[no subject]

2012-05-14 Terurut Topik Rahil Liputo

How to Get Rich using your computer... 
http://fionola.co.il/google.news.php?onyahooID=00gj1


[no subject]

2003-10-23 Terurut Topik Boni Soebagio
FYI,

ada yang bisa membantu?

regards,
boni


Date: Thu, 23 Oct 2003 11:50:20 -0400
From: "Dominikus Tanoto" <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Looking for Permias Wichita
Hello
I am looking for permias from Wichita Kansas. I try the link in the website
at www.permias.org but it is a broken link. So I am wondering if you have a
contact info for Permias Wichita?
Thank you so much, I really appreciate it.

best regards,

_
Add MSN 8 Internet Software to your current Internet access and enjoy
patented spam control and more.  Get two months FREE!
http://join.msn.com/?page=dept/byoa


[no subject]

2002-08-20 Terurut Topik Singgih Wibowo

Salam,

Saya baru saja terima e-mail dari sobat di Jakarta tentang permintaan info
tentang penyakit yang diderita Fadiya Lula Radanti (8 bulan). Barangkali ada
di antara teman-teman yang tahu atau bisa membantu memberikan informasi atau
menyebarluaskan e-mail ini. Semoga Fadiya segera mendapatkan jalan terang
dan terobati sakitnya. Amien.

Terima kasih

Singgih Wibowo



>From: Prih Sarnianto Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED],
>[EMAIL PROTECTED],[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],
>[EMAIL PROTECTED],[EMAIL PROTECTED] Subject: Please inform Date: Tue,
>20 Aug 2002 13:46:24 +0700

Salam,
Ada orang minta tolong info tentang penyakit dan dokter atau rumah
sakit yang dapat merawat penyakit tersebut. Karena format suratnya
kurang bagus, aku kopi lagi dan kirimkan untuk teman-teman. Mungkin di
antara kita ada yang bisa membantu -- setidaknya dengan menyebarkan
e-mail yang ada lebih luas lagi.

Wasalam,
Ping




Subject : Mohon bantuan informasi
Date  :  Fri, 16 Aug 2002 11:47:08 +0700
>From :  "Tri Edi Mulyono Herlambang" <[EMAIL PROTECTED]>

Dear sahabat
Sebelumnya saya minta maaf bila kiranya mail ini mengganggu kenyamanan
Anda sekalian. Saat ini ada seorang sahabat saya yang sedang dirundung
musibah cukup berat. Putri pertamanya, Fadiya Lula Radanti (8 bulan)
sedang dalam penangan serius tim dokter RS. Harapan Kita karenakan sakit
kelainan bawaan sejak lahir.

Penyakitnya bernama "Bronchi Extacis and Cereberal Atrodifus and Apnu
Attack" yang membuat Fadiya (si anak) mengalami kesulitan menelan
makanan melalui mulut dan krongkongannya karenaada klep penutup jalur
makan dan jalur udara ke paru-paru serta, sering secara tiba-tiba,
(kemungkinan perintah dari syaraf otaknya) menghentikan kegiatan
bernapasnya (kalau tidak salah ini yang disebut Apnu Attack). Sampai
dengan saat saya menulis mail ini Fadiya sudah kurang lebih berada di
rumah sakit tersebut selama 7 bulanan, sempat keluar beberapa saat
tetapi terpaksa kembali lagi keruang UGD RS. Harapan Kita.

Untuk makan dan minum Fadiya harus dibantu dengan selang kecil yang
langsung ditujukan ke lambung melalui hidungnya (istilah medisnya NGT),
karenakan bila dipaksa makan melalui mulut akan masuk keparu-paru dan
bisa mengakibatkan infeksi paru. Dan bila tiba-tiba memberhentikan
kegiatan bernapasnya, ia harus dirangsang untuk bernapas segera dengan
dibantu oxygen.

Tim dokter sudah mencoba berbagai cara yang mereka ketahui tetapi belum
dapat membuahkan hasil yang memuaskan. Mungkin karena kasus seperti ini
jarang terjadi di sini. Karena itu orang tua Fadiya berencana untuk
mencari alternatif RS atau dokter lain yang dapat menangani penyakit
ini, termasuk sampai ke RS di luar negeri.

Bila para sahabat berkenan sekedar membagi informasi (tidak lebih dari
itu)  mengenai rumah sakit atau dokter yang dapat dirujuk, atau mengenai
penyakit ini, akan sangat membantu meringankan persoalan keluarga
Fadiya. Atau setidaknya dapat memforward email ini ke sahabat lainnya,
siapa tahu di mailist lain ada yang dapat membantu.

Keluarga Fadiya dapat dihubungi di HP 08129429492 dengan Ibu Ivo (ibunya
Fadiya) atau melalui mail [EMAIL PROTECTED] dan [EMAIL PROTECTED]

Atas nama keluarga Fadiya saya ucapkan banyak terimakasih


Regard's

Tri Edi M. Herlambang





_
Send and receive Hotmail on your mobile device: http://mobile.msn.com



[no subject]

2002-05-28 Terurut Topik Boni Hendarin
 Halo Permias, 
 
Aku ada beberapa pertanyaan tentang kota Medan.  
1. Seberapa jauh jarak antara IKIP Medan dengan daerah yang disebut Medan Denai? 
 
2. Apa arti kata Namboru dalam bahasa Batak? 
 
Semoga ada anggota permias yang bisa memberikan jawaban yang memuaskan. Terima Kasih. 
Join Excite! - http://www.excite.comThe most personalized portal on the Web!


[no subject]

2001-12-16 Terurut Topik Boni Hendarin Pinardi Boni

Halo semua...

Aku mau tanya apakah konsulat Amerika di Kanada masih mengeluarkan VISA buat
pelajar asing di Kanada yang ingin liburan ke Amerika?





__
Send a friend your Buddy Card and stay in contact always with Excite Messenger
http://messenger.excite.com



No Subject

2001-06-23 Terurut Topik Budi H.
 Me_nude.AVI.pif


No Subject

2001-06-18 Terurut Topik Budi H.
<>


No Subject

2001-06-16 Terurut Topik Budi H.
 IS_LINUX_GOOD_ENOUGH!.TXT.pif


No Subject

2001-04-29 Terurut Topik Helson SIAGIAN

Kudengar langkah kaki
di atas bumi penuh dosa
di saat sepi… dan tanpa selimut asa
para penduduk negeri tertidur sambil gelisah penuh mimpi.

Ketika pagi mimpi pergi
entah kemana
langkah kaki berganti deru
ombak suara politisi negeri
hilang semua pegangan diri
hanya penderitaan yang semakin pasti.

Akh… petinggi bangsa
yang punya sejuta definisi demokrasi
kau biarkan anak-anak bangsa putus belajar
kau tak perduli keluh kesah mereka
dan besok lusa kau tuduh mereka “anak kurang ajar”
akh… hanya kehancuran yang semakin pasti.

Oh Tuhan pemimpin seluruh negeri
kau biarkan bangsa ini menonton kesombongan
dan sifat saling menjatuhkan yang bersembunyi di balik demokrasi
sampai suara para petinggi lenyap karena malu hati?

Aku cuma tahu satu
kami akan berhenti menyaksikan kesombongan diri
sebab Tuhan punya belas kasihan yang pasti



Fayetteville, 29 April 2001
Helson SIAGIAN



No Subject

2001-03-29 Terurut Topik Siagian, Helson

Selamat membaca.

Helson SIAGIAN
---
Pelajar di Luar Negeri Prihatinkan Krisis di Indonesia
Reporter: A. Asydhad
detikcom - Jakarta, Komisi Kemanusiaan PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia)
di luar negeri menyatakan keprihatinannya atas masalah-masalah di
Indonesia yang semakin tidak menentu. Karena itu, Komisi PPI meminta
supaya pemerintah dan elit politik untuk menuntaskan dengan
sungguh-sungguh kasus itu.

Demikian rilis Komisi PPI yang diterima detikcom, Jumat (30/3/2001).
Komisi PPI ini merupakan perkumpulan para pelajar yang tersebar di
berbagai negara di antaranya Permias (Amerika Serikat), Permika (Kanada),
Paminda (Kanada), Permapi BC (Kanada), PPI-Jepang, PPI-Australia, PPI-UK,
PPI-Perancis, PPI-Jerman, dan PPI-Italia.

Dalam rilisnya, mereka menyatakan prihatin atas situasi ekonomi, politik,
sosial, hukum, dan keamanan serta ketertiban umum di Indonesia yang
semakin berlarut dan tidak menentu. Mereka menyadari, masalah-masalah
serius yang berkaitan dengan krisis kepercayaan, krisis kepemimpinan
(nasional dan daerah), dan krisis etika politik telah melahirkan
ketidakpastian yang semakin dalam bagi semua pihak dan telah mengakibatkan
hilangnya harapan dan solidaritas sosial/kemanusiaan di antara sesama anak
bangsa.

Di samping itu, mereka juga menyatakan keprihatinannya tentang masalah
besar yang sedang mengancam masa depan generasi muda akibat
perkelahian/tawuran antar pelajar dan penyalahgunaan narkoba yang semakin
meningkat. Mereka meminta supaya para elit memprioritaskan dalam
menuntaskan masalah ini.

Berkaitan dengan hal-hal penting tersebut diatas, setelah mencermati
rentetan tragedi kemanusiaan yang terjadi di tanah air telah melahirkan
banyak korban kemanusiaan, khususnya setelah kejadiaan berdarah di Sampit,
Palangka Raya, dan Kuala Kapuas-Kalimantan Tengah. Karena Komisi PPI
menyatakan sikap:

1. Kami menyampaikan rasa prihatin dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya
atas jatuhnya kembali korban jiwa, dan harta benda secara biadab dan
sia-sia yang sekaligus telah mengakibatkan pengungsian dalam jumlah yang
relatif besar.

2. Demi kemanusiaan dan nurani, kami mengutuk dengan sangat kepada setiap
pelaku dan provokator/inisiator atas tindakan yang sangat biadab dan kejam
walau dengan alasan apapun, telah sengaja menghilangkan nyawa manusia
secara paksa dan dengan cara yang sangat keji sehingga mengakibatkan
kesengsaraan bagi sejumlah besar penduduk.

3. Demi kemanusiaan, kami meminta dengan sangat kepada PEMERINTAH untuk
segera melakukan penanganan terpadu akibat terhadap korban-korban
pengungsi, serta melakukan rehabilitasi fisik terhadap prasarana kebutuhan
hidup yang hancur akibat rentetan bencana kemanusiaan ini.

4. Demi hukum dan keadilan, kami meminta kepada pemerintah, aparat
keamanan, dan penegak hukum untuk segera melakukan pengusutan secara
tuntas dan mengadili secara adil dan tegas berdasarkan hukum formal yang
berlaku terhadap individu-individu pelaku kejahatan kemanusiaan dan
individu-individu provokator/inisiator yang menyebabkan terjadinya
rentetan bencana tragedi kemanusiaan yang menyedihkan ini.

5. Kami mengimbau kepada semua pihak, khususnya pimpinan nasional dan elit
politik untuk mengambil hikmah dari rentetan tragedi berdarah ini, lebih
menyadari, melindungi, dan mengamalkan hakekat hidup rukun dan damai di
dalam masyarakat yang memiliki keanekaragaman suku, agama, ras, golongan,
dan budaya sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa demi terciptanya kerukunan
sosial dan kedamaian bagi kita semua.

6. Demi keutuhan bangsa dan negara, kami meminta dengan sangat kepada
Pimpinan Nasional dan Elit-elit politik untuk segera menempatkan
keselamatan dan keutuhan bangsa dan negara Indonesia sebagai prioritas
tertinggi di atas kepentingan individu, golongan, dan kelompok.

7. Kami mendesak pemerintah, aparat keamanan, dan penegak hukum untuk
segera dan sungguh-sungguh menjalankan tugas atau kewajiban utamanya
secara tegas dan adil dalam memberikan perlindungan, menciptakan, dan
menjaga keamanan, keselamatan, dan ketertiban bagi seluruh rakyat
Indonesia serta secara intensif melakukan tindakan preventif demi mencegah
terjadinya tindakan-tindakan anarkis dalam bentuk dan alasan apapun.

8. Demi kemanusiaan, kami sangat mengutuk tindakan dan ucapan pemimpin
formal nasional yang menganggap enteng tragedi kemanusiaan di Sampit dan
Palangka Raya, terutama hal tersebut disampaikan di luar negeri pada saat
rakyat membutuhkan sosok kehadiran pemimpinnya.

9. Demi masa depan bersama, dengan dilandasi independensi dan
intelektualitas, kami akan terus berusaha dengan segenap daya dan upaya
untuk secara intensif ikut membantu mencarikan alternatif pemecahan
terhadap masalah-masalah krusial yang sedang dan yang akan dihadapi oleh
bangsa dan negara.

10. Kami menyerukan kepada seluruh pihak, di dalam maupun di luar negeri,
untuk secara aktif dan intensif berpartisipasi dalam membantu korban
kemanusiaan yang timbul akibat tragedi-tragedi di Sampit, Palangka Raya,
Sambas, Maluk

No Subject

2000-10-27 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ah Alwi ini jadi menlu berapa hari sudah somse deh. Logikanya kalau berkirim
surat ke Yasser bukan berindikasi persona non grata, dia juga bisa melakukan
hal yang sama dengan berkirim surat kepada Clinton untuk mempertimbangkan
keberadaan Gelbard keparat di Indonesia. Begitu saja kok repot. Ngaku aja
takut kenape?


Anjasmara


Menlu: Siapa yang Takut AS?
Reporter: Yogi Arief Nugraha

detikcom - Jakarta, Menteri Luar Negeri Alwi Sihab menolak dituding takut
dengan AS sehingga RI belum membuka konsulatnya di Libya. Belum dibukanya
konsulat RI, menurut Alwi, semata karena anggaran.

“Siapa yang takut dengan AS? Belum dibuka perwakilan di sana (Libya) itu
hanya semata persoalan anggaran. Persoalan anggaran itu benar-benar
dipertimbangkan jajaran Deplu,” tegas Menlu dalam Rapat Kerja dengan Komisi
I DPR, di gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (27/10/2000).

Alwi menyatakan hal itu untuk menanggapi protes Ketua Fraksi Partai Bulan
Bintang (PBB) Ahmad Soemargono yang menduga belum dibukanya konsulat di
Libya karena takut dengan AS. Padahal Libya, menurut Soemargono, akan sangat
menguntungkan RI dalam hal ekonomi dan perdagangan.

Dituturkan Alwi, betapa anggaran menjadi pertimbangan Deplu bisa dilihat
dari kepergiannya ke Meksiko nanti malam yang tanpa didampingi ajudan dan
hanya dengan naik pesawat kelas bisnis. “Ini menunjukkan bahwa sense of
crisis kita masih tinggi. Siapa yang takut dengan AS?”tegas dia.

Raker Komisi I DPR berlangsung seru. Alwi menjawab pertanyaan Komisi I yang
sebelumnya memberondongnya dengan nada tinggi. Suasana pun menjadi hening.

Dalam kesempatan itu, Alwi juga membantah dia bermaksud
mempersonanongrata-kan Dubes Palestina Ribhi Awad.
Alwi menuding bahwa saat ini banyak kalangan mengambil kesimpulan yang
didasari oleh berita yang tidak benar.

Dikatakan dia, sebenarnya yang dikatakannya yakni pihaknya akan memanggil
Dubes Ribhi Awad karena menyatakan RI tak netral dalam konflik AS-Palestina.
Kemudian ditekankan dia, bila perlu, Alwi akan mengirim surat ke Presiden
Palestina Yasser Arafat untuk mempertimbangkan pernyataan Ribhi tersebut.

“Apakah ini salah? Apakah ini dapat diartikan saya akan
mem-personanongrata-kan Ribhi. Tidak ada sedikitpun, terbersit dari
kata-kata saya. Saya berkali-kali minta tolong pada pers, tolong jangan buat
berita fitnah” tegas dia dengan nada tinggi.

Atas pernyataan Alwi, wartawan langsung ribut berseloroh, “dasar wartawan,”
kata mereka pada teman-teman sendiri. Kemudian ada seorang anggota DPR yang
memotong pernyataan Alwi. Dikatakan anggota DPR itu, kata-kata Menlu yang
menyatakan bila perlu akan berkirim surat dalam etika diplomasi sudah
mengancam.

Mendengar pernyataan itu wartawan langsung tepuk tangan. Sedangkan Alwi tak
terlalu menanggapi. Masih dengan nada tinggi, Alwi menyatakan persona non
grata itu berbeda dengan berkirim surat.

“Kalau persona non grata itu kita tidak suka dengan sang dubes. Lain halnya
dengan berkirim surat, kalau itu kita hanya mengatakan bahwa itu tak cocok
dengan negara kita,”kata Alwi.(iy)


_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



No Subject

2000-07-31 Terurut Topik Mochamad F. Abdurachman




SET PERMIAS NOMAIL


No Subject

2000-07-20 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Irwan:
Udah deh, anda itu sebenarnya berani apa ngga sih
kasih nama dengan jelas? Ngga usah muter2 gitu deh.
Apa anda ngga yakin dengan tuduhan anda sendiri?
Jadi cowok yg tegas dong ngejawabnya. Khan anda
toh masih ada bau2 seragam lorengnya.

Anjas:
Ini menyangkut nama orang ya. Kalau saya sudah sebut demikian, maka saya
sudah sah MENUDING! Nggak pakai tedeng aling-aling. Cuman saya berusaha
bijak dikit (diki aja). Kalau buat yg nanya, wah, tudingan saya sudah
jelas sekali. Kalau anda tidak tahu itu hak anda. Memang anda dari dulu kan
nggak tahu-an mulu:) Kalau saya sebutkan, walaupun tudingan saya 99%
benar, kalau terjadi yang 1% kan kasihan yg saya tuding. Saya kan menjawab
untuk konsumsi 2 orang penanya awal. Kalau mau tahu, suruh Dr. Syamil dan
Marianus sebut. Saya cuman kasihan saja kok. Bagaimana Bapak Doktor?
Bagaimana Oom Penyu?

Irwan rupiah 2500:
Yang jelas sih, milis ini udah lihat sendiri buktinya
kesalahan fatal anda dengan mengatakan Berkeley
tidak punya permias. Sampai2 ketua Permiasnya sendiri
yg turun tangan kasih klarifikasi.

Anjas:
Yang jelas Irwan itu dari dulu partisan dan sektarian. Perasaan di Berkely
cuman ada BISA. Untuk PERMIAS-nya gabungan menjadi PERMIAS BAY AREA. Kalau
sudah ganti ya nggak tahu.:) Propinsi aja bisa pecah dua. Elu tahu
enggak apa itu BISA? Pasti enggak tahu kan? Udah deh, elu diem aja. Nggak
banyak guna.



Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



No Subject

2000-07-20 Terurut Topik m ridwan kamil

>Anjas:
>Berkeley nggak punya PERMIAS mas. Apa sekarang ada? INI NANYA APA MARAH?
>Kalau marah bilang-bilang ya oom! Biar saya rada takut gitu lho!
--
Salam,

Bung Anjas, biasakan mengeluarkan pernyataan dengan data yang baik, jangan
asal!

Siapa bilang Berkeley tidak punya Permias? Memang di Berkeley karena
benturan sejarahnya kita saat punya dua organisasi yang saling melengkapi.
Tapi tidak masalah karena itu adalah pilihan para mahasiswa2 disini lewat
voting demokratis.

Kegiatan2nya memang tidak harus selalu dipublikasikan. Terakhir Permias
Berkeley
mengadakan konferensi civil society akhir Mei lalu. Dan sepanjang yang saya
tahu, tidak pernah
ada seseorang yang terlihat tunggang-menunggangi dalam kegiatan Permias
Berkeley. Nggak tau kalo di lain tempat.

Sekali lagi, saya hargai diskusinya, tapi Bung Anjas jangan asal komentar
tanpa data dan referensi yang valid.

Salam hangat,

Ridwan Kamil
Ketua Permias Berkeley.
Homepage:
http://members.xoom.com/ridwan_kamil



No Subject

2000-07-20 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Wah, Prof. Dr. Syamil yang budiman juga.

Saya sebagai student merasa sangat dihargai karena telah mendapat sambutan
dari seorang jempolan dari Indonesia yang bisa jadi staf pengajar di AS.
Dengan segala kesibukan seorang akademisi kelas Ameriki... keikutsertaan di
dalam forum sekecil organisasi mahasiswa harus kita hargai nih. Mungkin Dr.
Syamil ini harusnya jadi Atdikbud saja. Bagaimana kalau diusulkan demikian?
Mungkin lebih tepat lagi kalau Dr. Syamil menjadi seorang Jakgung
menggantikan Marjuki. Soalnya kalau nanya kayak jaksa.

Dr. Syamil:
Mohon kesediaan Anda untuk menulis nama yang bersangkutan. Di sekolah
manakah yang bersangkutan kuliah? Berkeley?

Anjas:
Malahan ada dua. Satunya di LA. Apa masih perlu disebut? Kan sudah
sangat-sangat transparan. Untuk ke saya, jelas sudah yg saya tuju, anda juga
tahu, Marianus juga tahu. Jadi dengan demikian saya tidak perlu takut
dituduh berdalih macam-macam karena takut.

Dr. Syamil:
Kapan terakhir Anda ikut forum@?

Anjas:
Dari awal sampai minta di-resign, akhir 1998.

Dr. Syamil:
Seminar apa saja yang Anda ikuti?

Anjas:
Ada, satu di FL (yg ini tidak ada apa-apa), dan satu di NYC (yg ini telat).
Tapi informasi jalan terus oom. Memang ada apa kok dihitung-hitung? Mau
distatistik bidang industri gitu?

Dr. Syamil:
Mohon juga diceritakan detail penunggangan PERMIAS oleh yang bersangkutan.

Anjas:
Penunggangan sudah dilakukan jauh sebelum kita bicara Maluku. Sejauh kita
terlibat, para ybs sudah bertindak seperti Dewan Direktur PERMIAS yang
mengatur perwakilan-perwakilan PERMIAS lokal. Saya rasa yg paling kentara
adalah saat pembahasan pernyataan pra-Suharto lengser. Pembuatan pernyataan
dilakukan dengan memaksakan opini pribadi. Draft yang sudah dimasak oleh
satu permias lokal yg melibatkan puluhan orang sama sekali tidak dihargai.
Dibahaspun tidak. Hanya dinilai tidak memenuhi syarat. Setelah itu diputus
tidak habis. Persis seperti putusan dewa. Waktu itu ybs tidak mewakili
permias manapun, dan bertindak melebihi kapasitas perutusan PERMIAS lokal.

YBS langsung menyodorkan draft versi mereka sendiri, dan memaksakan agar ini
yang diterima. Point-point yg ditawarkan akhirnya hanya direvisi berdasarkan
grammar saja. Ini terjadi sebelum Maluku. Setelah Maluku, hasil akhirnya
masih sama, jadi asumsinya prosesnya masih diatur-atur seperti dulu.

Dr. Syamil:
PERMIAS mana yang ditunggangi? PERMIAS Berkeley? PERMIAS SF? PERMIAS Bay
Area? PERMIAS Troy? PERMIAS Toledo? Atau PERMIAS seluruh Amerika?

Anjas:
Berkeley nggak punya PERMIAS mas. Apa sekarang ada? INI NANYA APA MARAH?
Kalau marah bilang-bilang ya oom! Biar saya rada takut gitu lho!

Wah, yang namanya ditunggangi itu nggak usah bilang-bilang, dan nggak perlu
yg ditunggangi tahu. Yang jelas lewat lokal dulu, tetapi jaringan
bujuk-bujukan sih ke mana-mana.

Dalam setiap kesempatan para YBS menempatkan diri sebagai bos panutan.
Tugasnya yang sebetulnya hanya dinamisator malahan jadi penentu jalannya
setiap diskusi. Untuk lebih mudah mengelola acara penunggangan, para YBS
selalu meng-encourage agar setiap permias lokal mengeluarkan pernyataannya
sendiri-sendiri. Hasilnya adalah keluarnya pernyataan dan unjuk rasa dari
beberapa Permias. Saya lupa, untuk pra lengsernya Suharto ada beberapa
PERMIAS kalau tidak salah ada dua di barat, dan 1 di timur. Saya lupa apakah
yg di timur akhirnya diwakili dengan nama PERMIAS atau bukan, yang jelas
ikut meminta agar IMF memutuskan bantuan, mendesak campur tangan PBB, dll.
Nggak hapal. Kejadian berulang saat gejolak Timtim muncul ke permukaan.

Yang paling penting untuk dicatat adalah pernyataan para YBS, bahwa lebih
baik Timtim pisah daripada diperlakukan tidak adil. Suatu pernyataan
sembrono yg didasari oleh informasi tidak jelas, atau memang dititipkan oleh
dalang si penyumbang dana LSM tersebut.

Dr. Syamil:
Dalam bentuk apa penunggangan itu? Surat pernyataan? Rangkuman pendapat
setelah seminar?

Anjas:
Sudah terjawab.

Dr. Syamil:
Kalau misalnya PERMIAS Bay Area bikin pernyataan, apakah itu berarti PERMIAS
lain setuju dan mendukung pernyataan itu?

Anjas:
Mohon diingat bahwa saya tidak bicara masalah PERMIAS BAY AREA. Kalau Dr.
Syamil bicara mengenai PERMIAS ini, mungkin cuma sebagai contoh. (Jadi orang
sana nggak usah sibuk, malah syukur numpang ngetop dikit).

PERMIAS BAY AREA tentu saja terserah melakukan keinginan mereka sendiri.
Tetapi lihat dulu prosesnya mengapa akhirnya masing-masing PERMIAS
mengeluarkan pernyataan. Wah oom, kalau lagi ada apa-apa, jelas PERMIAS lain
lebih memilih diam karena tidak mau timbul konflik. Tipikal budaya timur.

Ada satu hal yg sangat-sangat penting untuk diingat. Setiap kali PERMIAS
lokal memberikan pernyataan di tanah air, selalu dikesankan sebagai PERMIAS
nasional. Ini bukan salah PERMIAS lokalnya, tetapi banyakan kesalahan si
reporter. Sebagai contoh adalah satu permias lokal yg diwawancara TV. Sudah
barang tentu wakil ini tidak berkehendak mewakili PERMIAS nasional, tetapi
toh kesannya menjadi demikian. Untuk itu, seharusnya dibuat su

No Subject

2000-06-28 Terurut Topik Julius Kurniawan

__
Do You Yahoo!?
Get Yahoo! Mail - Free email you can access from anywhere!
http://mail.yahoo.com/



No Subject

2000-05-30 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Eh, siapa yang dulu bilang orang Indonesia yg sudah telanjur tinggal di
Timtim bisa tetap tinggal di sana ya? Saya pingin tahu ke-HAM-annya dulu itu
didasari apa. Nih, bukti bahwa ucapan-ucapan muluk yg lebih didasari kondisi
ideal yg hanya ada di surga tidak pernah berlaku di dunia ini.

Mana lagi tuh LSM yang banyak ngomong dulu?

Ngomong-ngomong kenapa Kontras pimpinan Munir sekarang punya alat komunikasi
canggih di Ambon ya? Kenapa alat yg mampu mengganggu alat komunikasi petugas
itu disembunyikan segala? Katanya Kontras mengurusi orang hilang, kok Ambon
yg nggak ada orang hilang mereka juga bergerak?

Mengapa pula wilayah Poso dibuat agar mengikuti jejak Ambon? Mengapa pula
wilayah Medan mau dibuat seperti Ambon? Mana lagi daerah yg mau dibuat
seperti itu?

Sebagaimana dugaan saya kemarin, Solo dan Jogja juga Salatiga sangat
berpotensi diambonisasi. Buktinya adalah ledakan granat di Nganjuk, yang
diduga akan dipakai di Jogja. Yang lucu si dalang ini  meninggalkan jejak
seolah-olah kelompok Jihad. Sangat pintar kan?

Di Medan gereja-gereja dibom, giliran ternyata tidak timbul perselisihan
seperti di Ambon dan Poso, restoranpun akhirnya jadi sasaran. Siapa sih yang
bikin acara seperti ini? Gimana sih keterlibatan LSM-LSM macam Kontras? Ke
mana si Munir ya? Giliran TNI yang dibunuhin mengapa dia diam ya?


Anjasmara

---
U.N. condemns attacks on East Timorese Muslim minority

May 26, 2000
Web posted at: 11:04 a.m. HKT (0304 GMT)

DILI, East Timor (AP) -- East Timor's U.N. administrators on Thursday
strongly condemned a series of attacks on the half island nation's small
Muslim community.

Sergio Vieira de Mello, the U.N.'s chief representative in the newly
independent territory, said East Timor's 265-member Muslim community was
being forced to "live in a ghetto" due to weeks of stone throwing and
intimidation by the Catholic majority.

He said the attacks must be stopped immediately.

"We have reinforced the protection around the Mosque compound," De Mello
said in an interview.

Renewed violence would be a bitter blow for the territory as it struggles to
rebuild after last year's wave of murder and destruction that erupted
following an overwhelming vote to break away from Indonesia.

Outside Dili's only Muslim place of worship, An-Nur mosque, several heavily
armed U.N. peacekeepers stood guard as an American-made Humvee armored
vehicle cruised around the block looking for troublemakers.

"I'm scared to talk about the violence as it will only get worse," said
Muslim community leader, Tarikhat Al Mufarridiyyah. "All day and night the
Catholics in the neighborhood throw stones at us and the mosque."

He said many East Timorese accuse them of siding with pro-Jakarta militias,
responsible for much of the violence last year.

Tarikhat criticized East Timor's U.N. administrators, accusing them of
turning their backs on the violence and intimidation.

"The U.N. is doing very little to help us," he said. "There are so many
bosses and leaders in the U.N. here, but nothing happens."

De Mello rejected the criticism, saying the conflict would soon be resolved.

U.N. human rights worker Sidney Jones said the attacks were motivated more
by political differences that religious ones. She said nearly all of East
Timor's Muslims had migrated from other parts of Indonesia less than 10
years ago and were regarded by many East Timorese as still being of
Indonesian nationality.

East Timor's independence leader Jose "Xanana" Gusmao urged his followers to
accept the Muslims and allow them to become a part of East Timorese society.

Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



No Subject

2000-03-08 Terurut Topik Yohanes Sulaiman

March 8, 2000


Indonesia's President Reduces the Power of the Military

By THE ASSOCIATED PRESS
JAKARTA, Indonesia -- Indonesia's reformist President Abdurrahman Wahid revoked
two laws today that for decades gave
the military sweeping powers to carry out checks on senior
politicians and bureaucrats.

The intelligence body within the military and a law that gave it
power to investigate the background of all parliamentarians and
other senior government officials were no longer needed, Cabinet
Secretary Marsilam Simanjuntak said.

Speaking after the weekly Cabinet meeting, Marsilam said the
president believes the agency and the law just led to
complications.

The laws were set up by former dictator President Suharto, who
used them to keep tabs on other politicians, said military
analyst Salim Said. Anybody who applied for a senior job within
the government or as a politician was forced to undergo
questioning.

"The main thing they wanted to see was whether you were
pro-Communist," he said.

Also today, the U.S. assistant secretary of state for East Asian
affairs discounted fears that the once all-powerful armed forces
might move against Wahid's civilian administration. Indonesia's
military now acknowledges the legitimacy of the country's new
government and realizes that a coup attempt would trigger a
bloodbath, Stanley Roth said.

"They are acutely aware ... that this is a popularly run and
elected government and that any efforts to overthrow this
government by force would bring the people out onto the streets
and require the type of bloodbath that the military in Indonesia
is simply not willing to do," he said.

During a tense standoff last month between Wahid and former
armed forces chief Gen. Wiranto, U.S. Ambassador to the United
Nations Richard Holbrooke sparked fears that a coup was imminent
when he publicly warned the military not to move against Wahid.

Roth today accused the media of overstating Holbrooke's remarks.
However, he warned that Indonesia was still at a "vulnerable
stage" and its stability was threatened by its ailing economy.

Indonesia's economy collapsed in 1997, plunging the world's
fourth most populous nation into its worst economic crisis in a
generation. Wahid, who took office last October, has promised to
reform the country's economy and boost investment.

Wahid paid an unprecedented visit today to Suharto, who has so
far stymied a government corruption probe by claiming he is too
sick to be questioned. Suharto, who is 78 and suffered two
strokes last year, is suspected of misusing funds belonging to
several charitable foundations during his 32-year reign.

Looking healthy and walking unaided, the former autocrat smiled
to dozens of waiting reporters before greeting Wahid with a hug
in front of his mansion in the capital, Jakarta. The two met for
an hour.



No Subject

2000-02-20 Terurut Topik Faransyah Jaya

AWW,

Kepada rekan2 Permias di daerah East Cost (DC area). Permias DC ada niat untuk 
mengadakan Pormias di daerah DC area. Beberapa informasi dari rekan2 permias di 
informasikan kemungkinan tahun ini Permias Boston atau New York ingin/berminat 
mengadakan Pormias tersebut.

Harap rekan2 pengurus Permias NY dan Boston dapat menkonfirmasi informasi tersebut.

Terimakasih.

Permias DC

Faran
[EMAIL PROTECTED]






Happy New Millenium from the staff at DCEmail.com
http://www.dcemail.com -  FREE Email for the Community



Re: (no subject)

2000-02-09 Terurut Topik Yuri Mansury

Hallo:

thanks buat infonya, kalau boleh, saya minta URL websitenya dimana phone card
tsb akan dijual..

Salam,

Yuri

"J. Tulong, Cgs, Claremont, Ca" wrote:

> Salam,
>
> Sorry lewat jalur umum, tetapi saya rasa ini akan membantu masyarakat
> indonesia di amerika, terutama yang berasal dari jakarta.
>
> Prepaid calling card: 14.9 cents per minute, no connection fee.  bisa dibeli
> langsung lewat internet (mulai minggu depan) atau by mail order.
>
> Distributor and Agent inquiries welcome. Great Commission Schedule.
>
> Great Ideas for fund raising.  Company will co-sponsor events if it is the
> right audience.
>
> Call Joseph
> 909.971.7830 x 22



(no subject)

2000-02-08 Terurut Topik J. Tulong, Cgs, Claremont, Ca

Salam,

Sorry lewat jalur umum, tetapi saya rasa ini akan membantu masyarakat
indonesia di amerika, terutama yang berasal dari jakarta.

Prepaid calling card: 14.9 cents per minute, no connection fee.  bisa dibeli
langsung lewat internet (mulai minggu depan) atau by mail order.

Distributor and Agent inquiries welcome. Great Commission Schedule.

Great Ideas for fund raising.  Company will co-sponsor events if it is the
right audience.

Call Joseph
909.971.7830 x 22



No Subject

2000-02-02 Terurut Topik Indra Gunawan

Test
__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



No Subject

2000-01-07 Terurut Topik Rita Wihardja

The following was written by Audrey Hepburn regarding "Beauty Tips".
>
> For attractive lips, Speak words of kindness.
> For lovely eyes, Seek out the good in people.
> For a slim figure, Share your food with the hungry.
> For beautiful hair, Let a child run his or her fingers through it once a
> day. For poise, Walk with the knowledge you'll never walk alone.
>
> People, even more than things, have to be restored, renewed, revived,
> reclaimed, and redeemed; Never throw out anybody.
> Remember, If you ever need a helping hand, you'll find one at the end
> of your arm.
>
> As you grow older, you will discover that you have two hands, one for
> helping yourself, the other for helping others.
> The beauty of a woman is not in the clothes she wears,
> The figure that she carries, or the way she combs her hair.
> The beauty of a woman must be seen from in her eyes,
> Because that is the doorway to her heart, the place where love resides
>
> The beauty of a woman is not in a facial mole,
> But true beauty in a woman is reflected in her soul.
> It is the caring that she lovingly gives, the passion that she shows,
> and the beauty of a woman with passing years-only grows!
>


LYCOShop is now open. On your mark, get set, SHOP!!!
http://shop.lycos.com/



No Subject

2000-01-07 Terurut Topik Rita Wihardja

Hi all. I received this from someone and I found it   very
meaningful and so send it to you.
   We are born with two eyes in   front
   because we must not always lookbehind,
   but see what lies ahead,   beyond ourselves
   We are born to have two   ears-oneleft, one right
   so we can hear both sides,
   collect both the compliments   andcriticisms,
   to see which are right   We are born with a brain
   concealedin a skull   then no matter how poor we are,
   we are still rich, for no one   cansteal
   what our brain contains,   packing in more jewels and
   ringsthan you can think   We are born with two eyes, two
   ears, but one mouth   for the mouth is a sharp   weapon,
   it can hurt, flirt, kill
   remember our motto: talk less,listen and see more
   We are born with only one   heart,deep in our ribs
   it reminds us to appreciate andgive love from deep within
   Happiness isn't about what   happensto us - it's about
 how we perceive what happens to us. It's the knack   of
finding a positive for every negative, and viewing a setback as a
challenge. If we can just stop wishing for what we don't have, and
start enjoying what we do have, our  lives
 can be richer, more fulfilled and happier.   Thetime to be happy is
 NOW.
--




LYCOShop is now open. On your mark, get set, SHOP!!!
http://shop.lycos.com/



No Subject

2000-01-05 Terurut Topik bRidWaN

l|Bismillaahirrahmaanirrahiim.
l|Assalamu'alaikum wr wbr.
l|
l|SELAMAT HARI IDUL FITRI
l|   1 SYAWAL 1420 H.
l|MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN
l|
l|Mohon maaf atas segala kesalahan dan kehilafan,
l|baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja,
l|yang disadari maupun yang tidak disadari.
l|
l|Semoga Allah SWT menerima Amal Ibadah dan Puasa
l|kita serta mengampuni segala Dosa dan Kehilafan.
l|Amin.
l|
l|
l|Wassalam.
l|bRidWaN



No Subject

1999-12-16 Terurut Topik Pitoyo Suwanto

Halo semua...

