[ppiindia] Re: Tolong dong--Slavery in Islam

2005-06-14 Terurut Topik Lina Dahlan
Mbak Clara atau Mbah,
Tolong dong apa sih maksud penjelasan bung Jimmy ini. Saya pusing 
membacanya karena mungkin bahasanya yang amburadul. Bahasa itu 
menunjukkan bangsa, bahasa itu menunjukkan siapa kita. Jadi, saya 
tidak mengerti dua penjelasan bung Jimmy tsb. Apa pula 
maksudnya 'main set'. Apa pula arti tanda garis dua (//). 

He..he..saya yang goblok, apa emang bahasanya bung Jimmy kelewat 
canggih. Tapi, saya berterimakasih krn bung Jimmy telah berusaha 
menjelaskannya..meski belum sampai maksudnya ke saya.

Gimana mau kristenisasi...:-

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Jimmy Okberto  Membahas Ayat 
DELETE

Copy Paste dari Mba Dahlan yang berpendidikan :
 
 Eufesus:
 6:5 Slaves, obey your human masters with fear and trembling; and 
do it with a sincere heart, as though you were serving Christ. 
 
 Terjemahan lama
 6:5 Hai segala hamba, hendaklah kamu menurut perintah orang yang 
 menjadi tuanmu di dalam perkara dunia, dengan takut dan gentar, 
 serta tulus hatimu seperti kepada Kristus, 
 
 Terjemahan Baru
 6:5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut 
dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada 
 Kristus, 
 
 [Tolong dicek juga, apakah padanan hamba ini sesuai 
dengan slave  yang dimaksudkan, dan bagaimana juga bahasa aslinya]
 
 Penjelasannya :
 Pada saat Alkitab Efesus dituliskan menurut keadaan Jemaat Efesus 
telah diburu dan dibunuh di jadikan hamba  maap bukan Mayoritas 
Hamba tetapi dijadikan Budak karena mengikuti ajaran Yesus Kristus 
bukan Agama Yahudi pada Jaman itu Agama Yahudi sudah berkembang 
dari Yerusalem sampai ke Yunani.

 Exodus (Keluaran)
 12:44 Seorang budak belian barulah boleh memakannya, setelah 
engkau  menyunat dia. 
 
  Penjelasannya : 
 Alkitab ini ditulis menurut perjalanan // hijrahnya kembali Umat 
Israil kembali ke tanah Kanaan dari perhambaan oleh Bangsa Mesir.
 
 Bisa juga dibaca Exodus 21:2-dstnya.
 
  Main Set ke dua ayat yang oleh Mba Dahlan yang berpendidikan 
seenak copy paste 
Dan Brown...:))..




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Yuuu...uk jualan Jiwa!

2005-06-14 Terurut Topik Samsul Bachri
Kacian yach Mang Ucup! Lieur! Siapa bisa menolong?

- Original Message -
From: mangucup88 [EMAIL PROTECTED]
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Monday, June 13, 2005 6:16 PM
Subject: [ppiindia] Yuuu...uk jualan Jiwa!


Apakah pada saat ini Anda sedang kepepet duit? Ato butuh uang jajan
tambahan? Dlm hal ini mang Ucup bisa membantu Anda dgn cara yg
halal, tanpa harus menggadaikan mertua ataupun menjual mobil
kesayangan Anda, cukup hanya dgn menjual jiwa Anda kepada mang
Ucup. Percayalah bahwa ini bukan hanya sekedar dongeng ataupun joke
bodongan, melainkan benar2 real nyata tulen! Dan perlu juga
diketahui bahwa tulisan ini tidak ditulis dlm keadaan mabok!

Kenapa? Diakhir pekan ini Mang Ucup telah mendapatkan wangsit, agar
memulai usaha dgn bisnis jual - beli jiwa. Untuk modal awal mang
Ucup membutuhkan segera sebanyak 1.000 jiwa. Oleh sebab itulah dgn
ini mang Ucup mengundang rekan2 maupun para pembaca yg berhasrat
ingin menjual jiwanya, untuk menghubungi mang Ucup berikut harga
jual yg dinginkan per japri ke alamat email:
[EMAIL PROTECTED]

Jiwa sebagai komoditi! Ini sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang
baru, sebab sebelumnya telah ada orang yg memperjual belikan
jiwanya. Pada tgl 8 Feb. 2001, Mr. Adam Burtle (usia 20 th) dari
Seatlle, Washington, telah berhasil menjual jiwanya melalui situs
lelang eBay seharga 400 Euro (4,8 juta Rp.), kepada seorang wanita
di Des Moines - Idaho. Sehingga dgn mana secara resmi wanita itu
adalah pemilik dari jiwanya Mr. Adam.

Apakah kita boleh menjual jiwa kita? Sudah tentu boleh, sebab jiwa
itu adalah pemberian dari sang Pencipta kepada kita, yg otomatis
sudah menjadi hak milik kita sepenuhnya. Ini bisa dibuktikan dimana
setiap saat Anda bisa mencabut jiwa Anda entah melalui gantung diri
dibawah pohon pisang atau minum juice baygon seember. Jiwa itu
adalah miliki kita, oleh sebab itulah juga kita dapat
mengasuransikan jiwa tsb sama seperti juga mengasuransikan mobil
milik pribadi Anda.

Disamping itu sudah merupakan hak kita sepenuhnya entah kita mau
memberikan jiwa kita kepada si setan ataupun kepada salah satu agama
pilihan Anda, tetapi alangkah guo.obloknya Anda apabila Anda mau
memberikan jiwa Anda secara gratisan hanya dgn tukeran ama iming2
kapling di sorga indah. Daripada diberikan secara gratisan lebih
baik dijual azah kepada mang Ucup dlm hal ini jelas bunyinya ialah
Money Talk!

Wah ini namanya murtad Mang, moso sih jiwa mo diperjual belikan
seperti juga jual beli tahu ato tempe azah, apakah kagak dosa tuh?
Sebutkanlah satu ayat saja, dimana kita dilarang untuk memperjual
belikan jiwa maupun bagian dari tubuh kita, pada jaman sekarang ini
semuanya sdh dihalalkan mulai dari jualan darah s/d ginjal, bahkan
kalau perlu kemaluan pun bisa dijadikan komiditi untuk diperjual
belikan, selama ini milik Anda no-problemlah!

Kepada mereka yg berhasrat mau menjual jiwanya kepada Mang Ucup,
Anda tidak perlu khawatir, bahwa pada suatu saat saya akan menuntut
Anda untuk mencabut jiwa Anda, karena saya tidaklah akan melakukan
hal yg sesadis itu, tetapi karena jiwa Anda sudah menjadi miliknya
Mang Ucup, sudah tentu mang Ucup bebas untuk memanfaatkan jiwa Anda
sepenuhnya, apakah ini nantinya akan dihibahkan kepada gereja,
kepada vihara ataupun ke mesjid itu adalah hak saya sepenuhnya
sebagai pemiliki jiwa Anda. Begitu juga saya bebas untuk menentukan
apakah jiwa tsb nantinya saya persembahkan kepada si setan atau
dijadikan roh gentayangan dikemudian hari.

Syarat mutlak bagi mereka yg mau menjual jiwanya kepada Mang Ucup,
harus memberikan pernyataan secara tertulis bahwa jiwa tsb masih
menjadi hak milik sepenuhnya, jadi belum terikat atau digadaikan
kepada agama ataupun sekte apapun juga. Kalau sudah jadi penganut
salah satu agama, maka Anda diwajibkan untuk keluar terlebih dahulu
dari agama yg dianut pada saat ini.

Tinggi atau rendahnya nilai harga jiwa Anda tergantung dari usia
Anda pada saat ini, semakin muda usia Anda semakin tinggi nilainya,
walaupun demikian minimum harus diatas 18 th, dan juga masih benar2
sehat waalfiat, jadi bukannya yg udah keropokan digerogoti oleh
penyakit, sebab jiwa yg demikian, udah termasuk jiwa rombengan alias
tidak ada nilainya lagi.

Jiwa perawan atau bujangan nilainya jauh lebih tinggi, sebab masih
belum ternoda oleh kotoran esek2 maupun segala macam dosa. Yg paling
tinggi nilainya adalah para Romo, Bikshu, sebab saya yakin mereka
telah berusaha untuk merawat jiwanya sebaik mungkin.

Bagi mereka yg masih merasa ragu2 untuk menjual putus jiwanya kepada
Mang Ucup, mereka juga bisa menggadaikan jiwanya, sehingga dgn mana
pada suatu saat bisa ditebus kembali.

PS Mulai hari ini mang Ucup akan menulis lagi secara rutin seperti
sediakala, minimum tiap dua atau tiga hari sekali pasti akan saya
tayangkan artikel baru saya di situs ini.

Maranatha
Mang Ucup - Direktur PT Export Import Sukma
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net







***
Berdikusi dg 

Re: [ppiindia] Re: Bangsa Pilihan?--Slavery in Islam

2005-06-14 Terurut Topik Samsul Bachri
Dear,
Sebagai agama yang dijaga keotentikannya, dalam peribadatan Islam, ada yang
sudah ditentukan tata caranya sejak dulu semisal sholat. Dan ini tidak bisa
dirubah. Lihatlah contoh dalam agama lain, yang telah di liberalkan,
sehingga terjadi perbedaan pengertian dan arti sehingga tidak otentik lagi,
semata karena ikut campunrnya tangan manusia.
Salam

- Original Message -
From: Geger Indonesiary [EMAIL PROTECTED]
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Monday, June 13, 2005 6:11 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Bangsa Pilihan?--Slavery in Islam


 hmmm...kalau bener gitu seharusnya tidak ada cemohan terhadap sholat
bahasa indonesia, karena tuhan maha adil, maha pendengar. dan semua kitab
suci bebas di terjemahkan dalam berbagai bahasa, bahkan bahasa daerah.
sekali lagi lina, kamu bias banget mengeluarkan statement kitab tsb
telah dirubah untuk kepentingan politik

 tidak ada yang adil di bumi ini, bahkan gaji mu dengan gaji rekan kantormu
beda...udah ah, males ngomongin agama di sini, gak asoy!

 Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:di ayat mana?

 Pada intinya, saya mempercayai Allah itu Maha Adil. Jadi, dalam kitab
 suciNya tak akan ada pernyataan bahwa Allah telah meninggikan suatu
 bangsa dari bangsa lainnya. Allah hanya membedakan orang dari takwanya.

 Kalau ada kitab suci yang menyatakan hal tsb itu kitab suci palsu.
 Kitab tsb telah dirubah untuk kepentingan politik.

 wassalam,
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Jimmy Okberto [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
  Mas ... mas ...mas...
  Udah jelas di  kitab anda Di tulis Israil Umat Pilihan ...
  Kok sampai sekarang orang ARAB ...
  sewot mulu kalau ada urusan sama Israil ...
 
  Damai Dibumi, damai dihati ...







 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
 http://mail.yahoo.com

 [Non-text portions of this message have been removed]




***
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org

***
 __
 Mohon Perhatian:

 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

 Yahoo! Groups Links












***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Women Driving Not a Priority: Prince Naif

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=65410d=14m=6y=2005

Tuesday, 14, June, 2005 (07, Jumada al-Ula, 1426)



  Women Driving Not a Priority: Prince Naif
  P.K. Abdul Ghafour, Arab News 

  JEDDAH, 14 June 2005 - Interior Minister Prince Naif has 
criticized calls to lift a decades-old ban on women driving and said the issue 
was not a priority for the Kingdom.

  He said he was surprised the matter had been raised in the 
Shoura Council. Referring to the council member who brought the issue up, the 
prince said: Does he understand what the priorities are? We consider this 
issue to be a secondary issue, not a priority. These matters are decided by 
taking into consideration the public interest and what is dictated by a woman's 
honor. I urge everybody to end this and not make an issue out of it, pitting 
one group against another.

  Last month Shoura member Mohammad Al-Zulfa said he would 
present a proposal to the 150-member consultative body for a gradual lifting of 
the ban on women driving. He argued that the ban cost the Kingdom about SR12 
billion annually in payment to drivers and that having unfamiliar men driving 
women was incompatible with Islamic teachings.

  Prince Naif said Saudi Arabia would not rush to imitate 
changes elsewhere. We should avoid being an echo of what is proposed in other 
countries. We are a society, which has its own viewpoints based on Islamic 
teachings, he explained.

  The interior minister also pointed out that opponents of the 
public interest were using the controversy to promote women driving as a 
viewpoint of society. He said women are held in high esteem in the Saudi 
society.

  This is a public issue and must be tackled considering 
woman's interests and their situations. Women are dear to us and they have a 
prominent position. Nobody should doubt that. Our men sacrifice their lives to 
protect women's honor, he added.

  In an earlier statement, Prince Naif said women driving was a 
social issue and must be decided by Saudi society. I believe that this is a 
controversy which has no meaning because it is a social matter to be decided by 
society. It looks as if some people want to make it an issue but it's not, the 
Saudi Press Agency quoted the prince as saying.

  Zulfa introduced his proposal in the Shoura as part of a 
non-controversial debate on road safety. He argued that lifting the ban on 
women drivers could resolve what he considers a serious social problem - the 
presence of some one million foreign men who drive Saudi women around. 

  Dr. Suhaila Hammad, a senior member of the National Society 
of Human Rights, said the matter must be left to the woman's personal choice. 
Driving should be a personal choice for women. Our government has signed 
international treaties on non-discrimination between sexes as long as the 
treaties are not in conflict with Islam, and driving is not, she said.

  She explained that society could gradually accept women 
driving if we imposed strict laws, provide road assistance and possibly limit 
the times when women would be allowed to drive.

  At his press conference in Riyadh on Sunday night, Prince 
Naif also reported substantial improvement in the health of Custodian of the 
Two Holy Mosques King Fahd, who was admitted to hospital two weeks ago for 
medical tests.

  The news is good and reassuring and the king's health is 
steadily improving and, God willing, his stay in hospital will not be long, he 
told reporters. I think what remains now is completing medical procedures, he 
said without elaborating.

  Prince Naif also said that there was no plan to give another 
amnesty to Al-Qaeda militants. The royal amnesty is over. If anyone of them 
surrenders and corrects his mistakes, it will be appreciated, he added.

  Asked about the trial of 13 suspects - eight Saudis and five 
Libyans - accused of trying to assassinate Crown Prince Abdullah in late 2003, 
Prince Naif said they would face a normal trial. He downplayed the matter of 
some members of the Al-Murrah tribe having their citizenship revoked, saying it 
was an internal matter for Qatar.

 

   
 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. 

[ppiindia] Undangan : Website Alif

2005-06-14 Terurut Topik Webmaster webbizz
Maaf sebelumnya karena kemarin kelupaan mengirim alamat websitenya. Nama 
websitenya adalah alif.my-webbizz.com
 
Assalamu'alaikum,
 
Rekans, saya baru saja membuat website.  
Di website ini rekan semua bisa membrowse ayat suci Al-Quran, menikmati berita 
dalam dan luar negeri, sharing informasi mengenai hal-hal yang bermanfaat 
(kesehatan, pendidikan dll) juga download software. Dan tidak ketinggalan, buat 
yang senang menuangkan gagasan, saya menyediakan menu opini.  Di sini rekans 
bisa menumpahkan segala uneg-uneg dalam berbagai hal, baik itu masalah sosial, 
keagamaan (tapi tidak untuk membicarakan agama lain), politik,sdm dlsb.  Saya 
sangat berterima kasih apabila opini tersebut bertujuan untuk kemajuan negri 
ini.
Untuk download software, semua software yang terdapat dalam website ini adalah 
freeware.  Dan saat ini yang telah tersedia adalah software hadits Bukhori.  
Insya Allah dalam waktu dekat software lain akan segera menyusul
 
Saya tunggu partisi rekan semua di sana
 
Wassalamu'alaikum 



-
Do you Yahoo!?
 Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard.

[Non-text portions of this message have been removed]





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Slavery in Islam

2005-06-14 Terurut Topik Samsul Bachri
Dear,

Orang yahudi memang memiliki nabi-nabi, tapi mereka tidak pernah
mematuhinya. Anda pasti lihat kelakuan mereka, setelah mereka dibebaskan
dari tangan Firaun, seperti yang digambarkan oleh  film TEN COMMANDEMEN,
yang justru dibuat oleh orang2 barat. Jelaslah bahwa orang-orang yahudi,
karena kesombongannya, telah mendustakan ajaran nabi-nabi mereka sendiri,
bahkan membunuhnya. Seperti yang mereka coba lakukan kepada Nabi Isa AS.

Salam

- Original Message -
From: Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED]
To: ppiindia@yahoogroups.com
Cc: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, June 14, 2005 12:02 AM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Slavery in Islam



 salah satu kesimpulannya..klo gak da nabi -nabi Yahudi logikanya Islam
juga
 bakalan gak ada..:))..

 nabi2 yahudi itu juga yang keturunannya merupakan Israel saat ini,
 bangsa yang sering dikutuk2 sama banyak orang..ironis bgt...:))...




  Samsul Bachri
  [EMAIL PROTECTED]
  d To
  Sent by:  ppiindia@yahoogroups.com
  [EMAIL PROTECTED]  cc
  ups.com
Subject
Re: [ppiindia] Re: Slavery in Islam
  06/13/2005 04:20
  PM


  Please respond to
  [EMAIL PROTECTED]
   ups.com






 Kenapa Nabi-nabi Yahudi ada dalam Islam?

 Intisari Islam telah ada ketika para nabi diturunkan, yakni sebagai agama
 yang firtrah, sesuai fitrah manusia itu sendiri, yakni dengan mempercayai
 CAUSA PRIMA, Dialah Allah SWT.  Dan sesungguhnya pula bahwa manusia adalah
 datang dari suatu nasab atau keturunan Adam AS. Agama Islam datang untuk
 mengembalikan manusia kepada fitrah yang telah dinodai oleh manusia itu
 sendiri, yakni dengan menyembah patung, pohon, dan bahkan menganggap Tuhan
 itu banyak atau lebuh dari satu. Ajaran yang dibawa oleh para Nabi adalah
 benar menurut fitrah (inilah Islam), lalu manusia mengotorinya.

 Nabi Ibrahim AS mengajarkan kita untuk mempercayai Allah SWT, demikian
juga
 dengan Musa AS, Daus AS, juga dengan Nabi Isa  AS (Yohanes 3:17). Pokok
 permasalahan bukanlah pada Nabi-nya, bahkan Islam mensejajarkan derajat
 para
 Nabi, tapi lebih kepada umat manusia yang telah mengotori ajaran yang
 dibawa
 oleh nabi-nabi mereka, yakni agama yang fitrah, yakni Islam.

 Salam,

 - Original Message -
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 To: ppiindia@yahoogroups.com
 Sent: Monday, June 13, 2005 1:14 PM
 Subject: [ppiindia] Re: Slavery in Islam


  Eufesus:
  6:5 Slaves, obey your human masters with fear and trembling; and do
  it with a sincere heart, as though you were serving Christ.
 
  Terjemahan lama
  6:5 Hai segala hamba, hendaklah kamu menurut perintah orang yang
  menjadi tuanmu di dalam perkara dunia, dengan takut dan gentar,
  serta tulus hatimu seperti kepada Kristus,
 
  Terjemahan Baru
  6:5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan
  gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada
  Kristus,
 
  [Tolong dicek juga, apakah padanan hamba ini sesuai dengan slave
  yang dimaksudkan, dan bagaimana juga bahasa aslinya]
 
  Exodus (Keluaran)
  12:44 Seorang budak belian barulah boleh memakannya, setelah engkau
  menyunat dia.
 
  Bisa juga dibaca Exodus 21:2-dstnya.
 
  Ralat: Pengikut Isa AS itu disebut Hawariyyun, bukan Kristen.
  Coba aja cari di Alkitab or di AlQur'an adakah 'Kristen' itu?
  Kristen itu ada jauh setelah Isa AS itu sendiri wafat.
  Kristen (sekarang), seperti kata Mbah bilang, juga mengimani PL
  (kitabnya Yahudi). Nah di Exodus 21 (PL) itu banyak peraturan utk
  para budak. Bukankah dalam keyakinan Kristen, Yesus datang bukan
  untuk memperbaharui hukum, tapi untuk menggenapkannya?
 
  wassalam,
 
  --- In ppiindia@yahoogroups.com, Jimmy Okberto
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Maap mas mohon di koreksi ...
   Didalam Kristen tidak ada Slavery ...
   Karena Kristen adalah ajaran pengikut ISA AS  ...
  
   Jangan sok tahu ttg keKristen an ...
   Slavery yang ada pada Zaman Nabi Ibrahim AS , Musa AS ...
   yang nota bene nabi-nabi orang (yahudi) Israel ... bukan
  Kristen ...
  
   yang jadi tanda tanya kok nabi-nabi (yahudi) israel ada didalam
  kitab
   Islam (arab) ... cmiiw
  
   -Original Message-
 
 
 
 
 
 

***
  Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
 yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
 

***
 
 __
  Mohon Perhatian:
 
  1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
 otokritik)
  2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 

[ppiindia] Challenges Facing Saudi Women

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.arabnews.com/?page=7section=0article=65401d=14m=6y=2005

Tuesday, 14, June, 2005 (07, Jumada al-Ula, 1426)



  Challenges Facing Saudi Women
  Samar Fatany, Arab News 

  The newly formed National Society for Human Rights receives 
and investigates complaints from women whose human rights have been violated. 
The complaints include physical, sexual, financial and psychological abuse. 
Social workers report horrible stories of women who have been suffering in 
silence and girls who have no alternative but to accept a miserable fate with 
no hope of avoiding or escaping it. After many years of denying abuse, our 
society is now exposing the guilty every day; and our society is now realizing 
that some Saudi men are guilty of committing such crimes against women. Both 
God and the Prophet, peace be upon him, directed that women be treated with 
kindness and respect; there are no extenuating circumstances.

  According to social scientists, the reasons why the abuses 
and violations have gone unchecked are the inefficiency of our Shariah courts, 
the absence of law enforcement mechanisms and the unwillingness of society at 
large to admit and deal with the problem.

  The government has now recognized the need for immediate 
action and has announced changes in the judicial system. Former Riyadh Supreme 
Court Judge Dr. Yousef Al-Jaber notes, however, that although the changes are 
both necessary and significant, the judicial system needs further improvements. 
He has suggested employing sociologists and psychologists to follow up on cases 
of domestic violence and to ensure that the abused undergo such treatment as 
they may require. He also recommends that the procedures for reporting domestic 
violence be made easier and urges the need to establish women's sections in all 
courts of the Kingdom's 13 districts.

  At the same time, the National Society for Human Rights has 
made plans to provide both a hotline and a shelter for abused women. The 
society, along with the Social Affairs Ministry, is preparing a seminar on the 
subject of domestic violence. Regular workshops and lectures around the country 
are being organized in order to raise awareness of women's legal rights.

  Discrimination against women continues to be a major problem 
that Saudi society needs to confront and deal with. Though women constitute 
more than 50 percent of the population, their potential is far from being fully 
realized. They continue to struggle to attain the rights of equality and 
justice which Shariah law guarantees them.

  Experts say that the best way to increase awareness of rights 
among Saudi women is to begin educating them at a very early age - in 
elementary schools, for example. Girls are taught home economics but are not 
taught any subjects that would empower them or teach them to become independent 
voices, demanding their God-given rights as men's equal partners.

  The real challenge facing society today is the need to reveal 
the violations committed against women in the name of Islam; they must be made 
aware that they do have a choice, that they do not have to accept in silence a 
life of abuse. We need to change the attitudes of men who view women as 
inferior in intelligence and religious thinking. Religious scholars and 
educators must speak out against men who manipulate women for their own selfish 
ends. The media also has its role and must expose the self-styled pious men 
who advocate the marginalization of women, who claim that men are superior and 
thus, that men must dictate how women should live.

  Recent studies have shown that many women suffer abuse within 
their families and are desperate for a better life but find no justice in 
Shariah courts and have no place to turn to for help or assistance. Many endure 
unspeakable hardships due to poverty and neglect while the self-appointed 
guardians of morality allege that Islam forbids a woman from seeking work or 
driving herself to a safe place in order to escape an abusive man.

  In spite of being educated, there are some people in our 
society who adamantly oppose change and insist on following traditions that 
have no basis at all in Islam. These people interpret Islam in the most 
unyielding, intolerant and narrow way; as a result, they vehemently oppose the 
empowerment of women. They believe that women must be kept under the control of 
male guardians, regardless of those males' manipulative characters or 
domineering tendencies. The time has come when we must rescue women from being 
at the mercy of a male guardian who may be violent, inhumane and untrustworthy.

  Such social issues as these cry out for immediate resolution. 
Women's rights must be addressed in courts and in government departments. We 

RE: [ppiindia] Yuuu...uk jualan Jiwa!

2005-06-14 Terurut Topik fatur
--- IB MailSpace Ad http://instantbuzz.com/fd414729_5t 

Earn Income For Life
http://instantbuzz.com/fd414729

- MailSpace TM and Patent Pending --
 
Wah lama tak nongol, apa kabar mang?
 
Rgds
fatur
 
  _  

From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of mangucup88
Sent: Monday, June 13, 2005 6:16 PM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Yuuu...uk jualan Jiwa!
 
*   Apakah pada saat ini Anda sedang kepepet duit? Ato butuh uang jajan 
tambahan? Dlm hal ini mang Ucup bisa membantu Anda dgn cara yg 
halal, tanpa harus menggadaikan mertua ataupun menjual mobil 
kesayangan Anda, cukup hanya dgn menjual jiwa Anda kepada mang 
Ucup. Percayalah bahwa ini bukan hanya sekedar dongeng ataupun joke 
bodongan, melainkan benar2 real nyata tulen! Dan perlu juga 
diketahui bahwa tulisan ini tidak ditulis dlm keadaan mabok!

Kenapa? Diakhir pekan ini Mang Ucup telah mendapatkan wangsit, agar 
memulai usaha dgn bisnis jual - beli jiwa. Untuk modal awal mang 
Ucup membutuhkan segera sebanyak 1.000 jiwa. Oleh sebab itulah dgn 
ini mang Ucup mengundang rekan2 maupun para pembaca yg berhasrat 
ingin menjual jiwanya, untuk menghubungi mang Ucup berikut harga 
jual yg dinginkan per japri ke alamat email:
[EMAIL PROTECTED]  

Jiwa sebagai komoditi! Ini sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang 
baru, sebab sebelumnya telah ada orang yg memperjual belikan 
jiwanya. Pada tgl 8 Feb. 2001, Mr. Adam Burtle (usia 20 th) dari 
Seatlle, Washington, telah berhasil menjual jiwanya melalui situs 
lelang eBay seharga 400 Euro (4,8 juta Rp.), kepada seorang wanita 
di Des Moines - Idaho. Sehingga dgn mana secara resmi wanita itu 
adalah pemilik dari jiwanya Mr. Adam.

Apakah kita boleh menjual jiwa kita? Sudah tentu boleh, sebab jiwa 
itu adalah pemberian dari sang Pencipta kepada kita, yg otomatis 
sudah menjadi hak milik kita sepenuhnya. Ini bisa dibuktikan dimana 
setiap saat Anda bisa mencabut jiwa Anda entah melalui gantung diri 
dibawah pohon pisang atau minum juice baygon seember. Jiwa itu 
adalah miliki kita, oleh sebab itulah juga kita dapat 
mengasuransikan jiwa tsb sama seperti juga mengasuransikan mobil 
milik pribadi Anda. 

Disamping itu sudah merupakan hak kita sepenuhnya entah kita mau 
memberikan jiwa kita kepada si setan ataupun kepada salah satu agama 
pilihan Anda, tetapi alangkah guo.obloknya Anda apabila Anda mau 
memberikan jiwa Anda secara gratisan hanya dgn tukeran ama iming2 
kapling di sorga indah. Daripada diberikan secara gratisan lebih 
baik dijual azah kepada mang Ucup dlm hal ini jelas bunyinya ialah 
Money Talk!

Wah ini namanya murtad Mang, moso sih jiwa mo diperjual belikan 
seperti juga jual beli tahu ato tempe azah, apakah kagak dosa tuh? 
Sebutkanlah satu ayat saja, dimana kita dilarang untuk memperjual 
belikan jiwa maupun bagian dari tubuh kita, pada jaman sekarang ini 
semuanya sdh dihalalkan mulai dari jualan darah s/d ginjal, bahkan 
kalau perlu kemaluan pun bisa dijadikan komiditi untuk diperjual 
belikan, selama ini milik Anda no-problemlah!

Kepada mereka yg berhasrat mau menjual jiwanya kepada Mang Ucup, 
Anda tidak perlu khawatir, bahwa pada suatu saat saya akan menuntut 
Anda untuk mencabut jiwa Anda, karena saya tidaklah akan melakukan 
hal yg sesadis itu, tetapi karena jiwa Anda sudah menjadi miliknya 
Mang Ucup, sudah tentu mang Ucup bebas untuk memanfaatkan jiwa Anda 
sepenuhnya, apakah ini nantinya akan dihibahkan kepada gereja, 
kepada vihara ataupun ke mesjid itu adalah hak saya sepenuhnya 
sebagai pemiliki jiwa Anda. Begitu juga saya bebas untuk menentukan 
apakah jiwa tsb nantinya saya persembahkan kepada si setan atau 
dijadikan roh gentayangan dikemudian hari.

Syarat mutlak bagi mereka yg mau menjual jiwanya kepada Mang Ucup, 
harus memberikan pernyataan secara tertulis bahwa jiwa tsb masih 
menjadi hak milik sepenuhnya, jadi belum terikat atau digadaikan 
kepada agama ataupun sekte apapun juga. Kalau sudah jadi penganut 
salah satu agama, maka Anda diwajibkan untuk keluar terlebih dahulu 
dari agama yg dianut pada saat ini.

Tinggi atau rendahnya nilai harga jiwa Anda tergantung dari usia 
Anda pada saat ini, semakin muda usia Anda semakin tinggi nilainya, 
walaupun demikian minimum harus diatas 18 th, dan juga masih benar2  
sehat waalfiat, jadi bukannya yg udah keropokan digerogoti oleh 
penyakit, sebab jiwa yg demikian, udah termasuk jiwa rombengan alias 
tidak ada nilainya lagi. 

Jiwa perawan atau bujangan nilainya jauh lebih tinggi, sebab masih 
belum ternoda oleh kotoran esek2 maupun segala macam dosa. Yg paling 
tinggi nilainya adalah para Romo, Bikshu, sebab saya yakin mereka 
telah berusaha untuk merawat jiwanya sebaik mungkin.

Bagi mereka yg masih merasa ragu2 untuk menjual putus jiwanya kepada 
Mang Ucup, mereka juga bisa menggadaikan jiwanya, sehingga dgn mana 
pada suatu saat bisa ditebus kembali.

PS Mulai hari ini mang Ucup akan menulis lagi secara rutin seperti 
sediakala, minimum tiap dua atau tiga 

Re: [ppiindia] Undangan : Website Alif

2005-06-14 Terurut Topik gembong kidil
Wa'alaikum salam mas alif,
ini jadi seperti pengalaman mbak Lina
pas kepengen Al-Quran elektronik...pas ada yang nawarin

Webmaster webbizz [EMAIL PROTECTED] wrote:
Maaf sebelumnya karena kemarin kelupaan mengirim alamat websitenya. Nama 
websitenya adalah alif.my-webbizz.com

Assalamu'alaikum,

Rekans, saya baru saja membuat website.  
Di website ini rekan semua bisa membrowse ayat suci Al-Quran, menikmati berita 
dalam dan luar negeri, sharing informasi mengenai hal-hal yang bermanfaat 
(kesehatan, pendidikan dll) juga download software. Dan tidak ketinggalan, buat 
yang senang menuangkan gagasan, saya menyediakan menu opini.  Di sini rekans 
bisa menumpahkan segala uneg-uneg dalam berbagai hal, baik itu masalah sosial, 
keagamaan (tapi tidak untuk membicarakan agama lain), politik,sdm dlsb.  Saya 
sangat berterima kasih apabila opini tersebut bertujuan untuk kemajuan negri 
ini.
Untuk download software, semua software yang terdapat dalam website ini adalah 
freeware.  Dan saat ini yang telah tersedia adalah software hadits Bukhori.  
Insya Allah dalam waktu dekat software lain akan segera menyusul

Saya tunggu partisi rekan semua di sana

Wassalamu'alaikum 



-
Do you Yahoo!?
Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard.

[Non-text portions of this message have been removed]





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




-
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 



-
Discover Yahoo!
 Get on-the-go sports scores, stock quotes, news  more. Check it out!

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Dari Moderators: Diskusi Agama: Lesson Learnt or Not Learnt?

2005-06-14 Terurut Topik Khairur Razi
Dear honorable members,

Diskusi agama, seperti yg berkali-kali disinggung oleh tim moderator, adalah 
sangat tidak dianjurkan (discouraging). Kalau terpaksa, maka sifatnya hendaknya 
self-criticism: yg muslim mengeritik perilaku yg tidak disepakati yg dilakukan 
oleh muslim lain; yg kristen juga mengeritik perilaku yg tidak disepakati yg 
dilakukan oleh kristen yg lain. Ketika ini terjadi, penganut agama lain 
hendaknya tidak perlu ikut campur. Biarkan itu menjadi urusan 
internal masing2 penganut agama terkait.

Kenyataannya, itu tidak diikuti oleh sebagian member. Sebaliknya, saling serang 
kembali terjadi. Yg kristen 'gatal' untuk nyerang hal2 negatif pada ajaran 
Islam dan muslim; yg muslim 'kurang kerjaan' menyerang balik serangan itu dg 
memposting hal2 negatif pada ajaran kristen. serang-menyerang kembali terjadi. 
tidak ada yg mau kalah.

Semoga kali ini lesson learnt, or lesson yet to be learnt by both side 
(christian and muslim)? We are educated people, it's a bit strange if in terms 
of religious matters and religious differences we feel difficult to learn one 
or two lessons.

Khairurrazi
Aligarh Muslim University
Uttar Pradesh, India


-- 
India.com free e-mail - www.india.com. 
Check out our value-added Premium features, such as an extra 20MB for mail 
storage, POP3, e-mail forwarding, and ads-free mailboxes!

Powered by Outblaze


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Tolong dong--Slavery in Islam

2005-06-14 Terurut Topik Nugroho Dewanto

At 06:13 AM 6/14/05 +, you wrote:
Mbak Clara atau Mbah,
Tolong dong apa sih maksud penjelasan bung Jimmy ini. Saya pusing
membacanya karena mungkin bahasanya yang amburadul. Bahasa itu
menunjukkan bangsa, bahasa itu menunjukkan siapa kita. Jadi, saya
tidak mengerti dua penjelasan bung Jimmy tsb. Apa pula
maksudnya 'main set'. Apa pula arti tanda garis dua (//).

===

mungkin bung jimmy penggemar berat bulu tangkis jadi teringat-ingat
istilah dalam olahraga itu hehehe just kidding

btw, anggota milis ini masih asyik dengan diskusi agama ya?




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Slavery in Islam

2005-06-14 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 seharusnya kita tahu bahwa dalam islam, mengajarkan bahwa
 manusia itu harus mengetahui bahwa dia adalah budak/hamba
 dari sang maha pencipta, agar manusia mendapatkan kemerdekaan
 dari manusia lainnya  ..   dan setiap agama mungkin sama yakni
 mengajarkan bahwa umatnya adalah hamba/budak dari sang maha
 pencipta.
 
 sehingga hanya pada penciptalah kita menyerahkan jiwa kita,
 jiwa kita bisa terikat kepada orang lain, tapi perwujudan yang
 sebenarnya manusia hanya berbakti kepada sang Maha Pencipta  ...
 
---

Mas Yustam,

Adanya perbudakan ataupun hal hal yang buruk lainnya, adalah terkait 
pada naluri manusiawi. Tak ada urusan dengan ajaran agama apapun. 
Andaipun ada agama yang melarang perbudakan, manusia akan tetap 
melakukannya (nyatanya, TAK ada agama yang secara expressis verbis 
melarang perbudakan). Sebenarnya memakai kata budak dalam ajaran 
agama sudah ajaib.

Mencari pembenaran perbudakan dalam akidah agama, memang hanya 
membuang waktu, sebab yang bertanggung jawab akan adanya hal hal yang 
buruk adalah si manusia sendiri.

Berapa lama sudah ada agama agama?

Lebih dari seribu tahun bukan?

Bagaimana wajah manusia hingga kini?

Buruk bukan?

Apakah cermin yang akan dihancurkan, karena muka kita buruk?

salam

danardono




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ppiindia] Yuuu...uk jualan Jiwa!

2005-06-14 Terurut Topik Nugroho Dewanto

mang ucup memang favorit saya dulu jualan tuyul, sekarang
jadi direktur expor-impor sukma pengen ngelamar jadi
karyawan boleh, mang...?

salam,




Wah lama tak nongol, apa kabar mang?

Rgds
fatur

   _

From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of mangucup88
Sent: Monday, June 13, 2005 6:16 PM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Yuuu...uk jualan Jiwa!

*   Apakah pada saat ini Anda sedang kepepet duit? Ato butuh uang jajan
tambahan? Dlm hal ini mang Ucup bisa membantu Anda dgn cara yg
halal, tanpa harus menggadaikan mertua ataupun menjual mobil
kesayangan Anda, cukup hanya dgn menjual jiwa Anda kepada mang
Ucup. Percayalah bahwa ini bukan hanya sekedar dongeng ataupun joke
bodongan, melainkan benar2 real nyata tulen! Dan perlu juga
diketahui bahwa tulisan ini tidak ditulis dlm keadaan mabok!

Kenapa? Diakhir pekan ini Mang Ucup telah mendapatkan wangsit, agar
memulai usaha dgn bisnis jual - beli jiwa. Untuk modal awal mang
Ucup membutuhkan segera sebanyak 1.000 jiwa. Oleh sebab itulah dgn
ini mang Ucup mengundang rekan2 maupun para pembaca yg berhasrat
ingin menjual jiwanya, untuk menghubungi mang Ucup berikut harga
jual yg dinginkan per japri ke alamat email:
[EMAIL PROTECTED]

Jiwa sebagai komoditi! Ini sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang
baru, sebab sebelumnya telah ada orang yg memperjual belikan
jiwanya. Pada tgl 8 Feb. 2001, Mr. Adam Burtle (usia 20 th) dari
Seatlle, Washington, telah berhasil menjual jiwanya melalui situs
lelang eBay seharga 400 Euro (4,8 juta Rp.), kepada seorang wanita
di Des Moines - Idaho. Sehingga dgn mana secara resmi wanita itu
adalah pemilik dari jiwanya Mr. Adam.

Apakah kita boleh menjual jiwa kita? Sudah tentu boleh, sebab jiwa
itu adalah pemberian dari sang Pencipta kepada kita, yg otomatis
sudah menjadi hak milik kita sepenuhnya. Ini bisa dibuktikan dimana
setiap saat Anda bisa mencabut jiwa Anda entah melalui gantung diri
dibawah pohon pisang atau minum juice baygon seember. Jiwa itu
adalah miliki kita, oleh sebab itulah juga kita dapat
mengasuransikan jiwa tsb sama seperti juga mengasuransikan mobil
milik pribadi Anda.

Disamping itu sudah merupakan hak kita sepenuhnya entah kita mau
memberikan jiwa kita kepada si setan ataupun kepada salah satu agama
pilihan Anda, tetapi alangkah guo.obloknya Anda apabila Anda mau
memberikan jiwa Anda secara gratisan hanya dgn tukeran ama iming2
kapling di sorga indah. Daripada diberikan secara gratisan lebih
baik dijual azah kepada mang Ucup dlm hal ini jelas bunyinya ialah
Money Talk!

Wah ini namanya murtad Mang, moso sih jiwa mo diperjual belikan
seperti juga jual beli tahu ato tempe azah, apakah kagak dosa tuh?
Sebutkanlah satu ayat saja, dimana kita dilarang untuk memperjual
belikan jiwa maupun bagian dari tubuh kita, pada jaman sekarang ini
semuanya sdh dihalalkan mulai dari jualan darah s/d ginjal, bahkan
kalau perlu kemaluan pun bisa dijadikan komiditi untuk diperjual
belikan, selama ini milik Anda no-problemlah!

Kepada mereka yg berhasrat mau menjual jiwanya kepada Mang Ucup,
Anda tidak perlu khawatir, bahwa pada suatu saat saya akan menuntut
Anda untuk mencabut jiwa Anda, karena saya tidaklah akan melakukan
hal yg sesadis itu, tetapi karena jiwa Anda sudah menjadi miliknya
Mang Ucup, sudah tentu mang Ucup bebas untuk memanfaatkan jiwa Anda
sepenuhnya, apakah ini nantinya akan dihibahkan kepada gereja,
kepada vihara ataupun ke mesjid itu adalah hak saya sepenuhnya
sebagai pemiliki jiwa Anda. Begitu juga saya bebas untuk menentukan
apakah jiwa tsb nantinya saya persembahkan kepada si setan atau
dijadikan roh gentayangan dikemudian hari.

Syarat mutlak bagi mereka yg mau menjual jiwanya kepada Mang Ucup,
harus memberikan pernyataan secara tertulis bahwa jiwa tsb masih
menjadi hak milik sepenuhnya, jadi belum terikat atau digadaikan
kepada agama ataupun sekte apapun juga. Kalau sudah jadi penganut
salah satu agama, maka Anda diwajibkan untuk keluar terlebih dahulu
dari agama yg dianut pada saat ini.

Tinggi atau rendahnya nilai harga jiwa Anda tergantung dari usia
Anda pada saat ini, semakin muda usia Anda semakin tinggi nilainya,
walaupun demikian minimum harus diatas 18 th, dan juga masih benar2
sehat waalfiat, jadi bukannya yg udah keropokan digerogoti oleh
penyakit, sebab jiwa yg demikian, udah termasuk jiwa rombengan alias
tidak ada nilainya lagi.

Jiwa perawan atau bujangan nilainya jauh lebih tinggi, sebab masih
belum ternoda oleh kotoran esek2 maupun segala macam dosa. Yg paling
tinggi nilainya adalah para Romo, Bikshu, sebab saya yakin mereka
telah berusaha untuk merawat jiwanya sebaik mungkin.

Bagi mereka yg masih merasa ragu2 untuk menjual putus jiwanya kepada
Mang Ucup, mereka juga bisa menggadaikan jiwanya, sehingga dgn mana
pada suatu saat bisa ditebus kembali.

PS Mulai hari ini mang Ucup akan menulis lagi secara rutin seperti
sediakala, minimum tiap dua atau tiga hari sekali pasti akan saya
tayangkan artikel baru saya di situs ini.

Maranatha
Mang Ucup 

[ppiindia] Re: Slavery in Islam

2005-06-14 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Samsul Bachri [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Dear,
 
 Orang yahudi memang memiliki nabi-nabi, tapi mereka tidak pernah
 mematuhinya. Anda pasti lihat kelakuan mereka, setelah mereka 
dibebaskan
 dari tangan Firaun, seperti yang digambarkan oleh  film TEN 
COMMANDEMEN,
 yang justru dibuat oleh orang2 barat. Jelaslah bahwa orang-orang 
yahudi,
 karena kesombongannya, telah mendustakan ajaran nabi-nabi mereka 
sendiri,
 bahkan membunuhnya. Seperti yang mereka coba lakukan kepada Nabi 
Isa AS.
 
 Salam
-

Siapakah yang mematuhi ajaran agama? Islam? Yahudi? Kristen? Lihatlah 
peperangan yang tetap membara di-mana mana. Lihatlah kemiskinan 
dimana mana. Lihatlah perbudakan modern di-mana mana

Tidakkah keangkuhan menjadi ciri kita bersama?

Nabi nabi Yahudi adalah nabi nabi orang Kristen, yang mengambil alih 
kitab suci Yahudi menjadi bagian dari kitab mereka, juga Islam 
kelihatannya mengambil alih nabi nabi Yahudi juga, lha wong namanya 
sama..

Yesus BUKAN nabi bagi orang Yahudi, bahkan manusia yang dibenci, 
mengaku ngaku raja. karena itu Yesus di-olok olok, dan dimahkotai 
duri (ejekan terhadap seorang raja), dan di palang aslibkan, dengan 
tulisan INRI, Iesvs Nazarenvs Rex Ivdaeorvm. 

Bahasa Latin menggunakan I untuk J, dan V untuk U (i.e., 
Jesus Nazarenus Rex Judaeorum). Artinya:  Jesus of Nazareth, the 
King of the Jews.

DH








***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Fw: What A Wife/Husband Really Means

2005-06-14 Terurut Topik sidqy suyitno

Dear Netters,

Dari milist tetangga untuk sekedar intermezzo.

Salam,

Sidqy LP. Suyitno

 

What A Wife/Husband Really Means

 

(1)   What a wife says, what she really means... 

I need = I want 

We need = I want 

It's your decision = The correct decision should be obvious by now 

Do whatever you want = You are going to pay for this later 

We need to talk = I need to complain 

Sure...go ahead = I don't want you to 

I'm not upset = Of course I'm upset, you moron! 

You're so manly = You need a shave and you sweat a lot 

You're certainly attentive tonight = Is sex all you ever think about? 

I'm not emotional! And I'm not overreacting! = I have a severe case of PMS 

Be romantic, turn out the lights = I have flabby thighs 

This kitchen is so inconvenient = I want a new house 

I want new curtains = I want new curtains, new carpeting, new furniture, new 
wallpaper... 

I need new shoes = the other 40 pairs are simply the wrong shade 

I heard a noise = I noticed you were almost asleep 

Do you love me? = I'm going to ask for something expensive 

How much do you love me? = I did something today you're really going to hate 

I'll be ready in a minute = Kick off your shoes and find a good game on T.V. 

Is my butt fat? = Tell me I'm beautiful 

You have to learn to communicate = Just agree with me 

Are you listening to me? = Too late, you're dead 

Yes = No 

No = No 

Maybe = No 

I'm sorry = You'll be sorry 

I was wrong = Not as wrong as you 

Do you like this recipe? = It's easy to fix, so you'd better get used to it 

Was that the baby? = Why don't you get out of bed and walk him until he goes to 
sleep 

I'm not yelling! = Of course I'm yelling, this is important! 

