
jadeite jade, dikelilingi permata-permata kecil yang kemungkinan jenis zamrud 
atau emerald. Anting-anting beliau kayaknya juga dari emerald hijau, sangat 
sesuai dengan blouse hijau yang beliau kenakan . Hal ini tak mengherankan 
karena beliau ke Bandung dalam rangka halal bihalal dengan keluarga besar 
Dept.ESDM sehingga mengenakan pakaian khusus. Selain dari itu, zodiak beliaupun 
yang Cancer sangat dipengaruhi oleh warna hijau ( aventurin dan krisopras ). 
Pokoke cocok dan serasi deh. Beliau disertai oleh Ibu-ibu pejabat eselon 1, 
semuanya naik satu bus besar dikawal fore-rider yang pakai sirene. Hari ini 
mang Okim dan neng Ai sempat berbinar-binar bahagia, dikunjungi V V I Ps dan 
di-shopping-in juga.

Dear Pak Sugeng,
Okay, sekarang kembali ke batu giok. Pak Sugeng perlu ekstra hati-hati dengan 
giok harga 10 yuan. Coba nanti disenter dari belakang dan dikeker dengan loupe 
10 kali  Kemungkinan besar Anda akan lihat inklusi  gelembung-gelembung udara 
berukuran kecil atau besar . Tes lain, coba digores dengan pisau. Kalau 
tergores bisa soap-stone yang lunak, amazonite,  atau serpentinit yang juga 
hijau seperti giok dengan kekerasan sekitar 5 skala Mohs, atau mungkin juga 
marmer yang diwarna ( baca posting2 sebelumnya ). Atau barangkali kuarsa 
diwarna yang dikenal sebagai Korean Jade. Giok yang harganya mahal jenisnya 
jadeit ( kelompok  piroksin ). Warnanya vivid green alias hijau hidup, 
sub-transparan. Seuntai kalung terdiri dari 28 butir giok jadeit bergaris 
tengah 6 mm pernah laku 4,5 juta dollar di Balai Lelang Christie. Jenis giok 
yang biasa-biasa saja adalah giok nefrit atau nephrite ( kelompok amfibol 
).Warnanya yang umum hijau daun ( Wyoming jade  atau Taiwan jade ). Sejauh ini  
giok  nefrit baru ditemukan secara meyakinkan  di serambi Mekah alias Aceh dan  
kemungkinan juga di Sulawesi Tengah ( saya pernah terima contohnya, hanya 
ukurannya keciil sekali ). Umumnya, lokasi keterdapannya berhubungan erat 
dengan  batuan ultra-basa. Warna hijau pada jadeit dipengaruhi oleh unsur 
kromium sedangkan pada nefrit oleh unsur magnesium. Mengapa giok mahal ? Unsur 
utama adalah kelangkaannya. Bayangkan , di Indonesia saja rasanya belum pernah 
ada ahli yang bicara tentang temuan giok beneran.  Pak Chusni Ansori  ( LIPI ) 
dan mang Okim sebagai associate bikin makalah di IAGI tentang Java /Indonesia 
Jade yang di Jateng. Jenis betulnya  tak lain adalah pumpelleite. Selain 
langka, katanya siih giok  punya " kandungan ghoib ". Konon panglima perang 
Cina kalau berangkat tempur selalu pakai giok karena dipercaya dapat memberikan 
perlindungan. Kalau gioknya pecah, maka berarti giok yang dipakai telah 
melindungi pemakainya. Kalau sudah demikian, nilai gioknya praktis tak ada lagi 
alias dibuang ( kalau mang Okim pas disitu pasti rejeki besar ! ). 

Pak Sugeng, Anda lagi ngebor minyak di Jambi ?  Dicepetin dapetnya ya, mumpung 
harga minyak masih OK. Waktu saya di Total Indonesie,  pernah ngejar potensi 
offshorenya, cari stratigraphic trap, hanya tak berhasil. Semoga saja Anda dan 
team berhasil. Nanti kalau dapet potensi gas di gamping Baturaja, bisa coba 
ngorelasikan ke Bangko. Di sana ditemukan  " silicified corals Baturaja " yang 
cukup kesohor. Di pasar batumulia dikenal sebagai badar tawon Jambi. Banyak 
sekali diekspor mentah. Anda punya partner Cina ? Hati-hati ya, jangan sampai 
nerima  kalau ditawari Giok Lie atau Giok Lan, nanti eksplorasinya bisa gagal. 
Salam batu mulia, mang Okim.


 Original Message - 
  From: Sugeng Hartono 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Sunday, November 13, 2005 6:29 PM
  Subject: batu giok, salam dari jambi


  Pak Miko Yth.
  Maaf mungkin pertanyaan ini dulu pernah dibahas.
  Saya baru pulang dari RRC. Di sana melimpah patung, perhiasan dll dari batu 
giok atau Jade.
  Gelang dari batu giok harganya ada yang hanya 10 Yuan sampai ratusan atau 
ribuan Yuan.
  Mohon penjelasan: Batu giok atau jade ini apakah masuk jenis Kwarsa? Apa yang 
menyebabkan harganya mahal? Kenapa kebanyakan gik berwarna hijau. Secara 
geologis, kenapa di sana banyak didapati giok, dan di tempat mana lagi yang ada 
tambang giok. Sekarang ada metode pengobatan dengan batu giok (majalah Intisari 
pernah membahas). Menurut istri saya, gelang giok yang mahal rasanya lebih 
ringan, dan lebih sejuk (anyep) ke lengan. Trimakasih atas perhatiannya.
  Saat ini saya sedang jaga pemboran sumur di Jambi. Di sini banyak kawan-2 
kerja dari RRC lho.
  Wassalam,

  sugeng