Kami dari Indonesia News merencanakan akan menerbitkan
koran perdana berbahasa Indonesia kita pada tanggal 31
Desember 1999 nanti.  Koran ini akan ditujukan kepada
komunitas orang-orang Indonesia di seluruh Amerika.
Untuk kelancaran penyebarannya, kami meminta tolong
kerjasama dari pihak permias di setiap kota untuk
membantu menyebarkan koran-koran yang ada.

Tolong diberitahukan alamat yang bisa dituju, kalau
memungkinkan, akan lebih baik kalau disertai angka
populasi orang Indonesia di sana.  Kami mengharapkan
kerjasama dari kalian semua.

Reply to:
[EMAIL PROTECTED]

Terima kasih banyak...
Pitoyo Suwanto


PS: Untuk pemasangan iklan bisa hubungi Ricky di
(215-668-5560), we have a very special promotion.


__
Do You Yahoo!?
Thousands of Stores.  Millions of Products.  All in one place.
Yahoo! Shopping: http://shopping.yahoo.com



No Subject

1999-12-11 Terurut Topik Andika Abimanyu

>From: E R Juni <[EMAIL PROTECTED]>
>very good... nice to have an ally on this...

"The world is divided into
people who think they are right."
--Bumpersticker :)

Salam kompak Juni..







__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



No Subject

1999-12-09 Terurut Topik E R Juni

At 07:04 AM 12/9/99 -0700, you wrote:

>I don't think you get my point.

mungkin karena sedang 'living on the edge', bersiap2 menunggu balasan dari
jeffrey yang tak kunjung datang juga sampai sekarang heheh...

mana jef ? jangan pura2 lupa gitu dong... ;-)

>>ada yang salah dengan berusaha menghilangkan sara dalam pikiran kita dan
>>berusaha berpikir bahwa setiap manusia itu sama ?
>
>Of course, nothing's wrong with that. saya pikir setiap manusia mesti
>berusaha untuk menghilangkan prejudice dalam pikiran kita.

correct, makanya saya sudah seminggu ini berusaha teriak2 tentang sara tapi
tidak ada yang semangat menanggapi... nampaknya bangsa indonesia (yang saya
asumsikan diwakili oleh milis permias) masih takut untuk mengakui
ke'sara'an-nya... dan yah... apa boleh buat, mau bersatu ? cuma bisa jadi
mimpi aja kalau tetap nggak berani mengakui bahwa kita ini diskriminatif...
sorry to disappoint you all

>>dan berhenti men'judge' seseorang karena identitas 'sara'-nya dan melihat
>>kepribadiannya ?
>
>At this point, I'm with you.

very good... nice to have an ally on this...

>Thanks Juni buat pertanyaannya. Good luck on your final.

why thanks [EMAIL PROTECTED],

how's southbend... ?

:-)


e r juni



No Subject

1999-12-09 Terurut Topik Andika Abimanyu

I don't think you get my point.

>ada yang salah dengan berusaha menghilangkan sara dalam pikiran kita dan
>berusaha berpikir bahwa setiap manusia itu sama ?

Of course, nothing's wrong with that. saya pikir setiap manusia mesti
berusaha untuk menghilangkan prejudice dalam pikiran kita.

>dan berhenti men'judge' seseorang karena identitas 'sara'-nya dan melihat
>kepribadiannya ?

At this point, I'm with you.

Thanks Juni buat pertanyaannya. Good luck on your final.


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



No Subject

1999-12-09 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Hukum alam yg mana? Ah, kan banyak tuh yg datang ke AS. Silakan lihat
bagaimana bentuk adaptasinya. Coba lihat bagaimana kalangan ABC hidup
(American Born Chinese). Coba bandingkan dengan bentuk adaptasi yang ada di
Indonesia.

Iya deh, kalau mau main ideal terus ya silakan deh. Pusing amat...:) Kalau
dari dulu beradaptasi nggak bisa, berarti usaha adaptasinya kurang. Kalau
merasa terancam lalu mau pergi ke Singapura juga boleh deh.

Sebetulnya hal sejenis juga terjadi di Maluku saat ini. Orang Bugis dan
Makasar sudah puluhan atau ratusan tahun di sana. Ujung-ujungnya juga
dibakari dan diusiri. Orang Madura juga sudah lama di Kalbar. Okay-lah,
mungkin yg di Maluku ada dalang di belakangnya sehingga mungkin kebencian
antar etnis. Kalau di Kalbar, orang Madura melakukan kesalahan persis yg
dilakukan oleh keturunan Cina (yg di luar Kalbar dan Bangka/Belitung).

Nah, mau bersama-sama juga boleh. Cuma biasanya orang main tunggu-tungguan.
Tapi sekali lagi kalau mau main ideal, woo..., boleh dong. Cuman banyak
orang bilang bahwa 'life is unfair'.

Himbauan anda yg terakhir itu selalu saja terjadi bila orang bicara masalah
SARA. Di jaman rejim Suharto juga selalu seperti itu. Nyatanya SARA tidak
pernah berhenti malah jadi marak. Cara penyelesaiannya adalah justru dibuka.
Mengeluarkan bisul pasti sakit, tapi kalau anda sudah puas punya bisul
dengan rasa panas dingin yg muncul setiap saat silakan saja.


Jeffrey Anjasmara

'-
>Hukum alam yang anda maksud itu seperti apa sih?
>kelompok minoritas (keturunan) sudah mencoba
>beradaptasi sejak dulu tapi sampai sekarang tidak ada
>hasilnya. tetap saja terancam dan dibakar! ini sudah
>terbukti..loh ! lantas sekarang warga keturunan harus
>mecoba beradaptasi lebih dulu lagi ??? yeah...right !
>bagaimana kalau gerakan anti diskriminasi dimulai
>bersama-samajangan oleh satu pihak saja ??
>Bagaimana jika sekarang dimulai dari anggota mailing
>list ini??? jangan ada lagi 'komentar-komentar' berbau
>'SARA', dan semua (baik keturunan ataupun pribumi)
>adalah sama dan saling menghargai !?
>
>
>
>
>=
>
>=   Iwan Kuntjono, B.Arch. =
>=   MS Interior Environment.   =
>=   University of Wisconsin - Madison. =
>=   Address: 2924 Coho Street. Madison, WI-53713.  =
>=   Phone:(608) 274-3774   FAx:(608) 274-3737  =
>
>__
>Do You Yahoo!?
>Thousands of Stores.  Millions of Products.  All in one place.
>Yahoo! Shopping: http://shopping.yahoo.com

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



No Subject

1999-12-09 Terurut Topik Iwan Kuntjoro

> Soal Huaren.org, jelas mereka besar dan kuat.
Kekuatan mereka sudah teruji dengan
> propaganda perkosaan Mei 1998 yang mereka besarkan
> sampai mencapai skala tak
> terhingga. Akibatnya makin banyak keturunan Cina
> yang kabur dari Indonesia
> dengan alasan yg tidak cukup kuat. Kejadian
> pembakaran dan penjarahan jelas
> ada dan banyak. Perkosaan juga ada tetapi tidak
> banyak. Itu adalah fakta
> simple yang dibesarkan oleh kelompok Huaren dengan
> magnifikasi 1000 kali.

perkosaan memang tidak banyak terjadi, tapi kekerasan
seksual, pembakaran, perampokan, dan tindakan
kekerasan itu adalah fakta yang tidak dibesar-besarkan
yang saya rasa menjadi 'kompor' dari kaburnya
keturunan China ke LN, dan yang ada sebut propaganda
tak terhingga itu adalah tidak betul...ini adalah
fakta. Bagaimana perasaan anda jika bisnis yang anda
bangun sejak dulu habis terbakar dalam 1 hari ???
nyawa anda terancam dan nyaris dibakar hidup-hidup???
Waktu terjadi kerusuhan tahun yang silam, saya masih
di Jakarta dan menolong tetangga saya (yang tinggal di
ruko tersebut) rukonya dibakar dan mereka masih berada
di dalam ruko itu (seluruh keluerga (3 anak kecil plus
2 pembantu dan 1 supir nyaris terbakar hidup-hidup)
untungnya mereka bisa keluar ruko lewat tembok
belakang ruko). Ada lagi tetangga saya (siswi SMA)
yang pada waktu itu sedang pulang ke rumah, dihadang
di tengah jalan dan ditelanjangi di tengah jalan,
kemudian disuruh pulang dengan hanya memakai celana
dalam.
Saya yang 'hanya' melihat kejadian ini dengan mata
kepala sendiri dan terus terang ketakutan dan kesal.
Wajar jika Hal ini membuat banyak warga keturunan
'kabur' ke LN. saya rasa ini merupakan alasan yang
cukup kuat. bukan begitu ???

> Hutang kelompok keturunan Cina di Indonesia adalah
> hutang sosial. Sekali
> mereka mampu bersosialisasi atau jamaknya BERBAUR
> dengan baik, maka tidak
> akan ada masalah di kemudian hari. Secara natural yg
> kecil dan yg baru
> datang yg harus beradaptasi terlebih dahulu. Setelah
> itu kelompok yg besar
> itu baru berubah warna. Dalam hal keturunan Cina,
> tidak mungkin mengharapkan
> yg melayu yg memulai dulu. Itu menyalahi hukum alam.
> Dengan demikian,
> gerakan anti diskriminasi juga harus dimulai oleh
> keturunan Cina, otherwise
> itu akan menjadi pemoles bibir saja.

Hukum alam yang anda maksud itu seperti apa sih?
kelompok minoritas (keturunan) sudah mencoba
beradaptasi sejak dulu tapi sampai sekarang tidak ada
hasilnya. tetap saja terancam dan dibakar! ini sudah
terbukti..loh ! lantas sekarang warga keturunan harus
mecoba beradaptasi lebih dulu lagi ??? yeah...right !
bagaimana kalau gerakan anti diskriminasi dimulai
bersama-samajangan oleh satu pihak saja ??
Bagaimana jika sekarang dimulai dari anggota mailing
list ini??? jangan ada lagi 'komentar-komentar' berbau
'SARA', dan semua (baik keturunan ataupun pribumi)
adalah sama dan saling menghargai !?




=

=   Iwan Kuntjono, B.Arch. =
=   MS Interior Environment.   =
=   University of Wisconsin - Madison. =
=   Address: 2924 Coho Street. Madison, WI-53713.  =
=   Phone:(608) 274-3774   FAx:(608) 274-3737  =

__
Do You Yahoo!?
Thousands of Stores.  Millions of Products.  All in one place.
Yahoo! Shopping: http://shopping.yahoo.com



No Subject

1999-12-08 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Berhubung pasti mental dari milis-milis yg anda tuju, maka untuk
adil/fair-nya saya kirim ulang ke tujuan tadi.

Soal Huaren.org, jelas mereka besar dan kuat. Mungkin saja organisasinya
sekelas organisasi khas internet yang antara ada dan tiada, tetapi kalau mau
mengumpulkan dana pasti akan sukses. Kekuatan mereka sudah teruji dengan
propaganda perkosaan Mei 1998 yang mereka besarkan sampai mencapai skala tak
terhingga. Akibatnya makin banyak keturunan Cina yang kabur dari Indonesia
dengan alasan yg tidak cukup kuat. Kejadian pembakaran dan penjarahan jelas
ada dan banyak. Perkosaan juga ada tetapi tidak banyak. Itu adalah fakta
simple yang dibesarkan oleh kelompok Huaren dengan magnifikasi 1000 kali.

Hutang kelompok keturunan Cina di Indonesia adalah hutang sosial. Sekali
mereka mampu bersosialisasi atau jamaknya BERBAUR dengan baik, maka tidak
akan ada masalah di kemudian hari. Secara natural yg kecil dan yg baru
datang yg harus beradaptasi terlebih dahulu. Setelah itu kelompok yg besar
itu baru berubah warna. Dalam hal keturunan Cina, tidak mungkin mengharapkan
yg melayu yg memulai dulu. Itu menyalahi hukum alam. Dengan demikian,
gerakan anti diskriminasi juga harus dimulai oleh keturunan Cina, otherwise
itu akan menjadi pemoles bibir saja.

Sejarah kita (maaf, anda orang putih apakah orang Indonesia bukan?)
menyatakan bahwa pendatang Cina terjadi bergelombang. Kedatangan mereka
dapat bersambut misal dengan pembauran di wilayah palembang atau Sulawesi
Utara. Atau yang lebih baik lagi terjadi pada jaman akhir kerajaan
Majapahit, Kerajaan Demak dan Pajang serta Cirebon. Kedatangan mereka
bersambut, dan bahkan keturunan pertamanya ada yg menjadi raja. Lain dengan
jaman Mataram di mana mereka membuat kelompok tersendiri, dan makin
terkristal pada jaman VOC di Batavia yg mendatangkan secara tidak alamiah
dari daratan Cina. Mereka gagal beradaptasi, dan akhirnya menjadi kekuatan
yg dimusuhi oleh VOC dan sekaligus oleh Mataram.

Keturunan cina, mau tidak mau atau diakui atau tidak diakui, memegang peran
sebagai kaum pedagang. Masalahnya orang seperti Mardhika memandang bahwa
tindakan pejabat yg menyayangkan pergantian kewarganegaraan disebut sebagai
pandangan kaum melayu, bahwa kaum keturunan diharapkan kembali karena
uangnya. Nah, ini yang konyol dan geblek sekali. Kalau para pengusaha itu
diharapkan kembali agar modalnya tidak dibawa lari ke LN jelas benar sekali,
tetapi apa lalu dapat disebut bahwa orang keturunan Cina hanya dihargai oleh
uang dikantongnya? Saya tahu persis masih banyak yg punya pikiran seperti
Mardhika ini, makanya saya sangat menyayangkan sekali.

Sebagai kekuatan sosial, keturunan cina juga tidak dapat mengangkangi sektor
ekonomi dengan proporsi sedemikian mencolok. Apa yg terjadi di Indonesia
sampai detik ini masih menunjukkan hal ini. Bila hal ini dibiarkan, maka
kehadiran Hitler dengan Jews-nya hanya persoalan waktu. Pertolongan 1000
Huaren tidak akan menolongnya. Satu-satunya cara adalah membuat kondisi
relatif berimbang seperti di Malaysia. Dengan cara ini, tidak ada kelompok
yg lebih kaya dari yg lain. Tidak ada kelompok yg perlu memasang tembok
tinggi karena ketakutan hartanya dirampok atau karena bentuk rasisme lain.
Rasisme akan selalu muncul bila suatu kelompok menbedakan diri sendiri dari
yg lain, baik dalam bersosial, berbisnis, atau berpolitik. Itu adalah
natural.


Jeffrey Anjasmara

--
>From: "leonardi Cyan" <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
>CC: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re:
>Date: Wed, 08 Dec 1999 07:55:05 CST
>
>Lo jadi apa point anda? Diskriminasi karena level hidup, diskriminasi
>karena warna kulit atau diskriminasi politik oleh Mardhika (who is he
>anyways?). Dalam komentar anda yg terdahulu, yg di pelajari oleh para
>Huaren dengan dot org nya ( anda tentunya bermain api, karena believe me
>mereka besar dan kuat, saya orang putih yg mempelajari para huare asal
>China di Indonesia pada khususnya dan di seluruh dunia pada umumnya,
>komentar anda telah sampai dimana mana, dan ini berakibat buruk pada TKI di
>Singapura!, jadi sebaiknya rasa dendam dan dengki, ini yg mereka pegang,
>bukan diskriminasi yg anda maksud di surat ini).
>Soal social politik Indonesia memang terlalu kompliketed saat ini ataupun
>saat lalu. Exploitasi yg anda maksud mungkin benar, tetapi apakah Indonesia
>sudah memiliki infra-structure untuk menexploitasi Irina Jaya sendiri tanpa
>perusahaan asing? Tahukah anda bahwa Kalimantan Timur jauh lebih kaya dari
>Brunaei Darussalam. Tahukah anda bahwa sedikitnya ada 70 mining company di
>Kalimantan Timur saja yang semuanya perusahaan asing dan masyarakat lokal
>tidak menikmati hasilnya? Itulah sebabanya mereka ingin melepaskan diri
>dari Indonesia. Kasus Timor, Aceh, Irian Ambon, Maluku dan lain bukan
>masalah baru. Sejak sebelum menjadi negara Indonesia mereka "tidak" ingin
>menjadi kesatuan. Menjadi satunya karena Belanda menguasai seluruh wilayah
>tersebut, dan 

No Subject

1999-12-07 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



No Subject

1999-12-07 Terurut Topik E R Juni

At 01:58 PM 12/7/99 -0700, you wrote:
>SARA lagi SARA lagi.
>GROW UP deh semuanya, milis ini kan bukan DPR eh taman kanak-kanak.

ada yang salah dengan berusaha menghilangkan sara dalam pikiran kita dan
berusaha berpikir bahwa setiap manusia itu sama ?

dan berhenti men'judge' seseorang karena identitas 'sara'-nya dan melihat
kepribadiannya ?

apakah sara itu hanya boleh didiskusikan di 'kalangan' sendiri ? dalam
'tone' menjelek2kan kalangan lain ?

apakah ini childish ?

hey, [EMAIL PROTECTED] , tolong dijawab deh !


e r juni



No Subject

1999-12-07 Terurut Topik E R Juni

surprisingly, i'm beginning to like you jef...  :-)

tajam, mengigit, dan kelihatannya asal seruduk, tapi saya bisa melihat
bahwa kamu udah merencanakan setiap kata baik2... heheh...

my replies are inline :

At 03:19 PM 12/7/99 -0500, you wrote:
>Bagaimana kalau begini:
>
>1. Tebak-tebak buah mangga
>"jeffrey keturunan cina yg benci dengan keturunan cina yg suka ngomongin
>orang melayu"

bagaimana dengan 'orang melayu' yang suka ngomongin 'keturunan cina' ?

>2. Tebak-tebakan buah kedondong
>"jeffrey keturunan cina yg benci dengan pengusaha keturunan cina yg suka
>menerapkan gaji standar"

bagaimana dengan 'pengusaha melayu' ?

>3. Tebak-tebakan buah apel
>"jeffrey keturunan cina yg benci dengan keturunan cina yg suka melarang
>anaknya nikah dengan melayu"

bagaimana dengan :
"orang melayu yang melarang anaknya nikah dengan keturunan cina" ?
"orang sunda yang melarang anaknya nikah dengan orang padang " ?
"orang jawa yang melarang anaknya nikah dengan orang ambon" ?

gosh... kita bener2 udah terkotak2 kelihatannya...

