RE: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal
Mas Satriyo, Kalau masalah hadis daif, itu masalah ashabiyyah itu sendiri. Demi keyakinan kelompoknya, kelompok orang lain dianggap menggunakan hadis daif, sedangkan kelompoknya sendiri disebut berlandasan hadis sahih bin sahih... :) Ashabiyyah itu menjunjung tinggi golongan/kelompok dan menghina kelompok lain. Sedangkan menghidup-hidupkan NKRI bukan membela golongan, tapi menjunjung tinggi rumahtangga sendiri agar tercipta baldah thayyibah wa rabb ghafuur. NKRI itu kan cuma rumah tangga besar yang di dalamnya berisi anak-anak bangsa. Semua rumah tangga akan hidup sejahtera bila anak-anak bangsa yang ada di dalamnya hidup damai dan sejahtera. Makanya, dalam Piagam Madinah semua agama dan kepercayaan dirangkul oleh Rasulullah. Sehingga Kanjeng Nabi menyatakan bila salah satu kelompok (di luar muhajirin dan anshar) itu diperangi oleh mereka yang di luar PM, maka kelompok itu harus dibela (dilindungi). Pancasila itu kan sudah menjadi kesepakatan bersama yang tertuang dalam UUD 1945. Ini namanya wa'ad atau perjanjian untuk hidup berbangsa. Siapa pun yang melanggar perjanjian damai, harus diperangi. Begitulah yang dinyatakan dalam Surah Al-Hujurat. Makanya dalam belajar Islam harus tawajjuh kepada Allah. Negeri ini karunia Allah, maka harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Inilah yang disebut rukun agawe santosa, crah agawe bubrah, hanya kerukunan yang tinggi yang bisa membuat kita hidup sentosa. Tapi, kalau kita bertikai, menjunjung harakah sendiri-sendiri, hancurlah negeri ini. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of satriyo Sent: Thursday, December 01, 2005 2:54 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal postingan saya berkait dengan postingan ustad yang 'patriotik' itu ... tapi celetukan saya gak nyambung ya ustad? ok deh, dalil untuk ini ... Hidup NKRI, dan mari kita tegakkan PANCASILA. apa ya ustad? gak masuk ashabiyah ya? apa memakai hadis dhaif yang bunyinya 'hubbul wathan minal iman'? :-) On 12/1/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada. Orang-orang mukmin itu bersaudara dan diperintah untuk terus-menerus persaudaraan itu. Baca QS 49:10. Ayat ini diturunkan, karena gejala sentimen suku dan kepercayaan di Madinah dan sekitarnya mulai merebak. Gejala konflik antara suku Aws dan Khajrat mulai merebak, yang sudah Islam maupun belum mulai diadu domba. Maka, turunlah untaian ayat-ayat di Surah al-Hujurat yang menyinggung larangan saling merendahkan, saling menghina, lalu ditegaskan bahwa semuanya itu bersaudara. Maka persaudaraan itu harus dijaga dan diperbaiki selalu. Kemudian turunlah QS 2:208 agar semua orang-orang yang mengimani Rasul masuk dalam kedamaian bersama. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of satriyo Sent: Thursday, December 01, 2005 2:29 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal ada dalil dan ayatnya ustad? On 12/1/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya, Mujahid sejati kalau sudah tidak dapat diobok-obok atau diadu-domba dengan sesama anak bangsa. Salam, chodjim [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Womenhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Womenw1=Womenw2=Islamw3=Muslimahw4=Women+in+islamc=4s=56.sig=g8c6QWhdINP7ccjoj3-Kow Islamhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Islamw1=Womenw2=Islamw3=Muslimahw4=Women+in+islamc=4s=56.sig=OaWR5hRxTuW8nvhA5ftQkA Muslimahhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Muslimahw1=Womenw2=Islamw3=Muslimahw4=Women+in+islamc=4s=56.sig=Z1TG6rkH2RILaOh32MokfA Women in islamhttp://groups.yahoo.com/gads?t=msk=Women+in+islamw1=Womenw2=Islamw3=Muslimahw4=Women+in+islamc=4s=56.sig=KNxfYeBqbL93OJZD1yzoDw -- YAHOO! GROUPS
[wanita-muslimah] Laba dan Moralitas
Assalamu'alaykum, Ada diskusi menarik dibawah ini. Timbul bebrapa pertanyaan dibenak saya sbb : 1. Yang dibawah ini termasuk pseudoscience bukan ya ? 2. Ada kaitannya gak untuk memahami lebih dalam fenomena pindahnya nasabah bank syariah ke bank konvensional - untuk rent seeker kemarin itu ? 3. Kecerdasan Financial yg konon pseudoscince itu, karena nature atau nurture ? given atau karena dilatih dalam kondisi sosial tertentu ? atau mixed up dari kedua hal itu ? salam, Ari Condro - Original Message - From: J D [EMAIL PROTECTED] Terminologi 'laba' atau 'profit' sekarang kelihatannya sudah bakal diganti dengan istilah 'insentif'. Dalam konteks begini, bisnis tidak lagi dibaca sebagai 'profit seeking', tapi 'incentive seeking'. Transformasi terminologi dari 'laba' ke 'insentif' ini adalah premis utamanya Freakonomics, buku ekonomi yang lagi laris di Amerika. Satu hal paling menarik dari satu bidang baru yang namanya 'behavorial finance' ialah risetnya Keith Chen di Yale. Keith ini melatih beberapa monyet di lab untuk sadar-nilai-uang dan kemudian menggunakannya untuk mendapatkan apa saja yang dimauinya (buah makanan dst). Tingkah laku finansial monyet itu ternyata, secara mengejutkan sekali, konsisten dengan irrasionalitas maupun rasionalitas para pelaku bursa. Lebih gila lagi, penelitian ini pun secara tidak sengaja juga mengamati satu event di mana satu kera jantan memberikan beberapa chipnya ke satu kera betina untuk ... seks! 'Pelacuran' di laboratorium itu terbukti jelas-jelas adalah tindak pelacuran karena begitu si jantan selesai dengan hajatnya, si betina itu dapat chipnya, maka si monyet betina itupun langsung lari 'ke pasar' alias ke salah satu peneliti untuk segera menjajankan uang yang baru didapatnya itu membeli cherry kesukaannya! Gila khan!? Yang namanya 'evolusi' itu tambah lama memang tambah terbukti saja. Terbukti bukan hanya secara fisik, tapi juga secara mental psikologis dan sosiologis! Buat membalas tulisan Anda tentang 'immoralitas profit', hasil penelitiannya si Keith Chen ini langsung menjelaskan bahwa masalahnya bukanlah 'immoralitas', tapi 'kealamiahan sifat mencari insentif' itu. Plus, kedua, perempuan yach memang dari sononya sudah bakat jadi pelacur...:) sementara si pria secara alamiah jadi si hidung belangnya! JD Klik: 1. Tulisannya Levits tentang penelitiannya Keith Chen di Yale itu: http://pricetheory.uchicago.edu/levitt/Papers/Monkey%20Business%20-%20New%20 York%20Times.pdf 2. Lainnya: http://pricetheory.uchicago.edu/levitt/Papers/Monkey%20Business%20-%20New%20 York%20Times.pdf 3. Si Keith Chen: http://www.som.yale.edu/Faculty/keith.chen/ 4. Working paper tulisannya si Keith Chen sendiri tentang penelitannya terhadap monyet itu: http://www.som.yale.edu/Faculty/keith.chen/papers/LossAversionDraft.pdf --- Poltak Hotradero [EMAIL PROTECTED] wrote: Laba dan Moralitas Hari ini saya saat membaca riwayat Joseph Schumpeter - tokoh yang sangat kontroversial. Schumpeter, disebut oleh Peter Drucker sebagai nabi ekonomi abad ke 20 - bersama dengan John Maynard Keynes yang menjadi Bapak Ekonomi Makro. Tulisan Drucker tersebut bisa dilihat di sini: Modern Prophets: Schumpeter and Keynes?. Adapun inspirasi saya membuat tulisan ini berasal dari diskusi tentang kapitalisme yang berjudul: A Tale of Two Friends silakan kunjungi www.apakabar.ws untuk melihat foto dan lanjutan tulisan ini Tulisan ini juga dapat dibaca dan dikomentari di-blog: http://hotradero.multiply.com/journal/item/13 Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [wanita-muslimah] Re: Salazar
Sedikit tambahan komentar, Yang saya maksud bukan ABU BAKAR-nya tapi perebutan kekuasaan Quraisy terhadap non-Quraisy. Tentu saja Umar membaiat Abu Bakar karena perebutan kepemimpinan itu sudah dimenangkan Quraisy. Jadi, ini bukan masalah saya tidak setuju terhadap terpilihnya Abu Bakar. Sudah ndak ada gunanya Mas, setuju atao tidak setuju terhadap terpilihnya KR yang 4 itu. Meski Abu Bakar menjelaskan kepada Umar bahwa Kanjeng Nabi telah wafat, tapi sejarah mencatat bahwa penguburan jasad Kanjeng Nabi tidak dihadiri oleh kedua sahabat itu pada hari ketiga. Yang perlu dijadikan pelajaran dalam Islam ialah jangan berebut kepemimpinan berdasarkan golongan atau suku, tapi benar-benar disepakati oleh semua pihak. Yang kalau jaman sekarang ya lewat pemilu untuk di Indonesia. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of muizof Sent: Thursday, December 01, 2005 2:19 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Salazar Terima kasih pak Chodjim atas koreksinya yang banyak. Memang, tidak dapat disangkal bahwa ada semacam rivalitas antara kubu mekah dan madinah pasca Rasulullah wafat, padahal rasulullah sudah sukses mempersaudarakan dua kubu ini secara humanis dengan sebutan muhajirin artinya orang yang berhijrah bagi pendatang makkah dan anshar artinya orang-orang yang memberikan pertolongan bagi penduduk madinah (yatsrib). Suatu pendekatan yang universal dengan mengabaikan faktor primordialism rasulullah tidak pernah menyebut orang quresy dan orang yatsrib karena lebih ta'assubiyah (kesukuan alias primordialism). Boleh saja pak Chodjim tidak setuju penyebutan terpilihnya abubakar secara aklamasi. Namun fakta yang tidak dapat dibantah, abubakar adalah orang pertama masuk islam, kealiman, senioritas, dan integritas, serta tidak ambisius (zuhud) amat dikenal luas berbagai kalangan. figur semacam Abubakar amat diterima banyak kalangan, malah abubakar semula mencalonkan umar bin khattab justru dibalik umar berganti menunjuk abubakar dan menyodorkan kepada khalayak. Pada saat ini memang muncul tokoh sahabat dari madinah yang akan diusung untuk jadi khalifah yaitu saad bin ubadah. Dapatlah difahami bila dua tokoh ini bersaing pastilah Abubakar paling besar peluangnya untuk menang. Adapun selain bilal semua posisi elit banyak dipegang orang mekkah, tidak sepenuhnya benar, karena panglima semacam Khalid bin Walid dari suku quresy mekkah yang paling berjasa dan kharismatis justru dicopot semasa Umar bin Khattab digantikan oleh Abu ubaidah bin jarrah, ini orang aseli anshar Madinah, dan posisi lain dari orang madinah juga ada. Begitu pula tim penulisan Al qur'an juga tidak dikuasai sepenuhnya orang quresy mekkah. Sedangkan jenazah Rasulullah terlambat dikuburkan hingga 3 hari, itu karena Umar bin Khattab salah mempersepsikan/menafsirkan wafatnya Rasulullah bahwa Nabi Muhammad di mata umar tidak wafat hanya pergi seperti halnya kepergian nabi Musa ke bukit Thursina mencari wahyu (10 firman Allah), lalu Umar menghunus pedang ke sana kemari dan akan membinasakan siapa saja yang meyakini bahwa rasulullah benar-benar wafat. Seluruh sahabat bungkam campur bingung (kalau tidak salah ini berlangsung lebih sehari), sehingga abubakar menyampaikan ayat qur'an yang belum pernah didengar umar, bahwa Muhammad hanyalah manusia biasa yang akan meninggal, apakah bila Muhammad wafat apakah kamu akan kembali (murtad) .. Umarpun menyadari kekhilafannya dan akhirnya keyakinannya berubah dan mengakui rasulullah wafat. Hal lain yang turut memicu terlantarnya jenazah Rasulullah adalah umat islam saat itu bingung karena Rasulullah tidak berwasiat apapun tentang kepemimpinan apakah harus ditunjuk atau dipilih ??. Maka setelah mereka menyadari bahwa umat harus ada pemimpin pengganti dan figur yang dikehendaki sudah terpilih barulah terpikir untuk memakamkan Rasulullah. Wassalam Abdul Mu'iz --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada koreksi sedikit, Mas Muiz. Banyak juga nggak apa-apa, ya... :) Pada era pemilihan Abu Bakar, bukan aklamasi yang terjadi tapi penyingkiran kader-kader Madinah. Makanya, pada kepemimpinan Abubakar, orang-orang asli penduduk Madinah (anshar) tidak diberi tempat sama sekali. Sehingga lenyaplah peluang menjadi pemimpin dari Khulafa al-rasyidun hingga Turki Utsmani bagi orang Madinah. Peluncuran Hadis pemimpin itu dari Quraisy sebenarnya melibas kesempatan kaum anshar untuk menjadi pemimpin di dunia Islam. Padahal, kita tahu Bilal pun masih bisa menjadi gubernur. Namun, tidak demikian dengan nasibnya tokoh-tokoh anshar dari Madinah. Tak ada tempat bagi mereka. Sudah menjadi budaya Arab bahwa suatu suku yang dipandang bermartabat tinggi harus menjadi elitnya negara. Makanya, dulu Ka'bah diperebutkan. Siapa yang bisa menguasai Ka'bah ya merekalah yang menjadi adidayanya. Nah, nyatanya yang menguasai wilayah Ka'bah
Re: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal
ustad, insya-4jji nyambung kok. tapi, apa iya taashshub/ashabiyah itu pake menghina kelompok lain? tidak kah cukup hanya membanggakan dan membela dengan harga mati kelompoknya sendiri? dan jika ada implikasi itu menghina kelompok lain mungkin keniscayaan saja. lalu kalo memang jelas itu hadis dhaif masih juga msk ashabiyah? weleh weleh ... **kepala geleng-geleng** soal NKRI, saya melihatnya sebagai bagian dari upaya memecah belah ummat malah ustad. apa iya konsep nation-state itu memang berterima/acceptable dalam konteks islam? bukankah ketika masih ada kekhalifahan konsep itu tidak ada ... ? (cmiiw) justru setelah para penjajah kafir hengkang dari negeri jajahan mereka yang nota bene di kawasan asia dan sedikit eropah itu barulah muncul ashabiyah wathaniyah dalam wujud nation-state itu? tentang PANCASILA, kalo saya ndak salah, itu salah satu bentuk kompromi para ulama yang sifatnya tidak mutlak, artiya ketika kondisi kondusif maka syariat islam akan dijalankan, karena kan memang 'tulus-ikhlas' tapi bersyarat ketika akhirnya percaya kabar dari bagian timur indonesia kala itu yang keberatan dengan tujuh kata 'yang hanya buat muslim saja' itu. jadi PANCASILA sendiri washilah, tetap bagi kita muslim di indonesia, statusnya di bawah quran dan hadis. tapi entah ya ... ilmu sy ngepas banget buat bahas ini. On 12/1/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Satriyo, Kalau masalah hadis daif, itu masalah ashabiyyah itu sendiri. Demi keyakinan kelompoknya, kelompok orang lain dianggap menggunakan hadis daif, sedangkan kelompoknya sendiri disebut berlandasan hadis sahih bin sahih... :) Ashabiyyah itu menjunjung tinggi golongan/kelompok dan menghina kelompok lain. Sedangkan menghidup-hidupkan NKRI bukan membela golongan, tapi menjunjung tinggi rumahtangga sendiri agar tercipta baldah thayyibah wa rabb ghafuur. NKRI itu kan cuma rumah tangga besar yang di dalamnya berisi anak-anak bangsa. Semua rumah tangga akan hidup sejahtera bila anak-anak bangsa yang ada di dalamnya hidup damai dan sejahtera. Makanya, dalam Piagam Madinah semua agama dan kepercayaan dirangkul oleh Rasulullah. Sehingga Kanjeng Nabi menyatakan bila salah satu kelompok (di luar muhajirin dan anshar) itu diperangi oleh mereka yang di luar PM, maka kelompok itu harus dibela (dilindungi). Pancasila itu kan sudah menjadi kesepakatan bersama yang tertuang dalam UUD 1945. Ini namanya wa'ad atau perjanjian untuk hidup berbangsa. Siapa pun yang melanggar perjanjian damai, harus diperangi. Begitulah yang dinyatakan dalam Surah Al-Hujurat. Makanya dalam belajar Islam harus tawajjuh kepada Allah. Negeri ini karunia Allah, maka harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Inilah yang disebut rukun agawe santosa, crah agawe bubrah, hanya kerukunan yang tinggi yang bisa membuat kita hidup sentosa. Tapi, kalau kita bertikai, menjunjung harakah sendiri-sendiri, hancurlah negeri ini. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of satriyo Sent: Thursday, December 01, 2005 2:54 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal postingan saya berkait dengan postingan ustad yang 'patriotik' itu ... tapi celetukan saya gak nyambung ya ustad? ok deh, dalil untuk ini ... Hidup NKRI, dan mari kita tegakkan PANCASILA. apa ya ustad? gak masuk ashabiyah ya? apa memakai hadis dhaif yang bunyinya 'hubbul wathan minal iman'? :-) On 12/1/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada. Orang-orang mukmin itu bersaudara dan diperintah untuk terus-menerus persaudaraan itu. Baca QS 49:10. Ayat ini diturunkan, karena gejala sentimen suku dan kepercayaan di Madinah dan sekitarnya mulai merebak. Gejala konflik antara suku Aws dan Khajrat mulai merebak, yang sudah Islam maupun belum mulai diadu domba. Maka, turunlah untaian ayat-ayat di Surah al-Hujurat yang menyinggung larangan saling merendahkan, saling menghina, lalu ditegaskan bahwa semuanya itu bersaudara. Maka persaudaraan itu harus dijaga dan diperbaiki selalu. Kemudian turunlah QS 2:208 agar semua orang-orang yang mengimani Rasul masuk dalam kedamaian bersama. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of satriyo Sent: Thursday, December 01, 2005 2:29 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal ada dalil dan ayatnya ustad? On 12/1/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya, Mujahid sejati kalau sudah tidak dapat diobok-obok atau diadu-domba dengan sesama anak bangsa. Salam, chodjim [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
Re: [wanita-muslimah] Kebutuhan adalah dasar syariat
Meidear Chaedear, Kebutuhan itu kan berjenjang kata orang mah, ada kebutuhan dasar atau primer (basic needs), sekunder, dst. Kelihatannya yang namanya kebutuhan yang murni itu yang primer untuk semuanya, misalnya orang butuh banget makanan, tempat tinggal, pakaian supaya tetep hidup sehat. Disini juga sudah mulai dicampuri keinginan karena saya atau mba Chae, mba Mei kan beda2 dalam memilih tempat tinggal, makanan, dan pakaiannya, apalagi kebutuhan sekunder dan seterusnya - makin bervariasi lagi keinginannya. Sekarang balik lagi ke jilbab dan nyawah, biasanya nyawah itu kan di bawah sinar matahari langsung dengan bagian bawah tanah yang basah. Kondisi seperti itu butuh pakaian seperti apa? kebutuhan niy say ...:-) butuh tutup kepala supaya tidak kena matahari langsung, butuh baju yang nutup tangan dan kaki supaya tidak ada binatang yang masuk ...h ... kebayang nggak sih kalau ada cacing? hehehe ... belum pernah ke sawah sih - hanya sebatas nglihat di 'galengan' kalau menemani ibu, jadi ngeri aja kalau ada cacing ...:-) Pas setiap perempuan mau ke sawah, pakai baju apa saja tergantung keinginan (juga kebiasaan dan ketersediaan barang2 itu), umumnya saya lihat mereka pakai baju yang sudah kumel, warnanya sudah pudar dan kadang2 sudah ada sobek2nya tapi bajunya berlapis kok, untuk nyawah mereka gak pakai baju baru karena memang setelah dicuci, kadang2 kotoran tanahnya membekas. Kepalanya pakai jilbab tapi bukan jilbab seperti nona2 yang mau kuliah - pakai handuk yang sudah jelek, di-uwel2 dibentuk seperti tutup kepala orang India (atau seperti kalau kita abis keramas dan gak mau pakai hair drier), bisa pakai 'totopong' (tutup kepala lebar yang topi segitiga itu) atau hanya handuk itu saja - tergantung keinginan dan ketersediaan barang itu di rumah masing2. Mereka pakai handuk jelek juga supaya bisa menyerap keringat, kena matahari kan keringatan. Bajunya berlapis, tapi baju yang sudah jelek, bisa pakai kaos, bisa pakai kebaya dengan kaos didalamnya (yang tua, yang muda sih pakai kaos berlapis), yang jelas bertangan panjang karena katanya sih gatal kalau langsung kena 'leutak' (tanah basah sawah). Tidak berdada terbuka karena bisa saja ada serangga yang masuk dada. Bagian bawahnya juga pakai celana kaos, kadang2 yang tua pakai kain (sinjang) atau sarung di atas celana panjang kaosnya. Jadi mereka 'berjilbab' atau bertangan dan bercelana panjang itu bukan nutup aurat, tapi karena kebutuhan untuk menutup bagian2 badannya dari sesuatu yang bisa merusak atau membuat tidak nyaman, seperti keringat yang mengucur kena matahari, melindungi kaki tangan dan badan dari binatang atau tanah basah sawah, dll. Mungkin beda lagi kalau perempuan bekerja di sawah kering (bukan sawah berair) atau di ladang yang kering. So, jilbab itu kebutuhan yang nyawah, tapi jangan mikir bentuknya seperti jilbab di Arab sono, di gurun mah tidak ada yang nyawah ya neng Chae ..:-) salam Aisha -- From: Chae [EMAIL PROTECTED] Kebutuhan itu tidak terlepas dari keinginan tapi keinginan kan belum tentu kebutuhan..iya kan Mba Mei?;) Lagi pula keinginan itu kan pilihan sedangkan kebutuhan bukan pilihan tapi keharusan. Kalau jilbab itu menjadi keinginan maka dasarnya adalah pilihan tapi apakah jilbab itu suatu kebutuhan sehingga dasarnya keharusan??? Jilbab khusus di sawah..boleh juga tapi tetap pilihan ya Mba;) Chae --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Nisadear, Ini kok seperti membandingkan antara 'kebutuhan' dan 'keinginan' Antara yg 'penting' dengan yg 'mendesak' - seperti kata Edward de Bono. :-) Memeluk agama, memegang teguh tradisi, adat istiadat, etika itu menyangkut soal kepercayaan - keyakinan. Agama sebenernya lebih kepada kepentingan diri sendiri, ketenangan batin pribadi. Jika kita sendirian, solat nggak pake mukena, ambil air sembahyang juga ngirit karena hemat air, rokaatnya ngaco kan ndak apa2, ndak ada yg akan protes : Sholatnya gak sah! Allah juga gak akan menghukum. Seperti orang betawi bilang : dosa itu gak bejendol :-) Apakah kita akan jadi seperti pinokio ? Allah itu Maha Pemaaf , Maha Pengasih, Maha Penyayang :-) Tapi kalo sudah menyangkut kehidupan bermasyarakat -horisontal - hablun minannaas, ini yg repot. Ada sanksi [sosial] yg di timpakan pada kita, rasanya jauh lebih sakit daripada nggak solat, nggak puasa yg gak ketauan. Hal2 yg gak logis, nggak praktis, mengada-ada bisa jadi masalah. Makanya hal2 yg kita anggap bukan kebutuhan mendasar bisa saja jadi kewajiban, keharusan jika sudah hidup bermasyarakat. Melanggar adat, diusir Melanggar syariah agama, dibilang JIL :-) - nanti ditakut2-i, rumahnya di rusak. Melanggar etika -sopansantun, diomongin sekampung Kalo orang minang bilang : Di mana bumi dipijak, langit dijunjung, air disauk, ranting di patah, disitu adat dipakai, lazim dituruti Begitu kan? Btw, sekarang kan juga ada jilbab yg praktis tinggal di selongsongin ke kepala. Kebutuhan akan jilbab yg gak ribet, pake peniti
Re: [wanita-muslimah] Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan
Bang Yos, Yang saya pahami dari obrolan mas Sabri mba Chae ini, bukan membenci budaya Arab, termasuk bahasanya. Dari berbagai topik juga disini kalau bicara Arab atau budaya Arab itu justru kita sedang mencari Islam itu yang seperti apa yang sebenarnya karena memang Islam mulainya dari Arab sono dan nyampur donk dengan budaya Arab. Jadi kita pilah2 mana yang budaya Arab mana yang memang tuntunan Islam. Saya sering mendengar ceramah2 agama di mesjid yang ustadznya dengan ber-api2 menjelaskan Arab - orang Arab, kebudayaannya, kondisi sosial ekonomi politik, dll-nya itu bags banget, katanya Islam yang bener itu seperti itulah. Padahal yang saya tahu, Arab itu tidak seindah yang dijelaskan ustadz2 itu. Budaya satu bangsa itu kan tidak selamanya bagus atau cocok diterapkan di bangsa lainnya kalau dilaksanakan sama persis dengan aslinya, kondisi alamnya aja beda - iklim gurun dan tropis. Kembali lagi, kita hanya mencoba berfikir lebih kritis - mana yang budaya Arab mana yang perintah Islam - kalau ketemu misalnya, mengucapkan salam itu (saling mendoakan kan?) adalah perintah agama, tapi kebiasaan cipika cipiki - cium pipi kiri cium pipi kanan antara laki2 di Arab itu tidak harus diikuti oleh laki2 Indonesia, apalagi kalau sedang menengok orang sakit yang penyakitnya menular, apa mau bercipika cipiki juga? ...:-) Sebaliknya, gali budaya lokal yang memang banyak juga yang cocok dengan prinsip2 ajaran Islam, yang mau kita terapkan kan Islamnya tapi bukan budaya Arabnya. Bukan masalah benci atau tidak benci. salam Aisha -- From: SUTIYOSO WIJANARKO Semoga pembicaraan ini tidak mengarah kepada ajakan untuk membenci bahasa Arab karena Al Qur'an diwahyukan dengan bahasa Arab. Gebyah uyah membenci suatu bangsa, kebudayaan juga kurang bijaksana, mohon direnungkan. salam. -- st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote: Kok jadi ngarab lagi :=)) Sesungguhnya kita semua wajib untuk napak tilas jejak nenek moyang kita. Seperti yg di posting Bung Ary [bukan arcon] sesepuh kita sudah membuat langkah bagus dengan mengadaptasi masalah hukum waris. Norma agama [islam] diikuti, namun negosiasi-negosiasi dan kesepakatan demi kemshlahatan orang banyak dilakukan. Hanya saja istilah 'KAFFAH' sering dimaknai sangat kaku, kalo ndak 'phlek' seperti langkah Kanjeng Nabi, artinya bid'ah, salah, perlu dieliminir, minimal dicaci maki atau dihujat. Kanjeng Nabi yang berperilaku dan bersikap flamboyan dan agung diyakini tidak menghendaki demikian. Beliau adalah sosok yg arif bijaksana, luwes dan penuh pengertian. Jaman nenek kita, tidak kurang manusia berpengetahuan agama sangat luas, mereka berangkat belajar ke tanah suci Makkah naik kapal api [bukan kopi lho...] pulang tidak serta merta merazia jilbab, ndak mau salaman dengan lawan jenis dan kelakuan aneh lainnya. Di aceh, gambar2 ratu kesohor ndak ada yg pake jilbab, padahal dengan pasti bisa dijejaki mereka menjalankan syariat Islam dengan teguh. sudah saatnya dikembangkan Islam Nusantara yg humanis, berwajah penuh senyum persahabatan, cinta damai dan cinta kemerdekaan. salam Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: SI yang mana?
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: kaidah apa maksudnya mas? dari ilmu yang saya cangkul di bangku kuliah, fenomena yang dikenal dengan multilingual ini gejala normal dan 'manusiawi' ... dan hanya dianggap 'menabrak' oleh software bahasa bagi komputer. manusia kan fleksibel dan bahasa itu arbitrer lohhh ... :-) lha, saya kan ga bilang pemakaian kaidah bahasa yang nabrak2 itu ga manusiawi (contohnya adalah tulisan saya sendiri :)). Jelas manusiawi dan tentunya subyektif seperti yang dimaksud mas Aman. Secara subyektif juga, saya memang tidak 'senang' dengan pemakaian bahasa asing yang melanggar kaidah bahasa Indonesia, tapi di era globalisasi sekarang ini hal tersebut memang tidak mungkin dicegah. Bahkan di berbagai forum resmi saya sering menemukannya. Mungkin sudah saatnya para munsyi merumuskan kembali istilah dalam bahasa Indonesia. Maksudnya bahasa itu arbiter apa? Sepengetahuan saya arbiter itu adalah hakim dalam arbitrase (english : arbitrator). :) Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal
Mas Satriyo, Membaggakan kelompok dan membela dengan harga mati kelompoknya sendiri, jika tak ada bukti nyata di lapangan ya namanya bukan ashabiyyah/taashub... :) Ya, mosok kalau saya bangga menjadi bangsa Indonesia dan membela Indonesia disebut taashub. Mosok kalau saya membela keluarga saya atau bangga dengan rumahtangga saya disebut taashub.. :) Maqsudenya daif mendaifkan hadis itu perilaku sektarian yang dengan demikian ashabiyyah. Tak perlulah ke sana, bila di dalam Kitab Alquran sudah ada landasannya. NKRI itu jelas kenyataan. Jangan dibawa-bawa lagi ke zaman baheula yang memang belum ada NKRI. Sama dengan nikah di KUA zaman nabi juga tidak ada toh Mas... :) Bahkan nenek moyang kita yang masih tinggal di hutan dulu malah nggak pakai ijab-qabul, tapi akhirnya bisa menurunkan manusia-manusia nenek-moyang kita berikutnya... :) Weleh-weleh Mas Satriyo kok mengingkari kenyataan berdirinya negara Indonesia yang lambang Garudanya ada Pancasila... :( sedih aku. Baca kembali Mas ayat-ayat Surah al_hujurat yang hanya 19 ayat itu. Lihatlah di situ, kalau ada pertikaian dalam suatu pemerintahan, maka harus diupayakan damai. Kalau sudah damai, lalu ada yang melakukan kezaliman (pemberontakan), kan harus diperangi. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of satriyo Sent: Thursday, December 01, 2005 3:25 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal ustad, insya-4jji nyambung kok. tapi, apa iya taashshub/ashabiyah itu pake menghina kelompok lain? tidak kah cukup hanya membanggakan dan membela dengan harga mati kelompoknya sendiri? dan jika ada implikasi itu menghina kelompok lain mungkin keniscayaan saja. lalu kalo memang jelas itu hadis dhaif masih juga msk ashabiyah? weleh weleh ... **kepala geleng-geleng** soal NKRI, saya melihatnya sebagai bagian dari upaya memecah belah ummat malah ustad. apa iya konsep nation-state itu memang berterima/acceptable dalam konteks islam? bukankah ketika masih ada kekhalifahan konsep itu tidak ada ... ? (cmiiw) justru setelah para penjajah kafir hengkang dari negeri jajahan mereka yang nota bene di kawasan asia dan sedikit eropah itu barulah muncul ashabiyah wathaniyah dalam wujud nation-state itu? tentang PANCASILA, kalo saya ndak salah, itu salah satu bentuk kompromi para ulama yang sifatnya tidak mutlak, artiya ketika kondisi kondusif maka syariat islam akan dijalankan, karena kan memang 'tulus-ikhlas' tapi bersyarat ketika akhirnya percaya kabar dari bagian timur indonesia kala itu yang keberatan dengan tujuh kata 'yang hanya buat muslim saja' itu. jadi PANCASILA sendiri washilah, tetap bagi kita muslim di indonesia, statusnya di bawah quran dan hadis. tapi entah ya ... ilmu sy ngepas banget buat bahas ini. On 12/1/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Satriyo, Kalau masalah hadis daif, itu masalah ashabiyyah itu sendiri. Demi keyakinan kelompoknya, kelompok orang lain dianggap menggunakan hadis daif, sedangkan kelompoknya sendiri disebut berlandasan hadis sahih bin sahih... :) Ashabiyyah itu menjunjung tinggi golongan/kelompok dan menghina kelompok lain. Sedangkan menghidup-hidupkan NKRI bukan membela golongan, tapi menjunjung tinggi rumahtangga sendiri agar tercipta baldah thayyibah wa rabb ghafuur. NKRI itu kan cuma rumah tangga besar yang di dalamnya berisi anak-anak bangsa. Semua rumah tangga akan hidup sejahtera bila anak-anak bangsa yang ada di dalamnya hidup damai dan sejahtera. Makanya, dalam Piagam Madinah semua agama dan kepercayaan dirangkul oleh Rasulullah. Sehingga Kanjeng Nabi menyatakan bila salah satu kelompok (di luar muhajirin dan anshar) itu diperangi oleh mereka yang di luar PM, maka kelompok itu harus dibela (dilindungi). Pancasila itu kan sudah menjadi kesepakatan bersama yang tertuang dalam UUD 1945. Ini namanya wa'ad atau perjanjian untuk hidup berbangsa. Siapa pun yang melanggar perjanjian damai, harus diperangi. Begitulah yang dinyatakan dalam Surah Al-Hujurat. Makanya dalam belajar Islam harus tawajjuh kepada Allah. Negeri ini karunia Allah, maka harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Inilah yang disebut rukun agawe santosa, crah agawe bubrah, hanya kerukunan yang tinggi yang bisa membuat kita hidup sentosa. Tapi, kalau kita bertikai, menjunjung harakah sendiri-sendiri, hancurlah negeri ini. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of satriyo Sent: Thursday, December 01, 2005 2:54 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal postingan saya berkait dengan postingan ustad yang 'patriotik' itu ... tapi celetukan saya gak nyambung ya ustad? ok deh, dalil untuk ini ... Hidup NKRI, dan mari kita tegakkan PANCASILA. apa ya ustad? gak masuk ashabiyah ya? apa memakai hadis dhaif yang bunyinya 'hubbul wathan minal
Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?
