RE: [is-lam] DAHSYATNYA ZIKIR: BETAPA MUDAHNYA BERZIKIR ITU ...

2006-02-21 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
-Original Message-
From: IPD Wiska Susetio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Kang Agus,

Punten, barangkali penilaian suatu kenikmatan sebagai kenikmatan tertinggi itu
relatif ya Kang. Dasarnya apa ya, Kang ?

Benar, itu memang relatif, dan didunia ini segala sesuatunya kan lebih mengarah
pada kenisbian, tapi bukan berarti tidak ada yang mutlak.

Maaf, bila yang ditanya dasarnya adalah mengacu pada ke ilmiahan suatu
ilmu maka saya belum dapat menyampaikannya. Ini semata-mata hanyalah hasil 
renungan
dan pemikiran saya saja, inputnya adalah sesuatu yang bisa diterima
oleh indra(bacaan, penglihatan, pendengaran), dan proses nya adalah
penggunaan akal yang Alloh pinjamkan pada saya.

Kalau yang dimaksud dengan kenikmatan inderawi ialah RASA nikmat yang muncul
melalui sarana-sarana inderawi, bisa jadi tiap-tiap orang berbeda-beda.

Betul, sama dengan di atas.

Bayangkan suasana di pedesaan pada suatu pagi yang sejuk berembun, duduk di
bali-balai depan rumah sambil berselimut - antara masih malas dengan segar
setelah bangun pagi belum terpikir kekhawatiran duniawi - sambil menyeruput 
kopi
panas dan ngemil goreng singkong  wah ini kan rasanya nuikmaat benaar ...

Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu
(kembali setelah) dibangkitkan. (QS. 67:15)

Kuluu wasyrobuu hanii-an ... (Makan dan minumlah dengan sedap, enak) - QS. Ath
Thuur : 19; Al Haqqoh : 24, Al Mursalat : 43

Sesungguhnya, apa saja yang sesuai dengan selera dan kesukaan kita, 
ketika kita mendapatkannya pasti akan kita katakan itu memang nikmat,
dan ini memang naluriah, bukan cuma manusia yang bisa menyatakan ini.
Jangankan mendapatkan segelas kopi hanagat dan singkong goreng(yang ada
di luar tubuh kita), yang ada pada tubuh kita pun kalolah kita mau hitung adalah
suatu nikmat yang tidak terhitung Mas Wiz. Seperti misalnya lidah kita,coba
kalo lidah kita tidak elastis/fleksibel alias bertulang tentu kita akan repot,
atau misalnya kelopak mata kita yang bisa membuka dan menutup secara 'otomatis'
coba kalo tidak otomatis, maka kita akan report karena setiap akan tidur
kita harus nutupin kelopak mata istri kita, anak kita, tetangga kita, sebab 
mereka sudah
pada tidur tapi masih pada terlihat melotot terus, atau nikmat ngantuk, dll.
Sesungguhnya kalolah kita ingin menghitung nikmat Alloh, kita tidak akan
mampu untuk menghitungnya mas.

Dan ayat-ayat yang Mas Wiz sebutkan saya mengimaninya.

Ayat yang dikutip Kang Agus (QS. Ar Rum) kelihatannya tidak menyebutkan bahwa
itu adalah kenikmatan TERTINGGI.

Imam, Syafi'i, mengatakan: Pendapat saya benar, namun mengandung kemungkinan
salah, pendapat anda salah namum mengandung kemungkinan benar.

Apalagi dengan saya Mas Wiz, kalo seorang imam besar saja mengatakan demikian.
Menurut Mas Wiz, apakah ayat-ayat yang menyatakan tentang kenikmatan itu
tekstualnya haruslah mengandung kata 'enak/sedap', atau yang sejenisnya?
Kalolah pendapat saya benar, itu hanya 'kebetulan' saja sinyal-sinyal
di otak saya bisa menyesuaikan dengan sinya-sinyal dari-Nya, tapi kalo
pendapat saya salah itu adalah kebodohan yang ada pada saya.

Hatur nuhun Kang.
Sami-sami.
a.s.



= Wizh =





Agus Safudi - HRD [EMAIL PROTECTED] on 02/21/2006 08:14:27 AM

Please respond to Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org

To:   Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
cc:(bcc: IPD Wiska Susetio/QA/domino_srv)

Subject:  RE: [is-lam] DAHSYATNYA ZIKIR: BETAPA MUDAHNYA BERZIKIR ITU ...



Assalamu'alaikum wr. wb.
(lanjutan)
Kenikmaatan indrawi tertinggi adalah MENIKAH sbb:
QS 30:21 Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu  isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa  tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa
kasih dan sayang.  Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir)

Dengan demikian, seorang yang imannya benar seharusnya tidak mengambil
jalan hidup seperti pendeta atau rahib yang memutuskan untuk tidak menikah,
meninggalkan keruwetan, mengasingkan diri dan tidak mau menghadapi dan
menyelesaikan masalah.
Toh contoh terbaik ummat ini Rasululloh saw pun menikah, memiliki anak, dst.
Kecuali jika menikah dapat menyakiti atau mengecewakan pasangan,
maka mungkin pilihan terbaik adalah untuk tidak menikah, inipun
tentunya sudah diusahakan semaksimal mungkin dan ternyata memang tidak
bisa diupayakan, misalkan karena 'lemah'.
Artinya kalo sudah seperti ini maka Alloh tidak semata-mata melihat
hasilnya saja, tapi proses nya pun akan tetap mendapat nilai.

Kenikmatan berikutnya adalah kenikmatan AKLIYAH, dan puncak dari
kenimatan akliyah ini adalah ILMU.
Alloh SWT berfirman dalam kalam-Nya yang mulia sbb:
QS 58:11
,niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Kalo tidak salah, Ibnu Abbas ra pernah mengomentari ayat tsb diatas sbb:
Jarak antara

RE: [is-lam] DAHSYATNYA ZIKIR: BETAPA MUDAHNYA BERZIKIR ITU ...

2006-02-21 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Nggih mas.

Wassalam.
a.s.



-Original Message-
From: IPD Wiska Susetio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, February 21, 2006 4:40 PM
To: Milis is-lam
Subject: RE: [is-lam] DAHSYATNYA ZIKIR: BETAPA MUDAHNYA BERZIKIR ITU ...






Wallaahu a'lam, mari kita menyerahkan pengertian kepada yang Allah, RasulNya dan
orang-orang yang diberiNya Ilmu. Fas-aluu ahludz dzikro in kuntum laa ta'lamuun.
(Bertanyalah kepada Ahlu Dzikro - Ahli Adz Dzikro / Al Qur'an apabila kamu tidak
mengetahui)

Barokallaahu lakum.

= Wizh =





Please respond to Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org

To:   Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
Subject:  RE: [is-lam] DAHSYATNYA ZIKIR: BETAPA MUDAHNYA BERZIKIR ITU ...

Menurut Mas Wiz, apakah ayat-ayat yang menyatakan tentang kenikmatan itu
tekstualnya haruslah mengandung kata 'enak/sedap', atau yang sejenisnya?

a.s.



= Wizh =






___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: [is-lam] DAHSYATNYA ZIKIR: BETAPA MUDAHNYA BERZIKIR ITU ...

2006-02-20 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Assalamu'alaikum wr. wb.
(lanjutan)
Kenikmaatan indrawi tertinggi adalah MENIKAH sbb:
QS 30:21 Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu  isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa  tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa
kasih dan sayang.  Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir)

Dengan demikian, seorang yang imannya benar seharusnya tidak mengambil
jalan hidup seperti pendeta atau rahib yang memutuskan untuk tidak menikah,
meninggalkan keruwetan, mengasingkan diri dan tidak mau menghadapi dan
menyelesaikan masalah.
Toh contoh terbaik ummat ini Rasululloh saw pun menikah, memiliki anak, dst.
Kecuali jika menikah dapat menyakiti atau mengecewakan pasangan, 
maka mungkin pilihan terbaik adalah untuk tidak menikah, inipun
tentunya sudah diusahakan semaksimal mungkin dan ternyata memang tidak
bisa diupayakan, misalkan karena 'lemah'.
Artinya kalo sudah seperti ini maka Alloh tidak semata-mata melihat
hasilnya saja, tapi proses nya pun akan tetap mendapat nilai.

Kenikmatan berikutnya adalah kenikmatan AKLIYAH, dan puncak dari
kenimatan akliyah ini adalah ILMU.
Alloh SWT berfirman dalam kalam-Nya yang mulia sbb:
QS 58:11
,niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan 
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. 

Kalo tidak salah, Ibnu Abbas ra pernah mengomentari ayat tsb diatas sbb:
Jarak antara Alim dan Abid berkaitan dengan ayat di atas adalah sebanyak
7 derajat dimana jarak antara setiap 2 derajat adalah sama dengan perjalanan
500 tahun didunia lamanya, Subhanalloh.

Dengan Ilmu seseorang akan mengenal Tuhan-Nya,
Dengan Ilmu seseorang menjadi tahu mana yang Halal dan mana yang Haram,
Dengan Ilmu seseorang menjadi tahu hal-hal yang di perintahkan dan
dilarang dalam agamanya.
Dengan Ilmu seseorang menjadi utama, 
dan dengan Ilmu pula Nabi Adam as dimuliakan oleh-Nya.
dan masih banyak keutamaan-keutamaan lainnya karena ilmu.
Dengan demikian ketika seorang mukmin memiliki ilmu, maka
sebenarnya dia telah mendapatkan nikmat yang besar dari-Nya yang
tentu saja karena adanya usaha dari ybs juga.

Mungkinkah hal-hal tersebut diatas yang terkait dengan Ilmu
kita katakan bahwa itu bukanlah suatu nikmat yang besar dari-Nya?,
Saya kira tidak demkian adanya.

Insya Alloh akan dilanjutkan pada kenikmatan berikutnya yaitu
kenikmatan BATHINIYAH yang setelah itu akan kembali pada judul
yaitu DZIKIR.

Hadanallohu wa iyyakum ajma'in,

Wassalamu'alaikum wr. wb.

a.s.
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: [is-lam] DAHSYATNYA ZIKIR: BETAPA MUDAHNYA BERZIKIR ITU ...

2006-02-18 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Assalamu'alaikum wr. wb.
(sedikit melanjutkan)

Bentuk-bentuk ketaatan itu sendiri ada yang qauliyah (DZIKIR) dan fi'liyah
seperti Sholat, Puasa, Haji.
Hal-hal lainnya yang bisa menambahkan keimanan adalah Ma'rifatulloh dengan
asma-Nya, dan memperhatikan serta memahami ayat-ayat Kauniyah dan Qauliyah.
Itu semua bisa menambahkan Iman baik secara kuantitas maupun kualitas.
Sedangkan ayat-ayat yang menyatakan naik turunnya Iman sudah disebutkan oleh
anda Bang Syaifuddin.
Ada sebuah hadits yang kalo tidak salah terdapat dalam Sahih Muslim dan Musnad
Imam Ahmad yang artinya sbb:
Pasti seorang yang berzinah, ketika berzinah sedang tidak ada iman padanya.
Ini menujukkan ketika seorang bermaksiat, maka pada diri orang tersebut sedang
menurun imannya atau bahkan sedang samasekali tidak ada iman pada nya, artinya
tidak menutup kemungkinan bukan cuma sekedar menurun bahkan bisa saja menjadi
hilang sama sekali iman tersebut kalo terlalu sering melukam maksiat.

Dzikir, adalah salah satu bentuk kataatan yang sudah pasti dapat meningkatkan
Iman, oleh karena itu perbanyaklah dzikir-dzikir/wirid tersebut, karena selain
berpahala juga akan menambahkan ketenangan pada hati, dzikir nya yang bagaimana
ya yang mudah-mudah saja menurut syari'at, seperti dijelaskan oleh Bang 
Syaifudddin
mudahnya berdzikir, ya lafadzkan saja Tasbih, Tahmid, Tahlil, yang ragu atau
tidak jelas asal-usulnya jangan dilakukan, sebab katanya-Nya sbb:
QS 17:36 
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya.

Jadi bila ada pernyataan mengenai dahsyatnya dzikir, luar baisanya dzikir,
saya pribadi meyakininya, selama dzkir-dzikir yang dilakukan itu syar'i, dan
saya pun setuju kalo dzikir itu mudah selama ada keinginan yang kuat dalam
diri seseorang untuk melakukannya.
Jadi dzikir adalah salah satu metode/cara untuk meningkatkan keimanan seseorang.

NIKMAT IMAN DAN ISLAM
Seringkali kita mendengar dari para da'i,ustadz, penceramah dll yang mengatakan
nikmat terbesar adalah nikmat IMAN DAN ISLAM.
Kenikmatan Iman dan Islam ini akan kita dapatkan/rasakan bila kita bisa
merasakan/mendapatkan kenikmatan substansi dari nikmat Iman dan Islam tersebut,
yaitu adanya kinikmatan INDRA, AKAL, BATHIN. Karena Iman yang sempurna
(menurut saya) bisa terwujud ketika ketiga hal tersebut bisa menyatu secara utuh
untuk saling bersinergi sehingga memunculkan Iman tersebut.
Kenikmatan Iman bisa kita rasakan bila kita juga bisa merasakan/mendapatkan
kenikmatan tertinggi dari INDRAWI/RAGAWI, AKLIYAH, BATHINIYAH.

Kenikmaatan indrawi tertinggi adalah MENIKAH sbb:
QS 30:21 Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu  isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa  tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa
kasih dan sayang.  Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir)

Mohon maaf, segini aja dulu, insya Alloh berlanjut.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

a.s.








___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: [is-lam] DAHSYATNYA ZIKIR: BETAPA MUDAHNYA BERZIKIR ITU ...

2006-02-16 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Assalamu'alaikum wr. wb.

Sebetulnya yang Bang Syaifuddin sampaikan sudah cukup panjang,
saya sendiri jadi bingung mau mulai darimana, ini semua sebenarnya
gara-gara tangan saya yang 'gatal' akhirnya kepencet lah keyboard.
Nambahin aja dikit, karena yang kita kemukakan ini sebenarnya buknalah
hal baru, tapi sudah disampaikan oleh orang-orang sebelum kita mungkin
bang (wallohu a'lam).

Kalo melihat judulnya mungkin, bisa juga diartikan ingatnya selalu
orang-orang yang beriman, atau mukmin yang selalu eling/mawas diri/
ingat, begitu kali yah.

IMAN:
Meunrut orang-orang salaf/ahlu sunnah wal jamaah:
Iman itu adalah:
1.Ikrar dengan Lisan 
2.Meyakini dalam hati
3.Amalkan dengan anggota badan.

Sebagian ulama lainnya mengatakan Iman itu adalah PERKATAAN dan PERBUATAN,
hal ini bila melihat IMAN dari sumber-sumber lahiriah. Jadi, ketika adanya
kesesuaian antara perkataan dan perbuatan maka bisa dikatakan orang itu
beriman ya tentu saja yang sesuai dengan syara' atau islami.Perkataan dan
Perbuatan yang mengarah pada keimanan ini muncul ketika kita menggunakan 
INDRA dan AKAL kita (sesuai fitrah). Sebab orang-orang beriman akan selalu
mengatakan perkataan yang benar (QS 33:70), dan juga perbuatan orang-orang
beriman adalah perbuatan-perbuatan yang baik (amal saleh, amar ma'ruf, dll,
ibadah, QS 2:3, 172, 267,QS 3:57, dll.)

Sedangkan keimanan dari sisi bathiniyah adalah adanya keyakinan yang teguh/
kokoh dalam HATI(maknawi) serta adanya kepasrahan dan penyerahan total walaupun 
itu terhadap hal yang ghaib, yang tidak tertangkap oleh INDRA, walaupun masih
mungkin untuk dikenali lewat AKAL. Seperti mengimani 'maujud' nya Alloh SWT,
Malaikat, dll.

Bila dilihat dari asal-muasalnya (sumbernya/inputnya/modal dasarnya) IMAN, 
maka 'bisa saja dikatakan' iman adalah sama yaitu dari YANG MAHA MEMBERI. Tapi,
hasil akhirnya sangat-sangat mungkin sekali untuk berbeda atau tidak sama, 
tergantung dari proses yang dijalanai oleh masing-masing dalam ber taqorub 
ilalloh.

Itulah maksud saya iman itu ada di 3 tempat bang.

IMAN NAIK TURUN
Selain itu, IMAN itu sendiri naik turun, bisa bertambah atau berkurang.
Dan hal ini juga sekedar mengulang-ngulang apa yang sudah biasa disampaikan
oleh para ulama, ustadz, dll.
Iman akan bertambah ketika melaksanakan ketaatan, dan akan berkurang ketika
melakukan kemaksaitan.
Bentuk-bentuk ketaatan itu sendiri ada yang qauliyah (DZIKIR) dan fi'liyah
seperti..
(bersambung)


-Original Message-
From: Syaifuddin Ma'rifatullah - Medan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, February 14, 2006 12:24 AM
To: Milis is-lam
Subject: [is-lam] DAHSYATNYA ZIKIR: BETAPA MUDAHNYA BERZIKIR ITU ...


DZIKIRNYA ORANG-ORANG BERIMAN

Oleh Syaifuddin Ma'rifatullah

PROSES MENCAPAI IMAN

Manusia, dalam proses mencapai keimanannya selalu melibatkan akal (alat
berfikir untuk menimbang [aritmatical  logical unit dan centeral processing
unit], alat berzikir untuk mengingat[storage unit]) dan kesadaran pribadi
(ruh).

Bekerjanya akal adalah atas kontrol dari diri pribadi kita (ruh) berdasarkan
lintasan-lintasan bisikan di dalam hati. Kesucian hati, yang disebabkan oleh
pengendalian berbagai hal, baik fisik (makanan dan lain-lain) maupun
pengaruh panca indera, menyebabkan kejernihan hati dalam menerima petunjuk
Allah dan mengabaikan tipuan-tipuan syetan yang merayu. (QS 91:8-10).

--deleted--
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: [is-lam] DAHSYATNYA ZIKIR: BETAPA MUDAHNYA BERZIKIR ITU ...

2006-02-14 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Tambahan dikit Bang Syaifuddin,

Terlibatnya INDRA dalam proses pencapaian IMAN tersebut, sebab
Iman itu ada di 3 tempat.

Silahkan bang dilanjut.

Wassalam.
a.s.

-Original Message-
From: Syaifuddin Ma'rifatullah - Medan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, February 14, 2006 12:24 AM
To: Milis is-lam
Subject: [is-lam] DAHSYATNYA ZIKIR: BETAPA MUDAHNYA BERZIKIR ITU ...


DZIKIRNYA ORANG-ORANG BERIMAN

Oleh Syaifuddin Ma'rifatullah

PROSES MENCAPAI IMAN

Manusia, dalam proses mencapai keimanannya selalu melibatkan akal (alat
berfikir untuk menimbang [aritmatical  logical unit dan centeral processing
unit], alat berzikir untuk mengingat[storage unit]) dan kesadaran pribadi
(ruh).

Bekerjanya akal adalah atas kontrol dari diri pribadi kita (ruh) berdasarkan
lintasan-lintasan bisikan di dalam hati. Kesucian hati, yang disebabkan oleh
pengendalian berbagai hal, baik fisik (makanan dan lain-lain) maupun
pengaruh panca indera, menyebabkan kejernihan hati dalam menerima petunjuk
Allah dan mengabaikan tipuan-tipuan syetan yang merayu. (QS 91:8-10).

--deleted--
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


[is-lam] RE: [Hikmah] Yuk kita bikin menarik

2006-01-20 Terurut Topik Agus Safudi - HRD

Jazakalloh khoiron katsiiro atas penjelasannya.

Ana dan anta sama-sama belajar, tiap manusia gak
slamanya bener gak slamanya salah, tiap manusa gak lebih
terus gak kurang terus. Mudah-mudahan generasi berikutnya
gak pada 'phobi' sama Islam tapi justru semangat mempelajari
dan mendalami Islam kemudian diamalkan sesuai dengan keinginan
Allah dan Rosul-Nya ya mas, yah.. mastatho'tum lah.

Tak ada gading yang tak retak, mohon maaf bila ada kata-kata
yang kurang berkenan.

Hadanallohu wa iyyakum ajma'in.

Wassalam.
a.s.



