[ppiindia] Re: Tolong dong--Slavery in Islam
Mbak Clara atau Mbah, Tolong dong apa sih maksud penjelasan bung Jimmy ini. Saya pusing membacanya karena mungkin bahasanya yang amburadul. Bahasa itu menunjukkan bangsa, bahasa itu menunjukkan siapa kita. Jadi, saya tidak mengerti dua penjelasan bung Jimmy tsb. Apa pula maksudnya 'main set'. Apa pula arti tanda garis dua (//). He..he..saya yang goblok, apa emang bahasanya bung Jimmy kelewat canggih. Tapi, saya berterimakasih krn bung Jimmy telah berusaha menjelaskannya..meski belum sampai maksudnya ke saya. Gimana mau kristenisasi...:- wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Jimmy Okberto Membahas Ayat DELETE Copy Paste dari Mba Dahlan yang berpendidikan : Eufesus: 6:5 Slaves, obey your human masters with fear and trembling; and do it with a sincere heart, as though you were serving Christ. Terjemahan lama 6:5 Hai segala hamba, hendaklah kamu menurut perintah orang yang menjadi tuanmu di dalam perkara dunia, dengan takut dan gentar, serta tulus hatimu seperti kepada Kristus, Terjemahan Baru 6:5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, [Tolong dicek juga, apakah padanan hamba ini sesuai dengan slave yang dimaksudkan, dan bagaimana juga bahasa aslinya] Penjelasannya : Pada saat Alkitab Efesus dituliskan menurut keadaan Jemaat Efesus telah diburu dan dibunuh di jadikan hamba maap bukan Mayoritas Hamba tetapi dijadikan Budak karena mengikuti ajaran Yesus Kristus bukan Agama Yahudi pada Jaman itu Agama Yahudi sudah berkembang dari Yerusalem sampai ke Yunani. Exodus (Keluaran) 12:44 Seorang budak belian barulah boleh memakannya, setelah engkau menyunat dia. Penjelasannya : Alkitab ini ditulis menurut perjalanan // hijrahnya kembali Umat Israil kembali ke tanah Kanaan dari perhambaan oleh Bangsa Mesir. Bisa juga dibaca Exodus 21:2-dstnya. Main Set ke dua ayat yang oleh Mba Dahlan yang berpendidikan seenak copy paste Dan Brown...:)).. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Yuuu...uk jualan Jiwa!
Kacian yach Mang Ucup! Lieur! Siapa bisa menolong? - Original Message - From: mangucup88 [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Monday, June 13, 2005 6:16 PM Subject: [ppiindia] Yuuu...uk jualan Jiwa! Apakah pada saat ini Anda sedang kepepet duit? Ato butuh uang jajan tambahan? Dlm hal ini mang Ucup bisa membantu Anda dgn cara yg halal, tanpa harus menggadaikan mertua ataupun menjual mobil kesayangan Anda, cukup hanya dgn menjual jiwa Anda kepada mang Ucup. Percayalah bahwa ini bukan hanya sekedar dongeng ataupun joke bodongan, melainkan benar2 real nyata tulen! Dan perlu juga diketahui bahwa tulisan ini tidak ditulis dlm keadaan mabok! Kenapa? Diakhir pekan ini Mang Ucup telah mendapatkan wangsit, agar memulai usaha dgn bisnis jual - beli jiwa. Untuk modal awal mang Ucup membutuhkan segera sebanyak 1.000 jiwa. Oleh sebab itulah dgn ini mang Ucup mengundang rekan2 maupun para pembaca yg berhasrat ingin menjual jiwanya, untuk menghubungi mang Ucup berikut harga jual yg dinginkan per japri ke alamat email: [EMAIL PROTECTED] Jiwa sebagai komoditi! Ini sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang baru, sebab sebelumnya telah ada orang yg memperjual belikan jiwanya. Pada tgl 8 Feb. 2001, Mr. Adam Burtle (usia 20 th) dari Seatlle, Washington, telah berhasil menjual jiwanya melalui situs lelang eBay seharga 400 Euro (4,8 juta Rp.), kepada seorang wanita di Des Moines - Idaho. Sehingga dgn mana secara resmi wanita itu adalah pemilik dari jiwanya Mr. Adam. Apakah kita boleh menjual jiwa kita? Sudah tentu boleh, sebab jiwa itu adalah pemberian dari sang Pencipta kepada kita, yg otomatis sudah menjadi hak milik kita sepenuhnya. Ini bisa dibuktikan dimana setiap saat Anda bisa mencabut jiwa Anda entah melalui gantung diri dibawah pohon pisang atau minum juice baygon seember. Jiwa itu adalah miliki kita, oleh sebab itulah juga kita dapat mengasuransikan jiwa tsb sama seperti juga mengasuransikan mobil milik pribadi Anda. Disamping itu sudah merupakan hak kita sepenuhnya entah kita mau memberikan jiwa kita kepada si setan ataupun kepada salah satu agama pilihan Anda, tetapi alangkah guo.obloknya Anda apabila Anda mau memberikan jiwa Anda secara gratisan hanya dgn tukeran ama iming2 kapling di sorga indah. Daripada diberikan secara gratisan lebih baik dijual azah kepada mang Ucup dlm hal ini jelas bunyinya ialah Money Talk! Wah ini namanya murtad Mang, moso sih jiwa mo diperjual belikan seperti juga jual beli tahu ato tempe azah, apakah kagak dosa tuh? Sebutkanlah satu ayat saja, dimana kita dilarang untuk memperjual belikan jiwa maupun bagian dari tubuh kita, pada jaman sekarang ini semuanya sdh dihalalkan mulai dari jualan darah s/d ginjal, bahkan kalau perlu kemaluan pun bisa dijadikan komiditi untuk diperjual belikan, selama ini milik Anda no-problemlah! Kepada mereka yg berhasrat mau menjual jiwanya kepada Mang Ucup, Anda tidak perlu khawatir, bahwa pada suatu saat saya akan menuntut Anda untuk mencabut jiwa Anda, karena saya tidaklah akan melakukan hal yg sesadis itu, tetapi karena jiwa Anda sudah menjadi miliknya Mang Ucup, sudah tentu mang Ucup bebas untuk memanfaatkan jiwa Anda sepenuhnya, apakah ini nantinya akan dihibahkan kepada gereja, kepada vihara ataupun ke mesjid itu adalah hak saya sepenuhnya sebagai pemiliki jiwa Anda. Begitu juga saya bebas untuk menentukan apakah jiwa tsb nantinya saya persembahkan kepada si setan atau dijadikan roh gentayangan dikemudian hari. Syarat mutlak bagi mereka yg mau menjual jiwanya kepada Mang Ucup, harus memberikan pernyataan secara tertulis bahwa jiwa tsb masih menjadi hak milik sepenuhnya, jadi belum terikat atau digadaikan kepada agama ataupun sekte apapun juga. Kalau sudah jadi penganut salah satu agama, maka Anda diwajibkan untuk keluar terlebih dahulu dari agama yg dianut pada saat ini. Tinggi atau rendahnya nilai harga jiwa Anda tergantung dari usia Anda pada saat ini, semakin muda usia Anda semakin tinggi nilainya, walaupun demikian minimum harus diatas 18 th, dan juga masih benar2 sehat waalfiat, jadi bukannya yg udah keropokan digerogoti oleh penyakit, sebab jiwa yg demikian, udah termasuk jiwa rombengan alias tidak ada nilainya lagi. Jiwa perawan atau bujangan nilainya jauh lebih tinggi, sebab masih belum ternoda oleh kotoran esek2 maupun segala macam dosa. Yg paling tinggi nilainya adalah para Romo, Bikshu, sebab saya yakin mereka telah berusaha untuk merawat jiwanya sebaik mungkin. Bagi mereka yg masih merasa ragu2 untuk menjual putus jiwanya kepada Mang Ucup, mereka juga bisa menggadaikan jiwanya, sehingga dgn mana pada suatu saat bisa ditebus kembali. PS Mulai hari ini mang Ucup akan menulis lagi secara rutin seperti sediakala, minimum tiap dua atau tiga hari sekali pasti akan saya tayangkan artikel baru saya di situs ini. Maranatha Mang Ucup - Direktur PT Export Import Sukma Email: [EMAIL PROTECTED] Homepage: www.mangucup.net *** Berdikusi dg
Re: [ppiindia] Re: Bangsa Pilihan?--Slavery in Islam
Dear, Sebagai agama yang dijaga keotentikannya, dalam peribadatan Islam, ada yang sudah ditentukan tata caranya sejak dulu semisal sholat. Dan ini tidak bisa dirubah. Lihatlah contoh dalam agama lain, yang telah di liberalkan, sehingga terjadi perbedaan pengertian dan arti sehingga tidak otentik lagi, semata karena ikut campunrnya tangan manusia. Salam - Original Message - From: Geger Indonesiary [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Monday, June 13, 2005 6:11 PM Subject: Re: [ppiindia] Re: Bangsa Pilihan?--Slavery in Islam hmmm...kalau bener gitu seharusnya tidak ada cemohan terhadap sholat bahasa indonesia, karena tuhan maha adil, maha pendengar. dan semua kitab suci bebas di terjemahkan dalam berbagai bahasa, bahkan bahasa daerah. sekali lagi lina, kamu bias banget mengeluarkan statement kitab tsb telah dirubah untuk kepentingan politik tidak ada yang adil di bumi ini, bahkan gaji mu dengan gaji rekan kantormu beda...udah ah, males ngomongin agama di sini, gak asoy! Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:di ayat mana? Pada intinya, saya mempercayai Allah itu Maha Adil. Jadi, dalam kitab suciNya tak akan ada pernyataan bahwa Allah telah meninggikan suatu bangsa dari bangsa lainnya. Allah hanya membedakan orang dari takwanya. Kalau ada kitab suci yang menyatakan hal tsb itu kitab suci palsu. Kitab tsb telah dirubah untuk kepentingan politik. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Jimmy Okberto [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas ... mas ...mas... Udah jelas di kitab anda Di tulis Israil Umat Pilihan ... Kok sampai sekarang orang ARAB ... sewot mulu kalau ada urusan sama Israil ... Damai Dibumi, damai dihati ... __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Women Driving Not a Priority: Prince Naif
http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=65410d=14m=6y=2005 Tuesday, 14, June, 2005 (07, Jumada al-Ula, 1426) Women Driving Not a Priority: Prince Naif P.K. Abdul Ghafour, Arab News JEDDAH, 14 June 2005 - Interior Minister Prince Naif has criticized calls to lift a decades-old ban on women driving and said the issue was not a priority for the Kingdom. He said he was surprised the matter had been raised in the Shoura Council. Referring to the council member who brought the issue up, the prince said: Does he understand what the priorities are? We consider this issue to be a secondary issue, not a priority. These matters are decided by taking into consideration the public interest and what is dictated by a woman's honor. I urge everybody to end this and not make an issue out of it, pitting one group against another. Last month Shoura member Mohammad Al-Zulfa said he would present a proposal to the 150-member consultative body for a gradual lifting of the ban on women driving. He argued that the ban cost the Kingdom about SR12 billion annually in payment to drivers and that having unfamiliar men driving women was incompatible with Islamic teachings. Prince Naif said Saudi Arabia would not rush to imitate changes elsewhere. We should avoid being an echo of what is proposed in other countries. We are a society, which has its own viewpoints based on Islamic teachings, he explained. The interior minister also pointed out that opponents of the public interest were using the controversy to promote women driving as a viewpoint of society. He said women are held in high esteem in the Saudi society. This is a public issue and must be tackled considering woman's interests and their situations. Women are dear to us and they have a prominent position. Nobody should doubt that. Our men sacrifice their lives to protect women's honor, he added. In an earlier statement, Prince Naif said women driving was a social issue and must be decided by Saudi society. I believe that this is a controversy which has no meaning because it is a social matter to be decided by society. It looks as if some people want to make it an issue but it's not, the Saudi Press Agency quoted the prince as saying. Zulfa introduced his proposal in the Shoura as part of a non-controversial debate on road safety. He argued that lifting the ban on women drivers could resolve what he considers a serious social problem - the presence of some one million foreign men who drive Saudi women around. Dr. Suhaila Hammad, a senior member of the National Society of Human Rights, said the matter must be left to the woman's personal choice. Driving should be a personal choice for women. Our government has signed international treaties on non-discrimination between sexes as long as the treaties are not in conflict with Islam, and driving is not, she said. She explained that society could gradually accept women driving if we imposed strict laws, provide road assistance and possibly limit the times when women would be allowed to drive. At his press conference in Riyadh on Sunday night, Prince Naif also reported substantial improvement in the health of Custodian of the Two Holy Mosques King Fahd, who was admitted to hospital two weeks ago for medical tests. The news is good and reassuring and the king's health is steadily improving and, God willing, his stay in hospital will not be long, he told reporters. I think what remains now is completing medical procedures, he said without elaborating. Prince Naif also said that there was no plan to give another amnesty to Al-Qaeda militants. The royal amnesty is over. If anyone of them surrenders and corrects his mistakes, it will be appreciated, he added. Asked about the trial of 13 suspects - eight Saudis and five Libyans - accused of trying to assassinate Crown Prince Abdullah in late 2003, Prince Naif said they would face a normal trial. He downplayed the matter of some members of the Al-Murrah tribe having their citizenship revoked, saying it was an internal matter for Qatar. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2.
[ppiindia] Undangan : Website Alif
Maaf sebelumnya karena kemarin kelupaan mengirim alamat websitenya. Nama websitenya adalah alif.my-webbizz.com Assalamu'alaikum, Rekans, saya baru saja membuat website. Di website ini rekan semua bisa membrowse ayat suci Al-Quran, menikmati berita dalam dan luar negeri, sharing informasi mengenai hal-hal yang bermanfaat (kesehatan, pendidikan dll) juga download software. Dan tidak ketinggalan, buat yang senang menuangkan gagasan, saya menyediakan menu opini. Di sini rekans bisa menumpahkan segala uneg-uneg dalam berbagai hal, baik itu masalah sosial, keagamaan (tapi tidak untuk membicarakan agama lain), politik,sdm dlsb. Saya sangat berterima kasih apabila opini tersebut bertujuan untuk kemajuan negri ini. Untuk download software, semua software yang terdapat dalam website ini adalah freeware. Dan saat ini yang telah tersedia adalah software hadits Bukhori. Insya Allah dalam waktu dekat software lain akan segera menyusul Saya tunggu partisi rekan semua di sana Wassalamu'alaikum - Do you Yahoo!? Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Slavery in Islam
Dear, Orang yahudi memang memiliki nabi-nabi, tapi mereka tidak pernah mematuhinya. Anda pasti lihat kelakuan mereka, setelah mereka dibebaskan dari tangan Firaun, seperti yang digambarkan oleh film TEN COMMANDEMEN, yang justru dibuat oleh orang2 barat. Jelaslah bahwa orang-orang yahudi, karena kesombongannya, telah mendustakan ajaran nabi-nabi mereka sendiri, bahkan membunuhnya. Seperti yang mereka coba lakukan kepada Nabi Isa AS. Salam - Original Message - From: Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Cc: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 14, 2005 12:02 AM Subject: Re: [ppiindia] Re: Slavery in Islam salah satu kesimpulannya..klo gak da nabi -nabi Yahudi logikanya Islam juga bakalan gak ada..:)).. nabi2 yahudi itu juga yang keturunannya merupakan Israel saat ini, bangsa yang sering dikutuk2 sama banyak orang..ironis bgt...:))... Samsul Bachri [EMAIL PROTECTED] d To Sent by: ppiindia@yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED] cc ups.com Subject Re: [ppiindia] Re: Slavery in Islam 06/13/2005 04:20 PM Please respond to [EMAIL PROTECTED] ups.com Kenapa Nabi-nabi Yahudi ada dalam Islam? Intisari Islam telah ada ketika para nabi diturunkan, yakni sebagai agama yang firtrah, sesuai fitrah manusia itu sendiri, yakni dengan mempercayai CAUSA PRIMA, Dialah Allah SWT. Dan sesungguhnya pula bahwa manusia adalah datang dari suatu nasab atau keturunan Adam AS. Agama Islam datang untuk mengembalikan manusia kepada fitrah yang telah dinodai oleh manusia itu sendiri, yakni dengan menyembah patung, pohon, dan bahkan menganggap Tuhan itu banyak atau lebuh dari satu. Ajaran yang dibawa oleh para Nabi adalah benar menurut fitrah (inilah Islam), lalu manusia mengotorinya. Nabi Ibrahim AS mengajarkan kita untuk mempercayai Allah SWT, demikian juga dengan Musa AS, Daus AS, juga dengan Nabi Isa AS (Yohanes 3:17). Pokok permasalahan bukanlah pada Nabi-nya, bahkan Islam mensejajarkan derajat para Nabi, tapi lebih kepada umat manusia yang telah mengotori ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi mereka, yakni agama yang fitrah, yakni Islam. Salam, - Original Message - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Monday, June 13, 2005 1:14 PM Subject: [ppiindia] Re: Slavery in Islam Eufesus: 6:5 Slaves, obey your human masters with fear and trembling; and do it with a sincere heart, as though you were serving Christ. Terjemahan lama 6:5 Hai segala hamba, hendaklah kamu menurut perintah orang yang menjadi tuanmu di dalam perkara dunia, dengan takut dan gentar, serta tulus hatimu seperti kepada Kristus, Terjemahan Baru 6:5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, [Tolong dicek juga, apakah padanan hamba ini sesuai dengan slave yang dimaksudkan, dan bagaimana juga bahasa aslinya] Exodus (Keluaran) 12:44 Seorang budak belian barulah boleh memakannya, setelah engkau menyunat dia. Bisa juga dibaca Exodus 21:2-dstnya. Ralat: Pengikut Isa AS itu disebut Hawariyyun, bukan Kristen. Coba aja cari di Alkitab or di AlQur'an adakah 'Kristen' itu? Kristen itu ada jauh setelah Isa AS itu sendiri wafat. Kristen (sekarang), seperti kata Mbah bilang, juga mengimani PL (kitabnya Yahudi). Nah di Exodus 21 (PL) itu banyak peraturan utk para budak. Bukankah dalam keyakinan Kristen, Yesus datang bukan untuk memperbaharui hukum, tapi untuk menggenapkannya? wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Jimmy Okberto [EMAIL PROTECTED] wrote: Maap mas mohon di koreksi ... Didalam Kristen tidak ada Slavery ... Karena Kristen adalah ajaran pengikut ISA AS ... Jangan sok tahu ttg keKristen an ... Slavery yang ada pada Zaman Nabi Ibrahim AS , Musa AS ... yang nota bene nabi-nabi orang (yahudi) Israel ... bukan Kristen ... yang jadi tanda tanya kok nabi-nabi (yahudi) israel ada didalam kitab Islam (arab) ... cmiiw -Original Message- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan
[ppiindia] Challenges Facing Saudi Women
http://www.arabnews.com/?page=7section=0article=65401d=14m=6y=2005 Tuesday, 14, June, 2005 (07, Jumada al-Ula, 1426) Challenges Facing Saudi Women Samar Fatany, Arab News The newly formed National Society for Human Rights receives and investigates complaints from women whose human rights have been violated. The complaints include physical, sexual, financial and psychological abuse. Social workers report horrible stories of women who have been suffering in silence and girls who have no alternative but to accept a miserable fate with no hope of avoiding or escaping it. After many years of denying abuse, our society is now exposing the guilty every day; and our society is now realizing that some Saudi men are guilty of committing such crimes against women. Both God and the Prophet, peace be upon him, directed that women be treated with kindness and respect; there are no extenuating circumstances. According to social scientists, the reasons why the abuses and violations have gone unchecked are the inefficiency of our Shariah courts, the absence of law enforcement mechanisms and the unwillingness of society at large to admit and deal with the problem. The government has now recognized the need for immediate action and has announced changes in the judicial system. Former Riyadh Supreme Court Judge Dr. Yousef Al-Jaber notes, however, that although the changes are both necessary and significant, the judicial system needs further improvements. He has suggested employing sociologists and psychologists to follow up on cases of domestic violence and to ensure that the abused undergo such treatment as they may require. He also recommends that the procedures for reporting domestic violence be made easier and urges the need to establish women's sections in all courts of the Kingdom's 13 districts. At the same time, the National Society for Human Rights has made plans to provide both a hotline and a shelter for abused women. The society, along with the Social Affairs Ministry, is preparing a seminar on the subject of domestic violence. Regular workshops and lectures around the country are being organized in order to raise awareness of women's legal rights. Discrimination against women continues to be a major problem that Saudi society needs to confront and deal with. Though women constitute more than 50 percent of the population, their potential is far from being fully realized. They continue to struggle to attain the rights of equality and justice which Shariah law guarantees them. Experts say that the best way to increase awareness of rights among Saudi women is to begin educating them at a very early age - in elementary schools, for example. Girls are taught home economics but are not taught any subjects that would empower them or teach them to become independent voices, demanding their God-given rights as men's equal partners. The real challenge facing society today is the need to reveal the violations committed against women in the name of Islam; they must be made aware that they do have a choice, that they do not have to accept in silence a life of abuse. We need to change the attitudes of men who view women as inferior in intelligence and religious thinking. Religious scholars and educators must speak out against men who manipulate women for their own selfish ends. The media also has its role and must expose the self-styled pious men who advocate the marginalization of women, who claim that men are superior and thus, that men must dictate how women should live. Recent studies have shown that many women suffer abuse within their families and are desperate for a better life but find no justice in Shariah courts and have no place to turn to for help or assistance. Many endure unspeakable hardships due to poverty and neglect while the self-appointed guardians of morality allege that Islam forbids a woman from seeking work or driving herself to a safe place in order to escape an abusive man. In spite of being educated, there are some people in our society who adamantly oppose change and insist on following traditions that have no basis at all in Islam. These people interpret Islam in the most unyielding, intolerant and narrow way; as a result, they vehemently oppose the empowerment of women. They believe that women must be kept under the control of male guardians, regardless of those males' manipulative characters or domineering tendencies. The time has come when we must rescue women from being at the mercy of a male guardian who may be violent, inhumane and untrustworthy. Such social issues as these cry out for immediate resolution. Women's rights must be addressed in courts and in government departments. We
RE: [ppiindia] Yuuu...uk jualan Jiwa!
--- IB MailSpace Ad http://instantbuzz.com/fd414729_5t Earn Income For Life http://instantbuzz.com/fd414729 - MailSpace TM and Patent Pending -- Wah lama tak nongol, apa kabar mang? Rgds fatur _ From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of mangucup88 Sent: Monday, June 13, 2005 6:16 PM To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: [ppiindia] Yuuu...uk jualan Jiwa! * Apakah pada saat ini Anda sedang kepepet duit? Ato butuh uang jajan tambahan? Dlm hal ini mang Ucup bisa membantu Anda dgn cara yg halal, tanpa harus menggadaikan mertua ataupun menjual mobil kesayangan Anda, cukup hanya dgn menjual jiwa Anda kepada mang Ucup. Percayalah bahwa ini bukan hanya sekedar dongeng ataupun joke bodongan, melainkan benar2 real nyata tulen! Dan perlu juga diketahui bahwa tulisan ini tidak ditulis dlm keadaan mabok! Kenapa? Diakhir pekan ini Mang Ucup telah mendapatkan wangsit, agar memulai usaha dgn bisnis jual - beli jiwa. Untuk modal awal mang Ucup membutuhkan segera sebanyak 1.000 jiwa. Oleh sebab itulah dgn ini mang Ucup mengundang rekan2 maupun para pembaca yg berhasrat ingin menjual jiwanya, untuk menghubungi mang Ucup berikut harga jual yg dinginkan per japri ke alamat email: [EMAIL PROTECTED] Jiwa sebagai komoditi! Ini sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang baru, sebab sebelumnya telah ada orang yg memperjual belikan jiwanya. Pada tgl 8 Feb. 2001, Mr. Adam Burtle (usia 20 th) dari Seatlle, Washington, telah berhasil menjual jiwanya melalui situs lelang eBay seharga 400 Euro (4,8 juta Rp.), kepada seorang wanita di Des Moines - Idaho. Sehingga dgn mana secara resmi wanita itu adalah pemilik dari jiwanya Mr. Adam. Apakah kita boleh menjual jiwa kita? Sudah tentu boleh, sebab jiwa itu adalah pemberian dari sang Pencipta kepada kita, yg otomatis sudah menjadi hak milik kita sepenuhnya. Ini bisa dibuktikan dimana setiap saat Anda bisa mencabut jiwa Anda entah melalui gantung diri dibawah pohon pisang atau minum juice baygon seember. Jiwa itu adalah miliki kita, oleh sebab itulah juga kita dapat mengasuransikan jiwa tsb sama seperti juga mengasuransikan mobil milik pribadi Anda. Disamping itu sudah merupakan hak kita sepenuhnya entah kita mau memberikan jiwa kita kepada si setan ataupun kepada salah satu agama pilihan Anda, tetapi alangkah guo.obloknya Anda apabila Anda mau memberikan jiwa Anda secara gratisan hanya dgn tukeran ama iming2 kapling di sorga indah. Daripada diberikan secara gratisan lebih baik dijual azah kepada mang Ucup dlm hal ini jelas bunyinya ialah Money Talk! Wah ini namanya murtad Mang, moso sih jiwa mo diperjual belikan seperti juga jual beli tahu ato tempe azah, apakah kagak dosa tuh? Sebutkanlah satu ayat saja, dimana kita dilarang untuk memperjual belikan jiwa maupun bagian dari tubuh kita, pada jaman sekarang ini semuanya sdh dihalalkan mulai dari jualan darah s/d ginjal, bahkan kalau perlu kemaluan pun bisa dijadikan komiditi untuk diperjual belikan, selama ini milik Anda no-problemlah! Kepada mereka yg berhasrat mau menjual jiwanya kepada Mang Ucup, Anda tidak perlu khawatir, bahwa pada suatu saat saya akan menuntut Anda untuk mencabut jiwa Anda, karena saya tidaklah akan melakukan hal yg sesadis itu, tetapi karena jiwa Anda sudah menjadi miliknya Mang Ucup, sudah tentu mang Ucup bebas untuk memanfaatkan jiwa Anda sepenuhnya, apakah ini nantinya akan dihibahkan kepada gereja, kepada vihara ataupun ke mesjid itu adalah hak saya sepenuhnya sebagai pemiliki jiwa Anda. Begitu juga saya bebas untuk menentukan apakah jiwa tsb nantinya saya persembahkan kepada si setan atau dijadikan roh gentayangan dikemudian hari. Syarat mutlak bagi mereka yg mau menjual jiwanya kepada Mang Ucup, harus memberikan pernyataan secara tertulis bahwa jiwa tsb masih menjadi hak milik sepenuhnya, jadi belum terikat atau digadaikan kepada agama ataupun sekte apapun juga. Kalau sudah jadi penganut salah satu agama, maka Anda diwajibkan untuk keluar terlebih dahulu dari agama yg dianut pada saat ini. Tinggi atau rendahnya nilai harga jiwa Anda tergantung dari usia Anda pada saat ini, semakin muda usia Anda semakin tinggi nilainya, walaupun demikian minimum harus diatas 18 th, dan juga masih benar2 sehat waalfiat, jadi bukannya yg udah keropokan digerogoti oleh penyakit, sebab jiwa yg demikian, udah termasuk jiwa rombengan alias tidak ada nilainya lagi. Jiwa perawan atau bujangan nilainya jauh lebih tinggi, sebab masih belum ternoda oleh kotoran esek2 maupun segala macam dosa. Yg paling tinggi nilainya adalah para Romo, Bikshu, sebab saya yakin mereka telah berusaha untuk merawat jiwanya sebaik mungkin. Bagi mereka yg masih merasa ragu2 untuk menjual putus jiwanya kepada Mang Ucup, mereka juga bisa menggadaikan jiwanya, sehingga dgn mana pada suatu saat bisa ditebus kembali. PS Mulai hari ini mang Ucup akan menulis lagi secara rutin seperti sediakala, minimum tiap dua atau tiga
Re: [ppiindia] Undangan : Website Alif
Wa'alaikum salam mas alif, ini jadi seperti pengalaman mbak Lina pas kepengen Al-Quran elektronik...pas ada yang nawarin Webmaster webbizz [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf sebelumnya karena kemarin kelupaan mengirim alamat websitenya. Nama websitenya adalah alif.my-webbizz.com Assalamu'alaikum, Rekans, saya baru saja membuat website. Di website ini rekan semua bisa membrowse ayat suci Al-Quran, menikmati berita dalam dan luar negeri, sharing informasi mengenai hal-hal yang bermanfaat (kesehatan, pendidikan dll) juga download software. Dan tidak ketinggalan, buat yang senang menuangkan gagasan, saya menyediakan menu opini. Di sini rekans bisa menumpahkan segala uneg-uneg dalam berbagai hal, baik itu masalah sosial, keagamaan (tapi tidak untuk membicarakan agama lain), politik,sdm dlsb. Saya sangat berterima kasih apabila opini tersebut bertujuan untuk kemajuan negri ini. Untuk download software, semua software yang terdapat dalam website ini adalah freeware. Dan saat ini yang telah tersedia adalah software hadits Bukhori. Insya Allah dalam waktu dekat software lain akan segera menyusul Saya tunggu partisi rekan semua di sana Wassalamu'alaikum - Do you Yahoo!? Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] - Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - Discover Yahoo! Get on-the-go sports scores, stock quotes, news more. Check it out! [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Dari Moderators: Diskusi Agama: Lesson Learnt or Not Learnt?
Dear honorable members, Diskusi agama, seperti yg berkali-kali disinggung oleh tim moderator, adalah sangat tidak dianjurkan (discouraging). Kalau terpaksa, maka sifatnya hendaknya self-criticism: yg muslim mengeritik perilaku yg tidak disepakati yg dilakukan oleh muslim lain; yg kristen juga mengeritik perilaku yg tidak disepakati yg dilakukan oleh kristen yg lain. Ketika ini terjadi, penganut agama lain hendaknya tidak perlu ikut campur. Biarkan itu menjadi urusan internal masing2 penganut agama terkait. Kenyataannya, itu tidak diikuti oleh sebagian member. Sebaliknya, saling serang kembali terjadi. Yg kristen 'gatal' untuk nyerang hal2 negatif pada ajaran Islam dan muslim; yg muslim 'kurang kerjaan' menyerang balik serangan itu dg memposting hal2 negatif pada ajaran kristen. serang-menyerang kembali terjadi. tidak ada yg mau kalah. Semoga kali ini lesson learnt, or lesson yet to be learnt by both side (christian and muslim)? We are educated people, it's a bit strange if in terms of religious matters and religious differences we feel difficult to learn one or two lessons. Khairurrazi Aligarh Muslim University Uttar Pradesh, India -- India.com free e-mail - www.india.com. Check out our value-added Premium features, such as an extra 20MB for mail storage, POP3, e-mail forwarding, and ads-free mailboxes! Powered by Outblaze *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Tolong dong--Slavery in Islam
At 06:13 AM 6/14/05 +, you wrote: Mbak Clara atau Mbah, Tolong dong apa sih maksud penjelasan bung Jimmy ini. Saya pusing membacanya karena mungkin bahasanya yang amburadul. Bahasa itu menunjukkan bangsa, bahasa itu menunjukkan siapa kita. Jadi, saya tidak mengerti dua penjelasan bung Jimmy tsb. Apa pula maksudnya 'main set'. Apa pula arti tanda garis dua (//). === mungkin bung jimmy penggemar berat bulu tangkis jadi teringat-ingat istilah dalam olahraga itu hehehe just kidding btw, anggota milis ini masih asyik dengan diskusi agama ya? *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Slavery in Islam
--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: seharusnya kita tahu bahwa dalam islam, mengajarkan bahwa manusia itu harus mengetahui bahwa dia adalah budak/hamba dari sang maha pencipta, agar manusia mendapatkan kemerdekaan dari manusia lainnya .. dan setiap agama mungkin sama yakni mengajarkan bahwa umatnya adalah hamba/budak dari sang maha pencipta. sehingga hanya pada penciptalah kita menyerahkan jiwa kita, jiwa kita bisa terikat kepada orang lain, tapi perwujudan yang sebenarnya manusia hanya berbakti kepada sang Maha Pencipta ... --- Mas Yustam, Adanya perbudakan ataupun hal hal yang buruk lainnya, adalah terkait pada naluri manusiawi. Tak ada urusan dengan ajaran agama apapun. Andaipun ada agama yang melarang perbudakan, manusia akan tetap melakukannya (nyatanya, TAK ada agama yang secara expressis verbis melarang perbudakan). Sebenarnya memakai kata budak dalam ajaran agama sudah ajaib. Mencari pembenaran perbudakan dalam akidah agama, memang hanya membuang waktu, sebab yang bertanggung jawab akan adanya hal hal yang buruk adalah si manusia sendiri. Berapa lama sudah ada agama agama? Lebih dari seribu tahun bukan? Bagaimana wajah manusia hingga kini? Buruk bukan? Apakah cermin yang akan dihancurkan, karena muka kita buruk? salam danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [ppiindia] Yuuu...uk jualan Jiwa!
mang ucup memang favorit saya dulu jualan tuyul, sekarang jadi direktur expor-impor sukma pengen ngelamar jadi karyawan boleh, mang...? salam, Wah lama tak nongol, apa kabar mang? Rgds fatur _ From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of mangucup88 Sent: Monday, June 13, 2005 6:16 PM To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: [ppiindia] Yuuu...uk jualan Jiwa! * Apakah pada saat ini Anda sedang kepepet duit? Ato butuh uang jajan tambahan? Dlm hal ini mang Ucup bisa membantu Anda dgn cara yg halal, tanpa harus menggadaikan mertua ataupun menjual mobil kesayangan Anda, cukup hanya dgn menjual jiwa Anda kepada mang Ucup. Percayalah bahwa ini bukan hanya sekedar dongeng ataupun joke bodongan, melainkan benar2 real nyata tulen! Dan perlu juga diketahui bahwa tulisan ini tidak ditulis dlm keadaan mabok! Kenapa? Diakhir pekan ini Mang Ucup telah mendapatkan wangsit, agar memulai usaha dgn bisnis jual - beli jiwa. Untuk modal awal mang Ucup membutuhkan segera sebanyak 1.000 jiwa. Oleh sebab itulah dgn ini mang Ucup mengundang rekan2 maupun para pembaca yg berhasrat ingin menjual jiwanya, untuk menghubungi mang Ucup berikut harga jual yg dinginkan per japri ke alamat email: [EMAIL PROTECTED] Jiwa sebagai komoditi! Ini sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang baru, sebab sebelumnya telah ada orang yg memperjual belikan jiwanya. Pada tgl 8 Feb. 2001, Mr. Adam Burtle (usia 20 th) dari Seatlle, Washington, telah berhasil menjual jiwanya melalui situs lelang eBay seharga 400 Euro (4,8 juta Rp.), kepada seorang wanita di Des Moines - Idaho. Sehingga dgn mana secara resmi wanita itu adalah pemilik dari jiwanya Mr. Adam. Apakah kita boleh menjual jiwa kita? Sudah tentu boleh, sebab jiwa itu adalah pemberian dari sang Pencipta kepada kita, yg otomatis sudah menjadi hak milik kita sepenuhnya. Ini bisa dibuktikan dimana setiap saat Anda bisa mencabut jiwa Anda entah melalui gantung diri dibawah pohon pisang atau minum juice baygon seember. Jiwa itu adalah miliki kita, oleh sebab itulah juga kita dapat mengasuransikan jiwa tsb sama seperti juga mengasuransikan mobil milik pribadi Anda. Disamping itu sudah merupakan hak kita sepenuhnya entah kita mau memberikan jiwa kita kepada si setan ataupun kepada salah satu agama pilihan Anda, tetapi alangkah guo.obloknya Anda apabila Anda mau memberikan jiwa Anda secara gratisan hanya dgn tukeran ama iming2 kapling di sorga indah. Daripada diberikan secara gratisan lebih baik dijual azah kepada mang Ucup dlm hal ini jelas bunyinya ialah Money Talk! Wah ini namanya murtad Mang, moso sih jiwa mo diperjual belikan seperti juga jual beli tahu ato tempe azah, apakah kagak dosa tuh? Sebutkanlah satu ayat saja, dimana kita dilarang untuk memperjual belikan jiwa maupun bagian dari tubuh kita, pada jaman sekarang ini semuanya sdh dihalalkan mulai dari jualan darah s/d ginjal, bahkan kalau perlu kemaluan pun bisa dijadikan komiditi untuk diperjual belikan, selama ini milik Anda no-problemlah! Kepada mereka yg berhasrat mau menjual jiwanya kepada Mang Ucup, Anda tidak perlu khawatir, bahwa pada suatu saat saya akan menuntut Anda untuk mencabut jiwa Anda, karena saya tidaklah akan melakukan hal yg sesadis itu, tetapi karena jiwa Anda sudah menjadi miliknya Mang Ucup, sudah tentu mang Ucup bebas untuk memanfaatkan jiwa Anda sepenuhnya, apakah ini nantinya akan dihibahkan kepada gereja, kepada vihara ataupun ke mesjid itu adalah hak saya sepenuhnya sebagai pemiliki jiwa Anda. Begitu juga saya bebas untuk menentukan apakah jiwa tsb nantinya saya persembahkan kepada si setan atau dijadikan roh gentayangan dikemudian hari. Syarat mutlak bagi mereka yg mau menjual jiwanya kepada Mang Ucup, harus memberikan pernyataan secara tertulis bahwa jiwa tsb masih menjadi hak milik sepenuhnya, jadi belum terikat atau digadaikan kepada agama ataupun sekte apapun juga. Kalau sudah jadi penganut salah satu agama, maka Anda diwajibkan untuk keluar terlebih dahulu dari agama yg dianut pada saat ini. Tinggi atau rendahnya nilai harga jiwa Anda tergantung dari usia Anda pada saat ini, semakin muda usia Anda semakin tinggi nilainya, walaupun demikian minimum harus diatas 18 th, dan juga masih benar2 sehat waalfiat, jadi bukannya yg udah keropokan digerogoti oleh penyakit, sebab jiwa yg demikian, udah termasuk jiwa rombengan alias tidak ada nilainya lagi. Jiwa perawan atau bujangan nilainya jauh lebih tinggi, sebab masih belum ternoda oleh kotoran esek2 maupun segala macam dosa. Yg paling tinggi nilainya adalah para Romo, Bikshu, sebab saya yakin mereka telah berusaha untuk merawat jiwanya sebaik mungkin. Bagi mereka yg masih merasa ragu2 untuk menjual putus jiwanya kepada Mang Ucup, mereka juga bisa menggadaikan jiwanya, sehingga dgn mana pada suatu saat bisa ditebus kembali. PS Mulai hari ini mang Ucup akan menulis lagi secara rutin seperti sediakala, minimum tiap dua atau tiga hari sekali pasti akan saya tayangkan artikel baru saya di situs ini. Maranatha Mang Ucup
[ppiindia] Re: Slavery in Islam
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Samsul Bachri [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear, Orang yahudi memang memiliki nabi-nabi, tapi mereka tidak pernah mematuhinya. Anda pasti lihat kelakuan mereka, setelah mereka dibebaskan dari tangan Firaun, seperti yang digambarkan oleh film TEN COMMANDEMEN, yang justru dibuat oleh orang2 barat. Jelaslah bahwa orang-orang yahudi, karena kesombongannya, telah mendustakan ajaran nabi-nabi mereka sendiri, bahkan membunuhnya. Seperti yang mereka coba lakukan kepada Nabi Isa AS. Salam - Siapakah yang mematuhi ajaran agama? Islam? Yahudi? Kristen? Lihatlah peperangan yang tetap membara di-mana mana. Lihatlah kemiskinan dimana mana. Lihatlah perbudakan modern di-mana mana Tidakkah keangkuhan menjadi ciri kita bersama? Nabi nabi Yahudi adalah nabi nabi orang Kristen, yang mengambil alih kitab suci Yahudi menjadi bagian dari kitab mereka, juga Islam kelihatannya mengambil alih nabi nabi Yahudi juga, lha wong namanya sama.. Yesus BUKAN nabi bagi orang Yahudi, bahkan manusia yang dibenci, mengaku ngaku raja. karena itu Yesus di-olok olok, dan dimahkotai duri (ejekan terhadap seorang raja), dan di palang aslibkan, dengan tulisan INRI, Iesvs Nazarenvs Rex Ivdaeorvm. Bahasa Latin menggunakan I untuk J, dan V untuk U (i.e., Jesus Nazarenus Rex Judaeorum). Artinya: Jesus of Nazareth, the King of the Jews. DH *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Fw: What A Wife/Husband Really Means
Dear Netters, Dari milist tetangga untuk sekedar intermezzo. Salam, Sidqy LP. Suyitno What A Wife/Husband Really Means (1) What a wife says, what she really means... I need = I want We need = I want It's your decision = The correct decision should be obvious by now Do whatever you want = You are going to pay for this later We need to talk = I need to complain Sure...go ahead = I don't want you to I'm not upset = Of course I'm upset, you moron! You're so manly = You need a shave and you sweat a lot You're certainly attentive tonight = Is sex all you ever think about? I'm not emotional! And I'm not overreacting! = I have a severe case of PMS Be romantic, turn out the lights = I have flabby thighs This kitchen is so inconvenient = I want a new house I want new curtains = I want new curtains, new carpeting, new furniture, new wallpaper... I need new shoes = the other 40 pairs are simply the wrong shade I heard a noise = I noticed you were almost asleep Do you love me? = I'm going to ask for something expensive How much do you love me? = I did something today you're really going to hate I'll be ready in a minute = Kick off your shoes and find a good game on T.V. Is my butt fat? = Tell me I'm beautiful You have to learn to communicate = Just agree with me Are you listening to me? = Too late, you're dead Yes = No No = No Maybe = No I'm sorry = You'll be sorry I was wrong = Not as wrong as you Do you like this recipe? = It's easy to fix, so you'd better get used to it Was that the baby? = Why don't you get out of bed and walk him until he goes to sleep I'm not yelling! = Of course I'm yelling, this is important! (2) What a husband says, what he really means... I'm hungry = I'm hungry I'm tired = I'm tired Do you want to go to a movie? = I'd eventually like to have sex with you Can I take you out to dinner? = I'd eventually like to have sex with you Would you like to dance? = I'd eventually like to have sex with you Can I call you sometime? = I'd eventually like to have sex with you Nice dress! = Nice cleavage! You look tense, let me give you a massage = I want to fondle you What's wrong? = What meaningless self-inflicted psycho trauma are you going through now? You look upset = I guess sex tonight is out of the question Yes, I love your new hairstyle = I liked it better before Yes, your haircut looks good = $50 and it doesn't even look different! I like the first dress you tried on better = Pick any freakin' dress and let's go! __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Bangsa Pilihan?--Slavery in Islam
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: dear Free-thinker..btw i like ur name..it's inspiring..:)). im not defending christianity..., cuman ingin meluruskan perspective aja klo diterima puji Tuhan yaa..klo gak..fine aja..:)) ..., karena it's not my job and im not in the capacity to defend christianity..., kayaknya gak ada deh di Injil..kata2 belalah agama mu:..:))...ngapain juga gitu looh...:))..tapi kadang2 pengertian yang dangkal and naive bisa mislead, apalagi klo orang tersebut sampe punya or beli Injil segala (yang elektronik lagi..)..kan kasian klo pada akhirnya mempunyai pemikiran yang salah, anyway..untuk saya klo sampe usaha beli kitab suci agama lain berarti it's mean something.. im just offer a generous assistance..that's all.. Rgds, carla -- Exactly mBak. Agama atau Isme Isme tak perlu dibela. Dizaman kejayaan komunisme, tahun 50an sampai 78an akhir, kalau berani hina komunisme, dibuang ke Sibiria.. Dizaman kejayaan Katholik diabad pertengahan, berani hina Katholik, dibakar hidup hidup. Dst. Inikah yang Sang Pencipta kehendaki`? Kebenaran yang mutlak, seperti misalnya adanya cahaya matahari (sebelum dia hangus nanti), adalah sesuatu yang tak perlu didebat, dibantah. Hujan, angin, mendung, matahari tetap bersinar.. Kita seringkali bak kanak kanak, yang saling membanggakan ayahnya: bapakku polisi, punya pistol, bapakku tentara, bisa bunyikan meriam, bapakku presiden, bisa perintah perintah, bapakku kaya tapi sedang istirahat di Nusakambangan. Aren't we sometimes (or often) childish? Salam Danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Yuuu...uk jualan Jiwa!