>4. Tebak-tebakan buah kiwi
>"jeffrey keturunan cina yg benci dengan keturunan cina yg suka tidak mau
>bertoleransi dengan masyarakat sekitar yg sedang susah, dan maksa untuk
>pesta dansa dansi. Yang protes kalau dilarang dengan alasan melanggar hak
>azasi dan membatasi kebudayaan leluhur"

melayu nggak ada yang pesta2 ? dansa dansi ? semua melayu penuh toleransi ?
jef, you have to open your eyes some more jangan lihat apa yang
kepingin kamu lihat aja dong...

tapi melihat nomor2 1-4 di atas, komentar saya secara umum adalah :

GOOD !! now you're right ! kok bisa tiba2 jadi bener ? :-)

tapi pancingan saya kena tepat pada sasarannya..  ha-ha.. gotcha there...

kalau ini yang kamu sebut2 dari awal, kan nggak perlu saya sampe 'mancing'
dengan tebak2 buah manggis kan ? -lol-
coba baca lagi email2 kamu sejak awal perihal 'keturunan cina' ini saya
tidak lihat bahwa arahnya seperti nomor 1,2,3,4 di atas... lalu kenapa
kalau tujuannya memang seperti itu ngomongnya lain ?

:-D (saya bener2 tersenyum lebar nih...)


>Mbak Juni sara, masih ratusan jenis buah lainnya. Diakui atau tidak, itulah

whoops, sorry dipotong dikit, ini salah satu tanda 'ketajaman' lidah
jeffrey, dia berusaha menyentil bahwa saya sara, padahal dari posting saya
di topik yang lain tentunya justru bisa lihat bahwa itu yang paling benci
(kok posting yang itu malah nggak dikomentari jef ?), eeh... sekalian dia
menyentil juga masalah 'krisis gender' saya yang sejak awal di milis ini
memang entah kenapa diragukan orang (mau mancing emosi ?)

well... sorry to disappoint you jef, tapi nggak kena tuh selain nggak
suka diskriminasi sara, saya juga nggak suka diskriminasi gender, jadi
nggak penting buat saya orang tahu saya ini pria atau wanita hanya untuk
menginterpretasikan pendapat saya, yang penting pendapat saya keluar dari
kepala saya... ([EMAIL PROTECTED]) , bukan dari
[EMAIL PROTECTED]/mailcity.com ... dll..

heheh nggak kena jef pancingannya... :-)

>kenyataan di masyarakat cina di Indonesia. Jadi jangan hanya senang
>menggugat dan menghujat dengan berbagai masalah kemasyarakatan. Silakan
>lihat batok kepala sendiri apakah masih ada unsur rasis dalam kepala anda
>atau tidak. Si Rendra kemarin kan kelihatan kalau masih sangat rasis. Apa
>mau membantah bahwa masih terlalu banyak keturunan cina yg berlaku seperti
>rendra?

ini saya setuju... tapi salah satu pihak harus start kan ? saya sih punya
pendapat bahwa untuk menggalang persatuan itu kita harus lupakan yang lama
dan mulai dengan yang baru masalah hukuman sudah-lah.. biar di akhirat
saja nanti, karena kalau belum2 kita harus mikir dengan dendam, kapan mulai
bersatunya ? ini sama saja dengan masalah ayam dan telur jadi kalau
memang (the so called) pembauran mau dijalankan, yang ngerasa sebagai yang
lebih mature ngalah duluan-lah terserah siapa, tapi buktikan bahwa
memang itu yang kita inginkan...

oh ya, di batok kepala saya memang masih ada rasis (dan segala unsur sara
lainnya), maklum didikan orang tua sejak kecil, tapi pelan2 saya berusaha
hilangkan kok... hey, there is always a start for everything dan saya
tidak malu untuk mengakui bahwa di benak saya memang masih ada hal2 sara
yang mengganggu kadang2...

yang lain ada yang berani ngaku ?
(heran, gua udah nanya beberapa kali nggak pernah ada yang jawab... ini
memang nggak perduli apa bener2 takut semua sih ?)

>Wake up mbak Juni sara:) Pembauran harus didasari oleh
>kesetaraan. Kalau tidak maka pembauran hanya dilakukan untuk mengeksploitasi
>masyarakat melayu.

ups, tunggu dulu kamu seolah2 mengatakan bahwa 'pembauran' itu hanya
terkait dengan 'melayu' dan 'non melayu'. apakah tidak ada 'non melayu'
lain selain 'keturunan cina' ? bagaimana dengan bangsa indonesia lain
seperti 'keturunan arab' ? 'orang irian' ? mereka bukan 'melayu' lho...
sementara kita tau sendiri tanah irian sudah dieksploitasi sekian puluh
tahun oleh orde baru (ini tolong jangan dibawa ke detail karena saya

No Subject

1999-12-07 Terurut Topik Andika Abimanyu

SARA lagi SARA lagi.
GROW UP deh semuanya, milis ini kan bukan DPR eh taman kanak-kanak.

>From: Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Date: Tue, 7 Dec 1999 15:19:03 EST
>
>Bagaimana kalau begini:
>
>1. Tebak-tebak buah mangga
>"jeffrey keturunan cina yg benci dengan keturunan cina yg suka ngomongin
>orang melayu"
>
>2. Tebak-tebakan buah kedondong
>"jeffrey keturunan cina yg benci dengan pengusaha keturunan cina yg suka
>menerapkan gaji standar"
>
>3. Tebak-tebakan buah apel
>"jeffrey keturunan cina yg benci dengan keturunan cina yg suka melarang
>anaknya nikah dengan melayu"
>
>4. Tebak-tebakan buah kiwi
>"jeffrey keturunan cina yg benci dengan keturunan cina yg suka tidak mau
>bertoleransi dengan masyarakat sekitar yg sedang susah, dan maksa untuk
>pesta dansa dansi. Yang protes kalau dilarang dengan alasan melanggar hak
>azasi dan membatasi kebudayaan leluhur"
>
>
>Mbak Juni sara, masih ratusan jenis buah lainnya. Diakui atau tidak, itulah
>kenyataan di masyarakat cina di Indonesia. Jadi jangan hanya senang
>menggugat dan menghujat dengan berbagai masalah kemasyarakatan. Silakan
>lihat batok kepala sendiri apakah masih ada unsur rasis dalam kepala anda
>atau tidak. Si Rendra kemarin kan kelihatan kalau masih sangat rasis. Apa
>mau membantah bahwa masih terlalu banyak keturunan cina yg berlaku seperti
>rendra? Wake up mbak Juni sara:) Pembauran harus didasari oleh
>kesetaraan. Kalau tidak maka pembauran hanya dilakukan untuk
>mengeksploitasi
>masyarakat melayu. Pembauran juga tidak dapat dilakukan dengan memasang
>tembok tinggi di kawasan rumahnya. Pembauran tidak dapat dilakukan dengan
>cara menguasai usaha partai besar, dan tidak adil dalam mendistribusikan ke
>retailer berdasarkan sipit tidaknya mata. Kalau ini bisa dihilangkan, nah,
>barulah keturunan cina dapat dikatakan berbaur dengan yg melayu. Kalau
>tidak, itulah bukti bahwa yg cina yg diskriminasi kepada yg melayu. Gitu
>kan?
>
>Satu lagi, siapa yg nggak ingin Indonesia bersatu? Bukannya si Mardhika yg
>bilang bercerai berai bukan berarti runtuh? Dimana-mana kalau sudah
>bercerai
>berai ya runtuh. Kok aneh. Masih ada postingnya tuh:) Lho kok anda
>potong sih? Wah, curang.
>
>
>Jeffrey Anjasmara
>
>NB: Masak umur 19 tahun dibilang remaja belum matang? Umur segitu sih
>remaja
>ketuaan. Kan batas remaja itu 17 tahun. Lagi pula umur 19 tahun sih sudah
>ada yg punya anak 3 tuh.
>
>
>
>>From: E R Juni <[EMAIL PROTECTED]>
>>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>>To: [EMAIL PROTECTED]
>>Date: Tue, 7 Dec 1999 13:16:46 -0600
>>
>>setelah saya lihat2, jeffrey ini kok benci sekali sama keturunan cina yah
>>?
>>
>>hmm  tebak2 buah manggis :
>>
>>"jeffrey adalah keturunan cina yang nggak suka kalau keturunan cina
>>berbaur
>>dengan yang lain"
>>
>>heheh... bener nggak jef ?
>>
>>saya paling geli liat kata2 'divide et impera' di sini hihihi yang
>>ngadu domba itu sapa ?
>>
>>satu lagi tebakan saya :
>>
>>"umur jeffrey sekitar 19 tahun, remaja yang masih belum matang, tapi hobby
>>politik"
>>
>>yah, baguslah... ada juga remaja indonesia yang pandai omong seperti
>>jeffrey ini, saya dukung deh, hanya mungkin milis permias harus lebih
>>membimbing supaya adik2 seperti jeffrey ini tidak salah langkah
>>
>>jadi bagi yang sudah dewasa (tidak hanya usia tapi lebih penting adalah
>>pikiran), mari kita bimbing adik jeffrey supaya pikirannya cepat matang,
>>jangan terus ikut terpancing dan jadi ikut2an 'childish' seperti dia
>>dan terjebak untuk perang (s/a/r/a -- pick your choice) dan membuat
>>indonesia tak kunjung bersatu.
>>
>>kalau tebakan kedua saya di atas salah, ya mohon dimaafkan,
>>
>>tapi tolong jef : "GROW UP !"
>>
>>
>>e r juni
>>
>>At 11:03 AM 12/7/99 -0500, you wrote:
>>
>>>Sebagai bangsa pengembara, suatu state yang lemah jelas akan lebih
>>>menguntungkan. Untuk itulah orang-orang seperti Mardika Wisesa dan juga
>>>Christianto Wibisono sangat gencar melancarkan apa yang saya sebut divide
>>>et
>>>impera. Mari kita lihat pendapat Mardhika lagi:
>>>
>>>Nah, memang yang diharapkan adalah bercerai berai, yang diharapkan adalah
>>>agar Irian merdeka. Mengapa? Semua mempunyai motif ekonomi. Kalau
>>>berhasil
>>>jadi negara baru, siapa yang berpeluang ke sana? Yang terjadi selama ini
>>>adalah usaha eksploitasi pada kelompok yg lebih rendah taraf berpikirnya,
>>>kemampuan bersaing ekonominya, dll. Tak heran ungkapan diskriminasi
>>>paling
>>>sering disuarakan karena membahayakan kepentingan kelompok tertentu.
>>>Ingat,
>>>kapan mengucapkan, siapa yg mengucapkan mempunyai dampak yg sangat
>>>berbeda.
>>>
>>>
>>>Jeffrey Anjasmara
>>
>
>__
>Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
>

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



No Subject

1999-12-07 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Bagaimana kalau begini:

1. Tebak-tebak buah mangga
"jeffrey keturunan cina yg benci dengan keturunan cina yg suka ngomongin
orang melayu"

2. Tebak-tebakan buah kedondong
"jeffrey keturunan cina yg benci dengan pengusaha keturunan cina yg suka
menerapkan gaji standar"

3. Tebak-tebakan buah apel
"jeffrey keturunan cina yg benci dengan keturunan cina yg suka melarang
anaknya nikah dengan melayu"

4. Tebak-tebakan buah kiwi
"jeffrey keturunan cina yg benci dengan keturunan cina yg suka tidak mau
bertoleransi dengan masyarakat sekitar yg sedang susah, dan maksa untuk
pesta dansa dansi. Yang protes kalau dilarang dengan alasan melanggar hak
azasi dan membatasi kebudayaan leluhur"


Mbak Juni sara, masih ratusan jenis buah lainnya. Diakui atau tidak, itulah
kenyataan di masyarakat cina di Indonesia. Jadi jangan hanya senang
menggugat dan menghujat dengan berbagai masalah kemasyarakatan. Silakan
lihat batok kepala sendiri apakah masih ada unsur rasis dalam kepala anda
atau tidak. Si Rendra kemarin kan kelihatan kalau masih sangat rasis. Apa
mau membantah bahwa masih terlalu banyak keturunan cina yg berlaku seperti
rendra? Wake up mbak Juni sara:) Pembauran harus didasari oleh
kesetaraan. Kalau tidak maka pembauran hanya dilakukan untuk mengeksploitasi
masyarakat melayu. Pembauran juga tidak dapat dilakukan dengan memasang
tembok tinggi di kawasan rumahnya. Pembauran tidak dapat dilakukan dengan
cara menguasai usaha partai besar, dan tidak adil dalam mendistribusikan ke
retailer berdasarkan sipit tidaknya mata. Kalau ini bisa dihilangkan, nah,
barulah keturunan cina dapat dikatakan berbaur dengan yg melayu. Kalau
tidak, itulah bukti bahwa yg cina yg diskriminasi kepada yg melayu. Gitu
kan?

Satu lagi, siapa yg nggak ingin Indonesia bersatu? Bukannya si Mardhika yg
bilang bercerai berai bukan berarti runtuh? Dimana-mana kalau sudah bercerai
berai ya runtuh. Kok aneh. Masih ada postingnya tuh:) Lho kok anda
potong sih? Wah, curang.


Jeffrey Anjasmara

NB: Masak umur 19 tahun dibilang remaja belum matang? Umur segitu sih remaja
ketuaan. Kan batas remaja itu 17 tahun. Lagi pula umur 19 tahun sih sudah
ada yg punya anak 3 tuh.



>From: E R Juni <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Date: Tue, 7 Dec 1999 13:16:46 -0600
>
>setelah saya lihat2, jeffrey ini kok benci sekali sama keturunan cina yah ?
>
>hmm  tebak2 buah manggis :
>
>"jeffrey adalah keturunan cina yang nggak suka kalau keturunan cina berbaur
>dengan yang lain"
>
>heheh... bener nggak jef ?
>
>saya paling geli liat kata2 'divide et impera' di sini hihihi yang
>ngadu domba itu sapa ?
>
>satu lagi tebakan saya :
>
>"umur jeffrey sekitar 19 tahun, remaja yang masih belum matang, tapi hobby
>politik"
>
>yah, baguslah... ada juga remaja indonesia yang pandai omong seperti
>jeffrey ini, saya dukung deh, hanya mungkin milis permias harus lebih
>membimbing supaya adik2 seperti jeffrey ini tidak salah langkah
>
>jadi bagi yang sudah dewasa (tidak hanya usia tapi lebih penting adalah
>pikiran), mari kita bimbing adik jeffrey supaya pikirannya cepat matang,
>jangan terus ikut terpancing dan jadi ikut2an 'childish' seperti dia
>dan terjebak untuk perang (s/a/r/a -- pick your choice) dan membuat
>indonesia tak kunjung bersatu.
>
>kalau tebakan kedua saya di atas salah, ya mohon dimaafkan,
>
>tapi tolong jef : "GROW UP !"
>
>
>e r juni
>
>At 11:03 AM 12/7/99 -0500, you wrote:
>
>>Sebagai bangsa pengembara, suatu state yang lemah jelas akan lebih
>>menguntungkan. Untuk itulah orang-orang seperti Mardika Wisesa dan juga
>>Christianto Wibisono sangat gencar melancarkan apa yang saya sebut divide
>>et
>>impera. Mari kita lihat pendapat Mardhika lagi:
>>
>>Nah, memang yang diharapkan adalah bercerai berai, yang diharapkan adalah
>>agar Irian merdeka. Mengapa? Semua mempunyai motif ekonomi. Kalau berhasil
>>jadi negara baru, siapa yang berpeluang ke sana? Yang terjadi selama ini
>>adalah usaha eksploitasi pada kelompok yg lebih rendah taraf berpikirnya,
>>kemampuan bersaing ekonominya, dll. Tak heran ungkapan diskriminasi paling
>>sering disuarakan karena membahayakan kepentingan kelompok tertentu.
>>Ingat,
>>kapan mengucapkan, siapa yg mengucapkan mempunyai dampak yg sangat
>>berbeda.
>>
>>
>>Jeffrey Anjasmara
>

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



No Subject

1999-12-07 Terurut Topik E R Juni

setelah saya lihat2, jeffrey ini kok benci sekali sama keturunan cina yah ?

hmm  tebak2 buah manggis :

"jeffrey adalah keturunan cina yang nggak suka kalau keturunan cina berbaur
dengan yang lain"

heheh... bener nggak jef ?

saya paling geli liat kata2 'divide et impera' di sini hihihi yang
ngadu domba itu sapa ?

satu lagi tebakan saya :

"umur jeffrey sekitar 19 tahun, remaja yang masih belum matang, tapi hobby
politik"

yah, baguslah... ada juga remaja indonesia yang pandai omong seperti
jeffrey ini, saya dukung deh, hanya mungkin milis permias harus lebih
membimbing supaya adik2 seperti jeffrey ini tidak salah langkah

jadi bagi yang sudah dewasa (tidak hanya usia tapi lebih penting adalah
pikiran), mari kita bimbing adik jeffrey supaya pikirannya cepat matang,
jangan terus ikut terpancing dan jadi ikut2an 'childish' seperti dia
dan terjebak untuk perang (s/a/r/a -- pick your choice) dan membuat
indonesia tak kunjung bersatu.

kalau tebakan kedua saya di atas salah, ya mohon dimaafkan,

tapi tolong jef : "GROW UP !"


e r juni

At 11:03 AM 12/7/99 -0500, you wrote:

>Sebagai bangsa pengembara, suatu state yang lemah jelas akan lebih
>menguntungkan. Untuk itulah orang-orang seperti Mardika Wisesa dan juga
>Christianto Wibisono sangat gencar melancarkan apa yang saya sebut divide et
>impera. Mari kita lihat pendapat Mardhika lagi:
>
>Nah, memang yang diharapkan adalah bercerai berai, yang diharapkan adalah
>agar Irian merdeka. Mengapa? Semua mempunyai motif ekonomi. Kalau berhasil
>jadi negara baru, siapa yang berpeluang ke sana? Yang terjadi selama ini
>adalah usaha eksploitasi pada kelompok yg lebih rendah taraf berpikirnya,
>kemampuan bersaing ekonominya, dll. Tak heran ungkapan diskriminasi paling
>sering disuarakan karena membahayakan kepentingan kelompok tertentu. Ingat,
>kapan mengucapkan, siapa yg mengucapkan mempunyai dampak yg sangat berbeda.
>
>
>Jeffrey Anjasmara



No Subject

1999-12-07 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ternyata email saya disampaikan ke milis Huaren. Bagus itu, jadi bahan
omongan bahwa orang melayu disebut sebagai orang pemalas, tidak
berkemampuan, mudah disogok, tidak punya life, tidak punya motivasi juga
dapat terungkap dengan jelas.

Jelas pandangan seperti ini tidak ada pada semua orang keturunan China,
tetapi penyakit ini diidap oleh sebagian besar keturunan China. Masalahnya
anti diskriminasi harus didasari oleh perasaan setaraf. Kalau yang satu
merasa lebih tinggi, lebih civilized, lalu apa yang disebut diskriminasi
itu?

