Re: [ppiindia] Re: Globalisasi Kemiskinan: Rakyat Disuruh Makan Serangga!
Bung Nizami: Saya kebetulan sering dapat job untuk MNC yang banyak anda sebutkan tsb... Tahukah anda, bahwa banyak perusahaan 'raksasa' indonesia tidak mau ambil resiko seperti MNC yang anda sebutkan... Contoh mana mau perusahaan indonesia ambil resiko untuk melakukan eksplorasi minyak yang istilahnya seperti main judi; kalau gagal ya nggak dapet apa-apa pulang bawa kolor doang... Ya wajar, kalau mereka kuat dan dapet untung karena mereka berani ambil resiko dengan perhitungan yang baik sehingga sukses... Lha perusahaan indonesia? maunya cuma bikin mall atau properti gedung atau yang konsumtif lainnya... DG -- Dafit Goenito *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Penjajahan-Kwik Kian Gie
--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau kita teliti penyebab hancurnya nilai rupiah dan juga mata uang lainnya seperti ringgit, baht, won, dsb, itu tak lepas dari ulah spekulan valas George Soros dgn Quantum Fundnya. Patut dicatat juga bahwa George adalah anggota kehormatan IMF dan punya hubungan baik dgn world bank. Padahal 2 organisasi tsb adalah kreditor negara2 di dunia dan punya data berapa jumlah hutang serta waktu jatuh temponya. Maaf Bung Nizam, saya kok baru denger ya kalau Soros adalah anggota kehormatan IMF? Anda tahu darimana? Setahu saya anggota IMF adalah perwakilan dari 184 negara termasuk Indonesia. Stafnya juga dari 141 negara. Mungkin saya yang ketinggalan informasi? Boleh dishare? Ini reviews pendapat Stiglitz dan Soros ttg IMF: Stiglitz and Soros agree that the IMF's insistence on liberal rules for global capital flows was a mistake. However, the authors arrive at different solutions. Stiglitz's book, Globalization and Its Discontents, advocates flexible exchange rates and neo-Keynesian macro-economic policies. Soros's book, George Soros on Globalization, suggests that all exchange-rate systems are inherently flawed and that in the absence of an international lender of last resort, it is not possible for peripheral countries to follow Keynesian domestic policies, for they would go bankrupt. Dgn insider information macam itu, George Soros sbg spekulan valas dgn mudah memainkan mata uang negara2 seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Korea, dsb. Kalau soal data jumlah utang serta waktu jatuh tempo nggak usah tanya Soros atau melakukan insider trading, tanya saya juga bisa kok. Tinggal di liat di websitenya. Dgn nilai yang jatuh, sementara bantuan IMF mensyaratkan privatisasi, maka negara2 tsb terpaksa mengobral murah bumn2 dan perusahaan2 ke partner IMF dan World Bank. Anda memang fans berat teori konspirasi kayaknya. Waktu IMF datang ke Asia, kita BEBAS untuk menerima atau menolak. Siapa yg menerima? Pemerintah kita toh. Terus kenapa IMF bisa salah resep? Ya karena mereka juga tidak tau apa obatnya. Apakah kalau kita tidak terima utang IMF saat itu kita PASTI akan lebih baik? Tidak ada yang bisa menjamin. Setelah krisis lewat, semua analisis top baru bermunculan. Waktu krisis? semua masih try and error. Privatisasi itu mesti disikapi hati2 dan kasus per kasus. Tidak bisa anti terus atau pro terus, liat konteksnya. Kayaknya di Indonesia privatisasi lebih banyak karena nyari duwit buat nutup gap APBN. Ini yang ironi. Saya pernah ngobrol sama salah satu direktur WB disini ttg Indonesia, dia bilang: Indonesian government sell out your SOEs like the hell. Atau anda bisa membuktikan kalau Temasek ada kerjasama khusus dg IMF dan WorldBank? KKG teriak paling kenceng soal anti IMF pada saat dia tidak menjabat lagi, padahal dia yg tanda tangan perpanjangan kontrak dg IMF. Ya tentu saja kita tidak bisa hanya menyalahkan IMF, World Bank, dan George Soros. Antek2nya di sini pun harus ditindak tegas. Tapi tidak menyalahkan sama sekali IMF, World Bank, dan George Soros sama saja dengan buta. Soros itu bukan top financier sebenarnya. Yang jago maen di pasar uang dan modal adalah W. Buffet. Kekayaan Soros tidak cukup menjadikannya salah satu the richest in the world. Cuma serangan spekulasi mata uang yg dilakukannya pas. Ini kelemahan sistem liberalisasi keuangan di bbrp negara. Kalau Indonesia melakukan proper sequencing sebelum membiarkan swasta ngutang secara bebas dari sumber LN mereka nggak akan kejerat utang luarbiasa waktu krisis. Dan kalau pemerintah menolak membail-out scr membabi buta atau memberikan blanket guarantee juga mungkin gak separah ini. Tapi sudahlah, sudah terjadi. Mau salah2an sih gampang: sebut saja nama Pak Harto dan keluarga, Habibie, IMF, menkeu saat itu, gub BI saat itu, pengemplang utang BLBI, dll. Selesaikah masalah? Omong2, kalau anda sudah go-to-hell- kan IMF dan WB, trus yang terjadi sekarang apa? Apakah kita sudah menjadi lebih baik? IMF udah keluar lho. Toh privatisasi kita masih dibeli sama konglomerat Spore, Malaysia, HK... I wonder how they lobbying IMF and WB. fau *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To
Re: [ppiindia] Divestasi Freeport: Beli Saham di Tambang Emas Sendiri
Bung Nizami: Yang aneh adalah anda! Mengapa? Pernahkah anda ke Freeport di Tembagapura? kalu anda pernah kesana anda akan melihat betapa mahalnya biaya operasi pertambangan di sana (ingat diatas 3000 meter lho!) dengan situasi alam yang ganas... Tahukah anda untuk eksplorasi saja, mereka harus menyewa heli untuk mobilisasi karyawan eksplorasi (lha siapa yang mau naik turun gunung beratus-ratus kilo jauhnya? dengan kecuraman yang tinggi dan hutan yang masih perawan?) Lha sekarang begitu sudah jadi dengan untung di depan mata, kok minta gratisan! opo tumon? Jangan salah, saya juga suka emas dan tembaga di sana ditambang bangsa sendiri, tapi caranya yang profesional dong! Pernahkah lihat tambang batu bara yang dikelola 'pengusaha indonesia' di Kalimantan? pernahkah and amelihat aspek health safety dan environment-nya? silakan bandingkan dengan perusahaan asing, jauh mas! Tolong dong sesuatu dibandingkan dengan suatu hal yang logis dan rasional bukan emosional! DG On 6/20/05, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini agak aneh saya lihat. Freeport yang mendapat kontrak menambang tembaga (dan juga emas) di Papua akan mendivestasikan 10% sahamnya ke pemerintah Indonesia. Namun untuk mendapat saham tersebut, pemerintah RI harus membayar sebesar US$ 700 juta (sekitar Rp 7 trilyun!) Padahal jika dipikir, perusahaan penambang tembaga/emas tanpa lahan tambang seperti Papua yang merupakan milik rakyat Indonesia, ibarat bar tanpa minuman. Tidak bisa apa2. Seharusnya pemerintah yang memberi ultimatum, langsung memberi saham kepada pemerintah, atau kontrak Freeport untuk menambang tembaga dan emas tidak diperpanjang lagi. Penambangan tersebut bisa dilakukan oleh BUMN atau ditender ulang. Salam Senin, 20/06/2005 17:15 WIB Divestasi Freeport, DPR Minta BUMN Pemda Diprioritaskan Komisi VII DPR RI meminta pemerintah dalam divestasi PT Freeport Indonesia memprioritaskan BUMN dan pemerintah daerah setempat. http://jkt1.detikfinance.com/indexfr.php?url=http://jkt1.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/06/tgl/20/time/171537/idnews/385167/idkanal/4 Bacalah artikel tentang Islam di: http://www.nizami.org __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links -- Dafit Goenito *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Angin Surga - Re: Juli, Pendidikan dan Kesehatan Gratis
--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] .. wrote: Hutan dan kebun sudah dikapling untuk para pengusaha dan MNC (perkebunan, pertambangan, dsb). Contohnya, Freeport itu di Papua luas areanya melebihi luas propinsi di Jawa. Rakyat tak punya lahan cukup untuk bertani. DH: Siapakah yang mengeluarkan izin usaha? Sebagai contoh, teman saya yang tinggal di Kalimantan pernah diburu2 polisi hutan ketika mengambil ranting2 kayu yang jatuh untuk kayu bakar. DH: Siapakah yang memerintah kesatuan bersenjata mengejar rakyat sendiri? Salam danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Penjajahan-Kwik Kian Gie
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Fau, Kalo di jaman bung karno ada pilot Amerika yang pesawatnya jatuh ketembak waktu mau ngebom istana presiden di bogor dan tertulis dalam buku biografi bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Cindy Adams, ini berarti beneran gak ? Pesawatnya kalo nggak salah dihajar oleh Leo Wattimena, boss boss yang udah berumur seperti pak Danar atau Andras mihardja silakan kasih keterangan yang jelas. Ini jadi insiden. Dan pilot yang ketangkep itu, istrinya sampai datang meminta sendiri ke Bung Karno supaya suaminya dibebaskan. Kalo mau searching buku 30 Tahun Indonesia merdeka, berita koran juga ada tentang hal ini. salam, Ari Condro Pesawat buru Mustang F-11 itu dipiloti oleh Allan Pope, pilot militer bayaran, disewa dari organisasi The Flying Tiger. Pesawat ini jatuh ditembak meriam anti serangan udara dari geladak kapal perang kita. Bung Karno selalu memaafkan lawan lawannya. Ini malah membawa sial baginya. Pak Harto lebih tegas (secara militer), dan membangun kamp tahanan di pulau Buru. Ini juga dilakukan oleh jendral Pinochet dari Chile. Salam danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Fwd: Pernyataan Sikap dan Kronologis Aksi APA di Jakarta.
Note: forwarded message attached. Yahoo! Sports Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football http://football.fantasysports.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Keterlibatan CIA di Indonesia - Re: [ppiindia] Globalisasi Kemiskinan: sambungan
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Nizami, Memang AS dengan CIA terlibat dalam berbagai intrik politik di Indonesia, namun itu takkan berhasil bila pemimpin republik ini tidak begitu saja mengikuti permainan mereka... mereka takkan berhasil kalau rakyat bersatu! Bagaimana bersatu kalau jurang kaya dan miskin begitu lebar? Sebelum menghancurkan amrik, hancurkan dulu tuh para setan kabir setan dan para setan kota dan desa plus para pemelintir ayat-ayat agama demi ke-pentingan pribadi... DG -- Dafit Goenito --- Exactly mas. Ini terjadi sudah sejak VOC menancapkan kaki dan membangun logi dan gudang di muara Ciliwung. Mengapa sutlan Agung gagal dalam menyerang VOC di Jayakarta? Karena mata mata inlander membakari tempat penyimpanan logistik beliau sepanjang jalan dari Mataram ke Jayakarta! Siapa yang membantu asing mengalahkan pangeran Jayakarta? Bukankah Sultan Banten? Lihatlah Cuba, terletak begitu dekat dari Camp Guantanamo, namun USA tak berhasil berbuat apa apa dinegeri ini. Mereka memilih miskin tapi berdaulat. Nah, mau tiru? Salam danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Globalisasi Kemiskinan: Rakyat Disuruh Makan Serangga!
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Nizami: Saya kebetulan sering dapat job untuk MNC yang banyak anda sebutkan tsb... Tahukah anda, bahwa banyak perusahaan 'raksasa' indonesia tidak mau ambil resiko seperti MNC yang anda sebutkan... Contoh mana mau perusahaan indonesia ambil resiko untuk melakukan eksplorasi minyak yang istilahnya seperti main judi; kalau gagal ya nggak dapet apa-apa pulang bawa kolor doang... Ya wajar, kalau mereka kuat dan dapet untung karena mereka berani ambil resiko dengan perhitungan yang baik sehingga sukses... Lha perusahaan indonesia? maunya cuma bikin mall atau properti gedung atau yang konsumtif lainnya... DG -- Dafit Goenito - DH: Dari business finance kami, kebetulan saya banyak berurusan dengan oil companies. Yang saya simpulkan, tak ada oil companies yang bangkrut, walau negeri asalnya tak memiliki ladang minyak dan gas bumi. Hanya satu, yang bangkrut alias merugi: PERTAMINA, yang berasal dari negara yang memiliki ladang minyak dan gas bumi. Anehnya, salah satu pendirinya, Ibnu S, kaya raya. Aneh? Kita mau salahkan BP; Conoco, Shell? Hanya satu oil company yang heibat: Pertamina. Only you... Salam Danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Globalisasi Kemiskinan: Rakyat Disuruh Makan Serangga!
--- In ppiindia@yahoogroups.com, king_of_tort [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pikir dalam hal ini faktor menatalitas feodalism yg masih kuat dimasyarakatlah yg jadi penyebabnya. Bila azas egaliter itu telah menjadi 'ruh' mentalitas suatu masyarakat, maka fenomena seperti yg anda sebutkan diatas nggak bakalan ada lagi. Kita memang masih harus banyak belajar untuk faham betul makna berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah, jangan sampai rasa hormat 'yang salah' akan menyebabkan terus dipiaranya budaya feodalisme. Salam - DH: Mungkin kita dapat pertajam pengkajian sosiologis ini, mas, dan melihat, bahwa bukan masalah feodalisme an sich yang menjadi penyebab, namun azas siapa yang dermawan, dialah yang yang patut menjadi acungan. Jadi mentalnya, bukan saja feodalisme, yang mungkin sudah banyak terkikis, karena banyak anak dari kelompok non priviledged yang sudah menjadi mentri, direktur, jendral, dsb., tetapi mental mengemis. Pak Harto sendiri bukan berasal dari keluarga feodal. Juga Ibnu Sutowo, dan banyak jendral lainnya. Siapapun, yang berderma besar besaran, walau dari dana kurasan, OK OK saja. Di elu elukan, dan jadi panutan. Salam danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Globalisasi Kemiskinan: Rakyat Disuruh Makan Serangga!
--- In ppiindia@yahoogroups.com, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: DH: Mungkin kita dapat pertajam pengkajian sosiologis ini, mas, dan melihat, bahwa bukan masalah feodalisme an sich yang menjadi penyebab, namun azas siapa yang dermawan, dialah yang yang patut menjadi acungan. Jadi mentalnya, bukan saja feodalisme, yang mungkin sudah banyak terkikis, karena banyak anak dari kelompok non priviledged yang sudah menjadi mentri, direktur, jendral, dsb., tetapi mental mengemis. Pak Harto sendiri bukan berasal dari keluarga feodal. Juga Ibnu Sutowo, dan banyak jendral lainnya. Siapapun, yang berderma besar besaran, walau dari dana kurasan, OK OK saja. Di elu elukan, dan jadi panutan. Semalam saya chatting sama temen dekat saya yg sedang belajar di Jerman. Dia cerita, ada temennya anak orang kaya Indonesia baru diterima masuk program di suatu uni. Trus dia bela2in pulang ke Indo, beli kain mahal (jutaan rp/m) buat mengoleh2i prof barunya ini (blom pernah ketemu sebelumnya). Pas ketemuan, si prof heran: kok ngasih hadiah ke orang yg blom pernah ketemu? Apa mau nyogok? sampe2 anak tsb stress... hehehe Nah, temen saya itu bilang: kok org indonesia dermawan bgt sama orang yg dianggap lebih tinggi dari dia ya? Ke orang bule, ke orang kaya, ke raja, ke pejabat. Coba ngasih hadiah ke org miskin: apa mau ngasih yg mahal2? Itu point saya dulu: mari kita tempatkan lagi reward and punishment sistem secara benar. Dulu ada teman yg suka ngata2in pejabat korupsi, eh ternyata kemudian saudara iparnya ada yg jadi anggota DPR. Dg bangganya dia cerita: mobilnya keren, bikin usaha gak perlu izin, polisi gak berani nilang, kekantor pemda dihormati orang... hehehehe what a sick society fau *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Memetakan otak robot
Chennai engineer mapping brain of home robot Print this article (Siliconindia.com) Monday, June 20, 2005 LAUSANNE: Chennai-born engineer Shrihari Vasudevan's claim to fame may not be a long walk when he completes the brain mapping of a home companion robot, a prestigious project of the Swiss Federal Institute of Technology, expected to be accomplished by 2008. Yes, it will be a dream come true for me. I am giving it my best shot, says Vasudevan, who is pursuing doctorate in robot technology at the institute here, 80 kms from Geneva. After graduating from the Madras University, Vasudevan went to the U.S. to complete his masters in engineering before landing in this institute for his PhD. Vasudevan, who is in his late twenties, is working on the mapping of the brain for the home robot, the most essential part of the project. Well, we are working as a team. It is not that I am doing the most essential part. Everyone's role is important, Vasudevan said in humility. The project named Cogniniron is a joint effort of a consortium of companies from Switzerland, France, Germany and the United Kingdom besides a German-based firm GPS, which will have the marketing rights. agencies *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Ketika...anda
dari sahabat regina physicology atmajaya: Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan Ketika engkau bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan.. Itupun adalah kesempatan Bila engkau memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan Ketika engkau memilih bersama dengan Seseorang walaupun apapun yang terjadi Itu adalah pilihan Bahkan ketika kau menyadari Bahwa masih banyak orang lain Yang lebih menarik,pandai, dan kaya Daripada pasanganmu dan Tetap engkau memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan Perasaan cinta,simpatik,tertarik Datang bagai kesempatan pada kita.. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan. Berbicara tentang pasangan jiwa, Ada suatu kutipan dari film yang Mungkin sangat tepat : Nasib membawa kita bersama. Tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil Pasangan jiwa bisa benar-benar ada Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untukmu Tetapi tetap berpulang padamu untuk Melakukan pilihan apakah engkau ingin Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya Atau tidak Kita mungkin kebetulan bertemu Pasangan jiwa kita, tetap mencintai dan Tetap bersama pasangan jiwa kita tetap Adalah pilihan yang harus kita lakukan. Kita ada di dunia bukan untuk mencari Seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang Yang tidak sempurna dengan cara yang Sempurna. On Sun, 19 Jun 2005 16:11:41 +0700 Eko Bambang Subiyantoro [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=artikel%7C0%7CX Jumat, 17 Juni 2005 Sistem Negeri Kita: Picu Pemerkosaan? Oleh Soe Tjen Marching Mungkin budaya yang dipromosikan oleh sistem hukum dan pemerintah kita saat ini adalah budaya yang memicu pemerkosaan. Baru-baru ini, dalam surat elektronik [EMAIL PROTECTED] yang saya terima pada tanggal 23 Maret yang lalu, terdapat kisah tentang seorang gadis Bengkulu yang telah mengalami percobaan pemerkosaan. Perempuan ini dengan beraninya mempertahankan diri, tapi malah dijadikan tersangka karena pembelaan dirinya. Beginilah cerita singkatnya: Pada hari jum'at tanggal 11 Maret 2005, tak lama sesudah korban keluar rumah untuk mengambil daun pisang, pelaku membekap mulut korban dan menyeret korban sampai ke kebun. Pelaku, yang telah dikenal korban sejak kecil, lalu melepaskan baju korban yang mencoba melarikan diri namun terjatuh dan langsung ditangkap oleh pelaku. Si korban berusaha menyelamatkan diri dengan menebas pelaku tersebut dengan pisau yang dia pakai untuk memotong daun pisang. Tebasan pertama mengenai buah zakar dan tebasan berikut mengenai punggung kiri pelaku. POLRESTA Bengkulu Utara menyatakan bahwa perempuan belia berumur 15 tahun ini, tidak hanya menjadi korban, tetapi juga tersangka kasus aniaya. Karena itulah si korban harus mendekam dalam penjara walaupun penganiayaan tersebut sama sekali tak direncanakan dan merupakan pembelaan diri semata. Namun, beginilah sistem di negeri kita. Dalam kasus-kasus pemerkosaan ataupun pelecehan seksual, bila perempuan tidak cukup membela diri, masyarakat akan mencurigai bahwa si perempuan dengan sukarela menghendaki hubungan seksual tersebut. Bila sang perempuan membela diri seperti yang dilakukan oleh perempuan belia dari Bengkulu ini, dakwaanlah yang harus dihadapi. Penyudutan perempuan seperti inilah yang seringkali mendorong pemerkosaan terjadi. Lebih-lebih lagi, perempuanlah yang sering dituding sebagai pembangkit birahi, seakan sumber masalah adalah ekspresi sensualitas perempuan itu sendiri. Memang, menurut persepsi masyarakat kita, pelecehan seksual dan pemerkosaan adalah persoalan seks. Karena itulah ekspresi seksualitas yang sering dipermasalahkan: ciuman bibir di depan umum menjadi urusan negara. Tetapi, pelecehan seksual dan pemerkosaan lebih merupakan masalah kekerasan dan dominasi daripada masalah seks semata. Pemerkosaan biasanya tidak dilakukan hanya untuk memuaskan birahi. Pemicu pemerkosaan hampir selalu disertai keinginan pelaku untuk memperlihatkan dominasi. Bila birahi seksual tidak disertai keinginan ini, aktifitas seksual tidak akan menjadikan pasangan sebagai korban, namun sebagai pihak yang menyetujui dan menikmati adanya hubungan tersebut. Hubungan menjadi mutual dan sejajar (bagaimanapun birahinya kedua belah pihak ini). Yang menjadi masalah adalah, ketika birahi tidak disertai rasa hormat sehingga tidak mengindahkan apakah si pasangan menghendaki hubungan tersebut atau tidak. Karena itulah, pemerkosaan dan pelecehan seksual banyak terjadi pada tempat dimana derajat antara lelaki dan perempuan begitu berbeda, dimana suara perempuan jarang didengar. Pelecehan, pemerkosaan, penjualan perempuan dan kekerasan terhadap perempuan
Re: [ppiindia] Angin Surga - Re: Juli, Pendidikan dan Kesehatan Gratis
Anteknya...:) --- RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] .. wrote: Hutan dan kebun sudah dikapling untuk para pengusaha dan MNC (perkebunan, pertambangan, dsb). Contohnya, Freeport itu di Papua luas areanya melebihi luas propinsi di Jawa. Rakyat tak punya lahan cukup untuk bertani. DH: Siapakah yang mengeluarkan izin usaha? Sebagai contoh, teman saya yang tinggal di Kalimantan pernah diburu2 polisi hutan ketika mengambil ranting2 kayu yang jatuh untuk kayu bakar. DH: Siapakah yang memerintah kesatuan bersenjata mengejar rakyat sendiri? Salam danardono Bacalah artikel tentang Islam di: http://www.nizami.org Yahoo! Sports Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football http://football.fantasysports.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Fw: [perempuan] Selaput Dara di Mata Kiai
- Forwarded by Carla Annamarie/PRUIDN/IDN/Prudential on 06/21/2005 03:26 PM - Wahyu Susilo [EMAIL PROTECTED] Sent by: To [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] oups.com cc Subject 06/21/2005 02:33 [perempuan] Selaput Dara di Mata PMKiai Please respond to [EMAIL PROTECTED] oups.com Majalah TEMPO, Edisi. 17/XXXIV/20 - 26 Juni 2005 Agama Selaput Dara di Mata Kiai Para korban pemerkosaan kembali pede setelah menjalani operasi pemulihan selaput dara. Tapi, bagi para kiai NU Jember, operasi itu haram. Mengapa? Para kiai yang biasanya tampak angker mendadak ger-geran-meski tetap serius. Itu terjadi dalam bahtsul masail, forum para kiai untuk membahas masalah umat dari sudut fikih, Ahad akhir Mei lalu. Siang itu, sekitar 100 kiai Nahdlatul Ulama berkumpul di halaman Pondok Pesantren Darussalam II, Jalan Melati, Patrang, Jember, Jawa Timur. Ketika mendiskusikan hukum pencurian aliran listrik, sambil mengudap kue jajan pasar, mereka sepakat menjatuhkan fatwa haram. Tapi, ketika membahas masalah operasi pemulihan selaput dara-yang robek akibat pemerkosaan-para kiai yang rata-rata mengenakan baju koko, sarung, dan peci itu kontan ger-geran. Adalah KH Abdul Karim, Ketua NU Kecamatan Kaliwates, yang mula-mula melontarkannya. Ia mendapat laporan semakin banyaknya perempuan muda yang belakangan ini melakukan operasi semacam itu. Selama ini sejumlah klinik di Jakarta, Surabaya, dan kota-kota besar lain memang biasa melayani operasi tersebut. Salah satunya Johan Clinic di Gubeng, Surabaya, milik Prof Dr Johansyah Marzoeki, yang juga guru besar Universitas Airlangga. Sejak 1970-an, klinik bedah plastik itu melayani reparasi selaput keperawanan, apa pun penyebab kerusakannya. Tak pulih seperti sediakala, memang, tapi hasilnya nyaris sempurna. Rusaknya selaput dara itu, apalagi akibat diperkosa, membuat para korban menderita batin. Mereka kan perlu pertolongan, kata Johansyah. Namun, bagi para kiai, persoalan itu bukan sekadar pertolongan medis. Setelah berdebat selama tiga jam sembari membolak-balik sejumlah kitab kuning, mereka sepakat mengharamkannya. Menurut Idrus Romli, koordinator bahtsul masail, setidaknya ada dua unsur yang mengharamkannya. Pertama, membuka aurat, merujuk pada kaidah fikih: al-wajibu la yutraku illa li wajibin (perkara wajib tidak boleh ditinggalkan, kecuali untuk melaksanakan wajib yang lain). Kaidah lain yang serupa: al-wajibu la yutraku li sunnatin (perkara wajib tidak boleh ditinggalkan karena bertujuan melakukan perkara sunah). Menurut para kiai, terlihatnya aurat oleh pandangan orang lain, dalam hal ini dokter, jelas haram. Jadi, wajib hukumnya menutup aurat. Sedangkan pemulihan selaput dara bukan perkara sunah, apalagi wajib. Jadi, tak ada alasan yang membolehkan orang membuka aurat saat operasi selaput dara yang bukan sunah itu. Lain halnya dengan khitan pada laki-laki. Mengutip pendapat ulama salaf (klasik), andai khitan bukan perkara wajib, orang tak boleh melakukannya karena mengandung unsur terlihatnya aurat dan menyakiti diri sendiri. Dalam khitan, terlihatnya aurat boleh karena sifatnya darurat, yakni pengobatan, sebagaimana disebut oleh Imam Jalaluddin Suyuthi dalam kitab Al-Asybah wan Nazhair juz I halaman 316 (Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut, 2001). Hal kedua yang mengharamkan permak selaput dara ialah unsur penipuan terhadap calon suami yang akan menikahi si perempuan. Menipu hukumnya jelas haram, sesuai dengan hadis Nabi, Man ghasysyana fa laisa minna (orang yang menipu kita bukan termasuk golongan kita). Pembahasan kembali menghangat ketika seorang kiai bertanya bagaimana jika operasi itu sebagai pertobatan bagi mereka yang pernah menjalani seks bebas. Sejumlah kiai berpendapat, operasi selaput dara bukanlah cara untuk bertobat. Bagaimana jika operasi itu untuk mengurangi penderitaan batin korban
[ppiindia] Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk
SUARA PEMBARUAN DAILY -- -- Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk Kisah dua kakak beradik yang ketahuan minum bir di tempat umum dan akan dihukum cambuk di Negara Bagian Kelantan, Malaysia telah menarik perhatian baik masyarakat maupun kalangan penegak hukum. Berbagai tanggapan bermunculan soal rencana hukuman cambuk dengan rotan yang merupakan kasus pertama di sana. Mohamed Nizam Ibrahim (32) dan Mohamed Nasha (30) diketahui tertangkap tangan saat meminum bir di sebuah retoran di Jalan Bukit Ubi, 19 Agustus 2004. Berdasarkan vonis dari Majelis Tinggi Pengadilan Agama Malaysia pada pekan lalu, keduanya akan menerima hukuman maksimum enam kali cambukan rotan dan masing-masing harus membayar denda sebesar RM5.000 (S$2.000). Berdasarkan aturan hukum Penang, kakak adik tersebut bisa dijatuhi hukuman penjara sampai tiga tahun. Keputusan pemberlakuan hukuman cambuk tersebut menyentak masyarakat, termasuk terdakwa, saat pembacaan vonis pengadilan, Selasa (14/6) lalu. Dua bersaudara itu tidak menyangka bahwa putusan hakim tidak hanya membayar denda namun juga hukuman cambuk. Di Malaysiakini.com, misalnya seorang pembaca berkomentar,Koq seperti di zaman Taliban saja. Sedangkan kepala bagian penuntutan hukum syariah di negara bagian Abdul Rahim Jaafar mengatakan, cara melakukan pencambukan telah dicantumkan ke dalam rancangan undang-undang yang telah disampaikan kepada pemerintah negara bagian. Tetapi hukuman tidak bisa dilakukan karena hal itu belum diumumkan ke dalam lembaran negara oleh majelis negara bagian, katanya. Manajer program sebuah lembaga swadaya masyarakat, Sister in Islam, Masjaliza Hamzah menilai pemerintah telah mengkriminalisasikan apa yang disebut sebagai kesalahan personal dengan menjadikan konsumsi alkohol di ruang publik sebagai suatu pelanggaran di bawah hukum syariah. Sementara itu, hakim yang memimpin persidangan Abdul Rahman Yunus mengatakan, kedua terdakwa pantas menerima hukuman cambuk agar masyarakat tidak mengikuti apa yang telah dilakukan terdakwa.Alasan kedua terdakwa, bahwa mereka berasal dari golongan tidak mampu, oleh karena itu, mereka tidak dihukum berat, tidak bisa diterima, katanya. Sudah cukup jelas bahwa minuman beralkohol yang diminum lebih mahal harganya dibandingkan dengan minuman lain. Misalnya, sirup, katanya. Kedua bersaudara itu bekerja sebagai buruh pabrik. Mereka tertangkap dalam suatu operasi khusus yang digelar Departemen Agama Islam Pahang. Tujuan operasi itu adalah untuk menjauhi keinginan menenggak minuman beralkohol. Tim khusus dari departemen tersebut bersama pihak kepolisian menciduk dua bersaudara itu di sebuah restoran bernama Yi Huat, di Jalan Bukit Ubi, pukul 23.32. Penasihat hukum terdakwa Che Mastuni Muhammad memohon penangguhan hukuman dan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Syariah. Pengadilan memutuskan, masing-masing terdakwa harus memberikan uang jaminan sebesar RM 1.000. Satu isu yang mencuat dalam keputusan tersebut adalah bagaimana hukuman cambuk akan dilaksanakan. Tidak ada aturan atau ketentuan bagaimana hukuman cambuk dilaksanakan, kata Ketua Asosiasi Pengacara Syariah Malaysia Muhamad Burok. Hukum cambuk merupakan hukum Islam yang sangat berbeda dengan hukum biasa. Untuk momen tertentu, tidak ada aturan bagaimana hukuman itu dilaksanakan. Dalam hukum Islam, katanya, rotan tidak boleh lebih tebal dari kelingking. Selain itu, rotan tidak boleh diangkat terlalu tinggi, yakni posisi lengan atas tidak boleh melebihi ketinggian ketiak. Dalam hal ini, saya ingin mengatakan bahwa hukuman ini masih premature lantaran metode pelaksanaan hukum cambuk belum diatur. (The Straits Times/W-12) *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Angin Surga - Re: Juli, Pendidikan dan Kesehatan Gratis
--- RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: Hutan dan kebun sudah dikapling untuk para pengusaha dan MNC (perkebunan, pertambangan, dsb). Contohnya, Freeport itu di Papua luas areanya melebihi luas propinsi di Jawa. Rakyat tak punya lahan cukup untuk bertani. DH: Siapakah yang mengeluarkan izin usaha? --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Anteknya...:) -- DH: Hmm, tapi si antek ini, adalah elite bangsa kita. Nah, kalau elite kita sekedar antek, yang ada dibawah apa ya? Sub-antek? Lalu rakyat kita apa fungsinya? DH *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Angin Surga - Re: Juli, Pendidikan dan Kesehatan Gratis
--- In ppiindia@yahoogroups.com, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: DH: Siapakah yang mengeluarkan izin usaha? --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Anteknya...:) -- DH: Hmm, tapi si antek ini, adalah elite bangsa kita. Nah, kalau elite kita sekedar antek, yang ada dibawah apa ya? Sub-antek? Lalu rakyat kita apa fungsinya? DH Enak memang menyederhanakan masalah. Semua masalah di Indonesia root/topnya adalah MNC, IMF dan WB. Pejabat Indonesia semua anteknya. Maka: - dinas pendidikan yg korupsi dana buat SD2 di pelosok adalah antek IMF - orang depag yg makan DAU adalah antek MNC - oknum anggota dpr yang tidur waktu sidang RUU tapi paling ganas membantai dirjen dan direktur BUMN kalau amplop yg diberikan belum cukup tebal adalah antek IMF - petugas penyuluh kesehatan yg lalai buat memvaksin polio anak2 didesa adalah antek WB - bupati yang tidak mengerti ada busung lapar didaerahnya adalah antek MNC - dst tambahkan semua daftar musibah, toh ada yg dikambinghitamkan. salam antek2an, fau - kalau presentasi saya nanti nggak bagus, maka yg salah adalah WB, IMF dan MNC. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Bagus! Re: [ppiindia] Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk
Bagus itu. Soalnya orang mabok itu selain merusak otaknya sendiri juga sering bikin rese. Suka mengganggu orang lain dgn ucapan mau pun dgn tangannya. Apalagi kalau sampai nyetir, bisa nabrak orang sampai mati. Karenanya di AS dibilang Don't drive drunk serta pengemudi mabok ditangkap. Orang mabok, apalagi yang kecanduan, tidak bisa bekerja. Jadi beban bagi keluarganya. Jadi hidup Malaysia. Mudah2an di sini bisa seperti itu. --- RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: SUARA PEMBARUAN DAILY -- -- Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk Kisah dua kakak beradik yang ketahuan minum bir di tempat umum dan akan dihukum cambuk di Negara Bagian Kelantan, Malaysia telah menarik perhatian baik masyarakat maupun kalangan penegak hukum. Berbagai tanggapan bermunculan soal rencana hukuman cambuk dengan rotan yang merupakan kasus pertama di sana. Mohamed Nizam Ibrahim (32) dan Mohamed Nasha (30) diketahui tertangkap tangan saat meminum bir di sebuah retoran di Jalan Bukit Ubi, 19 Agustus 2004. Berdasarkan vonis dari Majelis Tinggi Pengadilan Agama Malaysia pada pekan lalu, keduanya akan menerima hukuman maksimum enam kali cambukan rotan dan masing-masing harus membayar denda sebesar RM5.000 (S$2.000). Berdasarkan aturan hukum Penang, kakak adik tersebut bisa dijatuhi hukuman penjara sampai tiga tahun. Keputusan pemberlakuan hukuman cambuk tersebut menyentak masyarakat, termasuk terdakwa, saat pembacaan vonis pengadilan, Selasa (14/6) lalu. Dua bersaudara itu tidak menyangka bahwa putusan hakim tidak hanya membayar denda namun juga hukuman cambuk. Di Malaysiakini.com, misalnya seorang pembaca berkomentar,Koq seperti di zaman Taliban saja. Sedangkan kepala bagian penuntutan hukum syariah di negara bagian Abdul Rahim Jaafar mengatakan, cara melakukan pencambukan telah dicantumkan ke dalam rancangan undang-undang yang telah disampaikan kepada pemerintah negara bagian. Tetapi hukuman tidak bisa dilakukan karena hal itu belum diumumkan ke dalam lembaran negara oleh majelis negara bagian, katanya. Manajer program sebuah lembaga swadaya masyarakat, Sister in Islam, Masjaliza Hamzah menilai pemerintah telah mengkriminalisasikan apa yang disebut sebagai kesalahan personal dengan menjadikan konsumsi alkohol di ruang publik sebagai suatu pelanggaran di bawah hukum syariah. Sementara itu, hakim yang memimpin persidangan Abdul Rahman Yunus mengatakan, kedua terdakwa pantas menerima hukuman cambuk agar masyarakat tidak mengikuti apa yang telah dilakukan terdakwa.Alasan kedua terdakwa, bahwa mereka berasal dari golongan tidak mampu, oleh karena itu, mereka tidak dihukum berat, tidak bisa diterima, katanya. Sudah cukup jelas bahwa minuman beralkohol yang diminum lebih mahal harganya dibandingkan dengan minuman lain. Misalnya, sirup, katanya. Kedua bersaudara itu bekerja sebagai buruh pabrik. Mereka tertangkap dalam suatu operasi khusus yang digelar Departemen Agama Islam Pahang. Tujuan operasi itu adalah untuk menjauhi keinginan menenggak minuman beralkohol. Tim khusus dari departemen tersebut bersama pihak kepolisian menciduk dua bersaudara itu di sebuah restoran bernama Yi Huat, di Jalan Bukit Ubi, pukul 23.32. Penasihat hukum terdakwa Che Mastuni Muhammad memohon penangguhan hukuman dan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Syariah. Pengadilan memutuskan, masing-masing terdakwa harus memberikan uang jaminan sebesar RM 1.000. Satu isu yang mencuat dalam keputusan tersebut adalah bagaimana hukuman cambuk akan dilaksanakan. Tidak ada aturan atau ketentuan bagaimana hukuman cambuk dilaksanakan, kata Ketua Asosiasi Pengacara Syariah Malaysia Muhamad Burok. Hukum cambuk merupakan hukum Islam yang sangat berbeda dengan hukum biasa. Untuk momen tertentu, tidak ada aturan bagaimana hukuman itu dilaksanakan. Dalam hukum Islam, katanya, rotan tidak boleh lebih tebal dari kelingking. Selain itu, rotan tidak boleh diangkat terlalu tinggi, yakni posisi lengan atas tidak boleh melebihi ketinggian ketiak. Dalam hal ini, saya ingin mengatakan bahwa hukuman ini masih premature lantaran metode pelaksanaan hukum cambuk belum diatur. (The Straits Times/W-12) Bacalah artikel tentang Islam di: http://www.nizami.org __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon
[ppiindia] Beirut bomb kills ex-communist chief
http://english.aljazeera.net/NR/exeres/4237B3EA-3060-4C02-B9C4-154A1CE002A2.htm Beirut bomb kills ex-communist chief Tuesday 21 June 2005, 11:36 Makka Time, 8:36 GMT A civil defence worker inspects the damaged car of George Hawi An anti-Syrian politician has been killed after a bomb ripped through his car in Beirut, witnesses and security sources say. They said George Hawi, former leader of the Lebanese Communist Party, died instantly in the blast on Tuesday morning in the Wata Musaitbi neighbourhood of Beirut. Ghassan bin Jiddo, director of Aljazeera's office in Lebanon, said the car exploded in front of Hawi's house. Witness Rami Abu Dargham told Reuters: The car kept going and we then saw the driver screaming and he jumped out of the window. We rushed to the car and saw Hawi in the passenger seat with his guts out. The bomb was apparently placed under the passenger seat of Hawi's Mercedes car and was detonated by remote-control, security sources said. Hawi's driver was injured in the explosion, bin Jiddo said. Many civil defence and security force officers arrived at the scene and cordoned off the area. An opposition figure, Walid Jumblatt, said the killing of Hawi, whom he described as a nationalist leader, sent a message to all Lebanese. Some sides want to cause a state of instability in Lebanon by foiling the success of the elections in northern Lebanon, said Jumblatt, the leader of the Progressive Socialist Party. Second killing It was the second killing of an anti-Syrian figure in Beirut this month. Newspaper columnist Samir Kassir was killed on 2 June when a similar explosion destroyed his car. Hawi's killing comes two days after the end of Lebanon's parliamentary elections which were won by an anti-Syrian alliance led by Saad al-Hariri, son of former prime minister Rafiq al-Hariri, who was also assassinated, on 14 February. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Globalisasi Kemiskinan: Rakyat Disuruh Makan Serangga!