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: mang ucup memang favorit saya dulu jualan tuyul, sekarang jadi direktur expor-impor sukma pengen ngelamar jadi karyawan boleh, mang...? salam, - Udah punya izin usaha? Awas lho kena sweeping... *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Debat Kusir (was: Re: Slavery in Islam)
--- In ppiindia@yahoogroups.com, fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Tapi saya suka tuh pendapatnya Prof. siapa ya? yang bilang sebetulnya gak perlu ngirim siswa utk sekolah di luar negeri utk belajar tekhnologi. Harus lebih cermat untuk mengirim siswa ke luar negeri dengan memusatkan pikiran apa sebetulnya yang diperlukan Indonesia ini. Bahkan kerahkan saja orang2 pinter Indonesia utk membangun Indonesia sendiri dengan kemampuan apa adanya...:-) Ya, seandainya hidup bernegara dg penduduk 240 juta dan 400 etnis (cmiiw) bisa sesimpel itu prinsipnya, sih ok2 aja.. Kayak Cuba ya? Lina: Emang gak simple. Itu tantangannya. Dibuat simple gak bisa ya mbak? Kenapa dengan Cuba, mbak? Saya pikir kenasionalismean orang Indonesia ini mesti di'tinggi'in, ya mbak? Maksudnya, andaikan saya mampu menyekelohkan anak saya keluar negeri, itu harus bertujuan utk kemajuan bangsa ini. Bukannya saya pikir,lulusan luar negeri ntar nyari duitnya gampang kok!. Jadi dimulai dari diri sendiri biar gak UUD (Ujung-Ujungnya Duit). Bisa gak ya? Soale ngarepin pemerintah supaya bisa kasih gaji yang bagus buat 'lulusan luar negeri yg berprestasi' juga gak mungkin...??Meski seharusnya pemerintah memberi incentive yang lebih buat mereka itu. Gak usah ngutang-ngutang. Kalo miskin ngaku aja miskin. Dah berusaha aja dengan keadaan yang miskin. Gak usah sok jadi kaya dengan ngutang. Bagi saya, ngutang sih gak masalah Mbak.. yang jadi masalah adalah buat apa dan bagaimana pengelolaannya. Soal ngaku miskin sih, saya setuju. Nggak usah berlagak pake limusin dinegara lain, wong pas rapat minta keringanan cicilan utang. Mbak Fau bisa mengelola utang, pemerintah itu gak bisa mengelola utang. Hua..ha..ha...pake limusin buat minta keringanan nyicil utang...ha..ha..memang dah jungkirbalik... Yang enak idup itu gak berutang, biar gak naik limusin. Gitu aja deh mbak. Mo ke bank..he..he..mau buat debit card aja and gunting semua credit card. Mo belajar gak ngutang. Tapi katanya, kalo gak ada utang, hidup gak termotivasi...hue..he..he... Sama, saya juga mau ke seminar. Kalau saya, walau nggak ada utang, tapi tetap perlu credit card, otherwise I can't pay my subscription. waddduh, saya sirik abis sama orang yang gak punya utang. Itu makanya saya mo belajar meniadakan sarana-sarana perhutangan...:-) Kenapa sih ya subscription harus pake credit card? Maksudku kok gak disediain juga pembayaran tunai? Credit Card okeh2 aja bagi orang yang bisa disiplin...:-). Saya belum bisa berdisiplin ria...:-( wassalam, *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Bangsa Pilihan?--Slavery in Islam
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Samsul Bachri [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear, Sebagai agama yang dijaga keotentikannya, dalam peribadatan Islam, ada yang sudah ditentukan tata caranya sejak dulu semisal sholat. Dan ini tidak bisa dirubah. Lihatlah contoh dalam agama lain, yang telah di liberalkan, sehingga terjadi perbedaan pengertian dan arti sehingga tidak otentik lagi, semata karena ikut campunrnya tangan manusia. Salam --- Tanpa campur tangan manusia, TAK akan ada benda satupun yang terwujud.Tangan ini melayani mesin cetak, computer, penjilidan, dan terjadilah buku. Tak ada buku, yang tiba tiba jadi buku. Selama otak manusia, dan raga manusia bergerak, maka faktor manusiawi muncul. Tak ada SATU manusiapun yang mampu, mewujudkan pikiran Sang Pencipta secara utuh. Ka-authentikan kodifikasi, belum mampu mentransfor semangat keilahian sang Pencipta, sehingga kehendakNya benar benar diamalkan manusia. Sebagai bukti, lihatlah keamburadulan bangsa kita, yang semua mencoba hidup menuruti sang Kitab.. Salam danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Slavery in Islam
Mas Jimboy, gak usah pake menghina pendidikan di Indonesia.Kalau saya boleh menaksir dari gaya argumentasi nada yg bahasa indonesianya saja acak2an, anda sendiri pasti masuk PTN Negeri saja tidak mampu. Gak usah yg sekelas Universitas Sebelas Maret Solo dulu deh, Universitas Tadulako di Sulawesi saja coba dulu. Mendingan belajar dulu di bagian backoffice nya dengan baik, kali2 saja nasib anda berubah 15 tahun lagi jadi staf senior yah. oh ya saran saya ambil kursus bahasa Inggris, Les Privat saja dengan Mba Carla atau beli dan hapalin dulu kamus vocabulary 5000 words atau english for teens. mungkin yg anda maksud Straight, bukan strike. 'salam --- In ppiindia@yahoogroups.com, Jimmy Okberto [EMAIL PROTECTED] wrote: Terima kasih atas sarannya ... Mau nya belajar lagi ... Tapi pendidikan di Indonesia yang bagaimana ??? Yang bisa menghindari perbudakan terselubung ... Kalau anda mengikuti dari awal anda akan tahu bahwa saya selalu menghindari untuk bersikap strike ... jadi saya membawa ke kiasan- kiasan yang sepengetahuan saya ... Maap ya saya ini bukan yang berpendidikan dengan baik seperti anda- anda yang ada disini ... -Original Message- From: kucing_liar1 [mailto:[EMAIL PROTECTED] ya udah kalau gitu belajar lagi, biar jadi senior staf ok? 'salam *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Bangsa Pilihan?--Slavery in Islam
Bukti empirik atau bukti subyektif nih mas Danar? kok saya rasanya sangat berat untuk menyetujuinya yah? Jangankan di Kompas, di Pos Kota saja belum pernah disebut2 seperti lansiran Mas Danar dibawah ini. Atau mas kebanyakan baca AWSJ atau NYT? 'salam Sebagai bukti, lihatlah keamburadulan bangsa kita, yang semua mencoba hidup menuruti sang Kitab.. Salam danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [ppiindia] Re: Slavery in Islam
Iya neeh aku Anda memang pandai ... Saya harus belajar kepada anda yang sudah mahaguru ... -Original Message- From: kucing_liar1 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Mas Jimboy, gak usah pake menghina pendidikan di Indonesia.Kalau saya boleh menaksir dari gaya argumentasi nada yg bahasa indonesianya saja acak2an, anda sendiri pasti masuk PTN Negeri saja tidak mampu. Gak usah yg sekelas Universitas Sebelas Maret Solo dulu deh, Universitas Tadulako di Sulawesi saja coba dulu. Mendingan belajar dulu di bagian backoffice nya dengan baik, kali2 saja nasib anda berubah 15 tahun lagi jadi staf senior yah. oh ya saran saya ambil kursus bahasa Inggris, Les Privat saja dengan Mba Carla atau beli dan hapalin dulu kamus vocabulary 5000 words atau english for teens. mungkin yg anda maksud Straight, bukan strike. 'salam *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Slavery in Islam
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Jimmy Okberto [EMAIL PROTECTED] wrote: Eufesus: 6:5 Slaves, obey your human masters with fear and trembling; and do it with a sincere heart, as though you were serving Christ. Terjemahan lama 6:5 Hai segala hamba, hendaklah kamu menurut perintah orang yang menjadi tuanmu di dalam perkara dunia, dengan takut dan gentar, serta tulus hatimu seperti kepada Kristus, Terjemahan Baru 6:5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, - Menyimpulkan, agama melarang perhambaan, adalah terlalu kabur. Juga ayat ini menunjukkan, bahwa agama Kristen kala itu secara DE FACTO mengakui adanya beda antara hamba dan tuan. Ini tak menjadi masalah, karena memang agama adalah terkait dengan budaya dan sikon ekonomi soial. tak ada agama yang tumbuh mengambang diluar KENYATAAN sosial ekonomi. Kalau bagi kita kini, mesin mesin, seperti mesin cuci, vacum cleaner yang kita perbudak, menjadi hal yang sangat normal, maka kala itu, hamba. Ingatlah kita, bahwa manusia Kristen di Amerika masih menjalankan perbudakan ribuan tahun setelah Kristus wafat. Apalagi memperbukak ras lain, yang dianggap hanya berada diantara manusia dan monyet... Agama TAK pernah membuat manusia ganas. Agama TAk pernah menyebabkan manusia menjadi mulia. Yang ganas adalah sang manusia. Hitler, Stalin, ... Yang mulia adalah sang manusia. Mahatma Gandhi, Ibu Teresa, Abraham Lincoln... Kitab suci itu sendiri tak suci, hanya benda. yang suci atau diimani sebagai suci, adalah isinya. kesucian akan membuat dunia ini menjadi surga, kalau diamalkan.. Jangan kita berhalakan kitab, yang hanya benda.. Salam danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Slavery in Islam u/ Mas Bagong
Mas Bagong, Ada terjemahan lama dan ada terjemahan baru, itu juga saya copy pastekan dari alkitab elektronik. Mungkin maksud dari terjemahan lama itu adalah terjemahan di tahun 60-an itu. Saya belum tau pasti. Dulu (waktu masih muda...), saya gandrung akan terjemahan utk mengetahui adakah perubahan makna yang prinsipil. Tapi dengan berjalannya waktu, karena kesibukan pribadi kegandrungan itu memudar. Mempelajari bahasa itu sebetulnya sangat menarik. Termasuk bahasa hukum. Kata Noam Chaomsky (?) hukum itu sebetulnya hanya permainan bahasa. Sampai orang berpendapat akal itu terbatas, padahal sebetulnya bahasanya lah yang terbatas..yang tidak mampu mengungkapkan dan menguraikan apa yang ada di pikirannya karena pikiran adalah produk akal. itu saja. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Jimmy: Anda lucu juga ya nyuruh saya baca Al Quran; lha wong saya wong Jowo Asli lho Bung... Jadi kalau nanya Serat Gatholoco boleh lah kalau yang lain? Wadhuh saya angkat tangan dulu deh... Kalo dilihat terjemahan itu, berarti memang hamba itu ya sama dengan dengan 'budak' dong! Karena kalau non-budak bukan hamba tetapi pembantu ya nggak? BTW, saya nggak ngerti kok sampeyan ngasih saya dua terjemahan yang baru dan lama itu maksude apa? SOrry nggak mudheng saya... DG On 6/14/05, Jimmy Okberto [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Bangong anda yang meminta ... Mohon maap buat yang tidak berkenan ... Bahan Pemikiran Bahwa Kristen tidak menghendaki Slavery adalah dari Hukum Terutama dari Ajaran Yesus Kristus ... Berikut saya Copy Paste Alkitab berbahasa Sunda Hukum Yang terutama Mateus 22 : 34-40 34 Barang urang Parisi meunang beja yen Yesus geus ngabungkem urang Saduki, tuluy bareng ngadatangan ka Anjeunna. 35 Nu saurang guru agama Yahudi, nyual ka Anjeunna rek ngadoja, 36 pokna, Guru, parentah nu mana dina Hukum Agama anu pangutamana? 37 Waler-Na, 'Masing nyaah ka Pangeran Allah maneh terus jeung hate, terus jeung nyawa, sarta terus jeung budi akal.' 38 Ieu parentah anu pangutamana jeung pangpentingna. 39 Nu kadua sarua pentingna, nya eta: 'Masing nyaah ka batur kawas ka diri sorangan.' 40 Sakabeh eusi Hukum Musa jeung pangajaran nabi-nabi lianna, gumantungna ka ieu dua parentah. Penjelasan : Pada ayat ke 39 pengertian dasar tidak adanya Slavery didalam Yesus Kristus karena setiap manusia adalah sama (sama-sama diciptakan oleh Tuhan) Tidak ada perbedaan antara Tuan Hamba (manusia) di hadapan Tuhan. Membahas Ayat Copy Paste dari Mba Dahlan yang berpendidikan : Eufesus: 6:5 Slaves, obey your human masters with fear and trembling; and do it with a sincere heart, as though you were serving Christ. Terjemahan lama 6:5 Hai segala hamba, hendaklah kamu menurut perintah orang yang menjadi tuanmu di dalam perkara dunia, dengan takut dan gentar, serta tulus hatimu seperti kepada Kristus, Terjemahan Baru 6:5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, [Tolong dicek juga, apakah padanan hamba ini sesuai dengan slave yang dimaksudkan, dan bagaimana juga bahasa aslinya] Penjelasannya : Pada saat Alkitab Efesus dituliskan menurut keadaan Jemaat Efesus telah diburu dan dibunuh di jadikan hamba maap bukan Mayoritas Hamba tetapi dijadikan Budak karena mengikuti ajaran Yesus Kristus bukan Agama Yahudi pada Jaman itu Agama Yahudi sudah berkembang dari Yerusalem sampai ke Yunani. Exodus (Keluaran) 12:44 Seorang budak belian barulah boleh memakannya, setelah engkau menyunat dia. Penjelasannya : Alkitab ini ditulis menurut perjalanan // hijrahnya kembali Umat Israil kembali ke tanah Kanaan dari perhambaan oleh Bangsa Mesir. Bisa juga dibaca Exodus 21:2-dstnya. Main Set ke dua ayat yang oleh Mba Dahlan yang berpendidikan seenak copy paste Kembali saya tanya ke Mas Bagong apa sudah membaca Al-quran anda bolak balik jadi lusuh atau tetap terawat baik karena jarang dibaca ??? Tahukah anda bahwa dalam Surat Al-Imran 3:45 Berikut saya copy paste sebuah email dari Bapak Yogi . -Original Message- From: Yogi T Subject: Al Quran mengakui Yesus sebagai Juruselamat! Yesus adalah Juruselamat manusia menurut Al Quran. (Ingatlah) ketika malaikat berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra, yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari padaNya, namaNya Al Masih, Isa seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan salah seorang diantara orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). (Surat Ali Imran 3:45) Mesias adalah gelar yang berarti Juruselamat dalam bahasa Ibrani. Kristus, atau Christos, adalah gelar yang berarti sama dalam bahasa Yunani. Al Masseh adalah kata dalam bahasa Arab yang artinya pun
[ppiindia] Re: Bangsa Pilihan?--Slavery in Islam
--- In ppiindia@yahoogroups.com, kucing_liar1 [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukti empirik atau bukti subyektif nih mas Danar? kok saya rasanya sangat berat untuk menyetujuinya yah? Jangankan di Kompas, di Pos Kota saja belum pernah disebut2 seperti lansiran Mas Danar dibawah ini. Atau mas kebanyakan baca AWSJ atau NYT? 'salam -- Kita tak ambur adul, walau kita semua saleh? Monggo ini empiris atau subyektif... Kita negara terkorup. Ini dari NYT atau kenyataan? Kita tak patuh hukum. Ini NYT atau kenyataan? Kita adalah negara pengirim kontingen haji terbesar. Ini bukan kenyataan? Gereja kita selalu penuh sesak (padahal di Eropa kosong). Ini kenyataan? Mungkin Anda ada bukti sebaliknya? Yang empiris? Misalnya kita patuhi hukum agama masing masing sehingga citra kita sangat terangkat? Monggo Salam Danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Fw: [Advokat-Indonesia-Groups] tahukah anda ..... (perempuan)
- Forwarded by Carla Annamarie/PRUIDN/IDN/Prudential on 06/14/2005 03:08 PM - LEO TOBING [EMAIL PROTECTED] d To Sent by: LEO TOBING [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] oups.com cc Subject 06/14/2005 03:02 [Advokat-Indonesia-Groups] tahukah PManda . (perempuan) Please respond to [EMAIL PROTECTED] oups.com Data dari berbagai negara menunjukkan bahwa dari seluruh kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi, hanya 10% yang dilaporkan ke pihak yang berwajib. Keengganan perempuan korban untuk melaporkan kekerasan yang dialaminya, apalagi untuk bersaksi secara resmi di pengadilan, sering disebabkan oleh intimidasi dari pelaku kekerasan yang tidak mau mempertanggungjawabkan tindakannya. Dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga, pelaku kekerasan adalah orang terdekat dengan korban, yaitu suami atau anggota keluarga lain. Seringkali perempuan korban memilih untuk diam dan menanggung sendiri penderitaannya karena takut untuk merusak nama baik keluarganya sendiri. Kalaupun ada yang melaporkannya, tidak sedikit yang kemudian mundur di tengah jalan. Data tahun 2002 dari 21 organisasi pengada layanan bagi perempuan korban kekerasan di 15 kota di Indonesia menunjukkan bahwa hanya 17% dari kasus-kasus yang mereka tangani berhasil dibawa ke polisi. Sedangkan dari kasus yang sampai ke polisi, hanya 21% yang berhasil sampai dituntaskan di pengadilan. (Kompilasi data Komnas Perempuan, 2003). Tanpa kesaksian dari korban atas tindakan kekerasan yang dialaminya, hukum dan keadilan tidak dapat ditegakkan. Tanpa sistem perlindungan yang efektif bagi pihak yang mau bersaksi, tidak akan ada korban kekerasan dalam rumah tangga yang bersedia mempertaruhkan nasib diri dan anak-anaknya dengan mengungkapkan kejahatan yang dialaminya kepada penegak hukum. Siapakah itu saksi? Menurut RUU Perlindungan Saksi, saksi adalah seseorang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan peradilan suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan/atau ia alami sendiri. Dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), tindak kekerasan seringkali terjadi secara tersembunyi dari pihak lain, sehingga satu-satunya saksi adalah si korban sendiri. Ada kalanya, saksi adalah anak-anak si korban dan pelaku yang merupakan ibu dan ayah mereka sendiri. Tidak sulit membayangkan tekanan batin, bahkan trauma yang melekat seumur hidup yang diderita anak-anak yang menyaksikan hubungan orang tua demikian. Mengapa saksi harus dilindungi secara hukum? Keterangan yang diberikan korban/saksi memainkan peran kunci bagi keberhasilan suatu tuntutan peradilan, sehingga para pelaku kejahatan sering mencoba melakukan upaya-upaya khusus, termasuk memberi janji-janji muluk ataupun intimidasi langsung, guna mencegah korban memberikan kesaksiannya. Perlindungan bagi saksi dan korban harus didasarkan pada undang-undang agar memiliki kekuatan hukum yang mengikat secara nasional. Secara spesifik, tujuan dari pemberian perlindungan khusus bagi saksi dan korban adalah untuk: 1. Mendorong korban/saksi kekerasan untuk berperan serta dalam proses investigasi dan penuntutan hukum melalui adanya peraturan/prosedur yang menciptakan rasa aman secara fisik dan psikologis. 2. Mengurangi trauma yang dialami korban/saksi. 3. Melindungi korban/saksi dari kekerasan, serangan pembalasan ataupun stigmatisasi. 4. Menghasilkan penghukuman bagi yang bersalah melakukan kejahatan. Semua upaya ini dilakukan tanpa mengurangi peluang yang wajar bagi pihak tertuduh untuk melakukan pembelaan diri. Bagaimana perlindungan saksi/korban diberikan? Perlindungan bagi saksi/korban yang bersifat menyeluruh harus mencakup lima tahapan yang dilalui saksi/korban, yaitu: tahap pertolongan pertama (gawat darurat) (ketika peristiwa baru saja terjadi), tahap investigasi, tahap pra
[ppiindia] Re: Slavery in Islam u/ Mbah
--- In ppiindia@yahoogroups.com, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, Jimmy Okberto [EMAIL PROTECTED] wrote: Eufesus: 6:5 Slaves, obey your human masters with fear and trembling; and do it with a sincere heart, as though you were serving Christ. Terjemahan lama 6:5 Hai segala hamba, hendaklah kamu menurut perintah orang yang menjadi tuanmu di dalam perkara dunia, dengan takut dan gentar, serta tulus hatimu seperti kepada Kristus, Terjemahan Baru 6:5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, - Menyimpulkan, agama melarang perhambaan, adalah terlalu kabur. Juga ayat ini menunjukkan, bahwa agama Kristen kala itu secara DE FACTO mengakui adanya beda antara hamba dan tuan. Ini tak menjadi masalah, karena memang agama adalah terkait dengan budaya dan sikon ekonomi soial. tak ada agama yang tumbuh mengambang diluar KENYATAAN sosial ekonomi. Kalau bagi kita kini, mesin mesin, seperti mesin cuci, vacum cleaner yang kita perbudak, menjadi hal yang sangat normal, maka kala itu, hamba. Lina: Setuju Mbah. Gak usah liat latar belakang segala juga sudah jelas apa makna tersurat dan tersirat pesan Paulus tsb. wassalam, *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Slavery in Islam
Adanya perbudakan ataupun hal hal yang buruk lainnya, adalah terkait pada naluri manusiawi. Tak ada urusan dengan ajaran agama apapun. Andaipun ada agama yang melarang perbudakan, manusia akan tetap melakukannya (nyatanya, TAK ada agama yang secara expressis verbis melarang perbudakan). Sebenarnya memakai kata budak dalam ajaran agama sudah ajaib. Mencari pembenaran perbudakan dalam akidah agama, memang hanya membuang waktu, sebab yang bertanggung jawab akan adanya hal hal yang buruk adalah si manusia sendiri. Berapa lama sudah ada agama agama? Lebih dari seribu tahun bukan? Bagaimana wajah manusia hingga kini? Buruk bukan? Apakah cermin yang akan dihancurkan, karena muka kita buruk? salam danardono --- Mbah Danar, inilah keburukan manusia di sebabkan karena saling memperbudakkan, pemerasan manusia terhadap manusia lain. sebagai awal perbudakan akibat karena perbedaan kekuasaan dari manusia itu sendiri. perbedaan ini menimbulkan perbudakan,... yang kuat menindas yang lemah . sekarang ini orang berlomba-lomba menambah kekuatan dengan cara memperkuat dirinya dengan persenjataan seperti amerika misalnya, ini karena mereka tidak ingin di perbudak oleh negara lain, negara lain harus tunduk dengan kebijakan mereka. perbudakan zaman dulu beda dengan zaman sekarang, istilahnya sekarang system perbudakan sudah bersifat manusiawi, padahal intinya adalah sama, yakni memerintah seseorang untuk mengikuti petunjuk dan kemauan tuannya. tapi dengan memahami agama, kita tidak akan merasa sebagai budak dalam jiwa kita, karena hakekat yang sebenarnya setiap apapun yang kita lakukan diikrarkan hanyalah sebagai ketaatan kita kepada sang Khalik, kita tidak merasa sebagai hamba dari manusia yang memerintahkan kita tapi kita sadar bahwa semua hal yang membuat kita menurut perintah karena system yang ujung-ujungnya adalah demi kemashlahatan umat manusia juga. Tapi dalam arti, semua yang dilakukan tidak bertentangan dengan ajaran agama. di sinilah, letak agama yakni untuk memuliakan manusia, manusia mencari nafkah bukan dari kotornya pekerjaan itu, tapi halal tidaknya pekerjaan itu. jadi pekerjaan yang bersifat diperintah, tidak membuat kita merasa rendah tapi memang harus dilakukan dengan kesadaran akan kebaikan pekerjaan itu. agama juga membebaskan manusia dari sifat budak, yakni sifat menghamba kepada seseorang artinya manusia akan mendapat pegangan hidup yang kuat untuk melangkah, tidak akan menuruti semua perintah seseorang, kecuali bahwa perintah itu benar sesuai dengan martabat manusia itu sendiri. jadi pada dasarnya akidah agama mengajarkan kita akan kebebasan dan kemerdekaan dan tidak akan bersifat seperti budak bebas dari segala kunkungan dari takhayul yang tidak benar, bebas dari manusia-manusia yang serakah .. dan arti kemerdekaan itu juga munculnya dari kekuatan jiwa yang berasal dari agama itu sendiri ,.. sehingga agama dan kemerdekaan atau kebebasan tidak bisa dipisahkan . btw . kalo SBY masih percaya terhadap tradisi ruwatan, apakah jiwa beliau sudah bebas atau masih di perbudak oleh tradisi lama ? salam yustam __ Disclaimer : - This email and any file transmitted with it are confidential and are intended solely for the use of the individual or entity whom they are addressed, if you are not the original recipient, please delete it from your system. - Any views or opinions expressed in this email are those of the author only. __ *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Re: Alkitab Elektronik--Bangsa Pilihan?--
Date: Tue, 14 Jun 2005 05:30:10 - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Alkitab Elektronik--Bangsa Pilihan?-- Gak beli kok, mbak...dipinjemin sahabatku yang Kristen. Dia pula yang suruh aku install ke kompiku. Alhamdulillah Gini mbak, ntah apa namanya aku juga gak tau. Tapi kalau aku ingin tau sesuatu or penasaran akan sesuatu...nantinya itu ..ada saja (disengaja or tidak)cara/jalan sehingga aku menemukan jawabannya, entah itu krn saya membeli sebuah buku, baca di koran or internet, or bertanya. Dari dulu tuh begitu. Ketika dulu saya ingin sekali punya Injil yang terjemahan lama tahun 60-an, ada saja teman yang tiba2 meminjamkannya. Nah ketika suatu waktu saya kepingin sekali punya kitab suci yang ada, at least bhs Inggris dan bhs Indonesia, dan ingin punya Injil yang ada Inggris dan Indonesianya dan yang ada bbrp mcm versinya, ada saja sahabat yang mau merelakan utk boleh ku install. Jadi aku punya AlQur'an elektronik dan Bible elektronik (tanpa harus beli). Jadi, saya pikir..petunjuk itu akan datang kalau kita ada 'niat'. Kalau menurut mbak Aris, open mind duluand Gusti Allah Ora Sare... Begitu cara saya belajar agama-agama. Akal saya bermain dulu, Ketika akal saya dah menerima, mudah masuk kedalam hati saya dan menjadi iman yang teguh. Kalau akal saya belum menerima, just left behind..first...krn saya akan mempertanggungjawabkan semua keimanan saya di hadapanNya. Wong gak masuk akal kok diimani? aku takut Tuhan nanya gitu, aku mesti jawab apa...:-) Ooo... jadi Tuhan yg diimani mbak Lina cuma sebatas otaknya mbak Lina, ya Padahal Tuhan itu jauh melampaui otak manusia.. termasuk otaknya Lina Dahlan. Otak dan pemahaman manusia akan Tuhan cuma sebaskom dibandingkan dg Allah yg seluas Semesta Kalo mau mengimani Tuhan... buka hati dan pahami bukan cuma dibatasi pake logika otak, apalagi kalo otaknya terbatas :op Salam, AI *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Re: Re: Bangsa Pilihan?--Slavery in Islam
Date: Tue, 14 Jun 2005 09:22:15 +0700 From: Samsul Bachri [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Re: Bangsa Pilihan?--Slavery in Islam Dear, Sebagai agama yang dijaga keotentikannya, dalam peribadatan Islam, ada yang sudah ditentukan tata caranya sejak dulu semisal sholat. Dan ini tidak bisa dirubah. Lihatlah contoh dalam agama lain, yang telah di liberalkan, sehingga terjadi perbedaan pengertian dan arti sehingga tidak otentik lagi, semata karena ikut campunrnya tangan manusia. Salam Kecap memang selalu no. 1 pak Begitu juga agama... Yg satu ngaku paling benar yg lain bilang paling orisinil yg satu lagi bilang yg paling pertama. yg lainnya bilang yg terakhir yg mutakhir. Itu semua harusnya jadi keyakinan pribadi.. krn itu adalah persepsi pribadi... bukan orang lain... Suka tdk suka... agama apapun di dunia sudah terjamah oleh campur tangan manusia Lihat budayanyacoba perhatikan nilai-nilai yg terkandung di dlm agama... pasti tercampur juga dg budaya lokal, tempat agama tsb lahir Suka tidak suka .. penyalinan kitab ke dlm sebuah buku, termasuk susunan kitabnya juga ada campur tangan manusia apalagi kalo ada kepentingan politik penguasanya... Penyalinan ayat-ayat Alquran juga sdh ada campur tangan manusia dan kepentingannya. Jadi, silakan yakini sendiri saja bahwa itu murni adanya krn fakta bisa menunjukan yg berbeda Salam, AI *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [ppiindia] Re: Slavery in Islam u/ Mbah
-Original Message- From: Lina Dahlan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Lina: Setuju Mbah. Gak usah liat latar belakang segala juga sudah jelas apa makna tersurat dan tersirat pesan Paulus tsb. wassalam, Mohon dijelaskan makna yang tersurat dan tersirat yang anda maksudkan ??? *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [ppiindia] Re: Re: Alkitab Elektronik--Bangsa Pilihan?--
-Original Message- From: Arriko Indrawan [mailto:[EMAIL PROTECTED] From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Alkitab Elektronik--Bangsa Pilihan?-- Gak beli kok, mbak...dipinjemin sahabatku yang Kristen. Dia pula yang suruh aku install ke kompiku. Alhamdulillah Gini mbak, ntah apa namanya aku juga gak tau. Tapi kalau aku ingin tau sesuatu or penasaran akan sesuatu...nantinya itu ..ada saja (disengaja or tidak)cara/jalan sehingga aku menemukan jawabannya, entah itu krn saya membeli sebuah buku, baca di koran or internet, or bertanya. Dari dulu tuh begitu. Ketika dulu saya ingin sekali punya Injil yang terjemahan lama tahun 60-an, ada saja teman yang tiba2 meminjamkannya. Nah ketika suatu waktu saya kepingin sekali punya kitab suci yang ada, at least bhs Inggris dan bhs Indonesia, dan ingin punya Injil yang ada Inggris dan Indonesianya dan yang ada bbrp mcm versinya, ada saja sahabat yang mau merelakan utk boleh ku install. Jadi aku punya AlQur'an elektronik dan Bible elektronik (tanpa harus beli). Jadi, saya pikir..petunjuk itu akan datang kalau kita ada 'niat'. Kalau menurut mbak Aris, open mind duluand Gusti Allah Ora Sare... Begitu cara saya belajar agama-agama. Akal saya bermain dulu, Ketika akal saya dah menerima, mudah masuk kedalam hati saya dan menjadi iman yang teguh. Kalau akal saya belum menerima, just left behind..first...krn saya akan mempertanggungjawabkan semua keimanan saya di hadapanNya. Wong gak masuk akal kok diimani? aku takut Tuhan nanya gitu, aku mesti jawab apa...:-) Ooo... jadi Tuhan yg diimani mbak Lina cuma sebatas otaknya mbak Lina, ya Padahal Tuhan itu jauh melampaui otak manusia.. termasuk otaknya Lina Dahlan. Otak dan pemahaman manusia akan Tuhan cuma sebaskom dibandingkan dg Allah yg seluas Semesta Kalo mau mengimani Tuhan... buka hati dan pahami bukan cuma dibatasi pake logika otak, apalagi kalo otaknya terbatas :op Salam, AI Mas Arriko ,Mba Lina Dahlan udah ngaku kok kalau dia Atheis Jadi cari yang susai akal-akalan ... Padahal akal manusia itu ciptaan TUHAN ... *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Debat Kusir (was: Re: Slavery in Islam)
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Ibu Fau, amongst others..i really admitted that u re an intellectual one..., i should learn from u...:))... rgds, carla Thanks kalau ini memang pujian (saya nggak tau aslinya, mungkin juga sindiran hehehehe *sok polos aja). Kalo bagi saya sih, intelektual bukan diwakili oleh sederet gelar, tetapi kematangan pribadi which is paling susah ya. Termasuk kesediaan belajar dari siapa saja, minta maaf kalau salah, meningkatkan kapabilitas diri, memberi dan menerima pujian dg tulus dan tidak berlebihan. Terus terang sebenarnya saya belajar banyak dari milis ini (dari Mbak Lina, Pak Danar, Pak Faruq, anda, Mas Bagong, Mbak Ida, dll) dan berpikir banyak (termasuk mikir apa ada orang yg mau menjual jiwanya ke Mang Ucup?)... tetapi kalau diumpamakan upacara minum teh ala Jepang, ada bagian ceremony dan ada bagian minum tehnya. Nah kadang ceremony-nya ini kebanyakan ketimbang tehnya yg cuma sedikit itu. Jadinya waktu kita habis buat mereduksi noise ini untuk mengekstrak intinya. But, whatever.. terserah masing2 deh... salam, fau *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Bertengkar Itu Indah
Kutipan Dari Milis Sebelah == Bertengkar Itu Indah Buat Yang Udah Nikah, Mau Nikah, punya Niat untuk nikah. Bertengkar adalah phenomena yang sulit dihindari dalam kehidupan berumah tangga, kalau ada seseorang berkata: Saya tidak pernah bertengkar dengan isteri saya ! Kemungkinannya dua, boleh jadi dia belum beristeri, atau ia tengah berdusta. Yang jelas kita perlu menikmati sa'at-sa'at bertengkar itu, sebagaimana lebih menikmati lagi sa'at sa'at tidak bertengkar. Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi, hanya saja dihantarkan dalam muatan emosi tingkat tinggi. Kalau tahu etikanya, dalam bertengkarpun kita bisa mereguk hikmah, betapa tidak, justru dalam pertengkaran, setiap kata yang terucap mengandung muatan perasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan desakan energi yang tinggi, pesan pesannya terasa kental, lebih mudah dicerna ketimbang basa basi tanpa emosi. Salah satu diantaranya adalah tentang apa yang harus dilakukan kala kita bertengkar, dari beberapa perbincangan hingga waktu yang mematangkannya, tibalah kami pada sebuah Memorandum of Understanding, bahwa kalau pun harus bertengkar, maka : 1. Kalau bertengkar tidak boleh berjama'ah. Cukup seorang saja yang marah marah, yang terlambat mengirim sinyal nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah pantang berjama'ah, seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika ia marah dan saya mau menyela, segera ia berkata STOP ini giliran saya ! Saya harus diam sambil istighfar. Sambil menahan senyum saya berkata dalam hati : kamu makin cantik kalau marah,makin energik Dan dengan diam itupun saya merasa telah beramal sholeh, telah menjadi jalan bagi tersalurkannya luapan perasaan hati yang dikasihi... duh kekasih ... bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega, maka dipadang kelegaan perasaanmu itu aku menunggu Demikian juga kalau pas kena giliran saya yang olah raga otot muka,saya menganggap bahwa distorsi hati, nanah dari jiwa yang tersinggung adalah sampah, ia harus segera dibuang agar tak menebar kuman, dan saya tidak berani marah sama siapa siapa kecuali pada isteri saya :) maka kini giliran dia yang harus bersedia jadi keranjang sampah. Pokoknya khusus untuk marah, memang tidak harus berjama'ah, sebab ada sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan secara berjama'ah selain marah :) 2. Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan ungkit yang telah terlipat masa. Siapapun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab masa silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah. Siapapun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga harapan, bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran di antara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay, sedang pertengkaran dua hati yang patah asa, menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian mahal dibangunnya. Kalau saya terlambat pulang dan ia marah, maka kemarahan atas keterlambatan itu sekeras apapun kecamannya, adalah ungkapan rindu yang keras. Tapi bila itu dikaitkan dgn seluruh keterlambatan saya, minggu lalu, awal bulan kemarin dan dua bulan lalu, maka itu membuat saya terpuruk jatuh. Bila teh yang disajinya tidak manis (saya termasuk penimbun gula), sepedas apapun saya marah, maka itu adalah harapan ingin disayangi lebih tinggi. Tapi kalau itu dihubungkan dgn kesalahannya kemarin dan tiga hari lewat, plus tuduhan Sudah tidak suka lagi ya dengan saya, maka saya telah menjepitnya dengan hari yang telah pergi, saya menguburnya di masa lalu, ups saya telah membunuhnya, membunuh cintanya. Padahal kalau cintanya mati, saya juga yang susah ... OK, marahlah tapi untuk kesalahan semasa, saya tidak hidup di minggu lalu, dan ia pun milik hari ini . 3. Kalau marah jangan bawa bawa keluarga ! Saya dengan isteri saya terikat baru beberapa masa, tapi saya dengan ibu dan bapak saya hampir berkali lipat lebih panjang dari itu, demikian juga ia dan kakak serta pamannya. Dan konsep Quran, seseorang itu tidak menanggung kesalahan fihak lain (QS.53:38-40). Saya tidak akan terpancing marah bila cuma saya yang dimarahi, tapi kalau ibu saya diajak serta, jangan coba coba. Begitupun dia, semenjak saya menikahinya, saya telah belajar mengabaikan siapapun di dunia ini selain dia, karenanya mengapa harus bawa bawa barang lain ke kancah awal cinta yang panas ini. Kata ayah saya : Teman seribu masih kurang, musuh satu terlalu banyak. Memarahi orang yang mencintai saya, lebih mudah dicari ma'afnya dari pada ngambek pada yang tidak mengenal hati dan diri saya... Dunia sudah diambang pertempuran, tidak usah ditambah tambah dengan memusuhi mertua! 4. Kalau marah jangan di depan anak anak ! Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan
Re: [ppiindia] Akibat Meniru Film India, Bocah SD Kehilangan Nyawa
mangakanya stop india.. kebanyakan india jadi ikut geleng-geleng kepala... kalian gak malu orang india yang kerja di jakarta atau sekitarnya pada gaji besar2 semua.kalu diselusuri..india itu termasuk Yahudi nomor dua di duniacoba check di negara kepulaun Fiji... On 6/13/05, partogi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote: Jika porno-aksi, buka2an baju dll yang sejenisnya harus dilarang total karena menyebabkan banyak orang di Indonesia melakukan pemerkosaan, maka film India pun harus dilarang total karena membuat orang meninggal. Demikian juga, karena privatisasi harus dikutuk total karena menyebabkan anak2 SD bunuh diri, maka film India pun harus dikutuk total karena menyebabkan anak SD kehilangan nyawa. hehehehe togi Ida Z.A [EMAIL PROTECTED] wrote: Malang benar nasib Maliki Arbi (13 tahun). Lantaran meniru adegan bunuh diri di sebuah film India, ia harus menjemput ajal. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links -- H. Eledri. Crown Cork and Seal Company.Ltd Jeddah Kingdom Of Saudi Arabia *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Belajar dari Jepang
--- In ppiindia@yahoogroups.com, fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] wrote: Terus terang sebenarnya saya belajar banyak dari milis ini (dari Mbak Lina, Pak Danar, Pak Faruq, anda, Mas Bagong, Mbak Ida, dll) dan berpikir banyak (termasuk mikir apa ada orang yg mau menjual jiwanya ke Mang Ucup?)... tetapi kalau diumpamakan upacara minum teh ala Jepang, ada bagian ceremony dan ada bagian minum tehnya. Nah kadang ceremony-nya ini kebanyakan ketimbang tehnya yg cuma sedikit itu. Jadinya waktu kita habis buat mereduksi noise ini untuk mengekstrak intinya. But, whatever.. terserah masing2 deh... salam, fau --- MBak Fauziah, Kami yang mengamati perkembangan ekonomi di Eropa ini agak cenas, melihat melandanya gelombang mergers and aqcuisitions di Eropa, yang merupakan akibat dari system perekonomian neo liberal. Akibat dari pembelian perusahaan oleh perusahaan lain mengakibatkan kian sedikitnya pelaku ekonomi diantara perusahaan besar ini, dan ujung ujungnya, jobs di downsize, dan pengangguran kian membengkak.. Perekonomian dikuasai oleh kian sedikit perusahaan yang mendikte pasar, menimbulkan de facto monopoly ditiap bidang (banking, manufacturing, trading, dsb). Anda belajar ekonomi di Jepang bukan? Bagaimana masyarakat Jepang menghadapi fenomena ini? Masyarakat di Eropa kian menolak konsep Uni Eropa, yang tadinya dijanjikan bagai sebuah highway untuk memakmurkan bangsa bangsa. Yang makmur hanya segelintir perusahaan raksasa. Belum pernah barisan pengangguran, juga di-negara negara yang tradisonal kaya makmur, seperti Jerman dan Perancis, yang makin hari makin bertambah Energy semakin mahal, karena minyak dan gas kian langka, karena permintaan membengkak, akibat munculnya Tiongkok dan India sebagai pemakai energy yang termasuk terbesar. Penduduk miskin dunia kian banyak, akibatnya adalah membengkaknya pelarian dari negara negara miskin ke negara negara kaya. Perbudakan modern muncul... Bagaimana reaksi di Jepang,mBak? Salam danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Debat Kusir (was: Re: Slavery in Islam)
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Lina: Emang gak simple. Itu tantangannya. Dibuat simple gak bisa ya mbak? Kenapa dengan Cuba, mbak? Cuba, karena diembargo Amerika, jadi miskin. Tapi ya miskin semua... (katanya temen sih yg pernah kesana). Tapi semua tahu apa yang dialami dan apa konsekuensinya. (gitu2 tingkat melek hurufnya lebih tinggi daripada indonesia) Tapi ya penduduk Cuba juga cuma 11 juta, kita 240 juta. Kalau kita menjadi negara federal mungkin lebih gampang mengontrol bottom to topnya. Tapi nanti saya dianggap pengkhianat NKRI yang sakral itu ;) Saya pikir kenasionalismean orang Indonesia ini mesti di'tinggi'in, ya mbak? Maksudnya, andaikan saya mampu menyekelohkan anak saya keluar negeri, itu harus bertujuan utk kemajuan bangsa ini. Bukannya saya pikir,lulusan luar negeri ntar nyari duitnya gampang kok!. Jadi dimulai dari diri sendiri biar gak UUD (Ujung-Ujungnya Duit). Bisa gak ya? Salut kalau Mbak sudah berpikir seperti itu. Memang ini harus dimulai dari diri sendiri Mbak. Kalau kita mengajarkan anak2 kita untuk tidak menjadi pengikut sekte pemuja uang, ya Insya Allah dia nggak akan maruk. Makanya saya kesal dan jengkel sekali dg orang2 yg maunya serba instan, percaya dukun, ikut money game dsb. Maaf kalau bahasa saya kasar di imel yg lalu soal SPAM yang saya terima. Saya lagi pusing liat data dan lagi nunggu imel penting, eh malah dapat imel kayak gitu. Hari ini dapat lagi, dari sender yg lain. Soale ngarepin pemerintah supaya bisa kasih gaji yang bagus buat 'lulusan luar negeri yg berprestasi' juga gak mungkin...?? Meski seharusnya pemerintah memberi incentive yang lebih buat mereka itu. Kalau saya bilang ke anak saya: sekolahlah! karena itu salah satu cara yang mudah (maksud saya sebenarnya efektif, tapi anak saya masih kecil) buat menjadi pintar. Kalau kamu pintar, kamu nggak usah kuatir soal hidup dan kamu bisa menjadi orang yang bisa nolong orang lain, bukan jadi beban. Hua..ha..ha...pake limusin buat minta keringanan nyicil utang...ha..ha..memang dah jungkirbalik... Yang enak idup itu gak berutang, biar gak naik limusin. Setuju. Disini saya tidak merasa butuh mobil pribadi walau harga mobil separo atau sepertiga harga mobil di jkt. Suatu ketika prof saya cerita, dia baru pulang rapat dg presiden dan pejabat tinggi Indonesia di jkt. Dia bilang: wah, pejabatnya pake jam tangan rolex emas, sedangkan jam tangan saya harganya 3 ribu yen. Dan ini bukan kejadian aneh di Indonesia kan? Pengutang lebih glamour dari pemberi utang :D waddduh, saya sirik abis sama orang yang gak punya utang. Itu makanya saya mo belajar meniadakan sarana-sarana perhutangan...:-) Kenapa sih ya subscription harus pake credit card? Maksudku kok gak disediain juga pembayaran tunai? Gimana mau bayar tunai kalau mesennya antar negara/benua? Yah mau tak maulah.. Kalau saya, spy tidak *diperbudak* (ini istilah yg lagi tren disini) kartu kredit, caranya: jangan pergi ketempat dimana kita pengen belanja. Atau kalau perlu belanja, bawa uang tunai secukupnya saja (susah kali ya kalau di jkt, nggak aman di jalan). Atau beli dg tukang sayur yang pasti tidak menerima kartu kredit :D salam, fau *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Debat Kusir (was: Re: Slavery in Islam)