___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: [is-lam] Syiah Rujukan...Sedikitnya 345...

2006-01-18 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Hik hik hik gak ada habis-habis nya, never ending 'battle'[EMAIL 
PROTECTED]:-cmiiw)


-Original Message-
From: Raden Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 19, 2006 12:53 PM
To: Milis is-lam
Subject: Re: [is-lam] Syiah  Rujukan...Sedikitnya 345...


On Wed, 18 Jan 2006 18:24:28 +0700
  Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Agama Syiah justru adalah salah satu agama yang paling 
jumud  :-)  

Supaya adil kita adakan juga Agama Sunni.
Kalau Agama Syiah diadakan maka Agama Sunni juga perlu 
diadakan.
Jika Agama Syiah ada maka kata-kata syiah memang ada dalam 
Al-Quran,
dan saya tak menemukan kata SUNNI dalam AlQuran. Atau 
dalam Qurannya
orang Sunni ada kata sunni didalamnya?

Pers barat mulai menyebut-nyebut istilah muslim syiah 
dan muslim sunni
sehubungan dengan fakta yang ada di Timur Tengah.



karena kata syaikh / Imam bisa menjadi agama. 
 Mirip seperti agama Kristen, dimana Gereja = Agama. 
Sehingga kalau kita menonton film Kingdom of Heavens, 
para pendeta mereka sampai berani dengan sangat 
lancangnya berteriak, God wills it !!.
 Lha, kayak bisa bicara dengan Tuhan saja  :-)

  
 Padahal, jelas Imam bukan sumber rujukan agama kalau di 
dalam Islam. Walaupun keturunan Nabi saw sekalipun.
 Di agama Islam, landasan kita beragama adalah Quran  
Sunnah.
  
  
Kata rujukan itu (kalau saya tak salah) berasal dari 
bahasa Arab ro-ja-'a, yang
(salah satu) artinya kembali.

Bila ada dua orang berselisih maka harus ada orang ketiga 
yang mampu
mengembalikan persoalan ke akar masalahnya agar kedua 
orang yang
berselisih itu mengakhiri perselisihan.

Para Kiayi, Ustadz, Ulama, Guru Agama biasanya dijadikan 
sebagai sumber
rujukan (masalah-masalah) agama bagi orang-orang pada 
umumnya. Dan
para kiayi, ustadz, ulama, penceramah dll biasanya 
merujukan persoalan
agama kepada pendapat para imam, seperti Imam Syafi'i, 
Imam Hanafi dll.

Jadi, orang-orang seperti itu dalam kenyataannya menjadi 
rujukan dalam beragama.

Imam Ja'far Ash-Shodiq (ra) adalah rujukan banyak ulama 
dan ahli ilmu serta
madzhab dalam beragama.

Wassalam,
R.Budiman

  
 Salam,
 Harry
 
 ___
 is-lam mailing list
 is-lam@milis.isnet.org
 http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


Speedy Gift 4 You. Pasang Speedy gratis Flexi Trendy dan berhadiah undian : 
3 Notebook, 7 Handycam, 9 Digital Camera, dan 25 Modem ADSL. Maaf hanya untuk 
Januari 2006. 
Info : 147 (Khusus Jawa Timur)

Dapatkan hosting tercepat dengan bandwidth tak terbatas. Hanya di 
http://www.hostingkilat.com

 
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


[is-lam] Kesombongan Pendo'a

2005-12-27 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
RESONANSI
(Dikutip tanpa ijin dari SUARA MERDEKA)

Sebuah kapal karam diterjang badai hebat. Hanya dua lelaki yang bisa 
menyelamatkan diri dan berenang ke pulau kecil yang gersang. Dua orang yang 
selamat itu tak tahu apa yang harus dilakukan kecuali berdoa. Untuk mengetahui 
doa siapakah yang paling dikabulkan, mereka sepakat membagi pulau kecil itu 
menjadi dua dan mereka tinggal berseberangan.
Doa pertama, mereka memohon diturunkan makanan. Esok harinya, lelaki ke satu 
melihat sebuah pohon penuh buah-buahan tumbuh di sisi tempat tinggalnya. 
Sedangkan di daerah tempat tinggal lelaki yang lainnya tetap kosong.
Seminggu kemudian. Lelaki ke satu merasa kesepian dan memutuskan berdoa agar 
diberikan istri, keesokan harinya, ada kapal karam dan satu-satunya penumpang 
yang selamat adalah seorang wanita yang terdampar di sisi pulau tepat lelaki ke 
satu tinggal. Sedangkan di sisi tempat tinggal lelaki ke dua tetap saja tidak 
ada apa-apanya.
Segera saja, lelaki ke satu ini berdoa memohon rumah, pakaian dan makanan. 
Keesokan harinya, seperti keajaiban, semua yang diminta hadir untuknya. 
Sedangkan lelaki yang kedua tetap saja tidak mendapatkan apa-apa. Akhirnya, 
lelaki ke satu ini berdoa meminta kapal agar ia dan istrinya dapat meninggalkan 
pulau itu. Pagi hari mereka menemukan kapal tertambat di sisi pantainya. Segera 
saja lelaki ke satu dan istrinya naik ke atas kapal dan siap-siap berlayar 
meninggalkan pulau itu. Ia pun memutuskan meninggalkan lelaki kedua yang 
tinggal di sisi lain pulau. Menurutnya lelaki kedua itu tidak pantas menerima 
berkat tersebut karena doa-doanya tak pernah terkabulkan.
Begitu kapal siap berangkat, lelaki kesatu mendengar suara dari langit, Hai. 
Mengapa engkau meninggalkan rekanmu yang ada di sisi lain pulau ini? Berkatku 
hanyalah milikku sendiri, hanya karena doakulah yang dikabulkan, jawab lelaki 
kesatu. Doa temanku itu tak satupun dikabulkan. Maka ia tak pantas mendapatkan 
apa-apa,
Kau salah! suara itu membahana. Tahukah kau bahwa rekanmu itu hanya memiliki 
satu doa. Dan semua doanya terkabulkan. Bila tidak, maka kau takkan mendapatkan 
apa-apa.
Lelaki ke satu itu bertanya, Doa macam apa yang ia panjatkan sehingga aku 
harus berhutang atas semua ini padanya?
Ia berdoa agar semua doamu dikabulkan
Kesombongan macam apakah yang membuat kita merasa lebih baik dari yang lain? 
Banyak orang yang telah mengorbankan segala sesutau demi keberhasilan kita. Tak 
selayaknya kita mengabaikan peran orang lain, dan janganlah menilai sesuatu 
hanya dari yang terlihat saja.

Wassalam.
a.s.
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: [is-lam] Mereka Mengekspor Perpecahan

2005-12-20 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
...UKUWAH...

Sebuah kata yang :

-MUDAH DIUCAPKAN SULIT DIAMALKAN
-DIKETAHUI PENTINGNYA, TAPI APAKAH DIYAKINI OLEH UMAT ISLAM
-DIINGINKAN OLEH UMAT ISLAM, TAPI APAKAH MAU UMAT MENGUSAHAKAN

Ukuwah, sebuah kata yang saat ini mungkin ada di awang-awang padahal
dahulu pernah tergenggam.

Well, terkadang pikiran liar saya menerawang masih 'perlu kah ber madzhab'
kalo ternyata bisa mengarah pada ber tafaruq karena wawasan umat yang
belum mendalam...hehehe... cuma sekedar wacana
cmiiw:-)
Wassalamu'alaikum wr. wb.
a.s.

-Original Message-
From: Raden Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Apa yang terjadi di Timur Tengah saat ini ?

Kalau Ummat Islam adalah bersaudara, maka situasi di 
Timteng saat ini harusnya
menjadi bagian dari kepeduliaan kita.

Memang, banyak saudara muslim kita di tanah air ini sedang 
menderita juga.
Tetapi perlu kita cermati, penderitaan itu akibat dari 
apa.

Ada orang yang sudah diberi tahu dari awal bahwa ia 
terindikasi penyakit hepatitis.
Dari awal sudah diberikan saran untuk berjaga-jaga dan 
berhati-hati. Orang ini
tak peduli sambil merasa dirinya tetap sehat dan mampu 
bekerja. Tibalah hari-H nya.
Ia jatuh sakit. Hepatitis menyerangnya. Ia menderita. Ia 
menderita karena ulahnya
sendiri.

Apakah saudara-saudara muslim kita adalah orang-orang yang 
peka, sensitif, waspada
terhadap peringatan? Saya kira tidak. Penderitaan yang 
diakibatkan oleh keteledoran
adalah penderitaan yang dibuat oleh sendiri. Al-Quran 
menyatakan RASAKANLAH
AKIBAT DARI PERBUATANMU.

Musuh-musuh Islam sedang mengalami hambatan dalam memecah 
belah ummat
Islam di Timteng. Di sana sedang tumbuh kesadaran 
pentingnya MUWAHID, bersatu
bersama menghadapi musuh.

Politik pecah belah sedang diekspor oleh musuh ke Asia 
Tenggara terutama ke
Indonesia. Segala cara dilakukan. Politik apartheid 
dilakukan kembali. Mereka
menggunakan kelompok-kelompok yang fanatik madzhab 
tertentu untuk merusak
tatanan Muwahid Ummat. Kelompok-kelompok ini bergerilya 
sambil mengajarkan
sebuah jargon (doktrin/dogma) KAMI ADALAH YANG BENAR. 
Kalau anda ingin benar
maka anda harus seperti kami (maksudnya: ikutlah bersama 
kami).

Apa yang akan terjadi kemudian di Timteng ?
Apa yang akan terjadi di kita nanti ?

Ada orang yang semakin sadar akan kekeliruannya.
Ada pula orang yang tak mau sadar akan egoismenya.
Firaun bertobat di ujung hidupnya saat pintu tobat telah 
ditutup.
Qobil menjadi tokoh antagonis yang iri kepada saudaranya 
karena
saudaranya mendapat ridho  karunia Ilahi. Qobil tak 
pernah bertobat.
Keluarga Nabi Nuh hanyut terbawa air bah walau pada 
saat-saat yang kritis
Nabi Nuh masih mengulurkan tangannya. Mereka tenggelam 
membawa kepercayaan
diri bahwa mereka bisa selamat dengan cara mereka sendiri.

Wassalamu'alaikum
R.Budiman

Ikuti Lomba Foto Wisata 2005, kirimkan foto-foto terbaik Anda. Pengiriman mulai 
1 November s.d 31 Desember 2005. Keterangan lengkap ada di 
http://lombafoto.telkomnetinstan.com/ dan dapatkan hadiah jutaan rupiah!! 
(khusus Jawa Timur)

 
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: [is-lam] Re: is-lam Digest, Vol 13, Issue 7

2005-12-09 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
?, tapikan bukan berarti harus detail melakukan seperti apa yang
dilakukan jaman Rasul dan para Sahabat kan Pak Marconi?-),
Jika memang ada yang merasa 'TAHU' bagaiamanakah Dien yang disampaikan
Rasul SAW itu, ya silahkan share PENGETAHUAN-nya tersebut.

Wassalam.

a.s.

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: is-lam@milis.isnet.org
Sent: Tuesday, December 06, 2005 7:00 PM
Subject: is-lam Digest, Vol 13, Issue 7


 Send is-lam mailing list submissions to
 is-lam@milis.isnet.org

 To subscribe or unsubscribe via the World Wide Web, visit
 http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
 or, via email, send a message with subject or body 'help' to
 [EMAIL PROTECTED]

 You can reach the person managing the list at
 [EMAIL PROTECTED]

 When replying, please edit your Subject line so it is more specific
 than Re: Contents of is-lam digest...


 Today's Topics:

   1. RE: Bagaimana 'Beragama' Yang Benar (Agus Safudi - HRD)
   2. Re: Bagaimana 'Beragama' Yang Benar (Harry Sufehmi)
   3. RE: Bagaimana 'Beragama' Yang Benar (Agus Safudi - HRD)


 --

 Message: 1
 Date: Tue, 6 Dec 2005 08:25:04 +0700
 From: Agus Safudi - HRD [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [is-lam] Bagaimana 'Beragama' Yang Benar
 To: Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
 Message-ID: [EMAIL PROTECTED]
 Content-Type: text/plain; charset=iso-8859-1

 Assalamu'alaikum wr. wb.

 Gimana Pak Wiz, sudah sarapan, kemaren saya tidak sempat bales karena
 keburu pulang.
 Well, hihihi...jadinya malah saya sendiri yang terperangkap pada diskusi
 Teosentris ini, ..tapi gak apalah..layar sudah terkembang maka perahu
 harus melaju.

 Oke pak, paling tidak saya jadi tahu persepsi bapak mengenai PENGHAYATAN
 dan PENGAMALAN, dan sah-sah saja setiap orang untuk meyakini sesuatu
 yang dianggap nya benar dengan mengandalkan INDRA, AKAL, dan HATI nya.

 Iman memang tidak hanya meyakini, IMAN itu kan ada di 3 tempat, di HATI,
 di MULUT, dan di ANGGOTA BADAN.

 Dalam al-Quran IMAN itu ya IMAN, dan Iman itu bisa dipahami setelah
 ada hadits yang menjelaskannya (diriwayatkan ada seorang berpakaian
 serba putih(Jibris a.s.) yang menanyakan ttg. IMAN, ISLAM, dan IHSAN)

 Iman memang bukan sekedar YAQIN, tapi yaqin itu adalah bagian dari IMAN,
 kata siapa.., kata Ibnu Qayyim juga dalan 'MADARIJUS SALIKIN'.

 Itulah kenapa pernah saya tulis Ulama dan qualnya itu bagaikan BINTANG
 DI LANGIT.

 Dan saya juga meyakini IMAN itu naik turun, salah satu penunjang yang
 menyebabkan
 Iman itu naik turun ya itu, karena ada di anggota badan. Dan Yaqin adalah
 bagian dari Iman karena 'menurut saya' YAQIN itu bersemayam di HATI.

 Umat Islam yang meyakini Isra' dan Mi'raj adalah umat Islam yang meyakini
 kenabian Rasululloh SAW.

 Saya kira, boleh-boleh saja umat Islam sekarang mengambil
 pendapat Ulama Salaf (terdahulu),ya memang tidak ada larangan khok,
 dan umat Islam itu memang terbagi-bagi paling tidak dalam 3 Tipologi,
 1.Ada yang 'senang' mengambil pendapat-pendapat orang-orang dahulu.
 2.Ada yang 'tidak senang' mengambil pendapat-pendapat orang-orang dahulu.
 3.Ada yang mengambil diantara keduanya ( 1 dan 2).

 Saya kira untuk bisa memaksimalkan/optimalkan mengambil manfaat dari
 tafsir-
 tafsir (terdahulu) tsb. yang harus dikedepankan adalah INDRA dan AKAL,
 karena
 yang namanya mencari manfaat dan menolak mafsadat itu harus dengan
 PENGETAHUAN,
 dan didalam (baca bagian) PENGETAHUAN itu ada ILMU, dan pengetahuan dan
 ilmu itu di topang oleh indra dan akal, bukan  dengan Iman. Dan hasil
 elsplorasi
 indra dan akal itulah yang bisa dinikmati oleh manusia, dan disamping
 manfaat
 yang diperoleh ternyata terkandung 'hikmah yang tersembunyi' itu karena
 manusia memiliki HATI, dan di hati itulah sejatinya Iman berada, bukan di
 AKAL
 atau di INDRA, tetapi ini semua merupakan SATU KESATUAN sehingga bisa
 'mengarah'
 menuju KESEMPURNAAN.Inilah pendapat saya.

 Tapi yang jelas Islam itu harus hidup sampai akhir jaman nanti, nah supaya
 Islam itu langgeng sampe akhir jaman nanti, umat Islam sekarang harus
 bagaimana?, ya tentu saja umat Islam harus 'struggle/survive', dan ini
 tidak
 harus dengan berlebihan masalah ukhrowi, atau berlebihan masalah duniawai,
 jadi harus ada ditengah-tengah, karena Islam itu kan JALAN TENGAH katanya.

 Wallohu a'lam bishowab.
 Wasalamu'alaiakum wr. wb.

 a.s.



 -Original Message-
 From: IPD Wiska Susetio [mailto:[EMAIL PROTECTED]

 Wa'alaikum salam warohmatullaahi wabarokaatuh.

 Sambil nunggu jam pulang ... Kayaknya sambil ngopi enak nih, Pak.

 Penghayatan berbeda dengan pengamalan, wong di kamusnya saja sudah beda
 :-)
 Kalau di gathuk-gathuk atau kirata basa sundana, penghayatan berasal dari
 kata
 hayat, jadi arahnya barangkali bagaimana seluruh aspek hayat, hidup (hati,
 lisan, amal) selaras dalam nafas ajaran. Pengamalan hanya satu aspek saja
 dari
 penghayatan.

 Kira-kira maksud saya semakin murni penghayatan berarti semakin tinggi

RE: [is-lam] Re: is-lam Digest, Vol 13, Issue 7

2005-12-07 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Wa'alaikumussalam wr. wb.

-Original Message-
From: A. Marconi [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Assalammu'alaikum wr wb,

Para bapak yang sedang berdiskusi, mau nanya permasalahan apa yang hendak 
didiskusikan dan tujuannya untuk apa diskusi? 

Mohon maaf Pak Marconi, mungkin penyebab masalahnya adalah saya, kenapa saya
harus melontarkan issue ini kalo ternyata membuat jengkel para isnetters 
lainnya,
permasalahannya adalah berangkat dari kegundahan yang ada di OTAK dan DADA saya
pak.

Tujuannya adalah saya ingin belajar atau mengetahui melalui diskusi barangkali
ada yang memiliki POTRET Islam yang lengkap/kaffah/'benar' sesuai dengan yang
dicontohkan Rasululloh SAW 14 abad yang lalu.

Yang bapak katakan benar, kalo mau melakukan sesuatu harus ada tujuannya,
supaya jelas/sistematis, setuju saya pak. kalolah TUJUAN itu identik dengan
TARGET atau HASIL, yang kalo di kulon sono mah ada ilmu yang udah populer
disebut dengan Management By Objectives (MBO).
Tapi berdasarkan yang saya baca dan dengar (bisa saja salah) terkesan kita
(baca:Islam) 'seolah-seolah' bukan hanya tujuan lho Pak Marconi yang dikejar,
tapi perintah bahwa kita harus berusaha/kerja, masalah HASIL mah ada yang
menentukan, bukankah itu yang disebut TAWAKAL.

Jika berdiskusi demi 
meningkatkan pemahaman kearah yang lebih mendekat kepada Al-Dinu al-Islam 
yang disampaikan oleh rasulullah Muhammad saw 1450 tahun yang lalu, maka 
saya mau ikut berdiskusi.

Maunya saya sih begitu Pak Marconi, kan katanya Islam itu YA'LU WALA YU'LA
'ALAIH, mungkin dalam tataran KONSEP seperti itu, kalo ternyata dalam
implementasinya menghasilkan OUTPUT-OUTPUT yang tidak sesuai dengan
kaidah itu kira-kira gimana? bagaimana cara meluruskannya agar sesuai
dengan POTRET Islam jaman Rasul SAW dan para Sahabat begitu kan maksud
bapak?, tapikan bukan berarti harus detail melakukan seperti apa yang
dilakukan jaman Rasul dan para Sahabat kan Pak Marconi?-),
Jika memang ada yang merasa 'TAHU' bagaiamanakah Dien yang disampaikan
Rasul SAW itu, ya silahkan share PENGETAHUAN-nya tersebut.

Wassalam.

a.s.





- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]
To: is-lam@milis.isnet.org
Sent: Tuesday, December 06, 2005 7:00 PM
Subject: is-lam Digest, Vol 13, Issue 7


 Send is-lam mailing list submissions to
 is-lam@milis.isnet.org

 To subscribe or unsubscribe via the World Wide Web, visit
 http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
 or, via email, send a message with subject or body 'help' to
 [EMAIL PROTECTED]

 You can reach the person managing the list at
 [EMAIL PROTECTED]

 When replying, please edit your Subject line so it is more specific
 than Re: Contents of is-lam digest...


