Ida Arimurti Sulawesi Humanitarian Journey; Bukan Cuma Morowali, Tapi Seluruh Sulawesi!
Bencana banjir bandang, banjir dan longsor bukan hanya di Morowali (23/7), melainkan melanda hampir seluruh Pulau Sulawesi. Di Luwu, Sulawesi Selatan pun banjir melanda sejak Rabu (25/7), padahal puluhan korban longsor di Morowali pun belum bisa dievakuasi. Banjir dan longsor yang terjadi di Luwu diakibatkan oleh hujan deras yang terjadi selama empat hari. Salah satu titik longsor terparah yakni Desa Komba. Tak hanya rumah warga, longsor juga menimbun area persawahan dan kebun Kakao serta tambak siap panen milik warga. Sementara itu, ribuan rumah di sembilan kecamatan masih terus terendam banjir. Kecamatan Sulih Barat merupakan wilayah terparah yang terendam banjir Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara pun diterjang banjir yang tak kalah dahsyatnya. Selain karena hujan dalam sepekan turun sangat deras, kerusakan hutan di wilayah ini menjadi penyebabnya. Bencana ini menyebabkan tak kurang dari seribu rumah terendam air setinggi 1-2 meter, ratusan rumah hanyut, infrastruktur umum rusak, kegiatan ekonomi dan pendidikan lumpuh. Sekitar 7 ribu warga menjadi pengungsi. Yayat Supriyatna, ACT Rescue Leader, yang kini masih berada di Morowali terus memberikan informasi seputar kondisi Morowali dan sekitarnya, juga terkait para pengungsi. Hari ini masih hujan di beberapa daerah bencana. Kami kini berada di Desa Uewaju dan terus ke Tolaka Bawah. Pengungsi di SD Baturube 2 dan Puskesmas berjumlah 191 kk atau sekitar 786 jiwa. Bantuan yang sudah disalurkan untuk para pengungsi itu antara lain beras, sarden, telor, mie instan, juga kompor dan pakaian layak pakai, ujar Yayat, Senin (30/7). Sehari sebelumnya, Yayat pun mengirimkan kabar tentang sulit dan beratnya medan bencana di Morowali. Areanya luas dan memanjang, mulai dari Soyo Jaya, Takala Bawah, Baturube, Siliti, Uereru, Boba, Kolo Atas, Kolo Bawah dan Mamosalato, terangnya. Karenanya, tim ACT terpaksa membeli sebuah perahu untuk mendistribusikan bantuan ke berbagai titik tersebut. Pembelian perahu tersebut bekerjasama dengan lembaga PKPU. Sementar itu dari Minahasa Tenggara, Ahyuddin, Direktur Eksekutif ACT mengungkapkan, banjir menyebabkan tak kurang dari seribu rumah terendam air setinggi 1-2 meter, ratusan rumah hanyut, infrastruktur umum rusak, kegiatan ekonomi dan pendidikan lumpuh. Sekitar 7 ribu warga menjadi pengungsi. Ditambahkan Ahyuddin, diantara 3 kecamatan yang paling parah, kecamatan Belang menjadi pilihan induk Posko. MRI (Masyarakat Relawan Indonesia) Sulawesi Utara yang menjadi operator ACT bergerak lincah menyambangi titik pengungsian. Peran yang diambil MRI, selain secara langsung memberikan bantuan pangan, medis, sandang dan perlengkapan dapur, yang terpenting mengkoordinir para relawan lokal termasuk para pengungsi untuk aktif berpartisipasi mendistribusikan bantuan secara cepat dan tepat. Aktivitas ini merupakan hal terpenting dalam manajemen posko emergency. Melalui kesiapan relawan dan manajemen posko yang baik, penanganan fase emergency diharapkan menjadi jaminan sukses penanganan bencana di Minahasa Tenggara. Beragam bantuan logistik yang datang mengalir dari berbagai pihak dengan kesiapan relawan dan posko yang terorganisir ini, semua pihak merasa puas. Dan yang terpenting, pengungsi pun terlayani dengan baik, jelas Ahyuddin lagi. Peran ACT di Sulawesi Utara, selain mengasisteni MRI Sulut dalam penanganan bencana secara profesional, membantu mendistribusikan bantuan dari berbagi pihak secara langsung ACT menjawab dua kebutuhan fundamental pengungsi, yaitu menyediakan minyak tanah dan air bersih. Minyak tanah menjadi kebutuhan penting karena tidak ada bahan bakar lain, listrik pun mati. Selain langka, harganya pun mahal, mencapai 7 ribu per liter. Demikian juga dengan air bersih, baik untuk minum maupun untuk mandi sulit, tambahnya. Menurut Ahyuddin, persoalan jangka pendek fase emergency akan mudah diatasi. Tetapi yang paling penting adalah bagaimana agar semua pihak memikirkan dan mengambil peran pada fase berikutnya, yaitu fase recovery (rehabilitasi dan rekonstruksi). Peran inilah yang saat ini sedang dalam tahap persiapan untuk kita tangani. Dalam waktu cepat, segera ACT akan menyajikan sejumlah strategi recovery yang bisa dirujuk semua pihak yang berkepentingan. Inilah sesungguhnya peran yang sangat dinantikan oleh ribuan pengungsi, tutup Ahyuddin. Untuk penanganan bencana di seluruh Sulawesi ini, atau kami menyebutnya Sulawesi Humanitarian Journey (SHJ), ACT langsung mendapat sokongan dari Baznas-Dompet Dhuafa. Bagi ACT, sinergi kemanusiaan seperti yang dilakukan di Sulawesi ini bukan kali pertama. Di berbagai bencana sebelumnya pun, ACT selalu bersinergi dengan banyak lembaga, korporat peduli maupun instansi pemerintah. Sebab, semua pun tahu bahwa urusan bencana adalah urusan semua orang, tidak terkecuali. (gaw) Salurkan Bantuan Anda Melalui ACT di : Bank Central Asia Acc. No. 676 030 3133 (Swift Code: Cenaidja) Bank
Ida Arimurti Kabar dari Morowali, Sulteng: Korban Banjir Krisis Pangan!
Yayat Supriyatna, Rescue Commander ACT, dari lokasi banjir dan longsor di Morowali, Kamis (26/7) memberi kabar terbaru, bahwa korban banjir dan para pengungsi saat ini mengalami krisis pangan. Kondisi itu diperparah dengan dinginnya cuaca akibat hujan yang terus mengguyur kawasan tersebut. Yayat dan tim mengatakan, para pengungsi di Desa Ueruru dan Desa Boba, Kecamatan Bungku Utara, mengalami kriris pangan karena jalur utama terputus. Bantuan yang masuk baru sedikit dan sangat tidak memadai. Menurutnya, jumlah pengungsi di Morowali terus bertambah meski pun banjir sudah surut. Hal itu dikarenakan hujan masih terus mengguyur dan warga khawatir terjadi banjir susulan. Tim ACT masih di Kolonadale, ibukota Morowali, Sulawesi Tengah sekitar 12 jam dari Palu. Bantuan-bantuan masih banyak tertahan di Kolonadale. Pusat bencana terparah berada di Baturube, Kecamatan Bungku Utara. (gaw) Salurkan bantuan anda melalui ACT di : Bank Central Asia Acc. No. 676 030 3133 (Swift Code: Cenaidja) Bank Syariah Mandiri Acc. No. 004 011 Bank Mandiri Acc. No. 128 000 4555 808 Bank Muamalat Indonesia Acc. No. 304 0022 915 Bank Negara Indonesia Syariah Acc. No. 009 611 0239 ACT Hotline : 021 - 741 4482 - Choose the right car based on your needs. Check out Yahoo! Autos new Car Finder tool. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Banjir dan Longsor Landa Morowali, ACT Terjunkan Tim
Di saat wilayah propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur mulai kesulitan air karena musim kemarau berkepanjangan, justru di tempat lain terjadi hujan lebat yang menyebabkan banjir dan longsor. Cakupan banjir meliputi Kabupaten Singkil, Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya, barat Nanggroe Aceh Darussalam, tiga kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Daerah yang paling parah mengalami dampak banjir dan longsor adalah Kabupaten Morowali Sulawesi Tenggara, banjir menggenangi 24 desa di empat kecamatan yakni Soyo Jaya, Bungku Utara, Petasia, dan Mamosaloto. Lebih dari 100 rumah hancur dan 3 jembatan putus serta dilaporkan 23 warga meninggal dunia dan 57 warga dinyatakan hilang. Informasi yang diperoleh dari relawan ACT di lokasi kejadian, kebutuhan mendesak yang diperlukan berupa perahu karet, tenda, genset, selimut dan obat-obatan. Sedangkan jumlah pengungsi mencapai 8.000 warga. Dari empat kecamatan, baru kecamatan Mamosaloto yang bisa ditembus sedangkan tiga kecamatan lainnya masih terisolir. ACT-Aksi Cepat Tanggap sebagai lembaga yang konsen dalam penanganan bencana, hari ini (24/7) memberangkatkan tim rescue yang dikomandani Yayat Supriatna, Leader Disaster Emergency Program ACT dari Jakarta dibekali peralatan lengkap menuju Morowali untuk melakukan serangkaian aksi emergensi dan mengkoordinir aksi di lapangan. Salurkan Bantuan Anda Melalui ACT di : BCA # 676 030 2021 BSM # 101 000 1114 Mandiri # 128 000 4593 338 Muamalat # 304 0023 015 BII Syariah # 270 2000 256 Permata Syariah # 0971 001 224 ACT HOTLINE : 021- 741 4482 - Luggage? GPS? Comic books? Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Soft Launch Program Pendidikan �INDONESIA SEKOLAH
Binar mata Asiah memancarkan sebuah harapan yang tak mampu terlukiskan secara jelas. Namun siapa pun yang melihatnya akan mampu mengambil kesimpulan secara cepat, bahwa gadis kecil itu sangat ingin bersekolah. Setiap hari, Asiah selalu menyempatkan diri memandangi gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Perumnas Tangerang yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Dan nyatanya, memang hanya sebatas pagar sekolah yang mampu disinggahinya, padahal anak-anak lain seusianya sudah duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar. Ketika usianya baru empat tahun, Ayahnya meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan. Sementara ibunya sudah terlebih dulu dipanggil Allah SWT saat melahirkan si kecil Asiah. Kini Asiah hanya tinggal bersama kakak dan pamannya yang belum sanggup memasukkan Asiah ke sekolah. bukan cuma biaya masuk sekolah, untuk buku dan peralatan sekolah pun kami belum sanggup. Semoga Asiah bisa mengerti , terang Sardi, paman Asiah yang bekerja serabutan. Lain Asiah lain pula Abdurrahman di Purwakarta. Maman, panggilan bocah berusia sebelas tahun ini sebelumnya pernah sekolah. Bencana longsor yang pernah melanda tempat tinggalnya di bulan Februari 2006, memaksanya tidak lagi bisa bersekolah. Rumahnya hancur tertimpa longsor, sekaligus menimbun seluruh isi rumah tersebut. Beruntung memang Maman dan orang tuanya tidak menjadi korban. Hanya saja semenjak itu Keluarga Maman dan puluhan keluarga lainnya yang rumahnya tertimbun mendadak menjadi orang tak punya. Maman tidak lagi memiliki baju sekolah, tas, sepatu dan buku-buku pelajaran yang pernah dimilikiknya. Semuanya ludes tertimbun tanah longsor bersama rumah kecil yang selama ini menjadi tempatnya berteduh. Dan nyatanya, hingga hari ini Maman belum kembali ke sekolah lagi. Ada lagi Gunawan di Bantul, Jogjakarta. Semestinya di tahun ajaran baru ini Gunawan masuk kelas 1 SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun Gunawan belum lagi bersekolah sejak satu tahun lalu. Rumah Gunawan di Dusun Gunungan, Plered, Bantul, luluh lantak saat gempa bumi mengguncang Jogjakarta dan Jawa Tengah, Mei 2006 silam. Sejak saat itu, orangtua Gunawan kehilangan segalanya. Butuh waktu cukup lama bagi keluarga itu untuk pulih dan bangkit dari keterpurukan. Dan salah satu yang harus dikorbankan adalah sekolah Gunawan. Kenyataannya, hingga satu tahun lebih pasca gempa bocah itu belum juga bisa bersekolah. Mahalnya biaya sekolah dan peralatan serta buku-buku menjadi alasan orang tuanya yang belum mampu menyekolahkan kembali anak-anaknya. Sebuah berita di salah satu harian ibu kota menuliskan, para buruh tani di Rancabolang, Kota Bandung, serta buruh di kota-kota lain di Jawa Barat, mengalami kesulitan menyekolahkan anak-anaknya. Pendapatan yang mereka peroleh tak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka. Para buruh tani berpenghasilan rata-rata Rp 1 juta per empat bulan. Dengan pendapatan sekecil ini sejumlah buruh tani di Rancabolang mengaku sulit menyekolahkan anak-anak mereka. Bahkan, buruh-buruh tani itu mengaku memiliki anak yang putus sekolah. Dua tahun lalu, anak saya terpaksa keluar dari sekolah menjelang Ebtanas, kata Eem (41) tentang nasib anaknya Eep Saiful Anwar (13). Eep keluar karena tidak bisa membayar tunggakan sekolah menjelang diselenggarakannya Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas) untuk Sekolah Dasar. Kini Eep hanya tinggal di rumah. Saya sakit hati waktu dia terpaksa keluar. Saya sudah bolak-balik datang ke sekolahnya untuk meminta keringanan biaya. Tapi, guru dan kepala sekolahnya bilang kalau tidak punya uang berhenti saja, ujar Eem tentang ketidakpedulian pendidik di sebuah SD di daerah Rancabolang. Padahal, kata Eem, anaknya masih ingin melanjutkan sekolah. Sekarang jika melihat temannya sekolah, Eep suka berkata pada Eem, Emak, lihat tuh, temen Eep mah pada sekolah, tiru Eem. Kini setelah anaknya putus sekolah, harapan Eem tentang masa depan anaknya yang lebih baik semakin tipis. Saya tidak mau anak saya menderita seperti saya. Nyari duit susah, karena cuma jadi buruh tani. Tapi, kalau tidak sekolah, mau jadi apa lagi kalau bukan jadi kuli, ujar Eem yang kini tengah berpikir untuk memberhentikan lagi pendidikan adik Eep yang duduk di kelas dua SD. Sudah tiga bulan saya tidak bayar utang ke rentenir. Hutang saya dikenai bunga 20 persen, ujar Eem yang memiliki hutang Rp 200.000. Kemungkinan utangnya kini sudah menjadi Rp 370.000. *** Jika mau disebut satu persatu, baik daftar nama anak-anak yang putus sekolah lantaran ketidakmampuan ekonomi maupun kesulitan yang ditimbulkan akibat bencana alam. Jutaan nama Asiah, Abdurrahman, Gunawan dan Eep lainnya akan terus menghiasi lembar hitam daftar anak-anak tidak sekolah dan putus sekolah. Jika dalam kondisi normal saja, semakin sulit bagi orangtua menyekolahkan anak-anak mereka, bagaimana lagi para orangtua di berbagai lokasi bencana yang telah banyak kehilangan harta benda mereka. Sebagai contoh, di
Ida Arimurti Fwd: klarifikasi blog palsu (tolong sebarkan)
saya membantu sahabat saya, Ustadz Ahmad Sarwat, yang mendapat fitnah dengan adanya blog palsu mengatasnamakan dirinya. Terima kasih untuk memforwardkannya ke milist lain Wa'alaikum salam Bayu Gawtama ** Assalamu alaikum wr, wb. Saya termasuk sering membuka situs ini dan banyak mengambil manfaat terutama rubrik ustadz menjawab. Namun ada yang mengganjal di hati beberapa hari ini. Karena beredar di milis kabar adanya sebuah blog fitnah. Setelah saya periksa ternyata benar. Blog gratisan itu mengatasnamakan ustadz lengkap dengan foto seperti di situs ini. Tetapi isinya bertentangan dengan tanya jawab di eramuslim. Dan sebagai pembaca setia, saya tahu betul jalan pikiran serta fikrah yang ustadz sampaikan selama ini. Maka apa yang ditulis di blog itu kentara sekali kepalsuannya. Isinya ke balikan dari apa yang selama ini saya kenal dari pelajaran ustadz. Saya yakin 100 persen blog itu tipuan dan bohong belaka. Pembuatnya jelas orang yang secara sengaja ingin menyesatkan orang, juga bisa saja bertujuan membunuh karakter ustad. Bahkan teman saya mengatakan bahwa tindakan seperti ini termasuk salah satu bentuk cyber crime. Pelakunya bisa dituntut dan blog itu bisa ditutup. Untuk itu saya berharap ustadz membuat pernyataan resmi untuk menolak keberadaan blog yang merugikan. Semoga Allah meneguhkan perjuangan ustadz dan eramuslim, amin. Wassalamu'alaikum wr. Wb. Adit Jawaban Assalamu alaikum warahmatullahi wabarkatuh Sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas keprihatinan dan perhatian anda tentang masalah blog itu. Awalnya kami tidak merasa harus membuat klarifikasi, namun mengingat adanya resiko ada orang yang akan menjadi korban dan salah paham, maka akhirnya kami rasa perlu untuk membuat tanggapan atas kasus ini. 1. Blog yang mengatasnamakan kami memang bukan buatan kami. Tentunya kami nyatakan bahwa segala isinya di luar tanggung jawab kami. 2. Kepada para pembaca setia eramuslim, kami sarankan untuk tidak membaca, mengutip atau merujukkan sumber yang terdapat pada blog tersebut. Silahkan buka eramuslim untuk mendapatkan rujukan masalah syariah yang original dan dapat dipertanggungjawabkan. 3. Pernyaan kami ini silahkan dikutip dan diumumkan lewat milis dengan mencantumkan url di eramuslim. 4. Kepada yang membuat blog palsu, semoga Allah SWT memberi hidayah dan kesadaran serta kelapangan hati untuk bertaubat, bukan dengan diturunkannya bala' dan azab. Karena taubatnya seorang yang membuat kesalahan lebih baik dari pada balasan atas dosa. 5. Semoga Allah meningkatkan keikhlasan kita untuk tetap istiqamah di atas agamaNya, serta tegar menjalani fitnah dan aral melintang, amin Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Ahmad Sarwat, Lc klik URL di bawah ini sebagai link jawaban langsung dari eramuslim: http://eramuslim.com/ustadz/dll/7624203719-blog-fitnah-dan-provokasi.htm - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), Sebuah Solusi Negeri
Kurang lebih satu tahun lalu ketika gempa tektonik mengguncang Jogjakarta dan Jawa Tengah, ada tulisan menarik di pinggir jalan, kami butuh relawan. Padahal di berbagai tempat lainnya, tulisan-tulisan yang biasa terpampang seperti, kami butuh bantuan, butuh sembako, butuh tenda dan lain-lain. Ada yang baru yang muncul di saat gempa jogjakarta, yakni sebuah kebutuhan akan hadirnya relawan. Padahal di berbagai bencana sebelumnya, masyarakat korban bencana hanya berteriak minta bantuan berupa sembako, tenda, medis dan bahkan uang. Tetapi justru menjadi sangat unik sekaligus mengharukan, bahwa kebutuhan akan kerelawanan menjadi kebutuhan yang juga penting dan mendasar. Secara realistis, negeri ini memang akan sangat membutuhkan relawan. Segala bentuk kerelawanan akan menjadi penting bagi negeri yang tak henti dilanda bencana. Bahkan ke depan, Indonesia yang memang merupakan negeri rawan bencana ini mau tak mau harus mengakui, bahwa negeri ini memang sangat butuh relawan. Karenanya, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) didirikan pada 22 Mei 2005 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Aroma kerelawanan pasca tsunami Aceh akhir Desember 2004 sangat menyemangati terbentuknya MRI, karena relawan-relawan yang berkumpul di Banjarmasin pada saat itu juga tak lain adalah para veteran tsunami Aceh. Selain itu, harus diakui pula bentuk aktivitas kerelawan terdahsyat yang pernah terjadi di negeri ini pun tertampilkan pada saat tsunami Aceh itu. Bisa dibayangkan, relawan dari berbagai pelosok negeri ini bahkan dari luar negeri- berdatangan ke wilayah paling barat Indonesia tanpa diperintah, tanpa diminta, tanpa berharap imbalan, bahkan tanpa tahu kapan kerja-kerja kemanusiaan akan berakhir. Pasca tsunami Aceh, beruntun negeri ini dilanda bencana. Banjir bandang bulan Januari 2006 di Jember, Jawa Timur yang berselang satu hari dengan longsor yang melanda Banjarnegara, Jawa Tengah, menyedot banyak relawan beraksi di dua daerah bencana tersebut. Kemudian para relawan ini seperti tenaga yang senantiasa berpindah dari satu bencana ke bencana lainnya sepanjang tahun 2006. Banjir bandang di Manado, letusan Gunung Merapi Jogjakarta, gempa Jogjakarta dan Jawa Tengah, Banjir bandang Sangihe, banjir besar Jakarta hingga gempa Sumatara Barat, adalah tempat-tempat para relawan mengukir tapak sejarah aksi kemanusiaan mereka. Tidak hanya donatur dan para dermawan, baik perseorangan maupun dari berbagai korporasi dan institusi yang menyalurkan kepeduliannya. Bentuk kepedulian yang tak kalah pentingnya dan sangat berdampak luar biasa dalam setiap moment bencana adalah peran serta relawan. Dari relawan emergency mencakup rescue, relief dan medis, hingga relawan pendamping pasca bencana untuk penanganan trauma. Bahkan di fase recovery pun peran dan fungsi relawan tetap bermain. Boleh dikatakan, tidak satu pun bencana yang terjadi tanpa peran serta relawan. Dan bahkan, peran yang dimainkan sangatlah signifikan, dari hulu hingga ke hilir. Mereka yang memulai kerja kemanusiaan di fase emergency, dan masih terus berlangsung di fase pemulihan (recovery). Pendirian MRI, tentu saja dimaksudkan untuk mewadahi beragam bentuk kepedulian yang ditampilkan oleh para relawan dengan berbagai latar belakang dan bermacam keahlian serta konsentrasi mereka. Apa pun keahlian, skills dan konsentrasi mereka, selama dalam bingkai kemanusiaan bisa terwadahi dalam satu komunitas kerelawanan. Sehingga potensi-potensi relawan yang berserakan dapat terhimpun menjadi satu sinergi kemanusiaan yang tak ternilai. Jika dulu negeri ini butuh pahlawan untuk mengusir penjajah, kini negeri ini membutuhkan para relawan, ujar Ahyudin, Direktur Eksekutif ACT, salah satu pendiri MRI di Banjarmasin. Pola keanggotaan berjenjang MRI berdasarkan pada potensi dan keahlian relawan. Diharapkan MRI mampu menjadi wadah untuk mendorong kesiapan segenap warga masyarakat, mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, pekerja/buruh, profesional, nelayan, tani, militer, dan profesi lainnya. Hari Relawan Indonesia Ada satu lagi PR pekerjaan rumah- yang mesti digulirkan oleh segenap relawan di negeri ini, yakni menentukan tanggal hari relawan Indonesia. Jika setiap tanggal 5 Desember para relawan negeri ini turut serta memperingati hari relawan sedunia, kenapa tidak ada yang mencoba merumuskan dan segera mengusulkan kepada pimpinan negara tentang hari relawan Indonesia? Ingat, relawan adalah kebutuhan penting dan mendasar negeri ini sampai kapan pun. Tentu ironis jika tidak ada hari relawan Indonesia. Dan sekadar usul, 26 Desember tanggal terjadinya tsunami Aceh- bisa diusulkan sebagai hari relawan Indonesia. Mengingat pada tanggal itulah aksi terdahsyat kerelawanan yang pernah terjadi, sekaligus menjadi pemicu munculnya bentuk-bentuk kerelawanan di berbagai bencana sesudahnya. Semoga. Salurkan Bantuan Anda Melalui ACT di : BCA # 676 030 2021 BSM # 101 000 1114
Ida Arimurti Mau Teduh? Tanam Pohon Yuk�
Sekitar tiga tahun lalu, di sebuah wilayah di Bogor, Jawa Barat, ada sekelompok anak muda yang mengenakan kaos bertuliskan, Hayang iuh?, Melak tatangkalan artinya kurang lebih, mau teduh (adem)? Tanam pohon sebuah kalimat sederhana berupa ajakan untuk menanam pohon agar udara lebih teduh dan sejuk. Sepintas, kalimat tersebut memang sederhana. Namun jika dibahas lebih jauh tentu saja akan menjadi tema yang takkan habis dibicarakan meski digelar ratusan kali seminar pun. Ya, kalimat sederhana itu memang bukan untuk diseminarkan, melainkan sebuah ajakan partisipatif yang praktis untuk menanam pohon. Praktis memang, namun hasil yang dirasakan dari kerja praktis dan terkesan sepele itu akan berdampak luar biasa. Ada yang sempat merasa aneh dengan fenomena gelombang pasang beberapa waktu lalu yang terjadi di hampir seluruh perairan Indonesia. Gelombang pasang yang sempat menghancurkan ratusan rumah di tepi pantai, juga ladang usaha miliki para nelayan. Tak hanya itu, jika sempat ada yang bertanya, kenapa di negeri subur ini bisa terjadi kekeringan? Atau kenapa ada bencana kelaparan yang melanda sebagian wilayah negeri ini sehingga menyebabkan mewabahnya gizi buruk, busung lapar dan penyebaran berbagai penyakit menular? Gizi buruk tak semata disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat, melainkan juga ada dampak tak langsung dari pemanasan global. Jika saat ini kita merasakan suhu udara yang lebih panas dari biasanya, baik di siang hari maupun malam, jangan heran. Jika kita terpaksa memasang mesin pengatur suhu udara (air conditioner) atau kipas angin di semua ruang dalam rumah kita, padahal sebelumnya kita tak memerlukannya, pun jangan bingung. Atau diantara kita masih ada yang bertanya-tanya, inikan musim panas, kok hujan sih? dan pada saat seharusnya musim hujan, justru panasnya tidak henti-henti. Perubahan iklim yang tak menentu dan peningkatan suhu udara yang terjadi saat ini boleh jadi akibat tidak pedulinya kita pada ajakan-ajakan sederhana macam tulisan di kaos itu. Kita tak aktif turut serta menanam pohon di pekarangan rumah, sehingga lingkungan tidak hijau. Begitu pun tempat kita bekerja. Kantor-kantor tak memperhatikan aspek kehijauan lingkungan usaha. Tidak ada pohon-pohon di area perusahaan. Begitu pun tata letak kota dan jalan raya di kota-kota besar yang kadang mengorbankan pohon-pohon besar di tengah kota untuk menjadi lahan bisnis. Padahal, minimnya pepohonan di lingkungan kitalah yang turut berperan serta menimbulkan gejala pemanasan global (global warming). Global warming menjadi tema yang tengah panas-panasnya dibicarakan beragam media dan di berbagai kesempatan. Beberapa seminar pun hangat mengambil tema soal peningkatan suhu panas bumi ini. Padahal berbagai kelompok pecinta lingkungan telah jauh-jauh hari mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan demi terhindarnya kita dari bencana lingkungan. Karbondioksida juga karbonmonoksida- yang dihasilkan oleh kendaraan-kendaraan, cerobong asap pabrik, pengatur suhu udara (ac), dan lain sebagainya yang menimbulkan efek rumah kaca. Jenis gas lainnya seperti CFC yang biasa terdapat di freon AC, kulkas, dan spray (hairspray, dll) bisa mengakibatkan menipisnya lapisan ozon yang melindungi bumi. Seandainya banyak pepohonan di bumi (baca; negeri) ini, tentu saja kita takkan mengalami kejadian seperti global warming ini. Segala bentuk gas seperti karbondioksida dan lain-lainnya itu mampu diserap oleh pepohonan. Panas bumi yang diberikan matahari tidak bisa dikembalikan bumi lantaran terhalang oleh lapisan karbondioksida. Inilah yang disebut efek rumah kaca, manusia dan makhluk hidup lainnya saat ini seperti hidup di dalam rumah kaca yang tak bisa mengeluarkan hawa panas. Fenomena ini, salah satunya disebabkan kurangnya pepohonan, sehingga tidak ada lagi yang bertugas menyerap karbondioksida. Cukup menarik apa yang dilakukan oleh komunitas bike to work misalnya. Bukan saja soal kesehatan yang menjadi perhatian mereka, melainkan persoalan yang jauh lebih penting, yakni masa depan lingkungan dan alam ini. Semakin sedikit orang yang menggunakan kendaraan, tentu saja sedikit pula karbondioksida yang dihasilkan. Tentu saja ini tak berarti tidak dibolehkannya orang berkendaraan untuk segala aktivitas mereka, tetapi mungkin volume penggunaannya yang bisa diminimalisir. Misalnya, jika satu mobil bisa dipakai oleh beberapa orang dengan tujuan yang sama, kenapa harus menggunakan banyak mobil? Ini bukan bicara soal penghematan, lebih dari itu! Ini soal masa depan lingkungan kita yang semakin membahayakan. Kita, terancam pada bencana lingkungan yang sudah di depan mata. Contoh di komunitas di atas hanyalah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Bagaimana dengan kita? Tentu saja kita bisa mengambil peran dalam menjaga alam dan lingkungan ini, yakni dengan cara yang lebih praktis dan sederhana, seperti ajakan sekelompok anak muda di Bogor itu, tanam pohon. Bayangkan jika
Ida Arimurti Dari JGC Menuju IGC (Indonesia Green and Clean)
Minggu (3/6) lalu, tidak kurang 100 kader lingkungan se Jakarta berkumpul di Hall B Jakarta Convention Center (JCC) mengunjungi pameran Pekan Lingkungan Indonesia 2007. Mereka adalah kader lingkungan dan para peserta 50 besar program Jakarta Green and Clean (JGC), sebuah program kepedulian lingkungan yang digelar PT. Unilever Indonesia melalui Unilever Peduli Foundation bekerja sama dengan ACT Aksi Cepat Tanggap, Harian Umum Republika, Radio Delta FM dan BPLHD Jakarta. Para kader lingkungan itu menyanyikan sebuah lagu yang mereka ciptakan sendiri, kurang lebih berikut liriknya; Aku bisa, aku bisa, aku bisa Aku bisa mengolah sampah Sampah kering olah di sini Sampah basah olah di sana Rumah bersih kita yang punya Kampung hijau kita yang punya Lagu pun di akhirnya dengan yel-yel berbunyi; Jakarta kotor, No! Jakarta malas, No! Jakarta Green and Clean, Oke deh, Yes! Yes! Yes! JGC, bukan sekadar lomba kebersihan tingkat rukun tetangga (RT). Penilaiannya memang dikategorikan pada aspek kehijauan lingkungan, program pengolahan sampah, dan peran serta dan keterlibatan aktif seluruh warga dalam menciptakan lingkungan yang hijau dan bersih. Lebih dari sekadar lomba itu, JGC merupakan cita-cita besar segenap warga Jakarta yang memimpikan lingkungan yang hijau dan bersih. Dan seperti yang senantiasa diteriakkan para kader lingkungan itu, Jakarta hijau dan bersih, bukan mimpi! Ya, semangat seperti itu sudah tertanam di hati para kader lingkungan Jakarta. Mereka mengikuti program JGC bukan semata ingin mendapatkan hadiah sebagai pemenang. Bagi mereka, masuk 50 besar dari 623 peserta yang ambil bagian adalah sebuah prestasi. Namun lebih jauh dari itu, keinginan menciptakan lingkungan yang hijau dan bersih dan memberikan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Kami ingin memberikan lingkungan yang lebih baik untuk anak-anak kami, agar mereka menjadi generasi yang kuat, sehat dan cerdas, ujar salah seorang kader dari Warakas, Jakarta Utara. Sepanjang penyelenggarakan JGC yang sudah memasuki tahap 50 besar. Banyak permintaan dari berbagai wilayah lain untuk menggelar program sejenis. Misalnya, Bogor Green and Clean, Cirebon Green and Clean, Depok Green and Clean, dan lain sebagainya. Bahkan sampai ada permintaan dari luar pulau jawa seperti Padang, dan Medan. Sungguh, ada semangat yang semoga suatu saat bisa kita gerakkan bersama, yakni Indonesia Green and Clean (IGC), sebuah cita-cita menciptakan negeri tercinta yang hijau dan bersih. Insya Allah, jika keinginan untuk memberikan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang telah tertanam dalam benak seluruh elemen masyarakat negeri ini, bukan tidak mungkin program IGC bisa terlaksana. Semoga. Salurkan Bantuan Anda Melalui ACT di : BCA # 676 030 2021 BSM # 101 000 1114 Mandiri # 128 000 4593 338 Muamalat # 304 0023 015 BII Syariah # 270 2000 256 Permata Syariah # 0971 001 224 SMS FOR HUMANITY : ketik : ACT DONASI kirim ke 7505 Rp. 5000/SMS (semua operator) Ketik : ACT DONASI kirim ke 7475 Rp. 2000/SMS (semua operator) ketik : Reg ACT kirim ke 7475 Untuk informasi terkini dan inspirasi kemanusiaan Rp. 1000/SMS (semua operator) ACT HOTLINE : 021- 741 4482 - Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, when. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Undangan Terbuka
ACT - AKSI CEPAT TANGGAP Mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu/Sdr pada : PEKAN LINGKUNGAN INDONESIA (Indonesia Environment Week) # 31 Mei - 1 Juni 2007, pukul 09.30 - 18.00 WIB Stand ACT # 28 C Hall B, Jakarta Convention Center # 1 Juni 2007, pukul 10.00 - 11.30 WIB Junior Volunteer Workshop : SAVE OUR EARTH - BE FAMILIAR WITH DISASTER Fasilitator: Syuhelmaidi Syukur (Dir. Operasional ACT), Hanny H. Soemarno (Chairperson Disaster Management Institute of Indonesia) Ruang Nuri, JCC # 3 Juni 2007, pukul 10.00 - 11.30 WIB Talkshow Jakarta Green Clean Pembicara: Hanna Indra Kelana (Praktisi Lingkungan Hijau), Roesdan Sjah Alam (JDFI) Parade 50 Nominator Juara JGC Ruang Nuri, JCC Kehadiran Bapak/Ibu/Sdr, merupakan suatu kehormatan bagi kami. Terimakasih - Get your own web address. Have a HUGE year through Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Fwd: Liburan ke PARIS Jumat, 27 April 2007 (SOL by RISKA)
ASsalamu'alaikum Liburan ke PARIS terbuka bagi teman-teman yang mengalami kelelahan, keletihan, dan kekosongan jiwa serta kehilangan makna hidup akibat aktifitas yang rutin dan padat setiap hari. Kali ini PARIS mengajak rekan-rekan untuk mengikuti Kupas Buku School of Life (Menggali Kebijaksanaan dari Perjalanan Kehidupan). Liburan kali ini langsung dipandu oleh penulis, Bayu Gawtama (Profil Resensi Buku Terlampir). Seperti biasa, kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat, tgl 27 April 2007 mulai pkl 18:00 WIB di Masjid Agung Sunda Kelapa â Menteng Kehidupan mengajarkan kita banyak hal. Namun seringkali kita tidak mempedulikannya. Dengan gaya tutur yang khas Bayu Gawtama melalui buku ini kembali mengajak kita untuk memikirkan segala hal yang telah kita lakukan. Bayu memberi kita contoh bagaimana kita mengevaluasi diri. Boleh jadi apa yang dikisahkan Bayu, pernah kita rasakan. Atau kita memiliki kisah yang lain. Tapi satu yang pasti, dari kisah-kisah itu kita bisa mengambil pelajaran. Kita tidak akan pernah berhenti belajar. Mau sharing mengenai perjalanan kehidupanâ¦. Kami tunggu kehadiran rekan-rekan sekalian di Pengajian Akhir Pekan RISKA ( PARIS). Acara terbuka untuk umum, mohon diinformasikan ke saudara/i kita. Jika setiap tempat adalah sekolah, maka setiap orang adalah guru (Kutipan dari buku School of Life ) Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Humas Departemen Kajian Riska Info Selengkapnya : - Sekretariat RISKA (021) 319-05-839 - Eko Cahyadi (021) 711-57-396 - Muni (021) 6888-6012 - Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Jakarta Green and Clean Kembali Mencari Pahlawan Lingkungan Jakarta
Sukses membina dan menumbuhkan kesadaran atas lingkungan bersih di Surabaya, PT. Unilever Indonesia melalui Unilever Peduli Foundation, mengimpikan sukses serupa di Jakarta. Dan lahirlah Jakarta Green and Clean (JGC) pada tahun silam. Menjadi gerakan rutin, JGC pun akan kembali dilaksanakan pada 2007 ini setelah menuai sukses tahun lalu. Namun kali ini, PT. Unilever selaku penyelenggara menggandeng lebih banyak pihak untuk terlibat. Mereka yang antusias mendukung gerakan Corporate Social Responsibility (CSR) itu adalah Harian Republika, Aksi Cepat Tanggap (ACT), dan Radio Delta. Tahun ini, JGC akan dilaksanakan pada April hingga Juli. Pada akhir program, akan dipilih lima Rukun Tetangga (RT) terbaik dalam hal pengelolaan sampah dan penghijauan di DKI Jakarta. Environment Project Officer PT. Unilever, Dina P Simatupang, mengungkapkan, JGC akan diselenggarakan untuk tiap RT. Karenanya tiap RT di wilayah DKI Jakarta dipersilakan mendaftar diri untuk mengikuti kegiatan ini. Dari jumlah yang mendaftar, akan dipilih 150 RT yang terbaik berdasarkan proposal yang mereka ajukan. Dari jumlah itu, tim penilai dari Unilever, Republika, ACT dan Radio Delta akan memilih 50 RT terbaik. Mereka kemudian akan diberikan dana stimulan untuk melakukan program pengelolaan sampah dan penghijauan. Tim penilai akan terus memantau. Kemudian tim memilih 20 RT terbaik yang akan diberikan dana stimulan tahap kedua. Keduapuluh RT ini akan dinilai lagi oleh tim. Dan pada akhir periode akan dipilih lima RT terbaik. Merekalah yang akan menjadi juara JGC tahun ini, jelasnya. Menandai kembali dimulainya JGC 2007, Selasa, (10/4) PT. Unilever Indonesia, Republika, Radio Delta dan ACT melakukan penandatanganan kerjasama (MOU) demi kian suksesnya JGC tersebut. MOU dilakukan di Graha Unilever Jakarta. Direktur Marketing PT. Republika Media Mandiri, Nuky Surachmad mengatakan, Harian Republika ingin terus mempertahankan sebagai satu-satunya koran nasional yang amat peduli dengan gerakan CSR. Karena itu Republika sangat mendukung dan bahkan terlibat langsung dalam gerakan mencari pahlawan-pahlawan lingkungan di Jakarta ini, bilangnya menyambut MOU tersebut. Selama ini, kata dia, Republika dikenal sukses menjalankan CSR bersama dengan PT. Telkom Indonesia di bidang pendidikan. Kegiatan tersebut telah berjalan sejak 2006 hingga kini masih terus terlaksana dengan baik. Selain mendidik para guru dengan Telkom, kami pun ingin turut mendidik warga Jakarta untuk mampu mengelola sampah dengan baik. Tujuan akhirnya, jelas supaya warga Jakarta tidak terlalu tergantung dengan TPA, ujar Nuky. Salurkan Bantuan Anda Melalui ACT di : BCA # 676 030 2021 BSM # 101 000 1114 Mandiri # 128 000 4593 338 Muamalat # 304 0023 015 BII Syariah # 270 2000 256 Permata Syariah # 0971 001 224 SMS FOR HUMANITY : ketik : ACT DONASI kirim ke 7505 Rp. 5000/SMS (semua operator) ketik : ACT DONASI kirim ke 7475 Rp. 2000/SMS (semua operator) ketik : Reg ACT kirim ke 7475 Untuk informasi terkini dan inspirasi kemanusiaan Rp. 1000/SMS (semua operator) ACT HOTLINE : 021- 741 4482 - Never miss an email again! Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Selalu Ada Harapan Pasca Bencana
Apa kabar Aceh? Tsunami sudah berlalu lebih dari dua tahun. Tetapi masih banyak pengungsi di tenda-tenda darurat. Semoga kesabaran dan ketabahan senantiasa menjadi milik para korban tsunami Aceh untuk bisa bertahan dalam segala keterbatasan. Desember 2004 menjadi hari yang paling kelam dalam sejarah kemanusiaan bangsa ini. Ratusan ribu nyawa hilang digulung ombak tsunami yang menerjang sebagian besar tanah rencong. Badai belum berlalu, meski tak semua pengungsi masih meratapi kesedihan akhir tahun 2004 itu. Ada sebagian masyarakat Aceh korban tsunami yang kini bisa hidup seperti sedia kala. Benar, suami-suami mereka sudah lama hilang dan meninggal saat tsunami, atau isteri-isterinya entah dimana kini berada. Anak-anak mereka yang hilang tersapu ombak pun, sudah mulai bisa dilupakan. Sebab mereka memang harus sesegera mungkin memulai kembali kehidupan baru mereka secara normal. Desa Reudeup, Kecamatan Panteraja, Kabupaten Pidie. Hanya beberapa hari pasca tsunami, para nelayan langsung kembali melaut untuk mencari ikan. Para relawan ACT berhasil meyakinkan para nelayan untuk memulai kembali kegiatan perekonomian mereka. Bahkan untuk menambah keyakinan para nelayan itu, ACT membuat program Marine Support Program (MSP). Salah satu program MSP adalah dengan membuat Balai Nelayan, sebagai wahana berkumpul para nelayan untuk saling bertukar informasi dan merekatkan hubungan antara sesama nelayan. Salah satu bentuk nyata program MSP, yakni dengan membuat perahu-perahu nelayan atau memperbaiki perahu yang rusak akibat diterjang tsunami. Biaya pembuatan perahu itu didanai sepenuhnya oleh para donatur ACT. Yang unik dari setiap program ACT di lokasi bencana, resource untuk pembuatan perahu itu adalah para korban tsunami sendiri. Mereka yang lebih tahu bagaimana perahu nelayan dibuat, bentuknya pun harus disesuaikan dengan ciri khas perahu Aceh. Terlebih, mereka sendiri yang akan menggunakan perahu tersebut. Jadi biarkan mereka merasa memiliki dengan membuat sendiri perahu itu. Kami hanya memfasilitasi saja, ujar Ahyudin, Direktur Eksekutif ACT. Hingga hari ini, setelah lebih dua tahun pasca tsunami, perahu-perahu itu masih terus mengarungi lautan Aceh, menjadi penopang perekonomian para penduduk yang berprofesi sebagai nelayan. Kehidupan para nelayan pun berjalan normal kembali. Tak hanya para lelaki, ACT pun memfasilitasi para perempuan Aceh korban tsunami dengan program WAKALA (Wanita Kepala Keluarga). Sebuah program pembimbingan untuk para wanita yang suami-suami mereka menjadi korban tsunami atau bahkan korban DOM (Daerah Operasi Militer) jauh sebelum tsunami. Para janda itu, ACT menyebutnya, Wanita Kepala Keluarga yang disingkat WAKALA, tetap harus melanjutkan kehidupannya pasca tsunami. Untuk bisa bertahan menghidupi diri dan keluarganya, maka ACT melakukan pendampingan dengan mendirikan Balai WAKALA. Di Desa Reudeup ini, wanita-wanita kepala keluarga ini dibimbing dan diberikan pelatihan konveksi. Target dari program ini agar wanita-wanita tersebut memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan dari keterampilan yang diberikan relawan ACT. Alhamdulillah, program berjalan lancar. Kebutuhan sandang masyarakat Desa Reudeup dan desa-desa sekitarnya bisa dipesan dari Balai WAKALA itu. Bahkan kebutuhan seragam sekolah anak-anak korban bencana, melalui program Children Care Program (CCP), bisa dipenuhi oleh Balai WAKALA. Jika berkesempatan mengunjungi Aceh, mampirlah ke desa ini untuk melihat-lihat kegiatan mereka. Suatu kondisi yang sudah jauh berbeda, seolah tidak pernah ada tsunami di desa tersebut. Balai WAKALA tidak hanya didirikan di Desa Reudeup. Di Desa Pasirawa, Kecamatan Kota Sigli, Kabupaten Pidie, juga terdapat balai ini. Hanya saja, programnya disesuaikan dengan source yang ada di desa tersebut. Ternyata, desa ini memiliki kebun sikeh (pandan) dalam jumlah besar. Dan karenanya, ACT mendatangkan relawan untuk membimbing para wanita kepala keluarga agar memiliki keterampilan menganyam. Senangnya para wanita itu, ketika hasil anyaman mereka seperti tikar, tas, sandal, tatakan piring dan gelas, aneka souvenir dan beragam bentuk lainnya diminati sampai ke luar negeri. Sama dengan Balai WAKALA di Reudeup, hingga detik ini, kegiatan tersebut masih berjalan dan menjadi pegangan hidup para wanita kepala keluarga itu. Jogjakarta 27 Mei 2006, hampir satu tahun yang lalu, gempa mengguncang Jogjakarta dan Klaten (Jawa Tengah). Serentak seluruh aktivitas masyarakat Jogja dan Klaten lumpuh pasca gempa. Sekitar 6.300 meninggal dunia, dan tak kurang 150.000 rumah dan bangunan hancur rata dengan tanah. Sampai kapan kami harus tinggal di tenda? Tentu saja pertanyaan ini yang langsung menguap dari masyarakat Jogja korban gempa. Mereka tahu persis, pada saat kejadian, korban tsunami di Aceh sudah lebih satu tahun masih tinggal di tenda pengungsi. ACT pun persis menangkap pertanyaan besar korban gempa
Ida Arimurti [SOL is Back] SOL IV: Pengantin Baru vs Pengantin Lama
Assalaamu'alaikum warrahmatullahi wabarokaatuhu, Apa kabar para pembelajar sejati dari kehidupan? Kami kembali mengajukan permohonan maaf ketika harus melewatkan pertemuan di bulan Februari dan Maret. Namun, kami akan kembali menyelenggarakan SOL Chapter IV dengan tema yang sama dari rencana SOL yang sedianya akan dilaksanakan Maret silam. Pengantin baru, sudah pasti tidak ada yang tak menarik berbicara tentang hal tersebut. Soal indahnya hari-hari setelah akad nikah, hebohnya malam pertama, riuh rendahnya perasaan dua sejoli, sampai soal penemuan hal-hal baru pada diri pasangan yang semasa sebelum nikah tidak terungkap. Bagaimana dengan pengantin lama? alias pasangan yang sudah bertahun-tahun, belasan dan bahkan puluhan tahun menikah. Masih adakah kemesraan diantara pengantin lama ini? bagaimana tetap menjaga ritme kasih sayang dengan disibukkan urusan dapur, urusan anak-anak dan lainnya? Atau jangan-jangan... sudah tidak ada lagi kehangatan seperti dulu saat mereka menjadi pengantin baru. Pastikan Anda menjadi bagian dari peserta School of life Chapter 4; Pengantin baru Vs Pengantin lama. Anda yang belum menikah pun, layak untuk menyimak dan terlibat dalam serunya sekolah kehidupan ini. Be there... School of Life, Chapter 4: Pengantin Baru Vs Pengantin Lama MP Book Point, Jl. Puri Mutiara Raya No. 72, Jakarta Selatan Ahad, 15 April 2007, Pukul 09.00 s/d 13.00 WIB Bersama: Bayu Gawtama dan Bobby Herwibowo Informasi dan reservasi: Andhika Purbo Swasono 08561115545 [EMAIL PROTECTED] keterangan: infak sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), transfer ke rekening 126 000 4272786 (confirm infak ke Andhika by SMS atau email; [EMAIL PROTECTED]). Bagi rekan-rekan yang sudah transfer untuk pertemuan Februari dan Maret silam, diharapkan untuk mengkonfirmasikan kembali kepada kami./ - Never miss an email again! Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Susu, Kacang Hijau dan Telur untuk Anak-Anak di Sekolah Darurat ACT
Bahagia, ceria dan sejenak bisa melupakan kesedihan pasca gempa yang meluluhlantakkan rumah mereka, ketika anak-anak di sekolah darurat yang didirikan ACT di Nagari Aie Angek mendapatkan makanan tambahan untuk menjaga stabilitas gizi mereka di tenda pengungsian. Setiap hari mereka mendapat makanan bergizi berupa susu, kacang hijau, dan telur yang dimasak langsung oleh guru-guru sekolah tersebut. Dengan demikian, setiap kembali ke tenda pengungsi dari sekolah, anak-anak sudah dalam kondisi perut terisi. Tidak hanya para siswa, guru-guru pun ikut menikmati makanan bergizi sehingga mereka tetap sehat bugar dan semangat mendidik anak-anak. Pada umumnya, para guru juga korban bencana. Kami siapkan paket bantuan hidup untuk mereka. Subhnallah, hubungan sosial warga sekolah sangat mereka nikmati, mereka sangat bahagia. Alhamdulillah, terang Ahyudin, Direktur Eksekutif ACT. Makanan bergizi untuk anak-anak dan guru juga diberikan di sekolah darurat lainnya di Nagari Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Yang patut diacungi jempol adalah partisipasi wali murid. Mereka bergotong royong membuat bangunan sekolah darurat. Inilah makna menjadikan masyarakat sebagai subjek, bukan objek. Dengan semua kesibukan ini, masyarakat menjadi terhibur, hilang rasa jemu dan stress. ACT berharap, semoga rumah-rumah mereka segera bisa dibangun kembali agar anak-anak tak lagi harus pulang ke tenda-tenda sempit yang setiap hari diguyur hujan. Kepedulian dari khalayak ramai dan donatur dari berbagai pihak akan sangat membantu segera terwujudnya bangunan rumah pasca gempa, tutup Ahyudin. (ahy) Salurkan Bantuan Anda Melalui ACT di : BCA # 676 030 2021 BSM # 101 000 1114 Mandiri # 128 000 4593 338 Muamalat # 304 0023 015 BII Syariah # 270 2000 256 Permata Syariah # 0971 001 224 CONTACT LINE DI LAPANGAN : Bayu Gawtama : 0815 105 35 424 / 0852 1906 8581 ACT HOTLINE : 021- 741 4482 - Don't pick lemons. See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Sinergi Kepedulian di Ladang Bencana