Sebagai bangsa pengembara, suatu state yang lemah jelas akan lebih
menguntungkan. Untuk itulah orang-orang seperti Mardika Wisesa dan juga
Christianto Wibisono sangat gencar melancarkan apa yang saya sebut divide et
impera. Mari kita lihat pendapat Mardhika lagi:

>Bang Amien, bagaimana janji Federalisme nya, Gus mana referendum yang
>dijanjikan sebelum menjadi presiden, Irian kapan merdekanya???
>
>Bersatu bukan berarti teguh, bercerai berai bukan berarti runtuh
>
>Mardhika Wisesa

Nah, memang yang diharapkan adalah bercerai berai, yang diharapkan adalah
agar Irian merdeka. Mengapa? Semua mempunyai motif ekonomi. Kalau berhasil
jadi negara baru, siapa yang berpeluang ke sana? Yang terjadi selama ini
adalah usaha eksploitasi pada kelompok yg lebih rendah taraf berpikirnya,
kemampuan bersaing ekonominya, dll. Tak heran ungkapan diskriminasi paling
sering disuarakan karena membahayakan kepentingan kelompok tertentu. Ingat,
kapan mengucapkan, siapa yg mengucapkan mempunyai dampak yg sangat berbeda.


Jeffrey Anjasmara

---
>From: "leonardi Cyan" <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>CC: [EMAIL PROTECTED]
>Date: Sat, 04 Dec 1999 21:46:29 CST
>
>From: "rendra" <[EMAIL PROTECTED]>
>To: <[EMAIL PROTECTED]>
>Date: Thu, 2 Dec 1999 23:15:23 -0800
>
>Dengan Hormat:
>Ini sungguh menggugah hati saya, tadinya memang agak panas juga membaca
>tulisan Sdr. Anjasmara, tapi mungkin ada benarnya. Mungkin ini saatnya bagi
>orang2 keturunan menyadari bahwa mereka tidak welcome di indonesia, karena
>orang2 dangkal dan rendah seperti Sdr. Anjasmara ini menurut saya lebih
>dari
>90% orang keturunan melayu, bukan pribumi juga, karena jelas dari sejarah
>pribumi indoneisa itu masih keturunan China juga!!. Kalau orang2 keturunan
>China di Indonesia masih mau tinggal di Indonesia a itu tadi resikonya
>tidak
>welcome. Mungkin bukan hanya racial saja seperti Sdr. Anjasmara sebutkan,
>maklum dia kan, itu tadi yg saya bilang dangkal otaknya (ingat yg pintar
>seperti Professor Doctor Ing Diplom BJ Habibie saja masih "dangkal",
>menyatakan Chna masih tertinggal 20 Tahun di aviation ketimbang Indonesia
>dengan CN250, dimana China sudah mengorbitkan kendaraan ruang
>angkasanya..lo
>kan?..) Juga saya yakin seorang Anjasmara tidak tahu bahwa Chinese dan
>Agyptian mempunyai kebudayaan tertinggi di dunia, dan melayu adalah
>keturunannya yg paling buncit dan belum civilized
>apalagi seorang ..siapa?? Anjasmara(H), kembali soal rasial tadi.
>Sebagian rakyat indonesia masih belum bertumbuh secara pendidikan moral &
>mental tadi dengan sendirinya mudah di"pakai" oleh orang "dangkal" yang
>malas tetapi mempunyai kelicikan, "greed" & kedengkian besar, sehingga
>tidak bisa berhasil dalam hdup terlebih dalam bidang ekonomi. Maka
>kekurangan "will" tersebut diadaptasikan sebagai kedengkian, iri, dalam
>kadar yg lebih tinggi yg dinamakan rasialis tersebut tadi. Seperti saya
>selalu bilang bahwa orang2 keturunan Chinese yang masih suka di indonesia
>itu ada tiga golongan. Satu golongan Crazy, Stupid, and Poor. Yg kaya
>karena kolusi, tentu masih mengharap bisa "menggarap" para melayu yg mereka
>pikir bodoh dan tidak punya will tadi. Ngapain susah2 di LN kerja, disini
>melayu2
>itu gua sogok aja mau berbuat apa saja. Mau plesir, wah yg katanya
>berpenduduk muslim terbesar, eh ternyata mempunyai perpelacuran terbesar
>juga? So much for "haram". Kedua yg stupid, ya seperti Kwik yg menteri itu
>(sekaligus membuktikan bahwa melayu tidak ngerti ekonomi, maka KKG yg
>keturunan di"jadiin" mentri. Stupid karena mereka2 ini tidak punya "life",
>tidak mempunyai motivasi hidup, mereka ingin menjadi "somebody else" dengan
>numpang negara orang, pengorbanannya dicemooh oleh kedua belah pihak,
>makanya "stupid". Golongan poor, ya ini yg paling kasihan. Orang seperti
>Sdr. Anjasmara ini tentunya ingusnya masih meler, leho'an orang bandung
>bilang. Tidak usah jauh2 lihat di Kalimantan, pontianak, Di Jakarta saja
>banyak sekali golongan Chinese yg sungguh2 miskin, lihat saja di pecinan
>juga di gang2 roxy, banyak sekali, mereka membaur, memakai sumur yg sama,
>dsb. Apa Sdr. Anjasmara tahu? Apa dia juga tahu kalau petani jeruk di
>Pontianak juga
>golongan ini, juga penarik becak, supir angkutan umum, dsb?.
>Berpendek cerita, berkali kali, saya berkata, orang2 seperti Anjasmara ini
>typical orang keturunan melayu malas, dengki, iri, mungkin tidak rasialis
>(kalo terima duit dari China), yg jelas orang jenis ini telah "l

No Subject

1999-12-02 Terurut Topik Mirza Raditya

Salam Permias,

saya artikel dibawah ini saya dpt forward dr seorg temen...:
mirza



The leading cause of breast cancer is the use
of anti-perspirant.
What? Yes, ANTI-PERSPIRANT.
Most of the products out there are an anti-perspirant/deodorant
combination so go home and check your labels.
Deodorant is fine, anti-perspirant is not.
Here's why: The human body has a few areas
that it uses to purge toxins; behind the knees, behind the ears,
groin area, and armpits.
The toxins are purged in the form of perspiration.
Anti-perspirant, as the name clearly indicates,
prevents you from perspiring, thereby inhibiting the body from
purging toxins from below the armpits.
These toxins do not just magically disappear. Instead, the body
deposits them in the lymph nodes below the arms
since it cannot sweat them out. This causes a high concentration of toxins
and leads
to cell a.k.a.CANCER. Nearly all breast cancer tumors occur in the
upper outside quadrant of the breast area. This is precisely where
the lymph nodes are located. Additionally, men are less likely
(but not completely exempt) to develop breast cancer prompted by
anti-perspirant usage because most of the anti-perspirant product is caught
in
their
hair and is not directly applied to the skin. Women who apply
anti-perspirant right after shaving increase the risk further because
shaving
causes almost imperceptible nicks in the skin which give
the chemicals entrance into the body from the armpit area.

PLEASE pass this along to anyone you care about.
Breast cancer is becoming frighteningly common. This
awareness may save lives.If you are skeptical about these
findings, I urge you to do some research for yourself.
You will arrive at the same conclusions, I assure you.

Thank you.

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: (No Subject)

1999-10-17 Terurut Topik bRidWaN

We...ngeri oyy..?
Saya juga ngeri koq, bukan anda saja.
Saat ini kita menunggu tanggal 20, apa
gerangan yang akan terjadi.

Paling2 saya hanya berdoa, agar para wakil
Rakyat tidak buta dan tuli.


Salam,
bRidWaN

At 09:20 AM 10/16/99 -0400, Faransyah Jaya wrote:
>saya pribadi tidak mempermasalah kata "sama dengan AR"
>yang saya takutkan kata "hasilnya sama dengan priode orba."
>
>kalo AR sama dengan pak nas saat itu dan kemudian hasilnya
>jadinya ORBA juga..
>
>wes.. ngeri oyy..
>faran
>--

>On Sat, 16 Oct 1999 17:23:40   bRidWaN wrote:
>> Kelihatannya ada yang aneh dari Pernyataan Pak Nas.
>> Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada beliau,
>> menurut saya adalah sangat berbeda antara Pak Nas
>> dan Pak Amien. Yang sama hanyalah sama-sama menjadi
>> Ketua Majelis. Itu saja.
>>
>> Selain-nya ya jelas beda ; MPR sekarang adalah hasil
>> Pemilu, sedangkan MPRS kala itu bukan hasil Pemilu.
>> Cara Pemilihan Ketua juga beda.
>> Permasalahannya juga beda ketika itu. Demonstrasi
>> juga sangat ber-beda, baik misi dan suasananya,
>> yang tentunya penanganannyapun berbeda.
>>
>> Sebetulnya tidak layak bagi saya mengomentari
>> pernyataan Jenderal Besar yang terhormat, tetapi
>> saya ingin mengingatkan bahwa yang saya dengar
>> cara pemilihan anggota MPRS kala itu adalah
>> 'main-tunjuk'.
>>
>> Saya pernah berpikir ketika Pak Harto selalu
>> mengumandangkan kata 'Konstitusional', saya suka
>> bertanya apakah penunjukan Pak Harto itu adalah
>> Konstitusional atau bukan.
>>
>> Tapi ya sudahlah, mungkin informasi yang saya
>> terima memang salah, mungkin tulisan2 dibuku
>> Sejarahlah yang betul.
>>
>> Saya masih berharap agar suatu ketika para
>> sejarawan akan meluruskan semua informasi
>> mengenai masalah disekitar pergantian Pimpinan
>> Nasional kala itu.
>>
>> Ada komentar ?
>>
>>
>> Salam,
>> bRidWaN
>>
>> --
>>Jenderal Besar AH Nasution:
>>Amien Rais Itu Seperti Saya
>>
>>detikcom, Jakarta- Jenderal Besar Abdul Haris Nasution alias Pak Nas,
>>mengakui posisi Amien Rais sebagai Ketua MPR sama seperti ketika
>>dirinya menduduki posisi itu puluhan tahun lalu. "Apa yang dialami
>>Amien Rais sebagai Ketua MPR sekarang, sama saja dengan saya dulu
>>ketika jadi Ketua MPRS,  ujar Pak Nas...
>>
>>http://www.detik.com/berita/199910/19991016-1518.htm
>>
>
>
>DC Email!
>free email for the community - http://www.DCemail.com
>
>



(No Subject)

1999-10-16 Terurut Topik Faransyah Jaya

saya pribadi tidak mempermasalah kata "sama dengan AR"

yang saya takutkan kata "hasilnya sama dengan priode orba."

kalo AR sama dengan pak nas saat itu dan kemudian hasilnya jadinya ORBA juga..

wes.. ngeri oyy..
faran
--

On Sat, 16 Oct 1999 17:23:40   bRidWaN wrote:
>Kelihatannya ada yang aneh dari Pernyataan Pak Nas.
>Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada beliau,
>menurut saya adalah sangat berbeda antara Pak Nas
>dan Pak Amien. Yang sama hanyalah sama-sama menjadi
>Ketua Majelis. Itu saja.
>
>Selain-nya ya jelas beda ; MPR sekarang adalah hasil
>Pemilu, sedangkan MPRS kala itu bukan hasil Pemilu.
>Cara Pemilihan Ketua juga beda.
>Permasalahannya juga beda ketika itu. Demonstrasi
>juga sangat ber-beda, baik misi dan suasananya,
>yang tentunya penanganannyapun berbeda.
>
>Sebetulnya tidak layak bagi saya mengomentari
>pernyataan Jenderal Besar yang terhormat, tetapi
>saya ingin mengingatkan bahwa yang saya dengar
>cara pemilihan anggota MPRS kala itu adalah
>'main-tunjuk'.
>
>Saya pernah berpikir ketika Pak Harto selalu
>mengumandangkan kata 'Konstitusional', saya suka
>bertanya apakah penunjukan Pak Harto itu adalah
>Konstitusional atau bukan.
>
>Tapi ya sudahlah, mungkin informasi yang saya
>terima memang salah, mungkin tulisan2 dibuku
>Sejarahlah yang betul.
>
>Saya masih berharap agar suatu ketika para
>sejarawan akan meluruskan semua informasi
>mengenai masalah disekitar pergantian Pimpinan
>Nasional kala itu.
>
>Ada komentar ?
>
>
>Salam,
>bRidWaN
>
>--
>Jenderal Besar AH Nasution:
>Amien Rais Itu Seperti Saya
>
>detikcom, Jakarta- Jenderal Besar Abdul Haris Nasution alias Pak Nas,
>mengakui posisi Amien Rais sebagai Ketua MPR sama seperti ketika
>dirinya menduduki posisi itu puluhan tahun lalu. "Apa yang dialami
>Amien Rais sebagai Ketua MPR sekarang, sama saja dengan saya dulu
>ketika jadi Ketua MPRS,  ujar Pak Nas...
>
>http://www.detik.com/berita/199910/19991016-1518.htm
>


DC Email!
free email for the community - http://www.DCemail.com



No Subject

1999-10-16 Terurut Topik bRidWaN

Kelihatannya ada yang aneh dari Pernyataan Pak Nas.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada beliau,
menurut saya adalah sangat berbeda antara Pak Nas
dan Pak Amien. Yang sama hanyalah sama-sama menjadi
Ketua Majelis. Itu saja.

Selain-nya ya jelas beda ; MPR sekarang adalah hasil
Pemilu, sedangkan MPRS kala itu bukan hasil Pemilu.
Cara Pemilihan Ketua juga beda.
Permasalahannya juga beda ketika itu. Demonstrasi
juga sangat ber-beda, baik misi dan suasananya,
yang tentunya penanganannyapun berbeda.

Sebetulnya tidak layak bagi saya mengomentari
pernyataan Jenderal Besar yang terhormat, tetapi
saya ingin mengingatkan bahwa yang saya dengar
cara pemilihan anggota MPRS kala itu adalah
'main-tunjuk'.

Saya pernah berpikir ketika Pak Harto selalu
mengumandangkan kata 'Konstitusional', saya suka
bertanya apakah penunjukan Pak Harto itu adalah
Konstitusional atau bukan.

Tapi ya sudahlah, mungkin informasi yang saya
terima memang salah, mungkin tulisan2 dibuku
Sejarahlah yang betul.

Saya masih berharap agar suatu ketika para
sejarawan akan meluruskan semua informasi
mengenai masalah disekitar pergantian Pimpinan
Nasional kala itu.

Ada komentar ?


Salam,
bRidWaN

--
Jenderal Besar AH Nasution:
Amien Rais Itu Seperti Saya

detikcom, Jakarta- Jenderal Besar Abdul Haris Nasution alias Pak Nas,
mengakui posisi Amien Rais sebagai Ketua MPR sama seperti ketika
dirinya menduduki posisi itu puluhan tahun lalu. "Apa yang dialami
Amien Rais sebagai Ketua MPR sekarang, sama saja dengan saya dulu
ketika jadi Ketua MPRS,” ujar Pak Nas...

http://www.detik.com/berita/199910/19991016-1518.htm



No Subject

1999-10-12 Terurut Topik Mirza Raditya


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
 mad%5fface.jpg


(No Subject)

1999-10-08 Terurut Topik Rita Wihardja

 Subject:
Fw: FW: FW: Microsoft and AOL merger
 Show brief 
headers | Show all headers
  From:
"Jeff Yorke" <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  Date:
October 6, 1999 10:27:36 PM EDT

  To:
cammie leonardini <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
Brice Fialcowitz <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
B F <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
Brian Catalano <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
Brian Catalano <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
Brian Catalano <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
Benson Ty <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
Erin Pasternack <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
denise sparks <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
Dean Rowen <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
Cyndi Boynton <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
creepy <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
Terry Tompkins <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
Terri Lynn <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
Robert Rankin Walker <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
Robert E. Yorke <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
Rebecca Gale <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
Sounni de Fontenay <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
Sonya Wilson <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
pete shimazaki doktor <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
Netscape AOL Instant Messenger <[EMAIL PROTECTED]>Add to 
Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
Randy Carr <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
"Manges, Marleen" <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
Lonnie Pearlman <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
Jimmy <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
Jeff Yorke <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
James Fahnestock <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  To:
Verdugo <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
ty d <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
ARTIFEX <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
Andre Calilhanna <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
Ali Handal <[EMAIL PROTECTED]>Add to Address Book

  To:
[EMAIL PROTECTED]Add to Address Book

  CC:




 - Original Message -
 From: platprod <[EMAIL PROTECTED]>
 To: James Fahnestock <[EMAIL PROTECTED]>
 Sent: Wednesday, October 06, 1999 6:05 PM
 Subject: Fw: FW: FW: Microsoft and AOL merger


 >
 > -Original Message-
 > From: Brian Bailey
 <[EMAIL PROTECTED]>
 > To: Wayne Takamure <[EMAIL PROTECTED]>; Todd
 Weatherill
 > <[EMAIL PROTECTED]>; Steve Esnard
 <[EMAIL PROTECTED]>; Stephen Oakley
 > <[EMAIL PROTECTED]>; Stephanie Sullivan
 > <[EMAIL PROTECTED]>; Stacie
 Genchi <[EMAIL PROTECTED]>;
 > Scott Jackson <[EMAIL PROTECTED]>; SCOTT
 HOGAN <[EMAIL PROTECTED]>;
 > SCOTT curtis <[EMAIL PROTECTED]>; Russ
 Dickson
 > <[EMAIL PROTECTED]>; Russ Dickson
 <[EMAIL PROTECTED]>; RUS GUILD
 > <[EMAIL PROTECTED]>; Rob/Marion
 Strange
 > <[EMAIL PROTECTED]>; Pat Ezzell
 <[EMAIL PROTECTED]>; NOEL
 MCCORD
 > <[EMAIL PROTECTED]>; NANCY THALL
 <[EMAIL PROTECTED]>; Minja Parker
 > <[EMAIL PROTECTED]>; Mike Pitt
 <[EMAIL PROTECTED]>; MIKAYLA TEESE
 > <[EMAIL PROTECTED]>; Michael Burns
 <[EMAIL PROTECTED]>; Melissa Hudlin
 > <[EMAIL PROTECTED]>; Matt Bovard
 <[EMAIL PROTECTED]>; MATT arthur
 > <

No Subject

1999-09-30 Terurut Topik WILLIAM M MCCALL




"UNSUBSCRIBE"


No Subject

1999-09-29 Terurut Topik yenny lasmana

sorry lupa bilangin kalo temen saya tinggal di LA..so
maybe only for those who live in LA area.

thanks
__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



No Subject

1999-09-29 Terurut Topik yenny lasmana

Hi,
I'm just helping my friend who needs to buy a car.

Benz C-class, BMW 3 series, or Lexus ES 300
Year range between 1993 to 1996

If you have one and interested to sell it,
please contact Jacky at 626-289-3976

Thanks.


__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



No Subject

1999-09-29 Terurut Topik bRidWaN

Wah, ada kabar menggembirakan dari Golkar, ternyata
Reformasi suadah dimulai duluan



Berita dari detikcom:
Jakarta- A Gumiwang Kartasasmita boleh berbangga diri.
Putera mantan Menko Ekuin Ginanjar Kartasamita itu terdaftar
sebagai anggota DPR RI dengan usia termuda.
Usianya genap 30 tahun pada 3 Januari 1999 lalu.