--- In ppiindia@yahoogroups.com, fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] wrote: Setuju. Disini saya tidak merasa butuh mobil pribadi walau harga mobil separo atau sepertiga harga mobil di jkt. Suatu ketika prof saya cerita, dia baru pulang rapat dg presiden dan pejabat tinggi Indonesia di jkt. Dia bilang: wah, pejabatnya pake jam tangan rolex emas, sedangkan jam tangan saya harganya 3 ribu yen. Dan ini bukan kejadian aneh di Indonesia kan? Pengutang lebih glamour dari pemberi utang :D --- Jangan lupa, mBak, yang penghutang, adalah negara dan bangsa Indonesia. Namun beberapa orang kaya, adalah pemberi hutang. Kekayaan mereka jauh melebihi hutang. Jam Rolex itu biasanya pemberian orang pada pejabat, untuk fasilitas yang diberikan. Demikian pula kendaraan mewah, seperti Mercedes dan BMW. Ekonomi kita justeru berjalan dalam system semacam ini. Apabila pejabat tidak mendapat kenikmatan, dia takkan melakukan sesuatu bagi pebusiness, akhirnya business mati. System ini berjalan dihampir semua negara negara Dunia Ketiga: seluruh Amerika Latin, negara negara ex komunis di Eropa, juga di Asia dan Timur Tengah. Karena negara negara kaya yang industrialized merasa diuntungkan karena negara negara mitra niaga amburadul, ya mereka malah suburkan keamburadulan ini, dengan suap menyuap ria... Salam danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Debat Kusir (was: Re: Slavery in Islam)
Ibu Fau, it's a sincere compliment...and i really mean it..:)).. kapasitas saya masih dalam taraf belajar..., n judge from many of ur opinions i think u re more knowledgable and have good back ground capacity to back up ur statement..., saya seperti ketemu Ibu dosen aja..:)).. anyway, pengendalian diri n tetap melihat suatu subject masalah secara objective memang susah..butuh banyak belajar n introspeksi diri..., maturity dalam diskusi spy gak debat kusir memang gak gampang..., and it needs other ppl to remind us..., Ibu Fau..soal maturity ini saya kudu banyak belajar dari Ibu fau, eyang Danar and last not least Pak Faruq Sanisyasin..:))... Rgds, carla fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] o.com To Sent by: ppiindia@yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED] cc ups.com Subject [ppiindia] Debat Kusir (was: Re: 06/14/2005 03:42 Slavery in Islam) PM Please respond to [EMAIL PROTECTED] ups.com --- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Ibu Fau, amongst others..i really admitted that u re an intellectual one..., i should learn from u...:))... rgds, carla Thanks kalau ini memang pujian (saya nggak tau aslinya, mungkin juga sindiran hehehehe *sok polos aja). Kalo bagi saya sih, intelektual bukan diwakili oleh sederet gelar, tetapi kematangan pribadi which is paling susah ya. Termasuk kesediaan belajar dari siapa saja, minta maaf kalau salah, meningkatkan kapabilitas diri, memberi dan menerima pujian dg tulus dan tidak berlebihan. Terus terang sebenarnya saya belajar banyak dari milis ini (dari Mbak Lina, Pak Danar, Pak Faruq, anda, Mas Bagong, Mbak Ida, dll) dan berpikir banyak (termasuk mikir apa ada orang yg mau menjual jiwanya ke Mang Ucup?)... tetapi kalau diumpamakan upacara minum teh ala Jepang, ada bagian ceremony dan ada bagian minum tehnya. Nah kadang ceremony-nya ini kebanyakan ketimbang tehnya yg cuma sedikit itu. Jadinya waktu kita habis buat mereduksi noise ini untuk mengekstrak intinya. But, whatever.. terserah masing2 deh... salam, fau *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Belajar dari Jepang
DH: MBak Fauziah, Kami yang mengamati perkembangan ekonomi di Eropa ini agak cenas, melihat melandanya gelombang mergers and aqcuisitions di Eropa, yang merupakan akibat dari system perekonomian neo liberal. Akibat dari pembelian perusahaan oleh perusahaan lain mengakibatkan kian sedikitnya pelaku ekonomi diantara perusahaan besar ini, dan ujung ujungnya, jobs di downsize, dan pengangguran kian membengkak.. Perekonomian dikuasai oleh kian sedikit perusahaan yang mendikte pasar, menimbulkan de facto monopoly ditiap bidang (banking, manufacturing, trading, dsb). Anda belajar ekonomi di Jepang bukan? Bagaimana masyarakat Jepang menghadapi fenomena ini? Masyarakat di Eropa kian menolak konsep Uni Eropa, yang tadinya dijanjikan bagai sebuah highway untuk memakmurkan bangsa bangsa. Yang makmur hanya segelintir perusahaan raksasa. Belum pernah barisan pengangguran, juga di-negara negara yang tradisonal kaya makmur, seperti Jerman dan Perancis, yang makin hari makin bertambah Fau: Kebetulan sekali Pak, saya barusan selesai dari sesi diskusi bersama Toyoo Gyohten*. Dia berbicara mengenai perubahan besar didunia ini, termasuk economic integration. Soal penolakan thd konstitusi EU, dia bilang: pertama, voters tidak memahami EU Constitution, soalnya tebalnya 30 cm. Saya juga baru baca bbrp halaman, akhirnya nyerah :D. Tapi voters takut, kalau2 birokrat EU di Brussel akan semena2 menyeragamkan semua aturan antar EU dan memperlebar jurang perbedaan kaya-miskin. Globalisasi adalah suatu yang tak terelakkan. Dan menjadi bagian dari solusi juga problem. Salah satu problem besar adalah ekonomi2 negara lain terlalu tergantung pada ekonomi US. Padahal ekonomi US adalah sumber masalah. Sekarang di US mereka over-consumption dan under-savings. Sedangkan consumer goods di US mostly diimpor dari China, India, Japan, dll. Jadi mereka defisit sangat besar. Disini negara2 pengekspor ke US diuntungkan, tetapi karena US mulai berhutang dan sibuk tekan sana-sini untuk menurunkan defisitnya, ya negara2 lain mulai dirugikan juga. Beberapa hari yl di NYT Krugman menulis bahwa middle class di US sekarang menurun jumlahnya karena kebijakan pemerintah yang favor kaum kaya dibandingkan kaum menengah dan miskin. Income rata2 1% penduduk Amerika terkaya naik 100 persen sejak 1973, sedangkan top 0.1%-nya naik tiga kali lipat. Jadi kesenjangan ini juga jadi isu di Amerika. Di Jepang, saya lihat agak beda. Mungkin karena Jepang sebenarnya agak tertutup, arus imigrasi sangat kecil dibandingkan di Eropa, Kanada atau Amerika. Juga sistem pemerintahannya dan ekonominya cenderung dekat ke sosialis (walau menurut mereka bukan). Ini dicirikan dg betapa generousnya pemerintah untuk pelayanan public goods, pendidikan dan kesehatan. Juga tax allowance buat taxpayer yang mempunyai tanggungan orang tua, anak sekolah, atau orang cacat. Sehingga kalau di negara2 Skandinavia, effective tax rate bisa mencapai 60%, di Jepang rata2 cuma 25-30 %. Maka jadilah Jepang negara yang kesenjangan sosialnya rendah. Kalau tingkat pengangguran di Jerman sampai 11-12 %, di Jepang masih sekitar 5%. Alih2 inflasi, adanya deflasi melulu. Ini juga malah membuat ekonominya stagnan. Dan dibalik proteksi pemerintah thd perusahaan2 pengutang tetapi menyediakan banyak lap kerja, menyimpan *bom waktu* tersendiri. Hutang domestiknya luar biasa. Yang menjadi isu rame disini adalah pension fund, karena sama seperti negara2 Eropa, Jepang menghadapi aging population karena rendahnya angka kelahiran. Akibatnya generasi pekerja sekarang merasa dieksploitasi oleh generasi tua saat ini. Saya sebenarnya pengen nulis soal pendidikan dan kesehatan dasar di Indonesia yang makin memprihatinkan, tapi nanti kepanjangan. Maybe in another mail. DH: Energy semakin mahal, karena minyak dan gas kian langka, karena permintaan membengkak, akibat munculnya Tiongkok dan India sebagai pemakai energy yang termasuk terbesar. Fau: Iya Pak. Tapi sebenarnya ada andil negara2 OECD juga sehingga Cina dan India menjadi rakus energi. Nah pabrik2 yang power-hunger direlokasi ke Cina, karena mereka gak mau repot dg urusan polusi segala macam. Dan penduduk OECD ini sebenarnya pemakai energi tertinggi didunia. Apalagi ada 4 musim: heater dan cooler hampir sepanjang tahun terpakai. Mandi mesti pake air hangat, ya kan Pak? Masak pake kompor listrik/gas. Ngangetin apa2 di microwave. Komputer di rumah bisa 2-3 biji nyala semua. Yah, itulah sudah menjadi gaya hidup dan kebutuhan mereka yg tinggal disana. Dg permintaan energi yang meningkat terus, dan supply yang berfluktuasi bahkan cenderung turun, pantas saja harga energi naik terus. Sekian dulu Pak, silahkan di tambahkan atau dikoreksi. salam, fau Note: Toyoo Gyohten is president of the Institute for International Monetary Affairs and a former chairman of Bank of Tokyo. He served for many years in the Japanese finance ministry, retiring in 1989 as Vice Minister for International Affairs. He also worked for the IMF and the Asian Development Bank. He
[ppiindia] [KRL-Mania] Gaya Peragawati dalam Kereta Api
Info dari mailing list tetangga ... -Original Message- Subject: [KRL-Mania] Gaya Peragawati dalam Kereta Api Selasa, 14 Juni 2005, Gaya Peragawati dalam Kereta Api SAWAH BESAR - Apakah Anda pernah menbayangkan jika peragawati melenggak-lenggok didalam rel kereta api? Mungkin Anda mengerutkan dahi pasalnya hampir tidak ada acara pagelaran fashion show yang berani mengambil tantangan ini. Acungan dua jempol memang pantas diberikan pada seorang desainer muda, Ian Adrian. Ialah sang pemerkarsa acara ini. Kereta api jurusan Jakarta - Bogor menjadi pilihannya untuk memamerkan 30 karyanya. Suasana sibukpun mewarnai persiapan fashion show ini. beberapa gerbong kereta dikhususkan untuk merias para peragawati. Bahkan meja rias hingga peraltan make-up lengkap dengan para penatanya ikut naik kereta. digerbong lainnya puluha fotografer dan wartawan bersiap-siap menunggu kehadiran 30 peragawati yang akan berlenggak-lenggok diatas kereta yang melaju kencang. Mengambil tema Enticing and Dramatic City maka selama dua jam perjalan Jakarta-Bogor para undangan didaulat untuk menikmati hasil karyanya. Penghargaan dari Museum Rekor Indonesiapun ia terima dengan predikat rekor nomor 1 penyelenggara fashion pertama di atas kereta. Bahkan acara ini sempat dibuka oleh wakil gubernur Jakarta, Fauzi Wibowo yang amat mendukung acara ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan daya tarik kota Jakarta, the Capital, Future, and Central Culture City. Dan yang membuat fashion show ini semakin tampil beda, tak kurang 30 peragawati dari dalam dan luar negeri, berbagai warna kulit, hingga berbagai ukuran tubuh membawakan koleksinya. Bahkan beberapa peragawati senior hingga junior, penyanyi, hingga artis ikut membawakan gaun-gaun rancangannya. Melanie Soebono, Soraya Haque, Helmalia Putri, hingga Bertha dengan senang hati mau ikut menampilkan karya-karyanya. Bagi saya ini adalah impian yang terpendam selam sembilan tahun. Sejak menjadi juara favorit di Indonesia Young Designer Contest tahun 1996 lalu tekad saya semakin kuat ujar Ian yang pernah belajar dari desainer ternama seperti Harry Darsono, Musa Widiatmodjo, dan Adrianto Halim. hingga akhirnya iapun memilih stasiun Djuanda sebagai tempat mewujudkan impiannya. Dalam waktu satu hari stasiun itupun disulap sehingga tampil beda untuk mendukung show tunggal pertamanya. Tiga warna utama menjadi pilihannya. Warna merah manyala menjadi pilihan untuk gaun pesta siang dan warna hitam untuk gaun pesta malam. Mode racangan gaun pesta ini didominasi dengan tampilan backless dan model bustier. Sedangkan warna biru, emas, ungu (marun) dan putih menjadi koleksi lainnya. Koleksi-koleksi ini menampilkan citra wanita urban yang shopisticated dan feminine. Ia juga mempercantik busana-busananya dengan ornamen lace, payet, dan bordiran. Bahkan ia juga menambah cantik tampilan koleksinya dengan teknik smok, peachwork, opnesel dan plisket. Keseluruhan gaun-gaun yang ditampilkan memang berkesan feminine dan bebas. Namun juga fleksibel dan ekspresif dengan kehidupan modern. Beberapa koleksinya ia tampilkan dengan jahitan halus bahkan ada beberapa yang mendapat sentuhan unfinished tanpa jahitan sehingga busana yang dikenakan tampak jatuh ditubuh sipemakai. Dengan mengenakan bahan chiffon, lace, tulle, dan silk organdi maka rancangannya makin tampil berkelas. Saya menggunakan aneka bahan renda untuk mempermanis tampilan. Sedangkan warna saya pilih marun, hijau, krem dan jingga dalam berbagai gradasi seperti hitam dan putih, serta merah manyala ujarnya. Tidak berpuas dengan itu, iapun menambahkan lukisan bercorak abstrak pada bahan rancangannya. Iapun amat concern dengan detil-detil gaunnya. Detil-detil itu mencerminkan budaya Indonesia dan budaya dunia yang berkesan modern seperti rumbai-rumbai dari benang yang menghiasi ujugn rok dan blus ala folklorik Spanyol. Hingga pemakaian ornamen seperti mote yang dikembangkan dari motif sari India. Peachwork sendiri ia tampilkan dlaam aneka ragam mulai dari bentuk bulat, kotak, lonjong, serta trapesium. (aya) http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=175813 id=175813 [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to:
Re: [ppiindia] Lagi, Alquran Berfoto Bupati
Mungkinkah mereka (Bupati Indramayu - Irianto Syaifuddin, Bupati Kutai Timur (Kutim)- Mahyudin ST, Ketua DPRD Kutim - Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang Kutim - Salim) adalah antek Yahudi? togi Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.indomedia.com/bpost/052005/17/nusantara/nusa1.htm Lagi, Alquran Berfoto Bupati Samarinda, BPost Setelah Bupati Indramayu, Irianto Syaifuddin memasang fotonya di Alquran, kini giliran Bupati Kutai Timur (Kutim), Kaltim, Mahyudin ST berkelakuan sama. Ia memasang fotonya di sampul Alquran. Parahnya lagi, di Kutim ini tidak hanya bupati, Ketua DPRD, Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang Kutim, Salim juga memajang fotonya di sampul kitab suci umat Islam tersebut. Akibat tindakan itu Pemuda Garda Bangsa memprotes foto bermasalah pejabat tersebut. Apapun alasannya, foto itu telah menodai kesucian Alquran. Sebagai kitab suci agama Islam sudah memiliki kriteria sampul yang baku. Dan itu tidak hanya di Indonesia namun seluruh dunia, kata Ketua PGB, Imam Syafii di Samarinda, Senin. Menurutnya pada semua sampul Alquran, pasti pada sisinya ada tulisan berbahasa Arab, yang artinya tidak diperbolehkan memegang kecuali dalam keadaan suci. Kalau yang dibagikan buku pelajaran atau buku tulis, silahkan saja, namun ini kitab suci sehingga kami memprotes keras, katanya. Menyinggung masalah buku Yasin yang sering dicetak dengan memuat foto seseorang, menurutnya tidak ada masalah karena surah Yasin hanyalah merupakan isi dari Alquran sedangkan yang dipasang foto tiga tokoh masyarakat Kutim saat ini merupakan Alquran utuh. Pihak PGB memberikan waktu satu minggu kepada panitia BKPRMI Kutim untuk menarik Alquran yang ditempeli foto tiga tokoh tersebut. Bupati Kutim Mahyudin mengaku tidak tahu menahu mengenai Alquran yang disampul bergambar dirinya. Namun, menurutnya sejauh tidak merubah isi dan kandungan dari Alquran maka tidak ada masalah. Hal senada juga disampaikan Ketua DPRD Kutim Mujiono, yang menurutnya tidak tahu menahu masalah hal tersebut. Berbeda dengan Ketua BKPRMI Kutim, Salim. Menurutnya, semua itu merupakan ide dia, lantaran Mahyudin dan Mujiono merupakan penyumbang terbesar dalam acara wisuda TKA/TPA se-Kutim. Semua merupakan ide saya dan tidak ada kaitanya dengan sikap politis dari BKPRMI atau dari Bupati Mahyudin, maupun Ketua DPRD Kutim Mujiono, katanya. - Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Debat Kusir (was: Re: Slavery in Islam)
- Original Message - From: fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 14, 2005 11:26 AM Subject: [ppiindia] Debat Kusir (was: Re: Slavery in Islam) --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Lina: Emang gak simple. Itu tantangannya. Dibuat simple gak bisa ya mbak? Kenapa dengan Cuba, mbak? Cuba, karena diembargo Amerika, jadi miskin. Tapi ya miskin semua... (katanya temen sih yg pernah kesana). Tapi semua tahu apa yang dialami dan apa konsekuensinya. (gitu2 tingkat melek hurufnya lebih tinggi daripada indonesia) Tapi ya penduduk Cuba juga cuma 11 juta, kita 240 juta. Kalau kita menjadi negara federal mungkin lebih gampang mengontrol bottom to topnya. Tapi nanti saya dianggap pengkhianat NKRI yang sakral itu ;) Betul bila Cuba dibandingkan dengan Indonesia, Cuba miskin dalam kekayaan, tetapi bila dilihat pada segi lain seperti misalnya pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai pendidikan tinggi maka di Cuba bebas bayaran mulai dari pendidikan dasar sampai universitas. Jadi tidak seperti di Indonesia sampai ada anak bunuh diri karena orang tua tak mampu bayar uang sekolah atau pakaian seragam. Bukan itu saja, malah pelayanan kesehatan dan pengobatan di Cuba pun gratis, kalau perlu dioperasi karena penyakit tidak perlu pikir tepat dompet. Di Indonesia jumlah dokter yang ada pada tahun 2001 sesuai catatan BPS adalah sebagai berikut: Ahli - 6039 orang Dokter umum 15.428 Dokter gigi 5.450 Bandingkan saja dengan jumlah dokter dalam relasi dengan penduduk Di Cuba 1 dokter untuk 140 penduduk. Panjang umur penduduk di Cuba sama dengan di negeri-negeri maju seperti Jepang dan di Skandinavia. Jangan di lupakan bahwa Cuba mengalami blokade dari USA dan negeri-negeri sekutu. Lamanya blokade sudah 40 tahun umurnya. Jadi kalau mau sedikit berpikir perbandingan tsb bisa garuk-garuk kepala dalam mempertanyakan kemauan politik pengusasa untuk perbaikan kehidupan rakyat [ummat] selama ini. Wassalam, Saya pikir kenasionalismean orang Indonesia ini mesti di'tinggi'in, ya mbak? Maksudnya, andaikan saya mampu menyekelohkan anak saya keluar negeri, itu harus bertujuan utk kemajuan bangsa ini. Bukannya saya pikir,lulusan luar negeri ntar nyari duitnya gampang kok!. Jadi dimulai dari diri sendiri biar gak UUD (Ujung-Ujungnya Duit). Bisa gak ya? Salut kalau Mbak sudah berpikir seperti itu. Memang ini harus dimulai dari diri sendiri Mbak. Kalau kita mengajarkan anak2 kita untuk tidak menjadi pengikut sekte pemuja uang, ya Insya Allah dia nggak akan maruk. Makanya saya kesal dan jengkel sekali dg orang2 yg maunya serba instan, percaya dukun, ikut money game dsb. Maaf kalau bahasa saya kasar di imel yg lalu soal SPAM yang saya terima. Saya lagi pusing liat data dan lagi nunggu imel penting, eh malah dapat imel kayak gitu. Hari ini dapat lagi, dari sender yg lain. Soale ngarepin pemerintah supaya bisa kasih gaji yang bagus buat 'lulusan luar negeri yg berprestasi' juga gak mungkin...?? Meski seharusnya pemerintah memberi incentive yang lebih buat mereka itu. Kalau saya bilang ke anak saya: sekolahlah! karena itu salah satu cara yang mudah (maksud saya sebenarnya efektif, tapi anak saya masih kecil) buat menjadi pintar. Kalau kamu pintar, kamu nggak usah kuatir soal hidup dan kamu bisa menjadi orang yang bisa nolong orang lain, bukan jadi beban. Hua..ha..ha...pake limusin buat minta keringanan nyicil utang...ha..ha..memang dah jungkirbalik... Yang enak idup itu gak berutang, biar gak naik limusin. Setuju. Disini saya tidak merasa butuh mobil pribadi walau harga mobil separo atau sepertiga harga mobil di jkt. Suatu ketika prof saya cerita, dia baru pulang rapat dg presiden dan pejabat tinggi Indonesia di jkt. Dia bilang: wah, pejabatnya pake jam tangan rolex emas, sedangkan jam tangan saya harganya 3 ribu yen. Dan ini bukan kejadian aneh di Indonesia kan? Pengutang lebih glamour dari pemberi utang :D waddduh, saya sirik abis sama orang yang gak punya utang. Itu makanya saya mo belajar meniadakan sarana-sarana perhutangan...:-) Kenapa sih ya subscription harus pake credit card? Maksudku kok gak disediain juga pembayaran tunai? Gimana mau bayar tunai kalau mesennya antar negara/benua? Yah mau tak maulah.. Kalau saya, spy tidak *diperbudak* (ini istilah yg lagi tren disini) kartu kredit, caranya: jangan pergi ketempat dimana kita pengen belanja. Atau kalau perlu belanja, bawa uang tunai secukupnya saja (susah kali ya kalau di jkt, nggak aman di jalan). Atau beli dg tukang sayur yang pasti tidak menerima kartu kredit :D salam, fau *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org
Re: [ppiindia] Lagi, Alquran Berfoto Bupati
Sinis nih yeee he..he..he... --- partogi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkinkah mereka (Bupati Indramayu - Irianto Syaifuddin, Bupati Kutai Timur (Kutim)- Mahyudin ST, Ketua DPRD Kutim - Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang Kutim - Salim) adalah antek Yahudi? togi Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.indomedia.com/bpost/052005/17/nusantara/nusa1.htm Lagi, Alquran Berfoto Bupati Samarinda, BPost Setelah Bupati Indramayu, Irianto Syaifuddin memasang fotonya di Alquran, kini giliran Bupati Kutai Timur (Kutim), Kaltim, Mahyudin ST berkelakuan sama. Ia memasang fotonya di sampul Alquran. Parahnya lagi, di Kutim ini tidak hanya bupati, Ketua DPRD, Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang Kutim, Salim juga memajang fotonya di sampul kitab suci umat Islam tersebut. Akibat tindakan itu Pemuda Garda Bangsa memprotes foto bermasalah pejabat tersebut. Apapun alasannya, foto itu telah menodai kesucian Alquran. Sebagai kitab suci agama Islam sudah memiliki kriteria sampul yang baku. Dan itu tidak hanya di Indonesia namun seluruh dunia, kata Ketua PGB, Imam Syafii di Samarinda, Senin. Menurutnya pada semua sampul Alquran, pasti pada sisinya ada tulisan berbahasa Arab, yang artinya tidak diperbolehkan memegang kecuali dalam keadaan suci. Kalau yang dibagikan buku pelajaran atau buku tulis, silahkan saja, namun ini kitab suci sehingga kami memprotes keras, katanya. Menyinggung masalah buku Yasin yang sering dicetak dengan memuat foto seseorang, menurutnya tidak ada masalah karena surah Yasin hanyalah merupakan isi dari Alquran sedangkan yang dipasang foto tiga tokoh masyarakat Kutim saat ini merupakan Alquran utuh. Pihak PGB memberikan waktu satu minggu kepada panitia BKPRMI Kutim untuk menarik Alquran yang ditempeli foto tiga tokoh tersebut. Bupati Kutim Mahyudin mengaku tidak tahu menahu mengenai Alquran yang disampul bergambar dirinya. Namun, menurutnya sejauh tidak merubah isi dan kandungan dari Alquran maka tidak ada masalah. Hal senada juga disampaikan Ketua DPRD Kutim Mujiono, yang menurutnya tidak tahu menahu masalah hal tersebut. Berbeda dengan Ketua BKPRMI Kutim, Salim. Menurutnya, semua itu merupakan ide dia, lantaran Mahyudin dan Mujiono merupakan penyumbang terbesar dalam acara wisuda TKA/TPA se-Kutim. Semua merupakan ide saya dan tidak ada kaitanya dengan sikap politis dari BKPRMI atau dari Bupati Mahyudin, maupun Ketua DPRD Kutim Mujiono, katanya. - Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses. [Non-text portions of this message have been removed] __ Yahoo! Mail Stay connected, organized, and protected. Take the tour: http://tour.mail.yahoo.com/mailtour.html *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Lagi, Alquran Berfoto Bupati
BEGINI NIH KALO AGAMA MENJADI KOMODITI DAGANGAN --- Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Sinis nih yeee he..he..he... --- partogi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkinkah mereka (Bupati Indramayu - Irianto Syaifuddin, Bupati Kutai Timur (Kutim)- Mahyudin ST, Ketua DPRD Kutim - Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang Kutim - Salim) adalah antek Yahudi? togi Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.indomedia.com/bpost/052005/17/nusantara/nusa1.htm Lagi, Alquran Berfoto Bupati Samarinda, BPost Setelah Bupati Indramayu, Irianto Syaifuddin memasang fotonya di Alquran, kini giliran Bupati Kutai Timur (Kutim), Kaltim, Mahyudin ST berkelakuan sama. Ia memasang fotonya di sampul Alquran. Parahnya lagi, di Kutim ini tidak hanya bupati, Ketua DPRD, Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang Kutim, Salim juga memajang fotonya di sampul kitab suci umat Islam tersebut. Akibat tindakan itu Pemuda Garda Bangsa memprotes foto bermasalah pejabat tersebut. Apapun alasannya, foto itu telah menodai kesucian Alquran. Sebagai kitab suci agama Islam sudah memiliki kriteria sampul yang baku. Dan itu tidak hanya di Indonesia namun seluruh dunia, kata Ketua PGB, Imam Syafii di Samarinda, Senin. Menurutnya pada semua sampul Alquran, pasti pada sisinya ada tulisan berbahasa Arab, yang artinya tidak diperbolehkan memegang kecuali dalam keadaan suci. Kalau yang dibagikan buku pelajaran atau buku tulis, silahkan saja, namun ini kitab suci sehingga kami memprotes keras, katanya. Menyinggung masalah buku Yasin yang sering dicetak dengan memuat foto seseorang, menurutnya tidak ada masalah karena surah Yasin hanyalah merupakan isi dari Alquran sedangkan yang dipasang foto tiga tokoh masyarakat Kutim saat ini merupakan Alquran utuh. Pihak PGB memberikan waktu satu minggu kepada panitia BKPRMI Kutim untuk menarik Alquran yang ditempeli foto tiga tokoh tersebut. Bupati Kutim Mahyudin mengaku tidak tahu menahu mengenai Alquran yang disampul bergambar dirinya. Namun, menurutnya sejauh tidak merubah isi dan kandungan dari Alquran maka tidak ada masalah. Hal senada juga disampaikan Ketua DPRD Kutim Mujiono, yang menurutnya tidak tahu menahu masalah hal tersebut. Berbeda dengan Ketua BKPRMI Kutim, Salim. Menurutnya, semua itu merupakan ide dia, lantaran Mahyudin dan Mujiono merupakan penyumbang terbesar dalam acara wisuda TKA/TPA se-Kutim. Semua merupakan ide saya dan tidak ada kaitanya dengan sikap politis dari BKPRMI atau dari Bupati Mahyudin, maupun Ketua DPRD Kutim Mujiono, katanya. - Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses. [Non-text portions of this message have been removed] __ Yahoo! Mail Stay connected, organized, and protected. Take the tour: http://tour.mail.yahoo.com/mailtour.html Eka Zulkarnain __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Lagi, Alquran Berfoto Bupati
BEGINI NIH KALO AGAMA MENJADI KOMODITI DAGANGAN --- Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Sinis nih yeee he..he..he... --- partogi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkinkah mereka (Bupati Indramayu - Irianto Syaifuddin, Bupati Kutai Timur (Kutim)- Mahyudin ST, Ketua DPRD Kutim - Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang Kutim - Salim) adalah antek Yahudi? togi Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.indomedia.com/bpost/052005/17/nusantara/nusa1.htm Lagi, Alquran Berfoto Bupati Samarinda, BPost Setelah Bupati Indramayu, Irianto Syaifuddin memasang fotonya di Alquran, kini giliran Bupati Kutai Timur (Kutim), Kaltim, Mahyudin ST berkelakuan sama. Ia memasang fotonya di sampul Alquran. Parahnya lagi, di Kutim ini tidak hanya bupati, Ketua DPRD, Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang Kutim, Salim juga memajang fotonya di sampul kitab suci umat Islam tersebut. Akibat tindakan itu Pemuda Garda Bangsa memprotes foto bermasalah pejabat tersebut. Apapun alasannya, foto itu telah menodai kesucian Alquran. Sebagai kitab suci agama Islam sudah memiliki kriteria sampul yang baku. Dan itu tidak hanya di Indonesia namun seluruh dunia, kata Ketua PGB, Imam Syafii di Samarinda, Senin. Menurutnya pada semua sampul Alquran, pasti pada sisinya ada tulisan berbahasa Arab, yang artinya tidak diperbolehkan memegang kecuali dalam keadaan suci. Kalau yang dibagikan buku pelajaran atau buku tulis, silahkan saja, namun ini kitab suci sehingga kami memprotes keras, katanya. Menyinggung masalah buku Yasin yang sering dicetak dengan memuat foto seseorang, menurutnya tidak ada masalah karena surah Yasin hanyalah merupakan isi dari Alquran sedangkan yang dipasang foto tiga tokoh masyarakat Kutim saat ini merupakan Alquran utuh. Pihak PGB memberikan waktu satu minggu kepada panitia BKPRMI Kutim untuk menarik Alquran yang ditempeli foto tiga tokoh tersebut. Bupati Kutim Mahyudin mengaku tidak tahu menahu mengenai Alquran yang disampul bergambar dirinya. Namun, menurutnya sejauh tidak merubah isi dan kandungan dari Alquran maka tidak ada masalah. Hal senada juga disampaikan Ketua DPRD Kutim Mujiono, yang menurutnya tidak tahu menahu masalah hal tersebut. Berbeda dengan Ketua BKPRMI Kutim, Salim. Menurutnya, semua itu merupakan ide dia, lantaran Mahyudin dan Mujiono merupakan penyumbang terbesar dalam acara wisuda TKA/TPA se-Kutim. Semua merupakan ide saya dan tidak ada kaitanya dengan sikap politis dari BKPRMI atau dari Bupati Mahyudin, maupun Ketua DPRD Kutim Mujiono, katanya. - Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses. [Non-text portions of this message have been removed] __ Yahoo! Mail Stay connected, organized, and protected. Take the tour: http://tour.mail.yahoo.com/mailtour.html Eka Zulkarnain __ Discover Yahoo! Stay in touch with email, IM, photo sharing and more. Check it out! http://discover.yahoo.com/stayintouch.html *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Lagi, Alquran Berfoto Bupati
BEGINI NIH KALO AGAMA MENJADI KOMODITI DAGANGAN --- Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Sinis nih yeee he..he..he... --- partogi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkinkah mereka (Bupati Indramayu - Irianto Syaifuddin, Bupati Kutai Timur (Kutim)- Mahyudin ST, Ketua DPRD Kutim - Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang Kutim - Salim) adalah antek Yahudi? togi Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.indomedia.com/bpost/052005/17/nusantara/nusa1.htm Lagi, Alquran Berfoto Bupati Samarinda, BPost Setelah Bupati Indramayu, Irianto Syaifuddin memasang fotonya di Alquran, kini giliran Bupati Kutai Timur (Kutim), Kaltim, Mahyudin ST berkelakuan sama. Ia memasang fotonya di sampul Alquran. Parahnya lagi, di Kutim ini tidak hanya bupati, Ketua DPRD, Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang Kutim, Salim juga memajang fotonya di sampul kitab suci umat Islam tersebut. Akibat tindakan itu Pemuda Garda Bangsa memprotes foto bermasalah pejabat tersebut. Apapun alasannya, foto itu telah menodai kesucian Alquran. Sebagai kitab suci agama Islam sudah memiliki kriteria sampul yang baku. Dan itu tidak hanya di Indonesia namun seluruh dunia, kata Ketua PGB, Imam Syafii di Samarinda, Senin. Menurutnya pada semua sampul Alquran, pasti pada sisinya ada tulisan berbahasa Arab, yang artinya tidak diperbolehkan memegang kecuali dalam keadaan suci. Kalau yang dibagikan buku pelajaran atau buku tulis, silahkan saja, namun ini kitab suci sehingga kami memprotes keras, katanya. Menyinggung masalah buku Yasin yang sering dicetak dengan memuat foto seseorang, menurutnya tidak ada masalah karena surah Yasin hanyalah merupakan isi dari Alquran sedangkan yang dipasang foto tiga tokoh masyarakat Kutim saat ini merupakan Alquran utuh. Pihak PGB memberikan waktu satu minggu kepada panitia BKPRMI Kutim untuk menarik Alquran yang ditempeli foto tiga tokoh tersebut. Bupati Kutim Mahyudin mengaku tidak tahu menahu mengenai Alquran yang disampul bergambar dirinya. Namun, menurutnya sejauh tidak merubah isi dan kandungan dari Alquran maka tidak ada masalah. Hal senada juga disampaikan Ketua DPRD Kutim Mujiono, yang menurutnya tidak tahu menahu masalah hal tersebut. Berbeda dengan Ketua BKPRMI Kutim, Salim. Menurutnya, semua itu merupakan ide dia, lantaran Mahyudin dan Mujiono merupakan penyumbang terbesar dalam acara wisuda TKA/TPA se-Kutim. Semua merupakan ide saya dan tidak ada kaitanya dengan sikap politis dari BKPRMI atau dari Bupati Mahyudin, maupun Ketua DPRD Kutim Mujiono, katanya. - Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses. [Non-text portions of this message have been removed] __ Yahoo! Mail Stay connected, organized, and protected. Take the tour: http://tour.mail.yahoo.com/mailtour.html Eka Zulkarnain __ Discover Yahoo! Find restaurants, movies, travel and more fun for the weekend. Check it out! http://discover.yahoo.com/weekend.html *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Kritik pelaksanaan hak asasi di Singapura
14.06.2005 Kritik pelaksanaan hak asasi di Singapura Oleh: Peter Phillip dari Berlin (Speakers Corner pojok kecil demokrasi di Singapura yang dibuat Think Centre.) Tingginya angka hukuman mati di Singapura, dikritik oleh organisasi hak asasi Amnesty International. Sementara itu, kelompok pro demokrasi Think Centre di Singapura menyatakan, tiga pilar hak demokrasi tidak berlaku di Singapura. Dari tahun 1991 hingga 2005 ini, menurut laporan organisasi pembela hak asasi Amnesty International, sekitar 400 orang telah dihukum mati di Singapura. Sebagian besar berkaitan dengan kasus pemilikan narkotika. Berdasarkan hukum Singapura, barang siapa terbukti memiliki sedikitnya 10 miligram heroin, tidak peduli apakah pemiliknya pecandu narkotika atau bukan, akan didakwa sebagai pengedar narkotika dan dapat dihukum mati. Amnesty International melaporkan, berdasarkan perbandingan antara jumlah penduduk Singapura, yang mencapai sekitar 4 juta orang, dengan jumlah hukuman mati, secara statistik negara pulau itu, merupakan negara yang menjalankan hukuman mati tertinggi di seluruh dunia. Organisasi non pemerintah-Think Centre di Singapura menyebutkan, pemerintah Singapura sangat enggan melaporkan statistik hukuman mati tsb. Ketua Think Centre- Sinapan Samydorai mengatakan : Untuk pertama kalinya, tahun ini pemerintah Singapura melaporkan jumlah hukuman mati. Latar belakangnya, karena kami mendesak dihapuskannya hukuman mati. Jika pemerintah memang tidak bersedia menghapus hukuman mati, kami menuntut paling tidak jumlah hukuman mati dikurangi. Dewasa ini, Singapura merupakan salah satu negara dengan ekonomi amat kuat di dunia. Akan tetapi, sejak 40 tahun lalu, setelah pemisahan total dari Malaysia, negara pulau ini tetap diperintah secara otokratis. Pernyataan demokratis dalam konstitusinya hanyalah bungkus indah. Namun, para tokoh politik Singapura amat bangga dengan ulang tahun ke 40 negaranya tanggal 9 Agustus mendatang. Seperti diungkapkan Samydorai, di negara pulau itu, selama ini tidak ada tiga pilar hak demokrasi, yakni kebebasan pers, kebebasan mengutarakan pendapat serta kebebasan berkumpul dan berserikat. Para pemikir di kawasan Asia Tenggara, yang tidak menetap di Singapura, hanya dapat mengritik ironi kebanggaan para politisi Singapura. Penulis dan penyair terkemuka dari Indonesia, Goenawan Mohamad mengatakan: Apakah anda betul-betul percaya, bahwa pimpinan di Singapura memiliki minat, membela atau menghormati hak asasi? Saya tidak yakin. Mereka amat bangga, dengan apa yang sudah dicapainya. Dan tentu saja mereka memiliki hak untuk itu. Singapura itu bersih, tidak ada narkotika, tingkat kejahatan amat rendah. Rakyatnya amat bahagia. Tentu saja pimpinannya amat bangga. Dan tema hak asasi manusia, bagi pemerintah Singapura sejak lama tidak lagi relevan, selama penduduknya tidak menuntut hal itu. Sejak kemerdekaannya 40 tahun lalu, Singapura tetap diperintah oleh partai yang sama, yaitu Peoples Action Party-PAP, dimana keluarga pendiri Singapura, Lee Kuan Yew memiliki pengaruh amat besar. Sekarang yang menjadi PM adalah Lee Hsien Loong anak dari Lee Kuan Yew. Tidak mengherankan jika media barat selalu menyindir Singapura adalah sebuah negara monarki, yang diperintah oleh sebuah dinasti. Lebih jauh Samydorai mengatakan: Kaitan antara keluarga Lee dengan pemerintah, adalah sebuah tema yang tidak akan didiskusikan secara terbuka. Tetapi saya yakin, tidak ada rakyat yang menghendaki adanya sebuah dinasti di Singapura. Sistem semacam itu, tidak akan dapat bertahan di era demokratis. Bahkan di Singapura, rakyatnya mungkin juga tidak akan bahagia dengan sistem dinasti semacam itu. Mungkin untuk sementara keadaan ekonomi Singapura yang masih baik, akan menyangga pilar-pilar demokrasi yang dibiarkan rapuh tersebut. __ Discover Yahoo! Have fun online with music videos, cool games, IM and more. Check it out! http://discover.yahoo.com/online.html *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] intermezzo: Khasiat teh mencegah kanker
14.06.2005 Khasiat teh mencegah kanker (Daun teh berkhasiat mencegah kanker) Kebiasaan minum teh bagi warga Asia merupakan tradisi yang dapat dilacak hingga 5000 tahun ke belakang. Terutama di China dan India, sejak lama budaya minum teh dipuji sebagai berkhasiat menjaga mutu kesehatan yang baik. Kini, penelitian kedokteran modern menegaskan khasiat teh terutama teh hijau, sebagai pencegah dan obat beberapa jenis kanker. Dipilihnya teh hijau, karena diketahui kadar unsur aktif anti-oksidan Catechin dalam teh hijau, jauh lebih tinggi dibanding dalam teh hitam. Penelitian terbaru menunjukkan, unsur anti-oksidan yang dikandung daun teh hijau, memiliki efektivitas 90 persen mencegah kanker prostat pada laki-laki yang memiliki risiko tinggi terkena kanker tsb. Kanker prostat, adalah penyakit yang sekarang semakin sering menyerang laki-laki. Perhimpunan kanker Amerika melaporkan, setiap tahunnya sekitar 230.000 lelaki didiagnosa menderita kanker prostat. Namun disamping kabar buruk itu, juga terdapat kabar baiknya. Yakni, biasanya kasus kanker prostata diketahui masih dalam tahap dini. Sekitar 92 persen lelaki yang didiagnosa mengidap kanker prostat, memiliki harapan hidup hingga 10 tahun mendatang. Twtapi kasus itu tetap tidak dapat diremehkan. Seperti penyakit kanker lainnya, kanker prostat juga dapat mematikan. Catatan perhimpunan kanker Amerika menunjukkan, di AS setiap tahunnya sekitar 30.000 orang meninggal akibat kanker prostat. Berdasarkan statistik, kanker prostat merupakan penyakit kanker pembunuh nomor dua di kalangan lelaki. Karena itulah, penelitian pencegahan dan pengobatan kanker prostat di tahun-tahun belakangan terus digalakkan, terutama penelitian khasiat anti oksidan dari teh hijau, yang dikonsumsi secara luas di India, China dan Jepang. Konsumsi teh dosis tinggi Seperti ditegaskan oleh tradisi lama di China, India dan Jepang, terbukti dalam penelitian modern, bahwa konsumsi teh hijau dalam dosisi tinggi, dapat mencegah dan bahkan menyembuhkan kanker prostat. Unsur aktiv yang bekerja sebagai anti-oksidan dalam daun teh adalah Catechin, sejenis Polyphenol yang tergolong keluarga senyawa Flavonoid. Catechin merupakan unsur anti oksidan kuat dengan spektrum luas. Dalam uji laboratorium, diketahui keampuhan anti radikal bebas Catechin sekitar 100 kali lipat dari vitamin C, dan 25 kali lipat dari vitamin E. Sejak 50 tahun terakhir ini, dikenal apa yang disebut radikal bebas, yakni sejenis oksigen yang reaktiv, yang terbentuk dalam proses metabolisme. Unsur radikal bebas ini, dapat merusak informasi genetika atau membran sel. Dengan begitu radikal bebas dapat merusak organ tubuh atau memicu tumbuhnya kanker. Para peneliti kedokteran juga mengamati, dalam sayuran dan buah-buahan terdapat unsur yang mampu mencegah dampak negatif radikal bebas ini. Unsurnya disebut anti-oksidan, dan biasanya berbentuk vitamin, yakni vitamin A, C dan E. Walaupun masih terdapat perbedaan pendapat menyangkut radikal bebas ini, namun penelitian menunjukkan unsur anti-oksidan alami, memang memiliki regulasi mencegah dampak negatif radikal bebas. Belum lama ini, prof Saverio Bettuzzi dari bagian biokimia fakultas kedokteran Universitas Parma, Italia mempublikasikan hasil penelitiannya, menyangkut khasiat teh hijau untuk pencegahan dan pengobatan kanker prostata. Dalam penelitian terhadap 62 pria relawan, yang tergolong kelompok risiko tinggi terkena kanker prostat, karena sudah didiagnosa mengalami gejala pra-kanker, Bettuzzi membagi mereka menjadi dua kelompok. Yakni kelompok ujicoba sebanyak 32 orang, dan kelompok pembanding sebanyak 30 orang. Kelompok ujicoba, harus meminum pil yang mengandung 200 miligram Catechin tiga kali sehari selama setahun. Sementara kelompok pembanding, hanya diberi pil placebo. Dosis Catechin Dosis Catechin yang diberikan, setara dengan meminum 15 sampai 20 cangkir air teh hijau setiap hari. Setelah enam bulan dilakukan biopsi, yang diulang setahun kemudian setelah penelitian usai. Hasilnya seperti yang telah diduga sebelumnya. Hanya satu orang dari grup ujicoba, yang kemudian menderita kanker prostat. Sementara dari grup pembanding, terdapat 9 orang yang kemudian mengindap kanker tsb. Namun, mengacu pada penelitiannya, Bettuzzi mengatakan, ia tidak menyarankan dilakukanya pengobatan sendiri dengan teh hijau, tanpa pengawasan dokter. Sebab, ia juga tidak dapat menjamin, apakah teh hijau yang digunakan bebas dari cemaran, seperti sisa pestisida, mengandung coffein atau bahan cemaran lain yang berbahaya. Dalam beberapa penelitian sebelumnya, dilaporkan munculnya dampak sampingan minum teh, berupa rasa pusing atau diare. Untuk lebih menegaskan khasiat teh hijau, dalam mencegah dan mengobati kanker prostat, Bettuzzi juga menegaskan, diperlukan ujicoba dengan jumlah relawan yang lebih banyak. Hasil penelitian Bettuzzi itu, menegaskan hasil dua penelitian dengan responden lebih besar, yang sudah dilakukan di China. Penelitian pertama, melibatkan sekitar 18.000 responden laki-laki.