di dunia ilmu bahasa, bahasa itu arbitrer. nah, yang saya tahu sejauh ini, arbitrer itu artinya sesuai kesepakatan. dan memang begitu bahasa, bisa jalan ketika sesama penuturnya sepakat atasnya ... begono kong mos, eh kang mas ... gak arbitrer ya. PS: arbitrer=arbitrary (eng.) On 12/1/05, ariel [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: kaidah apa maksudnya mas? dari ilmu yang saya cangkul di bangku kuliah, fenomena yang dikenal dengan multilingual ini gejala normal dan 'manusiawi' ... dan hanya dianggap 'menabrak' oleh software bahasa bagi komputer. manusia kan fleksibel dan bahasa itu arbitrer lohhh ... :-) lha, saya kan ga bilang pemakaian kaidah bahasa yang nabrak2 itu ga manusiawi (contohnya adalah tulisan saya sendiri :)). Jelas manusiawi dan tentunya subyektif seperti yang dimaksud mas Aman. Secara subyektif juga, saya memang tidak 'senang' dengan pemakaian bahasa asing yang melanggar kaidah bahasa Indonesia, tapi di era globalisasi sekarang ini hal tersebut memang tidak mungkin dicegah. Bahkan di berbagai forum resmi saya sering menemukannya. Mungkin sudah saatnya para munsyi merumuskan kembali istilah dalam bahasa Indonesia. Maksudnya bahasa itu arbiter apa? Sepengetahuan saya arbiter itu adalah hakim dalam arbitrase (english : arbitrator). :) Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment -- YAHOO! GROUPS LINKS - Visit your group wanita-muslimahhttp://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah on the web. - To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] - Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service http://docs.yahoo.com/info/terms/. -- [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal
ustad yang dimuliakan allah, saya tidak mengingkari negara ini mas, tapi hanya menyampaikan sisi lain yang tidak terungkap ke permukaan tertutama seputar ihwal dasar negara dan proses perumusannya. bukankah ketika si harto berkuasa itu sejarah adalah bagian dari grand design dia untuk bisa ikut melegitimasi kekuasaannya? artinya sejarah yang ada dan beredar yang berasal dari masa kekuasaan suharto tentu tidak untuh kan? coba deh mas kunjungi atau cari tahu dari para pakar sejarah atau bahkan aktor sejarah yang masih hidup. betapa muslim di negerinya sendiri ini begitu dikucilkan dan termarginalisasi secara sistematis. hny sedikit yang terungkap utuh ke permukaan apa yang terjadi. kalo ustad inget beberapa waktu lalu di metro tentang liputan matinya salah satu petinggi angkatan laut kita tidak lama setalah sukarno terguling dan suharto berkuasa. dari reportase nya kan baik ali sadikin dan juga sudomo masing-masing memberi statement yang berbeda sesuai versi sejarahnya masing-masing. duh ustad, jangan dikasih ayat dulu dong. dengan PANCASILA sekarang ini kok ya muslim jadi tamu di rumah sendiri gitu loh. tapi kalo ustad kerasan ya monggo ustad. toh pelan-pelan timor timur dah lepas. konon menyusul maluku, aceh, papua dan bali ... hehehe On 12/1/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Satriyo, Membaggakan kelompok dan membela dengan harga mati kelompoknya sendiri, jika tak ada bukti nyata di lapangan ya namanya bukan ashabiyyah/taashub... :) Ya, mosok kalau saya bangga menjadi bangsa Indonesia dan membela Indonesia disebut taashub. Mosok kalau saya membela keluarga saya atau bangga dengan rumahtangga saya disebut taashub.. :) Maqsudenya daif mendaifkan hadis itu perilaku sektarian yang dengan demikian ashabiyyah. Tak perlulah ke sana, bila di dalam Kitab Alquran sudah ada landasannya. NKRI itu jelas kenyataan. Jangan dibawa-bawa lagi ke zaman baheula yang memang belum ada NKRI. Sama dengan nikah di KUA zaman nabi juga tidak ada toh Mas... :) Bahkan nenek moyang kita yang masih tinggal di hutan dulu malah nggak pakai ijab-qabul, tapi akhirnya bisa menurunkan manusia-manusia nenek-moyang kita berikutnya... :) Weleh-weleh Mas Satriyo kok mengingkari kenyataan berdirinya negara Indonesia yang lambang Garudanya ada Pancasila... :( sedih aku. Baca kembali Mas ayat-ayat Surah al_hujurat yang hanya 19 ayat itu. Lihatlah di situ, kalau ada pertikaian dalam suatu pemerintahan, maka harus diupayakan damai. Kalau sudah damai, lalu ada yang melakukan kezaliman (pemberontakan), kan harus diperangi. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of satriyo Sent: Thursday, December 01, 2005 3:25 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal ustad, insya-4jji nyambung kok. tapi, apa iya taashshub/ashabiyah itu pake menghina kelompok lain? tidak kah cukup hanya membanggakan dan membela dengan harga mati kelompoknya sendiri? dan jika ada implikasi itu menghina kelompok lain mungkin keniscayaan saja. lalu kalo memang jelas itu hadis dhaif masih juga msk ashabiyah? weleh weleh ... **kepala geleng-geleng** soal NKRI, saya melihatnya sebagai bagian dari upaya memecah belah ummat malah ustad. apa iya konsep nation-state itu memang berterima/acceptable dalam konteks islam? bukankah ketika masih ada kekhalifahan konsep itu tidak ada ... ? (cmiiw) justru setelah para penjajah kafir hengkang dari negeri jajahan mereka yang nota bene di kawasan asia dan sedikit eropah itu barulah muncul ashabiyah wathaniyah dalam wujud nation-state itu? tentang PANCASILA, kalo saya ndak salah, itu salah satu bentuk kompromi para ulama yang sifatnya tidak mutlak, artiya ketika kondisi kondusif maka syariat islam akan dijalankan, karena kan memang 'tulus-ikhlas' tapi bersyarat ketika akhirnya percaya kabar dari bagian timur indonesia kala itu yang keberatan dengan tujuh kata 'yang hanya buat muslim saja' itu. jadi PANCASILA sendiri washilah, tetap bagi kita muslim di indonesia, statusnya di bawah quran dan hadis. tapi entah ya ... ilmu sy ngepas banget buat bahas ini. On 12/1/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Satriyo, Kalau masalah hadis daif, itu masalah ashabiyyah itu sendiri. Demi keyakinan kelompoknya, kelompok orang lain dianggap menggunakan hadis daif, sedangkan kelompoknya sendiri disebut berlandasan hadis sahih bin sahih... :) Ashabiyyah itu menjunjung tinggi golongan/kelompok dan menghina kelompok lain. Sedangkan menghidup-hidupkan NKRI bukan membela golongan, tapi menjunjung tinggi rumahtangga sendiri agar tercipta baldah thayyibah wa rabb ghafuur. NKRI itu kan cuma rumah tangga besar yang di dalamnya berisi anak-anak bangsa. Semua rumah tangga akan hidup sejahtera bila anak-anak bangsa yang ada di dalamnya hidup damai dan sejahtera. Makanya, dalam Piagam Madinah semua agama dan
[wanita-muslimah] Re: harus nikahd ulu? [was: Salazar]
mba aisha, keknya kalo baca postinga milis ini pada jago2 banget berargumen, pake jadi minder --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, A Yasmina [EMAIL PROTECTED] wrote: Mba Retno, Hihihi ... apanya yang aneh dengan WM? semua orang juga posting di WM, masalahnya hanya mau atau tidak nanggapin temen2 disini ;-) maksudnya bang Yos nyuru2 nika itu kan nanti blio yang ngongkosin hidup yang nika dan ngasi uang supaya anak2 yang nika gak sekolah di sekolah 'embek' ...:-D memang pasca kenaikan BBM ini saya baca di koran, ternyata untuk yang gajinya tetep seperti pegawai negeri atau pegawai swasta yang bukan jadi direkturnya, ongkos transportasi itu ngabisin 50% gaji. Terus ada artikel yang menceritakan gaji dosen universitas negeri yang katanya 2 juta, kata bapa dosen ini biasanya buat bensin mobilnya 1/2 juta, sekarang melambung 1 juta, sisanya hanya 1 juta untuk hidup dia dan istrinya plus 3 anak yang juga butuh uang transport ke sekolahnya, padahal juga makanan dan segalanya sekarang juga naik pesat, inflasi 15% kan? Iyalah, orang harus kaya, ada benernya juga bang Yos, nikahlah dengan yang kaya, nantinya jadi kaya juga kan? ..:-) salam Aisha Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal
Mas Satriyo rahimakallah, Jika kita tidak terlibat pertikaian politik di negeri ini, maka sebagai warga bangsa kita harus menerimanya sebagaimana yang diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta pada 17-08-1945. Kemudian, sehari setelah itu lahir UUD 1945. Dan, dalam UUD itu disebutkan adanya Lambang Negara yaitu Burung Garuda. Nah, di situ ada Pancasila. Lalu, struktur Pancasila ini dikembalikan pada yang tertera di Pembukaan UUD 1945. Nah, NKRI yang ber-UUD 1945 inilah yang harus kita hamemayu, kita bangun menjadi baldah thayyibah wa rabb ghafuur. Yang demikian ini ndak ada kaitannya dengan Soeharto hingga SBY. Jadi, dasar negara yang ada di UUD 1945 itu tidak ada kaitannya dengan grand design tetek bengek. Bahwa setiap kepala negara di RI ini ingin memengaruhi makna dan pelaksanaan UUD 1945, saya memahami sepenuhnya. Muslim di negeri ini justru tidak dimarginalisasi, Mas. Justru muslim di negeri ini dimanjakan. Tak ada bukti muslim dimarginalisasi. Yang dimarginalisasi itu malah agama-agama asli yang ada di Nusantara. Orang Kejawen itu malah menangis Mas, semenjak Indonesia merdeka agama mereka itu digusur terus-menerus sampai nggak ada tempat hidup, sampai-sampai dimasukkan KTP saja ditolak. Kemarin sudah saya beritahukan dan termasuk tadi, bahwa kita ini justru dipecah-belah agar menjadi aceh, maluku, papua yang terpisah-pisah. Dan, itu yang paling mudah adalah dengan menunggangi gerakan/harakah keagamaan yang ada di Indonesia. Saya jelas kerasan menjadi anak-bangsa NKRI, karena saya dilahirkan --oleh ALLAH-- melalui ibunda saya di negeri ini. Cari makan di negeri ini. Sekolah di negeri ini. Cari papan dan sandang di negeri ini. Maka, kita harus bersyukur kepada Allah atas kenikmatan yang diberikan kepada kita, lain syakartum laazidannakum wa la in kafartum innaa adzaabi lasyadiid. Bila kalian semua bersyukur kepada-Ku, maka akan kutambah-tambah kenikamatan yang telah AKU anugerahkan kepadamu, dan bila kamu mengingkari-Ku sungguh siksa-Ku amat dahsyat. Kalau kita yang muslim merasa terpinggirkan atau dipinggirkan, itu karena kita berambisi untuk merebut kekuasaan di negeri ini. Inilah yang harus kita akui secara jujur. Jadi, bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh! Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of satriyo Sent: Thursday, December 01, 2005 4:11 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal ustad yang dimuliakan allah, saya tidak mengingkari negara ini mas, tapi hanya menyampaikan sisi lain yang tidak terungkap ke permukaan tertutama seputar ihwal dasar negara dan proses perumusannya. bukankah ketika si harto berkuasa itu sejarah adalah bagian dari grand design dia untuk bisa ikut melegitimasi kekuasaannya? artinya sejarah yang ada dan beredar yang berasal dari masa kekuasaan suharto tentu tidak untuh kan? coba deh mas kunjungi atau cari tahu dari para pakar sejarah atau bahkan aktor sejarah yang masih hidup. betapa muslim di negerinya sendiri ini begitu dikucilkan dan termarginalisasi secara sistematis. hny sedikit yang terungkap utuh ke permukaan apa yang terjadi. kalo ustad inget beberapa waktu lalu di metro tentang liputan matinya salah satu petinggi angkatan laut kita tidak lama setalah sukarno terguling dan suharto berkuasa. dari reportase nya kan baik ali sadikin dan juga sudomo masing-masing memberi statement yang berbeda sesuai versi sejarahnya masing-masing. duh ustad, jangan dikasih ayat dulu dong. dengan PANCASILA sekarang ini kok ya muslim jadi tamu di rumah sendiri gitu loh. tapi kalo ustad kerasan ya monggo ustad. toh pelan-pelan timor timur dah lepas. konon menyusul maluku, aceh, papua dan bali ... hehehe On 12/1/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Satriyo, Membaggakan kelompok dan membela dengan harga mati kelompoknya sendiri, jika tak ada bukti nyata di lapangan ya namanya bukan ashabiyyah/taashub... :) Ya, mosok kalau saya bangga menjadi bangsa Indonesia dan membela Indonesia disebut taashub. Mosok kalau saya membela keluarga saya atau bangga dengan rumahtangga saya disebut taashub.. :) Maqsudenya daif mendaifkan hadis itu perilaku sektarian yang dengan demikian ashabiyyah. Tak perlulah ke sana, bila di dalam Kitab Alquran sudah ada landasannya. NKRI itu jelas kenyataan. Jangan dibawa-bawa lagi ke zaman baheula yang memang belum ada NKRI. Sama dengan nikah di KUA zaman nabi juga tidak ada toh Mas... :) Bahkan nenek moyang kita yang masih tinggal di hutan dulu malah nggak pakai ijab-qabul, tapi akhirnya bisa menurunkan manusia-manusia nenek-moyang kita berikutnya... :) Weleh-weleh Mas Satriyo kok mengingkari kenyataan berdirinya negara Indonesia yang lambang Garudanya ada Pancasila... :( sedih aku. Baca kembali Mas ayat-ayat Surah al_hujurat yang hanya 19 ayat itu. Lihatlah di situ, kalau ada pertikaian dalam suatu pemerintahan, maka harus diupayakan damai. Kalau sudah
[wanita-muslimah] Re: Islam, apa itu?
Waduh mas djadjoeri, thread ini kok dibawa kesini? Netters disini pasti pada bingung, ujug2 kok nongol thread spt ini disini...Sorry ya netters WM yang terhormat. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Islam, apa itu? Lina Dahlan: Kenapa dinamakan Islam? Islam bukan nama yang diberikan oleh manusia, akan tetapi diberikan langsung oleh Tuhan Allah pencipta dan pengatur alam semesta (menurut Al-Qur-an). Arti katanya adalah berserah diri (kepada Allah). Siapapun yang berserah diri kepada Allah (patuh, tunduk, pasrah, berpedoman, mengikuti petunjuk Allah) maka sikap dan tindakan tersebut adalah Islam. Orangnya disebut muslim. Jadi kalau ada yang mengaku beragama Islam, tapi tidak mau berserah diri pada Allah, maka dia bukan Islam yang sebenarnya. Saya: Saya terus terang baru tahu kalau istilah Islam itu ciptaan Tuhan Allah. Sebegitu repotnya Tuhan sampai 'ikut cawe-cawe' memberi nama sebuah agama. Sementara Dia kan urusannya sudah begitu banyak, mulai dari memimpin barisan malaikat, mengamati kerja para bidadari di surga, mengumpulkan data catatan dosa dan kebajikan umat manusia yang menyembahNya (Hindu, Budha, Sinto, Tao, komunis, atheis dll tak dicatat karena tak menyembahNya), mengawasi jin-jin, bikin tsunami, bikin gempa bumi, nyabut nyawa, meniup roh orok-orok yang baru lahir dan sebagainya. Mbak Lina yakin? Kalau begitu, bahasa Arab adalah ciptaan Tuhan? Kok Tuhan nggak adil yo mbak, sementara bahasa-bahasa dari bangsa lain adalah cuma ciptaan manusia. Kenapa bisa begitu? Kalau bahasa Arab itu ciptaan Tuhan mustinya seluruh umat di muka Bumi ya pakai Bahasa Arab, nggak ada Sanskrit, Jawa, Tagalog, Melayu, bahkan Prancis dan Inggris. Menurutku yo mbak, semua bahasa yang ada di muka bumi ini dijamin 100% bikinan manusia. Lha wong preman saja bisa bikin bahasa, makanya ada istilah 'bahasa prokem'. ABG-ABG Jakarta bisa juga bikin bahasa sendiri, namanya 'bahasa gaul'. Preman Yogya juga punya bahasa sendiri, dan kini bahasa tersebut malah sudah memasyarakat, alias jadi bahasa gaulnya wong Yogya. Sebenarnya nggak susah bikin bahasa, yang penting ada komunitas penggunanya. Tuhan kok nggak adil ya, yang dikasih 'bisik-bisik' dan diajari untuk menyembahNya cuma kaum Semit saja. Ok, katakan mereka adalah 'the chosen people', tapi kok malah dampaknya bikin geger seluruh umat sepanjang masa. Mustinya kan perlu cakar-cakaran antar klan/keluarga. Saya yakin, andai Tuhan dan malaikat 'gembar-gembor' ke seluruh umat manusia di belahan bumi manapun secara serentak, tak ada lagi kekacauan dan perang berkepanjangan. Dunia pasti aman, tentram dan damai. Tak ada FPI, tak perlu ada MUI, tak perlu ada Vatikan, tak perlu ada kekuatan militer, tak perlu ada presiden, tak perlu ada DPR, dan lainnya. Dia Yang Maha Kuasa, kalau tak mau menampakkan diri, pasti bisa menulis dengan Sinar Illahi di langit. Kalau di langit Jawa, ya pakai bahasa Jawa. Di langit Jakarta, tentu pakai bahasa Betawi. Di langit Sumatra Utara, pakai bahasa Batak. Di langit Rusia, pakai bahasa sono dan lain-lain. Semua langsung akan tunduk kepadaNya tanpa diperintah. Istilah Islam Kalau menurut catatan sejarah, sebelum Islam 'diproklamirkan' di Tanah Arab, suku Quraisy (Quaryaish) menganut aliran kepercayaan Tsaba (Saba). Aliran penyembah dewa ini banyak dipengaruhi oleh ajaran Hindu. Ya, Hindu. Jauh sebelum Muhammad lahir, rupanya orang-orang India sudah banyak yang 'wira-wiri' ke Mekkah. Tsaba sendiri adalah bahasa Sanskrit yang bermakna 'Assembly of the Gods'. Pada masa itu sudah dikenal istilah Isha-ayalam dan Moshe-ayalam (Candi Shiva) yang berbau Sabaisme. Kakek nenek, orang tua dan kerabat Nabi Muhammad dulunya pengikut Saba. Istilah 'Isha-ayalam' kemudian menjelma menjadi 'Islam', sedangkan istilah 'Moshe-ayalam' menjadi 'Moslem'. Isha-ayalam (Sanskrit) - Islam (Arab) Moshe-ayalam (Sanskrit) - Moslem (Arab) Next: .The Tsabaists did regarded Brahma (Abraham) as an avatar or divinely ordained teacher called Avather Brahmo (Judge of the Underworld). Bangunan Ka'bah (Kaaba) dulunya adalah tempat suci yang menjadi persembahan penganut Saba untuk Brahma, sang dewa pencipta (Creator God). Candi dengan susunan batu bata di Mekkah (Mecca) tersebut pertama kali dibangun oleh para Brahmin dari India. Tentu saja kini tak lagi disebut sebagai Candi, tetapi 'Rumah Allah' karena sudah beberapa kali direnovasi, dan diisi batuan meteor. Adanya Brahmin ini memperkuat alasan bahwa Ibrahim tak pernah menginjak kota Mekkah dan membangun Kabah. Karena Ibrahim ya Brahma yang menjadi sesembahan umat Hindu. Dengan bukti dari alur sejarah penggunaan bahasa, dapat dibilang bahwa Abraham itu sama dengan Brahma yang menjadi dewa umat Hindu. Jadi kisah Abraham yang tertulis di Torat menyadur dari
Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi Muslim Liberal
Islam fundies pada dasarnya LEBIH LIBERAL daripada ISLAM LIBERAL. Kalangan islam Liberal seperti JIL hanya menafsirkan dalil secara liberal akan tetapi mereka masih berada dalam jalur tata cara penafsiran yang konservativ. Sementara Islam fundies dengan wacana konservatifnya, liberal dalam mengambil dalil, wacana mereka memang konservatif tapi metode mereka SANGAT LIBERAL. Saya kemaren ambil contoh pengklasifikasian muslimah tidak berjilbab dalam golongan kaum munafiq dan tidak boleh disholatkan bila ia meninggal.Wacana seperti ini pada dasarnya TIDAK ADA NASH pendukungnya sama sekali tidak ada satupun ayat atau hadis yang mengklasifikasikan muslimah tidak pakai jilbab sebagai orang munafiq apalagi melarang mensholatkan mayatnya. Ini cuma pendapat dan opini pribadi si pembuat wacana tapi untuk mendukung wacananya agar seolah-olah berasal dari Al Qur'an dan Al Hadis ia pun mencomot SECARA LIBERAL nash-nash mengenai orang munafiq. Contoh lain teroris Bom Bali I , untuk membiayai operasinya mereka merampok sebuah toko emas dan agar aksinya keliatan Islami maka mereka pun mencomot SECARA LIBERAL nash mengenai perang Badar. Contoh lain mereka menghalalkan darah Ulil dari orang JIL dan sekali lagi mereka juga mencomot SECARA LIBERAL hadis yang membenarkannya tanpa melihat hadis itu konteksnya bagaimana bahkan mereka sengaja menterjemahkannya SECARA LIBERAL. Dari banyak wacana ini terlihat bahwa kaum fundies Islam pada dasarnya tidak pernah berlandaskan Al Qur'an dan Al Hadis akan tetapi cuma membuat wacana dan opini pribadi lalu mencomot SECARA LIBERAL ayat atau hadis untuk membenarkan wacana dan opininya itu agar terlihat bersumber pada Al Qur'an dan Al Hadis.Dan ini jauh lebih berbahaya dari islam liberal.Karena pada dasarnya ayat atau hadis itu cuma teks mati manusia lah yang menghidupkannya. Dengan METODE LIBERAL kaum fundies islam semua hal bisa dibenarkan agama.Merampok bisa ambil dalil , memperkosa bisa ambil dalil , membunuh orang bisa ambil dalil dsb.Metode bikin wacana dulu lalu comot ayat atau hadis sebagai pembenaran itu jauh lebih liberal daripada JIL dan jauh lebih berbahaya. Se liberal-liberalnya JIL mereka tidak pernah melegalkan pembunuhan atau penghalalan darah sesama muslim , tidak pernah melegalkan perampokan untuk membiayai pembunuhan sadis ratusan orang dll.Jadi lebih berbahaya mana orang-orang JIL atau orang gila dari Salafy yang membantai jama'ah syi'ah yang sedang sholat di masjid dengan mengusung ayat dan hadis, anda pernah di Pakistan kan anda pasti tau banyak tentang peristiwa ini.Apa pantas mengaku muslim bahkan muslim kaffah tapi membantai saudara sendiri seagama ketika mereka sedang sholat berjama'ah, jadi apa bedanya orang salafy itu dengan Yahudi gila si Goldstein itu. Bila JIL lebih kuat dan mengakar akibatnya tidak akan sekacau dan seberbahaya bila PKS , FPI , HTI dll semakin kuat.FPI agak kuat sedikit aja langsung Ahmadiyah diserang , rumah-rumah mereka dibakari dll.Bila mereka lebih kuat lagi NU dan Muhammadiyah juga bisa jadi diserang mereka.Liat buku buku yang ditulis mereka tentang kedua ormas Islam ini, isinya hanya dipenuhi prasangka kotor dan kebencian seakan-akan kedua ormas islam ini tidak ada baik-baiknya sedikitpun. - Original Message - From: satriyo [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, November 28, 2005 11:24 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi Muslim Liberal Mba Aisha, paling tidak sekarang saya makin paham apa yang mba pikirkan dan rasakan dan saya pun sama. Wallaahi (kata orang penutur asli bahasa arab) ... demi Allah. jadi saya mohon maaf karena nampaknya saya jadi menyinggung mba ni saya coba dengan singkat buat 'rekonsiliasi' deh dengan mba aisha ... 1. ulil mungkin tidak jadi pikiran dan memusingkan mba atau siapa saja yang merasakan hal yang sama seperti mba, bahwa dia bukan ancaman SEKARANG. jadi apa tunggu sampe bisul ini meletus? bukankah dalam islam, kita tidak hanya memikirkan yang SEKARANG saja karena hidup ini kan rangakaian waktu, LALU, SEKARANG dan NANTI? 2. apa yang mba tuangkan di sebagian besar paragraf tulisan mba, adalah apa yang dialami semua komunitas, regardless AGAMA mereka. kalo mau lihat hal yang sama tapi pelakunya KRISTEN KATOLIK, silakan ke EROPA dan AMERIKA LATIN (cmiiw), kalo pelakunya PROTESTAN, USA, kalo HINDU, INDIA, ... BUDDHA, THAILAND. dst. jadi kenapa mba tampilkan fenomena PENGANUT dan dihubungakan dengan AJARAN yang mereka anut? dan apa iya semua orang harus jadi alim dan soleh ketika memakai atribut islam dan bukan atribut iman? jadi saya paham dan tahu persis apa yang sampaikan ... tapi tetap tidak bisa menjustifikasi apa yang ingin saya sampaikan berkenaan dengan keprihatinan saya atas sepak terjang ulil cs yang bahkan akan membuat negeri ini jadi lebih parah dari sekarang! ya sekarang yang sudah parah ini mba, akan jadi lebih parah lagi, karena apa yang ulil inginkan adalah
Re: Balasan: [wanita-muslimah] Ketidaksetaraan Vs Kesetaraan
Kata-kata sakti itu sering dipakai memang untuk menjatuhkan orang yang berbeda pendapat padahal sebenarnya itu cuma tameng buat dia untuk menutupi pemahaman agamanya yang sangat dangkal. Seperti tuduhan Bejo Paijo tentang klasifikasi zina menurut ulama yang dituduhnya sesat dan menyesatkan.Aturan dasar agama Islam fuqaha itu tidak pernah sesat walaupun ia salah ia tidak bisa dituduh sesat meyesatkan seperti klaim golongan ekstrim.Karena seorang mujtahid bilapun ia salah ia tetap mendapat satu pahala bila ia benar ia mendapat 2 pahala.Bagaimana mungkin kita memaki-maki ulama yang dianggap Allah patut mendapat pahala (walaupun ia salah). Contoh satu Imam syafi'i menetapkan bahwa anak perempuan hasil zina boleh dinikahi ayah kandungnya sendiri karena nasab anak hasil zina mengacu pada ibunya bukan ayahnya.Bila pendapat ini dikeluarkan saat ini mungkin orang FPI , PKS , HTI dll akan meraung marah dan menuduh Imam Syafi'i sebagai orang sesat ,antek zionis bahkan halal darahnya untuk dibunuh , ia juga akan dianggap satu komplotan dengan JIL, buku-buku seperti membongkar kedok Syafi'i , Membedah kesesatan paham Syafi'i dll akan bertebaran di toko-toko buku. Untung saja Imam Syafi'i ketika itu hidup dalam suasana kaum muslimin sangat berpegang teguh pada firman Allah bukan firman Murrabi . - Original Message - From: Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, November 28, 2005 8:59 PM Subject: Re: Balasan: [wanita-muslimah] Ketidaksetaraan Vs Kesetaraan (3) IMHO, kita harus berbaik sangka pada orang lain. Jangan mudah-mudah mengangkat senjata dengan kata-kata melecehkan Allah, Rasul, Al-Quran, karena jangan-jangan kita-kita yang senang bicara atas nama Allah, Rasul dan Al-Quran itu lah yang melecehkan karena hanya menuruti pemikiran sendiri tanpa berkeinginan mendengarkan pendapat orang lain. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Amerika dan Islam Liberal
Nasehat yang mencerahkan. Pengajian yang bermanfaat. Terimakasih, ustadz. Yazakallah katsiirah (he..he..lagi pengen ngarab, kalo ngendonesia jadi panjang seh). wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau saya yang sering kumpul-kumpul dengan para pensiunan jenderal --maklum yang masih dinas aktif sulit diajak kumpul- kumpul :) -- dapat penjelasan demikian. Indonesia itu terletak di silang budaya dunia dan geostrategis. Negara ini jelas-jelas memiliki kekayaan alam yang luar biasa besarnya, dan tidak ada yang membandinginya. Maka, Indonesia ini menjadi rebutan negara lain, baik yang berpaham sekuler maupun agama. Indonesia diobok-obok bukan karena umat Islamnya, tapi karena potensi negara ini. Jadi, meski belum ada umat Islam, negara-negara yang ada di anak benua India telah mencoba menyerang beberapa kali. Itulah sebabnya pusat kerajaan Jawa yang semula di Jawa Barat, makin lama bergeser terus hingga di Jawa Timur di zaman Mpu Sindok. Karena gempuran dari luar itu pula Prabu Darmawangsa mengalami pralaya, dan akhirnya dibangun kembali oleh menantunya yaitu Airlangga. Ketika Majapahit runtuh umat Islam masih sedikit sekali, tapi Cina dan Timur Tengah berebut untuk menguasai Nusantara, yang notabene kekuatannya masih ada di Jawa. Belum 100 tahun Kerajaan Islam Jawa bangkit, Belanda sudah masuk Nusantara, yaitu di Kep.Maluku (Maluku dan Tidore) dan di Jayakarta. Secara jumlah pemeluk, Islam diuntungkan dengan adanya penjajahan Belanda di Nusantara, khususnya di Jawa. Sebab, Kebesaran Islam di TimTeng dan Andalusia telah runtuh. Maka, untuk menghancurkan pemberontak-pemberontak non-Muslim, pemeluk Islam banyak diberi kesempatan mendiami daerah-daerah yang mereka tinggalkan. Setelah itu diadu domba kembali, meski raja-raja telah memeluk Islam. Sekarang pun, negara-negara adidaya itu berusaha memecah belah rakyat Indonesia dengan melakukan dukungan kepada semua kelompok (nasionalis maupun agama). Semua didukung agar terjadi konflik sesama anak bangsa.. :( Jadi, kalau ada yang mengatakan Ulil cs mendapat Rp 1,4 milyar, maka yang lain pun mendapatkan dana yang tidak kurang dari itu, dan dikiranya dana itu bukan dari sumber yang sama. Semua dana yang dipakai harakah itu ya setali tiga uang alias sama saja. Kalau tidak ada dana dari NEKOLIM, ya harakah di dunia pun tak akan bisa bangkit. Karena itu, terus-menerus waspadalah, jangan mau diadu domba. Hidup NKRI, dan mari kita tegakkan PANCASILA. Wassalam, chodjim Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi Muslim Liberal
Kalau boleh saya kutip lagi, Liberalism is an ideology, or current of political thought, which strives to maximize individual liberty through rights under law. Liberalism seeks a society characterized by free action within a defined framework. This framework is generally seen to include a pluralistic liberal democratic system of government, the rule of law, the free exchange of ideas, and economic competition. Liberalism rejected many foundational assumptions which dominated most earlier theories of government, such as the divine right of kings, hereditary status, and established religion. The fundamental principles of liberalism include human rights, especially the right to life, liberty, and property; equal rights for all citizens under the law; government with the consent of the governed as determined by open and fair elections; and transparency in government. Jadi gerakan liberalisme ini tidak identik dg gerakan asal2an atau gerakan anarkis sembarangan. Liberalisme ini pada intinya tidak mengakui sumber hukum dari raja atau dari Tuhan. Membebaskan manusia dari kekuasaan yg tidak disetujuinya. Panjang sejarah perdebatan para filsuf dalam mencari inti dari liberalisme ini. Selain itu juga jangan dibaurkan dg libertinism. Libertinism was a form of freethinker philosophy, and was first derisively applied by John Calvin to a Dutch Anabaptist sect in the 16th century that rejected many of society's established mores, and advocated a community of goods and of women. 'Libertine' has come to mean one free from restraint, particularly from social and religious norms and morals. The philosophy gained new- found adherents in the 18th and 19th centuries, particularly in France and England. Notable among these were the Marquis de Sade and Aleister Crowley. In modern times, libertinism has been associated with Libertarianism, sado-masochism, nihilism, and free love. Tidak heran kalau para pemuka agama termasuk para ulama takut sama libertinisme ini. Ada unsur ketidakpantasan budaya walaupun secara hukum tidak problem. Apa yg dilakukan para 'fundies' menurut penjelasan He-Man ini sih premanisme ala Melayu. Filsafah bangsa kita tidak lain premanisme, yaitu yg paling preman akan memperoleh kemenangan dan kemegahan. Contoh terbesar ialah Soeharto. Kemarin premanisme dg bumbu pembangunan nah sekarang ini apa yg ingin dibawa oleh para 'fundies?' Premanisme dg bumbu Islam? Marilah kita kembali ke teori2 politik dan sosial yg sudah terbukti yg kemudian kita adaptasi ke budaya kita. Jangan asal comot tapi enggak koheren akhirnya spt gado2 dg bumbu rujak. Rasanya kaya apa? -- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Islam fundies pada dasarnya LEBIH LIBERAL daripada ISLAM LIBERAL. Kalangan islam Liberal seperti JIL hanya menafsirkan dalil secara liberal akan tetapi mereka masih berada dalam jalur tata cara penafsiran yang konservativ. Sementara Islam fundies dengan wacana konservatifnya, liberal dalam mengambil dalil, wacana mereka memang konservatif tapi metode mereka SANGAT LIBERAL. Saya kemaren ambil contoh pengklasifikasian muslimah tidak berjilbab dalam golongan kaum munafiq dan tidak boleh disholatkan bila ia meninggal.Wacana seperti ini pada dasarnya TIDAK ADA NASH pendukungnya sama sekali tidak ada satupun ayat atau hadis yang mengklasifikasikan muslimah tidak pakai jilbab sebagai orang munafiq apalagi melarang mensholatkan mayatnya. Ini cuma pendapat dan opini pribadi si pembuat wacana tapi untuk mendukung wacananya agar seolah-olah berasal dari Al Qur'an dan Al Hadis ia pun mencomot SECARA LIBERAL nash-nash mengenai orang munafiq. Contoh lain teroris Bom Bali I , untuk membiayai operasinya mereka merampok sebuah toko emas dan agar aksinya keliatan Islami maka mereka pun mencomot SECARA LIBERAL nash mengenai perang Badar. Contoh lain mereka menghalalkan darah Ulil dari orang JIL dan sekali lagi mereka juga mencomot SECARA LIBERAL hadis yang membenarkannya tanpa melihat hadis itu konteksnya bagaimana bahkan mereka sengaja menterjemahkannya SECARA LIBERAL. Dari banyak wacana ini terlihat bahwa kaum fundies Islam pada dasarnya tidak pernah berlandaskan Al Qur'an dan Al Hadis akan tetapi cuma membuat wacana dan opini pribadi lalu mencomot SECARA LIBERAL ayat atau hadis untuk membenarkan wacana dan opininya itu agar terlihat bersumber pada Al Qur'an dan Al Hadis.Dan ini jauh lebih berbahaya dari islam liberal.Karena pada dasarnya ayat atau hadis itu cuma teks mati manusia lah yang menghidupkannya. Dengan METODE LIBERAL kaum fundies islam semua hal bisa dibenarkan agama.Merampok bisa ambil dalil , memperkosa bisa ambil dalil , membunuh orang bisa ambil dalil dsb.Metode bikin wacana dulu lalu comot ayat atau hadis sebagai pembenaran itu jauh lebih liberal daripada JIL dan jauh lebih berbahaya. Se liberal-liberalnya JIL mereka tidak pernah melegalkan pembunuhan atau penghalalan
[wanita-muslimah] Re: budaya dan bangsa--Salazar
waiyyaa..kok aku makin bingung. Wong aku ini gak tau apa itu budaya Amrik, Eropah, Jepang, Indonesia? Apa yang mesti dicermati atas budaya2 ini kalo gak tau ? Makanya aku kan nanya apa itu budaya Indonesia. Lha kata pak Chodjim tergantung sukunya (?). Ini kan buat aku tambah bingung, apalagi kalau dihub.kan dengan lenyapnya bangsa. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Lina..., jangan bingung dooongg. Kalau ingin melihat budaya --bukan kebudayaan-- itu sebagai jatidiri/ibukandung bangsa kita harus melihat dulu negera-negara yang mengalami kemajuan/adidaya atau yang pernah maju/jaya. Perhatikan dengan seksama, apa Amerika, Eropa, Jepang, dan sekarang Republik Korea. Mereka itu berdiri di atas budaya sendiri, atau numpang budaya orang lain? Lalu, sekarang perhatikan negara-negara yang budayanya dikooptasi budaya lain, apa ada yang bisa menjadi maju atau jaya? Periksa sendiri saja agar tidak bingung. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan Sent: Wednesday, November 30, 2005 3:48 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Salazar Waduh..orang bingung ditambah pertanyaan. Maka dari itu saya bingung kalau dikatakan budaya itu jati diri (ibu kandung?) suatu bangsa. Maka dari itu saya bingung kalau dikatakan lenyapnya budaya berarti lenyapnya bangsa. Sedangkan Budaya Indonesia itu tak terdefinisikan. wassalam, orangyangmakinbingung --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengapa ya kita takut dengan kekhalifahan? Apakah dengan budaya sekarang yang ada di Indonesia ini, Budaya Indonesia itu dianggap ada? Mungkin perlu juga mbak Lina bertanya sebaliknya. Apa karena kehidupan di Indonesia sekarang seperti ini, lalu kita bisa anggap budaya Indonesia tidak ada? Lalu dengan standar nilai yang sama, apakah budaya Amerika itu tidak ada? apakah budaya Arab itu tidak ada? Salam Ary Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --- -~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita- muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi Muslim Liberal
