[mediacare] Re: Isu Soeharto Cina = Henny

2007-10-08 Terurut Topik Manneke Budiman
Iya deh, Henny. Saya turuti nasihat Anda. Biar aja dua orang ini perang sampai 
kiamat. He he he.  Salam buat teman-teman di Texas.

manneke



-Original Message-

 Date: Sun Oct 07 20:52:58 PDT 2007
 From: Henny [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: Isu Soeharto Cina =  Manneke Budiman #59740
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Manneke,
 
 Tambah seru ya selain Ny. Mus sekarang kita punya YHG...wah 
 ...wah...wahindahawas lho jangan sampe tertular...
 
 Nggak akan ada habisnya lihat saja kita-kita kayak digurui dengan tulisan 
 yg panjang muter-muter...nggak ada habisnya kayak jamannya DL masih ingat 
 kan? Taunya secuil gayanya selangit..
 
 HH
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Yap Hong-Gie 
   To: mediacare@yahoogroups.com 
   Sent: Saturday, October 06, 2007 2:41 PM
   Subject: [mediacare] Re: Isu Soeharto Cina = Manneke Budiman #59740
 
 
   Bung Manneke Yth,
 
   Saya diajarkan kalau mencari solusi untuk suatu kasus, harus dimulai
   dengan membaca peta situasi (mapping) kejadian, memperhatikan
   faktor-faktor external dan internal yang mempengaruhi, mempelajari
   sebab dan akibatnya, kemudian baru membuat kesimpulan, untuk mencari
   solusinya.
   Terbalik dengan Anda, yang sudah mempunyai kesimpulan, kemudian
   membuat analisa dan mencari pembenaran untuk mendukung kesimpulan Anda
   tersebut.
 
   Selanjutnya tanggapan saya dibawa.
 
   MB:
   Saya naif? Mungkin saja. Tapi jelas saya berpikir jernih, dan tidak
   membabi buta seperti Anda. Masa gara-gara RRC mendukung PKI, lalu WNI
   turunan Cina boleh didiskriminasi? Wow, cara pandang yang sangat
   berbahaya!
   Ini analoginya mirip dengan apa yang ini terjadi: karena beberapa
   negara Barat memusuhi Islam, maka orang kristen di Indonesia boleh
   dimusuhin, sebab kristen adalah akar tadisi Barat. Atau, seperti yang
   terjadi semasa PD II di AS dan Kanada: karena AS/Kanada sedang perang
   dengan Jerman dan Jepang, maka boleh warga AS/Kanada keturunan Jepang
   disita hartanya dan manusianya dipindah ke kamp-kamp tahanan yang
   terisolasi.
   Dengan kata lain Bung Yap Hong Gie, inilah yang disebut dengan RASISME
   itu. Manusia dinilai dan diadili berdasar rasnya.
 
   YHG:
   Komen Anda: Masa gara-gara RRC mendukung PKI, lalu WNI turunan Cina 
   boleh didiskriminasi?, nampak sekali ingin memaksakan isu diskriminasi.
   Sampai nekat menyepelekan dukungan RRC kepada PKI, hanya untuk
   membenarkan masalah diskriminasi, ini visi yang lebih membahayakan!
 
   Tolong jangan sebut dengan kata lain untuk memlintir suatu
   kesimpulan, saya tidak pernah menganggap, menyetujui atau menyatakan
   bahwa etnis Cina boleh didiskriminasi.
 
   Yang saya katakan bahwa, kebijakan pemerintah Orba bukan untuk
   mendiskriminir warga Cina, tetapi dalam rangka pemulihan keamanan dan
   mempercepat proses integrasi bangsa.
 
   Pada hakekatnya membawa-bawa contoh peristiwa/kasus di LN, sangat
   tidaklah relevan, tapi kali ini akan saya tanggapi.
 
   Hal-hal yang terjadi terhadap warga etnis Jepang di AS, bukan
   bermotifkan race discrimination, tetapi murni didasari pada
   kepentingan keamanan negara.
   Quote: Civilian and military officials had concerns about the loyalty
   of the ethnic Japanese on the west coast and considered them to be
   security risks---End quote.
   
 
   MB:
   Masih belum mengerti jugakah mengapa Orba disebut diskiriminatif
   terhadap WNI keturunan Cina? Ngomong-ngomong soal naif...
 
   YHG:
   Memakai parameter saat sekarang; sambil ngopi-ngopi di Coffee Bean,
   untuk menilai dan menyimpulkan suatu kebijakan dalam situasi perang
   (atau paska kudeta), adalah sangat absurd.
   ---
 
   MB:
   Politik diskriminasi itu bentuknya macam-macam. Gak ada yang namanya
   diskriminasi total di segala bidang. kalo itu yang Anda bayangkan, ya
   tengoklah kamp-kamp konsentrasi Nazi itu. Di Indonesia, diskiriminasi
   terhadap etnik Cina dilakukan pada tataran politik, budaya dan 
   kewarganegaraan.
   Namun, di bidang ekonomi, mereka dipelihara dengan baik supaya jadi
   gemuk. Tujuannya apa? masa sih saya perlu kuliahi Anda soal yang satu
   ini? Malu dong.
 
   YHG:
   Rupanya Anda gemar sekali membawa-bawa Nazi Auswich, untuk
   mendramatisir argumentasi Anda yah?
 
   Setahun pasca G30S/PKI, Kopkamtib dan jajaran militer dalam keadaan
   high alert, membersihkan sisa-sisa anggota PKI didalam pemerintahan
   maupun didalam tubuh Angkatan Bersenjata sendiri, serta jaringan
   klandestin didaerah; pembrontakan bersenjata di Blitar Selatan
   (1966-68) dan di Jawa Tegah (1967-68). Belum lagi mengimbangi
   Presiden Sukarno dengan Kabinet Dwikora, dimana masih bercokol
   Waperdam I Dr. Subandrio, dan Nyoto (Anggota Polit Biro CC PKI)
   sebagai Menteri Negara diperbantukan pada Presidium Kabinet, yang
   dengan berbagai upaya berusaha menyelamatkan PKI (baru dibubarkan 12 
   Maret 1966).
   Apakah Anda mengira

[mediacare] Re: Pak YHG vs Nyonya Mus--Wikipedia

2007-10-06 Terurut Topik Manneke Budiman

SEMUA universitas, Mus. Saya ulangi: SEMUA. Can you hear me now? Masa list-nya 
harus saya buat satu persatu yang jumlahnya ribuan itu. Wikipedia tidak boleh 
dipakai sebagai sumber resmi untuk riset dan tulisan ilmiah. Anda boleh cek ke 
toko sebelah.

Saya tak akan debat soal spekulasi siapa yang isi data di Wikipedia ttg 
keluarga YHG. Mungkin Anda juga urun info di situ, who knows? Who cares?

manneke


-Original Message-

 Date: Fri Oct 05 19:28:18 PDT 2007
 From: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Pak YHG vs Nyonya Mus
 To: mediacare@yahoogroups.com

  Manneke Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Entah tangan siapa saja yang udah urun data di Wikipedia soal 
  keluarga YTH, saya tak bisa tahu dan tak mau menduga-duga. Yang 
  jelas, ada alasan masuk akal kenapa universitas di seluruh dunia 
  tidak mengizinkan adanya riset atau tulisan ilmiah yang memakai 
  Wikipedia sebagai referensi.
 
 
 
 Universitas mana yang anda maksudkan diseluruh dunia tidak mengizinkan
 adanya riset atau tulisan ilmiah yang memakai wikipedia sebagai
 referensi  Universitas itu pusat pendidikan dan wikipedia itu
 hanyalah salah satu sumber informasi yang bisa jadi pertimbangan,
 tidak pernah dalam hal ini ada larangan, bahkan laporan aljazera
 tentang berita bohong tentang alqaeda sekalipun tetap dijadikan bahan
 analysis !!!
 
 Tulisan mengenai keluarga YTH di Wikipedia tidak mungkin ada orang
 luar yang berminat menulisnya, keluarga mereka bukanlah keluarga yang
 penting untuk dihujat ataupun dipuja.  Mereka tidak ada musuhnya
 meskipun anaknya sekarang berusaha mencari musuh.  Jadi tulisan di
 Wikipedia merupakan tulisan yang pasti ditulis atau dikirim oleh salah
 satu dari keturunan YTH sendiri.  Biografi YTH di wikipedia tentu
 merupakan kebanggaan keluarga mereka sendiri.  Saya sendiri tidak
 tertarik.  Namun saya mencantumkannnya atas permintaan anaknya yang
 meminta bukti2 bahwa keluarganya bersih dan tulisan saya katanya
 memfitnah keluarganya.  Mafia Opium dulu dizaman Belanda merupakan hal
 yang lumrah bukan hal yang jelek, tapi kalo bangsa yang pernah
 terjajah mengetahuinya, tentu akan marah kepada keturunannya.
 
 Ny. Muslim binti Muskitawati.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Anda sendiri sudah filter belum info yang Anda ambil dari Wikipedia
 itu? Katanya, gak boleh telan info bulet-bulet dan harus dianalisis
 dulu. Lha kok Anda sendiri melakukan persis seperti itu?
  
  Tapi saya cukup lega bahwa Anda kini memberikan penilaian lebih
 berimbang atas YTH. Soal anaknya, YHG, saya memang tak habis pikir.
 Mungkin ini contoh korban brainwash-nya Orba. Saya dulu kira ini cuma
 mitos, ternyata betul-betul nyata.
  
  manneke
  
  
  -Original Message-
  
   Date: Fri Oct 05 04:52:30 PDT 2007
   From: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED]
   Subject: [mediacare] Re: Pak YHG vs Nyonya Mus = Radityo
 Djadjoeri #59595
   To: mediacare@yahoogroups.com
  
Manneke Budiman manneke@ wrote:
Wikipedia bukan sumber referensi yang bisa dipercaya karena
 siapapun 
juga bisa menambah informasi yang ada dan membuat yang baru. Ada 
referensi lain yang lebih andal, nggak?
   
   
   Semua sumber referensi juga hanya tulisan orang, tak ada sumber
   referensi yang bisa dipercaya, sama saja sejarah juga bukan sumber
   referensi yang bisa dipercaya, apalagi bahkan kitab suci sekalipun
   isinya sudah jelas bohong tapi masih ada yang menggunakannya sebagai
   sumber referensi.
   
   Oleh karena itu kalo ingin lebih objective, janganlah menelan
   referensi bulat2 tetapi juga harus dilakukan filter analysis yang
   tepat dalam memahami referensi itu sendiri.
   
   Catatan dalam wikipedia mengenai nenek moyang Yap Thiam Hien
   kemungkinannya benar, dan mereka yang menulisnya juga kemungkinan
   besar adalah satu dari keluarga mereka sendiri.  Hanya orang2 yang
   punya kebanggaan keluarga saja yang memiliki silsilah yang begitu
   detail seperti keluarga YTH sehingga membanggakannya untuk membuat
   silsilah feodalnya dan menyimpannya turun temurun.  di Indonesia
   penyimpanan silsilah keluarga seperti itu hanyalah dilakukan raja2
   dizaman dulu hingga keturunan2 mereka sekarang ini.
   
   Tidak ada dalam isi tulisan di Wikipedia yang men-jelek2an YTH maupun
   kakek buyutnya.  Hanya para pembaca saja secara berlebihan yang
   ber-angan2 se-olah2 saya membencinya.  Istilah mafia Opium yang saya
   gunakan bukanlah bertujuan berlebihan, memang istilah itulah yang
   tepat untuk kontras digunakan untuk pengganti istilah monopoli.  Semua
   konspirasi yang dilakukan dengan pejabat2 korup dari pemerintah selalu
   disebut sebagai mafioso.
   
   Yap Thiam Hien memiliki frame atau figure atau profile yang
   mengesankan dalam arti baik karena banyak membela rakyat jelata
   dibidang peradilan, tentunya terutama untuk masyarakat keturunan
   china.  YTH juga menentang diskriminasi terhadap keturunan China denan
   berbagai caranya sendiri, dalam hal ini tidaklah bisa dianggap
 negative

[mediacare] Re: Isu Soeharto Cina = Yap Hong Gie

2007-10-05 Terurut Topik Manneke Budiman

Saya naif? Mungkin saja. Tapi jelas saya berpikir jernih, dan tidak membabi 
buta seperti Anda. Masa gara-gara RRC mendukung PKI, lalu WNI turunan Cina 
boleh didiskriminasi? Wow, cara pandang yang sangat berbahaya! Ini analoginya 
mirip dengan apa yang ini terjadi: karena beberapa negara Barat memusuhi Islam, 
maka orang kristen di Indonesia boleh dimusuhin, sebab kristen adalah akar 
tadisi Barat. Atau, seperti yang terjadi semasa PD II di AS dan Kanada: karena 
AS/Kanada sedang perang dengan Jerman dan Jepang, maka boleh warga AS/Kanada 
keturunan Jepang disita hartanya dan manusianya dipindah ke kamp-kamp tahanan 
yang terisolasi. Dengan kata lain Bung Yap Hong Gie, inilah yang disebut dengan 
RASISME itu. Manusia dinilai dan diadili berdasar rasnya.

Masih belum mengerti jugakah mengapa Orba disebut diskiriminatif terhadap WNI 
keturunan Cina? Ngomong-ngomong soal naif...

Politik diskriminasi itu bentuknya macam-macam. Gak ada yang namanya 
diskriminasi total di segala bidang. kalo itu yang Anda bayangkan, ya tengoklah 
kamp-kamp konsentrasi Nazi itu. Di Indonesia, diskiriminasi terhadap etnik Cina 
dilakukan pada tataran politik, budaya dan kewarganegaraan. Namun, di bidang 
ekonomi, mereka dipelihara dengan baik supaya jadi gemuk. Tujuannya apa? masa 
sih saya perlu kuliahi Anda soal yang satu ini? Malu dong.

Ngomong-ngomong, Cina yang tinggal di Pluit, PI, Kelapa Gading itu seberapa 
besar sih persentasinya dibanding yang tinggal di kampung-kampung di Tangerang 
(Benteng), Pontianak, Medan, yang melarat dan makan aja susah? Kacamata Anda 
kayanya mesti ganti deh, jangan pake yang myop aja. Paradigma yang Anda pakai 
dalam menyoroti komunitas Cina di Indonesia persis sama dengan yang hendak 
ditanamkan oleh Orba: bahwa semua Cina itu pasti kaya.

Cina Indonesia masuk urutan orang terkaya di Indonesia? Mungkin saja. Tapi apa 
itu mengherankan? Wong rata-rata mereka yang terkaya itu dekat dengan keluarga 
pujaan Anda di Cendana itu kok. Naif? He he he...

Terakhir, soal ICMI versi Cina. Ya betul kata Anda, Cina kaya-kaya udah pada 
mabur semua. Tapi, kenapa alasannya mereka mabur? Kalo betul logika Anda bahwa 
mereka tak terdiskriminasi di Indonesia, adakah alasan buat mabur? Untugnya 
mereka punya duit, jadi mau tinggal di negeri mana aja, no problem. Lha yang 
melarat? ya terpaksa bertahan di Indonesia dengan segala praktik diskriminatif 
yang dikenakan atas mereka selama Orba.

Buka mata dan hati Anda, Bung YHG. 

manneke


-Original Message-

 Date: Fri Oct 05 07:05:50 PDT 2007
 From: Yap Hong-Gie [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Isu Soeharto Cina = Manneke Budiman#59623
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Bung Manneke Yth,
 
 Terima kasih atas tanggapan Anda.
 
 Secara teoretis anda benar bahwa, Suatu rezim kekuasaan tidak dapat
 secara moral membebaskan dirinya dari penghakiman sejarah.
 
 Tapi bicara tentang penghakiman sejarah, maka kita masuk satu wilayah
 yang amat subyektif, tergantung pada siapa yang melakukan penilaian
 dan penghakiman, belum lagi pengaruh dan sikap politik Pemerintah yang
 berkuasa, sehingga akan selalu menjadi kontroversi yang tidak pernah
 berakhir.
 
 Analogi Anda yang membandingkan Pemerintah Orba dengan Nazi Jerman,
 Pol Pot dan Idi Amin, cukup bombastis bila dilemparkan kepada kalangan
 pelajar SMU, padahal setiap peristiwa politik tidak bisa disamakan,
 apalagi membandingkan dengan kejadian dinegara lain.
 
 Lagi pula, tidak ada maksud dibenak saya untuk mengajukan apologia.
 Saya mengatakan bawah penilaian terhadap kebijakan pemerintah Orba
 adalah tidak tepat, oleh karena menggunakan parameter (nilai-nilai dan
 norma) yang berlaku 40 tahun kemudian, tanpa memasukan indikator
 situasi dan kondisi politik yang berlaku ketika itu.
 
 Agar tidak bertambah bias, saya ulangi pembuka penjelesan saya:
 =Apabila membahas sistim kebijakan Pemerintah Orde Baru dengan
 nilai-nilai dan norma yang berlaku sekarang, maka peraturan yang
 dibuat tahun 60-an bisa saja dikatagorikan sebagai diskriminatif,
 melanggar hak azasi, dsb, dsb,dsb.
 Kebijakan sosial-politik Pemerintah harus ditinjau dengan mengacu pada
 segala macam faktor, yang terkait pada situasi dan kondisi negara pada
 saat itu.=
 
 Mari kita fokuskan diskusi ini pada masalah seputar diskriminasi
 terhadap etnis Cina di jaman Orde Baru, masalah tindakan terhadap PKI
 dan ondebouwnya adalah isu dan substansi tersendiri.
 
 
 Sudah saya coba jelaskan tapi rupanya masih terlalu sulit untuk dicerna. 
 Aturan dan kebijakan yang dibuat pasca G30S/PKI (1965-1967),
 mengutamakan fokusnya pada pemulihan keamanan, ketertiban dan
 stabilitas politik.
 Oleh karena itu pula segala macam masalah yang menyangkut ideologi,
 serta celah-celah yang bisa di infiltrir oleh komunis asing (RRC),
 ditangani lansung oleh Komando Operasi Tertinggi Ampera. 
 
 Kenapa aturan-kebijakan tidak dilakukan oleh Pemerintahan RI?
 Karena Pemerintahan sudah vakum, sedangkan Kabinet Dwikora lagi
 sibuk-sibuknya berkonsolidasi dan

[mediacare] Re: Pak YHG vs Nyonya Mus

2007-10-05 Terurut Topik Manneke Budiman

Entah tangan siapa saja yang udah urun data di Wikipedia soal keluarga YTH, 
saya tak bisa tahu dan tak mau menduga-duga. Yang jelas, ada alasan masuk akal 
kenapa universitas di seluruh dunia tidak mengizinkan adanya riset atau tulisan 
ilmiah yang memakai Wikipedia sebagai referensi. Anda sendiri sudah filter 
belum info yang Anda ambil dari Wikipedia itu? Katanya, gak boleh telan info 
bulet-bulet dan harus dianalisis dulu. Lha kok Anda sendiri melakukan persis 
seperti itu?

Tapi saya cukup lega bahwa Anda kini memberikan penilaian lebih berimbang atas 
YTH. Soal anaknya, YHG, saya memang tak habis pikir. Mungkin ini contoh korban 
brainwash-nya Orba. Saya dulu kira ini cuma mitos, ternyata betul-betul nyata.

manneke


-Original Message-

 Date: Fri Oct 05 04:52:30 PDT 2007
 From: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Pak YHG vs Nyonya Mus = Radityo Djadjoeri #59595
 To: mediacare@yahoogroups.com

  Manneke Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Wikipedia bukan sumber referensi yang bisa dipercaya karena siapapun 
  juga bisa menambah informasi yang ada dan membuat yang baru. Ada 
  referensi lain yang lebih andal, nggak?
 
 
 Semua sumber referensi juga hanya tulisan orang, tak ada sumber
 referensi yang bisa dipercaya, sama saja sejarah juga bukan sumber
 referensi yang bisa dipercaya, apalagi bahkan kitab suci sekalipun
 isinya sudah jelas bohong tapi masih ada yang menggunakannya sebagai
 sumber referensi.
 
 Oleh karena itu kalo ingin lebih objective, janganlah menelan
 referensi bulat2 tetapi juga harus dilakukan filter analysis yang
 tepat dalam memahami referensi itu sendiri.
 
 Catatan dalam wikipedia mengenai nenek moyang Yap Thiam Hien
 kemungkinannya benar, dan mereka yang menulisnya juga kemungkinan
 besar adalah satu dari keluarga mereka sendiri.  Hanya orang2 yang
 punya kebanggaan keluarga saja yang memiliki silsilah yang begitu
 detail seperti keluarga YTH sehingga membanggakannya untuk membuat
 silsilah feodalnya dan menyimpannya turun temurun.  di Indonesia
 penyimpanan silsilah keluarga seperti itu hanyalah dilakukan raja2
 dizaman dulu hingga keturunan2 mereka sekarang ini.
 
 Tidak ada dalam isi tulisan di Wikipedia yang men-jelek2an YTH maupun
 kakek buyutnya.  Hanya para pembaca saja secara berlebihan yang
 ber-angan2 se-olah2 saya membencinya.  Istilah mafia Opium yang saya
 gunakan bukanlah bertujuan berlebihan, memang istilah itulah yang
 tepat untuk kontras digunakan untuk pengganti istilah monopoli.  Semua
 konspirasi yang dilakukan dengan pejabat2 korup dari pemerintah selalu
 disebut sebagai mafioso.
 
 Yap Thiam Hien memiliki frame atau figure atau profile yang
 mengesankan dalam arti baik karena banyak membela rakyat jelata
 dibidang peradilan, tentunya terutama untuk masyarakat keturunan
 china.  YTH juga menentang diskriminasi terhadap keturunan China denan
 berbagai caranya sendiri, dalam hal ini tidaklah bisa dianggap negative.
 
 Semua yang saya tulis itu justru merupakan reaksi tulisan anaknya yang
 bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya, misalnya dia menyatakan
 tidak ada diskriminasi dizaman orba, tidak ada pertentangan keturunan
 China dengan Islam, dlsb yang sama sekali bertentangan tidak merupakan
 realitas kebenaran yang merupakan sejarah orba.  Dia terlalu menjilat
 orba.
 
 Namun semua yang ditulis anaknya itu hanyalah merupakan bukti atau
 gambaran bagaimana keturunan China sebenarnya tidak berani menentang
 kebohongan dan menjunjung kebenaran dalam kaitan bertentangan dengan
 penguasa.  Hal inilah yang menghinggapi YHG sebagai anak dari YTH, dia
 memuja pak Harto yang hingga kini masih berkuasa, dia juga memuji
 Islam meskipun dia bukan Islam, bahkan dari catatan Wikipedia, YTH
 sendiri adalah aktivis gereja yang ikut mendukung berdirinya Baperki
 yang adalah sebagai organisasi dibawah PKI yang dilarang Suharto. 
 Terlalu banyak realitas keluarga ini yang sangat controversi seperti
 juga kata2 yang ditulis oleh anaknya YHG.
 
 Ny. Muslim binti Muskitawati.
 
 
 
 




[mediacare] Re: Isu Soeharto Cina =Yap Hong Gie

2007-10-04 Terurut Topik Manneke Budiman

Bung Yap Hong Gie yth,

Suatu rezim kekuasaan tidak dapat secara moral membebaskan dirinya dari 
penghakiman sejarah. Kalo kita memakai logika Anda, maka Nazi Jerman di Masa 
Hitler juga bisa membenarkan kejahatan atas kemanusiaan yang dilakukannya. Pol 
Pot bisa membenarkan pembunuhan massalnya, Idi Amin bisa membenarkan 
kekejamannya di Uganda--semua atas nama real politik pada masa itu. Jika sebuah 
rezim tidak diskriminatif, tidak melakukan kekejaman, tidak melakukan 
pelanggaran HAM, sampai kapaunpun sejarah tak akan bisa menghakiminya secara 
miring. Ini juga berlaku buat Orba.

Jadi, please, jangan ajukan apologia yang melecehkan akal sehat semacam itu 
buat membersihkan citra Orba.

Hal kedua tentang aturan ganti nama. Konteks politisnya adalah pasca-persitiwa 
30 September, yang tak hanya melaihirkan stigma hitam ata sPKI tetapi juga 
kaum etnik Cina di Indonesia. Lalu, ujug-ujug keluar aturan anjuran ganti 
nama, tapi aturan ini pakai kop Komando Operasi Tertinggi Ampera. Waduh, siapa 
yang gak bergidik bulu kuduknya, Bung? Lagian, biarpun dialus-alusin pakai 
istilah anjuran, yang namanya peraturan penguasa itu adalah hukum. Buat etnik 
Cina yang waktu itu lagi ketakutan, ya bisa dibayangkanlah efek psikologis 
anjuran macam ini atas mereka. Tapi ini semua mungkin bukan point yang 
penting. Point pentingnya adalah bahwa diskriminasi itu ADA: anjuran ganti 
nama kok cuma buat etnik Cina? Yang namanya berbau Barat atau Timur Tengah kok 
enggak? Ini sendiri bukti bahwa statement Anda tak betul, karena Anda hendak 
bilang bahwa zaman Orba tak ada diskiriminasi pada etnik Cina.

Lalu, soal praktik budaya Cina. Kok harus secara khusus pakai aturan supaya 
dilakukan secara intern dalam keluarga atau perseorangan saja dan tak boleh 
dijadikan event publik? Kenapa aturan sama tidak diberlakukan bagi praktik 
budaya impor lain yang datang dari Barat atau Timur Tengah? Kalo ini buka 
diskriminasi, apa lagilah namanya?

Cinderella syndrome? Ha ha ha ha. Mungkin saja saya kena Cinderella syndrome, 
tapi masih mujurlah. Paling enggak, saya nggak sampai kena halusinasi akut dan 
kebutaan seperti Anda, hingga takmampu lagi membedakan mana kenyataan dan mana 
ilusi Anda sendiri. 


-Original Message-

 Date: Thu Oct 04 01:49:39 PDT 2007
 From: Yap Hong-Gie [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Isu Soeharto Cina =Manneke Budiman #59401
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Bung Manneke Yth,
 
 Apabila membahas sistim kebijakan Pemerintah Orde Baru dengan
 nilai-nilai dan norma yang berlaku sekarang, maka peraturan yang
 dibuat tahun 60-an bisa saja dikatagorikan sebagai diskriminatif,
 melanggar hak azasi, dsb, dsb,dsb.
 Kebijakan sosial-politik Pemerintah tahun 60an harus ditinjau dengan
 mengacu pada segala macam faktor yang terkait pada situasi dan kondisi
 negara pada saat itu.
 
 Sekitar 5 tahun setelah G30s/PKI, sistim politik pemerintah difokuskan
 pada pemulihan keamanan, ketertiban dan stabilitas politik, dimana
 segala kebijakan yang dibuat pada masa itu mengacu pada sistim politik
 yang berlaku. 
 
 Kita semua tahu bahwa, saat itu hubungan Indonesia-Cina sangat mesra,
 sehingga tercipta hubungan politik Poros Jakarta-Peking, ditambah lagi
 banyak warga keturunan Cina yang memang menjadi kader atau
 onderbouwnya PKI. 
 Akibatnya, ada peraturan-peraturan yang menyangkut etnis Cina, dibuat
 bedasarkan adanya kecurigaan bahwa masyarakat keturunan memiliki
 ikatan kuat dengan tanah leluhur, sementara rasa nasionalisme pun
 dinilai sangat rendah.
 
 Charles A. Copple dalam bukunya Indonesian Chinese In Crisis (1983)
 antara lain menjelaskan bahwa, salah satu sumber munculnya stereotip
 dan prasangka atau bahkan perasaan anti Tionghoa adalah terletak pada
 adanya kompetisi dalam bidang ekonomi antara pribumi dan non pribumi
 selain disebabkan oleh adanya perbedaan kepercayaan dan kultur, adanya
 golongan tertentu yang terkesan hidup eksklusif dan memiliki
 nasionalisme yang diragukan, masih kentalnya sifat ethnosentrisme dan
 menganggap budaya sendiri lebih unggul pada satu sisi dan sementara
 pada sisi lain kebudayaan masyarakat lain
 dipandang lebih inferior.
 
 Agar supaya terciptanya integrasi sosial, dikeluarkannya surat
 keputusan Preskab No.127/U/Kep/12/1966 yang menganjurkan, ulangi:
 menganjurkan, agar supaya golongan etnis Tionghoa bersedia mengganti
 nama mereka dengan nama Indonesia melalui prosedur yang mudah sehingga
 proses pembauran dapat berjalan dengan baik.
 
 Jadi, kebijakan ini bersifat anjuran atau himbauan, tidak ada unsur
 pemaksaan, tidak ada sangsi atau tindakan hukum bagi mereka yang menolak.
 
 Silahkan baca Pasal 1. dibawah, yang penekanannya pada kata ingin:
 (Kutipan):
 KOMANDO OPERASI TERTINGGI
 PRESIDIUM KABINET AMPERA
 REPUBLIK INDONESIA
 ---
 
 KEPUTUSAN PRESIDIUM KABINET
 No.: 127/Kep/12/1966
 KETUA PRESIDIUM KABINET
 
 Pasal 1
 (1) Warga Negara Indonesia jang masih memakai nama-nama perseorangan
 dan nama keluarga Tjina jang ingin

[mediacare] Re: Pak YHG vs Nyonya Mus = Radityo Djadjoeri #59595

2007-10-04 Terurut Topik Manneke Budiman

Wikipedia bukan sumber referensi yang bisa dipercaya karena siapapun juga bisa 
menambah informasi yang ada dan membuat yang baru. Ada referensi lain yang 
lebih andal, nggak?

manneke


-Original Message-

 Date: Thu Oct 04 20:02:58 PDT 2007
 From: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Pak YHG vs Nyonya Mus = Radityo Djadjoeri #59595
 To: mediacare@yahoogroups.com

  mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Nyonya Mus agaknya ngawur. Mana pernah ada award penghapusan 
  diskriminasi terhadap keturunan Cina dari Soeharto? Kalau pernah 
  ada, coba buktikan.
  
 
 
 Anda jangan cuma asal cuap menuduh aku ngawur, apalagi minta2 bukti. 
 Kenapa tulisan aku yang berjudul Kakek Buyut YTH Mafia Opium
 anda tahan untuk dimunculkan disini???  Bahkan disitu sekalian saya
 cantumkan Wikipedia sebagai buktinya.
 
 Jadi kalo mau menuduh ngawur, bukan begitu caranya, tulisan saya
 dilarang masuk padahal lengkap dengan referensi dari wikipedia.
 
 Padahal dalam banyak hal saya tidak pernah percaya referensi, akal dan
 logika lebih berperan dalam analysis sehingga bisa malahan membuktikan
 bahwa referensi itu tidak benar.  Tapi di millist2 memang pembaca2
 bodoh lebih percaya referensi.  Itulah sebabnya Indonesia tak mungkin
 maju mereka lebih percaya tulisan orang dan tak mampu membuat tulisan
 sendiri atau berpikir sendiri.
 
 Meskipun tulisan saya dilarang disini, tidak mengapa, millist itu khan
 bukan cuma disini, ternyata tulisan2 saya dimillist lainnya juga bisa
 lolos.
 
 Banyak yang menuduh saya ini kaki tangan dari millist ini, padahal
 banyak tulisan2 saya yang dipasung dimillist ini tak pernah saya
 protes, millist milik anda adalah hak anda untuk memasungnya.  Saya
 khan punya millist sendiri dan mereka yang ingin tahu tentu akan baca
 ke millist milik saya, dan saya juga tidak mempromosikan agar banyak
 penulis ataupun pembacanya.
 
 Ny. Muslim binti Muskitawati.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
  Yang ada, almarhum Yap Thiam Hien pernah menerima award dari LBHI
 atas pengabdiannya terhadap penegakan hukum di Indonesia..CMIIW..
  
  
  
  
  
  
  
  
- Original Message - 
From: ariel 
To: mediacare@yahoogroups.com 
Sent: Friday, October 05, 2007 8:28 AM
Subject: [mediacare] Re: Pak YHG vs Nyonya Mus = Radityo
 Djadjoeri #59595
  
  
--- In mediacare@yahoogroups.com, Hafsah Salim muskitawati@ wrote:
  
Muskitawati,
  
tulisan sampeyan yang dibawah ini :
  
 Anehnya, Yap Thiam Hien sendiri telah menerima award
 dari Suharto untuk jasa2nya menghapuskan diskriminasi terhadap
 keturunan Cina. Lucu bukan ??? 
  
referensinya dari mana ? kok saya baca di link wikipedia
(http://id.wikipedia.org/wiki/Yap_Thiam_Hien) tsb tidak ada tulisan
dimaksud, bisa dijelaskan ? 
  
  
  
 
  
  
 
 --
  
  
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.14.1/1050 - Release Date:
 04/10/2007 17:03
 
 




[mediacare] Re: Kakek Buyut Yap Thiam Hien Adalah Mafia Opium Cina Dari Guangdong !!!

2007-10-04 Terurut Topik Manneke Budiman

So what gitu lho? Kakek buyut kita semua kalo ditelusuri riwayat hidupnya 
pastilah juga bukan malaikat semua. 

Ny. Mus kok kali ini nggak seperti biasanya ya? Biasanyabiar datanya 
mencengangkan, tapi masih relevan dan proporsional. Kali ini agak emosional dan 
terkesan punya dendam pribadi pada moyangnya Yap Hong Gie. 

manneke


-Original Message-

 Date: Thu Oct 04 18:18:48 PDT 2007
 From: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Kakek Buyut Yap Thiam Hien Adalah Mafia Opium Cina Dari 
 Guangdong !!!
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Kakek Buyut Yap Thiam Hien Adalah Mafia Opium Cina Dari Guangdong !!!
 
 Yap Thiam Hien, yang biasa dipanggil John oleh teman-teman akrabnya,
 adalah anak sulung dari tiga bersaudara dari Yap Sin Eng dan Hwan
 Tjing Nio. Kakek buyutnya adalah seorang Luitenant yang bermigrasi
 dari provinsi Guangdong di Tiongkok ke Bangka, namun kemudian pindah
 ke Aceh. Ketika monopoli opium di Hindia Belanda dihapuskan, kehidupan
 keluarga Yap dan banyak tokoh masyarakat Tionghoa saat itu merosot.
 Ditambah lagi oleh kekeliruan investasi di Aceh berupa kebun kelapa
 yang ternyata tidak memberikan hasil yang menguntungkan. Pada tahun
 1920 kedudukan keluarga Yap digantikan oleh keluarga Han, yang datang
 dari Jawa Timur.
 
 http://id.wikipedia.org/wiki/Yap_Thiam_Hien
 
  Yap Hong-Gie [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Serangan saya terhadap Nyonya Mus (MM), merupakan reaksi terhadap
  fitnah rendahan terhadap orang tua saya yang notabene tidak ada 
  hubungannya dengan konteks diskusi, itu menandakan bahwa kita 
  memasuki gelanggang free-fight, dimana hanya satu aturan yang 
  berlaku: no rules! 
 
  Tapi coba suruh buktikan; bawa data pendukung atau menunjukan
  referensi kredibel mengenai salah satu pernyataannya, pasti MM
  lari-lari seperti petasan injek.
  
 
 
 
 
 Keluarga Yap turun temurun punya keahlian untuk konspirasi dengan
 kekuatan politik yang berkuasa dalam pemerintahan.  Sebagai pelindung
 keluarga Suharto, Yap menempatkan diri sebagai opposisi.  Sulit bagi
 keturunan Cina di Indonesia bisa bertahan, terkenal bahkan jadi simbol
 masyarakat sebagai musuh pak Harto melalui bidang hukum.  Tuduhan dan
 kesalahan kecil2an dari Cendana difokuskan jadi besar untuk menutup
 kesalahan dan kejahatan Cendana yang besar2an.  Tidak tanggung2 dia
 diberi dan mendapatkan berbagai award.
 
 Mungkin, kalo saja kita cuma memandang satu frame tentang figure Yap
 Thiam Hien dalam satu scope saja, maka analysis saya bisa dianggap
 subjective, tapi kalo kita telaah scope-nya secara turun temurun,
 ternyata keluarga Yap ini menyimpan memory keluarganya turun temurun
 sebagai kebanggaan feodalisme Cina dalam berbagai masa.
 
 Dengan berbagai tehnik memutar balik kata agar pembaca bisa membaca
 dan menilai positive kepada nenek moyangnya, media umumnya menulis
 dengan hati2 agar tidak dituntut memfitnah.  Namun kalo anda jeli
 membaca di web wikipedia diatas, jelas, kakek-neneknya termasuk mafia
 Opium Cina yang berkonspirasi dengan pejabat2 korup Belanda yang
 menjadi penjajah di Indonesia waktu itu.  Selamat membaca dan
 menganalisa setiap kata dibalik tulisan Wikipedia tsb.
 
 Semoga anda mau membaca juga apa yang anda minta dari saya.  Web itu
 hanyalah referensi saja, masalah bukti hanyalah bisa kita bersama
 membaca tulisan2 anda yang menganggap rezim Suharto tidak melakukan
 rasialis keturunan Cina sementara banyak keturunan Cina yang membantah
 tulisan anda.  Anehnya, Yap Thiam Hien sendiri telah menerima award
 dari Suharto untuk jasa2nya menghapuskan diskriminasi terhadap
 keturunan Cina.  Lucu bukan ???  Inilah yang kita namakan Sandiwara
 Nasional yang disutradarai Orde Baru dan pemeran hukum adalah Yap
 Thiam Hien family.
 
 Yap Thiam Hien Award memang merupakan monumen keluarga yang diciptakan
 oleh keluarga besar yang dibantu pejabat2 korup yang pernah
 dibantunya.  Salah satu konspirasi politiknya adalah menonjolkan
 reputasi wartawan2 Katolik yang banyak membantu syndicat politik
 selama pemerintah pak Harto.  Silahkan anda membaca website dibawah
 ini dimana pemenang award-nya hanyalah wartawan2 katolik yang juga
 terkait dengan dunia katolik Internasional.
 
 http://findarticles.com/p/articles/mi_m1141/is_13_40/ai_113302229/pg_1
 
 Bagi saya, kalo anak Yap ini memang mau meracuni diri dengan nama
 besar bapaknya, silahkan saja karena itu adalah haknya.  Namun
 bersilang pendapat dengan tujuan menutupi kejahatan2 Orde baru, maka
 itu cerita lain.
 
 Ny. Muslim binti Muskitawati.
 
 
 
 




[mediacare] Re: Isu Soeharto Cina

2007-10-03 Terurut Topik Manneke Budiman
Mungkin Yap Hong Gie perlu lebih jauh menjelaskan pandangan-pandangannya 
sehingga kita-kita bisa lebih mengerti mengapa ia mengambil posisi seperti ini. 
Dan ini bisa dilakukan olehnya tanpa pertama-tama harus mencaci-maki 
orang-orang Cina yang menyatakan bahwa mereka mengalami diskriminasi semasa 
Orba. Saya sebetulnya ingin dengar pengalaman dia pribadi itu seperti apa sih? 
Terutama kalo benar bahwa ia adalah putra pengacara Yam Thiam Hien (sesuai info 
salah seorang miliser), yang di mata saya adalah sosok pejuang HAM yang semasa 
orba justru sangat kritis terhadap penguasa.

Jadi, ayo kita undang Yap Hong Gie bicara lebih lanjut.

manneke



-Original Message-

 Date: Wed Oct 03 05:46:24 PDT 2007
 From: idakhouw [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Isu Soeharto Cina
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Hi Manneke, 
 Saya sudah sampai taraf bo-hoat (frustrasi[?] dalam dialek Hokkian:)
 tiap kali membaca postingan Mr. Yap ini, jadi biasanya saya lewatkan
 saja. 
 Kalau diperhatikan posting2nya sepertinya orang ini sudah keracunan
 (baca: membiarkan diri dengan senang hati dibodohi) ideologi
 militeristik, jadi nggak-akan-kemana2 lah, pasti di situ2 aja. Lha
 sudah banyak orang bicara tentang politik busuk dibalik kebijakan
 segregasi etnis Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, kok nggak ngerti
 juga!!   
 
 Mungkin bukan karena hibernasi, tapi karena banyak duit dan dekat
 dengan militer, maka tentu saja Mr. Yap tidak pernah merasa tertindas
 oleh Pemerintah Orde Baru, seperti diucapkannya.
 
 Ida 
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, Manneke Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  Nambahin Henny: ada aturan pemerintah tentang ganti nama, apa itu?
 Ada larangan mempraktikkan tradisi budaya Cina, apa namanya itu? Ada
 larangan penerbitan dalam bahasa Cina, apa pula namanya itu? Ada
 larangan mendirikan sekolah Cina, apa namanya itu? Yap Hong Gie baru
 bangun dari hibernasi 30 tahun ya?
  
  manneke
  
  
  -Original Message-
  
   Date: Tue Oct 02 11:31:20 PDT 2007
   From: Henny [EMAIL PROTECTED]
   Subject: Re: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka
 Suminta #59147
   To: mediacare@yahoogroups.com
  
   Ah jangan naif.simple sajalah
   
   Waktu ngurus Visa anda dimintai macam-macam surat dan uang
 tambahan ngeluh..nah apa namanya itu.???
   Kalau mau masuk sekolah negri susah..nah apa namanya itu???
   Dan terjadi mulanya era mana???
   
   Mau China oportunis mau apa keg sama saja, beda tipis.kan
 tergantung orangnya. 
   Kalau sudah jadi WNI yah sudah blend lha, bukan berarti dilihat
 dari sudut teman atau lain-lain tapi dari hati nurani...
   
   Kalau kita tak kebagian rejeki yah sudah nanti juga ada gilirannya...
   
   HH
   
   
 - Original Message - 
 From: Yap Hong-Gie 
 To: mediacare@yahoogroups.com 
 Sent: Tuesday, October 02, 2007 12:17 PM
 Subject: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka
 Suminta #59147
   
   
 Bung Kaka Suminta Yth,
   
 Kendala dalam menyimak suatu tulisan dengan benar, membuat output
 kesimpulan mbeleber ndak karuan ...
   
 Tulisan saya ditujukan khusus kepada: para Cina oportunis, ulangi,
 para Cina oportunis. 
 Mereka yang dihinggapi Cinderella Syndrome, yang di Era Reformasi
 ini meratap-ratap merasa dirinya sebagai anak tiri, yang selama 32
 tahun dizalimi oleh ibu tiri Orde Baru. 
   
 Bahwasanya pendapat otokritik ini dianggap oleh kalangan tertentu
 menyakitkan the truth hurts, bukan berarti bahwa pemikiran ini
 adalah spekulatif sempit. 
 Soal adanya resiko bahaya bagi masa depan Indonesia dan kemanusiaan,
 komentar singkat saya tidak ada apa-apanya dibanding dengan perilaku
 kebabalasan sebagian elit Cina. 
   
 Sebagai etnis Cina, saya dan sebagian besar saudara-saudara etnis
 lainnya tidak pernah merasa tertindas oleh Pemerintah Orde Baru. 
   
 Kita juga sering mendengar kecengengan Cina oportunis yang
 menyalahkan
 sejarah; Pemerintahan Kolonial Belanda, sebagai biang kerok yang
 mewarisi segala kebijakan yang bersifat diskriminatif. 
 Fakta sejarah memang sering diputar balikan untuk kepentingan
 tertentu. 
 Siapapun tahu bahwa warga etnis Cina diberikan status penduduk
 khusus
 De Vreemde Oosterling; strata diatas pribumi (Inlander) dan
 setingkat dibawah warga Belanda. 
 Juga dikenal pemberian gelar (komersiel) seperti Kapitein,
 Mayoor Der
 Chinesen, dengan konsesi atau kekuasaan atas wilayah tertentu. 
 Semua orang pun tahu bahwa kalangan etnis Cina, amat-sangat
 menikmati
 priveledge yang diberikan Kolonial Belanda.
 Fenomena ini mirip dengan situasi dan kondisi pada Pemerintahan
 Orba,
 tapi sekarang ada saja yang mengumpat dan menyalahkan Pak Harto.
 Kalau di kamus saya perilaku semacam itu disebut: Munafik!
   
 Cerita horor darimana lagi bahwa sekarang etnis Cina masih
 tertindas? 
 Alasan klasik soal masalah kewarganegaraan (SKBRI

[mediacare] Re: Isu Soeharto Cina

2007-10-02 Terurut Topik Manneke Budiman

Nambahin Henny: ada aturan pemerintah tentang ganti nama, apa itu? Ada larangan 
mempraktikkan tradisi budaya Cina, apa namanya itu? Ada larangan penerbitan 
dalam bahasa Cina, apa pula namanya itu? Ada larangan mendirikan sekolah Cina, 
apa namanya itu? Yap Hong Gie baru bangun dari hibernasi 30 tahun ya?

manneke


-Original Message-

 Date: Tue Oct 02 11:31:20 PDT 2007
 From: Henny [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka Suminta 
 #59147
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Ah jangan naif.simple sajalah
 
 Waktu ngurus Visa anda dimintai macam-macam surat dan uang tambahan 
 ngeluh..nah apa namanya itu.???
 Kalau mau masuk sekolah negri susah..nah apa namanya itu???
 Dan terjadi mulanya era mana???
 
 Mau China oportunis mau apa keg sama saja, beda tipis.kan tergantung 
 orangnya. 
 Kalau sudah jadi WNI yah sudah blend lha, bukan berarti dilihat dari sudut 
 teman atau lain-lain tapi dari hati nurani...
 
 Kalau kita tak kebagian rejeki yah sudah nanti juga ada gilirannya...
 
 HH
 
 
   - Original Message - 
   From: Yap Hong-Gie 
   To: mediacare@yahoogroups.com 
   Sent: Tuesday, October 02, 2007 12:17 PM
   Subject: [mediacare] Isu Soeharto Cina, Siapa Bapaknya ?=Kaka Suminta 
 #59147
 
 
   Bung Kaka Suminta Yth,
 
   Kendala dalam menyimak suatu tulisan dengan benar, membuat output
   kesimpulan mbeleber ndak karuan ...
 
   Tulisan saya ditujukan khusus kepada: para Cina oportunis, ulangi,
   para Cina oportunis. 
   Mereka yang dihinggapi Cinderella Syndrome, yang di Era Reformasi
   ini meratap-ratap merasa dirinya sebagai anak tiri, yang selama 32
   tahun dizalimi oleh ibu tiri Orde Baru. 
 
   Bahwasanya pendapat otokritik ini dianggap oleh kalangan tertentu
   menyakitkan the truth hurts, bukan berarti bahwa pemikiran ini
   adalah spekulatif sempit. 
   Soal adanya resiko bahaya bagi masa depan Indonesia dan kemanusiaan,
   komentar singkat saya tidak ada apa-apanya dibanding dengan perilaku
   kebabalasan sebagian elit Cina. 
 
   Sebagai etnis Cina, saya dan sebagian besar saudara-saudara etnis
   lainnya tidak pernah merasa tertindas oleh Pemerintah Orde Baru. 
 
   Kita juga sering mendengar kecengengan Cina oportunis yang menyalahkan
   sejarah; Pemerintahan Kolonial Belanda, sebagai biang kerok yang
   mewarisi segala kebijakan yang bersifat diskriminatif. 
   Fakta sejarah memang sering diputar balikan untuk kepentingan tertentu. 
   Siapapun tahu bahwa warga etnis Cina diberikan status penduduk khusus
   De Vreemde Oosterling; strata diatas pribumi (Inlander) dan
   setingkat dibawah warga Belanda. 
   Juga dikenal pemberian gelar (komersiel) seperti Kapitein, Mayoor Der
   Chinesen, dengan konsesi atau kekuasaan atas wilayah tertentu. 
   Semua orang pun tahu bahwa kalangan etnis Cina, amat-sangat menikmati
   priveledge yang diberikan Kolonial Belanda.
   Fenomena ini mirip dengan situasi dan kondisi pada Pemerintahan Orba,
   tapi sekarang ada saja yang mengumpat dan menyalahkan Pak Harto.
   Kalau di kamus saya perilaku semacam itu disebut: Munafik!
 
   Cerita horor darimana lagi bahwa sekarang etnis Cina masih tertindas? 
   Alasan klasik soal masalah kewarganegaraan (SKBRI) harus dilihat
   secara komprehensif, mulai dari sejarah sosial-politik; seperti 
   Staatsblad Belanda, Dwi Kewarganegaraan, Kebijakan Pemutihan oleh
   Pemerintah Orde Baru (baca kembali Orde Baru!), serta jangan lupa juga
   segi kesadaran dan sikap-prilaku warga itu sendiri. 
   Kalau ngurus dokumen lewat calo, biro jasa dan pihak ke-3, terus
   dikenakan biaya (jasa) tambahan, terus semuanya mengaku-ngaku diperas
   itu kan konyol! 
   Tapi itu semua sudah masa lalu, jangan diulang-ulang lagi cerita
   bodong tersebut. 
   Pemerintah secara resmi sudah menghapuskan pra-syarat SBKRI (bagi WN
   yang orang tuanya lahir di Indonesia), diperkuat dengan payung hukum,
   UU Kewarganegaraan dan UU Anti-Diskriminasi. 
 
   Kalau serius ingin mengungkapkan korupsi Pak Harto, bawa bukti-bukti
   materiel konkrit, berikan kepada Jaksa Agung, KPK, MA, DPR/MPR dan
   Presiden, tapi jangan model fitnahan TIME Inc, atau kumpulan clipping
   koran ala Transparansi Internasional.
 
   Saya kira Cinderella Syndrome itu cuma diderita turunan genetik
   terbatas, rupanyanya sudah mewabah dan nular dari satu milis ke milis
   yang lain ... he he he 
 
   Wassalam, yhg.
   --
 
 
 




[mediacare] Re: Mencla Mencle Gay Taufik Ismail

2007-09-29 Terurut Topik Manneke Budiman

Halo Bung Anton,

Saya pikir, Taufik Ismail bukan cuma satu-satunya sastrawan yang tak puas 
dengan kondisi pada tahun 1960-an. Ditilik dari zamannya, protes Taufik pada 
rezim yang berkuasa saat itu kok rasa-rasanya bisa dimengerti. Juga bahwa saat 
itu ada cukup banyak sastrawan yang menaruh harapan pada akan adanya perubahan 
yang dibawa rezim baru. Bahwa kemudian rezim baru ini pun ternyata melakukan 
banyak keboborokan, maka saya menerima bahwa sebagian sastrawan secara moral 
terpanggil menyerukan kritik mereka. Ini bukan mencla-mencle. Ini justru 
konsistensi. Kesetiaannya bukan kepada rezim, melainkan kepada cita-cita 
kemakmuran dan kesejahteraan buat segenap bangsa. Yang kecewa pada Orba bukan 
cuma Taufik, tapi juga para sastrawan lain yang pada awalnya mengira orba bakal 
membawa perubahan positif. Justru kalau Taufik diam demi mempertahankan 
konsistensi dukungannya terhadap orba, maka dia bisa dihakimi sebagai 
sastrawan buta dan picik.

Bahwa secara pribadi Taufik berseberangan, baik dari segi estetik maupun 
politik, dari Pram, memang membuat kita prihatin. Tapi, setidaknya, kritik 
Taufik terhadap Pram tidak dilancarkan dengan cara-cara preman. Demikian pula 
kritik Taufik terhadap apa yang disebutnya dengan sastra kelamin dll. Saya 
tidak setuju dengan pandangannya, yang menurut saya nyaris sepenuhnya 
moralistik serta tak mempertimbangkan adanya kemungkinan lain untuk memahami 
karya-karya yang tak disukainya itu. Tapi, Taufik tetap menyampaikan kritik 
tajamnya dalam koridor yang beradab. Seberapapun lemah argumentasinya di mata 
kita, ia tetap mengajukan argumentasi, bukan caci-maki. Inilah yang saya 
rasakan absen dalam polemik yang ramai baru-baru ini.

Pada akhirnya, kita perlu mengakui bahwa Taufik Ismail punya tempat khusus 
dalam sejarah sastra Indonesia modern, sama halnya dengan Pram. Sebagai 
pribadi, ia punya kelemahan, seperti juga Pram punya kelemahan, dan demikian 
pula GM. Namun, saya pikir kita perlu fair dalam menilai bobot karya-karyanya. 
Mari kita berikan tempat dan penghargaan yang sesuai dan layak ia dapatkan, 
meski secara ideologis kita berseberangan dengannya.

Ini semua saya katakan tidak untuk menilai bahwa perspektif Anda tidak valid. 
Saya hanya mencoba memperlihatkan bahwa ada cara lain untuk menilai Taufik. Ini 
adalah sesuatu yang saya juga ingin perlihatkan kepada para peserta polemik 
antara Ode Kampung dan TUK. 

manneke


-Original Message-

 Date: Sat Sep 29 10:53:24 PDT 2007
 From: anton_djakarta [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Mencla Mencle Gay Taufik Ismail
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Dulu gagah banget yaTaufik jelek-jelekin rezim Sukarno, sampai 
 bikin puisi segerobak nyerang Bung Karno. Yang ujung-ujungnya belain 
 Suharto eh...dia bikin puisi macem beginian. Kalo diliat bahasanya 
 MALU LAH TAUFIK ISMAIL TUH SAMA PRAMyang biar digebuki tetap 
 bilang saya setia pada Bung Karno karena saya tahu apa tujuan Bung 
 Karno. 
 