 Today's Topics:

   1. RE: Bagaimana 'Beragama' Yang Benar (Agus Safudi - HRD)
   2. Re: Bagaimana 'Beragama' Yang Benar (Harry Sufehmi)
   3. RE: Bagaimana 'Beragama' Yang Benar (Agus Safudi - HRD)


 --

 Message: 1
 Date: Tue, 6 Dec 2005 08:25:04 +0700
 From: Agus Safudi - HRD [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [is-lam] Bagaimana 'Beragama' Yang Benar
 To: Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
 Message-ID: [EMAIL PROTECTED]
 Content-Type: text/plain; charset=iso-8859-1

 Assalamu'alaikum wr. wb.

 Gimana Pak Wiz, sudah sarapan, kemaren saya tidak sempat bales karena
 keburu pulang.
 Well, hihihi...jadinya malah saya sendiri yang terperangkap pada diskusi
 Teosentris ini, ..tapi gak apalah..layar sudah terkembang maka perahu
 harus melaju.

 Oke pak, paling tidak saya jadi tahu persepsi bapak mengenai PENGHAYATAN
 dan PENGAMALAN, dan sah-sah saja setiap orang untuk meyakini sesuatu
 yang dianggap nya benar dengan mengandalkan INDRA, AKAL, dan HATI nya.

 Iman memang tidak hanya meyakini, IMAN itu kan ada di 3 tempat, di HATI,
 di MULUT, dan di ANGGOTA BADAN.

 Dalam al-Quran IMAN itu ya IMAN, dan Iman itu bisa dipahami setelah
 ada hadits yang menjelaskannya (diriwayatkan ada seorang berpakaian
 serba putih(Jibris a.s.) yang menanyakan ttg. IMAN, ISLAM, dan IHSAN)

 Iman memang bukan sekedar YAQIN, tapi yaqin itu adalah bagian dari IMAN,
 kata siapa.., kata Ibnu Qayyim juga dalan 'MADARIJUS SALIKIN'.

 Itulah kenapa pernah saya tulis Ulama dan qualnya itu bagaikan BINTANG
 DI LANGIT.

 Dan saya juga meyakini IMAN itu naik turun, salah satu penunjang yang 
 menyebabkan
 Iman itu naik turun ya itu, karena ada di anggota badan. Dan Yaqin adalah
 bagian dari Iman karena 'menurut saya' YAQIN itu bersemayam di HATI.

 Umat Islam yang meyakini Isra' dan Mi'raj adalah umat Islam yang meyakini
 kenabian Rasululloh SAW.

 Saya kira, boleh-boleh saja umat Islam sekarang mengambil
 pendapat Ulama Salaf (terdahulu),ya memang tidak ada larangan khok,
 dan umat Islam itu memang terbagi-bagi paling tidak dalam 3 Tipologi,
 1.Ada yang 'senang' mengambil pendapat-pendapat orang-orang dahulu.
 2.Ada yang 'tidak senang' mengambil pendapat-pendapat orang-orang dahulu.
 3.Ada yang mengambil diantara keduanya ( 1 dan 2

RE: [is-lam] Bagaimana 'Beragama' Yang Benar....

2005-12-05 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Assalamu'alaikum wr. wb.

Gimana Pak Wiz, sudah sarapan, kemaren saya tidak sempat bales karena
keburu pulang.
Well, hihihi...jadinya malah saya sendiri yang terperangkap pada diskusi
Teosentris ini, ..tapi gak apalah..layar sudah terkembang maka perahu
harus melaju.

Oke pak, paling tidak saya jadi tahu persepsi bapak mengenai PENGHAYATAN
dan PENGAMALAN, dan sah-sah saja setiap orang untuk meyakini sesuatu
yang dianggap nya benar dengan mengandalkan INDRA, AKAL, dan HATI nya.

Iman memang tidak hanya meyakini, IMAN itu kan ada di 3 tempat, di HATI,
di MULUT, dan di ANGGOTA BADAN.

Dalam al-Quran IMAN itu ya IMAN, dan Iman itu bisa dipahami setelah
ada hadits yang menjelaskannya (diriwayatkan ada seorang berpakaian
serba putih(Jibris a.s.) yang menanyakan ttg. IMAN, ISLAM, dan IHSAN)

Iman memang bukan sekedar YAQIN, tapi yaqin itu adalah bagian dari IMAN,
kata siapa.., kata Ibnu Qayyim juga dalan 'MADARIJUS SALIKIN'.

Itulah kenapa pernah saya tulis Ulama dan qualnya itu bagaikan BINTANG
DI LANGIT.

Dan saya juga meyakini IMAN itu naik turun, salah satu penunjang yang 
menyebabkan
Iman itu naik turun ya itu, karena ada di anggota badan. Dan Yaqin adalah 
bagian dari Iman karena 'menurut saya' YAQIN itu bersemayam di HATI.

Umat Islam yang meyakini Isra' dan Mi'raj adalah umat Islam yang meyakini
kenabian Rasululloh SAW.

Saya kira, boleh-boleh saja umat Islam sekarang mengambil 
pendapat Ulama Salaf (terdahulu),ya memang tidak ada larangan khok,
dan umat Islam itu memang terbagi-bagi paling tidak dalam 3 Tipologi,
1.Ada yang 'senang' mengambil pendapat-pendapat orang-orang dahulu. 
2.Ada yang 'tidak senang' mengambil pendapat-pendapat orang-orang dahulu.
3.Ada yang mengambil diantara keduanya ( 1 dan 2).

Saya kira untuk bisa memaksimalkan/optimalkan mengambil manfaat dari tafsir-
tafsir (terdahulu) tsb. yang harus dikedepankan adalah INDRA dan AKAL, karena
yang namanya mencari manfaat dan menolak mafsadat itu harus dengan PENGETAHUAN,
dan didalam (baca bagian) PENGETAHUAN itu ada ILMU, dan pengetahuan dan
ilmu itu di topang oleh indra dan akal, bukan  dengan Iman. Dan hasil elsplorasi
indra dan akal itulah yang bisa dinikmati oleh manusia, dan disamping manfaat
yang diperoleh ternyata terkandung 'hikmah yang tersembunyi' itu karena
manusia memiliki HATI, dan di hati itulah sejatinya Iman berada, bukan di AKAL
atau di INDRA, tetapi ini semua merupakan SATU KESATUAN sehingga bisa 'mengarah'
menuju KESEMPURNAAN.Inilah pendapat saya.

Tapi yang jelas Islam itu harus hidup sampai akhir jaman nanti, nah supaya
Islam itu langgeng sampe akhir jaman nanti, umat Islam sekarang harus
bagaimana?, ya tentu saja umat Islam harus 'struggle/survive', dan ini tidak
harus dengan berlebihan masalah ukhrowi, atau berlebihan masalah duniawai,
jadi harus ada ditengah-tengah, karena Islam itu kan JALAN TENGAH katanya.

Wallohu a'lam bishowab.
Wasalamu'alaiakum wr. wb.

a.s.



-Original Message-
From: IPD Wiska Susetio [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Wa'alaikum salam warohmatullaahi wabarokaatuh.

Sambil nunggu jam pulang ... Kayaknya sambil ngopi enak nih, Pak.

Penghayatan berbeda dengan pengamalan, wong di kamusnya saja sudah beda :-)
Kalau di gathuk-gathuk atau kirata basa sundana, penghayatan berasal dari kata
hayat, jadi arahnya barangkali bagaimana seluruh aspek hayat, hidup (hati,
lisan, amal) selaras dalam nafas ajaran. Pengamalan hanya satu aspek saja dari
penghayatan.

Kira-kira maksud saya semakin murni penghayatan berarti semakin tinggi keimanan.
Iman itu kan barangkali nggak hanya meyakini thok, Pak, tapi ada gradasinya.
Dalam Qur'an gradasinya secara garis besarnya kira-kira ialah Iman taqlid, Iman
Ilmu, dan Iman Ainal Yaqin. Mengenai makna ainal yaqin barangkali bisa dibaca
penjelasan para ulama misalnya Allamah Ibnu Qayyim rohimahullah dalam kitab Al
Fawa'id bab-bab awal.

Ketika dikatakan umat Islam meyakini Isra' Mi'raj, maka bisa ditilik lagi : umat
Islam yang mana yang keyakinannya (tingkat keimanannya) seperti apa ?

Nah beda tingkat keimanan kan berarti beda input, Pak. Meskipun prosesnya sama
ya jelas outputnya bakal beda juga. Penjelasan Ibnu Qayyim dalam kitab Al
Fawa'id tersebut ketika membedah tafsir surah Qof ayat 37 itu sangat menarik.

Maksud saya, ketika kita belum optimal mengambil manfaat dari kitab-kitab tafsir
yang ada, yang sebenarnya mengandung lautan ilmu, karena tingkat keimanan yang
masih biasa-biasa saja, kenapa tidak dicoba dulu membaca ulang setelah
ditingkatkan keimanannya. Biasanya akan muncul *rahasia-rahasia* yang belum
terungkap pada pembacaan sebelumnya. Sebelum buru-buru *loncat* menerjuni
samudra tafsir yang baru, belum tentu juga didapat solusi yang segar karena
*rahasia-rahasia*nya belum terungkap secara utuh.

Wallahu'alam,

= Wizh =





Please respond to Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org

To:   Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
Subject:  RE: [is-lam] Bagaimana 'Beragama' Yang Benar



Assalamu'alaikum wr. wb.

Sebelumnya terimakasih atas komentarnya.


[is-lam] Bagaimana 'Beragama' Yang Benar....

2005-12-04 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Assalamu'alaikum wr. wb.

Belakangan ini saya sering merenenung apakah pola-pola
'keberagamaan' kita ini sudah benar (mestinya sih cuek saja
yach..ngapain pusing-pusing) ?, 
apakah tidak ada yang salah dengan 'keberagamaaan' khusus 
nya muslim Indonesia ini.

Kalo kita ke mesjid mungkin masih bisa ikhlas memasukkan uang
ke kotak mesjid selembar pecahan sepuluh ribu, tapi kalo melihat
pengemis di jalanan mau memberi selembar lima ribu saja
rasanya kok berat ya, saya cari-cari dulu diselip-selipan
mungkin masih ada pecahan seribu rupiah, kalo ada saya kasih
kalo gak ada terkadang mesti mikir dulu kasih-gak, kasih gak
seribu alasan saya cari, kalo dikasih ntar mendidik malaslah, inilah
itu lah dll. dll. Sulit yah mo berbagi itu...hihihihi..
ADA APA DENGAN 'AGAMA'[EMAIL PROTECTED], atau ADA APA DENGAN DIRI SAYA [EMAIL 
PROTECTED]@

Kita juga terkadang merasa sudah bahagia, senang, cukup( padahal saya
pernah nulis orang hidup gak boleh merasa cukup) kalo sudah mejalankan
hal-hal ritual (ibadah, wajib atawa sunnah), padahal disekitar kita masih 
banyak orang orang kekurangan, cuman masalahnya gimana kita mo bantu lha 
wong kita aja sekarang sering mengalami kesulitan, bener gak?..., nggak juga
gak apa..hehehe.

Mayoritas dari kita lebih suka melakukan kajian-kajian(majelis Ta'lim, dll)
yang melulu Teosentris/Teologi , baik dari kalangan ulama nya ataupun
dari kalangan 'abangan/awam.
Mengapa tidak dicoba kajian itu lebih mengarah pada 
Antrophosentris/Antrophologi.
Saya kira mayoritas dari kita (Muslim) TAHU bahwa tidak dijadikannya Jin dan
Manusia kecuali untuk beribadah.
Tapi mungkin tidak menutup kemungkinan juga bahwa sebagian besar/kecil dari kita
tidak/kurang TAHU pengertian/definisi/implementasi...dll. sampai dengan dampak
ibadah itu seperti apa sih. Disinilah saya ingin berdiskusi pada sodara-sodara
di ISNET yang TAHU mungkin bisa kasih pencerahan, beramal dengan ilmunya
seharusnya yang namanya 'IBADAH itu gimana, kapan, harus sperti apa, kalo
melaksanaknnya benar akan bagaimana, bla,bla,bladll.

Kayaknya sih (kira-kira), kalo kita memahami al-Qur'an dan al-Kaun dengan
benar mestinya kalo kita tidak tahu, maka KETIDAKTAHUAN seharusnya menjadi
kendaraan bagi kita untuk berada pada jalan PENGETAHUAN agar sampai pada
tempat TAHU, karena kita hidup berproses, kontinyu.

Terkadang kita juga cenderung 'setuju dalam kondisi tertentu terjadi anarkis
(beberapa kali dibahas di ISNET)selama masih dikemas 'agama'
(dulu juga saya berprinsip seperti itu).
Seringkali saya merenenung apakah 'agama' hanya sekumpulan teks-teks suci/
nash-nash agung yang kaku.
Bukankah agama itu seharusnya memberikan maslahat pada ummatnya?
Mungkin memang pola-pola keberagamaan sekarang sudah berbeda dengan
pola-pola keberagamaan jaman Rasul SAW, Sahabat, Tabi'in, dan generasi
salaf.
Rujukan yang digunakan umat Islam selama ini adalah al-Quran, Hadits,
Ijma, dan Qiyas, dan ini seolah-olah SUDAH MAPAN.
Ijma adalah kesepakatan kaum muslim, sementara Jami'atul Muslimin itu
sekarang tidak ada, jadi kalo ada pernyataan kesepakan umat Muslim,
maka akan timbul pertanyaan umat Muslim yang mana? karena yang ada
sekarang adalah Jami'atul minal muslimin.
Begitu juga Qiyas, (analogi/tamtsil), apakah bisa yah tempat/waktu/ dll
tidak sama dibandingkan ntar gak 'aple to aple', gimana tuh ada yang
bisa jelasin sodara di isnet untuk dijadikan bahan diskusi?.

Apakah sekarang mungkin sudah terjadi pergeseran dari IJMA dan QIYAS
menjadi TRADISI/KEBIASAAN, apa iya begitu.
Begitu juga dengan ZAKAT, kalo dulu hanya aspek IBADAH saja, apakah
sekarang sudah mengalami pergeseran bukan hanya aspek ibadah saja
yang ada pada zakat, tapi juga aspek MUAMALAH.
Tapi ntar dicap BID'AH gak ya???, karena nanti BID'AH---SESAT---NAAR! 

Semoga ada yang komentar supaya milis ini rame lagi dengan diskusi.

Oh ya untuk mas/mbak Uwik, ada hadits dari rasul saw, untuk masalah
ruqyah itu ada keringanan, boleh. Silahkan di baca kitab FATHUL MADJID.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

a.s.

NB: Judul diatas Bagaiamana Yang Benar.., padahal saya itu pernah
dikasih tahu gus kamu ndak perlu tanya gimana/siapa yang benar, nanti
akan subjektif, karena pasti  akan muncul...Menurut Saya. jadi
harus gimana yah...
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


[is-lam] PENGUSAHA DAN PETANI

2005-11-28 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
--dikutip tanpa ijin (GarduPB)---


PENGUSAHA DAN PETANI 

Yusuf Kalla adalah pengusaha yang kebetulan menjadi wapres. Cara berpikirnya 
jelas berbeda. Seorang pengusaha berfikir bagaimana mencari laba 
sebesar-besarnya. Itu sudah jelas dan pasti. Bagi importir(pengusaha) impor 
beras sangat menarik karena harganya begitu murah. Harga sampai di Pelabuhan 
Indonesia hanya sekitar 2.600 untuk kelas medium. Sementara harga pasar diatas 
Rp 3.000 ini jelas potensi laba yang besar sekali karena kalau harga pasar 
semisal Rp 3.500 dan impor beras tetap sebesar 300.000 ton maka keutungan yg 
didapat pihak-pihak terkait bisa mencapai 270 milyar. Jumlah yang fantastis. 



Sementara petani dengan keadaan harga seperti sekarang ini berfikirnya 
sederhana sekali yaitu hanya berharap bisa hidup lebih layak, bisa makan, 
menyekolahkan anak dan sedikit uang berobat kalau sakit. Karena sebagian besar 
petani saat ini hidup dengan mengandalkan utang terutama petani penggarap di 
pulau jawa. Dengan sedikit naiknya harga beras dan gabah ini sebenarnya bisa 
memberi sedikit nafas lega untuk meraka. Tapi mengapa mereka dibuat sesak nafas 
dan sesak dada lagi dengan adanya impor beras ini. 

Saya tahu pikiran para pembuat kebijakan impor beras (Wapres, mendag dan 
kabulog ) mengapa mereka ngotot impor beras. Hal Utamanya adalah masalah 
inflasi dan potensi laba yang besar. Inflasi adalah rumus pertama dalam 
pertumbuhan ekonomi dan itu harus dijaga apapun resikonya dan kebetulan 
mendagnya adalah seorang ekomon yang mengurusi masalah barang-barang kebutuhan 
yang diperdagangkan. Sehingga sebagian besar inflasi menjadi wilayahnya, 
disamping itu sebagai seorang ekonom ia mungkin alergi apabila melihat inflasi 
begitu tinggi. Sementara bagi kabulog ini bisnis yang menguntungkan karena 
selisih harga yang udah dijelaskan diatas. Bagi Wapres ini kesempatan untuk 
menurunkan inflasi dan mberi keuntungan yang besar kepapa para importir, bulog 
dan pengusaha2 yang menjadi konco-konconya. Wapres juga kan seorang pengusaha. 
Begitulah mungkin pikiran para pembuat kebijakan ini. 

Inflasi tinggi gara-gara bbm naik lebih dari 100% terutama minyak tanah (yg 
menurut saya sangat aneh, baik dari segi harga maupun timingnya) kok malah yang 
dijadikan korban adalah harga beras yang merupakan mata pencaharian para 
petani. Kalau mau menurunkan inflasi ya turunin aja harga bbm yang sudah tidak 
masuk akal dan aneh itu. Saya yakin ada skenario besar dibalik kenaikan harga 
bbm yang gila-gilan. Tidak hanya untuk menyelamatkan APBN tapi jauh lebih dari 
itu yang mungkin melibatkan jaringan multinasional.

Kembali ke impor beras. Memang jumlah beras yang diimpor sangat kecil dibanding 
produksi beras secara nasional, tapi efek psikologisnya besaar sekali yaitu 
penurunan harga gabah dan beras yang cukup drastis. Sehingga nanti ada deflasi 
yang megakibatkan inflasi kumulatifnya turun. Penurunan harga beras secara umum 
sangat besar sekali kontribusinya terhadap penurunan inflasi atau adanya 
deflasi karena konsumsinya yang sangat besar.

Demikianlah kalau para pengusaha masuk kedalam pemerintahan yang dipikirin 
hanya bisnis, bisnis dan bisnis. Kalau bisa ya korbannya para orang-orang kecil 
terutama petani yang udah biasa ditindas oleh keadaan karena kalau korbannya 
orang menengah ke atas mereka pasti akan berteriak-teriak. Para orang kecil 
udah biasa nerimo sementara para orang yag merasa besar gak pernah mau nerimo 
maunya menuntut terus.

Bagitulah Indonesia apabila pemimpinnny gak pernah ngerti rakyatnya dan mau 
mikul dhuwur rakyatnya yang sebagian besar pekerjaannya adalah petani.

Indonesia saat ini sedang menghadapi perang yang tidak kasat mata tapi sangat 
menghancurkan yang menurut istilah cak Nun adalah Memetic engineering yaitu 
rekayasa gagasan atau pemikiran dalam suatu cultur atau budaya di masyarakat. 
Kita dan sebagian besar rakyat Indonesia tidak tahu dan tidak sadar kalau ada 
memetic engineering dalam bangsa kita yang telah jauh menyebar lewat 
corong-corongnya yaitu televisi ansional yang jumlahnya banyak sekali bahkan 
amerika pun tidak punya stasiun televisi nasional sebanyak indonesia yang 
gratis tanpa kabel. Ada 2 frase kata yang cukup berhasil dibelokkan arahnya. 
Yaitu HAM dan Jihad. HAM telah berhasil melemahkan tentara sehingga timor-timur 
lepas dari RI dan akibat-akibat lanjutannya, dan melemahkan polisi sehingga ada 
komandan polisi di palu yang dibunuh oleh yang akan ditangkapnya (Bagi korps 
polisi ini sesuatu yang sangat miris atau mungkin memalukan). Sementara kata 
JIHAD yang makna aslahnya sungguh2 telah berhasil dibelokkan sehingga apabila 
mendengar jihad maka konotasinya adalah bom bunuh diri, terorisme dan isalam 
radikal.  Itu baru hanya 2 kata yang telah dibelokkan oleh memetic engineering.