makasih mas dana, jujur kalo saya agak risih ya ... gak tau mau dari mana kalo he-man kasih komentar. syukur ada mas dana yang bisa mewakili untuk mereply he-man. kalo saya mau pake gaya 'preman' berbasis prinsip imam syafi'i, maka dalam menanggapi komentar he-man saya akan bilang: jika membela agama allah dan menegakkan kebenaran saya dicap fundies, maka saya fundies ... atau seperti itu kira-kira... hehehe pis mas he-man. btw, menurut mas dana, he-man ini masih cinta sesama muslim (=mereka yang bersyahadat) gak ya? kan ada tuh tipe yang sama sesama muslim waduh galaaa banget. eh sama kafir baiknya seujung dunia, belain lagi ... tapi ah itu bukan urusan saya ya mas dana. cuma mau tahu aja. On 12/1/05, Dana Pamilih [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau boleh saya kutip lagi, Liberalism is an ideology, or current of political thought, which strives to maximize individual liberty through rights under law. Liberalism seeks a society characterized by free action within a defined framework. This framework is generally seen to include a pluralistic liberal democratic system of government, the rule of law, the free exchange of ideas, and economic competition. Liberalism rejected many foundational assumptions which dominated most earlier theories of government, such as the divine right of kings, hereditary status, and established religion. The fundamental principles of liberalism include human rights, especially the right to life, liberty, and property; equal rights for all citizens under the law; government with the consent of the governed as determined by open and fair elections; and transparency in government. Jadi gerakan liberalisme ini tidak identik dg gerakan asal2an atau gerakan anarkis sembarangan. Liberalisme ini pada intinya tidak mengakui sumber hukum dari raja atau dari Tuhan. Membebaskan manusia dari kekuasaan yg tidak disetujuinya. Panjang sejarah perdebatan para filsuf dalam mencari inti dari liberalisme ini. Selain itu juga jangan dibaurkan dg libertinism. Libertinism was a form of freethinker philosophy, and was first derisively applied by John Calvin to a Dutch Anabaptist sect in the 16th century that rejected many of society's established mores, and advocated a community of goods and of women. 'Libertine' has come to mean one free from restraint, particularly from social and religious norms and morals. The philosophy gained new- found adherents in the 18th and 19th centuries, particularly in France and England. Notable among these were the Marquis de Sade and Aleister Crowley. In modern times, libertinism has been associated with Libertarianism, sado-masochism, nihilism, and free love. Tidak heran kalau para pemuka agama termasuk para ulama takut sama libertinisme ini. Ada unsur ketidakpantasan budaya walaupun secara hukum tidak problem. Apa yg dilakukan para 'fundies' menurut penjelasan He-Man ini sih premanisme ala Melayu. Filsafah bangsa kita tidak lain premanisme, yaitu yg paling preman akan memperoleh kemenangan dan kemegahan. Contoh terbesar ialah Soeharto. Kemarin premanisme dg bumbu pembangunan nah sekarang ini apa yg ingin dibawa oleh para 'fundies?' Premanisme dg bumbu Islam? Marilah kita kembali ke teori2 politik dan sosial yg sudah terbukti yg kemudian kita adaptasi ke budaya kita. Jangan asal comot tapi enggak koheren akhirnya spt gado2 dg bumbu rujak. Rasanya kaya apa? -- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Islam fundies pada dasarnya LEBIH LIBERAL daripada ISLAM LIBERAL. Kalangan islam Liberal seperti JIL hanya menafsirkan dalil secara liberal akan tetapi mereka masih berada dalam jalur tata cara penafsiran yang konservativ. Sementara Islam fundies dengan wacana konservatifnya, liberal dalam mengambil dalil, wacana mereka memang konservatif tapi metode mereka SANGAT LIBERAL. Saya kemaren ambil contoh pengklasifikasian muslimah tidak berjilbab dalam golongan kaum munafiq dan tidak boleh disholatkan bila ia meninggal.Wacana seperti ini pada dasarnya TIDAK ADA NASH pendukungnya sama sekali tidak ada satupun ayat atau hadis yang mengklasifikasikan muslimah tidak pakai jilbab sebagai orang munafiq apalagi melarang mensholatkan mayatnya. Ini cuma pendapat dan opini pribadi si pembuat wacana tapi untuk mendukung wacananya agar seolah-olah berasal dari Al Qur'an dan Al Hadis ia pun mencomot SECARA LIBERAL nash-nash mengenai orang munafiq. Contoh lain teroris Bom Bali I , untuk membiayai operasinya mereka merampok sebuah toko emas dan agar aksinya keliatan Islami maka mereka pun mencomot SECARA LIBERAL nash mengenai perang Badar. Contoh lain mereka menghalalkan darah Ulil dari orang JIL dan sekali lagi mereka juga mencomot SECARA LIBERAL hadis yang membenarkannya tanpa melihat hadis itu konteksnya bagaimana bahkan mereka sengaja menterjemahkannya SECARA LIBERAL. Dari banyak wacana ini terlihat bahwa kaum fundies Islam pada
Re: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal
saya hanya melihat dari kacamata salah satu ayat allah yang isinya mempertanyakan orang yang tidak mengambil kesempatan untuk hijrah dari tempatnya ketika di sana ada kezaliman karena BUMI ALLAH itu luas. tapi ya terserah mas ... apa yang kita tahu dan pelajari gak pasti sama kan ya. dan saya memang gak gitu pandai memberikan penjelasan. ada yang bisa bantu ... tu ... u ...? **ceritanya menggema gitu** On 12/1/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Satriyo rahimakallah, Jika kita tidak terlibat pertikaian politik di negeri ini, maka sebagai warga bangsa kita harus menerimanya sebagaimana yang diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta pada 17-08-1945. Kemudian, sehari setelah itu lahir UUD 1945. Dan, dalam UUD itu disebutkan adanya Lambang Negara yaitu Burung Garuda. Nah, di situ ada Pancasila. Lalu, struktur Pancasila ini dikembalikan pada yang tertera di Pembukaan UUD 1945. Nah, NKRI yang ber-UUD 1945 inilah yang harus kita hamemayu, kita bangun menjadi baldah thayyibah wa rabb ghafuur. Yang demikian ini ndak ada kaitannya dengan Soeharto hingga SBY. Jadi, dasar negara yang ada di UUD 1945 itu tidak ada kaitannya dengan grand design tetek bengek. Bahwa setiap kepala negara di RI ini ingin memengaruhi makna dan pelaksanaan UUD 1945, saya memahami sepenuhnya. Muslim di negeri ini justru tidak dimarginalisasi, Mas. Justru muslim di negeri ini dimanjakan. Tak ada bukti muslim dimarginalisasi. Yang dimarginalisasi itu malah agama-agama asli yang ada di Nusantara. Orang Kejawen itu malah menangis Mas, semenjak Indonesia merdeka agama mereka itu digusur terus-menerus sampai nggak ada tempat hidup, sampai-sampai dimasukkan KTP saja ditolak. Kemarin sudah saya beritahukan dan termasuk tadi, bahwa kita ini justru dipecah-belah agar menjadi aceh, maluku, papua yang terpisah-pisah. Dan, itu yang paling mudah adalah dengan menunggangi gerakan/harakah keagamaan yang ada di Indonesia. Saya jelas kerasan menjadi anak-bangsa NKRI, karena saya dilahirkan --oleh ALLAH-- melalui ibunda saya di negeri ini. Cari makan di negeri ini. Sekolah di negeri ini. Cari papan dan sandang di negeri ini. Maka, kita harus bersyukur kepada Allah atas kenikmatan yang diberikan kepada kita, lain syakartum laazidannakum wa la in kafartum innaa adzaabi lasyadiid. Bila kalian semua bersyukur kepada-Ku, maka akan kutambah-tambah kenikamatan yang telah AKU anugerahkan kepadamu, dan bila kamu mengingkari-Ku sungguh siksa-Ku amat dahsyat. Kalau kita yang muslim merasa terpinggirkan atau dipinggirkan, itu karena kita berambisi untuk merebut kekuasaan di negeri ini. Inilah yang harus kita akui secara jujur. Jadi, bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh! Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of satriyo Sent: Thursday, December 01, 2005 4:11 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal ustad yang dimuliakan allah, saya tidak mengingkari negara ini mas, tapi hanya menyampaikan sisi lain yang tidak terungkap ke permukaan tertutama seputar ihwal dasar negara dan proses perumusannya. bukankah ketika si harto berkuasa itu sejarah adalah bagian dari grand design dia untuk bisa ikut melegitimasi kekuasaannya? artinya sejarah yang ada dan beredar yang berasal dari masa kekuasaan suharto tentu tidak untuh kan? coba deh mas kunjungi atau cari tahu dari para pakar sejarah atau bahkan aktor sejarah yang masih hidup. betapa muslim di negerinya sendiri ini begitu dikucilkan dan termarginalisasi secara sistematis. hny sedikit yang terungkap utuh ke permukaan apa yang terjadi. kalo ustad inget beberapa waktu lalu di metro tentang liputan matinya salah satu petinggi angkatan laut kita tidak lama setalah sukarno terguling dan suharto berkuasa. dari reportase nya kan baik ali sadikin dan juga sudomo masing-masing memberi statement yang berbeda sesuai versi sejarahnya masing-masing. duh ustad, jangan dikasih ayat dulu dong. dengan PANCASILA sekarang ini kok ya muslim jadi tamu di rumah sendiri gitu loh. tapi kalo ustad kerasan ya monggo ustad. toh pelan-pelan timor timur dah lepas. konon menyusul maluku, aceh, papua dan bali ... hehehe On 12/1/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Satriyo, Membaggakan kelompok dan membela dengan harga mati kelompoknya sendiri, jika tak ada bukti nyata di lapangan ya namanya bukan ashabiyyah/taashub... :) Ya, mosok kalau saya bangga menjadi bangsa Indonesia dan membela Indonesia disebut taashub. Mosok kalau saya membela keluarga saya atau bangga dengan rumahtangga saya disebut taashub.. :) Maqsudenya daif mendaifkan hadis itu perilaku sektarian yang dengan demikian ashabiyyah. Tak perlulah ke sana, bila di dalam Kitab Alquran sudah ada landasannya. NKRI itu jelas kenyataan. Jangan dibawa-bawa lagi ke zaman baheula yang memang belum ada NKRI. Sama dengan nikah di KUA
[wanita-muslimah] Orang Yang Dikabulkan Doanya
Ini Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, Mas-Mas, Mbak-Mbak dan Adik-Adik, ada file bagus. Mungkin bisa menambah ilmu dan wawasan ORANG YANG DIKABULKAN DO'ANYA Oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih Bagian Pertama dari Dua Tulisan [1/2] Banyak orang yang tidak bisa memanfaatkan kesempatan untuk berdoa, padahal boleh jadi seseorang itu tergolong yang mustajab doanya tetapi kesempatan baik itu banyak disia-siakan. Maka seharusnya setiap muslim memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berdoa sebanyak mungkin baik memohon sesuatu yang berhubungan dengan dunia atau akhirat. Di antara orang-orang yang doanya mustajab. [1]. Doa Seorang Muslim Terhadap Saudaranya Dari Tempat Yang Jauh Dari Abu Darda' bahwa dia berkata bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Artinya : Tidaklah seorang muslim berdoa untuk saudaranya yang tidak di hadapannya, maka malaikat yang ditugaskan kepadanya berkata : Amin, dan bagimu seperti yang kau doakan. [Shahih Muslim, kitab Doa wa Dzikir bab Fadli Doa fi Dahril Ghalib]. Imam An-Nawawi berkata bahwa hadits di atas menjelaskan tentang keutamaan seorang muslim mendoakan saudaranya dari tempat yang jauh, jika seandainya dia mendoakan sejumlah atau sekelompok umat Islam, maka tetap mendapatkan keutamaan tersebut. Oleh sebab itu sebagian ulama salaf tatkala berdoa untuk diri sendiri dia menyertakan saudaranya dalam doa tersebut, karena disamping terkabul dia akan mendapatkan sesuatu semisalnya. [Syarh Shahih Muslim karya Imam An-Nawawi 17/49] Dari Shafwan bin Abdullah bahwa dia berkata : Saya tiba di negeri Syam lalu saya menemui Abu Darda' di rumahnya, tetapi saya hanya bertemu dengan Ummu Darda' dan dia berkata : Apakah kamu ingin menunaikan haji tahun ini ? Saya menjawab : Ya. Dia berkata : Doakanlah kebaikan untuk kami karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Artinya : Doa seorang muslim untuk saudaranya yang tidak ada di hadapannya terkabulkan dan disaksikan oleh malaikat yang ditugaskan kepadanya, tatkala dia berdoa untuk saudaranya, maka malaikat yang di tugaskan kepadanya mengucapkan : Amiin da bagimu seperti yang kau doakan. Shafwan berkata : Lalu saya keluar menuju pasar dan bertemu dengan Abu Darda', beliau juga mengutarakan seperti itu dan dia meriwayatkannya dari Nabi. [Shahih Muslim, kitab Dzikir wa Doa bab Fadlud Doa Lil Muslimin fi Dahril Ghaib 8/86-87] Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa jika seorang muslim mendoakan saudaranya kebaikan dari tempat yang jauh dan tanpa diketahui oleh saudara tersebut, maka doa tersebut akan dikabulkan, sebab doa seperti itu lebih berbobot dan ikhlas karena jauh dari riya dan sum'ah serta berharap imbalan sehingga lebih diterima oleh Allah. [Mir'atul Mafatih 7/349-350] Catatan. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata bahwa Imam Karmani menukil dari Al-Qafary bahwa ucapan doa seorang : Ya Allah ampunilah dosa semua kaum muslimin adalah doa terhadap sesuatu yang mustahil sebab pelaku dosa besar mungkin masuk Neraka dan masuk Neraka bertolak belakang dengan permohonan pengampunan, bisa saja pelaku dosa besar di doakan, sebab yang mustahil adalah mendoakan pelaku dosa besar yang kekal di Neraka, selagi masih bisa keluar karena syafaat atau dimaafkan, maka itu termasuk pengampunan secara keseluruhan. Ucapan orang di atas bertentangan dengan doa Nabi Nuh 'Alaihis Salam dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala. Artinya : Ya Rabb! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang-orang mukmin yang masuk ke rumahku dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. [Nuh : 28]. Dan juga bertentangan dengan doa Nabi Ibrahim 'Alaihis Salam dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala. Artinya : Ya Rabbi, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab. [Ibrahim : 41] Serta Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga diperintahkan seperti itu yang terdapat dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala. Artinya : Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. [Muhammad : 19] Yang jelas permohonan dengan lafazh umum tidak mengharuskan permohonan untuk setiap orang secara kolektif. Mungkin yang dimaksud oleh Al-Qafary bahwa mendoakan kaum muslimin secara kolektif dilarang bila seorang yang berdoa menginginkan keseluruhan tanpa pengecualian dan bukan pelarangan terhadap syariat doanya. [Fathul Bari 11/202] [2]. Orang yang Memperbanyak Berdoa Pada Saat Lapang Dan Bahagia Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Artinya :Barangsiapa yang ingin doanya terkabul pada saat sedih dan susah, maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang. [Sunan At-Tirmidzi, kitab Da'awaat bab Da'watil Muslim Mustajabah 12/274. Hakim dalam Mustadrak. Dishahihkan oleh Imam Dzahabi 1/544. Dan di hasankan oleh Al-Albani No. 2693]. Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits di atas adalah hendaknya seseorang memperbanyak doa pada saat sehat, kecukupan dan selamat dari
[wanita-muslimah] Sato Sakaki: CHILDREN OF GOD ( Putra-Putri Dewata )
CHILDREN OF GOD Oleh: Sato Sakaki Bung Sato, dalam artikel anda Freedom of Religion disebut satu perkumpulan atau aliran keagamaan bernama Children of God. Saya juga pernah mendengar mengenai perkumpulan ini tetapi tidak banyak yang saya ketahui karena keterbatasan informasi. Karena anda tinggal di Amrik, apakah anda bisa memenuhi keingintahuan saya? PertanyaaN saya: Bagaimanakah asal-usul perkumpulan Children of God ini? Di negara manakah dan tahun berapakah pertama kali perkumpulan itu berdiri, dan aliran agama apakah itu? Apakah perkumpulan itu masih ada sampai sekarang? Betulkah perkumpulan/aliran sesat ini pernah masuk ke Indonesia? Dan bila pernah dari tahun berapa hingga kapan? Terimakasih sebelumnya. Baiklah saya jawab dari apa yang saya ketahui. The Children of God adalah satu kelompok penganut keyakinan yang mendapat pengaruh kuat dari gerakan kaum hippies yang melanda Amerika dan negara-negara Barat lain pada tahun 1960-an dan 70-an. Kaum hippies adalah generasi muda yang bosan dengan tata-cara, tradisi dan kerja-keras untuk mengejar keduniawian. Kebanyakan mereka, yang berusia 15 hingga 25 tahun, berasal dari keluarga kulitputih kelas menengah yang meninggalkan orang tua mereka untuk hidup sederhana dalam kelompok-kelompok kecil, dengan menyerahkan apa yang mereka miliki untuk digunakan bersama. Mereka berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, mencari kerja penggal-waktu, dan tidur di kemah. Umumnya mereka berambut gondrong, mengenakan pakaian ganjil, dan sandal jepit. Banyak mereka terlibat narkoba, seperti marijuana, LSD dan jenis narkotik lainnya. Bulan Desember 1967, seorang pendeta bernama David Berg mulai berdakwah di tengah-tengah kaum hippies tersebut di Huntington Beach, Kalifornia. Sejumlah diantara mereka tertarik. Mereka tinggalkan obat bius, lalu membentuk perhimpunan yang disebut Teens for Christ atau Remaja Kristus. Ajaran David Berg semula tidak berbeda dengan ajaran Kristen fundamentalis lain. Misalnya bahwa akhir zaman atau hari kiamat sudah dekat, agar ummat manusia bersiap-siap menyambut kedatangan juru-selamat, menjauhkan diri dari struktur dunia seperti pemerintah dan organisasi agama yang ia anggap korup, dan mengajarkan hidup tolong-menolong antara sesama anggota atau komunalisme. Tetapi dalam perkembangan kemudian ia meninggalkan praktek dan keyakinan Kristen yang lazim. Ia berkali-kali mengaku mendapat wahyu dari Tuhan. Ia juga mengaku berbincang-bincang dengan nabi dan roh orang yang sudah mati. Yang lebih ekstrim lagi adalah: ia memberi penafsiran hippies pada anjuran kasih-mengasihi diantara sesama manusia, yang dalam pengertiannya mencakup hubungan seks komunal diantara para anggota. Dan yang menghebohkan, tahun 1974 David Berg mengeluarkan surat edaran yang menganjurkan anggota wanita menggunakan daya tarik seks mereka untuk merekrut anggota baru. Praktek ini disebut flirty fishing. Nama the Children of God atau Putra-Putri Dewata, diberikan oleh seorang wartawan yang melaporkan demonstrasi-demonstrasi gebyar yang mereka selenggarakan di Washington, dan sejumlah kota besar lain. Nama itu kemudian mereka pakai untuk menyebut diri mereka. Tetapi setelah beberapa tahun, citra buruk Children of God menyebabkan David Berg mengganti nama perhimpunannya menjadi the Family of Love atau Keluarga Cinta, dan ia meminta pengikutnya memanggil dirinya Dad atau Ayah. Tentangan terhadap David Berg dan kelompoknya dilancarkan oleh berbagai pihak, diantaranya oleh para orang tua yang putra atau putrinya lari untuk bergabung dengan David Berg. Ia diserang dari kanan-kiri. Pada akhir tahun 1970-an, Deborah Davis, salah seorang putri Berg meninggalkan kelompok tersebut, dan menerbitkan sebuah buku yang membeberkan pengalamannya, dimana ia menuduh ayahnya juga mempraktekkan incest. Orang percaya, meskipun David Berg menyebut pengakuan putrinya itu bohong. Tahun 1978, David Berg memindahkan markasbesar gerakannya ke London, Inggris, sedang pengikutnya sudah lebih dulu terpencar-pencar berkelana ke berbagai negara dan sebagian menetap disana, diantaranya Argentina, Australia, Brazil, Prancis, Italia, Jepang, Norwegia, Peru, Spanyol, Swedia dan Venezuela. Seiring dengan runtuhnya rezim-rezim komunis di Eropa Timur dan tumbangnya sekat-sekat yang memisahkan negara-negara tirai besi itu pada tahun 1990-an, the Family of Love berkembang subur di sana. Setelah David Berg meninggal di Portugal tahun 1994, pimpinan the Family beralih ke tangan isterinya Karen Zerby yang juga dikenal sebagai Mama Maria atau Queen Maria. Sekitar 10 tahun yang lalu kelompok tersebut diberitakan muncul kembali di Amerika Serikat. Mereka terkadang terlihat di jalan-jalan, membagi-bagikan buku dan selebaran, dan pada bulan Januari 2005 yang lalu perhatian media Barat kembali terarah pada aliran sesat yang sekarang bernama the Family International ini terutama generasi keduanya setelah peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Ricky Rodriguez putra Karen Zerby atas Angela Smith, bekas inang
baca terjemahan [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?
Jadi, apakah saya harus mulai belajar bahasa Arab kah? (Niat yang sudah mulai pudar lagi) Atau biar aja membaca Qur'an tanpa makna, setelah itu baca terjemahannya? Dan juga saya mau nanya nih. Lebih berpahala mana membaca Al Qur'an dalam bahasa arabnya dengan membaca artinya? (yah.. ini mempertimbangkan waktu yang sempit bagi pekerja seperti saya) Terus terang sih saya lebih prefer baca terjemahannya... salah ndak ya?? satriyo [EMAIL PROTECTED] menulis: kang ahmad, arabisasi lagi arabisasi lagi ... mungkin kang ahmad bisa bantu saya untuk pencerahan masalah ini: saya pernah tahu informasi bahwa kata 'arab' itu adalah pentahbisan - ceile kayak seremoni aja - atau 'coined by' the one and only Allah SWT dalam KalamNya, al-Qur'anul Karim. itu yang saya dengar. artinya ketika pra islam, tidak ada istilah atau kata 'arab' yang digunakan apalagi dengan konotasi yang sekarang ini, [1] mengacu pada saudi arab, [2] wahhabi, [3] pakaian gamis dan igel, [4] dll (mungkin banyak yang lain yang saya tidak tahu dan mungkin yang saya sebut di atas salah). arab sendiri sejauh saya tahu, ada dua pengertian, [1] sebagai suatu identitas etnis/ras berdasarkan genetis/keturunan, sebagaimana sebutan untuk beragama kelompok etnis/ras lainnya, sehingga yang penting adalah pertalian darah meskipun mungkin adat atau tradisi bisa berubah - lihat 'keturunan' arab, cina, di penjuru dunia, 'keturunan' jawa di suriname, kecuali 'keturunan' portugis di aceh yang sudah dianggap orang aceh, [2] sebagaimana pernyataan rasulullah, bahwa arab itu adalah dari segi bahasa, yaitu ketika seseorang fasih dan faham suatu bahasa, tentu implikasinya ia adalah termasuk 'kelompok' tersebut, karena dari sudut budaya, bahasa merupakan unsur utama yang merekatkan suatu adat/tradisi. saya belum lama beli buku tentang sejarah penemuan dan di sana ada entry bahwa penemu 'keju' adalah orang arab sekitar 3000 th lalu. saya langsung menyimpulkan bahwa karena penulis buku ini non-arab, dan mungkin jika dia 'orang arab' tapi tidak 'ngeh/aware' tentang asal muasal kata arab seperti yang saya tahu (dan saya sangat ingin tahu apa info itu benar atau salah), maka penulis memakai 'arab' untuk mengacu mereka yang hidup di kawasan padang pasir di jazirah arab. poin lain tentu masalah istilah arabisasi, yang menurut hemat/pemahaman saya adalah proses disengaja dan sistematis, bukannya alamiah, sebagaimana 'alamiahnya' proses penyebaran bahasa, karena interaksi non-perang/non-dominasi ... semoga paham apa yang saya maksud ... On 11/30/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Pada masa Pra-Islam, orang-orang Arab membeli kapur barus (kaffuur), menyan, dan kayu gaharu yang dibawa pedagang Nusantara dari Kepulauan Nusantara. Ingat, nenek-moyang kita itu orang pelaut yang gemar mengarungi lautan dengan kapal buatan sendiri. Produk-produk tersebut dibawa langsung ke Jazirah Arabia. Salah satu kata dari Nusantara yang diabadikan di Alquran adalah kaffuur. Setelah Islam datang, dan ekspansi Islam keluar Jazirah, perdagangan semakin intens. Orang-orang Arab juga melakukan perdagangan internasional. Sentuhan dengan bangsa lain tak bisa dihindarkan karena adanya penaklukan dan perdagangan. Sentuhan dengan India membuat mereka mengenal teknologi rekayasa bangunan, dan ilmu pengetahuan. Sentuhan dengan Yunanni dan Romawi membawa Daulat Arab Islam kepuncak kejayaan ilmu pengetahuan. Penerjemahan besar-besaran dilakukan di masa daulat bani Abbasiyah. Tapi, jangan lupa, para ahli ilmu pengetahuan itu hampir semuanya berasal dari keturunan Persia dan keturunan bangsa-bangsa Asia Tengah. Jadi, yang ahli matematika, kimia, kedokteran, dll itu bukan ORANG ARAB. Bahkan para perawi hadis yang handal pun hanya satu yang berasal dari keturunan Arab yaitu Abu Dawud. Oleh karena kemajuan peradaban itu tidak dihasilkan oleh keturunan Arab, maka jangan heran ketika kekuasaan Abbasiyah di baghdad dan Umayyah di Andalusia runtuh, runtuh pula kejayaan dunia Islam. Maka, kita harus melakukan pribumisasi Islam dan bukan Arabisasi. Ini kalau kita ingin maju dan tidak tertinggal dalam gelanggang dunia ini. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of He-Man Sent: Sunday, November 20, 2005 6:56 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? Bangsa Arab itu bangsa Barbar, mereka bukan bangsa yang berbudaya.Tidak ada literatur Arab pra islam karena bangsa Arab itu berbudaya lisan bukan tulisan (yang jadi ukuran peradaban) ingat masalah hadis.Al Qur'an pertama pun kan dicetak bukan oleh orang Arab. Perdagangannya pun kebanyakan pakai sistim barter , dinar dan dirham pada dasarnya bukan mata uang Arab tapi mata uang Parsi dan Byzantium. Kemajuan peradaban bangsa Arab terjadi setelah mereka menaklukkan negri-negri yang berperadaban lebih tinggi seperti persia , india juga romawi dimana kemudian mereka juga
Balasan: [wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan
Saya kira Mbak Chae ini salah pengertian. Dalam Al-Qur'an, yang diwajibkan bagi wanita itu adalah menutup sampai dengan dada. Nggak disebutkan apakah itu jilbab, Burqa' dll. Jadi dalam Syari'at, itu adalh intinya, hakekatnya bukan tekniknya. Kalau budayanya bertentangan dengan Syari'at, ya budanya yang harus dieliminir bukan Syari'atnya yang menyesuaikan dengan budaya. Chae [EMAIL PROTECTED] menulis: Pak Sutiyoso, Tidaklah demikian, ini sekedar menjelaskan bahwa seandainya keinginan untuk berSI mau di wujudkan harus benar-benar SI yang berlandaskan akar budaya kita sendiri. Karena hanya dengan akar budaya kita sendiri maka SI itu akan benar-benar sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Faktanya kan sudah di urai baik oleh Mba Meilany, Pak Sabri dan juga Pak Chodjim bahwa Syariat Islam yang di implemntasikan di zaman Rasul sendiri tidak terlepas dari pengaruh dan berasal dari akar budaya arab. Mencontoh secara membabi buta model dan bentuk SI dari zaman Rasul sama saja kita menghapur akar budaya bangsa kita sendiri dan menggantikan nya dengan akar budaya arab. Sedangkan akar budaya adalah sesuatu yang lahir dari kondisi, keadaan, pengalaman bangsa itu sendiri dan ini merupakan jati diri yang tidak boleh dihilangkan. Menghilangkan jati diri bangsa justru akan memusnahkan keberadaan bangsanya, enggak heran jika penerapan SI di Aceh yang berakar dari budaya di luar Aceh malah membuat susah rakyat aceh sendiri bisa-bisa bangsa aceh hancur dengan SI yang diterapkan sekarang ini. Aceh memang terkenal dengan gelar serambi Mekah yang menandakan bahwa ajaran Islam berkembang dengan pesar dan menjadi bagian dari sebagian besar rakyat Aceh. Hanya saja sejak Islam datang ke Aceh tidak serta merta menggusur akar budaya aceh, tetap aceh bertahan dengan jati dirinya, dengan akar budayanya sendiri aceh mampu bertahan dan menjadi bangsa yang kuat. Coba dilihat walau ajaran Islam betul-betul menjadi bagian hidup rakyat aceh tapi tidak serta merta perempuan aceh langsung di jilbabin model wanita arab. Cut nya dien salah seorang pahlawan dari aceh pun tidak berjilbab, berkerudung memang betul tapi tidak serta berjilbab karena jilbab tidak ada dalam akar budaya aceh. Chae --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO wrote: Semoga pembicaraan ini tidak mengarah kepada ajakan untuk membenci bahasa Arab karena Al Qur'an diwahyukan dengan bahasa Arab. Gebyah uyah membenci suatu bangsa, kebudayaan juga kurang bijaksana, mohon direnungkan. salam. st sabri wrote: Kok jadi ngarab lagi :=)) Sesungguhnya kita semua wajib untuk napak tilas jejak nenek moyang kita. Seperti yg di posting Bung Ary [bukan arcon] sesepuh kita sudah membuat langkah bagus dengan mengadaptasi masalah hukum waris. Norma agama [islam] diikuti, namun negosiasi-negosiasi dan kesepakatan demi kemshlahatan orang banyak dilakukan. Hanya saja istilah 'KAFFAH' sering dimaknai sangat kaku, kalo ndak 'phlek' seperti langkah Kanjeng Nabi, artinya bid'ah, salah, perlu dieliminir, minimal dicaci maki atau dihujat. Kanjeng Nabi yang berperilaku dan bersikap flamboyan dan agung diyakini tidak menghendaki demikian. Beliau adalah sosok yg arif bijaksana, luwes dan penuh pengertian. Jaman nenek kita, tidak kurang manusia berpengetahuan agama sangat luas, mereka berangkat belajar ke tanah suci Makkah naik kapal api [bukan kopi lho...] pulang tidak serta merta merazia jilbab, ndak mau salaman dengan lawan jenis dan kelakuan aneh lainnya. Di aceh, gambar2 ratu kesohor ndak ada yg pake jilbab, padahal dengan pasti bisa dijejaki mereka menjalankan syariat Islam dengan teguh. sudah saatnya dikembangkan Islam Nusantara yg humanis, berwajah penuh senyum persahabatan, cinta damai dan cinta kemerdekaan. salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae ... wrote: benar sekali Mba Mei, akar budaya kita ini jelas-jelas lebih baik daripada akar budaya arab (kenyataanya memang demikian) tapi kenapa kalau soal menjadi muslim kita sering kali minder dengan orang-orang arab. Takut enggak kelihatan muslim atau dipandang islamnya kurang afdol sering kali di embel-embeli dengan budaya arab kalau tidak cara berpakaian maka dari bahasa yang digunakan campur dengan arab- araban. Seharusnya kita bangga untuk jadi muslim Indonesia dengan segala akar budaya kita sendiri. Semisal yang dicontohkan Mba meilany dalam akar budaya kita ini kedudukan ayah dan ibu itu sudah berimbang, yang saya tahu ada dalam pribahasa sunda yang kira-kira bunyinya seperti ini..munjung ulah ka gunung..muja ulah ka sagara tapi munjung mah kudu ka indung muja kudu ka bapa. Atau pribahasa lainya seperti..Indung tangkal rahayu Bapa tangkal darajat.. Beda dengan akar budaya arab dimana Ibu itu tidak mempunyai nilai dan kedudukan apapun bahkan seorang Ibu bisa diwariskan menjadi hak milik seorang anak. Maka dari itu Nabi mengadakan perubahan atau koreksi terhadap akar budaya
Balasan: [wanita-muslimah] Re: Salazar
Noteo, luar biasa satir sekali tuh kalimat bapak. apa gunanya rukun2? padahal rukun Islam dan rukun Iman luar biasa maknanya.. duh orang mayoritas dangkal sekali memaknainya.. mungkin karena itu wajar surga lebih sedikit isinya daripada neraka :) tapi bukankah .. bahkan untuk merajam pezina saja butuh 4 saksi. dan untuk berpoligami harus adil duluan sebelum poligami kalau yang lain2 kayaknya dosa semua deeeh.. dosa besar karena membunuh tho dan yang tak adil timbangannya.. saya jadi ngeri kok di negeri mayoritas muslim, kelakuan dan mentalnya bejat gitu yach?? noteokrasi [EMAIL PROTECTED] menulis: Dana Pamilih wrote: DP: Bagaimana kekayaan itu bisa terkumpul dg cara halal? Cara halal itu berarti tidak memeras toko Cina, tidak memalaki kafir, tidak menipu sesama muslim. _ Ini keliru besar. Dalam Islam yang penting adalah menjalankan rukun Islam dan rukun iman. Sedangkan memeras toko cina, memalak kafir, berzina, menipu sesama manusia, korupsi, poligami, membakar gereja, menindas kaum minoritas, merajam pezina, memancung penghujat, ngebom gereja/restoran/hotel/ kedutaan, dsb diperbolehkan dalam Islam, ASAL kemudian kembali menjalankan rukun islam dan rukun iman tadi. Sholat lagi, puasa lagi, minta maaf lagi, umroh lagi, dst. Ya seperti yang dilakukan selama ini oleh kaum mayoritas lah. Itu saja. Rukun Islam dan Rukun Iman, itulah kucinya. Noteo Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Salazar
Rasulullah SAW wafat tanpa meninggalkan wasiat bagaimana bentuk pemerintahan berarti bahwa umat Islam harus berijtihad mencari bentuk yg paling optimal utk jaman dan tempatnyha masing2. Jadi pemaksaan suatu bentuk itu bertentangan dg spirit yg diwasiatkan Rasulullah SAW. Artinya kita bebas menentukan bentuk pemerintahan yg cocok dg kita. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya kok mencoba melihat dari sisi lain ya ustadz Muiz, ustadz Chodjim mbak Chae. Peristiwa saat wafatnya Rasulullah ini dalam pandangan saya sebetulnya pelajaran bagi umat-umat setelah beliau-beliau ini. Fenomena perbedaan pendapat yang tajam antar para sahabat ini adalah suatu fakta sejarah yang memang terjadi walaupun persoalan detil perbedaan pendapatnya, motifnya masih belum jelas betul (dan mungkin tidak akan jelas). Siapa sih yang meragukan ke-Islaman mereka-mereka ini yang bahkan merupakan bagian dari ahli surga? Bahkan dikalangan orang-orang yang demikian mulia, begitu Baginda Nabi, pemegang otoritas yang tak terbantahkan meninggal dunia, perbedaan pendapat langsung terjadi. Keniscayaan perbedaan pendapat dalam menafsirkan ayat. Bahkan perbedaan pendapat pertama itu malah berkaitan dengan urusan yang sekarang sedang hot yaitu urusan khilafah. Ada sahabat yang mendukung kekuasaan yang diwariskan secara turun temurun imamah/kerajaan. Ada sahabat yang mendukung oligarchy kekuasaan Quraisy. Ada sahabat yang bermain politik memanfaatkan popularitas. Ada sahabat yang mendukung kesamaan derajat. Ada nuansa demokrasi. Ada nuansa kesukuan. Ada yang tiba-tiba keluar dari kekuasaan negara dengan tidak mau bayar pajak, Ada pembunuhan politik yang kotor dll. Semua itu dilakukan oleh generasi yang dibentuk sendiri oleh Rasulullah. (1) Ahli surga bukan berarti bebas dari kesalahan. (2) Perbedaan pendapat itu keniscayaan. (3) Tidak bisa diobok-obok itu modal dasar yang teramat penting. Yang bahkan jika tidak hati-hati menjaganya, generasi yang dibentuk sendiri oleh Rasulullah pun tidak mampu menahan keretakan. dst. Salam Ary - Original Message - From: Chae [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 01, 2005 8:46 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Salazar ikutan nimbrung, kalau tidak salah pengangkatan Abu bakar tanpa melibatkan keluarga Nabi, telah menyakiti keluarga nabi sehingga Ali ra tidak pernah berbaiat terhadap kepemimpinan Abu bakar ra ketika siti Fatimah masih hidup dan baru berbaiat terhadap kepemimpinan Abu bakar ra setelah Siti Fatimah meninggal. Karena ada sebagian kelompok dari umat Islam yang menyatakan bahwa penerus kepemimpinan Rasul adalah dari keluarganya sendiri yaitu Ali ra. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, muizof [EMAIL PROTECTED] wrote: Terima kasih pak Chodjim atas koreksinya yang banyak. Memang, tidak dapat disangkal bahwa ada semacam rivalitas antara kubu mekah dan madinah pasca Rasulullah wafat, padahal rasulullah sudah sukses mempersaudarakan dua kubu ini secara humanis dengan sebutan muhajirin artinya orang yang berhijrah bagi pendatang makkah dan anshar artinya orang-orang yang memberikan pertolongan bagi penduduk madinah (yatsrib). Suatu pendekatan yang universal dengan mengabaikan faktor primordialism rasulullah tidak pernah menyebut orang quresy dan orang yatsrib karena lebih ta'assubiyah (kesukuan alias primordialism). Boleh saja pak Chodjim tidak setuju penyebutan terpilihnya abubakar secara aklamasi. Namun fakta yang tidak dapat dibantah, abubakar adalah orang pertama masuk islam, kealiman, senioritas, dan integritas, serta tidak ambisius (zuhud) amat dikenal luas berbagai kalangan. figur semacam Abubakar amat diterima banyak kalangan, malah abubakar semula mencalonkan umar bin khattab justru dibalik umar berganti menunjuk abubakar dan menyodorkan kepada khalayak. Pada saat ini memang muncul tokoh sahabat dari madinah yang akan diusung untuk jadi khalifah yaitu saad bin ubadah. Dapatlah difahami bila dua tokoh ini bersaing pastilah Abubakar paling besar peluangnya untuk menang. Adapun selain bilal semua posisi elit banyak dipegang orang mekkah, tidak sepenuhnya benar, karena panglima semacam Khalid bin Walid dari suku quresy mekkah yang paling berjasa dan kharismatis justru dicopot semasa Umar bin Khattab digantikan oleh Abu ubaidah bin jarrah, ini orang aseli anshar Madinah, dan posisi lain dari orang madinah juga ada. Begitu pula tim penulisan Al qur'an juga tidak dikuasai sepenuhnya orang quresy mekkah. Sedangkan jenazah Rasulullah terlambat dikuburkan hingga 3 hari, itu karena Umar bin Khattab salah mempersepsikan/menafsirkan wafatnya Rasulullah bahwa Nabi Muhammad di mata umar tidak wafat hanya pergi seperti halnya kepergian nabi Musa ke bukit Thursina mencari wahyu
[wanita-muslimah] WITCH !