Nah itulah Mas Don: Memang tidak ada yang sampai bangkrut ancur-ancuran dan nyengsarain banyak orang, karena mereka mengambil suatu keputusan dengan hitungan yang baik... Tetapi tetep aja mereka kadang harus menghabiskan banyak duit pada suatu proyek yang tidak menguntungkan; contoh operasi explorasi emas di lhok sukon (blang kejeren) Aceh atau di Sarongga, Kalimantan Timur... memang sih nggak sampe bangkrut ampe kolor doang, tetapi untuk menutup ini mereka mampu menghasilkan dari tempat lain... kedua mereka efisien dalam sistem operasionalnya... ketiga mereka efektif dalam menata sumber daya yang mereka punya... Sewaktu saya di Sumatra misalnya, saya kerja untuk rig dari ostrali, satu sumur dalam bisa diselesaikan dalam waktu tak lebih dari 2 minggu... sebaliknya di sebelah konsesi kami, yang rignya adalah 'pelat merah' satu sumur dengan kedalaman yang hampir sama dilakukan dalam waktu 3 bulan! opo nggak dahsyat? Rig kami pakai mobil baru-baru semua (jaman daihatsu hiline masih jaya) sebaliknya si rig 'pelat merah' pakai kijang, atau 2wd padahal jalanan ke lokasi busuk sekali... opo tumon? masih mau nyalahin orang luar? DG On 6/21/05, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Nizami: Saya kebetulan sering dapat job untuk MNC yang banyak anda sebutkan tsb... Tahukah anda, bahwa banyak perusahaan 'raksasa' indonesia tidak mau ambil resiko seperti MNC yang anda sebutkan... Contoh mana mau perusahaan indonesia ambil resiko untuk melakukan eksplorasi minyak yang istilahnya seperti main judi; kalau gagal ya nggak dapet apa-apa pulang bawa kolor doang... Ya wajar, kalau mereka kuat dan dapet untung karena mereka berani ambil resiko dengan perhitungan yang baik sehingga sukses... Lha perusahaan indonesia? maunya cuma bikin mall atau properti gedung atau yang konsumtif lainnya... DG -- Dafit Goenito - DH: Dari business finance kami, kebetulan saya banyak berurusan dengan oil companies. Yang saya simpulkan, tak ada oil companies yang bangkrut, walau negeri asalnya tak memiliki ladang minyak dan gas bumi. Hanya satu, yang bangkrut alias merugi: PERTAMINA, yang berasal dari negara yang memiliki ladang minyak dan gas bumi. Anehnya, salah satu pendirinya, Ibnu S, kaya raya. Aneh? Kita mau salahkan BP; Conoco, Shell? Hanya satu oil company yang heibat: Pertamina. Only you... Salam Danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links -- Dafit Goenito *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Penjajahan-Kwik Kian Gie
Kalo di jaman bung karno ada pilot Amerika yang pesawatnya jatuh ketembak waktu mau ngebom istana presiden di bogor dan tertulis dalam buku biografi bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Cindy Adams, ini berarti beneran gak ? DG: BUkan mau ngebom istana bogor, Alan Pope waktu itu beroperasi di wilayah timur Indonesia dengan pesawat B-26,jangkauan pesawat ini tidak sampai Jakarta kalau beroperasi dari Menado. Kalau yang menembaki Istana Bogor adalah pilot muda AURI (namanya Aleksander Maukar) dengan pesawat MIG-17 yang baru dibeli dari Rusia yang kemudian jatuh di Leles Garut... Pesawatnya kalo nggak salah dihajar oleh Leo Wattimena, boss boss yang udah berumur seperti pak Danar atau Andras mihardja silakan kasih keterangan yang jelas. DG: Alan Pope jatuh ditembak pesawat Mustang P-51 dipiloti Ign. Dewanto selain itu juga kena tembakan dari KRI Sawega di dekat Ambon Ini jadi insiden. Dan pilot yang ketangkep itu, istrinya sampai datang meminta sendiri ke Bung Karno supaya suaminya dibebaskan. DG: Alan Pope dibebaskan dengan 'sogokan' dari Amerika berupa satu skadron Hercules dengan harga miring plus 7 kargo senjata untuk AD Bung Karno selalu memaafkan lawan lawannya. Ini malah membawa sial baginya. Pak Harto lebih tegas (secara militer), dan membangun kamp tahanan di pulau Buru. Ini juga dilakukan oleh jendral Pinochet dari Chile. DG: itulah masalahnya, BK memang terlalu memandang besar diri sendiri dan kurang mengukur musuh-musuh di sekitarnya sehingga dengan mudah 'ditipu' dan akhirnya 'ditelikung', udah begitu yang dulu teriak-teriak 'pejah gesang nderek BK' nggak ada yang mbelain bahkan sebagian besar 'malik tingal' ikut-ikutan memusuhi BK... (istilahnya bapak saya, BK itu ditikam dua kali, sekali oleh pembangkangan para 'jenderal' (hanya AU yang waktu benar-benar setia tanpa reserve kepada BK sehingga AU 'dikerdilkan' sewaktu ORBA sedang jaya); yang kedua oleh kepengecutan pendukungnya...) -- Dafit Goenito *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Keterlibatan CIA di Indonesia - Re: [ppiindia] Globalisasi Kemiskinan: sambungan
Boro-boro hidup miskin Mas Don, wong disuruh hemat sedikit aja susahnya minta ampun... Boro-boro berani hidup melarat, nyisihin dua setengah persen atau persepuluhan aja ampun deh mintanya... istilah kajine Ngaripin, 'sudah seperti mengemis-emis' namun nggak ada hasilnya... Yah... inilah balada suatu republik yang bernama Indonesia... DG On 6/21/05, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Nizami, Memang AS dengan CIA terlibat dalam berbagai intrik politik di Indonesia, namun itu takkan berhasil bila pemimpin republik ini tidak begitu saja mengikuti permainan mereka... mereka takkan berhasil kalau rakyat bersatu! Bagaimana bersatu kalau jurang kaya dan miskin begitu lebar? Sebelum menghancurkan amrik, hancurkan dulu tuh para setan kabir setan dan para setan kota dan desa plus para pemelintir ayat-ayat agama demi ke-pentingan pribadi... DG -- Dafit Goenito --- Exactly mas. Ini terjadi sudah sejak VOC menancapkan kaki dan membangun logi dan gudang di muara Ciliwung. Mengapa sutlan Agung gagal dalam menyerang VOC di Jayakarta? Karena mata mata inlander membakari tempat penyimpanan logistik beliau sepanjang jalan dari Mataram ke Jayakarta! Siapa yang membantu asing mengalahkan pangeran Jayakarta? Bukankah Sultan Banten? Lihatlah Cuba, terletak begitu dekat dari Camp Guantanamo, namun USA tak berhasil berbuat apa apa dinegeri ini. Mereka memilih miskin tapi berdaulat. Nah, mau tiru? Salam danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links -- Dafit Goenito *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Globalisasi Kemiskinan: Rakyat Disuruh Makan Serangga!
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote: Nah itulah Mas Don: Memang tidak ada yang sampai bangkrut ancur-ancuran dan nyengsarain banyak orang, karena mereka mengambil suatu keputusan dengan hitungan yang baik... Tetapi tetep aja mereka kadang harus menghabiskan banyak duit pada suatu proyek yang tidak menguntungkan; contoh operasi explorasi emas di lhok sukon (blang kejeren) Aceh atau di Sarongga, Kalimantan Timur... memang sih nggak sampe bangkrut ampe kolor doang, tetapi untuk menutup ini mereka mampu menghasilkan dari tempat lain... -- DH: Emas o emas, dikau kekasihku! Saya jadi ingat waktu ramai ramainya khabar ada emas di Kalimantan, yang khabarnya bukan main itu. Sampai masuk ke Financial Times. Nah, dalam meeting Senior Lending Officers, saya disalami seorang Board Member: selamat ya, negerimu, adalah terkaya akan emas. Mengalahkan Afrika selatan. Saya yang belum sempat baca koran (maklum pagi pagi masih ngantuk), ya sekedar manggut manggut aja. Saya masih belum mampu percaya, tapi masak anggauta Board ngelantur? Padahal waktu di SMP saya belajar ditahun 50an, tambang kita hanya mengandung sedikit sekali emas. Nah, beberapa hari kemudian, datang berita meng-halilintar, bahwa semua ini hanya rekayasa. Seorang akhli tambang asal Philippina mati jatuh dari helikopter (dijorokin dari pesawat kali yaa?). Jangan bayangkan, mas, komentar dai teman teman dan anggauta Board dalam meeting minggu minggu itu. Mereka cengengesan, bayangkan Indonesia ini penuh rekayasa dan korupsi. Malu or not malu, that is my country. Nah mas Nizami, that's the fact about us. Sedih tapi true. Salam sedih danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Libanon menggapai demokrasi modern
21.06.2005 Libanon menggapai demokrasi modern Oleh: Peter Phillip dari Berlin (Para pendukung Saad Hariri merayakan kemenangan pemilu) Setelah Suriah menarik mundur semua tentaranya dari Libanon, untuk pertama kalinya di negara itu digelar pemilu parlemen bebas. Partai aliansi dari Saad Hariri, putra mendiang mantan PM Rafik Hariri yang terbunuh bulan Februari lalu, tampil sebagai pemenang. Tapi dipertanyakan, apakah itu saja sudah cukup untuk membawa Libanon, menjadi sebuah negara demokrasi modern? Sejauh ini pemilu di Libanon memang berlangsung lancar. Partai politik dari Saad Hariri, dinyatakan sebagai pemenang pemilu parlemen, namun masih terdapat sejumlah pertanyaan, yang mungkin sulit dijawab. Mula-mula dipertanyakan, apakah sebuah nama keluarga tokoh terkemuka, mencukupi untuk kualifikasi bagi sebuah jabatan dan martabat seorang kepala pemerintahan? Mendiang Rafik Al Hariri juga mendapat kritikan tetapi ia populer di kalangan luas rakyat Libanon. Sebab, paling tidak ia melakukan banyak hal bagi pembangunan kembali Libanon, sama banyaknya seperti bagi kepentingan ekonominya sendiri. Walaupun sisa reruntuhan dari perang saudara bertahun-tahun, masih kelihatan di sana-sini, namun Beirut yang modern, juga bersinar dengan sejumlah kawasan yang sangat modern dan mewah, yang tidak kalah dari kawasan serupa di Paris, dan nama Hariri tentu terkait dan tidak dapat dilepaskan dengan hal tsb. Apakah hal itu, akan dapat menjadikan anaknya seorang tokoh politik, yang juga dapat memecahkan berbagai masalah politik di Libanon? Masalah semacam itu, cukup banyak terdapat di Libanon, dan bukan hanya di bidang politik ekonomi saja, dengan utang luar negeri yang cukup tinggi. Di sisi lain, istilah oposisi juga teramat sulit. Dalam situasi bagaimana kelompok pemerintah di masa depan, dapat menamakan dirinya oposisi? Yang dimaksud oposisi, adalah kelompok yang menentang eksistensi serta campur tangan Suriah di Libanon. Damaskus memang telah menarik seluruh tentaranya. Tetapi merupakan kebodohan, jika menganggap Suriah tidak melanjutkan kepentingannya di bekas negara protektoratnya. Pembunuhan wartawan yang kritis terhadap Suriah, Samir Kassir belum lama ini, merupakan sebuah contoh tanda peringatan. Menjadi sangat berbahaya, jika kekuatan pimpinan di Libanon, hanya menetapkan haluannya sebagai oposisi menentang Suriah. Sebuah negara, tidak akan tertolong, hanya dengan sikap oposisif dan penolakan saja, melainkan hanya dengan upaya baru yang positif dan konstruktif, melalui pembangunan, perujukan dan kerjasama. Namun kesiapan untuk itu, sejauh ini tidak ditunjukkan dengan cukup jelas. Libanon baru, sangat mirip dengan Libanon lama, dengan sistem yang kuno, yang di masa lalu merupakan penyebab situasi buruk. Kelompok-kelompok lama masih eksis, kelompok yang mengedepankan kepentingan kekuasaan, berdasarkan agama dan kesukuan. Nama-nama aktornya tetap sama. Kadang-kadang generasinya saja yang baru, tetapi orangnya yang itu itu juga. Semua orang berharap, dapat memanfaatkan berlakunya sebuah sistem proporsional, untuk melindungi dirinya maupun kepentingannya. Sebuah sistem, yang memiliki niat baik, untuk memungkinkan kehidupan bersama yang damai, diantara berbagai kelompok yang beraneka ragam. Dan dalam waktu bersamaan, juga memiliki kontribusi untuk menghapuskan masalah antar agama. Sebuah Libanon baru, harus muncul dari pemikiran pembagian kekuasaan secara proporsional semacam itu. Dan tidak harus menamakan dirinya anti Suriah, anti Israel atau anti apapun, melainkan di garis depan terutama harus membela kepentingan rakyat Libanon. Untuk itu, diperlukan partai politik dengan program yang jelas, yang sejauh ini partai semacam itu tidak ada di Libanon. Untuk itu, juga diperlukan tokoh politik baru, yang tidak hanya tampil sebagai perwakilan keluarga. Melainkan sebagai teknokrat, dimana kesejahteraan rakyat menjadi program utamanya. Libanon masih jauh dari kondisi untuk berubah menjadi negara demokrasi modern. Sekarang Libanon, satu persatu negara-negara di kawasan Timur-Tengah, tampaknya akan terhempas badai perubahan. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the
[ppiindia] Iran dalam pilihan sulit
21.06.2005 Iran dalam pilihan sulit Oleh: Christoph Heinzel dari Munich (Rafsanjani kini harus berjuang keras meraih suara pemilih) Iran kini berada dalam fase menentukan, didalam memilih sebuah haluan. Pemilu penentuan hari Jumat (24/6), harus memutuskan siapa yang akan dipilih menjadi presiden. Apakah tokoh konservativ tulen yang dikendalikan kaum garis keras, Mahmoud Ahmadinejad yang saat ini menjabat sebagai walikota Teheran. Atau ulama moderat, mantan presiden Ali Akbar Hashemi Rafsanjani. Dalam pemilu presiden hari Jumat (17/6) pekan lalu, mantan ketua parlemen Iran, Mehdi Karoubi adalah pecundang yang sial. Mula-mula ia mampu meraih posisi kedua, tetapi secara mengejutkan perolehan suaranya dapat disusul oleh walikota Teheran, Mahmoud Ahmadinejad yang juga tokoh konservatif. Mencium adanya permainan curang, Karoubi menuding para Mullah dari dewan pengawas yang berkuasa, mempengaruhi jalannya pemilu demi kepentingannya. Hal ini amat menarik, karena Karoubi sendiri adalah seorang Mullah, dan Ahmadinejad hanya seorang tokoh konservatif tulen dan bukan Mullah. Mereka yang bersikap kritis terhadap para Mullah di Iran, sekarang boleh merasa senang berkaitan dengan sengketa di kubu ulama konservatif. Namun rasa senang melihat sengketa tsb, juga tidak pada tempatnya, sebab ongkosnya tetap harus dibayar oleh rakyat Iran sendiri. Dan ongkosnya akan sangat mahal, jika Ahmadinejad berhasil mengalahkan calon favorit Rafsanjani, dalam pemilu penentuan tanggal 24 Juni mendatang. Rafsanjani adalah juga seorang Mullah, akan tetapi dalam waktu bersamaan, ia memiliki pengalaman yang tidak ada tandingannya dalam percaturan politik. Di hari tuanya, Rafsanjani yang sekarang berusia 71 tahun, kelihatanya memutuskan untuk tampil menjadi penyelamat bangsa. Dalam kampanye ia menunjukan sikap lebih terbuka dan memiliki tekad lebih bulat, dibanding calon dari kelompok pro-reformasi. Bahkan tema sengketa atom juga tidak tabu baginya. Untuk kedua kelompok di Iran ia merupakan tokoh yang tepat. Karena itu, tidaklah mengherankan, jika kelompok liberal Iran yang 10 tahun lalu mengritik Rafsanjani sebagai terlalu konservatif, kini menyatakan, bahwa Rafsanjani merupakan satu-satunya harapan, bagi reformasi dan langkah maju di Iran. Sebuah penegasan, yang seharusnya sudah dikemukakan sebelum digelarnya pemilu putaran pertama. Ketimbang abstain atau memilih kandidat pro-reformasi Mustafa Moin, yang tidak memiliki haluan politik yang jelas, sebaiknya langsung memilih Rafsanjani. Namun fakta menunjukkan, Rafsanjani hanya unggul sekitar setengah juta suara dari saingannya Ahmadinejad. Dan di hari-hari mendatang, akan berlangsung pertempuran hebat, untuk menjaring suara pemilih. Secara statistik, kubu konservatif dapat meraih keuntungan. Sebab tiga dari tujuh kandidat presiden pada pemilu putaran pertama, merupakan calon konservatif garis keras. Jika sekarang mereka mendukung Ahmadinejad, maka Rafsanjani akan berada dalam posisi sulit. Sebab, paling tidak ia memerlukan dukungan dari kelompok reformasi yang kurang sukses. Dengan dukungan semacam itu, ia tidak dapat terlalu diharapkan. Di hari-hari mendatang, rakyat Iran harus memahami dengan jelas satu hal. Negaranya, kini berada di persimpangan jalan, antara reformasi atau mundur ke belakang. Reformasi bukan oleh kelompok pro-reformasi, melainkan oleh seseorang, yang secara pelan-pelan harus mengambil keputusannya terlebih dahulu. Namun, seseorang yang sebaliknya dari presiden Iran saat ini, Mohammad Khatami, juga memiliki kekuatan untuk itu. Atau memilih kemunduran, yang diciptakan oleh seseorang, yang memang telah berbuat sesuatu, untuk ibukota Teheran, namun selebihnya terpaku dalam ideologi Islamistik, dan memandang setiap keterbukaan dalam masyarakat sebagai musuh bebuyutan. Para pemilih, dalam beberapa hari mendatang, dan terutama dalam pemilu penentuan hari Jumat depan, harus menunjukan sikap pragmatis. Memang, banyak pihak mendambakan pimpinan yang berorientasi barat, tetapi calon semacam itu tidak ada, atau memang belum ada. Yang ada, hanya seorang calon ulama yang modern, serta seorang calon dari kelompok konservatif tulen. Secara teoritis, seharusnya pilihan memang tidak begitu sulit. __ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses. http://promotions.yahoo.com/new_mail *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5.
[ppiindia] Tertembak jatuhnya Allen Pope
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote: DG: BUkan mau ngebom istana bogor, Alan Pope waktu itu beroperasi di wilayah timur Indonesia dengan pesawat B-26,jangkauan pesawat ini tidak sampai Jakarta kalau beroperasi dari Menado. Kalau yang menembaki Istana Bogor adalah pilot muda AURI (namanya Aleksander Maukar) dengan pesawat MIG-17 yang baru dibeli dari Rusia yang kemudian jatuh di Leles Garut... DH: Benar mas. Maukar adalah saudara kita asal Minahasa, yang menembak karena alasan pribadi, tak ada urusan dengan thema kita, yakni bayar bayaran AS/CIA. Inilah skenario perang udara diatas Morotai (dari sumber Amerika): --- catatan: AUREV adalah nama Angkatan Udara Permesta yang kala itu bertarung melawan AURI diangkasa. This short clash happened when the B-26 flown by US contract-pilot Alan Pope was tasked with a strike against convoy of Indonesian ships underway to attack PERMESTA on Morotai. Pope found his target near Ambon, flew between the convoy and the land, and turned to attack, expecting not to be detected until the last moment. However, he was detected early, and the Indonesians opened fierce fire at the low flying B-26, damaging it severely. Only moments later, the AURI F-51D flown by Capt. Dewanto appeared on the scene and attacked the crippled bomber. Pope and his navigator, Rantung, parachuted safely, but were immediately captured. Shortly after, another B-26, flown by another US contract-pilot, Connie Seigrist, also clashed with Dewanto while underway to strike the AURI airfield at Ambon. Seigrist used his one chance as Dewanto passed in front of his bomber, and opened fire. Dewanto's Mustang was damaged, but Seigrist mounted no follow-up attack against the more nimble fighter. When Pope arrived over Ambon airfield (MK: Laha??), the lone AURI Mustang was being fueled and the two previously damaged planes, a Dakota and a Mustang, were parked along the runway. Pope bombs hit the fuel truck (maybe also the serviceable Mustang?) and destroyed the two damaged planes. Pope then headed for Ambon harbor and spotted the invasion fleet. He reported by radio and dropped his last bomb, missing the transport ship Sawega. He made a second pass where he was reportedly hit by AAA fire from the boats. In the meantime, at Liang airfield, AURI Captain Dewanto had received report that an AUREV plane was attacking Ambon and he took off, heading west. Note MK: To this day the argument goes on between the Navy and the Air Force as to who shot Pope down. It is almost certain that Pope had been hit by the Navy AA guns, fact confirmed by many sailors and other troops on the Sawega, and by Rantung himself. Dewanto most probably gave him the coup de grace. Some Navy and Army personnel are adamant that there was no Mustang, even in some recent interviews, while other allegedly fired at Dewanto's plane, thinking it was an AUREV Mustang. Pope and Rantung jumped while the B-26 crashed into the sea. Both landed on a small island off the western tip of Ambon island and were captured by government troops. They were brought aboard one of the ships of the invasion force and were transported to Jakarta only after Morotai had been re-taken by the Indonesian Army. While Pope was being shot down, Seigrist straffed the empty Amahai airfield before turning West to assist Pope. On the way to Ambon, he had a head-on run with Dewanto and both planes were hit. Note MK: AURI confirms that there were bullet holes in Dewanto's Mustang. Dewanto headed back to Liang airfield while Seigrist returned to Mapanget. As one of his tires had been damaged, Seigrist didn't land straight and his front gear collapsed. For a few days, neither AUREV nor the CIA knew that Pope had been captured. Note: Conboy/Morrison Note: Air Enthusiast: Seigrist escaped by hiding in nearby clouds. His left landing gear had been damaged by AAA fire. On 19 May, Truman Barnes in the newly arrived Invader and the sole AUREV Mustang patrolled the Moluccan waters, looking for the invasion fleet but spotting nothing. Note: Conboy/Morrison Note: Air Enthusiast: on May 19, a final B-26 sortie was flown by CAT pilots. On 20 May 1958, CIA Headquarters ordered to cease all operations; all operatives were to return to the Philippines. The last serviceable Mustang was flown to Sanga Sanga by its Filipino pilots and a CAT C- 46 brought the American/Filipino team back to Clark AFB. Note: Conboy/Morrison On 21 May, Truman Barnes flew the lone serviceable B-26 to Sanga Sanga. At Mapanget a burned Catalina, a damaged Invader and two damaged Mustangs were left behind. Note: Conboy/Morrison Note MK: in the Air Enthusiast article, it is stated that Truman B. and Ron S., 2 CAT pilots, were flown in by C-46 to help ferry out the B-26s, which they did on 20 or 21 May. The PBY went straight back to Taiwan while the four-???- B-26s and the last flyable Mustang staged at Tawi-Tawi,
[ppiindia] Marah dalam Pandangan Melayu dan Islam (untuk sebaran umum ...)
MARAH DALAM PANDANGAN ISLAM DAN MELAYU http://garapmaju.tripod.com/marah.wmv http://ibnuamir.multiply.com/journal/item/23 http://ibnuamir.multiply.com/journal/item/24 --- Sejak akhir-akhir ini kemarahan orang Melayu itu membuak-buak, bergelombang wataknya, bergelembung rupanya, berbusa-busa dan membuih-buih menantikan pecah. Di televisyen, memang jelas ketara dipaparkan. Paling penting, kemarahan itu berpunca dan bersebab. Betul juga, siapa yang tidak marah kalau hak rumah yang ingin duduki itu tidak siap hampir lapan tahun. Mereka bayar kepada bank, tapi pemaju tidak bergerak-gerak. Ada juga pemilik rumah ini sampai dah meninggal pun, kata salah seorang dari mereka kepada TV3 baru-baru ini. Dalam kejadian lain, ada kes di mana suara mereka itu dilontarkan kepada pemimpin Umno di bahagian atau cawangan tertentu, tapi seperti yang dinyatakan kepada Buletin Utama, segala surat itu didiamkan kerana golongan pimpinan tersebut hanya ingin menjaga kepentingan mereka sahaja. Dalam pada itu, di dalam muktamar sebuah partai Melayu, setiausaha agungnya berkata, Kurangkan jenaka dan gurauan, lebihkan serius. Boleh jadi juga maksudnya, budaya lawak jenaka kosong perlu diganti dengan keseriusan dalam usaha memperbaiki taraf sosio-ekonomi bangsa Melayu. Itu tanggapan awal kita. Kita perlukan sedikit jenaka dan gurau senda, kata seorang ahli Dewan Rakyat dari Kedah. Jika tidak, ini akan menyinggung perasaan pimpinan tertinggi. Jika begitu maksud melawak, maka boleh diterima juga. Kerana, tidak ramai orang yang cukup kuat untuk mendengar. Banyaklah orang boleh bercakap. Tapi, untuk mempunyai kekuatan mendengar, kita mesti memiliki stamina rohani yang tinggi. Mendengar rintihan dan kritikan pedas, marah-marah dan amukan orang bawahan memerlukan kekuatan jiwa, mental dan spiritual yang betul-betul bertenaga. Jika gurauan dan sindiran boleh memadamkan api kemarahan pihak atasan, maka gunakanlah ia dengan sewajarnya. Format mengawal api perselingkuhan ala Usman Awang, berkelahi secara Melayu, menikam dengan pantun mungkin sesuai juga dalam konteks ini. Namun, fakta sejarah tidak pernah menipu. Ada juga perang dingin antara pihak atasan yang beralaskan lawak jenaka, sindiran dan pantun-pantun.Akar nibong meresap, akar mati dalam perahu, terbakar kampung kelihatan asap, terbakar di hati siapa yang tahu. Selang beberapa lama selepas muktamar, natijahnya si pemantun pun berkelanalah dalam kurungan di hujung sungai bambu selama enam tahun dalam buangan. Menyentuh kemarahan penguasa politik, dari segi amalan teori politik, ideal-realiti jauh berbeza. Idealnya, berjuang untuk rakyat, realitinya pula memikirkan keuntungan. Di dalam filem Tiga Abdul, Abdul Wahib dan kekandanya Abdul Wahab juga menggunakan idea diktator, demokrasi dan demokrasi terpimpin untuk membahagi harta secara zalim. Akan tapi, P. Ramlee juga menegur penguasa yang merampas hak orang bawahan iaitu mereka jangan marah. Akibatnya, nanti mereka akan dijual sebagai hamba dan harta akan dirampas. Tapi, kenapa pemimpin tidak boleh marah dan mustadhafin boleh marah? Sabda Nabi, Orang yang kuat ialah orang yang mampu menahan marah. Orang yang marah, jiwanya ditakluk Iblis. Kehambaan kepada Allah beralih kepada Iblis. Sebab itu, lebih binasalah jika pemimpin marah berbanding rakyat bawahan. Pemimpin yang marah, rakyatnya binasa, negaranya tergadai seperti diperkatakan orang, Menang sorak, kampung tergadai. Adapun sekalian hamba rakyat, kalau mereka marah sekalipun maka marahnya itu kerana mereka mahu menuntutnya haknya. Tidaklah lebih dari itu. Ringkasnya, jika tidak mampu menahan marah, jangan memasang anganan untuk memimpin. Dunia sudah lama kiamat jika Tuhan tidak bersabar dengan dosa kita. Syahadan, di dalam Sulalatus Salatin, Tun Seri Lanang pernah merakamkan kisah seorang pembesar Melayu yang marah-marah kepada rajanya kerana tuannya itu berzina, atau bermukah dengan isterinya. Lalu, dimarahilah raja itu dengan ancaman tombak. Jika tidak difikirkan anak Melayu itu pantang derhaka, nescaya kutinju raja ini dengan tombakku di dadanya, marah pembesar itu di depan sang raja. Dan raja itu pun tidak berkata apa-apa lagi melainkan: Janganlah diapa-apakan kepadanya kerana dia memang berhak marah. Jika dia tidak mengingatkan hamba Melayu pantang derhaka, nescaya bercerailah jiwa dari ragaku ini. Itulah sebahagian rakaman dialog yang diubah suai bagi memudahkan kefahaman. Ternyata, format perselingkuhan konflik antara rakyat dan raja lebih membara sifatnya. Maknanya, haruslah orang-orang Melayu melontarkan kemarahannya kerana memang hal itu dibenarkan. Hak mereka telah dirampas secara tersirat dan boleh jadi juga secara
[ppiindia] Marah dalam Pandangan Melayu dan Islam (untuk sebaran umum ...)
MARAH DALAM PANDANGAN ISLAM DAN MELAYU http://garapmaju.tripod.com/marah.wmv http://ibnuamir.multiply.com/journal/item/23 http://ibnuamir.multiply.com/journal/item/24 --- Sejak akhir-akhir ini kemarahan orang Melayu itu membuak-buak, bergelombang wataknya, bergelembung rupanya, berbusa-busa dan membuih-buih menantikan pecah. Di televisyen, memang jelas ketara dipaparkan. Paling penting, kemarahan itu berpunca dan bersebab. Betul juga, siapa yang tidak marah kalau hak rumah yang ingin duduki itu tidak siap hampir lapan tahun. Mereka bayar kepada bank, tapi pemaju tidak bergerak-gerak. Ada juga pemilik rumah ini sampai dah meninggal pun, kata salah seorang dari mereka kepada TV3 baru-baru ini. Dalam kejadian lain, ada kes di mana suara mereka itu dilontarkan kepada pemimpin Umno di bahagian atau cawangan tertentu, tapi seperti yang dinyatakan kepada Buletin Utama, segala surat itu didiamkan kerana golongan pimpinan tersebut hanya ingin menjaga kepentingan mereka sahaja. Dalam pada itu, di dalam muktamar sebuah partai Melayu, setiausaha agungnya berkata, Kurangkan jenaka dan gurauan, lebihkan serius. Boleh jadi juga maksudnya, budaya lawak jenaka kosong perlu diganti dengan keseriusan dalam usaha memperbaiki taraf sosio-ekonomi bangsa Melayu. Itu tanggapan awal kita. Kita perlukan sedikit jenaka dan gurau senda, kata seorang ahli Dewan Rakyat dari Kedah. Jika tidak, ini akan menyinggung perasaan pimpinan tertinggi. Jika begitu maksud melawak, maka boleh diterima juga. Kerana, tidak ramai orang yang cukup kuat untuk mendengar. Banyaklah orang boleh bercakap. Tapi, untuk mempunyai kekuatan mendengar, kita mesti memiliki stamina rohani yang tinggi. Mendengar rintihan dan kritikan pedas, marah-marah dan amukan orang bawahan memerlukan kekuatan jiwa, mental dan spiritual yang betul-betul bertenaga. Jika gurauan dan sindiran boleh memadamkan api kemarahan pihak atasan, maka gunakanlah ia dengan sewajarnya. Format mengawal api perselingkuhan ala Usman Awang, berkelahi secara Melayu, menikam dengan pantun mungkin sesuai juga dalam konteks ini. Namun, fakta sejarah tidak pernah menipu. Ada juga perang dingin antara pihak atasan yang beralaskan lawak jenaka, sindiran dan pantun-pantun.Akar nibong meresap, akar mati dalam perahu, terbakar kampung kelihatan asap, terbakar di hati siapa yang tahu. Selang beberapa lama selepas muktamar, natijahnya si pemantun pun berkelanalah dalam kurungan di hujung sungai bambu selama enam tahun dalam buangan. Menyentuh kemarahan penguasa politik, dari segi amalan teori politik, ideal-realiti jauh berbeza. Idealnya, berjuang untuk rakyat, realitinya pula memikirkan keuntungan. Di dalam filem Tiga Abdul, Abdul Wahib dan kekandanya Abdul Wahab juga menggunakan idea diktator, demokrasi dan demokrasi terpimpin untuk membahagi harta secara zalim. Akan tapi, P. Ramlee juga menegur penguasa yang merampas hak orang bawahan iaitu mereka jangan marah. Akibatnya, nanti mereka akan dijual sebagai hamba dan harta akan dirampas. Tapi, kenapa pemimpin tidak boleh marah dan mustadhafin boleh marah? Sabda Nabi, Orang yang kuat ialah orang yang mampu menahan marah. Orang yang marah, jiwanya ditakluk Iblis. Kehambaan kepada Allah beralih kepada Iblis. Sebab itu, lebih binasalah jika pemimpin marah berbanding rakyat bawahan. Pemimpin yang marah, rakyatnya binasa, negaranya tergadai seperti diperkatakan orang, Menang sorak, kampung tergadai. Adapun sekalian hamba rakyat, kalau mereka marah sekalipun maka marahnya itu kerana mereka mahu menuntutnya haknya. Tidaklah lebih dari itu. Ringkasnya, jika tidak mampu menahan marah, jangan memasang anganan untuk memimpin. Dunia sudah lama kiamat jika Tuhan tidak bersabar dengan dosa kita. Syahadan, di dalam Sulalatus Salatin, Tun Seri Lanang pernah merakamkan kisah seorang pembesar Melayu yang marah-marah kepada rajanya kerana tuannya itu berzina, atau bermukah dengan isterinya. Lalu, dimarahilah raja itu dengan ancaman tombak. Jika tidak difikirkan anak Melayu itu pantang derhaka, nescaya kutinju raja ini dengan tombakku di dadanya, marah pembesar itu di depan sang raja. Dan raja itu pun tidak berkata apa-apa lagi melainkan: Janganlah diapa-apakan kepadanya kerana dia memang berhak marah. Jika dia tidak mengingatkan hamba Melayu pantang derhaka, nescaya bercerailah jiwa dari ragaku ini. Itulah sebahagian rakaman dialog yang diubah suai bagi memudahkan kefahaman. Ternyata, format perselingkuhan konflik antara rakyat dan raja lebih membara sifatnya. Maknanya, haruslah orang-orang Melayu melontarkan kemarahannya kerana memang hal itu dibenarkan. Hak mereka telah dirampas secara tersirat dan boleh jadi juga secara
[ppiindia] Marah dalam Pandangan Melayu dan Islam (untuk sebaran umum ...)
MARAH DALAM PANDANGAN ISLAM DAN MELAYU http://garapmaju.tripod.com/marah.wmv http://ibnuamir.multiply.com/journal/item/23 http://ibnuamir.multiply.com/journal/item/24 --- Sejak akhir-akhir ini kemarahan orang Melayu itu membuak-buak, bergelombang wataknya, bergelembung rupanya, berbusa-busa dan membuih-buih menantikan pecah. Di televisyen, memang jelas ketara dipaparkan. Paling penting, kemarahan itu berpunca dan bersebab. Betul juga, siapa yang tidak marah kalau hak rumah yang ingin duduki itu tidak siap hampir lapan tahun. Mereka bayar kepada bank, tapi pemaju tidak bergerak-gerak. Ada juga pemilik rumah ini sampai dah meninggal pun, kata salah seorang dari mereka kepada TV3 baru-baru ini. Dalam kejadian lain, ada kes di mana suara mereka itu dilontarkan kepada pemimpin Umno di bahagian atau cawangan tertentu, tapi seperti yang dinyatakan kepada Buletin Utama, segala surat itu didiamkan kerana golongan pimpinan tersebut hanya ingin menjaga kepentingan mereka sahaja. Dalam pada itu, di dalam muktamar sebuah partai Melayu, setiausaha agungnya berkata, Kurangkan jenaka dan gurauan, lebihkan serius. Boleh jadi juga maksudnya, budaya lawak jenaka kosong perlu diganti dengan keseriusan dalam usaha memperbaiki taraf sosio-ekonomi bangsa Melayu. Itu tanggapan awal kita. Kita perlukan sedikit jenaka dan gurau senda, kata seorang ahli Dewan Rakyat dari Kedah. Jika tidak, ini akan menyinggung perasaan pimpinan tertinggi. Jika begitu maksud melawak, maka boleh diterima juga. Kerana, tidak ramai orang yang cukup kuat untuk mendengar. Banyaklah orang boleh bercakap. Tapi, untuk mempunyai kekuatan mendengar, kita mesti memiliki stamina rohani yang tinggi. Mendengar rintihan dan kritikan pedas, marah-marah dan amukan orang bawahan memerlukan kekuatan jiwa, mental dan spiritual yang betul-betul bertenaga. Jika gurauan dan sindiran boleh memadamkan api kemarahan pihak atasan, maka gunakanlah ia dengan sewajarnya. Format mengawal api perselingkuhan ala Usman Awang, berkelahi secara Melayu, menikam dengan pantun mungkin sesuai juga dalam konteks ini. Namun, fakta sejarah tidak pernah menipu. Ada juga perang dingin antara pihak atasan yang beralaskan lawak jenaka, sindiran dan pantun-pantun.Akar nibong meresap, akar mati dalam perahu, terbakar kampung kelihatan asap, terbakar di hati siapa yang tahu. Selang beberapa lama selepas muktamar, natijahnya si pemantun pun berkelanalah dalam kurungan di hujung sungai bambu selama enam tahun dalam buangan. Menyentuh kemarahan penguasa politik, dari segi amalan teori politik, ideal-realiti jauh berbeza. Idealnya, berjuang untuk rakyat, realitinya pula memikirkan keuntungan. Di dalam filem Tiga Abdul, Abdul Wahib dan kekandanya Abdul Wahab juga menggunakan idea diktator, demokrasi dan demokrasi terpimpin untuk membahagi harta secara zalim. Akan tapi, P. Ramlee juga menegur penguasa yang merampas hak orang bawahan iaitu mereka jangan marah. Akibatnya, nanti mereka akan dijual sebagai hamba dan harta akan dirampas. Tapi, kenapa pemimpin tidak boleh marah dan mustadhafin boleh marah? Sabda Nabi, Orang yang kuat ialah orang yang mampu menahan marah. Orang yang marah, jiwanya ditakluk Iblis. Kehambaan kepada Allah beralih kepada Iblis. Sebab itu, lebih binasalah jika pemimpin marah berbanding rakyat bawahan. Pemimpin yang marah, rakyatnya binasa, negaranya tergadai seperti diperkatakan orang, Menang sorak, kampung tergadai. Adapun sekalian hamba rakyat, kalau mereka marah sekalipun maka marahnya itu kerana mereka mahu menuntutnya haknya. Tidaklah lebih dari itu. Ringkasnya, jika tidak mampu menahan marah, jangan memasang anganan untuk memimpin. Dunia sudah lama kiamat jika Tuhan tidak bersabar dengan dosa kita. Syahadan, di dalam Sulalatus Salatin, Tun Seri Lanang pernah merakamkan kisah seorang pembesar Melayu yang marah-marah kepada rajanya kerana tuannya itu berzina, atau bermukah dengan isterinya. Lalu, dimarahilah raja itu dengan ancaman tombak. Jika tidak difikirkan anak Melayu itu pantang derhaka, nescaya kutinju raja ini dengan tombakku di dadanya, marah pembesar itu di depan sang raja. Dan raja itu pun tidak berkata apa-apa lagi melainkan: Janganlah diapa-apakan kepadanya kerana dia memang berhak marah. Jika dia tidak mengingatkan hamba Melayu pantang derhaka, nescaya bercerailah jiwa dari ragaku ini. Itulah sebahagian rakaman dialog yang diubah suai bagi memudahkan kefahaman. Ternyata, format perselingkuhan konflik antara rakyat dan raja lebih membara sifatnya. Maknanya, haruslah orang-orang Melayu melontarkan kemarahannya kerana memang hal itu dibenarkan. Hak mereka telah dirampas secara tersirat dan boleh jadi juga secara
Re: [ppiindia] Penjajahan-Kwik Kian Gie
kawan saya poltak hotradero di milis ahli keuangan menanggapi buku economic hitman-nya john perkins itu saya jadi tertarik pengen baca sendiri... sayang belum dapat bukunya salam, At 04:25 AM 6/15/2005, you wrote: H... Buku Confessions of an Economic Hitman. Buku ini mungkin patut dibaca sehingga kita bisa tahu karakter John Perkins sebenarnya. Dan kebetulan saya sudah baca (sampai Bab 14). Buat kita orang Indonesia, buku ini menjadi sangat menarik - karena membahas tentang Indonesia di tahun 1970-an awal (mulai dari chapter 3) Ada beberapa hal yang aneh dari buku ini: - John Perkins mengatakan ia berangkat ke Jakarta musim panas 1971, dan menginap di Hotel Intercontinental. Menjadi aneh - karena tidak ada hotel yang bernama Hotel Intercontinental di Jakarta sebelum Hotel Borobudur Intercontinental berdiri. Yang jadi masalah - Hotel Borobudur Intercontinental baru beroperasi penuh dan menerima tamu tahun 1974. Jadi John Perkins ini sebenarnya tinggal di mana sih...? - Apa iya Sukarno menyerang Malaysia untuk menyebarkan komunisme? Setahu saya tidak begitu - tapi John Perkins mengatakan demikian. - Apa iya Bahasa Indonesia adalah ciptaan Sukarno untuk menyatukan Indonesia? Kita tahu tidak demikian - tapi John Perkins mengatakan demikian di awal chapter 6. - John Perkins bicara soal proyek perlistrikan di Indonesia - tapi di seluruh bukunya ia mengatakan cuma pergi ke 2 kota saja - yaitu Jakarta dan Bandung. Apa iya konsultan yang berurusan se-Indonesia cuma mengunjungi dua kota saja? Padahal John Perkins sendiri (di Chapter 6) mengatakan bahwa ia harus mengunjungi semua population centers di Indonesia. Masak iya kota besar di Indonesia cuma Jakarta dan Bandung...? Tidak ada cerita sama sekali tentang Surabaya? Medan? Semarang? Yogyakarta? - Tidak banyak yang diceritakan oleh John Perkins tentang Bandung. Dia cuma bilang tinggal di Wisma (entah wisma apa..) dan nonton wayang. Yang menjadi aneh - John Perkins mengatakan bahwa dalang berada dalam keadaan trance / kesurupan saat mendalang. Seumur-umur saya belum pernah lihat dalang kesurupan saat mendalang - kok bisa-bisanya John Perkins bilang dalang harus dalam keadaan kesurupan? (saya sarankan untuk baca Chapter 6 tentang deskripsi pertunjukan wayang yang menurut saya sangat-sangat tidak logis). - O iya John Perkins juga bilang dia main golf di Bandung. Karena saya lahir dan pernah lama tinggal di Bandung - maka pertanyaan pertama saya adalah : di lapangan golf yang mana? Setahu saya Bandung tidak punya lapangan golf pada tahun 1970-an. - Selanjutnya John Perkins juga menulis bahwa dalam perhitungan ekonominya - pertumbuhan listrik di Indonesia cuma 6-8 persen pada tahun 1970-1990. Perhitungan ekonomi yang bagaimana? Karena ternyata secara KENYATAAN konsumsi listrik di Indonesia MEMANG bertumbuh double digit selama periode tersebut. Listrik di Indonesia bertumbuh 372% selama periode itu - yang berarti pertumbuhan 18% per tahun. Bisa dicek di http://www.djlpe.go.id/Link%20Kiri/ISI%20Statistik%20ketenagalistrikan%202003.pdf. Saya jadi meragukan kemampuan John Perkins berhitung. - Hal yang juga aneh adalah: John Perkins mengaku direkrut NSA dan mengaku lulusan Boston University (setelah sebelumnya drop out dari universitas lain). Yang jadi aneh adalah John Perkins tidak tahu di mana letak negara Ekuador. Dia mencari Ekuador di peta Afrika. Apa iya NSA merekrut orang seperti itu buat jadi spy??? - Oh iya jangan lupa baca Chapter 8 - tentang cerita John Perkins bertemu dengan Yesus - Sisa buku The Confessions of an Economic Hitman (chapter 13 dan seterusnya) sudah tidak menarik lagi - karena semakin dibaca buku ini semakin aneh, karena mulai promosi tentang shamanisme (perdukunan). Senada dengan buku-buku John Perkins lainnya: Shapeshifting: Shamanic Techniques for Global and Personal Transformation, Psychonavigation: Techniques for Travel Beyond Time, dll. Saya sih jadi heran, John Perkins ini ekonom atau dukun sih..??? Bukunya ini non-fiction atau fiction...? Silahkan anda nilai sendiri... Itu sebabnya saya sarankan untuk membaca sendiri buku ini. At 09:34 PM 6/19/05 -0700, you wrote: Assalamu'alaikum Mas Yon, Apa kabar ? Wah benar-benar nggak nyangka mas Yon juga bergabung di milis ini juga tho. Jadi kalau boleh menyimpulkan konspirasi global itu ternyata terbukti ada dan sangat nyata. Bukan begitu ya mas Yon? Btw nitip salam buat Rahma ya.:) salam, Aris [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap
Re: [ppiindia] Re: Achdiat K. Mihardja: Sekarang Saya Menantang Sekularisme
Pak RM (Rumah Makan atau Raden Mas ya?), sekilas saya membaca sinopsis buku manifesto kalifatulah karya si aki ini. dia menggangap manusia baik dan beragama (bahkan detilnya seorang mukmin dan muslim) sebagai wakil tuhan di muka bumi ini. hanya manusia demikian saja, menurutnya, yang pantas megaku wakil tuhan di dunia ini. sementara, orang lain dari itu, bukan wakil tuhan tapi wakil setan. dasar pemikiran seperti itu sah-sah, sepanjang dia pun menyadari tentang kenyataan kehidupan di dunia ini yang tidak melulu urusan agama. dia akan terbentur masalah besar ketika berhadapan dengan kemajuan teknologi yang tidak punya sangkut paut sama sekali dengan agama, bahkan kadangkala bisa bersifat bertolakan dengan agama. jika dia bilang, hanya manusia beragama (islam-red?) saja yang pantas diaku sebagai khalifatulah, maka bagaimana dengan mereka yang tidak beragama (sekularis)., apakah mereka adalah kalifah setan (wakil setan)?. padahal mereka kebanyakan menghasilkan produk teknologi yang bermanfaat bagi manusia lain. apakah produk teknologi juga merupakan produk setan?. FS RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Kawans, Terkait dengan peluncuran buku Manifesto Kalifatullah, artikel berdasarkan hasil wawancara dengan sastrawan Achdiat K. Mihardja ini rasanya cukup relevan untuk disimak. Selamat menikmati. Salam, - A.K.Mihardja a.l.: Tapi saya pikir, di mana saja, itu urusan Tuhan, Hmm kalimat ini mengingatkan saya pada seseorang yang brkata pada pegawainya: Lho ini kan urusan kamu. Kok bisa ya manúsia menentukan mana yang urusan Tuhan? Bapak ini sekaligus anti sekular tapi menjunjung Pancasila, jadi Pancasila itu juga anti sekular ya pak? Salam Danardono PS: Saya mengenal sekali karya A.K.Miharja dikala SMA diawal tahun 60an, ketika mengkaji karya pengarang era Balaipustaka. Radityo Djadjoeri Minggu, 05 Desember 2004 Berakhir Pekan dengan Achdiat K. Mihardja: Sekarang Saya Menantang Sekularisme AKAN terlalu panjang jika diuraikan secara lengkap siapa lelaki kelahiran Desa Cibatu, Garut, 6 Maret 1911 yang telah bermukim 43 tahun di Australia ini. Peran dan sepak terjang pemikirannya dalam khazanah kebudayaan dan kesusastraan Indonesia modern, sejak masa Pujangga Baru dan Polemik Kebudayaan di tahun-tahun 1930-an hingga masa Jepang dan revolusi fisik di tahun 1940-an, tidaklah bisa diabaikan. Sebelum keberangkatannya ke Canbera pada tahun 1961 untuk mengajar di Universitas Nasional Australia, perjalanan hidup lelaki tamatan HIS Bandung (1925) dan AMS Bagian Sastra dan Kebudayaan Timur Solo (1932) ini nyaris tak bisa dipisahkan dari sejarah perjalanan pergulatan dan pemikiran kebudayaan di Indonesia. Tak hanya karena kiprahnya di lapangan kesusastraan dengan sejumlah karyanya, termasuk yang kemudian menjadi monumental seperti Atheis (1949) atau editorialnya untuk buku Polemik Kebudayaan (1948). Sejarah mencatat kiprahnya dalam lapangan pendidikan dan kebudayaan secara luas. Maka Achdiat K. Mihardja adalah sosok yang menjadi representasi suatu masa di belakang, ketika berbagai arus pemikiran serta ideologi-ideologi besar bertarung di negeri ini dan memengaruhi penjelajahan khazanah pemikiran para elite modern negeri ini. Dan mungkin karena itulah kedatangannya ke Kafe Potluck Bandung, (30/11), disambut penuh antusiasme. Tubuhnya sudah lemah dan seluruh rambutnya memutih. Tapi, tidak dengan semangatnya. Jika tahun 1949 dulu saya menantang Atheisme, maka sekarang saya menantang sekularisme! katanya dengan suara bergetar. Berikut percakapan kami di lobi sebuah hotel dengan putra Kosasih Kartamiharja, suami dari Suprapti (87), ayah dari 4 anak, 10 cucu, dan 7 cicit ini. Sudah begitu lama Anda tinggal di Australia, bagaimana Anda melihat perkembangan yang terjadi di Indonesia? Sebagai salah seorang pejuang revolusi, saya tentu menyimpan keinginan negara ini mesti adil. Sebagai negara atau bangsa yang bebas dan merdeka, juga di dalamnya tersimpan keinginan secara politis dengan mendasar pada falsafahnya, yakni Pancasila. Cita-cita saya pada negara ini adalah negara kesatuan Bhinneka Tunggal Ika tapi juga ber-Pancasila. Lalu sekarang bagaimana Anda melihat kenyataannya? Dibandingkan dengan masa lalu yang dekat, kira-kira sepuluh tahun yang lalu atau jauh ke belakang di zaman Orde Baru, presiden yang baru sekarang tampaknya memberi optimisme. Terus terang, di dalam rasa frustrasi itu saya tetap optimis. Optimisme saya ke arah sana. Orde Lama dan Orde Baru memang banyak menimbulkan rasa frustrasi. Tapi, mungkin itu memang proses sejarah yang harus kita lalui. Optimisme itu berangkat dari mana? Ya, saya melihat adanya potensi pada kesadaran untuk meraih kemajuan. Tetapi, pada fase-fase tertentukesadaran dan potensi tersebut secara kuat mengalami situasi
[ppiindia] Re: Achdiat K. Mihardja: Sekarang Saya Menantang Sekularisme
--- In ppiindia@yahoogroups.com, free share [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak RM (Rumah Makan atau Raden Mas ya?), DH: kalau Rumah Makan, saya akan isi milis ini dengan resep resep hik hik..mbok Berek gitu lho.. sekilas saya membaca sinopsis buku manifesto kalifatulah karya si aki ini. dia menggangap manusia baik dan beragama (bahkan detilnya seorang mukmin dan muslim) sebagai wakil tuhan di muka bumi ini. hanya manusia demikian saja, menurutnya, yang pantas megaku wakil tuhan di dunia ini. sementara, orang lain dari itu, bukan wakil tuhan tapi wakil setan. dasar pemikiran seperti itu sah-sah, sepanjang dia pun menyadari tentang kenyataan kehidupan di dunia ini yang tidak melulu urusan agama. dia akan terbentur masalah besar ketika berhadapan dengan kemajuan teknologi yang tidak punya sangkut paut sama sekali dengan agama, bahkan kadangkala bisa bersifat bertolakan dengan agama. jika dia bilang, hanya manusia beragama (islam-red?) saja yang pantas diaku sebagai khalifatulah, maka bagaimana dengan mereka yang tidak beragama (sekularis)., apakah mereka adalah kalifah setan (wakil setan)?. padahal mereka kebanyakan menghasilkan produk teknologi yang bermanfaat bagi manusia lain. apakah produk teknologi juga merupakan produk setan?. FS DH: Setuju sekali,mas. Kalau anda telaah karangan bapak satu ini, yang keluar ditahun 49, di era Poejangga Baroe, maka nafas tulisannya sangat berbeda. Bapak ini juga turut mendirikan LEKRA, Lembaga Kebudayaan dfiozaman bung Karno, yang dinilai cukup kiri. Kini, bapak ini belok kanan tajam, macam bajajj yang belok tiba tiba.. Melihat hidup sebagai urusan agama, adalah terlalu one-sided, dan kurang sesuai dengankenyataan kehidupan se-hari hari yang multidimensional ini. Pandangan sekular, yang tak automatis berarti tak beragama, namun sekedar memisahkan akidah dari kehidupan se-hari hari (misalnya agar tak berbenturan dengan sesama warga yang berbudaya dan kepercayaan lain), bukanlah dikotomi terhadap kehidupan beragama. Yang ajaib sekali, bapak kita ini, menggabungkan pengakuan terhadap Pancasila dan anti sekularisme. Padahal, Pancasila, kalau bapak kita ini masih ingat sejarahnya (bulan bulan Mei Juni 1945), adalah upaya kompromi anggauta Badan Persiapan Kemerdekaan untuk mengakomodasi aspirasi putera putera bangsa, dari sabang sampai ke Merauke. Jadi justeru sekular. Tetapi, apakah bapak kita ini menentang atau tidak, kafilah tetap berjalan, seperti ucapan bung Karno, bapak Pancasila... Salam kafilah yang berlalu Danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Sistem Negeri Kita: Picu Pemerkosaan?
At 08:06 AM 6/20/05 +, you wrote: Kejahatan pelecehan seksual dan pemerkosaan yang akibat alcohol ini tidak dibahas oleh doctor Soe Tjen Marching. Spt yang mbak ceritakan, anggota parlemen yang bisa dikatakan 'pendidikan' cukup, ekonominya cukup, ngerti hukum, masih saja melakukan pemerkosaan krn mabok. Kenapa negara maju tak melarang alcohol juga ya? Apa karena ini merupakan devisa negara? wassalam, negara maju tak melarang alkohol karena mereka paham hak asasi manusia yang penting dari alkohol, narkoba, dan sejenisnya adalah mencegah penyalahgunaannya pendidikan di sekolah, informasi dan penerangan sudah diberikan, tapi masih ada penyalahgunaan...? hitung saja sebagai kecelakaan... toh tak semua telur baik, ada juga yang busuk yang penting kemudian adalah pendataan yang transparan, jangan ada data yang ditutup-tutupi dari pendataan itu bisa dihitung dengan cermat kerusakan yang ditimbulkan penyalahgunaan alkohol dan narkoba, dari sana ditetapkan anggaran untuk memperbaikinya juga penegakan hukum yang keras, terutama terhadap para bandar narkoba anw, agama saja tak bisa mengubah tabiat manusia (membuat manusia menjadi sempurna), apalagi negara...? salam, *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Penjajahan-Kwik Kian Gie
Mas Nugroho, Terima kasih sekali atas forward ini. Menjawab sedikit penasaran saya. Sayangnya di Tokyo buku ini tidak ada. Saya tanya prof saya apa dia punya buku tsb, dia bahkan belum pernah dengar istilah Economic Hit Man dan tidak pernah dengar nama John Perkins (th2 tsb dia bekerja di WB untuk region a.l. Malaysia dan Indonesia). Mungkin nanti saya coba lagi cari bukunya. Menarik juga seorang shaman menulis ttg ekonomi... :D salam, fau --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: kawan saya poltak hotradero di milis ahli keuangan menanggapi buku economic hitman-nya john perkins itu saya jadi tertarik pengen baca sendiri... sayang belum dapat bukunya salam, At 04:25 AM 6/15/2005, you wrote: H... Buku Confessions of an Economic Hitman. Buku ini mungkin patut dibaca sehingga kita bisa tahu karakter John Perkins sebenarnya. Dan kebetulan saya sudah baca (sampai Bab 14). Buat kita orang Indonesia, buku ini menjadi sangat menarik - karena membahas tentang Indonesia di tahun 1970-an awal (mulai dari chapter 3) Ada beberapa hal yang aneh dari buku ini: - John Perkins mengatakan ia berangkat ke Jakarta musim panas 1971, dan menginap di Hotel Intercontinental. Menjadi aneh - karena tidak ada hotel yang bernama Hotel Intercontinental di Jakarta sebelum Hotel Borobudur Intercontinental berdiri. Yang jadi masalah - Hotel Borobudur Intercontinental baru beroperasi penuh dan menerima tamu tahun 1974. Jadi John Perkins ini sebenarnya tinggal di mana sih...? *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Manusia amaliah..
At 09:28 AM 6/20/05 +, you wrote: Bukan ibadah, agama, busana, penampilan yang menmbedakan manusia secara hakiki. Namun tindak amaliahnya, tindak welas asihnya. Kemuliaan, bukanlah berlabel agama, bangsa, derajad ataupun sejenisnya. namun adalah pancaran dari kita yang ingin berdharma secara nyata. membebaskan diri dari keAKUan (anatta). Ini sebuah contoh: Bunda Teresa Yang menerjemahkan kasih Tuhan = wadoooh kalau bunda teresa sih memang tak ada duanya. padahal dia gak kenal pancasila tuh salam, *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Manusia amaliah..
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: At 09:28 AM 6/20/05 +, you wrote: Bukan ibadah, agama, busana, penampilan yang menmbedakan manusia secara hakiki. Namun tindak amaliahnya, tindak welas asihnya. Kemuliaan, bukanlah berlabel agama, bangsa, derajad ataupun sejenisnya. namun adalah pancaran dari kita yang ingin berdharma secara nyata. membebaskan diri dari keAKUan (anatta). Ini sebuah contoh: Bunda Teresa Yang menerjemahkan kasih Tuhan = wadoooh kalau bunda teresa sih memang tak ada duanya. padahal dia gak kenal pancasila tuh salam, - Ya mas Nugroho, tepat sekali, namun sepertinya, secara tak langsung, beliau jalankan Pancasila yang sebenarnya (diajarkan pangeran Sidharta 300 tahun sebelum Masehi): Like all aspects of Buddhist dharma or teaching, the Pancasila are regarded as logically rather than supernaturally derived and are to be undertaken voluntarily rather than as commandments from a supernatural or mundane authority. 1. I undertake the precept to refrain from destroying living creatures. 2. I undertake the precept to refrain from taking that which is not given. 3. I undertake the precept to refrain from sexual misconduct. 4. I undertake the precept to refrain from incorrect speech. 5. I undertake the precept to refrain from intoxicants which lead to carelessness. Atau dalam bahasa Pali: 1. Pânâtipâtâ veramani sikkhapadam samâdiyâmi 2. Adinnâdânâ veramani sikkhapadam samâdiyâmi 3. Kâmesu micchâcâra veramani sikkhapadam samâdiyâmi 4. Musâvâda veramani sikkhapadam samâdiyâmi 5. Surâ meraya majja pamâdatthânâ veramani sikkhapadam samâdiyâmi Salam danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Hindari Selulit Dengan Makanan
Mbak-mbak dan Ibu-ibu, Pasti jengkel kan kalau mendadak selulit hadir di tubuh kita. Timbulnya selulit ada kaitannya dengan pola makan secara keseluruhan. Namun banyak wanita langsing dan menjaga berat badan tidak menjamin kulitnya akan mulus. Seorang yang overweight mungkin akan terhindar selulit jika ia menurunkan berat badan. Banyak dokter dan ahli diet menyatakan ada hubungan antara kurangnya suplai darah dengan sel lemak, yang kemudian membentuk cairan sebagai pemicu tumbuhnya selulit akibat tidak memperhatikan makanan. Makanan yang sebaiknya dikurangi 1. Garam Karena garam yang kita makan sebagian besar tersembunyi dalam makanan olahan, sulit bagi kita untuk menghindarinya. Cara terbaik kurangi konsumsi makanan olahan terutama makanan yang dikemas dalam plastik, karton atau kaleng. Ganti dengan buah dan sayuran segar, buncis, tempe, daging tidak berlemak dan ikan. 2. Kafein Cobalah usahakan untuk minum maksimum satu cangkir kopi atau teh setiap hari. Kombinasi kafein yang banyak dan kebiasaan duduk di kursi saat di kantor sepanjang hari dapat mengakibatkan pengerutan pembuluh darah dan sirkulasi darah menjadi tidak efisien. 3. Gula Gula yang terlalu berlebihan dalam tubuh disimpan sebagai lemak, karena itu hati-hati dengan biskuit, permen, kue, coklat dan ice cream. Bacalah kemasan untuk mengecek jumlah gula yang terkandung pada setiap produk dan jangan terkecoh dengan iklan kemasan yang menyatakan 95 persen bebas lemak. Anda mungkin tidak tahu kalau mereka telah mengurangi lemak dan menggantinya dengan gula. Makanan yang sebaiknya dimakan lebih 1. Protein Makan makanan yang mengandung protein dua kali sehari karena protein adalah nutrisi penting bagi pertumbuhan yang sehat dan memperbaiki sel. Protein dapat ditemukan dari produk susu, tempe, daging tanpa tidak berlemak dan ikan. 2. Buah-buahan dan sayuran Tidak ada pengecualian, buah-buahan dan sayuran adalah dua jenis makanan yang wajib dalam program makan sehat. Pilihlah buah dan sayuran yang berwarna terang karena mengandung antioksidan seperti wortel, mangga, blueberries, kiwi, cabe rawit, bayam, tomat. Naah semoga artikel ini dapat membantu Mbak2 dan Ibu2 untuk menghindari selulit. Salam sehat, Indra Harjanto = Free Health Consultation ! Herbal Information Centre, Dr. Liza Hotel Salak 2nd Floor Jl. Ir. H. Juanda No. 8 Bogor 16121 www.lizaherbal.com Phone : 0251 352867 Fax : 0251 347608 HP: 08121807832 Email : [EMAIL PROTECTED] == *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Neoliberalisme adalah Jalan menuju Neraka!
Neoliberalisme adalah Jalan menuju Neraka Asuncion, 20 Juni (Prensa Latina) Presiden Venezuela Hugo Chavez menyatakan bahwa neoliberalisme bukanlah jalan (solusi) bagi integarasi di kawasan Amerika Latin, dan Pasar Bersama Selatan (MERCOSURSouthern Common Market) tidak akan mengarah kesana. Berbicara di penutupan Pertemuan tingkat tinggi ke 28 MERCOSUR di Asuncion pada hari Senin, Chavez menyatakan neoliberalisme adalah jalan menuju ke neraka. Kita tidak akan mampu berintegrasi, dengan persaingan antar sector-sektor privat kita, sebaliknya, itu malah akan merintangi integrasi, menurut presiden Venezuela. Ia menyerukan, untuk bergerak lebih maju pada isu seperti integrasi kebudayaan, melalui proyek-proyek kerjasama di lapangan-lapangan seperti pendidikan dan TELESUR, sebuah jaringan televisi Amerika Selatan yang memberikan jalan keluar informasi sendiri di wilayah itu. Jika kita mau berintegrasi, kita harus membuat integrasi persaudaraan bangsa-bangsa, Chavez menambahkan. Pemimpin Bolivarian mengusulkan untuk membentuk Komisi Kebenaran MERCOSUR untuk menginvestigasi dan membuktikan bahwa Amerika Serikat selalu melawan integrasi, dan sebuah perusahaan energi Amerika Selatan mengelompokkan wilayah itu dalam sebuah jaringan saluran pipa gas raksasa yang disebut Gas Del Sur (Minyak dari Selatan). Proyek tersebut berburu menciptakan sebuah lingkaran energi untuk memindahkan minyak dari ladang minyak Peruvian Camisea ke Argentina, Chile, Brazil, dan Uruguay. Ia menjelaskan bahwa Venezuela memiliki cukup cadangan minyak untuk memenuhi seluruh Amerika Selatan selama satu abad, dan sumber daya alam dapat di alokasikan untuk membangun sebuah saluran pipa gas antara Caracas dan Buenos Aires, melalui Brazilia. Chavez menyatakan proyek Bank dan Universitas Selatan dapat juga dilaksanakan. Venezuela datang ke MERCOSUR untuk analisa dan proposal yang kongkrit, meskipun begitu kami tak mau menimbang-nimbang proposal kami, ia menekankan. Argentina, Brazil, Paraguay dan Uruguay (negara-negara anggota) menghadiri pertemuan tingkat tinggi MERCOSUR, bersama dengan pimpinan-pimpinan dari Chile, Ecuador, Colombia, dan Venezuela (negeri-negeri sekutunya). Prensa Latina, Havana http://www.plenglish.com Transl by Zely Ariane __ Yahoo! Mail Stay connected, organized, and protected. Take the tour: http://tour.mail.yahoo.com/mailtour.html *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Penjajahan-Kwik Kian Gie
1. Sip mas bagong dan pak Danardono sudah membabar sejarahnya dengan gamblang. Apalagi kalau dibahas lagi history ttg the flying tiger yang menghebohkan di asia pasifik dibeber sekalian (tapi ini lain cerita). 2. Jadi ttg John Perkins ini pribadinya justru masih dipertanyakan toh ... mungkin profil dia sebagai dukun yang ditemukan mbak Fau bisa diposting juga di sini ... eniwei, masak di Indonesia gak ada ahli yang pernah ketemu dan bisa cerita ttg sosok ini ? Jadi curious. 3. Analisis sebagian besar diantara kita ttg masalah ekonomi politik memang seringkali banyak bias kecurigaan sebagai warna negara dunia ketika. saya paling menikmati counter mbak Fau thd mas Agus Nizami dan ceritanya ttg senseinya di jepang berbicara ttg masalah Indonesia. Sip dech ... :) 4. mas Nugroho, aku kok nggak ketemu tulisannya mas Poltak Hotradero ini ya ... bisa kirimin aku lagi gak. Wah, poltak ini malah nggak ngobrol ttg hal ini di milis apakabar@ Apa Poltak ini diajak sekalian diskusi di milis ppiindia@ 5. Para moderator dan siswa di India, ayo analisis ekonomi, sosial politiknya juga ditunggu buat ngeramein ho ho ho ! salam, Ari Condro *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] SIRA: Militer Indonesia Terus Lakukan Kejahatan Kemanusiaan Di Acheh
Siaran Pers: Nomor: 016/SP/06/2005 Militer Indonesia Terus Lakukan Kejahatan Kemanusiaan Di Acheh Pada tanggal 20 Juni 2005 pukul 12.00 WA, masyarakat atau keluarga-keluarga Gerakan Acheh Merdeka (GAM) yang ada di Kecamatan Sawang, Acheh Utara dipaksa oleh Militer Indonesia (TNI/Polri) untuk mencari anak-anaknya yang menjadi gerilyawan GAM di dalam hutan serta dilarang membawa uang untuk keperluan hidup dalam perjalanan. Militer mengancam keluarga-keluarga GAM tidak boleh pulang ke kampungnya, jika tidak membawa anak, suami atau keluarganya dari hutan. Sampai hari ini (21 Juni 2005), mereka para keluarga gerilyawan GAM masih berada di hutan rimba, sedangkan kondisi mereka sangat memprihatinkan, mereka mengalami kelaparan dalam hutan, karena tidak ada penyediaan makanan. Militer Indonesia membiarkan masyarakat sipil yang tidak berdosa tersebut mati kelaparan di dalam Hutan. Berdasarkan laporan dari Relawan kami di lapangan sebagaimana yang tersebut di atas, dengan ini SIRA mendesak kepada TNI/Polri untuk menghentikan kejahatan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terus dilakukan khususnya pelanggaran berupa pembiaran masyarakat sipil mati kelaparan dalam hutan seperti di Sawang Acheh Utara. SIRA juga mendesak kepada lembaga-lembaga kemanusiaan dan HAM yang ada di Acheh dan Internasional untuk membebaskan keluarga gerilyawan GAM dari intimidasi dan ancaman kematian dari Militer Indonesia di Acheh. Banda Acheh, 21 Juni 2005 Sentral Informasi Referendum Acheh (SIRA) Nasruddin Abubakar Dewan Presidium Yahoo! Sports Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football http://football.fantasysports.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Penjajahan-Kwik Kian Gie
fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] wrote: (CUT). Balik lagi ke buku Perkins, kalau buku itu mengandung kebenaran 100% -logika saya- harusnya sudah menjadi pembicaraan dimana2 oleh orang2 yg berkompeten. Seperti kasus2 watergate, iraq, israel, dll. Tapi kok sepi2 aja disana? Atau Mas Tony bisa membantu? Saya tidak suka asal percaya dg website2 yang tidak jelas juga referensinya. Di koran2 ternama US tidak ada saya temukan pembahasan isi buku tsb (atau terlewat oleh saya?) (CUT). salam, fau Tony Picasso: Wah Mbak sejujurnya saya pribadi pun baru mendengar JP dg bukunya yg controversial itu disini. I did go to Barnes and Noble last night and did check out his book, it's a bestseller but I didn't buy it, too bad huh?! (anyway it's only for $17.46, go get it while it's hot) saya dpt mengerti kalo tdk banyak orang tahu/kenal dg si JP ini, karena menurut dia sendiri; 1. After writing his book, Perkins was turned down by almost every major publishing house until a small family-owned company named Berret-Koehler in San Francisco took the risk and published his book. 2. None of the major corporate radio or television stations will have me on, said Perkins. Isnt that interesting? Nobody who is owned by a big corporation or depends on big corporations for advertising has interviewed me at this point. apakah ini salah satu sebab dia gak begitu terkenal, ah who knows?! Lengkapnya baca disini: http://www.americanfreepress.net/html/confession_economic_hitman.html I guess Perkins now is a loaded man, not an economic hit man anymore. Im not sure whether to believe him or not, but then again I can always treat his book as a mystery fiction kind of book; it sure does make it a lot more interesting to me...That is if Im thinking of buying his book but Ive seen better books while I was there, beside I already know whats going on, so its no longer a mystery. eh mbak Fau gak usah penasaran banget ama si JP, benar atau tdknya dia bisa kita telaah/pelajari kembali dr apa yg terjadi saat ini di Indo atau di negara miskin lainnya. Apa memang begitu gitu keadaannya spt yg dilukiskan dlm bukunya?! (disini anda lebih dlm pengetahuannya dr saya,...kalo ternyata ada teori2 yg mendukung si JP, bagi2 donk ceritanya). Thanks. take care, TP - Yahoo! Sports Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Jiwa makan Fish Chip?