Belum akibat yang lain-lainnya seperti gaya hidup, tingkah laku,sifat, 
pemikiran dan lain-lainnya dalam suatu masyarakat. Memetic engineering sangat 
berbahanya karena bisa merubah pekerja keras jadi pemalas, 

[is-lam] SELAMAT IDUL FITRI 1426H

2005-10-31 Terurut Topik Agus Safudi - HRD



Assalamu'alaikum wr. 
wb.
SELAMAT IDUL 
FITRI 1426H
 
 
 
Taqobbalallaahu minnaa wa minkum; Shiyaamana wa shiyaamakum; Kulu 'aamin 
wa antum bi khoirin; Minal 'aidin wal faidzin. 
Mohon maaf bila selama 
bergabung di milis ISNET ini ada ikhwan dan akhwat yang tersakiti/tersinggung 
karena komentar,
tulisan, dll. baik yang 
saya sadari setelahnya ataupun tidak.
Semoga apa yang kita 
lakukan di bulan Ramadhan ini mendatangkan ridho dari Alloh SWT dan kita 
dipanjangkan umur sehingga apa yang sudah kita lakukan selama 1 bulan ini 
menjadibekal bagi 11 bulan kedepan. 
Hadanallohu wa iyyakum 
ajma'in,
Wassalamu'alaikum wr. 
wb.
a.s.



___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


[is-lam] Astagfirulloh vs Alhamdulillah

2005-10-20 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
...
Seringkali saya bilang sama anak saya, baik kakaknya
yang laki, atau adiknya yang perempuan.
Kak, kalo udah besar jadilah pemimpin, jangan jadi
pimpinan atau cuma hanya yang dipimpin, sama adiknya
yang perempuan juga saya bilang: Dik, kalo udah besar
nanti jadilah seorang dokter, jangan cuma jadi istri
seorang dokter.
Tapi kemudian saya suka khawatir, kalo anak-anak saya
suatu saat nanti akan mendapatkan takdir nya sesuai
yang kami omong-omongkan saat ini, maka kira-kira
apa yang akan anak-anak saya ucapkan pertama kali
ketika mereka mendapatkan jabatannya tersebut ya,
ASTAGFIRULLOH atau malah ALHAMDULILLAH

Cilegon, 17 Ramadhan 1426H.

a.s.
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: [is-lam] Pemerintah Libatkan Aa Gym Sosialisasikan Kenaikan BBM

2005-09-26 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Wa'alaikumussalam wr. wb.

Hehehehe... apik tenan sampeyan iki,..dalam suatu kesempatan
AI malah mengatakan KESUFIAN ADALAH JIHAD,?*^%$#.
Islam oh Islam, eh.. salah.. MUSLIM OH MUSLIM...

Wassalamu'alaikum wr.w b.

a.s.

-Original Message-
From: Bango Samparan [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Assalaamu'alaikum wr. wb.

Lho baru tau tho kalau AA Gym seperti itu?

Tapi nggak papa lah, kalau masyarakat sudah pada susah, nanti ganti
Arifin Ilham yang menghibur dengan memimpin dzikir, yang
merintih-rintih dan menangis-nangis.

Elok sangatlah Indonesia ini:-)

Wassalaamu'alaikum wr. wb.
B. Samparan

--- agusp [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu'alaikum wr. wb.
 Yang saya herankan, kenapa Aa mau diajak pemerintah untuk sosialisai
 kenaikan BBM. Apakah Aa tidak tahu bagaiman rakyat sudah bersabar.
 Saya sampai hari ini di kota kecil harus antri berpanas-panas ria
 hanya untuk mengisi bensin Rp. 7000, yang sepeda motornya saya pakai
 untuk bekerja.
 Apakah Aa tidak pernah mengalamai hal seperti itu. Kalau bapak SBY
 dan Kalla, saya yakin tidak pernah mengalami kelangkaan BBM dan
 kenaikan harga.
 ah entalah, .
 Di kantor saya semua sudah tidak bisa berfikir, bagaimana besok, yang
 penting dijalani. Katan teman-teman, wong temannya banyak, dan yang
 lebih parah dari kita juga banyak, paling nanti kita akan mati
 bersama
 
 Wasalamu'alaikum wr. wb.
 
 agusp
   - Original Message - 
   From: andryansyah rivai 
   To: Milis is-lam 
   Sent: Monday, September 26, 2005 10:42 AM
   Subject: Re: [is-lam] Pemerintah Libatkan Aa Gym Sosialisasikan
 Kenaikan BBM
 
 
   Ternyata berpikir terbalik model P.Nizami ini sangat cocok dengan
 cara berpikir saya. Tapi yang sering terjadi, saya malah dapat cap
 sebagai orang yang berpikiran negatif di kantor sendiri.
 
   Saya teringat waktu pemerintah Jepang akan menurunkan belanja
 negara sebesar 10%, caranya adalah dengan memulai menurunkan gaji
 anggota parlemen (?) yang punya wewenang itu dengan nilai yang sama
 yaitu 10%. Jadi terlihat adil, karena rakyat akan menderita 10% tapi
 wakilnya menderita dulu 10%. Tapi Indonesia justru menganut paham
 kebalikannya, karena akan ada pengeluaran tambahan dengan kenaikan
 BBM, maka demi kelancaran kerja anggota DPR dan Pemerintah maka gaji
 mereka dinaikkan duluan.
 
   Tentang Aa sendiri, saya kira posisi beliau sudah sepantasnya pada
 posisi yang mengingatkan pemerintah dan wakil rakyat. Menurut saya
 justru dalam posisi yang sudah sangat dikenal itu, kita berani
 melawan arus pengambil kebijakan yang malah menyengsarakan rakyatnya
 (yang dipimpin). Jadi cocoknya bersabar itu adalah kepada pengambil
 kebijakan itu, misalnya gajinya dipotong 50%, supaya tahu persis
 rasanya semakin sulit dalam hidup.
 
   Tentang kenaikan BBM itu saya pada prinsipnya setuju saja, tapi
 mungkin tidak, kenaikan itu diikuti dengan penurunan ongkos
 bis/kereta ekonomi, turunnya ongkos angkutan dalam kota dan pedesaan,
 gratisnya sekolah dan berobat, dan fasilitas kredit rumah sangat
 murah untuk  yang benar-benar tidak punya tanah dan rumah. Kasarnya, 
 bensin jadi 10 ribu/liter tapi fasilitas umum dimurahkan /
 digratiskan, mungkin akan membuat semua jadi berhemat. Tapi kalau BBM
 dinaikkan, tapi ongkos jadi naik juga, itu namanya yang seharusnya
 mikir cuma cari enaknya saja.
 
   Wassalam.
 
  ___
 is-lam mailing list
 is-lam@milis.isnet.org
 http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
 




__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


[is-lam] Bismillah...

2005-09-22 Terurut Topik Agus Safudi - HRD




  
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: [is-lam] RE: Penundukan Ajaran Agama di bawah Kendali Akal ?

2005-09-01 Terurut Topik Agus Safudi - HRD



Wa'alaikumussalam wr. wb.

  -Original Message-From: A. Marconi 
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Wednesday, August 31, 2005 6:37 
  PMTo: [EMAIL PROTECTED]Subject: [is-lam] RE: Penundukan 
  Ajaran Agama di bawah Kendali Akal ?
  Assalammu'alaikum wr wb,
  
  Al-Quranu Al-Karim dengan tegas MEWAJIBKAN 
  manusia mempergunakan akal-fikiran, hati dan peralatan penginderaan untuk 
  digunakan memahami ayatullah, tanda kemahakuasaan Allah swt yang tersebar di 
  alam semesta seisinya. Ini berarti manusia harus melakukan penyelidikan 
  terhadap bagaimana unta dilahirkan, manusia diciptakan, angin dihembuskan, 
  gunung-gunung dipancangkan dsb dsb. Dan apabila telah faham maka akan dapat 
  secara sadar dan sukarela BERISLAM kepada Allah swt saja. Dapatkah kita 
  mengerti ini semua hanya dengan mempergunakan FANATISME terhadap Al-Dinu 
  Al-Islam sebagai satu-satunya Al-Din yang diridzhoi Allah swt sebagaimana 
  yang telah terjadi selama hampir limabelas abad ini? 
  [a.s. ]Setuju Pak Marconi, itulah kenapa di isnet beberapa 
  waktu lalu saya pernah tulis bahwa memahami Islam itu ada dua cara, dengan 
  FITRAH dan SYARA'.
  Dan fitrah ini adalah bagian dari AKAL (termasuk 
  didalamnya INDERA lainnya?). Tetapi kalo memahami Islam hanya dengan 
  menggunakan akal saja tetap masih ada kekurangannya, pemahaman Islam dengan 
  menggunakan AKAL (Fitrah) ini menurut saya adalah pemahaman Islam ditingkat 
  awal yang seharusnya berlanjut memahami Islam secara 
  syari'at.
  Saya pribadi berprinsip penggunaan akal adalah memang 
  wajib, karena akal ini merupakan NIKMAT dari ALLOH SWT, artinya ketika kita 
  malas menggunakan akal disitulah kita telah melakukan penghianatan terhadap 
  fungsi akal.
  Dalam hal penggunaan AKAL ini bisa saya ilustrasikan 
  sbb:
  Bila ada seorang anak yang sejak kecil ia tertinggal 
  disebuah pulau TANPA ORANG TUA. tetapi ia hanya hidup degnan alam 
  disekitarnya yang mungkin pengasuhnya adalah gorila, maka jadilah ia 
  TARZAN.
  Ia hidup dengan belajar dari alam sekitarnya dengan 
  menggunakan AKALnya. ia hidup sesuai dengan fitrahnya, ia hidup mengikuti 
  keteraturan alam disekitarnya, ia hidup dengan pasrah mengikuti apa yang 
  terjadi disekitarnya. ISLAM kah seorang tarzan?, menurut saya dia adalah 
  ISLAM, tetapi masih berada pada tingkatan yang sangat awal, yang masih belum 
  sempurna, karena belum sesuai dengan syari'at. Islam nya baru sekedar pasrah, 
  berserah diri mengikuti KEHENDAK NYA.
  Jika seorang TARZAN sudah DEWASA (baligh) sudah dapat 
  menggunakan AKAL nya dengan lebih baik, maka pasti (kemungkinan besar) dia 
  ingin keluar dari pulau tersebut, ingin mengetahui apa yang ada dan terjadi 
  diluar pulau tersebut. Keinginan seperti ini adalah karena adanya AKAL 
  (termasuk didalamnya FITRAH, dan INDERA lainnya) seperti keinginan 
  seoranganak kecil yang baru bisa jalan maka ia akan selalu ingin keluar 
  rumahnya, ingin mengetahui apa yang ada di LUAR. Keingin tahuan ini adalah 
  FITRAH yang ada pada manusia yang dialiri oleh ALLOH SWT dimana DIA adalah 
  yang MAHA MENGETAHUI. Sampai disini maka fungsi akal masih sangat berperan, 
  dominan.
  Tetapi bila si tarzan kemudian didunia luar dia 
  bertemu dengan orang KAFIR bukan orang ISLAM, maka apa yang 
  terjadi?,
  maka kemungkinan si tarzan pun menjadi KAFIR. Ketika 
  ini terjadi maka AKAL akan sulit menjawabnya, kenapa ini terjadi, kenapa harus 
  ADA KAFIR dan ISLAM, kenapa tidak sebaiknya si tarzan diam saja di pulau 
  tersebut agar tetap dengan ke ISLAM annya yang seperti itu. Bila sudah sampe 
  disini maka untuk memahami nya diperlukan syara' supaya kita mengetahui, 
  didalam syara' (al-Qur'an) lah hal ini dijelaskan.
  Akal seorang tarzan tentu akan sangat-sangat berbeda 
  dengan akal seorang CN yang baru saja pergi, tetapi sifat dasarnya akan tetap 
  sama selama fitrah nya belum terkotori, seperti yang terjadi pada nabi Ibrahim 
  a.s.
  Yang jadi pertanyaan adalah bila ada seorang yang 
  karena ayah/ibu nya Islam tapi tidak/belum mampu melakukan seperti yang bapak 
  sebutkan di atas, bagaiamana dengan ke Islaman nya?
  Sampe sekarang pun akal saya belum bisa memahami, 
  kenapa saya harus mengulang wudhu saya karena saya kentut, maaf kenapa tidak 
  harus sayacebok saja misalnya, tetapi ini tetap saya kerjakan karena 
  wudhu itu wajib bagi orang yang akan sholat, dan tata carany sudah diatur oleh 
  syara'.
  Begitu juga dengan usia lanjut, akal akan sulit 
  mencari argumen kenapa ada orang yang sudah sangat uzur tapi Alloh belum 
  memanggilnya padahal hidup sendiri baginya adalah sebuah 
  penderitaan.
  Kalolah kita mau merenung sejenak, maka kita akan 
  tahu bahwa semua yang diciptakan Alloh itu pasti ada manfaat nya dan tidak 
  sia-sia, seperti yang syara' katakan. Artinya penciptaan FANATISME dalam 
  setiap individu-individu ini pun bukan lah hal yang sia-sia. Dengan adanya 
  FANATISME maka kita akan tahu apa itu TOLERANSI, seperti juga penciptaan 
  AMARAH 

RE: [is-lam] RUKUN IMAN LIMA atau ENAM? Re: Apakah TUHAN juga diNERAKA?

2005-08-29 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Wa'alaikumussalam wr. wb.

Pak Soedardjo Yth.,kalo boleh sharing sedikit, dalam al-Qur'an
memang hanya disebutkan LIMA saja, itu yang secara berurutan,maksudnya
dalam satu ayat, adapun mengenai TAQDIR yang menjadikan rukun IMAN ITU ENAM 
adalah berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dimana
yang ke enam nya adalah mengimani TAQDIR.

Tetapi dalam ayat lainnya kata taqdir ini disebutkan secara terpisah, asal 
katanya
adalah QADHA(Keputusan) atau QADAR(Ketentuan/Ukuran), adapun perubahan menjadi
TAQDIR itu dilihat dari ilmu bahasa.

QS 41:12
Maka Dia menjadikannya/menakdirkan tujuh langit dalam dua masa. Dia
mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit
yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami
memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

QS 25:2
...dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya

QS 54:49
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.

Pak Soedardjo, bila dilihat email address bapak, bapak adalah
seorang yang saya yakin sangat mengetahui mengenai ATOM.

Kalo yang Qur'ani dikaitkan dengan Kauniy, maka saya ingin bertanya
pada bapak (mohon pencerahan), katanya (bagi saya, karena belum pernah
meneliti/obsevasi/melihat secara langsung) ATOM itu memiliki INTI dan
juga memiliki ORBIT, pada orbit ini elektron bergerak mengitari inti,
kalo salah mohon dikoreksi.

Pertanyaan saya adalah:
1. Apakah setiap Elektron suatu saat pasti akan menuju ke INTI?
2. Bila jawabannya adalah YA, bilakah itu terjadi?
3. Bila jawabannya adalah TIDAK, kenapa ?

Bila bapak bersedia menjawabnya, insya Alloh diskusi akan berlanjut.

Terimakasih.

Hadanallohu wa iyyakum, wallohu a'lamu bishshowab.

Wassalamu'alaikum wr.w b.

a.s.



-Original Message-
From: SOEDARDJO [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Assalaamu'alaikum wr. wb.
Terima kasih Bapak Ibu sekalian atas pencerahannya.
Bapak/Ibu Aldian (maaf kalau salah GENDER), menyebutkan masalah TAKDIR.
Selama ini saya belum menjumpai pada permulaan saya membaca terjemahan Al
Quran versi DEPARTEMEN AGAMA danya percaya atau beriman kepada TAQDIR.
Biasanya yang ada adalah percaya kepada Alloh (Robb), Malaikat, Kitab,
Rosul, Hari Akhir. Lalu kalimat yang ada takdirnya yang HARUS KITA
PERCAYAI ada di Surat dan ayat mana?. Apakah rukun IMAN ITU ENAM atau LIMA?
Terima kasih atas pencerahan Bapak/Ibu
Wassalam soedardjo BATAN.


Aldian [EMAIL PROTECTED] wrote:kalimat 'Tuhan ada di mana-mana' tidak
perlu diartikan
secara harfiah.
Konsep ruang, yang digunakan untuk menunjukkan tempat,
adalah ciptaan Tuhan untuk dirasakan oleh manusia.
Manusia merasakan adanya tempat/ruang karena Tuhan
membuat manusia merasakannya. Kondisi manusia
merasakan ruang tidak mengharuskan Tuhan juga
merasakan ruang. Ruang hanyalah ciptaan Tuhan.
Demikian juga waktu. Meskipun manusia merasakan dan
dipengaruhi waktu, tidak menyebabkan Tuhan dipengaruhi
waktu juga.
Tuhan berada di atas ruang dan waktu.
Kekuasaan tuhan atas waktu melahirkan konsep yang
disebut takdir.

salam,

Aldian
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


[is-lam] RE: Apakah TUHAN juga di NERAKA?

2005-08-28 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Hehehehe, kalo Kang Mas Soedardjo punya USAHA TEMPAT PEMBUNGAN SAMPAH,
atawa USAHA SEPTIC(waduh salah tulis gak neh) TANK, apakah harus kang mas
sendiri yang nongkrongin di sana(buangin sampah), atawa yang nyedot anunya 
(baca tinja) harus kang mas sendiri gak yach???

Nyuwun ngapunten,

a.s.

-Original Message-
From: SOEDARDJO [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Maaf, jika TUHAN ada dimana-mana, apakah TUHAN JUGA DI NERAKA?. Kalau
benar begitu, lalu APA KESALAHAN TUHAN sehingga dimasukkan ke neraka?.

___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: [is-lam] Mencuri untk makan....Haram atau Halal ..? (SiapayangSalah ??)

2005-08-23 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Assalamu'alaikum wr. wb.

-Original Message-
From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Wa'alaikum salam wr wb,
Menurut saya, keragaman profesi sudah ada di zaman
Nabi. Dulu juga sudah ada penjahit, pandai besi,
tabib, dsb.

Betul, tapi apakah profesi-seperti itu mayoritas
pada ummat waktu itu??, 'fatwa' yang dikeluarkan
nabi itu kan global, umum, menyeluruh untuk ummat,
kalo profesi 1 atau 2 orang itu kan dilihat kasus
per kasus, apakah anda lupa kasus seorang wanita
yang mengaku berzinah, kemudian di hukum setelah
anaknya besar, tekstual nash nya kan kalo berzinah
harus dirajam, tapi kenapa rasul memperlakukan
wanita tersebut tidak lantsung saja saat pertama kali
wanita itu datang ke rasul dan dirajam???

Toh apa pun profesinya, jika sudah mencapai nisab dan
haul kan ada zakat maal. Selain itu juga ada infaq dan
sedekah yang tidak mengenal profesi.

Ya wis ari ngono, mudah-mudahan yang sampeyan bilang
itu bisa efektif, sehingga tidak ada lagi Supriyono
dan Edi Edi yang lain.

Yang penting para muzakki harus membayar zakat, dan
para amil harus amanah menyalurkannya.

Nah ini yang susah, pajak yang diuber-uber aja orang
sering menghindar, apalagi zakat, yang saat ini yang
ngubernya gak ada, cuma ayat-ayat al-Qur'an saja yang
di taruh dirak sebagai pajangan/koleksi bacaan.

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah
Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. [Al
Maa-idah:3]

hehehehe... ini bukan penambahan syari'at, syari'at mah
sama bung ya zakat-zakat juga, kalo saya bilang teknis
itu adlaah fiqih, maka pendapat anda gimana??

Gimana caranya supaya tidak ada lagi MENCURI UNTUK MAKAN???

Wassalamu'alaikum wr. wb.

a.s.





Wassalam

--- Agus Safudi - HRD [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu'alaikum wr. wb.
 
 Itulah mas Pitho, pada milis ini beberapa waktu lalu
 pernah dibahas 
 mengenai Zakat Profesi, sebagian dari sodara kita
 mengatakan itu boleh, 
 sebagian dari sodara kita lain mengatakan itu
 bid'ah.
 Menurut saya 'agama bukanlah hanya sekumpulan
 nash-nash yang kaku saja, 
 tetapi 'agama mesti dan harus memberikan
 kemaslahatan/manfaat pada ummatnya.
 Ayat-ayat al-Qur'an itu masih sangat universal,
 global, umum, bahwa kemudian 
 ada diantara sebagian sodara kita yang menfsirkan
 nya secara khusus, 
 dengan melihat berbagai faktor tentunya yang
 diantara output nya
 berupa Zakat Profesi menurut saya itu baik-baik saja
 apalagi bila itu 
 ditujukan bagi kemaslahatan ummat.
 
 Pada ayat berikut dibawah tertulis kata 'hasil
 usaha' yang bahasa arabnya
 adalah 'kasab', ini adalah masih sangat umum, bisa
 ditafsirkan beberapa
 arti.
 
  QS 2:267
 Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di
 jalan allah)
 sebagian dari 'hasil usahamu' yang baik-baik dan
 sebagian dari apa 
 yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan
 janganlah kamu 
 memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan
 daripadanya, 
 padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
 melainkan dengan 
 memincingkan mata terhadapnya.  Dan ketahuilah,
 bahwa Allah Maha 
 Kaya lagi Maha Terpuji..
 
 Dulu memang profesi mayoritas adalah pedagang,
 petani,tapi kondisi suatu
 ummat itu kan dinamis, apalagi dalam rentang kurun
 waktu yang
 sangat panjang tidak mungkin tidak pasti mengalami
 perubahan, karena
 yang namanaya mu'amalah itu terkait dengan IPTEK.
 
 Betul bahwa zakat adalah IBADAH MAHDOH, artinya kalo
 ritual itu dalam
 melihat ayat tidak perlu melihat makna yang harus
 dimunculkan dari ayat
 tersebut, tapi apakah zakat itu hanya sekedar ibadah
 saja?, apakah tidak
 ada aspek mu'amalahnya sebagai implikasi dari
 pelaksanaannya?
 
 Kalo lah Islam memandang sgala sesuatu nya seperti
 ini, serba kaku,mungkin (wallohu
 a'lam) Islam tidak akan dapat bertahan sampai akhir
 zaman nanti.
 
 Saat ini sudah tidak ada lagi Umar-Umar, baik Umar
 al-Faruq maupun cucunya,
 Umar bin Abdul Aziz, yang memotong gaji pegawainya
 2,5% sebelum diberikan
 pada stafnya.
 
 Islam itu tidak membiarkan tetangga kanan-kiri,
 depan belakang kelaparan,
 nah masih banyak cara untuk beramal, kalo penekanan
 masalah zakat profesi
 ini maish menjadi kendala, apakah tidak bisa jalur
 lain, hanya saja bila
 disalurkan via sodaqoh atawa infaq biasanya kurang
 efektif, padahal sodara-
 sodara kita masih banyak yang butuh bantuan.
 
 Mungkin lebih baik kita menanyakan pada diri kita
 sendiri apa yang bisa
 kita lakukan, ketimbang menanyakan pada orang lain
 apa yang bisa mereka
 lakukan, atau paralel meminta orang sambil memberi
 contoh, gimana? mo
 dimulai di ISNET atau dimulai di tiap daerah dari
 anggota isnet, silahkan.
 
 Maaf bila maslaah zakat profesi saya angkat lagi.
 
 Wassalamu'alaikum wr.w b.
 
 a.s.
 
 
 -Original Message-
 From: Pitho [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
 Betapa berdosanya kita dengan membiarkan hal-hal ini
 terjadi disaat kita berkecukupan untuk makan, mereka
 harus mencuri. Mana para kyai?, mana para pemimpin
 yang katanya peduli dengan penderitaan rakyat? mana

RE: [is-lam] Kepiting: Halal atau Haram? Tulisan lama

2005-08-22 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Assalamu'alaikum wr.w b.


Jadi fatwa untuk makanan halal / haram justru malah bertentangan dengan 
Al-Quran ... lihat 10:59 dan 16:116...
 
Ya ndak bertentangan lah, kalo antum sudah faham dan mampu berijtihad, ya ndak 
usah
ikut fatwa tsb.,malah kalo seorang Mujtahid Mutlaq, akan menjadi haram kalo dia
masih mengikuti. Tapi bagi kebnayakan Muslim yang masih belum faham maka fatwa 
tsb.
jadi bermanfaat, pada dasarnya fatwa itu hanya sebagai TOOL saja, kalo sudah 
ada ya
ndak pake punya orang juga ya ndak apa-apa.

Bagi pribadi, jika seseorang tidak mau makan kepiting (misalnya) bukan karena 
haram/halal, 
melainkan karena faktor lain... no problem... karena salah satu syarat makanan 
yang akan 
dimakan bagi kita, selain tidak haram, juga harus Thoyib (baik), lihat surat 
2:168, 5:88, 
16:114, 5:4 Makanan yang baik bagi tiap individu bisa berbeda... kalo 
nggak makan 
kepiting karena menurut dia nggak baik dan menjijikan, yah nggak usah dimakan. 
Kalo suka 
makan belalang dan menurut dia baik dan lezat, silahkan untuk dimakan... 
Makanan baik atau 
tidak baik bagi tiap individu tidak akan merubah bahwa makanan tersebut halal 
atau haram 
sesuai dengan aturan Allah...

Nah kalo pernyataan antum yang ini cukup bagus, tidak emosional..hehehe

Demikain juga menurut saya.

Wassalamu'alaiakum wr.w b.

a.s.



 
demikian menurut saya...
 
 
- Original Message - 
From: Hermanto 
To: [EMAIL PROTECTED] ; Milis is-lam 
Sent: Monday, August 22, 2005 12:07 PM
Subject: RE: [is-lam] Kepiting: Halal atau Haram? Tulisan lama


Assalaamu'alaikum wr. wb.
 
Mengasikkan sekali jika suatu masalah dibahas oleh ahlinya,
sehingga semuanya tampak lebih detail dan jelas.
 
Dari dahulu saya sering sekali bertanya pada para ustadz yg saya temukan apa 
sebabnya binatang ampibi itu haram.
Sayang, hingga saat ini saya tidak mendapat jawaban yg merujuk pada nash 
AlQuran wa Hadits.
Jawaban yg umum adalah menurut kitab anu dan anu, ampibi itu menjijikan.
Wah, kalau dasarnya menjijikan repot juga nich.
 
BTW, tulisan berikut layak kita diskusikan:
Namun Hasanuddin menandaskan bahwa pendapat yang mengharamkan makhluk amfibi 
tidak memiliki dasar yang kuat dalam nash. Lagi pula apa hubungannya antara 
halal-haram dengan kondisi bisa hidup di laut dan di darat? tanya Hasanuddin. 
Menurut guru besar Fakultas Syari'ah IAIN Surabaya, Prof. Syechul Hadi Permono, 
ajaran bahwa makhluk amfibi itu haram bukan berasal dari Al-Quran, melainkan 
dari agama Yahudi.

Mohon jika ada ikhwa yg mempunyai pendapat dapat melanjutkan diskusi ini 
sehingga ilmu bertambah dan keyakinan bertambah mantap.
 
Wassalamu'alaikum wr. wb.
HM.
--- deleted ---
___
is-lam mailing list
[EMAIL PROTECTED]
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: [is-lam] FW: [Klub Pengembangan Kepribadian] Jadi PengusahaTakHarus Pintar

2005-08-14 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Assalamu'alaikum wr. wb.

-Original Message-
From: Pitho [mailto:[EMAIL PROTECTED]
yup, saya agak sepakat dengan pendapat saudara AFR. Dan jangan salah salah,
Primagama sekarang lebih cenderung mengarah ke bisnis daripada pendidikan,
kenapa saya katakan seperti itu, karena bimbel di primagama termasuk mahal,
jadi saudara-saudara kita yang  tidak mampu merupakan hal mustahil utk ikut
bimbingan disana.

Mas Pitho, kalo urusan mahal mah, bukan cuman yang konvensional, yang 
berlabelkan
Islam juga banyak yang mahal, lha wong masuk salah satu TK berlabel Islam 
bayarnya
ada yang lebih dari 2 juta, bahkan ada yang sampe 4,5 juta, itu TK. Tapi mungkin
mereka punya alasan tersendiri kenapa harus pasang tarif sedemikian rupa (khusus
Primagama , bukan saya belain lho, wong saya gak ada kaitannya...)
Makanya orang Islam itu harus mampu, mampu usaha sendiri, mampu bantuin 
sodaranya
yang belum mampu, ngono lho mas..

- Original Message -
From: AFR [EMAIL PROTECTED]
 artikel spt ini bisa cukup bagus mensemangati org
 setidaknya agr hidup ini jgn putus asa dgn kekurangan
 thd yg lain walau sbenarya kekurangan itu bukanlah
 kekurangan scr hakiki, tapi kurang mesyukuri ni'mat
 Allah SWT.

Betul mas setuju saya, La in syakartum, la aziy danakum, wa la in kafartum inna
adzabiy la syadiid (QS Ibrahim : 7)

 bg si mata satu (dajjal?), yaitu org yg melihat dgn
 cara sepihak, hanya akan mengatakan sukses sesiapa dgn
 usahanya tapi mereka tak peduli dgn usahanya itu baik
 atw buruk.

Disitulah bedanya antara Islam dan Kafir (non-Islam), kalo
non-Islam hanya profit oriented semata, sementara dalam
Islam kaidah La dhororo wa la dhiroro, harus dipenuhi.

 contoh,
 pengusaha judi/germo/bar elite di kampung2 barat,
 kalau diwawancarai bisa juga merendah hati bahwa dulu
 dirinya begitu gigih lakukan ini-itu hingga skrg
 'sukses'. tapi ya sukses yg begitu arah.

Kalo menurut saya mah pengusaha judi/germo/bar elite di kampung2 barat
yang disebut antum itu gak pantes dibilang pengusaha, sama halnya seperti
WTS dibilang Pekerja SK, sementara definisi kerja atawa usaha dalam
Islam itu apa?.


 maaf,
 ini bukan hendak membiaskan tujuan artikel itu
 disampaikan, tapi dgn tulus ingin lbh mengajak pd
 temans Muslim agr jgn turut terbawa menilai ssorg itu
 sukses semata dari materinya saja, tapi perhatikan
 juga usaha apa  bgmana meraihnya.

Saya maafin mas Fahru(hehehe...) sama mas, saya juga cuman sekedar
menggugah, mengajak, kalo non-Muslim bisa kenapa Muslim gak bisa.
Dan saya yakin sodara-sodara di isnet sudah paham bahwa Islam bukan
cuman orientasi pada materi semata, tapi juga bukan menafikan materi,
itulah yang pernah saya tulis kaidah Input Process Output itu mesti
nyambung/berkaitan

Berkaitan dengan rangsangan dari luar, saya fikir kita ini terbagi
menjadi 3 bagian:
1. Menolak (bereaksi)begitu ada aksi dari luar, dengan beriring nya waktu
lambat laun baru bisa menerima.
2. Menerima (menelan) bulat-bulat, setelah tahu mudharat baru nyesel.
3. Diam saja tanpa reaksi, sambil diam dia berfikir, obsevasi, analisa
kemudian memutuskan apa yang harus dilakukan dengan hal tsb.

Nah, kita ini yang mana??

Wassalamu'alaikum wr. wb.

a.s.







 salam,
 Fahru
 --- Agus Safudi - HRD [EMAIL PROTECTED] wrote:


 
  Thursday, 03 February 2005
 
 
 
  Berikut ini dipaparkan beberapa kutipan Purdi E
  Chandra, pendiri Primagama dan Entrepreneur
  University yang menjadi pembicara utama dalam
  seminar yang mengangkat tema gila, maka setiap
  ungkapan yang dikemukakan Purdi terasa gila dan
  membuat peserta tertawa.
 
 
 
 http://www.purdiechandra.com/images/stories/purdiphoto09.jpg
  Saya masuk kuliah di empat universitas tapi tidak
  selesaikan kuliah. Tapi saya juga heran kenapa bisa
  dirikan Primagama, sebuah lembaga bimbingan belajar
  terbesar di Indonesia yang cabangnya sampai ratusan.
 
  Padahal saya tidak terlalu pintar-pintar amat.
  Makanya saya berpikir kalau kita terlalu pintar
  menyebabkan terlalu banyak pertimbangan, yang
  akhirnya tak ada sama sekali yang bisa dikerjakan.
  Makanya mungkin alangkah baiknya anak kita jangan
  terlalu pintar (hadirin tertawa). Anak saya yang di
  SMP ranking 11 langsung minta mobil. Ini sudah luar
  biasa dibandingkan sebelumnya yang ranking 20-an.
  Dia juga mau jadi pengusaha. Lihat saja banyak orang
  pintar tapi tidak mau kerja.
 
 
  Untuk mau menjadi pengusaha jangan terlalu banyak
  pertimbangan. Laksanakan saja niat itu dan tunggu
  hasilnya. Coba lihat pakar akuntansi tidak mau
  berusaha karena apa. Yah itu tadi karena mereka
  belum berusaha sudah takut jadi pengusaha, karena
  mereka sudah mempelajari dulu hitung-hitungan
  menjadi pengusaha yang mengerikan makanya mereka
  takut sebelum berusaha.
 
  Lalu kenapa orang mau jadi pengusaha. Saya kira Jaya
  Setiabudi sudah memaparkan banyak tadi. Yah jadi
  pengusaha itu misalnya gini, saya merasa tiap hari
  kerjanya apa. Paling kalau ada yang mau
  ditandatangani baru muncul. Makanya yang perlu
  diketahui calon pengusaha

RE: [is-lam] FW: [Klub Pengembangan Kepribadian] JadiPengusahaTakHarus Pintar

2005-08-14 Terurut Topik Agus Safudi - HRD

-Original Message-
From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED]
saya mah nggak ngelihat beda pengusaha jujur/curang,
toh sama-sama berusaha utk sesuatu dgn caranya
sendiri. yg jadi concern saya itu kalo diwawancarai,
sikap rendah hati  kegigihannya itu bisa jadi alat
penipu betapa kemunkaran itu bisa nampak baik kalau
disampaikan dgn kerendah-hatian juga.

Itulah pentingnya umat Islam itu tahu 'kemasan', karena
isi itu kan terbungkus rapat oleh kemasannya, kalo kemasannya
syar'i, insya Alloh isinya juga syar'i.

PSK juga dpt dgn lirih demi makan, yg dgn resah 
desahnya knapa berdagang pelayanan. akhirnyalah ada
org ma'lum brgkali. atw lalu ikut membeli? hahahaha
...
 
H.. gitu ya mas, padahal kata bang napi kalo diqiyaskan,
Maksiat itu bukan cuman sekedar niat, tapi adanya kesempatan
untuk melakukannya, nah yang begituan itukan merupakan
fasilitas yang memungkinkan agar kesempatan itu terlaksana,
hehehe..

byk org sukses yg 'ngawur' berfatwa. dulu Sukarno
pernah 'debat' dgn M. Nasir ttg nyuci najis pake sbun
saja cukup, sementara syari'at dgn 7 kali dgn tanah.

Beliau-beliau ini memang sangat 'disayangkan pemahaman
Islamnya'.

gimana juga jgn pernah terlena dgn ucapan/nasehat org
besar/dibesarkan oleh media kecuali nasehatnya tak
salahi aturan agama, sekalipun mereka org kafir! 

Betul mas, kalopun tidak ada dalam nash, tapi hal itu
demi kemaslahatan ummat dan TIDAK BERTENTANGAN dengan
SYARI'AT, makna-makna yang muncul tidak bertentangan
dengan nash-nash yang ada why not??

Wassalamu'alaikum wr. wb.

a.s.

NB: Diskusi nya jadi ngelantur kemana-mana yah, gak sesuai
lagi dengan judul, apa disudahi saja??

___
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: [is-lam] Re: Fenomena Sesat dan Menyesatkan by Moqsith (JIL) --c|

2005-08-09 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Salim..

-Original Message-
From: Anggy I Arista [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Salam,

Saat diskusi, nggak perlu tanya masalah amalan, bagaimanapun jawabannya
hanya Allah yang tahu amalan saya diterima Dia atau tidak. Sorry..

Iya dech, Anggy..hehehe..galak amat.
--

Jika sebuah komunitas yang individu2xnya terdiri dari individu yang
bersyahadat dan individu yang tidak bersyahadat sepakat untuk menjalankan
aturan komunitas yang selaras dengan aturan komunitas dalam Al-Quran,
menurut anda apa efeknya??? Karena menurut adalah Kejayaan dan itu yang
terjadi di Dunia ini (baik Barat atau Timur, meskipun Barat saat ini lebih
maju karena menurut saya mereka komunitas mereka lebih lama dari yang di
Timur. Wajar, Indonesia aja baru berumur 60 tahun). Sekali lagi menurut saya
mereka tidak sadar bahwa apa yang telah mereka capai itu karena aturan
komunitas mereka selaras dengan Al-Quran.

Setuju dech saya, mahfum mukhalafah nya, kalo Alloh hendak menurunkan azab
pada suatu kaum di suatu wilayah, ya kena semua yang taat atawa nyang maksiat,
ada di al-Qur'an. Trus bedanya gimana antara nyang taat and maksiat??,
gak perlu saya jelaskan pasti sudah paham semua, hehehe..

how BerIslam seringkali dikemukakan oleh para pendakwah dan selalu dikatakan
untuk dimulai dari diri sendiri... Tapi menurut saya justru dimulai dari
struktur paling besar, yaitu komunitas, lepas diri sendiri, lepas ego kita,
lepas siapa kita... sudah terbukti Al-Quran selalu menjadi kunci keberhasilan,

Kalo ini mah sunnah Alloh dan sunnah rasulnya memang begitu Anggy, dimulai dari 
individu-individu dahulu, tapi kalo dianggap salah, ya wis gak popo,jadi kalo 
sekarang langsung aja jama'iyah gitu tho?
Lha yang jadi komandan nya siapa Anggy?, lha Anggy ngeliatnya kuning, 
saya ngeliat nya merah, yang namanya kejujuran, kebenaran, kan kadang-kadang 
harus
dibuktikan dahulu, gimana caranya saya tahu Anggy sidiq, amanah, fathonah, dll?.

semua hasil terbaik pencapaian peradaban Barat itu sebenarnya
sudah tertulis dalam Al-Quran... Ayat Muhkamat adalah pokok isi Al-Quran dan
saya yakin bahwa pemahaman setiap golongan atas ayat muhkamat akan serupa...
Aturan komunitas bisa dimulai dari sini, apapun kepercayaan individu
didalamnya bisa diabaikan dulu... apakah si ahmad nabi terakhir atau bukan,
apakah pake qunut atau nggak... itu masalah individu..

Hehehe.. Anggy lupa yah, Anggy sendiri yang bilang Taliban hancur berantakan,
lha kenapa, ya karena (Anggy wrote) apapun kepercayaan individu didalamnya 
bisa diabaikan dulu... apakah si ahmad nabi terakhir atau bukan,
apakah pake qunut atau nggak... itu masalah individu..
Kalo seperti ini kalo tidak boleh dibilang pasti, kemungkinan akan menghadapi
masalah-masalah yang mendasar, dan ya itu ... hancur sebelum berkembang,
kayak lagu...hehehe..
Taliban itu kan awalnya hanya kumpul-kumpul 7 orang, kemudian dst. dst.

Think, jika saya pake qunut anda tidak, apakah saya akan mempengaruhi jalan
anda ke surga atau sebaliknya?? Jawabnya tidak. Tapi jika kita berada dalam
sebuah komunitas yang (misalnya) menerapkan aturan (misal zina) tidak sesuai
dengan aturan Allah? atau malah tidak ada aturan sama sekali tentang zina,
ada nggak efek nya ke kita?? pasti ada karena hal2x yang terjadi pada sebuah
komunitas akan berefek ke individu didalamnya. Maka dari itu, aturan yang
komunitas musti diselaraskan dulu dengan Al-Quran...

Anggy, pernah baca atawa pernah denger gak?, gimana amir LJ menerapkan hukum
HAD??, cuman sekarang LJ nya udah diburain.

