Mbak Nike,

mungkin memang susah jaman sekarang cari pembantu yang tau diri dan tau terima kasih. 
Kenapa ya ??? Saya punya satu pembantu dan satu suster untuk mengurus rumah dan anak 
saya (masih satu). Memang dari sononya saya bukan tipe orang yang bossy, saya ikutan 
loh meringankan pekerjaan mereka, misalnya cuci piring, beres-beres lemari es, dll. 
Pembantu dan suster saya angga keluarga sendiri, kalau week end kami jalan-jalan, 
mereka pasti ikut. Begitu juga soal makanan, tidak pernah dibedakan dan dijatah-jatah. 
Bahkan saya sering memberikan mereka baju kek, kosmetik kek, snack kek, engga perlu 
nunggu moment ultah mereka atau lebaran segala.

Tapi, apa coba hasilnya. Pertama, mereka jadi rada kurang ajar. Suster saya kalau cuti 
suka seenaknya nambah satu dua hari, alesannya main lah ke tempat temennya, potong 
rambut lah. Dia bilang, paling juga ibu marahnya cuma sebentar dan engga pernah 
ngomong kasar. Coba...sopan banget kan ! Orang baik malah dimainin. 

Pembantu juga begitu, kalau tidur siang lamaaa banget. Pokoknya menyebalkan deh. 
Lebaran haji kemaren dia pulang kampung, katanya mau balik lagi tapi abis musim panen. 
Wah, sorry deh. Saya bilang, kalau mau panen, ya sudah, saya engga mau nungguin dia.

Si suster juga katanya capek, pengen cuti panjang, nanti balik lagi kalau anak saya 
yang kedua udah lahir (bulan Sept). Enak bener....lah anak saya yang sulung emangnya 
bisa disuruh cuti makan, cuti tumbuh, gitu..??
Akhirnya walaupun saya sayang sama suster itu, saya dengan tegas mengatakan...pulang 
kampung saja, saya akan cari suster lain. Soal anak kedua...saya engga janji 
apa-apa...liat nanti saja.

Jadi, saya musti bagaimana coba ??  Suster yang baru ini, engga mau terlalu saya 
baikin, pokoknya saya perlakukan sebagaimana 'status'nya saja. Lah...malah beres 
tuh....engga macem-macem.

Sorry ya...kok jadi curhat..;)

salam ,

mama john
--

On Fri, 05 May 2000 13:04:46   Quinike N. Sukirwan wrote:
>
>pak David,
>kalau di keluarga saya, kebetulan pembantu tuh tahan belasan tahun, dan kita 
>ngga' pernah ngambil pembantu dari yayasan.
>duluuuuu, waktu saya kecil tinggal di solo, kita punya pembantu sejak saya 
>bayi (dia berasal dari daerah solo juga), sampai kita pindah jakarta ( 15 
>tahun ). bibi (begitu saya panggilnya) ngga' mau ikut pindah ke jakarta, 
>jadinya di jakarta terpaksa nyari lagi. padahal dia sudah ngemong 3 anak lho 
>(kakak, saya, dan adik).
>di jakarta, kita dapat pembantu dari yogya. sampai sekarang pun masih ada 
>tuh di rumah orang tua saya, berarti dia udah 15 tahun-an juga.
>
>kalau menurut saya, pada prinsipnya sih (tips), kita menganggap pembantu 
>bukan sekedar "babu", tapi orang yang membantu (assist) kita, jadi mungkin 
>mereka merasa lebih dihargai. dan kita selalu memperlakukan pembantu seperti 
>keluarga, kalau kita pergi-2 diajak juga. pembantu saya yang di jakarta itu, 
>sekaligus merangkap nanny buat adik saya.
>
>memang akibatnya kalau udah tahunan gitu, si pembantu merasa jadi boss juga 
>sih, tapi 99.9% kita bisa percaya dia. dan biasanya pembantu saya kalau 
>sudah merasa jenuh, minta pulang (ngga' selalu pas lebaran), nanti 
>seminggu-2 minggu sudah bosan di desanya, dia kembali sendiri.
>
>mungkin jaman sekarang, abad 21, makin susah ya nyari pembantu. mereka juga 
>ada aja maunya. beberapa kali keluarga saya nyoba nyari pembantu baru 
>(maksudnya biar yang lama punya teman), tp yang baru ada aja masalahnya. 
>kalau ngga' ngelirik supir sebelah, ngga' mau kerja ini-itu lah, entah 
>deh... anak sekarang susah!
>
>yah, moga-moga bapak bisa segera dapet pembantu lagi deh...
>kalau saya sekarang sih ngga' ada pembantu, full time mom! :-)
>
>Quinike
>
>>From: David Siregar <[EMAIL PROTECTED]>
>>Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
>>To: [EMAIL PROTECTED]
>>Subject: [balita-anda] Pembantu oh pembantu
>>Date: Fri, 5 May 2000 08:51:20 +0700
>>
>>Hallo bapak-bapak dan ibu-ibu,
>>
>>Kalau boleh cur-hat sedikit...... :-(      Saya memiliki 2 (dua) orang
>>pembantu rumah tangga, yang kebetulan saya percayakan untuk menjaga 2 (dua)
>>anak-anak saya yang masih balita. Kebetulan kami berdua bekerja, sehingga
>>terpaksa harus memberikan kehormatan untuk menjaga anak-anak yang manis ini
>>kepada pembantu kami dirumah.
>>
>>Masalahnya adalah, sering sekali pembantu ini memiliki alasan untuk pulang
>>kampung dan tidak kembali. Alasan tersebut mulai dari nenek, anak, ayah, 
>>ibu
>>sakit, sampai keperluan meninggal dan lain sebagainya yang menurut
>>pengalaman saya, ternyata kebanyakan tidak benar (alias bohong.....).
>>Padahal kami sudah memberikan kompensasi yang terbaik, sampai memperlakukan
>>mereka sama dengan famili sendiri.
>>
>>Mungkin ada yang punya tips untuk menjaga pembantu agar tetap kerasan
>>dirumah, dan kemana musti mencari pengganti dari pembantu-pembantu ini... 
>>?,
>>soalnya pembantu saya yang 2 (dua) orang ini baru saja hengkang dari rumah,
>>sehingga cukup merepotkan buat kami berdua.
>>
>>Papa dari Jojo dan Kevin
>>
>>(David Siregar)
>>
>
>________________________________________________________________________
>Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
>
>
>>> Pusing milih POP3 atau web mail? mail.telkom.net solusinya <<
>
>Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
>->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html 
>Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
>Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>


Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com
Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com

>> Pusing milih POP3 atau web mail? mail.telkom.net solusinya <<

Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html 
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]











Kirim email ke