Akhir2 ini saya banyak menulis tentang jiwa, tujuannya apa sih? Saya hanya sekedar ingin membuktikan bahwa sang Aku ini, harus selalu terdiri dari jiwa dan tubuh yg tidak mungkin bisa dipisahkan antara satu dgn yg lain dan ini berlaku bukan hanya sekedar untuk hidup di dunia fana ini saja melainkan di alam baka pun demikian, jadi tidak mungkin hanya sekedar jiwanya saja yg dikemudian hari dibangkitkan; entah ini untuk naik ke sorga ataupun untuk Go to Hell! Mang Ucup sebagai penganut agama Kristen, bukan hanya sekedar percaya saja melainkan juga bisa membuktikannza berdasarkan apa yg tercantum di buku Pinternya umat Kristen ialah Alkitab. Jiwa tidak mungkin bisa dijamah, dilihat apalagi bisa makan dan minum? Sebab yg bisa dilihat, dijamah maupun makan dan minum itu hanya tubuh jiwa saja. You jangan jual kecap di milis mang Ucup, mana mungkin orang bisa naik surga dgn tubuh seutuhnya, orang yg naik ke surga itu hanya jiwa nya bukan badan jasmaniahnya, karena badanya sudah hancur dimakan cacing. Apakah benar demikian? Kita lihat saja orang yg telah berpengalaman naik ke surga adalah Tuhan Yesus. Ketika Tuhan Yesus naik ke surga, yg naik ke surga itu bukan arwah-Nya, melainkan tubuh jasmaniah-Nya. Ini bisa saya buktikan berdasarkan fakta. Kalau arwahNya saja yg naik ke surga, tentu Tuhan Yesus tidak akan bangkit kembali, jasad- Nya masih akan tetap berada di dlm gua kuburan. Disamping itu sudah dibuktikan dimana murid2Nya bisa menjamah tubuh Tuhan Yesus, seperti juga menjamah tubuh Anda dan saya (Lukas 24:38-40), bahkan Ia juga membuktikan bahwa yg bangkit itu bukannya sekedar roh gentayangan, melainkan benar2 tubuh nyata yg masih bisa makan fish chip (Lukas 24:41-42). Kloter pertama yg naik ke sorga adalah orang2 kudus, pada saat kematian-Nya Tuhan Yesus, kuburan2 mereka terbuka dan mereka dibangkitkan kembali, kalau hanya sekedar jiwanya saja yg bangkit maka kuburan tsb tidak perlu repot2 untuk dibuka segala macam, maklum jiwa bisa tembus materi, kagak percaya baca tuh: Matius 27:52 Bahwa tubuh kita dikemudian hari yg akan dibangkitkan dari kubur dan diberikan jiwa ke dlm tubuh tsb agar bisa hidup dan bangkit kembali tercantum dgn jelas di Yehezkiel 37:12-14 Jiwa tidak akan bisa kelihatan oleh kasat mata, tetapi Petrus, Yakobus Yohanes telah bisa melihat dgn jelas Elia maupun Musa yg seyogianya telah meninggal dunia ribuan tahun sebelumnya. (Matius 17:3). Walaupun demikian sebelumnya kita dibangkitkan kembali tubuh kita akan dirubah terlebih dahulu menjadi tubuh yg bagus dan kudus. Saya tekankan perkataan bagus disini, sebab tubuh mang Ucup sekarang udah jelek, karena gembrot, peot dan botak, jadi sebelumnya saya dibangkitkan tubuh saza akan dirubah menjadi bagus dan ganteng lagi seperti Arjuna, sebab mang Ucup merasa malu kalau harus bertemu dgn Tuhan dlm tubuh yg sekarang ini. Ketemu istri aza ingin gua anteng kelihatannya apalagi mau bertemu dgn Tuhan, enggak salah kan punya pikiran demikian! Tubuh mang Ucup bukannya hanya akan dirubah menjadi ganteng seperti Arjuna, bahkan akan dirubah menjadi seperti Tuhan Yesus! You jangan ngawur mang Ucup ini namanya sudah menghujat Tuhan. Tidak! Filipi 3:20-21 .kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia Tubuh kita yg kotor dan rusak akan di transform terlebih dahulu menjadi tubuh yg kudus dan kekal seperti yg tercantum di 1 Kor 15:51- 52 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Jadi tidaklah salah kalau mang Ucup juga mempunyai harapan dan keyakinan bahwa saya juga nanti bisa naik kesurga dgn tubuh seutuhnya seperti Tuhan Yesus pada 2000 th yg lampau. 1 Yohanes 3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Maranatha Mang Ucup - The Drunken Priest Email: [EMAIL PROTECTED] Homepage: www.mangucup.net *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL
[ppiindia] Jiwa makan Fish Chip?
Akhir2 ini saya banyak menulis tentang jiwa, tujuannya apa sih? Saya hanya sekedar ingin membuktikan bahwa sang Aku ini, harus selalu terdiri dari jiwa dan tubuh yg tidak mungkin bisa dipisahkan antara satu dgn yg lain dan ini berlaku bukan hanya sekedar untuk hidup di dunia fana ini saja melainkan di alam baka pun demikian, jadi tidak mungkin hanya sekedar jiwanya saja yg dikemudian hari dibangkitkan; entah ini untuk naik ke sorga ataupun untuk Go to Hell! Mang Ucup sebagai penganut agama Kristen, bukan hanya sekedar percaya saja melainkan juga bisa membuktikannza berdasarkan apa yg tercantum di buku Pinternya umat Kristen ialah Alkitab. Jiwa tidak mungkin bisa dijamah, dilihat apalagi bisa makan dan minum? Sebab yg bisa dilihat, dijamah maupun makan dan minum itu hanya tubuh jiwa saja. You jangan jual kecap di milis mang Ucup, mana mungkin orang bisa naik surga dgn tubuh seutuhnya, orang yg naik ke surga itu hanya jiwa nya bukan badan jasmaniahnya, karena badanya sudah hancur dimakan cacing. Apakah benar demikian? Kita lihat saja orang yg telah berpengalaman naik ke surga adalah Tuhan Yesus. Ketika Tuhan Yesus naik ke surga, yg naik ke surga itu bukan arwah-Nya, melainkan tubuh jasmaniah-Nya. Ini bisa saya buktikan berdasarkan fakta. Kalau arwahNya saja yg naik ke surga, tentu Tuhan Yesus tidak akan bangkit kembali, jasad- Nya masih akan tetap berada di dlm gua kuburan. Disamping itu sudah dibuktikan dimana murid2Nya bisa menjamah tubuh Tuhan Yesus, seperti juga menjamah tubuh Anda dan saya (Lukas 24:38-40), bahkan Ia juga membuktikan bahwa yg bangkit itu bukannya sekedar roh gentayangan, melainkan benar2 tubuh nyata yg masih bisa makan fish chip (Lukas 24:41-42). Kloter pertama yg naik ke sorga adalah orang2 kudus, pada saat kematian-Nya Tuhan Yesus, kuburan2 mereka terbuka dan mereka dibangkitkan kembali, kalau hanya sekedar jiwanya saja yg bangkit maka kuburan tsb tidak perlu repot2 untuk dibuka segala macam, maklum jiwa bisa tembus materi, kagak percaya baca tuh: Matius 27:52 Bahwa tubuh kita dikemudian hari yg akan dibangkitkan dari kubur dan diberikan jiwa ke dlm tubuh tsb agar bisa hidup dan bangkit kembali tercantum dgn jelas di Yehezkiel 37:12-14 Jiwa tidak akan bisa kelihatan oleh kasat mata, tetapi Petrus, Yakobus Yohanes telah bisa melihat dgn jelas Elia maupun Musa yg seyogianya telah meninggal dunia ribuan tahun sebelumnya. (Matius 17:3). Walaupun demikian sebelumnya kita dibangkitkan kembali tubuh kita akan dirubah terlebih dahulu menjadi tubuh yg bagus dan kudus. Saya tekankan perkataan bagus disini, sebab tubuh mang Ucup sekarang udah jelek, karena gembrot, peot dan botak, jadi sebelumnya saya dibangkitkan tubuh saza akan dirubah menjadi bagus dan ganteng lagi seperti Arjuna, sebab mang Ucup merasa malu kalau harus bertemu dgn Tuhan dlm tubuh yg sekarang ini. Ketemu istri aza ingin gua anteng kelihatannya apalagi mau bertemu dgn Tuhan, enggak salah kan punya pikiran demikian! Tubuh mang Ucup bukannya hanya akan dirubah menjadi ganteng seperti Arjuna, bahkan akan dirubah menjadi seperti Tuhan Yesus! You jangan ngawur mang Ucup ini namanya sudah menghujat Tuhan. Tidak! Filipi 3:20-21 .kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia Tubuh kita yg kotor dan rusak akan di transform terlebih dahulu menjadi tubuh yg kudus dan kekal seperti yg tercantum di 1 Kor 15:51- 52 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Jadi tidaklah salah kalau mang Ucup juga mempunyai harapan dan keyakinan bahwa saya juga nanti bisa naik kesurga dgn tubuh seutuhnya seperti Tuhan Yesus pada 2000 th yg lampau. 1 Yohanes 3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Maranatha Mang Ucup - The Drunken Priest Email: [EMAIL PROTECTED] Homepage: www.mangucup.net *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL
Re: Bagus! Re: [ppiindia] Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk
Yeah sikaatttctarrRRR, cetaAArrRR (bunyi cambukan ceritanye)!! Mungkin tuh 2 org abis nonton pilem Jacky Chen, Drunken Master...eh baru mau di praktekin, baru sampe tahap nenggak bir (araknya), eh malah ketangkep...yah namanya juga nasib gak jadi deh jadi dewa maboknye... A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:Bagus itu. Soalnya orang mabok itu selain merusak otaknya sendiri juga sering bikin rese. Suka mengganggu orang lain dgn ucapan mau pun dgn tangannya. Apalagi kalau sampai nyetir, bisa nabrak orang sampai mati. Karenanya di AS dibilang Don't drive drunk serta pengemudi mabok ditangkap. Orang mabok, apalagi yang kecanduan, tidak bisa bekerja. Jadi beban bagi keluarganya. Jadi hidup Malaysia. Mudah2an di sini bisa seperti itu. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Dewi Letter to President Ford
http://www.etext.org/Politics/History/JFKarchive/indo58 A letter from one of the most beautiful women in the world lies buried in a stack of mail on President Ford's desk. Written in Paris on July 24, 1975, by Dewi Sukarno, the former First Lady of Indonesia and widow of Dr. Achmed Sukarno, the charismatic Father of Indonesia, the letter is an appeal to President Ford for a complete explanation of the CIA-led and supported rebellions that took place in Indonesia in 1958 and 1965. It is not well known in the United States that the 1958 rebellion led to a major Indonesian civil war. The CIA-inspired uprising in Indonesia, unlike the Bay of Pigs invasion of Cuba, was a full-scale military operation. The Bay of Pigs invasion in 1961 was made by a thin brigade of about 1,500 Cuban exiles trained by the CIA in Guatemala. But the 1958 Indonesian action involved no less than 42,000 CIA-armed rebels supported by a fleet of bombers and vast numbers of four-engine transport aircraft as well as submarine assistance from the U.S. Navy. It also involved a major training and logistical supporting effort on the part of the Philippines, Okinawa, Taiwan, and Singapore. But despite this massive armed force, the 1958 rebellion, like the Bay of Pigs invasion, was a total failure. Sukarno's army drove the rebels on Sumatra and Celebes into the sea. There are some who might call the 1965 uprising a success. At least the rebels were not driven into the sea. However, for the United States it was a fantastically costly endeavor. The rebellion ended in the most massive and ruthless bloodbath since World War II. While the headlines in the United States dealt with the slaughter in Vietnam, the press of the rest of the world heaped blame on the United States for the barbaric massacre in Indonesia. The victorious new government of General Suharto proceeded to assassinate nearly one million people. This terrible slaughter and the ensuing imprisonment of tens of thousands of Indonesians stirred Dewi Sukarno to seek President Ford's assistance in gaining the release of her countrymen from prison. Dewi Sukarno has received no answer. But even without a reply she knows. The silence from Washington speaks for itself. A denial, if true, would have come without hesitation. The Indonesians know. The Latins had a phrase for it, Is fecit cui prodest--the perpetrator of a crime is he who profits by it. Today, major U.S. enterprises are plundering the raw material wealth of Indonesia--rubber, tin, and oil--in a manner that is more vile than what is happening in Chile. And there is no one to stop them. Achmed Sukarno was one of those rare men who rose during the hours of crisis to unite one hundred million people and lead them out of the ashes of World War II. Sukarno came to liberate his country from the Japanese, the Dutch, the Portuguese, and from all others who were ready to enslave his country once again. He established his government on the Five Pillars: (l) belief in one supreme God (2) just and civilized humanity (3) unity of Indonesia (4) democracy (5) social justice. Sukarno was forced to thread his way between communism and capitalism. His independence made him both friends and enemies. His worst enemies came from his polyglot people who are scattered over more than 3,000 islands. These islands make up the world's largest archipelago; they stretch along the equator for over 3,400 miles and are located in Southeast Asia between the Philippines and Australia. From one of these islands came Lt. Col. Alex Kawilarang, the military attache serving in Washington who was to defect to the rebel forces and lead the rebel contingent on Sumatra, the Indonesian island richest in natural resources. ___ | | |His Excellency President Gerald Ford The White House | |Washington, D.C. | | | | | |Dear Mr. President, | | As the widow of the late President Sukarno and being the | |only member of the family living overseas, I address myself | |to you, being deeply alarmed and disturbed by numerous and | |persistent reports in the international press. For instance,| |the CIA is said to have spied on my
[ppiindia] [PENGUMUMAN]: Web Mahasiswa Indonesia di India Aktif
Kepada Yth, Rekan-rekan Milis Nasional PPI-India di- Tempat Assalamualaikum Wr Wb. Dengan Hormat, Ingin kami sampaikan bahwa pada kesempatan² sebelumnya situs PPI- India yg beralamatkan pada URL http://www.ppi-india.org tidak dapat diakses. Namun kali ini kami telah menyelesaikan permasalahan² yg terjadi dan dapat dikunjungi serta diakses dengan mudah. Bagi anda netter yg ingin mendapatkan berbagai informasi baik pendidikan dan informasi lainnya dapat mengunjungi situs tersebut. Alamat situs PPI-India: HTTP://WWW.PPI-INDIA.ORG Selanjutnya bagi rekan-rekan milis Nasional PPI-India yg ingin menyumbangkan ide-ide berupa karya tulisan dapat mengiriminya kealamat email redaksi yg tercantum pada situs kami. Kami tidak menentukan jenis tulisan yg akan anda kirimkan. Segala tulisan akan kami tampung di meja kami dan akan kami publikasikan secepatnya. Demikian yg dapat kami sampaikan. Kami memohon partisipasinya. Terima Kasih. Wassalam A/N: Dept. Pendidikan Kajian Ilmiah Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) India Periode 2004 - 2005 Saifullah Hayati Nur - To know all about PPI-India? HTTP://WWW.PPI-INDIA.ORG *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] SIRA: Militer Indonesia Terus Lakukan Kejahatan Kemanusiaan di Acheh
Ralat Saran Selatan: Nomor: 016/SP/06/2005 Militer Indonesia Terus Lakukan Kejahatan Kemanusiaan Di Acheh Pada tanggal 20 Juni 2005 pukul 12.00 WA, masyarakat atau keluarga-keluarga Gerakan Acheh Merdeka (GAM) yang ada di Kecamatan Sawang, Acheh Selatan dipaksa oleh Militer Indonesia (TNI/Polri) untuk mencari anak-anaknya yang menjadi gerilyawan GAM di dalam hutan serta dilarang membawa uang untuk keperluan hidup dalam perjalanan. Militer mengancam keluarga-keluarga GAM tidak boleh pulang ke kampungnya, jika tidak membawa anak, suami atau keluarganya dari hutan. Sampai hari ini (21 Juni 2005), mereka para keluarga gerilyawan GAM masih berada di hutan rimba, sedangkan kondisi mereka sangat memprihatinkan, mereka mengalami kelaparan dalam hutan, karena tidak ada penyediaan makanan. Militer Indonesia membiarkan masyarakat sipil yang tidak berdosa tersebut mati kelaparan di dalam Hutan. Berdasarkan laporan dari Relawan kami di lapangan sebagaimana yang tersebut di atas, dengan ini SIRA mendesak kepada TNI/Polri untuk menghentikan kejahatan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terus dilakukan khususnya pelanggaran berupa pembiaran masyarakat sipil mati kelaparan dalam hutan seperti di Sawang Acheh Selatan. SIRA juga mendesak kepada lembaga-lembaga kemanusiaan dan HAM yang ada di Acheh dan Internasional untuk membebaskan keluarga gerilyawan GAM dari intimidasi dan ancaman kematian dari Militer Indonesia di Acheh. Banda Acheh, 21 Juni 2005 Sentral Informasi Referendum Acheh (SIRA) Nasruddin Abubakar Dewan Presidium === The Acheh Referendum Information Centre (SIRA) Address: Jln. T. Panglima Polem No. 13 A Kp. Laksana, Banda Acheh - Sumatra Phone/Fax: +62-651-24043, eMail: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Kacamata Yang Buram
http://www.indomedia.com/bpost/062005/22/opini/opini1.htm Pembalakan Hutan Kacamata Yang Buram Oleh: Budi Kurniawan Pada awal masa jabatannya sebagai presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) gencar berbicara tentang pembalakan hutan. Kepada menteri dan pejabat yang terkait dengan sektor kehutanan pun SBY memerintahkan agar menegakkan hukum, menangkap cukong kayu, pelaku pembalakan hutan, memproses mereka di pengadilan dan menjebloskannya ke penjara. Usai perintah disampaikan, hampir di seluruh penjuru daerah di Indonesia aparat kepolisian juga kehutanan gencar melakukan operasi. Minggu (22/5), misalnya, kembali aparat penegak hukum menangkap 24 pelaku pembalakan hutan di sekitar areal hutan produksi Asia Log, Jambi. Beserta mereka disita pula sebanyak sembilan truk yang digunakan untuk mengangkut kayu dan 18 mesin potong. Setelah ditahan, para pelaku itu mengaku beroperasi sendirian dan tak ada pihak yang turut membiayai kegiatan mereka. Di Papua yang kini menjadi sasaran pelaku pembalakan hutan setelah Sumatera dan Kalimantan, aparat menangkap beberapa cukong --sebagian di antaranya adalah warga negara asing. Sementara di Kalimantan, aparat melakukan hal yang sama. Uniknya di Papua, ketika beberapa cukong pembalakan hutan ditangkap polisi, masyarakat lokal justru datang menjenguk, bahkan menangisi penangkapan itu. Mereka mungkin punya ikatan 'emosional' dengan para cukong itu. Tak hanya itu, mereka mungkin punya ikatan 'ekonomi' dengan para cukong itu. Ini karena mereka merasakan manfaat ekonomi dari pembalakan hutan yang dilakukan. Rupanya, selama ini mereka tak punya pekerjaan lain selain menebang kayu dan kemudian menjualnya kepada cukong yang menjadi penadahnya. Dari hasil penjualan kayu yang kemudian diekspor secara ilegal itulah masyarakat lokal memperoleh pendapatan dan hidup. Ikatan 'emosional' dan 'ekonomi' itu pula yang dirasakan sebagian besar masyarakat di Kalimantan --terutama Kalimantan Tengah. Berdasarkan data yang dilansir Center for International Forestry Research (CIFOR) dan Badan Planologi Departemen Kehutanan, pada akhir tahun lalu saja sudah 14,6 juta hektare hutan yang pohonya ditebangi. Luas itu setara dengan 1.232 kali luas kota Bogor, Jawa Barat. Namun masyarakat sepertinya masih kurang paham dengan luas hasil pembalakan hutan itu. Itu terjadi karena mereka tak punya pilihan. Mereka tak punya pekerjaan. Pemerintah pusat di Jakarta sepertinya melihat soal pembalakan hutan itu dengan kacamata yang buram. Hanya melihatnya dari satu sisi: kerusakan lingkungan. Sementara sisi lain yang melekat bak sisi mata uang: pekerjaan dan penghasilan yang tetap, masih belum dilihat dan dicari penyelesaiannya oleh pemerintah pusat di Jakarta. Memang kearifan tradisional di kalangan masyarakat Dayak di pedalaman masih tersisa. Masyarakat Dayak, misalnya, masih melakukan tebang pilih pada beberapa jenis pohon yang memiliki manfaat langsung dan berpengaruh pada kehidupan mereka. Orang Dayak, sejak beratus tahun silam tidak akan menebang pohon yang punya 'nyawa' dan kekuatan magis lainnya. Pohon Damar, misalnya, termasuk jenis pohon yang tidak akan pernah mereka tebang. Alasannya, sebenarnya sederhana. Di pohon jenis ini lebah biasanya senang bersarang. Madu yang dihasilkan makhluk ini sangat bermanfaat buat kesehatan manusia. Madu pastilah lebih bermanfaat langsung bagi manusia ketimbang kayu. Pada saat berladang pun, orang Dayak tak semena-mena menebang pohon. Mereka punya cara memelihara hutannya. Mereka memang sering berpindah-pindah kala berladang. Tapi mereka hanya akan menebang pohon di lahan yang ditanami padi dan berbagai jenis palawija lainnya. Di luar lahan itu, pohon tak akan mereka sentuh sedikit pun. Usai panen pun lahan itu ditinggal dan mereka akan datang lagi beberapa bulan --bahkan bertahun-tahun- kemudian membuka ladang yang sama di lahan yang mereka tinggalkan tadi. Dengan kearifan tradisional itu, orang Dayak di pedalaman sukses melestarikan hutan yang menjadi jantung kehidupan mereka. Dengan kearifan tradisional semacam itu, pastilah terlalu berlebihan menuding orang Dayak sebagai biang kerok pembalakan hutan. Kalau pun mereka terlibat, pastilah itu untuk kepentingan perut semata. Nah, yang menjadi pertanyaan kemudian adalah, bagaimana pemerintah (Jakarta) memperhatikan mereka dalam bentuk menyediakan pekerjaan melalui industri atau investasi yang ditanamkan di daerah. Jika itu dilakukan, niscaya pembalakan hutan bisa diatasi dengan sistematik, komprehensif, tidak instan dan berkelanjutan. Mengatasi pembalakan hutan bukanlah dengan cara seperti yang sekarang dilakukan, yaitu dengan (hanya) menangkap lalu menjebloskan pelakunya ke dalam bui. Cara itu mungkin bisa ampuh, tapi pasti hanya sesaat. Bukankah kejutan listrik yang dihunjamkan ke tubuh hanya mengakibatkan kelumpuhan sesaat? Lalu setelahnya orang akan sehat kembali dan bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa. Karena itu, cukup sudah melihat
[ppiindia] Derita Perempuan Bersuami Bule - Tahu Begini, Mending Tak Menikah
http://www.indomedia.com/bpost/062005/22/depan/utama10.htm Derita Perempuan Bersuami Bule Tahu Begini, Mending Tak Menikah MENIKAH dengan pria/wanita bule yang selama ini menjadi trend di kota Metropolitan, khususunya di kalangan artis, ternyata tak seindah yang dibayangkan. Banyak kendala hukum yang akan menghadang dalam perjalanan berumah tangga beda negara ini. Sedemikian ruwetnya, seorang Marcellina Tanuhandaru (32), pelaku kawin campur antar bangsa ini, akhirnya menyimpulkan lebih baik tak menikah dari pada menikah dengan bule. Kalau tahu ruwet begini, mending dulu tak menikah, cetusnya jengkel. Perempuan berkulit putih kelahiran Surabaya ini ditemui saat membagikan selebaran pamflet advokasi untuk perubahan RUU Kewarganegaraan di teras depan ruang Rapat Paripurna Gedung DPR/MPR, kemarin (21/6). Rambutnya dicat kuning, pakaiannya berupa rok terusan berwarna ungu, dipadu selendang warna merah menyala tampak seperti perempuan bule. Marcellina berkebangsaan Indonesia menikah dengan pria warga Amerika Serikat, Tom Mustric, Juni 2001 silam di Colombus, Ohia, Amerika Serikat. Kita bertemu di sana saat sedang ada konferensi pendidikan. Kebetulan kita sama-sama pengajar, ujar perempuan yang jadi pemilik sekaligus pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Labora, Jakarta ini. Meski berbeda bangsa dan berselisih usia hampir 30 tahun, toh perkenalan terus berlanjut pada jenjang pernikahan. Pasangan berbeda kewarganegaraan ini untuk sementara waktu menetap di negeri Paman Sam. Mereka pun dikaruniai dua anak, masing-masing bernama Sonya dan Julian. Marcellina mengaku happy saat kedua anaknya lahir. Tak pernah sedikit pun terlintas dalam benaknya bakal ada segunung permasalahan menghadangnya kelak. Akhirnya, prahara terjadi di rumah tangganya. Pada 29 Maret 2003, dengan memboyong kedua anaknya, ia kabur meninggalkan sang suami dari rumah mereka di Colombus. Pangkalnya, adanya kekerasaan rumah tangga (domestik violence). Selama dua bulan ia berlindung di shelter perlindungan di Colombus Ohio. Niatnya untuk pulang ke tanah air semakin menguat dengan memboyong kedua putri tercinta. Dengan akta lahir WNA, kedua anaknya sulit untuk bisa dibawa serta ke Indonesia. Terlebih ia bisa terkait tuduhan penculikan anak. Berkat bantuan KBRI Washington, ia mendapat Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) yang membawa dirinya dan dua anaknya ke tanah air. Surat khusus itu bertajuk alasan kemanusiaan yang diberikan Deplu RI melalui Kedubes Indonesia di Amerika. Akhir Juli 2003, Marcel dan kedua anaknya tiba di tanah air. Dikira permasalah kawin dengan bule berakhir. Permasalahan belum selesai, rambu-rambu hukum terus menelikungi hidupnya. Sesuai UU no.62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan, Sonya dan Julian, otomatis mengikuti kewarganegaraan ayahnya. Dengan kata lain, Marcel tak bisa memberikan status WNI bagi kedua darah dagingnya tersebut. Selain itu, sesuai peraturan untuk mendapatkan hak mengasuh darah dagingnya di Indonesia, ia harus meminta ijin dari sejumlah menteri terkait. Setiap tahun, ia pun harus mengurus visa tinggal untuk Sonya dan Yulian. Birokrasinya panjang banget Mas, selain itu mahal, ujar perempuan yang kerap bicara dengan nada cepat ini. Birokrasi yang harus ditempuhnya adalah Marcel harus melapor ke kepolisian, kelurahan, kecamatan, kabupaten, serta ke dinas kependudukan propinsi. Terakhir, ia resah dengan masa depan kedua anaknya. Baik Sonya maupun Yulian tak bisa menempuh pendidikan di sekolah negeri. Saat ini, tuturnya, Sonya sudah masuk Play Group (Pra Taman kanak-kanak). Nantinya, secara tak langsung oleh dinas terkait, ia disarankan masuk sekolah internasional. Itu biayanya mahal sekali Mas, keluhnya. Kedua anak blasteran inipun tak mempunyai hak waris tanah (properti) milik ibunya. Setelah lewat usia 18 tahun, kedua anak saya baru bisa memilih kewarganegaraan. Tapi, apa jadinya kalau saya meninggal sebelum mereka dewasa? Siapa yang akan mengurus mereka, ujarnya dengan mata sendu.JBP/den/bie [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of
[ppiindia] Gakin Menanti Tangan Dingin Pemimpin
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/6/22/o1.htm Gakin Menanti Tangan Dingin Pemimpin TAHUN 2005 ini Dinas Kesehatan Bali mencatat sedikitnya terdapat 626.508 jiwa termasuk kategori keluarga miskin di Pulau Dewata. Jumlah ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2003 jumlah keluarga miskin (gakin) di Bali tercatat 436.772 jiwa. Jumlah ini meningkat lagi pada 2004 lalu menjadi 457.156 jiwa. Membaca angka-angka tersebut, kesimpulan sederhana yang dapat kita ambil adalah bahwa upaya-upaya yang dikatakan untuk membantu kehidupan masyarakat miskin belum terealisasi secara signifikan melalui pengurangan jumlah keluarga miskin. Malah, dari angka-angka versi Dinas Kesehatan tersebut kita melihat bahwa terjadi kecenderungan keluarga miskin meningkat terus. Padahal, beberapa program pengentasan penduduk miskin sudah dirancang pemerintah. Bahkan, sampai saat ini beberapa kali program tersebut mengalami perubahan istilah. Yang paling mutakhir saat ini kita kenal dengan istilah subsidi kompensasi kenaikan harga BBM. Hanya, sampai sejauh ini subsidi yang dijanjikan belum sepenuhnya terealisasi. Seperti untuk kesehatan, pendidikan dan sandang-pangan. Bahkan, pernah terjadi di sebuah kabupaten di Bali, pembagian beras untuk keluarga miskin (raskin) sempat tersandung gara-gara bobroknya mentalitas oknum-oknum yang mengambil keuntungan dari kemiskinan warganya. Di tingkat perencana ditetapkan bahwa rakyat miskin mempunyai jatah 20 kg/orang dengan harga Rp 1.000/kg. Akan tetapi di lapangan mereka hanya memperoleh 4 kg, dan dengan mark-up harga. Bahkan, ada raskin yang dijual untuk membangun fasilitas desa. Ditemukan juga di lapangan ada beberapa desa yang melaporkan hanya sebagian kecil masyarakatnya yang sesungguhnya sebagai rakyat miskin. Mentalitas oknum pejabat semacam ini merupakan salah satu ''virus'' sehingga mengakibatkan tidak efektifnya bantuan raskin. Ketidakefektifan itu diakibatkan oleh tidak akuratnya data gakin. Entah karena rasa malu menanggung predikat sebagai pejabat di wilayah berpenduduk miskin atau didorong ambisi mendapat pujian telah berhasil menurunkan angka kemiskinan. Padahal, kondisi terbalik tidak jarang terjadi. Ketika ada bantuan raskin, ada oknum-oknum pejabat yang turun langsung untuk membagi raskin, termasuk kepada masyarakatnya yang tidak miskin. Hal ini juga menyebabkan bantuan tidak tepat sasaran, sehingga kantong-kantong kemiskinan tetap tidak tersentuh dan masalah kemiskinan tetap tidak tertuntaskan. Mentalitas oknum-oknum yang tidak jujur menyelesaikan permasalahan rakyat ini boleh dikatakan ikut memperparah kondisi kemiskinan, akibat ''kemiskinan'' moral mereka. Ini juga bagian dari yang harus dituntaskan. Sebab, jika tidak, masyarakat akan semakin sengsara. Oleh karena itu, faktor pengawasan sungguh-sungguh dan ketat berperan penting. Kita berharap, ke depan, ''virus-virus'' semacam ini tidak ada lagi. Dengan demikian upaya memperbaiki kondisi saudara kita yang terhimpit oleh kemiskinan dengan penyaluran berbagai bantuan melalui dinas atau instansi terkait, akan tepat sasaran dan efektif. Apalagi, kebijakan pelayanan kesehatan dan pembiayaan masyarakat miskin di Bali per 1 Januari 2005 telah ditetapkan dalam Kep. Menkes RI No. 1241/Menkes/SK/X/2004. Program ini disebut dengan program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin (JPKMM). Dalam program ini, Bali mendapat jatah dana Rp 13.916.100.000. Penyaluran dana ini dilakukan sepenuhnya oleh PT Askes. PT Askes menetapkan 231.935 jiwa masyarakat Bali terlayani program JPKMM ini. Data tersebut berdasarkan penetapan Dinas Kesehatan atas data Badan Pusat Statistik (BPS). Besarnya jumlah gakin di Bali adalah masalah yang paling langsung menyodok Bali sebagai pulau penambang dolar. Daerah tujuan wisata utama di Indonesia ini memerlukan perhatian sungguh-sungguh dan sentuhan tangan dingin pemimpin untuk membebaskan masyarakatnya dari kemiskinan. Maka, di hari-hari tenang menanti hari ''H'' pemilihan bupati dan wali kota pada 24 Juni lusa, seharusnya tidak hanya soal kalah-menang yang menjadi fokus pemikiran dan perhatian calon pemimpin. Tetapi juga bagaimana berbuat untuk rakyat, terutama bagi kandidat yang berhasil menangguk kemenangan nanti. Sebab, kemiskinan, kesengsaraan dan penderitaan rakyat segera menunggu action-action pemimpin daerah yang segera terpilih. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat
[ppiindia] Pengakuan pengacara mantan Menag Said Agil