Sudah menjadi kelaziman jika kini kepedulian tak lagi milik perorangan. Bahkan berbagai corporate pun berlomba menunjukkan bentuk kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang tengah dilanda musibah bencana dalam bingkai Corporate Social Responsibility (CSR). CSR merupakan strategi simbiosis antara perusahaan dengan masyarakat dalam mengupayakan kesejahteraan bersama melalui dedikasi dan peran social perusahaan sehingga tercipta harmonisasi yang saling menguntungkan. Secara umum tujuan CSR adalah membangun simbiosis antara perusahaan dengan masyarakat. Pertamina Peduli, merupakan wadah khusus yang dibentuk PT. Pertamina untuk menjalankan program-program CSR perusahaan tersebut. Bersama ACT, Pertamina membantu korban gempa di Sumatera Barat yang terjadi Selasa (6/3) lalu. Bagi ACT, sinergi di lokasi bencana bersama Pertamina bukan hanya kali ini. Belum lama, ketika banjir besar melanda Jakarta dan sekitarnya, ACT dan Pertamina bahu membahu memberikan bantuan untuk korban banjir. Selain Pertamina, Bamuis BNI, sebuah lembaga amil zakat bentukan BNI 46, pun tak ketinggalan membantu korban bencana Sumatera Barat. Begitu gempa terjadi Selasa lalu, pihak Bamuis langsung menghubungi kantor ACT untuk ikut turun bersama membantu korban gempa. Sama halnya dengan Pertamina, kerja sama di lokasi bencana bersama ACT juga bukan kali pertama bagi Bamuis BNI. 17 Februari 2007 lalu, Direktur Utama BNI 46, Sigit Pramono, meresmikan 46 rumah tahan gempa untuk korban gempa Jogjaktar di Dusun Kedaton Kidul, Kabupaten Bantul. Semoga bantuan kecil yang kami persembahkan bermanfaat bagi masyarakat Kedaton Kidul, ujar Sigit Pramono dalam sambutannya kala itu. Tidak hanya di Sumatera Barat, sepekan sebelumnya pun bendera Pertamina dan Bamuis BNI berkibar di Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Tim Rescue dan relawan ACT terjun langsung ke lokasi bencana sambil membawa sejumlah bantuan. Seperti halnya di berbagai lokasi bencana sebelumnya, seperti tsunami Aceh atau gempa Jogjakarta, akan segera bermunculan beragam kepedulian dari berbagai pihak. Tentu saja, gempa Sumatera Barat dan bencana di Manggarai, Nusa Tenggara Timur pun tengah mengharapkan ragam kepedulian tersebut. Bentuk sinergi lainnya ditunjukkan oleh pihak media. Baik media cetak seperti Republika, maupun media elektronik. Sebutlah Radio Delta FM dan JDFI-nya, Radio SK, portal berita eramuslim dan lain-lain. Peran mereka sangat signifikan sehingga menstimulan kepedulian masyarakat luas. Khusus untuk JDFI, bahkan mereka kerap menggalang dana langsung dari para pendengarnya, kemudian disalurkan bersama ACT. Yang tidak boleh terlupakan, sumbangsih dari masyarakat umum secara pribadi maupun komunitas pun tidak kalah penting. ACT adalah lembaga kemanusiaan yang memposisikan diri sebagai lembaga milik publik, berada di tengah-tengah publik. Sangat penting untuk tetap menjadikan publik sebagai pemilik utama lembaga ini, sehingga akan semakin terasa kebersamaan yang diusung guna membantu meringankan beban para korban bencana. (gaw) Salurkan Bantuan Anda Melalui ACT di : BCA # 676 030 2021 BSM # 101 000 1114 Mandiri # 128 000 4593 338 Muamalat # 304 0023 015 BII Syariah # 270 2000 256 Permata Syariah # 0971 001 224 CONTACT LINE DI LAPANGAN : Bayu Gawtama : 0815 105 35 424 / 0852 1906 8581 ACT HOTLINE : 021- 741 4482 - Get your own web address. Have a HUGE year through Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti ACT Siapkan Recovery Sumbar
Gempa tektonik yang melanda Sumatera Barat, Selasa (6/3) lalu, tidak hanya menelan korban jiwa. Kini puluhan ribu jiwa menjadi pengungsi di hampir seluruh wilayah Sumatera Barat seperti Kabupaten Tanah Datar, Agam, Bukittinggi, Batu Sangkar, Padang Panjang, Kota Padang, dan lain-lain. Sejak hari pertama gempa, ACT sudah bergerak melakukan aksi rescue dan relief sekaligus pemetaan lokasi bencana untuk menentukan titik program recovery pasca bencana. Seperti lazim diketahui, bahwa kepedulian dari berbagai pihak seringkali hanya berujung di fase emergency saja. Padahal, korban bencana terus bertahan berbulan-bulan bahkan berbilang tahun pasca bencana. Karenanya, program recovery menjadi mutlak dilakukan sebagai bagian integral dari Total Disaster Management (TDM) yang kerap dilakukan ACT di setiap lokasi bencana. Tim II ACT, yang dipimpin langsung oleh Ahyudin, Direktur Eksekutif ACT, didampingi Efri Syamsul Bahri, Direktur Program ACT, langsung melakukan analisa dan pemetaan guna menentukan program recovery yang tepat di salah satu lokasi yang akan ditentukan kemudian. Menurut Ahyudin, bentuk kepedulian tidak melulu harus berwujud sembako di fase emergency. Sebab di pekan kedua pasca bencana, kebutuhan masyarakat pengungsi sudah berubah dari kebutuhan sembako kepada kebutuhan yang bersifat lebih permanen. Sembako biasanya akan berlimpah di pekan pertama. Memasuki pekan kedua, pengungsi mulai membutuhkan bantuan yang bersifat permanen, bagus jika kita bisa memperhatikan hal tersebut, ujar Efri Syamsul Bahri. Kebutuhan permanen pasca bencana dimaksud seperti rumah, sekolah, pasar sebagai pusat kegiatan perekonomian masyarakat, pusat kesehatan dan tempat ibadah. Di Sumatera Barat misalnya, masyarakat sangat membutuhkan bantuan infrastruktur seperti disebut diatas. Jangan biarkan warga terlalu lama tinggal di tenda darurat. Ini hanya akan menimbulkan masalah baru, salah satunya masalah kesehatan, tambah Efri. Sepekan pasca gempa Sumbar, Selasa (13/3), sebuah sekolah darurat enam kelas telah dibangun ACT untuk anak-anak di Nagari Aie Angek, Kabupaten Tanah Datar. Sekolah-sekolah tidak lagi bisa dipakai. Anak-anak senang bisa sekolah lagi, walau hanya merupakan sekolah darurat, terang Ahyudin di lokasi sekolah darurat. (Gaw) Salurkan Bantuan Anda Melalui ACT di : BCA # 676 030 2021 BSM # 101 000 1114 Mandiri # 128 000 4593 338 Muamalat # 304 0023 015 BII Syariah # 270 2000 256 Permata Syariah # 0971 001 224 CONTACT LINE DI LAPANGAN : Bayu Gawtama : 0815 105 35 424 / 0852 1906 8581 Gandi Purnama : 0813 210 88 441 / 0888 2195 777 ACT HOTLINE : 021- 741 4482 - Get your own web address. Have a HUGE year through Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Gempa Sumbar; Jangan Lihat Jumlah Korbannnya
Aneh rasanya ketika ada yang berkomentar, Cuma 73 yang meninggal?, tentang gempa berkekuatan 5,8 SR di Sumbar, Selasa (6/3) lalu. Terlebih ada kalimat-kalimat tambahan seperti, Nggak sebanyak Jogja ya atau Nggak ada apa-apanya dibanding tsunami Aceh dan lain sebagainya. Kata cuma seolah menganggap musibah gempa di Sumatera Barat hanyalah musibah kecil dan biasa-biasa saja. Jumlah 73 itu memang hanya sebuah angka kecil jika dibanding 6300 di Jogja atau lebih dari 200.000 di Aceh. Tetapi dibalik angka tersebut juga terekam tangis dan duka yang teramat mendalam. Tidak hanya itu, angka 73 atau 67 (versi Kompas, 12/3) juga tidak lantas mencerminkan bahwa bencana di Sumbar hanyalah bencana berskala lokal. Sekali lagi bukan. Diukur dari skala kekuatan gempanya, yakni 5,8 SR atau versi lainnya menyebut 6,2 SR, jelas merupakan bencana yang besar. Sebanding dengan gempa di Jogjakarta dan Jawa Tengah Mei 2006 silam. Dilihat dari luasnya area gempa, mencakup hampir seluruh Sumatera Barat, antara lain; Kota dan Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, Kota/Kabupaten Bukittinggi, Kota Padang, Kota Batu Sangkar, Padang Panjang dan lain-lain. Sedangkan dilihat dari dampak kerusakan yang ditimbulkan, luar biasa. Sebagai contoh, Nagari Pariangan di Tanah Datar saja, 85% rumah rusak berat dan tidak lagi bisa ditinggali. Begitu juga dengan di Nagari Aie Angek, Tanah Datar, 80% bangunan (rumah, sekolah dan fasilitas umum lainnya) hancur dan rusak. Belum lagi jika kita menghitung jumlah pengungsi akibat gempa tersebut, di satu Nagari (Desa) saja, tercatata sekitar 2000 hingga 3000 jiwa. Berapa jumlah Nagari di seluruh Sumbar? berapa pula jumlah pengungsi secara keseluruhan? Jika demikian, adakah alasan kita untuk memandang bahwa gempa Sumbar ini bukanlah bencana nasional? tentu saja tidak tepat jika ada yang berpendapat demikian. Terlebih ada yang menyebut-nyebut, bencana dan pengungsi di Sumbar, cukup akan terselesaikan oleh orang-orang Minang di rantau saja. Sekali lagi, ini bencana nasional. Tangis di ranah minang, adalah duka nusantara. Tidak satu pun yang boleh menganggap sepele bencana ini, begitu juga bencana-bencana lainnya. Para korban bencana dan pengungsi di lokasi bencana, akan sangat terbantu dengan beragam kepedulian kiita, tidak terkecuali. (Gaw) Salurkan Bantuan Anda Melalui ACT di : BCA # 676 030 2021 BSM # 101 000 1114 Mandiri # 128 000 4593 338 Muamalat # 304 0023 015 BII Syariah # 270 2000 256 Permata Syariah # 0971 001 224 CONTACT LINE DI LAPANGAN : Bayu Gawtama : 0815 105 35 424 / 0852 1906 8581 Gandi Purnama : 0813 210 88 441 / 0888 2195 777 ACT HOTLINE : 021- 741 4482 - Finding fabulous fares is fun. Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel bargains. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Gempa Susulan Hingga 14 Hari
Para pengungsi korban gempa bumi Sumbar, tetap bertahan di tenda-tenda darurat di berbagai lokasi pengungsian/halaman rumah/lapangan, menyusul pengumuman dari BMG, bahwa hingga 14 hari ke depan masih akan terjadi gempa susulan berkekuatan sedang dan ringan. Warga berjaga-jaga pasca guncangan 6,2 SR pada Selasa (6/3) lalu yang menimbulkan trauma. Mayoritas rumah tidak bisa ditinggali, 80 persen rumah hancur dan rusak berat, lainnya rusak sedang dan ringan. Akibat beberapa kali guncangan, retak ringan menjadi lebih menganga. Kemandirian masyarakat pengungsi dalam menghadapi bencana dalam segala keterbatasan, sangat patut diapresiasi. Kekurangan tenda, alat penerangan, selimut, layanan kesehatan dan bahan pangan, menjadi keprihatinan yang mau tak mau harus dihadapi. Lokasi Aie Angek, Kab. Tanah Datar, merupakan salah satu lokasi terparah yang sangat layak mendapat bantuan. Pengungsi juga kesulitan air bersih karena perangkat sistem air bersih pecah/rusak parah. 20 SD Negeri hancur, surau-surau roboh. Bantuan rekonstruksi bangunan sangat diharapkan. (GAW, Zf, HS) Salurkan Bantuan Anda Melalui ACT di : BCA # 676 030 2021 BSM # 101 000 1114 Mandiri # 128 000 4593 338 Muamalat # 304 0023 015 BII Syariah # 270 2000 256 Permata Syariah # 0971 001 224 CONTACT LINE DI LAPANGAN : Bayu Gawtama : 0815 105 35 424 / 0852 1906 8581 Gandi Purnama : 0813 210 88 441 / 0888 2195 777 ACT HOTLINE : 021- 741 4482 - It's here! Your new message! Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Bantuan Belum Merata, ACT Buka Posko
ACT membuka 2 posko di Sumbar, Posko pertama di Jorong Kapuh, Kecamatan Sumanih, Kab. Solok. Posko Kedua di Kecamatan Periangan, Kab. Tanah Datar, di Jorong Kampuh, Sumanih, ratusan rumah rusak berat dan sebagian besar rata dengan tanah. Tidak kurang 600 jiwa mengungsi karena tidak lagi memiliki tempat tinggal. Sementara itu di Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, lebih dari 200 rumah hancur. Sedangkan sekitar 215 KK belum mendapat bantuan lantaran lokasinya di kaki gunung merapi. Ironisnya, data korban di Pariangan ini tidak tercantum di data satkorlak pemda Kab. Tanah Datar. Asrul Nurhasan, Ketua DPRD Tanah Datar, membenarkan bahwa para korban di Pariangan belum mendapat perhatian dan bantuan. Menurut pantauan Tim ACT di lapangan, sangat disayangkan jika perhatian pemerintah, donatur dan media lebih banyak di Kota Solok saja. Padahal korban gempa menyebar di bebarapa wilayah. (Gaw) Salurkan Bantuan Anda Melalui ACT di : BCA # 676 030 2021 BSM # 101 000 1114 Mandiri # 128 000 4593 338 Muamalat # 304 0023 015 BII Syariah # 270 2000 256 Permata Syariah # 0971 001 224 Atas Nama : Aksi Cepat Tanggap CONTACT LINE DI LAPANGAN : Bayu Gawtama : 0815 105 35 424 / 0852 1906 8581 Gandi Purnama : 0813 210 88 441 / 0888 2195 777 ACT HOTLINE : 021-7414482 - 8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time with theYahoo! Search movie showtime shortcut. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Korban Gempa : Alhamdulillah Doa Kami Terkabul
Ribuan pengungsi korban gempa di Sumbar menyebar di banyak titik di beberapa kecamatan dan kabupaten. Bahkan banyak titik pengungsi yang berada di pedalaman, bukit-bukit dan di kaki gunung. 512 KK di Jorong Padangpanjang, Nagari Pariangan, Kec. Pariangan, Kab. Tanah Datar, sejak hari pertama gempa, Selasa (6/3), belum mendapat bantuan. 90% rumah di wilayah tersebut rusak berat dan hancur akibat gempa. Tidak ada lagi yang bisa ditinggali. Warga kami juga masih trauma karena gempa masih sering terjadi. Sayangnya, belum ada bantuan dari pemerintah, terang Datuk Andomo, Wali Jorong Padang Panjang, Nagari Pariangan. Sebuah lapangan di Pariangan dijadikan lokasi pengungsian. Mereka mengungsi dengan tenda darurat dan alas seadanya. Di lokasi inilah posko kemanusiaan ACT didirikan. Alhamdulillah doa kami terkabul. Subuh tadi kami berdoa bersama agar ada bantuan yang datang. Rupanya Allah mengirim bapak-bapak kesini. Terima kasih, sampaikan salam kami kepada para dermawan, ujar para pengungsi ketika tim ACT membawa sejumlah bantuan. Para pengungsi di berbagai titik masih sangat membutuhkan bantuan. Selain sembako dan makanan balita, pengungsi membutuhkan tenda, selimut, alas tikar, dan layanan kesehatan. (Gaw) Salurkan Bantuan Anda Melalui ACT di : BCA # 676 030 2021 BSM # 101 000 1114 Mandiri # 128 000 4593 338 Muamalat # 304 0023 015 BII Syariah # 270 2000 256 Permata Syariah # 0971 001 224 CONTACT LINE DI LAPANGAN : Bayu Gawtama : 0815 105 35 424 / 0852 1906 8581 Gandi Purnama : 0813 210 88 441 / 0888 2195 777 ACT HOTLINE : 021- 741 4482 - It's here! Your new message! Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti [ACT] Pesan Singkat dari Manggarai: 30 Meninggal, Puluhan Hilang, 11 Ribu Mengungsi
Sabtu, 3 Maret 2007, sekitar pukul 11.05 WIT, sebuah pesan singkat (SMS) masuk, Manggarai banjir bandang, 30 orang meninggal, puluhan masih hilang, from: Yoto, Kupang. Tidak lama berselang, giliran Mawe, relawan ACT di Kupang yang kirim pesan singkat, menjelaskan nama-nama daerah yang terkena longsor dan banjir bandang. Diakhir pesan tertulis; Pengungsi sementara 2000 orang Tim ACT segera bertindak mencari informasi, baik informasi langsung dari relawan-relawan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, maupun melalui media. Ternyata belum satu pun media yang memberitakan bencana tersebut. Dan ternyata, bencana memang baru saja terjadi Sabtu dini hari (3/3) itu. Jelas saja belum ada beritanya di beberapa media. Sabtu siang itu juga, tim ACT disiapkan untuk berangkat ke lokasi bencana di Kabupaten Manggarai. Sebelumnya, relawan di lokasi sudah diterjunkan langsung, dan tidak perlu menunggu tim dari Jakarta tiba. Sedangkan pesan-pesan singkat dari Manggarai tidak henti memberikan informasi. Sabtu, pukul 11.52 WIT, satu pesan lagi terkirim: 30 orang meninggal, puluhan belum ditemukan. Jumlah pengungsi sudah mencapai 11 ribu. Relawan-relawan ACT di Kupang, Nusa Tenggara Timur, memang termasuk relawan yang proaktif. Sejak tanggal 1 Maret 2007, mereka sudah rajin mengirim informasi, data serta peta bencana rawan pangan di NTT. Dari pesan singkat yang dikirim Mawe tertanggal 1 Maret 2007, tercatat sekitar 13 daerah rawan pangan di NTT. itu pun belum semua, kami masih mencari data lebih lengkap. Direncanakan Sabtu (3/3) tim ACT meluncur ke NTT dalam program penanganan rawan pangan. Namun ternyata, terjadi bencana di Sabtu dini hari tersebut. Langsung saja, program ke NTT menyertai tim rescue untuk membantu pencarian korban banjir bandang dan longsor. Rescue ACT dari Jakarta pun sudah tiba di NTT, Minggu (4/3) dipimpin oleh Yayat Supriyatna. Informasi langsung dari Yayat di lokasi bencana, Cuaca sekitar lokasi bencana mendung, jalur menuju titik bencana sangat sulit untuk dilalui. Mohon do`a, ujar Yayat. Data terakhir yang diterima ACT dari lokasi: Kecamatan Cibal 32 meninggal, 6 luka berat, Kecamatan Reok 1 meninggal, 8 hilang. Kecamatan Lambaleda, 22 orang hilang, 55 rumah hancur. 56 Km jalur Reok putus total, lebih 500 rumah tertimbun, jumlah pengungsi hingga saat ini 11 ribu orang. (Gaw) *** Bantuan Kemanusiaan bisa disalurkan melalui: Rekening Kemanusiaan ACT - Aksi Cepat Tanggap: BCA 676 030 2021 Syariah Mandiri 101 000 1114 Mandiri 128 000 4593 338 Muamalat 304 0023 015 BII Syariah 270 2000 256 Informasi: Bayu Gawtama, 0815 105 35 424, 0852 190 68581 ACT : 021 - 741 4482 ext. 121 [EMAIL PROTECTED] www.aksicepattanggap.com - Have a burning question? Go to Yahoo! Answers and get answers from real people who know. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti [ACT] 136 KK, 700 Jiwa di Desa Cikidang, Sukabumi, Kelaparan!
136 KK, 700 Jiwa di Desa Cikidang, Sukabumi, Kelaparan! 2007-02-28 10:13:00 Sebanyak 136 kepala keluarga, atau sekitar 700 jiwa di empat kampung di Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi menderita kelaparan sejak Januari 2007. Kondisi ini juga sudah dilaporkan oleh Pjs. Kepala Desa Cikidang, Sarnadi, kepada pihak Muspika setempat dan perlu mendapat perhatian serius dari pihak terkait. Bahkan, beberapa balita di desa tersebut diduga menderita kurang gizi dan gizi buruk. Benar sekali pak, mulanya hanya 27 KK saja, tetapi sekarang meningkat menjadi 136 KK. Kondisi seperti ini diawali dengan lemahnya daya beli masyarakat akibat musim kering selama delapan bulan lalu, sehingga mereka yang kebanyakan buruh tani tidak lagi bertani dan sudah pasti tidak mendapatkan uang, ungkap Sarnadi, Pjs. Kepala Desa Cikidang. Menurut Sarnadi, dari 9923 warga desa Cikidang, terdapat tidak kurang 700 warga yang menderita kelaparan. Mereka tersebar di empat kampung, yakni Kampung Neglasari, Kampung Parabon Cijambrong, Kampung Galumpit dan Kampung Cikidang. Kampung Neglasari yang terparah, ada sekitar 66 KK dan hampir seratus persen warga kampung tersebut sudah kehabisan bahan makanan, tambah Sarnadi. Akibat kekeringan selama hampir tiga musim di tahun 2006 lalu, sawah dan ladang tempat warga bekerja tidak mendapatkan air. Sehingga sawah dan ladang mereka menjadi lahan mati. Dan sepanjang musim kering tersebut, warga tidak punya pilihan pekerjaan dan hanya memanfaatkan sisa hasil ladang untuk makan sehari-hari. Sejak Januari 2007 lalu, persediaan bahan makanan mereka sudah habis hingga saat ini. Jangankan beras, nasi aking dan singkong pun mereka sudah tidak punya, jelas Kepala Desa Cikidang. Selain itu, menurut Sarnadi, lokasi empat kampung tersebut berada jauh dibalik bukit dan sulitnya transportasi untuk bisa masuk ke kampung. Tim ACT yang mendapat laporan tersebut langsung mendatangi Desa Cikidang, Selasa (27/2) dan langsung membawa bantuan secukupnya. Benar saja, sekitar 25 kilometer dari jalan raya Sukabumi harus ditempuh menggunakan mobil. Selebihnya harus berjalan kaki naik turun bukit sejauh hampir tiga kilometer. Di Kampung Neglasari misalnya, tim banyak menemukan warga yang dalam kondisi memprihatinkan. Yaah, makan apa saja yang bisa dimakan pak. Malah kadang tidak ada apa-apa untuk dimakan, terang Abdul Rohman (43 tahun), bapak tujuh orang anak. Bahkan anak bungsu Abdul Rohman bernama Agus Supiyatman (15 bulan) didiagnosa menderita gizi buruk. Selain Agus, terdapat dua anak lain yang menderita gizi buruk di Kampung Neglasari. Itu pun belum termasuk puluhan anak yang teridentifikasi kurang gizi. Lain lagi dengan Sudarno (23 tahun), Ayah dua anak. Sehari-hari pekerjaannya sebagai buruh tani. Namun sudah sejak musim kering lalu ia tidak lagi bekerja. Kami tidak punya apa-apa lagi. Kalau kami masih bisa tahan lapar, tapi anak-anak nangis terus. Mereka kan tidak tahan lapar, tuturnya. Pada kesempatan itu, ACT membawa sejumlah bantuan seperti beras, sardines, ikan asin, biskuit dan sejumlah bantuan untuk balita gizi buruk untuk selama dua pekan. Terima kasih atas bantuannya pak, sampaikan salam kami kepada para donatur. Beginilah keadaan warga kami saat ini. Sekali lagi, terima kasih, tutup Sarnadi. (Gaw) Info: Bayu Gawtama Communication Senior Manager ACT 0852 190 68581, 0815 105 35424 Komplek Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok B-8 No. Jl. Ir. H. Juanda No. 50, Ciputat 15419 [EMAIL PROTECTED] www.aksicepattanggap.com - Get your own web address. Have a HUGE year through Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Anak Lebak Wangi Mimpi Ke Monas
Anak Lebak Wangi Mimpi Ke Monas http://gawtama.multiply.com Ada yang pernah mendengar Kampung Lebak Wangi? Wajar jika Anda belum pernah mendengarnya. Mungkin nama tersebut tidak tertulis di peta Jawa Barat, dan ini bukan daerah bernama Lebak di Banten yang sudah kadung kesohor lantaran satu wilayah dengan kawasan baduy. Bukan, sekali lagi bukan. Sebab daerah kecil ini hanya berjarak tempuh kurang lebih setengah jam dari Jakarta Selatan, atau setengah jam dari Kota Bogor. Kampung Lebak Wangi, sebuah kampung di wilayah Parung, Bogor, Jawa Barat. Jika berkesempatan melintasi daerah tersebut, singgahlah di Jl. Kamboja, RT. 001 RW. 01 Kampung Lebak Wangi, Desa Pemagarsari, Kecamatan Parung. Ada sebuah rumah yang dijadikan Taman Baca, bernama WARABAL (Warung Baca Lebak Wangi). Kiswanti, seorang ibu rumah tangga yang gundah melihat anak-anak kampung yang lebih gemar bermain playstation atau menonton tayangan-tayangan televisi dan film yang tidak mendidik, tergerak untuk merogoh kocek pribadinya untuk membeli buku. Tentu saja, cita-citanya hanya satu, agar anak-anak kampung Lebak Wangi gemar membaca. Bagaimana kampung ini bisa maju, jika anak-anak kami tidak cerdas? resah Kiswanti. Kiswanti bukanlah orang berada, ia bukan sosok yang memiliki banyak harta sehingga berani mengeluarkan sejumlah uang untuk membuat taman bacaan di rumahnya. Sosok Kiswanti di lingkungannya dikenal sebagai ibu rumah tangga, namun yang membedakan ia dengan ibu rumah tangga lainnya, adalah kegundahannya akan masa depan anak-anak dan kampung tercintanya. Karena itu, 4 Desember 2003, berdirilah Taman Baca WARABAL, sebuah nama yang sangat sederhana, dirangkai oleh seorang ibu yang juga sederhana. Koleksi bukunya pun tidak banyak, hanya sekitar 180 buku, sebagian merupakan koleksi pribadinya, sebagian lainnya dibeli dari uangnya sendiri. Bukan hal mudah bagi seorang Kiswanti merintis usaha mulianya mencerdaskan anak-anak kampung Lebak Wangi. Mulanya, Taman Baca-nya tak dilirik sama sekali oleh anak-anak. Namun Kiswanti pantang menyerah, jika di kampungnya tidak banyak anak-anak yang mau membaca, maka ia bersepeda belasan kilometer setiap hari untuk bertandang ke kampung lainnya. Setiap hari, di sore hari Kiswanti mengayuh sepeda dan singgah di berbagai kampung. Yang ditawarkan hanya satu, buku-buku yang disusun di rak sepedanya. Sebagai seorang manusia, tentu saja ia punya rasa lelah. Terlebih bila tidak banyak anak-anak yang mau membaca buku-buku yang dibawanya. Padahal, ia harus menggadaikan banyak hal untuk melakukan perjuangan mulia tersebut. Namun, senyum Kiswanti langsung mengembang tatkala ada satu-dua anak yang menghampiri sepedanya untuk membaca-baca. Ya, mulanya hanya satu-dua anak saja di setiap kampung yang dikunjunginya, itulah yang senantiasa menjadi energi tambahan perempuan sederhana ini untuk terus mengayuh hingga puluhan kilometer setiap hari. Kerja kerasnya berbuah hasil. Dari 180 koleksi bukunya, kini Taman Baca WARABAL sudah mengoleksi 1714 buku yang terdiri dari buku bacaan anak, komik, majalah dan beberapa bentuk mainan anak-anak. Semuanya ia usahakan sendiri, bekerja sama dengan Komunitas 1001buku dan berbagai pihak donatur yang terkesan dengan perjuangannya. Memang, Kiswanti tidak pernah berhenti meminta bantuan siapa pun yang tergerak untuk menyumbangkan buku untuk taman bacanya. Anak-anak yang baca, tidak satu pun yang dimintai bayaran. Semuanya gratis, tegas Kiswanti Hingga hari ini, Kiswanti masih terus mengayuh sepeda belasan kilometer setiap hari untuk singgah di kampung-kampung lain yang jauh dari taman bacanya. Meski jumlah anak-anak yang sering singgah ke taman bacanya saat ini pun sudah semakin banyak. Ada sekitar 60-an anak, tapi saya kasihan sama anak-anak kampung lain yang tidak bisa datang ke sini. Makanya saya masih harus terus membawakan buku ke kampung mereka, tambahnya. Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan bertemu lagi dengan Kiswanti di sebuah forum para pecinta buku di Pertamina. Masih seperti dulu, Kiswanti tidak pernah bosan membawa serta flyer, foto-foto, dan berbagai liputan berita mengenai taman baca dan profil dirinya. Bukan bermaksud menyombongkan diri, Kiswanti hanya ingin lebih banyak orang tahu tentang Taman Bacanya, tentang Kampung Lebak Wangi, dan yang pasti tentang kebutuhannya akan buku yang lebih banyak untuk anak-anak. Buku-bukunya cuma segitu, anak-anak sudah mulai bosan, setiap kali datang tidak ada buku yang baru. Bisa bantu ya mas... harapnya. Sesaat sebelum berpisah dengan Kiswanti, ia berpesan, Mas, kalau ada teman-temannya yang kelebihan uang. Anak-anak kampung saya sesekali diajak ke Monas ya, mereka kepengen tahu Monas. Selama ini cuma lihat di televisi saja Duh, anak Lebak. Monas sebenarnya tidak lah jauh dari kampung mereka. Namun mereka hanya bisa menikmati gambarnya di buku dan di televisi. Di saat anak-anak di kota tak lagi melirik tugu kebanggaan Jakarta itu, justru anak-anak di Lebak Wangi
Ida Arimurti Banjir Surut, Kepedulian Tak Ikut Surut
Banjir Surut, Kepedulian Tak Ikut Surut Luar biasa! Satu kata yang patut dialamatkan kepada dua pihak, donatur dan relawan. Bagaimana tidak? banjir di Jakarta dan sekitarnya memang sudah surut, bahkan sudah kering dan hanya menyisakan di beberapa daerah saja seperti di Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bekasi dan Karawang. Namun ternyata surutnya banjir tidak diikuti oleh surutnya aktivitas kerelawanan dan sumbangsih dari donatur. Hingga Senin sore (12/2), dering telepon tidak berhenti di kantor ACT yang berfungsi sebagai Induk Posko Nasional (IPN) untuk penanganan banjir di seluruh Indonesia, termasuk banjir besar di Jakarta dan sekitarnya. Tidak sedikit yang menanyakan, Apakah ACT masih membutuhkan relawan? saya siap jadi relawan. Bahkan ada yang tidak menelepon, mereka langsung datang ke Ciputat dan langsung menggabungkan diri sebagai relawan. Tidak kalah luar biasanya, bantuan dan sumbangan dari donatur pun terus menerus mengalir. Kantor ACT tidak ubahnya sebuah gudang sembako, donatur datang silih berganti baik perorangan maupun komunitas. Yang datang pun beragam, juga dengan bentuk barang bantuan yang beragam sesuai kebutuhan pengungsi. Mulai dari beras dan delapan kebutuhan pokok lainnya, pakaian layak pakai, biskuit, susu balita, pembalut wanita, dan lain sebagainya. Apakah ACT menumpuk bantuan? tentu saja tidak. Bantuan yang menumpuk di Senin pagi (12/2) adalah bantuan yang datang di sepanjang hari Minggu (11/2) sejak pagi hingga malam hari. Dan dipastikan bantuan-bantuan tersebut segera didistribusikan ke seluruh Induk Posko Daerah (IPD) se Jabodetabek yang berjumlah sekitar 37 posko utama. Dari 37 posko utama itu, bantuan juga didistribusikan kembali ke sub-sub posko sekitar posko utama. Tidak boleh ada bantuan menumpuk di Induk Posko, harus segera didistribusikan. Sebab pengungsi sangat mengharapkan bantuan tersebut, tegas Ahyudin, Direktur Eksektutif ACT. Adalah Cecep Surya (34 tahun), seorang relawan yang dipercaya mengelola distribusi bantuan. Cecep adalah seorang relawan yang langsung bergabung di hari pertama banjir, Kamis (1/2). Dan Cecep langsung mendapat tugas untuk mengorganisir barang bantuan. Sehari-harinya, Cecep bekerja sebagai ahli bekam, pengobatan alternatif ala Rasulullah. Banjir boleh saja surut, namun ternyata kepedulian tidak harus ikut surut. Dan terbukti, kerelawan dan bantuan masih terus berlanjut hingga hari ini, esok dan insya Allah hari-hari berikutnya. Negeri ini, memang selalu membutuhkan relawan dan dermawan. Tidak perlu dipanggil, mereka akan senantiasa datang dengan sendirinya. (gaw). Pesan dan informasi ini disebarkan oleh ACT Aksi Cepat Tanggap www.aksicepattanggap.com email: [EMAIL PROTECTED] Komplek Perkantoran Ciputat Indah Permai Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Blok B-8 Ciputat 15419 Telp. 021-7414482, fax. 021-742 0664 Rekening Tanggap Bencana: Atas nama: Yayasan Aksi Cepat Tanggap 1. BCA Acc. No. 676 030 2021 2. BSM Acc. No. 101 000 1114 3. Mandiri Acc. No. 128 000 4593 338 4. Muamalat Acc. No. 304 0023 015 5. BII Syariah Acc. No. 270 2000 256 - Have a burning question? Go to Yahoo! Answers and get answers from real people who know. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Banjir Surut Bukan Berarti Masalah Selesai
Banjir Surut Bukan Berarti Masalah Selesai Sebagian wilayah Jakarta yang sejak Kamis (1/2) lalu tergenang banjir, sudah mulai surut. Jalan-jalan yang terputus akibat tingginya air sehingga tidak bisa dilalui kendaraan pun mulai bisa dilewati. Begitu pun di beberapa perumahan yang tadinya terendam hingga 6 meter, kini sudah kering dan menyisakan lumpur. Namun surutnya banjir bukan berarti masalah selesai, sebab justru masalah baru bermunculan. Sekadar mengingatkan, bahwa masalah yang terjadi di Ibukota negeri ini masih sangatlah panjang meski banjir sudah surut. Memang betul, sebagian masyarakat sudah bisa kembali ke rumah-rumah mereka dan mulai membersikan rumah serta perabot yang masih bisa diselamatkan. Hal ini saja sudah merupakan masalah baru bagi masyarakat, belum lagi masalah-masalah lain yang bermunculan paska banjir seperti penyakit. Ada dua jenis penyakit yang dipastikan muncul paska banjir besar di Jakarta dan sekitarnya, yakni penyakit medis dan penyakit sosial. Jangan dianggap enteng, penyakit paska banjir bukan cuma seputar gatal-gatal, diare dan demam. Yang lebih parah dari itu, bisa diprediksi demam berdarah akan semakin menjangkit paska banjir ini. Padahal DBD sudah menjadi momok bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya, dan kini diprediksi penyakit mematikan itu akan semakin mewabah dengan menggunungnya tumpukan sampah serta banyaknya genangan air sisa-sisa banjir. Ini harus segera diantisipasi, jika tidak akan menjadi masalah yang sangat serius bagi kebanyakan warga Jakarta, terutama mereka yang tinggal di daerah-daerah kumuh dan daerah rawan banjir. Sebab bisa dipastikan, rumah-rumah mereka yang lebab dan berlumpur serta dipenuhi sampah akan secara cepat menjadi sarang bertelurnya nyamuk penyebab DBD. Itu baru penyakit yang berhubungan dengan urusan medis. Masalah yang tidak kalah besarnya adalah gejolak sosial paska banjir. Rumah-rumah yang hancur akibat diterjang banjir tentu saja menambah daftar panjang keluarga-keluarga yang tidak memiliki rumah. Beruntung bagi mereka yang punya cukup uang untuk memperbaiki rumah, bagaimana dengan kalangan menengah ke bawah? butuh waktu berapa lama bagi mereka untuk kembali memiliki rumah? tidakkah ini akan menimbulkan gejolak sosial? Belum lagi soal usaha-usaha kecil. Tidak terhitung berapa jumlah pengusaha kecil seperti pedagang dan lain-lain yang harus gulung tikar lantaran toko, barang dagangan, dan aset-aset usaha mereka hilang dan rusak akibat banjir. Berapa banyak jumlah pengangguran akan bertambah di Ibukota? berapa banyak keluarga-keluarga miskin baru bermunculan? berapa banyak anggota keluarga yang akan kelaparan akibat perekonomian keluarga yang carut marut? dan pada ujungnya gelombang kemiskinan akan mewarnai kota Metropolitan ini. Kuncinya adalah tanggung jawab serta tingginya kepedulian berbagai pihak negeri ini. Siapa pun, pejabat atau bukan, perorangan atau kelompok masyarakat, perusahaan kecil maupun besar, punya tanggungjawab yang sama menyelesaikan masalah paska banjir ini. Sebab, jika terjadi gejolak sosial di masyarakat akibat lambatnya kita merespon permasalahan ini, boleh jadi kita jugalah yang akan menuai akibatnya. Sesungguhnya, masalah banjir di Ibukota negeri ini bukan hanya milik mereka yang rumah-rumahnya terendam, bukan pula milik mereka yang usahanya gulung tikar akibat banjir. Ini adalah masalah kita bersama, dan jika kita bersama pula mengulurkan tangan, tentu akan ringan terasa semua beban. Tidak adalah masalah yang tidak bisa diselesaikan, pasti!. (Gaw) *** Pesan ini disampaikan oleh: ACT - Aksi Cepat Tanggap Komplek Perkantoran Ciputat Indah Permai Jl. Ir.H. Juanda No. 50 Blok B-8 Ciputat 15419 www.aksicepattanggap.com [EMAIL PROTECTED] - Cheap Talk? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Banjir Jakarta, Bagai Memutar Ulang Sejarah Kerelawan dan Kepedulian
Banjir Jakarta, Bagai Memutar Ulang Sejarah Kerelawan dan Kepedulian www.aksicepattanggap.com Sejak banjir melanda Jakarta dan sekitarnya, Kamis (1/2) lalu, kantor ACT yang berfungsi sebagai Induk Posko Nasional (IPN) di Komplek Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok B-8, tidak pernah sepi sepanjang 24 jam. Setiap hari selalu ada yang datang ke posko, mulai dari relawan, donatur, hingga para korban banjir untuk meminta bantuan. Dari jumlah relawan misalnya, data terakhir hari Selasa (6/2) pukul 20.00 WIB, sudah tercatat 456 relawan sudah bergabung bersama ACT. Sebagian relawan merupakan relawan-relawan yang sudah terbiasa terjun ke lokasi bencana bersama ACT seperti pada saat tsunami Aceh dan gempa Jogjakarta. Namun jauh lebih banyak mereka yang terpanggil untuk bergabung untuk membantu korban banjir Jakarta dan sekitarnya tahun ini. Sungguh, ini sebuah bentuk kepedulian yang mengagumkan. Tak hanya relawan, donatur pun datang silih berganti. Ada yang datang langsung ke posko, baik ke Induk Posko di Ciputat, maupun ke berbagai posko ACT di lebih 28 titik. Tidak terlupakan pula para donatur yang langsung memberikan bantuannya dengan cara mentransfer ke rekening posko bencana. Mereka yang datang membawa bantuan ke posko pun beragam, dari perorangan, majelis taklim hingga corporate. Misalnya ibu Yoyoh dan rombongan majelis taklim warga Perumahan Taman Kedaung, Ciputat. Mereka membawa bantuan berupa makanan siap saji, air mineral, obat-obatan, susu balita, bubur bayi, susu cair/instan, biskuit dan makanan kering serta pakaian layak pakai. Sejak banjir melanda Jakarta dan sekitarnya, Kamis (1/2) lalu, kantor ACT yang berfungsi sebagai Induk Posko Nasional (IPN) di Komplek Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok B-8, tidak pernah sepi sepanjang 24 jam. Setiap hari selalu ada yang datang ke posko, mulai dari relawan, donatur, hingga para korban banjir untuk meminta bantuan. Dari jumlah relawan misalnya, data terakhir hari Selasa (6/2) pukul 20.00 WIB, sudah tercatat 456 relawan sudah bergabung bersama ACT. Sebagian relawan merupakan relawan-relawan yang sudah terbiasa terjun ke lokasi bencana bersama ACT seperti pada saat tsunami Aceh dan gempa Jogjakarta. Namun jauh lebih banyak mereka yang terpanggil untuk bergabung untuk membantu korban banjir Jakarta dan sekitarnya tahun ini. Sungguh, ini sebuah bentuk kepedulian yang mengagumkan. Tak hanya relawan, donatur pun datang silih berganti. Ada yang datang langsung ke posko, baik ke Induk Posko di Ciputat, maupun ke berbagai posko ACT di lebih 28 titik. Tidak terlupakan pula para donatur yang langsung memberikan bantuannya dengan cara mentransfer ke rekening posko bencana. Mereka yang datang membawa bantuan ke posko pun beragam, dari perorangan, majelis taklim hingga corporate. Misalnya ibu Yoyoh dan rombongan majelis taklim warga Perumahan Taman Kedaung, Ciputat. Mereka membawa bantuan berupa makanan siap saji, air mineral, obat-obatan, susu balita, bubur bayi, susu cair/instan, biskuit dan makanan kering serta pakaian layak pakai. Contoh lain dari PT. Simpatindo Multimedia, yang memberikan bantuan berupa biskuit, susu cair/instan, pembalut wanita dan obat-obatan senilai Rp. 5.250.000,- dan dari PT. Sianyu Perkasa yang membawa bantuan biskuit, mie instan dan susu cair senilai Rp. 7.500.000,-. Hilyatuz Zahroh, seorang donatur dari Depok datang membawa bantuan pakaian baru dan langsung mendaftarkan diri sebagai relawan, Selasa (6/2). Mulai kapan saya bisa bergabung sebagai relawan? tanya Zahroh. Dan tentu saja dijawab dengan mulai detik ini. Bencana memang memprihatinkan. Namun dibalik itu tentu banyak hikmah yang bisa dipetik. Salah satunya tentang tingginya kepedulian masyarakat kita terhadap saudara-saudara mereka yang tertimpa musibah. Kali ini, kita seperti memutar kembali sejarah kerelawanan dan kepedulian yang pernah terjadi saat bencana-bencana sebelumnya. Tidak hanya perusahaan-perusahaan besar seperti Pertamina, Elnusa, Telkomsel, kepedulian pun datang dari perorangan, komunitas-komunitas dan bahkan dari kalangan tertentu. Namun perjalanan masih panjang, aksi kemanusiaan dan kerelawanan akan senantiasa ditunggu di setiap masa. Semoga kita masih menjadi bagian dari sejarah kerelawanan dan kepedulian negeri ini. (gaw) Informasi nomor baru Bayu Gawtama: 0815 105 35424 (nomor lama hilang saat evakuasi korban banjir) - Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and always stay connected to friends. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Seutas Tali Selamatkan Tim ACT dari Arus Deras
Seutas Tali Selamatkan Tim ACT dari Arus Deras 2007-02-03 15:26:45 www.aksicepattanggap.com Pagi itu, Jum`at (2/2) pukul 01.50 WIB, empat rescue ACT, Gandi Purnama, Bayu Gawtama, Andika Swasono dan Ading memasuki kawasan banjir di Pondok Jaya, Pela Mampang, Jakarta Selatan. Dengan diantar Pak Dayat, keamanan perumahan tersebut, tim menyusuri banjir setinggi hampir dua meter untuk menunjukkan arah rumah yang penghuninya harus dievakuasi. Sementara dua rescuer lainnya, Zulkifli dan Hadi menunggu di mobil di ujung jalan Pondok Jaya 6. Rumah yang dituju berada di Pondok Jaya 3, seorang balita, Ayah dan ibunya beserta seorang pria lanjut usia, menunggu dievakuasi. Ketika sampai di rumahnya, sekitar pukul 02.05 WIB, tim sempat bertanya-tanya, Apakah masih ada orang di dalam?. Lalu tim pun berteriak memanggil-manggil penghuni rumah tersebut. Lima menit kemudian ada jawaban dari dalam, dan ternyata sejak Kamis (1/2) pukul 23.00 WIB mereka bertahan di salah satu ruang atas yang belum terendam banjir. Padahal, ketinggian banjir sudah mencapai atap rumah. Ading dan Gaw pun terjun ke dalam air untuk mengevakuasi penghuni rumah dari dalam. Pertama, seorang bayi berusia sekitar dua tahun. Kemudian berturut-turut pria lansia, ibu balita tersebut dan Ayahnya. Ading memutuskan untuk tidak naik perahu karet agar laju tidak terlalu berat, ia berenang di belakang perahu karet. Lelaki kecil namun pemberani itu sempat menunjukkan berapa dalam banjir di komplek perumahan tersebut dengan mencoba menjejakkan kakinya ke dasar, ternyata memang cukup dalam, kepala Ading tidak terlihat. Perahu pun melaju, Pak Dayat memberi arah jalan ke kanan, bukan ke kiri seperti jalur yang pertama ditempuh. Lebih singkat pak, tim pun menuruti anjurannya. Sekitar 200 meter kemudian, Pak Dayat meminta tim ke berbelok ke arah kiri, namun ternyata pertiagaan tersebut terdapat putaran air dan arus yang sangat kuat. Rescuer ACT tidak kuasa menahan derasnya air, dayung pun tidak berfungsi. Kami hanya fungsikan dayung sebagai penahan, namun tetap tidak sanggup ujar Gandi dan Andika. Keadaan menjadi panik. Saat itu, sekitar pukul 02. 40 WIB, keadaan sangat gelap tanpa cahaya sedikit pun, kecepatan air sekitar 40 km/jam. Ading yang di belakang perahu sempat terlepas dan terseret arus, namun tangannya masih bisa menangkap tali perahu. Pria lansia, balita dan ibunya menjerit ketakutan. Yang lain boleh panik, sebagai rescuer, tentu saja tidak boleh ikut panik dan harus tenang. Padahal perahu sudah terseret sekitar seratus meter tanpa kendali. Selain terus berupaya mengendalikan perahu, tim pun tidak lupa berteriak menyebut nama Allah, Allaahu Akbar. Subhanallah, Maha Suci Allah, Maha Besar Allah. Dalam hitungan detik, seutas tali mengenai kepala Gandi, Andika dan Gaw, secepat kilat tangan ketiganya menangkap tali tersebut dan menahan laju perahu. Saat itulah, dayung yang dipegang Gandi terlepas dan hanyut. Gaw sempat menengok ke belakang melihat kondisi Ading, rupanya ia sudah sangat kelelahan menahan arus air. Sekuat tenaga rescuer menarik perahu ke tepi dan masuk ke halaman rumah seorang warga. Alhamdulillah tim dan para korban pun terselamatkan oleh Allah melalui seutas tali itu. Padahal, 100 meter lagi adalah sungai/kali Mampang yang tentu saja arusnya jauh lebih deras dan belum tentu tim bisa selamat. Sejenak beristirahat, usai sholat Subuh tim pun berdoa agar Allah memberikan kekuatan. Beruntung ada satu handphone yang dibawa Gaw, sehingga pagi itu bisa berkomunikasi dengan Zulkifli dan Hadi yang menunggu di Pondok Jaya 6. Gaw pun sempat memberi kabar ke Posko Induk di Ciputat, bahwa tim terjebak di arus deras dan sangat sulit untuk keluar, mengingat hanya punya satu dayung. Perjuangan belum usai, tim harus keluar dari arus tersebut karena banyak warga yang harus dievakuasi segera. Andika memberanikan diri menyusuri tepi arus dengan berpegangan pagar-pagar rumah warga. Selang lima menit kemudian, giliran Gaw dan Ading menyusul menyusuri arus sepanjang 200 meter, sementara Gandi menunggu di perahu. Dari ujung jalan Pondok Jaya 3, Andika, Gaw dan Ading melihat beberapa orang mengenakan pelampung yang berenang sambil membawa tali tambang. Rupanya Zulkifli dan Hadi, dua rescuer ACT lainnya dan beberapa pemuda setempat. Luar biasa, sejauh hampir setengah kilo mereka berenang menuju lokasi terjebaknya rescuer dan perahu karet ACT. Akhirnya, berkat tambang sekitar dua ratus meter itu, perahu karet bisa keluar. Selanjutnya, dengan perahu karet dan bantuan tambang itu, ratusan jiwa di Pondok Jaya, Pela Mampang, bisa dievakuasi. Puji syukur kepada Allah. (Gaw) *** informasi ini disebarkan oleh ACT Aksi Cepat Tanggap www.aksicepattanggap.com email: [EMAIL PROTECTED] Komplek Perkantoran Ciputat Indah Permai Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Blok B-8 Ciputat 15419 Telp. 021-7414482, fax. 021-742 0664 Rekening Tanggap Bencana: 1. BCA
Ida Arimurti Satu Keluarga di Bogor, Berhasil dievakuasi tim Rescue ACT
Hujan lebat yang mengguyur kawasan Jakarta dan sekitarnya, termasuk Bekasi, Jawa Barat, sejak Kamis (1/2) malam pukul 19.45 WIB, menyebabkan banjir di berbagai wilayah Jabodetabek. Selain di Kampung Melayu, banjir juga menggenangi daerah Ciputat, Jati Asih, Klender, Ciledug, Depok, Bogor dan Bekasi. Tim ACT yang sejak Kamis siang bergerak ke Tambun Selatan, Bekasi, setelah mendapat laporan adanya banjir hingga ketinggian 2 meter, langsung menuju Perumahan Vila Mahkota Pesona, Kelurahan Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, yang sudah terendam banjir sejak Kamis sore. Sekitar 500 KK mengungsi di Masjid Sakinah Warrahmah. Tim Rescue ACT yang dipimpin Yayat Supriyatna berhasil mengevakuasi satu keluarga yang terjebak banjir di dalam rumahnya. Satu keluarga yang terdiri dari seorang ibu dengan tiga anaknya dan seorang nenek, tidak sempat melarikan diri ketika banjir datang dan menggenangi rumah mereka. Satu keluarga tersebut terjebak banjir sejak pukul 16.00 WIB, dan mereka bertahan di rumahnya sambil berharap banjir akan mereda. Namun hujan lebat yang tidak henti justru membuat banjir semakin tinggi. Akhirnya mereka terjebak banjir tanpa makanan dan minuman. Sekitar pukul 23.35 WIB, tim rescue ACT berhasil mengevakuasi satu keluarga tersebut dengan menggunakan perahu karet. Satu tim rescue juga diturunkan untuk memantau kondisi di Ciledug. Dari pantauan tim ACT yang dipimpin langsung Direktur Eksekutif ACT, Ahyuddin, Bintaro Sektor 9 sudah digenangi banjir setinggi lutut orang dewasa. Bahkan mendekati perempatan ke arah Ciledug dari Sektor 9, ketinggian air sudah setinggi dada orang dewasa. Selanjutnya seluruh tim akan kembali ke Posko Induk di kantor ACT di Ciputat, untuk bergabung dengan tim di Posko. Tim akan kembali bergerak sedini hari mungkin ke lokasi yang dianggap paling parah tergenang banjir, yakni di wilayah Ciledug untuk melakukan aksi evakuasi. (Gaw) *** Posko Induk Nasional ACT Komplek Perkantoran Ciputat Indah Permai Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Blok B-8, Ciputat 15419 Telp. 021-7414482, fax. 021-742 0664 [EMAIL PROTECTED] www.aksicepattanggap.com Tim Siaga Bencana 24 Jam Kontak SMS 0817 670 6070 Rekening Tanggap Bencana: Atas nama: Yayasan Aksi Cepat Tanggap 1. BCA Acc. No. 676 030 021 2. BSM Acc. No. 101 000 114 3. Mandiri Acc. No. 128 000 4593 338 4. Muamalat Acc. No. 304 0023 015 5. BII Syariah Acc. No. 270 2000 256 - Looking for earth-friendly autos? Browse Top Cars by Green Rating at Yahoo! Autos' Green Center. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti WATCHOUT JAKARTA!