Assalamu'alaikum wr wb Gw sedang baca-baca buku Feminist Thought karya Rosemarie Putnam Tong yang edisi terjemahannya diterbitkan Jalasutra , gw dapat ini buku dikasih member WM thank's again. Ada yang bikin gw tertarik , ada organisasi feminis radikal Amerika Serikat era 60 an era ketika kaum feminis dan kaum kulit hitam bergerak menuntut hak-hak sipil yang menamakan dirinya WITCH (Women's International Terrorist Conspiracy from Hell) , nama dan singkatannya cukup keren juga gaya punk banget dan ini adalah salah satu organisasi feminis terbesar dan berpengaruh di era itu. Dan ini pernyataan mereka Penyihir(witch) selalu merupakan perempuan yang berani untuk :bersenang-senang , berani , agresif , tidak berkompromi, eksploiratif , berkeingintahuan , mandiri , terbebaskan secara seksual , revolusioner.Penyihir adalah Heads and Dealer pertama , praktisi kontrasepsi dam aborsi pertama, ahli kimia pertama (yang merubah sampah jadi emas, dan kita semua kemudian menganggap rendah nilai uang!).Penyihir tidak tunduk pada laki-laki manapun, karena ia adalah peninggalan hidup dari kebudayaan tertua dari semua kebudayaan. Penyihir hidup dan tertawa di dalam setiap perempuan.Ia adalah bagian penting dari setiap kita perempuan, di dalam senyum malu, penerimaan mutlak terhadap dominasi laki-laki yang absurd,riasan wajah atau pakaian yang menyesakkan tubuh, yang dituntut oleh masyarakat kita yang sakit.Tidak ada istilah bergabung dengan WITCH.Jika anda seorang perempuan dan berani melihat pada diri anda sendiri , ANDA ADALAH PENYIHIR.Anda membuat aturan untuk anda sendiri untuk membuat diri penyihir anda dikenali. Anda dapat membuat komplotan penyihir bersaudara (13 biasanya) dan lakukan tindakan anda sendiri. Anda disumpah untuk membebaskan saudara laki-laki kita dari opresi dan peran seksual strereotype dan juga membebaskan kita sendiri.Anda adalah seorang penyihir dengan mengucapkan keras keras :Saya adalah seorang penyihir sebanyak tiga kali dan memikirkan hal itu.Anda adalah seorang Penyihir dengan menjadi perempuan, tidak terjinakkan , marah , bersenang-senang dan hidup selamanya Mereka mengampil nama ini dengan cukup diinspirasikan juga oleh peristiwa pembakaran 10 juta orang dengan tuduhan penyihir dimana sebagian besarnya adalah perempuan. Peristiwa pembakaran penyihir ini dianggap sebagai salah satu bentuk perang terbuka pada perempuan. Pandangan gereja dan masyarakat waktu itu perempuan tidaklah dianggap sebagai manusia secara utuh bahkan ketika terjadi Revolusi Prancis dan dideklarasikannya Hak-hak asasi Manusia, perempuan tidak termasuk karena mereka dianggap bukan manusia Bahkan ketika seorang perempuan bernama Olympe de Gouges mendeklarasikan Hak-hak Asasi perempuan dua tahun setelah revolusi tepatnya pada tahun 1791 kepalanya pun dipenggal oleh Robespierre dan perempuan prancis baru mendapatkan hak politiknya beberapa abad kemudian tepatnya bulan oktober 1946. Perempuan karena bukan manusia maka akan dianggap melakukan penyimpangan bila mereka terlalu mandiri , terlalu berani mengungkapkan pendapat , terlalu pintar dll.Dan penyimpangan itu disimpulkan sebagai hasil praktek ilmu sihir dan sebagai hukumannya mereka pun dibakar hidup-hidup. Mayoritas penyihir yang dibakar itu adalah perempuan ilmuwan , penyair, perempuan pemilik tanah pertanian/perkebunan, perempuan tanpa suami yang bekerja secara mandiri untuk menghidupi keluarga dll.Dan mereka dianggap melakukan penyimpangan karena itu , dan merekapun didakwa sebagai penyihir dan kemudian digantung atau dibakar hidup-hidup. Kisah ini juga diceritakan Dan Brown dalam novel kontroversialnya The Da Vinci Code.Dan sebutan Witch pun kemudian menjadi istilah makian pada perempuan dan akhirnya nama ini juga dijadikan nama kelompok feminis radikal dan militan dimana mereka menjadikan istilah WITCH yang dulunya jadi teror bagi perempuan menjadi nama kelompok mereka untuk 'meneror' doktrin patriakis. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Sekolah Ustadz/Tragedi Akademik paling Memalukan
Mas Satriyo Yth, Saya perlu menanggapi kalimat, ... akibat demikian hebatnya pemutarbalikan fakta oleh media massa yang notabene tidak pernah bisa objektif dan melihat permasalahan dari dua sisi dng adil, .. karena ummat memang tidak punya 'corong' resmi untuk membeberkan berbagai pernik permasalahan secara jujur apa adanya... Tanggapan saya: 1. Sejauh yang Anda maksud adalah media massa umum -- bukan penerbitan sekterian -- maka pernyataan di atas terlalu berlebihan. Sebodoh- bodohnya wartawan pasti sudah dibekali oleh institusinya soal prinsip dasar menulis berita yaitu: 1. Honesty (jujur); 2. Accuracy (akurat); 3. Fairness (fair). Ini adalah modal dasar yang harus dimiliki wartawan yang secara struktural berjenjang mulai dari reporter, redaktur, redaktur pelaksana, dan pemimpin redaksi. Wartawan yang tidak memiliki modal dasar itu akan tersingkir dengan sendirinya. Memutarbalikkan fakta tidak akan pernah ditolerir di newsroom. Sanksinya bisa sampai dipecat. Media massa yang tidak kredibel cepat atau lambat akan ditinggalkan pembacanya. 2. Media massa yang bertanggungjawab memiliki pelatihan wartawan, baik in house training maupun pelatihan oleh lembaga dari luar (misalnya Lembaga Pers Dr Soetomo di Jakarta atau LP3Y di Yogyakarta). Di pelatihan ini, wartawan diajak untuk memahami posisinya dalam kehidupan masyarakat, yakni wartawan adalah pencari fakta dan biarlah pembaca yang menyikapi fakta-fakta itu. Larangan utama bagi wartawan adalah mencampurkan fakta dengan opini. Berita yang mencampuradukkan fakta dan opini tidak bisa diterima. 3. Berita yang turun kepada pembaca melalui proses mulai dari tulisan wartawan, diserahkan kepada redaktur untuk editing. Dalam editing ini, bukan hanya soal mengoreksi kalimat namun juga pertanyaan apakah berita itu sudah obyektif (chek and rechek, cover both side) dan lain- lain. Dari redaktur masih supervisi dari redaktur pelaksana atau pemimpin redaksi. Di media massa di Indonesia, ada kesepakatan tak tertulis yang disepakati yaitu tidak menurunkan tulisan yang berpotensi menimbulkan konflik SARA. 4. Kelemahan dari kalangan umat (saya menyebut umat kira-kira yang sebagaimana Anda pahami) adalah melakukan judgement terlebih dulu dengan media massa. Dan judgment itu biasanya negatif (dianggap tidak memihak kepada 'umat'). Padahal setahu saya, pengelola media massa akan welcome terhadap segala wacana yang berkembang. Silakan wacana saling bertarung dan masyarakatlah yang akan menilai, mana wacana yang dianggap cocok. Begitu Mas Satriyo tanggapan saya Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: mohon maaf, saya hanya sedikit nimbrung: 1. saya yang dhaif ini tidak membayangkan ke depan nanti ketika suasan seperti ini ... sesama saudara seiman saling menuduh dan memusuhi, . .. karena tidak bisa melihat mana kawan dan mana lawan, ... akibat demikian hebatnya pemutarbalikan fakta oleh media massa yang notabene tidak pernah bisa objektif dan melihat permasalahan dari dua sisi dng adil, ... karena ummat memang tidak punya 'corong' resmi untuk membeberkan berbagai pernik permasalahan secara jujur apa adanya. 2. salahkan seorang muslim untuk tersinggung ketika saudaranya difitnah, dilecehkan dan dijadikan tertuduh tanpa bukti otentik dan objektifitas dalam pemaparannya? mungkin caranya yang emosional - siapa yang tidak emosi ketika sedang tersinggung - dalam melakukan pembelaan dan mencoba mendudukan perkaran pada tempatnya, tapi hanya untuk itu lalu dia pantas jadi 'sosok negatif perusak citra dan anti HAM dan tidak ini itu'? 3. untuk sejumlah istilah: ustad, dari bahasa arab yang artinya 'guru' ... hmm jadi yang namanya guru ya di mana-mana sama, karena manusia, tak lepas dari salah dan dosa. apakah ada sekolahannya? ya ada. tapi memang tidak ada yang mencantumkan sebagai 'sekolah ustad' atau 'universitas ustad' ...melainkan di lembaga pendidikan mana saja yang bisa membekali seseorang dengan 'ilmu' yang patut agar yang bersangkutan pantas menjadi 'ustad' ... soal akhlak, nah itu yang gak ada sekolahannya. habib, juga dari bahasa arab dan gak ada hubungannya dengan ustad atau bukan. habib adalah istilah yang dipakai sekelompok etnis tertentu yang sudah lama beranak pinak di negeri ini. habib juga ada yang beres, dan gek sedikit yang 'ngaco' ... karena mereka menganggap sebagai keturunan nabi sehingga dosa mudah dihapus 'spt membersihkan kaki yang berlumpur dengan mencucinya dng air' ... dari kalangan kelompok itu sendiri ada yang keberatan dengan label ini karena mereka yang kritis ini cendrung lebih terpelajar baik agama dan non-agamanya. ulama, jamak dari alim, juga bahasa arab, yang artinya orang yang berilmu. dalam prakteknya, sekarang ini mengacu pada mereka yang ilmu agamanya (kecuali praktek akhlaknya tentu) lebih tinggi dari umumnya orang islam dan biasanya punya status yang lebih tinggi dari ustad, karena satu dan lain
Re: Balasan: [wanita-muslimah] Re: Salazar
Dimas Krasi yang baru belajar, Maaf saya tidak bisa mengikuti diskusi ini karena saya berpegang kepada ayat Al Qur'an dibawah ini, 6. Al An'aam 68. Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu). terimakasih. Ambar cahyani [EMAIL PROTECTED] wrote: Noteo, luar biasa satir sekali tuh kalimat bapak. apa gunanya rukun2? padahal rukun Islam dan rukun Iman luar biasa maknanya.. duh orang mayoritas dangkal sekali memaknainya.. mungkin karena itu wajar surga lebih sedikit isinya daripada neraka :) tapi bukankah .. bahkan untuk merajam pezina saja butuh 4 saksi. dan untuk berpoligami harus adil duluan sebelum poligami kalau yang lain2 kayaknya dosa semua deeeh.. dosa besar karena membunuh tho dan yang tak adil timbangannya.. saya jadi ngeri kok di negeri mayoritas muslim, kelakuan dan mentalnya bejat gitu yach?? noteokrasi [EMAIL PROTECTED] menulis: Dana Pamilih wrote: DP: Bagaimana kekayaan itu bisa terkumpul dg cara halal? Cara halal itu berarti tidak memeras toko Cina, tidak memalaki kafir, tidak menipu sesama muslim. _ Ini keliru besar. Dalam Islam yang penting adalah menjalankan rukun Islam dan rukun iman. Sedangkan memeras toko cina, memalak kafir, berzina, menipu sesama manusia, korupsi, poligami, membakar gereja, menindas kaum minoritas, merajam pezina, memancung penghujat, ngebom gereja/restoran/hotel/ kedutaan, dsb diperbolehkan dalam Islam, ASAL kemudian kembali menjalankan rukun islam dan rukun iman tadi. Sholat lagi, puasa lagi, minta maaf lagi, umroh lagi, dst. Ya seperti yang dilakukan selama ini oleh kaum mayoritas lah. Itu saja. Rukun Islam dan Rukun Iman, itulah kucinya. Noteo Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Women in islam Women in islam - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group wanita-muslimah on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - - Yahoo! DSL Something to write home about. Just $16.99/mo. or less [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: [muslim12] Hati-hati Penculikan Anak]
Assalaamu 'alaikum, wr wb.. Sorry, but it's a new variant of hoax, bro.. :-) http://tafkac.org/ulz/sams.html http://tafkac.org/ulz/xsams.html Yang pasti disitu bisa dilihat ada 'promosi' lokasi dari penyebar (awalnya).. Entah bermaksud positif/negatif. Hal ini diperparah oleh sikap auto/manual-forward sebagian masyarakat kita, tanpa mencoba mengecek terlebih dahulu kebenarannya (semampunya). Ini sekaligus sebagai pengingat untuk saya sendiri.. :D Yang pasti, salah satu ciri hoax adalah meminta orang untuk mengirimkan ke sebanyak mungkin orang.. Meskipun bagi sebagian orang, sikap skeptis kadang dianggap sebagai Su'udzon.. Well, kalau ngomong Su'udzon dan hal jelek lainnya, nanti yang keluar teori teko lagi.. CMIIW.. Wassalam, Irwan.K .. Urban Legend Zeitgeist: Kidnapping at Sam's Club *Synopsis* At a local Sam's Club a child abductor attempted to disguise the victim with a wig and different clothes. See the story here. http://tafkac.org/ulz/xsams.html *Is it true?* No. *Why?* It's a classic urban legend. *When?* Child kidnapping urban legends have circulated for decades. The Sam's Club version of the stories began circulating in the summer of 1999. *Comments* The alt.folklore.urban FAQ http://tafkac.org/afu.faq/index.html also describes the legends: - *F.* Child disappears from Disneyland, found with new haircut, dyed by abductor [Note: 'F.' in the FAQ's parlance means the story is *false*.] The kidnapping legends have been set in a number of places; malls, amusement parks, Disneyland and Disneyworld and other public places. The kidnapping theme of the stories is frightening enough, the attempt to disguise the child makes the tales all the more chilling. .. Pada tanggal 12/1/05, Sadr Lufti Mufreni [EMAIL PROTECTED] menulis: cuman forwardan, semoga ada manfaatnya wass wr wb, Sadr LM Kejadian dibawah ini juga terjadi di Megamal beberapa waktu yang lalu, tetapi bedanya para penjaga disana tidaklah setrampil dan secepat kasus yang terjadi di Carefour, dan malahan baru bergerak setelah diancam dengan kemungkinan tuntutan hukum lagi. Waktu itu menyangkut seorang anak laki berumur 5 th., tetapi modus operandinya persis sama. Jadi jangan sampai berfikir bahwa semua penjaga/security/staff akan seefisien dan seefektif yang ada di Carefour !. Modus Penculikan - Peringatan kepada semua orang tua. PERINGATAN PENTING BAGI SEMUA ORANG TUA!. Walaupun anda tidak /belum punya anak kecil sekalipun, tolong sebarkan informasi ini kepada semua saja yang mungkin membutuhkan, yang dapat anda ingat. Anda tak pernah bisa tahu siapa yang akan anda selamatkan dengan mengirim informasi yang ada di eMail ini. Mohon meluangkan waktu untuk meneruskan(forward) kepada semua teman yang punya anak kecil ataupun cucu. Terima Kasih. Ini adalah sharing kami atas suatu kejadian yang terjadi pada hari ini(eMail asli tertanggal Jumat 26 Sep 2005) sewaktu sedang belanja diCarefour( catatan : tidak dijelaskan Carefour yang mana). Seorang ibu sedang melongok persediaan daging yang ada, dan sesaat kemudian berbalik dan mennemukan bahwa anak perempuannya yang berumur 4 tahun. tidak berada lagi ditempat/hilang. Saya pada saat itu kebetulan sedang berdiri disamping ibu tersebut, dan kemudian ibu tersebut memanggil manggil anaknya tetapi tanpa hasil. Saya kemudian meminta tolong kepada seorang pegawai Carefour untuk mengumumkan kehilangan anak tersebut melalui pengeras suara. Hal mana dilakukannya, dengan segera berjalan disamping saya kesebuah telepon yang tersedia dan mengumumkan bahwa semua pintu dan jalur keluar manapun supaya segera ditutup/dikunci dengan menyebutkan sebuah kode tertentu. Kemudian seluruh jalan keluar dengan segera ditutup. Keseluruhannya ini hanya butuh waktu 3(tiga) menit sejak saya meminta untuk diumumkan. Mereka kemudian berhasil menemukan si anak kecil tersebut dalam keadaan Terbius di salah satu ruang kamar mandi yang ada. Kepalanya sudah setengah dicukur, hanya mengenakan pakaian dalamnya saja, dan ada tas pakain, , sebuah pencukur(razor) dan sebuah wig dilantai disampingnya. Jadi siapapun orang ini, dia berhasil mengambil anak gadis tersebut, membawanya ke kamar mandi, mencukur separuh kepalanya dan melepaskan pakaiannya hanya dalam waktu kira-kira kurang dari 10 menit. Hal mana membuat saya geleng-geleng kepala, hampir tidak dapat dipercaya. Jadi harap mengawasi anak/cucu anda ketika sedang berada di tempat terbuka seperti Mall Mall dimana akan sangat mudah terpisahkan secara tak sengaja. Dalam kasus diatas hanya dibutuhkan waktu yang sedemikian pendeknya untuk melaksanakan kejahatan itu. 5 menit lagi saja dan anak tersebut akan sudah lewat dari pintu dan hilang. Hingga saat ini saya masih tidak habis pikir bagaimana mungkin ada orang yang segila ini, apalagi dapat melaksanakan hanya dalam hitungan menit saja. Kiranya lewat sudah hari-hari dimana anak-anak dapat berkeliaran kesana kemari dan
[wanita-muslimah] Kolom IBRAHIM ISA -- TIMOR TIMUR, HAM politik Hubungan baiknya dengan INDONESIA.
*Kolom IBRAHIM ISA* *-* *Rabu, 01 Desember 2005.* *TIMOR TIMUR, HAM politik Hubungan baiknya dengan INDONESIA.* Kemarin, Rabu 30 November, koran pagi Amsterdam, de Volkskrant, menyiarkan sebuah berita AP dari Dili, ibu kota Timor Timur. Asal sedikit saja ada kepedulian terhadap masalah pemberlakuan HAM di negeri yang rakyatnya begitu gagah-berani memperjuangkan kemerdekaannya terhadap kolonialisme Portugis, dan kemudian melawan agresi, pendudukan dan aneksasi Orba Indonesia,--- maka berita AP dari Dili itu pasti membikin hati dan fikiran jadi gundah, marah, kecewa dan prihatin. Meurut berita tsb Presiden Timor Lorosae, Xanana Gusmao, telah menyisihkan sebuah laporan komisi mengenai pelanggaran hak-hak azasi manusia (ketika Timor Timur) berada di bawah kekuasaan Indonesia. Xanana Gusmao menganggap bahwa 'rekonsiliasi' dengan Indonesia lebih penting ketimbang keadilan bagi para korban yang telah jatuh selama 24 tahun Timur Timor berada di bawah pendudukan Indonesia. Xanana Gusmao juga tidak mau mengambil oper saran-saran komisi untuk ganti-rugi yang harus dibayar oleh negeri-negeri, yang pada tahun-tahun itu telah menyokong Indonesia, seperti Amerika Serikat. Padahal Komisi Untuk Penerimaan, Kebenaran dan Rekonsiliasi, adalah badan yang dibentuk oleh administrasi interim-PBB. Jelas, laporah tsb terdiri dari 2500 halaman berisi kritik-kritik keras sekali terhadap Indonesia. Di sini bisa dilihat bagaimana sebuah negeri kecil yang terjerembab dalam posisi yang sangat tidak mudah, karena terpaksa berbaikan dengan tetangganya; yang jauh lebih besar dan yang angkara murka, seperti rezim Orba Indonesia. Tambahan lagi rezim angkara murka tsb didukung oleh Barat. Meskipun negeri kecil, --- namun kasus Timor Timur, selama lebih dari 20 tahun, menjadi sorotan media dunia, dan menjadi agenda penting kegiatan banyak NGO yang berkepedulian dengan hak bangsa-bangsa untuk menentukan nasib sendiri dan pemberlakukan HAM di mancanegara. Timor Timur menjadi salah satu pusat perhatian media dunia, karena negeri kecil yang rakyatnya mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1975, dengan pelbagai dalih telah diagresi oleh rezim Orba Indonesia dibawah Jendral Suharto, diduduki dan kemudian dianeksasi. Agresi, pendudukan dan aneksasi yang dilakukan Orba Indonesia telah menimbulkan ratusan ribu korban di fihak rakyat Timor Timur (menurut taksiran inernasional jumlah korban di fihak rakyat Timor Timur berkisar di sekitar angka 200.000), dan juga ribuan prajurit TNI menemui ajalnya di bumi Timor Timur. Para prajuti TNI itu dindoktrinasi bahwa mereka berkorban demi kepentingan bangsa Indonesia. Padahal jelas itu agresi, pendudukan dan aneksasi dengan kekerasan. Yang mengenaskan ialah sikap sementara elite politisi Orba yang ikut-ikutan secara absurd menganggap dan melakukan kampanye bahwa Timor Timur adalah bagian dari Republik Indonesia. Argumentasi mereka juga sepenuhnya atas dasar rekayasa. Mereka mimpi bahwa adalah rakyat Timor sendiri yang berhasrat untuk bergabung dengan Indonesia. Tidak jelas apakah sikap para elite Orba itu untuk mencari muka pada presiden Suharto ketika itu, ataukah memang ideologi 'nasionalisme-sempit' mereka sudah begitu merosotnya, sehingga menganggap agresi, pendudukan militer dan aneksasi sebagai tindakan yang 'halal' demi 'kebesaran' Indonesia. Sudah tidak ada lagi bau-baunya nasionalisme yang sehat, nasionalisme yang patriotik dan adil. Sudah demikian merosotnya sikap dan pendirian chauvinis sementara elite, politisi, media dan cencekiawan Orba tsb, sehingga tidak bisa membedakan lagi tindakan begaimana yang adalah agresi, dan mana yang merupakan penggabungan dua wilayah dua negeri, yang benar-benar didasarkan atas kehendak rakyatnya masing-masing. Rezim Orba, TNI telah melakukan pelanggaran HAM luar biasa di Timor Timur. Dunia internasional mengutuknya, dan pengadilan mengenai pelanggaran HAM di Timor Timur oleh Orba/tentara, khususnya pada periode referendum juga diadakan. Entah bagaimana hasilnya dan follow-upnya sedikit diketahui umum. Agresi, pendudukan dan aneksasi Timor Timur oleh Indonesia, jelas disokong oleh Barat, terutama oleh Amerika Serikat dan Australia. Meskipun apa yang dilakukan Indonesia terhadap Timor Timur sejak 1975 itu melanggar hukum internasional, melanggar prinsip-prinsip PBB, namun, tokh disokong sepenuhnya oleh fihak Barat, karena itu adalah demi kepentingan 'strategi Perang Dingin' mereka. Gembar gembor mereka mengenai keuniversilan hak bangsa-bangsa menentukan nasib sendiri yang ada di bawah kekuasaan atau pengaruh Uni Sovyet ketika itu, adalah suatu omong kosong besar dan munafik. Bila itu menyangkut Tibet yang ada di bawah RRT atau negeri-negeri Baltik yang ada di bawah kekuasaaan Sovyet ketika itu, maka mereka menabuh genderang meneriakkan keharusan dilaksanakannya prinsip PBB 'hak bangsa-bangsa untuk menentukan nasib sendiri' . Tapi begitu terlibat kasus Timor Timur dimana
Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?
Bahasa memang arbitrer, tapi bahasa juga adalah cerminan pemakainya, cermin pola pikir dan sistem pergaulan komunitas pemakai dalam kehidupan. Karena itu sangat asik seandainya Mas Satriyo mengekpolarasi kesepakatan pemakai itu seperti apa? Dalam contoh-contoh tentang arabisasi' memang hanya lingkup sederhana, meski dalam kajian bahasa hal itu membutuhkan pembahasan yang sangat panjang. kesepakatan-kesepakatan pemakai bahasa--menurut saya--lebih tepat jika kita ambil contoh dalam beberapa variasi bahasa yang muncul dalam fenomena kemasyarakatan yang lebih spesifik, misalnya variasi bahasa kaum buruh, bahasa para pemilik salon, variasi bahasa lokal yang muncul akibat modernisasi teknologi seperti kebutuhan dalam pesan singkat (sms), bahasa chatting, dll. Mungkin saja fenomena bahasa akhawat termasuk juga dalam fenomena ini. Namun satu sisi yang cukup penting untuk kita cermati, bahwa varian bahasa yang muncul pada mereka pada dasarnya adalah sesuatu yang bersifat subyektif, identitas kelompok, dan dorongan berbeda. Apalagi jika kita lihat pemakaiannya bukan pada hal-hal yang dibutuhkan dalam pemakaian bahasa, dan tidak hanya sebatas kelompok, tapi juga meluas dalam pemakaian umum. Siapa yang menjamin terjadinya kesepakatan di sini? Fenomena yang kita lihat pada komunitas ABG yang sok ngenglish sehingga campur aduk tidak karuan dalam bahasa juga termasuk pada bagian ini. Hal-hal seperti ini--bagi saya--penting untuk ditekankan agar Wakil Presiden tidak perlu marah-marah mendengar puisi karena ia bisa memahaminya sesuai lingkupnya, bukan dengan cara ia memahaminya seperti mendengarkan laporan menteri di istana. Bisa jadi juga, penggunaan kaum akademisi terhadap bahasa yang bersifat serampangan--apalagi yang hanya biar disebut ilmiah-- merupakan salah satu faktor yang menyebabkan para petani kita hanya bisa melongo. Jadi kesepakatan pengguna merupakan unsur penting dalam bahasa, tapi bukan kesepakatan yang akhirnya mengakibatkan kesenjangan antar pengguna bahasa itu sendiri. Pembahasan masalah ini saya lihat merupakan bidang-bidang yang menjadi objek kajian-kajian ilmu bahasa sosial (sosiolinguistik). Terima kasih Aman - Original Message - From: satriyo [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 01, 2005 10:56 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? di dunia ilmu bahasa, bahasa itu arbitrer. nah, yang saya tahu sejauh ini, arbitrer itu artinya sesuai kesepakatan. dan memang begitu bahasa, bisa jalan ketika sesama penuturnya sepakat atasnya ... begono kong mos, eh kang mas ... gak arbitrer ya. PS: arbitrer=arbitrary (eng.) On 12/1/05, ariel [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: kaidah apa maksudnya mas? dari ilmu yang saya cangkul di bangku kuliah, fenomena yang dikenal dengan multilingual ini gejala normal dan 'manusiawi' ... dan hanya dianggap 'menabrak' oleh software bahasa bagi komputer. manusia kan fleksibel dan bahasa itu arbitrer lohhh ... :-) lha, saya kan ga bilang pemakaian kaidah bahasa yang nabrak2 itu ga manusiawi (contohnya adalah tulisan saya sendiri :)). Jelas manusiawi dan tentunya subyektif seperti yang dimaksud mas Aman. Secara subyektif juga, saya memang tidak 'senang' dengan pemakaian bahasa asing yang melanggar kaidah bahasa Indonesia, tapi di era globalisasi sekarang ini hal tersebut memang tidak mungkin dicegah. Bahkan di berbagai forum resmi saya sering menemukannya. Mungkin sudah saatnya para munsyi merumuskan kembali istilah dalam bahasa Indonesia. Maksudnya bahasa itu arbiter apa? Sepengetahuan saya arbiter itu adalah hakim dalam arbitrase (english : arbitrator). :) Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Barang siapa yang Memanjakan Egonya Tak Akan Melangkah Jauh ( Guru Ruhani 30)
Bagian 30. Barang siapa yang Memanjakan Egonya Tak Akan Melangkah Jauh Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani an-Naqshbandi Ditranslasi dari Mercy Oceans Pink Pearl Diambil dari http://mevlanasufi.blogspot.com Tanya: Dapatkah perkembangan spiritual terjadi dengan tiba-tiba atau mestikah berjalan lambat laun dalam periode yang lama? Syaikh Nazim : Sepanjang kita menunggangi keledai atau keledai kita yang masih menunggangi kita, bagaimana mungkin kita berbicara tentang tiba di satu tempat tujuan dalam sekejap mata? Bila kita punya roket, maka kita mungkin saja tiba dengan amat cepat. Tanya: Dapatkah perkembangan spiritual dari para Sufi bagaikan keju Swiss-tak konsisten, penuh lubang? Syaikh Nazim : Itu bukan perkembangan namanya. Perkembangan itu sifatnya konsisten. Ada semacam pemeriksaan yang dilaksanakan untuk meyakinkan konsistensi sebuah perkembangan, dan kriteria yang dipakai untuk pemeriksaan tersebut adalah Hukum Illahi (Syari’ah). Dapatkah kamu memelihara dirimu untuk tetap mengikuti syari’ah selama 40 hari? Dengan ini, kami tak bermaksud untuk megharapkan kalian untuk melakukan segalanya menurut syari’ah; tidak, karena hal itu tak mungkin. Cakupan dari Syari’ah itu begitu luasnya, laksana samudera; kalian hanya memegang beberapa saja yang kalian jumpai dalam perjalanan hidupmu. Selagi kalian melewati perjalan hidup kalian, hendaknya kalian mencoba untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya dalam tindakan maupun pemikiran. Sebagai contoh, ada banyak kendaraan menuju Munich, tapi kalian hanya bertanggug jawab atas yang kau kendarai saja, dan tidak atas yang lainnya. Ya, untuk menjalankan syari’ah selama 40 hari mungkin akan meliputi tindakan-tindakan yang tak dianjurkan ataupun dilarang oleh syari’ah, hal demikian itu disebut Mubah. Itu artinya adalah untuk membiarkan keledai atau kudamu merumput, membiarkan egomu mendapatkan bagiannya, boleh-boleh saja. Bila kita bepergian kita tak selalu harus berada di jalan, sesekali kita harus berhenti untuk mengisi bahan bakar. Hal itu boleh-boleh saja, dan bahkan perlu: kita biarkan kuda kita merumput, supaya kelak kita bisa mengendarainya, tidak untuk alasan lain. Bila kita membiarkannya merumput maka kita akan dapat menungganginya dan sebaliknya bila kita tak membiarkannya merumput akan menjadi terlalu sulit untuk ditunggangi, akan membawa kesulitan begi kita dan menolak untuk bergerak. Jadi, duduk-duduk dengan keluarga kita, dan sejenisnya boleh-boleh saja, namun setiap kegiatan ada saatnya, harus ada keseimbangan dalam hidup kita. Sebagai contoh, kamu sebagai dokter pergi ke kantormu jam 9.00 pagi dan berada di sana hingga jam 5.00 sore dan selama itu adalah tidak benar untuk bersantai-santai dengan keluargamu, karena saat itu adalah milik pasien-pasienmu. Ada saatnya bagi hal-hal yang Mubah namun ada pula saatnya untuk tetap pada tarikat. Bila seseorang selalu memanjakan egonya, maka dia tidak akan maju-maju. Tak semua orang dapat menjalankan syari’ah selama 40 hari dan mencapai maqam spiritual tertentu sebagai hasilnya, dan yang mengetahui siapa yang mampu melakukannya ada pada Syaykh. Syaykh membimbing para pengikutnya melewati latihan selama 40 hari dibawah perintah Rasul, dan hanya dengan kewenangan semacam itulah yang akan membawa para pencari untuk sampai ke tujuannya. Bila tidak, latihan 40 hari tersebut akan terlewatkan dengan penuh derita. Sebagai contoh, bila ada sejenis anjing yang amat buas dan mempunyai ekor yang keriting. Jenis anjing lainnya mungkin jinak, namun yang ini selalu galak. Beberapa orang berfikir bahwa kesalahannya terletak pada ekornya, lalu mencoba menjepitnya untuk meluruskannya. Selama 40 hari, anjing itu berkeliaran dengan ekor terjepit lurus bergerak-gerak di belakangnya. Lalu segera setelah jepitannya dilepas, ekornya kembali keriting seperti semula dan anjing itu tetap segalak sebelumnya. Sekarang kamu (salah satu pengikut) baru saja terlompat untuk mengatakan sesuatu pada orang di luar sana. Hal tersebut menyebabkan menurunnya tingkatan spiritual dari pembicaraan ini, laksana pesawat yang menabrak kantung udara. Bahkan memalingkan kepala kalian pun selama ceramah ini dilarang olah syari’ah, karena hal tersebut akan mengganggu konsentrasi Syaykh dan para pendengar yang lain dalam rangka pemindahan ‘kebangkitan spiritual’ (fudayat). Bila kita tak mampu memelihara diri kita selama 20 menit saja, bagaimana mungkin kita dapat melakukannya selama 40 hari? Suatu ketika Grandsyaykh kami berkata kepada para pengikutnya; ‘Bila saja kalian dapat berkhidmat pada syari’ah selama dua menit saja, maka saya akan dapat membawa kalian ke kuburan dan memperlihatkan pada kalian keadaan orang yang terbaring di kubur, -apakah mereka menderita atau bahagia.’ Lalu seorang pengikutnya duduk dan berusaha untuk khusyu’ selama dua menit. Tanpa
[wanita-muslimah] Cinta Mursid Hakiki, Cinta itu Sangat Indah ( Guru Ruhani 31)
Bagian 31.Cinta Para Awliya, Mursid Hakiki, Cinta itu Sangat Indah Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani an-Naqshbandi Ditranslasi dari Raising Sun, Damascus 2000 Diambil dari http://mevlanasufi.blogspot.com Cinta terhadap Allah dan para hamba-Nya adalah sangat indah. Jika kamu mengerjakan sesuatu dengan cinta, Allah akan menerimanya dan membuatnya terasa menyenangkan bagimu. Jika kamu mencintai pekerjaaanmu, akan lebih mudah mengerjakannya, sebaliknya jika tidak ia akan membebanimu. Allah swt berfirman, “Aku tidak membutuhkan ibadahmu, Aku hanya mencari cinta yang kamu berikan.” Wahai orang yang beriman, kamu tidak boleh mengacuhkan yang satu ini. Jangan seperti budak yang mendayung dalam kapal layar, jika kamu shalat, lakukanlah dengan cinta, tidak dengan terpaksa, seolah-olah ada seorang pengawas yang mengawasimu dengan cambuk di tangannya. Allah tidak akan menghargai ibadah seperti itu. Sekarang kita mencoba untuk melaksanakan semua praktek-praktek yang telah dianjurkan, tetapi lupa untuk memohon cinta Allah sehingga kita bagaikan sebuah robot mekanik atau seperti seorang pesenam. Allah telah menyuruh kita menggunakan tubuh kita untuk beribadah dan melayani hamba yang lain dengan jalan memberi sumbangan dan melakukan perbuatan baik. Apa yang akan menjadi buah dari tindakan tersebut? Jika bukan cinta, tentu itu adalah buah yang pahit dan tidak diterima. Jika ibadah kita menyebabkan cinta kepada Allah tumbuh dalam hati kita, maka kita harus menjaganya dan melanjutkan praktek itu dalam hidup kita. Jika kita tetap memelihara hubungan dengan guru spiritual kita, dan merasa bahwa dengan menjaga hubungan ini, cinta kita terhadap Allah semakin tumbuh, maka kita harus mendekatkan diri kita kepadanya. Cinta kepada Allah tidak mudah didapat, karena kita tidak bisa membayangkan-Nya, sehingga Allah swt mengutus Nabi-Nabi untuk mewakili cinta-Nya. Kekasih Allah, Rasulullah Muhammad saw, adalah media yang murni untuk mentransmisikan cinta itu, oleh sebab itu cinta para sahabat menyatu dengannya dan ditransfer kepada Allah. Beliau saw adalah wakil Allah dan merupakan Kebenaran yang Haqiqi, sehingga Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang telah melihatku, berarti telah melihat Kebenaran yang Haqiqi.” Ketika delegasi non-muslim mengunjungi Madinah, mereka tercengang melihat cinta dan penghormatan yang diberikan para sahabat kepada Rasulullah saw. Ketika pulang mereka lapor kepada pemimpinnya, “Kami telah banyak bertemu kaisar, raja, dan kepala suku, tetapi belum pernah kami melihat seorang pemimpin yang pengikutnya begitu setia dan memperlakukannya dengan penuh cinta.” Bagaimana ini bisa terjadi? Mereka tidak pernah bisa memahami rahasia cinta ini, sebagaimana ego mereka menyebabkan mereka menolak kerasulan Nabi Muhammad saw. Cinta sahabat kepada Rasulullah saw begitu dalamnya sehingga mereka sanggup mengatakan, “Kami rela berkorban untukmu Yaa Rasulullah saw, bahkan untuk mengorbankan Ayah dan Ibu kami.” Bagi orang Arab, pernyataan seperti ini lebih bermakna ketimbang, “Aku rela berkoban untukmu, Yaa Rasulullah saw.” Kenyataannya banyak dari mereka yang menjalani penderitaan yang hampir tidak tertahankan demi iman mereka kepada misi Rasulullah saw: diasingkan, tidak mendapat warisan, diboikot, disiksa, bahkan mati. Siapa yang akan mewakili Rasulullah saw di dunia ini setelah beliau wafat? Mereka adalah orang-orang yang mampu menimbulkan cinta seperti itu. Rasulullah saw sendiri memberikan gambaran bahwa siapa yang melihat mereka, akan ingat kepada Allah. Siapa yang merasa haus akan cinta Allah harus mencari orang-orang seperti itu. Sekarang ini kebanyakan dari mereka tersembunyi dan Islam telah datang kepada seluruh umat manusia membawa sejumlah petunjuk pelaksanaan dan bentuk dari ibadah—sebuah kerangka yang kosong. Siapa yang dapat menurunkan cita rasa dari hal-hal semacam itu? Haruskah masjid ini seperti Gymnasium? Dan sekarang ‘guru senam-nya’ menentang Jalan Sufi, yang merupakan jalur bagi hati, yang membimbing pada kecintaan terhadap Allah swt. Allah telah memberikan suatu instrumen untuk mengukur, bukan tekanan darah, tetapi “tekanan cinta” kita dan target kita adalah untuk membuatnya semakin besar. Ya carilah cara untuk meningkatkannya setiap hari. Rasulullah saw pernah bersabda, “Siapa pun yang tidak mengalami peningkatan setiap hari, akan merugi.” Apa artinya? Hal ini bukan berarti bahwa jika hari ini kamu shalat 40 rakaat, lalu besok 41 rakaat dan lusa 42 rakaat. Tidak demikian. Apa yang diinginkan adalah kamu melakukannya dengan penuh kecintaan terhadap Allah, sehingga Dia bisa mengamati dan berkata, “Hambaku telah mengirimkan cinta lebih banyak dari kemarin.” Salah satu Grandshaykh kita memberikan suatu kesimpulan yang baik tentang apa yang Saya coba katakan, “Sebutir atom cinta lebih berharga daripada 70 tahun beribadah tanpa