 Tapi itulah dunia, hanya bisa menempatkan orang oportunis ketimbang 
 pejuang sejati...Malu Bangsa Indonesia Punya Sastrawan Macam Taufik 
 Ismail...Ini potongan puisinya Silahkan anda menilai sendiri
 
 Oh ya kini dia jelek-jelekin GM, dulu Pram diserang tapi Pram santai 
 bilang Aku nggak kenal dia kok
 
 Nih Puisi Mencla Mencle-nya
 
 MALU AKU JADI ORANG INDONESIA 
 Oleh : Taufik Ismail
 
 I 
 
 Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga
 Ke Wisconsin aku dapat beasiswa
 Sembilan belas lima enam itulah tahunnya
 Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia
 Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia
 Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda
 Sahabatku sekelas, Thomas Stone namanya,
 Whitefish Bay kampung asalnya
 Kagum dia pada revolusi Indonesia 
 Dia mengarang tentang pertempuran Surabaya
 Jelas Bung Tomo sebagai tokoh utama
 Dan kecil-kecilan aku nara-sumbernya
 Dadaku busung jadi anak Indonesia
 Tom Stone akhirnya masuk West Point Academy
 Dan mendapat Ph.D. dari Rice University
 Dia sudah pensiun perwira tinggi dari U.S. Army
 Dulu dadaku tegap bila aku berdiri
 Mengapa sering benar aku merunduk kini 
 
 
 PS. Kalo tau  bangga jadi anak Revolusi kenapa dulu bilang Sukarno 
 diktator dan bikin jelek sejarah Revolusi? Mana Tukang 
 Rambutanmu...? Kenapa nulis puisi begituan nggak pas jaman Suharto 
 jaya-jayanya tahun 80-an tapi pas Suharto jadi macan ompong. Seorang 
 intelektual harus berani bersikap seperti Vaclav Havel atau 
 Pram...atau GM dengan watak demokrasinya sehingga jelas watak ke 
 Intelektualan seseorang.
 
 Benci saya dengan sikap lembek macam beginian yang akhirnya 
 melahirkan generasi bubrah.
 
 Tapi nggak apa-apa generasi muda Indonesia harus lepas dari sikap 
 macam beginian jangan lengket sama mau enak sendiri saja Dan tunduk 
 pada kekuasaan.
 
 ANTON
 
 




[mediacare] Re: Darut Tauhid bangkrut?

2007-09-28 Terurut Topik Manneke Budiman
Nah,kali ini saya setuju dengan Indonebia. Saya juga doakan semoga AA Gym bisa 
bangkit kembali. ia pernah jatuh, tapi ia juga aset Indonesia yang tak 
ternilai. Semoga ia segera bisa kembali menyiramkan kesejukan kepada sebanyak 
mungkin orang yang lagi kehausan di negeri ini.

manneke



-Original Message-

 Date: Wed Sep 26 02:07:59 PDT 2007
 From: indonebia indonebia [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Darut Tauhid bangkrut?
 To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

 
 Masya Allah! Ana dan sohib-sohib ana yang tersebar dimana-mana kaget dengar 
 berita bangkrutnya bisnis yang dijalani oleh Aa Gym. Beredar kabar, itu 
 karena beliau berpoligami.  

 Tapi ana tidak yakin bahwa bangkrutnya Darut Tauhid gara-gara Aa Gym 
 berpoligami. Ana percaya, Allah SWT hanyalah sekadar memberikan cobaan kepada 
 beliau. Nanti sehabis Lebaran atau Insya Allah awal tahun depan, bisnis 
 beliau akan cemerlang kembali. Aa Gym adalah sosok yang dicintai oleh Allah 
 seperti halnya Dia mencintai Rasulullah. Jadi tidak semestinya Allah 
 membangkrutkan bisnis beliau yang selalu ditaburi doa-doa.   
   Wassalam,

   Indonebia





   
 Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli   

 Posted by: Kinantaka [EMAIL PROTECTED]   
  Tue Sep 25, 2007 10:50 pm (PST)   Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai 
 Dipreteli
 Rabu, 26 September 2007, 12:00:00 WIB
 
 *Bandung, myRMnews.* Bulan Ramadhan ternyata tidak begitu berkah buat dai
 kondang Kiai Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Pasalnya, sebagian pegawai
 yang telah di PHK memprotes karena tidak puas mendapatkan pesangonnya.
 
 Beberapa mantan karyawan Darut Tauhid merasa tidak puas karena jumlah
 pesangon yang diterima dari MQ dinilai tidak sesuai dengan masa kerja
 sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan
 
 Kita hanya menerima setengah dari hak yang seharusnya kita dapat sesuai
 dengan yang telah kita sepakati. Saya betul-betul kaget dan tidak habis
 mengerti, kata Dody Lazuardi salah satu mantan pekerja Aa' Gym yang pernah
 bekerja di MQ FM, Selasa (25/9).
 
 Padahal, lanjut Dody, dirinya sudah bertemu dengan Aa Gym untuk membicarakan
 hak para mantan karyawan. Kata Dody, Aa Gym sudah menginstruksikan kepada
 tim audit untuk menyelesaikan hak-hak mantan karyawan. Makanya kita
 benar-benar kecewa, katanya.
 
 Dody dan para mantan karyawan yang lainnya berharap persoalan ini bisa
 selesai. Saya hanya berharap masalah ini dapat diselesaikan secepatnya
 sebelum Idul Fitri. Insya Allah saya hanya menuntut hak saya, istri dan
 anak-anak saya,tidak lebih dari itu, kata Dody.
 
 Dody menilai ia telah dizhalimi dan diperlakukan secara tidak profesional
 oleh pihak MQ, sesuatu yang menurut Dody sangat bertolak belakang dengan isi
 ceramah Aa Gym selama ini yang selalu mendengung-dengungk an tentang
 keprofesionalan
 
 Sementara itu, pekerja Darut Tauhid lainnya, Ahmad Ridwan mengaku tetap bisa
 menerima keputusan yang dilakukan oleh MQ. Dirinya, secara tidak langsung
 juga ikut mengkritik kebijakan yang dibuat manajemen. Itu mah bukan
 pesangon,kang. Kalau pesangon mestinya 50 juta, kata Ahmad.
 
 Sementara itu, Humas Darut Tauhid, Dharmawan, belum bisa dimintai
 konfirmasinya.
 
 http://www.myrmnews .com/indexframe. php?url=situsber ita/index. php?pilih= 
 lihat_edisi_ websiteid= 43740
 
 

 -
 Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
 Answers



[mediacare] Re: Surat Keberatan Media Watch atas iklan XL versi Perempuan Rp 1,-

2007-09-28 Terurut Topik Manneke Budiman

Setuju. Seruan protes terhadap iklan Prox XL, dan juga semua posting yang 
bernada kritis terhadap iklan itu, harus dibaca sebagai ajang pendidikan dan 
peningkatan kesadaran publik--baik itu laki-laki maupun perempuan--untuk lebih 
sensitif gender. Tapi kita jangan lupa juga bahwa yang dihadapi adalah 
pemodal-pemodal besar. Maka itu, cara melawan mereka bukanlah dengan 
rusak-rusakan, tetapi dengan membangun kesadaran publik.

manneke


-Original Message-

 Date: Thu Sep 27 16:31:21 PDT 2007
 From: marthajan04 [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Surat Keberatan Media Watch atas iklan XL versi 
 Perempuan Rp 1,-
 To: mediacare@yahoogroups.com

 sebetulnya siapa sih yang paling salah dalam hal iklan2 yang 
 merendahkan wanita?
 saya yang perempuan, lebih condong malah menyalahkan si perempuan itu 
 sendiri yang jadi modelnya.
 sebagai perempuan, seharusnya dia tidak tergiur oleh uang yang 
 merendahkan perempuan terutama dirinya sendiri.
 pihak pengusaha memang dia nyari akal untuk melariskan dagangannya.
 pihak lelaki apa urusannya, bukan dia yang direndahkan.
 Jadi saya lebih mengharapkan lembaga2 wanita, mulailah usaha 
 menyadarkan wanita2 entah goblog atau tidak punya harga diri wanita2 
 model seperti ini. caranya terserah bagaimana bijaknya anda2 saja.
 
 salam,
 mj
 
 
 
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, Daniel H.T. [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  Saya lihat iklan tsb masih ada di website XL (www.xl.co.id)
  Ini dia:
  
  
  
  
  
  
- Original Message - 
From: M. Irwan Hrp 
To: mediacare@yahoogroups.com 
Cc: Milis Perempuan ; Forum PembacaKompas ; Milis KOMNAS 
Sent: Thursday, September 27, 2007 4:32 PM
Subject: Re: [mediacare] Surat Keberatan Media Watch atas iklan 
 XL versi Perempuan Rp 1,-
  
  
Dear All,
  
Sudah saya sampaikan ke team terkait. Semoga menjadi masukan bagi 
 kita semua.
  
  
On 9/27/07, Titiana Adinda  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  MEDIA WATCH
  Jl.Bangka Raya No 43 ,Jakarta Selatan 12770
  Telp: 021-7192627 Fax:021-7192523
  Email: [EMAIL PROTECTED]
  
  No: 001/E/MW/SK/IX/07
  Lamp: 1 buah foto contoh iklan
  Hal   : Surat Keberatan
  
  Jakarta, 26 September 2007

  Kepada Yth.
  Pimpinan Perusahaan
  Kartu Seluler XL
  di tempat
  
  Dengan hormat,
   Kami bermaksud menyampaikan surat keberatan kami atas iklan XL 
 versi perempuan dengan menggunakan kaos bertuliskan Rp 1/detik
  Dari cara mempromosikan iklan tersebut menunjukkan citra yang 
 melecehkan 
  perempuan, karena :
  
  Model yang diperagakan adalah seorang perempuan dewasa berdiri 
 dan dibagian
  perut serta sekitar payudara bertuliskan Rp 1 / per detik. 
  
  Citraan ini sangat merendahkan perempuan, memberi kesan tubuh 
 perempuan tersebut sama dengan seharga Rp 1 / per detik. Bahwa iklan 
 ini menunjukkan citraan penjualan seorang perempuan, atau ide dari 
 bisnis hotline. 
  
  Dengan ini kami sangat keberatan sekali iklan tersebut terus 
 menerus ditayangkan dan diterbitkan di media-media sampai sekarang 
 yang dapat dilihat oleh semua orang. Masih banyak iklan XL lain 
 sebelumnya yang terlihat lebih kreatif tanpa mencitrakan perempuan 
 seperti itu.
  
  Negara Indonesia sudah sepakat untuk menghapuskan semua bentuk 
 diskriminasi terhadap perempuan baik langsung maupun tidak langsung 
 (UU No. 7 Tahun 1984) salah satunya peran media massa (termasuk 
 iklan) 
  
  Semoga masukan dari kami ini sangat bermanfaat bagi perusahaan 
 Anda.
   Kami sangat terbuka untuk berdialog dengan pihak XL mengenai 
 keberatan kami ini. Agar terjadi pengertian masyarakat dan untuk 
 selanjutnya silahkan menghubungi Dinda di 08151609391 atau email kami 
 di [EMAIL PROTECTED] bila tertarik untuk merencanakan pertemuan.
   Media Watch akan terus memantau tayangan televisi yang 
 memiliki tayangan yang membuat citraan perempuan menjadi negatif. 
 Tujuannya bukan untuk memberangus media industri, tetapi 
 memberi 'masukan lebih' segala hal yang berhubungan dengan prinsip 
 hak asasi manusia. Di negara lain metode ini sudah diterapkan, 
 diantaranya di Filipina.
  Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
  Hormat kami,
  
  Mariana Amiruddin
  Koordinator Umum
  
  CC:
  1.Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan
  2.Komisi Penyiaran Indonesia
  
  
  
  Kunjungi blog aku di:
  http://titiana- adinda.blogspot.com/
  
  
  
 
  Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda 
 di Yahoo! Answers
 
 




Re: [mediacare] YAHUDI lagi....

2007-09-28 Terurut Topik Manneke Budiman

Saya setuju banget dengan Henny. Sebuah jalan pikiran yang masak. Daripada 
hujat-hujatan, leibh baik pakai energi buat menciptakan perdamaian. Di 
Al-Qur'an juga ada lho kewajiban menciptakan kedamaian. Jadi isinya tak cuma 
soal perseturuan dengan Yahudi doang. Di Kitab Perjanjian Lama juga ada kisah 
Tuhan menyuruh orang Israel membunuhi bangsa-bangsa lain yang menghuni Kanaan. 
Masa kini orang Kristen cukup gila untuk mengikuti perintah dalam kisah itu 
dengan membunuhi keturunan bangsa-bangsa itu, dengan alasan disuruh Tuhan? 
Kan enggak gitu.

manneke



-Original Message-

 Date: Fri Sep 28 11:08:33 PDT 2007
 From: Henny [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] YAHUDI lagi
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Lalu apa karena Yahudi kita perlu mengggugat Al Quran? Nggak lah ya
 
 Pointnya bila si David Yazbeck berayah Yahudi dan ibu Arab lalu mengapa kita 
 yg nggak ada kaitannya tak bisa netral? Kayaknya bukan soal agama 
 deh.Coba saja sudah sama satu agama dengan si ARAB tapi TKW kita masih 
 diperkosa dan disiksa.  Sahabat dan adikku yg umroh selalu diingatkan untuk 
 tidak bepergian sendiri, sudah banyak kasus bukan saja wanita tulen, wanita 
 1/2 tulen juga diperkosa..lha dikota suci, menunaikan ibadah...gimana?
 
 Lalu bagaimana kalau Yahudi dan Arab itu bersatu? Yah...kiamat...kita tak 
 akan eksis lagi...Nggak kebayang deh
 
 HH
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Sunny 
   To: mediacare@yahoogroups.com 
   Sent: Friday, September 28, 2007 10:39 AM
   Subject: Re: [mediacare] YAHUDI lagi
 
 
 
   Tidak boleh bersahabat dengan Yahudi dan Nasrani itu sudah diatur oleh 
 Allah. Kalau Anda tidak percaya, silahkan buka Al Quran dan lihat pada ayat 
 5:51. Mengapa tidak boleh bersahabat? Tentunya disebabkan kebencian. 
 
   Jadi Allah itu rasis?  Hehehehe.
 
 - Original Message - 
 From: Willy Samosir 
 To: mediacare@yahoogroups.com 
 Sent: Friday, September 28, 2007 11:54 AM
 Subject: Re: [mediacare] YAHUDI lagi
 
 
 kebodohan aj si pak, soalnya benci yahudi itu kan krn rasis aj 
 sebenernya..lebih lagi, yahudi itu kan suku yang berasal dari keturunan anak 
 ke-4-nya nabi yakub alias israel..mgkn kebencian pada yahudi jg dsebabkan 
 krn adanya neo-nazi..eh tp klo dblg yahudi jenius musik saya krg setuju jg, 
 krn Johann Sebastian Bach, Beethoven, bahkan Kurt Cobain, Pance F. Pondaag 
 dan Benyamin Su'eb itu ga ada yahudi2nya..
 
 
 - Original Message 
 From: roi8890 [EMAIL PROTECTED]
 To: mediacare@yahoogroups.com
 Sent: Friday, 28 September, 2007 10:03:04 AM
 Subject: Re: [mediacare] YAHUDI lagi
 
 
 bukannya Yahudi itu 'dikutuk' punya otak yang encer
 ya?
 coba deh riset pelaku bisnis top di dunia, gw pikir
 sih mayoritas orang yahudi juga.
 Coba juga riset penerima nobel...
 
 --- Henny [EMAIL PROTECTED] n.com wrote:
 
  Saat ini saya sedang menyusun dan mempelajari
  musical dari beberapa Broadway Musical al seperti:
  - West Side Story
  - Man of La Mancha
  - The Sound of Music
  - The Full Monty
  - Annie
  - Fiddler on The Roof
  
  Ternyata karya-karya musical besar majority dibuat
  oleh tokoh-tokoh keturunan Yahudi dan kelahiran New
  York tahun 1895-1930. Kebanyakan adalah kelahiran
  1918 dan salah satu yang tidak asing tentunya
  Leonard Berstein. Pasti deh banyak yang tahu
  karyanya sebutkan saja Somewhere, Tonight, Maria. 
  
  Bukan hanya karya mereka menerima Oscar, Grammy,
  Emmy, Tony bahkan Pulitzer.
  
  Sutradara West Side Story Mr. Jerome Robbins
  ternyata belajar menari dari Yeichi Nimura. Wah
  keturunan Jepang gimana ini koq bisa ..dan
  gimana ya mau bersaing ternyata banyak sekali yang
  beberapa langkah mendahului kita ya.
  
  Yang istimewa adalah David Yazbeck kelahiran
  tahun1960 dalam The Full Monty. Beliau berasal dari
  ayah keturunan Yahudi dan ibu keturunan Arab. Musisi
  ulung ini diusia 26 tahun sdh memenangkan Emmy
  selain menulis juga menjadi producer terhadap group
  band dan musisi besar lainnya seperti Queen, Tito
  Puentes. 
  
  Ini belum termasuk beberapa Yahudi lainnya seperti
  Irving Berlin kelahiran tahun 1888 yg berimigrasi ke
  US tahun 1893. Siapa nggak kenal lagu White
  Christmas, Always, Blue Skies, God Bless America,
  Anything You Can do (I can do better), Change
  Partner, Cheek to cheek. Let your self Go , How deep
  is the Ocean, Let face the music and dance
  
  Wadduh saya nggak habis pikir apa ya alasan orang
  membenci YAHUDI ya.kayaknya bukan agama saja lho
  MAS..tapi SIRIK juga kali ya. Tapi aku koq
  nggak ada tuh rasa bencinya, malah kagum. Mungkin
  karena tak pernah diajarkan membenci kali ya
  
  Aduh.Ini aku yang salah tempat dilahirkan
  ataukah mereka yang salah

[mediacare] Re: Jago desain, memble perawatan--KUK?

2007-09-26 Terurut Topik Manneke Budiman
Pasti ini ulahnya preman-preman KUK yang mencopoti sekrup jembatan busway untuk 
dipakai inspirasi buat nulis puisi. Wah, memang sama bahayanya sama FPI si KUK 
ini! Ini pendapat lho. Yang mau beda boleh :))

manneke



-Original Message-

 Date: Wed Sep 26 18:48:14 PDT 2007
 From: The Watcher [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Jago desain, memble perawatan
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Salam,
 
 Pernahkah melihat jembatan penyeberangan ke bus transjakarta yang skrup-nya
 sudah hilang dan lempeng alas jembatannya menganga ?
 Pernahkan melihat tembok-tembok jalan layang yang penuh dengan coret-coretan
 ?
 
 Sebagian besar dari kita pernah melihat hal tersebut.
 Pemerintah kita memang hebat dalam membuat, entah itu bangunan fisik, maupun
 peraturan/undang-undang namun memble dalam hal perawatan.
 
 Mungkin pertanyaan sederhana dari kita adalah kemana saja uang yang didapat
 dari perolehan bus transjakarta ? atau, kemana para aparat sampai-sampai
 banyak pedangang kaki lima dipinggir-pinggir jalan, banyak tembok yang
 dicoret-coret, fasilitas telepon umum yang tinggal kabel-nya, peraturan
 dilarang merokok di beberapa daerah di DKI Jakarta, atau kali-kali yang
 penuh dengan sampah ?
 
 Peraturan memang telah dibuat. Tapi, peraturan tanpa pengawasan dan hukum
 yang tegas sama saja dengan jago desain, memble perawatan.
 
 Tanpa pengawasan dan hukum yang tegas. Tata kota di Jakarta tidak akan
 pernah baik.
 
 Pertanyaan selanjutnya adalah, untuk menegakkan hukum, apakah pemerintah dan
 aparat berani untuk membersihkan departemen-nya terlebih dahulu ?



[mediacare] Re: Bubarkan Komunitas Utan Kayu--liberal kawin sama komunis?

2007-09-25 Terurut Topik Manneke Budiman
Yang saya tak habis pikir, kok bisa ya liberalisme diusung bareng sama 
komunisme? Opo tumon toh? Wah,baru satu-satunya nih di dunia ada organisasi 
yang bisa secara bersamaan mendukung liberalisme sekaligus mendukung komunisme. 
Hebt, hebat!!! Ini organisasinya yang supercanggih, atau analisis sang 
pengamat yang kacau-balau?

manneke



-Original Message-

 Date: Mon Sep 24 21:41:12 PDT 2007
 From: The Watcher [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Bubarkan Komunitas Utan Kayu
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Salam untuk Baramuli,
 
 Ide saya berasalkan dari pro-kontra-nya mereka. Baik KUK, FPI dan HD
 memiliki pendukung dan penentang. Kesemuanya pun kontroversial, KUK membawa
 isu liberal, agama  komunisme, FPI membawa isu agama  moralitas sedangkan
 HD membawa isu ekslusifisme.
 
 Walaupun KUK berbeda dengan FPI  HD dalam hal gerakannya. Namun efeknya
 bisa jadi sama.
 Jika FPI  HD cenderung membawa gerakan fisik, KUK membawa gerakan fikiran.
 Ingatlah paham-paham fikiran leninisme, sosialisme  komunisme yang awalnya
 hanya wacana dalam bentuk fikiran yang kemudian berkembang menjadi fisik.
 
 On 9/25/07, Wielsma Baramuli [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
Asal malontok jo! Alias ASBUN aja!
  Dari mana anda (sang pengamat sosial) dapat ide bahwa KUK sama dengan FPI,
  apalagi gank HD? Apapula itu GDP yang main neyelonong menuntut KUK
  dibubarkan? Mau menghidupkan dan melestarikan otoritarianisme ya? Nuntut sih
  nuntut, tapi ya, mbok dipikir yang masuk akal gitu lho!
 
  Hare gene. masih mau main hantam?
 
  Bung Mod, masalahnya bukan siapa itu Mudzakir dan Elisia Purba, tapi
  mengapa mereka sempat-sempat punya pikiran iseng seperti ini. Capek
  deh.!
 
  Salam,
  Wedekabe
 
  *The Watcher [EMAIL PROTECTED]* wrote:
 
   Salam,
 
  Dengan perkembangan teknologi saat ini, khususnya teknologi informasi
  memberikan kebebasan bagi semua orang untuk mengeluarkan pendapat.
  Komunitas/kumpulan orang/organisasi yang dianggap mengancam eksistansi
  maupun kenyamanan orang atau sekelompok orang lain pun lebih mudah diprotes.
  Sebut saja tindakan-tindakan anggota Harley Davidson yang cenderung dikenal
  arogan di jalan raya, tindakan anggota FPI yang seringkali melibas
  tempat-tempat hiburan malam yang dianggap menggangu bisnis dan terakhir kali
  tindakan Komunitas Utan Kayu yang dianggap membawa paham liberal dalam
  karya-nya dan berteman baik dengan komunis yang membuat para seniman dan
  sebagian besar masyarakat Indonesia yang anti-komunis menjadi meradang.
 
  Tampaknya komunitas/kumpulan orang/organisasi seperti FPI, Gank Harley
  Davidson dan Komunitas Utan Kayu memang tidak dapat disentuh oleh aparat,
  kemungkinan besar karena memang sengaja dipelihara oleh negara dan bukti-nya
  tidak cukup untuk menutup organisasi tersebut
 
 
 
  On 9/22/07, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  Siapa itu Mudzakir dan Elisia Purba?
  
  
  
   *Garda Pembebasan gardapembebasan@ lycos.com* wrote:
  
   Bubarkan Komunitas Utan Kayu!
  
  
   (1) Seniman Garda Depan Pembebasan (GDP) dengan ini mendesak kepada
   Pemerintah untuk membubarkan Komunitas Utan Kayu (KUK).
  
   (2) Kami mengimbau pihak kepolisian supaya menutup areal di jalan Utan
   Kayu 68H itu agar tidak digunakan bagi kegiatan kesenian yang mengancam
   martabat bangsa.
  
   Telah diketahui luas, bahwa KUK adalah tempat penyebaran ide-ide
   liberalisme yang mengutamakan humanisme universil dengan mendatangkan
   seniman-seniman asing secara besar-besaran.
  
   KUK juga menjadi tempat berkumpulnya kelompok Islam Liberal dan
   bekas-bekas tapol G30S/PKI yang ateis dan Marxis.
  
   (3) Kami menuntut agar dominasi KUK dalam bidang sastra harus diakhiri.
  
   (4) Kami menunut agar Goenawan Muhammad diusut.
  
   (5) Kami menuntut agar Harian Kompas memecat Hasif Amini sebagai
   redaktur budaya dan diganti oleh Saut Situmorang yang jelas-jelas 
   berprinsip
   sastra untuk rakyat tertindas..
  
   (6) Kami menuntut agar Koran Tempo memecat Nirwan Dewanto sebagai
   redaktur budaya dan diganti oleh sastrawan yang ditunjuk oleh Saut
   Situmorang serta DEWAN penandatangan Manifesto Ode Kampung.
  
   (7) Kami menuntut agar jurnal Kalam dilarang terbit.
  
  
  
   Bersama ini pila kami menyerukan apabila Polisi gagal bertindak, para
   seniman boemipoetera yang progresif mengambil alih areal Jalan Utan 
   Kayu6H, termasuk stasiun radio dan teater, dan membuang jauh-jauh 
   buku-buku
   liberalisme dan marxisme-leninismE dari perpustakaannnya.
  
   .
   SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA!!!
  
  
   GARDA DEPAN PEMBEBASAN
  
   Mudzakir H.S.
   Ketua
  
   Elisia Purba
   Sekretaris I
  
  
  
  
   e-mail: [EMAIL PROTECTED]
   blog: http://mediacare.blogspot.com
  
  
 
 
  --
  Pinpoint customers
  http://us.rd.yahoo.com/evt=48250/*http://searchmarketing.yahoo.com/arp/sponsoredsearch_v9.php?o=US2226cmp=Yahooctv=AprNIs=Ys2=EMb=50who
  are looking for what you sell.
 
   
 



[mediacare] Re: Jakgung Request ke Bank Dunia Soal Soeharto etc

2007-09-24 Terurut Topik Manneke Budiman

Saya suka heran kok tiap kali kita bicara tentang kritik internasional tentang 
pemimpin korup di negeri ini, selalu disangkut-pautkan dengan harkat dan 
martabat bangsa. Betul-betul tak mampu membedakan mana individu dan mana 
negara, dan masih berpikir dengan gaya feudal: raja dan negara adalah tunggal. 
Nah, kalo Jakgung-nya aja ikut-ikutan pakai paradigma berpikir seperti ini, 
gimana mau menghrapakan pengusutan yang serius dan all out?

manneke


-Original Message-

 Date: Mon Sep 24 01:22:38 PDT 2007
 From: Merapi 08 [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] * Jakgung Request ke Bank Dunia Soal Soeharto etc
 To: mediacare@yahoogroups.com

 * Jakgung Request ke Bank Dunia Soal Soeharto etc
 Jawapos - Senin, 24 September 2007
  
 JAKARTA - Jaksa Agung (Jakgung) Hendarman Supandji tetap optimistis 
 bisa melacak aset-aset negara yang diduga hasil korupsi mantan 
 Presiden Soeharto di luar negeri. Untuk itu, pemerintah segera 
 mengajukan request ke Bank Dunia untuk menelusuri aset-aset tersebut.
 
 Secepatnya kita mengajukan request ke Bank Dunia. Ini agar harta 
 negara yang diduga ditransfer mantan Presiden Soeharto ke luar 
 negeri bisa segera dilacak, ujar Hendarman usai berbuka puasa di 
 kediaman Menkes Sabtu (22/9). Menurut dia, pemerintah mengajukan 
 request karena mekanismenya memang harus meminta izin ke Bank Dunia. 
 
 Hendarman mengatakan, pelacakan aset Soeharto tersebut sangat 
 penting karena daftar yang dirilis The Stolen Asset Recovery (StAR) 
 Initiative tidak detail. Datanya sebatas asumsi bahwa sejumlah 
 pejabat tinggi dunia, termasuk Soeharto, menggelapkan pajak dan 
 mengumpulkan uang suap. 
 
 Ketua Umum Gerakan Masyarakat Peduli Harta Negara (Gempita) Albert 
 Hasibuan mendukung upaya Kejaksaan Agung menindaklanjuti laporan 
 StAR Initiative. Lembaga itu dibentuk PBB dan Bank Dunia terkait 
 aset mantan Presiden Soeharto di sejumlah bank di luar negeri. 
 Sebab, isi dokumen tersebut bisa menjadi petunjuk awal terjadinya 
 penghimpunan uang haram semasa kepemimpinan Soeharto.
 
 Menurut Albert, kejaksaan harus menjadikan dokumen Bank Dunia 
 sebagai bahan penyelidikan. Itu terutama untuk memperkuat pembuktian 
 kasus perdata atas berbagai dugaan korupsi Soeharto.
 
 Kasus (pidana) Soeharto memang telah dihentikan. Tetapi, sekarang 
 ada upaya perdata untuk mengembalikan kerugian negara. Nah, dokumen 
 Bank Dunia itu harus dimanfaatkan, kata Albert yang dihubungi koran 
 ini kemarin.
 
 Albert mengklaim, sebagian isi dokumen Bank Dunia, termasuk Prakarsa 
 PBB dalam StAR Initiative, merupakan masukan Gempita. Isinya pernah 
 dilaporkan ke kejaksaan di era Jaksa Agung Andi M. Ghalib. Tetapi, 
 tidak berlanjut dalam proses hukum sampai ada perkembangan program 
 StAR Initiative, ujar Albert. Gempita, menurut Albert, memaklumi 
 kuatnya intervensi politis kala itu sehingga masukannya tidak 
 bergulir di meja hijau.
 
 Ditanya tentang isi pengaduan Gempita ke kejaksaan, Albert menjawab, 
 sebagian berisi aset Soeharto di luar negeri. Ada di Selandia Baru. 
 Yang lain aset properti di London, Inggris, jelasnya.
 
 Dari penelusuran koran ini, kantor berita AFP pada 26 April 2000, 
 pernah memberitakan kesediaan Menlu Selandia Baru Phill Goff 
 membantu mengamankan aset keluarga Soeharto yang disimpan di 
 negaranya. Soeharto melalui putranya, Tommy Soeharto, pernah 
 memiliki Hotel Alpine senilai jutaan dolar AS di South Island, 
 Selandia Baru. Pada 2000, keluarga Soeharto menjual properti itu 
 kepada seorang warga Singapura.
 
 Di tempat terpisah, mantan Jaksa Agung Andi M. Ghalib menolak 
 mengomentari informasi terkait kasus korupsi Soeharto itu. Termasuk 
 dokumen Bank Dunia berisi aset Soeharto di luar negeri. Ini masalah 
 sensitif, masalah pemimpin bangsa. Saya tidak bisa bicara asal-
 asalan. Ini terkait harkat dan martabat bangsa, kata Andi yang 
 dihubungi koran ini tadi malam.
 
 Ketua jaksa pengacara negara (JPN) gugatan kasus Soeharto, Dachmer 
 Munthe, mengatakan, kejaksaan siap menindaklanjuti dokumen Bank 
 Dunia sebagai materi pembuktian perdata kasus korupsi Yayasan 
 Supersemar. Sepanjang ada relevansinya, mengapa tidak? Kalau ada 
 kaitannya, tentu akan ditindaklanjuti di persidangan. Kami justru 
 merasa terbantu dalam proses pembuktian, terang Dachmer kemarin. 
 Meski demikian, Dachmer mengaku belum menerima instruksi jaksa agung 
 untuk menindaklanjuti dokumen Bank Dunia tersebut.
 
 Sementara itu, Direktur Perdata pada Jaksa Agung Muda Perdata dan 
 Tata Usaha Negara (Datun) Yoseph Suardi Sabda mengatakan, perlu 
 kajian mendalam terhadap data Bank Dunia sebelum menjadikannya 
 sebagai materi pembuktian di persidangan. Dalam kajian tersebut, 
 harus diidentifikasi kasus hukumnya terlebih dahulu, jelas Yoseph. 
 
 Dia menambahkan, jika hanya melansir data dari media massa dan LSM, 
 kejaksaan sulit mengembalikan aset Soeharto. Sebab, data tersebut 
 masih mentah dan belum dapat disebut fakta yuridis. Bank Dunia dan 
 PBB seharusnya merinci lebih detail

[mediacare] Re: Forum Kesenian Banten

2007-09-20 Terurut Topik Manneke Budiman
Semoga dengan publikasi aktivitas Forum Kesenian Banten yang padat dan meriah 
ini, dominasi TUK yang dihebohkan banyak orang itu kini ada pengimbangnya. 
Selamat bekerja buat Forum Kesenian Banten, dan semoga berhasil menelurkan 
pemikiran-pemikiran alternatif dalam kesenian.

manneke



-Original Message-

 Date: Thu Sep 20 00:22:03 PDT 2007
 From: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [:::Komunitas Merapi:::] Re: Forum Kesenian Banten
 To: [EMAIL PROTECTED], 


 Kang Gola Gong,

   Terima kasih untuk informasinya. Saya tertarik dengan adanya Forum Kesenian 
 Banten. Boleh tahu, sejak kapan berdiri?

   Lalu, apakah di Provinsi Banten ada semacam DKJ, mungkin dengan nama Dewan 
 Kesenian Banten? Kalau memang belum ada, apa saja kendalanya?

   salam,

   rd


   
 
 gongmedia cakrawala [EMAIL PROTECTED] wrote:
 acting: BULETIN PERTAMA TEATER DI BANTEN
 
   Luar biasa. Itu yang bisa saya katakan tentang buletin atau jural ActinG 
 yang dikelola Lee Brkin alias mahdi duri dan kawan-kawannya di Forum Kesenian 
 Banten. Ini adalah kerja marathon. Ii adalah kerja berkelanjuatan dari 
 gerakan kebudayaan di tanah Banten. Setelah gerakan literasi bergulir 
 kencang, dengan emunculkan penulis-penulis muda Banten, kini buta teater 
 tidak akan ada lagi di Banten.

   Buletin ActinG dijual Rp. 1000,-. September ini sudah memasuki edisi 
 keenam. Terbit bulan April 2007 hanya 4 halaman alias 1 lembar ukuran kuarto. 
 Hitam putih. Di edisi keenam ini sudah 12 halaman. Kita akan disuguhi banyak 
 agenda pementasan dari komunitas teater di Banten; umum, pelajar, dan kampus. 
 Melek sastra, lalu melek teater. Jika terus begii, kehadiran ActinG akan 
 menjadi keharusan. Penulis-penulis teater di Banten akan bermunculan. Para 
 sutradara dan aktor akan bersemangat terus berkarya dan masyuarakat awam 
 tercerahkan. Teater yang tadinya tabu atau makhluk aneh, kini jadi sesuatu 
 yang tidak lagi nyleneh, tapi sexy dan funkeeh! Pelajar dan mahasiswa kini 
 merasa gaul menggeluti teater. Berkar teater, berkarakter. Dan minim bujet, 
 tetap kreatif

   Nama-nama seperti Dadi RsN, Toto ST Radik, nandang Aradea, Bagus Bageni, 
 Piter Tmba, Nazla Thoyib Amir, Iffan Gondrong, Mahdi Duri, irman Vebayaksa, 
 akan semakin bergairah dalam berkarya. Dan karya mereka akan sampai ke 
 masyuarakat. Diskusi-diskusi teater pun akan ramai ditulis dan dibicarakan.

   Kelompok teater seperti Caf? Ide Untirta, Gesbica, Anonimous, Wajah Stikom 
 Wangsajaya, Studio Teater Indonesia, tidak akan merasa sia-sia seusai 
 menggelar pementasan, karena semuanya diarsipkan dalam bentuk laporan atau 
 ulasan di buletin ActinG. Segala gagasan yang ada di otak sutradara bisa 
 diketahu oleh khalayak. Ini sesuatu yang menyehatkan bagi iklim Banten yang 
 sedang carut-marut. Realitas di Banten bisa ditafisirkan di atas pentas dan 
 ini tentu menjadi alternatif hiburan bagi kita. Selamat ActinG. Maju terus 
 pantang mundur!.


Mailing list:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Blog: 
http://mediacare.blogspot.com

http://www.mediacare.biz


 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[mediacare] Re: Mariana - Re: Solusi damai

2007-09-19 Terurut Topik Manneke Budiman

Wowok pernah bicara dalam sebuah acara Hiski di Depok. Soal Perda Tangerang, 
posisinya tegas: ia melawan perda ini. Namun, dalam soal TUK (atau khususnya 
GM), ia tampaknya tidak berkompromi. Ada sejumlah persoalan yang ia sinyalir. 
Sayangnya, persoalan-persoalan ini tercampur-aduk dengan macam-macam isu lain, 
yang tampaknya bukan menjadi concern utama Wowok, melainkan gado-gado dari 
aspirasi kumpulan seniman dari berbagai latar belakang di acara yang bertempat 
di Rumah Dunia Banten. Ada yang maunya anti-pornografi, ada yang anti 
neo-liberalisme, ada yang anti-dominasi pusat atas pinggiran (kampung?), ada 
yang anti TUK, dll dsb. 

Kembali soal TUK, seperti saya katakan, ada banyak statements ditujukan buat 
TUK. Sayangnya lagi, statements ini masih tinggal sebatas kumpulan pernyataan. 
Padahal, kekuatan para seniman yang kumpul di Rumah Dunia ini besar sekali. 
Jika saja mereka mau mencurahkan pikiran secara serius untuk melancarkan kritik 
seni yang mendalam dan berbobot atas TUK, maka kita mungkin saat ini sudah 
menyaksikan sebuah revolusi pemikiran dalam kesenian Indonesia kini. Potensi 
yang menjanjikan ini kini pupus total akibat ulah sebagian peserta temu seniman 
Nusantara itu, seperti Saut Situmorang dan Wowok Hesti Prabowo. Maka itu, tak 
heran jika sebagian seniman lain tak sependapat dengan cara-cara yang ditempuh.

Saya cuma prihatin bahwa kita kembali terperangkap dalam perang slogan dan 
perang statement. Polemik ini akan dicatat dalam sejarah seni Indonesia sebagai 
polemik yang cuma penuh kebisingan, tapi tak ada isi yang berarti. Saya merasa 
TUK akan cuek dengan segala teriakan dan makian, dan mereka baru akan 
menggeliat jika ada kritik yang cukup serius dan komprehensif terhadap mereka. 
Mungkin ini saatnya para penanda tangan Ode Kampung yang non-simpatisan Saut 
dan Wowok untuk tetap menghidupkan semangat kritis Ode dengan cara yang lebih 
mencerminkan ke-kesenian-an? Hanya mereka yang bisa menyelamatkan polemik ini 
dari akhir berupa tragikomedi...

manneke


-Original Message-

 Date: Tue Sep 18 23:19:34 PDT 2007
 From: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Mariana - Re: Solusi damai
 To: nayla anggoro [EMAIL PROTECTED], Rudal Tanggung Anunya [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], bdgkusumo [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], gongmedia cakrawala 
 [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], edy effendi 
 [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
 rocky gerung [EMAIL PROTECTED], gm [EMAIL PROTECTED], Gola Gong 
 [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], hudan [EMAIL 
 PROTECTED], idawayan [EMAIL PROTECTED], ilalang [EMAIL PROTECTED], 
 jokpin [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], I Nengah [Kalki Awatara] Karma 
 [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], Tuty Umayati Kusworo [EMAIL 
 PROTECTED], manneke [EMAIL PROTECTED], mariana [EMAIL PROTECTED], 
 Chavchay Media [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], Kafir Mustopa [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
 [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], I Gede Purwaka [EMAIL PROTECTED], bumi 
 putra [EMAIL PROTECTED], ahmadun republika [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]

 Bantu Mariana, karena dia selalu gagal mengirim reply to all.

   salam,

   rd
   
 
 Mariana Amiruddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Mas Radityo,
 
 Ini yang saya maksud, memang sebenarnya Om Saut aja yang rame, pada
 dasarnya pada nggak apa-apa. Wowok juga sepertinya terprovokasi.
 Radio Jurnal Perempuan pernah mewawancarai Wowok soal perda Tangerang,
 jawabannya bagus sekali, sampai sekarang aku simpan.
 
 Sayang sekali kalau dia bergaul sama Saut terus.
 Bisa keseleo di jalan yang sesat. Rumah dunia juga keren kok dengan
 gola gong-nya. Upaya menyentuh masyarakat melalui kesenian bukan
 pekerjaan gampang di masa sekarang.
 
 Mariana
 
 Wednesday, September 19, 2007, 1:07:44 PM, you wrote:
 
  Kemarin saya dapat email dari Mas Effendy di harian Media
  Indonesia. Ia merasa bosan, kenapa semua orang
  kok mengikuti dendang dan goyangan Saut Situmorang? Kok tak ada
  yang lain? Saya tak mau sebutkan -
  confidential, karena hanya akan memperpanjang permasalahan yang menurutku 
  itu tak perlu.
  
  Saya sarankan, kita lupakan saja Saut Situmorang. Karena setiap
  dia muncul, masalah baru selalu timbul.
  Tak ada yang bisa diharapkan dari sosok seperti ini: sang trouble
  maker. Semua orang bisa terseret dalam
  perseteruan. Ibarat perseteruan keturunan Ismail

[mediacare] Re: Solusi damai

2007-09-19 Terurut Topik Manneke Budiman
Kok kalo saya bilang, tak perlulah ketemu-ketemuan resmi dan adu gagasan 
segala. Jika teman-teman yang kumpul di Rumah Dunia punya kritik yang jelas 
tentang TUK, tak perlu ketemuan pun bisa disampaikan. Bisa di berbagai milis, 
koran, dlsb. Kalau kritiknya kuat dan compelling, mereka yang di TUK pasti juga 
akan gerah dan bunyi sendiri untuk merespons. 

Di masa lalu, beberapa kali kita sudah melihat suara TUK di Bentara, misalnya. 
Mereka secara serius merespons tanpa diminta atau ditekan. Tapi kalo isi 
polemiknya maki-makian doang, ya kaya anjing menggongong saja. Percayalah, TUK 
akan cuek bebek. Kalo pakai ketemu-ketemuan, nanti malah dikira mau musyawarah 
untuk mufakat. Seniman mana doyan yang beginian?

Saya melihat ada dua pokok persoalan dalam pelbagai statement yang dikeluarkan 
Ode Kampung: yang pertama terkait estetik, dan yang kedua politik. Jika dua-dua 
wilayah ini bisa ditangani secara sungguh-sungguh dalam kritik mereka (tak 
hanya statement-statement saja, apalagi sumpah serapah), saya percaya akan 
mungkin lahir suatu kritik seni yang membuka pintu bagi sebuah pemikiran segar 
akan estetika seni di Indonesia. Ada puluhan lho seniman yang hadir di 
sarasehan di Banten itu! 

Pemikiran-pemikiran K. Bandel adalah salah satu yang patut dipertimbangkan. 
Sayang, dia tercemar oleh ulah Saut, yang pekikan-pekikan premannya lebih 
lantang terdengar di mana-mana. Cilakalah kalo dia sampai ketularan Saut! 
Mengapa para penanda tangan Ode tidak mendorong atau memberikan lebih banyak 
kesempatan buat perempuan ini untuk mengambil peran lebih sentral, dan 
membiarkan orang seperti Saut menghancurkan sebuah aspirasi yang dengan susah 
payah digagas bersama?

Syukur-syukur jika ini bisa dikontekstualisasikan dalam isu kedua, yaitu 
politik. Jadi, tidak terpisah dan jalan sendiri-sendiri. Karena bagaimanapun, 
keduanya sasaran tembaknya adalah satu, yakni TUK. Pemikiran kritis tentang 
estetik yang dapat secara tepat dipadukan dengan yang politis akan jadi sebuah 
ledakan besar. Dan polemik ini akan meninggalkan warisan yang besar pula bagi 
masa depan. Tapi, caranya jelas bukan dengan maki-maki pribadi atau hujat-hujat 
lembaga. Jika ini tidak bisa diatasi, say goodbye to the momentum! 

manneke


-Original Message-

 Date: Tue Sep 18 23:07:44 PDT 2007
 From: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Solusi damai
 To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
 [EMAIL PROTECTED], ilalang [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
 [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
 [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL 
 PROTECTED], budaya tionghoa [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
 [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]

 Kemarin saya dapat email dari Mas Effendy di harian Media Indonesia. Ia 
 merasa bosan, kenapa semua orang kok mengikuti dendang dan goyangan Saut 
 Situmorang? Kok tak ada yang lain? Saya tak mau sebutkan - confidential, 
 karena hanya akan memperpanjang permasalahan yang menurutku itu tak perlu.

   Saya sarankan, kita lupakan saja Saut Situmorang. Karena setiap dia muncul, 
 masalah baru selalu timbul. Tak ada yang bisa diharapkan dari sosok seperti 
 ini: sang trouble maker. Semua orang bisa terseret dalam perseteruan. Ibarat 
 perseteruan keturunan Ismail dan Ishaq yang bakal berseteru hingga akhir 
 zaman, karena sudah semakin sulit didamaikan.

   Nah, saya ingin berandai-andai. Bisakah teman-teman dari Rumah Dunia 
 bertemu dengan teman-teman dari TUK? Semisal adu gagasan, konsep, serta how 
 to manage sebuah rumah seni budaya di Indonesia. 

   Siapa tahu dengan pertemuan itu akan bermunculan RD RD (bukan Radityo 
 Djadjoeri, tapi Rumah Dunia) yang lain, semisal Rumah Tangerang, Rumah 
 Serang, Rumah Pamulang dan seterusnya. Kan TUK juga lagi merancang Rumah 
 Salihara yang sophisticated tapi membumi di Pasar Minggu, dekat  Balai Rakyat 
  - tempat berkumpulnya anak-anak muda. 

   Karena pada dasarnya RD adalah sebuah konsep yang bagus untuk pengembangan 
 seni budaya di ranah lokal. Teman-teman dari daerah lain mungkin bisa 
 menirunya. Toh meniru hal-hal yang baik seperti dianjurkan oleh orang-orang 
 bijak bestari itu kita dapat memetik manfaatnya daripada mudharatnya.


   Salam,

   RD
 


 
 
 e-mail: [EMAIL PROTECTED]  
   blog: http://mediacare.blogspot.com  

 

 -
  Check out  the hottest 2008 models today at Yahoo! Autos.



[mediacare] Re: Tanggapan singkat Manneke Budiman untuk Saut Situmorang--nayla anggoro

2007-09-18 Terurut Topik Manneke Budiman
Ada yang mau terima tawaran ini? Kalau mengamati perangai pengarangnya sih, 
saya khawatir jangan-jangan kalau telaahnya kurang berkenan di hatinya, maka si 
penelaah dicaci maki dan disumpah-sumpahin. Atau bahkan, ditantang berkelahi. 
Sdr. Nayla Anggoro mau coba? 

Untuk lebih menghargai Saut dkk secara fair, ada baiknya imbauan serupa juga 
perlu ditujukan kepada mereka: daripada sibuk memaki pribadi-pribadi orang di 
TUK, kenapa tidak tunjukkan saja lewat telaah sastra di mana kelemahan karya 
mereka, sehingga membuat para pengarangnya pantas menerima pelbagai makian yang 
tertuju kepada pribadi (bukan karya) itu? 

Salam kenal juga, Sdr. Nayla Anggoro :))

manneke





-Original Message-

 Date: Mon Sep 17 22:31:34 PDT 2007
 From: naylaanggoro [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Tanggapan singkat Manneke Budiman untuk Saut 
 Situmorang
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Salam kenal untuk semua member Mediacare.
 
 Ingin menimpali sedikit. Mungkin akan lebih bermanfaat kalau kasus
 sajak Saut Situmorang yang diributkan itu ditelaah secara sastra dari
 pada hanya sekedar saling kata-mengatai yang saya rasa semakin jauh
 dari esensi.
 
 Pada akhirnya tak ada manusia yang sempurna. Bagaimana kalau kita
 saling belajar dalam kebaikan.
 
 
 Salam
 
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] 
 
 wrote:
 
  From: Manneke Budiman, Canada
  E-mail: [EMAIL PROTECTED]
  
  Model dan gaya tanggapan Saut ini kian mengukuhkan bahwa pengamatan
 saya benar. Fakta sudah bicara sendiri, dan saya tak perlu panjang
 lebar lagi. 
 
Sayang...sungguh sungguh sayang...
  
  manneke
  
__
 
 
Posted by: Saut Situmorang, Yogyakarta
  E-mail: [EMAIL PROTECTED] 
  
  
  hahaha...manneke! 
  beginilah cara seorang kritikus sastra akademis kita membaca!
  betapa lugunya!!!
  
  saya tantang kritikus kita ini untuk membuktikan bahwa puisi saya
 bantul mon amour itu memang puisi yang mengeksploitasi seks! 
  
  eksploitasi seks merupakan salah satu isu Pernyataan Sikap Ode
 Kampung, kalok dia memang bener sarjana sastra yang tahu membaca teks!
  
  jangan-jangan dia, manneke budiman itu, jual bacot kalok gak berani
 buktiin!
  
  seorang kritikus sastra harus dingin dalam subjektivitas
 pembacaannya terutama dalam melihat teks sastra. tidak jadi pengecut
 karena unsur-unsur ekstra-literer! itu yang saya pelajarin di Sastra
 Inggris, Victoria University of Wellington, New Zealand. Saya cuman S1
 Sastra Inggris tapi saya tantang manneke budiman untuk membahas puisi
 saya!
  
  soal isi jurnal sastra boemipoetra yang dibilangnya kasar dan
 kami yang norak...tak punya kesantunan, ini cuman menunjukkan
 asal-asalannya mutu sarjana sastra satu ini! dia gak pernah baca
 jurnal kaum dada atau surrealis dengan manifesto-manifesto nya itu dan
 banyak majalah kecil lainnya di dunia ini tapi lagaknya mau jadi
 kritikus sastra kita! 
  
  kacian...
  
  soal novel ayu utami dll itu, seorang bule orang asing sudah menulis
 tentangnya dan membukukannya. 
  
  jawablah tesis eseinya itu! 
  
  kau kan orang asli indonesia, lahir dalam bahasa indonesia, dan
 sarjana sastra lagi, kok gak mampu membalas tulisan Katrin Bandel yang
 orang asing itu! beginikah mutu dosen sastra kita!!! 
  
  kacian...
  
  c'mon, man!!!
  
  hahaha...
  
  -saut situmorang
  
  ___
  
  From: Gola Gong, Serang-Banten
  E-mail: [EMAIL PROTECTED]
  
  - sudah disunting seperlunya, karena banyak kesalahan ketik -
  
  
  Salam kreatif
  Saya baru saja keluar dari rumah sakit.
  Saya di sms Saut untuk membuka inbox email.
  Katanya ada hal penting tentang tulisan Manneke Budiman.
  Kata Saut, MB apa pernah ke Rumah Dunia?
  
  Saya membaca tulisan MB di bawah ini:
  
  Lepas dari dosa-dosa TUK yang telah diinvetarisasi secara dramatis
 oleh Rumah Dunia dan disebarkan di jurnalnya, Bumiputra, saya respek
 pada sikap yang diambil GM dalam wawancara ini...
  
  MB yang belum saya kenal, salam kenal. Ada baiknya sebelum menulis
 check and recheck dulu. Pernah membaca jurnal Boemiputra? Coba lihat
 di boks redaksinya, apakah tertera nama Rumah Dunia? Saya ingin
 mengabarkan, bahwa Rumah Dunia dan jurnal Boemiputra (BP) sesuatu yang
 berbeda. Bahkan saya secara pribadi tidak terlibat di keredaksian. 
  
  Ya, itu pekerjaannya Saut, Wowok cs. Saya pernah bertanya kepada
 Wowok, kenapa BP memakai diksi yang vulgar kepada GM dan KUK? Jawab
 Wowok, Mengingatkan GM dan KUK nggak bisa dengan cara intelektual.
 Kosakata kelamin harus dilawan dengan kelamin lagi. 
  
  Jadi, biar saja itu urusannya Saut dan Wowok dan konco-konconya.
 Jadi, soal penggunaan dramatis juga terlalu berlebihan. Biasa
 sajalah. Kalau GM dan KUK dikritik orang, biasa sajalah. Rumah Dunia
 tidak merasa mendramatisir. Bagi saya pribadi, GM dan KUK biasa saja.
 GM adalah seniman dan saya membacanya. Tapi, saya tidak bergantung
 pada GM dan KUK. Jadi, biasa sajalah. GM, Saut

[mediacare] Re: Fwd: [media-jogja] manifesto sastrawan Yogya (Jokpin palsu)

2007-09-18 Terurut Topik Manneke Budiman

Mas Radityo,

Tolong posting Nayla Anggoro yang saya forward ini dimuat di Mediacare. Ini 
demi kejelasan dan fairness. Makasih banyak.

salam,
manneke


salam kenal untuk semua anggota milis media jogja. saya hanya ingin
menimpali sedikit tentang postingan yang berjudul Manifesto Sastrawan
Jogja. sebab meskipun e-mail manifesto tersebut niatnya hanya
bercanda (?), tapi saya rasa kurang etis kalau nama pengirimnya
menggunakan (mencatut) nama orang lain (dalam hal ini Joko Pinurbo
atau Jokpin). dan saya yakin bahwa Joko Pinurbo (Jokpin) tidak
memiliki alamat e-mail tersebut: [EMAIL PROTECTED]

terima kasih


salam



[mediacare] Fwd: Re: manifesto sastrwan Yogya--pengakuan jokpin palsu

2007-09-18 Terurut Topik Manneke Budiman
Saya forward psoting susulan orde Ayam Kampung dari penulisnya, yang mengaku 
sebagai Jokpin palsu, dan di.cc ke saya. Sekali lagi, saya imbau sikapi posting 
ini sebagai dokumen saja yang menjadi bagian dari polemik Saut vs. GM/TUK. Ini 
adalah satu dari banyak artefak yang kelak akan jadi bahan telaah orang 
mengenai polemik pada zaman ini.

Soal keaslian nama Putu Suksmanta, jangan minta saya untuk menelusuri. Aku 
bukan ahli IT.

manneke



-Original Message-

 Date: Tue Sep 18 07:46:22 PDT 2007
 From: Sudjoko Pinurbangun [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: manifesto sastrwan Yogya
 To: Manneke Budiman [EMAIL PROTECTED]

 _
 
 Pak Radityo dan Bung Saut,
  
 
 Maaf, maaf. Memang yang menulis Manifesto yang menghebohkan Bung Saut itu 
 bukan Mas Joko Pinurbo. 
 