SIAGA JAKARTA! Bukan menakut-nakuti Bukan pula ingin membuat panik Sekadar mengingatkan kepada warga Jakarta dan sekitarnya bahwa bencana senantiasa mengancam. Jangan biarkan badai, banjir, demam berdarah, dan flu burung mengancam kehidupan kita. 4 Langkah Cegah Bencana 1. Kenali lingkungan, perhatikan lingkungan sekitar 2. Bersihkan lingkungan, jangan biarkan sampah menumpuk dan keringkan genangan air 3. Rawat lingkungan, pelihara lingkungan yang sudah bersih 4. Peduli lingkungan, berbagi informasi dan peduli kepada warga yang terkena musibah Kenali lingkungan. Perhatian daerah sekitar tempat Anda tinggal, apakah ada tumpukan sampah, genangan air yang tak mengalir, kandang ternak yang tak terawat dan unggas yang mati mendadak, sanitasi yang tersumbat, atau kondisi apa pun yang menyebabkan lingkungan tidak bersih, tidak sehat yang memungkinkan menjadi penyebab timbulnya penyakit dan banjir. Bersihkan lingkungan. Jika Anda melihat kondisi-kondisi seperti diatas, segeralah bertindak. Jangan tunggu jatuh korban seperti demam berdarah atau flu burung. Periksa dan bersihkan saluran air, keringkan genangan yang tak mengalir. Buang dan bakar sampah sehingga tidak menggunung, singkirkan pula sampah yang menyumbat aliran air. Rawat lingkungan. Pelihara dan jagalah lingkungan Anda yang sudah bersih dan terawat. Pertahankan budaya bersih dan membuang sampah pada tempatnya. Jangan sungkan untuk mengingatkan warga lain agar turut menjaga kebersihan dan memelihara lingkungan. Peduli lingkungan. Jangan diam di rumah hanya karena rumah Anda sudah bersih atau keluarga Anda tak terkena musibah/penyakit. Berbagilah informasi kepada masyarakat sekitar mengenai berbagai bahaya yang mengancam, seperti banjir, penyakit demam berdarah dan flu burung. Jika terjadi bencana, pedulilah kepada sesama. Anda yang tidak terkena bencana, sesungguhnya tengah mendapat kepercayaan untuk membantu dan berbagi. Ingat, bencana akan datang kapan saja, dimana saja dan mengancam siapa saja. Bisa jadi Anda yang menolong saat ini, suatu hari Andalah yang butuh pertolongan. *** Pesan dan informasi ini disebarkan oleh ACT Aksi Cepat Tanggap www.aksicepattanggap.com email: [EMAIL PROTECTED] Komplek Perkantoran Ciputat Indah Permai Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Blok B-8 Ciputat 15419 Telp. 021-7414482, fax. 021-742 0664 Rekening Tanggap Bencana: Atas nama: Yayasan Aksi Cepat Tanggap 1. BCA Acc. No. 676 030 2021 2. BSM Acc. No. 101 000 1114 3. Mandiri Acc. No. 128 000 4593 338 4. Muamalat Acc. No. 304 0023 015 5. BII Syariah Acc. No. 270 2000 256 - Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and always stay connected to friends. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti (ralat) BERANI COBA??? SELEKSI CALON RELAWAN TIM RESCUE ACT! 50 orang saja!
BERANI COBA??? SELEKSI CALON RELAWAN TIM RESCUE ACT! Jika Anda bermental kuat, para survivors, punya fisik dan ketahanan tubuh yang prima, dan berani menghadapi resiko tinggi di lokasi bencana, maka Anda pantas menjadi relawan rescue ACT. ACT Aksi Cepat Tanggap, adalah lembaga kemanusiaan yang memfokuskan programnya pada penanganan bencana. Emergency Recue merupakan komponen penting di lembaga ini, karenanya ACT membuka kesempatan untuk Anda bergabung sebagai relawan (volunteers) tim Rescue. Ikuti seleksi calon relawan tim rescue! (terbatas, hanya 50 orang) Kamis, 1 Februari 2007 Jam. 09.00 s/d 16.00 WIB Kantor ACT Perkantoran Ciputat Indah Permai Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Blok B-8 Telp. 021-7414482 ext 121 Sarat-sarat (wajib): Pria/Wanita Usia maksimal 35 tahun Background pecinta alam/kepanduan/pramuka/survivors Berjiwa sosial Sehat Jasmani dan Rohani Berkemampuan dasar rescue : Renang, Menyetir (mobil dan motor), dan menggunakan alat komunikasi Materi seleksi meliputi: Test tertulis Wawancara/interview Test fisik Peserta yang terseleksi (50 orang) akan mengikuti pelatihan (training) rescue pada akhir Februari 2007. Mereka yang lulus training rescue secara resmi teregistrasi sebagai relawan rescue ACT dengan sertifikat khusus, yang siap diterjunkan ke berbagai lokasi bencana. Jika Anda tertantang untuk mencoba seleksi, kirimkan curriculum vitae (data pribadi), foto terbaru dan data pendukung lainnya ke [EMAIL PROTECTED] paling lambat tanggal 31 Januari 2007. Informasi dan Contact Person: Gandi Purnama 0813 21088441 Bayu Gawtama 0852 190 68581 Catatan: Seleksi dan training rescue tidak dipungut biaya (gratis) - Bored stiff? Loosen up... Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Ketika Haru Berubah Seru
Sejumlah alat sholat seperti mukena orang Sangihe menyebutnya Cipu- dan kain sarung yang dibawa tim ACT ke lokasi pengungsi Kampung Utaurano disambut haru para pengungsi. Beberapa hari ini kami sholat tanpa cipu, tanpa penutup aurat. Terimakasih telah membawakan alat sholat, ujar ibu Fatma, salah seorang pengungsi. Selasa (16/1) tim kembali ke dua titik pengungsi di Desa Naha dan Kampung Utaurano. Sebab sehari sebelumnya ada dua permintaan khusus dari para pengungsi, khususnya wanita, yakni alat sholat dan pakaian dalam. Seluruh pakaian dan cipu kami tersapu banjir, ungkap ibu Fatma. Di lokasi pengungsian, suasana haru seketika berubah seru. Usai memberikan bantuan alat sholat, tim ACT yang semuanya laki-laki- mengeluarkan sebuah karton besar berisi ratusan pakaian dalam. Jika kemarin anak-anak berebut Biskuit, hari ini ibu-ibu yang mengerumuni kami untuk berebut pakaian dalam, ujar Yayat Supriyatna, relawan ACT. Total pengungsi di empat kecamatan 818 kk, 3321 jiwa. Kecamatan Tahuna 388 kk, 1422 jiwa kecamatan Tahuna Timur 78 kk, 318 jiwa kecamatan Tabukan Utara 215 kk, 841 jiwa kecamatan Nusa Tabukan 137 kk, 740 jiwa. (Gaw/ACT) - Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti ACT Kirim Bantuan ke Tiga Titik Sangihe
Senin pagi (15/1), Tim ACT bergerak ke beberapa titik pengungsian membawa bantuan berupa 1 ton beras, 40 kg ikan, 10 kg rempah-rempah, 1 karton besar susu kaleng, 5 karton besar biskuit, 1 bal pembalut wanita, dan 20 karton air mineral. Seluruh bantuan tersebut didistribusikan ke tiga titik pengungsi, yakni Kampung Naha, Kampung Utaurano, dan Kampung Kaluray. Ketiga kampung tersebut berlokasi di Kecamatan Tabukan Utara. Pengungsi di Kampung Naha berjumlah 52 KK, terdiri dari 206 jiwa. Sedangkan pengungsi dari Kampung Utaurano sebanyak 50 KK, 182 jiwa. Pada saat Tim ACT meninggalkan lokasi pengungsian yang terpusat di Pendopo Kelurahan Naha, dua truk pengungsi baru tiba di Kampung Naha. Sementara pengungsi di SD Inpres Kampung Kaluray berjumlah 97 KK, 352 jiwa. Bawakan kami pakaian dalam dan alat shalat juga, Pak, pinta salah seorang ibu pengungsi. Dua jembatan utama di kota Tahuna, ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara, terputus akibat terjangan banjir susulan yang terjadi setelah hujan lebat sejak Minggu malam. (Gaw) Salurkanlah bantuan Anda melalui ACT di: BCA Acc. No. 676 030 2021 BSM Acc. No. 101 000 1114 Mandiri Acc. No. 128 000 4593 338 Muamalat Acc. No. 304 0023 015 BII Syariah Acc. No. 270 2000 256 Atas nama : Aksi Cepat Tanggap CONTACT LINE DI LAPANGAN: 0852 190 68581 (Bayu Gawtama) Siaga Bencana SMS 0817 670 6070 Ketik ACT Donasi kirim ke 7475 (Rp 2.000/SMS untuk kemanusiaan) Info terkini via SMS: Ketik Reg ACT kirim ke 7475 (Rp 1.000/hari, 2 kali SMS) - Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and get things done faster. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti ACT Berencana Memanfaatkan Lumpur Pasca Banjir
Lumpur menjadi salah satu persoalan pelik yang dihadapi ribuan korban banjir di Aceh Tamiang. Lumpur tanah memenuhi rumah penduduk, masjid, perkantoran, jalan, parit, bahkan sungai-sungai menjadi dangkal karena lumpur. Karena sulitnya membuang lumpur terutama dari rumah-rumah warga, akibatnya ribuan rumah warga bisa rusak berat atau bahkan tak mungkin bisa dihuni kembali. Sawah-sawah penduduk pun penuh dengan lumpur dengan kedalaman lebih dari 1 meter. Akibatnya sawah tidak dapat ditanami. Mulai Sabtu (13/1), sebagai percontohan, ACT memanfaatkan lumpur yang menutupi sawah dengan mengubahnya sebagai peluang usaha bata di Dusun Sukamaju, Aceh Tamiang. Di dusun ini puluhan hektar lahan sawah tertutupi lumpur tanah. Kreasi usaha bata dengan memanfaatkan lumpur tanah ini akan memiliki sejumlah manfaat. Pertama, lahan sawah bisa kembali diberdayakan. Kedua, lumpur bisa menjadi komoditas ekonomi berupa batu bata yang bisa dijual untuk memperlancar pembangunan rumah korban tsunami oleh BRR (Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi). Ketiga, program ini menginspirasi kreativitas masyarakat, dan keempat, program ini bisa menjadi instrumen untuk kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Program ini sangat layak dan segera bisa berjalan karena cuaca sudah mendukung, budaya gotong royong masih kuat, relatif tidak memerlukan modal dan teknologi, dan para tenaga pembuat bata bisa didatangkan dari daerah terdekat. Lumpur tanah Aceh Tamiang bisa menghasilkan jutaan batu bata yang saat ini sangat diperlukan untuk program recovery rumah penduduk oleh BRR. Jika kita kreatif, bencana pun bisa membawa berkah, ujar Ahyudin, Direktur Eksekutif ACT. - Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and always stay connected to friends. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Banjir dan Longsor Landa Sangihe, ACT Terjunkan Tim
Banjir dan Longsor Landa Sangihe, ACT Terjunkan Tim Tim ACT, dipimpin Bayu Gawtama, bersama Yayat Supriatna, Koordinator Relief, diberangkatkan hari ini (12/1) pukul 13.00 dari Jakarta dengan membawa dana segar untuk kegiatan resque ke lokasi banjir dan longsor di Tahuna, ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Kegiatan yang pertama kali akan dilakukan yaitu mengidentifikasi dan melokalisir daerah bencana untuk memastikan jumlah korban. Bencana banjir dan longsor di lokasi ini terjadi pada Kamis malam (11/1). Menurut Ahyudin, Direktur Eksekutif ACT, yang saat ini berada di lokasi banjir bandang Aceh Tamiang, ACT kembali menerjunkan tim ke wilayah Sangihe sebagai bentuk komitmen lembaga yang konsen dalam penanganan bencana baik di Indonesia maupun mancanegara. Di samping skala kerusakan infrastrukturnya besar, banjir di Sangihe telah menewaskan 13 orang, 24 lainnya hilang, dan 1.302 jiwa (302 KK) mengungsi. Selanjutnya, tim ACT yang didukung oleh Baznas Dompet Dhuafa, BAMUIS BNI, Elnusa Emergency Response, Eramuslim, Harian Umum Republika, dan lembaga lokal Yayasan Bina, mitra jejaring ACT di Sulawesi Utara akan bersama-sama melakukan aksi emergency di sana. $ CONTACT LINE DI LAPANGAN: 0852 190 68581 (Bayu Gawtama) Siaga Bencana SMS 0817 670 6070 Ketik ACT Donasi kirim ke 7475 (Rp 2.000/SMS untuk kemanusiaan) Info terkini via SMS: Ketik Reg ACT kirim ke 7475 (Rp 1.000/SMS) Salurkanlah bantuan Anda melalui ACT di: BCA Acc. No. 676 030 2021 BSM Acc. No. 101 000 1114 Mandiri Acc. No. 128 000 4593 338 Muamalat Acc. No. 304 0023 015 BII Syariah Acc. No. 270 2000 256 Atas nama : Aksi Cepat Tanggap - Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Tim ACT di Aceh Tamiang Identifikasi Recovery
Dari Aceh Tamiang, kawasan banjir dahsyat yang terjadi dalam sebulan terakhir ini, dilaporkan Ahyudin, Direktur Eksekutif ACT dari lokasi, ACT kini memasuki persiapan recovery. Lumpur setinggi hingga mencapai ketebalan 1 meter di Dusun Sukajadi dan Sukamakmur, Aceh Tamiang, digagas untuk dijadikan bahan pembuatan data. Secara teknis, struktur material tanah di lokasi tersebut sangat memungkinkan, demikian menurut Efri S. Bahri, GM Recovery ACT. Hari ini (13/1), Tim ACT masih diskusi intensif dengan warga setempat dan pihak terkait lainnya untuk pelaksanaan recovery. Antusiasme warga sangat terasa. Namun untuk pelaksanaan dimulainya recovery masih menunggu saat yang tepat, mengingat cuaca di Aceh Tamiang masih kerap diguyur hujan. Dilaporkan Ahyudin, Jumat kemarin (12/1), cuaca sempat terang namun hari ini hujan kembali turun dan belum tampak tanda-tanda cuaca akan membaik dalam waktu cepat. Salurkan Bantuan Anda ke ACT : BCA Acc. No. 676 030 2021 BSM Acc. No. 101 000 1114 Mandiri Acc. No. 128 000 4593 338 Muamalat Acc. No. 304 0023 015 BII Syariah Acc. No. 270 2000 256 Atas nama : Aksi Cepat Tanggap CONTACT LINE DI LAPANGAN: 0852 190 68581 (Bayu Gawtama) Siaga Bencana SMS 0817 670 6070 Ketik ACT Donasi kirim ke 7475 (Rp 2.000/SMS untuk kemanusiaan) Info terkini via SMS: Ketik Reg ACT kirim ke 7475 (Rp 1.000/hari, 2 kali SMS) - The fish are biting. Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti RECOVERY EKONOMI DARI ACT: Mentan Resmikan Lumbung Ternak Masyarakat
BANTUL (ACT) - Recovery fisik akibat gempa 27 Mei tahun lalu tengah berlangsung. Tetapi, jangan lupakan upaya untuk memulihkan perekonomian para korban gempa. Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan program Lumbung Ternak Masyarakat (LTM) sebagai salah satu upaya recovery ekonomi. Program LTM akan diresmikan Menteri Pertanian, Anton Apriantono, Sabtu (6/1/2007) pagi, di Dusun Jambon, Desa Bawuran, Kecamatan Pleret, Bantul. Seperti diungkapkan Direktur Eksekutif ACT, Ahyudin, LTM merupakan program kolaborasi kemanusiaan untuk recovery pasca gempa. Lembaga kemanusiaan yang intens membantu para korban bencana dan konflik ini, didukung donatur-donaturnya berkolaborasi dengan pemerintah. Banyak peran yang bisa kita kolaborasikan pascabencana. ACT melakukannya bersama pemerintah, corporate, lembaga-lembaga zakat, pers dan masyarakat luas, tuturnya. Dijelaskan Ahyudin, Departemen Pertanian punya program pembibitan sapi Brahman Cross. Sebanyak 1500 induk sapi Brahman Cross yang dalam keadaan bunting disebarkan ke peternak-peternak di seluruh Indonesia. ACT mengajukan proposal agar ada bagian dari program itu yang digunakan untuk recovery ekonomi korban gempa. Alhamdulillah proposal LTM ini disetujui, tuturnya. LTM yang dirintis ACT ini mendapat sambutan baik karena selaras dengan program Deptan. Sebanyak 96 ekor sapi Brahman Cross dikirim oleh Deptan ke lokasi pasca bencana di Dusun Jambon dan Dusun Gunungan, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, DIY. Jumlah ini merupakan bagian dari program pembibitan 1500 induk sapi Brahman Cross yang disebar ke seluruh Indonesia. Ahyudin menjelaskan, para peternak korban gempa menerima induk sapi Brahman Cross ini dalam keadaan bunting. Jika lahir betina, akan dijadikan bibit lagi. Sedang jika lahir jantan digunakan untuk program penggemukan sapi. Ada mekanisme pembagian keuntungan antara peternak dengan pemerintah. Karena itu, program ini merupakan program jangka panjang. Agar peternak tidak terlalu lama merasakan hasil usaha, Deptan juga melatih mereka untuk menjalankan pertanian organik. Mereka akan dilatih memanfaatkan limbah ternak dan lahan di sekitar kandang untuk pertanian organik, jelasnya. (Tim Media ACT Jogja Jateng Recovery) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Bantuan ACT Telah Menyebar
Jumat (29/12/2006) pagi ini, TIM RESCUE ACT yang dipimpin Anwar, resquer, menuju titik pengungsi di Kec. Tenggulun, kab. Aceh Tamiang, NAD salah satu wilayah terparah yang sulit dijangkau untuk mendistribusikan bantuan bahan pangan dan nasi instan. Medan berlumpur hingga selutut orang dewasa. Tim bergerak setelah mendapat laporan dari warga Tenggulun bahwa pengungsi di beberapa desa sama sekali belum mendapat bantuan. Bahkan ubi pun sudah tidak ada. ACT bersama tim medis yang digerakkan dr. Eddy Tarigan dari PAPDI Medical Relief, bergerak ke Desa Sukamulia Upah, Desa Sukajadi, di Kecamatan Banda Mulia, juga ke Desa Bendahara Hilir di Kecamatan Bendahara dan Desa Matang Cincin di Kecamatan Manyak Payed. Beberapa penyakit yang muncul antara lain, gatal-gatal, batuk-deman juga penyakit pernafasan, sehingga diperlukan bantuan medis segera. TIM 3 EMERGENCY yang dibantu para relawan, menyiapkan 150 paket alat kebersihan untuk warga Kecamatan Banda Mulia. Paket ini terdiri dari sapu lidi, ember; alat pembersih lumpur, tawas dan kaporit untuk membersihkan air sumur, buka bubuk abate. Kondisi lingkungan yang telah terkena banjir dan terendam lumpur membuat kebutuhan alat kebersihan menjadi sangat penting. Sampai release ini diturunkan, kolaborasi dari beberapa lembaga semakin bertambah, diantaranya BAZNAS Dompet Dhuafa, Dompet Dhuafa Aceh, Peduli Umat Waspada, BIS Peduli, Al-Azhar Peduli Ummat, Baitul Maal Hidayatullah, FPI (Front Pembela Islam), MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), Dompet Dhuafa Bandung, PAPDI Medical Relief, dan LKC (Layanan Kesehatan Cuma-Cuma). Sementara itu, Insya Allah, DPU DT dan Portal Infaq juga akan ikut bergabung. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Tim ACT Terjebak di Perbatasan Besitang dan Aceh Tamiang
Tim ACT terjebak di Perbatasan Besitang dan Aceh Tamiang Kondisi korban di lokasi banjir yang tersebar di Kabupaten Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) semakin mengenaskan, hingga hari ini (26/12) jalur distribusi bantuan melalui darat dan air masih belum mampu menjangkau wilayah terjadinya bencana karena beratnya medan yang dihadapi. Menurut Bayu Gawtama, Manajer Komunikasi ACT, mengatakan setelah gagal menembus Aceh Tamiang Senin (25/12) sore, tim ACT hari ini Selasa siang masih terjebak di perbatasan antara Besitang dan Aceh Tamiang, lantaran banjir di Aceh Tamiang masih setinggi 2 meter sehingga banyak kendaraan yang tidak bisa masuk ke lokasi. Posisi kendaraan tim ACT sendiri kini berada di tengah-tengah ratusan mobil pribadi, bus dan truk besar yang menuju Aceh Tamiang. Bahkan puluhan truk yang membawa bantuan kemanusiaan pun masih terjebak karena lalu lintas yang berantakan di perbatasan. Lebih lanjut Bayu mengungkapkan, tim ACT, Baznas Dompet Dhuafa, Al-Azhar Peduli akan berusaha masuk ke Aceh Tamiang menunggu lalu lintas tertib kembali, karena sebenarnya banjir akan bisa dilalui oleh tim mengingat tim membawa perlengkapan perahu karet untuk bisa menembus Aceh Tamiang. Ratusan ribu pengungsi masih bertahan di Aceh Tamiang menunggu bantuan masuk ke wilayah mereka. Kondisi cuaca menjelang sore ini pukul 15.25 WIB mendung, langit gelap dan jika turun hujan dikhawatirkan air yang sebelumnya surut kembali naik, ujar Bayu. ACT kembali menurunkan tim dari Jakarta, kali ini yang berangkat Efri S. Bahri, General Manajer Recovery Program ACT, yang akan bertugas mendukung percepatan aktivitas emergency di lokasi bencana Sumatera Utara dan NAD. Salurkan Donasi Kemanusiaan Anda melalui No Rekening : BCA 676 030 2021 BSM 101 000 1114 Mandiri 128 000 459 3338 BMI 304 002 3015 BII Syariah 270 2000 256 INFO : Bayu Gawtama (0852 1906 8581) www.aksicepattanggap.com ACT HOTLINE : 021- 741 4482 __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Tim ACT Tembus Tamiang
Tim ACT Tembus Tamiang 2006-12-26 21:52:31 Setelah bekerja keras sejak Kamis (21/12) di lokasi banjir Kabupaten Langkat, tim gabungan ACT - Aksi Cepat Tanggap, Dompet Dhuafa - BAZNAS, dan Al Azhar Peduli Ummat yang membawa sejumlah peralatan rescue dan bantuan sandang serta pangan berhasil menembus Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam pada hari ini Selasa (26/12) pukul 21.00 WIB. Wilayah yang paling parah terkena banjir yang telah menewaskan lebih dari 500 orang. Alhamdulillah, kami sudah masuk Aceh Tamiang kondisinya menyedihkan mirip tsunami, tanpa penerangan. Ujar Bayu Gawtama, Manajer Komunikasi ACT, yang ikut serta dengan tim rescue. Walau kami berkali-kali terjebak banjir, tambah Bayu. Menurut Anwar, koordinator tim rescue ACT yang juga komandan Rescue Technoteam Puspiptek, medan yang ia lalui sangat sulit. Tak kurang 5 kali tim harus berjibaku menghadapi ganasnya banjir, seperti di Sungai Liput, ketinggian air mencapai 1,5 meter di atas badan jalan dan terpaksa mobil yang ditumpangi diikat dengan tali ke badan truk. Bagi kami tim rescue yang beberapa kali terjun ke daerah banjir, ini merupakan medan yang paling berat, ujar Anwar. Dukungan pun mengalir, sejumlah lembaga seperti Baznas Dompet Dhuafa, Dompet Dhuafa Bandung, BAMUIS BNI, Harian Umum Republika, Eramuslim, Yayasan Baitul Hikmah, perusahaan-perusahaan seperti Elnusa, dan segera Pertamina. $ __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti [ACT] TOP PRESS: 100 Ribu Orang Mengungsi Akibat Banjir Sepanjang Sumatera!
Tidak kurang dari 100 ribu jiwa mengungsi akibat banjir sepanjang Sumatera. Ratusan desa di Aceh Utara, Aceh Tamiang, Bireun, hingga Langkat di Sumatera Utara dan Kampar di Riau, tergenang banjir dengan ketinggian mencapai 4 meter. Belasan orang meninggal dan puluhan lainnya hilang akibat banjir, mereka butuh bantuan segera! Makanan, pakaian, tim medis, obat-obatan, dan relawan! Segera, sebelum mereka mati kedinginan dan kelaparan! Rekening Bencana: BCA 676 030 2021 BSM 101 000 1114 Mandiri 128 000 4593 338 Muamalat 304 0028 015 BII Syariah 270 2000 256 Perkantoran Ciputat Indah Permai Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Blok B-8 Ciputat 15419 Telp. +62 21 741 4482 Fax. +62 21 742 0664 Email : [EMAIL PROTECTED] INFO: Bayu Gawtama (0852 190 68581) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti [Hot News, 24 Desember 2006, pukul 12.30 WIB] Camat Kejuruan Muda, Aceh Tamiang : Anak-Anak Kami Kritis di Pengungsian!
[Hot News, 24 Desember 2006, pukul 12.30 WIB] Camat Kejuruan Muda, Aceh Tamiang : Anak-Anak Kami Kritis di Pengungsian! Amirullah WD, Camat Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang menangis saat ACT meminta keterangan tentang kondisi wilayah dan warganya akibat banjir yang menerjang kawasan itu. 95% dari 15 desa yang berada di Kecamatan Kejuruan Muda terendam air. Ini bencana terbesar sepanjang sejarah Aceh Tamiang, ujarnya terbata-bata. 11 warganya ditemukan meninggal dunia terseret banjir, sedangkan 200 jiwa lainnya masih dinyatakan hilang. Kebanyakan merupakan warga Desa Tembulun, Kecamatan Kejuruan Muda. Lagi-lagi Amirullah menangis saat menyebut jumlah tersebut, ia tidak membayangkan wilayahnya terkena musibah sebesar ini. Banjir yang melanda kawasannya telah menyebabkan gelombang pengungsi sedikitnya 24 ribu jiwa. Pengungsi terancam kelaparan, karena belum ada bantuan yang masuk kecuali dari TNI, itu pun berupa ransum TNI. Anak-anak kami kritis, kedinginan dan mulai terserang penyakit. Saya mulai banyak mendapat laporan anak-anak yang meninggal di pengungsian. Tim medis pun tidak menjangkau wilayah pedalaman, padahal pengungsi lebih banyak di bukit-bukit. Rumah Sakit sudah tenggelam, kantor Bupati pun tidak tersisa ungkap Amirullah. Saat ini, pengungsi membutuhkan banyak bantuan berupa makanan, selimut, bantal, tenda, penerangan, tim medis dan obat-obatan. Sementara pihak Satkorlak dan pemerintah setempat kesulitan mendistribusikan bantuan karena kendala fasilitas. Kami tidak punya perahu karet atau boat untuk mendistribusikan bantuan dan juga mengevakuasi pengungsi di bukit-bukit. Ratusan ribu masih harus dievakuasi, sementara Satkorlak tidak punya Posko. Bantu kami, tolong bantu kami segera... Camat Kejuruan Muda menutup pembicaraannya. Tim ACT di lokasi bencana sudah berkoordinasi dengan beberapa Camat di Aceh Tamiang, juga di Langkat, Sumatera Utara. Satu tim lagi sedang dikirim untuk membantu evakuasi dan distribusi, karenanya tim yang dikirim pun dilengkapi dengan peralatan banjir seperti perahu karet, pelampung, tali penyelamat dan lain-lain. *** Bantuan Anda, akan selamatkan mereka! Rekening Bencana: BCA 676 030 2021 BSM 101 000 1114 Mandiri 128 000 4593 338 Muamalat 304 0028 015 BII Syariah 270 2000 256 Perkantoran Ciputat Indah Permai Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Blok B-8 Ciputat 15419 Telp. +62 21 741 4482 Fax. +62 21 742 0664 Email : [EMAIL PROTECTED] INFO: Bayu Gawtama (0852 190 68581) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti [Hot News, 24 Des 2006, 12.30 WIB] Camat Banda Mulia, Aceh Tamiang : Pengungsi Harus Segera Dievakuasi, Atau Mereka Akan Mati Kelaparan!