[ppiindia] Re: Slavery in Islam
--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: agama juga membebaskan manusia dari sifat budak, yakni sifat menghamba kepada seseorang artinya manusia akan mendapat pegangan hidup yang kuat untuk melangkah, tidak akan menuruti semua perintah seseorang, kecuali bahwa perintah itu benar sesuai dengan martabat manusia itu sendiri. Yupp, itulah,mas. Lihat tapi kenyataan di lapangan. TKW kita yang pasti tak berkesadaran budak ketika meninggalkan bandara Sukarno Hatta, tiba dinegara yang mayoritas Muslim mencari nafkah, tiba tiba dijadikan - defacto - budak, diperkosa malah. Tidak saja masalah budak berbudak. Masalah kekotoran bathin yang lain. Agama dijalankan, diopelajari, namun, tetap saja hidup tak sesuai dengan ajaran. Malah menjadi kaya karena penyimpangan penyimpangan itu. Mas terus terang, berapa banyak yang naik haji dengan dana yang tak sesuai dengan perintah agama? Gereja gereja di Jakarta penuh sesdak tiap minggu, namun berapa banyak diantara mereka, yang diluar gereja hidup jauh dari ajaran? Kalau tidak, bangsa kita takkan terpuruk mas. Pejabat yang menggadaikan kekayaan negara, minyak dan lain lain, yang menggadaikan negara kita pada perusahaan asing, yang memeras bangsa sendiri, pejabat pabean yang menguras dana TKW, berapa diantara mereka yang saleh dirumah? Rajin Jumatan? Kalau tidak,mas, kita sudah akan mencapai taraf negara negara di Eropa, yang gerejanya kosong tiap minggu... Salam danardono jadi pada dasarnya akidah agama mengajarkan kita akan kebebasan dan kemerdekaan dan tidak akan bersifat seperti budak bebas dari segala kunkungan dari takhayul yang tidak benar, bebas dari manusia-manusia yang serakah .. dan arti kemerdekaan itu juga munculnya dari kekuatan jiwa yang berasal dari agama itu sendiri ,.. sehingga agama dan kemerdekaan atau kebebasan tidak bisa dipisahkan . -- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Belajar dari Jepang
--- In ppiindia@yahoogroups.com, fauziah [EMAIL PROTECTED] wrote: Fau: Kebetulan sekali Pak, saya barusan selesai dari sesi diskusi bersama Toyoo Gyohten*. Dia berbicara mengenai perubahan besar didunia ini, termasuk economic integration. Soal penolakan thd konstitusi EU, dia bilang: pertama, voters tidak memahami EU Constitution, soalnya tebalnya 30 cm. Saya juga baru baca bbrp halaman, akhirnya nyerah :D. Tapi voters takut, kalau2 birokrat EU di Brussel akan semena2 menyeragamkan semua aturan antar EU dan memperlebar jurang perbedaan kaya-miskin. DH: Globalisasi diperkuat arus gelombangnya dengan pendirian Uni Eropa. Seolah sebuah pemukiman, pagarnya disingkirkan. Terjadi lalulalang manusia gak karuan. Penjahat bebas mondar mandir. Kriminalitas meningkat. Disini dinamakan criminal tourism. Gang dari Rumania datang berbondong, menguras kota kota Austria, lalu langsung ke Jerman, Negeri Belanda, dst. Juga kapital lalu lalang dengan bebas. beli membeli perusahaan lintas batas. Seolah beli ikan dipasar ikan. Akibatnya, perusahaan perusahaan diperkecil, pegawai dipecat2i. kalau kapital lalu lalang, maka manusia tetap dibatasi oleh pagar birokrasi. Siemens dari Jerman bebas borong perusahaan dimanapun. Tetapi pegawai Jerman tak bebas pindah kerja ketempat lain, kalau dia tiba tiba jobless, ya nasiblahh. Tinggal dirumah. Globalisasi adalah suatu yang tak terelakkan. Dan menjadi bagian dari solusi juga problem. Salah satu problem besar adalah ekonomi2 negara lain terlalu tergantung pada ekonomi US. Padahal ekonomi US adalah sumber masalah. Sekarang di US mereka over-consumption dan under-savings. Sedangkan consumer goods di US mostly diimpor dari China, India, Japan, dll. Jadi mereka defisit sangat besar. Disini negara2 pengekspor ke US diuntungkan, tetapi karena US mulai berhutang dan sibuk tekan sana-sini untuk menurunkan defisitnya, ya negara2 lain mulai dirugikan juga. DH: Globalisasi ini memungkinkan perusahaan perusahaan menyusdun strategi dengan melipat atau membesarkan pasar. Akhirnya, batas batas yang tadinya menjaga ketenangan sosial - disini dinamakan sozialer Friede atau social peace - hilang. Lalu adu kuat tenaga alias kapital. Perusahaan kecil, yang tadinya efficient dan mempunyai pasaran khusus untuk barang berkualitas tinggi, jadi telanjang bulat diterpa angin taupan. Perusahaan besar masuk medan perang berhadapan. Bila dahulu, dikatakan, bahwa kalau perusahaan maju, buruh ikut makmur, maka kini tak berlaku lagi. Perusahaan meningkatkan laba sampai entah berapa %, namun bersama itu pegawai dipecat. Manusia jobless yang kian banyak menurunkan daya pemasukan pajak, yang dipakai untuk membiayai welfare. Konsumsi menurun. Akibatnya, banyak perusahaan yang ulung tikar karena kekurangan pembeli. Konflik sosial tak terelakkan disini. Apabila, sejak saya ABG ditahun 60an partai partai sosial demokrat yang seringkali memerintah ditunjang oleh serikat buruh, maka untuk pertama kali, partai sosial demokrat Jerman ber-hadap hadapan dengan serikat buruh, yang notabene adalah reservoir suara pemilih. Ini sama dengan kalau KOSTRAD berhadapan dengan kesatuan kesatuan tank mereka sendiri... ABG yang menganggur mernjadi radikal, di Jerman dan Rusia, mereka menngabungkan diri derngan organisasi fasisi pro Hitler. Kita akan teruskan.. Salam danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Memalukan, Puskesmas Jadi Sumber Pendapatan
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/14/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Memalukan, Puskesmas Jadi Sumber Pendapatan JAKARTA - Banyak kepala daerah yang tidak memahami kesehatan sebagai investasi. Kesehatan hanya dilihat sebagai suatu usaha jual beli obat. Akibatnya, pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dijadikan sumber pendapatan daerah. Padahal, semestinya pemerintah daerah mendanai program kesehatan masyarakat yang diselenggarakan di Puskesmas. Hal itu diutarakan Ketua Dewan Eksekutif Koalisi untuk Indonesia Sehat dr Firman Lubis MPH kepada Pembaruan di Jakarta, Senin (13/6). Menurut dia, kebijakan pemerintah daerah menjadikan Puskesmas sebagai sumber pendapatan adalah hal yang memalukan dan kemunduran. Kepala daerah tersebut tidak melihat upaya menyehatkan masyarakat sebagai kegiatan publik yang besar manfaatnya. Upaya kesehatan itu lebih baik daripada mengobati. Dikemukakan, banyak bupati dan wali kota memandang Puskesmas tak ubahnya sebagai sarana fisik belaka. Puskesmas dilihat sebagai pelabuhan atau pabrik. Dualisme Firman mengatakan, sekalipun sudah didesentralisasi semestinya Departemen Kesehatan tidak sertamerta melepaskan semua urusan kesehatan kepada pemerintah daerah, karena belum siap. Seharusnya, upaya kesehatan diserahkan kepada pemerintah daerah secara bertahap. Dikatakan, saat ini di beberapa daerah Puskesmas berbentuk swadana. Artinya, Puskesmas, yang merupakan institusi pemerintah, sekaligus berperan sebagai unit swasta. Akibatnya terjadi dualisme. Di satu sisi Puskesmas menjalankan kegiatan publik di sisi lain menjalankan kegiatan swasta yang mencari uang. Dualisme ini membuat pengelola puskesmas lebih berat pada kegiatan swasta. Kegiatan kesehatan masyarakat pun menjadi berkurang. Misalnya, promosi dan pencegahan. Pihak penyelenggara Puskesmas justru terfokus pada kegiatan yang menghasilkan uang. ''Menjadikan Puskesmas sebagai sumber pendapatan membuat pengelolanya mengurangi upaya promotif dan preventif. Sebenarnya, pelayanan gratis pun tidak mendidik dan dana pun terbatas. Seharusnya pelayanan kesehatan itu terjangkau masyarakat agar pelayanan itu bisa dihargai. Kecuali untuk orang miskin digratiskan. Kalau pemerintah mau swadana kenakan pajak pada institusi swasta yang fokus pada kuratif, katanya. Secara terpisah, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI) Prof dr Hasbullah Thabrany MPH DrPH mengatakan, berdasarkan undang-undang tentang otonomi daerah pemerintah daerah berkewajiban menyediakan fasilitas kesehatan. Fasilitas dimaksud bukan hanya fisik, tapi juga fungsinya. Bila seorang bupati atau wali kota lebih banyak mengalokasikan dana yang berasal dari anggaran kesehatan ke sektor non-kesehatan maka hal tersebut melanggar undang-undang otonomi daerah. Dia mencontohkan, bila seorang bupati mencantumkan pemasukan dari Puskesmas Rp 3 miliar setahun maka seharusnya dana yang dialokasikan untuk kesehatan Rp 3 miliar. Hasbullah menegaskan, sekalipun sudah desentralisasi masih ada dana dari pusat untuk kesehatan di daerah dalam bentuk dana alokasi khusus (DAK). Misalnya, dana untuk pengadaan vaksin. Namun, untuk biaya operasional imunisasi berasal dari pemerintah daerah. Retribusi Sementara itu, sebagai salah satu bentuk kontribusi dalam membantu jumlah pendapatan asli daerah (PAD), Dinas Kesehatan Lebak, Provinsi Banten, hanya memungut retribusi kesehatan dari pasien Rp 2.000. Namun, pungutan atau retribusi ini tidak berlaku untuk semua pasien. Untuk pasien dari keluarga yang memiliki kemampuan secara ekonomi pungutan disatukan dengan biaya pengobatan dan perawatan. Namun, jika pasien yang dirawat di Puskesmas dari keluarga miskin maka pihak Puskesmas membebaskan seluruh pembiayaan. Kepala Dinkes Lebak dr Djadja Budi Suharja ketika dihubungi, Selasa, menjelaskan, pihak Dinkes sama sekali tidak memungut uang selain retribusi kesehatan dari warga berobat di Puskesmas atau rumah sakit milik pemerintah. ''Memang sejak program otonomi daerah diberlakukan masing-masing daerah dituntut untuk melakukan berbagai upaya agar PAD meningkat. Namun, hal itu tidak pernah diberlakukan di Dinkes Lebak. Kami hanya memungut retribusi kesehatan dari setiap pasien yang dirawat di Puskemas dan rumah sakit daerah. Selain itu, pemerintah selalu berupaya untuk membantu keluarga yang tidak mampu dengan program pengobatan gratis di Puskemas dan rumah sakit untuk keluarga miskin, jelasnya. Ia mengungkapkan, saat ini sudah 76 orang yang menderita lumpuh layuh di Lebak. Selain itu, ada yang menderita busung lapar dan gizi buruk. Dari seluruh penderita itu tidak pernah dipungut biaya selama masa perawatan, baik itu di Puskesmas maupun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo, Rangkasbitung, Lebak. Seluruh pembiayaan ditanggung oleh pemerintah. Sedang untuk keluarga miskin (Gakin) telah diberikan kartu asuransi kesehatan (Askes) Gakin. Dengan menunjuk kartu itu, seluruh biaya
[ppiindia] Biaya Urus Dokumen TKI Jadi Rp 3,5 Juta
??? http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/14/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Biaya Urus Dokumen TKI Jadi Rp 3,5 Juta JAKARTA - Biaya pengurusan dokumen untuk bekerja di Malaysia melalui pelayanan sistem satu atap menjadi Rp 3,5 juta per orang atau membengkak dari ketetapan pemerintah yang hanya Rp 1,27 juta. Pembengkakan terjadi karena beroperasinya calo-calo yang aktif mendatangi calon tenaga kerja Indonesia (TKI) dan biaya ekstra di setiap bagian di pelayanan satu atap. Demikian dikemukakan Ketua Panitia Ad Hoc (PAH) II Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Kasmir Tri Putra, menjawab pertanyaan Pembaruan seusai rapat dengar pendapat dengan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Mennakertrans) Fahmi Idris, di Jakarta, Senin (13/6). Ekstra Calon TKI terbiasa dan mempercayai calo untuk mengurus dokumen keberangkatannya bekerja di luar negeri. Calo-calo itulah yang kemudian berhubungan dengan Perusahaan Jasa TKI (PJTKI), dan PJTKI meng- urusnya ke Konsorsium Pemulangan TKI Program Amnesti (KPA). ''Sudah menjadi rahasia umum bila mau urusan cepat harus ada biaya ekstra di setiap desk KPA,'' katanya. Kalangan pejabat di Indonesia sejauh ini cenderung menyalahkan Malaysia sebagai penyebab rendahnya penyelesaian dokumen kerja, karena negeri tetangga tersebut sangat lamban menyelesaikan visa kerja. ''Penyelesaian dokumen di pusat pelayanan satu atap sepertinya sudah menjadi ajang bisnis dan politik dari sejumlah kalangan,'' katanya. Lebih lanjut Kasmir mengemukakan, banyak majikan di Malaysia yang enggan melanjutkan proses penyelesaian dokumen TKI, karena nama-nama TKI yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Pada umumnya, para majikan menghendaki TKI yang pernah bekerja di perkebunannya yang kembali lagi bekerja. Tapi, kenyataannya, nama-nama yang diterima untuk dipekerjakan ternyata TKI baru, bukan TKI yang pernah dipekerjakannya sebelum deportasi besar-besaran awal Maret lalu. ''Itulah mengapa banyak visa kerja yang tidak terproses di Malaysia,'' jelasnya. Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat membentuk pelayanan satu atap untuk mempercepat pemrosesan dokumen TKI yang dideportasi dari Malaysia pada awal Maret lalu agar mereka dapat segera kembali bekerja di Malaysia secara legal. Pelaksanaan sistem yang tersebar di 11 titik di seluruh Indonesia itu melibatkan Kantor Imigrasi, Depnakertrans, dan Depdagri. Biaya pengurusan dokumennya ditetapkan Rp 1,273 juta per TKI, bagi mereka yang berangkat menggunakan pesawat terbang, dan Rp 1,188 juta untuk TKI yang berangkat menggunakan kapal laut. Ancaman Ilegal Sementara itu, Mennakertrans Fahmi Idris mengemukakan, sekitar 40 ribu TKI telah masuk ke Malaysia tanpa melalui prosedur yang disepakati Indonesia dan Malaysia. ''Mereka itu masuk secara ilegal akibat persyaratan di Malaysia yang diperlonggar,'' katanya. Dikemukakannya, masuknya 40 ribu TKI ilegal itu akibat lambannya Malaysia mengeluarkan izin perekrutan tenaga kerja asing (kelulusan) yang diajukan perusahaan di Malaysia. Sampai sekarang Malaysia baru mengeluarkan 150 ribu kelulusan, dengan 70 ribu di antaranya untuk TKI. Padahal, jumlah TKI yang dideportasi dari Malaysia mencapai 320 ribu orang. ''Akibat Malaysia terlambat mengeluarkan kelulusan masuklah 40 ribu TKI lewat prosedur yang tidak sesuai dengan ketentuan. Cepat atau lambat mereka akan menjadi TKI ilegal lagi,'' tandasnya. Untuk mengatasi masalah itu, kata Fahmi, sudah ada pembicaraan dengan Malaysia agar izin kerja TKI yang sudah telanjur berangkat dengan alasan kunjungan sosial dapat diproses, sehingga mereka bisa bekerja secara legal. Selain itu, Pemerintah Malaysia sudah berjanji akan menambah 150 ribu kelulusan bagi TKI. (L-7) Last modified: 14/6/05 [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Mencari Format Dialog Antaragama
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0506/14/opi02.html Mencari Format Dialog Antaragama Oleh: M A K S U N Tulisan Ismatillah A Nuad (IAN) yang berjudul Hans Kung, Etika Global, dan Pluralisme (Sinar Harapan, 28/5), menarik untuk dicermati. Meski tidak ada yang baru, namun satu hal perlu dicatat bahwa IAN telah menampilkan sosok dan gagasan Hans Kung dengan cukup cerdas tentang etika global, pluralisme, dan dialog antaragama. Hanya saja kecerdasan itu tanpa mengeksplorasi dan mengelaborasi lebih jauh sekaligus kemungkinan implementasinya dalam konteks sekarang. Contohnya, ketika menyampaikan gagasan Kung tentang pentingnya dialog antaragama di tengah dunia yang kian menggelobal, IAN hanya mengutip orasi ilmiah Kung dalam Forum Parlemen Agama-Agama Dunia di Chicago, tanpa disertai penjelasan tentang bagaimana caranya membangun dialog antaragama di Tanah Air yang multietnis dan multiagama ini. Dialog antaragama proyek besar yang harus terus dikembangkan, tidak boleh ditunda-tunda lagi. Sesungguhnya religiusitas Nusantara adalah kekayaan tak terhingga demi mewujudkan dialog antaragama. Tetapi, mengapa konflik agama masih saja terjadi di Tanah Air, seperti kasus Ambon, Maluku, Poso, dan sebagainya? Dalam konteks inilah, mencari format dan model ideal dialog antaragama menjadi lebih signifikan dan relevan. Tiga Prinsip Ada tiga prinsip dasar yang bisa dijadikan landasan dialog ketika sebuah keyakinan dan pemahaman akan kebenaran agama seseorang berinteraksi dengan keyakinan dan pemahaman akan kebenaran agama orang lain. Pertama, setiap umat beragama hendaknya mengakui adanya suatu logika yang menyatakan Yang Satu (Tuhan) bisa dipahami dan diyakini dengan berbagai cara dan bentuk interpretasi. Meski Tuhan Yang Maha Kuasa bisa dipahami oleh berbagai penganut agama secara berbeda-beda, namun semuanya tetap mengacu pada keyakinan ada Sesuatu Yang Maha Kuasa. Inilah yang disebut eidos dalam istilah Class J. Bleeker, sensus numinous dalam istilah Rudolf Otto, transcendental focus dalam istilah Ninian Smart, essence of religion dalam istilah Mercia Eliade, atau ultimite reality dalam istilah Joachim Wach. Kedua, banyaknya penafsiran dan pemahaman mengenai Tuhan Yang Satu itu harus dipandang hanya sebagai 'jalan' menuju hakikat yang absolut. Ini sangat penting, karena di samping memberikan dasar atas pandangan bahwa pluralisme itu sebagai suatu keniscayaan, juga sebagai langkah preventif untuk mencegah adanya kemungkinan pemutlakan pada masing-masing bentuk keagamaan dan pemahaman. Intinya, wahyu, doktrin, dan aturan-aturan kebaikan dari berbagai agama, kesemuanya merupakan sarana untuk mencapai realitas yang transenden dan sekaligus dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas manusia dalam hubungannya dengan realitas empiris dalam menjalani tugas-tugas kemanusiaan. Ketiga, karena keterbatasan dan sekaligus kebutuhan kita akan komitmen terhadap suatu pengalaman partikular mengenai realitas yang transenden dan absolut, maka pengalaman partikular kita masing-masing, meskipun terbatas, akan berfungsi dalam arti yang sepenuhnya sebagai kriteria yang mengabsahkan pengalaman keagamaan pribadi. Sikap ini tidak berarti membolehkan adanya pemaksaan terhadap orang lain untuk mengakui dan meyakini apa yang kita alami, melainkan harus tetap diiringi pengakuan bahwa pada orang lain pun ada suatu komitmen mutlak yang serupa terhadap pengalaman partikularnya. Maka seseorang diharapkan mampu menghormati komitmen sendiri dan sekaligus menghormati komitmen yang berbeda dari orang lain. Format Dialog Ada beberapa format dan model dialog antaragama. Pertama, dialog parlementer, yakni dialog yang melibatkan ratusan peserta seperti yang dilakukan World's Parliament of Religions pada 1893 di Chicago. Dalam dasawarsa 1980-an dan 1990-an dialog parlementer dilakukan di bawah pengawasan organisasi-organisasi multiagama, seperti World Conference on Religion and Peacre (WCRP) dan The World Congress of Faiths (WCF). Dalam pertemuan parlementer ini, ratusan peserta cenderung memusatkan diri dalam penciptaan dan pengembangan kerja sama antaragama sekaligus menggalang perdamaian di antara pemeluk agama. Kedua, dialog kelembagaan, yakni dialog di antara wakil-wakil institusi berbagai orgsnisasi agama. Dialog ini sering dilakukan untuk membicarakan dan memecahkan masalah-masalah mendesak yang dihadapi oleh umat yang berbeda agama. Biasanya dialog kelembagaan ini melibatkan majlis-majlis agama yang diakui pemerintah, seperti MUI, PGI, KWI, Walubi, dan lainnya. Ketiga, dialog teologis. Dialog ini mencakup berbagai pertemuan - baik reguler maupun tidak - untuk membahas persoalan-persoalan teologis dan filsafat. Dalam dialog semacam ini tema yang pernah diangkat, misalnya, pemahaman kaum Muslim dan Kristen tentang Tuhan, sifat wahyu Tuhan, dan sebagaianya. Dialog teologis sebenarnya juga bisa menjangkau hal-hal yang lebih luas, seperti makna tradisi keagamaan seseorang dalam
[ppiindia] Umat Beragama Harus Menolak Privatisasi Air
Refleksi: Atau bagaimana Bapak-bapak MUI? http://www.sinarharapan.co.id/berita/0506/14/opi01.html Umat Beragama Harus Menolak Privatisasi Air Oleh: Tom S Saptaatmaja Walhi hingga saat ini tak lelah-lelahnya menyerukan pada semua pihak, termasuk umat beragama untuk menolak privatisasi Sumber Dasar Air dengan mendesak Mahkamah Agung melakukan judicial review UU No.7/2004 mengenai Sumber Daya Air (UU SDA). Seperti kita ketahui, tanpa UU inipun, kondisi sumber daya air di Indonesia memang sudah mencapai tahap kritis. Kehadiran UU itu malah menambah ruwet krisis air. Krisis air, kalau dilihat dari angkanya layak membuat kita semua cemas. Secara global, pasokan air di seluruh dunia berkurang hampir sepertiganya dibandingkan dengan tahun 1970 ketika bumi baru dihuni 1,8 miliar penduduk. Kelangkaan air sungguh ironis dengan predikat Bumi sebagai Planet Air lantaran 70 % permukaan bumi tertutup air. Namun, sebagian besar air di Bumi air asin dan hanya sekitar 2,5 % air tawar. Itu pun tidak sampai 1 % yang bisa dikonsumsi. Sisanya air tanah yang dalam atau es di Kutub. Para ahli meramalkan, dunia yang diperkirakan berpenduduk 8,3 miliar pada 2005 akan menghadapi kelangkaan air bersih. Bagaimana Indonesia? Menurut LIPI, negeri ini memiliki 6 % dari persediaan air dunia atau sekitar 21 % persediaan air Asia Pasifik. Namun demikian, kelangkaan dan kesulitan mendapatkan air bersih dan layak pakai menjadi permasalahan yang mulai muncul di banyak tempat dan semakin mendesak dari tahun ke tahun. Kecenderungan konsumsi air naik secara eksponensial, sedangkan ketersediaan air bersih cenderung melambat akibat kerusakan alam dan pencemaran, yaitu diperkirakan 15-35 % per kapita per tahun. Dalam level pulau Jawa, menurut Sudariyono, Deputi Menteri LH bidang Pelestarian Lingkungan, pada 1930, kawasan ini masih mampu memasok 4.700 meter kubik per kapita per tahun (SH, 3/4). Namun, saat ini potensinya tinggal sepertiga atau sekitar 1.500 meter kubik per kapita per tahun. Berpegang pada perhitungan ini, diperkirakan tahun 2020 total potensi air akan menjadi berkurang hingga 1.200 meter kubik per kapita per tahun. Kalau diperhitungkan secara kelayakan ekonomi air, hanya 35 persen yang layak pakai. Berarti potensi aktual air kita hanya tinggal 400 meter kubik per kapita per tahun. Ini jauh di bawah standar PBB, yaitu 1.100 meter kubik per kapita per tahun. Studi yang dilakukan oleh Bappenas dan Persatuan Perusahaan Air Minum (Perpamsi) pada November 1998 menunjukkan, 87 dari 303 PDAM di seluruh Indonesia dalam kondisi kritis. Kapasitas produksi PDAM di seluruh Indonesia 91 liter per detik, baru mencukupi 43 % penduduk perkotaan yang diperkirakan berjumlah 64,4 juta jiwa (BPS). Peran Umat Beragama Dalam tradisi dan keyakinan China, air merupakan salah satu unsur dari kelima unsur yg menghidupi dunia. Setelah prinsip pertama Yin-Yang, ada prinsip kedua yang tak kalah penting yaitu mengenai lima unsur (U Sing), yaitu kayu, api, tanah, logam dan air yang berhubungan satu sama lain dan saling menghidupi. Segala sesuatu dalam alam semesta dapat digolongkan dalam lima unsur ini. Dalam kebudayaan lain, peran air diwujudkan dalam keberadaan Dewa Air. Dalam agama-agama kuno Timur Tengah, beberapa peradaban memiliki Dewa Air. Diwaktu lalu, beberapa gereja dan segelintir umat Kristen diresahkan dengan terbitnya Alkitab Eliezer ben Abraham berjudul Kitab Suci Taurat dan Injil. Orang Kristen juga bingung dengan gerakan ini. Gerakan ini menuntut istilah Allah dalam Kitab Suci umat Kristian dihapuskan. Alasannya, nama Allah itu konon berasal dari dewa air yang mengairi bumi. Jadi dalam beberapa kepercayaan sang Pencipta dikaitkan dengan keberadaan air. Dalam perspektif agama samawi seperti Yahudi, Kristen atau Islam, peran penting air sangat jelas, baik ritual maupun sehari-hari. Air termasuk yang paling awal diciptakan Tuhan seperti diungkapkan dalam Kitab Kejadian. Air menghidupi, tetapi juga dahsyat untuk menghancurkan kehidupan seperti dalam kisah Air Bah di era Nuh. Dalam kekristenan, air baptis menjadi simbol kehidupan baru bahwa manusia harus terlahir kembali. Yesus juga diyakini oleh umat kristiani sebagai Air Hidup. Di Bali, ketika anak masih bayi juga diselamati dengan upacara Ayusya, yaitu upacara untuk umur panjang bagi bayi itu. Pada telinga kanan, bapaknya mengucapkan mantera yang isinya menyatakan antara lain: air adalah berumur panjang, melalui Dewa Air memohon kepada Tuhan agar anak itu dianugerahi umur yang panjang. Tolak Privatisasi Sayang air itu tidak gratis lagi, karena kini menjadi barang dagangan. UU SDA yang sudah diterbitkan mendukung komersialisasi dan privatisasi air. Artinya, sebentar lagi akan ada orang atau badan yang bisa memiliki sumber-sumber air untuk dijadikan barang dagangan (privatisasi). Air yang sesungguhnya menentukan hidup-mati kita semua, jadi barang dagangan dengan harga selangit. Bayangkan kalau para petani serta peternak ikan
[ppiindia] Revitalisasi Pertanian? + Revitalisasi Pertanian Harus Serius
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/14/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Revitalisasi Pertanian? (Masalah dan Tantangan Faktual 2004-2009) Oleh Rachmat pambudy dan Syukri Nur KATA revitalisasi kembali mencuat ketika Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla mencanangkan tiga jalur pembangunan pada masa bakti 2004-2009. Ketiga jalan pembangunan itu intinya, adalah pertama, peningkatan pertumbuhan ekonomi di atas 6,5 persen melalui percepatan investasi dan ekspor (pro growth). Kedua, pembenahan sektor riil untuk mampu menyerap tambahan angkatan kerja sekaligus menciptakan lapangan kerja baru (pro job). Ketiga, revitalisasi sektor pertanian dan pedesaan untuk berkontribusi pada pengentasan rakyat dari kemiskinan (pro poor). Grand strategy triple decker pembangunan Kabinet Indonesia Bersatu tersebut, telah mengingatkan kita pada Trilogi Pembangunan zaman Orde Baru, khususnya di awal pemerintahan Kabinet Pembangunan. Strategi itu mencakup, pertama, upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan telah terbukti selama lebih dari 20 tahun rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi selalu di atas 6 persen setiap tahun. Kedua, pemerataan pembangunan dan hasilnya secara signifikan telah tampak mulai dari menurunnya jumlah penduduk miskin, tingkat kematian bayi dan ibu melahirkan, menurunnya jumlah penduduk buta huruf dan tidak sekolah, hingga meningkatnya pendapatan serta usia rata-rata penduduk Indonesia baik yang di kota maupun di pedesaan. Ketiga, stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Hal itu juga tampak nyata dari adanya jaminan keamanan nasional dari pemerintah, kecuali di daerah bergolak, termasuk pengendalian teroris semaksimal mungkin sehingga rasa aman benar-benar dirasakan oleh rakyat. Dengan membandingkan kedua strategi pembangunan nasional Indonesia antara Trilogi Pembangunan dan Revitalisasi Pembangunan, terbersit semangat serta keyakinan baru akan terulangnya keberhasilan pembangunan dan kita harapkan juga terhindarnya kesalahan yang pernah dilakukan pada masa-masa pemerintahan sebelumnya. Namun demikian, dengan melihat begitu besarnya tantangan yang dihadapi anggota kabinet Yudhoyono-Kalla, keyakinan yang besar itu tetap saja menimbulkan sederet pertanyaan dan harapan yang terus bergulir mengiringi jalur ketiga tersebut, khususnya revitalisasi pedesaan serta pertanian, termasuk kehutanan dan kelautan yang dicanangkan 11 Juni 2005 di Jatiluhur. Pertanyaan itu mencakup, kenapa revitalisasi dilakukan di sektor-sektor itu. Apa dasar filosofinya? Memadaikah sumber dayanya? Cukupkah waktunya? Mendukungkah situasinya? Mampukah strategi ini diterjemahkan oleh para menteri di Kabinet Indonesia Bersatu tanpa memunculkan ego sektoral (departemental) partai dan pemerintah daerah yang tengah mewabah di negeri ini? Penjelasan pemerintah yang lebih rinci tentu akan melegakan masyarakat, khususnya petani, nelayan, serta masyarakat sekitar hutan dan yang bergerak di sector-sektor tersebut, yang menjadi subjek dari strategi besar pemerintahan Yudhoyono-Kalla. Penjelasan itu penting selain untuk menepis keraguan bahwa revitalisasi pertanian hanya sekedar gimmick pembangunan, tetapi sekaligus agar mendapatkan dukungan masyarakat yang juga berupaya keras membangun negeri ini bersama. Seperti tema kampanye Yudhoyono-Kalla, Bersama Kita Bisa. Artikel ini berupaya mengungkapkan masalah dan tantangan faktual yang perlu diperhatikan pemerintah dalam membuat kebijakannya. Tanpa mengkaji lebih dulu masalahnya, apalagi tantangannya ke depan, sudah tentu menteri-menteri di bawah pemerintahan Yudhoyono-Kalla akan mengalami kesulitan mewujudkan strategi pembangunan nasional, yang sejak awal sudah dirumuskan Yudhoyono-Kalla, bahkan sejak sebelum menyusun kabinetnya. Masalah dan Tantangan Beberapa masalah dan tantangan yang perlu dicermati saat ini, sebelum melangkah kepada penjabaran kebijakan pembangunan pertanian, adalah: Pertama, utang luar negeri maupun domestik sebagai beban warisan yang harus dipikul Pemerintahan Yudhoyono-Kalla sangat besar. Beban pembayaran utang yang tercatat pada APBN 2005 sebesar 57,9 triliun, sehingga mengurangi kemampuan pemerintah dalam membiayai pembangunan (sebagai perbandingan APBN Departemen Pertanian hanya sekitar 3 triliun setiap tahunnya). Sementara itu jika melakukan revitalisasi pertanian, pemerintah harus berupaya keras menghindari pinjaman yang telah memberatkan keuangan pemerintah. Selain itu manajemen alokasi keuangan dan sumber daya untuk sektor itu menjadi sangat penting. Kekhawatiran itu masuk akal, mengingat alokasi subsidi pupuk, benih dan pemeliharaan dan pembangunan infrastruktur perkotaan dan pedesaan saat ini sangat tersendat. Kedua, masih rendahnya minat lembaga perbankan dan lembaga keuangan lainnya untuk membiayai pertanian selain komoditi kelapa sawit. tebu, cokelat atau komoditas lain yang dianggap menguntungkan. Pemahaman bahwa usaha tani penuh risiko karena faktor alam,
[ppiindia] Hukum Cambuk Di Aceh Akan Gencar Disosialisasikan
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=111929 Hukum Cambuk Di Aceh Akan Gencar Disosialisasikan Selasa, (14-06-'05) BANDA ACEH, (Suara Karya): Pelaksana tugas Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) H. Azwar Abubakar mengharapkan sosialisasi hukum cambuk dilakukan lebih gencar kepada seluruh lapisan masyarakat di provinsi itu. Masyarakat harus mengetahui, Aceh kini telah memberlakukan hukum cambuk sebagai bukti keseriusan pemerintah daerah (Pemda) dalam melaksanakan Syariat Islam, katanya kepada pers yang menyertai kunjungannya di Kabupaten Pidie belum lama ini. Petunjuk teknis pelaksanaan hukum (uqubat) cambuk bagi mereka yang melanggar Syariat Islam dituangkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Aceh Nomor.10 tahun 2005 sebagai pengganti Peraturan daerah (Qanun). Dalam Pergub Aceh itu, setidaknya ditetapkan empat kasus pelanggaran Syariat Islam yang harus dikenakan hukum cambuk, yaitu berdjudi, berduaan ditempat gelap dengan pasangan bukan muhrim, minum minuman keras dan berzina. Pergub ini, sudah diterapkan di Aceh sejak 10 Juni 2005, kata Gubernur Azwar Abubakar. Dalam sosialisasi berlakunya hukum cambuk bagi masyarakat Aceh di wilayah Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Tengah, Bener Meriah dan Kabupaten Pidie, ia mengatakan pemerintah konsisten menlaksanakan hukum cambuk itu. Menurut dia, masyarakat di Aceh harus menyadarai, pelaksanaan hukum cambuk tersebut jangan dianggap sebagai beban, tetapi sudah menjadi keharusan sebagai komitmen kita melaksanakan Syariat Islam secara kaffah (menyeluruh). Sementara itu, Bupati Kabupaten Bireuen Mustafa A Glanggang menyatakan masyarakat di daerahnya kini sudah siap melaksanakan hukum cambuk, guna menjadikan daerahnya sebagai wilayah yang bebas dari berbagai bentuk kejahatan. Masyarakat bersama ulama dan masyarakat di Bireuen sudah sepakat untuk melaksanakan Syariat Islam secara kaffah, katanya. Syariat Islam dilaksanakan di Nanggroe Aceh, setelah lahirnya Undang-Undang Nomor.44/1999 tentang pengisian Keistimewaan Aceh, guna memerangi permainan judi yang akhir-akhir ini dinilai semakin marak di Kabupaten Bireuen. Ulama terkenal di Aceh Barat, Teungku HM Nasir Waly Lc, menyatakan dukungannya kepada pemerintah daerah yang telah mengeluarkan Pergub Nomor.10/2005 tentang teknis pelaksanaan hukum cambuk di daerah Serambi Mekah ini. Saya sependapat, bagi siapa saja yang melanggar Syariat Islam harus dicambuk, katanya. (Ant) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Bertengkar Itu Indah
hehehehe.. zalwa, kalau kita yang belum menikah ini (baca: masih pacaran?) udah bertengkar, eh... nggah indah tuh, hehehe yang ada cuma cemas-cemas takut, apakah ini emang bertengkar ini kesukaan doi, atau kalau ia cewek asal-asalan, (baca: asal cakep, asal baik, asal pintar, asal sholihah, asal sopan dll.) takut juga kita kalau sempat ia nggak jadi bini ane. hahahahaha. eipss... mbak Ida ama mbal Listy pasti ngomen ntar nih. hiks... Wassalam, IzaM - --- zalwa setiyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Kutipan Dari Milis Sebelah == Bertengkar Itu Indah Buat Yang Udah Nikah, Mau Nikah, punya Niat untuk nikah. * * * * * Zamhasari Jamil Pelajar Islamic Studies Jamia Millia Islamia - A Central University New Delhi - India 110 025 Website Kampus : http://www.jmi.ac.in Website Pribadi: http://www.e-tafakkur.blogspot.com Website PPI India : http://www.ppi-india.org Email: izamsh@ yahoo.com __ Discover Yahoo! Have fun online with music videos, cool games, IM and more. Check it out! http://discover.yahoo.com/online.html *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Wiranto mulai menyanyi
dari: Bisnis Indonesia http://netmail.verizon.net/webmail/servlet/HttpNimletDriver?requestAction=composesite=Cnimlet=ComposeNimlet; Selasa, 14/06/2005 13:31WIB WIRANTO UNGKAP 14 AKTIVIS YANG DICULIK SUDAH MENINGGAL Oleh Bambang Dwi Djanuarto JAKARTA (Bisnis): Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto mengakui bahwa 14 korban penghilangan paksa pada 1997-1998 yang sampai saat ini tidak diketahui nasibnya semuanya sudah meninggal. Hal itu diungkapkan oleh ketua tim Ikatan Orang Hilang Indonsia (Ikohi) Mugianto dalam konferensi pers di Jakarta hari ini. Mugianto menjelaskan pengakuan Wiranto itu terjadi dalam pertemuan antara ketua tim Pengungkapan Korban Penculikan dan Penghilangan Secara Paksa Komnas HAM Ruswiyati Suryasaputra dan Wiranto yang bersifat tertutup pada 10 Juni 2005. Menurut Mugiyanto, dalam pertemuan itu Ruswiyati sempat menanyakan bagaimana nasib 14 aktivis yang masih hilang, para anggota keluarga ingin mengetahui nasib mereka. Wiranto lalu menjawab dengan singkat., Mereka sudah tidak ada, kata Wiranto kepada Ruswiyati. Menurut Mugi, jawaban cukup mengagetkan karena sejak terbongkarnya kasus penculikan aktivis 1998 pihak TNI hanya mengakui menculik sembilan orang aktivis yang semuanya sudah dibebaskan. Pernyataan Wiranto, katanya, merupakan fakta baru yang dapat membuka harapan untuk menguak misteri hilangnya para aktivis periode 1997-1998. Mereka yang hilang adalah Yani Afri, Soni, Dedi Hamdun, Noval Alkatiri, Ismail, Wiji Tukul, Suyat, herman hendrawan, Petrus Bima Anugrah, M Yusuf, Ucok Munandar Siahaan, Yadin Muhidin, Hendra Hambali dan Abdun Naser. Ikhoi, katanya, meminta kepada Tim Komnas HAM agar memanggil Wiranto ke Komnas HAM karena pertemuan tertutup yang lalu merupakan pertemuan konspiratif. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Re: Alkitab Elektronik (Utk Lina)
Sayangnya, Lin Ketika lo baca Injil, otak lo secara otomatis cuma nyari bagian2 yg bisa elo cela. Jadi bacanya ga pake hati. Jelas aja semuanya jadi buruk. Dasar elo baca bukan pengen tahu, tapi pengen tahu KELEMAHAN injil. Please admit that deh... Elo pengen afirmasi bahwa Quran yang elo yakini emang paling bagus (dan sebetulnya sebelum baca yg lain atau bahkan sesudah baca yang lain pun, elo sudah sampe duluan pada keputusan bahwa Quran sudah yang paling top) Jadi, ga usah pake bilang dimasukin akal dulu deh. Agama apa sih yg bener2 masuk akal? Itu kan cuma masalah keyakinan dan keimanan aja. Bullshit deh ada yang bener2 bisa jawab pertanyaan manusia. Yg ada juga manusia yang nyocok2in dg agamanya. Gini lho, ternyata di agamaku ada jawabannya: bla.. bla.. bla.. Manusia kan selalu pengen ada pegangan. Pengen ada hiburan kalo nanti pas mati dia bukan cuma bangkai doang, tapi ada hidup yang lebih indah di akhirat. Padahal, siapa yang tahu? Seperti yg pernah gue bilang, emang ada yang sudah pernah pelesir ke neraka atau surga?? Kalo sudah ada, bagi2 pengalaman. Kalo belum ada, jangan terlalu ngotot agama sendiri paling bener. Semua agama punya janji indah masing-masing. Selamat berkeyakinan pada masing-masing agamanya. Jangan saling cela keyakinan orang lain. Urusin aja agama sendiri dulu. That's my point. Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Date: Tue, 14 Jun 2005 05:30:10 - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Alkitab Elektronik--Bangsa Pilihan?-- Gak beli kok, mbak...dipinjemin sahabatku yang Kristen. Dia pula yang suruh aku install ke kompiku. Alhamdulillah Gini mbak, ntah apa namanya aku juga gak tau. Tapi kalau aku ingin tau sesuatu or penasaran akan sesuatu...nantinya itu ..ada saja (disengaja or tidak)cara/jalan sehingga aku menemukan jawabannya, entah itu krn saya membeli sebuah buku, baca di koran or internet, or bertanya. Dari dulu tuh begitu. Ketika dulu saya ingin sekali punya Injil yang terjemahan lama tahun 60-an, ada saja teman yang tiba2 meminjamkannya. Nah ketika suatu waktu saya kepingin sekali punya kitab suci yang ada, at least bhs Inggris dan bhs Indonesia, dan ingin punya Injil yang ada Inggris dan Indonesianya dan yang ada bbrp mcm versinya, ada saja sahabat yang mau merelakan utk boleh ku install. Jadi aku punya AlQur'an elektronik dan Bible elektronik (tanpa harus beli). Jadi, saya pikir..petunjuk itu akan datang kalau kita ada 'niat'. Kalau menurut mbak Aris, open mind duluand Gusti Allah Ora Sare... Begitu cara saya belajar agama-agama. Akal saya bermain dulu, Ketika akal saya dah menerima, mudah masuk kedalam hati saya dan menjadi iman yang teguh. Kalau akal saya belum menerima, just left behind..first...krn saya akan mempertanggungjawabkan semua keimanan saya di hadapanNya. Wong gak masuk akal kok diimani? aku takut Tuhan nanya gitu, aku mesti jawab apa...:-) Ooo... jadi Tuhan yg diimani mbak Lina cuma sebatas otaknya mbak Lina, ya Padahal Tuhan itu jauh melampaui otak manusia.. termasuk otaknya Lina Dahlan. Otak dan pemahaman manusia akan Tuhan cuma sebaskom dibandingkan dg Allah yg seluas Semesta Kalo mau mengimani Tuhan... buka hati dan pahami bukan cuma dibatasi pake logika otak, apalagi kalo otaknya terbatas :op Salam, AI *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] - Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan
[ppiindia] ILO: 19% Anak Bawah 15 Tahun Tak Bersekolah
http://www.gatra.com/artikel.php?id=85373 ILO: 19% Anak Bawah 15 Tahun Tak Bersekolah Jakarta, 13 Juni 2005 11:26 Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), Senin mengungkapkan, hasil survei tentang sikap masyarakat terhadap pekerja anak dan pendidikan menunjukkan, sekitar 19 persen dari anak-anak berusia sekolah (di bawah 15 tahun) tidak bersekolah. Dari jumlah itu, 71 persen responden yang tidak menyekolahkan anaknya mengaku faktor kemahalan biaya pendidikan sebagai alasan sekaligus hambatan utama. Temuan lain dari studi itu adalah bahwa biaya rata-rata untuk menyekolahkan seorang anak di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk satu tahun (termasuk transportasi dan seragam), setara dengan nominal dua hingga tiga bulan pendapatan kotor di tingkat upah minimum provinsi. Bila saja biaya pendidikan dapat dikurangi, tingkat putus sekolah akan dapat dikurangi, kata Kepala Penasehat Teknis ILO Patrick Quinn, Senin. Menurut Patrick, temuan survei terbaru ILO menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk mengurangi biaya pendidikan langsung maupun tidak terhadap keluarga-keluarga miskin. Survei ILO yang meneliti 1.200 keluarga di enam provinsi di Indonesia: Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan itu, mencari tahu tanggapan para keluarga miskin yang memiliki anak berusia setingkat pendidikan pertama dan rentan menjadi pekerja anak. Dari total responden yang didata, hanya 50 persen yang mengaku mengetahui kebijakan pemerintah tentang pendidikan wajib sembilan tahun bagi semua anak hingga berusia 15 tahun. Sekitar 39 persen responden masih mengacu kepada pendidikan wajib enam tahun (hingga menyelesaikan SD). Dalam survei, yang menandai Hari Internasional Menentang Pekerja Anak (12/6) itu, tetap ditemukan komitmen tinggi terhadap pendidikan, karena keluarga yang tidak menyekolahkan anak mereka (padahal termasuk kategori berusia sekolah) mengaku sangat berminat memberikan pendidikan layak. ILO sendiri menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Dunia sejak Juni 2002, sebagai upaya meningkatkan pengakuan terhadap keberadaan masalah pekerja anak serta mendorong gerakan global untuk menghapus bentuk praktik pekerja anak, terutama bentuk-bentuk terburuknya. Menurut data terakhir ILO, ada sekitar 250 juta pekerja anak yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Untuk Indonesia, data terbaru versi Survei Kesejahteraan Nasional (Susenas) tahun 2003 menunjukkan sebanyak 1.502.600 anak berusia 10-14 tahun bekerja dan tidak bersekolah, sekitar 1.621.400 anak usia 10-14 tahun lainnya tidak bersekolah dan membantu di rumah atau melakukan hal-hal lain. Menurut Susenas pula, jumlah pekerja anak dan putus sekolah terbesar terdapat di daerah pedesaan, dengan rincian 90,34 persen anak-anak perkotaan yang berusia 10-14 tahun berada di bangku sekolah, sementara hanya 82,92 persen anak-anak di pedesaan yang bersekolah. [TMA, Ant] [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] the power of Yin-Yang and SBY ... :)
Dino Patti Djalal, one of SBY's aide said that there is a * new game in town * that he calls * soft power * something that SBY might adopt in play with in the future. *** berdasarkan model kosmos menurut kitab-kitab persilatan karangan Asmaraman alias Khoo-Ping-Hoo - it might have been derived from Tao - di alam semesta ini ber operasi dua kekuatan (power), Yin dan Yang. Kalau hanya salah satu jenis power saja yang dominan, maka dunia ini bakalan enggak beres. Mungkin selama ini hanya hard power ( = Yang? ) yang di operasikan alias tenaga maskulin mangkanya yang ada hanya baku hantam dan kekerasan. Baik George Bush dan lawan-lawannya sama-sama terjebak menggukanan kekuatan Yang ini. Sedang power yang lain, the Yin, the Feminine power, kelupaan enggak dipergunakan. The Feminine Power is the one which is nurturing the life ... and not destroying it ... ===( ihsan h.m. )= http://groups.yahoo.com/group/indonesia_damai --- From: LEO TOBING Date: Mon Jun 13, 2005 8:36 am Subject: Indonesian President and the Soft Power --- http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0506/13/opini/1806887.htm - Oleh Dino Patti Djalal (Juru Bicara Kepresidenan) - SBY punya mainan baru ya? tanya seorang wartawan. Mainan apa? tanya saya heran. Ia menjawab setengah berkelakar, setengah serius , Soft power! Dewasa ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memang sering berpikir dan berbicara mengenai soft power, dan memang sudah waktunya. Setelah perang di Afganistan dan Irak, dan berlangsung ketegangan strategis di berbagai penjuru dunia termasuk Semenanjung Korea, Presiden SBY memandang perlu mengingatkan masyarakat dunia tentang pentingnya elemen power yang lain, selain kekuatan militer dan diplomasi koersif (apa yang disebut hard power). Berbeda dari hard power yang mengandalkan kekuatan, konsep soft power mengandalkan pendekatan persuasif dengan menggunakan aset ekonomi, kemasyarakatan, budaya, humaniter, pendidikan, iptek, dan sebagainya. Presiden SBY memilih tempat menarik untuk pertama kali menyampaikan pandangannya mengenai soft power, di Washington DC, ibu kota Amerika Serikat. Dalam pidato resmi di depan elite politik AS yang diorganisasi US-Indonesia Society (USINDO), Presiden SBY mengimbau AS agar lebih menekankan soft power ketimbang hard power dalam kiprahnya di kancah internasional. Di depan anggota Kongres, pejabat tinggi, pengusaha, dan pakar AS, Presiden SBY menyatakan, meski AS adalah negara adidaya yang kekuatan militernya tidak tertandingi, AS perlu lebih memproyeksikan soft power ketimbang hard power: The US has no shortage of soft power: in terms of culture, values, sports, entertainment, business, education, science and technology, living standard, media, the US has tremendous appeal to the international community. SBY mengingatkan, Remember: the use of soft power charms and disarms. Hard power, on the other hand, if it is used incorrectly, provokes resistance and, sometimes, resentment. Presiden SBY juga mengingatkan, governance tidak kalah penting dibanding demokrasi, dan toleransi-bahkan kadang lebih penting-dari freedom. Itulah bentuk-bentuk soft power yang perlu dikembangkan AS di masa depan. Uniknya, pidato SBY itu mendapat apresiasi luar biasa dari elite politik AS. Seusai pidato, Presiden SBY mendapat standing ovation hadirin, termasuk Senator Kitt Bond yang langsung bangkit dari kursi, memberi selamat Presiden SBY yang baru turun panggung. Terus menggema -- Dalam konferensi internasional komunitas pertahanan (dikenal dengan The Shangrila Dialogue) di Singapura 3-5 Juni lalu, PM Lee Hsien Loong juga menyerukan agar AS lebih menekankan soft power. PM Lee Hsien Loong menyatakan, AS perlu lebih menggunakan potensi soft power-nya dalam menarik opini internasional, memperbaiki mispersepsi, serta membangun kepercayaan dan kredibilitasnya, khususnya di kalangan dunia Islam. Keesokan harinya Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld dalam konferensi yang sama menyatakan sepenuhnya setuju, AS perlu mengedepankan soft power dalam pergaulan internasionalnya meski tetap bersikeras bahwa opsi militer tetap merupakan opsi terakhir. Diskusi setelahnya dengan Menteri Pertahanan Jepang dan Menteri Pertahanan Korea Selatan juga diselingi tema soft power. Tampak, soft power akan menjadi tema yang kian disorot dalam wacana strategis internasional. Indonesia dan soft power - Banyak kalangan menilai pesan Presiden Indonesia di Washington DC itu amat strategis dan fundamental, khususnya di tengah situasi dunia yang terus bergolak dan selalu dihantui politik kekerasan. Namun, pesan yang terkandung dalam pidato SBY itu sebenarnya juga berlaku bagi diri kita, yakni Indonesia perlu terus mengembangkan potensi soft power di masa datang. Dalam
[ppiindia] Watching Over You!!
Kalo di Indo Big Brothernya siapa yah?Microsoft Works With Government To Censor Chinese Blogs POSTED: 6:01 am CDT June 14, 2005 SHANGHAI, China -- The Web site may say Microsoft, but in China, Big Brother is still apparently watching. Computer users on Microsoft's MSN China portal get a scolding message any time they type in terms like democracy, freedom or human rights. The site then tells them to delete the prohibited words. Microsoft said it's cooperating with Chinese government efforts to censor language on blogs in the communist country, noting that's the requirement for offering services in China. It's not just politically sensitive words that aren't allowed. Obscenities and sexual references also are barred. However, the restrictions appear to apply only to the subject lines that users type in. Writing them into the text, with a less controversial subject heading, seems not to be a problem. Copyright 2005 by The Associated Press. All rights reserved. This material may not be published, broadcast, rewritten or redistributed. - Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - You care about security. So do we. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] French Farmers don't like free market. I don't blame them!
--Europe June 14, 2005 'We couldn't survive in a completely free market' By Adam Sage in Fignières NI_MPU('middle'); IN 1916 Léon Gellynck arrived in France from Belgium to take part in the Battle of the Somme. He survived and stayed on, marrying a local girl and starting a small dairy farm. It is still there a rectangular red-brick building on the edge of Fignières village and it is run by Léons grandson, Patrick. Its future is uncertain. Like most French farmers, M Gellynck, 47, depends on the Common Agricultural Policy (CAP) for a living. He says that his annual revenue after deducting his outgoings comes to about £20,000. Without subsidies, it would be nothing. We couldnt survive in a completely free market, he said, sitting with his wife, Elisabeth, also 47, in their small dining room. Wed just go out of business and so would every other farmer in France. A broad-shouldered man with a dark moustache and a welcoming smile, M Gellynck knows that any gains made by Tony Blair are likely to mean a loss of income on his 80-hectare farm. We are right behind Chirac on this one, he said. On the other side of the Rue de lÉglise in Fignières, the Gellyncks 30 black and white cows graze in a field dotted with cider apple trees. The herd produces 200,000 litres of milk a year a quota fixed under an EU system to keep up prices. It is bought by the yoghurt maker Yoplait. M Gellynck says that it costs him 0.22 (15p) a litre to produce the milk, and the price he now gets is scarcely more than that after a 20 per cent fall in the past year. He makes a profit from his cows only because Europe has guaranteed him a compensatory grant if the market price is below 0.30 a litre and this until 2009. Whats going to happen after 2009? I just dont know, he said. Following a 30 per cent fall in price, he earns 20,000 a year for his 30 hectares of wheat about what it costs him to produce it. That is after 12,000 of subsidies. His sugar beet fields represent a quarter of his revenue, because the price is supported by a quota system, but this system will be replaced in 2007 after the World Trade Organisation upheld a complaint from Third World producers. Its obvious were going to lose out again, M Gellynck said. The CAP, despite the subsidies, leaves him perplexed. He produces a pile of documents demanded by EU officials (five years of veterinary prescriptions, hygiene checks and bills). We spend one day a week filling in forms, he said. We have to save money all the time just to keep our heads above water these days. We put in 100 hours a week, Mme Gellynck said. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Zooropa?
Zooropa...vorspring ducrh technik, Zooropa...be all that you can be Be a winner, eat to get slimmer...dst. Kayaknya lagu U2 masih menjadi impian buat Europe! WHAT A BUMMER!!! Mari kita lihat kelanjutannya. June 14, 2005 Europe turmoil as treaty collapses By Philip Webster, David Charter and Anthony Browne TONY BLAIR and Jacques Chirac are set for an icy Paris showdown today after the Prime Minister accused the French President of living in the past and France lost its fight to save the ill-fated constitutional treaty. As their dispute over Britains EU budget rebate and the constitution took relations to their lowest point for years, Mr Blair responded to M Chiracs refusal to hold a joint press conference with him today by letting it be known that he would stage one on his own at the British Embassy in the French capital. NI_MPU('middle');In a fresh twist last night, Mr Blair was told publicly by Peter Mandelson, his close ally, that he must be prepared to reform the British rebate as part of a deeper rethink about the EU budget. In an intervention that some ministers described as unhelpful, the EU Trade Commissioner and fervent European pre-empted future negotiations by saying that it was wrong to ask the poorer accession states to pay for any part of the British rebate. He also admonished ministers for their neo-Thatcherite tone in dealing with Brussels, and said that it should change when Britain assumes the EU presidency next month if it wanted to make progress. The pressure on Mr Blair mounted last night when Gerhard Schröder, the German Chancellor, called on him to compromise in the budget dispute, but ruled out any big changes in the agricultural budget before 2013. He backed M Chiracs stand that the deal on agriculture done in 2002 could not be reopened, as Mr Blair had suggested. Herr Schröder said: We need to get our act together and strike a fair compromise where everybody needs to chip in. There was, however, a boost for Mr Blair when Herr Schröder backed Britains desire to see overall spending capped at 1 per cent of the EUs gross national income. Mr Blair and M Chiracs confrontation comes as the fallout from the French and Dutch rejections of the constitution began threatening EU policies across the board. Ministers shelved plans to press on with the ratification process, Britain intends to use its EU presidency to demand a radical overhaul of the Common Agriculture Policy (CAP), and several member states have begun questioning the pace of EU enlargement before Turkish membership talks. M Chiracs move over the press briefing was an unprecedented rebuff for a visiting prime minister. But Mr Blair, in Moscow for talks with President Putin, eschewed diplomatic niceties by directly attacking the French leaders intransigence. He accused M Chirac, by focusing attention on the rebate, of closing his ears to the message from his voters when they rejected the constitution. Mr Blair raised eyebrows on arriving in Berlin last night by going straight into lengthy talks with Angela Merkel, the conservative opposition leader who is well placed to defeat Herr Schröder in the general election in September. The Prime Minister appeared to be heading for victory in his efforts to get the constitution kicked into the longest possible grass. Foreign ministers yesterday abandoned plans to approve the constitution by the end of 2006, and left it to individual countries to decide whether to hold their referendums. The context of this discussion is one in which two countries have now voted against the EU constitution, Mr Blair said. Why? Because people in Europe did not feel that sufficient attention was being paid to their concerns about Europe and its future. Now, when we come to discussing the future financing of the EU, let us bear that in mind. And let us realise, therefore, that we cannot discuss the existence of the British rebate unless we discuss the whole of the financiang of the European Union. It is not that we approach this simply saying, Britain says no and that is an end to the discussion. We are happy to have this discussion. But it has got to be on a realistic basis and it cannot be on the basis that ignores the unfairness that gave rise to the existence of the British rebate. The future financing and reforms of Europe must mean fundamental changes, in particular in respect of the Common Agricultural Policy and the amount of the budget that it takes up each year. In Paris there was talk of bad blood between the two leaders. Philippe Douste-Blazy, the new French Foreign Minister, said that Britain had no alternative to dropping its refusal to trim the budget rebate that it has enjoyed since 1984. He said that the crisis in Europe caused by the French and Dutch rejection of the EU Constitution made it vital to show that the Union could settle its next six-year spending plan at this week's summit. We
[ppiindia] Terror fight revives Suharto-era might
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/GF15Ae01.html June 15, 2005 Terror fight revives Suharto-era might By Bill Guerin JAKARTA - Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono last week ordered the country's governors to revive the Regional Intelligence Coordinating Body (Bakorinda), a network of intelligence offices last used to quell dissent in the Suharto era, amid criticism that Indonesia's intelligence bodies had failed to anticipate terrorist attacks in the country. Under the plan, a new anti-terror agency will also be set up to coordinate all agencies currently involved in the national war against terrorism, namely the police, the military (TNI) and the National Intelligence Agency. Bakorinda will thus synchronize the anti-terror drive by the military, police and judiciary across Indonesia. Cynics might argue that the latest moves were prompted by the president's embarrassment that his meeting with US leader George W Bush in Washington last month almost coincided with the temporary closure of the US Embassy in Jakarta, in response to specific information of terrorist threats. But the real catalyst for the new push on the home front is likely to have been the May 28 market bombing in the mainly Christian town of Tentena, near Poso, Central Sulawesi. Twenty-two people died and dozens of others were injured in that blast, making it the deadliest bombing in Indonesia since the Bali bombings killed 202 people in 2002. Local officials have hinted that the Tentena bombing could have been politically motivated to justify a strong military presence in the area. The police, however, say it may have been the work of Islamic militants hoping to revive religious tensions in Central Sulawesi. Shortly after the anti-terror plan was announced, TNI chief General Endriartono Sutarto, unsurprisingly, gave his blessing to the proposed resurrection of Bakorinda. Asked about fears the new plans would bring back repressive government, Sutarto said: Which do you prefer, having such fears or losing lives. State Secretary Sudi Silalahi deemed the reinstatement of Bakorinda necessary and said it is not aimed at frightening people, but rather to improve the coordination among our security authorities. Threat to the region Australia has long been wary of its neighbor - the world's most populous Muslim country and the setting for Australia's own September 11, the Bali bombings, in which 80 Australians were killed. The Australian Department of Foreign Trade last week cited credible reports suggesting that plans by terrorists to carry out attacks in Indonesia were in advanced stages. The warning noted that the bomb attack outside the Australian Embassy on September 9, 2004, underscores that the threat to Australians in Indonesia is real. Police say Malaysians Noordin Mohammed Top and Azahari bin Husin, alleged key members of the al-Qaeda-linked Jemaah Islamiah (JI) Southeast Asian terrorism network, both of whom top Indonesia's most-wanted list, are currently recruiting people and planning another attack. Just last week Top's wife was sentenced to three years in jail for hiding him. Noordin and Top are believed to be among the perpetrators of a series of blasts in Indonesia, including those in Bali, the 2003 JW Marriott Hotel bombing in Jakarta that claimed 12 lives, and the blast near the Australian Embassy in September that killed 10. The usual suspects Lieutenant General Zen Maulani, head of the Coordinating Agency for National Intelligence (Bakin) from 1998-2000, has said on record that organizations such as Laskar Jihad, Front Pembela Islam, Laskar Jundullah and Laskar Hisbullah were not terrorist or extremist groups in the real sense; they were formed in response to the repression of Suharto's New Order regime and unfair and unjust treatment by the government. They have nothing to do with al-Qaeda or the US war on terrorism, claimed the general. This is the same man who preached to around 6,000 chanting followers crowded in and around a Solo (Surakarta) mosque to show their support for militant cleric Abu Bakar Ba'asyir prior to his arrest less than a week after the Bali bombings. Maulani disputed the allegations against Ba'asyir and told the gathered masses, This war against international terrorism is merely a tool to dominate the world oil sources. Ba'asyir, accused by the major powers of leading the JI, designated a terrorist organization by the United Nations Security Council, is presently serving a 30-month jail sentence for involvement in the conspiracy behind the Bali bombings. Washington and Canberra have accused Jakarta of letting the courts get in the way of fighting terrorism and lacking political will (see Indonesia's trial by terror, March 12). Yudhoyono, for his part, has said Indonesia would outlaw the JI if its existence could be legally proven and if its members were involved in terrorist acts. Under current
[ppiindia] Not friendly enough, Jakarta's man in Australia gets call to come home early
http://www.smh.com.au/news/World/Jakartas-man-in-Australia-called-home-early/2005/06/14/1118645811065.html?oneclick=true Not friendly enough, Jakarta's man in Australia gets call to come home early By Matthew Moore Herald Correspondent in Jakarta June 15, 2005 Imron Cotan . called back. Photo: Pat Scala Indonesia's controversial ambassador to Australia has been told to return home early, making way for the country's president to appoint a replacement who will better fit the new relationship between the two nations. Imron Cotan has been told he will be returning to a new position, having barely completed half of his three-year term that began in November 2003. President Susilo Bambang Yudhoyono's decision to bring him home in favour of his own candidate is a sign of the President's determination to strengthen ties with Australia. Dr Yudhoyono's spokesman, Dino Patti Jalal, would not say who would be taking over, but made clear it would be a person with a different style to the abrasive Mr Cotan, who is known to be disliked by the Department of Foreign Affairs. Whoever replaces him will definitely have to fit the new relationship and the new style of relations that have evolved between Indonesia and Australia and particularly the warm relations between President Yudhoyono and John Howard, Mr Jalal said. In visiting Australia this year, Dr Yudhoyono showed his determination to improve relations between the countries, which have been tested since by the outcry in Australia over the drugs conviction of Schapelle Corby. Australian-Indonesian relations have changed quite substantially recently and whoever succeeds Ambassador Cotan will have to fit into that new mould, Mr Jalal said. Mr Cotan was a very good diplomat who had a reputation for being active and vocal but Mr Jalal was not aware of any complaints about him. Before his appointment, Mr Cotan was acting ambassador for more than a year while the Indonesian parliament blocked the choice of former president Megawati Soekarnoputri, on the grounds that her candidate, Susanto Pudjamartono, was too soft on Australia. A group of MPs in the parliament's foreign affairs committee, including Djoko Susilo, successfully lobbied for Mr Cotan to get the job instead, arguing he would be a tougher critic of Australia. However, Mr Susilo said yesterday he no longer thought Mr Cotan was the best person to handle the tricky relationship with Australia. He regretted Mr Imron would be the third successive ambassador to leave Australia early. We found Imron is a tough guy . he's done a good job but his replacement must be someone who is more flexible, Mr Susilo said. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Re: Alkitab Elektronik (Utk Lina)
Can we all get along?! PLEASE!!! Free Thinker [EMAIL PROTECTED] wrote:Sayangnya, Lin Ketika lo baca Injil, otak lo secara otomatis cuma nyari bagian2 yg bisa elo cela. Jadi bacanya ga pake hati. Jelas aja semuanya jadi buruk. Dasar elo baca bukan pengen tahu, tapi pengen tahu KELEMAHAN injil. Please admit that deh... Elo pengen afirmasi bahwa Quran yang elo yakini emang paling bagus (dan sebetulnya sebelum baca yg lain atau bahkan sesudah baca yang lain pun, elo sudah sampe duluan pada keputusan bahwa Quran sudah yang paling top) Jadi, ga usah pake bilang dimasukin akal dulu deh. Agama apa sih yg bener2 masuk akal? Itu kan cuma masalah keyakinan dan keimanan aja. Bullshit deh ada yang bener2 bisa jawab pertanyaan manusia. Yg ada juga manusia yang nyocok2in dg agamanya. Gini lho, ternyata di agamaku ada jawabannya: bla.. bla.. bla.. Manusia kan selalu pengen ada pegangan. Pengen ada hiburan kalo nanti pas mati dia bukan cuma bangkai doang, tapi ada hidup yang lebih indah di akhirat. Padahal, siapa yang tahu? Seperti yg pernah gue bilang, emang ada yang sudah pernah pelesir ke neraka atau surga?? Kalo sudah ada, bagi2 pengalaman. Kalo belum ada, jangan terlalu ngotot agama sendiri paling bener. Semua agama punya janji indah masing-masing. Selamat berkeyakinan pada masing-masing agamanya. Jangan saling cela keyakinan orang lain. Urusin aja agama sendiri dulu. That's my point. Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Date: Tue, 14 Jun 2005 05:30:10 - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Alkitab Elektronik--Bangsa Pilihan?-- Gak beli kok, mbak...dipinjemin sahabatku yang Kristen. Dia pula yang suruh aku install ke kompiku. Alhamdulillah Gini mbak, ntah apa namanya aku juga gak tau. Tapi kalau aku ingin tau sesuatu or penasaran akan sesuatu...nantinya itu ..ada saja (disengaja or tidak)cara/jalan sehingga aku menemukan jawabannya, entah itu krn saya membeli sebuah buku, baca di koran or internet, or bertanya. Dari dulu tuh begitu. Ketika dulu saya ingin sekali punya Injil yang terjemahan lama tahun 60-an, ada saja teman yang tiba2 meminjamkannya. Nah ketika suatu waktu saya kepingin sekali punya kitab suci yang ada, at least bhs Inggris dan bhs Indonesia, dan ingin punya Injil yang ada Inggris dan Indonesianya dan yang ada bbrp mcm versinya, ada saja sahabat yang mau merelakan utk boleh ku install. Jadi aku punya AlQur'an elektronik dan Bible elektronik (tanpa harus beli). Jadi, saya pikir..petunjuk itu akan datang kalau kita ada 'niat'. Kalau menurut mbak Aris, open mind duluand Gusti Allah Ora Sare... Begitu cara saya belajar agama-agama. Akal saya bermain dulu, Ketika akal saya dah menerima, mudah masuk kedalam hati saya dan menjadi iman yang teguh. Kalau akal saya belum menerima, just left behind..first...krn saya akan mempertanggungjawabkan semua keimanan saya di hadapanNya. Wong gak masuk akal kok diimani? aku takut Tuhan nanya gitu, aku mesti jawab apa...:-) Ooo... jadi Tuhan yg diimani mbak Lina cuma sebatas otaknya mbak Lina, ya Padahal Tuhan itu jauh melampaui otak manusia.. termasuk otaknya Lina Dahlan. Otak dan pemahaman manusia akan Tuhan cuma sebaskom dibandingkan dg Allah yg seluas Semesta Kalo mau mengimani Tuhan... buka hati dan pahami bukan cuma dibatasi pake logika otak, apalagi kalo otaknya terbatas :op Salam, AI *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] - Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk.
[ppiindia] Tigers 'extinct in 10 years'
http://www.news24.com/News24/Technology/News/0,,2-13-1443_1720974,00.html Tigers 'extinct in 10 years' 14/06/2005 12:06 - (SA) Jakarta - Environmentalists have warned that the Sumatran tiger faces extinction within a decade unless effective measures are taken to protect the endangered species from poaching, local media said on Tuesday. According to Transtoto Handadhari, head of the Forestry Ministry's information centre, only 400 to 500 Sumatran tigers now remain in Indonesia. The Sumatran tigers' existence faces serious threats from poaching and illegal trading, the state-run Antara news agency quoted Handadhari as saying. Environmentalists have blamed illegal hunting, which claims some 50 Sumatran tigers per year, combined with rampant deforestation in Sumatra for the large cat's drastic drop in numbers. Unless effective measures are taken to protect the Sumatran Tiger, there is a possibility that they will become totally extinct in the next 10 years, Handadhari said. Based on existing government regulations, the Sumatran tigers (Panthera Tigris Sumatrae) have been classified as endangered species and are protected by law. The World Wildlife Fund for Nature (WWF) has said previously that at least 115 of the big cats were killed in Sumatra between 1998 to 2000. An investigation last year by WWF uncovered evidence that the trade in Sumatran tiger parts was flourishing in neighbouring Singapore, where tiger bones are prized as ingredients in traditional medicine. The Sumatran tiger is believed to be the last remaining sub-species of tiger indigenous to Indonesia. The Bali and Java tigers are believed to be extinct. - Sapa-dpa Edited by Ilse Arendse [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Bom dengan Deretan Teori
http://www.tempointeraktif.com/majalah/free/uta-1.html No. 16/XXXIV/13 - 19 Juni 2005 Kesehatan Bom dengan Deretan Teori Meski telah memeriksa 142 saksi, polisi belum mengungkap motif bom Tentena. Bom di rumah Abu Jibril menambah sejumlah misteri. SUASANA mencekam membekap Poso, Sulawesi Tengah, Jumat pekan lalu. Tak kurang dari 1.500 demonstran, laki-laki dan perempuan, mendatangi Markas Polres Poso. Terik matahari yang membakar kulit dan kehadiran sekompi Brimob bersenjata laras panjang tak mereka hiraukan. Massa yang berasal dari Forum Silaturahmi dan Perjuangan Umat Islam (FSPUI) terus bergerombol memprotes polisi yang dianggap main tangkap tersangka bom Tentena. Sambil meneriakkan Allahu Akbar, para demonstran merangsek maju. Mereka meminta polisi segera melepaskan tahanan. Polisi berlaku dholim, ujar Adnan Umar Arsal, Ketua FSPUI. Mereka asal tangkap. Laporan tentang aksi demonstrasi yang makin panas itu memaksa Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Polisi Aryanto Sutadi, turun tangan. Ia bergegas meninggalkan tamu yang sedang antre di ruang tunggu VIP Polda di Palu dan, dengan menumpang helikopter, langsung terbang ke Poso-280 kilometer dari ibu kota Sulawesi Tengah itu. Setelah terbang berputar-putar di atas Markas Polres Poso untuk memantau situasi, helikopter mendarat. Lantas, untuk meredakan ketegangan, Brigjen Aryanto Sutadi langsung menerima perwakilan demonstran. Ketua FSPUI Adnan Umar Arsal, yang menjadi juru bicara demonstran, meminta polisi membebaskan beberapa tahanan yang dituding terkait bom di Pasar Sentral, Tentena, Poso, dua pekan sebelumnya. Tak ada bukti kuat mereka pelaku pengeboman, ujar Adnan Umar. Setelah bernegosiasi 30 menit, polisi akhirnya melepas Abdul Rauf, Buchari, dan Risal. Ketiganya diciduk polisi di Poso setelah bom laknat meledak di Pasar Sentral, Tentena, Poso pada 28 Mei 2005 lalu. Sorak-sorai demonstran pun meledak saat ketiga tersangka melenggang keluar tahanan Polres Poso. Pembebasan itu tak membuat tahanan polisi menjadi kosong melompong. Masih belasan orang yang mendekam karena dicurigai terlibat dalam peledakan dua bom yang merenggut 22 jiwa di Tentena. Rupanya aksi teror yang terjadi saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Amerika, Vietnam, dan Jepang itu telah membuat polisi seperti kebakaran jenggot. Selama seminggu setelah kejadian, Polda Sulawesi Tengah sibuk memblokir seluruh jalan keluar Poso. Semua kendaraan yang lewat ditelisik tanpa kecuali. Polisi juga menebar jaring ke beberapa titik yang dicurigai. Tak kurang dari 142 saksi diperiksa maraton di Polres Poso dan Polda Sulawesi Tengah. Sebagian besar saksi diciduk polisi dari rumah masing-masing. Kini tinggal 13 orang yang mendekam di tahanan polisi. Kami punya bukti awal yang cukup, ujar Brigjen Aryanto Sutadi, Kapolda Sulawesi Tengah. Mereka sudah berstatus tersangka. Di antaranya adalah Drs. Hasman, 48 tahun, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (LP) Poso. Polisi mengaku menemukan serbuk senyawa bom di pakaian dan kepala Hasman. Tak puas dengan temuannya, polisi menelisik setiap sudut ruang di LP Poso. Hasilnya: Ada bengkel tempat pembuatan bom yang meledak di Tentena, ujar Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar. Polisi juga mengaku menemukan senjata api rakitan di LP Poso. Mungkinkah LP Poso menjadi pabrik bom? Wartawan Tempo Darlis Muhammad pekan lalu menelusuri pelbagai pojok penjara yang terletak di tengah Kota Poso itu. Di bengkel penjara, tempat para narapidana mengasah keterampilan mengelas dan mengolah besi, masih teronggok sejumlah potongan besi. Ada juga peralatan las yang masih berfungsi. Polisi menduga bengkel berukuran 8x4 meter itu telah disulap Hasman menjadi tempat meracik bom. Meski masih menerima order pembuatan pagar dan teralis besi, bengkel las itu kini sepi aktivitas. Mokhamad Sukron, pegawai Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia yang 11 tahun bertugas di LP Poso, mengatakan kecil kemungkinan peracikan bom dilakukan di bengkel las LP Poso. Ruangan bengkel yang relatif terbuka akan mempersulit pembuat bom. Soalnya, penjaga penjara kerap berseliweran memantau aktivitas narapidana di bengkel. Penjaga khawatir pelbagai peralatan bengkel digunakan untuk melarikan diri. Selain itu, penghuni dan sipir penjara berasal dari kelompok Islam dan Kristen. Kalau ada satu pihak yang membuat bom, ujar Mokhamad Sukron, pasti akan dicurigai kelompok lain. Mengenai temuan senjata rakitan di plafon penjara oleh polisi, Sukron menawarkan penjelasan menarik. Menurut Sukron, saat kerusuhan berdarah pada Mei 2000 menerjang Poso, beberapa ruangan dan sel penjara dijadikan tempat pengungsian. Jumlah pengungsi yang berlindung di balik tembok penjara cukup banyak, mencapai tiga ribu orang. Akibatnya jatah beras narapidana untuk dua bulan pun ludes disantap pengungsi hanya dalam tempo seminggu. Ketika itu banyak pengungsi yang membawa senjata api rakitan dan pelbagai senjata tajam. Bisa jadi, yang
[ppiindia] Bakorinda bukan Hidupkan Cara Lama
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/6/15/n2.htm Bakorinda bukan Hidupkan Cara Lama Jakarta (Bali Post) - Kapolri Jenderal Pol. Da'i Bachtiar menyambut baik rencana pemerintah untuk membentuk Badan Koordinasi Intelijen Daerah (Bakorinda). Menurutnya, pembentukan lembaga itu merupakan sebuah kebutuhan, setelah berbagai upaya untuk mendeteksi aksi teror hasilnya kurang memuaskan. Kapolri menjelaskan, hampir tidak mungkin suatu deteksi dini terhadap ancaman teror hanya dilakukan oleh satu lembaga saja. Polri tidak akan mampu bekerja sendiri, tanpa dukungan lembaga lain. ''Untuk mendeteksi teror secara dini, harus dilakukan sinergi dan kerja sama dengan badan atau instansi lain,'' kata Da'i, Selasa (14/6) kemarin. Kerja sama itulah yang perlu diwadahi dalam Bakorinda. Meski Bakorinda mempunyai kewenangan untuk melakukan deteksi dini terhadap aksi teror, kewenangan untuk melakukan penyidikan terhadap para pelaku teror sebaiknya tetap dipegang Polri. ''Sudah ada undang-undang yang mengatur instansi-instansi yang berhak mengambil tindakan hukum, seperti Polri. Undang-undang Terorisme memberikan tugasnya kepada penyidik, penyelidik, tetapi instansi lain hanya memberikan kontribusi,'' tegasnya. Sementara itu, Direktur Eksekutif Demos Asmara Nababan melihat Bakorinda merupakan pengejawantahan atau bentuk baru dari Bakorstanasda (Badan Koordinasi Stabilitas Nasional Daerah). Jika badan itu diwujudkan, sama halnya negara ini telah mengulang kembali kekejaman dan pembatasan kemerdekaan masyarakat seperti yang pernah terjadi pada rezim orde baru. Mantan anggota Komnas HAM itu menilai rencana pembentukan Bakorinda itu berlebihan. ''Itu bukan perencanaan yang responsif, tetapi hanya sebagai sikap reaksioner pemerintah terhadap peledakan bom di Tentena,'' kata Asmara. Menurutnya, wacana itu harus diukur untung-ruginya terhadap pertumbuhan demokrasi dan pengormatan HAM. Harus dikaji secara serius. ''Saya melihat Bakorinda justru penghambat proses demokratisasi dan HAM,'' katanya. Sampai sekarang ini, kontrol terhadap kinerja intelijen sangat lemah. Intelijen saat itu dipakai untuk menopang kepentingan kelompok dan kepentingan penguasa. Jangan sampai hal itu terjadi lagi dengan dibentuknya Bakorinda yang tugas dan fungsinya mirip dengan Bakorstanasda di era orde baru. ''Bagaimana bisa mengontrol kegiatan Bakorinda agar tidak digunakan untuk kepentingan kelompok, kepentingan orang, dan kepentingan penguasa. Tidak ada akuntabilitas terhadap hal itu,'' katanya. Padahal, yang diperlukan saat ini adalah menata intelijen negara ini agar lebih hebat dalam mendeteksi berbagai kegiatan terorisme, bukan membentuk badan baru yang justru dipakai untuk kepentingan penguasa dengan mengorbankan proses demokrasi dan penghormatan terhadap HAM. ''Sampai sekarang saja, belum ada undang-undang untuk menata sistem intelijen kita,'' katanya menambahkan. (kmb5/kmb7) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Jangan Biarkan Pihak Lain Mengeruhkan Suasana
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/6/15/o2.htm Jangan Biarkan Pihak Lain Mengeruhkan Suasana ADA sebuah kebiasaan di masyarakat kita yaitu berbenah diri dan waspada setelah ada kejadian/musibah. Penyesalan datang selalu terlambat. Kewaspadaan akan kendor kembali jika keadaan dirasa aman. Untuk itu yang patut disadari oleh kita bersama adalah bahwa keamanan atau rasa aman menjadi sebuah kebutuhan mendasar dalam setiap gerak kehidupan kita. Dia ibarat makan dan minum, selalu dibutuhkan. Bisa dibayangkan bagaimana kita hidup dan beraktivitas dalam kondisi tidak aman dan dalam tekanan perasaan waswas, tentu hasil dan kinerja aktivitas kita terganggu juga. Pengacau, teroris atau apa pun namanya selalu melihat celah kondisi ini dengan cara menciptakan keresahan, ketegangan, dan adu domba di tengah masyarakat, dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita mereka. Mari kita ingat, bangsa ini sudah menjadi korban adu domba selama kurang lebih tiga abad pada masa penjajahan dulu. Bukankah ini sudah cukup menjadi pelajaran kita bersama? Jadi jangan biarkan ada pihak lain yang leluasa mencoba bermain dan mengeruhkan suasana di tengah masyarakat yang multikultur, multiras, agama dan suku. Karena begitu kita pecah, orang lain akan masuk mengendalikan semuanya. Menjadi tugas kita bersama menghidupkan kembali pengamanan swakarsa/swadaya di lingkungan sendiri, seperti misalnya kegiatan ronda dan siskamling. Karena tidak cukup rasanya hanya mengandalkan pihak berwajib (kepolisian) yang kita ketahui perbandingan jumlah anggota pihak berwajib dengan jumlah masyarakat yang harus dilindungi sangatlah besar. Yang perlu diingat juga adalah kewaspadaan (rasa jengah) harus datang dari dalam hati masing-masing anggota masyarakat. Buka mata, buka telinga terhadap segala kegiatan yang dilakukan oleh orang asing yang tinggal di sekitar lingkungan kita. Jika mencurigakan, segera lapor ke pihak berwajib. Pemilihan kepala daerah kali ini semoga memunculkan pemimpin yang peduli dan care juga dengan keselamatan, ketenteraman, dan keamanan warganya. Made Jaya Wiryawan Jl. A.Yani No.145 Denpasar barat [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Terkait Dugaan Korupsi di Depag, Polri Blokir Rekening Rp 684 Miliar
Refleksi: Salah satu cara untuk mengurangi korupsi ialah Departemen Agama [Depag] dibubarkan. Dijamin Alloh akan gembira apabila Depag didepak, karena duit negara bisa disalurkan ke sektor-sektor yang lebih berguna bagi masyarakat, antara lain pemberantasan busung lapar. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/15/utama/1818745.htm Terkait Dugaan Korupsi di Depag, Polri Blokir Rekening Rp 684 Miliar Jakarta, Kompas - Pihak Kepolisian Negara RI telah memblokir sebuah rekening senilai Rp 684 miliar terkait dengan penyidikan kasus dugaan korupsi dana penyelenggaraan haji 2001-2005 oleh Departemen Agama. Namun, hingga Selasa (14/6) kemarin polisi belum menetapkan seorang tersangka pun dalam kasus yang telah diadukan Koalisi Reformasi untuk Penyelenggaraan Haji pada Januari 2004 itu. Pemblokiran rekening tersebut disampaikan Wakil Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Soenarko D Ardanto, Selasa siang. Penyidik sudah memblokir dana berjumlah Rp 684 miliar, yang tersimpan dalam sebuah rekening, kata Soenarko di Kantor Badan Reserse Kriminal Polri. Dana tersebut berasal dari dua sumber, yakni Dana Abadi Umat (DAU) dan Dana Kesejahteraan Karyawan (DKK) Depag sejak tahun 2003. Dana di pos DAU tercatat Rp 600 miliar, sedangkan di pos DKK sebanyak Rp 84 miliar. Menurut Soenarko, pemblokiran itu dilakukan karena mekanisme penyimpanan DAU- yang berasal dari dana sisa penyelenggaraan ibadah haji-sejak tahun 2003 tidak berjalan sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam undang-undang (UU). UU dimaksud adalah UU Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. Dalam Pasal 1 Butir 16 UU tersebut ditegaskan bahwa sisa biaya penyelenggaraan ibadah haji harus dimasukkan ke rekening DAU. Dalam hal ini, sampai tahun 2002 penyimpanan sisa dana haji berjalan dengan baik, atau tidak ada masalah. Total simpanan sisa dana haji sampai tahun 2002 ada Rp 11 miliar. Tetapi, setelah tahun 2002 atau sejak tahun 2003 sisa dana itu tak dikelola sebagaimana mestinya, atau dikelola sendiri. Nilainya Rp 684 miliar itu. Itulah yang diblokir, kata Soenarko. Saat ditanya siapa pemilik rekening tersebut, Soenarko enggan menjawab. Demikian pula saat ditanya lebih jauh soal apakah pemilik rekening itu seseorang (pribadi) atau lembaga (institusi). Kasus korupsi dana penyelenggaraan haji diadukan Koalisi Reformasi untuk Penyelenggaraan Haji ke Mabes Polri awal tahun 2004. Setelah Tim Koordinasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tastipikor) dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kasus tersebut kemudian ditangani tim itu. Namun, karena sejak awal kasus ini telah ditangani penyidik Badan Reserse Kriminal Polri, Ketua Tim Tastipikor Hendarman Supandji menyerahkan penyidikan kasus ini kepada Polri. Hendarman pada 23 Mei lalu menyatakan, ia menargetkan pemberkasan perkara ini akan selesai dalam tiga bulan ke depan. Hingga akhir Mei lalu sudah empat orang yang dipanggil penyidik Polri sebagai saksi, yakni HS, MAR, HEYS, dan HT. Hendarman juga berharap dalam dua pekan mendatang penyidik sudah berhasil menetapkan tersangka (Kompas, 25/5). Selasa kemarin, saat dimintai konfirmasi mengenai harapan Ketua Tim Tastipikor agar saat ini Polri sudah menetapkan tersangka, Soenarko menjawab, Hasil yang saya sampaikan tadi adalah hasil final hingga tadi (Selasa siang-Red). (ADP) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Risiko Konversi Rumah Sakit Publik Menjadi Perusahaan
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/15/opini/1817832.htm Risiko Konversi Rumah Sakit Publik Menjadi Perusahaan TIDAK banyak yang menyadari bahwa dalam satu bulan terakhir ini sesungguhnya tengah terjadi perebutan konsep perubahan RS pemerintah, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, menjadi BUMN/BUMD atau Badan Layanan Umum (BLU). Perebutan konsep perubahan RS vertikal di bawah kendali Depkes berdasar pada pemenuhan UU BUMN Tahun 2003. Konsep BLU diatur dalam UU Perbendahaan Negara Tahun 2004. Perubahan ini akan berdampak besar pada keadilan dan kesejahteraan rakyat yang tidak banyak disadari. Selain karena desakan UU BUMN, secara ringkas perubahan RS pemerintah menjadi BUMN atau BUMD didasarkan pertimbangan sempit dan satu dimensi yaitu keleluasaan (otonomi) pihak manajemen untuk melakukan kreativitas dan berespons terhadap (sebagian kecil) demand masyarakat. Proponen RS berbentuk BUMN menjagokan bahwa konversi RS menjadi perusahaan akan meningkatkan mutu pelayanan tanpa membahas konsekuensi biaya bagi masyarakat. Sesungguhnya, mutu pelayanan dapat ditingkatkan melalui banyak cara seperti memberikan otonomi luas kepada manajemen tanpa mengubah badan hukum, cara pembayaran, cara pendanaan, penetapan dan penegakan standar, dan kontrol masyarakat serta pemerintah. Argumen perubahan status badan hukum akan meningkatkan mutu pelayanan merupakan pandangan yang terlalu sempit dan terlalu menyederhanakan. Pandangan yang sempit ini bisa dimaklumi karena pihak manajemen dan pihak pengambil keputusan pada umumnya tidak memahami berbagai aspek kebijakan publik kesehatan. Para pengambil keputusan dan pendukung kebijakan ini bisa jadi tidak melakukan studi komparatif kebijakan publik di berbagai negara atau hanya mengikuti arus korporatisasi dan privatisasi beberapa sektor tanpa memahami kebijakan kesehatan secara utuh. Kebijakan kesehatan adalah keputusan yang multidimensi, yang seharusnya tidak hanya memuaskan satu pihak dan menguntungkan sekelompok orang, khususnya pihak manajemen rumah sakit. Perlu diingat bahwa RS pemerintah adalah milik publik dan dibangun dengan uang publik. Karena itu, keputusan perubahan harus melibatkan perwakilan masyarakat luas dan diuji melalui paparan kepada publik untuk diperdebatkan plus-minusnya. Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang dan kewajiban negara sebagaimana diamanatkan UUD Pasal 28H (1) dan Pasal 34 (3). Rumah sakit adalah alat pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan seperti diatur dalam UU Otonomi Daerah yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Pasal 34 UUD 1945. Sementara BUMN dan Perseroan Terbatas adalah alat ekonomi yang peraturan perundangannya mengacu pada Pasal 33 UUD 1945. Menggunakan alat ekonomi dalam mengatur RS sama halnya menggunakan topi sebagai alas kaki atau menggunakan sepatu sebagai topi. Sangat bertentangan! Karena misinya sangat berbeda! Mencampur adukan alat ini dalam kebijakan publik bidang kesehatan menunjukkan sempitnya pemahaman pengambil kebijakan. Mendasari kebijakan publik perubahan RS hanya berdasarkan tingkat kekayaan pemerintah daerah dan rakyat di daerah, seperti yang diajukan beberapa proponen RS perusahaan, menunjukkan sempitnya analisis. Pelayanan kesehatan berbeda dengan pelayanan jasa transportasi, perbankan atau jasa lainnya yang memang tidak menimbulkan bahaya yang menyengsarakan rakyat jika rakyat tidak memperoleh pelayanan. Pelayanan kesehatan memiliki sifat uncertainty, efek penderitaan bahkan kehilangan nyawa, dan-yang terpenting-tidak berkaitan dengan kemampuan ekonomi rakyat. Sifat uncertainty menyebabkan tidak seorang pun tahu kapan ia butuh pelayanan rumah sakit dan berapa biaya yang harus disiapkannya. Oleh karena itu, argumen bahwa perubahan RS pemerintah menjadi PT yang diimbangi dengan jaminan bagi penduduk miskin di daerah kaya, sama sekali tidak relevan. Penduduk yang tidak miskin pun bisa jadi miskin, begitu ia sakit. Pemiskinan terjadi karena biaya rumah sakit yang mahal, kehilangan mata pencarian, dan pembayaran pelayanan yang tidak perlu akibat RS dikendalikan dengan pertimbangan ekonomi semata. Tidak ada jaminan bahwa penduduk suatu daerah yang kaya akan selalu mampu membayar tagihan rumah sakit. Membuat matriks bentuk badan hukum atas dasar tingkat kekayaan pemda dan rakyatnya, dapat dipastikan akan melanggar hak-hak rakyat (bukan hanya yang miskin) atas pelayanan kesehatan, bahkan atas hak hidupnya. Jika RS pemerintah menjadi perusahaan, yang berarti tidak ada anggaran langsung pemerintah ke RS dan menjadikan pertimbangan ekonomi sebagai kendali, dapat dipastikan bahwa tarif RS akan naik. Di Jakarta, RSCM (yang berkehendak menjadi Perum atau PT Persero) sudah memasang tarif Rp 40.000 sekali konsul rawat jalan. Rakyat mana yang mampu membayar! Sudah pasti keluarga sopir taksi, pegawai rendahan yang tidak mendapat jaminan dari
[ppiindia] Gizi Generasi Televisi
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/15/opini/1818284.htm Gizi Generasi Televisi Oleh Tan Shot Yen SAYA terenyak ketika sopir taksi yang saya tumpangi mengeluh. Uang dua puluh ribu rupiah yang dibawanya pulang habis dalam sehari untuk jajanan kedua anaknya yang masih di bangku SD. Lebih mencengangkan lagi ketika ia menyebutkan berbagai merek jenis makanan kemasan yang menjadi favorit anak-anak itu. Mereka sudah tidak pernah mau menyentuh sayur kecuali dipaksa dan diancam. Aneka rasa makanan dalam aneka kemasan menawan merambah warung-warung kecil. Paha ayam dan irisan sayur hijau-cukup berupa gambar pada bungkusnya-serta pernyataan diperkaya oleh mineral dan zat gizi ampuh mendongkrak nilai jual. Padahal, kompleksitas kebutuhan gizi manusia jelas melampaui angka yang tertera. Pernah, seorang artis cilik dalam iklan televisi menepis buah jeruk asli demi dagangan terbarunya: serbuk minuman artifisial beraroma jeruk. Masalah busung lapar pertama-tama adalah masalah ketidakadilan ekonomi. Situasi ini diperparah dengan terpesonanya pemerintah oleh investasi pelbagai produk industri pangan. Bukan hanya abai terhadap tanggung jawabnya menyediakan pangan bersubsidi bagi kaum miskin dan memberikan pendidikan pangan yang adil serta mendasar (baca: bebas kepentingan investasi produk industri pangan), pemerintah juga tidak lagi mencermati hasil-hasil penelitian tentang korelasi produk teknologi pangan dan dampaknya di kemudian hari. Kenyang semu Saat ini pemenuhan kebutuhan gizi manusia sehat bersumber dari alam tergilas keberingasan investasi industri pangan. Pasar banjir oleh refined foods dengan segala risikonya, termasuk meningkatkan penyakit kardiovaskuler, menekan daya kekebalan tubuh, mencetuskan reaksi peradangan tersembunyi dan rasa sakit kronis. Sudah bertahun-tahun Barry Sears-pakar biokimia dan nutrisi-menjadi musuh bebuyutan industri pangan Amerika Serikat karena pemaparannya. Dengan minimnya pengetahuan tentang makanan sehat, bagaimana masyarakat dapat membuat pilihan bijak? Terpesona akan tayangan iklan makanan, bangsa yang kini lebih mahir menonton televisi ketimbang membaca menjadi ladang subur bagi tumbuhnya makanan dagang. Seorang ibu akan merasa lebih berdosa bila tak mampu membeli susu dan biskuit anjuran iklan ketimbang memberi dua potong tempe dan sepiring sayur bayam yang bisa dikonsumsi tiga kali sehari. Pernah seorang ibu miskin bersikukuh memberikan susu kaleng kepada anak balitanya. Jadilah satu sendok teh bubuk susu terlarut dalam dua ratus cc botol bayi! Tidak ada kebijakan dan intervensi pemerintah saat ini yang sanggup membendung komersialisasi pangan menyesatkan, bahkan pantas dituding sebagai salah satu penyebab malnutrisi. Minimnya informasi mengenai sumber pangan sehat yang terjangkau semua lapisan jelas mencerminkan kekalahan food for health dalam perang melawan food for commerce yang tengah mengambil korban rakyat jelata. Malnutrisi tidak lagi melanda mereka yang sungguh-sungguh miskin, tetapi juga yang miskin pengetahuan kesehatan sebenarnya, yang sirna oleh simulacra kecanggihan sains. Kita sibuk mencari virus baru atau mutasinya sebagai penyebab penyakit yang tiba-tiba mencuat menjadi perhatian massa. Mengapa tidak mencermati pertanyaan ini: Bagaimana daya tahan tubuh manusia diserang? Bukan suatu kebetulan bahwa dalam rentetan penyakit virus-sebutlah SARS, flu burung, demam berdarah dengue, polio-ujungnya mendapat gong besar: busung lapar. Daya tahan kekebalan tubuh menderita secara kronis hingga anjlok ke titik paling rendah-dan saat itu serangan penyakit mendera. Sirnanya keprofesian Kita berada di puncak kejenuhan antara keserakahan dalam bentuk komersialisasi dan tuntutan alam yang senantiasa menghendaki kesetimbangan serta harmoni. Simulacra menggiurkan tengah mengenyangkan perut bangsa ini, dari lapisan massa yang kurang berpendidikan hingga mereka yang berprofesi pemberi jasa pelayanan masyarakat. Berbagai masalah kesehatan tidak lagi ditangani melalui cara berpikir rasional yang dapat dipertanggungjawabkan. Pemenuhan prosedur menjadi jauh lebih utama. Padahal, begitu banyak prosedur masih bertabrakan dengan berbagai kepentingan. Wajar jika seorang ibu perlu membawa pulang bayinya yang busung lapar dari rumah sakit hingga mati di rumah karena biaya rumah sakit sudah tak tertanggungkan. Rumah sakit dalam hal ini selalu tampak benar. Mereka punya surat sakti: tanda tangan pasien menolak rawat atau pulang paksa. Apa pun alasannya. Sistem pelayanan kesehatan dan pemerintah pun terbebas dari tanggung jawab moral. Kepentingan komersial meluluhlantakkan aspek moral dan pelayanan yang bersifat lege artis (sesuai dengan keprofesian). Privatisasi Rumah Sakit Umum Daerah adalah fenomena terpentalnya pemerintah sebagai penyelenggara public service dalam kinerja infrastruktur, untuk lalu terperangkap dalam laissez faire. Horornya: privatisasi dianggap dengan sendirinya meningkatkan kualitas. Caranya,
[ppiindia] Antara Keamanan dan Ketakutan
MEDIA INDONESIA Rabu, 15 Juni 2005 Antara Keamanan dan Ketakutan Oleh: Benny Susetyo, Forum Disk Diskusi Media Group ADA yang mengejutkan kita semua ketika Menteri Dalam Negeri menyatakan akan mengaktifkan pamswakarsa sebagai antisipasi atas ancaman teroris. Mendagri M Ma'ruf mengharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat mengaktifkan fungsi sistem pengamanan swakarsa, terutama untuk mengantisipasi dan mendeteksi ancaman terorisme (Media Indonesia, 11/6). Kita terkejut karena pola pengamanan swakarsa (pamswakarsa) yang pernah dipakai pada zaman Orde Baru akan diaktifkan lagi. Hanya kali ini dalihnya ialah untuk membantu koordinasi dan memperlancar tugas intelijen di daerah dalam rangka mengantisipasi terorisme. Padahal, pada masa lalu pola pamswakarsa banyak dikecam karena sering menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam menghadapi rakyat. Indra J Piliang (MI, 13/6) dalam tulisannya bahkan menyatakan ide itu sebagai gelombang teror baru. Menurutnya, dengan rencana pembentukan pamswakarsa, Desk Antiteror Depdagri, dan Bakorinda, pemerintah sebetulnya kian meminggirkan ruang-ruang partisipasi sosial dan modal sosial yang sudah tersedia. Justru pemerintah semakin menunjukkan agenda-agenda terbuka dan tersembunyi untuk mengendalikan ruang-ruang itu. Yang terjadi ialah kian menjauhnya pemerintah dari publik. Kegundahan tersebut tentu sangat beralasan, bukan saja mengingat sejarah pamswakarsa yang kelam, tetapi juga membuat kita tidak merasa aman (malahan merasa takut). Pamswakarsa di masa lalu justru membuat rasa aman hilang dan tertukar dengan rasa takut. Dengan begitu, jelas fungsi pamswakarsa melenceng jauh dari kenyataannya. Kalau dalihnya karena situasi Pilkada 2005 yang relatif kurang menguntungkan, apakah dengan pamswakarsa situasi bisa lebih menguntungkan? Jika sungguh-sungguh pamswakarsa hadir di sekitar kita, kita takut demokrasi yang sudah setengah jadi ini kembali mundur ke belakang. Ruang publik kita semakin hancur karena bakat dari 'tentara swasta' ini adalah intelijen. Tugas intelijen sering bukan untuk menyelidiki, melainkan untuk meneror. Bukan hanya itu, kita membangkitkan kembali budaya teror dan kekerasan. Harus diperhatikan betul pengalaman di masa lalu atas pamswakarsa ini. Banyaknya kekerasan politik yang terjadi selama masa transisi Indonesia sering terjadi justru akibat mobilisasi massa melalui pamswakarsa. 'Tentara swasta' ini menjadi tunggangan kepentingan politik tertentu dan bisa dibelokkan ke mana penguasa suka. Mereka menjadi korban atas pengingkaran elite terhadap demokrasi, yakni pengingkaran bahwa nilai demokrasi hanya bisa tumbuh jika terdapat ruang publik yang luas bagi masyarakat untuk berkreasi. Kalau dalihnya yakni bom di Tentena, travel warning negara maju, bom di rumah Abu Jibril, Pilkada 2005, pamswakarsa bukan jawaban yang terlalu tepat. Kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini masih bisa dikendalikan aparat keamanan yang ada. Ide untuk mengaktifkan kembali pamswakarsa ini seolah-olah ingin menyatakan betapa tidak amannya negara ini, atau betapa kacau balaunya bangsa ini sehingga aparat keamanan yang ada saja tidak berhasil mengatasi. Ini ironis karena di tengah upaya untuk merehabilitasi nilai-nilai demokrasi justru nilai-nilai untuk memperluas ruang gerak rakyat semakin dibatasi. Justru, menghidupkan pamswakarsa merupakan upaya menghidupkan kembali akar-akar kekerasan sebagaimana terjadi di masa lalu. Ide itu bertentangan dengan cita-cita luhur demokrasi untuk membuat masyarakat semakin dewasa dan bertanggung jawab atas ketenteraman negeri ini. Rencana pembentukan pamswakarsa, Desk Antiteror Depdagri, dan Bakorinda merupakan ide negara untuk membuat masyarakat aman, namun realitasnya masyarakat semakin takut mengingat pengalaman masa lalu, dan pengalaman adalah guru terbaik! Negara terlalu pintar untuk membolak-balik fakta sosial. Yang menakutkan dibilang aman, dan yang aman dibilang menakutkan. Demokrasi Indonesia semenjak dahulu didera berbagai macam istilah 'pengamanan', namun kenyataannya adalah 'penakutan'. Misalnya, Bakorstanas yang lahir pada 5 September 1988, yang didirikan sebagai pengganti Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) melalui Kepres No 29/1988. Memang Bakorstanas itu fungsinya lebih lunak daripada Kopkamtib yang memiliki kewenangan luar biasa untuk mengatur langkah-langkah demi menciptakan stabilitas keamanan negara. Namun melalui badan ini, justru demokrasi dibuat mati kutu. Pada perjalanannya, justru fungsi 'untuk mengatur langkah-langkah demi menciptakan stabilitas keamanan negara' demikian terdistorsi sebagai alat kontrol politik Orba atas lawan-lawannya, serta untuk mengatasi pelbagai problem politik yang muncul. Oleh karena itu, semenjak kemunculan lembaga ini, masyarakat benar-benar merasakan ketakutan, karena wewenang kelembagaan yang seolah-olah tak terbatas. Kekuasaannya mencakup masalah politik keamanan, partai politik, demonstrasi mahasiswa,
[ppiindia] Reaktivasi Pamswakarsa, untuk Apa?
MEDIA INDONESIA Rabu, 15 Juni 2005 Reaktivasi Pamswakarsa, untuk Apa? Oleh: Reza Indragiri Amriel, alumnus Psikologi Forensik The University of Melbourne PEMERINTAH berencana mengaktifkan kembali program pengamanan swakarsa (Pamswakarsa) di seluruh daerah dengan tujuan untuk meredam meluasnya aksi terorisme. ''Negara kita mau aman atau tidak?'' demikian retorika Sekjen Depdagri saat menjawab pertanyaan wartawan yang waswas akan meruyaknya kembali watak-watak represif ala Orde Baru (Media Indonesia, 11/6). Jelas, dengan seruan semacam itu, pemerintah tengah melempar sebuah jaminan bahwa keberadaan Pamswakarsa akan memberi pengaruh positif terhadap membaiknya kondisi keamanan dalam negeri. Pengaktifan kembali Pamswakarsa di tengah situasi domestik yang kacau-balau, pantas dikritisi. Secara teoritis, pada dasarnya, unit-unit pengamanan masyarakat dapat disinergikan untuk menghasilkan kekuatan yang lebih besar dan terpadu dalam rangka menghadapi berbagai gangguan kamtibmas di Tanah Air. Desentralisasi kepolisian yang lebih mendekatkan polisi ke masyarakat, sebagai misal, dapat diajukan sebagai formula guna menjaga agar unit-unit Pamswakarsa itu tetap terkendali (Urgensi Desentralisasi Polri, Media Indonesia, 1/2). Akan tetapi, rencana pemerintah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang keamanan melalui kegiatan Pamswakarsa tampaknya tidak didukung dengan pertimbangan ilmiah yang lebih memadai. Reaktivasi Pamswakarsa tidak ubahnya sebuah solusi praktis (baca: ecek-ecek) yang dimaksudkan untuk mengatasi problem kronis. Dikhawatirkan, mirip program-program instan yang tidak terkendali lainnya-termasuk jaring pengamanan sosial, makan gratis di warteg, gerakan disiplin nasional, perizinan becak di Jakarta, pemberdayaan loper koran, dan sejenisnya, alih-alih bertahan dan berfungsi efektif, pengaktifan Pamswakarsa hanya berlangsung sesaat. Bahkan, lebih kontraproduktif lagi, setelah sekian banyak uang dialokasi untuk program ini, yang muncul kemudian justru ekses negatif berupa ancaman baru terhadap keamanan masyarakat. Pesimisme penulis terhadap efektivitas Pamswakarsa didasarkan pada hal-hal sebagai berikut. Pertama, pola kerja antara aparat keamanan (polisi) dan masyarakat dalam konteks pengamanan dapat ditelaah dan diprediksi dengan berpedoman pada asumsi 'dilema keamanan'. Menurut asumsi ini, manakala masyarakat merasa kian jauhnya kehidupan mereka dari kondisi aman, dan pada saat yang sama polisi juga dianggap tidak mampu memberikan jaminan akan rasa keamanan, masyarakat akan menggiatkan inisiatif mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka akan rasa keamanan itu. Problemnya, dalam situasi di mana kewaspadaan masyarakat meningkat, aparat keamanan justru 'terlena' yang diikuti dengan menurunnya daya kendali mereka atas bidang yang sesungguhnya menjadi objek tugas mereka. Di'ambil alih'nya tanggung jawab keamanan semacam di atas yang diduga akan berlangsung pascareaktivasi Pamswakarsa. Hilangnya wibawa dan sense of responsibility aparat polisi, sehingga membiarkan para 'pak ogah' dan pasukan-pasukan pengamanan parpol tetap beraksi di hadapan mereka, adalah bukti konkret kebenaran asumsi dilema keamanan. Dengan demikian, kegiatan Pamswakrasa hanya dapat dioperasionalkan apabila kepolisian (selaku pengoordinasi program pengerahan kekuatan sipil) memiliki cukup kewenangan dan keberanian sekaligus konsistensi untuk menjalankan otoritasnya. Kedua, tingginya antusiasme khalayak luas untuk bergabung ke dalam kelompok-kelompok Pamswakarsa, seperti yang marak setelah runtuhnya rezim Orde Baru, dapat diterjemahkan sebagai manifestasi masif atas kebutuhan akan kekuasaan (need for power). Kebutuhan ini baru dapat diaktualisasikan secara efektif jika tiap-tiap pihak mempunyai perbendaharaan pengetahuan dan pengalaman yang memadai. Tidak terpenuhinya persyaratan tersebut dapat menjadi bumerang. Studi-studi psikologi perkembangan menunjukkan bahwa banyak individu (khususnya remaja) yang mengalami frustrasi akibat tidak sebandingnya kebutuhan akan kekuasaan dengan pengetahuan dan pengalaman mereka dalam mengekspresikan serta memenuhi kebutuhan itu. Lebih lanjut, ketika instansi-instansi formal di bidang keamanan berupaya mengorganisasi mereka agar segala tindakannya tetap dalam koridor legal, langkah instansi-instansi itu justru dapat dipersepsi sebagai halangan bagi individu-individu tadi dalam 'memperoleh' pengetahuan dan pengalaman baru. Perilaku menyimpang pun, tak pelak, timbul sebagai bentuk respons terhadap 'halangan-halangan' tersebut. Konkretnya adalah digunakannya dalih 'atas nama keamanan' sebagai rasionalisasi untuk mengamuflase tindak-tanduk abusive, baik vertikal maupun horizontal. Dinamika seperti diuraikan di atas semakin potensial terjadi di Indonesia, karena tampaknya tidak ada persyaratan mendasar, apalagi spesifik, yang harus dipenuhi oleh mereka yang berminat mendirikan atau bergabung ke dalam sebuah kelompok Pamswakarsa. Mudah
[ppiindia] Warga Wae Mulu gagal panen
http://www.indomedia.com/poskup/2005/06/15/edisi15/1506flo1.htm Warga Wae Mulu gagal panen Ruteng, PK Masyarakat Desa Wae Mulu, Kecamatan Wae Ri'i, Kabupaten Manggarai, mengalami gagal panen akibat rendahnya curah hujan tahun ini. Kondisi ini telah dilaporkan kepala desa setempat kepada Penjabat Bupati Manggarai, WFH Nope, agar menyikapinya dan meringankan beban penderitaan masyarakat di desa itu. Kepala Desa (Kades) Wae Mulu, Hendrikus Hadin, menyampaikan hal ini saat ditemui Pos Kupang di Wae Mulu, Senin (13/6). Kita sudah melaporkannya kepada pemerintah kabupaten melalui surat Nomor: 042.2/22/V/2005. Dalam surat kita beberkan data sekitar 71 warga dari Lingko Rembong, Kalo, Macing Coca, Kako, Ndengeng, Bangka Nderu, Jong, Mereng dan Lingko Neong, menderita gagal panen akibat curah hujan yang kurang. Warga menderita lapar karena hasil pertanian mengalami gagal panen. Kami sudah melaporkan kepada Pemkab Manggarai, papar Hadin. Dia menjelaskan, lahan persawahan di Wae Mulu mengandalkan curah hujan sebab distribusi air dari irigasi Wae Racang, Wae Ngencung tidak bisa menjangkau persawahan Wae Mulu. Warga hanya mengandalkan curah hujan atau tadah hujan. Karena curah hujan rendah sehingga hasil tanam gagal panen, katanya. Tokoh masyarakat Wae Mulu, Stanis Jata, mengatakan, yang menderita rawan pangan akibat gagal panen bukan hanya 71 kepala keluarga, tetapi semua warga Wae Mulu. Pemkab Manggarai harus menyikapinya dan menyelamatkan masyarakat desa ini, tambahnya. Menyikapi kasus ini, Pemkab Manggarai telah membentuk tim yang terdiri dari bimas ketahanan pangan, dinas perkebunan, dinas permukiman dan prasarana wilayah (Kimpraswil), bagian ekonomi dan dolog telah meninjau semua lokasi persawahan Wae Mulu. Pemkab Manggarai telah menyikapi kasus gagal panen dengan membantu beras untuk rakyat miskin (raskin) termasuk kepada warga Wae Mulu. Untuk sementara kita bantu raskin, ujar Kepala Bagian Ekonomi, Yulius Hendriques, dan Kepala Dolog Manggarai, Solemen Tanoel. Selain bantuan raskin, pemerintah memperbaiki saluran irigasi agar bisa meninggikan permukaan air pada saluran dan membangun saluran tanah menjadi saluran permanen. Total dana yang disiapkan Rp 143 juta. Kami sudah mengalokasikan dana dan tahun ini mulai dikerjakan, kata staf teknis Dinas Kimpraswil Manggarai, Ola Pelealu. Penjabat Bupati Manggarai, WFH Nope, S.H, M.Si, yang ditemui terpisah menegaskan, Pemkab Manggarai menyikapi masalah gagal panen yang dialami masyarakat, namun yang terpenting laporan yang disampaikan berdasarkan fakta lapangan. (lyn) Nope tindak tiga orang camat Ruteng, PK Penjabat Bupati Manggarai, WFH Nope, S.H, menindak tiga orang camat yang menjadi tim sukses paket calon bupati dan calon wakil bupati Manggarai dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Manggarai. Tiga camat yang ditindak, yaitu Camat Poco Ranaka, SH, Camat Satar Mese, LN, dan Camat Sambi Rampas, ZN. Hal ini disampaikan Penjabat Bupati Manggarai, WFH Nope, kepada Pos Kupang di Ruteng, Sabtu (11/6). Dia menyampaikan hal ini ketika ditanyai Pos Kupang tentang tindakan yang dilakukan Pemkab Manggarai terhadap camat yang terlibat tim sukses. Saya sudah minta camat membuat surat pernyataan. Mereka sudah mengakui perbuatannya. Hanya Camat Satar Mese yang tidak mengakui perbuatannya. Namun, secara prinsipil saya sudah mengambil tindakan atas perbuatannya yang melanggar aturan karena terlibat dalam politik praktis, katanya. Sebagai penjabat bupati, demikian Nope, pihaknya menyikapi semua laporan yang masuk termasuk yang diajukan panwas kecamatan bahwa tiga camat menjadi tim sukses salah satu calon bupati. Dua camat masing-masing, Camat Poco Ranaka dan Camat Sambi Rampas sudah mengakui perbuatannya sehingga saya minta keduanya membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Jika masih mengulangi perbuatan yang sama, akan diambil tindakan tegas termasuk mobil dinas akan ditarik, tegasnya. Nope mengatakan, pihaknya telah berulangkali menegaskan kepada pegawai negeri sipil (PNS) agar menjaga netralitas dalam pilkada yang ditunjukan dalam sikap dan tindakan. Hanya dengan bersikap netralitas, demikian Nope, PNS dapat menghargai setiap peraturan yang telah ditetapkan. Saya tindak tegas PNS yang terlibat. Saya tidak main-main dengan mereka, sebab sebagai penjabat, saya bertanggung jawab, katanya. (lyn) Djidon lantik 13 pejabat eselon Labuan Bajo, PK Penjabat Bupati Manggarai Barat (Mabar), Drs. Djidon de Haan, M.Si, melantik 13 pejabat eselon III dan IV lingkup Pemerintah Kabupaten Mabar. Ke-13 pejabat yang dilantik terdiri dari delapan pejabat eselon III, dan lima pejabat eselon IV. Pelantikan dilakukan di Aula Setda Mabar, Senin (13/6). Djidon pada kesempatan itu mengatakan, sistem pemerintahan saat ini memperhatikan
[ppiindia] Audit Biaya pada Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/15/opini/1817829.htm Audit Biaya pada Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin Hasbullah Thabrany KOMPAS 25 Mei 2005, halaman 10 dan 17 memuat dua berita kecil tentang Kuota Askes yang membebani rumah sakit dan tentang Pemda DKI yang berutang Rp 32 miliar ke rumah sakit. PADA minggu-minggu yang sama, DPR Komisi IX juga melakukan rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan berbagai pihak terkait membahas masalah jaminan kesehatan keluarga miskin, baik langsung seperti yang dikerjakan oleh Askes maupun yang tidak langsung seperti yang diberikan oleh rumah sakit publik (RSP). Mengikuti dan mencermati berbagai berita dan argumen tentang pelayanan masyarakat miskin ini, tampak jelas bahwa para pelaku tidak memiliki suatu dasar (platform) berpikir dan bekerja yang sama. Sesungguhnya para pelaku adalah aparat pemerintah, baik pusat maupun daerah, yang seharusnya sama-sama berpikir dan menjalankan fungsi memberikan pelayanan kepada rakyat. Akan tetapi, tampaknya para pelaku melihat dirinya sebagai pemilik suatu institusi dan karenanya merasa dirugikan secara ekonomis oleh pelaku yang lain. Askes mengeluh bahwa dana yang dimiliki, dari iuran pegawai negeri yang terlalu kecil untuk menjamin pelayanan yang komprehensif dan dari iuran pemerintah untuk masyarakat miskin yang hanya Rp 5.000 per jiwa per bulan. Padahal, sejak dimulainya jaminan kesehatan masyarakat miskin, sudah banyak sekali kasus kanker, bedah jantung, hemodialisa (cuci darah), dan lain-lain yang menghabiskan biaya besar sekali untuk tiap orang. Sebagai contoh, di Jawa Tengah selama Januari-Maret 2005 sudah ada 140 orang miskin yang dibiayai untuk hemodialisa. Dengan dua kali hemodialisa saja per minggu dengan biaya Rp 400.000 per kali, maka untuk Jawa Tengah saja dibutuhkan dana Rp 448 juta sebulan. Padahal jumlah masyarakat miskin yang terdata belum semua. Kasus kekurangan dana yang sama juga dikeluhkan untuk program asuransi kesehatan pegawai negeri yang harus membayar operasi jantung yang di Jakarta bisa menghabiskan Rp 150 juta per pasien. Rumah sakit pusat maupun daerah mengeluh bahwa pembayaran oleh Askes, berdasarkan tarif yang ditetapkan bersama oleh Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri, terlalu kecil. Besarnya tarif ini memang bukan usulan rumah sakit dan karenanya pihak rumah sakit menyatakan bahwa mereka harus menerima tarif yang ditetapkan Askes. Akibatnya, rumah sakit pemerintah (pusat maupun daerah) mengeluh merugi atau harus mensubsidi Askes miliaran rupiah. Berita Kompas tanggal 25 Mei halaman 17, misalnya, menyatakan bahwa Pemda DKI berutang Rp 32 miliar ke rumah sakit di Jakarta. Jika diusut lagi, akhirnya para pelaku melemparkan lagi kesalahan kepada pihak pemerintah yang tidak mengalokasikan dana yang cukup. Pihak departemen atau dinas kesehatan akan melemparkan lagi masalah ini kepada pihak rumah sakit yang tidak transparan, yang boros, yang moral hazard, dan sebagainya. Lucunya, semua pelaku yang saling mengeluhkan satu dengan yang lainnya adalah aparat pemerintah atau kuasi pemerintah, baik sebagai pegawai dinas kesehatan, rumah sakit, Departemen Kesehatan, atau Askes. Tidak jelas apakah negara ini memang sudah dikotak-kotakan seperti itu dengan masing-masing mempunyai hak dan tanggung-jawab sendiri-sendiri yang lepas dari tanggung jawab bersama untuk melayani rakyat. Bagi masyarakat, sikap saling menyalahkan atau melempar tanggung-jawab tersebut sungguh membingungkan. Masyarakat mengetahui bahwa semua pelaku adalah pihak pemerintah dan rumah sakit sama-sama sudah mendapat gaji pegawai, dana alat, dan bahan medis, serta keperluan administrasi lainnya dari APBN/APBD. Kalau RS merugi dan harus mensubsidi jumlah dana sebanyak itu, dari mana RS pemerintah tersebut mendapatkan dana untuk subsidi (istilah yang sesungguhnya tidak tepat)? Logikanya, kalau rumah sakit bisa memiliki piutang Rp 32 miliar ke pemda, atau mensubsidi selisih dana yang katanya seharusnya Rp 20.000 per orang miskin per bulan, berarti RS pemerintah itu punya dana untuk menutupi kerugian atau subsidi tersebut. Dari mana? Pernyataan merugi dan mensubsidi bisa jadi dinilai oleh masyarakat atau pemeriksa bahwa rumah sakit tersebut kini memang punya dana besar tetapi tidak tercatat. Masalahnya sering kali apa yang diungkap sebagai rugi dan subsidi sesungguhnya hanyalah hitungan di atas kertas dengan berbagai asumsi. Sering kali argumennya adalah kalau dihitung atas dasar biaya satuan, tarif yang berlaku, dan berbagai kalau lainya. Biaya satuan suatu pelayanan sangat tergantung dari berapa besar biaya input yang dimasukan untuk menghitung biaya satuan tersebut. Bukankah gaji dokter, gaji pegawai, pembelian alat, dan bahkan sebagian biaya operasional sudah dibayar pemerintah! Sebagian obat sering kali diresepkan dan ditebus oleh pasien atau dijamin terpisah di apotek! Lalu, di mana ruginya? Biaya operasional termasuk jasa medis dan jasa paramedis, karena
[ppiindia] Politico in Absurdum!
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/15/opini/1818283.htm Politico in Absurdum! - Catatan atas Kasus Supriono Oleh Donny Gahral Adian POLITIK itu absurd! Orang-orang kecil selalu diperlakukannya bak debu: halus dan tak teraba. Sosoknya selalu ditiup oleh isu-isu besar seperti pilkada, korupsi KPU, reshuffle kabinet, dan lain sebagainya. Contohnya adalah kasus Supriono yang menggendong jenazah anaknya di kereta listrik. Kemiskinan membuatnya tak mampu menyelamatkan nyawa anaknya. Tak kalah mengiris, ia pun tak mampu membeli kain kafan, apalagi menyewa mobil jenazah untuk membawa sang putri ke pekuburan. Saya yakin kasus itu bukan yang pertama. Namun, meminjam refleksi sosiolog Pierre Bourdieu, isu itu bukan komoditas semiotik yang laku di pasar bahasa politik dewasa ini. Persoalan kemiskinan kota bukan hal yang baru. Namun, entah mengapa para politisi sepertinya tak jua menggubrisnya. Di mata mereka kemiskinan sekadar data tak bernyawa. Sebagaimana layaknya data, ia tak berbicara tentang kematian dan air mata. Politisi lupa bahwa kemiskinan bukan sekadar rendahnya pendapatan. Kemiskinan adalah bentuk-bentuk ketakmampuan seperti malnutrisi, kelaparan, dan putus sekolah. Hal-hal seperti itu lepas dari pembacaan berjarak mereka. Celakanya lagi, manajemen informasi yang buruk membuat politisi semakin rabun jauh atas realitas sosial yang berkecamuk di bawah. SAYA berpendirian bahwa politik semestinya melampaui yang ekonomi. Sebagai bentuk tindakan, ia lepas dari segala konstrain ekonomi. Namun, berpijak pada kasus Supriono, prinsip-prinsip ekonomi justru bekerja secara sempurna di dalam raga politik. Alih-alih membela yang miskin, para politisi menghabiskan masa jabatannya guna menumpuk pelbagai modal simbolik. Modal yang nantinya dipakai guna mempertahankan atau mengangkat posisi politisnya. Itulah yang terjadi sekarang. Pengetahuan tentang kondisi sosial yang ada bukan digunakan untuk mengubah keadaan. Itu dijadikannya modal budaya demi keuntungan politis di kemudian hari. Celakanya, isu kemiskinan kota bukan modal yang bisa dikonversi menjadi posisi politik yang lebih baik. Bagaimana dengan partisipasi publik? Sebagai teoretisasi mutakhir dalam berdemokrasi, konsep itu sungguh memikat. Namun, pada kenyataannya tidak semua partisipasi digubris. Suara publik yang didengar adalah suara yang paling laku di pasar politik. Entah sudah beberapa kali kemiskinan kota disuarakan di hadapan para pengambil kebijakan. Namun apa tindak lanjutnya? Penggusuran demi penggusuran bak gelombang menghapus hak si miskin atas tempat bernaung. Hak atas tempat tinggal dikalahkan oleh isu politik yang lebih besar: pendapatan daerah. Si miskin bukanlah subyek pajak yang menjanjikan. Bisakah kita berharap pada pilkada? Sekilas, akuntabilitas demokratis pengambil kebijakan berarti keberpihakan. Jarak politis yang tadinya tersekat oleh partai sekarang lapang sudah. Rakyat akan memilih pengambil kebijakan yang paling berpihak pada kebutuhannya, bukan kebutuhan partai. Persoalannya, manusia berubah. Habitus politik yang mengambil pola transaksi ekonomi akan membentuk disposisi sang politisi baru. Pada gilirannya, rakyat pun gigit jari menyaksikan para politisi berbalas retorika yang tidak mereka mengerti. Inilah kesulitan saat politik semata dipahami sebagai perebutan kekuasaan lewat fasilitas demokratis. Sementara untuk apa kekuasaan itu diperoleh tetap tak tercerna sempurna di benak para politisi. Kekuasaan bukan simpul mati. Ia mesti luwes untuk digunakan demi kepentingan orang banyak. Dan dari sekian banyak orang itu, mereka yang paling tidak beruntung mesti mendapat prioritas. Demokrasi memang memberi batasan politis bagi kekuasaan. Namun, kekuasaan bukan sekadar membatasi atau dibatasi. Kekuasaan mestilah produktif, kreatif, dan inovatif dalam menyelesaikan segala persoalan yang menyangkut harkat dan martabat manusia. SAAT ini kita tak membutuhkan politisi yang bertekuk lutut di bawah dominasi ekonomi. Kita membutuhkan mereka yang berani mendobrak habitus ekonomi dengan mengangkat isu-isu yang tak laku di pasaran politik ke permukaan. Meminjam refleksi Bourdieu, politisi mesti berani mengeksplorasi kemungkinan perubahan realitas sosial yang ada dengan mendekonstruksi citraan dominan tentangnya (Bourdieu, Language and Symbolic Power, 1995: 128). Realitas kemiskinan adalah salah satunya. Mereka harus berani berlaku bidáh dengan menyodorkan visi, utopia atau proyek yang bercorak subversif. Misalnya, mereka mesti berani mengusung isu tak populer seperti keharusan rumah sakit melakukan subsidi silang untuk membiayai pengobatan si miskin. Politisi subversif mesti siap ditinggalkan. Sebab, ia tidak berbicara dalam bahasa yang dimengerti politisi kebanyakan. Namun, target politisi subversif bukan popularitas yang juga berarti karier. Target utamanya adalah memperkenalkan pada politik sebuah kosakata baru: etika kepedulian. Kepedulian tidak mengangkat segala yang
[ppiindia] Tunggak galian C, rekanan tidak diberi pekerjaan
http://www.indomedia.com/poskup/2005/06/15/edisi15/1506flo3.htm Tunggak galian C, rekanan tidak diberi pekerjaan Ende, PK Kontraktor yang tidak melunasi pajak galian C tidak akan diberi proyek yang dikelola dinas atau instansi lingkup Pemerintah Kabupaten Ende. Pelunasan pajak galian C merupakan salah satu kriteria yang wajib dilakukan rekanan/kontraktor. Demikian ditegaskan Bupati Ende, Drs. Paulinus Domi, saat ditemui Pos Kupang di gedung DPRD Ende, Sabtu (11/6). Bupati Domi ditemui terkait sikap 34 kontraktor belum melunasi pajak galian C dari pekerjaan tahun 2004. Sebelumnya, Kepala Badan Pangawas (Banwas) Ende, Anton David Dala, mengaku, menerima surat dari Dinas Pertambangan dan Energi Ende karena ada 38 kontraktor tidak membayar galain C. Namun setelah diperiksa, empat di antaranya sudah membayar. Badan Pengawas (Banwas) Ende menyarankan kepada bupati agar pengusaha yang belum membayar galian C dipertimbangkan untuk tidak mendapatkan pekerjaan proyek di lingkup Pemkab Ende. Bupati Domi mengaku, daftar rekanan yang belum melunasi pajak galian C sudah ada di tangannya. Saya sudah menerima daftar rekanan yang belum melunasi pajak galian C. Pemkab Ende akan menyurati mereka agar melunasi sesegera mungkin karena hak mereka sudah diterima sehingga harus melaksanakan kewajiban pajak galian C, tegas Domi. Bupati Domi menyatakan, pelunasan pajak galian C merupakan salah satu kriteria untuk mendapatkan pekerjaan yang dikelola pemerintah. Ini bukan mem-black list (masuk daftar hitam), tapi kita tangguhkan karena motivasi membayar galian C rendah. Kalau terpaksa membayar juga akan dipertimbangkan karena membayar dengan maksud mendapatkan pekerjaan, tandas Domi. Bupati Domi berjanji akan menyurati setiap dinas, badan atau instansi agar melihat kontraktor yang belum melunasi galian C. Diberitakan sebelumnya, 34 kontraktor yang mengerjakan proyek tahun anggaran 2003 dan 2004 hingga kini masih menunggak pajak galian C dengan total nilai Rp 77.955.318,00. Meski sudah diberikan surat pemberitahuan agar kontraktor membayar tunggakan itu, tapi baru empat kontraktor yang melunasinya. (ira) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Cheng Ho, Islam, dan Indonesia
http://www.suaramerdeka.com/harian/0506/15/opi3.htm Cheng Ho, Islam, dan Indonesia Oleh: Sumanto Al Qurtuby TAHUN 2005 ini merupakan tahun yang sangat istimewa bagi masyarakat Tionghoa di belahan bumi mana pun tak terkecuali Indonesia. Sebab pada tahun ini genap 600 tahun pelayaran kolosal tokoh legendaris Tiongkok Cheng Ho sejak menginjakkan kaki pertama tahun 1405. Untuk menyambut ulang tahun ke-600 pelayaran Cheng Ho ini, masyarakat Tionghoa mengadakan berbagai aktivitas baik sosial, intelektual sampai ritual. Di Singapura juga akan digelar The Third International Conference of Institutes Libraries for Chinese Overseas Studies tanggal 18-20 Agustus mendatang yang tujuan utamanya juga untuk mengenang sang maestro Cheng Ho. Acara ini diselenggarakan kerja sama Universitas Ohio, Departemen Luar Negeri Singapura dan International Cheng Ho Society. Kebetulan, oleh panitia saya diundang sebagai salah satu pembicara di forum tersebut guna mempresentasikan tentang Cheng Ho, Islam dan Indonesia. Kenapa panitia dalam hal ini Prof. Dr. Leo Suryadinata meminta saya menyampaikan tema di atas? Sebab menurutnya, sejarah Cheng Ho tidak bisa dilepaskan dengan Islam dan Indonesia. Historisitas Cheng Ho memang tidak bisa dilepaskan dengan Islam dan Indonesia yang dulu Nusantara. Cheng Ho memang layak untuk dikenang. Kisah pelayarannya tidak hanya menorehkan jejak sejarah yang mengagumkan di setiap negara yang dilaluinya ( laporan khusus Time di bawah tajuk The Asian Voyage: In the Wake of the Admiral, August 20-27, 2001) tetapi juga telah mengilhami ratusan karya ilmiah baik fiksi maupun non-fiksi serta penemuan berbagai teknologi kelautan-perkapalan di Eropa khususnya pascapenjelajahan sang maestro. Legenda Sinbad Sang Pelaut yang begitu populer di Timur Tengah juga diinspirasi oleh kisah legendaris Cheng Ho. Di Indonesia, terutama Jawa, juga terdapat jejak historis yang tak terbantahkan sebagai pengaruh misi muhibah Cheng Ho. Selain itu, juga cukup banyak berbagai karya sastra yang bertutur tentang Cheng Ho/Sam Po Kong seperti yang ditulis Remy Silado. Cerita lisan Dampu Awang yang begitu kuat di masyarakat pesisir utara Jawa juga disinyalir merupakan pengaruh dari legenda itu. Siapakah Cheng Ho sehingga pengaruhnya begitu besar? Cheng Ho sebetulnya adalah nama yang diberikan oleh Cheng Tzu atau Chu Teh yang lebih populer dengan sebutan Yung Lo, kaisar ke-3 Dinasti Ming yang berkuasa dari tahun 1403 sampai 1424. Nama asalnya adalah Ma Ho, lahir 1370 M dalam keluarga miskin etnis Hui di Yunan. Hui ini adalah komunitas muslim Tionghoa campuran Mongol -Turki. Karena jasanya dalam turut mengudeta Kien Wen, akhirnya Ma Ho diberi jabatan penting oleh Kaisar Yung Lo sebagai pemegang komando atas ribuan abdi dalem di Dinas Rumah Tangga Istana yang melayani kaisar sebagai polisi rahasia (Seagrave, 1999). Ini merupakan jabatan sangat berpengaruh bukan seperti penunjukan Paus atas kepala baru Opus Dei Vatikan. Sebagai bukti kepercayaan sang kaisar pada Cheng Ho, ia diberi mandat untuk memimpin ekspedisi laut sebagai Commander in Chief lewat sebuah dekrit kerajaan (Imperial Decree). Sementara wakil dan sekretaris masing-masing dipegang oleh Laksamana Muda Heo Shien (Husain) dan Ma Huan serta Fei Shin (Faisal). Bertindak sebagai juru bahasa Arab, selain Ma Huan yang memang mahir berbahasa Arab juga Hassan, seorang imam di bekas ibukota Sin An (Changan). Dalam menjalankan politik diplomasi laut ini, Kaisar Yung Lo mengeluarkan armada berjumlah 62 kapal besar dengan 225 junk (kapal berukuran lebih kecil) dan 27.550 orang perwira dan prajurit termasuk di dalamnya ahli astronomi, politikus, pembuat peta, ahli bahasa, ahli geografi, para tabib, juru tulis dan intelektual agama. Kisah itu kemudian ditulis antara lain di Ming Shi (Sejarah Dinasti Ming). Sejak 1405, awal mula Cheng Ho mengadakan pelayaran sampai wafatnya, 1433 ia telah mengadakan pelayaran selama 7 kali dan mengunjungi lebih dari 37 negara: dari berbagai pelabuhan di Nusantara dan Samudra Hindia sampai ke Sri Langka, Quilon (Selandia Baru), Kocin, Kalikut, Ormuz, Jeddah, Magadisco dan Malindi. Dari Campa hingga India, dan dari sepanjang Teluk Persia dan Laut Merah hingga pesisir Kenya. Dilihat dari kuantitas dan waktu, ekspedisi Cheng Ho jauh melampaui para pengembara mana pun di Eropa: Chistopher Columbus, Vasco da Gama, Ferdinand Magellan, Francis Dranke dan lain-lain. Karena prestasinya yang luar biasa menjadikan Cheng Ho semakin dimitoskan dan diberi julukan kaisar sebagai Ma San Bao (Ma Si Tiga Permata). Julukan ini merupakan plesetan dari sejenis ungkapan sayang Tionghoa. Dalam komunitas Tionghoa dewasa ini lepas dia seorang muslim atau tidak, tokoh Cheng Ho ini menjadi semacam tokoh mitologi yang diagungkan. Ia tidak hanya dipuja dan dikagumi sebagai seorang Bahariwan Agung tetapi juga disembah sebagai dewa di berbagai kelenteng dengan sebutan Sam Po Kong terutama oleh penganut agama
[ppiindia] Nasib Nelayan di Titik Kritis
SUARA KARYA Nasib Nelayan di Titik Kritis Oleh Suhana Rabu, 15 Juni 2005 Lengkaplah sudah penderitaan nelayan Indonesia saat ini. Belum lepas dari permasalahan penangkapan, pembunuhan dan pembakaran nelayan Indonesia oleh Australia dan perebutan wilayah tangkap ikan, kini para nelayan kembali dibohongi oleh pemerintahnya sendiri. Janji pemerintah untuk memberikan dana kompensasi kepada nelayan akibat dari kenaikan harga BBM kini sirnalah sudah. Karena keputusan pemerintah dan Panitia Anggaran DPR yang mengalokasikan dana kompensasi hanya untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur pedesaan. Padahal dampak kenaikan harga BBM tersebut sangat memukul aktivitas para nelayan. Para nelayan umumnya saat ini sudah menggunakan bahan bakar campuran antara minyak tanah dan solar sebagai bahan bakar untuk mesin perahunya. Akibatnya beban nelayan pun akan semakin meningkat karena biasanya mesin kapal dengan bahan bakar campuran tersebut tidak dapat bertahan lama. Sehingga kalau hal ini tidak dapat diselesaikan dengan baik maka dikhawatirkan dalam beberapa bulan ke depan para nelayan Indonesia tidak akan dapat melaut lagi karena mesin kapal mereka mengalami kerusakan. Sehingga dikhawatirkan akan semakin memperparah kemiskinan nelayan di seluruh wilayah Indonesia. Padahal saat ini saja dari 47 juta (24 persen) penduduk miskin di Indonesia, sekitar 27 juta di antaranya adalah mereka yang hidup di pesisir, yakni nelayan dan keluarganya. Pembela Nelayan Mandul Di tengah titik kritis tersebut, nelayan Indonesia saat ini terkesan hanya berjuang sendiri. Organisasi-organisasi yang mengatasnamakan pembela nelayan, baik organisasi pemerintah dan non pemerintah terkesan membiarkanya saja. Di saat para nelayan memerlukan peran mereka dalam memperjuangkan nasibnya yang semakin terjepit organisasi pembela nelayan tersebut mengalami kemandulan. Mandulnya organisasi pembela nelayan tersebut akan semakin memperparah nasib nelayan Indonesia. Karena para nelayan akan semakin kesulitan dalam menyampaikan aspirasinya. Padahal peran nelayan sampai saat ini sangat besar sebagai penyedia protein hewani bagi masyarakat dan pembangunan sektor kelautan Indonesia. Pertumbuhan rumah tangga nelayan yang semakin rendah akan berdampak terhadap ketersediaan konsumsi ikan di masyarakat Indonesia. Sehingga keinginan bangsa Indonesia untuk meningkatkan konsumsi ikan di masyarakatnya akan sulit terpenuhi. Pada tahun 1991, konsumsi pangan per kapita per hari yang berasal dari ikan di Indonesia baru mencapai 31 gram. Sementara Jepang sudah mencapai 98 gram per hari, Srilanka, Myanmar dan Thailand masing-masing telah mencapai 39,7 gram per hari, 43,6 gram dan 57,4 gram. (FAO, 1991). Dengan melihat hal tersebut, keberadaan para nelayan dalam pembangunan nasional mutlak diperlukan adanya. Hal ini karena ikan atau hasil laut, sungai dan danau yang diambil atau ditangkap oleh nelayan mempunyai peran strategis bagi penyediaan protein untuk memenuhi salah satu kebutuhan esensial manusia. Selain itu, apa yang dihasilkan oleh nelayan itu merupakan bagian esensial manusia bagi pemenuhan kebutuhan hidup. Sehingga, tuntutan keberadaan nelayan sebagai salah satu bagian dari sistem kehidupan manusia Nusantara tidak boleh diremehkan. Bukti-bukti hasil kerja mereka secara gamblang dapat dilihat dengan mata telanjang, yaitu dengan adanya penjualan ikan, udang, kerang-kerangan dan rumput laut di pasaran, dan telah menjadi bagian dari kebutuhan hidup manusia yang tidak terpisahkan. Semua itu menunjukkan betapa penting keberadaan kelompok nelayan bagi keberlangsungan kelompok-kelompok manusia lainnya. Selain itu, hasil tangkapan nelayan pun selama ini telah turut menyumbangkan devisa kepada negara dalam jumlah yang tidak sedikit. Dengan melihat hal tersebut diatas maka ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam upaya mengatasi keterpurukan nasib nelayan. Pertama, mempercepat pendirian dan pengoperasian SPDN (Solar Packed Dealer untuk Nelayan) di seluruh wilayah pesisir Indonesia. Hal ini dimaksudkan dimaksudkan agar para nelayan membeli solar sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah. Pendirian dan pengoperasina SPDN tersebut hendaknya juga diikuti dengan system pengawasan yang ketat. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari berbagai bentuk salah sasaran seperti yang kerap terjadi belakangan ini. Kedua, mempercepat pembentukan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pemberdayaan Nelayan Kecil seperti yang telah diatur dalam Pasal 64 UU No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. PP tersebut sangat mendesak untuk diterbitkan guna menghindari dampak yang lebih luas dari kebijakan pemerintah dalam mencabut subsidi BBM. Pencabutan subsidi BBM tersebut
[ppiindia] Hak Pangan sebagai HAM
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_cid=175964 Rabu, 15 Juni 2005, Hak Pangan sebagai HAM Oleh Muflihul Hadi * Negara yang terkenal dengan kekayaan alamnya kini didera penyakit busung lapar serta kekurangan gizi, bahkan sudah puluhan bayi dan anak-anak meninggal akibat penyakit ini. Menurut rilis Care International (12/6), sudah sepuluh bayi dan anak-anak di NTT meninggal dunia serta banyak kasus lain yang sama di berbagai provinsi di Indonesia seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Indonesia memang bukan negara yang warganya banyak menderita penyakit ini, negara-negara Afrika seperti Somalia dan Etiopia lebih parah. Data FAO menunjukkan, sekitar 815 juta penduduk dunia sekarang bergulat dengan kelaparan hebat yang setiap saat bisa merenggut nyawa. Setiap empat detik orang meninggal dunia secara tragis karena kelaparan. Peristiwa itu harus menjadi skala prioritas pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono karena penyakit ini bukan hanya menjadi isu nasional, tapi juga sudah menjadi sorotan dunia internasional. Yang lebih penting, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono mampu mengatasinya. Sebab, hal itu akan menjadi poin penting bagi kepercayaan masyarakat yang belakangan mengalami penurunan. Kasus busung lapar sangat ironis. Pertama, justru penyakit ini ditemukan di daerah yang terkenal sebagai daerah lumbung padi. Kedua, ini terjadi ketika iklim reformasi dan proses transisi demokrasi sedang berjalan di mana harapan masyarakat akan adanya perbaikan dalam konteks kesejahteraan sosial belum diwujudkan. Ketiga, di sana tidak ada gaung serta tidak ada suara dalam gerakan sosial keagamaan, apalagi perhatian dari para tokoh partai politik. Semuanya terdiam dengan kesibukan konfliknya masing-masing. Dalam Universal Declaration of Human Rights (DUHAM) disebutkan, di dalam pasal 25 ayat (1), bahwa setiap orang berhak akan taraf hidup yang memadai, baik bagi kesehatan dan kesejahteraan dirinya sendiri maupun keluarganya, termasuk sandang pangan dan perawatan kesehatan serta pelayanan-pelayanan sosial dan jaminan sosial pada waktu mengalami pengangguran, sakit, cacat, menjadi janda, usia lanjut, atau mengalami kekurangan mata pencaharian di luar kemampuannya. Kalau HAM generasi pertama lebih menekankan aspek HAM negatif (freedom from), yakni kebebasan dari pelanggaran hak-hak sipil dan politik, sementara HAM generasi kedua lebih banyak bertumpu pada aspek HAM positif (freedom for). Yakni, hak untuk mendapatkan kualitas kehidupan, kesejahteraan, kesehatan, termasuk pangan dan gizi yang lebih baik. Sedangkan HAM generasi ketiga adalah berupa hak asasi masyarakat untuk dilayani oleh pemerintah yang baik dan bertanggung jawab (good governance). Salah satu konsekuensi HAM generasi ketiga adalah niscayanya tanggung jawab negara dan pemerintah (state responsibility) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pangan dan gizi yang terjangkau dan memadai. Pengabaian pangan dan gizi dengan sendirinya bisa dianggap sebagai pengabaian hak asasi masyarakat oleh negara (state neglect). Wacana HAM ini pun mengindikasikan, negara yang abai terhadap HAM warganya adalah negara yang tidak kredibel, bukan saja di mata warganya, tetapi juga di mata masyarakat internasional. Karena itu, HAM generasi ketiga menentukan peran aktif negara untuk selalu menunjukkan sikap responsif dan advokasinya kepada rakyat. Negara dalam hal ini diwakili pemerintah tidak boleh bersikap pasif atau seolah-olah ingin melepaskan tanggung jawab dan seharusnya proaktif untuk menjawab berbagai problem kemanusiaan yang merupakan dampak kebijakan penyelenggaraan kekuasaan. Jika negara melepaskan tanggung jawabnya, hal itu bisa dikategorikan sebagai bentuk kejahatan melawan kemanusiaan (crimes againts humanity) di mana negara sebagai subjek pelakunya (state crime). Dalam konteks tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono harus bertanggung jawab mengatasi problematika sosial itu dengan segala kewenangan dan kepercayaan yang diberikan. Kita berharap beliau dapat mengatasinya. Tidak ada pilihan lain bagi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono selain menjadikan kasus itu sebagai skala prioritas dalam program pengentasan kemiskinan dan kekurangan gizi, termasuk mengefektifkan beberapa kabinetnya yang terlihat lebih sibuk mengurusi konflik parpolnya daripada bertanggung jawab mengemban amanah sebagai kabinet untuk mengurusi kesejahteraan sosial. Keseriusan Susilo Bambang Yudhoyono dalam hal ini sangat penting. Kalau tidak, jangan salahkan rakyat kalau suatu saat nanti mereka mencabut mandat kepercayaan itu. * Muflihul Hadi, mantan aktivis BEM Unisma (Universitas Islam Malang). Kini aktif di Geshindo (Gerakan Supremasi Hukum Indonesia). [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny.
[ppiindia] In the East, many EU work rules don't apply
In the East, many EU work rules don't apply By Thomas Fuller International Herald Tribune WEDNESDAY, JUNE 15, 2005 WARSAW The European Union has many pages of laws on working conditions and working time, but none of those rules apply to people like Monika Murawska, a 36-year-old English teacher who has taught at the same private school here for more than a decade. Or to Krystyna Roslan, a 54-year-old mother of two who has worked as a proofreader for a men's magazine for five years. Murawska and Roslan are among an estimated half million people in Poland who work in an office and have a boss but who are, technically, independent contractors. They are not eligible for vacations, sick days, overtime or maternity leave. Researchers say this type of working arrangement is one of the innovative ways used by companies in the former Communist countries that joined the European Union last year to skirt EU and local workplace rules. They implemented on paper all the EU regulations, said Daniel Vaughan-Whitehead, a specialist on Eastern Europe at the International Labor Organization in Geneva. But when we look at the reality on the company level, we see a gap. At a time when the European Union is divided politically over its proposed constitution, there is a widening rift between the freewheeling and free-market Eastern European countries and Western European states where social benefits have become a way of life. Countries like Poland, Slovakia and Estonia continue to evolve toward American-style economic systems of low taxes, low trade union membership and low social benefits. Leading politicians in Poland, by far the largest new member of the EU, are proposing the introduction of a single rate for income, sales and corporate taxes, similar to what Slovakia has done. The rate has not been decided yet but it could be as low as 19 percent. Janusz Grzyb, a deputy director in the European affairs department of the Polish Ministry of Economic Affairs and Labor, speaks derisively about the social models of Western Europe. Europe needs more flexibility in its labor market, Grzyb said in an interview. Our mentality is survival. And survival means working harder than Western Europeans. Workers in the 10 countries that joined the EU in May 2004 work on average almost three weeks more per year than workers in Western Europe, according to study released last month by the European Industrial Relations Observatory, a research body financed by the European Commission. Before last year's expansion of the EU, bureaucrats in Brussels sought to mold the Eastern European candidates in a Western European model, with trade unions and employers associations engaged in social dialogue. Yet while unions were useful in bringing down Communism in Poland, today they are close to irrelevant, shedding members to the point where the percentage of unionized workers is generally closer to the 12 percent level in the United States than the 30 percent average in Western Europe. Perhaps the most striking divergence between East and West in the EU today is the use of innovative working arrangements. In Poland, the number of employees who are technically independent contractors appears to have remained steady in recent years. But in other countries in the region, the use of this type of contract has increased sharply. For instance, in Estonia in the past four years, the number of self-employed people in the service sector has increased 62 percent, according to Eurostat; in Slovakia, the recorded rise is 40 percent. Self-employed people can surpass the EU's weekly working limit of 48 hours because the labor code does not apply to them. (The EU's so-called working time directive, which dates to 1993 and is undergoing revision, also does not apply to managers and a few other categories of workers.) Stéphane Portet, a visiting researcher at the University of Warsaw who has studied the self-employment trend, says surveys of companies suggest that 500,000 people work this way in Poland, a country of 38 million people, but that the number could be much higher. Companies like the system, he said, because it provides them with the ultimate power over whether and when they want to hire and fire. The question of decent work or the quality of employment is not important in a country where 37 percent of those under 25 do not have a job, Portet said. For Western Europeans, the easterners' creative ways of skirting EU law amount to social dumping, a term used by trade unions and politicians in the West that implies the erosion of social benefits and labor codes through external competition. They are supposed to implement the same regulations, but if they circumvent them they gain competitiveness, said
[ppiindia] A grim tourist hot spot: Chernobyl
A grim tourist hot spot: Chernobyl By C.J. Chivers The New York Times WEDNESDAY, JUNE 15, 2005 PRIPYAT, Ukraine Sometime after visiting the ruins of the Polissia Hotel, the darkened Energetic theater and the idled Ferris wheel, the minivans stopped again. Doors slid open. Six young Finnish men stepped out and followed their guide through a patch of temperate jungle that once was an urban courtyard. Branches draped down. Mud squished underfoot. A cloud of mosquitoes rose to the feast. The men stepped past discarded gas-mask filters to the entrance of a ghostly kindergarten. They fanned out with cameras and began to work. Much was as the children and their teachers had left it 19 years ago. Tiny shoes littered the classroom floor. Dolls and wooden blocks remained on shelves. Soviet slogans exhorted children to study, to exercise, to prepare for a life of work. Much had also changed. Now there is rot, broken windows, rusting bed frames and paint falling away in great blisters and peels. And now there are tourists, participating in what may be the strangest vacation excursion available in the former Soviet space: the package tour of the Chernobyl exclusion zone, scene of the worst civilian disaster of the nuclear age. A 30-kilometer, or 19-mile, radius around the infamous power plant, the zone has largely been closed to the world since Chernobyl's Reactor No. 4 exploded on April 26, 1986, sending people to flight and exposing the Communist Party as an institution wormy with hypocrisy and lies. For nearly 20 years it has been a dark symbol of Soviet rule. Its name conjures memories of incompetence, horror, contamination, escape and sickness, as well as the party elite's disdain for Soviet citizens, who were called to parade in fallout on May Day while the leaders' families secretly fled. Now it is a destination, luring people in. It is amazing, said Ilkka Jahnukainen, 22, as he wandered the empty city here that housed the plant's workers and families, roughly 45,000 people in all. So dreamlike and silent. The word Chernobyl also long ago became a dreary, shopworn joke, shorthand for contaminated wasteland. But contamination here is uneven. And most of the zone is far cleaner than it was in 1986, when radiation levels were strong enough in places to kill even trees. A lethal exposure of radiation ranges from 300 to 500 roentgens an hour; levels in the tour areas vary from 15 to several hundred microroentgens an hour. A microroentgen is one-millionth of a roentgen, and Chernobylinterinform, the zone's information agency, says its chaperoned tours do not carry health risks. Dangers lie in long-term exposure. Still, the zone has many more radioactive spots than those where tourists typically go. So there are rules, which Yuriy Tatarchuk, a government interpreter who served as the Finns' guide, listed. Don't stray. Stay on concrete and asphalt, where exposure risks are lower than on soil. Don't touch anything. (This one proved impossible. Tours involve climbing cluttered staircases and stepping through debris. Handholds are inevitable.) No matter its inconveniences or potential for medical worry, the zone possesses the allure of the forbidden and a promise of rare, personal insights into history. Its popularity as a destination is increasing. Few tourists came in 2002, the year it opened for such visits, according to Marina Polyakova, of Chernobylinterinform. In 2004 about 870 arrived, and an equal number is expected this year, she said. One-day group excursions cost from $200 to $400, including transportation and a meal. The tour on Saturday began with a drive through meadows, marshes and forest, a belt of green broken by glimpses of gap-roofed houses and crumbling barns. It is what Mary Mycio, a Ukrainian-American lawyer in Kiev and author of a soon-to-be published book, Wormwood Forest: A Natural History of Chernobyl, calls a radioactive wilderness, an accidental sanctuary populated by wolves, boars and endangered birds. Its beauty cannot be overstated. Soon reminders of the grim history appeared. The tour stopped at a graveyard of vehicles and helicopters used to fight Chernobyl's fires. Roughly 2,000 radioactive machines are parked here - fire trucks, ambulances, armored vehicles, trucks, aircraft. Two tourists slipped through the barbed wire and wandered the junkyard, taking pictures for a Web site they plan to make of the trip. The rest roamed the edge, awed. I cannot find words, said Juha Vaittinen, 22. The minivans then headed to Chernobyl proper for a briefing on the accident. Next stop: the nuclear plant and
[ppiindia] The Model School, Islamic Style
ROBERT A. DAVIS FOR TIMEGRADE TWO: Noor Shalabi's class learns all the basics, but takes a break once a day to focus on their prayers Web Exclusive | Nation The Model School, Islamic Style As they learn about the American Dream, these kids wonder if it's theirs to pursue By MARGUERITE MICHAELS/BRIDGEVIEW SUBSCRIBE TO TIMEPRINTE-MAILMORE BY AUTHOR Posted Saturday, Jun. 11, 2005 The boys, with some affection, call their school the box. It is an acknowledgment that their modern, gray concrete building with 36 classrooms and a basketball court is both protection and containment. Outside the box, says senior Ali Fadhli, there are problems. He means temptation - and bigotry. The temptation is sex and the way the culture outside the box is saturated with it. That's why Islam has repentance, he says with a laugh. The bigotry is from fellow American citizens who the students believe are watching them with suspicion. Since 9/11, there's been extra pressure on them, says Hanan Abdallah, their assistant principal. Anytime they're out, whatever they say counts 110%. They are young adults at an earlier age. The place that's preparing these young Americans for life in their own country, from crayons to college, as its slogan promises, is the Universal School, an Islamic institution teaching 638 students in pre-K through 12th grades in Bridgeview, Ill. The suburb, 16 miles southwest of Chicago's downtown Loop, lies in the heart of one of the U.S.'s largest Arab communities, where an estimated 25,000 Islamic residents pursue an uneasy assimilation into secular, suburban life. The school's goal is to give its students such a solid grounding in their religion and education that they will be able to go forth and succeed in mainstream American life without compromising their values. Proud to be Muslim, proud to be American, says Safaa Zarzour, vice chairman of the school's board and its former principal. Universal takes pride in the fact that it is a model Islamic school. Being a Muslim is synonymous with excellence in every area, its parent-and-student handbook says. Day-to-day life as a model student, however, has been an edgier balancing act ever since 9/11, says Zarzour. Our acceptance as Americans is on far shakier ground. Last year, after a student's picture appeared in a local newspaper as the winner of a regional spelling bee, the school received a series of bomb threats. Meanwhile, from inside the box looking out, fear and anger have grown among many students, teachers and parents as the Iraq war and the mistreatment of Muslim prisoners have provided further reminders of the conflict between cultures. We never looked at it as Americans doing something to Muslims, but rather, how can Americans do something like that to anybody? says Abdallah. While the moderate Islamic community's typical response is to take a low profile, the Universal School gave Time an unusual degree of access for a look inside a community searching for its identity. We're telling our kids they're American, says Farhat Siddiqui, Universal's principal. But the doors of opportunity have been shut since 9/11. What's the password to open them? The roots of Universal School go back to the arrival of a wave of new Muslim residents in the southwest Chicago suburbs during the 1970s and '80s. Many were Palestinian immigrants who had fled the violence and lack of economic opportunity in their homeland. Busy pursuing the American Dream, they assumed Islam could be passed on to their children around the dinner table. What began to show up at mealtime instead was dyed-green hair and requests to start dating, like the other kids in the public schools. The Islamic students faced discrimination as well, to which they responded with a different but just as American idea: forming gangs. Tap boys, they were called, which stood for Tall Arab Posses. The parents realized their children were drifting from what was holy and valuable to them, says Zarzour. They were getting involved with everything from drugs to Halloween. Organized by community leaders and built with donations from Muslims across the U.S. and a loan from the Islamic Development Bank, Universal opened its doors in 1990. Since then it has become a fully accredited institution, with 95% of its graduates going on to college. The growing sense of harmony was abruptly reversed on the morning of 9/11. After a frightened parent called the school, a classroom TV was wheeled into vice chairman Zarzour's office, where he watched the second plane hit the World Trade Center. As soon as the terrorism speculation started, says Zarzour, the parents came and took their kids home. The head of the FBI came out from Chicago. The mayor and police chief of Bridgeview stopped by. After all the kids had gone, I sent the staff home. Prompted by anti-Muslim demonstrators marching toward Bridgeview from a neighboring suburb, local police secured the area
[ppiindia] Saudis debate ban on women drivers
http://english.aljazeera.net/NR/exeres/98C77F4B-CA7D-4836-A22C-00871BF86FEF.htm Saudis debate ban on women drivers Friday 10 June 2005, 9:37 Makka Time, 6:37 GMT Saudi Arabia is the only country that prohibits women drivers Tools: Email Article Print Article Send Your Feedback A Saudi man's call to lift a decades-old ban against women driving - the only prohibition of its kind in the world - has been met with death threats and opposition. Mohammed al-Zulfa's knew his proposal last month to Saudi Arabia's appointed advisory council, of which he is a member, would stir controversy. Even so, he was taken aback by the reaction. Some people said he should be booted off the all-male Shura Council, which has the power to change old laws and draft new ones. Another made death threats against him and his family. The step would be almost revolutionary for the kingdom's conservative and segregated Muslim society. It's as if I am calling for women to take their clothes off on the street, he told Reuters. I was only asking a normal question, about a normal issue. Conservative Saudis say that allowing women to drive would expose them to strange men, and encourage young people to date - which would be anathema to the traditional practice of arranged, or at least closely supervised, marriage. Those in favour of lifting the ban say the accepted practice of hiring foreign drivers to get around it is even less compatible with Islamic social norms. It also places a heavy burden on Saudi families who cannot afford such a luxury. Zulfa says if the 150-member council does not vote on his proposal, it would be the first time it does not follow its own procedures. The laws have gone to an internal committee and when they return for a vote, he will find out if it can be included. I am still hoping and waiting. I think it's the right place and time for this matter ... to be discussed and I hope my colleagues will be brave enough not to resist, he said. Regardless of the outcome, the issue he raised is being debated more openly than ever before in newspapers, by important officials and the public. Social, not religious A top official and a senior cleric have made significant public comments on whether allowing women to drive is an act that breaks faith with Islam. Interior Minister Prince Naif characterised the ban as a social rather than religious issue, which in theory means that if society wanted to see it lifted, there would be no obstacle. Saudi women often have to wait for their drivers to pick them up The catch is whether Saudi society - which follows an austere doctrine of Islam - really does. Shaikh Abdullah ibn Munee, a member of the Council of Senior Ulema - Saudi Arabia's highest religious body - lent some support to Naif by saying scholars had not discussed the issue, but that it was not religiously forbidden for women to drive. We never said it was haram (sinful) for women to drive. We do not say it is haram, but we say that it is for the good of our daughters not to drive, the Arab News quoted him as saying. Such comments may have encouraged a member of a 1990 women's driving protest that shocked the kingdom to again speak out. Fawziah al-Bakr, a 37-year-old university teacher spent a night in jail alongside 47 other women for taking part in the protest drive 15 years ago. She said lifting the ban was a matter of conditioning people in a society where demonstrations are virtually unheard of and questioning religious tenets unthinkable. People had to get used to the idea of education for girls; they can get used to the idea of women driving. It is of course not the most important issue, but it is an important expression of freedom, mobility and access for women, she said. Local newspapers have been filled with debate and editorials on the issue. One showed a photograph of a Saudi woman driving her car in the desert. A piece in Arab News newspaper carried the headline: Let Them Be at the Helm. Expensive drivers Many among the country's liberal minority hope the time could be right for Saudi authorities to lift the ban, which they believe is in the interests of the country's economy. People had to get used to the idea of education for girls, they can get used to the idea of women driving Fawziah al-Bakr, university teacher jailed for a protest drive in 1990 Foreign drivers cost the kingdom more than 12 billion riyals ($3.2 billion) a year, according to Zulfa's estimates. It should be obvious to us all today that the future growth and prosperity of our country depends largely on women and their equal role in society, said oil consultant Hassan Yassin. We can ignore it and delay it all we want, but we cannot stop this from happening. With
[ppiindia] Versa: prototip sepeda motor dg. Fuel Cell LIPI
Sumber : Republika (4/3/05) - LIPI PRODUKSI PROTOTIPE SEPEDA MOTOR HIDROGEN - Tanggal: 04 March 2005 jam 10:36:48 JAKARTA - Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kamis (3/3), memamerkan prototipe produk sepeda motor berbahan bakar hidrogen. Inilah alat transportasi pertama berbasis fuel cell yang diciptakan peneliti-peneliti LIPI. 'Versa'demikian merek sepeda motor tadi, sedikit banyak menegaskan keseriusan Indonesia dalam memasuki 'era hidrogen'. 'Versa' dipamerkan di lantai tiga gedung dua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kemarin. Kehadirannya, tak pelak, menarik perhatian para peserta ''Seminar dan Kongres Nasional Konsorsium Fuel Cell Indonesia'' di gedung tersebut. Mereka segera mengerumuninya. Sepeda motor itu sendiri masih dalam bentuk prototipe alias belum menjadi produk on road yang siap dipakai secara massal. Namun, kemunculan 'Versa' tetaplah menarik sekaligus memberi harapan bagi negeri ini di tengah isu kesiapan negara-negara maju meluncurkan kendaraan berbahan bakar hidrogen. ''Kita masih perlu waktu dan dana besar untuk pengembangan lebih lanjut,'' kata Ahmad Subhan, peneliti Puslit Fisika LIPI yang turut membidani kelahiran 'Versa'. Subhan mengakui 'Versa' masih jauh dari sempurna. 'Versa' belum dapat ngebut di jalanan seperti halnya sepeda motor konvensional berbahan bakar bensin. Persoalannya, terang Subhan, terletak pada minimnya kekuatan sel tunam (fuel cell) yang menjadi pembangkit energi sang sepeda motor. ''Fuel cell-nya sering nge-drop. Perlu dibuat sirkuit yang lebih konsisten. Kita sedang temukan itu,'' terang dia. Kotak sel tunam (fuel cell stack) sendiri, kata Subhan, adalah jantung energi 'Versa'. Ia berperan dalam mengubah hidrogen menjadi energi listrik yang memicu gerakan motor. Ada tiga perangkat utama yang menjadi komponen vital 'Versa'. Selain fuel stack (kotak sel tunam) tadi, juga ada instrumen tangki hidrogen mini (hydrogen storage) bertekanan 30-50 bar, serta motor listrik berkekuatan 400 watt. Hydrogen storage berfungsi menampung bahan bakar hidrogen, sama halnya tangki bensin di motor konvensional. Hingga saat ini, kapasitas tangki hidrogen 'Versa', cuma cukup selama dua jam saja. Dengan segenap kekurangan ini, 'Versa' punya kelebihan penting. Ia tak mengeluarkan suara bergemuruh seperti sepeda kendaraan motor biasa ketika gas dipacu. Yang keluar justru suara angin, halus, dan lembut. Hebatnya lagi, tidak ada asap berwarna hitam yang menyembur dari knalpotnya. Malahan, 'Versa' tak memiliki knalpot sama sekali, tapi cuma selang kecil yang memancarkan uap air. ''Konversi hidrogen menjadi listrik cuma menghasilkan uap air, sehingga akan ramah lingkungan,'' kata Subhan. Negara-negara maju, telah bersiap-siap meluncurkan kendaraan berbasis fuel cell. Pada 2010, General Motor dan DaimlerChrysler akan mulai memasarkan mobil mewah berbahan bakar hidrogen. Fuel cell merupakan perangkat elektrokimia yang mampu mengkonversi perubahan energi bebas suatu reaksi elektrokimia menjadi energi listrik. Hidrogen merupakan bahan bakar paling ideal buat fuel cell karena memiliki energi per satuan berat tertinggi. Ketersedian hidrogen di alam juga sangat berlimpah. (imy ) Sumber : Republika (4/3/05) *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: [ekonomi-nasional] Umat Beragama Harus Menolak Privatisasi Air
Air adalah kebutuhan utama makhluk hidup. Jika tidak ada air maka makhluk hidup itu -termasuk manusia- akan mati. Oleh karena itu pemerintah berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan air bagi rakyatnya. Baik yang punya uang untuk membeli, mau pun rakyat miskin yang tidak punya uang. Saat ini di berbagai daerah, rakyat banyak yang harus berjalan kaki sejauh 3 kilometer untuk mendapatkan air. Termasuk anak berusia 5 tahun! Di daerah lain, rakyat terpaksa harus membeli air dari mobil tangki yang lewat dengan harga yang tinggi. Karena air tak ada sama sekali. Untuk itu, pemerintah diharap benar2 mengayomi rakyatnya yang telah setia membayar pajak. Karena vitalnya masalah air, semua manusia baik yang beragama atau pun tidak, selama masih punya rasa kemanusiaan wajib meminta pemerintah untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya akan air. --- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: Refleksi: Atau bagaimana Bapak-bapak MUI? http://www.sinarharapan.co.id/berita/0506/14/opi01.html Umat Beragama Harus Menolak Privatisasi Air Oleh: Tom S Saptaatmaja Walhi hingga saat ini tak lelah-lelahnya menyerukan pada semua pihak, termasuk umat beragama untuk menolak privatisasi Sumber Dasar Air dengan mendesak Mahkamah Agung melakukan judicial review UU No.7/2004 mengenai Sumber Daya Air (UU SDA). Seperti kita ketahui, tanpa UU inipun, kondisi sumber daya air di Indonesia memang sudah mencapai tahap kritis. Kehadiran UU itu malah menambah ruwet krisis air. Krisis air, kalau dilihat dari angkanya layak membuat kita semua cemas. Secara global, pasokan air di seluruh dunia berkurang hampir sepertiganya dibandingkan dengan tahun 1970 ketika bumi baru dihuni 1,8 miliar penduduk. Kelangkaan air sungguh ironis dengan predikat Bumi sebagai Planet Air lantaran 70 % permukaan bumi tertutup air. Namun, sebagian besar air di Bumi air asin dan hanya sekitar 2,5 % air tawar. Itu pun tidak sampai 1 % yang bisa dikonsumsi. Sisanya air tanah yang dalam atau es di Kutub. Para ahli meramalkan, dunia yang diperkirakan berpenduduk 8,3 miliar pada 2005 akan menghadapi kelangkaan air bersih. Bagaimana Indonesia? Menurut LIPI, negeri ini memiliki 6 % dari persediaan air dunia atau sekitar 21 % persediaan air Asia Pasifik. Namun demikian, kelangkaan dan kesulitan mendapatkan air bersih dan layak pakai menjadi permasalahan yang mulai muncul di banyak tempat dan semakin mendesak dari tahun ke tahun. Kecenderungan konsumsi air naik secara eksponensial, sedangkan ketersediaan air bersih cenderung melambat akibat kerusakan alam dan pencemaran, yaitu diperkirakan 15-35 % per kapita per tahun. Dalam level pulau Jawa, menurut Sudariyono, Deputi Menteri LH bidang Pelestarian Lingkungan, pada 1930, kawasan ini masih mampu memasok 4.700 meter kubik per kapita per tahun (SH, 3/4). Namun, saat ini potensinya tinggal sepertiga atau sekitar 1.500 meter kubik per kapita per tahun. Berpegang pada perhitungan ini, diperkirakan tahun 2020 total potensi air akan menjadi berkurang hingga 1.200 meter kubik per kapita per tahun. Kalau diperhitungkan secara kelayakan ekonomi air, hanya 35 persen yang layak pakai. Berarti potensi aktual air kita hanya tinggal 400 meter kubik per kapita per tahun. Ini jauh di bawah standar PBB, yaitu 1.100 meter kubik per kapita per tahun. Studi yang dilakukan oleh Bappenas dan Persatuan Perusahaan Air Minum (Perpamsi) pada November 1998 menunjukkan, 87 dari 303 PDAM di seluruh Indonesia dalam kondisi kritis. Kapasitas produksi PDAM di seluruh Indonesia 91 liter per detik, baru mencukupi 43 % penduduk perkotaan yang diperkirakan berjumlah 64,4 juta jiwa (BPS). Peran Umat Beragama Dalam tradisi dan keyakinan China, air merupakan salah satu unsur dari kelima unsur yg menghidupi dunia. Setelah prinsip pertama Yin-Yang, ada prinsip kedua yang tak kalah penting yaitu mengenai lima unsur (U Sing), yaitu kayu, api, tanah, logam dan air yang berhubungan satu sama lain dan saling menghidupi. Segala sesuatu dalam alam semesta dapat digolongkan dalam lima unsur ini. Dalam kebudayaan lain, peran air diwujudkan dalam keberadaan Dewa Air. Dalam agama-agama kuno Timur Tengah, beberapa peradaban memiliki Dewa Air. Diwaktu lalu, beberapa gereja dan segelintir umat Kristen diresahkan dengan terbitnya Alkitab Eliezer ben Abraham berjudul Kitab Suci Taurat dan Injil. Orang Kristen juga bingung dengan gerakan ini. Gerakan ini menuntut istilah Allah dalam Kitab Suci umat Kristian dihapuskan. Alasannya, nama Allah itu konon berasal dari dewa air yang mengairi bumi. Jadi dalam beberapa kepercayaan sang Pencipta dikaitkan dengan keberadaan air. Dalam perspektif agama samawi seperti Yahudi, Kristen atau Islam, peran penting air sangat jelas, baik ritual maupun sehari-hari. Air termasuk yang paling awal diciptakan Tuhan seperti diungkapkan dalam Kitab Kejadian. Air menghidupi, tetapi juga dahsyat untuk menghancurkan kehidupan seperti dalam kisah Air Bah di era Nuh.
[ppiindia] Re: Versa: prototip sepeda motor dg. Fuel Cell LIPI
please joint and contribute ideas in the discussion about *new energy for the republic* in : http://groups.yahoo.com/group/energi_baru = ihm = --- In ppiindia@yahoogroups.com, imuchtarom [EMAIL PROTECTED] wrote: Sumber : Republika (4/3/05) - LIPI PRODUKSI PROTOTIPE SEPEDA MOTOR HIDROGEN - Tanggal: 04 March 2005 jam 10:36:48 JAKARTA - Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kamis (3/3), memamerkan prototipe produk sepeda motor berbahan bakar hidrogen. Inilah alat transportasi pertama berbasis fuel cell yang diciptakan peneliti-peneliti LIPI. 'Versa'demikian merek sepeda motor tadi, sedikit banyak menegaskan keseriusan Indonesia dalam memasuki 'era hidrogen'. 'Versa' dipamerkan di lantai tiga gedung dua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kemarin. Kehadirannya, tak pelak, menarik perhatian para peserta ''Seminar dan Kongres Nasional Konsorsium Fuel Cell Indonesia'' di gedung tersebut. Mereka segera mengerumuninya. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Toko Kelontong Jiwa!
Masih ada problem dgn PC saya, sehingga belum bisa posting ke milis KC Toko Kelontong Jiwa! Banyak rekan2 maupun para pembaca yg menilai bahwa gagasan untuk membuka Toko Klontong Jiwa itu adalah gagasan dari orang gedheng yg tidak waras, sebab mana mungkin ada orang waras yg bersedia untuk memperjual belikan jiwanya. Believe it or not, s/d saat ini mang Ucup sdh mendapatkan banyak sekali tawaran dari mereka yg ingin menjual jiwanya, mogah2an saja Krisdayanti ato Inul juga bersedia untuk menjual jiwanya ama mang Ucup, sehingga dgn mana setiap malam mang Ucup bisa tidur bersama dgn jiwanya Krisdayanti dan mandi bareng dgn jiwanya Inul. Di dunia ini banyak macam2 kolektor, ada kolektor lukisan, kolektor perangko, bahkan kolektor istri, nah mang Ucup ingin jadi kolektor jiwa2. Mulai dari jiwa sesat, jiwa cabul s/d jiwa kudus, mang Ucup bersedia untuk membelinya. Kirimkanlah tawaran Anda per japri kepada mang Ucup. Mang, mana boleh jiwa diperjual belikan? Bukankah jiwa itu milik Sang Pencipta? Apabila agama menghalalkan penjualan manusia untuk dijadikan budak, kenapa pembelian jiwa tidak dihalalkan? Apakah salah apabila mang Ucup ingin memelihara budak2 rohani? Entah ini untuk dijadikan satpam rohani ataupun diajak perselingkuhan rohani, ini urusan pribadi saya sebagai owner! Jean Paul Lyotard, seorang tokoh post modernisme, berpendapat bahwa tak satu pun segi kehidupan manusia yang tak dapat dijual atau pun diubah menjadi kesempatan yang kemudian menghasilkan uang. Inilah hukum yang mungkin paling relevan berlaku pada zaman ini. Kita bisa menjual tenaga, suara, keahlian, rambut maupun darah kita dsb-nya. Begitu juga dgn jual beli jiwa ataupun bagian dari tubuh kita yg lainnya itu semuanya halal untuk diperjual belikan. Bahkan iman kepercayaan pun pada jaman sekarang ini sudah diperjual belikan atau dijadikan komoditi untuk barteran entah ini ditukar dgn satu dus Supermie ataupun bahan sembako lainnya. Bila seseorang hendak menjual sebagian tubuhnya, memotongnya, atau merubahnya secara drastis melalui pembedahan ato operasi pelastik, tak seorangpun berhak melarangnya. Di dalam pengertian moderat mengenai kepemilikan, bagaimanapun, memiliki tubuh identik dengan memiliki sebuah karya seni. Maksudnya bahwa dengan memiliki, secara implisit, memiliki hak pula merusak atau mengubahnya. Lihat saja Michael Jackson ia telah mengubah wajah maupun tubuhnya se-enak udel2 dia. Tetapi yg menjadi pertanyaan Aku ini apa? Apakah aku adalah tubuh dan jiwa? Ataukah aku adalah jiwa yang mempunyai suatu tubuh? Ataukah aku adalah roh yang memiliki jiwa dan tubuh? Plato (427 - 347 SM - murid Sokrates) mereka berdua telah menyebar luaskan teori, bahwa tubuh dan jiwa sebagai dua hal yg berbeda di dlm diri manusia, bahkan ia menilai bahwa tubuh manusia itulah yg memenjarakan jiwa (sôma sêma) sehingga ketika tiba kematian tubuh akan hancur dan musnah, sedangkan jiwa adalah abadi. Gagasan dualisme Plato ternyata dipandang secara berbeda oleh Aristoteles (384 - 322/321 SM), dimana ia memandang tubuh dan jiwa manusia justru merupakan satu kesatuan. Keduanya menyatu sedemikan sehingga jiwa mau tidak mau pasti akan mengalami kerusakan dan kematian sesaat badan mengalami kematian. Thomas Aquinas mendamaikan ajaran dualisme Plato ataupun teori kebersatuan dari Aristoteles sehingga dianggap sebagai filsuf yang makan dari 2 piring sekaligus. Apakah itu? Pertama, manusia terdiri atas jiwa dan badan dalam satu kesatuan. Kedua, jiwa ialah abadi yang memiliki 'ada'nya sendiri. Maka, ketiga, bila tubuh (yang hanya ambil bagian dari jiwa) binasa maka kebinasaan itu pasti tak akan dapat menyentuh jiwa. Maka tidaklah salah setelah jiwa tsb dijual kepada mang Ucup, pada saat pemakamannya diwajibkan mengucapkan mantera sebagai berikut: Dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan jiwa kembali kepada Mang Ucup sebagai sang pemilik, karena ini sdh merupakan salah satu dari syarat jual beli jiwa tsb. Bagaimana mang Ucup dapat membuktikan bahwa jiwa itu ada? Dr Duncan Mc Dougal dari Massachusets pernah menulis satu artikel di American Medicine (April 1907) bahwa ia pernah melakukan test terhadap orang2 yg mau meninggal, ternyata pada saat mereka meninggal, berat badan mereka menjadi berkurang, tetapi anehnya ketika test yg sama dilakukan terhadap 15 ekor anjing, hewan2 tsb sama sekali tidak kehilangan berat badannya. Disinilah mungkin terbuktikan bahwa hanya manusia saja yg sebenarnya memiliki jiwa itu dan jiwa tsb benar2 terbuktikan ada dan bisa diukur secara konkrit beratnya. Apakah Anda masih ragu akan peluang bisnis Toko kelontong Jiwa ini? Maranatha Mang Ucup The Drunken Priest Email: [EMAIL PROTECTED] Homepage: www.mangucup.net *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org
[ppiindia] Pisang
Pisang Pulang ke kampung halaman, tanah air ibu pertiwi yang konon gemah ripah loh jinawi ini, rasanya seperti ditampar-tampar. Beberapa minggu lalu aku hidup di dunia mimpi, mengalami tinggal dengan enak di tanah eropa yang kejam musimnya - dingin, berlangit abu-abu dan berangin keras, tapi kehidupan masyarakatnya makmur. Begitu pulang langsung disuguhi berita anak-anak kurang gizi dan busung lapar, seorang bapak yang terlalu miskin untuk mengubur anaknya dengan layak, seorang nenek yang mati kelaparan. Rasanya mata ini jadi sedikit pedas, mau basah. Juga ada secuil rasa bersalah di hati ini. Betapa tidak. Potret Jakarta yang metropolitan dan bertaburan dengan mall dan tempat-tempat mewah untuk membuang duit rasanya tidak pas dengan gambaran seorang nenek yang mati kelaparan. Lalu gambar anak-anak busung lapar rasanya selama ini sangat jauh adanya, di Afrika sana, yang sekarang sedang hiruk-pikuk ditolong oleh Bob Geldof dengan rencana Live Aid seri duanya. Tanah eropa yang makmur yang barusan kukunjungi itu bukannya tidak menyimpan cerita kemiskinan. Di London cukup banyak gelandangan yang tidur di tempat-tempat umum, di lorong-lorong stasiun atau di taman-taman. Kelihatannya menderita sekali karena mereka sama sekali tak terlindung dari cuaca dingin yang menusuk. Pengemis juga cukup banyak, beberapa rajin nongkrong di halaman Katedral Westminster tempatku biasa ke gereja di sana. Tapi di tempat-tempat umum banyak poster yang menyarankan kita untuk tidak memberikan uang kepada 'gepeng van London' ini, lantaran menurut penelitian, ini tidak membantu mereka. Uang yang kita berikan ternyata membuat mereka lebih suka tinggal di jalan dan banyak dipakai untuk mabuk-mabukan dan mengkonsumsi obat-obat terlarang dan narkotika. Maka publik diminta untuk menyumbang lewat lembaga-lembaga karitas saja, yang jelas programnya dalam membantu mereka mendapatkan hidup yang lebih layak. Atau publik bisa membeli majalah The Big Issue yang dijual oleh sebagian gelandangan. The Big Issue adalah organisasi karitas yang tujuannya membantu gelandangan hidup layak. The Big Issue mengeluarkan majalah berjudul sama yang kemudian bisa dijual di jalanan oleh para gelandangan. Dengan menjual majalah ini mereka mendapatkan uang dan sebagian bisa mendapatkan tempat tinggal untuk tidur di malam hari. Ketika tiba di Irlandia, berita yang saat itu sedang santer adalah perampokan gedung kantor pos. Aku sempat bertanya-tanya, Kenapa Kantor Pos yang dirampok, memangnya banyak uang di situ? Bukannya sekarang orang lebih memilih bank untuk urusan keuangan? Jawabannya, Oh ya, di kantor pos banyak sekali uang, karena di situlah 'dole' dibagikan. 'Dole' atau uang santunan sosial dari pemerintah diberikan kepada orang-orang yang pendapatannya kurang, orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan, para pensiunan dan mereka-mereka yang tidak mampu. Maka pada tanggal-tanggal tertentu seperti yang kusaksikan sendiri di Kantor Pos Besar di Dublin, antrian warga mengular di depan loket-loket bantuan sosial. Irlandia seperti banyak negara Eropa barat lain memang berusaha keras mewujudkan konsep 'welfare state' yang berarti negara memikul tanggung jawab atas kesejahteraan seluruh warganya, dengan misalnya memberikan garansi upah minimum (yang betul-betul layak untuk hidup, bukan hanya sekedar cukup untuk makan), memberikan tunjangan sosial agar semua warga hidup layak, dan memberikan servis yang terbaik untuk kesejahteraan publik. Karena itulah di Irlandia dan di Inggris kesehatan seluruh masyarakat ditanggung gratis oleh pemerintah. Maka di sana tidak perlu ada cerita masyarakat miskin meninggal karena tidak mampu berobat. Sekolah juga gratis, jadi tidak pernah terdengar ada cerita tentang petani yang harus menjual tanahnya agar anaknya bisa sekolah. Di negara-negara itu pemerintah yang menanggung kesejahteraan warganya dan warganyapun bisa lepas tangan, setelah membayar pajak yang tinggi dan lalu menyumbang sana sini dalam kegiatan charity mereka tidak perlu dihadapkan secara langsung dan frontal pada kehidupan mengenaskan rakyat miskin. Negara menangani semuanya untuk mereka. Beda sekali dengan kondisi di kampung halaman, yang pemerintahnya belum mampu (atau belum mau?) berusaha keras melakukan semua itu, sehingga kita juga jadi harus berperan lebih besar, lebih sering ditabrakkan pada realitas kehidupan sehari-hari rakyat miskin yang jelas ada di sekitar kita. Di sini kita jadi tidak bisa lepas tangan seperti teman-teman di negara-negara Eropa tadi. Di sini kita harus selalu siap membantu kanan-kiri dan siap tidak hanya memikirkan kepentingan sendiri. Tabungan disiapkan bukan hanya untuk masa depan kita tapi juga untuk sewaktu-waktu memberikan pertolongan kepada entah kerabat atau teman yang butuh. Pos pengeluaran meliputi juga sumbangan-sumbangan kanan-kiri. Bukan hal yang gampang. Jelas tidak mudah melepas uang hasil jerih payah sehari-hari untuk orang lain tanpa bisa menikmatinya. Rasanya di kota besar seperti Jakarta ini untuk menjadi
[ppiindia] Innalillahi Wa Inna Illaihi Rojiun
Telah Berpulang ke Rahmatullah, salah satu ustadz yang saya cintai, Rahmat Abdullah. Beliau meninggal dunia (14/06) sekitar jam 19.30 di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Bp Rahmat Abdullah adlah Mantan Ketua Majelis Syuro DPP PKS meninggal dunia dikarenakan penyakit stroke. Beliau terkena stroke ketika wudhu untuk mengerjakan sholat Magrib di Kantor DPP PKS yang berletak di Gedung Kindo, Duren Tiga Jakarta. Saat itu beliau dan rekan-rekan DPP sedang mengadakan Rapat Rutin DPP. Kemudian beliau dibawa ke rumah sakit Islam Cempaka Putih Jakarta, namun Allah mentakdirkan beliau untuk menghadap keharibaan-Nya ketika beliau sampai di rumah sakit tersebut. Ustadz adalah anggota Komisi III DPR RI, meninggalkan 1 orang istri, 3 orang anak laki-laki, dan 4 orang anak perempuan. Insya Allah jasad beliau akan dishalatkan ba'da shalat dzuhur di Masjid Komplek Iqro, Jl. Ayat, Jati Makmur Pondok Gede Jakarta Timur. dan akan dimakamkan di pemakaman umum di Pondok Gede sekita pkl.13.00 wib *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [ppiindia] Innalillahi Wa Inna Illaihi Rojiun
Turut berduka cita Mba Ida, Kalau ga salah tadi saya dengar di Radio Elshinta FM. -Original Message- From: Ida Z.A [mailto:[EMAIL PROTECTED] Telah Berpulang ke Rahmatullah, salah satu ustadz yang saya cintai, Rahmat Abdullah. Beliau meninggal dunia (14/06) sekitar jam 19.30 di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Bp Rahmat Abdullah adlah Mantan Ketua Majelis Syuro DPP PKS meninggal dunia dikarenakan penyakit stroke. Beliau terkena stroke ketika wudhu untuk mengerjakan sholat Magrib di Kantor DPP PKS yang berletak di Gedung Kindo, Duren Tiga Jakarta. Saat itu beliau dan rekan-rekan DPP sedang mengadakan Rapat Rutin DPP. Kemudian beliau dibawa ke rumah sakit Islam Cempaka Putih Jakarta, namun Allah mentakdirkan beliau untuk menghadap keharibaan-Nya ketika beliau sampai di rumah sakit tersebut. Ustadz adalah anggota Komisi III DPR RI, meninggalkan 1 orang istri, 3 orang anak laki-laki, dan 4 orang anak perempuan. Insya Allah jasad beliau akan dishalatkan ba'da shalat dzuhur di Masjid Komplek Iqro, Jl. Ayat, Jati Makmur Pondok Gede Jakarta Timur. dan akan dimakamkan di pemakaman umum di Pondok Gede sekita pkl.13.00 wib *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Debat Kusir (was: Re: Slavery in Islam)
Woo Mbak Tho bukan Bung? Minta Maaf bin sorry deh Tapi jangan heran lho kalau di milis berapi-api padahal ngetiknya sambil cekikikan... (seperti saya saat ini!) Kalau Tuhan gembira apa sedih, ya saya nggak tahu karena saya nggak bisa nanya Tuhan secara langsung... Tapi kayaknya Tuhan seneng deh... Karena orang mulai menggunakan otaknya untuk berpikir logika dan rasional... Jadi TUhan nggak sia-sia nyiptain manusia dengan pencitraan-Nya... Salam... DG On 6/14/05, fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] wrote: Yo wis lah.. kalau dianggap hiburan :D Masak orang menghibur diri dilarang ya Mas.. Monggo dilanjut deh... Paling tidak kita masing2 jadi tau seperti apa si A dan B kalau lagi emosi :D (Apakah Tuhan menjadi sedih atau gembira menyaksikan ini?) salam, fau (bukan bung lho..) --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote: Heh, bung fauziah: Debat ini menghibur lho... Karena ada pendapat yang lucunya mengalahkan SOS API, Bajaj API, bahkan Srimulat... Bener nggak? DG On 6/14/05, fauziah [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehe... kayaknya kemaren debat soal perbudakan ini sudah selesai ya.. kok sambung lagi? Saya nggak akan ikutan, cuma mau menyimpulkan saja: *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Lagi, Alquran Berfoto Bupati
Mereka bukan antek yahudi! emangnya apa urusannya yahudi dalam kasus ini? Mereka antek nafsu untuk berkuasa lagi! Tanpa mengindahkan azas-azas kepatutan dan kelayakan! kalau mau ibadah mbok ya langsung ngasih kitab suci tanpa harus kasih foto begitu! Inilah cermin kehidupan kita, agama digunakan untuk kepentingan duniawi yang pribadi! Pantes republik ini jalan mundur... On 6/14/05, partogi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkinkah mereka (Bupati Indramayu - Irianto Syaifuddin, Bupati Kutai Timur (Kutim)- Mahyudin ST, Ketua DPRD Kutim - Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang Kutim - Salim) adalah antek Yahudi? togi Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.indomedia.com/bpost/052005/17/nusantara/nusa1.htm Lagi, Alquran Berfoto Bupati Samarinda, BPost Setelah Bupati Indramayu, Irianto Syaifuddin memasang fotonya di Alquran, kini giliran Bupati Kutai Timur (Kutim), Kaltim, Mahyudin ST berkelakuan sama. Ia memasang fotonya di sampul Alquran. Parahnya lagi, di Kutim ini tidak hanya bupati, Ketua DPRD, Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang Kutim, Salim juga memajang fotonya di sampul kitab suci umat Islam tersebut. Akibat tindakan itu Pemuda Garda Bangsa memprotes foto bermasalah pejabat tersebut. Apapun alasannya, foto itu telah menodai kesucian Alquran. Sebagai kitab suci agama Islam sudah memiliki kriteria sampul yang baku. Dan itu tidak hanya di Indonesia namun seluruh dunia, kata Ketua PGB, Imam Syafii di Samarinda, Senin. Menurutnya pada semua sampul Alquran, pasti pada sisinya ada tulisan berbahasa Arab, yang artinya tidak diperbolehkan memegang kecuali dalam keadaan suci. Kalau yang dibagikan buku pelajaran atau buku tulis, silahkan saja, namun ini kitab suci sehingga kami memprotes keras, katanya. Menyinggung masalah buku Yasin yang sering dicetak dengan memuat foto seseorang, menurutnya tidak ada masalah karena surah Yasin hanyalah merupakan isi dari Alquran sedangkan yang dipasang foto tiga tokoh masyarakat Kutim saat ini merupakan Alquran utuh. Pihak PGB memberikan waktu satu minggu kepada panitia BKPRMI Kutim untuk menarik Alquran yang ditempeli foto tiga tokoh tersebut. Bupati Kutim Mahyudin mengaku tidak tahu menahu mengenai Alquran yang disampul bergambar dirinya. Namun, menurutnya sejauh tidak merubah isi dan kandungan dari Alquran maka tidak ada masalah. Hal senada juga disampaikan Ketua DPRD Kutim Mujiono, yang menurutnya tidak tahu menahu masalah hal tersebut. Berbeda dengan Ketua BKPRMI Kutim, Salim. Menurutnya, semua itu merupakan ide dia, lantaran Mahyudin dan Mujiono merupakan penyumbang terbesar dalam acara wisuda TKA/TPA se-Kutim. Semua merupakan ide saya dan tidak ada kaitanya dengan sikap politis dari BKPRMI atau dari Bupati Mahyudin, maupun Ketua DPRD Kutim Mujiono, katanya. - Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links -- Dafit Goenito *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Pisang
Itulah kenyataan negara kita, negeri yang penuh dengan berbagai banyak tumbuhan, serta begitu subur..serta sumber alam yang banyak namun rakyatnya miskin, ini salah siapa..ya ang paling bertanggung jawab adalah pemrintah..tapi mungkin penyebabnya terlalu banyak KORUPSI.. mari kita canangkan tekat untuk bersama2 membasmi korupsi.. wassalam Taruna Ikrar Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Pisang Pulang ke kampung halaman, tanah air ibu pertiwi yang konon gemah ripah loh jinawi ini, rasanya seperti ditampar-tampar. Beberapa minggu lalu aku hidup di dunia mimpi, mengalami tinggal dengan enak di tanah eropa yang kejam musimnya - dingin, berlangit abu-abu dan berangin keras, tapi kehidupan masyarakatnya makmur. Begitu pulang langsung disuguhi berita anak-anak kurang gizi dan busung lapar, seorang bapak yang terlalu miskin untuk mengubur anaknya dengan layak, seorang nenek yang mati kelaparan. Rasanya mata ini jadi sedikit pedas, mau basah. Juga ada secuil rasa bersalah di hati ini. Betapa tidak. Potret Jakarta yang metropolitan dan bertaburan dengan mall dan tempat-tempat mewah untuk membuang duit rasanya tidak pas dengan gambaran seorang nenek yang mati kelaparan. Lalu gambar anak-anak busung lapar rasanya selama ini sangat jauh adanya, di Afrika sana, yang sekarang sedang hiruk-pikuk ditolong oleh Bob Geldof dengan rencana Live Aid seri duanya. Tanah eropa yang makmur yang barusan kukunjungi itu bukannya tidak menyimpan cerita kemiskinan. Di London cukup banyak gelandangan yang tidur di tempat-tempat umum, di lorong-lorong stasiun atau di taman-taman. Kelihatannya menderita sekali karena mereka sama sekali tak terlindung dari cuaca dingin yang menusuk. Pengemis juga cukup banyak, beberapa rajin nongkrong di halaman Katedral Westminster tempatku biasa ke gereja di sana. Tapi di tempat-tempat umum banyak poster yang menyarankan kita untuk tidak memberikan uang kepada 'gepeng van London' ini, lantaran menurut penelitian, ini tidak membantu mereka. Uang yang kita berikan ternyata membuat mereka lebih suka tinggal di jalan dan banyak dipakai untuk mabuk-mabukan dan mengkonsumsi obat-obat terlarang dan narkotika. Maka publik diminta untuk menyumbang lewat lembaga-lembaga karitas saja, yang jelas programnya dalam membantu mereka mendapatkan hidup yang lebih layak. Atau publik bisa membeli majalah The Big Issue yang dijual oleh sebagian gelandangan. The Big Issue adalah organisasi karitas yang tujuannya membantu gelandangan hidup layak. The Big Issue mengeluarkan majalah berjudul sama yang kemudian bisa dijual di jalanan oleh para gelandangan. Dengan menjual majalah ini mereka mendapatkan uang dan sebagian bisa mendapatkan tempat tinggal untuk tidur di malam hari. Ketika tiba di Irlandia, berita yang saat itu sedang santer adalah perampokan gedung kantor pos. Aku sempat bertanya-tanya, Kenapa Kantor Pos yang dirampok, memangnya banyak uang di situ? Bukannya sekarang orang lebih memilih bank untuk urusan keuangan? Jawabannya, Oh ya, di kantor pos banyak sekali uang, karena di situlah 'dole' dibagikan. 'Dole' atau uang santunan sosial dari pemerintah diberikan kepada orang-orang yang pendapatannya kurang, orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan, para pensiunan dan mereka-mereka yang tidak mampu. Maka pada tanggal-tanggal tertentu seperti yang kusaksikan sendiri di Kantor Pos Besar di Dublin, antrian warga mengular di depan loket-loket bantuan sosial. Irlandia seperti banyak negara Eropa barat lain memang berusaha keras mewujudkan konsep 'welfare state' yang berarti negara memikul tanggung jawab atas kesejahteraan seluruh warganya, dengan misalnya memberikan garansi upah minimum (yang betul-betul layak untuk hidup, bukan hanya sekedar cukup untuk makan), memberikan tunjangan sosial agar semua warga hidup layak, dan memberikan servis yang terbaik untuk kesejahteraan publik. Karena itulah di Irlandia dan di Inggris kesehatan seluruh masyarakat ditanggung gratis oleh pemerintah. Maka di sana tidak perlu ada cerita masyarakat miskin meninggal karena tidak mampu berobat. Sekolah juga gratis, jadi tidak pernah terdengar ada cerita tentang petani yang harus menjual tanahnya agar anaknya bisa sekolah. Di negara-negara itu pemerintah yang menanggung kesejahteraan warganya dan warganyapun bisa lepas tangan, setelah membayar pajak yang tinggi dan lalu menyumbang sana sini dalam kegiatan charity mereka tidak perlu dihadapkan secara langsung dan frontal pada kehidupan mengenaskan rakyat miskin. Negara menangani semuanya untuk mereka. Beda sekali dengan kondisi di kampung halaman, yang pemerintahnya belum mampu (atau belum mau?) berusaha keras melakukan semua itu, sehingga kita juga jadi harus berperan lebih besar, lebih sering ditabrakkan pada realitas kehidupan sehari-hari rakyat miskin yang jelas ada di sekitar kita. Di sini kita jadi tidak bisa lepas tangan seperti teman-teman di negara-negara Eropa tadi. Di sini kita harus selalu siap membantu kanan-kiri dan siap tidak hanya memikirkan kepentingan sendiri.
[ppiindia] Fw (LISI): TRAGEDI NOL BUKU, TRAGEDI KITA BERSAMA (Taufiq Ismail)
TRAGEDI NOL BUKU, TRAGEDI KITA BERSAMA Taufiq Ismail APA KATA MEREKA TENTANG BUKU? Buku adalah pengusung peradaban Tanpa buku sejarah diam, sastra bungkam, sains lumpuh, pemikiran macet. Buku adalah mesin perubahan, jendela dunia, mercu suar seperti kata seorang penyair, yang dipancangkan di samudera waktu. [Barbara Tuchman, 1989] Buku adalah jendela Sukma kita melihat dunia luar lewat jendela ini Rumah tanpa buku bagaikan ruangan tak berjendela [Henry Ward Beecher, 1870] Buku itu seperti taman Yang bisa dimasukkan ke dalam kantong [Pepatah Tiongkok] Buku adalah benda luar biasa Buku itu seperti taman indah penuh dengan bunga aneka-warna, Seperti permadani terbang Yang sanggup melayangkan kita Ke negeri-negeri tak dikenal sebelumnya [Frank Gruber, 1944] Buku menghirup udara dan menghembuskan minyak wangi [Eugene Field, 1896] Buku harus menjadi kampak Untuk menghancurkan lautan beku di dalam diri kita. [Franz Kafka, 1883-1924, cerpenis dan novelis Austria] Tanpa buku Tuhan diam, Keadilan terbenam Sains alam macet, Sastra bisu, Dan seluruhnya dirundung kegelapan [Thomas V. Bartholin, 1672] Buku adalah teman paling pendiam dan selalu siap di tempat. Penasehat yang paling mudah ditemui dan paling bijaksana, Serta guru yang luar biasa sabar [Charles W. Eliot, 1896] Saya tidak membaca buku: Saya berbicara dengan pengarangnya [Elbert Hubbard, 1927] Buku berfikir untuk saya [Charles Lamb] Buku itu cermin Kalau keledai bercermin disitu, Tak akan muncul wajah ulama [G.C. Lichtenberg] Buku sebenarnya bukanlah yang kita baca, Tapi buku yang membaca kita [W.H. Auden, 1973] Wanita piaraan saya Buku [S.J. Adair Fitzgerald] Kalau ada uang sedikit, saya beli buku, Kalau masih ada sisanya, Saya beli makanan dan pakaian [Desiderius Erasmus] Biarlah saya jadi orang miskin, Tinggal di gubuk tapi punya buku banyak Daripada jadi raja tapi tak suka membaca [Thomas B. Macaulay, 1876] Banyak orang seperti saya Orang yang perlu buku, seperti mereka perlu udara [Richard Marek, 1987] Saya tak bisa hidup tanpa buku [Thomas Jefferson, 1815] Duduk sendirian dibawah sinar lampu, Buku terkembang di depan, Bercakap-cakap secara akrab dengan manusia dari generasi yang tak tampak. Sungguh suatu kenikmatan yang tak bertara [Yoshida Kenko, 1688] Kebiasaan membaca itu satu-satunya kenikmatan yang murni Ketika kenikmatan lain pudar, kenikmatan membaca tetap bertahan [Anthony Trollope] Orang mana bisa tahu tentang waktu yang dihabiskan Dan susah payahnya belajar membaca (buku) Saya sudah 80 tahun berusaha, Belum juga mencapai tujuan [Goethe] Seseorang kehilangan kontak dengan kenyataan Bila tidak dikelilingi buku-bukunya [Francois Mitterand, Presiden Perancis, 1982] Seperti daging untuk jasmani, begitulah bacaan untuk jiwa [Seneca] Membaca buku bagus Seperti bercakap-cakap dengan orang hebat Dari abad-abad terdahulu [Rene Descartes, 1617] Orang dapat memperoleh pendidikan kelas atas Dari rak buku sepanjang lima kaki [Charles William Eliot, Rektor Universitas Harvard] Universitas sejati hari ini Adalah sebuah kumpulan buku [Thomas Carlyle] Saya akan menyudahi pendahuluan ini dengan mengutip ucapan Jorge Luis Borge, penyair, cerpenis dan esais Argentina (1899 - 1986), Direktur Perpustakaan Nasional Argentina (1955 - 1973) tentang perpustakaan yang mengatakan, Saya selalu membayangkan Sorga itu Seperti semacam perpustakaan. KENAPA ORANG INDONESIA (SEDIKIT, SANGAT SEDIKIT, LUAR BIASA SEDIKIT) MEMBACA BUKU? Kenapa di gerbong kereta api Jakarta-Surabaya pasasir Indonesia tidak membaca novel, tapi menguap dan tertidur miring? Kenapa di bus Pekanbaru - Bukittinggi penumpang tidak membaca kumpulan cerpen, tapi mengisap rokok? Kenapa di halaman kampus yang berpohon rindang mahasiswa tidak membaca buku teks kuliahnya tapi main gaple? Kenapa di kapal Makassar - Banda Naira penumpang tidak membaca buku kumpulan puisi, tapi main domino? Kenapa di ruang tunggu dokter spesialis penyakit jantung di Manado pengantar pasien tidak membaca buku drama tapi asyik main sms? Ada 4 - 5 teori kuno yang mencoba menjelaskan sebab defisiensi budaya yang sudah luar biasa parah ini, dan sudah berlangsung 55 tahun lamanya, tapi saya jemu dan tidak akan mengulanginya. Etiologi dari epidemi ini, sebab utama penyakit kronis ini terletak sejak dari hulu sampai hilir aliran sungai lembaga pendidikan kita, yaitu TERLANTARNYA KEWAJIBAN MEMBACA BUKU SASTRA DI SEKOLAH-SEKOLAH KITA. Mari kita teropong masalah ini, dengan mempertajam fokus lensa pengamatan ke SMA. Agar diperoleh perbandingan yang menguntungkan, kita luaskan pandangan ke SMA 13 negara, sebagai berikut ini. Antara Juli-Oktober 1997 saya melakukan serangkaian wawancara dengan tamatan SMA 13 negara. Saya bertanya tentang 1) kewajiban membaca buku, 2) tersedianya buku wajib di perpustakaan sekolah, 3) bimbingan menulis dan 4) pengajaran sastra di tempat
Re: [ppiindia] Reaktivasi Pamswakarsa, untuk Apa?
Jadi inget tahun 99 lagi neh... Apa nggak sebaiknya ngaktifkan sistem siskamling dengan polisi wilayah sebagai pembina. Inget lho, Che Guevara pernah bilang bahwa rakyat akan mengikuti orang yang tidak pernah menyakiti mereka, artinya bahwa sepanjang rakyat masih memiliki kenangan dan ingatan buruk mengenai suatu program, maka program tidak akan berjalan karena tiadanya dukungan... Gimana setuju nggak? DG On 6/15/05, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: MEDIA INDONESIA Rabu, 15 Juni 2005 Reaktivasi Pamswakarsa, untuk Apa? Oleh: Reza Indragiri Amriel, alumnus Psikologi Forensik The University of Melbourne PEMERINTAH berencana mengaktifkan kembali program pengamanan swakarsa (Pamswakarsa) di seluruh daerah dengan tujuan untuk meredam meluasnya aksi terorisme. ''Negara kita mau aman atau tidak?'' demikian retorika Sekjen Depdagri saat menjawab pertanyaan wartawan yang waswas akan meruyaknya kembali watak-watak represif ala Orde Baru (Media Indonesia, 11/6). Jelas, dengan seruan semacam itu, pemerintah tengah melempar sebuah jaminan bahwa keberadaan Pamswakarsa akan memberi pengaruh positif terhadap membaiknya kondisi keamanan dalam negeri. Pengaktifan kembali Pamswakarsa di tengah situasi domestik yang kacau-balau, pantas dikritisi. Secara teoritis, pada dasarnya, unit-unit pengamanan masyarakat dapat disinergikan untuk menghasilkan kekuatan yang lebih besar dan terpadu dalam rangka menghadapi berbagai gangguan kamtibmas di Tanah Air. Desentralisasi kepolisian yang lebih mendekatkan polisi ke masyarakat, sebagai misal, dapat diajukan sebagai formula guna menjaga agar unit-unit Pamswakarsa itu tetap terkendali (Urgensi Desentralisasi Polri, Media Indonesia, 1/2). Akan tetapi, rencana pemerintah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang keamanan melalui kegiatan Pamswakarsa tampaknya tidak didukung dengan pertimbangan ilmiah yang lebih memadai. Reaktivasi Pamswakarsa tidak ubahnya sebuah solusi praktis (baca: ecek-ecek) yang dimaksudkan untuk mengatasi problem kronis. Dikhawatirkan, mirip program-program instan yang tidak terkendali lainnya-termasuk jaring pengamanan sosial, makan gratis di warteg, gerakan disiplin nasional, perizinan becak di Jakarta, pemberdayaan loper koran, dan sejenisnya, alih-alih bertahan dan berfungsi efektif, pengaktifan Pamswakarsa hanya berlangsung sesaat. Bahkan, lebih kontraproduktif lagi, setelah sekian banyak uang dialokasi untuk program ini, yang muncul kemudian justru ekses negatif berupa ancaman baru terhadap keamanan masyarakat. Pesimisme penulis terhadap efektivitas Pamswakarsa didasarkan pada hal-hal sebagai berikut. Pertama, pola kerja antara aparat keamanan (polisi) dan masyarakat dalam konteks pengamanan dapat ditelaah dan diprediksi dengan berpedoman pada asumsi 'dilema keamanan'. Menurut asumsi ini, manakala masyarakat merasa kian jauhnya kehidupan mereka dari kondisi aman, dan pada saat yang sama polisi juga dianggap tidak mampu memberikan jaminan akan rasa keamanan, masyarakat akan menggiatkan inisiatif mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka akan rasa keamanan itu. Problemnya, dalam situasi di mana kewaspadaan masyarakat meningkat, aparat keamanan justru 'terlena' yang diikuti dengan menurunnya daya kendali mereka atas bidang yang sesungguhnya menjadi objek tugas mereka. Di'ambil alih'nya tanggung jawab keamanan semacam di atas yang diduga akan berlangsung pascareaktivasi Pamswakarsa. Hilangnya wibawa dan sense of responsibility aparat polisi, sehingga membiarkan para 'pak ogah' dan pasukan-pasukan pengamanan parpol tetap beraksi di hadapan mereka, adalah bukti konkret kebenaran asumsi dilema keamanan. Dengan demikian, kegiatan Pamswakrasa hanya dapat dioperasionalkan apabila kepolisian (selaku pengoordinasi program pengerahan kekuatan sipil) memiliki cukup kewenangan dan keberanian sekaligus konsistensi untuk menjalankan otoritasnya. Kedua, tingginya antusiasme khalayak luas untuk bergabung ke dalam kelompok-kelompok Pamswakarsa, seperti yang marak setelah runtuhnya rezim Orde Baru, dapat diterjemahkan sebagai manifestasi masif atas kebutuhan akan kekuasaan (need for power). Kebutuhan ini baru dapat diaktualisasikan secara efektif jika tiap-tiap pihak mempunyai perbendaharaan pengetahuan dan pengalaman yang memadai. Tidak terpenuhinya persyaratan tersebut dapat menjadi bumerang. Studi-studi psikologi perkembangan menunjukkan bahwa banyak individu (khususnya remaja) yang mengalami frustrasi akibat tidak sebandingnya kebutuhan akan kekuasaan dengan pengetahuan dan pengalaman mereka dalam mengekspresikan serta memenuhi kebutuhan itu. Lebih lanjut, ketika instansi-instansi formal di bidang keamanan berupaya mengorganisasi mereka agar segala tindakannya tetap dalam koridor legal, langkah instansi-instansi itu justru dapat dipersepsi sebagai halangan bagi individu-individu tadi dalam 'memperoleh' pengetahuan dan