No Subject

1999-09-27 Terurut Topik bRidWaN

Billy Yoedono...

Dulu disangka orang dia adalah Pejabat yang
bersih, karena keluguannya. Rupanya waktu
itu dia sudah 'loyal' dengan RI-2 instead
of RI-1. (ICMI kan ?)

Dulu disangka orang dia pintar dan Profesional,
engga taunya dia tak lebih dari seorang 'clerk'.

Ah, maafkan saya atas keluguan saya ini.


Salam,
bRidWaN




Penyesalan IMF Pada BPK Soal Longform
Billy Joedono Tolak Komentar
Reporter: Irna Gustia W

detikcom, Jakarta- Penyesalan IMF dan Bank Dunia terhadap
keenganan BPK membuka longform hasil audit PwC dalam Baligate,
ditanggapi dingin oleh Ketua BPK, Billy Joedono...
..

seterusnya baca di:
http://www.detik.com/berita/199909/19990927-1410.htm



No Subject

1999-09-23 Terurut Topik alex

SET PERMIAS OFF

At 07:30 AM 09/24/1999 +0700, you wrote:
>Ada yang lihat wawancara Islamiyati reporter RCTI dengan salah satu pimpinan
>demo mahasiswa ?
>
>Sang reporter menanyakan kepada mahasiswa tersebut bagian mana dari UU PKB
>yang dia tidak setuju.
>Dijawab oleh mahasiswa tersebut bahwa banyak bagian di PKB yang tidak
>disetujuinya. Kembali sang reporter menanyakan bagian mana. Terlihat
>kepanikan dan kegugupan dari sang mahasiswa karena tidak tahu bagaimana
>menjawabnya. Akhirnya sang reporter menanyakan ... " Anda baca nggak sich
>RUU PKB itu ? ".
>
>Very funny :-) sebuah potret mahasiswa Indonesia
>
>Diktat dan buku kuliahnya pun mungkin tidak dibaca, apalagi RUU PKB yang
>sedemikian tebal dan njelimet penjelasannya.
>
>Pokoknya demo, begitu kali ya kata para mahasiswa, nanti baca belakangan
>kalo udah deket ujian.
>
>Soe
>



Re: (No Subject)

1999-09-17 Terurut Topik Sri T Arundhati

setahuku ya sama seperti yang Donald Saluling itu,
[EMAIL PROTECTED] itu...maaf ndak tahu



Re: (No Subject)

1999-09-16 Terurut Topik Donald Saluling

last time i checked, it was already changed ... my mail got sent back but
maybe you can try yourself. I'm still attempting to get the new e-mail.
"[EMAIL PROTECTED]"

Good luck,
Donald



(No Subject)

1999-09-16 Terurut Topik Denny Gelo

--

On Thu, 16 Sep 1999 10:05:48   Sri T Arundhati wrote:
>kalau ngga salah Habibie itu punya email lho...email aja..kali-kali
>aja
>kalau habibie punya email, tolong kasih tahu dong


Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com
Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com



No Subject

1999-09-16 Terurut Topik Sri T Arundhati

kalau ngga salah Habibie itu punya email lho...email aja..kali-kali
aja



No Subject

1999-09-15 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Di bawah ini saya sampaikan artikel dari HKStandard (Hongkong). Ini
sekaligus untuk memperkuat klaim saya bahwa Australia memang mencari jalan
untuk menjadi kekuatan utama di Asteng. Biasa lah...kalau yg ngomong orang
melayu singkong biasanya nggak digubris atau dianggap baseless dan penuh
asumsi. Kalau yg ngomong dari pihak LN baru rada didengerin. Ini kebiasaan
yg terjadi di kita lho. Jadi tidak bermaksud menunjuk ke siapa-siapa, dengan
demikian jangan ada yg GR lho.

Denger-denger Australia ngeper untuk masuk ke Timtim ya? Malahan mereka mau
konsolidasi dulu barang beberapa hari, setelah berkoar 'alert 24 hours'.
Kalau harian nasional memberitakan bahwa Aussie membujuk Thailand untuk
menjadi pemimpin bersama Multinational Force ini. Untung saja Thai nggak
mau.

Selain itu Howard (boleh dibaca coward) bilang untuk siap-siap bertahan di
Timtim selama 4 tahun untuk merestore law and order. Kok lama amat.
Memangnya mau menjadikan Timtim bagian dari Australia atau gimana ya?
Restoring atau occupying?

Yah, Indonesia selama 23 tahun tidak mampu menerapkan law and order karena
aksi gerilya. Kaum WASP ini terlalu arogan bahwa 7000 prajurit (dan
berintikan 4500 Crocodile dundee) sudah cukup untuk mengganti 24,000
prajurit & polisi RI (pasukan unyil kali?). Ceilee... arogan bener deh...

Saya sih berharap agar pemerintah segera menginstruksikan TNI agar menarik
pasukan dengan segera. Ingat lho, Aussie ini pinter banget, mereka bilang
Indonesia mesti bertanggung jawab kalau ada apa-apa. Jadi kalau ada rusuh
dan jatuh korban Indonesia mesti tanggung jawab. Lho lalu mereka datang
fungsinya apa? Mau mengamankan atau ingin menjadi beban TNI dg menjagai
mereka (bayi kali). Makanya mending tarik saja TNI, sehingga kita nggak kena
getah lagi. Cukup tinggalin 100-200 orang sebagai observer saja. Kan sudah
urusan international.

Sayang Habibie nggak ikutin milis ini, sehingga nggak bisa nurutin saran
orang melayu ini. Pull 'em back right now lah. Kena getah lagi baru nyaho
lho..hehehe;)

+anjas


-
Peace role to test Australia's place in Asia

STORY: AUSTRALIA'S aspirations to become a leading
power in Asia are being tested by the East Timor
crisis as it presses to spearhead a UN peacekeeping
force to the troubled territory off its northern
coast.

Australia, which is expected to lead a UN force into
East Timor later this week following the UN Security
Council's approval of the mission yesterday, has long
wanted to increase its influence in the region and the
peacekeeping operation could help improve its standing
in Asia in the long run.

But Australia's aggressive push for Indonesia to
accept peacekeepers, which has been backed by UN
Secretary General Kofi Annan and US President Bill
Clinton, has not been welcomed by all.

It has faced fierce opposition in Indonesia from both
officials and members of the public, with angry
demonstrations against any Australian military
presence in East Timor.

And Malaysian Prime Minister Mahathir Mohamad has
accused Australia of bullying Indonesia into accepting
its leadership of the peacekeeping mission, saying
Southeast Asian nations should be at the fore.

``But it is clear that other countries such as
Australia are keen to send their soldiers to East
Timor,'' Dr Mahathir was quoted as saying in
Malaysia's The Star newspaper yesterday.

``That is their habit. They really love it when they
have the chance to pressure their neighbours, to
condemn their neighbours. That is their way.''

However, Australian Foreign Minister Alexander Downer
said he had met his Indonesian counterpart Ali Alatas,
who had accepted the need for an Australian-led force
despite his previously stated preference for Asian
troops.

``The Indonesians accept that for the force to be
deployed very quickly, it has to have Australian
leadership,'' Mr Downer said at the UN.

``Otherwise, it can't be deployed quickly.''

The peacekeeping mission to East Timor follows years
of work by Australia to increase its influence in
Asia, which hosts most of its major trading partners.

Australia's role in the formation of the Apec regional
trade grouping and recent pushes for better governance
of financial institutions have already made it a
genuine player in the Asian region, one Western
diplomat said.

However, ``in terms of peacekeeping this is certainly
a much higher profile than Australia had on recent
events. But th

No Subject

1999-09-14 Terurut Topik Isman Tengku

Hallo semua!!!

seperti yang sudah kita duga semula, banyak sekali trik2 yang dilakukan
pihak Penguasa Indonesia dan juga yang dipermuliakan wakil Rakyat, untuk
mempertahankan Status Quo, dengan bukti tindakan represif Militer terhadap
Mahasiswa di Jakarta dan Bandung pada khususnya dalam menolak RUU PKB. Dan sudah
jatuh korban!

Bagi Mahasiswa Indonesia, mereka telah bertindak konkrit, berhadapan
frontal. Sementara apakah kita harus terlalu banyak diskusi dan pikir-pikir
dahulu dalam menentukan sikap?

Mereka di Indonesia memerlukan bantuan, walaupun hanya sekedar bentuan
moral. Walaupun cukup dengan Pernyataan Sikap kita, syukur2 bisa lebih dengan
bantuan Dana Pengobatan pada korban.

Untuk lebih konkritnya, saya menyerukan kepada PPI Jerman dan PPI lainnya
serta Permias untuk mengeluarkan Pernyataan Sikap terhadap RUU PKB dan
Gerakan Mahasiswa Tolak RUU PKB di Indonesia.

Isman


--
Sent through Global Message Exchange - http://www.gmx.net



No Subject

1999-09-12 Terurut Topik bRidWaN

Rekan-Rekan,
Saya mengajak untuk membaca tulisan yang diambil dari Jawa-Pos
online, mengenai pandangan Amien Rais apabila PAN, PPP, PBB
dan PK untuk bergabung.

Ada yang aneh ? Atau saya yang aneh ??


Salam,
bRidWaN



...
., di hadapan ratusan massa PAN yang menghadiri acara
silaturahmi itu, Amien menginstruksikan kepada pengurus cabang
(DPC) dan DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) PAN seluruh Indonesia untuk
merealisasikan kekuatan poros tengah di tingkat DPRD I dan DPRD II.
Alasannya, kekuatan kelompok reformis yang selama ini dianggap
kecil ternyata bisa mengalahkan kelompok lain yang perolehan
suaranya cukup besar.

Dalam hal ini, Amien mencontohkan peta kekuatan yang ada di DPRD I
DKI Jakarta. Suara partai yang tergabung dalam poros tengah
(PAN, PPP, PBB, PK) plus PKB cukup kecil bila dibandingkan dengan
kekuatan yang dimiliki PDI Perjuangan. Tapi, bila kekuatan itu
digabungkan, ternyata melebihi kekuatan yang dimiliki PDI Perjuangan.

’’Melihat fenomena menarik itu, Pak Hamzah (Ketua DPP PPP Hamzah Haz,
Red) beberapa waktu lalu bicara dengan saya. Pak Amien, kekuatan
kita ini kelihatannya kecil. Tapi, kalau dihimpun jadi satu,
ternyata besar dan mampu mengalahkan kelompok yang perolehan
suaranya besar,’’ cerita Amien yang langsung mendapat aplaus
panjang hadirin.
..


http://www.jawapos.co.id/13sep/de13i10.htm
Amien: Poros Nasional Bukan Saingan



No Subject

1999-08-30 Terurut Topik Luthfi Fauzie



REView PERMIAS country


No Subject

1999-08-24 Terurut Topik bRidWaN

Ini sepertinya pernyataan yang aneh. Mana mungkin sih
Bapak Presiden menerima transfer Uang pada rekeningnya ?
Bank Indonesia juga tidak akan tega meluluskan-nya.

Salam,
bRidWaN

-

Habibie Bantah Terima Uang Bank Bali
Dewi Fortuna: Satu Sen pun Dia Tak Menerima

Presiden B.J. Habibie kemarin secara resmi membantah keterlibatan-
nya dalam skandal Bank Bali. Melalui juru bicara tidak resmi
Istana Negara, Dr Dewi Fortuna Anwar, Presiden Habibie membantah
keras bahwa dirinya maupun keluarganya ada yang menerima dana
dari skandal Bank Bali..

http://www.jawapos.co.id/25ags/de25h1.htm



Re: (no subject)

1999-08-18 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

perasaan kalau dari acaranya yus badudu dulu sih arti
dirgahayu = selamat hari ulang tahun Makanya kalau
ditulisnya dirgahayu selamat hut dibilangnya salah
karena redundan. ini kata oom badudu dulu lho.
tapi nggak tahu juga kalau sudah ganti lagi.
atau mau diganti menjadi margahayu saja?



>From: STTB <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: (no subject)
>Date: Wed, 18 Aug 1999 02:53:39 +0700
>
>Salam,
>Sama, saya juga nyeseg setahun sekali sejak tahun 70 an.
>
>Moro
>
>--
> > From: Anna F. Poerbonegoro <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: [EMAIL PROTECTED]
> > Subject: (no subject)
> > Date: Wednesday, August 18, 1999 1:54 AM
> >
> > Salam,
> >
> > Sudah lama saya punya uneg2 tentang kata "Dirgahayu", yang nyeseg
>setahun
> > sekali. Pernah juga saya nulis di surat pembaca, tapi nggak pernah ada
>yang
> > menanggapi. Pemerintah kita juga kok adem ayem saja dari dahulu kala.
> >
> > Singkatnya:
> > Bagaimana sih sebetulnya kaidah penulisan kata "Dirgahayu" yang benar?
> > Apa sebetulnya arti kata "Dirgahayu"?
> >
> > Sepanjang pengetahuan saya - correct me if I'm wrong - "Dirgahayu" itu
> > artinya kira-kira "panjang umur" atau "long live" dan bukan "selamat
>HUT".
> > Jadi, kalau pemahaman saya betul, penulisannya seharusnya: "Dirgahayu
> > Indonesia" , analog dengan "long live the queen" di Inggris.
> > Kalau ditulis "dirgahayu HUT ke " berarti yang di "long live" kan
>adalah
> > HUT tersebut saja (HUT ke 53 saja, atau HUT ke 54 saja), alias, mudah2an
> > Indonesia  berulang tahun hanya sampai ke-54 saja... ;-) Kalau
> > diterjemahkan: "Long live the 54th anniversary of Indonesia's
>independence, I
> > don't care about the other anniversaries"
> >
> > Yang juga saya rasa keliru adalah penulisan "Dirgahayu Republik
>Indonesia
> > ke-54"; ini  mengimplikasikan bahwa Republik Indonesia itu lebih dari
>satu,
> > ada 54 buah atau lebih. Wooo.. ini mah sama aja dengan "Long
>live
>the
> > 54th Republic of Indonesia".
> >
> > nina


___
Get Free Email and Do More On The Web. Visit http://www.msn.com



Re: (no subject)

1999-08-18 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 8/18/99 4:15:44 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

> Salam,
>  Sama, saya juga nyeseg setahun sekali sejak tahun 70 an.
>
>  Moro


Irwan:
Maksudnya nyeseg disini apa ya?
Bisa diceritain sedikit kenapanya?
Kalau gue sih sejak beberapa tahun belakan ini udah mulai
ogah tuh ikutan upacara 17-an. Tapi pas malam renungan
dalam rangka tragedi Mei 1998, gue malah semangat datengnya.

Apa ini ada yg berubah dengan gue?
Kalau memang iya, sapa nih yg kudu bertanggung jawab
atas perubahan yg terjadi di gue?
Hayo para pejabat serta mantannya, ngaku deh
sapa yg udah ngerubah gue?...:)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: (no subject)

1999-08-18 Terurut Topik STTB

Salam,
Sama, saya juga nyeseg setahun sekali sejak tahun 70 an.

Moro

--
> From: Anna F. Poerbonegoro <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: (no subject)
> Date: Wednesday, August 18, 1999 1:54 AM
>
> Salam,
>
> Sudah lama saya punya uneg2 tentang kata "Dirgahayu", yang nyeseg setahun
> sekali. Pernah juga saya nulis di surat pembaca, tapi nggak pernah ada
yang
> menanggapi. Pemerintah kita juga kok adem ayem saja dari dahulu kala.
>
> Singkatnya:
> Bagaimana sih sebetulnya kaidah penulisan kata "Dirgahayu" yang benar?
> Apa sebetulnya arti kata "Dirgahayu"?
>
> Sepanjang pengetahuan saya - correct me if I'm wrong - "Dirgahayu" itu
> artinya kira-kira "panjang umur" atau "long live" dan bukan "selamat
HUT".
> Jadi, kalau pemahaman saya betul, penulisannya seharusnya: "Dirgahayu
> Indonesia" , analog dengan "long live the queen" di Inggris.
> Kalau ditulis "dirgahayu HUT ke " berarti yang di "long live" kan
adalah
> HUT tersebut saja (HUT ke 53 saja, atau HUT ke 54 saja), alias, mudah2an
> Indonesia  berulang tahun hanya sampai ke-54 saja... ;-) Kalau
> diterjemahkan: "Long live the 54th anniversary of Indonesia's
independence, I
> don't care about the other anniversaries"
>
> Yang juga saya rasa keliru adalah penulisan "Dirgahayu Republik Indonesia
> ke-54"; ini  mengimplikasikan bahwa Republik Indonesia itu lebih dari
satu,
> ada 54 buah atau lebih. Wooo.. ini mah sama aja dengan "Long live
the
> 54th Republic of Indonesia".
>
> nina



(no subject)

1999-08-17 Terurut Topik Anna F. Poerbonegoro

Salam,

Sudah lama saya punya uneg2 tentang kata "Dirgahayu", yang nyeseg setahun
sekali. Pernah juga saya nulis di surat pembaca, tapi nggak pernah ada yang
menanggapi. Pemerintah kita juga kok adem ayem saja dari dahulu kala.

Singkatnya:
Bagaimana sih sebetulnya kaidah penulisan kata "Dirgahayu" yang benar?
Apa sebetulnya arti kata "Dirgahayu"?

Sepanjang pengetahuan saya - correct me if I'm wrong - "Dirgahayu" itu
artinya kira-kira "panjang umur" atau "long live" dan bukan "selamat HUT".
Jadi, kalau pemahaman saya betul, penulisannya seharusnya: "Dirgahayu
Indonesia" , analog dengan "long live the queen" di Inggris.
Kalau ditulis "dirgahayu HUT ke " berarti yang di "long live" kan adalah
HUT tersebut saja (HUT ke 53 saja, atau HUT ke 54 saja), alias, mudah2an
Indonesia  berulang tahun hanya sampai ke-54 saja... ;-) Kalau
diterjemahkan: "Long live the 54th anniversary of Indonesia's independence, I
don't care about the other anniversaries"

Yang juga saya rasa keliru adalah penulisan "Dirgahayu Republik Indonesia
ke-54"; ini  mengimplikasikan bahwa Republik Indonesia itu lebih dari satu,
ada 54 buah atau lebih. Wooo.. ini mah sama aja dengan "Long live the
54th Republic of Indonesia".

nina



No Subject

1999-08-15 Terurut Topik bRidWaN

Dalam pidatonya hari ini didepan para wakil
rakyat (rakyat yang mana?), Habibie berkata :

   Apabila "Perbuatan-perbuatan yang Tidak
   Benar" didiamkan saja oleh kita, maka
   perbuatan itu akan dijadikan kebiasaan.
   Apabila masih juga didiamkan, maka lama
   kelamaan akan menjadi hal yang benar.