 

(2)   What a husband says, what he really means... 

I'm hungry = I'm hungry 

I'm tired = I'm tired 

Do you want to go to a movie? = I'd eventually like to have sex with you 

Can I take you out to dinner? = I'd eventually like to have sex with you 

Would you like to dance? = I'd eventually like to have sex with you 

Can I call you sometime? = I'd eventually like to have sex with you 

Nice dress! = Nice cleavage! 

You look tense, let me give you a massage = I want to fondle you 

What's wrong? = What meaningless self-inflicted psycho trauma are you going 
through now? 

You look upset = I guess sex tonight is out of the question 

Yes, I love your new hairstyle = I liked it better before 

Yes, your haircut looks good = $50 and it doesn't even look different! 

I like the first dress you tried on better = Pick any freakin' dress and let's 
go!


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Bangsa Pilihan?--Slavery in Islam

2005-06-14 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 dear Free-thinker..btw i like ur name..it's inspiring..:)).
 
 im not defending christianity..., cuman ingin meluruskan 
perspective aja
 klo diterima puji Tuhan yaa..klo gak..fine aja..:)) ..., karena 
it's not my
 job and im not in the capacity to defend christianity..., kayaknya 
gak ada
 deh di Injil..kata2 belalah agama mu:..:))...ngapain juga gitu
 looh...:))..tapi kadang2 pengertian yang dangkal and naive bisa 
mislead,
 apalagi klo orang tersebut sampe punya or beli Injil segala (yang
 elektronik lagi..)..kan kasian klo pada akhirnya mempunyai 
pemikiran yang
 salah, anyway..untuk saya klo sampe usaha beli kitab suci agama lain
 berarti it's mean something..
 im just offer a generous assistance..that's all..
 
 Rgds,
 carla
 
 
--

Exactly mBak. Agama atau Isme Isme tak perlu dibela. Dizaman kejayaan 
komunisme, tahun 50an sampai 78an akhir, kalau berani hina komunisme, 
dibuang ke Sibiria..

Dizaman kejayaan Katholik diabad pertengahan, berani hina Katholik, 
dibakar hidup hidup. Dst.

Inikah yang Sang Pencipta kehendaki`?

Kebenaran yang mutlak, seperti misalnya adanya cahaya matahari 
(sebelum dia hangus nanti), adalah sesuatu yang tak perlu didebat, 
dibantah. Hujan, angin, mendung, matahari tetap bersinar..

Kita seringkali bak kanak kanak, yang saling membanggakan 
ayahnya: bapakku polisi, punya pistol, bapakku tentara, bisa 
bunyikan meriam, bapakku presiden, bisa perintah 
perintah, bapakku kaya tapi sedang istirahat di Nusakambangan.

Aren't we sometimes (or often) childish?

Salam

Danardono







***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: Yuuu...uk jualan Jiwa!

2005-06-14 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 mang ucup memang favorit saya dulu jualan tuyul, sekarang
 jadi direktur expor-impor sukma pengen ngelamar jadi
 karyawan boleh, mang...?
 
 salam,
 
-

Udah punya izin usaha? Awas lho kena sweeping...







***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Debat Kusir (was: Re: Slavery in Islam)

2005-06-14 Terurut Topik Lina Dahlan
--- In ppiindia@yahoogroups.com, fauziah swasono 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]  
 Tapi saya suka tuh pendapatnya Prof. siapa ya? yang bilang 
  sebetulnya gak perlu ngirim siswa utk sekolah di luar negeri utk 
  belajar tekhnologi. Harus lebih cermat untuk mengirim siswa ke 
luar   negeri dengan memusatkan pikiran apa sebetulnya yang 
diperlukan   Indonesia ini. Bahkan kerahkan saja orang2 pinter 
Indonesia utk   membangun Indonesia sendiri dengan kemampuan apa 
adanya...:-)
  
 
 Ya, seandainya hidup bernegara dg penduduk 240 juta dan 400 etnis
 (cmiiw) bisa sesimpel itu prinsipnya, sih ok2 aja.. Kayak Cuba ya? 

Lina:
Emang gak simple. Itu tantangannya. Dibuat simple gak bisa ya mbak?
Kenapa dengan Cuba, mbak?

Saya pikir kenasionalismean orang Indonesia ini mesti di'tinggi'in, 
ya mbak? Maksudnya, andaikan saya mampu menyekelohkan anak saya 
keluar negeri, itu harus bertujuan utk kemajuan bangsa ini. Bukannya 
saya pikir,lulusan luar negeri ntar nyari duitnya gampang kok!. 
Jadi dimulai dari diri sendiri biar gak UUD (Ujung-Ujungnya Duit). 
Bisa gak ya?

Soale ngarepin pemerintah supaya bisa kasih gaji yang bagus 
buat 'lulusan luar negeri yg berprestasi' juga gak mungkin...??Meski 
seharusnya pemerintah memberi incentive yang lebih buat mereka itu.


 
  Gak usah ngutang-ngutang. Kalo miskin ngaku aja miskin. Dah 
berusaha   aja dengan keadaan yang miskin. Gak usah sok jadi kaya 
dengan   ngutang.
  
 
 Bagi saya, ngutang sih gak masalah Mbak.. yang jadi masalah adalah
 buat apa dan bagaimana pengelolaannya. Soal ngaku miskin sih, saya
 setuju. Nggak usah berlagak pake limusin dinegara lain, wong pas 
rapat minta keringanan cicilan utang.

Mbak Fau bisa mengelola utang, pemerintah itu gak bisa mengelola 
utang.

Hua..ha..ha...pake limusin buat minta keringanan nyicil 
utang...ha..ha..memang dah jungkirbalik...
Yang enak idup itu gak berutang, biar gak naik limusin.
 
  Gitu aja deh mbak. Mo ke bank..he..he..mau buat debit card aja 
and   gunting semua credit card. Mo belajar gak ngutang. Tapi 
katanya,   kalo gak ada utang, hidup gak 
termotivasi...hue..he..he...
  
 
 Sama, saya juga mau ke seminar. Kalau saya, walau nggak ada utang,
 tapi tetap perlu credit card, otherwise I can't pay my 
subscription.

waddduh, saya sirik abis sama orang yang gak punya utang. Itu 
makanya saya mo belajar meniadakan sarana-sarana perhutangan...:-)
Kenapa sih ya subscription harus pake credit card? Maksudku kok gak 
disediain juga pembayaran tunai?

Credit Card okeh2 aja bagi orang yang bisa disiplin...:-). Saya 
belum bisa berdisiplin ria...:-(

wassalam,






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Bangsa Pilihan?--Slavery in Islam

2005-06-14 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Samsul Bachri [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Dear,
 Sebagai agama yang dijaga keotentikannya, dalam peribadatan Islam, 
ada yang
 sudah ditentukan tata caranya sejak dulu semisal sholat. Dan ini 
tidak bisa
 dirubah. Lihatlah contoh dalam agama lain, yang telah di liberalkan,
 sehingga terjadi perbedaan pengertian dan arti sehingga tidak otentik 
lagi,
 semata karena ikut campunrnya tangan manusia.
 Salam
 
---

Tanpa campur tangan manusia, TAK akan ada benda satupun yang 
terwujud.Tangan ini melayani mesin cetak, computer, penjilidan, dan 
terjadilah buku. Tak ada buku, yang tiba tiba jadi buku.

Selama otak manusia, dan raga manusia bergerak, maka faktor manusiawi 
muncul. Tak ada SATU manusiapun yang mampu, mewujudkan pikiran Sang 
Pencipta secara utuh. 

Ka-authentikan kodifikasi, belum mampu mentransfor semangat keilahian 
sang Pencipta, sehingga kehendakNya benar benar diamalkan manusia.

Sebagai bukti, lihatlah keamburadulan bangsa kita, yang semua mencoba 
hidup menuruti sang Kitab..

Salam

danardono




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Slavery in Islam

2005-06-14 Terurut Topik kucing_liar1

Mas Jimboy, gak usah pake menghina pendidikan di Indonesia.Kalau 
saya boleh menaksir dari gaya argumentasi nada yg bahasa 
indonesianya saja acak2an, anda sendiri pasti masuk PTN Negeri saja 
tidak mampu. Gak usah yg sekelas Universitas Sebelas Maret Solo dulu 
deh, Universitas Tadulako di Sulawesi saja coba dulu. 

Mendingan belajar dulu di bagian backoffice nya dengan baik, kali2 
saja nasib anda berubah 15 tahun lagi jadi staf senior yah.
oh ya saran saya ambil kursus bahasa Inggris, Les Privat saja dengan 
Mba Carla atau beli dan hapalin dulu kamus vocabulary 5000 words 
atau english for teens.

mungkin yg anda maksud Straight, bukan strike.


'salam

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Jimmy Okberto 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Terima kasih  atas sarannya ...
 Mau nya belajar lagi ...
 Tapi pendidikan di Indonesia yang bagaimana ???
 
 Yang bisa menghindari perbudakan terselubung ...
 Kalau anda mengikuti dari awal anda akan tahu bahwa saya selalu
 menghindari untuk bersikap strike ... jadi saya membawa ke kiasan-
kiasan
 yang sepengetahuan saya ...
 
 Maap ya saya ini bukan yang berpendidikan dengan baik seperti anda-
anda
 yang ada disini ...
 
 
 
 -Original Message-
 From: kucing_liar1 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  
 
 ya udah kalau gitu belajar lagi, biar jadi senior staf 
 ok?
 
 'salam




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Bangsa Pilihan?--Slavery in Islam

2005-06-14 Terurut Topik kucing_liar1

Bukti empirik atau bukti subyektif nih mas Danar? kok saya rasanya 
sangat berat untuk menyetujuinya yah?

Jangankan di Kompas, di Pos Kota saja belum pernah disebut2 seperti 
lansiran Mas Danar dibawah ini. Atau mas kebanyakan baca AWSJ atau NYT?

'salam



 
 Sebagai bukti, lihatlah keamburadulan bangsa kita, yang semua 
mencoba 
 hidup menuruti sang Kitab..
 
 Salam
 
 danardono




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ppiindia] Re: Slavery in Islam

2005-06-14 Terurut Topik Jimmy Okberto
Iya neeh aku 
Anda memang pandai ...
Saya harus belajar kepada anda yang sudah mahaguru   ...

-Original Message-
From: kucing_liar1 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 

Mas Jimboy, gak usah pake menghina pendidikan di Indonesia.Kalau 
saya boleh menaksir dari gaya argumentasi nada yg bahasa 
indonesianya saja acak2an, anda sendiri pasti masuk PTN Negeri saja 
tidak mampu. Gak usah yg sekelas Universitas Sebelas Maret Solo dulu 
deh, Universitas Tadulako di Sulawesi saja coba dulu. 

Mendingan belajar dulu di bagian backoffice nya dengan baik, kali2 
saja nasib anda berubah 15 tahun lagi jadi staf senior yah.
oh ya saran saya ambil kursus bahasa Inggris, Les Privat saja dengan 
Mba Carla atau beli dan hapalin dulu kamus vocabulary 5000 words 
atau english for teens.

mungkin yg anda maksud Straight, bukan strike.


'salam



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: Slavery in Islam

2005-06-14 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Jimmy Okberto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Eufesus:
 6:5 Slaves, obey your human masters with fear and trembling; and do 
 it with a sincere heart, as though you were serving Christ. 
 
 Terjemahan lama
 6:5 Hai segala hamba, hendaklah kamu menurut perintah orang yang 
 menjadi tuanmu di dalam perkara dunia, dengan takut dan gentar, 
 serta tulus hatimu seperti kepada Kristus, 
 
 Terjemahan Baru
 6:5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan 
 gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada 
 Kristus, 
 
-

Menyimpulkan, agama melarang perhambaan, adalah terlalu kabur.

Juga ayat ini menunjukkan, bahwa agama Kristen kala itu secara DE 
FACTO mengakui adanya beda antara hamba dan tuan.

Ini tak menjadi masalah, karena memang agama adalah terkait dengan 
budaya dan sikon ekonomi soial. tak ada agama yang tumbuh mengambang 
diluar KENYATAAN sosial ekonomi. Kalau bagi kita kini, mesin mesin, 
seperti mesin cuci, vacum cleaner yang kita perbudak, menjadi hal 
yang sangat normal, maka kala itu, hamba.

Ingatlah kita, bahwa manusia Kristen di Amerika masih menjalankan 
perbudakan ribuan tahun setelah Kristus wafat.  Apalagi memperbukak 
ras lain, yang dianggap hanya berada diantara manusia dan monyet...

Agama TAK pernah membuat manusia ganas.
Agama TAk pernah menyebabkan manusia menjadi mulia.

Yang ganas adalah sang manusia. Hitler, Stalin, ...
Yang mulia adalah sang manusia. Mahatma Gandhi, Ibu Teresa, Abraham 
Lincoln...

Kitab suci itu sendiri tak suci, hanya benda. yang suci atau diimani 
sebagai suci, adalah isinya. kesucian akan membuat dunia ini menjadi 
surga, kalau diamalkan..

Jangan kita berhalakan kitab, yang hanya benda..

Salam

danardono









***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Slavery in Islam u/ Mas Bagong

2005-06-14 Terurut Topik Lina Dahlan
Mas Bagong,
Ada terjemahan lama dan ada terjemahan baru, itu juga saya copy 
pastekan dari alkitab elektronik. Mungkin maksud dari terjemahan 
lama itu adalah terjemahan di tahun 60-an itu. Saya belum tau pasti.

Dulu (waktu masih muda...), saya gandrung akan terjemahan utk 
mengetahui adakah perubahan makna yang prinsipil. Tapi dengan 
berjalannya waktu, karena kesibukan pribadi kegandrungan itu memudar.

Mempelajari bahasa itu sebetulnya sangat menarik. Termasuk bahasa 
hukum. Kata Noam Chaomsky (?) hukum itu sebetulnya hanya permainan 
bahasa. Sampai orang berpendapat akal itu terbatas, padahal 
sebetulnya bahasanya lah yang terbatas..yang tidak mampu 
mengungkapkan dan menguraikan apa yang ada di pikirannya karena 
pikiran adalah produk akal.

itu saja.

wassalam,


--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Bung Jimmy:
 Anda lucu juga ya nyuruh saya baca Al Quran; lha wong saya wong 
Jowo
 Asli lho Bung... Jadi kalau nanya Serat Gatholoco boleh lah kalau 
yang
 lain? Wadhuh saya angkat tangan dulu deh...
 Kalo dilihat terjemahan itu, berarti memang hamba itu ya sama 
dengan
 dengan 'budak' dong! Karena kalau non-budak bukan hamba tetapi
 pembantu ya nggak?
 BTW, saya nggak ngerti kok sampeyan ngasih saya dua terjemahan yang
 baru dan lama itu maksude apa?
 SOrry nggak mudheng saya...
 DG
 
 On 6/14/05, Jimmy Okberto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mas Bangong anda yang meminta ...
  Mohon maap buat yang tidak berkenan ...
  
  Bahan Pemikiran Bahwa Kristen tidak menghendaki Slavery adalah 
dari
  Hukum Terutama dari Ajaran Yesus Kristus ...
  Berikut saya Copy Paste Alkitab berbahasa Sunda 
  Hukum Yang terutama Mateus 22 : 34-40
  
  34 Barang urang Parisi meunang beja yen Yesus geus ngabungkem 
urang
  Saduki, tuluy bareng ngadatangan ka Anjeunna.
  35 Nu saurang guru agama Yahudi, nyual ka Anjeunna rek ngadoja,
  36 pokna, Guru, parentah nu mana dina Hukum Agama anu 
pangutamana?
  37 Waler-Na,  'Masing nyaah ka Pangeran Allah maneh terus jeung 
hate,
  terus jeung nyawa, sarta terus jeung budi akal.'
  38 Ieu parentah anu pangutamana jeung pangpentingna.
  39 Nu kadua sarua pentingna, nya eta: 'Masing nyaah ka batur 
kawas ka
  diri sorangan.'
  40 Sakabeh eusi Hukum Musa jeung pangajaran nabi-nabi lianna,
  gumantungna ka ieu dua parentah.
  
  Penjelasan :
  Pada ayat ke 39 pengertian dasar tidak adanya Slavery didalam 
Yesus
  Kristus 
  karena setiap manusia adalah sama (sama-sama diciptakan oleh 
Tuhan)
  Tidak ada perbedaan antara Tuan  Hamba (manusia) di hadapan 
Tuhan.
  
  Membahas Ayat Copy Paste dari Mba Dahlan yang berpendidikan :
  
  Eufesus:
  6:5 Slaves, obey your human masters with fear and trembling; and 
do 
  it with a sincere heart, as though you were serving Christ. 
  
  Terjemahan lama
  6:5 Hai segala hamba, hendaklah kamu menurut perintah orang yang 
  menjadi tuanmu di dalam perkara dunia, dengan takut dan gentar, 
  serta tulus hatimu seperti kepada Kristus, 
  
  Terjemahan Baru
  6:5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut 
dan 
  gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada 
  Kristus, 
  
  [Tolong dicek juga, apakah padanan hamba ini sesuai 
dengan slave 
  yang dimaksudkan, dan bagaimana juga bahasa aslinya]
  
  Penjelasannya :
  Pada saat Alkitab Efesus dituliskan menurut keadaan Jemaat 
Efesus telah
  diburu dan dibunuh di jadikan hamba  maap bukan Mayoritas 
Hamba
  tetapi dijadikan Budak karena mengikuti ajaran Yesus Kristus 
bukan Agama
  Yahudi pada Jaman itu Agama Yahudi sudah berkembang dari 
Yerusalem
  sampai ke Yunani.
   
  Exodus (Keluaran)
  12:44 Seorang budak belian barulah boleh memakannya, setelah 
engkau 
  menyunat dia. 
  
   Penjelasannya : 
  Alkitab ini ditulis menurut perjalanan // hijrahnya kembali Umat 
Israil
  kembali ke tanah Kanaan dari perhambaan oleh Bangsa Mesir.
  
  Bisa juga dibaca Exodus 21:2-dstnya.
  
   Main Set ke dua ayat yang oleh Mba Dahlan yang berpendidikan 
seenak
  copy paste 
  
  Kembali saya tanya ke Mas Bagong apa sudah membaca Al-quran anda 
bolak
  balik jadi lusuh atau tetap terawat baik karena jarang dibaca ???
  Tahukah anda bahwa dalam Surat Al-Imran 3:45
  Berikut saya copy paste sebuah email dari Bapak Yogi .
  
  -Original Message-
  From: Yogi T 
   Subject:  Al Quran mengakui Yesus sebagai Juruselamat!
  
  Yesus adalah Juruselamat manusia menurut Al Quran.
  
  (Ingatlah) ketika malaikat berkata: Hai Maryam, sesungguhnya 
Allah 
  menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra, yang 
diciptakan) 
  dengan kalimat (yang datang) dari padaNya, namaNya Al Masih, Isa 
  seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan salah 
seorang 
  diantara orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). 
  (Surat Ali Imran 3:45)
  
  Mesias adalah gelar yang berarti Juruselamat dalam bahasa 
Ibrani. 
  Kristus, atau Christos, adalah gelar yang berarti sama dalam 
bahasa 
  Yunani. Al Masseh adalah kata dalam bahasa Arab yang artinya pun 
  

[ppiindia] Re: Bangsa Pilihan?--Slavery in Islam

2005-06-14 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, kucing_liar1 [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 
 Bukti empirik atau bukti subyektif nih mas Danar? kok saya rasanya 
 sangat berat untuk menyetujuinya yah?
 
 Jangankan di Kompas, di Pos Kota saja belum pernah disebut2 seperti 
 lansiran Mas Danar dibawah ini. Atau mas kebanyakan baca AWSJ atau 
NYT?
 
 'salam
--

Kita tak ambur adul, walau kita semua saleh?

Monggo ini empiris atau subyektif...

Kita negara terkorup. Ini dari NYT atau kenyataan?
Kita tak patuh hukum. Ini NYT atau kenyataan?

Kita adalah negara pengirim kontingen haji terbesar. Ini bukan 
kenyataan?

Gereja kita selalu penuh sesak (padahal di Eropa kosong). Ini 
kenyataan?

Mungkin Anda ada bukti sebaliknya? Yang empiris? Misalnya kita patuhi 
hukum agama masing masing sehingga citra kita sangat terangkat?

Monggo

Salam

Danardono






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Fw: [Advokat-Indonesia-Groups] tahukah anda ..... (perempuan)

2005-06-14 Terurut Topik Carla Annamarie

- Forwarded by Carla Annamarie/PRUIDN/IDN/Prudential on 06/14/2005
03:08 PM -
   
 LEO TOBING  
 [EMAIL PROTECTED] 
 d To 
 Sent by:  LEO TOBING
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
 oups.com   cc 
   
   Subject 
 06/14/2005 03:02  [Advokat-Indonesia-Groups] tahukah  
 PManda . (perempuan)  
   
   
 Please respond to 
 [EMAIL PROTECTED] 
 oups.com  
   
   




Data dari berbagai negara menunjukkan bahwa dari seluruh kasus kekerasan
terhadap perempuan yang terjadi, hanya 10% yang dilaporkan ke pihak yang
berwajib. Keengganan perempuan korban untuk melaporkan kekerasan yang
dialaminya, apalagi untuk bersaksi secara resmi di pengadilan, sering
disebabkan oleh intimidasi dari pelaku kekerasan yang tidak mau
mempertanggungjawabkan tindakannya.


Dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga, pelaku kekerasan adalah orang
terdekat dengan korban, yaitu suami atau anggota keluarga lain. Seringkali
perempuan korban memilih untuk diam dan menanggung sendiri penderitaannya
karena takut untuk merusak nama baik keluarganya sendiri. Kalaupun ada yang
melaporkannya, tidak sedikit yang kemudian mundur di tengah jalan.


Data tahun 2002 dari 21 organisasi pengada layanan bagi perempuan korban
kekerasan di 15 kota di Indonesia menunjukkan bahwa hanya 17% dari
kasus-kasus yang mereka tangani berhasil dibawa ke polisi. Sedangkan dari
kasus yang sampai ke polisi, hanya 21% yang berhasil sampai dituntaskan di
pengadilan. (Kompilasi data Komnas Perempuan, 2003).


Tanpa kesaksian dari korban atas tindakan kekerasan yang dialaminya, hukum
dan keadilan tidak dapat ditegakkan. Tanpa sistem perlindungan yang efektif
bagi pihak yang mau bersaksi, tidak akan ada korban kekerasan dalam rumah
tangga yang bersedia mempertaruhkan nasib diri dan anak-anaknya dengan
mengungkapkan kejahatan yang dialaminya kepada penegak hukum.



Siapakah itu saksi?

Menurut RUU Perlindungan Saksi, saksi adalah seseorang yang dapat
memberikan
keterangan guna kepentingan penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan
peradilan suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri
dan/atau ia alami sendiri. Dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),
tindak kekerasan seringkali terjadi secara tersembunyi dari pihak lain,
sehingga satu-satunya saksi adalah si korban sendiri. Ada kalanya, saksi
adalah anak-anak si korban dan pelaku yang merupakan ibu dan ayah mereka
sendiri. Tidak sulit membayangkan tekanan batin, bahkan trauma yang melekat
seumur hidup yang diderita anak-anak yang menyaksikan hubungan orang tua
demikian.



Mengapa saksi harus dilindungi secara hukum?

Keterangan yang diberikan korban/saksi memainkan peran kunci bagi
keberhasilan suatu tuntutan peradilan, sehingga para pelaku kejahatan
sering
mencoba melakukan upaya-upaya khusus, termasuk memberi janji-janji muluk
ataupun intimidasi langsung, guna mencegah korban memberikan kesaksiannya.
Perlindungan bagi saksi dan korban harus didasarkan pada undang-undang agar
memiliki kekuatan hukum yang mengikat secara nasional.


Secara spesifik, tujuan dari pemberian perlindungan khusus bagi saksi dan
korban adalah untuk:


1.   Mendorong korban/saksi kekerasan untuk berperan serta dalam
proses
investigasi dan penuntutan hukum melalui adanya peraturan/prosedur yang
menciptakan rasa aman secara fisik dan psikologis.

2.   Mengurangi trauma yang dialami korban/saksi.

3.   Melindungi korban/saksi dari kekerasan, serangan pembalasan
ataupun
stigmatisasi.

4.   Menghasilkan penghukuman bagi yang bersalah melakukan
kejahatan.

Semua upaya ini dilakukan tanpa mengurangi peluang yang wajar bagi pihak
tertuduh untuk melakukan pembelaan diri.



Bagaimana perlindungan saksi/korban diberikan?

Perlindungan bagi saksi/korban yang bersifat menyeluruh harus mencakup lima
tahapan yang dilalui saksi/korban, yaitu: tahap pertolongan pertama (gawat
darurat) (ketika peristiwa baru saja terjadi), tahap investigasi, tahap pra

[ppiindia] Re: Slavery in Islam u/ Mbah

2005-06-14 Terurut Topik Lina Dahlan
--- In ppiindia@yahoogroups.com, RM Danardono HADINOTO 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Jimmy Okberto 
[EMAIL PROTECTED] 
 wrote:
 
  Eufesus:
  6:5 Slaves, obey your human masters with fear and trembling; and 
do 
  it with a sincere heart, as though you were serving Christ. 
  
  Terjemahan lama
  6:5 Hai segala hamba, hendaklah kamu menurut perintah orang yang 
  menjadi tuanmu di dalam perkara dunia, dengan takut dan gentar, 
  serta tulus hatimu seperti kepada Kristus, 
  
  Terjemahan Baru
  6:5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut 
dan 
  gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada 
  Kristus, 
  
 -
 
 Menyimpulkan, agama melarang perhambaan, adalah terlalu kabur.
 
 Juga ayat ini menunjukkan, bahwa agama Kristen kala itu secara DE 
 FACTO mengakui adanya beda antara hamba dan tuan.
 
 Ini tak menjadi masalah, karena memang agama adalah terkait dengan 
 budaya dan sikon ekonomi soial. tak ada agama yang tumbuh 
mengambang 
 diluar KENYATAAN sosial ekonomi. Kalau bagi kita kini, mesin 
mesin, 
 seperti mesin cuci, vacum cleaner yang kita perbudak, menjadi hal 
 yang sangat normal, maka kala itu, hamba.
 

Lina:
Setuju Mbah. Gak usah liat latar belakang segala juga sudah jelas 
apa makna tersurat dan tersirat pesan Paulus tsb.

wassalam,





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Slavery in Islam

2005-06-14 Terurut Topik Yustam

Adanya perbudakan ataupun hal hal yang buruk lainnya, adalah terkait
pada naluri manusiawi. Tak ada urusan dengan ajaran agama apapun.
Andaipun ada agama yang melarang perbudakan, manusia akan tetap
melakukannya (nyatanya, TAK ada agama yang secara expressis verbis
melarang perbudakan). Sebenarnya memakai kata budak dalam ajaran
agama sudah ajaib.

Mencari pembenaran perbudakan dalam akidah agama, memang hanya
membuang waktu, sebab yang bertanggung jawab akan adanya hal hal yang
buruk adalah si manusia sendiri.

Berapa lama sudah ada agama agama?

Lebih dari seribu tahun bukan?

Bagaimana wajah manusia hingga kini?

Buruk bukan?

Apakah cermin yang akan dihancurkan, karena muka kita buruk?

salam

danardono

---

Mbah Danar,

inilah keburukan manusia di sebabkan karena saling memperbudakkan,
pemerasan manusia terhadap manusia lain.  sebagai awal perbudakan
akibat karena perbedaan kekuasaan dari manusia itu sendiri.
perbedaan ini menimbulkan perbudakan,... yang kuat menindas yang
lemah   .  sekarang ini orang berlomba-lomba menambah kekuatan
dengan cara memperkuat dirinya dengan persenjataan seperti
amerika misalnya, ini karena mereka tidak ingin di perbudak oleh negara
lain, negara lain harus tunduk dengan kebijakan mereka.

perbudakan zaman dulu beda dengan zaman sekarang, istilahnya
sekarang system perbudakan sudah bersifat manusiawi, padahal
intinya adalah sama, yakni memerintah seseorang untuk mengikuti
petunjuk dan kemauan tuannya.

tapi dengan memahami agama,  kita tidak akan merasa sebagai
budak dalam jiwa kita, karena hakekat yang sebenarnya setiap
apapun yang kita lakukan diikrarkan hanyalah sebagai ketaatan
kita kepada sang Khalik, kita tidak merasa sebagai hamba dari
manusia yang memerintahkan kita tapi kita sadar bahwa semua
hal yang membuat kita menurut perintah karena system yang
ujung-ujungnya adalah demi kemashlahatan umat manusia juga.
Tapi dalam arti,   semua yang dilakukan tidak bertentangan
dengan ajaran agama.

di sinilah, letak agama yakni untuk memuliakan manusia,
manusia mencari nafkah bukan dari kotornya pekerjaan itu,
tapi halal tidaknya pekerjaan itu.  jadi pekerjaan yang bersifat
diperintah, tidak membuat kita merasa rendah tapi memang
harus dilakukan dengan kesadaran akan kebaikan pekerjaan itu.

agama juga membebaskan manusia dari sifat budak, yakni sifat
menghamba kepada seseorang artinya manusia akan mendapat
pegangan hidup yang kuat untuk melangkah, tidak akan
menuruti semua perintah seseorang, kecuali bahwa perintah
itu benar sesuai dengan martabat manusia itu sendiri.

jadi pada dasarnya akidah agama  mengajarkan
kita akan kebebasan dan kemerdekaan dan tidak akan
bersifat seperti budak   bebas dari segala kunkungan dari
takhayul yang tidak benar,  bebas dari manusia-manusia
yang serakah  ..  dan arti kemerdekaan itu juga munculnya
dari kekuatan jiwa yang berasal dari agama  itu sendiri  ,..
sehingga agama dan kemerdekaan atau kebebasan
tidak bisa dipisahkan  .

btw  . kalo SBY masih  percaya terhadap tradisi ruwatan,
apakah jiwa beliau sudah bebas atau masih di perbudak
oleh tradisi lama  ?


salam
yustam

















__

Disclaimer :
- This email and any file transmitted with it are confidential and
are intended solely for the use of the individual or entity whom
they are addressed, if you are not the original recipient, please
delete it from your system.
- Any views or opinions expressed in this email are those of the
author only.
__

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Re: Alkitab Elektronik--Bangsa Pilihan?--

2005-06-14 Terurut Topik Arriko Indrawan

  Date: Tue, 14 Jun 2005 05:30:10 -
   From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Alkitab Elektronik--Bangsa Pilihan?--

Gak beli kok, mbak...dipinjemin sahabatku yang Kristen. Dia pula
yang suruh aku install ke kompiku. Alhamdulillah

Gini mbak, ntah apa namanya aku juga gak tau. Tapi kalau aku ingin
tau sesuatu or penasaran akan sesuatu...nantinya itu ..ada saja
(disengaja or tidak)cara/jalan sehingga aku menemukan jawabannya,
entah itu krn saya membeli sebuah buku, baca di koran or internet,
or bertanya. Dari dulu tuh begitu.

Ketika dulu saya ingin sekali punya Injil yang terjemahan lama tahun
60-an, ada saja teman yang tiba2 meminjamkannya.

Nah ketika suatu waktu saya kepingin sekali punya kitab suci yang
ada, at least bhs Inggris dan bhs Indonesia, dan ingin punya Injil
yang ada Inggris dan Indonesianya dan yang ada bbrp mcm versinya,
ada saja sahabat yang mau merelakan utk boleh ku install. Jadi aku
punya AlQur'an elektronik dan Bible elektronik (tanpa harus beli).

Jadi, saya pikir..petunjuk itu akan datang kalau kita ada 'niat'.
Kalau menurut mbak Aris, open mind duluand Gusti Allah Ora
Sare...

Begitu cara saya belajar agama-agama. Akal saya bermain dulu, Ketika
akal saya dah menerima, mudah masuk kedalam hati saya dan menjadi
iman yang teguh. Kalau akal saya belum menerima, just left
behind..first...krn saya akan mempertanggungjawabkan semua keimanan
saya di hadapanNya. Wong gak masuk akal kok diimani? aku takut
Tuhan nanya gitu, aku mesti jawab apa...:-)



Ooo... jadi Tuhan yg diimani mbak Lina cuma sebatas otaknya mbak Lina,
ya
Padahal Tuhan itu jauh melampaui otak manusia.. termasuk otaknya Lina
Dahlan.

Otak dan pemahaman manusia akan Tuhan cuma sebaskom dibandingkan dg
Allah yg seluas Semesta

Kalo mau mengimani Tuhan... buka hati dan pahami
bukan cuma dibatasi pake logika otak, apalagi kalo otaknya terbatas :op


Salam,

AI



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: Re: Re: Bangsa Pilihan?--Slavery in Islam

2005-06-14 Terurut Topik Arriko Indrawan

   Date: Tue, 14 Jun 2005 09:22:15 +0700
   From: Samsul Bachri [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Re: Bangsa Pilihan?--Slavery in Islam

Dear,
Sebagai agama yang dijaga keotentikannya, dalam peribadatan Islam, ada yang
sudah ditentukan tata caranya sejak dulu semisal sholat. Dan ini tidak bisa
dirubah. Lihatlah contoh dalam agama lain, yang telah di liberalkan,
sehingga terjadi perbedaan pengertian dan arti sehingga tidak otentik lagi,
semata karena ikut campunrnya tangan manusia.
Salam



Kecap memang selalu no. 1 pak Begitu juga agama...

Yg satu ngaku paling benar yg lain bilang paling orisinil
yg satu lagi bilang yg paling pertama. yg lainnya bilang yg terakhir yg
mutakhir.

Itu semua harusnya jadi keyakinan pribadi.. krn itu adalah persepsi
pribadi... bukan orang lain...

Suka tdk suka... agama apapun di dunia sudah terjamah oleh campur tangan
manusia
Lihat budayanyacoba perhatikan nilai-nilai yg terkandung di dlm
agama... pasti tercampur juga
dg budaya lokal, tempat agama tsb lahir

Suka tidak suka .. penyalinan kitab ke dlm sebuah buku, termasuk susunan
kitabnya
juga ada campur tangan manusia apalagi kalo ada kepentingan politik
penguasanya...

Penyalinan ayat-ayat Alquran juga sdh ada campur tangan manusia dan
kepentingannya.

Jadi, silakan yakini sendiri saja bahwa itu murni adanya krn
fakta bisa menunjukan yg berbeda

Salam,

AI



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [ppiindia] Re: Slavery in Islam u/ Mbah

2005-06-14 Terurut Topik Jimmy Okberto
-Original Message-
From: Lina Dahlan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Lina:
Setuju Mbah. Gak usah liat latar belakang segala juga sudah jelas 
apa makna tersurat dan tersirat pesan Paulus tsb.

wassalam,

 Mohon dijelaskan makna yang tersurat dan tersirat yang anda
maksudkan ???



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ppiindia] Re: Re: Alkitab Elektronik--Bangsa Pilihan?--

2005-06-14 Terurut Topik Jimmy Okberto


-Original Message-
From: Arriko Indrawan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 

   From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Alkitab Elektronik--Bangsa Pilihan?--

Gak beli kok, mbak...dipinjemin sahabatku yang Kristen. Dia pula
yang suruh aku install ke kompiku. Alhamdulillah

Gini mbak, ntah apa namanya aku juga gak tau. Tapi kalau aku ingin
tau sesuatu or penasaran akan sesuatu...nantinya itu ..ada saja
(disengaja or tidak)cara/jalan sehingga aku menemukan jawabannya,
entah itu krn saya membeli sebuah buku, baca di koran or internet,
or bertanya. Dari dulu tuh begitu.

Ketika dulu saya ingin sekali punya Injil yang terjemahan lama tahun
60-an, ada saja teman yang tiba2 meminjamkannya.

Nah ketika suatu waktu saya kepingin sekali punya kitab suci yang
ada, at least bhs Inggris dan bhs Indonesia, dan ingin punya Injil
yang ada Inggris dan Indonesianya dan yang ada bbrp mcm versinya,
ada saja sahabat yang mau merelakan utk boleh ku install. Jadi aku
punya AlQur'an elektronik dan Bible elektronik (tanpa harus beli).

Jadi, saya pikir..petunjuk itu akan datang kalau kita ada 'niat'.
Kalau menurut mbak Aris, open mind duluand Gusti Allah Ora
Sare...

Begitu cara saya belajar agama-agama. Akal saya bermain dulu, Ketika
akal saya dah menerima, mudah masuk kedalam hati saya dan menjadi
iman yang teguh. Kalau akal saya belum menerima, just left
behind..first...krn saya akan mempertanggungjawabkan semua keimanan
saya di hadapanNya. Wong gak masuk akal kok diimani? aku takut
Tuhan nanya gitu, aku mesti jawab apa...:-)



Ooo... jadi Tuhan yg diimani mbak Lina cuma sebatas otaknya mbak Lina,
ya
Padahal Tuhan itu jauh melampaui otak manusia.. termasuk otaknya Lina
Dahlan.

Otak dan pemahaman manusia akan Tuhan cuma sebaskom dibandingkan dg
Allah yg seluas Semesta

Kalo mau mengimani Tuhan... buka hati dan pahami
bukan cuma dibatasi pake logika otak, apalagi kalo otaknya terbatas
:op


Salam,

AI

 Mas Arriko ,Mba Lina Dahlan udah ngaku kok kalau dia Atheis 
Jadi cari yang susai akal-akalan ...
Padahal akal manusia itu ciptaan TUHAN ...



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Debat Kusir (was: Re: Slavery in Islam)

2005-06-14 Terurut Topik fauziah swasono
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Dear Ibu Fau,
 
 amongst others..i really admitted that u re an intellectual one..., 
i
 should learn from u...:))...
 
 
 rgds,
 carla
 


Thanks kalau ini memang pujian (saya nggak tau aslinya, mungkin juga 
sindiran hehehehe *sok polos aja). Kalo bagi saya sih, 
intelektual bukan diwakili oleh sederet gelar, tetapi kematangan 
pribadi which is paling susah ya. Termasuk kesediaan belajar dari 
siapa saja, minta maaf kalau salah, meningkatkan kapabilitas diri,  
memberi dan menerima pujian dg tulus dan tidak berlebihan.

Terus terang sebenarnya saya belajar banyak dari milis ini (dari Mbak 
Lina, Pak Danar, Pak Faruq, anda, Mas Bagong, Mbak Ida, dll) dan 
berpikir banyak (termasuk mikir apa ada orang yg mau menjual jiwanya 
ke Mang Ucup?)... tetapi kalau diumpamakan upacara minum teh ala 
Jepang, ada bagian ceremony dan ada bagian minum tehnya. Nah kadang 
ceremony-nya ini kebanyakan ketimbang tehnya yg cuma sedikit itu.
Jadinya waktu kita habis buat mereduksi noise ini untuk mengekstrak 
intinya. But, whatever.. terserah masing2 deh...

salam,

fau





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Bertengkar Itu Indah

2005-06-14 Terurut Topik zalwa setiyadi
Kutipan Dari Milis Sebelah
==
Bertengkar Itu Indah 

Buat Yang Udah Nikah, Mau Nikah, punya Niat untuk nikah. Bertengkar 
adalah 
phenomena yang sulit dihindari dalam kehidupan berumah tangga, kalau 
ada
seseorang berkata: Saya tidak pernah bertengkar dengan isteri 
saya ! 
Kemungkinannya dua, boleh jadi dia belum beristeri, atau ia tengah 
berdusta. 
Yang jelas kita perlu menikmati sa'at-sa'at bertengkar itu, 
sebagaimana
lebih menikmati lagi sa'at sa'at tidak bertengkar. Bertengkar itu 
sebenarnya 
sebuah keadaan diskusi, hanya saja dihantarkan dalam muatan emosi 
tingkat 
tinggi. Kalau tahu etikanya, dalam bertengkarpun kita bisa mereguk 
hikmah, 
betapa tidak, justru dalam pertengkaran, setiap kata yang terucap
mengandung muatan perasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan 
desakan 
energi yang tinggi, pesan pesannya terasa kental, lebih mudah dicerna 
ketimbang basa basi tanpa emosi.


Salah satu diantaranya adalah tentang apa yang harus dilakukan kala 
kita 
bertengkar, dari beberapa perbincangan hingga waktu yang 
mematangkannya,
tibalah kami pada sebuah Memorandum of Understanding, bahwa kalau pun 
harus 
bertengkar, maka : 

1. Kalau bertengkar tidak boleh berjama'ah. 
Cukup seorang saja yang marah marah, yang terlambat mengirim sinyal 
nada
tinggi harus   menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah 
pantang 
berjama'ah, seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika 
ia
marah dan saya mau menyela, segera ia berkata STOP ini giliran 
saya ! Saya 
harus diam sambil istighfar. Sambil menahan senyum saya berkata dalam 
hati : 
kamu makin cantik kalau marah,makin energik  Dan dengan diam 
itupun
saya merasa telah beramal sholeh, telah menjadi jalan bagi  
tersalurkannya 
luapan perasaan hati yang dikasihi... duh kekasih ... bicaralah 
terus, 
kalau dengan itu hatimu menjadi lega, maka 
dipadang kelegaan perasaanmu itu aku menunggu 

Demikian juga kalau pas kena giliran saya yang olah raga otot 
muka,saya 
menganggap bahwa distorsi hati, nanah dari jiwa yang tersinggung 
adalah 
sampah, ia harus segera dibuang agar tak menebar kuman, dan saya tidak
berani marah sama siapa siapa kecuali pada isteri saya :) maka kini  
giliran 
dia yang harus bersedia jadi keranjang sampah. Pokoknya khusus untuk 
marah,
memang tidak harus berjama'ah, sebab ada sesuatu yang lebih baik 
untuk 
dilakukan secara berjama'ah selain marah :) 

2. Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan ungkit yang telah 
terlipat 
masa.
Siapapun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab 
masa 
silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah. 
Siapapun
tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang 
mulai
hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga 
harapan, 
bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran di  antara orang yang masih
mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay,  sedang pertengkaran dua 
hati 
yang patah asa, menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian 
mahal 
dibangunnya. 

Kalau saya terlambat pulang dan ia marah, maka kemarahan atas 
keterlambatan 
itu sekeras apapun kecamannya, adalah ungkapan rindu yang keras. 
Tapi bila
itu dikaitkan dgn seluruh keterlambatan saya, minggu lalu, awal bulan 
kemarin dan dua bulan lalu, maka itu membuat saya terpuruk jatuh. 

Bila teh yang disajinya tidak manis (saya termasuk penimbun gula), 
sepedas 
apapun saya marah, maka itu adalah harapan ingin disayangi lebih 
tinggi. 
Tapi kalau itu dihubungkan dgn kesalahannya kemarin dan tiga hari 
lewat, 
plus  tuduhan  Sudah tidak suka lagi ya dengan saya, maka saya 
telah 
menjepitnya dengan hari yang telah pergi, saya menguburnya di masa 
lalu, ups
saya telah membunuhnya, membunuh cintanya. Padahal kalau cintanya 
mati, saya 
juga yang susah ... OK, marahlah tapi untuk kesalahan semasa, saya 
tidak
hidup di minggu lalu, dan ia pun milik hari ini . 

3. Kalau marah jangan bawa bawa keluarga ! 
Saya dengan isteri saya terikat baru beberapa masa, tapi saya dengan 
ibu dan 
bapak saya hampir berkali lipat lebih panjang dari itu, demikian juga 
ia dan
kakak serta pamannya.  Dan konsep Quran, seseorang itu tidak 
menanggung 
kesalahan fihak lain (QS.53:38-40).

Saya tidak akan terpancing marah bila cuma saya yang dimarahi, tapi 
kalau 
ibu saya diajak serta, jangan coba coba. Begitupun dia, semenjak saya 
menikahinya, saya telah belajar mengabaikan siapapun di dunia ini 
selain
dia, karenanya mengapa harus bawa bawa barang lain ke kancah awal 
cinta 
yang panas ini. 

Kata ayah saya : Teman seribu masih kurang, musuh satu terlalu 
banyak. 
Memarahi orang yang mencintai saya, lebih mudah dicari ma'afnya dari 
pada
ngambek pada yang tidak mengenal hati dan diri saya...  Dunia sudah 
diambang pertempuran, tidak usah ditambah tambah dengan memusuhi 
mertua!

4. Kalau marah jangan di depan anak anak ! 
Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan  

Re: [ppiindia] Akibat Meniru Film India, Bocah SD Kehilangan Nyawa

2005-06-14 Terurut Topik H.eledri.
mangakanya stop india..
kebanyakan india jadi ikut geleng-geleng kepala...
kalian gak malu orang india yang kerja di jakarta atau sekitarnya pada
gaji besar2 semua.kalu diselusuri..india itu termasuk Yahudi nomor
dua di duniacoba check di negara kepulaun Fiji...

On 6/13/05, partogi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Jika porno-aksi, buka2an baju dll yang sejenisnya harus dilarang total karena 
 menyebabkan banyak orang di Indonesia melakukan pemerkosaan, maka film India 
 pun harus dilarang total karena membuat orang meninggal.
 Demikian juga, karena privatisasi harus dikutuk total karena menyebabkan 
 anak2 SD bunuh diri, maka film India pun harus dikutuk total karena 
 menyebabkan anak SD kehilangan nyawa.
 hehehehe
 togi
 
 Ida Z.A [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Malang benar nasib Maliki Arbi (13 tahun). Lantaran meniru  adegan
 bunuh diri di sebuah film India, ia harus menjemput ajal.
 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
 http://mail.yahoo.com
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 ***
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
 Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
 ***
 __
 Mohon Perhatian:
 
 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 


-- 
H. Eledri.
Crown Cork and Seal Company.Ltd 
Jeddah Kingdom Of Saudi Arabia




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Belajar dari Jepang

2005-06-14 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Terus terang sebenarnya saya belajar banyak dari milis ini (dari Mbak 
 Lina, Pak Danar, Pak Faruq, anda, Mas Bagong, Mbak Ida, dll) dan 
 berpikir banyak (termasuk mikir apa ada orang yg mau menjual jiwanya 
 ke Mang Ucup?)... tetapi kalau diumpamakan upacara minum teh ala 
 Jepang, ada bagian ceremony dan ada bagian minum tehnya. Nah kadang 
 ceremony-nya ini kebanyakan ketimbang tehnya yg cuma sedikit itu.
 Jadinya waktu kita habis buat mereduksi noise ini untuk mengekstrak 
 intinya. But, whatever.. terserah masing2 deh...
 
 salam,
 
 fau
---

MBak Fauziah,

Kami yang mengamati perkembangan ekonomi di Eropa ini agak cenas, 
melihat melandanya gelombang mergers and aqcuisitions di Eropa, yang 
merupakan akibat dari system perekonomian neo liberal. Akibat dari 
pembelian perusahaan oleh perusahaan lain mengakibatkan kian sedikitnya 
pelaku ekonomi diantara perusahaan besar ini, dan ujung ujungnya, jobs 
di downsize, dan pengangguran kian membengkak..

Perekonomian dikuasai oleh kian sedikit perusahaan yang mendikte pasar, 
menimbulkan de facto monopoly ditiap bidang (banking, manufacturing, 
trading, dsb).

Anda belajar ekonomi di Jepang bukan? Bagaimana masyarakat Jepang 
menghadapi fenomena ini?

Masyarakat di Eropa kian menolak konsep Uni Eropa, yang tadinya 
dijanjikan bagai sebuah highway untuk memakmurkan bangsa bangsa. Yang 
makmur hanya segelintir perusahaan raksasa. Belum pernah barisan 
pengangguran, juga di-negara negara yang tradisonal kaya makmur, 
seperti Jerman dan Perancis, yang makin hari makin bertambah

Energy semakin mahal, karena minyak dan gas kian langka, karena 
permintaan membengkak, akibat munculnya Tiongkok dan India sebagai 
pemakai energy yang termasuk terbesar.

Penduduk miskin dunia kian banyak, akibatnya adalah membengkaknya 
pelarian dari negara negara miskin ke negara negara kaya. Perbudakan 
modern muncul...

Bagaimana reaksi di Jepang,mBak?

Salam

danardono









***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Debat Kusir (was: Re: Slavery in Islam)

2005-06-14 Terurut Topik fauziah swasono
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 
 Lina:
 Emang gak simple. Itu tantangannya. Dibuat simple gak bisa ya mbak?
 Kenapa dengan Cuba, mbak?
 

Cuba, karena diembargo Amerika, jadi miskin. Tapi ya miskin semua... 
(katanya temen sih yg pernah kesana). Tapi semua tahu apa yang 
dialami dan apa konsekuensinya. (gitu2 tingkat melek hurufnya lebih 
tinggi daripada indonesia)
Tapi ya penduduk Cuba juga cuma 11 juta, kita 240 juta. Kalau kita 
menjadi negara federal mungkin lebih gampang mengontrol bottom to 
topnya. Tapi nanti saya dianggap pengkhianat NKRI yang sakral itu ;)

 Saya pikir kenasionalismean orang Indonesia ini mesti di'tinggi'in, 
 ya mbak? Maksudnya, andaikan saya mampu menyekelohkan anak saya 
 keluar negeri, itu harus bertujuan utk kemajuan bangsa ini. 
Bukannya 
 saya pikir,lulusan luar negeri ntar nyari duitnya gampang kok!. 
 Jadi dimulai dari diri sendiri biar gak UUD (Ujung-Ujungnya Duit). 
 Bisa gak ya?
 

Salut kalau Mbak sudah berpikir seperti itu. Memang ini harus dimulai 
dari diri sendiri Mbak. Kalau kita mengajarkan anak2 kita untuk tidak 
menjadi pengikut sekte pemuja uang, ya Insya Allah dia nggak akan 
maruk. Makanya saya kesal dan jengkel sekali dg orang2 yg maunya 
serba instan, percaya dukun, ikut money game dsb. Maaf kalau bahasa 
saya kasar di imel yg lalu soal SPAM yang saya terima. Saya lagi 
pusing liat data dan lagi nunggu imel penting, eh malah dapat imel 
kayak gitu. Hari ini dapat lagi, dari sender yg lain.


 Soale ngarepin pemerintah supaya bisa kasih gaji yang bagus 
 buat 'lulusan luar negeri yg berprestasi' juga gak mungkin...??
Meski 
 seharusnya pemerintah memberi incentive yang lebih buat mereka itu.
 


Kalau saya bilang ke anak saya: sekolahlah! karena itu salah satu 
cara yang mudah (maksud saya sebenarnya efektif, tapi anak saya masih 
kecil) buat menjadi pintar. Kalau kamu pintar, kamu nggak usah kuatir 
soal hidup dan kamu bisa menjadi orang yang bisa nolong orang lain, 
bukan jadi beban.
 
 Hua..ha..ha...pake limusin buat minta keringanan nyicil 
 utang...ha..ha..memang dah jungkirbalik...
 Yang enak idup itu gak berutang, biar gak naik limusin.

Setuju. Disini saya tidak merasa butuh mobil pribadi walau harga 
mobil separo atau sepertiga harga mobil di jkt. Suatu ketika prof 
saya cerita, dia baru pulang rapat dg presiden dan pejabat tinggi 
Indonesia di jkt. Dia bilang: wah, pejabatnya pake jam tangan rolex 
emas, sedangkan jam tangan saya harganya 3 ribu yen. Dan ini bukan 
kejadian aneh di Indonesia kan? Pengutang lebih glamour dari pemberi 
utang :D 

 
 waddduh, saya sirik abis sama orang yang gak punya utang. Itu 
 makanya saya mo belajar meniadakan sarana-sarana perhutangan...:-)
 Kenapa sih ya subscription harus pake credit card? Maksudku kok gak 
 disediain juga pembayaran tunai?
 

Gimana mau bayar tunai kalau mesennya antar negara/benua? Yah mau tak 
maulah..
Kalau saya, spy tidak *diperbudak* (ini istilah yg lagi tren disini) 
kartu kredit, caranya: jangan pergi ketempat dimana kita pengen 
belanja. Atau kalau perlu belanja, bawa uang tunai secukupnya saja 
(susah kali ya kalau di jkt, nggak aman di jalan). Atau beli dg 
tukang sayur yang pasti tidak menerima kartu kredit :D

salam,

fau





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Debat Kusir (was: Re: Slavery in Islam)

2005-06-14 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] 
wrote:


 Setuju. Disini saya tidak merasa butuh mobil pribadi walau harga 
 mobil separo atau sepertiga harga mobil di jkt. Suatu ketika prof 
 saya cerita, dia baru pulang rapat dg presiden dan pejabat tinggi 
 Indonesia di jkt. Dia bilang: wah, pejabatnya pake jam tangan rolex 
 emas, sedangkan jam tangan saya harganya 3 ribu yen. Dan ini bukan 
 kejadian aneh di Indonesia kan? Pengutang lebih glamour dari pemberi 
 utang :D 
 
---
Jangan lupa, mBak, yang penghutang, adalah negara dan bangsa Indonesia. 
Namun beberapa orang kaya, adalah pemberi hutang. Kekayaan mereka jauh 
melebihi hutang.

Jam Rolex itu biasanya pemberian orang pada pejabat, untuk fasilitas 
yang diberikan. Demikian pula kendaraan mewah, seperti Mercedes dan BMW.

Ekonomi kita justeru berjalan dalam system semacam ini. Apabila pejabat 
tidak mendapat kenikmatan, dia takkan melakukan sesuatu bagi 
pebusiness, akhirnya business mati.

System ini berjalan dihampir semua negara negara Dunia Ketiga: seluruh 
Amerika Latin, negara negara ex komunis di Eropa, juga di Asia dan 
Timur Tengah.

Karena negara negara kaya yang industrialized merasa diuntungkan karena 
negara negara mitra niaga amburadul, ya mereka malah suburkan 
keamburadulan ini, dengan suap menyuap ria...

Salam

danardono





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Debat Kusir (was: Re: Slavery in Islam)

2005-06-14 Terurut Topik Carla Annamarie

Ibu Fau,

it's a sincere compliment...and i really mean it..:))..

kapasitas saya masih dalam taraf belajar..., n judge from many of ur
opinions i think u re more knowledgable and have good back ground capacity
to back up ur statement..., saya seperti ketemu Ibu dosen aja..:))..
anyway, pengendalian diri n tetap melihat suatu subject masalah secara
objective memang susah..butuh banyak belajar n introspeksi diri...,
maturity dalam diskusi spy gak debat kusir memang gak gampang..., and it
needs other ppl to remind us..., Ibu Fau..soal maturity ini saya kudu
banyak belajar dari Ibu fau, eyang Danar and last not least Pak Faruq
Sanisyasin..:))...


Rgds,
carla




   
 fauziah swasono 
 [EMAIL PROTECTED] 
 o.com To 
 Sent by:  ppiindia@yahoogroups.com
 [EMAIL PROTECTED]  cc 
 ups.com   
   Subject 
   [ppiindia] Debat Kusir (was: Re:
 06/14/2005 03:42  Slavery in Islam)   
 PM
   
   
 Please respond to 
 [EMAIL PROTECTED] 
  ups.com  
   
   




--- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear Ibu Fau,

 amongst others..i really admitted that u re an intellectual one...,
i
 should learn from u...:))...


 rgds,
 carla



Thanks kalau ini memang pujian (saya nggak tau aslinya, mungkin juga
sindiran hehehehe *sok polos aja). Kalo bagi saya sih,
intelektual bukan diwakili oleh sederet gelar, tetapi kematangan
pribadi which is paling susah ya. Termasuk kesediaan belajar dari
siapa saja, minta maaf kalau salah, meningkatkan kapabilitas diri,
memberi dan menerima pujian dg tulus dan tidak berlebihan.

Terus terang sebenarnya saya belajar banyak dari milis ini (dari Mbak
Lina, Pak Danar, Pak Faruq, anda, Mas Bagong, Mbak Ida, dll) dan
berpikir banyak (termasuk mikir apa ada orang yg mau menjual jiwanya
ke Mang Ucup?)... tetapi kalau diumpamakan upacara minum teh ala
Jepang, ada bagian ceremony dan ada bagian minum tehnya. Nah kadang
ceremony-nya ini kebanyakan ketimbang tehnya yg cuma sedikit itu.
Jadinya waktu kita habis buat mereduksi noise ini untuk mengekstrak
intinya. But, whatever.. terserah masing2 deh...

salam,

fau





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links










***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Belajar dari Jepang

2005-06-14 Terurut Topik fauziah
DH:
MBak Fauziah,

Kami yang mengamati perkembangan ekonomi di Eropa ini agak cenas,
melihat melandanya gelombang mergers and aqcuisitions di Eropa, yang
merupakan akibat dari system perekonomian neo liberal. Akibat dari
pembelian perusahaan oleh perusahaan lain mengakibatkan kian sedikitnya
pelaku ekonomi diantara perusahaan besar ini, dan ujung ujungnya, jobs
di downsize, dan pengangguran kian membengkak..

Perekonomian dikuasai oleh kian sedikit perusahaan yang mendikte pasar,
menimbulkan de facto monopoly ditiap bidang (banking, manufacturing,
trading, dsb).

Anda belajar ekonomi di Jepang bukan? Bagaimana masyarakat Jepang
menghadapi fenomena ini?

Masyarakat di Eropa kian menolak konsep Uni Eropa, yang tadinya
dijanjikan bagai sebuah highway untuk memakmurkan bangsa bangsa. Yang
makmur hanya segelintir perusahaan raksasa. Belum pernah barisan
pengangguran, juga di-negara negara yang tradisonal kaya makmur,
seperti Jerman dan Perancis, yang makin hari makin bertambah


Fau:
Kebetulan sekali Pak, saya barusan selesai dari sesi diskusi bersama
Toyoo Gyohten*. Dia berbicara mengenai perubahan besar didunia ini,
termasuk economic integration.  

Soal penolakan thd konstitusi EU, dia bilang: pertama, voters tidak
memahami EU Constitution, soalnya tebalnya 30 cm. Saya juga baru baca
bbrp halaman, akhirnya nyerah :D. Tapi voters takut, kalau2 birokrat EU
di Brussel akan semena2 menyeragamkan semua aturan antar EU dan
memperlebar jurang perbedaan kaya-miskin.

Globalisasi adalah suatu yang tak terelakkan. Dan menjadi bagian dari
solusi juga problem. Salah satu problem besar adalah ekonomi2 negara
lain terlalu tergantung pada ekonomi US. Padahal ekonomi US adalah
sumber masalah. Sekarang di US mereka over-consumption dan
under-savings. Sedangkan consumer goods di US mostly diimpor dari
China, India, Japan, dll. Jadi mereka defisit sangat besar. Disini
negara2 pengekspor ke US diuntungkan, tetapi karena US mulai berhutang
dan sibuk tekan sana-sini untuk menurunkan defisitnya, ya negara2 lain
mulai dirugikan juga. 

Beberapa hari yl di NYT Krugman menulis bahwa middle class di US
sekarang menurun jumlahnya karena kebijakan pemerintah yang favor kaum
kaya dibandingkan kaum menengah dan miskin. Income rata2 1% penduduk
Amerika terkaya naik 100 persen sejak 1973, sedangkan top 0.1%-nya naik
tiga kali lipat. Jadi kesenjangan ini juga jadi isu di Amerika.

Di Jepang, saya lihat agak beda. Mungkin karena Jepang sebenarnya agak
tertutup, arus imigrasi sangat kecil dibandingkan di Eropa, Kanada atau
Amerika. Juga sistem pemerintahannya dan ekonominya cenderung dekat ke
sosialis (walau menurut mereka bukan). Ini dicirikan dg betapa
generousnya pemerintah untuk pelayanan public goods, pendidikan dan
kesehatan. Juga tax allowance buat taxpayer yang mempunyai tanggungan
orang tua, anak sekolah, atau orang cacat. Sehingga kalau di negara2
Skandinavia, effective tax rate bisa mencapai 60%, di Jepang rata2 cuma
25-30 %. Maka jadilah Jepang negara yang kesenjangan sosialnya rendah.
Kalau tingkat pengangguran di Jerman sampai 11-12 %, di Jepang masih
sekitar 5%. Alih2 inflasi, adanya deflasi melulu. Ini juga malah
membuat ekonominya stagnan. 

Dan dibalik proteksi pemerintah thd perusahaan2 pengutang tetapi
menyediakan banyak lap kerja, menyimpan *bom waktu* tersendiri. Hutang
domestiknya luar biasa. Yang menjadi isu rame disini adalah pension
fund, karena sama seperti negara2 Eropa, Jepang menghadapi aging
population karena rendahnya angka kelahiran. Akibatnya generasi pekerja
sekarang merasa dieksploitasi oleh generasi tua saat ini.

Saya sebenarnya pengen nulis soal pendidikan dan kesehatan dasar di
Indonesia yang makin memprihatinkan, tapi nanti kepanjangan. Maybe in
another mail.


DH:
Energy semakin mahal, karena minyak dan gas kian langka, karena
permintaan membengkak, akibat munculnya Tiongkok dan India sebagai
pemakai energy yang termasuk terbesar.

Fau:
Iya Pak. Tapi sebenarnya ada andil negara2 OECD juga sehingga Cina dan
India menjadi rakus energi. Nah pabrik2 yang power-hunger direlokasi ke
Cina, karena mereka gak mau repot dg urusan polusi segala macam. Dan
penduduk OECD ini sebenarnya pemakai energi tertinggi didunia. Apalagi
ada 4 musim: heater dan cooler hampir sepanjang tahun terpakai. Mandi
mesti pake air hangat, ya kan Pak? Masak pake kompor listrik/gas.
Ngangetin apa2 di microwave. Komputer di rumah bisa 2-3 biji nyala
semua. Yah, itulah sudah menjadi gaya hidup dan kebutuhan mereka yg
tinggal disana. Dg permintaan energi yang meningkat terus, dan supply
yang berfluktuasi bahkan cenderung turun, pantas saja harga energi naik
terus.

Sekian dulu Pak, silahkan di tambahkan atau dikoreksi. 

salam,

fau


Note:
Toyoo Gyohten is president of the Institute for International Monetary
Affairs and a former chairman of Bank of Tokyo. He served for many
years in the Japanese finance ministry, retiring in 1989 as Vice
Minister for International Affairs. He also worked for the IMF and the
Asian Development Bank. He 

[ppiindia] [KRL-Mania] Gaya Peragawati dalam Kereta Api

2005-06-14 Terurut Topik Jimmy Okberto
Info dari mailing list tetangga ...
 
-Original Message-
 
Subject: [KRL-Mania] Gaya Peragawati dalam Kereta Api
 
Selasa, 14 Juni 2005,
Gaya Peragawati dalam Kereta Api
SAWAH BESAR - Apakah Anda pernah menbayangkan jika peragawati
melenggak-lenggok didalam rel kereta api? Mungkin Anda mengerutkan dahi
pasalnya hampir tidak ada acara pagelaran fashion show yang berani
mengambil tantangan ini. Acungan dua jempol memang pantas diberikan pada
seorang desainer muda, Ian Adrian. Ialah sang pemerkarsa acara ini.
Kereta api jurusan Jakarta - Bogor menjadi pilihannya untuk memamerkan
30 karyanya. 

Suasana sibukpun mewarnai persiapan fashion show ini. beberapa gerbong
kereta dikhususkan untuk merias para peragawati. Bahkan meja rias hingga
peraltan make-up lengkap dengan para penatanya ikut naik kereta.
digerbong lainnya puluha fotografer dan wartawan bersiap-siap menunggu
kehadiran 30 peragawati yang akan berlenggak-lenggok diatas kereta yang
melaju kencang. 

Mengambil tema Enticing and Dramatic City maka selama dua jam perjalan
Jakarta-Bogor para undangan didaulat untuk menikmati hasil karyanya.
Penghargaan dari Museum Rekor Indonesiapun ia terima dengan predikat
rekor nomor 1 penyelenggara fashion pertama di atas kereta. Bahkan acara
ini sempat dibuka oleh wakil gubernur Jakarta, Fauzi Wibowo yang amat
mendukung acara ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan daya
tarik kota Jakarta, the Capital, Future, and Central Culture City.

Dan yang membuat fashion show ini semakin tampil beda, tak kurang 30
peragawati dari dalam dan luar negeri, berbagai warna kulit, hingga
berbagai ukuran tubuh membawakan koleksinya. Bahkan beberapa peragawati
senior hingga junior, penyanyi, hingga artis ikut membawakan gaun-gaun
rancangannya. Melanie Soebono, Soraya Haque, Helmalia Putri, hingga
Bertha dengan senang hati mau ikut menampilkan karya-karyanya.

Bagi saya ini adalah impian yang terpendam selam sembilan tahun. Sejak
menjadi juara favorit di Indonesia Young Designer Contest tahun 1996
lalu tekad saya semakin kuat ujar Ian yang pernah belajar dari desainer
ternama seperti Harry Darsono, Musa Widiatmodjo, dan Adrianto Halim.
hingga akhirnya iapun memilih stasiun Djuanda sebagai tempat mewujudkan
impiannya. Dalam waktu satu hari stasiun itupun disulap sehingga tampil
beda untuk mendukung show tunggal pertamanya. 

Tiga warna utama menjadi pilihannya. Warna merah manyala menjadi pilihan
untuk gaun pesta siang dan warna hitam untuk gaun pesta malam. Mode
racangan gaun pesta ini didominasi dengan tampilan backless dan model
bustier. Sedangkan warna biru, emas, ungu (marun) dan putih menjadi
koleksi lainnya. Koleksi-koleksi ini menampilkan citra wanita urban yang
shopisticated dan feminine. Ia juga mempercantik busana-busananya dengan
ornamen lace, payet, dan bordiran. Bahkan ia juga menambah cantik
tampilan koleksinya dengan teknik smok, peachwork, opnesel dan plisket. 

Keseluruhan gaun-gaun yang ditampilkan memang berkesan feminine dan
bebas. Namun juga fleksibel dan ekspresif dengan kehidupan modern.
Beberapa koleksinya ia tampilkan dengan jahitan halus bahkan ada
beberapa yang mendapat sentuhan unfinished tanpa jahitan sehingga busana
yang dikenakan tampak jatuh ditubuh sipemakai. Dengan mengenakan bahan
chiffon, lace, tulle, dan silk organdi maka rancangannya makin tampil
berkelas.

Saya menggunakan aneka bahan renda untuk mempermanis tampilan.
Sedangkan warna saya pilih marun, hijau, krem dan jingga dalam berbagai
gradasi seperti hitam dan putih, serta merah manyala ujarnya. Tidak
berpuas dengan itu, iapun menambahkan lukisan bercorak abstrak pada
bahan rancangannya. Iapun amat concern dengan detil-detil gaunnya.
Detil-detil itu mencerminkan budaya Indonesia dan budaya dunia yang
berkesan modern seperti rumbai-rumbai dari benang yang menghiasi ujugn
rok dan blus ala folklorik Spanyol. Hingga pemakaian ornamen seperti
mote yang dikembangkan dari motif sari India. Peachwork sendiri ia
tampilkan dlaam aneka ragam mulai dari bentuk bulat, kotak, lonjong,
serta trapesium. (aya)


http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=175813 id=175813
 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:

Re: [ppiindia] Lagi, Alquran Berfoto Bupati

2005-06-14 Terurut Topik partogi samosir
Mungkinkah mereka (Bupati Indramayu - Irianto Syaifuddin, Bupati Kutai Timur 
(Kutim)- Mahyudin ST, Ketua DPRD Kutim - Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi 
Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang Kutim - Salim) adalah antek 
Yahudi?
togi 

Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:

http://www.indomedia.com/bpost/052005/17/nusantara/nusa1.htm


Lagi, Alquran Berfoto Bupati
Samarinda, BPost
Setelah Bupati Indramayu, Irianto Syaifuddin memasang fotonya di Alquran, kini 
giliran Bupati Kutai Timur (Kutim), Kaltim, Mahyudin ST berkelakuan sama. Ia 
memasang fotonya di sampul Alquran.

Parahnya lagi, di Kutim ini tidak hanya bupati, Ketua DPRD, Mujiono dan Ketua 
Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang Kutim, Salim 
juga memajang fotonya di sampul kitab suci umat Islam tersebut. 

Akibat tindakan itu Pemuda Garda Bangsa memprotes foto bermasalah pejabat 
tersebut. Apapun alasannya, foto itu telah menodai kesucian Alquran. Sebagai 
kitab suci agama Islam sudah memiliki kriteria sampul yang baku. Dan itu tidak 
hanya di Indonesia namun seluruh dunia, kata Ketua PGB, Imam Syafii di 
Samarinda, Senin.

Menurutnya pada semua sampul Alquran, pasti pada sisinya ada tulisan berbahasa 
Arab, yang artinya tidak diperbolehkan memegang kecuali dalam keadaan suci. 
Kalau yang dibagikan buku pelajaran atau buku tulis, silahkan saja, namun ini 
kitab suci sehingga kami memprotes keras, katanya.

Menyinggung masalah buku Yasin yang sering dicetak dengan memuat foto 
seseorang, menurutnya tidak ada masalah karena surah Yasin hanyalah merupakan 
isi dari Alquran sedangkan yang dipasang foto tiga tokoh masyarakat Kutim saat 
ini merupakan Alquran utuh.

Pihak PGB memberikan waktu satu minggu kepada panitia BKPRMI Kutim untuk 
menarik Alquran yang ditempeli foto tiga tokoh tersebut.

Bupati Kutim Mahyudin mengaku tidak tahu menahu mengenai Alquran yang disampul 
bergambar dirinya. Namun, menurutnya sejauh tidak merubah isi dan kandungan 
dari Alquran maka tidak ada masalah. Hal senada juga disampaikan Ketua DPRD 
Kutim Mujiono, yang menurutnya tidak tahu menahu masalah hal tersebut.

Berbeda dengan Ketua BKPRMI Kutim, Salim. Menurutnya, semua itu merupakan ide 
dia, lantaran Mahyudin dan Mujiono merupakan penyumbang terbesar dalam acara 
wisuda TKA/TPA se-Kutim. 

Semua merupakan ide saya dan tidak ada kaitanya dengan sikap politis dari 
BKPRMI atau dari Bupati Mahyudin, maupun Ketua DPRD Kutim Mujiono, katanya.


-
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Debat Kusir (was: Re: Slavery in Islam)

2005-06-14 Terurut Topik Ambon

- Original Message - 
From: fauziah swasono [EMAIL PROTECTED]
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, June 14, 2005 11:26 AM
Subject: [ppiindia] Debat Kusir (was: Re: Slavery in Islam)


 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 wrote:

 Lina:
 Emang gak simple. Itu tantangannya. Dibuat simple gak bisa ya mbak?
 Kenapa dengan Cuba, mbak?


 Cuba, karena diembargo Amerika, jadi miskin. Tapi ya miskin semua...
 (katanya temen sih yg pernah kesana). Tapi semua tahu apa yang
 dialami dan apa konsekuensinya. (gitu2 tingkat melek hurufnya lebih
 tinggi daripada indonesia)
 Tapi ya penduduk Cuba juga cuma 11 juta, kita 240 juta. Kalau kita
 menjadi negara federal mungkin lebih gampang mengontrol bottom to
 topnya. Tapi nanti saya dianggap pengkhianat NKRI yang sakral itu ;)


Betul bila Cuba dibandingkan dengan Indonesia, Cuba miskin dalam kekayaan, 
tetapi bila dilihat pada segi lain seperti misalnya pendidikan, mulai dari 
sekolah dasar sampai pendidikan tinggi maka di Cuba  bebas bayaran mulai 
dari pendidikan dasar sampai universitas. Jadi tidak seperti di Indonesia 
sampai ada anak bunuh diri karena orang tua tak mampu bayar uang sekolah 
atau pakaian seragam. Bukan itu saja, malah pelayanan kesehatan dan 
pengobatan  di Cuba pun gratis, kalau perlu dioperasi karena penyakit tidak 
perlu pikir tepat dompet.

Di Indonesia jumlah dokter yang ada pada tahun 2001 sesuai catatan  BPS 
adalah sebagai berikut:
Ahli -   6039 orang
Dokter umum   15.428
Dokter gigi  5.450
Bandingkan saja dengan jumlah dokter dalam relasi dengan penduduk  Di Cuba 1 
dokter untuk 140 penduduk.

Panjang umur penduduk di Cuba sama dengan di negeri-negeri maju seperti 
Jepang dan di Skandinavia. Jangan di lupakan bahwa Cuba mengalami blokade 
dari USA dan negeri-negeri sekutu. Lamanya blokade sudah 40 tahun umurnya.

Jadi kalau mau sedikit berpikir perbandingan tsb bisa garuk-garuk kepala 
dalam mempertanyakan kemauan politik pengusasa untuk perbaikan kehidupan 
rakyat [ummat] selama ini.

Wassalam,


 Saya pikir kenasionalismean orang Indonesia ini mesti di'tinggi'in,
 ya mbak? Maksudnya, andaikan saya mampu menyekelohkan anak saya
 keluar negeri, itu harus bertujuan utk kemajuan bangsa ini.
 Bukannya
 saya pikir,lulusan luar negeri ntar nyari duitnya gampang kok!.
 Jadi dimulai dari diri sendiri biar gak UUD (Ujung-Ujungnya Duit).
 Bisa gak ya?


 Salut kalau Mbak sudah berpikir seperti itu. Memang ini harus dimulai
 dari diri sendiri Mbak. Kalau kita mengajarkan anak2 kita untuk tidak
 menjadi pengikut sekte pemuja uang, ya Insya Allah dia nggak akan
 maruk. Makanya saya kesal dan jengkel sekali dg orang2 yg maunya
 serba instan, percaya dukun, ikut money game dsb. Maaf kalau bahasa
 saya kasar di imel yg lalu soal SPAM yang saya terima. Saya lagi
 pusing liat data dan lagi nunggu imel penting, eh malah dapat imel
 kayak gitu. Hari ini dapat lagi, dari sender yg lain.


 Soale ngarepin pemerintah supaya bisa kasih gaji yang bagus
 buat 'lulusan luar negeri yg berprestasi' juga gak mungkin...??
 Meski
 seharusnya pemerintah memberi incentive yang lebih buat mereka itu.



 Kalau saya bilang ke anak saya: sekolahlah! karena itu salah satu
 cara yang mudah (maksud saya sebenarnya efektif, tapi anak saya masih
 kecil) buat menjadi pintar. Kalau kamu pintar, kamu nggak usah kuatir
 soal hidup dan kamu bisa menjadi orang yang bisa nolong orang lain,
 bukan jadi beban.

 Hua..ha..ha...pake limusin buat minta keringanan nyicil
 utang...ha..ha..memang dah jungkirbalik...
 Yang enak idup itu gak berutang, biar gak naik limusin.

 Setuju. Disini saya tidak merasa butuh mobil pribadi walau harga
 mobil separo atau sepertiga harga mobil di jkt. Suatu ketika prof
 saya cerita, dia baru pulang rapat dg presiden dan pejabat tinggi
 Indonesia di jkt. Dia bilang: wah, pejabatnya pake jam tangan rolex
 emas, sedangkan jam tangan saya harganya 3 ribu yen. Dan ini bukan
 kejadian aneh di Indonesia kan? Pengutang lebih glamour dari pemberi
 utang :D


 waddduh, saya sirik abis sama orang yang gak punya utang. Itu
 makanya saya mo belajar meniadakan sarana-sarana perhutangan...:-)
 Kenapa sih ya subscription harus pake credit card? Maksudku kok gak
 disediain juga pembayaran tunai?


 Gimana mau bayar tunai kalau mesennya antar negara/benua? Yah mau tak
 maulah..
 Kalau saya, spy tidak *diperbudak* (ini istilah yg lagi tren disini)
 kartu kredit, caranya: jangan pergi ketempat dimana kita pengen
 belanja. Atau kalau perlu belanja, bawa uang tunai secukupnya saja
 (susah kali ya kalau di jkt, nggak aman di jalan). Atau beli dg
 tukang sayur yang pasti tidak menerima kartu kredit :D

 salam,

 fau





 ***
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
 yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
 

Re: [ppiindia] Lagi, Alquran Berfoto Bupati

2005-06-14 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Sinis nih yeee he..he..he...

--- partogi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mungkinkah mereka (Bupati Indramayu - Irianto
 Syaifuddin, Bupati Kutai Timur (Kutim)- Mahyudin ST,
 Ketua DPRD Kutim - Mujiono dan Ketua Badan
 Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI)
 Cabang Kutim - Salim) adalah antek Yahudi?
 togi 
 
 Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
 

http://www.indomedia.com/bpost/052005/17/nusantara/nusa1.htm
 
 
 Lagi, Alquran Berfoto Bupati
 Samarinda, BPost
 Setelah Bupati Indramayu, Irianto Syaifuddin
 memasang fotonya di Alquran, kini giliran Bupati
 Kutai Timur (Kutim), Kaltim, Mahyudin ST berkelakuan
 sama. Ia memasang fotonya di sampul Alquran.
 
 Parahnya lagi, di Kutim ini tidak hanya bupati,
 Ketua DPRD, Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi
 Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang
 Kutim, Salim juga memajang fotonya di sampul kitab
 suci umat Islam tersebut. 
 
 Akibat tindakan itu Pemuda Garda Bangsa memprotes
 foto bermasalah pejabat tersebut. Apapun alasannya,
 foto itu telah menodai kesucian Alquran. Sebagai
 kitab suci agama Islam sudah memiliki kriteria
 sampul yang baku. Dan itu tidak hanya di Indonesia
 namun seluruh dunia, kata Ketua PGB, Imam Syafii di
 Samarinda, Senin.
 
 Menurutnya pada semua sampul Alquran, pasti pada
 sisinya ada tulisan berbahasa Arab, yang artinya
 tidak diperbolehkan memegang kecuali dalam keadaan
 suci. Kalau yang dibagikan buku pelajaran atau buku
 tulis, silahkan saja, namun ini kitab suci sehingga
 kami memprotes keras, katanya.
 
 Menyinggung masalah buku Yasin yang sering dicetak
 dengan memuat foto seseorang, menurutnya tidak ada
 masalah karena surah Yasin hanyalah merupakan isi
 dari Alquran sedangkan yang dipasang foto tiga tokoh
 masyarakat Kutim saat ini merupakan Alquran utuh.
 
 Pihak PGB memberikan waktu satu minggu kepada
 panitia BKPRMI Kutim untuk menarik Alquran yang
 ditempeli foto tiga tokoh tersebut.
 
 Bupati Kutim Mahyudin mengaku tidak tahu menahu
 mengenai Alquran yang disampul bergambar dirinya.
 Namun, menurutnya sejauh tidak merubah isi dan
 kandungan dari Alquran maka tidak ada masalah. Hal
 senada juga disampaikan Ketua DPRD Kutim Mujiono,
 yang menurutnya tidak tahu menahu masalah hal
 tersebut.
 
 Berbeda dengan Ketua BKPRMI Kutim, Salim.
 Menurutnya, semua itu merupakan ide dia, lantaran
 Mahyudin dan Mujiono merupakan penyumbang terbesar
 dalam acara wisuda TKA/TPA se-Kutim. 
 
 Semua merupakan ide saya dan tidak ada kaitanya
 dengan sikap politis dari BKPRMI atau dari Bupati
 Mahyudin, maupun Ketua DPRD Kutim Mujiono, katanya.
 
   
 -
 Do you Yahoo!?
  Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses.
 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
 




__ 
Yahoo! Mail 
Stay connected, organized, and protected. Take the tour: 
http://tour.mail.yahoo.com/mailtour.html 



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Lagi, Alquran Berfoto Bupati

2005-06-14 Terurut Topik eka zulkarnain
BEGINI NIH KALO AGAMA MENJADI KOMODITI DAGANGAN

--- Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Sinis nih yeee he..he..he...
 
 --- partogi samosir [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Mungkinkah mereka (Bupati Indramayu - Irianto
  Syaifuddin, Bupati Kutai Timur (Kutim)- Mahyudin
 ST,
  Ketua DPRD Kutim - Mujiono dan Ketua Badan
  Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI)
  Cabang Kutim - Salim) adalah antek Yahudi?
  togi 
  
  Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
 

http://www.indomedia.com/bpost/052005/17/nusantara/nusa1.htm
  
  
  Lagi, Alquran Berfoto Bupati
  Samarinda, BPost
  Setelah Bupati Indramayu, Irianto Syaifuddin
  memasang fotonya di Alquran, kini giliran Bupati
  Kutai Timur (Kutim), Kaltim, Mahyudin ST
 berkelakuan
  sama. Ia memasang fotonya di sampul Alquran.
  
  Parahnya lagi, di Kutim ini tidak hanya bupati,
  Ketua DPRD, Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi
  Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang
  Kutim, Salim juga memajang fotonya di sampul kitab
  suci umat Islam tersebut. 
  
  Akibat tindakan itu Pemuda Garda Bangsa memprotes
  foto bermasalah pejabat tersebut. Apapun
 alasannya,
  foto itu telah menodai kesucian Alquran. Sebagai
  kitab suci agama Islam sudah memiliki kriteria
  sampul yang baku. Dan itu tidak hanya di Indonesia
  namun seluruh dunia, kata Ketua PGB, Imam Syafii
 di
  Samarinda, Senin.
  
  Menurutnya pada semua sampul Alquran, pasti pada
  sisinya ada tulisan berbahasa Arab, yang artinya
  tidak diperbolehkan memegang kecuali dalam keadaan
  suci. Kalau yang dibagikan buku pelajaran atau
 buku
  tulis, silahkan saja, namun ini kitab suci
 sehingga
  kami memprotes keras, katanya.
  
  Menyinggung masalah buku Yasin yang sering dicetak
  dengan memuat foto seseorang, menurutnya tidak ada
  masalah karena surah Yasin hanyalah merupakan isi
  dari Alquran sedangkan yang dipasang foto tiga
 tokoh
  masyarakat Kutim saat ini merupakan Alquran utuh.
  
  Pihak PGB memberikan waktu satu minggu kepada
  panitia BKPRMI Kutim untuk menarik Alquran yang
  ditempeli foto tiga tokoh tersebut.
  
  Bupati Kutim Mahyudin mengaku tidak tahu menahu
  mengenai Alquran yang disampul bergambar dirinya.
  Namun, menurutnya sejauh tidak merubah isi dan
  kandungan dari Alquran maka tidak ada masalah. Hal
  senada juga disampaikan Ketua DPRD Kutim Mujiono,
  yang menurutnya tidak tahu menahu masalah hal
  tersebut.
  
  Berbeda dengan Ketua BKPRMI Kutim, Salim.
  Menurutnya, semua itu merupakan ide dia, lantaran
  Mahyudin dan Mujiono merupakan penyumbang terbesar
  dalam acara wisuda TKA/TPA se-Kutim. 
  
  Semua merupakan ide saya dan tidak ada kaitanya
  dengan sikap politis dari BKPRMI atau dari Bupati
  Mahyudin, maupun Ketua DPRD Kutim Mujiono,
 katanya.
  
  
  -
  Do you Yahoo!?
   Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty
 viruses.
  
  [Non-text portions of this message have been
  removed]
  
  
 
 
 
   
 __ 
 Yahoo! Mail 
 Stay connected, organized, and protected. Take the
 tour: 
 http://tour.mail.yahoo.com/mailtour.html 
 
 


Eka Zulkarnain


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Lagi, Alquran Berfoto Bupati

2005-06-14 Terurut Topik eka zulkarnain
BEGINI NIH KALO AGAMA MENJADI KOMODITI DAGANGAN

--- Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Sinis nih yeee he..he..he...
 
 --- partogi samosir [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Mungkinkah mereka (Bupati Indramayu - Irianto
  Syaifuddin, Bupati Kutai Timur (Kutim)- Mahyudin
 ST,
  Ketua DPRD Kutim - Mujiono dan Ketua Badan
  Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI)
  Cabang Kutim - Salim) adalah antek Yahudi?
  togi 
  
  Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
 

http://www.indomedia.com/bpost/052005/17/nusantara/nusa1.htm
  
  
  Lagi, Alquran Berfoto Bupati
  Samarinda, BPost
  Setelah Bupati Indramayu, Irianto Syaifuddin
  memasang fotonya di Alquran, kini giliran Bupati
  Kutai Timur (Kutim), Kaltim, Mahyudin ST
 berkelakuan
  sama. Ia memasang fotonya di sampul Alquran.
  
  Parahnya lagi, di Kutim ini tidak hanya bupati,
  Ketua DPRD, Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi
  Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang
  Kutim, Salim juga memajang fotonya di sampul kitab
  suci umat Islam tersebut. 
  
  Akibat tindakan itu Pemuda Garda Bangsa memprotes
  foto bermasalah pejabat tersebut. Apapun
 alasannya,
  foto itu telah menodai kesucian Alquran. Sebagai
  kitab suci agama Islam sudah memiliki kriteria
  sampul yang baku. Dan itu tidak hanya di Indonesia
  namun seluruh dunia, kata Ketua PGB, Imam Syafii
 di
  Samarinda, Senin.
  
  Menurutnya pada semua sampul Alquran, pasti pada
  sisinya ada tulisan berbahasa Arab, yang artinya
  tidak diperbolehkan memegang kecuali dalam keadaan
  suci. Kalau yang dibagikan buku pelajaran atau
 buku
  tulis, silahkan saja, namun ini kitab suci
 sehingga
  kami memprotes keras, katanya.
  
  Menyinggung masalah buku Yasin yang sering dicetak
  dengan memuat foto seseorang, menurutnya tidak ada
  masalah karena surah Yasin hanyalah merupakan isi
  dari Alquran sedangkan yang dipasang foto tiga
 tokoh
  masyarakat Kutim saat ini merupakan Alquran utuh.
  
  Pihak PGB memberikan waktu satu minggu kepada
  panitia BKPRMI Kutim untuk menarik Alquran yang
  ditempeli foto tiga tokoh tersebut.
  
  Bupati Kutim Mahyudin mengaku tidak tahu menahu
  mengenai Alquran yang disampul bergambar dirinya.
  Namun, menurutnya sejauh tidak merubah isi dan
  kandungan dari Alquran maka tidak ada masalah. Hal
  senada juga disampaikan Ketua DPRD Kutim Mujiono,
  yang menurutnya tidak tahu menahu masalah hal
  tersebut.
  
  Berbeda dengan Ketua BKPRMI Kutim, Salim.
  Menurutnya, semua itu merupakan ide dia, lantaran
  Mahyudin dan Mujiono merupakan penyumbang terbesar
  dalam acara wisuda TKA/TPA se-Kutim. 
  
  Semua merupakan ide saya dan tidak ada kaitanya
  dengan sikap politis dari BKPRMI atau dari Bupati
  Mahyudin, maupun Ketua DPRD Kutim Mujiono,
 katanya.
  
  
  -
  Do you Yahoo!?
   Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty
 viruses.
  
  [Non-text portions of this message have been
  removed]
  
  
 
 
 
   
 __ 
 Yahoo! Mail 
 Stay connected, organized, and protected. Take the
 tour: 
 http://tour.mail.yahoo.com/mailtour.html 
 
 


Eka Zulkarnain




__ 
Discover Yahoo! 
Stay in touch with email, IM, photo sharing and more. Check it out! 
http://discover.yahoo.com/stayintouch.html


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Lagi, Alquran Berfoto Bupati

2005-06-14 Terurut Topik eka zulkarnain
BEGINI NIH KALO AGAMA MENJADI KOMODITI DAGANGAN

--- Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Sinis nih yeee he..he..he...
 
 --- partogi samosir [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Mungkinkah mereka (Bupati Indramayu - Irianto
  Syaifuddin, Bupati Kutai Timur (Kutim)- Mahyudin
 ST,
  Ketua DPRD Kutim - Mujiono dan Ketua Badan
  Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI)
  Cabang Kutim - Salim) adalah antek Yahudi?
  togi 
  
  Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
 

http://www.indomedia.com/bpost/052005/17/nusantara/nusa1.htm
  
  
  Lagi, Alquran Berfoto Bupati
  Samarinda, BPost
  Setelah Bupati Indramayu, Irianto Syaifuddin
  memasang fotonya di Alquran, kini giliran Bupati
  Kutai Timur (Kutim), Kaltim, Mahyudin ST
 berkelakuan
  sama. Ia memasang fotonya di sampul Alquran.
  
  Parahnya lagi, di Kutim ini tidak hanya bupati,
  Ketua DPRD, Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi
  Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang
  Kutim, Salim juga memajang fotonya di sampul kitab
  suci umat Islam tersebut. 
  
  Akibat tindakan itu Pemuda Garda Bangsa memprotes
  foto bermasalah pejabat tersebut. Apapun
 alasannya,
  foto itu telah menodai kesucian Alquran. Sebagai
  kitab suci agama Islam sudah memiliki kriteria
  sampul yang baku. Dan itu tidak hanya di Indonesia
  namun seluruh dunia, kata Ketua PGB, Imam Syafii
 di
  Samarinda, Senin.
  
  Menurutnya pada semua sampul Alquran, pasti pada
  sisinya ada tulisan berbahasa Arab, yang artinya
  tidak diperbolehkan memegang kecuali dalam keadaan
  suci. Kalau yang dibagikan buku pelajaran atau
 buku
  tulis, silahkan saja, namun ini kitab suci
 sehingga
  kami memprotes keras, katanya.
  
  Menyinggung masalah buku Yasin yang sering dicetak
  dengan memuat foto seseorang, menurutnya tidak ada
  masalah karena surah Yasin hanyalah merupakan isi
  dari Alquran sedangkan yang dipasang foto tiga
 tokoh
  masyarakat Kutim saat ini merupakan Alquran utuh.
  
  Pihak PGB memberikan waktu satu minggu kepada
  panitia BKPRMI Kutim untuk menarik Alquran yang
  ditempeli foto tiga tokoh tersebut.
  
  Bupati Kutim Mahyudin mengaku tidak tahu menahu
  mengenai Alquran yang disampul bergambar dirinya.
  Namun, menurutnya sejauh tidak merubah isi dan
  kandungan dari Alquran maka tidak ada masalah. Hal
  senada juga disampaikan Ketua DPRD Kutim Mujiono,
  yang menurutnya tidak tahu menahu masalah hal
  tersebut.
  
  Berbeda dengan Ketua BKPRMI Kutim, Salim.
  Menurutnya, semua itu merupakan ide dia, lantaran
  Mahyudin dan Mujiono merupakan penyumbang terbesar
  dalam acara wisuda TKA/TPA se-Kutim. 
  
  Semua merupakan ide saya dan tidak ada kaitanya
  dengan sikap politis dari BKPRMI atau dari Bupati
  Mahyudin, maupun Ketua DPRD Kutim Mujiono,
 katanya.
  
  
  -
  Do you Yahoo!?
   Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty
 viruses.
  
  [Non-text portions of this message have been
  removed]
  
  
 
 
 
   
 __ 
 Yahoo! Mail 
 Stay connected, organized, and protected. Take the
 tour: 
 http://tour.mail.yahoo.com/mailtour.html 
 
 


Eka Zulkarnain




__ 
Discover Yahoo! 
Find restaurants, movies, travel and more fun for the weekend. Check it out! 
http://discover.yahoo.com/weekend.html 



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Kritik pelaksanaan hak asasi di Singapura

2005-06-14 Terurut Topik Sandy Dwiyono
14.06.2005

Kritik pelaksanaan hak asasi di Singapura

Oleh: Peter Phillip dari Berlin

(Speakers Corner pojok kecil demokrasi di Singapura
yang dibuat Think Centre.)

Tingginya angka hukuman mati di Singapura, dikritik
oleh organisasi hak asasi Amnesty International.
Sementara itu, kelompok pro demokrasi Think Centre di
Singapura menyatakan, tiga pilar hak demokrasi tidak
berlaku di Singapura.

Dari tahun 1991 hingga 2005 ini, menurut laporan
organisasi pembela hak asasi Amnesty International,
sekitar 400 orang telah dihukum mati di Singapura.
Sebagian besar berkaitan dengan kasus pemilikan
narkotika. Berdasarkan hukum Singapura, barang siapa
terbukti memiliki sedikitnya 10 miligram heroin, tidak
peduli apakah pemiliknya pecandu narkotika atau bukan,
akan didakwa sebagai pengedar narkotika dan dapat
dihukum mati. Amnesty International melaporkan,
berdasarkan perbandingan antara jumlah penduduk
Singapura, yang mencapai sekitar 4 juta orang, dengan
jumlah hukuman mati, secara statistik negara pulau
itu, merupakan negara yang menjalankan hukuman mati
tertinggi di seluruh dunia.

Organisasi non pemerintah-Think Centre di Singapura
menyebutkan, pemerintah Singapura sangat enggan
melaporkan statistik hukuman mati tsb. Ketua Think
Centre- Sinapan Samydorai mengatakan : “Untuk pertama
kalinya, tahun ini pemerintah Singapura melaporkan
jumlah hukuman mati. Latar belakangnya, karena kami
mendesak dihapuskannya hukuman mati. Jika pemerintah
memang tidak bersedia menghapus hukuman mati, kami
menuntut paling tidak jumlah hukuman mati dikurangi“.

Dewasa ini, Singapura merupakan salah satu negara
dengan ekonomi amat kuat di dunia. Akan tetapi, sejak
40 tahun lalu, setelah pemisahan total dari Malaysia,
negara pulau ini tetap diperintah secara otokratis.
Pernyataan demokratis dalam konstitusinya hanyalah
bungkus indah. Namun, para tokoh politik Singapura
amat bangga dengan ulang tahun ke 40 negaranya tanggal
9 Agustus mendatang. Seperti diungkapkan Samydorai, di
negara pulau itu, selama ini tidak ada tiga pilar hak
demokrasi, yakni kebebasan pers, kebebasan
mengutarakan pendapat serta kebebasan berkumpul dan
berserikat.

Para pemikir di kawasan Asia Tenggara, yang tidak
menetap di Singapura, hanya dapat mengritik ironi
kebanggaan para politisi Singapura. Penulis dan
penyair terkemuka dari Indonesia, Goenawan Mohamad
mengatakan: “Apakah anda betul-betul percaya, bahwa
pimpinan di Singapura memiliki minat, membela atau
menghormati hak asasi? Saya tidak yakin. Mereka amat
bangga, dengan apa yang sudah dicapainya. Dan tentu
saja mereka memiliki hak untuk itu. Singapura itu
bersih, tidak ada narkotika, tingkat kejahatan amat
rendah. Rakyatnya amat bahagia. Tentu saja pimpinannya
amat bangga. Dan tema hak asasi manusia, bagi
pemerintah Singapura sejak lama tidak lagi relevan,
selama penduduknya tidak menuntut hal itu“.

Sejak kemerdekaannya 40 tahun lalu, Singapura tetap
diperintah oleh partai yang sama, yaitu “Peoples
Action Party“-PAP, dimana keluarga pendiri Singapura,
Lee Kuan Yew memiliki pengaruh amat besar. Sekarang
yang menjadi PM adalah Lee Hsien Loong anak dari Lee
Kuan Yew. Tidak mengherankan jika media barat selalu
menyindir Singapura adalah sebuah negara monarki, yang
diperintah oleh sebuah dinasti. Lebih jauh Samydorai
mengatakan: “Kaitan antara keluarga Lee dengan
pemerintah, adalah sebuah tema yang tidak akan
didiskusikan secara terbuka. Tetapi saya yakin, tidak
ada rakyat yang menghendaki adanya sebuah dinasti di
Singapura. Sistem semacam itu, tidak akan dapat
bertahan di era demokratis. Bahkan di Singapura,
rakyatnya mungkin juga tidak akan bahagia dengan
sistem dinasti semacam itu“. Mungkin untuk sementara
keadaan ekonomi Singapura yang masih baik, akan
menyangga pilar-pilar demokrasi yang dibiarkan rapuh
tersebut.




__ 
Discover Yahoo! 
Have fun online with music videos, cool games, IM and more. Check it out! 
http://discover.yahoo.com/online.html


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] intermezzo: Khasiat teh mencegah kanker

2005-06-14 Terurut Topik Sandy Dwiyono
14.06.2005

Khasiat teh mencegah kanker

(Daun teh berkhasiat mencegah kanker)

Kebiasaan minum teh bagi warga Asia merupakan tradisi
yang dapat dilacak hingga 5000 tahun ke belakang.
Terutama di China dan India, sejak lama budaya minum
teh dipuji sebagai berkhasiat menjaga mutu kesehatan
yang baik. Kini, penelitian kedokteran modern
menegaskan khasiat teh terutama teh hijau, sebagai
pencegah dan obat beberapa jenis kanker. 

Dipilihnya teh hijau, karena diketahui kadar unsur
aktif anti-oksidan Catechin dalam teh hijau, jauh
lebih tinggi dibanding dalam teh hitam. Penelitian
terbaru menunjukkan, unsur anti-oksidan yang dikandung
daun teh hijau, memiliki efektivitas 90 persen
mencegah kanker prostat pada laki-laki yang memiliki
risiko tinggi terkena kanker tsb.

Kanker prostat, adalah penyakit yang sekarang semakin
sering menyerang laki-laki. Perhimpunan kanker Amerika
melaporkan, setiap tahunnya sekitar 230.000 lelaki
didiagnosa menderita kanker prostat. Namun disamping
kabar buruk itu, juga terdapat kabar baiknya. Yakni,
biasanya kasus kanker prostata diketahui masih dalam
tahap dini. Sekitar 92 persen lelaki yang didiagnosa
mengidap kanker prostat, memiliki harapan hidup hingga
10 tahun mendatang. 

Twtapi kasus itu tetap tidak dapat diremehkan. Seperti
penyakit kanker lainnya, kanker prostat juga dapat
mematikan. Catatan perhimpunan kanker Amerika
menunjukkan, di AS setiap tahunnya sekitar 30.000
orang meninggal akibat kanker prostat. Berdasarkan
statistik, kanker prostat merupakan penyakit kanker
pembunuh nomor dua di kalangan lelaki. Karena itulah,
penelitian pencegahan dan pengobatan kanker prostat di
tahun-tahun belakangan terus digalakkan, terutama
penelitian khasiat anti oksidan dari teh hijau, yang
dikonsumsi secara luas di India, China dan Jepang.

Konsumsi teh dosis tinggi

Seperti ditegaskan oleh tradisi lama di China, India
dan Jepang, terbukti dalam penelitian modern, bahwa
konsumsi teh hijau dalam dosisi tinggi, dapat mencegah
dan bahkan menyembuhkan kanker prostat. Unsur aktiv
yang bekerja sebagai anti-oksidan dalam daun teh
adalah Catechin, sejenis Polyphenol yang tergolong
keluarga senyawa Flavonoid. Catechin merupakan unsur
anti oksidan kuat dengan spektrum luas. Dalam uji
laboratorium, diketahui keampuhan anti radikal bebas
Catechin sekitar 100 kali lipat dari vitamin C, dan 25
kali lipat dari vitamin E. 

Sejak 50 tahun terakhir ini, dikenal apa yang disebut
radikal bebas, yakni sejenis oksigen yang reaktiv,
yang terbentuk dalam proses metabolisme. Unsur radikal
bebas ini, dapat merusak informasi genetika atau
membran sel. Dengan begitu radikal bebas dapat merusak
organ tubuh atau memicu tumbuhnya kanker. Para
peneliti kedokteran juga mengamati, dalam sayuran dan
buah-buahan terdapat unsur yang mampu mencegah dampak
negatif radikal bebas ini. Unsurnya disebut
anti-oksidan, dan biasanya berbentuk vitamin, yakni
vitamin A, C dan E. Walaupun masih terdapat perbedaan
pendapat menyangkut radikal bebas ini, namun
penelitian menunjukkan unsur anti-oksidan alami,
memang memiliki regulasi mencegah dampak negatif
radikal bebas.

Belum lama ini, prof Saverio Bettuzzi dari bagian
biokimia fakultas kedokteran Universitas Parma, Italia
mempublikasikan hasil penelitiannya, menyangkut
khasiat teh hijau untuk pencegahan dan pengobatan
kanker prostata. Dalam penelitian terhadap 62 pria
relawan, yang tergolong kelompok risiko tinggi terkena
kanker prostat, karena sudah didiagnosa mengalami
gejala pra-kanker, Bettuzzi membagi mereka menjadi dua
kelompok. Yakni kelompok ujicoba sebanyak 32 orang,
dan kelompok pembanding sebanyak 30 orang. Kelompok
ujicoba, harus meminum pil yang mengandung 200
miligram Catechin tiga kali sehari selama setahun.
Sementara kelompok pembanding, hanya diberi pil
placebo. 

Dosis Catechin

Dosis Catechin yang diberikan, setara dengan meminum
15 sampai 20 cangkir air teh hijau setiap hari.
Setelah enam bulan dilakukan biopsi, yang diulang
setahun kemudian setelah penelitian usai. Hasilnya
seperti yang telah diduga sebelumnya. Hanya satu orang
dari grup ujicoba, yang kemudian menderita kanker
prostat. Sementara dari grup pembanding, terdapat 9
orang yang kemudian mengindap kanker tsb.

Namun, mengacu pada penelitiannya, Bettuzzi
mengatakan, ia tidak menyarankan dilakukanya
pengobatan sendiri dengan teh hijau, tanpa pengawasan
dokter. Sebab, ia juga tidak dapat menjamin, apakah
teh hijau yang digunakan bebas dari cemaran, seperti
sisa pestisida, mengandung coffein atau bahan cemaran
lain yang berbahaya. Dalam beberapa penelitian
sebelumnya, dilaporkan munculnya dampak sampingan
minum teh, berupa rasa pusing atau diare. Untuk lebih
menegaskan khasiat teh hijau, dalam mencegah dan
mengobati kanker prostat, Bettuzzi juga menegaskan,
diperlukan ujicoba dengan jumlah relawan yang lebih
banyak. 

Hasil penelitian Bettuzzi itu, menegaskan hasil dua
penelitian dengan responden lebih besar, yang sudah
dilakukan di China. Penelitian pertama, melibatkan
sekitar 18.000 responden laki-laki. 

[ppiindia] Re: Slavery in Islam

2005-06-14 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 agama juga membebaskan manusia dari sifat budak, yakni sifat
 menghamba kepada seseorang artinya manusia akan mendapat
 pegangan hidup yang kuat untuk melangkah, tidak akan
 menuruti semua perintah seseorang, kecuali bahwa perintah
 itu benar sesuai dengan martabat manusia itu sendiri.
 

Yupp, itulah,mas. Lihat tapi kenyataan di lapangan. TKW kita yang 
pasti tak berkesadaran budak ketika meninggalkan bandara Sukarno 
Hatta, tiba dinegara yang mayoritas Muslim mencari nafkah, tiba tiba 
dijadikan - defacto - budak, diperkosa malah.

Tidak saja masalah budak berbudak. Masalah kekotoran bathin yang lain.
Agama dijalankan, diopelajari, namun, tetap saja hidup tak sesuai 
dengan ajaran. Malah menjadi kaya karena penyimpangan penyimpangan 
itu.

Mas terus terang, berapa banyak yang naik haji dengan dana yang tak 
sesuai dengan perintah agama?

Gereja gereja di Jakarta penuh sesdak tiap minggu, namun berapa 
banyak diantara mereka, yang diluar gereja hidup jauh dari ajaran? 
Kalau tidak, bangsa kita takkan terpuruk mas.

Pejabat yang menggadaikan kekayaan negara, minyak dan lain lain, yang 
menggadaikan negara kita pada perusahaan asing, yang memeras bangsa 
sendiri, pejabat pabean yang menguras dana TKW, berapa diantara 
mereka yang saleh dirumah? Rajin Jumatan?

Kalau tidak,mas, kita sudah akan mencapai taraf negara negara di 
Eropa, yang gerejanya kosong tiap minggu...

Salam

danardono


 jadi pada dasarnya akidah agama  mengajarkan
 kita akan kebebasan dan kemerdekaan dan tidak akan
 bersifat seperti budak   bebas dari segala kunkungan dari
 takhayul yang tidak benar,  bebas dari manusia-manusia
 yang serakah  ..  dan arti kemerdekaan itu juga munculnya
 dari kekuatan jiwa yang berasal dari agama  itu sendiri  ,..
 sehingga agama dan kemerdekaan atau kebebasan
 tidak bisa dipisahkan  .
--






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: Belajar dari Jepang

2005-06-14 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, fauziah [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 Fau:
 Kebetulan sekali Pak, saya barusan selesai dari sesi diskusi bersama
 Toyoo Gyohten*. Dia berbicara mengenai perubahan besar didunia ini,
 termasuk economic integration.  
 
 Soal penolakan thd konstitusi EU, dia bilang: pertama, voters tidak
 memahami EU Constitution, soalnya tebalnya 30 cm. Saya juga baru 
baca
 bbrp halaman, akhirnya nyerah :D. Tapi voters takut, kalau2 
birokrat EU
 di Brussel akan semena2 menyeragamkan semua aturan antar EU dan
 memperlebar jurang perbedaan kaya-miskin.



DH: Globalisasi diperkuat arus gelombangnya dengan pendirian Uni 
Eropa. Seolah sebuah pemukiman, pagarnya disingkirkan. Terjadi 
lalulalang manusia gak karuan. Penjahat bebas mondar mandir. 
Kriminalitas meningkat. Disini dinamakan  criminal tourism. Gang 
dari Rumania datang berbondong, menguras kota kota Austria, lalu 
langsung ke Jerman, Negeri Belanda, dst.

Juga kapital lalu lalang dengan bebas. beli membeli perusahaan lintas 
batas. Seolah beli ikan dipasar ikan. Akibatnya, perusahaan 
perusahaan diperkecil, pegawai dipecat2i.
 kalau kapital lalu lalang, maka manusia tetap dibatasi oleh pagar 
birokrasi. Siemens dari Jerman bebas borong perusahaan dimanapun. 
Tetapi pegawai Jerman tak bebas pindah kerja ketempat lain, kalau dia 
tiba tiba jobless, ya nasiblahh. Tinggal dirumah.

 
 Globalisasi adalah suatu yang tak terelakkan. Dan menjadi bagian 
dari
 solusi juga problem. Salah satu problem besar adalah ekonomi2 negara
 lain terlalu tergantung pada ekonomi US. Padahal ekonomi US adalah
 sumber masalah. Sekarang di US mereka over-consumption dan
 under-savings. Sedangkan consumer goods di US mostly diimpor dari
 China, India, Japan, dll. Jadi mereka defisit sangat besar. Disini
 negara2 pengekspor ke US diuntungkan, tetapi karena US mulai 
berhutang
 dan sibuk tekan sana-sini untuk menurunkan defisitnya, ya negara2 
lain
 mulai dirugikan juga. 

DH: Globalisasi ini memungkinkan perusahaan perusahaan menyusdun 
strategi dengan melipat atau membesarkan pasar. Akhirnya, batas batas 
yang tadinya menjaga ketenangan sosial - disini dinamakan sozialer 
Friede atau social peace - hilang. Lalu adu kuat tenaga alias 
kapital. Perusahaan kecil, yang tadinya efficient dan mempunyai 
pasaran khusus untuk barang berkualitas tinggi, jadi telanjang bulat 
diterpa angin taupan. Perusahaan besar masuk medan perang berhadapan.

Bila dahulu, dikatakan, bahwa kalau perusahaan maju, buruh ikut 
makmur, maka kini tak berlaku lagi. Perusahaan meningkatkan laba 
sampai entah berapa %, namun bersama itu pegawai dipecat. 

Manusia jobless yang kian banyak menurunkan daya pemasukan pajak, 
yang dipakai untuk membiayai welfare. Konsumsi menurun. Akibatnya, 
banyak perusahaan yang ulung tikar karena kekurangan pembeli.

Konflik sosial tak terelakkan disini.

Apabila, sejak saya ABG ditahun 60an partai partai sosial demokrat 
yang seringkali memerintah ditunjang oleh serikat buruh, maka untuk 
pertama kali, partai sosial demokrat Jerman ber-hadap hadapan dengan 
serikat buruh, yang notabene adalah reservoir suara pemilih.

Ini sama dengan kalau KOSTRAD berhadapan dengan kesatuan kesatuan 
tank mereka sendiri...

ABG yang menganggur mernjadi radikal, di Jerman dan Rusia, mereka 
menngabungkan diri derngan organisasi fasisi pro Hitler.

Kita akan teruskan..

Salam

danardono




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Memalukan, Puskesmas Jadi Sumber Pendapatan

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/14/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Memalukan, Puskesmas Jadi Sumber Pendapatan

JAKARTA - Banyak kepala daerah yang tidak memahami kesehatan sebagai investasi. 
Kesehatan hanya dilihat sebagai suatu usaha jual beli obat. Akibatnya, pusat 
kesehatan masyarakat (Puskesmas) dijadikan sumber pendapatan daerah. Padahal, 
semestinya pemerintah daerah mendanai program kesehatan masyarakat yang 
diselenggarakan di Puskesmas. 

Hal itu diutarakan Ketua Dewan Eksekutif Koalisi untuk Indonesia Sehat dr 
Firman Lubis MPH kepada Pembaruan di Jakarta, Senin (13/6). Menurut dia, 
kebijakan pemerintah daerah menjadikan Puskesmas sebagai sumber pendapatan 
adalah hal yang memalukan dan kemunduran. Kepala daerah tersebut tidak melihat 
upaya menyehatkan masyarakat sebagai kegiatan publik yang besar manfaatnya. 
Upaya kesehatan itu lebih baik daripada mengobati. 

Dikemukakan, banyak bupati dan wali kota memandang Puskesmas tak ubahnya 
sebagai sarana fisik belaka. Puskesmas dilihat sebagai pelabuhan atau pabrik. 


Dualisme 

Firman mengatakan, sekalipun sudah didesentralisasi semestinya Departemen 
Kesehatan tidak sertamerta melepaskan semua urusan kesehatan kepada pemerintah 
daerah, karena belum siap. Seharusnya, upaya kesehatan diserahkan kepada 
pemerintah daerah secara bertahap. 

Dikatakan, saat ini di beberapa daerah Puskesmas berbentuk swadana. Artinya, 
Puskesmas, yang merupakan institusi pemerintah, sekaligus berperan sebagai unit 
swasta. Akibatnya terjadi dualisme. Di satu sisi Puskesmas menjalankan kegiatan 
publik di sisi lain menjalankan kegiatan swasta yang mencari uang. Dualisme ini 
membuat pengelola puskesmas lebih berat pada kegiatan swasta. Kegiatan 
kesehatan masyarakat pun menjadi berkurang. Misalnya, promosi dan pencegahan. 
Pihak penyelenggara Puskesmas justru terfokus pada kegiatan yang menghasilkan 
uang. 

''Menjadikan Puskesmas sebagai sumber pendapatan membuat pengelolanya 
mengurangi upaya promotif dan preventif. Sebenarnya, pelayanan gratis pun tidak 
mendidik dan dana pun terbatas. 



Seharusnya pelayanan kesehatan itu terjangkau masyarakat agar pelayanan itu 
bisa dihargai. Kecuali untuk orang miskin digratiskan. Kalau pemerintah mau 
swadana kenakan pajak pada institusi swasta yang fokus pada kuratif, katanya. 

Secara terpisah, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 
(FKM-UI) Prof dr Hasbullah Thabrany MPH DrPH mengatakan, berdasarkan 
undang-undang tentang otonomi daerah pemerintah daerah berkewajiban menyediakan 
fasilitas kesehatan. 

Fasilitas dimaksud bukan hanya fisik, tapi juga fungsinya. Bila seorang bupati 
atau wali kota lebih banyak mengalokasikan dana yang berasal dari anggaran 
kesehatan ke sektor non-kesehatan maka hal tersebut melanggar undang-undang 
otonomi daerah. 

Dia mencontohkan, bila seorang bupati mencantumkan pemasukan dari Puskesmas Rp 
3 miliar setahun maka seharusnya dana yang dialokasikan untuk kesehatan Rp 3 
miliar. 

Hasbullah menegaskan, sekalipun sudah desentralisasi masih ada dana dari pusat 
untuk kesehatan di daerah dalam bentuk dana alokasi khusus (DAK). Misalnya, 
dana untuk pengadaan vaksin. Namun, untuk biaya operasional imunisasi berasal 
dari pemerintah daerah. 


Retribusi 

Sementara itu, sebagai salah satu bentuk kontribusi dalam membantu jumlah 
pendapatan asli daerah (PAD), Dinas Kesehatan Lebak, Provinsi Banten, hanya 
memungut retribusi kesehatan dari pasien Rp 2.000. Namun, pungutan atau 
retribusi ini tidak berlaku untuk semua pasien. 

Untuk pasien dari keluarga yang memiliki kemampuan secara ekonomi pungutan 
disatukan dengan biaya pengobatan dan perawatan. Namun, jika pasien yang 
dirawat di Puskesmas dari keluarga miskin maka pihak Puskesmas membebaskan 
seluruh pembiayaan. 

Kepala Dinkes Lebak dr Djadja Budi Suharja ketika dihubungi, Selasa, 
menjelaskan, pihak Dinkes sama sekali tidak memungut uang selain retribusi 
kesehatan dari warga berobat di Puskesmas atau rumah sakit milik pemerintah. 

''Memang sejak program otonomi daerah diberlakukan masing-masing daerah 
dituntut untuk melakukan berbagai upaya agar PAD meningkat. Namun, hal itu 
tidak pernah diberlakukan di Dinkes Lebak. Kami hanya memungut retribusi 
kesehatan dari setiap pasien yang dirawat di Puskemas dan rumah sakit daerah. 
Selain itu, pemerintah selalu berupaya untuk membantu keluarga yang tidak mampu 
dengan program pengobatan gratis di Puskemas dan rumah sakit untuk keluarga 
miskin, jelasnya. 

Ia mengungkapkan, saat ini sudah 76 orang yang menderita lumpuh layuh di Lebak. 
Selain itu, ada yang menderita busung lapar dan gizi buruk. Dari seluruh 
penderita itu tidak pernah dipungut biaya selama masa perawatan, baik itu di 
Puskesmas maupun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo, Rangkasbitung, 
Lebak. 

Seluruh pembiayaan ditanggung oleh pemerintah. Sedang untuk keluarga miskin 
(Gakin) telah diberikan kartu asuransi kesehatan (Askes) Gakin. Dengan menunjuk 
kartu itu, seluruh biaya 

[ppiindia] Biaya Urus Dokumen TKI Jadi Rp 3,5 Juta

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
???


http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/14/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Biaya Urus Dokumen TKI Jadi Rp 3,5 Juta
JAKARTA - Biaya pengurusan dokumen untuk bekerja di Malaysia melalui pelayanan 
sistem satu atap menjadi Rp 3,5 juta per orang atau membengkak dari ketetapan 
pemerintah yang hanya Rp 1,27 juta. Pembengkakan terjadi karena beroperasinya 
calo-calo yang aktif mendatangi calon tenaga kerja Indonesia (TKI) dan biaya 
ekstra di setiap bagian di pelayanan satu atap. 

Demikian dikemukakan Ketua Panitia Ad Hoc (PAH) II Dewan Perwakilan Daerah 
(DPD), Kasmir Tri Putra, menjawab pertanyaan Pembaruan seusai rapat dengar 
pendapat dengan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Mennakertrans) Fahmi 
Idris, di Jakarta, Senin (13/6). 


Ekstra 

Calon TKI terbiasa dan mempercayai calo untuk mengurus dokumen keberangkatannya 
bekerja di luar negeri. Calo-calo itulah yang kemudian berhubungan dengan 
Perusahaan Jasa TKI (PJTKI), dan PJTKI meng- urusnya ke Konsorsium Pemulangan 
TKI Program Amnesti (KPA). 

''Sudah menjadi rahasia umum bila mau urusan cepat harus ada biaya ekstra di 
setiap desk KPA,'' katanya. 

Kalangan pejabat di Indonesia sejauh ini cenderung menyalahkan Malaysia sebagai 
penyebab rendahnya penyelesaian dokumen kerja, karena negeri tetangga tersebut 
sangat lamban menyelesaikan visa kerja. 

''Penyelesaian dokumen di pusat pelayanan satu atap sepertinya sudah menjadi 
ajang bisnis dan politik dari sejumlah kalangan,'' katanya. 

Lebih lanjut Kasmir mengemukakan, banyak majikan di Malaysia yang enggan 
melanjutkan proses penyelesaian dokumen TKI, karena nama-nama TKI yang diterima 
tidak sesuai dengan yang diharapkannya. 



Pada umumnya, para majikan menghendaki TKI yang pernah bekerja di perkebunannya 
yang kembali lagi bekerja. Tapi, kenyataannya, nama-nama yang diterima untuk 
dipekerjakan ternyata TKI baru, bukan TKI yang pernah dipekerjakannya sebelum 
deportasi besar-besaran awal Maret lalu. 

''Itulah mengapa banyak visa kerja yang tidak terproses di Malaysia,'' 
jelasnya. 

Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat membentuk pelayanan satu atap untuk 
mempercepat pemrosesan dokumen TKI yang dideportasi dari Malaysia pada awal 
Maret lalu agar mereka dapat segera kembali bekerja di Malaysia secara legal. 
Pelaksanaan sistem yang tersebar di 11 titik di seluruh Indonesia itu 
melibatkan Kantor Imigrasi, Depnakertrans, dan Depdagri. Biaya pengurusan 
dokumennya ditetapkan Rp 1,273 juta per TKI, bagi mereka yang berangkat 
menggunakan pesawat terbang, dan Rp 1,188 juta untuk TKI yang berangkat 
menggunakan kapal laut. 


Ancaman Ilegal 

Sementara itu, Mennakertrans Fahmi Idris mengemukakan, sekitar 40 ribu TKI 
telah masuk ke Malaysia tanpa melalui prosedur yang disepakati Indonesia dan 
Malaysia. 

''Mereka itu masuk secara ilegal akibat persyaratan di Malaysia yang 
diperlonggar,'' katanya. 

Dikemukakannya, masuknya 40 ribu TKI ilegal itu akibat lambannya Malaysia 
mengeluarkan izin perekrutan tenaga kerja asing (kelulusan) yang diajukan 
perusahaan di Malaysia. Sampai sekarang Malaysia baru mengeluarkan 150 ribu 
kelulusan, dengan 70 ribu di antaranya untuk TKI. Padahal, jumlah TKI yang 
dideportasi dari Malaysia mencapai 320 ribu orang. 

''Akibat Malaysia terlambat mengeluarkan kelulusan masuklah 40 ribu TKI lewat 
prosedur yang tidak sesuai dengan ketentuan. Cepat atau lambat mereka akan 
menjadi TKI ilegal lagi,'' tandasnya. 

Untuk mengatasi masalah itu, kata Fahmi, sudah ada pembicaraan dengan Malaysia 
agar izin kerja TKI yang sudah telanjur berangkat dengan alasan kunjungan 
sosial dapat diproses, sehingga mereka bisa bekerja secara legal. Selain itu, 
Pemerintah Malaysia sudah berjanji akan menambah 150 ribu kelulusan bagi TKI. 
(L-7) 


Last modified: 14/6/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Mencari Format Dialog Antaragama

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0506/14/opi02.html



Mencari Format Dialog Antaragama
Oleh: M A K S U N 

Tulisan Ismatillah A Nuad (IAN) yang berjudul Hans Kung, Etika Global, dan 
Pluralisme (Sinar Harapan, 28/5), menarik untuk dicermati. Meski tidak ada 
yang baru, namun satu hal perlu dicatat bahwa IAN telah menampilkan sosok dan 
gagasan Hans Kung dengan cukup cerdas tentang etika global, pluralisme, dan 
dialog antaragama. Hanya saja kecerdasan itu tanpa mengeksplorasi dan 
mengelaborasi lebih jauh sekaligus kemungkinan implementasinya dalam konteks 
sekarang. 

Contohnya, ketika menyampaikan gagasan Kung tentang pentingnya dialog 
antaragama di tengah dunia yang kian menggelobal, IAN hanya mengutip orasi 
ilmiah Kung dalam Forum Parlemen Agama-Agama Dunia di Chicago, tanpa disertai 
penjelasan tentang bagaimana caranya membangun dialog antaragama di Tanah Air 
yang multietnis dan multiagama ini. 

Dialog antaragama proyek besar yang harus terus dikembangkan, tidak boleh 
ditunda-tunda lagi. Sesungguhnya religiusitas Nusantara adalah kekayaan tak 
terhingga demi mewujudkan dialog antaragama. 
Tetapi, mengapa konflik agama masih saja terjadi di Tanah Air, seperti kasus 
Ambon, Maluku, Poso, dan sebagainya? Dalam konteks inilah, mencari format dan 
model ideal dialog antaragama menjadi lebih signifikan dan relevan. 

Tiga Prinsip
Ada tiga prinsip dasar yang bisa dijadikan landasan dialog ketika sebuah 
keyakinan dan pemahaman akan kebenaran agama seseorang berinteraksi dengan 
keyakinan dan pemahaman akan kebenaran agama orang lain. 

Pertama, setiap umat beragama hendaknya mengakui adanya suatu logika yang 
menyatakan Yang Satu (Tuhan) bisa dipahami dan diyakini dengan berbagai cara 
dan bentuk interpretasi. Meski Tuhan Yang Maha Kuasa bisa dipahami oleh 
berbagai penganut agama secara berbeda-beda, namun semuanya tetap mengacu pada 
keyakinan ada Sesuatu Yang Maha Kuasa. Inilah yang disebut eidos dalam istilah 
Class J. Bleeker, sensus numinous dalam istilah Rudolf Otto, transcendental 
focus dalam istilah Ninian Smart, essence of religion dalam istilah Mercia 
Eliade, atau ultimite reality dalam istilah Joachim Wach.

Kedua, banyaknya penafsiran dan pemahaman mengenai Tuhan Yang Satu itu harus 
dipandang hanya sebagai 'jalan' menuju hakikat yang absolut. Ini sangat 
penting, karena di samping memberikan dasar atas pandangan bahwa pluralisme itu 
sebagai suatu keniscayaan, juga sebagai langkah preventif untuk mencegah adanya 
kemungkinan pemutlakan pada masing-masing bentuk keagamaan dan pemahaman. 

Intinya, wahyu, doktrin, dan aturan-aturan kebaikan dari berbagai agama, 
kesemuanya merupakan sarana untuk mencapai realitas yang transenden dan 
sekaligus dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas manusia dalam hubungannya 
dengan realitas empiris dalam menjalani tugas-tugas kemanusiaan.

Ketiga, karena keterbatasan dan sekaligus kebutuhan kita akan komitmen terhadap 
suatu pengalaman partikular mengenai realitas yang transenden dan absolut, maka 
pengalaman partikular kita masing-masing, meskipun terbatas, akan berfungsi 
dalam arti yang sepenuhnya sebagai kriteria yang mengabsahkan pengalaman 
keagamaan pribadi. Sikap ini tidak berarti membolehkan adanya pemaksaan 
terhadap orang lain untuk mengakui dan meyakini apa yang kita alami, melainkan 
harus tetap diiringi pengakuan bahwa pada orang lain pun ada suatu komitmen 
mutlak yang serupa terhadap pengalaman partikularnya. Maka seseorang diharapkan 
mampu menghormati komitmen sendiri dan sekaligus menghormati komitmen yang 
berbeda dari orang lain. 

Format Dialog
Ada beberapa format dan model dialog antaragama. 

Pertama, dialog parlementer, yakni dialog yang melibatkan ratusan peserta 
seperti yang dilakukan World's Parliament of Religions pada 1893 di Chicago. 
Dalam dasawarsa 1980-an dan 1990-an dialog parlementer dilakukan di bawah 
pengawasan organisasi-organisasi multiagama, seperti World Conference on 
Religion and Peacre (WCRP) dan The World Congress of Faiths (WCF). Dalam 
pertemuan parlementer ini, ratusan peserta cenderung memusatkan diri dalam 
penciptaan dan pengembangan kerja sama antaragama sekaligus menggalang 
perdamaian di antara pemeluk agama.

Kedua, dialog kelembagaan, yakni dialog di antara wakil-wakil institusi 
berbagai orgsnisasi agama. Dialog ini sering dilakukan untuk membicarakan dan 
memecahkan masalah-masalah mendesak yang dihadapi oleh umat yang berbeda agama. 
Biasanya dialog kelembagaan ini melibatkan majlis-majlis agama yang diakui 
pemerintah, seperti MUI, PGI, KWI, Walubi, dan lainnya. 

Ketiga, dialog teologis. Dialog ini mencakup berbagai pertemuan - baik reguler 
maupun tidak - untuk membahas persoalan-persoalan teologis dan filsafat. Dalam 
dialog semacam ini tema yang pernah diangkat, misalnya, pemahaman kaum Muslim 
dan Kristen tentang Tuhan, sifat wahyu Tuhan, dan sebagaianya. Dialog teologis 
sebenarnya juga bisa menjangkau hal-hal yang lebih luas, seperti makna tradisi 
keagamaan seseorang dalam 

[ppiindia] Umat Beragama Harus Menolak Privatisasi Air

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
Refleksi: Atau bagaimana Bapak-bapak MUI?


http://www.sinarharapan.co.id/berita/0506/14/opi01.html


Umat Beragama Harus Menolak Privatisasi Air
Oleh: Tom S Saptaatmaja

Walhi hingga saat ini tak lelah-lelahnya menyerukan pada semua pihak, termasuk 
umat beragama untuk menolak privatisasi Sumber Dasar Air dengan mendesak 
Mahkamah Agung melakukan judicial review UU No.7/2004 mengenai Sumber Daya Air 
(UU SDA). Seperti kita ketahui, tanpa UU inipun, kondisi sumber daya air di 
Indonesia memang sudah mencapai tahap kritis. Kehadiran UU itu malah menambah 
ruwet krisis air. 

Krisis air, kalau dilihat dari angkanya layak membuat kita semua cemas. Secara 
global, pasokan air di seluruh dunia berkurang hampir sepertiganya dibandingkan 
dengan tahun 1970 ketika bumi baru dihuni 1,8 miliar penduduk. Kelangkaan air 
sungguh ironis dengan predikat Bumi sebagai Planet Air lantaran 70 % 
permukaan bumi tertutup air. Namun, sebagian besar air di Bumi air asin dan 
hanya sekitar 2,5 % air tawar. Itu pun tidak sampai 1 % yang bisa dikonsumsi. 
Sisanya air tanah yang dalam atau es di Kutub. Para ahli meramalkan, dunia yang 
diperkirakan berpenduduk 8,3 miliar pada 2005 akan menghadapi kelangkaan air 
bersih. 


Bagaimana Indonesia? Menurut LIPI, negeri ini memiliki 6 % dari persediaan air 
dunia atau sekitar 21 % persediaan air Asia Pasifik. Namun demikian, kelangkaan 
dan kesulitan mendapatkan air bersih dan layak pakai menjadi permasalahan yang 
mulai muncul di banyak tempat dan semakin mendesak dari tahun ke tahun. 
Kecenderungan konsumsi air naik secara eksponensial, sedangkan ketersediaan air 
bersih cenderung melambat akibat kerusakan alam dan pencemaran, yaitu 
diperkirakan 15-35 % per kapita per tahun.


Dalam level pulau Jawa, menurut Sudariyono, Deputi Menteri LH bidang 
Pelestarian Lingkungan, pada 1930, kawasan ini masih mampu memasok 4.700 meter 
kubik per kapita per tahun (SH, 3/4). Namun, saat ini potensinya tinggal 
sepertiga atau sekitar 1.500 meter kubik per kapita per tahun. Berpegang pada 
perhitungan ini, diperkirakan tahun 2020 total potensi air akan menjadi 
berkurang hingga 1.200 meter kubik per kapita per tahun. Kalau diperhitungkan 
secara kelayakan ekonomi air, hanya 35 persen yang layak pakai. Berarti potensi 
aktual air kita hanya tinggal 400 meter kubik per kapita per tahun. Ini jauh di 
bawah standar PBB, yaitu 1.100 meter kubik per kapita per tahun.


Studi yang dilakukan oleh Bappenas dan Persatuan Perusahaan Air Minum 
(Perpamsi) pada November 1998 menunjukkan, 87 dari 303 PDAM di seluruh 
Indonesia dalam kondisi kritis. Kapasitas produksi PDAM di seluruh Indonesia 91 
liter per detik, baru mencukupi 43 % penduduk perkotaan yang diperkirakan 
berjumlah 64,4 juta jiwa (BPS).

Peran Umat Beragama
Dalam tradisi dan keyakinan China, air merupakan salah satu unsur dari kelima 
unsur yg menghidupi dunia. Setelah prinsip pertama Yin-Yang, ada prinsip kedua 
yang tak kalah penting yaitu mengenai lima unsur (U Sing), yaitu kayu, api, 
tanah, logam dan air yang berhubungan satu sama lain dan saling menghidupi. 
Segala sesuatu dalam alam semesta dapat digolongkan dalam lima unsur ini. 


Dalam kebudayaan lain, peran air diwujudkan dalam keberadaan Dewa Air. Dalam 
agama-agama kuno Timur Tengah, beberapa peradaban memiliki Dewa Air. Diwaktu 
lalu, beberapa gereja dan segelintir umat Kristen diresahkan dengan terbitnya 
Alkitab Eliezer ben Abraham berjudul Kitab Suci Taurat dan Injil. Orang 
Kristen juga bingung dengan gerakan ini. 
Gerakan ini menuntut istilah Allah dalam Kitab Suci umat Kristian dihapuskan. 
Alasannya, nama Allah itu konon berasal dari dewa air yang mengairi bumi. 
Jadi dalam beberapa kepercayaan sang Pencipta dikaitkan dengan keberadaan air.


Dalam perspektif agama samawi seperti Yahudi, Kristen atau Islam, peran penting 
air sangat jelas, baik ritual maupun sehari-hari. Air termasuk yang paling awal 
diciptakan Tuhan seperti diungkapkan dalam Kitab Kejadian. Air menghidupi, 
tetapi juga dahsyat untuk menghancurkan kehidupan seperti dalam kisah Air Bah 
di era Nuh. Dalam kekristenan, air baptis menjadi simbol kehidupan baru bahwa 
manusia harus terlahir kembali. Yesus juga diyakini oleh umat kristiani sebagai 
Air Hidup.
Di Bali, ketika anak masih bayi juga diselamati dengan upacara Ayusya, yaitu 
upacara untuk umur panjang bagi bayi itu. Pada telinga kanan, bapaknya 
mengucapkan mantera yang isinya menyatakan antara lain: air adalah berumur 
panjang, melalui Dewa Air memohon kepada Tuhan agar anak itu dianugerahi umur 
yang panjang.

Tolak Privatisasi 
Sayang air itu tidak gratis lagi, karena kini menjadi barang dagangan. UU SDA 
yang sudah diterbitkan mendukung komersialisasi dan privatisasi air. Artinya, 
sebentar lagi akan ada orang atau badan yang bisa memiliki sumber-sumber air 
untuk dijadikan barang dagangan (privatisasi). Air yang sesungguhnya menentukan 
hidup-mati kita semua, jadi barang dagangan dengan harga selangit. Bayangkan 
kalau para petani serta peternak ikan 

[ppiindia] Revitalisasi Pertanian? + Revitalisasi Pertanian Harus Serius

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/14/index.html
SUARA PEMBARUAN DAILY 

Revitalisasi Pertanian?
(Masalah dan Tantangan Faktual 2004-2009)

Oleh Rachmat pambudy dan Syukri Nur
KATA revitalisasi kembali mencuat ketika Pemerintahan Susilo Bambang 
Yudhoyono-Jusuf Kalla mencanangkan tiga jalur pembangunan pada masa bakti 
2004-2009. Ketiga jalan pembangunan itu intinya, adalah pertama, peningkatan 
pertumbuhan ekonomi di atas 6,5 persen melalui percepatan investasi dan ekspor 
(pro growth). Kedua, pembenahan sektor riil untuk mampu menyerap tambahan 
angkatan kerja sekaligus menciptakan lapangan kerja baru (pro job). Ketiga, 
revitalisasi sektor pertanian dan pedesaan untuk berkontribusi pada pengentasan 
rakyat dari kemiskinan (pro poor). 

Grand strategy triple decker pembangunan Kabinet Indonesia Bersatu tersebut, 
telah mengingatkan kita pada Trilogi Pembangunan zaman Orde Baru, khususnya di 
awal pemerintahan Kabinet Pembangunan. Strategi itu mencakup, pertama, upaya 
peningkatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan telah terbukti selama lebih 
dari 20 tahun rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi selalu di atas 6 persen 
setiap tahun. 

Kedua, pemerataan pembangunan dan hasilnya secara signifikan telah tampak mulai 
dari menurunnya jumlah penduduk miskin, tingkat kematian bayi dan ibu 
melahirkan, menurunnya jumlah penduduk buta huruf dan tidak sekolah, hingga 
meningkatnya pendapatan serta usia rata-rata penduduk Indonesia baik yang di 
kota maupun di pedesaan. 

Ketiga, stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Hal itu juga tampak nyata 
dari adanya jaminan keamanan nasional dari pemerintah, kecuali di daerah 
bergolak, termasuk pengendalian teroris semaksimal mungkin sehingga rasa aman 
benar-benar dirasakan oleh rakyat. 

Dengan membandingkan kedua strategi pembangunan nasional Indonesia antara 
Trilogi Pembangunan dan Revitalisasi Pembangunan, terbersit semangat serta 
keyakinan baru akan terulangnya keberhasilan pembangunan dan kita harapkan juga 
terhindarnya kesalahan yang pernah dilakukan pada masa-masa pemerintahan 
sebelumnya. Namun demikian, dengan melihat begitu besarnya tantangan yang 
dihadapi anggota kabinet Yudhoyono-Kalla, keyakinan yang besar itu tetap saja 
menimbulkan sederet pertanyaan dan harapan yang terus bergulir mengiringi jalur 
ketiga tersebut, khususnya revitalisasi pedesaan serta pertanian, termasuk 
kehutanan dan kelautan yang dicanangkan 11 Juni 2005 di Jatiluhur. 

Pertanyaan itu mencakup, kenapa revitalisasi dilakukan di sektor-sektor itu. 
Apa dasar filosofinya? Memadaikah sumber dayanya? Cukupkah waktunya? 
Mendukungkah situasinya? Mampukah strategi ini diterjemahkan oleh para menteri 
di Kabinet Indonesia Bersatu tanpa memunculkan ego sektoral (departemental) 
partai dan pemerintah daerah yang tengah mewabah di negeri ini? 

Penjelasan pemerintah yang lebih rinci tentu akan melegakan masyarakat, 
khususnya petani, nelayan, serta masyarakat sekitar hutan dan yang bergerak di 
sector-sektor tersebut, yang menjadi subjek dari strategi besar pemerintahan 
Yudhoyono-Kalla. Penjelasan itu penting selain untuk menepis keraguan bahwa 
revitalisasi pertanian hanya sekedar gimmick pembangunan, tetapi sekaligus agar 
mendapatkan dukungan masyarakat yang juga berupaya keras membangun negeri ini 
bersama. Seperti tema kampanye Yudhoyono-Kalla, Bersama Kita Bisa. 

Artikel ini berupaya mengungkapkan masalah dan tantangan faktual yang perlu 
diperhatikan pemerintah dalam membuat kebijakannya. Tanpa mengkaji lebih dulu 
masalahnya, apalagi tantangannya ke depan, sudah tentu menteri-menteri di bawah 
pemerintahan Yudhoyono-Kalla akan mengalami kesulitan mewujudkan strategi 
pembangunan nasional, yang sejak awal sudah dirumuskan Yudhoyono-Kalla, bahkan 
sejak sebelum menyusun kabinetnya. 

Masalah dan Tantangan 

Beberapa masalah dan tantangan yang perlu dicermati saat ini, sebelum melangkah 
kepada penjabaran kebijakan pembangunan pertanian, adalah: 

Pertama, utang luar negeri maupun domestik sebagai beban warisan yang harus 
dipikul Pemerintahan Yudhoyono-Kalla sangat besar. Beban pembayaran utang yang 
tercatat pada APBN 2005 sebesar 57,9 triliun, sehingga mengurangi kemampuan 
pemerintah dalam membiayai pembangunan (sebagai perbandingan APBN Departemen 
Pertanian hanya sekitar 3 triliun setiap tahunnya). 

Sementara itu jika melakukan revitalisasi pertanian, pemerintah harus berupaya 
keras menghindari pinjaman yang telah memberatkan keuangan pemerintah. Selain 
itu manajemen alokasi keuangan dan sumber daya untuk sektor itu menjadi sangat 
penting. 

Kekhawatiran itu masuk akal, mengingat alokasi subsidi pupuk, benih dan 
pemeliharaan dan pembangunan infrastruktur perkotaan dan pedesaan saat ini 
sangat tersendat. 

Kedua, masih rendahnya minat lembaga perbankan dan lembaga keuangan lainnya 
untuk membiayai pertanian selain komoditi kelapa sawit. tebu, cokelat atau 
komoditas lain yang dianggap menguntungkan. Pemahaman bahwa usaha tani penuh 
risiko karena faktor alam, 

[ppiindia] Hukum Cambuk Di Aceh Akan Gencar Disosialisasikan

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=111929




Hukum Cambuk Di Aceh Akan Gencar Disosialisasikan 


Selasa, (14-06-'05)
BANDA ACEH, (Suara Karya): Pelaksana tugas Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam 
(NAD) H. Azwar Abubakar mengharapkan sosialisasi hukum cambuk dilakukan lebih 
gencar kepada seluruh lapisan masyarakat di provinsi itu. 

Masyarakat harus mengetahui, Aceh kini telah memberlakukan hukum cambuk 
sebagai bukti keseriusan pemerintah daerah (Pemda) dalam melaksanakan Syariat 
Islam, katanya kepada pers yang menyertai kunjungannya di Kabupaten Pidie 
belum lama ini. 

Petunjuk teknis pelaksanaan hukum (uqubat) cambuk bagi mereka yang melanggar 
Syariat Islam dituangkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Aceh Nomor.10 tahun 
2005 sebagai pengganti Peraturan daerah (Qanun). 

Dalam Pergub Aceh itu, setidaknya ditetapkan empat kasus pelanggaran Syariat 
Islam yang harus dikenakan hukum cambuk, yaitu berdjudi, berduaan ditempat 
gelap dengan pasangan bukan muhrim, minum minuman keras dan berzina. 

Pergub ini, sudah diterapkan di Aceh sejak 10 Juni 2005, kata Gubernur Azwar 
Abubakar. 

Dalam sosialisasi berlakunya hukum cambuk bagi masyarakat Aceh di wilayah Aceh 
Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Tengah, Bener Meriah dan Kabupaten Pidie, ia 
mengatakan pemerintah konsisten menlaksanakan hukum cambuk itu. 

Menurut dia, masyarakat di Aceh harus menyadarai, pelaksanaan hukum cambuk 
tersebut jangan dianggap sebagai beban, tetapi sudah menjadi keharusan sebagai 
komitmen kita melaksanakan Syariat Islam secara kaffah (menyeluruh). 

Sementara itu, Bupati Kabupaten Bireuen Mustafa A Glanggang menyatakan 
masyarakat di daerahnya kini sudah siap melaksanakan hukum cambuk, guna 
menjadikan daerahnya sebagai wilayah yang bebas dari berbagai bentuk kejahatan. 

Masyarakat bersama ulama dan masyarakat di Bireuen sudah sepakat untuk 
melaksanakan Syariat Islam secara kaffah, katanya. 

Syariat Islam dilaksanakan di Nanggroe Aceh, setelah lahirnya Undang-Undang 
Nomor.44/1999 tentang pengisian Keistimewaan Aceh, guna memerangi permainan 
judi yang akhir-akhir ini dinilai semakin marak di Kabupaten Bireuen. 

Ulama terkenal di Aceh Barat, Teungku HM Nasir Waly Lc, menyatakan dukungannya 
kepada pemerintah daerah yang telah mengeluarkan Pergub Nomor.10/2005 tentang 
teknis pelaksanaan hukum cambuk di daerah Serambi Mekah ini. 

Saya sependapat, bagi siapa saja yang melanggar Syariat Islam harus dicambuk, 
katanya. (Ant) 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Bertengkar Itu Indah

2005-06-14 Terurut Topik Zamhasari Jamil
hehehehe..

zalwa, kalau kita yang belum menikah ini (baca: masih
pacaran?) udah bertengkar, eh... nggah indah tuh,
hehehe yang ada cuma cemas-cemas takut, apakah ini
emang bertengkar ini kesukaan doi, atau kalau ia cewek
asal-asalan, (baca: asal cakep, asal baik, asal
pintar, asal sholihah, asal sopan dll.) takut juga
kita kalau sempat ia nggak jadi bini ane.
hahahahaha.

eipss... mbak Ida ama mbal Listy pasti ngomen ntar
nih.  hiks...

Wassalam,

IzaM - 

--- zalwa setiyadi [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Kutipan Dari Milis Sebelah

==
 Bertengkar Itu Indah 
 
 Buat Yang Udah Nikah, Mau Nikah, punya Niat untuk
 nikah. 

* * * * *
Zamhasari Jamil
Pelajar Islamic Studies
Jamia Millia Islamia - A Central University
New Delhi - India 110 025
Website Kampus  : http://www.jmi.ac.in
Website Pribadi: http://www.e-tafakkur.blogspot.com
Website PPI India : http://www.ppi-india.org
Email: izamsh@ yahoo.com



















__ 
Discover Yahoo! 
Have fun online with music videos, cool games, IM and more. Check it out! 
http://discover.yahoo.com/online.html


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Wiranto mulai menyanyi

2005-06-14 Terurut Topik Ikra
dari:
Bisnis Indonesia
http://netmail.verizon.net/webmail/servlet/HttpNimletDriver?requestAction=composesite=Cnimlet=ComposeNimlet;

Selasa, 14/06/2005 13:31WIB 
WIRANTO UNGKAP 14 AKTIVIS YANG DICULIK SUDAH MENINGGAL
Oleh Bambang Dwi Djanuarto 


JAKARTA (Bisnis): Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto mengakui bahwa 14 
korban penghilangan paksa pada 1997-1998 yang sampai saat ini tidak diketahui 
nasibnya semuanya sudah meninggal. 
Hal itu diungkapkan oleh ketua tim Ikatan Orang Hilang Indonsia (Ikohi) 
Mugianto dalam konferensi pers di Jakarta hari ini. 

Mugianto menjelaskan pengakuan Wiranto itu terjadi dalam pertemuan antara ketua 
tim Pengungkapan Korban Penculikan dan Penghilangan Secara Paksa Komnas HAM 
Ruswiyati Suryasaputra dan Wiranto yang bersifat tertutup pada 10 Juni 2005. 

Menurut Mugiyanto, dalam pertemuan itu Ruswiyati sempat menanyakan bagaimana 
nasib 14 aktivis yang masih hilang, para anggota keluarga ingin mengetahui 
nasib mereka. Wiranto lalu menjawab dengan singkat., Mereka sudah tidak ada, 
kata Wiranto kepada Ruswiyati. 

Menurut Mugi, jawaban cukup mengagetkan karena sejak terbongkarnya kasus 
penculikan aktivis 1998 pihak TNI hanya mengakui menculik sembilan orang 
aktivis yang semuanya sudah dibebaskan. 

Pernyataan Wiranto, katanya, merupakan fakta baru yang dapat membuka harapan 
untuk menguak misteri hilangnya para aktivis periode 1997-1998. 

Mereka yang hilang adalah Yani Afri, Soni, Dedi Hamdun, Noval Alkatiri, Ismail, 
Wiji Tukul, Suyat, herman hendrawan, Petrus Bima Anugrah, M Yusuf, Ucok 
Munandar Siahaan, Yadin Muhidin, Hendra Hambali dan Abdun Naser. 

Ikhoi, katanya, meminta kepada Tim Komnas HAM agar memanggil Wiranto ke Komnas 
HAM karena pertemuan tertutup yang lalu merupakan pertemuan konspiratif. 



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Re: Alkitab Elektronik (Utk Lina)

2005-06-14 Terurut Topik Free Thinker
Sayangnya, Lin
Ketika lo baca Injil, otak lo secara otomatis cuma nyari bagian2 yg bisa elo 
cela. Jadi bacanya ga pake hati. Jelas aja semuanya jadi buruk. Dasar elo baca 
bukan pengen tahu, tapi pengen tahu KELEMAHAN injil. Please admit that deh... 
Elo pengen afirmasi bahwa Quran yang elo yakini emang paling bagus (dan 
sebetulnya sebelum baca yg lain atau bahkan sesudah baca yang lain pun, elo 
sudah sampe duluan pada keputusan bahwa Quran sudah yang paling top)
 
Jadi, ga usah pake bilang dimasukin akal dulu deh. Agama apa sih yg bener2 
masuk akal? Itu kan cuma masalah keyakinan dan keimanan aja. Bullshit deh ada 
yang bener2 bisa jawab pertanyaan manusia. Yg ada juga manusia yang nyocok2in 
dg agamanya. Gini lho, ternyata di agamaku ada jawabannya: bla.. bla.. bla..  
Manusia kan selalu pengen ada pegangan. Pengen ada hiburan kalo nanti pas mati 
dia bukan cuma bangkai doang, tapi ada hidup yang lebih indah di akhirat. 

Padahal, siapa yang tahu? Seperti yg pernah gue bilang, emang ada yang sudah 
pernah pelesir ke neraka atau surga?? Kalo sudah ada, bagi2 pengalaman. Kalo 
belum ada, jangan terlalu ngotot agama sendiri paling bener.
 
Semua agama punya janji indah masing-masing. Selamat berkeyakinan pada 
masing-masing agamanya. Jangan saling cela keyakinan orang lain. Urusin aja 
agama sendiri dulu.
 
That's my point.


Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Date: Tue, 14 Jun 2005 05:30:10 -
   From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Alkitab Elektronik--Bangsa Pilihan?--

Gak beli kok, mbak...dipinjemin sahabatku yang Kristen. Dia pula
yang suruh aku install ke kompiku. Alhamdulillah

Gini mbak, ntah apa namanya aku juga gak tau. Tapi kalau aku ingin
tau sesuatu or penasaran akan sesuatu...nantinya itu ..ada saja
(disengaja or tidak)cara/jalan sehingga aku menemukan jawabannya,
entah itu krn saya membeli sebuah buku, baca di koran or internet,
or bertanya. Dari dulu tuh begitu.

Ketika dulu saya ingin sekali punya Injil yang terjemahan lama tahun
60-an, ada saja teman yang tiba2 meminjamkannya.

Nah ketika suatu waktu saya kepingin sekali punya kitab suci yang
ada, at least bhs Inggris dan bhs Indonesia, dan ingin punya Injil
yang ada Inggris dan Indonesianya dan yang ada bbrp mcm versinya,
ada saja sahabat yang mau merelakan utk boleh ku install. Jadi aku
punya AlQur'an elektronik dan Bible elektronik (tanpa harus beli).

Jadi, saya pikir..petunjuk itu akan datang kalau kita ada 'niat'.
Kalau menurut mbak Aris, open mind duluand Gusti Allah Ora
Sare...

Begitu cara saya belajar agama-agama. Akal saya bermain dulu, Ketika
akal saya dah menerima, mudah masuk kedalam hati saya dan menjadi
iman yang teguh. Kalau akal saya belum menerima, just left
behind..first...krn saya akan mempertanggungjawabkan semua keimanan
saya di hadapanNya. Wong gak masuk akal kok diimani? aku takut
Tuhan nanya gitu, aku mesti jawab apa...:-)



Ooo... jadi Tuhan yg diimani mbak Lina cuma sebatas otaknya mbak Lina,
ya
Padahal Tuhan itu jauh melampaui otak manusia.. termasuk otaknya Lina
Dahlan.

Otak dan pemahaman manusia akan Tuhan cuma sebaskom dibandingkan dg
Allah yg seluas Semesta

Kalo mau mengimani Tuhan... buka hati dan pahami
bukan cuma dibatasi pake logika otak, apalagi kalo otaknya terbatas :op


Salam,

AI



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




-
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan 

[ppiindia] ILO: 19% Anak Bawah 15 Tahun Tak Bersekolah

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.gatra.com/artikel.php?id=85373



ILO: 19% Anak Bawah 15 Tahun Tak Bersekolah

Jakarta, 13 Juni 2005 11:26
Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), Senin mengungkapkan, hasil survei 
tentang sikap masyarakat terhadap pekerja anak dan pendidikan menunjukkan, 
sekitar 19 persen dari anak-anak berusia sekolah (di bawah 15 tahun) tidak 
bersekolah.

Dari jumlah itu, 71 persen responden yang tidak menyekolahkan anaknya mengaku 
faktor kemahalan biaya pendidikan sebagai alasan sekaligus hambatan utama.

Temuan lain dari studi itu adalah bahwa biaya rata-rata untuk menyekolahkan 
seorang anak di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk 
satu tahun (termasuk transportasi dan seragam), setara dengan nominal dua 
hingga tiga bulan pendapatan kotor di tingkat upah minimum provinsi.

Bila saja biaya pendidikan dapat dikurangi, tingkat putus sekolah akan dapat 
dikurangi, kata Kepala Penasehat Teknis ILO Patrick Quinn, Senin.

Menurut Patrick, temuan survei terbaru ILO menunjukkan adanya kebutuhan 
mendesak untuk mengurangi biaya pendidikan langsung maupun tidak terhadap 
keluarga-keluarga miskin.

Survei ILO yang meneliti 1.200 keluarga di enam provinsi di Indonesia: Jakarta, 
Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan 
itu, mencari tahu tanggapan para keluarga miskin yang memiliki anak berusia 
setingkat pendidikan pertama dan rentan menjadi pekerja anak.

Dari total responden yang didata, hanya 50 persen yang mengaku mengetahui 
kebijakan pemerintah tentang pendidikan wajib sembilan tahun bagi semua anak 
hingga berusia 15 tahun. Sekitar 39 persen responden masih mengacu kepada 
pendidikan wajib enam tahun (hingga menyelesaikan SD).

Dalam survei, yang menandai Hari Internasional Menentang Pekerja Anak (12/6) 
itu, tetap ditemukan komitmen tinggi terhadap pendidikan, karena keluarga yang 
tidak menyekolahkan anak mereka (padahal termasuk kategori berusia sekolah) 
mengaku sangat berminat memberikan pendidikan layak.

ILO sendiri menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Dunia sejak Juni 2002, 
sebagai upaya meningkatkan pengakuan terhadap keberadaan masalah pekerja anak 
serta mendorong gerakan global untuk menghapus bentuk praktik pekerja anak, 
terutama bentuk-bentuk terburuknya.

Menurut data terakhir ILO, ada sekitar 250 juta pekerja anak yang tersebar di 
seluruh penjuru dunia.

Untuk Indonesia, data terbaru versi Survei Kesejahteraan Nasional (Susenas) 
tahun 2003 menunjukkan sebanyak 1.502.600 anak berusia 10-14 tahun bekerja dan 
tidak bersekolah, sekitar 1.621.400 anak usia 10-14 tahun lainnya tidak 
bersekolah dan membantu di rumah atau melakukan hal-hal lain.

Menurut Susenas pula, jumlah pekerja anak dan putus sekolah terbesar terdapat 
di daerah pedesaan, dengan rincian 90,34 persen anak-anak perkotaan yang 
berusia 10-14 tahun berada di bangku sekolah, sementara hanya 82,92 persen 
anak-anak di pedesaan yang bersekolah. [TMA, Ant] 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] the power of Yin-Yang and SBY ... :)

2005-06-14 Terurut Topik imuchtarom


Dino Patti Djalal, one of SBY's aide said that
there is a * new game in town * that he calls
* soft power * something that SBY might adopt
in play with in the future.

***

berdasarkan model kosmos menurut kitab-kitab persilatan
karangan Asmaraman alias Khoo-Ping-Hoo - it might have 
been derived from Tao - di alam semesta ini ber operasi
dua kekuatan (power), Yin dan Yang.

Kalau hanya salah satu jenis power saja yang dominan,
maka dunia ini bakalan enggak beres. Mungkin selama
ini hanya hard power ( = Yang? ) yang di operasikan
alias tenaga maskulin mangkanya yang ada hanya
baku hantam dan kekerasan. Baik George Bush dan
lawan-lawannya sama-sama terjebak menggukanan kekuatan
Yang ini.

Sedang power yang lain, the Yin, the Feminine power,
kelupaan enggak dipergunakan. The Feminine Power is
the one which is nurturing the life ... and not
destroying it ...

===( ihsan h.m. )=


 http://groups.yahoo.com/group/indonesia_damai 

---
From: LEO TOBING 
Date: Mon Jun 13, 2005  8:36 am
Subject: Indonesian President and the Soft Power  
---

http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0506/13/opini/1806887.htm

-
Oleh Dino Patti Djalal (Juru Bicara Kepresidenan)
-

SBY punya mainan baru ya? tanya seorang wartawan.
Mainan apa? tanya saya heran. Ia menjawab setengah
berkelakar, setengah serius , Soft power!

Dewasa ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
memang sering berpikir dan berbicara mengenai soft
power, dan memang sudah waktunya.

Setelah perang di Afganistan dan Irak, dan berlangsung
ketegangan strategis di berbagai penjuru dunia termasuk
Semenanjung Korea, Presiden SBY memandang perlu mengingatkan
masyarakat dunia tentang pentingnya elemen power yang lain,
selain kekuatan militer dan diplomasi koersif (apa yang disebut
hard power). Berbeda dari hard power yang mengandalkan kekuatan,
konsep soft power mengandalkan pendekatan persuasif dengan
menggunakan aset ekonomi, kemasyarakatan, budaya, humaniter,
pendidikan, iptek, dan sebagainya.

Presiden SBY memilih tempat menarik untuk pertama kali
menyampaikan pandangannya mengenai soft power, di Washington
DC, ibu kota Amerika Serikat. Dalam pidato resmi di depan
elite politik AS yang diorganisasi US-Indonesia Society
(USINDO), Presiden SBY mengimbau AS agar lebih menekankan
soft power ketimbang hard power dalam kiprahnya di kancah internasional.

Di depan anggota Kongres, pejabat tinggi, pengusaha, dan
pakar AS, Presiden SBY menyatakan, meski AS adalah negara
adidaya yang kekuatan militernya tidak tertandingi, AS perlu
lebih memproyeksikan soft power ketimbang hard power: The
US has no shortage of soft power: in terms of culture, values,
sports, entertainment, business, education, science and
technology, living standard, media, the US has tremendous
appeal to the international community. SBY mengingatkan,
Remember: the use of soft power charms and disarms. Hard
power, on the other hand, if it is used incorrectly, provokes
resistance and, sometimes, resentment.

Presiden SBY juga mengingatkan, governance tidak kalah
penting dibanding demokrasi, dan toleransi-bahkan kadang
lebih penting-dari freedom. Itulah bentuk-bentuk soft power
yang perlu dikembangkan AS di masa depan.

Uniknya, pidato SBY itu mendapat apresiasi luar biasa dari
elite politik AS. Seusai pidato, Presiden SBY mendapat
standing ovation hadirin, termasuk Senator Kitt Bond yang
langsung bangkit dari kursi, memberi selamat Presiden SBY
yang baru turun panggung.

Terus menggema
--
Dalam konferensi internasional komunitas pertahanan (dikenal
dengan The Shangrila Dialogue) di Singapura 3-5 Juni lalu,
PM Lee Hsien Loong juga menyerukan agar AS lebih menekankan
soft power. PM Lee Hsien Loong menyatakan, AS perlu lebih
menggunakan potensi soft power-nya dalam menarik opini
internasional, memperbaiki mispersepsi, serta membangun
kepercayaan dan kredibilitasnya, khususnya di kalangan
dunia Islam. Keesokan harinya Menteri Pertahanan AS Donald
Rumsfeld dalam konferensi yang sama menyatakan sepenuhnya
setuju, AS perlu mengedepankan soft power dalam pergaulan
internasionalnya meski tetap bersikeras bahwa opsi militer
tetap merupakan opsi terakhir. Diskusi setelahnya dengan
Menteri Pertahanan Jepang dan Menteri Pertahanan Korea
Selatan juga diselingi tema soft power.

Tampak, soft power akan menjadi tema yang kian disorot
dalam wacana strategis internasional.

Indonesia dan soft power
-
Banyak kalangan menilai pesan Presiden Indonesia di
Washington DC itu amat strategis dan fundamental, khususnya
di tengah situasi dunia yang terus bergolak dan selalu dihantui
politik kekerasan.

Namun, pesan yang terkandung dalam pidato SBY itu sebenarnya
juga berlaku bagi diri kita, yakni Indonesia perlu terus
mengembangkan potensi soft power di masa datang.

Dalam 

[ppiindia] Watching Over You!!

2005-06-14 Terurut Topik tony picasso
Kalo di Indo Big Brothernya siapa yah?Microsoft Works With Government To Censor 
Chinese Blogs
POSTED: 6:01 am CDT June 14, 2005


SHANGHAI, China -- The Web site may say Microsoft, but in China, Big Brother is 
still apparently watching. 

Computer users on Microsoft's MSN China portal get a scolding message any time 
they type in terms like democracy, freedom or human rights. The site then 
tells them to delete the prohibited words. 

Microsoft said it's cooperating with Chinese government efforts to censor 
language on blogs in the communist country, noting that's the requirement for 
offering services in China. 

It's not just politically sensitive words that aren't allowed. Obscenities and 
sexual references also are barred. 

However, the restrictions appear to apply only to the subject lines that users 
type in. Writing them into the text, with a less controversial subject heading, 
seems not to be a problem. 
Copyright 2005 by The Associated Press. All rights reserved. This material may 
not be published, broadcast, rewritten or redistributed.







-
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail - You care about security. So do we.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] French Farmers don't like free market. I don't blame them!

2005-06-14 Terurut Topik tony picasso

--Europe 
June 14, 2005 

'We couldn't survive in a completely free market'
By Adam Sage in Fignières


NI_MPU('middle');
IN 1916 Léon Gellynck arrived in France from Belgium to take part in the Battle 
of the Somme. He survived and stayed on, marrying a local girl and starting a 
small dairy farm. 
It is still there — a rectangular red-brick building on the edge of Fignières 
village — and it is run by Léon’s grandson, Patrick. Its future is uncertain. 
Like most French farmers, M Gellynck, 47, depends on the Common Agricultural 
Policy (CAP) for a living. He says that his annual revenue — after deducting 
his outgoings — comes to about £20,000. Without subsidies, it would be nothing. 
“We couldn’t survive in a completely free market,” he said, sitting with his 
wife, Elisabeth, also 47, in their small dining room. “We’d just go out of 
business — and so would every other farmer in France.” 
A broad-shouldered man with a dark moustache and a welcoming smile, M Gellynck 
knows that any gains made by Tony Blair are likely to mean a loss of income on 
his 80-hectare farm. “We are right behind Chirac on this one,” he said. 
On the other side of the Rue de l’Église in Fignières, the Gellyncks’ 30 black 
and white cows graze in a field dotted with cider apple trees. The herd 
produces 200,000 litres of milk a year — a quota fixed under an EU system to 
keep up prices. It is bought by the yoghurt maker Yoplait. 
M Gellynck says that it costs him €0.22 (15p) a litre to produce the milk, and 
the price he now gets is scarcely more than that after a 20 per cent fall in 
the past year. He makes a profit from his cows only because Europe has 
guaranteed him a compensatory grant if the market price is below €0.30 a litre 
— and this until 2009. “What’s going to happen after 2009? I just don’t know,” 
he said. 
Following a 30 per cent fall in price, he earns €20,000 a year for his 30 
hectares of wheat — about what it costs him to produce it. That is after 
€12,000 of subsidies. 
His sugar beet fields represent a quarter of his revenue, because the price is 
supported by a quota system, but this system will be replaced in 2007 after the 
World Trade Organisation upheld a complaint from Third World producers. “It’s 
obvious we’re going to lose out again,” M Gellynck said. 
The CAP, despite the subsidies, leaves him perplexed. He produces a pile of 
documents demanded by EU officials (five years of veterinary prescriptions, 
hygiene checks and bills). “We spend one day a week filling in forms,” he said. 
“We have to save money all the time just to keep our heads above water these 
days.” 
“We put in 100 hours a week,” Mme Gellynck said.


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Zooropa?

2005-06-14 Terurut Topik tony picasso

Zooropa...vorspring ducrh technik, 

Zooropa...be all that you can be

Be a winner, eat to get slimmer...dst.  Kayaknya lagu U2  masih menjadi impian 
buat Europe!

WHAT A BUMMER!!! Mari kita lihat kelanjutannya.

 
 
June 14, 2005 

Europe turmoil as treaty collapses
By Philip Webster, David Charter and Anthony Browne 
TONY BLAIR and Jacques Chirac are set for an icy Paris showdown today after the 
Prime Minister accused the French President of living in the past and France 
lost its fight to save the ill-fated constitutional treaty. 
As their dispute over Britain’s EU budget rebate and the constitution took 
relations to their lowest point for years, Mr Blair responded to M Chirac’s 
refusal to hold a joint press conference with him today by letting it be known 
that he would stage one on his own at the British Embassy in the French 
capital. 
NI_MPU('middle');In a fresh twist last night, Mr Blair was told publicly by 
Peter Mandelson, his close ally, that he must be prepared to reform the British 
rebate as part of a deeper rethink about the EU budget. 
In an intervention that some ministers described as unhelpful, the EU Trade 
Commissioner and fervent European pre-empted future negotiations by saying that 
it was wrong to ask the poorer accession states to pay for any part of the 
British rebate. He also admonished ministers for their “neo-Thatcherite” tone 
in dealing with Brussels, and said that it should change when Britain assumes 
the EU presidency next month if it wanted to make progress. 
The pressure on Mr Blair mounted last night when Gerhard Schröder, the German 
Chancellor, called on him to compromise in the budget dispute, but ruled out 
any big changes in the agricultural budget before 2013. He backed M Chirac’s 
stand that the deal on agriculture done in 2002 could not be reopened, as Mr 
Blair had suggested. 
Herr Schröder said: “We need to get our act together and strike a fair 
compromise where everybody needs to chip in.” 
There was, however, a boost for Mr Blair when Herr Schröder backed Britain’s 
desire to see overall spending capped at 1 per cent of the EU’s gross national 
income. 
Mr Blair and M Chirac’s confrontation comes as the fallout from the French and 
Dutch rejections of the constitution began threatening EU policies across the 
board. Ministers shelved plans to press on with the ratification process, 
Britain intends to use its EU presidency to demand a radical overhaul of the 
Common Agriculture Policy (CAP), and several member states have begun 
questioning the pace of EU enlargement before Turkish membership talks. 
M Chirac’s move over the press briefing was an unprecedented rebuff for a 
visiting prime minister. But Mr Blair, in Moscow for talks with President 
Putin, eschewed diplomatic niceties by directly attacking the French leader’s 
intransigence. He accused M Chirac, by focusing attention on the rebate, of 
closing his ears to the message from his voters when they rejected the 
constitution. 
Mr Blair raised eyebrows on arriving in Berlin last night by going straight 
into lengthy talks with Angela Merkel, the conservative opposition leader who 
is well placed to defeat Herr Schröder in the general election in September. 
The Prime Minister appeared to be heading for victory in his efforts to get the 
constitution kicked into the longest possible grass. Foreign ministers 
yesterday abandoned plans to approve the constitution by the end of 2006, and 
left it to individual countries to decide whether to hold their referendums. 
“The context of this discussion is one in which two countries have now voted 
against the EU constitution,” Mr Blair said. “Why? Because people in Europe did 
not feel that sufficient attention was being paid to their concerns about 
Europe and its future. 
“Now, when we come to discussing the future financing of the EU, let us bear 
that in mind. And let us realise, therefore, that we cannot discuss the 
existence of the British rebate unless we discuss the whole of the financiang 
of the European Union. 
“It is not that we approach this simply saying, ‘Britain says no and that is an 
end to the discussion.’ We are happy to have this discussion. But it has got to 
be on a realistic basis and it cannot be on the basis that ignores the 
unfairness that gave rise to the existence of the British rebate. 
“The future financing and reforms of Europe must mean fundamental changes, in 
particular in respect of the Common Agricultural Policy and the amount of the 
budget that it takes up each year.” 
In Paris there was talk of bad blood between the two leaders. Philippe 
Douste-Blazy, the new French Foreign Minister, said that Britain had no 
alternative to dropping its refusal to trim the budget rebate that it has 
enjoyed since 1984. 
He said that the crisis in Europe caused by the French and Dutch rejection of 
the EU Constitution made it vital to show that the Union could settle its next 
six-year spending plan at this week's summit. “We 

[ppiindia] Terror fight revives Suharto-era might

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/GF15Ae01.html
 June 15, 2005 
  

Terror fight revives Suharto-era might
By Bill Guerin 

JAKARTA - Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono last week ordered the 
country's governors to revive the Regional Intelligence Coordinating Body 
(Bakorinda), a network of intelligence offices last used to quell dissent in 
the Suharto era, amid criticism that Indonesia's intelligence bodies had failed 
to anticipate terrorist attacks in the country. 

Under the plan, a new anti-terror agency will also be set up to coordinate all 
agencies currently involved in the national war against terrorism, namely the 
police, the military (TNI) and the National Intelligence Agency. Bakorinda will 
thus synchronize the anti-terror drive by the military, police and judiciary 
across Indonesia. 

Cynics might argue that the latest moves were prompted by the president's 
embarrassment that his meeting with US leader George W Bush in Washington last 
month almost coincided with the temporary closure of the US Embassy in Jakarta, 
in response to specific information of terrorist threats. But the real 
catalyst for the new push on the home front is likely to have been the May 28 
market bombing in the mainly Christian town of Tentena, near Poso, Central 
Sulawesi. 

Twenty-two people died and dozens of others were injured in that blast, making 
it the deadliest bombing in Indonesia since the Bali bombings killed 202 people 
in 2002. Local officials have hinted that the Tentena bombing could have been 
politically motivated to justify a strong military presence in the area. The 
police, however, say it may have been the work of Islamic militants hoping to 
revive religious tensions in Central Sulawesi. 

Shortly after the anti-terror plan was announced, TNI chief General Endriartono 
Sutarto, unsurprisingly, gave his blessing to the proposed resurrection of 
Bakorinda. Asked about fears the new plans would bring back repressive 
government, Sutarto said: Which do you prefer, having such fears or losing 
lives. 

State Secretary Sudi Silalahi deemed the reinstatement of Bakorinda necessary 
and said it is not aimed at frightening people, but rather to improve the 
coordination among our security authorities. 

Threat to the region
Australia has long been wary of its neighbor - the world's most populous Muslim 
country and the setting for Australia's own September 11, the Bali bombings, in 
which 80 Australians were killed. The Australian Department of Foreign Trade 
last week cited credible reports suggesting that plans by terrorists to carry 
out attacks in Indonesia were in advanced stages. The warning noted that the 
bomb attack outside the Australian Embassy on September 9, 2004, underscores 
that the threat to Australians in Indonesia is real. 

Police say Malaysians Noordin Mohammed Top and Azahari bin Husin, alleged key 
members of the al-Qaeda-linked Jemaah Islamiah (JI) Southeast Asian terrorism 
network, both of whom top Indonesia's most-wanted list, are currently 
recruiting people and planning another attack. Just last week Top's wife was 
sentenced to three years in jail for hiding him. 
Noordin and Top are believed to be among the perpetrators of a series of blasts 
in Indonesia, including those in Bali, the 2003 JW Marriott Hotel bombing in 
Jakarta that claimed 12 lives, and the blast near the Australian Embassy in 
September that killed 10. 

The usual suspects
Lieutenant General Zen Maulani, head of the Coordinating Agency for National 
Intelligence (Bakin) from 1998-2000, has said on record that organizations such 
as Laskar Jihad, Front Pembela Islam, Laskar Jundullah and Laskar Hisbullah 
were not terrorist or extremist groups in the real sense; they were formed in 
response to the repression of Suharto's New Order regime and unfair and unjust 
treatment by the government. They have nothing to do with al-Qaeda or the US 
war on terrorism, claimed the general. 

This is the same man who preached to around 6,000 chanting followers crowded in 
and around a Solo (Surakarta) mosque to show their support for militant cleric 
Abu Bakar Ba'asyir prior to his arrest less than a week after the Bali 
bombings. Maulani disputed the allegations against Ba'asyir and told the 
gathered masses, This war against international terrorism is merely a tool to 
dominate the world oil sources. 

Ba'asyir, accused by the major powers of leading the JI, designated a terrorist 
organization by the United Nations Security Council, is presently serving a 
30-month jail sentence for involvement in the conspiracy behind the Bali 
bombings. Washington and Canberra have accused Jakarta of letting the courts 
get in the way of fighting terrorism and lacking political will (see 
Indonesia's trial by terror, March 12). 

Yudhoyono, for his part, has said Indonesia would outlaw the JI if its 
existence could be legally proven and if its members were involved in 
terrorist acts. Under current 

[ppiindia] Not friendly enough, Jakarta's man in Australia gets call to come home early

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.smh.com.au/news/World/Jakartas-man-in-Australia-called-home-early/2005/06/14/1118645811065.html?oneclick=true


Not friendly enough, Jakarta's man in Australia gets call to come home early
By Matthew Moore Herald Correspondent in Jakarta
June 15, 2005 

 
Imron Cotan . called back.
Photo: Pat Scala

Indonesia's controversial ambassador to Australia has been told to return home 
early, making way for the country's president to appoint a replacement who will 
better fit the new relationship between the two nations.

Imron Cotan has been told he will be returning to a new position, having barely 
completed half of his three-year term that began in November 2003.

President Susilo Bambang Yudhoyono's decision to bring him home in favour of 
his own candidate is a sign of the President's determination to strengthen ties 
with Australia.

Dr Yudhoyono's spokesman, Dino Patti Jalal, would not say who would be taking 
over, but made clear it would be a person with a different style to the 
abrasive Mr Cotan, who is known to be disliked by the Department of Foreign 
Affairs.

Whoever replaces him will definitely have to fit the new relationship and the 
new style of relations that have evolved between Indonesia and Australia and 
particularly the warm relations between President Yudhoyono and John Howard, 
Mr Jalal said.

In visiting Australia this year, Dr Yudhoyono showed his determination to 
improve relations between the countries, which have been tested since by the 
outcry in Australia over the drugs conviction of Schapelle Corby.

Australian-Indonesian relations have changed quite substantially recently and 
whoever succeeds Ambassador Cotan will have to fit into that new mould, Mr 
Jalal said.
Mr Cotan was a very good diplomat who had a reputation for being active and 
vocal but Mr Jalal was not aware of any complaints about him.

Before his appointment, Mr Cotan was acting ambassador for more than a year 
while the Indonesian parliament blocked the choice of former president Megawati 
Soekarnoputri, on the grounds that her candidate, Susanto Pudjamartono, was too 
soft on Australia.

A group of MPs in the parliament's foreign affairs committee, including Djoko 
Susilo, successfully lobbied for Mr Cotan to get the job instead, arguing he 
would be a tougher critic of Australia. However, Mr Susilo said yesterday he no 
longer thought Mr Cotan was the best person to handle the tricky relationship 
with Australia.

He regretted Mr Imron would be the third successive ambassador to leave 
Australia early. We found Imron is a tough guy . he's done a good job but his 
replacement must be someone who is more flexible, Mr Susilo said.


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Re: Alkitab Elektronik (Utk Lina)

2005-06-14 Terurut Topik tony picasso
Can we all get along?!  PLEASE!!!

Free Thinker [EMAIL PROTECTED] wrote:Sayangnya, Lin
Ketika lo baca Injil, otak lo secara otomatis cuma nyari bagian2 yg bisa elo 
cela. Jadi bacanya ga pake hati. Jelas aja semuanya jadi buruk. Dasar elo baca 
bukan pengen tahu, tapi pengen tahu KELEMAHAN injil. Please admit that deh... 
Elo pengen afirmasi bahwa Quran yang elo yakini emang paling bagus (dan 
sebetulnya sebelum baca yg lain atau bahkan sesudah baca yang lain pun, elo 
sudah sampe duluan pada keputusan bahwa Quran sudah yang paling top)

Jadi, ga usah pake bilang dimasukin akal dulu deh. Agama apa sih yg bener2 
masuk akal? Itu kan cuma masalah keyakinan dan keimanan aja. Bullshit deh ada 
yang bener2 bisa jawab pertanyaan manusia. Yg ada juga manusia yang nyocok2in 
dg agamanya. Gini lho, ternyata di agamaku ada jawabannya: bla.. bla.. bla..  
Manusia kan selalu pengen ada pegangan. Pengen ada hiburan kalo nanti pas mati 
dia bukan cuma bangkai doang, tapi ada hidup yang lebih indah di akhirat. 

Padahal, siapa yang tahu? Seperti yg pernah gue bilang, emang ada yang sudah 
pernah pelesir ke neraka atau surga?? Kalo sudah ada, bagi2 pengalaman. Kalo 
belum ada, jangan terlalu ngotot agama sendiri paling bener.

Semua agama punya janji indah masing-masing. Selamat berkeyakinan pada 
masing-masing agamanya. Jangan saling cela keyakinan orang lain. Urusin aja 
agama sendiri dulu.

That's my point.


Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Date: Tue, 14 Jun 2005 05:30:10 -
   From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Alkitab Elektronik--Bangsa Pilihan?--

Gak beli kok, mbak...dipinjemin sahabatku yang Kristen. Dia pula
yang suruh aku install ke kompiku. Alhamdulillah

Gini mbak, ntah apa namanya aku juga gak tau. Tapi kalau aku ingin
tau sesuatu or penasaran akan sesuatu...nantinya itu ..ada saja
(disengaja or tidak)cara/jalan sehingga aku menemukan jawabannya,
entah itu krn saya membeli sebuah buku, baca di koran or internet,
or bertanya. Dari dulu tuh begitu.

Ketika dulu saya ingin sekali punya Injil yang terjemahan lama tahun
60-an, ada saja teman yang tiba2 meminjamkannya.

Nah ketika suatu waktu saya kepingin sekali punya kitab suci yang
ada, at least bhs Inggris dan bhs Indonesia, dan ingin punya Injil
yang ada Inggris dan Indonesianya dan yang ada bbrp mcm versinya,
ada saja sahabat yang mau merelakan utk boleh ku install. Jadi aku
punya AlQur'an elektronik dan Bible elektronik (tanpa harus beli).

Jadi, saya pikir..petunjuk itu akan datang kalau kita ada 'niat'.
Kalau menurut mbak Aris, open mind duluand Gusti Allah Ora
Sare...

Begitu cara saya belajar agama-agama. Akal saya bermain dulu, Ketika
akal saya dah menerima, mudah masuk kedalam hati saya dan menjadi
iman yang teguh. Kalau akal saya belum menerima, just left
behind..first...krn saya akan mempertanggungjawabkan semua keimanan
saya di hadapanNya. Wong gak masuk akal kok diimani? aku takut
Tuhan nanya gitu, aku mesti jawab apa...:-)



Ooo... jadi Tuhan yg diimani mbak Lina cuma sebatas otaknya mbak Lina,
ya
Padahal Tuhan itu jauh melampaui otak manusia.. termasuk otaknya Lina
Dahlan.

Otak dan pemahaman manusia akan Tuhan cuma sebaskom dibandingkan dg
Allah yg seluas Semesta

Kalo mau mengimani Tuhan... buka hati dan pahami
bukan cuma dibatasi pake logika otak, apalagi kalo otaknya terbatas :op


Salam,

AI



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




-
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. 

[ppiindia] Tigers 'extinct in 10 years'

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.news24.com/News24/Technology/News/0,,2-13-1443_1720974,00.html


Tigers 'extinct in 10 years'
14/06/2005 12:06  - (SA)   

Jakarta - Environmentalists have warned that the Sumatran tiger faces 
extinction within a decade unless effective measures are taken to protect the 
endangered species from poaching, local media said on Tuesday. 

According to Transtoto Handadhari, head of the Forestry Ministry's information 
centre, only 400 to 500 Sumatran tigers now remain in Indonesia. 

The Sumatran tigers' existence faces serious threats from poaching and illegal 
trading, the state-run Antara news agency quoted Handadhari as saying. 

Environmentalists have blamed illegal hunting, which claims some 50 Sumatran 
tigers per year, combined with rampant deforestation in Sumatra for the large 
cat's drastic drop in numbers. 
Unless effective measures are taken to protect the Sumatran Tiger, there is a 
possibility that they will become totally extinct in the next 10 years, 
Handadhari said. 

Based on existing government regulations, the Sumatran tigers (Panthera Tigris 
Sumatrae) have been classified as endangered species and are protected by law. 

The World Wildlife Fund for Nature (WWF) has said previously that at least 115 
of the big cats were killed in Sumatra between 1998 to 2000. 
An investigation last year by WWF uncovered evidence that the trade in Sumatran 
tiger parts was flourishing in neighbouring Singapore, where tiger bones are 
prized as ingredients in traditional medicine. 

The Sumatran tiger is believed to be the last remaining sub-species of tiger 
indigenous to Indonesia. The Bali and Java tigers are believed to be extinct. - 
Sapa-dpa 
Edited by Ilse Arendse

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Bom dengan Deretan Teori

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.tempointeraktif.com/majalah/free/uta-1.html
No. 16/XXXIV/13 - 19 Juni 2005

Kesehatan 

Bom dengan Deretan Teori 
Meski telah memeriksa 142 saksi, polisi belum mengungkap motif bom Tentena. Bom 
di rumah Abu Jibril menambah sejumlah misteri. 

SUASANA mencekam membekap Poso, Sulawesi Tengah, Jumat pekan lalu. Tak kurang 
dari 1.500 demonstran, laki-laki dan perempuan, mendatangi Markas Polres Poso. 
Terik matahari yang membakar kulit dan kehadiran sekompi Brimob bersenjata 
laras panjang tak mereka hiraukan. Massa yang berasal dari Forum Silaturahmi 
dan Perjuangan Umat Islam (FSPUI) terus bergerombol memprotes polisi yang 
dianggap main tangkap tersangka bom Tentena. Sambil meneriakkan Allahu Akbar, 
para demonstran merangsek maju. Mereka meminta polisi segera melepaskan 
tahanan. Polisi berlaku dholim, ujar Adnan Umar Arsal, Ketua FSPUI. Mereka 
asal tangkap. 

Laporan tentang aksi demonstrasi yang makin panas itu memaksa Kapolda Sulawesi 
Tengah, Brigjen Polisi Aryanto Sutadi, turun tangan. Ia bergegas meninggalkan 
tamu yang sedang antre di ruang tunggu VIP Polda di Palu dan, dengan menumpang 
helikopter, langsung terbang ke Poso-280 kilometer dari ibu kota Sulawesi 
Tengah itu. Setelah terbang berputar-putar di atas Markas Polres Poso untuk 
memantau situasi, helikopter mendarat. 


Lantas, untuk meredakan ketegangan, Brigjen Aryanto Sutadi langsung menerima 
perwakilan demonstran. Ketua FSPUI Adnan Umar Arsal, yang menjadi juru bicara 
demonstran, meminta polisi membebaskan beberapa tahanan yang dituding terkait 
bom di Pasar Sentral, Tentena, Poso, dua pekan sebelumnya. Tak ada bukti kuat 
mereka pelaku pengeboman, ujar Adnan Umar. Setelah bernegosiasi 30 menit, 
polisi akhirnya melepas Abdul Rauf, Buchari, dan Risal. Ketiganya diciduk 
polisi di Poso setelah bom laknat meledak di Pasar Sentral, Tentena, Poso pada 
28 Mei 2005 lalu. Sorak-sorai demonstran pun meledak saat ketiga tersangka 
melenggang keluar tahanan Polres Poso. 


Pembebasan itu tak membuat tahanan polisi menjadi kosong melompong. Masih 
belasan orang yang mendekam karena dicurigai terlibat dalam peledakan dua bom 
yang merenggut 22 jiwa di Tentena. Rupanya aksi teror yang terjadi saat 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke 
Amerika, Vietnam, dan Jepang itu telah membuat polisi seperti kebakaran 
jenggot. Selama seminggu setelah kejadian, Polda Sulawesi Tengah sibuk 
memblokir seluruh jalan keluar Poso. Semua kendaraan yang lewat ditelisik tanpa 
kecuali. Polisi juga menebar jaring ke beberapa titik yang dicurigai. Tak 
kurang dari 142 saksi diperiksa maraton di Polres Poso dan Polda Sulawesi 
Tengah. Sebagian besar saksi diciduk polisi dari rumah masing-masing. Kini 
tinggal 13 orang yang mendekam di tahanan polisi. Kami punya bukti awal yang 
cukup, ujar Brigjen Aryanto Sutadi, Kapolda Sulawesi Tengah. Mereka sudah 
berstatus tersangka. 


Di antaranya adalah Drs. Hasman, 48 tahun, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (LP) 
Poso. Polisi mengaku menemukan serbuk senyawa bom di pakaian dan kepala Hasman. 
Tak puas dengan temuannya, polisi menelisik setiap sudut ruang di LP Poso. 
Hasilnya: Ada bengkel tempat pembuatan bom yang meledak di Tentena, ujar 
Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar. Polisi juga mengaku menemukan senjata api 
rakitan di LP Poso. 


Mungkinkah LP Poso menjadi pabrik bom? Wartawan Tempo Darlis Muhammad pekan 
lalu menelusuri pelbagai pojok penjara yang terletak di tengah Kota Poso itu. 
Di bengkel penjara, tempat para narapidana mengasah keterampilan mengelas dan 
mengolah besi, masih teronggok sejumlah potongan besi. Ada juga peralatan las 
yang masih berfungsi. Polisi menduga bengkel berukuran 8x4 meter itu telah 
disulap Hasman menjadi tempat meracik bom. Meski masih menerima order pembuatan 
pagar dan teralis besi, bengkel las itu kini sepi aktivitas. 


Mokhamad Sukron, pegawai Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia yang 11 tahun 
bertugas di LP Poso, mengatakan kecil kemungkinan peracikan bom dilakukan di 
bengkel las LP Poso. Ruangan bengkel yang relatif terbuka akan mempersulit 
pembuat bom. Soalnya, penjaga penjara kerap berseliweran memantau aktivitas 
narapidana di bengkel. Penjaga khawatir pelbagai peralatan bengkel digunakan 
untuk melarikan diri. Selain itu, penghuni dan sipir penjara berasal dari 
kelompok Islam dan Kristen. Kalau ada satu pihak yang membuat bom, ujar 
Mokhamad Sukron, pasti akan dicurigai kelompok lain. 

Mengenai temuan senjata rakitan di plafon penjara oleh polisi, Sukron 
menawarkan penjelasan menarik. Menurut Sukron, saat kerusuhan berdarah pada Mei 
2000 menerjang Poso, beberapa ruangan dan sel penjara dijadikan tempat 
pengungsian. Jumlah pengungsi yang berlindung di balik tembok penjara cukup 
banyak, mencapai tiga ribu orang. Akibatnya jatah beras narapidana untuk dua 
bulan pun ludes disantap pengungsi hanya dalam tempo seminggu. Ketika itu 
banyak pengungsi yang membawa senjata api rakitan dan pelbagai senjata tajam. 
Bisa jadi, yang 

[ppiindia] Bakorinda bukan Hidupkan Cara Lama

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/6/15/n2.htm


Bakorinda bukan Hidupkan Cara Lama 


Jakarta (Bali Post) - 
Kapolri Jenderal Pol. Da'i Bachtiar menyambut baik rencana pemerintah untuk 
membentuk Badan Koordinasi Intelijen Daerah (Bakorinda). Menurutnya, 
pembentukan lembaga itu merupakan sebuah kebutuhan, setelah berbagai upaya 
untuk mendeteksi aksi teror hasilnya kurang memuaskan. 

Kapolri menjelaskan, hampir tidak mungkin  suatu deteksi  dini terhadap ancaman 
teror hanya dilakukan oleh satu lembaga saja. Polri tidak akan mampu bekerja 
sendiri, tanpa dukungan lembaga lain. ''Untuk mendeteksi teror secara dini, 
harus dilakukan sinergi dan kerja sama dengan badan atau instansi lain,'' kata 
Da'i, Selasa (14/6) kemarin.

Kerja sama itulah yang perlu diwadahi dalam Bakorinda. Meski Bakorinda 
mempunyai kewenangan untuk melakukan deteksi dini terhadap aksi teror, 
kewenangan untuk melakukan penyidikan terhadap para pelaku teror sebaiknya 
tetap dipegang Polri.   ''Sudah ada undang-undang yang mengatur 
instansi-instansi yang berhak mengambil tindakan hukum, seperti Polri. 
Undang-undang Terorisme memberikan tugasnya kepada penyidik, penyelidik, tetapi 
instansi lain hanya memberikan kontribusi,'' tegasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Demos Asmara Nababan melihat Bakorinda 
merupakan pengejawantahan atau bentuk baru dari Bakorstanasda (Badan Koordinasi 
Stabilitas Nasional Daerah). Jika badan itu diwujudkan, sama halnya negara ini 
telah mengulang kembali kekejaman dan pembatasan kemerdekaan masyarakat seperti 
yang pernah terjadi pada rezim orde baru.  Mantan anggota Komnas HAM itu 
menilai rencana pembentukan Bakorinda itu berlebihan. ''Itu bukan perencanaan 
yang responsif, tetapi hanya sebagai sikap reaksioner pemerintah terhadap 
peledakan bom di Tentena,'' kata Asmara.

Menurutnya,  wacana itu harus diukur untung-ruginya terhadap pertumbuhan 
demokrasi dan pengormatan HAM.  Harus dikaji secara serius. ''Saya melihat 
Bakorinda justru penghambat proses demokratisasi dan HAM,'' katanya.

Sampai sekarang ini,  kontrol terhadap kinerja intelijen sangat lemah.  
Intelijen saat itu dipakai  untuk menopang  kepentingan kelompok dan 
kepentingan penguasa. Jangan sampai hal itu terjadi lagi dengan dibentuknya 
Bakorinda yang tugas dan fungsinya mirip dengan Bakorstanasda di era orde baru. 
''Bagaimana bisa mengontrol kegiatan Bakorinda agar tidak digunakan untuk 
kepentingan kelompok, kepentingan orang, dan kepentingan penguasa. Tidak ada 
akuntabilitas terhadap hal itu,'' katanya.

Padahal, yang diperlukan saat ini adalah menata intelijen negara ini agar lebih 
hebat dalam mendeteksi berbagai kegiatan terorisme, bukan membentuk badan baru  
yang justru dipakai untuk kepentingan penguasa dengan mengorbankan proses 
demokrasi dan penghormatan terhadap HAM. ''Sampai sekarang saja, belum ada 
undang-undang untuk menata sistem intelijen kita,'' katanya menambahkan. 
(kmb5/kmb7)




[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Jangan Biarkan Pihak Lain Mengeruhkan Suasana

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/6/15/o2.htm

Jangan Biarkan Pihak Lain Mengeruhkan Suasana



ADA sebuah kebiasaan di masyarakat kita yaitu berbenah diri dan waspada setelah 
ada kejadian/musibah. Penyesalan datang selalu terlambat. Kewaspadaan akan 
kendor kembali jika keadaan dirasa aman. Untuk itu yang patut disadari oleh 
kita bersama adalah bahwa keamanan atau rasa aman menjadi sebuah kebutuhan 
mendasar dalam setiap gerak kehidupan kita. Dia ibarat makan dan minum, selalu 
dibutuhkan.

Bisa dibayangkan bagaimana kita hidup dan beraktivitas dalam kondisi tidak aman 
dan dalam tekanan perasaan waswas, tentu hasil dan kinerja aktivitas kita 
terganggu juga. Pengacau, teroris atau apa pun namanya selalu melihat celah 
kondisi ini dengan cara menciptakan keresahan, ketegangan, dan adu domba di 
tengah masyarakat, dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita mereka.

Mari kita ingat, bangsa ini sudah menjadi korban adu domba selama kurang lebih 
tiga abad pada masa penjajahan dulu. Bukankah ini sudah cukup menjadi pelajaran 
kita bersama?

Jadi jangan biarkan ada pihak lain yang leluasa mencoba bermain dan mengeruhkan 
suasana di tengah masyarakat yang multikultur, multiras, agama dan suku. Karena 
begitu kita pecah, orang lain akan masuk mengendalikan semuanya.

Menjadi tugas kita bersama menghidupkan kembali pengamanan swakarsa/swadaya di 
lingkungan sendiri, seperti misalnya kegiatan ronda dan siskamling. Karena 
tidak cukup rasanya hanya mengandalkan pihak berwajib (kepolisian) yang kita 
ketahui perbandingan jumlah anggota pihak berwajib dengan jumlah masyarakat 
yang harus dilindungi sangatlah besar.

Yang perlu diingat juga adalah kewaspadaan (rasa jengah) harus datang dari 
dalam hati masing-masing anggota masyarakat. Buka mata, buka telinga terhadap 
segala kegiatan yang dilakukan oleh orang asing yang tinggal di sekitar 
lingkungan kita. Jika mencurigakan, segera lapor ke pihak berwajib.

Pemilihan kepala daerah kali ini semoga memunculkan pemimpin yang peduli dan 
care juga dengan keselamatan, ketenteraman, dan keamanan warganya.

Made Jaya Wiryawan
Jl. A.Yani No.145 Denpasar barat


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Terkait Dugaan Korupsi di Depag, Polri Blokir Rekening Rp 684 Miliar

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
Refleksi:  Salah satu cara untuk mengurangi korupsi ialah  Departemen Agama 
[Depag]  dibubarkan.  Dijamin Alloh akan gembira apabila Depag didepak,  karena 
duit negara bisa disalurkan ke sektor-sektor yang lebih berguna bagi 
masyarakat, antara lain pemberantasan busung lapar.  


http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/15/utama/1818745.htm

 
Terkait Dugaan Korupsi di Depag, Polri Blokir Rekening Rp 684 Miliar 


Jakarta, Kompas - Pihak Kepolisian Negara RI telah memblokir sebuah rekening 
senilai Rp 684 miliar terkait dengan penyidikan kasus dugaan korupsi dana 
penyelenggaraan haji 2001-2005 oleh Departemen Agama. Namun, hingga Selasa 
(14/6) kemarin polisi belum menetapkan seorang tersangka pun dalam kasus yang 
telah diadukan Koalisi Reformasi untuk Penyelenggaraan Haji pada Januari 2004 
itu.

Pemblokiran rekening tersebut disampaikan Wakil Kepala Divisi Humas Polri 
Brigadir Jenderal (Pol) Soenarko D Ardanto, Selasa siang. Penyidik sudah 
memblokir dana berjumlah Rp 684 miliar, yang tersimpan dalam sebuah rekening, 
kata Soenarko di Kantor Badan Reserse Kriminal Polri.

Dana tersebut berasal dari dua sumber, yakni Dana Abadi Umat (DAU) dan Dana 
Kesejahteraan Karyawan (DKK) Depag sejak tahun 2003. Dana di pos DAU tercatat 
Rp 600 miliar, sedangkan di pos DKK sebanyak Rp 84 miliar.

Menurut Soenarko, pemblokiran itu dilakukan karena mekanisme penyimpanan DAU- 
yang berasal dari dana sisa penyelenggaraan ibadah haji-sejak tahun 2003 tidak 
berjalan sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam undang-undang (UU).

UU dimaksud adalah UU Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. 
Dalam Pasal 1 Butir 16 UU tersebut ditegaskan bahwa sisa biaya penyelenggaraan 
ibadah haji harus dimasukkan ke rekening DAU.

Dalam hal ini, sampai tahun 2002 penyimpanan sisa dana haji berjalan dengan 
baik, atau tidak ada masalah. Total simpanan sisa dana haji sampai tahun 2002 
ada Rp 11 miliar. Tetapi, setelah tahun 2002 atau sejak tahun 2003 sisa dana 
itu tak dikelola sebagaimana mestinya, atau dikelola sendiri. Nilainya Rp 684 
miliar itu. Itulah yang diblokir, kata Soenarko.

Saat ditanya siapa pemilik rekening tersebut, Soenarko enggan menjawab. 
Demikian pula saat ditanya lebih jauh soal apakah pemilik rekening itu 
seseorang (pribadi) atau lembaga (institusi).

Kasus korupsi dana penyelenggaraan haji diadukan Koalisi Reformasi untuk 
Penyelenggaraan Haji ke Mabes Polri awal tahun 2004. Setelah Tim Koordinasi 
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tastipikor) dibentuk Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono, kasus tersebut kemudian ditangani tim itu.

Namun, karena sejak awal kasus ini telah ditangani penyidik Badan Reserse 
Kriminal Polri, Ketua Tim Tastipikor Hendarman Supandji menyerahkan penyidikan 
kasus ini kepada Polri. Hendarman pada 23 Mei lalu menyatakan, ia menargetkan 
pemberkasan perkara ini akan selesai dalam tiga bulan ke depan.

Hingga akhir Mei lalu sudah empat orang yang dipanggil penyidik Polri sebagai 
saksi, yakni HS, MAR, HEYS, dan HT. Hendarman juga berharap dalam dua pekan 
mendatang penyidik sudah berhasil menetapkan tersangka (Kompas, 25/5).

Selasa kemarin, saat dimintai konfirmasi mengenai harapan Ketua Tim Tastipikor 
agar saat ini Polri sudah menetapkan tersangka, Soenarko menjawab, Hasil yang 
saya sampaikan tadi adalah hasil final hingga tadi (Selasa siang-Red). (ADP)


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Risiko Konversi Rumah Sakit Publik Menjadi Perusahaan

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/15/opini/1817832.htm


 

  Risiko Konversi Rumah Sakit Publik Menjadi Perusahaan 




  TIDAK banyak yang menyadari bahwa dalam satu bulan terakhir ini 
sesungguhnya tengah terjadi perebutan konsep perubahan RS pemerintah, baik di 
tingkat pusat maupun di tingkat daerah, menjadi BUMN/BUMD atau Badan Layanan 
Umum (BLU). Perebutan konsep perubahan RS vertikal di bawah kendali Depkes 
berdasar pada pemenuhan UU BUMN Tahun 2003. Konsep BLU diatur dalam UU 
Perbendahaan Negara Tahun 2004. Perubahan ini akan berdampak besar pada 
keadilan dan kesejahteraan rakyat yang tidak banyak disadari.

  Selain karena desakan UU BUMN, secara ringkas perubahan RS pemerintah 
menjadi BUMN atau BUMD didasarkan pertimbangan sempit dan satu dimensi yaitu 
keleluasaan (otonomi) pihak manajemen untuk melakukan kreativitas dan berespons 
terhadap (sebagian kecil) demand masyarakat.

  Proponen RS berbentuk BUMN menjagokan bahwa konversi RS menjadi 
perusahaan akan meningkatkan mutu pelayanan tanpa membahas konsekuensi biaya 
bagi masyarakat. Sesungguhnya, mutu pelayanan dapat ditingkatkan melalui banyak 
cara seperti memberikan otonomi luas kepada manajemen tanpa mengubah badan 
hukum, cara pembayaran, cara pendanaan, penetapan dan penegakan standar, dan 
kontrol masyarakat serta pemerintah.

  Argumen perubahan status badan hukum akan meningkatkan mutu pelayanan 
merupakan pandangan yang terlalu sempit dan terlalu menyederhanakan. Pandangan 
yang sempit ini bisa dimaklumi karena pihak manajemen dan pihak pengambil 
keputusan pada umumnya tidak memahami berbagai aspek kebijakan publik kesehatan.

  Para pengambil keputusan dan pendukung kebijakan ini bisa jadi tidak 
melakukan studi komparatif kebijakan publik di berbagai negara atau hanya 
mengikuti arus korporatisasi dan privatisasi beberapa sektor tanpa memahami 
kebijakan kesehatan secara utuh.

  Kebijakan kesehatan adalah keputusan yang multidimensi, yang seharusnya 
tidak hanya memuaskan satu pihak dan menguntungkan sekelompok orang, khususnya 
pihak manajemen rumah sakit. Perlu diingat bahwa RS pemerintah adalah milik 
publik dan dibangun dengan uang publik. Karena itu, keputusan perubahan harus 
melibatkan perwakilan masyarakat luas dan diuji melalui paparan kepada publik 
untuk diperdebatkan plus-minusnya.

  Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang dan kewajiban negara 
sebagaimana diamanatkan UUD Pasal 28H (1) dan Pasal 34 (3). Rumah sakit adalah 
alat pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan seperti diatur dalam UU Otonomi 
Daerah yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Pasal 34 UUD 1945. Sementara 
BUMN dan Perseroan Terbatas adalah alat ekonomi yang peraturan perundangannya 
mengacu pada Pasal 33 UUD 1945.

  Menggunakan alat ekonomi dalam mengatur RS sama halnya menggunakan topi 
sebagai alas kaki atau menggunakan sepatu sebagai topi. Sangat bertentangan! 
Karena misinya sangat berbeda! Mencampur adukan alat ini dalam kebijakan publik 
bidang kesehatan menunjukkan sempitnya pemahaman pengambil kebijakan.

  Mendasari kebijakan publik perubahan RS hanya berdasarkan tingkat 
kekayaan pemerintah daerah dan rakyat di daerah, seperti yang diajukan beberapa 
proponen RS perusahaan, menunjukkan sempitnya analisis. Pelayanan kesehatan 
berbeda dengan pelayanan jasa transportasi, perbankan atau jasa lainnya yang 
memang tidak menimbulkan bahaya yang menyengsarakan rakyat jika rakyat tidak 
memperoleh pelayanan. Pelayanan kesehatan memiliki sifat uncertainty, efek 
penderitaan bahkan kehilangan nyawa, dan-yang terpenting-tidak berkaitan dengan 
kemampuan ekonomi rakyat.

  Sifat uncertainty menyebabkan tidak seorang pun tahu kapan ia butuh 
pelayanan rumah sakit dan berapa biaya yang harus disiapkannya. Oleh karena 
itu, argumen bahwa perubahan RS pemerintah menjadi PT yang diimbangi dengan 
jaminan bagi penduduk miskin di daerah kaya, sama sekali tidak relevan.

  Penduduk yang tidak miskin pun bisa jadi miskin, begitu ia sakit. 
Pemiskinan terjadi karena biaya rumah sakit yang mahal, kehilangan mata 
pencarian, dan pembayaran pelayanan yang tidak perlu akibat RS dikendalikan 
dengan pertimbangan ekonomi semata. Tidak ada jaminan bahwa penduduk suatu 
daerah yang kaya akan selalu mampu membayar tagihan rumah sakit. Membuat 
matriks bentuk badan hukum atas dasar tingkat kekayaan pemda dan rakyatnya, 
dapat dipastikan akan melanggar hak-hak rakyat (bukan hanya yang miskin) atas 
pelayanan kesehatan, bahkan atas hak hidupnya.

  Jika RS pemerintah menjadi perusahaan, yang berarti tidak ada anggaran 
langsung pemerintah ke RS dan menjadikan pertimbangan ekonomi sebagai kendali, 
dapat dipastikan bahwa tarif RS akan naik.

  Di Jakarta, RSCM (yang berkehendak menjadi Perum atau PT Persero) sudah 
memasang tarif Rp 40.000 sekali konsul rawat jalan. Rakyat mana yang mampu 
membayar! Sudah pasti keluarga sopir taksi, pegawai rendahan yang tidak 
mendapat jaminan dari 

[ppiindia] Gizi Generasi Televisi

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/15/opini/1818284.htm

 
Gizi Generasi Televisi 

Oleh Tan Shot Yen



SAYA terenyak ketika sopir taksi yang saya tumpangi mengeluh. Uang dua puluh 
ribu rupiah yang dibawanya pulang habis dalam sehari untuk jajanan kedua 
anaknya yang masih di bangku SD. Lebih mencengangkan lagi ketika ia menyebutkan 
berbagai merek jenis makanan kemasan yang menjadi favorit anak-anak itu. Mereka 
sudah tidak pernah mau menyentuh sayur kecuali dipaksa dan diancam.

Aneka rasa makanan dalam aneka kemasan menawan merambah warung-warung kecil. 
Paha ayam dan irisan sayur hijau-cukup berupa gambar pada bungkusnya-serta 
pernyataan diperkaya oleh mineral dan zat gizi ampuh mendongkrak nilai jual. 
Padahal, kompleksitas kebutuhan gizi manusia jelas melampaui angka yang 
tertera. Pernah, seorang artis cilik dalam iklan televisi menepis buah jeruk 
asli demi dagangan terbarunya: serbuk minuman artifisial beraroma jeruk.

Masalah busung lapar pertama-tama adalah masalah ketidakadilan ekonomi. Situasi 
ini diperparah dengan terpesonanya pemerintah oleh investasi pelbagai produk 
industri pangan. Bukan hanya abai terhadap tanggung jawabnya menyediakan pangan 
bersubsidi bagi kaum miskin dan memberikan pendidikan pangan yang adil serta 
mendasar (baca: bebas kepentingan investasi produk industri pangan), pemerintah 
juga tidak lagi mencermati hasil-hasil penelitian tentang korelasi produk 
teknologi pangan dan dampaknya di kemudian hari.

Kenyang semu

Saat ini pemenuhan kebutuhan gizi manusia sehat bersumber dari alam tergilas 
keberingasan investasi industri pangan. Pasar banjir oleh refined foods dengan 
segala risikonya, termasuk meningkatkan penyakit kardiovaskuler, menekan daya 
kekebalan tubuh, mencetuskan reaksi peradangan tersembunyi dan rasa sakit 
kronis. Sudah bertahun-tahun Barry Sears-pakar biokimia dan nutrisi-menjadi 
musuh bebuyutan industri pangan Amerika Serikat karena pemaparannya.

Dengan minimnya pengetahuan tentang makanan sehat, bagaimana masyarakat dapat 
membuat pilihan bijak? Terpesona akan tayangan iklan makanan, bangsa yang kini 
lebih mahir menonton televisi ketimbang membaca menjadi ladang subur bagi 
tumbuhnya makanan dagang. Seorang ibu akan merasa lebih berdosa bila tak 
mampu membeli susu dan biskuit anjuran iklan ketimbang memberi dua potong tempe 
dan sepiring sayur bayam yang bisa dikonsumsi tiga kali sehari. Pernah seorang 
ibu miskin bersikukuh memberikan susu kaleng kepada anak balitanya. Jadilah 
satu sendok teh bubuk susu terlarut dalam dua ratus cc botol bayi!

Tidak ada kebijakan dan intervensi pemerintah saat ini yang sanggup membendung 
komersialisasi pangan menyesatkan, bahkan pantas dituding sebagai salah satu 
penyebab malnutrisi. Minimnya informasi mengenai sumber pangan sehat yang 
terjangkau semua lapisan jelas mencerminkan kekalahan food for health dalam 
perang melawan food for commerce yang tengah mengambil korban rakyat jelata.

Malnutrisi tidak lagi melanda mereka yang sungguh-sungguh miskin, tetapi juga 
yang miskin pengetahuan kesehatan sebenarnya, yang sirna oleh simulacra 
kecanggihan sains. Kita sibuk mencari virus baru atau mutasinya sebagai 
penyebab penyakit yang tiba-tiba mencuat menjadi perhatian massa. Mengapa tidak 
mencermati pertanyaan ini: Bagaimana daya tahan tubuh manusia diserang?

Bukan suatu kebetulan bahwa dalam rentetan penyakit virus-sebutlah SARS, flu 
burung, demam berdarah dengue, polio-ujungnya mendapat gong besar: busung 
lapar. Daya tahan kekebalan tubuh menderita secara kronis hingga anjlok ke 
titik paling rendah-dan saat itu serangan penyakit mendera.

Sirnanya keprofesian

Kita berada di puncak kejenuhan antara keserakahan dalam bentuk komersialisasi 
dan tuntutan alam yang senantiasa menghendaki kesetimbangan serta harmoni. 
Simulacra menggiurkan tengah mengenyangkan perut bangsa ini, dari lapisan 
massa yang kurang berpendidikan hingga mereka yang berprofesi pemberi jasa 
pelayanan masyarakat.

Berbagai masalah kesehatan tidak lagi ditangani melalui cara berpikir rasional 
yang dapat dipertanggungjawabkan. Pemenuhan prosedur menjadi jauh lebih utama. 
Padahal, begitu banyak prosedur masih bertabrakan dengan berbagai kepentingan. 
Wajar jika seorang ibu perlu membawa pulang bayinya yang busung lapar dari 
rumah sakit hingga mati di rumah karena biaya rumah sakit sudah tak 
tertanggungkan. Rumah sakit dalam hal ini selalu tampak benar. Mereka punya 
surat sakti: tanda tangan pasien menolak rawat atau pulang paksa. Apa pun 
alasannya. Sistem pelayanan kesehatan dan pemerintah pun terbebas dari tanggung 
jawab moral.

Kepentingan komersial meluluhlantakkan aspek moral dan pelayanan yang bersifat 
lege artis (sesuai dengan keprofesian). Privatisasi Rumah Sakit Umum Daerah 
adalah fenomena terpentalnya pemerintah sebagai penyelenggara public service 
dalam kinerja infrastruktur, untuk lalu terperangkap dalam laissez faire. 
Horornya: privatisasi dianggap dengan sendirinya meningkatkan kualitas. 
Caranya, 

[ppiindia] Antara Keamanan dan Ketakutan

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
MEDIA INDONESIA
Rabu, 15 Juni 2005



Antara Keamanan dan Ketakutan
Oleh: Benny Susetyo, Forum Disk Diskusi Media Group

ADA yang mengejutkan kita semua ketika Menteri Dalam Negeri menyatakan akan 
mengaktifkan pamswakarsa sebagai antisipasi atas ancaman teroris. Mendagri M 
Ma'ruf mengharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat mengaktifkan fungsi sistem 
pengamanan swakarsa, terutama untuk mengantisipasi dan mendeteksi ancaman 
terorisme (Media Indonesia, 11/6).

Kita terkejut karena pola pengamanan swakarsa (pamswakarsa) yang pernah dipakai 
pada zaman Orde Baru akan diaktifkan lagi. Hanya kali ini dalihnya ialah untuk 
membantu koordinasi dan memperlancar tugas intelijen di daerah dalam rangka 
mengantisipasi terorisme. Padahal, pada masa lalu pola pamswakarsa banyak 
dikecam karena sering menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam menghadapi 
rakyat.

Indra J Piliang (MI, 13/6) dalam tulisannya bahkan menyatakan ide itu sebagai 
gelombang teror baru. Menurutnya, dengan rencana pembentukan pamswakarsa, Desk 
Antiteror Depdagri, dan Bakorinda, pemerintah sebetulnya kian meminggirkan 
ruang-ruang partisipasi sosial dan modal sosial yang sudah tersedia. Justru 
pemerintah semakin menunjukkan agenda-agenda terbuka dan tersembunyi untuk 
mengendalikan ruang-ruang itu. Yang terjadi ialah kian menjauhnya pemerintah 
dari publik.

Kegundahan tersebut tentu sangat beralasan, bukan saja mengingat sejarah 
pamswakarsa yang kelam, tetapi juga membuat kita tidak merasa aman (malahan 
merasa takut). Pamswakarsa di masa lalu justru membuat rasa aman hilang dan 
tertukar dengan rasa takut. Dengan begitu, jelas fungsi pamswakarsa melenceng 
jauh dari kenyataannya. Kalau dalihnya karena situasi Pilkada 2005 yang relatif 
kurang menguntungkan, apakah dengan pamswakarsa situasi bisa lebih 
menguntungkan?

Jika sungguh-sungguh pamswakarsa hadir di sekitar kita, kita takut demokrasi 
yang sudah setengah jadi ini kembali mundur ke belakang. Ruang publik kita 
semakin hancur karena bakat dari 'tentara swasta' ini adalah intelijen. Tugas 
intelijen sering bukan untuk menyelidiki, melainkan untuk meneror. Bukan hanya 
itu, kita membangkitkan kembali budaya teror dan kekerasan.

Harus diperhatikan betul pengalaman di masa lalu atas pamswakarsa ini. 
Banyaknya kekerasan politik yang terjadi selama masa transisi Indonesia sering 
terjadi justru akibat mobilisasi massa melalui pamswakarsa. 'Tentara swasta' 
ini menjadi tunggangan kepentingan politik tertentu dan bisa dibelokkan ke mana 
penguasa suka. Mereka menjadi korban atas pengingkaran elite terhadap 
demokrasi, yakni pengingkaran bahwa nilai demokrasi hanya bisa tumbuh jika 
terdapat ruang publik yang luas bagi masyarakat untuk berkreasi.

Kalau dalihnya yakni bom di Tentena, travel warning negara maju, bom di rumah 
Abu Jibril, Pilkada 2005, pamswakarsa bukan jawaban yang terlalu tepat. 
Kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini masih bisa dikendalikan aparat keamanan 
yang ada.

Ide untuk mengaktifkan kembali pamswakarsa ini seolah-olah ingin menyatakan 
betapa tidak amannya negara ini, atau betapa kacau balaunya bangsa ini sehingga 
aparat keamanan yang ada saja tidak berhasil mengatasi. Ini ironis karena di 
tengah upaya untuk merehabilitasi nilai-nilai demokrasi justru nilai-nilai 
untuk memperluas ruang gerak rakyat semakin dibatasi.

Justru, menghidupkan pamswakarsa merupakan upaya menghidupkan kembali akar-akar 
kekerasan sebagaimana terjadi di masa lalu. Ide itu bertentangan dengan 
cita-cita luhur demokrasi untuk membuat masyarakat semakin dewasa dan 
bertanggung jawab atas ketenteraman negeri ini.

Rencana pembentukan pamswakarsa, Desk Antiteror Depdagri, dan Bakorinda 
merupakan ide negara untuk membuat masyarakat aman, namun realitasnya 
masyarakat semakin takut mengingat pengalaman masa lalu, dan pengalaman adalah 
guru terbaik! Negara terlalu pintar untuk membolak-balik fakta sosial. Yang 
menakutkan dibilang aman, dan yang aman dibilang menakutkan.

Demokrasi Indonesia semenjak dahulu didera berbagai macam istilah 'pengamanan', 
namun kenyataannya adalah 'penakutan'. Misalnya, Bakorstanas yang lahir pada 5 
September 1988, yang didirikan sebagai pengganti Komando Operasi Pemulihan 
Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) melalui Kepres No 29/1988. Memang 
Bakorstanas itu fungsinya lebih lunak daripada Kopkamtib yang memiliki 
kewenangan luar biasa untuk mengatur langkah-langkah demi menciptakan 
stabilitas keamanan negara.

Namun melalui badan ini, justru demokrasi dibuat mati kutu. Pada perjalanannya, 
justru fungsi 'untuk mengatur langkah-langkah demi menciptakan stabilitas 
keamanan negara' demikian terdistorsi sebagai alat kontrol politik Orba atas 
lawan-lawannya, serta untuk mengatasi pelbagai problem politik yang muncul. 
Oleh karena itu, semenjak kemunculan lembaga ini, masyarakat benar-benar 
merasakan ketakutan, karena wewenang kelembagaan yang seolah-olah tak terbatas. 
Kekuasaannya mencakup masalah politik keamanan, partai politik, demonstrasi 
mahasiswa, 

[ppiindia] Reaktivasi Pamswakarsa, untuk Apa?

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
MEDIA INDONESIA
Rabu, 15 Juni 2005



Reaktivasi Pamswakarsa, untuk Apa?
Oleh: Reza Indragiri Amriel, alumnus Psikologi Forensik The University of 
Melbourne


PEMERINTAH berencana mengaktifkan kembali program pengamanan swakarsa 
(Pamswakarsa) di seluruh daerah dengan tujuan untuk meredam meluasnya aksi 
terorisme. ''Negara kita mau aman atau tidak?'' demikian retorika Sekjen 
Depdagri saat menjawab pertanyaan wartawan yang waswas akan meruyaknya kembali 
watak-watak represif ala Orde Baru (Media Indonesia, 11/6). Jelas, dengan 
seruan semacam itu, pemerintah tengah melempar sebuah jaminan bahwa keberadaan 
Pamswakarsa akan memberi pengaruh positif terhadap membaiknya kondisi keamanan 
dalam negeri.

Pengaktifan kembali Pamswakarsa di tengah situasi domestik yang kacau-balau, 
pantas dikritisi. Secara teoritis, pada dasarnya, unit-unit pengamanan 
masyarakat dapat disinergikan untuk menghasilkan kekuatan yang lebih besar dan 
terpadu dalam rangka menghadapi berbagai gangguan kamtibmas di Tanah Air. 
Desentralisasi kepolisian yang lebih mendekatkan polisi ke masyarakat, sebagai 
misal, dapat diajukan sebagai formula guna menjaga agar unit-unit Pamswakarsa 
itu tetap terkendali (Urgensi Desentralisasi Polri, Media Indonesia, 1/2).

Akan tetapi, rencana pemerintah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam 
bidang keamanan melalui kegiatan Pamswakarsa tampaknya tidak didukung dengan 
pertimbangan ilmiah yang lebih memadai. Reaktivasi Pamswakarsa tidak ubahnya 
sebuah solusi praktis (baca: ecek-ecek) yang dimaksudkan untuk mengatasi 
problem kronis.
Dikhawatirkan, mirip program-program instan yang tidak terkendali 
lainnya-termasuk jaring pengamanan sosial, makan gratis di warteg, gerakan 
disiplin nasional, perizinan becak di Jakarta, pemberdayaan loper koran, dan 
sejenisnya, alih-alih bertahan dan berfungsi efektif, pengaktifan Pamswakarsa 
hanya berlangsung sesaat. Bahkan, lebih kontraproduktif lagi, setelah sekian 
banyak uang dialokasi untuk program ini, yang muncul kemudian justru ekses 
negatif berupa ancaman baru terhadap keamanan masyarakat.

Pesimisme penulis terhadap efektivitas Pamswakarsa didasarkan pada hal-hal 
sebagai berikut.
Pertama, pola kerja antara aparat keamanan (polisi) dan masyarakat dalam 
konteks pengamanan dapat ditelaah dan diprediksi dengan berpedoman pada asumsi 
'dilema keamanan'. Menurut asumsi ini, manakala masyarakat merasa kian jauhnya 
kehidupan mereka dari kondisi aman, dan pada saat yang sama polisi juga 
dianggap tidak mampu memberikan jaminan akan rasa keamanan, masyarakat akan 
menggiatkan inisiatif mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka akan rasa keamanan 
itu. Problemnya, dalam situasi di mana kewaspadaan masyarakat meningkat, aparat 
keamanan justru 'terlena' yang diikuti dengan menurunnya daya kendali mereka 
atas bidang yang sesungguhnya menjadi objek tugas mereka.


Di'ambil alih'nya tanggung jawab keamanan semacam di atas yang diduga akan 
berlangsung pascareaktivasi Pamswakarsa. Hilangnya wibawa dan sense of 
responsibility aparat polisi, sehingga membiarkan para 'pak ogah' dan 
pasukan-pasukan pengamanan parpol tetap beraksi di hadapan mereka, adalah bukti 
konkret kebenaran asumsi dilema keamanan.
Dengan demikian, kegiatan Pamswakrasa hanya dapat dioperasionalkan apabila 
kepolisian (selaku pengoordinasi program pengerahan kekuatan sipil) memiliki 
cukup kewenangan dan keberanian sekaligus konsistensi untuk menjalankan 
otoritasnya.

Kedua, tingginya antusiasme khalayak luas untuk bergabung ke dalam 
kelompok-kelompok Pamswakarsa, seperti yang marak setelah runtuhnya rezim Orde 
Baru, dapat diterjemahkan sebagai manifestasi masif atas kebutuhan akan 
kekuasaan (need for power). Kebutuhan ini baru dapat diaktualisasikan secara 
efektif jika tiap-tiap pihak mempunyai perbendaharaan pengetahuan dan 
pengalaman yang memadai. Tidak terpenuhinya persyaratan tersebut dapat menjadi 
bumerang. Studi-studi psikologi perkembangan menunjukkan bahwa banyak individu 
(khususnya remaja) yang mengalami frustrasi akibat tidak sebandingnya kebutuhan 
akan kekuasaan dengan pengetahuan dan pengalaman mereka dalam mengekspresikan 
serta memenuhi kebutuhan itu.

Lebih lanjut, ketika instansi-instansi formal di bidang keamanan berupaya 
mengorganisasi mereka agar segala tindakannya tetap dalam koridor legal, 
langkah instansi-instansi itu justru dapat dipersepsi sebagai halangan bagi 
individu-individu tadi dalam 'memperoleh' pengetahuan dan pengalaman baru. 
Perilaku menyimpang pun, tak pelak, timbul sebagai bentuk respons terhadap 
'halangan-halangan' tersebut. Konkretnya adalah digunakannya dalih 'atas nama 
keamanan' sebagai rasionalisasi untuk mengamuflase tindak-tanduk abusive, baik 
vertikal maupun horizontal.

Dinamika seperti diuraikan di atas semakin potensial terjadi di Indonesia, 
karena tampaknya tidak ada persyaratan mendasar, apalagi spesifik, yang harus 
dipenuhi oleh mereka yang berminat mendirikan atau bergabung ke dalam sebuah 
kelompok Pamswakarsa. Mudah 

[ppiindia] Warga Wae Mulu gagal panen

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.indomedia.com/poskup/2005/06/15/edisi15/1506flo1.htm


Warga Wae Mulu gagal panen
Ruteng, PK

Masyarakat Desa Wae Mulu, Kecamatan Wae Ri'i, Kabupaten Manggarai, mengalami 
gagal panen akibat rendahnya curah hujan tahun ini. Kondisi ini telah 
dilaporkan kepala desa setempat kepada Penjabat Bupati Manggarai, WFH Nope, 
agar menyikapinya dan meringankan beban penderitaan masyarakat di desa itu.

Kepala Desa (Kades) Wae Mulu, Hendrikus Hadin, menyampaikan hal ini saat 
ditemui Pos Kupang di Wae Mulu, Senin (13/6). Kita sudah melaporkannya kepada 
pemerintah kabupaten melalui surat Nomor: 042.2/22/V/2005. Dalam surat kita 
beberkan data sekitar 71 warga dari Lingko Rembong, Kalo, Macing Coca, Kako, 
Ndengeng, Bangka Nderu, Jong, Mereng dan Lingko Neong, menderita gagal panen 
akibat curah hujan yang kurang. Warga menderita lapar karena hasil pertanian 
mengalami gagal panen. Kami sudah melaporkan kepada Pemkab Manggarai, papar 
Hadin.

Dia menjelaskan, lahan persawahan di Wae Mulu mengandalkan curah hujan sebab 
distribusi air dari irigasi Wae Racang, Wae Ngencung tidak bisa menjangkau 
persawahan Wae Mulu. Warga hanya mengandalkan curah hujan atau tadah hujan. 
Karena curah hujan rendah sehingga hasil tanam gagal panen, katanya.

Tokoh masyarakat Wae Mulu, Stanis Jata, mengatakan, yang menderita rawan pangan 
akibat gagal panen bukan hanya 71 kepala keluarga, tetapi semua warga Wae Mulu. 
Pemkab Manggarai harus menyikapinya dan menyelamatkan masyarakat desa ini, 
tambahnya.

Menyikapi kasus ini, Pemkab Manggarai telah membentuk tim yang terdiri dari 
bimas ketahanan pangan, dinas perkebunan, dinas permukiman dan prasarana 
wilayah (Kimpraswil), bagian ekonomi dan dolog telah meninjau semua lokasi 
persawahan Wae Mulu. Pemkab Manggarai telah menyikapi kasus gagal panen dengan 
membantu beras untuk rakyat miskin (raskin) termasuk kepada warga Wae Mulu. 
Untuk sementara kita bantu raskin, ujar Kepala Bagian Ekonomi, Yulius 
Hendriques, dan Kepala Dolog Manggarai, Solemen Tanoel.

Selain bantuan raskin, pemerintah memperbaiki saluran irigasi agar bisa 
meninggikan permukaan air pada saluran dan membangun saluran tanah menjadi 
saluran permanen. Total dana yang disiapkan Rp 143 juta. Kami sudah 
mengalokasikan dana dan tahun ini mulai dikerjakan, kata staf teknis Dinas 
Kimpraswil Manggarai, Ola Pelealu.

Penjabat Bupati Manggarai, WFH Nope, S.H, M.Si, yang ditemui terpisah 
menegaskan, Pemkab Manggarai menyikapi masalah gagal panen yang dialami 
masyarakat, namun yang terpenting laporan yang disampaikan berdasarkan fakta 
lapangan. (lyn)





Nope tindak tiga orang camat

Ruteng, PK

Penjabat Bupati Manggarai, WFH Nope, S.H, menindak tiga orang camat yang 
menjadi tim sukses paket calon bupati dan calon wakil bupati Manggarai dalam 
pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Manggarai. Tiga camat yang ditindak, yaitu 
Camat Poco Ranaka, SH, Camat Satar Mese, LN, dan Camat Sambi Rampas, ZN.

Hal ini disampaikan Penjabat Bupati Manggarai, WFH Nope, kepada Pos Kupang di 
Ruteng, Sabtu (11/6). Dia menyampaikan hal ini ketika ditanyai Pos Kupang 
tentang tindakan yang dilakukan Pemkab Manggarai terhadap camat yang terlibat 
tim sukses.

Saya sudah minta camat membuat surat pernyataan. Mereka sudah mengakui 
perbuatannya. Hanya Camat Satar Mese yang tidak mengakui perbuatannya. Namun, 
secara prinsipil saya sudah mengambil tindakan atas perbuatannya yang melanggar 
aturan karena terlibat dalam politik praktis, katanya.

Sebagai penjabat bupati, demikian Nope, pihaknya menyikapi semua laporan yang 
masuk termasuk yang diajukan panwas kecamatan bahwa tiga camat menjadi tim 
sukses salah satu calon bupati.

Dua camat masing-masing, Camat Poco Ranaka dan Camat Sambi Rampas sudah 
mengakui perbuatannya sehingga saya minta keduanya membuat surat pernyataan 
untuk tidak mengulangi perbuatannya. Jika masih mengulangi perbuatan yang sama, 
akan diambil tindakan tegas termasuk mobil dinas akan ditarik, tegasnya.

Nope mengatakan, pihaknya telah berulangkali menegaskan kepada pegawai negeri 
sipil (PNS) agar menjaga netralitas dalam pilkada yang ditunjukan dalam sikap 
dan tindakan.

Hanya dengan bersikap netralitas, demikian Nope, PNS dapat menghargai setiap 
peraturan yang telah ditetapkan. Saya tindak tegas PNS yang terlibat. Saya 
tidak main-main dengan mereka, sebab sebagai penjabat, saya bertanggung jawab, 
katanya. (lyn)





Djidon lantik 13 pejabat eselon

Labuan Bajo, PK

Penjabat Bupati Manggarai Barat (Mabar), Drs. Djidon de Haan, M.Si, melantik 13 
pejabat eselon III dan IV lingkup Pemerintah Kabupaten Mabar. Ke-13 pejabat 
yang dilantik terdiri dari delapan pejabat eselon III, dan lima pejabat eselon 
IV. Pelantikan dilakukan di Aula Setda Mabar, Senin (13/6).

Djidon pada kesempatan itu mengatakan, sistem pemerintahan saat ini 
memperhatikan 

[ppiindia] Audit Biaya pada Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/15/opini/1817829.htm

 
Audit Biaya pada Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin 

Hasbullah Thabrany

KOMPAS 25 Mei 2005, halaman 10 dan 17 memuat dua berita kecil tentang Kuota 
Askes yang membebani rumah sakit dan tentang Pemda DKI yang berutang Rp 32 
miliar ke rumah sakit.

PADA minggu-minggu yang sama, DPR Komisi IX juga melakukan rapat kerja dan 
rapat dengar pendapat dengan berbagai pihak terkait membahas masalah jaminan 
kesehatan keluarga miskin, baik langsung seperti yang dikerjakan oleh Askes 
maupun yang tidak langsung seperti yang diberikan oleh rumah sakit publik (RSP).

Mengikuti dan mencermati berbagai berita dan argumen tentang pelayanan 
masyarakat miskin ini, tampak jelas bahwa para pelaku tidak memiliki suatu 
dasar (platform) berpikir dan bekerja yang sama. Sesungguhnya para pelaku 
adalah aparat pemerintah, baik pusat maupun daerah, yang seharusnya sama-sama 
berpikir dan menjalankan fungsi memberikan pelayanan kepada rakyat. Akan 
tetapi, tampaknya para pelaku melihat dirinya sebagai pemilik suatu institusi 
dan karenanya merasa dirugikan secara ekonomis oleh pelaku yang lain.

Askes mengeluh bahwa dana yang dimiliki, dari iuran pegawai negeri yang terlalu 
kecil untuk menjamin pelayanan yang komprehensif dan dari iuran pemerintah 
untuk masyarakat miskin yang hanya Rp 5.000 per jiwa per bulan. Padahal, sejak 
dimulainya jaminan kesehatan masyarakat miskin, sudah banyak sekali kasus 
kanker, bedah jantung, hemodialisa (cuci darah), dan lain-lain yang 
menghabiskan biaya besar sekali untuk tiap orang.

Sebagai contoh, di Jawa Tengah selama Januari-Maret 2005 sudah ada 140 orang 
miskin yang dibiayai untuk hemodialisa. Dengan dua kali hemodialisa saja per 
minggu dengan biaya Rp 400.000 per kali, maka untuk Jawa Tengah saja dibutuhkan 
dana Rp 448 juta sebulan. Padahal jumlah masyarakat miskin yang terdata belum 
semua. Kasus kekurangan dana yang sama juga dikeluhkan untuk program asuransi 
kesehatan pegawai negeri yang harus membayar operasi jantung yang di Jakarta 
bisa menghabiskan Rp 150 juta per pasien.

Rumah sakit pusat maupun daerah mengeluh bahwa pembayaran oleh Askes, 
berdasarkan tarif yang ditetapkan bersama oleh Menteri Kesehatan dan Menteri 
Dalam Negeri, terlalu kecil. Besarnya tarif ini memang bukan usulan rumah sakit 
dan karenanya pihak rumah sakit menyatakan bahwa mereka harus menerima tarif 
yang ditetapkan Askes. Akibatnya, rumah sakit pemerintah (pusat maupun daerah) 
mengeluh merugi atau harus mensubsidi Askes miliaran rupiah. Berita Kompas 
tanggal 25 Mei halaman 17, misalnya, menyatakan bahwa Pemda DKI berutang Rp 32 
miliar ke rumah sakit di Jakarta.

Jika diusut lagi, akhirnya para pelaku melemparkan lagi kesalahan kepada pihak 
pemerintah yang tidak mengalokasikan dana yang cukup. Pihak departemen atau 
dinas kesehatan akan melemparkan lagi masalah ini kepada pihak rumah sakit yang 
tidak transparan, yang boros, yang moral hazard, dan sebagainya. Lucunya, semua 
pelaku yang saling mengeluhkan satu dengan yang lainnya adalah aparat 
pemerintah atau kuasi pemerintah, baik sebagai pegawai dinas kesehatan, rumah 
sakit, Departemen Kesehatan, atau Askes. Tidak jelas apakah negara ini memang 
sudah dikotak-kotakan seperti itu dengan masing-masing mempunyai hak dan 
tanggung-jawab sendiri-sendiri yang lepas dari tanggung jawab bersama untuk 
melayani rakyat.

Bagi masyarakat, sikap saling menyalahkan atau melempar tanggung-jawab tersebut 
sungguh membingungkan. Masyarakat mengetahui bahwa semua pelaku adalah pihak 
pemerintah dan rumah sakit sama-sama sudah mendapat gaji pegawai, dana alat, 
dan bahan medis, serta keperluan administrasi lainnya dari APBN/APBD. Kalau RS 
merugi dan harus mensubsidi jumlah dana sebanyak itu, dari mana RS pemerintah 
tersebut mendapatkan dana untuk subsidi (istilah yang sesungguhnya tidak 
tepat)? Logikanya, kalau rumah sakit bisa memiliki piutang Rp 32 miliar ke 
pemda, atau mensubsidi selisih dana yang katanya seharusnya Rp 20.000 per orang 
miskin per bulan, berarti RS pemerintah itu punya dana untuk menutupi kerugian 
atau subsidi tersebut. Dari mana? Pernyataan merugi dan mensubsidi bisa jadi 
dinilai oleh masyarakat atau pemeriksa bahwa rumah sakit tersebut kini memang 
punya dana besar tetapi tidak tercatat.

Masalahnya sering kali apa yang diungkap sebagai rugi dan subsidi sesungguhnya 
hanyalah hitungan di atas kertas dengan berbagai asumsi. Sering kali argumennya 
adalah kalau dihitung atas dasar biaya satuan, tarif yang berlaku, dan berbagai 
kalau lainya. Biaya satuan suatu pelayanan sangat tergantung dari berapa 
besar biaya input yang dimasukan untuk menghitung biaya satuan tersebut. 
Bukankah gaji dokter, gaji pegawai, pembelian alat, dan bahkan sebagian biaya 
operasional sudah dibayar pemerintah! Sebagian obat sering kali diresepkan dan 
ditebus oleh pasien atau dijamin terpisah di apotek! Lalu, di mana ruginya? 
Biaya operasional termasuk jasa medis dan jasa paramedis, karena 

[ppiindia] Politico in Absurdum!

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/15/opini/1818283.htm

 
Politico in Absurdum! 
- Catatan atas Kasus Supriono

Oleh Donny Gahral Adian

POLITIK itu absurd! Orang-orang kecil selalu diperlakukannya bak debu: halus 
dan tak teraba. Sosoknya selalu ditiup oleh isu-isu besar seperti pilkada, 
korupsi KPU, reshuffle kabinet, dan lain sebagainya. Contohnya adalah kasus 
Supriono yang menggendong jenazah anaknya di kereta listrik. Kemiskinan 
membuatnya tak mampu menyelamatkan nyawa anaknya. Tak kalah mengiris, ia pun 
tak mampu membeli kain kafan, apalagi menyewa mobil jenazah untuk membawa sang 
putri ke pekuburan.

Saya yakin kasus itu bukan yang pertama. Namun, meminjam refleksi sosiolog 
Pierre Bourdieu, isu itu bukan komoditas semiotik yang laku di pasar bahasa 
politik dewasa ini.

Persoalan kemiskinan kota bukan hal yang baru. Namun, entah mengapa para 
politisi sepertinya tak jua menggubrisnya. Di mata mereka kemiskinan sekadar 
data tak bernyawa. Sebagaimana layaknya data, ia tak berbicara tentang kematian 
dan air mata. Politisi lupa bahwa kemiskinan bukan sekadar rendahnya 
pendapatan. Kemiskinan adalah bentuk-bentuk ketakmampuan seperti malnutrisi, 
kelaparan, dan putus sekolah. Hal-hal seperti itu lepas dari pembacaan 
berjarak mereka. Celakanya lagi, manajemen informasi yang buruk membuat 
politisi semakin rabun jauh atas realitas sosial yang berkecamuk di bawah.

SAYA berpendirian bahwa politik semestinya melampaui yang ekonomi. Sebagai 
bentuk tindakan, ia lepas dari segala konstrain ekonomi. Namun, berpijak pada 
kasus Supriono, prinsip-prinsip ekonomi justru bekerja secara sempurna di dalam 
raga politik. Alih-alih membela yang miskin, para politisi menghabiskan masa 
jabatannya guna menumpuk pelbagai modal simbolik. Modal yang nantinya dipakai 
guna mempertahankan atau mengangkat posisi politisnya. Itulah yang terjadi 
sekarang.

Pengetahuan tentang kondisi sosial yang ada bukan digunakan untuk mengubah 
keadaan. Itu dijadikannya modal budaya demi keuntungan politis di kemudian 
hari. Celakanya, isu kemiskinan kota bukan modal yang bisa dikonversi menjadi 
posisi politik yang lebih baik.

Bagaimana dengan partisipasi publik? Sebagai teoretisasi mutakhir dalam 
berdemokrasi, konsep itu sungguh memikat. Namun, pada kenyataannya tidak semua 
partisipasi digubris. Suara publik yang didengar adalah suara yang paling laku 
di pasar politik. Entah sudah beberapa kali kemiskinan kota disuarakan di 
hadapan para pengambil kebijakan. Namun apa tindak lanjutnya? Penggusuran demi 
penggusuran bak gelombang menghapus hak si miskin atas tempat bernaung. Hak 
atas tempat tinggal dikalahkan oleh isu politik yang lebih besar: pendapatan 
daerah. Si miskin bukanlah subyek pajak yang menjanjikan.

Bisakah kita berharap pada pilkada? Sekilas, akuntabilitas demokratis pengambil 
kebijakan berarti keberpihakan. Jarak politis yang tadinya tersekat oleh partai 
sekarang lapang sudah. Rakyat akan memilih pengambil kebijakan yang paling 
berpihak pada kebutuhannya, bukan kebutuhan partai. Persoalannya, manusia 
berubah. Habitus politik yang mengambil pola transaksi ekonomi akan membentuk 
disposisi sang politisi baru. Pada gilirannya, rakyat pun gigit jari 
menyaksikan para politisi berbalas retorika yang tidak mereka mengerti.

Inilah kesulitan saat politik semata dipahami sebagai perebutan kekuasaan lewat 
fasilitas demokratis. Sementara untuk apa kekuasaan itu diperoleh tetap tak 
tercerna sempurna di benak para politisi. Kekuasaan bukan simpul mati. Ia mesti 
luwes untuk digunakan demi kepentingan orang banyak. Dan dari sekian banyak 
orang itu, mereka yang paling tidak beruntung mesti mendapat prioritas. 
Demokrasi memang memberi batasan politis bagi kekuasaan. Namun, kekuasaan bukan 
sekadar membatasi atau dibatasi. Kekuasaan mestilah produktif, kreatif, dan 
inovatif dalam menyelesaikan segala persoalan yang menyangkut harkat dan 
martabat manusia.

SAAT ini kita tak membutuhkan politisi yang bertekuk lutut di bawah dominasi 
ekonomi. Kita membutuhkan mereka yang berani mendobrak habitus ekonomi dengan 
mengangkat isu-isu yang tak laku di pasaran politik ke permukaan. Meminjam 
refleksi Bourdieu, politisi mesti berani mengeksplorasi kemungkinan perubahan 
realitas sosial yang ada dengan mendekonstruksi citraan dominan tentangnya 
(Bourdieu, Language and Symbolic Power, 1995: 128).

Realitas kemiskinan adalah salah satunya. Mereka harus berani berlaku bidáh 
dengan menyodorkan visi, utopia atau proyek yang bercorak subversif. Misalnya, 
mereka mesti berani mengusung isu tak populer seperti keharusan rumah sakit 
melakukan subsidi silang untuk membiayai pengobatan si miskin.

Politisi subversif mesti siap ditinggalkan. Sebab, ia tidak berbicara dalam 
bahasa yang dimengerti politisi kebanyakan. Namun, target politisi subversif 
bukan popularitas yang juga berarti karier. Target utamanya adalah 
memperkenalkan pada politik sebuah kosakata baru: etika kepedulian.

Kepedulian tidak mengangkat segala yang 

[ppiindia] Tunggak galian C, rekanan tidak diberi pekerjaan

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.indomedia.com/poskup/2005/06/15/edisi15/1506flo3.htm



Tunggak galian C, rekanan tidak diberi pekerjaan
Ende, PK

Kontraktor yang tidak melunasi pajak galian C tidak akan diberi proyek yang 
dikelola dinas atau instansi lingkup Pemerintah Kabupaten Ende. Pelunasan pajak 
galian C merupakan salah satu kriteria yang wajib dilakukan rekanan/kontraktor.

Demikian ditegaskan Bupati Ende, Drs. Paulinus Domi, saat ditemui Pos Kupang di 
gedung DPRD Ende, Sabtu (11/6). Bupati Domi ditemui terkait sikap 34 kontraktor 
belum melunasi pajak galian C dari pekerjaan tahun 2004. Sebelumnya, Kepala 
Badan Pangawas (Banwas) Ende, Anton David Dala, mengaku, menerima surat dari 
Dinas Pertambangan dan Energi Ende karena ada 38 kontraktor tidak membayar 
galain C. Namun setelah diperiksa, empat di antaranya sudah membayar.

Badan Pengawas (Banwas) Ende menyarankan kepada bupati agar pengusaha yang 
belum membayar galian C dipertimbangkan untuk tidak mendapatkan pekerjaan 
proyek di lingkup Pemkab Ende.

Bupati Domi mengaku, daftar rekanan yang belum melunasi pajak galian C sudah 
ada di tangannya. Saya sudah menerima daftar rekanan yang belum melunasi pajak 
galian C. Pemkab Ende akan menyurati mereka agar melunasi sesegera mungkin 
karena hak mereka sudah diterima sehingga harus melaksanakan kewajiban pajak 
galian C, tegas Domi.

Bupati Domi menyatakan, pelunasan pajak galian C merupakan salah satu kriteria 
untuk mendapatkan pekerjaan yang dikelola pemerintah. Ini bukan mem-black list 
(masuk daftar hitam), tapi kita tangguhkan karena motivasi membayar galian C 
rendah. Kalau terpaksa membayar juga akan dipertimbangkan karena membayar 
dengan maksud mendapatkan pekerjaan, tandas Domi.

Bupati Domi berjanji akan menyurati setiap dinas, badan atau instansi agar 
melihat kontraktor yang belum melunasi galian C.

Diberitakan sebelumnya, 34 kontraktor yang mengerjakan proyek tahun anggaran 
2003 dan 2004 hingga kini masih menunggak pajak galian C dengan total nilai Rp 
77.955.318,00. Meski sudah diberikan surat pemberitahuan agar kontraktor 
membayar tunggakan itu, tapi baru empat kontraktor yang melunasinya. (ira)


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Cheng Ho, Islam, dan Indonesia

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.suaramerdeka.com/harian/0506/15/opi3.htm


Cheng Ho, Islam, dan Indonesia 
Oleh: Sumanto Al Qurtuby
TAHUN 2005 ini merupakan tahun yang sangat istimewa bagi masyarakat Tionghoa di 
belahan bumi mana pun tak terkecuali Indonesia. Sebab pada tahun ini genap 600 
tahun pelayaran kolosal tokoh legendaris Tiongkok Cheng Ho sejak menginjakkan 
kaki pertama tahun 1405. Untuk menyambut ulang tahun ke-600 pelayaran Cheng Ho 
ini, masyarakat Tionghoa mengadakan berbagai aktivitas baik sosial, intelektual 
sampai ritual. 

Di Singapura juga akan digelar The Third International Conference of Institutes 
 Libraries for Chinese Overseas Studies tanggal 18-20 Agustus mendatang yang 
tujuan utamanya juga untuk mengenang sang maestro Cheng Ho. Acara ini 
diselenggarakan kerja sama Universitas Ohio, Departemen Luar Negeri Singapura 
dan International Cheng Ho Society. Kebetulan, oleh panitia saya diundang 
sebagai salah satu pembicara di forum tersebut guna mempresentasikan tentang 
Cheng Ho, Islam dan Indonesia. 

Kenapa panitia dalam hal ini Prof. Dr. Leo Suryadinata meminta saya 
menyampaikan tema di atas? Sebab menurutnya, sejarah Cheng Ho tidak bisa 
dilepaskan dengan Islam dan Indonesia. 

Historisitas Cheng Ho memang tidak bisa dilepaskan dengan Islam dan Indonesia 
yang dulu Nusantara. Cheng Ho memang layak untuk dikenang. Kisah pelayarannya 
tidak hanya menorehkan jejak sejarah yang mengagumkan di setiap negara yang 
dilaluinya ( laporan khusus Time di bawah tajuk The Asian Voyage: In the Wake 
of the Admiral, August 20-27, 2001) tetapi juga telah mengilhami ratusan karya 
ilmiah baik fiksi maupun non-fiksi serta penemuan berbagai teknologi 
kelautan-perkapalan di Eropa khususnya pascapenjelajahan sang maestro. Legenda 
Sinbad Sang Pelaut yang begitu populer di Timur Tengah juga diinspirasi oleh 
kisah legendaris Cheng Ho. Di Indonesia, terutama Jawa, juga terdapat jejak 
historis yang tak terbantahkan sebagai pengaruh misi muhibah Cheng Ho. Selain 
itu, juga cukup banyak berbagai karya sastra yang bertutur tentang Cheng Ho/Sam 
Po Kong seperti yang ditulis Remy Silado. 

Cerita lisan Dampu Awang yang begitu kuat di masyarakat pesisir utara Jawa juga 
disinyalir merupakan pengaruh dari legenda itu. 

Siapakah Cheng Ho sehingga pengaruhnya begitu besar? 

Cheng Ho sebetulnya adalah nama yang diberikan oleh Cheng Tzu atau Chu Teh yang 
lebih populer dengan sebutan Yung Lo, kaisar ke-3 Dinasti Ming yang berkuasa 
dari tahun 1403 sampai 1424. Nama asalnya adalah Ma Ho, lahir 1370 M dalam 
keluarga miskin etnis Hui di Yunan. 

Hui ini adalah komunitas muslim Tionghoa campuran Mongol -Turki. Karena jasanya 
dalam turut mengudeta Kien Wen, akhirnya Ma Ho diberi jabatan penting oleh 
Kaisar Yung Lo sebagai pemegang komando atas ribuan abdi dalem di Dinas Rumah 
Tangga Istana yang melayani kaisar sebagai polisi rahasia (Seagrave, 1999). 

Ini merupakan jabatan sangat berpengaruh bukan seperti penunjukan Paus atas 
kepala baru Opus Dei Vatikan. Sebagai bukti kepercayaan sang kaisar pada Cheng 
Ho, ia diberi mandat untuk memimpin ekspedisi laut sebagai Commander in Chief 
lewat sebuah dekrit kerajaan (Imperial Decree). Sementara wakil dan sekretaris 
masing-masing dipegang oleh Laksamana Muda Heo Shien (Husain) dan Ma Huan serta 
Fei Shin (Faisal). Bertindak sebagai juru bahasa Arab, selain Ma Huan yang 
memang mahir berbahasa Arab juga Hassan, seorang imam di bekas ibukota Sin An 
(Changan). Dalam menjalankan politik diplomasi laut ini, Kaisar Yung Lo 
mengeluarkan armada berjumlah 62 kapal besar dengan 225 junk (kapal berukuran 
lebih kecil) dan 27.550 orang perwira dan prajurit termasuk di dalamnya ahli 
astronomi, politikus, pembuat peta, ahli bahasa, ahli geografi, para tabib, 
juru tulis dan intelektual agama. Kisah itu kemudian ditulis antara lain di 
Ming Shi (Sejarah Dinasti Ming). 

Sejak 1405, awal mula Cheng Ho mengadakan pelayaran sampai wafatnya, 1433 ia 
telah mengadakan pelayaran selama 7 kali dan mengunjungi lebih dari 37 negara: 
dari berbagai pelabuhan di Nusantara dan Samudra Hindia sampai ke Sri Langka, 
Quilon (Selandia Baru), Kocin, Kalikut, Ormuz, Jeddah, Magadisco dan Malindi. 
Dari Campa hingga India, dan dari sepanjang Teluk Persia dan Laut Merah hingga 
pesisir Kenya. 

Dilihat dari kuantitas dan waktu, ekspedisi Cheng Ho jauh melampaui para 
pengembara mana pun di Eropa: Chistopher Columbus, Vasco da Gama, Ferdinand 
Magellan, Francis Dranke dan lain-lain. 

Karena prestasinya yang luar biasa menjadikan Cheng Ho semakin dimitoskan dan 
diberi julukan kaisar sebagai Ma San Bao (Ma Si Tiga Permata). Julukan ini 
merupakan plesetan dari sejenis ungkapan sayang Tionghoa. 

Dalam komunitas Tionghoa dewasa ini lepas dia seorang muslim atau tidak, tokoh 
Cheng Ho ini menjadi semacam tokoh mitologi yang diagungkan. Ia tidak hanya 
dipuja dan dikagumi sebagai seorang Bahariwan Agung tetapi juga disembah 
sebagai dewa di berbagai kelenteng dengan sebutan Sam Po Kong terutama oleh 
penganut agama 

[ppiindia] Nasib Nelayan di Titik Kritis

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
SUARA KARYA
 
Nasib Nelayan di Titik Kritis
  Oleh Suhana 


  Rabu, 15 Juni 2005
  Lengkaplah sudah penderitaan nelayan Indonesia saat ini. 
Belum lepas dari permasalahan penangkapan, pembunuhan dan pembakaran nelayan 
Indonesia oleh Australia dan perebutan wilayah tangkap ikan, kini para nelayan 
kembali dibohongi oleh pemerintahnya sendiri. Janji pemerintah untuk 
memberikan dana kompensasi kepada nelayan akibat dari kenaikan harga BBM kini 
sirnalah sudah. Karena keputusan pemerintah dan Panitia Anggaran DPR yang 
mengalokasikan dana kompensasi hanya untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan 
infrastruktur pedesaan. Padahal dampak kenaikan harga BBM tersebut sangat 
memukul aktivitas para nelayan. 

  Para nelayan umumnya saat ini sudah menggunakan bahan bakar 
campuran antara minyak tanah dan solar sebagai bahan bakar untuk mesin 
perahunya. Akibatnya beban nelayan pun akan semakin meningkat karena biasanya 
mesin kapal dengan bahan bakar campuran tersebut tidak dapat bertahan lama. 
Sehingga kalau hal ini tidak dapat diselesaikan dengan baik maka dikhawatirkan 
dalam beberapa bulan ke depan para nelayan Indonesia tidak akan dapat melaut 
lagi karena mesin kapal mereka mengalami kerusakan. Sehingga dikhawatirkan akan 
semakin memperparah kemiskinan nelayan di seluruh wilayah Indonesia. Padahal 
saat ini saja dari 47 juta (24 persen) penduduk miskin di Indonesia, sekitar 27 
juta di antaranya adalah mereka yang hidup di pesisir, yakni nelayan dan 
keluarganya. 

  Pembela Nelayan Mandul


  Di tengah titik kritis tersebut, nelayan Indonesia saat ini 
terkesan hanya berjuang sendiri. Organisasi-organisasi yang mengatasnamakan 
pembela nelayan, baik organisasi pemerintah dan non pemerintah terkesan 
membiarkanya saja. Di saat para nelayan memerlukan peran mereka dalam 
memperjuangkan nasibnya yang semakin terjepit organisasi pembela nelayan 
tersebut mengalami kemandulan. Mandulnya organisasi pembela nelayan tersebut 
akan semakin memperparah nasib nelayan Indonesia. Karena para nelayan akan 
semakin kesulitan dalam menyampaikan aspirasinya. 

  Padahal peran nelayan sampai saat ini sangat besar sebagai 
penyedia protein hewani bagi masyarakat dan pembangunan sektor kelautan 
Indonesia. Pertumbuhan rumah tangga nelayan yang semakin rendah akan berdampak 
terhadap ketersediaan konsumsi ikan di masyarakat Indonesia. Sehingga keinginan 
bangsa Indonesia untuk meningkatkan konsumsi ikan di masyarakatnya akan sulit 
terpenuhi. 

  Pada tahun 1991, konsumsi pangan per kapita per hari yang 
berasal dari ikan di Indonesia baru mencapai 31 gram. Sementara Jepang sudah 
mencapai 98 gram per hari, Srilanka, Myanmar dan Thailand masing-masing telah 
mencapai 39,7 gram per hari, 43,6 gram dan 57,4 gram. (FAO, 1991). 

  Dengan melihat hal tersebut, keberadaan para nelayan dalam 
pembangunan nasional mutlak diperlukan adanya. Hal ini karena ikan atau hasil 
laut, sungai dan danau yang diambil atau ditangkap oleh nelayan mempunyai peran 
strategis bagi penyediaan protein untuk memenuhi salah satu kebutuhan esensial 
manusia. Selain itu, apa yang dihasilkan oleh nelayan itu merupakan bagian 
esensial manusia bagi pemenuhan kebutuhan hidup. Sehingga, tuntutan keberadaan 
nelayan sebagai salah satu bagian dari sistem kehidupan manusia Nusantara tidak 
boleh diremehkan. 

  Bukti-bukti hasil kerja mereka secara gamblang dapat dilihat 
dengan mata telanjang, yaitu dengan adanya penjualan ikan, udang, 
kerang-kerangan dan rumput laut di pasaran, dan telah menjadi bagian dari 
kebutuhan hidup manusia yang tidak terpisahkan. Semua itu menunjukkan betapa 
penting keberadaan kelompok nelayan bagi keberlangsungan kelompok-kelompok 
manusia lainnya. Selain itu, hasil tangkapan nelayan pun selama ini telah turut 
menyumbangkan devisa kepada negara dalam jumlah yang tidak sedikit. 

  Dengan melihat hal tersebut diatas maka ada beberapa langkah 
yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam upaya mengatasi keterpurukan nasib 
nelayan. Pertama, mempercepat pendirian dan pengoperasian SPDN (Solar Packed 
Dealer untuk Nelayan) di seluruh wilayah pesisir Indonesia. Hal ini dimaksudkan 
dimaksudkan agar para nelayan membeli solar sesuai dengan harga yang ditetapkan 
oleh pemerintah. Pendirian dan pengoperasina SPDN tersebut hendaknya juga 
diikuti dengan system pengawasan yang ketat. Hal ini dimaksudkan untuk 
menghindari berbagai bentuk salah sasaran seperti yang kerap terjadi belakangan 
ini. 

  Kedua, mempercepat pembentukan Peraturan Pemerintah (PP) 
tentang Pemberdayaan Nelayan Kecil seperti yang telah diatur dalam Pasal 64 UU 
No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. PP tersebut sangat mendesak untuk 
diterbitkan guna menghindari dampak yang lebih luas dari kebijakan pemerintah 
dalam mencabut subsidi BBM. Pencabutan subsidi BBM tersebut 

[ppiindia] Hak Pangan sebagai HAM

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_cid=175964
Rabu, 15 Juni 2005,




Hak Pangan sebagai HAM 
Oleh Muflihul Hadi *


Negara yang terkenal dengan kekayaan alamnya kini didera penyakit busung lapar 
serta kekurangan gizi, bahkan sudah puluhan bayi dan anak-anak meninggal akibat 
penyakit ini. Menurut rilis Care International (12/6), sudah sepuluh bayi dan 
anak-anak di NTT meninggal dunia serta banyak kasus lain yang sama di berbagai 
provinsi di Indonesia seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Indonesia memang bukan negara yang warganya banyak menderita penyakit ini, 
negara-negara Afrika seperti Somalia dan Etiopia lebih parah. Data FAO 
menunjukkan, sekitar 815 juta penduduk dunia sekarang bergulat dengan kelaparan 
hebat yang setiap saat bisa merenggut nyawa. Setiap empat detik orang meninggal 
dunia secara tragis karena kelaparan. 

Peristiwa itu harus menjadi skala prioritas pemerintahan Susilo Bambang 
Yudhoyono karena penyakit ini bukan hanya menjadi isu nasional, tapi juga sudah 
menjadi sorotan dunia internasional.

Yang lebih penting, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono mampu mengatasinya. 
Sebab, hal itu akan menjadi poin penting bagi kepercayaan masyarakat yang 
belakangan mengalami penurunan.

Kasus busung lapar sangat ironis. Pertama, justru penyakit ini ditemukan di 
daerah yang terkenal sebagai daerah lumbung padi. Kedua, ini terjadi ketika 
iklim reformasi dan proses transisi demokrasi sedang berjalan di mana harapan 
masyarakat akan adanya perbaikan dalam konteks kesejahteraan sosial belum 
diwujudkan. 

Ketiga, di sana tidak ada gaung serta tidak ada suara dalam gerakan sosial 
keagamaan, apalagi perhatian dari para tokoh partai politik. Semuanya terdiam 
dengan kesibukan konfliknya masing-masing. 

Dalam Universal Declaration of Human Rights (DUHAM) disebutkan, di dalam pasal 
25 ayat (1), bahwa setiap orang berhak akan taraf hidup yang memadai, baik bagi 
kesehatan dan kesejahteraan dirinya sendiri maupun keluarganya, termasuk 
sandang pangan dan perawatan kesehatan serta pelayanan-pelayanan sosial dan 
jaminan sosial pada waktu mengalami pengangguran, sakit, cacat, menjadi janda, 
usia lanjut, atau mengalami kekurangan mata pencaharian di luar kemampuannya. 

Kalau HAM generasi pertama lebih menekankan aspek HAM negatif (freedom from), 
yakni kebebasan dari pelanggaran hak-hak sipil dan politik, sementara HAM 
generasi kedua lebih banyak bertumpu pada aspek HAM positif (freedom for). 
Yakni, hak untuk mendapatkan kualitas kehidupan, kesejahteraan, kesehatan, 
termasuk pangan dan gizi yang lebih baik. 

Sedangkan HAM generasi ketiga adalah berupa hak asasi masyarakat untuk dilayani 
oleh pemerintah yang baik dan bertanggung jawab (good governance). 

Salah satu konsekuensi HAM generasi ketiga adalah niscayanya tanggung jawab 
negara dan pemerintah (state responsibility) untuk memenuhi kebutuhan 
masyarakat akan pangan dan gizi yang terjangkau dan memadai.

Pengabaian pangan dan gizi dengan sendirinya bisa dianggap sebagai pengabaian 
hak asasi masyarakat oleh negara (state neglect). Wacana HAM ini pun 
mengindikasikan, negara yang abai terhadap HAM warganya adalah negara yang 
tidak kredibel, bukan saja di mata warganya, tetapi juga di mata masyarakat 
internasional. 

Karena itu, HAM generasi ketiga menentukan peran aktif negara untuk selalu 
menunjukkan sikap responsif dan advokasinya kepada rakyat. Negara dalam hal ini 
diwakili pemerintah tidak boleh bersikap pasif atau seolah-olah ingin 
melepaskan tanggung jawab dan seharusnya proaktif untuk menjawab berbagai 
problem kemanusiaan yang merupakan dampak kebijakan penyelenggaraan kekuasaan. 

Jika negara melepaskan tanggung jawabnya, hal itu bisa dikategorikan sebagai 
bentuk kejahatan melawan kemanusiaan (crimes againts humanity) di mana negara 
sebagai subjek pelakunya (state crime). 

Dalam konteks tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono harus bertanggung jawab 
mengatasi problematika sosial itu dengan segala kewenangan dan kepercayaan yang 
diberikan. Kita berharap beliau dapat mengatasinya. 

Tidak ada pilihan lain bagi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono selain 
menjadikan kasus itu sebagai skala prioritas dalam program pengentasan 
kemiskinan dan kekurangan gizi, termasuk mengefektifkan beberapa kabinetnya 
yang terlihat lebih sibuk mengurusi konflik parpolnya daripada bertanggung 
jawab mengemban amanah sebagai kabinet untuk mengurusi kesejahteraan sosial. 

Keseriusan Susilo Bambang Yudhoyono dalam hal ini sangat penting. Kalau tidak, 
jangan salahkan rakyat kalau suatu saat nanti mereka mencabut mandat 
kepercayaan itu. 

* Muflihul Hadi, mantan aktivis BEM Unisma (Universitas Islam Malang). Kini 
aktif di Geshindo (Gerakan Supremasi Hukum Indonesia).

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 

[ppiindia] In the East, many EU work rules don't apply

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
  In the East, many EU work rules don't apply  
  By Thomas Fuller International Herald Tribune

  WEDNESDAY, JUNE 15, 2005
 


 
  WARSAW The European Union has many pages of laws on working conditions 
and working time, but none of those rules apply to people like Monika Murawska, 
a 36-year-old English teacher who has taught at the same private school here 
for more than a decade. 

  Or to Krystyna Roslan, a 54-year-old mother of two who has worked as a 
proofreader for a men's magazine for five years. 

  Murawska and Roslan are among an estimated half million people in Poland 
who work in an office and have a boss but who are, technically, independent 
contractors. They are not eligible for vacations, sick days, overtime or 
maternity leave. 

  Researchers say this type of working arrangement is one of the innovative 
ways used by companies in the former Communist countries that joined the 
European Union last year to skirt EU and local workplace rules. 

  They implemented on paper all the EU regulations, said Daniel 
Vaughan-Whitehead, a specialist on Eastern Europe at the International Labor 
Organization in Geneva. But when we look at the reality on the company level, 
we see a gap. 

  At a time when the European Union is divided politically over its 
proposed constitution, there is a widening rift between the freewheeling and 
free-market Eastern European countries and Western European states where social 
benefits have become a way of life. 

  Countries like Poland, Slovakia and Estonia continue to evolve toward 
American-style economic systems of low taxes, low trade union membership and 
low social benefits. 

  Leading politicians in Poland, by far the largest new member of the EU, 
are proposing the introduction of a single rate for income, sales and corporate 
taxes, similar to what Slovakia has done. The rate has not been decided yet but 
it could be as low as 19 percent. 

  Janusz Grzyb, a deputy director in the European affairs department of the 
Polish Ministry of Economic Affairs and Labor, speaks derisively about the 
social models of Western Europe. 

  Europe needs more flexibility in its labor market, Grzyb said in an 
interview. Our mentality is survival. 

  And survival means working harder than Western Europeans. 

  Workers in the 10 countries that joined the EU in May 2004 work on 
average almost three weeks more per year than workers in Western Europe, 
according to study released last month by the European Industrial Relations 
Observatory, a research body financed by the European Commission. 

  Before last year's expansion of the EU, bureaucrats in Brussels sought to 
mold the Eastern European candidates in a Western European model, with trade 
unions and employers associations engaged in social dialogue. 

  Yet while unions were useful in bringing down Communism in Poland, today 
they are close to irrelevant, shedding members to the point where the 
percentage of unionized workers is generally closer to the 12 percent level in 
the United States than the 30 percent average in Western Europe. 

  Perhaps the most striking divergence between East and West in the EU 
today is the use of innovative working arrangements. In Poland, the number of 
employees who are technically independent contractors appears to have remained 
steady in recent years. But in other countries in the region, the use of this 
type of contract has increased sharply. For instance, in Estonia in the past 
four years, the number of self-employed people in the service sector has 
increased 62 percent, according to Eurostat; in Slovakia, the recorded rise is 
40 percent. 

  Self-employed people can surpass the EU's weekly working limit of 48 
hours because the labor code does not apply to them. (The EU's so-called 
working time directive, which dates to 1993 and is undergoing revision, also 
does not apply to managers and a few other categories of workers.) 

  Stéphane Portet, a visiting researcher at the University of Warsaw who 
has studied the self-employment trend, says surveys of companies suggest that 
500,000 people work this way in Poland, a country of 38 million people, but 
that the number could be much higher. 

  Companies like the system, he said, because it provides them with the 
ultimate power over whether and when they want to hire and fire. 

  The question of decent work or the quality of employment is not 
important in a country where 37 percent of those under 25 do not have a job, 
Portet said. 

  For Western Europeans, the easterners' creative ways of skirting EU law 
amount to social dumping, a term used by trade unions and politicians in the 
West that implies the erosion of social benefits and labor codes through 
external competition. 

  They are supposed to implement the same regulations, but if they 
circumvent them they gain competitiveness, said 

[ppiindia] A grim tourist hot spot: Chernobyl

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
  A grim tourist hot spot: Chernobyl  
By C.J. Chivers The New York Times

WEDNESDAY, JUNE 15, 2005
   


   
PRIPYAT, Ukraine Sometime after visiting the ruins of the Polissia 
Hotel, the darkened Energetic theater and the idled Ferris wheel, the minivans 
stopped again. Doors slid open. Six young Finnish men stepped out and followed 
their guide through a patch of temperate jungle that once was an urban 
courtyard. 

Branches draped down. Mud squished underfoot. A cloud of mosquitoes 
rose to the feast. The men stepped past discarded gas-mask filters to the 
entrance of a ghostly kindergarten. They fanned out with cameras and began to 
work. 

Much was as the children and their teachers had left it 19 years 
ago. Tiny shoes littered the classroom floor. Dolls and wooden blocks remained 
on shelves. Soviet slogans exhorted children to study, to exercise, to prepare 
for a life of work. 

Much had also changed. Now there is rot, broken windows, rusting 
bed frames and paint falling away in great blisters and peels. And now there 
are tourists, participating in what may be the strangest vacation excursion 
available in the former Soviet space: the package tour of the Chernobyl 
exclusion zone, scene of the worst civilian disaster of the nuclear age. 

A 30-kilometer, or 19-mile, radius around the infamous power plant, 
the zone has largely been closed to the world since Chernobyl's Reactor No. 4 
exploded on April 26, 1986, sending people to flight and exposing the Communist 
Party as an institution wormy with hypocrisy and lies. 

For nearly 20 years it has been a dark symbol of Soviet rule. Its 
name conjures memories of incompetence, horror, contamination, escape and 
sickness, as well as the party elite's disdain for Soviet citizens, who were 
called to parade in fallout on May Day while the leaders' families secretly 
fled. 

Now it is a destination, luring people in. 

It is amazing, said Ilkka Jahnukainen, 22, as he wandered the 
empty city here that housed the plant's workers and families, roughly 45,000 
people in all. So dreamlike and silent. 

The word Chernobyl also long ago became a dreary, shopworn joke, 
shorthand for contaminated wasteland. But contamination here is uneven. And 
most of the zone is far cleaner than it was in 1986, when radiation levels were 
strong enough in places to kill even trees. 

A lethal exposure of radiation ranges from 300 to 500 roentgens an 
hour; levels in the tour areas vary from 15 to several hundred microroentgens 
an hour. 

A microroentgen is one-millionth of a roentgen, and 
Chernobylinterinform, the zone's information agency, says its chaperoned tours 
do not carry health risks. Dangers lie in long-term exposure. 

Still, the zone has many more radioactive spots than those where 
tourists typically go. So there are rules, which Yuriy Tatarchuk, a government 
interpreter who served as the Finns' guide, listed. 

Don't stray. Stay on concrete and asphalt, where exposure risks are 
lower than on soil. Don't touch anything. (This one proved impossible. Tours 
involve climbing cluttered staircases and stepping through debris. Handholds 
are inevitable.) 

No matter its inconveniences or potential for medical worry, the 
zone possesses the allure of the forbidden and a promise of rare, personal 
insights into history. Its popularity as a destination is increasing. Few 
tourists came in 2002, the year it opened for such visits, according to Marina 
Polyakova, of Chernobylinterinform. In 2004 about 870 arrived, and an equal 
number is expected this year, she said. 

One-day group excursions cost from $200 to $400, including 
transportation and a meal. 

The tour on Saturday began with a drive through meadows, marshes 
and forest, a belt of green broken by glimpses of gap-roofed houses and 
crumbling barns. 

It is what Mary Mycio, a Ukrainian-American lawyer in Kiev and 
author of a soon-to-be published book, Wormwood Forest: A Natural History of 
Chernobyl, calls a radioactive wilderness, an accidental sanctuary populated 
by wolves, boars and endangered birds. Its beauty cannot be overstated. 

Soon reminders of the grim history appeared. The tour stopped at a 
graveyard of vehicles and helicopters used to fight Chernobyl's fires. 

Roughly 2,000 radioactive machines are parked here - fire trucks, 
ambulances, armored vehicles, trucks, aircraft. Two tourists slipped through 
the barbed wire and wandered the junkyard, taking pictures for a Web site they 
plan to make of the trip. The rest roamed the edge, awed. 

I cannot find words, said Juha Vaittinen, 22. 

The minivans then headed to Chernobyl proper for a briefing on the 
accident. Next stop: the nuclear plant and 

[ppiindia] The Model School, Islamic Style

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
 ROBERT A. DAVIS FOR TIMEGRADE TWO: Noor Shalabi's class learns all the basics, 
but takes a break once a day to focus on their prayers 
Web Exclusive | Nation
The Model School, Islamic Style
As they learn about the American Dream, these kids wonder if it's theirs to 
pursue
By MARGUERITE MICHAELS/BRIDGEVIEW

SUBSCRIBE TO TIMEPRINTE-MAILMORE BY AUTHOR
Posted Saturday, Jun. 11, 2005
The boys, with some affection, call their school the box. It is an 
acknowledgment that their modern, gray concrete building with 36 classrooms and 
a basketball court is both protection and containment. Outside the box, says 
senior Ali Fadhli, there are problems. He means temptation - and bigotry. The 
temptation is sex and the way the culture outside the box is saturated with it. 
That's why Islam has repentance, he says with a laugh. The bigotry is from 
fellow American citizens who the students believe are watching them with 
suspicion. Since 9/11, there's been extra pressure on them, says Hanan 
Abdallah, their assistant principal. Anytime they're out, whatever they say 
counts 110%. They are young adults at an earlier age. 

The place that's preparing these young Americans for life in their own country, 
from crayons to college, as its slogan promises, is the Universal School, an 
Islamic institution teaching 638 students in pre-K through 12th grades in 
Bridgeview, Ill. The suburb, 16 miles southwest of Chicago's downtown Loop, 
lies in the heart of one of the U.S.'s largest Arab communities, where an 
estimated 25,000 Islamic residents pursue an uneasy assimilation into secular, 
suburban life. The school's goal is to give its students such a solid grounding 
in their religion and education that they will be able to go forth and succeed 
in mainstream American life without compromising their values. Proud to be 
Muslim, proud to be American, says Safaa Zarzour, vice chairman of the 
school's board and its former principal. 

Universal takes pride in the fact that it is a model Islamic school. Being a 
Muslim is synonymous with excellence in every area, its parent-and-student 
handbook says. Day-to-day life as a model student, however, has been an 
edgier balancing act ever since 9/11, says Zarzour. Our acceptance as 
Americans is on far shakier ground. Last year, after a student's picture 
appeared in a local newspaper as the winner of a regional spelling bee, the 
school received a series of bomb threats. Meanwhile, from inside the box 
looking out, fear and anger have grown among many students, teachers and 
parents as the Iraq war and the mistreatment of Muslim prisoners have provided 
further reminders of the conflict between cultures. We never looked at it as 
Americans doing something to Muslims, but rather, how can Americans do 
something like that to anybody? says Abdallah. While the moderate Islamic 
community's typical response is to take a low profile, the Universal School 
gave Time an unusual degree of access for a look inside a community searching 
for its identity. We're telling our kids they're American, says Farhat 
Siddiqui, Universal's principal. But the doors of opportunity have been shut 
since 9/11. What's the password to open them? 

The roots of Universal School go back to the arrival of a wave of new Muslim 
residents in the southwest Chicago suburbs during the 1970s and '80s. Many were 
Palestinian immigrants who had fled the violence and lack of economic 
opportunity in their homeland. Busy pursuing the American Dream, they assumed 
Islam could be passed on to their children around the dinner table. What began 
to show up at mealtime instead was dyed-green hair and requests to start 
dating, like the other kids in the public schools. The Islamic students faced 
discrimination as well, to which they responded with a different but just as 
American idea: forming gangs. Tap boys, they were called, which stood for 
Tall Arab Posses. The parents realized their children were drifting from what 
was holy and valuable to them, says Zarzour. They were getting involved with 
everything from drugs to Halloween. 

Organized by community leaders and built with donations from Muslims across the 
U.S. and a loan from the Islamic Development Bank, Universal opened its doors 
in 1990. Since then it has become a fully accredited institution, with 95% of 
its graduates going on to college. The growing sense of harmony was abruptly 
reversed on the morning of 9/11. After a frightened parent called the school, a 
classroom TV was wheeled into vice chairman Zarzour's office, where he watched 
the second plane hit the World Trade Center. As soon as the terrorism 
speculation started, says Zarzour, the parents came and took their kids home. 
The head of the FBI came out from Chicago. The mayor and police chief of 
Bridgeview stopped by. After all the kids had gone, I sent the staff home. 

Prompted by anti-Muslim demonstrators marching toward Bridgeview from a 
neighboring suburb, local police secured the area 

[ppiindia] Saudis debate ban on women drivers

2005-06-14 Terurut Topik Ambon
http://english.aljazeera.net/NR/exeres/98C77F4B-CA7D-4836-A22C-00871BF86FEF.htm

Saudis debate ban on women drivers


Friday 10 June 2005, 9:37 Makka Time, 6:37 GMT

   
Saudi Arabia is the only country that prohibits women drivers
   
 



 Tools:
Email Article  
Print Article  
Send Your Feedback  
   
 

A Saudi man's call to lift a decades-old ban against women driving - the only 
prohibition of its kind in the world - has been met with death threats and 
opposition.


Mohammed al-Zulfa's knew his proposal last month to Saudi Arabia's appointed 
advisory council, of which he is a member, would stir controversy. Even so, he 
was taken aback by the reaction.

Some people said he should be booted off the all-male Shura Council, which has 
the power to change old laws and draft new ones. Another made death threats 
against him and his family.

The step would be almost revolutionary for the kingdom's conservative and 
segregated Muslim society.

It's as if I am calling for women to take their clothes off on the street, he 
told Reuters. I was only asking a normal question, about a normal issue. 

Conservative Saudis say that allowing women to drive would expose them to 
strange men, and encourage young people to date - which would be anathema to 
the traditional practice of arranged, or at least closely supervised, marriage. 

Those in favour of lifting the ban say the accepted practice of hiring foreign 
drivers to get around it is even less compatible with Islamic social norms. It 
also places a heavy burden on Saudi families who cannot afford such a luxury. 

Zulfa says if the 150-member council does not vote on his proposal, it would be 
the first time it does not follow its own procedures. 

The laws have gone to an internal committee and when they return for a vote, he 
will find out if it can be included. 

I am still hoping and waiting. I think it's the right place and time for this 
matter ... to be discussed and I hope my colleagues will be brave enough not to 
resist, he said. 

Regardless of the outcome, the issue he raised is being debated more openly 
than ever before in newspapers, by important officials and the public. 

Social, not religious

A top official and a senior cleric have made significant public comments on 
whether allowing women to drive is an act that breaks faith with Islam. 

Interior Minister Prince Naif characterised the ban as a social rather than 
religious issue, which in theory means that if society wanted to see it lifted, 
there would be no obstacle. 

 
  Saudi women often have to wait 
  for their drivers to pick them up
 
The catch is whether Saudi society - which follows an austere doctrine of Islam 
- really does. 

Shaikh Abdullah ibn Munee, a member of the Council of Senior Ulema - Saudi 
Arabia's highest religious body - lent some support to Naif by saying scholars 
had not discussed the issue, but that it was not religiously forbidden for 
women to drive. 

We never said it was haram (sinful) for women to drive. We do not say it is 
haram, but we say that it is for the good of our daughters not to drive, the 
Arab News quoted him as saying. 

Such comments may have encouraged a member of a 1990 women's driving protest 
that shocked the kingdom to again speak out. 

Fawziah al-Bakr, a 37-year-old university teacher spent a night in jail 
alongside 47 other women for taking part in the protest drive 15 years ago. 

She said lifting the ban was a matter of conditioning people in a society where 
demonstrations are virtually unheard of and questioning religious tenets 
unthinkable. 

People had to get used to the idea of education for girls; they can get used 
to the idea of women driving. It is of course not the most important issue, but 
it is an important expression of freedom, mobility and access for women, she 
said.

Local newspapers have been filled with debate and editorials on the issue. One 
showed a photograph of a Saudi woman driving her car in the desert. A piece in 
Arab News newspaper carried the headline: Let Them Be at the Helm. 

Expensive drivers

Many among the country's liberal minority hope the time could be right for 
Saudi authorities to lift the ban, which they believe is in the interests of 
the country's economy. 

  People had to get used to the idea of education for girls, they can get 
used to the idea of women driving

  Fawziah al-Bakr, university teacher jailed for a protest drive in 1990
 
Foreign drivers cost the kingdom more than 12 billion riyals ($3.2 billion) a 
year, according to Zulfa's estimates. 

It should be obvious to us all today that the future growth and prosperity of 
our country depends largely on women and their equal role in society, said oil 
consultant Hassan Yassin. 

We can ignore it and delay it all we want, but we cannot stop this from 
happening. With 

[ppiindia] Versa: prototip sepeda motor dg. Fuel Cell LIPI

2005-06-14 Terurut Topik imuchtarom


Sumber : Republika (4/3/05)

-
LIPI PRODUKSI PROTOTIPE SEPEDA MOTOR HIDROGEN
-

Tanggal: 04 March 2005 jam 10:36:48 


JAKARTA - Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan 
Indonesia (LIPI) Kamis (3/3), memamerkan prototipe produk 
sepeda motor berbahan bakar hidrogen. Inilah alat transportasi 
pertama berbasis fuel cell yang diciptakan peneliti-peneliti LIPI. 

'Versa'demikian merek sepeda motor tadi, sedikit banyak 
menegaskan keseriusan Indonesia dalam memasuki 'era hidrogen'. 
'Versa'  dipamerkan di lantai tiga gedung dua Badan Pengkajian 
dan Penerapan Teknologi (BPPT) kemarin. Kehadirannya, tak pelak, 
menarik perhatian para peserta ''Seminar dan Kongres Nasional 
Konsorsium Fuel Cell Indonesia'' di gedung tersebut. Mereka 
segera mengerumuninya. 

Sepeda motor itu sendiri masih dalam bentuk prototipe alias 
belum menjadi produk on road yang siap dipakai secara massal. 
Namun, kemunculan 'Versa' tetaplah menarik sekaligus memberi 
harapan bagi negeri ini di tengah isu kesiapan negara-negara 
maju meluncurkan kendaraan berbahan bakar hidrogen. ''Kita masih 
perlu waktu dan dana besar untuk pengembangan lebih lanjut,'' 
kata Ahmad Subhan, peneliti Puslit Fisika LIPI yang turut 
membidani kelahiran 'Versa'. 

Subhan mengakui 'Versa' masih jauh dari sempurna. 'Versa' belum 
dapat ngebut di jalanan seperti halnya sepeda motor konvensional 
berbahan bakar bensin. Persoalannya, terang Subhan, terletak pada 
minimnya kekuatan sel tunam (fuel cell) yang menjadi pembangkit 
energi sang sepeda motor. ''Fuel cell-nya sering nge-drop. Perlu 
dibuat sirkuit yang lebih konsisten. Kita sedang temukan itu,'' 
terang dia. Kotak sel tunam (fuel cell stack) sendiri, kata Subhan, 
adalah jantung energi 'Versa'. Ia berperan dalam mengubah hidrogen 
menjadi energi listrik yang memicu gerakan motor. Ada tiga perangkat 
utama yang menjadi komponen vital 'Versa'. Selain fuel stack (kotak 
sel tunam) tadi, juga ada instrumen tangki hidrogen mini (hydrogen 
storage) bertekanan 30-50 bar, serta motor listrik berkekuatan 400 
watt.

Hydrogen storage berfungsi menampung bahan bakar hidrogen, sama 
halnya tangki bensin di motor konvensional. Hingga saat ini, 
kapasitas tangki hidrogen 'Versa', cuma cukup selama dua jam saja. 
Dengan segenap kekurangan ini, 'Versa' punya kelebihan penting. 
Ia tak mengeluarkan suara bergemuruh seperti sepeda kendaraan motor 
biasa ketika gas dipacu. Yang keluar justru suara angin, halus, dan 
lembut. Hebatnya lagi, tidak ada asap berwarna hitam yang menyembur 
dari knalpotnya. Malahan, 'Versa' tak memiliki knalpot sama sekali, 
tapi cuma selang kecil yang memancarkan uap air. ''Konversi hidrogen 
menjadi listrik cuma menghasilkan uap air, sehingga akan ramah 
lingkungan,'' kata Subhan. 

Negara-negara maju, telah bersiap-siap meluncurkan kendaraan berbasis 
fuel cell. Pada 2010, General Motor dan DaimlerChrysler akan mulai 
memasarkan mobil mewah berbahan bakar hidrogen. Fuel cell merupakan 
perangkat elektrokimia yang mampu mengkonversi perubahan energi bebas 
suatu reaksi elektrokimia menjadi energi listrik. Hidrogen merupakan 
bahan bakar paling ideal buat fuel cell karena memiliki energi per 
satuan berat tertinggi. Ketersedian hidrogen di alam juga sangat 
berlimpah. (imy )

Sumber : Republika (4/3/05)





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: [ekonomi-nasional] Umat Beragama Harus Menolak Privatisasi Air

2005-06-14 Terurut Topik A Nizami
Air adalah kebutuhan utama makhluk hidup. Jika tidak
ada air maka makhluk hidup itu -termasuk manusia- akan
mati. Oleh karena itu pemerintah berkewajiban untuk
memenuhi kebutuhan air bagi rakyatnya. Baik yang punya
uang untuk membeli, mau pun rakyat miskin yang tidak
punya uang.

Saat ini di berbagai daerah, rakyat banyak yang harus
berjalan kaki sejauh 3 kilometer untuk mendapatkan
air. Termasuk anak berusia 5 tahun! Di daerah lain,
rakyat terpaksa harus membeli air dari mobil tangki
yang lewat dengan harga yang tinggi. Karena air tak
ada sama sekali.

Untuk itu, pemerintah diharap benar2 mengayomi
rakyatnya yang telah setia membayar pajak.

Karena vitalnya masalah air, semua manusia baik yang
beragama atau pun tidak, selama masih punya rasa
kemanusiaan wajib meminta pemerintah untuk memenuhi
kebutuhan rakyatnya akan air.

--- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Refleksi: Atau bagaimana Bapak-bapak MUI?
 
 

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0506/14/opi01.html
 
 
 Umat Beragama Harus Menolak Privatisasi Air
 Oleh: Tom S Saptaatmaja
 
 Walhi hingga saat ini tak lelah-lelahnya menyerukan
 pada semua pihak, termasuk umat beragama untuk
 menolak privatisasi Sumber Dasar Air dengan mendesak
 Mahkamah Agung melakukan judicial review UU
 No.7/2004 mengenai Sumber Daya Air (UU SDA). Seperti
 kita ketahui, tanpa UU inipun, kondisi sumber daya
 air di Indonesia memang sudah mencapai tahap kritis.
 Kehadiran UU itu malah menambah ruwet krisis air. 
 
 Krisis air, kalau dilihat dari angkanya layak
 membuat kita semua cemas. Secara global, pasokan air
 di seluruh dunia berkurang hampir sepertiganya
 dibandingkan dengan tahun 1970 ketika bumi baru
 dihuni 1,8 miliar penduduk. Kelangkaan air sungguh
 ironis dengan predikat Bumi sebagai Planet Air
 lantaran 70 % permukaan bumi tertutup air. Namun,
 sebagian besar air di Bumi air asin dan hanya
 sekitar 2,5 % air tawar. Itu pun tidak sampai 1 %
 yang bisa dikonsumsi. Sisanya air tanah yang dalam
 atau es di Kutub. Para ahli meramalkan, dunia yang
 diperkirakan berpenduduk 8,3 miliar pada 2005 akan
 menghadapi kelangkaan air bersih. 
 
 
 Bagaimana Indonesia? Menurut LIPI, negeri ini
 memiliki 6 % dari persediaan air dunia atau sekitar
 21 % persediaan air Asia Pasifik. Namun demikian,
 kelangkaan dan kesulitan mendapatkan air bersih dan
 layak pakai menjadi permasalahan yang mulai muncul
 di banyak tempat dan semakin mendesak dari tahun ke
 tahun. Kecenderungan konsumsi air naik secara
 eksponensial, sedangkan ketersediaan air bersih
 cenderung melambat akibat kerusakan alam dan
 pencemaran, yaitu diperkirakan 15-35 % per kapita
 per tahun.
 
 
 Dalam level pulau Jawa, menurut Sudariyono, Deputi
 Menteri LH bidang Pelestarian Lingkungan, pada 1930,
 kawasan ini masih mampu memasok 4.700 meter kubik
 per kapita per tahun (SH, 3/4). Namun, saat ini
 potensinya tinggal sepertiga atau sekitar 1.500
 meter kubik per kapita per tahun. Berpegang pada
 perhitungan ini, diperkirakan tahun 2020 total
 potensi air akan menjadi berkurang hingga 1.200
 meter kubik per kapita per tahun. Kalau
 diperhitungkan secara kelayakan ekonomi air, hanya
 35 persen yang layak pakai. Berarti potensi aktual
 air kita hanya tinggal 400 meter kubik per kapita
 per tahun. Ini jauh di bawah standar PBB, yaitu
 1.100 meter kubik per kapita per tahun.
 
 
 Studi yang dilakukan oleh Bappenas dan Persatuan
 Perusahaan Air Minum (Perpamsi) pada November 1998
 menunjukkan, 87 dari 303 PDAM di seluruh Indonesia
 dalam kondisi kritis. Kapasitas produksi PDAM di
 seluruh Indonesia 91 liter per detik, baru mencukupi
 43 % penduduk perkotaan yang diperkirakan berjumlah
 64,4 juta jiwa (BPS).
 
 Peran Umat Beragama
 Dalam tradisi dan keyakinan China, air merupakan
 salah satu unsur dari kelima unsur yg menghidupi
 dunia. Setelah prinsip pertama Yin-Yang, ada prinsip
 kedua yang tak kalah penting yaitu mengenai lima
 unsur (U Sing), yaitu kayu, api, tanah, logam dan
 air yang berhubungan satu sama lain dan saling
 menghidupi. Segala sesuatu dalam alam semesta dapat
 digolongkan dalam lima unsur ini. 
 
 
 Dalam kebudayaan lain, peran air diwujudkan dalam
 keberadaan Dewa Air. Dalam agama-agama kuno Timur
 Tengah, beberapa peradaban memiliki Dewa Air.
 Diwaktu lalu, beberapa gereja dan segelintir umat
 Kristen diresahkan dengan terbitnya Alkitab Eliezer
 ben Abraham berjudul Kitab Suci Taurat dan Injil.
 Orang Kristen juga bingung dengan gerakan ini. 
 Gerakan ini menuntut istilah Allah dalam Kitab Suci
 umat Kristian dihapuskan. Alasannya, nama Allah itu
 konon berasal dari dewa air yang mengairi bumi.
 Jadi dalam beberapa kepercayaan sang Pencipta
 dikaitkan dengan keberadaan air.
 
 
 Dalam perspektif agama samawi seperti Yahudi,
 Kristen atau Islam, peran penting air sangat jelas,
 baik ritual maupun sehari-hari. Air termasuk yang
 paling awal diciptakan Tuhan seperti diungkapkan
 dalam Kitab Kejadian. Air menghidupi, tetapi juga
 dahsyat untuk menghancurkan kehidupan seperti dalam
 kisah Air Bah di era Nuh. 

[ppiindia] Re: Versa: prototip sepeda motor dg. Fuel Cell LIPI

2005-06-14 Terurut Topik imuchtarom


please joint and contribute ideas
in the discussion about *new energy
for the republic* in :

 http://groups.yahoo.com/group/energi_baru 

= ihm =


--- In ppiindia@yahoogroups.com, imuchtarom [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 Sumber : Republika (4/3/05)
 
 -
 LIPI PRODUKSI PROTOTIPE SEPEDA MOTOR HIDROGEN
 -
 
 Tanggal: 04 March 2005 jam 10:36:48 
 
 
 JAKARTA - Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan 
 Indonesia (LIPI) Kamis (3/3), memamerkan prototipe produk 
 sepeda motor berbahan bakar hidrogen. Inilah alat transportasi 
 pertama berbasis fuel cell yang diciptakan peneliti-peneliti LIPI. 
 
 'Versa'demikian merek sepeda motor tadi, sedikit banyak 
 menegaskan keseriusan Indonesia dalam memasuki 'era hidrogen'. 
 'Versa'  dipamerkan di lantai tiga gedung dua Badan Pengkajian 
 dan Penerapan Teknologi (BPPT) kemarin. Kehadirannya, tak pelak, 
 menarik perhatian para peserta ''Seminar dan Kongres Nasional 
 Konsorsium Fuel Cell Indonesia'' di gedung tersebut. Mereka 
 segera mengerumuninya. 
 





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Toko Kelontong Jiwa!

2005-06-14 Terurut Topik mangucup88
Masih ada problem dgn PC saya, sehingga belum bisa posting ke milis 
KC

Toko Kelontong Jiwa!
Banyak rekan2 maupun para pembaca yg menilai bahwa gagasan untuk 
membuka Toko Klontong Jiwa itu adalah gagasan dari orang gedheng 
yg tidak waras, sebab mana mungkin ada orang waras yg bersedia untuk 
memperjual belikan jiwanya. Believe it or not, s/d saat ini mang 
Ucup sdh mendapatkan banyak sekali tawaran dari mereka yg ingin 
menjual jiwanya, mogah2an saja Krisdayanti ato Inul juga bersedia 
untuk menjual jiwanya ama mang Ucup, sehingga dgn mana setiap malam 
mang Ucup bisa tidur bersama dgn jiwanya Krisdayanti dan mandi 
bareng dgn jiwanya Inul.

Di dunia ini banyak macam2 kolektor, ada kolektor lukisan, kolektor 
perangko, bahkan kolektor istri, nah mang Ucup ingin jadi kolektor 
jiwa2. Mulai dari jiwa sesat, jiwa cabul s/d jiwa kudus, mang Ucup 
bersedia untuk membelinya. Kirimkanlah tawaran Anda per japri kepada 
mang Ucup.

Mang, mana boleh jiwa diperjual belikan? Bukankah jiwa itu milik 
Sang Pencipta? Apabila agama menghalalkan penjualan manusia untuk 
dijadikan budak, kenapa pembelian jiwa tidak dihalalkan? Apakah 
salah apabila mang Ucup ingin memelihara budak2 rohani? Entah ini 
untuk dijadikan satpam rohani ataupun diajak perselingkuhan rohani, 
ini urusan pribadi saya sebagai owner!

Jean Paul Lyotard, seorang tokoh post modernisme, berpendapat bahwa 
tak satu pun segi kehidupan manusia yang tak dapat dijual atau pun 
diubah menjadi kesempatan yang kemudian menghasilkan uang. Inilah 
hukum yang mungkin paling relevan berlaku pada zaman ini. Kita bisa 
menjual tenaga, suara, keahlian, rambut maupun darah kita dsb-nya. 
Begitu juga dgn jual beli jiwa ataupun bagian dari tubuh kita yg 
lainnya itu semuanya halal untuk diperjual belikan. Bahkan iman 
kepercayaan pun pada jaman sekarang ini sudah diperjual belikan atau 
dijadikan komoditi untuk barteran entah ini ditukar dgn satu dus 
Supermie ataupun bahan sembako lainnya.

Bila seseorang hendak menjual sebagian tubuhnya, memotongnya, atau 
merubahnya secara drastis melalui pembedahan ato operasi pelastik, 
tak seorangpun berhak melarangnya. Di dalam pengertian moderat 
mengenai kepemilikan, bagaimanapun, memiliki tubuh identik dengan 
memiliki sebuah karya seni. Maksudnya bahwa dengan memiliki, secara 
implisit, memiliki hak pula merusak atau mengubahnya. Lihat saja 
Michael Jackson ia telah mengubah wajah maupun tubuhnya se-enak 
udel2 dia.

Tetapi yg menjadi pertanyaan Aku ini apa? Apakah aku adalah tubuh 
dan jiwa? Ataukah aku adalah jiwa yang mempunyai suatu tubuh? 
Ataukah aku adalah roh yang memiliki jiwa dan tubuh?

Plato (427 - 347 SM - murid Sokrates) mereka berdua telah menyebar 
luaskan teori, bahwa tubuh dan jiwa sebagai dua hal yg berbeda di 
dlm diri manusia, bahkan ia menilai bahwa tubuh manusia itulah yg 
memenjarakan jiwa (sôma sêma)  sehingga ketika tiba kematian tubuh 
akan hancur dan musnah, sedangkan jiwa adalah abadi.

Gagasan dualisme Plato ternyata dipandang secara berbeda oleh 
Aristoteles (384 - 322/321 SM), dimana ia memandang tubuh dan jiwa 
manusia justru merupakan satu kesatuan. Keduanya menyatu sedemikan 
sehingga jiwa mau tidak mau pasti akan mengalami kerusakan dan 
kematian sesaat badan mengalami kematian.

Thomas Aquinas mendamaikan ajaran dualisme Plato ataupun teori 
kebersatuan dari Aristoteles sehingga dianggap sebagai filsuf yang 
makan dari 2 piring sekaligus. Apakah itu? Pertama, manusia 
terdiri atas jiwa dan badan dalam satu kesatuan. Kedua, jiwa ialah 
abadi yang memiliki 'ada'nya sendiri. Maka, ketiga, bila tubuh (yang 
hanya ambil bagian dari jiwa) binasa maka kebinasaan itu pasti tak 
akan dapat menyentuh jiwa.

Maka tidaklah salah setelah jiwa tsb dijual kepada mang Ucup, pada 
saat pemakamannya diwajibkan mengucapkan mantera sebagai 
berikut: Dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan jiwa 
kembali kepada Mang Ucup sebagai sang pemilik, karena ini sdh 
merupakan salah satu dari syarat jual beli jiwa tsb.

Bagaimana mang Ucup dapat membuktikan bahwa jiwa itu ada? Dr Duncan 
Mc Dougal dari Massachusets pernah menulis satu artikel di American 
Medicine (April 1907)  bahwa ia pernah melakukan test terhadap 
orang2 yg mau meninggal, ternyata pada saat mereka meninggal, berat 
badan mereka menjadi berkurang, tetapi anehnya ketika test yg sama 
dilakukan terhadap 15 ekor anjing, hewan2 tsb sama sekali tidak 
kehilangan berat badannya. Disinilah mungkin terbuktikan bahwa hanya 
manusia saja yg sebenarnya memiliki jiwa itu dan jiwa tsb benar2 
terbuktikan ada dan bisa diukur secara konkrit beratnya.

Apakah Anda masih ragu akan peluang bisnis Toko kelontong Jiwa ini?

Maranatha
Mang Ucup – The Drunken Priest
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org

[ppiindia] Pisang

2005-06-14 Terurut Topik Arriko Indrawan
 Pisang





Pulang ke kampung halaman, tanah air ibu pertiwi yang konon gemah
ripah loh jinawi ini, rasanya seperti ditampar-tampar. Beberapa minggu
lalu aku hidup di dunia mimpi, mengalami tinggal dengan enak di tanah
eropa yang kejam musimnya - dingin, berlangit abu-abu dan berangin
keras, tapi kehidupan masyarakatnya makmur. Begitu pulang langsung
disuguhi berita anak-anak kurang gizi dan busung lapar, seorang bapak
yang terlalu miskin untuk mengubur anaknya dengan layak, seorang nenek
yang mati kelaparan. Rasanya mata ini jadi sedikit pedas, mau basah.
Juga ada secuil rasa bersalah di hati ini.

Betapa tidak. Potret Jakarta yang metropolitan dan bertaburan dengan
mall dan tempat-tempat mewah untuk membuang duit rasanya tidak pas
dengan gambaran seorang nenek yang mati kelaparan. Lalu gambar
anak-anak busung lapar rasanya selama ini sangat jauh adanya, di
Afrika sana, yang sekarang sedang hiruk-pikuk ditolong oleh Bob Geldof
dengan rencana Live Aid seri duanya.

Tanah eropa yang makmur yang barusan kukunjungi itu bukannya tidak
menyimpan cerita kemiskinan. Di London cukup banyak gelandangan yang
tidur di tempat-tempat umum, di lorong-lorong stasiun atau di
taman-taman. Kelihatannya menderita sekali karena mereka sama sekali
tak terlindung dari cuaca dingin yang menusuk. Pengemis juga cukup
banyak, beberapa rajin nongkrong di halaman Katedral Westminster
tempatku biasa ke gereja di sana. Tapi di tempat-tempat umum banyak
poster yang menyarankan kita untuk tidak memberikan uang kepada
'gepeng van London' ini, lantaran menurut penelitian, ini tidak
membantu mereka. Uang yang kita berikan ternyata membuat mereka lebih
suka tinggal di jalan dan banyak dipakai untuk mabuk-mabukan dan
mengkonsumsi obat-obat terlarang dan narkotika. Maka publik diminta
untuk menyumbang lewat lembaga-lembaga karitas saja, yang jelas
programnya dalam membantu mereka mendapatkan hidup yang lebih layak.
Atau publik bisa membeli majalah The Big Issue yang dijual oleh
sebagian gelandangan. The Big Issue adalah organisasi karitas yang
tujuannya membantu gelandangan hidup layak. The Big Issue mengeluarkan
majalah berjudul sama yang kemudian bisa dijual di jalanan oleh para
gelandangan. Dengan menjual majalah ini mereka mendapatkan uang dan
sebagian bisa mendapatkan tempat tinggal untuk tidur di malam hari.

Ketika tiba di Irlandia, berita yang saat itu sedang santer adalah
perampokan gedung kantor pos. Aku sempat bertanya-tanya, Kenapa
Kantor Pos yang dirampok, memangnya banyak uang di situ? Bukannya
sekarang orang lebih memilih bank untuk urusan keuangan? Jawabannya,
Oh ya, di kantor pos banyak sekali uang, karena di situlah 'dole'
dibagikan.  'Dole' atau uang santunan sosial dari pemerintah
diberikan kepada orang-orang yang pendapatannya kurang, orang-orang
yang tidak mempunyai pekerjaan, para pensiunan dan mereka-mereka yang
tidak mampu. Maka pada tanggal-tanggal tertentu seperti yang
kusaksikan sendiri di Kantor Pos Besar di Dublin, antrian warga
mengular di depan loket-loket bantuan sosial. Irlandia seperti banyak
negara Eropa barat lain memang berusaha keras mewujudkan konsep
'welfare state' yang berarti negara memikul tanggung jawab atas
kesejahteraan seluruh warganya, dengan misalnya memberikan garansi
upah minimum (yang betul-betul layak untuk hidup, bukan hanya sekedar
cukup untuk makan), memberikan tunjangan sosial agar semua warga hidup
layak, dan memberikan servis yang terbaik untuk kesejahteraan publik.

Karena itulah di Irlandia dan di Inggris kesehatan seluruh masyarakat
ditanggung gratis oleh pemerintah. Maka di sana tidak perlu ada cerita
masyarakat miskin meninggal karena tidak mampu berobat. Sekolah juga
gratis, jadi tidak pernah terdengar ada cerita tentang petani yang
harus menjual tanahnya agar anaknya bisa sekolah. Di negara-negara itu
pemerintah yang menanggung kesejahteraan warganya dan warganyapun bisa
lepas tangan, setelah membayar pajak yang tinggi dan lalu menyumbang
sana sini dalam kegiatan charity mereka tidak perlu dihadapkan secara
langsung dan frontal pada kehidupan mengenaskan rakyat miskin. Negara
menangani semuanya untuk mereka.

Beda sekali dengan kondisi di kampung halaman, yang pemerintahnya
belum mampu (atau belum mau?) berusaha keras melakukan semua itu,
sehingga kita juga jadi harus berperan lebih besar, lebih sering
ditabrakkan pada realitas kehidupan sehari-hari rakyat miskin yang
jelas ada di sekitar kita. Di sini kita jadi tidak bisa lepas tangan
seperti teman-teman di negara-negara Eropa tadi. Di sini kita harus
selalu siap membantu kanan-kiri dan siap tidak hanya memikirkan
kepentingan sendiri. Tabungan disiapkan bukan hanya untuk masa depan
kita tapi juga untuk sewaktu-waktu memberikan pertolongan kepada entah
kerabat atau teman yang butuh. Pos pengeluaran meliputi juga
sumbangan-sumbangan kanan-kiri. Bukan hal yang gampang. Jelas tidak
mudah melepas uang hasil jerih payah sehari-hari untuk orang lain
tanpa bisa menikmatinya. Rasanya di kota besar seperti Jakarta ini
untuk menjadi 

[ppiindia] Innalillahi Wa Inna Illaihi Rojiun

2005-06-14 Terurut Topik Ida Z.A
Telah Berpulang ke Rahmatullah, salah satu ustadz yang saya cintai, 
Rahmat Abdullah. Beliau meninggal dunia (14/06) sekitar jam 19.30 di 
Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. 

Bp Rahmat Abdullah adlah Mantan Ketua Majelis Syuro DPP PKS meninggal 
dunia dikarenakan penyakit stroke. Beliau terkena stroke ketika wudhu 
untuk mengerjakan sholat Magrib di Kantor DPP PKS yang berletak di 
Gedung Kindo, Duren Tiga Jakarta. Saat itu beliau dan rekan-rekan DPP 
sedang mengadakan Rapat Rutin DPP. Kemudian beliau dibawa ke rumah 
sakit Islam Cempaka Putih Jakarta, namun Allah mentakdirkan beliau 
untuk menghadap keharibaan-Nya ketika beliau sampai di rumah sakit 
tersebut.

Ustadz adalah anggota Komisi III DPR RI, meninggalkan 1 orang istri, 
3 orang anak laki-laki, dan 4 orang anak perempuan.

Insya Allah jasad beliau akan dishalatkan ba'da shalat dzuhur di 
Masjid Komplek Iqro, Jl. Ayat, Jati Makmur Pondok Gede Jakarta 
Timur.  dan akan dimakamkan di pemakaman umum di Pondok Gede sekita 
pkl.13.00 wib 






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ppiindia] Innalillahi Wa Inna Illaihi Rojiun

2005-06-14 Terurut Topik Jimmy Okberto
Turut berduka cita Mba Ida,
Kalau ga salah tadi saya dengar di Radio Elshinta FM.

-Original Message-
From: Ida Z.A [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 
Telah Berpulang ke Rahmatullah, salah satu ustadz yang saya cintai, 
Rahmat Abdullah. Beliau meninggal dunia (14/06) sekitar jam 19.30 di 
Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. 

Bp Rahmat Abdullah adlah Mantan Ketua Majelis Syuro DPP PKS meninggal 
dunia dikarenakan penyakit stroke. Beliau terkena stroke ketika wudhu 
untuk mengerjakan sholat Magrib di Kantor DPP PKS yang berletak di 
Gedung Kindo, Duren Tiga Jakarta. Saat itu beliau dan rekan-rekan DPP 
sedang mengadakan Rapat Rutin DPP. Kemudian beliau dibawa ke rumah 
sakit Islam Cempaka Putih Jakarta, namun Allah mentakdirkan beliau 
untuk menghadap keharibaan-Nya ketika beliau sampai di rumah sakit 
tersebut.

Ustadz adalah anggota Komisi III DPR RI, meninggalkan 1 orang istri, 
3 orang anak laki-laki, dan 4 orang anak perempuan.

Insya Allah jasad beliau akan dishalatkan ba'da shalat dzuhur di 
Masjid Komplek Iqro, Jl. Ayat, Jati Makmur Pondok Gede Jakarta 
Timur.  dan akan dimakamkan di pemakaman umum di Pondok Gede sekita 
pkl.13.00 wib 





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Debat Kusir (was: Re: Slavery in Islam)

2005-06-14 Terurut Topik Mas Bagong
Woo Mbak Tho bukan Bung?
Minta Maaf bin sorry deh
Tapi jangan heran lho kalau di milis berapi-api padahal ngetiknya
sambil cekikikan... (seperti saya saat ini!)
Kalau Tuhan gembira apa sedih, ya saya nggak tahu karena saya nggak
bisa nanya Tuhan secara langsung...
Tapi kayaknya Tuhan seneng deh... Karena orang mulai menggunakan
otaknya untuk berpikir logika dan rasional... Jadi TUhan nggak sia-sia
nyiptain manusia dengan pencitraan-Nya...
Salam...
DG

On 6/14/05, fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Yo wis lah.. kalau dianggap hiburan :D
 Masak orang menghibur diri dilarang ya Mas..
 Monggo dilanjut deh...
 Paling tidak kita masing2 jadi tau seperti apa si A dan B kalau lagi
 emosi :D
 (Apakah Tuhan menjadi sedih atau gembira menyaksikan ini?)
 
 salam,
 
 fau (bukan bung lho..)
 
 
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Heh, bung fauziah:
  Debat ini menghibur lho...
  Karena ada pendapat yang lucunya mengalahkan SOS API, Bajaj API,
  bahkan Srimulat...
  Bener nggak?
  DG
 
  On 6/14/05, fauziah [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Hehehe... kayaknya kemaren debat soal perbudakan ini sudah selesai
 ya..
   kok sambung lagi? Saya nggak akan ikutan, cuma mau menyimpulkan saja:
 
 
 
 
 
 ***
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
 Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
 ***
 __
 Mohon Perhatian:
 
 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Lagi, Alquran Berfoto Bupati

2005-06-14 Terurut Topik Mas Bagong
Mereka bukan antek yahudi! emangnya apa urusannya yahudi dalam kasus ini?
Mereka antek nafsu untuk berkuasa lagi! Tanpa mengindahkan azas-azas
kepatutan dan kelayakan!
kalau mau ibadah mbok ya langsung ngasih kitab suci tanpa harus kasih
foto begitu! Inilah cermin kehidupan kita, agama digunakan untuk
kepentingan duniawi yang pribadi! Pantes republik ini jalan mundur...

On 6/14/05, partogi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mungkinkah mereka (Bupati Indramayu - Irianto Syaifuddin, Bupati Kutai Timur 
 (Kutim)- Mahyudin ST, Ketua DPRD Kutim - Mujiono dan Ketua Badan Komunikasi 
 Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang Kutim - Salim) adalah antek 
 Yahudi?
 togi
 
 Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 http://www.indomedia.com/bpost/052005/17/nusantara/nusa1.htm
 
 
 Lagi, Alquran Berfoto Bupati
 Samarinda, BPost
 Setelah Bupati Indramayu, Irianto Syaifuddin memasang fotonya di Alquran, 
 kini giliran Bupati Kutai Timur (Kutim), Kaltim, Mahyudin ST berkelakuan 
 sama. Ia memasang fotonya di sampul Alquran.
 
 Parahnya lagi, di Kutim ini tidak hanya bupati, Ketua DPRD, Mujiono dan Ketua 
 Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Cabang Kutim, Salim 
 juga memajang fotonya di sampul kitab suci umat Islam tersebut.
 
 Akibat tindakan itu Pemuda Garda Bangsa memprotes foto bermasalah pejabat 
 tersebut. Apapun alasannya, foto itu telah menodai kesucian Alquran. Sebagai 
 kitab suci agama Islam sudah memiliki kriteria sampul yang baku. Dan itu 
 tidak hanya di Indonesia namun seluruh dunia, kata Ketua PGB, Imam Syafii di 
 Samarinda, Senin.
 
 Menurutnya pada semua sampul Alquran, pasti pada sisinya ada tulisan 
 berbahasa Arab, yang artinya tidak diperbolehkan memegang kecuali dalam 
 keadaan suci. Kalau yang dibagikan buku pelajaran atau buku tulis, silahkan 
 saja, namun ini kitab suci sehingga kami memprotes keras, katanya.
 
 Menyinggung masalah buku Yasin yang sering dicetak dengan memuat foto 
 seseorang, menurutnya tidak ada masalah karena surah Yasin hanyalah merupakan 
 isi dari Alquran sedangkan yang dipasang foto tiga tokoh masyarakat Kutim 
 saat ini merupakan Alquran utuh.
 
 Pihak PGB memberikan waktu satu minggu kepada panitia BKPRMI Kutim untuk 
 menarik Alquran yang ditempeli foto tiga tokoh tersebut.
 
 Bupati Kutim Mahyudin mengaku tidak tahu menahu mengenai Alquran yang 
 disampul bergambar dirinya. Namun, menurutnya sejauh tidak merubah isi dan 
 kandungan dari Alquran maka tidak ada masalah. Hal senada juga disampaikan 
 Ketua DPRD Kutim Mujiono, yang menurutnya tidak tahu menahu masalah hal 
 tersebut.
 
 Berbeda dengan Ketua BKPRMI Kutim, Salim. Menurutnya, semua itu merupakan ide 
 dia, lantaran Mahyudin dan Mujiono merupakan penyumbang terbesar dalam acara 
 wisuda TKA/TPA se-Kutim.
 
 Semua merupakan ide saya dan tidak ada kaitanya dengan sikap politis dari 
 BKPRMI atau dari Bupati Mahyudin, maupun Ketua DPRD Kutim Mujiono, katanya.
 
 
 -
 Do you Yahoo!?
  Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 ***
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
 Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
 ***
 __
 Mohon Perhatian:
 
 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 


-- 
Dafit Goenito


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Pisang

2005-06-14 Terurut Topik Taruna Ikrar
Itulah kenyataan negara kita, 
negeri yang penuh dengan berbagai banyak tumbuhan, serta begitu subur..serta 
sumber alam yang banyak namun rakyatnya miskin,
ini salah siapa..ya ang paling bertanggung jawab adalah pemrintah..tapi mungkin 
penyebabnya terlalu banyak KORUPSI..
mari kita canangkan tekat untuk bersama2 membasmi korupsi..
wassalam
Taruna Ikrar

Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pisang





Pulang ke kampung halaman, tanah air ibu pertiwi yang konon gemah
ripah loh jinawi ini, rasanya seperti ditampar-tampar. Beberapa minggu
lalu aku hidup di dunia mimpi, mengalami tinggal dengan enak di tanah
eropa yang kejam musimnya - dingin, berlangit abu-abu dan berangin
keras, tapi kehidupan masyarakatnya makmur. Begitu pulang langsung
disuguhi berita anak-anak kurang gizi dan busung lapar, seorang bapak
yang terlalu miskin untuk mengubur anaknya dengan layak, seorang nenek
yang mati kelaparan. Rasanya mata ini jadi sedikit pedas, mau basah.
Juga ada secuil rasa bersalah di hati ini.

Betapa tidak. Potret Jakarta yang metropolitan dan bertaburan dengan
mall dan tempat-tempat mewah untuk membuang duit rasanya tidak pas
dengan gambaran seorang nenek yang mati kelaparan. Lalu gambar
anak-anak busung lapar rasanya selama ini sangat jauh adanya, di
Afrika sana, yang sekarang sedang hiruk-pikuk ditolong oleh Bob Geldof
dengan rencana Live Aid seri duanya.

Tanah eropa yang makmur yang barusan kukunjungi itu bukannya tidak
menyimpan cerita kemiskinan. Di London cukup banyak gelandangan yang
tidur di tempat-tempat umum, di lorong-lorong stasiun atau di
taman-taman. Kelihatannya menderita sekali karena mereka sama sekali
tak terlindung dari cuaca dingin yang menusuk. Pengemis juga cukup
banyak, beberapa rajin nongkrong di halaman Katedral Westminster
tempatku biasa ke gereja di sana. Tapi di tempat-tempat umum banyak
poster yang menyarankan kita untuk tidak memberikan uang kepada
'gepeng van London' ini, lantaran menurut penelitian, ini tidak
membantu mereka. Uang yang kita berikan ternyata membuat mereka lebih
suka tinggal di jalan dan banyak dipakai untuk mabuk-mabukan dan
mengkonsumsi obat-obat terlarang dan narkotika. Maka publik diminta
untuk menyumbang lewat lembaga-lembaga karitas saja, yang jelas
programnya dalam membantu mereka mendapatkan hidup yang lebih layak.
Atau publik bisa membeli majalah The Big Issue yang dijual oleh
sebagian gelandangan. The Big Issue adalah organisasi karitas yang
tujuannya membantu gelandangan hidup layak. The Big Issue mengeluarkan
majalah berjudul sama yang kemudian bisa dijual di jalanan oleh para
gelandangan. Dengan menjual majalah ini mereka mendapatkan uang dan
sebagian bisa mendapatkan tempat tinggal untuk tidur di malam hari.

Ketika tiba di Irlandia, berita yang saat itu sedang santer adalah
perampokan gedung kantor pos. Aku sempat bertanya-tanya, Kenapa
Kantor Pos yang dirampok, memangnya banyak uang di situ? Bukannya
sekarang orang lebih memilih bank untuk urusan keuangan? Jawabannya,
Oh ya, di kantor pos banyak sekali uang, karena di situlah 'dole'
dibagikan.  'Dole' atau uang santunan sosial dari pemerintah
diberikan kepada orang-orang yang pendapatannya kurang, orang-orang
yang tidak mempunyai pekerjaan, para pensiunan dan mereka-mereka yang
tidak mampu. Maka pada tanggal-tanggal tertentu seperti yang
kusaksikan sendiri di Kantor Pos Besar di Dublin, antrian warga
mengular di depan loket-loket bantuan sosial. Irlandia seperti banyak
negara Eropa barat lain memang berusaha keras mewujudkan konsep
'welfare state' yang berarti negara memikul tanggung jawab atas
kesejahteraan seluruh warganya, dengan misalnya memberikan garansi
upah minimum (yang betul-betul layak untuk hidup, bukan hanya sekedar
cukup untuk makan), memberikan tunjangan sosial agar semua warga hidup
layak, dan memberikan servis yang terbaik untuk kesejahteraan publik.

Karena itulah di Irlandia dan di Inggris kesehatan seluruh masyarakat
ditanggung gratis oleh pemerintah. Maka di sana tidak perlu ada cerita
masyarakat miskin meninggal karena tidak mampu berobat. Sekolah juga
gratis, jadi tidak pernah terdengar ada cerita tentang petani yang
harus menjual tanahnya agar anaknya bisa sekolah. Di negara-negara itu
pemerintah yang menanggung kesejahteraan warganya dan warganyapun bisa
lepas tangan, setelah membayar pajak yang tinggi dan lalu menyumbang
sana sini dalam kegiatan charity mereka tidak perlu dihadapkan secara
langsung dan frontal pada kehidupan mengenaskan rakyat miskin. Negara
menangani semuanya untuk mereka.

Beda sekali dengan kondisi di kampung halaman, yang pemerintahnya
belum mampu (atau belum mau?) berusaha keras melakukan semua itu,
sehingga kita juga jadi harus berperan lebih besar, lebih sering
ditabrakkan pada realitas kehidupan sehari-hari rakyat miskin yang
jelas ada di sekitar kita. Di sini kita jadi tidak bisa lepas tangan
seperti teman-teman di negara-negara Eropa tadi. Di sini kita harus
selalu siap membantu kanan-kiri dan siap tidak hanya memikirkan
kepentingan sendiri. 

[ppiindia] Fw (LISI): TRAGEDI NOL BUKU, TRAGEDI KITA BERSAMA (Taufiq Ismail)

2005-06-14 Terurut Topik sidqy suyitno
TRAGEDI NOL BUKU, TRAGEDI KITA BERSAMA
Taufiq Ismail
APA KATA MEREKA TENTANG BUKU?
Buku adalah pengusung peradaban

Tanpa buku sejarah diam, sastra bungkam,

sains lumpuh, pemikiran macet.

Buku adalah mesin perubahan,

jendela dunia,

“mercu suar” seperti kata seorang penyair,

“yang dipancangkan di samudera waktu”.

[Barbara Tuchman, 1989]

 

Buku adalah jendela

Sukma kita melihat dunia luar lewat jendela ini

Rumah tanpa buku bagaikan ruangan tak berjendela [Henry Ward Beecher, 1870]

Buku itu seperti taman

Yang bisa dimasukkan ke dalam kantong

[Pepatah Tiongkok]

 

Buku adalah benda luar biasa

Buku itu seperti taman indah penuh dengan bunga aneka-warna,

Seperti permadani terbang

Yang sanggup melayangkan kita

Ke negeri-negeri tak dikenal sebelumnya

[Frank Gruber, 1944]

 

Buku menghirup udara dan menghembuskan minyak wangi [Eugene Field, 1896]
Buku harus menjadi kampak
Untuk menghancurkan lautan beku di dalam diri kita.

[Franz Kafka, 1883-1924, cerpenis dan novelis Austria]

Tanpa buku Tuhan diam,

Keadilan terbenam

Sains alam macet,

Sastra bisu,

Dan seluruhnya dirundung kegelapan

[Thomas V. Bartholin, 1672]

 

Buku adalah teman paling pendiam dan selalu siap di tempat.  Penasehat yang 
paling mudah ditemui dan paling bijaksana, Serta guru yang luar biasa sabar 
[Charles W. Eliot, 1896]

Saya tidak membaca buku:

Saya berbicara dengan pengarangnya

[Elbert Hubbard, 1927]

 

Buku berfikir untuk saya

[Charles Lamb]

 

Buku itu cermin

Kalau keledai bercermin disitu,

Tak akan muncul wajah ulama

[G.C. Lichtenberg]

 

Buku sebenarnya bukanlah yang kita baca,

Tapi buku yang membaca kita

[W.H. Auden, 1973]

 

Wanita piaraan saya

Buku

[S.J. Adair Fitzgerald]

 

Kalau ada uang sedikit, saya beli buku,

Kalau masih ada sisanya,

Saya beli makanan dan pakaian

[Desiderius Erasmus]

 

Biarlah saya jadi orang miskin,

Tinggal di gubuk tapi punya buku banyak

Daripada jadi raja tapi tak suka membaca

[Thomas B. Macaulay, 1876]

 
Banyak orang seperti saya
Orang yang perlu buku, seperti mereka perlu udara [Richard Marek, 1987]

Saya tak bisa hidup tanpa buku

[Thomas Jefferson, 1815]

 

Duduk sendirian dibawah sinar lampu,

Buku terkembang di depan,

Bercakap-cakap secara akrab dengan manusia dari generasi yang tak tampak.

Sungguh suatu kenikmatan yang tak bertara

[Yoshida Kenko, 1688]

 

Kebiasaan membaca itu satu-satunya kenikmatan yang murni Ketika kenikmatan lain 
pudar, kenikmatan membaca tetap bertahan [Anthony Trollope]

Orang mana bisa tahu tentang waktu yang dihabiskan

Dan susah payahnya belajar membaca (buku)

Saya sudah 80 tahun berusaha,

Belum juga mencapai tujuan

[Goethe]

 

Seseorang kehilangan kontak dengan kenyataan

Bila tidak dikelilingi buku-bukunya

[Francois Mitterand, Presiden Perancis, 1982]

 

Seperti daging untuk jasmani, begitulah bacaan untuk jiwa [Seneca]

Membaca buku bagus

Seperti bercakap-cakap dengan orang hebat

Dari abad-abad terdahulu

[Rene Descartes, 1617]

 

Orang dapat memperoleh pendidikan kelas atas

Dari rak buku sepanjang lima kaki

[Charles William Eliot, Rektor Universitas Harvard]

 

Universitas sejati hari ini

Adalah sebuah kumpulan buku

[Thomas Carlyle]

 

Saya akan menyudahi pendahuluan ini dengan mengutip ucapan Jorge Luis Borge, 
penyair, cerpenis dan esais Argentina (1899 - 1986), Direktur Perpustakaan 
Nasional Argentina (1955 - 1973) tentang perpustakaan yang mengatakan, Saya 
selalu membayangkan Sorga itu Seperti semacam perpustakaan.

 

KENAPA ORANG INDONESIA (SEDIKIT, SANGAT SEDIKIT, LUAR BIASA SEDIKIT) MEMBACA 
BUKU?

Kenapa di gerbong kereta api Jakarta-Surabaya pasasir Indonesia tidak membaca 
novel, tapi menguap dan tertidur miring? Kenapa di bus Pekanbaru - Bukittinggi 
penumpang tidak membaca kumpulan cerpen, tapi mengisap rokok?

Kenapa di halaman kampus yang berpohon rindang mahasiswa tidak membaca buku 
teks kuliahnya tapi main gaple? Kenapa di kapal Makassar - Banda Naira 
penumpang tidak membaca buku kumpulan puisi, tapi main domino? Kenapa di ruang 
tunggu dokter spesialis penyakit jantung di Manado pengantar pasien tidak 
membaca buku drama tapi asyik main sms? Ada 4 - 5 teori kuno yang mencoba 
menjelaskan sebab defisiensi budaya yang sudah luar biasa parah ini, dan sudah 
berlangsung 55 tahun lamanya, tapi saya jemu dan tidak akan mengulanginya.

Etiologi dari epidemi ini, sebab utama penyakit kronis ini terletak sejak dari 
hulu sampai hilir aliran sungai lembaga pendidikan kita, yaitu TERLANTARNYA 
KEWAJIBAN MEMBACA BUKU SASTRA DI SEKOLAH-SEKOLAH KITA. Mari kita teropong 
masalah ini, dengan mempertajam fokus lensa pengamatan ke SMA. 

 

Agar diperoleh perbandingan yang menguntungkan, kita luaskan pandangan ke SMA 
13 negara, sebagai berikut ini.

 

Antara Juli-Oktober 1997 saya melakukan serangkaian wawancara dengan tamatan 
SMA 13 negara. Saya bertanya tentang 1) kewajiban membaca buku, 2) tersedianya 
buku wajib di perpustakaan sekolah, 3) bimbingan menulis dan 4) pengajaran 
sastra di tempat 

Re: [ppiindia] Reaktivasi Pamswakarsa, untuk Apa?

2005-06-14 Terurut Topik Mas Bagong
Jadi inget tahun 99 lagi neh...
Apa nggak sebaiknya ngaktifkan sistem siskamling dengan polisi wilayah
sebagai pembina. Inget lho, Che Guevara pernah bilang bahwa rakyat
akan mengikuti orang yang tidak pernah menyakiti mereka, artinya bahwa
sepanjang rakyat masih memiliki kenangan dan ingatan buruk mengenai
suatu program, maka program tidak akan berjalan karena tiadanya
dukungan...
Gimana setuju nggak?
DG


On 6/15/05, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
 MEDIA INDONESIA
 Rabu, 15 Juni 2005
 
 
 
 Reaktivasi Pamswakarsa, untuk Apa?
 Oleh: Reza Indragiri Amriel, alumnus Psikologi Forensik The University of 
 Melbourne
 
 
 PEMERINTAH berencana mengaktifkan kembali program pengamanan swakarsa 
 (Pamswakarsa) di seluruh daerah dengan tujuan untuk meredam meluasnya aksi 
 terorisme. ''Negara kita mau aman atau tidak?'' demikian retorika Sekjen 
 Depdagri saat menjawab pertanyaan wartawan yang waswas akan meruyaknya 
 kembali watak-watak represif ala Orde Baru (Media Indonesia, 11/6). Jelas, 
 dengan seruan semacam itu, pemerintah tengah melempar sebuah jaminan bahwa 
 keberadaan Pamswakarsa akan memberi pengaruh positif terhadap membaiknya 
 kondisi keamanan dalam negeri.
 
 Pengaktifan kembali Pamswakarsa di tengah situasi domestik yang kacau-balau, 
 pantas dikritisi. Secara teoritis, pada dasarnya, unit-unit pengamanan 
 masyarakat dapat disinergikan untuk menghasilkan kekuatan yang lebih besar 
 dan terpadu dalam rangka menghadapi berbagai gangguan kamtibmas di Tanah Air. 
 Desentralisasi kepolisian yang lebih mendekatkan polisi ke masyarakat, 
 sebagai misal, dapat diajukan sebagai formula guna menjaga agar unit-unit 
 Pamswakarsa itu tetap terkendali (Urgensi Desentralisasi Polri, Media 
 Indonesia, 1/2).
 
 Akan tetapi, rencana pemerintah untuk meningkatkan peran serta masyarakat 
 dalam bidang keamanan melalui kegiatan Pamswakarsa tampaknya tidak didukung 
 dengan pertimbangan ilmiah yang lebih memadai. Reaktivasi Pamswakarsa tidak 
 ubahnya sebuah solusi praktis (baca: ecek-ecek) yang dimaksudkan untuk 
 mengatasi problem kronis.
 Dikhawatirkan, mirip program-program instan yang tidak terkendali 
 lainnya-termasuk jaring pengamanan sosial, makan gratis di warteg, gerakan 
 disiplin nasional, perizinan becak di Jakarta, pemberdayaan loper koran, dan 
 sejenisnya, alih-alih bertahan dan berfungsi efektif, pengaktifan Pamswakarsa 
 hanya berlangsung sesaat. Bahkan, lebih kontraproduktif lagi, setelah sekian 
 banyak uang dialokasi untuk program ini, yang muncul kemudian justru ekses 
 negatif berupa ancaman baru terhadap keamanan masyarakat.
 
 Pesimisme penulis terhadap efektivitas Pamswakarsa didasarkan pada hal-hal 
 sebagai berikut.
 Pertama, pola kerja antara aparat keamanan (polisi) dan masyarakat dalam 
 konteks pengamanan dapat ditelaah dan diprediksi dengan berpedoman pada 
 asumsi 'dilema keamanan'. Menurut asumsi ini, manakala masyarakat merasa kian 
 jauhnya kehidupan mereka dari kondisi aman, dan pada saat yang sama polisi 
 juga dianggap tidak mampu memberikan jaminan akan rasa keamanan, masyarakat 
 akan menggiatkan inisiatif mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka akan rasa 
 keamanan itu. Problemnya, dalam situasi di mana kewaspadaan masyarakat 
 meningkat, aparat keamanan justru 'terlena' yang diikuti dengan menurunnya 
 daya kendali mereka atas bidang yang sesungguhnya menjadi objek tugas mereka.
 
 
 Di'ambil alih'nya tanggung jawab keamanan semacam di atas yang diduga akan 
 berlangsung pascareaktivasi Pamswakarsa. Hilangnya wibawa dan sense of 
 responsibility aparat polisi, sehingga membiarkan para 'pak ogah' dan 
 pasukan-pasukan pengamanan parpol tetap beraksi di hadapan mereka, adalah 
 bukti konkret kebenaran asumsi dilema keamanan.
 Dengan demikian, kegiatan Pamswakrasa hanya dapat dioperasionalkan apabila 
 kepolisian (selaku pengoordinasi program pengerahan kekuatan sipil) memiliki 
 cukup kewenangan dan keberanian sekaligus konsistensi untuk menjalankan 
 otoritasnya.
 
 Kedua, tingginya antusiasme khalayak luas untuk bergabung ke dalam 
 kelompok-kelompok Pamswakarsa, seperti yang marak setelah runtuhnya rezim 
 Orde Baru, dapat diterjemahkan sebagai manifestasi masif atas kebutuhan akan 
 kekuasaan (need for power). Kebutuhan ini baru dapat diaktualisasikan secara 
 efektif jika tiap-tiap pihak mempunyai perbendaharaan pengetahuan dan 
 pengalaman yang memadai. Tidak terpenuhinya persyaratan tersebut dapat 
 menjadi bumerang. Studi-studi psikologi perkembangan menunjukkan bahwa banyak 
 individu (khususnya remaja) yang mengalami frustrasi akibat tidak 
 sebandingnya kebutuhan akan kekuasaan dengan pengetahuan dan pengalaman 
 mereka dalam mengekspresikan serta memenuhi kebutuhan itu.
 
 Lebih lanjut, ketika instansi-instansi formal di bidang keamanan berupaya 
 mengorganisasi mereka agar segala tindakannya tetap dalam koridor legal, 
 langkah instansi-instansi itu justru dapat dipersepsi sebagai halangan bagi 
 individu-individu tadi dalam 'memperoleh' pengetahuan dan 

  1   2   >