[wanita-muslimah] Cinta Mursid Hakiki, Cinta itu Sangat Indah ( Guru Ruhani 32)
Bagian 32.Cinta Mursid Hakiki Tidak akan Meninggalkan Kita Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani an-Naqshbandi Ditranslasi dari Raising Sun, Damascus 2000 Diambil dari http://mevlanasufi.blogspot.com Guru-Guru yang Suci telah berjanji kepada saya bahwa siapa saja yang duduk bersama kita dan mendengarkan dengan hatinya dengan penuh cinta akan sampai pada peringkat yang sama, hatinya akan terbuka kepada Cinta Ilahi. Para Guru tersebut tidak akan meninggalkan kita, dan kita pun tidak akan berpaling dari mereka, karena hati kita telah terikat dengan mereka, dengan ikatan yang sangat kuat, ikatan Cinta Ilahi, yang merupakan hubungan cinta paling kuat antara Pencipta dengan makhluk-Nya. Hubungan itu adalah tujuan utama bagi seluruh kehidupan, dan kita berdoa semoga hubungan cinta itu akan terus berkembang. Mereka yang duduk bersama kita dan memiliki hati yang terbuka terhadap Cinta Ilahi akan mendapatkan cinta itu. Ini adalah janji dari para Guru, dan oleh karenanya pertemuan kita ini menandakan bahwa waktu kalian sudah dekat, waktu yang akan memungkinkan bagi kalian untuk mematahkan ikatan yang membuatmu menjadi budak dari egomu. Segera engkau akan terbebas untuk mendekati sasaran spiritualmu, dan inilah mengapa setiap orang di sini merasa dirinya terpengaruh dan menitikkan air mata. Jika cinta yang bersama saya merupakan cinta yang fana, tidak kekal, engkau bahkan tidak akan sudi repot-repot duduk bersama saya walaupun hanya sebentar saja. Tetapi cinta yang bersama saya ini adalah asli, permanen, dan bersifat Ilahiah, dan saya telah memanjangkan cahaya dari-Nya kepada hatimu untuk membangkitkan cinta yang abadi dalam dirimu. Anak-anak perempuan dan laki-laki yang hadir di sini belum pernah bertemu dengan saya sebelumnya, tetapi pertemuan pertama ini sudah cukup untuk menumbuhkan cinta yang asli dari hati saya ke dalam hati mereka. Ini merupakan cinta yang tidak akan terlupakan, cinta yang akan bersemi dalam hati mereka. Hanya manusia pada level tertinggi dan yang terpilih yang dapat mencapai posisi Cinta tersebut dan kita berusaha untuk mencapainya. Tetapi, itu sangatlah sulit. Engkau harus mengetahui bahwa ini adalah ujian bagimu dan merupakan kesempatan untuk meraih peringkat spiritual. Sekarang engkau berada dalam suatu situasi di mana engkau arus bersabar terhadap orang lain yang mungkin tidak mempunyai adat atau kebiasaan yang sama denganmu. Di sini terdapat kesempatan bagimu untuk maju, sebagaimana seorang Wali Allah pernah menasihati kita, daripada menghindari orang, yang mempunyai perangai dan pendidikan yang buruk, lebih baik kita bergaul dengan mereka dan menjalin hubungan dengan mereka, mungkin nanti mereka akan memberi keuntungan dan engkau pun bisa menguji dirimu agar engkau juga bisa mendapat keuntungan. Mereka adalah hamba dari Kehendak Yang Maha Perkasa, dan kita pun adalah hamba-Nya. Tuhan kita adalah Tuhan mereka dan Tuhan mereka adalah Tuhan kita juga. Kita harus bersabar dan kita akan mendapatkan cinta itu, sedikit demi sedikit. Pohon Cherry pada awalnya mempunyai buah yang pahit, tetapi engkau harus bersabar, sedikit demi sedikit pohon itu akan menghasilkan buah yang manis dan enak rasanya. Saya memohon kepada Allah untuk mengizinkan saya menyebarkan Cinta abadi-Nya kepada hati semua orang - dan waktunya sudah mendekati saat ketika kita mengharapkan izin itu untuk dikabulkan. Wa min Allah at Tawfiq wassalam, arief hamdani HP 0816 830 748 ALAMAT ZAWIYAH DZIKIR DI JAKARTA / INDONESIA Dzikir Khatm Khwajagan Sabtu 3 Desember 2005, Ashar Berjama'ah Zawiyah Ragunan, Jl.Poncol Vila Ragunan Permai Kav 1, Ragunan Jakarta Selatan. Kediaman Bp. Syamsudin ( Samping Dept.Pertanian Ragunan) Dzikir Khatm Khwajagan Kamis 8 Desember 2005, Isya Berjama'ah Zawiyah Teuku Umar Jl. Teuku Umar No.41, Jakarta Pusat Zawiyah Cikarang Masjid Jami Darussalam, Jl Kedasih IV, Cikarang Baru, Kawasan Perum Jababeka Setiap Selasa, mulai Magrib Berjamaah, Dzikir Khatam Kwajagan Isya Berjamaah, Bada Isya, Kajian Tasawuf. informasi: Arief Hp. 0816-830-748 Zawiyah Ragunan Jl.Poncol Vila Ragunan Permai Kav 1, Ragunan Jakarta Selatan. Kediaman Bp. Syamsudin Zawiyah Pangkalan Jati Jl. Pangkalan Jati 1 No. 71, Pondok Labu, Jakarta Selatan Zawiyah Brawijaya, JAKARTA Setiap Jumat : Khusus wanita, mulai 11.00 wib Jl. Brawijaya 1A No.16, Jakarta Selatan Zawiyah Teuku Umar Setiap Sabtu ( Kecuali ada Perubahan )Ba¡¦da Ashar, Jam 16.00 Jl. Teuku Umar No.41, Jakarta Pusat Zawiyah Sanggar Bulungan (dibelakang Kolam Renang Bulungan, Rumah Kayu ) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Dzikir Khatam Kwajagan, Marawis Salawat, Darwis Rumi, Majelis Dalail Khairat Setiap Senin Malam, jam 20.00. Contact Arief HP 0816 830 748 Zawiyah Syaikh KH. Mustafa Jl. Hasbi 40, Otista, Jakarta Timur Setiap Kamis Malam, Ba'da Isya informasi: Handi Biantoro tel. 0818-965-852 email: [EMAIL PROTECTED] Zawiyah CINERE
[wanita-muslimah] 33. Mursyid Mempermainkan Ego Kalian, Jangan Memandang Orang yang Berdosa sebagai Binatang( Guru Ruhani 33)
Bagian 33. Mursyid Mempermainkan Ego Kalian, Jangan Memandang Orang yang Berdosa sebagai Binatang Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani Dalam Mercy Oceans (Book Two) Kita selalu membutuhkan pertolongan Awliya. Mereka adalah khalifah Allah #61472;di muka bumi. Mereka mempunyai kekuatan untuk menolong ummat manusia. Grandsyaikh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani #61547;#61472;berbicara mengenai pengetahuan yang sangat berguna bagi kita. Pengetahuan itu datang melalui dua jalur. Pertama dengan cara mendengar dari luar dan menggunakannya untuk mengarahkan seseorang ke jalan tertentu. Tetapi beberapa pengetahuan berasal dari hati dan ini lebih kuat dalam mendorong seseorang meraih sasarannya. Dengan kata lain, jika perintah berasal dari luar, ego tidak akan memperhatikannya, tetapi berasal dari dirimu sendiri, dia mempunyai efek yang lebih besar. Ego tidak suka diperintah, tetapi jika berasal dari hati, kalian melihatnya sebagai terhormat. Kalian bisa saja mendengar begitu banyak pelajaran, tetapi kalian menunggu perintah itu untuk datang dari dirimu sendiri. Kebenaran dan Bimbingan Ilahi ada bersama jalan yang kedua. Awliya bisa berbicara, tetapi mereka juga mengirimkan inspirasi ke dalam hati. Lalu orang berpikir mengenai pengetahuan yang datang, Aku memikirkan hal ini. Semakin banyak kita dimurnikan gelombang hikmah Ilahi dapat ditangkap oleh telinga hati kita. Rasulullah saw bersabda bahwa jika seseorang dapat menjaga kemurnian hatinya dan beribadah dengan tulus selama 40 hari, maka dia akan dapat menangkap hikmah Ilahi dalam hatinya dan bisa berbicara dengan penuh hikmah. Hikmah adalah inti dari pengetahuan. Grandsyaikh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani berkata, mungkin untuk seorang hamba, Allah mengjarkan dia, atau Rasulullah saw mengajarkan dia, atau mursyidnya mengajarkan dia dengan inspirasi. Bagi seorang dokter sangat penting memiliki inspirasi untuk membuat diagnosis. Semakin banyak seorang dokter mempunyai hati yang bersih, dia akan mudah memahami suatu penyakit dan menyarankan pengobatannya. Ini jika mereka berada di luar cinta terhadap uang, hanya berpikir untuk menolong orang dan untuk meringankan penderitaan, maka Allah akan menghilangkan sekat dari hati mereka dan mereka akan berhasil. Dengan menolong orang, Allah akan menolongmu. Maka hati kita harus berada di luar kecintaan terhadap uang, jika mereka memberi, ambil, jika tidak, jangan meminta. Tetapi orang yang paling bersifat materialistik adalah dokter. Yang paling disenangi Allah adalah orang yang menolong orang lain. Itu adalah kehormatan bagi setiap orang. Setiap hari kita harus berniat untuk menolong orang lain, jangan menolong dirimu sendiri, maka Allah akan menolongmu dan pertolongan-Nya sudah cukup. Jika semua orang di dunia berkumpul untuk menolongmu, mereka tidak bisa melakukan seperti apa yang dilakukan-Nya. Dia memberi kesenangan, keamanan dan kebahagiaan. Kalian tidak bisa membelinya, itu hanya untuk orang-orang yang tulus. Ini adalah realitas. Suatu ketika seorang Wali melihat orang yang mabuk sedang terbaring di atas tanah dengan menyebut “Allah, Allah, Allah.” Beliau mengambil sapu tangan dan mulai membersihkan mulutnya. “Wahai Tuhanku, Aku memohon ampun atas nama orang ini.” Beliau pergi ke suatu ruangan dan mendengar Suara Ilahi yang tertuju kepadanya, “Wahai hamba-Ku, engkau membersihkan mulutnya demi Aku dan Aku membersihkan hatinya untukmu.” Kemudian beliau mendengar seseorang berdo’a di luar dan menangis memohon ampun. “Siapa kamu?” “Apa yang kamu lakukan?” “Aku adalah orang yang mulutnya engkau bersihkan.” Meningkatnya keimanannya berarti rahmat meningkat dalam hati, jangan memandang orang yang berdosa seperti binatang. Itu hanyalah pandangan luar dari orang-orang yang terpelajar. Para Awliya melihat dengan rahmat. “Perantaraanku adalah untuk para pendosa yang besar,” sabda Rasulullah saw. Wa min Allah at Tawfiq wassalam, arief hamdani HP 0816 830 748 ALAMAT ZAWIYAH DZIKIR DI JAKARTA / INDONESIA Dzikir Khatm Khwajagan Sabtu 3 Desember 2005, Ashar Berjama'ah Zawiyah Ragunan, Jl.Poncol Vila Ragunan Permai Kav 1, Ragunan Jakarta Selatan. Kediaman Bp. Syamsudin ( Samping Dept.Pertanian Ragunan) Dzikir Khatm Khwajagan Kamis 8 Desember 2005, Isya Berjama'ah Zawiyah Teuku Umar Jl. Teuku Umar No.41, Jakarta Pusat Zawiyah Cikarang Masjid Jami Darussalam, Jl Kedasih IV, Cikarang Baru, Kawasan Perum Jababeka Setiap Selasa, mulai Magrib Berjamaah, Dzikir Khatam Kwajagan Isya Berjamaah, Bada Isya, Kajian Tasawuf. informasi: Arief Hp. 0816-830-748 Zawiyah Ragunan Jl.Poncol Vila Ragunan Permai Kav 1, Ragunan Jakarta Selatan. Kediaman Bp. Syamsudin Zawiyah Pangkalan Jati Jl. Pangkalan Jati 1 No. 71, Pondok Labu, Jakarta Selatan Zawiyah Brawijaya, JAKARTA Setiap Jumat : Khusus wanita, mulai 11.00 wib Jl. Brawijaya 1A No.16, Jakarta Selatan Zawiyah
[wanita-muslimah] Cinta Para Awliya, Mursid Hakiki, Cinta itu Sangat Indah ( Guru Ruhani 31)
Bagian 31. Cinta Para Awliya, Mursid Hakiki, Cinta itu Sangat Indah Mawlana Shaykh Nazim al Haqqani an-Naqshbandi Dalam Raising Sun, Damascus 2000 Diambil dari http://mevlanasufi.blogspot.com Cinta terhadap Allah dan para hamba-Nya adalah sangat indah. Jika kamu mengerjakan sesuatu dengan cinta, Allah akan menerimanya dan membuatnya terasa menyenangkan bagimu. Jika kamu mencintai pekerjaaanmu, akan lebih mudah mengerjakannya, sebaliknya jika tidak ia akan membebanimu. Allah swt berfirman, “Aku tidak membutuhkan ibadahmu, Aku hanya mencari cinta yang kamu berikan.” Wahai orang yang beriman, kamu tidak boleh mengacuhkan yang satu ini. Jangan seperti budak yang mendayung dalam kapal layar, jika kamu shalat, lakukanlah dengan cinta, tidak dengan terpaksa, seolah-olah ada seorang pengawas yang mengawasimu dengan cambuk di tangannya. Allah tidak akan menghargai ibadah seperti itu. Sekarang kita mencoba untuk melaksanakan semua praktek-praktek yang telah dianjurkan, tetapi lupa untuk memohon cinta Allah sehingga kita bagaikan sebuah robot mekanik atau seperti seorang pesenam. Allah telah menyuruh kita menggunakan tubuh kita untuk beribadah dan melayani hamba yang lain dengan jalan memberi sumbangan dan melakukan perbuatan baik. Apa yang akan menjadi buah dari tindakan tersebut? Jika bukan cinta, tentu itu adalah buah yang pahit dan tidak diterima. Jika ibadah kita menyebabkan cinta kepada Allah tumbuh dalam hati kita, maka kita harus menjaganya dan melanjutkan praktek itu dalam hidup kita. Jika kita tetap memelihara hubungan dengan guru spiritual kita, dan merasa bahwa dengan menjaga hubungan ini, cinta kita terhadap Allah semakin tumbuh, maka kita harus mendekatkan diri kita kepadanya. Cinta kepada Allah tidak mudah didapat, karena kita tidak bisa membayangkan-Nya, sehingga Allah swt mengutus Nabi-Nabi untuk mewakili cinta-Nya. Kekasih Allah, Rasulullah Muhammad saw, adalah media yang murni untuk mentransmisikan cinta itu, oleh sebab itu cinta para sahabat menyatu dengannya dan ditransfer kepada Allah. Beliau saw adalah wakil Allah dan merupakan Kebenaran yang Haqiqi, sehingga Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang telah melihatku, berarti telah melihat Kebenaran yang Haqiqi.” Ketika delegasi non-muslim mengunjungi Madinah, mereka tercengang melihat cinta dan penghormatan yang diberikan para sahabat kepada Rasulullah saw. Ketika pulang mereka lapor kepada pemimpinnya, “Kami telah banyak bertemu kaisar, raja, dan kepala suku, tetapi belum pernah kami melihat seorang pemimpin yang pengikutnya begitu setia dan memperlakukannya dengan penuh cinta.” Bagaimana ini bisa terjadi? Mereka tidak pernah bisa memahami rahasia cinta ini, sebagaimana ego mereka menyebabkan mereka menolak kerasulan Nabi Muhammad saw. Cinta sahabat kepada Rasulullah saw begitu dalamnya sehingga mereka sanggup mengatakan, “Kami rela berkorban untukmu Yaa Rasulullah saw, bahkan untuk mengorbankan Ayah dan Ibu kami.” Bagi orang Arab, pernyataan seperti ini lebih bermakna ketimbang, “Aku rela berkoban untukmu, Yaa Rasulullah saw.” Kenyataannya banyak dari mereka yang menjalani penderitaan yang hampir tidak tertahankan demi iman mereka kepada misi Rasulullah saw: diasingkan, tidak mendapat warisan, diboikot, disiksa, bahkan mati. Siapa yang akan mewakili Rasulullah saw di dunia ini setelah beliau wafat? Mereka adalah orang-orang yang mampu menimbulkan cinta seperti itu. Rasulullah saw sendiri memberikan gambaran bahwa siapa yang melihat mereka, akan ingat kepada Allah. Siapa yang merasa haus akan cinta Allah harus mencari orang-orang seperti itu. Sekarang ini kebanyakan dari mereka tersembunyi dan Islam telah datang kepada seluruh umat manusia membawa sejumlah petunjuk pelaksanaan dan bentuk dari ibadah—sebuah kerangka yang kosong. Siapa yang dapat menurunkan cita rasa dari hal-hal semacam itu? Haruskah masjid ini seperti Gymnasium? Dan sekarang ‘guru senam-nya’ menentang Jalan Sufi, yang merupakan jalur bagi hati, yang membimbing pada kecintaan terhadap Allah swt. Allah telah memberikan suatu instrumen untuk mengukur, bukan tekanan darah, tetapi “tekanan cinta” kita dan target kita adalah untuk membuatnya semakin besar. Ya carilah cara untuk meningkatkannya setiap hari. Rasulullah saw pernah bersabda, “Siapa pun yang tidak mengalami peningkatan setiap hari, akan merugi.” Apa artinya? Hal ini bukan berarti bahwa jika hari ini kamu shalat 40 rakaat, lalu besok 41 rakaat dan lusa 42 rakaat. Tidak demikian. Apa yang diinginkan adalah kamu melakukannya dengan penuh kecintaan terhadap Allah, sehingga Dia bisa mengamati dan berkata, “Hambaku telah mengirimkan cinta lebih banyak dari kemarin.” Salah satu Grandshaykh kita memberikan suatu kesimpulan yang baik tentang apa yang Saya coba katakan, “Sebutir atom cinta lebih berharga daripada 70 tahun beribadah tanpa cinta.” Wa min Allah at Tawfiq wassalam,
Re: [wanita-muslimah] Isu Wahabi: Kerugian Umur Umat Islam
Saya sangat tertarik dengan artikel ini karena banyak hal penting yang disampaikan dalam bahasa yang mengalir dan bahkan kocak ini. Beberapa bagian yang menurut saya penting untuk diulangi lagi, yaitu bagaimana bersikaf obyektif dalam tradisi ilmiah dengan memperlakukan setiap pendapat dan aliran sama rata, dan mengkaji setiap bagiannya dengan dorongan ilmiah semata. Artikel ini sendiri berupaya mengajak kepada prinsip-prinsip itu dengan argumen ilmiah yang kuat. Suatu kesimpulan yang sangat berharga sekali bagi kita semua. Namun ada beberapa poin penting dari pemaparan ini yang membuat saya tergelitik untuk memberikan tanggapan. Saya melihat artikel ini sedang menyajikan suatu fenomena; yaitu isu wahabi, tetapi hanya melihatnya dari satu arah. Karena itu, penulisnya lebih menekankan pada fenomena penolakan non-Wahabi terhadap Wahabi lalu mencoba mendudukkan persoalan yang sebenarnya tentang konsep dakwah Wahabi. Seakan-akan persoalan ini hanya berupa perang pemikiran dan konsep sehingga terjadinya penolakan antara kedua belah pihak. Satu arah lain yang menurut saya terlupa, adalah pertanyaan bagaimana Wahabi sendiri bersikap terhadap non-Wahabi. Dari kontek ini kita bisa melihat dan mencoba menafsirkan kenapa non-Wahabi menolak Gerakan Wahabi secara adil dan tidak bias. Bagi kalangan awam non-Wahabi, memang nampak seakan-akan hanya konsep Wahabi yang ditolak dan bahkan oleh sebagian elit non-Wahabi disebut sebagai kelompok yang bukan termasuk Ahlu Sunnah wal Jamaah. Sebenarnya, konsep dakwah dan reformasi Wahabi dalam kehidupan agama Islam--bagi saya--merupakan gerakan pembaharuan yang luar biasa. Dan kita memberikan apresiasi tersendiri terhadap gerakan ini meskipun dalam beberapa bagian konsepnya bisa saja kita tidak sepakat. Namun, kenapa masih terjadi penolakan dari kelompok non-Wahabi hingga kini dan bahkan Wahabi seakan-akan sebuah momok dengan stigma negatif yang disandangnya. Saya kira, kita tidak bisa hanya sekadar bersandar pada konsep-konsep Wahabi lalu menjelaskannya. Masih banyak faktor lain yang cukup mempengaruhi penolakan ini. Dari sudut sejarah, kita bisa melihat bahwa Gerakan Wahabi yang pada awalnya adalah gerakan dakwah dan pemurnian tidak terhenti hanya sebatas gerakan perbaikan-perbaikan yang digagasnya bagi kehidupan umat Islam. Wahabi dalam menjalankan misinya melakukan kolaborasi dengan politik kekuasaan yang ditandai dengan kerjasama antara Muhammad bin Abdul Wahab dengan Bani Su'ud yang dalam perkembangan selanjutnya berhasil membentuk negara, yaitu Saudi Arabia. Kenyataan ini yang mengajak kita untuk tidak hanya melihat konsep Wahabi, tetapi juga melihat sepak terjangnya yang berkaitan dengan politik kekuasaan. Saya menduga ini merupakan salah satu faktor penting yang menyebabkan terjadinya penolakan sebagian kalangan terhadap gerakan ini. Beberapa referensi sejarah--yang sebagian mungkin tampak seakan-akan subyektif--tidak bisa kita abaikan. Kita bisa membaca sepak terjang mereka yang refresif terhadap perbedaan dan bahkan memberangusnya. Salah satu contoh korban misalnya adalah hukuman mati terhadap penulis al-Daiba'i, yaitu buku pujian kepada Nabi Saw. yang kemudian biasa dibaca dalam acara-acara maulid Nabi Saw. Sikap-sikap refresif dan ekstrim terhadap perbedaan itu masih bisa kita lihat dengan nyata hingga sekarang. Jangan harap anda bisa membaca buku-buku kajian tentang filsafat bisa masuk ke Saudi Arabia. Saya pikir, ini penting untuk kita ungkapkan sebagai kajian obyektif terhadap fenomena Wahabi ini. Selain itu, pada bagian-bagian konsep dan pandangan, kelompok ini cukup ekstrim. Dan saya menduga, bukan tidak mungkin hal itu terjadi karena hasil kolaborasi politik. Bisa dilihat dalam rencana mereka sekarang yang ingin meruntuhkan rumah tempat Nabi dilahirkan dengan membawa alasan agama; menyebabkan pengkultusan yang mengarah kepada syirik. Alasan lain, demi keluasan Masjidil Haram. Orang yang pernah ke Makkah bisa melihat bahwa alasan-alasan ini tampak hanya dibuat-buat. Seberapa besar sih ukuran rumah itu? Bisa dibandingkan dengan istana raja yang berdiri megah sehingga jalan--dari arah Hilton ke Shafa--antara dinding masjid dan bukit batu dimana istana berdiri sangat sempit dan hanya dua atau tiga meter saja. Kesimpulan saya, penolakan non-Wahabi terhadap Wahabi tidak terbatas pada konsep dan pandangan keagamaan mereka semata, tetapi lebih pada sikap yang ekstrim dan refresif terhadap perbedaan sehingga penolakan non-Wahabi hanya semata-mata penolakan yang tidak sependapat, sedangkan penolakan Wahabi terhadap non-Wahabi adalah penolakan pemberangusan. Sikap-sikap ini tidak hanya kita lihat dari pandangan-pandangan mereka yang ada kaitannya dengan unsur politik kekuasaan, tetapi juga bisa dilihat dari pandangan-pandangan intelektual mereka dari sudut ilmiah. Ketakutan teman Perancis penulis Artikel ini cukup beralasan, bukan semata-mata stigma negatif yang dilabelkan kepada Wahabi. Dalam konsep,
Re: [wanita-muslimah] Re: Sekolah Ustadz/Tragedi Akademik paling Memalukan
Ketika bom bali I terjadi cuma koran Republika dan Sabili c.s yang memuat isu konyol tentang Mikro Nuke yang tidak pernah terbukti di lapangan dan pada akhirnya diketahui isu itu cuma diambil dari website orang Amrik sinting pemuja Hitler.Jadi apa media yang menulis berita konyol dan tidak dapat dipertanggungjawabkan seperti ini bisa dianggap kredibel...? - Original Message - From: bmuncar [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 01, 2005 7:53 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Sekolah Ustadz/Tragedi Akademik paling Memalukan Mas Satriyo Yth, Saya perlu menanggapi kalimat, ... akibat demikian hebatnya pemutarbalikan fakta oleh media massa yang notabene tidak pernah bisa objektif dan melihat permasalahan dari dua sisi dng adil, .. karena ummat memang tidak punya 'corong' resmi untuk membeberkan berbagai pernik permasalahan secara jujur apa adanya... Tanggapan saya: 1. Sejauh yang Anda maksud adalah media massa umum -- bukan penerbitan sekterian -- maka pernyataan di atas terlalu berlebihan. Sebodoh- bodohnya wartawan pasti sudah dibekali oleh institusinya soal prinsip dasar menulis berita yaitu: 1. Honesty (jujur); 2. Accuracy (akurat); 3. Fairness (fair). Ini adalah modal dasar yang harus dimiliki wartawan yang secara struktural berjenjang mulai dari reporter, redaktur, redaktur pelaksana, dan pemimpin redaksi. Wartawan yang tidak memiliki modal dasar itu akan tersingkir dengan sendirinya. Memutarbalikkan fakta tidak akan pernah ditolerir di newsroom. Sanksinya bisa sampai dipecat. Media massa yang tidak kredibel cepat atau lambat akan ditinggalkan pembacanya. 2. Media massa yang bertanggungjawab memiliki pelatihan wartawan, baik in house training maupun pelatihan oleh lembaga dari luar (misalnya Lembaga Pers Dr Soetomo di Jakarta atau LP3Y di Yogyakarta). Di pelatihan ini, wartawan diajak untuk memahami posisinya dalam kehidupan masyarakat, yakni wartawan adalah pencari fakta dan biarlah pembaca yang menyikapi fakta-fakta itu. Larangan utama bagi wartawan adalah mencampurkan fakta dengan opini. Berita yang mencampuradukkan fakta dan opini tidak bisa diterima. 3. Berita yang turun kepada pembaca melalui proses mulai dari tulisan wartawan, diserahkan kepada redaktur untuk editing. Dalam editing ini, bukan hanya soal mengoreksi kalimat namun juga pertanyaan apakah berita itu sudah obyektif (chek and rechek, cover both side) dan lain- lain. Dari redaktur masih supervisi dari redaktur pelaksana atau pemimpin redaksi. Di media massa di Indonesia, ada kesepakatan tak tertulis yang disepakati yaitu tidak menurunkan tulisan yang berpotensi menimbulkan konflik SARA. 4. Kelemahan dari kalangan umat (saya menyebut umat kira-kira yang sebagaimana Anda pahami) adalah melakukan judgement terlebih dulu dengan media massa. Dan judgment itu biasanya negatif (dianggap tidak memihak kepada 'umat'). Padahal setahu saya, pengelola media massa akan welcome terhadap segala wacana yang berkembang. Silakan wacana saling bertarung dan masyarakatlah yang akan menilai, mana wacana yang dianggap cocok. Begitu Mas Satriyo tanggapan saya Salam Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal
Saya kemaren nganter temen mo beli rumah ke kompleks Batununggal , rumah type 135 dengan tiga kamar dan luas tanah 220 m2 harganya 1,160 Miliar.Nilai uang sekarang kecil banget yah , jadi kalau Ulil c.s dapet duit segitu sih kecil lah.HNW dapat fasilitas berkali-kali lipat dari itu.Jadi inget bokap beli rumah yang sekarang ini cuma dengan ngejual vespa tahun 1978. - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 01, 2005 1:18 PM Subject: RE: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal Jadi, kalau ada yang mengatakan Ulil cs mendapat Rp 1,4 milyar, maka yang lain pun mendapatkan dana yang tidak kurang dari itu, dan dikiranya dana itu bukan dari sumber yang sama. Semua dana yang dipakai harakah itu ya setali tiga uang alias sama saja. Kalau tidak ada dana dari NEKOLIM, ya harakah di dunia pun tak akan bisa bangkit. Karena itu, terus-menerus waspadalah, jangan mau diadu domba. Hidup NKRI, dan mari kita tegakkan PANCASILA. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Balasan: [wanita-muslimah] Re: Salazar
Ada orang-orang yang tidak bisa memisahkan perilaku individu atau kelompok dengan agamanya.Dan di kalangan muslim pun banyak yang berpandangan seperti Noteo itu terhadap kaum non muslim, misal orang-orang harokah memandang kalo orang kristen dan yahudi itu bejad semua. Jadi pola pikir Noteo dengan harokah itu sama aja yaitu mengadopsi pikiran orang gila macam Hitler dengan cara memberikan stigma buruk pada kaum lain sehingga orang-orang dari komunitas/agama tertentu seakan-akan tidak melakukan apapun kecuali keburukan. Memang orang yang ta'at beragama belum tentu orang yang baik.Papa Doc dari Haiti rajin ke gereja , tapi dia memerintahkan menyayat kulit penentangnya hidup-hidup lalu mengumpankannya ke ikan hiu. Pernah liat film-film mafia Italy nggak misal Godfather atau The Last Don mereka itu juga adalah orang-orang yang ta'at beragama tapi menembak dan membunuh orang seperti menjagal hewan saja. Para teroris itu orang yang ta'at ibadahnya tapi mereka melegalkan tindak pembunuhan keji. Tapi yang bermasalah sebenarnya bukan agamanya tapi individu/kelompok itu dalam melihat agamanya sendiri.Kebanyakan orang ekstrim memang ta'at beragama tapi mereka tidak baik terhadap sesama manusa.Ini karena pandangan mereka bahwa agama itu untuk Tuhan jadi mereka pada dasarnya sekuler walaupun teriak-teriak anti sekulerisme, jadi mereka tidak mempedulikan perilaku mereka pada ummat manusia.Jadilah orang pergi ke haji pada uang korupsi, berpoligami dengan dalih mengikuti sunnah padahal cuma mengikuti hawa nafsu syahwat pada perempuan dll. Untuk membumikan nilai-nilai agama dengan baik kita harusnya bukan berpikir vertikal tapi horizontal.Agama itu diturunkan Tuhan untuk manusia, untuk kebaikan manusia, jadi apa-apa yang baik untuk diri manusia sudah pasti adalah hukum Tuhan, kaidah ushul fiqh juga kan mengatakan hal seperti ini dimana ada kemashlahatan bagi manusia disana ada hukum Allah dan dimana ada kemudharatan bagi manusia maka mudharat pula dalam pandangan agama. Orang yang terlalu fokus ke 'atas' akhirnya tidak menginjak bumi dan timbullah perilaku yang meremehkan dan merendahkan sesama manusia dan kemanusiaan atas nama Allah .Sementara bila memandang agama itu untuk kemashalahatan manusia maka sisi kemashlahatan ini yang dicari dan dikaji dimana kita akan menemukan hukum Allah yang hakiki. - Original Message - From: Ambar cahyani [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, November 30, 2005 11:25 PM Subject: Balasan: [wanita-muslimah] Re: Salazar Noteo, luar biasa satir sekali tuh kalimat bapak. apa gunanya rukun2? padahal rukun Islam dan rukun Iman luar biasa maknanya.. duh orang mayoritas dangkal sekali memaknainya.. mungkin karena itu wajar surga lebih sedikit isinya daripada neraka :) tapi bukankah .. bahkan untuk merajam pezina saja butuh 4 saksi. dan untuk berpoligami harus adil duluan sebelum poligami kalau yang lain2 kayaknya dosa semua deeeh.. dosa besar karena membunuh tho dan yang tak adil timbangannya.. saya jadi ngeri kok di negeri mayoritas muslim, kelakuan dan mentalnya bejat gitu yach?? noteokrasi [EMAIL PROTECTED] menulis: Dana Pamilih wrote: DP: Bagaimana kekayaan itu bisa terkumpul dg cara halal? Cara halal itu berarti tidak memeras toko Cina, tidak memalaki kafir, tidak menipu sesama muslim. _ Ini keliru besar. Dalam Islam yang penting adalah menjalankan rukun Islam dan rukun iman. Sedangkan memeras toko cina, memalak kafir, berzina, menipu sesama manusia, korupsi, poligami, membakar gereja, menindas kaum minoritas, merajam pezina, memancung penghujat, ngebom gereja/restoran/hotel/ kedutaan, dsb diperbolehkan dalam Islam, ASAL kemudian kembali menjalankan rukun islam dan rukun iman tadi. Sholat lagi, puasa lagi, minta maaf lagi, umroh lagi, dst. Ya seperti yang dilakukan selama ini oleh kaum mayoritas lah. Itu saja. Rukun Islam dan Rukun Iman, itulah kucinya. Noteo Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give the gift of hope to an orphaned child this holiday season. Become a sponsor http://us.click.yahoo.com/ZEPhsD/1RCMAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to:
[wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok
Weleh weleh Pak Sutiyoso yang Wijanarjko, Hla sampeyan iki mbawa-mbawa ayat Quran kok zonder mbacanya lebih dulu to Pak...pak. Mbok yao dibaca dulu to, apa ya nyambung gitu sama INTI diskusi yang berlangsung. Duh..piye to Pak, hla Mbak Aisha yang ngangeni itu, Mbak Chae yang cuerdas itu, Aki Ustad Sabri yang udah menjalankan syariah Islam (hla wong jualan dasternya sekarang di Nanggroe Atjeh :)), sudah menjelentrehkan diskusi ini dengan puanjang lebar, bahwa Islam itu BUKAN Arab. Itu dulu yang dipahami, Pak Setuju opo ora sampeyan? Kalo nggak setuju saya juga nggak maksa kok, sak karep sampeyan wae wis asal jangan motong di tikungan diskusi aja, Kang Hla wong Islam itu Rahmatan lil Alamin, je, sehingga di bumi mana pun ia akan menjadi ajaran yang membumi dan menentramkan hati. Itu hlo Pak bedanya ISLAM dengan BUDAYA ARAB yang ketika dibawa ke tempat lain bisa mendapatkan resistensi dari local wisdom yang udah ada (dan lebih sesuai) dengan tempat itu. Budaya Arab (sekali lagi bukan budaya Islam) itu banyak yang kontra produktif terhadap ajaran Islam itu sendiri sebagaimana yang panjang luebardijelasin temen-temen dalam diskusinya. Begitu juga adanya kecenderungan sok berbahasa Arab yang semata-mata karena ada pamrih supaya dianggap ahli agama (atau bersikap riya') terus mengumbar bahasa Arab di lingkungan kampung Jawa. Hla ini kan sama to Pak buruknya , sama sombongnya (atau sama-sama nyebelinnya), dengan orang yang sok ngomong keinggris-inggrisan di kampung Jawa. Nah dengan begitu, sampai di poin ini, saya harap sampeyan nggak salah sangka lagi. Jadi, ayat-ayat yang sampeyan bawa itu ya ndak klop to Pak dengan diskusi ini, hla wong nggak ada yang mengejek dan enggak ada yang lagi menyombongkan sebagaimana Firman Allah yang sampeyan usung kesini. Yang ada adalah membeberkan fakta bahwa budaya Arab itu banyak yang jelek (ini tidak sama dengan menjelekkan to Pak?). Hla ya gimana nggak jelek, kalo sampai Nabi SAW harus diutusNya untuk melakukan reformasi total! Namun, sepeninggal Kanjeng Nabi, sayangnya, budaya yang jelek-jelek itu belum seluruhnya lenyap di sono. Inilah yang kemudian digarisbawahi, biar temen-temen nggak menelan mentah-mentah semua yang dari Arab sono sebagai sesuatu yang lebih baik, karena sekali lagi harus bisa dibedakan mana yang ajaran Islam dan mana yang semata-mata budaya Arab. Nah, sekarang saya mau guyon, katanya, cakep itu relatip, tapi jelek itu absolut..:)) Ini biar sampeyan puas, dan ayat-ayat yang sampeyan bawa ada konteksnya disini, karena saya emang lagi ngeledek orang jelek yang kebetulan...hehehe saya sendiri kok Pak..:)) salam, surita --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO [EMAIL PROTECTED] wrote: Jeng Aisha, Kalau kita membuka Al Qur'an maka kita akan menemukan ayat yang memberi warning kepada kita supaya berhati - hati dalam membicarakan kelompok atau orang lain, 9. Al Hujuraat 11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk- buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. 1409]. Jangan mencela dirimu sendiri maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh. [1410]. Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: hai fasik, hai kafir dan sebagainya. Semoga saya dijauhkan dari rasa sombong dan rija' salam, A Yasmina [EMAIL PROTECTED] wrote: Bang Yos, Yang saya pahami dari obrolan mas Sabri mba Chae ini, bukan membenci budaya Arab, termasuk bahasanya. Dari berbagai topik juga disini kalau bicara Arab atau budaya Arab itu justru kita sedang mencari Islam itu yang seperti apa yang sebenarnya karena memang Islam mulainya dari Arab sono dan nyampur donk dengan budaya Arab. Jadi kita pilah2 mana yang budaya Arab mana yang memang tuntunan Islam. Saya sering mendengar ceramah2 agama di mesjid yang ustadznya dengan ber-api2 menjelaskan Arab - orang Arab, kebudayaannya, kondisi sosial ekonomi politik, dll-nya itu bags banget, katanya Islam yang bener itu seperti itulah. Padahal yang saya tahu, Arab itu tidak seindah yang dijelaskan ustadz2 itu. Budaya satu bangsa itu kan tidak selamanya bagus atau cocok diterapkan di bangsa lainnya kalau dilaksanakan sama persis dengan aslinya, kondisi alamnya aja beda - iklim gurun dan tropis. Kembali lagi, kita hanya mencoba berfikir lebih kritis - mana
Balasan: [wanita-muslimah] Re: Salazar
Salam kenal Mbak Ambar, Ndakpapa Mbak, kita sebagai orang Islam kudu legowo nerima kritik dari pak Anti Teokrasi ini. Dengan menerima kritik maka kita bisa mengakui kekhilafan yang terjadi dan berusaha memperbaikinya. Jangan kayak Wapres kita yang bersama kita TIDAK bisa menghargai kritik. Hla wong puisi guru yang berisi otokritik terhadap dunia pendidikan kita yang emang acakadul kok malah ditanggapi dnegan marah-marah. Itu namanya buruk muka cermin dibelah..:(( Thanks Pak Noteo, percayalah orang Islam yang malakin toko Cina itu cuma oknum...:))) salam, surita --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ambar cahyani [EMAIL PROTECTED] wrote: Noteo, luar biasa satir sekali tuh kalimat bapak. apa gunanya rukun2? padahal rukun Islam dan rukun Iman luar biasa maknanya.. duh orang mayoritas dangkal sekali memaknainya.. mungkin karena itu wajar surga lebih sedikit isinya daripada neraka :) tapi bukankah .. bahkan untuk merajam pezina saja butuh 4 saksi. dan untuk berpoligami harus adil duluan sebelum poligami kalau yang lain2 kayaknya dosa semua deeeh.. dosa besar karena membunuh tho dan yang tak adil timbangannya.. saya jadi ngeri kok di negeri mayoritas muslim, kelakuan dan mentalnya bejat gitu yach?? noteokrasi [EMAIL PROTECTED] menulis: Dana Pamilih wrote: DP: Bagaimana kekayaan itu bisa terkumpul dg cara halal? Cara halal itu berarti tidak memeras toko Cina, tidak memalaki kafir, tidak menipu sesama muslim. _ Ini keliru besar. Dalam Islam yang penting adalah menjalankan rukun Islam dan rukun iman. Sedangkan memeras toko cina, memalak kafir, berzina, menipu sesama manusia, korupsi, poligami, membakar gereja, menindas kaum minoritas, merajam pezina, memancung penghujat, ngebom gereja/restoran/hotel/ kedutaan, dsb diperbolehkan dalam Islam, ASAL kemudian kembali menjalankan rukun islam dan rukun iman tadi. Sholat lagi, puasa lagi, minta maaf lagi, umroh lagi, dst. Ya seperti yang dilakukan selama ini oleh kaum mayoritas lah. Itu saja. Rukun Islam dan Rukun Iman, itulah kucinya. Noteo Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give the gift of hope to an orphaned child this holiday season. Become a sponsor http://us.click.yahoo.com/ZEPhsD/1RCMAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Gado2 vs Salad /Makanya enggak cocok
Antara Gado2 - Salad - dan Salad Bangkok Nafsu besar mau reply yg lain tapi hari ini sedang kedandapan, terburu-buru, tolong di beri maaf :-) Cuma sekedar mau merangkum dari semua yg bisa saya pahami. Diantaranya pendapat Rita, Aisha, Nisa juga Pak Chodjim, Pak Sabri kepada Pak Satriyo juga Pak Sutiyoso [ oh ya kemarin sore yg gerimis saya mendapat kiriman salad bangkok dari tetangga] - Bangsa indonesia beragama islam, anggaplah gado2 [ berbagai macam sayuran, emping, dengan saus kacang] Bangsa Arab tempat munculnya islam, anggaplah salad [ berbagai sayuran dengan saus thousand island dan mayonaise, mustard] Pada perjalanan waktu sejak kedatangan islam di indonesia kita ini sudah seperti salad bangkok [ perpaduan keduanya, ada yg ditambah dan di kurangi] Betul kan ? Nah sekarang : tiba2 salad bangkok itu ingin sempurna menjadi salad, apa bisa? Ibarat pepatah : bubur ayam sukabumi tidak bisa lagi diubah jadi nasi uduk tanahabang [ meskipun bahan2nya hampir sama] :-) Begitu kan? salam l.meilany [ sebenarnya penggemar sejati gado-gado) - Original Message - From: ritajkt To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, December 02, 2005 5:32 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok Weleh weleh Pak Sutiyoso yang Wijanarjko, Hla sampeyan iki mbawa-mbawa ayat Quran kok zonder mbacanya lebih dulu to Pak...pak. Mbok yao dibaca dulu to, apa ya nyambung gitu sama INTI diskusi yang berlangsung. Duh..piye to Pak, hla Mbak Aisha yang ngangeni itu, Mbak Chae yang cuerdas itu, Aki Ustad Sabri yang udah menjalankan syariah Islam (hla wong jualan dasternya sekarang di Nanggroe Atjeh :)), sudah menjelentrehkan diskusi ini dengan puanjang lebar, bahwa Islam itu BUKAN Arab. Itu dulu yang dipahami, Pak Setuju opo ora sampeyan? Kalo nggak setuju saya juga nggak maksa kok, sak karep sampeyan wae wis asal jangan motong di tikungan diskusi aja, Kang Hla wong Islam itu Rahmatan lil Alamin, je, sehingga di bumi mana pun ia akan menjadi ajaran yang membumi dan menentramkan hati. Itu hlo Pak bedanya ISLAM dengan BUDAYA ARAB yang ketika dibawa ke tempat lain bisa mendapatkan resistensi dari local wisdom yang udah ada (dan lebih sesuai) dengan tempat itu. Budaya Arab (sekali lagi bukan budaya Islam) itu banyak yang kontra produktif terhadap ajaran Islam itu sendiri sebagaimana yang panjang luebardijelasin temen-temen dalam diskusinya. Begitu juga adanya kecenderungan sok berbahasa Arab yang semata-mata karena ada pamrih supaya dianggap ahli agama (atau bersikap riya') terus mengumbar bahasa Arab di lingkungan kampung Jawa. Hla ini kan sama to Pak buruknya , sama sombongnya (atau sama-sama nyebelinnya), dengan orang yang sok ngomong keinggris-inggrisan di kampung Jawa. Nah dengan begitu, sampai di poin ini, saya harap sampeyan nggak salah sangka lagi. Jadi, ayat-ayat yang sampeyan bawa itu ya ndak klop to Pak dengan diskusi ini, hla wong nggak ada yang mengejek dan enggak ada yang lagi menyombongkan sebagaimana Firman Allah yang sampeyan usung kesini. Yang ada adalah membeberkan fakta bahwa budaya Arab itu banyak yang jelek (ini tidak sama dengan menjelekkan to Pak?). Hla ya gimana nggak jelek, kalo sampai Nabi SAW harus diutusNya untuk melakukan reformasi total! Namun, sepeninggal Kanjeng Nabi, sayangnya, budaya yang jelek-jelek itu belum seluruhnya lenyap di sono. Inilah yang kemudian digarisbawahi, biar temen-temen nggak menelan mentah-mentah semua yang dari Arab sono sebagai sesuatu yang lebih baik, karena sekali lagi harus bisa dibedakan mana yang ajaran Islam dan mana yang semata-mata budaya Arab. Nah, sekarang saya mau guyon, katanya, cakep itu relatip, tapi jelek itu absolut..:)) Ini biar sampeyan puas, dan ayat-ayat yang sampeyan bawa ada konteksnya disini, karena saya emang lagi ngeledek orang jelek yang kebetulan...hehehe saya sendiri kok Pak..:)) salam, surita --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO [EMAIL PROTECTED] wrote: Jeng Aisha, Kalau kita membuka Al Qur'an maka kita akan menemukan ayat yang memberi warning kepada kita supaya berhati - hati dalam membicarakan kelompok atau orang lain, 9. Al Hujuraat 11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk- buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
[wanita-muslimah] Membongkar Fondasi Patriarkhi
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=200286 Jumat, 02 Des 2005, Membongkar Fondasi Patriarkhi Oleh Nur Aylin Dania * Salah satu hambatan berat untuk mewujudkan keadilan hak-hak perempuan dan laki-laki adalah mapannya stereotipe-stereotipe yang kurang bersahabat terhadap perempuan. Beragam stereotipe itu selama puluhan tahun sudah membeku ke dalam teks-teks budaya dan keagamaan akibat penafsiran yang bias gender dan berideologi patriarkhi. Bahkan, akhir-akhir ini relasi bahasa-gender terbukti sangat eksploitatif terhadap perempuan. Mengangkat masalah relasi gender dan feminisme terasa membosankan, sekaligus mengasyikkan. Membosankan karena seakan-akan perbincangan ini tidak akan berakhir dalam suatu ujung dan titik akhir tertentu. Mengasyikkan karena bahasan ini selalu memberikan nuansa dan wacana baru dengan jargon-jargon yang terus bermunculan dan berkembang. Karena itu, perbincangan seputar diskursus gender ini adalah pokok masalah yang membumi. Artinya, masalah itu tidak saja menjadi wacana dan fenomena bagi kelompok atau golongan tertentu, yang dibatasi garis geografis maupun ideologis, namun merupakan permasalahan global yang lintas ruang dan waktu. Pada saat bersamaan, secara simultan berlangsung politik antropologi untuk melanggengkan tradisi patriaki yang menguntungkan kaum laki-laki. Berbagai nilai diarahkan dan digunakan untuk mempertahankan keberadaan pola relasi gender yang berakar dalam masyarakat. Karena tersebut berlangsung cukup lama, pola itu mengendap di alam bawah sadar masyarakat. Seolah-olah ketimpangan pola relasi gender ini adalah kodrat, mutlak, dan tidak dapat diganggu gugat. Bertambah kuat lagi setelah pola power relations (relasi kuasa) menjadi subsistem dalam masyarakat modern-kapitalis, yang kemudian melahirkan masyarakat new patriarchy (eksploitasi -tak sadar- perempuan). Semakin kuat pola relasi kuasa semakin besar pula ketimpangan (bias) gender di masyarakat, karena seseorang akan diukur berdasarkan nilai produktivitasnya. Dengan alasan faktor reproduksi, produktivitas perempuan dianggap tidak semaksimal laki-laki. Perempuan diklaim sebagai komunitas reproduksi, yang lebih tepat mengambil peran domestik, dan laki-laki diklaim sebagai komunitas produktif, yang lebih tepat mengambil peran publik. Simone De Beauvior (The Second Sex: 1989) menulis, Ke mana pun mereka melangkah, garis akhir selalu berwujud pada pernikahan; yang artinya sama dengan mengakui dominasi laki-laki. Hal inilah yang memang ingin dipertahankan laki-laki karena mereka juga ingin mempertahankan fondasi sosial. Karena itu, kita (perempuan) harus mempelajari lebih jauh tentang nasib tradisional perempuan dengan teliti. Dari segi sumber daya manusia (SDM), komunitas akademik sebenarnya sarat dengan tenaga kerja yang siap menjadi agen pemberdayaan perempuan. Para dosen, mahasiswi, dan masyarakat lingkungan akademik harus berkomitmen dan berperan aktif dalam pemberdayaan perempuan, mulai pergulatan wacana hak-hak perempuan sampai bagaimana mengadvokasi perempuan korban kekerasan dengan peranti keadilan gender. Solusi sederhana namun urgen bisa dilakukan dengan langkah penyadaran dan pemberdayaan mengenai hak-hak wanita lewat Sosialisasi dan Edukasi. Memang dalam masyarakat kita perempuan sering dimarginalkan dalam keluarga. Jika menemui kesulitan biaya hidup atau pendidikan, orang tua sering mengorbankan anak perempuan. Anak perempuan disuruh berhenti bersekolah, sementara anak laki-laki tetap sekolah. Anak perempuan malah disuruh cepat-cepat kawin. Ini tidak fair. Anak laki-laki dan perempuan harus diberi peluang yang sama. Proses sosialisasi dan edukasi memang memerlukan cukup waktu. Tapi, jika kita memakai comparative study (skala perbandingan), perempuan di Indonesia relatif tidak mendapat halangan yang cukup signifikan dalam melakukan mobilitas sosial, politik, ekonomi, dan lain-lain. Tidak ada halangan untuk berdagang atau berusaha. Pendidikan perempuan saatnya ditekankan pada kemandirian supaya mereka paham dan menjadi dirinya sendiri, bukan menjadi pelayan bagi kaum lelaki saja. Setiap perempuan punya hak untuk menentukan sendiri sikap dan pilihan hidup. Kadang beberapa hal jadi terasa menekan, seperti hal-hal yang terjadi di keluarga, lingkungan, teman, sekolah, atau media. Semua manusia memang punya keterbatasan untuk mengatur apa yang terjadi terhadap dirinya, tapi semua tetap bisa memilih sikap buat menghadapinya, termasuk perempuan. Tergantung kamu, mau jadi perempuan dengan mengambil inisiatif dan bersikap berani atau jadi perempuan yang kalah oleh kendali keadaan. * Nur Aylin Dania, mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. (Email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give the gift of hope to an orphaned child this holiday season. Become a sponsor http://us.click.yahoo.com/ZEPhsD/1RCMAA/i1hLAA/aYWolB/TM
[wanita-muslimah] Resep Keturunan
REPUBLIKA Kamis, 01 Desember 2005 SUAMI-ISTRI Resep Keturunan Di antara sekian banyak pasangan suami istri ada sebagian yang mengalami kesulitan memperoleh keturunan. Bahkan, karena masalah itu, ada yang berakhir dengan perceraian. Mudah-mudahan resep di bawah ini dapat membantu pasangan suami istri yang ingin segera memperoleh keturunan. Untuk suami, siapkan daun sambiloto/sambiroto 10 gram, daun pegagan 10 gram, batang brotowali 1 jari, dan daun kemukus 10 gram. Semua bahan direbus dengan 2 gelas air, biarkan tinggal 1 gelas. Diminum setiap pagi. Untuk istri, siapkan jeruk nipis 1 buah, kencur 2 gram, kunyit 10 gram, daun pegagan 10 gram, temu hitam 3 gram, temu giring 5 gram, rumput jarum 5 batang, cabutan nanas muda 1 batang, dan garam dapur secukupnya. Caranya, kunyit, temu giring, dan temu hitam, serta kencur diparut. Daun pegagan, rumput jarum dan cabutan nanas muda ditumbuk halus. Semua bahan selain jeruk nipis diberi air panas, diperas, dan disaring, sehingga menjadi 1 gelas. Air jeruk nipis dan garam masukkan ke dalam ramuan di atas. Diminum setiap pagi sebelum makan. Mudah-mudahan dengan disertai doa dan dilakukan dengan tekun, ikhtiar Anda ini akan membawa hasil sesuai keinginan Anda. Totok Aminoto Dusun Mranak RT 3/IX, Desa Wonorejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang 50552 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give the gift of hope to an orphaned child this holiday season. Become a sponsor http://us.click.yahoo.com/ZEPhsD/1RCMAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Gado2 vs Salad /Makanya enggak cocok
Selamat pagi Indonesia, Saya harus panggil siapa nich untuk yang terhormat Surita?, jeng, mbak, atau siapa ya? , kita berkenalan dulu yach yang terhormat, kalau enggak kenal engga sayang :) . Ijinkan saya sedikit mengoreksi nama saya yang yang terhormat tulis agak keliru sedikit , Nama saya Sutiyoso Wijanarko, the simple man, bukan Wijanarjko , nanti artinya jadi lain dengan arti yang sebenarnya dari Wijanarko . Budhe saya yang memberi nama Sutiyoso Wijanarko tersebut kepada saya, pernah lihat wayang orang belum? , nah Wijanarko itu nama lain dari Janoko atau kalau versinya Group Band DEWA , nama janoko itu nama lain dari Arjuna. Nah Arjuna atau janoko itu kan identik dengan seorang pria , seorang kasatria yang dekat dg para femalejangan salah tangkap yachmaksudnya seorang pria yang sangat menghormati eksistensi female atau perempuan, nah lucunya...maaf bukan lucu tapi kenyataannya, saya memang sejak kecul selalu belajar untuk menghormati dan memahami dan menghayati kaum mysterious yang namanya female tersebut. Enggak bermaksud sombong sich, mungkin maksud dari Budhe saya memberi nama saya dengan nama Sutiyoso Wijanarko supaya saya jadi manusia yang bermanfaat untuk sesama, khususnya kepada para kaum hawa, lucunya lagi pekerjaan saya memang berkaitan dengan kaum hawa tersebut :), wah jadi terlalu panjang lebar ya?, itulah sedikit perkenalan dari saya, boleh kan saya tahu tentang yang terhormat ? Memperkenalkan diri seperti ini saya kira penting, dalam dunia pewayangan saja juga selalu terjadi dialoq seperti ini, saling memperkenalkan diri, ada tuch tokoh pewayangan yang mulutnya panjang namanya Cakil, sebelum dia bertanding dengan lawannya dia selalu memperkenalkan diri. Sayang, dimilis WM ini ada beberapa anggotanya tidak kasatria menunjukkan jati dirinya, bersembunyi dengan nama yang aneh-aneh, jadi kalau dibandingkan dengan si Cakil itu ya masih lebih baik si Cakil :) Untuk sementara, kita mulai dulu dengan saling mengenal dulu ya, supaya diskusi-nya jadi indah dan asyik, kalau sudah saling mengenal lalu kita bisa berdiskusi ria. Salam. L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Antara Gado2 - Salad - dan Salad Bangkok Nafsu besar mau reply yg lain tapi hari ini sedang kedandapan, terburu-buru, tolong di beri maaf :-) Cuma sekedar mau merangkum dari semua yg bisa saya pahami. Diantaranya pendapat Rita, Aisha, Nisa juga Pak Chodjim, Pak Sabri kepada Pak Satriyo juga Pak Sutiyoso [ oh ya kemarin sore yg gerimis saya mendapat kiriman salad bangkok dari tetangga] - Bangsa indonesia beragama islam, anggaplah gado2 [ berbagai macam sayuran, emping, dengan saus kacang] Bangsa Arab tempat munculnya islam, anggaplah salad [ berbagai sayuran dengan saus thousand island dan mayonaise, mustard] Pada perjalanan waktu sejak kedatangan islam di indonesia kita ini sudah seperti salad bangkok [ perpaduan keduanya, ada yg ditambah dan di kurangi] Betul kan ? Nah sekarang : tiba2 salad bangkok itu ingin sempurna menjadi salad, apa bisa? Ibarat pepatah : bubur ayam sukabumi tidak bisa lagi diubah jadi nasi uduk tanahabang [ meskipun bahan2nya hampir sama] :-) Begitu kan? salam l.meilany [ sebenarnya penggemar sejati gado-gado) - Original Message - From: ritajkt To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, December 02, 2005 5:32 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok Weleh weleh Pak Sutiyoso yang Wijanarjko, Hla sampeyan iki mbawa-mbawa ayat Quran kok zonder mbacanya lebih dulu to Pak...pak. Mbok yao dibaca dulu to, apa ya nyambung gitu sama INTI diskusi yang berlangsung. Duh..piye to Pak, hla Mbak Aisha yang ngangeni itu, Mbak Chae yang cuerdas itu, Aki Ustad Sabri yang udah menjalankan syariah Islam (hla wong jualan dasternya sekarang di Nanggroe Atjeh :)), sudah menjelentrehkan diskusi ini dengan puanjang lebar, bahwa Islam itu BUKAN Arab. Itu dulu yang dipahami, Pak Setuju opo ora sampeyan? Kalo nggak setuju saya juga nggak maksa kok, sak karep sampeyan wae wis asal jangan motong di tikungan diskusi aja, Kang Hla wong Islam itu Rahmatan lil Alamin, je, sehingga di bumi mana pun ia akan menjadi ajaran yang membumi dan menentramkan hati. Itu hlo Pak bedanya ISLAM dengan BUDAYA ARAB yang ketika dibawa ke tempat lain bisa mendapatkan resistensi dari local wisdom yang udah ada (dan lebih sesuai) dengan tempat itu. Budaya Arab (sekali lagi bukan budaya Islam) itu banyak yang kontra produktif terhadap ajaran Islam itu sendiri sebagaimana yang panjang luebardijelasin temen-temen dalam diskusinya. Begitu juga adanya kecenderungan sok berbahasa Arab yang semata-mata karena ada pamrih supaya dianggap ahli agama (atau bersikap riya') terus mengumbar bahasa Arab di lingkungan kampung Jawa. Hla ini kan sama to Pak buruknya , sama
Re: [wanita-muslimah] Re: Sekolah Ustadz/Tragedi Akademik paling Memalukan
bmuncar yth juga, alhamdulillah, saya memang banyak dapat masukan ilmu dan wawasan dengan milis seperti ini. terima kasih atas infonya yang mencerahkan. bmuncar yang budiman, apa yang diposting buat saya semua sudah saya pahami, baik dari sharing sesama teman yang bergulat dibidang juralistik, dan dari sejumlah kursus jurnalistik yang pernah saya ikuti. dari semua poin yang disampaikan, saya kira ada yang terlewat dan memang karena poin ini 'hidden' sifatnya, yaitu SIAPA yang memiliki media yang bersangkutan. apakah saya mengada-ada? seberapapun objektif, fair, dan accountablenya para juru pena dan para koleganya, putusan terakhir bukanlah di mereka. bukankah media itu sendiri tidak lepas dari berbagai kepentingan? buat he-man, dan gaya serta sikapnya yang buat saya gemes, saya gak masalah mau anda labeli atau cap apa media yang mencoba 'membela' ummat islam, toh tetap saja mereka banyak memberi kontribusi buat ummat. he-man suka atau tidak. di dunia ini ada yang ideal ada yang real ... dan masing-masing tergantung bagaimana kita mau melihatnya juga. ada yang benar jadi salah dan sebaliknya. dan memang ujung-ujungnya hanya di hari akhir saja kita akan tahu bahwa selama hidup kita di sisi yang mana ... rabbanaa afrigh alainaa shabran... (maaf, terarabisasi dikit ni, agak canggung kalo diindonesiakan ... btw, 'indonesia' itu asalnya dari bahasa arab bukan ya? hehehe ...) On 12/1/05, bmuncar [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Satriyo Yth, Saya perlu menanggapi kalimat, ... akibat demikian hebatnya pemutarbalikan fakta oleh media massa yang notabene tidak pernah bisa objektif dan melihat permasalahan dari dua sisi dng adil, .. karena ummat memang tidak punya 'corong' resmi untuk membeberkan berbagai pernik permasalahan secara jujur apa adanya... Tanggapan saya: 1. Sejauh yang Anda maksud adalah media massa umum -- bukan penerbitan sekterian -- maka pernyataan di atas terlalu berlebihan. Sebodoh- bodohnya wartawan pasti sudah dibekali oleh institusinya soal prinsip dasar menulis berita yaitu: 1. Honesty (jujur); 2. Accuracy (akurat); 3. Fairness (fair). Ini adalah modal dasar yang harus dimiliki wartawan yang secara struktural berjenjang mulai dari reporter, redaktur, redaktur pelaksana, dan pemimpin redaksi. Wartawan yang tidak memiliki modal dasar itu akan tersingkir dengan sendirinya. Memutarbalikkan fakta tidak akan pernah ditolerir di newsroom. Sanksinya bisa sampai dipecat. Media massa yang tidak kredibel cepat atau lambat akan ditinggalkan pembacanya. 2. Media massa yang bertanggungjawab memiliki pelatihan wartawan, baik in house training maupun pelatihan oleh lembaga dari luar (misalnya Lembaga Pers Dr Soetomo di Jakarta atau LP3Y di Yogyakarta). Di pelatihan ini, wartawan diajak untuk memahami posisinya dalam kehidupan masyarakat, yakni wartawan adalah pencari fakta dan biarlah pembaca yang menyikapi fakta-fakta itu. Larangan utama bagi wartawan adalah mencampurkan fakta dengan opini. Berita yang mencampuradukkan fakta dan opini tidak bisa diterima. 3. Berita yang turun kepada pembaca melalui proses mulai dari tulisan wartawan, diserahkan kepada redaktur untuk editing. Dalam editing ini, bukan hanya soal mengoreksi kalimat namun juga pertanyaan apakah berita itu sudah obyektif (chek and rechek, cover both side) dan lain- lain. Dari redaktur masih supervisi dari redaktur pelaksana atau pemimpin redaksi. Di media massa di Indonesia, ada kesepakatan tak tertulis yang disepakati yaitu tidak menurunkan tulisan yang berpotensi menimbulkan konflik SARA. 4. Kelemahan dari kalangan umat (saya menyebut umat kira-kira yang sebagaimana Anda pahami) adalah melakukan judgement terlebih dulu dengan media massa. Dan judgment itu biasanya negatif (dianggap tidak memihak kepada 'umat'). Padahal setahu saya, pengelola media massa akan welcome terhadap segala wacana yang berkembang. Silakan wacana saling bertarung dan masyarakatlah yang akan menilai, mana wacana yang dianggap cocok. Begitu Mas Satriyo tanggapan saya Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: mohon maaf, saya hanya sedikit nimbrung: 1. saya yang dhaif ini tidak membayangkan ke depan nanti ketika suasan seperti ini ... sesama saudara seiman saling menuduh dan memusuhi, . .. karena tidak bisa melihat mana kawan dan mana lawan, ... akibat demikian hebatnya pemutarbalikan fakta oleh media massa yang notabene tidak pernah bisa objektif dan melihat permasalahan dari dua sisi dng adil, ... karena ummat memang tidak punya 'corong' resmi untuk membeberkan berbagai pernik permasalahan secara jujur apa adanya. 2. salahkan seorang muslim untuk tersinggung ketika saudaranya difitnah, dilecehkan dan dijadikan tertuduh tanpa bukti otentik dan objektifitas dalam pemaparannya? mungkin caranya yang emosional - siapa yang tidak emosi ketika sedang tersinggung - dalam melakukan pembelaan dan mencoba mendudukan perkaran pada
Re: [wanita-muslimah] Membongkar Fondasi Patriarkhi
Ini contoh female yang berbicara memakai cortex kanan, mungkin lagi belajar sich, ya dimaklumi saja. Pinginnya supaya dianggap pinter tapi malah jadi kebling Ayo, Bunda L.. Meilany , ini termasuk gado-gado atau salad ? :) Mahasiswi UIN harusnya pedomannya Al Qur'an dan Hadis, lha koq malah berpedoman eksistensialisme ? Kenapa harus si Simon yang jadu acuannya, lha mbok sekali - kali R.A K A R T I N I yang jadi acuannya, emangnya Simone de beauvoir lebih pinter dari RA Kartini ? salam. Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=200286 Jumat, 02 Des 2005, Membongkar Fondasi Patriarkhi Oleh Nur Aylin Dania * Salah satu hambatan berat untuk mewujudkan keadilan hak-hak perempuan dan laki-laki adalah mapannya stereotipe-stereotipe yang kurang bersahabat terhadap perempuan. Beragam stereotipe itu selama puluhan tahun sudah membeku ke dalam teks-teks budaya dan keagamaan akibat penafsiran yang bias gender dan berideologi patriarkhi. Bahkan, akhir-akhir ini relasi bahasa-gender terbukti sangat eksploitatif terhadap perempuan. Mengangkat masalah relasi gender dan feminisme terasa membosankan, sekaligus mengasyikkan. Membosankan karena seakan-akan perbincangan ini tidak akan berakhir dalam suatu ujung dan titik akhir tertentu. Mengasyikkan karena bahasan ini selalu memberikan nuansa dan wacana baru dengan jargon-jargon yang terus bermunculan dan berkembang. Karena itu, perbincangan seputar diskursus gender ini adalah pokok masalah yang membumi. Artinya, masalah itu tidak saja menjadi wacana dan fenomena bagi kelompok atau golongan tertentu, yang dibatasi garis geografis maupun ideologis, namun merupakan permasalahan global yang lintas ruang dan waktu. Pada saat bersamaan, secara simultan berlangsung politik antropologi untuk melanggengkan tradisi patriaki yang menguntungkan kaum laki-laki. Berbagai nilai diarahkan dan digunakan untuk mempertahankan keberadaan pola relasi gender yang berakar dalam masyarakat. Karena tersebut berlangsung cukup lama, pola itu mengendap di alam bawah sadar masyarakat. Seolah-olah ketimpangan pola relasi gender ini adalah kodrat, mutlak, dan tidak dapat diganggu gugat. Bertambah kuat lagi setelah pola power relations (relasi kuasa) menjadi subsistem dalam masyarakat modern-kapitalis, yang kemudian melahirkan masyarakat new patriarchy (eksploitasi -tak sadar- perempuan). Semakin kuat pola relasi kuasa semakin besar pula ketimpangan (bias) gender di masyarakat, karena seseorang akan diukur berdasarkan nilai produktivitasnya. Dengan alasan faktor reproduksi, produktivitas perempuan dianggap tidak semaksimal laki-laki. Perempuan diklaim sebagai komunitas reproduksi, yang lebih tepat mengambil peran domestik, dan laki-laki diklaim sebagai komunitas produktif, yang lebih tepat mengambil peran publik. Simone De Beauvior (The Second Sex: 1989) menulis, Ke mana pun mereka melangkah, garis akhir selalu berwujud pada pernikahan; yang artinya sama dengan mengakui dominasi laki-laki. Hal inilah yang memang ingin dipertahankan laki-laki karena mereka juga ingin mempertahankan fondasi sosial. Karena itu, kita (perempuan) harus mempelajari lebih jauh tentang nasib tradisional perempuan dengan teliti. Dari segi sumber daya manusia (SDM), komunitas akademik sebenarnya sarat dengan tenaga kerja yang siap menjadi agen pemberdayaan perempuan. Para dosen, mahasiswi, dan masyarakat lingkungan akademik harus berkomitmen dan berperan aktif dalam pemberdayaan perempuan, mulai pergulatan wacana hak-hak perempuan sampai bagaimana mengadvokasi perempuan korban kekerasan dengan peranti keadilan gender. Solusi sederhana namun urgen bisa dilakukan dengan langkah penyadaran dan pemberdayaan mengenai hak-hak wanita lewat Sosialisasi dan Edukasi. Memang dalam masyarakat kita perempuan sering dimarginalkan dalam keluarga. Jika menemui kesulitan biaya hidup atau pendidikan, orang tua sering mengorbankan anak perempuan. Anak perempuan disuruh berhenti bersekolah, sementara anak laki-laki tetap sekolah. Anak perempuan malah disuruh cepat-cepat kawin. Ini tidak fair. Anak laki-laki dan perempuan harus diberi peluang yang sama. Proses sosialisasi dan edukasi memang memerlukan cukup waktu. Tapi, jika kita memakai comparative study (skala perbandingan), perempuan di Indonesia relatif tidak mendapat halangan yang cukup signifikan dalam melakukan mobilitas sosial, politik, ekonomi, dan lain-lain. Tidak ada halangan untuk berdagang atau berusaha. Pendidikan perempuan saatnya ditekankan pada kemandirian supaya mereka paham dan menjadi dirinya sendiri, bukan menjadi pelayan bagi kaum lelaki saja. Setiap perempuan punya hak untuk menentukan sendiri sikap dan pilihan hidup. Kadang beberapa hal jadi terasa menekan, seperti hal-hal yang terjadi di keluarga, lingkungan, teman, sekolah, atau media. Semua manusia memang punya keterbatasan untuk mengatur apa yang terjadi terhadap
Re: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal
he-man, anda tidak memperihtungkan fluktuasi rupiah? tapi sudahlah ... toh anda tak akan bergeming dari pendapat anda. you will say whatever it takes buat tetep mempertahankan opini pribadi ... saya kira nabi pun sulit meyakinkan anda ... kec nabi mirza ghulam ahmad mungkin ya. yang pasti hanya ALLAH yang bisa tahu isi hati dan kepala kita, regardless apa yang kita tuangkan secara lisan atau tulisan, empat mata atau publik ... salam On 12/1/05, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya kemaren nganter temen mo beli rumah ke kompleks Batununggal , rumah type 135 dengan tiga kamar dan luas tanah 220 m2 harganya 1,160 Miliar.Nilai uang sekarang kecil banget yah , jadi kalau Ulil c.s dapet duit segitu sih kecil lah.HNW dapat fasilitas berkali-kali lipat dari itu.Jadi inget bokap beli rumah yang sekarang ini cuma dengan ngejual vespa tahun 1978. - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 01, 2005 1:18 PM Subject: RE: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal Jadi, kalau ada yang mengatakan Ulil cs mendapat Rp 1,4 milyar, maka yang lain pun mendapatkan dana yang tidak kurang dari itu, dan dikiranya dana itu bukan dari sumber yang sama. Semua dana yang dipakai harakah itu ya setali tiga uang alias sama saja. Kalau tidak ada dana dari NEKOLIM, ya harakah di dunia pun tak akan bisa bangkit. Karena itu, terus-menerus waspadalah, jangan mau diadu domba. Hidup NKRI, dan mari kita tegakkan PANCASILA. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment -- YAHOO! GROUPS LINKS - Visit your group wanita-muslimahhttp://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah on the web. - To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] - Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service http://docs.yahoo.com/info/terms/. -- [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?