HARIAN KOMENTAR 22 June 2005 Pengakuan pengacara mantan Menag Said Agil Kalla Cs Berangkat Haji Gunakan DAU Kasus korupsi Dana Abadi Umat (DAU) Departemen Agama makin melebar saja. Mantan Menteri Agama Said Agil Husin Al Munawar yang menjadi tersangka kasus ini meminta penyidik juga memeriksa Dewan Pengawas DAU. Menariknya, DAU ini ternyata turut dinikmati para pejabat semasa Said Agil Husin Al Munawwar menjabat Menteri Agama. Mereka diberangkat-kan haji dengan menggunakan DAU, termasuk Jusuf Kalla dengan istri. Pengacara Said Agil, Ayuk Fadhlun Shahab membeber-kan para pejabat yang berhaji dengan menggunakan DAU ini. Ayuk mengungkapkan hal ini kepada wartawan seusai mendampingi pemeriksaan Said Agil di Gedung Barreskrim Mabes Polri, Selasa (21/06). Menurut Ayuk, mengikuti ke-bijakan menteri-menteri aga-ma sebelumnya, semasa men-jabat menteri agama dari 2001-2004, Said Agil juga membe-rangkatkan para petinggi negara naik haji. Pemberang-katan mereka ke Tanah Suci itu menggunakan DAU. Sementara itu, Ayuk meng-ungkapkan, dalam pemerik-saan, Said Agil memberikan masukan kepada penyidik ten-tang Keppres Nomor 22/2001 yang mengatur masalah DAU. Di dalam keppres tersebut disebutkan bahwa terdapat dewan pengawas, kata dia. Siapa saja Dewan Pengawas DAU? Menurut Ayuk, sebagai ketua adalah Sekjen Depag. Sekretaris dipegang oleh Inspektorat Jenderal (Irjen) Depag dan Kepala Biro Ke-uangan Depag bertindak seba-gai anggota. Selain itu, juga ter-dapat secara struktural dalam Dewan Pengawas adalah Ketua Umum MUI, Ketua Umum PBNU, Ketua PP Muhamma-diyah, dan Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI). Berdasarkan data-data terse-but, Ayuk mengimbau kepada tim penyidik untuk melakukan pemeriksaan terhadap Dewan Pengawas. Dewan Pengawas juga mengetahui tentang penetapan besarnya penge-lolaan DAU. Dewan pengawas pun mendapat honor tam-bahan dari DAU, kata Ayuk.(dtc/*) Nama penikmat DAU untuk ber-Haji: 1. Jusuf Kalla dengan istri (dulu Menko Kesra, kini Wakil Presiden) 2. Bachtiar Chamsyah dengan putrinya (Menteri Sosial) 3. Akbar Tandjung dengan putrinya (mantan Ketua DPR) 4. Syamsul Muarif dengan istrinya (mantan Menkominfo) 5. Alimarwan Hanan dengan istrinya (mantan Menkop dan UKM) 6. Sri Rejeki dengan suaminya (mantan Menteri Peranan Wanita) 7. Rohmin Dahuri dengan istrinya (mantan Menteri Kelautan dan Perikanan) 8. Hatta Rajasa dengan istrinya (mantan Menteri Ristek, kini Menteri Perhubungan) 9. Priyono dan istrinya (mantan sekretaris Hamzah Haz) 10. pejabat BPK, mendapatkan jatah naik haji dengan dana DAU tiap tahun. Tidak disebutkan siapa saja mereka. 11. Semua pejabat eselon I Depag, mendapatkan giliran berhaji tiap tahun. Termasuk Irjen dan semua Dirjen Depag. 12. Ormas-ormas Islam. Terdiri dari MUI sebagai pembimbing ibadah, Muhammadiyah, dan NU. 13. Anggota DPR, terdiri dari: - Tosari Wijaya dan istri (mantan Wakil Ketua DPR) - 5-10 orang anggota DPR Komisi VI yang menjadi pemantau Haji. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] DAU Dipakai Biayai Pejabat
MEDIA INDONESIA Rabu, 22 Juni 200 DAU Dipakai Biayai Pejabat AGUNG SASTRO DIKERUBUTI WARTAWAN: Mantan Menteri Agama Said Agil Husin Al Munawar dikerubuti wartawan setelah diperiksa penyidik di Mabes Polri, Jakarta, kemarin. Said Agil diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan dana abadi umat (DAU) di Departemen Agama. JAKARTA (Media): Dana abadi umat (DAU) ternyata juga digunakan untuk memberangkatkan sejumlah menteri, anggota DPR, pejabat BPK, dan anggota organisasi massa (ormas) Islam pergi haji. ''Departemen Agama (Depag) setiap tahun rutin memberangkatkan pejabat dan anggota Dewan ke Tanah Suci. Dananya bersumber dari DAU, ini meneruskan kebijakan para pendahulu Pak Said Agil,'' kata kuasa hukum mantan Menteri Agama (Menag) Said Agil Husin Al Munawar, Ayuk Fadlun Shahab, kepada wartawan di Mabes Polri, kemarin. AGUNG SASTRO DIKERUBUTI WARTAWAN: Mantan Menteri Agama Said Agil Husin Al Munawar dikerubuti wartawan setelah diperiksa penyidik di Mabes Polri, Jakarta, kemarin. Said Agil diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan dana abadi umat (DAU) di Departemen Agama. Ketika dimintai konfirmasi siapa saja menteri, anggota DPR, dan pejabat BPK yang diberangkatkan ke Tanah Suci tersebut, Kepala Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Timtas Tipikor) Hendarman Supandji tidak bersedia menyebutkan. ''Pertanyaan itu sudah masuk ke materi. Saya tidak mau karena menyalahi aturan,'' ujar Hendarman. Pejabat eselon I Depag, yaitu irjen dan dirjen juga diberangkatkan haji. Sedangkan ormas Islam adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai pembimbing, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU). ''Semua biaya mereka berasal dari DAU,'' ungkap Ayuk. Karena itu, Ayuk mendesak penyidik Timtas Tipikor untuk memeriksa Dewan Pengawas DAU, karena penggunaan DAU sudah sepengetahuan badan tersebut. Berdasarkan Keppres No 22/2001 tentang DAU, Dewan Pengawas terdiri atas ketua, sekretaris, dan anggota. Ketua dijabat Sekjen Depag, Sekretaris Irjen Depag, sedangkan anggotanya adalah Kepala Biro Keuangan Depag, Ketua Umum MUI, Ketua Umum PBNU, Ketua Umum PP Muhammadiyah, serta Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI). ''Jika ada penyimpangan, tentu sepengetahuan Dewan Pengawas,'' jelas Ayuk seraya menyatakan anggota Dewan Pengawas menerima honor dari DAU. Menutup pengeluaran Said Agil kemarin diperiksa intensif selama sembilan jam di Mabes Polri sebagai tersangka kasus penyalahgunaan DAU senilai Rp684 miliar. Said Agil hadir di Gedung Bareskrim Polri pukul 08.50 WIB dengan mengenakan kemeja putih dan peci hitam. Dia tidak bersedia memberikan keterangan kepada wartawan. Usai menjalani pemeriksaan, mantan menag semasa Presiden Megawati Soekarnoputri itu meninggalkan Mabes Polri sekitar pukul 18.30. Lagi-lagi, dia tidak bersedia memberikan penjelasan kepada wartawan. Salah seorang kuasa hukum Said Agil, Sugeng Teguh Santoso, menyatakan kliennya dijadwalkan diperiksa kembali hari ini pukul 09.00. ''Kami akan bersikap kooperatif sepenuhnya. Kami akan datang tepat waktu besok (hari ini),'' tutur Sugeng tadi malam. Sugeng mengatakan, penyidik Timtas Tipikor menyampaikan 20 pertanyaan kepada Said Agil seputar produk hukum terkait DAU, antara lain Keppres, Keputusan Menag, Keputusan Dirjen, serta kewenangan dan tanggung jawab Menag serta Dirjen. Said Agil memakai DAU dan dana lain untuk menutupi beberapa pengeluaran yang tidak di-cover APBN. Di antaranya untuk membiayai kegiatan rapat kerja dengan DPR dan kunjungan on the spot ke Mekah. ''Selain itu, DAU juga digunakan untuk membiayai operasional para dirjen, pemeliharaan asrama, dan lain-lain,'' aku Sugeng. Sementara itu, rencana pemeriksaan terhadap tiga mantan menag, yakni Tarmizi Taher, Malik Fadjar, dan Tolhach Hasan akan ditentukan dari hasil pemeriksaan Said Agil. Hendarman mengatakan, penyidik belum menahan Said Agil dengan alasan pemeriksaan belum masuk pada substansi pelanggaran. ''Bukan berarti tidak ditahan, melainkan waktunya belum tepat. Pemeriksaan akan terus dilakukan sampai penyidik mendapatkan materi perbuatan yang melawan hukum,'' kata Hendarman. (Fud/San/WJ/X-8) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links *
[ppiindia] Piagam Jakarta setelah 60 Tahun
MEDIA INDONESIA Rabu, 22 Juni 2005 Piagam Jakarta setelah 60 Tahun Arskal Salim, PhD Candidate, the Law School, the University of Melbourne, Australia INDONESIA 60 tahun yang lalu, persisnya tanggal 22 Juni 1945, suatu kesepakatan kompromis berhasil dicapai di antara para founding fathers pendukung negara Islam dan negara nasional. Kedua belah pihak sepakat untuk tidak memaksakan kehendak masing-masing, dan surut dari tawaran pertama mereka. Pendukung negara Islam merelakan terbentuknya Indonesia sebagai suatu negara yang bukan berdasarkan Islam, sebaliknya pendukung negara nasional rela memberi konsesi pelaksanaan syariat Islam bagi penduduk beragama Islam. Kesepakatan kompromis itu tertuang dalam naskah yang sering disebut sebagai Piagam Jakarta dan lebih banyak diwakili oleh tujuh patah kata dalam naskah itu yang mewajibkan pelaksanaan syariat Islam bagi pemeluknya. Namun, naskah ini gagal mendapatkan status konstitusional pascaproklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945. Tujuh patah kata Piagam Jakarta itu sering kali muncul menjadi isu kontroversial dalam setiap pembicaraan ataupun pembahasan di dalam sidang parlemen sepanjang enam dekade kurun waktu pascakemerdekaan. Walaupun pada akhirnya tujuh patah kata yang mewajibkan pelaksanaan syariat Islam bagi pemeluknya dalam naskah itu tidak pernah disahkan sebagai dokumen resmi kenegaraan, substansi tujuh kata itu sesungguhnya secara historis masih tetap terlihat sekalipun bukan dalam bentuk pengakuan formal konstitusional. Perkembangan dua dekade terakhir justru memperlihatkan dengan jelas, betapa substansi tujuh kata itu terealisasi secara gradual dan terbatas, sekalipun tidak masuk menjadi batang tubuh konstitusi Indonesia. Pertanyaan menarik untuk dijawab berkaitan dengan hal ini, bagaimana memberi penjelasan atas fenomena terealisasikannya tujuh patah kata Piagam Jakarta terlepas tidak adanya pengakuan formal di dalam konstitusi? Tulisan ini mencoba berargumen bahwa kemunculan fenomena tersebut lebih banyak terkait dengan proses islamisasi yang berlangsung secara formalistik dan relatif berhasil melakukan penetrasi simbolik ke dalam birokrasi dan struktur pemerintahan RI. *** Kegagalan tujuh kata Piagam Jakarta menjadi bagian utama konstitusi Indonesia pada 1945 tidaklah berarti menghentikan keberlangsungan proses islamisasi di Indonesia secara keseluruhan. Hal ini karena proses islamisasi bukanlah semata-mata berbentuk upaya konstitusionalisasi syariat Islam. Barangkali bisa dikatakan, salah satu proses islamisasi yang mendorong realisasi bunyi tujuh kata Piagam Jakarta yang tidak memiliki baju konstitusional itu adalah pendirian Departemen Agama pada Januari 1946. Kelahiran Departemen Agama (Depag) sesungguhnya merupakan dilema tersendiri bagi suatu negara bangsa semacam Indonesia. Pada satu sisi, pendirian Depag dilihat oleh kelompok pendukung negara nasional sebagai trade off untuk memperoleh dukungan dari pendukung negara Islam untuk mempertahankan eksistensi negara baru Indonesia yang didirikan bukan atas agama dalam menghadapi ancaman pendudukan kembali kolonial Belanda. Dari sisi lain, walaupun kehadiran Depag dipandang terlalu kecil artinya bagi sementara pendukung negara Islam, setidaknya suatu posisi yang cukup strategis dalam struktur pemerintahan baru negara Indonesia diberikan kepada Islam dan umat Islam melebihi yang pernah didapatkan pada zaman kolonial. Singkatnya, jika negara sekuler Indonesia terpaksa memberikan sebagian konsesi berupa otoritas kepada Islam demi tujuan memperoleh legitimasi yang penuh dari segenap penduduk negeri bekas jajahan Belanda. Maka, Islam dalam hal mencapai kepentingannya di negara baru Indonesia mau tidak mau mesti mendukung keberadaan negara bangsa, sekalipun tidak berlandaskan agama. Menurut Daniel Lev (1972), Depag pada awal-awal tahun pendiriannya berhasil mentransformasikan diri menjadi alat untuk mengonsolidasikan seluruh administrasi urusan keagamaan di bawah satu otoritas nasional, yang selanjutnya mendorong sekaligus terciptanya sentralisasi kelembagaan Islam. Lev juga menambahkan, Depag adalah a critical foothold pending further Islamization of Indonesia, yang secara longgar dapat dimaknai bahwa Depag merupakan landasan penting bagi proses islamisasi Indonesia yang sempat tertunda pada saat persiapan kemerdekaan 1945. Dengan mengambil alih fungsi-fungsi yang berkaitan dengan agama Islam dari departemen lain, seperti pengadilan, pendidikan dan penerangan, serta mengembangkannya sebagian besar untuk kepentingan umat Islam, Depag mencoba berjalan di atas paradigma negara bangsa yang sekuler di samping menciptakan peluang direalisasikannya substansi tujuh patah kata Piagam Jakarta secara parsial. Dengan menggunakan strategi legislasi, Depag mampu mengintegrasikan sejumlah otoritas ke dalam genggamannya seperti perkawinan, peradilan agama, wakaf, haji, dan zakat. Implikasi yang dilakukan oleh Depag dalam bidang legislasi
[ppiindia] Busung Lapar di Negeri Kaya Minyak + Kemiskinan Merata, Busung Lapar Melanda
MEDIA INDONESIA Rabu, 22 Juni 2005 Busung Lapar di Negeri Kaya Minyak KABUPATEN Bengkalis dikenal kaya sumber daya alam berupa minyak bumi. Letaknya yang strategis membuat Bengkalis menjadi incaran para saudagar di zaman Kerajaan Siak Sri Indrapura pada 1900. Kekayaan alam wilayah yang dijuluki Negeri Junjungan ini terkenal sampai ke mancanegara. Minyak yang mengalir di perut bumi Bengkalis menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat setempat dan bangsa Indonesia. PT Caltex Pasific Indonesia (CPI) yang beroperasi di Kecamatan Mandau, Bengkalis, mampu menyedot 700.000 barel minyak setiap hari. Dengan kata lain, 70% produksi minyak nasional (1,3 juta barel per hari) berasal dari Riau. Dan, 90% produksi minyak Riau berasal dari Bengkalis. Bengkalis disebut sebagai kabupaten terkaya kedua di Indonesia setelah Kutai Kartanegara. Bayangkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bengkalis 2005 mencapai Rp1,5 triliun. Sulit dibayangkan jika masih ditemukan penyakit busung lapar di wilayah tersebut. Dinas Kesehatan (Diskes) Bengkalis mencatat dua balita menderita busung lapar di daerah ini. Kedua penderita itu ialah Nasir, 9 bulan, dan Syahrudin, 16 bulan. Nasir, anak kelima dari pasangan Kitan dan Asih, sempat dirawat satu minggu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis. Namun, orang tua Nasir membawa pulang anak mereka karena tidak punya dana untuk berobat. Ketika dirawat di rumahnya di Desa Kelemantan, Kecamatan Bengkalis, berat badan Nasir terus menurun dari 7,2 kg menjadi 3,2 kg. Bocah malang tersebut kembali dibawa ke rumah sakit karena kesehatannya memburuk, Sabtu (11/6). Kondisi serupa dialami Syahrudin, anak pasangan Giman dan Farida. Bocah asal Desa Sekodi, Kecamatan Bengkalis, itu berat badannya turun dari 8,8 kg menjadi 5,5 kg. Dia juga menderita penyakit paru-paru. Kondisi hidup keluarga mereka memprihatinkan. Ayah Nasir, Kitan, hanya seorang pembuat atap rumah dari daun rumbia, sedangkan ayah Syahrudin, Giman, seorang nelayan tradisional. Menurut Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Bengkalis Rita Puspa, kemiskinan merupakan faktor utama yang menyebabkan penyakit busung lapar di wilayahnya. Rita mengatakan penghasilan Nasir hanya Rp13.000 sehari. Nasir menganyam daun rumbia lima hari dalam seminggu. Kadang kala keluarga miskin ini harus meminjam untuk makan di warung. Kondisi ini amat menyedihkan, kata Rita. Pemangku Lembaga Adat Melayu Mandau, Bengkalis, Fachruddin Syarif, mengutarakan kasus busung lapar di negeri kaya minyak itu 'ibarat tikus mati di lumbung padi'. Dia memandang busung lapar muncul karena Pemerintah Kabupaten Bengkalis tidak konsisten melaksanakan otonomi daerah. Dia menyebutkan jumlah penduduk miskin di Bengkalis mencapai 47% dari total 659.061 jiwa. Fachruddin menilai selama ini penduduk miskin tidak mendapat perhatian serius. Buktinya, program ekonomi kerakyatan tidak berjalan. (Fitra Asrirama/Tony Hidayat/N-2) MEDIA INDONESIA Rabu, 22 Juni 2005 Kemiskinan Merata, Busung Lapar Melanda PENYAKIT busung lapar serta gizi buruk ternyata juga melanda beberapa daerah di Provinsi Riau. Pemerintah setempat bahkan sudah menetapkan kejadian luar biasa (KLB) setelah ditemukannya tiga kasus busung lapar serta ribuan kasus balita kurang gizi. Penyebab utama merebaknya penyakit busung lapar diperkirakan karena ratap kemiskinan serta kebodohan masih mendera. Data Dinas Kesehatan Riau menunjukkan tiga balita yang positif terserang penyakit busung lapar di wilayah Riau berada di Kabupaten Bengkalis dan Kota Pekanbaru. Mereka ialah Nasir, 9 bulan, dan Syahruddin, 16 bulan. Keduanya warga Desa Kelemantan dan Sekodi, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis. Satu penderita busung lapar lainnya, Laura Mustika, 7 bulan, warga Jl Tiung No 72, Kelurahan Tangkerang Tengah, Sukajadi, Pekanbaru. Selain kasus busung lapar, dalam setahun terakhir juga ditemukan 11.918 bayi di bawah lima tahun (balita) menderita gizi buruk (2,1% dari total balita di Riau 567.545). Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau Ekmal Rusdy, di Pekanbaru, kemarin, jumlah penderita gizi buruk secara nasional mencapai 27,5%. Bayi menderita gizi buruk ditemukan di sembilan kabupaten dan dua kota di wilayah Riau. Sebagian besar penderita berada di Kabupaten Rokan Hilir, ujarnya. Balita penderita gizi buruk hampir merata tersebar di seluruh daerah di Riau. Sejumlah daerah yang dinilai rawan dilanda gizi buruk dan busung lapar ialah Kabupaten Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Kota Dumai, dan Pekanbaru. Kantong-kantong kemiskinan diperkirakan berada di wilayah tersebut, terutama masyarakat yang berada di bantaran sungai Siak, Indragiri, Rokan, dan Kampar. Ekmal menambahkan, pada 2005 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menganggarkan dana perbaikan gizi sebesar Rp250 juta. Satu anak busung lapar mendapat bantuan Rp10 juta per tahun. Dana itu sudah disalurkan ke setiap rumah sakit yang menampung penderita busung
[ppiindia] ADA APA DENGAN IBU PERTIWI?!
Tentunya para milis disini cukup kenal dg lagu Ibu Pertiwi karya ibu Sud. Kulihat ibu pertiwi Sedang bersusah hati Air matanya berlinang Mas intan yg kau kenang dst. Seraya membersihkan golf club tanpa sengaja gue hanyut mendendangkan lagu (I was humming it actually) tsb. Tiba2 si bule istri gue nih bertanya, Istri: Hey, I didnt know you know that song Gue: What song? Istri: The one you just did Gue: Oh that , that is a famous song back home, in fact every kid back home knows that song very well, cuz they teach that song in every school. (dg kesan yg super yakin plus bangga banget!) Istri: Even to muslim kids? Gue: (rada setengah bengong and penuh tanda tanya) I said to every kid, didnt I? Istri: Thats odd why would Muslim kids want to learn that song? Gue; (ade ape nih?) whats up with the question? What are you trying to say? Istri: So you mean to tell me that you dont know what song that you just sang? Gue: Well how the heck you know what I sang, when actually you dont even hear the lyric to that song cuz in fact I was just humming it. Youre an expert in Indonesian song now? (rada kesel juga gue dibuat) Istri: From the tune, babe! I can tell by the way you hummed that song. And I dont think that an Indonesian song either. Gue: What the ., well then, tell me what it is? Istri: What a friend we have in Jesus! Thats the name of that song, honyy. Gue: Oh my God!!! So gue mau tanya nih bagi yg tahu benar dg lagu tsb, apakah benar demikian begitu? Apakah ibu Sud mencontek lagu tsb (what a friend we have in Jesus) Cuma kata2nya aja yg diganti? Sewaktu istri gue menyanyikan lagu tsb (krn dulunya berasal dr kaum nasrani, jadi tahu lagu itu) persis banget sama lagu ibu pertiwi. AJI GIL!!! Take care yall TP - Yahoo! Sports Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Belajar Kembali dari Masa Soeharto
REPUBLIKA Senin, 20 Juni 2005 Belajar Kembali dari Masa Soeharto Oleh : Umar Juoro Menanggapi banyaknya kasus busung lapar atau istilah halusnya kekurangan gizi, Presiden SBY berpendapat bahwa tidak semua program pembangunan pada masa lalu adalah buruk. Bahkan program yang baik perlu kita hidupkan kembali dan kembangkan lebih lanjut. Program yang dimaksud adalah kesehatan masyarakat yang antara lain dilakukan oleh Puskemas, Posyandu, dan PKK, yang banyak melibatkan masyarakat sendiri dalam peningkatan kesehatan masyarakat, termasuk program KB. Bahkan Menteri Kesehatan menyarankan agar sentralisasi dilakukan kembali dalam program kesehatan masyarakat. Permasalahan kekurangan gizi di beberapa daerah menunjukkan rendahnya kualitas SDM Indonesia. Posisi Indonesia dalam kualitas SDM lebih rendah dari negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina. Keadaan SDM Indonesia memburuk pada masa krisis. Meskipun data makro menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan telah kembali pada tingkatan sebelum krisis, sekitar 16 persen, namun keadaan di lapangan tidaklah sebaik data makro ini. Apalagi tingkat pengangguran masih tinggi, sekitar 9,8 persen, yang berarti bahwa golongan masyarakat bawah mengalami kesulitan besar bahkan hanya untuk bertahan hidup. Sarana untuk mendukung kualitas SDM mengalami kemerosotan yang yang tajam. Tingginya biaya pendidikan, tidak terpeliharanya fasilitas pendidikan, dan peranan guru yang melemah karena gaji yang rendah, menyebabkan kualitas pendidikan mengalami penurunan. Tentu saja hal ini tidak terjadi bagi golongan masyarakat yang mampu, karena bagi mereka semakin tersedia sistem pendidikan swasta dengan kualitas pendidikan yang baik yang tentu saja biayanya tinggi. Begitu pula dalam hal kesehatan, sarana seperti Puskesmas, apalagi Posyandu banyak yang tidak berfungsi, karena minimnya tenaga penggeraknya. Dokter tidak lagi diwajibkan untuk bekerja di daerah-daerah terpencil, dan lemahnya pengorganisasian serta minimnya dana menyebabkan sarana masyarakat seperti Posyandu banyak yang tidak berfungsi. Tambahan lagi kesulitan ekonomi, menyebabkan para orang tua dan anaknya dari keluarga miskin lebih terfokus pada mempertahankan hidup, dan mengabaikan aspek-aspek kesehatan keluarga, seperti mendapatkan gizi yang memadai atau memeriksakan kesehatan secara berkala, khususnya untuk balita. Pemerintah pusat tidak dapat lagi menjangkau secara memadai dalam hal mempertahankan apalagi memperbaiki kualitas SDM. Desentralisasi yang mengalihkan banyak kewenangan dan kekurangan dana menjadi penyebab lemahnya peran pemerintah pusat dalam menangani permasalahan ini, selain juga berkurangnya kemampuan birokrasi untuk merespons permasalahan dan melakukan upaya mengatasinya. Sementara itu perhatian pemerintah daerah masih pada bagaimana mendapatkan kewenangan sebesar mungkin dari pemerintah pusat dan sibuk dengan Pilkada, sehingga mengabaikan pengembangan program yang efektif bagi peningkatan kualitas SDM di daerahnya. Koordinasi antara pemerintahan daerah tingkat satu dan dua tidak mudah untuk dilakukankan. Tambahan lagi kemampuan birokrasi di daerah pada umumnya sangat rendah untuk menanggapi permasalahan apalagi mencari jalan keluarnya. Menghadapi keadaan seperti ini, sekadar menghidupkan kembali program-program pada masa pemerintahan Soeharto, bukanlah merupakan jawaban yang tepat. Pertanyaannya adalah siapa yang akan menjalankannya? Begitu pula sentralisasi pelayanan masyarakat, baik dalam kesehatan maupun pendidikan juga bukan merupakan jawaban tepat, karena desentralisasi telah demikian jauh dijalankan, sehingga resentralisasi hanya akan menambah permasalahan karena akan ditentang oleh pemerintah daerah. Dalam masa desentralisasi ini jawabannya berbeda untuk daerah yang berbeda. Bagi daerah yang mempunyai potensi untuk dapat mengembangkan kemampuannya sendiri dalam pelayanan kesehatan dan pendidikan, maka sebaiknya difasilitasi dan didorong untuk melakukannya sesuai dengan perkembangan daerah yang bersangkutan. Daerah-daerah seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dengan masing-masing daerah tingkat duanya dapat dikatakan mempunyai kemampuan untuk menjalankan program peningkatan kualitas SDM sendiri. Sedangkan daerah yang belum mempunyai kemampuan yang memadai perlu dibantu langsung oleh pemerintah pusat, seperti NTB dan NTT, yang belakangan ini banyak mendapatkan pemberitaan berkaitan dengan permasalahan kekurangan gizi. Lembaga swadaya masyarakat juga perlu untuk dilibatkan karena pada masa keterbukaan ini semestinya peran serta masyarakat lebih bersifat langsung bukan dimobilisasi seperti pada masa Orde Baru. Untuk itu perlu pendekatan dari kedua belah pihak. Keterbukaan Presiden SBY dan para menterinya dalam berkomunikasi secara langsung dengan masyarakat semestinya dapat dioptimalkan untuk menggalang peran serta langsung masyarakat dalam memperbaiki kualitas SDM. Bagi
[ppiindia] PKI Sudah Tak Ada Dalam Buku Kurikulum Sekolah
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2005/06/22/brk,20050622-62830,id.html PKI Sudah Tak Ada Dalam Buku Kurikulum Sekolah Rabu, 22 Juni 2005 | 01:16 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Buku Sejarah Kurikulum 2004 yang akan berlaku pada bulan Juli 2004 tidak mencantumkan PKI dalam peristiwa pemberontak di Madiun 1948 dan G-30-September 1965. Buku sejarah kurikulum 2004 menghapuskan kata PKI dalam peristiwa pemberontakan PKI Madiun 1948 dan G30S Jakarta,ujar Yusuf Hasim. Menurut Fadli Zon, dalam kurikulum 2004 tidak menyebutkan PKI sebagai penyebab pemberontakan di Indonesia. Ia menjelaskan dalam pertemuan dengan anggota komisi X Anwar Arifin dari fraksi Partai Golkar. Menurutnya, pemerintah telah mengakui kesalahannya. Tadi Pak Arifin sudah menghubungi Pak Bambang (Mendiknas) dan mengakui kesalahan itu. Tidak dicantumkannya PKI sebagai penyebabnya karena pemerintah masih bingung apakah yang menyebabkan pemberontakan itu memang PKI atau bukan,ujar Fadli. Menurut Kepala Pusat Kurikulum, Bambang Indriyanto, tak pencatuman itu disebabkan karena kesalahan persepsi. Ya, saya sudah mendengar permasalahan itu, mungkin itu mis persepsi saja,ujarnya. Kurikulum 2004 berbasiskan kompetensi, maksudnya pemerintah menyusun secara general. Kurikulunm itu kami susun secara kompetensi maksudnya seperti sejarah hanya memuat patriotisme mengenai spesifiknya tergantung kebutuhan nanti,kata Bambang. Bambang belum mengetahui di dalam buku sejarah yang mencantumkan PKI bukan penyebab pemberontakan di Indonesia. Saya belum lihat bukunya karena yang buat itu swasta dan sekarang langsung diserahkan ke sekolah. Bukan pemerintah lagi yang menentukan buku mana yang harus dipakai,katanya. Menurut Bambang pemerintah menyusun kurikulum 2004 berdasarkan kompetens. Sedangkan implementasi ke dalam bentuk buku tergantung penerbit masing-masing. Namun Bambang meyakinkan jika pemerintah belum akan memberlakukan kurikulum 2004 pada bulan Juli nanti. Tadi Pak Bambang Sudibyo sudah mengatakan kalau belum mensahkan kurikulum 2004, berarti belum bisa dilaksanakan bulan Juli nanti,katanya. Bambang berpendapat pemerintah belum mensahkan kurikulum 2004 karena masih perlu dilakukan penyempurnaan. Namun ia menjelaskan saat ini pemerintah sudah melakukan uji coba di beberapa sekolah. Memang benar saat ini pemerintah sudah melakukan uji coba di beberapa daerah terhadap kurikulum 2004,kata Bambang. Yudha Setiawan [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Tahun 2005, Indonesia Kekurangan 300 Ribu Guru
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2005/06/21/brk,20050621-62769,id.html Tahun 2005, Indonesia Kekurangan 300 Ribu Guru Selasa, 21 Juni 2005 | 02:29 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Untuk tahun 2005 Indonesia masih kekurangan tenaga pengajar sekitar 300 ribu orang. Kenyataan ini terungkap dalam rapat kerja gabungan antara komisi VII dan X DPR dengan Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama, Senin (20/6). Total kekurangan guru hingga ahir 2005 sebanyak 298.838 orang, ujar Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo. Setiap tahunnya hingga tahun 2009, lanjut Bambang, Indonesia kekurangan 80 ribu guru. Sebab, setiap tahunnya sebanyak 30 ribu guru pensiun, dan 50 ribu guru lagi untuk mengajar 400 ribu murid baru. Agar kebutuhan guru dapat terpenuhi, pemerintah mengontrak 300 ribu guru bantu sejak tahun 2003. Permasalahannya, menurut Fasli Jalal, Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan, akhir tahun ini masa kontrak para guru bantu akan habis, tapi pemerintah belum dapat memberikan kejelasan tentang status mereka. Alternatif yang disiapkan diantaranya memperpanjang kontrak. Pemerintah akan memperpanjang kontrak guru bantu tahun 2003 sebanyak 174.232 dengan honor Rp 460 ribu, ujar Fasli. Pemerintah juga berencana akan mengangkat 100.000 guru bantu yang masa kontraknya habis pada Desember 2005 melalui proses rekrutmen khusus. Alternatif lain, menurut Fasli, pemerintah akan memperpanjang kontrak guru bantu sekaligus menaikan honor mereka sebanyak Rp 250 ribu. Setiap bulan, guru bantu menerima honor dari pemerintah sebesar Rp. 460.000. Sisanya sebanyak 136.011 orang guru bantu akan diserap melalui penerimaan CPNS tahun 2006. Bagi yang tidak memenuhi persyaratan, kontraknya akan habis atau menjadi tenaga kependidikan non guru. Karena pemerintah tidak akan lagi mengadakan rekrutmen guru bantu baru. Yudha Setiawan [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Mohon Bantuan Biaya Pendidikan
http://www.suaramerdeka.com/harian/0506/22/opi04.htm Surat Pembaca Mohon Bantuan Biaya Pendidikan Saya lulusan SMU ingin melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi, tetapi orang tua tidak mampu membiayai. Karena itu saya berharap masih adakah perguruan tinggi/universitas yang memberikan bantuan/beasiswa bagi yang tidak mampu . Setahu saya bantuan pendidikan/beasiswa hanya diberikan kepada anak-anak setingkat SD, SMP dan SMU. Mohon pembaca dapat memberikan informasi yang saya butuhkan tersebut. Cahaya A Lentera Jl Jangli Tlawah Rt 7/Rw 5, Semarang [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Ada Honor Guru TK Rp 10.000/Bulan
http://www.suaramerdeka.com/harian/0506/22/pan07.htm Ada Honor Guru TK Rp 10.000/Bulan BUMIAYU - Honor guru TK di Kabupaten Brebes ternyata masih ada yang Rp 10.000/bulan. Kenyataan itu terjadi di TK Muttaqin Desa Kaligadung, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes. Di TK yang tempatnya menebeng gedung SD desa setempat itu, salah seorang gurunya berhonor Rp 10.000/bulan. Sementara itu di sejumlah TK lain, kondisinya hampir tidak jauh berbeda. Misalnya di TK Masitoh Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu. Pengajar di sekolah itu menerima honor Rp 25.000/ bulan. Di Desa Pamijen, radlatul atfal (sekolah setingkat TK) memberi honor pengajarnya Rp 75.000 per bulan. Dengan gaji sebesar itu, tuntutan yang harus diberikan guru jauh melebihi kewajiban. Setiap pukul 07.00, kami harus sudah siap menunggu anak-anak datang, ujar Siti Asiyah, pengajar di Radlatul Atfal Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu. Dalam ruang kelas, para pengajar dituntut membimbing dan menanamkan nilai dasar pembiasaan kepada anak-anak melalui berbagai kegiatan. Jika dilihat dari waktu kerja, tugas mereka memang relatif singkat karena hanya sampai pukul 10.00. Namun, waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan semua pekerjaan di sekolah bisa sampai pukul 13.00. Selain memberesi ruang kelas siswa, mereka masih harus mengantar para siswa ke luar gedung sekolah hingga dijemput orang tua masing-masing. Siti Asiyah mengemukakan, sebenarnya Pemkab memberikan subsidi kepada para guru TK melalui tunjangan Rp 100.000 per bulan. Tunjangan diberikan secara rapel per semester. Namun, jumlah itu dinilai masih jauh dari standar layak. Penghasilan mereka hanya sekitar Rp 5.000/hari, ujar dia. Salah seorang guru TK di Dukuhturi mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan keadaan yang mereka terima. Pekerjaan ini kami lakukan sebagai panggilan jiwa saja. Jika melihat honornya, kami malu menyebutkan, ucap dia. Meski tidak memungkiri sering memikirkan nasibnya, dia tetap ikhlas membimbing anak-anak. Jutaan Rupiah Kepala Dinas P dan K Kecamatan Bumiayu Drs Sartono mengakui, kesejahteraan guru TK masih jauh di bawah standar kesejahteraan. Pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena masalah honor merupakan urusan sekolah bersangkutan. Peran Pemkab hanya sebatas bidang teknis pendidikan. Dia menyebutkan, perhatian Pemkab dalam bentuk tunjangan hanya sebagai insentif. Saat ini, Pemkab belum mampu memberikan bantuan dalam jumlah memadai. Hal ini karena kondisi keuangan daerah belum memungkinkan. (H16-17j) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Kelangkaan BBM Kian Parah
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=112749 Kelangkaan BBM Kian Parah Rabu, 22 Juni 2005 JAKARTA (Suara Karya): Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) semakin parah. Ini bukan lagi hanya terjadi di sejumlah daerah di Jawa. Kemarin, kelangkaan BBM ini sudah merebak ke beberapa daerah di Sumatera. Di daerah-daerah itu, menurut berbagai informasi, sentra-sentra pengisian bahan bakar umum (SPBU) praktis dijubeli calon pembeli. Antrean panjang pun tak terhindarkan lagi. Di Padang Sidempuan (Sumut), antrean di SPBU ini mencapai sekitar 2 kilometer, kata fungsionaris Partai Golkar Leo Nababan yang saat dihubungi via telepon, kemarin, kebetulan sedang bertugas di Padang Sidempuan. Antrean panjang di berbagai SPBU ini juga dilaporkan terjadi di sejumlah daerah di Jateng dan Jatim. Di Malang (Jatim), misalnya, seorang warga melukiskan antrean itu semakin parah dibanding Senin lalu. Di DKI Jakarta sendiri, Pertamina mengurangi jatah BBM untuk SPBU sekitar 10-20 persen. Kalau sebelumnya setiap SPBU menerima 10.000 liter per hari, sekarang hanya sekitar 8.000 liter. Kalau kita distribusikan berapa saja yang diminta tiap SPBU, semua langkah untuk memulihkan stok jadi tidak akan berarti. Karena itu, kami juga meminta masyarakat agar menghemat BBM, kata juru bicara PT Pertamina M Harun di Jakarta, Selasa. Sejauh pemantauan di sejumlah lokasi, antrean panjang di SPBU di wilayah Jakarta belum terlihat mencolok. Namun demikian, dibanding hari-hari biasa, suasana di SPBU kini lebih ramai. Sementara itu, Menneg BUMN Sugiharto membantah bahwa stok BBM mengalami krisis. Menurut dia, sebenarnya stok BBM telah ada di Lampung dan tinggal menunggu didistribusikan. Pernyataan Sugiharto tersebut diungkapkan untuk menanggapi pernyataan Direktur Utama PT Pertamina, Widya Purnama sebelumnya, yang menyatakan bahwa stok BBM dalam negeri hanya cukup untuk 17,5 hari kebutuhan. Tak benar ada krisis. Ini bukan soal stok, tapi hanya masalah mismatch (ketidaksinkronan) untuk sementara waktu, khususnya prosedur antara pihak Pertamina dan Departemen Keuangan, kata Sugiharto, dalam sebuah acara di Jakarta, kemarin. Ketidaksesuaian tersebut, menurut dia, menyangkut perbedaan waktu antara permintaan anggaran untuk subsidi BBM dari Pertamina, dengan pencairan dana oleh Departemen Keuangan, yang memang berselisih beberapa hari. Apalagi, kata Sugiharto, saat ini sidang kabinet sudah memutuskan bahwa BBM memang menjadi prioritas dan pengucuran subsidinya dilakukan tiap bulan. Tinggal, yang perlu diperkuat koordinasi antara Pertamina dan Departemen Keuangan, kata Menneg BUMN tersebut. Itu saja, ujarnya. Pada kesempatan terpisah, pengamat energi Kurtubi menyarankan agar pemerintah menaikkan harga jual BBM, minimal hingga batas harga pokok. Hal itu perlu dilakukan untuk menyelamatkan keuangan negara. Tahun ini dia memperkirakan subsidi BBM membengkak hingga Rp 100 triliun. Dia mengakui, menaikkan harga BBM merupakan pilihan yang sulit, terlebih pemerintah telah berjanji sampai akhir tahun ini tidak akan ada lagi kenaikan harga BBM. Namun, menurut Kurtubi, hal itu mesti dilakukan. (Rully/Ant) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Udara Beracun Mengancam Jakarta
SUARA KARYA Udara Beracun Mengancam Jakarta @ Menyambut HUT Jakarta Ke-478 Oleh Nyoto Santoso Rabu, 22 Juni 2005 Jakarta yang makin panas dan makin berbahaya udaranya tampaknya masih akan terus berlanjut. Sampai kapan? Entahlah. Mungkin sampai ketika udara Jakarta sudah menjadi racun. Jika udara Jakarta sudah menjadi racun, penduduk Jakarta akan makin sedikit. Dan, dari yang sedikit itu, makin banyak pula penduduk Jakarta yang migrasi ke kota-kota lain yang aman. Jadinya, Jakarta akan sepi. Penduduk Ibukota makin jarang sehingga makin banyak ruang kosong yang akan bisa dijadikan hutan kota. Setelah hutan kota itu tumbuh, udara Jakarta pun makin sehat. Jakarta tidak lagi panas. Bahkan udaranya segar dan sehat. Lantas, apakah gambaran seperti itu perlu terjadi untuk menyongsong Jakarta yang adem dan segar? Tentu saja tidak. Kita tidak berharap, Jakarta akan seperti Daka, Bangladesh, manakala penduduknya banyak yang sudah memakai masker karena berbahayanya udara Ibukota negara miskin tersebut. Namun demikian, akankah harapan kita tersebut akan jadi kenyataan? Inilah yang perlu kita pertanyakan secara serius. Racun Udara yang Kompleks Sebuah penelitian yang dilakukan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (PPK UI) tahun 2001 lalu memperoleh hasil yang mengejutkan. Dari 400 anak yang diperiksa darahnya, 35,4 persen di antaranya terkena racun timbal (Pb). Darah anak-anak tersebut setelah diteliti mengandung kadar timbal di atas ambang batas yang ditetapkan WHO (Badan Kesehatan Dunia PBB), 10 mikrogram/ desiliter. Dengan kadar timbal yang besar dalam darah, anak-anak Jakarta akan mengalami pelbagai problem kesehatan dan kecerdasan yang serius. Efek timbal dalam darah yang berlebihan akan menimbulkan pelbagai penyakit fisik dan saraf. Salah satunya yang cukup berat menyebabkan penyakit saraf dan menurunkan tingkat kecerdasan anak secara signifikan. Kita bisa membayangkan bagaimana nasib negeri ini jika anak-anak terkena penyakit tersebut. Mungkin karena melihat bahaya timbal yang serius tersebut, tahun 2002 lalu, Pemerintah DKI Jakarta bertekad untuk menjadikan Jakarta sebagai kota bebas timbal. Lantas, pom-pom bensin di seluruh wilayah Jakarta harus menjual bensin tanpa timbal. Maklumlah, sebagian besar polutan timbal berasal dari bensin. Timbal dalam bensin dipakai untuk menaikkan angka oktan agar pembakaran bensin lebih sempurna. Tapi ternyata, timbal tersebut akhirnya keluar ke udara melalui knalpot kendaraan bermotor yang memakai bensin bertimbal. Dengan gambaran mekanisme pencemaran timbal seperti itu, kelihatannya Pemda DKI berhasil mengatasi problem racun timbal di wilayahnya. Tapi benarkah begitu? Ternyata tidak. Udara DKI Jakarta masih tetap mengandung timbal. Penelitian oleh PPK UI tahun 2003 lalu masih menemukan timbal cukup besar di alam udara DKI, yaitu 0,02 miligram/desiliter. Angka tersebut memang kecil, tapi tetap mengundang risiko yang besar. Dari mana datangnya timbal tersebut setelah pom-pom bensin di DKI tak menjual lagi bensin bertimbal? Dari kendaraan bermotor non-DKI. Dan, Pemda DKI tentu tak bisa melarang mobil-mobil dari wilayah lain yang akan masuk ke Ibukota. Fenomena ini menunjukkan betapa larangan pemakaian bensin bertimbal ternyata tidak efektif karena mobil berbahan bakar bensin bertimbal dari wilayah lain masih tetap bebas memasuki Jakarta. Lagi pula, dengan proporsi pencemaran timbal paling besar berada di udara - siapa yang mampu menahan gerakan udara? Udara Jakarta berhubungan secara langsung dengan udara Bekasi, Cikarang, Cikampek, Purwakarta, sampai Bandung di Jawa Barat. Dan, udara Jawa Barat pun terus bersambung tanpa penghalang dengan udara Jawa Tengah, Jawa Timur, dan seterusnya. Walhasil, jika kebijakan bensin tanpa timbal di DKI diberlakukan secara sepihak, tak banyak manfaatnya untuk penduduk Jakarta. Karena itu, kebijakan tersebut sebaiknya dilakukan secara nasional dengan mengantisipasi segala konsekuensinya. Nah, persoalan mengantisipasi segala konsekuensi pemakaian bensin bertimbal inilah yang jadi masalah. Kenapa? Jika bensin bertimbal mau diganti dengan bensin yang menggunakan campuran senyawa aromatik (oksigenat, olefin, dan isomerat) untuk meningkatkan angka oktan, mestinya pemerintah mengharuskan setiap mobil dan motor memakai catalytic converter untuk menyaring zat-zat beracun hasil pembakaran senyawa aromatik tersebut. Dan, perlu diketahui, senyawa aromatik pengganti timbal itu bila terbakar akan menghasil pelbagai senyawa organik yang kompleks, beberapa di antaranya bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Sifat bahaya senyawa karsinogen tersebut tidak berdasarkan pada kadar kandungannya di udara (ada batas aman atau tidak), tapi berdasarkan ada tidaknya senyawa tersebut di udara. Ini
[ppiindia] Korupsi dan Ironi Keadaban Politik
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=112753 Korupsi dan Ironi Keadaban Politik Oleh Zacky Khairul Umam Rabu, 22 Juni 2005 Kondisi negara kita memang sangat melunak. Sudah lama Karl Gunnar Myrdal (1909-1987) menilai negara kita sebagai soft state, negara lunak, yaitu negara yang pemerintah dan warganya tidak memiliki ketegaran moral yang jelas, khususnya moral sosial-politik. (Madjid, Indonesia Kita, 2004). Kelembekan (leniency) dan sikap serba memudahkan (easy going) telah mengidap bangsa, sehingga tidak cukup peka terhadap masalah penyelewengan dan kejahatan seperti korupsi, lebih-lebih korupsi dalam bentuk conflict of interest. Dalam pandangan futuris Louis Kraar, seorang pengamat negara-negara industri baru di Asia Timur, pada tahun 1988 sudah meramalkan bahwa Indonesia dalam jangka waktu 20 tahun akan menjadi halaman terbelakang (back yard) Asia Timur, ditinggalkan oleh negara-negara tetangganya yang berkembang menjadi negara-negara maju. Sebabnya ialah etos kerja yang lembek dan korupsi yang gawat (lousy work ethics and serious corruption). Maka, krisis multidimensional merupakan gambaran nyata kerusakan bangsa dan negara in optima forma. Kerusakan bangsa terlihat dari perilaku korupsi. Korupsi memang merupakan virus akut yang terus menghantui denyut nadi kehidupan bangsa. Dalam pengertian etimologis, korupsi (korruptie, bahasa Belanda) mengandung arti kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, penyuapan, penggelapan, kerakusan, amoralitas, dan segala penyimpangan dari kesucian. Dalam konteks politik, korupsi berarti setiap tindakan penyelewengan dan penyalahgunaan wewenang. Jelas, ia adalah benalu dalam tetumbuhan kenegaraan yang sedang berkembang dan bermekaran. Korupsi memang bukan barang langka di negeri ini. Barangkali bangsa ini sudah terjangkit dalam stadium kronis, yaitu bukan endemik saja, tetapi sudah menjadi sistemik. Bung Hatta bahkan dulu pernah mengatakan bahwa korupsi telah menjadi seni dan bagian dari budaya Indonesia. Sulit rasanya bagi kita, khususnya pejabat publik, untuk mengatakan haram terhadap perilaku korup dalam kehidupan sehari-hari. Padahal akibatnya sangat serius bagi masa depan bangsa. Lawrence E Harrison (2000) mengungkapkan, budaya korupsi adalah penyebab terjadinya kemunduran dan keterbelakangan suatu masyarakat. Syauqi Beik, sastrawan Arab terkemuka, menyatakan, Sebuah bangsa akan hancur ketika moralitasnya hancur. Hal itu dipertegas Edward Gibbon secara empiris-historis berkenaan dengan runtuhnya kekaisaran Romawi, yang mengemukakan, kemerosotan moral adalah penyebab hancurnya bangsa-bangsa di dunia. Dari konteks historis-universal (Benny Susetyo, Hancurnya Etika Politik, 2004), korupsi sudah terjadi semenjak Kekaisaran Romawi ketika terjadi kasus penyuapan hakim saat itu. Dalam sejarah Mesir, Babilonia, Ibrani, India, Cina, Yunani, dan Romawi kuno, korupsi terjadi dalam bentuk dan aktivitas kepemerintahan. Misalnya, Hammurabi (Babilonia), yang memerintah tahun 1200 SM, pernah memerintahkan aparaturnya untuk menyelidiki masalah penyuapan. Shamash (Raja Asiria) sekitar tahun 200 SM menghukum hakim yang menerima uang suap. Berbagai cerita lainnya juga menunjukkan bahwa sejarah korupsi sudah setua sejarah manusia. Dalam historiografi perpolitikan dan ketatanegaraan kita, barangkali sudah tidak awam lagi politik ideologi permissivisme ala Machiavelli, menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan, menjadi kelaziman. Betapa tidak! Bayangkan, melihat perilaku para elite politisi, kita dapat melihat bahwa modus operandi penipuan dan kejahatan publik dalam bentuk korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), dibungkus dengan rekayasa politis yang menyesatkan (political simulacrum). Persis seperti yang umum terjadi dalam kultur zaman Orde Baru. Adagium Actonian yang masyhur dengan tesis Power Tends to Corrupt, Absolute Power Corrupts Absolutely, yang semestinya dikenal sebagai praktik kuno karena hukum belum berkembang luas, sedangkan posisi penguasa (Inggris) ketika itu masih sangat otoriter, justru di masa kini menjadi justifikasi. Maksudnya, siapa yang berkuasa maka ia akan dapat kesempatan dan peluang untuk berkorupsi sebesar kekuasaannya itu sendiri. Dari pemerintahan level bawah hingga atas di negeri ini, keniscayaan sindrom Actonian itu tak dapat disangkal. Kasus tindak pidana korupsi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau di Biro Haji Departemen Agama yang sedang mencuat saat ini, dalam fakta lain menunjukkan kredibilitas individu (intelektual-aktivis atau agamawan) telah terserap ke dalam sistem yang sarat korup. Banalitas korupsi (Banality of Evil, Hannah Arendt) seperti itu sangat wajar. Sebab, jika orang yang baik telah terjebak dalam pragmatisme kekuasaan yang sarat korup, dia mesti berada dalam domain pragmatisme tersebut. Hal ini
[ppiindia] Indonesia Alami Krisis Bahan Bakar Minyak
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0605/22/02.htm Indonesia Alami Krisis Bahan Bakar Minyak --Selama ini, masyarakat berpandangan BBM adalah anugerah yang berlimpah sehingga tidak ada alasan harga BBM mahal (baca: sesuai ongkos produksi). Karena paham ini demikian berkarat, setiap kenaikan harga BBM akan diikuti kenaikan harga barang lainnya. TIDAK pernah terbayangkan sebelumnya bahwa Indonesia yang kaya dengan minyak bumi akan berada di ambang krisis bahan bakar minyak (BBM). Persediaan BBM semua jenis rata-rata hanya 17,5 hari. Bahkan cadangan bensin (premium) hanya 12,7 hari dan solar 14,5 hari. Sedangkan minyak tanah 25,3 hari. Kekhawatiran akan krisis ini terungkap pada rapat kerja Komisi VII DPR dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro serta Direktur Utama PT (Persero) Pertamina Widya Purnama, Senin (20/6). Ada beberapa penyebab mengapa kita yang kaya minyak ini justru akhirnya harus mengalami krisis minyak. Sejak krisis moneter 1997, investasi bidang perminyakan tidak berkembang. Kita tidak mampu lagi membiayai mega projek pembangunan kilang sekelas Balongan yang sarat modal dan teknologi. Sementara ironi terjadi, justru ketika ekonomi kita mengalami krisis, konsumsi BBM kita malah naik rata-rata 6%. Bahkan jumlah kendaraan bermotor naik. Data terakhir Ditjen Perhubungan Darat Departemen Perhubungan menunjukkan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia ini mencapai 26 juta unit. Akhirnya, Indonesia terpaksa mengimpor sebagian kebutuhan minyaknya. Bahkan jumlah minyak yang diimpor melebihi minyak yang kita ekspor. Dengan kata lain, kita menjadi net oil importer country. Untuk mengembalikan status kita sebagai net oil exporter dibutuhkan beberapa kilang sekelas Balongan. Tetapi itu membutuhkan biaya rata-rata 1,5 miliar dolar AS dan masa pengerjaan paling cepat tiga tahun. Karena itu, kita perkirakan status net oil exporter paling cepat bisa kita gapai dalam 2010. Sementara itu, harga minyak dunia terus berfluktuasi. Hingga Minggu kemarin, harga minyak dunia menyentuh 58 dolarAS/barel. Dengan demikian, subsidi minyak kita membengkak terus. Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa nilai rupiah kita anjlok. Karena itu, keuangan negara dan Pertamina pun cekak. Bahkan beberapa penyuplai minyak dunia menolak letter of credit (L/C) Pertamina karena khawatir perusahaan berlambang kuda laut itu tidak mampu membayar. Pemerintah (Menteri Keuangan) memang telah memutuskan untuk membayar subsidi Rp 1,3 triliun setiap bulan, namun itu belum cukup untuk memulihkan arus kas (cashflow) Pertamina. Selain itu, kita berpendapat bahwa UU Nomor 22/2001 tentang Migas, telah menyebabkan Pertamina kehilangan sumber pendapatannya. Dengan UU itu, status Pertamina berubah dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi PT Persero. Dengan perubahan status itu, tidak ada lagi kontrol Pertamina terhadap pemegang contract production sharing (KPS) terutama ketika kita memerlukan minyak mentah untuk keperluan domestik. Perubahan status itu juga telah menghilangkan fee retensi sebesar Rp 15 triliun. Padahal fee ini menjadi pendapatan Pertamina selama 30 tahun. Undang-undang inilah yang kemudian dikritisi secara tajam oleh para pengamat perminyakan. Dengan UU ini, pemerintah dinilai terlalu cepat melakukan penataan status Pertamina dari BUMN menjadi persero. Sementara, usaha pemerintah untuk mempersiapkan dan menyadarkan mental masyarakat tidak optimal. Mengubah status sebuah BUMN adalah pekerjaan yang relatif lebih mudah dibandingkan dengan menyadarkan masyarakat tentang rasionalitas harga BBM. Masyarakat harus digiring untuk menyadari dan menerima bahwa mereka harus membayar harga BBM sesuai dengan biaya produksi. Selama ini, masyarakat berpandangan BBM adalah anugerah yang berlimpah sehingga tidak ada alasan harga BBM mahal (baca: sesuai ongkos produksi). Karena paham ini demikian berkarat, setiap kenaikan harga BBM akan diikuti kenaikan harga barang lainnya. Terpaksa dalam jangka pendek, kita harus mengurangi pagu suplai BBM di setiap daerah. Dan ini tampaknya telah dilakukan Pertamina di daerah-daerah. Tetapi jangka panjang, pekerjaan rumah kita adalah menyadarkan masyarakat. Jika suatu subsidi dicabut 100% masyarakat sudah siap sehingga ada pemisahan (decoupling process) kaitan harga BBM dengan barang lain. BBM naik, tapi harga barang lain tidak. Pemerintah juga mulai sekarang harus memprakarsai penciptaan sumber energi alternatif yang tidak kalah melimpahnya seperti energi matahari, angin, dan sebagainya.*** [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon
[ppiindia] Kepala Daerah Bukan Paduka Tuan
LAMPUNG pOST Selasa, 21 Juni 2005 Kepala Daerah Bukan Paduka Tuan * K.H. M. Arief Mahya, Pengamat politik tinggal di Bandar Lampung Dalam hubungan heroik gegap gempita akan dilaksanakannya pilkada (pemilihan kepala daerah) secara langsung oleh rakyat, sangat perlu disadari semua pihak, pilkada itu sebuah bagian rahmat Allah swt. Dan, salah satu bentuk nikmat kemerdekaan bangsa Indonesia, yang telah 60 tahun merdeka karena baru sekarang akan ada pilkada langsung. Kedaulatan rakyat pada aspek rakyat memilih langsung pemimpin pemerintahan daerahnya, memang terlambat. Penyebabnya, pertama, tahun 1945--1949, perjuangan kita masih pada tahapan revolusi pisik, mempertahankan makna proklamasi kemerdekaan kita itu sendiri, melawan upaya Belanda menjajah kembali Indonesia. Kedua, tahun 1950--1965 karena pergolakan internal (politik) bangsa dan Gerakan 30 September/PKI. Ketiga, tahun 1966 sampai pertengahan tahun 1998, kedaulatan rakyat dikerpus politik otoriter Orde Baru. Alhamdulillah, berkat perjuangan mahasiswa, model politik otoriter Soeharto tersebut tumbang. Pemilihan umum yang demokratis baru terlaksana tahun 1999. Pada konteks tumbangnya politik otoriter tersebut, Syarief Makhya, staf pengajar FISIP Unila, dalam sebuah tulisannya (Buku Buras Bambang Eka Wijaya) menyebutkan, Proses politik pada dasarnya tidak berjalan dalam posisi statif. Ia selalu bergerak dan berjalan dinamis mengikuti logika pertarungan di antara berbagai kekuataan politik. Sekalipun proses politik berjalan dalam ruang model politik yang otoriter, hubungan antara rakyat dan penguasa akan selalu muncul walaupun dalam ruang politik yang sangat terbatas. Jatuhnya rezim Orde Baru tidak sepenuhnya ditentukan tak terkendalinya situasi ekonomi yang berakibat melemahnya kekuatan negara. Namun, dalam banyak hal, kejatuhan Orba juga ditentukan berbagai akumulasi kekuatan rakyat dengan modal perjuangan yang dilakukan melalui berbagai pilihan strategis. Model politik otoriter yang dibangun Soeharto, yang berlangsung lebih dari 32 tahun, khususnya yang dihunus sampai pengujung 1970-an, menutup ruang politik publik untuk mengontrol jalannya pemerintahan. Setiap anasir kritik, selalu dipatahkan instrumen kekuatan negara. Oleh sebab itu, pilkada sangat besar artinya bagi hak politik rakyat bangsa Indonesia yang merdeka dan proses demokratisasi di Indonesia. Adalah kewajiban mutlak semua pihak ketika menyelenggarakan pilkada, hendaklah antusias, serius, jujur, dan adil, menuruti peraturan pilkada. KPUD dan semua jajaran di bawahnya serta Panwas Pilkada agar bekerja sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Dan, semua pimilih supaya sejauh mungkin meniadakan konflik dan tindakan anarki atau perbuatan provokatif yang dapat memicu timbulnya konflik di masyarakat. Zaman dijajah Belanda, struktur pejabat pemerintahnya di Indonesia, yakni di bawah raja Belanda ada gubernur jenderal (gouverneur general) yang biasa disebut GG berkedudukan di Batavia (Betawi, sekarang Jakarta). Di bawah GG, ada kepala urusan pemerintahan umum (directeur van het binnenlandsche bestuur). Sedangkan Kepala pemerintahan daerah, yaitu gubernur (gouverneur) di provinsi, residen (resident) di Keresidenan, assistent resident di afdeling, kontrolir (controleur) di onder afdeling, wali kota (burgerlijk meester). Semua pejabat tersebut harus orang Belanda (Europesche bestuur), yang ditunjuk dan diangkat yang berwewenang untuk itu pada Pemerintah Belanda. Di Lampung, orang Indonesia hanya boleh menjadi demang dan asisten demang, pendamping controleur®MDBU¯ menghadapi masyarakat. Pada struktur Pemerintah Belanda tersebut, yang populer disebut kepala pemerintahan setempat atau HPB (het hoofd van plastselijk bestuur) adalah controleur. Zaman penjajahan dulu, Belanda berhasil mendidikkan jiwa budak dan rasa rendah diri bangsa ini terhadap para pembesar Belanda. Hal tersebut tergambar ketika berdialog berhadapan, juga ketika membuat surat kepada controleur ditulis paduka tuan, kepada resident dan gouverneur paduka tuan besar, kepada gouverneur general (GG) paduka yang mulia, dan kepada raja Belanda paduka yang mahamulia. Awal 1950, Pemerintah RI (Kabinet Halim) segera mengeluarkan surat edaran ke seluruh kantor pemerintah di Tanah Air untuk nenertibkan kata panggilan. Untuk Presiden RI tidak boleh lagi menggunakan sebutan paduka yang mulia (PYM), cukup dengan bapak, baik untuk ketika berdialog berhadapan atau pada tulisan. Presiden kepada bawahan, dan menteri sesama menteri, serta menteri ke bawahnya, kepala daerah ke bawahnya, cukup menyebut saudara. Tidak boleh lagi menyebut YM (yang mulia) menteri. Tidak boleh lagi menyebut paduka tuan besar gubernur, paduka tuan besar residen, paduka tuan bupati, paduka tuan wali kota, tuan camat, tuan lurah, tuan peratin, tuan kepala kammpung, dan lain-lain. Dari atas/atasan
[ppiindia] Re: ADA APA DENGAN IBU PERTIWI?!
Mas Tony, Cerita menarik, saya jadi ingat2 rasanya mami pernah bilang soal lagu ini juga (dulu beliau juga Nasrani). Setelah membaca kisah Mas Tony ini saya download lagunya di internet dan benarlah! Ini aslinya lagu lama bukan karangan Ibu Sud. Ini saya copy-pastekan story dari lagu ini: --- Joseph Scriven was born in Dublin, Ireland, in 1819. In 1855, a friend visited an ill Scriven and discovered a poem that he had written for his ailing mother in faraway Ireland. Scriven didn't have the money to visit her, but he sent her the poem as an encouragement. He called it Pray Without Ceasing. When the friend inquired about the poem's origins, Scriven reportedly answered, The Lord and I did it between us. Scriven never intended for the poem to be published, but it made its rounds, and was set to music in 1868 by musician Charles Converse, who titled it What a Friend We Have in Jesus. It has since become one of our greatest hymns. - Hmmm kebetulankah? Ada yang tau jugakah bahwa lagu Sunda Panon Hideung sama persis dg sebuah lagu dari Russia? (saya lupa judulnya apa). salam, fau --- In ppiindia@yahoogroups.com, tony picasso [EMAIL PROTECTED] wrote: Tentunya para milis disini cukup kenal dg lagu Ibu Pertiwi karya ibu Sud. Kulihat ibu pertiwi Sedang bersusah hati Air matanya berlinang Mas intan yg kau kenang dst. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Buat Mas TONY: Derita Perempuan Bersuami Bule
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.indomedia.com/bpost/062005/22/depan/utama10.htm Derita Perempuan Bersuami Bule Tahu Begini, Mending Tak Menikah MENIKAH dengan pria/wanita bule yang selama ini menjadi trend di kota Metropolitan, khususunya di kalangan artis, ternyata tak seindah yang dibayangkan. Banyak kendala hukum yang akan menghadang dalam perjalanan berumah tangga beda negara ini. Hehehehe... Mas Tony ati2 ya.. jangan sampe ade setori Derita Bule Bersuami Indonesia hihihihihihi j/k pisss fau *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Fw: The Dutch-Muslim Culture War
- Original Message - From: Bulantrisna Djelantik [EMAIL PROTECTED] To: LN, Ilsa [EMAIL PROTECTED]; Satyawati Hanna [EMAIL PROTECTED]; Hanna [EMAIL PROTECTED]; elmira_ns [EMAIL PROTECTED]; Asmara [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 22, 2005 2:27 AM Subject: Fwd: The Dutch-Muslim Culture War -- Forwarded message -- From: Mary Harahap [EMAIL PROTECTED] Date: Jun 21, 2005 8:15 AM Subject: The Dutch-Muslim Culture War To: Peggy Sunotoredjo [EMAIL PROTECTED], Kiara Sai Harahap [EMAIL PROTECTED], Joan Hardjono [EMAIL PROTECTED], Helen Lok [EMAIL PROTECTED], Gill Scott [EMAIL PROTECTED], Elaine Nissen [EMAIL PROTECTED], Dolly Hehuwat [EMAIL PROTECTED], Bulantrisna Djelantik Soejoto [EMAIL PROTECTED], Frances Affandy [EMAIL PROTECTED], Marjie Suanda [EMAIL PROTECTED], Anita Fenton [EMAIL PROTECTED] The Dutch-Muslim Culture War By Deborah Scroggins The Nation 27 June 2005 Issue Ayaan Hirsi Ali is supposed to be on the run, but, as one last spring snowstorm turned Amsterdam's lacy bridges and gabled canal houses into a confectioner's delight, she seemed to be everywhere. On television the slim, pantsuit-clad, Somali-born legislator demanded that the Dutch intelligence service investigate the honor killings of Muslim girls. In the pages of newspapers she harangued the health authorities to examine schoolgirls for evidence of genital mutilation. At prize ceremonies she warned European governments that women in their Muslim communities remain under threat. Seven months ago, Hirsi Ali's implacable campaign against what she views as Islam's oppression of women prompted a Muslim fanatic to ritually slaughter Theo van Gogh, her Dutch collaborator on the film Submission. The murderer used his knife to affix a five-page letter to the corpse promising the same treatment for Hirsi Ali and another Dutch politician who has criticized Islam. The murder sent Dutch society into paroxysms of rage and fear, sparking dozens of attacks on mosques and schools. But it didn't seem to faze Hirsi Ali. In a series of defiant interviews, the former refugee refused to be intimidated. When a group of Muslims tried to block her from making a sequel to Submission, she fought back in court and won. Like a dark avenging angel, she seemed to loom over Holland's wintry Dutch, her ubiquitous media presence a virtual guarantee of further conflict. In the United States, where few people have had the chance to read or see her critiques of Islam, the 35-year-old Hirsi Ali has been almost exclusively portrayed as a champion of free speech and women's rights. In the Netherlands, however, she remains the subject of intense controversy. Well before van Gogh's murder, she had become a major hate figure among Dutch Muslims, who accuse her of stirring up Islamophobia on behalf of a cabal of right-wing politicians and columnists. Since the murder, a surprising number of native-born Dutch intellectuals have come around to the Muslim point of view. In a series of Letters to Hirsi Ali published this spring in the newspaper De Volkskrant, several well-known, mostly male writers charged her with poisoning the political atmosphere with her strident attacks on Islam and the Prophet Mohammed. They argued that by pandering to Dutch prejudices and putting Muslims on the defensive, she contributes to the very Islamic radicalization she claims to want to stop. In a book rushed into print in February, the popular historian Geert Mak went so far as to compare Submission to Joseph Goebbels's infamous Nazi propaganda film The Eternal Jew. He warned that the Netherlands could be on the road to civil war. When the time comes for us to tell our grandchildren, how will we tell the story of the last months of 2004? Mak asked breathlessly. The tone, the new tone that suddenly had taken hold? Where did it all begin? The backlash against Hirsi Ali has astonished and disappointed many Dutch feminists, who continue to count themselves among her biggest fans. Margreet Fogteloo, editor of the weekly De Groene Amsterdammer, said flatly that Mak is crazy. People like him feel guilty because they were closing their eyes for such a long time to what was going on, she said. In what appears to be a Europe-wide pattern, some feminists are aligning themselves with the anti-immigrant right against their former multiculturalist allies on the left. Joining them in this exodus to the right are gay activists, who blame Muslim immigrants for the rising number of attacks on gay couples. The woman who has stirred so many emotions is slight and doe-eyed, with a soft voice and small hands. Her life is itself a testament to the fluidity of Muslim politics: Today's radical feminist was once a teenage Islamist. Born in 1969, she's the daughter of a Somali opposition politician who attended Columbia University in the 1960s, becoming a staunch anti-Communist. But exposure to the West failed to change his traditional attitudes about
[ppiindia] Neo-imperialisme, so how?
Saya sebetulnya menunggu ada yang memberikan jawaban atau memberi ide atas pertanyaan mbak Fau ini, atau ada yang terlewatkan (?). Ide untuk bisa madiri dan bangkit sehingga Indonesia bisa mengelola kekayaan alam ini, memang harus dijadikan motivasi. Memang kita ujung-ujungnya bergantung sama yang punya tekhnologi. Siapa saja sih yang punya tekhnologi? He..he..kalau emang gak mampu bertekhnologi, ya udah pake yang tradisional aja, tapi harus lebih manusiawi lah sama penambang- penambang tersebut...soale di Indonesia ini penambang or tenaga kulinya lebih banyak tersedia...:-). Apa yang ada..dipergunakan... Selain itu Indonesia harus bekerjasama dengan negara lain yang juga menentang neoimperialisme, neokolonialisme..dan neo-neo lainnya untuk melawannya. Saya kira negara-negara maju di Eropahpun sebetulnya menentang hal-hal seperti itu?? cmiiw ---quote--- Nizami: Jadi kita bukan cuma harus memerangi koruptor, tapi juga harus melawan penjajahan ekonomi (neo imperialisme kata Bung Karno) oleh asing. Kita harus bangkit dan mandiri mengelola kekayaan alam kita (mimpi kali ye?:). Lima juta balita katanya terancam busung lapar. Apa kita diam saja melihat para penjajah ekonomi menguras kekayaan alam kita? Ini bukan masalah agama, tapi masalah bangsa. Fau: Setuju. Terus bagaimana cara anda melawan neo-imperialisme itu? ---eoq--- wassalam, Lina *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Ada Honor Guru TK Rp 10.000/Bulan
Saya dan beberapa teman membuat sebuah LSM yang salah satunya menyelenggarakan pendidikan TK/TPA di beberapa wilayah miskin di Jakarta. Kami merekrut tenaga pengajar dari para mahasiswa dan lulusan PGTK untuk mengajar anak-anak dhuafa. Mungkin tidak separah di Bumi Ayu, yang hanya dibayar 10.000 perbulan. Guru-guru kami di bayar 100.000 s/d 150.000 perbulan. Kalau di hitung-hitung, gaji ini lebih kecil ketimbang PRT atau Office boy. Uang 100.000 ribu di Jakarta, apalagi untuk kebtuhan satu bulan, itu memang tidak memadai. Kami sudah berusaha meminta kepada para orang berduit untuk peduli terhadap nasib guru-guru ini. Tapi kepedulian mereka masih sangat minim. Entah, mungkin mereka lebih enjoy menghabiskan uang berartus-ratus ribu atau jutaan dalam satu malam dengan nongkrong di kafe atau sekadar dinner! Kalau sekarang ada ribut-ribut soal dana abadi umat, saya setuju, koruptor duit jamaah haji tersebut di hukum seberat-beratnya, kalau perlu di hukum mati. Karena kita tahu, dana tersebut digunakan untuk kemaslahatan umat. Seharusnya, mereka tidak menunggu umat meminta, tapi pro-aktif turun ke masyarakat, lihat itu masjid-masjid yang mau rubuh, madrasah-madrasah yang sudah reot atau guru-guru agama yang tidak sejahtera dll. --- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.suaramerdeka.com/harian/0506/22/pan07.htm Ada Honor Guru TK Rp 10.000/Bulan BUMIAYU - Honor guru TK di Kabupaten Brebes ternyata masih ada yang Rp 10.000/bulan. Kenyataan itu terjadi di TK Muttaqin Desa Kaligadung, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes. Di TK yang tempatnya menebeng gedung SD desa setempat itu, salah seorang gurunya berhonor Rp 10.000/bulan. Sementara itu di sejumlah TK lain, kondisinya hampir tidak jauh berbeda. Misalnya di TK Masitoh Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu. Pengajar di sekolah itu menerima honor Rp 25.000/ bulan. Di Desa Pamijen, radlatul atfal (sekolah setingkat TK) memberi honor pengajarnya Rp 75.000 per bulan. Dengan gaji sebesar itu, tuntutan yang harus diberikan guru jauh melebihi kewajiban. Setiap pukul 07.00, kami harus sudah siap menunggu anak-anak datang, ujar Siti Asiyah, pengajar di Radlatul Atfal Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu. Dalam ruang kelas, para pengajar dituntut membimbing dan menanamkan nilai dasar pembiasaan kepada anak-anak melalui berbagai kegiatan. Jika dilihat dari waktu kerja, tugas mereka memang relatif singkat karena hanya sampai pukul 10.00. Namun, waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan semua pekerjaan di sekolah bisa sampai pukul 13.00. Selain memberesi ruang kelas siswa, mereka masih harus mengantar para siswa ke luar gedung sekolah hingga dijemput orang tua masing-masing. Siti Asiyah mengemukakan, sebenarnya Pemkab memberikan subsidi kepada para guru TK melalui tunjangan Rp 100.000 per bulan. Tunjangan diberikan secara rapel per semester. Namun, jumlah itu dinilai masih jauh dari standar layak. Penghasilan mereka hanya sekitar Rp 5.000/hari, ujar dia. Salah seorang guru TK di Dukuhturi mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan keadaan yang mereka terima. Pekerjaan ini kami lakukan sebagai panggilan jiwa saja. Jika melihat honornya, kami malu menyebutkan, ucap dia. Meski tidak memungkiri sering memikirkan nasibnya, dia tetap ikhlas membimbing anak-anak. Jutaan Rupiah Kepala Dinas P dan K Kecamatan Bumiayu Drs Sartono mengakui, kesejahteraan guru TK masih jauh di bawah standar kesejahteraan. Pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena masalah honor merupakan urusan sekolah bersangkutan. Peran Pemkab hanya sebatas bidang teknis pendidikan. Dia menyebutkan, perhatian Pemkab dalam bentuk tunjangan hanya sebagai insentif. Saat ini, Pemkab belum mampu memberikan bantuan dalam jumlah memadai. Hal ini karena kondisi keuangan daerah belum memungkinkan. (H16-17j) [Non-text portions of this message have been removed] __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To
[ppiindia] Dikuras Asing - Re: Busung Lapar di Negeri Kaya Minyak + Kemiskinan Merata, Busung Lapar Melanda
Dengan pendapatan minyak 700.000 barrel per hari, itu berarti dgn harga minyak US$ 50 per barrel dalam setahun didapat uang sebesar Rp 127 trilyun lebih! Tapi karena dikelola perusahaan asing, pemda Bengkalis hanya kebagian Rp 1,5 trilyun. Jika dibagi ke 1 juta penduduk, tiap orang hanya dapat 1,5 juta. Kurang layak untuk hidup. Akibatnya sebagian orang yang punya kuasa bisa korupsi akibat kue tidak cukup. Cuma seupil, akibatnya minyak tersebut tak dapat dinikmati oleh rakyatnya. Sudah saatnya bangsa Indonesia mandiri dan mengelola minyak sendiri. Sesungguhnya, minyak sudah dikelola dari abad 19. Oleh karena itu, jika di abad 21 bangsa Indonesia belum bisa mengelola minyak sendiri: kebangetan. Oleh karena itu, blok minyak Cepu sebaiknya diserahkan ke Pertamina --- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: MEDIA INDONESIA Rabu, 22 Juni 2005 Busung Lapar di Negeri Kaya Minyak KABUPATEN Bengkalis dikenal kaya sumber daya alam berupa minyak bumi. Letaknya yang strategis membuat Bengkalis menjadi incaran para saudagar di zaman Kerajaan Siak Sri Indrapura pada 1900. Kekayaan alam wilayah yang dijuluki Negeri Junjungan ini terkenal sampai ke mancanegara. Minyak yang mengalir di perut bumi Bengkalis menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat setempat dan bangsa Indonesia. PT Caltex Pasific Indonesia (CPI) yang beroperasi di Kecamatan Mandau, Bengkalis, mampu menyedot 700.000 barel minyak setiap hari. Dengan kata lain, 70% produksi minyak nasional (1,3 juta barel per hari) berasal dari Riau. Dan, 90% produksi minyak Riau berasal dari Bengkalis. Bengkalis disebut sebagai kabupaten terkaya kedua di Indonesia setelah Kutai Kartanegara. Bayangkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bengkalis 2005 mencapai Rp1,5 triliun. Sulit dibayangkan jika masih ditemukan penyakit busung lapar di wilayah tersebut. Dinas Kesehatan (Diskes) Bengkalis mencatat dua balita menderita busung lapar di daerah ini. Kedua penderita itu ialah Nasir, 9 bulan, dan Syahrudin, 16 bulan. Nasir, anak kelima dari pasangan Kitan dan Asih, sempat dirawat satu minggu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis. Namun, orang tua Nasir membawa pulang anak mereka karena tidak punya dana untuk berobat. Ketika dirawat di rumahnya di Desa Kelemantan, Kecamatan Bengkalis, berat badan Nasir terus menurun dari 7,2 kg menjadi 3,2 kg. Bocah malang tersebut kembali dibawa ke rumah sakit karena kesehatannya memburuk, Sabtu (11/6). Kondisi serupa dialami Syahrudin, anak pasangan Giman dan Farida. Bocah asal Desa Sekodi, Kecamatan Bengkalis, itu berat badannya turun dari 8,8 kg menjadi 5,5 kg. Dia juga menderita penyakit paru-paru. Kondisi hidup keluarga mereka memprihatinkan. Ayah Nasir, Kitan, hanya seorang pembuat atap rumah dari daun rumbia, sedangkan ayah Syahrudin, Giman, seorang nelayan tradisional. Menurut Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Bengkalis Rita Puspa, kemiskinan merupakan faktor utama yang menyebabkan penyakit busung lapar di wilayahnya. Rita mengatakan penghasilan Nasir hanya Rp13.000 sehari. Nasir menganyam daun rumbia lima hari dalam seminggu. Kadang kala keluarga miskin ini harus meminjam untuk makan di warung. Kondisi ini amat menyedihkan, kata Rita. Pemangku Lembaga Adat Melayu Mandau, Bengkalis, Fachruddin Syarif, mengutarakan kasus busung lapar di negeri kaya minyak itu 'ibarat tikus mati di lumbung padi'. Dia memandang busung lapar muncul karena Pemerintah Kabupaten Bengkalis tidak konsisten melaksanakan otonomi daerah. Dia menyebutkan jumlah penduduk miskin di Bengkalis mencapai 47% dari total 659.061 jiwa. Fachruddin menilai selama ini penduduk miskin tidak mendapat perhatian serius. Buktinya, program ekonomi kerakyatan tidak berjalan. (Fitra Asrirama/Tony Hidayat/N-2) MEDIA INDONESIA Rabu, 22 Juni 2005 Kemiskinan Merata, Busung Lapar Melanda PENYAKIT busung lapar serta gizi buruk ternyata juga melanda beberapa daerah di Provinsi Riau. Pemerintah setempat bahkan sudah menetapkan kejadian luar biasa (KLB) setelah ditemukannya tiga kasus busung lapar serta ribuan kasus balita kurang gizi. Penyebab utama merebaknya penyakit busung lapar diperkirakan karena ratap kemiskinan serta kebodohan masih mendera. Data Dinas Kesehatan Riau menunjukkan tiga balita yang positif terserang penyakit busung lapar di wilayah Riau berada di Kabupaten Bengkalis dan Kota Pekanbaru. Mereka ialah Nasir, 9 bulan, dan Syahruddin, 16 bulan. Keduanya warga Desa Kelemantan dan Sekodi, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis. Satu penderita busung lapar lainnya, Laura Mustika, 7 bulan, warga Jl Tiung No 72, Kelurahan Tangkerang Tengah, Sukajadi, Pekanbaru. Selain kasus busung lapar, dalam setahun terakhir juga ditemukan 11.918 bayi di bawah lima tahun (balita) menderita gizi buruk (2,1% dari total balita di Riau 567.545). Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau Ekmal Rusdy, di Pekanbaru, kemarin, jumlah penderita gizi buruk
Re: [ppiindia] Re: Penjajahan-Kwik Kian Gie
Seperti pengakuan John Perkins, dia adalah Economic Hitman. Orang seperti itu biasanya tidak terlalu terbuka. Bukan ekonom ala Kwik Kian Gie atau Revrisond Baswir. Tapi lebih mengarah ke eksekutor. Oleh karena itu kalau ditanya siapa Perkins, ya para Ekonom (apalagi yang neoliberal) belum tentu kenal. Tapi yang penting adalah isinya. Benar atau tidak. Bahkan seandainya 90% benar pun sudah cukup bagi kita. Tinggal kita mengevaluasi kebenaran isinya. --- tony picasso [EMAIL PROTECTED] wrote: fauziah swasono [EMAIL PROTECTED] wrote: (CUT). Balik lagi ke buku Perkins, kalau buku itu mengandung kebenaran 100% -logika saya- harusnya sudah menjadi pembicaraan dimana2 oleh orang2 yg berkompeten. Seperti kasus2 watergate, iraq, israel, dll. Tapi kok sepi2 aja disana? Atau Mas Tony bisa membantu? Saya tidak suka asal percaya dg website2 yang tidak jelas juga referensinya. Di koran2 ternama US tidak ada saya temukan pembahasan isi buku tsb (atau terlewat oleh saya?) (CUT). salam, fau Tony Picasso: Wah Mbak sejujurnya saya pribadi pun baru mendengar JP dg bukunya yg controversial itu disini. I did go to Barnes and Noble last night and did check out his book, it's a bestseller but I didn't buy it, too bad huh?! (anyway it's only for $17.46, go get it while it's hot) saya dpt mengerti kalo tdk banyak orang tahu/kenal dg si JP ini, karena menurut dia sendiri; 1. After writing his book, Perkins was turned down by almost every major publishing house until a small family-owned company named Berret-Koehler in San Francisco took the risk and published his book. 2. None of the major corporate radio or television stations will have me on, said Perkins. Isnt that interesting? Nobody who is owned by a big corporation or depends on big corporations for advertising has interviewed me at this point. apakah ini salah satu sebab dia gak begitu terkenal, ah who knows?! Lengkapnya baca disini: http://www.americanfreepress.net/html/confession_economic_hitman.html I guess Perkins now is a loaded man, not an economic hit man anymore. Im not sure whether to believe him or not, but then again I can always treat his book as a mystery fiction kind of book; it sure does make it a lot more interesting to me...That is if Im thinking of buying his book but Ive seen better books while I was there, beside I already know whats going on, so its no longer a mystery. eh mbak Fau gak usah penasaran banget ama si JP, benar atau tdknya dia bisa kita telaah/pelajari kembali dr apa yg terjadi saat ini di Indo atau di negara miskin lainnya. Apa memang begitu gitu keadaannya spt yg dilukiskan dlm bukunya?! (disini anda lebih dlm pengetahuannya dr saya,...kalo ternyata ada teori2 yg mendukung si JP, bagi2 donk ceritanya). Thanks. take care, TP - Yahoo! Sports Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football [Non-text portions of this message have been removed] Bacalah artikel tentang Islam di: http://www.nizami.org __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Tertembak jatuhnya Allen Pope
Matur Nuwun Mas Don, Memang sampai sekarang masih jadi masalah apakah yang nembak Alan Pope pilot AURI atau ALRI, tetapi kalau memang ditembak dengan meriam bofors 40 mm (yang menjadi senjata standar RI Sawega) pesawat ini harusnya meledak karena efek kinetis ledakan meriam yang begitu besar; kalau melihat cerita bahwa pesawatnya rusak sehingga mereka harus eject, maka kemungkinan bahwa pesawat ini ditembak dengan senjata 0.5 inch senapan mesin standar P-51 lebih besar karena efek kinetis peluru ini lebih kecil dibandingkan peluru bofors 40 mm. (kemungkinan peran Dewanto sengaja 'dikecilkan' sebagai efek persaingan antara AD dan AU serta AL). Anyway, memang waktu itu banyak sekali 'mercenary' yang bekerja sebagai freelance untuk berperang di daerah konflik termasuk di Indonesia. Tapi kok nggak disebut peran keluarga Aquino dan pemerintah Philipina ya dalam pemberontakan PRRI-Permesta? Padahal B-26 tidak mungkin terbang ferry dari Taiwan langsung ke Mapanget atau Sanga-sanga (dekat daerah Handil - Kutai sana). Tetapi saya angkat topi atas kehandalan BK dalam melakukan penukaran Pope dengan pesawat Hercules dan senjata 7 kargo untuk AD. Memang hebat beliau ini, sayangnya penggantinya tidak ada yang memiliki kemampuan diplomasi sehebat beliau...(sampai sekarang). DG On 6/21/05, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote: DG: BUkan mau ngebom istana bogor, Alan Pope waktu itu beroperasi di wilayah timur Indonesia dengan pesawat B-26,jangkauan pesawat ini tidak sampai Jakarta kalau beroperasi dari Menado. Kalau yang menembaki Istana Bogor adalah pilot muda AURI (namanya Aleksander Maukar) dengan pesawat MIG-17 yang baru dibeli dari Rusia yang kemudian jatuh di Leles Garut... DH: Benar mas. Maukar adalah saudara kita asal Minahasa, yang menembak karena alasan pribadi, tak ada urusan dengan thema kita, yakni bayar bayaran AS/CIA. Inilah skenario perang udara diatas Morotai (dari sumber Amerika): --- catatan: AUREV adalah nama Angkatan Udara Permesta yang kala itu bertarung melawan AURI diangkasa. This short clash happened when the B-26 flown by US contract-pilot Alan Pope was tasked with a strike against convoy of Indonesian ships underway to attack PERMESTA on Morotai. Pope found his target near Ambon, flew between the convoy and the land, and turned to attack, expecting not to be detected until the last moment. However, he was detected early, and the Indonesians opened fierce fire at the low flying B-26, damaging it severely. Only moments later, the AURI F-51D flown by Capt. Dewanto appeared on the scene and attacked the crippled bomber. Pope and his navigator, Rantung, parachuted safely, but were immediately captured. Shortly after, another B-26, flown by another US contract-pilot, Connie Seigrist, also clashed with Dewanto while underway to strike the AURI airfield at Ambon. Seigrist used his one chance as Dewanto passed in front of his bomber, and opened fire. Dewanto's Mustang was damaged, but Seigrist mounted no follow-up attack against the more nimble fighter. When Pope arrived over Ambon airfield (MK: Laha??), the lone AURI Mustang was being fueled and the two previously damaged planes, a Dakota and a Mustang, were parked along the runway. Pope bombs hit the fuel truck (maybe also the serviceable Mustang?) and destroyed the two damaged planes. Pope then headed for Ambon harbor and spotted the invasion fleet. He reported by radio and dropped his last bomb, missing the transport ship Sawega. He made a second pass where he was reportedly hit by AAA fire from the boats. In the meantime, at Liang airfield, AURI Captain Dewanto had received report that an AUREV plane was attacking Ambon and he took off, heading west. Note MK: To this day the argument goes on between the Navy and the Air Force as to who shot Pope down. It is almost certain that Pope had been hit by the Navy AA guns, fact confirmed by many sailors and other troops on the Sawega, and by Rantung himself. Dewanto most probably gave him the coup de grace. Some Navy and Army personnel are adamant that there was no Mustang, even in some recent interviews, while other allegedly fired at Dewanto's plane, thinking it was an AUREV Mustang. Pope and Rantung jumped while the B-26 crashed into the sea. Both landed on a small island off the western tip of Ambon island and were captured by government troops. They were brought aboard one of the ships of the invasion force and were transported to Jakarta only after Morotai had been re-taken by the Indonesian Army. While Pope was being shot down, Seigrist straffed the empty Amahai airfield before turning West to assist Pope. On the way to Ambon, he had a head-on run with Dewanto and both planes were hit. Note MK: AURI confirms that there were bullet holes in Dewanto's Mustang. Dewanto headed back to Liang airfield while Seigrist returned
Bagus! Re: [ppiindia] Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk
salah bung Tony, kalo bunyi ceta kayak gitu bukan bunyi cambukan ke tubuh manusie tapi kuda lumping..hehehe. btw: kalo di jakarte diberlakukan hukuman kayak gitu, gimana yee??? gak hanya buat si drunken master tapi juga psk --- In ppiindia@yahoogroups.com, tony picasso [EMAIL PROTECTED] wrote: Yeah sikaatttctarrRRR, cetaAArrRR (bunyi cambukan ceritanye)!! Mungkin tuh 2 org abis nonton pilem Jacky Chen, Drunken Master...eh baru mau di praktekin, baru sampe tahap nenggak bir (araknya), eh malah ketangkep...yah namanya juga nasib gak jadi deh jadi dewa maboknye... A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:Bagus itu. Soalnya orang mabok itu selain merusak otaknya sendiri juga sering bikin rese. Suka mengganggu orang lain dgn ucapan mau pun dgn tangannya. Apalagi kalau sampai nyetir, bisa nabrak orang sampai mati. Karenanya di AS dibilang Don't drive drunk serta pengemudi mabok ditangkap. Orang mabok, apalagi yang kecanduan, tidak bisa bekerja. Jadi beban bagi keluarganya. Jadi hidup Malaysia. Mudah2an di sini bisa seperti itu. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] a safe have for corruption
ck..ck...tempat mana yang gak ada koruspinya di Indonesia ya? salam, andri Political parties a safe haven for corrupt politicians M. Taufiqurrahman, Jakarta A progressive-thinking Cabinet member during the New Order era once said that to cover up past wrongdoings and avoid prosecution, one had to cling to the power he now had and if possible accumulate even more power. There is no way to go but up, he said. Although this statement described former president Soeharto's last-gasp efforts to stay in power and protect the interests of his family and cronies, it still rings true in light of current events, which have seen politicians seeking a safe haven in political parties from prosecutors who are after their scalps. A blatant example of this worrying trend occurred last week when a beleaguered member of the General Elections Commission (KPU), Anas Urbaningrum, resigned from his post only to join the ranks of the Democratic Party, the political vehicle of President Susilo Bambang Yudhoyono. Anas made the move in the midst of the legal quagmire all of the commission members have become caught up in as a result of corruption allegations. Two senior members of the elections commission, chairman Nazaruddin Syamsuddin and Mulyana W. Kusumah, are already behind bars, while others are still being questioned by the Corruption Eradication Commission (KPK). Anas did not admit his move was inspired by the desire to obtain protection from his legal entanglements, saying he had been offered a position in the party three months before the Democratic Party convened in May to elect new leadership. But people could be forgiven for thinking that even if Anas had been offered the position nine months ago, he would have accepted it as he must have sensed the approaching danger. A coalition of non-governmental organizations filed a complaint with the Corruption Eradication Commission about alleged corruption in the elections commission as early as August 2004. The move by the former chairman of the Association of Islamic Students was the latest instance of an individual with a troubled past jumping on the bandwagon of a political party. Less than two months after taking over the helm of the National Mandate Party (PAN) from charismatic leader Amien Rais, new party head Soetrisno Bachir already had landed in hot water. The businessman-cum-politician was caught up in the loan scandal at state Bank Mandiri after his name was included on a list of businesspeople with bad debts issued by the Ministry of Finance. Rumors of Soetrisno's possible link to the scandal were already circulated during PAN's congress last May, but he was still elected as the party's new leader in Semarang, Central Java, thanks to support from Amien, who still has the greatest say in the direction of the party. Other politicians whose names appear on the list issued by the Ministry of Finance in connection with the Bank Mandiri scandal are Habil Marati and Osman Sapta. The former is a central board member of the United Development Party (PPP) and a member of House of Representatives Commission XI on finance and banking affairs. A company owned by Habil allegedly owes a debt of Rp 54 billion to Bank Mandiri. Osman was head of the Regional Unity Party, a political party that failed to pass the electoral threshold of 3 percent of the total national vote in the last general election. He is accused of having a bad debt of US$23 million to Bank Mandiri. Following an audit by the Supreme Audit Agency, the Attorney General's Office is now investigating the case. All of the politicians, aside from Anas, made their names as businessmen before making the plunge into politics. The inevitable impression is that these people have built up power bases in political parties in order to help protect themselves from prosecution related to their business dealings. Faced with the need to protect themselves, they may have seen the possibility of manipulating political parties to shield themselves from any legal hassles. Business and politics was the perfect marriage. Late last year, corruption watchdog Transparency International Indonesia published a report that said political parties, along with the House of Representatives, were the two most corrupt institutions in the country. Although the report was hardly prophetic given that most people already had a pretty good idea the two institutions were corrupt, it once again raised disturbing questions about the state of our political system. It is time for civil society to revive the short-lived campaign against crooked politicians, or our political parties will become a clearinghouse for corrupt individuals and our last chance for empowering democracy will wither away. The writer is a journalist at The Jakarta Post. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared
Re: [ppiindia] Re: ADA APA DENGAN IBU PERTIWI?!
dua pekan lalu seorang kawan akrab saya semasa kuliah meninggal dunia akibat aksi tabrak lari dia dan keluarganya menganut kristen menjelang misa pemberangkatan, saya hadir dan diberi kesempatan berbicara sebagai wakil sahabat baik terkejut juga mendengar lagu mirip ibu pertiwi itu, dalam buku acara kalau tak salah judulnya yesus sahabat baikku...? (cmiiw) dari penjelasan mbak fau, saya baru tahu bu sud dahulu rupanya mengambil dari schriven dan converse btw, lagu itu memang enak dan syahdu kok. salam, At 12:01 AM 6/22/05 +, you wrote: Mas Tony, Cerita menarik, saya jadi ingat2 rasanya mami pernah bilang soal lagu ini juga (dulu beliau juga Nasrani). Setelah membaca kisah Mas Tony ini saya download lagunya di internet dan benarlah! Ini aslinya lagu lama bukan karangan Ibu Sud. Ini saya copy-pastekan story dari lagu ini: --- Joseph Scriven was born in Dublin, Ireland, in 1819. In 1855, a friend visited an ill Scriven and discovered a poem that he had written for his ailing mother in faraway Ireland. Scriven didn't have the money to visit her, but he sent her the poem as an encouragement. He called it Pray Without Ceasing. When the friend inquired about the poem's origins, Scriven reportedly answered, The Lord and I did it between us. Scriven never intended for the poem to be published, but it made its rounds, and was set to music in 1868 by musician Charles Converse, who titled it What a Friend We Have in Jesus. It has since become one of our greatest hymns. - Hmmm kebetulankah? Ada yang tau jugakah bahwa lagu Sunda Panon Hideung sama persis dg sebuah lagu dari Russia? (saya lupa judulnya apa). salam, fau --- In ppiindia@yahoogroups.com, tony picasso [EMAIL PROTECTED] wrote: Tentunya para milis disini cukup kenal dg lagu Ibu Pertiwi karya ibu Sud. Kulihat ibu pertiwi Sedang bersusah hati Air matanya berlinang Mas intan yg kau kenang dst. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Ditembak saat Salat dan Baca Alquran
http://jawapos.com/index.php?act=detail_cid=177136 Kerusuhan Thailand Selatan Merembet ke Warga Muslim NARATHIWAT - Kerusuhan di wilayah selatan Thailand terus berkembang. Kalau sebelumnya korban berasal dari kalangan umat Buddha, pejabat pemerintah, polisi, atau tentara, kini warga muslim pun menjadi sasaran. Kemarin, tiga warga muslim yang sedang beribadah malam tewas ditembak, Senin lalu. Salah satu korban sedang membaca Alquran, sementara dua lainnya tengah salat malam. Ketiganya tewas diberondong peluru lima lelaki tidak dikenal yang tiba-tiba menyerbu rumah mereka. Dua orang ditemukan di dalam rumah. Tampaknya, mereka tengah salat malam, ujar Thaweeksak Thengworawit, anggota kepolisian setempat. Sementara korban satunya ditemukan berada di luar rumah dengan masih menggenggam Alquran. Ketiga korban diidentifikasikan sebagai Aduenan Musae, 24; Muhamad Sobri Mamu, 36; dan Korseng Samay, 27. Selain itu, polisi menemukan catatan yang ditinggalkan di lokasi. Cacatan tersebut menyerukan agar warga muslim Pattani melakukan perang jihad terhadap pemerintah Thailand. Semua warga Melayu di Pattani harus bangkit dan memperjuangkan kemerdekaan Pattani. Kita semua harus berjihad dan melawan pemerintah Siam (Thailand). Catatan itu juga menyatakan pembunuhan ini sebagai ancaman. Semua yang tidak mengikuti kami atau menjadi mata-mata pemerintah akan kami datangi, begitu bunyi ancaman dalam catatan tersebut. Paginya, bom seberat sepuluh kilogram meledak di tempat parkir yang terletak di bawah tanah Kantor Cabang Bank Krung Thai di distrik Rangae, Provinsi Narathiwat. Akibatnya, empat mobil dan sebuah motor yang berada di tempat parkir hancur lebur. Bangunan bank juga sempat terbakar, namun bisa segera diatasi. Kendati saat itu bank beroperasi seperti biasa, tidak ada korban jiwa dalam aksi tersebut. Sepertinya bom dipasang di sebuah mobil, lalu dipicu melalui telepon genggam, ujar Komandan Kepolisian Rangae Kolonel Apirat Sungkhao. Aksi tersebut menjadikan kawasan Thailand Selatan semakin tidak aman. Selama satu tahun terakhir, lebih dari 700 orang menjadi korban dalam serangkaian aksi kekerasan itu. Biasanya, korban adalah warga Buddha atau pejabat pemerintahan Thailand. Pemerintah Thailand terus menuding kelompok militan Islam berada di balik rangkaian aksi itu. Mereka merupakan kelompok yang menginginkan Thailand Selatan terpisah dan mendirikan pemerintahan sendiri. Kawasan selatan Thailand yang berbatasan dengan Malaysia itu terbagi menjadi empat provinsi, yakni Yala, Pattani, Narathiwan, dan Songkhla itu. Di provinsi itu mayoritas penduduknya beragama Islam. Di masa lalu, wilayah tersebut masuk dalam Kerajaan Islam Pattani yang belakangan dianeksasi Kerajaan Thailand (Siam). Setelah masuk dalam kekuasaan Thailand, mereka selalu diperlakukan berbeda dengan warga Buddha. Mereka mengalami diskrimanasi dalam bidang ekonomi dan pendidikan, bahkan jarang yang bisa masuk dalam jajaran pemerintahan. Karena itu, mereka kecewa dan melampiaskannya kepada pemerintah Thailand. (ap/afp/any) *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Penjajahan-Kwik Kian Gie
--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Seperti pengakuan John Perkins, dia adalah Economic Hitman. Orang seperti itu biasanya tidak terlalu terbuka. Bukan ekonom ala Kwik Kian Gie atau Revrisond Baswir. Tapi lebih mengarah ke eksekutor. Ya, itu kan pengakuannya.. who knows the truth? Oleh karena itu kalau ditanya siapa Perkins, ya para Ekonom (apalagi yang neoliberal) belum tentu kenal. Kok pake (apalagi yang neoliberal)? Bukannya kalau ceritanya benar justru dia ini bekerja sama dg ekonom neoliberal? Tapi yang penting adalah isinya. Benar atau tidak. Bahkan seandainya 90% benar pun sudah cukup bagi kita. Tinggal kita mengevaluasi kebenaran isinya. Jadi menurut anda, benar tidak isi bukunya? Ada saatnya figur penulis/penyampai itu penting, ada saatnya tidak. Kalau kritik, maka figur bisa menjadi tidak begitu penting selama kita lihat kritiknya benar. Tetapi kalau menyampaikan sesuatu yang diklaim sebagai FAKTA, maka figur ini menjadi penting. Bagaimana kalau saya mengaku bertemu Nabi Isa a.s. dan menyampaikan pesannya bahwa minggu depan kiamat? Atau bagaimana kalau saya menulis buku tentang sejarah politik Indonesia dan membuat kisah alternatif tentang kemerdekaan RI? (apakah anda akan percaya? lha saya ini bodoh ttg sejarah politik kok). Bahkan klasifikasi hadits juga kan berdasarkan perawinya, terpercaya atau tidak. eh mbak Fau gak usah penasaran banget ama si JP, benar atau tdknya dia bisa kita telaah/pelajari kembali dr apa yg terjadi saat ini di Indo atau di negara miskin lainnya. Apa memang begitu gitu keadaannya spt yg dilukiskan dlm bukunya?! (disini anda lebih dlm pengetahuannya dr saya,...kalo ternyata ada teori2 yg mendukung si JP, bagi2 donk ceritanya). Thanks. Mas Tony, saya penasaran sama orangnya karena saya nggak mendapatkan bukunya. Kalau ada bukunya kan bisa saya baca sampe habis, baru bisa mikir, baru bisa nyari2 bahan pembanding/verifikasi, dan terakhir baru bisa ngasih komentar. Cuma hebatnya KKG, baru baca 70 hal dari 225 hal, sudah bisa promosi. Kapan sempat mencari pembanding? terutama data2 dan logika. Kalau benar apa yg ditulis Pak Poltak ttg pertumbuhan demand listrik perhitungan JP ini, maka saya kok lebih percaya sama mahasiswa undergrad saya ya... salam, fau *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Rumah Panjang yang Pendek Nasibnya
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/22/daerah/1832197.htm Rumah Panjang yang Pendek Nasibnya SALAH satu ciri khas orang Dayak, yang pribuminya Kalimantan, tentu saja rumah panjang atau betang! Bangunan besar dan panjang serta berlantai panggung beberapa meter tingginya memiliki naungan satu wuwungan atap yang biasanya terbuat dari atap sirap atau seng. ISI rumah lebar dan panjang itu kira-kira setengahnya berupa sederetan gabungan kamar- kamar dengan bagian belakang dapur. Selebihnya merupakan serambi berupa ruangan besar tunggal sepanjang puluhan hingga seratusan meter, sebagai arena sosial warga pemukim rumah lebar itu. Rumah panjang yang juga disebut lamin atau rumah panjai ini memiliki nama khas sesuai dengan suku Dayak yang bersangkutan. Kabar terakhir tim ekspedisi pada Sabtu (18/6) lalu, dalam perjalanan melintas Barito-Muller-Mahakam, 20 Juni 2005), tim menemukan rumah panjang atau balai di Desa Konut, Kecamatan Tanah Siang, Kabupaten Murung Raya, di Kalimantan Tengah yang sekitar 18 kilometer dari Puruk Cahu, nyatanya mulai kosong. Dari sembilan bukung atau bilik yang ada, kini hanya tujuh bukung yang dihuni dan menampung 27 keluarga. Tiga bukung lainnya masih kosong dan kondisinya rusak tidak terurus lagi. Bangunan cukup tua itu sepertinya tidak mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Memang kelihatan bekas renovasi dan perbaikan bantuan dana pemda setempat, tetapi pembangunan itu tidak sesuai dengan harapan banyak warga. Hasilnya betang adat Tanah Siang itu berupa barak bangunan kayu saja. Bangunan kayu puluhan meter buatan awal abad ke-20 itu perlahan-lahan ditinggalkan warga keluarga luas itu dengan berbagai alasan. Alasan-alasan itu antara laiin diduga karena kian memudarnya solidaritas budaya antarwarga serta solidaritas sosial dan diduga juga masyarakat adat Dayak di sana mulai individualistis dan tidak lagi rela menanggung beban hidup bersama-sama. KEBERADAAN dan berapa jumlah persisnya rumah panjang di Kalimantan memang tidak pernah diteliti khusus dan disensus rapi. Sejak sekitar 17 tahun lalu di Palangkaraya, beberapa pengamat budaya Kalteng sudah menyatakan betang di kampung halamannya serius terancam punah. Dalam suatu kunjungan ke rumah besar atau huma hai di Tumbang Malahoi, sekitar 150 kilometer utaranya Palangkaraya, terjadi diskusi kecil dan ujung-ujungnya menyimpulkan rumah panjang khas Kalteng, khususnya betang orang Dayak Ngaju, sungguh nasibnya bakalan pendek. Dalam kunjungan waktu itu, tim menemukan beberapa rumah betang di Tumbang Kurik dan Tumbang Gago pun sudah dalam keadaan rusak dan tidak terurus bagus. Bahkan, sudah kosong ditinggal beberapa keluarga. Begitu juga dengan betang terkenal di Tumbang Anoi, rumah panjang adat yang 100-an tahun pernah menjadi pusat pertemuan perdamaian sesama warga Dayak se-Kalimantan. Saat itu rumah bersejarah itu sudah tinggal reruntuhan. Karena terlalu tua, tak terurus, dan kemudian terbakar pula. Begitu pun dalam pertemuan di suatu seminar soal Dayak Kalimantan, sekitar 1992 di Pontianak, Kalbar, soal betang pun menjadi pembahasan panjang. Ada satu pernyataan menarik saat itu, kira-kira begini: Betang itu merupakan sisa kebudayaan material Dayak di Kalbar, di daerah yang kebetulan memiliki rumah panjang terbanyak di Kalimantan. Nakjun di antara semua itu, hanya beberapa rumah panjangnya orang Iban, Kantuk, Bukat, Embaloh, dan lainnya. Namun, betang yang benar- benar masih terurus dan memang panjang bentuknya, mungkin tersisa dengan baik di betang-nya Dayak Taman di Malapi I, serta rumah panjang terpanjang milik masyarakat Embaloh Palin di Nanga Jabau, dekat kota Putussibau di Kabupaten Kapuas Hulu. Betang itu ukurannya 268 kali 18 kali delapan meter. Ya, panjangnya 268 meter! Itulah sisa budaya unik Dayak Kalbar. Kita bisa saja membuat rumah panjang baru. Namun, tanpa nilai budaya dan sosial-historis masyarakat Dayak bersangkutan, ya buat apa, begitu kira-kira pendapat sang moderator. DAHULU rumah panjang hampir ada di setiap dusun Dayak. Perkembangan zaman yang membuka isolasi dusun, serta kemajuan dan kian terbukanya sarana hubungan dengan masyarakat luar rupanya telah mengikis nilai-nilai adat dalam rumah panjang ini. Mantan Bupati Kapuas Hulu mengatakan antara lain, Perkembangan zaman mendorong beberapa keluarga membuat rumah biasa, ya rumah pendek. Rumah keluarga itu untuk keluarganya saja serta terpisah dari rumah panjang yang milik adat kesatuan sosialnya. Rumah keluarga itu memang kehendak individual, bukan dampak dari instruksi atau kebijakan pemerintah, ujarnya. Jadi kehendak keluar dari rumah panjang lalu membuat rumah pendek sendiri di luar sempat disimpulkan sebagai gejala internal pihak bersangkutan. Juga dalam pertemuan itu disebutkan, semoga menyusutnya jumlah rumah panjang itu bukan karena faktor pendorong dari luar sebab rumah panjang
[ppiindia] Bekerja di Tambang Timah, Ribuan Anak Putus Sekolah
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/22/daerah/1832252.htm Bekerja di Tambang Timah, Ribuan Anak Putus Sekolah Pangkalpinang, Kompas - Ribuan anak usia sekolah memilih meninggalkan bangku sekolah untuk bekerja di sekitar 16.000 penambangan timah inkonvensional yang sedang marak di seluruh wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan lokasi tambang sebanyak itu, maka jika setiap empat lokasi mempekerjakan satu anak saja, maka jumlah mereka mencapai 4.000 anak. Menanggapi hal itu, Ketua Lembaga Adat Provinsi Bangka Belitung, Suhaimi Sulaiman, di Pangkal Pinang, Senin (20/6), mengatakan, fenomena tersebut bisa memicu penurunan kualitas sumber daya manusia generasi mendatang. Hal ini akibat kurang pendidikan dan terkena efek lingkungan timah yang tidak sehat. Suhaimi mengimbau agar pemerintah dan instansi berwenang hendaknya segera mengantisipasi fenomena anak putus sekolah, karena mereka bekerja di penambangan timah inkonvensional (TI). Antisipasi dilakukan dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi generasi muda di kalangan penambang timah. Pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan instansi berwenang hendaknya bekerja sama untuk mengontrol pelibatan anak usia sekolah di penambangan. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus, sampai kualitas sumber daya generasi muda nanti benar-benar anjlok, kata Suhaimi. Hingga kini belum ada data resmi, berapa sesungguhnya jumlah anak yang memilih putus sekolah, demi membantu orangtua mencari nafkah di TI. Suhaimi memperkirakan jumlahnya bisa mencapai ribuan anak. Perkiraan itu didasarkan pada kenyataan banyaknya anak usia sekolah yang bekerja di penambangan timah sejak pagi hingga sore hari di hampir semua lokasi penambangan. Gubernur Bangka Belitung (Babel), A Hudarni Rani, dalam rapat koordinasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Pangkal Pinang pertengahan Mei lalu, menyebutkan, jumlah TI di wilayah Babel sekarang ini mencapai 16.000 lokasi tambang. Usia SMP Pemantauan Kompas menunjukkan, beberapa lokasi penambangan timah di Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah dan Kecamatan Toboali, Bangka Selatan, memang melibatkan pekerja anak usia sekolah. Mereka rata-rata bekerja di bagian pelimbangan, atau menyaring timah dalam kain dengan menyirami air. Anak-anak itu umumnya berusia tingkat SMP atau SMA. Saya senang kerja ngelimbang karena bisa dapat uang Rp 20.000 sampai Rp 50.000 setiap hari. Lumayan untuk bantu orangtua dan jajan, kata Sigit (14), anak yang tinggal di Koba, Bangka Tengah. Menurut Ridwan, Kepala Desa Guntung, Kecamatan Koba, banyak anak di desanya yang putus sekolah karena biaya, dari tingkat SD, SMP, sampai SMA. Sementara bekerja di TI menjanjikan hasil lumayan. Satu kilogram timah rata-rata dihargai sekitar Rp 30.000, sedangkan anak yang ngelimbang bisa mendapat sekitar satu sampai dua kilogram timah setiap hari. Masyarakat di desa-desa berpikir lebih pragmatis. Daripada repot-repot sekolah lebih baik ngelimbang dan dapat uang, kata Ridwan. Menurut Bundiar, Kepala SD Negeri 24 di Desa Gunung Muda, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, jumlah seluruh siswa di sekolahnya sekarang 48 orang. Ini merupakan sisa dari puluhan siswa lain yang telah putus sekolah. (iam) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Jiwa makan Fish Chip?
Mang Ucup, saya juga jadi ingin menulis tentang jiwa dari sudut pandang literatur Islam, bukan untuk mengetahui apakah yang ke surga/neraka itu jiwa saja atau jiwa dan tubuh sekaligus, namun hanya sekedar untuk memahami apa itu jiwa yang menjadi wadah tempat bersemayamnya iman. Tapi, kemudian saya jadi ingin bertanya tentang hal ini --- In ppiindia@yahoogroups.com, mangucup88 [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah benar demikian? Kita lihat saja orang yg telah berpengalaman naik ke surga adalah Tuhan Yesus. Ketika Tuhan Yesus naik ke surga, yg naik ke surga itu bukan arwah-Nya, melainkan tubuh jasmaniah-Nya. Kalimat diatas ini sangat mudah diucapkan, tetapi sungguh sulit dicerna untuk manusia yang membedakan makna kata orang dan Tuhan pada seorang/tuhan Yesus dan juga pemakaian kata ganti nya dan Nya. Kenapa tidak dikatakan saja Yesus, sehingga terserah kita mau menganggap yang kesurga itu sbg manusia or Tuhan, tapi Yesus itulah yang naik ke surga. Ini mungkin cuma sekedar bahasa teologis yang membingungkan. Ini bisa saya buktikan berdasarkan fakta. Kalau arwahNya saja yg naik ke surga, tentu Tuhan Yesus tidak akan bangkit kembali, jasad- Nya masih akan tetap berada di dlm gua kuburan. Disamping itu sudah dibuktikan dimana murid2Nya bisa menjamah tubuh Tuhan Yesus, seperti juga menjamah tubuh Anda dan saya (Lukas 24:38-40), bahkan Ia juga membuktikan bahwa yg bangkit itu bukannya sekedar roh gentayangan, melainkan benar2 tubuh nyata yg masih bisa makan fish chip (Lukas 24:41-42). Mang Ucup, apakah alasan ini bisa juga dijadikan bukti bahwa sebetulnya Yesus itu memang tidak wafat. Murid2nya bisa menjamah tubuhnya, jadi murid2nya benar melihat Yesus secara utuh bukan ruh gentayangan dalam gua kuburan itu. oke, gitu aja. Saya mau melanjutkan dengan menulis tentang Jiwa. wassalam, *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Korupsi Peradilan = Wajah Peradilan
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/22/opini/1832288.htm Korupsi Peradilan = Wajah Peradilan Oleh Uli Parulian Sihombing AWAL Juni lalu Political and Economic Risk Consultancy (PERC) Hongkong mengumumkan hasil risetnya tentang korupsi peradilan di negara-negara Asia. Hongkong dan Singapura dinilai sebagai negara paling bersih dari praktik korupsi peradilan. Bagaimana posisi Indonesia? PERC menilai Indonesia amat buruk, terlalu ramah dengan praktik korupsi peradilan. Posisi Indonesia sejajar dengan Vietnam. PERC memberi nilai 8,5 untuk Indonesia. Penilaian ini naik dibanding tahun lalu, yaitu 8,1. Penilaian itu menunjukkan kondisi peradilan di Indonesia lebih buruk dibanding tahun lalu. KORUPSI peradilan bukan hal baru bagi aparat penegak hukum (hakim, jaksa, polisi, dan advokat). Daniel S Lev memberi gambaran, korupsi peradilan sudah ada sejak pasca-Demokrasi Terpimpin di mana aparat hukum mulai memperjualbelikan keadilan. Contoh lain, hasil penelitian Indonesia Corruption Watch (ICW) tentang pola korupsi di Mahkamah Agung (MA) tahun 2000. Hasil penelitian itu menunjukkan, 73 persen dari 103 responden mengatakan, di MA terjadi korupsi. Responden yang dipilih adalah mereka yang pernah atau sedang berurusan dengan MA. Tahun 2001 ICW pernah melakukan penelitian di beberapa daerah di Indonesia (Jakarta, Medan, Makassar, Samarinda, Yogyakarta, dan Surabaya). Hasilnya menunjukkan, praktik korupsi peradilan meluas, melibatkan hampir seluruh aparat penegak hukum, panitera hingga karyawan dan bahkan tukang parkir pengadilan. Kasus Endin Wahyudin menegaskan, memang ada korupsi peradilan di tubuh MA. Kasus Endin Wahyudin telah mencoreng wajah MA. Kemunculan kasus-kasus korupsi peradilan tidak diimbangi tindakan penegakan hukum. Kita jarang mendengar pelaku korupsi peradilan mendapat hukuman atau mendapat sanksi administrasi. Hal itu bisa dipahami saat semangat sesama aparat penegak hukum masih kuat membela kepentingan masing-masing, merupakan kendala penegakan hukum kasus-kasus korupsi peradilan. Memang, aparat penegak hukum merupakan bagian dari korupsi peradilan itu sendiri. Kalaupun ada penegakan hukum, tidak menyentuh pokok persoalan dan yang terjadi justru ada pembiasan persoalan seperti kasus Endin Wahyudin. Di sini terlihat lemahnya komitmen aparat penegak hukum untuk penegakan hukum kasus-kasus korupsi peradilan. Melihat kondisi aparat penegak hukum yang gagal melakukan penegakan hukum kasus-kasus korupsi peradilan, maka kelahiran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Komisi Yudisial (KY) membawa harapan baru untuk pengungkapan kasus-kasus korupsi peradilan. Menurut Pasal 11 UU Nomor 30 Tahun 2002, KPK berwenang melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi yang melibatkan aparat penegak hukum. Pasal 24 B perubahan ketiga UUD 1945 menjelaskan, KY bersifat mandiri, berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung, menjaga martabat, dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim. Jadi, UU memberi wewenang kepada KPK untuk penegakan hukum, kasus korupsi peradilan, sementara UUD 1945 memberi wewenang kepada KY untuk penegakan kode etik kehakiman. Komisi kejaksaan, komisi kepolisian, dan organisasi advokat juga harus melakukan penegakan kode etik kepada anggotanya. Negara melalui APBN-yang diambil dari uang rakat melalui pajak dan lainnya-memberi fasilitas finansial guna mendukung kinerja komisi-komisi itu. KPK, KY, dan komisi-komisi lainnya selayaknya membuktikan untuk penegakan hukum kasus-kasus korupsi peradilan. Posisi aparat penegak hukum bukan di atas hukum. Kedudukan mereka sama dengan warga lainnya. Artinya, jika mereka melanggar hukum, harus ditindak dan tidak diskriminatif. Hasil riset PERC telah mencoreng wajah peradilan kita, peradilan bukanlah tempat yang nyaman untuk pencari keadilan, pengadilan merupakan tempat untuk memperjualbelikan keadilan, dan kalau kita sepakat korupsi peradilan merupakan wajah peradilan kita sekarang. Uli Parulian Sihombing Direktur LBH Jakarta [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL
[ppiindia] Kemungkinan Pendidikan Gratis
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/22/opini/1832285.htm Kemungkinan Pendidikan Gratis Oleh Darmaningtyas MELALUI Departemen Pendidikan Nasional, pemerintah sedang merancang pendidikan gratis bagi semua warga. Namun, bagaimana bentuk teknis konsep pendidikan gratis itu, hingga kini masih dicari, sehingga yang ada sebenarnya baru kemungkinan gratis. Pendidikan gratis merupakan konsep yang amat populis. Bila benar-benar dijalankan, pasti akan membawa popularitas tersendiri bagi pemimpin yang berani menjalankannya. SALAH satu tujuan pelaksanaan pendidikan gratis adalah untuk memenuhi janji kepada konstituen yang selama kampanye (legislatif maupun eksekutif) dijanjikan akan mendapat pelayanan pendidikan dan kesehatan gratis. Sekaligus memenuhi amanat UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Masalahnya, bagaimana mengimplementasikan konsep pendidikan gratis itu di negeri yang luas dan beragam kondisi geografis, ekonomi, sosial, dan budaya? Keragaman itu berdampak pada tingkat kesadaran warga untuk menyekolahkan anaknya maupun terhadap mutu pendidikan. Mereka yang tinggal di daerah perkotaan, berasal dari keluarga terdidik, dan ditunjang kemampuan ekonomi yang cukup (kita sebut kelompok pertama), tentu memiliki kesadaran tinggi untuk menyekolahkan anaknya, termasuk berani membayar mahal. Tetapi mereka yang miskin, meski tinggal di kota (kita sebut kelompok kedua), belum tentu memiliki kesadaran sama. Atau mereka memiliki kesadaran tinggi untuk menyekolahkan anaknya, tetapi tidak memiliki biaya. Masalah yang lebih kompleks adalah mereka yang tinggal di daerah terisolasi dan miskin (kita sebut kelompok ketiga). Pertama, mereka mungkin memiliki kesadaran, tetapi sekolahnya tidak ada. Kedua, memiliki kesadaran dan gedung sekolah tersedia, tetapi proses belajar-mengajarnya amat minim karena keterbatasan guru dan fasilitas pendidikan sehingga malas sekolah. Ketiga, tidak ada gedung sekolah dan tidak memiliki minat bersekolah sama sekali. Atau belum mengenal sekolah sama sekali. Pada kelompok pertama, konsep pendidikan gratis mungkin tidak menarik karena langsung diasosiasikan/dipersepsi sebagai sekolah tidak bermutu. Mereka khawatir pendidikan gratis akan memerosotkan mutu pendidikan, sehingga mereka memilih tetap membayar mahal asal kualitasnya terjamin. Pandangan itu dikemukakan sejumlah kepala sekolah (elite) di Jakarta yang hadir dalam diskusi itu. Mereka khawatir pendidikan gratis akan membuat sekolah mundur (down grade) karena dana dari pemerintah tidak cukup. Karena itu, mereka berharap agar tetap diberi kebebasan menerima dana dari masyarakat. Masalahnya, konsep menerima itu tidak jelas. Hukumnya wajib atau sukarela, sehingga dikhawatirkan membuka peluang penyimpangan seperti selama ini. Namun, bagi kelompok kedua dan ketiga, konsep pendidikan gratis jelas amat menarik karena memberi akses lebih besar kepada mereka untuk bersekolah. Anak-anak miskin di kota dan desa, yang selama ini tidak bersekolah atau drop-out (DO) karena hambatan biaya, akan bisa bersekolah tanpa harus bayar karena semua biaya ditanggung negara. Negara akan memberi biaya operasional sekolah (BOS) sebesar Rp 248.000 per anak/tahun untuk SD, Rp 371.000 per anak/tahun untuk SMP. Tetapi menurut laporan Kompas (18/6) mengutip pernyataan Mendiknas Bambang Sudibyo, besarnya BOS Rp 235.000 untuk SD/MI/ SDLB dan Rp 324.500 untuk SMP/MTs/ SMPLB per tahun. Dana yang akan dialokasikan itu berasal dari dana kompensasi BBM sebesar Rp.6,7 triliun. Bagi sekolah-sekolah di desa, BOS sebesar itu amat berarti dan dapat menggantikan seluruh pungutan, sehingga murid betul-betul tidak perlu membayar, baik untuk pendaftaran sebagai murid baru, pembelian buku wajib dan penunjang, uang ujian, ulangan umum, pemeliharaan sekolah, dan honor guru. BILA kita melihat stratifikasi sosial di masyarakat, kelompok kedua dan ketiga sekitar 70 persen dari total penduduk di Indonesia. Kelompok pertama yang merasa tidak happy dengan pendidikan gratis hanya 30 persen. Dengan kata lain, kebijakan pendidikan gratis akan disambut gembira oleh 70 persen penduduk Indonesia. Pada kelompok kedua dan ketiga, pemerintah dapat menjalankan pendidikan gratis secara ketat. Tetapi pada kelompok pertama kebijakan itu dapat bersifat opsional. Mereka diberi hak yang sama, tetapi bila merasa kurang dapat memungut dari masyarakat sejauh sifatnya sukarela. Yang menjadi masalah, di sekolah-sekolah yang mayoritas dimasuki kelompok pertama, ada pula orang miskin. Bagaimana bisa dijamin bahwa anak orang miskin tidak dikenai pungutan? Dibutuhkan database murid yang akurat agar jumlah murid miskin di sekolah-sekolah favorit terdeteksi sehingga bisa dibebaskan dari segala pungutan. Sedangkan database sekolah di tingkat kabupaten/kota diperlukan agar terpetakan secara jelas sekolah-sekolah yang amat kaya, kaya, sedang, miskin, dan amat miskin. Prioritas dana BOS diberikan kepada sekolah dengan standar sedang, miskin,
Bagus! Re: [ppiindia] Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk
yang pasti, bakalan dikemplang abis ama isme-isme atas nama HAM... --- In ppiindia@yahoogroups.com, Ida Z.A [EMAIL PROTECTED] wrote: salah bung Tony, kalo bunyi ceta kayak gitu bukan bunyi cambukan ke tubuh manusie tapi kuda lumping..hehehe. btw: kalo di jakarte diberlakukan hukuman kayak gitu, gimana yee??? gak hanya buat si drunken master tapi juga psk --- In ppiindia@yahoogroups.com, tony picasso [EMAIL PROTECTED] wrote: Yeah sikaatttctarrRRR, cetaAArrRR (bunyi cambukan ceritanye)!! Mungkin tuh 2 org abis nonton pilem Jacky Chen, Drunken Master...eh baru mau di praktekin, baru sampe tahap nenggak bir (araknya), eh malah ketangkep...yah namanya juga nasib gak jadi deh jadi dewa maboknye... *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Fw: Cina dan mahasiswa Cina
1. Diskusi menarik di salah satu milis ttg mahasiswa China. Mengingatkan saya pada kondisi kita di jaman orba dan beberapa teman yang saat ini aktif di harokah namun justru menutup pintu dan jendela kesejarahannya. 2. Di milis beasiswa beberapa waktu yang lalu, ada teman yang memuji gaya mahasiswa China (scholarship) yang nurut saya Prof nya ... Padahal guts, atau kemampuan buat fight, memiliki kemandirian dan pendirian juga sebuah modal yang sangat berharga. Carmuk (cari muka) juga sich... Meskipun untuk kasus mahasiswa China mungkin lebih pada kultur patronase nya yang lebih dominan. 3. Dari tulisan di bawah saya menyadari bahwa sering individu mahasiswa China sebagaimana disinggung di diskusi di milis beasiswa bersikap eksklusif, ternyata memiliki makna politis untuk membuat semua yang memiliki penampakan seperti China (Tionghua) untuk eksklusif berbicara bahasa Mandarin. Jadi ada tujuan politisnya tuh ... :P gile bener ... 4. Yang paling ngeri sich distorsi sejarah yang ditanamkan itu ... Masih panjang tuh perjalannnya .. dan potensial untuk main bumi hangus je .. salam, Ari Condro - Original Message - From: Poltak Hotradero [EMAIL PROTECTED] Poltak : Kerasa sekali gap di kalangan mahasiswa Cino. Kalo ngobrol sama mereka, sepertinya mereka bukan berasal dari time-line planet bumi. Sejarahnya banyak yang bolong-bolong. Ndak kenal siapa itu Pol Pot, blank soal Tiananmen, blank soal Perang Vietnam (cuman taunya Amerika kalah, tapi ndak tau siapa itu Uncle Ho), gagap soal era Perang Dingin, dan have no idea tentang Konflik Korea. Jangan kata ditanya soal sastra semisal buku George Orwell, atau Shakespeare atau sejarah Eropa atau sejarah India misalnya. Spesies manusia tanpa latar belakang. Tanpa sejarah. Sang : Mahasiswa jurusan apa? S1 S2 atau S3? Pribadinya si mahasiswa itu sendiri punya minat di bidang apa? Poltak : = Berbagai jurusan. Kebanyakan sih mahasiswa S2 - tapi ada juga mahasiswa S3. Rata-rata usia sekitar 22-30 tahun. Kebanyakan sample berasal dari bidang program ekonomi dan teknik, karena memang kebanyakan mahasiswa Cina di UK belajar bidang itu. Sangat sedikit yang belajar politik, seni atau sejarah. Hampir semuanya berasal dari kota-kota besar Cina (rata-rata Shanghai, Beijing dan Guangzhou) dan masyarakat kelas atas. (siapa lagi sih yang sanggup sekolah ke luar negeri?). Ada juga yang berasal dari luar tiga kota besar itu dan yang juga sekolah berdasarkan scholarship - tapi tidak banyak. Jelas mereka-mereka ini lebih well informed ketimbang masyarakat Cina strata lain. Studi saya tentu saja tidak dilakukan secara ilmiah sistematis - ya betul memang berarti ada bias - tetapi yang pertanyakan saya juga nggak terlalu detail kok - cuma sebatas sejarah ala headline. Tetapi cukup kentara memang ada distorsi sejarah dan persepsi. Dan tentu ini adalah hal lumrah di negara seperti Cina. Kalau ini dijadikan kajian scientific dan sistematik - tentu akan sangat-sangat menarik. Yang unik adalah kegamangan mahasiswa Cina kalau ngobrol dengan mahasiswa Taiwan. Sepertinya masing-masing tahu sama tahu - dan cuma akan bicara sekadarnya saja - tidak pernah lebih dalam sampai soal politik dan sejarah. Yang menjadi lucu adalah mahasiswa Cina sering melakukan bullying terhadap mahasiswa bertampang cina dan menegur mereka agar menggunakan mandarin ketimbang english dalam percakapan sehari-hari. Beberapa mahasiswa yang kebetulan apes bertampang cina (mahasiswa thailand atau korea biasanya) sering tanpa sengaja ikut kena damprat. Yang paling sering mereka tegur biasanya mahasiswa Hong Kong dan Taiwan. Mindset mahasiswa Cina itu aneh juga. Mereka menganggap cina adalah pusaran dunia dan cina akan menentukan masa depan dunia karena pertumbuhan ekonominya. Kalau kita konfrontir bahwa booming ekonomi cina tidak mungkin terus menerus - mereka juga sepertinya tahu hal itu dan punya jawaban unik... well setidaknya kalau kami amblas - ekonomi seluruh dunia ikut amblas... Di sini kadang saya agak heran kalau ada orang yang berpendapat bahwa cina tidak punya bakat buat jadi super power politis ala amerika atau negara barat lainnya. Di level individu saja mereka punya kemampuan untuk bullying -- jangan kata di level negara. = Poltak : Makanya waktu tempo hari demo anti Jepang - saya jadi bingung. Lha penangkapan sejarah saja bolong-bolong - ya apa bisa obyektif? (dan pemerintah china tau persis soal ini, makanya mereka gampang dikompori). Buat saya sih, inobyektivitas Cina ya sama aja dengan kritik mereka terhadap Jepang. Sang : Demo anti Jepang itu betul-betul obyektif, buktinya yach itu khan bukan cuman di Cina saja koq. Singapore saja bisa ikut-ikutan demo! Apa mau bilang saking hebatnya pemerintah Cina maka dia bisa ngompori orang Singapore juga? Poltak : = Saya sedang tidak permasalahkan soal Singapore. Saya sedang mengamati mahasiswa cina dan distorsi politik dan sejarah yang ditanamkan pada mereka selama
Re: Bagus! Re: [ppiindia] Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk
Lina, 1. Kenapa yang diributkan justru Islam vis a vis Demokrasi/HAM ? Ini udah out of context dech ... 2. Suatu bentuk hukuman memiliki dua fungsi, punishment supaya pelaku jera, dan juga preventif, supaya orang aware terhadap tindakan dan konsekuensinya. Dan yang penting peraturan itu berterima masyarakat dan mampu ditegakkan atau tidak. Kalo nggak efektif, lha ini mah sama aja seperti denda satu juta kalo nyampah di Jakarta, yang tidak pernah membuat orang takut buang sampah sembarangan, dan tidak pernah ditegakkan pelaksanaannya oleh aparat. Terus kalo udah gini, judulnya, hukum dibuat untuk dilanggar. Dirgahayu Indonesia !!!, Pragmatis aja lah, melakukan hal hal yg bisa dilakukan, bisa bermanfaat meskipun itu kecil. Gak usah muluk muluk tapi cuma jadi omongan dan ketawaan aja. Salam, Ari Condro - Original Message - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] yang pasti, bakalan dikemplang abis ama isme-isme atas nama HAM... *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: ADA APA DENGAN IBU PERTIWI?!
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: dua pekan lalu seorang kawan akrab saya semasa kuliah meninggal dunia akibat aksi tabrak lari dia dan keluarganya menganut kristen menjelang misa pemberangkatan, saya hadir dan diberi kesempatan berbicara sebagai wakil sahabat baik terkejut juga mendengar lagu mirip ibu pertiwi itu, dalam buku acara kalau tak salah judulnya yesus sahabat baikku...? (cmiiw) dari penjelasan mbak fau, saya baru tahu bu sud dahulu rupanya mengambil dari schriven dan converse btw, lagu itu memang enak dan syahdu kok. salam, DH: teman teman yang budiman, memang lagu O Lihat Ibu Pertiwi disadur dari lagu What A Friend We Have in Jesus, yang adalah lagu rohani Kristen Protestant (hampir tak pernah dinyanyikan dalam ibadah Katholik). Saya menyanyikan pertama kali dalam sandiwara disekolah rakyat (kini SD), tahun 1953/54 di sekolah Yayasan KRIS (Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi) di Jalan Sam Ratulangie. --- KRIS adalah organisasi pejuang putera putera Sulawesi utara yang dimasa revolusi phyisik (1945-1949) turut berjuang di Jawa tengah dan Jawa timur. Banyak sekali lagu lagu yang ditahun 50an disadur dari lagu lagu gereja, karena kebanyakan anggauta koor atau guru musik adalah penyanyi gereja. IBU PERTIWI Oh, lihat Ibu Pertiwi Sedang bersusah hati Air mataNya berlinang Mas intannya terkenang Hutan, gunung, sawah, lautan Simpanan kekayaaan Kini Ibu sedang lara Merintih dan berdo'a (NN) Salam danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Korupsi Peradilan = Wajah Peradilan
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/22/opini/1832288.htm Korupsi Peradilan = Wajah Peradilan Oleh Uli Parulian Sihombing Contoh lain, hasil penelitian Indonesia Corruption Watch (ICW) tentang pola korupsi di Mahkamah Agung (MA) tahun 2000. Hasil penelitian itu menunjukkan, 73 persen dari 103 responden mengatakan, di MA terjadi korupsi. Responden yang dipilih adalah mereka yang pernah atau sedang berurusan dengan MA. hmmm..terlalu agung nama Mahkamah Agung ..:-) Kemaren aku ngobrol sama ipar yang kerjanya di MA. Katanya semenjak SBY memerintahkan untuk mengusut korupsi di lembaga negara, staff di MA jadi berhati-hati...he..he... Sepertinya SBY pernah memberikan target bahwa dalam waktu sebulan, MA harus telah menyelesaikan 'berapa' kasus..gituuu. Maksudnya sih bagus. Gak tau apakah hal itu berhasil untuk memperbaiki kinerja MA? dan mengurangi aksi korupsi? Moga-moga. Saya juga gak tau, apakah kalau memberi uang untuk sekedar mempercepat prosedur di MA, itu termasuk korupsi? Maksudnya, tidak berusaha mempengaruhi para hakim dalam mempertimbangkan dan mengambil keputusan suatu kasus. Idealnya memang harus menunggu giliran, tapi karena satu hal kita harus mempercepat utk mendapat putusan tsb. Kadang saya mikir, sulitkah memberi putusan pada satu kasus? wassalam, *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Diskusi Pro Exxon di Metro TV
Tadi malam di Metro TV pada acara Economic Challenge yang dipandu oleh Desi Anwar terjadi diskusi antara Rizal Mallarangeng dengan pengamat pertambangan, Kurtubi tentang perpanjangan kontrak blok migas di Cepu ke Exxon Mobil. Sayangnya peserta diskusi keduanya seragam, yaitu pro penyerahan kontrak migas Cepu ke Exxon, sehingga diskusi jadi hambar. Diskusi jadi monoton dan tidak seimbang. Seharusnya, sebagai media berita MetroTV harus memperhatikan keseimbangan berita/diskusi. Cover both sides of the story. Pihak yang kontra pada perpanjangan seharusnya juga diundang, sehingga terjadi adu argumentasi yang mantap. Pemirsa tinggal memilih, mana argumen yang paling masuk akal. Bukan digiring ke satu opini...:) Dari satu berita, Rizal menyebut Indonesia akan dapat Rp 15-20 trilyun per tahun dari Exxon: == Rizal said that the state would at least acquire revenues of around Rp15-20 trillion per year from the renewal, depending on world crude oil prices. http://www.tempo.co.id/majalah/free/eco-1.html == Padahal dari berita di Sinar Harapan, dengan kapasitas 300 ribu barel per hari (dan perkiraan cadangan 2 milyar barrel), pada harga US$ 50 per barrel pemerintah bisa mendapat Rp 54 trilyun per tahun. Artinya, Indonesia harus menyerahkan sekitar Rp 39 trilyun per tahun ke Exxon Mobil. Padahal biaya investasi pendirian pengeboran minyak hanya sekitar Rp 17 trilyun. Dalam setahun sudah bisa kembali (break event)! == Lapangan minyak Cepu ini memiliki kapasitas produksi sebesar 300 ribu barel per hari. http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/Keuangan/2004/0531/keu1.html == Direktur Pertamina, Widya Purnama, berkeras mengelola sendiri blok minyak Cepu. Seharusnya pemerintah mau pun intelektual yang jujur mau mendukungnya. Bacalah artikel tentang Islam di: http://www.nizami.org __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
apanya yang bagus? Re: Bagus! Re: [ppiindia] Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk
ya memang ada yang berpendapat, islam tak sejalan dengan hak asasi manusia dan demokrasi biar dikasih argumen apa pun mereka tetap tak mau berubah saya sih berpendapat islam kompatibel dengan hak asasi manusia dan demokrasi... kalau tak kompatibel sudah dari dulu-dulu islam punah, seperti komunisme yang sekarang sudah masuk lubang kubur btw, kalau mau cerita malaysia, ceritalah yang lengkap, jangan sepotong-sepotong biar tak ada distorsi btw lagi, tiap muslim yang jujur, kalo pergi ke negara maju pasti dia bilang, wah ini dia negeri yang menjalankan perintah qur'an... salam, At 12:24 PM 6/22/05 +0700, you wrote: Lina, 1. Kenapa yang diributkan justru Islam vis a vis Demokrasi/HAM ? Ini udah out of context dech ... 2. Suatu bentuk hukuman memiliki dua fungsi, punishment supaya pelaku jera, dan juga preventif, supaya orang aware terhadap tindakan dan konsekuensinya. Dan yang penting peraturan itu berterima masyarakat dan mampu ditegakkan atau tidak. Kalo nggak efektif, lha ini mah sama aja seperti denda satu juta kalo nyampah di Jakarta, yang tidak pernah membuat orang takut buang sampah sembarangan, dan tidak pernah ditegakkan pelaksanaannya oleh aparat. Terus kalo udah gini, judulnya, hukum dibuat untuk dilanggar. Dirgahayu Indonesia !!!, Pragmatis aja lah, melakukan hal hal yg bisa dilakukan, bisa bermanfaat meskipun itu kecil. Gak usah muluk muluk tapi cuma jadi omongan dan ketawaan aja. Salam, Ari Condro - Original Message - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] yang pasti, bakalan dikemplang abis ama isme-isme atas nama HAM... *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] 41 years later, guilty of 'Mississippi Burning'
41 years later, guilty of 'Mississippi Burning' By Shadi Rahimi The New York Times WEDNESDAY, JUNE 22, 2005 Edgar Ray Killen, an 80-year-old former member of the Ku Klux Klan, was found guilty Tuesday of manslaughter in the killings of three civil rights workers in Mississippi four decades ago. The verdict, delivered in Philadelphia, Mississippi, on the 41st anniversary of the deaths, was less severe than the murder conviction sought by prosecutors. The jury, which began deliberating Monday afternoon, reported just before breaking for the night that they were split 6 to 6 on the case against Killen, an ailing sawmill operator who was charged with masterminding the 1964 slayings. The case gained renewed international attention when it was dramatized in the 1988 movie Mississippi Burning. The jurors resumed their deliberations Tuesday morning and reported their verdict shortly afterward. Killen could be sentenced to up to 20 years on each of the counts. Prosecutors sought to convince the jurors - nine whites and three blacks - that although Killen was not present during the killings, he had organized groups of men and planned what they would do, including, according to testimony, telling the killers where to go and instructing someone to buy gloves for the men to wear when they were committing the crime. Killen did not testify at his short trial, which began last Wednesday. He was breathing with the aid of an oxygen tube, looking straight ahead, as he listened to the reading of the verdict and the confirmatory poll of the jurors by the judge, Marcus Gordon of State Circuit Court in Neshoba County. Killen was immediately taken into custody. He was using a wheelchair because of arthritis that worsened after he broke his legs in a tree-cutting accident in March. The prosecutor, Mark Duncan, who is the county district attorney, said that he still believed that murder would have been the right verdict, but that he understood the jurors' misgivings. I think it was asking a lot of a jury to convict a man based on the testimony of people they can't see, who are on paper, so I can't criticize the jury at all, Duncan said. I understand the position that they were in. However, he added: I feel like he's guilty of murder, yes. In the last decade or so, a new generation of southern prosecutors, prompted by news reports, victims' families or even their own youthful memories, has reopened some of the most notorious cases from the civil rights era. In 1994, for example, Byron de la Beckwith was convicted in the 1963 assassination of the Mississippi civil rights leader Medgar Evers. More recently, the body of Emmett Till, a 14-year-old black boy who was kidnapped and slain in Mississippi in 1955, was exhumed by prosecutors revisiting that case. On the night they disappeared in Mississippi, the three victims, all in their 20s, had been helping to register black voters during the Freedom Summer of 1964. They also were investigating the fire at a church in Philadelphia, Mississippi, that had been set by the Ku Klux Klan. The victims, James Earl Chaney, who was black, and Michael Schwerner and Andrew Goodman, who were white, were initially taken into custody on speeding charges and held for several hours in jail. When they were released, their car was pursued by waiting Klansmen. The three were shot and killed and later found buried in an earthen dam. Their 44-day disappearance thrust racial segregation in the South into the national spotlight and helped to spearhead passage of the Civil Rights Act of 1964. Of the 18 men tried a year later on federal civil rights charges, 7 were convicted by the all-white jury. Killen was freed when the jury deadlocked 11 to 1 in favor of conviction, after a holdout juror said she could not convict a preacher, which Killen then was. Eight of the defendants are still alive. The men who were convicted were sentenced to prison terms ranging from 3 years to 10 years, although none served more than 6 years. Duncan, the prosecutor, said during his closing arguments on Monday that the evidence that Killen was culpable in the killings was absolutely overwhelming. There is only one question left, Duncan said. Is a Neshoba County jury going to tell the rest of the world that we're not going to let Edgar Ray Killen get away with murder? Not one day more. During closing arguments, the defense attorney, James McIntyre, said that while the 1964 events were horrible and he has sympathy for the families of the victims, the burden of proof does not reflect any guilt whatsoever on the part of Killen. McIntyre acknowledged that Killen was once a Klan member, but added: He's not charged with being a member of the Klan, he's charged
[ppiindia] Re: Tertembak jatuhnya Allen Pope - pertempuran udara diatas Morotai
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong [EMAIL PROTECTED] wrote: Matur Nuwun Mas Don, Memang sampai sekarang masih jadi masalah apakah yang nembak Alan Pope pilot AURI atau ALRI, tetapi kalau memang ditembak dengan meriam bofors 40 mm (yang menjadi senjata standar RI Sawega) pesawat ini harusnya meledak karena efek kinetis ledakan meriam yang begitu besar; kalau melihat cerita bahwa pesawatnya rusak sehingga mereka harus eject, maka kemungkinan bahwa pesawat ini ditembak dengan senjata 0.5 inch senapan mesin standar P-51 lebih besar karena efek kinetis peluru ini lebih kecil dibandingkan peluru bofors 40 mm. (kemungkinan peran Dewanto sengaja 'dikecilkan' sebagai efek persaingan antara AD dan AU serta AL). Anyway, memang waktu itu banyak sekali 'mercenary' yang bekerja sebagai freelance untuk berperang di daerah konflik termasuk di Indonesia. Tapi kok nggak disebut peran keluarga Aquino dan pemerintah Philipina ya dalam pemberontakan PRRI-Permesta? Padahal B-26 tidak mungkin terbang ferry dari Taiwan langsung ke Mapanget atau Sanga-sanga (dekat daerah Handil - Kutai sana). Tetapi saya angkat topi atas kehandalan BK dalam melakukan penukaran Pope dengan pesawat Hercules dan senjata 7 kargo untuk AD. Memang hebat beliau ini, sayangnya penggantinya tidak ada yang memiliki kemampuan diplomasi sehebat beliau...(sampai sekarang). DG -- DH: Mungkin kita dapat perdalam pengetahuan kita mengenai adegan pertarungan udara ini, membaca kesaksian seorang saksi sejarah,seorang pensiunan wartawan Antara: Tertembaknya pembom B-26 yang diterbangkan agen CIA, Allan Pope, pada masa pergolakan Permesta (1958), masih diselimuti tabir. TNI AU bersikeras, pesawat tersebut rontok dihajar Mustang yang diterbangkan pilot Ignatius Dewanto. Dua Maret 1957, Permesta (Perjuangan Semesta) diproklamasikan di Makassar dengan dukungan 50 orang tokoh militer dan sipil Indonesia Bagian Timur. Berbarengan dengan proklamasi Permesta, Letkol H.N. Ventje Sumual, Panglima Tentara dan Teritorium VII/Indonesia Timur (TT/VII) Wirabuana menyatakan seluruh wilayah TT-VII dalam keadaan darurat perang serta berlakunya Pemerintahan Militer. Perundingan-perundingan yang dilakukan antara pemerintah pusat yang dalam hal ini Presiden Soekarno dengan Permesta serta Dewan Banteng (PRRI) di Sumatera tidak mampu menyelesaikan rasa ketidakpuasan daerah-daerah bergolak terhadap kebijaksanaan Pusat yang dianggap sangat merugikan kepentingan (pembangunan) daerah. Dengan dukungan Amerika Serikat (AS) awal tahun 1958, tidak kurang 10 pesawat pembom-tempur plus para penerbang bayarannya muncul di wilayah Sulawesi Utara dengan mengambil basis lapangan terbang Mapanget (sekarang Bandara Sam Ratulangi), yang selanjutnya menjadi inti kekuatan militer Permesta. Pada 13 April 1958, lapangan terbang Mandai (sekarang Bandara Hasanuddin) Makassar dibom oleh Angkatan Udara Revolusioner (Aurev) Permesta di bawah pimpinan Mayor Petit Muharto. Menyusul Pelabuhan Donggala, Balikpapan, Ambon, Ternate, dan tempat lainnya menjadi target gempuran. Kapal perang TNI AL RI Hangtuah satu dari empat korvet yang dihibahkan Belanda yang sedang buang sauh di pelabuhan Balikpapan, dibom hingga kemudian tenggelam. Pada 29 April 1958, satu batalion Permesta di bawah pimpinan Mayor Nun Pantouw menduduki Morotai. Dari pulau kecil ini Nun Pantouw menggeser pasukannya menyeberang ke Pulau Halmahera hingga menduduki Jailolo yang berada di bagian tengah Halmahera. Melihat perkembangan ini, Pangdam XV Pattimura Kolonel Herman Piters segera mengadakan rapat khusus dengan seluruh staf inti Kodam. Dari Jakarta muncul permintaan laporan situasi terakhir dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal AH Nasution, KSAL Laksamana Subyakto dan KSAU Laksamana Suryadi Suryadarma. Laporan yang sama juga diberikan ke istana atas permintaan Bung Karno. Berdasarkan data yang diterima dari wilayah Indonesia bagian timur inilah, segera disiapkan satu kekuatan pemukul untuk merebut kembali Pulau Morotai secara khusus dan wilayah Indonesia bagian timur umumnya yang telah dikuasai Permesta. Pulau Morotai sendiri sangat strategis, dengan lapangan terbang yang terkenal sejak Perang Dunia II. Morotai pernah diduduki pasukan AS di bawah komando Jenderal Douglas Mac Arthur dalam Operasi Lompat Kodok pasukan Sekutu sebelum menuju Tokyo pada PD II. Pertengahan Mei 1958, satu armada yang didukung oleh beberapa kapal perang, kapal pengangkut, dan penyapu ranjau, bergerak dari Pelabuhan Halong, Ambon, menuju Morotai. Pada 18 Mei 1958 pagi ketika armada sedang bergerak di luar Pulau Ambon, sebuah pesawat pembom Aurev B-26 Invader datang menyerang. Letkol Herman Piters, komandan Operasi Mena I yang berada di atas kapal pengangkut pasukan RI Sawega punya catatan sebagai berikut: Sekitar jam tujuh pagi 18 Mei 1958, saat kami sedang bersiap-siap untuk makan pagi, sayup-sayup terdengar bunyi pesawat
Bagus! Re: [ppiindia] Gara-gara Minum Bir, Dua Bersaudara akan Dihukum Cambuk
Bentul, apapun bentuk hukuman yang ada di Indonesia ini ..tidak menjadi efektif kok. Orang sakit kok menghukum orang sakit. Sesama pesakitan dilarang saling menghukum. Indonesia adalah Negara Bebas Hukum. Hukum hanya menjangkau yang kecil2, begitulah pragmatisnya. Butuh Nick Ramy Zada dengan Dark Justicenya. Jadi, kalo dah gini ... terima nasib aja deh ya? Kita dah tau sama tau lah, bahwa di milis kita cuma bisa mengeluarkan ide-ide kita saja. Pragmatisnya..terjun ke lapangan. Kita berandai-andai sahaja, andai aparatur kita bisa menegakkan hukum apakah hukum cambuk ini bisa berterima di masyarakat dan bisa membuat pelaku jera or orang lain aware thdp tindakannya? Ato..bagaimana membuat aparatur itu bisa menegakkan hukum? Ato...sudah sepatutnyakah hukum cambuk diberlakukan di Indonesia karena segala 'kejahatan' di Indonesia ini dah ada di nomor wahid. Aih..sereeemmm... --- In ppiindia@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Lina, 1. Kenapa yang diributkan justru Islam vis a vis Demokrasi/HAM ? Ini udah out of context dech ... 2. Suatu bentuk hukuman memiliki dua fungsi, punishment supaya pelaku jera, dan juga preventif, supaya orang aware terhadap tindakan dan konsekuensinya. Dan yang penting peraturan itu berterima masyarakat dan mampu ditegakkan atau tidak. Kalo nggak efektif, lha ini mah sama aja seperti denda satu juta kalo nyampah di Jakarta, yang tidak pernah membuat orang takut buang sampah sembarangan, dan tidak pernah ditegakkan pelaksanaannya oleh aparat. Terus kalo udah gini, judulnya, hukum dibuat untuk dilanggar. Dirgahayu Indonesia !!!, Pragmatis aja lah, melakukan hal hal yg bisa dilakukan, bisa bermanfaat meskipun itu kecil. Gak usah muluk muluk tapi cuma jadi omongan dan ketawaan aja. Salam, Ari Condro - Original Message - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] yang pasti, bakalan dikemplang abis ama isme-isme atas nama HAM... *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/