Salam,
bRidWaN



No Subject

1999-08-12 Terurut Topik Frarev Sitorus

Saya sekarang sedang tertarik SIstem Informasi. Dalam Sistem Informasi
terpadu, bukan saja menggunakan aplikasi ArcVIew dan ArcInfo GIS.
Melainkan aplikasi lain, seperti Access Database, SQL, dan Oracle.

Saya sudah mencari buku dan informasi mengenai SQL dan ORACLE, tetapi
belum dapat juga. Jadi, Saya belum paham benar apa itu SQL dan ORACLE.
Saya mau menanyakan kepada teman - teman yang mengetahuinya, apa itu
program SQL dengan ORACLE, dimana perbedaan fungsinya dalam database, dan
apakah bedanya dengan Ms Access Database?
Kalo teman - teman ada yang mengetahuinya, mohon penjelasannya.
Trims
:)


jabat erat
FRAREV SITORUS



Re: No Subject -- tentang SU MPR)

1999-08-03 Terurut Topik Donald Saluling

Salam,

Artikel-artikel seperti ini membuktikan bahwa pengaruh status quo di
Indonesia masih merupakan tantangan yang tidak hilang begitu saja. Pemerintah
bersama para pemimpin ormas Islam seperti Ahmad Bagja ini adalah element2
yang perlu di tentang masyarakat. Mereka2 ini berusaha menonjolkan diri plus
berlagak jagoan di SU yang akan datang supaya disegani dan ditakuti oleh
masyarakat demokratik yang tentu saja akan bergerak (demo, mimbar bebas dan
lain lain) selama berlangsungnya SU. Mereka inilah ciri-ciri utama  status
quo yang selalu mengedepankan "pencegahan sedini mungkin" yang adalah senjata
utama orde baru selama 30 tahun. Taktik2 untuk mengamankan SU adalah purely
stupid wong ini adalah pesta demokrasi kok. Katakanlah rakyat merasa tidak
puas dengan SU (selama SU sedang berjalan) apakah ormas2 Islam akan turun
kejalan dan memberantas semua bentuk2 demonstrasi atau mimbar bebas yang akan
digelar oleh partai2 kecil untuk menyuarakan isi hati masing2 ?
Kadang kadang sangat menyedihkan juga kalau kita perhatikan bagaimana
kencangnya para ormas2 yang mempergunakan rakyat2 lugu yang kurang tahu
politik untuk kepentingan pribadi seperti Ahmad Bagja ini. Hah! Terus terang
saja, FSOI itu berlangsungnya dimana dulu ? Istana Negara kan ?  Pada saat2
genting seperti ini tentu saja forum ini telah menjelaskan sikap yang
terutama yaitu melindungi kekuatan Habibie dan orde baru. Plus yang paling
lucu dari artikel ini adalah quote dari Habibie sendiri ...
<>
Sebab secara jujur Habibie harus tahu diri dan tahu malu. Setelah sekian
banyak melakukan dosa terhadap masyarakat Indonesia yang lugu dan serba naif,
seharusnya beliau sudah mengundurkan diri dari pencalonan kepresidenan. Ini
baru namanya demokrasi. Kalau tidak becus menggunakan uang dan kepercayaan
rakyat, ngapain mencalonkan diri menjadi presiden? "Demokrasi yang kita
bangun bersama" requires semua bentuk orde baru disegala level supaya
hengkang dari pemerintahan. Terutama dalam hal ini Habibie. Maaf bung
Habibie, it's time for you to step over and repent. Semoga SU MPR berlangsung
sukses tanpa ada koalisi ormas Islam dan ABRI dalam menumpahkan darah rakyat
dan pelajar2 demokratik di ribaan ibu pertiwi yang sudah berlumuran darah dan
air mata.


Sekian dulu tanggapan saya,
Donald Saluling



No Subject

1999-07-31 Terurut Topik bRidWaN

Rekan Yth.,

Artikel dibawah kira-kira menjagokan siapa sebagai calon Presiden ?
Yang pasti bukan Megawati. Habis siapa dong ?
Mungkin ada yang bisa memberikan tanggapan.


Salam,
bRidWaN



Ormas Islam Siap Amankan SU MPR
Reporter: Sigit Widodo

detikcom, Jakarta- Ormas Islam bertekad untuk mengamankan dan membentengi
rakyat dari usaha-usaha penekanan dan ancaman pada Sidang Umum (SU) MPR
mendatang. Perihal ini diungkapkan ketua panitia Forum Silaturahmi Ormas
Islam (FSOI), Ahmad Bagja, di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (31/07/1999).

Ahmad dalam acara penutupan FSOI ini mengaku akan menciptakan kondisi
yang aman, damai dan tertib selama SU MPR. FSOI sendiri baru usai digelar
di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur 29-30 Juli 1999. Penutupan FSOI
dihadiri pula oleh Presiden Habibie.

Forum Silaturahmi yang diikuti 350 Ormas Islam ini juga memberikan catatan
khusus untuk SU MPR. "Agar dapat memilih pemimpin yang Islami, jujur, cinta
keadilan dan mencerminkan dukungan mayoritas umat Islam," tutur Ahmad.
Namun dia tidak menjelaskan siapa pemimpin yang memenuhi kriteria ini.

Presiden Habibie dalam kesempatan ini meminta agar SU MPR mendatang tidak
terpaku pada persoalan-persoalan kekinian maupun kepentingan kelompok.
"Kita harus mampu mengedepankan kepentingan bangsa dan merumuskan secara
konseptual pokok-pokok pikiran starategis untuk mengantar bangsa kita
mengawali milenium ketiga," ujar Habibie.

Habibie juga meminta agar pemilihan Presiden dalam SU MPR mendatang tidak
menggunakan cara-cara di luar mekanisme konstitusi. "Jika itu terjadi,
adalah anarki dalam kehidupan konstitusi," ujar Habibie. "Anarki dalam
bentuk apapun akan merusak tatanan kehidupan demokrasi yang sedang kita
bangun bersama," lanjut dia lagi.



(no subject)

1999-07-28 Terurut Topik Adi Abidin

sign off permias



No Subject

1999-07-02 Terurut Topik bRidWaN

hmm.lagi lagi merepotkan Pak/Bu Admin nih.

At 06:02 AM 7/3/99 +0700, Tineke wrote:
>I want to stop subsribing  permias. Please arrange immediately.
>tks and rgds.
>
>



No Subject

1999-07-02 Terurut Topik Tineke

I want to stop subsribing  permias. Please arrange immediately.
tks and rgds.



No Subject

1999-06-23 Terurut Topik Roganda P. Manullang

sign off



No Subject

1999-06-12 Terurut Topik Anonymous

Hasil Sementara Penghitungan Suara Pemilu 1999
Nasional - Untuk DPR Pusat
(update: 13 Jun 1999 11:20:01 WIB)


   1.PDI-P   11,625,510
   2.PKB  5,891,848
   3.Golkar   4,971,196
   4.PPP  2,871,284
   5.PAN  2,090,376
   6.PBB446,450
   7.PK 381,365
   8.PKP256,907
   9.PNU136,939
  10.PP 127,122


  


Salam,
bRidWaN



No Subject

1999-06-09 Terurut Topik Yohanes Sulaiman

Jadi ingat cerita kelinci VS kura-kura. Cuma di sini kura-kuranya
dilempari batu, karena ditakutkan banyak cetak suara palsu di balik batoknya.
999 Untuk DPR Pusat
(update: 9 Juni 1999, 21:15 WIB)

PDI P  2068720
PKB1133175
Partai Golkar 841574
PPP 472790
PAN 317324

-
June 9, 1999

Indonesia Defends Slow Vote Count

Filed at 10:04 a.m. EDT
By The Associated Press

JAKARTA, Indonesia (AP) -- Indonesian election officials insisted today there
was nothing sinister about the extra time it was taking to count votes from
the

country's first democratic election in 44 years.

But election observers and opposition parties were not so sure, especially
given
Indonesia's long history of vote fraud.

Two days after the polls closed Monday, only 5.3 percent of the 113 million
ballots had been tabulated, raising suspicion over the fairness of the
result.
Before the election, officials promised to have half the votes counted by
late
Tuesday.

Election officials blamed the delays on laborious checks against cheating,
their own lack of experience and logistical challenges in a nation of 210
million people and 13,000 islands.

``We have to understand that across the country, we have workers who are
not capable of doing speedy work,'' said Rudini, chairman of the General
Election Commission, or KPU. ``There is no political background to the
delays.
The election commission has opted for accuracy, not speed.''

Rudini, like many Indonesians, uses only one name.

Election officials also noted that 60 percent of the votes were cast in rural
or remote villages without fax machines or computers to relay counts.

Foreign observers, who reported Monday that the election appeared to go
smoothly with only scattered irregularities, were more cautious today.

``I am extremely concerned about the slowness with which the count has
taken place,'' said John G. Morgan, head of a team of monitors from the
European Union. ``We also have reports of discrepancies in the vote tallies.
If this is true, it will cast grave doubt on the whole process. The slowness
itself engenders mistrust and doubt.''

Former President Carter and the Washington-based National Democratic
Institute for International Affairs issued a joint statement saying that
while
the election was ``largely peaceful and free of violence,'' the counting
process should be expedited.

``Continuing delays could give rise to confusion and tensions among
contestants and the public,'' the statement said.

Even though the reform party of opposition leader Megawati Sukarnoputri
was leading in the early results, it criticized the count. Laksamana Sukardi,
the treasurer of Megawati's Indonesian Democratic Party for Struggle, said
the delay might mean vote-rigging was under way.

The pace of results had begun to dampen some of the enthusiasm for
Monday's peaceful election. Turnout was more than 96 percent.

The Jakarta stock market, which had jumped 12.2 percent Tuesday on
the peaceable balloting, fell 1.4 percent today. The nation's currency, the
rupiah, fell 2.6 percent against the dollar.

In Jakarta, supporters of the ruling Golkar Party demonstrated today for
faster vote tabulation and four dozen students demanded an independence
referendum for Aceh province, where a violent separatist movement led
many people to stay away from the poll.

The vote will determine 462 of Parliament's 500 seats. The rest will go to
appointees of the powerful military, which cannot vote. The legislators will
 join 200 government appointees in choosing a new president in November.

Monday's vote was the first since former President Suharto resigned in
May 1998 amid riots and pro-democracy protests.

Indonesia's only open election was in 1955, just after the country gained
independence. Elections held since were largely rigged in favor of
government candidates.



No Subject

1999-06-03 Terurut Topik Mohammad Rosadi

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



No Subject

1999-05-25 Terurut Topik Ira Damayanti

The Difference Between Love and Like...

In front of the person you love your heart beats faster
But in front of the person you like you get happy.


In front of the person you love winter seems like spring
But in front of the person you like winter is just beautiful winter.


If you look into the eyes of the one you love you blush
But if you look into the eyes of the one you like you smile.


In front of the person you love you can't say everything on your mind
But in front of the person you like you can.


In front of the person you love you tend to get shy
But in front of the person you like you can show your own self.


The person you love comes into your mind every 2 minutes
You can't look straight into the eyes of the one you love

But you can always smile into the eyes of the one you like.


When the one you love is crying you cry with them
But when the one you like is crying you end up comforting.


The feeling of love starts from the eye
And the feeling of like starts from the ear.
So if you stop liking a person you used to like
All you need to do is cover your ears,
But if you try to close your eyes
Love turns into a drop of tear and remains in your heart forever after.







Too much effort to find the stock info you want each day? StockMaster
lets you enter a company name and quickly shows you a daily quote,
chart, and news all on one page. Free! http://clickhere.egroups.com/click/71


eGroups.com home: http://www.egroups.com/group/lfm
http://www.egroups.com - Simplifying group communications



No Subject

1999-05-18 Terurut Topik Yuwie Widjaja

Hello!
Numpang tanya donk... mailing list yang khusus buat permias North Carolina
ada engga? kalau ada, bisa ikut kaga gitu =)))

thx!



__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



No Subject

1999-05-02 Terurut Topik Sarah Bumpas

please take me off of the indonesian mailing list. thank you


___
Get Free Email and Do More On The Web. Visit http://www.msn.com



Fwd: (no subject)

1999-04-03 Terurut Topik Heru W. Nugroho





YOUR DAILY MOTIVATION

Saturday, April 3, 1999

SHORTEN THE ROAD TO YOUR GOAL WITH A GOOD SYSTEM.
-
Having an intelligent plan is your first step to success.
If you plan, you know where you are going,
know what progress you are making
and you'll have a pretty good idea when you'll arrive.
Meticulous planning will enable everything you do to appear spontaneous.

Your goals can only be reached through the vehicle of a plan.
One in which you fervently believe,
and upon which you will vigorously act.
There is no other route to success.

What do you want to achieve or avoid?
The answers to these questions are your objectives.
How do you go about achieving your desired results?
The answer to this will be your strategy.

Success or failure is often determined on the drawing board.
Frame your life so that at some future hour
fact and your dreams meet.
-
 ©1999 Written by: [EMAIL PROTECTED]Sent Complements of: M.D.B. 
Associates.  Helping responsible individuals develop successful home-based 
businesses using their computer and the Internet.
E-mail: [EMAIL PROTECTED] 

Reproduce freely but maintain © notice





No Subject

1999-03-27 Terurut Topik bRidWaN

Setelah selesai menunaikan shalat Ied, saya ingin
mengucapkan Selamat hari Lebaran kepada yang
merayakannya.
Semoga segala hikmah yang terkandung didalam
peristiwa Haji dan Qurban akan bermanfaat bagi
kita semua, khususnya rekan-rekan Permias@.

Wasalam,
bRidWaN



No Subject

1999-03-25 Terurut Topik Hadeer
Kalimat dibawah agak aneh ya ?Maklum anak ITB...jadi kemampuan verbal nya agak kurang dibanding kemampuan matematis... :-)Just kidding:-)Hadeer--> From: Frarev Sitorus <[EMAIL PROTECTED]>> To: [EMAIL PROTECTED]> Subject: > Date: 25 Maret 1999 15:46> > Siapapun yang menjadi pemimpin bangsa> Indonesia setelah PEMILU nanti, tetapi KESATUAN bangsa Indonesia sudah> sirna ( dari sabang sampai Merauke ) maka sia-sialah semua cita - cita> kita seluruh bangsa Indonesia.> 


No Subject

1999-03-25 Terurut Topik Frarev Sitorus

Sebenarnya PEMILU Juni mendatang salah satu faktor penentu
kelangsungan bangsa Indonesia, tetapi bukanlah yang paling penting.
Satu hal yang paling terpenting adalah MEMPERTAHANKAN KESATUAN bangsa
INDONESIA yang mulai pecah , yang merupkan benang merah kelangsungan
bangsa Indonesia tercinta.  Siapapun yang menjadi pemimpin bangsa
Indonesia setelah PEMILU nanti, tetapi KESATUAN bangsa Indonesia sudah
sirna ( dari sabang sampai Merauke ) maka sia-sialah semua cita - cita
kita seluruh bangsa Indonesia.

Bagaimana?
KOCU



No Subject

1999-03-16 Terurut Topik Rizal Az

Hallo
Numpang tanya nih... Ada engga' sekolah untuk Interior design, di 
tempat anda-anda sekalian, kalau ada, bisa tolong hubungi saya secepatnya.
nama saya Rizal.Az email saya: [EMAIL PROTECTED]
Terima kasih atas bantuan saudara2 sekalian dan ma'af kalau merepotkan.

terima kasih
RAZ


More than just email--Get your FREE Netscape WebMail account today at 
http://home.netscape.com/netcenter/mail



No Subject

1999-02-17 Terurut Topik Joe Sentoso

Dear Permias reader,

Kami di sini, Permias Corvallis, OR, akan mengadakan event Indonesian
Night, akan tetapi kita mempunyai kesulitan dalam mencari kostum-kostum.
Semoga ada rekan Permias yg lain yg dapat membantu kami.
Terima Kasih

Joe Sentoso
Permias Corvallis, Oregon

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



(No Subject)

1999-02-01 Terurut Topik Domu N

>Subject: cerita dari AMBON  > > > > > > > >Shalloom,
>Hai apa kabar kalian semua ? Everything goes fine ? Well, this is some
>story about chaos at Ambon. The story is a little bit "serem". Saya pun
>pernah menerima cerita yg kurang lebih seremnya ttg kerusuhan di Jakarta
>tempo hari. Jadi tolong :
>"JANGAN LANGSUNG DITELAN MENTAH-MENTAH, TP KITA HRS PRIHATIN DG ADANYA
>BERITA INI." Sekian dulu. > > > >
>Berdasarkan pembicaraan pertelpon yang saya lakukan pada hari Minggu, 24
>Januari 1999, dengan salah seorang pemimpin jemaat GKPB yang menjadi
>korban / saksi mata, peristiwa gugurnya beberapa saudara seiman kita di
>Ambon adalah seperti berikut:
>Pada tgl 17 - 20 Januari, GKPB "Rumah Doa" di Poka - Rumah Tiga
>menyelenggarakan retreat untuk anak-anak Sekolah Minggu dan Remaja.
>Jumlah peserta, para pembimbing serta orang tua anak-anak sekitar 150 >orang.
>Peserta berasal dari beberapa gereja.
>Retreat dilaksanakan di Fishery Station Fakultas Perikanan Universitas
>Pattimura, di daerah Hila, di luar kota Ambon. Karena daerah itu cukup
>terpencil, sehingga mereka tidak mengetahui bahwa pada hari Selasa,
>tanggal 19 Januari telah pecah kerusuhan di Ambon.
>Pada tanggal 20 Januari, retreat berakhir. Sementara para peserta
>bersiap-siap untuk pulang, Ir. Meiky Sainyakit, gembala jemaat GKPB
>"Rumah Doa" bersama seorang pengemudi meninggalkan tempat dengan mobil
>untuk mencari kendaraan (truk) guna mengangkut peserta pulang. Dalam
>perjalanan mobil yang ia kendarai dicegat oleh masa, bersama dengan
>pengemudi Ir. Meiky diseret turun dari mobil, kedua tangan Ir. Meiky
>dipotong, kemudian yang bersangkutan disiram dengan bensin dan dibakar.
>Pada saat yang sama ratusan masa bersenjata golok panjang menyerbu
>tempat retreat. Mereka mencari laki-laki dewasa. Beberapa orang sempat
>menyelamatkan diri dengan melarikan diri ke dalam hutan.
>Setiap orang ditanya apakah ia beragama Kristen atau bukan. Karena semua
>orang bersikukuh berkata bahwa mereka adalah orang Kristen, penyerbu
>menarik keluar seorang remaja, Roy Pontoh, siswa SMP kelas 3, keluar
>dari rombongan.
>Mereka bertanya kepada Roy: "Siapa kamu?". Roy tanpa takut menjawab:
>"Beta (saya) adalah laskar Kristus". Para penyerbu ini bertanya dua
>kali lagi, dan tetap menjawab: "Saya adalah prajurit Kristus." Dengan
>marah pemimpin para penyerbu ini membelah perut Roy dan mengeluarkan
>isinya di depan semua yang berkumpul, baik anak-anak maupun para wanita
>yang ada.
>Dan karena jemaat tetap tidak bersedia menyangkali bahwa mereka adalah
>orang Kristen, beberapa pria dewasa tangan dan kakinya di potong dan
>akhirnya lehernya dipenggal. Para wanita dan anak-anak yang dipukuli,
>ditendang dan belasan dari mereka dilukai dengan senjata tajam.
>Saksi mata yang saya hubungi, seorang dosen di Unpatti (Universitas
>Pattimura), suaminya juga seorang doktor di Unpati, lehernya ditebas
>dengan parang. Lehernya terluka menganga dan berdarah. Saat sekarang
>luka itu sudah menutup, walaupun apabila lehernya digerakkan darah masih
>merembes keluar.
>Dalam persitiwa itu, korban jiwa yang jatuh dari jemaat GKPB adalah:
>1. Ir. Meiky Sainyakit, gembala jemaat GKPB "Rumah Doa", Rumah Tiga >- >Poka
>2. Hengky Patiwael, pembina Sekolah Minggu GKPB "Cahaya Kehidupan", >Ambon
>3. Roy Pontoh, siswa SMP kelas 3, GKPB "Rumah Doa"
>4. Hermanus Kursam, staf full timer GKPB Hatusua, pulau Seram. >
>Mari kita doakan beberapa pokok di bawah:
>1. Agar Tuhan menolong para anak-anak Sekolah Minggu kita sehingga
>mereka lepas dari trauma karena menyaksikan pembunuhan dan mengalami
>siksaan fisik pada hari Rabu yang lalu.
>2. Kesaksian umat Tuhan di tengah suasana permusuhan rasial, supaya
>di masa mendatang upaya pemberitaan Injil di daerah Maluku tetap dapat
>berlangsung, bahkan hati banyak orang jadi semakin terbuka terhadap >Injil. >
>Tuhan memberkati


Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com
Get your PERSONALIZED START PAGE at http://personal.lycos.com



No Subject

1999-01-15 Terurut Topik bRidWaN

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

Rekan Permias@ yang terhormat,

Izinkanlah saya mengucapkan :

Selamat Hari Raya 'Idil Fitri 1 Syawal 1419 H.
Minal aidin wal faizin kullu 'am wa antum bi khair
kepada rekan-rekan sekalian dimanapun anda berada.

Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan saya
selama kita berdiskusi, baik yang disengaja maupun
yang tidak disengaja.

Semoga Allah SWT. menerima amal ibadah dan puasa kita
serta mengampuni segala dosa dan kehilafan kita.

Dan semoga negara Republik Indonesia akan tetap berjalan
dengan baik melalui UU Politik yang 'aspiratif', serta
PEMILU yang 'jurdil'.

Amin ... Amin ...ya Rabbil Alamin.

Salaam,
bRidWaN



No Subject

1999-01-11 Terurut Topik harsono


Golkar akan
b. intimidasi ke karyawan di kantor atau perusahaan
c. membeli suara( menyogok)
untuk mendapatkan suara di Pemilu yad.
 

Tengku Zainil Isman schrieb:
 Bagaimana
GOLKAR mendapatkan suara untuk Pemilu yang akan datang :a.
jujur dan adilb. intimidasi
ke karyawan di kantor atau perusahaanc.
membeli suara (menyogok)d.
tidak ada pendapat Bagi
rekan-rekan berminat silahkan menyatakan pilihan a, b, c, atau d.Jawaban
ini akan kami jadikan suatu statistik yang akan digunakan sebagai input
pada sebuah seminar. salam, Isman
 




No Subject

1999-01-05 Terurut Topik Indi Soemardjan


B dan B dan B dan B.
seperti biasa.

Tengku Zainil Isman wrote:
 Bagaimana
GOLKAR mendapatkan suara untuk Pemilu yang akan datang :a.
jujur dan adilb. intimidasi
ke karyawan di kantor atau perusahaanc.
membeli suara (menyogok)d.
tidak ada pendapat Bagi
rekan-rekan berminat silahkan menyatakan pilihan a, b, c, atau d.Jawaban
ini akan kami jadikan suatu statistik yang akan digunakan sebagai input
pada sebuah seminar. salam, Isman
 

--
Indi

Visit my world: http://pagina.de/indradi
 




No Subject

1999-01-05 Terurut Topik Tengku Zainil Isman




Bagaimana GOLKAR mendapatkan suara untuk Pemilu 
yang akan datang :
a. jujur dan adil
b. intimidasi ke karyawan di kantor atau 
perusahaan
c. membeli suara (menyogok)
d. tidak ada pendapat
 
Bagi rekan-rekan berminat silahkan menyatakan 
pilihan a, b, c, atau d.
Jawaban ini akan kami jadikan suatu statistik 
yang akan digunakan sebagai input pada sebuah seminar.
 
salam,
 
Isman


No Subject

1999-01-04 Terurut Topik bRidWaN

Teman,
Akhirnya ada juga yang melihat keanehan yang telah berlangsung
selama ini. Akhirnya

Salam,
BRIDWAN

==
Selasa, 5 Januari 1999

Dinilai tak Cerminkan Sikap Negarawan
Perilaku Ketua DPA akan Diplenokan

Yogyakarta, Kompas

Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) AA Baramuli dinilai tidak
mencerminkan sikap sebagai negarawan dan penjaga moral bangsa
karena masih terlalu condong kepada Golkar. Karenanya, anggota
DPA yang lain sepakat akan membicarakan perilaku Baramuli dalam
Sidang Pleno Anggota DPA yang dijadwalkan berlangsung antara
11-14 Januari 1999 di Kantor DPA Jakarta.

"Dalam tata tertib keanggotaan DPA memang tidak ada aturannya
apa sanksinya, tetapi kalaupun ada teguran, saya kira harus
merupakan teguran keras kepada Ketua DPA," kata Prof Dr Ahmad
Syafii Maarif, sejarawan yang kini duduk sebagai salah satu
Ketua DPA sekaligus Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah,
kepada pers, dalam acara buka puasa bersama dan peringatan
enam tahun Harian Republika, Senin (4/1), di kantor Biro
Republika Yogyakarta.

Dalam pertemuan yang dihadiri antara lain Dr Chairil Anwar,
salah satu Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI),
dan kalangan pers di Yogyakarta, Prof Syafii Maarif mengatakan,
rencana membahas perilaku Ketua DPA itu, merupakan tindak
lanjut pertemuan sejumlah anggota DPA di kediaman AA Baramuli,
31 Desember 1998. Pada pertemuan itu, selain Syafii, hadir
juga mantan Gubernur Timtim Mario Viegas Carrascalao, Yahya
Theo, Darussamin AS, serta mantan Dirjen Depadgri Suryatna
Subrata.

Partisan

Menurut Syafii Maarif, dalam pertemuan dengan AA Baramuli itu,
anggota DPA lain telah menyampaikan kritik kerasnya terhadap
penampilan AA Baramuli selama dua bulan terakhir selaku ketua
lembaga tertinggi negara.

"Pertemuan itu untuk menyampaikan pengamatan kita di lapangan,
tentang perilaku Ketua DPA sejak dua bulan terakhir, yang kami
nilai tidak mencerminkan lagi sikap sebagai negarawan,
melainkan sebagai partisan," kata Syafii Maarif sambil
menambahkan bahwa teguran itu kemudian telah dibahas di
Komisi Politik DPA.

Tentang hasil pengamatan anggota DPA lain terhadap ucapan
dan tindakan Baramuli, Syafii mengemukakan bahwa Baramuli
mengakui telah melihat kondisi Golkar di Jawa Tengah (Jateng)
sudah terpuruk sekali. Karena itu, menurut Syafii Maarif,
Baramuli kemudian mengatakan bahwa dirinya ingin memperbaiki
citra dan dukungan terhadap Golkar di wilayah Indonesia Timur.

Menurut Syafii Maarif, AA Baramuli dalam pertemuan itu terus-
terang mengatakan bahwa dirinya orang Bugis, dan karena itu
mengaku tetap memiliki komitmen dengan Golkar, karena ia muncul
ke tingkat nasional karena Golkar.

"Saya memang tak bisa melupakan Golkar. Dia mengatakan begitu.
Lantas ketika anggota DPA lain mempertanyakan kepentingan negara
atau partai yang harus dipilih, beliau mengatakan itulah dilema
saya," kata Syafii Maarif menirukan dialog dengan Baramuli.

"Terus-terang saya jadi malu sebagai salah satu Ketua DPA. Maka
bagaimana sikap DPA terhadap Baramuli, ya akan tergantung pleno
anggota DPA nanti," ujarnya bernada keras.

Dijelaskan Syafii, sejak sidang pertama DPA, selaku salah satu
ketuanya, dirinya telah mengatakan bahwa sebagai lembaga tertinggi
negara DPA harus tampil sebagai koridor moral bangsa, yang
memayungi dan yang mempunyai komitmen untuk bangsa ini.

"Pak Baramuli mengatakan dirinya paham tentang masalah itu,dia
katakan posisinya memang dilematis," ujar Syafii Maarif menegaskan.
(hrd)



No Subject

1999-01-03 Terurut Topik Lutfi M.


--
Senin, 4 Januari 1999

Kemungkinan Revolusi Sosial Fokus Pembicaraan Sekarang

Jakarta, Kompas

Kemungkinan terjadinya anarki, chaos (kekacauan), ataupun revolusi sosial
pada tahun 1999 menjadi sorotan utama para pengamat sosial dan politik dalam
sebuah
diskusi di Universitas Indonesia, Sabtu (2/1).

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo
memperkirakan yang akan terjadi di Indonesia pada tahun 1999 bukanlah
revolusi
sosial, melainkan anarki sosial. Anarki sosial akan mulai terjadi akhir
Januari di daerah-daerah nonpertanian.

Namun, Direktur Pelaksana Center for Information and Developmental Studies
(CIDES) Jumhur Hidayat mengesampingkan kemungkinan terjadinya revolusi
sosial
berbagai perbaikan ekonomi yang telah dilakukan pemerintah.

Jumhur meminta agar masyarakat tidak khawatir akan terjadi revolusi sosial
karena berbagai prasyarat bagi terjadinya revolusi tidak terpenuhi.

"Jangan khawatir akan terjadi revolusi sosial, kecuali situasi terus
memburuk," kata Jumhur dalam diskusi Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa di
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UI.

Potensi revolusi

Kemungkinan terjadinya revolusi sosial pernah diungkapkan Ketua Umum PB
Nahdlatul Ulama Abdurrahman Wahid dalam pertemuan dengan berbagai tokoh
masyarakat awal Desember lalu.

Sosiolog UI Imam Prasodjo berpendapat bahwa revolusi merupakan sebuah
konsekuensi yang tidak diinginkan (unintended consequences). Revolusi, kata
Imam
Prasodjo, bisa saja pada akhirnya berdampak menyejahterakan.

Namun, revolusi yang membawa perubahan radikal akan berpotensi menyebabkan
chaos dan pertumpahan darah. Tuntutan mahasiswa untuk mengadili Soeharto
dan kroninya, misalnya, sulit dilaksanakan karena korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN) telah begitu merata di semua jenjang birokrasi.

"Bila octopus (gurita) birokrasi itu dibunuh hanya akan menambah chaos dalam
masyarakat," kata Imam Prasodjo.

Menurut dia, anarki atau chaos dapat diminimalisasi dampaknya apabila
terdapat pemimpin informal sampai di tingkat kampung yang disegani
masyarakat. Namun,
sayangnya selama masa Orde Baru, peran mereka telah jauh berkurang. "Akan
sangat berbahaya bila kelaparan terjadi, pada saat bersamaan polisi dan
tentara tidak
berwibawa lagi," kata Imam Prasodjo.

Hermawan Sulistyo berpendapat, sumber-sumber ekonomi masyarakat banyak
tersedot pada bulan Juni-Juli, saat tahun ajaran baru, dan selama Lebaran.
Berdasarkan
pola itu, ia memperkirakan, seminggu setelah Lebaran akan mulai terjadi
anarki sosial di daerah-daerah yang tidak berbasis pertanian.

Ia memperkirakan ledakan-ledakan di daerah-daerah berbasis pertanian baru
akan terjadi bulan April pada saat musim tanam baru karena dampak kenaikan
harga
pupuk saat ini belum merata dirasakan oleh kaum petani.

Perhatian mahasiswa

kurang

Dalam diskusi yang dihadiri oleh Andi Mallarangeng, anggota tim tujuh
Departemen Dalam Negeri, dan anggota Fraksi Karya Pembangunan Eki Syahrudin
itu
dibicarakan pula tentang aksi-aksi mahasiswa dan pembicaraan tentang
Rancangan Undang Undang Politik yang tengah dibahas di DPR.

Imam Prasodjo dan Andi Mallarangeng mempertanyakan kurangnya perhatian
mahasiswa dalam pembahasan RUU Politik padahal masalah ini akan sangat
menentukan bagi pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) yang jujur dan adil.

"Bila mesinnya keliru, hasilnya pun akan keliru," kata Imam Prasodjo sembari
menyebutkan beberapa hal yang krusial dalam pembahasan RUU politik seperti
posisi
pegawai negeri sipil, jumlah anggota ABRI di DPR, dan lembaga pelaksana dan
pengawasan pemilu. (wis)


Posted by: News


 application/ms-tnef


No Subject

1998-12-26 Terurut Topik Nasrullah Idris

Rekan-Rekan Yth :
-


Pada tahun 1978  masyarakat di seluruh dunia dikejutkan oleh  karya
yang spektakuler di bidang biologi, yang sebelumnya tidak tidak
terpikirkan sama sekali, yaitu  "Bayi Tabung".
Sampai sekarang perkembangannya terus berlanjut. Banyak orang karena
mandul, sehingga untuk memperoleh keturunan dilakukan melalui "Bayi
Tabung".
Yang menjadi pertanyaan,
Apa jadinya bila peristiwa "Bayi Tabung" untuk pertama kali terjadi
pada dua ribu tahun yang lalu? Maksud saya, bagaimana reaksi mereka
terhadap kehadirannya?
Saya rasa akan timbul kekagetan yang luar biasa pada mereka yang
melihatnya secara langsung.
Di satu sisi mereka seperti nggak percaya, karena tidak terjangkau
oleh akal pikirannya, terlebih perkembangan biologi ketika itu masih
jauh bagi terciptanya "Bayi Tabung".
Di sisi lain mereka harus percaya, karena di hadapannya sudah
kelihatan jelas berupa bayi manusia  yang proses kelahirannya
menyimpang dari kebiasaan umum.
Tidak mustahil pula bahwa akibat pergolakan diri yang hebat
mendorong mereka untuk mengaitkan apa yang dinamakan "Bayi Tabung"
dengan hal-hal yang bersifat ghaib.
Kemudian, karena pergolakan diri yang tidak tertahankan lagi,
mereka menganggapnya sebagai sosok yang datang dari surga, yang harus
mereka sembah.
Melalui proses waktu akhirnya "Bayi Tabung" pun dianggap sebagai
Tuhan, yang pengikutnya semakin lama semakin banyak.
Coba renungkan, bagaimana sikap/komentar  kita yang sudah banyak
memperoleh informasi tentang perkembangan biologi ini terhadap cara
berpikir mereka?




Salam,

Nasrullah Idris



No Subject

1998-12-17 Terurut Topik Lutfi M.

--

U.S., Britain bombard Iraq

Hussein urges Iraqis to fight

December 17, 1998
Web posted at: 2:47 a.m. EDT (0647 GMT)

BAGHDAD (CNN) -- U.S. and British forces
launched a "strong, sustained" series of
airstrikes against Iraq early Thursday,
targeting military and security installations
throughout the country, U.S. President Bill
Clinton said.

Iraqi officials said one missile landed in a
residential neighborhood, and they claimed
at least two people died and 30 were injured
in the attack. They invited a CNN camera
crew to a Baghdad hospital, where several
people appeared to be severely burned.

Iraqi President Saddam Hussein ordered the
Iraqi people to defend their country.

In a statement carried by the official Iraqi
News Agency, he said, "Wicked people
bombarded several targets on the soil of
your great Iraq, thinking that they will twist
your great will and your determination.
Resist and fight them as we have always
done. God gives you victory, and disgrace
will be theirs."

Pentagon sources said about 200 cruise
missiles were fired from ships and manned
fighter bombers in the first wave of what will
be an "open-ended" attack, designed to
degrade Iraq's ability to produce nuclear,
chemical and biological weapons.

Anti-aircraft guns first blasted into the night sky over
Baghdad at about 1 a.m. local time
(5 p.m. EST Wednesday), as explosions thundered in the
distance. CNN Senior
International Correspondent Christiane Amanpour reported
seeing smoke and orange
plumes of flames in parts of the city. Similar attacks
were seen sporadically through the
night.

Iran's Foreign Ministry said on Thursday it had received
reports that a missile had
landed in southern Iran apparently linked to the U.S.
and British military attack on Iraq.

A spokesman says the ministry had summoned the
ambassador of Switzerland, which
represents U.S. interests in Iran, and the British
charge d'affaires to demand an
explanation, according to Reuters. The spokesman did not
have any details.

  Iranian officials reported
that a missile hit the
  southern Iranian city of
Khoramshahr near the
  border with Iraq. It
caused damage and panic in
  the city, but no injuries
or deaths were reported.

  Officials believe the
missile had probably hit the
  town by mistake because
it's near the Iraqi city of
  Basra.

  U.S. Secretary of State
Madeleine Albright said
  the attacks were not
designed to "get Saddam
  Hussein." But she said the
United States would
  step up its contacts with
opposition groups and
  "work with them in a
sustained way."

  Clinton accused Hussein of
failing to live up to
  his commitment to allow
unrestricted access to
  U.N. weapons inspectors.

  "We had to act, and act
now," he said in a
  televised address.

  "Saddam Hussein must not
be allowed to threaten
  his neighbors with nuclear
weapons, poison gas
  or biological weapons,"
Clinton said from the
  Oval Office. Clinton said
he decided weeks ago to
  give Hussein one last
chance to cooperate. But
  he said U.N. chief

No Subject

1998-12-16 Terurut Topik Nasrullah Idris

Seperti kita ketahui bahwa pada setiap hari raya pada dekade ini,
bingkisan/hadiah dalam bentuk Parcel sudah menjadi trend di
Indonesia.
Sementara bukan rahasia lagi bahwa adakalanya Parcel itu bermuatan
"Udang di Balik Batu", yang di antaranya bisa menimbulkan/memancing
praktek KKN antara si penerima dan si pemberi.
Kira-kira bagaimana cara kita menyikapinya bila pemberian itu
dikhawatirkan bisa menimbulkan/memancing praktek KKN? Karena kalau
sampai kurang bijaksana dalam menyikapinya maka bisa-bisa pihak si
pemberi akan merasa tersinggung atau merasa dicurigai.  Ini kan jelas
tidak baik juga karena bisa merusak hubungan silaturahmi.

Salam,

Nasrullah Idris