maksudnya saya mengeksplorasi itu bagaimana Mas Aman? sosiolinguistik sudah lama saya tidak sentuh ... terakhir ketika mau ujian lisan sebelum buat skripsi th 90 an awal. Mas Aman sendiri tampak cukup paham ya soal lingustik? Thanks buat sharingnya. Saya jadi bernostalgia tentang berbagai mata kuliah linguistik di zaman kuliah ... :-) Yang saya tidak salah ingat, arbitrernya bahasa itu juga salah satu sifat yang bisa menjelaskan kenapa bahasa itu timbul dan mati, baik bahasa secara umum untuk setiap etnis atau nation-state, atau sub-bahasa seperti dialek atau bahkan idolek. gak banyak kan yang masih pake 'bokap' 'nyokap' yang konon dipopulerkan oleh kusni kasdut buat bahasa kode ... ;-) salam On 12/2/05, Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] wrote: Bahasa memang arbitrer, tapi bahasa juga adalah cerminan pemakainya, cermin pola pikir dan sistem pergaulan komunitas pemakai dalam kehidupan. Karena itu sangat asik seandainya Mas Satriyo mengekpolarasi kesepakatan pemakai itu seperti apa? Dalam contoh-contoh tentang arabisasi' memang hanya lingkup sederhana, meski dalam kajian bahasa hal itu membutuhkan pembahasan yang sangat panjang. kesepakatan-kesepakatan pemakai bahasa--menurut saya--lebih tepat jika kita ambil contoh dalam beberapa variasi bahasa yang muncul dalam fenomena kemasyarakatan yang lebih spesifik, misalnya variasi bahasa kaum buruh, bahasa para pemilik salon, variasi bahasa lokal yang muncul akibat modernisasi teknologi seperti kebutuhan dalam pesan singkat (sms), bahasa chatting, dll. Mungkin saja fenomena bahasa akhawat termasuk juga dalam fenomena ini. Namun satu sisi yang cukup penting untuk kita cermati, bahwa varian bahasa yang muncul pada mereka pada dasarnya adalah sesuatu yang bersifat subyektif, identitas kelompok, dan dorongan berbeda. Apalagi jika kita lihat pemakaiannya bukan pada hal-hal yang dibutuhkan dalam pemakaian bahasa, dan tidak hanya sebatas kelompok, tapi juga meluas dalam pemakaian umum. Siapa yang menjamin terjadinya kesepakatan di sini? Fenomena yang kita lihat pada komunitas ABG yang sok ngenglish sehingga campur aduk tidak karuan dalam bahasa juga termasuk pada bagian ini. Hal-hal seperti ini--bagi saya--penting untuk ditekankan agar Wakil Presiden tidak perlu marah-marah mendengar puisi karena ia bisa memahaminya sesuai lingkupnya, bukan dengan cara ia memahaminya seperti mendengarkan laporan menteri di istana. Bisa jadi juga, penggunaan kaum akademisi terhadap bahasa yang bersifat serampangan--apalagi yang hanya biar disebut ilmiah-- merupakan salah satu faktor yang menyebabkan para petani kita hanya bisa melongo. Jadi kesepakatan pengguna merupakan unsur penting dalam bahasa, tapi bukan kesepakatan yang akhirnya mengakibatkan kesenjangan antar pengguna bahasa itu sendiri. Pembahasan masalah ini saya lihat merupakan bidang-bidang yang menjadi objek kajian-kajian ilmu bahasa sosial (sosiolinguistik). Terima kasih Aman - Original Message - From: satriyo [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 01, 2005 10:56 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? di dunia ilmu bahasa, bahasa itu arbitrer. nah, yang saya tahu sejauh ini, arbitrer itu artinya sesuai kesepakatan. dan memang begitu bahasa, bisa jalan ketika sesama penuturnya sepakat atasnya ... begono kong mos, eh kang mas ... gak arbitrer ya. PS: arbitrer=arbitrary (eng.) On 12/1/05, ariel [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: kaidah apa maksudnya mas? dari ilmu yang saya cangkul di bangku kuliah, fenomena yang dikenal dengan multilingual ini gejala normal dan 'manusiawi' ... dan hanya dianggap 'menabrak' oleh software bahasa bagi komputer. manusia kan fleksibel dan bahasa itu arbitrer lohhh ... :-) lha, saya kan ga bilang pemakaian kaidah bahasa yang nabrak2 itu ga manusiawi (contohnya adalah tulisan saya sendiri :)). Jelas manusiawi dan tentunya subyektif seperti yang dimaksud mas Aman. Secara subyektif juga, saya memang tidak 'senang' dengan pemakaian bahasa asing yang melanggar kaidah bahasa Indonesia, tapi di era globalisasi sekarang ini hal tersebut memang tidak mungkin dicegah. Bahkan di berbagai forum resmi saya sering menemukannya. Mungkin sudah saatnya para munsyi merumuskan kembali istilah dalam bahasa Indonesia. Maksudnya bahasa itu arbiter apa? Sepengetahuan saya arbiter itu adalah hakim dalam arbitrase (english : arbitrator). :) Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam
Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi Muslim Liberal
DP: Saya kira semua orang ingin kebenaran dan keadilan ditegakkan. Cuma ada bermacam cara dan bermacam hasil akhir tergantung cara yg dipilih. Kita kan lagi bahas berbagai macam cara itu. Dan mempelajari hasil akhirnya dari pengalaman2 sejarah. Menurut pak He-Man yg telah banyak mempelajari sejarah Islam, khilafah terakhir itu (Turki) bobrok. Kalau itu yg mau dihidupkan kembali apa gunanya? itu kata pak he-man mas. apa hanya dia saja yang mas jadikan rujukan? sudah pernah coba cari sendiri, at least di google deh yang gak usah repot buka2 buku ...? maaf, bukan saya meremehkan pendapat pak he-man mas, tapi sikap dia itu membuat saya tidak terlalu membuat saya bisa menerima pendapat dia yang sangat tendensius dan memihak/judgemental itu. kecuali ada lebih dari satu rujukan dan semua sikapnya 'kebetulan' setali tiga uang dengan he-man, ya wassalam ... end of story DP: Kehebatan pak He-Man ini ialah dia mengerti fikih dan melihat kekurangan2nya dibandingkan dg sistem moderen. Dia sangat mencintai sesama muslim dan tidak ingin muslim terjerumus ke jurang akibat kejahiliyahannya sendiri. Saya angkat topi. Mungkin Anda tidak melihat keprihatinannya (concern) yg mendalam karena cintanya dia pada sesama muslim. then he has a funny way of expressing his love to fellow fundies and harokah ...! DP: Dia bukannya otomatis menjadi musuh Islam karena membela lawan Islam. Pertama dia tidak melihat bahwa secara definisi Islam itu bermusuhan dg Kristen dan Yahudi. Bagi dia tidak ada itu musuh secara definisi. Yang dia nilai ialah sikap dan tindakan individu/kelompok. Bisa bermusuhan bisa tidak. Kalau salah dia bilang salah. Kalau benar dia bilang benar. untuk yang ini memang semua balik ke pribadi masing-masing, terutama ketika merujuk ke surah 2 (al-baqarah) ayat 120. bagi saya, dan mungkin jg yang lain, ayat ini jadi patokan bahwa itulah sifat umum yahudi dan nashrani. tapi kan itu tidak otomatis menjadi death sentence buat yahudi dan nashrani. ada shahabat yang tadinya yahudi lalu masuk islam dan balik menjadi orang yang paling dibenci oleh sesama yahudi ketika itu padahal ketika masih yahudi dia itu orang yang paling disegani dan dihormati (maaf lupa namanya). ada juga shahabat 'ady bin hatim yang dulunya nashrani. dan ketika di kalangan grass root teman2 yang sedang tinggi ghirah/semangatnya dan 'kebablasan' mencap atau melabeli yahudi dan nashrani itu begini dan begitu dan pak he-man tentu tidak suka itu, saya hanya bisa mengatakan bahwa itu reaksi sesaat teman2 saja. saya pun dulu sesemangat itu. tapi sejalan dengan pemahaman yang makin bertambah karena pergaulan dan ilmu, sikap pun lebih bijak lagi, tidak hantam kromo. saudara saya (famili) tidak sedikit yang non-muslim, entah nenek, oom, tante, keponakan. mereka juga ingat dulu saya cukup 'jaga jarak' tapi sekarang setelah saya paham, mereka melihat saya tidak 'sangar' lagi. toh itu tidak berarti kita tidak waspada. jadi termasuk ' Kalau salah dia bilang salah. Kalau benar dia bilang benar.' maka kalo pak he-man salah ya saya bilang salah, benar saya bilang benar. iya kan mas? Kedua dia melihat merit (keunggulan) dari sistem Barat yg dia ingin diadaptasi di masyarakat muslim. Saya juga setuju dg pandangan ini. Terutama jika merit itu telah dianalisa dg akal bukan cuma membeo doang. masa dengan akal masih bisa mbeo mas? akal yang gak penuh mungkin ya, atau akal-akalan. lalu, kalo sekadar merit nya saja gak masalah karena toh khalifah umar juga mengambil merit dari sistem administrasi kaum parsi ketika akhirnya ummat muslim bisa 'menundukkan' mereka. tapi apakah itu berarti dari islam tidak ada merti apapun? kalaupun BELUM ada bukan berarti TIDAK ada kan mas? masalah bobrok, sistem dan lembaga mana sih yang tidak bobrok dalam sejarah? hanya di masa rasulullah dan khilafah empat saja saya kira yang tidak bobrok. (hmm, pasti poin terakhir ini BAKAL disanggah ... hehehe) salam [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give the gift of hope to an orphaned child this holiday season. Become a sponsor http://us.click.yahoo.com/ZEPhsD/1RCMAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to:
Re: [wanita-muslimah] Re: nikah mut'ah
saya inginkan ilmu (konon dulu nabi menyuruh untuk menuntut ilmu ke negeri cina. kita tak perlu mengait2kan bukankah di cina ada ilmu perdukunan, ilmu memasak babi, dst.) karena nikah mut'ah sudah haram, ... bukankah jadi sama mas statusnya dng ilmu perdukunan dan memasak babi? hehehe ... kidding mas. mungkin biar gak tendensius, dari awal mas bisa minta begini: tolong dong bantu saya memahami SEGALA SESUATU tentang nikah mut'ah .. dengan kata-kata itu mungkin relatif jauh lebih netral dan akan utuh apa yang mas ingin tahu tentang nikah mut'ah yang haram itu, tentu termasuk tata-caranya... yang sekiranya pun ketika luput dijelaskan bisa kemudian ditanyakan ... gitu lohhh mas maaf kalo sok tahu [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Fair play? Video games influencing politics. Click and talk back! http://us.click.yahoo.com/u8TY5A/tzNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?
Maksud saya mengekpolarasi, tentunya memberikan penjelasan yang lebih panjang terhadap masalah itu. Karena saya menduga dari bahasa Sampean di awal thread bahasa ini muncul, Sampean cukup mengerti. Nah sekarang dugaan saya ada benarnya, ternyata memang Sampean pernah belajar Sosiolinguistik. Hanya bermaksud agar bagi-bagi informasi dan pandangan secara lebih luas saja, hehehe. Saya sendiri kalau dikatakan cukup paham soal linguistik, boleh jadi. Namun tidak sangat paham. Justru bidang saya memang linguistik di Universitas Azhar, tapi ya linguistik Arab, -:) yang kalau dalam mata kuliah dulu tahun 1995 disebut Ilmu Lughah dan bagian yang lebih spesifik ke suatu bahasa tertentu (di sini adalah Arab) menjadi bidang tersendiri yang disebut dengan Fiqh Lughah. Dalam konteks Arab sendiri, bangsa Arab sangat bersyukur dengan adanya al-Qur`an. Meskipun dalam perkembangan Arab, muncul banyak pengaruh dalam bahasa, tetapi keaslian bahasa tetap terjaga. Bahkan sekarang digalakkan penggunaan bahasa asli ini dalam forum-forum resmi dan tidak resmi. Kebanyakan kawan-kawan di sini yang berada di fakultas Syariah dan Ushuluddin kadang-kadang kesulitan. Padahal rata-rata mereka sudah bertahun-tahun belajar bahasa Arab di Indonesia (pesantren khususnya). Kenapa? karena kebanyakan dosen kadang-kadang memberi kuliah bukan dengan bahasa asli, tetapi dengan bahasa pasaran. Syukur saja di fakultas saya dulu, kebanyakan dosen menyampaikan dengan bahasa asli sehingga kita bisa paham. Pemakaian bahasa yang amburadul di komunitas Arab juga sangat banyak, apalagi tulisan nama toko-toko atau salon-salon. Ini sudah merupakan fenomena yang berbeda dengan bahasa Arab pasaran yang digunakan sebagai komunikasi sehari-hari oleh kebanyakan orang Arab. Saya tertawa sendiri jika mengingat pertama kali datang ke sini, ada tulisan berbahasa Arab (Syaarib) yang artinya kumis di papan-papan iklan di atas gedung. Setelah saya perhatikan lebih lanjut, ternyata menampilkan alat-alat elektronik, yang ternyata maksud tulisan itu sebenarnya adalah Sharp. Nah maksud yang ingin saya sampaikan perihal arbitrernya bahasa sebagai salah satu sifat yang bisa menjelaskan kenapa bahasa itu timbul dan mati, adalah bagaimana pemakai bahasa bisa mempertahankan bahasanya agar tidak mati. Jadi ini tidak hanya terhenti pada persoalan konseptual, tapi juga mengarah kepada praktik bahasa dan kesadaran penuh dalam berbahasa; betapa pentingnya suatu bahasa. Demikian, Terima kasih Aman - Original Message - From: satriyo [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, December 02, 2005 4:42 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? maksudnya saya mengeksplorasi itu bagaimana Mas Aman? sosiolinguistik sudah lama saya tidak sentuh ... terakhir ketika mau ujian lisan sebelum buat skripsi th 90 an awal. Mas Aman sendiri tampak cukup paham ya soal lingustik? Thanks buat sharingnya. Saya jadi bernostalgia tentang berbagai mata kuliah linguistik di zaman kuliah ... :-) Yang saya tidak salah ingat, arbitrernya bahasa itu juga salah satu sifat yang bisa menjelaskan kenapa bahasa itu timbul dan mati, baik bahasa secara umum untuk setiap etnis atau nation-state, atau sub-bahasa seperti dialek atau bahkan idolek. gak banyak kan yang masih pake 'bokap' 'nyokap' yang konon dipopulerkan oleh kusni kasdut buat bahasa kode ... ;-) salam On 12/2/05, Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] wrote: Bahasa memang arbitrer, tapi bahasa juga adalah cerminan pemakainya, cermin pola pikir dan sistem pergaulan komunitas pemakai dalam kehidupan. Karena itu sangat asik seandainya Mas Satriyo mengekpolarasi kesepakatan pemakai itu seperti apa? Dalam contoh-contoh tentang arabisasi' memang hanya lingkup sederhana, meski dalam kajian bahasa hal itu membutuhkan pembahasan yang sangat panjang. kesepakatan-kesepakatan pemakai bahasa--menurut saya--lebih tepat jika kita ambil contoh dalam beberapa variasi bahasa yang muncul dalam fenomena kemasyarakatan yang lebih spesifik, misalnya variasi bahasa kaum buruh, bahasa para pemilik salon, variasi bahasa lokal yang muncul akibat modernisasi teknologi seperti kebutuhan dalam pesan singkat (sms), bahasa chatting, dll. Mungkin saja fenomena bahasa akhawat termasuk juga dalam fenomena ini. Namun satu sisi yang cukup penting untuk kita cermati, bahwa varian bahasa yang muncul pada mereka pada dasarnya adalah sesuatu yang bersifat subyektif, identitas kelompok, dan dorongan berbeda. Apalagi jika kita lihat pemakaiannya bukan pada hal-hal yang dibutuhkan dalam pemakaian bahasa, dan tidak hanya sebatas kelompok, tapi juga meluas dalam pemakaian umum. Siapa yang menjamin terjadinya kesepakatan di sini? Fenomena yang kita lihat pada komunitas ABG yang sok ngenglish sehingga campur aduk tidak karuan dalam bahasa juga termasuk pada bagian ini. Hal-hal seperti ini--bagi saya--penting untuk ditekankan agar Wakil Presiden tidak perlu marah-marah
Re: [wanita-muslimah] Re: budaya dan bangsa--Salazar
Membuka kembali pelajaran IPS kita, kebudayaan nasional indonesia adalah puncak puncak capaian dari berbagai budaya suku suku di Indonesia. Memahami terbentuknya masyarakat Indonesia, nyatalah bahwa bangsa ini terbentuk dari melt in berbagai pengaruh kebudayaan, baik yang dari luar dengan strategi akulturasi, asimilasi, dan sinkretisme maupun dari budaya yang dilahirkan oleh para local genius di tanah air Indonesia. Merujuk pada 10 unsur kebudayaan Dr. Brandes, dia mengindentifikasi bahwa struktur kebudayaan dimulaid ari yang paling kuat di masyarakat pengaruhnya sampai yang paling lemah, di mulai dari sistem religi, sistem kemasyrakatan dan seterusnya. Mbak Lina bisa mulai mengenali budayanya sendiri dari hal hal fundamental tersebut. salam, Ari Condro - Original Message - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] waiyyaa..kok aku makin bingung. Wong aku ini gak tau apa itu budaya Amrik, Eropah, Jepang, Indonesia? Apa yang mesti dicermati atas budaya2 ini kalo gak tau ? Makanya aku kan nanya apa itu budaya Indonesia. Lha kata pak Chodjim tergantung sukunya (?). Ini kan buat aku tambah bingung, apalagi kalau dihub.kan dengan lenyapnya bangsa. Yahoo! Groups Sponsor ~-- 1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery. http://us.click.yahoo.com/WpTY2A/izNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
info terkait, sikap atas 'permusuhan' yahudi-nashrani ... Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi Muslim Liberal
dari milis tetangga ... mas dana, dan netters lainnya yang sudah saling sapa dengan saya, buat info di bawah ini, kayaknya he-man dan yang sepaham pasti dah siap dengan amunisinya (saya antisipasi ni ceritanya ...) hehehe semoga menambah sesuatu ... WTC : Zionis 'Bush' menyeret dunia menuju perang terbesar Oleh : Erros Jafar mailto:[EMAIL PROTECTED] 01 Dec, 05 - 2:00 am Apa yang diungkap oleh Prof, Steven E. Jones, dalam investagasinya Why Indeed did the WTC Buildings Collapse?, The Hidden History of 9-11 http://swaramuslim.net/more.php?id=5066_0_1_0_M semakin menambah urutan evidence atas kebohongan konspirasi Bush Zionist Laknatullah dalam mencapai tujuannya memerangi Islam berkedok Memerangi Terorisme. :swf Who is Bush anyway ? mungkin sebagian saja khususnya umat Islam yang tahu bush adalah seorang Zionist sejati. Tragedi WTC telah dijadikannya sebagai alasan menyerang Osama bin Laden yang berujung Pembumi hangusan negeri Islam Afghanistan, lalu berlanjut menyerang Saddam Husein yang berujung pembumi hangusan negeri Irak - negeri kelahiran para nabi. Sebentar lagi mungkin akan menyusul Iran, atau Jordania dan negeri negeri Islam lainnya dikawasan timur tengah disekitar Israel. Perburuan teroris itu sekarang sudah mencapai Indonesia negeri kelahiran para wali, dan hampir kita semua lupa akan kejahatan pokok Bush dalam tragedi 9/11. Ada buku baru berjudul Stranger Than Fiction: Independent Investigation of 9-11 and The War on Terrorism http://www.apfn.org/apfn/WTC_STF.htm karya Dr. Albert D. Pastore, Ph.D. yang diterjemahkan oleh Z.A. Maulani, mantan Kepala Badan Intelijen tertinggi di Indonesia (BAKIN) era Habibie, dengan judul Fitnah Itu Akhirnya Terungkap: Investigasi Peristiwa 11-9 dan Perang Amerika Membasmi Terorisme. Saya mendapat hadiah buku tersebut langsung dari Pak Maulani dan langsung saya baca. Begitu membuka halaman pertama, rasanya ingin segera mengetahui halaman berikutnya. Jika semua informasi dalam buku tersebut benar, maka sungguh sangat fantastis! Hemat saya, akan merugilah orang-orang yang tidak membacanya, karena mereka tanpa sadar bisa menjadi korban makar atau pengkhianatan suatu kaum yang bernama Zionis. Aneh memang, ternyata dunia ini tidak akan pernah sepi dari perang dan perang. Sebuah wilayah yang damai sering terjadi justru setelah perang. Kemudian perdamaian itu kembali terusik oleh kerakusan manusia, maka terpeciklah kembali peperangan itu dan seterusnya hingga memutih tulang bumi, lalu kiamat. Siapakah dalang dari semua konflik di muka bumi ini, katakanlah peperangan multinasional yang pernah terjadi sejak Perang Dunia I (1914-1918) dan Perang Dunia II (1939-1945)? Albert memaparkan data-data valid tentang loby Zionis yang dipimpin Bernard Baruch, Henry Morgenthau, dan Harold Ickes yang berhasil menekan presiden AS Franklin D. Roosevelt melakukan embargo pasokan minyak Jepang dengan harapan memaksa Jepang untuk menyerang Pearl Harbour (Des, 1941). Bukti-bukti yang ada dari dokumen-dokumen pemerintah dengan jelas memperlihatkan bahwa presiden FDR jauh-jauh hari sebenarnya telah mengetahui akan adanya serangan Jepang itu dan membiarkannya terjadi agar ia dapat menyeret AS ke dalam PD-II. Sebelumnya, dalam PD-I, ada gerakan Zionis untuk mencaplok Palestina dari kekuasaan Daulah Utsmaniyah, yang kemudian berhasil diruntuhkan oleh Zionis Mustafa Kemal Pasha pada 13 Maret 1924. Namun upaya kaum Zionis itu berhasil dipatahkan oleh kekuatan Tentara Islam Khalifah Utsmaniyah. Maka loby Zionis memanfaatkan peperangan yang saat itu terjadi antara kubu Jerman, Austria-Hongaria, dan Turki melawan tiga kekuatan Eropa lainnya, yaitu Inggris, Perancis, dan Rusia. Situasi ketika itu nampaknya kubu Turki akan menang, maka loby Zionis pimpinan Chaim Weizmann, yang ia kelak menjadi presiden pertama negara Israel, akan menyeret AS ke dalam peperangan tersebut dengan mendukung Inggris. Jika upaya itu sukses, maka Inggris akan memberi imbalan Palestina untuk mereka. Maka para makelar perang kaum Zionis seperti Bernard Baruch, Louis Brandeis, Paul Warburg, Jacob Schiff berhasil menekan presiden AS Woodrow Wilson untuk menyeret para patriot AS berperang bersama Inggris melalui insiden tenggelamnya kapal penumpang Lusitania (1916). Pertanyaannya sekarang adalah sudah cukupkah dunia berperang? Lyndon Larouche, seorang tokoh ekonom dan politik terkenal yang memiliki hubungan luas dengan jaringan intelijen dunia mengeluarkan prediksi pada bulan Januari 2001, sebagai berikut: Ada indikasi suatu perang besar dengan implikasi yang luas di Timur Tengah akan terjadi. Perang itu hanya akan terjadi bilamana pemerintah Israel bersama dengan kelompok Anglo-Amerika tertentu menghendakinya terjadi. Sekiranya mereka menghendakinya, serangkaian insiden untuk membenarkan kejadian itu dapat diatur... Kini Lyndon menjadi tokoh yang dipuja-puja karena prediksinya tepat menyusul tragedi WTC 11-9. Seorang penulis Yahudi yang anti-Zionisme, Jack Bernstein, mengatakan: Karena
RE: [wanita-muslimah] Re: Ketidaksetaraan Vs Kesetaraan
Masukan untuk dimas Krasi, Ada ilmu islam yang bagus yang bisa dipelajari dimas Krasi untuk memahami hal-hal yang diluar logika, coba pelajari Tasawufnya Rumi. Setelah dimas Krasi mendapatkan ilmu makrifat, kita bisa diskusi lebih jauh lagi tentang Keindahan Islam. Kira-kira sepuluh juta ( 10 juta ) orang Amerika belajar tentang meditasi, termasuk belajar Tasawuf. Selamat belajar. :) salam [EMAIL PROTECTED] wrote: Nah, rupanya NOTEO salah persepsi kan dalam memahami tulisan saya... :) Dari awal saya tidak pernah menyebut gaib sebagai sesuatu yang tak terjangkau oleh indra manusia (lahir dan batin tentunya). Malah dalam tulisan-tulisan saya sudah saya sebutkan bahwa dulu listrik, tv, etc, etc adalah gaib. Artinya, orang yang hidup pada waktu itu belum bisa menjangkau hal-hal tersebut. Jadi, tak ada pengertian gaib selamanya... heh, heh, heh... Namun, kalau yang sampeyan maksud itu dopamin yang ada urusannya dengan indra keenam etc., ya sampeyan tidak menyaksikan sendiri hal-hal dibalik itu. Ini saya ambil contoh saja, ketika masa pembunuhan terhadap orang PKI, salah seorang tetangga saya termasuk yang ikut drop-dropan (istilahnya pada waktu itu). Sebelum ngedrop orang-orang itu digembleng lebih dulu. Orang yang ngedrop itu orang kampung biasa dan jualan di pasar. Tapi, ketika komando ngedrop turun, mereka langsung ke daerah yang akan didrop itu. Di sana --saat itu-- ada tentara yang melindungi daerah itu, yaitu daerah Tandes-Surabaya. Karena para pengedrop tidak mau bubar, maka dianggap melawan tentara, dan akhirnya tentara memberondongkan peluru-pelurunya ke pengedrop. Hasilnya? Huueeran banget Noteo, mereka para pengedrop itu tidak ada yang mati tertembak. Hanya peci dan baju mereka yang berlubang-lubang tertembus peluru. Saya menyaksikan sendiri. Padahal mereka cuma digembleng semalaman saja. Yang ini tentu bukan dopamin ala David Copperfield.. :)) Yang lain lagi. Ini saya diceritai mertua saya ketika mondok di pesantren Lirboyo. Suatu hari kambing gibas yang akan dikurbankan dalam idhul adha oleh kiai, diambil oleh muridnya dan disembelih untuk dimakan rame-rame. Tentu saja kelakuan itu dilaporkan kepada sang kiai. Singkat cerita, santri nakal itu diwajibkan untuk mengganti kambing yang sudah disembelih hampir putus itu. Dan, kambing gantiannya pun harus sama persis dengan kambing yang sudah meninggal dipotong lehernya itu. Santri tersebut menangis dan minta ampun dan takut kuawalat pada kiai. Pernyataan salahnya diterima kiai, lalu kambing yang disembelih itu diantarkan di hadapan kiai. Kemudian, si santri nakal itu diminta mengambil tanah yang terbasahi oleh sembelihan kambing. Sang kiai mengusapkan tanah tersebut ke leher kambing yang hampir putus. Kata mertua yang menyaksikan sendiri, Astaga leher kambing itu utuh dan kambingnya berdiri hidup kembali. Yang beginian jelas bukan akibat peningkatan dopamin... Debus Banten juga bukan dopamin..:)) Salam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of noteokrasi Sent: Wednesday, November 30, 2005 11:40 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Ketidaksetaraan Vs Kesetaraan [EMAIL PROTECTED] wrote: Namun, otak hanyalah sarana atau hardware saja bagi akal-pikiran manusia. ___ Maksud saya begini, embuh ini namanya masih lihat ombak di pantai atau sudah minum air laut sambil menyelam di palung samudra, alat- alat indra itu disediakan supaya manusia normal bisa 'encode' hal- hal yang sensual (seperti cahaya terang-gelap, suara keras-lembut, bau menyengat-lembut, rasa asam-manis, permukaan kasar-halus). Hal- hal yang masih sensual ini relatif bisa diukur. Namun demikian, kemampuan masing-masing orang mencerna pesan (kode) ini bervariasi: ada yang cepat, ada yang moderat, ada yang lambat, dan ada pula yang tidak bisa mencerna sama sekali. Demikian pula halnya dengan pesan yang berhubungan dengan huruf (alfa) dan angka (numerik). Sementara orang bisa memahami dengan mudah dan cepat, sebagian orang lain memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna pesan- pesan itu. Ini semua sangat bergantung pada kapasitas dari piranti keras (otak) masing-masing. Semakin bagus mutu piranti itu, semakin cepat otak itu memprosesnya. Ketanggapan otak -dalam menjawab stimulus- dipengaruhi oleh berbagai hal. Salah satunya adalah kemampuan otak di dalam memfokuskan pada stimuli. Dopamin, hormon yang memainkan peranan penting dalam perasaan senang kita, juga erat kaitannya dengan proses motivasi seseorang. Bila tingkat dopamin rendah, motivasi rendah dan sebaliknya. Contoh, seseorang yang mempunyai penalaran numerikal rendah (sulit memahami/mencermati angka), penalaran verbal rendah (sulit memahami bahasa tanpa angka), penalaran mekanistik rendah (sulit membayangkan hubungan sebab-akibat mekanis), penalaran spasial rendah (sulit membayangkan tata-ruang), dsb, bisa berubah setelah tingkat dopaminnya
Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?
kalo untuk eksplorasi yang itu, jujur saya harus buka-buka buku lagi, kalo pake search engine pasti kendala menentukan key word dan belum tentu yang dicari ada ... beberapa kali terbukti itu. mungkin saya saja yang belum piawai dalam menggunakan search engine ... :( subhanallah, jadi saya sekarang tengah 'berhadapan' dengan seorang 'pakar' bahasa arab niy ... boleh ya mas nanti sampean sharing dengan dakoe akan hal-hal yang berhubungan dengan bahasa arab ... asli atau ammah ... :-) fenomena bahasa yunani kuno, indian di amerika utara dan selatan, sanksekerta, latin, gaelic languages, dll, yang semuanya mungkin masih wujud karena ada aksaranya, tapi berapa banyak yang hilang tanpa bekas karena tak ada aksara? aksara sendiri adalah bagian dari kearbitreran bahasa itu menurut saya. untuk lebih lanjut mas, saya perlu buka2 arsip diktat kali ya. atau at least coba cari buku wajib kuliah yang mungkin masih beredar di toko-toko buku. karena, boleh jadi akan ada sesuatu yang baru dari sharing ini. saya juga jadi ingat buku karangan noam chomsky, si yahudi 'jujur' yang dibenci yahudi zionis terutama karean chomsky di bukunya 'terorisme bahasa' banyak mengungkapkan sisi lain bahasa yang menjadi alat propaganda bahkan teror itu sendiri ... dah baca mas. pertama terbit sekitar tahun 89 atau 90 gitu ... On 12/2/05, Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] wrote: Maksud saya mengekpolarasi, tentunya memberikan penjelasan yang lebih panjang terhadap masalah itu. Karena saya menduga dari bahasa Sampean di awal thread bahasa ini muncul, Sampean cukup mengerti. Nah sekarang dugaan saya ada benarnya, ternyata memang Sampean pernah belajar Sosiolinguistik. Hanya bermaksud agar bagi-bagi informasi dan pandangan secara lebih luas saja, hehehe. Saya sendiri kalau dikatakan cukup paham soal linguistik, boleh jadi. Namun tidak sangat paham. Justru bidang saya memang linguistik di Universitas Azhar, tapi ya linguistik Arab, -:) yang kalau dalam mata kuliah dulu tahun 1995 disebut Ilmu Lughah dan bagian yang lebih spesifik ke suatu bahasa tertentu (di sini adalah Arab) menjadi bidang tersendiri yang disebut dengan Fiqh Lughah. Dalam konteks Arab sendiri, bangsa Arab sangat bersyukur dengan adanya al-Qur`an. Meskipun dalam perkembangan Arab, muncul banyak pengaruh dalam bahasa, tetapi keaslian bahasa tetap terjaga. Bahkan sekarang digalakkan penggunaan bahasa asli ini dalam forum-forum resmi dan tidak resmi. Kebanyakan kawan-kawan di sini yang berada di fakultas Syariah dan Ushuluddin kadang-kadang kesulitan. Padahal rata-rata mereka sudah bertahun-tahun belajar bahasa Arab di Indonesia (pesantren khususnya). Kenapa? karena kebanyakan dosen kadang-kadang memberi kuliah bukan dengan bahasa asli, tetapi dengan bahasa pasaran. Syukur saja di fakultas saya dulu, kebanyakan dosen menyampaikan dengan bahasa asli sehingga kita bisa paham. Pemakaian bahasa yang amburadul di komunitas Arab juga sangat banyak, apalagi tulisan nama toko-toko atau salon-salon. Ini sudah merupakan fenomena yang berbeda dengan bahasa Arab pasaran yang digunakan sebagai komunikasi sehari-hari oleh kebanyakan orang Arab. Saya tertawa sendiri jika mengingat pertama kali datang ke sini, ada tulisan berbahasa Arab (Syaarib) yang artinya kumis di papan-papan iklan di atas gedung. Setelah saya perhatikan lebih lanjut, ternyata menampilkan alat-alat elektronik, yang ternyata maksud tulisan itu sebenarnya adalah Sharp. Nah maksud yang ingin saya sampaikan perihal arbitrernya bahasa sebagai salah satu sifat yang bisa menjelaskan kenapa bahasa itu timbul dan mati, adalah bagaimana pemakai bahasa bisa mempertahankan bahasanya agar tidak mati. Jadi ini tidak hanya terhenti pada persoalan konseptual, tapi juga mengarah kepada praktik bahasa dan kesadaran penuh dalam berbahasa; betapa pentingnya suatu bahasa. Demikian, Terima kasih Aman - Original Message - From: satriyo [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, December 02, 2005 4:42 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? maksudnya saya mengeksplorasi itu bagaimana Mas Aman? sosiolinguistik sudah lama saya tidak sentuh ... terakhir ketika mau ujian lisan sebelum buat skripsi th 90 an awal. Mas Aman sendiri tampak cukup paham ya soal lingustik? Thanks buat sharingnya. Saya jadi bernostalgia tentang berbagai mata kuliah linguistik di zaman kuliah ... :-) Yang saya tidak salah ingat, arbitrernya bahasa itu juga salah satu sifat yang bisa menjelaskan kenapa bahasa itu timbul dan mati, baik bahasa secara umum untuk setiap etnis atau nation-state, atau sub-bahasa seperti dialek atau bahkan idolek. gak banyak kan yang masih pake 'bokap' 'nyokap' yang konon dipopulerkan oleh kusni kasdut buat bahasa kode ... ;-) salam On 12/2/05, Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] wrote: Bahasa memang arbitrer, tapi bahasa juga adalah cerminan pemakainya, cermin pola pikir dan sistem pergaulan komunitas
[wanita-muslimah] Russian researchers discover giants' graves in Syria
http://english.pravda.ru/science/19/94/377/16560_giants.html Russian researchers discover giants' graves in Syria Muslims will never allow anybody to open the grave. It would be regarded as desecration of a grave. 12/01/2005 15:45 The grave of Abel, the second son of Adam and Eve, is the most famous and significant grave A group of Russian scientists with Professor Ernst Muldashev at the head set off for an expedition to Syria, Lebanon and Egypt in the beginning of this year. Having visited many historical places of interest, the scientists tried to unravel the biggest mysteries of the human civilization. The research yielded sensational results. Researchers discovered the graves of gigantic people after the expedition found a giant's footprints in Syria. Q: Many a legend and fairy tale say about giants and titans. Why do you think no giant bones have been found so far? A: Ancient giants may have never buried their dead in the ground the way we do. Different people in the present-day world bury the dead differently. It is a custom in India to burn the dead and throw the ashes in water. It seems to me that ancient people put the dead bodies into sarcophaguses where the bodies dematerialized and turned into a kind of energy blobs that were used by living people for various purposes. That is why the bones of giant people may never be found. Q: Did you find any? A: No, we did not. But we found the graves of ancient giants. Q: Could you please elaborate A: The grave of Abel, the second son of Adam and Eve, is the most famous and significant grave. It is located in the vicinity of Damascus. A huge number of pilgrims from Arabian countries arrive here to worship. Druzes, members of an independent religious sect, have been guarding the grave for 300 years. They speak Syriac, a form of Aramaic used by various Eastern Churches. Jesus Christ spoke Aramaic at his time. The tombstone of Abel's grave is a granite structure about six meters long and 1.80 meters wide. There are orifices on the side of the gravestone. You can smell a strange odor if you get closer to the orifices. Q: Has anybody ever tried to open the grave and study the contents? A: Muslims will never allow anybody to open the grave. It would be regarded as desecration of a grave. Q: You mentioned a few graves of the giants found by your expedition, did you not? A: Yes, I did. The long search finally resulted in the discovery of a several gigantic graves located near the city of Aleppo in Syria. The graves used to be a sacred place for worshippers. However, some locals told us that radical Muslims destroyed the cemetery a few years ago. They bulldozed the tombstones. We could have started an excavation on the site but we never did. We did not know how the locals would react to our digging in their ground. The locals showed us another grave of a giant. It sits on top of the hill some 20 kilometers away from the destroyed cemetery. The locals call the place a grave of a 7.5-meter man. The giant was called Muhammad Attaul or Muhammad the Tall One. Legend has it that the giant came down from Yemen. He was a miracle man, he could speak a form of Arabic used by the prophet Muhammad. He was killed and buried on the locale. The treasure diggers vandalized the grave two years ago. They were caught and thrown into jail. Local peasants are now trying to restore the grave. They already placed a few boulders around it and built a stone fence. Q: Do you really believe that giant people were buried in those graves? A: Nobody can tell for sure until the graves are opened and bones are found. But the Syrian authorities are unlikely to authorize the opening of the graves. There are a number of inferential evidence indicating that the giants might have lived on Earth not so long ago. For example, in Asia you can find a very detailed description of Buddha. The book is titled 60 particularities and 32 characteristics of Buddha. It says that Buddha was a very tall man, he had membranous fingers and toes, and 40 teeth. The above characteristics match with those of the people of a previous generation i.e. Atlanteans. Why should we disregard the legends about the giants and titans? Why should not we take into account the clear-cut footprints of a giant in Ain Dar? And, the last but not least, why should we consider the real gigantic graves as mystification? People have worshiped the graves since the moment of a burial. Discuss this article on Pravda.Ru ENGLISH FORUM Read the original in Russian: (Translated by: Guerman Grachev) Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com http://indonesiana.multiply.com - Yahoo! Personals Skip the bars and set-ups and start using Yahoo! Personals for free [Non-text portions of
[wanita-muslimah] Kiamat itu Besok Pagi
Kiamat itu Besok Pagi Bahwa orang yang telah mati tidak memiliki roh, dan otomatis otak dan perasaannya tidak berfungsi lagi, maka dari itu juga sesuatu mayat tidaklah merasa apa-apa. Dia, terlepas dari rasa sakit dan senang begitupun terbebas dari ukuran waktu dan kesadaran. Yang mungkin kita bicarakan di sini ialah perasaan seseorang sesudah dibangunkan Allah dari matinya. Keadaannya hampir bersamaan dengan perasaan orang yang baru bangun tidur, hal ini juga terkandung dalam ayat 39/42. Selengkapnya klik di bawah : http://www.myquran.org/forum/showthread.php?t=21060 wassalam Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Russian researchers discover giants' graves in Syria