 Kuakui, penulis Manifesto ?Orde Ayam Kampung? itu aku.  Memang aku memakai 
 nama samaran, di dalam e-mail ?Jokpin?. Nama lengkapnya ?Sudjoko 
 Pinurbangun?.  Apa salahnya seorang penulis memakai nama samaran?, pikirku.  
 Mark Twain kan nama samaran. Voltaire juga nama samaran. 
 
 Nama samaranku ?Jokpin?. Mengapa? He he, memang ingin dekat-dekat penyair 
 kesukaaanku, Joko Pinurbo, jujur saja. Tetapi ?Jokpin? itu nama yang belum 
 dipakai juga oleh Joko Pinurbo sendiri. Jadi belum ada hak cipta yang 
 dilanggar, kan?
 
 Namaku sendiri Putu Suksmanta. Bapakku Bali, ibuku Jawa keturunan Cina. Aku 
 menulis Manifesto itu iseng-iseng sebagai satire.  Kulakukan ketika aku 
 berkunjung ke Jakarta liburan sampai di minggu y.l. (sekarang aku bekerja di 
 Sydney). Melihat ramainya tengkar di internet, termasuk yang disebabkan sajak 
 Bung Saut yang menyinggung rasa keagamaan beberapa orang Bali (bokapku juga 
 termasuk), aku tergerak menulis satire.  Kan boleh menulis satire?
 
 Aku pernah tinggal di Yogya dari tahun 2002-2005. Aku sebenarnya pernah 
 pacaran dengan cewek yang bercita-cita jadi sastrawan seperti Ayu Utami, dan 
 aku ikut belajar dan bergaul juga dikit-dikit. Aku pernah melihat Joko 
 Pinurbo dua kali dan Bung Saut tiga kali. Aku agak rikuh sama Mas Joko. Ia 
 pendiam. Tetapi sepertinya Bung Saut itu lucu. Bung Saut kan gendut, tidak 
 tinggi, rambut berkuncir, kulitnya terang. 
 
 Tetapi aku lihat hidup sebagai sastrawan cuma asyik seperti main-main, 
 sedangkan aku butuh duit karena mau kawin.  Maka aku meneruskan yang sudah 
 akan jadi profesiku, setelah lulus sekolah pariwisata.  Sekarang aku jadi 
 asisten chef di sebuah hotel di Sydney, dan kawin dengan wanita keturunan 
 Vietnam (jadi aku sama seperti Bung Saut, beristerikan wanita asing).  Aku 
 masih menulis cerpen dan puisi, tetapi malu kuperlihatkan kalian! 
 
 Kembali kepada Manifesto itu. Sebuah satire kutulis. Apa salahnya menulis 
 satire?  Pernah aku mau tahu dari mana kata ?yahoo? dan setelah kucari ketemu 
 kata ?yahoo? berasal dari ceritera Gulliver, dan kata Google, cerita itu 
 satire.
 
 Maksudnya untuk banyol-banyolan. Maaf kalau sudah bikin Bung Saut marah. 
 Kusangka Bung Saut lucu dan suka humor.  Ternyata tidak.
  
 Maaf kepada Pak Radityo yang sudah dituduh dan dikata-katai akibat kelakuan 
 saya.
  
 
 Putu Suksmanta.
 
 C/O NORTH SHORE HOTEL SYDNEY
 310 MILLER STREET
 NORTH SYDNEY
 NEW SOUTH WALES 2060
 AUSTRALIA
 
 
 
 
 
 
   




Mailing list:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Blog: 
http://mediacare.blogspot.com

http://www.mediacare.biz


 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[mediacare] Re: Thanks Nayla--tentang Saut Situmorang

2007-09-18 Terurut Topik Manneke Budiman

Ha ha ha, saya lebih suka memakai waktu dan energi saya untuk menelaah 
karya-karya pengarang yang berjiwa lebih besar. Makasih buat dorongannya, but 
no, thanks. Silakan ditawarkan ke orang lain saja.

Omong-omong, Sdr. Nayla, kalau mau bicara serius soal sastra, tak perlu pakai 
macam-macam alat yang dinamakan alat sastra, apalagi yang namanya ilmu sastra. 
Setiap orang punya hak membaca karya sastra (teman Anda Saut tentu tak setuju 
dengan ini), dan setiap orang pun berhak menelaah karya sastra yang mereka 
sukai.

Jadi, gimana kalo sekarang saya yang dorong Anda untuk buat telaah atas 
karya-karya Saut? Anda tak ada risiko dicaci-maki karena Anda tampaknya cukup 
akrab dengannya. Selamat mencoba :))

manneke


-Original Message-

 Date: Mon Sep 17 23:59:10 PDT 2007
 From: nayla anggoro [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: Tanggapan singkat Manneke Budiman untuk Saut 
 Situmorang--nayla anggoro
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Tentu saya sangat mau mencoba menelaah karya sastra seseorang apabila saya 
 mempunyai alat (dalam hal ini ilmu sastra) untuk mengulitinya. Tapi sayangnya 
 saya hanya penikmat sastra dan tidak memiliki ilmu itu. Dan menurut saya 
 sebaiknya saya tidak sok tahu terhadap ilmu yang saya tidak punya pengetahuan 
 atasnya.
 
 Silakan saja dicoba sdr. Manneke hehehe... Kalaupun Bung Saut mengajak 
 berkelahi, agak susah juga karena agak jauh tho jarak Jogja-Canada :D.
 
 
 Salam,
 Nayla
 
 Manneke Budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada yang mau terima tawaran ini? 
 Kalau mengamati perangai pengarangnya sih, saya khawatir jangan-jangan kalau 
 telaahnya kurang berkenan di hatinya, maka si penelaah dicaci maki dan 
 disumpah-sumpahin. Atau bahkan, ditantang berkelahi. Sdr. Nayla Anggoro mau 
 coba? 
 
 Untuk lebih menghargai Saut dkk secara fair, ada baiknya imbauan serupa juga 
 perlu ditujukan kepada mereka: daripada sibuk memaki pribadi-pribadi orang di 
 TUK, kenapa tidak tunjukkan saja lewat telaah sastra di mana kelemahan karya 
 mereka, sehingga membuat para pengarangnya pantas menerima pelbagai makian 
 yang tertuju kepada pribadi (bukan karya) itu? 
 
 Salam kenal juga, Sdr. Nayla Anggoro :))
 
 manneke
 
 
 
 
 
 -Original Message-
 
  Date: Mon Sep 17 22:31:34 PDT 2007
  From: naylaanggoro 
  Subject: [mediacare] Re: Tanggapan singkat Manneke Budiman untuk Saut 
  Situmorang
  To: mediacare@yahoogroups.com
 
  Salam kenal untuk semua member Mediacare.
  
  Ingin menimpali sedikit. Mungkin akan lebih bermanfaat kalau kasus
  sajak Saut Situmorang yang diributkan itu ditelaah secara sastra dari
  pada hanya sekedar saling kata-mengatai yang saya rasa semakin jauh
  dari esensi.
  
  Pada akhirnya tak ada manusia yang sempurna. Bagaimana kalau kita
  saling belajar dalam kebaikan.
  
  
  Salam
  
  
  --- In mediacare@yahoogroups.com, radityo djadjoeri  
  
  wrote:
  
   From: Manneke Budiman, Canada
   E-mail: [EMAIL PROTECTED]
   
   Model dan gaya tanggapan Saut ini kian mengukuhkan bahwa pengamatan
  saya benar. Fakta sudah bicara sendiri, dan saya tak perlu panjang
  lebar lagi. 
  
 Sayang...sungguh sungguh sayang...
   
   manneke
   
 __
  
  
 Posted by: Saut Situmorang, Yogyakarta
   E-mail: [EMAIL PROTECTED] 
   
   
   hahaha...manneke! 
   beginilah cara seorang kritikus sastra akademis kita membaca!
   betapa lugunya!!!
   
   saya tantang kritikus kita ini untuk membuktikan bahwa puisi saya
  bantul mon amour itu memang puisi yang mengeksploitasi seks! 
   
   eksploitasi seks merupakan salah satu isu Pernyataan Sikap Ode
  Kampung, kalok dia memang bener sarjana sastra yang tahu membaca teks!
   
   jangan-jangan dia, manneke budiman itu, jual bacot kalok gak berani
  buktiin!
   
   seorang kritikus sastra harus dingin dalam subjektivitas
  pembacaannya terutama dalam melihat teks sastra. tidak jadi pengecut
  karena unsur-unsur ekstra-literer! itu yang saya pelajarin di Sastra
  Inggris, Victoria University of Wellington, New Zealand. Saya cuman S1
  Sastra Inggris tapi saya tantang manneke budiman untuk membahas puisi
  saya!
   
   soal isi jurnal sastra boemipoetra yang dibilangnya kasar dan
  kami yang norak...tak punya kesantunan, ini cuman menunjukkan
  asal-asalannya mutu sarjana sastra satu ini! dia gak pernah baca
  jurnal kaum dada atau surrealis dengan manifesto-manifesto nya itu dan
  banyak majalah kecil lainnya di dunia ini tapi lagaknya mau jadi
  kritikus sastra kita! 
   
   kacian...
   
   soal novel ayu utami dll itu, seorang bule orang asing sudah menulis
  tentangnya dan membukukannya. 
   
   jawablah tesis eseinya itu! 
   
   kau kan orang asli indonesia, lahir dalam bahasa indonesia, dan
  sarjana sastra lagi, kok gak mampu membalas tulisan Katrin Bandel yang
  orang asing itu! beginikah mutu dosen sastra kita!!! 
   
   kacian...
   
   c'mon, man!!!
   
   hahaha...
   
   -saut situmorang

[mediacare] Re:Fwd: manifesto sastrawan Yogya

2007-09-18 Terurut Topik Manneke Budiman

Salam kenal Sdr. Nayla.

Buat saya, tak jadi soal pengirimnya Jokpin palsu atau asli. Saya mustahil bisa 
mengecek satu persatu alamat email yang masuk ke mediacare untuk membuktikan 
otentisitasnya. Buat saya yang penting adalah selebaran Orde Ayam Kampung itu 
ada dan nyata. Bagaimanapun juga, selebaran ini sudah menjadi bagian dari 
polemik Saut dkk vs GM/TUK, dan kelak akan menjadi bagian dari bahan telaah 
atas apa yang kini sedang terjadi. Tinggal kitanya aja yang diharapkan arif 
menyikapi selebaran itu. Pengirimnya bisa punya motivasi macem-macem: mengail 
di air keruh, terlalu pengecut untuk tampil asli, sentimen Saut, dll. Maka, 
kembali saya katakan, tingga kita yang mesti bersikap arif terhadap selebaran 
itu. makanya dalam forward saya ke mediacare, tak lupa saya wanti-wantikan agar 
kita menyikapinya sebagai dokumen saja alias diarsipkan.

Saya juga sudah menanggapi usulan Anda untuk menelaah sajak Saut dari segi 
sastranya, dan ajakan itu saya lempar balik ke Anda: kenapa tak Anda saja yang 
melakukannya? Melihat gaya Saut, saya tak yakin ada orang mau repot-repot 
mengkritisi karyanya. takut dicaci maki dan dihujat-hujat jika kritiknya tak 
disukai Saut. Tak mungkin bisa mengkritik orang yang tak bisa menghargai 
perbedaan dengan elegan. 

Salam buat Saut ya.


-Original Message-

 Date: Mon Sep 17 23:47:13 PDT 2007
 From: nayla anggoro [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Fwd: [media-jogja] Re: Fwd: manifesto sastrawan Yogya
 To: [EMAIL PROTECTED]

 Salam kenal sdr. Manneke dari saya Nayla.
 
 Hanya ingin menimpali sedikit, bahwa akan lebih bijak kalau anda 
 mengkonfirmasikan dulu ke sdr. Joko Pinurbo terkait e-mail yang anda kirimkan 
 (Manifesto Sastrawan Jogja/Manifesto Sastrawan Orde Ayam Kampung) apakah 
 memang benar itu alamat e-mail Joko Pinurbo atau hanya orang menggunakan 
 namanya.
 
 Sebenarnya saya sudah mengirimkan ke mediacare e-mail yang saya attach ke 
 sdr. Manneke ini (yang memastikan bahwa itu bukan e-mail penyair Joko 
 Pinurbo) tapi entah kenapa tidak muncul di mediacare. Juga satu e-mail saya 
 yang mengatakan bahwa sebaiknya sajak Saut Situmorang yang diributkan itu 
 ditelaah secara sastra karena akan lebih banyak membawa manfaat pun tidak 
 muncul.
 
 
 Demikian surat saya. Terima kasih atas perhatiannya.
 
 
 Salam,
 Nayla Anggoro
 
 Note: forwarded message attached. 

 -
 Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
 FareChase.



[mediacare] Wawancara dengan GM

2007-09-18 Terurut Topik Manneke Budiman
Sdr. Bonnie,

Bisakah tolong wawancara Anda dengan GM soal Ode Kampung itu di-posting-kan di 
mediacare ini? Terima kasih atas kebaikan hatinya.

salam,

manneke


-Original Message-

 Date: Tue Sep 18 20:29:00 PDT 2007
 From: Boni Triyana [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [wahana-news] Re: [rumahdunia] Bosan dengan perdebatan anak2 
 kecil
 To: [EMAIL PROTECTED], nayla anggoro [EMAIL PROTECTED], Rudal Tanggung 
 Anunya [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
 bdgkusumo [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
 gongmedia cakrawala [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL 
 PROTECTED], edy effendi [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
 [EMAIL PROTECTED], rocky gerung [EMAIL PROTECTED], gm [EMAIL 
 PROTECTED], Gola Gong [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL 
 PROTECTED], hudan [EMAIL PROTECTED], idawayan [EMAIL PROTECTED], 
 ilalang [EMAIL PROTECTED], jokpin [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], I 
 Nengah [Kalki Awatara] Karma [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
 [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
 Tuty Umayati Kusworo [EMAIL PROTECTED], manneke [EMAIL PROTECTED], 
 mariana [EMAIL PROTECTED], Chavchay Media [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
 Kafir Mustopa [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], I Gede Purwaka 
 [EMAIL PROTECTED], bumi putra [EMAIL PROTECTED], ahmadun republika 
 [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], Putu Suksmanta 
 [EMAIL PROTECTED], Gali Tegalgendu [EMAIL PROTECTED], budaya tionghoa 
 [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], jantonius 
 tobing [EMAIL PROTECTED], tspinang [EMAIL PROTECTED], ayu utami 
 [EMAIL PROTECTED], viddyad [EMAIL PROTECTED], Farida Wardhani [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], sukmanti wiryawan 
 [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], zawawi 
 [EMAIL PROTECTED], =?UNKNOWN?Q?=93Alwy=94?= [EMAIL PROTECTED]


Mailing list:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Blog: 
http://mediacare.blogspot.com

http://www.mediacare.biz


 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[mediacare] Re: Tanggapan Gola Gong untuk Manneke Budiman: Komunitas Utan Kayu tidak membumi

2007-09-17 Terurut Topik Manneke Budiman
Pertama, terima kasih buat Mas Radityo yang telah bantu forward email dari Gola 
Gong ini kepada saya.

Kedua, saya harapkan semoga Gola Gong segera sehat kembali karena baru saja 
keluar dari rumah sakit. Salam kenal juga. Saya baru saja kembali dari 
perpustakaan kampus di Kanada, dan saya lihat buku-buku tulisan Anda hampir 
lengkap dapat ditemui di perpustakaan itu. Sangat membanggakan.

Ketiga, mengenai tanggapan saya atas wawancara dengan GM: tanggapan itu adalah 
opini spontan tanpa riset-risetan. Saya sudah lihat Jurnal Bumiputra itu 
sewaktu ada hajatan Hiski di Depok Agutsus lalu, karena Wowok 
membagi-bagikannya. Terus terang, jika hanya membaca jurnal itu, sangat mudah 
bagi seseorang untuk memperoleh kesan bahwa Rumah Dunia mengamini isinya. 
Bahwasannya Rumah Dunia cuma jadi tuan rumah, dan bahkan Gola Gong secara 
pribadi tak setuju dengan cara Saut dan Wowok, baru saya dengar sekarang. Jadi, 
sangat baik bahwa Gola Gong muncul untuk mengklarifikasi kejadian yang 
sebetulnya waktu seniman Nusantara kumpul-kumpul di Rumah Dunia itu. 

Keempat, karena kerusakan sudah terjadi akibat tanggapan saya terhadap 
wawancara dengan GM itu, khususnya dalam kaitan dengan peran Rumah Dunia 
Banten, maka dengan ini saya menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada 
segenap anggota keluarga Rumah Dunia Banten, yang rupa-rupanya cuma ketamuan 
saja oleh para seniman itu, termasuk yang melakukan serangan terhadap 
pribadi-pribadi di TUK. 

Kelima, terlepas dari persoalan ini semua, saya pikir tak ada satupun di antara 
kita, ataupun di kalangan para seniman, yang memberhalakan TUK atau GM. 
Seniman itu, sepanjang saya tahu, terlalu besar egonya untuk bisa memuja 
siapapun, bahkan tidak juga dirinya sendiri. Jadi, sesuai saran Anda, saya juga 
biasa-biasa aja. Dan saya juga 100% setuju bahwa kita semua cuma manusia biasa. 
Dan di antara konsekuensi yang ada sebagai akibat kemanusiawian kita itu, maka 
ada kalanya kita bisa berbuat salah. Namun, akibat kemanusiaan kita juga, maka 
jika kita berbuat salah pada manusia lain, maka kita mesti bersedia meminta 
maaf. Kedua-duanya sudah saya lakukan: berbuat salah dan meminta maaf kepada 
Rumah Dunia Banten.

Harap dipahami bahwa pandangan saya terhadap sikap Saut dkk dalam kaitan dengan 
TUK tidak berubah, dan kepada mereka saya tidak meminta maaf atau merasa telah 
melakukan kesalahan. Demikian juga pandangan saya terhadap TUK atau GM yang 
termuat dalam tanggapan saya itu.

Dengan demikian, urusan saya dengan Gola Gong dan Rumah Dunia Banten semoga 
dapat dianggap selesai. Kini setelah saya kenal Gola Gong, lain kali jika ada 
berita menyangkut dirinya atau rumahnya, tentu saya akan kontak untuk 
konfirmasi.

Oh ya, saya juga sudah baca manifesto para seniman Ode Kampung yang Anda 
sebut-sebut itu. Saya bahkan juga terima manifesto lain berjudul Orde Ayam 
Kampung dari penyair JokPin lewat email. Masih kental kaitan dengan TUK dan 
Saut. Anda sudah lihat? Jika belum saya bisa forward.

salam,
manneke

-Original Message-

 Date: Mon Sep 17 11:04:28 PDT 2007
 From: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Tanggapan Gola Gong untuk Manneke Budiman: Komunitas Utan Kayu 
 tidak membumi
 To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], ilalang [EMAIL PROTECTED], 
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
 [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], 
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
 [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], budaya tionghoa [EMAIL PROTECTED], 
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 
 [EMAIL PROTECTED]

 From: Gongmedia Cakrawala
   E-mail: [EMAIL PROTECTED]
   Date: Mon, 17 Sep 2007 03:24:43 -0700 (PDT) 
 
   - sudah disunting seperlunya, karena banyak kesalahan ketik -
   
 Salam kreatif
 Saya baru saja keluar dari rumah sakit.
 Saya di sms Saut untuk membuka inbox email.
 Katanya ada hal penting tentang tulisan Manneke Budiman.
 Kata Saut, MB apa pernah ke Rumah Dunia?
  
 Saya membaca tulisan MB di bawah ini:
  
 Lepas dari dosa-dosa TUK yang telah diinvetarisasi secara dramatis oleh 
 Rumah Dunia dan disebarkan di jurnalnya, Bumiputra, saya respek pada sikap 
 yang diambil GM dalam wawancara ini...
  
 MB yang belum saya kenal, salam kenal. Ada baiknya sebelum menulis check and 
 recheck dulu. Pernah membaca jurnal Boemiputra? Coba lihat di boks 
 redaksinya, apakah tertera nama Rumah Dunia? Saya ingin mengabarkan, bahwa 
 Rumah Dunia dan jurnal Boemiputra (BP) sesuatu yang berbeda. Bahkan saya

[mediacare] Re: Bung Heri Latief soal GM

2007-09-16 Terurut Topik Manneke Budiman

Bung Heri di Negeri Belanda,

Terima kasih untuk tegur sapanya. Saya harap para miliser punya pemikiran 
jernih, sehingga andaikata pun komentar saya dimanfaatkan untuk tujuan lain, 
mereka masih bisa membentuk opininya sendiri secara objektif dan tak terseret 
kesana-kemari.

Tak bisa disangkal, TUK sekarang punya kedudukan dominan dalam balantika seni 
dan pemikiran di Jakarta (saya masih ragu untuk menyebut di Indonesia). Itu 
sebabnya, pada titik ini saya rindu melihat adanya kritik yang bermutu terhadap 
TUK. Kritik ini perlu, khususnya bagi institusi apapun yang mulai menjadi 
dominan. Saut dkk, juga kelompok Rumah Dunia dan Ode Kampung, punya kesempatan 
yang sangat baik untuk mengawali lahirnya kritik-kritik bernas dan berbobot 
terhadap TUK. Maka itu, sayang jika momentum yang bagus ini dibuang hanya untuk 
melampiaskan kekesalan dalam bentuk yang asing bagi masyarakat seni (saya 
menolak memakai paradigma kotaan dan kampungan di sini, karena bukan itu 
masalahnya).
 
Jika bicara kesenian, ayo kita lancarkan kritik seni yang mampu membuka mata 
orang banyak dan, jika mungkin, melahirkan suatu zaman kesenian yang segar dan 
baru. Bisa jadi, dengan TUK menjadi dominan, maka ada ancaman stagnasi 
pemikiran di situ. Maka, Saut dkk bisa ambil peran sebagai agen perubahan dalam 
hal ini. Ini harapan saya, tetapi sejauh ini saya belum melihat hal itu 
terjadi. Malah sebaliknya, saya melihat adanya serangan bergaya preman, yang 
mungkin jauh dari gambaran orang tentang apa itu seni dan seniman.

Soal dukungan GM terhadap kenaikan BBM, saya pribadi turut menyesalkannya. 
Bukan karena kenaikan harga BBM itu sendiri, yang seharusnya bisa memutus 
parasitisme kaum berduit yang mampu tapi turut menghisap subsidi BBM yang 
mestinya dinikmati kaum miskin. Penyesalan saya disebabkan oleh kurang kerasnya 
suara kelompok pendukung kenaikan harga BBM dalam menuntut pemerintah untuk 
menciptakan kebijakan BBM yang berpihak pada kaum miskin. Dalam kenyataannya, 
kita menyaksikan kenaikan itu lebih banyak memukul kau miskin daripada orang 
berduit. Namun, di atas persoalan ini semua, Bung Heri, saya membedakan kritik 
saya terhadap pemikiran GM dan TUK sebagai seniman dan dukungan politis mereka 
terhadap kenaikan BBM. Saya tak sudi membodohkan diri sendiri dengan 
mencampuradukkan kedua permasalahan itu dalam memberikan tanggapan terhadap 
laku GM.

Mengenai apakah GM dan TUK dapat dikategorikan sebagai kaum psomodernis, dan 
apakah mereka 
didikte Barat, tak etis bagi saya untuk berkomentar di sini, dan saya lebih 
suka fokus pada perseteruan Saut dkk dengan TUK saja.

Senang berkomunikasi dengan Anda, dan saya tunggu kabar berikutnya dari 
Amsterdam.

salam kenal juga,
manneke
 
 
 -Original Message-
 
  Date: Sun Sep 16 09:07:15 PDT 2007
  From: heri latief [EMAIL PROTECTED]
  Subject: pakabar?
  To: Manneke Budiman [EMAIL PROTECTED]
 
  salam kenal.
  
  saya baca juga tanggapan bung manneke tentang wawancara gm
  menanggapi kritik sosial dari para seniman pinggiran (ode kampung,
  serang).
  
  wah kelihatannya komentar bung manneke tsb dipakai sebagai alat untuk
  mensucikan persoalan.
  
  saya jadi heran jugak, rupanya para penganut humanisme universal
  (diantaranya gm), sekarang ini seperti bangga punya kekuasaan
  (budaya), yg terasing dari akarnya (indonesia), eksesnya adalah
  terjadinya perbedaan klas dalam praktik2 kebudayaan (kotaan vs
  kampungan).
  
  apalagi kita tau, mendukung kenaikan harga bbm adalah menghancurkan
  rakyat miskin indonesia yg memang udah melarat berat.
  
  ah, awak ini apalaaa..., sedangkan kaum intelektual (bermodal) maunya
  kemajuan (postmodernis), tapi tanpa melibatkan pendapat khalayak
  ramai, apalagi kita taulah, bahwa barat (modal) berusaha memecah
  belah kita di segala bidang (!), supaya nantinya gampang mendikte apa
  yg dimaui oleh pihak barat (modal).
  
  gitukan?
  
  makasih atas perhatiannya.
  
  salam, heri latief
  amsterdam
  
 



[mediacare] Re: Goenawan Mohamad: tersinggung, tetapi jangan memobilisasi

2007-09-15 Terurut Topik Manneke Budiman

Lepas dari dosa-dosa TUK yang telah diinvetarisasi secara dramatis oleh Rumah 
Dunia dan disebarkan di jurnalnya, Bumiputra, saya respek pada sikap yang 
diambil GM dalam interview ini. Ada dua hal yang penting digarisbawahi: 

Pertama, bahwa GM memperlihatkan sikap yang bertolak belakang dari yang 
dipertunjukkan lawan-lawannya yang konon anti-sastra kelamin itu. Ia bahkan 
sempat secar objektif memuji karya cipta Saut. Ia bahkan tidak menyetujui 
reaksi berlebihan yang diperlihatkan sebagian pembaca atas isu agama dalam 
puisi Saut. Siapapun yang terbebas dari kubu-kubuan justru akan mendapat kesan 
bahwa GM malah bersimpati kepada Saut alih-alih mendukung pengganyangan 
terhadap penyair Yogya itu. 

Kedua, wawancara ini memberikan perkenalan singkat tapi cukup baik dengan TUK: 
bahwa ternyata TUK bukanlah sebuah kubu monolitik tempat para anggotanya 
makan, tidur, dan ngelantur, melainkan cuma sebuah ruang longgar tempat orang 
bertukar gagasan. Buat yang tahu TUK, akan juga tahu bahwa yang namanya Nirwan 
dewanto, Sitok Srengenge, Hasif Amini, dll itu kumpul bukan cuma buat saling 
amin-aminan, tetapi kerap mereka juga berantem sendiri karena memang 
masing-masing punya ideologi sendiri. TUK bukan sekte, tetapi arena. Siapapun 
boleh nongkrong di situ, takpeduli apa latar belakangnya. 

Saya ke TUK sangat jarang, mungkin sekali atau dua kali setahun, kalau ada 
acara-acara besar. Tapi saya tak merasa dikucilkan, atau mendapat kesan bahwa 
mereka yang di TUK itu adalah gerombolan seperti yang hendak diisyaratkan oleh 
Saut dkk lewat Jurnal Bumiputranya. Kritik buat TUK harus selalu dilontarkan, 
dan TUK mustahil bisa mencegah kritik dari pihak manapun. Namun, jika kritiknya 
dilontarkan dengan cara kasar seperti yang dipertunjukkan oleh Rumah Dunia 
Banten, saya khawatir simpati masyarakat justru berbalik kepada TUK, dan para 
pengkritiknya malah yang akan dapat label sebagai kelompok norak yang tak punya 
kesantunan.

Mungkin, dalam kesempatan ini, ada baiknya mendengar dari banyak orang, bila 
perlu dari Saut Situmorang sendiri, sajaknya yang di Republika itu bisa 
digolongkan sebagai sastra Syahwat Merdeka atau tidak? Apa kriteria untuk 
memutuskan bahwa novel Saman adalah sastra lendir, sementara puisi Saut bukan? 
Ayo kita sama-sama belajar. Saya tunggu pencerahannya.

manneke

manneke


-Original Message-

 Date: Sat Sep 15 09:08:57 PDT 2007
 From: radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Goenawan Mohamad: =?UNKNOWN?Q?=93Boleh?= tersinggung, 
 tetapi jangan memobilisasi =?UNKNOWN?Q?kemarahan=94?=
 To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], mediacare@yahoogroups.com, [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

 Wawancara dengan Goenawan Mohamad:
 ?Boleh tersinggung, tetapi jangan memobilisasi kemarahan?


   Pengantar:
   Di tahun ini, panggung susastra Indonesia agak panas dengan munculnya 
 gerakan-gerakan yang menghujat TUK (Teater Utan Kayu). Mereka menuding TUK 
 , baik secara terang-terangan  maupun diam-diam, sebagai sarang Gerakan 
 Syahwat Merdeka (GSM). Istilah tersebut pertama kali dicuatkan oleh  Taufik 
 Ismail. Ada yang bilang, GSM yang dimaksud adalah inisial dari nama lengkap 
 sastrawan kondang Goenawan Soesatyo Mohamad yang 
   akrab dipanggil GM - salah seorang pendiri Majalah TEMPO.

   Lalu muncul ikrar Ode Kampung di Rumah Dunia Banten yang juga menghajar 
 TUK. Kelompok yang dimotori oleh Saut Situmorang dan kawan-kawan ini tak 
 kenal lelah terus 'mengonceki' para tokoh KUK, seperti Nirwan Dewanto, Ayu 
 Utami, Hasif Amini, Sitok Srengenge dan lainnya. Di mata Saut yang nyalang, 
 mereka tidaklah layak digelari sebagai sastrawan. 

   Tak heran, di berbagai forum termasuk di milis-milis, Saut dan kawan-kawan 
 terus berkampanye untuk menghajar mereka dari berbagai sudut. Namun, 
 tonjokan-tonjokan yang mereka lakukan selalu berbalas pantun dengan 
 orang-orang yang tak setuju perseteruan itu, apalagi kalau dilakukan dengan 
 bahasa yang kurang santun.

   Puncaknya adalah kala harian Media Indonesia memuat sebuah artikel tentang 
 acara berkelas internasional yang digelar oleh TUK dan Dewan Kesenian Jakarta 
 (DKJ) beberapa waktu lalu. Karena isinya amat memojokkan  TUK, tak heran 
 kalau TUK bereaksi keras dengan mencap artikel tersebut penuh dengan lumuran 
 dusta. Menurut kabar 
   terakhir dari Saut  Situmorang melalui email, penulis artikel tersebut 
 telah digeser jabatannya. 

   Namun kini, Rumah Dunia yang konon anti pornografi belum bereaksi ketika 
 puisi Saut Situmorang yang panas termuat di Harian Republika.  Selain 
 berbau ranjang bergoyang, puisi tersebut juga menyinggung perasaan sebagian 
 umat Hindu Bali, karena jelas-jelas menyebut  pura dan Dewa. Reaksi dan

[mediacare] Re: Salam dari jauh......

2007-09-12 Terurut Topik Manneke Budiman

Halo Henny,

Selamat bergabung di mediacare! Akhirnya kejadian juga ya. Selama ini saya 
pikir Henny segan ikutan milis baru. DL sudah agak lama mundur dari mediacare 
karena persoalan yang kita sama-sama sudah tahu dan mirip-mirip aromanya sama 
milis KA. Madam Muskita kok belakangan ini jarang muncul. Mungkin karena sudah 
tau tak ada yang bisa menandinginya, maka dia sudah puas. He he he.

Fotonya juga bagus. Jadinya kini semua miliser mediacare bisa mengira-ira yang 
mana Henny. Kuncinya sih: yang paling memikat perhatian kita, itualh orangnya 
:) Semoga lama-lama para miliser mediacare pun tak segan-segan kirim fotonya 
supaya makin saling kenal. Thanks Henny, sudha membuka jalan.

Kita akan sering jumpa!

cheers,
manneke


-Original Message-

 Date: Wed Sep 12 11:21:32 PDT 2007
 From: Henny [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Salam dari jauh..
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Manneke,
 
 Apakah anda masih berada di mediacare dan bagaimana ceritanya DL dan madam 
 Muskita Api apa masih menyebarkan api atau apakah sudah padam? Akhirnya 
 hatiku luluh juga dengan undangannya Pak Raditio. Trims ya Pak Moderator, ini 
 pasti berkat kebaikannya Pak Hosein dan Pak Pandji yang selalu menyertakan 
 namaku pada setiap e-mailnya.
 
 Aku kirimkan photo album saat Perayaan HUT RI 62 di Dallas, TX tgl 24 Agustus 
 2007 yang lalu dan tebak saja yang mana wajahku. Kalau di Belanda katanya Ron 
 bayar di Dallas gratis saja, kan ada IAEF. 
 
 copy and paste the following into your browser
 http://picasaweb.google.com/agungnsudjono/IAEFINDEPENDENCEDAYCELEBRATION2482007
 
 Sekalian juga aku kirimkan ke mediacare biar kenal wajahku dan gimana caranya 
 agar aku bisa kenal wajah-wajah cantik dan charming di mediacare? Ingat lho 
 katanya tak kenal maka tak sayang.
 
 Pak Budi Raharjo, lalu bagaimana lanjutannya dengan Don Bosko. Mau 
 diapakankah beliau? Apakah beliau masih tetap di KPI?Saya harapkan dia jadi 
 Dirutnya TVRI biar bisa bersaing.
 
 Judul e-mail ini saya buat Salam dari jauh...jadi ingat dulu ...salam dari 
 seberang rel..dulu di Indo kantor kami dipisahkan oleh rel kereta api.
 
 
 Trims,
 
 Henny



[mediacare] Re: Serangan Marinir Amerika di Balaraja

2007-09-09 Terurut Topik Manneke Budiman

Ternyata yang namanya liar bisa terjadi pada marinir mana saja ya, termasuk 
oknum USMC yang legendaris itu? He he he. Marinir Indonesia boleh seneng deh. 
Wong yang Amerika aja gak mustahil bisa brengsek kok, jadi kalo di Indonesia 
kadang ada marinir brengsek, yah itulah faktanya.

manneke


-Original Message-

 Date: Sun Sep 09 15:35:46 PDT 2007
 From: heri latief [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Serangan Marinir Amerika di Balaraja
 To: SP [EMAIL PROTECTED]

 globalisasi preman akhirnya sampai ke balaraja via aksi liar marinir 
 amerika?

   
   
 Serangan Marinir Amerika di Balaraja

   http://www.gatra.com/artikel.php?id=107572

   Dengan kawalan sedikitnya 75 anak buah, mungkin Sersan Marinir Josh 
 Straub merasa dirinya sedang memimpin tiga peleton prajurit alias satu kompi. 
 Dus, dia seperti berpangkat kapten. Boleh jadi, ia juga membayangkan dirinya 
 tengah berada di Baghdad, Kabul, atau Mogadishu (Somalia) dalam rangka 
 operasi perebutan sebuah pos strategis.

   Karena yakin unggul dalam hal kekuatan personel, bintara dari korps Marinir 
 Amerika Serikat itu tidak perlu merancang operasi yang senyap. Yang penting 
 ada unsur pendadakan, untuk membuat lawan tidak sempat melakukan perlawanan 
 atau memanggil bala bantuan. Maka, ketika sasaran sudah di depan mata, yakni 
 pabrik garmen PT Natural Selaras II di Kawasan Olex Industrial Plant, 
 Balaraja, Tangerang, serangan terbuka dilakukan Senin dini hari pekan lalu.

   Sambil berteriak-teriak, massa sebanyak tiga peleton itu --semuanya orang 
 kita-- segera menyerbu ke dalam pabrik pembuat baju renang itu, setelah 
 gembok pintu gerbang putus digunting. Sersan Josh Straub dan ketiga teman 
 kulit putihnya, Scott Saura, Michael J. Keenely, dan Bouzan Timothy, memberi 
 komando, meski tak jelas dipahami atau tidak oleh para milisi itu.

   Yang pasti, kompi Josh Straub itu dengan cepat menguasai lingkungan 
 pabrik. Sembilan buruh yang menjaga pabrik awalnya mencoba menghadang. Namun, 
 karena sadar kekuatan tak seimbang, mereka lari tunggang langgang. Nahas, 
 seorang di antara mereka, Emen, tak cepat bergerak. Ia babak belur menjadi 
 bulan-bulanan pasukan Josh Straub. Mereka kemudian memasuki ruangan pabrik 
 setelah menjebol pintu-pintu dengan linggis.
   Rupanya operasi itu bertujuan membongkar dan mengangkut paksa aset pabrik, 
 berupa puluhan mesin jahit serta baju-baju renang yang sudah dipak dan siap 
 diekspor. Aksi mereka terhenti ketika polisi datang. Ternyata buruh yang 
 kabur melaporkan penyerangan itu. Para penyerang, termasuk Josh Straub, tidak 
 berkutik. Pada saat itu pula, kompi Straub digelandang ramai-ramai ke 
 Polres Tangerang.

   Keempat orang kulit putih itu, semuanya warga negara Amerika, ditahan di 
 Lembaga Pemasyarakatan Pemuda, Tangerang. Dalam pekan ini, berkasnya kami 
 limpahkan ke kejaksaan, kata Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ade Ary Syam 
 Indradi, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tangerang. Straub dan 
 ketiga rekannya telah pula dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus 
 penganiayaan, perusakan, dan perbuatan tidak menyenangkan. Ancamannya sampai 
 lima tahun penjara, kata Ade Ary pula.

   Di antara empat orang kulit putih itu, Scott Saura telah dikenal oleh para 
 pekerja PT Natural Selaras. Kami kenalnya Scott karena dia sering berada di 
 perusahaan ini, kata Eko Budiarto, Ketua Serikat Buruh PT Natural. Menurut 
 Eko, Scott adalah kepanjangan tangan Manhattan Beachwear, perusahaan pakaian 
 renang di Los Angeles, Amerika. Manhattan adalah mitra Natural Selaras. 
 Scott diserahi tugas mengambil paksa aset pabrik, kata Eko pula. Kekacauan 
 itu adalah babak lanjutan tutupnya pabrik garmen itu sejak Mei, setelah 
 sebelumnya usahanya dibelit sejumlah masalah.

   Salah satu kasus yang menimpa Natural adalah ketika petugas Bea dan Cukai 
 Bandara Soekarno-Hatta menggagalkan penyelundupan 11 kontainer berisi bahan 
 baku tekstil, Mei silam. Setelah diusut, ternyata tekstil senilai Rp 7 milyar 
 itu akan diselundupkan ke pabrik produsen bahan pelapis pakaian. Bahan baku 
 itu dikeluarkan atas ama PT Natural.

   Akibat kasus itu, sejak Mei, Natural berhenti berproduksi. Tentu ini 
 membuat Manhattan, mitranya, kelabakan. Manhattan berusaha mengambil kembali 
 mesin jahitnya dan beberapa pakaian renang yang sudah jadi. Untuk 
 menyelamatkan aset agar tidak disita, mereka menyuruh beberapa warga Amerika 
 mengambilnya langsung ke pabrik, kata sumber Gatra di Mapolres Tangerang.

   Scott mendapat tugas itu. Untuk memuluskan pengambilalihan aset, ia 
 mengajak tiga rekannya. Merasa kurang kuat, mereka juga mengupah sejumlah 
 pemuda, sebagian di antaranya dikenal sebagai preman kampung, untuk 
 melancarkan aksi jarah itu. Scott pernah mengerahkan penyerbuan di pabrik 
 lain milik PT Natural Selaras, Eko menjelaskan. Para penyerbu itu dibayar Rp 
 25.000 per orang per operasi.

   Rupanya

[mediacare] Re: Petinggi GAM Akan Tumpas Mereka yang Ingin Merdeka--Sdr. Yon Thayrun

2007-07-16 Terurut Topik manneke

Saya tak mau susah-susah bicara soal politik Aceh atau politik Jakarta dan 
segala tetek bengeknya, juga tak mau repot mikir Jakarta mau apa atau partai 
Gam mau apa.

Komentar saya terfokus sepenuhnya pada kelucuan dalam nama partai serta 
kontradiksinya dengan retorikanya. Other than that, saya serahkan sajalah 
urusan yang besar-besar pada Anda dan para politisi di sini dan sana.

Saya sama seperti Anda, prihatin melihat komentar orang-orang pintar di Aceh 
yang mennaggapi secara sangat tidak pintar sebuah posting yang terbatas 
berbicara soal nama dan makna, dengan cara membelokkannya ke urusan high 
politics. Kok jadi sama saja gayanya seperti politisi Jakarta?

Tinggal jawab saja keingintahuan saya: apa makna GAM dalam nama partai baru itu 
dan tujuannya mau mencapai apa? Simpel toh? Nggak usah jalan-jalan bolak-balik 
Banda Aceh-Jakarta buat menjawabnya. Tiketnya kemahalan. Cukup satu kalimat...

manneke

-Original Message-

 Date: Sun Jul 15 20:50:17 PDT 2007
 From: Yon Thayrun [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: Petinggi GAM Akan Tumpas Mereka yang Ingin 
 Merdeka
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Ketakutan membuat kita sering berfikir tanpa menggunakan fikiran. Karena 
 ketakutan pula banyak orang yang akhirnya memilih jalan singkat untuk 
 membunuh atau dibunuh. Itu lah Jakarta yang selalu ketakutan melihat Aceh, 
 Ambon dan Papua. Tapi tidak pernah mau mengurusnya dengan baik. Untuk anda 
 yang cara berfikirnya masih sama dengan Jakarta saya sarankan membaca tulisan 
 berikut ini. Silahkan klik alamat berikut: 
 
 http://www.korantempo.com/korantempo/2007/07/14/Opini/krn,20070714,47.id.html
 
 Jakarta dan para kaum nasionalis feodal! Lihatlah Aceh dengan kacamata niat 
 baik kedamaian bukan dengan kecurigaan dan rasa takut. Kalau kalian masih 
 melihat Aceh, Ambon dan Papua dengan kacamata Merdeka, curiga dan ketakutan, 
 bukan tidak mungkin ketiga daerah itu benar-benar akan Merdeka dengan 
 sebenarnya. Bagi Aceh, kalau sikap Jakarta seperti itu sama dengan mengulang 
 kembali sejarah ketika Jakarta tidak percaya dengan almarhum Abu Daud 
 Beureueh yang melawan Soekarno karena membohongi anaknya (baca Aceh) dan mau 
 berdamai. Artinya sejarah kembali berulang dan pemberontakan kembali meletus!
 
 Begini saja, Jakarta itu mau pilih yang mana sih? partai dengan nama Partai 
 GAM dengan lambang bendera Atjeh berazaskan Pancasila dan UUD 45 atau partai 
 dengan lambang padi dan kapas diatas merah putih namun azasnya bukan 
 Pancasila dan UUD 45?
 
 Saya setuju dengan  ucapan jubir KPA Syamsuddin KBA, Jakarta hanya berani 
 membuntingi Aceh tapi tidak siap melahirkannya.
 
 Saya juga kasian melihat komentar orang-orang pintar di Jakarta yang 
 berkomentar sangat tidak pintar tentang Aceh. Untuk kalian ketahui orang Aceh 
 sudah tidak lagi memikirkan merdeka karena sejak MoU Helsinki ditandatangani 
 Aceh sudah Merdeka. Merdeka dari kekerasan militer dan ketakutan akan 
 kematian karena arogansi orang-orang yang memiliki kepentingan di Jakarta. 
 
 Aceh telah Merdeka sebagai daerah otonom namun tetap dibawah Merah Putih dan 
 bingkai NKRI. Jadi Jakarta tidak perlu berlebihan lah. Kalau sikap berlebihan 
 itu merupakan buah dari laporan intelijen, apa kita masih percaya dengan 
 laporan itu mengingat kasus tarian Cakalele kawan-kawan RMS didepan RI 1?
 
 Kawan mari lah kita lihat Aceh dengan niat baik dan kedamaian bukan 
 dengan proyek konflik berkepanjangan :)
 
 Salam dari Aceh,
 
 YT
  
 Ignorance is not innocence but sin
 
 
 - Original Message 
 From: manneke [EMAIL PROTECTED]
 To: mediacare@yahoogroups.com
 Sent: Monday, July 16, 2007 5:28:01 AM
 Subject: [mediacare] Re: Petinggi GAM Akan Tumpas Mereka yang Ingin Merdeka
 
 
 Lha namanya aja partai GAM. Emangnya GAM itu singkatan apa? Gerakan Aceh 
 Membangun? Selama kepanjangannya masih Gerakan Aceh Merdeka, berarti tujuan 
 gerakannya ya masih untuk memerdekakan Aceh. Gitu aza kok refot-refot...
 
 manneke
 
 
 
 -Original Message-
 
  Date: Sat Jul 14 12:49:48 PDT 2007
  From: Don Manurung [EMAIL PROTECTED]
  Subject: [mediacare] Petinggi GAM Akan Tumpas Mereka yang Ingin Merdeka
  To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
  mediacare@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
  PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
 
  Pernyataan yang putar-putar tidak keruan. Pemerintah RI bodoh, nama 
  GAM saja harusnya dihapus karena berkonotasi makar. Kapan SBY bisa tegas 
  terhadap separatisme?
 
Zakaria Saman: 
  Petinggi GAM Akan Tumpas Mereka yang Ingin Merdeka
 
14 Juli 2007
  Jakarta??Kekhawatiran sejumlah pihak di Jakarta atas munculnya Partai GAM 
  membuat Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menegaskan kembali komitmennya terhadap 
  Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). GAM bahkan menyatakan akan ikut 
  serta menumpas pihak-pihak yang menginginkan kemerdekaan di Nanggroe Aceh 
  Darussalam (NAD). 
  Demikian

[mediacare] Re: Petinggi GAM Akan Tumpas Mereka yang Ingin Merdeka

2007-07-15 Terurut Topik manneke
Lha namanya aja partai GAM. Emangnya GAM itu singkatan apa? Gerakan Aceh 
Membangun? Selama kepanjangannya masih Gerakan Aceh Merdeka, berarti tujuan 
gerakannya ya masih untuk memerdekakan Aceh. Gitu aza kok refot-refot...

manneke



-Original Message-

 Date: Sat Jul 14 12:49:48 PDT 2007
 From: Don Manurung [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Petinggi GAM Akan Tumpas Mereka yang Ingin Merdeka
 To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
 mediacare@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

 Pernyataan yang putar-putar tidak keruan. Pemerintah RI bodoh, nama 
 GAM saja harusnya dihapus karena berkonotasi makar. Kapan SBY bisa tegas 
 terhadap separatisme?

   Zakaria Saman: 
 Petinggi GAM Akan Tumpas Mereka yang Ingin Merdeka

   14 Juli 2007
 Jakarta??Kekhawatiran sejumlah pihak di Jakarta atas munculnya Partai GAM 
 membuat Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menegaskan kembali komitmennya terhadap 
 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). GAM bahkan menyatakan akan ikut 
 serta menumpas pihak-pihak yang menginginkan kemerdekaan di Nanggroe Aceh 
 Darussalam (NAD). 
 Demikian dikemukakan mantan Menteri Pertahanan GAM Zakaria Saman kepada SH, 
 Jumat (13/7), menanggapi kekhawatiran sejumlah pihak bahwa GAM akan kembali 
 memperjuangkan kemerdekaan menyusul pendeklarasian Partai GAM beberapa waktu 
 lalu. 
 ??Kami, GAM, sudah menyatakan komitmen untuk tetap berada dalam NKRI. Bendera 
 itu (simbol Partai GAM??red) bukan makna lagi minta merdeka. Kita ini GAM 
 bukan partai terlarang. Kalau ada yang masih ingin merdeka silakan ditindak. 
 Mereka akan menjadi musuh bersama antara RI dan GAM,?? kata Zakaria.
 Dia mengatakan simbol yang digunakan oleh GAM untuk membuat sebuah partai 
 tidak bertentangan dengan peraturan. Nota Kesepahaman Damai (Memorandum of 
 Understanding/MoU) Helsinki menyebutkan bahwa GAM tidak boleh lagi 
 menunjukkan simbol-simbol militer. 
 Selain itu, Undang-Undang (UU) No 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh 
 juga tidak melarang penggunaan bendera GAM. Begitu juga dengan Peraturan 
 Pemerintah (PP) No 20 Tahun 2007 mengenai Partai Politik Lokal di NAD. 
 Meski demikian, dia menyerahkan semua keputusan??diterima atau tidak Partai 
 GAM??kepada lembaga yang berwenang. ??Semua orang di Jakarta ribut. Kami 
 lebih baik diam saja, terpulang pada badan hukum. Sekarang ini sedang dalam 
 verifikasi,?? ujarnya. 
 Ia juga mengaku telah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan 
 Wakil Presiden Jusuf Kalla di istana pada tanggal 4 Juli 2007 lalu, 
 membicarakan rencana GAM membentuk Partai GAM. 
 ??Saya bertemu Wapres pukul 09.00 WIB, sedangkan dengan Presiden pukul 20.00 
 WIB. Mereka hanya diam saja dan tidak menyatakan keberatan. Tapi semua orang 
 bicara begini begitu, saya biarkan saja,?? paparnya.
 
 Tak Perlu Khawatir
 Terkait dengan Partai GAM tersebut, pengamat politik Fachri Ali, kepada SH, 
 Sabtu (13/7), menyatakan Jakarta tidak perlu khawatir karena keputusan 
 mengenai partai tersebut berada di tangan pemerintah pusat. Pemerintah 
 sebaiknya juga tidak selalu mencurigai GAM, yang seolah-olah berencana untuk 
 melakukan perjuangan angkat senjata. 
 
 Dari sejumlah fakta, perjuangan kemerdekaan tersebut sangat kecil akan 
 dilakukan. Saat ini, semua pimpinan GAM??minus Hasan Tiro??sudah berada di 
 Banda Aceh, sehingga sangat mudah terdeteksi kegiatannya. Di samping itu, GAM 
 sudah banyak meninggalkan dunia hutan. 
 Di tingkatan publik, masyarakat Aceh saat ini tengah menikmati masa 
 perdamaian dan mementingkan urusan ekonomi, sehingga mereka tidak akan 
 menghiraukan kepentingan segelintir elite. 
 ??Dari sisi itu, mereka sudah susah kembali untuk tampil. Dengan memasuki 
 dunia pemerintahan di Aceh, mereka sudah terjebak. Hukum besi politik 
 dimanapun akan berlaku, pemerintah selalu berhadapan dengan oposisi. Jadi 
 Jakarta seharusnya relaks saja,?? kata Fachri.
 
 Urusan Polisi
 Sementara itu, Menhukham Andi Mattalata menegaskan deklarasi Partai GAM di 
 NAD merupakan urusan polisi. Departemen yang dipimpinnya hanya mengurusi 
 status badan hukum dari sebuah partai yang didaftarkan. ??(Deklarasi Partai 
 GAM padahal belum didaftarkan) itu hukum umum yang berlaku, bukan UU Partai 
 Lokal. Itu polisi punya urusan, bukan Dephukham. Kita verifikasi apa kegiatan 
 mereka sebagai partai lokal sesuai UU,?? papar Mattalata di Kantor 
 Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/7).
 Sejauh ini, Partai GAM baru sekadar melapor dan belum melengkapi 
 syarat-syarat yang diwajibkan. ??Dia (Partai GAM) sudah melapor, tapi belum 
 masukin daftarnya. Ya kita belum verifikasi. Mereka beritahu keberadaan, tapi 
 kita minta datanya dulu. Susunan pengurus, kepengurusan, AD/ART. Itu syarat 
 untuk mendapatkan status badan hukum. Juga harus punya pengurus wilayah 
 sekitar 50 persen Kabupaten yang ada di provinsi, jadi harus ada data-data,?? 
 sahutnya.
 Dalam

[mediacare] Re: Memalukan, Lampu Padam Saat Korsel Versus Arab Saudi

2007-07-12 Terurut Topik manneke

Milis ini ya tempat comment, Mas. Masak milis idsuruh bantuin PSSI. Apa masih 
kurang gede juga tuh dana proyek penyelenggaraannya, kok masih minta bantuan 
orang milis? Kalo ngikutin logika Anda, semua milis mesti dibubarin aja karena 
gak boleh ada comment yang kritis.

manneke


-Original Message-

 Date: Wed Jul 11 22:43:53 PDT 2007
 From: Muchammad Taufiq [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Memalukan, Lampu Padam Saat Korsel Versus Arab Saudi
 To: mediacare@yahoogroups.com

 hmm,,, kayaknya yang mati lampu seperti itu bukan indonesia aja deh,,
 Malaysia juga mati lampunya ketika pertandingan Iran V.S. Uzbekistan... Yah
 sebagai pembelajaran bagi panitia dan orang indonesia,, untuk lebih siap
 lagi menghadapi even2 besar kelas dunia. Jadi yang di MILIS ini bisa
 membantu silakan membantu apa saja,, jangan hanya comment gak ngebangun
 begitu..
 
 Sorry, No Offence!!!
 
 On 7/12/07, Paulus Tanuri [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
Makanya kalau memang belum siap gak usahlah pengen yang macem-macem.
  Nanti kalau dikritik orang luar, dibilangnya pengkritik itu arogan. Tapi
  nyatanya memang negara ini sendiri yang tidak tahu diri. Tidak bisa menilai
  kemampuan sendiri, yang pada akhirnya hanya mempermalukan diri sendiri.
 
  On 7/12/07, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
 *REFLEKSI:  Lampu kedip-kedip atau lampu mati adalah soal biasa made
   in Indonesia, jadi tak perlu malu.*
   **
  
  
   
 



[mediacare] Re: Terorisme

2007-06-28 Terurut Topik manneke

Buat saya sih gak mau pusing mau disebut teroris atau apa. Yang penting 
perbuatannya udah jelas: telah/hendak mencelakai sebanyak mungkin orang tak 
bersalah dengan tujuan untuk menyebarkan ketakutan secara luas. Boleh disebut 
monyet, boleh kunyuk, boleh yang lain, terserah.

Jangan sampai terjebak pada debat soal definisi, padahal ulah para bajingan ini 
sudah jelas sangat kejam dan di luar batas-batas kemanusiaan. Tindakan buat 
mereka juga harus sangat keras dan harus bisa mengakhiri seterusnya kejahatan 
yang mereka lakukan/rencanakan.

manneke


-Original Message-

 Date: Thu Jun 28 10:07:35 PDT 2007
 From: RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Terorisme
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Memang mas, dengan akal sehat anak kecil, manusia Indonesia dapat 
 memahami apa yang dimaksud dengan terror atau terrorisme.
 
 kalau mau, bisa juga lihat definisi ilmiah, misale:
 
 The calculated use of violence or threat of violence to inculcate 
 fear. Terrorism is intended to coerce or intimidate governments or 
 societies in the pursuit of goals that are generally political, 
 religious, or ideological.
 
 Kalau ada bom njebluk ditempat sipil, melukai dan menyayat tubuh 
 warga sipil, dengan sengaja untuk mencapai tujuan kelompok, inilah 
 terror. Tujuannya adalah me-nakut nakuti.
 
 Saya harap, mereka yang mati matian memeluk mencium mesra para 
 tersangka teroris suatu ketika mengalami jadi korban pemboman 
 teroris, atau istri dan anaknya. Saya ingin tahu, apa yang dikatakan 
 mereka. Minta tolong polisi? Lho, polisi kan jahat? tanya bung 
 Ba'ashir...
 
 Salam
 
 Danardono
 
 
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, Al-Mahmud Abbas [EMAIL PROTECTED] 
 wrote:
 
  Tak perlu definisi lae... Apa yang sudah jelas diperbuat merugikan 
 dan
  menghilangkan nyawa orang lain, merencanakan dan menyebar luaskan 
 faham yang
  destruktif itu saja sudah cukup untuk dimintai pertanggung jawaban, 
 atas
  dasar etik moral yang umum berlaku sajalah tidak usah atas dasar 
 agama
  apapun.
  Apa menunggu sanak keluarga anda ikut jadi korban baru anda mau 
 teriak
  menyalahkan Polisis kebobolan gitu ? Nggak usak ngurusi definisi 
 orang lain,
  tindakan dan jaringannya sudah jelas ada, nggak usah diingkari, 
 lebih baik
  ikuti langkah bang Nasir Abas yang dengan keinsyafannya berani 
 menanggung
  resiko diburu oleh mantan organisasinya (karena sudah pasti dianggap
  berkhianat).
  Apapun definisinya organisasi yang mendukung tindakan 'penyalah 
 gunaan bahan
  peledak dan senjata api' (atau apapun istilahnya) adalah organisasi 
 yang
  tidak tahu diri bahwa hanya sebagai manusia, bukan malaikat 
 pencabut nyawa.
  Jangan menyelimuti bara api dengan daun kering bung... !
  
  Wassalam.
  
  
  On 6/28/07, M. Irwan Hrp [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
 Dear All,
  
   Berbicara tentang terorisme, belum ada definisi yang jelas akan 
 hal
   tersebut, karena seingat saya pada saat pembahasa mengenai 
 definisi
   terorisme, Amerika Serikat menggunakan hak veto-nya. Mungkin 
 karena Amerika
   Serikat (dan juga sekutunya) takut dituduh sebagai teroris juga.
  
   Berikut adalah proposed definitions of terrorism
   ( taken from 
 http://www.unodc.org/unodc/terrorism_definitions.html )
  
   Proposed Definitions of Terrorism
  
   1. League of Nations Convention (1937):
  
   All criminal acts directed against a State and intended or 
 calculated to
   create a state of terror in the minds of particular persons or a 
 group of
   persons or the general public.
  
   2. UN Resolution language (1999):
  
   1. Strongly condemns all acts, methods and practices of 
 terrorism as
   criminal and unjustifiable, wherever and by whomsoever committed;
  
   2. Reiterates that criminal acts intended or calculated to 
 provoke a state
   of terror in the general public, a group of persons or particular 
 persons
   for political purposes are in any circumstance unjustifiable, 
 whatever the
   considerations of a political, philosophical, ideological, 
 racial, ethnic,
   religious or other nature that may be invoked to justify them. 
 (GA Res.
   51/210 Measures to eliminate international terrorism)
  
   3. Short legal definition proposed by A. P. Schmid to United 
 Nations Crime
   Branch (1992):
  
   Act of Terrorism = Peacetime Equivalent of War Crime
  
   4. Academic Consensus Definition:
  
   Terrorism is an anxiety-inspiring method of repeated violent 
 action,
   employed by (semi-) clandestine individual, group or state 
 actors, for
   idiosyncratic, criminal or political reasons, whereby - in 
 contrast to
   assassination - the direct targets of violence are not the main 
 targets. The
   immediate human victims of violence are generally chosen randomly 
 (targets
   of opportunity) or selectively (representative or symbolic 
 targets) from a
   target population, and serve as message generators. Threat- and
   violence-based communication processes between terrorist 
 (organization

[mediacare] TPM - Re: Abu Dujana pantas ditembak

2007-06-20 Terurut Topik manneke
Lalu kenapa bawa-bawa Muslim segala? Kalau betul siapa pun mereka patut 
dibela, kenapa copet Muslim, rampok Muslim, koruptor Muslim tidak dibela? Kok 
khusus tersangka terorisme doang? Apa ada hubungan khusus antara terorisme dan 
Muslim? 

Buat saya simpel: TPM ini mencoreng dan menista kemusliman. Inilah pembawa 
stigma buruk bagi Islam.

Kalo Anda kebetulan punya teman anggota TPM ini, tolong sampaikan saran saya: 
jangan bawa-bawa Muslim segala deh kalo mau jadi spesialis pembela tersangka 
terorisme. They're a disgrace to Islam!

manneke



MOD:
Postingan yang berkaitan dengan Abu Dujana dan TPM, silakan c/c ke
email ke Abu M. Mahendradatta: 

[EMAIL PROTECTED]

Berikut opininya tentang Abubakar Baasyir:

Mohon maaf, setahu saya Ustadz Abubakar Baasyir bukan
Org (WN) Malaysia. Beliau lahir dan besar di
Indonesia,mengabdikan dirinya untuk Indonesia sejak
masih di Pondok Pesantren (termasuk lulus dari Pondok
Gontor). Beliau dilarikan para santrinya ke
Malaysia(setelah ditahan 4 tahun tanpa pengadilan dan
mau ditangkap lagi) saat Jend TNI Benny Murdani jadi
Pangab dimana saat itu aktivis Islam diberangus dan
dipaksakan menerima Asas Tunggal Pancasila (dan
melarang Islam sebagai asas ormas  orpol). Kembali ke
Indonesia saat Suharto jatuh. Diminta diserahkan
kepada Pemerintah GW Bush atau harus dipaksa ditangkap
dan ditahan oleh Pemerintah Indonesia. Diseret dari RS
Muhammadyah dlm keadaan sakit,ditahan dengan bukti
Affidavit dari org yang katanya namanya Omar Al Faruq
katanya pernah di Guantanamo,terus katanya mati (ngga
ada mayatnya). Diadili dengan tuduhan terlibat
jaringan teroris Bom Bali I, dengan dakwaan subsider
berlapis-lapis (sampai 7 lapis) termasuk diusahakan
kehilangan kewarganegaraan untuk dapat diusir dari
Indonesia dan 'dimakan' Pemerintah GW Bush. Menangis
saat membaca pleidoi dibagian kehilangan
kewarganegaraan yang saya ingat saat itu : Saya
tidak bersedih saat saya dituduh terlibat
dakwaan-dakwaan rekayasa yang lain, tetapi yang
menyedihkan saya adalah saya sedang diupayakan
kehilangan kewarganegaraan Indonesia, bumi dimana saya
dilahirkan,dibesarkan,minum dan makan darinya dan
menimba ilmu dari bangsanya Akhirnya dipidana 1 1/2
tahun karena masalah KTP karena saat minta ktp di
kelurahan menandatangani blanko kosong yang kemudian
diisi seenaknya oleh orang kelurahan. Setelah bebas,
dipintu keluar ditangkap dan ditahan lagi, dengan
lagi-lagi dakwaan Terorisme dengan dakwaan yang
berlapis-lapis lagi,dihukum 4 tahun sampai Kasasi MA
karena dianggap terbukti terlibat Bom Bali I. Akhirnya
melalui PK, dibebasmurnikan oleh MA, karena terbukti
saksi-saksi kunci yang dipergunakan JPU direkayasa.
Ngga ada yang mau ngelindungi beliau, malah semua
pengen nangkap dan menahan beliau lagi (demi memenuhi
order Mr. GW Bush sebagaimana disampaikan Saksi Fred
G/Mantan CIA yang menemani utusan khusus Bush menemui
Megawati, mau datang ke Indonesia secara sukarela dan
bersaksi dimuka sidang karena kasihan melihat nasib
Baasyir yang direkayasa terus menerus untuk memenuhi
target Mr Bush dan antek2 nya)kalau bisa 

Oh ya saya sendiri juga orang Indonesia asli, sd s/d
sma katholik, pernah lulus UCLA School of Law, Alumni
1995, total pernah 5 tahun di USA dan pernah bekerja
antara lain untuk Federal Public Defender DC Office.

Terima Kasih.-


-Original Message-


[mediacare] Re: Syalalala.. Mana Kiblatmu.. Syalalala.. Ini Kiblatku

2007-06-07 Terurut Topik manneke

Nah, Bung Denny, Anda sekarang lebih ngetop daripada Indonesian Idol. He he he. 
Saya termasuk salah satu fans lho :))

manneke


-Original Message-

 Date: Wed Jun 06 18:54:17 PDT 2007
 From: Chairunisa Mahadewi [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: Syalalala.. Mana Kiblatmu.. Syalalala.. Ini 
 Kiblatku
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Yap, setuju ...tulisan yang sangat menghibur apalagi mengupas sesuatu yang 
 memang umum terjadi. Saya pun pernah mengalami kebingungan soal kiblat ketika 
 seorang Jepang iseng bertanya bagaimana orang-orang yang bermukim di kutub, 
 secara ka'bah berada diposisi bawah atau atas mereka (tergantung 
 kutubnya)...Padahal kalau di pikir-pikir benar sekali analisa Pak Deni, 
 dengan bentuk bumi yang bulat sepertinya ada 360 arah yang bisa menuju ka'bah 
 dan syarat kiblat kan ndak ada penambahan jarak yang terdekat???
 
 debbie sumual [EMAIL PROTECTED] wrote:  
 Yoi, gue juga menikmati banget tulisannya. Menyegarkan dan lucu! Dan yang 
 pasti juga enlightening.

   Sebenarnya, teman kamu yg nyaranin sajadah digantung kayak jemuran itu juga 
 lucu banget lho! Kalau lagi marah aja dia selucu itu, gimana kalo lagi lucu? 
 Marah kali yeee...
 
   
 manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Wehehe, tulisan hebat. Penulisnya jenius sekaligus kreatif. Memang jadi 
 umat (agama apapun) perlu pinter, jadi nggak kaya mesin pake batere. Bravo, 
 Bung Denny.
 
 manneke
 
 
 
 -Original Message-
 
  Date: Tue Jun 05 19:59:20 PDT 2007
  From: Denny 
  Subject: [mediacare] Syalalala.. Mana Kiblatmu.. Syalalala.. Ini Kiblatku
  To: mediacare@yahoogroups.com
 
  
  
  
  Pernah pusing  gara-gara mau shalat nggak tahu arah kiblat?
  Sama...
  
  Ini hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
  Tapi biasanya nggak terlalu mengganggu pikiran orang islam awami.
  Kenapa? Karena solusinya sangat gampang.
  Gimana? Ya nanya dong!
  Kan ada peribahasanya... Malu bertanya sesat di kiblat.
  
  * * *
  
  
  Memang kalau cuma bingung nentuin arah shalat, nggak akan jadi
  masalah yang terlalu bikin puyeng.
  Jarang banget ada orang trauma berkepanjangan cuma gara-gara soal
  sepele ini. Kalau ada pun paling-paling memang orang yang yakin
  dirinya semacem kompas atau patung asbak yang posenya lagi ngacungin
  telunjuk ke arah ka'bah.
  
  Tapi saya pernah juga nemuin masalah yang agak rame gara-gara soal
  nentuin kiblat ini.
  
  Ceritanya, waktu jaman kuliyah dulu.
  Setelah berbulan-bulan menyembah-sujud Rektor   Pihak Yayasan untuk
  menyediakan fasilitas tempat shalat yang baik di gedung kampus yang
  baru ditempati (di gedung kampus lama malah ada masjid di tengah
  kampus), akhirnya sesembahan itu dipenuhi juga.
  Kami diberikan satu ruangan yang seukuran 4 x 4 meter di bagian
  belakang kampus (di bawah gedung olahraga).
  
  Masalah muncul ketika seorang teman memberikan data pengukuran yang
  menentukan arah derajat kiblat dalam ruangan mushala itu.
  Berdasar pengukuran itu, saf untuk shalat jadi agak mengsong sekitar
  30 derajat dari bentuk ruangan.
  
  Saat itu dengan ketegasan yang prima, saya menolak menggunakan data
  pengukuran tersebut, dan memilih agar digampangin aja sehingga saf
  bisa sesuai dengan bentuk ruangan.
  Jadi nggak pake acara mengsong kiri, mengsong kanan.
  
  Tentunya pertimbangan saya bukan lantaran ketakutan jamaah shalat
  akan  lebih sibuk nyanyi potong bebek angsa ketimbang ngaji bareng.
  Pertimbangan saya jauh lebih sederhana ketimbang alasan itu.
  Saya pikir dengan saf yang diatur mengsong bukan hanya mengganggu
  sirkulasi (karena bentuk ruangan dan posisi pintu), tapi juga --
  alasan ini yang saya anggap paling penting-- dengan saf semacam itu
  akhirnya malah mengurangi jumlah jama'ah yang bisa ditampung.
  
  Gampangnya, kalau saf yang disesuaikan dengan bentuk ruangan bisa
  muat 8 orang per safnya, dengan saf yang mengsong akhirnya jadi cuma
  5-6 orang. Karena di ujung saf jadi ada lahan yang nggak mungkin
  kepake, kecuali ada yang rela shalat sambil njeduk-njedukin kepalanya
  ke dinding.
  
  Tapi apa daya, pertimbangan saya ditolak oleh mayoritas anggota dalam
  DPM (dewan pengurus mushala). Bahkan ada seorang teman yang
  menyanggah dengan melontarkan argumen :
  
  Kalau lu  mentingin jumlah jama'ah, gimana kalo kita shalatnya sambil
  baris bediri aja.
  Sajadahnya nggak usah digelar tapi digantung di depan idung tiap
  orang kayak jemuran.
  Shalat nggak pake sujud  duduk, cukup njentul-njentulin idung aja ke
  sajadah yang melambai-lambai. Ruangan segini bisa masuk 50 orang.
  
  
  Saking briliannya itu usulan saya jadi nggak sanggup marah. Cuma
  masalahnya DPM nggak punya alokasi dana buat ngobatin varises,
  sehingga usulan itu rasanya agak-agak bahaya kalau direalisasikan.
  Jadi akhirnya pertentangan selesai dengan saya yang merasa waras
  memilih mengalah saja, dan mengikuti suara terbanyak.
  
  
  ***
  
  Tapi bertahun-tahun kemudian, pikiran soal nentuin kiblat

[mediacare] Re: Syalalala.. Mana Kiblatmu.. Syalalala.. Ini Kiblatku

2007-06-05 Terurut Topik manneke
Wehehe, tulisan hebat. Penulisnya jenius sekaligus kreatif. Memang jadi umat 
(agama apapun) perlu pinter, jadi nggak kaya mesin pake batere. Bravo, Bung 
Denny.

manneke



-Original Message-

 Date: Tue Jun 05 19:59:20 PDT 2007
 From: Denny [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Syalalala.. Mana Kiblatmu.. Syalalala.. Ini Kiblatku
 To: mediacare@yahoogroups.com

 
 
 
 Pernah pusing gara-gara mau shalat nggak tahu arah kiblat?
 Sama...
 
 Ini hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
 Tapi biasanya nggak terlalu mengganggu pikiran orang islam awami.
 Kenapa? Karena solusinya sangat gampang.
 Gimana? Ya nanya dong!
 Kan ada peribahasanya... Malu bertanya sesat di kiblat.
 
 * * *
 
 
 Memang kalau cuma bingung nentuin arah shalat, nggak akan jadi
 masalah yang terlalu bikin puyeng.
 Jarang banget ada orang trauma berkepanjangan cuma gara-gara soal
 sepele ini. Kalau ada pun paling-paling memang orang yang yakin
 dirinya semacem kompas atau patung asbak yang posenya lagi ngacungin
 telunjuk ke arah ka'bah.
 
 Tapi saya pernah juga nemuin masalah yang agak rame gara-gara soal
 nentuin kiblat ini.
 
 Ceritanya, waktu jaman kuliyah dulu.
 Setelah berbulan-bulan menyembah-sujud Rektor  Pihak Yayasan untuk
 menyediakan fasilitas tempat shalat yang baik di gedung kampus yang
 baru ditempati (di gedung kampus lama malah ada masjid di tengah
 kampus), akhirnya sesembahan itu dipenuhi juga.
 Kami diberikan satu ruangan yang seukuran 4 x 4 meter di bagian
 belakang kampus (di bawah gedung olahraga).
 
 Masalah muncul ketika seorang teman memberikan data pengukuran yang
 menentukan arah derajat kiblat dalam ruangan mushala itu.
 Berdasar pengukuran itu, saf untuk shalat jadi agak mengsong sekitar
 30 derajat dari bentuk ruangan.
 
 Saat itu dengan ketegasan yang prima, saya menolak menggunakan data
 pengukuran tersebut, dan memilih agar digampangin aja sehingga saf
 bisa sesuai dengan bentuk ruangan.
 Jadi nggak pake acara mengsong kiri, mengsong kanan.
 
 Tentunya pertimbangan saya bukan lantaran ketakutan jamaah shalat
 akan lebih sibuk nyanyi potong bebek angsa ketimbang ngaji bareng.
 Pertimbangan saya jauh lebih sederhana ketimbang alasan itu.
 Saya pikir dengan saf yang diatur mengsong bukan hanya mengganggu
 sirkulasi (karena bentuk ruangan dan posisi pintu), tapi juga --
 alasan ini yang saya anggap paling penting-- dengan saf semacam itu
 akhirnya malah mengurangi jumlah jama'ah yang bisa ditampung.
 
 Gampangnya, kalau saf yang disesuaikan dengan bentuk ruangan bisa
 muat 8 orang per safnya, dengan saf yang mengsong akhirnya jadi cuma
 5-6 orang. Karena di ujung saf jadi ada lahan yang nggak mungkin
 kepake, kecuali ada yang rela shalat sambil njeduk-njedukin kepalanya
 ke dinding.
 
 Tapi apa daya, pertimbangan saya ditolak oleh mayoritas anggota dalam
 DPM (dewan pengurus mushala). Bahkan ada seorang teman yang
 menyanggah dengan melontarkan argumen :
 
 Kalau lu mentingin jumlah jama'ah, gimana kalo kita shalatnya sambil
 baris bediri aja.
 Sajadahnya nggak usah digelar tapi digantung di depan idung tiap
 orang kayak jemuran.
 Shalat nggak pake sujud  duduk, cukup njentul-njentulin idung aja ke
 sajadah yang melambai-lambai. Ruangan segini bisa masuk 50 orang.
 
 
 Saking briliannya itu usulan saya jadi nggak sanggup marah. Cuma
 masalahnya DPM nggak punya alokasi dana buat ngobatin varises,
 sehingga usulan itu rasanya agak-agak bahaya kalau direalisasikan.
 Jadi akhirnya pertentangan selesai dengan saya yang merasa waras
 memilih mengalah saja, dan mengikuti suara terbanyak.
 
 
 ***
 
 Tapi bertahun-tahun kemudian, pikiran soal nentuin kiblat ini masih
 sering juga iseng sliweran di kepala saya. Terutama kalau saya masuk
  shalat di mushala-mushala kecil seperti di mall atau di
 perkantoran, dan menemukan pengaturan saf dan kiblat yang sejenis
 (mengsong gak ngikut bentuk ruangan) dengan yang terjadi di mushala
 kampus dulu.
 
 Pertanyaan yang muncul di benak saya selalu diawali dengan pertanyaan
 macem bocah : Sebenernya apa sih nilai kepentingan yang dikejar dalam
 nentuin kiblat ke suatu arah?
 
 Di sini, Islam awami saya lebih memilih nilai kepentingan yang logis
 dan sederhana.
 
 Saya duga, nentuin kiblat dalam satu ruangan (mushala/masjid)
 tujuannya tidak terlepas dari konteks keberjamaahan dalam shalat.
 
 Dalam bahasa yang gampang, dengan satu kiblat maka kita bisa
 njengking secara kompak. Nggak ada acara tungging-menungging, atau
 jeduk-jedukan kepala.
 Ribet banget kalau di satu gelaran shalat bareng, ada yang ke utara,
 selatan, barat, timur, timur laut, barat laut, tenggara, barat daya
 dan seterusnya. *ini mau shalat apa mau berlayar sih?*
 
 Kebersamaan ini yang sampai saat menulis ini tetap saya duga jadi
 esensi yang kudu diutamakan. Dan konsekuensi logisnya, kalau bisa
 bareng-bareng 20 orang akan jauh lebih baik daripada hanya dua belas
 setengah orang. *lho, yang setengah itu orang apa ... ...*
 
 ***
 
 Di sisi lain, saya juga punya pikiran iseng, bahwa

[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--bapakeghozan

2007-05-24 Terurut Topik manneke

Apa boleh ya, kasih stempel reject di paspor? Mohon info buat yang ngerti. 
Makasih buat Bapakeghozan untuk update-nya. Mungkin rekan amartien punya 
penjelasan logis buat kasus ini. Kita tunggu saja.

manneke

-Original Message-

 Date: Thu May 24 01:12:31 PDT 2007
 From: ghozangmail [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Pak 
 Manneke update
 To: mediacare@yahoogroups.com

 just info...
 
 barusan hari ini teman saya  di panggil via email dari dubes us utk
 mengambil formulir seharga Rp900.000 setelah menunggu penantian cukup lama.
 bahwa tidak setiap hari formulir ini dapat diambil..hanya pada hari2
 tertentu saja
 cerita temen sebelah meja saya...pagi sampai sana jam 06:45wib antrian sudah
 seperti ular
 jam 13:00wib baru di panggil untuk tahap 1..setelah ditanya sana-sini
 suruh pulang tunggu kira2 2minggu lagi utk next
 proses...ajaib..konfirmasi via email / phone
 kebetulan sempat ngobrol dgn orang lain.ternyata banyak sekali yg di
 reject dan next prosesmeskipun cuma 3 atau 4 hari saja
 kesana.alhasil kl sudah di reject harus ngambil formulir dan bayar lagi
 Rp900.000......luar biasa arogannya..dan stempel reject inipun bukan
 cuma di formulir tapi menempel di passport.
 
 kok arogan bener yah
 
 salam prihatin,
 bapakeghozan
 
 
 
 
 - Original Message - 
 From: manneke [EMAIL PROTECTED]
 To: mediacare@yahoogroups.com; mediacare@yahoogroups.com
 Sent: Friday, May 18, 2007 6:09 AM
 Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to
 U.S.--Bapakeghozan
 
 
 
  Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan karena
 mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI, above all, harus dicurigai
 dulu sebagai teroris potensial? Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid,
 Surur, Nurul Huda, wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau Martin
 sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi...
 
  manneke
 




[mediacare] Re: Dari mana istilah-istilah berikut ini berawal-mula?

2007-05-24 Terurut Topik manneke

Saya ralat dikit ya. Yang paling bawah itu, yakni FUCK, bukan Fortification 
Under Consent of the King. Yang bener adalah FORNICATION (perzinahan) Under 
Consent of the King.

manneke


-Original Message-

 Date: Thu May 24 10:41:40 PDT 2007
 From: living on deadline [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Dari mana istilah-istilah berikut ini berawal-mula?
 Dari mana istilah-istilah berikut ini berawal-mula? Silahkan baca informasi 
 berikut ini yg sy fwd-kan dari sebuah milist alumni.
  
 Good Night, Sleep tight
  Jaman dulu di Inggris, matras untuk tidur biasanya
  diikat ujung-ujungnya dengan tali yang dikaitkan
  kerangka tempat tidur. Ketika seseorang hendak
  berangkat tidur, maka tali-tali tersebut ditarik
  sehingga matras menjadi lebih kencang, lebih
  firm untuk tidur. Maka dari sinilah lahir ekspresi
  Good Night, Sleep Tight
  
  Honeymoon
  Dimasa Babylon 4000 tahun lalu, selama sebulan
  setelah acara pernikahan,ayah dari mempelai putri
  biasanya akan menyediakan sejenis minuman yang terbuat dari
  madu lebah. Dan karena mereka menggunakan kalender
  lunar sebagai sistem penanggalan, maka tenggang masa
  selama sebulan itu mereka sebut sebagai
  Honeymoon
  
  You're fired
  Orang-orang Scotland pada millenium pertama
  mempunyai kesepakatan untuk mengusir orang
  tak berkenan dari kampung mereka,
  dengan jalan membakar rumah orang Tersebut tanpa
  memberikan peringatan sebelumnya.
  Dari sinilah istilah Get fired untuk orang yang
  dikeluarkan secara paksa dari organisasi.
  
  FUCK
  Nah yang ini paling seru., di zaman baheula di
  
  Inggris sono seseorang tidak bisa berhubungan
  badan tanpa memiliki izin tertulis dari raja (kecuali
  kalau memang dia anggota keluarga kerajaan). Jadi jika
  seseorang ingin memiliki bayi, mereka akan pergi
  ke raja untuk meminta izin tertulis. Sang raja
  kemudian memberikan semacam kartu pass yang harus digantung
  didaun pintu kamar ketika mereka berhubungan badan.
  
  Kartu ini bertulisan FUCK (Fortification under Consent of the King)
   
 -
 How much free photo storage do you get? Store your holiday snaps for FREE 
 with Yahoo! Photos. Get Yahoo! Photos



[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--I Made Cok Wirawan

2007-05-18 Terurut Topik manneke
Sebetulnya info dari Made Cok Wirawan ini malah kian mengukuhkan bahwa apa yang 
saya katakan benar: makanya saya bilang, kalo namanya Manneke, atau Martin, 
atau seperti adik Anda (yang namanya khas Bali), maka masih ada kans dapet 
visa. Jadi, yang sebetulnya tak terkatakan tapi dipraktikkan sebagai kebijakan 
diam-diam adalah WNI yang Islam seminimal mungkin dapetnya. Saya juga amati, 
kalo perempuan (apalagi bukan Islam), malah lebih mudah lagi. Tapi, waktu 
datang ngurus visa ke kedubes, perlakuannya seragam semua: tak dihargai sebagai 
manusia.

manneke



-Original Message-

 Date: Thu May 17 19:58:42 PDT 2007
 From: imcw [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to 
 U.S.--Bapakeghozan
 To: mediacare@yahoogroups.com

 salam manneke,
 
 tidak semua wni koq...adik saya mau berangkat kerja ke amerika harus
 membuat surat pernyataan bahwa memang benar orang bali dan beragama
 hindu untuk bisa dengan mudah masuk amerika...jadi masih ada harapan
 bagi wni untuk ke amrik dengan mudah...
 --
 i made cock wirawan
 http://dekock.wordpress.com
 
 manneke quotes,
 
 m Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan
 m karena mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI,
 m above all, harus dicurigai dulu sebagai teroris potensial?
 m Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid, Surur, Nurul Huda,
 m wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau Martin sih, masih 
 fifty-fifty. Hi hi hi...
 
 --
 
 Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com



[mediacare] Sensei tampang teroris - Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Sensei Deddy

2007-05-18 Terurut Topik manneke
Bukan karena Deddy Mansyur-nya, melainkan pasti karena ada Senseinya. 
Makanya, mereka keder ama Sensei :)) 

Nggak deh, cuma becanda. Seriusnya gini, coba andaikata Sensei baru pindah ke 
AS pasca 911 (bukan 30 tahun yang lalu), berani taruhan baru ngelewatin gerbang 
kedubes aja udah langsung ditembak. Soalnya rada ada tampang teroris dikit. 
Kumisnya itu lho, nggak kuat

manneke


-Original Message-

 Date: Thu May 17 21:31:31 PDT 2007
 From: Deddy Mansyur [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to 
 U.S.--Bapakeghozan
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Dear Prof. Manneke Yang Budiman,
 
 Kalau nama SENSEI DEDDY MANSYUR,
 AM
 
 Sekarang punya murid karate polisi di Houston Police Department, sheriff di 
 Harris County Sheriff Department. Dulu pernah ada murid karate bertugas di 
 FBI.
 
 Pokoknya, penampilan harus mantep.
 
 Kalo tampang sudah tampang preman, teroris, low class dll., plus itu bhs. 
 inggrisnya masih berlepotan, wah, lulus TOEFL dulu deh. Jangan harap VISA 
 USA akan dikeluarkan sama amrik. Paling-paling bisa dapet VISA BCA Credit 
 Card.
 
 Uda Radityo pernah menetap di Chicago sebagai salah satu anggota the Blues 
 Brothers, right Uda?
 
 Oss!
 sensei deddy mansyur
 university of houston
 www.uh.edu/shotokan
 www.houstonshotokan.com


[mediacare] Benteng HAM - Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.

2007-05-17 Terurut Topik manneke
Woo...tampaknya sejak semula Anda ini sudah salah tangkap dan salah konteks. 
Saya ngomong soal kedubes AS sebagai isntitusi negara AS lho, Bung, bukan 
ngomong soal masyarakat AS. 

Dan Anda bilang SEORANG pejabat konsuler? Ini bukan oknum Bung, dan bukan cuma 
di Indonesia doang kejadiannya. Ini sudah bersifat sistemik. Bahwa pejabat 
Indonesia juga doyan mempersulit, ini bukan rahasia juga. Memang diakui kok, 
semua orang juga bisa konfirmasi. Tapi, seenggaknya, kita nggak pernah mimpi 
Indonesia akan jadi pendekar HAM kelas global. Sementara, AS di mana-mana kan 
gembor-gembor sebagai benteng HAM nomor wahid di seluruh dunia. Liat aja, gak 
pernah bosen tiap tahun mengeluarkan daftar negara pelanggar ini dan itu, lupa 
bahwa dirinya sendiri kurang haormat sama HAM.

Orang Eropa banyak kerja dan tinggal di AS? Yep, tentu saja. Mereka gak punya 
kesulitan dapet visa ke AS. Sama-sama dominan kulit putihnya sih. Tapi, banyak 
juga lho orang AS yang lebih kerasan tinggal dan kerja di negeri orang. Sami 
mawon. Ke manapun Anda pergi, pasti bisa ketemu orang AS. Eksodus ini 
terutama terjadi sejak Bush jadi presiden AS.

manneke


-Original Message-

 Date: Wed May 16 21:29:25 PDT 2007
 From: amartien [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Manusiawi tidaknya seorang pejabat konsular, bukanlah menjadikan ukuran  
 bahwa suatu negara arogan.
 
 Tingkah laku pejabat Indonesia terhadap penduduk Indonesia yang bukannya 
 membantu dalam urusan dokumen umpamanya, tetapi mempersulit, dengan 
 pengharapan bahwa akan ada pelicinnya --- apakah itu manusiawi atau tidak?
  
 Mengenai pengalaman kawan anda, memang dari dulu orang Eropa dengan medianya 
 tidak senang ke Amrik. 
 
 Tetapi fakta adalah banyak orang dari Eropa Barat yang tetap saja masih ingin 
 tinggal dan bekerja disini.  
 
 Kawan2 saya yang dari Eropa, sesudah mendapat visa kerja di Amrik, memilih 
 utk. tinggal di Amrik. Macam2 cara yang dilakukan (legal) demi mendapatkan 
 green card. Dan mereka itu bukan buruh, melainkan lulusan universitas dengan 
 pekerjaan yang baik. 
 
 
 
 manneke [EMAIL PROTECTED] 


[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.

2007-05-16 Terurut Topik manneke

Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa ama 
Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk duluan 
waktu orang apply visa.

manneke


-Original Message-

 Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007
 From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S.
 To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca

 http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070516134507irec=1
 
 
 7,000 RI students win scholarship to U.S. 
 
 JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students who 
 successfully passed English test will go to Unites States to learn more about 
 cooperatives, an official said. 
 
 We have given international-standard vocational school students across the 
 country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of them 
 passed the test, National Education Ministry's director for vocational 
 education Joko Sutrisno said Wednesday. 
 
 The scholarship was mainly allocated to vocational school students who 
 studied information and technology as well as hotel service and came from 
 provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists like 
 Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among other 
 cities. 
 
 We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned instances. 
 The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has responded to the 
 offer by providing them with the scholarship to the U.S., Joko said.(*



[mediacare] Re: WTF Resmi Berlakukan Larangan Jilbab

2007-05-16 Terurut Topik manneke

WTF berbasis di Kukiwon, Korea Selatan, sementara ITF berbasis di Korea Utara. 
Sebetulnya, rada aneh jika WTF melarang atletnya bertanding pake jilbab, karena 
pada dasarnya aturan tanding WTF sudah mengharuskan atlet memakai tutup 
pelindung kepala. malahan ITF yang tak pake pelindung kepala sama sekali. Atua 
mungkin mereka takut atlet tercekik, ya? Yang penting barangkali bukan soal 
boleh atau tidaknya, melainkan rasional di balik aturannya.

manneke


-Original Message-

 Date: Wed May 16 01:51:32 PDT 2007
 From: Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] WTF Resmi Berlakukan Larangan Jilbab
 To: mediacare@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED]

 www.dunia-jilbab.blogspot.com
 
  
 
 WTF Resmi Berlakukan Larangan Jilbab
 
 Rabu, 16 Mei 07 11:06 WIB
 
  
 
 
 
  
 
 Federasi Taekwondo Dunia (WTF) menambah daftar panjang organisasi olah raga
 yang melarang atlet perempuan berjilbab ikut dalam kompetisi. WTF yang
 bermarkas besar di Seoul menyatakan bahwa mereka tidak mengenal basis agama
 dan tidak akan mengakomodasi simbol-simbol keagamaan, termasuk jilbab.
 
  
 
 Hal tersebut ditegaskan dalam surat resmi yang dikirim WTF pada Canadian
 Taekwondo Federation, yang meminta masukkan dari WTF tentang jilbab. Hal ini
 terkait dengan kasus lima atlet taekwondo di Montreal yang tidak diizinkan
 ikut dalam turnamen antar provinsi di Longueuil, karena mereka mengenakan
 jilbab.
 
  
 
 Federasi Taekwondo di Quebec menyatakan mereka akan tetap melarang atlet
 taekwondo mengenakan jilbab saat kompetisi, sesuai aturan yang berlaku.
 
  
 
 WTF dalam surat resminya menegaskan, larangan mengenakan jilbab bagi atlet
 taekwondo akan mulai diberlakukan saat kejuaraan internasional taekwondo,
 yang akan digelar di Beizing, China tahun ini. WTF mengklaim, Komite
 Olimpiade Internasional juga memiliki posisi yang sama terkait tatacara
 busana Muslimah.
 
  
 
 Sikap WTF, berbeda dengan sikap Federasi Taekwondo Internasional
 (ITF)-organisasi taekwondo terbesar kedua di dunia. Pekan lalu ITF
 menyatakan mengizinkan atlet taekwondo perempuan berjilbab ikut kompetisi,
 termasuk kompetisi tingkat dunia yang akan digelar di Quebec bulan ini.
 
  
 
 ITF dalam peraturan organisasinya tidak mencantumkan larangan berjilbab.
 Organisasi ini menyatakan akan tetap memberlakukan kebijakan itu, sampai
 jajaran pengurusnya melakukan pembahasan atas masalah ini.
 
  
 
 Federasi Taekwondo Quebec ternyata lebih menerima aturan yang berlaku di WTF
 dan menolak untuk mematuhi aturan ITF, dengan alasan mayoritas klub
 taekwondo di Quebec berada di bawah WTF. Di Quebec, Kanada, WTF memiliki
 sekitar 8. 000 anggota, sedangkan ITF hanya 3. 000 anggota.
 
  
 
 Kasus larangan berjilbab bagi para atlet, merupakan kasus kedua yang terjadi
 di Kanada. Belum lama ini, Kanada juga diguncang pro dan kontra kasus
 larangan berjilbab pemain sepakbola. (ln/iol)
 
  
 
 Source :
 http://www.eramuslim.com/berita/int/7516110327-wtf-resmi-berlakukan-larangan
 -jilbab.htm
 
  




[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.

2007-05-16 Terurut Topik manneke

Debbie, saya khawatir anak-anak ini nantinya nasibnya bakal kaya para TKI itu, 
yang dikasih janji-janji surga, tapi kemudian terlantar dan terkatung-katung. 
Maka, Anda benar. Harus diklarifikasi apakah ada perjanjian resmi dengan 
lembaga-lembaga pendidikan vokasional di AS untuk menampung ribuan orang ini.

manneke


-Original Message-

 Date: Wed May 16 09:13:12 PDT 2007
 From: debbie sumual [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
 To: mediacare@yahoogroups.com

 
 HAH???

   Hanya karena passed English test? Not even TOEFL (abis gak dibilang jenis 
 tesnya apa)??

   Gak ada perjanjian kerjasama dengan sekolah2 atau pemerintah AS?

   Atau beritanya yg gak jelas?

   
 manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
 Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa ama 
 Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk duluan 
 waktu orang apply visa.
 
 manneke
 
 -Original Message-
 
  Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007
  From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
  Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S.
  To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca
 
  http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070516134507irec=1
  
  
  7,000 RI students win scholarship to U.S. 
  
  JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students 
  who successfully passed English test will go to Unites States to learn more 
  about cooperatives, an official said. 
  
  We have given international-standard vocational school students across the 
  country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of 
  them passed the test, National Education Ministry's director for 
  vocational education Joko Sutrisno said Wednesday. 
  
  The scholarship was mainly allocated to vocational school students who 
  studied information and technology as well as hotel service and came from 
  provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists 
  like Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among 
  other cities. 
  
  We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned instances. 
  The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has responded to the 
  offer by providing them with the scholarship to the U.S., Joko said.(*
 
 
 




[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.

2007-05-16 Terurut Topik manneke

Tentu saja itu bukan soal hak. Tentu saja kedubes AS punya kuasa 100% 
menentukan siapa yang dikasih visa atau enggak. Tapi, perlakuan terhadap para 
pemohon visa itu lho. Udah pernah ngalamin belon? Mbok yang manusiawi dikit. 
Negara-negara lain juga menerapkan precaution yang sama, tapi nggak ada deh 
setahu saya yang begitu overacting-nya kaya AS. 

Maka, tak heran jika tingkat kesebalan orang di pelbagai penjuru dunia terhadap 
AS kini sangat tinggi. Bahkan juga orang-orang di Eropa. Saya punya teman orang 
AS, yang waktu berwisata ke Eropa sengaja menempelkan bordiran bendera Kanada 
di ranselnya karena dia takut diketahui orang sebagai warga AS. Ironis, pikir 
saya, dia warga negara adikuasa tapi jadi ketakutan pergi ke mana-mana justru 
akibat kekuasaan negaranya yang terlalu besar.

manneke


-Original Message-

 Date: Wed May 16 10:12:40 PDT 2007
 From: amartien [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Hmm ... arogan?
 
 Pemberian visa, visa macam apapun juga, kesuatu negara, bukankah karena it's 
 a 'right' (hak), melainkan itu adalah suatu 'privilege' (hak istimewa).
 
 AS harus ber-hati2 didalam memberikan visanya, karena teroris ingin 
 merusakkan AS.   Suatu negara itu bagaikan rumah.  Apakah anda akan 
 membiarkan siapa saja untuk masuk rumah anda?  
 
 Jika didalam ke-hati2-an memberikan visa, ada seseorang yang tidak diberikan 
 visa padahal orang itu bukan teroris, kalau meminta visa turis, maksudnya 
 murni hanya utk. jalan2 dan bukan untuk kemudian menghilang menjadi imigran 
 gelap,maka sikap pem. AS adalah  . it's best to err on the side of 
 caution.
 
 
 
 manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:  
  Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa 
 ama Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk 
 duluan waktu orang apply visa.
  
  manneke
  
  -Original Message-
  
   Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007
   From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
   Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S.
   To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca
  
   
 http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070516134507irec=1
   
   
   7,000 RI students win scholarship to U.S. 
   
   JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students 
 who successfully passed English test will go to Unites States to learn more 
 about cooperatives, an official said. 
   
   We have given international-standard vocational school students across 
 the country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of 
 them passed the test, National Education Ministry's director for vocational 
 education Joko Sutrisno said Wednesday. 
   
   The scholarship was mainly allocated to vocational school students who 
 studied information and technology as well as hotel service and came from 
 provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists like 
 Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among other 
 cities. 
   
   We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned instances. 
 The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has responded to the 
 offer by providing them with the scholarship to the U.S., Joko said.(*
  
  
  




[mediacare] Re: Perempuan muslimah berjilbab dalam militer

2007-05-12 Terurut Topik manneke
Perempuan berjilbab harusnya bisa diterima dalam militer. Tapi, dia harus masuk 
ke unit tempur khusus: SNIPER. Tinggal jilbabnya dibuat bermotif kamuflase dari 
kepala sampai ke kaki, dan dikasih rumput-rumputan serta daun-daunan. Beres 
dah. Kan sniper juga pakai jubah penutup berkamuflase dari kepala sampai kaki?

Tapi, konon, sniper kalo pipis nggak boleh cari toilet, dan langsung dikeluarin 
begitu aja di celana sambil tiarap menanti mangsa. Bisa nggak (atau, tepatnya, 
boleh nggak) perempuan berjilbab melakukan hal itu?

manneke



-Original Message-

 Date: Sat May 12 05:25:19 PDT 2007
 From: Fyi [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Saya ini laki-laki, tak mungkin berjilbab! - Re: [mediacare] 
 Perempuan muslimah berjilbab dilarang bergabung dengan militer
 To: mediacare@yahoogroups.com

 
  MOD:
  Mas Firman sendiri sudah pernah mencoba latihan perang sambil berjilbab?
 
 
 
 Ha ha ha mas moderator ini aya-aya wae,  nggak mungkin lah mas, wong  
 saya ini laki2. Untuk ini saya akui, saya nggak bisa mempraktekkannya.  Istri 
 saya sendiri menggunakan kerudung, dan Alhamdulillah di Indonesia  
 ini, aktifitasnya tidak pernah terhambat termasuk kalau mau berenang dan  
 main perang-perangan (paint ball) yang saat ini sedang populer, namun  
 kalau menoleh ke belakang jaman saya SMA tahun 79 nan , untuk kegiatan  
 olah raga saja perempuan berjilbab masih dilarang, saat itu masih belum  
 terbayang bagaimana membuat baju khusus untuk kaum berjilbab berenang.   
 Jadi ambil nilai positifnya lah, setidak-tidaknya mungkin ini bisa jadi  
 peluang usaha baru, siapa tahu mas mod bisa buka counter toko baju perang   
 khusus untuk perempuan berjilbab, siapa tahu ?
 
 
 
 Wassalam
 
 
 Firman
 
 MOD:
 
 Hahahahahahaa, terima kasih untuk pengakuannya yang tulus. Menengok masa 
 lalu, katakan tahun 79, rasanya tak pernah ada larangan berjilbab di 
 Indonesia. Zaman dulu yang lagi model kan kerudung, umumnya pakai kebaya. 
 Mirip Ibu Fatmawati itu lho. Saya pikir ini Islami juga lho. 
 
 
 Web:
 http://groups.yahoo.com/group/mediacare/
 
 Klik: 
 
 http://mediacare.blogspot.com
 
 atau
 
 www.mediacare.biz
 
 
 Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
 [EMAIL PROTECTED]
  
 Yahoo! Groups Links
 
 
 



[mediacare] Re: Koran Malaysia: Lagu Indonesia lagu sampah!

2007-05-01 Terurut Topik manneke
Yang lebih parah lagi adalah mereka yang masih mau mengonsumsi musik sampah 
itu. Jadi, yang sakit bukan cuma pencipta musiknya di Indonesia, tapi penikmat 
musiknya di negeri jiran sana lebih sakit lagi. Lha kalo mereka disuruh beli 
sampah aja seneng, maka penjualnya tak salah-salah amatlah. Ini kan semata-mata 
hukum permintaan dan penawaran.

manneke

 On 5/1/07, Gandrasta bangko [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
hahahahha kasian banget. Kok ya ndak inget batik, rendang, angklung, dan
  kebaya y.. kalau sampah itu dalam bahasa negara OKB (baca: malaysia),
  kasar ndak sih?
 
  salam anget,
  gandrastabangko
  http://mdgandrastab.multiply.com/
 
  --
  Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
  Check out new cars at Yahoo! 
  Autos.http://us.rd.yahoo.com/evt=48245/*http://autos.yahoo.com/new_cars.html;_ylc=X3oDMTE1YW1jcXJ2BF9TAzk3MTA3MDc2BHNlYwNtYWlsdGFncwRzbGsDbmV3LWNhcnM-
 
  
 



[mediacare] Re: Saya tidak marah kalau ajaran agama saya dihina

2007-04-27 Terurut Topik manneke
Karena manusia suka merasa lebih ngerti tentang Tuhan daripada Tuhan sendiri. 
Merasa lebih sebagai pemilik agama daripada Tuhan yang mengadakan agama-agama. 
Merasa kurang pede sama Tuhannya sehingga ke mana-mana sibuk membela Tuhan 
(secara tak langsung, merasa dia lebih jagoan daripada Tuhannya). Semuanya cuma 
perasaan, tapi jadinya ke-geer-an.

manneke



-Original Message-

 Date: Thu Apr 26 13:59:12 PDT 2007
 From: Adiati [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Saya tidak marah kalau ajaran agama saya dihina
 To: mediacare@yahoogroups.com

 kenapa ya..kadang atau mungkin bahkan sering,manusia suka membuat suatu 
 statement
   atau pandangan yang bertolak belakang dengan ajaran2 agama (apapun agamanya)
   Bahkan melebih lebihkan dan mengada adakan hal yang sebetulnya TIDAK Di 
 ajarkan oleh agama masing2
 
 loekyh [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Saya ini ndak pernah marah kalau ajaran agama saya dihina, paling2 
 berpikir yang menghina itu nggak tau aja. 
 
 Sebab sangat mungkin dan wajar kok orang yang nggak tau ajaran agama 
 saya akan menjelek2-an keyakinan saya, walaupun mungkin cara 
 menghina dan men-jelek2-kannya cuma lewat dalam hati. 
 
 Kalau ada orang yang menghina keyakinan saya secara terang2-an 
 (tidak disimpan dalam hati) lewat milis ini, wah saya malah seneng. 
 Sebab isi tanggapan penjelasan saya malah bisa dijadikan kesempatan 
 langka buat 'dakwah' ajaran saya di milis publik, he, he, he.
 
 Ttp kalau ada yg mau marah karena keyakinannya dihina, silakan aja 
 marah2 :-). Cuma caranya yg bener: penghinaan dibalas penghinaaan 
 dong. Masak penghinaan dibalas pakai pisau dapur atau pake cllurit 
 rumput, 'kali ingin cabut nyawa orang lain dg mengatas-namakan Tuhan.
 
 Gitu aja kok repot2.
 
 Salam
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, Roslina Podico [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Dasar orang Indonesia yg sdh dimetrai dgn Pancasila dan sila I. 
 Yang 
  ngaku bukan siapa-siapa ini, ternyata penganut satu agama, tapi si 
 Mus 
  itu ngakunyaNGAK beragama gitu lho. lalu anda yg merasa agamanya 
 dihina 
  mau hina agama mana nih!!! Masih banyak orang dewasa tapi tdk 
 realistis 
  nampaknya. Orang tak percaya itu ada dimana-mana, bukan hanya di 
 Amerika 
  dan Eropa, di Indonesia dan di Mekahpun ada. Hanya di Indonesia 
 selain 
  munafik, orang diharuskan mencantumkan agamanya di KTP di negara 
  demokrasi ngak demikian. Di Indonesia orang yg ngaku beragama itu 
 belum 
  tentu menjalankan ibadahnya, tapi juga ngak mau mencari kebutuhan 
  rohaninya apalagi di agama lain. Orang seperti ini bisa fanatik 
 juga. 
  Asal mendengar agama yg diwarisinya itu dicela dia langsung merasa 
  terhina, padahal dia sendiri ngak pernah tahu isi ajaran itu sebab 
 dia 
  ngak pernah merasa tertarik hal-hal rohani. Dia jadi fanatik hanya 
  karena agama itu sdh menjadi identitasnya dan identitas 
 keluarganya 
  turun temurun.
 
 
 
  
 

 -
 Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
  Check outnew cars at Yahoo! Autos.



[mediacare] Re: Emangnya Kenapa? - Re: Dubes Israel di Indonesia ??

2007-04-27 Terurut Topik manneke
Nggak selalu lho. Kadang-kadang bisa juga sebaliknya: suka mengecil-ngecilkan 
kenyataan. Contohnya, tragedi Lumpur Lapindo, tragedi penyakit menular bernama 
KKN, dan tragedi-tragedi nasional lain, yang dengan gampang sering kali 
dianggap tak ada atau tak penting.

manneke



-Original Message-

 Date: Thu Apr 26 13:56:56 PDT 2007
 From: Adiati [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: Emangnya Kenapa? - Re: Dubes Israel di Indonesia 
 ??
 To: mediacare@yahoogroups.com

 sebetulnya kebiasaan jelek dari beberapa (TIDAK SEMUA Yaaa) fihak di bangsa 
 kita
   adalah suka memperbesar keadaan lebih dari kenyataan !
   terlalu over reacted kadang kesannya !
 
 bangmirza [EMAIL PROTECTED] wrote:
   kita udah kebiasaan jadi orang naif bin munafik bin hipokrit sih.
 kebiasaan neriakin orang standart ganda, wong kita sendiri juga gitu,
 kalo ngomong mbok ya di pikir,
 jangan asal nyeletuk aja
 maunya kok nyusahin diri sendiri aja... 
 wong cuma nerima delegasi israel aja kok kita repot buat nolak, berapa sih 
 jumlah delegasinya?
 ngasih makan segitu orang aja kok rasanya repot bgt.
 kalo ngga mampu, sinih, suruh makan di rumah saya aja
 
 
  
 

 -
 Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
  Check outnew cars at Yahoo! Autos.



[mediacare] Re: Saya tidak marah kalau ajaran agama saya dihina

2007-04-27 Terurut Topik manneke

Orang secara sengaja menghina agama orang lain jelas cari musuh, seperti kata 
Anda. Tinggal tergantung kita mau ngeladenin orang tak waras dan ikutan gila 
atau enggak. Kalo Tuhan sendiri, saya haqul yakin, bergeming dengan 
urusan-urusan sepele gini. Ibaratnya seperti ketemu orang mabok di jalan. 
Baiknya dicuekin aja. Kalo dilayani, saya jadi bertanya-tanya yang lebih mabok 
sebetulnya siapa. 

Pengecut? Ada bedanya antara pengecut dan waras. Mau belagak berani tapi kaya 
kebo kecucuk hidung, ini namanya bukan jagoan tapi konyol. Silakan pilih mau 
yang mana :))

manneke


-Original Message-

 Date: Fri Apr 27 01:01:20 PDT 2007
 From: kamsari sari [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: Saya tidak marah kalau ajaran agama saya dihina
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Agama dihina, jelas marah dong. Yang menghina  agama orang itukan namanya 
 cari musuh.  Jadi bukan yang membela agama yang harus dihujat, tapi orang 
 yang suka menghina agama orang lain yang harus di'lurus'kan. Tolong balik 
 logika berpikir Anda. Bagi saya, orang yang berdiam diri saat agamanya 
 dihina, itu masuk kategori pengecut. Jelas.
 
 tks
 kamsari
 
 manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:  Karena 
 manusia suka merasa lebih ngerti tentang Tuhan daripada Tuhan sendiri. Merasa 
 lebih sebagai pemilik agama daripada Tuhan yang mengadakan agama-agama. 
 Merasa kurang pede sama Tuhannya sehingga ke mana-mana sibuk membela Tuhan 
 (secara tak langsung, merasa dia lebih jagoan daripada Tuhannya). Semuanya 
 cuma perasaan, tapi jadinya ke-geer-an.
  
  manneke
  
  -Original Message-
  
   Date: Thu Apr 26 13:59:12 PDT 2007
   From: Adiati [EMAIL PROTECTED]
   Subject: Re: [mediacare] Saya tidak marah kalau ajaran agama saya dihina
   To: mediacare@yahoogroups.com
  
   kenapa ya..kadang atau mungkin bahkan sering,manusia suka membuat suatu 
 statement
 atau pandangan yang bertolak belakang dengan ajaran2 agama (apapun 
 agamanya)
 Bahkan melebih lebihkan dan mengada adakan hal yang sebetulnya TIDAK Di 
 ajarkan oleh agama masing2
   
   loekyh [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya ini ndak pernah marah kalau ajaran agama saya dihina, 
 paling2 
   berpikir yang menghina itu nggak tau aja. 
   
   Sebab sangat mungkin dan wajar kok orang yang nggak tau ajaran agama 
   saya akan menjelek2-an keyakinan saya, walaupun mungkin cara 
   menghina dan men-jelek2-kannya cuma lewat dalam hati. 
   
   Kalau ada orang yang menghina keyakinan saya secara terang2-an 
   (tidak disimpan dalam hati) lewat milis ini, wah saya malah seneng. 
   Sebab isi tanggapan penjelasan saya malah bisa dijadikan kesempatan 
   langka buat 'dakwah' ajaran saya di milis publik, he, he, he.
   
   Ttp kalau ada yg mau marah karena keyakinannya dihina, silakan aja 
   marah2 :-). Cuma caranya yg bener: penghinaan dibalas penghinaaan 
   dong. Masak penghinaan dibalas pakai pisau dapur atau pake cllurit 
   rumput, 'kali ingin cabut nyawa orang lain dg mengatas-namakan Tuhan.
   
   Gitu aja kok repot2.
   
   Salam
   
   --- In mediacare@yahoogroups.com, Roslina Podico [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
Dasar orang Indonesia yg sdh dimetrai dgn Pancasila dan sila I. 
   Yang 
ngaku bukan siapa-siapa ini, ternyata penganut satu agama, tapi si 
   Mus 
itu ngakunyaNGAK beragama gitu lho. lalu anda yg merasa agamanya 
   dihina 
mau hina agama mana nih!!! Masih banyak orang dewasa tapi tdk 
   realistis 
nampaknya. Orang tak percaya itu ada dimana-mana, bukan hanya di 
   Amerika 
dan Eropa, di Indonesia dan di Mekahpun ada. Hanya di Indonesia 
   selain 
munafik, orang diharuskan mencantumkan agamanya di KTP di negara 
demokrasi ngak demikian. Di Indonesia orang yg ngaku beragama itu 
   belum 
tentu menjalankan ibadahnya, tapi juga ngak mau mencari kebutuhan 
rohaninya apalagi di agama lain. Orang seperti ini bisa fanatik 
   juga. 
Asal mendengar agama yg diwarisinya itu dicela dia langsung merasa 
terhina, padahal dia sendiri ngak pernah tahu isi ajaran itu sebab 
   dia 
ngak pernah merasa tertarik hal-hal rohani. Dia jadi fanatik hanya 
karena agama itu sdh menjadi identitasnya dan identitas 
   keluarganya 
turun temurun.
   
   
   

   
  
   -
   Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
Check outnew cars at Yahoo! Autos.
  
  
  

 

 -
 Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
  Check outnew cars at Yahoo! Autos.



[mediacare] Re: Buku: Soeharto Dikhianati Konglomerat Cina

2007-04-27 Terurut Topik manneke

Lagi-lagi non-pribumi dikambinghitamkan untuk kebrobrokan dan salah urus rezim 
Orde baru. Alangkah hebat dan berkuasanya ya segelintir konglomerat non-pri 
itu, sampai bisa menyebabkan keruntuhan sebuah rezim yang sudah berkuasa 30 
tahun lebih? Jadi, Reformasi harus berterima kasih dong pada para 
konglomerat-kroni itu?
manneke


-Original Message-

 Date: Fri Apr 27 11:40:54 PDT 2007
 From: BDG KUSUMO [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: [HKSIS] Fw: Buku: Soeharto Dikhianati Konglomerat 
 Cina
 To: [EMAIL PROTECTED]

 Seru juga Retno sudah tentu cukup rajin menulis buku yang diberitakan sangat
 positif menilai Suharto, tetapi ayahnya oleh Koran Tempo ditulis sebagai 
 bekas
 ajudan Soekarno. Apa ini salah tulis, salah cetak, slip of tongue atau
 malah penilaian yang jujur, dengan sadar dan disengaja tentang jejak langkah 
 sang ayah itu?
 
 Sekait hubungan kerjasama antara penguasa-kroni, yang bisa berdimensi hanya
 nasional namun bisa juga internasional, mungkin salah satu prinsipnya ialah
 siapa yang lebih dulu menerapkan habis manis sepah dibuang pada siapa.
 
 Salam, Bismo DG
 
   - Original Message - 
   From: HKSIS 
   To: HKSIS-Group 
   Sent: Friday, April 27, 2007 10:10 AM
   Subject: [HKSIS] Fw: Buku: Soeharto Dikhianati Konglomerat Cina
 
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Ivan Wibowo 
   To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
   Sent: Friday, 27 April, 2007 12:08
   Subject: [snb-milis] Buku: Soeharto Dikhianati Konglomerat Cina
 
 
   Dasar nasib . kadang aman, kadang terancam 
   Kamis, 26 April 2007 Koran Tempo
 
   Nasional
   Buku: Soeharto Dikhianati Konglomerat
 
 
   JAKARTA -- Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla diminta tak mudah 
 memberi angin dan kepercayaan kepada para konglomerat yang tak jelas 
 integritasnya dalam mengembangkan bisnisnya. Pak Harto dulu jatuh gara-gara 
 terlalu percaya kepada konglomerat, kata Retnowati Abdulgani, penulis buku 
 Soeharto, the Life and Legacy of Indonesia's Second President, di Jakarta 
 kemarin. 
 
 
   Dalam buku yang diluncurkan kemarin itu, Retnowati menilai kekuasaan 
 Soeharto jatuh karena terlalu memberikan peluang kepada pengusaha nonpribumi. 
 Dalam tulisannya disebutkan para konglomerat menipu Soeharto dalam suatu 
 konspirasi. 
 
 
   Para pengusaha menggunakan dana bantuan likuiditas Bank Indonesia untuk 
 memborong valuta asing, sehingga sendi perekonomian Orde Baru roboh. Tingkat 
 kesejahteraan berbeda mencolok antara pribumi dan nonpribumi sehingga 
 menimbulkan kecemburuan sosial dan gerakan reformasi, kata putri bekas 
 ajudan Soekarno, almarhum Roeslan Abdulgani, ini. 
 
 
   Retnowati meminta keluarga Presiden tidak terlibat bisnis dalam skala 
 besar. Keterlibatan keluarga pejabat menyebabkan pengawasan profesional 
 terhadap lembaga-lembaga bisnis amat kurang. Pak Harto terlena dan tidak 
 bisa mengendalikan para kroninya, katanya. 
 
 
   Menurut menteri pada masa Orde Baru, Siswono Yudhohusodo, Soeharto terlalu 
 terlena oleh rayuan para kroni dari kalangan pengusaha. Akibatnya, kata 
 Siswono yang menjadi pembicara dalam acara peluncuran buku tersebut kemarin, 
 penguasa Orde Baru itu tak menyiapkan penggantinya. Seperti Bung Karno, 
 Soeharto naik (menjabat) dengan baik-baik tapi diturunkan dengan cara tidak 
 baik, katanya. 
 
 
   Soeharto, the Life and Legacy of Indonesia's Second President berisi 
 tentang kelebihan dan kekurangan Soeharto pada masa pemerintahannya. Buku ini 
 terbit setebal 376 halaman dalam bahasa Inggris. Penulis menyusun tulisannya 
 di Singapura selama lima tahun sejak 2001. Retno pun mewawancarai langsung 
 Soeharto dalam membuat tulisannya. ERWIN DARIYANTO
 
 
   koran 
 




[mediacare] Re: Apakah Saya Seorang Feminis?

2007-04-25 Terurut Topik manneke

Memang kadang-kadang ada hari-hari di mana seseorang mengalami kesialan. 
Parahnya, ada orang yang dalam sehari bisa mengalami rentetan kesialan secara 
berturut-turut.

Tapi, jangan menyerah dulu. Ayo kita tilik lebih jauh dan lebih cermat lagi: 
Anda katakan, ada sesuatu hal yang kecil yang seringkali justru mengganggu 
gerakan feminisme itu sendiri. Nah, ayo kita pakai ini sebagai titik-tolaknya. 

Apakah hal kecil yang Anda maksud itu adalah perempuan yang suka minta 
traktir ke laki-laki? Apakah gangguan yang Anda maksud itu, jika ini adalah 
konteksnya? Bahwa feminisme belum sepenuhnya berhasil mencapai tujuannya karena 
masih ada perempuan yang doyan minta-minta? Atau, bahwa feminisme kontradiktif 
karena di satu pihak menuntut kesetaraan tapi di pihak lain memanfaatkan 
'kelemahan' perempuan untuk morotin laki-laki? 

Semoga Batam tetap aman dan sejahtera.

manneke


-Original Message-

 Date: Tue Apr 24 22:04:08 PDT 2007
 From: S yohh [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: Apakah Saya Seorang Feminis?
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Dalam posting sebelumnya, saya tidak ada
 urusan/bermaksud menguliti pengertian feminisme itu
 sendiri. Saya hanya menyodorkan sesuatu hal 'kecil'
 yang seringkali justru mengganggu gerakan feminisme
 itu sendiri. Sialnya, Anda salah menangkap apa yang
 saya maksudkan. Sialnya lagi, di posting kedua Anda,
 masih saja Anda tidak berhasil menangkap apa yang saya
 inginkan.
 
 Ya, sudahlah, ndak apa-apa.
 Salam dari Batam
 
 
 
 
 --- manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  Untuk point pertama Abda, biarkan saja deh miliser
  lain yang menilainya. Saya sudah menyatakan kesan
  saya, dan jika saya mendebat pendapat Anda untuk
  soal yang satu ini, kita akan masuk debat kusir.
  
  Point kedua, soal bagian yang Anda beri huruf
  KAPITAL semua: Di sinilah letak salah kaprah Anda.
  Feminisme sebagai sebuah gerakan kritis yang
  memperjuangkan kesetaraan perempuan tidak terutama
  ditujukan kepada laki-laki, melainkan kepada
  pemberdayaan perempuan sendiri. Merendahkan diri di
  hadapan laki-laki adalah hal yang ditentang oleh
  feminisme. Jadi jika Anda mengenal banyak teman
  perempuan yang doyan minta traktir, ini bukan
  cerminan feminisme. Makanya, saya jadi heran bahwa
  Anda mengesankan hal ini adalah bentuk ambiguitas
  feminisme.
  
  Soal point Anda bahwa milis adalah ruang terbuka,
  saya setuju 100%. Maka itu, milis juga merupakan
  tempat untuk meluruskan data, info, pandangan, serta
  ajang untuk menumbuhkan pemikiran kritis. Bahwa Anda
  mau ngomong apa saja, ya monggo wae. Tapi, wajar
  juga jika akan ada reaksi dar miliser lain. Bukankah
  Anda menulis juga untuk ditanggapi, dan bukan untuk
  mendengar suara sendiri? Nah, kalo begini, baru
  tepat nongkrong di kamar sambil nyamil dan nonton
  sinetron.
  
  Point terakhir, saya tak pernah menyepelekan apa-apa
  maupun siapa-siapa, kecil maupun besar. Komentar
  Anda terakhir ini tak jelas juntrungannya. Ini mau
  ngomong soal gejala feminis atau gejala kebiasaan
  sebagian perempuan? Jangan dicampur-adukkan. Nanti
  salah kaprahnya nambah.
  
  manneke
  
  
  -Original Message-
  
   Date: Tue Apr 24 00:11:57 PDT 2007
   From: S yohh [EMAIL PROTECTED]
   Subject: Re: [mediacare] Re: Apakah Saya Seorang
  Feminis?
   To: mediacare@yahoogroups.com
  
   Manneke, jika Anda membaca posting saya secara
  utuh,
   jelas saya tidak menganggap persoalan
   traktir-mentraktir sebagai sebuah hal penting
  dalam
   pengertian feminisme yang saya pahami. Jelas pula
   guyonan antara saya dan Mbak Ratna tetap saya
   perlakukan sebagai guyonan. 
   
   Anda justru tidak memperhatikan masalah pencitraan
   yang saya kemukakan. Saya anggap, Anda juga gagal
   menangkap essensi yang ingin saya munculkan dari
   contoh kecil berupa guyonan dengan Mbak Ratna itu.
   Yaitu TENTANG BUDAYA/KEBIASAAN PEREMPUAN SENDIRI
  YANG
   SECARA SADAR MAUPUN TIDAK SADAR TELAH MEMBUAT
  POSISI
   PEREMPUAN DI BAWAH LELAKI. 
   
   Soal konsep dan penilaian saya tentang feminisme
  atau
   apa pun asal masih seputar masalah yang bisa
   didiskusikan, bukankah sebuah milis diskusi
  terbuka
   semacam ini, dihalalkan yang demikian. Kalau tidak
   ingin membaca 'hal berbeda', saya sarankan Anda
   mengurung diri di kamar saja! Sambil nonton
  sinetron
   memedi! Dan nyamil nyamikan berkalori!  
   
   
   Manneke, jangan pernah sepelekan sebuah
   kebiasaan/contoh sekecil apa pun di sekeliling
  kita. 
   
   Salam dari Batam,
   Sultan
   
   
   
   
   --- manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
   

Ratna Indraswari jelas cuma bercanda, seperti
terlihat dalam konteksnya. Yang justru
  mengherankan
adalah bahwa Anda menganggap gurauan itu serius
  dan
menarik kesimpulan salah kaprah tentang
  feminisme
Indonesia dari canda ringan itu.

Feminisme mana yang pernah menganjurkan agar
perempuan minta ditraktir makan dan dibayarin
  nonton
bioskop? Tapi, jika ada teman yang menawari

[mediacare] Re: Apakah Saya Seorang Feminis?

2007-04-24 Terurut Topik manneke

Untuk point pertama Abda, biarkan saja deh miliser lain yang menilainya. Saya 
sudah menyatakan kesan saya, dan jika saya mendebat pendapat Anda untuk soal 
yang satu ini, kita akan masuk debat kusir.

Point kedua, soal bagian yang Anda beri huruf KAPITAL semua: Di sinilah letak 
salah kaprah Anda. Feminisme sebagai sebuah gerakan kritis yang memperjuangkan 
kesetaraan perempuan tidak terutama ditujukan kepada laki-laki, melainkan 
kepada pemberdayaan perempuan sendiri. Merendahkan diri di hadapan laki-laki 
adalah hal yang ditentang oleh feminisme. Jadi jika Anda mengenal banyak teman 
perempuan yang doyan minta traktir, ini bukan cerminan feminisme. Makanya, saya 
jadi heran bahwa Anda mengesankan hal ini adalah bentuk ambiguitas feminisme.

Soal point Anda bahwa milis adalah ruang terbuka, saya setuju 100%. Maka itu, 
milis juga merupakan tempat untuk meluruskan data, info, pandangan, serta ajang 
untuk menumbuhkan pemikiran kritis. Bahwa Anda mau ngomong apa saja, ya monggo 
wae. Tapi, wajar juga jika akan ada reaksi dar miliser lain. Bukankah Anda 
menulis juga untuk ditanggapi, dan bukan untuk mendengar suara sendiri? Nah, 
kalo begini, baru tepat nongkrong di kamar sambil nyamil dan nonton sinetron.

Point terakhir, saya tak pernah menyepelekan apa-apa maupun siapa-siapa, kecil 
maupun besar. Komentar Anda terakhir ini tak jelas juntrungannya. Ini mau 
ngomong soal gejala feminis atau gejala kebiasaan sebagian perempuan? Jangan 
dicampur-adukkan. Nanti salah kaprahnya nambah.

manneke


-Original Message-

 Date: Tue Apr 24 00:11:57 PDT 2007
 From: S yohh [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: Apakah Saya Seorang Feminis?
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Manneke, jika Anda membaca posting saya secara utuh,
 jelas saya tidak menganggap persoalan
 traktir-mentraktir sebagai sebuah hal penting dalam
 pengertian feminisme yang saya pahami. Jelas pula
 guyonan antara saya dan Mbak Ratna tetap saya
 perlakukan sebagai guyonan. 
 
 Anda justru tidak memperhatikan masalah pencitraan
 yang saya kemukakan. Saya anggap, Anda juga gagal
 menangkap essensi yang ingin saya munculkan dari
 contoh kecil berupa guyonan dengan Mbak Ratna itu.
 Yaitu TENTANG BUDAYA/KEBIASAAN PEREMPUAN SENDIRI YANG
 SECARA SADAR MAUPUN TIDAK SADAR TELAH MEMBUAT POSISI
 PEREMPUAN DI BAWAH LELAKI. 
 
 Soal konsep dan penilaian saya tentang feminisme atau
 apa pun asal masih seputar masalah yang bisa
 didiskusikan, bukankah sebuah milis diskusi terbuka
 semacam ini, dihalalkan yang demikian. Kalau tidak
 ingin membaca 'hal berbeda', saya sarankan Anda
 mengurung diri di kamar saja! Sambil nonton sinetron
 memedi! Dan nyamil nyamikan berkalori!  
 
 
 Manneke, jangan pernah sepelekan sebuah
 kebiasaan/contoh sekecil apa pun di sekeliling kita. 
 
 Salam dari Batam,
 Sultan
 
 
 
 
 --- manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  Ratna Indraswari jelas cuma bercanda, seperti
  terlihat dalam konteksnya. Yang justru mengherankan
  adalah bahwa Anda menganggap gurauan itu serius dan
  menarik kesimpulan salah kaprah tentang feminisme
  Indonesia dari canda ringan itu.
  
  Feminisme mana yang pernah menganjurkan agar
  perempuan minta ditraktir makan dan dibayarin nonton
  bioskop? Tapi, jika ada teman yang menawari traktir
  makan atau nonton, tak harus ditolak gara-gara kita
  feminis, kan? Yang penting, kita tak menuntut
  ditraktir, apalagi atas nama feminisme. Jadi, dalam
  point ini pun Anda keliru.
  
  Cari dulu sumber atau referensi yang bilang bahwa
  feminisme itu salah satu aspeknya adalah minta
  ditraktir makan dan nonton, atau cari tokoh feminis
  yang pernah menyatakan demikian. Setelah itu, baru
  kemukakan di sini. Jangan berdasar konsep sendiri
  yang salah kaprah, lalu sudah menilai macam-macam,
  seolah-olah pemikiran Anda sudah terbukti benar.
  
  manneke
  
  
  -Original Message-
  
   Date: Sun Apr 22 23:16:45 PDT 2007
   From: S yohh [EMAIL PROTECTED]
   Subject: Re: [mediacare] Apakah Saya Seorang
  Feminis?
   To: mediacare@yahoogroups.com
  
   
   Suatu petang yang menggigit di Malang, saya
  terlibat
   diskusi dengan perempuan penggiat feminisme di
  Malang
   yang juga cerpenis produktif, Mbak Ratna
  Indraswari.
   Dari obrolan biasa, omongan akhirnya mengarah pada
   soal feminisme. Saya bertanya padanya. Kira-kira
   begini, ''Nah, unggah-ungguh (budaya) perempuan
  minta
   ditraktir makan, dibayarin kalau nonton bioskop,
  dls,
   itu kan nggak sejalan dengan feminisme?''
   
   Mbak Ratna tertawa. Katanya kira2 begini, ''Habis
   ditraktir enak sih...
   
   Dari obrolan di atas saya berandai-andai, feminis
   negeri ini, kok, lebih suka menuntut persamaan
  dengan
   lelaki ketimbang berjuang, bereksistensi diri
  untuk
   menyetarakan tuntutan mereka. 
   
   Saya pikir, bukan (hanya) feminisme diartikan
  sebagai
   sebuah persamaan secara lahiriah antara lelaki dan
   perempuan. Semisal hobi panjat pohon, wanita
  bekerja
   sebagai tukang becak, quota 30 persen di DPR, atau

[mediacare] Re: Emangnya Kenapa? - Re: Dubes Israel di Indonesia ??

2007-04-24 Terurut Topik manneke

Nah, ini dia pemikiran kritis dan jernih yang ditunggu-tunggu. Good, good. 
Mantap, Pak Bagus. Ringkas tapi tepat sasaran. Memang susah kalo melihat segala 
sesuatu pakai perspektif yang sempit dan cuma mikir golongan sendiri. 

manneke

-Original Message-

 Date: Tue Apr 24 11:14:30 PDT 2007
 From: Bagus Gedeetana [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Emangnya Kenapa? - Re: Dubes Israel di Indonesia ??
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Numpang tanya bagaimana dengan negara timur tengah yang sudah ada hubungan 
 diplomatik dengan Israel seperti Mesir, Jordan, dll. tidak termasuk 
 penghianat karena plin plan ?. Dan bagaimana kita berhubungan dengan RRC yang 
 masih menjajah/menindas Tibet apakah sesuai dengan UUD 45 ?.
 
 Salam,
 
 Bagus
 
 wengi panjer [EMAIL PROTECTED] wrote:  
 ISRAEL H
  Kalo kita masih percaya ma UUD 45 ya disitu kan ada paragraf yang anti 
 penjajahan. Nah Israel itu kan menjajah. Gitu makane Indonesia ga mau 
 berdiplomatik ma Israel. Jadi dasarnya adalah UUD negara kita, bukan asumsi 
 dan perspektif para pemimpin negara. Jadi kalo hubungan diplomatik dilihat 
 dari sudut pandang agama (kaya mbak ayu ini jg ikut-ikutan), ya ga bakal 
 beres urusan di negara ini. Liat dong untung ruginya, kalo kita berhubungan 
 dengan israel habis itu Abrahamovich taruh invest di PSIS ya gpp sih.. Kalo 
 masalah kerugian kalo dubes israel ke sini... ya jelas rugi.
  1. Kita dipandang pengkhianat dan plinplan oleh negara-negara muslim.
  2. Rugi harga diri juga kita dah terlanjur didenda oleh ITF gara2 ga ngirim 
 tim tenis ke israel.
  3. Jalan macet karena banyak demo.. belum lagi kalo anarkis, gimana coba??
  4. Menghabiskan energi untuk sesuatu yang ga penting (emang kl kita buka hub 
 dg israel kt jadi makmur po?)
  ya gitu aja sih pikiran saya.. simpel. gitu aja kok repot. prinsip ekonomi 
 dong.
  
 
  --
 
 
 
 
 
 
 

 -
 Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
  Check outnew cars at Yahoo! Autos.



[mediacare] Re: Apakah Saya Seorang Feminis?

2007-04-23 Terurut Topik manneke

Ratna Indraswari jelas cuma bercanda, seperti terlihat dalam konteksnya. Yang 
justru mengherankan adalah bahwa Anda menganggap gurauan itu serius dan menarik 
kesimpulan salah kaprah tentang feminisme Indonesia dari canda ringan itu.

Feminisme mana yang pernah menganjurkan agar perempuan minta ditraktir makan 
dan dibayarin nonton bioskop? Tapi, jika ada teman yang menawari traktir makan 
atau nonton, tak harus ditolak gara-gara kita feminis, kan? Yang penting, kita 
tak menuntut ditraktir, apalagi atas nama feminisme. Jadi, dalam point ini pun 
Anda keliru.

Cari dulu sumber atau referensi yang bilang bahwa feminisme itu salah satu 
aspeknya adalah minta ditraktir makan dan nonton, atau cari tokoh feminis yang 
pernah menyatakan demikian. Setelah itu, baru kemukakan di sini. Jangan 
berdasar konsep sendiri yang salah kaprah, lalu sudah menilai macam-macam, 
seolah-olah pemikiran Anda sudah terbukti benar.

manneke


-Original Message-

 Date: Sun Apr 22 23:16:45 PDT 2007
 From: S yohh [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Apakah Saya Seorang Feminis?
 To: mediacare@yahoogroups.com

 
 Suatu petang yang menggigit di Malang, saya terlibat
 diskusi dengan perempuan penggiat feminisme di Malang
 yang juga cerpenis produktif, Mbak Ratna Indraswari.
 Dari obrolan biasa, omongan akhirnya mengarah pada
 soal feminisme. Saya bertanya padanya. Kira-kira
 begini, ''Nah, unggah-ungguh (budaya) perempuan minta
 ditraktir makan, dibayarin kalau nonton bioskop, dls,
 itu kan nggak sejalan dengan feminisme?''
 
 Mbak Ratna tertawa. Katanya kira2 begini, ''Habis
 ditraktir enak sih...
 
 Dari obrolan di atas saya berandai-andai, feminis
 negeri ini, kok, lebih suka menuntut persamaan dengan
 lelaki ketimbang berjuang, bereksistensi diri untuk
 menyetarakan tuntutan mereka. 
 
 Saya pikir, bukan (hanya) feminisme diartikan sebagai
 sebuah persamaan secara lahiriah antara lelaki dan
 perempuan. Semisal hobi panjat pohon, wanita bekerja
 sebagai tukang becak, quota 30 persen di DPR, atau
 minta diperlakukan setara. Terpenting, justru
 bagaimana perempuan mencitrakan diri secara
 terus-menerus. Mulai dari hal terkecil hingga yang
 dianggap paling esensial, bahwa mereka pantas
 disetarakan. Jika sudah demikian, lelaki pun, tanpa
 diminta, akan duduk sama tinggi dengan kaum perempuan.
 
 Salam dari Batam,
 Sultan, http://www.adalahcerita.blogspot.com/
 
 
 
 
 
 --- redaktur web [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Apakah Saya Seorang Feminis? 
  Jurnalis: Henny Irawati 
  
  Jurnalperempuan.com-Jakarta. Belajar tentang diri
  (self) menjadi salah satu pondasi penting dalam
  mempelajari feminisme. Berangkat dari pemahaman
  tentang diri tersebut, pemilahan individu sebagai
  perempuan dan laki-laki menjadi lebih gamblang.
  Dengan demikian formasi sistem bentukan masyarakat
  yang diskriminatif terhadap salah satu jenis kelamin
  tertentu diharapkan lebih jernih terbaca. 
  
  Manager Program Yayasan Jurnal Perempuan Mariana
  Amiruddin bersama Editor Jurnal Perempuan Mikael
  Johani memandu materi itu di hari pertama workshop
  feminisme yang digagas YJP dengan tajuk ?Bagaimana
  Menjawab Persoalan Perempuan?. 
  
  Mariana memulai dengan menceritakan pengalamannya
  dianggap aneh karena, sebagai anak perempuan, ia
  gemar berenang dan memanjat pohon. ?Anak perempuan,
  menurut mereka, tidak memanjat pohon, tidak suka
  berenang, dan harusnya suka memakai rok,? paparnya
  dalam workshop yang digelar di kantor YJP dan akan
  berlangsung sejak 9 sampai dengan 20 April 2007
  tersebut. 
  
  Peserta yang berjumlah sekitar 20an pun diminta
  berbagi pengalaman dibedakan karena jenis kelamin
  perempuan. Berbagai pengalaman hadir dari sejumlah
  peserta. Sebut saja Tasnim Jusuf yang bekerja di
  Yayasan Indonesia untuk Kemanusiaan merasa
  dilecehkan ketika nama yang disandangnya terdengar
  lebih lazim dipergunakan laki-laki. Di masyarakat,
  bahkan namapun, mengalami pengkotak-kotakan. 
  
  Lanjutan perdebatan dan diskusi pada hari pertama
  ini dapat dibaca di
 
 http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-801%7CP
  
  Baik Mariana maupun Mikael tidak keberatan dengan
  adanya pertanyaan dan perdebatan yang terus mengalir
  dari peserta. Hanya saja mereka mengingatkan, ?ini
  baru pemanasan.? Esok dan 7 hari mendatang, masih
  ada aktivis dan akademisi lain yang akan berbagi
  pemahamannya tentang feminisme. Mereka di antaranya
  Gadis Arivia, Nur Iman Subono, Jaleswari
  Pramodhawardani, Melani Budianta, Sri Kusyuniati,
  dan yang baru-baru ini mendapat penghargaan
  International Courage of Women Musdah Mulia.
  
  best regard, 
  Redaktur Website Jurnalperempuan.com 
  
  
 
 
 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
 http://mail.yahoo.com



[mediacare] Re: Ibu Kartini , Negative Thinking kontra Positive Thinking

2007-04-17 Terurut Topik manneke
Saya setuju dengan Anda Pak Doyo. Kita boleh berpendapat tentang sesuatu, 
tetapi senantiasa ada baiknya jika pendapat itu didukung pengetahuan atau 
informasi yang cukup dan akurat. Jika tidak dikhawatirkan pendapat pribadi itu 
diidentikkan dengan kebenaran, padahal dalam kenyataannya kebenaran tersebut 
berbeda dari yang kita bayangkan. Ini bagian dari proses pembelajaran diri. 

Mengenai mengubah negative thinking menjadi positive thinking, ini saya juga 
setuju. Yang penting, positive thinking itu pun tak boleh didasari oleh info 
yang keliru atau bias yang menyesatkan. Di atas sikap negative atau positive 
thinking, yang lebih penting adalah kebenaran. 

Negative thinking tanpa didasari kebenaran adalah kedangkalan, sedangkan 
positive thinking tanpa disertai kebenaran adalah penyesatan.

manneke



-Original Message-

 Date: Mon Apr 16 23:14:43 PDT 2007
 From: Adijoyo Adidoyo [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Ibu Kartini , Negative Thinking kontra Positive 
 Thinking
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Pak Manneke,
 
 Memang kebudayaan mendengar  membaca masih harus terus didorong agar 
 terus berkembang. Termasuk sayapun masih lemah dan saat ini terus 
 berjuang utk mau belajar mendengar  membaca.
 
 Juga budaya Negative Thinking masih harus kita dorong menjadi 
 budaya Positive Thinking
 
 Bagaimana menurut Pak Manneke.
 
 salam
 Doyo
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  Ini memperlihatkan bahwa Anda tak pernah betul-betul membaca surat-
 surat Kartini. Dalam surat-surat buat sahabat-sahabatnya, jelas 
 sekali sikap Kartini: ia bahkan lebih suka tidak menikah daripada 
 menjalani poligami. 
  
  Kesediaannya untuk diperistri oleh seorang duda lebih karena 
 tekanan ayahnya. Kecintaan Kartini kepada ayahnya yang sakit-
 sakitanlah yang memaksa dia untuk akhirnya menuruti kemauan ayahnya. 
 Ini dinyatakan jelas baik kepada Ny. Rosa Abendanon maupun Stella 
 Zeehandelaar.
  
  Namun, keinginan Kartini yang sesungguhnya adalah menempuh 
 pendidikan lebih tinggi dan membuka sekolah bagi wanita Jawa agar 
 mereka menjadi terdidik dan terbebas dari belenggu poligami. Coba 
 baca surat-suratnya kepada sahabat penanya di Belanda, Stella 
 Zeehandelar. Ini dinyatakan secara sangat eksplisit.
  
  manneke
  
 




[mediacare] Re: Ibu Kartini , maha modern..lebih baik menjadi istri kesekian daripada menjanda .

2007-04-16 Terurut Topik manneke

Ini memperlihatkan bahwa Anda tak pernah betul-betul membaca surat-surat 
Kartini. Dalam surat-surat buat sahabat-sahabatnya, jelas sekali sikap Kartini: 
ia bahkan lebih suka tidak menikah daripada menjalani poligami. 

Kesediaannya untuk diperistri oleh seorang duda lebih karena tekanan ayahnya. 
Kecintaan Kartini kepada ayahnya yang sakit-sakitanlah yang memaksa dia untuk 
akhirnya menuruti kemauan ayahnya. Ini dinyatakan jelas baik kepada Ny. Rosa 
Abendanon maupun Stella Zeehandelaar.

Namun, keinginan Kartini yang sesungguhnya adalah menempuh pendidikan lebih 
tinggi dan membuka sekolah bagi wanita Jawa agar mereka menjadi terdidik dan 
terbebas dari belenggu poligami. Coba baca surat-suratnya kepada sahabat 
penanya di Belanda, Stella Zeehandelar. Ini dinyatakan secara sangat eksplisit.

manneke


-Original Message-

 Date: Mon Apr 16 11:42:37 PDT 2007
 From: bukumiring [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Ibu Kartini , maha modern..lebih baik menjadi istri 
 kesekian daripada menjanda .
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Saya baru sekali ini baca lagi tentang Ibu Kartini,pahlawan
 perempuan.Dulu waktu sekolah gak tegas banget bagaimana Ibu
 Kartini,..ternyata Ibu Kartini itu maha modern, ia anak dari bukan Ibu
 yang diperistri sebagai istri utama meski istri pertama. ia sendiri
 juga istri ketiga 
 
 Lebih baik menjadi istri keberapa ... daripada tidak bersuami dan
 menjanda sebab Ibu saya pernah bilang kalau yang menjadi istri kedua
 itu pastinya lebih cakep,lebih cakep dari istri pertama,...
 
 Ibu saya yang ngomong begitu usianya sudah 75 tahun ...
 
 Logika dia benar mana ada barang nomor dua yang jelek..
 
 Tapi apa benar jadi istri kesekian lebih baik aripada menjanda? Dari
 sii itung-itungan ekonomi sangat benar jika istri kesekian kita tidak
 menjadi miskin dan kelaparan ..mengapa tidak... daripada tidak
 bersuami hidup sangat keras dan terlunta-lunta ...
 
 Tetapi bisa menjadi istri ke sekian juga perlu effort... musti lebih
 dari yang pertama; lebih cantik, lebih seksi, lebih pinter, lebih
 sgalanya... atau salah satunya ...
 
 susah juga jadi perempuan   
 
 
 
 salam,pikiran miring!
 
 




[mediacare] Beasiswa Studi Islam: Mau?

2007-04-11 Terurut Topik manneke
Halo rekan-rekan miliser Mediacare,

Ini ada info beasiswa buat yang pengen studi Islam. Sila mencoba. Siapa tahu 
mujur :))

manneke



 Greeting of peace from AMAN 
 
 The Asian Muslim Action Network (AMAN), with the
 support of Rockefeller Foundation is pleased to
 announce the sixth round of Research Fellowship
 program for young Muslim scholar in Southeast Asia. 
 
 Themes of this round are :
 - Popular Islam 
 - Globalisation and Identity Politics 
 - Islam and Changing gender reality 
 - Islamic values. economic activities and social
 responsibilities
 
 Candidate must be from countries like Thailand,
 Vietnam, Cambodia, Laos, Indonesia, Malaysia, and
 the Phillipines and women are strongly encouraged
 to apply. Proposal in the field of Islamic values,
 economic activities and social responsibilities will
 be given priority for this round.
 
 Closing date of application is 30 November 2007, for
 futher information visit our website
 http://fellowship.arf-asia.org/ If you are
 interested to apply, please send us research
 proposal (problem statement, objective, methodology,
 expected impacts) and application form (also
 available on the website). 
 
 Please, forward and distribute this information to
 all your collegues from your networks, who could 
 benefit this program. If you have any question about
 this program, feel free to contact us.
 
 Warm Regards,
 
 Dwi Rubiyanti Kholifah (Ruby)
 Program Cordinator of Research Fwllowship
 Program Islam in Southeast Asia: Views from Within
 AMAN
 House 1562/113, Soi 1/1 Mooban Pibul, Pracharaj
 Road,Bangkok 10800, Thailand 
 Tel: 66-2-9130196, Fax: 66-2-9130197
 Email: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 Asian Resource Foundation 
 Celebrating our 10th Anniversary
 1996-2006



[mediacare] Re: Kenapa disalib bukannya digantung ?

2007-04-06 Terurut Topik manneke

Tuhan mau beda ama manusia atau mau menyamai ciptaannya, kok kita yang ribut 
sih. Suka-suka Tuhanlah. Kalo kemauan Tuhan kita pertanyakan terus dan dia 
dipaksa menjelas-jelaskan dirinya melulu, ini baru sikap kekanak-kanakan.

manneke


-Original Message-

 Date: Thu Apr 05 11:37:29 PDT 2007
 From: saddam husein [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Balasan: [mediacare] Re: Kenapa disalib bukannya digantung ?
 To: mediacare@yahoogroups.com

  
   Kadang-kadang kita perlu menggali sesuatu dengan membuat 
 pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Kalau memang benar mengapa harus takut 
 menjawab atau menjelaskan. Tak perlu takut menjadi anak kecil kalau memang 
 belum mampu menjadi dewasa. Kita kadang-kadang sombong dengan diri kiri kita. 
 Menganggap sudah dewasa, padahal tidak dewasa. Jadi pertanyaan Pak Jati 
 tersebut masih wajar, karena menuntut kita menggali kebenaran. Yang penting 
 bagaimana menjawabnya. Kalau model jawaban Anda kayak anak-anak juga, ya apa 
 bedanya. Sami mawon.

   Bagaimana kalau ada pertanyaan begini. Samakah si pembuat meja disebut 
 meja. Atau kalau dirujuk lebih dalam, bisakah Tuhan disamakan dengan 
 ciptaannya ? kalau bisa, lantas apa bedanya dengan manusia?
   
 
 idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Yang jelas, dengan melanjutkan pertanyaan level anak kecil di milis
 ini, artinya Pak Jati malas baca, malas cari pengetahuan yang mudah
 didapat secara mandiri. 
 Lebih serius lagi: Tidak nampak terlihat mencoba memahami orang lain
 dengan pendekatan positif (dan sikap2 spt. ini yg bikin ambruk
 Indonesia yg pluralistik).
 
 Kalau saya sih malu mengajukan pertanyaan level anak kecil di ruang
 kelas orang dewasa.
 
 I.
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, Jati Utomo Dwi Hatmoko
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Saya jadi ingat ada sebuah pertanyaan seorang anak kecil kepada ayahnya,
  Pak, katanya Tuhan kan pencipta alam semesta dan seisinya, lha kok bisa
  mati?.
  Barangkali Mang Ucup punya penjelasannya?
 
 
 
  
 
   
 -
 Kini dengan simpanan sebanyak 1GB
 http://my.mail.yahoo.com/



[mediacare] Re: Paradox tuhan...wuzz Kenapa disalib bukannya digantung ?

2007-04-06 Terurut Topik manneke

Kenapa harus pilih satu saja? Katanya percaya bahwa Tuhan itu Maha Kuasa? Lha 
kok cuma boleh punya satu predikat? Bagi Tuhan tak ada yang mustahil toh (atau 
paham ini udah ganti?). Tuhan mau jadi apa aja kan terserah dia. Mau jadi Tuhan 
doang, mau ngerasain jadi manusia, mau jadi burung, semuanya dia bisa kok.

manneke


-Original Message-

 Date: Thu Apr 05 18:31:12 PDT 2007
 From: cah bodho [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Paradox tuhan...wuzz  Kenapa disalib bukannya digantung ?
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Hai..
 kalau tuhan maha tahu tetapi juga maha pencipta..
 bisakah dia menciptakan misteri yang tuhan sendiri ga
 tahu jawabannya..
 
 kalau tuhan maha kuat dan maha pencipta...
 bisakah dia menciptakan batu yang tuhan sendiri ga
 mampu mengangkatnya...
 
 jadi pilihlah salah satu saja.. tuhan maha pencipta
 atau tuhan yang maha tahu atau tuhan yang maha kuat..
 atau tuhan yang 
 
 kalau ga.. manusia jadi sok tahu hehehe
 
 --- idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Yang jelas, dengan melanjutkan pertanyaan level anak
  kecil di milis
  ini, artinya Pak Jati malas baca, malas cari
  pengetahuan yang mudah
  didapat secara mandiri. 
  Lebih serius lagi: Tidak nampak terlihat mencoba
  memahami orang lain
  dengan pendekatan positif (dan sikap2 spt. ini yg
  bikin ambruk
  Indonesia yg pluralistik).
  
  Kalau saya sih malu mengajukan pertanyaan level anak
  kecil di ruang
  kelas orang dewasa.
  
  I.
  
  --- In mediacare@yahoogroups.com, Jati Utomo Dwi
  Hatmoko
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Saya jadi ingat ada sebuah pertanyaan seorang anak
  kecil kepada ayahnya,
   Pak, katanya Tuhan kan pencipta alam semesta dan
  seisinya, lha kok bisa
   mati?.
   Barangkali Mang Ucup punya penjelasannya?
  
  
  
  
  Web:
  http://groups.yahoo.com/group/mediacare/
  
  Klik: 
  
  http://mediacare.blogspot.com
  
  atau
  
  www.mediacare.biz
  
  
  Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
  [EMAIL PROTECTED]
   
  Yahoo! Groups Links
  
  
  
  
  
 
 
 Benny D Setianto 
 
 Permata Semeru B 19B 
 SEMARANG 50234 
 INDONESIA
 
 
 
 
  
 
 Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. 
 Try the Yahoo! Mail Beta.
 http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_tools.html



[mediacare] Re: [Paradox tuhan...wuzz Kenapa disalib bukannya digantung ?

2007-04-06 Terurut Topik manneke
Misteri itu istilah yang cuma cocok bagi manusia yang tak mampu sepenuhnya 
mencerna kehendak Tuhan. Kata itu tak berlaku bagi Tuhan. Paling tidak, begitu 
bukan ajaran agama kita?

manneke



-Original Message-

 Date: Fri Apr 06 17:57:11 PDT 2007
 From: cah bodho [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: Paradox tuhan...wuzz  Kenapa disalib bukannya 
 digantung ?
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Kalau tuhan maha pencipta dan maha tahu maka jika
 tuhan bisa mencipta misteri yang dia sendiri tak tahu
 jawabannya.. maka tuhan maha pencipta tapi bukan maha
 tahu...
 kalau dia tahu jawaban misterinya maka tuhan gagal
 menciptakan misteri tersebut... karena dia tak mampu
 bikin misteri yang dia sendiri tak tahu jawabannya...
 ...
 --- manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  Kenapa harus pilih satu saja? Katanya percaya bahwa
  Tuhan itu Maha Kuasa? Lha kok cuma boleh punya satu
  predikat? Bagi Tuhan tak ada yang mustahil toh (atau
  paham ini udah ganti?). Tuhan mau jadi apa aja kan
  terserah dia. Mau jadi Tuhan doang, mau ngerasain
  jadi manusia, mau jadi burung, semuanya dia bisa
  kok.
  
  manneke
  
  
  -Original Message-
  
   Date: Thu Apr 05 18:31:12 PDT 2007
   From: cah bodho [EMAIL PROTECTED]
   Subject: [mediacare] Paradox tuhan...wuzz  Kenapa
  disalib bukannya digantung ?
   To: mediacare@yahoogroups.com
  
   Hai..
   kalau tuhan maha tahu tetapi juga maha pencipta..
   bisakah dia menciptakan misteri yang tuhan sendiri
  ga
   tahu jawabannya..
   
   kalau tuhan maha kuat dan maha pencipta...
   bisakah dia menciptakan batu yang tuhan sendiri ga
   mampu mengangkatnya...
   
   jadi pilihlah salah satu saja.. tuhan maha
  pencipta
   atau tuhan yang maha tahu atau tuhan yang maha
  kuat..
   atau tuhan yang 
   
   kalau ga.. manusia jadi sok tahu hehehe
   
   --- idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
Yang jelas, dengan melanjutkan pertanyaan level
  anak
kecil di milis
ini, artinya Pak Jati malas baca, malas cari
pengetahuan yang mudah
didapat secara mandiri. 
Lebih serius lagi: Tidak nampak terlihat mencoba
memahami orang lain
dengan pendekatan positif (dan sikap2 spt. ini
  yg
bikin ambruk
Indonesia yg pluralistik).

Kalau saya sih malu mengajukan pertanyaan level
  anak
kecil di ruang
kelas orang dewasa.

I.

--- In mediacare@yahoogroups.com, Jati Utomo
  Dwi
Hatmoko
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya jadi ingat ada sebuah pertanyaan seorang
  anak
kecil kepada ayahnya,
 Pak, katanya Tuhan kan pencipta alam semesta
  dan
seisinya, lha kok bisa
 mati?.
 Barangkali Mang Ucup punya penjelasannya?




Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz


Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong
  ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links





   
   
   Benny D Setianto 
   
   Permata Semeru B 19B 
   SEMARANG 50234 
   INDONESIA
   
   
   
   

  
 
 
   Expecting? Get great news right away with email
  Auto-Check. 
   Try the Yahoo! Mail Beta.
  
 
 http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_tools.html
  
  
  
  Web:
  http://groups.yahoo.com/group/mediacare/
  
  Klik: 
  
  http://mediacare.blogspot.com
  
  atau
  
  www.mediacare.biz
  
  
  Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
  [EMAIL PROTECTED]
   
  Yahoo! Groups Links
  
  
  
  
  
 
 
 Benny D Setianto 
 
 Permata Semeru B 19B 
 SEMARANG 50234 
 INDONESIA
 
 
 
 
  
 
 The fish are biting. 
 Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.
 http://searchmarketing.yahoo.com/arp/sponsoredsearch_v2.php



[mediacare] Re: Oom Danny Liem akhirnya keluar gelanggang

2007-04-04 Terurut Topik manneke

Bedanya adalah bahwa Danny Lim hengkang, sementara miliser lain yang beroposisi 
dengannya tidak hengkang. Di milis mana pun, setiap orang harus siap mental 
digebukin akibat pro dan kontra yang ditimbulkan postingan-nya. Kalo lalu dia 
memilih hengkang akibat tak tahan gebuk, ya itu pilihannya. Bukan moderator 
atau miliser lain yang menendangnya. 

Jika ada yang mau disesali, sesalkanlah keputusan Meneer Lim untuk hengkang, 
dan jangan menyalahkan miliser lainnya. Mengeluhlah ke dia. Tanya kenapa dia 
hengkang. Jika alasannya tak tahan digebukin oleh lawan-lawannya, seharusnya 
dari dulu Danny Lim juga tidak bersikap seperti bully terhadap orang lain yang 
beda pendapat dengannya. Ini baru namanya konsisten. 

Di mana ada milis yang membiarkan satu orang dengan bebas selalu mengolok-olok 
tanpa balas? Tak ada. Sori saja. Jika Danny Lim dalam setiap postingnya tak 
pernah lupa menyisipkan olok-olok, ya cukup fair jika ia balas diolok-olok. Tak 
perlulah menggambarkan Danny Lim
seolah-olah korban tak berdaya dari ketidakadilan atau penindasan orang lain.

manneke

-Original Message-

 Date: Tue Apr 03 22:23:56 PDT 2007
 From: Lianny Hendranata [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Oom Danny Liem akhirnya keluar gelanggang
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Bu Ida, bukankah DL hapus dari Mediacare karena pendapat-pendapatnya  yang 
 selalu direspon..? baik itu respon negatif maupun respon positif,  kata lain 
 postingan DL yang selalu mendapat respon pro dan kontra,  jelas yang direspon 
 adalah pendapat DL dgn para perespon tulisannya dan  menghasilkan perbedaan 
 pendapat, yang akhirnya bukan 1 atau 2 x kita  semua yang di millis melihat 
 postingan-postingan nada keras dan mulai  menyerang orang yang menulis, baik 
 yang DL lakukan, juga para perespon  postingannya. akhirnya bukan membahas 
 lagi apa yang jadi subject  bahasan. kata lain yang dibahas si A begini... si 
 B begitu.. karena dia  begini... karena dia begitu. nah ujungnya 
 perdebatan dari  postingan, meruncing tapi soal pribadi, seperti anda tulis 
 DL tdk mampu  / mau instropeksi diri. ini 'kan pribadi si penulis, bukan apa 
 yang dia  bahas dan apa yang harus kita patahkan argumentnya tentang apa yang 
 DL  tulis kalau kita merasa itu ngak sesuai dgn tema. maka para anggota 
  jadi juri dari apa yang semua kita tulis dan bebas ikut nimbrung untuk  
 mengeroyok apa yg ditulis seseorang tidak tepat, tidak benar, dan  patahkan 
 dgn argument fakta kebenaran
   
   tentang tulisan anda yang bilang, sayapun tidak berbuat apa2 demi  
 menyadarkannya, saya rasa tidak tepat..! sebab selama postingan DL ada  yang 
 menanggapi dgn mampu menunujukan pada DL dia salah atau tdk tepat  memberi 
 pendapatnya dalam bentuk yg tertulis di millis, itu masih wajar  sebab kita 
 jadi anggota millis bukan karena mau menunjukan siapa yang  lebih hebat, tapi 
 kita mengambil wawasan dan membaca pemikiran banyak  orang, dan coba memberi 
 dan menerima apa yang orang gelar dalam kiriman  postingannya.
   
   dan 1 hal mungkin, jika saya mau atau berniat memberi trguran yang bu  Ida 
 tulis sebagai menyadarkan si DL ini, lebih baik saya lakukan lewat  japri 
 bukan lewat millis, karena itu pendapat pribadi, sebab belum  tentu orang 
 menilai sama tentang apa yang kita pikir. dan perlu  diketahui saya bukan 
 teman atau kenal DL. tapi sekedar memberi dan  menulis pendapat saya pribadi 
 tentang hapusnya si DL dari millis kita  bersama. 
   
   salam persatuan,
   LH
 
 idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote:   
Siapa sih yg mempersoalkan perbedaan pendapat dalam kasus DL?
   Selama orang2 spt. DL tak mampu/mau introspeksi dan orang2 spt. Bu
   Hendranata tak berbuat apa2 demi menyadarkannya maka artinya Anda
   sendiri tidak berbuat apa2 untuk mewujudnyatakan Sinergi, Pelangi,
   Salam Persatuan.
   
   I.
   
   --- In mediacare@yahoogroups.com, Lianny Hendranata [EMAIL PROTECTED]
   wrote:
   
Beda pendapat itu adalah hal yang biasa.! tetapi yang menjadi unik 
   adalah dimana perbedaan pendapat bisa bersinergi menghasilkan sesuatu
yang berguna untuk kehidupan manusia. !
  
  Maka dengan adanya orang-orang yang bisa memberi perbedaan
   pendapat,  menjadi warna dalam kehidupan bermasyarakat tentu sangat
   diperlukan,  daripada millis hanya menjadi sekumpulan orang yang hanya
   menjadi  pembaca pasif yang membuka in box sekedar ingin tau apa sich
   yang  ditulis orang.! tetapi tidak berbuat apapun, tidak menyumbangkan
pikiran, juga tidak merespon apapun yang terjadi, maka Indonesia 
   jadinya hanya diwarnai oleh orang-orang yang bisanya hanya menuding 
   kejelekan orang, tanpa berbuat kalau orang lain jelek, coba tunjukan 
   bagaimana diri ini bisa menjadi orang yang dianggap sebaliknya dari 
   orang tertuduh (berkelakuan jelek)  itu.!
  
  Sangat disayangkan 1 warna (Danny Liem) akhirnya harus hapus dari
millis mediacare ini. pelangi menjadi suatu pemandangan yang indah

[mediacare] Re: E-mail dari DL - Fw: Lebih baik memikirkan RI

2007-04-04 Terurut Topik manneke

Saya tak pernah menyebut DL dengan He, monyong, atau Punya otak kagak lu? 
seperti disebut dalam paragraf DL terakhir, baik di mediacare sini maupun di 
Kincir Angin-nya. Jika ada rekan di mediacare yang masih punya arsip postingan 
saya yang mengatai DL seperti itu, mohon dapat ditunjukkan di sini lagi. Jika 
tidak, pengulangan fitnah atas saya di Kincir Angin kembali terjadi. 

Bahasa yang saya pakai untuk merespons DL seimbang dengan bahasa yang dia pakai 
untuk memberi berbagai macam label kepada orang Indonesia. Tapi tak pernah 
sekalipun saya merasa pernah mengatai dia dengan pakai istilah monyong atau 
tak punya otak.

Pesan buat Pak Kartono, supaya bisa disampaikan ke DL: jika masih gatal dan 
punya unek-unek buat mediacare, silakan balik dan sampaikan pada kami. Tapi, 
jika sudah menyatakan keluar, ya lupakan saja mediacare sama sekali. Nggak usah 
pakai ninggalin amanat segala. Apalagi jika judulnya masih Buang ke Tong 
Sampah melulu. Fatsoenlijk? Ha ha ha, DL sendiri tampaknya tak mengerti makna 
istilah ini apa.

manneke

-Original Message-

 Date: Wed Apr 04 01:58:24 PDT 2007
 From: Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] E-mail dari DL - Fw: Lebih baik memikirkan RI
 To: mediacare@yahoogroups.com

 
 
 ---Original Message---
 
 From: Danny Lim
 Date: 04-04-2007 15:00:31
 To: Pater Blasius Slamet Lasmunadi Pr.;  Ranesi - Aboeprijadi \Tossi\
 Santoso;  Robertus Priyo Husodo;  Mercurius Restyanto;  Satrio Arismunandar;
  Radityo Djadjoeri;  R. Husna Mulya;  Omie Lubis;  Mardiana Ika;  Kartono
 Mohamad;  Isnan Wijarno;  Irma Dana;  Imas Nurhayati;  Ibrahim Isa Bramijn;
 Hoesein Rushdy;  Elok Dyah Messwati;  Deddy Mansyur;  Bulan Mendota;
 Budhiana Kartawijaya;  Benedictus Dwiagus Stepantoro;  Akhmad Murtajib
 (Najib);  [EMAIL PROTECTED];  Njoo Hwat Ling Tionghoa Indonesia
 Subject: Lebih baik memikirkan RI
 
 Rekans,
 
 Ini email japri tapi ditujukan untuk milis Media Care. Bila anda mau
 mempostingnya ke Media Care, terima kasih, mudah-mudahan diloloskan oleh
 moderator. Saya kirim ke anda sebab saya tahu anda juga menjadi anggota
 Media Care.
 
 Begini: minggu lalu saya keluar dari Media Care secara baik-baik, artinya
 memberi penjelasan kepada moderator lewat japri, dalam hal ini mas Radityo
 Djadjoeri. Setelah itu saya menerima beberapa email dari beberapa rekans
 yang menggambarkan percakapan di Media Care tentang keluarnya saya dari sana
  Menurut saya, ini PEMBOROSAN ENERGI!!! Please stop pro-kontra keluarnya DL
 dari MC, pusatkan perhatian pada RI saja. Beberapa perihal RI yang perlu
 mendapat perhatian (merupakan pengulangan dari apa yang saya tulis selama
 ini di Media Care):
 
 -- Dibuang/tidaknya pasal 29 UUD/sila I Pancasila Ketuhanan yang maha esa
 ke tong sampah? Bila dibuang, maka perda agama yang sudah ada harus
 dibatalkan. Bila tidak dibuang, maka perda agama (Islam, Kristen, Hindu,
 Budha dll.) harus dimarakkan di seluruh Indonesia.
 
 -- FPI harus dicekal. Adakah orang kuat di belakang FPI? Kalau ada, cekal
 juga secepatnya. Bila tidak ada, please berhenti mengisap jempol seakan ada
 orang kuat yang mem-backing-i FPI.
 
 -- Pilih gubernur Jakarta yang piawai menjinakkan banjir dan kemacetan LL,
 bukan yang didukung parpol-parpol berkwalitas posko banjir.
 
 -- Minta ketegasan Muhammadiyah dan NU yang mempunyai 70 juta umat muslim
 di Indonesia, dan yang di tahun 2003 membuat perjanjian bersama untuk
 memberantas korupsi di Indonesia. Seriuskah mereka berdua mengganyang
 korupsi? Atau perilakunya masih sama seperti dulu, yaitu siapa menyumbang
 pesantren dapat suara di Pemilu?
 
 -- Ungkapan rasistis WNI keturunan China/Arab/India harus dihapus. Bila
 UU Kewarganegaraan RI yang baru belum 100% Ius Solie, bikin menjadi 100% Ius
 Solie. Pendek kata, setiap WNI yang lahir di Indonesia harus otomatis
 menjadi WNI asli dan berhak menjadi presiden RI sekali pun. WNI yang lahir
 di LN boleh disebut WNI kelahiran China/Arab/India dll.
 
 Penutup, satu setengah tahun saya menjadi member Media Care, sebuah periode
 amat berkesan. Pro kontra adalah pilar demokrasi, beberapa email saya diblok
 oleh moderator juga normal, namun kalimat-kalimat barbar seperti He monyong
  atau Punya otak kagak lu? dsb. berasal dari Sato Sakaki, Ida Khouw,
 Manneke Budiman dll. yang konstan diloloskan oleh moderator Media Care,
 membuat saya memutuskan keluar dari Media Care. Saya senang fatsoen, dus
 menolak barbarian.
 
 Salam hangat, Danny Lim, Nederland
 www.ikenindonesie.nl
 




[mediacare] RE: Oom Danny Liem akhirnya keluar gelanggang

2007-04-01 Terurut Topik manneke
Saya tak terlalu peduli apakah nama saya disangkutkan-pautkan dengan kasus 
hengkangnya Danny Lim. Di sebuah milis terbuka macam Mediacare, jika seorang 
miliser dinilai keterlaluan oleh sebagian miliser lain, maka ia akan 
direspons secara keras juga. Ini berlaku bagi siapapun juga, tak terkecuali 
diri saya sendiri. Yang penting, Danny Lim hengkang bukan karena ditendang 
Radityo, melainkan karena ia sendiri yang lempar handuk. 

Dalam hal inilah Mediacare berbeda dengan Kincir Angin. Di mediacare, moderator 
maksimum berperan sebagai wasit; di Kincir Angin, moderatornya ikut masuk ring 
dan jadi petinju. Boleh mkul tapi nggak mau dipukul. Oke oke saja sih, wong itu 
milis dia punya. Tapi ketika di milis lain dia juga mau berlagak jadi petinju 
tanpa mau kena pukul, ya akhirnya malah benjut.

manneke



 --- In mediacare@yahoogroups.com, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Kawans,
 
Andai Mediacare itu sebuah laga tinju, jagoan asal Belanda Oom
 Danny Liem (DL) memutuskan untuk keluar dari ajang jotos-jotosan. Ia sudah
 pasrah, walau tak mau mengaku kalah. Kemarin ia mengirim email kepada saya,
 bahwa ia tak mau lagi posting di milis ini untuk selamanya. Selanjutnya, Oom
 DL ingin berkonsentrasi di milis yang ia
 kelola: Kincir-Angin.
 
Lalu apa yang melatar belakangi itu? Ia mengaku tak tahan dengan
 hinaan, cercaan, makian plus kata-kata kasar dari seterunya. Siapa saja?
 Ia sebutkan beberapa nama, diantaranya Sato Sakaki, Manneke, dan Ida Khouw.
 Ada nama lain? Yah, ada beberapa nama lainnya, tapi tak perlu saya
 sebutkan.
 
Lalu saya tanya: Oom, apa nanti mereka malah menilai Anda itu
 kekanak-kanakan?
 
Yah, itu sudah keputusan final dari saya. Saya tidak peduli apa
 kata orang, jawabnya.
 
Demikian sekilas info dari saya. Sekaligus ingin kasih saran
 kepada rekan Sato Sakaki untuk mengurangi porsi hujatan dan lebih memoles
 bahasa kasarnya biar tak terlalu kentara, karena capai juga kalau saya
 harus menyuntingnya. Daripada saya delete kan?
 
 
 
salam,
 
 
 rd




[mediacare] Re: Dwiwarna

2007-03-22 Terurut Topik manneke

Ini komentar paling konyol yang pernah saya dengar, tapi karena pelontarnya 
Danny Lim, ya nggak kaget lha. Sekalo korslet tetap korslet. Semoga Danny Lim 
segera diangkat menjadi Doktor Honoris Causa oleh Leiden Rijksuniversitet 
sebagai sejarawan revisionis terlucu. Ihik...

manneke 


-Original Message-

 Date: Thu Mar 22 00:35:54 PDT 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Dwiwarna
 To: PMKRI Petojo [EMAIL PROTECTED], Media Care 
 mediacare@yahoogroups.com

 DWIWARNA
 (Buku Indonesi?? oleh Dirk Vlasblom)
 
 Di tahun 1922, mahasiswa Indonesia di Belanda yang tergabung dalam 
 Perhimpunan Indonesia, memilih bendera merah-putih untuk organisasinya. Di 
 tengah-tengah bendera ada gambar kepala banteng. Di tahun 1928, Partai 
 Nasional Indonesia (PNI) -nya ir. Soekarno juga memilih warna bendera 
 merah-putih. Tahun 1929, mahasiswa-mahasiswa Jakarta juga menaikkan bendera 
 merah-putih. Pengukuhan bendera merah-putih sebagai bendera nasional diambil 
 di Kongres Rakyat Indonesia tahun 1939 di Bandung. (DL - Melihat keleluasaan 
 Indonesia mempersiapkan negerinya, baik di Indonesia mau pun di Belanda 
 sendiri, bagaimana kita bisa bilang kolonial Belanda menghalangi kemerdekaan 
 Indonesia??? Ihik.).
 
 Tanggal 17 Agustus 1945, ir. Soekarno dan Mohamad Rotterdammer Hatta 
 memproklamirkan kemerdekaan Indonesia di jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, 
 yaitu rumah kediaman Soekarno. Istri ke-3 Soekarno, Fatmawati, menjahit 
 bendera pusaka merah-putih. Bendera merah-putih itu dinaikkan di sebatang 
 bambu. Namun Belanda baru mengakui kemerdekaan Indonesia tanggal 27 Desember 
 1949.
 
 Bendera merah-putih adalah bendera Kerajaan Majapahit. Motto negeri Indonesia 
 Bhinneka Tunggal Ika adalah sebuah motto Jawa yang dibuat oleh Empu Prapanca, 
 penyair terkenal dari jaman Kerajaan Majapahit di abad ke-14.
 
 DL - Seandainya nama Indonesia membawa sial, bagaimana bila nama Republik 
 Indonesia diganti menjadi Republik Majapahit, mengingat bendera 
 merah-putih, motto Bhinneka Tunggal Ika dan Sumpah Palapa Gajah Mada juga 
 berasal dari Kerajaan Majapahit???



Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz


Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[mediacare] Re: Pantaskah R.A.Kartini jadi Pahlawan Nsional ?

2007-03-20 Terurut Topik manneke

Lagi-lagi profesor asbun dari Londo ini memprlihatkan kelucu'annya. 
Pernyataannya di bawah ini, khususnya paragraf paling akhir, merupakan pelcehan 
terhadap kerja keras para aktivis perempuan selama ini dalam memperjuangkan 
kesetaraan gender sesuai dengan inspirasi Kartini. Mereka berjuang menentang 
poligami, KDRT, trafficking, pelecehan perempuan, kekerasa terhadap perempuan, 
bahkan ketika harus berhadapan dengan teror dan ancaman kekerasan fisik.

Danny Lim jerit-jerit di Belanda bak tuan besar kolonial dengan attitude-nya 
yang sangat patronising, padahal kerjanya cuma nongkrong di depan corong radio 
sambil bergosip tentang Indonesia, dan merasa dirinya sudah lebih hebat dari 
semua orang.

Ke laut aja, Meneer...

manneke


-Original Message-

 Date: Tue Mar 20 05:27:40 PDT 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Pantaskah R.A.Kartini jadi Pahlawan Nsional ?
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Di Bovenkarspel ada Yayasan Kartini, pengurusnya orang Belanda yang 
 kagum pada perjuangan emansipasi Kartini dulu itu. Di Den Haag 
 seperti telah saya sebutkan, setiap tahun disediakan trophy, namanya 
 Kartini-Trophy, buat perorangan/instansi yang memperjuangkan 
 emansipasi di Den Haag dan sekitarnya. Di Pasar Malam Besar bakal 
 ada tonil solo dimainkan oleh wanita Belanda yang di tubuhnya masih 
 mengalir darah Indonesia. Pemain tonil itu begitu piawai 
 menggabungkan surat-surat Kartini yang banyak dulu itu menjadi 
 sebuah surat baru, yang seakan ditulis sendiri oleh mendiang Kartini.
 
 Saya tahu Den Haag berkaitan erat dengan Hindia-Belanda, sehingga 
 mendapat julukan Janda India ketika kolonial Belanda harus cao dari 
 Indonesia. Namun bahwa sosok Kartini di Belanda, minimal di Den Haag 
 begitu populer dan dihargai, merupakan surprise buat saya. Saat 
 penyerahan Kartini-Trophy kepada Rahma El-Hamdaoui si orang Maroko, 
 ada sekitar 200 hadirin, semuanya wanita Maroko. Saya tidak melihat 
 wanita Indonesia di situ. Hal ini lebih membuat saya surprise lagi. 
 Bahwa orang Belanda amat menghargai Kartini itu sudah sebuah 
 surprise, namun bahwa wanita Indonesia di Belanda tidak/kurang ada 
 perhatian kepada perjuangan emansipasi Kartini betul-betul abusrd.
 
 Bagaimana dengan wanita Indonesia di Indonesia? Apakah menghargai 
 Kartini cuma sebatas mengenakan kebaya dan bikin acara masak-memasak 
 saja pada tanggal 21 April?
 
 Salam hangat, Danny Lim, Nederland
 www.ikenindonesie.nl
 
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, Lisman Manurung [EMAIL PROTECTED] 
 wrote:
 
  Seorang peneliti Jepang pernah menyimpulkan bahwa
  Kartinilah yang pertama sekali mempunyai empathy atas
  sebuah nasion dan kemudian saat ini dikenal di dunia
  dengan nama Indonesia. Mengapa? Dia bisa melukiskan
  derita petani mskin di Jawa Barat, padahal dia bukan
  warga Jawa Barat. Orang sekarang hanya bisa bergejolak
  emosinya kalau penasehat spritualnya dihina orang.
  Bagi Kartini si petani bukan dewa atau titisan dewa.
  
  Apa yang diajarkan oleh Kartini dan mengapa orang
  Barat menghargai dia? Sudah pasti tidak semua orang
  Barat berbondong-bondong menghargai dia. Orang bule
  yang tetap under estimate bahwa orang Indonesia adalah
  kumpulan dari orang-orang yang didominasi oleh
  fatalisme dan terbatas daya empatinya akan menilai
  Kartini cuma ngigau.
  
  Sampai dengan generasi saat ini, yang tak kurang
  banyaknya bertitel karena proses nyontek-nyontek  atau
  ijazah palsu, masih akan belum mampu menangkap makna
  kekuatan intelektualitas Kartini. Dan repotnya, tanpa
  memiliki intelektualitas sejati, akan sulitlah 
  menghargai Kartini. Dia tidak berjuang dengan senjata.
  Untunglah TNI selalu menghargai dia dengan membuat
  Balai Kartini.
  
  Jadi Kartini adalah penggagas Indonesia Merdeka.
  Makanya namanya sealu dijadikan simbol emansipasi,
  bukan semata-mata emansipasi wanita.
  --- Danny Lim [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Pak Hoesein,
   
   Email ini anda kirim tahun lalu, dan masih tersimpan
   rapi di arsip saya. Karena sebentar lagi Indonesia
   merayakan Hari Kartini, maka saya ingin menjawab
   email pak Hoesein ini, terlambat setahun ngga
   apa-apa ya pak :-).
   
   Ada kesan kolonial Belanda dulu itu mengangkat kasus
   Kartini hanya untuk memuluskan pergantian
   kulitnya, ini terbaca di email pak Hoesein di bawah
   ini (maaf bila saya salah interpretasi). Namun
   melihat kenyataan bahwa di Belanda, Kartini
   dijunjung tinggi sampai sekarang terutama di Den
   Haag, tentu tesis pak Hoesein pantas diragukan. Maaf
   ya pak, tapi di website saya www.ikenindonesie.nl
   ada 2 tulisan sebagai bukti nyata, bahwa Kartini di
   Belanda dijunjung tinggi sebagai pejuang emansipasi
   di Hindia-Belanda dulu sampai sekarang. Maksud saya,
   bila pengangkatan kasus Kartini hanya lips service
   kolonial Belanda, mana mungkin Pemda Den Haag di
   tahun 2007 ini sampai spesial menyediakan trophy
   Kartini untuk perorangan/organisasi di Den Haag yang
   berjuang dalam bidang

[mediacare] Re: Thanks, Maria

2007-03-15 Terurut Topik manneke


Ya, dalam banyak hal di bawah ini, saya sepakat dengan Anda. Memang kedokteran 
(khususnya neurologi) masih punya banyak pekerjaan rumah. 

Btw, CBT adalah perpaduan antara cognitive (yang basisnya psikologi evolusi) 
karena mengkaji domain-domain yang ada pada struktur otak serta hubungan 
antardomain tersebut, dengan behaviorisme yang sangat menekankan pentingnya 
faktor lingkungan. Ini adalah upaya mencairkan kebuntuan di antara kedua 
disiplin itu. 

Dalam praktiknya, aspek behavioral banyak dibatasi oleh aspek kognitif, dalam 
arti, apa yang secara kognitif tak punya domain di otak mustahil dapat terwujud 
dalam perilaku. Namun, ketika muncul juga suatu perilaku di luar domain yang 
ada, seperti kompulsi atau kleptomani, maka pendekatan behaviorisme bisa lebih 
luwes mengungkap persoalan.

Take care, Maria.

manneke

-Original Message-

 Date: Thu Mar 15 00:57:08 PDT 2007
 From: GAYa NUSANTARA [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: Sorry, Manneke -
 To: mediacare@yahoogroups.com

 waduh ini enaknya kalo ketemu Pak Manneke, sekalin dapet pencerahan, 
 lumayantambah teman, tambah ilmu. 
 
 Memang harus aku akui juga kalau kepribadian erat hubungannya dengan genetik 
 dalam keluarga seseorang (meski bukan berarti penentu utama) dan sering kasus 
 yang berhubungan dengan perilaku (seperti kleptomania dan kompulsi) 
 diselesaikannya justru dengan CBT/cognitive behavioral therapy. 
 
 Hanya saja saya pun sering mendengar bahamana kemudian banyak orang yang 
 mempelajari ilmu kedokteran (termasuk orang-orang  yang menganut psikologi 
 klinis) merasa semua dapat diselesaikan dengan otak dan genetika, termasuk 
 masalah kemiskinan, penjarahan dan perang, tanpa mempertimbangkan segi-segi 
 sosial dan politik. Kada jadi bete aja kalo dah ketemu dengan yang kaya gitu.
 
 hehehehe Pak, jangan bosen ngajarin en ngingetin aku lho ya...
 
 maria
 GAYa NUSANTARA
 Mojo Kidul I # 11A
 Surabaya 60285
 East Java-Indonesia
 
 Phone/fax: + 62 31 591 4668
   - Original Message - 
   From: manneke 
   To: mediacare@yahoogroups.com 
   Sent: Thursday, March 15, 2007 1:04 PM
   Subject: [mediacare] Re: Sorry, Manneke -
 
 
 
   Waduh, ini ternyata Maria toh? Saya juga minta maaf kalo gitu. Soal 
 pendekatan genetik yang sangat deterministik itu, itu adalah warisan Darwin 
 dari akhir abad ke 19. Sekarang, bahkan paea ahli biologi evolusi pun tak 
 percaya bahwa gen berperan dengan cara sedeterministik itu. Ilmunya 
 berkembang terus, karena banyaknya temuan setiap tahunnya tentang tubuh 
 manusia. 
 
   Kita katakan saja bahwa penentu perilaku manusia adalah hasil dari 
 negosiasi antara gen sebagai pemberi potensi, otak sebagai pengolah 
 informasi, tubuh sebagai pelaksana, dan lingkungan sebagai pemantik. Semuanya 
 memainkan faktor penting, dan tindakan yang diambil salah satu pihak tersebut 
 sudah bisa mempengaruhi tindakan pihak-pihak lain. Hasilnya dalam bentuk 
 perilaku tak pernah dapat diprediksi secara tepat. Jadi, tak perlu khawatir 
 dengan evolusi dan teori genetikanya.
 
   Tak sangka kita jumpa di mediacare. Salam,
 
   manneke
 
   -Original Message-
 
Date: Wed Mar 14 19:47:20 PDT 2007
From: GAYa NUSANTARA [EMAIL PROTECTED]
Subject: Sorry, Manneke - Re: [mediacare] Re: Serem
To: mediacare@yahoogroups.com
   
Wah sorry Manneke, berarti aku orangnya ge-eran hehehehe

salah satu yang membatalkan niatku masuk dunia kedukteran dan banting 
 setir ke dunia psikologi adalah kecenderungan melihat masalah, bahkan masalah 
 sosial dapat diselesaikan dari gen, otak dan DNA. Kenapa seseorang jadi 
 kejam, karena ada gen-nya, sudah tertanam dalam otak. Saya hanya punya 
 kecenderungan berusaha melihat manusia sebisa mungkin tidak hanya dari gen, 
 otak dan DNA saja (meski dalam ilmu psikologi ada ilmu klinis yang juga 
 melihat otak sebagai inti dasar perilaku).

Anyway, aku tetap saja senang bahwa email saya ditanggapi, minimal saya 
 tidak sedang ngomong sendirian, terima kasih sekali lagi...

maria
GAYa NUSANTARA
Mojo Kidul I # 11A
Surabaya 60285
East Java-Indonesia

Phone/fax: + 62 31 591 4668


- Original Message -
From: manneke
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, March 14, 2007 2:05 PM
Subject: [mediacare] Re: Serem



Hmm...tampaknya Anda salah paham. Saya bukan mengomentari tulisan Anda, 
 melainkan posting di paling bawah dari Sdr. Ati Gustiati, yang Anda tanggapi. 
 Yang saya lakukan adalah melanjutkan rantai tanggapan yang sudah Anda mulai.

Dalam tulisan itu disebut bahwa ada narasumber bernama Taufik Nasihun, 
 Dekan FK Universitas Islam Sultan Agung. Tapi, lepas dari itu semua, apa sih 
 hubungannya dengan gen, otak dan DNA?

manneke

-Original Message-

 Date: Tue Mar 13 20:50:17 PDT 2007
 From: GAYa NUSANTARA [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: Serem
 To: mediacare

[mediacare] Re: Sejarah Indonesia

2007-03-15 Terurut Topik manneke


Gontok-gontokan di kamar atau di lapangan, intinya ya tetap sama: 
gontok-gontokan. Yang satu ngumpet, yang satu terang-terangan.

Soal gontok-gontokan sebagai bagian dari upaya untuk memajukan bangsa, ini 
kan tinggal soal persepsi. Semua pihak yang gontok-gontokan itu menganggap 
dirinya berbuat itu untuk memajukan negara. Contohnya, Danny Lim di mediacare 
selalu menyerang gontok-gontokannya orang Indonesia, tapi dirinya sendiri hobi 
gontok-gontokan di milis. 

Jadi, mungkin pernyataan bahwa SEMUA orang Belanda bertekad memajukan negara 
harus dikoreksi. Paling enggak, ada satu orang Belanda yang demen 
gontok-gontokan tidak untuk kemajuan Belanda. Tapi, mungkin bisa dimaklumi ya? 
Danny Lim kan bukan Belanda tulen, tapi 'turunan Indonesia', makanya demen juga 
gontok-gontokan. Bukan begitu, Meneer Lim?

Sayangnya, dia nggak sadar. Yang selalu dikatai doyan gontok-gontokan adalah 
orang Indonesia di Hindia sana, sedang diri sendiri yang juga lagi sibuk 
gontok-gontokan di milis tak merasa demikian. Ngakunya diskusi. Hi hi hi. 
Infantilism Disorder? Bisa jadi...

manneke

-Original Message-

 Date: Thu Mar 15 07:17:56 PDT 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re:Sejarah Indonesia
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Mungkin saja Endiarto betul, apalagi kalau telah ada peserta StuNed
 yang lulus S3 dengan tesis berjudul Gontok-gontokan di Belanda, he
 he he.
 
 Yang pasti, setiap hari anggota parlemen Belanda gontok-gontokan di
 gedung parlemen. Tapi nyamannya di Belanda sini, percekcokan di
 parlemen itu tidak pernah merambat ke luar gedung, dan
 percekcokannya pun demi memajukan Belanda, bukan memajukan kelompok
 atau agama sendiri. Anak sulung saya usia 17 tahun, baru saja masuk
 CDJA (Partai Kristen Demokrat Remaja). Besok dia akan ikut seminar
 pertama CDJA itu. Anak saya boleh memilih mau masuk kelompok kerja
 yang mana: Eropa? Internasional? Belanda? dll. Dia pilih thema
 Eropa. Remaja CDJA ini ditempa agar di masa depan dapat menggantikan
 kakak-kakaknya yang sekarang duduk di Tweede Kamer (DPR-nya
 Belanda). Remaja CDJA ini juga diajar teknik berdebat seperti LTC di
 Indonesia (Leadership Training Course), namun tidak pernah diajar
 memuliakan diri sendiri. Yang dimuliakan adalah Belanda sebagai
 negara kesatuan yang bebas beragama, berkemanusiaan beradab,
 berkebangsaan broadminded, berkedaulatan rakyat dan berkeadilan
 sosial.
 
 Dus Endiarto ada betulnya juga, bahwa di Belanda juga ada gontok-
 gontokan, namun mereka bergontok-gontokkan untuk memajukan negara.
 Yang dianut adalah mottonya Sinterklaas anak baik dapat kado, anak
 nakal masuk karung. Dus dari parpol mana pun juga, bila orangnya
 hebat dan baik, dan dapat membangun negeri Belanda, akan dipilih
 oleh rakyat Belanda untuk memimpin negara. Sedangkan yang lain yang
 kurang hebat akan menjadi oposisi yang juga bertekad membangun
 negara. Karena semua orang Belanda bertekad membangun Belanda
 memakai sistim Total Football-nya Johan Cruijff, maka Belanda pun
 menjadi negeri maju gemah ripah loh jinawi tata tenteram
 kartaraharja.
 
 Asik seperti mendengar cerita 1001 malam ya, he he.
 
 Salam hangat, Danny Lim, Nederland
 
 
 
 MOD:
 
 Lha kalo gontok-gontokan antar penonton sepak bola gimana Oom DL? Apa ya 
 untuk memajukan negeri Belanda juga?
 
 
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, Endiarto Wijaya [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
 
 
(Quote: ...Bayangkan, topik begitu banyak di atas ditulis
 oleh Dirk Vlasblom
  hanya dalam 70 halaman saja, kertas ukuran 3/4 A4, maka hanya
  intinya yang ditekankan. Salah satu inti cerita yang terbersit
  adalah bakat gontok-gontokan orang Indonesia yang diwarisi
 dari
  leluhur mereka sendiri sejak ribuan tahun y.l. Jadi bila orang
  Indonesia kini sukar keluar dari budaya gontok-gontokan -nya
 itu,
  tidak usah terlalu kuciwa lah yau.end of quote)
 
IMHO, Kalau masalah gontok-gontokan sih Pak sebenarnya di
 manapun ada.  Hanya saja ketika di suatu tempat/ negara masih banyak
 terjadi  gontok-gontokan, penyebabnya sangat kompleks. Bukan sekedar
 warisan  nenek moyang, warisan Mbahe Sangkil atau apa..
 
Saya yakin, di Belanda pun dari dulu sampai sekarang masih
 ada unsur  gontok-gontokan. Perbedaan kepentingan, status sosial,
 perbedaan peran  dan berbagai perbedaan lain sering menjadi
 sumber gontok-gontokan  baik yang nampak jelas maupun yang tak
 nampak di permukaan.
 
Rasanya bisa saja gontok-gontokan di Belanda ini dijadikan
 obyek  riset kawan-kawan yang ambil S-3 Psikologi Sosial, Sosiologi
 atau  Sejarah di Belanda atas beasiswa Stuned.he,he,he
 
Salam,



[mediacare] Re: Serem

2007-03-14 Terurut Topik manneke

Hmm...tampaknya Anda salah paham. Saya bukan mengomentari tulisan Anda, 
melainkan posting di paling bawah dari Sdr. Ati Gustiati, yang Anda tanggapi. 
Yang saya lakukan adalah melanjutkan rantai tanggapan yang sudah Anda mulai.

Dalam tulisan itu disebut bahwa ada narasumber bernama Taufik Nasihun, Dekan FK 
Universitas Islam Sultan Agung. Tapi, lepas dari itu semua, apa sih hubungannya 
dengan gen, otak dan DNA?

manneke


-Original Message-

 Date: Tue Mar 13 20:50:17 PDT 2007
 From: GAYa NUSANTARA [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re:   Serem
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Perlu dipertanyakan juga zaman edan itu yang seperti apa? Menurut saya kalau 
 menyikapi segala sesuatu dengan kacamata yang mempertahankan nilai-nilai dan 
 norma yang perlu di up-date dan tidak bisa terbuka pada perubahan lingkungan, 
 mungkin kita bukan masuk zaman edan, namun zaman purba.
 
 Saya senang ada yang memberikan reaksi pada pemikiran saya, meski 
 bersebrangan. Jadi saya nggak cuma onani pikiran (maaf kalau istilahnya nggak 
 enak untuk sebagian orang, karena saya belum menemukan kata yang mampu 
 mengekspresikan sama dengan kata itu), ada yang mau merespon. 
 
 Kalaupun pemikiran saya dianggap edan, saya merasa tidak, karena saya tidak 
 menyarankan anak kecil dibekali kondom, namun perempuan yang sudah mengalami 
 menstruasi perlu tidak sekedar dibekali pengetahuan bagaimana membersihkan 
 diri saja dan konsekuensi dari perilaku seksnya, namun juga perlu tahu apa 
 haknya atas tubuhnya. Bahwa seks itu sendiri adalah kenikmatan tidak bisa 
 dipungkiri, lalu buat pada dibohongi apalagi ditakut-takuti, perempuan tidak 
 perlu takut dengan hasratnya, namun dia harus tahu kenapa hasrat itu muncul 
 dan bagaimana itu berhubungan dengan menstruasinya. Kalau dia sudah paham, 
 maka dia sudah bisa berdiskusi untuk mengetahui hak atas tubuhnya, bagaimana 
 dia ingin menghargai tubuhnya, dengan siapakah dia akan berbagi kenikmatan 
 seksnya serta semua konsekuensinya termasuk aborsi dan segala konsekuensinya, 
 bahwa dia pun punya hak atas kenikmatan itu dan kenapa seks yang lebih aman 
 dengan menggunakan kondom itu penting bagi keselamatan nyawa dan tubuh dia 
 serta hak tawar dalam menikmati tubuh serta seksualitasnya. Bukan dengan 
 memberangus kenyamanan tubuh perempuan dan menjadikannya polisi moral dirinya 
 dan laki-laki sekitarnya, kalo begini sih bagi saya seperti Taliban versi 
 baru saja.
 
 nb: mungkin anda salah dengan orang lain, kebetulan saya belum pernah masuk 
 fakultas kedokteran, karena saya (meski menghormati profesi dokter) tidak 
 tertarik menyelesaikan masalah hanya dari seni gen, otak dan DNA, it's just 
 not me. ;0)
 
 GAYa NUSANTARA
 Mojo Kidul I # 11A
 Surabaya 60285
 East Java-Indonesia
 
 Phone/fax: + 62 31 591 4668
   - Original Message - 
   From: manneke 
   To: mediacare@yahoogroups.com 
   Sent: Tuesday, March 13, 2007 1:58 PM
   Subject: [mediacare] Re: Serem
 
 
 
   He he he, yang ngomong Dekan Fakultas Kedokteran lagi. Apa nggak edan? 
 Mending dengerin ramalan Joyoboyo aja deh. Paling enggak ramalannya akan 
 datangnya zaman edan sudah terbukti :)
 
   manneke
 
   -Original Message-
 
Date: Mon Mar 12 20:50:27 PDT 2007
From: GAYa NUSANTARA [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [mediacare] Re: Serem
To: mediacare@yahoogroups.com
   
Salah satu yang diharapkan dari media sebagai salah satu alat hegemoni 
 adalah kemampuannya untuk menyampaikan suatu informasi yang akurat dan tidak 
 timpang. Namun, saya rasa itu memang masih merupakan perjalanan yang masih 
 sangat jauh untuk di capai.

Semua tulisan membicarakan rekan kita kaum muda, tapi saya tidak melihat 
 adanya media menyorot kaum muda untuk bersuara atas keadaan yang dimaksudkan. 
 Bukankah ini menjadikan mereka yang merasa sudah tua (bukan dewasa lho ya, 
 tua) sekali lagi seperti sedang menjejalkan sirih yang sudah dikunyah olehnya 
 dan mekasa kaum muda untuk menelan. Apalagi menggunakan kata gairah seksual 
 pada remaja sebagai beringas sementara yang tua tidak? Oh c'mon lah kita tahu 
 bahwa kaum tua pun tidak kalah beringas dengan gairah seksual mereka. Siapa 
 lagi yang doyan beli viagra dan segala obat perangsang kalau bukan mereka 
 yang sudah tidak remaja lagi...Jangan memandang hanya kaum muda kita saja 
 yang tidak mampu berpikir kritis dan bijak, berapa bapak-bapak yang senang 
 jajan ke lokalisasi tanpa kondom dan tertulas HIV kemudian memberikan bonus 
 itu pada istri tercinta? Justru sekarang ini saya lihat kaum muda kita mulai 
 mau terbuka pada pemahaman mengenai seksualitas serta konsekuensinya, darip 
 ada kaum tua yang merasa sudah makan asem garam kehiduan.

Anyway, saya secara pribadi tidak melihat perilaku maupun gairah seksual 
 remaja dan orang tua perlu dibedakan dan disalah-salahkan, karena it's human 
 nature, secara biologis kala menjelang menstruasi perempuan memang akan lebih 
 bergairah secara seksual, baik itu tua maupun muda. Kala

[mediacare] Re: FPI Paksa STT Setia Ditutup

2007-03-14 Terurut Topik manneke

Ho ho ho, Danny LIm terlalu memuji. Sebetulnya, yang bikin takut FPI ngelarak 
mediacare itu cuma satu. yaitu Danny Lim.

manneke


-Original Message-

 Date: Wed Mar 14 03:46:00 PDT 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: FPI Paksa STT Setia Ditutup
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Media Care sih kagak mungkin bisa ditutup oleh FPI, wong di sini ada 
 banyak jagoan. Ada sensei Deddy, ada prof. Manneke, ada Wido 
 simpatisan PKS, ada pak Njoo pentolan PDS, ada lawyer Leo Tobing, 
 ada jurnalis top Ida Khouw, ada Endiarto Widjaja yang know-hownya 
 jempolan, ada Yap Hong Gie yang piawai pembauran dll.dll.dll. Saya 
 berani taruhan satu krat Teh Botol Sosrodjojo, FPI akan berpikir 
 minimal 3 kali sebelum melabrak Media Care.
 
 Ingat 'kan FPI kepentok Garda Bangsa ketika FPI menyudahi ceramah 
 Gus Dur dulu? Nah bobot Media Care dengan pentolan-pentolan di atas 
 ini kagak kalah dibanding bobot Garda Bangsa. So don't worry to all 
 of friends, kita aman di Media Care sini, ihik ihik.
 
 Salam hangat, Danny Lim, Nederland
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, JG [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  FPI is the Law..
  Hati-hati ntar mediacare dipaksa tutup juga lho..
  
  
  Kind Regards,
  
  Jc
- Original Message - 
From: Wielsma Baramuli 
To: mediacare@yahoogroups.com 
Sent: Wednesday, March 14, 2007 10:14 AM
Subject: Re: [mediacare] FPI Paksa STT Setia Ditutup
  
  
Kejahatan koq dibiarkan! Jadi apa negeri ini kalau setiap 
 kelompok boleh menggunakan kekuatannya untuk menghakimi orang lain. 
 Hare gini... masih berperilaku jahiliah, pake prinsip hukum rimba, 
 yang bener aja!
  
~YOGHA [EMAIL PROTECTED] wrote: 
  
  FPI Paksa STT Setia Ditutup
  
  *Harian Komentar, 12 Maret 2007*
  
  *FPI Paksakan Sekolah Tinggi Teologia Ditutup*
  
  Sekolah Tinggi Teologia (STT) Setia yang telah beroperasi 
 selama 17 tahun,
  tiba-tiba diprotes massa yang diboncengi FPI (Front Pembela 
 Islam) di
  bilangan Jakarta Timur, Sabtu (10/03). Dalam aksinya, massa 
 FPI menuntut
  agar kampus yang berada di Jalan Kampung Pulo (Pinang Ranti) 
 tersebut harus
  ditutup.
  
  Selain itu, massa juga melarang pihak kampus yang sedang 
 melaksanakan proses
  pembangunan sebuah asrama baru bagi mahasiswa di sana. Akibat 
 aksi protes
  tersebut, sebanyak 400 personel dari Polda Metro Jaya dan 
 Polres Jakarta
  Timur turun langsung melakukan penjagaan. Sehingga pengepungan 
 itu tidak
  sampai menjurus pada aksi anarkis.
  
  Sementara Rektor STT Setia, Pdt Matheus Mangentang ketika 
 ditemui Komentar
  di Jakarta menyatakan, tuntutan massa FPI tersebut tidaklah 
 mendasar. Oleh
  sebab itu, STT Setia tidak akan memenuhinya. Kampus ini 
 berdiri sudah 17
  tahun lebih. Kita juga mendapat izin berdiri. Biar bagai-mana 
 pun, sampai
  titik darah penghabisan, saya tidak akan memenuhi tuntutan 
 mereka, tegas
  Pdt Matheus seraya menambahkan untuk tingkat pascasarjana saja 
 di kampusnya,
  statusnya diakui Depdiknas.
  
  Oleh sebab itu, dia akan mengadukan masalah ini ke Komisi III 
 DPR RI. Kami
  akan koordinasi dengan Komisi III DPR. Kalau itu dibiarkan, 
 maka akan
  menjadi preseden buruk, tukasnya. Dijelaskannya, ada 1.000 
 sampai
  2.000orang tercatat sebagai mahasiswa STT Setia, dan mereka 
 datang
  dari berbagai
  daerah. Oleh sebab itu, sangat disayangkan jika ada tuntutan 
 sejumlah
  kalangan untuk menutup sekolah tinggi Kristen tersebut. Kami 
 minta pihak
  aparat memberikan jaminan keamanan terhadap berlangsungnya 
 pendidikan di
  kampus kami,'' tandas Pdt Matheus seraya menegaskan, kampus 
 STT Setia legal
  karena memiliki izin dari Menag dalam hal ini Dirjen Bimas 
 Kristen.
  Sementara Kabag Humas Depag, Afrizal, kepada koran ini, belum 
 berani
  menanggapi persoalan tersebut. Saya akan koordinasikan dulu 
 dengan Dirjen
  Bimas Kristen, kuncinya.
  
  Pada bagian lain, Pembantu Rektor II STT Setia, Juwanto 
 mengaku heran dengan
  adanya tuntutan pembubaran STT tersebut. Pasalnya, selama ini 
 tidak ada
  masalah antara pihak yayasan dengan warga sekitar. Selama 
 beroperasi, tidak
  pernah ada persoalan dengan sejumlah penduduk di sini, tutur 
 Juwanto. Ia
  mengatakan yakin, jika ada yang meminta untuk membubarkan 
 perguruan ini, itu
  bukan murni berasal dari penduduk sekitar. Kami yakin ada 
 pihak-pihak yang
  sengaja memprovokasi protes yang dilancarkan massa tersebut 
 karena memang
  tidak ada persoalan dengan warga sekitar, ujarnya.
  
  Juwanto menambahkan bahwa pihaknya juga telah memenuhi semua 
 perizinan yang
  diperlukan terkait dengan rencana pembangunan gedung asrama 
 bagi para
  mahasiswa. Semua perizinannya sudah kami urus, jadi dalam 
 pertemuan antara
  muspida yang rencananya digelar Senin (hari ini, red) kami akan
  mengungkapkan hal itu

[mediacare] Re: Pantaskah R.A.Kartini jadi Pahlawan Nsional ?

2007-03-14 Terurut Topik manneke


Sayang ya, dijunjung tinggi setelah orangnya mati, dan setelah pemerintah 
kolonial Belanda membiarkan impian Kartini untuk pendidikan yang lebih tinggi 
kandas. Semasa hidupnya, Kartini berusaha keras untuk melanjutkan sekolahnya, 
untuk membuka kemungkinan bagi perempuan memperoleh pendidikan yang lebih 
tinggi dalam bentuk sekolah khusus putri. Ia dibantu oleh suami istri 
Abendanon, dan waktu itu Meneer Abendanon adalah Direktur Pendidikan dan 
Industri Hindia Belanda. Tapi apa yang terjadi? Menteri Pendidikan Belanda 
menolaknya mentah-mentah (lihat surat-surat Kartini buat Rosa Abendanon, yang 
diterbitkan Jost Cote). 

Pemerintah kolonial, yang untuk kepentingan politiknya, bisa bertindak 
semena-mena pada para bupati dan residen Jawa, tapi dalam soal pendidikan 
perempuan berpura-pura tak berdaya melawan para bupati yang tak suka 
putri-putrinya sekolah lebih tinggi daripada pendidikan dasar semata.

Mungkin sejarawan Danny Lim perlu baca dulu kritik keras Kartini terhadap 
bangsa Eropa dan kaum kolonial di tanah Jawa dalam surat-suratnya baik kepada 
Rosa Abendanon dan Stella Zeehandelaar, sebelum njeplak seenak udelnya untuk 
kepentingan politisnya yang sempit: membersihkan nama Belanda dari dosa masa 
lalunya.

menjelang akhir hidupnya, ketika Kartini dan Rukmini berhasil membuka sekolah 
mereka sendiri yang sederhana, semuanya dilakukan tanpa dukungan apapun dari 
pemerintah kolonial. Pemerintah Kolonial kesayangan Danny Lim itu cuek saja 
terhadap permintaan bantuan dari Kartini, bukan karena mereka takut pada para 
bupati Jawa, melainkan karena mereka juga tak ingin perempuan jadi lebih maju.

Yang dilakukan pemerintah Belanda kini adalah mengkooptasi jerih payah Kartini 
untuk diklaim sebagai bagian dari kebaikan kolonial. Tapi, siapa yang bisa 
tertipu oleh taktik murahan seperti ini kecuali Danny Lim sang kolaborator?

Meneer, Lim, sekadar perkenalan dengan Kartini, coba baca dua buku ini: 
1) Joost Cot?? (trans. and ed.), On Feminism and Nationalism: Kartini???s 
Letters to Stella Zeehandelaar, 1899-1903, Clayton: Monash Asia Institute, 
Monash University, 1995

2)Joost Cote (trans. and ed.,)Letters from Kartini, An Indonesian Feminist, 
1900-1904, Clayton: Monash Asia Institute, Monash University, 1992

Setelah itu, baru Anda layak berhadapan dengan Pak Hoesein Roeshdy. Atau, 
jangan-jangan Anda nggak suka pemerintah kolonial dibilang ganti kulit oleh Pak 
Hoesein karena mengingatkan pada diri Anda sendiri yang juga ganti kulit?

manneke


-Original Message-

 Date: Wed Mar 14 02:53:43 PDT 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: [KincirAngin] Pantaskah R.A.Kartini jadi Pahlawan 
 Nsional ?
 To: KincirAngin [EMAIL PROTECTED], Media Care 
 mediacare@yahoogroups.com

 Pak Hoesein,
 
 Email ini anda kirim tahun lalu, dan masih tersimpan rapi di arsip saya. 
 Karena sebentar lagi Indonesia merayakan Hari Kartini, maka saya ingin 
 menjawab email pak Hoesein ini, terlambat setahun ngga apa-apa ya pak :-).
 
 Ada kesan kolonial Belanda dulu itu mengangkat kasus Kartini hanya untuk 
 memuluskan pergantian kulitnya, ini terbaca di email pak Hoesein di bawah 
 ini (maaf bila saya salah interpretasi). Namun melihat kenyataan bahwa di 
 Belanda, Kartini dijunjung tinggi sampai sekarang terutama di Den Haag, tentu 
 tesis pak Hoesein pantas diragukan. Maaf ya pak, tapi di website saya 
 www.ikenindonesie.nl ada 2 tulisan sebagai bukti nyata, bahwa Kartini di 
 Belanda dijunjung tinggi sebagai pejuang emansipasi di Hindia-Belanda dulu 
 sampai sekarang. Maksud saya, bila pengangkatan kasus Kartini hanya lips 
 service kolonial Belanda, mana mungkin Pemda Den Haag di tahun 2007 ini 
 sampai spesial menyediakan trophy Kartini untuk perorangan/organisasi di Den 
 Haag yang berjuang dalam bidang emnasipasi ala Kartini dulu. FYI. Yang meraih 
 Kartini-Trophy tahun 2007 ini adalah seorang wanita Maroko bernama Rahma El 
 Hamdaoui yang berjuang membela emansipasi di sebuah kampung bernama 
 Schilderswijk di Den Haag.
 
 Sebuah diskusi yang menarik dan bermanfaat, pak Hoesein.
 
 Salam hangat, Danny Lim, Nederland
 
   - Original Message - 
   From: HOESEIN RUSHDY 
   To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; mediacare@yahoogroups.com ; 
 [EMAIL PROTECTED] 
   Sent: Tuesday, April 25, 2006 1:31 AM
   Subject: [KincirAngin] Pantaskah R.A.Kartini jadi Pahlawan Nsional ?
 
 
   Belakangan ini muncul diskusi tentang jasa-jasa kartini. Tentu saja ada 
 yang mendukung dan ada yang mempertanyakan. Saya rasa banyak sudah orang yang 
 mengetahui siapa sebenarnya Kartini itu. Bukankah banyak buku yang 
 menginformasikan tokoh wanita ini bahkan pernah ada film Kartini yang 
 diperankan Yeni Rachman dan Bambang Hermanto yang memerankan suaminya 
 R.Adipati Arya. Tapi rupanya tetap saja kurang jelas. Pokok permasalahan 
 adalah dalam hal pantas tidaknya beliau bergelar Pahlawan Wanita yang 
 bergerak dibidang perjuangan emansipasi wanita Indonesia. Mungkin ada 
 beberapa

[mediacare] Re: FPI Paksa STT Setia Ditutup

2007-03-14 Terurut Topik manneke

Londo chauvinist dan orang-orang reseh macam FPI sebetulnya sama saja 
brengseknya. Sama-sama preman, cuma bedanya yang pertama ngaku lebih intelek, 
sedang yang kedua terang-terangan preman. Dua-duanya memang harus dicegah 
jangan sampai menghancurkan Indonesia. Satunya melakukan perusakan dari luar, 
satu lagi lewat perusakan dari dalam. 

Kesimpulan? Danny Lim dan FPI ternyata masih satu saudara.

manneke


-Original Message-

 Date: Wed Mar 14 08:36:50 PDT 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: FPI Paksa STT Setia Ditutup = bung Danny
 To: mediacare@yahoogroups.com

 1. Indonesia memiliki kalimat ampuh jangan campuri urusan dalam 
 negeri Indonesia. Nah kalau Indonesia sudah bilang begitu, 
 jangankan Belanda yang segede upil, Amerika Serikat yang adi daya 
 pun ngga bisa apa-apa.
 
 2. Pertolongan dari luar negeri masih mungkin diberikan bila 
 rakyat/cendekiawan Indonesia sendiri terlihat upayanya. Apakah upaya 
 cendekiawan Indonesia sudah terlihat dalam menangani kasus-kasus 
 anarkis/rese di Indonesia? Belum 'tuh, baru sebatas gembar-gembor di 
 milis-milis saja. Itu pun biasanya yang di-embat bukan kelompok 
 rese, tapi orang Belanda yang chauvinistis, ihik ihik :-).
 
 Setiap negara merdeka, merdeka mengurus negerinya sendiri. Sukses ya.
 
 Salam hangat, Danny Lim, Nederland
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, jhonny sitorus [EMAIL PROTECTED] 
 wrote:
 
  Meski agak menyimpang dari topik pembicaraan, tapi sy
  salut Bung Danny msh mengusung tema pembebasan. FPI
  gak mungkinlah memberedel Mediacare. Mereka kan takut
  sama nama sakti Radityo!
  
  Bung,
  berita soal kebebasan berpendapat dan beribadah, perlu
  mendapat dukungan dari masyarakat internasional. Sy
  sangat berterima kasih, jika isu ini dibicarakan di
  tingkat politisi Belanda. Banyak contoh kasus soal
  demokrasi dan diskriminasi membuat pemerintah RI
  gerah, setelah didesak dari luar negeri.
  
  Sy punya pengalaman (menjadi korban) teror kebebebasan
  beribadah di sebuah daerah mayoritas Muslim di Bekasi
  tahun 1995. Pasca-kejadian, kami sepakat membuat
  audiensi dengan tokoh pemerintah setempat, kemudian
  dilanjutkan dengan mengirim surat ke Presiden, dan
  tembusan ke aparatur pemerintahan terkait. Tindakan
  ini tentunya disertai upaya mediasi ke warga sekitar.
  
  Singkat cerita, kasus itu akhirnya terselesaikan oleh
  waktu yg tidak sebentar. Selama 5 tahun perjuangan,
  akhirnya kami dapat beribadah dengan tenang, meski
  setiap Natal dan Tahun Baru, perlu pengamanan polisi. 
  
  Bung, inilah uniknya konsidi negeri sy. Janganlah
  terlalu dibandingkan dg Belanda yg (konon) demokratis
  itu. 
  
  Sekali lagi, bung. Kiranya Anda dan kawan2 di Belanda
  (kembali) melemparkan isu toleransi antar-umat
  beragama di Indonesia. Mudah2an politisi dan pihak
  kerajaan Belanda menjewer pemerintah RI, lewat
  lobinya. Peran negara sahabat sangat ampuh mendorong
  pemerintah RI terpaksa menyelesaikan masalah seperti
  ini. Maaf, sy kurang etis, jika menyebut contoh kasus
  besar diskriminasi yang berhasil melalui desakan pihak
  asing.
  
  Demikian,
  -jd-
  
  
  
  
  --- Danny Lim [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Media Care sih kagak mungkin bisa ditutup oleh FPI,
   wong di sini ada 
   banyak jagoan. Ada sensei Deddy, ada prof. Manneke,
   ada Wido 
   simpatisan PKS, ada pak Njoo pentolan PDS, ada
   lawyer Leo Tobing, 
   ada jurnalis top Ida Khouw, ada Endiarto Widjaja
   yang know-hownya 
   jempolan, ada Yap Hong Gie yang piawai pembauran
   dll.dll.dll. Saya 
   berani taruhan satu krat Teh Botol Sosrodjojo, FPI
   akan berpikir 
   minimal 3 kali sebelum melabrak Media Care.
   
   Ingat 'kan FPI kepentok Garda Bangsa ketika FPI
   menyudahi ceramah 
   Gus Dur dulu? Nah bobot Media Care dengan
   pentolan-pentolan di atas 
   ini kagak kalah dibanding bobot Garda Bangsa. So
   don't worry to all 
   of friends, kita aman di Media Care sini, ihik ihik.
   
   Salam hangat, Danny Lim, Nederland
   
   --- In mediacare@yahoogroups.com, JG jony@
   wrote:
   
FPI is the Law..
Hati-hati ntar mediacare dipaksa tutup juga lho..


Kind Regards,

Jc
  - Original Message - 
  From: Wielsma Baramuli 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 14, 2007 10:14 AM
  Subject: Re: [mediacare] FPI Paksa STT Setia
   Ditutup


  Kejahatan koq dibiarkan! Jadi apa negeri ini
   kalau setiap 
   kelompok boleh menggunakan kekuatannya untuk
   menghakimi orang lain. 
   Hare gini... masih berperilaku jahiliah, pake
   prinsip hukum rimba, 
   yang bener aja!

  ~YOGHA selaras@ wrote: 

FPI Paksa STT Setia Ditutup

*Harian Komentar, 12 Maret 2007*

*FPI Paksakan Sekolah Tinggi Teologia Ditutup*

Sekolah Tinggi Teologia (STT) Setia yang telah
   beroperasi 
   selama 17 tahun,
tiba-tiba diprotes massa yang diboncengi FPI
   (Front Pembela 
   Islam) di

[mediacare] Re: Sorry, Manneke -

2007-03-14 Terurut Topik manneke

Waduh, ini ternyata Maria toh? Saya juga minta maaf kalo gitu. Soal pendekatan 
genetik yang sangat deterministik itu, itu adalah warisan Darwin dari akhir 
abad ke 19. Sekarang, bahkan paea ahli biologi evolusi pun tak percaya bahwa 
gen berperan dengan cara sedeterministik itu. Ilmunya berkembang terus, karena 
banyaknya temuan setiap tahunnya tentang tubuh manusia. 

Kita katakan saja bahwa penentu perilaku manusia adalah hasil dari negosiasi 
antara gen sebagai pemberi potensi, otak sebagai pengolah informasi, tubuh 
sebagai pelaksana, dan lingkungan sebagai pemantik. Semuanya memainkan faktor 
penting, dan tindakan yang diambil salah satu pihak tersebut sudah bisa 
mempengaruhi tindakan pihak-pihak lain. Hasilnya dalam bentuk perilaku tak 
pernah dapat diprediksi secara tepat. Jadi, tak perlu khawatir dengan evolusi 
dan teori genetikanya.

Tak sangka kita jumpa di mediacare. Salam,

manneke


-Original Message-

 Date: Wed Mar 14 19:47:20 PDT 2007
 From: GAYa NUSANTARA [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Sorry, Manneke - Re: [mediacare] Re:   Serem
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Wah sorry Manneke, berarti aku orangnya ge-eran hehehehe
 
 salah satu yang membatalkan niatku masuk dunia kedukteran dan banting setir 
 ke dunia psikologi adalah kecenderungan melihat masalah, bahkan masalah 
 sosial dapat diselesaikan dari gen, otak dan DNA. Kenapa seseorang jadi 
 kejam, karena ada gen-nya, sudah tertanam dalam otak. Saya hanya punya 
 kecenderungan berusaha melihat manusia sebisa mungkin  tidak hanya dari gen, 
 otak dan DNA saja (meski dalam ilmu psikologi ada ilmu klinis yang juga 
 melihat otak sebagai inti dasar perilaku).
 
 Anyway, aku tetap saja senang bahwa email saya ditanggapi, minimal saya tidak 
 sedang  ngomong sendirian, terima kasih sekali lagi...
 
 maria
 GAYa NUSANTARA
 Mojo Kidul I # 11A
 Surabaya 60285
 East Java-Indonesia
 
 Phone/fax: + 62 31 591 4668
 
 
 - Original Message -
   From: manneke
   To: mediacare@yahoogroups.com
   Sent: Wednesday, March 14, 2007 2:05 PM
   Subject: [mediacare] Re: Serem
 
 
 
   Hmm...tampaknya Anda salah paham. Saya bukan mengomentari tulisan Anda, 
 melainkan posting di paling bawah dari Sdr. Ati Gustiati, yang Anda tanggapi. 
 Yang saya lakukan adalah melanjutkan rantai tanggapan yang sudah Anda mulai.
 
   Dalam tulisan itu disebut bahwa ada narasumber bernama Taufik Nasihun, 
 Dekan FK Universitas Islam Sultan Agung. Tapi, lepas dari itu semua, apa sih 
 hubungannya dengan gen, otak dan DNA?
 
   manneke
 
   -Original Message-
 
Date: Tue Mar 13 20:50:17 PDT 2007
From: GAYa NUSANTARA [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [mediacare] Re: Serem
To: mediacare@yahoogroups.com
   
Perlu dipertanyakan juga zaman edan itu yang seperti apa? Menurut saya 
 kalau menyikapi segala sesuatu dengan kacamata yang mempertahankan 
 nilai-nilai dan norma yang perlu di up-date dan tidak bisa terbuka pada 
 perubahan lingkungan, mungkin kita bukan masuk zaman edan, namun zaman purba.
   
Saya senang ada yang memberikan reaksi pada pemikiran saya, meski 
 bersebrangan. Jadi saya nggak cuma onani pikiran (maaf kalau istilahnya nggak 
 enak untuk sebagian orang, karena saya belum menemukan kata yang mampu 
 mengekspresikan sama dengan kata itu), ada yang mau merespon.
   
Kalaupun pemikiran saya dianggap edan, saya merasa tidak, karena saya 
 tidak menyarankan anak kecil dibekali kondom, namun perempuan yang sudah 
 mengalami menstruasi perlu tidak sekedar dibekali pengetahuan bagaimana 
 membersihkan diri saja dan konsekuensi dari perilaku seksnya, namun juga 
 perlu tahu apa haknya atas tubuhnya. Bahwa seks itu sendiri adalah kenikmatan 
 tidak bisa dipungkiri, lalu buat pada dibohongi apalagi ditakut-takuti, 
 perempuan tidak perlu takut dengan hasratnya, namun dia harus tahu kenapa 
 hasrat itu muncul dan bagaimana itu berhubungan dengan menstruasinya. Kalau 
 dia sudah paham, maka dia sudah bisa berdiskusi untuk mengetahui hak atas 
 tubuhnya, bagaimana dia ingin menghargai tubuhnya, dengan siapakah dia akan 
 berbagi kenikmatan seksnya serta semua konsekuensinya termasuk aborsi dan 
 segala konsekuensinya, bahwa dia pun punya hak atas kenikmatan itu dan kenapa 
 seks yang lebih aman dengan menggunakan kondom itu penting bagi keselamatan 
 nyawa dan tubuh d!
 ia!
   serta hak tawar dalam menikmati tubuh serta seksualitasnya. Bukan dengan 
 memberangus kenyamanan tubuh perempuan dan menjadikannya polisi moral dirinya 
 dan laki-laki sekitarnya, kalo begini sih bagi saya seperti Taliban versi 
 baru saja.
   
nb: mungkin anda salah dengan orang lain, kebetulan saya belum pernah 
 masuk fakultas kedokteran, karena saya (meski menghormati profesi dokter) 
 tidak tertarik menyelesaikan masalah hanya dari seni gen, otak dan DNA, it's 
 just not me. ;0)
   
GAYa NUSANTARA
Mojo Kidul I # 11A
Surabaya 60285
East Java-Indonesia
   
Phone/fax: + 62 31 591 4668



[mediacare] Re: Sejarah Indonesia

2007-03-14 Terurut Topik manneke

Ini terjemahan toh? Penerjemahnya sungguh tak mengeti etika penerjemahan, 
karena ia menambah-nambahi dan membumbu-bumbui teks dengan 
kesimpulan-kesimpulan sendiri, yang merusak struktur dan alur keseluruhan 
sejarah yang dituliskan. Jika penulis buku ini tahu, saya yakin dia akan sangat 
gusar apabila ia betul-betul seorang sejarawan sejati.

Dari segi lain, terlihat betapa liciknya ulah sang manipulator data ini. Ia 
bisa memanipulasi tulisan orang lain yang ditulis secara fair dan objektif 
untuk mencapai agenda manipulatifnya sendiri yang sempit.

Semakin lama semakin terlihat kualitas Meneer Danny Lim ini. Shame! Shame!

manneke


-Original Message-

 Date: Wed Mar 14 17:08:05 PDT 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Sejarah Indonesia
 To: PMKRI Petojo [EMAIL PROTECTED], Media Care 
 mediacare@yahoogroups.com

 SEJARAH INDONESIA
 (Dari buku Indonesi?? oleh Dirk Vlasblom)
 
 Penghuni pertama wilayah yang sekarang menjadi Republik Indonesia adalah ras 
 Melanesia yang berkulit hitam dan berambut kriting. Ras Melanesia dulu itu 
 menduduki juga wilayah India yang sekarang, sampai ke wilayah Philipina yang 
 sekarang. Kemudian sekitar 4000 tahun sebelum masehi, masuklah ras Astronesia 
 yang berkulit kuning, yang dulu itu menghuni wilayah China dan Taiwan yang 
 sekarang. Akibat kedatangan ras Astronesia, ras Melanesia di wilayah yang 
 sekarang menjadi Indonesia, tersingkir ke wilayah Papua yang sekarang. 
 Sebagian ras Melanesia berasimilasi dengan ras Astronesia menjadi ras baru 
 yang berkulit sawo matang. Ras campuran Melanesia-Astronesia itu berdagang 
 rempah-rempah dengan China dan Taiwan, asal ras Astronesia, dan berdagang 
 rempah-rempah dengan India, asal ras Melanesia. Baik ras Melanesia di India 
 mau pun ras Astronesia di China jago berdagang, jadi tak heran bila ras 
 asimilasi Melanesia-Astronesia di Indonesia juga piawai dalam berdagang.
 
 Ras Melanesia menganut animisme sedangkan ras Astronesia menganut Hindu dan 
 Budha. Sekitar abad ke tiga setelah masehi, agama Hindu dan Budha tumbuh 
 subur di wilayah yang sekarang menjadi Republik Indonesia. Kerajaan top 
 pertama adalah kerajaan Sriwijaya yang Budha dan berpusat di Sumatra Selatan. 
 Enam abad lamanya kerajaan Sriwijaya berjaya di wilayah yang sekarang menjadi 
 Indonesia itu. Di abad ke sembilan, lahirlah di wilayah yang menjadi pulau 
 Jawa yang sekarang, kerajaan Mataram yang juga Budha. Dinasti Syailendra dari 
 Mataram memerintahkan pembangunan Borobudur. Saat Mataram diperintah oleh 
 raja Airlangga, kerajaan Mataram terlibat pertempuran dengan kerajaan 
 Sriwijaya, meski pun dua kerajaan itu sama-sama Budha. (Cikal-bakal budaya 
 gontok-gontokan Indonesia dimulai oleh Sriwijaya dan Mataram? - DL). Dua 
 kerajaan itu menjadi lemah akibat peperangan dan akhirnya punah sendiri. Di 
 saat vakum itu masuklah pasukan Mongolia/China di bawah komando Kublai Khan 
 ke Indonesia, namun bangsa Mongolia/China itu hanya datang untuk minta upeti 
 dari kerajaan-kerajaan yang (masih) ada di Indonesia ketika itu. Dari 
 reruntuhan kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Mataram itu lahirlah kerajaan baru 
 yang lebih akbar, yaitu kerajaan Majapahit yang Hindu. Kerajaan Majapahit 
 diduga merupakan kerajaan terbesar yang pernah ada di jaman prehistoris 
 Indonesia. Namun tidak terjadi perang antara pasukan Kublai Khan dengan 
 pasukan Majapahit, sebaliknya terjadi kerjasama dagang erat yang saling 
 menguntungkan. Ekspor rempah-rempah Majapahit pun meluas sampai ke Eropa.
 
 Di bawah raja Hayam Wuruk dan patihnya yang terkenal Gajah Mada, kerajaan 
 Majapahit yang Hindu itu menguasai Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. 
 Beberapa sejarahwan berkata wilayah Majapahit mencakup juga Philipina, Maluku 
 dan Papua. Kebesaran kerajaan Majapahit ditulis oleh Empu Prapanca dalam 
 bukunya Negarakertagama. Kerajaan Majapahit bukan cuma jago berdagang, juga 
 kebudayaan tumbuh cemerlang. Bendera kerajaan Majapahit adalah Dwiwarna, 
 yaitu Merah-Putih. Warna bendera itu pula yang kini menjadi warna bendera 
 Republik Indonesia. Kerajaan Majapahit yang Hindu kemudian runtuh akibat 
 kedatangan pedagang Islam dari Gujarat dan Persia. Perkembangan agama Islam 
 di Indonesia terjadi dari abad ke tiga belas sampai abad ke tujuh belas, di 
 saat agama Islam telah berusia seribu tahun sejak diperkenalkan pertama 
 kalinya oleh Mohamad. Daerah Indonesia yang pertama dijejak oleh Islam adalah 
 Aceh. Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah kerajaan Demak di Jawa, yang 
 menggantikan kemashuran kerajaan Majapahit. Orang-orang Majapahit yang Hindu 
 pun mengungsi ke Bali. Setelah Demak, satu persatu kerajaan-kerajaan kecil di 
 Indonesia menjadi Islam, seperti kerajaan Banten di Jawa dan kerajaan 
 Makassar di Sulawesi.
 
 Seperti telah diceritakan di atas, di jaman Majapahit perdagangan 
 rempah-rempah mampu menembus pasaran Eropa. Perdagangan itu pula yang membawa 
 orang-orang Eropa datang ke Indonesia untuk mencari rempah

[mediacare] Re: FPI Paksa STT Setia Ditutup

2007-03-14 Terurut Topik manneke

Nah, ide dari Prof. Akhmad Asaad ini saya sangat setujui. Baik yang tentang 
Danny Lim dengan infantilismenya maupun tentang pemerintah Indonesia yang tak 
becus melindungi warga negaranya sendiri. Tengkyu!

manneke

-Original Message-

 Date: Wed Mar 14 15:54:09 PDT 2007
 From: Akhmad Asaad [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: FPI Paksa STT Setia Ditutup
 To: mediacare@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
 PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

 Yth Prof Manneke dan miliser lainnya,
   FPI dan org sebangsanya jelas bertindak diluar UUD dan UU dlm sekian banyak 
 ulah kekerasaanya. D Lim sering tidak jelas juntrungannya tetapi dia secara 
 riil tidak menimbulkan kerusakan. Sovinismenya  pada Londo, sering 
 menimbulkan tertawa geli.
   Propagandanya untuk membuang Pancasila ke tong sampah hanya menunjukan 
 begitu jauhnya dari realisme Indonesia, dan infantile disorder yg agak 
 sering kambuhan.
   Dedengkot FPI bahkan pernah dicegat oleh Garda Bangsa bersama Satgas PDI-P, 
 lalu dia teriak-teriak tentang tidak adanya negara hukum. Namun kan tidak 
 menurut hukum kalau
   para korban kekerasan lalu bertindak diluar hukum juga. Bisa ada semacam 
 anarki.

   1. Semua kebebasan yang diakui oleh UUD dan UU harus dilindungi oleh negara 
 cq pemerintah, krn itu kita harus mendesak terus menerus agar pemerintah 
 SBY-MJK benar-benar dan terus menerus melindungi semua warga RI sesuai dengan 
 UUD dan UU.
   2. Karena tugas negara/pemerintah itu diabaikan oleh yang berwajib, maka 
 kita punya hak dan legitimasi untuk mencari tambahan perlindungan di 
 mancanegara. Disini ruang cukup banyak. Lihat Ibu yang janda nya Munir, 
 bagaimana beliau berjuang ada hasilnya di LN karena pemerintah juga tenang 
 dan nyaman saja hanya tebar pesona ketika banyak hak dan kebebasan yang 
 sedang diperkosa.

   Maaf telah nimbrung,
   salam, AAsaad
 
 manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
 Londo chauvinist dan orang-orang reseh macam FPI sebetulnya sama saja 
 brengseknya. Sama-sama preman, cuma bedanya yang pertama ngaku lebih intelek, 
 sedang yang kedua terang-terangan preman. Dua-duanya memang harus dicegah 
 jangan sampai menghancurkan Indonesia. Satunya melakukan perusakan dari luar, 
 satu lagi lewat perusakan dari dalam. 
 
 Kesimpulan? Danny Lim dan FPI ternyata masih satu saudara.
 
 manneke
 
 -Original Message-
 
  Date: Wed Mar 14 08:36:50 PDT 2007
  From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
  Subject: [mediacare] Re: FPI Paksa STT Setia Ditutup = bung Danny
  To: mediacare@yahoogroups.com
 
  1. Indonesia memiliki kalimat ampuh jangan campuri urusan dalam 
  negeri Indonesia. Nah kalau Indonesia sudah bilang begitu, 
  jangankan Belanda yang segede upil, Amerika Serikat yang adi daya 
  pun ngga bisa apa-apa.
  
  2. Pertolongan dari luar negeri masih mungkin diberikan bila 
  rakyat/cendekiawan Indonesia sendiri terlihat upayanya. Apakah upaya 
  cendekiawan Indonesia sudah terlihat dalam menangani kasus-kasus 
  anarkis/rese di Indonesia? Belum 'tuh, baru sebatas gembar-gembor di 
  milis-milis saja. Itu pun biasanya yang di-embat bukan kelompok 
  rese, tapi orang Belanda yang chauvinistis, ihik ihik :-).
  
  Setiap negara merdeka, merdeka mengurus negerinya sendiri. Sukses ya.
  
  Salam hangat, Danny Lim, Nederland
  
  --- In mediacare@yahoogroups.com, jhonny sitorus [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
  
   Meski agak menyimpang dari topik pembicaraan, tapi sy
   salut Bung Danny msh mengusung tema pembebasan. FPI
   gak mungkinlah memberedel Mediacare. Mereka kan takut
   sama nama sakti Radityo!
   
   Bung,
   berita soal kebebasan berpendapat dan beribadah, perlu
   mendapat dukungan dari masyarakat internasional. Sy
   sangat berterima kasih, jika isu ini dibicarakan di
   tingkat politisi Belanda. Banyak contoh kasus soal
   demokrasi dan diskriminasi membuat pemerintah RI
   gerah, setelah didesak dari luar negeri.
   
   Sy punya pengalaman (menjadi korban) teror kebebebasan
   beribadah di sebuah daerah mayoritas Muslim di Bekasi
   tahun 1995. Pasca-kejadian, kami sepakat membuat
   audiensi dengan tokoh pemerintah setempat, kemudian
   dilanjutkan dengan mengirim surat ke Presiden, dan
   tembusan ke aparatur pemerintahan terkait. Tindakan
   ini tentunya disertai upaya mediasi ke warga sekitar.
   
   Singkat cerita, kasus itu akhirnya terselesaikan oleh
   waktu yg tidak sebentar. Selama 5 tahun perjuangan,
   akhirnya kami dapat beribadah dengan tenang, meski
   setiap Natal dan Tahun Baru, perlu pengamanan polisi. 
   
   Bung, inilah uniknya konsidi negeri sy. Janganlah
   terlalu dibandingkan dg Belanda yg (konon) demokratis
   itu. 
   
   Sekali lagi, bung. Kiranya Anda dan kawan2 di Belanda
   (kembali) melemparkan isu toleransi antar-umat
   beragama di Indonesia. Mudah2an politisi dan pihak
   kerajaan Belanda menjewer pemerintah RI, lewat
   lobinya. Peran negara sahabat sangat ampuh mendorong

[mediacare] Re: Serem

2007-03-13 Terurut Topik manneke

He he he, yang ngomong Dekan Fakultas Kedokteran lagi. Apa nggak edan? Mending  
dengerin ramalan Joyoboyo aja deh. Paling enggak ramalannya akan datangnya 
zaman edan sudah terbukti :)

manneke


-Original Message-

 Date: Mon Mar 12 20:50:27 PDT 2007
 From: GAYa NUSANTARA [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re:  Serem
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Salah satu yang diharapkan dari media sebagai salah satu alat hegemoni adalah 
 kemampuannya untuk menyampaikan suatu informasi yang akurat dan tidak 
 timpang. Namun, saya rasa itu memang masih merupakan perjalanan yang masih 
 sangat jauh untuk di capai.
 
 Semua tulisan membicarakan rekan kita kaum muda, tapi saya tidak melihat 
 adanya media menyorot kaum muda untuk bersuara atas keadaan yang dimaksudkan. 
 Bukankah ini menjadikan mereka yang merasa sudah tua (bukan dewasa lho ya, 
 tua) sekali lagi seperti sedang menjejalkan sirih yang sudah dikunyah olehnya 
 dan mekasa kaum muda untuk menelan. Apalagi menggunakan kata gairah seksual 
 pada remaja sebagai beringas sementara yang tua tidak? Oh c'mon lah kita tahu 
 bahwa kaum tua pun tidak kalah beringas dengan gairah seksual mereka. Siapa 
 lagi yang doyan beli viagra dan segala obat perangsang kalau bukan mereka 
 yang sudah tidak remaja lagi...Jangan memandang hanya kaum muda kita saja 
 yang tidak mampu berpikir kritis dan bijak, berapa bapak-bapak yang senang 
 jajan ke lokalisasi tanpa kondom dan tertulas HIV kemudian memberikan bonus 
 itu pada istri tercinta? Justru sekarang ini saya lihat kaum muda kita mulai 
 mau terbuka pada pemahaman mengenai seksualitas serta konsekuensinya, 
 daripada kaum tua yang merasa sudah makan asem garam kehiduan.
 
 Anyway, saya secara pribadi tidak melihat perilaku maupun gairah seksual 
 remaja dan orang tua perlu dibedakan dan disalah-salahkan, karena it's human 
 nature, secara biologis kala menjelang menstruasi perempuan memang akan lebih 
 bergairah secara seksual, baik itu tua maupun muda. Kala sperma sudah banyak 
 laki-laki pun akan memiliki kecenderungan mudah terangsang dan bergairah pula 
 secara seksual. Dan tidak ada hubungannya antara gairah seksual dan semakin 
 mudanya usia menstruasi, ini karena semakin baiknya gizi pada kaum muda kita, 
 tidak ada hubungan dengan gairah seksual, duh please deh...
 
 Yang lebih menjadi masalah bagi saya dari tulisan di bawah adalah adanya 
 penyikapan pada tubuh perempuan (meski tidak ditulis, tampak jelas yang 
 selalu dipermasalahkan berpakaian minim selalu perempuan, maklum kalau 
 laki-laki pamer udel nggak ada yang mempermasalahkan). Kenapa perempuan 
 selalu diletakkan sebagai polisi atas birahi laki-laki? Kalau laki-laki mudah 
 terangsang, maka merekalah yang perlu berbenah diri. Bagi saya secara pribadi 
 bagaimana seseorang berpakaian tergantung pada bagaimana seseorang merasa 
 nyaman dengan keadaannya, kalau dengan rok mini dan tank top dia merasa lebih 
 pede saya merasa itu tidak seharusnya menjadi masalah. 
 
 Justru saya melihat masih lemahnya penghormatan para rekan adam (terutama 
 yang mudah mata gelap, maklum mungkin pendidikan seksualitasnya minim ato 
 nggak ada sama sekali) pada tubuh perempuan. Sudah terlalu lama tubuh 
 perempuan dijadikan objek seksual mereka, sehingga ketika melihat sedikit 
 bagian dari perut dan paha saja birahi sudah memuncak. You know what? itu 
 justru yang menjadi masalah, it has to stop! Sementara perempuan justru tidak 
 boleh punya objek seksual, mereka  akan dicap murahan kalau begitu, padahal 
 laki-laki kalau tertawa-tawa sambil bergosip mengenai tubuh perempuan tidak 
 ada yang merasa itu perlu dipermasalahkan, this also has to stop!
 
 Kalau mau bicara seksualitas, ayolah kita perlu sedikit jujur, baik agama 
 maupun norma sudah tidak lagi mampu menakut-nakuti kaum muda untuk menggali 
 seksualitas mereka. Jangan berpikir bahwa keluarga berantakan pasti 
 menghasilkan anak yang nggak keruan, karena dari keluarga yang terlihat baik 
 dan saleh pun sering saya dapati anak yang sudah matang seksualitasnya 
 (kebetulan saya konselor), karena mereka merasa 'aman' dari kecaman. 
 Bagaimana kaum muda kita mau menahan gairah seksual mereka ketika mereka tahu 
 yang doyan pakai ayam abu-abu adalah pak ini, pak itu, yang memadati 
 lokalisasi juga para kaum adam yang sudah tidak muda lagi. Wong contohnya 
 mereka dapati sendiri dari mereka yang justru tidak muda lagi, kalau sudah 
 gini bagaimana?
 
 Pada dasarnya yang sangat dibutuhkan oleh kaum muda kita adlan informasi yang 
 benar dan tepat mengenai seksualitas, tanpa ada tendensius untuk 
 menakut-nakuti mereka (seperti terlalu banyak masturbasi akan membuat mereka 
 mandul, aduh please deh, begitu mereka tahu kalau ini boongan, maka hilanglah 
 sudah kepercayaan mereka pada kaum tua dan mereka akan mencari informasi yang 
 mereka butuhkan sendiri). Saya justru menyarankan pendidikan seksualitas, 
 sehingga mereka tahu apa hak dan kewajiban mereka sebagai kaum muda. Kita 
 nggak bisa bilang

[mediacare] Re: Kejagung Segera Edarkan Larangan Buku Sejarah Kurikulum 2004

2007-03-13 Terurut Topik manneke

Bagaimana mungkin Departemen Pendidikan dan Departemen Kebudayaan bisa 
berpartisipasi dalam unjuk kuasa murahan macam begini? Mau ke mana Indonesia? 
Hari gini

Kenapa ya kok saya tiba-tiba merasa bahwa kita sudah kembali ke zaman Orde Baru?

manneke


-Original Message-

 Date: Mon Mar 12 18:59:25 PDT 2007
 From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Kejagung Segera Edarkan Larangan Buku Sejarah Kurikulum 
 2004
 To: Undisclosed-Recipient:;@unspecified-domain

 http://www.antara.co.id/arc/2007/3/13/kejagung-segera-edarkan-larangan-buku-sejarah-kurikulum-2004/
 
 Kejagung Segera Edarkan Larangan Buku Sejarah Kurikulum 2004
 
 
 Jakarta (ANTARA News) - Kejaksaan Agung segera mengedarkan surat 
 pemberitahuan terkait pelarangan edar bagi buku Sejarah kurikulum 2004 
 sebagaimana diputuskan pada 5 Maret lalu.
 
 Hal itu kita umumkan Jumat lalu, segera diusahakan untuk diketahui 
 masyarakat banyak, kata Muchtar Arifin, Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen 
 (JAM Intel) di Jakarta, Senin.
 
 Menurut Muchtar, surat pemberitahuan tersebut akan disampaikan kepada 
 kejaksaan tinggi dan kejaksaan negeri, serta penerbit terkait.
 
 JAM Intel mengatakan, pihak kejaksaan dan pemerintah menghormati pendapat 
 yang bermunculan terkait pelarangan beredarnya buku tersebut, namun menurut 
 dia pemerintah harus menentukan sikap terhadap buku sejarah kurikulum 2004.
 
 Pertimbangannya, dapat menimbulkan polemik dan mengganggu ketertiban umum, 
 kata dia.
 
 Ia menambahkan, pengawasan dan pelarangan terhadap barang cetakan merupakan 
 salah satu kewenangan Kejaksaan yang tertuang dalam UU No.16/2004 tentang 
 Kejaksaan.
 
 Pada 9 Maret 2007, Kejagung secara resmi melarang penerbitan dan peredaran 
 buku pelajaran sejarah SMP dan SMA kurikulum 2004 yang dinilai menimbulkan 
 keresahan di masyarakat. 
 
 Buku sejarah yang dilarang itu adalah Kronik Sejarah untuk SMP (Anwar Kurnia, 
 penerbit Yudistira), Sejarah I untuk SMA (TB Purwanto dkk), dan pelajaran 
 Sejarah SMP dan SMA yang mengacu pada kurikulum 2004.
 
 Buku Sejarah Kurikulum 2004 yang dilarang itu memuat peristiwa Pemberontakan 
 PKI tahun 1948 dan Pemberontakan tahun 1965 yang hanya mencantumkan Gerakan 
 30 September tanpa menyebutkan keterlibatan PKI.
 
 Pelarangan edar bagi buku sejarah itu dilakukan setelah penelitian buku 
 sejarah kurikulum 2004 oleh Tim Clearing House Kejaksaan Agung yang 
 beranggotakan berbagai elemen di antaranya Kepolisian, Badan Intelijen Negara 
 (BIN, Badan Intelijen Strategis (BAIS), Departemen Agama, Departemen 
 Pendidikan Nasional dan Departemen Kebudayaan. 
 
 Penelitian buku Sejarah kurikulum 2004 itu adalah atas permintaan Menteri 
 Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo.(*)
 
 
 Copyright ?? 2007 ANTARA
 
 13/03/07 00:04



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Transfer from your equities account.  
Receive up to $1,000 from GFT. Click here to learn more.
http://us.click.yahoo.com/aZttyC/X_xQAA/cosFAA/IRislB/TM
~- 

Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz


Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[mediacare] Re: Kejaksaan Masih Teliti Buku Soekarno File

2007-03-13 Terurut Topik manneke

Sayang sekali, YBK dalam meng-counter buku Soekarno File malah mengadopsi 
cara-cara Orde Baru, yakni menggunakan kekuasaan untuk memberangus buku, 
alih-alih menciptakan dan menyebarluaskan diskursus tandingan untuk 
menggugurkan tesis Dake.

Korban pertama dari tindakan seperti ini bukan Dake, atau buku karyanya, atau 
penerbitnya di Indonesia, melainkan kemerdekaan berpikir dan berpendapat, serta 
juga hak untuk menjawab.

manneke


-Original Message-

 Date: Mon Mar 12 19:01:00 PDT 2007
 From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Kejaksaan Masih Teliti Buku Soekarno File
 To: Undisclosed-Recipient:;@unspecified-domain

 http://www.antara.co.id/arc/2007/3/12/kejaksaan-masih-teliti-buku-soekarno-file/
 
 Kejaksaan Masih Teliti Buku Soekarno File
 
 
 Jakarta (ANTARA News) - Kejaksaan hingga kini masih meneliti buku Soekarno 
 File karya ilmuwan Belanda, Prof. Antonie C.A Dake, yang sebelumnya 
 dilaporkan ke Kepolisian karena dinilai mencemarkan nama baik mantan Presiden 
 Soekarno.
 
 Buku itu masih diteliti, kata Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (JAM Intel) 
 Muchtar Arifin di Jakarta, Senin.
 
 Buku berjudul Soekarno File yang terbit tahun 2005 itu dilaporkan oleh 
 Yayasan Bung Karno (YBK) ke Mabes Polri pada September 2006 karena dinilai 
 mencemarkan nama baik mantan Presiden Soekarno karena menyebut Soekarno 
 terlibat dalam Gerakan 30 September 1965.
 
 Yayasan Bung Karno meminta agar polisi menindak penulis buku tersebut, yaitu 
 Anthonie C.A Dake dan penerbit buku yakni CV Aksara Karunia.
 
 Menurut JAM Intel, Kejaksaan telah meminta keterangan sejumlah pihak di 
 antaranya penerbit Aksara Karunia yang menerbitkan buku itu dalam bahasa 
 Indonesia.
 
 Pengawasan terhadap barang cetakan itu dilakukan oleh clearing house pada 
 Bidang Intelijen Kejaksaan Agung yang beranggotakan berbagai elemen di 
 antaranya Kepolisian, Badan Intelijen Negara (BIN, Badan Intelijen Strategis 
 (BAIS), Departemen Agama, Departemen Pendidikan Nasional serta Departemen 
 Kebudayaan dan Pariwisata.
 
 Kejaksaan memiliki kewenangan untuk mengawasi peredaran barang cetakan 
 sebagaimana tercantum dalam UU No.16/2004 tentang Kejaksaan.(*)
 
 
 Copyright ?? 2007 ANTARA
 
 12/03/07 23:59



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Transfer from your equities account.  
Receive up to $1,000 from GFT. Click here to learn more.
http://us.click.yahoo.com/aZttyC/X_xQAA/cosFAA/IRislB/TM
~- 

Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz


Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[mediacare] Re: Mijn vrouw is Indisch

2007-03-13 Terurut Topik manneke

Memang sampai kiamat susah membuka pikiran Meneer Lim ini. Yang dibenci itu 
CARA BERPIKIR orang Belanda macam Danny Lim yang terus-menerus mau membenarkan 
dan menghaluskan penjajahan yang pernah dilakukannya atas bangsa lain. Orang 
Belanda yang punya kesadaran tinggi pasti juga tak suka kepada Londo-Londo 
chauvinist macam ini. 

Ada data tentang berapa orang Indonesia yang membenci Belanda, sehingga cukup 
untuk membuat generalisasi bahwa orang Indonesia membenci Belanda? Ada data 
tentang berapa jumlah kolaborator pada zaman penjajahan untuk bisa mengatakan 
bahwa ada banyak kolaborator? Jangan lupa, pada masa itu kolaborator Tionghoa 
juga ada lho, baik di masa Belanda maupun di masa Jepang. Ini orang Indonesia 
atau bukan? Atau sudah kabur ke Belanda dan meneruskan tradisi kolaborasi-nya 
di sana?

manneke


-Original Message-

 Date: Tue Mar 13 07:11:46 PDT 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Mijn vrouw is Indisch
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Mas Ambon/Sunny,
 
 1/3 dari 16 juta penduduk Belanda = 5 juta lebih berdarah Melayu? 
 Saya ragukan itu, namun saya sering mendengar jumlah 2 juta. 2 juta 
 dari 16 juta berarti 12,5% penduduk Belanda kecipratan darah 
 Melayu. Ada yang orang tuanya Indisch, ada yang kakek/neneknya 
 Indisch atau orang tua dari kakek/neneknya yang Indisch. Di desa 
 saya Wassenaar saja (penduduknya cuma 26.000 orang) saya kenal 3 
 meisjes bule yang kakek/neneknya Indisch. Cantik-cantik lho mereka. 
 Rambut meisje yang satu kecoklat-coklatan, yang satunya lagi 
 mendekati pirang dan yang ke tiga betul-betul blonde. Siapa yang 
 menyangka di tubuh gadis-gadis bule itu mengalir darah Indisch?
 
 Bila orang Indonesia di Indonesia masih terus membenci orang 
 Belanda, mereka secara tidak langsung menolak generasi berdarah 
 campuran itu. Tindakan kolonial Belanda salah, itu saya setuju, 
 namun tindakan Inlanders yang berkolaborasi dengan kolonial Belanda 
 juga salah, dan jumlah mereka tidak sedikit, bukan? Bila orang 
 Indonesia bisa lebih memakai ratio ketimbang emosinya, saya yakin 
 kehidupan di Indonesia bakalan lebih bagus dibanding sekarang. Dalam 
 arti Belanda selalu ingin membantu Indonesia dalam segala hal. Belum 
 lama ini Belanda mengirim team water management-nya ke Jakarta atas 
 biaya Belanda untuk membantu pemda Jakarta menanggulangi banjir, itu 
 hanya merupakan salah satu contoh konkrit saja. Namun bila sikap 
 orang Indonesia selalu memusuhi Belanda, maka bantuan Belanda 
 terhadap Indonesia juga akan mengalami hambatan. Siapa yang rugi 
 nantinya?
 
 Salam hangat, Danny Lim, Nederland
 
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Pak Danny,
  
  Sedkiti tambahan. Memang sekarang begitu, tetapi lain sekarang 
 lain djaman doeloe. Pada djaman doeloe, kalau dikirim foto ke orang 
 tua atau familie di Belanda isterinya melajoe berpakaian kain kebaya 
 jarang ditampilkan, hanya ayah dan anak-anak yang blond saja, hal 
 ini bisa dilihat pada cerita-cerita tempo doeloe  yang kadang-kadang 
 muncul dengan gambar di Volkskrant atau NRC Handelsblad. Pernah ada 
 artikel di salah satu koran Belanda  dikatakan bahwa 1/3 penduduk 
 Belanda itu berdarah Melayu.
  
  Salam.
  
  
  
- Original Message -
From: Danny Lim
To: KincirAngin
Cc: Media Care ; PMKRI Petojo
Sent: Tuesday, March 13, 2007 9:06 AM
Subject: [mediacare] Mijn vrouw is Indisch
  
  
  
  
www.ikenindonesie.nl
  
  
MIJN VROUW IS INDISCH
Maurice  Jessy
  
Mijn vrouw is Indisch adalah artikel menarik terbaru (dalam 
 bahasa Belanda) di www.ikenindonesie.nl. Di jaman penjajahan banyak 
 terjadi pernikahan antara orang Belanda dan orang Hindia-Belanda, 
 itu bagus. Setelah Indonesia merdeka, terjadi pernikahan antara 
 orang Belanda dan orang Indonesia, itu juga bagus. Namun apakah 
 pernikahan lain bangsa, dan tidak jarang juga lain agama, tidak 
 menimbulkan problem? Tidk   ujar Maurice dan Jessy 
 seperti koor.
  
Maurice (orang Belanda) telah menulis dalam bahasa Belanda 
 perkenalan, pertunangan dan pernikahannya dengan Jessy, gadis 
 Tionghoa-Indonesia asal Surabaya, khusus untuk pembaca 
 www.ikenindonesie.nl. Selamat membaca.
  
Salam hangat, Danny Lim, Nederland
www.ikenindonesie.nl
 
 




[mediacare] Re: Mediacare, si Indonesia Kecil

2007-03-09 Terurut Topik manneke

Ada juga yang hobinya jadi tukang sebar kabar bohong, provokasi, pecah belah, 
dan cilakanya lagi, orang ini bukan orang Indonesia tapi WN lain yang dikenal 
dalam sejarahnya sebagai penjajah kejam. Dengan kata lain, dia adalah penyusup 
yang tugasnya merongrong dari dalam. 

manneke


-Original Message-

 Date: Fri Mar 09 02:37:11 PST 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Mediacare, si Indonesia Kecil
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Di Media Care hidup masyarakat kecil Indonesia yang penuh
 kekontrasan. Ada yang rese menganggap berhak mengatur apa yang boleh
 dan tidak boleh dilakukan orang lain, namun ada banyak juga yang
 tidak rese. Ada yang bersifat posko banjir, namun ada juga yang
 bersifat voorkomen is beter dan genezen. Ada yang sehari-hari
 menulis culture shock dan ncek/mpe, tapi ada juga yang berbicara
 tentang sektor pertanian, banjir di Jakarta yang sekarang sudah
 dilupakan orang. Ada yang bermasturbasi dengan slogan, tapi ada juga
 yang giat mengamanatkan pasal 34 UUD RI. Ada yang pemikirannya cupat
 terbatas (bukan blo'on) tapi ada juga yang broadminded. Semua itu
 menunjukkan manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-
 sendiri. Tentu kita tidak bisa menyeragamkan semua orang menjadi
 sama, bukan?
 
 Apa yang telah saya hasilkan? Ah itu 'kan urusan saya, saya juga
 ngga menuntut apa yang telah Leo Tobing hasilkan, bukan? Namun bila
 saya bicara tentang pasal 34 UUD RI Fakir miskin dan anak terlantar
 dipelihara oleh negara maka itu berarti anda dituntut untuk
 berprestasi di sektor pelayanan masyarakat oleh pendiri RI, bukan
 oleh saya, wong yang bikin UUD RI bukan saya kok, ihik ihik :-).
 Singkat kata: orang Indonesia dituntut oleh UUD RI, saya orang
 Belanda dituntut oleh UUD Belanda, you got the point Leo?
 
 Sebuah diskusi yang menarik dan bermanfaat.
 
 Salam hangat, Danny Lim, Nederland
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, Leo TOBING [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Hehehehe ...
  Iya ya, 'da ... Memang otaknya bung danny sangat tidak terbatas,
 dan kita
  penuh keterbatasan ... Yaa, ... Maklumlah, kita ini manusia penuh
 dengan
  segala keterbatasan. Kalau yang tak terbatas itu, biasanya ada
 pada sang
  pencipta. Apakah bung danny telah memposisikan diri sebagai yang
 tak
  terbatas? Mungkin beliau tidak bermaksud tulisannya seperti itu,
 tetapi
  disnilah kita melihat keangkuhan intelektual-nya.
 
  Ida,
  Kaya'nya si Danny berpikir bahwa dia pikir, dia pintar ...
 Hahahahaha
  Apa sih yang telah dia perbuat untuk sesama manusia selain
 membangun
  arogansi diri dihadapan anggota mediacare? Hahahahaha ...
 
  Kalau bung danny merasa otaknya lebih pintar daripada kita-kita
 yang menjadi
  anggota mediacare ini, coba bayangin ... buat apa menyemplungkan
 dirinya
  ke kelompok orang-orang tolol? Bukankah itu sebuah perbuatan tolol?
 
  Hahahahahaha ...
  Atau mau diakui menjadi si pintar diantara orang tolol, ya?
 
  Please, dehhh 
 
  Mau mendidik gak mau ...
  Mau ngobrol, kok ngobrolnya sama orang-orang tolol?
 
  Dulu, opung sering bilang ... Berteman sama orang tolol elo jadi
 tolol,
  berteman sama orang pintar kmu akan jadi pintar ...
 
  Bung danny mengklaim bahwa anggota mediacare memiliki kemampuan
 terbatas,
  tetapi dia ternyata senang betul dengan kita-kita yang berkemampuan
  terbatas, ... Hahahahaha ... Apakah itu bukannya bermain sama
 orang tolol?
 
  Pro: Danny Lim,
  Anda 'kan sudah menyatakan bahwa manneke telah menuliskan email
 dengan
  kata-kata yang kurang baik, lalu manneke mengatakan, email yang
 mana?
  Tolong ditunjukkan!
 
  Na ...
  Anda 'kan orangnya ingin tampil sempurna, kalau bicara biasanya
 teratur, dan
  berdasarkan logika.
  Saya rasa, logis sekali kalau manneke itu meminta anda membuktikan
 tuduhan
  anda kalau manneke telah mengirimkan email yang tak baik ke milis
 yang anda
  moderasi ... Masa anda tak bisa penuhi hal yg logis itu?
 
  Hal ini 'kan untuk menjaga kredibilitas anda yang ingin dibilang
 sebagai
  orang yang pintar ... Orang pintar itu selalu menulis berdasarkan
 logika dan
  data.
 
  Tunjukkin dong 
 
  Kalau anda salah, dan itu wajar, karena setiap manusia tidak
 sempurna,
  pernah berbuat salah ... Kok anda sulit menyampaikan permohonan
 maaf?
 
  Di indonesia ini, yang sulit mengatakan maaf itu, umumnya pejabat2
 negara
  yang kebijakannya sering anda kritisi juga.
 
  Naahhh ...
  Kalau anda juga susah meminta maaf, apa bedanya anda dengan tokoh
 itu?
 
  Kebijakan anda yang sewenang-wenang karena telah menerima email
 yang melukai
  perasaan anda bukanlah hal baru di negeri ini ... Anda sama aja
 kok!
 
  Hahahahahaha 
 
  Regards,
  LEO TOBING



[mediacare] Salah sensei - Re: Saya ditendang dari milis jurnalisme

2007-03-08 Terurut Topik manneke
Salah, Sensei. Moderator mediacare bukan Mas Agus Hamonangan, tapi Mas Radityo. 
Kalo Mas Agus itu moderatornya FPK (Forum Pembaca Kompas). 


Wah, gimana nih, wasit nggak ikut kumite tapi kok bisa keliru?

manneke


-Original Message-

 Date: Wed Mar 07 23:53:42 PST 2007
 From: Deddy Mansyur [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: Saya ditendang dari milis jurnalisme
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Nah begini ceritanya:
 
 Mas Rad adalah anggota milis Kincir Angin, Moderatornya Oom Dany Boy
 Oom Danny Boy adalah anggota milis Mediacare, Moderatornya Mas Agus
 Prof. Manneke Yang Budiman pernah jadi anggota milis Kincir Angin-no more
 Sensei Deddy Mansyur adalah anggota milis:
 Mediacare
 FPK
 Kincir Angin
 ICMI America
 Traditional Karate-Do
 SKIF8
 SMAXI
 SBY
 JK
 WartawanIndonesia
 DLL
 
 So?
 What's the point?
 
 BERHENTI BERKELAHIII!
 
 Kalo mau KUMITE sama sensei saja di UH, oki doki (favoritnya Oom Danny Boy), 
 juga favoritnya Oom Danny Boy.Pancasila dibuang di tong sampah saja.
 
 Favoritnya Prof. Manneke Yang Budiman: CANADA DRY
 
 Favoritnya Mas Rad: Chicago the Blues Brothers - karena pernah di Chicago
 
 salam,
 sensei deddy mansyur
 university of houston
 www.uh.edu/shotokan
 http://www.isska.com/HoustonShotokan/pages/index.html
 
 - Original Message - 
 From: manneke [EMAIL PROTECTED]
 To: mediacare@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, March 07, 2007 7:12 PM
 Subject: [mediacare] Re: Saya ditendang dari milis jurnalisme


[mediacare] Re: Saya ditendang dari milis jurnalisme

2007-03-07 Terurut Topik manneke


Bisa Danny Lim membuktikan bahwa saya mengirimkan posting ke Kincir Angin 
berisi kutipan-kutipan sebagaimana disebutkannya dalam postingnya di bawah ini? 
Jika tidak, Danny Lim adalah seorang tukang fitnah yang tak tahu malu. 

Jika saya, misalnya mengatakan Danny Lim punya IQ yang paling rendah dari 
hirarki yang paling rendah, saya menantang Danny Lim untuk menunjukkan bukti 
posting berisi pernyataan ini di sini. Jangan lupa, di milis ini ada juga 
peserta milis KA yang lain, dan mereka bisa menjadi saksi. Danny Lim mengatakan 
bahwa kalimat itu adalah pernyataan saya betulan, kan? Bukan cuma 
'pengandaian'? Oke, perlihatkan mana posting saya itu. Jika tidak, kualitas 
Danny Lim yang sebenarnya akan langsung terungkap dengan sendirinya di 
mediacare ini.

Banyak milis yang mengaku milis hebat, selektif, beradab, dsb, tapi dalam 
kenyataannya dipimpin oleh seorang moderator tak berintegritas, yang tak 
segan-segan berbohong dan menciptakan kebohongan publik. Apakah Anda termasuk 
dalam kategori ini Meneer Lim?

manneke

-Original Message-

 Date: Wed Mar 07 01:13:25 PST 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Saya ditendang dari milis jurnalisme
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Manneke tetap belum bisa membedakan DISKUSI TOPIK dengan DEBAT TATA 
 TERTIB. Saya sudah kasih keterangan beberapa kali, diskusi topik 
 sangat welcome, tapi debat tata tertib tidak boleh diperpanjang.
 
 Contohnya begini:
 
 1. Bila Manneke berkata di Kincir Angin Belanda tidak punya 
 pengaruh besar kepada Indonesia, sebab Belanda bukan negara hebat, 
 itu boleh saja, pasti tidak akan menyebabkan pen-delete-an 
 keanggotaan. Saya sendiri paling suka berdiskusi dengan siapa saja, 
 di Media Care ini misalnya dengan Wido, dengan Fery Zidane, dengan 
 Hafsah Salim dll. tanpa harus berhantam-hantaman. Saya respek 
 mereka, mereka respek saya, pro-kontra pendapat adalah biasa, 100% 
 dapat diterima. Bukan begitu?
 
 2. Namun bila Manneke berkata di Kincir Angin Bicara Belanda lagi, 
 bicara Belanda lagi, emangnya Belanda hebat? Ini yang tidak boleh, 
 wong milis Kincir Angin milis Belanda kok dilarang bicara Belanda? 
 Kepriben? (Kalau milis Jurnalisme tidak bicara tentang media tapi 
 tentang Islam, itu memang menyesatkan, tapi saya tidak mau memberi 
 judgement sebab tidak tahu persis situasi di sana). Bila kemudian 
 Manneke membubuhi kata-kata sarkastis Danny punya IQ yang 
 hirarkinya lebih rendah dari yang paling rendah, maka saya 
 berpendapat Manneke telah melanggar tata tertib Kincir Angin dan 
 harus dikeluarkan. Kalimat di atas ini bukan pengandaian, tapi betul-
 betul diucapkan oleh Manneke, dan hanya sebuah kalimat saja dari 
 kalimat-kalimat lainnya yang tidak akan saya tulis di Media Care ini.
 
 Semoga Manneke mau menyadari diri sendiri, dan bila mungkin 
 memperbaikinya. Saya yakin bila Manneke ada kemauan, pasti ada 
 jalannya. Okki dokki ya.
 
 Salam hangat, Danny Lim, Nederland
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Gimana kalo Danny Lim memperlihatkan di mediacare ini mana email-
 email saya yang memaki-maki person lawan bicara saya? Kan katanya 
 supaya tuduhan tidak sepihak dari saya? Kalo tidak, nanti Anda loh 
 yang bisa dibilang menuduh yang enggak-enggak. Penilaian sepihak, 
 yang diikuti keputusan ala diktator, dengan dalih moderator lah yang 
 paling berkuasa di milis, inilah contoh perilaku moderator paranoid.
  
  Lalu, siapa juga yang ngurusin warna milis mau hijau atau oranye? 
 Atau maksud Danny Lim, kalo warna milisnya oranye, lalu Belanda 
 nggak boleh diutik-utik, dan cuma orang indonesia aja yang boleh 
 dimaki-maki? Apa arti milis oranye itu termasuk mengatai-ngatai 
 orang Indonesia dan memuja-muja Belanda? Lalu ketika Belanda 
 dikritik, moderatornya kebakaran jenggot dan boleh sewenang-wenang, 
 gitu? Anda ngerti arti kata paranoid nggak sih? 
  
  Soal orang-orang yang Anda singkirkan dari Kincir Angin, tak usah 
 repot-repot mengundang mereka masuk mediacare. Begitu tau di sini 
 ada DL, pada males semua. He he he. Tapi, saya punya kok forward 
 dari mereka tentang kronologis pemecatan mereka yang dilakukan 
 secara otoriter. Yang paling objektif sih tunjukkan saja, paling 
 tidak posting-posting saya di KA, yang kata DL penuh caci-maki itu. 
 Bisa dinilai juga kan sama miliser mediacare apa betul gitu atau 
 enggak?
  
  Banyak milis menampilkan diri seolah demokratis, tapi belakangan 
 ketauan moderatornya sangat anti-demokrasi dan tak ngerti arti 
 fatsoenlijk yang selalu digemor-gemborkannya sendiriih deh dong 
 nih, bah, cuiihh.
  
  manneke



[mediacare] Re: Saya ditendang dari milis jurnalisme

2007-03-06 Terurut Topik manneke
Gimana kalo Danny Lim memperlihatkan di mediacare ini mana email-email saya 
yang memaki-maki person lawan bicara saya? Kan katanya supaya tuduhan tidak 
sepihak dari saya? Kalo tidak, nanti Anda loh yang bisa dibilang menuduh yang 
enggak-enggak. Penilaian sepihak, yang diikuti keputusan ala diktator, dengan 
dalih moderator lah yang paling berkuasa di milis, inilah contoh perilaku 
moderator paranoid.

Lalu, siapa juga yang ngurusin warna milis mau hijau atau oranye? Atau maksud 
Danny Lim, kalo warna milisnya oranye, lalu Belanda nggak boleh diutik-utik, 
dan cuma orang indonesia aja yang boleh dimaki-maki? Apa arti milis oranye itu 
termasuk mengatai-ngatai orang Indonesia dan memuja-muja Belanda? Lalu ketika 
Belanda dikritik, moderatornya kebakaran jenggot dan boleh sewenang-wenang, 
gitu? Anda ngerti arti kata paranoid nggak sih? 

Soal orang-orang yang Anda singkirkan dari Kincir Angin, tak usah repot-repot 
mengundang mereka masuk mediacare. Begitu tau di sini ada DL, pada males semua. 
He he he. Tapi, saya punya kok forward dari mereka tentang kronologis 
pemecatan mereka yang dilakukan secara otoriter. Yang paling objektif sih 
tunjukkan saja, paling tidak posting-posting saya di KA, yang kata DL penuh 
caci-maki itu. Bisa dinilai juga kan sama miliser mediacare apa betul gitu atau 
enggak?

Banyak milis menampilkan diri seolah demokratis, tapi belakangan ketauan 
moderatornya sangat anti-demokrasi dan tak ngerti arti fatsoenlijk yang selalu 
digemor-gemborkannya sendiriih deh dong nih, bah, cuiihh.

manneke


-Original Message-

 Date: Tue Mar 06 11:39:05 PST 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Saya ditendang dari milis jurnalisme
 To: mediacare@yahoogroups.com


[mediacare] Re: Saya ditendang dari milis jurnalisme

2007-03-04 Terurut Topik manneke

Hahahahaha, moderator Kincir Angin langsung bunyi. Anda ini ngerti nggak 
bedanya antara punya wewenang dan sewenang-wenang? Jika tak ngerti bedanya, 
maka memang antara demokratis dan otoriter bisa campur-aduk. Ayo, kalo mau 
diskusi soal ini boleh. Kita pakai Kincir Angin sebagai kasusnya? Giaman? 

manneke


-Original Message-

 Date: Sun Mar 04 17:03:51 PST 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Saya ditendang dari milis jurnalisme
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Ada dua makna berbeda pendapat dengan moderator:
 
 1. Berbeda pendapat dalam berdiskusi. Ini tidak boleh menyebabkan
 pen-delete-an member.
 
 2. Berbeda pendapat dalam tata tertib milis. Ini wewenang sepenuhnya
 moderator dan member tidak boleh ngeyel. Member yang tidak betah
 sebaiknya keluar sendiri atau terpaksa dikeluarkan oleh moderator.
 
 Seperti kita masuk ke Indonesia mesti ikut UU Indonesia, masuk ke
 Belanda mesti ikut UU Belanda, masuk ke club sepakbola Persija mesti
 ikut tata tertib Persija dst.dst. Kita tidak tahu persis apa yang
 telah dibuat oleh Farid Gaban sebagai owner/moderator milis
 Jurnalisme.
 
 
 
 Salam hangat,
 
 
 Danny Lim
 Nederland
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, Leo TOBING [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Hari genee ... Masih ada moderator sontoloyo yang suka mengeluarkan
  anggotanya tanpa ada penjelasan dan argumentasi yang rasionil?
 Hahahahaha
  
 
  Tiap orang unik, berbeda satu dengan yang lainnya ... Berbeda
 pendapat
  dengan moderator jangan diartikan sebagai sebuah pemberontakan
 kepada
  moderatornya ...
 
  Walaahhh ...
 
 
  Regards,
  LEO TOBING
 
  -
  STOP! Domestic Violence!!!
 
 
  -Original Message-
  From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 On Behalf
  Of ddinasty_a04
  Sent: Friday, March 02, 2007 3:45 AM
  To: mediacare@yahoogroups.com
  Subject: [mediacare] Re: Saya ditendang dari milis jurnalisme
 
  Lucu juga membaca berita ini,
 
  Farid Gaban sebagai seorang wartawan kok bisa bertindak otoriter
 bak
  petinggi militer, mana itu prinsip freedom of speach yg seharusnya
 dijadikan
  pegangan untuk bertindak sebagai moderator?
 
  Sikap sok berkuasa, anti perbedaan dan main pukul karena
 alasan selera
  sungguh merupakan sikap kekanak-kanakan dari seorang pemegang
 otoritas,
  milis seharusnya menjadi ajang pendewasaan kedewasaan sikap,
 disini kita
  dituntut untuk iklas menerima perbedaan cara pandang dan kemauan
 untuk
  melihat argumentasi di pihak lawan atau pihak yg tidak sesuai
 dgn selera
  kita.
 
  Saya kira, hanya demi alasan etika atau nilai moral kepantasan
 teramsuk
  didalamnya menghindari fitnah saja maka tulisan seorang milister
 di milis
  bisa di ban, tapi tentunya ban ini bukan pada si penulis, kalau ini
  dilakukan, artinya kita telah bertindak generalisir.
 
  Salam,
 
 
 
  --- In mediacare@yahoogroups.com, dimas supriyanto tbk62@ wrote:
  
   Salam,
  
   Saya dan Billy, telah ditendang dari milis Jurnalisme. Saya
 malah
   nyaris melupakannya, dan sibuk dengan milis yang lain. Namun,
 karena
   rekan sesama milis jurnalisme, Ging Ginanjar, menyampaikan
 simpati,
   seakan menyinggung dan diingatkan kembali, sehingga saya
 menyampaikan
   tanggapan. Tanggapan saya tembuskan diri sini, agar miliser lain
   mewaspadai milis sektarian yang berlabel umum dan cenderung
   mengelirukan.
  
  
   1. Tak ada alasan yang jelas mengapa keanggotaan saya
 diberhentikan
   oleh Tuan Besar Farid Gaban, selaku moderator milis
   [EMAIL PROTECTED] Saya pun heran. Dia hanya menyebut
 posting
   saya melontarkan pernyataan-pernyataan serius dan provokatif
 tanpa
   bersedia mempertanggung-jawabkan, sembari mengeluarkan titah :
   Kewartawanan adalah sikap transparan dan bertanggungjawab. 
   Itu jelas tidak benar! Saya memposting pernyataan serius
 berdasarkan
   fakta dan sumber yang benar, kredibel, karena saya menganggap
 milis
   Jurnalisme bukan milis komedi, tempat lucu-lucuan, dan bukan
 tempat
   berkasih-kasihan satu anggota dengan yang lain.
  
   Dan saya  selalu bertanggung-jawab dengan
   pernyataan-pernyataan/posting saya.
   Tak pernah saya berhenti menanggapi postingan untuk saya,
 kecuali
   dihentikan dan diban moderator.
   Moderator jurnalisme lah yang pengecut, tidak bertanggung-jawab,
   menghentikan perdebatan saya, dan kemudian mencabut keanggotaan
 saya.
  
   2. Sekarang, saya hanya bisa menduga-duga. Apakah karena saya
   menyinggung poligami Ade Armando, liputan sepihak di Poso oleh
 media
   sektarian SABILI, dll, sembari memuji kredebilitas TEMPO dan
 KOMPAS,
   sebagai media netral, yang meraih pembaca terbanyak secara
 nasional,
   sehingga Tuan Besar Farid Gaban marah besar.
  
   Saya kurang paham tentang sejarah keluarnya Tuan Farid Gaban
 dari
   TEMPO, sehingga dia begitu dendam dan anti.
   Atau karena menyebut KOMPAS sebagai media besar yang didirikan
   Katholik - yang di jurnalisme cenderung mendapat tanggapan minor?
  
   3. Dengan diberhentikannya saya dari milis

[mediacare] Re: FORMER INDONESIAN MILITARY GENERAL ERICK WOTULO PLEADS GUILTY IN THE TAMIL TIGER ARMS SUPPLY CASE

2007-02-25 Terurut Topik manneke

Thanks, Radenayu asli. Ini baru satu yang ketahuan, ya? Bisa jadi ada banyak 
yang begini dalam TNI...

manneke


-Original Message-

 Date: Sat Feb 24 21:32:42 PST 2007
 From: radenayu asli [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: FORMER INDONESIAN MILITARY GENERAL ERICK WOTULO 
 PLEADS GUILTY IN THE TAMIL TIGER ARMS SUPPLY CASE
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Erick Wotulo, a Menadonese is a retired general of the
 Indonesian Marine Corps. He was once at he authority
 of Batam Island
 
 --- manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  Kok belum pernah denger ada jendral namanya Erick
  Wotulo? Adakah yang tau siapa ini?
  
  manneke
  
 



[mediacare] Re: Siapa sebenarnya Erick Wotulo?

2007-02-25 Terurut Topik manneke

Tengkyu, Sensei. Infonya sangat lengkap dan jelas. Biar segera diproses deh di 
pengadilan, jadi kita akan tahu ini ulah satu orang saja dalam TNI atau sudah 
melembaga. Mungkin lewat cara ini reformasi TNI baru betul-betul bisa dimulai.

manneke


-Original Message-

 Date: Sat Feb 24 19:32:39 PST 2007
 From: Deddy Mansyur [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Siapa sebenarnya Erick Wotulo?
 To: mediacare@yahoogroups.com

  http://www.ranesi.nl/arsipaktua/Asia/indonesia060905/erick_wotulo061005
 Siapa sebenarnya Erick Wotulo?
 Erick lahir di Noongan, Laongan Kabupaten Minahasa, Sulawesi Tenggara 11 Juni 
 1946. Karir militernya dimulai tahun 1966 ketika ia masuk Akademi Militer, 
 Akmil. Di sana, ia satu angkatan dengan bekas Kepala Staf Angkatan Laut 
 Bernard Kent Sondakh. Sejak menjabat sebagai letnan dua hingga mayor, Erick 
 bertugas di Batalyon Kavaleri Resimen Bantuan Tempur Marinir, Karangpilang, 
 Surabaya. Dia juga sempat menjabat Kepala Seksi Operasi di batalyon tersebut, 
 lalu menjadi komandannya.
 
 Pada 1995-1996, Erick menjadi perwira penuntut atau dosen di Sekolah Komando 
 ABRI Bandung. Tahun 1996-2002, menjabat Direktur Pengamanan Otorita Batam dan 
 sempat menjadi staf ahli Ketua Pengamanan Otorita Batam Bidang Pengamanan. 
 Tahun 2000 pangkatnya naik menjadi brigadir jendral.
 
 Istri Erick, Venny Fria Wotulo kepada Radio Utan Kayu bercerita, Erick gemar 
 berolahraga. Jika tidak bermain tenis, waktu luang Erick diisi dengan bermain 
 bridge. Venny mengaku tidak tahu banyak kegiatan suaminya setelah berhenti 
 bekerja dari Otorita Batam. Karena itu ia sangat terkejut ketika Erick 
 tiba-tiba ditangkap di Guam dan dituduh terlibat perdagangan senjata gelap.
 
 Berikut petikan wawancara Reporter Radio Utan Kayu Dahlia Citra dan Fia Anwar 
 dengan Venny Fria Wotulo.
 
 Radio Utan Kayu: 'Apa benar Erick terlibat bisnis penjualan senjata?'
 
 Venny: 'Kami sekeluarga, anak, istri, keluarga besar sangat shock. Kami tidak 
 menduga suami saya terlibat dalam bisnis itu.'
 
 Radio Utan Kayu: 'Apa keluarga tahu Erick pergi ke Guam?'
 
 Venny: 'Itu juga blank. Kami punya acara keluarga di Makassar, acara selesai 
 hari Kamis (27 September 2006). Memang waktu itu dia pamit, tapi saya tidak 
 tahu. Jadi blank nya itu dari hari Kamis pekan lalu.'
 
 Radio Utan Kayu: 'Apa alasan Erick waktu itu tidak ikut acara keluarga?'
 
 Venny: 'Ikut. Selesai acara keluarga besar, beliau pamit.'
 
 Radio Utan Kayu: 'Ke mana pamitnya?'
 
 Venny: 'Saya tidak perlu cerita. Yang penting masih di dalam negeri.'
 
 Radio Utan Kayu: 'Kalau tentang tiga nama lain dari Indonesia yang ditangkap, 
 apakah Anda kenal?'
 
 Venny: 'Maaf, kami keluarga tidak kenal mereka.'
 Itu tadi Venny Fria Wotulo, istri Erick Wotulo yang diwawancarai Fia Anwar 
 dan Dahlia Citra dari Radio Utan Kayu.
 
 Venny juga menuturkan, dari Makassar Erick pamit ke Denpasar, Bali untuk 
 sebuah urusan bisnis. Lantas kabar terakhir menyebut Erick tertangkap di 
 Guam. Menurut Venny, hingga kini keluarga belum berhasil berhubungan dengan 
 Erick. Aparat dari pemerintah Indonesia sampai saat ini sama sekali tidak 
 menghubungi keluarga.
 
 Dugaan keterlibatan Erick dalam perdagangan senjata gelap juga mengejutkan 
 teman dekatnya semasa di di Angkatan Laut, Djoko Pramono. Bekas komandan 
 marinir ini mengatakan, di mata rekan-rekannya Erick adalah orang yang jujur. 
 Karir Erick terus menanjak dari komandan peleton hingga komandan resimen. 
 Djoko mengatakan, Erick memang adalah seorang yang ahli persenjataan. Itu 
 karena ia pernah berdinas di batalyon kavaleri.
 
 Djoko Pramono: (Ada yang mengatakan Pak Erick terjun ke bisnis senjata karena 
 beliau punya keahlian di bidang tersebut. Bagaimana Anda melihatnya?) Saya 
 kurang tahu soal itu. (Tapi kalau latar belakangnya militer punya pemahaman 
 senjata yang cukup baik kan Pak?) Tentunya begitu. Apalagi dia (Erick) kan 
 orang kavaleri. Kavaleri itu katanya material heavy kan. Jadi hal-hal itu dia 
 sedikit banyak mengetahui.
 
 Delapan tahun silam, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Bintang Reformasi Ade 
 Daud Nasution mengaku pernah bertemu Erick Wotulo di Amerika Serikat. Di lain 
 kesempatan, pernah bertemu juga saat Erick Wotulo berdinas di Surabaya dan 
 masih berpangkat kolonel. Ade menduga keterlibatan Erick Wotulo dalam bisnis 
 senjata tak lepas dari latar belakang militernya.
 
 Ade Daud Nasution: 'Dia kan sebagai militer, tahu senjata, marinir, pensiunan 
 dan diajak teman-temannya. Lagian hanya menjadi broker aja. Ini kan mengulang 
 skandal lagi. Dulu orang kita ada yang menyuplai senjata ke Afrika waktu 
 perang di Kongo. Itu melibatkan Rahmad Wiranat Kusumah almarhum. Itukan bisa 
 menjadi skandal internasional.'
 
 Erick Wotulo dan ketiga rekannya, Haji Subandi, Reinhard Rusli, dan Helmi 
 Soedirdja sekarang berada di penjara di Guam. Keterangan mereka menjadi kunci 
 untuk mengungkap soal dugaan keterlibatan TNI atau aparat-aparat di 
 pemerintah Indonesia dalam perdagangan

[mediacare] Re: Maaf, saya harus berkata kasar

2007-02-22 Terurut Topik manneke

Bahasa Belandanya: uennaaks (pake huruf -s diakhir kata). Nah kalo yang 
enak-enak gini, saya setuju.

manneke


-Original Message-

 Date: Wed Feb 21 21:25:04 PST 2007
 From: Al-Mahmud Abbas [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: Maaf, saya harus berkata kasar
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Kalau saya berpendapat bukan soal waris mewariskan tetapi : mencontoh yang
 jelek itu lebih gampang dan paling uuunk dilakukan gila (maaf
 mencontoh iklan permen), sedangkan mencontoh yang baik-bersih-dan-benar itu
 sliiit maakkk !!! Apalagi menghayati hidup benar dan bersih
 seumur hidup harus terus dipelajari.
 
 Setuju kawan-kawan 
 
 
 
 On 2/20/07, manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Soalnya dulu wong Londo cuma mewariskan sifat devide et impera sih,
  sementara fatsoenlijk-nya nggak diajarin. Sama sesama Londo pake
  fatsoenlijk, tapi sama Inlander perlakuannya seperti memperlakukan binatang.
  Nah,kemunafikan macam ini juga diwariskan pada orang Indonesia.
 
  Buka sekolahan aja sok pake nama politik etis segala, padahal
  sekolah-sekolahnya didirikan berdasar prinsip segregasi. Nggak heran aku
  jadinyaihikihik, oh keliru, sori...mestinya aku bilang: Oo I
  love my country more and more.
 
  manneke



[mediacare] Re: Maaf, saya harus berkata kasar -- Danny Lim

2007-02-21 Terurut Topik manneke
Memang susah. Makanya wong Londo akhirnya hengkang, nggak kuta menghadapi 
inlander yang ternyata bisa ngusir guru-nya. Apes banget wong Londo ya, he he 
he :)

Soal poligami Ade Armando, saya nggak ngomong tuh? Kok malah Mister Lim yang 
nyolot duluan? Ada angin apa? Bagusnya Mister Lim konsisten sama prinsipnya. 
Kalo nggak doyan ngurusin urusan orang, ya nggak usahlah jerit-jerit soal orang 
Indonesia yang gini dan yang gitu. Biasanya situ kan paling cepet nyamber 
urusan orang lain di negeri lain nun jauh di sana sono. 

RESPEK? He he he, sejak kapan Meneer kenal kata ini? Baru bangun dari mimpi, 
ya? Ini namanya kadal ngasih nasihat ke kadal supaya jangan jadi kadal. 
Kecian deh Engkoh Lim...he he he :)

manneke


-Original Message-

 Date: Tue Feb 20 13:16:53 PST 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Maaf, saya harus berkata kasar
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Kalau begitu, memang susah menghadapi Inlanders ini. Diajarin devide-
 et-impera eh kagak bisa mengubahnya menjadi rukun silaturahmi.
 Kagak diajarin fatsoen eh kagak bisa belajar fatsoen sendiri,
 haiyaaa . cilaka butulan nih Inlanders, he he :-).
 
 Soal poligami, paling betul 'tuh mengikuti pendapatnya pater Blasius
 Slamet Lasmunadi PR. Ade Armando mau punya empat istri kek, kok
 kitorang yang jadi rese seperti kebakaran jenggot? Apa hak kita,
 emangnya kita babenye Ade Armando, betul ngga?
 
 Dan soal fatsoen, ikutin tata cara orang Belanda berpro-kontra di
 milis-milis. Orang Belanda kagak pernah gontok-gontokan meski pun
 rajin mengkritik. Kuncinya RESPEK. Sama siapa pun kita mesti respek,
 meski pun pendapatnya bertolak-belakang. Ogut respek kepada si Wido,
 si Ibnu, si Fery dll. meski pun bentrok opininya. Kalau ogut sudah
 tidak punya respek terhadap seseoarng, kagak ogut reply emailnya.
 Simpel ya.
 
 Orang Indonesia belum terbiasa berbeda pendapat sambil terus
 berteman, kalau berbeda pendapat berarti musuh, kalau teman mesti
 setuju 100%. Kecian si Manneke ini, he he :-).
 
 Salam hangat, Danny Lim, Nederland
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Soalnya dulu wong Londo cuma mewariskan sifat devide et impera
 sih, sementara fatsoenlijk-nya nggak diajarin. Sama sesama Londo
 pake fatsoenlijk, tapi sama Inlander perlakuannya seperti
 memperlakukan binatang. Nah,kemunafikan macam ini juga diwariskan
 pada orang Indonesia.
 
  Buka sekolahan aja sok pake nama politik etis segala, padahal
 sekolah-sekolahnya didirikan berdasar prinsip segregasi. Nggak heran
 aku jadinyaihikihik, oh keliru, sori...mestinya aku
 bilang: Oo I love my country more and more.
 
  manneke



[mediacare] Re: Ogut amat konsisten lho - Danny Lim

2007-02-21 Terurut Topik manneke

Tahuu, Pak Guru! Jawabnya adalah buat apa repot-repot membubarkan KUA, wong 
KUA bukan penjual poligami, kok. Makanya, kalo mikir jangan kebolak-balik. Ini 
sama aja kaya ngeliat orang Indonesia pada brengsek, terus yang disalahin 
Pancasilanya. Emang kalo KUA dihapus terus nggak ada poligami? Atau, kalo 
Pancasila dibuang ke tong sampah terus mendadak orang Indonesia jadi hebat 
semua? Meneer, Meneer...bangun! udah siang nih. Ihik ihik.

manneke


-Original Message-

 Date: Wed Feb 21 14:36:37 PST 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Ogut amat konsisten lho - Re: Ade Armando kawin lagi
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Ogut amat konsisten lho, dulu AA Gym kawin lagi ogut juga
 bilang kenapa kitorang rese? Maka mendengar Ade Armando kawin lagi
 ogut juga bilang yang sama. Penyebab poligami bukan AA Gym atau Ade
 Armando, tapi KUA. Menutup KUA adalah jalan satu-satunya
 menghilangkan poligami. Tap .. siapa berani menghapus KUA?
 Manneke tahu jawabannya? Ihik ihik.
 
 Sebuah diskusi yang menarik dan bermanfaat.
 
 Salam hangat,
 
 
 Danny Lim, Nederland
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Memang susah. Makanya wong Londo akhirnya hengkang, nggak kuta
 menghadapi inlander yang ternyata bisa ngusir guru-nya. Apes
 banget wong Londo ya, he he he :)
 
  Soal poligami Ade Armando, saya nggak ngomong tuh? Kok malah
 Mister Lim yang nyolot duluan? Ada angin apa? Bagusnya Mister Lim
 konsisten sama prinsipnya. Kalo nggak doyan ngurusin urusan orang,
 ya nggak usahlah jerit-jerit soal orang Indonesia yang gini dan yang
 gitu. Biasanya situ kan paling cepet nyamber urusan orang lain di
 negeri lain nun jauh di sana sono.
 
  RESPEK? He he he, sejak kapan Meneer kenal kata ini? Baru bangun
 dari mimpi, ya? Ini namanya kadal ngasih nasihat ke kadal supaya
 jangan jadi kadal. Kecian deh Engkoh Lim...he he he :)
 
  manneke



[mediacare] Re: Ade Armando Manusia Biasa

2007-02-20 Terurut Topik manneke

Kita itu yang dimaksud siapa? Siapa yang permisif? Siapa yang kumpul kebo di 
milis ini? Perjelas dong. Jangan dirinya bau lumpur (namanya juga kebo kan, 
maennya di lumpur), terus semua orang dianggap bau lumpur juga.

manneke


-Original Message-

 Date: Tue Feb 20 05:37:11 PST 2007
 From: Donald Use Taralia [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Ade Armando Manusia Biasa
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Ogut sering berpikir, apakah ngga keisengan amat yakh kalo masalah 
 beginian saja (pernikahan) masih sering dikomen? Padahal kita 
 permisif sekali kepada para pelaku kumpul kebo, baik kebo abang, kebo 
 ijo, kebo kuning, dll. Hehehe .. abis kebonya juga lebih dari satu 
 sih alias polikebo!
 
 
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, hartono_tjahjadi [EMAIL PROTECTED] 
 wrote:
 
  Saya sependapat. M asalah poligami si Ade Armando tidak perlu 
 diperpanjang.
  
  Sah-sah saja dia kawin lagi, toh agamanya memperbolehkan punya 4
  istri. Tak masalah. Tiap laki-laki di milis ini juga bisa seperti 
 Ade, jadi bukan hal yang luar biasa...
  
  hartono
  
  
  On 2/20/07, mariatul kiptiah [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  
   Teman-teman..
   Saya jarang sekali ikut nimbrung menulis. Tapi tiap
   hari saya buka milis ini. Tapi topik hangat
   akhir-akhir ini membuat saya ingin mengeluarkan
   pendapat dan usul.
   Gimana kalau kita berhenti saja membahas atau
   mengomentari keputusan yang diambil Bang Ade Armando.
   Menurut saya, sepopuler apapun Bang Ade atau apapun
   yang dia ucapkan atau dia yakini di masa lalu, tokh
   dia tetap manusia biasa (kayak lagunya Seriues :
   Rocker Juga Manusia) seperti kita semua.
   Saya tidak membela Bang Ade kalau saya mengatakan
   semua ini. Tokh secara pribadi saya tidak kenal Bang
   Ade. Tapi buat saya --lagi-lagi-- dia manusia biasa
   yang punya keterbatasan kemampuan memuaskan banyak
   orang. Sebagai manusia dia juga punya hak untuk
   mendapat ruang privacy untuk keputusan yang
   diambilnya.
   Kebetulan saja kita sedang tidak berada di situasi
   yang saat ini diduduki oleh Bang Ade. Siapa yang bisa
   menjamin bahwa kita tidak terpaksa mengambil
   keputusan seperti keputusan Bang Ade sekarang? Tidak
   ada bukan?
   Masih banyak banyak topik yang bisa dibahas selain
   masalah (kalaupun jadi masalah) Bang Ade.
  
   Salam
   Mariatul Kiptiah



[mediacare] Re: Maaf, saya harus berkata kasar

2007-02-20 Terurut Topik manneke

Soalnya dulu wong Londo cuma mewariskan sifat devide et impera sih, sementara 
fatsoenlijk-nya nggak diajarin. Sama sesama Londo pake fatsoenlijk, tapi sama 
Inlander perlakuannya seperti memperlakukan binatang. Nah,kemunafikan macam ini 
juga diwariskan pada orang Indonesia. 

Buka sekolahan aja sok pake nama politik etis segala, padahal 
sekolah-sekolahnya didirikan berdasar prinsip segregasi. Nggak heran aku 
jadinyaihikihik, oh keliru, sori...mestinya aku bilang: Oo I love 
my country more and more.

manneke


-Original Message-

 Date: Tue Feb 20 05:16:39 PST 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Maaf, saya harus berkata kasar
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Mitra Vinda bertanya Gimana yang lain? Jawaban saya Sesekali 
 bolehlah moderator meloloskan email kasar sehingga kita makin kenal 
 orang macam apa si A, si B dll. Menahan diri untuk TIDAK bicara 
 kasar memang tidak mudah, apalagi buat orang Indonesia yang 
 berbudaya gontok-gontokan. Namun berbicara sopan juga bukan 
 impossible. Orang Belanda biasanya mampu berpro-kontra secara 
 fatsoenlijk, artinya berbeda pendapat tapi tidak memakai kata-kata 
 kasar. Bila devide-et-impera orang Belanda dicontek Inlanders sampai 
 detik ini, mengapa tutur kata fatsoenlijk orang Belanda tidak 
 dicontek oleh Inlanders ya. Heran aku jadinya ... haiyaaa, ihik 
 ihik :-).
 
 Salam hangat, Danny Lim, Nederland
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, Mitra Vinda [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Wah, mustinya e-mail ini disensor ya oleh moderator. Di sini bukan 
 tempatnya
  untuk maki memaki. Gimana yg lain?
  
   
  
   
  
_  
  
  From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 On Behalf
  Of [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Tuesday, February 20, 2007 2:51 PM
  To: mediacare@yahoogroups.com
  Subject: [mediacare] Maaf, saya harus berkata kasar
  
   
  
  Kepada teman-teman yang lain, saya minta maaf kalau saya terpaksa 
 berkata
  kasar kepada penulis surat bernama Christopher Nommensen.
  
  Kepada Christopher (yang saya duga bukan nama sebenarnya): Anda 
 anjing!
  
  ade armando
  
   From: Christopher Nommensen christopher_
  mailto:christopher_nommensen%40yahoo.com [EMAIL PROTECTED]
   To: [EMAIL PROTECTED] mailto:mediacare%40yahoogroups.com 
 ps.com
   Sent: Monday, February 19, 2007 10:30:42 AM
   Subject: Utk Mbak Dinda. Mendukung Bung Ade Re: Dalam hidup 
 orang bisa
   berubah - Re: [mediacare] Sikap tdk konsisten Ade Armando ttg 
 Poligami
  
   Orang memang bisa berubah
  
   Dulu menyatakan setia pada istri tercinta...
  
   Tetapi istri pertama mulai menua.. sedangkan di depan mata ada 
 mahasiswa
   berusia di awal 20-an yang masih suegerr... sayang kan kalau
   disia-siakan bukan begitu bung Ade??
  
   Mbak Dinda..
  
   Kita tunggu saja 30 tahun lagi... Jika istri kedua bung Ade, si 
 Citra
   sudah mulai menua... sedangkan bung Ade masih jadi dosen... 
 Apakah dia
   akan memperistri mahasiswanya yang masih segerrr
  
   Hidup Bung Ade... Pencinta kesegaran
 
 




[mediacare] Re: Quiz Danny Lim

2007-02-15 Terurut Topik manneke
Setelah mengikuti posting-posting Danny Lim, saya juga berani taruhan bahwa 
jawaban bagi semua pertanyaan ini adalah b semua:

1. Setiap membaca berita tentang Indonesia, Danny Lim akan:
a. taruhan beer Heineken
b. taruhan Teh Botol Sosro

2. Simpulan Danny Lim untuk setiap permasalahan di Indonesia:
a. buang sampah ke kali
b. buang Pancasila ke tong sampah

3. Jawaban balik Danny Lim untuk tiap kritik terhadap pemikirannya:
a. Orang Indonesia pasti kebanyakan makan gule kambing
b. Orang Indonesia pasti kebanyakan masturbasi Pancasila

4. Ekspresi favorit Danny Lim:
a. Aku cinta buatan Indonesia
b. Ooo I love my country more and more

5. Mimpi Danny Lim kalo tidur tiap malem:
a. Belanda jadi antek Amerika
b. Indonesia kembali jadi jajahan Belanda

Ayo, berani taruhan Teh Botol Sosro?

manneke



-Original Message-

 Date: Wed Feb 14 13:02:27 PST 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Quiz banjir
 To: KincirAngin [EMAIL PROTECTED]

 Setelah mengikuti/mengamati diskusi banjir Jakarta di beberapa milis, saya 
 berani taruhan semua jawaban di bawah ini adalah a, dus 1a, 2a, 3a, 4a dan 5a.
 
 1. Penduduk Jakarta:
 a. Menginginkan tidak kebanjiran
 b. Memilih pelayanan top di posko banjir.
 
 2. Di bulan Mei 2007:
 a. Semua orang Jakarta lupa banjir
 b. Banyak pihak sibuk mencegah banjir 2008.
 
 3. Pesta perpisahan Sutiyoso diselenggarakan:
 a. Di Balai Kota secara meriah
 b. Di salah satu bekas posko banjir
 
 4. Gubernur Jakarta yang baru nanti:
 a. Tidak tahu apa-apa soal Water Management
 b. Piawai menangani air.
 
 5. Jakarta akan:
 a. Tenggelam total
 b. Menjadi kota megapolitan di Asia Pacific.
 
 Bila anda memilih jawaban b, saya ajak anda bertaruh dengan saya, satu botol 
 Teh Sosrodjojo per pertanyaan. Berani?
 
 Salam hangat, Danny Lim, Nederland



[mediacare] Re: buku yang dilarang Komisi HAM ?

2007-02-15 Terurut Topik manneke

Ha ha, Pak Martin, mana ada ceritanya Komnas HAM melarang-larang buku? Wewenang 
melarang buku secara formal cuma dimiliki Kejagung. Itupun kalo sekarang masih 
diterapkan, ya edan aja. Jangan percaya deh.

manneke


-Original Message-

 Date: Thu Feb 15 14:08:21 PST 2007
 From: Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] buku yang dilarang Komisi HAM ?
 To: Forum Kompas forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com, mediacare 
 mediacare mediacare@yahoogroups.com

 
 P Manneke , produktif amat nih tulisan2nya ? 
 Kalau kembali pada topik kerusuhan May 98, saya sampaikan
 info yg saya terima dr kawan di LA , soal buku yg katanya dilarang 
 oleh Komisi HAM kita , apa betul yah ?
 Bisa di klik 
 http://www.snb.or.id/?page=terbitanid=73subpage=Bukuyear=2006/08/15lan=
 




[mediacare] Re: Masjid NU dan Muhammadiyah Direbut Organisasi Lain

2007-02-13 Terurut Topik manneke

Salah sendiri kok Muhammadiyah dan NU diem aja waktu mesjid-mesjid mereka 
direbut kelompok lain. Kedua organisasi Islam terbesar di Indonesia yang 
ngaku anggotanya puluhan juta ini ternyata tak berdaya ya menghadapi 
radikalisme di dalam Islam sendiri? Apalagi yang minoritas. Mana bisa?

manneke


-Original Message-

 Date: Mon Feb 12 23:29:50 PST 2007
 From: sholla taufiq [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Masjid NU dan Muhammadiyah Direbut Organisasi Lain
 To: mediacare@yahoogroups.com

 kalao boleh nuduh, pasti Islam ala PKS, ala Islam Fundamental dan ala ala 
 yang lain. selain NU dan Muhammadiyah. 
 
 sebut saja PKS misalnya. pada waktu kasus Tsunami di Aceh. kader PKS 
 menempelkan stiker logo PKS di pintu-pintu rumah yang didirikan oleh 
 pemerintah atau LSM. namun dengan cara yang keji, biadab, tak punya toto 
 kromo membuat imej agar terlihat bahwa semua itu peran PKS, padahal PKS 
 selalu mengumandangkan nilai-nilai Islam. (dasar PKS Kunyuk!)
 
 kemudian ada lagi informasi dari Aceh, ketika  bantuan dari  Jakarta yang 
 ketika sampai di Medan, kardus yang kira-kira 7 kontainer logo 'save aceh' di 
 tutup dengan logo PKS. (apa-apaan ini?) 
 
 sekarang, mereka merampok masjid, ke surga nanti mestinya ambil tiket ke PKS 
 atau Islam yang sealiran merampok masjid itu untuk memuluskan ideologi mereka 
 yang diimpor dari timur tengah.
 
 meski ini hanya sekedar asumsi, Islam ala PKS sebenarnya belum menemukan 
 aqidah yang jelas. sebab bukan hanya masjid yang dirampok, banyak juga 
 kader-kader NU maupun MD yang direkrut mereka. 
 
 kenapa Islam seperti ini saya bilang belum mempunyai ideologi yang final, hal 
 itu terjawab dengan kumpulnya tokoh-tokoh yang sebenarnya mempunyai latar 
 belakang NU dan MD. NU bukan, Muhammadiya (MD) tidak, Persis nggak, Wahabi 
 sedikit menyerupai, Ahmadiyah jelas tidak. yang agak mirip adalah Islam ala 
 GADO-GADO.
 
 jadi, perlu waspada, bagi NU dan Muhammadiyah hal ini perlu adanya kekuatan 
 penyeimbang. sebab lambat laun jika dibiarkan berbahaya buat NKRI. tujuan 
 mereka adalah Islam sebagaimana yang dilamunkan oleh mereka.
 
 kabar baik juga, Islam sperti ini biasanya kurang populer. hanya di kota-kota 
 (kayak gerakan PKI,kuasai kota baru desa.). hanya disesaki para aktifis 
 mantas ketua Rokhis di SMU-SMU. atau manusia yang sedikit bertaubat dan 
 mengenal tulisan arab ketika dewasa. 
 
 tapi bagaimanapun perlu waspada!!
  WASPADALAH KEJAHATAN TERJADI KARWENA ADA KESEMPATAN.
  WASPADALAH!!  WASPADALAH!!  WASPADALAH!! 
 
 
 
 Alamsyah M. Dja'far [EMAIL PROTECTED] wrote:  
 Masjid NU dan Muhammadiyah Direbut Organisasi Lain
  12-2-2007
  
  Oleh : FATHURI/SYIRAH
  
  Mengenai sikut-sikutan di antara umat Islam yang
  disinggung Hasyim Muzadi dalam Workshop Pengkaderan
  Nasional yang diadakan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama
  (LDNU) memang bukan hal yang asing. Di antara yang
  cukup meresahkan adalah perebutan masjid oleh beberapa
  organisasi berbeda. 
  
  Hasyim sendiri punya cerita. ??Kemarin saya ketemu Pak
  Din Syamsudin (Ketua Umum Muhammadiyah). Dia bilang,
  ??Bagaimana nih masjid saya kok banyak diambil
  organisasi lain??. Saya bilang, ??NU lebih dulu??,?? ujar
  Hasyim. 
  
  Berdasarkan informasi dari salah seorang pengurus LDNU
  perebutan masjid ini terjadi di banyak wilayah,
  terutama di Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. ??Di
  Jatinegara (Jakarta Timur) itu ada masjid namanya
  al-Bahri. Masjid ini didirikan guru Marzuki, pendiri
  pesantren pertama di Betawi. Masjid itu sekarang sudah
  dikuasai oleh kelompok lain,?? tandasnya.
  
  Imbasnya, kalau ada orang main qasidahan di masjid
  langsung direspon dengan memasang pamflet yang isinya,
  ??Maaf Masjid Bukan Tempat Main Ondel-Ondel.?? 
  Lain lagi kasus yang terjadi di luar Jawa, di
  antaranya di daerah Sumatra Barat. Menurut salah
  seorang peserta workshop perebutan itu bukan dilakukan
  oleh organisasi, tapi perseorangan yang memegang
  kekuasaan politik. ??Ada oknum yang tidak pernah ke
  masjid tapi dengan seenaknya mengganti pengurus
  masjid, ?? tandasnya. 




Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz

Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[mediacare] Re: Danny Lim for Wapres RI 2009 - KANDIDAT SAINGAN !!!

2007-02-03 Terurut Topik manneke

Bung Heri,

Tampaknya telah berkembang dinamika politik baru. Saya melihat yang cocok jadi 
oposan adalah duet Hafsah Salim dan Sato Sasaki  (yang mana presiden yang mana 
wapres tak jadi soal). Sedang presiden yang pantas mendampingi Nadine justru 
adalah Sensei Deddy Mansyur. Dia ini bisa menjaga supaya Danny Lim sebagai 
jubir nggak sibuk ngerayu Nadine melulu kerjanya. Kalo Danny Lim mulai memakai 
jurus meraba-raba, dia akan dikasih mae geri sama si Sensei.

Indonebia? Dia adalah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pasangan 
manapun yang keluar sebagai pemenang. Nah, dalam rangka menghadapi Indonebia 
yang misterius ini, perlu diangkat Bung Radityo jadi ketua BIN.

Anda dan saya? Tetap rakyat jelata dari lahir sampai mati :))

manneke


-Original Message-

 Date: Sat Feb 03 00:49:59 PST 2007
 From: Heri Hidayat [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: Danny Lim for Wapres RI 2009 - KANDIDAT SAINGAN 
 !!!
 To: mediacare@yahoogroups.com

 bung manneke,
   koq rasanya tidak etis kalau kandidatnya cuma sepasang.
   bisa-bisa kembali ke jamannya soeharto lagi deh, nggak ada saingan, terus 
 MPR  DPRnya cuma bisa manggut-manggut dan tidur doang.
   bagaimana kalau kita beri kandidat saingannya?
   saya punya usul, kandidat saingan calon presiden dan wapres yang saya pikir 
 sangat cocok dan cukup berbobot;
   Presidennya; INDONEBIA
   Wapresnya ; bung radityo djadjoeri.
 
   kenapa indonebia? yah, saya pikir masyarakat mediacare sini sudah taulah 
 sepak terjangnya beliauw.
   kalau SBY cuma bisa tebar pesona, indonebia malah bisa menebar yg lebih 
 dahsyat lagi; tebar fitnah, tebar amarah dan tebar humor dll, dsb, dst,.. tau 
 sendiri lah cape dhhh..
   saya pikir masyarakat sudah bosan dengan dagelan yg tidak lucu dari 
 pemerintahan yg sekarang. mungkin bila indonebia yang jadi presidennya, 
 masyarakat jadi lebih terhibur, mendapat sesuatu yang baru dan penuh dengan 
 kejutan! hehehe... 

   kalo bung radityo sebagai wapres, alasan saya; karena bung radityo saya 
 lihat lebih netral, bisa memberikan masukan-masukan dan dukungan yang cukup 
 memadai untuk sang presidennya. bagaimana bung rd?

   naahh... tinggal pasangan berdua ini yg nyusun kabinetnya deh.
   mungkin ny. hafsah salim mustikawati bisa jadi menteri agama-nya.
   atau terserah lah...

   bagaimana? atau adakah usul lain untuk pasangan kandidat saingannya?
   pokoknya harus ada saingannya laaahhh..
   nanti kita buatkan simulasi peta kekuatan dan perolehan suara 
 pasangan-pasangan calon presiden dan wapres 2009 versi mediacare.
   tapi jangan banyak-banyak yah, ntar malah pusing milihnya.

   salam cape deehhh

   heri hidayat



[mediacare] Re: Danny Lim for Wapres RI 2009

2007-02-03 Terurut Topik manneke
Wooo, jadi bahkan perlu pakai teknologi canggih ya agar tong sampahnya bisa 
bunyi Pancasila hier! Setuju, setuju, amin. Ide bagus. Tapi, suaranya harus 
pake bahasa Belanda lho ya. kalo bahasa Indonesia? Kurang mengglobal. He he 
he.

Tapi, Anda harus jaga tangan, ya. Jangan terlalu ramah (rajin menjamah) Bu 
Presiden. Untuk menjaga terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, maka saya 
usulkan Wapres-nya Sensei Deddy. Kehadiran Sensei akan mencegah Anda 
memperlakukan Bu Presiden Nadine dengan kurang hormat. Bisa kena pasal 
penghinaan terhadap kepala negara lho!

manneke



-Original Message-

 Date: Sat Feb 03 03:10:02 PST 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Danny Lim for Wapres RI 2009
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Rapi jali, Pancasila pasti masuk tong sampah!!! Manneke pernah ke 
 Efteling nggak? Di sana ada tong sampah bisa bunyi, kalau ada orang 
 lewat di dekatnya, tong sampahnya mengeluarkan suara Papier hier, 
 papier hier, artinya kertas di sini, kertas di sini. Semua orang 
 tahu maksudnya, bahwa itu adalah ajakan untuk membuang sampah di 
 tong itu. Nah untuk Indonesia bunyinya diubah menjadi Pancasila di 
 sini, Pancasila di sini.
 
 Setelah orang Indonesia massal membuang Pancasila ke tong sampah 
 alias tidak ada lagi yang bermasturbasi dengan Pancasila, ogut (atas 
 nama presiden Nadine Chandrawinata tentunya, ihik ) akan 
 menyosialisasikan ke seluruh 230 juta penduduk Indonesia, dan ajakan 
 untuk ber-Total Football melaksanakan:
 - Kebebasan untuk (tidak) beragama (contoh: ngga boleh lagi ada 
 kelompok rese merusak gereja)
 - Kemanusiaan yang adil dan beradab (contoh: ngga boleh lagi TNI 
 main pukul rakyat)
 - Kebangsaan yang berwawasan global (contoh: nasionalis tapi mau 
 rukun dengan penduduk negara-negara asing)
 - Kedaulatan Rakyat (contoh: DPR bisa setiap saat menjatuhkan 
 kabinet yang memble. Catatan: Kemungkinan Nadine ngga setuju dengan 
 sila yang ini, tapi akan ogut rayu dia supaya akhirnya setuju juga, 
 he he)
 - Keadilan Sosial (contoh: tidak boleh ada lagi baby ditahan oleh 
 rumah sakit akibat kemiskinan orang tuanya)
 
 Akademisi diperlukan untuk menciptakan bibit sayuran/buah-buahan 
 yang membutuhkan sedikit air irigasi dengan panen berlimpah, dengan 
 demikian Indonesia tidak perlu lagi mengimpor beras. Akademisi juga 
 dibutuhkan untuk menangani banjir Jakarta. Agamawan dibutuhkan untuk 
 mendidik umat masing-masing agar tidak korup dan tidak gontok-
 gontokan sendiri. Masih banyak ide-ide lain di kepala ogut, tapi itu 
 semua mesti ogut paparkan dulu di hadapan presiden ogut yang ca'em, 
 Nadine Chandrawinata. Ogut percaya presiden Nadine akan mengajinya 
 baik-baik demi kemajuan nusa dan bangsa Indonesia di masa depan. 
 Okki dokki yah, sampai Pemilu 2009 nanti, cihui .. :-).
 
 Ngomong-ngomong, yang bakal mendampingi Nadine sebagai wakil 
 presiden siapa nih yee? Jangan yang ganteng yee, ntar Nadine kagak 
 mau dekat-dekat ogut yang jelek, cilaka butulan nih :-).
 
 Salam hangat, Danny Lim, Nederland



[mediacare] Re: Danny Lim for Wapres RI 2009

2007-02-01 Terurut Topik manneke

Kalo ngerasa tugas Wapres kebanyakan, ada lowongan lain buat Meneer Lim. Jika 
Nadine jadi presiden, Danny Lim bisa jadi jubir-nya. kan udah pengalaman jadi 
penyiar Radio Nederland? pati bisa lebih tokcer daripada jubir presiden 
sekarang yang bernama Andy Malarangeng. jadi, bisa tetep deket-deket ama Nadine 
meski tak jadi Wapres-nya. Gimana, Om?

Selain itu, Anda bisa mempromosikan total fottoball ball ball ke seluruh tanah 
air. Ajarin dong gimana membedakan main sepakbola dan tanding tinju.

Presiden naik sepeda? Wah ide bagus! Jadi Nadine dan jubirnya (Danny Lim) bisa 
ke mana-mana naik sepeda tandem. Asyk, nggeos bareng-bareng. Inspeksi ke 
Papua, Timor, Halmahera, Tarakan...naik sepeda sehaat.

manneke


-Original Message-

 Date: Thu Feb 01 07:05:43 PST 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Danny Lim for Wapres RI 2009
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Hh . banyak amat tugas Wapres? Kalau begitu ogut pikir-
 pikir dulu ya, biar bisa dekat-dekat dengan Nadine setiap hari tapi 
 kalau kerjaannya menumpuk seperti itu sih enakan ogut tetap menjadi 
 freelancer Radio Nederland Wereldomroep saja di Belanda sini deh, he 
 he he.
 
 Tapi sumbang saran tetap ogut berikan sebisa ogut. Manneke bertanya 
 bagaimana mengganyang korupsi? Lho, ogut sudah pernah bilang 1 @ 2 
 kali tempo hari, bukan? Kunci mengganyang korupsi tidak lain tidak 
 bukan SoFi-nummer. Masalah-masalah lain yang disebut Manneke di 
 bawah ini gecel buat Belanda, no problemo. Perlu Kapolri yang streng 
 supaya kelompok-kelompok rese dari agama apa saja dicekal dan 
 diajukan ke pengadilan. Setelah Indonesia/Jakarta/Batavia aman, 
 Wapres tidak perlu dikawal lagi ke mana-mana, cukup naik sepeda ke 
 Bina Graha.
 
 Jadi kapan nih kita atur RI masuk Persemakmuran Belanda da da da? 
 Soal bendera dll. sih kagak usah dipikirkan, orang Belanda 'mah 
 kagak doyan bermasturbasi dengan atribut/slogan. Bendera Indonesia 
 mau dijadikan oranye, hijau atau putih doank juga boleh. Orang 
 Belanda 'mah kagak doyan bermasturbasi dengan slogan/atribut, 
 doyannya cuma kerja memakai aji Total Football ball ball ball. Kalau 
 RI masuk Persemakmuran Belanda, dijamin RI bakal jadi rapi jali li 
 li li, ihik ihik :-).
 
 Salam hangat, Danny Lim, Nederland
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  Supaya efektif, ada baiknya dikirim seorang Gubernur Jendral ke 
 Indonesia, dan bisa saja dia berkantor di Istana Negara di Jakarta. 
 Oh, ya, tampaknya nama Jakarta kurang bawa hoki, jadi dikembalikan 
 saja ke Batavia. Tapi kalo nama Indonesia biarkan saja dulu. 
 Kalu diubah lagi jadi India Belanda khawatirnya nanti rancu ama 
 India-nya Raam Punjabi. Terus, merah puith biru perlu dikibarkan 
 bersama merah putih di seluruh pelosok tanah air, supaya seluruh 
 rakyat tahu bahwa Indonesia telah kembali ke pangkuan Sri Ratu. Agar 
 sosialisasi lebih mulus, hari ulang tahun Sri Ratu juga dijadikan 
 libur nasional. Cihuuy, asyik deh liburnya bertambah.
  
  Tapi, kok saya belum liat program Wapres Danny Lim tentang 
 pemberantasan korupsi, pembalakan liar, kebakaran hutan, flu burung, 
 demam berdarah, tuntutan kemerdekaan Papua dan Maluku Selatan, 
 kemacetan lalu lintas, keamanan transportasi KA/laut/udara, kinerja 
 DPR, reformasi TNI, pendirian rumah ibadah, isu syariah, isu 
 kristenisasi, narkoba, pornografi, uang curian yang diparkir di bank 
 luar negeri, dll. 
  
  Lalu, bagaimana dengan biaya perjalanan dinas Wapres, tunjangan 
 rumah dan fasilitas Wapres, gaji Wapres, kebijakan tentang iring-
 iringan rombongan Wapres, dan last but not least, boleh nggak 
 Wapresnya poligami? :))
  
  manneke  
  
  
  -Original Message-
  
   Date: Wed Jan 31 06:42:00 PST 2007
   From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
   Subject: [mediacare] Re: Danny Lim for Wapres RI
   To: mediacare@yahoogroups.com
  
   Suriname telah keluar dari Persemakmuran Belanda. Aruba yang 
 tadinya 
   masuk Antillen, kemudian menjadi negara mandiri dan masuk 
   Persemakmuran Belanda. Antillen sendiri baru-baru ini me-
 reorganisir 
   dirinya. Pulau-pulau St. Martin, St. Eustasius, Bonaire, Saba, 
   Curacao kini berubah status, ada yang tetap di bawah Antillen 
 ada 
   yang mandiri seperti Aruba, dengan tetap berada di payung 
   Persemakmuran Belanda. Sifat reorganisasi = rembugan, bukan 
 sistim 
   paksa seperti kolonial dulu. KMB = Konperensi Meja Bundar, 
 menurut 
   saya tanggal 27 Desember 1949 itu Belanda telah mengakui RI 
 sebagai 
   negara mandiri, karenanya nama perundingannya KMB. Bila sifatnya 
   antara penjajah dan jajahannya tentu namanya bukan konperensi, 
   bukan? Mejanya sengaja dibikin bundar lagi, jadi betul-betul 
   menunjukkan kesetaraan.
   
   Program Kerja saya sebagai Wakil Presiden RI di bawah ini 
 100% 
   mencontoh Belanda di sini. Tentara menjaga teritorial sedangkan 
   polisi mencekal kelompok-kelompok rese kagak perduli agamanya. 
 Di 
   Belanda kagak ada

[mediacare] Re: Danny Lim for Wapres RI

2007-01-31 Terurut Topik manneke

Kabinet sudah ada, program pun tampaknya sudah punya. Tinggal dilantik deh. 
Sekalian dikawinin sama Nadine mau enggak? Makanya pulang dong. Kalo di Holland 
melulu, gimana mau melantiknya? Soal keamanan, jangan kuatir. Ada Sensei Deddy, 
kan? Ayo, tunggu apa lagi?

manneke


-Original Message-

 Date: Tue Jan 30 14:15:50 PST 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Barack Obama pernah di Indonesia
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Hh, ... ogut hendak dijadikan wakil presiden RI mendampingi 
 presiden Nadine Chandrawinata? Yummy yummy tentunya bisa dekat-dekat 
 Nadine yang caem setiap hari.
 
 Maka program ogut yang pertama adalah mengangkat orang Aceh sebagai 
 Menhankam/Panglima TNI, piawai menjaga teritorial. Kemudian ogut 
 tutup Departemen Agama, cihui. Lalu semua provinsi ogut otonomkan, 
 boleh menyelenggarakan pemilihan gubernur sendiri-sendiri. Setelah 
 semua provinsi memiliki gubernur terpilih, ogut tinggal pencet knop, 
 jadilah RIS (Republik Indonesia Serikat). Bahasa Sundanya USI 
 (United States of Indonesia). Subsidi BBM ogut hapus, malah BBM akan 
 ogut pajaki tinggi sehingga Manneke mesti pikir-pikir untuk punya 
 dua buah mobil, ihik ihik. Duit pajak BBM yang tinggi itu akan ogut 
 pakai untuk membiayai pendidikan gratis, untuk membeli persediaan 
 Raskin (Beras untuk orang Miskin), untuk membayar polis asuransi 
 kesehatan masyarakat akar rumput. Yang ogut agak deg-degan adalah 
 menangani kelompok rese yang tukang main gebuk itu, jalan satu-
 satunya memanggil pulang sensei Deddy ke Indonesia untuk dijadikan 
 Kapolri.
 
 Kapan nih pelantikan ogut menjadi wakil presiden RI? 
 Merdek .. he he :-).
 
 Salam hangat, Danny Lim, Nederland
 
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  Boleh, boleh. Wakilnya siapa ya? Sebaiknya berkulit kuning, 
 sekular, berjenis kelamin pria, mengerti tentang semua urusan, mulai 
 dari pertanian, pengairan, kelautan, ekonomi, kebudayaan, sampai 
 teknologi. Kira-kira siapa ya? Oh ya, Danny Lim! Pas, cocok banget 
 mendampingi Nadine. Pasti dua orang ini adalah satria piningit 
 atau Ratu Adil yang dinanti-nanti.
  
  manneke
  
  
  -Original Message-
  
   Date: Tue Jan 30 02:49:22 PST 2007
   From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
   Subject: [mediacare] Re: Barack Obama pernah di Indonesia
   To: mediacare@yahoogroups.com
  
   Karena Indonesia lebih hebat dari Amerika, maka dalam waktu 
 dekat 
   bukan tidak mungkin ada presiden RI yang Kristen, berkulit 
 kuning 
   atau Indo bule, dan berjenis kelamin wanita. Kira-kira siapa ya? 
 Oh 
   ya . Nadine Chandrawinata. Yeah, Nadine Chandrawinata 
   sebagai presiden RI, berjejer dengan Gloria Macapagal Arroyo 
   (Philipina), Angela Merkel (Jerman), Hillary Clinton-Rodham (AS) 
 dan 
   S??golene Royale (Perancis).
   
   Salam hangat, Danny Lim, Nederland
   
   --- In mediacare@yahoogroups.com, Tri Laksmana trilaksmana@ 
   wrote:
   
Saya lupa satu syarat lagi: harus kulit putih :D Politik 
 amerika 
   serikat
semenjak berdirinya dikuasai oleh WASP
http://en.wikipedia.org/wiki/WASP(White Anglo-Saxon 
 Protestant,
White sebenernya agak redundant karena
semua Anglo-Saxon pasti berkulit putih), tapi saya pikir sudah 
   semenjak lama
establishment WASP ini mulai digeser. Sekarang sudah banyak 
 orang2 
   bukan
WASP menduduki posisi2 politik penting di Amerika Serikat, 
 tapi 
   realpolitik
percaturan kursi presiden sepertinya masih didominasi oleh 
 WASP. 
   Cuma JFK
yang bukan, hehehehe... (John Kerry dulu pernah mau coba tapi 
   gagal sama
Bush)

Ya kita liat saja nih, ke depannya bagaimana. Malu dong ah, 
 masak 
   Amerika
Serikat yang majemuk begitu kok masih didominasi oleh satu 
 kelompok
tertentu.

Syarat presiden A.S. memang memandang gender, etnik, atau 
 agama, 
   tapi apa
yang ada di kepala para pemilih (voters) kan lain.

-tri-

On 26/01/07, siahaan2006 siahaan2006@ wrote:


 Kalau syarat presiden Amerika adalah Laki2 dan Protestan, 
 Obama
 sudah memenuhi, karena dia Protestan dan pasti laki2 :). 
 Setahu
 saya, calon presiden US harus natural born citizen (ada 
   pedebatan
 atas istilah ini - semua orang yang lahir di US adalah 
 citizens 
   by
 birth), berumur minimum 35 tahun dan residen di US minimum 
 14 
   tahun.
 Tidak ada syarat gender, etnik, maupun agama.
 
 




[mediacare] Re: Danny Lim for Wapres RI 2009

2007-01-31 Terurut Topik manneke

Supaya efektif, ada baiknya dikirim seorang Gubernur Jendral ke Indonesia, dan 
bisa saja dia berkantor di Istana Negara di Jakarta. Oh, ya, tampaknya nama 
Jakarta kurang bawa hoki, jadi dikembalikan saja ke Batavia. Tapi kalo nama 
Indonesia biarkan saja dulu. Kalu diubah lagi jadi India Belanda khawatirnya 
nanti rancu ama India-nya Raam Punjabi. Terus, merah puith biru perlu 
dikibarkan bersama merah putih di seluruh pelosok tanah air, supaya seluruh 
rakyat tahu bahwa Indonesia telah kembali ke pangkuan Sri Ratu. Agar 
sosialisasi lebih mulus, hari ulang tahun Sri Ratu juga dijadikan libur 
nasional. Cihuuy, asyik deh liburnya bertambah.

Tapi, kok saya belum liat program Wapres Danny Lim tentang pemberantasan 
korupsi, pembalakan liar, kebakaran hutan, flu burung, demam berdarah, tuntutan 
kemerdekaan Papua dan Maluku Selatan, kemacetan lalu lintas, keamanan 
transportasi KA/laut/udara, kinerja DPR, reformasi TNI, pendirian rumah ibadah, 
isu syariah, isu kristenisasi, narkoba, pornografi, uang curian yang diparkir 
di bank luar negeri, dll. 

Lalu, bagaimana dengan biaya perjalanan dinas Wapres, tunjangan rumah dan 
fasilitas Wapres, gaji Wapres, kebijakan tentang iring-iringan rombongan 
Wapres, dan last but not least, boleh nggak Wapresnya poligami? :))

manneke  


-Original Message-

 Date: Wed Jan 31 06:42:00 PST 2007
 From: Danny Lim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] Re: Danny Lim for Wapres RI
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Suriname telah keluar dari Persemakmuran Belanda. Aruba yang tadinya 
 masuk Antillen, kemudian menjadi negara mandiri dan masuk 
 Persemakmuran Belanda. Antillen sendiri baru-baru ini me-reorganisir 
 dirinya. Pulau-pulau St. Martin, St. Eustasius, Bonaire, Saba, 
 Curacao kini berubah status, ada yang tetap di bawah Antillen ada 
 yang mandiri seperti Aruba, dengan tetap berada di payung 
 Persemakmuran Belanda. Sifat reorganisasi = rembugan, bukan sistim 
 paksa seperti kolonial dulu. KMB = Konperensi Meja Bundar, menurut 
 saya tanggal 27 Desember 1949 itu Belanda telah mengakui RI sebagai 
 negara mandiri, karenanya nama perundingannya KMB. Bila sifatnya 
 antara penjajah dan jajahannya tentu namanya bukan konperensi, 
 bukan? Mejanya sengaja dibikin bundar lagi, jadi betul-betul 
 menunjukkan kesetaraan.
 
 Program Kerja saya sebagai Wakil Presiden RI di bawah ini 100% 
 mencontoh Belanda di sini. Tentara menjaga teritorial sedangkan 
 polisi mencekal kelompok-kelompok rese kagak perduli agamanya. Di 
 Belanda kagak ada Departemen Agama, juga Departemen Penerangan kagak 
 ada. Pendidikan gratis sampai dengan universitas. Setiap orang 
 memiliki polis asuransi kesehatan. Setiap kepala memiliki atap di 
 atasnya (beli atau sewa). Pangan cukup banget wong Belanda menjadi 
 pengekspor bunga/tanaman hias/kentang/sayuran/buah-buahan no. 3 di 
 dunia. Bila RI masuk payung Persemakmuran Belanda, sektor pertanian 
 Indonesia akan maju pesat tidak usah lagi mengimpor beras. Water 
 Management Indonesia idem dito, alias tidak bakal ada banjir bandang 
 lagi di Indonesia. Banjir tahunan di Jakarta pun bakal dibereskan 
 segera.
 
 Semua fasilitas yang saya sebutkan di atas ini adalah kebutuhan 
 primer masyarakat akar rumput yang sudah terpenuhi di Belanda sini. 
 Di luar masyarakat akar rumput ada masyarakat menengah dan 
 masyarakat kaya raya. Masyarakat menengah digetok pajak tarif 50% 
 sedangkan masyarakat kaya raya digetok pajak tarif 60%. Pajak yang 
 dibayar orang menengah/kaya inilah yang dipakai membiayai fasilitas 
 untuk orang miskin. Masyarakat akar rumput juga membayar pajak namun 
 hanya sekitar 15%, yang 25% lagi (totalnya 40%) berupa premi 
 berbagai macam asuransi. Premi asuransi ini pun akan dibayari oleh 
 pemerintah Belanda bila ybs. terlalu miskin untuk membayarnya 
 sendiri. Pendek kata, UUD RI pasal 34 Fakir miskin dan anak 
 terlantar dipelihara oleh negara akan terlaksana sepenuhnya di 
 Indonesia bila RI masuk payung negara Persemakmuran Belanda.
 
 Tentu saja saya tidak menganjurkan RI melamar ke Den Haag agar boleh 
 masuk ke Persemakmuran Belanda, namun bila anda berpikir bahwa 
 dengan masuk ke Persemakmuran Belanda lalu RI akan menjadi susah, 
 tentu anda salah besoooaaar deh tuh sih nih yee bah cihui :-).
 
 Salam hangat, Danny Lim, Nederland
 
 --- In mediacare@yahoogroups.com, Mawar Liar Merah [EMAIL PROTECTED] 
 wrote:
 
  Saya setuju kalau Nadine dan Danny berdampingan dalam politik dan 
 juga pelaminan pengantin. Bayangin! Kalau Danny jadi Wapres untuk 
 lebih mempercepat kemajuan multidimensi di Indonesia tugas pertama 
 Wapres akan menggelar KMB baru supaya Indonesia menjadi negeri 
 kawula nya Queen Beatrix van Netherlands, Suriname  Antillen. 
MLM
  
  manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Kabinet sudah ada, program pun tampaknya sudah punya. Tinggal 
 dilantik deh. Sekalian dikawinin sama Nadine mau enggak? Makanya 
 pulang dong. Kalo di Holland melulu, gimana mau melantiknya? Soal 
 keamanan, jangan

  1   2   >