At 09:02 PM 6/9/2008, you wrote:

>Mungkinkah kenaikan BBM akan selalu berakibat pada inflasi?
>Jika pertanyaan ini diajukan pada masa lalu jawabannya adalah pasti 
>ya. Namun jika hal ini berlaku pada masa sekarang maka bisa jadi 
>adalah belum tentu.
>Dari pengamatan di lapangan saya melihat di beberapa tempat malah 
>terjadi info penurunan harga atau minimal mempertahankan harga. Di 
>sebuah hypermarket terlihat pengumuman besar list barang barang yang 
>malah turun harga. Perang iklan telekomunikasi melalui handphone 
>malah makin mengganas disusul dengan penuruan biaya internet. Sebuat 
>rumah makan besar saya melihat iklan "Jika ditempat lain menaikkan 
>barang, kita menjual dengan harga tetap".

Mas Heri,

Kita perlu paham dulu bagaimana inflasi dihitung.
Inflasi dihitung berdasarkan "keranjang" kebutuhan normal masyarakat rata-rata.
Seluruhnya ada 744 komponen barang dan jasa, yang selanjutnya 
dikelompokkan berdasarkan 7 Kelompok dan 35 sub-kelompok.

Porsi barang dan jasa dalam keranjang ini berbeda-beda -- mulai dari 
yang bobotnya paling besar yaitu Beras dan minyak goreng - sampai 
bobot yang sangat kecil (semisal uang sekolah SD, ataupun jasa potong rambut).

Nah selain dibagi atas keranjang ini - inflasi juga dihitung 
berdasarkan kota.  Seluruhnya ada 45 Kota besar di Indonesia -- dari 
Banda Aceh sampai Jayapura.

Jadi, kalau kita melihat bahwa beberapa harga barang dan jasa di 
sekitar kita ternyata naiknya tidak signifikan - maka kita perlu 
periksa kembali - sebesar apa porsi barang dan jasa tersebut dalam 
"keranjang" penghitungan inflasi?  Selanjutnya juga kita perlu 
periksa kembali - apakah hal ini terjadi secara lokal - atau juga 
terjadi di kota-kota lain di Indonesia (terutama 45 kota besar yang 
dijadikan acuan).

Jelas tidak adil kan kalau anda menggunakan ukuran Depok untuk 
memproyeksikan seluruh Republik Indonesia...?


Di sisi lain, kita juga harus ikut mempertimbangkan bahwa kebanyakan 
produk agar bisa sampai ke pasar (atau sampai ke tangan konsumen), 
memerlukan ongkos transportasi.  Dan salah satu bagian komponen 
ongkos ini adalah tentunya harga BBM.

Kalau suatu bisnis ternyata mampu tidak menaikkan harga - maka 
mungkin ada beberapa penyebab:

1. Margin keuntungan bisnis tersebut di masa lalu memang sudah cukup besar.
2. Ada komponen yang dikurangi - entah secara kuantitas ataupun 
kualitas.  Bisa juga dengan melakukan pemotongan ongkos via PHK.
3. Ada kompetisi yang sangat tajam di bisnis itu -- sehingga 
menaikkan harga menjadi tidak ekonomis karena berarti total revenue 
(pendapatan total) malah berkurang.


Kirim email ke