Akhirat adalah final destination, tapi hasil dari final destination dimulai
dari Bumi ini... jika semua orang sudah merasa aturan Allah terhadap dirinya
sudah dijalankan dengan baik, tapi aturan komunitas dia abaikan... Bukankah
sama saja dia mengambil sebagian ayat dan mengabaikan ayat lainnya...
Menurut saya malah semua orang didalam komunitas tersebut berkemungkinan
besar tidak masuk surga karena mengabaikan komunitasnya... Tapi jika semua
orang selaras aturan komunitasnya dengan aturan Allah lalu ada 1-2 orang
yang tidak menjalankan aturan sebagai individu, menurut saya hanya 1-2 orang
tersebut yang berkemungkinan besar tidak masuk surga.

Betul Nggy, cuman kan sunatulloh itu ya sunnah rasul itu sendiri, karena
rasul tidak ngapa-ngapain kecuali berdasarkan wahyu, dan di al-Qur'an
tertulis sunnatulloh itu tetap, kalo diibaratkan dengan sebuah roda, atawa
sistem pada atom dimana ada inti dan ada orbitnya, poros roda atawa inti
atom mah tetep aja, nyang muter kan yang ada di orbitnya,,kalo roda mah
jadinya naik turun kadang diatas kadang dibawah, nah yang jadi perdebatan
apakah ketika sedang dibawah nunggu saja, toh nanti juga naik sendiri (karena
katanya tetap sirkulasi nya)atau kalo mo naik ya harus usaha, yang nunggu,
atawa diem aja, toh nanti juga nyatu sendiri, jaya sendiri kalo udah waktunya 
mah,
berlandaskan salah satunya pada hadits mengenai IMAM MAHDI, padahal hadits ini 
sendiri diperdebatkan baik  ketika dahulu maupun sekarang.
Kalo bicara kemungkinan di 

RE: [is-lam] Pokok-Pokok Ajaran Ahmadiyah al-Qadiyan

2005-07-28 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Pokok-Pokok Ajaran Ahmadiyah al-Qadiyan 
Di antara pokok-pokok ajaran Ahmadiyah al-Qadiyan adalah sebagai berikut.
1.  Mengimani dan meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad, laki-laki kelahiran 
India yang mengaku menjadi nabi, adalah nabinya. 
2.  Mengimani dan meyakini bahwa Tadzkirah yang merupakan kumpulan sajak 
buatan Mirza Ghulam Ahmad itu adalah kitab sucinya. Mereka menganggap bahwa 
wahyu adalah yang diturunkan kepada Mirza Ghulam Ahmad. 
3.  Mengimani dan meyakini bahwa kitab Tadzkirah derajatnya sama dengan 
Alquran. 
4.  Mengimani dan meyakini bahwa wahyu dan kenabian tidak terputus dengan 
diutusnya Nabi Muhammad saw. Mereka beranggapan bw risalah kenabian terus 
belanjut sampai hari kiamat. 
5.  Mengimani dan meyakini bahwa Rabwah dan Qadian di India adalah tempat 
suci sebagaimana Mekah dan Madinah. 
6.  Mengimani dan meyakini bahwa surga itu berada di Qadian dan Rabwah. 
Mereka menganggap bahwa keduanya sebagai tempat turunnya wahyu. 
7.  Wanita Ahmadiyah haram menikah dengan laki-laki di luar Ahmadiyah, 
namun laki-laki Ahmadiyah boleh menikah dengan wanita di luar Ahmadiyah. 
8.  Haram hukumnya salat bermakmum dengan orang di luar Ahmadiyah. 

Sumber: Diadaptasi dari Mengenal Aliran-Aliran Islam dan Ciri-Ciri Ajarannya, 
Drs. Muhammad Sufyan Raji Abdullah, Lc

Ahmadiyah al-Qadiyan 
Ahmadiyah al-Qadiyan adalah suatu aliran yang bertendensi Islam yang bernaung 
di bawah seorang pemimpin yang mengaku menjadi nabi, yang tercetus pertama kali 
dari negeri India.
Dr. Muhammad Iqbal, penyair terkenal dan sedaerah dengan pendiri aliran 
Ahmadiyah al-Qadiyan, mengatakan, Qadianisme suatu organisasi yang berusaha 
untuk menciptakan golongan baru berdasarkan kenabian untuk menyaingi kenabian 
Muhammad saw. 

Aliran Ahmadiyah al-Qadiyan didirikan oleh Mirza Ghulam pada tanggal 23 Maret 
1889 M di sebuah kota yang bernama Ludhiana di Punjab, India. 

Pendiri Jemaat Ahmadiyah adalah salah seorang penulis buku yang produktif, yang 
dilahirkan pada tanggal 15 Februari 1935 M di Qadian, Nejed, India pada akhir 
kekuasaan pemerintahan Sikh. 

Pengikut Jemaat Ahmadiyah al-Qadiyan menyejajarkan imamnya yang mengaku sebagai 
nabi dengan derajat Nabi isa a.s., musa a.s., dan Nabi dawud a.s. 

Mirza Ghulam Ahmad meninggal pada jam 10.30 tanggal 26 Mei 1908 M akibat 
teserang penyakit kolera. (Mirza Basyaruddin, Tuhfad Shad Zada, hlm. 34). 

Jemaat Ahmadiyah al-Qadiyan masuk ke Indonesia pada tahun 1935 M, dan saat ini 
telah tersebar ke berbagai daerah di wilayah Republik Indonesia, bahkan telah 
mempunyai sekitar 300 cabang, terutama di Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, 
Sumatra Barat, Palembang, Bengkulu, Bali, NTB, dll. 

Saat ini Jamaah Ahmadiyah al-Qadiyan berpusat di Parung, Bogor, Jawa Barat, 
dengan gedung yang megah dan dilengkapi dengan peralatan yang canggih, serta 
perumahan seluas sekitar 15 hektar yang terletak di pinggir jalan raya Jakarta 
Bogor lewat Parung. 
Sumber Hukum Aliran Ahmadiyah al-Qadiyan 

Aliran ini mengakui dirinya bersumber dari: 
1. Alquranul Karim. 
2. At-Tazkhirah, yaitu sebuah buku yang memuat sajak-sajak buatan Mirza Ghulam 
Ahmad yang diyakini oleh para pengikutnya sebagai Alquran atau kitab suci yang 
diterima Mirza Ghulam Ahmad dari Allah SWT. Karena, Mirza ghulam Ahmad mengaku 
menerima wahyu dari Allah SWT. 
3. Hadis Nabi saw. 
4. Hadis buatan Mirza Ghulam Ahmad. Kitab hadis ini berisi petunjuk-petunjuk, 
hokum-hukum, perintah-perintah, dan larangan-larangan, halal, haram, dll. yang 
semuanya adalah perkatan Mirza Ghulam Ahmad, namun mereka meyakininya sebagai 
hadis. 
5. Petunjuk Huzur, yaitu petunjuk Khalifah Ahmadiyah al-Qadiyan. 

Jumlah Kibat Suci menurut Ahmadiyah al-Qadiyan 

Jemaat Ahmadiyah al-Qadiyan meyakini bahwa kitab suci yang Allah turunkan ke 
dunia kepada para nabi dan rasul-Nya ada lima. 
1. Kitab Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa. 
2. Kitab Zabur, diturunkan kepada Nabi Dawud. 
3. Kitab Injil, diturunkan kepada nabi Isa. 
4. Kitab Alquran, diturunkan kepada nabi Muhammad saw. 
5. Kitab At-Tazkirah, diturunkan kepada Mirza Ghulam Ahmad. 

Anggapan Ahmadiyah al-Qadiyan ini tentunya menyalahi akidah Islam, yang Allah 
hanya menurunkan empat buah kitab suci selain suhuf kepada para nabi dan 
rasul-Nya, yaitu sebagai berikut. 
1. Kitab Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa a.s. 
2. Kitab Zabur, diturunkan kepada Nabi Dawud a.s. 
3. Kitab Injil, diturunkan kepada nabi Isa a.s. 
4. Kitab Alquran, diturunkan kepada nabi Muhammad saw. 

Dan, perlu diketahui bahwa kitab At-Tadzkirah yang diyakini oleh Jemaat 
Ahmadiyah al-Qadiyan sebagai kitab suci itu hanyalah kumpulan sajak-sajak 
buatan Mirza Ghulam Ahmad yang mencampuradukan dengan ayat-ayat suci Alquran. 
Mirza Ghulam Ahmad telah membajak sejumlah ayat-ayat Alquran yang kemudian 
disesuaikan dengan alirannya dan dimasukkan dalam sajak-sajaknya, namun lucunya 
kumpulan sajak itu dikatakan kitab suci. 

Jumlah Nabi dan Rasul menurut Ahmadiyah al-Qadiyan 

Jumlah nabi dan rasul 

RE: [is-lam] 'No Title (2)'

2005-07-21 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Bismillahirrohmanirrohiim.

Assalamu'alaikum wr. wb.

Segala puji bagi Alloh, Tuhan Semesta Alam, tiada daya dan upaya kecuali hanya 
pertolongan Alloh, dan kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan segala 
yang ada di bumi. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha 
Terpuji.
Sholawat dan salam tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, pada keluarga, 
sahabat, pengikut, serta umatnya hingga akhir jaman. Amma ba'du.

Alloh SWT berfirman dalam QS 28:77:
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu  negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari  duniawi dan berbuat baiklah 
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di  bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat 
kerusakan.

Ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang artinya sbb:
Lebih baik bagi mu meninggalkan keluarga mu dalam keadaan kaya raya, dari pada
meninggalkan keluargamu dalam keadaan miskin dan meminta-minta pada orang lain.

Dari nash-nash diatas maka dapat dipahami bahwa Islam membolehkan ummatnya untuk
menjadi orang mampu, yang cukup, yang memiliki kehidupan yang layak, bahkan 
menjadi
orang kaya, asalkan kekayaan dan harta yang kita miliki itu digunakan di jalan
Alloh. Semakin banyak harta kita semakin banyak kewajiban yang harus kita 
penuhi,
kita bisa membantu sodara-sodara kita yang kekurangan, yang lemah, dll.

Berkaitan dengan hal ini, saya ingin coba omong-omong (baca e-mail-email, 
sekedar
sharing meskipun masih jauh dari keberhasilan...) mengenai kewirausahaan.

Dalam hidup ini seringkali kita enggan, tidak mau bahkan takut untuk mengambil 
resiko,
takut dan ragu-ragu mengambil keputusan, tapi kita sering dan mau terlibat dalam
kegiatan, usaha, dll yang dilakukan oleh teman, sodara, kerabat apalagi kalo hal
tersebut menjanjikan (prospective), pertanyaannya kenapa tidak kita yang mulai?.

Kita sering berkata pada anak kita, 'nak belajar yang baik, supaya kamu nanti
jadi anak yang pintar, jadi insinyur, jadi manager, dll. Sadar ataupun tidak
secara langsung maupun tidak kita telah menanamkan mental budak, mental pekerja
pada darah daging kita yang kita kasihi.
Mengapa kita tidak katakan pada anak kita, 'nak belajar yang baik, supaya kamu 
nanti
jadi pengusaha, jadi pemimpin, jadi orang besar, dll. bukans sekedar jadi orang 
gajian.

Salahkan bila seseorang memutuskan menjadi pekerja, ya tentu saja tidak. 
Manusia kan
bebas memilih jalan hidupnya dan tiap-tiap sesuatu pasti ada hikmah nya juga, 
kalo
tidak ada guru (pekerja) maka tidak ada yang namanya presiden, pengusaha, dll.

Tetapi pada kesempatan ini yang ingin saya sampaikan adalah memunculkan sisi/ 
jiwa
wirausaha yang ada pada umat Islam, gimana caranya umat ini menjadi penentu 
dalam
bidang ekonomi bukan yang ditentukan.

Saya lupa teks berikut hadits apa bukan (mungkin ada yang bisa bantu):
9 dari 10 pintu rizki adalah dagang/bisnis/wirausaha.

Rasululloh hijrah dari Mekkah menuju Madinah, bangunan yang pertama dibangun 
adalah
Mesjid dan yang kedua adalah Pasar.

Bila kita tengok kebelakang (sirah/tareh), kita tahu Rasul SAW adalah dulunya
seorang pedagang (bisnis/wirausaha).Bahkan kelebihan rosul adalah beliau sebagai
seorang pedagang yang JUJUR, sehingga karena kejujurannya itu beliau digelari
AL-AMIN.

Berkaitan dengan kewirausahaan ini maka seorang muslim harus BERANI MEMULAI,
karena tanpa keberanian untuk mulai mencoba dia tidak akan tahu apakah akan
berhasil atau tidak, meskipun keberanian saja belumlah cukup tapi juga harus
ditunjang dengan pengetahuan yang cukup agar tidak gagal.

Alloh SWT berfirman:
QS 9:105
Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu,..

QS 84:6
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan
sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.

Selain itu seorang muslim juga harus benar-benar MENGENAL DIRI-nya,
karena hal ini berkaitan dengan jenis usaha yang akan dipilihnya.
Dengan mengenal diri kita kita akan menjadi tahu jenis usaha yang
akan kita lakukan ini apakah bergerak dalam bidang JASA(service) atau PRODUK 
(manufacture).

Untuk mengetahui diri ini bisa juga digunakan TOOL yang sudah familir yang 
sering
kita dengar yaitu SWOT.
S = Strength (KEKUATAN)
W = Weakness (KELEMAHAN)
O = Opportunity (KESEMPATAN)
T = Threat (KENDALA)

Dengan kekuatan yang kita miliki maka kita usahakan untuk menutupi kelemahan 
yang
ada pada kita sehingga kita bisa mengambil kesempatan dan menghindari kendala.

Selain itu seorang muslim juga harus menguasai MANAJEMEN, karena yang namanya
berusaha, bekerja pasti terkait dengan sistem-sistem dalam manajemen, sehingga
mau tidak mau pasti kaidah Plan, Do, Check, Action ini pasti diterapkan.

Dalam hal perencanaan, disini kita sudah memsukkan/ mengklarifikasi VISI dan 
MISI
dari usaha yang akan kita lakukan, karena kita Muslim agar kita dalam berusaha
tidak keluar dari syari'at maka jangan lupa dengan QS 

RE: [is-lam] Re:.......

2005-07-20 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Wa'alaikumussalam wr. wb.

-Original Message-
From: Bango Samparan [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Assalaamu'alaikum wr. wb.

Hi ... hi ... kalau aku mah hijroh itu berpindah dari kondisi buruk ke
baik atau kondisi baik ke lebih baik. Kepindahan kayak gini juga bisa
geografis.

Betul kang mas Bango, ta iye..hehehe.., mudah-mudahan lebih baiknya itu
semuanya, bukan cuman dunia nya saja (rumah sekarang), tapi 
persiapan rumah masa depannya juga harus lebih, bukan kehidupan fardiyah
nya saja yang lebih baik, tapi jama'iyah nya juga harus baik, jadi ada
keseimbangan, ngono lho mas, salah ora...

Setelah mekah runtuh nggak ada hijrah, memang karena hijrah di zaman
Rasulullah terjadi dalam praktek secara spesifik, yakni perintah hijrah
dari mekah ke madinah. Mekah jahiliyyah, madinah Islami. Mekah runtuh,
dan jadi Islami, maka tidak ada hijrah lagi, wong sekarang jadi satu
kesatuan yang islami semua.

Betul mas, suetuju aku,.. cuman saiki pola ne wis mirip maning ketika jaman 
rasul 
lagi ning Mekkah (ada kemiripan), sopo sing kudu open yach??...


Hijrah hakiki mah, sampai kapanpun. Eh ... ini kacamata bening atau
kacamata kuda ya.

Ne nganggo kaca mata kuda, iso delo bening ora yach??, 
ngomong-ngomong iTunes w/ PodCast ono nasyid ora, hihihi...

Wassalaamu'alaikum wr. wb.
a.s.








Wassalaamu'alaikum wr. wb.
B. Samparan 

--- Agus Safudi - HRD [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu'alaikum wr. wb.
 
 Rasululloh SAW pernah bersabda dari Aisyah r.a.:
 
 La hijrotan ba'da fathi...
 Artinya: Tidak ada hijrah setelah fathu (penaklukan)...
 
 Hadits ini bisa dipahami situasional, bisa juga kondisional, bisa
 lahiriah
 bisa juga bathiniah, bisa hakiki, bisa juga maknawi.
 Kata 'Aisyah r.a. bila sudah fathu tidak ada hijrah, bila runtuh ya
 berlaku
 lagi, lha sekarang ini dilihat nya gimana?, monggo dipakai kacamata
 yang
 benar supaya bisa melihat dengan bening...hehehe...
 
 Wassalamu'alaikum wr. wb.
 
 a.s.
 ___
 is-lam mailing list
 is-lam@milis.isnet.org
 http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
 




__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


[is-lam] RE: [Hikmah] You're what you think

2005-07-12 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Djoko Luknanto, http://luk.staff.ugm.ac.id/
   Woh ning ora wah

Konyollah   apabila   kita   beranggapan  bahwa  suatu  hal
mengikuti sesuatu yang lain; anggapan itu  juga  menghalangi
kemajuan  selanjutnya,  dan  Bahwa  sesuatu bisa melakukan
fungsi  tertentu  tidaklah  berarti  bahwa  juga   ia   bisa
melakukan lungsi yang lain.



Kaidah ini yang nulis sebenarnya siapa sih pak??.

Kalo kaidah nya gini kira-kira gimana, konyol gak yach..heheheh...??

Suatu kewajiban tidak dapat terlaksana karena tidak ada 'sesuatu',
maka 'sesuatu' tersebut menjadi wajib hukumnya.

salam.
a.s.
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: [is-lam] Re: is-lam Digest, Vol 5, Issue 61

2005-04-28 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Assalamu'alaikum wr. wb.

Pak Marconi Yth.

Dalam suatu kesempatan saya pernah melontarkan isu dimilis ini untuk
berdiskusi mengenai Rabb; Malik; Ilah.
Seorang raja dapat berkuasa dengan mutlak bila dia memiliki wilayah,
area, tempat sehingga dia bisa menjalankan aturan-aturan dengan lengkap,utuh.
Bial kerajaan tersebut belum ada mungkinkah ATURAN/SISTEM tersebut dapat 
dilaksanakan??

Secara aqidah saya meyakini, bahwa sistem di dunia ini hanya ada dua
sistem Alloh SWT dan sistem Thogut(An-Naazii'at; Az-Zukhruf; Asy-Syuura). 
Begitu juga dengan hukum, berlaku kesesuaian.
Konsekwensi logis dari pemahaman yang bapak sampaikan menuntut seorang
muslim harus .
Saya hanyalah seorang penakut, mungkin juga pengecut, saya takut dengan
azab Alloh seperti terdapat pada QS Ash-Shaaf:1-14, khusus nya ayat 2 dan 3.

Alloh SWT menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan, ada siang ada malam.
Yang siang saat ini terlihat, yang malam tentu saja tidak/belum terlihat karena
gelap, dan mungkin memang belum perlu untuk terlihat

Ibrahim Khalilulloh ketika bersama istrinya yang cantik pernah ditanya berkaitan
dengan istrinya tersebut, dan dia (Ibrahim) memberikan jawaban yang tidak sesuai
antara yang diucapkan dengan maksud yang ada di hatinya. salahkah

Itu saja pengungkapan dari saya (yang bodoh dan penakut), saya yakin bapak
dapat dengan mudah memahami maksud tulisan saya.
Semoga Alloh mengampuni saya.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

AS (Abu Salma).

___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: [is-lam] Re: is-lam Digest, Vol 5, Issue 61

2005-04-27 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Wa'alaikumussalam wr. wb.

Kalo Pak Marconi menilai tulisan saya meledak-ledak karena emosi, ndak benar
itu pak. Kalo ada siapa saja menganganggap 'salah, 'keliru orang Islam terdahulu
saya hanya beritahu, ingatkan sesuai yang saya tahu, tapi kalo tidak menerima
ya tidak apa-apa. Lagian kenapa saya harus menanggapi dengan meledak-ledak pak,
inikan hanya duskusi, bapak bagi saya adalah ghaib, begitu juga sebaliknya.
Bukankah lebih baik mencari teman, sodara, daripada mencari seteru, musuh 
(emosi).
Seperti yang mungkin bapak baca pada sirah nabawiyah, disana disebutkan bahwa
para sahabat itu rela berkorban segalanya, dan jaman awal Islam juga banyak 
ilmu pengetehuan di temukan seperti misalnya(mereka) Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, 
dll.yang saya
kira bapak sudah mengetahuinya.

-Original Message-
From: A. Marconi [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Assalammu'alaikum wr wb,
Pak Agus Safudi,
Membaca komentar-komentar bapak yang tertera dalam kiriman mail kepada saya 
atas pendapat saya yang berusaha memenuhi permintaan bapak untuk 
menjelasakan alasan-alasan saya dalam mengajukan pendapat pada tayangan 
pendapat saya di mail isnet, saya menjadi heran memperhatikan emosi bapak 
yang meledak-ledak.

Saya mohon maaf kalo terkesan seperti itu pak.

Maksud saya dalam menjelaskan pendapat bukan hendak melukai perasaan manusia 
Muslim, sebaliknya hendak mengajak menengok sejarah pemahaman ummat Islam 
atas al-Quran dan sunnah rasulullah. Oleh sebab itu maka saya juga tidak 
memasang nama-nama para pelaku sejarah (sebagaimana bapak minta) selain 
rasulullah Muhammad saw. Realitas kehidupan masyarakat Muslim semenjak 
wafatnya rasulullah Muhammad saw membuka mata dunia (bukan hanya kaum 
Muslimin) bahwa di dalam masyarakat Muslim telah terjadi penyimpangan AJARAN 
al-Quran dan KETELADANAN rasulullah Muhammad saw. 

Untuk masalah ini kayaknya saya kurang setuju dengan pendapat bapak, kata nabi
setiap 100 tahun akan ada MUJADID, orang yang akan mempertahankan kemurnian 
Islam.

Sehingga ummat Muslimin 
sebagai UMMAT TERBAIK YANG PERNAH DICIPTAKAN ALLAH SWT pada zaman rasulullah 
Muhammad saw kini menjadi ummat embel-embel di dalam masyarakat manusia di 
dunia, serba keterbelakang dan miskin secara masif. Di dalam usaha ini, 
sebagaimana yang sudah saya terapkan dalam berbagai kesempatan, saya 
mendasarkan diri kepada tuntunan al-Quranu al-Kariim agar menggunakan 
panca-indera secara sadar, akal sehat dan hati yang bersih.

Penjelasan mengenai kenapa 'kini menjadi ummat embel-embel di dalam masyarakat 
manusia di dunia', rasanya memang mnemerlukan kajian yang agak panjang pak, 
selain
melihat pada aspek historis, dan kultural, juga harus dikaji pada nash-nash 
al-Qur'an
yang khususnya menyangkut Sunnatulloh, juga perkataan nabi SAW tentang umat ini.

Kalo saya mendasarkannya pada al-Quranu al-Kariim juga dengan sunnah nabi yang
sahih, dimana dalam memahaminya saya menggunakan panca-indera secara sadar, 
akal sehat dan hati yang bersih.

Kata al-Dinu al-Islam yang secara lughah sering diungkapkan oleh al-Quran 
sebagai ASH-SHIROT AL-MUSTAQIIM memang tidak bisa diterjemahkan dengan kata 
AGAMA yang tidak memiliki arti sebagai ash-shirot al-mustaqiim. Menurut 
seorang DR politik lulusan McGill Univ dan murid DR Fazlur Rahman yang kini 
menjadi Rektor Universitas Para Madina, sdr Nurcholis Madjid, kata AGAMA 
adalah kata dari Bahasa Sansekerta (Sanskrit) GAMA=kekisruhan, khaos dan 
prefix-A=tidak, sehingga kata AGAMA=TIDAK KISRUH, KEBERATURAN. Dalam bahasa 
Arab kata aturan, teratur, keberaturan, peraturan adalah rotaba, nadhom, 
tartiibun, tandhiim, munadhom. Kata RELIGION berasal dari kata dalam bahasa 
Yunani RELIGARE, RELATUS (-A, -UM) yang pengertiannya adalah mengikat 
hubungan, hubungan sederajat. Oleh sebab itu maka pengakuan dan pemujaan 
serta penyembahan dewa-dewa Yunani oleh bangsa Yunani adalah suatu bentuk 
HUBUNGAN yang digagas oleh para PENDETA KUIL (temple) yang sesuai dengan 
IMAJINASI, FANTASI, GAMBARAN manusia dalam wujud patung-patung marmar dalam 
bentuk manusia yang mendapat tambahan macam-macam (tidak persis sama dengan 
manusia tetapi memiliki IMAGO MANUSIA)

Yang pak Marconi sampaikan itu BETUL, bahwa kata AGAMA itu adalah buatan 
manusia,
kemudian didalam Islam (khususnya Indonesia) kata Diin itu diterjemahkan
menjadi agama, memang kurang jelas asal-usulnya.
Sebetulnya kata DIIN itu kan asalnya DAANA ;YADINU ;DIINAN.
Artinya (Diinan) itu adalah ATURAN, SISTEM. Jadi kalo Dinul Islam, ya berarti
SISTEM HIDUP, TATA ATURAN (lengkap, konprehensif), termasuk juga hal-hal kecil
itu harus dilaksanakan, misalnya mau buang air kecil baca do'a, setelahnya harus
dibasuh, ini hal kecil tapi hal-hal kecil ini saling berkaitan atau mempengaruhi
hal yang besar bila hal kecil itu tidak dilaksanakan.
Bang Imad (DR. Imaddudin) pernah berkata, beliau lebih suka mengartikan DIIN 
diumpamakan
sebagai sebuah MOBIL. Artinya pada mobil tsb ada bagian-bagian besar, ada juga 
bagian
bagian kecil. Contohnya PENTIL, ini adalah 

RE: [is-lam] Re: is-lam Digest, Vol 5, Issue 45

2005-04-20 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Wa'alaikumussalam wr. wb.

Mudah-mudahan bisa ya mas (KESATUAN TAFSIR dan PEMAHAMAN),
toh kalo pun sulit, paling tidak dalam hal-hal yang POKOK tafsirannya
sama/satu, jadi kalo berbeda (baca:tidak ada kesatuan) dalam hal yang CABANG
ya ndak apa-apa, toh dalam Islam ada USHUL ada FURU', ada KEHARUSAN ada
KEBEBASAN.
Monggo mas dirintis, semoga Alloh SWT memudahkan.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Agus Safudi

-Original Message-
From: A. Marconi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 21, 2005 12:38 AM
To: is-lam@milis.isnet.org
Subject: [is-lam] Re: is-lam Digest, Vol 5, Issue 45


Assalammu'alaikum wr wb,

Bagi kaum Muslimin, sesungguhnya dalam memahmi al-Quran dan sunnah 
rasulullah Muhammad saw, harus ada keberanian untuk membiarkan bermacam 
methodologi tafsir dan prinsip pemikiran manusia dipergunakan. Sebab Allah 
swt sendiri dengan jelas telah banyak berfirman di dalam al-Quran tentang 
KEHENDAKNYA yang tidak bergantung kepada kemauan, fantasi dan keinginan 
manusia. Siapa-siapa yang dapat disesatkan akan tersesat dan siapa-siapa 
yang akan menempuh jalan lurus tidak akan dapat disesatkan. Kita tak perlu 
hawatir atas polah tingkah para pecundang al-Dinu al-Islam. Dalam menghadapi 
berbagai aliran pemikiran yang berkembang di kalangan kaum Muslimin, kita 
harus berpedoman kepada KEIHLASAN dalam BERISLAM. Di dalam keihlasan 
tersebut tercakup tuntutan sabar, rendah hati, teguh dalam pasrah kepada 
Allah swt dan terus BERUSAHA mendalami maksud ayat-ayat Allah swt yang 
diwahyukan kepada para rasulnya dan juga ayat-ayat Allah swt yang diwahyukan 
kepada Alam Semesta se-isinya (ayat Qurani dan ayat Kauni). Kedua macam ayat 
Qurani dan Kauni diwahyukan oleh Allah swt yang AHAD dan konsekwensinya 
adalah dicapainya KESATUAN TAFSIR dan PEMAHAMAN.

Dalam menanggapi pemikiran dan trend methodologi JIL perlu diamati 
prinsip-prinsip IDEOLOGI yang menjadi acuan pemikiran JIL. Di atas ideologi 
apakah kiranya JIL mengembangkan methodologi tafsir dan pemahamannya 
terhadap al-Quran dan sunnah rasulullah Muhammad saw. Di dunia hanya ada dua 
macam ideologi: Ideologi al-Dinu al-Islam dan Ideologi non(bukan)-al-Dinu 
al-Islam. Ideologi al-Dinu al-Islam adalah ideologi al-Quranu al-Kariim yang 
menjadikan ALLAH SWT sebagai PUSAT segala yang ada dan yang tiada. Sedangkan 
ideologi lainnya menjadikan yang SELAIN Allah swt sebagai PUSAT segala yang 
ada. Segala macam pemikiran dan methodologi pemikiran akan dapat dilacak KE 
ARAH MANA akan menuju dalam menemukan sumber mula. Sebab alam semesta ini 
adalah rasional dan logis termasuk yang oleh banyak orang dinyatakan sebagai 
metafisika sebenarnya adalah suatu model rasionalitas dan logisitas yang 
terdekodisasi, maksudnya dalam bentuk tanda sandi yang harus diurai terlebih 
dahulu agar dapat dimengerti.

Semoga dapat membantu memantapkan KESADARAN BERISLAM di kalangan kita semua.

Wassalam,
A.M
- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]
To: is-lam@milis.isnet.org
Sent: Wednesday, April 20, 2005 7:00 PM
Subject: is-lam Digest, Vol 5, Issue 45


 Send is-lam mailing list submissions to
 is-lam@milis.isnet.org

 To subscribe or unsubscribe via the World Wide Web, visit
 http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
 or, via email, send a message with subject or body 'help' to
 [EMAIL PROTECTED]

 You can reach the person managing the list at
 [EMAIL PROTECTED]

 When replying, please edit your Subject line so it is more specific
 than Re: Contents of is-lam digest...


 Today's Topics:

   1. RE: Fwd: [yisc_al-azhar] MELAWAN Setan JIL DI SARANGNYA
  ([EMAIL PROTECTED])
   2. RE: tak mau tertipu (Dewa Gede Permana)


 --

 Message: 1
 Date: Wed, 20 Apr 2005 17:08:35 +0700
 From: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [is-lam] Fwd: [yisc_al-azhar] MELAWAN Setan JIL DI
 SARANGNYA
 To: Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org
 Message-ID:
 [EMAIL PROTECTED]
 Content-Type: text/plain; charset=us-ascii

 Ya saya setuju sekali, bahwa diri sendiri dulu lah yg harus bersih,
 namun apakah kita harus berdiam diri jika kita melihat, misalkan ada orang
 yang
 dengan sengaja melecehkan Al-Qur'an dan Hadits...? apa kita berfikir ..
  ah sholat saya baru yang 5 waktu, yg sunnah belum bisa.
  ah puasa saya meragukan...
  ah saya masih suka ghibah..
  dll...

 tentunya minimal kita mengingatkan.

 Terhadap kejadian yg sudah/terjadi, tentunya bisa kita jadikan
 iktibar/pelajaran.
 dan u/ kejadian yg akan datang yg kita yakin kita tidak mengetahuinya
 kapan terjadinya
 tentunya kita persiapkan dari skrg.

 Mungkin Mas Gede yang lebih tahu akan hal ini.

 terima kasih

 wassalam.wr.wb.
 http://ngalorngidul.com






 Mas Gede Nulis :

 Walaikumussalam wr. wb.

 Mas Jirman, JIL yang ada di dalam diri ini dulu yg musti dibersihkan.
 Diri sendiri dulu yg harus berdiri tegak-kokoh.
 Kalo sudah bersih dan kuat barulah kemudian melirik keluar diri. Mana bisa
 tangan kotor itu membersihkan yg kotor2 ?
 

RE: ternyata AKHIRAT TIDAK KEKAL? RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-20 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
-Original Message-
From: Bango Samparan [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Assalaamu'alaikum wr.wb.

--- soedardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Memang teman saya WANTI-WANTI, KEYAKINAN ITU SEBAIKNYA JANGAN
 DIPERDEBATKAN.

Tapi boleh saja didiskusikan:-)

 Pengarang menganggap AKHERAT berada di ALAM semesta (QS (44) ayat 56)
 
 Si Pengarang berujar, Alloh itu tidak di dalam Alam Surga, Neraka dan
 Akherat, 
 tetapi JUSTRU Surga, Neraka Kaherat itu terdapat di dalam Alloh. 

Wah-wah, ini sih bisa mengarah pada paham Ittihadiyah.


Bagi saya Allah adalah kekal absolut (terpaksa saya gunakan kata ini)
sementara ciptaannya kekal relatif. Neraka, Surga, Akhirat diberi sifat
kekal oleh Allah, tapi tentu saja tidak kekal absoulut. Kapan kekekalan
neraka, surga dan akhirat berakhir? Ya tentu saja ketika Allah
berkehendak menghentikan sifat kekekalan ini.

QS 11:108
Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga,
mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, 'kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain)'; sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.

'kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain)', ???

Kira-kira nash tersebut sama enggak dengan kalimat berikut:

Sebenarnya saya ingin menolong kamu, kecuali saya punya pikiran lain

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Agus Safudi





Wassalamu'alaikum wr. wb.
B. Samparan







__ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Small Business - Try our new resources site!
http://smallbusiness.yahoo.com/resources/ 
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-19 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Assalamu'alaikum wr. wb.

-Original Message-
From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 19, 2005 12:22 PM
To: 'Milis is-lam'
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Walaykumussalam wr. wb.

Btw, lha yg disebut Al Baqiy itu khan ya Allah ta'ala to mas Agus.

Betul mas, sahih.

Manakah yg wajib diimani itu : ADA/TIDAKnya kehidupan akhirat ataukah

Ya tentu saja yang wajib di imani itu ADA-nya kehidupan akhirat.

KEKAL/TIDAKnya yaa?

Lha, kalo gitu mendukung pernyataan bahwa AKHERATPUN  TIDAK KEKAL,
ini dasarnya dari mana?, hal ini mas Dewa yang perlu di klarifikasi.

Sementara ayat yang ditulis oleh mas Hermanto menyebutkan bahwa akherat
itu kekal.
Tapi kalo anda meyakini seperti itu ya monggo, silahkan saja, wong manusia
kan makhluk yang merdeka, bebas memilih.

Sekedar untuk di tafakuri, pernyataan AKHERATPUN  TIDAK KEKAL itu apakah
diketahui oleh Nabi SAW?, kalo jawabannya beliau tidak tahu, apakah kita
merasa lebih tahu dari beliau SAW.
Kemudian apakah pernyataan itu juga pernah di sampaikan oleh beliau SAW?,
kalo jawabannya beliau tidak pernah menyampaikan hal tsb., apakah kita merasa
lebih pintar dari beliau SAW.

QS 4:136, QS 2:62 - Berimanlah kepada Allah, rasulNYA, MalaikatNYA, dan hari
akhir.

Setuju mas, sahih.

Bukankah Allah itu berbeda dengan makhlukNYA, tak dapat diperbandingkan
dengan sesuatu apapun... Dzat yang laisa kamatslihi syaiun

Potongan ayat ini saya sampaikan karena saya ingin menjawab pertanyaan
mas Fahru, dimana mas Fahru menanyakan sbb:

apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn
kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal?

sehingga saya jawab dengan ayat tsb.

Itu saja ikut nimbrung saya pada tema ini, dan saya akhiri
nimbrung saya dengan Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami 
jika kami lupa atau kami tersalah.

Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau agak melebar dari tema 
awal.

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Agus Safudi



:)

Wassalam,
Dewa Gede Permana


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Agus Safudi - HRD
Sent: Tuesday, April 19, 2005 9:29 AM
To: Milis is-lam
Subject: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 

Assalamu'alaikum wr. wb.

Mas Dardjo dan Mas Gede,

Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda berdua menyatakan bahwa
akherat tidak kekal berdasarkan referensi anu...anu. dlsb.
Pertama yang harus dicermati adalah pendapat-pendapat yang anda sitir itu
dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena para ulama/mufasir baik dari
dulu maupun yang sekarang tidak ada yang menyatakan bahwa surga dan neraka
(akherat) itu kena rusak.
Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri menyatakan demikian,
buktinya

QS 2:39
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

QS 3:151
Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan
mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak
menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan
itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim

Berikut ayat-ayat lain tentang neraka:

QS 2:80-81/167/257/275,
QS 3:116  ;QS4:14/56/145/169
QS 5:37
Dan masih banyak ayat-ayat lainnya.

Dalam Al Qur'an tidak ada ayat yang menyatakan bahwa Neraka itu tidak kekal
(fana) justru yang ada sebaliknya, ayat-ayat dalam Al Qur'an menyatakan
bahwa neraka itu kekal, artinya bila ada yang menyatakan Neraka itu tidak
kekal (fana) maka pernyataan itu harus ada nash (ayat) nya, karena ayat
tidak bisa dibantah/diklahkan oleh ra'yu (pendapat/logika/qiyas).
Ini menjadi penting karena hal ini merupakan masalah aqidah, dimana kalo
menyangkut aqidah maka masalah itu adalah tauqifi.

Pernyataan bahwa surga dan neraka tidak kekal ini sangat berbahaya, karena
menyangkut keyakinan (aqidah), sebab bila sudah meyakini neraka tidak kekal
maka orang akan berkeyakinan .. ah untuk apa bersusah payah supaya masuk
surga, toh nanti juga surga akan hancur tidak kekal, begitu juga yang di
neraka toh kalo pun masuk neraka tidak selamanya, nanti neraka juga akan
hancur..
Akhirnya tidak ada bedanya antara yang baik dan yang buruk, yang haq dan
yang bathil, padahal kata Alloh yang haq dan yang bathil itu tidak bisa
bercampur.

Jika pertanyaan muncul KEKAL nya bagaimana maka hanya Alloh SWT saja yang
mengetahuinya.

Itu saja sedikit nimbrung khusus mengenai Rukun Iman, dan bila sesuatu itu
tidak terdapat pada Al Qur'an tapi terdapat pada hadits yang sahih, cukuplah
itu bagi kita.

Maaf bila ada yang kurang berkenan.

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Agus Safudi 

-Original Message-
From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Yang KEKAL, yang tidak kena rusak, ya cuman satu DIA, yang bukan
makhluk. Segala sesuatu berasal dari DIA dan akan kembali kepadaNYA.

Innalillahi wa innaillaihi rojiun.

:)

Wassalamu'alaikum wr. wb.


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf

RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-19 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Baiklah mas Fahru, kalo demikian keyakinan anda.
Lana amaluna, walakum amalukum.
Saya tida bisa memaksakan keyakinan saya pada anda,
begitu juga sebaliknya.

Yang jelas dalam berhujjah dalam Al-Islam, saya
mengambil dengan urutan sbb:
1. Wahyu (Al-Qur'an)
2. Sunnah nabi yang sahih.
3. dll (ijma, qiyas. dll)

Untuk memahaminya saya menggunakan akal, tapi ketika
akal saya belum dapat memehaminya, saya terima tekstual
nash secara dogmatis, apalagi menyangkut Alloh, surga dan
neraka (akhirat, dan hal-hal yang ghaib).

Dalam Al-Qur'an memang banyak kata-kata 'Ulil Albab', semoga
umat Islam tidak salah dalam memahaminya.

Bahwa semua yang kita lakukan semata-mata hanya untuk
mendapat ridho Alloh, jelas!. Karena hal ini sudah
di ucapkan ketika kita membaca iftitah dalam sholat.

Bahwa semua bergantung sama Alloh, jelas!. Arsy-Nya saja
bergantung sama Alloh, apalagi makhluk lain yang ada dibawahnya.

Itu saja penjelasan dari aqidah yang saya yakini.

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Agus Safudi



-Original Message-
From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, April 20, 2005 11:02 AM
To: Milis is-lam
Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman 



mas Agus,
dalil apapun yg dipahami manusia sekalipun naqli,
PASTI butuh aqli. tanpa aqli dalil naqli itu tak
berarti. 

muslim-mu'min mengerti Islam dgn baik itu insya Allah
karena aqlinya berjalan sejajar dan tak akan pernah
berbenturan dan itulah org yg terbimbing. BUKAN cara
org JIL (jaringan iblis laknat?) yg mendewakan akal
mematikan syari'at qath'i.

gugurnya dalil aqli dlm menerangkan dalil naqli
tandanya cuma SATU yaitu mensyrikkan, menyekutukan
atau menyamakan sifat-sifat Allah SWT dgn sesuatu.
sesederhana mungkin namun mudah utk diingat sbgmana
sifat Allah SWT itu SATU (al-Ahad, al-Waahid).

insya Allah, 
dgn itu cukuplah org bisa melihat  mengetahui suatu
pandangan itu bagus/keliru dlm tauhid. namun kalau
dikupas bisa sgt pjg lebar. 

ada yg perlu saya tambahkan pd uraian saya sblmnya


adapun tekanan memahami akhirat tidak kekal itu bukan
pd adanya batasan nikmat/siksa walau tanpa rinci, tapi
pd bangunan disiplin berpikir bertauhid. Allah SWT itu
siapa, selain Dia itu apa?


kalau sdh paham dgn tegar deskripsikan siapa
al-Khaaliq beserta sifatNya  apa itu makhluk beserta
batasannya, sampailah pd tatanan amalan perbuatan. 

Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala
urusan. (al-Ikhlaash:2)*

maka hanya kesadaran diri siapa sebenarnya yg dituju
dlm amar ma'ruf nahi munkar ini? Allah SWT atau
makhlukNya (surga)? kalau sdh ini, tak ada urusan lagi
motif berbuat demi makhluk yg sdh jelas terbatas.

pengajaran lbh halus lagi, dlm suatu hadist Qudsi ada
dialog malaikat penghitung amalan manusia dgn Allah
SWT di yaumil akhir. malaikat ini 'protes' kenapa
catatan baik si fulan yg demikian byk itu Ditolak?
lalu Allah SWT menjawab, dia berbuat bukan demi Aku,
tapi makhlukKu.

Subhanallahi amma yusyrikuun.


salam,
Fahru
--- Agus Safudi - HRD [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bismillahirrahmaanirrahiim
 Assalamu'alaikum wr. wb.
 
 Baiklah saya cabut perkataan saya untuk tidak
 melanjutkan
 diskusi ini (agar jelas, terang, dan tidak penasaran
 ).
 
 Aqidah saya meyakini bahwa, :
 1. Alloh Yang Maha Terdahulu tanpa Berawal.
 2. Alloh Yang Maha Kekal Tanpa Berakhir
 3. Alloh Tak Akan Pernah Punah ataupun Binasa
 4. Tidak ada sesuatu pun terjadi melainkan dengan
 kehendak-Nya.
 5. Tak dapat digapai oleh pikiran, tak juga dapat di
 capai oleh pemahaman
 6. Tak meneyerupai makhluk-Nya
 7. Al Qur'an adalah Kalamulloh, bukan makhluk.
 8. Syafaat adalah benar adanya.
 9. Para pelaku dosa besar dari umat Muhammad SAW
 bila mati masuk
neraka tapi tidak kekal di neraka, (QS An-Nisa:48
 /116) dan Hadits
yang diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Hakim, Tirmidzi,
 Abu DAwud, disahihkan Al-Albani.
(jawaban saya pada pertanyaan mas Dewa)
 10. Jannah dan Naar adalah dua makhluk Alloh yang
 kekal dan tak pernah
   punah atau binasa.
 
 Dalil-dalil tentang kekelan Surga:
 1. QS Hud:108
 2. QS Adh-Shaad:154
 3. QS Ar-Ra'du:35
 4. QS Al-Hijr:48
 5. QS Ad-Dukhan:56, Mereka tidak akan merasakan
 mati didalamnya,
  kecuali mati di dunia)
 
 Dalil-dalil tentang kekelan Neraka:
 1. QS Al-Baqoroh:80-81
 2. QS QS Al-Baqoroh:39
 3. QS Al-Baqoroh:167/257/275,
 4. QS Ali-Imran:116  ;
 5. QS An-Nisa:14/56/145/169
 6. QS Al-Maa'idah:37
 
 Dan masih banyak dalil-dalil lainnya.
 (kita lanjutkan)
 
 -Original Message-
 From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 kalau org artikan kekal akhirat itu sebegitu rupa
 namun tak mau sekekal al-Baaqiy, ini agak sulit.
 kalau
 beda, bedanya dimana kalau sama itu mustahil karena
 menyalahi prinsip tauhid. 
 
 kalau yg namanya haq adlh haq; bathil adlh bathil
 yg
 kedua tidak dpt dicampur aduk, tentu kekal akhirat
 vs
 kekal al-Baaqiy juga nggak boleh campur, donk?
 memahami perbedaan maknawi demikian masih konsisten
 dgn al-Ikhlas:4.
 
 Kekal nya Alloh adalah sifat Alloh itu sendiri.
 Kekalnya akhirat adalah karena perbuatan Alloh

[is-lam] RE: Rukun Islam/Iman

2005-04-18 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Assalamu'alaikum wr. wb.

Mas Dardjo dan Mas Gede,

Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda berdua menyatakan
bahwa akherat tidak kekal berdasarkan referensi anu...anu. dlsb.
Pertama yang harus dicermati adalah pendapat-pendapat yang anda sitir
itu dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena para ulama/mufasir
baik dari dulu maupun yang sekarang tidak ada yang menyatakan bahwa 
surga dan neraka (akherat) itu kena rusak.
Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri menyatakan demikian, buktinya

QS 2:39
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami,
mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

QS 3:151
Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut,
disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang
Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat
kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat
tinggal orang-orang yang zalim

Berikut ayat-ayat lain tentang neraka:

QS 2:80-81/167/257/275,
QS 3:116  ;QS4:14/56/145/169
QS 5:37
Dan masih banyak ayat-ayat lainnya.

Dalam Al Qur'an tidak ada ayat yang menyatakan bahwa Neraka itu
tidak kekal (fana) justru yang ada sebaliknya, ayat-ayat dalam Al Qur'an
menyatakan bahwa neraka itu kekal, artinya bila ada yang menyatakan
Neraka itu tidak kekal (fana) maka pernyataan itu harus ada nash (ayat) nya,
karena ayat tidak bisa dibantah/diklahkan oleh ra'yu (pendapat/logika/qiyas).
Ini menjadi penting karena hal ini merupakan masalah aqidah, dimana kalo
menyangkut aqidah maka masalah itu adalah tauqifi.

Pernyataan bahwa surga dan neraka tidak kekal ini sangat berbahaya, karena 
menyangkut
keyakinan (aqidah), sebab bila sudah meyakini neraka tidak kekal maka orang akan
berkeyakinan .. ah untuk apa bersusah payah supaya masuk surga, toh nanti juga 
surga
akan hancur tidak kekal, begitu juga yang di neraka toh kalo pun masuk neraka
tidak selamanya, nanti neraka juga akan hancur..
Akhirnya tidak ada bedanya antara yang baik dan yang buruk, yang haq dan yang 
bathil,
padahal kata Alloh yang haq dan yang bathil itu tidak bisa bercampur.

Jika pertanyaan muncul KEKAL nya bagaimana maka hanya Alloh SWT saja
yang mengetahuinya.

Itu saja sedikit nimbrung khusus mengenai Rukun Iman, dan bila sesuatu
itu tidak terdapat pada Al Qur'an tapi terdapat pada hadits yang sahih, cukuplah
itu bagi kita.

Maaf bila ada yang kurang berkenan.

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Agus Safudi 

-Original Message-
From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Yang KEKAL, yang tidak kena rusak, ya cuman satu DIA, yang bukan
makhluk. Segala sesuatu berasal dari DIA dan akan kembali kepadaNYA.

Innalillahi wa innaillaihi rojiun.

:)

Wassalamu'alaikum wr. wb.


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of soedardjo
Sent: Monday, April 18, 2005 10:02 AM
To: Milis is-lam
Subject: Rukun Islam/Iman RE: [is-lam] 'arisan' haji: mungkinkah?

Assalamu'alaikum wa rohmatullahi wa barrokatuh
Maaf pindah topik
Jika Rukum Islam ada 5 dan ternyata rukun Islam yang ke lima adalah bagi
yang 
MAMPU, maka apakah sebaiknya Rukun Islam itu ada 4 saja, baru menjadi 5 jika

ada tambahan persyaratan BILA MAMPU?.

Mohon maaf lagi jika telah dibahas dimilis ini.

Apa benar jika rukun IMANPUN hanya 5, dan BUKAN ENAM, dengan alasan di Al 
qur'an jarang masalah Taqdir disebut untuk di IMANI. Paling tidak IMAN
kepada 
ROBBI (harus pada urutan pertama), Iman kepada malaikat, nabi, kitab,
kiyamat 
atau hari akhir atau akherat / boleh tidak urut). Dan keempat-empatnya dari 
yang harus kita imani yang boleh tidak diurutkan tersebut, ada yang bilang 
termasuk MAHLUK ALLOH yang FANA, artinya AKHERATPUN  TIDAK KEKAL (Buku Agus 
Mustofa, Tasawuf Modern) . Mohon pencerahannya.

Wassalam soedardjo



Quoting Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED]:

** Wa'alaikumsalam wr. wb,
** 
** Syukurlah bahwa rukun Islam ke 5 ini hanya dikenakan kepada yang mampu. 
** Jadi kalau kita tidak mampu, maka tidak menjadi wajib.
** Allah memang Maha Adil.
** 
** 
** Wassalam,
** Harry
** 
** 
** At 15:11 15/04/2005 +0700, Dewa Gede Permana wrote:
** Saya tak bermaksud beri komentar masalah arisan haji ini. Namun yg
** menjadi
** perhatian saya adalah mengenai masalah bila mampu nya beribadah haji
itu
** sendiri. Apakah pengertian bila mampu ini didasarkan pada kemampuan
** finansial semata ataukah kemampuan-kemampuan yang lebih kompleks
** misalnya,
** kesadaran diri, rasa keterpanggilan, ilmu, nawaitu, dlsb? Bukankah
setiap
** ibadah itu akan selalu melibatkan aspek lahiriyah maupun bathiniyah, yg
** dilakukan secara sadar dan dengan didorong oleh niat yg sucihanya
demi
** Allah, dan sama sekali tak terkotori oleh demi - demi yang lain
** 
** Menurut saya, kog sepertinya akan terlihat janggal apabila bisa/tidak
nya
** pelaksanaan suatu ibadah itu amat sangat tergantung oleh ada/tiada nya
** finansial semata, kog sepertinya tampak sulit ya untuk menyempurnakan
** rukun
** Islam yg ke-5 ini bagi saudara-saudara 

[is-lam] test

2005-04-12 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Assalamu'alaikum wr. wb.

Please be ignored.

Wassalamu'alaikum wr. wb.
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam


RE: [is-lam] SAHIHMUSLIM : NAZAR --c|

2005-02-24 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Setuju (sepakat) mas, semoga ' AL ISLAMU YA'LU WALA YU'LA 'ALAIH
dapat dicapai dengan dimudahkan oleh Alloh SWT.
Akhir kata,
Wal afwu minkum,

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Agus Safudi

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of AFR
Sent: Friday, February 25, 2005 11:14 AM
To: ISNET
Subject: RE: [is-lam] SAHIHMUSLIM : NAZAR --c|


benar, saya sependapat kalau ada saudara muslim yg
salah memahaminya shg muncul bisikan iblis: 'KALO
SUDAH TAKDIR MAH NANTI JUGA DAPAT'. 

proyek memperbaiki yg salah itulah yg ingin saya
luruskan dgn bahasa semudah mungkin dicerna. dan
tekanan saya ingin pahamkan kalimat spt apa sampeyan
bilang, 

 Manusia bergerak, Alloh lah yang mempergerakkan.
pd amalan apapun! 

harapannya, agar muslim itu tetap tunduk  rendah hati
dlm tawakal terutama bgi mereka yg merasa sdh mapan.
tahulah, qadrat manusia itu mendekat kalau susah,
menjauh kalau lepas duka, kecuali yg mukhlis.

berdo'a itu hakikatnya adlh penyerahan diri hamba pd
al-Khaaliq. siapapun manusia berdo'a PASTI didengar
as-Sami', namun blm tentu diperkenan al-Mujiib
sekalipun muslim. 

do'a org kafir pun diperkenan Allah SWT juga. hanya
saja SIFAT perkenanan do'a yg mereka panjatkan itu
melupakan/menjauhkan pd al-Mujiib. 

dan kalau setiap muslim mau evaluasi diri, adakah do'a
yg dulu dipinta  diperkenan, atau usaha yg dimudahkan
itu melupakan Allah SWT? jika iya, yakinlah itu bukan
salah do'a/usaha haq yg dipanjat/diupayakan, bukan
pula salah al-Mujiib mengkabulkan, tapi didiri ini ada
memiliki jiwa kufur. 

itulah hukum Allah SWT! bagmana muncul padangan
demikian? silahkan petik  hayati falsafah ayat
berikut,

Maka apabila mereka naik kapal mereka mendo'a kepada
Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya; maka
tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat,
tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah),
agar mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan
kepada mereka dan agar mereka (hidup) bersenang-senang
(dalam kekafiran). Kelak mereka akan mengetahui
(akibat perbuatannya). (al-Ankaabut:65-66)*

semoga dgn ini terhindar kepasrahan fatal akan taqdir
spt 'pandangi nasi berharap kenyang', misalnya. kalau
sampai itu, mestinya kalimat 'tiada diciptakan sesuatu
dengan sia-sia' dpt pintarkan persepsi mereka keliru. 

nasehat gaulnya, brgkali: 'akang, sampeyan ini diberi
tangan itu buat apa? lha kalau dgn pandang nasi saja
mau kenyang, tentu gusti Allah nggak perlu kasih
tangan'. manusia mau pindah-enggan jalan, buat apa
kaki? manusia mau mulia-enggan usaha, buat apa Dia
tundukkan langit, bumi  isinya baginya? manusia 
dikaruniai kitab-enggan baca, buat apa dikarunia akal?
dstnya, dstnya.
---

sedikit mundur ke ayat sblmnya menutup ini,
mudah-mudahan ada yg bisa diambil dgn ini utk lbh
cerdik selami arti hidup dgn berpandu al-Qur'an. 

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau
dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang
sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.
(al-Ankaabut:64)*

Laa hawla walaa quwwata illa billah. 


salam,
Fahru
--- Agus Safudi - HRD [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hehehe..sedikit komentar untuk tulisan Mas Fahru:
 
 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of
 AFR
 konsep 'nazar tidak merubah taqdir' ini penguat
 konsep
 pandangan hidup bahwa tiap manusia itu TERIKAT dlm
 qadla'  qadar yg TAK AKAN PERNAH BERUBAH, sekali
 pun
 harapan  keinginan amat kuat akan sesuatu hal.
 sedikit, jarang atau byk org enggan menjajagi nilai
 hikmah rukun iman ini.
 
 Pendapat mas di atas benar, tapi kan manusia itu
 tidak tahu dengan
 takdir dirinya mas.
 Dalam takdir ada yang namanya MUBROH dan GHOIRU
 MUBROH.
 
 
 suatu cita2 yg diupayakan ssorg dgn sangat gigih,
 kalau memang sdh dlm ketentuan teraih, PASTI
 teraih.
 tak mustahil bgi org2 tertentu keterwujudan cita2
 itu
 sangat mudah walau baru harapan (belum tindakan).
 muslim tak boleh mengaca  mengiri pd org spt ini
 sebab nasib org PASTI TAK SAMA. 
 
 Ini juga benar, tapi terkadang sodara muslim suka
 salah
 pahami, 'KALO SUDAH TAKDIR MAH NANTI JUGA DAPAT'
 ATAU
 SEBALIKNYA.
 Kesalahan nya apa, sodara muslim akhirnya malas
 berusaha,
 karena dia lebih suka menunggu takdir dengan
 berpangku tangan
 dari pada menyingsingkan lengan baju.
  Ex.: seorang muslim yang sedang duduk dimana
 dihadapannya
  ada sepiring nasi lengkap dengan lauknya, saking
 waro'nya dia sudah ber
 ta'awudz,
  membaca basmalah, doa-doa, sampai dia mengatakanYa
 Allah, jadikanlah
  makanan yang ada dihadapanku itu menjadi berkah
 bagiku, mengenyangkan
  perutku, dsb.dsb, tapi dia tidak mau mengambil nasi
 tersebut dengan
  tangannya, dan memasukkan nasi tersebut kedalam
 mulutnya dengan tangannya,
  apakah dia akan kenyang?
 
 Padahal kaidah kehidupan didunia adalah hidup itu
 harus berusaha, bekerja,
 ikhtiar, beramal, berkarya, masalah hasil kita
 tawakalkan saja sama
 Alloh Azza wa Jalla.
 
 Manusia bergerak, Alloh lah yang mempergerakkan.
 
 Sebetulnya judulnya NAZAR, tapi gak

RE: [is-lam] Ketaatan: Belenggu atau Kemerdekaan

2005-01-31 Terurut Topik Agus Safudi - HRD
Setuju kang Raden,  ..cukup budiman...hehehe.

Cuma khok pelit amat, salam (doa)nya itu untuk siapa??

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Agus Safudi

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Raden Budiman
Sent: Tuesday, February 01, 2005 1:46 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [is-lam] Ketaatan: Belenggu atau Kemerdekaan



Bismillah,

Ada sebuah ideologi di kalangan muslim. Ideologi ini 
digambarkan dengan sebuah
kalimat : HARUS TAAT KEPADA PEMIMPIN ZHALIM DARIPADA TIDAK 
PUNYA
PEMIMPIN. Ideologi ini, katanya, bersumber dari wahyu yang 
berbunyi TAATILAH
ALLOH DAN TAATILAH ROSUL DAN ULIL AMRI DARI KALIAN.
Dengan kaidah bahwa mentaati pemimpin adalah mentaati 
Alloh maka tidak taat
kepada pemimpin berarti tidak taat kepada Alloh, maka 
ideologi ini mengharuskan
ketaatan kepada pemimpin siapapun dan bagaimanapun 
orangnya (asal muslim).

Dengan ideologi seperti itu, apakah KETAATAN akan menjadi 
pemerdeka ibadah atau
menjadi belenggu ibadah ?

Kita bisa belajar dari banyak negeri muslim dan 
pemimpin-pemimpin mereka.
Cukup berlimpah sumber pelajaran dari mereka. Kita akan 
mendapatkan wawasan
tentang fenomena KETAATAN KEPADA PEMIMPIN.

Saya melihat betapa setia rakyat di negeri-negeri muslim 
itu kepada pemimpinnya
walau pemimpinnya zhalim.

Seorang pemimpin menduduki jabatannya dengan berbagai 
cara. Seorang pemimpin
bisa menjabat karena dipilih oleh rakyatnya atau karena 
dukungan sekelompok
elit pendukungnya atau hasil kudeta. Dari kasus-kasus 
kepemimpinan di negeri-
negeri muslim itu cukup untuk diambil hikmahnya.

Zhalim bisa berarti ingkar kepada Alloh  RosulNya.
Zhalim juga bisa berarti kejam, bengis, membunuh, menekan.
Zhalim juga bisa diartikan sebagai perilaku merampas 
hak-hak orang lain.

Ketaatan, pengabdian dan kemerdekaan adalah segmen-segmen 
Diniyah.
Pelaksanaan Diin yang benar tidak akan menghasilkan 
kerancuan.
Membangun Rumah Diniyah perlu pondasi yang cukup dan tidak 
bisa hanya
dengan slogan dan teriakan.

Ketaatan yang dikendaki Alloh adalah ketaatan yang 
memerdekakan hamba-hamba
Alloh untuk mengabdi, bukan KETAATAN DALAM PAGAR 
KEZHALIMAN.
Ketaatan harus melahirkan manusia yang penuh inisiatif 
bukan manusia-manusia
yang terbelenggu.

Wassalam wr wb


Akses Internet TELKOMNet-Instan beri Diskon s.d. 50 % khusus untuk wilayah
Jawa Timur.
Informasi selengkapnya di www.telkomnetinstan.com atau hub 0800-1-INSTAN
(467826)

 
___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
This E-mail is Certified Virus Free By TrendMicro (PT Chandra Asri)

___
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam