[mediacare] Menyesal dan prihatin - Re: My dear "Ny. Muslim binti Muskitawati" - Re: Soeharto

2007-10-05 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Seperti moderator Mediacare tulis, apa anutan seorang miliser itu
TIDAK penting. Yang substantial adalah ISI tulisan
seseorang. "Menembak" Islam? Kok islam bisa ditembak? Bukankah yang
biasa di"tembak" adalah umat, apalagi yang keblinger?

Argumen yang harus  dibahas dengan argumen lagi, jangan lihat
siapa yang menulis, itu tak relevan, kayak perempuan yang doyan
ngerumpi itu mahhh..

salam

danar




--- In mediacare@yahoogroups.com, "Alpha Bagus Sunggono"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yang dia anut memang tidak jelas,
> tapi misinya sudah jelas, yaitu 'menembak'  ISLAM,
> (segala sesuatu yang mengandung istilah ISLAM).
>
> Jadi kayaknya dia menganut anti-ISLAM.
>
> Ini memang fenomena yang rada baru,
> cukup aneh memang.
>
> Ada apa antara Mus dan ISLAM ?
>
>
> Pada tanggal 05/10/07, mediacare <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
> > Kalau mengikuti alur tulisan Nyonya Mus sejak ia  bergabung di
apakabar hingga kini di mediacare,
> > walau ia mengaku Islam tapi menurut saya ia sosok  yang tak
perlu lagi menyandang agama. Entah sekuler, agnostik, atheis,
penganut  Scientology seperti Tom Cruise, atau menyembah-nyembah
pohon.
> >
>
> >
>
>
>
> --
> ~(Pendekar) Ulat Sutera ~
>




Balasan: Re: [mediacare] Masalah utama - Re: Malaysia, bangsa yg malu-maluin !

2007-10-05 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, diah Rofika <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
 dibusek -
>
>   Buat Malaysia yang merupakan tetangga terdekat kita, begitulah 
bung, benar apa kata pepatah dekat itu bau tahi tapi kalau jauh bau 
wangi. Kita kalau hidup berdekatan dengan saudara seringkali jadi 
tidak rukun tapi kalau kita hidup berjauhan kita saling merindukan. 
begitulah kita dengan malaysia
>
>   salam
>
>   diah
> 

Mbak, sejak kapan kita, kalau berjauhan, merindukan Malaysia? Jauh 
dekat saya tak pernah merindukan malaysia mbak ha ha ha. Tapi kalau 
tempe bacem, rujak cingur atau pecel Madiun (Mediunan).. nah itu 
saya rindukan jauh dekat..

Memang mas Dewanto benar, si Malaysia itu malu laluin. Pake sok 
claim lagu bersama, lagu rumpun Malayu. Jangan lupa mereka juga 
anggap Hang Tuah, hang Jebat, hang Kesturi itu pahlawan mereka, 
padahal ini pahlawan dari dongeng Malayu.

Lucunya, disana, baik di KL, atau kota kota lain, seperti Malakka, 
Ipoh, Penang, Cameron Highland, Kota Kinibalu, Kuching, Bintulu, 
Miri. dsb, banyak yang tak faham bahasa malayu. Mahathir pun pidato 
kenegaraan dalam bahasa mantan penjajah, Inggres...

Salam

Danardono



> Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   
> rasa sayange mungkin benar lagu rakyat kepulauan nusantara.
> 
> dalam acara di forum internasional, peserta dari indonesia, 
> singapura dan malesia biasa menyanyikan lagu itu bersama-sama.
> 
> cuma kurang elok kalau malesia sekarang sendirian menjadikan 
> lagu itu untuk promosi pariwisatanya. mestinya mereka malu.
> 
> 
> 
> At 02:04 PM 10/4/2007 +0700, you wrote:
> 
>    
> Sembari mencerca Malaysia, mari kita tengok ulah birokrat di 
negeri. Kita ulas keberadaan Departemen atau Direktorat Jendral yang 
mengurusi paten, hak cipta, merk dan lainnya. Apakah Anda pernah 
mengalami kesulitan saat mengurus paten dan sebagainya karena 
birokrasinya berbelit-belit? Apakah perlu keluar uang? Berapa 
jumlahnya? Kalau musti bayar, apakah biayanya lebih mahal dari pada 
yang sudah ditentukan? Kalau memang begitu keadaannya, tak heran 
urusan paten mematen produk/jasa di negeri ini akan terus menjadi 
masalah.
>  
> Jalan keluarnya: Pemerintah harus berani merombak tuntas birokrat 
di departemen/dirjen tersebut. Janganlah persoalan yang sebenarnya 
mudah, tapi malah dipersusah.
>  
>
> 
>  
> 
>
> -
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di 
Yahoo! Answers
>




[mediacare] Pasifisme Demokrasi

2007-10-05 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Pasifisme Demokrasi
Oleh Burhanuddin
04/10/2007

Acapkali 'kebencian' terhadap suatu kelompok dilanjutkan dengan
perilaku main hakim sendiri. Ketidaksukaan terhadap suatu kelompok
seringkali diwujudkan dengan aktivisme sepihak yang merampas
wewenang polisi. Lebih daripada itu, banyak kelompok intoleran yang
menekan elite politik setempat untuk menerbitkan baik SK
Gubernur/Bupati, Perda, dan semacamnya untuk mengakomodasi tuntutan-
tuntutan mereka.

Dalam perspektif kultur politik demokrasi (civic culture),
stabilitas demokrasi ditentukan oleh dua unsur yang sekilas tampak
kontradiktif. Pertama, unsur 'aktif' yang merekomendasikan adanya
partisipasi politik warga dan keterlibatan politis (political
engagement). Kedua, unsur 'pasif' yang meniscayakan adanya budaya
politik yang toleran dan sikap percaya antarwarga (interpersonal
trust). Kombinasi apik dua unsur aktivisme dan pasifisme demokrasi
ini, menurut Almond dan Verba (1963), akan membentuk kultur politik
yang moderat yang akan memberikan garansi bagi terkonsolidasinya
sebuah rezim demokrasi.

Realitas sui generic Indonesia pasca Soeharto ditandai oleh
melonjaknya surplus percaya diri masyarakat di satu sisi, dan
melorotnya wibawa negara di sisi lain. Ini terlihat dari kurang
berdayanya aparat dalam menegakkan hukum di tengah maraknya pelbagai
bentuk aktivisme dan partisipasi politik non-konvensional sekelompok
warga. Berbeda dengan partisipasi konvensional yang ditentukan waktu
dan metode pelaksanaannya seperti ikut pemilu dan kampanye,
partisipasi non-konvensional bersifat timeless, merentang dari
bentuk yang paling lunak seperti mengorganisir petisi, dialog,
demonstrasi, hingga memboikot, memblokir lalu-lintas dan merusak
sarana dan prasarana umum.

Adalah benar, seperti dikatakan sarjana politik seperti Verba,
Schozman dan Brady (1995) bahwa aktivisme dalam partisipasi politik
adalah intinya demokrasi. Tapi, aktivisme saja tidak cukup
menstabilkan demokrasi. Diperlukan adanya pasifisme demokrasi yang
menyertai —apa yang disebut Almond dan Verba sebagai— 'budaya
politik partisipan.' Di antara unsur pasif yang paling penting
adalah toleransi. Doktor ilmu politik dari Ohio State University,
Saiful Mujani (2003) membagi toleransi dalam dua sisi mata uang yang
tak terpisahkan: (1) toleransi religio-politik atau keagamaan dan
(2) toleransi politik. Intinya, kultur politik toleran ini
diharapkan mampu menenggang perbedaan-perbedaan dalam tradisi
keagamaan, afiliasi politik dan lain-lain.

Sayangnya, kultur politik Islamis yang berkembang di Indonesia pasca
Soeharto ditandai oleh miskinnya budaya toleran, baik yang bersifat
toleransi internal umat Islam maupun eksternal. Kultur politik
Islamis menunjuk pada suatu pandangan yang percaya bahwa Islam
memiliki semacam pranata yang lebih superior dan kaffah yang
mencakup hubungan individu dengan masyarakat dan negara, dan
karenanya harus diterapkan di ruang publik. Kita menyaksikan
rentetan peristiwa pengusiran jamaah Ahmadiyah dan perusakan aset-
aset organisasi Ahmadiyah mulai dari Sumatra Barat, Kuningan,
Tasikmalaya hingga Lombok, yang dilakukan oleh kelompok-kelompok
Islamis. Kita juga menjadi saksi atas penghancuran masjid-masjid
LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) atau lebih dikenal sebagai
Islam Jamaah. Melorotnya indeks toleransi kaum Islamis itu juga
makin kentara dengan aksi-aksi sepihak mereka untuk membubarkan misa
kebaktian, menutup gereja-gereja, dan semacamnya.

Pada bulan suci Ramadhan ini kita juga disuguhi aksi-aksi partikelir
yang menunjukkan intoleransi para pelakunya terhadap kalangan-
kalangan yang berbeda dengan mereka. Dengan mengatasnamakan Tuhan,
mereka merasa diberi semacam lisensi untuk menutup warung-warung
makan, tempat-tempat hiburan, kafe-kafe dan sejenisnya. Kita juga
baru saja disodori berita tentang intoleransi warga Padang terhadap
kelompok al-Qiyadah al-Islamiyah.

Sebenarnya kita boleh-boleh saja `membenci' kelompok lain,
sepanjang `kebencian' kita tidak menghalangi hak-hak kelompok
tersebut. Kita boleh tidak suka terhadap para penjual makanan yang
masih buka di bulan puasa. Tapi kita tidak boleh menghalangi hak-hak
mereka untuk mencari nafkah. Kita boleh tidak setuju terhadap
keyakinan jamaah Ahmadiyah, tapi hak mereka untuk hidup dan
beribadah tidak boleh kita ganggu. Itulah toleransi.

Yang terjadi masih jauh panggang daripada api. Acapkali `kebencian'
terhadap suatu kelompok dilanjutkan dengan perilaku main hakim
sendiri. Ketidaksukaan terhadap suatu kelompok seringkali diwujudkan
dengan aktivisme sepihak yang merampas wewenang polisi. Lebih
daripada itu, banyak kelompok intoleran yang menekan elite politik
setempat untuk menerbitkan baik SK Gubernur/Bupati, Perda, dan
semacamnya untuk mengakomodasi tuntutan-tuntutan mereka. Celakanya,
banyak elite politik yang tergiur untuk memenuhi tuntutan tersebut
semata-mata karena kepentingan politik jangka pendek dan populisme
[]








[mediacare] Re: tekanan FPI terhadap Yogya TV

2007-10-04 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Kok pimpinan TV takut sama preman?

Bukankah tugas TV dinegara beradab adalah membuat pembuatan opini 
menjadi transparan? Piye to?

Salam anti preman

Danardono

--- In mediacare@yahoogroups.com, "Rezki Perdana" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Silahkan disebarkan ke milis
> 
> Jakarta 4 Oktober 2007
> 
> 
> Siaran Pers :
> 
> 
> 
> *KBR68H Sesalkan Tekanan Terhadap Yogya TV*
> 
> 
> Sensor oleh kelompok yang tidak toleran pada perbedaan pendapat, 
rupanya
> masih saja terjadi. Kali ini menimpa Yogya TV, stasiun televisi 
lokal
> yang berbasis di Yogyakarta.
> 
> 
> Manajemen televisi itu, sejak 3 Oktober 2007, tidak dapat 
melanjutkan
> penayangan acara "Kongkow Bareng Gus Dur" dikarenakan situasi yang
> kurang kondusif. Demikian surat yang kami terima dari manajemen 
Yogya TV.
> 
> 
> Menurut laporan yang kami kumpulkan, Yogya TV dikomplain oleh FPI
> Yogyakarta karena acara itu dianggap menghina pimpinan mereka. 
Yogya TV
> diminta untuk menghentikan penayangan acara Gus Dur tersebut.
> 
> 
> Kami menghargai keputusan yang diambil Yogya TV. Tetapi kami 
menyesalkan
> adanya tekanan tekanan yang masih menghambat kebebasan bersiaran di
> negeri ini.
> 
> 
> Kongkow Bareng Gus Dur adalah acara rutin yang diadakan KBR68H 
setiap
> Sabtu pagi, dan disiarkan lebih dari 70 radio anggota jaringan di
> seluruh Indonesia.
> 
> 
> Selama ramadhan, program itu juga diputar untuk stasiun televisi, 
dan
> tersedia 15 episode yang siap tayang. Versi televisi ini diproduksi
> KBR68H bersama School for Broadcast Media, dan disebarluaskan 
dengan
> dukungan Ragam Production House dan Tifa Foundation. Sebanyak 12
> televisi lokal, termasuk Yogya TV menyiarkan acara tersebut.
> 
> 
> Kami berharap Yogya TV, juga media-media lain di negeri ini, akan
> terbebas dari berbagai tekanan, dan dapat menyiarkan program yang
> dinilainya layak untuk pemirsanya tanpa rasa was-was.
> 
> 
> 
> 
> Santoso
> 
> Direktur Utama
> 
> KBR68H
>




Re: [mediacare] Sungguh-sungguh terjadi: FPI ngeri menghadapi orang Dayak

2007-10-03 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Bukan arus, tapi gang preman seperti lain lainnya , hanya pakai nama 
agama..



--- In mediacare@yahoogroups.com, Wielsma Baramuli <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Hallo Bung Martin,
>   Memangnya FPI ini arus ya? Arus apa sih?
>
>   Salam,
>   Wedekabe



[mediacare] Re: Yasir Hadibroto harus dituntut!

2007-10-03 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Pak Trikoyo: 

" Hal ini tentu saja tak perlu kutulis, sebab setiap umat Islam 
pasti sudah mengerti. Apalagi mereka yang rajin shalat lima waktu. 
Setiap shalat pasti didahului dengan wudhu dan tentu saja mengerti 
betul artinya wudhu. Kemudian berdiri dan takbir Allahu Akbar dan 
membaca do'a iftitah .Innashalati
...dst.

Jelas di dalam do'a iftitah itu setiap muslim tahu betul untuk apa 
hidup ini sebenarnya. "


---> Lho pak Trikoyo ini apa nggak tahu, bahwa 99% umat Muslim 
berada dibelakang siapapun yang menembak Aidit? para musuh Aidit 
memang rajin shalat, masak pak Trikoyo nggak tahu?

DH


--- In mediacare@yahoogroups.com, "ChanCT" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> CERPEN 100307
> - Original Message -
> From: Trikoyo
> To:
> Sent: Wednesday, October 03, 2007 6:18 PM
> Subject: RENUNGAN SAMBIL MENUNGGU BUKA PUASA.
> 
> 
> CERPEN  100307
> 
> 
> 
> D.N. AIDIT,  SIAPA PEMBUNUHNYA?
> 
> Renungan : Tri Ramidjo.
> 
> 
> 
> Di mass media sering disebut-sebut yang menangkap dan 
menginterogasi Aidit adalah Kolonel Yasir Hadibroto pada tanggal  22 
Nopember 1965 di desa Sambeng belakang stasiun Balapan, Solo 
(Surakarta) dan pagi esoknya dibawa ke Boyolali 25 km dari Solo 
kemudian di tembak dengan AK satu magasin (satu magasin setahuku   
isinya 25 butir peluru tajam.). AK adalah sejenis senapan mesin 
ringan buatan Rusia. Apa singkatan AK aku tak  tahu.
> 
> 
> 
> Menurut mass media  Aidit ditembak membelakangi sumur tua dan 
langsung terjungkel di sumur tua itu.
> 
> 
> 
> Negeri ini adalah negara hukum. Orang yang dihukum mati pun 
jenazahnya diserahkan kepada keluarganya dan dimakamkan secara baik-
baik menurut agama yang dianutnya.
> 
> 
> 
> Tapi Aidit ditembak tanpa proses hukum, terikat dan tidak berdaya. 
Tawanan perang pun yang tertangkap tidak diperlakukan semena-mena.
> 
> 
> 
> Aku  bisa berkata demikian karena aku  mengalami bertempur dalam 
perang dunia ke II. Ketika itu aku  adalah komandan kompi dalam 
angkatan  darat Jepang. Pasukanku  pernah menangkap spion atau mata-
mata tentara sekutu, lengkap dengan  tanda anggotanya dan sepucuk  
pistol  Vickers. Mata-mata itu tidak langsung ditembak mati tapi 
melalui proses pemeriksaan, pengadilan militer dan baru dijatuhi 
hukuman 15 tahun penjara.
> 
> Itu dalam keadaan perang di tahun 1944 dan yang berkuasa adalah 
tentara fasis Jepang. Bayangkan, kita semua tahu betapa kejamnya 
tentara fasis Jepang waktu itu.
> 
> 
> 
> Sedang Aidit, beliau adalah  seorang menteri dari pemerintahan 
yang syah di bawah Presiden yang juga syah  Sukarno. Suharto yang 
merebut kedudukan tertinggi militer angkatan darat  dan melawan 
perintah Panglima Tertinggi, bertindak atas kewenangannya sendiri 
dan Yasir Hadibroto apakah bertindak atas perintah Suharto atau 
bertindak sendiri masih kurang jelas disebut dalam mass media.
> 
> 
> 
> Tapi bagaimana pun juga tindakan kolonel Yasir pada waktu itu 
terang melanggar hukum. Yasir adalah pembunuh dan harus diadili. 
Harus ditindak menurut hukum.
> 
> 
> 
> Kalau menurut cerita-cerita silat Tiongkok,  hutang nyawa harus 
dibayar dengan nyawa dan anak-anak yang berbakti kepada orang tuanya 
pasti membalaskan dendam.
> 
> Itu cerita silat.
> 
> 
> 
> Tapi Aidit yang ditembak mati semena-mena oleh Yasir tanpa proses 
hukum, sudah sepatutnya penegak hukum di negeri ini harus bertindak. 
Apakah harus menunggu laporan pengaduan dari anak-anak, kerabat atau 
familinya yang menuntut hukum?
> 
> Apakah penegak hukum di negeri ini sudah banci, impoten seperti 
diriku ini? Aku menderita  impoten bertahun-tahun juga karena 
siksaan interrogator orba dan bahkan sekarang ini menderita stroke 
sehingga tangan kananku tidak berfungsi.
> 
> 
> 
> Aku  juga ditahan bertahun-tahun diasingkan ke pulau Buru  akibat 
fitnah dan tidak pernah melalui proses hukum pengadilan apa pun 
apakah itu yang dinamakan hukum perdata atau pun hukum pidana.
> 
> 
> 
> Apakah aku yang sudah 81 tahun ini harus tertatih-tatih  masuk 
keluar kantor menghadap petinggi-petinggi negeri ini  untuk 
mengadukan nasib derita akibatvfitnah? Masyaallah, sungguh 
keterlaluyan  hukum di negeri ini.
> 
> 
> 
> Benar-benar negeri ini bukan negara hukum lagi lebih baik disebut 
negeri di luar hukum dan yang memegag bedil sama klasnya seperti 
cowboy-cowboy di Amerika.
> 
> Apakah rakyat negeri ini dianggap sapi yang digiring oleh cowboy-
cowboy?
> 
> Cerita-cerita cowboy masih jauh labih baik  sebab dalam cerita 
cowboy yang benar selalu menang.
> 
> 
> 
> Sudah 42 tahun berlalu negeri ini menjadi negeri yang amburadul. 
Sudah saatnya para petinggi negeri ini mawas diri dan mengambil 
tindakan yang sesuai dengan norma-norma hukum,
> 
> Ahli-ahli hukum di negeri ini sudah cukup banyak tapi yang benar-
benar mengerti hukum dan melaksanakan hukum masih sangat langka. 
Astagfirullah.
> 
> 
> 
> Sudah saatnya kita bisa menyanyikan lagu komponis terkenal Cornel 
Simandjuntak :
> 
> Maju tak gentar, membela yang benar,
> 
> dan bukan
> 
> maju tak gentar, membela y

[mediacare] Re: Bercermin Pada Piagam Madinah - Tadarus Ramadhan Tomy Su di Jawa Pos 24-09-2007

2007-10-01 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Bukankah leluhur kita juga telah mewariskan semangat gotong royong, 
atau di Minahasa "Mapalus", di Maluku "Pela gadong", dst? Di tahun 
50an, rakyat desa saling bantu membangun rumah ibadah, umat Islam 
bantu tetangga membangun gereja, dsb. Kini kita sangat hobby merusak 
rumah ibadah orang lain...

Hidup berdampingan dengan damai telah lama kita kenal, tak perlu ke 
Medinah..

Juga kalau mau meniru sikon ribuan tahun silam, dijamin akan gagal.

Salam budaya leluhur

Danardono


--- In mediacare@yahoogroups.com, "Budi - Production Control"  wrote:
>
> Mas Radit,
> 
> Tentunya bukan masalah dari mana dan seberapa jauh kita mengambil 
sesuatu yang terbukti manfaatnya, tetapi inti dari Piagam Madinah 
adalah adanya kerjasama antara semua penganut agama yang ada di 
Madinah pada masa itu (Islam, Yahudi dan Nasrani) untuk bersama-sama 
menjaga perdamaian, tidak saling serang dan masing-masing penganut 
agama bebas menjalankan keyakinannya.
> 
> Satu lagi hal yang penting dalam Piagam Madinah ini adalah adanya 
kebersamaan apabila ada serangan/musuh dari luar akan dihadapi 
bersama.
> 
> Saya kira inilah keistimewaan dan keindahan Piagam Madinah.
> 
> Wassalaam,
> Budi-pc
> 
> 
> 
>   - Original Message - 
>   From: mediacare 
>   To: mediacare@yahoogroups.com 
>   Sent: Monday, October 01, 2007 9:06 AM
>   Subject: Re: [mediacare] Bercermin Pada Piagam Madinah - Tadarus 
Ramadhan Tomy Su di Jawa Pos 24-09-2007
> 
> 
> 
>   Sungguh bangsa yang aneh. Mau bercermin saja kok jauh-jauh 
sampai ke Madinah? 
>   Apa "cermin" khas Indonesia kurang bagus? Bukankah budaya kita 
beda dengan mereka di Tanah Arab sana?
> 
> 
> 
> - Original Message - 
> From: rexy_mawardi 
> To: mediacare@yahoogroups.com 
> Sent: Monday, September 24, 2007 11:20 AM
> Subject: [mediacare] Bercermin Pada Piagam Madinah - Tadarus 
Ramadhan Tomy Su di Jawa Pos 24-09-2007
> 
> 
> BERCERMIN PADA PAIAGAM MADINAH
> Tomy Su*) Tadarus Jawa Pos Senin 24 September halaman 1 dan 
> dilanjutkan ke hal 15 Nabi Saja tak Anggap satu Etnis Lebih 
Tinggi 
> dari Yang Lain
> 
> Kedatangan bulan suci Ramadhan jelas menjadi rahmat bagi 
setiap 
> muslim yang menjalankan ibadah puasa. Dalam tradisi Islam, 
puasa 
> diyakini sebagai praksis pembebasan dari segala macam 
kecenderungan 
> buruk, bilamana puasa dijalani dengan ketulusan dan bukan 
sekedar 
> menjalani perintah agama. Kecenderungan buruk manusia bisa 
bersifat 
> individual, bisa juga kolektif atau berjamaah, semisal sikap 
> intoleransi dan alergi terhadap kemajemukan dan perbedaan.
> 
> Dalam Islam, sikap-sikap seperti itu tidak punya landasan sama 
> sekali. Tidak ada legitimasi teologis untuk menjadi manusia 
yang 
> "menangan" dan "merasa paling benar" dengan berlaku tidak adil 
pada 
> yang lain.Apalagi jika sampai mengatasnamakan Islam dan 
Kanjeng Nabi 
> Muhammad SAW. Terorisme dan kekerasan yang sering dikaitkan 
dengan 
> Islam adalah kekeliruan. Orang yang menilai Islam identik 
dengan 
> teorisme atau kekerasan jelas keliru.Demikian juga keliru 
orang yang 
> melakukan dan membenarkan tindakan teror dan kekekerasan atas 
nama 
> Islam. Umat Islam hanya dipanggil untuk menebarkan kebaikan, 
> kedamaian dan rahmat bagi semesta. "Kami mengutus kamu, untuk 
> menjadi rahmat bagi semesta alam"(QS 21:107)
> 
> Sosok Kanjeng Nabi sungguh merupakan rahmat bagi semesta dan 
karunia 
> terindah bagi segenap umatNya. Beliau tidak pernah anti 
perbedaan. 
> Bahkan untuk urusan puasa, Nabi menimba inspirasi dari orang 
Yahudi. 
> Ketika Nabi hijrah ke Madinah, Nabi melihat orang-orang Yahudi 
> berpuasa pada hari Asyura, lantas beliau segera mengajak para 
> pengikutnya untuk berpuasa pada hari itu.
> 
> Piagam Madinah
> 
> Sikap dan semangat menghargai perbedaan yang ditunjukkan Nabi 
dalam 
> keseharian kemudian dibakukan dalam hukum positif yang 
terkenal 
> dengan Piagam Madinah. Piagam atau Konstitusi Madinah dibuat 
Nabi di 
> Madinah pada 622 untuk mengatur hubungan antara orang-orang 
Muhajirin 
> (orang Islam Mekkah yang ikut hijrah bersama Nabi), Ansar 
(penduduk 
> Muslim di Madinah), dan orang-orang Yahudi. Sebelum di 
Madinah, jadi 
> saat Nabi masih di Makkah selama 13 tahun membangun komunitas 
Islam 
> pertama berlaku "ukhuwah Islamiyah".Artinya hanya yang Islam 
adalah 
> saudara.Yang bukan Islam, bukan saudara.
> 
> Tapi dengan lahirnya Piagam Madinah, berlaku ukhuwah 
madaniyah, 
> persaudaraan untuk seluruh penduduk.Pasalnya Madinah yang 
sebelumnya 
> disebut Yasrif adalah kota majemuk. Piagam Madinah sendiri 
memuat 47 
> pasal dengan 38 butir rumusan yang rata-rata berisi pandangan 
> universal yang diperlukan untuk sebuah kota atau negara yang 
majemuk. 
> Nabi bertemu dengan seluruh pimpinan suku sepakat pada piagam 
itu ( 
> Baca kitab Sirah Nabawiyah Ibnu Hisam 

[mediacare] Re: YAHUDI lagi....

2007-09-29 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Saya setuju sekali,

Kebencian, pada dasarnya, adalah sikap yang keluar dari rasa 
frustasi, jadi bersifat defensif. Ini juga menunjukkan ke-inferior-
an si pembenci. Seseorang yang telah mencapai qualitas pribadi yang 
tinggi, mampu mengatasi kebencian. Sebenarnyalah, pembenci adalah 
mereka yang berada pada sisi inferior.

Karena itu agama apapun, mengajarkan untuk mengatasi kebencian.

Kebencian kelompok, seperti kebencian sekelompok orang terhadap kaum 
Yahudi, menunjukkan ke-inferior-an kelompok pembenci ini. Tak 
berdaya. Merasa rendah terhadap kaum Yahudi, yang memang lebih 
unggul. Kelompok pembenci semacam ini patut dikasihani.

Salam hari Minggu

Danardono

--- In mediacare@yahoogroups.com, "Kaka Suminta" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Salam
> 
> >
> > Mengapa kita yang tidak pernah mengenal Yahudi (saya belum 
ketemu orang
> > yang ngaku atau berkebangsaan Yahudi) lalu harus membenci 
Yahudi, sayang
> > benar energi ini dibuang untuk sesuatu yang tidak kita ketahui.
> >
> > Tetapi bahwa kita mengangkat solidaritas untuk yang tertindas 
seperti
> > pertikaian dan penindasan di sekitar jalur Gaza saya sepakat, 
sebagimana
> > halnya kita ingin membangun solidaritas untuk rakyat Burma saat 
ini atas
> > penindasan penguasanya.
> >
> > Juga penindasan yang dilakukan oleh AS di Irak dan tempat 
lainya. Kita
> > juga tidak setuju jika negara kita sendiri melakukan pinindasan 
kepada
> > rakyatnya sendiri. Demikian juga penindasan yang terjadi akibat 
ketimpangan
> > ekonomi, politik dan budaya yang terjadi antara negara dan juga 
di dalam
> > negara harus kita kutuk.
> >
> > Sehingga kebencian kita kepada Yahudi harus proporsional, sebatas
> > kemarahan atas penindasan negara Yahudi yang dilakukan terhadap 
bangsa
> > palestina. tetapi permasalahan di sana bvegitu pelik sehingga 
tidak mudah
> > untuk mendukung atau membenci siapa secara hitam putih. Yang 
jelas kekerasan
> > dan penindasan dilakukan oleh penguassa terhadap rakyat, yang 
juga terjadi
> > di negara-negara muslim. (perempuan arab dilarang mengemudi atau 
minyak
> > hanya untuk laki-laki)
> >
> > Akan lebih proporsional jiak kita melakukan kerjasama secara luas
> > membongkar ketidak adilan sesuai dengan proporsi kita masing-
masing. Untuk
> > kita di sisni ketimpangan yang terjadi lebih disebabkan oleh 
sistem dan
> > tabiat pemimpin yang membodohi rakyatnya, ini yang harus kita 
benci, karena
> > kaibatnya ya kita ini yang menanggung.
> >
> > Dan jangan lupa pemimpin kita memang suka menggunakan sentimen 
apapun
> > termasuk kebencian untuk mengangkat solidaritas semu, yang pada 
ujungnya
> > tidak lebih untuk mengangkat dirinya sendiri sebagai pemimpin 
solidaritas
> > kebhencian, bahkan untuk hal-hal yang tidak berklaitan dengan 
kepentingan
> > rakyat yang semakin terkapar (NTT saat ini merebak busung lapar).
> >
> > Wassalam
> > - The Full Monty
> > - Annie
> > - Fiddler on The Roof
> >
> > Ternyata karya-karya musical besar majority dibuat oleh tokoh-
tokoh
> > keturunan Yahudi dan kelahiran New York tahun 1895-1930. 
Kebanyakan adalah
> > kelahiran 1918 dan salah satu yang tidak asing tentunya *Leonard 
Berstein.
> > *Pasti deh banyak yang tahu karyanya sebutkan saja Somewhere, 
Tonight,
> > Maria.
> >
> > Bukan hanya karya mereka menerima Oscar, Grammy, Emmy, Tony 
bahkan
> > Pulitzer.
> >
> > Sutradara West Side Story Mr. Jerome Robbins ternyata belajar 
menari dari
> > *Yeichi Nimura.* Wah keturunan Jepang gimana ini koq 
bisa ..dan gimana
> > ya mau bersaing ternyata banyak sekali yang beberapa langkah 
mendahului kita
> > ya.
> > **
> > Yang istimewa adalah David Yazbeck kelahiran tahun1960 dalam The 
Full
> > Monty. Beliau berasal dari ayah keturunan Yahudi dan ibu 
keturunan Arab.
> > Musisi ulung ini diusia 26 tahun sdh memenangkan Emmy selain 
menulis juga
> > menjadi producer terhadap group band dan musisi besar lainnya 
seperti Queen,
> > Tito Puentes.
> >
> > Ini belum termasuk beberapa Yahudi lainnya seperti Irving Berlin 
kelahiran
> > tahun 1888 yg berimigrasi ke US tahun 1893. Siapa nggak kenal 
lagu White
> > Christmas, Always, Blue Skies, God Bless America, Anything You 
Can do (I can
> > do better), Change Partner, Cheek to cheek. Let your self Go , 
How deep is
> > the Ocean, Let face the music and dance
> >
> > Wadduh saya nggak habis pikir apa ya alasan orang membenci YAHUDI
> > ya.kayaknya bukan agama saja lho MAS..tapi SIRIK juga 
kali ya.  Tapi
> > aku koq nggak ada tuh rasa bencinya, malah kagum. Mungkin karena 
tak pernah
> > diajarkan membenci kali ya
> >
> > Aduh.Ini aku yang salah tempat dilahirkan ataukah mereka 
yang salah
> > terdampar...pusing...tapi pasrah deh...takdir.
> > HH
> >
> >  
> >
>




[mediacare] Jerman Hapus Utang Indonesia 50 Juta Euro --> tak islami nihh?

2007-09-27 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
SUARA PEMBARUAN DAILY
-
---

Jerman Hapus Utang Indonesia 50 Juta Euro

[JAKARTA] Jerman kembali memberikan bantuan penghapusan utang (debt 
relief) untuk Indonesia sebesar 50 juta Euro (sekitar Rp 650 
miliar), yang resmi ditandatangani dalam ikatan perjanjian, di 
Berlin, Kamis (27/9) pagi . Pada penghapusan utang kali ini, Jerman 
memberikan prasyarat yaitu pemerintah Indonesia wajib 
menginvestasikan 25 juta Euro melalui pengalihan utang (debt 
swap/conversion) ke dalam program kesehatan nasional untuk memerangi 
AIDS, TBC, dan Malaria dengan lembaga The Global Fund.

Demikian dikemukakan Duta Besar RI untuk Jerman Makmur Widodo, 
kepada wartawan, ketika dihubungi di Berlin, Rabu (26/9) malam.

Penandatanganan dokumen kerja sama pengalihan utang tersebut 
dilakukan pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Duta Besar RI 
untuk Jerman serta Global Fund. Sementara dari Jerman diwakili oleh 
Bank Keuangan Pemerintah Jerman KSW. Widodo mengatakan, makna dari 
pengalihan utang terebut yakni membina hubungan baik antara Jerman 
dan Indonesia, khususnya di bidang kesehatan. 

"Jerman merupakan negara yang peduli pada tiga penyakit berbahaya 
tersebut. Jerman sebagai negara pendonor pertama di bidang kesehatan 
bersedia meringankan utang Indonesia asalkan pemerintah berjanji 
tuntaskan penularan tiga penyakit tersebut, terutama di kawasan 
Papua," ujar Widodo. 

Sebelumnya selama lima tahun belakangan (2002-2006) Jerman melakukan 
pengalihan utang kepada Indonesia ke dalam program pendidikan dan 
lingkungan hidup. Widodo mengatakan jumlah pengalihan utang Jerman 
ke Indonesia melalui Global Fund telah mencapai 2 miliar Euro selama 
lima tahun. Sementara total utang Indonesia ke Jerman sebesar US$ 
3,81 miliar atau 2,71 miliar Euro. Melalui perjanjian pengalihan 
utang pagi ini, Indonesia mendapat keringanan 5,3 persen dari total 
hutang ke Jerman. 

"Bagi Indonesia, Jerman merupakan negara kreditor atau pendonor 
terbesar ke-2 setelah Jepang. Selain memberikan keringanan utang, 
Jermanjuga membantu Indonesia untuk lebih mandiri dan peduli pada 
masalah-masalah kesehatan, pendidikan dan lingkungan hidup," papar 
Widodo. 

Dalam pelaksanaannya, pemerintah Jerman dan Indonesia akan membentuk 
Country Coordinating Monitor (CCM) yang mengikutsertakan tujuh Non 
Govermental Organization (NGO). Rencananya, program kesehatan 
(Debt2Health) diselesaikan bertahap selama lima tahun. Pemerintah 
Jerman memonitor kemampuan Indonesia dalam berinvestasi sebesar 25 
juta Euro untuk program kesehatan nasional. 

Sementara itu, menurut Menteri Pembangunan Jerman Heidemarie 
Wieczorek-Zeul yang diwakili oleh Ketua Inovative Finance Global 
Fund Robert Filipp mengatakan Indonesia memenuhi semua kriteria 
dalam program kesehatan. Terdapat tujuh kriteria yang ditetapkan 
oleh Global Fund dan Pemerintah Jerman, yakni Indonesia merupakan 
negara dengan tingkat penyakit tinggi, memiliki kebutuhan yang 
mendesak, potensial dan memiliki kapasitas untuk berkembang, kinerja 
masa lalu yang baik terkait dengan bantuan Global Fund, memiliki 
likuiditas untuk melakukan investasi counterparts funds, memiliki 
campuran (mix) utang yang potensial untuk dikonversikan, dan 
keterlibatan masyarakat sipil. [EAS/M-6]





[mediacare] Sultan Cirebon - Re: Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi

2007-09-25 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> pak danar,
> 
> baiknya memang dipisahkan saja urusan asal-usul manusia
> versi ilmiah dengan versi kitab suci.
> 
> sejak awal saya sampaikan versi ilmiah, berdasarkan dua
> buku tulisan olson dan wells. tidak ada kutipan kitab suci satu
> ayatpun.
> 
> mungkin anda bisa tunjukkan juga bukti ilmiah (buku, etc) bahwa
> manusia dari sononya sudah berbeda-beda karena nenek
> moyangnya berlainan.
> 
> 
Mas, lho saya juga gak yakin kalau manusia dari sono sudah beda nenek 
moyangnya, melalui proses evolusi kelihatannya semua berasal dari satu 
titik. Saya juga percaya demikian. Tetapi apakah satu titik awal ini 
manusia seperti dikisahkan dalam Kitab Suci (yang memang harus 
dipidahkan dari pembahasab ilmiah)?

Mas Dewanto memang sebutkan buku tulisan tanpa kutipan Kitab Suci. 
Tetapi penulis sebelumnya (Baramuli?) mengupas pembuktian DNA yang 
bagus sekali, tapi lalu menutupnya dengan kesimpulan, bahwa yang ada 
di Kitab Suci match dengan penemuan DNA, gimana mau nyambung?
Tulisan ini yang saya pertanyakan.

Sakam

Danardono




[mediacare] Sultan Cirebon - Re: Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi

2007-09-25 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
> hehehe...
> 
> dibusek
> 
> tempo hari sewaktu dinas di sorong, papua, saya mendapati seorang
> pria suku asli yang berperawakan jangkung, hidung mancung dan
> bermata kelabu, tentu dengan kulit hitam. teman saya di kantor 
cerita,
> sewaktu terjadi peristiwa bougenville di papua nugini, dia bertemu
> beberapa penduduk asli yang bermata hijau dan biru.
> 
> untuk kitab suci, saya berpendapat kita tak mesti menelannya
> secara literer. banyak perumpamaan dan kiasan terkandung di
> dalamnya. memang seperti itu semestinya panduan yang bersifat
> general.
> 
> salam,

Kok jauh jauh ke Sorong mas, di Ngawi juga banyak wanita cantik yang 
rambutnya agak cokelat (gak dicat) dan mata cokelat. Disana waktu 
Belanda masih berkuasa, ada penjara besar, yang di awaki banyak 
personel Belanda. Juga di kema, Minahasa, banyak orang yang bertype 
barat, mereka adalah keturunan Portugis.

Dengan kawin mawin ini mungkin ada campuran antara homo sapiens 
dengan setengah manusia setengah monyet seperti Pithecanthropus 
Erectus ha ha ha.

Mengenai Kitab Suci, mau mengimani bagaimana caranya ya monggo. Tapi 
jangan kita mencoba melegalisasi isi Kitab Suci dengan dalih dalih 
ilmiah gak jalan mas...

Salam

Danardono

PS Saya masih bingung mengenai rumus ilmiahnya yang namanya malekat..



[mediacare] Jihad ala Bushido

2007-09-25 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO

Jihad ala Bushido
Oleh Lanny Octavia
20/09/2007


Nampaknya, reduksi terhadap pemaknaan agama sehingga lebih 
menekankan pada kesalehan ritual daripada kesalehan sosial dapat 
menjawab ironi di atas. Selama ini, umat Islam terlalu menyibukkan 
diri dengan perhitungan pahala dan dosa individual, tanpa adanya 
kesadaran terhadap problem-problem sosial seperti kemiskinan, 
korupsi, penggusuran atau pengangguran yang berimbas langsung pada 
kemaslahatan umat. 


Beberapa waktu lalu, empat belas organisasi masyarakat Islam, antara 
lain Muhammadiyah dan NU, menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk 
berjihad melawan para koruptor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia 
(BLBI) hingga mereka mengembalikan seluruh kerugian negara yang 
ditimbulkan. 

Terlepas dari kontroversi yang muncul setelah dijadikan iklan, 
langkah tersebut cukup menarik dan patut dipuji. Itu dikarenakan 
selama ini penanganan hukum bagi tindak korupsi memang dinilai masih 
setengah hati, bersifat tebang pilih, tidak pernah tuntas dan kurang 
mendapat tindakan tegas dari aparat. Di sisi lain, deklarasi 
tersebut menunjukkan kecaman para tokoh Islam pada pelanggaran moral 
serius berupa penyelewengan kekayaan negara yang seharusnya 
digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, sebagai bagian 
dari amr ma'ruf nahi munkar. 

Lazimnya, para ulama ataupun tokoh Islam hanya lantang mengkritisi 
pelanggaran moral dengan definisi yang sempit. Sebagian di antaranya 
bahkan tidak segan-segan menindak langsung dengan menghancurkan 
tempat-tempat yang diklaim sebagai sumber perbuatan amoral dan 
maksiat seperti kafe, klab malam, perjudian, pelacuran dan 
sejenisnya. Kegiatan yang terutama dilancarkan demi menjaga kesucian 
bulan Ramadhan tersebut tak jarang bersifat anarkis sehingga 
merugikan pihak-pihak tertentu. 

Di sisi lain, mereka sama sekali tidak mengambil sikap apapun 
terhadap persoalan korupsi yang semakin mengakar dan menggurita 
mulai dari soal pengurusan KTP di tingkat kecamatan hingga kasus-
kasus yang melibatkan Bulog di tingkat nasional. Karena kerap 
ditolerir, tak mengherankan jika tokoh agama sendiri pun sampai 
terperangkap jeratan korupsi dan terpaksa mendekam di bui. 

Cukup miris jika membandingkan fenomena korupsi di negara relijius 
dengan negara sekuler. Menurut Corruption Perceptions Index (CPI) 
tahun 2006, peringkat terburuk justru diduduki oleh negara yang 
dikenal relijius seperti Indonesia, Pakistan, Sudan dan Iraq. 
Sementara sejumlah negara sekuler yang dianggap abai terhadap agama 
relatif bersih dari korupsi. Di antaranya adalah Finlandia, Denmark, 
Singapura, Swedia, Swiss, Australia, Belanda dan negara-
negara `kafir' lainnya. Mereka benar-benar menyadari bahwa korupsi 
adalah momok yang dapat menggerogoti banyak sendi sosial-ekonomi dan 
pada akhirnya menghambat pertumbuhan ekonomi bangsa.

Di negara saudara tua kita, Jepang, Menteri Pertanian Norihiko Akagi 
yang baru dua bulan menjabat telah mengundurkan diri pada bulan 
Agustus kemarin karena didakwa lalai melaporkan biaya kantornya. 
Pendahulunya, Toshikatsu Matsuoka, melakukan bunuh diri pada bulan 
Mei lalu karena terlibat skandal keuangan. Serangkaian skandal 
korupsi tersebut pada akhirnya memaksa Perdana Menteri Jepang Shinzo 
Abe untuk mengakhiri masa jabatannya yang belum genap setahun. Hal 
tersebut tak lain dikarenakan masyarakat Jepang masih berpegang 
teguh pada kode etik kepahlawanan samurai yang dikenal dengan 
bushido, yang menjunjung tinggi moralitas, kebajikan, keberanian, 
dan kejujuran. 

Padahal dalam Islam, secara normatif al-Quran tak pernah jemu 
menganjurkan umatnya untuk selalu menegakkan keadilan, mengentaskan 
kemiskinan dan tidak mengkhianati amanah atau menyalahgunakannya. 
Nabi Muhammad sendiri pun menolak memaafkan seorang perempuan dari 
Bani Makhzumiyah yang mencuri, dan mengatakan: " Kehancuran telah 
menimpa umat sebelum kamu karena apabila yang mencuri itu para elit 
mereka membiarkannya, namun apabila yang mencuri itu rakyat biasa 
mereka baru menegakkan hukum atasnya. Demi Allah, sekiranya anak 
kandungku Fathimah mencuri, maka aku akan sungguh-sungguh memotong 
tangannya." 

Nampaknya, reduksi terhadap pemaknaan agama sehingga lebih 
menekankan pada kesalehan ritual daripada kesalehan sosial dapat 
menjawab ironi di atas. Selama ini, umat Islam terlalu menyibukkan 
diri dengan perhitungan pahala dan dosa individual, tanpa adanya 
kesadaran terhadap problem-problem sosial seperti kemiskinan, 
korupsi, penggusuran atau pengangguran yang berimbas langsung pada 
kemaslahatan umat. Bukankah Islam dilahirkan untuk membebaskan 
manusia dari pelbagai bentuk perbudakan dan eksploitasi? Bukankah 
Islam datang dalam rangka memperbaiki sistem sosial masyarakat yang 
timpang? 

Pada Ramadhan kali ini, sebaiknya umat Islam kembali merenung dan 
mencerna secara mendalam bagaimana al-Qur'an kerap mengaitkan soal 
keimanan dengan perbuatan baik (amal saleh). Sebab, kesaksian iman 
tidak akan pernah memadai tanpa dibuktikan oleh imple

[mediacare] Sultan Cirebon - Re: Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi

2007-09-24 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Mas, menurut yang empunya cerita, dalam hubungan DNA, yang penting 
adalah garis ibu, jadi raja raja Cirebon terbukti keturunan Semar, 
garis yang dari Adam ngilang entah kemana..

Dan kalau mas baca silsilah Yesus di Injil, akan baca silsilah dari 
Adam. Semua orang Yahudi. jadi kalau kita ikut ikut mau jadi turunan 
Adam semua, maka kita semua bernenek moyang Yahudi, dan Yesus embah 
buyut kita semua, Negro, Hottentot, Eskimo, Caucassians, India, 
Tiongkok, Indian, Aborigins...

gedebukkk

Salam

danardono

--- In mediacare@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> lho pak danar, tempo hari saya jalan-jalan ke keraton cirebon.
> 
> di depan keraton ada penjual buku-buku tentang kesultanan
> cirebon. salah satunya tentang silsilah sultan, lengkap dengan
> pohon keluarga berhurup latin dan arab.
> 
> di sana disebutkan dari pihak ayah, sultan cirebon keturunan
> langsung nabi adam. dari pihak ibu, masih keturunan semar
> yang tokoh wayang. hebat to? ini juga hikayat. hehehehe...
> 
> 
> MOD:
> Mas Dede, kalau di Cirebon bukankah istilah Sunan, bukan Sultan?
> 
> 
> 
> At 02:55 AM 9/18/2007 +, you wrote:
> 
> >--- In mediacare@yahoogroups.com, 
> >"refunny@"  wrote:
> > >
> >Silahkan dibuktikan secara ilmiah kebenaran atau
> > > ketidakbenaran dari kepercayaan ini.
> > >
> >
> >Ini kan hikayat dari suku suku Semit, kok mau dibuktikan secara
> >ilmiah, hikayat ya hikayat.
> >
> >Dalam Kitab Perjanjian Lama (Taurat) di sebutkan list, dari Adam
> >sampai ke Yesus. Nah, kalau kita, orang Bali, Jawa, Sunda, 
Tionghoa,
> >Aborogines, Negro, bule percaya semua turunan Adam, jadi kita 
semua
> >juga turunan Yesus, yang silsilahnya disebut dalam Kitab Taurat? 
Dan
> >nama nama dalam silsilah itu semua Yahudi (Semit), jadi kita semua
> >punya darah Semit?
> >
> >Piye to?
> >
> >Salam
> >
> >Danardono
>




[mediacare] Re: Adam & Hawa, Mitologi atau Ilmiah?

2007-09-22 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Analisa yang menarik, yang secara universal dapat diterima sebagai 
kenyataan, bahwa homo sapiens berasal dari mutasi daripada mahluk 
sebelumnya (pra homo sapiens). tak usah memberi nama pada awal homo 
sapiens ini, mungkin X atau Y.

Tetapi segala klenik yang dikisahkan secara mendetail dalam Kitab 
Kitab agama agama Ibrahim adalah soal lain. Lihatlah, bagaimana 
detal silsilah Yesus yang berasal dari Pak Adam dalam Taurat. Semua 
manusia Yahudi. Apalagi malaikat malaikat, yang entah bagaimana 
definisi ilmiahnya turut bermain.  opo tumon?

Salam ilmiah

Danardono

--- In mediacare@yahoogroups.com, a bambani <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Adam & Hawa, Mitologi atau Ilmiah?
> 
> Sebelum masuk ke soal Adam dan Hawa, kita bicarakan
> dulu manusia dalam perspektif biologi. Manusia dalam
> bahasa latin dimasukkan genus homo. Homo sapiens, homo
> yang bijaksana. Manusia memiliki 23 pasang kromosom.
> Pada satu pasang kromosomnya terdapat perbedaan antara
> laki-laki dan perempuan. Laki-laki memiliki pasangan X
> dan Y, sementara perempuan X dan X. 'Kerabat' terdekat
> manusia, simpanse, untuk diketahui, memiliki 24 pasang
> kromosom.
> 
> Kromosom yang berpasang-pasangan ini merupakan hasil
> rekombinasi perkawinan ibu dan bapak. Satu dari bapak
> dan satu dari ibu. Rekombinasi ini berbeda hasilnya
> antara satu anak dengan anak yang lain meski satu ibu
> dan satu bapak. Bahkan pada kembar identik sekalipun
> pasti tetap ada sedikit perbedaan. (Jadi ingat fisika,
> tak ada materi yang benar-benar serupa bentuk dan
> komposisinya).
> 
> Setiap kromosom memiliki seuntai deoxyribonucleic acid
> (DNA) tunggal. DNA inilah yang membawa sifat manusia.
> Kita mewarisi dari orang tua. Orang tua dari nenek
> moyang. Manusia pertama mewarisi dari nenek moyang
> yang bukan manusia. Burung mewarisi DNA dari
> dinosaurus. DNA adalah titik penjuru, titik kait antar
> semua makhluk hidup di dunia.
> 
> Perkembangan teori evolusi mutakhir kemudian
> meletakkan titik kajian pada DNA ini. (Sementara
> Charles Darwin masih mengandalkan morfologi atau
> ciri-ciri fisik.) Pada DNA inilah terlihat bahwa teori
> evolusi jadi tak terbantahkan, menjadi pengait antar
> semua makhluk hidup di dunia (bahkan tumbuh-tumbuhan).
> DNA ini menegaskan bahwa manusia adalah hewan! Makanya
> kemudian, saat ini sedang berlangsung proyek pemetaan
> genom atau DNA makhluk hidup termasuk manusia.
> (Perkembangan pengetahuan akan DNA ini nantinya bisa
> membuat manusia bisa merekayasa 'manusia unggul',
> misalnya memiliki ketahanan tubuh yang luar biasa,
> manusia disisipi DNA hewan lain dll).
> 
> Sebelum dikenal pendekatan DNA, sebagian ahli
> berpendapat, manusia yang sekarang tersebar di semua
> benua adalah hasil evolusi yang terpisah-pisah. Teori
> ini disebut multiregionalisme. Teori atau lebih tepat
> hipotesis ini berangkat dari penemuan berbagai
> fosil-fosil yang berbeda-beda morfologinya di berbagai
> benua. Sehingga, mereka kemudian berhipotesis,
> berbagai ras yang ada sekarang merupakan hasil evolusi
> berbagai homo tersebut. Mereka berevolusi
> sendiri-sendiri, sampai semuanya menuju satu spesies
> yang sama: homo sapiens.
> 
> Pada tahun 1987, hipotesis multiregionalisme itu
> patah. Sekelompok ahli biologi dari Universitas
> California, Berkeley, menemukan bahwa semua manusia
> berasal dari satu keturunan yang sama. Selain itu,
> mereka juga menemukan, manusia merupakan hasil evolusi
> lebih kompleks dari makhluk bersel satu yang hidup
> jutaan tahun lalu.
> 
> Penelitian mereka bukan pada DNA kita, namun tak
> jauh-jauh dari situ. Mereka meneliti mitokondria,
> yaitu objek kecil dalam sel yang berfungsi mengurai
> senyawa-senyawa yang kompleks menjadi molekul
> sederhana yang sangat energik. Mitokondria adalah
> semacam batere yang digunakan sel untuk menciptakan
> banyak reaksi kimia. Mitokondria yang ada di sel
> manusia dipastikan berasal dari bakteri-bakteri yang
> mulai hidup dalam organisme lain bersel satu lebih
> dari satu miliar tahun lalu. Mitokondria hidup
> menumpang di sel hewan dan tumbuhan, dengan imbal
> balik mitokondria mendapat tempat nyaman untuk hidup.
> 
> Mitokondria memiliki DNA sendiri. Dalam tubuh manusia
> terdapat triliunan mitokondria. Namun urutan DNA
> mitokondria dalam setiap manusia memiliki sedikit
> perbedaan.
> 
> Menariknya adalah, mitokondria diwariskan dari ibu.
> Mitokondria yang ada dalam sperma ayah hanya sedikit,
> sehingga luruh ketika pembuahan terjadi. Sehingga
> mitokondria setiap manusia jelas diwarisi dari ibu.
> Dan dengan demikian, dapat dipastikan, semua manusia
> memiliki satu ibu yang sama. Inilah yang oleh Steve
> Olson dalam bukunya Mapping Human History disebut
> sebagai "Hawa Mitokondria" atau ibu pertama yang
> mewariskan mitokondria! Namun penyebutan ini, menurut
> Olson, harus hati-hati karena terkesan hanya Hawa
> sendiri yang manusia. "Pada kenyataannya, banyak
> manusia lain hidup sezaman dengan Hawa. Semua manusia
> menerima DNA mitokondria dari satu perempuan (mungkin

[mediacare] Re: Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi

2007-09-20 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
 
> waktu 13 jam saja. Gap antara kepercayaan dan ilmu pengetahuan 
> memungkinkan berkembangnya ilmu pengetahuan itu sendiri, mendorong 
> manusia membuktikan apa yang selama ini menjadi kepercayaannya.
> 
> Tentang incest, menurut kepercayaan agama2 Ibrahim, Adam dan Hawa 
> (Eve) memiliki 2 pasang anak kembar lain jenis: Habil (Abel) dan 
> Kabil 
> (Cain) masing2 dengan pasangan kembarnya yang perempuan. Tuhan 
> melarang 
> pernikahan antara Habil dan pasangan kembarnya ataupun antara 
Kabil 
> dan 
> pasangan kembarnya. Pernikahan harus dilangsungkan silang antara 
> Habil 
> dengan pasangan kembarnya Kabil dan sebaliknya. Dengan demikian 
Tuhan 
> telah melarang pernikahan antar saudara (incest) dengan segala 
> keterbatasan yang ada saat itu (cuma ada 6 manusia, Adam dan Hawa 
> serta 
> ke-4 anaknya). 
> 
> Sayangnya larangan Tuhan itu telah menciptakan kecemburuan di 
antara 
> Habil dan Kabil sehingga terjadilah pembunuhan pertama sesama 
manusia 
> di atas muka bumi. Silahkan dibuktikan secara ilmiah kebenaran 
atau 
> ketidakbenaran dari kepercayaan ini.
> 
> 
> Re: Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi
> Posted by: "Wielsma Baramuli" [EMAIL PROTECTED] wedekabe
> Date: Sun Sep 16, 2007 8:16 pm ((PDT))
> 
> Maaf, ikut nimbrung nih! 
> Saudara Arfi berarti setuju bahwa karena manusia hanya punya satu 
> nenek moyang (Adam dan Hawa/versi agama-agama semit) berarti 
manusia 
> yang ada sekarang ini adalah hasil insest? Bukankah agama-agama 
ini 
> melarang insest? Gimana dong?
> 
> Salam,
> Wedekabe
> 
> RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > --- In mediacare@yahoogroups.com, a bambani  wrote:
> > >
> > > Pak Danardono, saya sarankan Anda membaca buku
> > > "Mapping Human History" yang ditulis Steve Olson. Buku
> > > itu membongkar relasi genetik berbagai bangsa di
> > > dunia. Poin yang paling menarik adalah, ras sebenarnya
> > > konstruksi budaya. Secara genetik, perbedaan antara
> > > caucasoid dengan aborigin itu hanya beberapa persen
> > > artinya ras tidaklah relevan.
> > > 
> > > Kemudian, jelas semua manusia yang ada sekarang (dalam
> > > berbagai penampakannya di bumi utara dan selatan)
> > > adalah homo sapiens. Kita semua membawa ciri genetik
> > > DNA dan mitokondria yang sama dari nenek moyang kita.
> > > Kita memiliki 'Hawa' yang sama, kata Olson.
> > > 
> > > Jadi, tidak sulit kok membayangkan kita semua
> > > (manusia) adalah saudara kandung yang diturunkan dari
> > > satu ibu yang sama. Istilah Olson adalah "Hawa
> > > Mitokondria".
> > > 
> > > tabik,
> > > 
> > > arfi
> > > 
> 
> Lha mohon petromaxnya, apakah ada bukti bahwa semua homo sapiens 
> berasal dari manusia Adam dan manusia Hawa dengan pembuktian DNA?
> Ataukah Adam itu semacam tokoh metaphora (kiasan)?
> 
> Tabik juga
> 
> Danardono
>




[mediacare] Re: Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi

2007-09-18 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Lhoo tak ada maksud meng-kotak kotakan, tetapi, memang hikayat Adam 
Eva adalah hikayat yang muncul pertama kali dalam Perjanjian lama 
alias Taurat, dengan silsilah yang semuanya berisi manusia Semit, 
like it or not. Kalau ini dianggap metaphora ya OK lah, tetapi tetap 
saja metaphora budaya Semit, karena kisah ini tak dikenal dalam 
lingakarn budaya lain, seperti Tao, Konfucianism, Hidu, Buddha, 
budaya Eskimo, budaya Indian dll.

Disini gak ada urusan dengan Hitler, yang buat bangsa kita adalah 
EGP, emang gue pikirin? Ya kan? Tetapi, kita TAK mungkin memisahkan 
hikayat Adam Eva dari budaya Semit, biar kita ingin sekalipun, Kita 
tak mungkin membengkokkan hikayat ini jadi - misale - sejarah 
sejarah Melayu, sejarah Tiongkok, sejarah India, sejarah Jepang, 
dst. Juga kalau dimasukkan ke Babad Tanah Jawi juga akan 
membingungkan!

Mengenai incest, jangan lupa, persilangan incest yang intensif akan 
MENHANCURKAN struktur psychis manusia, alias akan jadi idiot. Tak 
percaya? baca buku buku ilmiah mengenai biologi. Homo sapiens? 
disamping itu di Tanah Air juga ada Pithecanthropus Erectus, 
Meganthropus Paleojavanicus, Homo Soloensis, de el el de el el. 
jangan buru buru gembira bahwa kita ini gedebuk langsung jadi homo 
sapiens..

mau tanya ya? Adam punya puser nggak sih? Ilmiah lho ini?

BTW mau tanya, kapan saya katakan ras Semit lebih unggul dari ras 
lain? Lha yang nggebuki, memperkosa TKW kita adalah ras Semit tu? 
Unggul apanya?

Salam ilmiah

Danardono




--- In mediacare@yahoogroups.com, a bambani <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ojo piya-piye, Pak Danardono. Secara ilmiah, memang
> kita semua satu keturunan. Jika tidak percaya, Pak
> Danardono malah melestarikan pandangan rasialisme,
> yang mengotak-otakkan manusia. Misalnya Bahwa Semit
> lebih unggul dari ras yang lain.
> 
> Pandangan Pak Danardono itu yang selaras dengan jalan
> pikiran Hitler, yang membedakan antara Semit dan
> non-Semit. Sudahlah, secara ilmiah, sudah terbukti
> bahwa kita yang disebut manusia semuanya bersaudara,
> satu keturunan. Jawa bisa kawin Afrika, tanpa harus
> menghasilkan keturunan yang mandul. Itu bukti bahwa
> kita semua itu satu spesies yang sama, homo sapiens.
> 
> Mengenai posisi siapakah orang tua pertama umat
> manusia, saya rasa, pandanglah Adam dan Hawa itu
> sebagai metafora. Metafora, mereka adalah sepasang
> homo sapiens pertama yang menghasilkan homo sapiens
> generasi berikutnya. Apakah itu inses, saya rasa wajar
> saja berdasarkan keadaan saat itu (tokh tak mungkin
> homo sapiens kawin dengan monyet, bukan?).
> 
> tabik,
> 
> Arfi
> 
> --- RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> 
> > --- In mediacare@yahoogroups.com, "refunny@"
> >  wrote:
> > >
> >  Silahkan dibuktikan secara ilmiah kebenaran atau 
> > > ketidakbenaran dari kepercayaan ini.
> > >
> > 
> >  Ini kan hikayat dari suku suku Semit, kok mau
> > dibuktikan secara 
> > ilmiah, hikayat ya hikayat.
> > 
> > Dalam Kitab Perjanjian Lama (Taurat) di sebutkan
> > list, dari Adam 
> > sampai ke Yesus. Nah, kalau kita, orang Bali, Jawa,
> > Sunda, Tionghoa, 
> > Aborogines, Negro, bule percaya semua turunan Adam,
> > jadi kita semua 
> > juga turunan Yesus, yang silsilahnya disebut dalam
> > Kitab Taurat? Dan 
> > nama nama dalam silsilah itu semua Yahudi (Semit),
> > jadi kita semua 
> > punya darah Semit?
> > 
> > Piye to?
> > 
> > Salam
> > 
> > Danardono
> > 
> > 
> 
> 
> 
>
> 
_
___
> Need a vacation? Get great deals
> to amazing places on Yahoo! Travel.
> http://travel.yahoo.com/
>




[mediacare] Re: Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi

2007-09-17 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
 Silahkan dibuktikan secara ilmiah kebenaran atau 
> ketidakbenaran dari kepercayaan ini.
>

 Ini kan hikayat dari suku suku Semit, kok mau dibuktikan secara 
ilmiah, hikayat ya hikayat.

Dalam Kitab Perjanjian Lama (Taurat) di sebutkan list, dari Adam 
sampai ke Yesus. Nah, kalau kita, orang Bali, Jawa, Sunda, Tionghoa, 
Aborogines, Negro, bule percaya semua turunan Adam, jadi kita semua 
juga turunan Yesus, yang silsilahnya disebut dalam Kitab Taurat? Dan 
nama nama dalam silsilah itu semua Yahudi (Semit), jadi kita semua 
punya darah Semit?

Piye to?

Salam

Danardono



[mediacare] Rezim Islamis dan Tragedi Sudan

2007-09-17 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Rezim Islamis dan Tragedi Sudan

Oleh Sumanto al Qurtuby
03/09/2007

Konspirasi ini dibangun berdasarkan kepentingan yang saling 
menguntungkan: pemerintah membutuhkan legitimasi agama untuk 
melanggengkan kekuasaan politik yang diraihnya dengan cara-cara 
kotor, sementara bagi kubu Muslim radikal, koalisi dengan pemerintah 
merupakan kesempatan emas untuk menikmati kekuasaan yang mereka 
impikan. 

Suatu saat, sejumlah pengungsi Sudan mengunjungi museum Holocaust di 
Washington, D.C. Di museum ini mereka menyaksikan gunungan sepatu 
yang dikumpulkan dari para korban pembantaian Nazi yang sadis itu. 
Mengomentari peristiwa yang memakan korban jutaan nyawa manusia di 
bawah komando si kecil yang kejam itu, Hitler, salah seorang 
pengungsi berkata: "Perbedaan antara para korban di Sudan dengan 
korban Holocaust adalah kami tidak punya sepatu dan tidak seorang 
pun tahu nama kami." 

Berbeda dari para korban Holocaust (umumnya orang Yahudi dan non-
Aryan) yang bersepatu dan disensus sebelum dipaksa kerja dan 
dibunuh, para korban pembunuhan di Sudan, baik di Sudan Selatan 
maupun di Darfur, memang bertelanjang kaki dan tidak didata lebih 
dahulu. Kisah ini dituturkan Dr. William O. Lowrey, seorang aktivis 
perdamaian Sudan dalam buku yang diedit profesor Harvard Divinity 
School, David Little, Peacemakers in Action: Profiles of Religion in 
Conflict Resolution. 

Menghubungkan peristiwa di Sudan dengan Holocaust di Jerman memang 
agak berlebihan. Tapi bencana kemanusiaan di negara terluas di 
Afrika ini memang sudah sampai pada titik yang sangat 
mengkhawatirkan. Selama lebih dari dua puluh tahun, Sudan dilanda 
peperangan dan kekerasan yang menyebabkan setidaknya 2 juta nyawa 
melayang dan lebih dari empat juta jiwa kehilangan tempat tinggal. 
Mereka mengungsi di hutan-hutan, atau kabur ke negara tetangga, 
terutama Chad, Kenya, Ethiopia, dan Central African Republic. 

Itulah sebabnya Human Rights Watch menyebut Sudan sebagai salah satu 
negara dengan tingkat kejahatan kemanusiaan terburuk di dunia saat 
ini (lihat www.hrw.org). Meski negara berpenduduk mayoritas Islam-
Sunni ini (sekitar 70% dari total 40 juta jiwa) dilanda kekeringan, 
kelaparan, kekerasan dan peperangan sejak negeri ini bebas dari 
pemerintah Inggris tahun 1956, anehnya sejauh ini hampir semua 
negara berpenduduk Muslim terbesar di planet ini tidak peduli akan 
nasib Sudan. 

Standar Ganda

Berbeda dengan kekerasan di Palestina, Irak, Libanon, Afganistan, 
India, Thailand Selatan, Filipina Selatan, dll, yang mendapat 
respons luas dari dunia Muslim internasional, kasus kekerasan, 
peperangan, dan ketidakadilan di Sudan hampir tenggelam atau sengaja 
dilupakan. Itu tampak jelas dari sikap Indonesia sebagai negara 
berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Kaum Muslim di negeri ini 
begitu heroik membela hak-hak rakyat Palestina dari okupasi Israel. 
Kita juga sangat keras memprotes dan mengutuk negara-negara non-
Muslim yang dianggap campur tangan dan menindas penduduk Palestina, 
Irak, Afganistan, Thailand, Filipina, India, dan lainnya. Tapi kita 
menutup mata terhadap kekerasan, kekejaman, dan ketidakadilan yang 
dilakukan rezim Islamis Sudan—juga beberapa negara di Afrika Utara 
dan Timur lain, seperti Somalia, Libya, Ethiopia, Mesir, Uganda, 
dll., yang memperlakukan warga non-Muslim dan minoritas lain secara 
tidak adil. Negara-negara Sunni-Arab juga rajin mengkritik rezim 
Syi'ah Iran, tetapi lupa akan borok-borok di negaranya dan negara-
negara yang dikuasai kekuatan Sunni lain, termasuk Sudan.

Fenomena ini adalah salah satu contoh sikap "standar ganda" yang 
dilakukan umat beragama seperti pernah disinggung Hugh Goddard. 
Kekerasan dan ketidakadilan di Palestina, Thailand, Irak, Mindanao, 
dan lainnya, memang harus dilawan. Tapi kekejaman dan kesewenang-
wenangan di Sudan dan negara-negara berbasis Islam lain yang 
melakukan tindakan tidak manusiawi terhadap warganya juga tidak bisa 
didiamkan! Sudan adalah contoh nyata dari kekerasan yang dilakukan 
rezim Islamis, baik terhadap non-Muslim di Sudan Selatan maupun 
sesama Muslim di Darfur (Sudan Barat). 

Kekerasan yang terjadi di negeri berpenduduk lebih dari 40 juta ini, 
meminjam istilah Johan Galtung, merupakan kombinasi dari physical 
violence seperti perang, pembakaran, pemerkosaan, penganiayaan, dll, 
structural violence yang melibatkan negara dengan segenap perangkat 
militer-politiknya, dan cultural violence dengan antara lain 
menjadikan agama sebagai basis legitimasi kekerasan. Sudan patut 
mendapat perhatian global terutama dari dunia Islam karena negeri 
berbasis Islam ini telah porak-poranda akibat perang, kekerasan, 
kekeringan, AIDS, dan kelaparan yang memilukan! 

Sejarah Konflik

Dimanapun peristiwa kekerasan, peperangan, dan konflik komunal lain, 
memang memiliki akar sejarah yang panjang. Demikian halnya dengan 
Sudan. Sejarah konflik dan kekerasan di negeri yang berbatasan 
dengan Mesir ini bisa dibaca dalam buku The History of Sudan: From 
the Coming of Islam to 

[mediacare] Re: Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi

2007-09-17 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Mas, celakanya, manusia sedunia tanpa pemikiran kritis sudah 
terlanjur percaya pada hikayat suku suku Semit itu. Padahal dalam 
tiap budaya lazim ada dongeng mengenai "manusia pertama", Jepang, 
Indian, dan banyak budaya lain mempercayainya. Tetapi lalu kita 
ramai ramai mengambil alih dongeng suku Semit, ini bagaimana yah?

Bagaimana orang Jawa atau Bali bisa jadi turunan orang orang Semit?

Salam budaya

Danardono


--- In mediacare@yahoogroups.com, "Karma, I Nengah [Kalki Awatara]" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Benar postingan Bung Eka, jika betul tuhan menciptakan manusia 
pertama
> yaitu 1 orang laki dan 1 orang perempuan berarti tuhan merestui 
hubungan
> sex antar kakak dan adik. Disamping itu pula tidak mungkin tuhan
> meciptakan manusai dari DNA hewan dengan cara kloning. Setahu saya 
kalau
> kucing dikloning akan melahir kucing yang sama persis dengan 
induknya.
> Apa mungkin manusia terlahir dari kloning DNA Kucing, Anjing, 
Dinosarus,
> Babi, Gajah, Moyet dll? Sudah tentu manusia yang diciptakan akan 
persis
> sama dengan Anjing, kucing, gajah, babi, dinosaurus dll baik dari 
sifat,
> warna kulit, belalai maupun wajahnya. Padahal manusia yang terlahir
> tidak punya ekor kecuali laki-laki
> 
> 
> 
> From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
On
> Behalf Of wirajhana eka
> Sent: Friday, September 14, 2007 5:50 PM
> To: mediacare@yahoogroups.com
> Subject: [mediacare] Re: Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi
> 
> 
> 
> Saya sependapat dengan moderator...bahwa klaim adam manusia pertama
> untuk seluruh umat patut dipertanyakan.
> -
> Salah satu pertanyaan paling menarik dimuka bumi ini adalah apakah 
benar
> bahwa Adam adalah manusia pertama? Apakah tuhan hanya menciptakan 1
> orang manusia pertama saja? Apabila anda menjawab: "Ya, Pasti!!", 
maka
> tentunya tuhan sudah mengijinkan terjadinya inses atau persetubuhan
> diantara saudara kandung! Kemudian bertahun-tahun setelah itu 
tuhan juga
> mengkoreksi ijin tersebut.
> 
> Mungkin saja banyak orang tidak mempersoalkan hal ini dan menerima 
bahwa
> Adam sebagai manusia pertama namun demikian saya coba untuk 
mengkaji hal
> tersebut berdasarkan apa yang tertulis di Al kitab. Setelah itu, 
saya
> persilakan sidang pembaca untuk memutuskanya.
> --
> Selengkapnya ada di:
> http://wirajhana-eka.blogspot.com/2007/08/adam-bukan-manusia-
pertama-ban
> yak-adam.html
>  nyak-adam.html> 
> --
> 
> From: Sunny <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> 
> Dalam Al Quran dikatakan "membenarkan kitab-kitab sebelumnya" dan 
bukan
> menyempurnakan. Silahkan lihat Al Quran 5:48. 
>  
> - Original Message - 
> From: "Karma, I Nengah [Kalki Awatara]" <[EMAIL PROTECTED] com
>  >
> 
> 
> > Apa Al Quran lebih duluan ada ketibmang manusia? Kalau kita 
lihat,
> Islam baru ada sekitar 500-700 tahun yang lalu, sedangkan manusia 
sudah
> ada sejak jutaan tahun yang lalu.
> > 
> > MOD:
> > Pak Nengah, Al Quran itu menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. 
Jadi
> soal teori penciptaan manusia mengikuti jejak Torat dan Bibel. 
Tokohnya
> juga sama yaitu Adam. Terjadi sekira 6.000 tahun lampau.
> > Jadi sosok-sosok makhluk hidup yang ada jutaan tahun lampau
> kemungkinan bukan ciptaan Tuhan, tapi hasil dari proses 
evolusi..:))
> > 
> > Tapi memang kini ramai dipertanyakan, apakah Adam itu memang 
manusia
> pertama di Bumi ini ataukah manusia pertama dari kalangan kaum 
Semit
> (yang antara lain menurunkan bangsa Yahudi dan Arab yang sepanjang
> sejarah selalu berseteru dan bunuh-bunuhan) . 
> > 
> > 
> >  _ _ __
> > 
> > From: [EMAIL PROTECTED] ps.com 

> [mailto:mediacare@ yahoogroups. com] On
> > Behalf Of Sunny
> > > 
> > 
> > Refleksi: Cerita Adnan Oktar alias Harun Yahya alias John Aron 
dalam
> > versi Indonesia.
> >   >  
> > http://www.tribun- timur.com/ view.php? id=48789&jenis=Opini
>  
> >   >  
> > Selasa, 11-09-2007 
> > Opini Tribun
> > 
> > Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi 
> > Oleh: Abdul Haris Booegies, Peminat Masalah Sosial 
> > 
> > Dalam Al Quran tidak disebutkan secara tegas jika Nabi Adam 
sebagai
> > awwalul basyar (manusia pertama). Jejak Nabi Adam yang cucu-
cicitnya
> > sekarang hidup melebihi enam miliar jiwa dengan 2.000 generasi, 
seolah
> > repot dilacak. Bahkan, eksistensi Nabi Adam dalam Kalam Ilahi
> > menimbulkan kontroversi lantaran terpercik dialog Allah dengan
> malaikat.
> > Percakapan tersebut diwarnai nada tidak setuju malaikat.
> >  
> > Diktum protes malaikat berbunyi: "Mengapa Engkau hendak 
mene

[mediacare] Re: Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi

2007-09-16 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
> 
> --- In mediacare@yahoogroups.com, a bambani  wrote:
> >
> > Pak Danardono, saya sarankan Anda membaca buku
> > "Mapping Human History" yang ditulis Steve Olson. Buku
> > itu membongkar relasi genetik berbagai bangsa di
> > dunia. Poin yang paling menarik adalah, ras sebenarnya
> > konstruksi budaya. Secara genetik, perbedaan antara
> > caucasoid dengan aborigin itu hanya beberapa persen
> > artinya ras tidaklah relevan.
> > 
> > Kemudian, jelas semua manusia yang ada sekarang (dalam
> > berbagai penampakannya di bumi utara dan selatan)
> > adalah homo sapiens. Kita semua membawa ciri genetik
> > DNA dan mitokondria yang sama dari nenek moyang kita.
> > Kita memiliki 'Hawa' yang sama, kata Olson.
> > 
> > Jadi, tidak sulit kok membayangkan kita semua
> > (manusia) adalah saudara kandung yang diturunkan dari
> > satu ibu yang sama. Istilah Olson adalah "Hawa
> > Mitokondria".
> > 
> > tabik,
> > 
> > arfi
> > 

Lha mohon petromaxnya, apakah ada bukti bahwa semua homo sapiens 
berasal dari manusia Adam dan manusia Hawa dengan pembuktian DNA?
Ataukah Adam itu semacam tokoh metaphora (kiasan)?

Tabik juga

Danardono




[mediacare] Re: Goenawan Mohamad: “Boleh tersinggung, tetapi jangan memobilisasi kemarahan”

2007-09-16 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Soal melecehkan agama atau kepercayaan lain dalam republik ini, 
rupanya sudah menjadi kebiasaan, dan dianggap sah sah saja.

Padahal, fenomena ini menunjukkan adanya api dalam sekam, yang suatu 
saat pasti meledak. Ketidak mampuan bangsa ini ber multi budaya, 
mengakui pluralisme akan sautu saat membelah bangsa ini. Soon or 
later.

Salam

Danardono


--- In mediacare@yahoogroups.com, radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Wawancara dengan Goenawan Mohamad:
> "Boleh tersinggung, tetapi jangan memobilisasi kemarahan"
>
>
>   Pengantar:
>   Di tahun ini, panggung susastra Indonesia agak panas dengan 
munculnya gerakan-gerakan yang "menghujat" TUK (Teater Utan Kayu). 
Mereka menuding TUK , baik secara terang-terangan  maupun diam-diam, 
sebagai sarang "Gerakan Syahwat Merdeka" (GSM). Istilah tersebut 
pertama kali dicuatkan oleh  Taufik Ismail. Ada yang bilang, GSM 
yang dimaksud adalah inisial dari nama lengkap sastrawan kondang 
Goenawan Soesatyo Mohamad yang 
>   akrab dipanggil GM - salah seorang pendiri Majalah TEMPO.
>
>   Lalu muncul ikrar "Ode Kampung" di Rumah Dunia Banten yang 
juga "menghajar" TUK. Kelompok yang dimotori oleh Saut Situmorang 
dan kawan-kawan ini tak kenal lelah terus 'mengonceki' para tokoh 
KUK, seperti Nirwan Dewanto, Ayu Utami, Hasif Amini, Sitok Srengenge 
dan lainnya. Di mata Saut yang nyalang, mereka tidaklah layak 
digelari sebagai sastrawan. 
>
>   Tak heran, di berbagai forum termasuk di milis-milis, Saut dan 
kawan-kawan terus berkampanye untuk menghajar mereka dari berbagai 
sudut. Namun, tonjokan-tonjokan yang mereka lakukan selalu berbalas 
pantun dengan orang-orang yang tak setuju perseteruan itu, apalagi 
kalau dilakukan dengan bahasa yang kurang santun.
>
>   Puncaknya adalah kala harian Media Indonesia memuat sebuah 
artikel tentang acara berkelas internasional yang digelar oleh TUK 
dan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) beberapa waktu lalu. Karena isinya 
amat memojokkan  TUK, tak heran kalau TUK bereaksi keras dengan 
mencap artikel tersebut penuh dengan lumuran dusta. Menurut kabar 
>   terakhir dari Saut  Situmorang melalui email, penulis artikel 
tersebut telah digeser jabatannya. 
>
>   Namun kini, Rumah Dunia yang konon anti pornografi belum 
bereaksi ketika puisi Saut Situmorang yang "panas" termuat di Harian 
Republika.  Selain "berbau ranjang bergoyang", puisi tersebut juga 
menyinggung perasaan sebagian umat Hindu Bali, karena jelas-jelas 
menyebut  "pura" dan "Dewa". Reaksi dan komentar pun mengalir, baik 
di milis  maupun blog. 
>
>   Sayangnya,  untuk kasus yang amat serius ini redaksi  Republika 
masih diam seribu bahasa. Padahal Republika baik sengaja atau tidak 
telah melukai hati umat Hindu Bali. Beberapa umat Hindu pun 
melayangkan tanggapan ke redaksi Republika, namun tak ada balasan. 
Mereka cuma berharap agar tanggapan tersebut minimal dapat dimuat di 
Surat 
>   Pembaca. Mereka juga tak menginginkan harian Republika untuk 
meminta maaf kepada mereka.
>
>   Berikut wawancara khusus Rizka Maulana dengan GM yang 
berlangsung di Teater Utan Kayu (TUK) pada Jumat, 14 September 2007 
lalu:
>   
> RM:  Apakah mas Goen mengikuti keramaian di internet karena satu 
sajak Saut Situmorang dianggap menyinggung perasaan umat Hindu Bali?
>
>   GM:  Tidak langsung. Saya selalu dapat kiriman email dari teman-
teman.  Tetapi tidak semuanya sempat saya baca.  Tetapi seorang 
teman mengirimkan khusus soal yang Anda sebut tadi.
>
>   RM:  Menurut mas GM, apakah sajak Saut itu menghina agama Hindu  
Bali?
>
>   GM:  Saya bukan orang Hindu Bali, tetapi saya tidak mau 
berlebihan.  Teman saya Ging Ginanjar yang kini mukim di Jerman 
mengatakan, (saya kutip  menurut ingatan saya) bahwa agama dan umat 
Hindu tidak akan rusak karena sajak itu. Saya setuju dengan 
pendapatnya. Tetapi dapat saja terjadi bahwa ada  umat Hindu Bali 
yang tersinggung perasaannya.  Kan tidak bisa kita  melarang orang 
untuk tersinggung.
>
>   Yang penting ialah bahwa ketersinggungan itu dinyatakan tetapi 
tidak memakai kekerasan dan memobilisasi kemarahan. Saya membaca 
tulisan I Gde Purwaka di blog Mediacare. Dia tersinggung tetapi 
tidak akan men-somasi atau mendemonstrasi Republika.  Saya kira itu 
>   sikap  yang dewasa dan terhormat. Berbeda dengan sikap sejumlah 
organisasi yang mengatas-namakan Islam yang sedikit-
sedikit "terhina" dan berdemo.
>
>   RM: Tetapi kenyataan bahwa sajak itu dimuat di "Republika" yang 
dianggap suara Islam bagaimana?
>
>   GM: Seharusnya tidak jadi soal di mana saja itu dimuat. Sebuah 
sajak kan bukan sebuah editorial.  Lagipula harus dibuktikan dulu, 
apakah "Republika" adalah "suara Islam".  Islam itu tidak satu 
ekspresinya dan "Republika" juga tidak selamanya dianggap satu suara 
utuh, apalagi ini bukan dalam halaman editorial. 
>
>   Kalau tidak, kita akan terjatuh ke dalam teori komplotan:  gara-
gara sajak itu dimuat Ahmaddun, maka itu berarti itu cerminan sikap 
anti Hindu "Republik

[mediacare] Re: Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi

2007-09-16 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Bahwa homo sapiens berasal dari titik biologis yang sama, dapat kita 
bayangkan, tetapi bahwa titik itu adalah Adam dan Hawa  (yang 
melakukan tindakan incest secara intensif) yang disebut didalam 
kitab agama agama Abraham, masih dalam ranah kepercayaan..

Tabik juga

danardono


--- In mediacare@yahoogroups.com, a bambani <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Danardono, saya sarankan Anda membaca buku
> "Mapping Human History" yang ditulis Steve Olson. Buku
> itu membongkar relasi genetik berbagai bangsa di
> dunia. Poin yang paling menarik adalah, ras sebenarnya
> konstruksi budaya. Secara genetik, perbedaan antara
> caucasoid dengan aborigin itu hanya beberapa persen
> artinya ras tidaklah relevan.
> 
> Kemudian, jelas semua manusia yang ada sekarang (dalam
> berbagai penampakannya di bumi utara dan selatan)
> adalah homo sapiens. Kita semua membawa ciri genetik
> DNA dan mitokondria yang sama dari nenek moyang kita.
> Kita memiliki 'Hawa' yang sama, kata Olson.
> 
> Jadi, tidak sulit kok membayangkan kita semua
> (manusia) adalah saudara kandung yang diturunkan dari
> satu ibu yang sama. Istilah Olson adalah "Hawa
> Mitokondria".
> 
> tabik,
> 
> arfi
> 
> 
> --- RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> 
> > Dari Kitab Kitab suci agama agama Ibrahim (Abrahamic
> > religions), 
> > jelas Adam disebut sebagai awal dari bangsa bangsa
> > Semit. Diluar itu 
> > mungkin hanya kepercayaan. Ya kalau orang percaya
> > turunan Adam ya 
> > monggo, walau sambungannya dengan kelompok etnisnya
> > sendiri masih 
> > teka teki silang..
> > 
> > Ya memang sulit dibayangkan orang Aborogins, orang
> > Afrika, orang 
> > Asia timur  dan orang kulit putih (Caucasians) itu
> > saudara kandung...
> > 
> > Salam
> > 
> > Danardono
> > 
> > --- In mediacare@yahoogroups.com, wirajhana eka
> >  
> > wrote:
> > >
> > > Saya sependapat dengan moderator...bahwa klaim
> > adam manusia 
> > pertama untuk seluruh umat patut dipertanyakan.
> > > -
> > > Salah
> > > satu pertanyaan paling menarik dimuka bumi ini
> > adalah apakah benar
> > > bahwa Adam adalah manusia pertama? Apakah tuhan
> > hanya menciptakan 1
> > > orang manusia pertama saja? Apabila anda menjawab:
> > "Ya, Pasti!!", 
> > maka
> > > tentunya tuhan sudah mengijinkan terjadinya inses
> > atau persetubuhan
> > > diantara saudara kandung! Kemudian bertahun-tahun
> > setelah itu tuhan
> > > juga mengkoreksi ijin tersebut.
> > > 
> > > Mungkin saja banyak orang tidak mempersoalkan hal
> > ini dan menerima 
> > bahwa Adam sebagai manusia pertama namun demikian
> > saya coba untuk 
> > mengkaji hal tersebut berdasarkan apa yang tertulis
> > di Al kitab.  
> > Setelah itu,  saya persilakan sidang pembaca untuk
> > memutuskanya.
> > > --
> > > Selengkapnya ada di:
> > >
> >
> http://wirajhana-eka.blogspot.com/2007/08/adam-bukan-manusia-
> > pertama-banyak-adam.html
> > > 
> > > --<<<<
> > > 
> > > From: Sunny 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > >   
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Dalam Al Quran dikatakan 
> > > "membenarkan kitab-kitab sebelumnya" dan bukan
> > menyempurnakan. 
> > Silahkan lihat Al 
> > > Quran 5:48. 
> > > 
> > >  
> > > 
> > > - Original Message - 
> > > From: "Karma, I Nengah [Kalki Awatara]" 
> > > <[EMAIL PROTECTED] com>
> > > 
> > > 
> > > 
> > > > Apa Al Quran lebih duluan ada ketibmang manusia?
> > Kalau kita 
> > lihat, 
> > > Islam baru ada sekitar 500-700 tahun yang lalu,
> > sedangkan manusia 
> > sudah ada 
> > > sejak jutaan tahun yang lalu.
> > > > 
> > > > MOD:
> > > > Pak Nengah, Al Quran 
> > > itu menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. Jadi
> > soal teori 
> > penciptaan manusia 
> > > mengikuti jejak Torat dan Bibel. Tokohnya juga
> > sama yaitu Adam. 
> > Terjadi sekira 
> > > 6.000 tahun lampau.
> > > > Jadi sosok-sosok makhluk hidup yang ada jutaan
> > tahun 
> > > lampau kemungkinan bukan ciptaan Tuhan, tapi hasil

[mediacare] Re: SBY: Globalisasi itu jahat

2007-09-15 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Ya memang, globalisasi itu sebuah fenomena, sebagaimana hujan yang 
dapat menyuburkan sawahnya pak tani, tapi bis amenenggelamkan 
wilayah ala New Orleans, atau angin yang banyak faedahnya bagi 
kehidupan, namun juga dapat menghancurleburkan pemukiman..

Globalisasi adalah dampak dari revolusi tekhnology terutama dibidang 
IT. Globalisasi menghasilkan silang dan lintas investasi yang 
membuat makmur wilayah yang terbelakang, namun dapat 
meluluhlantakkan perekonomian negara negara yang masih belum 
berkembang.

Kembali pada system proteksi akan membuat bangsa yang menutup diri 
terlempar kemasa perkembangan sebelumnya. Atau akan berjalan 
ditempat. Albania dizaman Enver Hodscha adalah contoh hidup, juga 
negara negara komunis sebelum berakhirnya Perang Dingin ditahun 1989.

Dominasi selalu ada, juga dizaman Majapahit. Sumpah palapa adalah 
model globalisasi skala kecil ala Gajah Mada..

Salam historia

Danardono



--- In mediacare@yahoogroups.com, amartien <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sebagai presiden suatu negara yang besar seperti Indonesia, sangat 
mengecewakan melihat bahwa sby menganggap globalisasi adalah sesuatu 
yang jahat.
> 
> Globalisasi adalah suatu "phenomena", yaitu sesuatu fakta atau 
kejadian yang terjadi, dan khususnya mengenai globalisasi, ini 
terjadi karena adanya kemajuan teknologi dibidang komunikasi dan 
transportasi, terutama dengan adanya internet, suatu bentuk 
komunikasi.
> 
> Ini sama saja dengan seseorang dijaman purba, pada waktu bahasa 
mulai terbentuk, menyebutkan bahwa komunikasi dengan menggunakan 
bahasa (yg. pada waktu itu tentu saja adalah sesuatu yang baru), 
adalah jahat.
> 
> Globalisasi adalah suatu fenomena yang tidak bisa dielakkan.   SBY 
ingin supaya Indonesia siap dan maju dan tidak ketinggalan di era 
globalisasi ini.  Tetapi dengan menggunakan perkataan 'jahat', maka 
bagi masyarakat yang tidak mengerti arti sesungguhnya dari 
globalisasi, tentu saja menimbulkan perasaan antipati.  Jika sudah 
ada perasaan anti pati, bagaimana mungkin maka mereka itu akan 
berusaha/belajar untuk maju di jaman globalisasi ini?
> 
> Saya tersenyum pada waktu membaca apa yang dikatakan oleh SBY sbb:
> 
> "Tetapi ingat, globalisasi itu jahat. Ada yang mau mendominasi. 
Ada yang ingin mendapat untung sebanyak-banyaknya. Ada yang ingin 
mengatur berlebihan'
> 
> Hmmm .. apakah mau mendominasi, mendapat untung sebanyak 
banyaknya dan mengatur berlebihan tidak dilakukan juga oleh orang2 
Indonesia sendiri di NKRI?  ---> Jadi apa yang sedang terjadi di 
NKRI adalah globalisasi jahat? >  Indonesia adalah suatu yang 
global? >  Indonesia adalah dunia?   :-)
> 
> 
> "Pandji R. Hadinoto" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:  KOMPAS, Kamis, 13 
September 2007   Paradigma Menuju Indonesia Maju 
>  Kunjungan Presiden Diiringi Unjuk Rasa di Unpad
>  Bandung, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 
menyampaikan lima paradigma menuju Indonesia maju tahun 2050. Untuk 
mewujudkan cita-cita menuju Indonesia maju dengan lima paradigma 
itu, Presiden menyadari dan mengingatkan bahwa globalisasi yang 
telah, sedang, dan akan menggejala terus itu jahat.   Pernyataan 
globalisasi itu jahat dikemukakan Presiden saat menyampaikan 
paradigma keempat, yaitu memperkokoh ketahanan dan kemandirian 
bangsa dalam kerja sama internasional yang konstruktif. Pidato ini 
disampaikan dalam orasi ilmiah dengan topik "Membangun Daya Saing 
Bangsa Menuju Negara Maju", dalam rangka Dies Natalis Universitas 
Padjajaran (Unpad) Ke-50.   "Tidak ada satu pun bangsa yang bisa 
mengisolasi diri, tidak mau bergaul dengan negara lain. Tetapi 
ingat, globalisasi itu jahat. Ada yang mau mendominasi. Ada yang 
ingin mendapat untung sebanyak-banyaknya. Ada yang ingin mengatur 
berlebihan," ujar Presiden, Rabu (12/9).   Agar tidak terseret dan 
menjadi korban
>   jahatnya globalisasi, Presiden mengajak untuk meningkatkan daya 
saing melalui pengembangan teknologi, manajemen, dan 
jejaring. "Semua itu perlu kita tingkatkan agar tidak dijahati 
orang, tetapi tampil dengan kepentingan nasional dan menang dalam 
era globalisasi," ujarnya.   Empat paradigma lain menuju Indonesia 
maju yang dikemukakan Presiden adalah pembangunan nasional terpadu, 
berdimensi kewilayahan, dan kelestarian lingkungan; memadukan 
resource-based dan knowledge-based; pertumbuhan bersama pemerataan; 
serta mendorong peran dan kontribusi semua elemen dan warga 
bangsa.   Sebelum berbicara mengenai globalisasi, Presiden berbicara 
panjang lebar mengenai Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Sydney, 
Australia, yang baru saja dihadirinya.   Unjuk rasa   Orasi ini 
dihadiri petinggi dan pejabat Unpad. Belasan mahasiswa juga hadir 
dalam orasi ilmiah itu. Adapun belasan mahasiswa Unpad yang lain 
berdemonstrasi di depan pagar kampus.   Kepada civitas academica 
Unpad, Presiden
>   berharap agar universitas yang diresmikan 11 September 1957 oleh 
Presiden Soekarno menjadi universitas kelas dunia.  

[mediacare] Re: Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi

2007-09-15 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Dari Kitab Kitab suci agama agama Ibrahim (Abrahamic religions), 
jelas Adam disebut sebagai awal dari bangsa bangsa Semit. Diluar itu 
mungkin hanya kepercayaan. Ya kalau orang percaya turunan Adam ya 
monggo, walau sambungannya dengan kelompok etnisnya sendiri masih 
teka teki silang..

Ya memang sulit dibayangkan orang Aborogins, orang Afrika, orang 
Asia timur  dan orang kulit putih (Caucasians) itu saudara kandung...

Salam

Danardono

--- In mediacare@yahoogroups.com, wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Saya sependapat dengan moderator...bahwa klaim adam manusia 
pertama untuk seluruh umat patut dipertanyakan.
> -
> Salah
> satu pertanyaan paling menarik dimuka bumi ini adalah apakah benar
> bahwa Adam adalah manusia pertama? Apakah tuhan hanya menciptakan 1
> orang manusia pertama saja? Apabila anda menjawab: "Ya, Pasti!!", 
maka
> tentunya tuhan sudah mengijinkan terjadinya inses atau persetubuhan
> diantara saudara kandung! Kemudian bertahun-tahun setelah itu tuhan
> juga mengkoreksi ijin tersebut.
> 
> Mungkin saja banyak orang tidak mempersoalkan hal ini dan menerima 
bahwa Adam sebagai manusia pertama namun demikian saya coba untuk 
mengkaji hal tersebut berdasarkan apa yang tertulis di Al kitab.  
Setelah itu,  saya persilakan sidang pembaca untuk memutuskanya.
> --
> Selengkapnya ada di:
> http://wirajhana-eka.blogspot.com/2007/08/adam-bukan-manusia-
pertama-banyak-adam.html
> 
> --
> 
> From: Sunny <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Dalam Al Quran dikatakan 
> "membenarkan kitab-kitab sebelumnya" dan bukan menyempurnakan. 
Silahkan lihat Al 
> Quran 5:48. 
> 
>  
> 
> - Original Message - 
> From: "Karma, I Nengah [Kalki Awatara]" 
> <[EMAIL PROTECTED] com>
> 
> 
> 
> > Apa Al Quran lebih duluan ada ketibmang manusia? Kalau kita 
lihat, 
> Islam baru ada sekitar 500-700 tahun yang lalu, sedangkan manusia 
sudah ada 
> sejak jutaan tahun yang lalu.
> > 
> > MOD:
> > Pak Nengah, Al Quran 
> itu menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. Jadi soal teori 
penciptaan manusia 
> mengikuti jejak Torat dan Bibel. Tokohnya juga sama yaitu Adam. 
Terjadi sekira 
> 6.000 tahun lampau.
> > Jadi sosok-sosok makhluk hidup yang ada jutaan tahun 
> lampau kemungkinan bukan ciptaan Tuhan, tapi hasil dari proses 
> evolusi..:))
> > 
> > Tapi memang kini ramai dipertanyakan, apakah Adam 
> itu memang manusia pertama di Bumi ini ataukah manusia pertama 
dari kalangan 
> kaum Semit (yang antara lain menurunkan bangsa Yahudi dan Arab 
yang sepanjang 
> sejarah selalu berseteru dan bunuh-bunuhan) . 
> > 
> > 
> > 
>  _ _ __
> > 
> > From: [EMAIL PROTECTED] ps.com 
> [mailto:mediacare@ yahoogroups. com] On
> > Behalf Of Sunny
> > > 
> 
> > 
> > Refleksi: Cerita Adnan Oktar alias Harun Yahya alias John Aron 
> dalam
> > versi Indonesia.
> >   
> > http://www.tribun- timur.com/ view.php? id=48789&jenis=Opini
> >   
> > Selasa, 11-09-2007 
> > Opini 
> Tribun
> > 
> > Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi 
> > 
> Oleh: Abdul Haris Booegies, Peminat Masalah Sosial 
> > 
> > Dalam Al 
> Quran tidak disebutkan secara tegas jika Nabi Adam sebagai
> > awwalul 
> basyar (manusia pertama). Jejak Nabi Adam yang cucu-cicitnya
> > sekarang 
> hidup melebihi enam miliar jiwa dengan 2.000 generasi, seolah
> > repot 
> dilacak. Bahkan, eksistensi Nabi Adam dalam Kalam Ilahi
> > menimbulkan 
> kontroversi lantaran terpercik dialog Allah dengan malaikat.
> > Percakapan 
> tersebut diwarnai nada tidak setuju malaikat.
> >  
> > Diktum 
> protes malaikat berbunyi: "Mengapa Engkau hendak menempatkan
> > khalifah di 
> bumi yang justru akan membuat kerusakan sembari menumpahkan
> > darah" 
> (al-Baqarah: 30). 
> > Malaikat yang menegaskan adanya pertumpahan darah di 
> bumi memacu
> > kegatalan nalar sehingga dipastikan ada sekelompok makhluk 
> berperadaban
> > sebelum penciptaan Adam Alaihissalam. Sebab, tidak mungkin 
> malaikat
> > mengetahui sifat jahat suatu makhluk kalau ia belum 
> pernah
> > menyaksikannya. 
> > 
> > Teori Darwin 
> > Wacana 
> lalu bertambah seru saat Charles Robert Darwin menerbitkan kitab
> > On the 
> Origin of Species by Means of Natural Selection or the
> > Preservation of 
> Favoured Races in the Struggle of Life pada 1859.
> > Pustaka itu sebenarnya 
> tidak menandaskan bila manusia berasal dari
> > monyet. 
> > 
> > 
> Sebagai ilmuwan, Darwin cukup berhati-hati. Apalagi, ada mata 
rantai
> > 
> yang hilang (missing link). Tokoh naturalis Inggris tersebut tidak
> > 
> sekalipun menyebut evolusi dalam The Origin of Species. Darwin 
hanya
> > 
> memaparkan seleksi alam sebagai faktor perubahan biologis. 
> > 
> > Tak 
> dinyana, opini publik ternyata gencar meributkan jika manusia
> > merupakan 
> hasil evolusi binatang. Sebagian percaya kalau makhluk ya

[mediacare] Re: Sejarah Islam di Indonesia, METROTV hari ini!

2007-09-13 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Dalam acara ini, seorang ibu bertanya mengenai sejarah kedatangan
Islam ke Nusantara (karena Indonesia belum ada waktu Islam datang),
tepatnya mengenai urut urutan peng Islaman pulau pulau di Nusantara,
Karena, kata ibu itu, yang Hindu kan hanya Bali..

Wah celaka..

Ibu ini menyangka, ketika Islam datang tak ada Hindu kecuali di
Bali. Padahal, seluruh Nusantara adalah Hindu, tepatnya Hindu Buddha.

Sedikit sekali, manusia yang berfikir dalam kurun waktu. Misalnya,
berapa lama Islam masuk ke Nusantara sampai kini, dan berapa lama
Hindu Buddha berada di Nusantara. Kebudayaan Hindu Buddha mengantar
Nusantar kepuncak kejayaan selama RATUSAN tahun, dimana Hindu masuk
sejak abad ke 3. Jadi bangsa ini lama sekali menganut Hindu Buddha.

Dan, sedikit yang sadar, bahwa dengan kejatuhan keprabuan Majapahit,
dan berakhirnya kerajaan Hindu Buddha, BERAKHIRLAH masa gemilang
bangsa ini, yang ter seok seok sejak itu sampai hari ini..

Lebih bagus lagi, kalau para penonton siaran ini memahami kontext
sejarah lebih luas, yakni hanya ada DUA bangsa, yang telah mencapai
puncak kejayaan sejak 4000an tahun sebelum Masehi sampai sekarang,
tak TERPUTUS tetap ada: India (Hindu) dan Tiongkok (Tao,
Kongucu,Buddha). Kebudayaan yang jaya kala itu, 6000 tahun silam
sampai 1000 masehi: Firaun, Romawi, Yunani, Aztek, Maya, Persia
kuno, Khalifat dari Baghdad, Cordoba sampai Istanbul, sudah
tenggelam

Sebuah acara yang menarik..

Salam sejarah

Danardono



--- In mediacare@yahoogroups.com, ayahdinda <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ingin tahu tentang pernak-pernik keislaman di Indonesia? Penasaran 
bagaimana Islam bisa membudaya pada masyarakat Indonesia? Bagaimana 
situs-situs atau manuskrip peninggalan kerajaan Islam? Atau ingin 
tahu jejak-jejak Islam di pelosok pedalaman?
> 
> Mengisi waktu sambil menunggu waktu berbuka puasa, sangat tepat 
bila menyaksikan acara KHAZANAH RELIGI NUSANTARA di MetroTV setiap 
hari di bulan Ramadhan sejak pukul 16.30 hingga 17.00 wib.
> 
> KHAZANAH RELIGI NUSANTARA merupakan acara televisi yang dipandu 
oleh RATIH SANG dengan narasumber utama KOMARUDDIN HIDAYAT ini 
merupakan produksi bersama antara MetroTV-MedcoEnergi dan MIZAN 
CINEMA (salah satu unit di kelompok MIZAN)
> 
> ==
> Kamis, 13 Agustus 2007
> Tema  : Sejarah Islam di Indonesia
> Juga menampilkan pentas:
> - RAE SAHETAPY 
> - MUSLIM ABDURAHMAN
> ==
> 
> So, sambil menunggu berbuka... mari menambah pengetahuan tentang 
KHAZANAH RELIGI NUSANTARA
> 
> 
> kangarul
> Komunikasi MIZAN Publika
> t   +6221 75915762
> f   +6221 75915759
> m +62 8128749407
> 
> 
> 
> 
> 
>   
>  "DISCLAIMER: semua isi email yang tertera dalam laman ini
> 
> adalah terbatas untuk kepentingan sebagaimana yang tertera
> dan penerima email dari pemilik email ini dilarang untuk 
mempublikasikan,
> menggandakan, menyebarluaskan, apalagi membuat isu dari isi email 
ini
> kepada siapapun juga dan untuk maksud apapun juga, TERKECUALI 
> memang ada bagian isi email yang menyuruh melakukan itu"
>   
>  http://www.novelis.blogdrive.com
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>
> -
> Luggage? GPS? Comic books? 
> Check out fitting  gifts for grads at Yahoo! Search.
>




[mediacare] Titik Temu Islam dan Sekularisme di Turki

2007-09-05 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
*** Sekularisme bukanlah makhluk asing dalam politik Islam. 
Sekularisme mempunyai landasan yang kuat dalam tradisi dan khazanah 
Islam. Lihat misalnya, tata cara pemilihan pemimpin dalam tradisi 
Islam. Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Tuhan sekaligus pemimpin 
politik pada periode awal Islam tidak pernah menunjuk siapa 
penggantinya. Para sahabatlah yang akhirnya menentukan politik 
secara adil dan demokratis. Itu artinya, kedaulatan politik pada 
hakikatnya adalah kedaulatan rakyat, dan bukan kedaulatan yang 
mengatasnamakan Tuhan. 

Bukan hanya itu, belajar dari sejarah Dinasti Ottoman, pertarungan 
atas nama Tuhan telah menyebabkan kekuasaan Islam bangkrut dan 
oleng. Sebab itu, tidak ada pilihan lain kecuali politik 
dikembalikan kepada rakyat, yang dibangun di atas fondasi 
rasionalitas dan demokrasi.***



SUARA PEMBARUAN DAILY
-
---

Titik Temu Islam dan Sekularisme di Turki
Oleh Zuhairi Misrawi


Melalui fase sulit dan perdebatan alot antara kubu sekuler dan kubu 
Islam di Turki, Abdullah Gul, mantan Menteri Luar Negeri diangkat 
menjadi presiden pada 27 Agustus. Kepastian Gul sebagai orang nomor 
satu di Turki sebenarnya sudah ditentukan sejak partainya, Partai 
Kesejahteraan Pembangunan (AKP), memenangi pemilu 22 Juli lalu.

Lalu apa yang membuat istimewa sekaligus kontroversial? Yang membuat 
hal tersebut istimewa, AKP salah satu partai yang sejauh ini masih 
mendapatkan simpati dari publik. Reaksi kalangan sekularis dan 
kekhawatiran militer terhadap AKP, karena diramal akan mengubah 
Turki menjadi negara Islamis, tak berdasar. 

AKP dengan kampanye bersifat masif, tegas menyatakan akan menjaga 
identitas Turki sejak dipimpin Mustafa Kemal Ataturk pada 1923, 
yaitu sebagai negara sekuler. Dalam tata pemerintahan, sekularisme 
menjadi harga mati. Tidak ada ruang bagi monopoli pemahaman 
keagamaan dalam negara. Kendatipun pemilih Muslim mayoritas, tapi 
AKP tidak akan pernah memaksakan kehendak mengganti identitas 
politik Turki yang sekuler menjadi islamis.

Bukan hanya itu, partai yang berbasis Islam itu juga menunjukkan 
prestasi ekonomi luar biasa. Inflasi bisa ditekan sementara ekonomi 
bertumbuh sekitar 7 persen. Di samping itu, AKP berkomitmen 
menjadikan Turki salah satu bagian dari Uni Eropa. Sekularisme 
politik di Turki tidak hanya diterjemahkan dalam ruang lingkup 
politik dalam negeri, tetapi juga politik luar negeri. 

Tentu saja, pilihan politik seperti itu bukanlah pilihan tanpa 
pertimbangan. Letak geografis yang sangat berdekatan antara Turki 
dan negara-negara Eropa, menyebabkan imigran Turki memilih hidup di 
Eropa daripada mengadu nasib di Timur Tengah atau negara-negara 
Muslim lainnya di Asia. 

Di samping itu, dalam politik internasional Turki memegang kunci 
penting, karena mempunyai hubungan politik sangat baik dengan 
pelbagai negara yang saat ini berkonflik, terutama Iran, Irak dan 
Palestina. Turki di satu sisi membuka hubungan diplomatik dengan 
Israel. Di sisi lain juga memperjuangkan hak-hak warga Palestina 
yang selama ini ditindas. Karena itu, sekularisme mempunyai makna 
mendalam, baik untuk kepentingan politik dalam negeri maupun politik 
luar negeri.

Sedangkan yang membuat kontroversial dari terpilihnya Abdullah Gul 
sebagai presiden, yaitu adanya kemungkinan perubahan konstitusi di 
masa mendatang. Gul merupakan salah satu pendiri AKP yang dikenal 
Islamis. Tidak hanya itu, istrinya memakai jilbab. Sejak Ataturk 
mendiami istana kepresidenan pada 1923 tidak seorang pun dari istri-
istri presiden menggunakan simbol-simbol keagamaan tertentu. 

Gul menyatakan, jilbab merupakan pilihan privat bagi setiap Muslimah 
dan tidak akan mengganggu identitas Turki yang sekuler. Bukan hanya 
itu, AKP berkomitmen melanjutkan prestasi-prestasi yang sudah 
dicapai para pemimpin Turki. Dalam kapasitasnya sebagai mantan 
Menteri Luar Negeri, ia mempunyai tugas yang sangat berat, yaitu 
mewujudkan cita-cita dan keinginan publik Turki untuk menjadi bagian 
dari Uni Eropa. Joost Lagendijk (2007), delegasi Uni Eropa untuk 
Turki, menyatakan Gul bukanlah ancaman bagi sekularisme. Karena itu, 
Turki mempunyai kesempatan untuk menjadi bagian dari Uni Eropa.


Bukan Asing

Turki selangkah telah mampu melalui masa-masa sulit dalam politik. 
Turki satu-satunya negara Muslim yang mampu memahami dan menerapkan 
sekularisme secara konsisten dan konsekuen. Bila dibandingkan dengan 
Dinasti Ottoman, sistem politik yang dibangun di atas sekularisme 
jauh memberikan harapan bagi kesetaraan dan persamaan hak-hak 
politik, karena mayoritas memberi perlindungan dan penghargaan 
terhadap kelompok minoritas.

Islam dan sekularisme merupakan dua hal yang bisa dipersandingkan. 
Di pelbagai negara Muslim lainnya, Islam dan sekularisme kerap kali 
dianggap sebagai dua sejoli yang harus diceraikan. Tapi Turki 
memilih melanggengkan perkawinan di antara keduanya. 

Sekularisme bukanlah makhluk asing dalam politik Islam. Se

[mediacare] Re: Apa arti bulan puasa selama ini untuk anda (dan bangsa ini) ?

2007-09-05 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Saja juga bingung mas. Sejak 17 Agustus 1945 sudah berapa kali 
Ramadhan? Apakah bangsa ini makin saleh? kayaknya makin banyak 
preman?

salam bingung

Danardono

--- In mediacare@yahoogroups.com, Budi Dharma <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Entah untuk keberapakalinya kita melewati bulan puasa, tokh mental 
(pejabat) bangsa ini tetap saja bobrok, apa yang salah ? Ramadhan 
saja tidak bisa membuat orang2 Indonesia tobat, apalagi memaksakan 
diri tentang syariat ? Mungkin karena selama ini puasa dipelajari 
dengan cara yang salah, hanya memandang fisik luar semata. Wanita 
musti berjilbablah, warung2 musti tutup di siang hari, tempat2 
hiburan malam diobrak-abrik, tetapi hasilnya tokh korupsi makin 
menjadi-jadi. 
>
>   Apakah ini kegagalan pemuka agama dalam mendidik umatnya juga ? 
yang ada malah menanamkan kebencian, pihak diluar dianggap kafir 
atau murtad, tapi nggak ngaca dengan dirinya sendiri. Menghakimi 
orang atas dasar kepentingan golongannya. Kalau berdemo, bukannya 
membela saudara sebangsa, malah mau-maunya berunjukrasa demi rakyat 
bangsa lain.
>
>   Jadi, selama ini agama tak punya taring menjaga moral bangsa, 
hanya sekedar alat politisasi. Padahal puasa bukan ujian 
sesungguhnya, hanya proses belajar. Setelah idul fitri, itu dia 
ujian sesungguhnya. Kalau cuman tahan haus dan dahaga sich gampang, 
tapi apakah rakyat kita diajarkan untuk tahan melihat ketidakadilan 
disana-sini ? Diminta sabar saja ketika hak2 rakyat dirampas 
penguasa.
>
>   So, apa arti puasa bagi anda pribadi ? Sekedar mengasah 
kemunafikan bahwa everything it’s ok ?! Dosa2 dalam 11 bulan bisa 
terhapus hanya dalam 1bulan ? Ditunggu komen2 pencerahannya.
>
> 
>
> -
> Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
>




[mediacare] Kabinet Turki Disetujui- Diisi Orang-orang Berpendidikan Barat

2007-09-04 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
 Beda kan, PKS dan AKPnya pak Gul?



SUARA PEMBARUAN DAILY
-
---

Kabinet Turki Disetujui

- Diisi Orang-orang Berpendidikan Barat

[ISTANBUL] Presiden Turki yang baru, Abdullah Gul, menyetujui 
kabinet yang komposisi menterinya merupakan campuran antara tokoh-
tokoh Islam dan sekuler. Keberadaan banyak tokoh berlatar belakang 
reformis di dalam kabinet Turki mengisyaratkan pemerintahan baru 
berkomitmen kuat untuk bergabung ke Uni Eropa. Kabinet baru usulan 
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, yang baru diungkap ke 
publik setelah disetujui Presiden Gul kemarin, terdiri dari 25 
orang. 

Gul menyetujui susunan kabinet satu hari setelah Parlemen Turki yang 
didominasi Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berakar Islam 
memilih dirinya sebagai kepala negara, kendati ada penolakan keras 
kelompok-kelompok sekuler. Dalam kabinet baru itu terdapat tiga 
wakil perdana menteri, enam menteri negara, dan seperti sebelumnya, 
hanya ada satu menteri perempuan. 

Gul, yang dikenal sebagai Muslim yang taat, telah berjanji untuk 
menghormati tradisi pemisahan antara agama dengan negara di Turki. 
Tanpa membutuhkan waktu lama, Gul langsung menyetujui susunan 
kabinet yang diusulkan oleh sekutu lamanya, PM Recep Tayyip Erdogan. 
Kabinet beranggotakan 25 menteri, yang mencakup delapan menteri 
baru, mendapatkan kepercayaan kuat dari kalangan bisnis dan 
tampaknya dirancang untuk memproyeksikan citra yang moderat. 

"Kami akan bekerja untuk menciptakan kebebasan dan kesejahteraan 
ekonomi yang lebih baik. Kami akan melanjutkan jalan yang sudah kami 
tempuh, dengan sebuah antusiasme baru, dengan darah baru yang telah 
kami alirkan ke dalamnya," ungkap Erdogan. 


Awasi Ketat

Kalangan oposisi menyatakan akan mengawasi ketat Gul terhadap 
kemungkinan munculnya kroniisme. Mengacu peran tradisional yang 
berjalan selama ini, Presiden Turki merupakan pengendali 
pemerintahan. 

Gul, yang memenangkan kursi kepresidenan dalam pemungutan suara di 
parlemen pada Selasa (28/8), akan memiliki kekuasaan untuk memveto 
legislasi dan memilih pejabat. Sejauh ini, kehadiran Gul belum dapat 
menepis kekhawatiran para sekularis. Mereka masih risau Gul akan 
menyetujui inisiatif apa pun dari pemerintahan PM Erdogan, sekutu 
dekatnya. Gul mendapat dukungan mayoritas parlemen, dengan meraih 
339 suara dari total 550 suara.

Salah satu anggota kabinet paling terkemuka adalah Ali Babacan, 
mantan menteri ekonomi. Ia kini menjabat menteri luar negeri. 
Babacan, pakar ekonomi berpendidikan AS, memainkan peranan penting 
membawa Turki keluar dari masa resesi. Babacan juga pendukung 
pencalonan Turki ke dalam keanggotaan Uni Eropa. 

Babacan, 40, adalah salah satu dari beberapa menteri termuda di 
pemerintahan. Selain ditugasi sebagai Menlu Turki, Babacan juga 
tetap dipertahankan menjabat sebagai kepala juru runding bagi 
keanggotaan Turki di UE. 

Babacan, yang meraih gelar kesarjanaan di bidang bisnis dari 
Northwestern University, selama ini bertindak sebagai pengawal 
reformasi ekonomi di Turki yang didukung Dana Moneter Internasional 
(IMF). Satu tokoh yang tidak terlihat masuk ke dalam kabinet adalah 
Bulent Arinc, mantan Ketua Parlemen yang dikenal sangat religius dan 
kurang dapat berkompromi. Arinc, yang bersama-sama Erdogan 
mendirikan AKP pada 2001, menyulut kemarahan kubu sekularis awal 
tahun ini setelah ia menyerukan digelarnya pemilu untuk memilih 
seorang presiden "yang religius". [AP/AFP/E-9] 



-
---
Last modified: 29/8/07 



[mediacare] Re: Link Perda-Perda diskriminatif bernuansa Syariat Islam (Tanggapan)

2007-09-04 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Si Subhan ini sebut sebut "bumi Allah", kita baca: 

"Dan, semoga Perda yang merupakan impelementasi dari ajaran-ajaran 
Islam itu tetap kekal di bumi Allah ini."

Saya ingin tahu, yang namanya bumi Allah ini bisa bermuatan manusia 
yang korup, biadab (pemerkosaan dan pembunuhan TKI, penyiksaan se 
mena mena), atau penyerangan rumah ibadah orang lain (lihat contoh 
Tanggerang), kegoblokan luar biasa seperti di Sidoardjo, dll?

di bumi Allah ini ada kemiskinan akibat keterbelakangan bangsa itu 
sendiri nggak ya? kalau negara negara yang makmur , seperti Swiss, 
Norway, Denmark, Swedia, Austria, monacco, Luxemburg itu juga bumi 
Allah nggak ya? Tapi mereka itu non Muslim tu?

Malaysia yang juga islami dan rajin merendahkan bangsa Indonesia, 
yang katanya serumpun dan seukhuwwah islamyah itu juga bumi Allah 
nggak ya? kalau Jepang gimana? Mereka gak kenal kata Allah tu?





--- In mediacare@yahoogroups.com, "Elias Moning" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bung Subhan yth,
> Saya salut atas kegigihan anda untuk menanamkan, mempromosikan 
mengajak,
> menganjurkan, merayu dan lain sebagainya agar semua orang semakin 
tertarik
> kepada syariat islam, yang menurut saya pribadi juga adalah buatan 
manusia,
> jadi sederhana saja tak ada secuilpun hasil karya tulis manusia 
tidak dibuat
> oleh manusia.  Semua karya tulis adalah ciptaan manusia dan 
merupakan produk
> dari budi, budaya dan akal manusia sendiri. Saya tahu anda tentu 
tak setuju
> dengan pemikiran ini, tapi karya tulis tetap merupakan produk dari 
budaya
> dan kehidupan manusia pada lokasi dan jamannya. Dengan logika ini 
maka
> syariat islam bukanlah hukum Allah tapi tetap hukum manusia.  
Kalau anda mau
> membaptis hukum syariat menjadi hukum Allah itu hak anda, tapi ini 
TIDAK
> mengubah kenyataan bahwa syariat adalah ciptaan manusia dan juga 
penuh cacat
> sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat pembuatnya.
> 
> Ada pepatah Romawi bilang: SUMMUM IUS SUMMA INIURIA artinya kurang 
lebih, di
> mana kata-kata HUKUM diterapkan secara harafiah, maka HUKUM 
tersebut mulai
> menjadi sumber-sumber ketidak-adilan itu sendiri. Common law yang 
menjadi
> dasar KUHAP kita juga tak luput dari cacat dan cela ini. Banyak 
sekali
> contoh yang sangat akrab dengan kita di mana hukum diplintir kiri-
kanan
> sehingga yang kaya dan banyak duit bisa bayar pengacara hebat, dia 
bisa
> bebas. Contohnya yang sangat gamblang adalah O.J. Simpson yang 
lolos dari
> jeratan hukum Amerika Serikat karena dia punya pembela beken dan 
hebat,
> walaupun pada akhirnya dia menjadi miskin, tapi dia selamat.
> 
> Syariat islam, sebagai produk hukum manusia juga tak lepas dari 
kendala ini.
> Contohnya: Amina Lawal hampir dihukum mati dengan cara di rajam 
karena
> tuduhan berzinah di Nigeria, tapi untung bisa diselamatkan dengan 
desakan
> masyarakat internasional dan hakim syariah yang tidak korup dari 
negara
> Nigeria yang super korup.  Silahkan cari di Google dan masukkan 
pada baris
> cari: *Amina Lawal adultery case Nigeria*. Anda bisa baca dan 
belajar banyak
> hal dari kasus ini.
> 
> Saya rasa, kalau mahkamah konstitusi itu nanti akan mulai 
berfungsi,
> PERDA-PERDA yang tidak cocok dengan UNDANG-UNDANG DASAR 1945 yang 
merupakan
> Undang-undang dasar yang syah dan menjadi rujukan segala peraturan 
dan hukum
> yang dibuat di bawahnya.  Maka konsekwensi logisnya PERDA-PERDA 
ini akan
> masuk TONG SAMPAH SEMUA.
> 
> Untuk sementara ini silahkan anda bersenyum simpul sambil minum 
kopi.
> Karena menurut saya hanyalah soal waktu saja, PERDA-PERDA yang 
mengkerdilkan
> kaum wanita dengan tuduhan pelacuran (apa semua wanita itu 
pelacur?, lalu
> bagaimana dengan ibu dan istri dan anak-anak wanita anda? apakah 
mereka
> pelacur juga?), undang-undang yang anti kebersamaan, kerukunan dan 
keragaman
> akan di"scrap" dan diekspor balik ke negara asal undang-undang itu 
berasal.
> Undang-undang yang memaksakan orang (terutama wanita) harus 
mengenakan jenis
> pakaian tertentu di jalan-jalan umum tanpa peduli kondisi iklim dan
> kesehatan tentu akan dibuang jauh-jauh.
> 
> Maaf, sekali lagi maaf, kalau anda seorang muslim, jadilah MUSLIM 
ASLI MADE
> IN INDONESIA, jabarkan nilai-nilai Islam yang anda anut dan sangat 
saya
> hargai ini menjelma dan menterjemah dalam KONTEKS keseharian dan 
pergumulan
> BUDAYA dan KEHIDUPAN kita sebagai bangsa, BANGSA INDONESIA . 
Jangan biarkan
> negara kita yang indah ini menjadi jajahan bangsa Arab.  Sama 
seperti kita
> mengusir colonialis Belanda jangan lagi kita undang colonialisme 
Arab.
> 
> Salam,
> Elias
> 
> 
> On 8/29/07, aan_mm <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Salam,
> > Maaf, dan maaf. Meski dianggap diskriminatif, perda-perda 
bernuansa
> > Syariat Islam itu akan tetap ada di daerah-daerah yang kuat 
menganut
> > ajaran-ajaran Islam, dan orang-orang Islam yang akan tetap 
berkomitmen
> > menjalankan aturan-aturan itu. Insya Allah. Dan, semoga Perda 
yang
> > merupakan impelementasi dari ajaran-ajaran Islam itu tetap kekal 
di
> > bumi Al

[mediacare] Re: Abdullah Gul presiden Turki!

2007-08-29 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Kalau kau simak lagi asal muasal diskusi ini, adalah membahas Gul 
sebagai petinggi Turki, yang berupaya masuk kedalam Uni Eropa. tak 
ada soal agama. Yang ada - simak baik baik ya? - adalah thema 
membentuk negara agama. Nahh, kemunduran dan kehancuran kekhalifatan 
Turki adalah dasar mengapa Kemal pasha mendirikan negara Turki 
modern. Tak ada SARA SARA an disini.

Nah, momentnya adalah, dan ini AKTUAL, kalau kau ikuti perkembangan 
di tanah Air, beberapa orang mengusung idee membuat negara khalifah 
ala kekhalifatan Utsmaniah yang sudah rontok. jadi: kekhalifatan 
yang rontok dijadikan model.

Kalau kamu takut SARA ya katakan pada orang yang menamakan diri 
swara, atau aan atau pks atau hti. Mereka yang ingin mendirikan 
negara Islam dinegara ini, negara kamu juga kan?

lain kali baca yang betul!


--- In mediacare@yahoogroups.com, Christian Yohanes 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Wah, kok jadi marah-marahan begini...sebaiknya mbah noto (sorry 
kalo salah sebut) juga tidak menyerempet-nyerempet agama lain. SARA 
adalah hal yang sensitif. tidak ada satu orangpun yang mau 
kepercayaannya disinggung.
> setahu saya dari sejarah Turki, kekhalifahan mereka juga sempat 
mengalami kejayaan bahkan dengan menguasai eropa. namun kemudian 
lambat laun mengalami kemunduran karena adanya berbagai masalah.
> bagi saya itu hanya bagian dari sejarah untuk memperkaya 
pengetahuan, tidak lebih dari itu.
> 
> RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:   Anda hendaknya belajar dari 
pelajaran sejarah, yakni bahwa 
>  kekhalifatan Utsmaniah yang dibanggakan oleh pengusung idee 
negara 
>  agama adalah suatu kebangkrutan total.  Jadi, jangan justru pakai 
>  model Utsmaniah untuk menghilangkan RI ini.
>  
>  Tak ada yang salahkaprah, hanya kamu yang gak mudeng. Turki sudah 
>  KAPOK main khafilah khafilahan, tidak seperti kawananmu..
>  
>  Tak usah anda lari ke thema kesultanan di Indonesia, yang 
merupakan 
>  pelajaran sejarah yang lain. Sejak keprabuan Majapahit berakhir, 
>  maka konsep yang dibawa walisongo hanya menimbulkan kerajaan 
>  kerajaan mini. Berakhirlah kejayaan Nusantara.
>  
>  Tidak ada yang mencaci negara ini (baca lagi komentarku kalau kau 
>  memang mampu baca) , yang ada adalah pembenaran bahwa republik 
ini 
>  sudah tepat sebagai negara sekulair karena multibudaya. masalah 
>  attribut kekratonan adalah masalah pribadi, bukan masalah publik, 
>  walau terpatri dalam sejarah bangsa ini, yang memiliki kerajaan 
>  Jogyakarta, yang dipimpin sri Sultan. Jangan lari kemasalah 
pribadi, 
>  kalau membahas suatu thema.
>  
>  Siapa namamu sih? kalau pasang nama tak berani, jangan merambah 
ke 
>  wilayah pribadi..
>  
>  --- In mediacare@yahoogroups.com, Swara  wrote:
>  >
>  > Bung Dono
>  > 
>  > Jika anda memang mengetahui betul sejarah Turki tentu komentar 
>  anda tidak salah kaprah seperti ini. 
>  > Kemal Pasha sejak awal memang ingin mendirikan negara republik 
>  karena landasan agama yang selama ini digunakan telah 
disimpangkan 
>  oleh para pemegang kekuasaaan di Turki. 
>  > 
>  > Pasha mengumumkan kebijakannya tersebut, yaitu mengubah sistem 
>  khilafah dengan republik yang dipimpin seorang presiden yang 
dipilih 
>  lewat Pemilu. Tanggal 29 November 1923, ia dipilih parlemen 
sebagai 
>  presiden pertama Turki
>  > 
>  > Itu sama dengan apa yang terjadi pada sejarah lahirnya 
pergerakan 
>  nasional dan semangat kebangsaan yang kemudian mendorong 
berdirinya 
>  republik ini. Dimana semuanya bertolak dari sejarah kerajaan di 
>  Indonesia yang justru membawa kesengsaraan karena banyaknya 
>  penyimpangan yang dilakukan oleh para ningrat dan bangsawan yang 
>  justru menjadi cecunguk kompeni. Sehingga bukannya kemakmuran 
yang 
>  terjadi malah penderitaan bagi masyarakatnya. 
>  > 
>  > Bagaimana tidak, lha wong waktu kolonialisme belanda menjamah 
>  negeri ini, justru banyak kerajaan yang menjalin kerjasama dengan 
>  mereka. Bukan itu saja bahkan mereka juga menyerap budaya 
penjajah, 
>  keyakinan penjajah dan menanggalkan budaya aslinya. Maka tidaklah 
>  mengherankan bila belanda dengan seenaknya bisa mengangkangi 
negeri 
>  ini selama 350 tahun.
>  > 
>  > Identik dengan apa yang dilakukan oleh warga negara negeri ini 
>  yang ngacir ke LN hanya demi kepentingan perut semata  dan tidak 
mau 
>  tahu dengan kondisi tanah airnya. mereka beralih menjadi warga 
>  negara lain, lantas mencaci maki negerinya sendiri. Tapi anehnya 
>  hingga kini meskipun tinggal di negara maju masih tetap kolot, 
embel-
>  embel kekratonan masih dilekatkan.
>  > Minta ampun dehKita ini hidup diabad ke XXI bung.
>  > 
>  > 
>  > RM Danardono HADINOTO  
>  wrote:   Re

[mediacare] Dari Aan untuk Dimas - Re: Gara gara Syariat Islam, IAIN Makin Diminati

2007-08-29 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
gak usah repot repot, suruh saja si aan dan sejenisnya memberikan 
contoh:

a) negara yang pakai peraturan Allah itu negara mana sih? 

b) wilayah Nusantara yang non Muslim mau dipaksa pakai peraturan 
Allahnya mereka? gak nyambung lahhh

c) yang jamin peraturannya adalah peraturan Allah itu siapa? lalu 
negara negara Muslim lainnya juga harus tunduk pada peraturan made 
in Indonesia yang diberi label peraturan Allah?

Kapan ini mau terjadi? sehabis lebaran?

Memang, cappekk dehh mas

PS: Mungkin yang pakai nama samaran "Swara" bisa bantu?



--- In mediacare@yahoogroups.com, "Paulus Tanuri" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Saya komentar sedikit di bawah kalimat yang dikomentari.
> 
> On 8/28/07, aan_mm <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Salam Mas Dimas,
> > Maaf, dan maaf, kalau pendapat saya membuat Mas Dimas 'mencak-
> > mencak', marah-marah. Lalu "memaki-maki" umat yang memuliakan 
Hukum
> > Allah, hukum Tuhannya. Hukum yang dibawa Rasul-NYA untuk kebaikan
> > dunia.
> 
> 
> Salah satu masalah mengapa banyak yang tidak suka berdiskusi soal 
agama
> dengan umat Islam adalah, setiap kali ada kritik atau bantahan, 
maka kalian
> akan mengeluarkan kalimat sakti seperti di atas itu. Dan kalimat 
sakti itu
> yang selalu membenarkan umat islam untuk melakukan kekerasan, 
karena merasa
> sedang membela TUHAN.
> Kalau memang Anda mau berdiskusi, ya diskusilah dengan pikiran 
terbuka.
> Jangan bawa-bawa TUHAN dulu.
> Anda yakin TUHAN  YME itu menganggap  Anda sebagai umatNYA ? 
Bisakah
> dibuktikan ?
> Anda yakin HUKUM yang dibawa Rasul NYA itu sama persis dengan yang 
anda baca
> sekarang, atau dengan kata lain apakah anda yakin tidak ada 
perubahan ?
> 
> 
> 
> >
> > Kata Dimas pula; "Jepang, Cina, Hongkong, bisa bangkit dari
> > keterpurukan ekonomi dan peradabannya, dan jadi Macan Asia-bahkan
> > jadi negeri superpower dunia-tanpa menerapkan Hukum Allah yang
> > dipahami para fundamentalis Islam itu." Hmm, kalimat terakhir 
Dimas
> > ini, ingin saya serahkan pada kawan-kawan lainnya untuk 
didiskusikan
> > bersama. Secara tersirat, Dimas ingin berkata; "rakyat Indonesia,
> > umat-umat agama yang ada, majulah menjadi bangsa Jepang yang
> > menyembah MATAHARI, jadilah bangsa Cina yang sebagian besarnya
> > KOMUNIS, dan jadilah seperti bangsa Hongkong yang TAOISME 
(Ortodhok)
> > dan ATEIS, tak beragama. Dengan menjadi seperti mereka, negara 
Anda
> > akan menjadi BAPAK MACANNYA ASIA. Maaf, dan maaf. Itu kata Mas 
Dimas,
> > saya cuma menafsirkannya saja, he he he.
> 
> 
> Kalau saya lihat kalimat Sdr Dimas, saya tidak melihat ada 
tersirat seperti
> yang anda sampaikan. Yang saya tangkap maksud Sdr. Dimas 
adalah, "Jepan,
> Cina, Hongkong bisa bangkit tanpa harus menerapkan HUKUM ALLAH 
(Syariat).
> Artinya, manusia telah diberikan akal dan kebijaksanaan untuk 
sanggup
> memilih mana yang baik dan mana yang benar tanpa harus diatur oleh 
Syariat.
> Dan kalau negara-negara itu bisa berkembang tanpa syariat. Maka 
jelas
> Indonesia pun pasti bisa. Saat ini Indonesia terpuruk karena 
banyak urusan
> penting tidak dikerjakan, tapi para pemimpin terus berlomba 
memperkaya diri.
> (padahal sebagian besar dari mereka katanya adalah UMAT ISLAM ?)
> 
> Kalau anda membaca kalimat Sdr. Dimas dan ternyata menurut anda 
tersirat
> maksud seperti itu. Maka anda telah memperkuat argumentasi saudara 
DIMAS
> bahwa. HUKUM ALLAH pun bisa ditafsirkan salah oleh orang-orang 
yang picik
> pikirannya. Apa yang akan terjadi bila orang-orang picik itu 
kemudian
> memegang kekuasaan di negara ini ?
> 
> 
> Regards,
> Paulus T.
>




[mediacare] Re: Abdullah Gul presiden Turki!

2007-08-29 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Anda hendaknya belajar dari pelajaran sejarah, yakni bahwa 
kekhalifatan Utsmaniah yang dibanggakan oleh pengusung idee negara 
agama adalah suatu kebangkrutan total.  Jadi, jangan justru pakai 
model Utsmaniah untuk menghilangkan RI ini.

Tak ada yang salahkaprah, hanya kamu yang gak mudeng. Turki sudah 
KAPOK main khafilah khafilahan, tidak seperti kawananmu..

Tak usah anda lari ke thema kesultanan di Indonesia, yang merupakan 
pelajaran sejarah yang lain. Sejak keprabuan Majapahit berakhir, 
maka konsep yang dibawa walisongo hanya menimbulkan kerajaan 
kerajaan mini. Berakhirlah kejayaan Nusantara.

Tidak ada yang mencaci negara ini (baca lagi komentarku kalau kau 
memang mampu baca) , yang ada adalah pembenaran bahwa republik ini 
sudah tepat sebagai negara sekulair karena multibudaya. masalah 
attribut kekratonan adalah masalah pribadi, bukan masalah publik, 
walau terpatri dalam sejarah bangsa ini, yang memiliki kerajaan 
Jogyakarta, yang dipimpin sri Sultan. Jangan lari kemasalah pribadi, 
kalau membahas suatu thema.


Siapa namamu sih? kalau pasang nama tak berani, jangan merambah ke 
wilayah pribadi..



--- In mediacare@yahoogroups.com, Swara <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bung Dono
> 
> Jika anda memang mengetahui betul sejarah Turki tentu komentar 
anda tidak salah kaprah seperti ini. 
> Kemal Pasha sejak awal memang ingin mendirikan negara republik 
karena landasan agama yang selama ini digunakan telah disimpangkan 
oleh para pemegang kekuasaaan di Turki. 
> 
> Pasha mengumumkan kebijakannya tersebut, yaitu mengubah sistem 
khilafah dengan republik yang dipimpin seorang presiden yang dipilih 
lewat Pemilu. Tanggal 29 November 1923, ia dipilih parlemen sebagai 
presiden pertama Turki
> 
> Itu sama dengan apa yang terjadi pada sejarah lahirnya pergerakan 
nasional dan semangat kebangsaan yang kemudian mendorong berdirinya 
republik ini. Dimana semuanya bertolak dari sejarah kerajaan di 
Indonesia yang justru membawa kesengsaraan karena banyaknya 
penyimpangan yang dilakukan oleh para ningrat dan bangsawan yang 
justru menjadi cecunguk kompeni. Sehingga bukannya kemakmuran yang 
terjadi malah penderitaan bagi masyarakatnya. 
> 
> Bagaimana tidak, lha wong waktu kolonialisme belanda menjamah 
negeri ini, justru banyak kerajaan yang menjalin kerjasama dengan 
mereka. Bukan itu saja bahkan mereka juga menyerap budaya penjajah, 
keyakinan penjajah dan menanggalkan budaya aslinya. Maka tidaklah 
mengherankan bila belanda dengan seenaknya bisa mengangkangi negeri 
ini selama 350 tahun.
> 
> Identik dengan apa yang dilakukan oleh warga negara negeri ini 
yang ngacir ke LN hanya demi kepentingan perut semata  dan tidak mau 
tahu dengan kondisi tanah airnya. mereka beralih menjadi warga 
negara lain, lantas mencaci maki negerinya sendiri. Tapi anehnya 
hingga kini meskipun tinggal di negara maju masih tetap kolot, embel-
embel kekratonan masih dilekatkan.
> Minta ampun deh....Kita ini hidup diabad ke XXI bung.
> 
> 
> RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:   Re: Abdullah Gul presiden 
Turki! 
>  
>  Tepat sekali. Sebagai warga Austria, salah satu anggauta Uni Eropa
>  yang sangat aktif turut membentuk policy mengenai integrasi Turki
>  kedalam Eropa, saya berkesampatan untuk mengikuti perkembangan
>  mutakhir Turki.
>  
>  Saya tak begitu memahami PKS, tetapi kami yang hidup di Eropa 
tengah
>  sangat mengenal Abdullah Gul, yang sangat aktif mendorong 
reformasi
>  di Turki agar siap masuk Uni Eropa.
>  
>  Seperti mas Nugroho katakan, tepat sekali, TAK ada cita cita 
membuat
>  Turki menjadi negara agama, mereka sangat setia terhadap azas
>  sekularisme, yang telah membawa mereka keabad modern.
>  
>  Jangan pula kita lupakan, sebaliknya dari mereka di Indonesia yang
>  memimpikan berdirinya khalifah Utsmani tiruan, bangsa Turki 
bangkit
>  dari puing kekhalifatan Utsmani, yang membawa keterbelakangan 
sosial
>  politis ekonomis dan tekhnologis. Mereka kapok, dan takkan mau
>  kembali kesana.
>  
>  Turki mempunyai visi yang sangat konkrit mengenai bagaimana
>  memajukan negeri mereka, dan memasukkan bangsa mereka kedalam
>  jajaran bangsa bangsa yang maju, tanpa melibatkan agama, apalagi
>  bentuk negara agama.
>  
>  Bapak bapak Turki modern dibawah Kemal Pasha sadar, bahwa agama 
tak
>  mungkin lagi dipakai sebagai dasar kenegaraan dalam memasuki abad 
ke
>  XIX, dimana kekhalifatan Utsmaniah masih tetap berlindung dibalik
>  konstitusi negara agama, dan hancur menjadi puing puing..
>  
>  Kita semua yang masih hidup diabad ke XXI ini menjadi saksi 
sejarah.
>  
>  Salam
>  
>  Danardono
>  
>  ---
> 
> 
>  http://groups.yahoo.com/group/mediacare/
>  
>  Blog: 
>  http://mediacare.blogspot.com
>  
>  http://www.mediacare.biz
>  
>  
>   

[mediacare] Re: Abdullah Gul presiden Turki!

2007-08-28 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Re: Abdullah Gul presiden Turki! 


Tepat sekali. Sebagai warga Austria, salah satu anggauta Uni Eropa
yang sangat aktif turut membentuk policy mengenai integrasi Turki
kedalam Eropa, saya berkesampatan untuk mengikuti perkembangan
mutakhir Turki.

Saya tak begitu memahami PKS, tetapi kami yang hidup di Eropa tengah
sangat mengenal Abdullah Gul, yang sangat aktif mendorong reformasi
di Turki agar siap masuk Uni Eropa.

Seperti mas Nugroho katakan, tepat sekali, TAK ada cita cita membuat
Turki menjadi negara agama, mereka sangat setia terhadap azas
sekularisme, yang telah membawa mereka keabad modern.

Jangan pula kita lupakan, sebaliknya dari mereka di Indonesia yang
memimpikan berdirinya khalifah Utsmani tiruan, bangsa Turki bangkit
dari puing kekhalifatan Utsmani, yang membawa keterbelakangan sosial
politis ekonomis dan tekhnologis. Mereka kapok, dan takkan mau
kembali kesana.

Turki mempunyai visi yang sangat konkrit mengenai bagaimana
memajukan negeri mereka, dan memasukkan bangsa mereka kedalam
jajaran bangsa bangsa yang maju, tanpa melibatkan agama, apalagi
bentuk negara agama.

Bapak bapak Turki modern dibawah Kemal Pasha sadar, bahwa agama tak
mungkin lagi dipakai sebagai dasar kenegaraan dalam memasuki abad ke
XIX, dimana kekhalifatan Utsmaniah masih tetap berlindung dibalik
konstitusi negara agama, dan hancur menjadi puing puing..

Kita semua yang masih hidup diabad ke XXI ini menjadi saksi sejarah.

Salam

Danardono

--- In [EMAIL PROTECTED], Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
>
> hehmm apakah akp sama dengan pks?
>
> sulit sekali mencari tokoh akp yang berpoligami.
> sebaliknya kalangan pks gencar mengkampanyekan
> poligami.
>
> akp partai islam yang sudah membuktikan kesetiaan terhadap
> demokrasi sekuler dan cita-cita turki modern. tak ada agenda
> tersembunyi mengubah turki menjadi negara islam atau bergabung
> dengan khilafah. sebaliknya turki dibawah akp konsisten ingin
> menjadi bagian dari uni eropa.
>
> dia persis dengan partai-partai kristen di eropa yang juga tak
> memiliki agenda tersembunyi dan setia menjadi bagian dari
> sistem demokrasi sekuler.
>
> mungkin itu sebabnya partai keadilan malaysia dibawah anwar
> ibrahim dan wan azizah menoleh ke akp sebagai model.
>
> apakah pks demikian juga?
>
>
>
> At 03:06 PM 8/28/2007 +, you wrote:
>
>
>
> >Banyak yang 'menyamakan' ato setidak tidaknya
> >'membandingkan' partai AKP di Turki seperti
> >halnya PKS di Indonesia ( kebetulan nama/singkatan
> >AKP hampir sama artinya dengan PKS ).
> >Memang ada kemiripan lain, yaitu bahwa
> >kedua Partai tsb. merupakan hasil "evolusi"
> >dari bentuk yang lebih "eksklusif" menjadi
> >lebih "inklusif".
> >
> >***
> >
> >Terlepas dari itu, dari segi 'milestone'
> >yang dicapai oleh politik Islam di Turki,
> >saya melihatnya lebih mirip dengan momen
> >munculnya ICMI di warnai oleh Monolitik
> >Pemerintahan Orde Baru dengan mesin politik
> >yang bernama Golkar dan ABRI dengan semua
> >jajaran aparat keamanannya sebagai 'preman'
> >pelindung kekuasaan. Sistem ini tidak
> >memperkenankan kekuatan politik lain:
> >
> >-> Kelompok 'Islam' maupun
> >-> Kelompok 'Nasionalis' mantan pendukung
> >Soekarno
> >
> >Kekuatan kelompok 'Nasionalis' waktu itu bisa
> >dikatakan sudah tidak kelihatan berarti. Oleh
> >karena itu fokus pemerintahan pak Harto dkk
> >adalah tinggal bagaimana mem'bonsai' politik
> >Islam supaya selama-lamanya "kerdil" dan
> >"bisa diatur". Oleh mereka kelompok-2 Islam
> >di"benturkan" dengan isu idoelogi Pancasila
> >dengan berbagai cara, including with very
> >dirty tricks, supaya ada alasan bagi "tukang
> >-tukang pukul" nya pak Harto memberangus
> >mereka.
> >
> >Alhamdulillah keadaan tiba-tiba berubah.
> >Berawal dari ide kecil beberapa Mahasiswa
> >Teknik Mesin Unbraw ( I happen to know mas
> >Erik, one of them ) untuk membentuk
> >suatu wadah bagi para intelektual Muslim
> >di Indonesia yang kemudian mendapat
> >sambutan dari BJ Habibie yang waktu itu
> >menjadi Menristek, bola salju mulai
> >menggelinding.
> >
> >Satu kunci strategis yang berhasil diperankan
> >ICMI waktu itu a.l. adalah seruan kepada para
> >intelektual Muslim Indonesia agar "melupakan"
> >masalah perbedaan/friksi ideologi dulu,
> >dan merubah prioritas agenda menjadi agenda
> >pemberdayaan & pencerdasan Ummat.
> >
> >Impactnya cukup besar. Waktu itu dengan "ajaib"
> >kita bisa menjumpai tokoh-tokoh Islam yang
> >dikenal tokoh "kanan" seperti Dr. Ir. Imaduddin
> >Abdurrahim ( yang pernah menjadi Ketua Yayasan
> >Pembina Masjid Salman ITB ) bisa duduk di dalam
> >forum yang sama dengan pejabat-2 yang dikenal
> >lebih "sekuler" dan dekat dengan pak Harto.
> >
> >There was no doubt, waktu itu pak Harto mulai
> >"mengurangi" kepercayaannya kepada ABRI dan
> >mulai mencari basis dukungan di kalangan
> >Islam, mencari "new political equilibrium".
> >ABRI pun mulai merasa "segan" mengusik kelompok
> >Islam. Sejak saat itu memang tidak kedengaran lagi
> >ada peristiwa kekerasan yang melibatkan "Islam"
> >berskal

[mediacare] Untuk Aan di Padang - Re: Gara Gara Syariat Islam, IAIN Makin Diminati

2007-08-28 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
> > --- In mediacare@yahoogroups.com, "aan_mm"
> >  wrote:
> > >
> > > Salam,
> > > Mas Wahyu, ya itu tadi persoalannya, karena hukum
> > Allah tidak tegak  dibumiNYA. Kenapa rakyat Indonesia banyak yang
> > miskin dan  dimiskinkan  hingga timbul berbagai penyakit sosial, 
> > >karena hukum yang dibuat  manusia tidak mampu berdiri tegak 
>seadil-adilnya.


 Lh Jepang, Korea selatan, Austria, Swiss, Norway, Luxemburg 
dll kok makmur, jaya, jaminan sosial merata, taat hukum, tak 
amburadul, padahal mereka pakai hukum manusia

Hukum Allah ditegakkan dinegeri mana? Saudi kali ya? Yang akhli 
memperkosa wanita Indonesia?

Tiap hari ratusan ribu rakyat dari negara negara Muslim lari sebagai 
pengungsi ke negara negara yang hukumnya hukum manusia, untuk 
mencari SESUAP nasi? Anehh ya?

Kalian itu kok suka mimpi ditengah hari bolong sihh?

Please dong akhh?



[mediacare] Re: Gara Gara Syariat Islam, IAIN Makin Diminati

2007-08-26 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, "aan_mm" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Salam,
> Nah, ini dia nilai positif dari Syariat Islam. Siapa bilang Syariat 
> Islam menyulitkan orang, banyak kok manfaatnya. Selain Aceh, semoga 
> daerah-daearh lain mengikuti jejak penerapan Syariat Islam.


Dimana mau terapkan? Minahasa? Sampit? Toraja? Timor? Flores? Bali?

Di Jakarta, 99,99% hunian kelas menengah keatas dihuni non muuslim, 
mau diterapkan juga? atau sekedar di kampung kampung?





[mediacare] Re: Yang disebut Agama itu apa ?

2007-08-26 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, "wahyudibaca" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Agama adalah jalan hidup manusia untuk menghargai manusia sebagai 
> manusia. Agama sebagai tatanan hidup manusia untuk membangun cinta 
> kasih sesama manusia di muka bumi ini. Bagi saya Agama adalah 
> membangun surga di bumi yang kita tinggali ini. Agama itu bukan 
> menciptakan kekerasan atau perang. Agama tidak menciptakan kasta, 
> harta, tahta. Agama adalah cinta kasih, agama menciptakan kasih 
> sayang kepada sesama manusia bukan menciptakan permusuhan.
> 
> salam
> 
> yudi


KALAU dijalankan


62 tahun negara ini beragama dan berbangsa, hasilnya? cinta kasih? 
Poso, Sampit, Palu, Malukku, jihad jihadan...korupsi, pungli, IPDN...



[mediacare] Perda Agama, Politik Identitas yang Tak Terkontrol

2007-08-25 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
SUARA PEMBARUAN DAILY
-
---

Perda Agama, Politik Identitas yang Tak Terkontrol 

[JAKARTA] Menjamurnya berbagai peraturan daerah (perda) berlatar 
belakang agama tertentu di beberapa wilayah di Indonesia akibat 
politik identitas yang tidak terkontrol. Perda-perda tersebut 
berbasis pada agama sebagai sampul, bukan agama sebagai spirit, 
substansi, atau nilai.

Demikian benang merah diskusi "Nasionalisme Kaum Muda di Era 
Globalisasi" di Jakarta, Jumat (24/8). Hadir sebagai pembicara, 
Ketua DPP Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum, Ketua DPP Partai 
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Bidang Pemuda, Mahasiswa dan 
Olahraga, Maruarar Sirait, Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), 
Yenny Wahid, dan pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia 
(UI), Effendy Gazali.

Menurut Anas, politik identitas yang tidak terkontrol tercermin dari 
perda-perda yang lebih berbasis pada agama sebagai sampul dan bukan 
agama sebagai nilai, apalagi spirit. Jika agama sebagai spirit, 
politik identitas dapat diolah dalam konteks kebangsaan.

Anas mengusulkan, untuk mencairkan politik identitas yang tidak 
terkontrol tersebut perlu didorong pengertian dan pemahaman yang 
mendalam tentang agama sebagai substansi, basis, spirit, dan etika 
bermasyarakat. "Sampul agama itu jangan dipaksakan dalam konteks 
nation state yang kita bangun sekarang ini, karena tidak akan 
mendapat dukungan," kata Anas.

Maruarar Sirait menjelaskan, perda-perda bermasalah muncul karena 
aksi dan reaksi. Jika pemerintah tegas, situasi seperti ini tidak 
akan terjadi. Namun, bagi Maruarar, munculnya perda-perda tersebut 
menjadi tantangan buat kaum muda, terutama dalam memaknai arti 
nasionalisme.

Karena itu, dia mengajak kaum muda memaknai nasionalisme dengan cara 
yang berbeda, bukan cuma sebagai pelapor atau pengidentifikasi 
masalah, tetapi menjadi bagian konkret untuk menyelesaikan 
masalah. "Jika kita hanya menjadi pelapor masalah dan bukan pelopor 
penyelesaian masalah, kita akan mati muda dari sisi semangat dan 
idealisme," katanya.


Resistensi

Sementara itu, menurut Yenny Wahid, munculnya perda-perda tersebut 
akibat pemahaman agama yang simbolik, yang hanya bungkusannya, namun 
tidak menyentuh substansinya. Hal itu mengakibatkan muncul 
resistensi dari berbagai kalangan, baik di wilayah perda bermasalah 
atau di tempat lain. Ia mencontohkan, perda yang mewajibkan semua 
perempuan memakai jilbab, menimbulkan reaksi di daerah lain dengan 
melarang semua perempuan mengenakan jilbab. 

Sayangnya, kata anggota Kelompok Kerja Keagamaan DPP Partai Golkar, 
Melki Lakalena, sejauh ini tidak ada sedikit pun upaya nyata dari 
pimpinan bangsa untuk mencabut dan mencegah perda-perda tersebut. 
Selama Indonesia masih berkutat pada hal-hal simbolis seperti itu, 
selama itu pula akan selalu tertinggal dan ditindas pihak luar. 

"Indonesia tidak sanggup untuk bersaing di kawasan Asia Tenggara, 
dan juga kepentingan rakyat yang lebih substansial terabaikan, hanya 
karena hal-hal seperti ini," tegasnya.

Effendi Gazali menyebutkan, perda berlatar belakang agama tertentu 
tidak bisa diterima dalam konteks Indonesia sebagai negara yang 
plural dari segi suku, budaya, ras dan agama. "Indonesia akan maju 
jika menghargai plularisme atau keberagaman," katanya. [L-8]



-
---
Last modified: 25/8/07 



[mediacare] Re: Khilafah" Bukan Sekadar Romantisme

2007-08-24 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> KOMPAS
> Sabtu, 25 Agustus 2007 
> 
> 
> Khilafah" Bukan Sekadar Romantisme 
> 
> Muhammad Ismail Yusanto: 

>>>Dalam konteks Indonesia, ide khilafah adalah jalan untuk 
membawa Indonesia ke arah lebih baik. Syariah akan menggantikan 
sekularisme yang terbukti memurukkan negeri ini. Ide khilafah 
sebenarnya juga merupakan bentuk perlawanan terhadap penjajahan 
multidimensi yang kini nyata-nyata mencengkeram negeri ini dalam 
berbagai aspek.


*** Ya pakde, sebelum dicoba di Indonesia, coba dulu di Sampit, 
Poso, Minahasa, Bali, Nias, Totaja.. nah nanti ente akan paham apa 
artinya multibudaya dan kekonyolan idee khilafah (kalau ente masih 
hdup dan tidak lari ter birit birit).

Ini negeri bukan milik satu penganut agama, kalau ente mau hidup 
diantara umat seagama ente, ke Afganistan sono, bawa temen temen 
ente, sekalian angkut mbah Ba'ashir, kita nggak ada yang kehilangan 
kok..






[mediacare] Re: Zainal Maarif Contoh Amoral Yang Memalukan !!!

2007-08-05 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, Andy Wicaksana 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Danar, 
> 
> Politik Devide et Impera Belanda memang sangat ampuh. Mengapa kita 
bisa lama dijajah Belanda adalah karena para penjilat dan orang yang 
pintar-nya hanya ngomong doang itu dijaga, dan mentalitas itu tetap 
melekat ke orang-orang yang dijajah pada saat itu dan diturunkan 
sampai ke generasi sekarang.

 jangan salahkan Belanda dong, kalau bangsa ini yang 
sontoloyo..62 tahun setelah bebas dari penjajahan masih demikian? 

> 
> Salah satu cirinya adalah masih banyak masyarakat Indonesia yang 
berebutan masuk menjadi PNS, mereka berfikir menjadi PNS akan hidup 
makmur. Ciri yang ada sekarang ini adalah akibat dari makmur-nya 
para pejabat dan cecenguk Belanda pada saat itu. Hal ini cukup 
kental dilihat di daerah Jawa dimana masyarakatnya masih sangat 
takut kepada para pejabat.

 kecenderngan ingin jadi pns ada di mana mana, juga di Jerman, 
Perancis, Italia dan Spanyol.. dan tempat lainnya. malaysia juga 
demikian. taku pada pejabat ada di pulau manapun, tak hanya di Jawa..


> 
> Malaysia, India dan Singapore tidak dijajah Belanda.


*** Ohh kalau gitu Inggris, Perancis tidak praktekkan divide et 
impera? kamu bebas butahuruf sejak kapan?

> 
> Untuk definisi kemajuan, jika dilihat dari tingkat korupsi, tata 
kota dll, gak perlu kamu ajarkan. Sewaktu kamu masih baru membaca, 
saya pun sudah tau itu.

 kemajuan swiss mau kamu kaitkan dengan tingkat korupsi? Aku 
baru membaca, dimana kamu? sudah lahir?


> Tapi, jangan lupa, hal itu dilihat dari skala major, kalau dilihat 
ke individu, belum tentu. Seperti yang saya katakan di email saya 
terdahulu, bahwa kekayaan, kemajuan tidak selalu berbanding lurus 
dengan kebahagiaan.
> 

*** Siapa yang mengkaitkan kekayaan dengan kebahagiaan? Kekayaan 
mudah diukur, lihat Forbes, tetapi kebahagiaan? Ini thema siapa yang 
bahas, aku neggak sihh!

> Btw, Apakah anda sedang show-off kepada saya ?

*** Why not? kamu keberatan? lalu kenapa?



[mediacare] Re: Zainal Maarif Contoh Amoral Yang Memalukan !!!

2007-08-03 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Iya mungkin sekali mas. 

Yang saya ingin tekankan, bahwa carapikir si Andy ini harus dikikis 
habis, yakni mencari kesalahan atas kegagalan bangsa sendiri SELALU 
di pihak lain. Tak mampu introspeksi. Kita kaji, mas:

a) dia lupa, kapan Belanda hengkang dari Tanah Air. hengkang 
sebenarnya adalah ketika balatentara Jepang masuk, tahun 1942, itu 
berapa tahun yang lalu? Masakan sejak tahun itu, puluhan generasi 
lahir dan tumbuh, TAK ada perbaikan? masakan bangsa kita tak pernah 
menemukan jatidiri sejak proklamasi 45? kalau gitu ya kita bangsa 
dodol dong?

b) kita tidak sendirian dijajah. India, Singapura, Malaysia dan 
Vietnam. India merdeka tahun 1947, Malaysia lebih akhir lagi, 
demikian pula Singapura. Mengapa mereka LEBIH maju dari kita? 
Singapura si cilik itu sangat disegani Barat, tak pernah menyalahkan 
penjajah. Kini Singapura tunjuk gigi pada investor dari luar, tidak 
seperti kita...

Salam

Danardono



--- In mediacare@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Danar,
> 
> Anda mungkin lupa bahwa semua petinggi Indonesia sudah pernah ke 
luar negeri 
> dan malah belajar bertahun-tahun mendapat banyak gelar pandai 
ilmu. Bagi 
> yang militer cepat bintang di bahu dan di dada pun bertambah.
> 
> Entah ada apa yang membuat sehingga apa yang mereka lihat baik dan 
elmu 
> tinggi yang dipelajari itu kelihatannya tidak membawa makna apa-
apa dalam 
> membawa perubahan keperbaikan kepada masyarakat. Ataukah salam 
ilmu yang 
> dipelajari, karena sekalipun mereka sudah belajar ilmu modern nan 
cangih 
> setelah kembali ke Indonesia, mereka lebih senang berbicara 
tentang ilmu 
> gurun pasir, pohon korma dan unta serta keledai beristirahat di 
oase ratusan 
> tahun lalu.
> 
> Atau mungkin juga selama bertahun-tahun di luarnegeri,  mereka  
pakai kaca 
> mata hitam seperti dalam cerita Gagak Hitam, jadi kurang jelas dan 
luas 
> pemandangan mereka. Telingga mereka tersumbat taik kuping atau 
earphone 
> dengar musik ngikngok, sehingga tak banyak mereka dengar hal-hal 
berguna 
> untuk diterapkan dalam memperbaiki keadaan yang morat marit 
menjadi baik dan 
> lebih baik dan bukan mempertahankan yang buruk untuk menjadi lebih 
buruk.
> 
> Maaf lahir batin sebelumnya bila observasi saya keliru.
> 
> Wassalam,
> 
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Friday, August 03, 2007 5:35 AM
> Subject: [mediacare] Re: Zainal Maarif Contoh Amoral Yang 
Memalukan !!!
> 
> 
> > --- In mediacare@yahoogroups.com, Andy Wicaksana
> >  wrote:
> >>
> >> Danar,
> >>
> >> Memang benar bahwa orang-orang negara maju banyak yang igoner
> >>terhadap agama mereka. Tapi, tentukan dulu definisi kemajuan.
> >> Banyak rekan kerja saya yang tingkat kemakmurannya tinggi, namun
> >>sebagian besar dari mereka keluarganya hancur. Apakah hal itu 
juga
> >>bisa dibilang kemajuan ?
> >
> > Sudah pernah ke Swiss, Liechtenstein, Monacco, nak? Lihat saja
> > sendiri apa artinya maju. Teratur rapui, korupsi relatif rendah,
> > perataan kemakmuran, good governance. mendefinisikan kemajuan kok
> > repot? itu kan kasat mata? Indonesia dan jerman maju mana? jawab
> > sendiri ya nak? Bingung?
> >
> > makmur dan keluarga hgancur kan bisa jalan sejajar, lihat 
bambang,
> > lihat Tommy. gak usah repot repot!
> >
> >
> >>
> >> Mengenai ketidakmajuan Inodnesia adalah akibat dari taktik 
pecah-
> >>belah Belanda. Selama beratus tahun kita diajarkan untuk
> >>menghianati bangsa sendiri demi mencapai keuntungan semata.
> >>Rupanya, cara itu berkembang baik, karena sampai sekarang, banyak
> >>warga kita yang hanya mementingkan diri sendiri, terlebih lagi 
para
> >>you know who di Indonesia.
> >
> > Kok Belanda lagi Belanda lagi to? kamu kan belum lahir saat itu,
> > nak. Ratusan tahun sebelum walanda datang, kita jaya, zaman
> > Majapahit, Sriwijaya dsb, gak ada sisanya ya?
> >
> > Kegoblokan di Porong, Sidoardjo itu apa ya nirui Belanda? Bung 
Karno
> > memerdekana negri malang ini karena bueenciii sama belanda. masa
> > beilauw niru Belanda? Lha bapakmu apa ya niru Belanda? kakekmu 
juga?
> >
> > Banyak lho oramng seperti kamu, yang belum lahir dizaman Belanda,
> > tetapi sudah ngawur, jadi memang aslinya ngawur. Gitu lho nak.
> >
> >
> >
> > Web:
> > http://groups.yahoo.com/group/mediacare/
> >
> > Klik:
> >
> > http://mediacare.blogspot.com
> >
> > atau
> >
> > www.mediacare.biz
> >
> > 
> > Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
> > [EMAIL PROTECTED]
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> > -- 
> > No virus found in this incoming message.
> > Checked by AVG Free Edition.
> > Version: 7.5.476 / Virus Database: 269.11.2/931 - Release Date: 
8/1/2007 
> > 4:53 PM
> >
> >
>




[mediacare] Re: Gugatan Pembubaran Densus 88 Diwarnai Protes

2007-08-03 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Mungkin ini yang diinginkan sebagian orang mas, dan mungkin sebagian 
di milis ini ha ha ha Densus 88 kita ganti dengan preman tanah abang 
dan sejenisnya dipersenjatai...

makin rame republik mimpi ini...

Salam

Danardono


--- In mediacare@yahoogroups.com, Hardi Baktiantoro <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Nggak kebayang kalau Densus 88 dibubarkan dan gantian orang - 
orang  
> tak berseragam bawa clurit, tombak dan parang yang melakukan 
tugas  
> polisi. dalam melaksanakan tugasnya, muka mereka ditutupi sarung  
> terus menggenggam batu.
> Gila.
> 
> HB
> 
> 
> On Aug 3, 2007, at 5:11 AM, Sunny wrote:
> 
> >
> > http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=2899&ses=
> >
> > 03 Agustus 2007 06:15:21
> >
> >
> >
> > Gugatan Pembubaran Densus 88 Diwarnai Protes
> >
> >
> >
> >
> > JAKARTA-Sidang gugatan pembubaran Detasemen Khusus (Densus) 88  
> > Antiteror Mabes Polri kembali digelar di PN Jakarta Selatan,  
> > kemarin. Agenda persidangan adalah mendengarkan jawaban atas  
> > tanggapan tergugat.
> >
> >
> >
> > Suasana persidangan diwarnai aksi protes. Salah satu penggugat, 
Abu  
> > Bakar Baasyir, memprotes persidangan yang berlangsung molor 
tiga  
> > jam lebih dari jadwal 09.30. Pengasuh Pesantren Al-Mukmin 
Ngruki  
> > ini mengajukan keberatan langsung kepada Wahjono selaku ketua  
> > majelis hakim. `'Saya minta hakim tegas menentukan mulainya  
> > persidangan. Saya minta, agar persidangan tidak molor terlalu  
> > lama,'' kata Baasyir.
> >
> >
> > Baasyir bersama dengan tim pengacaranya bahkan sempat 
mendatangi  
> > ruang Ketua PN Jakarta Selatan Andi Samsan Nganro untuk  
> > menyampaikan protes.
> > Namun, protes Baasyir akhirnya ditanggapi Wahjono. Dia 
mengakui,  
> > tidak bisa memastikan jadwal persidangan. Sebab, pengadilan  
> > memprioritaskan jadwal persidangan yang telah siap sebelumnya.  
> > `'Siapa yang duluan, ya kami dahulukan,'' jelas Wahjono. Hakim  
> > senior ini berjanji akan menggelar persidangan lanjutan sesuai 
jadwal.
> >
> >
> > Dalam persidangan kemarin, pengacara Baasyir, Achmad Michdan,  
> > mengajukan jawaban atas tanggapan Mabes Polri selaku kubu 
tergugat.  
> > Dalam tanggapannya, Michdan menegaskan, Baasyir bertindak atas 
nama  
> > pribadi dan mewakili para korban penangkapan oleh petugas 
Densus  
> > 88. `'Baik klien saya maupun korban penangkapan, sama-sama 
menjadi  
> > korban rekayasa proses penangkapan,'' jelas Michdan. Dia minta  
> > majelis tetap melanjutkan persidangan dengan memeriksa pokok 
perkara.
> >
> >
> > Menurut Michdan, kliennya tidak menuntut ganti rugi, namun 
lebih  
> > meminta permohonaan maaf pada korban penangkapan, sekaligus 
minta  
> > pembubaran Densus 88.
> >
> >
> > Sidang akan dilanjutkan pada 9 Agustus mendatang dengan agenda  
> > pembuktian dari kedua belah pihak. (agm)
> >
> >
> > 
> >
> > 
> 
> Hardi Baktiantoro
> COP I Centre for Orangutan Protection
> COP hadir karena orangutan harus dilindungi, terutama dari 
kekejaman  
> dan kejahatan perusahaan perkebunan kelapa sawit.
> Tidak seharusnya orangutan sebagai kerabat dekat manusia hanya  
> dibantai untuk memenuhi target keuntungan bisnis.
> Mari kita selamatkan satwa kebanggaan bangsa Indonesia.
>




[mediacare] Re: Zainal Maarif Contoh Amoral Yang Memalukan !!!

2007-08-02 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, Andy Wicaksana 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Danar,
> 
> Memang benar bahwa orang-orang negara maju banyak yang igoner 
>terhadap agama mereka. Tapi, tentukan dulu definisi kemajuan.
> Banyak rekan kerja saya yang tingkat kemakmurannya tinggi, namun 
>sebagian besar dari mereka keluarganya hancur. Apakah hal itu juga 
>bisa dibilang kemajuan ?

Sudah pernah ke Swiss, Liechtenstein, Monacco, nak? Lihat saja 
sendiri apa artinya maju. Teratur rapui, korupsi relatif rendah, 
perataan kemakmuran, good governance. mendefinisikan kemajuan kok 
repot? itu kan kasat mata? Indonesia dan jerman maju mana? jawab 
sendiri ya nak? Bingung?

makmur dan keluarga hgancur kan bisa jalan sejajar, lihat bambang, 
lihat Tommy. gak usah repot repot!


> 
> Mengenai ketidakmajuan Inodnesia adalah akibat dari taktik pecah-
>belah Belanda. Selama beratus tahun kita diajarkan untuk 
>menghianati bangsa sendiri demi mencapai keuntungan semata. 
>Rupanya, cara itu berkembang baik, karena sampai sekarang, banyak 
>warga kita yang hanya mementingkan diri sendiri, terlebih lagi para 
>you know who di Indonesia.

Kok Belanda lagi Belanda lagi to? kamu kan belum lahir saat itu, 
nak. Ratusan tahun sebelum walanda datang, kita jaya, zaman 
Majapahit, Sriwijaya dsb, gak ada sisanya ya? 

Kegoblokan di Porong, Sidoardjo itu apa ya nirui Belanda? Bung Karno 
memerdekana negri malang ini karena bueenciii sama belanda. masa 
beilauw niru Belanda? Lha bapakmu apa ya niru Belanda? kakekmu juga?

Banyak lho oramng seperti kamu, yang belum lahir dizaman Belanda, 
tetapi sudah ngawur, jadi memang aslinya ngawur. Gitu lho nak.



[mediacare] Re: Zainal Maarif Contoh Amoral Yang Memalukan !!!

2007-08-02 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Itulah mbak, seperti mas Abbas katakan: "munafik". 

Mudah sekali pemuka masyarakat, pemuka agama, politisi berkata "Tuhan 
berkata ini itu". Tuhan sendiri mungkin bersabda: "emang gue 
pikirin?".

Bung Karno pernah menulis, ketika berunding ke Manila, beliau memohon 
ya berdoa  pada Tuhan, dan katanya, dikalbukan. Tercapai kesepakatan 
Maphilindo (Malaya, Philippina dan Indonesia). Hmm Tuhan mengabulkan 
doa, kata beliau. 

Apa yang kita lihat? Maphilindo ber-keping-keping. Yang muncul lama 
kemudian, adalah ASEAN, itupun bukan apa yang beliau perjuangkan, 
tetapi dibawah pak Harto, yang melengserkan beliau, dan terwujud atas 
dukungan AS. Jadi, bagaimana dengan "dikabulkan Tuhan"? Tentu saja 
rakyat waktu itu manggut manggut, kalau pemimpin sudah sebut sebut 
nama Tuhan...

Kasihan dehhh rakyat..

Salam

Danardono



--- In mediacare@yahoogroups.com, ati gustiati <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Jatuh bangun nya sebuah negara itu bukan 
karena "kalau", "barangkali", "andaikan", Tuhan, hanya manusia yg 
hidup didalam nya lah yg bertanggung jawab akan kelanjutan negara dan 
bangsanya, bila semua digantungkan kepada keputusan Tuhan inilah 
akibatnya, mentalitas bangsa menjadi limbung, Tuhan selalu menjadi 
sasaran terakhir utk disalahkan.
>
>   salam
>   omie
>
>   
> 
> Al-Mahmud Abbas <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>  
>   Oleh sebab itulah saya susun kalimat ... 
KALAU..  ... ..  BARANGKALI ..
>
>   KALAU = syarat dan BARANGKALI = sesuatu atau harapan yang 
belum/tidak pasti.
>
>   Begitu kan ??
>
>   Setuju sekali, seperti saya katakan ... 'super munafik'.
>
>   Salam juga mas.
>  
>   On 8/1/07, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote: 
> Tuhan masih sayang? hik hik hik.. mas, Tuhan jelas menyayangi 
bangsa 
> bangsa cerdas berethos kerja yang tinggi, seperti Jepang, Korea 
> selatan, Singapura, RRC, negara negara Europa barat... makmur, 
rapi, 
> disiplin, innovatif... de es te de es te..
> 
> Bangsa ini rajin membangun rumah ibadah, dan beribadah, tapi tak 
> mampu menjalankan hidup yang diperintahkan agama masing masing, 
> bekerja keras dengan jujur, dan ber innovasi... 
> 
> PM Singapura (kecil tapi dahsyat), berkata: " barisan kelinci yang 
> dipimpin singa akan melompat maju, tapi singa singa yang dipimpin 
> kelinci tetap amburadul..."
> 
> Salam 
> 
> Danardono
> 
> --- In mediacare@yahoogroups.com, "Al-Mahmud Abbas"  
> wrote:
> > 
> > Amin..amin.. ketidak produktivan pejabat negara adalah :
> > SIBUK MENGAMANKAN POSISI JABATANNYA DENGAN TINDAKAN2 YANG TIDAK 
ADA
> > KORELASINYA DENGAN TUGAS POKOKNYA.
> > Kenapa ?? karena ketika mau jadi pejabat sistemnya begitu dan 
> sistem yang
> > sedang dan masih terus berjalan adalah sistem yang iklimnya 
> seperti itu.
> > Kapan mau/bisa berubah ??? kita hanya bisa bertanya kepada rumput 
> yang
> > bergoyang. WALLAHU'ALAM BISAWAB, kalau Tuhan masih menyayangi 
> bangsa
> > yang *super
> > munafik* ini barangkali masih diberiNya kesempatan untuk taubat 
> nasional.
> > 
> > Wassalam.   
> > On 8/1/07, Hafsah Salim  wrote:
> > >
> > > Zainal Maarif Contoh Amoral Yang Memalukan !!!
> > >
> > > Wakil Partai Bintang Reformasi ini betul2 amoral unethical dan 
> tak
> > > punya malu sama sekali. Manusia ini hanyalah satu contoh dari 
> semua
> > > wakil partai2 agama Islam yang memenuhi jabatan2 kenegaraan yang
> > > katanya mewakili umatnya.
> > > 
> > > Mulanya dia secara sembunyi2 melakukan skandal sex, karena 
> partai yang
> > > diwakilinya merasa malu, dia lalu ditarik dari jabatan 
posisinya 
> oleh
> > > partai yang diwakilinya. Permohonan penarikan mundur ini harus 
> > > terlebih dahulu disetujui oleh presiden SBY, dan SBY memang 
tidak
> > > merasa perlu untuk terlibat urusan internal partai PBR ini dan 
> dia
> > > hanya bisa menyetujui usul PBR untuk penarikan wakilnya ini. 
> > >
> > > Lucunya, Zainal Maarif ini justru marah dan dendam kepada SBY 
> bukan
> > > kepada PBR yang menarik dirinya, dia mengharapkan SBY menolak 
> usul PBR
> > > yaitu partainya sendiri yang ingin menarik wakilnya itu. Untuk 
> > > melampiaskan dendamnya, Zainal Maarif ini menyebar fitnah 
> keberbagai
> > > media tentang pernikahan SBY sebelum masuk AkMil. Benar2 
stupid, 
> dia
> > > mengharapkan dengan yang dikatakannya terbongkarnya rahasia 
SBY, 
> DPR
> > > bisa mengusulkan MPR untuk melakukan proses impeachment atau 
> pemecatan
>

[mediacare] Re: Zainal Maarif Contoh Amoral Yang Memalukan !!!

2007-08-02 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Anehnya negara negara yang maju, makmur, tertata rapi, seperti 
Jepang, Jerman, Korea selatan, Perancis, Inggris, Swedia, tak 
membutuhkan orang orang shalih beragama ria, namun, manusia manusia 
cerdas yang sadar hukum, tidak sedikit sdikit panggil Tuhan, tetapi 
memutuskan sendiri dengan nalar dan rasa tanggung jawab 
kemasyarakatan yang tinggi.

Sejak walisongo masuk ke Nusantara sampai sore ini, tanah yang 
bernama Indonesia ini (dahulu Mataram dll), selalu kedodoran. 
mengapa ya?

Salam

danardono

--- In mediacare@yahoogroups.com, "Budi - Production Control"  wrote:
>
> Ketika dunia politik diisi oleh orang-orang oportunis yang tidak
> pernah percaya tuhan, agama dan kehidupan hari akhir, maka jadilah
> kehidupan umat manusia amburadul Sebab merekalah yang mengambil
> kebijakan politik sehingga melahirkan secara zhohir beragam azab 
dan
> bencana di atas.
> 
> Sayangnya, orang-orang shalih yang percaya kepada Allah dan paham
> kitab suci, umumnya malah lari menghindar dari dunia politik.
> Alih-alih menyelamatkan umat, mereka malah mencari tempat 
berlindung
> sendiri-sendiri di balik liang kecil sambil memendam kepala di 
dalam
> tanah. Memejamkan mata dan berpikir seolah semua ini terjadi begitu
> saja dan merupakan takdir Allah.
> 
> Sayangnya orang-orang yang bersih dan suci ini nyaris tidak mau
> mengotori tangannya dengan kerja dan usaha terlebih dahulu, 
sehingga
> mereka lebih memilih untuk bersembunyi di dalam pesantren dan 
lembaga
> pendidikan. Membangun tembok benteng untuk sekedar melindungi diri
> mereka sendiri. Adapun nasib umat Islam secara keseluruhan yang
> menjadi korban kebobrokan kebijakan politik srigala culas, seolah
> tidak pernah menjadi agenda pembicaraan.
> 
> Lucunya, di tengah kehancuran yang nyata seperti ini, di mana semua
> sepakat bahwa penyebabnya memang politk kotor para penguasa bejat,
> masih saja ada yang berpaham untuk menjauhkan diri dari upaya
> memperbaikinya. Bahkan mereka malah mengeluarkan fatwa yang
> mengharamkan umat Islam berupaya mengantisipasi kebejatan kebijakan
> politik. Fatwa-fatwa itu seolah mengatakan bahwa beramar makruf dan
> nahi munkar tepat di titik permasalahannya adalah hal yang haram.
> 
> Fatwa haramnya berpolitik dan mendirikan partai pendobrak kejahilan
> seakan mengandung pesan bahwa kalau mau beramar makruf dan nahi
> mungkar, jangan pada inti masalahnya, cukup pada masalah cabang dan
> ranting-rantingnya saja. Jangan tebang akar pohon permasalahannya,
> cukup setiap hari menyapu membersihkan sampahnya saja.
> 
> Padahal bila umat Islam bersatu dengan dimulai dari para ulama dan
> tokohnya, mereka duduk bersama dan menyamakan langkah, insya Allah
> dunia politik itu bisa dikuasai dengan baik oleh orang-orang yang
> shalih. Sehingga semua kebijakan politik yang lahir tidak lain 
adalah
> bentuk nyata dari semangat bahwa Islam adalah rahmatan lil 'alamin.
> 
> Wassallaam,
> Budi-pc



[mediacare] Re: Lowongan Costumer Service

2007-08-01 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, Muhamad Jamaludin 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Pak Moderator Numpang Lowongan ya
> 
> 
> LOWONGAN KERJA
> 
> 
> Posisi  : Customer Service
>
>
>   Kualifikasi :
>   1.Pendidikan minimal DIII, IPK. 2.80
>   2.Wanita
>   3.Penampilan Menarik
>   4.Muslimah
>   5.Usia maksimal 25 tahun
>
>
>   Interview :


* Wahhh gimana ya, kalau nanti ada syarat no 4> Agama: Buddha, 
Konghucu, Kristen atau Kejawen? Kok agama dipakai sebagai pagar 
penutup? Bukannya agama pembawa rakhmat bagi seluruh manusia?

Cappekkk dehhh...



[mediacare] Re: Islam, Negara, dan Masa Depan Syariah

2007-08-01 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, Lisman Manurung <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>

---
Hampir tidak ada industri
Jepang yang menyertakan syariah ala Jepang(padahal
mesti adas khan?)


Jelas, mas Manurung, bangsa jepang sebagaimana lazimnya umat Buddha, 
memahami ajaran agama untuk mereka sendiri, dalam menjalankan Dhamma 
(Sanskrit: Dharma). Tak ada urusan dengan orang lain, kecuali, kalau 
orang lain juga ingin mengikuti ajaran itu. 

Kemajuan bangsa jepang, sebagaimana bangsa bangsa Europa Barat 
adalah ditumpu oleh ethos kerja mereka zang sangat tinggi, disiplin, 
accountable, dan taat hukum. Bukan karena kerajinan beribadah.

Bagi bangsa bangsa MAJU, agama dan ibadah bukanlah bagian dari ranah 
publik, namun ranah pribadi, walau ini tak berarti mereka tinggalkan 
agama dalam kehidupan mereka. Hukum mereka banyak sekali diinspirasi 
oleh ajaran agama (Kristiani), seperti pengalaman saya hidup puluhan 
tahun ditengah masyarakat kelas menengah keatas mereka.

Ini adalah buah dari jiwa bermasyarakat yang sudah matang.

salam

Danardono



> Diskusi komprehensif, dan bukan hitam-putih, pro atau
> kontra, setuju atau tidak setuju mestinya perlu
> semakin dibiasakan. Tidak hanya untuk menjadikan kita
> lebih dewasa tetapi juga agar kita mengembangkan
> pengetahuan sistemik mengenai hal ini. 
> 
> Hal demikian ini sangat diperlukan lebih-lebih ketika
> penduduk kita sudah semakin cerdas, rakyat semakin
> banyak mengecap perjalanan dan pendidikan. Juga,
> difasilitasi oleh kemajuan ilmu dan teknologi terutama
> di bidang teknologi informasi dan trasportasi, maka
> manusia kini 'mobil'. Dan, repotnya, entah agar dapat
> menghidupi dirinya, dan entah agar industri ini dapat
> terus hidup dan bertumbuh, maka inheren dengannya
> sekularisme diteguhkannya. Hampir tidak ada industri
> Jepang yang menyertakan syariah ala Jepang(padahal
> mesti adas khan?) atau sebetulnya ajaran-ajaran
> Kristiani di dalam  kandungan barang buatan Barat.
> 
> 
> 
> 
> 
> --- RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> 
> > Suatu kalimat yang sangat mencerahkan dari seorang
> > tokoh pemikir 
> > Muslim: "... Dalam konteks Indonesia yang pada
> > dasarnya 'netral' 
> > terhadap semua agama, pemikiran an-Naim sangat
> > relevan dan 
> > kontekstual. Karena itu, tidak ragu lagi, pemikiran
> > an-Naim 
> > merupakan kontribusi penting bagi negara-bangsa
> > Indonesia. Bagi 
> > kelompok-kelompok di Tanah Air yang sampai hari ini
> > memandang 
> > syariah sebagai satu-satunya solusi; dan
> > memperlakukan syariah 
> > sebagai 'obat cespleng' untuk menyelesaikan masalah,
> > buku an-Naim 
> > ini patut dipertimbangkan dengan pikiran yang tenang
> > dan jernih"
> > 
> > Biasanya, Isfun Isfun itu langsung jerit jerit,
> > kalau yang menolak 
> > syariah syariahan itu kaum Non Muslim. padahal
> > sebagian besar anak 
> > bangsa, yang berfikiran jernih, menolaknya..
> > 
> > Semoga menjadi pelajaran.
> > 
> > Salam
> > 
> > Danardono
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In mediacare@yahoogroups.com, "Sunny"
> >  wrote:
> > >
> > >
> >
> http://www.republika.co.id/kolom_detail.asp?id=301348&kat_id=19
> > > 
> > > Kamis, 26 Juli 2007
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Islam, Negara, dan Masa Depan Syariah 
> > > Oleh : Azyumardi Azra 
> > > 
> > > 
> > >  
> > > Subjek tentang Islam dan negara --khususnya negara
> > 'sekuler'-- 
> > tidak ragu lagi merupakan salah satu tema diskusi
> > dan perdebatan 
> > yang hangat tidak hanya di antara para pemikir dan
> > cendekiawan 
> > Muslim, tetapi juga bahkan di kalangan parpol dan
> > politisi Muslim. 
> > > 
> > > Sekadar mengingatkan, pada dasarnya ada dua aliran
> > mengenai subjek 
> > ini; mereka yang menolak negara Islam atau integrasi
> > resmi Islam ke 
> > dalam negara, dan mereka yang menuntut amalgamasi
> > Islam ke dalam 
> > negara dan kekuasaan politik. Bagi kelompok kedua,
> > pola seperti itu 
> > memungkinkan penerapan syariah dengan kekuatan
> > negara. Menurut 
> > argumen mereka, tanpa kekuatan negara, maka
> > penerapan syariah tidak 
> > akan efektif. 
> > > 
> > > Bagi mereka, penerapan syariah merupakan
> > alternatif satu-satunya 
> > bagi pemecahan berbagai masalah yang dihadapi
> > negara-negara Muslim, 
> > termasuk Indonesia. Karena itu, kelompok ini
> > berusaha

[mediacare] Re: Zainal Maarif Contoh Amoral Yang Memalukan !!!

2007-08-01 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO

Tuhan masih sayang? hik hik hik.. mas, Tuhan jelas menyayangi bangsa 
bangsa cerdas berethos kerja yang tinggi, seperti Jepang, Korea 
selatan, Singapura, RRC, negara negara Europa barat... makmur, rapi, 
disiplin, innovatif... de es te de es te..

Bangsa ini rajin membangun rumah ibadah, dan beribadah, tapi tak 
mampu menjalankan hidup yang diperintahkan agama masing masing, 
bekerja keras dengan jujur, dan ber innovasi...

PM Singapura (kecil tapi dahsyat), berkata: " barisan kelinci yang 
dipimpin singa akan melompat maju, tapi singa singa yang dipimpin 
kelinci tetap amburadul..."

Salam 

Danardono




--- In mediacare@yahoogroups.com, "Al-Mahmud Abbas" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Amin..amin.. ketidak produktivan pejabat negara adalah :
> SIBUK MENGAMANKAN POSISI JABATANNYA DENGAN TINDAKAN2 YANG TIDAK ADA
> KORELASINYA DENGAN TUGAS POKOKNYA.
> Kenapa ?? karena ketika mau jadi pejabat sistemnya begitu dan 
sistem yang
> sedang dan masih terus berjalan adalah sistem yang iklimnya 
seperti itu.
> Kapan mau/bisa berubah ??? kita hanya bisa bertanya kepada rumput 
yang
> bergoyang. WALLAHU'ALAM BISAWAB, kalau Tuhan masih menyayangi 
bangsa
> yang *super
> munafik* ini barangkali masih diberiNya kesempatan untuk taubat 
nasional.
> 
> Wassalam.
> On 8/1/07, Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Zainal Maarif Contoh Amoral Yang Memalukan !!!
> >
> > Wakil Partai Bintang Reformasi ini betul2 amoral unethical dan 
tak
> > punya malu sama sekali. Manusia ini hanyalah satu contoh dari 
semua
> > wakil partai2 agama Islam yang memenuhi jabatan2 kenegaraan yang
> > katanya mewakili umatnya.
> >
> > Mulanya dia secara sembunyi2 melakukan skandal sex, karena 
partai yang
> > diwakilinya merasa malu, dia lalu ditarik dari jabatan posisinya 
oleh
> > partai yang diwakilinya. Permohonan penarikan mundur ini harus
> > terlebih dahulu disetujui oleh presiden SBY, dan SBY memang tidak
> > merasa perlu untuk terlibat urusan internal partai PBR ini dan 
dia
> > hanya bisa menyetujui usul PBR untuk penarikan wakilnya ini.
> >
> > Lucunya, Zainal Maarif ini justru marah dan dendam kepada SBY 
bukan
> > kepada PBR yang menarik dirinya, dia mengharapkan SBY menolak 
usul PBR
> > yaitu partainya sendiri yang ingin menarik wakilnya itu. Untuk
> > melampiaskan dendamnya, Zainal Maarif ini menyebar fitnah 
keberbagai
> > media tentang pernikahan SBY sebelum masuk AkMil. Benar2 stupid, 
dia
> > mengharapkan dengan yang dikatakannya terbongkarnya rahasia SBY, 
DPR
> > bisa mengusulkan MPR untuk melakukan proses impeachment atau 
pemecatan
> > presiden secara tidak terhormat.
> >
> > Ketua DPR Agung Laksono yang menerima document yang katanya 
sangat
> > rahasia ini dari Zainal Maarif jadi naik pitam dan menolak usul 
Zainal
> > Maarif yang me-maksa2 dirinya untuk menyodorkan bukti2 ini ke MPR
> > untuk diteruskan menjadi proses impeachment atau pemecatan 
presiden
> > secara tidak hormat. Benar2 memalukan sikap Zainal Maarif yang 
idiot
> > ini, CD orang nikah diserahkan kepadanya, padahal yang menikah 
itupun
> > tidak jelas orangnya, dan yang menyatakan pernikahan itu juga 
tidak
> > jelas hubungannya dengan orang yang menikah dalam CD itu.
> >
> > Menurut ketua DPR, urusan pribadi orang menikah kenapa harus 
dijadikan
> > bahan pemecatan Tanggal pernikahannya tidak dicantumkan, 
surat
> > nikahnya juga tak ada copy-nya, dimana menikahnya juga tidak
> > dijelaskan. Lalu apanya yang dianggap melanggar etika ??? SBY
> > menikah cuma dengan satu isteri tidak melakukan Poligamy, juga 
tidak
> > terlibat skandal perzinahan seperti halnya Zainal Maarif yang 
berzinah
> > dengan businesswoman yang mengharapkan bisa memenangkan tender2
> > melalui jabatan Zainal Maarif.
> >
> > Yang paling parah, Zainal Maarif sudah dinasihatkan oleh banyak
> > penasihat hukumnya bahwa tindakannya itu amoral dan sama sekali 
tidak
> > memungkinkan dia untuk menang bisa melemparkan tuduhan bohong 
ini,
> > malah akan jadi bumerang dia bisa dipenjarakan atas tuduhan 
fitnah dan
> > dia dipaksa ganti rugi dimana semua harta bendanya bisa disita 
hingga
> > jatuh miskin. Tetapi karena pengertian dan pemahamannya tentang
> > hukum, tentang moral, dan tentang etika sangar rendahnya, dia 
tetap
> > menjebloskan dirinya kedalam perangkapnya sendiri. Dia meneruskan
> > fitnahnya katimbang meminta maaf. Dia tidak tahu dimana kesalahan
> > dirinya, tetapi dia merasa tahu dan yakin akan kesalahan SBY yang
> > dituntutnya. Padahal, andaikata SBY melakukan kesalahan, maka 
yang
> > menuntut harusnya DPR/MPR bukan Zainal Maarif, dan sekarang 
pihak DPR
> > saja sudah menolak untuk melanjutkan memperbincangkan fitnah 
ini, lalu
> > apa yang masih bisa diharapkan oleh Zainal Maarif ini ???
> >
> > Zainal Maarif hanyalah satu dari puluhan contoh wakil2 dari 
partai2
> > Islam yang bergelimangan memenuhi jabatan wakil2 rakyat maupun 
jabatan
> > pejabat2 pemerintahan yang sama sekali tidak produktive bahkan
> > kontra-produktive. Seperti sudah saya jelas

[mediacare] Re: Islam, Negara, dan Masa Depan Syariah

2007-07-31 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Suatu kalimat yang sangat mencerahkan dari seorang tokoh pemikir 
Muslim: "... Dalam konteks Indonesia yang pada dasarnya 'netral' 
terhadap semua agama, pemikiran an-Naim sangat relevan dan 
kontekstual. Karena itu, tidak ragu lagi, pemikiran an-Naim 
merupakan kontribusi penting bagi negara-bangsa Indonesia. Bagi 
kelompok-kelompok di Tanah Air yang sampai hari ini memandang 
syariah sebagai satu-satunya solusi; dan memperlakukan syariah 
sebagai 'obat cespleng' untuk menyelesaikan masalah, buku an-Naim 
ini patut dipertimbangkan dengan pikiran yang tenang dan jernih"

Biasanya, Isfun Isfun itu langsung jerit jerit, kalau yang menolak 
syariah syariahan itu kaum Non Muslim. padahal sebagian besar anak 
bangsa, yang berfikiran jernih, menolaknya..

Semoga menjadi pelajaran.

Salam

Danardono






--- In mediacare@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> http://www.republika.co.id/kolom_detail.asp?id=301348&kat_id=19
> 
> Kamis, 26 Juli 2007
> 
> 
> 
> Islam, Negara, dan Masa Depan Syariah 
> Oleh : Azyumardi Azra 
> 
> 
>  
> Subjek tentang Islam dan negara --khususnya negara 'sekuler'-- 
tidak ragu lagi merupakan salah satu tema diskusi dan perdebatan 
yang hangat tidak hanya di antara para pemikir dan cendekiawan 
Muslim, tetapi juga bahkan di kalangan parpol dan politisi Muslim. 
> 
> Sekadar mengingatkan, pada dasarnya ada dua aliran mengenai subjek 
ini; mereka yang menolak negara Islam atau integrasi resmi Islam ke 
dalam negara, dan mereka yang menuntut amalgamasi Islam ke dalam 
negara dan kekuasaan politik. Bagi kelompok kedua, pola seperti itu 
memungkinkan penerapan syariah dengan kekuatan negara. Menurut 
argumen mereka, tanpa kekuatan negara, maka penerapan syariah tidak 
akan efektif. 
> 
> Bagi mereka, penerapan syariah merupakan alternatif satu-satunya 
bagi pemecahan berbagai masalah yang dihadapi negara-negara Muslim, 
termasuk Indonesia. Karena itu, kelompok ini berusaha melakukan 
berbagai upaya agar negara dapat secara resmi mengadopsi syariah.
> 
> Di tengah diskusi itu, sangat menarik membaca buku terbaru guru 
besar Emory University, Atlanta, Abdullahi Ahmed an-Naim, Islam dan 
Negara Sekular: Menegosiasikan Masa Depan Syariah (Bandung: Mizan, 
2007). Penerbitan edisi bahasa Indonesia simultan dengan edisi 
Inggris berbarengan diskusi dengan pengarangnya yang diselenggarakan 
Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Jakarta.
> 
> Tujuan utama buku ini, menurut an-Naim, adalah mempromosikan masa 
depan syariah sebagai sistem normatif Islam di kalangan umat 
Muslimin, tetapi bukan melalui penerapan prinsip secara paksa oleh 
kekuatan negara. Hal ini karena dari sifat dan tujuannya, syariah 
hanya bisa dijalankan secara sukarela oleh para penganutnya. 
Sebaliknya, prinsip syariah kehilangan otoritas dan nilai agamanya 
apabila dipaksakan negara. Karena itu, pemisahan Islam dan negara 
secara kelembagaan sangat perlu agar syariah bisa berperan positif 
dan mencerahkan bagi umat Islam. Pendapat ini disebut an-Naim 
sebagai 'netralitas negara terhadap agama'.
> 
> Lebih jauh an-Naim berargumen, syariah memiliki masa depan yang 
cerah dalam kehidupan publik masyarakat Islam, karena dapat berperan 
dalam menyiapkan anak-anak untuk hidup beragama, bermasyarakat; 
membina lembaga dan hubungan sosial. Syariah akan terus memainkan 
peran penting dalam membentuk dan mengembangkan norma dan nilai 
etika yang direfleksikan dalam perundangan dan kebijakan publik 
melalui politik demokratis.
> 
> Tapi penting dicatat, dengan tarikan napas yang sama, an-Naim 
berpendapat, prinsip dan aturan syariah tidak dapat diberlakukan dan 
diterapkan secara formal oleh negara sebagai hukum dan kebijakan 
publik hanya karena alasan bahwa prinsip dan aturan syariah itu 
merupakan bagian daripada syariah. Apabila pemberlakuan syariah 
seperti itu diusahakan, hal itu merupakan kehendak politik negara 
dan bukan hukum Islam. Menurut an-Naim, adanya klaim elite penguasa 
yang kadang-kadang melegitimasi kekuasaan negara atas nama syariah 
tidak lantas berarti bahwa klaim itu benar atau mungkin 
dilaksanakan. 
> 
> Namun, menurut an-Naim, ini tidak berarti bahwa Islam -yang 
merupakan induk syariah-- harus dikeluarkan dari kebijakan publik 
umumnya. Sebaliknya, negara tidak perlu berusaha menerapkan syariah 
secara formal agar umat Islam benar-benar dapat menjalankan 
keyakinan Islamnya secara sungguh-sungguh, sebagai bagian daripada 
kewajiban beragama, bukan karena paksaan negara.
> 
> Alasan an-Naim ini berangkat dari asumsi, umat Islam di manapun --
baik sebagai mayoritas maupun minoritas-- dituntut menjalankan 
syariah Islam sebagai bagian daripada kewajiban keagamaan. Tuntutan 
ini dapat diwujudkan sebaik-baiknya manakala negara bersikap netral 
terhadap semua doktrin keagamaan; dan tidak berusaha menerapkan 
prinsip-prinsip syariah sebagai kebijakan atau perundangan negara.
> 
> Namun, ini tidak berarti negara tidak dapat atau harus sepenuhnya 
bersikap netral, karena ia merupa

[mediacare] Re: Kekerasan atas Nama Agama

2007-07-28 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
** Inilah yang lucu. Agama di sembah-sembah seolah pembawa
damai, rahmatan dsb, pembawa kasih... tetapi kenyataan di lapangan
menunjukkan ketiga agama Ibrahim yang bersaudara ini selalu gebuk
gebukan. belum cukupkah darah mengalir sejak sebelum abad
pertengahan sampai sore ini?  cappekk dehhh

Salam

danardono


--- In mediacare@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> REFLEKSI: Kekerasan atas nama agama? Bila demikian halnya maka
timbul pertanyaan:  "Mengapa organisasi-organisasi dan para
petingginya tidak  membuka mulut melarang perbuatan kekerasan atas
nama agama?" Mungkin saja akar  kekerasan terletak dalam agama yang
dianut jadi harus berlagak bisu, tuli dan buta. Alangkah kejam Sang
Pencipta!
>
> KOMPAS
> Jumat, 27 Juli 2007
>
>
>
>   Kekerasan atas Nama Agama
>
>
>   Azyumardi Azra
>
>   Insiden ancaman yang kerap berujung kekerasan tampaknya
masih berlanjut di negara ini. Kasus terakhir, 20 Juli, saat sekitar
2.000 orang datang ke Lembah Karmel, Puncak, memprotes pelaksanaan
Konferensi Tritunggal Mahakudus yang diikuti sejumlah umat Katolik
pada 24-29 Juli.


[mediacare] Re: Getting sick and tired of this " daging babi" thing.....

2007-07-23 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Sebagai manusia dewasa kita bisa putuskan mana yang baik atau yang
tidak bagi diri kita masing-masing. Sang Pencipta tak pernah menciptakan  
barang haram, kecuali Dia keliru, tetapi Dia Mahasempurna.

Semua bangsa-bangsa cerdas dan penuntun di bidang kemakmuran,
teknologi, kesadaran hukum, dan kerapian tatanan masyarakat tak pantang MAKAN 
babi:

Eropa barat, Amerika utara, Australia, NZ, Jepang, Korea Selatan,
Singapura, Thailand, dan lain lain. Jadi so what lahhh?

Yang tak mau makan, karena alsan apapun, silakan tak makan. Babi memang tak 
lebih sehat dari sumber protein yang lain.  Tapi babi juga bisa lebih sehat 
dari ayam (flu burung), kambing, sapi (mad cow)...

Salam

Danardono

--- In mediacare@yahoogroups.com, ati gustiati <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Dear All,
>
> Kalau ada orang melarang saya untuk makan daging babi karena alasan
kesehatan, tentu saja saya akan menghargainya. Kebetulan pekerjaan
saya di bidang kesehatan. Saya seorang perawat di US dan sempet ambil
course utk healthy diet and nutrition, walau tidak sampai mencapai RD
(Registered Dietition).
>
> Jadi setidaknya saya tau makanan mana yg menyehatkan atau
mematikan, menggurui saya soal makanan adalah sia2, kecuali mereka yg
sudah berhasil melewati RD educational requirements. Kalau cuman
comot info sana-sini dari search engine sih.tidak akan
mempengaruhi saya, usia saya 46 dan setiap saya check up rutin.
Dokter saya selalu bangga akan kesehatan saya, kesehatan saya
mendekati sempurna, saya tidak mungkin menderita chronic diseases
karena saya sudah melewati stage itu.
>
> Berbicara soal ilmiah its okay with me, agama bukan hal yg ilmiah.
Iman saya tidak perlu dibuktikan dan itu bukan keharusan saya utk
membuktikan urusan saya dengan Tuhan, yg saya tau banyak sekali umat
yg misconception about God anyway.
>
> Azab ? What the hell is that? Siksaan neraka atau kubur? Tuhan mana
yang akan meng AZAB atau menyiksa saya gara2 saya makan babi? Scary
God that is for sure.
>
> Berdiskusi apapun saya suka, asal tidak menyudutkan just to prove
your point, atau menghakimi karena ideology saya tidak searah.
>
> Saya ingin menyudahi diskusi this damn pig thing, lets move on to
another topic, shall we?
>
>
> salam
>
> omie
>
>
> MOD:
>
> Mbak Omie, kau yang memulai kau yang mengakhiri?


[mediacare] Re: Milis Mediacare di mata Satrio Arismunandar

2007-07-17 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Wah gimana ni pak MOD? Mediacare ditantang agar buka-bukaan, gak
sembunyi di belakang nama samaran?

Saya berpendapat, Mediacare cukup OK, kalau gak suka ya delete lahh
gitu aja kok repot? Kalau menarik ya ditanggapi.

salam

Danardono


--- In mediacare@yahoogroups.com, Martin Widjaja <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Perasaan saya Mas Satrio tetap monitor milis mediacare
> cuma nggak komentar aja hehehe...
> Abis dikeroyokin terus, gimana yah ...
> Padahal kalau saya monitor yg kasih selamat pada Mas
> Satrio ketika dapat putra lagi kayaknya banyakyang
> simpati pada Mas Satrio.
> Memang nggak gampang bangsa kita menghargai
> pendapat orang lain, bisa berdiskusi dan bertukar
> pikiran secara jernih dan benar2 demi kepentingan bangsa ini.
> Saya jadi ingat P Sinyo Belanda yg saya kira juga masih monitor
> milis ini selain mengelola kincir angin...
> Saya nggak tahu apakah Kincir angin atau jurnalisme
> memang laku kayak mediacare, tapi bobot mediacare
> buat saya cukup baik oleh karenanya saya malah nolak
> buat gabung dg kincir angin dll itu..
>
> Salam , martin - jkt
>
>
> - Original Message 
> From: tbk62 <[EMAIL PROTECTED]>
> To: mediacare@yahoogroups.com
> Sent: Monday, July 16, 2007 10:15:00 PM
> Subject: [mediacare] Milis Mediacare di mata Satrio Arismunandar
>
> Ngutip dari rekan yang member di Jurnalisme, ada komentar Satrio
> Arismunandar tentang milis Mediacare:
>
> Milis Mediacare adalah milis yang provokatif, banyak provokator
disana. Sedangkan milis Jurnalisme adalah milis terbuka, bukan milis
> "uler ijo" seperti dituding oleh beberapa pihak. Banyak anggotanya
> bersikap jentel, terang-terangan. Identitasnya jelas. Orang boleh
> anonim di milis Jurnalisme. Tetapi, ketika dia melontarkan tuduhan
> atau mengeluarkan pernyataan yang provokatif bagi anggota lain,
> sepatutnya dia berani bertanggung jawab dengan menampakkan
identitas
> dirinya. Keberanian dan kejujuran semacam, ini TIDAK dikembangkan
di
> milis Mediacare.
>
> Milis Jurnalisme bukan tempat yang cocok untuk orang-orang
> pengecut dan licik seperti mereka yang bergabung di milis Mediacare
yang suka mengeksploitasi, dan mengompori suatu topik.
>
> Itulah sebabnya, orang-orang yang suka lempar batu sembunyi tangan,
> melempar tuduhan dan hinaan tapi bersembunyi di balik nama samaran,
> memang gerah jika harus ikut aturan main yang menuntut keterbukaan
di  milis Jurnalisme.
>
> Itulah sebabnya saya lebih sreg dengan milis Jurnalisme dan memilih
> keluar dari milis Mediacare, karena tak mau terus jadi alat mainan
mereka.
>
>
> Satrio Arismunandar


[mediacare] Re: Pabrik Sepatu Nike Hengkang 15000 Buruh Demo Sia2

2007-07-16 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, kamsari sari <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
>Dan setahu saya, Hartati bukan orang muslim. Jadi dalam kasus ini 
nggak ada hubungannya dengan buruh yang melakukan sholat lima waktu. 




Hartati Murdaya memang bukan Muslim, dia adalah pemimpin sebuah 
organisasi Buddhist di Indonesia. Tetapi, bu Hartati bukan buruh di 
pabrik sepatu, seumur hidup belum pernah jadi buruh, dia cukup kaya. 
Yang diangkat menjadi topik pembahasan oleh bu Mus, adalah BURUH, 
bukan sipemilik perusahaan sepatu.

Yang dipolemikkan oleh bu Mus disini adalah - in general - buruh 
Indonesia yang jutaan itu, yang pasti hampir tak ada yang pemeluk 
Buddha.

Thema shalat diangkat bu Mus disini sebagai suatu topik diskusi, 
mungkin dalam kaitannya dengan effisiensi dan produktivitas, yang 
mungkin secara langsung tak berkaitan dengan Nike.

Tetapi thema ini adalah aktual bagi setiap pabrik atau tempat 
berkerja di Indonesia. Terutama dalam perbandingan dengan negara 
negara yang dinilai tinggi produktivitasnya.

Setuju atau tidak, ini soal lain.

DH










[mediacare] Re: Al-Quran adalah produk budaya Arab?

2007-07-16 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Setiap agama agama Ibrahim adalah mempunyai konstruksi yang sama, 
yakni pemusatan pada yang diyakini sebagai Tuhan (Elohim, Yahweh, 
Allah). Dalam setiap agama ini, Yehuda, Kristiani dan Islam, diakui, 
Elohim, Yahweh, Allah sebagai pencipta yang bersabda melalui wahyu.

Tak heran, bahwa agama agama Ibrahim ini seringkali berbenturan, 
dalam meng-claim kebenaran sendiri, lha namanya juga wahyu.

Walaupun demikian, peran pembudayaan setiap agama sangat amat 
substantial. Umat Yahudi masih tetap merayakan ritual dan symbol 
symbol yang digunakan bangsa ini sejak ribuan tahun. Budaya Yahudi 
dan agama Yahudi menyatu tak terpisahkan. Sampai makanannya, yang 
disebut kosher. Bahasa Arab yang dipakai Islam, menunjukan jelas 
budaya Arab, bukan Yunani, bukan Tiongkok, bukan Mesir kuno.
Cara berpakaian yang ditiru beberapa orang Indonesia, adalah pakaian 
yang dipakai di padang pasir, bukan ditanah tropis.

Take it or leave it, it is fact!

DH




--- In mediacare@yahoogroups.com, "bagus_bch" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau orang Islam menyatakan bahwa Quran itu adalah wahyu Allah dan
> bukan produk budaya, tentunya orang lain seharusnya menghormati
> pendapat tersebut. Meskipun orang tersebut tidak harus percaya bahwa
> Quran itu wahyu Allah. Sebagaimana orang Islam juga menghargai
> keyakinan orang lain.
> 
> Upaya Abu Zayd untuk mendekonstruksi Quran yang diikuti oleh barisan
> JIL kurang laku bagi kebanyakan umat Islam, karena metode yang 
dipakai
> misalnya hermeneutika yang berasal dari Jerman itu memang tidak
> sepantasnya dipakai untuk Quran:
> 
> "We should, however, be aware of the fact that German hermeneutics 
was
> not made for Islamic studies as such. It was originally a product of
> Protestant theology. Schleiermacher applied it to the Bible. Later 
on,
> Heidegger and his pupil Gadamer were deeply imbued with German
> literature and antiquity. When such people say "text" they mean a
> literary artifact, something aesthetically appealing, normally an
> ancient text which exists only in one version, say a tragedy by
> Sophocles, Plato's dialogues, a poem by Hölderlin. This is not
> necessarily so in Islamic studies." (Josef van Ess, profesor 
emeritus
> dan pakar sejarah teologi Islam dari Universitas Tuebingen, Jerman)
> 
> Bahwa metode ini cocok untuk Bible, memang bisa jadi. Karena Quran 
dan
> Bible memiliki sejarah, textual integrity dan reliability level yang
> sangat jauh berbeda.
> 
> Kaum liberalis pendukung Abu Zayd itu tak ada bedanya dengan 
liberalis
> Kristen yang mengatakan bahwa Jesus gay, homoseks OK.
> 
> Di kompas kemarin, salah satu murid Abu Zayd juga bikin artikel yang
> menunjukkan seolah-olah Islam itu tidak menentang homoseks. (Sorry
> para homo disini). Malah sebelumnya mereka sudah membuat buku yang
> mengendorse perilaku homoseks, yang notabene dikutuk semua agama.
> 
> Ini yang dibilang agama realistis?
> 
> --- In mediacare@yahoogroups.com, Wielsma Baramuli  
wrote:
> >
> > Salah satu jalan untuk menolong agama menjadi  agama pada dirinya
> (sesuai hakikatnya) adalah dengan memikirkan dan memahami agama 
secara
> lebih realistik. Pemikiran Abu Zayd yang memicu kontroversi ini 
adalah
> tawaran yang brilian untuk memahami agama secara realistik. Pendapat
> beliau berlaku bagi semua kitab suci agama
> >
> >   Jelas bahwa semua agama dan kitab suci agama itu adalah produk
> budaya di mana agama itu terbentuk. Katakanlah ada dimensi wahyu 
dalam
> agama, namun tetap saja, bahwa wahyu itu dirumuskan dalam konteks
> budaya manusia di mana agama itu tebentuk. Jadi, memang harus 
diterima
> kebenaran bahwa tidak ada satu agamapun di dunia ini yang punya hak
> monopoli kebenaran. Kebenaran yang diyakini setiap agama mestinya
> saling melengkapi. Begitulah cara mengembalilkan agama pada dirinya
> sebagai agama.
> >
> >   Salam,
> >   wedekabe
>




[mediacare] Re: Pabrik Sepatu Nike Hengkang 15000 Buruh Demo Sia2

2007-07-16 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Celakanya, perusahaan perusahaan di Indonesia harus bersaing ketat
dengan negara-negara yang ketat dalam cost calculation: RRC, Vietnam
dll.

Disini, di Eropa, juga tak dikenal istirahat diluar waktu
istirahat, itupun dihitung tepat, time is money. Herannya, jutaan
pekerja migran dari Turki dan negara negara Muslim, termasuk
Indonesia disini tak ada yang protest tuh? Mereka bekerja dengan
rajinnya, seperti teman teman yang non Muslim.

Anggota staff saya yang Muslim, ada empat orang, Persia, Lebanon,
Turki dan Mesir, tak pernah yang shalat, bekerja non stop seperti
yang lainnya.

Perusahaan perusahaan Eropa juga harus mati-matian berkalkulasi
agar tak amblas ditelan RRC..

Salam

Danardono




--- In mediacare@yahoogroups.com, "Hafsah Salim" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Pabrik Sepatu Nike Hengkang 15000 Buruh Demo Sia2
>
> Enggak ada investor yang mau membayar buruhnya untuk bershalat 5
> waktu.  Mau shalat jangan jadi buruh, mau kerja dipabrik jadi buruh
> jangan bershalat.  Apalagi investor dipaksa menyediakan berbagai
macam
> dana untuk kegiatan buruhnya beragama seperti menyediakan tempat
> shalat, tempat wudhu dll.  Nike mengambil keputusan yang tepat,
cabut
> dari negara Allah ini, biarkan saja Allah yang memberi mereka gaji.
>
> Kembali ada investor satu lagi yang cabut dari negara penuh bencana
> ini.  Lebih dari 15 ribu buruh telah menambah jumlah pengangguran di
> Indonesia.  Pemerintah RI menahan pemilik pabrik sepatu ini,
tentunya
> melanggar peraturan tindakan ini.
>
> Seperti yang sudah berulangkali saya tulis dan saya peringatkan
kepada
> pemerintah RI dan orang2 Indonesia, bahwa agama Islam itu racun,
racun
> bagi investor, racun bagi produktivitas umatnya, racun bagi
kemampuan
> berpikir logis dan rasional, bahkan racun bagi kesatuan dan
persatuan
> bangsa ini.
>
> Sekarang kembali investor besar yang sulit didapat ini hengkang dari
> negara angan2.  Sebabnya hanya dikatakan kualitas buruhnya buruk,
> padahal kalo mau secara detail diperinci penyebab utamanya adalah
> Syariah biadab ini yang selalu merugikan perusahaan.  Terlalu banyak
> kegiatan keimanan dan juga pungutan untuk kepentingan keimanan yang
> menyebabkan kualitas kerja buruh memburuk.  Biaya buruh Cina masih
> lebih mahal, tapi kerjanya benar2 bagaikan robot, tidak perlu
shalat 5
> waktu, produktifitasnya sangat tinggi, akibatnya meskipun harga
> buruhnya mahal tapi produktivitas buruhnya tinggi, dan sewa tanahnya
> rendah disertai bebas dari pungutan2 dari mesjid2, otomatis investor
> bisa mengeruk keuntungan yang jauh lebih tinggi katimbang negara
yang
> menyembah Allah ini.
>
> Kalo kemudian investor ini cabut, ber-kaok2lah buruhnya, padahal
> sebelum cabut seharusnya mereka menyadarinya, dan pemerintah perlu
> membimbing dan menjelaskannya kalo agama Islam itu merupakan batu
> sandung yang merusak produksi sehingga mereka yang masih mau shalat
> sebaiknya jangan kerja jadi pengangguran saja, tapi mereka yang
memang
> cuma mau kerja tanpa shalat diutamakan untuk diterima jadi pegawai,
> jangan dibalik, buruh yang diterima justru yang cuma memanfaatkan
jam
> kerja untuk shalat.  Enggak ada perusahaan yang mau membayar buruh
> untuk waktunya bershalat.
>
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
>




[mediacare] Ahmad Iskandar a.k.a Scribbler Scribbler - Re: Wartawan dan Teroris

2007-07-13 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Memang, Ahmad Iskandar Pathoni bin abu scribbler ini menulis keluar 
dari motivasi sangat pribadi. Kritikannya selalu menjurus pada 
penulis bukan isi tulisan. Tetapi, biarlah dia menulis disini, bisa 
kita ikuti jalur pemikirannya..

Salam

danardono


--- In mediacare@yahoogroups.com, Fajar Handika <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Wah,
> Mas Ahmad Iskandar a.k.a scribbler scribbler ini kayaknya benci  
> banget sama Luthfi ya..
> Mbok diskusinya dengan Luthfi di milis sebelah dilanjutkan, masak  
> udah di reply trus jadi bisu..
> 
> Andy.
> 
> MOD:
> Scribbler scribbler itu kalau tak salah bernama asli Ahmad Pathoni,
> mantan reporter AFP, atau Reuters? Atau nama lengkapnya Ahmad 
Pathoni Iskandar?
> 
> Iya saya setuju, kecemburuan pribadi sebaiknya tak masuk ke milis. 
Kalau di milis sebelah bolehlah para pencemburu berkumpul jadi satu.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> On Jul 12, 2007, at 12:16 AM, scribbler scribbler wrote:
> 
> > populer di mana? Di Freedom Institute dan kalangan mahasiswa dia 
di  
> > Univ Paramadina paling. Kasian mahasiswanya punya professor  
> > bergelar Phd tapi karyanya kelas Drs dari universitas nggak 
jelas.  
> > he he he
> >
> >
> > On 7/11/07, mikhsan_modjo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Namanya opini yah jelas subyektif. Kalau semua orang opininya 
sama yah
> > bukan dunia namanya. Selain itu, saya pikir dalam banyak hal yang
> > bersangkutan benar.
> >
> > So what gitu loh kalau teroris ditembak kakinya. Masak baru 
kakinya
> > sudah rame, untung bukan kepalanya. Maling sandal biasa saja
> > kadang sampai babak belur (saya pernah lihat yang dipotong
> > kupingnya...) atau bahkan mati dihukum massa ngak ada yang pernah
> > ramai. Ini teroris kelas kakap baru ditembak kakinya 
sudah "manja".
> > Makanya jangan jadi teroris dongkasihan anak istri.
> >
> > Btw, Luthfi sudah tidak butuh popularitas, wong sudah 
populer:)
> >
> > Salam,
> >
> > M. Modjo
>




[mediacare] bagi Irwan Harahap

2007-07-13 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Mungkin anda tak dapat bayangkan, tetapi saya telah mengerti SEMUA 
yang saya harus mengerti dalam hidup saya, dalam perjalanan hidup 
saya yang cukup panjang, mungkin jauh sebelum anda berada didunia.

Leluhur Anda ditanah Mandahiling sudah memahami kewajiban suami 
istri, jauh sebelum tanah Anda diislamkan, dan ada kata mahar. Umat 
Buddha, umat Yahudi, umat Kristiani juga sudah memahaminya, jauh 
sebelum Islam mengajarkannya.

begitulah adanya.



salam



Danardono



"M. Irwan Hrp" <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:

Alhamdulillah, ternyata Anda sudah mengerti.


On 7/13/07, Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 


"M. Irwan Hrp" < [EMAIL PROTECTED]> schrieb: 
Dear Pak Danar,

Satu hal yang pasti, bedakan antara Arab dan Islam. 
Abu Jahal, Abu Lahab semuanya juga orang Arab.

***Bahwa Arab beda dengan Islam saya sudah tahu sejak kecil, dan itu 
jauh sebelum orang tua lahir.


Mungkin difikiran Anda, dengan memberi mahar si Istri bisa 
diperlakukan seenaknya. Ketahuilah, menjadi seorang suami (dalam 
agama Islam), tanggung jawabnya sangat besar. Jadi, menikah tidak 
hanya karena cinta (seperti yg didengung-dengungkan orang modern), 
tapi juga karena Lillahita'ala. 

 Apakah sipemberi mahar bisa perlakukan istri se maunya itu 
masalah yang tak pernah saya perdulikan. Itu masalah masing masing 
manusia. Orang tua saya kebetulan Islam, dan hidup waktu kakek nenek 
anda masih kecil. Mereka punya tanggung jawab sebagai suami istri, 
tetapi sebagai maakhluk bermoral, dan beralaskan budaya Jawa, tak 
perlu ajaran agama. Tanggung jawab suami ada dalam SEMUA agama, yang 
sudah ada JAUH sebelum Islam, seperti Buddha, Yahudi dan Kristen, 
jadi bukan barang baru.. 

Cinta bisa hilang, namun Allah akan selalu ada.

*** Sang Pencipta, seperti juga yang disabdakan sang Gautama Buddha 
JAUH sebelum nabi Mohammad lahir dan main main sebagai anak kecil, 
adalah kekal tak berawal dan tak berakhir. Apa yang 
dinamakan "cinta", yang ada lima definisi dalam bahasa Yunani, antara 
laki wanita, antara ortu dan anak, antara kita dengan sesama, dst, 
adalah sesuatu yang exist dalam ruang lingkup existensi manusia. 

Cinta sang pencipta, dan cinta yang abadi, selalu ada. Sang gautama 
menjabarkannya sbb:
1. The Karaniya Metta Sutta 
Hymn of Universal Love
1 
Karaniyam atthakusalena
Yan tam santam padam abhisamecca
Sakko uju ca suju ca
Suvaco c'assa mudu anatimani 
Who seeks to promote his welfare,
Having glimpsed the state of perfect peace,
Should be able, honest and upright,
Gentle in speech, meek and not proud. 
2
Santussako ca subharo ca
Appakicco ca sallahukavutti
Santindriyo ca nipako ca
Appagabbho kulesu ananugiddho
Contented, he ought to be easy to support,
Not over-busy, and simple in living.
Tranquil his senses, let him be prudent,
And not brazen, nor fawning on families. 
3
Na ca khuddam samacare kinci
Yena viññu pare upavadeyyum
Sukhino va khemino hontu
Sabbe satta bhavantu sukhitatta
Also, he must refrain from any action
That gives the wise reason to reprove him.
(Then let him cultivate the thought:) 
May all be well and secure,
May all beings be happy! 
4
Ye keci panabhut'atthi
Tasa va thavara va anavasesa
Digha va ye mahanta va
Majjhima rassakanukathula
Whatever living creatures there be,
Without exception, weak or strong,
Long, huge or middle-sized,
Or short, minute or bulky, 
5
Dittha va yeva adittha
Ye ca dure vasanti avidure 
Bhuta va sambhavesi va
Sabbe satta bhavantu sukhitatta
Whether visible or invisible,
And those living far or near,
The born and those seeking birth,
May all beings be happy! 
6
Na paro param nikubbetha
Natimaññetha katthacinam kanci
Byarosana patighasañña
Naññamaññassa dukkham iccheyya
Let none deceive or decry
His fellow anywhere;
Let none wish others harm
In resentment or in hate. 
7 
Mata yatha niyam puttam
Ayusa ekaputtam anurakkhe
Evampi sabbabhutesu
Manasam bhavaye aparimanam
Just as with her own life
A mother shields from hurt
Her own son, her only child, 
Let all-embracing thoughts
For all beings be yours. 
8
Mettañ ca sabba-lokasmim
Manasam bhavaye aparimanam
Uddham adho ca tiriyanca
Asambadham averam asapattam

Cultivate an all-embracing mind of love
For all throughout the universe,
In all its height, depth and breadth — 
Love that is untroubled
And beyond hatred or enmity. 
9
Titthañ caram nisinno va
Sayano va yavat'assa vigatamiddho
Etam satim adhittheyya
Brahmam etam viharam idhamahu
As you stand, walk, sit or lie,
So long as you are awake,
Pursue this awareness with your might:
It is deemed the Divine State here. 
10
Ditthiñca anupagamma silava
Dassanena sampanno
Kamesu vineyya gedham
Na hi jatu gabbhaseyyam punar eti'ti
Holding no more to wrong beliefs,
With virtue and vision of the ultimate, 
And having overcome all sensual desire,
Never in a womb is one born again. 
Bung, belajarlah, sebelum mengkuliahi orang, anda belum lama lahir 
kan?





"Yesterday we obeyed kings and bowed our necks before emperors. But 
today we kneel only to truth..." 
-- Kahlil Gibran 



[mediacare] Kuli Arab - Re: Setelah Dihukum Cambuk, Enggan Kembali ke Arab Saudi

2007-07-12 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Mas, inilah manusia yang nggak PD. Saya dikatakan sahabat-sahabat
dari Minahasa "Jawa plin plan" nggak apa-apa tuh? Anda betul, disini,  di 
Eropa, karena justru mereka menjalankan HAM, tidak asal komat-kamit, makanya 
tak ada masalah.

Teman saya, mas, pernah menjadi perwira kapal barang, yang seringkali  merapat 
di bandar di Arab sana. Dia bingung tuh, kalau kuli-kuli  Arab naik, mau angkat 
barang, DICIUMI tangannya oleh awak kapal Melayu! Ya ampuuunn..

kali semua kuli Arab dianggap habib ha ha ha

Salam nalar

danardono

--- In mediacare@yahoogroups.com, "serikat_indonesia"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ga heran EQ orang Indon ini rendah2, mosok bilang dasar Arab aja
> tersinggung pake bawa2 soal intelektual segala. Apalagi kalo nih
> orang bukan orang Arab atau tetangganya arab (Tipikal muslim
> keblinger kalo kata PEBE, alias modal sama2 muslim).
>
> Pake bawa2 Eropa, apa belon tau kalo di Eropa itu ejek mengejek
soal
> biasa, makanya mereka kebal kalo dikritik. Liat aja ada lelucon ala
> Rusia, Polandia, dll.
>
> Saya punya temen orang Padang, yg sering saya ejek dasar Padang,
> kalo ga mau keluarin duit. Tapi apa saya berintelektual rendah? Yg
> berintelektual tinggi justru akan menangkap apa yang tersirat dari
> ejekan saya. Teman saya yakin betul bahwa saya tau kalo tidak semua
> orang Padang pelit. Dan saya yakin betul kalo dia juga paham yg
saya
> maksud.
>
> Tapi kalo sebutan Dasar Batak, atau Dasar sopir Batak? Wah ini mah
> paling tinggi ratingnya, dan alhamdulilah orang BAtak itu EQ nya
> tinggi2, jadi belon pernah sejarahnya berantem karena soal yg
sangat
> amat sangat sepele seperti ini.
>
> JOKE
> Source: ORang Batak
>
> Suatu hari Si Polan mencopet seorang wanita di dalam suatu bis.
> Wanita itu ternyata tantenya sendiri. Lalu berkatalah teman si
> Polan "Kenapa kaw copet perempuan itu, kan dia tantemu" Jawab Si
> Polan "Jangan kan tanteku, Yesus lewat pun akan kucopet!"
>
> Komen: Lewat joke yg beredar ini, sudah jelas bahwa mengejek diri
> sendiri itu perlu untuk latihan mental. Dan Agama di dalam joke
sah2
> saja tanpa perlu bawa2 golok.
>
> Mosok orang gambar kartun nabi dan nulis buku ayat2 setan di vonis
> hukuman mati, tapi para pendosa dibiarkan saja...
>
> Emangnya mengejek dosanya lebih gede dari korupsi?
>
>
>
>
>
> --- In mediacare@yahoogroups.com, "scribbler scribbler"
>  wrote:
> >
> > Maksudnya apa tuh "dasar Arab"? Danardono, sebagai orang yang
> mengaku
> > terpelajar sangat disayangkan Anda membuat pernyataan uneducated
> seperti
> > itu. Anda bisa dikategorikan sebagai orang yang rasis. Sayang
> sekali tinggal
> > di negara yang katanya beradab dan maju bertahun-tahun tidak
> membuat
> > Danardono menjadi tercerahkan. Dasar Danardono (saya nggak rasis
> lho,
> > makanya saya nggak bilang "dasar Jawa ningrat.")
> >
> > On 7/12/07, RM Danardono HADINOTO  wrote:
> > >
> > >   *** Dasar Arab...
> > >
> > > S
> > >
> >
>




[mediacare] Re: Setelah Dihukum Cambuk, Enggan Kembali ke Arab Saudi

2007-07-12 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Emangnya kata "Arab" sama dengan "Nigger"? Di Vienna, malah Arab 
dipanggil "Kameltreiber", penggembala onta, lebih serem lagi..

Salam Abu Nawas

Danardono




--- In mediacare@yahoogroups.com, "scribbler scribbler" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Konteks bung konteks. Dalam hal ini Danardono bukan dalam konteks 
bercanda
> dalam pergaulan sehari-hari  tapi dia menulis dalam forum yang 
serius dan
> setelah bilang "dasar arab" dia memberikan contoh kasus di mana 
orang Arab
> berbuat tidak manusiawi. Sekarang  coba Anda nulis dalam sebuah 
forum
> diskusi di negara Barat dan bilang "Jews will be Jews. They are 
liars,"
> maka  Anda bakal dituduh anti-semit, anti-Yahudi. Atau Anda orang 
kulit
> putih bilang "niggers will be niggers," Anda akan dituduh rasis 
terhadap
> kulit hitam.
> 
> On 7/12/07, serikat_indonesia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Ga heran EQ orang Indon ini rendah2, mosok bilang dasar Arab aja
> > tersinggung pake bawa2 soal intelektual segala. Apalagi kalo nih
> > orang bukan orang Arab atau tetangganya arab (Tipikal muslim
> > keblinger kalo kata PEBE, alias modal sama2 muslim).
> >
> > Pake bawa2 Eropa, apa belon tau kalo di Eropa itu ejek mengejek 
soal
> > biasa, makanya mereka kebal kalo dikritik. Liat aja ada lelucon 
ala
> > Rusia, Polandia, dll.
> >
> > Saya punya temen orang Padang, yg sering saya ejek dasar Padang,
> > kalo ga mau keluarin duit. Tapi apa saya berintelektual rendah? Yg
> > berintelektual tinggi justru akan menangkap apa yang tersirat dari
> > ejekan saya. Teman saya yakin betul bahwa saya tau kalo tidak 
semua
> > orang Padang pelit. Dan saya yakin betul kalo dia juga paham yg 
saya
> > maksud.
> >
> > Tapi kalo sebutan Dasar Batak, atau Dasar sopir Batak? Wah ini mah
> > paling tinggi ratingnya, dan alhamdulilah orang BAtak itu EQ nya
> > tinggi2, jadi belon pernah sejarahnya berantem karena soal yg 
sangat
> > amat sangat sepele seperti ini.
> >
> > JOKE
> > Source: ORang Batak
> >
> > Suatu hari Si Polan mencopet seorang wanita di dalam suatu bis.
> > Wanita itu ternyata tantenya sendiri. Lalu berkatalah teman si
> > Polan "Kenapa kaw copet perempuan itu, kan dia tantemu" Jawab Si
> > Polan "Jangan kan tanteku, Yesus lewat pun akan kucopet!"
> >
> > Komen: Lewat joke yg beredar ini, sudah jelas bahwa mengejek diri
> > sendiri itu perlu untuk latihan mental. Dan Agama di dalam joke 
sah2
> > saja tanpa perlu bawa2 golok.
> >
> > Mosok orang gambar kartun nabi dan nulis buku ayat2 setan di vonis
> > hukuman mati, tapi para pendosa dibiarkan saja...
> >
> > Emangnya mengejek dosanya lebih gede dari korupsi?
> >
> > --- In mediacare@yahoogroups.com , "scribbler
> > scribbler"
> >
> >  wrote:
> > >
> > > Maksudnya apa tuh "dasar Arab"? Danardono, sebagai orang yang
> > mengaku
> > > terpelajar sangat disayangkan Anda membuat pernyataan uneducated
> > seperti
> > > itu. Anda bisa dikategorikan sebagai orang yang rasis. Sayang
> > sekali tinggal
> > > di negara yang katanya beradab dan maju bertahun-tahun tidak
> > membuat
> > > Danardono menjadi tercerahkan. Dasar Danardono (saya nggak rasis
> > lho,
> > > makanya saya nggak bilang "dasar Jawa ningrat.")
> > >
> > > On 7/12/07, RM Danardono HADINOTO  wrote:
> > > >
> > > > *** Dasar Arab...
> > > >
> > > > S
> > > >
> > >
> >
> >  
> >
>




[mediacare] Re: Muak Mus?

2007-07-12 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Benar mas, kritik sepedas apapun, selalu mempunyai fungsi seperti 
lampu kuning pada traffic light. Pujian dan sanjungan, malah 
seringkali mematikan, menghanyutkan, membuat kesasar. Lihat pak Harto 
dan bung Karno yang selalu disanjung..

Pribadi bu Mus, tak usah diusik usik, bukan pembicara yang penting, 
namun apa yang disampaikan. Kalau benar, mengapa tidak? Agama memang 
dijunjung dianggap suci oleh penganut masing masing, namun, 
pengalaman duaribu tahun sejak agama agama diperkenalkan, tak ada 
perbaikan satu milimeter juga. Sejak walisongo masuk Jawa, masyarakat 
kita kian hari kian ambrol, padahal sebelumnya 200an JAYA...

Kalau memang manusianya yang selalu disalahkan, tak menjalankan 
agama, lha buat apa beragama, tokh duaribu tahun tetap ngawur?

Salam

danardono


--- In mediacare@yahoogroups.com, Immanuel Rey <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Menurut hemat saya, justru orang seperti Ibu Muskitawati inilah 
yang sangat diperlukan di Indonesia. Wawasannya luas, bicaranya 
(tulisannya tegas ke sasaran), tidak perlu tedeng aling-aling. Orang 
pengeritik seperti Ny Mus inilah yang saya kira diperlukan bagi 
bangsa ini.
>
>   Bangsa ini memang MUNAFIK, hipokrit. Semua masalah dibikin pura-
pura, agama dibikin sampul indah untuk menutupi kejelekan dan 
kebodohan. Tiap hari omong cuap-cuap soal jalan halal ke surga tetapi 
kerja haram jadah kotor dan korupsi cari untung sendiri. Maka itu ada 
pelesetan STMJ (Sholat Tekun, Maksiat Jalan). Itu pelesetan dibikin 
oleh psikolog Indonesia terkenal bernama Dr Sarlito Wirawan. Sebab 
kenyataannya memang begitu. 
>
>   Sudah lama bangsa ini dicap sebagai HIPOKRITIS, Munafik. Pernah 
baca buku bersampul kuning karangan wartawan senior Indonesia Mochtar 
Lubis? Dia bilang ada tujuh macam cirib khas yang disandang bangsa 
ini. Yang paling menonjol adalah MUNAFIK. Itua dia katakan hampir 30 
tahun silam. Sampai sekarang ternyata memang benar kenyataannya.
>
>   Jangan malu-malu deh mengakui. Lah wong dunia juga sudah tahu. 
Bangsa yang dicap paling korup bukankah Indonesia? Masih untung dunia 
tidak bilang bangsa biadab nomor satu. Jadi, nggak usahlah gengsi-
gengsian pakai nasionalisme dan menganggap kita ini sedang difitnah. 
Hauahahahahaha!
>
>   Akh, saya pikir perlu jiwa besar untuk memperbaiki diri. Itu yang 
penting. Bukan menutupi kesalahan dan kebodohan lewat ayat-ayat 
agama. Wahai sobat dan sibit se-milis, tahukah Anda sekalian, bahwa 
agama itu tidak akan pernah menyelamatkan manusia, dan agama tidak 
akan pula membawa Anda sekalian masuk surga. Maka itu berkatalah Mang 
Ucup "the drunken priest" dalam milis ini. "Tergantung hokie" 
Agama itu hanya benda mati (abstrak) dan karena itu jangan menuhankan 
agama. Anda akan tersesat.
>
>   Hanya orang yang berjiwa kecil pengecut seperti "kunyuk" saja 
yang suka tersinggung dan marah. Huahahahahaha 
>
>   Maaf, saya bukan pada posisi untuk membela siapa-siapa. Cuma mau 
dengan tulus ikhlas mengakui kesalahan dan memercayai kebenaran orang 
lain. Saya tidak malu jadi bangsa Indonesia.
>
>   Salam mesra,
>
>   IUR
>
> 
>
>
> 
> Martin Widjaja <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Saya sependapat dengan Mbak Ati nih.
> Kalau saya perhatikan si Mbak Mus ini udah 
> jauh berkurang ekstrimnya, walau masih 
> ngegigit kuping bikin merah ...hehehe
> 
> Kalau saja temperamen dan gaya tulisannya 
> bisa lebih 'manusiawi' saya yakin banyak 
> yg bisa menarik manfaat tulisan si Mbak Mus ini.
> 
> Rasanya kalau di milis2 yg memang ekstrim 
> memang gayanya Mbak Mus ini OK lah ...
> 
> Salam , martin - jkt
> 
>   - Original Message 
> From: ati gustiati <[EMAIL PROTECTED]>
> To: edi santoso <[EMAIL PROTECTED]>; mediacare@yahoogroups.com
> Sent: Tuesday, July 10, 2007 5:11:22 PM
> Subject: [mediacare] Muak Mus?
> 
>   Kalau saya mau fair mengomentari tulisan2 Mus tentunya ada sisi 
bagus dan ada sisi jelek, bagusnya adalah Mus ini seorang yg rajin 
membaca dan seorang yg berfikiran logis, isi tulisan nya banyak yg 
sependapat dgn saya, sedang sisi jelek Mus adalah kebencian, mungkin 
Mus seorang Atheis, tetapi bukan berarti dia dgn leluasa hrs 
mengutuki Islam dengan kritikan2 yg tidak constructive.
> 
> Saya percaya kebanyakan anggauta milis bukan lah penganut Islam yg 
sesat (terorist, jihad) jadi kritikan Mus tentu saja menyakiti 
pembacanya. Mus tidak pernah menunjukkan sikap bersahabat, tidak 
luwes dan tidak memiliki humor yg baik dalam tulisan2 nya yg 
sebetulnya cukup berbobot.
> 
>   
> Bila pembacanya selalu dikasari, dimaki dan direndahkan tentu saja 
reaksi kemarahan kan terjadi, dan inilah reaksi mereka, sudah berapa 
lama banyak anggauta yg meminta moderator utk menghapus Mus dari 
perputaran nya.
>
>   Kita ada dua pilihan dalam menanggapi Mus ini, nikmati saja isi 
tulisan nya tanpa hrs terseret oleh emosi yg ditularkan lewat 
kata2nya,
>   atau sama sekali melupakan atau langsung delete saja setiap 
melihat tulisan Mus, tidak adil 

[mediacare] Abu Du(r)jana

2007-07-11 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Abu Du(r)jana
Oleh M. Guntur Romli
03/04/2007

Abu Dujana adalah nama samaran. Nama aslinya Ainul Bahri. Ia 
dibesarkan di Cianjur, Jawa Barat. Ainul Bahri terpengaruh ideologi 
negara Islam versi Darul Islam (DI) dari guru ngajinya yang juga 
tokoh DI, Dadang Hafidz. Pada tahun 80-an, seperti halnya tokoh-tokoh 
teroris Indonesia dan dunia, Ainul Bahri berangkat ke Afghanistan 
untuk berjihad melawan Uni Soviet. Di sana, ia memilih nama baru: Abu 
Dujana. 
Dalam dua pekan ini kita disuguhi rangkaian berita utama: polisi 
sedang memburu kawanan teroris pimpinan Abu Dujana. Abu satu ini, 
bukan seperti Abu Nawas yang pandai mengocok perut melalui humor. 
Sebaliknya, Abu ini mahir mencolok takut melalui teror. Ia selicin 
belut, selincah bajing, dan selicik kancil. Dalam operasi penangkapan 
di Jogja, ia lolos. Polisi hanya mampu mencokok beberapa anak 
buahnya. Hingga kini ihwal Abu Dujana masih raib. 

Tak banyak orang mengenal nama ini. Konon dia adalah pengganti Dr. 
Azahari setelah terbunuh, dan mitra-setia Noordin M Top, buruan 
teroris nomor wahid. Ia adalah tokoh kunci kelompok Jamaah Islamiyah 
(JI) saat ini. Abu Dujana juga disinyalir berandil besar dalam 
peledakan bom di Indonesia, khususnya di Poso.

Abu Dujana adalah nama samaran. Nama aslinya Ainul Bahri. Ia 
dibesarkan di Cianjur, Jawa Barat. Ainul Bahri terpengaruh ideologi 
negara Islam versi Darul Islam (DI) dari guru ngajinya yang juga 
tokoh DI, Dadang Hafidz. Pada tahun 80-an, seperti halnya tokoh-tokoh 
teroris Indonesia dan dunia, Ainul Bahri berangkat ke Afghanistan 
untuk berjihad melawan Uni Soviet. 

Di sana, ia memilih nama baru: Abu Dujana. Bersama teman-temannya 
dari seluruh pelosok dunia, ideologinya yang berbasis kekerasan 
diperkokoh dan dididik secara militer oleh kelompok Mujahidin, 
tentara Pakistan, dan dinas rahasia Amerika.

Ketika nama Abu Dujana disebut-sebut polisi dan media massa, saya 
teringat seorang wira dalam Perang Uhud di zaman Nabi dulu. Abu 
Dujana adalah nama panggilan Sammak bin Kharsyah. Ia terkenal karena 
keberanian dan keganasannya membantai musuh. Ia bergelar "Si Pita 
Merah-Maut", karena dalam setiap peperangan selalu mengenakan seutas 
pita merah yang dililitkan di kepala. Bila pita itu sudah diikat, ia 
bagai malaikat maut yang menerobos barisan musuh, dan siap mencabut 
nyawa. 

Alkisah, sebelum dimulai perang Uhud, Nabi mengangkat pedangnya 
tinggi-tinggi lalu berseru, "Siapa yang sanggup membawa pedang ini?" 
Banyak yang berebut maju seperti Ali bin Abi Thalib, Umar bin 
Khattab, dan lain-lain. Membawa pedang Rasulullah merupakan 
keistimewaan. Namun Nabi malah memberinya kepada Sammak alias Abu 
Dujana. Sejak peristiwa Perang Uhud itu, nama Abu Dujana tersiar 
masyhur. 

Rupanya Si Ainul Bahri kagum pada kisah kepahlawanan Abu Dujana, 
sehingga mengambil namanya sebagai gelar dan samaran. Kebiasaan ini—
menggunakan doktrin, dan nama tokoh perang Islam zaman Nabi—lazim 
dilakukan kelompok teroris dan beberapa aktivis Islam. Selepas 
melakukan sumpah setia pada amir dan jamaah—yang disebut bay'at—
mereka seperti memasuki dunia baru, melepaskan masa lalunya dengan 
memilih nama anyar. 

Nama yang kurang Islami diubah, misalnya dari "Gatot" jadi "al-
Khaththath", atau menyematkan nama anaknya dengan menambahkan 
kata "Abu" artinya "bapak". 

Si Udin yang punya putri bernama Hindun akan disebut Abu Hindun. Saat 
Si Udin dipanggil Abu Hindun, tidak terasa lagi Sundanya, ia bagai 
orang Arab, bahkan merasa seperti sahabat Nabi. Tak sampai di situ, 
ada kebiasaan baru yang diamalkan: memelihara janggut walau beberapa 
helai, memakai sorban dan gamis di atas mata kaki. Bila belum beranak-
pinak, mereka bisa memilih nama dari pahlawan perang Islam yang 
diidolakan, seperti Abu Dujana.

Namun ada hal yang dilupakan Ainul Bahri dari peristiwa Perang Uhud. 
Meski Abu Dujana bertempur dengan penuh keberanian, kaum muslim tetap 
menderita kekalahan, setelah di awal-awal berhasil mendesak mundur 
lawan mereka. Kekalahan itu akibat kesalahan strategi. Satu regu 
pemanah yang bertugas melindungi pasukan Islam di punggung gunung 
Uhud meninggalkan posisinya karena tergiur harta rampasan perang. 
Celah itu dimanfaatkan lawan untuk menyerang balik dari belakang.

Saya yakin, soal strategi ini yang mungkin dialpakan Abu Dujana 
bersama jamaahnya. Masalahnya bukan hanya soal keberanian, ataupun 
ideologi yang diklaim paling benar. Tidakkah mereka melihat, dengan 
strategi teror, kekacauan, dan peledakan di mana-mana, mereka telah 
membuka celah, sehingga "lawan" balik menyerang? 

Dahulu sosok Sammak adalah Abu Dujana yang hadir dalam perang melawan 
kelaliman. Kini Ainul Bahri malah menghadirkan kezaliman: durjana dan 
angkara murka. Dia bukan Abu Nawas, bukan Abu Dujana, tapi Abu 
Durjana. [] 






[mediacare] Mengomentari komentar Ade Armando - Re: Wartawan dan Teroris

2007-07-11 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
*** Ngurusin yang enggak enggak, baca ini aja dehhh...


Dujana cs Bahas Pemindahan Senjata


YOGYAKARTA- Sejumlah pertemuan penting digelar di rumah kontrakan 
tersangka terorisme, Zarkasih alias Mbah. Pertemuan itu antara lain 
membahas mengenai pemindahan senjata, karena kondisi Poso, Sulawesi 
Tengah (Sulteng) semakin mengkhawatirkan. Pertemuan-pertemuan di 
rumah kontrakan Zarkasih di Dusun Watu Getek, Desa Donoharjo, 
Ngaglik, Sleman terungkap dalam rekonstruksi yang digelar Polri Rabu 
(11/7). 

Dalam rekonstruksi itu dihadirkan empat tersangka, yakni Abu Dujana, 
Zarkasih, Nur Afifuddin, dan Bejo alias Wahid. Sebagian tersangka 
terorisme diperankan oleh polisi karena masih buron.

Pertemuan antara Abu Dujana, Zarkasih, dan empat tersangka lainnya 
dilakukan di kamar berukuran 3 x 3 meter. Mereka duduk beralaskan 
kasur lipat warna biru yang dihamparkan di atas lantai tanah. Ruangan 
tersebut tepat berada di belakang ruang tamu. Dinding rumah ini belum 
dicat. Juga tak ada pintu, hanya terpasang kain korden. 

Dalam pertemuan itu, enam tersangka terorisme duduk membentuk 
setengah lingkaran. Abu Dujana duduk di tengah berhadapan dengan 
Zarkasih. Di sebelahnya ada dr Agus, Karim, Helmi, dan Wahid alias 
Bejo. 

Menurut Asluddin Hadjani, pengacara para tersangka terorisme, 
rekonstruksi di rumah kontrakan Zarkasih terdiri atas tiga adegan, 
yakni setelah dan sesudah insiden Poso, serta rencana pemindahan 
senjata.

Ketika ditanya apa ada silang pendapat dalam rapat itu, Asluddin 
mengaku tidak ada. "Semua setuju ada pemindahan senjata dan mereka 
punya peran masing-masing dalam pertemuan itu," ujar dia. 

Rekonstruksi tersebut selesai pukul 15.30. Seusai rekonstruksi, Abu 
Dujana tampak dikeluarkan pertama kali dari rumah tersebut. Tangan 
dan kakinya diborgol. Zarkasih juga diperlakukan sama. Keduanya 
selanjutnya dimasukkan ke dalam mobil berlainan saat meninggalkan 
lokasi. 

Proses reka ulang berlangsung dengan pengawalan ketat dari aparat 
Densus 88 dan Polres Sleman. Polisi berjaga-jaga dalam jarak sekitar 
100 meter dari lokasi. Masyarakat tidak boleh melintas maupun 
memasuki lokasi rekonstruksi. 

Hanya beberapa wartawan yang diizinkan masuk ke lokasi reka ulang, 
sedangkan lainnya harus menunggu di luar. Kepala Satgas Antiteror 
Brigjen Pol Surya Darma Salim usai reka ulang tak mau berbicara 
banyak. Dia hanya menjelaskan, olah tempat kejadian perkara (TKP) 
kemarin sudah selesai. Namun tidak tertutup kemungkinan akan ada 
rekonstruksi lagi.

''Untuk saat ini olah TKP sudah selesai, mungkin masih akan ada lagi 
tapi waktunya belum bisa ditentukan,'' tandasnya. (D19,H42,dtc-46) 






--- In mediacare@yahoogroups.com, "scribbler scribbler" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> populer di mana? Di Freedom Institute dan kalangan mahasiswa dia di 
Univ
> Paramadina paling. Kasian mahasiswanya punya professor bergelar Phd 
tapi
> karyanya kelas Drs dari universitas nggak jelas. he he he
> 
> On 7/11/07, mikhsan_modjo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Namanya opini yah jelas subyektif. Kalau semua orang opininya 
sama yah
> > bukan dunia namanya. Selain itu, saya pikir dalam banyak hal yang
> > bersangkutan benar.
> >
> > So what gitu loh kalau teroris ditembak kakinya. Masak baru 
kakinya
> > sudah rame, untung bukan kepalanya. Maling sandal biasa saja
> > kadang sampai babak belur (saya pernah lihat yang dipotong
> > kupingnya...) atau bahkan mati dihukum massa ngak ada yang pernah
> > ramai. Ini teroris kelas kakap baru ditembak kakinya 
sudah "manja".
> > Makanya jangan jadi teroris dongkasihan anak istri.
> >
> > Btw, Luthfi sudah tidak butuh popularitas, wong sudah 
populer:)
> >
> > Salam,
> >
> > M. Modjo
> >
> > --- In mediacare@yahoogroups.com , 
marwan
> > azis  wrote:
> > >
> >  .
> > .
> >
> > 
> >
>




[mediacare] Setelah Dihukum Cambuk, Enggan Kembali ke Arab Saudi

2007-07-11 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
*** Dasar Arab...




SUARA PEMBARUAN DAILY
--
--

Setelah Dihukum Cambuk, Enggan Kembali ke Arab Saudi

wi Mardiyah (38), asal Dusun Karangsemanding, Desa Sukorejo, 
Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim) yang 
lolos dari hukuman mati di Penjara New Al Ruwaiz, Jeddah, Arab Saudi, 
tidak henti-hentinya meminta agar semua pihak ber- upaya mencegah 
pelaksanaan hukuman mati bagi empat tenaga kerja wanita (TKW) asal 
Indonesia.

Bersama-sama dengan Ge- rakan Buruh Migran Indone- sia (GBMI) Jember, 
Mardiyah menyampaikan permintaan itu ke Kantor Dinas Tenaga Kerja 
Jember, Kantor DPRD Jatim, DPRD Jember, KPP Jatim di Surabaya. 

"Jumlah TKW yang ditahan di sana sekitar seribu orang. Empat orang 
mau dihukum mati, dua di antaranya dari Jatim masing-masing seorang 
dari Jember dan Bondosowo. Sudah lebih dari satu tahun dipenjara, 
mereka berharap pemerintah memberi perhatian. Tolong mereka 
dikeluarkan semua," kata Mardiyah sambil berharap Kedutaan Besar RI 
di Arab Saudi memberi bantuan.

Mardiyah dituduh berbuat zinah dan prostitusi, namun pemerintah Saudi 
tidak bisa membuktikan tuduhan ini. Sekalipun lepas dari hukuman 
rajam, Mardiyah tetap masuk penjara selama satu tahun satu bulan 
dengan hukuman cambuk di penjara wanita New Al Ruwaiz plus.

Mardiyah mengalami nahas, ketika diajak majikannya bertamu ke rumah 
salah satu kawan pada pertengahan tahun 2006. Mereka bertamu hingga 
larut malam. Sekitar dinihari, pemuka agama bersama kepolisian 
menangkap mereka. Sang tuan rumah, Suma'iyah dituduh sebagai germo. 
Mardiyah dituduh sebagai anak buahnya. 

"Padahal waktu itu saya bersama lima anak tuan rumah yang masih 
kecil," katanya.


Tidak Diterima

Alasan itu tidak bisa diterima, Mardiyah tetap saja diseret ke meja 
hijau. Tanpa didampingi perwakilan Kedutaan Besar RI dan PT Baham 
Putra Abadi sebagai agensi, Mardiyah dijatuhi hukuman penjara 2 tahun 
plus hukuman cambuk 700 kali di Penjara New Al Ruwaiz, Jeddah. 
Mardiyah dicambuk setiap 2 minggu sekali. Sekali eksekusi 70 kali 
cambukan. "Banyak yang pingsan. Alhamdulillah saya tidak sampai 
pingsan," kata Mardiyah yang sudah menerima sebanyak 670 kali 
cambukan. 

Melalui lobi-lobi dan jaringan yang dibangun GBMI Jember, Mardiyah 
dibebaskan akhir Mei silam atau lebih cepat satu tahun. "Saya tidak 
mau lagi bekerja di luar negeri. Saya sudah puas kerja seadanya di 
sini karena dapat mendampingi anak dan orang tua," kata Mardiyah. 
Kini Mardiyah sudah berkumpul kembali dengan anaknya Muhammad Taufik 
(14) serta ibunya Waginah.

Mardiyah pulang bersama seorang TKW asal Banyuwangi Siti Kholifah. 
Setelah tidak terbukti membunuh sang majikan, Siti Kholifah tidak 
ditahan dan dipulangkan.

Mardiyah dianggap sebagai anak yang hilang. Sebelum kepulangannya, 
barang-barang miliknya seperti baju sudah "pulang" lebih awal oleh 
temannya. Ada kepercayaan keluarga TKW, jika baju "pulang" lebih 
awal, pemilik baju dianggap sudah meninggal. 

Mardiyah sempat diselamatkan, setelah Perwakilan International Labour 
Organization (ILO) dan GBMI Jember mengadukan masalah ini kepada 
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Dinas Sosial Jember pada awal 
Mei. Kedua organisasi itu kembali mendesak agar Disnakertrans Jember 
secepatnya bergerak menyelamatkan Mardiyah.

"Saya masih ingat teman- teman yang akan dihukum, mereka titip pesan 
untuk bisa dibebaskan," kata Mardiyah ketika pekan lalu mengadukan 
kasus ini kepada DPRD Kabupaten Jember.

Ketua GBMI Jember, Moch Kholili mengharapkan agar berbagai instansi 
pemerintah, mulai Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 
Departemen Luar Negeri, serta Perusahaan Pengerah Jasa Tenaga Kerja 
Indonesia melakukan dialog dengan pe- merintah Arab Saudi guna 
mencegah pelaksanaan hukuman rajam.

"Nyawa TKW kita harus di- selamatkan, bagaimana pun mereka merupakan 
bagian dari pencari devisa yang harus mendapatkan perhatian dan 
perlindungan pemerintah," katanya. [Edi Soetedjo]





[mediacare] Dari DI Ke JI

2007-07-11 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Dari DI Ke JI
Oleh M. Guntur Romli
09/07/2007


Karena terbawa arus melawan terorisme global, sebagian masyarakat dan 
aparat pemerintah justru lengah terhadap kemunculan organisasi-
organisasi teroris lokal baru yang dengan leluasa melakukan 
kekerasan, pengerusakan, dan penyerangan terhadap kelompok-kelompok 
dalam masyarakat yang dianggap berbeda pandangan. 

Aksi-aksi teror di Indonesia, bukanlah sekadar produk lokal, namun 
berkaitan dengan jaringan terorisme global. Hal ini terbukti pada 
kemampuan mereka menggunakan peralatan militer, merakit bom, 
menentukan target, meloloskan diri, dan melakukan perlawanan. Namun 
yang sering dilupakan adalah peran organisasi teror lokal. Bak lahan 
pembibitan, organisasi lokal itu ranah yang menumbuhkan mereka, yang 
nantinya bisa berkembang menjadi jaringan global. Contohnya: jaringan 
terorisme global yang menyerang kawasan-kawasan wisata di Mesir sejak 
tahun 2000, tidak bisa dilepaskan dari organisasi teror lokal 
sebelumnya, seperti Jamaah Takfir wal Hijrah, Tandzim Jihad, dan 
Jamaah Islamiyah, yang beroperasi di tingkat lokal Mesir dari tahun 
70-an hingga 80-an. 

Tentu saja yang melakukan aksi-aksi teror sejak tahun 2000, bukanlah 
generasi tahun 70 dan 80, mereka sudah banyak yang mati, yang hidup 
pun ramai-ramai bertobat. Namun generasi sebelumnya telah mewariskan 
impian, dendam-kesumat, dan doktrin-doktrin kekerasan pada generasi 
selanjutnya. Celakanya hubungan lintas generasi itu tak bisa 
dipangkas secara mudah. Nama organisasi bisa berganti-ganti setiap 
saat, seperti nama-nama yang dipakai oleh para teroris saat ini, 
tetapi iktikad dan semangat tak bisa dengan mudah lenyap. 

Di Indonesia, organisasi seperti Darul Islam dan Negara Islam 
Indonesia (DI/NII) telah mewariskan keturunan baik ideologis ataupun 
biologis terhadap pelaku-pelaku teror saat ini. Secara resmi, 
organisasi DI/NII sudah lama tamat. Namun para pelaku teror di 
Indonesia dari tahun 2000 tidak bisa dilepaskan dari lingkaran 
organisasi ini, misalnya Fathurrahman Ghozi dan saudaranya Jabir 
alias Gempur adalah putra dari M. Zainuri, tokoh Komando Jihad asal 
Jawa Timur yang ditangkap pada zaman Ali Moertopo. Abu Durjana alias 
Aenul Bahri adalah murid tokoh DI, Ustadz Dadang Hafidz. Pun Abdullah 
Sungkar dan Abu Bakar Baasyir yang berasal dari lingkaran DI/NII. 
Lingkaran yang dimaksud adalah organisasi: keluarga besar DI/NII, dan 
ideologi: mendirikan sebuah negara Islam atau menegakkan syariat 
Islam di Indonesia. 

Hirarki struktural tidak bisa dijadikan patokan, karena DI/NII telah 
mengalami proses "pergantian kulit", atau tercerai-berai 
akibat "konflik saudara" yang melahirkan kelompok-kelompok sempalan 
yang masing-masing berdikari. Misalnya: Komando Jihad, Majelis 
Khilafatul Muslimin, Lembaga Kerasulan, dan nama-nama lain, hingga 
Jamaah Islamiyah (JI) yang dibangun oleh Abdullah Sungkar setelah 
menyatakan keluar dari NII dan mengubah Metode Perjuangan NII dengan 
Metode Perjuangan Jamaah Islamiyah Mesir pimpinan Syekh Umar 
Abdurrahman. JI secara organisasi sudah talak tiga dari DI, namun 
pengaruh ideologi tak bisa dipungkiri. 

Saya tak ingin menggunakan DI/NII ini sebagai stigmatisasi, ataupun 
menafikan banyaknya mantan tokoh dan keturunan organisasi ini yang 
tidak ada kaitannya lagi dengan aksi-aksi teror saat ini. Saya hanya 
ingin menekankan satu hal: generasi terorisme lokal sangat berpotensi 
menjelma terorisme global. Organisasi lokal adalah cikal-bakal dari 
organisasi global. Oleh karena itu, warisan ideologi dan dendam 
kesumat dari generasi itu harus dipotong secara tuntas, sembari 
melakukan antisipasi terhadap munculnya organisasi-organisasi teror 
lokal baru di Indonesia. Karena terbawa arus melawan terorisme 
global, sebagian masyarakat dan aparat pemerintah justru lengah 
terhadap kemunculan organisasi-organisasi teror lokal baru yang 
dengan leluasa melakukan kekerasan, pengrusakan, dan penyerangan 
terhadap kelompok-kelompok dalam masyarakat yang dianggap berbeda 
pandangan. 

Agar cerita DI/NII dan segala turunannya itu tak terulang lagi, dan 
agar organisasi-organisasi lokal tidak bisa dimanfaatkan oleh 
jaringan global yang memungkinkan terjadinya aksi-aksi kekerasan 
seperti yang kita saksikan saat ini, maka diperlukan ketegasan aparat 
pemerintah untuk menindak kelompok-kelompok teror lokal baru itu. 

[Mohamad Guntur Romli]. 






[mediacare] Re: PENDUDUK MISKIN MENURUN

2007-07-11 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, "Alpha Bagus Sunggono" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mbak fau,
> bisa gak yah , menggunakan data lain sebagai pengimbang.
> 
> Jadi gini.
> Kemiskinan  akan menimbulkan tingginya tingkat kejahatan.
> Bagaimana kalo di compare dengan data Polisi,
> tentang statistik tingkat kejahatan.
> 
> Mustinya penurunan kemiskinan,
> akan menurunkan tingkat kejahatan,
> bukan begitu ?
> 
> 
Mungkin nggak gini ya mas, orang yang kemarin miskin itu, dan kini 
tidak (terlalu) miskin lagi, hingga gak masuk statistik orang miskin 
lagi, orang yang baik baik, gak pernah ngrampok dan njambret. Jadi 
hilangnya mereka dari statistik orang miskin, tak mempengaruhi 
statistik orang jahat? nyambung nggak ya?

Salam

Danardono



[mediacare] Muak - Re: Sepasang pengantin Arab ............

2007-07-11 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Tepat sekali. 

Semua UMAT beragama, tak terkecuali, hendaknya berupaya mengikuti 
ajaran masing masing sekerasnya, hingga BERDAMPAK nyata dialam ini 
(kalau sudah mati, mah masabodo, kita nggak tahu apa yang terjadi).

Suatu agama yang dinamakan LENGKAP, SEMPURNA dan MENGGENAPI 
seharusnya makin jelas bagi penganut, yang akan memenuhi peraturan 
dan perintah, yang hasilnya akan nyata kita nikmati bersama.

Sebuah peringkat peraturan lalulintas yang lengkap, tidak tumpang 
tindih, jelas, logis akan mengakibatkan TAK ada lagi kecelakaan, 
kesemmrawutan lalulintas. Kalau masih terjadi, apalagi lalulintas 
makin ngawur, maka peserta lalulintas SEMUA bloon DAN peraturan 
lalulintas TIDAK sempurna.

TIDAK ada gunanya, selalu mengatakan, peraturan sih bagus, tapi nggak 
ditaati. Agama sih bagus, tapi umatnya ngawur. Lalu, apa yang kita 
nantikan? Ini sudah duaribu tahunan lho sejak agama agama berdiri!
Bukan sejak kemarin.

Berdoa sih monggo monggo, tapi jangan lupa berupaya. Kalau bangsa 
lain mampu membangun masyarakat tertata rapi, masakan kita, yang 
katanya beragama ini, ngawur terus?

Salam nalar

Danardono



--- In mediacare@yahoogroups.com, "Miftah Surur" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mohon dibedakan mana perilaku keagamaan dan perilaku kemanusiaan. 
Jika ada
> manusia beragama yang masih berbuat tidak baik (korupsi, membunuh, 
dsb) saya
> pikir, bukan agamanya yang tidak benar, tapi yang jelas adalah 
manusianya.
> Karena ternyata masih banyak manusia lain yang beragama juga santun 
dalam
> hubungan kemanusiaan. Yang perlu didoong adalah bagaimana agama 
dimaknai
> sebagai gudang prinsip2 nilai yang mendorong visi pemanusiaan yang
> berkeadilan.
> Selama ini, kritik yang muncul ke permukaan adalah mengapa orang 
yang
> beragama tetapi masih berperilaku buruk dan mengingkari 
kemanusiaan? Apakah
> agama sudah tidak lagi berperan dalam mendorong pembentukan 
kehidupan yang
> lebih baik?
> Akhrinya banyak orang yang prustasi bahwa agama tidak memiliki 
peran apa-apa
> kecuali hanya mengurusi orang-orang yang ingin masuk surga saja. 
Untuk
> itulah, agama harus dimaknai sebagai ruang tafsir yang terbuka. 
Agama dan
> seluruh doktrinnya perlu direnungkan dan dimaknai secara relevan 
dengan
> tujuan awalnya, yaitu kasih sayang bagi kemanusiaan. Kecuali, kalau 
kita
> atau siapapun sudah tidak lagi menganggap penting keberadaan agama 
itu
> sendiri.
> 
> Pada tanggal 11/07/07, IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> >
> >   Mbak Yanni,
> >
> > Tolong tombol caps lock-nya dimatikan sejenak.. :-) Setidaknya 
jangan
> > berikan kesan yang kurang baik atas (umat) Islam.
> >
> > Eyang Danar ini memang sudah biasa seperti itu.. maklumi sajalah..
> > Gaya bahasa beliau memang seperti itu.. lebih banyak menyindir..
> > khususnya (umat) Islam..
> >
> > Lagipula, gaya (style) orang" yang kurang/tidak suka terhadap 
(umat)
> > Islam kadang seperti itu.. memanfaatkan pemberitaan soal Arab 
Saudi
> > sebagai celah/pintu masuk (backdoor) untuk 'menyerang' Islam..
> >
> > Kalau sempat kita reply, kalau belum, berdo'a saja agar ada yang 
sempat
> > meresponnya.. bil haq wal mau 'idzoh hasanah (cara yang benar & 
baik)..
> >
> > CMIIW..
> >
> > Wassalam,
> >
> > Irwan.K
> >
> >
> > On 7/11/07, yanni <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > >MAS DH,
> > >
> > > KALAU MAU COMMENT YA COMMENT AJA. TAPI GA USAH MENJELEK2AN 
AGAMA LAIN.
> > > KAN MILIS INI DIBACA OLEH SEMUA GOLONGAN AGAMA LHO.
> > >
> > > PLEASE DONG AH.LAGIAN ARTIKEL SEPERTI INI AJA DIBAHAS 
BANGET SICH.
> > > KALO SAYA BACA E-MAIL UNTUK DIJADIKAN HIBURAN BUKAN BIKIN 
KEPALA TAMBAH
> > > PUYENG
> > >
> > >
> > >
> > > - Original Message -
> > >  *From:* RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
> > > *To:* mediacare@yahoogroups.com
> > > *Sent:* Wednesday, July 11, 2007 3:04 PM
> > > *Subject:* [mediacare] Muak - Re: Sepasang pengantin 
Arab 
> > >
> > >  --- In mediacare@yahoogroups.com, "Budi - Production Control" 
 > > pc@> wrote:
> > > >
> > > > Semoga bisa membantu :
> > > > Sebagai agama yang sempurna, menyeluruh dan menyempurnakan, 
maka
> > > dalam Islam :
> > >
> > > ** Hahhh? agama yang sempurna? agama mana yang sempurna? 
Lalu
> > > dampaknya dimana "ksempurnaan ini", lha kok disemua negara yang
> > > mayoritas Muslim warganya terbelakang, miskin dan tidak tertata 
rapi?
> > >
> > > Kalau ada yang makmur, seperti negara negara minya, itu karena 
minyak
> > > dan diukungan technology super canggih dari Barat dan Jepang, 
semua
> > > masyarakat non Muslim.
> > >
> > > Lagi, kalau sempurna, kok rawan dijadikan latar belakang 
terorisme
> > > dan kekerasan?
> > >
> > > Plase dong ah?
> > >
> > > DH
> > >
> > >
> >  
> >
>




[mediacare] Muak - Re: Sepasang pengantin Arab ............

2007-07-11 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Mbak sayang, gak ada yang mau jelek jelekin agama kok. Saya cuma 
allergi kalo ada yang katakan agama yang sempurna. Semua agama 
mendarat dibumi kenyataan lewat tangan manusia. Dan manusia itu SEMUA 
kotor, jadi tak ada yang mengalami kesempurnaan ini. Lihat 
permusuhan, bunuh bunuhan, bahkan antar orang Islam sendiri...

Orang Islam bantai Kristen, orang Kristen bantai orang Islam, orang 
Islam bantai orang Islam, orang Hindu bantai orang Buddhana mana 
yang sempurna?

Kalo ada agama yang sempurna, pasti dijalankan dengan sempurna oleh 
umat, pasti membuat masyarakat itu bak surga, gemah ripah loh jinawi, 
sadar dan taat hukum, de el el, de el el..

Mbak sayang, sejak wali songo masuk ke negeri ini, pernahkan kita 
makmur tertata rapi? ehh malah gontok gontokan akhirnya melemah, dan 
kolonisator masuk. Sekarang? Bulog gate, Sidoardjo, Meruya selatan, 
Dana non budgeter, kisah indah korupsi masih panjang lho mbak..mereka 
kan semua beragama? atau kafir?

Capekk dehh... peace maaann

saya



--- In mediacare@yahoogroups.com, "yanni" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> MAS DH,
> 
> KALAU MAU COMMENT YA COMMENT AJA. TAPI GA USAH MENJELEK2AN AGAMA 
LAIN. KAN MILIS INI DIBACA OLEH SEMUA GOLONGAN AGAMA LHO.
> 
> PLEASE DONG AH.LAGIAN ARTIKEL SEPERTI INI AJA DIBAHAS BANGET 
SICH. KALO SAYA BACA E-MAIL UNTUK DIJADIKAN HIBURAN BUKAN BIKIN 
KEPALA TAMBAH PUYENG
> 
> 
>   - Original Message - 
>   From: RM Danardono HADINOTO 
>   To: mediacare@yahoogroups.com 
>   Sent: Wednesday, July 11, 2007 3:04 PM
>   Subject: [mediacare] Muak - Re: Sepasang pengantin 
Arab 
> 
> 
>   --- In mediacare@yahoogroups.com, "Budi - Production Control" 
   pc@> wrote:
>   >
>   > Semoga bisa membantu :
>   > Sebagai agama yang sempurna, menyeluruh dan menyempurnakan, 
maka 
>   dalam Islam :
> 
>   ** Hahhh? agama yang sempurna? agama mana yang sempurna? Lalu
>   dampaknya dimana "ksempurnaan ini", lha kok disemua negara yang
>   mayoritas Muslim warganya terbelakang, miskin dan tidak tertata 
rapi?
> 
>   Kalau ada yang makmur, seperti negara negara minya, itu karena 
minyak
>   dan diukungan technology super canggih dari Barat dan Jepang, 
semua
>   masyarakat non Muslim.
> 
>   Lagi, kalau sempurna, kok rawan dijadikan latar belakang terorisme
>   dan kekerasan?
> 
>   Plase dong ah?
> 
>   DH
>




[mediacare] Re: Muak Mus? pembelaan Godam

2007-07-11 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Mbak Gusti Ati, mbak Sari, memang seperti kata alm 
Maozedong: "biarlah seribu bunga berkembang". Biarlah seribu pendapat 
bermunculan..

Ada yang seperti bu Mus, ada yang seperti bung Wido, ada yang bela 
bela terrorist, ada yang mau dirikan daulah Islamyah, ada yang ter 
kentut kentut puji puja Ba'ashir, agar Republik Indo jadi 
kecamatannya Saudi Arabia, ada yang bicara mengenai kebebasan Papua, 
ada yang debat soal statistik BPS, banyak lagi. Rame kan? Dan ini 
bagus..

Salam demokrasi pikiran

Danardono


--- In mediacare@yahoogroups.com, kuncaraning sari <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> benar mbak.. aku juga punya pikiran seperti itu, dan
> banyak belajar dan mendapat masukan dari orang lain
> spt ibu Mus dan teman-teman milis mediacare lainnya.
> 
> Saya belajar menerima pandangan yang berbeda. Saya
> pikir, ada juga anggota milis maediacare ini yang
> comment dan tulisannya mencela, memfitnah, mencaci
> maki dan memojokkan  sekelompok orang minoritas dan
> sangat menyanjung Arab , agamanya  dan Partai PKS-nya 
> yang paling benar misalnya Bung Wido. 
> 
> Saya pribadi dan
> teman2 lainnya TIDAK PERNAH mengusulkan agar
> orang-orang yang berbeda pendapat dengan saya untuk
> DIDELETE dari millis ini.. itu namanya PEMAKSAAN
> KEHENDAK dan tidak bisa menerima kritik dan pendapat
> yang berbeda..  bagaimana kita mau maju??
> 
> Please donk aaah
> 
> Salam,
> 
> Sari
> 
> 
> 
> --- ati gustiati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Well, thats good for you mister Godam, saya tidak
> > ragu akan wawasan luas Mus, spt saya bilang saya
> > selalu sependapat dengan ideology nya, saya sudah
> > puluhan thn hidup di USA jadi sudah terbiasa
> > menghadapi orang2 sekeras Mus, bagi saya kalau dia
> > memang benar maka dia benar, regardless kharakter
> > penulisan nya yg kadang2 memang cukup nyelekit,
> > alasan ada kelompok yg tak suka Mus ini karena
> > mereka tidak terbiasa dengan sikap spt Mus ini,
> > banyak murid2 disekolah dulu yg tidak menyukai guru
> > kimia kami karena kegalak kan dan kekasaran nya,
> > padahal kami suka sekali dengan pelajaran yg
> > diberikan nya, akibatnya kami tidak mau lagi
> > mempunyai guru spt dia, you see what I mean ? saya
> > yakin Mus orang baik yg tidak suka ber basa basi,
> > semua opininya dilempar tanpa disertai sikap yg
> > mengayomi, padahal kalau saja Mus ini tau betapa
> > pentingnya generasi muda utk belajar dari
> > pengalaman2 dan pengetahuan2 nya, saya yakin Mus
> > akan dicintai dan diangkat menjadi MAHA GURU di
> > milis ini.
> >   KIta bisa menjadi guru yg baik, membuka nalar
> > manusia yg kamu anggap "IDIOT" tidak harus dengan
> > makian atau hinaan, saya suka membaca tulisan2 Mus,
> > saya ambil inti nya and move on, no biggy, no
> > problem, bang bang thank you maam..
> >
> >   keep it real !
> >   omie
> >
> >   
> > 
> > guritno pamulang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>




[mediacare] Muak - Re: Sepasang pengantin Arab ............

2007-07-11 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, "Budi - Production Control"  wrote:
>
> Semoga bisa membantu :
> Sebagai agama yang sempurna, menyeluruh dan menyempurnakan, maka 
dalam Islam :


** Hahhh? agama yang sempurna? agama mana yang sempurna? Lalu
dampaknya dimana "ksempurnaan ini", lha kok disemua negara yang
mayoritas Muslim warganya terbelakang, miskin dan tidak tertata rapi?

Kalau ada yang makmur, seperti negara negara minya, itu karena minyak
dan diukungan technology super canggih dari Barat dan Jepang, semua
masyarakat non Muslim.

Lagi, kalau sempurna, kok rawan dijadikan latar belakang terorisme
dan kekerasan?

Plase dong ah?

DH





[mediacare] Re: Hapuskan saja mas kawin

2007-07-10 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, "marthajan04" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> makanya mas Miftah, saya bilang juga hapuskan saja mas kawin itu.
> Supaya sama2 tidak berat. Bukankah banyak juga lelaki yang kesulitan
> melamar wanita karena tidak sanggup menyediakan mas kawin?
> 
> Nah nanti kalau sang mertua jengkel karena merasa sudah diperas,
> siapa yang akan jadi luapan kemarahan itu? tentu sang menantu
> perempuan bukan? maka jadilah adanya perbudakan dalam keluarga.
> 
> mj
> 
> 
> 
Supir saya di Jakarta, yang pernah berkerja lama di Jeddah, Saudi 
Arabia, menceritakan, bahwa banyak pria Arab yang masih single. Ini 
disebabkan karena tingginya uang kawin (mahar) disana. makin cantik, 
atau tinggi posisi sang wanita, makin mahal. ratusan onta, emas atau 
entah apa lagi.

Ini, saya kira adalah tradisi suku suku di Arabia, yang dahulu , 
misalnya dizaman nabi Mohammad, masih pengembara (nomade). Harta pria 
dikur dari jumlah onta, barang dagangan, budak budak, dan tentu jumlah 
istri, karena satu wanita saja sudah mahal.

Salam hangat

Danardono





[mediacare] Re: PBNU tidak akan hadir pada acara Hizbut Tahrir

2007-07-10 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Bukan mengkhianati lagi, tapi menginjak-injak kepala kita...

Mas, kalo ada negara kalifah, maka Indonesia bukan kabupaten, paling
paling RW! Ibukotanya Sanaa, di Yemen. Pohon kelapa diganti korma...

Salam korma

Danardono

Salam

Danardono

--- In mediacare@yahoogroups.com, as as <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mendirikan Daulah Khilafah di Indonesia adalah menghianati Bangsa
dan Negara Indonesia.
> Mereka berarti adalah terrorist yang sesungguhnya.
> Seharusnya acara itu dilarang.
>
> Tejo Sulaksono <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Syukur Ketum PBNU dan seluruh NU sangat bijak dalam mengambil
keputusan ini. Dalam
>   situasi setelah separatisme Aceh masih laten dengan GAM, sekarang
separatisme semangkin nekad dengan RMS, apalagi OPM, ini kan harus
ditindak tegas, tanpa ampun namun dengan sepenuhnya ingat pada
prinsip HAM. Syukur NU secara tegas menjauhkan diri dari Hizb ut-
Tahrir itu yang ingin mengganti NKRI dengan cabang Khilafah sedunia
dalam
>   ajaran abad pertengahan. Bangsa kita harus bersatu menghadapi
semua ini yang didukung dan dibeayai dari luar negeri. Sekali lagi
syukur, NU makin jelas memihak NKRI.
>   Nanti kita akan simak siapa saja dari Indonesia yang hadir di
Konperensi itu, supaya kita lebih jeli lagi dalam berkiprah dalam
masyarakat kita.
>   TSL
>
> Harry fadil <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> NU Setia NKRI, HTI Impikan Khilafah
> 6 Juli 2007 15:45:31
>   Beredarnya selebaran maupun buletin Jumat yang menginformasikan
kehadiran Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dalam acara Konferensi
Khilafah Internasional tanggal 12 Agustus 2007 mendatang dibantah
oleh Kiai Hasyim sendiri.
>   Beliau menegaskan bahwa ketidakhadiran dirinya merupakan sikap
bahwa NU berbeda pendapat dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)
tentang khilafah.
>
> "Saya tak akan datang karena Nahdlatul Ulama (NU) dengan Hizbut
Tahrir Indonesia memiliki perbedaan pandangan dalam konsep kebangsaan
dan keindonesiaan," tuturnya.
>
> NU yang bergerak dalam bidang dakwah dan sosial-kemasyarakatan
tetap setia mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
yang didirikan oleh darah dan air mata umat Islam Indonesia, terutama
warga NU. Sementara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang merupakan
cabang dari pusat Hizbut Tahrir di Yordania memimpikan terbentuknya
imperium Islam, Khilafah Islamiyah.

> ( Diolah dari NUOnline )


[mediacare] Agama yang sempurna? - Re: Sepasang pengantin Arab ............

2007-07-10 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, "Budi - Production Control"  wrote:
>
> Semoga bisa membantu :
> Sebagai agama yang sempurna, menyeluruh dan menyempurnakan, maka
dalam Islam :


*** Hahhh? agama yang sempurna? agama mana yang sempurna? Lalu
dampaknya dimana "ksempurnaan ini", lha kok disemua negara yang
mayoritas Muslim warganya terbelakang, miskin dan tidak tertata rapi?
Kalau ada yang makmur, seperti negara negara minya, itu karena minyak
dan diukungan technology super canggih dari Barat dan Jepang, semua
masyarakat non Muslim.

Lagi, kalau sempurna, kok rawan dijadikan latar belakang terorisme
dan kekerasan?

Plase dong ah?

DH



[mediacare] Re: PBNU tidak akan hadir pada acara Hizbut Tahrir

2007-07-10 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Ya, mas, sepak terjang Hizbut Tahir dkk ini memang layak dipantau, 
jangan lengah.

NU memang selalu berdiri dijajaran NKRI, tidak ikut PRRI, tidak ikut 
pembrontakan DI/TII. mewujudkan aspirasi umat Islam mayoritas di 
Tanah Air.

Salam NKRI

Danardono


--- In mediacare@yahoogroups.com, Tejo Sulaksono <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Syukur Ketum PBNU dan seluruh NU sangat bijak dalam mengambil 
keputusan ini. Dalam
>   situasi setelah separatisme Aceh masih laten dengan GAM, sekarang 
separatisme semangkin nekad dengan RMS, apalagi OPM, ini kan harus 
ditindak tegas, tanpa ampun namun dengan sepenuhnya ingat pada 
prinsip HAM. Syukur NU secara tegas menjauhkan diri dari Hizb ut-
Tahrir itu yang ingin mengganti NKRI dengan cabang Khilafah sedunia 
dalam
>   ajaran abad pertengahan. Bangsa kita harus bersatu menghadapi 
semua ini yang didukung dan dibeayai dari luar negeri. Sekali lagi 
syukur, NU makin jelas memihak NKRI.
>   Nanti kita akan simak siapa saja dari Indonesia yang hadir di 
Konperensi itu, supaya kita lebih jeli lagi dalam berkiprah dalam 
masyarakat kita.
>   TSL
> 
> Harry fadil <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> NU Setia NKRI, HTI Impikan Khilafah
> 6 Juli 2007 15:45:31
>   Beredarnya selebaran maupun buletin Jumat yang menginformasikan 
kehadiran Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dalam acara Konferensi 
Khilafah Internasional tanggal 12 Agustus 2007 mendatang dibantah 
oleh Kiai Hasyim sendiri. 
>   Beliau menegaskan bahwa ketidakhadiran dirinya merupakan sikap 
bahwa NU berbeda pendapat dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) 
tentang khilafah.
> 
> "Saya tak akan datang karena Nahdlatul Ulama (NU) dengan Hizbut 
Tahrir Indonesia memiliki perbedaan pandangan dalam konsep kebangsaan 
dan keindonesiaan," tuturnya.
> 
> NU yang bergerak dalam bidang dakwah dan sosial-kemasyarakatan 
tetap setia mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 
yang didirikan oleh darah dan air mata umat Islam Indonesia, terutama 
warga NU. Sementara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang merupakan 
cabang dari pusat Hizbut Tahrir di Yordania memimpikan terbentuknya 
imperium Islam, Khilafah Islamiyah. 
> ( Diolah dari NUOnline ) 
> 
>   Send instant messages to your online friends 
http://uk.messenger.yahoo.com 
> 
>  
> 
>   
> -
>  New Yahoo! Mail is the ultimate force in competitive emailing. 
Find out more at the Yahoo! Mail Championships. Plus: play games and 
win prizes.
>




[mediacare] AS pernah minta maaf kepada PKS - Re: CNN & Abu Dujana

2007-07-09 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Kalau dikatakan "para Muslim adalah terroris" adalah pasti TIDAK 
benar. Karena yang menjadi korban juga Muslim sendiri pada akhirnya 
(lihat di Bali, BEJ, Marriot, dll).

Di Palestina, dua kelompok Muslim, Hamas dan Fatah saling menterror. 
Di Srilanka, kelompok Macan Tamil menterror negara.

Di tahun 60an, kala saya study di Jerman, kelompok kiri keras yang 
menterror, banyak penculikan dan pembunuhan.

Yang benar, adalah, ada kelompok garis keras Muslim yang menggunakan 
dalih agama, memakai nama Tuhan untuk melakukan terror.

Dalam negara hukum yang demokratis, pembuktian harus dilakukan, 
sebelum vonnis dijatuhkan, dan ini adalah substantial. Kita harus 
menunggu hasil peradilan mengenai Dujana, kalau dia tak besalah, 
harus dibebaskan, kalau dia bersalah harus dihukum, dan anda harus 
menerimanya, walau dia seagama dengan anda.

Janganlah kalian membuat terrorist atau yang tersangka terrorist 
menjadi pahlawan, ingat korban mereka. Dan, ujung ujungnya, dengan 
mendewakan terrorisme, atau menamakan mereka anti terror, seperti 
bashir lakukan, hanya akan membuat kalian menjadi bahan tertawaan 
dunia!

DH


--- In mediacare@yahoogroups.com, "M. Irwan Hrp" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Saya percaya bahwa FBI adalah para penyidik profesional.
> Saya juga percaya bahwa data nama penumpang disuatu pesawat juga 
pasti  benar.
> Namun, jika ada perbedaan, maka siapakah yang kebenarannya harus 
dipegang ?
> 
> Peristiwa 9/11 adalah root cause dari isu terorisme yang ada 
didunia ini.
> Sampai sekarang, para pelakunya pun ternyata masih hidup. Lalu 
bagaimana
> mungkin kita bisa percaya bahwa para pelaku terorisme di Indonesia 
memang
> adalah benar pelakunya ?
> 
> Apakah ada bukti akan hal itu ?
> Atau, memang hanya demi menyematkan atribut teroris kepada para 
muslim.
> 
> FYI, mantan ketua PKS juga pernah dituding terkait kelompok teroris 
dan
> ternyata tidak terbukti, sampai akhirnya pemerintah Amerika 
terpaksa harus
> meminta maaf.
> 
> Jadi, cobalah "think out of the box"
> 
> Wassalam,
> 
> M. Irwan Harahap
> 
> 
> 
> 
> On 7/9/07, muskita wati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Engga usah berdebat, kalo memang anda punya bukti,
> > silahkan kepengadilan, terbuka buat naik banding.
> >
> > Saya khan bukan penyidik, tetapi saya percaya penyidik
> > FBI maupun CIA maupun kepolisian tidak mungkin bohong
> > karena kalo bohong mereka dipecat dan masih banyak
> > pengangguran yang berpendidikan tinggi yang mampu
> > menggantikan kedudukan pembohong.
> >
> > Sekali lagi, jalur hukum di Amerika selalu terbuka,
> > jadi tak perlu banyak bacot.
> >
> > Kenapa anda tidak ke SBY tunjukkan bukti2nya kemudian
> > meminta SBY agar Indonesia menarik diri dari kubu anti
> > terorist
> >
> > Cukup ya, coba anda tangkap dulu itu yang membakar dan
> > menjarah umat Ahmadiah.  Dan juga tangkap dulu pelaku
> > pemerkosaan massal, baru kemudian kita diskusi
> > kejadian di Amerika.
> >
> >
>




[mediacare] Terorisme atau Kontraterorisme?

2007-07-07 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Terorisme atau Kontraterorisme?
Oleh Novriantoni
02/07/2007


Karena itu, jika opini Baasyir selalu kita perhitungkan, upaya 
pemberantasan terorisme mungkin saja akan terhambat. Dan, bukan 
mustahil aksi-aksi terorisme berikutnya akan kembali meledak karena 
terus mendapat pembenaran, baik secara teologis-ideologis maupun 
taktis-strategis. Pelaku terornya memang sedikit orang, tapi sugesti 
dan dukungan banyak orang yang sealur pikiran telah membesarkan hati 
dan kekuatan mereka.
Upaya Tim Pembela Muslim (TPM) untuk mempraperadilkan kasus 
penembakan Abu Dujana yang berlangsung di depan mata anaknya 
merupakan langkah hukum yang patut dihargai. Sangat boleh jadi, 
satuan Datasemen Khusus 88 Anti-Teror telah bertindak kurang 
proporsional. Mungkin juga mereka sedikit gagah-gagahan karena sedang 
menangkap sosok yang dianggap sangat berbahaya. Kita belum tahu apa 
yang sungguh terjadi. Kejelasan kasus ini masih perlu penyelidikan 
lebih mendalam.

Namun pernyataan Abu Bakar Baasyir bahwa apa yang dilakukan Abu 
Dujana cs bukan aksi terorisme melainkan kontraterorisme sangat perlu 
dikritisi. Apalagi dalam konferensi pers di gedung Dewan Dakwah 
Islamiyah Indonesia (DDII), Selasa (26/7) lalu, Baasyir juga menuntut 
dibubarkannya Densus 88 yang selama ini bertugas menangkap para 
tersangka terorisme. 

Pernyataan itu memang retorika yang tipikal dari orang-orang yang 
mengingkari fakta terorisme di Indonesia. Kita tidak tahu, dengan 
bukti macam apa mereka akan berhenti mengelabui opini publik. Kita 
pun hanya mampu meraba-raba ikatan batin antara Baasyir dengan para 
pelaku teror itu. Yang kita tahu pasti, aksi-aksi terorisme telah 
memakan banyak korban. Dan, sudah tiba saatnya untuk berseru lantang: 
cukup! 

Karena itu, jika opini Baasyir selalu kita perhitungkan, upaya 
pemberantasan terorisme mungkin saja akan terhambat. Dan, bukan 
mustahil aksi-aksi terorisme berikutnya akan kembali meledak karena 
terus mendapat pembenaran, baik secara teologis-ideologis maupun 
taktis-strategis. Pelaku terornya memang sedikit orang, tapi sugesti 
dan dukungan banyak orang yang sealur pikiran telah membesarkan hati 
dan kekuatan mereka.

Sejauh ini, ungkapan pembenaran itulah yang selalu muncul dari 
pernyataan-pernyataan Baasyir. Selain pembenaran teologis-ideologis, 
para pelaku teror itu juga terbantu oleh pembenaran taktis-strategis. 
Oleh sementara orang, tindakan mereka dinilai sebagai aksi heroik 
demi membalas teror yang lebih besar, baik yang dilakukan Amerika di 
Irak maupun Afganistan sana. Bagi mereka, aksi mereka tidak lebih 
brutal dari apa yang dilakukan musuh jauh mereka: mesin-mesin perang 
George W Bush. 

Karena musuh besar tak dapat mereka rengkuh, maka tak mengapa 
bertindak sekenanya terhadap musuh yang mudah dijangkau. Dengan alur 
pikir seperti ini, para pembenar ideologi terorisme telah ikut andil 
dalam memberi sugesti dan memalingkan isu dari persoalan sebenarnya. 
Pelaku teror dalam negeri tidak dipandang sebagai teroris, melainkan 
kontraterorisme. Jatuhnya korban-korban tak bersalah pun tak membuat 
mereka jatuh iba. Dengan entengnya, mereka dianggap berada di tempat 
yang salah. 

Padahal, tanpa kritik Baasyir pun, rezim Bush yang dianggap sebagai 
the real terrorist, telah banyak menuai kritik dari publik dalam 
negerinya. Sosok yang mungkin dibenci Baasyir, Geoge Soros, dalam 
buku Zaman Kenisbian: Konsekuensi Perang Terhadap Teror, termasuk 
orang paling keras menentang pendekatan Bush dalam perang melawan 
terorisme. Soros menggelontorkan uang jutaan dolar untuk menghambat 
terpilihnya kembali Bush meski ia gagal. Baginya, Amerika di bawah 
rezim Bush bak raksasa mabuk yang memberangus musuhnya secara 
serampangan. 

Karena itu, pembedaan teroris-kontrateroris Baasyir tidak menggenapi 
apa-apa. Wujudnya teroris yang lebih besar tidak harus membuat 
absahnya teroris yang lebih kecil untuk bertindak semau-maunya. 
Itulah alur logika yang benar meski mungkin tak disepakati Baasyir. 
Sebab, logika Baasyir tampak berjalan ke arah sebaliknya: karena ada 
teroris yang lebih besar, maka teroris kecil-kecilan absah belaka 
adanya. Jika demikian logika Baasyir, itu tentu sudah berbeda dengan 
logika kebanyakan orang sehat Indonesia lainnya.

Implikasinya, pekerjaan rumah kita untuk memberantas terorisme 
menjadi ganda. Tidak hanya memerangi terorisme, kita juga diharuskan 
menyingkap alur pikir orang-orang yang selalu siap sedia melakukan 
pembenaran terhadap tindak teror itu sendiri. Tugas pertama sejauh 
ini sudah dilakoni dengan baik oleh kepolisian, sementara tugas kedua 
sepenuhnya berada di pundak siapa saja yang cinta iklim kedamaian, 
baik bagi Indonesia maupun dunia. 






[mediacare] Re: Kepentingan Modal Asing Dalam Masalah Papua

2007-07-06 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Modal asing dicerca,

Modal dalam negri modelnya seperti Garuda, yang dicekal di Eropa, 
Kereta Api yang paling suka jalan disamping rel, dan Lapindo yang 
suka meletuskan kawah gunung api, cilakanya dikampung penduduk...

Salam

danardono


--- In mediacare@yahoogroups.com, "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear Papuan Diary,
> 
> Apakah bisa disebutkan referensi yang bisa menjustifikasi kebenaran 
> cerita ini?
> 
> Amerika Serikat rasanya tidak mungkin berbuat sehina itu. Mereka 
> adalah negara yang paling depan dalam membela HAM. Apalagi mereka 
juga 
> tidak mendasarkan kebijakannya pada agama, tidak seperti negara2 
yang 
> banyak men-suplai teroris itu. Tidak mungkin Amerika membuat 
> kesepakatan rahasia dengan negara2 lain. Semua kebijakan Pemerintah 
AS 
> bersifat terbuka dan selalu didukung oleh masyarakatnya.
> 
> Mohon pencerahannya.
> 
> 
> --
> 13a. Kepentingan Modal Asing Dalam Masalah Papua
> Posted by: "Papuan Diary" [EMAIL PROTECTED] 
> Date: Thu Jul 5, 2007 7:19 am ((PDT))
> 
> Resources:
> http://papuandiary.blogspot.com/2007/06/kepentingan-modal-asing-
dalam-
> masalah.html
> 
> ---
> Kepentingan Modal Asing Dalam Masalah
> Papua dalam-masalah.html>
> 
> Ditulis Oleh: Papuan Diary*
> 
> ..
> 
> Perjanjian New York itu tidak dipraktekkan secara benar di Papua 
oleh 
> karena
> kepentingan ekonomi politik yang lebih dominan dari imperialis 
global 
> dalam
> penyelesaian masalah Papua. Untuk tetap menjaga kepentingan 
> eksploitasi
> ekonominya, atas inisiatif AS, dilakukan sebuah pertemuan rahasia 
di 
> Roma
> yang dihadiri wakil-wakil Indonesia dan Belanda dan berhasil dibuat
> Perjanjian Rahasia Roma (the Secret Rome Agreement) pada tanggal 30
> September 1962, tepat seminggu setelah ditetapkannya Perjanjian New 
> York.
> 
> Isi perjanjian rahasia roma adalah; Pertama, pelaksanaan penentuan 
> nasib
> sendiri agar ditunda atau dibatalkan; Kedua, Indonesia memerintah 
> Papua
> selama 25 Tahun terhitung mulai tanggal 1 Mei 1963; Ketiga, metode 
Act 
> of
> Free Choice digunakan dengan metode Indonesia, yakni musyawarah; 
> Keempat, AS
> berkewajiban melakukan penanaman modal melalui badan usaha di 
> Indonesia bagi
> eksplorasi mineral dan sumber daya alam lainnya; Kelima, AS 
menjamin 
> Bank
> Pembangunan Asia sebagai dana pembangunan PBB di Papua sebesar 30 
Juta
> dollar AS untuk jangka waktu 25 tahun; Keenam, AS menjamin 
Indonesia 
> melalui
> Bank Dunia dengan sejumlah dana bagi pelaksanaan Transmigrasi dalam 
> rangka
> penempatan orang-orang Indonesia di Papua, terhitung sejak tahun 
1977.
> 
> Pasal empat perjanjian rahasia Roma, seperti tertulis diatas, 
menjadi 
> giroh
> atau inti dari semua soal yang melatar belakangi kepentingan 
ekonomi 
> politik
> AS mengenai Papua. Semangat ekspansionis modal imperialis yang 
> demikian kuat
> menjadi dasar sengketa politik Papua yang kemudian menjadi semakin 
> stabil
> dibawah pemerintahan orde baru Soeharto yang pro AS. Sebuah cerita 
> panjang
> mengenai pencurian sumber daya alam Papua yang tanpa henti itu, 
rupa-
> rupanya
> berawal dari dan bermula dari sini.
> 
> dst.
>




[mediacare] Re: Keputusan Pengadilan Abu Dujana Bebas ?

2007-07-06 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Yahh mas, apa pun bisa terjadi di republik mimpi ini.

Boro boro pembunuh ala teroris, yang menebas kepala pelajar putri di
Poso mungkin bisa bebas, lha wong koruptor besar saja ya bebas jalan
jalan kok? Coba di Tiongkok, koruptor sudah mati lima kali, teroris
digilas pakai tank, barangkali.

Kasihan deh polisi, udah gaji kecil bekerja keras, berhasil
menangkap terroris kelas kakap, malah diejek..

Baiknya kita balik, Densus 88 masuk penjara, semua teroris kita
bebasin, angkat jadi pahlawan, berikan Bintang Mahaputra...horeee

Please dechh ahhh

Salam

danardono



--- In mediacare@yahoogroups.com, "Paulus Tanuri" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ya kalau memang begitu, berterimakasihlah kepada semua media di
Indonesia
> yang terus mengangkat masalah prosedur penangkapan abu dujana itu.
> Media-media itu pula yang telah membangun opini publik bahwa abu
dujana
> adalah korban pelanggaran HAM polisi. Sehingga dia bisa berjalan
bebas,
> tanpa ada penyidikan lebih lanjut apakah dia memang bersalah atas
bom-bom
> yang meledak di tanah air Indonesia atau tidak.
>
> Sekali lagi salut buat media..
> Kerja kalian memang bagus sekali.
>
> Regards,
> Paulus T.
>
> On 7/6/07, Jussy Puturuhu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Semoga begitu skenarionya, hanya saja saya melihatnya sulit jika
memang
> > abu dujana benar2 anggota dari kelompok ini (bukan rekayasa
polisi)
> > mengingat para pelaku ini adalah termasuk orang2 yg setia dalam
kelompoknya.
> > Contoh imam samudra, amrozi, dll.
> >
>




[mediacare] Re: CNN & Abu Dujan

2007-07-04 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, "M. Irwan Hrp" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Dear Pak Danar,
> 
> Amerika Serikat (melalui salah satu corong-nya yaitu CNN), paling 
senang
> menuduh negara lain yang tidak sepaham dgn mereka sebagai teroris.
> Namun, pada saat PBB hendak mendefinisikan apa itu terorisme, 
Amerika
> Serikat menggunakan hak veto-nya untuk membatalkan definisi 
tersebut.
> 
> So, siapakah yang meraung-raung dan berguling-guling di lantai ?
>

 
Sejak kapan CNN corong AS? Anda cukup lama menonton CNN?

Tidak sepaham dengan siapa itu mereka? Tidak sepaham dengan CNN? apa 
masalahnya tak sepaham dengan CNN?  adakah negara yang BERSIH dari 
terrorisme yang dituduh terroris?

Kalau kita juga anti terrorisme, karena ini merusak tatanan negara 
kita, mengapa kita kebingungan kalau ada tindakan terhadap terrorisme?







[mediacare] Re: Koalisi Golkar-PDI-P Tangkal Partai Berlatar Keagamaan

2007-07-01 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Begitulah mas.

Tak ada sebuah negarapun, atau bangsapun, yang terbukti sukses 
memanage bangsa, yang berlatarbelakang agama. Contoh Afganistan 
dibawah taliban sudah jelas bagi kita semua..

Salam

Danardono

--- In mediacare@yahoogroups.com, Akhmad Asaad <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Jelas jemelas penyelenggaraan negara pada abd 21 ini sukar sekali 
untuk sekedar dilandaskan pada agama, apalagi bila tafsirannya sangat 
ortodoks, dogmatis, menafikan
>   konteks sejarah dan kemasyarakatan. Namun agama akan terus secara 
indah dapat mewarnai kehidupan santun keberadaan bangsa. Contohnya 
cukup banyak. 
>   Silaturakhmi di Medan antara dua pemain utama dalam perpolitikan 
kita ini memang bersifat multi-dimensional, lihat saja semua ulasan 
dan juga spekulasi para pakar maupun jurnalis.
>   Tak usah dirisaukan cacian dari yang dungu karena mindsetnya 
tertinggal beberapa abad.
>
>   AAsaad
>
>
>   SUARA PEMBARUAN DAILY   
> -
>   
>   Koalisi Golkar-PDI-P Tangkal Partai Berlatar Keagamaan Kami 
tetap menganggap Golkar sebagai pesaing utama kami khususnya di 
legislatif, sehingga koalisi ini tidak akan berlangsung lama. 
(Pramono Anung)   [BLITAR] Koalisi antara Partai Demokrasi Indonesia 
Perjuangan (PDI-P) dengan Partai Golkar bukanlah untuk kepentingan 
Pemilu 2009, tetapi untuk menangkal kebangkitan partai-partai 
berlatar belakang agama.   "Sebagai sesama partai politik besar, kami 
ingin mempertahankan visi politik kebangsaan sehingga koalisi ini 
nantinya bisa mengcounter kebangkitan koalisi partai-partai yang 
berlatar belakang keagamaan," kata Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) 
PDI-P, Pramono Anung di Blitar, Jatim, Jumat (29/6).   Karena itu, 
dia menegaskan, koalisi antara PDI-P dengan Partai Golkar tidak akan 
dibangun secara permanen hingga menjelang Pemilu dan Pilpres 
2009. "Kami tetap menganggap Golkar sebagai pesaing utama kami 
khususnya di legislatif, sehingga koalisi ini tidak akan berlangsung
>  lama," katanya saat mendampingi Ketua Umum DPP PDI-P, Megawati 
Soekarnoputri berziarah ke Makam Bung Karno di Bendogerit, Kota 
Blitar.   Pramono seperti dikutip Antara, Jumat, mengatakan, PDI-P 
sudah punya calon presiden yakni Megawati Soekarnoputri, sehingga 
sangat tidak mungkin kalau akan berkoalisi dengan sesama partai besar 
yang juga berambisi mengajukan calon presiden sendiri pula, seperti 
Partai Golkar.   Sementara itu, Wakil Sekjen DPP PDI P Mangara M 
Siahaan mengatakan, saat ini, PDI-P masih melakukan konsolidasi guna 
memuluskan pencalonan Megawati sebagai calon presiden 2009. Pada 
kongres dan rapat kerja nasional (Rakernas) I di Bali, partai ini 
sudah memutuskan pencalonan ketua umumnya sebagai satu-satunya calon 
presiden. Pencalonan ini sudah sesuai dengan prosedur dan mekanisme 
partai.   Tapi, kata Mangara Siahaan, kemungkinan besar Megawati baru 
akan menyatakan kesediaannya sebagai calon presiden dalam Rakernas II 
yang akan digelar di Makassar, Sulawesi
>  Selatan, Agustus nanti. "Di forum Rakernas itu nanti ketua umum 
akan menjawab dukungan terhadap dirinya, apakah bersedia dicalonkan 
sebagai presiden atau tidak," kata Mangara di Senayan kemarin.   
Prihatin   Mangara mengaku prihatin dengan wacana yang dikembangkan 
akhir-akhir ini, yang mengaitkan pertemuan Taufiq Kiemas dengan Surya 
Paloh sebagai upaya memasangkan Jusuf Kalla dan Puan Maharani sebagai 
capres dan cawapres pada Pemilu 2009. "Itu kan dagelan konyol, jangan 
lah lambang-lambang negara dibuat jadi mainan," katanya. Lambang 
negara yang dimaksud Mangara adalah jabatan presiden dan wakil 
presiden.   H Irmadi Lubis, politisi PDI-P lainnya menegaskan bahwa 
pertemuan PDI-P dan Golkar di Medan sebagai pertemuan yang bermakna 
strategis, tentang bagaimana mengatur permasalahan bangsa ke 
depan.   "Karena itu, pertemuan itu jangan diartikan untuk 
kepentingan sekarang, apa lagi hanya sekedar strategi maupun 
pengaturan dalam hubungannya dengan Pilkada," kata Irmadi
>  menanggapi beredarnya anggapan bahwa bertemunya dua petinggi 
partai tersebut untuk mengatur pencalonan gubernur dalam Pilkada 
Sumatra Utara.   Di tempat terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) 
Partai Damai Sejahtera (PDS) Aldentua Siringo-ringo berpendapat, 
terlalu naif jika koalisi yang dibangun Partai Golkar dan PDI-P hanya 
manuver politik. Tapi jika koalisi itu dibangun hingga menjadi 
koalisi permanen, maka merupakan ancaman bagi Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono. "Tetapi jika dibangun sesaat, itu hanya sekedar 
peringatan," kata Aldentua Siringo-ringo. [L-8] 
> -
>   Last modified: 30/6/07 
>
> -
>  Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit 
now.
>




[mediacare] Re: Suatu negara yang nyaman apabila...

2007-06-30 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Juga setuju. Dan... dari A sampai Z terpenuhi oleh Austria. Hanya 
azas kewargaannya masih Ius Sanguinis bercampur Ius Soli (setelah 
waktu tertentu). Nah bagaimana ? teman teman kapan mampir?

Negara sekular bernalar, religious (Roman Catholic) tetapi tidak 
fanatik beragama ria. Tidak pro AS, tidak anti AS, netral, bukan 
anggauta NATO, dan... sadar budaya..

Nyaman decc

salam hangat

Danardono



--- In mediacare@yahoogroups.com, "BDG KUSUMO" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Dr Irawan yth.,
> saya setuju hampir 100%, karena itu tidak sanggup menambahkan 
points lagi.
> Hanya tentang wajib latih militer itu saya kurang tahu apa ada 
gunanya, dan tentu
> biayanya sangat besar, walaupun melihat banyaknya unemployment bisa 
juga
> sedikit menolong para pemuda untuk misalnya 2 tahun.
> 
> Yang malah membuat saya sedih ialah nampaknya untuk mencapai semua 
ini
> saya jadi ingat awal sebuah lagu Inggris lama: It's a loong way to 
Tipperar,
> It's a looong way to gooo .
> 
> Juga cara dan jalannya menuju kesemua itu tentu saja harus selalu 
dalam jalur
> proses demokratisasi, tanpa kudeta, teror dan bentuk kekerasan 
lainnya.
> Bagaimana pun bangsa ini harus berbuat semuanya supaya points tsb 
dapat
> tercapai.
> 
> B. rgds, Bismo DG
> 
>   - Original Message -
>   From: [EMAIL PROTECTED]
>   To: [EMAIL PROTECTED]
>   Cc: [EMAIL PROTECTED]
>   Sent: Saturday, June 30, 2007 5:47 AM
>   Subject: [nasional-list] Suatu negara yang nyaman apabila...
> 
> 
> 
>   Mau coba2 diskusi.?
> 
>   Suatu negara yang nyaman apabila:
> 
>   Hak, kewajiban dan Jaminan kesejahteraan:
>   1) Apabila tidak ada peraturan atau undang-undang yang 
mendiskriminasi warganya secara suku , agama, ras, antar golongan dan 
gender.
> 
>   2) Apabila Negara tidak mencampuri agama yang dianut warganya. 
Apabila Rakyat bisa dengan bebas dan tenteram melakukan ibadahnya, 
Apabila tempat ibadah dilindungi dari pengrusakan pihak manapun,
> 
>   3) System kewarganegaraan asas Ius Soli.
> 
>   4 ) Ada kebebasan menyatakan pendapat, kecuali hal2 yang diluar 
batas ambang kesusilaan dan penistaan seseorang dengan kata2 kotor. 
Untuk itu ada definisi hal2 yang diluar batas itu apa, sampai dimana, 
dan selalu di update secara dinamis.
> 
>   5) Kebebasan Pers dijamin, keamanan jurnalis dilindungi , namun 
jurnalis yang nakal atau yang mau menangguk diair keruh tetap harus 
menghadapi konsekwensi hukum.
> 
>   6 ) Apabila semua warganya mempunyai NPWP.
>Apabila mempunyai aturan pembayaran pajak yang bertingkat 
10% , 20%, 30% , 40% untuk yang berpenghasilan bersih diatas ambang 
pembiayaan hidup dasar.
> 
>   7 ) Apabila sekolah : sampai setingkat SMA digratiskan.
>Guru digaji secara pantas.
> 
>   8 ) Ada wajib militer bagi orang muda.
> 
>   9)  Bebas Teroris, bebas Preman dan bebas kelompok anarkis yang 
jadi2an
>   .
>   10) Apabila pelayanan kesehatan gratis diberikan kepada warganya 
yang tidak mampu, dan procedure menetapkan batas kemiskinan dilakukan 
dengan  adil.
> 
> 
>   11) Adanya jaminan hari tua untuk warga seniornya, termasuk 
sandang pangan , perumahan dan kesehatan .
> 
>   12) Ada perlindungan hak2 buruh , seperti upah minimum . 
Disamping itu juga ada perlindungan hak2 pengusaha seperti jaminan 
tidak adanya perubahan peraturan yang mempengaruhi kinerja usahanya 
dalam tenggang waktu tertentu.
> 
>   13) Adanya jaminan sosial untuk orang-orang cacat.
> 
>   14) Adanya jaminan sosial untuk orang-orang yang kehilangan 
pekerjaannya sesuai dengan usia ybs, dan batas waktu jaminan sosial , 
setelah itu pemerintah hanya memberikan kesempatan bekerja pada 
daerah yang kurang kepadatan penduduknya.
> 
>   15) Adanya undang2 kebangkrutan sehingga tidak mudah 
membangkrutkan diri , sebaliknya juga masih ada kesempatan buat orang 
bangun usaha kembali setelah mengalami kebangkrutan sehabis tenggang 
waktu tertentu.
> 
>   16) Adanya undang2 anggaran bencana alam.
> 
>   17) Adanya jaminan kecukupan pasok sembako, energi,dan  air 
bersih,
> 
>   18) Adanya penjaminan dana dalam jumlah tertentu yang tidak akan 
hilang bila ditabungkan di bank , walaupun bank itu pailit. Semua 
bank wajib asuransikan asetnya.
> 
>   19) Adanya lembaga konsumen yang melindungi konsumen .
>   20) Adanya mekanisme perlindungan usaha kecil (Mom &Pop Store) 
sehingga usaha kecil ini masih bisa eksis ditengah Kapitalistis 
retail raksasa.
> 
>   21)Adanya perlindungan terhadap LSM, dan aturan pendanaan LSM 
dari simpatisannya agar para pembayar pajak tetap bisa menikmati tax 
deduction dari dana yang disumbangkannya.
> 
> 
> 
>   Pembatasan kewenangan:
>   1 ) Tentaranya tidak berbisnis. Tentara tidak berkeliaran diluar 
dengan seragam dinas diluar waktu dinas.
> 
>   2 ) Polisi tidak menerima sogokan langsung ditempat , semua denda 
tilang harus dibayar langsung ke kas negara.
> 
>   3 ) Petugas negara yang menerima sogokan dihukum seberatnya 10 
kali lipat dari rakyat biasa, atau menghukum diri sendiri dengan 
harakiri.
>

[mediacare] Re: indonesian studies list

2007-06-30 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Wah, mas mas yang budiman, saya jadi nostalgia ini membaca tulisan 
anda berdua. 

Saya telah menulis dan ikuti, dan tentu saja berdebat sengit, dalam 
Apakabar-nya pak John sejak awalnya. Diawal reformasi, dipenghujung 
masa pak Harto. Tentu saja masih pakai nama samaran.

Seorang penulis andal yang saya kagumi, Faried Basalamah, baru saja 
saya kenal dan tatap mata setelah belasan tahun di Jakarta ha ha ha.

Salam hangat

Danardono


--- In mediacare@yahoogroups.com, "ariel_heryanto" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mas Radityo yang baik:
> 
> Terima kasih. Pak John ini memang dedengkotnya kajian tentang 
Indonesia
> online. Sayang, karena berbagai alasan, indonesian-studies itu 
hampir
> ditutup. Beliau meminta saya "menyelematkan" list itu. Dengan modal
> nekad saja, dan kecintaan pada kajian yang khusus tentang Indonesia,
> saya memberanikan diri mencoba menyanggupi mulai 3 minggu lalu. Jadi
> saya masih pupuk bawang banget.
> 
> Tentang Sejarah Apa kabar silahkan lihat di bawah ini.
> 
> Salam,
> Ariel
> 
> http://www.library.ohiou.edu/indopubs/briefhistory.html
> A Brief History of The Apakabar List By John MacDougall
> Back to first page 

> 
> SEARCH the database
> 
> 
> The 'apakabar' database is a unique resource in Indonesian studies.
> Consisting   of about 175,000 postings to moderated lists in 
Indonesian
> and English spanning   the period October 1990 to February 2002, it 
was
> collectively given the name   'apakabar' by Indonesians in line 
with the
> email address of the lists' moderator,   John A. MacDougall. The 
early
> 1990s postings, mainly news and documentation,   were carried in a
> newsgroup on a proprietary American Internet service provider,   the
> Institute for Global Communications (IGC), an English-language 
activist
> network. Indonesian students studying overseas who subscribed to the
> then two   largest Indonesian-language lists, Isnet and Janus, were 
sent
> copies of these   postings on a routine basis as a means of keeping 
them
> informed on events at   home.
> 
> When the Internet arrived in Indonesia and IGC acquired list 
technology
> of its   own, the newsgroup was converted  to an independent public
> list. This resulted in a dramatic expansion of readership,   
especially
> among Indonesians  living in  Indonesia who soon comprised the vast
> majority of readers. Just as quickly,   the dominant language of
> postings changed  from English to Indonesian. The content of 
postings
> also changed from mainly   news to mainly exchanges of opinion 
among 
> Indonesians at home and in Indonesian communities abroad. The 
explicit
> policy   of the list was deemed pluralism, a  codeword  for the free
> expression Indonesians did not then enjoy in their own country.
> 
> Subscriptions to the independent list soon outgrew the capacity of 
the
> list   software and IGC server capacity. The  list moderator then 
moved
> the entire enterprise to a commercial host, Esosoft,   and created a
> moderated Web list  site at http://www.indopubs.com, which could be
> accessed anytime by a far larger   audience. In this phase, many 
> Indonesian non-governmental organizations and journalists joined in 
as
> active   posters, presenting messages and  articles which could not 
get
> a hearing in Indonesia except at great personal   risk. Anonymity 
was
> extended by  the moderator to all who requested it. The 'apakabar' 
list
> grew to become by   far the largest Indonesian list  in the history 
of
> the Internet, reaching 250,000 readers in 96 countries before   it
> finally closed.
> 
> List postings often were reproduced in print in Indonesia and
> distributed to   all social strata, extending the list's  reach  
well
> beyond predominantly middle class Indonesian Internet users. The 
spread
> of Internet cafes and kiosks also  contributed  to this expanded 
reach
> in the last years of the list.
> 
> The 'apakabar' database, searchable in Indonesian and English, 
contains
> the   complete set of postings to the list in  its various 
incarnations
> over its lifespan. It also contains complete sets of   postings to 
nine
> other Indonesia-related  lists  run by the moderator on the 
indopubs.com
> site as a means of advancing Indonesian   studies throughout the 
world.
> 
> The site, always free to users, was funded by profits by the 
moderator's
> periodicals   business, Indonesia Publications.  By early 2002, the
> expense of maintaining the site had grown too great and the   lists
> there closed solely for financial  reasons.  The indopubs.com site 
has
> now been converted by the long-time list moderator   to a research 
and
> learning  site on Indonesia, Southeast Asia, and the Islamic world.
> 
> 
> --- In mediacare@yahoogroups.com, radityo djadjoeri 
> wrote:
> >
> > Terima kasih Mas Ariel untuk infonya. Saya sudah cukup lama 
melanggani
> milis yang dimoderasi oleh Pa

[mediacare] Noordin M Top Jadi ‘Kado’ HUT Bhayangkara?

2007-06-29 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Noordin M Top Jadi `Kado' HUT Bhayangkara? 
 


Menjelang HUT Bhayangkara 1 Juli mendatang, ada kabar menarik yang 
berhembus. Gembong terorisme yang jadi buruan utama pemerintah, 
Noordin M Top, diisukan telah tertangkap dan akan di-umumkan sebagai 
kado HUT Bhayangkara oleh Polri. Hal ini klop dengan pemberitaan se-
buah koran nasional terper-caya yang menyebutkan, Noor-din sebenarnya 
sudah tertang-kap bersama seorang anak buahnya di sebuah daerah di 
Jawa Tengah (Jateng), tiga empat hari setelah tertang-kapnya Abu 
Dujana dan Amir Darurat Jamaah Islamiyah, Zarkasih alias Mbah (45).
Sinarharapan online, Jumat (29/06) kemarin dengan mengutip sebuah 
sumber melaporkan, Kapolri Jenderal Sutanto akan merilis perihal 
penangkapan Noordin M Top serta seorang anak buahnya dalam waktu 
dekat ini.
Sumber itu menyebutkan, Noordin M Top dibekuk ber-sama seorang 
anggota jari-ngannya di sebuah daerah di Jawa Tengah. "Menjadi kebia-
saan Densus 88 Antiteror Ma-bes Polri untuk menyimpan tersangka 
terorisme dalam waktu tertentu sebelum ak-hirnya dirilis kepada para 
war-tawan, apalagi ini bertepatan dengan Hari Bhayangkara yang jatuh 
pada Minggu (01/07) mendatang," ungkap sum-ber seperti dikutip 
sinarha-rapan. 
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Sisno Adiwinoto 
ketika dikon-firmasi melalui telepon, turut membenarkan adanya jumpa 
pers di Mabes Polri nanti. Na-mun, substansi jumpa pers itu katanya 
belum diketahui.
Seperti diketahui, Noordin M Top lahir pada 11 Agustus 1968. Dia 
merupakan warga negara Malaysia dan dikenal sebagai tersangka gembong 
terorisme yang diduga ber-tanggung jawab atas seren-tetan serangan 
teror di In-donesia. Rekannya yakni Dr Azahari telah lebih dulu tewas 
dalam suatu penyerangan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror 
Mabes Polri di Kota Batu Malang, Jawa Timur pada 9 November 2005.
Pihak kepolisian sebenarnya hampir saja menangkap Noordin M Top 
pertengahan Oktober 2003, bersama Dr Azahari. Ketika itu keduanya 
tengah berada di rumah kos mereka di Jalan Kebon Kem-bang No 24A 
Kelurahan Ta-man Sari, Bandung yang sudah ditempati selama 1,5 bulan. 
Saat itu polisi sempat melihat kedua tersangka pelaku. Namun, polisi 
tidak jadi menembak, karena pelaku selain membawa bom, lokasi 
penangkapannya juga berada di kawasan pemukiman padat. Akhirnya, 
mereka bisa mela-rikan diri, setelah dilakukan pengejaran di gang-
gang yang sempit di sekitar kos itu. 
Di rumah kos itu, polisi me-nemukan empat buah bom yang siap 
diledakkan, lima kilogram TNT, rompi yang di-gunakan untuk menaruh 
bom, 12 potongan pipa paralon, tas jinjing untuk menaruh bom, kardus 
untuk tempat bom, dan buku-buku mengenai teknik merakit bom. Keempat 
buah bom yang ditemukan di rumah kos itu akhirnya diledakkan polisi 
sebagian. Sedangkan, sebagian lainnya digunakan untuk pemeriksaan.
(shc/*) 




[mediacare] Re: CNN & Abu Dujan

2007-06-29 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Setiap orang yang menonton siaran TV, biarkan anak SD pun, selalu 
punya pendapat masing masing. Lha apa istimewanya?

Biasanya kalau ada TV yang mengkrtitisi Muslim, misale sebagai 
terroris, lalu banyak yang me-raung raung..guling guling dilantai..

Terroris mah terroris aje, mau diapain kek..



--- In mediacare@yahoogroups.com, "scribbler scribbler" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya gak emosi gus. Saya kan gak bilang semua acara atau wartawan 
cnn
> jelek. Saya bisa menilai cnn karena saya menonton. Tapi saya nggak
> hanya nonton cnn tapi juga bbc, cnbc, bloomberg, aljazeera, channel
> news asia dll dan saya punya pendapat tentang masing-masing channel
> itu.
> 
> On 6/28/07, Agustiagus <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Mbak yang baik hati,
> > Ma'ap kalu saya iseng, soalnya keliatannya ade nyang kaga jujur 
tuh
> > dengan men-diskredit-kan CNN dan Dan Rivers supaya seakan-akan 
nyang
> > ditangkep itu ga ada artinye, yang wawancara ga kredibel dan 
kantor
> > beritanye udah diatur.
> > Nah itu nyang saya pegangin buntutnya supaya jangan lari kesono
> > kesini (ditunjuk polisi, ga exclusive, bukan osama, Dan Rivers 
engga
> > ke utan), hehehe...
> > Terakhir die bilang dinonton tiap hari, kenapa ditonton kalu ga
> > kredibel? kontradiktif kan?
> > Kalo die objektif sih saya juga diem aje.
> > Tapi kalo mao mengaburkan masalah nyang sebenernye, tunggu dulu 
dong,
> > tuh saya jadi iseng biar semua liat poin2nya. Hehehe...
> >
> > Betul Mbak, ga usah serius-serius, santai aja asal tepat sasaran.
> > Makanye saya liat udah ade nyang mulai emosi, dan saya udah 
lurusin
> > masalahnye, cukuplah.
> >
> > Salam buat Mbak Ati yang baik,
> > (Teroris adalah teroris ya Mbak, memang harus dipencet, termasuk
> > pendukungnye.)
> >
> > --- In mediacare@yahoogroups.com, ati gustiati 
> > wrote:
> > >
> > > Ahh..sorry my bad scribbler, I'm just gueesing with people's 
age,
> > Agustiagus...bukan Agustianus (berarti Gusti dari anus), kiddin,
> > maybe only 15 yrs old, so hopely you cant be much younger than
> > thatkiddin again, please don t be too darn serious with this
> > thing..
> > >   have some nice wine, and chill out
> > >
> > >   salam
> > >   omie
> > >
> > > scribbler scribbler  wrote:
> > >   Omie, i'm not an old man. I may be younger than Agustianus. I
> > watch
> > > CNN everyday and I know some of its correspondents. Any 
suggestion
> > I'm not familiar with CNN standards is wrong.
> > >
> > >
> > >
> > > On 6/28/07, ati gustiati wrote:
> > > > ha ha ha ha this is getting funnier now, bayangin ni orang yg
> > namanya
> > > > Agustiagus...(kok namanya mirip saya ya ?) lagi tarik2 
buntutnya
> > > > scribbler...dasar anak kurang kerjaan, buntut org tua kok di
> > tarik2...mind
> > > > your manner please ! rotten kid!
> > > >
> > > > CNN (Cable News Network) Televisi network yg on terus di 
rumah2
> > para
> > > > politics junkies, war junkies, news junkies, saya menyenangi 
CNN
> > karena
> > > > mereka conservative and liberal, CNN memegang standard paling
> > tinggi dalam
> > > > tayangan2 aktual, walau dianggap sangat menyudutkan AS dalam
> > pemberitaan2
> > > > conflict di Iraq atau Afgan, Agustiagus you are right, CNN 
tidak
> > menayangkan
> > > > melulu soal2 terorist, on February 9 2007, CNN referred to the
> > death of Anna
> > > > Nicole Smith 522% more frequently than it did the Iraq war .
> > > >
> > > > Ngomong2 sudah lepaskan itu buntut orang, nanti kuwalat kamu.
> > > >
> > > > salam
> > > > omie
> > > >
> > > >
> > > > scribbler scribbler wrote:
> > > > Gak perlu ngajarin gue mengenai jurnalistik, tahu kan 
maksudnya?
> > Gini
> > > > lho. berita itu nggak exclusive karena Dan Rivers itu gak 
ketemu
> > Osama
> > > > bin Laden, tapi hanya tersangka "teroris" kelas teri yang di
> > citrakan
> > > > oleh polisi seolah-olah teroris besar. Dan Rivers itu nggak 
cari-
> > cari
> > > > abu dujana ke hutan atau ke gunung, tapi di undang polisi ke
> > > > yogyakarta di mana Dujana ditahan. Apa yang dibanggakan 
dengan hal
> > > > seperti itu. Tapi kalo lihat di TV sepertinya Dan Rivers dari
> > > > kata-katanya merasa dia telah berhadapan dengan seorang 
teroris
> > kakap
> > > > yang bengis yang setiap saat bisa membuh dia dan orang bule 
lain
> > di
> > > > jalanan bla bla bla. That's naivette running wild.
> > > >
> > > > On 6/27/07, Agustiagus wrote:
> > > > > Ehem ehem..
> > > > > Gini lho..., ga peduli mau polisi lokal kek, polisi federal
> > kek, ato
> > > > > ente sendiri yang minta kek, intinye kalo emang beritanye 
mutu
> > ye
> > > > > diterima CNN, gitu lho! Oche???
> > > > > Emangnye kalu polisi sono mau laporin 2 anak kecil berantem
> > rebutan
> > > > > gundu CNN mau terima?
> > > > > Hehehe...
> > > > >
> > > > >
> > >
> > >
> > > Web:
> > > http://groups.yahoo.com/group/mediacare/
> > >
> > > Klik:
> > >
> > > http://mediacare.blogspot.com
> > >
> > > atau
> > >
> > > www.mediacare.biz
> > >
> > > 
> > > Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email ko

[mediacare] Re: Indonesia harus diberi pelajaran mengenai HAM, bukan agama

2007-06-29 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, "M. Irwan Hrp" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Dear Mas Danar,
> 
> Muskitawati selalu berkata mengenai HAM, dan apa yang harus 
dilakukan harus
> sesuai HAM. So, saya hanya memberikan dia pasal-pasal tentang HAM, 
tentang
> bagaimana memperlakukan seseorang yang dianggap melakukan kejahatan.
> 
> Muskitawati meminta HAM, saya berikan dia pasal mengenai HAM. Hanya 
itu saja
> kok, sederhana, mudah dibaca dan didefinisikan sehingga jelas dan 
diskusi
> tidak perlu melebar sampai bawa-bawa Ba'ashir bahkan sampai membawa 
kelompok
> Muslim.



HAM adalah topik sentral yang sangat substantial bagi perjuangan 
bangsa kita. HAM sayangnya dipakai secara bias oleh beberapa kelompok 
untuk melakukan pembenaran aksi terror. Inilah yang utama bagi saya, 
karena itu saya berikan tanggapan yang terkait.




[mediacare] Tanggapan - Re: Terorisme

2007-06-29 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, "M. Irwan Hrp" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Dear Mas Danar,
> 
> Dengan adanya definisi, kita bisa segera memberikan cap kepada
> seseorang/organisasi.
> Tampaknya dalam upaya mengaburkan definisi terorisme anda berusaha
> menjauhkan topik dengan memanfaatkan "perasaan".
> 
> Saya tau, orang yang mem-bom Marriot, Bali, dll adalah teroris. 
Tapi, apakah
> orang/organisasi yang membunuh ratusan Muslim di Ambon dan Poso, 
membom
> Istiqlal disebut teroris ?
> 
> That's not fair. Dengan adanya definisi, akan memudahkan masyarakat 
dalam
> mengidentifikasi dan memudahkan Densus 88 menciduk para pelakunya.
> 
> ---

1) Definisi itu paling sederhana, biasanya paling mengena. Terrorist 
adalah manusia yang melakukan tindakan kekerasan guna mengamncam dan 
me-nakut nakuti sekelompok manusia. Gampang kan?

Organisasi apakah yang membunuh ratusan Muslim?

2) Densus 88 adalah bagian yang struktural dari Kepolisian Republik 
Indonesia. Kepolisian Republik Indonesia adalah bagian konstitutional 
dari Republik Indonesia.

Mendukung Polisi termasuk Densus 88 adalah tugas warga, sebagaimana 
membantu aparat keamanan lainnya seperti ABRI dalam melakukan 
tugasnya.

Polisi BUKAN musuh rakyat Indonesia. Juga ABRI bukan. Mereka adalah 
musuh kelompok yang mau meruntuhkan bangsa ini. Anda termasuk yang 
mana?





[mediacare] Re: Terorisme

2007-06-28 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Memang mas, dengan akal sehat anak kecil, manusia Indonesia dapat 
memahami apa yang dimaksud dengan terror atau terrorisme.

kalau mau, bisa juga lihat definisi ilmiah, misale:

"The calculated use of violence or threat of violence to inculcate 
fear. Terrorism is intended to coerce or intimidate governments or 
societies in the pursuit of goals that are generally political, 
religious, or ideological."

Kalau ada bom njebluk ditempat sipil, melukai dan menyayat tubuh 
warga sipil, dengan sengaja untuk mencapai tujuan kelompok, inilah 
terror. Tujuannya adalah me-nakut nakuti.

Saya harap, mereka yang mati matian memeluk mencium mesra para 
tersangka teroris suatu ketika mengalami jadi korban pemboman 
teroris, atau istri dan anaknya. Saya ingin tahu, apa yang dikatakan 
mereka. Minta tolong polisi? Lho, polisi kan jahat? tanya bung 
Ba'ashir...

Salam

Danardono



--- In mediacare@yahoogroups.com, "Al-Mahmud Abbas" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Tak perlu definisi lae... Apa yang sudah jelas diperbuat merugikan 
dan
> menghilangkan nyawa orang lain, merencanakan dan menyebar luaskan 
faham yang
> destruktif itu saja sudah cukup untuk dimintai pertanggung jawaban, 
atas
> dasar etik moral yang umum berlaku sajalah tidak usah atas dasar 
agama
> apapun.
> Apa menunggu sanak keluarga anda ikut jadi korban baru anda mau 
teriak
> menyalahkan Polisis kebobolan gitu ? Nggak usak ngurusi definisi 
orang lain,
> tindakan dan jaringannya sudah jelas ada, nggak usah diingkari, 
lebih baik
> ikuti langkah bang Nasir Abas yang dengan keinsyafannya berani 
menanggung
> resiko diburu oleh mantan organisasinya (karena sudah pasti dianggap
> berkhianat).
> Apapun definisinya organisasi yang mendukung tindakan 'penyalah 
gunaan bahan
> peledak dan senjata api' (atau apapun istilahnya) adalah organisasi 
yang
> tidak tahu diri bahwa hanya sebagai manusia, bukan malaikat 
pencabut nyawa.
> Jangan menyelimuti bara api dengan daun kering bung... !
> 
> Wassalam.
> 
> 
> On 6/28/07, M. Irwan Hrp <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Dear All,
> >
> > Berbicara tentang terorisme, belum ada definisi yang jelas akan 
hal
> > tersebut, karena seingat saya pada saat pembahasa mengenai 
definisi
> > terorisme, Amerika Serikat menggunakan hak veto-nya. Mungkin 
karena Amerika
> > Serikat (dan juga sekutunya) takut dituduh sebagai teroris juga.
> >
> > Berikut adalah proposed definitions of terrorism
> > ( taken from 
http://www.unodc.org/unodc/terrorism_definitions.html )
> >
> > Proposed Definitions of Terrorism
> >
> > 1. League of Nations Convention (1937):
> >
> > "All criminal acts directed against a State and intended or 
calculated to
> > create a state of terror in the minds of particular persons or a 
group of
> > persons or the general public".
> >
> > 2. UN Resolution language (1999):
> >
> > "1. Strongly condemns all acts, methods and practices of 
terrorism as
> > criminal and unjustifiable, wherever and by whomsoever committed;
> >
> > 2. Reiterates that criminal acts intended or calculated to 
provoke a state
> > of terror in the general public, a group of persons or particular 
persons
> > for political purposes are in any circumstance unjustifiable, 
whatever the
> > considerations of a political, philosophical, ideological, 
racial, ethnic,
> > religious or other nature that may be invoked to justify them". 
(GA Res.
> > 51/210 Measures to eliminate international terrorism)
> >
> > 3. Short legal definition proposed by A. P. Schmid to United 
Nations Crime
> > Branch (1992):
> >
> > Act of Terrorism = Peacetime Equivalent of War Crime
> >
> > 4. Academic Consensus Definition:
> >
> > "Terrorism is an anxiety-inspiring method of repeated violent 
action,
> > employed by (semi-) clandestine individual, group or state 
actors, for
> > idiosyncratic, criminal or political reasons, whereby - in 
contrast to
> > assassination - the direct targets of violence are not the main 
targets. The
> > immediate human victims of violence are generally chosen randomly 
(targets
> > of opportunity) or selectively (representative or symbolic 
targets) from a
> > target population, and serve as message generators. Threat- and
> > violence-based communication processes between terrorist 
(organization),
> > (imperilled) victims, and main targets are used to manipulate the 
main
> > target (audience(s)), turning it into a target of terror, a 
target of
> > demands, or a target of attention, depending on whether 
intimidation,
> > coercion, or propaganda is primarily sought" (Schmid, 1988).
> >
> > On 6/27/07, Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > >   http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=291732
> > >
> > > Rabu, 27 Juni 2007,
> > >
> > > Mendidik atau Merusak?
> > > Oleh M. Syamsul Maarif
> > >
> > > Dua tersangka teroris di bawah umur, yaitu Nur Fauzan, 19, dan 
Isa
> > > Ansori, 16, Jumat sore mungkin akan dilepas dari tahanan. 
Berita ini menjadi
> > > makanan hangat media massa minggu-minggu ini. Mereka adalah

[mediacare] Re: Indonesia harus diberi pelajaran mengenai HAM, bukan agama

2007-06-28 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Saya juga heran mas, karena beberapa kelompok Muslim yang sangat 
cinta pada teroris, selalu menggunakan HAM kalau mau melindungi 
mereka yang ditangkap polisi, dan terbukti memiliki bahan peledak, 
dan banyak hal lainnya. Tetapi dilain pihak, sangat mentertawakan 
konsep HAM yang katanya ciptaan Amerika.

Banyak yang protes, karena katanya media dan kepolisian mencoba 
mempengaruhi publik, bahwa seolah sebelumnya sudah divonnis, bahwa 
yang tertangkap adalah teroris. Sekaligus, mereka mencoba 
mempengaruhi publik, termasuk Ba'ashir, bahwa yang tertangkap 
samasekali tak berdosa, hanya polisi yang se-mena mena, atau malah 
TAK ada terorisme di Indonesia..

Salam bingung

Danardono


--- In mediacare@yahoogroups.com, "Al-Mahmud Abbas" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Bisa saja sdri Hafsah Salim terlalu emosi, tetapi pada intinya 
(saya percaya
> kepada informasi kepolisian yang memang logis runtut dalam persoalan
> kejahatan bahan peledak mulai dari Dr. Azahari dst..dst.) sudah 
jelas ada
> bukti-bukti materiil bahwa oknum tersebut sebagai buron dan mungkin 
termasuk
> dalam kategori kejahatan luar biasa. Oleh sebab itu dalam 
penangkapanpun
> tentu sudah disiapkan berbagai langkah mulai dari yang paling aman 
sampai
> yang terburuk (seperti penggerebegan Dr. Azahari).
> Dalam hal menangkap buron penjahat berpeluang membawa senjata atau 
baha
> peledak maka ybs tertangkap hidup itupun sudah suatu yang amat 
memuaskan,
> sehingga bisa dimintai keterangan lebih jauh mengenai jaringan dan
> organisasinya. Persoalan penembakan dalam konteks maksud melumpuhkan
> perlawanan tentu sudah ada prosedur dan pertimbangannya. 
Obyektivitasnya
> tentu sangat nisbi karena anda dan saya tidak mengalami langsung 
bagaimana
> penangkapan itu, tidak ada ketentuan yang bisa dilaksanakan 100 % 
obyektiv,
> sebagai aparat yang dituntut memberikan rasa aman kepada sekian 
ratus juta
> rakyat saya 100% maklum bila ada rasa khawatir buron klas kakap itu 
lepas
> lagi. Karena bagi penjahat kalau seandainya ingin lari dengan nekad 
merebut
> senjata itu bagi dia tidak perlu ada pertimbangan yang harus 
dipikirkan
> lagi, apalagi mikirin HAM.
> Lha bagaimana kita mau melawan orang yang tidak peduli HAM kok 
dengan
> menerapkan HAM ? Begitu mungkin uraian yang sedikit lebih terang. 
Sedangkan
> penjahat kapak merah saja di dor di jalan ok2 saja, kalau tidak 
begitu apa
> kalau sanak saudara anda menjadi prajurit polisi mau jadi korban 
kapak merah
> ? Apalagi ini penjahat berorganisasi destruktif tidak punya akal 
sehat.
> 
> Ok gitu sajalah ga usah macem2, lanjut saja pak polisi.
> 
> Wassalam.
> 
> 
> On 6/28/07, M. Irwan Hrp <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Dear Muskitawati,
> >
> > Sebelum menjalani peradilan, seseorang harus diperlakukan secara 
adil
> > walaupun dia disangka melakukan kejahatan, dan pembuktiannya 
harus melalui
> > pengadilan terbuka (baca yg article 11)
> >
> > Silahkan baca Universal Declaration of Human Right (
> > http://www.un.org/Overview/rights.html)
> >
> >
> > *Article 10.*
> >
> >Everyone is entitled in full equality to a fair and public 
hearing
> >by an independent and impartial tribunal, in the determination 
of his rights
> >and obligations and of any criminal charge against him.
> >
> > *Article 11.*
> >
> >(1) Everyone charged with a penal offence has the right to be
> >presumed innocent until proved guilty according to law in a 
public
> >trial at which he has had all the guarantees necessary for his
> >defence.
> >
> >(2) No one shall be held guilty of any penal offence on 
account of
> >any act or omission which did not constitute a penal offence, 
under national
> >or international law, at the time when it was committed. Nor 
shall a heavier
> >penalty be imposed than the one that was applicable at the 
time the penal
> >offence was committed.
> >
> > Btw, Muskitawati baca HAM yg mana ya ? :)
> >
> >
> >
> >
> > On 6/25/07, Hafsah Salim < [EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > >
> > > Untuk tersangka penjahat meskipun belum terbukti, tidak ada 
lagi HAM
> > > karena HAM penting untuk melindungi setiap orang yang tidak 
bersalah
> > > bukan melindungi penjahat atau tersangka kejahatan. Itulah 
sebabnya
> > > seorang yang baik tidak boleh di interogasi misalnya sebagai 
saksi,
> > > kecuali orang itu adalah tersangka kejahatan, maka HAM tidak 
lagi
> > > berlaku dan boleh di interogasi.
> > >
> > > Ham itu gunanya melindung seseorang dari kejahatan, bukan malah
> > > digunakan untuk melindungi penjahat. Itulah sebabnya di 
Indonesia
> > > harus diberi pelajaran mengenai HAM dan Demokrasi bukan 
pelajaran
> > > agama. HAM itu tidak bisa dijadikan perisai melindungi penjahat
> > > maupun kejahatan seperti yang sering terjadi di Indonesia.
> > >
> > > Dan HAM itu bukanlah pelajaran kejujuran, HAM itu merupakan
> > > perlindungan bukan badan pendidikan untuk membuat orang jujur. 
Orang
> > > yang tidak jujur sekalipun tidak berarti dia seorang penjahat

[mediacare] India - Re: Dua teroris cilik dilepas dari tahanan

2007-06-28 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, usman kansong <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
>>
> Tetapi, apakah kemajuan ekonomi India sungguh-sungguh
> karena nilai-nilai Hinduisme dengan sistem kastanya?
> Apakah sistem kasta bisa memajukan ekonomi? Dari sisi
> logika, bukannya sistem kasta justru menghambat
> kemajuan ekonomi?



H? Anda anggap enteng kemajuan ekonomi India

Bung, baca ini!


Kamis, 07 Desember 2006




Mestinya Kita Malu kepada India


M Suprihadi

Kalau saja Bung Karno masih ada, mungkin ketertinggalan ini tidak
terjadi. Bayangkan, ketika di Jakarta pembangunan monorel saja masih
diperdebatkan akibat belum ada kepastian soal sumber dana, di India,
sebuah negeri yang selalu disebut-sebut oleh Bung Karno, hampir semua
kota besarnya sudah membangun jaringan kereta bawah tanah (subway)
atau Metro alias mass rapid transit.

Sampai tahun 1990-an, dunia masih memandang sebelah mata kepada India,
sebuah negara miskin dengan penduduk satu miliar lebih yang penuh
bencana. Kecelakaan kereta api, banjir, dan badai adalah berita-
berita dari India yang sering kita baca, lihat, atau dengar. Begitu
juga dengan kemiskinan penduduknya yang sepertinya berada di mana-
mana.

Salah satu berita negatif yang juga sering menjadi bahan pemberitaan
adalah polusi kotanya. New Delhi, misalnya, disebut-sebut sebagai
kota terpolutif di dunia.

Namun, sekarang dunia memandang India dengan terkagum-kagum. Negeri
dengan jumlah penduduk terbesar kedua di dunia setelah China itu kini
disebut-sebut sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang luar
biasa. Ketika banyak negara, termasuk Indonesia, terpuruk, India
justru sedang gencar membangun.

Kota New Delhi yang dulu polutif sekarang udaranya relatif bersih
dengan taman luas dan pepohonan hijau hampir di seluruh pelosok kota.
Lalu lintas kini tidak macet lagi meskipun bus-bus dan kendaraan umum
yang mengangkut puluhan ribu penumpang setiap hari kondisinya tak
lebih dari Jakarta.

Kebijakan pemerintah yang ”memaksa” semua kendaraan umum
menggunakan bahan bakar gas jenis compressed natural gas memberi
sumbangan besar pada kebersihan udara New Delhi.

Selain itu, pengoperasian angkutan massal berbasis rel yang sebagian
besar melintas di bawah tanah (subway) juga sangat membantu
terciptanya kebersihan udara. Kini warga New Delhi lebih suka
menggunakan jaringan kereta yang disebut Metro untuk bepergian ke
kantor, sekolah, berekreasi, atau berbelanja.

Anuj Dayal, Kepala Humas Delhi Metro Rail Corporation Ltd (DMRC),
operator Metro Delhi, menyatakan dengan bangga, setiap jam Metro
mampu mengangkut 80.000 penumpang atau setara dengan 10.000 bus.

Keberhasilan New Delhi membangun jaringan Metro itu kini diikuti kota-
kota lain di India. New Delhi sendiri masih terus mengembangkan
jaringan Metro dari tiga jalur yang sekarang sudah dioperasikan
menjadi delapan jalur pada tahun 2021.

Kalkuta sekarang sudah punya satu jalur, sedangkan kota-kota lain
seperti Bangalore, Hyderabad, Chennai, Mumbai, dan Ahmedabad segera
menyusul. Ketika Kompas berada di India bulan Juni lalu, misalnya,
Perdana Menteri India Manmohan Singh sedang meresmikan peletakan batu
pertama pembangunan Metro di Bangalore.

Dibangun mulai tahun 1998, Metro Delhi kini sudah terbangun tiga
jalur dari delapan yang direncanakan selesai pada tahun 2021 saat
India menjadi tuan rumah Commonwealth Games.

Ketiga jalur yang sekarang sudah dioperasikan adalah jalur merah
(Sadhara-Rithala), jalur kuning (Vishwavidyalaya-Central
Secretariat), dan jalur biru (Barakhamba Road-Dwarka).

Jalur merah panjangnya 22 kilometer (km), sama sekali tidak ada yang
di bawah tanah kecuali stasiun. Sepanjang 4,5 km dibangun di
permukaan tanah dan 17,5 km sisanya merupakan jalur layang (elevated)
dengan ketinggian umumnya 10 meter.

Sebaliknya, jalur kuning yang panjangnya 11 km semuanya merupakan
jalur di bawah tanah. Sedangkan jalur biru yang panjangnya 32,1 km
terdiri dari jalur bawah tanah (2,17 km) dan jalur layang (29,93 km).

Mengingat besarnya dana yang diperlukan (sampai selesainya ketiga
jalur itu atau pembangunan tahap 1 sudah dikeluarkan 21 miliar dollar
AS), pembangunan Metro Delhi dilakukan secara bertahap, tetapi titik
tujuan akhirnya jelas, dan secara konsisten pemerintah terus
mengerjakan proyek itu.

Jalur merah, misalnya, adalah jalur yang pertama kali dioperasikan
pada 24 Desember 2002. Waktu itu, panjang jalur baru 8,5 km dari
Shandara ke Tiz Hazari (enam stasiun), di antaranya melintang di atas
Sungai Yamuna yang legendaris itu.

Selanjutnya, pada 3 Oktober 2003 diresmikan pengoperasian seksi dua
dari Tiz Hazari ke Inder Lok sepanjang 4,7 km. Seksi tiga
dioperasikan 31 Maret 2004 dari Inder Lok ke Rithala (8,8 km).

Jalur kuning sepanjang 11 km, dan semua di bawah tanah, dibangun
dalam dua tahap. Pada 19 Desember 2004 diresmikan pengoperasian jalur
Vishwavodyayala-Kashmere Gate sepanjang 4 kilometer. Sedangkan jalur
sisanya dioperasikan pada 2 Juli 2005. Seluruh jalur ini berada di
bawah tanah pada kedalaman 10 meter.

Pemb

[mediacare] Re: Dua teroris cilik dilepas dari tahanan

2007-06-28 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Tanggapan niya?



--- In mediacare@yahoogroups.com, usman kansong <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Kita hendaknya tak terlampau gegabah menyimpulkan
> kaitan agama dengan kekerasan. Banyak penelitian atau
> studi yang mengemukakan nilai-nilai positif agama
> secara politik. Alexis de Touqueville, misalnya,
> menyebut agama Kristen di Amerika menjadi variabel
> penting dalam demokrasi di negara tersebut. 


1)Penelitian
> Saiful Mujani yang dibukukan dengan judul ''Muslim
> Demokrat'' menghasilkan kesimpulan bahwa ada korelasi
> positif antara Islam dan demokrasi, sekurang-kurangnya
> untuk kasus Indonesia pasca Orde Baru. Bahkan,
> penelitian itu membantah asumsi bahwa makin taat
> beragama seseorang, makin tidak toleran dia.

Adakah pembuktian, bahwa ada negara mayoritas Islam yang tertata rai 
sebagai negara Civil Society, yang demokratis, seperti Swiss, 
Austria, dll. Nggak ada kan?


> 
2)Kita juga tidak boleh terlampau gegabah menyimpulkan
> kaitan antara agama dan kemajuan ekonomi. Memang,
> banyak studi menyebutkan korelasi positif antara agama
> dan kemajuan ekonomi. Max Weber dalam buku
> ''Protestant Ethics and The Sipirt of Capitalism''
> menyebutkan ada korelasi positif antara nilai-nilai
> Protestan dan kemajuan ekonomi. Robert Bellah dalam
> buku ''Religi Tokugawa'' juga menyebutkan kaitan
> positif antara religi asli orang Jepang dan kemajuan
> ekonomi negara tersebut.

Pernahkah anda perhatikan, ada negara Protestant yang kedodoran?
Pernahkah anda perhatikan kaitan antara Zhen Buddhismus dengan 
semangat Bushido Jepang yang membuat negara ini maju?


> 
3) Tetapi, apakah kemajuan ekonomi India sungguh-sungguh
> karena nilai-nilai Hinduisme dengan sistem kastanya?
> Apakah sistem kasta bisa memajukan ekonomi? Dari sisi
> logika, bukannya sistem kasta justru menghambat
> kemajuan ekonomi? 

Pernahkah anda kaji statistik ekonomi mengenai India, yang 
diterbitkan oleh PBB ataupun badan badan lainnya? Pernahkah anda kaji 
dampak Hinduismus dalam ketenangan skenario politik dalam negeri 
India? Siapa yang mengimport bajay? India yang berkasta atau 
Indonesia yang anda anggap demokratis tanpa kasta? Benarkah di 
Indonesia tak ada kasta? Sistim kasta India TAK berdampak pada 
kemajuan industri IT mereka!

4) Pula, apakah kemajuan Cina yang
> ''komunis'' karena agama Buddhisme atau Konfusianisme?
> Bukankah komunisme tidak memberi tempat pada agama?
> 

Pernahkah anda kaji, bahwa komunisme TIDAK diberlakukan dalam membuat 
economic policy di RRT? Tahukah anda apa kekuatan rakyat Tiongko? 
Ethos kerja mereka yang bertumpu pada Konfusianismus dan Taoismus. 
Komunismus terlalu pendek dalam sejarah rakyat Tiongkok untuk menempa 
budaya mereka yang andal itu, tetapi Konfusianismus yang ribuan tahun.

Juga saudara saudara kita yang menganut Konfusinsmus lebih berethos 
daripada anda sekalian, yang mengaku terinspirasi oleh Islam, yang 
menjadi agama utama negeri ini.

Hati hati kalau menanggapi sejarah, ilmu politik dan ekonomi.
Lebih cermatlah, bung.



[mediacare] Ralat untuk Refunny - Re: Dua teroris cilik dilepas dari tahanan

2007-06-28 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Izinkanlah beberapa ralat historis ya mas?

1) Jenghis Khan bukan pahlawan bangsa Tiongkok, beliau bukan
termasuk etnis Tionghoa (Han). Beliau TAK pernah ekspedisi militer
bermotivisasi agama. Never. Motivasi beliau adalah murni pertimbangan  militer 
dan politis.

2) Jepang TAK pernah menyulut perang agama, artinya memerangi negara
beragama lain. Mohon baca lagi file file anda. Demikian juga Hitler,
tak pernah menyerang negara Yahudi, yang BELUM exist kala itu. Umat
Yahudi berbagai bangsa dia anggap musuh ras Germania, tetapi tidak
dalam pengertian agama, karena beliau ini, sang Hitler, tak pernah
mengurusi agama apapun. By the way saya warga sebuah negara berbahasa Jerman 
yang terkait sejarah ini, puluhan tahun sudah, sampai kini.

3) Bahwa manusia tanpa motivasi agama JUGA berperang, itu jelas, dan
terbukti. Misalnya Indonesia mau mengganyang Malaysia tahun 60an,
penyerangan Indonesia atas Timor Leste, dll.

Tetapi THAT IS NOT THE point! Pointnya adalah, mengapa umat manusia
yang telah ribuan tahun beragama, TAK mendapatkan kesejukan dan
kedamaian dari praktek beragama. Ini yang BELUM Anda tanggapi...

India belum menunjukkan kekuatan ekonomis yang signifikan? Anda tak
tahu apa apa mengenai ekonomi ya? Tahukah anda siapa yang membutuhkan  energi 
minyak bumi selain AS dan Jepang terbesar? India! Juga Bajaj.  Siapakah yang 
kini ikut memimpin dalam perkembangan software? India! Bukan Hadramaut, bukan 
Saudi, bukan Arab Emirates... dan yang jelas
bukan Indonesia..

How about learning history carefully?




--- In mediacare@yahoogroups.com, "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sesungguhnya perlu dikaji lagi sejauh mana keterlibatan agama
sebagai
> sumber peperangan dan pertikaian antar umat beragama. Kalau kita
lihat
> lebih jujur, bangsa Tiongkok juga tak lepas dari peperangan besar
di
> bumi ini dengan tokoh-tokoh seperti Jenghis Khan dan dengan monumen
> perang yg masih eksis sampai saat ini, yaitu Tembok Besar Cina.
Jangan
> lupa, Jepang juga pernah menjadi sumber malapetaka Perang Dunia II
> karena aksi fasisme-nya. Setahu saya, India juga belum pernah
> menunjukan kekuatan ekonomi yang signifikan sebagai suatu negara.
>
> Kita juga tentunya ingat, bahwa kebencian akan orang-orang yang
> beragama telah menjadi cikal bakal terjadinya perang dunia.
Kebencian
> Hitler akan kaum Yahudi membawa kenangan pahit bagi seluruh dunia
> hingga saat ini. Oleh karenanya, jangan pula kita menyebarkan
kebencian
> terhadap para pemeluk agama. Rasanya kurang adil kalau kita
> menghendaki kebebasan sebagai orang yang tidak beragama, dengan
> menuntut orang2 beragama untuk keluar dari agama yang dianutnya.
>
> Kejayaan dan kemunduran bangsa-bangsa di dunia ini hanya bersifat
> sementara dan dipergilirkan dari satu wilayah ke wilayah lain, dari
> satu suku ke suku yang lain. Bahkan, kejayaan dan kemunduran juga
> dipergilirkan dari satu agama ke agama yang lain.
>
> Kalau saya pribadi, lebih percaya bahwa semua perang dan pertikaian
> yang terjadi akhir-akhir ini pada dasarnya dimotivasi oleh
kebutuhan
> akan kekuasaan dan ekonomi. Keterkaitan perang dengan agama
merupakan
> bentuk pemanfaatan agama oleh kalangan tertentu untuk memobilisasi
> massa agar dengan rela terjun ke medan peperangan. Kalaupun semua
> manusia di bumi ini tidak beragama, belum tentu tidak terjadi
> pertikaian. Mungkin, keadaan akan bertambah parah karena orang
tidak
> merasa terikat dengan adanya norma-norma tertentu.
>
>
>
>
> -
> 17a. Re: Dua teroris cilik dilepas dari tahanan
> Posted by: "RM Danardono HADINOTO" [EMAIL PROTECTED]
> rm_danardono
> Date: Thu Jun 28, 2007 12:02 am ((PDT))
>
> Ya mas, menyedihkan.
>
> 2000an tahun setelah lahirnya agama agama Ibrahim (Yehuda, Kristen
> dan Islam), agama agama ini lebih menyumbangkan pertumpahan darah,
> daripada pencerahan humanistis. Tidak saja antara dua agama
berbeda,
> namun dari agama yang sama. Kita ingat Perang 30 tahun di Eropa
> antara Katholik dan Protestant (1618-1648). Antara Kristen dan
Islam:
> Perang Salib. Pertumpahan darah antara kelompok Syiah dan Sunni,
> penggempuran kerajaan Buddha oleh kekuasaan sultan sultan dynasti
> Moghul yang Muslim. Dst dst.
>
> Negara negara yang menganut Islam dari awalnya Islam timbul sampai
> kini, TAK ada yang mampu bangkit menjadi negara negara makmur,
> rational dan tertata rapi, taat hukum, maju pendidikan. Dari
Afrika,
> Timur Tengah sampai Asia selatan dan tenggara!
>
> Negara negara Katholik di Amerika Latin tetap saja merangkak dalam
> kemiskinan dan chaos.
>
> Hanya ada DUA bangsa didunia, yang dari awalnya, 4000an tahun silam
> menimbulkan peradaban tinggi, sampai hari INI: India dengan
Hindusime-
> Buddhisme yang lebih tua dari agama agama Ibrahim, dan Tiongkok
yang
> ber

[mediacare] Re: Rekasaya - Hal: Penjajahan Islam

2007-06-28 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Exactly mas!

Heran saya, mas, banyak orang menulis komentar yang menyangkut 
sejarah, tetapi pengetahuan dasarnya nol koma nol. Seperti anda 
katakan dengan benar, yang satu kesultanan Turki (etnis Mongol), yang 
satu Abbasyah, etnis Arab, jangka waktunya juga beda jauh, wilayahnya 
gak sama...

Kalau Saladdin dianggap orang itu dari kesultanan Turki, maka 
kayaknya Elizabeth II itu ratu kita  ha ha ha. 

salam historia

danardono




--- In mediacare@yahoogroups.com, "anton m. suryawardhana" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Maaf kalau ngga nyambung. Tapi Sultan Saladin ini maksudnya
> Shalahuddin Al Ayyubi kan ?
> 
> Beliau berdarah Kurdi. Saya ngga tau Kurdi itu apakah termasuk
> suku-suku Turki atau Arab. Tapi rasanya malah bukan keduanya deh.
> Mohon maaf kalo salah.
> 
> IMHO, beliau memang ngga ada kaitan sama Turki (maksudnya Utsmani
> kan?), lha wong khalifah yang berkuasa jaman itu dinastinya 
Abbasiyyah
> kok, Arab tulen. Cuma memilih ibukotanya di Baghdad.
> 
> Ari AMS 
> 
> 
> --- In mediacare@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO"
>  wrote:
> 
> > Nah kelihatan lagi..nya! Saladdin tak ada urusan dengan
> kesultanan  Turki, mereka adalah dari ras yang berbeda. Saladdin
> adalah berdarah Arab, sedangkan bangsa Turki BUKAN ras Arab. Tolong
> pelajari lagi sejarah waktu di sekolah...
> > 
> > Tak ada yang mengingkari sejarah Turki, saya menerangkan, harap
> disimak. Kekejaman Turki dalam menduduki kerajaan kerajaan Europa,
> adalah bagian dari sejarah, cobalah sering sering ke perpustakaan,
> atau googling.   Saladdin hanya menduduki jazirah Iberia bagian
> selatan, tetapi tak pernah sampai ke Europa tenggara, Balkan.
> > 
> > Harap TERANGKAN apa yang diingkari seperti celotehmu  itu
>




[mediacare] Pembantaian PKI - Hal: Penjajahan Islam

2007-06-28 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, edi santoso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pembantaian G30S/PKI itu kan rekayasa mbah Soeharto, skak!
>
>

Duh, lagi-lagi keliatannya!
(SENSOR MOD)

a) Siapa yang mendukung Suharto membabat lawan lawan politik dan
membunuhi rakyat? Bukankah sekelompok umat Islam di Jawa timur dan Jawa tengah? 
Gus Dur pernah minta maaf untuk itu...

b) kok nyalahkan pak Harto yang kau anggap merekayasa, lha kalian kok
mau direkasa? Kan hanya orang buta huruf yang dapat direkayasa?

Kamu ini tergolong kalangan yang berhasil atau gagal sih?



[mediacare] Re: Rekasaya - Hal: Penjajahan Islam

2007-06-28 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, edi santoso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pembantaian G30S/PKI itu kan rekayasa mbah Soeharto, skak!
>
>
> Sedangkan soal sejarah Turki, wah, berarti mengingkari sejarah
Sultan Saladin!!
>
> wassalam,
>
> edi santoso
>

Nah kelihatan lagi..nya! Saladdin tak ada urusan dengan kesultanan  Turki, 
mereka adalah dari ras yang berbeda. Saladdin adalah berdarah Arab, sedangkan 
bangsa Turki BUKAN ras Arab. Tolong pelajari lagi sejarah waktu di sekolah...

Tak ada yang mengingkari sejarah Turki, saya menerangkan, harap disimak. 
Kekejaman Turki dalam menduduki kerajaan kerajaan Europa, adalah bagian dari 
sejarah, cobalah sering sering ke perpustakaan, atau googling.   Saladdin hanya 
menduduki jazirah Iberia bagian selatan, tetapi tak pernah sampai ke Europa 
tenggara, Balkan.

Harap TERANGKAN apa yang diingkari seperti celotehmu  itu





[mediacare] Re: Dua teroris cilik dilepas dari tahanan

2007-06-28 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Ya mas, menyedihkan.

2000an tahun setelah lahirnya agama agama Ibrahim (Yehuda, Kristen 
dan Islam), agama agama ini lebih menyumbangkan pertumpahan darah, 
daripada pencerahan humanistis. Tidak saja antara dua agama berbeda, 
namun dari agama yang sama. Kita ingat Perang 30 tahun di Eropa 
antara Katholik dan Protestant (1618-1648). Antara Kristen dan Islam: 
Perang Salib. Pertumpahan darah antara kelompok Syiah dan Sunni, 
penggempuran kerajaan Buddha oleh kekuasaan sultan sultan dynasti 
Moghul yang Muslim. Dst dst.

Negara negara yang menganut Islam dari awalnya Islam timbul sampai 
kini, TAK ada yang mampu bangkit menjadi negara negara makmur, 
rational dan tertata rapi, taat hukum, maju pendidikan. Dari Afrika, 
Timur Tengah sampai Asia selatan dan tenggara!

Negara negara Katholik di Amerika Latin tetap saja merangkak dalam 
kemiskinan dan chaos.

Hanya ada DUA bangsa didunia, yang dari awalnya, 4000an tahun silam 
menimbulkan peradaban tinggi, sampai hari INI: India dengan Hindusime-
Buddhisme yang lebih tua dari agama agama Ibrahim, dan Tiongkok yang 
bertumpu pada Konfusianisme, yang lagi lagi lebih tua dari agama 
agama Ibrahim.

Dua bangsa ini, tak pernah mengadopsi agama lain, selain agama asli 
mereka, kini, keduanya muncul sebagai dua raksasa ekonomi politis 
yang sangat ditakuti oleh AS dan Europa. Juga Jepang dan Korea tak 
pernah mengadopsi agam adan budaya lain.

Saudara kandung India, seetnis satu ras, yang keluar dari budaya 
asal, Pakistan dan Bangla Desh, kini masih sempoyongan, dan tak 
pernah berdiri dijajaran negara negara terdepan.

Aneh bukan? Tetapi nyata

Salam

Danardono





--- In mediacare@yahoogroups.com, HENDRA DARMAWAN <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Makanya lebih baik tidak usah ada agama!!
> 
> melainkan setiap orang sebaiknya percaya mamang ada
> Satu Tuhan yang Maha Esa aja udah titik gitu.
> 
> agama yang berbeda-beda selalu menjadikan masyarakat
> bertengkar dan bermusuhan, karena yah pasti lah setiap
> pemeluk agama itu membela agamanya masing2.
> 
> Kalau sudah begitu, juga pasti saling adu mulut dan
> akhirnya bermusuhan dan berperang.
> 
> Coba saja lihat, orang2 yang sangat mendalami
> agamanya, pasti lebih sulit untuk bertoleransi
> dibandingkan dengan orang-orang yang 'biasa-biasa'
> saja menganut agamanya.
> 
> 
> 
> 
> --- Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> >
> http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=291732
> > 
> > Rabu, 27 Juni 2007,
> > 
> > 
> > Mendidik atau Merusak?
> > Oleh M. Syamsul Maarif 
> > 
> > 
> > 
> > Dua tersangka teroris di bawah umur, yaitu Nur
> > Fauzan, 19, dan Isa Ansori, 16, Jumat sore mungkin
> > akan dilepas dari tahanan. Berita ini menjadi
> > makanan hangat media massa minggu-minggu ini. Mereka
> > adalah teroris kecil yang terkecoh doktrin yang
> > dianggap baik, tapi merugikan banyak pihak dengan
> > dalih agama dan kuasa Tuhan untuk menghukum setiap
> > yang mereka anggap salah dan tidak sesuai dengan
> > ajaran mereka.
> > 
> > Diskursus tentang agama memang tidak pernah habis
> > dan tidak ada matinya untuk dibahas. Yang perlu kita
> > cermati, makna pluralisme dalam beragama cenderung
> > membuat lubang kematian dan samudera perpisahan
> > (disintegrasi) yang membuat jarak jauh antarpemeluk
> > agama.
> > 
> > Pertanyaan yang sulit kita jawab dan mau tidak mau
> > kita jawab ialah sebenarnya untuk apa kita beragama?
> > Apakah sekadar simbol yang diharapkan mampu meredam
> > permusuhan di antara orang-orang yang berbeda
> > keyakinan atau sebagai embel-embel legalitas kita
> > sebagai makhluk yang diciptakan oleh-Nya dan sebagai
> > arbitrase dalam setiap persoalan manusia lainnya?
> > 
> > Tentunya, kita butuh memutar otak dan kembali
> > berkaca jauh pada sejarah untuk menjawab semua itu.
> > Sebab, secara tidak langsung, diakui atau tidak,
> > terlepas dari eksistensi kita beragama untuk
> > menghayati dan menjalankan apa yang dianggap baik,
> > agama telah memberikan doktrin-doktrin permusuhan
> > serta perpecahan terhadap pemeluk agama lain (antar)
> > maupun sesama saudara seagama (intern) yang berbeda
> > pemikiran. 
> > 
> > Pada dasarnya, agama bagi setiap orang adalah
> > kebutuhan. Namun, agama bukanlah kebutuhan yang
> > bersifat fungsional, yang hanya bila kita
> > membutuhkan, agama harus ada dan harus melekat pada
> > diri. Melainkan, agama itu bersifat kebutuhan yang
> > eksistensial.
> > 
> > Agama bukan titel, bukanlah aksesori sebagai
> > penghias nama seseorang untuk menegaskan status
> > sosial atau pelengkap KTP semata. Namun, agama itu
> > mendarah daging, menyatu, dan selalu terbawa ke mana
> > dan di mana serta dalam kondisi apa pun seseorang. 
> > 
> > Seorang dosen, misalnya, hanya menjadi seorang dosen
> > ketika dia mengajar dan berinteraksi keilmuan dengan
> > mahasiswa. Karena itu, menjadi dosen adalah sesuatu
> > yang bersifat fungsional. 
> > 
> > Hal itu berbeda dengan seorang muslim (misalnya).
> > Selama dia meyakini dan menghayati keislamannya, dia
> > akan tetap mengad

Hal: [mediacare] Penjajahan Islam - Re: Terorisme Tak Terkait Ajaran Agama

2007-06-27 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
amai,
> 
> insudira
> 
> 
> MOD:
> Bagaimana dengan Majapahit yang runtuh karena diperangi oleh 
pasukan Islam dari Demak? Sebagian dari mereka lari terbirit-birit ke 
hutan dan ada yang menyeberang ke Bali. Bukankah itu termasuk 
penjajahan juga? Penjajahan juga bisa berbentuk "penjajahan pikiran" 
yang terus kita pelihara hingga kini.
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, "RM Danardono HADINOTO" 
>  wrote:
> >
> > --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, edi santoso  wrote:
> > >
> > > Tampaknya seperti menuduh bahwa islam mengajarkan kekerasan dan 
> > kejahatan. Tak apalah, forum ini bebas berpendapat, tak dilarang 
> mau 
> > tulis apa saja, asal bertanggungjawab. Paling tidak, sejarah 
dunia 
> > mencatat bahwa yg menjajah dan menindas tidak ada yg berasal dari 
> > kerajaan atau negara yg beragamakan Islam.
> > > 
> > > salam jujur
> > > santo
> > > 
> > 
> > H? Tak ada penindasan dari kerajaan Islam? Lha penjajahan 
> > kesultanan Turki yang puluhan tahun itu apa? Gak pernah belajar 
> > sejarah ya? SD lulus? 5 x kesultanan Turki mencoba mengepung 
> Vienna 
> > selalu gagal, akhirnya pasukan Turki dienyahkan dari bumi Eropa!
> > 
> > Spanyol selatan, dan nagera negara Balkan lama sekali dduduki dan 
> > dijarah kerajaan Islam Turki!
> > 
> > JI sayap militer tidak melandaskan tindakan mereka pada ajaran 
> agama? 
> > DI/TII orang apa dong? Konghucu?
> > 
> > Bung, bangun bung
> >
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> 
>   
> -
>   Sekarang dengan penyimpanan 1GB
> http://id.mail.yahoo.com/  
> 
>  
> 
>
> -
> Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added 
security of spyware protection.
>




Hal: [mediacare] Penjajahan Islam - Re: Terorisme Tak Terkait Ajaran Agama

2007-06-27 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, edi santoso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Semuanya tahu betul akan sejarah, jujur saya tidak pintar ttg
sejarah.
> Adalah lazim zaman dulu dimana setiap kerajaan/negara saling
berperang untuk menaklukkan dan menguasai satu sama lain, memperluas
daerah kekuasaannya.
> Kesultanan Utsmaniyah berhasil menguasai sebagian Eropa, kalo
dikatakan menjajah tidak tepat, karena Kesultanan Utsmaniyah tidak
menindas-membunuh-menguras harta-melanggar HAM- daerah yg dikuasainya.
> Tahukan kisah heroik Sultan Saladin?

KOMENTAR:
---> Wah kok ngoceh yang mboten mboten! Tidak menjarah? Pernah dengar pasukan 
Yanitscahri? yang direkrut dari  anak anak orang Kristen yang dibunuh, dan ibu 
mereka diperkosa?


---

> Moderator sangat betul ttg sejarah Majapahit,
> Tentu Moderator akan lebih emosi rasa nasionalismenya jika
merenungi penaggaran HAM maha berat yg dilakukan penjajah Belanda
dari zaman VOC th 1600-an sampai  perang kemerdekaan th 1945 yg
memakan jutaan rakyat Indoneisa.
> Itu lho maksud cerita penjajahan versi saya.
>
> salam jujur
> santo
>

KOMENTAR:
Lalu pelanggaran HAM oleh kaum Muslim yang bersekutu dengan tentara
membabat jutaan saudara kita tahun 65an? Ini masih baru lho!




[mediacare] Re: Penjajahan Islam

2007-06-27 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Tanbahan mas Mod:

Wilayah Turki barat, adalah wilayah kerajaan Byzantium (Yunani) yang 
diduduki oleh kesultanan Turki. Wilayah ini sebelumnya adalah 100% 
Kristiani, Hagya Sophia, kemudian di Islam paksakan. Sebuah gereja 
Kathedral yang megah, dijadikan mesjid oleh Sultan kala itu.

Bapak Turki, Kemal Attatürk yang mendirikan republik Turki, 
menggulingkan khalifah Turki, mengubahnya menjadi museum.

Anda BENAR! wilayah Aceh sebelumnya adalah wilayah Hindu Buddha, 
yakni dimasa Majapahit dan sebelumnya. Aceh baru menjadi Islam 
setelah itu.

Salam

Danardono

--- In mediacare@yahoogroups.com, "Buku Baru" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Terlepas pernah tidaknya Islam menjajah, sejarah mestinya jadi ruang
> refleksi. Taruhlah pernah, tapi tidak bisa dijadikan justifikasi 
agama itu
> penjajah. Sebagaimana, dalam konteks lain, negara Aceh Darussalam 
dulu sudah
> ada sebelum Indonesia merdeka, juga tidak bisa jadi alasan 
memisahkan diri.
> Apakah kita mau kembali jadi Majapahit, Sriwijaya, Tidore, dll?
> Agama pada akhirnya seperti pisau bermata dua: bisa digunakan untuk 
membunuh, bisa juga untuk menyebar rahmat.
> 
> BUBAR
> 
> MOD:
> Jauh sebelum berdirinya Aceh Darussalam, berserakan kerajaan Hindu 
di Aceh dan Sumatra. Namun mereka sirna karena gempuran pasukan 
Islam. Bekas kerajaan lalu dijadikan istana dan bekas pura dijadikan 
masjid. Lalu kemana peninggalan-peninggalan pra-Islam di Aceh? Musnah 
sirna karena termasuk berhala.
> 
> 
> Pada tanggal 27/06/07, insudira <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> >
> >   Saya tambahkan info penjajahan oleh orang islam agar wawasan
> > sejarah mas santo bertambah. India juga pernah dijajah islam lebih
> > dari 700 tahun kemudian dilanjutkan oleh inggris sampai terpecah
> > menjadi 3 negara: india, pakistan dan bangladesh.
> >
> > Anjuran saya cobalah mas santo dalam belajar sejarah melepas 
kacamata
> > kudanya agar bisa lihat apa yang ada di kiri-kanan bahkan di 
belakang supaya
> > bisa menjadi orang yang betul-betul jujur dan objektif seperti 
salamnya
> >
> > semoga damai,
> >
> > insudira
> >
> >
> > MOD:
> > Bagaimana dengan Majapahit yang runtuh karena diperangi oleh 
pasukan Islam
> > dari Demak? Sebagian dari mereka lari terbirit-birit ke hutan dan 
ada yang
> > menyeberang ke Bali. Bukankah itu termasuk penjajahan juga? 
Penjajahan juga
> > bisa berbentuk "penjajahan pikiran" yang terus kita pelihara 
hingga kini.
> >
> > --- In mediacare@yahoogroups.com , "RM
> > Danardono HADINOTO"
> >  wrote:
> > >
> > > --- In mediacare@yahoogroups.com , 
edi
> > santoso  wrote:
> > > >
> > > > Tampaknya seperti menuduh bahwa islam mengajarkan kekerasan 
dan
> > > kejahatan. Tak apalah, forum ini bebas berpendapat, tak dilarang
> > mau
> > > tulis apa saja, asal bertanggungjawab. Paling tidak, sejarah 
dunia
> > > mencatat bahwa yg menjajah dan menindas tidak ada yg berasal 
dari
> > > kerajaan atau negara yg beragamakan Islam.
> > > >
> > > > salam jujur
> > > > santo
> > > >
> > >
> > > H? Tak ada penindasan dari kerajaan Islam? Lha penjajahan
> > > kesultanan Turki yang puluhan tahun itu apa? Gak pernah belajar
> > > sejarah ya? SD lulus? 5 x kesultanan Turki mencoba mengepung
> > Vienna
> > > selalu gagal, akhirnya pasukan Turki dienyahkan dari bumi Eropa!
> > >
> > > Spanyol selatan, dan nagera negara Balkan lama sekali dduduki 
dan
> > > dijarah kerajaan Islam Turki!
> > >
> > > JI sayap militer tidak melandaskan tindakan mereka pada ajaran
> > agama?
> > > DI/TII orang apa dong? Konghucu?
> > >
> > > Bung, bangun bung
>




[mediacare] Terorisme Tetap Agenda Prioritas

2007-06-26 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
***Pengacara Dujana, Asluddin Hajani, juga membenarkan, Dujana 
ditembak saat melawan dan bergumul dengan polisi. "Waktu ditembak 
yang pertama ia tetap melawan karena ngaku belum terasa. Setelah itu 
ditembak lagi baru menyerah," kata Asluddin. 




Terorisme Tetap Agenda Prioritas 


Jakarta, Kompas - Masalah terorisme di Indonesia sepatutnya tetap 
menjadi agenda prioritas bagi pemerintah, termasuk Kepolisian Negara 
Republik Indonesia atau Polri, sebab negara berkewajiban menjamin 
rasa aman warganya. Meskipun demikian, penanganan terorisme tetap 
harus berpegang pada koridor hukum dan prinsip hak asasi manusia. 

Ketua Komisi III DPR Trimedya Panjaitan mengemukakan itu, Selasa 
(26/6), menanggapi maraknya protes dari sejumlah pihak terhadap upaya 
Polri menangkap para tersangka teroris. "Jangan sampai isu 
pemberantasan terorisme justru bergeser ke hal-hal yang tidak perlu, 
apalagi dipolitisasi. Kami di DPR juga akan selalu mengingatkan, 
pemerintah atau Polri tetap harus mematuhi prinsip HAM," kata 
Trimedya. 

Sementara itu, Forum Umat Islam (FUI) mendesak Detasemen Khusus 
(Densus) 88 Antiteror Polri dibubarkan karena melanggar HAM dan hanya 
mengejar kelompok teror dari pihak tertentu. "Densus 88 hanya 
dibentuk untuk memerangi Islam dan jihad dengan dukungan biaya dari 
Amerika," kata Munarman dari tim advokasi FUI. 

Rencananya, tim advokasi FUI akan mendaftarkan gugatan kelompok 
(class action) dari para korban Densus 88 ke Pengadilan Negeri 
Jakarta Selatan, Rabu ini. Munarman menyebut salah satu korban adalah 
pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia Abu Bakar Ba'asyir. 

Ba'asyir mengatakan, di Indonesia tidak ada teroris. Menurut dia, 
peledakan bom selama ini adalah tindakan kontrateroris untuk membela 
umat Islam yang disakiti oleh AS di luar negeri. "Saya kurang setuju 
dengan cara yang mereka lakukan karena mengebom di daerah aman, bukan 
daerah konflik," kata Ba'asyir. 

Dujana mengaku melawan 

Sebelumnya, Senin lalu, istri tersangka teroris Abu Dujana (37), Sri 
Mardiyati, mendaftarkan gugatan praperadilan terhadap Polri di 
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terkait proses penangkapan Dujana. 
Pengacara Mardiyati, Akhmad Kholid, mengatakan, gugatan itu karena 
berdasarkan keterangan anak Dujana, Sidiq Abdullah (8), Dujana 
ditembak dalam keadaan menyerah tanpa perlawanan. 

Keterangan itu berbeda dengan pengakuan Dujana dalam wawancara dengan 
Kompas, pekan lalu. Ia mengaku spontan melawan saat ditangkap. "Saya 
disekap, didekap, saya pun melawan dengan spontan. Harga diri dan 
kehormatan," kata Dujana. 

Pengacara Dujana, Asluddin Hajani, juga membenarkan, Dujana ditembak 
saat melawan dan bergumul dengan polisi. "Waktu ditembak yang pertama 
ia tetap melawan karena ngaku belum terasa. Setelah itu ditembak lagi 
baru menyerah," kata Asluddin. 

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Sisno Adiwinoto 
mengatakan, setiap warga negara berhak mengajukan gugatan hukum apa 
pun. Polri akan menghormati hal itu. 

Trimedya menegaskan, Polri harus tetap konsisten jika yakin 
penembakan yang mereka lakukan sudah benar. Maraknya protes jangan 
membuat pemberantasan terorisme terhambat. (MZW/SF) 





Re: Hal: [mediacare] Terorisme Tak Terkait Ajaran Agama

2007-06-26 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, edi santoso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Tampaknya seperti menuduh bahwa islam mengajarkan kekerasan dan 
kejahatan. Tak apalah, forum ini bebas berpendapat, tak dilarang mau 
tulis apa saja, asal bertanggungjawab. Paling tidak, sejarah dunia 
mencatat bahwa yg menjajah dan menindas tidak ada yg berasal dari 
kerajaan atau negara yg beragamakan Islam.
> 
> salam jujur
> santo
> 

H? Tak ada penindasan dari kerajaan Islam? Lha penjajahan 
kesultanan Turki yang puluhan tahun itu apa? Gak pernah belajar 
sejarah ya? SD lulus? 5 x kesultanan Turki mencoba mengepung Vienna 
selalu gagal, akhirnya pasukan Turki dienyahkan dari bumi Eropa!

Spanyol selatan, dan nagera negara Balkan lama sekali dduduki dan 
dijarah kerajaan Islam Turki!

JI sayap militer tidak melandaskan tindakan mereka pada ajaran agama? 
DI/TII orang apa dong? Konghucu?

Bung, bangun bung




[mediacare] Aturan universal - Re: Muslims out of Australia!

2007-06-17 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Mas, seperti teman teman saya di Belgia, Denmark dan Perancis 
ceritakan, para tamu seringkali lebih galak daripada yang punya 
rumah..


kalau ditindak karena berbuat rusuh, teriak teriak minta HAM. Dilain 
pihak, HAM sering diejek sebagai ciptaan barat yang dekaden...

Salam

danardono



--- In mediacare@yahoogroups.com, Harry Adinegara 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ini adalah suatu aturan yang universal...sampeyan tamuku ya 
sampeyan nuruti aku punya peraturan rumah tanggaku. Sampeyan ngak 
suka aturanku ya ...monggo2 cepet2 hengkang aja, simple as that!
> Ini ibaratnya kalau dalam dunia kecilku.
>
>   
> Di dunia nyata, di tanah Australia, di negara Australia, tamu2 
yang tidak diundang itu apabila mau nuruti kemauannya sendiri 
yakami persilakan mereka cancut taliwondo dan cepet2 aja 
hengkang, karena sudah dikatakan oleh orang2 Australi yang cinta 
negerinya...ya..."you have the right to leave", gitu aja koq 
repot2 sih. 
> 
> Jadi kalau tamu yang mau main kayu dan main menurut peraturan 
mereka asal sononya ya aku nanti ikut2an nendang, mumpung tendangan 
taekwondo-ku masih yahut nih ha ha ha , aku tendang mereka balik ke 
negerinya. Sampeyan2 tamu2 yang punya aturan  adalah ...persona non 
grata, kalau sampeyan2 tamu2 ngak nuruti aturan RT-ku, ya 
konsekwensinya seperti ini, selain simple ini juga common sense 
lah,simple as that!
>
> Disini ngak ada white supremacy, contohnya lha anaknya boss-ku 
yang deles bule aja hormat tuh sama aku. Semua keluhan, sampai 
problem rumah tangganya aja minta nasehat-ku. Apa dia itu seorang 
supremacist ya, yang bener ajalah. 
>   
> Kalau...God bless the Aussies itu ya bener, lha teliti aja hujan 
mulai dicurahkan oleh sang Khalik nulungin para Aussies agar ngak 
kekurangan air. Petani2 di pedalaman senangnya bukan main...itu 
namanya karunia dari sang Khalik. 
> 
> Thanks babah Honggie atas ...ucapan  GBU itu ya
>
>   
> Harry Adinegara
> Australia
>
> 
> Yap Hong Gie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   - Original Message - 
> From: Bud Brown
> To: Thomas Crawford ; James Daley ; Stanley-Melinda Ewing ; Larry 
Quinlan ;
> Dan Moore ; John Fenton ; Curtis-Margaret Myers ; Gordon - Terri 
Myers ; Pat
> Cochenour ; Thomas Wheeler
> Sent: Monday, June 11, 2007 10:58 AM
> Subject: Fwd: Debate in Australia
> 
> God bless the Aussies!!! They can be a rough bunch - but I'm IN 
their
> corner on this one!! I only wish our politicians had the same 
courage of
> conviction
> 
> Debate in Australia
> This is true and can be checked at
> 
> http://www.snopes.com/politics/religion/australia.asp
> 
> Muslims Out of Australia!
> CANBERRA AUSTRALIA: Muslims who want to live under Islamic Sharia 
law were
>




[mediacare] HATI-HATI punya wajah atau nama yang berbau Timur Tengah

2007-06-10 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO

*  Rupa rupanya dalam komunitas Arab, wanita selalu mempunyai 
fungsi sebagai barang yang dimiliki pria..bisa di trade off dengan 
onta..



Jumat, 08 Juni 2007 NASIONAL 
 
SOSOK
Dikira Orang Arab 
 
  
 
HATI-HATI punya wajah atau nama yang berbau Timur Tengah. Alih-alih 
dituduh sebagai orang setempat. itu seperti yang dialami Bella 
Saphira saat mengunjungi beberapa negara di Timur Tengah. "Ya, waktu 
saya di bandara di Yordania, oleh petugas, saya dikira orang Arab. 
Mungkin karena ada nama Saphira. Malah di Mesir saya dipanggil 
Cibila. Padahal berkali saya sebut jika nama saya Bella tapi mereka 
tetap menyebut saya dengan Cibila," kata dia.

Tak hanya itu, Bella juga mengaku dilamar orang-orang setempat. 
Bahkan tawaran ratusan unta sempat dilontarkan dari beberapa pria 
Arab ketika melihat Bella. 

"Wah seru banget dan itu bukan cuma satu dua orang Arab saja yang 
ngajak menikah. Dari mereka malah ada yang menawarkan saya ditukar 
dengan 300, 600 sampai 800 ekor unta. Saya sempat hitung-hitung juga 
berapa harga unta bila sebanyak itu ya?" kata Bella. (kl-46) 
 




  1   2   >