[Hot News, 24 Des 2006, 12.30 WIB] Camat Banda Mulia, Aceh Tamiang : Pengungsi Harus Segera Dievakuasi, Atau Mereka Akan Mati Kelaparan! Seprianto, Camat Banda Mulia, Kabupaten Aceh Tamiang mengatakan, 10 desa di wilayahnya sudah tergenang air banjir setinggi 2 meter. 98% wilayah kami sudah terendam, dan warga mengungsi ke bukit-bukit atau tempat yang lebih tinggi, ujar Seprianto. Selain Kecamatan Banda Mulia, tetangganya, yakni Kecamatan Bendahara juga terendam banjir. Tidak tanggung-tanggung, 33 desa yang berada di wilayah Kecamatan Bendahara nyaris seperti lautan. Seluruh warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan harus segera dievakuasi. Jika tidak, mereka akan mati kelaparan dan kedinginan karena tidak ada bantuan yang bisa masuk ke lokasi pengungsian. Kami kesulitan sarana untuk mendistribusikan bantuan, ujar Seprianto. Perahu karet saja dianggap tidak cukup mengingat arus yang sangat deras. Dibutuhkan perahu boat dengan mesin yang cukup kuat untuk melawan arus. Kondisi pengungsi saat ini sangat mengkhawatirkan, tambahnya. Seprianto juga mengungkapkan, Kecamatan Sekera yang berada di pinggiran sungai hulu Tamiang pun dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Sebuah desa bernama Desa Sekumur, di Aceh Tamiang, habis tersapu banjir. Tidak ada rumah tersisa di sana, kami tidak tahu berapa jumlah korban yang mati atau hilang. Saat ini Posko di Aceh Tamiang lumpuh total. Selain itu, posko di Kuala Simpang juga perlu diperkuat karena keterbatasan sarana. Wilayah sebaran banjir semakin meluas dan sudah mulai masuk ke Desa Alur Pinang, Kecamatan Langsa Timur dan Kota Langsa. (Gaw) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti 1.115 Warga Desa Limau Manis Meninggalkan Pengungsian
1.115 Warga Desa Limau Manis Meninggalkan Pengungsian Sebanyak 1.115 Warga Limau Manis Kecamatan Muara Sipongi Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara, Kamis siang (21/12) meninggalkan lokasi pengungsian Rau, Pasaman, Sumatera Barat. Rombongan yang didominasi wanita dan anak-anak itu, berbondong-bondong kembali ke rumah mereka yang sudah empat hari ditinggalkan. Selain cemas akan keselamatan harta benda di rumah, mereka juga tidak betah tinggal di pengungsian. Kami akan buat tenda darurat berdekatan dengan rumah kami, agar bisa memantau keadaan rumah, ujar Asprin, seorang warga Limau Manis. Desa Limau Manis merupakan desa yang bersebelahan dengan desa Ranjau Batu, namun jalur masuk ke desa tersebut tidak bisa dilalui kendaraan sehingga untuk menuju desa itu harus berjalan kaki sejauh 2,5 km melalui jalan terjal dan mendaki. Meski tidak terlalu parah terkena dampak bencana, namun warga Limau Manis sangat ketakutan mengingat lokasi desa mereka yang dikelilingi bukit sedangkan bukit-bukit di sekitarnya sangat rawan longsor. Keputusan pengungsi untuk kembali ke desanya disarankan oleh pihak kecamatan Rau Mapa Tunggul, Kabupaten Pasaman yang selama 3 hari menampung para pengungsi dari Muara Sipongi. Jangan bilang kami mengusir mereka, mereka sendiri yang minta pulang ke desanya, terang R. Siregar salah Muspika setempat. Padahal menurut Siregar jika warga Limau Manis kembali ke desanya maka bantuan akan semakin sulit sampai ke desa yang letaknya di balik bukit itu. Asprin dan seluruh warga Limau Manis tetap berkeras untuk pulang, alasan mereka, Di sana rumah kami, kami lahir dan hidup di sana, apapun yang terjadi kami tetap di desa kami sendiri. (Gaw) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Langkat Banjir, 4.000 Warga Terkurung
Langkat Banjir, 4.000 Warga Terkurung Hujan terus menerus selama sejak Selasa hingga Kamis (21/12) menyebabkan banjir dengan ketinggian air mencapai tiga sampai empat meter di Desa Sekoci, Desa Bukit Mas, dan Desa Sejambu, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang berpenduduk 4.000 KK. Sementara para korban bertahan di atas bumbungan, atap rumah dan di atas pohon. Hujan yang berlangsung selama tiga hari tersebut menjadikan Sungai Besitang yang merupakan gabungan sungai Bukit Lawang dan Sungai Wampu Bahorok mengalami kenaikan secara tiba-tiba. Warga dikejutkan dengan naiknya air yang sampai ke rumah-rumah warga. Banjir yang secara tiba-tiba datang ini menjadikan warga sulit mengungsi, sehingga para warga mencoba untuk bertahan di atas rumah mereka dan di atas pohon. Kenaikan air sungai yang terjadi pada malam hari ini juga sangat mempersulit warga untuk melakukan pengungsian dan sampai detik ini air terus naik. Investigasi awal langsung dilakukan oleh 2 (dua) orang reaksi cepat ke lokasi banjir pada Kamis (21/12) pukul 23.15 WIB bersama Ridho dan Julyono yang merupakan relawan BIS Peduli mitra jejaring ACT di Sumatera Utara. Keduanya terpaksa harus berenang sejauh 800 meter agar dapat mendekati lokasi korban. Tim awal baru dapat membantu tenaga untuk evakuasi anak-anak dan perempuan di empat dusun desa Sejambu. Pada hari Jumat (22/12) pagi rombongan kedua yang terdiri dari tiga orang relawan kembali menyusul ke lokasi banjir. Sedangkan setelah shalat Jumat rombongan ketiga menyusul ke lokasi kejadian dengan menggunakan mobil Ambulan dan Expass dengan membawa perahu karet dan ban untuk evakuasi korban yang masih berada di titik-titik banjir. Jumlah bangunan rumah penduduk dan fasilitas sarana umum yang terendam banjir diperkirakan ada sekitar 1.000 rumah termasuk bangunan yang terendam banjir. Jalur menuju titik banjir masih sangat sulit dijangkau karena banjir telah menyebar di sekitar tiga desa tersebut. Aksi yang akan dilakukan pertama kali dengan memberikan bantuan evakuasi warga yang masih berada di titik-titik lokasi di tiga desa, yakni desa Sekoci, Bukit Mas dan Desa Sejambu. Tim membutuhkan bantuan logistik, tenda dan obat-obatan serta dapur umum untuk para korban, karena hal ini yang saat ini sangat dibutuhkan oleh para korban. Apalagi kondisi di sana saat ini masih tetap hujan, ujar Julyono. Apalagi banyak anak-anak diantara para korban yang membutuhkan perlindungan dari cuaca yang cukup dingin, jelasnya. (Gaw) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Ibu Kades Jempolan
Ibu Kades Jempolan Di banyak tempat, kadang kita menemui orang-orang yang luar biasa. Luar biasa dimaksud, ketika orang-orang dengan status sosial yang sama melakukan hal yang biasa namun ada seseorang melakukan hal di luar kebiasaan yang lainnya. Di Muara Sipongi, Kabupaten Mandailing Natal keluar biasaan itu diperlihatkan oleh istri kepala desa Ranjo Batu. Rismawati, demikian nama ibu kades tersebut usianya sekitar 37 tahun sedangkan suaminya suaminya Rusdiono berusia 44 tahun. Penampilannya sederhana bahkan orang yang tidak mengenalnya tidak akan mengira kalau Risma adalah istri kepala desa. Boleh jadi, kesederhanaan yang ditampilkan Risma menyesuaikan keseharian sang suami yang juga teramat sederhana. Bencana gempa bumi Senin (18/12) yang menimpa 12 desa di Muara Sipongi memerlihatkan kekompakan keduanya. Rusdiono yang menjabat kepala desa Ranjo Batu, di hari pertama bencana, langsung menjual seekor sapi miliknya untuk makan ribuan warganya. Tidak ada bantuan, desa kami terisolir, sedangkan warga butuh makanan, alasan Pak Kades. Rupanya, Ibu Kades tidak mau kalah. Ia merasa harus mengimbangi peran suaminya melayani warga. Terlebih dalam masa bencana seperti saat ini tidak menunggu dituntut berperan pun Ibu Kades sudah langsung turun tangan. Bersama tim ACT, ibu kades mendistribusikan sembako ke 3 dusun, yakni Dusun Batas, Dusun Koto Tangah, dan Dusun Panyange. Wah, Ibu Kades bawa bantuan terimakasih ya Bu Salah satu kalimat yang terlontar dari warganya di dalam tenda di desa Koto Tangah . Salut untuk Ibu Kades Ranjo Batu, tidak heran jika ia begitu dicintai warga. Sebab menurut salah seorang warga sikap beliau yang seperti itu tidak hanya pada saat bencana saja. Hampir setiap hari , Risma tidak pernah bosan mendatangi warganya dalam berbagai kegiatan, antara lain kegiatan Posyandu untuk balita. Rumahnya sederhana, bahkan ia masih harus membuka kedai kopi di rumahnya untuk mencukupi kehidupan sehari-hari. Tidak ada perhiasan menempel di tubuhnya, begitupun tidak ada kendaraan mewah parkir di halaman rumahnya. Yang ada hanya sebuah mobil Kijang keluaran tahun 1982. Ibu Kades yang satu ini memang Jempolan (Gaw) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti [ACT] 14 Tahun Menanti untuk Berqurban
14 Tahun Menanti untuk Berqurban www.aksicepattanggap.com Dadang, 33 tahun, seorang buruh pabrik di Bandung, Jawa Barat. Sebagai buruh pabrik hanya hanya lulusan SLTA, gaji yang diterimanya pun pas-pasan. Hanya bertahan di sepekan pertama setelah gajian, terangnya tentang seberapa cukup gaji yang diterimanya untuk menopang hidup. Hari-hari selanjutnya setelah pekan pertama itu, ia jalani dengan penuh keprihatinan. Beruntung ia masih memiliki sepeda untuk ke tempat kerjanya, sementara isterinya mencari penghasilan tambahan dengan mencuci pakaian tetangganya. Namun, keterbatasan dan kekurangan tak pernah menyurutkan niatnya untuk bisa berqurban. Malu saya jika setiap tahun hanya menjadi penerima daging qurban. Saya kira jauh lebih nikmat jika kita sendiri yang berqurban, semangatnya tak pernah padam jika bicara tentang dua impiannya, berqurban dan pergi ke tanah suci. Tetapi menurutnya, tahap pertama dan yang paling mungkin ia lakukan adalah berqurban. Ternyata, berqurban bagi seorang Dadang bukanlah hal mudah. Tahun 1991, ketika baru lulus SLTA dan mendapatkan pekerjaan, ia langsung bertekad, Saya ingin berhaji suatu saat, semoga cita-cita yang terkabul, sembari menambahkan, target pertama sebelum berhaji adalah membeli seekor kambing untuk diqurbankan. Saat itu ia belum menikah dan masih tinggal bersama orang tuanya. Sebagai anak pertama dari empat bersaudara, ia merasa berkewajiban untuk membantu meringankan beban orangtuanya dengan memberi sebagian penghasilannya untuk biaya sekolah adik-adiknya. Gaji saya waktu itu cuma dua ratusan ribu, sebagian untuk biaya sekolah adik, sebagian lainnya disimpan untuk pegangan. Lima ribu rupiah, nilai yang bisa ditabungnya setiap bulan untuk meraih impiannya berqurban. Tidak peduli perlu waktu berapa tahun untuk bisa terkumpul uang seharga seekor kambing, yang penting tekad saya harus seratus persen, tegasnya bersemangat. Tentang tekadnya ini, ia tak pernah berkompromi untuk urusan dan kebutuhan apa pun, yang pasti lima ribu rupiah harus ditabung setiap bulannya. Tekad seratus persen memang semestinya tak boleh terkalahkan oleh apa pun. Empat tahun bekerja mengumpulkan uang antara lima sampai sepuluh ribu setiap bulannya, Dadang mengantongi cukup uang untuk membeli seekor kambing untuk berqurban. Bahkan keinginannya untuk melanjutkan sekolah di tahun 1995 ia redam demi seekor hewan qurban. Pekan ketiga di bulan Ramadhan 1416 H, berbinar mata Dadang menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Bukan karena ia bisa membeli baju baru, tetapi karena ia merasa punya tambahan untuk membeli seekor kambing untuk qurban di hari raya Idul Adha. Tetapi di tahun itu juga, saat wajahnya berseri menjelang terwujudnya impian untuk berqurban, Dadang harus ikhlas merelakan uang untuk membeli seekor kambing dipakai untuk biaya masuk sekolah adiknya. Saya ikhlas. Pasti Allah yang mengatur semua ini, dan saya percaya masih ada kesempatan saya di tahun-tahun depan, sebuah pemelajaran berharga tentang makna berqurban sesungguhnya. Dadang tak putus asa. Ia kembali merajut hari, menghitung penghasilannya sebagai buruh pabrik serta menyisihkan sebagian kecil untuk ditabung. Untuk hewan qurban impian saya, jelasnya. Setelah sekitar tiga tahun menabung, cobaan atas tekadnya itu kembali datang, kali ini cobaannya berupa keinginan Dadang untuk menikah. Usia saya sudah pantas untuk menikah, lagi pula sudah ada calonnya. Saya tidak ingin berlama-lama punya hubungan tanpa status, takut dosa, lagi-lagi uang tabungannya terpakai untuk menikah. Saat itu, Dadang sedikit berkilah, Toh sama-sama ibadah. Hari-hari setelah menikah dibayangkan Dadang akan semakin mudah baginya untuk menabung demi hewan qurban impiannya. Sebab, pikir Dadang, kini ia tak sendirian menabung. Ia bisa mengajak isterinya yang juga bekerja untuk ikut menabung agar di tahun depan bisa membeli hewan qurban. Konon, kenyataan hidup tak pernah seindah mimpi. Begitu pula yang dialami Dadang selama bertahun-tahun mengarungi bahtera rumah tangga bersama isterinya, Yenni. Terlebih setelah melahirkan putra pertama mereka satu tahun setelah menikah, Yenni tak lagi bekerja. Dadang pun harus sendirian membanting tulang menafkahi keluarga, belum lagi permintaan orang tuanya untuk ikut membantu biaya pendidikan adik bungsunya. Tetapi dalam keadaan seperti itu, Dadang selalu teringat niatnya beberapa tahun lalu untuk bisa berqurban. Semoga tak hanya tinggal impian, saya masih bertekad mewujudkannya, kalimat ini menutup lamunannya. Meski sedikit, ia paksakan diri untuk terus menabung. Kadang, tabungan yang terkumpul terganggu oleh kebutuhan dapur atau susu si kecil. Kebutuhannya bertambah besar, dengan bertambahnya anggota keluarga di rumah Dadang. Dengan dua anak, si sulung butuh biaya sekolah, sedangkan si kecil perlu susu dan makanan bergizi, nampaknya Dadang harus mengubur dalam-dalam mimpinya untuk berqurban, apalagi pergi haji
Ida Arimurti [ACT] Merajut Cinta
Merajut Cinta www.aksicepattanggap.com Abah, demikian orang memanggilnya. Puluhan tahun ia mengabdikan hidupnya di masjid sebagai marbot, alias pemelihara masjid. Sebelum pindah ke Tangerang kira-kira belasan tahun lalu, ia juga menjalani hidupnya sebagai marbot di Barat Jakarta. Posisinya tergantikan oleh petugas yang lebih muda dan lebih berenergi sehingga mengharuskannya pindah ke Tangerang. Beruntung ia, salah seorang keponakannya di Tangerang menjabat sebagai salah satu pengurus masjid. Maka, Abah pun menetap di masjid itu bersama keluarganya. Tugasnya tetap sama, sebagai pemelihara masjid. Ini tugas yang mulia. Saya sangat senang menjalani tugas ini, ujarnya suatu kali. Ada saat-saat yang selalu membuatnya gembira, seperti ketika masjid ramai dengan anak-anak yang belajar mengaji. Meski ia harus dibuat lelah dengan polah anak-anak yang mengotori masjid dengan kaki-kaki kotor mereka, namun Abah justru bertambah senang. Masjid sepi kalau tidak ada mereka. Soal masjid yang kotor, itu sudah menjadi kewajiban Abah. Justru Abah tambah senang, artinya amal Abah tambah banyak Jelas, tak semua orang mampu berhati lapang sepertinya. Demikian pula, ada saat-saat yang kadang membuatnya menitikkan airmata. Salah satu agenda tahunan yang kerap membuatnya sedih adalah hari raya Idul Adha, tatkala banyak kaum muslim yang berqurban untuk mendekatkan dirinya kepada Allah. Qurban, hakikatnya adalah mendekatkan diri kepada Allah, dengan cara menunjukkan wujud cinta berbentuk sebuah pengorbanan. Adalah Ayahanda Ibrahim yang mengajarkan hakikat cinta seperti ini bersama Ananda Ismail dan ibunya Siti Hajar. Abah ingin sekali suatu saat bisa berqurban seperti jamaah lainnya, ungkapnya tentang sebuah cita-cita yang selama ini baru sebatas mimpi bagi Abah. Ya, Abah tahu persis honornya sebagai pemelihara masjid membuatnya merasa hampir mustahil bisa membeli seekor domba untuk dikurbankan. Berapa harga seekor kambing sekarang nak? suatu kali Abah bertanya. Setelah tahu harga yang dimaksud, Abah pun tertunduk lesu. Entah kapan Abah bisa berqurban seperti orang lain lirihnya. Abah mengaku, ia selalu iri dengan orang-orang yang bisa berqurban setiap tahun. Orang yang berqurban berarti orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah. Mereka telah membuktikan sebentuk cinta kepada Tuhan dengan cara berqurban. Ini yang membuat Abah iri, Abah belum bisa mempersembahkan seekor pun untuk dikurbankan, katanya. Tetapi Abah bukanlah sosok pemurung yang mudah putus asa. Begitu ia tahu tak mungkin membeli seekor domba, maka bertahun-tahun ia menjalani peran sebagai panitia qurban. Setiap kali penyelenggaraan pemotongan hewan qurban, Abah tak pernah absen berdiri paling depan sebagai panitia. Meski kadang ia mendapat tugas khusus, yakni membersihkan kotoran hewan-hewan yang sudah disembelih. Tak hanya itu, setiap sore saat petugas dan panitia lainnya sudah kembali ke rumah masing-masing, Abah masih harus membersihkan halaman masjid dari kotoran dan bercak darah yang menempel di lantai masjid. Kalau pun saya tidak bisa berqurban langsung, setidaknya Allah tahu Abah berada di tengah-tengah orang yang berqurban. Artinya Allah melihat Abah bersama orang-orang yang mendekatkan diri dan menunjukkan cinta kepada Allah, terangnya bahagia. Abah, usianya sudah menginjak tujuh puluh. Ia pun tak lagi bertugas memelihara masjid, namun tak pernah redup semangatnya untuk hadir di hari pemotongan hewan qurban. Tangannya sudah lemah, tenaganya pun sudah berkurang. Tahun lalu, tangan gemetarnya masih memegang sebilah pisau untuk membantu memotong-motong daging qurban. Sesekali ia bersandar di tembok masjid untuk melepas lelah, tak lama ia kembali bergumul dengan daging-daging qurban itu. Lama sosoknya tak lagi terlihat, mungkin di hari pemotongan hewan qurban tahun ini ia akan muncul lagi. Lengkap dengan sebilah pisau di tangan gemetarnya. Abah, lelaki renta di penghujung usianya terus berjuang merajut cinta, di saat sebagian besar orang mampu membeli cinta Allah dengan berqurban. (Gaw) *** Qurban for Survivor, berbagi nikmat qurban Ketentuan harga hewan Qurban for Survivor: Kambing/DombaRp. 725.000,-/ekor Sapi Rp. 5.525.000,-/ekor Rekening Qurban for Survivor : Bank Central Asia Acc. No. 676 030 3133 (Swift Code: Cenaidja) Bank Syariah Mandiri Acc. No. 004 011 Bank Mandiri Acc. No. 128 000 4555 808 Bank Muamalat Indonesia Acc. No. 304 0022 915 Bank Negara Indonesia Syariah Acc. No. 009 611 0239 (setiap transfer beri keterangan : Qurban) Info lebih lanjut: Bayu Gawtama (Communication) - 021-741 4482 ext 121 Email : [EMAIL PROTECTED] __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Menemani Malam Demi Sepuluh Ribu
Motor yang saya tumpangi merambat pelan di tepi jalan Pasar Ciputat, Tangerang, Banten. Waktu menunjukkan hampir pukul dua belas malam ketika sorot lampu motor saya menembak seraut wajah mematung berdiri hanya beberapa meter di depan. Matanya terpejam, padahal ia dalam keadaan berdiri, sementara di pundaknya menyangkut sehelai tali yang tersambung ke sebuah kotak seukuran kardus air mineral. Yanto nama pemuda itu, ia salah satu dari belasan penjual rokok ketengan di Pasar Ciputat. Beberapa detik kemudian, tak sengaja jari tangan kiri ini menekan klakson motor, dan... Yanto pun terkaget. Saya merasa bersalah telah membangunkannya dari 'mimpi'. Boleh jadi, saat tertidur dalam keadaan berdiri itu ia tengah bermimpi melayani serbuan pembeli rokok hingga barang dagangannya malam itu habis terjual. Atau bahkan, ia sedang menikmati indahnya menjadi juragan rokok di kampungnya. Tetapi bunyi klakson saya barusan membuyarkan mimpi indahnya. Maaf mas, Saya jadi kikuk sendirian merasa bersalah telah mengagetkannya. Akhirnya saya menghampirinya untuk membeli beberapa butir permen. Rokoknya nggak mas? tanya Yanto berharap. Saya harus meminta maaf untuk kedua kali lantaran memupuskan harapannya, lantaran saya tidak merokok. Kalau permen untungnya kecil pak, lagi pula permen ya cuma pelengkap saja. Siapa tahu ketemu pelanggan seperti bapak yang tidak merokok, jelasnya. Saya tertarik dengan keterangannya tentang untung yang kecil dari jualan permen. Tapi bukan untung permen yang saya tanya, melainkan untung dari jualan rokoknya. Seribu, paling besar seribu lima ratus untuk sebungkus rokok, terangnya. Padahal, sering terlihat para pedagang rokok ketengan itu menjual rokoknya tidak bungkusan, melainkan ketengan lantaran pembeli rokok mereka pun bukan dari kalangan menengah ke atas. Pelanggannya biasanya membeli rokok satu atau dua batang saja, dan tak jarang untuk meladeni pembeli dua batang rokok itu harus sambil berlari mengejar angkot atau bis yang melaju. Pernah satu kali saya melihat seorang pedagang rokok terjatuh saat mengejar angkutan umum, padahal ia hanya melayani seorang pelanggan yang hanya membeli sebatang rokok. Berapa sih untungnya? Kalau sebungkus rokok isi 24 hanya seribu rupiah, berapa untung dari sebatang rokok? Itu harus dibayar mahal tatkala ia tersungkur di jalan raya, hingga semua rokok dagangannya berantakan. Sebagian masih diselamatkan, tapi jauh lebih banyak yang patah dan tak bisa terjual lagi. Yanto, seorang pedagang rokok ketengan di pinggir jalan kecewa karena saya hanya membeli permen lantaran untung yang didapat dari menjual permen itu kecil. Jika demikian asumsinya menjual rokok itu untungnya besar. Tetapi nyatanya, besar yang dimaksud hanyalah seribu atau seribu lima ratus rupiah untuk sebungkus rokok? Berapa bungkus rokok terjual setiap malam? Yanto sumringah, senyumnya tak menampakkan satu pun masalah dengan jumlah rokok yang berhasil dijualnya setiap malam. Alhamdulillah pak, sekitar sepuluh sampai lima belas bungkus, kembali ia menutup kalimatnya dengan senyum. Seketika hati ini berteriak keras, Hey, dia begitu bahagia!, padahal hanya sekitar sepuluh ribu atau dua puluh ribu yang dibawanya pulang untuk makan anak dan isterinya. Tetapi aura kesyukuran atas rezeki yang didapatkan hari itu yang membuatnya tetap tersenyum. Bandingkan dengan kita, kadang masih terkecut setiap kali menerima transferan gaji di rekening dan berujar, Gaji segini, mana cukup? Yanto dan belasan pedagang rokok ketengan lainnya, setia menemani malam hingga pagi menjelang, hanya untuk mendapatkan sepuluh ribu rupiah. Namun wajah dan senyumnya menyiratkan rasa syukur yang tak bertepi atas nikmat dan rezeki yang masih bisa didapatnya. Ternyata benar, kebahagiaan tak mengenal status. Sebab kebahagiaan bukan terletak pada apa yang dimiliki seseorang, melainkan tertanam jauh di dalam hati orang-orang yang senantiasa bersyukur atas yang diperolehnya. Gaw - Need a quick answer? Get one in minutes from people who know. Ask your question on Yahoo! Answers. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti 4 Nilai Tambah Qurban for Survivors
4 Nilai Tambah Qurban for Survivors` 2006-12-11 16:53:26 Survivors adalah para korban bencana di negeri ini. Mereka harus bertahan hidup (survive), bahkan dalam kondisi yang serba kekurangan dan cengkeraman kemiskinan. Qurban for Survivors adalah bentuk pengabdian seorang hamba allah untuk memenuhi seruan Tuhannya (QS. Al Kautsar: 2), Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). Ketakwaan dari pengabdianlah yang sampai kepada Allah SWT. Sementara daging qurban yang disyaratkan, menjadi sedekah multimanfaat untuk survivors di kawasan-kawasan pasca bencana dan titik-titik lokasi rawan bencana. Ada empat nilai tambah dengan berqurban melalui program QURBAN FOR SURVIVORS, yakni; Amanah dan Transparan : Pequrban/donatur mendapat laporan pandangan mata/reportase dengan fasilitas Short Message service (SMS) pada pelaksanaan qurban, serta dokumentasi visual pada laporan akhir (final report). Pertanggungjawaban dana dipublikasi pada www.aksicepattanggap.com serta link dengan situs/media mitra sinergis ACT. Pemberdayaan Berkelanjutan : Pequrban/donatur tak sekadar beli putus demi menggugurkan kewajiban berqurban, melainkan secara otomatis turut memberdayakan ekonomi para korban bencana, yang berusaha mempertahankan hidup dengan menjaga amanah sebagai mitra Lumbung Ternak ACT. Ekspresi Kemanusiaan Sejati : Pequrban/donatur dapat mengekspresikan rasa pedulinya dengan terjun langsung ke lokasi penerima qurbannya, dengan bergabung sebagai relawan (volunteer) bersama MRI-Masyarakat Relawan Indonesia. Keberpihakan Kepada Rakyat : Pequrban/donatur dengan nyata telah memilih berpihak kepada korban bencana mitra ACT, yang berjuang memberdayakan diri dengan usaha ternak rakyat di tengah kepungan bisnis peternakan kapitalis. --- Qurban for Survivor, berbagi nikmat qurban Ketentuan harga hewan Qurban for Survivor: Kambing/DombaRp. 725.000,-/ekor Sapi Rp. 5.525.000,-/ekor Rekening Qurban for Survivor : Bank Central Asia Acc. No. 676 030 3133 (Swift Code: Cenaidja) Bank Syariah Mandiri Acc. No. 004 011 Bank Mandiri Acc. No. 128 000 4555 808 Bank Muamalat Indonesia Acc. No. 304 0022 915 Bank Negara Indonesia Syariah Acc. No. 009 611 0239 (setiap transfer beri keterangan : Qurban) Info lebih lanjut: Bayu Gawtama (Communication) - 021-741 4482 ext 121 Email : [EMAIL PROTECTED] - Cheap Talk? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Qurban for Survivors, Tak Sekadar Tebar Daging Qurban (Sebuah Konsep Pemberdayaan Masyarakat)
Qurban for Survivors, Tak Sekadar Tebar Daging Qurban (Sebuah Konsep Pemberdayaan Masyarakat) 2006-12-04 13:25:50 Salah satu keunggulan program recovery yang dilakukan ACT di setiap lokasi bencana, adalah pemberdayaan para korban bencana. Di beberapa wilayah bencana seperti Aceh, Banjarnegara, dan Jogjakarta misalnya. Program-program recovery di Aceh mencerminkan konsep pemberdayaan tersebut. Salah satu contoh adalah WAKALA (Wanita Kepala keluarga), sebuah program untuk para wanita janda korban tsunami agar bisa mandiri meski tak lagi ada kepala keluarga. Target dari program ini, merekalah yang akan mengemban amanah sebagai kepala keluarga. Program berupa bimbingan dan pendampingan dengan mengajari mereka berbagai keterampilan seperti konveksi dan anyaman tikar. Para wanita janda yang mengikuti program WAKALA pun semakin bersemangat dengan berdirinya Balai Wakala, tempat mereka melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Alhasil, hasil kerajinan mereka yang terbuat dari pandan antara lain berupa anyaman tikar, sudah diekspor ke beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Australia. Tak hanya di Aceh, di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang terlanda tanah longsor pada Februari 2006 silam, ACT melakukan program beasiswa untuk anak-anak yatim korban tanah longsor yang dikemas dalam program Asuransi Sosial Pelajar (ASP). Program berupa bantuan pendidikan yang dananya diperoleh dari para donatur ACT. Program serupa juga sudah dilakukan jauh sebelumnya untuk anak-anak korban tsunami Aceh dalam Children Care Program (CCP). Anak-anak adalah asset bangsa, tidak terkecuali di lokasi bencana. Program-program tersebut sebagai bagian dari kepedulian ACT bersama para donatur terhadap masa depan asset bangsa tersebut. Begitu pula program-program recovery di Jogja dan Jawa Tengah pasca gempa. Recovery fisik, recovery ekonomi dan recovery sosial yang digarap di 41 dusun di Jogja dan Jawa Tengah bersemangatkan pemberdayaan. Pembangunan rumah tahan gempa misalnya, harga yang dibutuhkan untuk membangun setiap rumah jauh lebih murah dari harga hitungan awal. Tidak kurang 50% biaya pembangunan bisa dikurangi, lantaran prosesnya tidak perlu membayar tenaga bangunan. Karena ternyata, sebagian besar profesi warga Bantul wilayah yang paling parah terkena bencana- adalah tukang bangunan. Sebagai contoh, untuk membangun rumah type 36 dibutuhkan biaya sekitar 40 juta rupiah. Namun karena proses pembangunan tidak memerlukan biaya tenaga bangunan, ditambah masih bisa dimanfaatkannya bahan-bahan sisa rumah sebelumnya seperti batu bata dan kusen, maka hanya dibutuhkan tidak lebih dari 20 juta rupiah untuk type 36. Recovery ekonomi pun demikian. Sebagian masyarakat korban gempa di Bantul terbantu dengan didirikannya tobong-tobong batu bata, mengingat salah satu pekerjaan mereka sebelum gempa adalah pembuat batu bata. Ratusan masyarakat di Dusun Kedaton Kidul, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, bisa menjadi contoh cerita sukses masyarakat korban gempa. Bahwa, saat ini mereka bisa bangkit dengan cara memberdayakan tenaga, potensi dan keterampilan utama masyarakat. Qurban for Survivors Semangat pemberdayaan masyarakat ini pula yang mendasari program qurban ACT yang diusung melalui QURBAN FOR SURVIVORS, berbagi nikmat qurban kepada para korban bencana. Tak sekadar menebar daging qurban, tentu ini yang menjadi konsep besar program Qurban for Survivors. Bagaimana pun juga, para korban bencana adalah masyarakat yang masih banyak membutuhkan bantuan. Seperti halnya berbagai program recovery yang biasa dilakukan ACT dengan konsep pemberdayaannya, maka program Qurban for Survivors pun diiringi semangat pemberdayaan. Program qurban ini akan menjangkau beberapa wilayah bencana seperti Aceh, Banjarnegara, Jember, Jogjakarta, Klaten, Sidoarjo, dan wilayah pasca bencana konflik seperti Maluku. Harapan terbesar dari program qurban ini, tentu bukan sekadar membagi-bagikan daging qurban kepada para korban bencana. Ada konsep pemberdayaan dibalik pemotongan hewan qurban. Harga hewan qurban yang dibayarkan para pequrban, tidak sekadar menghasilkan potongan-potongan daging kambing, sapi atau kerbau, karena beragam program pemberdayaan akan dilakukan dari sebagian harga qurban yang dibayarkan. Misalnya di Banjarnegara, dengan berqurban melalui ACT, anak-anak yatim korban tanah longsor akan terus mendapatkan bantuan beasiswa pendidikan. Program pembinaan dan pendampingan para janda di Aceh dalam program WAKALA pun akan terus berjalan, agar para korban bencana itu semakin mandiri dan produktif. Tak terkecuali di berbagai lokasi bencana yang menjadi tujuan program qurban seperti Jogja, Klaten, Sidoarjo, Jember, Maluku dan lain-lain. Selain menjaga kesinambungan program recovery dan pemberdayaan para korban bencana, qurban melalui ACT menyimpan semangat kemandirian masyarakat. Lumbung Ternak Masyarakat (LTM) dan Pos Kemandirian Masyarakat (PKM), adalah program baru yang diusung ACT
Ida Arimurti Siapa yang Menikmati Qurban Anda?
Siapa yang Menikmati Qurban Anda? http://aksicepattanggap.com Zaid bin Arqam ra berkata: suatu saat beberapa sahabat bertanya: Ya Rasulullah, untuk apa kita berqurban?. Untuk mengikuti sunnah Bapak kamu Ibrahim, jawab Nabi Saw. Mengapa kita harus mengikuti sunnah ini?, tanya para sahabat. Setiap helai rambut dari hewan qurban akan menjadi amal kebaikan, kata Nabi Saw. (HR. Ibn Majah dan Ahmad). Menurut ulama fiqh, ibadah dengan penyembelihan hewan qurban merupakan amalan yang paling utama pada Hari Raya Idul Adha. Amalan dimaksudkan sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Allah Swt atas segala karunia yang diberikan, menghapus segala dosa yang dilakukan, di samping untuk membuka kesempatan kepada kaum lemah (dhuafa) menikmati karunia yang ada. Jika setiap helai rambut dari hewan qurban akan menjadi amal kebaikan, maka upayakanlah manfaat hewan qurban kita dapat dirasakan oleh orang-orang yang lebih tepat mendapatkannya. Coba perhatikan di setiap kali penyelenggaraan qurban, terutama pada saat distribusi daging, masih ada orang-orang yang sebenarnya tak lebih berhak mendapatkannya namun tetap masuk dalam daftar penerima. Sayang sekali, karena kondisi yang demikian selalu terulang-ulang setiap tahun. Berapa banyak kaum lemah yang semestinya masuk dalam daftar penerima, namun hanya memandang kosong harapan mereka untuk bisa menikmati daging qurban. Sementara itu, berapa banyak pula orang-orang yang tak bosan-bosannya terus menerus menjadi penikmat hewan qurban, padahal di tempat lain masih banyak yang lebih berhak darinya. Bahwa hakikat qurban merupakan wujud pengorbanan seseorang untuk menunjukkan nilai cinta kepada Allah yang tak pernah terbiaskan oleh cintanya kepada harta yang dimilikinya, maka seharusnya arah cinta itu tetap terjaga dengan memperhatikan kepada siapa hewan qurban kita terbagi. Setiap pequrban boleh menentukan siapa saja yang bakal menikmati hewan qurbannya. Pequrban, adalah mereka yang memiliki kelebihan harta, yang dengan hartanya itu ia bermaksud berbagi nikmat kepada orang lain. Karenanya ia pun boleh mengarahkan sesiapa yang boleh menikmati daging qurbannya. Fakir miskin, anak-anak yatim, orang-orang yang masuk dalam kategori dhuafa (lemah), juga mereka yang tengah berada dalam kesulitan, semestinya lebih menjadi perhatian para pequrban. Dengan demikian, niat berbagi nikmat kepada orang-orang yang lebih berhak tetap terjaga. Nyatanya, masih banyak pequrban yang tak terlalu perhatian siapa saja yang telah menikmati hewan qurbannya. Tidak sedikit yang peduli, kepada siapa seharusnya daging qurbannya terdistribusi. Kini, saatnya pequrban lebih cermat dalam berqurban, agar niat serta tujuan beribadahnya terjaga dengan baik. Sebab, berqurban tak semata mengikuti sunnah Nabi Ibrahim, melainkan juga wujud cinta kepada sesama. Maka, arahkanlah cinta itu kepada yang lebih tepat menerimanya. --- Qurban for Survivor, berbagi nikmat qurban Ketentuan harga hewan Qurban for Survivor: Kambing/DombaRp. 725.000,-/ekor Sapi Rp. 5.525.000,-/ekor Rekening Qurban for Survivor : Bank Central Asia Acc. No. 676 030 3133 (Swift Code: Cenaidja) Bank Syariah Mandiri Acc. No. 004 011 Bank Mandiri Acc. No. 128 000 4555 808 Bank Muamalat Indonesia Acc. No. 304 0022 915 Bank Negara Indonesia Syariah Acc. No. 009 611 0239 (setiap transfer beri keterangan : Qurban) Info lebih lanjut: Bayu Gawtama (Communication) - 021-741 4482 ext 121 Email : [EMAIL PROTECTED] - Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Bunda Hajar, Sang Guru Cinta
Bunda Hajar, Sang Guru Cinta 2006-11-23 10:46:11 www.aksicepattanggap.com Ber-qurban, maknanya tak jauh berbeda dengan berkorban. Setiap kita tentu pernah dan sering berkorban untuk segala kepentingan. Misalnya, untuk bisa meraih predikat mahasiswa teladan dengan indeks prestasi tertinggi, seorang mahasiswa rela mengorbankan waktu `santai`nya dan diganti dengan hari-hari sibuk berkutat dengan buku. Seorang suami berkorban membanting tulang siang dan malam demi sebungkus nasi yang dibawa pulang untuk anak dan isterinya. Masih banyak lagi contoh pengorbanan yang dilakoni setiap orang. Beragam pula alasan orang melakukan pengorbanan tersebut. Harga diri, keyakinan, kepuasan, dan yang paling banyak mendasari sebuah pengorbanan adalah cinta dan kasih sayang. Semua alasan itu menjadi penyemangat seseorang untuk berkorban, apa pun bentuknya. Apa pun akan dilakukannya untuk meraih apa yang diinginkannya. Adalah Siti Hajar, ibunda Ismail, salah satu guru cinta terbaik sepanjang masa. Ketika Ismail masih dalam susuannya, Ibrahim alaihi salam mengajak Hajar dan Ismail berpindah dari Palestina ke Makkah yang saat itu tandus dan tidak ada tanda-tanda kehidupan. Kemudian keduanya ditempatkan di suatu tempat, yang sekarang dekat dengan Ka`bah, dan saat itu tidak ada seorang pun yang menetap di tempat tersebut. Siti Hajar dan Ismail hanya berdua, dengan dibekali satu kantong berisi kurma dan sekantong air. Sementara Ibrahim bergegas kembali ke Palestina. Wahai Ibrahim, mengapa meninggalkan kami berdua di negeri yang tandus dan tak ada teman seorang pun? tanya Siti Hajar. Nabi Ibrahim tidak menoleh, pun tidak menjawab. Siti Hajar terus membuntuti langkah Ibrahim dan mengulangi pertanyaannya sampai tiga kali. Ibrahim tetap tidak menoleh dan membungkam. Apakah Allah menyuruhmu berbuat demikian? tanya Siti Hajar. Ya, jawab Nabi Ibrahim singkat. Kalau begitu, kami yakin bahwa Allah tidak akan menelantarkan kami berdua, yakin Siti Hajar. Ibrahim pun bergegas meninggalkan isteri dan anak tercintanya, tanpa memberi bekal yang lebih untuk hidup barang sehari atau dua hari saja. Atas nama cinta, kekuatan, ketabahan dan keyakinannya akan pertolongan Allah, Siti Hajar membesarkan dan mendidik Ismail yang kelak menjadi anak yang baik, bijaksana dan sabar. Setelah Ismail beranjak remaja, sang Ayah pernah dua kali menjenguk isteri dan anaknya. Dalam Surat Ash Shaffat ayat 104-107, bahwa ibadah qurban berawal dari sebuah mimpi Nabi Ibrahim alaihi salam yang menggambarkan dirinya menyembelih putra tercintanya, Ismail sebagai bentuk persembahan dan bukti cinta kepada Allah SWT. Ibrahim sangat cemas, tetapi sang putra justru sangat bersemangat dan ikhlas bersedia menjadi qurban untuk disembelih. Meski pada akhirnya Allah tidak memperkenankan pengorbanan manusia, dan Ismail diganti dengan seekor domba yang dibawa langsung oleh malaikat Jibril. Dialog tentang cinta dan ketabahan pengorbanan Ismail yang direkam surat Ash Shaffat tersebut, tak lepas dari peran ajaran cinta dari Bunda Hajar. Bukan Ibrahim yang mengajarkan tentang cinta dan pengorbanan terhadap Ismail, melainkan sang bunda, karena Ibrahim tak bersama mereka sepanjang masa anak-anak hingga masa remaja putranya. Kini, masih adakah semangat cinta dan pengorbanan itu menjadi milik kita? Sudahkah kita menjadikan Bunda Hajar guru cinta, yang mengajarkan makna cinta sebenarnya. Akankah anak-anak kita memiliki ruang cinta di jiwanya seluas ruang yang dimiliki Ismail? yang menjadikan pengorbanan adalah bentuk paling nyata menunjukkan cinta ketimbang untaian sejuta kata? Terima kasih Bunda Hajar, atas pengajaran cintamu QURBAN for SURVIVORS - ACT Qurban for Survivor, berbagi nikmat qurban Kambing/DombaRp. 725.000,-/ekor Sapi Rp. 5.525.000,-/ekor Rekening Qurban for Survivor : Bank Central Asia Acc. No. 676 030 3133 (Swift Code: Cenaidja) Bank Syariah Mandiri Acc. No. 004 011 Bank Mandiri Acc. No. 128 000 4555 808 Bank Muamalat Indonesia Acc. No. 304 0022 915 Bank Negara Indonesia Syariah Acc. No. 009 611 0239 (setiap transfer beri keterangan : Qurban) Info lebih lanjut: Bayu Gawtama (Communication) - 021-741 4482 ext 121 Email : [EMAIL PROTECTED] - Cheap Talk? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed]
[Ida-Krisna Show] Ketika Orang Yogya Tak Lagi Ramah
Entah kalimat apa yang mampu mewakili untuk menggambarkan kondisi yang terjadi di Yogyakarta pasca gempa sabtu (27/5) lalu. Pemandangan yang menyedihkan bukan saja dari puing reruntuhan bangunan di sepanjang jalan Yogyakarta dan Klaten. Namun, juga dari fenomena yang terlihat di Yogyakarta, khususnya di daerah-daerah yang belum banyak mendapat bantuan di Pleret dan Imogiri. Fenomena yang dimaksud adalah berbarisnya warga di sepanjang jalan untuk meminta bantuan dari siapapun yang melewati perkampungan mereka. Bahkan, tak segan-segan mereka meminta paksa bantuan denga cara menyetop kendaraan yang lewat. Saya lapar Pak, belum ada bantuan di sini, ujar seorang anak kecil yang terlihat senang ketika tim ACT memberinya sebungkus biskuit. Karena tidak punya apa-apa lagi untuk dimakan, jejeran anak mengemis di jalan menyorongkan benda apa saja yang bisa dijadikan tempat untuk menangkap lemparan uang dari kendaraan yang lewat. Sedangkan orang-orang dewasa tiba-tiba berubah sedikit beringas. Mereka menyetop semua kendaraan yang lewat, menggedor pintu mobil bahkan membuka paksa kendaraan yang dianggap membawa bantuan. Kendaraan operasional ACT pun sempat dua kali mengalami penjarahan dari para penduduk. Kami bisa memaklumi, karena mereka sangat membutuhkan distribusi bantuan sangat tidak merata, padahal teramat banyak bantuan yang menumpuk di Satkorlak, jelas Eko Yudho, Komandan tim rescue ACT. Fenomena meminta-minta bangunan secara paksa semakin banyak terlihat seiring semakin lamanya bantuan yang tak kunjung datang kepada pengungsi. Sejak sabtu kami hanya makan sekali sehari Pak, itupun dibagi-bagi ke orang banyak, ungkap salah seorang pengungsi di desa Segoroyoso, Kecamatan Pleret. Sedangkan mereka hanya tinggal di tendatenda sekedarnya yang tak memadai. Tim ACT sendiri tengah mengupayakan untuk terus melobi pihak Satkorlap untuk secepatnya menyalurkan bantuan ke beberapa posko pengungsian di Kleret, mengingat kondisinya yang cukup memprihatinkan. Masyarakat tak hanya lapar, kebanyakan mereka yang trauma dan takut akan gempa susulan. Di sini bukan tempat bertanya. Kami butuh bantuan, bukan pertanyaan, kalimat yang diucapkan beberapa pengungsi di jalan. Seluruh tim ACT pun hanya bisa diam tak berkata-kata. Ungkapan di atas menciptakan linangan air mata membayangkan betapa menderitanya para warga tersebut saat ini. Suasana semakin mencekam di malam hari menyusul merebaknya isu penjarahan dan maling yang menyatroni rumah-rumah warga yang ditinggalkan. Yogyakarta kini tak seramah dulu lagi. Bayu Gawtama ACT ACT Office : Jl. Ir. H. Juanda no. 50 Kompleks Perkantoran Ciputat Indah Permai B-8 Telepon : 021-741 4482 Fax : 021-742 0664 www.aksicepattanggap.com Hotline : Info Lapangan : Ahyuddin 0811 941 216 Bayu Gawtama 0888 190 2214 / 0852 190 68581 Eko Yudho 0816 169 3044 Donasi : Imam Akbari 0812 848 1466 Jemput Donasi : 021-7061 4482 Bantuan dana dapat disalurkan melalui rekening a.n Aksi Cepat Tanggap : BCA no. 676 030 2021 BSM no. 101 000 1114 Mandiri no. 128 000 459 3338 Bank Muamalat Indonesia no. 304 002 3015 BNI Syariah no. 009 611 0239 __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = SPONSORED LINKS Radio stations Station YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] Dari Banjarmasin untuk Yogyakarta
Lima puluh tujuh detik yang memporakporandakan Yogyakarta dan sebagian Jateng pada Sabtu pagi (27/5) mengundang banyak simpati dari berbagai pelosok negeri, bahkan luar negeri. Simpati, doa, dukungan, dan bantuan terus berdatangan ke Yogyakarta. Selain itu relawan berdatangan ke lokasi bencana. Salah satunya dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sembilan relawan dari banjarmasin Senin sore (29/5) mendarat di Bandara Adisucipto sambil membawa sejumlah bantuan. Sembilan relawan yang datang dari Banjarmasin itu terdiri dari tujuh relawan Radar Banjar Peduli (RBP) yang dikomandani Yohandromeda Syamsu, sekretaris RBP. Sementara dua lainnya dari Central for Regional Development Studies (CRDS) Kalimantan Selatan. Yohandromeda mengungkapkan, bantuan yang dibawa tim dari Banjarmasin merupakan amanah dari para donatur yang memberikan sumbangannya melalui RBP yang membuka dompet bantuan di Harian Radar Banjarmasin. Kami berupaya menunjukkan kepedulian terhadap negeri ini. Yogya adalah saudara kami dan kami datang untuk membantu walau mungkin bantuan ini tak menghapus luka mereka, ujar Yohan. Tim Banjarmasin datang ke Yogyakarta langsung bergabung dengan tim ACT Aksi Cepat Tanggap yang sudah sejak enam pekan berada di Yogyakarta untuk merespon Merapi. Selasa pagi (30/5), sembilan relawan tersebut langsung diterjunkan ke posko ACT di desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul. Dari posko tersebut relawan dan bantuan akan didistribusi ke empat titik posko pengungsuian lainnya di Kecamatan Pundong. jelas Eko Yudho, komandan tim Rescue ACT. Hingga Selasa (30/5) korban meninggal akibat gempa berkekuatan 5,9 SR (versi lain menyebut 6,2 SR) mencapai 5.136 jiwa dan korban luka 6.504 orang. Korban terus bertambah, belum ada data yang valid mengenai jumlah korban sesungguhnya. Sementara jumlah pengungsi yang tersebar di seluruh kawasan yang terkena gempa diperkireakan mencapai lebih 500 ribu orang. Dari Banjarmasin membawa 16 tenda untuk menambah kekurangan tenda di Kecamatan Pundong. Sepuluh tenda pleton ACT sebelumnya sudah dipasang di dua kecamatan yakni kecamatan Pundong dan kecamatan Bambanglipuro. Terdapat empat titik posko ACT di kecamatan Pundong, dua tenda di halaman depan kantor kecamatan Pundong, dua tenda di lapangan SD Panjangrejo, satu tenda di lapangan SD Baran, satu desa Triharjono, dua tenda di dusun Ngentak desa Seloharjo. Sedangka tiga tenda lainnya di desa Mulyodadi kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. (Bayu Gawtama ACT) ACT Office : Jl. Ir. H. Juanda no. 50 Kompleks Perkantoran Ciputat Indah Permai B-8 Telepon : 021-741 4482 Fax : 021-742 0664 Hotline : Info Lapangan : Bayu Gawtama 0888 190 2214 0852 190 68581 Eko Yudho 0816 169 3044 Donasi : Imam Akbari 0812 848 1466 Jemput Donasi : 021-7061 4482 Bantuan dana dapat disalurkan melalui rekening a.n Aksi Cepat Tanggap : BCA no. 676 030 2021 BSM no. 101 000 1114 Mandiri no. 128 000 459 3338 Bank Muamalat Indonesia no. 304 002 3015 Bni Syariah no. 009 611 0239 - Do you Yahoo!? Next-gen email? Have it all with the all-new Yahoo! Mail Beta. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = SPONSORED LINKS Radio stations Station YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] Ragam Bentuk Kepedulian di Yogyakarta
Cukup unik dan beragam cara orang mengimplementasikan rasa peduli mereka atas musibah gempa yang baru saja mengguncang Yogyakarta dan Jawa tengah. Dari yang biasa seperti terjun langsung menjadi relawan di lokasi bencana, hingga yang terbilang unik seperti yang dilakukan seseorang yang tidak mau menyebutkan nama dan asalnya, yakni dengan cara mengirimkan pulsa. Eko Yudho, Komandan Tim Rescue ACT sekaligus Koordinator Lapangan ACT Aksi Cepat Tanggap untuk musibah gempa Yogyakarta Jateng, sempat terkaget campur gembira. Bagaimana tidak, tiba-tiba saja telepon selulernya terisi pulsa 100 ribu disaat tim kesulitan mencari pulsa. Mungkin dia pendengar Delta FM yang pagi ini on air langsung dengan ACT ya, ujarnya. ACT dan Delta FM dengan JDFI (Jaringan Delta Female Indonesia)nya bekerja sama menggalang dana dan bantuan untuk korban gempa. Tak hanya Eko, Bayu Gawtama, public relation ACT yang juga berada di lokasi tengah kebingungan karena tak terasa pulsanya habis. Namun tiba-tiba mendapat sebuah pesan singkat bahwa pulsa telah terisi. Ya, pulsa telepon memang menjadi penting bagi para relawan di lokasi bencana. Baik untuk melaporkan informasi terbaru dan kondisi terkini, untuk koordinasi mencari bantuan, juga untuk sekadar say hello dengan keluarga di rumah. Kepedulian menjadi tema sentral setiap kali bencana terjadi, apa pun bencananya, di mana pun kejadiannya. Di Yogyakarta pun fenomena kepedulian itu sangat terasa, bahkan seolah telah menjadi aksi bersama masyarakat Kota Pelajar ini. Di hampir seluruh ruas jalan raya di Yogyakarta, akan mudah dijumpai pelajar dan mahasiswa yang menggalang dana dan menjaring kepeduliandari para pengguna jalan. Setiap perlintasan dan traffic light selalu diwarnai dengan sederet anak muda memakai jaket almameter kampusnya sambil mengusung kardus menuliskan Peduli Gempa Yogya. Walau pun tak sedikit juga yang terkesan ikut-ikutan mengusung dus peduli tanpa jelas akuntabilitasnya. Bentuk lain dari kepedulian ditunjukkan oleh Ibu Marni dari Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul. Tak seperti pengungsi lainnya yang nampak sedih meratapi bangunan rumahnya hancur serta keluarganya yang menjadi korban, Ibu Marni justru bergabung dengan relawan di dapur umum. Dari pada sedih melulu, rumah juga ndak bakal berdiri toh, mending bantu-bantu di sini, serunya. Rupanya, memasak memang keahliannya, dan terbukti tangan terampilnya mampu meringankan beban para relawan yang harus menyediakan makan untuk pengungsi. Kepedulian memang tidak ditarik-tarik, tak perlu diminta, apa lagi dipaksa. Lihat langsung mereka yang tertimpa musibah, bersama rasakan penderitaan mereka, dan tuailah kepedulian itu. Nikmat rasanya, jika empati dan peduli itu telah tertunaikan, dan penting untuk menjadi bagian dari orang-orang peduli. (Bayu Gawtama, ACT) Rekening Bencana ACT a. n Aksi Cepat Tanggap BCA no. 676 030 2021 BSM no. 101 000 1114 Mandiri no. 128 000 459 3338 BMI no. 304 002 3015 BNI Syari'ah no. 009 611 0239 Relawan ACT Aksi Cepat Tanggap di Yogyakarta Eko Yudho (Komandan Tim) 0816 1693044 Bayu Gawtama (Public Relation) 0852 190 68581 dan 0888 190 2214 Imam Akbari (donasi) 0812 848 1466 Jemput Dana 021-7061 4482 www.aksicepattanggap.com Kebutuhan : Dana Tenda Tikar Makanan dan minuman siap saji Lampu Darurat Makanan balita Obat-obatan Selimut Pakaian - Yahoo! Messenger with Voice. PC-to-Phone calls for ridiculously low rates. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = SPONSORED LINKS Radio stations Station YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] Susul Tim Terdahulu, Satu Tim ACT Diberangkatkan ke Yogyakarta
Sekitar pukul 05.56 WIB, warga Yogyakarta dan sekitarnya dikejutkan oleh gempa berkekuatan 5,9 Scala Reichter. Begitu cepat waktu berjalan, hanya dalam sekejap korban pun berjatuhan. Hanya dalam waktu beberapa jam saja, semenjak kejadian sekitar pukul 16.00 WIB data korban meninggal sudah mencapai angka 1.800. Sementara puluhan ribu korban luka menyesaki rumah sakit di Yogyakarta, Solo, Klaten, Magelang dan Boyolali. Belum usai masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya was-was dengan bahaya letusan gunung Merapi, kini kepanikan ditimbulkan oleh gempa di Sabtu pagi (27/5). Karena itu, seluruh tim ACT-Aksi Cepat Tanggap yang sejak akhir April lalu, siaga di Posko Merapi digeser untuk membantu para korban gempa. Bahkan, Sabtu siang (27/5) satu tim lagi diberangkat langsung dari kantor pusat ACT di Ciputat. Tim ACT yang sudah berada di lokasi langsung membuka posko kemanusiaan di kantor kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul. Dipilihnya lokasi tersebut, karena Bantul merupakan salah satu wilayah terparah gempa. Sedangkan tim yang baru berangkat Sabtu siang ini (27/5) membawa sejumlah bantuan yang diamanahkan para donatur. Selain itu bersama tim ACT, berangkat juga tim medis yang akan diperbantukan untuk menangani para korban gempa. Respon cepat kami ini, bagian dari kepedulian kami selaku lembaga kemanusiaan yang menangani bencana. Dan kami berharap kepedulian yang sama pun dimiliki oleh segenap masyarakat negeri ini. Kepedulian itu tidak boleh berhenti, terlebih atas berbagai musibah yang terjadi saat ini, besar maupun kecil, terekspos media maupun tidak, ujar Ahyudin, Direktur ACT yang ikut serta dalam rombongan yang berangkat Sabtu siang. Selain jumlah korban jiwa yang terus meningkat, ratusan rumah dan gedung pun hancur. Ingatan kita pun kembali pada kejadian tsunami di Aceh pada akhir Desember 2004 silam, bahwa negeri ini kembali memanggil para dermawan dan relawan. Hotline ACT : Eko Yudho 0816 169 3044 (lokasi bencana) Bayu Gawtama 0852 1906 8581 (lokasi bencana) Imam Akbari 021-7061 4482 (Donasi) www.aksicepattanggap.com - Yahoo! Messenger with Voice. PC-to-Phone calls for ridiculously low rates. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = SPONSORED LINKS Station YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] Jogya Terluka, Indonesia Berduka
Jogya Terluka, Indonesia Berduka www.aksicepattanggap.com Ribuan rumah hancur, jaringan listrik dan air terputus, Jogyakarta dan sekitarnya menjadi kota mati setelah gempa berkekuatan 5,9 SR yang mengguncang kawasan tersebut. Wilayah terparah adalah Bantul dan Klaten, di Bantul korban jiwa mencapai angka 2000, sementara di Klaten 680 orang. Sedangkan puluhan ribu orang terluka, dari luka memar hingga patah tulang. Situasinya mirip sekali dengan kejadian tsunami akhir Desember 2004 lalu. Tak satu pun telepon bisa terhubungi, jaringan listrik dan air terputus, keadaan malam gelap dan mencekam karena gempa susulan masih terus terjadi. Frekuensi gempa dalam satu hari bisa terjadi tiga-empat kali. Sabtu malam, eksodus besar-besaran warga Jogyakarta dan sekitarnya membuat jalan-jalan macet total. Pada saat kejadian bahkan lebih parah. Warga yang terpengaruh oleh isu tsunami berhamburan keluar tanpa arah. Jelas sekali warga Jogya tak siap dengan bencana yang datang tiba-tiba di Sabtu pagi (27/5). Ribuan orang, tua muda, kecil dan dewasa berlarian tak tentu tujuan. Ibu-ibu yang berlari tanpa peduli anak-anak mereka, motor dan mobil yang memacu kecepatan tertinggi menuju arah Gunung Merapi karena khawatir adanya tsunami. Tabrakan pun tak terelakkan, di beberapa jalan di Jogyakarta sempat terjadi tabrakan para pengguna kendaraan yang berlomba menuju dataran tinggi guna menghindari tsunami. Padahal ancaman tsunami yang ditakutkan tidak benar-benar terjadi. Gempa tektonik berkekuatan 5,9 SR yang tak kurang dari satu menit itu pun meluluhlantakkan Jogyakarta dan sekitarnya. Tim ACT-Aksi Cepat Tanggap yang kebetulan sudah berada di lokasi semenjak satu bulan lalu untuk merespon Merapi pun langsung terjun ke lokasi terparah di Bantul. Sepuluh tenda pleton pun dipasang, tujuh di Bantul dan dua lainnya di Magelang. Tujuh tenda milik ACT itu dipasang di empat titik pengungsian di Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Jogjakarta. Titik pertama di halaman kantor kecamatan Pundong, kedua di alun-alun Desa Srihardono, ketiga di halaman SD Panjangrejo, dan satu lagi di Desa Seloharjo. Terdapat 36.000 penduduk di Kecamatan Pundong yang kini menjadi pengungsi. Jelas saja tujuh tenda yang ada tidak memadai, karena hanya mampu menampung tak lebih dari 2000 pengungsi. Ini pun dipaksakan, pengungsi berdesakan. Kebutuhan paling utama sekarang adalah tenda, logistik dan medis. Dibutuhkan sekitar 250 tenda pleton untuk menampung seluruh pengungsi, ujar Eko Yudho, Koordinator lapangan ACT untuk bencana Gempa Jogyakarta ini. Sejak tenda pleton dipasang, ribuan pengungsi memadati tenda. Mereka yang rumahnya tak rubuh pun tetap mengungsi karena takut terjadi gempa susulan. Korban-korban luka langsung ditangani dengan tim medis dan obat-obatan seadanya. Tak satu pun dokter tersedia di lokasi pengungsi, padahal ratusan pasien harus ditangani. Akhirnya, didatangkan para relawan medis dari Universitas Islam Indonesia (UII) dan UGM, itu pun hanya Co-ass dan mahasiswa kedokteran. Jumlah mereka pun tak memadai, karena setiap satu menit sedikitnya lima pasien berdatangan. Bahkan para korban luka yang berada di titik pengungsian lainnya pun dibawa ke Posko Pengungsian ACT yang bekerja sama dengan Lazis UII, dan para relawan dari berbagai elemen, antara lain, P2B PKS, Mahasiswa UII dan UGM. Obat-obatan habis, untuk membeli pun Posko kehabisan dana. Bantuan dari pemerintah belum datang sedikit pun pada hari Sabtu dan Minggu (27-28/5). Korban luka dalam, sobek dan patah tulang terpaksa harus menunggu dokter datang. Tim ACT telah mencoba membawa ke RS. Sardjito namun terlalu penuh dan akhirnya dibawa kembali ke Pos Pengungsian. Syukur alhamdulillah, Minggu malam (28/5) beberapa dokter dari LKC datang membantu, sekaligus memasok obat-obatan. Puluhan relawan di Posko Pengungsian Kecamatan Pundong pun kelelahan. Makanan yang dibuat di dapur umum tak mencukupi, masaknya pun masih menggunakan kayu bakar karena belum ada bantuan peralatan memasak. Relawan tak hanya tak kebagian makan, bahkan untuk tidur dan istirahat pun mereka tak ada tempat. Seluruh tenda terpakai oleh pengungsi, relawan masak tidur di dapur umum, yang laki-laki harus terjaga semalaman karena tak ada tempat, tambah Eko Yudho yang juga Komandan Tim Rescue ACT itu. Yang menyedihkan, lanjut Eko, karena kehabisan dana, Tim ACT dan Lazis UII harus berhutang ke beberapa toko dan swalayan untuk keperluan logistik di hari pertama dan kedua paska bencana. Entah sudah berapa hutangnya, mudah-mudahan ada donatur yang mau membantu kami, harap Eko lagi. Akankah kedermawanan dan kerelawanan yang pernah tercipta di Aceh silam terulang kembali di Jogyakarta? Indonesia berduka kembali mari hadirkan semangat peduli kita. Kami tunggu di Jogyakarta. (Bayu Gawtama, ACT) - How low will we go? Check out Yahoo! Messengers low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed]
[Ida-Krisna Show] Airmata untuk Abang
Airmata untuk Abang http://gawtama.multiply.com Entah sudah berapa tahun tak pernah terlihat ia menangis. Tapi sore itu, ia menjadi seperti karang yang rapuh. Badannya yang tegap dan tinggi tak ubahnya lelaki renta yang lemah. Ia terus sesenggukkan di sudut ruang jeruji besi di atas sajadahnya. Tak pernah terbayang dalam benaknya harus mendekam di ruang sempit itu, berkali-kali mulutnya bergumam, �Ya Allah, kenapa Kau berikan cobaan ini kepadaku?� Tak henti tangisnya meski tangan lembut ibu berulang membasuh air matanya. Tangan lembut yang sudah lama ia rindui kehangatannya itu tak juga menghentikan gemetar tubuhnya. �Abang berdosa bu, abang berdosa,� tangis ia sambil membenamkan wajah tampannya di dada ibu. Abang hanyalah seorang pengemudi bis jalur khusus atau Busway. Minggu siang itu, adalah hari kelabu baginya. Setelah berpesan singkat kepada teman-temannya, �Selamat bertugas, hati-hati di jalan dan utamakan keselamatan penumpang,� kendaraan besar itu pun melaju. Adalah seorang pedagang asongan bersepeda berada di jalur terlarang �jalur cepat yang hanya diperuntukkan bagi Busway- terlihat dari kejauhan. Abang memperlambat laju kendaraannya sambil memperhatikan pedagang tersebut. Ketika ia yakin pedagang tersebut hanya di tepi jalan, ia pun menancap gas sambil terus memperhatikan pedagang asongan di depannya. Betapa kagetnya ia ketika pedagang itu tiba-tiba menyeberang jalan sambil mengendarai sepedanya, padahal jarak bis hanya sekitar empat meter. Langit mendung, awan pun kelabu, aspal panas berwarna merah. Abang turun berharap orang yang ditabraknya segera keluar dari kolong bis. Namun yang diharap tak juga muncul, lemaslah ia. Tak digubrisnya tembakan kamera wartawan yang mengelilinginya, tak sepatah kata pun keluar dari bibirnya. Ia kehilangan seluruh tenaganya saat mengetahui pedagang asongan yang ditabraknya tak lagi bernyawa. Jeruji besi pun menjadi tempat persinggahannya kini. Ia lebih banyak diam dan terpekur sambil menutup wajahnya di atas sajadah. Lagi-lagi kalimat, �Ya Allah, kenapa Kau berikan cobaan ini kepadaku,� yang terucap. Ia berupaya menjelaskan kepada siapa pun yang menjenguknya bahwa ia tak bersalah lantaran pedagang asongan itu berada di jalur khusus Busway yang terlarang bagi siapa pun. Ia juga telah memberikan peringatan dengan klakson dari jauh agar orang tersebut berhati-hati. Tetapi Allah berkehendak lain, Minggu siang yang nahas itu pun terjadi. Air mata ini tak terbendung lagi, saya menangis untuk Abang. Bukan karena ia harus mendekam di penjaran demi mempertanggungjawabkan peristiwa yang kini harus dipikulnya. Bukan juga lantaran uang sebesar lima puluh juta rupiah yang dituntut pihak keluarga kepadanya, meski itu teramat berat untuk kami memikulnya. Tangis itu, lebih karena ucapannya saat saya memeluknya, �Seberat inikah ujian bagi orang beriman?� Ya, kami sekeluarga baru saja bersyukur atas perubahan yang terjadi padanya. Belum lama ia menikmati hari-hari dengan ibadah yang rajin, belum terlalu lama ia menghiasi bibirnya dengan senantiasa membaca Al Quran. Sekian tahun lamanya Abang meninggalkan berbagai kewajibannya kepada Allah. Ibu yang tak pernah henti berdoa agar Allah mengabulkan mimpinya melihat putra sulungnya mau bertaubat dan rajin sholat. Ibu yang di setiap pertengahan malamnya lebih banyak menyebut nama Abang dalam doanya, ibu juga yang selalu merindukan melihatnya bersujud di atas sajadah. Setelah lama tak bertemu, rindu ibu terbayar sudah. Walau harus melihatnya di dalam ruang jeruji besi. Semoga Abang tahu, bahwa setiap orang beriman akan selalu mendapat ujian. Dan semoga ia tegar menghadapinya. Harapan kami terjawab sudah, ketika ia mengungkapkan hal yang membuatnya menangis sepanjang hari, �Abang telah membuat seorang isteri menjanda, dan anak-anak kehilangan Ayahnya.� Bayu Gawtama 0852 190 68581 - 0888 190 2214 - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1cent;/min. - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1cent;/min. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = SPONSORED LINKS Station YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms
[Ida-Krisna Show] Relawan Roti Bakar ...
Relawan Roti Bakar... www.aksicepattanggap.com Nafasnya masih tersengal-sengal sambil berlari kecil menghampiri, âdari ACT ya?â lelaki berambut merah itu pun memperkenalkan dirinya. Ading (28) bersama temannya Irfan (22) datang dari Jakarta untuk menjadi relawan Merapi dengan berbekal pengalaman sebagai tenaga relawan pada saat bencana tsunami Aceh. Adalah Jogyakarta, tempat yang mereka tuju untuk mengabdikan dirinya bagi para korban bencana. âKami terpanggil untuk segera ke Merapi. Walaupun hanya tenaga ini yang kami miliki,â ujar Irfan bersemangat. Ada semangat yang terus memancar dari kedua wajah Jakarta itu. Pakaiannya memang sedikit berbeda dari kebanyakan relawan yang berada di Jogyakarta, Klaten, Boyolali atau Magelang. Cat merah pada rambut yang menghiasi kepala Ading, dan stelan ala pendaki yang menjadi kebanggaan Irfan semakin menambah keyakinan siapa pun yang bertemunya bahwa mereka bukan asli Jogyakarta. Kerelawanan dan kepedulian bukanlah sesuatu yang luar biasa di negeri ini. Semakin banyak bencana yang terjadi, fenomena individu dan masyarakat yang mendedikasikan diri menjadi relawan untuk berbagi kepada para korban bencana boleh dikata sesuatu yang lumrah, bahkan semestinya demikian. Tetapi bicara tentang Ading dan Irfan, tentu menjadi kisah menarik yang patut diacungi empat jempol. âKami pedagang roti bakar di Jakarta,â terang Ading, si rambut merah ala buceri âbule cet sendiri- itu. Menurutnya, setelah kondisi Gunung Merapi yang terus menerus mereka lihat di televisi semakin membahayakan, mereka memutuskan untuk berangkat ke Jogyakarta. âBekal kami cuma semangat, kami rela walau sementara harus meninggalkan dagangan,â tambah Irfan. Dua penjual roti bakar itu, membuat saya tak henti mengembangkan senyum. Terlebih ketika bercerita tentang pengalamannya selama enam hari di Jogyakarta. Memberanikan diri dengan ongkos seadanya, mereka membeli tiket tujuan Jogyakarta tanpa tujuan yang jelas akan bergabung dengan siapa atau lembaga apa di lokasi nanti. âKami sempat ngegembel sehari di sini, karena kami ditolak di Satkorlak,â aku Irfan. Keduanya tak menjelaskan bagaimana cerita selanjutnya kini lima hari sudah mereka berada di posko pengungsian di Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Jogyakarta. Yang pasti mereka mengaku senang bisa menjadi relawan di Posko Merapi. âPeduli itu nikmat, dan menjadi relawan itu selalu menjadi impian kami,â keduanya berpadu suara. Ading dan Irfan, tukang roti bakar dari Jakarta yang meninggalkan dagangan mereka dan memilih menjadi relawan. Sampai kapan mereka akan bertahan di posko pengungsian? âSampai semua ini selesai, dan selama tenaga kami masih dibutuhkan,â seru Irfan yang mendapat persetujuan dari rekannya. Sungguh, nilai hidup seseorang tidak ditentukan dari status sosial, titel, pangkat atau jabatan yang disandangnya. Nilai hidup jauh lebih ditentukan oleh seberapa besar perannya terhadap orang lain, dan seberapa banyak orang yang tersentuh oleh keberadaannya. Bahkan tukang roti bakar sekali pun peduli⦠Bayu Gawtama Public Relation ACT-Aksi Cepat Tanggap 0852 190 68581 - 0888 190 2214 Bantuan Kemanusiaan Anda bisa disalurkan melalui rekening kemanusiaan ACT: Bank BNI Syariah No. Rek. 96110239, Bank Syariah Mandiri No. Rek. 004011, Bank Mandiri No. Rek. 1280004555808, Bank Muamalat Indonesia No. Rek. 3040022915, Bank Central Asia No. Rek. 6760303133 (Transfer Internasional BCA Swift Code : CENAIDJA) - Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ countries) for 2¢/min or less. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] Mujahadah dan Doa di Lereng Merapi
Kilatan lava pijar nampak memerah menghiasi punggung Merapi. Gemuruh bebatuan gunung dan material padat lainnya yang menggelinding deras kemudian disusul gumpalan awan panas membuat panik sebagian besar warga yang tinggal di lereng Merapi. Sementara di tengah kota, pemandangan Merapi yang luar biasa indah saat menumpahkan lahar panas malam itu menjadi tontonan gratis nan memuaskan bagi masyarakat di bawah. Bahkan tak sedikit warga yang menggelar tikar di tepi jalan rela menunggu sang Merapi meletup-letup sembari menyemburkan warna kemerahan. Ada yang panik, ada yang bersuka ria mendapat tontonan indah, namun ada yang tengah khusyuk di Minggu malam itu (14/5). Lantunan ayat Allah mengalun syahdu memecah udara dingin Dusun Kinahrejo. Ada ketenangan yang merasuki sekitar lima puluh jamaah yang bersila kaki di Masjid Al Amin, beberapa sudut mata tak sanggup menahan gelombang air mata yang mendesak keluar. Seiring tumpahnya lahar panas dari puncak Merapi, leleh air mata dari puluhan sudut mata dalam masjid itu jauh lebih menghangatkan. Gemuruh yang tercipta di dalamnya dalam sebutan nama Allah nan agung mampu meredupkan gumpalan awan panas sehingga tak mampu membuat hati-hati yang berkumpul malam itu gentar akan apa pun kehendak Allah. KH. Wilibordus Lasiman, pimpinan pondok pesantren Al Hawariyyun, Cangkringan, memberikan wejangan yang meneduhkan hati tentang bagaimana cara Allah memberi peringatan kepada hambanya. Merapi tak sedang marah, apalagi mengancam. Merapi tengah bertakbir, lantaran kita sudah sering lupa untuk mengucap nama Allah. Sebelumnya, Mbah Maridjan yang menjadi tokoh utama dalam acara tersebut terlihat sedih dalam tuturnya. Sebutir air bening mendorong-dorong untuk keluar dari sudutnya meski berusaha ditahan oleh si pemilik. Jangan sebut awan panas itu sebagai wedus gembel, itu penghinaan terhadap Allah dan ciptaan-Nya. Jangan bilang Merapi mbledos, kata-kata seperti itu hanya akan membuat Allah semakin tak senang, ujarnya lembut. Dzikir pun dipimpin oleh KH. Masrur yang semakin merontokkan semua keangkuhan diri, air mata yang mengambang di sudut pun tertumpah semua. KH. Mu'tashimbillah, Pimpinan Pondok Pesantren Pandanaran dengan suara lembutnya mengajak para jamaah untuk terus berdoa dan meminta keselamatan dari Allah sang pemilik alam semesta. Malam mujahadah dan doa itu diwarnai dengan jutaan kalimat Allah yang tersebut berulang-ulang dan ribuan tetes air mata yang mengalir deras. Di luar masjid, Merapi terus memuntahkan lahar panasnya yang menjadi tontonan jutaan penduduk di empat kota, Yogyakarta, Magelang, Boyolali dan Klaten. Di luar masjid, mereka bersuka cita bertepuk saat sang Merapi memerah, padahal ada gemuruh yang semestinya mereka ikuti di Masjid Al Amin di Dusun Kinaherjo. Atau setidaknya menciptakan irama dzikir yang sama dari rumah mereka masing-masing. Tidakkah Allah akan semakin tak senang jika kita tak menjadikan peristiwa ini sebagai peringatan? wallaahu a'lam *** ACT-Aksi Cepat Tanggap dan Lazis UII memprakarsai acara mujahadah dan doa di lereng Merapi. Semoga Allah berkenan memberi ampunan-Nya. Senin pagi terjadi letusan kecil beberapa kali di puncak Merapi. Awan panas pun turun dan merayapi dusun-dusun di wilayah Magelang, Klaten, Turgo dan sebagian kecil di Pakem. Mbah Maridjan sehat? tanya kami. Alhamdulillah... , suara di seberang pun menyahut tenang. Bayu Gawtama Ahad malam (15/5)yang mengagumkan di lereng Merapi, pukul 22.20 Waktu Merapi - Get amazing travel prices for air and hotel in one click on Yahoo! FareChase [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] Berat Langkah Si Tukang Siomay
Berat Langkah Si Tukang Siomay Kepulangan ke rumah harus tertunda, ketika pimpinan kantor meminta seluruh tim rapat mendadak. Berbagai bencana yang terjadi di negeri ini, juga gejolak yang tengah bergemuruh di Palestina meski disikapi secara cepat. Sebagai sebuah lembaga kemanusiaan yang memseriusi programnya dalam penanganan bencana, menjadi keharusan tersendiri untuk merespon secara cepat setiap bencana yang terjadi. Namun bukan pentingnya rapat ini yang ingin saya ceritakan, bukan pula isi dan serunya rapat yang memakan waktu cukup lama hingga larut. Adalah sepuluh menit menjelang rapat dimulai, saat saya memesan sepiring siomay kepada tukang siomay langganan di depan kantor. Sesaat menjelang rapat, perut ini terasa berdendang minta diisi. Makanan ringan itulah yang menjadi pilihan, satu porsi pun terpesan. Panggilan pun datang, rapat dimulai. Rapat dilanjutkan usai sholat Maghrib, dan terus berlangsung. Ada yang resah di bawah, ada yang bolak-balik masuk ruang kantor. Ianya hanya menemukan piring kosong di bawah meja saya. Setiap lima menit kembali balik ke dalam kantor berharap orang yang tadi memesan siomay nya sudah ada di tempat. Ternyata yang ditunggu masih di atas, terlupa oleh riuh rendah suasana rapat yang bersemangat. Waktu terus bertambah, hingga seorang teman yang baru saja dari lantai dasar berbisik, Sudah bayar siomay belum? astaghfirullah... Tak menunggu rapat selesai, acung tangan langsung bergegas ke bawah. Terhenti nafas ini tak mendapatkan orang yang dicari; si tukang siomay. Melirik sedikit ke bawah meja, piring kosongnya sudah tak ada. Mungkin ia pulang, tapi saya tak bisa berkata apa-apa sambil terus menggenggam empat lembar ribuan di tangan. Cuma empat ribu memang. Tapi ia sebegitu pentingnya untuk bolak-balik ke dalam kantor berharap saya akan membayarnya. Terbayang saya betapa berat langkah si tukang siomay mendorong gerobaknya. Berpikir ia tentang uang belanja yang dinanti sang istri, resah hatinya tak membawa mainan yang dipesan anak tercintanya. Mungkin semua karena empat ribu yang belum saya bayarkan. Dan boleh jadi, empat ribu itulah keuntungan hasil jualannya setelah disisihkan untuk setoran. Berat langkah si tukang siomay. Itu terus tergambar dalam benak saya, sambil terus menggenggam empat lembar ribuan dan sesekali melirik ke bawah meja tempat piring bekas makan. Terbayang sedihnya sang isteri lantaran suaminya tak membawa uang belanja untuk esok, mau makan apa besok pak?. Terlintas tangisan si anak yang mendapati bapaknya tak membawa serta mobil mainan plastik yang dipesannya. Bagaimana jika besok ia tak bisa berdagang karena uang setorannya kurang malam itu? Tuhan, berdosa lah hamba Tak lebih dari setengah jam, seseorang masuk ke dalam kantor. Senyumnya yang khas menyapa lembut. Saya tahu yang dinantinya. Sudah semalam ini, duh ternyata betapa pentingnya empat lembar ribuan itu baginya. Maafkan saya mas, nyaris bibir ini tak mampu berucap apa pun. Bayu Gawtama http://gawtama.multiply.com - Get amazing travel prices for air and hotel in one click on Yahoo! FareChase [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = SPONSORED LINKS Station YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] Mbah Marijan yang Terdzalimi
Mbah Marijan yang Terdzalimi Semalam Mbah Marijan sakit. Tubuh rentanya terlihat sangat letih, gemetar ia menahan dinginnya udara malam. Namun bukan cuaca yang tak menentu di Dusun Kinahrejo yang membuat juru kunci Merapi itu jatuh sakit, karena sedahsyat apa pun cuaca yang terus berubah menjelang meletusnya Merapi sudah puluhan tahun dirasakannya. Mbah sakit karena terlalu lelah, ujar salah seorang anaknya. Ya, betapa melelahkannya menjadi Mbah Marijan. Tugas yang diembannya sebagai juru kunci Merapi membuatnya harus meladeni semua tamu, termasuk wartawan yang datang terus menerus dan kadang tak kenal waktu. Orang seusianya, seharusnya lebih banyak beristirahat, namun semenjak Merapi dinyatakan `waspada` hingga meningkat menjadi `Awas` pada Sabtu (13/5), lelaki tua ini nyaris tak memiliki cukup waktu untuk beristirahat. Sabtu malam (13/5) Mbah Marijan sakit lantaran menerima sekian banyak wartawan dan tamu yang datang ke rumahnya. Ia teramat sederhana dan ramah, sehingga tak satu pun tamu tak diladeninya. Kalau pun ada yang diminta menunggu, itu lantaran para tamu datang pada saat waktu sholat. Hingga larut malam, para tamu dengan berbagai kepentingan silih berganti bertandang ke rumahnya. Dari para kuli tinta, pemerintah setempat, LSM, hingga para wisatawan yang penasaran ingin kenal lebih dekat sosok kuncen Merapi itu. Nampaknya Mbah Marijan sudah terdzalimi. Ia jatuh sakit lantaran sibuk melayani tamu sehingga hanya sempat satu kali untuk makan. Tak banyak asupan makanan, sementara energinya teramat banyak keluar. Mbah Marijan pun merinding, mengeluh tubuhnya tak sehat. Dokter pun dipanggil untuk memeriksa kondisinya. Tim ACT dan Lazis UII yang membawa dokter tersebut ke rumahnya sempat berpikir, kondisi sakit Mbah Marijan ini bisa menjadi `skenario` untuk membawa Mbah Marijan turun gunung. Kondisinya sudah membaik, tak perlu dibawa ke bawah, ujar dokter yang memeriksa. Skenario pun dibatalkan, tak manusiawi memaksakan kehendak dengan memenggal keyakinan seseorang. Secara fisik Mbah Marijan memang sudah membaik. Tapi ada yang belum terehabilitasi di diri lelaki tua yang sangat religius itu. Adalah pemberitaan berbagai media tentang sosok juru kunci Merapi ini. Hampir semua stasiun televisi dan media cetak tak henti memberitakan sosok Mbah Marijan sebagai tokoh klenik, memiliki ilmu sakti, tak bedanya dengan dukun dan paranormal, dan embel-embel mistik lainnya. Tentang keteguhannya tak ingin turun pun dijadikan sasaran berita hangat para kuli tinta. Yang diberitakan bukan sisi manusiawinya, bukan pula tentang keteguhannya memegang amanah dari Sri Sultan HB ke-IX untuk menjaga Merapi sebaik-baiknya. Berita tentang dirinya, seringkali bernada minor. Tayangan demi tayangan tentang Mbah Marijan yang negatif di berbagai media, memicu wisatawan untuk berkunjung ke rumah kuncen Merapi itu. Setiap hari rumahnya tak pernah sepi dari kunjungan orang-orang mau tahu dan dengan polosnya bertanya, Mbah sebenarnya Merapi kapan akan meletus? sebuah pertanyaan dari orang-orang yang mengaku berpendidikan. Berbekal pendekatannya kepada Sang Penguasa langit dan bumi, lelaki bertubuh pendek yang lucu itu pun berucap, jangan tanya saya, tanyakan kepada Allah. Dia yang mengatur semua, Gusti Allah yang punya kehendak. Kasihan sekali Mbah Marijan. Lelaki renta berusia 80an itu kerap dikenal sebagai orang sakti yang selalu berhubungan dengan para penguasa Gunung Merapi sehingga dianggap tahu kapan waktunya Merapi meletus. Keteguhannya untuk tidak mau turun gunung seringkali ditulis sebagai salah satu bentuk kesaktiannya, dan parahnya tak jarang dia dituduh mempengaruhi warga sekitar lereng Merapi untuk tak mengungsi. Warga kalau mau ngungsi ya ngungsi saja, saya tak pernah melarangnya, aku Mbah Marijan. Sesungguhnya, ia lelaki shalih yang terus menerus mendekatkan diri kepada Sang Khalik. Datanglah kepadanya, dan lihat langsung sosok sebenarnya. Jangan pernah percaya berita yang menggambarkan profilnya yang aneh dan jauh dari kesan agamis. Sungguh, kami memang baru mengenalnya. Tapi yang kami dapatkan tentang Mbah Marijan hanya satu hal; ia lelaki shalih yang teramat sederhana. Seorang teman pun mendapat nasihat darinya, Kamu itu harus sering melihat ke bawah, jangan ke atas. LIhat nih Mbah, hidupnya seperti ini. Kasih tahu teman-teman yang hidupnya berlebih, contoh Mbah yang sederhana ini, sambil memperlihatkan gajinya dari Keraton yang cuma Rp. 5.800,- Doa kami pun terpanjat, semoga Merapi tak membuatnya semakin terdzalimi. Ia memang sakit lantaran terlalu lelah. Tetapi sebenarnya ia lebih sakit dengan pemberitaan tentang dirinya yang tak benar. (Bayu Gawtama) - Yahoo! Mail goes everywhere you do. Get it on your phone. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying
[Ida-Krisna Show] Merapi AWAS, Disiapkan Skenario Evakuasi Mbah Marijan
Sejak Sabtu (13/5), mulai pukul 09.00 WIB, status Gunung Merapi ditingkatkan menjadi AWAS sehingga seluruh penduduk yang berada di radius 8km dari lereng Merapi wajib diungsikan. Hingga saat ini pemerintah daerah di empat wilayah yang berada di sekitar Gunung Merapi, yakni Yogyakarta, Magelang, Boyolali dan Klaten masih kesulitan mengungsikan para penduduk. Alasannya, penduduk masih tidak yakin akan keamanan harta benda dan hewan ternak yang akan ditinggalkannya. Sejak Merapi masih berstatus siaga, pemda setempat sudah memberikan jaminan kepada para penduduk. Bahkan mulai hari ini pemerintah memberikan jaminan lebih, yakni dengan menandai semua hewan ternak milik warga juga harta benda berharga lainnya. Dengan memberinya tanda, diharapkan warga merasa tenang meninggalkan hewan ternaknya. Sementara itu, dari Posko ACT-Aksi Cepat Tanggap di Cangkringan, Sleman, tengah dirancang skenario mengevakuasi Mbah Marijan, juru kunci Gunung Merapi yang tinggal di Dusun Kinahrejo, lokasi yang sangat dekat dengan puncak Merapi. Kalau mbah Marijan bisa dibujuk untuk turun, insya Allah warga lainnya akan mengikuti, ujar Eko Yudho, Koordinator ACT di Merapi. Menurut Eko, saat ini ACT dan Lazis UII (Universitas Islam Indonesia) tengah melobi berbagai pihak yang dianggap bisa membantu untuk proses evakuasi kuncen Merapi itu. Selain pemerintah setempat, pihak yang dianggap penting dan cukup dekat dengan Mbah Marijan adalah para pimpinan pondok pesantren. Pimpinan Pondok Pesantren Al Hawariyyun, KH. Wilibordus Lasiman, bersedia membantu melobi Mbah Marijan bersama-sama dengan Tim ACT-Lazis UII. Upaya ini harus berjalan cepat mengingat status Awas Merapi yang sewaktu-waktu bisa meletus. Dilaporkan juga, suhu udara di sekitar Merapi semakin panas. Bahkan di Posko Cangkringan yang berada di luar ring dua sekali pun suhu panas itu mulai terasa. Posko Cangkringan yang saat ini menjadi posko ACT merupakan barak pengungsian di luar ring dua yang disiapkan pemerintah bila posko pengungsian di ring satu sudah penuh. Bahkan bila diprediksi letusan akan sangat dahsyat, bukan tidak mungkin para penduduk diungsikan hingga ke barak yang berada di luar ring dua. (Gaw) *** Bantuan Kemanusiaan Anda bisa disalurkan melalui rekening: Bank BNI Syariah No. Rek. 96110239, Bank Syariah Mandiri No. Rek. 004011, Bank Mandiri No. Rek. 1280004555808, Bank Muamalat Indonesia No. Rek. 3040022915, Bank Central Asia No. Rek. 6760303133 (Transfer Internasional BCA Swift Code : CENAIDJA). Informasi: Bayu Gawtama Public Relation ACT-Aksi Cepat Tanggap 021-74714482 ext 117 0852 190 68581 - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1cent;/min. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = SPONSORED LINKS Station YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] Dan Jamaah Bandara pun Menangis...
Dan Jamaah Bandara pun Menangis... 2006-05-12 17:31:32 www.aksicepattanggap.com Tak lebih sepuluh menit Ustadz Bobby Heribowo bertutur tentang penderitaan rakyat Palestina, berlinanglah air mata ribuan jamaah sholat Jum`at di Masjid Nurul Barkah di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Jum`at (12/5). Rakyat Palestina adalah saudara kita. Seorang mukmin satu dengan lainnya bagai satu tubuh, maka ketika satu anggota tubuh disakiti, semestinya sakit pula yang lainnya, ujar Anggota Dewan Pengawas ACT-Aksi Cepat Tanggap itu. Dan semakin deraslah air mata di masjid itu, suara sedu sedan menghiasi sudut-sudut masjid, pekik Allahu Akbar pun menggema. Selanjutnya, tak hanya air mata yang mengalir di dalam masjid luas itu. Diawali dengan uluran tangan dari Ustadz Bobby yang menjatuhkan beberapa lembar kertas rupiah, satu persatu dan kemudian saling susul jamaah masjid tersebut maju dengan membawa sejumlah uang. Tak tanggung-tanggung, bahkan ada jamaah yang mencoba memberi tanpa perlu melihat isi dompetnya. Dan ketika panitia menghitung uang, terdapat beberapa catatan belanja, atau catatan kecil yang biasa disimpan dalam dompet. Mengharukan, sungguh. Tak hanya itu. Seorang pria yang sesenggukkan sejak menit pertama Ustadz Bobby bicara, datang menghampiri ustadz sambil menyodorkan perhiasan yang dipakainya (cincin). Semangat berbagi untuk sesama saudara yang amat patut diteladani. Semangat persaudaraan yang semakin membuktikan bahwasannya, rakyat Palestina masih memiliki saudara di sini, di negeri mayoritas muslim ini. Cukup waktu sepuluh menit, usai sholat Jum`at di kawasan bandara itu, untuk membuktikan betapa pedulinya muslim Indonesia atas tragedi kemanusiaan yang tengah terjadi di negeri para nabi itu. Buah kepedulian itu pun berwujud dana bantuan yang terkumpul sebanyak Rp. 13.707.400 + 1USD + 5 RM + 1 cincin. Maha suci Allah, maka teruslah berucap, Tetaplah tersenyum Palestina, karena kami saudaramu *bagi jamaah yang hendak membuat acara yang sama, di masjid kantor atau lingkungan Anda, silahkan menghubungi kami di 0852 190 68581 (Bayu Gawtama) Salurkan bantuan Anda melalui rekening ACT-Aksi Cepat Tanggap: Bank BNI Syariah No. Rek. 96110239, Bank Syariah Mandiri No. Rek. 004011, Bank Mandiri No. Rek. 1280004555808, Bank Muamalat Indonesia No. Rek. 3040022915, Bank Central Asia No. Rek. 6760303133 (Transfer Internasional BCA Swift Code : CENAIDJA) - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1cent;/min. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] Tetaplah Tersenyum, Palestina
Tetaplah Tersenyum Palestina Suara tangis bayi melengking dari sebuah kamar, dekapan hangat dada sang ibu tak mampu membuatnya nyaman. Semakin keras tangis itu terdengar, seiring runtuhnya dinding ruang tamu rumah tak berpagar itu. Keras, begitu keras tangis itu terdengar mengalahkan dentuman mortir yang terus menerus menderu jalur terpanas di Timur Tengah itu. Sebuah rumah, tak lagi layak berpredikat rumah. Seluruh kaca hancur, dinding pun runtuh, pintu tak lagi berdaun, jendela pun tak lagi membingkai. Namun suara itu masih saja terdengar, tangis bayi yang didekap ibunya seolah mengikuti irama desingan peluru serdadu Israel yang terus memberondong rumah-rumah tak bersenjata. Yang dicari adalah para pejuang, yang diberondong justru anak-anak dan wanita. Betapa pengecutnya mereka. Yang diincar adalah para pelembar batu, namun yang terbidik adalah mereka yang tak bersenjata. Sungguh tak bernyali para serdadu itu. Tangis anak itu, kini tak hanya terdengar dari balik kamar yang sebagian rumahnya sudah hancur itu. Di seberang rumah yang jauh lebih hancur, suara tangis lainnya pun terdengar. Di sudut kiri beberapa blok dari rumah yang lebih hancur itu, tangis lainnya tak kalah kuatnya. Jauh dari rumah-rumah yang hancur oleh bombardir mortir dan peluru pasukan Israel itu, ribuan tangis pun terdengar. Kali ini beragam, tak hanya bayi-bayi, bahkan anak-anak dan tangis wanita pun membelah awan kelabu negeri Palestina. Hari ini, satu persatu tangis itu mereda. Bukan karena peluru dan mortir Israel berhenti, tak juga lantaran serdadu-serdadu kejam itu tak lagi mengarahkan moncong senjatanya ke rumah-rumah mereka. Bayi-bayi Palestina penerus negeri suci itu kehabisan air mata, tak lagi bertenaga untuk sekadar menangis. Seluruh energi yang dipunya telah habis, seiring dengan habisnya persediaan makanan di rumah itu. Amerika dan Eropa mengembargo negeri para pejuang itu, sehingga tak sedikit pun bantuan makanan dan keuangan bisa masuk ke Palestina. Satu persatu, tangis mereda, satu persatu bocah-bocah kecil tak berdosa itu menggelepar tak berenergi. Satu persatu mereka menyusul Ayah, Paman, Saudara dan Abang-Abang mereka yang bertarung berbekal batu di tangan melawan senjatan mesin. Satu per satu, mereka pun pergi... Esok, boleh jadi tangis-tangis itu semakin tak terdengar... Tak tergerakkah hati ini menyaksikan episode kelam sebuah bangsa yang kini berada di ujung kehancuran? Masihkah kita berdiam diri tatkala menonton tayangan menyedihkan ini di layar kaca? Sebuah negeri plihan Allah terancam musnah tanpa kita bisa berbuat apa pun, bahkan sekadar melantunkan sebait doa untuk mereka. Semestinya kita tak diam, seharusnya kita bergerak. Tangan-tangan kita masih mampu berbuat, semampu dan sekuat yang kita bisa. Mungkin kita takkan ikut berperang di negeri itu, tak turut memasang dada untuk menjadi sasaran tembak tentara Israel, tak serta menjadi tameng hidup roket yang meluncur deras ke arah pemukiman muslim. Dengan harta yang kita punya, dengan doa yang terus menerus kita pinta kepada Allah. Agar mereka, saudara-saudara kita di Palestina tetap tersenyum. Mari bantu Palestina, dan sampaikanlah kalimat ini untuk mereka, Tetaplah tersenyum Palestina, karena kami membantumu (Bayu Gawtama) Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam saling mencintai, menyayangi dan bertolong-tolongan di kalangan mereka, umpama satu tubuh, apabila sakit satu anggota tubuhnya akan terasa pula anggota yang lain sehingga tidak dapat tidur malam dan demam HR. Bukhari dan Muslim --- ACT-Aksi Cepat Tanggap, sebuah lembaga kemanusiaan yang Insya Allah amanah dalam penanganan bencana di Indonesia dan internasional. Melalui Program SOS (Simpaty of Solidarity) Palestina, ACT menggalang dana bantuan kemanusiaan bagi rakyat dan negeri Palestina. ACT menganggap embargo Amerika dan Eropa terhadap negeri Palestina adalah bencana kemanusiaan. Bantuan kemanusiaan Anda bisa disalurkan melalui rekening: Bank BNI Syariah No. Rek. 96110239, Bank Syariah Mandiri No. Rek. 004011, Bank Mandiri No. Rek. 1280004555808, Bank Muamalat Indonesia No. Rek. 3040022915, Bank Central Asia No. Rek. 6760303133 (kode: SOS) Informasi: Bayu Gawtama Public Relation ACT-Aksi Cepat Tanggap 021-7414482 ext 117 0852 190 68581 - 0888 190 2214 - Love cheap thrills? Enjoy PC-to-Phone calls to 30+ countries for just 2¢/min with Yahoo! Messenger with Voice. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = SPONSORED LINKS
[Ida-Krisna Show] Lava Pijar Muncul, Pengungsi Malah Kembali ke Dusun
Lava Pijar Muncul, Pengungsi Malah Kembali ke Dusun 2006-05-04 14:46:49 www.aksicepattanggap.com Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi, dan dalam waktu 24 jam ke depan statusnya mungkin akan meningkat menjadi awas. Hingga hari ini, Kamis (4/5), status Merapi masih siaga meskipun tanda-tanda untuk meletus semakin jelas terlihat. Lava pijar yang ditunggu-tunggu sudah muncul. Laporan dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Pakem, Kaliurang, Kabupaten Sleman menerangkan, lava pijar mulai terlihat di Pelataran Gendol, lereng selatan Gunung Merapi sekitar pukul 02.00 WIB. Sedangkan jarak luncuran lava pijar itu mencapai 200 meter. Selain itu, titik api diam juga terlihat di puncak Merapi sekitar pukul 04.15 WIB dari Desa Deles, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Dengan terlihatnya titik api diam dan lava pijar itu, diperkirakan arah lava akan menuju ke Selatan dan Tenggara, ujar Subandriyo, Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTK Yogyakarta. Jika benar arahnya ke Selatan dan Tenggara, berarti aliran lava akan mengarah ke Kaliurang, Yogyakarta dan Kemalang, Kabupaten Klaten. Sementara itu, semakin tingginya aktivitas Merapi yang sudah memasuki fase erupsi itu tak membuat warga khawatir. Sebagian warga yang sebelumnya sudah bersedia mengungsi dalam beberapa hari terakhir justru berbondong-bondong meninggalkan barak pengungsian. Di barak pengungsian Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan misalnya, lebih dari 100 pengungsi meninggalkan barak karena merasa tak betah. Sebelumnya jumlah pengungsi yang terdaftar sebanyak 184 orang, dan per Kamis (4/5) jumlahnya menyusut hingga tinggal 60 pengungsi saja. Padahal, di barak yang menjadi posko bersama ACT-Aksi Cepat Tanggap, Lazis UII, UII, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu hampir seluruh kebutuhan para pengungsi sudah dipenuhi. Televisi beserta vcd player yang mereka minta pun sudah dipenuhi, ujar Eko Yudho, Koordinator ACT di Merapi. Kegiatan yang berlangsung di barak Cangkringan pun beragam. Untuk anak-anak, selain tersedia cd kartun kesukaan mereka, ACT juga menyelenggarakan dongeng dan bermain bersama di sore hari. Namun tetap saja para pengungsi ingin kembali ke desanya masing-masing. Ternak kami siapa yang mengurusi pak, aku Mbah Wigyo, salah seorang pengungsi dari Dusun Jambu, Kepuharjo. Kondisi tak berbeda juga terjadi di barak-barak pengungsian di Magelang dan Boyolali. Pengungsi yang sudah beberapa hari tinggal di barak, satu persatu minta izin pulang dengan berbagai alasan. Petugas tidak berani melarang mereka kembali ke dusun, mereka hanya mencoba memberi pengertian agar bisa bertahan sementara. (Gaw) Info: Bayu Gawtama Publik Relation ACT-Aksi Cepat Tanggap 08881902214 - 0852 190 68581 Bantuan Kemanusiaan Anda bisa disalurkan melalui rekening: Bank BNI Syariah No. Rek. 96110239, Bank Syariah Mandiri No. Rek. 004011, Bank Mandiri No. Rek. 1280004555808, Bank Muamalat Indonesia No. Rek. 3040022915, Bank Central Asia No. Rek. 6760303133 (Transfer Internasional BCA Swift Code : CENAIDJA) ACT Butuh Dukungan Anda Kebutuhan ACT untuk mendukung operasional di lapangan 1. 2 unit kendaraan (mobil) operasional 2. 2 unit notebook 3. 2 unit handycam 4. 2 unit camera digital 5. 10 handphone untuk relawan lapangan - Get amazing travel prices for air and hotel in one click on Yahoo! FareChase [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = SPONSORED LINKS Radio stations Station YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] Merapi Belum Meletus, Tetapi Kami Sudah Menderita
Merapi Belum Meletus, Tetapi Kami Sudah Menderita 2006-05-01 19:39:16 www.aksicepattanggap.com Merapi-nya belum meletus, tapi kami sudah sangat menderita mas, ujar Edi (34), salah seorang warga Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Edi hanyalah satu dari ribuan warga Kecamatan Cangkringan yang berprofesi sebagai penambang pasir di lereng Gunung Merapi. Semenjak statusnya dinaikkan dari waspada menjadi siaga, lereng Gunung Merapi menjadi daerah terlarang untuk dipijak oleh siapa pun, termasuk para penambang pasir. Akibatnya, hampir tiga pekan perekonomian sekitar 80% penduduk Cangkringan tak bergerak. Nyaris semua warga mengeluh dengan pelarangan tersebut. Kami sudah tertimpa bencana, jauh lebih menyengsarakan dari sekadar ancaman meletusnya Gunung Merapi yang belum tentu meletus ini, tambah Edi. Edi dan warga Cangkringan lainnya berharap meski status Merapi siaga, namun mereka tetap diizinkan menambang pasir. Karena selama bertahun-tahun menambang pasir adalah sumber perekonomian mereka. Dan kini, mereka hidup dalam kekurangan lantaran tak mendapatkan uang. Edi dan ratusan penambang lainnya seolah tak peduli, jika mereka tengah menambang tiba-tiba Merapi meletus. Kami sudah terbiasa menghadapi bencana ini, akunya. Ancaman meletusnya Gunung Merapi memang sangat dirasakan dampaknya oleh sebagian besar warga yang tinggal tak jauh dari lereng Merapi. Bahkan para pengungsi yang sudah dievakuasi pun mengaku tak betah tinggal di barak pengungsian. yen aku mendingan ning omah. Yen ning pengungsian malah kepikiran kewan ternak. Sopo sing ngurus, kata Mbah Marto, salah seorang pengungsi di barak pengungsian Kecamatan Cangkringan, salah satu Posko ACT-Aksi Cepat Tanggap di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Senin pagi (1/5), sekitar pukul 10.00, ratusan warga mulai mengungsi ke barak-barak pengungsian yang telah disediakan pemerintah dan elemen masyarakat lainnya. Barak pengungsian Kecamatan Cangkringan yang menjadi Posko ACT bersama LAZIS UII (Universitas Islam Indonesia), adalah salah satu central pengungsian yang disiapkan pemerintah daerah. Namun demikian, warga yang mengungsi hanyalah wanita, para lansia dan anak-anak balita. Sedangkan kaum mudanya tetap menjaga rumah dan ternak yang ditinggalkan. Sebagian warga bahkan belum mau mengungsi, meski sehari sebelumnya Sri Sultan sudah mengunjungi warganya di beberapa wilayah untuk mau dievakuasi. Nampaknya anjuran Sultan untuk evakuasi mandiri kurang berhasil, sebab hanya sebagian kecil warga yang kini menghuni barak pengungsian. Berkah Merapi Tak selamanya ancaman siaga Merapi mengundang kerugian. Buktinya, akibat penetapan status siaga Merapi, seluruh jalan di jalur dan wilayah yang masuk kawasan ring 1 dan ring 2 (kawasan bahaya Merapi) kini telah mulus teraspal. Pemerintah tidak mau mengambil resiko evakuasi akan terhambat lantaran jalan yang rusak. Ya jalan mulus tapi perekonomian mati percuma saja, tutur salah seorang warga Cangkringan. (Gaw) Info: Bayu Gawtama Public Relation ACT-Aksi Cepat Tanggap 08881902214 - 085219068581 Bantuan Kemanusiaan Anda bisa disalurkan melalui rekening: Bank BNI Syariah No. Rek. 96110239, Bank Syariah Mandiri No. Rek. 004011, Bank Mandiri No. Rek. 1280004555808, Bank Muamalat Indonesia No. Rek. 3040022915, Bank Central Asia No. Rek. 6760303133 (Transfer Internasional BCA Swift Code : CENAIDJA) ACT Butuh Dukungan Anda Kebutuhan ACT untuk mendukung operasional di lapangan 1. 2 unit kendaraan (mobil) operasional 2. 2 unit notebook 3. 2 unit handycam 4. 2 unit camera digital 5. 10 handphone untuk relawan lapangan - Blab-away for as little as 1¢/min. Make PC-to-Phone Calls using Yahoo! Messenger with Voice. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = SPONSORED LINKS Radio stations Station YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] Mbah Marijan, Lelaki Shalih dari Dusun Kinahrejo
Mbah Marijan, Lelaki Shalih dari Dusun Kinahrejo www.aksicepattanggap.com Tanyakan kepada orang Jogyakarta, siapa yang tak kenal Mbah Marijan? Jika ia memang orang asli Jogyakarta, Insya Allah tak mungkin tak mengenal tokoh satu ini. Terlebih kini namanya sedang hangat-hangatnya diperbincangkan seiring hangatnya udara malam di Kaliurang karena sang Merapi tengah bergejolak. Mbah Marijan, menjadi tokoh yang tak kalah tenarnya dengan Sri Sultan Hamengkubuwono selaku Gubernur Kota pelajar ini. Gunung Merapi, memang diperkirakan akan meletus dan menumpahkan lahar panasnya dalam hitungan hari. Hiruk pikuk warga dan pemerintah terlihat dengan semakin meningkatnya status dan aktivitas gunung merapi paling aktif di Indonesia ini. Riuh rendah dan hingar bingar di 'bawah' ternyata tak membuat Mbah Marijan ikut sibuk. Ia tetap tenang seolah Merapi tak tengah mengancamnya. Aneh. Kesan itu yang terbawa ketika hendak menemuinya Sabtu sore (29/4) di rumahnya di Dusun Kinahrejo. Banyak berita yang menyebut lelaki tua ini sangat sakti, memiliki 'ilmu' yang sangat tinggi sehingga puluhan tahun sudah mengemban tugas berat dari Sri Sultan untuk menjadi juru kunci Merapi. Jalan menuju rumah Mbah Marijan terus menanjak mendekati Gunung Merapi, namun sepanjang jalan tak sedikit pun ditemui jalan rusak, sepanjang jalan semenjak dari Palemsari hingga rumah Mbah Marijan jalannya mulus tak berlubang. Mungkin karena Sultan kerap mengunjungi kuncen Merapi itu. Sekitar pukul 17.00, setibanya di rumah Mbah Marijan, tokoh yang saat ini menjadi most wanted person bagi para pencari berita itu sedang duduk berdzikir di Masjid di depan rumahnya. Perawakannya kecil, jalannya sudah mulai lamban walau pun ia masih mampu menempuh puncak Merapi dengan berjalan kaki. Kesan pertama ketika bertemunya, jauh dari cerita yang sering tertulis di beberapa media massa. Sosoknya amat sederhana, sesederhana rumahnya yang tak berbeda dengan rumah kebanyakan warga di Dusun Kinaherjo. Padahal, 'jabatan' yang disandangnya dari Sultan bukanlah jabatan sepele dan tidak sembarang orang bisa dipercaya menjadi juru kunci. Mbah Marijan tetap tenang, tak menganggap kepulan asap di puncak Merapi sebagai ancaman. Meski demikian ia tetap meminta warganya untuk waspada, namun ia belum menganjurkan seluruh warga yang tinggal di lereng merapi untuk mengungsi. Menurut mbah Marijan, Merapi sudah biasa 'batuk-batuk' seperti saat ini. Dan belum warga belum perlu mengungsi. Lelaki yang tak mau berbahasa Indonesia ini tak ingin menjawab secara tegas ketika pertanyaan mengarah kepada kemungkinan meletusnya gunung Merapi. Baginya, Allah belum memberi petunjuk berupa tanda-tanda akan meletusnya Merapi sehingga ia tak meminta warganya untuk turun dan mengungsi. Kenyataan ini sungguh berlawanan dengan pernyataan Sultan yang meminta warga di lereng gunung segera mengungsi. Jika Sultan meminta warga turun, berarti itu yang bicara bukan Sultan, melainkan Gubernur, ujar Mbah Marijan. Dalam pembicaraan yang terekam handycam yang kami bawa itu, Mbah Marijan justru berharap Sultan dan pemerintah daerah mengizinkannya melakukan doa bersama mohon keselamatan agar Merapi tak 'marah'. Masalahnya, saya diizinkan atau tidak oleh pemerintah kalau saya berdoa kepada Gusti Allah... tanya Mbah berharap. Pertanyaan yang sesungguhnya tak perlu jawaban dari Sultan atau pun pemerintah setempat. Karena bagi Mbah Marijan, yang dimaksud doa bersama itu tidak mesti membuat acara besar seperti layaknya acara 'selamatan' di kampung-kampung dengan mengundang banyak orang. Cukup semua masyarakat bersama-sama berdoa, boleh dari rumahnya masing-masing, meminta kepada Allah agar Merapi tak jadi meletus, tambah Mbah. Mbah Marijan bukan sosok penuh misteri, bukan tokoh klenik, bukan pula seperti yang banyak diberitakan di media massa tentang kesaktian dan ilmu-ilmu aneh yang dimilikinya. Lelaki berumur lebih dari 80-an itu adalah orang yang shalih, taat beribadah dan senantiasa merasa dekat dengan Tuhannya. Begitu juga dengan keluarganya, istri dan lima anaknya adalah orang-orang shalih. Soal keengganannya berbahasa Indonesia, mbah Marijan berkomentar, Saya ini orang kecil, hanya berbahasa menggunanakan bahasa orang kecil. Karena itu, omongan saya didengar oleh orang kecil. Bahasa Indonesia itu hanya dipakai oleh orang besar. Dan bahasa Indonesia itu terkesan sombong, saya tak mau dibilang sombong. Subhanallah, suatu anugerah luar biasa bisa berkunjung ke rumah mbah Marijan. Teramat banyak pelajaran dari tutur kata lembutnya yang terasa sangat 'dalam'. Tak terasa persinggahan di rumah sederhana itu hingga pukul 20.00. Kekhawatiran akan meletusnya Merapi pada saat kami berada di rumah itu, seolah sirna oleh ketenangan yang memancar dari wajah lelaki mengagumkan itu. Bayu Gawtama - New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big. [Non-text portions of this message have been removed]
[Ida-Krisna Show] Nabi Ayub pun Tersenyum
Nabi Ayub pun Tersenyum Allah mencintai hamba-hamba-Nya dengan cara yang unik dan berbeda-beda. Semakin tinggi ketakwaan seorang hamba, semakin unik cara Dia mencintainya. Salah satunya adalah Nabi Ayub. Lelaki yang diamanahkan Allah untuk mengemban misi ketuhanannya itu dicintai Allah dengan penyakit yang sangat parah. Tak tanggung-tanggung, karena penyakitnya itu, Ayub alaihi salam dijauhi sahabat dan kerabatnya. Mereka tak tahan berdekatan lantaran aroma tak sedap dan takut tertular. Maha suci Allah yang telah menciptakan manusia semulia Ayub. Ia tak pernah membenci Allah dengan takdirnya, tak pula ia merasa bahwa Tuhan yang dicintainya itu tak adil terhadapnya. Semakin berat sakit yang dirasa, semakin cinta Ayub kepada Allah. Dan mulianya Ayub, semakin parah penyakitnya semakin ia tersenyum. Allah dan para malaikat pun kan tersenyum oleh kesabaran lelaki mengagumkan itu. Memang takkan sebanding jika sekarang saya mengajukan sebuah nama untuk menyandingkannya dengan Nabi Allah itu. Namun teramat banyak saya harus belajar tentang arti kesabaran dan cinta kepada Allah dari sahabat yang satu ini. Hesti, alias Titi yang lima belas tahun menderita radang sendi sehingga ia kini hanya bisa tergolek tak berdaya di kamar tidurnya. Namun ia tetap terlihat ceria dan bersemangat menjalani hidupnya. Saya ingin terlihat tetap bersyukur, dan saya ingin tersenyum saat harus menghadap-Nya, ujar gadis itu. Kemarin saat bertelepon dengannya, saya bertanya satu hal yang paling tidak ingin saya tanyakan kepadanya karena khawatir menyinggung perasaannya. Mbak, tak inginkah mbak Titi sembuh? Saya tak pernah menyangka jawabannya. Tidak, sebaiknya saya tetap seperti ini sambil Allah memberikan kehendaknya. Titi pun menjawab penasaran saya yang seolah bertanya, kenapa. Menurutnya, ia amat bersyukur Allah menimpakan penyakit ini kepadanya, meski sudah sangat lama ia menjalani hari-harinya di kamar tidur. Hidup dengan bantuan orang lain, bahkan untuk ke kamar kecil sekali pun. Radang sendi yang dideritanya membuat seluruh persendiannya sakit tak berdaya. Ia membutuhkan bantuan orang lain untuk seluruh aktivitasnya. Tapi Titi tetap tersenyum. Kalau saya sembuh, saya tidak yakin akan tetap sedekat ini dengan Allah. Saya tak pernah yakin akan tetap khusuk beribadah, akan menangis di setiap sujud panjang saya jika saya bisa berdiri dan sehat. Boleh jadi saya akan menjauh dari-Nya, hidup dalam kesenangan yang membuat saya lupa akan kematian, tuturnya. Jadi, mbak tidak ingin sembuh? tambah saya yang semakin termangu oleh kata-kata ajaibnya. Biarlah saya tetap seperti ini. Saya yakin Allah sedang mencintai saya dengan takdirnya. Jujur, saya tak ingin sembuh karena saya takut Allah tak lagi mencintai saya. Duh, Titi rasanya tak ada alasan Allah tak mencintaimu. Sungguh saya iri kepada Titi, karena saya yakin Nabi Ayub akan pun tersenyum melihat Titi. Bayu Gawtama gabung yuk di LivingSchool Communty. subscribe saja di [EMAIL PROTECTED] - Blab-away for as little as 1¢/min. Make PC-to-Phone Calls using Yahoo! Messenger with Voice. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] Posko ACT di Merapi Siap Siaga. Tim Kedua Siap Berangkat
www.aksicepattanggap.com Posko ACT di Merapi Siap Siaga. Tim Kedua Siap Berangkat Sebagai lembaga kemanusiaan yang memfokuskan kegiatannya pada penanganan bencana alam, ACT-Aksi Cepat Tanggap terpanggil untuk bersiap siaga untuk membantu menangani musibah Gunung Merapi yang sewaktu-waktu dan dalam waktu dekat diperkirakan akan meletus. Gunung Merapi yang terletak antara DI Jogyakarta dan Jawa Tengah itu semakin meningkat aktivitasnya. Statusnya sudah ditingkatkan menjadi siaga, ribuan warga di beberapa desa yang berada di lereng Merapi pun sudah diungsikan. Menurut Komandan Tim Rescue ACT, Eko Yudho, langsung dari Posko ACT di Magelang, Sejak Minggu (23/4), Merapi sudah mengeluarkan material padat dari kawah. Semakin dekat terjadinya letusan, ujar Eko singkat. ACT telah menyiapkan tiga posko utama bekerjasama dengan multi elemen di Jogyakarta dan Jawa Tengah, antara lain LAZIS UII, Solo Peduli dan Yayasan Sirojudin Ikhsan (SI). Posko ACT bersama dengan LAZIS UII berlokasi di Kampus Terpadu UII, Jl. Kaliurang Km. 14,4 Sleman, di Pondok Pesantren Al Hawariyyun, Cangkringan Sleman, dan Posko Darurat di Desa Turgo. Relawan yang tergabung di posko-posko tersebut terdiri dari beberapa elemen, yakni Mapala UII, PP Al Hawariyyun, PP Al Hikmah, Warga Desa Turgo, Warga Kali Adem, Warga Cangkringan, Sabuk Merapi, Menwa UII, dan lain-lain dengan jumlh relawan mencapai 150 orang. Contact Person relawan di Posko LAZIS UII ini adalah Wid Hartono (08175454890) dan Fathurrahmi (081578829698). Posko lainnya yakni Posko ACT bersama Yayasan Sirojudin Ikhsan (SI) yang mengambil tempat di Jl. Raya Jogya-Magelang, Km 13 Batikan, Pabelan Mungkit, Magelang. Posko kedua berada di Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Magelang. Semua relawan di dua posko ini berasal dari Yayasan SI dengan koordinator relawan Edi Purlani (08562851433). Sedangkan Posko ACT bersama Solo Peduli berada di Kantor Solo Pos, Jl. Adi Sucipto No. 190 Surakarta, Jawa Tengah. Di Posko ini terdapat sekitar 10 pengelola posko induk. Contact person posko Solo Peduli ini adalah Supomo (08122635530) dan Handoko (081548597913). Semua posko dan relawan di atas masih sangat mungkin bertambah mengingat antusiasme relawan yang begitu tinggi untuk bergabung terutama dari sejumlah lembaga dan relawan Klaten dan Boyolali. Permintaan untuk menjadi relawan ACT di Posko Merapi pun tak terbilang banyaknya dari Jakarta. Namun Posko Nasional ACT di Ciputat, Tangerang belum memastikan apakah perlu memberangkatkan tenaga relawan dari Jakarta selain relawan inti ACT. Masih melihat kemungkinan dan situasi. Jika kebutuhan mendesak, sangat mungkin memberangkatkan relawan dari Jakarta seperti halnya kami mengirim relawan saat tsunami Aceh, ujar Ahyudin, Direktur ACT. Direncanakan, Senin sore (24/4), ACT akan memberangkatkan tim kedua langsung dari kantor ACT di Ciputat, Tangerang yang merupakan satu tim besar. Tim yang akan dipimpin langsung Direktur ACT, Ahyudin ini akan membawa serta sejumlah relawan rescue dan tim data. Selain relawan, rombongan besar ini direncanakan membawa serta 10 tenda pleton untuk pengungsi. Peralatan standar bencana tak ketinggalan disiapkan, dan khusus untuk Gunung Merapi Tim Rescue akan dilengkapi masker gas kimia, kacamata kedap udara, jaket anti panas, dan sepatu boat. Bantuan Kemanusiaan Anda bisa disalurkan melalui rekening: Bank BNI Syariah No. Rek. 96110239, Bank Syariah Mandiri No. Rek. 004011, Bank Mandiri No. Rek. 1280004555808, Bank Muamalat Indonesia No. Rek. 3040022915, Bank Central Asia No. Rek. 6760303133 (Transfer Internasional BCA Swift Code : CENAIDJA) ACT Butuh Dukungan Anda Kebutuhan ACT untuk mendukung operasional di lapangan 1. 2 unit kendaraan (mobil) operasional 2. 2 unit notebook 3. 2 unit handycam 4. 2 unit camera digital 5. 10 handphone untuk relawan lapangan - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1cent;/min. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = SPONSORED LINKS Station YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] Indonesia Negeri Bencana
Indonesia dikepung Bencana 2006-04-21 09:50:42 Banjir bandang, tanah longsor, dan angin putingbeliung masih terus mengancam negeri ini. Beberapa daerah hingga saat ini masih digenangi banjir, seperti Banyumas, Brebes, Bima, Palangkaraya, Bandung, Magelang, dan bahkan Jakarta masih diguyur hujan yang mengakibatkan banjir. Terakhir, Kabupaten Trenggalek diterjang banjir bandang dan longsor yang menewaskan 16 warga. Selain menenggelamkan ribuan rumah dan hektar sawah milik warga, ribuan warga di 8 desa di Kecamatan Bendungan, Trenggalek pun hingga saat ini masih terisolir. Nampaknya, negeri ini tak pernah berhenti dari ancaman bencana. Belum usai bencana banjir dan longsor, Indonesia pun mendapat ancaman dari semakin memanasnya situasi beberapa gunung api. Ancaman terdekat datang dari Gunung Merapi yang berada di antara Jawa Tengah dan Yogyakarta. Diperkirakan, dalam waktu tak kurang dari 10 hari gunung api paling aktif di dunia itu akan meletus dan menumpahkan lahar panasnya. Empat kawasan dalam status siaga, yakni Magelang, Yogya, Boyolali dan Klaten. Tak hanya Gunung Merapi, sekitar 10 gunung lainnya di Indonesia pun dalam status waspada, antara lain Gunung Karangetan, Gunung Anak Krakaatau, Gunung Kelud, Gunung Talang, Gunung Tambora, dan Gunung Lokon. Tak hanya bencana alam. Bencana lain yang merupakan kelanjutan dari bencana alam pun siap menanti. Indonesia tengah dalam ancaman rawan pangan akibat banjir, longsor dan bencana alam lainnya yang juga menghancurkan ratusan ribu hektar sawah milik warga. Terlebih, sawah-sawah yang hancur oleh banjir dan angin putingbeliung itu diterjang badai dalam kondisi siap panen. Rumah dan harta benda yang hilang akibat badai, dan sawah serta ladang yang terberangus oleh bencana, sempurnalah sudah musibah yang terus menerus ditanggung bangsa ini. Bencana lainnya adalah gizi buruk. Sebuah bencana yang tak diduga melanda negeri ini, meski bangsa ini dikenal sebagai negeri kaya dan subur. Anak-anak bangsa terancam mati kekurangan pangan, atau tumbuh dengan status gizi buruk. Kurus, pucat, mental terbelakang, tak mandiri, adalah wajah sebagian anak-anak negeri ini yang mengalami gizi buruk. Ancaman lost generation di depan mata, dan negeri ini akan kehilangan generasi cerdas di mada datang jika tak segera diatasi. Pemerintah sedang dibuat sibuk dengan `rencana` besar alam ini. Indonesia, negeri kaya raya nan subur ini berada dalam status waspada ketika beragam bencana datang dan silih berganti mengancam. Akankah bencana itu berhenti, sampai kapan terus tak berganti menghampiri? Belum cukupkah jutaan jiwa menjadi korban? tentu saja bukan bermaksud mengalamatkan tudingan kepada Sang Perencana besar ini akan semua musibah yang terjadi. Karena yang pasti, kita lah yang mesti mengambil pelajaran dari semua bencana yang terjadi sebelumnya. Agar alam tak lagi merenggut terlalu banyak korban jiwa karena ketidaksiapan kita menghadapinya. Di sinilah peran seluruh elemen bangsa dituntut. Tak hanya pemerintah, lembaga sosial dan kemanusiaan seperti ACT, bahkan seluruh komponen negeri ini wajib mengangkat tinggi-tinggi telunjuk mereka ketika negeri ini bertanya, siapa yang mau peduli? Mari bantu negeri ini bersama. (Gaw) Bayu Gawtama 08881902214 www.aksicepattanggap.com Bantuan Kemanusiaan Anda bisa disalurkan melalui rekening: Bank BNI Syariah No. Rek. 96110239, Bank Syariah Mandiri No. Rek. 004011, Bank Mandiri No. Rek. 1280004555808, Bank Muamalat Indonesia No. Rek. 3040022915, Bank Central Asia No. Rek. 6760303133 (Transfer Internasional BCA Swift Code : CENAIDJA) ACT Butuh Dukungan Anda Kebutuhan ACT untuk mendukung operasional di lapangan 1. 2 unit kendaraan (mobil) operasional 2. 2 unit notebook 3. 2 unit handycam 4. 2 unit camera digital 5. 10 handphone untuk relawan lapangan - Blab-away for as little as 1¢/min. Make PC-to-Phone Calls using Yahoo! Messenger with Voice. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] Indahnya Sinergi
Indahnya Sinergi Sering menyaksikan pertandingan sepak bola? tidak semua menjadi penjaga gawang, dan tak semua pula ingin menjebol gawang. Sebelas pemain dalam satu tim, punya peran masing-masing yang mesti dijalankan sebaik-baiknya. Tak semuanya harus maju ke depan, begitu pun sebaliknya, tak perlu sebelas pemain menjaga daerah pertahanan. Namun, mereka tetap bersinergi untuk satu tujuan, mencetak gol demi kemenangan. Sering menonton sebuah film? ada yang berperan sebagai aktor utama, ada juga yang cuma memainkan peran pembantu, peran kecil dan peran figuran. Ada yang berperan protagonis, dan ada yang rela berperan antagonis. Layaknya sebuah drama, ada yang disuka, dan dipuja karena selalu memerankan tokoh baik. Namun ada pula aktor yang rela dicaci dan dibenci di luar perannya, hanya karena kerelaannya berperan tokoh jahat. Namun itu semua hanya sebuah film, sebuah kisah layar kaca yang memiliki satu tujuan; menghibur penonton. Tak semua manusia di muka bumi ini berprofesi sebagai kepala negara, karenanya ada lebih banyak yang membantunya dalam menjalankan negara. Dan jauh lebih banyak orang yang berperan sebagai rakyat. Para rakyat ini pun menjalankan perannya masing-masing. Tak semuanya menjadi dokter, tak seluruhnya menjadi guru, dan tak mungkin semua orang melakoni satu profesi saja. Ada yang punya kendaraan bermotor, banyak pula yang hanya mampu berjalan kaki atau menggunakan jasa angkutan umum. Maka bergunalah para pengusaha jasa angkutan, maka bermanfaatlah mereka yang berprofesi sebagai supir dan kondektur angkutan umum atau tukang ojeg sekali pun. Berguna pula para penambal ban di pinggir jalan, para mekanik di bengkel, termasuk para petugas lalu lintas. Tak sedikit yang memiliki lebih dari satu tempat tinggal, namun jauh lebih banyak yang tak memiliki tempat untuk berteduh. Ada yang hidup berlebihan, ada yang berkecukupan, dan pasti pula banyak yang kekurangan. Karenanya, mereka yang berlebih pun tahu kebutuhan yang kekurangan, dibuatlah rumah-rumah sewaan agar yang lain tak lagi kehujanan dan kepanasan. Seseorang bisa disebut `kaya` karena ada orang yang disebut miskin. Seseorang bisa berprofesi sebagai pembantu rumah tangga, karena ada yang membutuhkan tenaganya. Ada yang menjadi tukang sampah, karena banyak sampah bertebaran. Jika satu bulan sampah di rumah tak ada yang mengangkutnya, bayangkan betapa besar kebutuhan kita terhadap para tukang sampah itu. Sungguh, Allah telah menciptakan sinergi yang luar biasa indah. Masing-masing menjalankan perannya dengan baik agar tetap seimbang. Ketika banyak orang membutuhkan pertolongan, semestinya banyak pula yang menjadi penolong. Saat begitu banyak yang mendapat musibah, seharusnya tak kalah banyaknya tangan-tangan yang terhulur memberi bantuan. Kadang, tak semua pendaki gunung harus mencapai puncaknya. Ada satu atau sebagian yang menjadi camper, namun tetap mendukung rekannya yang menjadi climber. Memang tak semua orang harus datang langsung dan menemui para korban bencana di lokasi musibah. Karenanya, ada orang-orang yang mendedikasinya dirinya untuk masuk menembus lokasi bencana. Cukup sambungkan tangan peduli itu dengan tangan yang beraksi di lapangan, maka sempurnalah sinergi itu. Ketika simpati bersinergi dengan aksi, inilah yang disebut peduli. duh, indahnya. Bayu Gawtama Public Relation ACT www.aksicepattanggap.com Bantuan Kemanusiaan Anda bisa disalurkan melalui rekening: Bank BNI Syariah No. Rek. 96110239, Bank Syariah Mandiri No. Rek. 004011, Bank Mandiri No. Rek. 1280004555808, Bank Muamalat Indonesia No. Rek. 3040022915, Bank Central Asia No. Rek. 6760303133 (Transfer Internasional BCA Swift Code : CENAIDJA) ACT Butuh Dukungan Anda Kebutuhan ACT untuk mendukung operasional di lapangan 1. 2 unit kendaraan (mobil) operasional 2. 2 unit notebook 3. 2 unit handycam 4. 2 unit camera digital 5. 10 handphone untuk relawan lapangan - How low will we go? Check out Yahoo! Messengers low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = SPONSORED LINKS Station YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] Bu Roso, Pejuang Gizi Buruk dari Cilincing
Bu Roso, Pejuang Gizi Buruk dari Cilincing Tiada hari yang tak dilaluinya dengan berkeliling kampung. Seluruh sudut Kelurahan Semper Barat, bahkan Kecamatan Cilincing ia sambangi. Hampir semua pintu pernah diketuknya, sekadar melihat adakah balita-balita yang belum pernah ke Posyandu. Seketika mulutnya mengeluarkan kata-kata yang orang bilang cerewet, namun tak pernah ada yang berani memprotesnya. Sebab cerewetnya Bu Roso, panggilan akrab kader Posyandu itu, justru untuk kebaikan mereka. Suroso Sukarsih. Usianya hampir kepala enam, tubuhnya yang gempal tak menghalanginya untuk terus mendatangi rumah-rumah warga di lingkungannya. Terlebih jika sudah waktunya para balita harus ke Posyandu. Ia begitu gesit, bahkan ketika harus menyusuri gang-gang sempit, daerah kumuh dan bau di kawasan Cilincing itu. Bu Roso, kadang harus menjemput Langsung para balita yang ibunya malas atau tak mau membawa balitanya ke Posyandu. Saya nggak pinter, saya juga nggak punya apa-apa. Tapi saya bisa melakukan ini untuk membantu warga di sini, ujar Bu Roso tentang semangatnya yang tak pernah kendur melayani warga Cilincing, Jakarta Utara. Bu Roso bukan ketua RT, bukan Ketua RT, terlebih Lurah. Tetapi ia lebih dihormati, disenangi, dan didengar ucapannya dibanding para pejabat lokal itu. Sepanjang jalan yang disusuri, tak terbilang orang yang mengenal dan menyapanya dengan hormat. Tak hanya kaum ibu, bahkan preman dan pemuda pinggir jalan pun menyapanya sopan. Tak hanya urusan balita yang digarapnya. Ia pun memimpin segenap kader Posyandu di lingkungannya untuk menjadi relawan TBC. Kini, kesibukannya semakin bertambah untuk mengurusi warga yang mengidap TBC. Tak heran beberapa media yang ingin mendapatkan banyak informasi dan data tentang kasus gizi buruk dan TBC di Cilincing pun langsung menghubunginya. Beberapa LSM pun pernah menjadikannya mitra kerja, meski Bu Roso akan sangat selektif dengan LSM. Asal tak pasang bendera partai, dan tak berlatar belakang agama, saya mau membantu, tegasnya. Tak mudah untuk menjadi seorang seperti Bu Roso. Ia melakukan semua itu bukan baru kemarin. Puluhan tahun sudah ia berjuang, berkeliling kampung berbagi peduli terhadap sesama. Dan ia melakoninya dengan cinta, satu tingkat di atas kepedulian. Siapa pun mau bekerjasama dengannnya, tak hanya para kader Posyandu. Bahkan para Ketua RT, dan kaum lelaki di wilayah itu pun mau membantunya. Semua ibu yang punya balita 'patuh' padanya. Banyak pemuda yang segan terhadapnya. Setiap hendak membuat satu acara, Bu Roso tinggal meminta bantuan para pemuda itu untuk mendermakan tenaganya untuk hal-hal teknis. Sosoknya amat sederhana, tetapi ia punya wibawa dan kharisma yang luar biasa di wilayah itu. Kata-katanya selalu di dengar warga, tak heran banyak Ketua RW dan bahkan Lurah pun cemburu karena mereka tak sebegitu dicintai warganya seperti para warga mencintai Bu Roso, sang relawan ACT-Aksi Cepat Tanggap ini. Ini sebuah pelajaran penting buat kita. Ketika di rumah sendiri ucapan ini sering tak digubris oleh anak dan keluarga sendiri di rumah, bagaimana mungkin kita memiliki izzah di luar? Bu Roso tak punya masalah demikian, karena ucapan-ucapannya pun sangat diperhatikan oleh warga setempat. Dan satu lagi. Kalau saja seorang Bu Roso di usianya yang cukup tua masih bersemangat untuk terus peduli dan berbagi, bagaimana dengan kita? adakah semangat yang sama kita miliki? Padahal setiap kita selalu punya kesempatan untuk peduli dengan cara dan kemampuan kita sendiri. Sungguh, Bu Roso telah memberi kita satu pelajaran berharga tentang hakikat kepedulian. (Gaw) *** Naskah ini ditulis dalam rangka Kampanye Program Ayo Peduli Rawan Pangan 2006; Selamatkan Balita Kita, Selamatkan Bangsa Bantuan Kemanusiaan Anda bisa disalurkan melalui rekening: Bank BNI Syariah No. Rek. 96110239, Bank Syariah Mandiri No. Rek. 004011, Bank Mandiri No. Rek. 1280004555808, Bank Muamalat Indonesia No. Rek. 3040022915, Bank Central Asia No. Rek. 6760303133 (Transfer Internasional BCA Swift Code : CENAIDJA) Bayu Gawtama Public Relation ACT-Aksi Cepat Tanggap www.aksicepattanggap.com [EMAIL PROTECTED] 021-7414482 ext 117 ACT Butuh Dukungan Anda Kebutuhan ACT untuk mendukung operasional di lapangan 1. 2 unit kendaraan operasional 2. 1 unit notebook 3. 1 unit handycame 4. 2 unit camera digital 5. 10 handphone untuk relawan lapangan - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1cent;/min. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Create your own customized LAUNCHcast Internet Radio station. Rate your favorite Artists, Albums, and Songs. Skip songs. Click here! http://us.click.yahoo.com/r4oloD/xA5HAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~-
[Ida-Krisna Show] Dan Inneke pun Menangis
Dan Inneke pun Menangis Adalah Nurul Hanifah, gadis kecil berusia 20 bulan yang membuat artis cantik, Inneke Koesherawati menitikkan air matanya. Dadanya seolah bergemuruh, matanya yang bening seketika berkaca-kaca, di sudut matanya segumpal air bening siap tumpah saat menyentuh Nurul. Siapa yang tak kan menangis sedih melihat gadis kecil hampir berusia dua tahun itu hanya memiliki berat badan 4kg? Sekadar membandingkan, ukuran kaki (betis) Nurul nyaris sama dengan besarnya ibu jari orang dewasa. Inneke yang sempat menyentuh gadis itu pun tak kuat menahan kesedihan. Inneke kembali duduk dan matanya tak henti melihat Nurul yang tak digendong ibunya tak jauh dari tempat ia duduk. Lapangan di Jl. Tipar Cakung, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, seolah menjadi saksi kesedihan seorang Inneke melihat nasib saudaranya. Pagi itu, Kamis (6/4), Inneke Koesherawati menyempatkan hadir dalam acara serah terima bantuan kemanusiaan Garudafood berupa produk-produk seperti Nasi Instan, Jelly Drink, Gery Wafer Stick, Gery Biskuit, Kacang Atom, dan Pilus Garuda senilai Rp. 1,5 miliar. Seluruh bantuan tersebut akan didistribusikan ke lima provinsi, Banten (Tangerang dan Lebak), DKI Jakarta, Jawa Tengah (Demak, Rembang, Pati dan Kudus), Jawa Timur (Gresik dan Jember), dan NTT (Kupang, Alor dan Lembata). Kehadiran Inneke di acara tersebut kapasitasnya sebagai Duta Kemanusiaan ACT. Semoga kepedulian masyarakat semakin tinggi, sehingga akan lebih banyak warga tak mampu yang terbantu, ujar Inneke ketika didaulat menyampaikan sambutannya. Bagi warga Cilincing, sungguh suatu keberkahan tersendiri bisa melihat langsung artis favoritnya dari dekat. Ratusan ibu-ibu yang memadati lokasi acara, berebut untuk sekadar menyapa dan menyentuh pemain sinetron itu. Kepada salah seorang relawan ACT, Inneke berpesan agar Nurul segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif. Bawa Nurul ke rumah sakit, nanti kita urus semua biayanya, bisik Inneke. Ah, mestinya ACT lebih banyak membawa artis ke tempat tersebut. Bukan untuk membuat suasana menjadi lebih ramai di Cilincing, tetapi agar para artis pun lebih banyak mendapat kesempatan melihat langsung saudara-saudara kita yang bernasib tidak lebih baik. Terutama para balita yang menderita gizi buruk dan busung lapar. Sungguh sebuah ironi, di negeri yang kaya ini masih terdapat jutaan kasus gizi buruk. Lebih ironi lagi jika tak banyak yang peduli akan nasib generasi bangsa itu. Terharu saja tentu tak cukup, peduli dan beraksi adalah jawabannya. (Gaw) *** Naskah ini ditulis dalam rangka Kampanye Program Ayo Peduli Rawan Pangan 2006; Selamatkan Balita Kita, Selamatkan Bangsa Bantuan Kemanusiaan Anda bisa disalurkan melalui rekening: Bank BNI Syariah No. Rek. 96110239, Bank Syariah Mandiri No. Rek. 004011, Bank Mandiri No. Rek. 1280004555808, Bank Muamalat Indonesia No. Rek. 3040022915, Bank Central Asia No. Rek. 6760303133 (Transfer Internasional BCA Swift Code : CENAIDJA) Bayu Gawtama Public Relation ACT-Aksi Cepat Tanggap www.aksicepattanggap.com [EMAIL PROTECTED] 021-7414482 ext 117 ACT Butuh Dukungan Anda Kebutuhan ACT untuk mendukung operasional di lapangan 1. 2 unit kendaraan operasional 2. 2 unit notebook 3. 1 unit handycam 4. 2 unit camera digital 5. 10 handphone untuk relawan lapangan - Blab-away for as little as 1¢/min. Make PC-to-Phone Calls using Yahoo! Messenger with Voice. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Ida-Krisna Show] Kita Terlalu Nikmat Menjalani Hidup
Kita Terlalu Nikmat Menjalani Hidup Kita Terlalu nikmat menjalani hidup. Sehingga kita sering lupa akan nasib saudara sendiri, ujar Ahyudin, Direktur ACT-Aksi Cepat Tanggap dalam acara serah terima simbolik bantuan kemanusiaan dari Garudafood kepada sejumlah warga di Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (6/4). Ahyudin yang didampingi Wakil Direktur ACT, Syuhailmaidi Syukur menyempatkan diri memberikan bantuan secara simbolik tersebut kepada warga yang berlangsung di lapangan, Jl. Tipar Cakung, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Sebelumnya, Duta Kemanusiaan ACT, Inneke Koesherawati, mendapatkan kesempatan pertama memberikan bantuan secara simbolik itu. Tak ketinggalan, Dian Astriana dan Sumekar dari Garudafood pun memberikan bantuan yang sama kepada warga. Dian Astriana, Corporate Communication Manager Garudafood mengungkapkan, Menurut data BPS, per tahun 2005 jumlah warga miskin di Indonesia sebanyak 63 juta. Bisa jadi, paska kenaikan BBM jumlahnya meningkat dua kali lipat menjadi 120 juta. Baik Dian maupun Ahyudin sama-sama berharap, bahwa kepedulian seluruh lapisan masyarakat dan corporate seharusnya semakin meningkat karena semakin banyak orang yang membutuhkan uluran tangan. Dipilihnya Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara sebagai tempat acara serah terima bantuan, karena daerah tersebut merupakan salah satu wilayah kantong kemiskinan dan banyak ditemui kasus balita gizi buruk. Bantuan yang diberikan Garudafood merupakan bentuk dukungan perusahaan produsen makanan dan minuman ringan terbesar di Indonesia itu atas program Ayo Peduli Rawan Pangan 2006; Selamatkan Balita Kita Selamatkan Bangsa yang diluncurkan ACT sejak awal Maret 2006. Bantuan yang diberikan berupa produk-produk Garudafood seperti Nasi Instan, Jelly Drink, Gery Wafer Stick, Gery Biskuit, Kacang atom dan pilus garuda senilai Rp. 1,5 miliar. Seluruh bantuan akan disalurkan ke lima provinsi, Banten (Tangerang dan Lebak), DKI Jakarta, Jawa Tengah (Demak, Pati, Kudus, dan Rembang), Jawa Timur (Gresik dan Jember), dan NTT (Kupang, Alor, dan Lembata). Penyerahan secara simbolik itu hanya kepada 30 warga Cilincing. Selebihnya akan langsung dilakukan oleh relawan-relawan ACT di Cilincing yang dikomandani oleh Ibu Suroso. Menurut data, untuk Cilincing saja tercatat 1000 warga yang akan menerima bantuan. Selain diberikan langsung kepada warga penerima di Cilincing, acara serah terima itu juga sekaligus menserahterimakan bantuan dari Garudafood kepada ACT untuk semua lokasi yang menjad target program. *** Sukseskan Program Ayo Peduli Rawan Pangan 2006; Selamatkan Balita Kita Selamatkan Bangsa Bantuan kemanusiaan Anda bisa disalurkan melalui rekening Yayasan Aksi Cepat Tanggap Bank BNI Syariah No. Rek. 96110239 Bank Syariah Mandiri No. Rek. 004011 Bank Mandiri No. Rek. 1280004555808 Bank Muamalat Indonesia No. Rek. 3040022915 Bank Central Asia No. Rek. 6760303133 Transfer Internasional BCA Swift Code : CENAIDJA Informasi: Bayu Gawtama (0852 190 68581) atau 021-7414482 ext 117 klik: www.aksicepattanggap.com - Love cheap thrills? Enjoy PC-to-Phone calls to 30+ countries for just 2¢/min with Yahoo! Messenger with Voice. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Music that listens to you. LAUNCHcast. What's in your mix? http://us.click.yahoo.com/8mKGzA/FARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~- = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Ida-Krisna Show] Garudafood Peduli, ACT Beraksi
Garudafood Peduli, ACT Beraksi Siapa yang tak kenal Garudafood? Jika Anda penggemar kacang kulit, boleh jadi Anda sering menikmati salah satu dari sekian banyak produk yang dihasilkan perusahaan makanan berlambang burung garuda itu. Tak hanya Anda, bahkan anak-anak kita pun menyenangi makanan ringan produksi Garudafood. Sebut saja Jelly Drink, Okky Jelly, Gery Coklat, kacang atom dan pilus Garuda, dan masih banyak lagi. Produk-produk itu semakin akrab di telinga kita, karena setiap hari kita dengar dan lihat iklan-iklannya di layar kaca. Dan nampaknya Garudafood semakin memantapkan posisinya sebagai produsen makanan-makanan ringan berkualitas dengan gizi yang terjamin. Sebuah sinergi yang tidak direncanakan sebelumnya, jika kemudian Garudafood sebagai produsen makanan kecil berkualitas bertemu satu meja dengan ACT-Aksi Cepat Tanggap guna membicarakan program bantuan kemanusiaan untuk beberapa daerah rawan pangan dan korban bencana. Tentu saja ini sangat sejalan dengan ACT-Aksi Cepat Tanggap yang selama ini dikenal sangat concern terhadap setiap bencana yang terjadi di negeri ini. Sebagai bagian dari Total Disaster Management (penanganan bencana terpadu) yang dikembangkan ACT selama ini, recovery korban bencana menjadi salah satu program unggulan yang terus dilakukan di beberapa lokasi bencana, seperti di Aceh paska tsunami, Nias (gempa), dan yang terbaru di Jember dan Banjarnegara paska longsor dan banjir bandang. ACT dengan memanfaatkan mitra pedulinya di berbagai daerah tersebut, terus melakukan pendampingan dan beberapa program recovery. Bak gayung bersambut, ketika ACT meluncurkan program âAyo Peduli Rawan Pangan 2006â, Garudafood tengah menyiapkan bantuan kemanusiaan yang merupakan program reguler perusahaan tersebut. Berawal dari sebuah email tentang program rawan pangan ACT yang mampir di inbox salah satu staff Corporate Communication Garudafood, perusahaan besar itu pun menanggapi serius, sehingga di pekan terakhir bulan Maret ini sebuah sinergi besar tengah berlangsung. Garudafood peduli, ACT beraksi. Begitu ACT menyebut kerjasama ini. Ini sebuah sinergi yang luar biasa, antara kepedulian sebuah perusahaan produsen makanan kecil terbesar di Indonesia dengan sebuah lembaga kemanusiaan profesional yang berpengalaman menangani bencana dan program paska bencana. Karenanya, sangat tepat jika Garudafood memilih ACT sebagai lembaga yang dipercaya untuk menyalurkan bantuannya kepada pihak yang membutuhkan, yakni para korban bencana alam dan beberapa wilayah yang merupakan kantong-kantong kemiskinan dan rawan pangan. Dan bagi ACT, mengemban amanah dari Garudafood menjadi sebuah bukti, bahwa kepercayaan para donatur terhadap sebuah lembaga kemanusiaan ternyata begitu tinggi. Kewajiban ACT-lah memegang penuh kepercayaan tersebut, karena ini akan menjadi cermin bagi Garudafood sendiri untuk program-program berikutnya, maupun bagi perusahaan-perusahaan lainnya. Tak tanggung-tanggung, program bantuan kemanusiaan berupa produk-produk Garudafood yang dipercayakan kepada ACT untuk didistribusikan senilai kurang lebih Rp. 1.5 milyar. Sebuah nilai yang tak kecil untuk dibagikan ke lima provinsi, yaitu Jawa Tengah (Demak, Pati, Kudus, Rembang), Jawa Timur (Gresik dan Jember), Banten (Tangerang, Lebak, Pandeglang), DKI Jakarta, dan Nusa Tenggara Timur (Alor, Kupang dan Lembata). Ini sebuah tantangan tersendiri bagi ACT untuk membuktikan bahwa lembaga kemanusiaan ini memang berpengalaman mengemban amanah ini. Sebagai bagian dari Total Disaster Management (Manajemen Bencana Terpadu) yang selalu diusung ACT, program recovery dan salah satunya adalah mendistribusikan bantuan kepada para korban bencana merupakan tanggungjawab keseharian ACT. Kepercayaan sudah di tangan, program pun bergulir, bantuan kemanusiaan Garudafood dengan Pogram Sehati-nya bahkan sudah sampai di beberapa lokasi di Jawa Tengah sejak Kamis, 23 Maret 2006. âBarang sudah sampai di Posko pak,â ujar salah seorang relawan ACT di Pati, Jawa Tengah. Begitu pula dengan relawan di Gresik, Jawa Timur, yang melaporkan bahwa bantuan Garudafood tiba di Posko Gresik sehari setelah bantuan di Jawa Tengah sampai. Bantuan yang datang tentu sangat membantu, terlebih di Pati, Kudus, dan Gresik, karena wilayah-wilayah itu masih dalam status kebanjiran ketika bantuan datang. Setelah itu, relawan-relawan ACT di daerah pun sibuk mengelola bantuan tersebut. Tak kurang dari 20 relawan di setiap lokasi berjibaku, mulai dari pendataan calon penerima, hingga mendistribusikannya ke beberapa titik distribusi. Untuk memastikan seluruh proses distribusi berjalan lancar, ACT mengirimkan masing-masing satu orang relawan dari Jakarta untuk memantau langsung kegiatan di daerah. Ini menjadi penting bagi ACT, mengingat daerah bencana dan berhadapan langsung dengan korban bencana bukanlah perkara mudah. Distribusi bantuan, sebanyak apa pun bantuan yang diberikan, tetap sensitif bagi para korban bencana.
[Ida-Krisna Show] Guruku Sayang, Guruku Malang
Guruku Sayang, Guruku Malang Pak Catur namanya. Saya pernah memperolok-olok guru Bahasa Indonesia itu, bahkan berkali-kali. Tak terhitung kali saya menjelek-jelekkan namanya di belakang dia, bahkan pernah sekali saya berseru kegirangan saat seorang teman berteriak meledeknya. Pertanda saya setuju dan mengamini ledekan teman yang dialamatkan untuk guru berperawakan kurus dan tak tinggi itu. Jika mengingatnya kembali, saya menyesal telah memperlakukannya dengan tidak hormat. Sepanjang tiga tahun di bangku SMA saya tak pernah melihatnya memakai pakaian bagus, kecuali seragam putih biru yang kerap ia kenakan. Jangan-jangan gajinya yang kecil memang tak memungkinkannya membeli pakaian baru, karena untuk makan sehari-hari pun sudah begitu kurangnya. Selama tiga tahun itu pula saya tak pernah melihatnya bertambah gemuk, sejak pertama masuk sekolah itu hingga saya lulus, berat badannya tak bertambah. Jangan-jangan, ia terlalu pusing memutar dan mengatur pengeluaran sehari-harinya dari penghasilannya yang tak seberapa itu. Sepanjang tiga tahun itu pula, bahkan motornya tak pernah ganti. Boleh jadi, motor milik Pak Catur itu motor terjelek yang parkir di halaman sekolah. Kalah mentereng dari motor milik anak-anak didiknya. Saya tak pernah tahu, apakah Pak Catur saat itu berstatus guru bantu atau guru honorer yang lebih sering harus mengurut dada saat menerima imbalan dari jerih payah mengajarnya setiap hari? Bu bayar bu, bu bayar... begitu ledekan saya kepada salah seorag guru SD saya, Ibu Bayyar. Namanya memang demikian, jadi tak sedikit memang siswa di SD itu yang mengolok-olok namanya. Terlebih ketika ia secara inisiatif pribadinya menyelenggarakan program belajar tambahan di luar sekolah (les privat tapi sedikit wajib) di rumahnya. Ibu Bayyar memungut biaya yang sekitar 500 rupiah setiap anak untuk satu kali pertemuan. Waktu itu kami sering menudingnya sebagai program pengayaan diri. Tapi kini saya menyesal telah melakukan itu semua. Bu Bayyar tak pernah marah saya meledeknya, ia tetap tersenyum. Barangkali senyumnya itulah yang menutupi kesulitannya selama ini menyambung hidup dengan mengandalkan profesinya sebagai guru. Jangan-jangan Ibu Bayyar termasuk guru bantu atau honorer yang dibayar secara tak manusiawi, sehingga memaksanya mencari tambahan dengan menyelenggarakan les privat. Tak hanya Ibu Bayyar. Sebagian besar guru di SD, SMP dan SMA waktu itu juga seolah berlomba menjual buku pelajaran, apakah itu merupakan program bersama sekolah maupun program pribadi, apakah buku baru maupun fotocopy-an. Waktu itu saya menanggapinya sinis sebagai bisnis tambahan para guru itu. Pernah sekali saya berpikir, jelas saja banyak siswa di Indonesia sering gagal dalam banyak pelajaran, karena guru-gurunya sibuk berbisnis. Bahkan saya juga mencurigai, tidak majunya pendidikan di Indonesia bisa jadi disebabkan oleh konsentrasi guru-gurunya terpecah, ya mendidik ya bisnis. Belakangan saya menyadari semua dugaan itu salah. Penghasilan guru yang hanya cukup untuk makan beberapa hari itu lah penyebab sesungguhnya. Bagaimana mereka tak pusing memikirkan bayar listrik, air, atau sewa rumah mereka setiap bulan? dari mana ia mendapatkan uang untuk makan minggu kedua hingga menjelang gajian berikutnya? bagaimana juga mereka menyediakan bayaran sekolah untuk anak-anak mereka sendiri? atau jangan-jangan banyak kasus di negeri ini, bahwa terdapat anak-anak guru yang tak bisa sekolah lantaran tak ada biaya? Jika kini ratusan ribu guru menuntut hak mereka untuk sekadar dijadikan pegawai negeri sipil, atau menuntut transparansi atas hasil seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil, itu bukan semata tuntutan emosional pribadi. Tangisan mereka adalah cermin luka puluhan tahun menanti sebuah mimpi yang tak pernah terwujud, sebatas harap akan status; pegawai negeri. Mereka tak pernah putus asa berharap perhatian dan kepedulian pemerintah akan nasib para guru yang selalu dianaktirikan. Tenggotakan mereka tak pernah kering untuk tetap menyuarakan impian sederhana mereka, demi mendapatkan jaminan di masa depan. Sejuta maaf saya untuk semua guru di muka bumi ini, betapa diri ini kurang menghargai semua jerih payahmu. Akankah nasib guru terus seperti ini, hingga suatu saat nanti tak ada lagi yang berkenan menjadi guru karena nasib mereka yang tak pasti? bukankah pemimpin negeri ini dan seluruh orang sukses di muka bumi ini adalah hasil didikan para guru? Saya yakin masih ada yang akan menjadi guru sampai kapan pun, tapi saya juga berharap mereka tak sekadar mendapat imbalan yang membuat mereka tak bersemangat mendidik anak-anak kita. Sungguh, jika Anda menanyakan kepada para guru, terhiburkah mereka dengan sematan pahlawan tanpa tanda jasa? Bayu Gawtama - Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ countries) for 2¢/min or less. [Non-text portions of this message have been removed]
[Ida-Krisna Show] Lowongan di ACT-Aksi Cepat Tanggap
ACT membutuhkan beberapa tenaga untuk bersama-samamenajlankan aktivitas kemanusiaannya. Silakan buka di lampiran untuk mengetahui informasi lebih lengkap. Kirimkan aplikasi Anda ke [EMAIL PROTECTED] - New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC for low, low rates. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Ida-Krisna Show] Banjir Landa 6 Wilayah, Ribuan Pengungsi Butuh Bantuan
Banjir Melanda 6 Wilayah Senin pagi hingga sore (20/3), adalah hari yang nahas bagi ribuan warga di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bengkulu. Betapa tidak, secara serempak banjir menerjang ribuan rumah di beberapa daerah tersebut. Musibah ini terbilang mengejutkan, mengingat Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) telah mengeluarkan pernyataan bahwa Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Cukup mengagetkan juga, karena selama sepekan terakhir hujan hampir tak pernah turun. Namun hujan deras yang mengguyur beberapa wilayah di Pulau Jawa sejak Minggu (19/3), membuat beberapa daerah yang sebelumnya pernah digenangi banjir, kembali terendam. di Gresik misalnya, 1700 rumah di 17 desa di Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik tergenang air setinggi 1-1,5 meter akibat meluapnya Sungai Lamong. Selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi kantor-kantor pemerintahan, dan beberapa sekolah. Bahkan dilaporkan seorang bocah tewas terseret banjir tersebut. Tak hanya Gresik kota di Jawa Timur yang dilanda banjir. Tetangga kota tersebut, yakni 4 Kecamatan di Kabupaten Mojokerto dan 1 Kecamatan di Kota Mojokerto juga kebagian kelimpahan air. Ratusan rumah tergenang banjir setelah hujan yang mengguyur kawasan tersebut sejak Minggu pagi (19/3). Akibat banjir tersebut, ruas jalan antara Mojokerto dan Gresik pun sempat terputus. Selain dua wilayah tersebut, Probolinggo adalah wilayah lainnya di Jawa Timur yang terendam banjir. Bedanya, ribuan warga yang mendiami sekitar 300 rumah yang terendam banjir di Kecamatan Mayangan tersebut sudah biasa akan datangnya banjir, karena kawasan tersebut memang kerap dilanda banjir setiap kali turun hujan lebat. Diperkirakan, dalam waktu 6-8 jam genangan air akan segera surut. Berbeda dengan Jawa Timur, dua wilayah di Jawa Tengah, yakni Pati dan Kudus justru diterjang banjir bandang. Selain menghancurkan ratusan rumah, dua jembatan juga putus akibat terjangan banjir bandang itu. Tak hanya itu, banjir bandang di Kudus dan Pati ini menelan 3 korban jiwa, sementara 1 orang lainnya masih dalam pencarian. Selain di Pulau Jawa, banjir juga melanda Bengkulu. Ratusan rumah terendam banjir akibat meluapnya Sungai Andalas setelah hujan deras selama dua hari mengguyur daerah tersebut. Meski tidak ada korban tewas, namun ratusan pengungsi sangat membutuhkan bantuan pangan dan kesehatan. *** Banjir ternyata belum usai. Ribuan warga menjadi pengungsi setelah banjir yang melanda 6 wilayah di Pulau Jawa dan Bengkulu. Mari terus bantu mereka dengan segala yang kita punya. Kepedulian (semestinya) tak pernah berhenti, karena bencana jelas tak kenal waktu. (Gaw) Salurkan bantuan Anda melalui rekening kemanusiaan ACT: BCA 676 0 30 31 33 Mandiri 128 459 3338 BNI Syariah 009 611 0239 Syariah Mandiri 101 000 1114 Muamalat 304 000 23015 - Yahoo! Mail Bring photos to life! New PhotoMail makes sharing a breeze. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Over 1 billion served! The most music videos on the web. Click to Watch now! http://us.click.yahoo.com/xmKGzA/IARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~- = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Ida-Krisna Show] Gizi Buruk Itu Bencana!
Gizi Buruk Itu Bencana! Semakin sering kita mendengar dan melihat kasus gizi buruk yang menimpa balita-balita di berbagai daerah. Boleh jadi, berita tentang kasus gizi buruk terus menerus menghiasi layar kaca televisi, sejak berita terpagi hingga berita tengah malam. Sebagai gambaran, di Nusa Tenggara Barat (NTB), sepanjang tahun 2005 dinas kesehatan setempat mencatat 3565 kasus gizi buruk yang menimpa balita di Provinsi tersebut, 13 di antaranya bahkan meninggal dunia. Data lainnya menyebutkan, di provinsi tersebut terdapat 49.000 balita menderita gizi buruk. Sementara tetangganya, NTT, penderita gizi buruk sebanyak 463.370 balita. Dari jumlah tersebut, 51.547 balita dalam kondisi gizi kurang dan 10.897 orang dalam kondisi gizi buruk. Masih di Provinsi yang sama, per awal Juni 2005 terdapat 119 kasus busung lapar yang tersebar di 12 kabupaten/kota. Jumlah tersebut terdiri dari 113 penderita marasmus (kekurangan karbohidrat), 5 orang penderita kwashiorkor (kekurangan protein), dan 1 orang penderita marasmus-kwashiorkor. Tak hanya di dua Provinsi yang jauh di Timur, bahkan di wilayah yang dekat dengan pusat pemerintahan pun terdapat kasus gizi buruk, seperti di Jakarta dan Banten. Di Cilincing, Jakarta Utara, misalnya, lebih dari 4000 balita menderita gizi buruk, tak sedikit di antaranya yang sudah meninggal dunia. Belum di beberapa daerah lainnya di Jakarta. Banten, salah satu Provinsi baru yang letaknya tak jauh dari pelupuk mata pemerintah pusat pun terdapat banyak kasus gizi buruk. Yang lebih mencengangkan, disinyalir Banten merupakan wilayah dengan kasus gizi buruk tertinggi di Asia. Sehingga World Health Organization (WHO), badan kesehatan dunia harus menempatkan perwakilannya di Provinsi berpenduduk 6,5 juta tersebut. Kabupaten Lebak, salah satu kabupaten yang dianggap paling banyak ditemukan kasus gizi buruk di Banten. Kasus serupa juga ditemui di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Secara keseluruhan, sepanjang tahun 2005 di Indonesia tercatat 1,67 juta kasus gizi buruk. Meski data yang dikeluarkan Care International Indonesia menunjukkan angka yang lebih mengagetkan, yakni sepuluh kali dari angka yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan itu. Sayangnya, penanganan kasus gizi buruk ini terkesan lambat oleh pemerintah. Seolah gizi buruk bukanlah sebuah ancaman, boleh jadi gizi buruk dan busung lapar dianggap tak berbahaya dan bukan merupakan sebuah bencana. Sungguh ironi jika ternyata ada anggapan demikian, karena sesungguhnya gizi buruk bukan sekadar bencana, tetapi juga sebuah malapetaka yang akan berkepanjangan sekaligus mengancam masa depan bangsa. Penanganan dan perhatian dari pemerintah terkesan tidak serius, kasus gizi buruk ini pun sedikit luput dari perhatian masyarakat kebanyakan. Sehingga ketika kasus ini berkali-kali muncul di televisi atau surat kabar, masyarakat baru tercengang, seolah tak percaya ada anak Indonesia menderita gizi buruk. Padahal, kasus ini sudah berlangsung sangat lama dan bertahun-tahun. Tak seperti pengangan bencana alam yang serius, pemerintah dan segenap masyarakat begitu cepat mengirimkan bantuan bagi para korban bencana. Tidak demikian dengan kasus gizi buruk, tak terlihat iring-iringan kendaraan memberikan bantuan pangan, tak terlihat tim medis khusus layaknya yang dikirimkan ke lokasi bencana alam, tak nampak antusias masyarakat dan ribuan elemen masyarakat bahu membahu menyorongkan bantuan, baik melalui lembaga kemanusiaan atau datang langsung ke lokasi bencana. Padahal, sebuah ancama lost generation terpampang jelas di depan kita. Bangsa Indonesia diyakini akan kehilangan generasi-generasi yang cerdas, mandiri, tangguh dan tak berketergantungan. Jika gizi buruk tak ditangani serius, sebagian generasi bangsa ini akan menjadi generasi yang loyo, memiliki keterbelakangan mental, tak mandiri dan selalu berketergantungan. Bahkan bisa disebut, generasi yang dihasilkan dari kasus-kasus gizi buruk ini adalah mereka yang kelak hanya akan menjadi beban negara. Sebuah harga mahal yang harus dibayar negeri ini, lebih mahal dari dari biaya penyelamatan yang sebenarnya bisa kita mulai sejak dini. Masihkah kita tak menganggap kasus gizi buruk ini sebagai bencana? relakah jika negeri ini di masa depan akan banyak dihuni oleh generasi terbelakang? Sebelum semuanya terlambat, mari bahu membahu bersama ACT-Aksi Cepat Tanggap dalam program Ayo Peduli Rawan Pangan 2006; Operasi Gizi Busung Lapar dengan tema; Selamatkan Balita Kita, Selamatkan Bangsa. *** Bantuan Anda bisa disalurkan melalui rekening kemanusiaan ACT- Aksi Cepat Tanggap : BCA 676 0 30 31 33, Mandiri 128 000 4593 338, Syariah Mandiri 101 0001 114, Muamalat 304 0023 015, BNI Syariah 009 611 0239 (semua rekening atas nama Yayasan Aksi Cepat Tanggap) Informasi: Bayu Gawtama (0852 190 68581), 021-7414482 ext 117 atau klik www.aksicepattanggap.com
[Ida-Krisna Show] Ratusan Anak di Bone-Bolang Menderita Gizi Buruk
Ratusan Anak di Bone-Bolang Menderita Gizi Buruk www.aksicepattanggap.com 2006-03-16 08:30:35 Ratusan anak di Kabupaten Bone-Bolang, Gorontalo, menderita gizi buruk dan gizi buruk akut. Sepanjang tahun 2005, tercatat 188 balita dinyatakan menderita gizi buruk, 10 diantaranya meninggal dunia. Sedangkan di tahun 2006, sejak awal Januari lalu, jumlah penderita gizi buruk di Kabupaten tersebut bertambah menjadi lebih dari 200. Balita yang meninggal akibat gizi buruk akut (marasmus) sejak awal 2006 tercatat 2 orang. Kasus kematian balita penderita gizi buruk di Kabupaten Bone-Bolang, dan ratusan lainnya yang menderita gizi buruk semakin memperpanjang daftar kasus gizi buruk di Indonesia. Sepanjang tahun 2005, sedikitnya 1,67 juta balita divonis menderita gizi buruk (data depkes), dan jumlah tersebut masih terus bertambah seiring terus bermunculannya kasus-kasus baru di berbagai daerah. Kasus gizi buruk di Indonesia, selain disebabkan faktor kemiskinan orang tua penderita sehingga tidak mampu membeli susu dan makanan bergizi bagi balitanya, juga disebabkan ketidaktahuan para orangtua terutama ibu balita tentang pentingnya makanan bergizi bagi anak. Para orangtua juga tidak banyak pengetahuan tentang jenis makanan bergizi, padahal makanan bergizi tidak mesti makanan yang berharga tinggi. ACT-Aksi Cepat Tanggap baru saja meluncurkan program Ayo Peduli Rawan Pangan 2006: Operasi Gizi Busung Lapar dengan tema: Selamatkan Balita, Selamatkan Bangsa. Sebuah program untuk melakukan penanganan darurat bagi korban busung lapar dan gizi buruk dengan cara memberikan perlindungan terhadap korban gizi buruk dan memulihkan kondisinya. Mari bersama selamatkan balita kita, untuk menyelamatkan masa depan bangsa. Masa depan bangsa ditentukan oleh seberapa besar perhatian kita mempersiapkan generasi penerus bangsa ini. Kini, generasi penerus itu tengah dilanda gizi buruk, akankah kita tetap diam melihat kenyataan ini? (Gaw) Salurkan kepedulian Anda melaluai rekening kemanusiaan ACT (atas nama Yayasan Aksi Cepat Tanggap) Bank MuamalatNo. Rek. 304 000 23015 Bank Syariah Mandiri No. Rek. 101 000 1114 Bank Mandiri No. Rek. 128 459 3338 BCANo. Rek. 676 030 31 33 BNI Syariah No. Rek. 009 611 0239 Informasi: Bayu Gawtama, Public Relation ACT-Aksi Cepat Tanggap 021-7414482, 0852 190 68581 - Yahoo! Mail Use Photomail to share photos without annoying attachments. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Listen to Internet Radio! Access to your favorite Artists! Click to listen to LAUNCHcast now! http://us.click.yahoo.com/_mKGzA/GARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~- = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Ida-Krisna Show] Selamatkan Balita, Selamatkan Bangsa!
Selamatkan Balita, Selamatkan Bangsa! Jika kita cukup cermat memperhatikan berita di televisi, sejak pagi hingga tengah malam nyaris semua stasiun TV akan menyajikan liputan mengenai kasus gizi buruk di beberapa daerah. Berita terbaru bahkan berulang-ulang menayangkan seorang ibu di RS. Abdul Muluk, Lampung, yang menangis histeris di depan anaknya yang baru meninggal karena mengalami gizi buruk. Sorotan kamera memperlihatkan dengan jelas seorang bayi dengan tubuh yang sangat kurus. Seperti seonggok tulang berbalut kulit keriput yang sedang dipompa untuk membantu pernapasan sang bayi, namun usaha tim dokter terhenti oleh kuasa Allah yang berkehendak lain. Meledaklah tangis sang ibu melihat perlahan-lahan bayi yang dicintainya itu menutup mata untuk selamanya. Maafkan ibu nak, ibu tidak sanggup memberikan makanan yang baik untukmu... begitu penyesalan sang ibu di tengah-tengah isak tangisnya meratapi tubuh kaku anaknya yang belum berusia satu tahun itu. Sementara si anak meninggalkan dunia ini dengan sejuta tanya, mengapa harus mengalami gizi buruk di negeri yang kaya raya ini? Jutaan kasus lainnya akan terus menyusul, dan semua stasiun TV pun diperkirakan akan kebanjiran berita mengenai gizi buruk di seluruh pelosok negeri ini mengingat kasus ini seperti fenomena gunung es. Mulanya tidak terdeteksi, begitu satu-dua kasus muncul, sungguh mengagetkan karena ternyata ribuan bahkan jutaan balita lainnya mulai terungkap. Saat ini, menurut data Departemen Kesehatan, 1,67 juta jiwa anak Indonesia menderita busung lapar. Ini berbeda dengan data yang dikeluarkan oleh Care International Indonesia yang menyebut angka sepuluh kali lipat dari data tersebut. Kasus busung lapar telah melanda daerah Indonesia Timur seperti, NTB dan NTT. Di NTB terdapat balita sebanyak 49.000 orang. Menurut Menkes, per 5 Juni 2005 tercatat korban busung lapar di NTB berjumlah 655 korban, 13 di antaranya meninggal dunia. Di NTT, penderita gizi buruk sebanyak 463.370 balita. Dari jumlah tersebut, 51.547 balita dalam kondisi gizi kurang dan 10.897 orang dalam kondisi gizi buruk. Masih di Provinsi yang sama, per awal Juni 2005 terdapat 119 kasus busung lapar yang tersebar di 12 kabupaten/kota. Jumlah tersebut terdiri dari 113 penderita marasmus (kekurangan karbohidrat), 5 orang penderita kwashiorkor (kekurangan protein), dan 1 orang penderita marasmus-kwashiorkor. Kasus busung lapar ternyata tidak hanya melanda Indonesia Timur. Bahkan di Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang tidak jauh dari pantauan pemerintah pusat pun tidak luput dari bencana busung lapar ini. Secara keseluruhan, 40 dari 265 Kabupaten di Indonesia agak rawan pangan, dan 60 dari 265 kabupaten tersebut (22,64%) dinyatakan rawan pangan dan sangat rawan pangan. Dampak utama dari KEP (kurang energi protein), khususnya busung lapar pada balita di Indonesia adalah kematian massal para balita, dan akan berujung pada suatu bencana yang disebut lost generation. Setidaknya, Indonesia di masa depan akan kekurangan sumber daya manusia yang tangguh, cerdas, dan mandiri. Bangsa Indonesia ke depan akan dipenuhi oleh generasi-generasi terbelakang, bodoh dan bermental rendah (inferior) akibat gizi buruk. Sebuah bencana yang mesti dihindari dan dilakukan pencegahannya semenjak kini. Proses Panjang Kasus busung lapar (gizi buruk/marasmus-kwoshiorkor) disebabkan karena kekurangan gizi yang berat dan ini bukanlah penyakit yang datang mendadak, melainkan suatu proses yang sudah lama. Dimulai dari gizi ringan, sedang, sampai berat (gizi kurang). Dan masalah gizi kurang merupakan masalah utama negara-negara berpenghasilan rendah, termasuk Indonesia. Hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja karena akan mempengaruhi masa depan generasi Indonesia. Bagaimana kita bisa bersaing dengan negara lain di era globalisasi dan pasar bebas yang sudah berlangsung sekarang ini jika generasi-generasi penerus bangsa kita berkualitas rendah karena gizi yang buruk. Untuk itu, agar Indonesia dapat mencetak generasi-generasi bangsa yang tangguh, perlu segera dilakukan penanganan dan antisipasi terhadap gizi buruk yang merupakan awal dari rendahnya kualitas anak bangsa ini. Jadi, program-program yang dilakukan dalam menghadapi kasus gizi buruk sekarang ini tidak hanya kuratif, tapi perlu dilakukan program preventif agar hal ini tidak terulang lagi. ACT berencana untuk melakukan penanggulangan gizi buruk atau program lanjutannya di periode kedua ini di 2 wilayah yaitu Lebak Gedong dan Leuweung Lojor. Dua wilayah di Kabupaten Banten tersebut menjadi daerah sasaran karena balita yang terkena gizi buruk relatif banyak dan sudah memenuhi standar terjadinya KLB (kejadian luar biasa) di suatu wilayah. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak per Maret 2006, dinyatakan bahwa balita yang menderita gizi buruk berjumlah 1.594 balita.
[Ida-Krisna Show] Masih Senang Buang Nasi?
Masih Senang Buang Nasi? Masih senang buang nasi? saya selalu teringat kalimat ini dan rasanya takkan pernah lupa. Adalah ibu yang pernah mengutarakannya dulu saat saya kecil. Setiap kali waktu makan tiba, ibu menyediakan kelima anaknya untuk makan masing-masing sepiring. Dan saya, salah satu dari dua anak ibu yang gemar membuang-buang nasi pada saat makan. Maksudnya, setiap kali ibu luput mengawasi makan kami, saya membuang nasi ke selokan, atau ke tempat sampah dengan berbagai alasan; kenyang, makanan tidak enak, sedang tidak selera makan, atau sekadar mengejar ketinggalan dari saudara-saudara yang lain yang tumpukan nasi di piringnya sudah hampir habis. Tapi ibu selalu tahu kalau saya melakukan itu, seketika kalimat itu pun terdengar, masih terus membuang nasi?. Tak hanya itu, seperti penceramah di masjid pada saat sholat Jum'at -begitu saya menilai ibu saat menasehati kami dulu-, tak berhenti bicara sebelum anaknya ini benar-benar menunjukkan penyesalan. Keluarnya khotbah ibu tentang anak-anak terlantar yang bertemu nasi seperti menanti matahari di musim penghujan, mereka yang tak pernah bermasalah soal rasa makanan. Karena masalah mereka bukan pada rasa, tetapi pada wujud fisik makanan yang jarang mereka dapatkan. Berceritalah ibu tentang kaum fakir yang untuk bisa makan sekali sehari, selaut peluh harus terkucur deminya, segunung doa tak henti dipanjatnya untuk sesuap nasi di hari itu, lelah pun tak pernah ada dalam perjalanan panjang mereka mengganjal perut kosongnya. Lagi-lagi saya membuang nasi, juga diwaktu makan siang bersama abang dan adik. Si bungsu manis dari keluarga kami pun berteriak, bu, abang buang nasi lagi Tiba-tiba saya mendelik dan menampar piring milik si manis. Lalu saya bilang ke ibu, abang cuma dikit kok, itu buktinya adik yang lebih banyak membuang nasinya, kilah saya tak mau kalah. Tapi ibu tetap tahu siapa yang bersalah sebenarnya. Saya mendapat hukuman tak mendapatkan makanan untuk malam hari. Di waktu makan malam, saya tak diperkenankan berada di ruang makan. Anak nakal ini diminta untuk merenungi perbuatannya siang hari. Tak banyak yang bisa direnungkan anak sekecil saya waktu itu, selain satu hal yang bisa dirasa; begini rasanya telat makan... benar-benar menderita. Saya juga mendapati pelajaran berharga, tidak enak rasanya hanya menjadi penonton orang-orang yang sedang nikmat menyantap makanan, terlebih jika yang dimakan adalah penganan kegemaran saya. Terbersit harap, abang dan adik-adik berbaik hati tak melahap habis semua makanan dan menyisakan sedikit saja untuk saya. Semoga Ternyata hukuman ibu tak sekejam yang saya kira. Ibu tetaplah manusia paling baik sedunia. Usai waktu makan malam ibu memanggil dan mempersilahkan saya duduk di meja makan. Nasi pun tersedia, semur tahu nikmat buatan ibu yang tadi membuat tenggorokan ini sempat tergelegak pun lahap disantap. Nikmatnya. Ternyata, nasi lebih nikmat untuk dimakan ketimbang dibuang. Dan sungguh, teramat banyak saudara kita yang nyaris tak pernah menikmati makanan senikmat yang kami punya. *** Sungguh saya tak henti menangis, setiap kali mendengar dan melihat banyak orang membuang makanan yang tak termakan. Setiap kali mendengar bahwa teramat banyak restoran dan hotel yang lebih rela membuang sisa makanan ketimbang membagi-bagikannya kepada orang yang lebih membutuhkan. Setiap kali mendengar berita di televisi tentang orang-orang yang mulai menyantap nasi bekas (aking), atau anak-anak yang menjadikan batang pohon sebagai santapannya, lantaran tak ada lagi yang bisa dimakan. Miris hati ini, ketika mendengar sekeluarga di Indramayu keracunan setelah menyantap jamur yang diambil dari kebun belakang rumah mereka. Mereka terpaksa makan jamur karena tak lagi ada yang bisa dimakan, dan jamur menjadi pilihan terakhir untuk mengganjal perut kerontang mereka. Masihkah kita senang membuang nasi? (Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye ACT-Aksi Cepat Tanggap menghadapi ancaman rawan pangan di negeri tercinta ini. 1,7 juta balita di Indonesia menderita gizi buruk dan busung lapar. Tak terbilang jumlah kaum fakir yang kesulitan mendapatkan makan...) Bayu Gawtama 0852 190 68581 021-7414482 (kantor ACT) http://gawtama.blogspot.com - Yahoo! Mail Bring photos to life! New PhotoMail makes sharing a breeze. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Listen to Internet Radio! Access to your favorite Artists! Click to listen to LAUNCHcast now! http://us.click.yahoo.com/_mKGzA/GARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~- = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa
[Ida-Krisna Show] Warga Manado Belum Bisa Tidur Lelap
Warga Manado Belum Bisa Tidur Lelap Warga Manado belum bisa tidur lelap. Mereka sampai saat ini tetap berjaga-jaga untuk mengantisipasi kemungkinan datangnya banjir susulan. Hal ini sangat beralasan mengingat kemungkinan turunnya hujan sangat besar. Jum'at sore (24/2) sekitar pukul 16.00 WITA langit Kota Manado terlihat sangat pekat, dan kondisi ini membuat masyarakat kembali cemas. Hingga berita ini diturunkan, langit di atas Minahasa, terlihat lebih pekat. Padahal Kota Manado masih terasa panas. Menurut beberapa warga, justru kondisi ini yang lebih ditakutkan, karena biasanya kalau Minahasa hujan lebat maka Kota Manado lah yang akan terkena banjir besar. Padahal dua hari sebelumnya, langit di Kota Manado terlihat sangat cerah dan terik. Namun sejak Jum'at pagi (24/2), sekitar pukul 09.30 WITA hujan sempat turun di Manado selama 15 menit. Meski sesaat, air sungai di DAS (daerah aliran sungai) Tondano sempat naik hingga 4 meter. Ketika hujan terjadi, warga sempat panik dan bersiap-siap menjaga kemungkinan banjir akan kembali datang. ACT-Aksi Cepat Tanggap bersama Yayasan Bina dan sejumlah relawan lokal di Manado yang bergerak sejak banjir pertama kali datang, Selasa (14/2), terus memantau kondisi di beberapa daerah yang terkena banjir. Banjir memang sudah surut, tapi dengan gelapnya langit di atas Minahasa, sangat mungkin banjir akan kembali melanda Kota Manado, Sulawesi Utara. Posko ACT sudah dibuka di Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting, Kota Manado untuk mengkoordinasikan bantuan. Rencananya, ACT akan membuka Posko kedua di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Singkil, Kota Manado. Dua kelurahan ini merupakan daerah terparah yang dilanda banjir. Sementara itu, bantuan mulai berdatangan untuk warga Manado dan Minahasa. Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah dan Menko Kesra Aburizal Bakrie, Kamis (23/2) telah menyampaikan bantuannya kepada warga. Selain itu, bantuan juga datang dari pihak perusahaan, terutama yang berada di Manado. Namun bantuan dianggap warga masih sangat minim, mengingat kerugian yang diderita warga ditaksir mencapai Rp. 90 Militar. (Bayu Gawtama/Vadin) Kepedulian Anda, ringankan beban mereka. Salurkan kepedulian Anda melalui rekening kemanusiaan ACT di : Atas Nama Yayasan Aksi Cepat Tanggap BCA cabang megamall ciputat no 676 030 3133 Mandiri cabang Ciputat no 128 000 4555 808 Bank Muamalat 304 0022 915 Informasi ke 741 4482 www.aksicepattanggap.com - Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses! [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Over 1 billion served! The most music videos on the web. Click to Watch now! http://us.click.yahoo.com/xmKGzA/IARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~- = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Ida-Krisna Show] (ACT) Menangis Saja Tak Cukup
Menangis Saja Tak Cukup Bagaimana reaksi kita saat melihat berita-berita tentang derita orang lain di televisi, atau membaca kisah sedih memilukan di surat kabar? tentang jutaan anak balita yang kekurangan gizi dan akhirnya menderita gizi buruk dan busung lapar di berbagai daerah, tentang bencana banjir dan longsor yang menghancurkan ribuan rumah dan ribuan hektar sawah serta ladang, juga menelan korban jiwa, tentang orang-orang yang kehilangan Ayah, Ibu, anak, saudara, kerabat dan sahabat akibat bencana, termasuk pemandangan sehari-hari di televisi kita tentang puluhan desa di banyak wilayah di negeri ini yang kesulitan untuk mendapatkan makan? Tak sedikit warga yang kelaparan usai bencana melanda kampung mereka. Sedihkah kita? menangiskah saat lintasan-lintasan peristiwa itu terpampang di layar kaca? atau kita bersikap biasa karena bencana-bencana itu terjadi jauh dari rumah kita sendiri. Tak bergeming diri ini untuk turut membantu karena tak satu pun saudara dekat, kerabat atau sahabat kita yang termasuk dalam daftar korban? Mari simak kembali, nyaris semua bencana yang terjadi menimpa saudara-saudara kita yang kekurangan. Sebelum bencana, mereka sudah berada dalam kesusahan, hidup dalam kemiskinan dan serba kekurangan. Tanpa bencana, mereka pun sudah menderita. Dan tiba-tiba bencana datang meluluhlantakkan semua yang mereka punya. Sungguh, mereka tak punya apapun selain gubuk atau rumah bilik beratap jerami, yang di dalamnya hanya tersedia bahan makanan untuk sehari, tungku api pengganti kompor yang tak pernah terbeli, dandang, panci dan wajan yang penuh tambalan, teko air yang sudah penyok di setiap sisinya, beberapa buah gelas yang bergantian dipakai oleh seluruh anggota keluarga, piring kaleng yang lebih mirip wadah untuk kita memberi makan ternak, dan beberapa potong pakaian tak layak pakai. Hanya itu yang mereka punya. Dan bencana merenggut sedikit harta benda mereka dalam waktu sekejap. Jangankan menyelamatkan harta yang tak ternilai itu, bahkan menolong anak, Ayah, Ibu, dan saudara pun tak bisa lakukan. Meraka hanya bisa berteriak dan melihat anggota keluarga mereka hanyut tersapu badai, sambil berharap keajaiban kan datang menyelematkan keluarga terkasih. Tapi, hari dan minggu berlalu, tak satu pun yang kembali. Hingga hari ini, puluhan ribu korban bencana masih berharap anak-anak mereka kembali, Ayah dan Ibu mereka pulang, lengkap dengan baju yang dikenakannya pada saat musibah. Tak ada sedikit pun luka membekas di wajah dan tubuh orang-orang terkasih itu, seolah bencana tak pernah terjadi. Ada harap mereka kan kembali mendekap tubuh-tubuh hangat itu, yang sekian lama tak bersua. Sayangnya, mereka hanya bisa menjumpai orang terkasih itu dalam mimpi. Semua yang pergi takkan pernah kembali, walau mereka tak pernah berhenti berharap. Hingga detik ini. Kita tak kan pernah bisa menghapus air mata mereka, tak pernah sanggup menghentikan tangis para korban bencana dan membuat mereka kembali ceria. Namun kita masih bisa menangis bersama mereka, hari ini, esok dan sampai kapan pun mereka membutuhkan empati kita. Tetapi menangis saja tentu tak cukup. Kepedulian kita pasti dapat meringankan beban mereka, sedikit mengembalikan kepercayaan para korban bencana bahwa mereka tak sendiri. Masih ada keluarga dari jauh yang meski tak pernah bersua, namun tetap memperhatikan saudaranya. Kitalah keluarga baru mereka itu... - Brings words and photos together (easily) with PhotoMail - it's free and works with Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Listen to Internet Radio! Access to your favorite Artists! Click to listen to LAUNCHcast now! http://us.click.yahoo.com/_mKGzA/GARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~- = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Ida-Krisna Show] Awas! Banjir Masih Mengancam
Awas! Banjir Masih Mengancam Curah hujan masih terus tinggi, terutama di Pulau Jawa, sebagian Sumatera, Kalimantan dan Papua. Seperti perkiraan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), bahwa hujan lebat masih akan terus mengguyur beberapa wilayah di Indonesia, terutama di Pulau Jawa hingga pekan terakhir bulan Februari 2006. Perkiraan BMG itu ternyata tidak meleset, meski bahaya banjir yang sebelumnya melanda beberapa daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat dan NTB sudah mereda, ternyata banjir masih mengancam beberapa wilayah lainnya. Kamis (9/2) lalu misalnya, banjir dan longsor menimpa 3 kampung di Desa Sukamulih, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Kampung Bojong, Kampung Cibadak dan Kampung Sukajaya habis terendam banjir setinggi 1-2 meter. Bahkan khusus untuk Kampung Cibadak, banjir juga disertai longsor hingga menghancurkan sedikitnya 40 rumah warga. Pada saat yang sama, banjir dan longsor juga melanda beberapa daerah lainnya. Sebut saja Gunung Putri, Bogor. Sedangkan yang baru-baru ini terjadi dan masih dilanda banjir adalah Manado, Minahasa, Kabupaten Gresik, Kabupaten Madiun dan Pasuruan. Khusus untuk Kabupaten Gresik, banjir setinggi 3 meter yang melanda 4 desa di wilayah tersebut telah menenggelamkan sedikitnya 400 rumah. Sekitar 2000 pengungsi mengharapkan bantuan pangan dan medis yang hingga saat ini belum didapat. Tak hanya di daerah, bahkan di Jabotabek pun banjir kembali menyerang. Wilayah Muncul, Serpong, Reni Jaya Bintaro, Ciputat dan Tanjung Priuk dilanda banjir di waktu yang bersamaan, yakni hari Minggu (19/2). Adalah hujan besar yang turun sejak selama beberapa hari terakhir yang menyebabkan air datang tiba-tiba. Jadi, ternyata bahaya banjir belum berakhir. Masyarakat diminta hati-hati, karena hujan masih terus mengguyur tak henti. Tak hanya itu, kepedulian Anda untuk terus membantu pun tetap diharapkan, masih banyak korban bencana yang membutuhkan bantuan. Salurkan bantuan Anda melalui rekening kemanusiaan ACT BCA 676 0 30 31 33 Mandiri 128 000 4555 808 BSM 004 011 Muamalat 304 0022 915 Informasi: Bayu Gawtama (0852 190 68581) 021-7414482 - What are the most popular cars? Find out at Yahoo! Autos [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Tired of hearing the same songs over and over? Listen to Internet Radio! Skip songs. Click to listen to LAUNCHcast! http://us.click.yahoo.com/.mKGzA/HARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~- = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Ida-Krisna Show] Kampung Cibadak Terisolir
Kampung Cibadak Terisolir Sejak longsor dan banjir melanda Kampung Cibadak, Desa Sukamulih, Kecamatan Sukaraja, Bogor (9/2) belum satu pun bantuan bisa masuk ke lokasi bencana. Hal ini terjadi karena jalan menuju kampung tersebut terputus karena tertutup gundukan longsoran tanah setinggi 2-3 meter. Jalan yang terputus berada di Kampung Ciputih, Desa Sukamulih. ACT-Aksi Cepat Tanggap hari ini mengadakan aksi kerja bakti bersama sekitar 300 warga korban banjir dan longsor untuk membuka akses jalan menuju kampung mereka. Dengan peralatan seadanya, warga bergotong royong berusaha membersihkan jalan dari gundukan tanah. Hanya ada satu alat besar dari pemerintah kabupaten Bogor yang diperbantukan untuk membersihkan jalan. Sampai saat ini, belum ada bantuan medis yang datang. Padahal, warga sudah mulai diserang berbagai penyakit seperti gatal-gatal dan diare. Bahkan, tadi malam seorang anak berusia 2 tahun harus dilarikan ke rumah sakit sejauh 8 kilometer karena muntaber. Akibat musibah ini, sekitar 40 rumah rusak dan hancur. Sementara ratusan rumah lainnya rusak. Warga yang rumahnya hancur saat ini mengungsi ke rumah-rumah kerabat mereka. Tidak ada tenda-tenda darurat untuk para pengungsi. Mereka saat ini hanya mengandalkan sisa makanan yang dimiliki untuk persediaan. Dalam beberapa hari ke depan warga yang tinggal di kaki gunung Gede Bogor Barat ini tidak tahu harus mendapatkan makanan dari mana. Letak perkampungan warga yang persis di bawah gunung, serta kondisi tanah yang mulai retak-retak, memungkinkan terjadinya kembali longsor. Karena itu, warga berjaga-jaga pada malam hari untuk mengantisipasi musibah susulan. Sampai saat ini tim ACT terus memantau perkembangan kondisi kampung Cibadak. Selain mengkoordinasikan aksi membersihkan jalan, ACT juga menyediakan makanan siap saji bagi sekitar 300 warga yang ikut aksi gotong royong ini. Partisipasi Anda dapat merinankan beban mereka. Donasi kemanusiaan, salurkan ke: BCA cabang Ciputat no 676 030 3133 Mandiri cabang Ciputat no 128 000 4555 808 Atas nama Yayasan Aksi Cepat Tangap Kunjungi kami di www.aksicepattanggap.com - Yahoo! Autos. Looking for a sweet ride? Get pricing, reviews, more on new and used cars. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Tired of hearing the same songs over and over? Listen to Internet Radio! Skip songs. Click to listen to LAUNCHcast! http://us.click.yahoo.com/.mKGzA/HARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~- = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Ida-Krisna Show] Nurul Hanifah Ceria Sudah
Nurul Hanifah Ceria Sudah Nurul Hanifah, salah satu dari sekian banyak balita yang menderita busung lapar di Jakarta, telah dapat mengurai senyum. Ocehan kecil Balita 15 bulan ini menghapus ingatan orang tuanya akan sosok Nurul beberapa bulan lalu yang terlihat sangat kurus dan lemah. Siang itu, tim ACT-Aksi Cepat Tanggap sengaja datang mengunjungi Nurul untuk melihat kondisi Nurul. Kebahagiaan bercampur haru merundung tim yang meluncur ke sana. Nurul telah dapat melemparkan senyum dan memanggil Bapak kepada salah satu anggota tim ACT Rescue. Bukan panggilan Bapak yang membuat kami haru, tetapi kondisinya yang membaik, memberi semangat untuk orang tuanya, maupun tim ACT Rescue. Nurul kami tangani 6 bulan yang lalu. Saat berusia 8 bulan, berat badannya hanya mencapai 3 kilogram. Tak hanya tampak sangat kurus. Waktu itu, tak nampak di wajahnya keceriaan sewajarnya anak-anak kecil lain. Saat ini berat badannya telah bertambah 2 kilogram. Memang belum mencapai berat badan ideal anak seusianya, tetapi sedikit demi sedikit, harapan agar Nurul dapat ceria dan sehat seperti anak-anak lain semakin berkobar. ACT dalam kesempatan itu menyalurkan bantuan dari para donatur berupa susu untuk ibu menyusui, perlengkapan mandi bayi, dan biskuit. Ibu Nurul yang bekerja sebagai kuli cuci tak dapat menyembunyian kebahagiaannya, begitupun ayah Nurul. Pria yang sehari-hari mengayuh becak utuk menghidupi keluarganya ini pun tak berhenti berharap. Seandainya dulu ada lembaga seperti ACT ini, mungkin anak kedua kami akan tertolong. Kasus seperti Nurul ini bukanlah masalah baru untuk sepasang suami-istri pendatang ini. Anak kedua mereka bahkan meninggal dunia karena menderita busung lapar. Kakaknya ini (Nurul-red) sebenarnya doyan makan, doyan susu, tapi nggak ada yang dimakan, nggak ada yang ngasih, ujar wanita asal Pemalang ini. Kemiskinan memang bukan hanya masalah ketiadaan sumber ekonomi saja, tetapi juga kurangnya akses kesehatan. Nurul hanya salah satu kasus dari sekian banyak balita yang menderita busung lapar. Sekedar mengingatkan, lebih dari 1000 balita dinyatakan menderita busung lapar. Temuan ACT ini didasarkan pada data di lapangan yang kami lakukan di sejumlah propinsi saat ACT menggelar Operasi Gizi Busung Lapar pertengahan tahun lalu. Penderita busung lapar terbanyak tercatat di Nusa Tenggara Barat. Untuk daerah Jakarta, Jakarta Utara adalah yang terbanyak. Sampai sat ini, laporan adanya kasus busung lapar masih kami terima. ACT juga terus memantau perkembangan anak-anak yang sempat ditangani. Anda dapat berpartisipasi baik sebagai pemberi informasi, relawan, maupun sebagai donatur. Informasi lengkap, hubungi : 741 4482 Atau kunjungi kami juga di : www.aksicepattanggap.com - Brings words and photos together (easily) with PhotoMail - it's free and works with Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Tired of hearing the same songs over and over? Listen to Internet Radio! Skip songs. Click to listen to LAUNCHcast! http://us.click.yahoo.com/.mKGzA/HARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~- = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Ida-Krisna Show] Unforgettable Sunday, Wisata Plus Edukasi
Unforgettable Sunday Wisata Bernuansa Pendidikan Bila Anda dan keluarga sedang bingung menentukan agenda wisata akhir pekan nanti, acara ini mungkin bisa jadi masukan bagi keluarga Anda. ACT-Aksi Cepat Tanggap bekerja sama dengan Retoran Bebek Bali dan Bee Production menyelenggarakan acara betajuk Unforgettable Sunday. Acara ini bertujuan sebagai wadah kebersamaan antara keluarga donatur, ACT, dan anak-anak yatim-piatu. Acara ini akan semakin meriah dengan hadirnya Kak Bimo, juara pertama tingkat nasional lomba bercerita. Selain menjadi ajang rekreasi, acara yang akan dilangsungkan pada 19 Februari 2006 ini dapat menjadi media pendidikan kepada anak-anak Anda, bahwa saling berbagi adalah kewajiban kita sebagai manusia. Anak-anak, dimanapun mereka dan bagaimanapun kondisinya, tetap membutuhkan hiburan sebagai salah satu kebutuhan, dan hak mereka. Oleh karena itu, kami mengundang sekitar 200 orang anak yatim dari berbagai daerah di Jakarta Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk ikut memeriahkan acara ini. Bisa jadi, acara semacam ini belum pernah mereka rasakan, dan akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Inilah sebagian dari dasar pemikiran dicetuskannya acara yang rencananya akan dipandu oleh Inneke Koesherawati/Zaskia A. Mecca. Dengan menyisihkan 250 ribu, Anda dapat mengajak satu orang anak dan anggota keluaga lain,sekaligus sudah menyisihkan sebagian rezeki untuk anak-anak yatim , dan dana kemanusiaan lainnya. Jadi, bila Anda ingin akhir pekan lebih bermanfaat, ajak anak dan keluarga mengikuti acara ini. Partisipasi donatur dan informasi lebih lengkap, hubungi: 7014 1630/0813 1049 4831 atau ke kantor Aksi Cepat Tanggap di nomor 741 4482 - Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Listen to Internet Radio! Access to your favorite Artists! Click to listen to LAUNCHcast now! http://us.click.yahoo.com/_mKGzA/GARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~- = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Ida-Krisna Show] Atep Mau Sekolah...
Atep Mau Sekolah... Atep mau sekolah... Atep juga mau seperti teman-teman bisa sholat di masjid. Tapi teman-teman nggak mau Atep ada di masjid... Kalimat tersebut polos diucapkan Muhammad Yunus alias Atep (10 tahun), anak keenam Sarbini (49) dan alm. Yuyun. Keluarga Sarbini adalah keluarga tak mampu dari Desa Cisarua, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Rumahnya hanya beberapa puluh meter dari Perkebunan teh Goalpara, kaki gunung Gede. Pekerjaan Sarbini hanyalah buruh angkut sayuran dengan pendapatan maksimal Rp. 10.000/hari. Itu pun kalau sedang ada yang minta antar sayur. Kalau nggak ada, ya nggak dapat uang, ujar Sarbini. Namun, bukan cuma lantaran faktor ekonomi itu yang membuat Atep tidak bisa sekolah. Apalagi sekadar ke masjid, karena untuk sholat jamaah ke masjid tentu tak memakan biaya. Yang membuat Atep malu ke sekolah dan masjid adalah penyakit yang diderita bocah kecil itu. Atep menderita Atresiani, alias kelainan anatomis berupa lahir tanpa anus. Sudah hampir 10 tahun, sejak usianya satu minggu Atep tak memiliki lubang anus, sehingga selama 10 tahun itu pula Atep harus membuang feces (kotoran) melalui lubang yang dibuat persis di perutnya. Atresiani, nama yang terdengar indah, tetapi tidak bagi Atep. Sebab lantaran penyakit tersebut, Atep merasa terkucilkan dari lingkungan dan teman-teman mainnya. Teman-temannya tak tahan terhadap bau kotoran yang bisa sewaktu-waktu keluar dari lubang di perut Atep. Sistem pembuangan yang dimiliki Atep saat ini, tidak seperti yang dimiliki kebanyak orang. Atep tidak mampu menahan keluarnya kotoran, bahkan saat ia sedang makan sekalipun. Karena itu, Atep selalu minder terhadap teman-temannya. Hal inilah yang membuat Atep tidak mau sekolah, padahal ia sangat ingin berpakaian seragam merah putih layaknya anak-anak lain sebayanya. Atep ingin sholat dan ngaji di masjid. Tapi Atep malu sama teman-teman, keluhnya. Karena tidak sekolah, hari-hari Atep diisi dengan menonton televisi. Ia sangat betah berjam-jam menonton televisi, kadang hingga pukul 12 malam. Menurut Dede (24), kakak Atep, adiknya itu malu keluar rumah. Lubang di perutnya itulah yang membuat ia malu bertemu teman-temannya. Kalau makan, sepuluh menit kemudian langsung keluar dari lubang itu, bau sekali. Mungkin karena itu teman-teman Atep menjauhinya, tambah Dede. Bau kotoran itu pula yang dikhawatirkan mengganggu teman-teman Atep kalau Atep sekolah atau ke masjid. Menurut Bidan Lilis, bidan yang menangani kelahiran Atep. Kelahiran Atep berlangsung normal. Namun karena mendapati kelainan berupa atresiani, bidan Lilis langsung membawa bayi malang itu ke Rumah Sakit Syamsudin, Sukabumi. Lubang itu dibuat seminggu setelah Atep lahir, jelas Bidan Lilis. Bidan Lilis pula yang membawa Atep kecil pulang pergi ke rumah sakit untuk membuat lubang di perutnya. Yuyun, ibu kandung Atep, tak kuasa menahan tangis saat mengetahui adanya kelainan pada diri Atep. Sejak itu, Yuyun sering sakit-sakitan dan akhirnya meninggal saat usia Atep belum genap 2 tahun. Pada usia tujuh tahun, Atep sempat dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk diperiksakan. Namun dokter menyatakan kondisi Atep belum siap untuk dioperasi. Dari hasil pemeriksaan, didapati kondisi Atep memang sangat tidak siap untuk dilakukan operasi. Atep bukan hanya menderita atresiani, tapi karena kondisi perekonomian keluarga yang minim, Atep pun menderita gizi buruk sejak bayi. Gizinya kurang, kesehatan dan staminanya pun tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi. Atep harus mendapatkan asupan gizi yang baik, setelah normal baru diperiksa kembali, terang Bidan Lilis. Bahkan menurut Bidan Lilis, Atep pun menderita hepatitis. Kondisi ini pun membuat Atep semakin sulit untuk dilakukan operasi dengan cepat. Padahal untuk operasi pembuatan anus perlu kondisi tubuh yang benar-benar sehat. Selain itu, biaya yang dibutuhkan tergolong mahal untuk keluarga Sarbini. Paling sedikit Rp. 30 juta, perkiraan Bidan Lilis. Bisa lebih mahal, karena operasi atresiani harus beberapa tahap. Itu pun belum termasuk ongkos bolak-balik ke rumah sakit di Bandung atau Jakarta. Inilah yang akhirnya membuat Sarbini harus mengurut dada, menatap sedih anaknya yang malang. Sarbini, buruh kecil dari keluarga tak mampu di kaki Gunung Gede itu sempat putus harapan untuk bisa menyembuhkan Atep. Hingga kemudian, Delta FM Peduli, Yayasan Indera Hati bekerja sama dengan ACT-Aksi Cepat Tanggap mendatangi rumah Atep. Rabu, 1 Februari 2006, Atep dibawa Tim ACT ke RSCM untuk mulai menjalani berbagai pemeriksaan. Ditemani Ayah, dua kakaknya dan Bidan Lilis, hari itu Atep baru melakukan tahap pertama dari rencana operasinya. Tahap pertama akan dilalui Atep dengan pemeriksaan oleh dokter bedah anak, kemudian pengambilan contoh darah. Butuh waktu berhari-hari, sedikitnya satu pekan hingga dokter memutuskan jadwal operasi. Operasi pun tidak akan berlangsung sekali, paling sedikit akan menjalani tiga
[Ida-Krisna Show] Ancaman Kelaparan Pasca Banjir
Ancaman Kelaparan Pasca Banjir di Beberapa Daerah Bencana alam yang datang silih berganti sepanjang awal 2006 ini menyisakan ancaman bencana kelaparan. Ancaman ini diperkirakan akan terjadi mengingat banjir yang melanda beberapa daerah di Indonesia ini juga merendam ribuan hektar sawah, menghanyutkan ribuan ternak, dan ancaman gagal panen sejumlah tanaman. Di Jawa Tengah saja, tercatat 19.025 ton gabah kering panen hilang, sedangkan sekitar 200 hektar lahan palawija juga ikut rusak. Sedangkan di Jawa Barat, sekitar 4 ribu hektar sawah terendam, sehingga harus ditanam ulang. 2000 hektar tambak terendam, sehingga ternak banding dan udang hanyut bersama air banjir. Data dari Kabisat Indonesia, jejaring ACT di Sumatera Barat, melaporkan lebih dari 16 ribu hewan ternak mati, 175 hektar sawah siap panen hancur, dan 264 hektar sawah siap tanam hanyut. Data ini hanya dari sebagian daerah yang terkena banjir saja. Beberapa titik di daerah yang menjadi lumbung padi Indonesia juga terkena banjir. Dengan kenyataan yang ada seperti ini, tak berlebihan jika kita mempersiapkan bekal untuk musim panceklik beberapa bulan mendatang. Tentunya tidak ada seorangpun yang berharap ancaman kelaparan itu benar-benar akan terjadi. Tetapi, mempersiapkan bekal untuk kondisi yang terburuk adalah hal yang perlu. ACT-Aksi Cepat Tanggap telah beberapa kali menangani korban bencana di Indonesia.. ACT berusaha konsisten pada komitmennya untuk bertindak cepat dalam menangani korban bencana, tentu hal ini dapat dilakukan dengan dukungan kesiapan logistik dan dana yang tersedia. Kesigapan dan kecepatan dalam menangani korban bencana tentu akan mengurangi jatuhnya korban jiwa. www.aksicepattanggap.com informasi : 7414482 - Bring words and photos together (easily) with PhotoMail - it's free and works with Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Listen to Internet Radio! Access to your favorite Artists! Click to listen to LAUNCHcast now! http://us.click.yahoo.com/_mKGzA/GARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~- = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Ida-Krisna Show] Call 4 Volunteer (Relawan Info Bencana)
SMS Info Bencana ke 0852 190 68581 (sebarkan ke berbagai milist lain yang Anda ikuti) Banjir dan longsor masih terus terjadi di berbagai daerah, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hingga Senin siang (30/1), beberapa daerah masih terendam banjir, seperti Indramayu, Tegal, Kendal, Semarang, Pati, Demak, Kudus, Rembang, Lasem, Tuban, Jombang, dan Kediri. Daerah lainnya yang sudah sepekan tertimpa bencana masih membutuhkan bantuan, seperti Lombok Timur, Sumbawa, Bellu, Palangkaraya, Bali, Purwakarta, Lebak-Banten dan beberapa daerah lainnya. Tak ketinggalan beberapa wilayah di Jabodetabek, Kampung Melayu (Jakarta Timur), Bukit Duri (Jakarta Selatan), Karang Tengah (Tangerang), Kronjo (Kabupaten Tangerang), Gunung Putri (Bogor). Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan kepedulian. Selain memberikan donasi dan bantuan, bisa juga dengan menjadi relawan info bencana. ACT-Aksi Cepat Tanggap berharap partisipasi aktif dari masyarakat untuk memberikan info bencana melalui pesan singkat (SMS), dengan ketentuan; jenis bencana+lokasi bencana+kondisi korban (pengungsi dll)+nama pelapor. Contoh: Banjir bandang, Desa Panyindangan, Kec. Sukatani, Kab. Purwakarta, 15 rumah hancur, 1 orang tewas. dari Dadi Tidak perlu repot mencari informasi, karena yang diharapkan dari Anda hanyalah laporan kejadian yang terjadi di lingkungan Anda sendiri. Misalnya, Anda tinggal di Cakung, Jakarta Timur dan lokasi rumah Anda, atau kecamatan terdekat dari rumah Anda. Silahkan kirim SMS Anda ke nomor: 0852 190 68581 ACT akan berterima kasih jika peran kerelawanan Anda semakin banyak dengan mengirimkan SMS info bencana. Dengan demikian, ACT akan semakin terbantu dengan berbagai info bencana yang diterima. Mungkin tidak semua bencana akan cepat mendapatkan respon, setidaknya ACT punya data akurat dan terbaru tentang berbagai bencana yang terjadi. Sekali lagi, informasikan bencana yang Anda lihat, dan kirimkan ke 0852 190 68581. Terima kasih atas kesediaan Anda meluangkan waktu dan mengorbankan sedikit pulsanya. - Bring words and photos together (easily) with PhotoMail - it's free and works with your Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Music that listens to you. LAUNCHcast. What's in your mix? http://us.click.yahoo.com/8mKGzA/FARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~- = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Ida-Krisna Show] (ACT) 20 Ribu Pengungsi Banjir Subang Butuh Bantuan
20 Ribu Pengungsi Banjir Subang Butuh Bantuan Dua Kecamatan di Subang, Kecamatan Ciasem dan Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, terendam air banjir sejak Sabtu sore (28/1). Curah hujan yang sangat tinggi selama 3 hari berturut-turut mengakibatkan Sungai Cipunegara meluap dan satu tanggul di Kecamatan Pamanukan jebol. Tidak kurang dari 20 ribu jiwa dari 2 kecamatan tersebut mengungsi lantara rumah-rumah mereka terendam air setinggi 75-1,5 meter. Kebanyakan mereka mengungsi di jalan-jalan dan sekolah yang lokasinya dianggap aman. Namun, sekolah-sekolah yang dijadikan tempat pengungsian pun sebenarnya masih terkena banjir setinggi 10-20 centimeter. Laporan langsung dari Posko ACT-Aksi Cepat Tanggap di Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, 20 ribu pengungsi sangat membutuhkan makanan instan, sembako untuk dapur umum, selimut, pakaian, dan tim medis beserta obat-obatan. Kebanyakan pengungsi terlihat stress dan panik atas musibah tersebut, mereka mengaku banjir tidak pernah terjadi sebelumnya. Sangat kebetulan Posko ACT berada di gudang tempat penyewaan alat-alat pesta. Sehingga langsung bisa menyewa beberapa tenda untuk pengungsi. Saat ini, tim dari TNI sedang melakukan proses evakuasi di desa-desa yang terisolir. (Bayu Gawtama) Bantuan Kemanusiaan Anda bisa disalurkan melalui: Program Ayo Peduli Bencana 2006 ACT. Rekening: BCA 676 0303133 Mandiri 128 000 4555 808 BSM 004 011 Muamalat 304 0022 915 Informasi: 021-7414482 (Maya) Bayu Gawtama (0852 19068581) - Bring words and photos together (easily) with PhotoMail - it's free and works with your Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Tired of hearing the same songs over and over? Listen to Internet Radio! Skip songs. Click to listen to LAUNCHcast! http://us.click.yahoo.com/.mKGzA/HARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~- = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Ida-Krisna Show] Bekasi Barat dan Timur Tenggelam. Ribuan Pengungsi Butuh Makanan Instan dan Air Bersih
Bekasi Barat dan Timur Tenggelam. ACT Dirikan Posko dan Dapur Umum 2006-01-29 17:31:03 Akibat meluapnya sungai Citarum, Bekasi Barat, sedikitnya 5 desa di Bekasi Barat terendam air sejak Sabtu sore (28/1). 2 desa terparah yakni, Desa Bojongsari dan Desa Labansari air mencapai ketinggian hingga 2,5 meter. Pantauan langsung dari Tim ACT dari lokasi banjir, air menutupi hampir sebagian ketinggian rumah penduduk di dua desa tersebut. Hanya menyisakan atap rumah saja, ujar Eko Yudho, Komandan Tim ACT Rescue. Kawasan Bekasi Barat terendam banjir akibat hujan lebat yang terus menerus mengguyur selama 3 hari. Sabtu sore, air Sungai Citarum meluap dan merendam ratusan rumah warga. Informasi yang didapat dari salah seorang petugas di bendungan Jatiluhur, bendungan sengaja dibuka karena air semakin tinggi dan tekanannya semakin kuat. Jika tidak dibuka, dikhawatirkan bendungan akan jebol. Akibatnya, hampir seluruh desa di sekitar Jatiluhur terenda. Diperkirakan air masih akan tinggi hingga sepekan ke depan. Saat ini, Minggu (29/1), korban banjir sebanyak 973 kk, atau sekitar 3892 jiwa yang mengungsi di sekolah-sekolah dan rumah penduduk yang aman sangat membutuhkan bantuan pangan, berupa makanan siap saji seperti biskuit dan mie instan, air bersih untuk minum, pakaian layak pakai, selimut, tikar dan tim medis beserta obat-obatan. Posko ACT-Aksi Cepat Tanggap di Desa Bojongsari yang sekaligus berfungsi sebagai dapur umum melaporkan. Ribuan pengungsi juga mulai mengeluhkan beberapa penyakit, antara lain diare, gatal-gatal dan pernafasan. Belum banyak bantuan untuk para pengungsi, hanya beberapa bahan bantuan dari beberapa LSM, termasuk ACT. Sedangkan belum ada bantuan dari Pemda setempat. Di Posko ACT, selain relawan lokal ACT, tersedia juga seorang dokter. Namun posko masih kekurangan obat-obatan untuk bisa melayani para pengungsi. Dibutuhkan juga perahu untuk mendistribusikan bahan bantuan, karena masih banyak warga yang tidak mau mengungsi dengan alasan mempertahankan harta bendanya. Bekasi Timur Sementara itu, beberapa lokasi di Kampung Muara Gembong, Bekasi Timur belum bisa dijangkau karena kondisi banjir sangat parah. Ketinggian air mencapai 2 meter dan menyebabkan beberapa desa terisolir. Saat ini keadaan Muara Gembong mengkhawatirkan. Tujuh kampung di Desa Pantai Mekar, Kp. Anyar, Singkil, Gaga, Blukbuk, Gogah dan Muara terendam air dengan ketinggian antara 75-110 cm. Sedikitnya 150 rumah terendam dan jalan raya lumpuh sepanjang 2 km. (Bayu Gawtama) Program Ayo Peduli Bencana 2006' ACT Rekening Kemanusiaan ACT: Bank Syariah Mandiri No. Rek. 004011 Bank Mandiri No. Rek. 1280004555808 Buak Muamalat No. Rek. 3040022915 Bank Central Asia No. Rek. 6760303133 Transfer Internasional BCA Swift Code : CENAIDJA Info: 021-7414481 (Maya) Bayu Gawtama (0852 19068581) - Bring words and photos together (easily) with PhotoMail - it's free and works with your Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Create your own customized LAUNCHcast Internet Radio station. Rate your favorite Artists, Albums, and Songs. Skip songs. Click here! http://us.click.yahoo.com/r4oloD/xA5HAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~- = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Ida-Krisna Show] Per 30 Januari 2006, Sudah 36 relawan mendaftar di ACT
Per 30 Januari 2006, Sudah 36 relawan mendaftar di ACT Bencana banjir dan longsor yang melanda Pulau Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan dan beberapa daerah Indonesia bagian tengah lainnya ternyata mengundang simpati dan kepedulian masyarakat. Berbagai bentuk kepedulian ditunjukkan, mulai dari memberikan donasi, menyumbangkan pakaian baru dan layak pakai, sampai bersedia menjadi relawan. Gambaran ini dirasakan langsung oleh kantor ACT-Aksi Cepat Tanggap. Semenjak digulirkannya program Ayo Peduli Bencana 2006 awal Januari 2006, banyak respon positif yang diterima. Mulai dari telepon mencari dan memberi informasi bencana, konfirmasi penyampaian bantuan untuk korban bencana, bahkan ada yang langsung mengirimkan sendiri beberapa barang bantuan, seperti pakaian baru dan layak pakai. Bagi ACT, ini sebuah kepercayaan yang positif yang harus ditanggapi serius dengan kerja-kerja nyata di lapangan, khususnya di lokasi bencana. Betapa peran-peran tim ACT di titik-titik bencana meski belum terlalu maksimal, setidaknya mampu menjawab kepercayaan para donatur. Alhasil, meski belum semua titik bencana mampu terjangkau mengingat teramat banyak banjir maupun longsor yang menimpa berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa, setidaknya sebagian besar telah langsung menerima manfaatnya. Jember, Banjarnegara, Purwakarta, Padang, Gorontalo, Pandeglang, Banten, Lombok Timur, Sumbawa, Bellu, Karawang, Bekasi Barat dan Timur, Subang, Indramayu, dan Jakarta. Pekan ini, fokus bantuan ACT diarahkan ke Jawa Tengah. Nyaris seluruh daerah di Jawa Tengah terkena banjir, seperti Tegal, Kendal, Pemalang, Semarang, Pati, Demak, Kudus, hingga ke Jawa Timur, Rembang, Tuban, Jombang dan Kediri. Tak hanya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jakarta yang tengah siap siaga menghadapi banjir besar yang diperkirakan awal Februari 2006 ini pun tak luput dari perhatian ACT. Selain memberikan bantuan ke beberapa lokasi di Jabodetabek, seperti Kampung Melayu, Bukit Duri, Bekasi, ditambah Karawang dan Subang, ACT juga menggalang relawan yang sewaktu-waktu siap diturunkan ke lokasi bencana, ataupun relawan pendukung untuk marketing dan komunikasi. Per tanggal 30 Januari 2006, tercatat 36 relawan sudah mendaftar di website ACT, www.aksicepattanggap.com . Dari data yang diterima, semua relawan merupakan orang-orang profesional yang berpengalaman dalam bidangnya masing-masing. Diantara mereka terdapat, 2 orang dokter, beberapa tenaga medis, relawan supporting, pencinta alam, dan banyak relawan yang memiliki berbagai keterampilan yang sangat mendukung, seperti bahasa asing, event organizer, community development, memasak, data base dan komputer, media networking, jurnalis, emergency firstaid, bela diri, pelatihan survival, akuntan, public relation, fotografi, dan relawan-relawan yang pernah bertugas saat tsunami Aceh. Kepercayaan mereka untuk bergabung di Humanitarian Care Society (HCS) ACT, tentu saja menambah semangat tim ACT. Setidaknya, untuk menghadapi banjir Jakarta, ACT semakin percaya diri. (Bayu Gawtama) Salurkan bantuan kemanusiaan melalui: Rekening ACT Aksi Cepat Tanggap : Bank Syariah Mandiri No. Rek. 004011 Bank Mandiri No. Rek. 1280004555808 Buak Muamalat No. Rek. 3040022915 Bank Central Asia No. Rek. 6760303133 Transfer Internasional BCA Swift Code : CENAIDJA ng ACT Aksi Cepat Tanggap : - Bring words and photos together (easily) with PhotoMail - it's free and works with Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Tired of hearing the same songs over and over? Listen to Internet Radio! Skip songs. Click to listen to LAUNCHcast! http://us.click.yahoo.com/.mKGzA/HARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~- = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Ida-Krisna Show] 350 Paket sembako untuk Warga Desa Belanting
350 Paket Sembako untuk Warga Desa Belanting Jumat (27/1), ACT-Aksi Cepat Tanggap membagikan 350 paket sembako kepada 350 kepala keluarga di Desa Belanting, Kecamatan Sambalia, Lombok Timur, salah satu desa yang terisolir pasca banjir bandang yang menimpa beberapa wilayah di Lombok Timur. Jumlah 350 merupakan simbol untuk mengingatkan penjajahan yang terjadi di Indonesia selama 350 tahun yang menyebabkan kemiskinan. Pembagian makanan matang, susu balita, serta makanan matang lain telah dilakukan tim ACT sejak hari pertama tim ACT sampai di lokasi bencana. Ibu-ibu pengungsi secara bergotong royong memasak dan membuatkan susu balita untuk para pengungsi lainnya. Sedangkan untuk masyarakat yang terisolir desanya, ACT bersama relawan setempat harus mengantarkan kebutuhan logistik sejauh 5 kilometer. Sabtu dini hari (21/1) Banjir melanda beberapa desa di Lombok Timur dan mengakibatkan ratusan rumah terendam. Rabu (25/1) tim ACT bersama relawan setempat melakukan evakuasi ratusan korban di Kecamatan Sambelia yang masih terisolir. Sebagian rumah hancur di daerah banjir terparah di Dusun Sembalun Lumbung. 3 orang tewas di desa ini, dan masih ada beberapa korban yang belum ditemukan karena terbawa arus banjir Bantuan untuk para korban banjir bandang di Lombok Timur sudah mulai sepi. Tetapi beberapa lembaga sosial baik dari masyarakat maupun partai politik, masih bertahan di lokasi. Sekitar 850 jiwa terpaksa mengungsi ke Sekolah Dasar Negeri 01 Sambalia, Lombok Timur. Kebutuhan pangan mereka tercukupi dengan adanya dapur umum yang dikelola sendiri oleh pengungsi, dengan bantuan dana dari para donatur ACT, dan lembaga kemanusiaan lainnya. Namun demikian kondisi desa mereka sampai saat ini masih rusak berat. Jalan utama di Desa tergenang air, sehingga kondisinya saat ini mirip anak sungai. ACT yang telah menggulirkan program Ayo Peduli sejak awal tahun 2006 ini, masih akan terus bergerak ke beberapa daerah yang dilanda bencana. Anda uga masih bisa terus berpartisipasi dengan mengirimkan donasi Anda ke: (Atas nama Yayasan Aksi Cepat Tanggap) Mandiri cabang Ciputat no rek: 128 000 4593 338 BCA cabang megamall Ciputat no rek : 676 030 3133 Kunjungi kami juga di www.aksicepattanggap.com Email:[EMAIL PROTECTED] Informasi hubungi: 7414482 - What are the most popular cars? Find out at Yahoo! Autos [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Listen to Internet Radio! Access to your favorite Artists! Click to listen to LAUNCHcast now! http://us.click.yahoo.com/_mKGzA/GARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM ~- = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Ida-Krisna Show] BANJIR JAKARTA CALL 4 VOLUNTEER
BANJIR JAKARTA CALL 4 VOLUNTEER (tolong sebarkan ke banyak milist lain)ACT-Aksi Cepat Tanggap, lembaga kemanusiaan yang khusus menangani bencana telah mencanangkan program "Ayo Peduli Banjir dan Longsor 2006" sebagai sebuah ajakan kepedulian bagi masyarakat Indonesia atas berbagai musibah yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Setelah beberapa dearah seperti Jember, Banjarnegara, Padang, Gorontalo, Purwakarta, Lombok Timur, Sumbawa, Belu, yang sudah mendapat bantuan dari para donatur melalui ACT-Aksi Cepat Tanggap. Kini giliran Jakarta yang bersiap dikepung banjir. Kembalikan ingatan kita, bagaimana nyaris seluruh Jakarta terendam banjir di tahun 2002. Begitu banyak saudara-saudara kita yang menderita, kehilangan harta benda,tak ada air bersih, kedinginan tak berselimut, kekurangan makanan, terancam berbagai penyakit seperti penyakit pernapasan, diare dan kulit. Begitu banyaknya bantuan yang datang, namun karena dari hari ke hari daerah yang terendam semakin banyak, selalu terasa kurang bantuan tersebut. ACT CALL 4 VOLUNTEERBadan Meteorolgi dan Geofisika (BMG) memperkirakan Jakarta akan terus diguyur hujan lebat hingga akhir Februari 2006. Dua wilayah sudah terendam banjir, yakni Kampung Pulo, Kampung Melayu Kecil, Jatinegara, Jakarta Timur dan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sedikitnya 400 rumah warga terendam di Jatinegara dan 300 rumah di Pejaten Timur. Diperkirakan, beberapa daerah potensial banjir lainnya di Jakarta akan mengalami kebanjiran. Karena itu, ACT memanggil para relawan untuk menjadi relawan untuk bersiap siaga membuka posko di masing-masing wilayah tempat tinggalnya, jika terjadi bencana banjir. Adapun yang daerahnya tidak terkena banjir, relawan juga dibutuhkan untuk membantu posko-posko yang sudah ada. Untuk itu, silahkan mendaftar sebagai relawan di http://www.aksicepattanggap.com/?view=relawan_joinTidak hanya relawan yang dibutuhkan. Banjir Jakarta juga sangat membutuhkan bantuan natura berupa logistik.Sesuai pengalaman ACT menangani berbagai lokasi banjir (termasuk Banjir Jakarta 2002), bantuan yang dibutuhkan antara lain: 1. Air Mineral/Air bersih 2. Selimut 3. Tikar/Alas tidur 4. Makanan siap saji/biskuit atau lainnya 5. Susu/vitamin 6. Pakaian baru/layak pakaiJika para relawan dan donatur bersedia menyumbangkan rezekinya atau atas nama perusahaan dalam jumlah banyak kami akan bersedia menjemput bantuan tersebut. Atau silahkan dikumpulkan di masing-masing wilayah tempat tinggalnya, kami akan menjemputnya.Jika tak keberatan, kami akan sangat terbantu bila bantuan dikirimkan langsung ke kantor ACT-Aksi Cepat Tanggap, yang sekaligus menjadi Posko Nasional Bencana 2006. PERKANTORAN CIPUTAT INDAH PERMAI JL. IR. H. JUANDA NO. 50 BLOK B-8 CIPUTAT 15419 TELP. 021-7414482, FAX. 021-7420664 WWW.AKSICEPATTANGGAP.COM [EMAIL PROTECTED] 0852 190 68581 (BAYU GAWTAMA) 0812 8481466 (IMAM AKBARI) 0812 9690 183 (FATIMAH) 0856 115 4124 (MAYA) Do you Yahoo!? With a free 1 GB, there's more in store with Yahoo! Mail. = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 = YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] Dicintai Anak Yatim
Dicintai Anak Yatim"Kalau Ibu sudah nggak ada, tetap santuni anak yatim ya". Kalimat tersebut terucap belasan tahun lalu dari bibir tipis nan berkerut nenek saya kepada ibu. Wajar bila nenek berpesan demikian, sebab terhitung sejak tahun 1970an bersama sang suami ia rajin menyantuni anak-anak yatim dan kaum dhuafa. Setidaknya, setiap tahun di bulan Muharam acara santunan anak yatim digelar di rumahnya. Ketika kakek meninggal tahun 1984, ratusan pasang mata anak yatim menangis. Saya yakin mereka mencintai kakek dan khawatir kehilangan orang yang selama ini menyantuninya. Ternyata kekhawatiran mereka tak berlangsung lama, karena nenek berjanji untuk tetap melanjutkan tradisi keluarga itu. Sayangnya, sejak seluruh keluarga nenek pindah dari Jakarta ke Tangerang, entah siapa yang melanjutkan menyantuni anak-anak yatim di Jakarta itu. Nenek tetap menyantuni anak yatim, tentu anak-anak yatim di Tangerang, di sekitar rumahnya. Puluhan pasang mata anak yatim pun menangis sedih saat nenek meninggal di tahun 1998. Sebelumnya, nenek berpesan kepada semua anak-anaknya agar tetap menyantuni anak yatim. Jika kita tak punya uang, ajak orang lain untuk menyantuni anak yatim. Dicintai anak yatim itu salah satu kunci pintu surga, salah satu pesan terakhirnya. Tentu saja, tak satupun anak-anak nenek berani mengabaikan pesan tersebut. Dan hingga kini, tradisi ini masih terus berlangsung meski kami sering tak tahu harus mendapat bantuan dari mana untuk menyantuni anak-anak yatim, janda tua dan kaum dhuafa di sekitar rumah. Tahun lalu, menjelang bulan Muharram tiba, biasanya ibu mulai direpotkan dengan meminta anak-anaknya membuat proposal permohonan bantuan. Semakin dekat bulan Muharram ibu semakin panik, terlebih jika belum satu pun permohonan mendapat jawaban. Saya tahu persis kekhawatiran ibu, ia tak ingin malu kepada anak-anak yatim dan janda tua itu jika mereka datang ke rumah dan tak mendapatkan apa pun. Karena tanpa diundang pun, mereka sudah tahu jadwal pemberian santunan itu, yakni tepat tanggal 10 Muharram setiap tahunnya. Ibu tak ingin membuat mereka kecewa. Biar sedikit yang penting tetap ada, harapnya. Muharram tahun ini sudah tiba. Seperti biasa, ibu pun tetap sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Memang tidak pernah ada seremoni dan adegan foto pemberian santunan. Anak-anak yatim itu hanya datang untuk mengambil haknya, sudah itu pulang. Namun ibu masih terlihat resah, belum banyak bantuan yang didapatnya untuk membeli sembako dan sedikit untuk mengisi amplop kosong. Semua anak-anak ibu sudah membantu, bahkan membawa proposal permohonan bantuan itu ke kantor masing-masing. Dalam keresahannya itu, ibu berujar, Cuma satu keinginan ibu, yakni dicintai anak-anak yatim. Ibu ingin saat meninggal nanti ada anak-anak yatim yang menangis. Itu berarti mereka mencintai ibu. Dan sambil menghitung dana yang ada ia pun berpesan persis seperti dulu nenek berpesan kepadanya, Jangan putus amal keluarga, tetap santuni anak yatim. Saya bisa menangkap kekhawatiran ibu dalam dua hal. Pertama, ibu khawatir tahun ini tidak banyak bantuan yang didapat, sehingga tidak banyak pula yang bisa diberikan kepada anak-anak yatim. Kedua, nampaknya ibu pun khawatir anak-anaknya tak melanjutkan tradisi ini. Ah ibu, doakan anakmu ini diberikan rezeki yang cukup, agar ada yang terbagi untuk mereka. Tentu saya juga punya keinginan yang sama, mendapatkan salah satu kunci surga karena dicintai anak yatim. Bayu Gawtama http://gawtama.blogspot.com Do you Yahoo!? With a free 1 GB, there's more in store with Yahoo! Mail. = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] ACT Bangun Posko Kesehatan Di Bukit Duri
ACT Bangun Posko Kesehatan Di Bukit DuriBanjir kali ini benar-benar sudah di depan mata warga Jakarta. Air setinggi 1 meter sudah seminggu ini menggenangi permukiman penduduk di RT 003/12 keluraha Bukit Duri Kamis 01.00. Warga yang rumahnya terendam banjir saat ini tinggal di loteng rumah mereka, sebagian lagi menumpang di rumah tetangga yang selamat dari banjir.Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang mendapat informasi pada pukul 01.00 langsung menerjunkan tim rescue, Kamis (26/1) pukul 03.00. Jamal, ketua RT setempat mengatakan bahwa air sebenarnya sudah surut pukul 00.00, tetapi hanya satu jam, kemudian air naik lagi.Beberapa warga sudah mulai diserang batuk, pilek, flu dan gatal-gatal. Bantuan yang datang baru dari ACT doang, ungkap Jamal. Ketua RT ini juga mengakui tidak adanya perhatian dari kelurahan maupun kecamatan setempat. ACT dinihari tadi telah menyalurkan air mineral, biskuit, tikar dan beberapa barang bantuan lain.ACT langsung mendirikan posko bantuan di tempat kejadian, tepatnya di Bukit Duri Utara, RT 003/12. Melihat kebutuhan masyarakat, ACT bekerjasama dengan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) juga membangun posko kesehatan. Sekitar pukul 10.15 posko kesehatan berdiri, langsung diserbu warga yang memang sudah mengalami gangguan kesehatan sejak banjir menggenangi permukiman mereka.Banjir sudah nyata menyambangi ibu kota. Tak perlu menunggu kejadian ini meluas untuk mengulurkan tangan, karena bencana datang di waktu yang tak pernah terduga. Salurkan terus kepedulian Anda melalui :(atas nama Yayasan Aksi Cepat Tanggap) BCA 676 0 30 31 33 Mandiri 128 000 4555 808 BSM 004 011 Muamalat 304 0022 915Kunjungi kami juga di : www.aksicepattanggap.com Informasi : Maya 021-7414482 Do you Yahoo!? With a free 1 GB, there's more in store with Yahoo! Mail. = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[Ida-Krisna Show] Perginya Malaikat Kecil Basirun
Perginya Malaikat Kecil BasirunAhmad Raya, bayi yang lahir dengan berat badan dan tinggi jauh di bawah normal, meninggal dunia Senin (23/1) jam 10.00 pagi. Ahmad sebenarnya diperkirakan dapat mencapai berat badan normal. Tetapi kondisinya menurun dan perkembangan otaknya sangat lambat.Basirun, Ayah Raya mengaku pasrah atas kondisi yang terjadi. Saat ini hanya anak sulungnya, Ikoh Komalasari yang menjadi tumpuan Basirun setelah kepergian isteri dan anak bungsunya. Ahmad Raya sempat mendapatkan sejumlah bantuan. Mulai dari tabung inkubator, perawatan gratis, sampai dana tunai, yang antara lain disampaikan oleh ACT. Kini Basirun sudah benar-benar merelakan kepergian anak bungsunya. Saat ini, ia harus berkonsentrasi pada pengobatan anak sulungnya, Ikoh.yang menderita lumpuh layuh dan epilepsi.Basirun yang bekerja sebagai buruh tani harus menghidupi lima orang anggota keluarga lain yang terdiri dari mertua dan ipar. Pekerjaan sebagai buruh tidak menjanjikan penghasilan yang cukup, bahkansangat kurang karena tidak setiap hari Basirun bekerja. Untuk satu hari bekerja, ia hanya mendapatkan sepuluh ribu rupiah.Kesedihan Basirun dan keluarganya masih jelas tampak, apalagi ia harus kehilangan dua orang yang paling dicintai, isteri dan anaknya. Tetapi semoga ia tidak kehilangan asa. Sejumlah donasi yang tak seberapa akan segera kami salurkan padanya. Donasi ini merupakan sumbangan para donatur ACT. ACT berharap bantuan ini merupakan obat penawar luka, dan menjadi pijar baru harapan bagi Basirun dan keluarga.Informasi hubungi : 741 4482 Kunjungi kami juga di: www.aksicepattanggap.com DONATUR UNTUK BAYI AHMAD RAYATanggalNamaJumlahSaldo 17-JanRidwan Rasyid 300,000.00300,000.00 17-JanLontar Aditya Nugraha 500,000.00800,000.00 17-JanAnggraeni Purnamas100,000.00900,000.00 17-Jan NN100,000.001,000,000.00 17-JanNN100,000.001,100,000.00 18-JanIwan100,000.001,200,000.00 18-JanDewi Fitria Sri Lestari N250,000.001,450,000.00 18-JanEdi200,000.001,650,000.00 18-JanIr. Anna Dwiyana25,000.001,675,000.00 18-JanMaryam Toha50,000.001,725,000.00 18-JanUlfah Hanum Anggra50,000.001,775,000.00 18-JanHamba Allah50,000.001,825,000.00 19-JanNurul Nurnasari250,000.002,075,000.00 19-JanNN - 808 50,000.002,125,000.00 20-JanNN - BMI 29151,100,000.003,225,000.00 20-JanFatmalia100,000.003,325,000.00 Do you Yahoo!? With a free 1 GB, there's more in store with Yahoo! Mail. = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = SPONSORED LINKS Radio stations Fm radio Station YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.