Ndoro Tuan Radityo, Berita itu benar-benar atau cuma kabar burung ? salam. radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: http://english.pravda.ru/science/19/94/377/16560_giants.html Russian researchers discover giants' graves in Syria Muslims will never allow anybody to open the grave. It would be regarded as desecration of a grave. 12/01/2005 15:45 The grave of Abel, the second son of Adam and Eve, is the most famous and significant grave A group of Russian scientists with Professor Ernst Muldashev at the head set off for an expedition to Syria, Lebanon and Egypt in the beginning of this year. Having visited many historical places of interest, the scientists tried to unravel the biggest mysteries of the human civilization. The research yielded sensational results. Researchers discovered the graves of gigantic people after the expedition found a giant's footprints in Syria. Q: Many a legend and fairy tale say about giants and titans. Why do you think no giant bones have been found so far? A: Ancient giants may have never buried their dead in the ground the way we do. Different people in the present-day world bury the dead differently. It is a custom in India to burn the dead and throw the ashes in water. It seems to me that ancient people put the dead bodies into sarcophaguses where the bodies dematerialized and turned into a kind of energy blobs that were used by living people for various purposes. That is why the bones of giant people may never be found. Q: Did you find any? A: No, we did not. But we found the graves of ancient giants. Q: Could you please elaborate A: The grave of Abel, the second son of Adam and Eve, is the most famous and significant grave. It is located in the vicinity of Damascus. A huge number of pilgrims from Arabian countries arrive here to worship. Druzes, members of an independent religious sect, have been guarding the grave for 300 years. They speak Syriac, a form of Aramaic used by various Eastern Churches. Jesus Christ spoke Aramaic at his time. The tombstone of Abel's grave is a granite structure about six meters long and 1.80 meters wide. There are orifices on the side of the gravestone. You can smell a strange odor if you get closer to the orifices. Q: Has anybody ever tried to open the grave and study the contents? A: Muslims will never allow anybody to open the grave. It would be regarded as desecration of a grave. Q: You mentioned a few graves of the giants found by your expedition, did you not? A: Yes, I did. The long search finally resulted in the discovery of a several gigantic graves located near the city of Aleppo in Syria. The graves used to be a sacred place for worshippers. However, some locals told us that radical Muslims destroyed the cemetery a few years ago. They bulldozed the tombstones. We could have started an excavation on the site but we never did. We did not know how the locals would react to our digging in their ground. The locals showed us another grave of a giant. It sits on top of the hill some 20 kilometers away from the destroyed cemetery. The locals call the place a grave of a 7.5-meter man. The giant was called Muhammad Attaul or Muhammad the Tall One. Legend has it that the giant came down from Yemen. He was a miracle man, he could speak a form of Arabic used by the prophet Muhammad. He was killed and buried on the locale. The treasure diggers vandalized the grave two years ago. They were caught and thrown into jail. Local peasants are now trying to restore the grave. They already placed a few boulders around it and built a stone fence. Q: Do you really believe that giant people were buried in those graves? A: Nobody can tell for sure until the graves are opened and bones are found. But the Syrian authorities are unlikely to authorize the opening of the graves. There are a number of inferential evidence indicating that the giants might have lived on Earth not so long ago. For example, in Asia you can find a very detailed description of Buddha. The book is titled 60 particularities and 32 characteristics of Buddha. It says that Buddha was a very tall man, he had membranous fingers and toes, and 40 teeth. The above characteristics match with those of the people of a previous generation i.e. Atlanteans. Why should we disregard the legends about the giants and titans? Why should not we take into account the clear-cut footprints of a giant in Ain Dar? And, the last but not least, why should we consider the real gigantic graves as mystification? People have worshiped the graves since the moment of a burial. Discuss this article on Pravda.Ru ENGLISH FORUM Read the original in Russian: (Translated by: Guerman Grachev) Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com http://indonesiana.multiply.com
[wanita-muslimah] Re: Amerika dan Islam Liberal
Kecil gedenya mah relatip. Kecil ato gede kalo buat ngadu domba? Kalo buat ngadu jangkrik sih kecil, pastinye. Kalo emang bener ade tuh dana siluman tsb (bukan Dana Pamilih), ane nyaranin pade main sinetron aje deh. Sinetron gontok-gontokan dan saling menghujat, biar yang ngedanain seneng. Peduli amat ama nyang nonton. amitaba --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya kemaren nganter temen mo beli rumah ke kompleks Batununggal , rumah type 135 dengan tiga kamar dan luas tanah 220 m2 harganya 1,160 Miliar.Nilai uang sekarang kecil banget yah , jadi kalau Ulil c.s dapet duit segitu sih kecil lah.HNW dapat fasilitas berkali-kali lipat dari itu.Jadi inget bokap beli rumah yang sekarang ini cuma dengan ngejual vespa tahun 1978. - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 01, 2005 1:18 PM Subject: RE: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal Jadi, kalau ada yang mengatakan Ulil cs mendapat Rp 1,4 milyar, maka yang lain pun mendapatkan dana yang tidak kurang dari itu, dan dikiranya dana itu bukan dari sumber yang sama. Semua dana yang dipakai harakah itu ya setali tiga uang alias sama saja. Kalau tidak ada dana dari NEKOLIM, ya harakah di dunia pun tak akan bisa bangkit. Karena itu, terus-menerus waspadalah, jangan mau diadu domba. Hidup NKRI, dan mari kita tegakkan PANCASILA. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give the gift of hope to an orphaned child this holiday season. Become a sponsor http://us.click.yahoo.com/ZEPhsD/1RCMAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Amerika dan Islam Liberal
pamit shalat jumat ya Lina Dahlan amitabh bhachannn ... oom santi ... santi oom ... On 12/2/05, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Kecil gedenya mah relatip. Kecil ato gede kalo buat ngadu domba? Kalo buat ngadu jangkrik sih kecil, pastinye. Kalo emang bener ade tuh dana siluman tsb (bukan Dana Pamilih), ane nyaranin pade main sinetron aje deh. Sinetron gontok-gontokan dan saling menghujat, biar yang ngedanain seneng. Peduli amat ama nyang nonton. amitaba --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya kemaren nganter temen mo beli rumah ke kompleks Batununggal , rumah type 135 dengan tiga kamar dan luas tanah 220 m2 harganya 1,160 Miliar.Nilai uang sekarang kecil banget yah , jadi kalau Ulil c.s dapet duit segitu sih kecil lah.HNW dapat fasilitas berkali-kali lipat dari itu.Jadi inget bokap beli rumah yang sekarang ini cuma dengan ngejual vespa tahun 1978. - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 01, 2005 1:18 PM Subject: RE: [wanita-muslimah] Amerika dan Islam Liberal Jadi, kalau ada yang mengatakan Ulil cs mendapat Rp 1,4 milyar, maka yang lain pun mendapatkan dana yang tidak kurang dari itu, dan dikiranya dana itu bukan dari sumber yang sama. Semua dana yang dipakai harakah itu ya setali tiga uang alias sama saja. Kalau tidak ada dana dari NEKOLIM, ya harakah di dunia pun tak akan bisa bangkit. Karena itu, terus-menerus waspadalah, jangan mau diadu domba. Hidup NKRI, dan mari kita tegakkan PANCASILA. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment -- YAHOO! GROUPS LINKS - Visit your group wanita-muslimahhttp://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah on the web. - To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] - Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service http://docs.yahoo.com/info/terms/. -- [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- 1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery. http://us.click.yahoo.com/WpTY2A/izNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: budaya dan bangsa--Salazar
Kebudayaan?, katanya ustadz chodjim bukan kebudayaan Budaya (ku) sendiri? Betawi, maksudnya? Sunda, maksudnya? hmmmh...aku pikir budaya asli Indonesia itu gak ada. Jadi, lenyap budaya berarti lenyapnya bangsa, gak berlaku buat Indonesia... Jadi, kalo kekhalifahan (yg kata kang DP subset dr Islam) itu mau didirikan di Indonesia, gak usah khawatir akan melenyapkan budaya Indonesia dong ya? Wong budaya Indonesia gak ada tapi bangsanya tetep ada. Indonesia kan welcome dgn budaya apa saja. Yang penting kan rukun-rukun aja. Saya mikirnya: bagus toh ada kekhalifahan Jawa, yang akan mengatur dan melestarikan budaya Jawa, dan begitu juga didaerah-daerah lain. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Membuka kembali pelajaran IPS kita, kebudayaan nasional indonesia adalah puncak puncak capaian dari berbagai budaya suku suku di Indonesia. Memahami terbentuknya masyarakat Indonesia, nyatalah bahwa bangsa ini terbentuk dari melt in berbagai pengaruh kebudayaan, baik yang dari luar dengan strategi akulturasi, asimilasi, dan sinkretisme maupun dari budaya yang dilahirkan oleh para local genius di tanah air Indonesia. Merujuk pada 10 unsur kebudayaan Dr. Brandes, dia mengindentifikasi bahwa struktur kebudayaan dimulaid ari yang paling kuat di masyarakat pengaruhnya sampai yang paling lemah, di mulai dari sistem religi, sistem kemasyrakatan dan seterusnya. Mbak Lina bisa mulai mengenali budayanya sendiri dari hal hal fundamental tersebut. salam, Ari Condro - Original Message - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] waiyyaa..kok aku makin bingung. Wong aku ini gak tau apa itu budaya Amrik, Eropah, Jepang, Indonesia? Apa yang mesti dicermati atas budaya2 ini kalo gak tau ? Makanya aku kan nanya apa itu budaya Indonesia. Lha kata pak Chodjim tergantung sukunya (?). Ini kan buat aku tambah bingung, apalagi kalau dihub.kan dengan lenyapnya bangsa. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give the gift of hope to an orphaned child this holiday season. Become a sponsor http://us.click.yahoo.com/ZEPhsD/1RCMAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Sekolah Ustadz/Tragedi Akademik paling Memalukan
Mas He Man Yth, IMHO, koran seperti Republika sejak awal sudah menempatkan diri sebagai koran umat Islam, tetapi sudah bertahun-tahun nggak ngangkat juga, meski gonta-ganti direksi dan personil di redaksi. Logikanya, kalau agama Islam dianut mayoritas warga, tentu Republika akan menjadi koran terbesar bukan? Nyatanya kok tidak. Jarang sekali berita yang dimuat di Republika memberi dampak bagi kehidupan orang banyak, baik langsung maupun tidak langsung. Koran ini bukan trendsetter secara nasional. Jadi misalnya koran ini memuat soal nuklir mikro pada bom Bali I, orang sudah pada faham dimana posisi koran ini berpijak, jadi yah... dianggap angin lalu saja oleh pembaca yang cerdas. Mengenai Sabili, inilah yang saya maksud dengan penerbitan sekterian. Untuk Sabili kita tidak bisa berkomentar banyak kalau dikaitkan dengan upaya demokratisasi di Indonesia, wong memang hanya untuk kalangan mereka sendiri (meski dijual bebas). Jadi mau muat tulisan ini dan itu ya...terserahlah, gitu. Saya rutin membaca penerbitan sejenis yaitu Hidayatullah, hanya untuk sekedar tahu bagaimana dinamika Islam di tanah air dari prespektif 'umat'. Pernah ada surat pembaca di majalah ini yang protes karena tulisannya dianggap sering menulis Muhammadiyah secara minor. Kritik semacam itu menurut saya sehat dan menyenangkan, karena bahkan untuk majalah sekterian saja masih ada pembaca yang cerdas yang tidak asal menelan berita dan opini yang termuat. Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Ketika bom bali I terjadi cuma koran Republika dan Sabili c.s yang memuat isu konyol tentang Mikro Nuke yang tidak pernah terbukti di lapangan dan pada akhirnya diketahui isu itu cuma diambil dari website orang Amrik sinting pemuja Hitler.Jadi apa media yang menulis berita konyol dan tidak dapat dipertanggungjawabkan seperti ini bisa dianggap kredibel...? - Original Message - From: bmuncar [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 01, 2005 7:53 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Sekolah Ustadz/Tragedi Akademik paling Memalukan Mas Satriyo Yth, Saya perlu menanggapi kalimat, ... akibat demikian hebatnya pemutarbalikan fakta oleh media massa yang notabene tidak pernah bisa objektif dan melihat permasalahan dari dua sisi dng adil, .. karena ummat memang tidak punya 'corong' resmi untuk membeberkan berbagai pernik permasalahan secara jujur apa adanya... Tanggapan saya: 1. Sejauh yang Anda maksud adalah media massa umum -- bukan penerbitan sekterian -- maka pernyataan di atas terlalu berlebihan. Sebodoh- bodohnya wartawan pasti sudah dibekali oleh institusinya soal prinsip dasar menulis berita yaitu: 1. Honesty (jujur); 2. Accuracy (akurat); 3. Fairness (fair). Ini adalah modal dasar yang harus dimiliki wartawan yang secara struktural berjenjang mulai dari reporter, redaktur, redaktur pelaksana, dan pemimpin redaksi. Wartawan yang tidak memiliki modal dasar itu akan tersingkir dengan sendirinya. Memutarbalikkan fakta tidak akan pernah ditolerir di newsroom. Sanksinya bisa sampai dipecat. Media massa yang tidak kredibel cepat atau lambat akan ditinggalkan pembacanya. 2. Media massa yang bertanggungjawab memiliki pelatihan wartawan, baik in house training maupun pelatihan oleh lembaga dari luar (misalnya Lembaga Pers Dr Soetomo di Jakarta atau LP3Y di Yogyakarta). Di pelatihan ini, wartawan diajak untuk memahami posisinya dalam kehidupan masyarakat, yakni wartawan adalah pencari fakta dan biarlah pembaca yang menyikapi fakta-fakta itu. Larangan utama bagi wartawan adalah mencampurkan fakta dengan opini. Berita yang mencampuradukkan fakta dan opini tidak bisa diterima. 3. Berita yang turun kepada pembaca melalui proses mulai dari tulisan wartawan, diserahkan kepada redaktur untuk editing. Dalam editing ini, bukan hanya soal mengoreksi kalimat namun juga pertanyaan apakah berita itu sudah obyektif (chek and rechek, cover both side) dan lain- lain. Dari redaktur masih supervisi dari redaktur pelaksana atau pemimpin redaksi. Di media massa di Indonesia, ada kesepakatan tak tertulis yang disepakati yaitu tidak menurunkan tulisan yang berpotensi menimbulkan konflik SARA. 4. Kelemahan dari kalangan umat (saya menyebut umat kira-kira yang sebagaimana Anda pahami) adalah melakukan judgement terlebih dulu dengan media massa. Dan judgment itu biasanya negatif (dianggap tidak memihak kepada 'umat'). Padahal setahu saya, pengelola media massa akan welcome terhadap segala wacana yang berkembang. Silakan wacana saling bertarung dan masyarakatlah yang akan menilai, mana wacana yang dianggap cocok. Begitu Mas Satriyo tanggapan saya Salam Yahoo! Groups Sponsor ~-- AIDS in India: A lurking bomb. Click and help stop AIDS now.
Re: [wanita-muslimah] Re: budaya dan bangsa--Salazar
- Original Message - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, December 02, 2005 5:37 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: budaya dan bangsa--Salazar Kebudayaan?, katanya ustadz chodjim bukan kebudayaan Budaya (ku) sendiri? Betawi, maksudnya? Sunda, maksudnya? hmmmh...aku pikir budaya asli Indonesia itu gak ada. Jadi, lenyap budaya berarti lenyapnya bangsa, gak berlaku buat Indonesia... Jadi, kalo kekhalifahan (yg kata kang DP subset dr Islam) itu mau didirikan di Indonesia, gak usah khawatir akan melenyapkan budaya Indonesia dong ya? Wong budaya Indonesia gak ada tapi bangsanya tetep ada. Indonesia kan welcome dgn budaya apa saja. Yang penting kan rukun-rukun aja. Saya mikirnya: bagus toh ada kekhalifahan Jawa, yang akan mengatur dan melestarikan budaya Jawa, dan begitu juga didaerah-daerah lain. ikutan ya mbak, Untuk bisa memberikan 'tag benar salah' pada paragrafnya mbak Lina ini, sebetulnya bergantung pada jawaban mbak Lina akan pertanyaan mbak Lina ini merasa orang mana?. Ketika jawabannya orang Indonesia, budaya Indonesia itu sangat-sangat jelas. Ya budaya asli suku-sukunya, ya budaya hasil akulturasi, ya budaya yang diakui secara nasional, ya budaya yang sedang dibentuk dan akan dibentuk. Termasuk artefak-artefaknya spt. UUD, Pancasila dll. Ketika jawabannya misalnya orang Betawi dan nggak ngerasa orang Indonesia, ya budaya Indonesia memang jadi hal yang nggak jelas. Melihat tari saman spt. melihat budaya orang lain, melihat candi Borobudur spt. punya orang lain, melihat gedung MPR/DPR spt. melihat gedungnya orang lain, melihat SBY spt. presiden suku penjajah ;) mungkin begitu ya... Salam Ary Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: budaya dan bangsa--Salazar
- Original Message - From: oman abdurahman [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, December 02, 2005 5:41 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: budaya dan bangsa--Salazar Kita kembangkan sedikit tentang kebudayaan Nasional ini kaitannya dengan hukum nasional. Kita ketahui bersama bahwa hukum nasional itu didominasi oleh warisan penjajah, dalam hal ini adalah hukum Belanda. Nah, apabila hukum itu juga merupakan hasil dari sebuah kebudayaan, mestinya hukum nasional itu adalah produk budaya nasional juga. Pertanyaannya: mampukah hukum-hukum adat suku-suku di Indonesia ini menjelma menjadi hukum nasional? Apa keuntungan dan kerugiannya jika hal itu diwujudkan? Apakah hal itu perlu? Mungkinkah di era golablisasi seperti sekarang ini Indonesia memiliki hukum nasional yang berasal dri akar budayanya sendiri? Jika ya, apa hambatannya? IMHO, MAMPU, selama hukum2 itu semua memberikan kemaslahatan kepada masyarakat umum. Dan MUNGKIN. Hambatannya sebetulnya nation building yang belum kuat. Bangsa Indonesia itu belum menjadi konsensus utuh, spt. yang tercermin dalam banyak pendapat temen2 di milis ini. Salam Ary Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Sekolah Ustadz/Tragedi Akademik paling Memalukan
baiknya ganti thread saja ... On 12/2/05, bmuncar [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas He Man Yth, IMHO, koran seperti Republika sejak awal sudah menempatkan diri sebagai koran umat Islam, tetapi sudah bertahun-tahun nggak ngangkat juga, meski gonta-ganti direksi dan personil di redaksi. Logikanya, kalau agama Islam dianut mayoritas warga, tentu Republika akan menjadi koran terbesar bukan? Nyatanya kok tidak. Jarang sekali berita yang dimuat di Republika memberi dampak bagi kehidupan orang banyak, baik langsung maupun tidak langsung. Koran ini bukan trendsetter secara nasional. Jadi misalnya koran ini memuat soal nuklir mikro pada bom Bali I, orang sudah pada faham dimana posisi koran ini berpijak, jadi yah... dianggap angin lalu saja oleh pembaca yang cerdas. Mengenai Sabili, inilah yang saya maksud dengan penerbitan sekterian. Untuk Sabili kita tidak bisa berkomentar banyak kalau dikaitkan dengan upaya demokratisasi di Indonesia, wong memang hanya untuk kalangan mereka sendiri (meski dijual bebas). Jadi mau muat tulisan ini dan itu ya...terserahlah, gitu. Saya rutin membaca penerbitan sejenis yaitu Hidayatullah, hanya untuk sekedar tahu bagaimana dinamika Islam di tanah air dari prespektif 'umat'. Pernah ada surat pembaca di majalah ini yang protes karena tulisannya dianggap sering menulis Muhammadiyah secara minor. Kritik semacam itu menurut saya sehat dan menyenangkan, karena bahkan untuk majalah sekterian saja masih ada pembaca yang cerdas yang tidak asal menelan berita dan opini yang termuat. Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Ketika bom bali I terjadi cuma koran Republika dan Sabili c.s yang memuat isu konyol tentang Mikro Nuke yang tidak pernah terbukti di lapangan dan pada akhirnya diketahui isu itu cuma diambil dari website orang Amrik sinting pemuja Hitler.Jadi apa media yang menulis berita konyol dan tidak dapat dipertanggungjawabkan seperti ini bisa dianggap kredibel...? - Original Message - From: bmuncar [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 01, 2005 7:53 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Sekolah Ustadz/Tragedi Akademik paling Memalukan Mas Satriyo Yth, Saya perlu menanggapi kalimat, ... akibat demikian hebatnya pemutarbalikan fakta oleh media massa yang notabene tidak pernah bisa objektif dan melihat permasalahan dari dua sisi dng adil, .. karena ummat memang tidak punya 'corong' resmi untuk membeberkan berbagai pernik permasalahan secara jujur apa adanya... Tanggapan saya: 1. Sejauh yang Anda maksud adalah media massa umum -- bukan penerbitan sekterian -- maka pernyataan di atas terlalu berlebihan. Sebodoh- bodohnya wartawan pasti sudah dibekali oleh institusinya soal prinsip dasar menulis berita yaitu: 1. Honesty (jujur); 2. Accuracy (akurat); 3. Fairness (fair). Ini adalah modal dasar yang harus dimiliki wartawan yang secara struktural berjenjang mulai dari reporter, redaktur, redaktur pelaksana, dan pemimpin redaksi. Wartawan yang tidak memiliki modal dasar itu akan tersingkir dengan sendirinya. Memutarbalikkan fakta tidak akan pernah ditolerir di newsroom. Sanksinya bisa sampai dipecat. Media massa yang tidak kredibel cepat atau lambat akan ditinggalkan pembacanya. 2. Media massa yang bertanggungjawab memiliki pelatihan wartawan, baik in house training maupun pelatihan oleh lembaga dari luar (misalnya Lembaga Pers Dr Soetomo di Jakarta atau LP3Y di Yogyakarta). Di pelatihan ini, wartawan diajak untuk memahami posisinya dalam kehidupan masyarakat, yakni wartawan adalah pencari fakta dan biarlah pembaca yang menyikapi fakta-fakta itu. Larangan utama bagi wartawan adalah mencampurkan fakta dengan opini. Berita yang mencampuradukkan fakta dan opini tidak bisa diterima. 3. Berita yang turun kepada pembaca melalui proses mulai dari tulisan wartawan, diserahkan kepada redaktur untuk editing. Dalam editing ini, bukan hanya soal mengoreksi kalimat namun juga pertanyaan apakah berita itu sudah obyektif (chek and rechek, cover both side) dan lain- lain. Dari redaktur masih supervisi dari redaktur pelaksana atau pemimpin redaksi. Di media massa di Indonesia, ada kesepakatan tak tertulis yang disepakati yaitu tidak menurunkan tulisan yang berpotensi menimbulkan konflik SARA. 4. Kelemahan dari kalangan umat (saya menyebut umat kira-kira yang sebagaimana Anda pahami) adalah melakukan judgement terlebih dulu dengan media massa. Dan judgment itu biasanya negatif (dianggap tidak memihak kepada 'umat'). Padahal setahu saya, pengelola media massa akan welcome terhadap segala wacana yang berkembang. Silakan wacana saling bertarung dan masyarakatlah yang akan menilai, mana wacana yang dianggap cocok. Begitu Mas Satriyo tanggapan saya Salam Milis Wanita Muslimah
[wanita-muslimah] Re: budaya dan bangsa--Salazar
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: oman abdurahman [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, December 02, 2005 5:41 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: budaya dan bangsa--Salazar Kita kembangkan sedikit tentang kebudayaan Nasional ini kaitannya dengan hukum nasional. Kita ketahui bersama bahwa hukum nasional itu didominasi oleh warisan penjajah, dalam hal ini adalah hukum Belanda. Nah, apabila hukum itu juga merupakan hasil dari sebuah kebudayaan, mestinya hukum nasional itu adalah produk budaya nasional juga. Pertanyaannya: mampukah hukum-hukum adat suku-suku di Indonesia ini menjelma menjadi hukum nasional? Apa keuntungan dan kerugiannya jika hal itu diwujudkan? Apakah hal itu perlu? Mungkinkah di era golablisasi seperti sekarang ini Indonesia memiliki hukum nasional yang berasal dri akar budayanya sendiri? Jika ya, apa hambatannya? IMHO, MAMPU, selama hukum2 itu semua memberikan kemaslahatan kepada masyarakat umum. Dan MUNGKIN. Hambatannya sebetulnya nation building yang belum kuat. Bangsa Indonesia itu belum menjadi konsensus utuh, spt. yang tercermin dalam banyak pendapat temen2 di milis ini. Salam Ary pembangunan 'nation and character building' dulu pernah di cetuskan oleh BK, karena RI merupakan 'melting pot too' dan umurnya juga baru seumur jagung (pada waktu itu). Mungkin ada yang bisa sharing bagaimana kebijakan BK dalam merumuskan hal tsb? Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: budaya dan bangsa--Salazar
abak ariela4ever, sebuah kisah kecil dari ppiindia tulisan danardono hadinoto berkaitan dengan national building dan kebijakan melting pot. sebuah kisah yang justru jauh dari fakta masa kini, karena masyarakat saat ini yang mayoritas digiring supaya menjadi makin fundamentalis dan menolak kenyataan bahwa wajah kita adalah pluralitas. salam, Ari Condro 1. === Bung Karno dan bung Hatta mengupayakan mulai tahun 50an awal (sampai tahun 1949 ibukota kita di Jogya, jadi tamu Sri Sultan HB ke IX), agar seluruh unsur warga campur aduk. Gereja dibangun diwilayah yang juga banyak Islam, mesjid juga ditempat yang banyak Kristen, dsb. Hanya kuil Hindu India tetap di Pasar Baru. Kami, yang mengalami tahun 50an dan 60an merasakan sekali keeratan kebangsaan ini. Sejak akhir era Suharto, mulai ada kefanatikan, lalu juga timbul tuntutan mayo mino. Sampai sekarang. Warga juga menjawab tantangan zaman ini,mas, penduduk Dayak mengusir warga Non Kristen dari Madura.. Di Malukku proses gebuk gebukan antar kampung terjadi. Banyak yang ingin kembali ke masa Belanda. Dahulu dipaksa pisah pisah, sekarang sukarela pisah pisah. Kalau gak di-pisah pisah ya ribut terus.. 2. === Yep, rasa persaudaraan tiga etnis ini, Bosami, Bolaang-Mongondow, Sangir-Talaud dan Minahasa lebih kuat dari sentiment keagamaan. Disana ada orang Jaton, Jawa Tondano, keturunan para perajurit Diponegoro yang ikut dalam pembuangan, hidup ditengah masyarakat Kristen di Tondano. Mereka islami, berbudaya jawa, namun fasih berbahasa daerah (bukan bahasa malayu Manado), yang malah jarang dikuasai oleh kebanyakan orang Manado. Inilah contoh positif, rasa kebangsaan yang kuat diatas pertasaan solidaritas keagamaan. Bangsa lain, yang seagama, tak lebih dekat pertalian darah, dengan sesama kita, yang beda agama. Semoga tak ada seruan atau himbauan apapun yang memisahkan kita! Padamu Negeri.. Salam danardono Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] schrieb: klo diliat daerah sulawesi utara (Minahasa, Bolaang-Mongondow, Sanger-talaud) memang gak seperti daerah2 lain yang rawan konflik agama, karena orang2 nya berpikiran terbuka..., di kota mnado udah banyak di bangun mesjid oleh pendatang, tp orang2 minahasa gak curiga or punya pikiran sempit...kan motto nya torang samua basodara..gitu looh..pak.. salam gaul deh... Carla - Original Message - From: ariel [EMAIL PROTECTED] pembangunan 'nation and character building' dulu pernah di cetuskan oleh BK, karena RI merupakan 'melting pot too' dan umurnya juga baru seumur jagung (pada waktu itu). Mungkin ada yang bisa sharing bagaimana kebijakan BK dalam merumuskan hal tsb? Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Sekolah Ustadz/Tragedi Akademik paling Memalukan
Mas Satriyo Yth, Saya maklum, soal hidden agenda -- dan satunya lagi teori konspirasi - - memang yang sering didengung-dengungkan oleh 'umat'. Semoga saja ini bukan wujud dari rasa tidak berdaya dalam menghadapi arus informasi yang ternyata lebih dipercaya umat (yang ini umat tanpa tanda petik). Syukurlah Mas Satriyo sudah tahu banyak tentang jurnalisme. Maksud saya mbok 'umat' juga jangan mudah mencari kambing hitam, gitu. Lha 'umat' sendiri yang bertikai kok media massa yang disalahkan. Ini kan seperti pepatah buruk muka cermin dibelah. Mending wajah 'umat' itu yang dibikin cantik Mas, jangan cerminnya yang dipecahin...he...he... Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: bmuncar yth juga, alhamdulillah, saya memang banyak dapat masukan ilmu dan wawasan dengan milis seperti ini. terima kasih atas infonya yang mencerahkan. bmuncar yang budiman, apa yang diposting buat saya semua sudah saya pahami, baik dari sharing sesama teman yang bergulat dibidang juralistik, dan dari sejumlah kursus jurnalistik yang pernah saya ikuti. dari semua poin yang disampaikan, saya kira ada yang terlewat dan memang karena poin ini 'hidden' sifatnya, yaitu SIAPA yang memiliki media yang bersangkutan. apakah saya mengada-ada? seberapapun objektif, fair, dan accountablenya para juru pena dan para koleganya, putusan terakhir bukanlah di mereka. bukankah media itu sendiri tidak lepas dari berbagai kepentingan? buat he-man, dan gaya serta sikapnya yang buat saya gemes, saya gak masalah mau anda labeli atau cap apa media yang mencoba 'membela' ummat islam, toh tetap saja mereka banyak memberi kontribusi buat ummat. he-man suka atau tidak. di dunia ini ada yang ideal ada yang real ... dan masing-masing tergantung bagaimana kita mau melihatnya juga. ada yang benar jadi salah dan sebaliknya. dan memang ujung-ujungnya hanya di hari akhir saja kita akan tahu bahwa selama hidup kita di sisi yang mana ... rabbanaa afrigh alainaa shabran... (maaf, terarabisasi dikit ni, agak canggung kalo diindonesiakan ... btw, 'indonesia' itu asalnya dari bahasa arab bukan ya? hehehe ...) On 12/1/05, bmuncar [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Satriyo Yth, Saya perlu menanggapi kalimat, ... akibat demikian hebatnya pemutarbalikan fakta oleh media massa yang notabene tidak pernah bisa objektif dan melihat permasalahan dari dua sisi dng adil, .. karena ummat memang tidak punya 'corong' resmi untuk membeberkan berbagai pernik permasalahan secara jujur apa adanya... Tanggapan saya: 1. Sejauh yang Anda maksud adalah media massa umum -- bukan penerbitan sekterian -- maka pernyataan di atas terlalu berlebihan. Sebodoh- bodohnya wartawan pasti sudah dibekali oleh institusinya soal prinsip dasar menulis berita yaitu: 1. Honesty (jujur); 2. Accuracy (akurat); 3. Fairness (fair). Ini adalah modal dasar yang harus dimiliki wartawan yang secara struktural berjenjang mulai dari reporter, redaktur, redaktur pelaksana, dan pemimpin redaksi. Wartawan yang tidak memiliki modal dasar itu akan tersingkir dengan sendirinya. Memutarbalikkan fakta tidak akan pernah ditolerir di newsroom. Sanksinya bisa sampai dipecat. Media massa yang tidak kredibel cepat atau lambat akan ditinggalkan pembacanya. 2. Media massa yang bertanggungjawab memiliki pelatihan wartawan, baik in house training maupun pelatihan oleh lembaga dari luar (misalnya Lembaga Pers Dr Soetomo di Jakarta atau LP3Y di Yogyakarta). Di pelatihan ini, wartawan diajak untuk memahami posisinya dalam kehidupan masyarakat, yakni wartawan adalah pencari fakta dan biarlah pembaca yang menyikapi fakta-fakta itu. Larangan utama bagi wartawan adalah mencampurkan fakta dengan opini. Berita yang mencampuradukkan fakta dan opini tidak bisa diterima. 3. Berita yang turun kepada pembaca melalui proses mulai dari tulisan wartawan, diserahkan kepada redaktur untuk editing. Dalam editing ini, bukan hanya soal mengoreksi kalimat namun juga pertanyaan apakah berita itu sudah obyektif (chek and rechek, cover both side) dan lain- lain. Dari redaktur masih supervisi dari redaktur pelaksana atau pemimpin redaksi. Di media massa di Indonesia, ada kesepakatan tak tertulis yang disepakati yaitu tidak menurunkan tulisan yang berpotensi menimbulkan konflik SARA. 4. Kelemahan dari kalangan umat (saya menyebut umat kira-kira yang sebagaimana Anda pahami) adalah melakukan judgement terlebih dulu dengan media massa. Dan judgment itu biasanya negatif (dianggap tidak memihak kepada 'umat'). Padahal setahu saya, pengelola media massa akan welcome terhadap segala wacana yang berkembang. Silakan wacana saling bertarung dan masyarakatlah yang akan menilai, mana wacana yang dianggap cocok. Begitu Mas Satriyo tanggapan saya Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: mohon maaf, saya
Re: [wanita-muslimah] Re: Sekolah Ustadz/Tragedi Akademik paling Memalukan
- Original Message - From: satriyo [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, December 02, 2005 8:22 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Sekolah Ustadz/Tragedi Akademik paling Memalukan baiknya ganti thread saja ... On 12/2/05, bmuncar [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas He Man Yth, IMHO, koran seperti Republika sejak awal sudah menempatkan diri sebagai koran umat Islam, tetapi sudah bertahun-tahun nggak ngangkat juga, meski gonta-ganti direksi dan personil di redaksi. Logikanya, kalau agama Islam dianut mayoritas warga, tentu Republika akan menjadi koran terbesar bukan? Nyatanya kok tidak. mas bmuncar, Awal republika sebetulnya bagus, dengan menunggangi baju keislaman, langsung meroket menjadi nomor dua (saat itu). Masa awal krisis, Republika mulai nggak sadar takaran. IMHO, Republika jatuh ketika mulai masuk percaturan politik praktis dengan bersikap partisan. Pasar itu kejam, ketika kelihatan ngawur dan partisan ya langsung ditinggal. Beberapa tahun ini memang Republika mulai berbenah lagi, tapi menghilangkan kebiasaan lama memang nggak gampang. ^_^ Salam Ary Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give the gift of hope to an orphaned child this holiday season. Become a sponsor http://us.click.yahoo.com/ZEPhsD/1RCMAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: opini buat ummat ... mana media islam?
Mas Satriyo Yth, Wah...wahkok emosional gitu, Mas. Minta maaf deh kalau Anda tersinggung dengan tulisan saya. Tetapi baiknya kan tidak melakukan serangan personal gitu. Lha saya tidak menyebut Anda tidak cerdas kok. ..Tetapi ya sudah, sekali lagi maaf. Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: IMHO, koran seperti Republika sejak awal sudah menempatkan diri sebagai koran umat Islam, tetapi sudah bertahun-tahun nggak ngangkat juga, meski gonta-ganti direksi dan personil di redaksi. Logikanya, kalau agama Islam dianut mayoritas warga, tentu Republika akan menjadi koran terbesar bukan? Nyatanya kok tidak. sekedar info bmuncar, Republika itu perlu restu dan 'pentahbisan' dari Suharto yang mantan presiden itu. apa iya kalo murni sebagai koran ummat Islam namanya sesuai? (hmm ... pasti ada yang nyeletuk nih..) yang saya tahu dan ingat, pendahulunya lah Berita Buana, yang memang lebih islami dibanding Republika. setelah Republika lahir, Berita Buana kembali jadi koran antah berantah. tap ... siapa tahu sejarah saya beda dari bmuncar. mohon maaf kalo gitu. tapi sejauh ini saya lihat TIDAK ADA koran islam. kecuali yang ngaku-ngaku! logika yang mana mas? jadi koran terbesar? di indonesia? kan ini bukan negara islam?! wajar dong yang terbesar yang macam kompas itu. indonesia hanya negara MUSLIM (beda kan dengan ISLAM) terbesar. buktinya, hukumnya saja yang bawa burung! maaf kalo jadi sinis ... Jarang sekali berita yang dimuat di Republika memberi dampak bagi kehidupan orang banyak, baik langsung maupun tidak langsung. memang Republika itu bagian dari grand design. yang punya si erick tohir sekarang, yang juga punya hanamasa, golf digest, pokoke dari mahaka group deh! konon, habibe kesel ketika tahu orang macam erick tohir yang bisa 'ngapusi' sosok adi sasono buat 'jual' majority stake ke mahaka. habibie merasa adi aji mumpung tanpa melihat siapa erick. dan yang anda amati ya partly true, kontribusi ke ummat nyaris tidak terasa, ada tapi tak terasa! jangan bilang gak ada tanpa fakta! mana buktinya gak ada. saya punya buktinya: saya sendiri! anda? Koran ini bukan trendsetter secara nasional. Jadi misalnya koran ini memuat soal nuklir mikro pada bom Bali I, orang sudah pada faham dimana posisi koran ini berpijak, jadi yah... dianggap angin lalu saja oleh pembaca yang cerdas. memang dari mana sih Republika ini memungut info tentang mikronuk kalo bukan dari sumber lain yang memang ilmiah? anda memang lebih suka yakin ya bangsa sendiri yang biang kerok! pantas saja mudah diobok-obok negeri ini. naif sekali kalo memang bangsa kita sebodoh itu mau mengorbankan bangsanya sendiri. apa anda mau dituduh begitu? bukti untuk sikap anda itu ada menurut saya. ya itu, lebih suka mengorbankan bangsa sendiri dengan percaya hasil info asing dari pada mencoba mencari alternate possiblity bahwa sangat mungkin anasir asing yang bermain! hmm... malang sekali ... Mengenai Sabili, inilah yang saya maksud dengan penerbitan sekterian. Untuk Sabili kita tidak bisa berkomentar banyak kalau dikaitkan dengan upaya demokratisasi di Indonesia, wong memang hanya untuk kalangan mereka sendiri (meski dijual bebas). Jadi mau muat tulisan ini dan itu ya...terserahlah, gitu. Ooh ... karean beritanya tidak mengikuti mainstream yang banyak disuapi info asing tertentu yang cenderung dominan dan dari media besar yang tidak ambil pusing buat menumbalkan anak bangsa, plus fakta bahwa memang sabili buat kalangan sendiri, PASTI sabili itu sektarian yang isinya BODOH?! wah,... analisis yang CANGGIH ... apalagi yang belum anda kemukakan? pasti banyak deh ... bmuncar gitu lohhh ... Saya rutin membaca penerbitan sejenis yaitu Hidayatullah, hanya untuk sekedar tahu bagaimana dinamika Islam di tanah air dari prespektif 'umat'. Pernah ada surat pembaca di majalah ini yang protes karena tulisannya dianggap sering menulis Muhammadiyah secara minor. Kritik semacam itu menurut saya sehat dan menyenangkan, karena bahkan untuk majalah sekterian saja masih ada pembaca yang cerdas yang tidak asal menelan berita dan opini yang termuat. paling gampang memang kasih label ... sektarian, pembaca yang cerdas, dll. tapi memang gak seru ya kalo muslim itu rukun semua. gak laku media massa dan penjara! kan memang 'no news is good news'! Salam PS: sekedar mencoba menunjukkan satu kemungkinan tanggapan atas tulisan anda. saya bisa memakai pendekatan dan gaya lain, tapi buat kali ini, inilah yang saya pilih. gak cerdas? kan memang mewakili kaum sektarian! [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM