ya dhoif kalau untuk berhujjah.., kalau untuk sekedar rujukan ya boleh boleh
aja, tapi kalau untuk berhujjah maka "diragukan",
memang agama ini mesti ihtiyath dong.., anda juga belajar syiah kalau dg
bahasa arab ya diragukan, tapi kalau dengan bahasa Kum, bahasa Iran sendiri,
baru deh ke
emang sih biasanya orang tua, adatnya gede, gualak, kenape kong?, baek baek
darah tingginya naek..
(ngkong : kakek bhs betawi)
die marah ma gue gara gara gue suru beli buku tuntunan sholat, salah apa sih
gue.. aduhh.., ngkong..
wandysulastra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
he he he...
ga bisa begitu dong, mas...
ada juga yang berpendapat kalo Wali Songo itu benar adanya,
tetapi SSJ itu hanya fiksi.
masa ada manusia yang berasala dari cacing..?
he he he...
dari buku yang mas Ananto baca itu, dari mana asal usulnya SSJ ini?
salam
:-)
On 12/22/06, Ananto <[EMAIL P
Kalo elu punya prinsip boleh maki2 wahabi, apa gue ga boleh punya
prinsip boleh maki2 manusia macem lu...? Bagi gue elu lebih bejat
dari wahabi... Dimana-mana elu menebarkan kebencian terhadap orang-
orang yang elu anggap wahabi. Asal beda sama pemahaman lu, lu anggap
wahabi, trus lu anggap hala
lalu bagaimana dg hadits qudsiy yg mengatakan : Bila aku mencintainya, maka
aku akan menjadi telinganya yg dipakainya utk mendengar, lalu aku akan jadi
matanya yg ia pakai untuk melihat, lalu aku akan menjadi tangannya yg ia
gunakan untuk mengayun, lalu aku akan menjadi kakinya yg ia gunakan
gue belajar ma guru guru gue.. guru gue banyak, ada habib ada kyai, taonan gue
belajar, gue sempat ke yaman, gue ke jordan, gue ke malaysia, gue kemane mane
belajar,
gue kan yatim, dari SD gue udah mabur2an mulu.. nyari guru dari mulai yg
maen sabet pake rotan, sampe yg kalo ga setor h
e..e...e... mulai maki maki ni wahabi.. mulai marah marah..
ntar diomelin moderator lho.. jangan pake emosi doong..
gini deh, gue fair deh ma elu.. elu tanya deh tu buku apa judul bahasa
arabnya?, siapa yg ngarang, imam hanafi sendiri atau orang lain yg nukil
ucapan imam hanafi..
Persis...! Jadi dalam al-Quran itu ada kalimat yang bermakna kiasan,
dan ada pula yang bermakna apa adanya. Khusus ayat2 yang menunjukan
SIFAT Allah, maka para Imam telah bersepakat untuk memaknai APA
ADANYA, tanpa ta'wil, takyiif, tamtsil, dan ta'thil. Sifat-sifat
Allah tersebut misalnya hayah
SSJ tidak bisa terlepas dari Wali Songo...
kalau yg berpendapat bahwa wali songo adalah fiksi, maka otomatis SSJ juga
fiksi... :))
saya pribadi, berkeyakinan bahwa SSJ itu memang ada pada jaman wali songo...
saya sedang baca buku tentang ini dan belum kelar... ternyata asyik
juga..:))
salam,
ana
Bos, makanya ngaji lagi yang bener. Kalau ada undangan kajian yang
membahas mengenai hal tersebut coba dateng. Jangan alergi karena
beda pemahaman, elu pan pahamnya cuma lewat browsing doang di
Internet... apa tuh nama situnya... Oh iye, majelis Rasulullah, ya...
Insyaallah, kalo buat ngaji gue
eh.. akang akang yg baik hati, (kalo gue caci elu ntar gue diomelin moderator
seh.. hue,.,he,,) elu jangan kepengaruh dg ucapan wahabi dong segala gala
harus dg makna lahiriyahnya, ngga bisa gettooo..
kan banyak bahasa kita yg juga bermakna kiasan, kalau saya bicara hujan
kelembutan Nya
Pret, kan udah dibilangin kalau gue belajar itu semua dari buku
terjemahannya. Nah, kalo elu udah merasa jago bahasa arab, elu baca
deh kitab aslinya... Setelah elu baca, terus baru deh kita lanjutin
lagi ini diskusi. Kalau ada perbedaan, berarti selama ini buku yang
gue baca diterjemahinnya sa
lucu kalau orang tak faham bahasa arab lalu nyuruh gue baca buku bahasa arab,
kayak keledai yg ga bisa naik po'on nyari burung yg bisa naik po'on, lalu
keledai berkata : gue tau tuh yg diatas po'on ade ape..
na elu aje belon paham elu nyuru gue..
hua..ha..ha...
wandysulastra <[EMAIL
bos gila wrote:
nah.. wahabi yg tak ngerti bahasa arab lalu mentafsir ucapan para
imam adalah digelari oleh para Fuqaha dan Muhadditsin
sebagai "Qiyas himariyy" (Qiyas dari otak keledai).
-
Baru tahu kalau ada orang indonesia yang merasa lebih pandai dalam
bahasa arab daripada 'wahhabi' k
he he he...
ada 2 ato tiga kali mas Ananto menyinggung soal Syekh Siti Jenar.
nah menurut pemahaman anda sendiri, apakah Siti Jenar ini benar2 ada
orangnya ato hanya tokoh rekaan saja sebagai sarana pembelajaran dari para
wali untuk murid dan masyarakatnya?
salam
:-)
On 12/22/06, Ananto <[EMAIL
tidak kosong dari Qudrat Nya, dari cahaya Nya, dari Kesempurnaan Nya, dan
bayangkan saja kalau pada setiap satu jengkal di bumi ini ada lebih dari 1
milyar kehidupan, dan setiap kehidupan itu b=masing dg warna, sifat, kadar
usia, beranak pinak atau berkembang biak, butuh rizki, butuh pangan,
Jelas, dalam masalah ini tampak sekali anda belum pernah
mempelajari, bahkan sekedar membaca kitab2 ulama salaf yang
berkaitan dengan masalah akidah. Jadi sampai kapan pun anda hanya
bisa menjawab mengenai keberadaan Allah ini hanya dengan asumsi-
asumsi anda saja.
Alhamdulillah kalau anda memp
yah.. susah kalau orang pesen indomi dibawain pemilik pabrik terigu,
bagaimana mau diterima kalau anda sendiri tak mengerti apa yg anda
sampaikan, bahasa arab aja ngga tau, mau bicara masalah ikhtilaf para imam..,
ini disebutnya adalah Qiyas himariyah.., tau ga Qiyas himariyah?, yaitu
secara tidak langsung, ini mengakui yg namanya "manunggaling kawula
gusti"-nya Shekh Lemah Abang alias Shekh Siti Jenar :))
gusti allah serasa menyatu dengan diri kita...
salam,
ananto
On 12/22/06, Ramdan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Bos,
membaca dari penjelesan lu,
seluruh alam ini tidak
Bos,
membaca dari penjelesan lu,
seluruh alam ini tidak kosong dari Alla,
tiada satu jengkal pun di jagad raya ini yg nafi dari Allah swt.
jadi kita dan alam semesta ini bagian dari Alloh, githu...?
On 12/22/06, bos gila <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
*wandysulastra <[EMAIL PROTECTED]>* wro
anda keliru, justru imam imam ahlussunnah waljamaah tak suka membicarakan
masalah ini, dan pembahasan semacam ini harus disertai kekuatan syariah yg
mendalam dan kekuatan pemahaman tauhid yg mendalam pula.
keliru kalau kita ikut2an nyemplung kesitu, mereka itu pakar2 hadits, kita
yg tak
wandysulastra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Bos Gemblung, yang berbicara mengenai hal itu bukan saya. Saya hanya
mengutip perkataan para Imam. Apa anda merasa lebih pintar dari
mereka?
Saya ulang lagi perkataan mereka yang dalam hal ini TI
Hehehe... ruwet ya mas... Dalil dari al-Quran sudah disampaikan,
begitu pun dari Hadits2 Nabi, ditambah penjelasan dari Para Imam
Madzhab, semuanya ditolak... Lah, terus saya harus mengutip
perkataan siapa lagi, hehehe.
--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Anto Sulistianto
<[EMAIL PROTE
Hehehe, runyam urusannya emang, kalo diskusi model
jaka sembung gini
Apa yg diuraikan Pak Wandy di-interprestasikan selalu
seolah-2 Pak Wandy sedang mem"propagandakan" Wahhabi.
Padahal yg diulas Pak Wandy adalah soal 'ijma para
Imam tentang keberadaan, sifat-2 Allah, beserta
dalil-2nya yg ada
Bos Gemblung, yang berbicara mengenai hal itu bukan saya. Saya hanya
mengutip perkataan para Imam. Apa anda merasa lebih pintar dari
mereka?
Saya ulang lagi perkataan mereka yang dalam hal ini TIDAK ADA
PERBEDAAN PENDAPAT. Mereka dengan sangat jelas mengatakan:
Imam Abu daud meriwayatkan dari
---
heh..*. itu ayat ISTIWA darimenong elu terjemahin jadi BERSEMAYAM, pake
bahasa apaan elu?, ISTIWA mempunyai 3 makna,
1. berada ditengah tengah
2. tidak bergerak
3. datar
nah.. tiga tiganya ngga ada yg sesuai dengan makna sema
Untuk menjawab pertanyaan Bapak Budi Suci ' Si Penumpas kebatilan' yang
terhormat, berikut jawabannya. Tapi mohon maaf, saya tidak tahu apakah jawaban
versi Wahabinya seperti ini atau tidak, karena kebetulan saya belum sempet
nyari jawaban dari situs Wahabi. Mohon maaf atas jawaban yang tidak
anyalah bagaikan
sebuah
> > > > gelang besi yang dicampakkan di tengah padang pasir"
> > > >
> > > > Salam
> > > > WnS
> > > >
> > > >
> > > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com > 40yahoogroups.com>,
itakuti dari pada Allah. ..Ternyata kita
memang telah kehilangan salah satu bahkan lebih dari sifat Allah
(Maha Zahir, Maha Melihat, Maha Menyaksikan) apakah karena tuhan
telah lama mati dihati kita atau ketidak tahuan kita mengenai
keberadaan Allah.
> Maafkan saya j
lah kehilangan salah satu bahkan lebih dari sifat Allah
(Maha Zahir, Maha Melihat, Maha Menyaksikan) apakah karena tuhan
telah lama mati dihati kita atau ketidak tahuan kita mengenai
keberadaan Allah.
> Maafkan saya jika kembali mengulangi pertanyaan "Dimanakah Allah ?
>
> Wassa
aya minta maaf jika membuat suatu analogi yang mungkin sering
> > disampaikan
> > >
> > > Mungkin kita pernah dengar "acara selebriti nginap" sekarang
> > diganti menjadi presiden (Contohnya Pak SBY) nginap beserta 2
orang
> > paspampres m
Dimanakah Allah ?
Pertanyaan ini pendek tapi akan menghasilkan berbagai jawaban sehingga
akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin menambah panjang dan
semakin panjang pembahasannya.
Terkadang hal ini membuat saya juga bertanya-tanya, apa yang menyebabkan
orang bertanya dimanakah Allah
t; >
> > > > Saya masih belum paham yang Kang Ncep maksud "Secara Jasmani
> atau
> > > secara ruhani " Apakah kita bisa mengetahui keberadaan Allah
> secara
> > > jasmani ?
> > > > Yang kedua saya kurang paham analogi komputer yang Kang Ncep
>
h belum paham yang Kang Ncep maksud "Secara Jasmani
> atau
> > > secara ruhani " Apakah kita bisa mengetahui keberadaan Allah
> secara
> > > jasmani ?
> > > > Yang kedua saya kurang paham analogi komputer yang Kang Ncep
> > > maksud Tetapi maksud d
bisakah
> > kita berbuat maksiat ?
> > > Saya minta maaf jika membuat suatu analogi yang mungkin sering
> > disampaikan
> > >
> > > Mungkin kita pernah dengar "acara selebriti nginap" sekarang
> > diganti menjadi presiden (Contohnya Pak SBY) ngin
pertanyaannya adalah apakah posisi President
lebih mulia atau ditakuti dari pada Allah. ..Ternyata kita
memang telah kehilangan salah satu bahkan lebih dari sifat Allah
(Maha Zahir, Maha Melihat, Maha Menyaksikan) apakah karena tuhan
telah lama mati dihati kita atau ketidak tahuan kita mengenai
ke
kembali mengulangi pertanyaan "Dimanakah Allah ?
Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuhu,
- Original Message -
*From:* kang nceps <[EMAIL PROTECTED]>
*To:* keluarga-islam@yahoogroups.com
*Sent:* 19 December 2006 14:20
*Subject:* [keluarga-islam] Re: Pertanyaan dari seorang -
lah kehilangan salah satu bahkan lebih dari sifat Allah
(Maha Zahir, Maha Melihat, Maha Menyaksikan) apakah karena tuhan
telah lama mati dihati kita atau ketidak tahuan kita mengenai
keberadaan Allah.....
> Maafkan saya jika kembali mengulangi pertanyaan "Dimanakah Allah ?
>
> Wassalamu
a kembali mengulangi pertanyaan "Dimanakah Allah ?
Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuhu,
- Original Message -
From: kang nceps
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Sent: 19 December 2006 14:20
Subject: [keluarga-islam] Re: Pertanyaan dari seorang - Dave
tergantung yang memandang sebetulnya,,,
kadang karena kebablasan ngomongin yang enggak perlu sementara yang
perlu malah ditinggalin, karena yang satu kekurangan ilmu untuk
membahasnya sementara yang satunya lagi sudah banyak sumber untuk
dijadikan dalil
wassalam
Knc
--- In keluarga-islam@yahoogrou
oom dave ,,,
kalau secara syariah maka semua pertanyaan yang sampeyan maksud sudah
didapatkan didalam Sunnah dan Qur'an lalu ingin mencari kemana lagi ??
tinggal sampeyan sendiri ingin jawaban dalam versi apa ?
secara jasmani atau secara ruhani,??
secara jasmani maka sudah diatur dalam syariah, se
Ass.Wr.Wb.
Subhanalloh...masalah yang ditanyakan om DAVE ini kan masalah POKOK,
dan harus hati-hati dalam menjawabnya.
Jadi ya musti sabar, karena yang ditanyakan adalah MASALAH AKBAR,
subhanalloh.gak bisa grusa-grusu
Beda ama masalah Tahlil, Dzikir Jamah, Tawasulyang tatarannya
adal
42 matches
Mail list logo