[budaya_tionghua] Pengakuan Setengah Hati Terhadap Penganut Khonghucu

2008-10-13 Thread ChanCT
http://desantara.org/v3/index2.php?option=com_content&task=view&id=470&pop=1&page=0&Itemid=53
  Pengakuan Setengah Hati Terhadap Penganut Khonghucu   
  Oleh Mashuri 



  Keluarnya Surat Edaran (SE) Mendagri 470/336/SJ, tertanggal 24 Pebruari 
2006, membangkitkan luapan puji yang tak terkira bagi penganut Khonghucu di 
Surabaya. Betapa tidak, SE Mendagri itu, bagi mereka, adalah satu-satunya pisau 
pemotong belenggu diskriminasi yang sudah lama membelit mereka. SE Mendagri ini 
berisi pengakuan  Khonghucu sebagai salah satu agama yang resmi di Indonesia.


  Sebelumnya, pada era Orde Baru, penganut Khonghucu merasa kesulitan 
mencantumkan kata Khonghucu ke dalam kolom agama di atribusi kependudukan. Di 
Surabaya, ini menjadi pengalaman pahit oleh siapapun yang berhubungan dengan 
aktifitas Komisariat Majelis Daerah (KMD) Majelis Agama Khonghucu Indonesia 
(MAKIN) Surabaya di Boen Boe Kapasan dan MAKIN KMD Jawa Timur di Pak Kik Bio 
Jagalan pada paruh akhir tahun 2000-2002.

  Anly adalah salah satu contohnya. Nasib kependudukan Anly Cenggana dan 
keluarganya dipersulit oleh Dispenduk Capil Pemkot Surabaya. Kartu Tanda 
Penduduk (KTP) yang belum genap 24 jam dicabut secara sepihak oleh aparat 
Pemkot, serta Kartu Keluarga (KK) ditahan dan tak kunjung diberikan kepada 
Anly. Alasannya cuma satu, kolom agama di KTP dan KK Anly diisi Khonghucu. 
Tentu akan lain cerita jika Anly secara sukarela bersedia ?menukarkan? agama 
Khonghucunya atau mengkonversinya ke salah satu agama yang dianggap resmi oleh 
Negara.

  Nasib serupa juga dialami oleh Budi Widjaya dan Charles. Perkawinan Budi 
dengan Lanny dan Charles dengan  Suryawati tidak diakui oleh Pemkot 
(Pemerintahan Kota) Surabaya. Waktu itu, status perkawinan mereka belum 
mendapatkan legalitas dari Dispenduk Capil. Jalan berliku terpaksa ditempuh 
kedua pasangan tersebut. Budi, misalnya, sekedar untuk mendapatkan selembar 
akta perkawinan, harus melakukan gugatan terlebih dahulu, mulai dari PTUN 
Surabaya, PTTN Jawa Timur hingga kasasi ke Mahkamah Agung (MA). Untungnya, di 
tangan MA, putusan kasasi berpihak kepada Budi-Lanny.

  Sebelum terbitnya SE Mendagri 2006, bagi penganut Khonghucu yang ingin 
mendapatkan dokumen kependudukan harus mengkonversi agamanya ke agama lain. 
Sebuah pilihan yang menyakitkan. Namun apa daya, pilihan ini tidak mungkin 
ditolak kecuali semua urusan publik mereka akan berantakan. Jika mereka memaksa 
mencantumkan Khonghucu ke dalam dokumen kependudukan, secara defacto seluruh 
dokumen itu dianggap tidak ada (undocumented persons) 

   Harapan Belaka

  Ternyata, harapan penganut Khonghucu di Kota Surabaya yang begitu besar 
dengan lahirnya SE sekedar utopia. SE Mendagri seperti pisau tumpul yang tidak 
mampu memutus tali diskriminasi. Surat ini tidak mempunyai kekuatan apa-apa 
ketika berhadapan dengan Pemkot Surabaya, yang nota bene adalah bawahan 
Mendagri. Praktek diskriminasi terus terjadi dan menimpa penganut Khonghucu di 
Surabaya. 

  Praktek diskriminasi ini terjadi ketika Pemkot Surabaya berupaya 
menerjemahkan kebijakan kependudukan yang terkodifikasi dalam Undang-Undang No 
23 Tahun 2006. Sejak berlakunya UU tersebut, Sistem Informasi dan Administrasi 
Kependudukan  (SIAK) mengarah pada pola tertib kependudukan berbasis pada 
single identification number bagi seluruh warganegara, termasuk umat Khonghucu. 
Salah satu kebutuhan SIAK model baru ini adalah, sidik jari seluruh penduduk 
Kota Surabaya. Yang membuat umat Khonghucu dan aktifis MAKIN heran adalah tidak 
adanya kolom khusus agama Khonghuchu dalam dokumen yang harus diisi. Formatnya 
nyaris sama dengan format sebelumnya. Dalam daftar isian di kolom  agama hanya 
dicantumkan lima agama ditambah satu kolom yang berisi kata, ?agama lain?. Bagi 
penganut Khonghucu kolom ini membingungkan sekaligus menjengkelkan .Namun, 
begitu ditanya atas kejanggalan ini, petugas pelayanan publik di Surabaya 
dengan enteng menjawabnya: ?salah cetak?, ?taruh atau isi saja di kolom agama 
lain?, ?kalau merubah harus tender lagi?. 

  Ternyata legalitas Khonghucu masih diakui setengah hati.[DEPORT] 
 
<><>

Re: RE: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati

2008-10-13 Thread Edith Koesoemawiria
terima kasih ya, tapi sorry gak klick nih, kenapa musti ngumpet? 

> pindah masuk ke sekolah katolik, dengan
> catatan, kalau ada pemeriksaan ngumpet di kantin?

atau ini sambungan dari cerita lain?

dith kira tadinya, kalau satu bentuk sekolah ditutup, maka "sebelum ada larangan
huruf dan bahasa", maka tetap akan muncul bentuk sekolah2 lain atau cara2 
pengajaran lain.
orang kan tetap musti hidup, dan sebisanya budaya dipertahankan.

sedangkan setelah ada larangan, dith bayanginnya sudah total runyam, bukan cuma
terkait sama produk berbahasa mandarin. 

ngomong2, minggu lalu dith ngeliput ke sekolah yang dibikin oleh komunitas 
yahudi di frankfurt. 
Ini sekolah swasta yang terbuka untuk umum, dengan uang sekolah yang lebih 
rendah dari
sekolah2 swasta lain dan bisa diikuti anak2 dari TK sampai kelas 10 - sebelum 
pindah 
masuk sistim pendidikan Jerman.

Saat ini, modusnya pelajaran umumnya sama dengan pelajaran sekolah jerman, tapi 
ditambah dengan pelajaran bahasa ibrani, sejarah yahudi (umum dan di Jerman 
secara
khusus), kebudayaan dan agama yahudi.

Untuk sampai ke sininya, mereka melalui proses yang panjang dengan macam2 model 
eksperimen  pendidikan integrasi, yang ikut mereka kritisi.

Kepala sekolahnya, orang Yahudi, dulunya pernah pegang posisi sama di sekolah 
jerman.
Gurunya campuran, ada non Yahudi, orang Jerman, Yahudi dari Israel.

Saya sempat nanya, bagaimana cara mereka mengatasi rasa takut pada anak2 yang 
menjadi sadar bahwa mereka dikelilingi oleh (keturunan) bangsa yang melakukan 
holocaust. 
Ternyata, si kepala sekolah ini sebelumnya banyak ngerjain proyek untuk 
anak-anak 
di bidang integrasi, rekonsiliasi dan perdamaian konflik, dst.

Teman2 ada yang tahu ngga, dith bakal di jakarta bulan depan, di indonesia 
adakah museum
sejarah tionghua ? kalau ada, ada yang tahu alamatnya?

Salam, dith





  
 Original-Nachricht 
> Datum: Mon, 13 Oct 2008 11:26:20 +0700
> Von: "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]>
> An: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Betreff: RE: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati

> * setelah 1965 - sekolahnya ditutup, gurunya nganggur atau ngajar
> diam-diam di rumah, muridnya putus sekolah atu pindah sekolah. 
> kejadian sama nyokap sih, 
>  
> * yang sibuk urus kewarganegaraan setelah kejadian itu, ya totok juga ya
> babah juga, semua yang dianggap tionghoa menurut staatblaad kena deh. 
> Bukan GANTI kewarganegaraan lhoh, tapi URUS kewarganegaraan.
>  
> * Istilah totok dan babah sudah ada sejak sebelum kemerdekaan Indonesia
> lhoh.
>  
> salam, 
> Uly
>  
> 
> -Original Message-
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of [EMAIL PROTECTED]
> Sent: Saturday, October 11, 2008 1:13 PM
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com; budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati
> 
> 
> 
> maaf, numpang banyak sekali pertanyaan, 
> 
> apa yang terjadi dengan guru2 dan sekolah yang kehilangan banyak
> muridnya?
> 
> lalu, yang ganti kewarganegaraan itu campuran dari kalangan totok dan
> babah, atau yang babah aja?
> 
> oh iya, kalau gitu sebelum ada peraturan sekolah asing itu, istilah
> totok dan babah gak ada?
> 
> salam, edith
> 
>  Original-Nachricht 
> > Datum: Fri, 10 Oct 2008 20:30:41 -0700 (PDT)
> > Von: liang u  "mailto:liang_u%40yahoo.com"[EMAIL PROTECTED]>
> > An: HYPERLINK
> "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
> com
> > Betreff: Re: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati
> 
> > Maaf, nimbrung sedikit, 
> > Di banyak sekolah Tionghoa dulu, selalu ada pribuminya, memang tidak
> > dilarang. Saya tahu tepat banyak anak pribumi yang sebetulnya ingin
> sekolah
> > Tionghoa, kesulitannya mereka tak punya dasar, sedang anak Tionghoa
> waktu itu
> > kebanyakan mengerti beberapa kata umum dalam dialek Hokkian. Mereka
> salah
> > mengerti, disangkanya itu adalah bahasa Mandarin. Orang sudah bisa,
> kami tak
> > tahu apa-apa, mana bisa mengejar? begitu keluhan umum, yang sebetulnya
> > salah kaprah. 
> > Baru pada akhir tahun 50-an atau awal tahun 60-an, keluar peraturan
> > pemerintah, bahwa sekolah Tionghoa dikatagorikan sekolah asing dan tak
> boleh
> > menerima warga negara Indonesia (jadi bukan pribumi saja yang tak
> boleh).
> > Terjadilah perpindahan besar-besaran. Baperki yang merupakan
> organisasi Tionghoa
> > wni waktu itu, mendirikan sekolah untuk menampung, kalau tak salah Sin
> > Ming Hui juga. Di Bandung Xinmin Xuexiao, dijadikan sekolah Sin Min
> untuk wni.
> > Banyak pribumi yang lulusan sekolah Tionghoa termasuk seorang jenderal
> > yang sekolah yang baru pindah setelah keluar peraturan itu. Demikian
> juga Tan
> > Yu Hok, pahlawan bulutangkis Indonesia, orang Indonesia pertama yang
> > menjuarai All England. 
> > Sejak itu, istilah babah dan totok mulai mencuat, memang masyarakat
> > Tionghoa terpecah menjadi dua (sebetulnya sengaja dipecah), sebelum
> itu meskipun
> > ada yang sekolah Tionghoa dan ada yan

[budaya_tionghua] OOT: Syukuran Kenaikan Jabatan Bersama Anak-anak Cacat Terlantar

2008-10-13 Thread nur afandi
Ingin mengadakan syukuran kenaikan jabatan sekaligus beramal untuk anak-anak
cacat ganda terlantar ? Datanglah ke Yayasan Sayap Ibu Bintaro. Jl. Cut Nyak
Dien II FF 2 No. 13 Sektor 6 Bintaro Jaya.

Contact Person :
Ibu Trusti  ( Panti  : 021 - 7450329 ) atau ( HP : 0812-960 95 22 )


Re: [budaya_tionghua] overseas chinese in java and their liquidation in 1740. Kemasang.

2008-10-13 Thread Edith Koesoemawiria
Pak Sugiri, bila tak jadi di upload ke situs, saya juga mau dong.

Terima kasih dan salam, Edith


 Original-Nachricht 
> Datum: Mon, 13 Oct 2008 05:59:15 + (GMT)
> Von: melani chia <[EMAIL PROTECTED]>
> An: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Betreff: Re: [budaya_tionghua] overseas chinese in java and their liquidation 
> in 1740. Kemasang.

> Pak Sugiri,
> Terima kasih , saya sudah terima kirimannya.
> GBU
> 
> 
> 
> --- On Mon, 13/10/08, [EMAIL PROTECTED]
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [budaya_tionghua] overseas chinese in java and their
> liquidation in 1740. Kemasang.
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED]
> Date: Monday, 13 October, 2008, 10:26 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Quoting [EMAIL PROTECTED] net.id:
> 
> > mungkin ada yang berminat artkel 
> > analisa tragedi Batavia 1740, dari sudut rencana dan  segi 
> > ekonomi,   agak  mengarah pada teori konspirasi yang
> > mengerikan.
> >
> > Overseas Chinese in Java and their liquidation in
> > 1740.   Kemasang.
> 
> Bung Sugiri,
> 
> Memang sudah banyak artikel ttg tragedi tsb ttp utk memperkaya dan 
> membandingkan sdt pandang maka saya tolong dikirimiartikel tersebut.
> Sebelumnya terima kasih.
> 
> salam
> 
> loeks
>  
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   


Re: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati

2008-10-13 Thread Edith Koesoemawiria
Bung/mba Ardian?

Ayah kamu orang hebat, saya angkat topi. Kalo inget krisis ekonomi sebelum 
reformasi,
langsung kepikir nggak semua orang bisa tabah dan bertanggung jawab begitu.

Sebenarnya saya dari dulu punya bayangan bahwa kebanyakan komunitas Tionghua
itu sangat solider antara kerabatnya dan pasti cari jalan untuk saling menolong.
Lucu ya, padahal di cerita2 silat hal itu tak muncul banget, jadi cuma dari 
segelintir orang 
Tionghua yang saya kenal dan bersikap begitu.

Gak tahu apa sikap2 solidaritas mengemuka pada jaman2 sulit itu dan ada atau
bisa dikisahkan? ya, selain juga kisah perpecahan kalangan babah dan totok.

salam, dith


 Original-Nachricht 
> Datum: Sun, 12 Oct 2008 19:26:57 -
> Von: "ardian_c" <[EMAIL PROTECTED]>
> An: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Betreff: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati

> klau gurunya ya banyak yg jadi pengangguran, kayak bokap sempet 
> nganggur trus masih inget lage kecil umur 4 or 5 getu sempet nemenin 
> bokap yg jadi supir bemo.
> 
> sekolahnya seh ada yg diambil ame pemerintah or yayasan laen. skul 
> yg ada malah sekarang jadi gereja 
> 
> yg ganti kewarganegaraan ya babah ya totok kayakna
> 
> istilah babah totok mah dah lama 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
> >
> > maaf, numpang banyak sekali pertanyaan, 
> > 
> > apa yang terjadi dengan guru2 dan sekolah yang kehilangan banyak 
> muridnya?
> > 
> > lalu, yang ganti kewarganegaraan itu campuran dari kalangan totok 
> dan babah, atau yang babah aja?
> > 
> > oh iya, kalau gitu sebelum ada peraturan sekolah asing itu, 
> istilah totok dan babah gak ada?
> > 
> > salam, edith
> > 
> >  Original-Nachricht 
> > > Datum: Fri, 10 Oct 2008 20:30:41 -0700 (PDT)
> > > Von: liang u <[EMAIL PROTECTED]>
> > > An: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > > Betreff: Re: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati
> > 
> > > Maaf, nimbrung sedikit, 
> > > Di banyak sekolah Tionghoa dulu, selalu ada pribuminya, memang 
> tidak
> > > dilarang. Saya tahu tepat banyak anak pribumi yang sebetulnya 
> ingin sekolah
> > > Tionghoa, kesulitannya mereka tak punya dasar, sedang anak 
> Tionghoa waktu itu
> > > kebanyakan mengerti beberapa kata umum dalam dialek Hokkian. 
> Mereka salah
> > > mengerti, disangkanya itu adalah bahasa Mandarin. Orang sudah 
> bisa, kami tak
> > > tahu apa-apa, mana bisa mengejar? begitu keluhan umum, yang 
> sebetulnya
> > > salah kaprah. 
> > > Baru pada akhir tahun 50-an atau awal tahun 60-an, keluar 
> peraturan
> > > pemerintah, bahwa sekolah Tionghoa dikatagorikan sekolah asing 
> dan tak boleh
> > > menerima warga negara Indonesia (jadi bukan pribumi saja yang 
> tak boleh).
> > > Terjadilah perpindahan besar-besaran. Baperki yang merupakan 
> organisasi Tionghoa
> > > wni waktu itu, mendirikan sekolah untuk menampung, kalau tak 
> salah Sin
> > > Ming Hui juga. Di Bandung Xinmin Xuexiao, dijadikan sekolah Sin 
> Min untuk wni.
> > > Banyak pribumi yang lulusan sekolah Tionghoa termasuk seorang 
> jenderal
> > > yang sekolah yang baru pindah setelah keluar peraturan itu. 
> Demikian juga Tan
> > > Yu Hok, pahlawan bulutangkis Indonesia, orang Indonesia pertama 
> yang
> > > menjuarai All England. 
> > > Sejak itu, istilah babah dan totok mulai mencuat, memang 
> masyarakat
> > > Tionghoa terpecah menjadi dua (sebetulnya sengaja dipecah), 
> sebelum itu meskipun
> > > ada yang sekolah Tionghoa dan ada yang sekolah Belanda, mereka 
> tetap
> > > bekerja sama (lihat penuturan Pak Dr. Han Hwie Siong berkali-
> kali di bidang rumah
> > > sakit). 
> > > Sekolah Tionghoa dilarang total pada awal Pemerintahan Orde 
> Baru, kemudian
> > > disusul pelarangan semua yang berbau Tionghoa, organisai, 
> budaya, adat
> > > istiadat, surat kabar, majalah, nama toko, nama jalan, dan juga 
> huruf
> > > Tionghoa, nama Tionghoa "dianjurkan" untuk diganti, dengan apa 
> saja asal bukan
> > > Tionghoa. Semua orang yang terbang masuk ke Indonesia, diberi 
> pemberitahuan
> > > benda apa yang dilarang, termasuk narkotik, dan huruf 
> Tionghoa. Jadi huruf
> > > Tionghoa sudah disederajatkan dengan narkotik.
> > > ?
> > > Mengenai istilah Sekolah Mandarin secara bahasa jelas salah, 
> kaum Mandarin
> > > adalah para pejabat, bahasa Mandarin adalah terjemahan dari 
> Guanhua, guan
> > > pejabat, hua bahasa. Bahasa pejabat yang dimaksud adalah bahasa 
> yang
> > > dipergunakan pemerintah dalam menjalankan kekuasaannya. Karena 
> beberapa dinasti
> > > akhir beribu kota di Beijing, yaitu dinasti Yuan/Guan, dinasti
> > > Ming/Beng/Bing yang mula-mula di Nanjing, kemudian dipindahkan 
> ke Beijing, the Forbidden
> > > City atau Gugong itu dibuat mulai dinasti Ming, kemudian dinasti
> > > Qing/Ceng. Selain itu bahasa Mandarin itu berasal dari dialek 
> Utara, dialek terbesar
> > > di Tiongkok, sehingga syarat menjadi bahasa nasional terjadi 
> dengan
> > > sendirinya.? Karena pusat di Beijing maka yang dijadikan logat 
> standar adal

Re: [budaya_tionghua] Re: perkembangan ekonomi

2008-10-13 Thread Fy Zhou
Bursa saham memang simbol dari ekonomi kapitalis, naik turun nilainya bukan 
lagi berdasarkan ekonomi riel, tapi dampaknya bisa mempengaruhi ekonomi riel. 
memang absurd!
 


--- On Sat, 10/11/08, Han Hwie Song <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Han Hwie Song <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Re: perkembangan ekonomi
To: "Ureca " <[EMAIL PROTECTED]>, "HKSIS" <[EMAIL PROTECTED]>, "Tionghoa-net" 
<[EMAIL PROTECTED]>, "Budaya Tionghua" 
Date: Saturday, October 11, 2008, 9:50 PM







Sdr- sdr. yang baik,
 
Meman tentang ekonomi ini susah diprediksi seperti matematika, kalau kita baca 
ahli-ahli ekonomi banyak pandangan yang sama tetapi juga banyak pandangan yang 
betentangan.
Pemerintah-pemerita h telah membantu bank-bank agar tidak bangkrut, terutama di 
Eropa. Tetapi saham tetap turun mangapa demikian?
Saya rasa crisis ini tentunya penting juga pengaruh dari psychose ketakutan.. 
Coba dipikirkan perusahan-perusahan yang kuat dan produksinya tetapa baik, 
tetapi tokh harganya turun luar biasa. Harga saham tidak sesuai dengan nilai 
riil dari perusahan itu.
Ambil contoh di Belanda Akso Nobel dan KPN situasi keuangannya kuat, tetapi 
harganya turun spektakulaer. Juga diUSA kalau tidak salah General Electiric 
(atau General Motor) kemarin saya lihat di TV, dikatakan setahun yang lalu 
harganya saham perusahan ini masih 39 dollar sekarang turun sampai kira-kira 
sepertiga. Ini sangat mengherankan, karena perusahan-perusahan tsb, diatas 
tidak mungkin bangkrut!
Harganya turunnya luar biasa, dan saya rasa pasti pada satu hari saham-saham 
ini dibeli oleh orang-orang yang kuat ekonominya. Saya rasa uang didunia yang 
begitu banyak jumblahnya, dimana sekarang? Maka dapat disimpulkanlah bahwa 
mereka menunggu keadaan untuk membelinya harga saham dari perusahan-perusahan 
tsb. yang sangat murah..
Maka saya rasa sebagai orang luar bukankah lebih baik penjualan saham  ditutup 
kalau bisa selama satu bulan. Psychose ketakutan ini merugikan rakyat sedunia 
bukan? Terutama bagi pemegang saham yang kecil.dan terutama bagi ekonomi dunia.
Ini pikiran saya seorang yang bukan econom, hanya memakai pikiran yang 
tenang-tenang saja. Maka bisa salah, apalagi kalau ahli ekonompun juga salah 
menafsirkannya.
 
Salam, kita lihat bagaimana perkembangan ekonomi ini 














  

Re: [budaya_tionghua] Re: Sanzi-jing = Pelajaran Anak-anak? (Was: Sanzi Jing dan Daode Jing)

2008-10-13 Thread Fy Zhou
Kalau memang banyak yang berminat di sini,  bisa saja saya melakukan usaha 
"bedah buku ", memaparkan kembali apa2 saja yang termaktub dalam buku 
pelajaran. 
 
ZFy

--- On Sat, 10/11/08, Alfonso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Alfonso <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Sanzi-jing = Pelajaran Anak-anak? (Was: Sanzi 
Jing dan Daode Jing)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, October 11, 2008, 8:54 PM






Alfonso: Wajarlah bro. Orang Tiongkok udah kenal sekolah dan belajar 
sejak Yesus belum lahir. Kongzi/Konghucu lahirnya sebelum masehi dan 
sudah mengajar. Anak-anak sudah dicuci otaknya dengan ilmu-ilmu yang 
bahkan orang Tiongkok dan Taiwan jaman sekarang pun merasa ribet. 
Apalagi buku juga ditemukan oleh seorang Cina, Cai Lun.

Saat itu, mungkin orang Indonesia masih tinggal di gua-gua, tangkep 
ikan pake kayu pohon jambu. Kayak orang item-item di film King Kong 
2005 itu.

Terus itu buku-buku pelajaran yang disimpen, kalau cuma untuk baca 
sendiri ya ga asik. Coba dimanfaatkan supaya berfungsi bagi banyak 
orang. Bro bisa puter otak gimana cara manfaatinnya untuk milis.

Alfonso

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau saya amati, pelajaran bahasa di sekolah Indonesia sangatlah 
kering. bahan bacaannya sangat2 tak menarik, tak ada sedikitpun yang 
masih nyantel di otak saya. 
> Ini sangat beda dng pelajaran di sekolah Tionghoa. Isinya berupa 
kisah2 klasik maupun modern yang menarik. karya2 penulis besar spt 
Li Bai dan Lu Xun juga ada di sana, Lewat bacaan2 spt ini intisari 
pemikiran bangsa Tionghoa berhasil ditanamkan ke kepala murid.
>  
> Saya bahkan masih menyimpan buku2 pelajaran bahasa milik kakak2 
saya, dan masih asyik dibaca sampai hari ini. 
>  
> Salam,
> ZFy
> 
> --- On Sat, 10/11/08, Ophoeng <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
> 
> From: Ophoeng <[EMAIL PROTECTED] >
> Subject: [budaya_tionghua] Sanzi-jing = Pelajaran Anak-anak? (Was: 
Sanzi Jing dan Daode Jing)
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Saturday, October 11, 2008, 2:59 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Suheng King Hian dan TTM semuah,
> 
> Haiya, apakabar? Sudah makan?
> 
> Hehehe sorry kalau tee-cu salah menyebut dengan 
memakai 'suheng', maklum
> sudah lama meninggal (bacaan) dunia kang-ouw, jadi sudah 
terlupakan lagi nih.
> 
> Terima kasih atas penjelasan anda ttg Sanzi-jing.
> 
> Malu juga saya mengetahui bahwa ternyata Sanzi-jing itu bacaan 
pelajaran dasar
> bagi anak-anak ketika mulai diajarkan berbahasa Yionghua. Memang 
sih kalau di-
> lihat cara baca dari bait-baitnya yang selalu berirama dan 
bersajak (rhyme), mesti-
> nya itu sebagai sarana untuk anak-anak belajar mengucapkan lafal 
huruf Kanji.
> 
> rasanya jaman saya sekolah di THHK dulu, tidak diajarkan kitab 
Sanz-jing ini ya.
> Mungkin karena oreintasi THHK yang ke RRT, jadi tidak lagi 
menggunakan meto-
> de Sanzi-jing yang sudah dianggap 'kuno' pada waktu itu?
> 
> Sisipan pelajaran budi pekerti yang luhur ada di dalamnya, jadi 
mungkin maksud-
> nya jangan hanya 'hapal mati' saja terhadap pelajaran itu, tapi 
juga kudu disimak
> makna tiap-tiap barisnya. Dibuat dalam bentuk pantun atau sajak 
tiga huruf ber-
> pasang-pasangan, tentu untuk bantu memudahkan anak-anak menghapal 
dan
> membacanya, kemudian (diharapkan) mereka bisa menghayatinya.
> 
> Di kalangan dunia pendidikan kaum barat, ada istilah 'tabula rasa' 
kalau tak salah.
> Maksudnya, anak-anak itu bagai sehelai kain putih bersih, masih 
polos. Jadi ter-
> serah gurunya untuk 'melukiskan' apa pada kain putih polos itu. 
Nah, Sanzi-jing
> ini tentu bermaksud menorehkan budi pekerti di dalam memori anak-
anak, sam-
> bil tentu mempelajari huruf-huruf Kanji dan maknanya.
> 
> Kalau nanti saya pas lewat daerah Kelapa Gading (mesti menghemat 
bensin seka-
> rang ya?), dan kalau saya ingat, tentu akan saya cari itu KTC 
Kelapa Gading..
> 
> Sekali lagi, terima kasih.
> 
> Salam makan enak dan sehat selalu,
> Ophoeng
> BSD City, Tangerang
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian 
 wrote:
> 
> Louw siok yth,
> Sudah makan belum?
>  
> Sanzijing itu bacaan untuk anak2. Dulu anak2 dilatih untuk 
menghafal kitab ini. 
> Tujuannya adalah mempelajari isinya sekaligus melatih pelafalan 
dan nadanya (bhs 
> Tionghoa itu banyak nada, jadi sekalian berlatih nada). Sekarang 
anak2 di lingkungan 
> agama Khonghucu juga "masih" menghafal kitab ini.
> 
> Moderator milis ini sejak lama memang ingin menerbitkan buku 
sanzijing dalam bahasa 
> Indonesia yang dilengkapi dengan teks bhs Tionghoanya.  Tetapi 
seperti biasa, karena 
> berbagai halangan, keinginan ini belum terwujud. Bisa ditanya kpd 
sdr Hendri (Yongde) 
> yang sedang menggarap sanzijing.
>  
> Selain sanzijing ada beberapa kitab yang isinya dijadikan bahan 
pelajaran untuk anak2, 
> misalnya: dizigui 弟�规, qianziwen å�Æ'å­
â€"æâ€"‡, baijiaxing 百家å§", dll.
>  
> Dizigui sudah ada dalam bhs Indonesia, dan banyak dibag

[budaya_tionghua] 一週七天的忠告

2008-10-13 Thread Ophoeng
TTM BT semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Sorry, saya barusan dapat kiriman e-mail dari sohib saya di HK, 
saya ndak tahu persis artinya, tapi saya tahu ini bagus buat kita.

Saya pakai setting Unicode (UTF-8) waktu bikin draft posting ini.
Entah apakah bisa muncul sesuai aslinya ndak di monitor anda.

Minta bantuan para cian-pwee yang lebih faham bahasa Tiong-
hua untuk bantu menerjemahkannya bagi kita semua.

Kiranya bisa bermanfaat bagi kita semua ya.

Terima kasih.

Salam makan enak & sehat,
Ophoeng
BSD City, Tangerang.



Subject: 一週七天的忠å`Š
 
第一天的忠å`Š 经常给人一个惊喜
给朋友一个惊喜,能增进友谊;
给家人一个惊喜,能带来无æ¯"的欢乐;
给孩子一个惊喜,能激å`其活力;
给同事一个一个惊喜,能融洽良好的人际关系;
一声轻轻的问候,一份贴心的关怀,
能给人意想不到的温暖。
把自己的快乐å`Šè¯‰ä»–人,
大家共享其乐融融。
惊喜不要去刻意炮制。
弄巧成拙会适得其反。
每日一言:让快乐长上飞ç¿"的翅膀,人ç"Ÿé¡¿æ‚Ÿï¼Œå¿«ä¹è¶Šèµ è¶Šå¤šï¼



第2天的忠å`Š:善于弥补别人的不足~
不要与光彩夺目的人相处,
这样只会暴露你的缺陷。
不要与爱æŒ`å‰"的人相伴,
这样只会显示你的缺点。
与"太阳"型的人在一起,
只会灼伤自己。
与äº'补型的人在一起,
事业会è'¸è'¸æ—¥ä¸Šã€‚
避人所长,补已之短,
这样会使自己成为不可缺的人。
每日一言:找准自己的位子,巧干! 




第3天的忠å`Š 孤独是健康的大敌
世上最悲å"€çš„莫过于被群ä½"所遗弃,
世上最悲惨的莫过于离群索居,
无论是被动还是主动的孤独,
寂寞总是包围å`¨èº«ï¼Œ
时时吞噬心身。
心灵的孤独最容æ˜"毁灭一个人的ç"Ÿå`½ã€‚
因为ç"Ÿå­˜çŽ¯å¢ƒæ¶åŒ–而孤独最懦夫,
因为个人å"è¡Œä½ŽåŠ£è€Œå­¤ç‹¬æœ€æŠ¥åº"。
偶å°"独处并非一定孤独,
只要心与群ä½"相通。
每日一言:孤独容æ˜"使人心力交瘁,保持良好的人际关系



第4天的忠å`Š 君子爱财要取之有é"
不义之财不可取,
勤劳致富是正é",
合法才不会被绳之以法。
切莫学:人为财死,鸟为食亡。
劳动、知识、智慧,
是构成财富的大厦;
æ‡'惰、无知、贪婪,
则是引致死亡的深渊。
君子爱财,一定取之有é",
这样的é'±è´¢ï¼Œä½¿äººé«˜æž•æ— å¿§ã€‚
每日一言:不义之财得到越多死亡越快,而ä¸"馅饼不会从天上掉下来!



第5天的忠å`Š 抱有感恩之心
对人、对事深怀感激,
就会朝æ°"è"¬å‹ƒï¼Œ
就会豁达睿智,
就会好运常有,
就会格外珍惜ç"Ÿå`½ï¼Œ
就会热爱ç"Ÿæ´»ï¼Œ
就会有充实的人ç"Ÿï¼Œ
就会远离烦恼,
就会愉悦之情常有,
就会感觉天地更加宽广。
每日一言:感谢一切åº"该感谢的,多感谢,å°`抱怨~!



第6天的忠å`Š 学无止境
学习从来没有够的时候。
人的一ç"Ÿè¦å­¦çš„东西有很多,
åº"该有的æ"¾çŸ¢ï¼Œ
缺什么,补什么,
这样才能事半功倍。
学习有利于人ç"Ÿçš„进步,
还有利人于ç"Ÿæ´»çš„充实。
因为学不够,就会谦虚、谨慎。
越学越会觉得自己无知、渺小,
则自己的感悟å'Œæ"¶èŽ·å°±è¶Šå¤§ã€‚
每日一言:终ç"Ÿå­¦ä¹ ï¼Œè¶Šå­¦è¶Šå¹´è½»




第7天的忠å`Š 丢弃过去的"æˆ`",æ‹"展现在的'æˆ`'。
丢弃是为了æ"¾ä¸‹åŒ…袱,
轻装前进;
æ‹"展是为了扩大自己的领域,
产ç"Ÿå…¨æ–°çš„自æˆ`。
人前行没有丢弃,
就不能真正超载自æˆ`,
就会永远拘泥于狭窄的怪圈,
就会过分谨慎,直至愚蠢。
每日一言:走出自æˆ`的框架,备忘录:"慈悲喜舍"

[budaya_tionghua] Re: Kitab Budha

2008-10-13 Thread danarhadi2000
Koreksi: 

> Yang pertama, Vinaya Pitaka, "the code of ethics to be obeyed by 
the early sangha, monks and nuns. Yang kedua, Sûtra Pitaka 
> (harfiah: "basket of threads", Pâli: Sutta Pitaka), berisi ajaran 
> ajaran sang gautama, ada lebih dari 10,000 sûtras. Yang ketiga  
> Abhidharma Pitaka. Dalam bahasa Sanskerta: Tripitaka.

Thanks


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "danarhadi2000" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tin Tintai  
> wrote:
> >
> > Salam sejahtera semmuanya...
> > Mau minta tolong nih ma teman2 smuanya. Bisakah memberikan 
> informasi tentang Kitab Budha pasal 14 & 15 ? Apa saja ya isi pasal 
> tersebut?
> > Thanks a lot. GBU...
> > 
> > Atintai.
> > 
> > 
>  "Kitab Budha" itu apa? gak pernah dengar seumur hidup, anda 
> dengar dari mana?
> 
> Kitab Suci umat Buddha namanya dalam bahasa pali Tipitaka", yang 
> artinga Tiga Keranjang. "Keranjang" disini maksudnya bagian.
> 
> Yang pertama, Vinaya Piṭaka, the code of ethics to be obeyed 
by the 
> early saṅgha, monks and nuns. Yang kedua, Sûtra Piṭaka 
> (harfiah: "basket of threads", Pâli: Sutta Piṭaka), berisi 
ajaran 
> ajaran sang gautama, ada lebih dari 10,000 sûtras. Yang ketiga  
> Abhidharma Piṭaka.
> 
> Kitab Budha pakai pasal pasalan itu gak pernah ada, memangnya 
undang 
> undang, pakai pasal?
> 
> Yang bener ahhh kalau tanya. Bikin bingung aja! By the way anda 
exist 
> dibelahan bumi mana?
> 
> Salam bingung
> 
> Danardono
>




[budaya_tionghua] No Problemo, Jeh! (Was: Ndak Transparan Dong?)

2008-10-13 Thread Ophoeng
Bung Kurniawan dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Hehehe sorry, rupanya saya lupa belum kasih tanggapan terhadap posting anda
yang lalu ttg 'make up' something bad itu ya.

Sebenernya, it's oke-lah. Lha, pendapat anda juga benar gitu, lho. No problemo 
bu-
at saya mah. Just take it easy seperti anda bilang. Akur wae-lah, euy!

Sorry juga, sebenernya saya tiada ada bermaksud mengingat-ingat tulisan anda.
Saya cuma pas ingat ajah anda pernah bilang begitu, tapi sekarang ada Bung 
Ardian
muncul dengan posting itu. Jad pas koq klop gitu ya. Hehehe

Kita sama-sama belajar ajah dah, lha apa tah yang bisa disebut kebenaran sejati
di dunia kita yang fana ini toh? Apa yang benar sekarang, bisa jadi tidaklah 
benar
lagi besok. Yang sekarang salah, besok mungkin bisa jadi benar. 

Oke, just forget it. Mari kita silih asah, silih asih, silih asuh, baku 
belajar, saling
menjaga dan saling mendukung. Itulah makna berkawan dalam milis 'kali ya?

Salam makan enak dan sehat selalu,
Ophoeng
BSD City, Tangerang

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kurniawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Aduh Ophoeng, tulisan saya kok diingat-ingat terus.  Jadi gak enak nih. 
Hehehe.. 
Tulisan Ophoeng juga banyak yang bagus dan mencerahkan kok. Mungkin komentar 
saya 
kurang basa-basi kali yah jadi kesannya gimana gitu. Hehe... Tulisan saya juga 
banyak 
kurang-kurangnya, ntar giliran Ophoeng yang mengkoreksi yah. Take it easy OK. 
Hehehe...
 




[budaya_tionghua] Re: Nasib Para Guru dan Sekolah THHK. (Was: Sekolah Mandarin Diminati)

2008-10-13 Thread danarhadi2000
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ada sebuah yayasan di Solo yang ingin menuntut kembali bangunan 
sekolah yang diduduki milter, belum2 sudah diperingatkan oleh Kodim 
setempat, agar orang cina jangan berani macam2 kalau tak mau terjadi 
huru hara lagi! 
>  
> ZFy
>  
>
 Banyak diantara anggauta milis, apalagi yang muda muda, tak 
terlalu sadar bagaimana peranan tentara dalam mengintimidasi saudara 
saudara Tionghoa. tapi jangan salah, ini bukan hanya di era pak Harto 
ho. Dizaman bung Karno ini sedah terjadi. 

Persahabatan dengan tentara hanya terjadi di era Ali Murtopo-Benny 
Murdani, yakni antara AD dengan kelompok CSIS and the gang, termasuk 
pakde Sindhunata dan punokawan.

Salam

Danardono




Bls: [budaya_tionghua] Re: Kitab Budha

2008-10-13 Thread Tin Tintai
Yth,sdr.Danardono.
Terima kasih banyak atas penjelasannya. Sorry berat kalau telah membuatmu 
bingung. Saya memang tidak mengerti masalah tersebut sehingga saya mencoba 
menggali pengetahuan lewat milis ini supaya menjadi mengerti. Saya bukan 
mencari cemooh lho. Awal emailku juga salam sejahtera semuanya kan? Sekali lagi 
mohon maaf kalau membuatmu kebingungan sebelumnya.

Atintai.. 

- Pesan Asli 
Dari: danarhadi2000 <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 13 Oktober, 2008 19:07:27
Topik: [budaya_tionghua] Re: Kitab Budha


--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tin Tintai  
wrote:
>
> Salam sejahtera semmuanya...
> Mau minta tolong nih ma teman2 smuanya. Bisakah memberikan 
informasi tentang Kitab Budha pasal 14 & 15 ? Apa saja ya isi pasal 
tersebut?
> Thanks a lot. GBU...
> 
> Atintai.
> 
> 
 "Kitab Budha" itu apa? gak pernah dengar seumur hidup, anda 
dengar dari mana?

Kitab Suci umat Buddha namanya dalam bahasa pali Tipitaka", yang 
artinga Tiga Keranjang. "Keranjang" disini maksudnya bagian.

Yang pertama, Vinaya Piṭaka, the code of ethics to be obeyed by the 
early saṅgha, monks and nuns. Yang kedua, Sûtra Piṭaka 
(harfiah: "basket of threads", Pâli: Sutta Piṭaka) , berisi ajaran 
ajaran sang gautama, ada lebih dari 10,000 sûtras. Yang ketiga 
Abhidharma Piṭaka.

Kitab Budha pakai pasal pasalan itu gak pernah ada, memangnya undang 
undang, pakai pasal?

Yang bener ahhh kalau tanya. Bikin bingung aja! By the way anda exist 
dibelahan bumi mana?

Salam bingung

Danardono

 


  
___
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[budaya_tionghua] Re: Kitab Budha

2008-10-13 Thread danarhadi2000
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tin Tintai <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Salam sejahtera semmuanya...
> Mau minta tolong nih ma teman2 smuanya. Bisakah memberikan 
informasi tentang Kitab Budha pasal 14 & 15 ? Apa saja ya isi pasal 
tersebut?
> Thanks a lot. GBU...
> 
> Atintai.
> 
> 
 "Kitab Budha" itu apa? gak pernah dengar seumur hidup, anda 
dengar dari mana?

Kitab Suci umat Buddha namanya dalam bahasa pali Tipitaka", yang 
artinga Tiga Keranjang. "Keranjang" disini maksudnya bagian.

Yang pertama, Vinaya Piṭaka, the code of ethics to be obeyed by the 
early saṅgha, monks and nuns. Yang kedua, Sûtra Piṭaka 
(harfiah: "basket of threads", Pâli: Sutta Piṭaka), berisi ajaran 
ajaran sang gautama, ada lebih dari 10,000 sûtras. Yang ketiga  
Abhidharma Piṭaka.

Kitab Budha pakai pasal pasalan itu gak pernah ada, memangnya undang 
undang, pakai pasal?

Yang bener ahhh kalau tanya. Bikin bingung aja! By the way anda exist 
dibelahan bumi mana?

Salam bingung

Danardono




[budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong

2008-10-13 Thread astri rahadi
Selamat sore,

saya dan teman2 berencana mau berkunjung ke klenteng sam poo kong Semarang. 
Karena kami berombongan, kami ingin menghubungi yayasan klenteng tersebut agar 
kami tidak mengganggu kegiatan ibadah disana. Mungkin ada teman2 milis yang 
mengetahui contact person yayasan ini bisa di share ke saya. terima kasih.

regards,

Astri


  

Bls: [budaya_tionghua] Re: Kitab Budha

2008-10-13 Thread danarhadi2000
Never mind. Ini sama saja, bila anda mem-formulasikan pertanyaan 
anda " apakah isi Kitab Muhammad pasal sekian sampai sekian", atau 
Kitab Kristus pasal sekian sampai sekian". Ya mbingungi la

Untuk awalnya, anda dapat klik: 
http://www.geocities.com/bbcid1/bukusariputta.htm

kemudian, per-lahan lahan:
http://www.buddhismtoday.com/english/buddha/Teachings/basicteaching3.h
tm

Untuk selanjutnya, banyak suhu besar di milis yang mampu memberikan 
pencerahan pada anda. 

Salam pencerahan

Danardono


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tin Tintai <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Yth,sdr.Danardono.
> Terima kasih banyak atas penjelasannya. Sorry berat kalau telah 
membuatmu bingung. Saya memang tidak mengerti masalah tersebut 
sehingga saya mencoba menggali pengetahuan lewat milis ini supaya 
menjadi mengerti. Saya bukan mencari cemooh lho. Awal emailku juga 
salam sejahtera semuanya kan? Sekali lagi mohon maaf kalau membuatmu 
kebingungan sebelumnya.
> 
> Atintai.. 
> 
> - Pesan Asli 
> Dari: danarhadi2000 <[EMAIL PROTECTED]>
> Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Terkirim: Senin, 13 Oktober, 2008 19:07:27
> Topik: [budaya_tionghua] Re: Kitab Budha
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tin Tintai 
 
> wrote:
> >
> > Salam sejahtera semmuanya...
> > Mau minta tolong nih ma teman2 smuanya. Bisakah memberikan 
> informasi tentang Kitab Budha pasal 14 & 15 ? Apa saja ya isi pasal 
> tersebut?
> > Thanks a lot. GBU...
> > 
> > Atintai.
> > 
> > 
>  "Kitab Budha" itu apa? gak pernah dengar seumur hidup, anda 
> dengar dari mana?
> 
> Kitab Suci umat Buddha namanya dalam bahasa pali Tipitaka", yang 
> artinga Tiga Keranjang. "Keranjang" disini maksudnya bagian.
> 
> Yang pertama, Vinaya Piṭaka, the code of ethics to be obeyed 
by the 
> early saṅgha, monks and nuns. Yang kedua, Sûtra Piṭaka 
> (harfiah: "basket of threads", Pâli: Sutta Piṭaka) , berisi 
ajaran 
> ajaran sang gautama, ada lebih dari 10,000 sûtras. Yang ketiga 
> Abhidharma Piṭaka.
> 
> Kitab Budha pakai pasal pasalan itu gak pernah ada, memangnya 
undang 
> undang, pakai pasal?
> 
> Yang bener ahhh kalau tanya. Bikin bingung aja! By the way anda 
exist 
> dibelahan bumi mana?
> 
> Salam bingung
> 
> Danardono
> 
>  
> 
> 
>   
__
_
> Nama baru untuk Anda! 
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan 
@rocketmail. 
> Cepat sebelum diambil orang lain!
> http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
>




Re: [budaya_tionghua] Jangan Lupakan Sekolah Chung Chen. (Was: Sekolah Mandarin Diminati)

2008-10-13 Thread Fy Zhou
Pelajaran khusus tentang Budi pekerti juga ada, namanya Gong Min, ati 
harafiahnya ya "Warga masyakat" , di sini diajarkan bagaimana menajdi anggota 
masyarakat yang baik. cara berpikirnya memang khas Tionghoa: Individu adalah 
bagian dari mayarakat. hal yang dianggap baik adalah yang bermanfaat untuk 
masyarakat, bukan untuk sendiri.


--- On Sun, 10/12/08, ChanCT <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: ChanCT <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Jangan Lupakan Sekolah Chung Chen. (Was: Sekolah 
Mandarin Diminati)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, October 12, 2008, 3:11 AM







Sahabat-sahabat sekalian,
 
Jadi menguji daya ingatan, yang jelas sudah banyak lupa dimasa kanak-kanak. 
Nampaknya Liang-heng dimasa-masa peralihan itu yang sudah menajak dewasa, jadi 
mestinya banyak lebih tau persoalan?
 
Saya sendiri dimasa peralihan WNI tidak lagi boleh sekolah Tionghoa, tahun 1959 
itu, di Jakartaa dari Sekolah Zhen-Chiang SD/SR klas-6, lalu pindah ke Sekolah 
Pasar Baru, belakang Shin-Hua yang diperuntukkan WNI.  Jadi, tingkat 
pengetahuan bhs. Tionghoa saya sebatas SD saja, olah karenanya ketika membuat 
laporan kerja di HK, seringkali jadi bahan tertawaan, baik kesalahan 
tata-bahasa yang terbalik maupun penggunaan huruf Tionghoa yang salah comot 
dengan bunyi yang sama. Yaah, ini semua akibat kenakalan saya dimasa 
kanak-kanak yang tidak suka belajar, beda deengan Ophoeng-heng yang berhasil 
membawa nama harum sekolah THHK setelah masuk sekolah Katholik. Hahaha, 
 
Ya, sayapun tidak ingat lagi ketika di SD itu apa diajarkan budi-pekerti dengan 
San zhi-jing, tapi kalau melihat ajaran San Zhi-jing mestinya ya itulah yang 
diajarkan disekolah Tionghoa ketika itu, ... kemungkinan besar begitu juga yang 
sekolah Tionghoa berkiblat ke Taiwan. Karena Budi-Pekerti mestinya berlaku 
umum, netral dan tidak berhaluan politik. Barangkali Liang-heng bisa 
menjelaskan.
 
Tapi, Ophoeng-heng, kenapa di Cirebon sekolah THHK ditutup tgl. 27 Maret 1965 
sebelum G30S, ya? Karena sekolah-sekolah yang berorientasi ke RRT, yang saya 
tau di Jakarta umumnya bisa bertahan sampai pertengahan 1966. Kalau tidak salah 
ingat, sekolah-sekolah itu bubaran sudah diawal tahun 67, entah istilah mana 
yang lebih cocok dirampas, diambil alih, atau diduduki oleh TNI.. Barangkali 
ada kawan yang masih ingat jelas?
 
Salam,
ChanCT
 

- Original Message - 
From: Ophoeng 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Saturday, October 11, 2008 11:58 PM
Subject: [budaya_tionghua] Jangan Lupakan Sekolah Chung Chen. (Was: Sekolah 
Mandarin Diminati)

Bung ChanCT, Bung Ardian C, Bung Liang U dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Ikut nimbrung dikit, tentu dikaitkan dengan yang saya tahu: di Cirebon.

Saya sekolah di THHK sejak TK (B) sampai kelas 6 SD. Masih kurang 3 bulan
lagi ujian SD, sekolah saya sudah ditutup pada 27 Maret 1965. Waktu itu ka-
lau tak salah, pelajaran dimulai dari Juli sampai Juni tahun depannya. Kemu-
dian sekolah dimulai Januari-Desember, lalu balik ke Juli-Juni, terkahir ini
dikukuhkan aturannya oleh Mendeikbud (waktu itu) Doed Yoesoef (KTS - ka-
lau tak salah).

Seingat saya, waktu itu ada 2 aliran sekolah berbasa Tionghua, satu yang di-
sponsori oleh THHK - Tiong Hwa Hwee Kwan, berorientasi ke RRT, dan satu
lagi entah disponsori siapa, yang jelas adalah berorientasi ke Taiwan, nama-
nya sekolah Chung Chen (chung = tiong, tengah, chen = pas, adil?). 

Di THHK tidak lagi diajarkan Sanzi-jing, kemungkinan besar di Chung Chen
masih diajarkan. Sebab mereka merayakan 'hari kemerdekaan' nya pada tang-
gal 10 Oktober, aliran Sun Yat Sen(?), sedan THHK menganut 1 Oktober-Mao?
Di THHK semuanya mesti WNA, sedang di Chung Chen kayaknya boleh WNI.
Tapi, sebelum THHK dibubarkan pada 1965 itu, kayaknya Chung Chen sudah
lebih dulu dibubarkan, sebab 'kalah wibawa' ama RRT(?) yang waktu itu ber-
hubungan sangat baik dengan pemerintah RI.

Benar bahwa ada sekolah yang disponsor Baperki, kalau di Cirebon namanya
sekolah Garuda, sekolah swasta sebagai tempat menampung ex murid yang
WNI, tidak boleh meneruskan sekolah di THHK dan ex sekolah Chung Chen.
Saya ingat waktu itu engku saya WNI, tapi pernah sekolah di Chung Chen. Ta-
pi saya tidak ingat apakah ada orang pribumi yang pernah sekolah di Chung
Chen atau di THHK. Kalaupun ada, mungkin minoritas sekali.

Benar juga bahwa di sekolah THHK, sejak SD (lupa mulai kelas berapa, kalau 
ndak salah mulai kelas 4) juga diajarkan bahasa Indonesia. Makanya waktu
sekolah THHK ditutup, saya mau masuk sekolah Katolik, oleh suster kepala
sekolahnya, saya mesti ikut masa percobaan 3 bulan, kalau bahasa Indonesia
saya jelek, tidak boleh melanjutkan.

Syukurlah saya bisa lulus bahasa Indonesianya pada kwartal pertama itu, bah-
kan hasilnya lebih baik dari murid-murid yang dari SD sekolah tsb. Dan, be-
lakangan, guru-guru dan suster sekolah Katolik itu mengakui bahwa murid-
murid ex THHK rata-rata pandai, penurut (hormat terhadap guru) terutama 
jago di bidang olahra

[budaya_tionghua] Nasib Para Guru dan Sekolah THHK. (Was: Sekolah Mandarin Diminati)

2008-10-13 Thread Ophoeng
Bung Ardian C, Bu Edith dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Nimbrung dan nyambung dikit ttg nasib para lao-shi dan sekolah THHK.
Tentu yang saya ceritakan yang di Cirebon ajah ya.

EKS GURU DAN MURID

Pada waktu baru bubar, kami membuat 'gerakan' di bawah tanah. Berse-
kolah di rumah satu murid, gurunya datang, sekelompok 5-6 orang be-
lajar bahasa Tionghua. Sebagai tindakan berjaga-jaga kalau ada 'peng-
gerebegan', kami sudah menyiapkan buku-buku komik dan pelajaran 
bahasa Indonesia sebagai kamuflase. Dengan demikian terjadi simbiose 
mutualistis: lao-shi (guru) tetap mendapat penghasilan, kami muridnya
tetap belajar bahasa Tionghua. 

Kalau orangtua lao-shi (biasanya yang menjadi guru di sekolah adalah
alumni yang lulus SMA dan tidak mampu meneruskan sekolah ke Peking)
yang kaya, tentu mengirim anaknya 'hwei-guo', pulang ke tanah leluhur. 

Tapi, dari sekian banyak yang hwei-guo, rata-rata mengatakan susah
untuk beradaptasi. Banyak yang akhirnya 'turun' ke Hongkong, atau di-
am-diam balik kampung dengan 'nembak' SBKRI(?). Murid-murid yang
punya orangtua berada, hampir sama menggunakan jalur 'hwei-guo'.

Yang tidak mampu, tentu akhirnya tidak lagi bersekolah. Juga ada se-
dikit kelompok yang 'loyal' tidak mau sekolah di sekolah berbasa Indo-
nesia. Akhirnya mereka ya harus berdagang, dan anak-anaknya ya ter-
paksa disekolahkan ke sekolah basa Indonesia juga sih akhirnya.

Kalau ndak salah, hsiao-zhang kami (kepala sekolah) suami isteri pada
waktu itu buka warten (warung tenda) juwalan ya-myen (mie ayam). Ke-
pala sekolah (yang lelaki) mulanya ditahan, dianggap sebagai antek-2.
Sementara bekas guru yang tidak mampu, akhirnya  banyak juga yang
bekerja di toko milik bekas muridnya, atau berdagang kecil-kecilan 
untuk menyambung hidup.

Kisah-kisah nyata seperti yang diungkapkan oleh Bung Ardian C. ini,
kalau dikumpulkan, mungkin baik juga dibikin satu cerita, dijadikan 
buku, sebagai catatan sejarah, dan sebagai referensi bahwa tindakan
politik yang begitu, mestinya dipikirkan akibatnya untuk masa depan.
Bisa juga sebagai teladan(?) bahwa hal itu ternyata malah memotivasi
untuk tetap bertahan, atau justru juga menanamkan 'benih' ketidak-
sukaan akan politik? 

Waktu reuni kemarin, kami berpatungan membiayai satu bekas guru 
kami (yang hwei-guo) untuk bisa ikut reuni. Kami merasa sepertinya 
guru itu 'bangkit' dari masa lalu. Bayangkan saja, 40 tahun berpisah 
dan tidak tahu kabar beritanya, tahu-tahu di sana pensiun dengan 
pendapatan kecil. Kapan kami akan jumpa lagi tidak pernah ada yang 
tahu. Seolah dia naek kendaraan 'mesin waktu', back to the future gi-
tu-lah ya? Hehehe.. itukah yang disebut sebagai takdir dan 'jodoh'?

EKS GEDUNG SEKOLAH

Sekolah kami dua gedung (TK dan SD-SMA) diambil alih, yang TK dija-
dikan TK milik yayasan swasta entah siapa, yang SD-SMA dijadikan se-
kolah tinggi olahraga (STO) atau SMO (menengah). Kemarin itu, pas
kami reuni dan memperingati 100 tahun berdirinya THHK (walau sebe-
narnya sih cuma 60 tahun, yang 40 tahun pan 'mati suri' ya), ada niat
dari alumni yang mau gotong royong buka lagi sekolah THHK. Tapi,
kabarnya permintaan ganti rugi dari 'pemilik' baru itu tinggi sekali.

Agak aneh memang, dulu toh mereka mengambil alih begitu saja tan-
pa memberi ganti rugi, sekarang diminta kembali oleh pemiliknya, eh,
malah minta ganti rugi. Saya ndak faham bagaimana penyelesaiannya
secara hukum kalau sudah begitu ya. Mudah-mudahan sih, ke depan-
nya nanti, tidak akan ada lagi kejadian 'pengambilalihan' ala begitu.
Institusi pendidikan tapi tidak bisa memberi contoh teladan yang baik.
Ada pembenaran dari segi poltik, padahal katanya komunis dianggap
buruk sebab mereka suka berlaku 'tujuan menghalalkan cara' ya? :D)

AS gonjang-ganjing ekonominya, mereka selalu membanggakan seba-
gai negara bersistem demokrasi, bebas, tapi akhirnya menggantungkan
harapan dibantu oleh RRT yang selalu dianggap tiranis, komunis ya?

Dunia makin tua saja kayaknya ya. Hehehe.

Begitulah saja kira-kira ya.

Salam makan enak dan sehat selalu,
Ophoeng
BSD City, Tangerang






--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

klau gurunya ya banyak yg jadi pengangguran, kayak bokap sempet 
nganggur trus masih inget lage kecil umur 4 or 5 getu sempet nemenin 
bokap yg jadi supir bemo.
 
sekolahnya seh ada yg diambil ame pemerintah or yayasan laen. skul 
yg ada malah sekarang jadi gereja 
 
yg ganti kewarganegaraan ya babah ya totok kayakna
 
istilah babah totok mah dah lama 


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, hidayati@ wrote:

maaf, numpang banyak sekali pertanyaan, 
 
apa yang terjadi dengan guru2 dan sekolah yang kehilangan banyak 
muridnya?
 
lalu, yang ganti kewarganegaraan itu campuran dari kalangan totok 
dan babah, atau yang babah aja?
 
oh iya, kalau gitu sebelum ada peraturan sekolah asing itu, 
istilah totok dan babah gak ada?
 
salam, edith





Re: [budaya_tionghua] Nasib Para Guru dan Sekolah THHK. (Was: Sekolah Mandarin Diminati)

2008-10-13 Thread Fy Zhou
Ada sebuah yayasan di Solo yang ingin menuntut kembali bangunan sekolah yang 
diduduki milter, belum2 sudah diperingatkan oleh Kodim setempat, agar orang 
cina jangan berani macam2 kalau tak mau terjadi huru hara lagi! 
 
ZFy
 

--- On Mon, 10/13/08, Ophoeng <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Ophoeng <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Nasib Para Guru dan Sekolah THHK. (Was: Sekolah 
Mandarin Diminati)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, October 13, 2008, 11:02 AM






Bung Ardian C, Bu Edith dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Nimbrung dan nyambung dikit ttg nasib para lao-shi dan sekolah THHK.
Tentu yang saya ceritakan yang di Cirebon ajah ya.

EKS GURU DAN MURID

Pada waktu baru bubar, kami membuat 'gerakan' di bawah tanah. Berse-
kolah di rumah satu murid, gurunya datang, sekelompok 5-6 orang be-
lajar bahasa Tionghua. Sebagai tindakan berjaga-jaga kalau ada 'peng-
gerebegan', kami sudah menyiapkan buku-buku komik dan pelajaran 
bahasa Indonesia sebagai kamuflase. Dengan demikian terjadi simbiose 
mutualistis: lao-shi (guru) tetap mendapat penghasilan, kami muridnya
tetap belajar bahasa Tionghua. 

Kalau orangtua lao-shi (biasanya yang menjadi guru di sekolah adalah
alumni yang lulus SMA dan tidak mampu meneruskan sekolah ke Peking)
yang kaya, tentu mengirim anaknya 'hwei-guo', pulang ke tanah leluhur. 

Tapi, dari sekian banyak yang hwei-guo, rata-rata mengatakan susah
untuk beradaptasi. Banyak yang akhirnya 'turun' ke Hongkong, atau di-
am-diam balik kampung dengan 'nembak' SBKRI(?). Murid-murid yang
punya orangtua berada, hampir sama menggunakan jalur 'hwei-guo'.

Yang tidak mampu, tentu akhirnya tidak lagi bersekolah. Juga ada se-
dikit kelompok yang 'loyal' tidak mau sekolah di sekolah berbasa Indo-
nesia. Akhirnya mereka ya harus berdagang, dan anak-anaknya ya ter-
paksa disekolahkan ke sekolah basa Indonesia juga sih akhirnya.

Kalau ndak salah, hsiao-zhang kami (kepala sekolah) suami isteri pada
waktu itu buka warten (warung tenda) juwalan ya-myen (mie ayam). Ke-
pala sekolah (yang lelaki) mulanya ditahan, dianggap sebagai antek-2.
Sementara bekas guru yang tidak mampu, akhirnya banyak juga yang
bekerja di toko milik bekas muridnya, atau berdagang kecil-kecilan 
untuk menyambung hidup.

Kisah-kisah nyata seperti yang diungkapkan oleh Bung Ardian C. ini,
kalau dikumpulkan, mungkin baik juga dibikin satu cerita, dijadikan 
buku, sebagai catatan sejarah, dan sebagai referensi bahwa tindakan
politik yang begitu, mestinya dipikirkan akibatnya untuk masa depan.
Bisa juga sebagai teladan(?) bahwa hal itu ternyata malah memotivasi
untuk tetap bertahan, atau justru juga menanamkan 'benih' ketidak-
sukaan akan politik? 

Waktu reuni kemarin, kami berpatungan membiayai satu bekas guru 
kami (yang hwei-guo) untuk bisa ikut reuni. Kami merasa sepertinya 
guru itu 'bangkit' dari masa lalu. Bayangkan saja, 40 tahun berpisah 
dan tidak tahu kabar beritanya, tahu-tahu di sana pensiun dengan 
pendapatan kecil. Kapan kami akan jumpa lagi tidak pernah ada yang 
tahu. Seolah dia naek kendaraan 'mesin waktu', back to the future gi-
tu-lah ya? Hehehe.. itukah yang disebut sebagai takdir dan 'jodoh'?

EKS GEDUNG SEKOLAH

Sekolah kami dua gedung (TK dan SD-SMA) diambil alih, yang TK dija-
dikan TK milik yayasan swasta entah siapa, yang SD-SMA dijadikan se-
kolah tinggi olahraga (STO) atau SMO (menengah). Kemarin itu, pas
kami reuni dan memperingati 100 tahun berdirinya THHK (walau sebe-
narnya sih cuma 60 tahun, yang 40 tahun pan 'mati suri' ya), ada niat
dari alumni yang mau gotong royong buka lagi sekolah THHK. Tapi,
kabarnya permintaan ganti rugi dari 'pemilik' baru itu tinggi sekali.

Agak aneh memang, dulu toh mereka mengambil alih begitu saja tan-
pa memberi ganti rugi, sekarang diminta kembali oleh pemiliknya, eh,
malah minta ganti rugi. Saya ndak faham bagaimana penyelesaiannya
secara hukum kalau sudah begitu ya. Mudah-mudahan sih, ke depan-
nya nanti, tidak akan ada lagi kejadian 'pengambilalihan' ala begitu.
Institusi pendidikan tapi tidak bisa memberi contoh teladan yang baik.
Ada pembenaran dari segi poltik, padahal katanya komunis dianggap
buruk sebab mereka suka berlaku 'tujuan menghalalkan cara' ya? :D)

AS gonjang-ganjing ekonominya, mereka selalu membanggakan seba-
gai negara bersistem demokrasi, bebas, tapi akhirnya menggantungkan
harapan dibantu oleh RRT yang selalu dianggap tiranis, komunis ya?

Dunia makin tua saja kayaknya ya. Hehehe.. ...

Begitulah saja kira-kira ya.

Salam makan enak dan sehat selalu,
Ophoeng
BSD City, Tangerang

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "ardian_c" <[EMAIL PROTECTED] .> 
wrote:

klau gurunya ya banyak yg jadi pengangguran, kayak bokap sempet 
nganggur trus masih inget lage kecil umur 4 or 5 getu sempet nemenin 
bokap yg jadi supir bemo.

sekolahnya seh ada yg diambil ame pemerintah or yayasan laen. skul 
yg ada malah sekarang jadi gereja 

yg ganti kewarganegaraan ya babah ya totok kayakna

istilah babah totok mah dah 

[budaya_tionghua] Re: Ooops, Sorry, Mestinya 1966. (Was: Jangan Lupakan Sekolah Chung Chen.)

2008-10-13 Thread dipodipo
Dulu waktu masih sekolah tahun 70 - 80an, di raport saya masih ada tuh
tulisan ranking. Kurang tahu kalau sekolah negri ya.

Salam

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ada sebuah tradisi di sekolah Tionghoa, yakni selalu menuliskan
rangking si anak dalam rapornya. hal ini saya lihat tak menjadi hal
umum di sekolah2 Indonesia. entah pertimbangnnya apa?
> 
> --- On Sun, 10/12/08, Ophoeng <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: Ophoeng <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [budaya_tionghua] Ooops, Sorry, Mestinya 1966. (Was: Jangan
Lupakan Sekolah Chung Chen.)
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Sunday, October 12, 2008, 5:49 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Bung Chan CT dan TTM semuah,
> 
> Hai, apakabar? Sudah makan?
> 
> Ooops, sorry. Maksud saya tentu 27 Maret 1966, bukan 1965.
> Saya ingat tanggal-nya, sebab sebelumnya, entah lupa tahun
> berapa, ada peristiwa shan-erl-chi (27 Maret) ketika toko-2
> di Cirebon dilempari baru, dan para jago kuntauw keluar mem-
> bela diri. Yang terkenal waktu itu tentu Si Kim Ok (tukang ba-
> bi) dengan bawa-bawa golok babi dan rante, juga encek Shan-
> tung (Kiang Hong Seng?) dan anak-anaknya, mereka semua
> jado silat - kuntauw di Cirebon.
> 
> Kalau soal di sekolah Katolik, banyak anak-anak ex THHK se-
> kolah di sana, dan rata-rata hasil rapor pelajaran dan olahra-
> ga-nya bagus. Bukan saya yang dimaksud. Tentu dalam pela-
> jaran lain-lain berbasa Indonesia. Cuma beda bahasanya toh.
> Kalau saya mah cuma dalam bahasa Indonesia-nya ajah yang
> lumayan bagus, walau ex THHK yang berpengantar Tionghua.
> 
> Budi pekerti di THHK, yang saya ingat sih ndak ada pelajaran
> khusus ttg budi pekerti. Saya kebetulan masih menyimpan ra-
> por waktu kelas 1 SD. Adanya: (1) Bhs.Tionghoa, Mengarang,
> (2) Menulis (huruf Tionghoa), (3) Berhitung, (4) Pengetahuan 
> Umum, Bhs. Indonesia, Ilmu Sengpoa, Sedjarah, Ilmu Bumi, 
> Ilmu Alam, Sedjarah Indonesia, Ilmu Bumi Indonesia, (4) Seni 
> Suara, (5) Latian Djasmani, (6) Menggambar, (7) Pekerjaan Ta-
> ngan. (Yang tidak ada nomor belum diajarkan di kelas 1).
> 
> Ada penilaian 'budi pekerti' (chao-shing) itu dilakukan oleh
> guru wali kelas. Tidak ada pelajaran khusus-nya. Saya cukup
> interes pada bidang sastra sejak kecil, terutama sajak-sajak,
> jadi kalau sanzi-jing diajarkan, mestinya saya akan ingat.
> 
> Semasa TK, rapornya juga cuma berisi tanda '+' dan '-' (minus)
> tidak ada angka-angka. Kerjanya juga maen-maen balok kayu
> dibikin rumah-rumahan, perosotan, makan dan minum susu,
> lalu diajari baca huruf dengan lihat gambar besar-besar di de-
> pan kelas, gambarnya berupa peralihan dari icon menjadi huruf.
> Misal (yang saya ingat persis) huruf 'shan' (gunung) dan 'mu'
> (kayu) dan 'ren' (orang), di Cirebon diajarkan bunyinya 'jen'. 
> 
> Jaman dulu, rapornya cuma selembar kertas yang kalau dibuka 
> cuma seukuran setengah folio. Tiap kelas dibuatkan satu lem-
> bar begitu saja. Makanya saya cuma punya satu lembar yang
> TK-A dan Kelas-1 SD. Yang lain entah tercecer ke mana.
> 
> Sekali lagi sorry.
> 
> Terima kasih.
> 
> Salam makan enak dan sehat,
> Ophoeng
> BSD City, Tangerang
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "ChanCT"  wrote:
> 
> Sahabat-sahabat sekalian,
> 
> Jadi menguji daya ingatan, yang jelas sudah banyak lupa dimasa
kanak-kanak. 
> Nampaknya Liang-heng dimasa-masa peralihan itu yang sudah menajak
dewasa, jadi 
> mestinya banyak lebih tau persoalan?
> 
> ---dipotong- ---
> 
> Tapi, Ophoeng-heng, kenapa di Cirebon sekolah THHK ditutup tgl. 27
Maret 1965 
> sebelum G30S, ya? Karena sekolah-sekolah yang berorientasi ke RRT,
yang saya tau di 
> Jakarta umumnya bisa bertahan sampai pertengahan 1966. Kalau tidak
salah ingat, 
> sekolah-sekolah itu bubaran sudah diawal tahun 67, entah istilah
mana yang lebih cocok 
> dirampas, diambil alih, atau diduduki oleh TNI. Barangkali ada kawan
yang masih ingat 
> jelas?
> 
> Salam,
> ChanCT
>




Re: [budaya_tionghua] Ooops, Sorry, Mestinya 1966. (Was: Jangan Lupakan Sekolah Chung Chen.)

2008-10-13 Thread Fy Zhou
Memang saya dengar ada yang pakai, keponakan saya ada yang pakai ada yang 
tidak. dulu waktu saya smp dan sma tak ada. mungkinkah ini terserah 
sekolahannya? 
 

--- On Mon, 10/13/08, melani chia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: melani chia <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Ooops, Sorry, Mestinya 1966. (Was: Jangan 
Lupakan Sekolah Chung Chen.)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, October 13, 2008, 2:23 PM











sistim rangking ada disekolah bhs Indonesia,dari tingkat SD sampe SMA,
sampe th 90an lihat rapor keponakan masih ada,
sekarang kurang tau.




--- On Mon, 13/10/08, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Ooops, Sorry, Mestinya 1966. (Was: Jangan 
Lupakan Sekolah Chung Chen.)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Monday, 13 October, 2008, 6:29 PM








Ada sebuah tradisi di sekolah Tionghoa, yakni selalu menuliskan rangking si 
anak dalam rapornya. hal ini saya lihat tak menjadi hal umum di sekolah2 
Indonesia. entah pertimbangnnya apa?

--- On Sun, 10/12/08, Ophoeng <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: Ophoeng <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: [budaya_tionghua] Ooops, Sorry, Mestinya 1966. (Was: Jangan Lupakan 
Sekolah Chung Chen.)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Sunday, October 12, 2008, 5:49 AM




Bung Chan CT dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Ooops, sorry. Maksud saya tentu 27 Maret 1966, bukan 1965.
Saya ingat tanggal-nya, sebab sebelumnya, entah lupa tahun
berapa, ada peristiwa shan-erl-chi (27 Maret) ketika toko-2
di Cirebon dilempari baru, dan para jago kuntauw keluar mem-
bela diri. Yang terkenal waktu itu tentu Si Kim Ok (tukang ba-
bi) dengan bawa-bawa golok babi dan rante, juga encek Shan-
tung (Kiang Hong Seng?) dan anak-anaknya, mereka semua
jado silat - kuntauw di Cirebon.

Kalau soal di sekolah Katolik, banyak anak-anak ex THHK se-
kolah di sana, dan rata-rata hasil rapor pelajaran dan olahra-
ga-nya bagus. Bukan saya yang dimaksud. Tentu dalam pela-
jaran lain-lain berbasa Indonesia. Cuma beda bahasanya toh.
Kalau saya mah cuma dalam bahasa Indonesia-nya ajah yang
lumayan bagus, walau ex THHK yang berpengantar Tionghua.

Budi pekerti di THHK, yang saya ingat sih ndak ada pelajaran
khusus ttg budi pekerti. Saya kebetulan masih menyimpan ra-
por waktu kelas 1 SD. Adanya: (1) Bhs.Tionghoa, Mengarang,
(2) Menulis (huruf Tionghoa), (3) Berhitung, (4) Pengetahuan 
Umum, Bhs. Indonesia, Ilmu Sengpoa, Sedjarah, Ilmu Bumi, 
Ilmu Alam, Sedjarah Indonesia, Ilmu Bumi Indonesia, (4) Seni 
Suara, (5) Latian Djasmani, (6) Menggambar, (7) Pekerjaan Ta-
ngan. (Yang tidak ada nomor belum diajarkan di kelas 1).

Ada penilaian 'budi pekerti' (chao-shing) itu dilakukan oleh
guru wali kelas. Tidak ada pelajaran khusus-nya. Saya cukup
interes pada bidang sastra sejak kecil, terutama sajak-sajak,
jadi kalau sanzi-jing diajarkan, mestinya saya akan ingat.

Semasa TK, rapornya juga cuma berisi tanda '+' dan '-' (minus)
tidak ada angka-angka. Kerjanya juga maen-maen balok kayu
dibikin rumah-rumahan, perosotan, makan dan minum susu,
lalu diajari baca huruf dengan lihat gambar besar-besar di de-
pan kelas, gambarnya berupa peralihan dari icon menjadi huruf.
Misal (yang saya ingat persis) huruf 'shan' (gunung) dan 'mu'
(kayu) dan 'ren' (orang), di Cirebon diajarkan bunyinya 'jen'. 

Jaman dulu, rapornya cuma selembar kertas yang kalau dibuka 
cuma seukuran setengah folio. Tiap kelas dibuatkan satu lem-
bar begitu saja. Makanya saya cuma punya satu lembar yang
TK-A dan Kelas-1 SD. Yang lain entah tercecer ke mana.

Sekali lagi sorry.

Terima kasih.

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng
BSD City, Tangerang

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "ChanCT" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Sahabat-sahabat sekalian,

Jadi menguji daya ingatan, yang jelas sudah banyak lupa dimasa kanak-kanak. 
Nampaknya Liang-heng dimasa-masa peralihan itu yang sudah menajak dewasa, jadi 
mestinya banyak lebih tau persoalan?

---dipotong- ---

Tapi, Ophoeng-heng, kenapa di Cirebon sekolah THHK ditutup tgl. 27 Maret 1965 
sebelum G30S, ya? Karena sekolah-sekolah yang berorientasi ke RRT, yang saya 
tau di 
Jakarta umumnya bisa bertahan sampai pertengahan 1966. Kalau tidak salah ingat, 
sekolah-sekolah itu bubaran sudah diawal tahun 67, entah istilah mana yang 
lebih cocok 
dirampas, diambil alih, atau diduduki oleh TNI. Barangkali ada kawan yang masih 
ingat 
jelas?

Salam,
ChanCT



 














  

Re: [budaya_tionghua] Ooops, Sorry, Mestinya 1966. (Was: Jangan Lupakan Sekolah Chung Chen.)

2008-10-13 Thread melani chia
sistim rangking ada disekolah bhs Indonesia,dari tingkat SD sampe SMA,
sampe th 90an lihat rapor keponakan masih ada,
sekarang kurang tau.




--- On Mon, 13/10/08, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Ooops, Sorry, Mestinya 1966. (Was: Jangan 
Lupakan Sekolah Chung Chen.)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, 13 October, 2008, 6:29 PM










Ada sebuah tradisi di sekolah Tionghoa, yakni selalu menuliskan rangking si 
anak dalam rapornya. hal ini saya lihat tak menjadi hal umum di sekolah2 
Indonesia. entah pertimbangnnya apa?

--- On Sun, 10/12/08, Ophoeng <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: Ophoeng <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: [budaya_tionghua] Ooops, Sorry, Mestinya 1966. (Was: Jangan Lupakan 
Sekolah Chung Chen.)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Sunday, October 12, 2008, 5:49 AM




Bung Chan CT dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Ooops, sorry. Maksud saya tentu 27 Maret 1966, bukan 1965.
Saya ingat tanggal-nya, sebab sebelumnya, entah lupa tahun
berapa, ada peristiwa shan-erl-chi (27 Maret) ketika toko-2
di Cirebon dilempari baru, dan para jago kuntauw keluar mem-
bela diri. Yang terkenal waktu itu tentu Si Kim Ok (tukang ba-
bi) dengan bawa-bawa golok babi dan rante, juga encek Shan-
tung (Kiang Hong Seng?) dan anak-anaknya, mereka semua
jado silat - kuntauw di Cirebon.

Kalau soal di sekolah Katolik, banyak anak-anak ex THHK se-
kolah di sana, dan rata-rata hasil rapor pelajaran dan olahra-
ga-nya bagus. Bukan saya yang dimaksud. Tentu dalam pela-
jaran lain-lain berbasa Indonesia. Cuma beda bahasanya toh.
Kalau saya mah cuma dalam bahasa Indonesia-nya ajah yang
lumayan bagus, walau ex THHK yang berpengantar Tionghua.

Budi pekerti di THHK, yang saya ingat sih ndak ada pelajaran
khusus ttg budi pekerti. Saya kebetulan masih menyimpan ra-
por waktu kelas 1 SD. Adanya: (1) Bhs.Tionghoa, Mengarang,
(2) Menulis (huruf Tionghoa), (3) Berhitung, (4) Pengetahuan 
Umum, Bhs. Indonesia, Ilmu Sengpoa, Sedjarah, Ilmu Bumi, 
Ilmu Alam, Sedjarah Indonesia, Ilmu Bumi Indonesia, (4) Seni 
Suara, (5) Latian Djasmani, (6) Menggambar, (7) Pekerjaan Ta-
ngan. (Yang tidak ada nomor belum diajarkan di kelas 1).

Ada penilaian 'budi pekerti' (chao-shing) itu dilakukan oleh
guru wali kelas. Tidak ada pelajaran khusus-nya. Saya cukup
interes pada bidang sastra sejak kecil, terutama sajak-sajak,
jadi kalau sanzi-jing diajarkan, mestinya saya akan ingat.

Semasa TK, rapornya juga cuma berisi tanda '+' dan '-' (minus)
tidak ada angka-angka. Kerjanya juga maen-maen balok kayu
dibikin rumah-rumahan, perosotan, makan dan minum susu,
lalu diajari baca huruf dengan lihat gambar besar-besar di de-
pan kelas, gambarnya berupa peralihan dari icon menjadi huruf.
Misal (yang saya ingat persis) huruf 'shan' (gunung) dan 'mu'
(kayu) dan 'ren' (orang), di Cirebon diajarkan bunyinya 'jen'. 

Jaman dulu, rapornya cuma selembar kertas yang kalau dibuka 
cuma seukuran setengah folio. Tiap kelas dibuatkan satu lem-
bar begitu saja. Makanya saya cuma punya satu lembar yang
TK-A dan Kelas-1 SD. Yang lain entah tercecer ke mana.

Sekali lagi sorry.

Terima kasih.

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng
BSD City, Tangerang

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "ChanCT" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Sahabat-sahabat sekalian,

Jadi menguji daya ingatan, yang jelas sudah banyak lupa dimasa kanak-kanak. 
Nampaknya Liang-heng dimasa-masa peralihan itu yang sudah menajak dewasa, jadi 
mestinya banyak lebih tau persoalan?

---dipotong- ---

Tapi, Ophoeng-heng, kenapa di Cirebon sekolah THHK ditutup tgl. 27 Maret 1965 
sebelum G30S, ya? Karena sekolah-sekolah yang berorientasi ke RRT, yang saya 
tau di 
Jakarta umumnya bisa bertahan sampai pertengahan 1966. Kalau tidak salah ingat, 
sekolah-sekolah itu bubaran sudah diawal tahun 67, entah istilah mana yang 
lebih cocok 
dirampas, diambil alih, atau diduduki oleh TNI. Barangkali ada kawan yang masih 
ingat 
jelas?

Salam,
ChanCT


 














  

Re: [budaya_tionghua] Nasib Para Guru dan Sekolah THHK. (Was: Sekolah Mandarin Diminati)

2008-10-13 Thread agung setiawan
setuju tuh dibikin bukunya, pengalaman n nasib guru n gedung sekolah ex sekolah 
tionghoa, mumpung saksi masih ada, 10-20 taon lagi baru mau bikin udah keburu 
telat.



- Original Message 
From: Ophoeng <[EMAIL PROTECTED]>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, October 13, 2008 6:02:24 PM
Subject: [budaya_tionghua] Nasib Para Guru dan Sekolah THHK. (Was: Sekolah 
Mandarin Diminati)


Bung Ardian C, Bu Edith dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Nimbrung dan nyambung dikit ttg nasib para lao-shi dan sekolah THHK.
Tentu yang saya ceritakan yang di Cirebon ajah ya.

EKS GURU DAN MURID

Pada waktu baru bubar, kami membuat 'gerakan' di bawah tanah. Berse-
kolah di rumah satu murid, gurunya datang, sekelompok 5-6 orang be-
lajar bahasa Tionghua. Sebagai tindakan berjaga-jaga kalau ada 'peng-
gerebegan', kami sudah menyiapkan buku-buku komik dan pelajaran
bahasa Indonesia sebagai kamuflase. Dengan demikian terjadi simbiose
mutualistis: lao-shi (guru) tetap mendapat penghasilan, kami muridnya
tetap belajar bahasa Tionghua.

Kalau orangtua lao-shi (biasanya yang menjadi guru di sekolah adalah
alumni yang lulus SMA dan tidak mampu meneruskan sekolah ke Peking)
yang kaya, tentu mengirim anaknya 'hwei-guo', pulang ke tanah leluhur.

Tapi, dari sekian banyak yang hwei-guo, rata-rata mengatakan susah
untuk beradaptasi. Banyak yang akhirnya 'turun' ke Hongkong, atau di-
am-diam balik kampung dengan 'nembak' SBKRI(?). Murid-murid yang
punya orangtua berada, hampir sama menggunakan jalur 'hwei-guo'.

Yang tidak mampu, tentu akhirnya tidak lagi bersekolah. Juga ada se-
dikit kelompok yang 'loyal' tidak mau sekolah di sekolah berbasa Indo-
nesia. Akhirnya mereka ya harus berdagang, dan anak-anaknya ya ter-
paksa disekolahkan ke sekolah basa Indonesia juga sih akhirnya.

Kalau ndak salah, hsiao-zhang kami (kepala sekolah) suami isteri pada
waktu itu buka warten (warung tenda) juwalan ya-myen (mie ayam). Ke-
pala sekolah (yang lelaki) mulanya ditahan, dianggap sebagai antek-2.
Sementara bekas guru yang tidak mampu, akhirnya banyak juga yang
bekerja di toko milik bekas muridnya, atau berdagang kecil-kecilan
untuk menyambung hidup.

Kisah-kisah nyata seperti yang diungkapkan oleh Bung Ardian C. ini,
kalau dikumpulkan, mungkin baik juga dibikin satu cerita, dijadikan
buku, sebagai catatan sejarah, dan sebagai referensi bahwa tindakan
politik yang begitu, mestinya dipikirkan akibatnya untuk masa depan.
Bisa juga sebagai teladan(?) bahwa hal itu ternyata malah memotivasi
untuk tetap bertahan, atau justru juga menanamkan 'benih' ketidak-
sukaan akan politik?

Waktu reuni kemarin, kami berpatungan membiayai satu bekas guru
kami (yang hwei-guo) untuk bisa ikut reuni. Kami merasa sepertinya
guru itu 'bangkit' dari masa lalu. Bayangkan saja, 40 tahun berpisah
dan tidak tahu kabar beritanya, tahu-tahu di sana pensiun dengan
pendapatan kecil. Kapan kami akan jumpa lagi tidak pernah ada yang
tahu. Seolah dia naek kendaraan 'mesin waktu', back to the future gi-
tu-lah ya? Hehehe.. itukah yang disebut sebagai takdir dan 'jodoh'?

EKS GEDUNG SEKOLAH

Sekolah kami dua gedung (TK dan SD-SMA) diambil alih, yang TK dija-
dikan TK milik yayasan swasta entah siapa, yang SD-SMA dijadikan se-
kolah tinggi olahraga (STO) atau SMO (menengah). Kemarin itu, pas
kami reuni dan memperingati 100 tahun berdirinya THHK (walau sebe-
narnya sih cuma 60 tahun, yang 40 tahun pan 'mati suri' ya), ada niat
dari alumni yang mau gotong royong buka lagi sekolah THHK. Tapi,
kabarnya permintaan ganti rugi dari 'pemilik' baru itu tinggi sekali.

Agak aneh memang, dulu toh mereka mengambil alih begitu saja tan-
pa memberi ganti rugi, sekarang diminta kembali oleh pemiliknya, eh,
malah minta ganti rugi. Saya ndak faham bagaimana penyelesaiannya
secara hukum kalau sudah begitu ya. Mudah-mudahan sih, ke depan-
nya nanti, tidak akan ada lagi kejadian 'pengambilalihan' ala begitu.
Institusi pendidikan tapi tidak bisa memberi contoh teladan yang baik.
Ada pembenaran dari segi poltik, padahal katanya komunis dianggap
buruk sebab mereka suka berlaku 'tujuan menghalalkan cara' ya? :D)

AS gonjang-ganjing ekonominya, mereka selalu membanggakan seba-
gai negara bersistem demokrasi, bebas, tapi akhirnya menggantungkan
harapan dibantu oleh RRT yang selalu dianggap tiranis, komunis ya?

Dunia makin tua saja kayaknya ya. Hehehe.. ...

Begitulah saja kira-kira ya.

Salam makan enak dan sehat selalu,
Ophoeng
BSD City, Tangerang



Re: [budaya_tionghua] Setelah membaca...........

2008-10-13 Thread Fy Zhou
Ariel Heryanto, mempelopori polemik "sastra kontekstual" di Kompas, ini mungkin 
yang disebut kontroversial. tak ada hubungannya dng "Kapok sbg Nonpri"..
 
ZFy

--- On Sun, 10/12/08, Harry Adinegara <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Harry Adinegara <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Setelah membaca...
To: [EMAIL PROTECTED], "budaya tionghua" , 
"komunitas tionghoa" <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: "ppi india" <[EMAIL PROTECTED]>, "media care" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Sunday, October 12, 2008, 2:27 AM











. .buku:... " Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia".. .kesan-ku 
 
 
Ariel Heryanto,(DR) pengajar di Uni Melbourne seorang sastrawan yang membangun 
kontroversi dengan tulisan tajamnya di  Kompas, Suara Pembaruan dan Tempo dan 
sempat dikatakan tulisan dengan topik tulisan. "Saya Kapok menjadi Non 
Pribumi" Tidak diulas selanjutnya apa tuilsan yang menimbulkan kontroversi ini.
 
..
 
.bersambung. ...
 
Harry Adinegara


Make the switch to the world's best email. Get Yahoo!7 Mail.
 














  

Re: [budaya_tionghua] Pengakuan Setengah Hati Terhadap Penganut Khonghucu

2008-10-13 Thread Nainggolan Nainggolan
Miris memang bung, demokrasi di negara kita memang masih setengah hati.
Perlu tokoh nasional sejati yg benar-benar menyadari(seperti Gusdur tempo hari) 
serta menganggap orang Tionghua keturunan ialah bagian dari pluralisme etnis 
Indonesia. 
Penerapan demokrasi di Indonesia masih perlu ditingkatkan dan bukan hanya 
slogan belaka!. 

salam.
Nainggolan.


--- On Mon, 10/13/08, ChanCT <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: ChanCT <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Pengakuan Setengah Hati Terhadap Penganut Khonghucu
To: "HKSIS" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Monday, October 13, 2008, 12:03 AM














http://desantara. org/v3/index2. php?option= 
com_content&task=view&id=470&pop=1&page=0&Itemid=53


  
  
Pengakuan 
  Setengah Hati Terhadap Penganut Khonghucu 




  
  

  
  
  Oleh Mashuri 
   
  
  Keluarnya Surat Edaran (SE) Mendagri 470/336/SJ, tertanggal 
  24 Pebruari 2006, membangkitkan luapan puji yang tak terkira bagi 
penganut 
  Khonghucu di Surabaya. Betapa tidak, SE Mendagri itu, bagi mereka, adalah 
  satu-satunya pisau pemotong belenggu diskriminasi yang sudah lama 
membelit 
  mereka. SE Mendagri ini berisi pengakuan  Khonghucu sebagai salah 
  satu agama yang resmi di Indonesia.
  
  
Sebelumnya, pada era Orde Baru, penganut Khonghucu 
  merasa kesulitan mencantumkan kata Khonghucu ke dalam kolom agama di 
  atribusi kependudukan. Di Surabaya, ini menjadi pengalaman pahit oleh 
  siapapun yang berhubungan dengan aktifitas Komisariat Majelis Daerah 
(KMD) 
  Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Surabaya di Boen Boe Kapasan 
dan 
  MAKIN KMD Jawa Timur di Pak Kik Bio Jagalan pada paruh akhir tahun 
  2000-2002.
  
  Anly adalah salah satu contohnya. Nasib kependudukan Anly 
  Cenggana dan keluarganya dipersulit oleh Dispenduk Capil Pemkot Surabaya. 
  Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang belum genap 24 jam dicabut secara sepihak 
  oleh aparat Pemkot, serta Kartu Keluarga (KK) ditahan dan tak kunjung 
  diberikan kepada Anly. Alasannya cuma satu, kolom agama di KTP dan KK 
Anly 
  diisi Khonghucu. Tentu akan lain cerita jika Anly secara sukarela 
bersedia 
  “menukarkan” agama Khonghucunya atau mengkonversinya ke salah satu agama 
  yang dianggap resmi oleh Negara.
  
  Nasib serupa juga dialami oleh Budi Widjaya dan Charles. 
  Perkawinan Budi dengan Lanny dan Charles dengan  Suryawati tidak 
  diakui oleh Pemkot (Pemerintahan Kota) Surabaya. Waktu itu, status 
  perkawinan mereka belum mendapatkan legalitas dari Dispenduk Capil. Jalan 
  berliku terpaksa ditempuh kedua pasangan tersebut. Budi, misalnya, 
sekedar 
  untuk mendapatkan selembar akta perkawinan, harus melakukan gugatan 
  terlebih dahulu, mulai dari PTUN Surabaya, PTTN Jawa Timur hingga kasasi 
  ke Mahkamah Agung (MA). Untungnya, di tangan MA, putusan kasasi berpihak 
  kepada Budi-Lanny.
  
  Sebelum terbitnya SE Mendagri 2006, bagi penganut Khonghucu 
  yang ingin mendapatkan dokumen kependudukan harus mengkonversi agamanya 
ke 
  agama lain. Sebuah pilihan yang menyakitkan. Namun apa daya, pilihan ini 
  tidak mungkin ditolak kecuali semua urusan publik mereka akan berantakan. 
  Jika mereka memaksa mencantumkan Khonghucu ke dalam dokumen kependudukan, 
  secara defacto seluruh dokumen itu dianggap tidak ada (undocumented 
  persons) 
  
  
   Harapan Belaka
  
  Ternyata, harapan penganut Khonghucu di Kota Surabaya yang 
  begitu besar dengan lahirnya SE sekedar utopia. SE Mendagri seperti pisau 
  tumpul yang tidak mampu memutus tali diskriminasi. Surat ini tidak 
  mempunyai kekuatan apa-apa ketika berhadapan dengan Pemkot Surabaya, yang 
  nota bene adalah bawahan Mendagri. Praktek diskriminasi terus terjadi dan 
  menimpa penganut Khonghucu di Surabaya. 
  
  Praktek diskriminasi ini terjadi ketika Pemkot Surabaya 
  berupaya menerjemahkan kebijakan kependudukan yang terkodifikasi dalam 
  Undang-Undang No 23 Tahun 2006. Sejak berlakunya UU tersebut, Sistem 
  Informasi dan Administrasi Kependudukan  (SIAK) mengarah pada pola 
  tertib kependudukan berbasis pada single identification number bagi 
  seluruh warganegara, termasuk umat Khonghucu. Salah satu kebutuhan SIAK 
  model baru ini adalah, sidik jari seluruh penduduk Kota Surabaya. Yang 
  membuat umat Khonghucu dan aktifis MAKIN heran adalah tidak adanya kolom 
  khusus agama Khonghuchu dalam dokumen yang harus diisi. Formatnya nyaris 
  sama dengan format sebelumnya. Dalam daftar isian di kolom  agama 
  hanya dicantumkan lima agama ditambah satu kolom yang berisi kata, “agama 
  lain”. Bagi penganut Khonghucu kolom ini membingungkan sekaligus 
  menjengkelkan .Namun, begitu ditanya atas kejanggalan ini, petugas 
  pelayanan publik di Surabaya

[budaya_tionghua] Tergantung Niat Baik Ajah, Sih. (Was: Menutupi keburukan ?)

2008-10-13 Thread Ophoeng
Bung Kurniawan dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Ijinkan saya ikut nimbrung soal 'memberi muka' dan 'menggali keburukan' ini ya.

Menurut saya, pedoman yang dikutip oleh Bung Ardian C. sudah benar. Anda juga
tidak salah. A truth is a truth, memberi muka ya memberi muka. Tapi, semuanya
kembali ke niat baik kita dan orang yang menjadi kawan kita. 

Kalau anda sudah memberi muka, misal anda sudah mengalah. Tapi lantas kawan
anda itu tidak mengerti juga, ya baiknya anda tidak usah meneruskan saja hubung-
an dengan orang begitu. Untuk apa? Bukankah namanya berkawan itu mestilah sa-
ling mengisi, saling mengalah. Jadi harus ada timbal-balik dari kedua belah 
pihak.
Kalau anda cuma bertepuk sebelah tangan, ya tentulah tiada ada gunanya anda men-
jaga hubungan dengan kawan yang tidak bisa mengerti akan niat baik anda.

Soal keburukan, apakah perlu diungkapkan? Kesalahan kawan kita, apakah perlu
dibeberkan dan selalu harus ditunjuk-tunjuk-kan?

Saya kasih contoh real story, saya belajar dari seorang perempuan sederhana, me-
nurut pengakuan dia, cuma lulus SD karena orangtuanya tidak mampu. Dia lama
membantu orangtuanya yang menggiling kedelai menjadi tahu secara rumahan,
kecil-kecilan saja, di Medan.  Waktu saya ketemu dia, nasib sudah lebih lumayan,
dia bekerja di satu pabrik minyak goreng milik seorang Tionghua Medan. 

Jadi, sekali waktu, saya lihat tas baru miliknya, dibongkar-bongkar oleh anak 
bu-
ahnya yang sama-sama berasal dari Medan, dan merasa dekat dengannya. Waktu
si pembongkar tas itu berlalu, dia rupanya tahu keheranan saya. Tanpa ditanya 
la-
gi dia langsung menjelaskan.

Benar itu suatu tindakan tidak sopan, tidak tahu etiket. Sedekat apapun, 
mestinya
tidak layak seseorang membongkar-bongkar tas, milik pribadi seseorang. Tetapi
dia tak hendak menegurnya, sebab dia merasa tidak 'sumbut' (worth) kalau cuma
gara-gara kecerobohan sang teman membongkar-bongkar, lantas persahabatan
yang sudah terjalin sekian lama, lantas jadi rusak. Benar itu perbuatan buruk, 
se-
cara fakta si pembongkar tas itu salah. Semua orang juga tahu. Tapi, dari perga-
ulan selama ini, kawan saya tahu bahwa si pembongkar tidak ada niat atau mak-
sud apa-apa. Cuma penasaran saja melihat tas baru itu.

Jadi, the lesson is: terserah anda mau bagaimana, anda berhak menegurnya, kare-
na jelas itu salah si pembongkar. Tapi, pertimbangkanlah, apakah layak dan pan-
tas dia ditegur, di'hukum' (dengan kata-kata pedas?). Bagaimana dengan hubung-
an selama ini? Coba ditimbang-timbang lagi. Sumbut ndak (istilah Surabaya) atau
worth ndak? Sebanding ndak, kalau nanti si pembongkar jadi tersinggung karena
ditegur (susah orang menerima teguran toh?), lantas hubungan jadi retak bahkan
mungkin putus cuma gara-gara kekhilafan si pembongkar.

Jadi, di sini saya belajar kepada kawan saya yang Medan-lang itu. Bahwa 'terus
terang', mengungkapkan kebenaran, menegur yang salah, tidaklah mutlak kudu
harus mesti dilakukan. Perkara nanti si pembongkar akan begitu terus, terhadap
sesiapa saja, biarkan saja orang lain yang menegurnya, bukan urusan kita lagi.
Buat kawan saya, persahabatannya jauh lebih berharga dari sekedar peristiwa se-
saat terjadinya pembongkaran yang tidak bermaksud jahat.

Moga-moga contoh ini bisa lebih melengkapi pengalaman anda.

Tentang 'memberi muka' vs 'mencari muka', kalau menurut saya sih ada perbe-
daan mendasar. Dalam contoh kongkrit: cara kawan saya tidak menegur si pem-
bongkar tas, itu bisa digolongkan sebagai 'memberi muka'. Mencari muka yang
berkonotasi 'menjilat' itu begini: anda melihat boss anda berbangga karena ada
prestasinya yang diakui oleh the big boss. Anda boleh memujinya (bukan mem-
beri muka), sekali saja. Tapi, kalau anda terus-terusan memuji dia, mungkin dia
juga akan tahu bahwa anda sedang 'mencari muka' (emang hilang ke mana muka
yang anda cari itu ya? --just kidding!). Nah, mencari muka begitulah yang biasa
disebut 'menjilat'. Dalam meeting, anda selalu setuju dengan pendapat boss, tak
peduli pendapatnya salah atau benar. Itu bisa dianggap sebagai 'mencari muka'
juga. Kalau boss anda arif dan bijak, dia bisa membedakan mana yang tulus de-
ngan yang cuma mencari muka-menjilat. Itulah gunanya seorang boss toh?

Tapi, tentu ada kasus di mana seorang big boss yang merangkap owner, tidak
bisa menerima kata 'tidak' dari anak buahnya. Dia menuntut anda untuk terus
mengiyakan apa-apa yang dia katakan, salah atau benar menurut norma yang
umum berlaku. Nah, mending anda cari boss lain saja. Anda tidak bisa menda-
pat pelajaran banyak yang berarti dari seorang boss begitu. It's just a waste of
your precious time! Anda toh ndak mau jadi 'anak buah' terus? Kalau anda ti-
dak bebas mengungkapkan pikiran anda, kapan anda akan 'mentas' jadi boss?

Untuk apa seorang boss menggaji anda, kalau anda cuma 'yes' man? Seorang
boss yang cerdik akan menggaji anak buah yang lebih pintar dari dirinya, su-
paya dia bisa tidur tenang dan perusahaan bisa berkembang. Kalau dia cuma
mendapat anak buah yang bisanya bilang yes, 

[budaya_tionghua] Re: Kitab Budha

2008-10-13 Thread Purnama Sucipto Gunawan
Maksudnya apa dari Sutta Apa, Apa dari Dharma'spada atau apa ngak
jelas pertanyaannya. Soalnya Kitab agama Buddha tuh banyak Bagian yang
mana, yang mau ditanyakan ?.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tin Tintai <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Salam sejahtera semmuanya...
> Mau minta tolong nih ma teman2 smuanya. Bisakah memberikan informasi
tentang Kitab Budha pasal 14 & 15 ? Apa saja ya isi pasal tersebut?
> Thanks a lot. GBU...
> 
> Atintai.
> 
> 
>  
___
> Dapatkan alamat Email baru Anda!
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
> http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
>




Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Kitab Budha

2008-10-13 Thread Handoko
hi semuasaya warga baru neh ,, baru bergabung. 
salam kenal semua nyaoh ya hanya mau menambahkan mengenai kitab di agama 
buddhacoba ke web ini http://www.samaggi-phala.or.id/disitu di bahas lumayan 
banyak mengenai kitab buddha dan ceramah2 agama buddhaada video sama lagu2 
nyasukhi hotu semua 
--- On Mon, 10/13/08, danarhadi2000 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: danarhadi2000 <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Kitab Budha
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, October 13, 2008, 10:22 AM










 







Never mind. Ini sama saja, bila anda mem-formulasikan pertanyaan 

anda " apakah isi Kitab Muhammad pasal sekian sampai sekian", atau 

Kitab Kristus pasal sekian sampai sekian". Ya mbingungi la



Untuk awalnya, anda dapat klik: 

http://www.geocitie s.com/bbcid1/ bukusariputta. htm



kemudian, per-lahan lahan:

http://www.buddhism today.com/ english/buddha/ Teachings/ basicteaching3. h

tm



Untuk selanjutnya, banyak suhu besar di milis yang mampu memberikan 

pencerahan pada anda. 



Salam pencerahan



Danardono



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tin Tintai  

wrote:

>

> Yth,sdr.Danardono.

> Terima kasih banyak atas penjelasannya. Sorry berat kalau telah 

membuatmu bingung. Saya memang tidak mengerti masalah tersebut 

sehingga saya mencoba menggali pengetahuan lewat milis ini supaya 

menjadi mengerti. Saya bukan mencari cemooh lho. Awal emailku juga 

salam sejahtera semuanya kan? Sekali lagi mohon maaf kalau membuatmu 

kebingungan sebelumnya.

> 

> Atintai.. 

> 

> - Pesan Asli 

> Dari: danarhadi2000 

> Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

> Terkirim: Senin, 13 Oktober, 2008 19:07:27

> Topik: [budaya_tionghua] Re: Kitab Budha

> 

> 

> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tin Tintai 

 

> wrote:

> >

> > Salam sejahtera semmuanya...

> > Mau minta tolong nih ma teman2 smuanya. Bisakah memberikan 

> informasi tentang Kitab Budha pasal 14 & 15 ? Apa saja ya isi pasal 

> tersebut?

> > Thanks a lot. GBU...

> > 

> > Atintai.

> > 

> > 

>  "Kitab Budha" itu apa? gak pernah dengar seumur hidup, anda 

> dengar dari mana?

> 

> Kitab Suci umat Buddha namanya dalam bahasa pali Tipitaka", yang 

> artinga Tiga Keranjang. "Keranjang" disini maksudnya bagian.

> 

> Yang pertama, Vinaya Piṭaka, the code of ethics to be obeyed 

by the 

> early saṅgha, monks and nuns. Yang kedua, Sûtra Piṭaka 

> (harfiah: "basket of threads", Pâli: Sutta Piṭaka) , berisi 

ajaran 

> ajaran sang gautama, ada lebih dari 10,000 sûtras. Yang ketiga 

> Abhidharma Piṭaka.

> 

> Kitab Budha pakai pasal pasalan itu gak pernah ada, memangnya 

undang 

> undang, pakai pasal?

> 

> Yang bener ahhh kalau tanya. Bikin bingung aja! By the way anda 

exist 

> dibelahan bumi mana?

> 

> Salam bingung

> 

> Danardono

> 

>  

> 

> 

>   

 _ _ _ _ _ _

_

> Nama baru untuk Anda! 

> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan 

@rocketmail. 

> Cepat sebelum diambil orang lain!

> http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/

>




  




 






















  

Re: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati

2008-10-13 Thread Fy Zhou
Sekolahnya kebanyakan diambil alih MILITER! kalau dijadikan gereja atau sekolah 
lain dsb dsb nya itu sudah pindah ke tangan kedua.

--- On Sun, 10/12/08, ardian_c <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: ardian_c <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, October 12, 2008, 7:26 PM






klau gurunya ya banyak yg jadi pengangguran, kayak bokap sempet 
nganggur trus masih inget lage kecil umur 4 or 5 getu sempet nemenin 
bokap yg jadi supir bemo.

sekolahnya seh ada yg diambil ame pemerintah or yayasan laen. skul 
yg ada malah sekarang jadi gereja 

yg ganti kewarganegaraan ya babah ya totok kayakna

istilah babah totok mah dah lama 
--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> maaf, numpang banyak sekali pertanyaan, 
> 
> apa yang terjadi dengan guru2 dan sekolah yang kehilangan banyak 
muridnya?
> 
> lalu, yang ganti kewarganegaraan itu campuran dari kalangan totok 
dan babah, atau yang babah aja?
> 
> oh iya, kalau gitu sebelum ada peraturan sekolah asing itu, 
istilah totok dan babah gak ada?
> 
> salam, edith
> 
>  Original-Nachricht 
> > Datum: Fri, 10 Oct 2008 20:30:41 -0700 (PDT)
> > Von: liang u <[EMAIL PROTECTED] >
> > An: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Betreff: Re: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati
> 
> > Maaf, nimbrung sedikit, 
> > Di banyak sekolah Tionghoa dulu, selalu ada pribuminya, memang 
tidak
> > dilarang. Saya tahu tepat banyak anak pribumi yang sebetulnya 
ingin sekolah
> > Tionghoa, kesulitannya mereka tak punya dasar, sedang anak 
Tionghoa waktu itu
> > kebanyakan mengerti beberapa kata umum dalam dialek Hokkian. 
Mereka salah
> > mengerti, disangkanya itu adalah bahasa Mandarin. Orang sudah 
bisa, kami tak
> > tahu apa-apa, mana bisa mengejar? begitu keluhan umum, yang 
sebetulnya
> > salah kaprah. 
> > Baru pada akhir tahun 50-an atau awal tahun 60-an, keluar 
peraturan
> > pemerintah, bahwa sekolah Tionghoa dikatagorikan sekolah asing 
dan tak boleh
> > menerima warga negara Indonesia (jadi bukan pribumi saja yang 
tak boleh).
> > Terjadilah perpindahan besar-besaran. Baperki yang merupakan 
organisasi Tionghoa
> > wni waktu itu, mendirikan sekolah untuk menampung, kalau tak 
salah Sin
> > Ming Hui juga. Di Bandung Xinmin Xuexiao, dijadikan sekolah Sin 
Min untuk wni.
> > Banyak pribumi yang lulusan sekolah Tionghoa termasuk seorang 
jenderal
> > yang sekolah yang baru pindah setelah keluar peraturan itu. 
Demikian juga Tan
> > Yu Hok, pahlawan bulutangkis Indonesia, orang Indonesia pertama 
yang
> > menjuarai All England. 
> > Sejak itu, istilah babah dan totok mulai mencuat, memang 
masyarakat
> > Tionghoa terpecah menjadi dua (sebetulnya sengaja dipecah), 
sebelum itu meskipun
> > ada yang sekolah Tionghoa dan ada yang sekolah Belanda, mereka 
tetap
> > bekerja sama (lihat penuturan Pak Dr. Han Hwie Siong berkali-
kali di bidang rumah
> > sakit). 
> > Sekolah Tionghoa dilarang total pada awal Pemerintahan Orde 
Baru, kemudian
> > disusul pelarangan semua yang berbau Tionghoa, organisai, 
budaya, adat
> > istiadat, surat kabar, majalah, nama toko, nama jalan, dan juga 
huruf
> > Tionghoa, nama Tionghoa "dianjurkan" untuk diganti, dengan apa 
saja asal bukan
> > Tionghoa. Semua orang yang terbang masuk ke Indonesia, diberi 
pemberitahuan
> > benda apa yang dilarang, termasuk narkotik,... . dan huruf 
Tionghoa. Jadi huruf
> > Tionghoa sudah disederajatkan dengan narkotik.
> > ?
> > Mengenai istilah Sekolah Mandarin secara bahasa jelas salah, 
kaum Mandarin
> > adalah para pejabat, bahasa Mandarin adalah terjemahan dari 
Guanhua, guan
> > pejabat, hua bahasa. Bahasa pejabat yang dimaksud adalah bahasa 
yang
> > dipergunakan pemerintah dalam menjalankan kekuasaannya. Karena 
beberapa dinasti
> > akhir beribu kota di Beijing, yaitu dinasti Yuan/Guan, dinasti
> > Ming/Beng/Bing yang mula-mula di Nanjing, kemudian dipindahkan 
ke Beijing, the Forbidden
> > City atau Gugong itu dibuat mulai dinasti Ming, kemudian dinasti
> > Qing/Ceng. Selain itu bahasa Mandarin itu berasal dari dialek 
Utara, dialek terbesar
> > di Tiongkok, sehingga syarat menjadi bahasa nasional terjadi 
dengan
> > sendirinya.? Karena pusat di Beijing maka yang dijadikan logat 
standar adalah
> > logat Beijing. Oleh pemerintah Kuomintang bahasa ini disebut 
Guoyu/Kuoyu atau
> > bahasa nasional, oleh pemerintah sekarang diganti menjadi bahasa 
umum atau
> > putonghua. Istilah putonghua bertolak belakang dengan istilah
> > mandarin. Kalau bahasa Mandarin berarti bahasa pejabat, 
sehingga memberi
> > kesan bahasa segelintir orang, putonghua adalah bahasa umum, 
jadi bahasa
> > yang lazim dipergunakan di mana-mana baik oleh orang Han ataupun 
minoritas.
> > Ada 55 bangsa minoritas menurut statistik resmi. Tentu saja 
disamping bahasa
> > umum masih ada dialek dan bahasa minoritas, yang diberi hak 
hidup bahkan
> > dilindungi oleh undang-undang. Oleh karena itu kalau kita pergi 
ke d

[budaya_tionghua] Re: perkembangan ekonomi

2008-10-13 Thread danarhadi2000
Ya, soale, banyak produk yang tak terkait ekonomi real, dan merupakan 
rekayasa, seperti semua produk finacial engineering, seperti interest 
swaps, hedging, future trading, hybrid finance, dan banyak lagi. 

Produk kredit kelas kambing alias sub-prime debts ini awale ya baik 
baik aja, lalu mulai di"abstrakt"-kan, jadi mortgage backed 
securities, lalu di swap-kan, jadi seru. Kalau semua berjalan baik, 
sih OK, membawa profit ber-tubi tubi, tapi kalau satu miring, atau 
anjlog dari rel, ya yang lain produk berantai ikut ikut latah, 
jadilah apa yang kita alami..

Salam

Danardono


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bursa saham memang simbol dari ekonomi kapitalis, naik turun 
nilainya bukan lagi berdasarkan ekonomi riel, tapi dampaknya bisa 
mempengaruhi ekonomi riel. memang absurd!
>  
> 
> 
> --- On Sat, 10/11/08, Han Hwie Song <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: Han Hwie Song <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [budaya_tionghua] Re: perkembangan ekonomi
> To: "Ureca " <[EMAIL PROTECTED]>, "HKSIS" 
<[EMAIL PROTECTED]>, "Tionghoa-net" , "Budaya Tionghua" 

> Date: Saturday, October 11, 2008, 9:50 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Sdr- sdr. yang baik,
>  
> Meman tentang ekonomi ini susah diprediksi seperti matematika, 
kalau kita baca ahli-ahli ekonomi banyak pandangan yang sama tetapi 
juga banyak pandangan yang betentangan.
> Pemerintah-pemerita h telah membantu bank-bank agar tidak bangkrut, 
terutama di Eropa. Tetapi saham tetap turun mangapa demikian?
> Saya rasa crisis ini tentunya penting juga pengaruh dari psychose 
ketakutan.. Coba dipikirkan perusahan-perusahan yang kuat dan 
produksinya tetapa baik, tetapi tokh harganya turun luar biasa. Harga 
saham tidak sesuai dengan nilai riil dari perusahan itu.
> Ambil contoh di Belanda Akso Nobel dan KPN situasi keuangannya 
kuat, tetapi harganya turun spektakulaer. Juga diUSA kalau tidak 
salah General Electiric (atau General Motor) kemarin saya lihat di 
TV, dikatakan setahun yang lalu harganya saham perusahan ini masih 39 
dollar sekarang turun sampai kira-kira sepertiga. Ini sangat 
mengherankan, karena perusahan-perusahan tsb, diatas tidak mungkin 
bangkrut!
> Harganya turunnya luar biasa, dan saya rasa pasti pada satu hari 
saham-saham ini dibeli oleh orang-orang yang kuat ekonominya. Saya 
rasa uang didunia yang begitu banyak jumblahnya, dimana sekarang? 
Maka dapat disimpulkanlah bahwa mereka menunggu keadaan untuk 
membelinya harga saham dari perusahan-perusahan tsb. yang sangat 
murah..
> Maka saya rasa sebagai orang luar bukankah lebih baik penjualan 
saham  ditutup kalau bisa selama satu bulan. Psychose ketakutan ini 
merugikan rakyat sedunia bukan? Terutama bagi pemegang saham yang 
kecil.dan terutama bagi ekonomi dunia.
> Ini pikiran saya seorang yang bukan econom, hanya memakai pikiran 
yang tenang-tenang saja. Maka bisa salah, apalagi kalau ahli 
ekonompun juga salah menafsirkannya.
>  
> Salam, kita lihat bagaimana perkembangan ekonomi ini
>




Re: [budaya_tionghua] Ooops, Sorry, Mestinya 1966. (Was: Jangan Lupakan Sekolah Chung Chen.)

2008-10-13 Thread Fy Zhou
Ada sebuah tradisi di sekolah Tionghoa, yakni selalu menuliskan rangking si 
anak dalam rapornya. hal ini saya lihat tak menjadi hal umum di sekolah2 
Indonesia. entah pertimbangnnya apa?

--- On Sun, 10/12/08, Ophoeng <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Ophoeng <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Ooops, Sorry, Mestinya 1966. (Was: Jangan Lupakan 
Sekolah Chung Chen.)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, October 12, 2008, 5:49 AM






Bung Chan CT dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Ooops, sorry. Maksud saya tentu 27 Maret 1966, bukan 1965.
Saya ingat tanggal-nya, sebab sebelumnya, entah lupa tahun
berapa, ada peristiwa shan-erl-chi (27 Maret) ketika toko-2
di Cirebon dilempari baru, dan para jago kuntauw keluar mem-
bela diri. Yang terkenal waktu itu tentu Si Kim Ok (tukang ba-
bi) dengan bawa-bawa golok babi dan rante, juga encek Shan-
tung (Kiang Hong Seng?) dan anak-anaknya, mereka semua
jado silat - kuntauw di Cirebon.

Kalau soal di sekolah Katolik, banyak anak-anak ex THHK se-
kolah di sana, dan rata-rata hasil rapor pelajaran dan olahra-
ga-nya bagus. Bukan saya yang dimaksud. Tentu dalam pela-
jaran lain-lain berbasa Indonesia. Cuma beda bahasanya toh.
Kalau saya mah cuma dalam bahasa Indonesia-nya ajah yang
lumayan bagus, walau ex THHK yang berpengantar Tionghua.

Budi pekerti di THHK, yang saya ingat sih ndak ada pelajaran
khusus ttg budi pekerti. Saya kebetulan masih menyimpan ra-
por waktu kelas 1 SD. Adanya: (1) Bhs.Tionghoa, Mengarang,
(2) Menulis (huruf Tionghoa), (3) Berhitung, (4) Pengetahuan 
Umum, Bhs. Indonesia, Ilmu Sengpoa, Sedjarah, Ilmu Bumi, 
Ilmu Alam, Sedjarah Indonesia, Ilmu Bumi Indonesia, (4) Seni 
Suara, (5) Latian Djasmani, (6) Menggambar, (7) Pekerjaan Ta-
ngan. (Yang tidak ada nomor belum diajarkan di kelas 1).

Ada penilaian 'budi pekerti' (chao-shing) itu dilakukan oleh
guru wali kelas. Tidak ada pelajaran khusus-nya. Saya cukup
interes pada bidang sastra sejak kecil, terutama sajak-sajak,
jadi kalau sanzi-jing diajarkan, mestinya saya akan ingat.

Semasa TK, rapornya juga cuma berisi tanda '+' dan '-' (minus)
tidak ada angka-angka. Kerjanya juga maen-maen balok kayu
dibikin rumah-rumahan, perosotan, makan dan minum susu,
lalu diajari baca huruf dengan lihat gambar besar-besar di de-
pan kelas, gambarnya berupa peralihan dari icon menjadi huruf.
Misal (yang saya ingat persis) huruf 'shan' (gunung) dan 'mu'
(kayu) dan 'ren' (orang), di Cirebon diajarkan bunyinya 'jen'. 

Jaman dulu, rapornya cuma selembar kertas yang kalau dibuka 
cuma seukuran setengah folio. Tiap kelas dibuatkan satu lem-
bar begitu saja. Makanya saya cuma punya satu lembar yang
TK-A dan Kelas-1 SD. Yang lain entah tercecer ke mana.

Sekali lagi sorry.

Terima kasih.

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng
BSD City, Tangerang

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "ChanCT" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Sahabat-sahabat sekalian,

Jadi menguji daya ingatan, yang jelas sudah banyak lupa dimasa kanak-kanak. 
Nampaknya Liang-heng dimasa-masa peralihan itu yang sudah menajak dewasa, jadi 
mestinya banyak lebih tau persoalan?

---dipotong- ---

Tapi, Ophoeng-heng, kenapa di Cirebon sekolah THHK ditutup tgl. 27 Maret 1965 
sebelum G30S, ya? Karena sekolah-sekolah yang berorientasi ke RRT, yang saya 
tau di 
Jakarta umumnya bisa bertahan sampai pertengahan 1966. Kalau tidak salah ingat, 
sekolah-sekolah itu bubaran sudah diawal tahun 67, entah istilah mana yang 
lebih cocok 
dirampas, diambil alih, atau diduduki oleh TNI. Barangkali ada kawan yang masih 
ingat 
jelas?

Salam,
ChanCT

 














  

[budaya_tionghua] Re:Perkembangan ekonomi

2008-10-13 Thread Han Hwie Song
Sdr. Sdr. Milis yang baik,
 
Pertam-tama ditanyakan dimana uang yang begitu banyak sekarang ini?
Padahal untuk berjalannya ekonomi dengan baik, uang harus mengalir. 
Demikian pula untuk menjaga, membenarkan krisis ekonomi sekarang ini,
uang harus mengalir lagi, orang Belanda mengatakan "Geld moet weer rollen". 
Kesulitan ini pertama-tama disebabkan karena krisis bank-bank diUSA. 
Bank-bank USA memberikan hipotek dengan tidak berhati-hati untuk pembelian
rumah di Amerika. 
Maka penyelesaiannya harus pada sebabnya, pemerintah-pemerintah di Euro Zone

memberikan kemungkinan agar uang antar bank-bank bisa mengalir kembali. 
Pemerintah Euro Zone memberikan herkapitalisering dari bank-bank yang
kesulitan,
dan diharapkan agar kredit diantara mereka dapat ditanggung.
Presiden Sarkozy, yang sekarang menjadi ketua Eurozone mengatakan: "ini
bukan kado pada bank-bank, 
tetapi satu cara agar ekonomi bisa berfungsi kembali."
Ternyata dalam krisis sekarang ini USA tidak bisa mempimpin untuk
menyelesaikan krisis ekonomi kali ini. 
Maka Euro Zone membuka "kran-uang" untuk membenarkan krisis ini.
Ini hari saham-saham diseluruh dunia harganya ningkat, diharapkan agar para
investor (pemegang saham) 
agar tenang, bebas dari psychose ketakutan, sehingga tujuan dari pemerintah
diseluruh dunia untuk membenarkan ekonomi bisa berjalan kembali.
 
Sampai ketemu lagi sesudah saya kembali dari vakansi.
 
Han Hwie-Song
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


Re: [budaya_tionghua] Mao Ze Dong dan Sun Yat Sen

2008-10-13 Thread steeve haryanto
Lebih baik anda membaca buku yang menerangkan mereka berdua salah dua nya 
adalah:
1.White bone demon - dimana menceritakan kehidupan istri kedua MTZ disana bisa 
sedikit ada gambaran seperti apa MTZ dkk.
2.The unknown story MAO - dimana menceritakan kehidupan MTZ dari awal 
koalisinya dengan Nasionalis sampai keretakkan PKC dalam revolusinya.
Semoga membantu


--- On Sun, 10/12/08, gsuryana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: gsuryana <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Mao Ze Dong dan Sun Yat Sen
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, October 12, 2008, 10:41 PM














Pertanyaan ini sudah masuk ke ranah politik, dan 
tidak masuk ke budaya.
 
sur
http://indolobby. blogspot. com

  - Original Message - 
  From: 
  Richard Wu 
  Prasojo 
   
  Salam,

Mohon pencerahan para senior yang mengerti seluk 
  beluk sejarah dan budaya Tionghoa di masa lalu.

Saya perhatikan 
  pemimpin Mao 毛主席 adalah mantan pemimpin nomor satu yang paling dihormati di 
  Cina, fotonya terpasang di Tian An Men (yang saya lihat dari foto juga). 
  Sedangkan di Taiwan, pemimpin nomer satu yang paling dihormati adalah Sun Yat 
  Sen 孫仲山, atau lazim disebut bapak negara 國父, karena jasanya yang mempelopori 
  berdirinya republik di China. Pada semua upacara resmi, sebelum menyanyikan 
  lagu kebangsaan, orang Taiwan memberikan hormat 3x kepada bapak negara. Saya 
  tidak tahu di China mainland tradisinya seperti apa?

Saya kurang 
  memahami sejarahnya, mengapa di China popularitas pemimpin Mao bisa melebihi 
  bapak negara Sun, bahkan katanya melebihi Tuhan?

Terima kasih sebelum 
  dan sesudahnya.

Best,
Richard

  




 

















  

Re: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong

2008-10-13 Thread raharjo irawan
Semarang, 14-10-2008.
 
 
Klenteng Sam Po Tong ( bukan Sam Po Kong ) di Semarang, sejak November 2007 
yang lalu menjadi klenteng tertutup ( hanya untuk beribadah saja dan tidak 
diijinkan untuk kegiatan lainnya ), meski telah diprotes oleh masyarakat, sikap 
tidak bijaksana itu masih tetap berlanjut.
 
Jika anda ingin menghubungi pihak pengurus klenteng, maka dapat menghubungi 
ketuanya langsung Ir. Priambudi.
 
Perlu diketahui, di kota Semarang banyak terdapat obyek wisata religius, 
misalkan:
- Pagoda Guan Yin.
  Terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan ( Watu Gong - depan Kodam IV Diponegoro 
), yang 
  mempunyai bangunan pagoda tertinggi.
- Klenteng Tay Kak Sie.
  Terletak di Jl. Gang Lombok ( Pecinan Semarang ) yang dibangun tahun 1771.
- Mesjid Agung Jawa Tengah.
  Terletak di Jl. Medoho Raya.
- Gereja Blenduk.
 
Selamat datang di kota Semarang, semoga anda dapat menikmatinya.
 
Salam,
Irawan R
 


--- On Mon, 13/10/08, astri rahadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: astri rahadi <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong
To: "budaya tionghoa" 
Date: Monday, 13 October, 2008, 5:01 PM








Selamat sore,
 
saya dan teman2 berencana mau berkunjung ke klenteng sam poo kong Semarang. 
Karena kami berombongan, kami ingin menghubungi yayasan klenteng tersebut agar 
kami tidak mengganggu kegiatan ibadah disana. Mungkin ada teman2 milis yang 
mengetahui contact person yayasan ini bisa di share ke saya. terima kasih.
 
regards,
 
Astri
 














  

[budaya_tionghua] Re: kontak klenteng sam poo kong

2008-10-13 Thread dipodipo
Maksudnya tertutup ini bagaimana Irawan heng, apakah pengunjungnya
hanya boleh dari kalangan tertentu, atau hanya kegiatan tertentu,
seperti membuat foto, dilingkungan klenteng yang diawasi ? 

Kalau memang demikian saya rasa ada yang salah dengan pengurus
klenteng tersebut, mulai dari proses "pemugaran" yang sebenarnya lebih
tepat disebut pembongkaran, dan sekarang peraturan ini.

Salam


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, raharjo irawan
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Semarang, 14-10-2008.
> Â 
> Â 
> Klenteng Sam Po Tong ( bukan Sam Po Kong ) di Semarang, sejak
November 2007 yang lalu menjadi klenteng tertutup ( hanya untuk
beribadah saja dan tidak diijinkan untuk kegiatan lainnya ), meski
telah diprotes oleh masyarakat, sikap tidak bijaksana itu masih tetap
berlanjut.
> Â 
> Jika anda ingin menghubungi pihak pengurus klenteng, maka dapat
menghubungi ketuanya langsung Ir. Priambudi.
> Â 
> Perlu diketahui, di kota Semarang banyak terdapat obyek wisata
religius, misalkan:
> - Pagoda Guan Yin.
> Â  Terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan ( Watu Gong - depan Kodam IV
Diponegoro ), yang 
> Â  mempunyai bangunan pagoda tertinggi.
> - Klenteng Tay Kak Sie.
> Â  Terletak di Jl. Gang Lombok ( Pecinan Semarang ) yang dibangun
tahun 1771.
> - Mesjid Agung Jawa Tengah.
> Â  Terletak di Jl. Medoho Raya.
> - Gereja Blenduk.
> Â 
> Selamat datang di kota Semarang, semoga anda dapat menikmatinya.
> Â 
> Salam,
> Irawan R
> Â 
> 
> 
> --- On Mon, 13/10/08, astri rahadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: astri rahadi <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong
> To: "budaya tionghoa" 
> Date: Monday, 13 October, 2008, 5:01 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Selamat sore,
> Â 
> saya dan teman2 berencana mau berkunjung ke klenteng sam poo kong
Semarang. Karena kami berombongan, kami ingin menghubungi yayasan
klenteng tersebut agar kami tidak mengganggu kegiatan ibadah disana.
Mungkin ada teman2 milis yang mengetahui contact person yayasan ini
bisa di share ke saya. terima kasih.
> Â 
> regards,
> Â 
> Astri
>




[budaya_tionghua] Sistem Ranking di Sekolah. (Was: Ooops, Sorry, Mestinya 1966.)

2008-10-13 Thread Ophoeng
Bung Fy Zhou, Bu Melani Chia dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Nimbrung dikit ajah ya.

Sistem ranking di sekolah, semasa saya SD THHK dulu, kayaknya cuma 
ada untuk 'kelakuan', dinilai dengan A, B, C, D, E. Jadi, bisa saja nilai pe-
lajaran bagus tapi nilai kelakuan E. Tapi ini sangat jarang terjadi, biasa-
nya 'hao xie-shen' (murid baik) ya bagus pelajarannya, bagus juga kela-
kuannya. Cuma hao-xie-shen bisa jadi ketua kelas, suatu kebanggaan.

Lalu ada ranking untuk keseluruhan, pelajaran + kelakuan (budi pekerti?) 
yang cuma diberikan juara 1 s/d 3 saja, kalau tak salah.

Waktu anak-anak saya masih SD-SMP, di sekolah BHK - Bunda Hati Ku-
dus, kayaknya ada sistem ranking 'resmi', dicantumkan di rapor, dari mu-
lai nomor 1 sampai dengan nomor akhir sesuai jumlah muridnya. Paling 
nanti yang dibanggakan adalah 10 besar, misalnya. Atau 3 atau 5 besar. 

Gurunya suka kebingungan kalau ada 2-3 orang murid yang sama total 
nilai ujiannya, sebab cuma dibandingkan total nilai saja, tanpa menilai ke-
lakuan (budi pekerti). Anak saya yang kedua pernah protes karena dibe-
ri ranking ke-2, padahal nilainya sama dengan yang ranking ke-1.

Kalau ndak salah, lantas ada masukan dari orangtua murid, sistem peran-
kingan banyak negatipnya, membuat si murid 'patah semangat' kalau dia
mendapat ranking 15 ke atas. Setelah dipertimbangkan, kayaknya lantas 
sistem ranking di rapor dihapus. Secara resmi tidak ada lagi ranking, tapi 
secara tak resmi memang diumumkan 10 besar. Kalau ndak salah biasa-
nya 10 besar itu yang rapornya dibagikan pertama. Ndak usah ditanya ju-
ga sudah tahu jadinya.

Kenapa akhirnya sekolah setuju tidak memberi ranking yang ditulis resmi 
di rapor? Sebab mayoritas orangtua tidak setuju. Jelas, dari 150 murid da-
lam satu tingkatan kelas, tentu cuma 30-50 murid yang masuk 10 besar 
toh? Mayoritas adalah yang diluar 10 besar itu. Bener ndak?

Saya setuju bahwa tidak perlu ranking begitu, walau ada sisi baiknya, tapi 
lebih banyak lagi sisi tak baiknya. Anak-anak menjadi stress, dikejar-kejar 
orangtua yang cuma berambisi menjadikan anaknya mendapat ranking, ja-
di cuma nguber nilai, kadang dengan cara yang salah: mencari bocoran ba-
han ujian. Mestinya, sekolah itu yang paling penting adalah mendidik anak 
supaya mengerti, memahami makna pelajaran, bukan nilainya yang utama. 

Nilai sih cuma sebagai akibat saja, kalau anak-anak mengerti dan mema-
hami pelajarannya, otomatis nilainya bagus toh? Tapi, tentu saja ini sih cu-
ma pendapat dari seorang tuwek yang awam. Jangan dijadikan bahan acuan
ataupun perdebatan. Hehehe... kepala sama hitam, pendapat bisa beda.

Kalau ndak salah, sekolah di Singapura juga mengenal ranking, ini untuk 
memudahkan sistem penyaringan masuk ke jenjang sekolah berikutnya. 
Kalau anak-2 dengan nilai bagus, uniknya, makin bagus makin kecil total 
nilainya, mereka berhak mendapatkan sekolah lanjutannya dalam ranking 
yang tinggi pula. Sekolah di sana diberi ranking sesuai prestasi murid-mu-
ridnya. Bisa berubah setiap saat sesuai hasil ujian akhir para muridnya. Ja-
di murid-murid dan guru-gurunya bersaing untuk menjadi paling baik.

Saya agak lupa sistem mereka membuat nilai yang makin kecil justru ma-
kin baik. Tapi, kalau anak-anak anda mendapat nilai bagus, ndak usah ku-
atir untuk melanjutkan sekolah di Singapura. Semua sekolah saling terhu-
bung. Jadi begitu nama anak anda 'bunyi' dengan nilai bagus, otomatis se-
kolah yang lain tahu. Mereka akan berlumba-lumba menawarkan anak an-
da untuk gabung di sekolahnya, misal dari SD ke SMP, SMP ke SMA. 

Sistem bersaing sesama sekolah begini dilakukan dengan fair, bukan de-
ngan cara 'katrol' nilai supaya bisa membanggakan sekolahnya. Beasiswa 
juga diberikan kepada anak-2 dengan nilai bagus, tidak peduli berlatar be-
lakang ekonomi rendah atau tinggi. May the best takes it all?

Anak saya pernah ikut beasiswa yang ditawarkan dari MOE - minister of 
education Singapura, waktu itu dia baru naik ke kelas 3 SMP, dari sekolah-
nya hanya dikirim 4 atau 5 orang yang dipilih berdasarkan hasil terbaik. 
Waktu ikut test, ada serombongan anak sekitar 40 orang mewakili satu 
sekolah yang sama dari Jakarta Timur (tidak usah disebut namanya ya), 
betapa hebatnya tu sekolah, karena ada 40 murid terbaiknya toh. Seko-
lah lain paling banyak sekitar 6-8 orang saja.

Ternyata yang 40 orang itu tidak satupun ada yang lolos saringan. Mung-
kin gurunya anggap, masak dari 40 orang tak satupun yang lolos. Itulah 
bedanya sistem mereka. Mereka cukup ketat dalam penilaian, boleh dibi-
lang 'no mercy'. Bahkan kesehatan anak-anak diperiksa terus tiap hari. 
Yang OW - over weight ketika ditimbang pagi hari, hukumannya lari pu-
tar lapangan di sekolah. Menyehatkan sekaligus memalukan toh.

Tapi sebaliknya juga ada, seorang murid dari 3 yang diterima dari seko-
lah yang sama, mengundurkan diri, batal setelah lulus test beasiswanya.
Sebab orangtuanya mau supaya anaknya lulus SMP dulu (dapat ijasah, se-
mentara anak saya belum ikut ujian kelas 3 S

[budaya_tionghua] Kebijakan Tak Diskriminatif Pilihan Indonesia - ?? Biarkan Ratusan Bunga Mekar Bersama??

2008-10-13 Thread HKSIS
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0810/13/pol03.html

Presiden: Kebijakan Tak Diskriminatif Pilihan Indonesia



Cibinong ? Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak seluruh masyarakat 
Indonesia, apapun identitas dan latar belakang agama, etnis, suku, golongan dan 
daerah, untuk tidak menghalang-halangi kehidupan yang rukun dan harmonis. 
Presiden juga menegaskan, kebijakan yang adil dan tidak diskriminatif adalah 
pilihan bangsa ini.
?Kebijakan yang adil dan tidak diskriminatif adalah pilihan kita, pilihan 
bangsa ini. Saya senang pelaksanaannya berjalan makin banyak. Satu-dua daerah, 
satu-dua komunitas masih ada hambatan. Mari selesaikan hambatan dengan 
sebaik-baiknya,? kata Presiden saat membuka peringatan Hari Kelahiran Nabi 
Konghucu (Shengren Kong Zi) ke-2559 di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 
Minggu (12/10). 
Presiden meminta, setiap pejabat harus menyelesaikan setiap masalah secara adil 
dan tidak diskriminatif. Presiden ingin semua pemimpin dan pejabat taat pada 
UUD, adil, tidak diskriminatif dan sama-sama bertanggung jawab. 
Sebelumnya, Ketua Umum Matakin Budi mengatakan, meski di beberapa daerah umat 
Konghucu masih mengalami hambatan namun Budi berterima kasih kepada pemerintah 
atas pemulihan semua hak-hak sipil umat beragama Konghucu yang kini bisa 
mendapatkan KTP, pendidikan agama Konghucu di sekolah dan mendaftarkan 
pernikahan mereka di Kantor Catatan Sipil. Bahkan manajemen Taman Mini 
Indonesia Indah (TMII) sudah menyediakan sebidang tanah di sana untuk 
mendirikan rumah ibadah Konghucu. 
Budi menambahkan, tema peringatan Hari Kelahiran Nabi Kongcu tahun ini adalah 
mengenalkan nama-nama, yang berarti harus ada keselarasan antara nama dan 
makna, atau jabatan dan tanggung jawab, baik itu di tingkat keluarga hingga 
negara. Seorang pemimpin misalnya, harus bersikap layaknya pemimpin.
Presiden mengharapkan dalan kehidupan bernegara ini, ada keseimbangan antara 
hak dan kewajiban, termasuk keseimbangan hubungan antara eksekutif, yudikatif, 
legislatif, serta antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, negara dan 
masyarakat. ?Yang melakukan perubahan besar adalah mereka yang pandai melakukan 
keseimbangan,? kata Presiden. (dina sasti damayanti)

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0810/13/pol08.html

?Biarkan Ratusan Bunga Mekar Bersama? 



Oleh
Tutut Herlina

JAKARTA?Di atas podium mini dengan sorotan lampu yang tajam, laki-laki itu 
berbicara dalam intonasi yang mantap. Di sekelilingnya seratusan orang tak 
henti-hentinya meneriakkan slogan ?Maju terus pandang mundur?. 
Dia adalah Sultan Hamengkubuwono X. Pada Rabu (8/10) malam pekan lalu, anggota 
Partai Golongan Karya (Golkar) itu didaulat oleh Sentral Organisasi Karyawan 
Swadiri Indonesia (Soksi), sebuah organisasi sayap Golkar, sebagai calon 
presiden (capres) pada pemilihan umum (pemilu) 2009.
Pencalonan ini hanya terpaut sekitar 10 jam setelah Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) perpanjangan masa jabatan 
Sultan sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama tiga tahun. 
Menurut Undang Undang (UU), jabatan Sultan seharusnya habis pada 9 Oktober 2008.
Menurut Suhardiman, Ketua Umum SOKSI, pencalonan itu dilakukan karena Indonesia 
saat ini membutuhkan pemimpin baru yang bisa mandiri. Negara kepulauan ini 
membutuhkan seorang pemimpin yang bisa mengatakan tidak pada dikte asing. Ini 
sangat diperlukan karena sejak era reformasi, pengaruh asing begitu kuat. 
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 diamendemen sehingga kekayaan alam banyak 
dikuasai asing. Begitu juga nilai-nilai Pancasila telah jauh ditinggalkan. 
Akhirnya, kebijakan struktural ekonomi hanya untuk menguntungkan segelintir 
elite. 
?SOKSI mempercayakan diri pada Sultan jadi pemimpin Bangsa Indonesia yang akan 
datang, akan diperjuangkan. Ada 4 tokoh reformasi, Gus Dur, Amien Rais, 
Megawati dan Sultan. Pak Amien sudah pernah menjadi Ketua MPR, sedangkan Gus 
Dur dan Mega sama-sama pernah menjadi Presiden. Kini saatnya Sutan memimpin,? 
katanya 

Menerima
Sultan sendiri langsung menerima pencalonan itu. Ia bahkan langsung memberikan 
pidato tentang Indonesia lima tahun ke depan. Namun, ia buru-buru menyatakan 
bahwa penerimaan tersebut bukan berarti dirinya sendiri mendeklarasikan sebagai 
capres. ?Saya menerima,? ujarnya. 
Dalam pidatonya, ia mengaharapkan SOKSI membantu menjalankan amanat yang 
berpihak pada rakyat. Bagi Sultan, pendidikan, kesejahteraan dan akuntabel saja 
tidak cukup buat negeri ini. Juga tak sekadar bisa menghadapi tantangan 
globalisasi dan pasar bebas. Sebaliknya, negeri ini harus menjawab kompetisi. 
?Harapan saya kita harus mampu mengubah strategi masa depan,? ujarnya. 
Menurut Sultan, problem terbesar yang dihadapi Bangsa ini adalah belum 
tuntasnya persoalan kebangsaan setelah 63 tahun merdeka. Pemerintahan yang lama 
hingga yang ada saat ini selalu menanamkan gejolak dalam masyarakat, sehingga 
benih kebangsaan kian surut. 
?Karena kita bicara keakuan dan kekamian lebih be

Re: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong

2008-10-13 Thread astri rahadi
Terima kasih informasinya Pak Irawan...
 
Rencana saya dan teman-teman kantor ingin keliling semarang-ambarawa selama 3 
hari 2 malam...jadi mungkin memanfaatkan libur panjang di tahun 2009 nanti.
 
klenteng Sam Po Tong menjadi salah satu tujuan utama kami di semarang selain 
Gereja Blenduk dan Lawang Sewu. Namun jika memang klenteng tersebut tidak bisa 
dikunjungi, alternatif dari Pak Irawan akan sangat membantu. Pak Irawan ada 
nomor telepon atau alamat email Ir. Priambudi? 
 
Selain Semarang,kami akan menyempatkan diri ke Ungaran. Kami juga berencana 
untuk naik KA uap di museum Ambarawa.
 
Mungkin Pak Irawan dan teman-teman bisa menginfokan tujuan wisata lain di 
Semarang? terutama kawasan kota tuanya. Jika Pak Irawan atau ada teman milis 
yang berdomisili di Semarang, mungkin bisa menginfokan hotel (yang murah saja 
tapi bersih), restoran dan alat transportasi yang bisa kami gunakan selama 
berkeliling Semarang-Ambarawa. Syukur2 kalau kita bisa ketemu...
 
BTW..di dekat Klenteng Tay Kak Sie ini klo tidak salah ada lumpia yang enak 
itu? lumpianya halal ga ya pak? Karena sebagian besar dari kami Muslim.
 
Terima kasih.



- Original Message 
From: raharjo irawan <[EMAIL PROTECTED]>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, October 14, 2008 6:44:46 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong


Semarang, 14-10-2008.


Klenteng Sam Po Tong ( bukan Sam Po Kong ) di Semarang, sejak November 2007 
yang lalu menjadi klenteng tertutup ( hanya untuk beribadah saja dan tidak 
diijinkan untuk kegiatan lainnya ), meski telah diprotes oleh masyarakat, sikap 
tidak bijaksana itu masih tetap berlanjut.

Jika anda ingin menghubungi pihak pengurus klenteng, maka dapat menghubungi 
ketuanya langsung Ir. Priambudi.

Perlu diketahui, di kota Semarang banyak terdapat obyek wisata religius, 
misalkan:
- Pagoda Guan Yin.
  Terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan ( Watu Gong - depan Kodam IV Diponegoro 
), yang 
  mempunyai bangunan pagoda tertinggi.
- Klenteng Tay Kak Sie.
  Terletak di Jl. Gang Lombok ( Pecinan Semarang ) yang dibangun tahun 1771.
- Mesjid Agung Jawa Tengah.
  Terletak di Jl. Medoho Raya.
- Gereja Blenduk.

Selamat datang di kota Semarang, semoga anda dapat menikmatinya.

Salam,
Irawan R



--- On Mon, 13/10/08, astri rahadi <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: astri rahadi <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong
To: "budaya tionghoa" 
Date: Monday, 13 October, 2008, 5:01 PM


Selamat sore,

saya dan teman2 berencana mau berkunjung ke klenteng sam poo kong Semarang. 
Karena kami berombongan, kami ingin menghubungi yayasan klenteng tersebut agar 
kami tidak mengganggu kegiatan ibadah disana. Mungkin ada teman2 milis yang 
mengetahui contact person yayasan ini bisa di share ke saya. terima kasih.

regards,

Astri
 
 


  

Re: [budaya_tionghua] Mohon bantuannya

2008-10-13 Thread yulianto qin
Pak Nainggolan,

Klenteng jindeyuan disebut juga Klenteng Petak Sembilan karena terletak di
jalan Petak Sembilan di Glodok. Kalau dari arah jl. Gajah Mada lurus sampai
ketemu pom Bensin sebelum pasar Glodok, di depannya ada jalan (gang?) di
sebelah kiri jalan. Bapak masuk saja susurin jalan itu nanti ketemu deretan
kios Hio dan alat sembayang lainnya, klenteng Jindeyuan ada di dekat sana.

Untuk keterangan lanjut bisa baca bukunya Denys Lombard dan C. Salmon,
Klenteng-klenteng kuno di Jakarta terbitan Cipta Loka Caraka dan buku A.
Heuken, Historical place in Jakarta.

Website klenteng Jindeyuan bisa ditengok disini http://jindeyuan.org/home

salam
Yulianto

2008/10/12 Nainggolan Nainggolan <[EMAIL PROTECTED]>

>   Hi Greysia,
> Makasih untuk infonya, di Glodok sebelah mana ? Jalan apa yah?
>
> tabik
> Wilson
>
>
> --- On *Sun, 10/12/08, greysia susilo junus <[EMAIL PROTECTED]>*wrote:
>
> From: greysia susilo junus <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Mohon bantuannya
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Sunday, October 12, 2008, 3:50 AM
>
>  ini klenteng jin de yuan di glodok sono, sebelum bagian depannya dibangun
> tempat dupa yg baru utk sembahyang Thian,
>
> greysia
>
> - Original Message 
> From: Nainggolan Nainggolan 
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Saturday, October 11, 2008 10:08:30 PM
> Subject: [budaya_tionghua] Mohon bantuannya
>
>  Met pagi teman BT,
>
> Kebetulan aku punya kartupos lama(attachment) , gambarnya
> klenteng(toapekong) di Batavia thn 1889. Cuman nggak tahu ini gambar
> klenteng dimana?
> Mungkin ada yg bisa kasih petunjuk dan cerita ttg klenteng ini.
>
>
> Terimakasih & tabik
> Nainggolan
>
>
>
>  
>


[budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ??

2008-10-13 Thread ibc
Yth Sdri  Astri,

 

Saya belum pernah berkunjung lagi ke klenteng Sam po kong  setelah di
renovasi sekarang. Jadi tidak bisa komentar mengenai istilah  klenteng
tertutup.

 

Hanya tambahan info  rasanya sebagai tempat ibadat, klenteng haruslah
terbuka setiap saat bagi pengunjung yang bermaksud baik. Tidak usah minta
izin dan pakai izin macam-macam.

 

Sebenarnya seberapa banyak Sdri Astri dan kawan-kawan  serombongan ?  kalau
ingin mengikuti “aturan”  tertutup ( :-}} .. ) kayanya bisa diatur masuk
saja berdua-dua atau bertiga-tiga,  jangan sekali gus kalau terlalu banyak,
tidak berbuat gaduh dan menggangu umat yang lain . Ya lewat saja lah, mau
memotret dalamnya juga asal sopan tidak jadi masalah.  

 

Sedikit keterangan , disini ada jangkar besar yang dihormati dipercaya
sebagai relik dari Tseng Ho ( tapi menurut beberapa sumber literatur ,
jangkar ini buatan jaman VOC  ) kelenteng Sam Po Kong  juga memliki
tempat kramat Islam juga didalamnya ( mungkin makam ) lengkap dengan atribut
makam Islam biasa .  Merupakan salah satu klenteng Tionghoa  yang khas dan
menarik  dengan kedaan situs  demikian , suatu  budaya  yang sudah mengalami
inkulturasi  dengan masyarakat lokal.  Semua pengunjung dapat beribadat
sesuai keyakinan masing-masing tidak saling menggangu dan saling menghormati
bersama-sama  .  Klenteng-klenteng  lain ditanah  air yang juga  memiliki
makam Muslim juga diantaranya , Palembang klenteng pulau Kemarau, klenteng
Ancol,  klenteng Sam Po Kong  Semarang ,  klenteng Cilengsi, klenteng Bogor
yang ditengah sungai Ciliwung seberang jl Roda 4. Dibeberapa klelenteng ini
malah dilarang membawa makanan dari bahan dagingn babi  :-}}

 

PS. Lumpianya bisa ditanyakan pada penjualnya halal engan nya ??  sebab
banyak penjualnya, lainnya  jl Mataram, gg Lombok dst jangan sampai
salah detail heheheh

 

  

Selamat berencana dan menikmati liburan wisata budaya nya .

 

Salam erat,

 

Sugiri.

 

 

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of astri rahadi
Sent: 14 Oktober 2008 8:48
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong

 

Terima kasih informasinya Pak Irawan...

 

Rencana saya dan teman-teman kantor ingin keliling semarang-ambarawa selama
3 hari 2 malam...jadi mungkin memanfaatkan libur panjang di tahun 2009
nanti.

 

klenteng Sam Po Tong menjadi salah satu tujuan utama kami di semarang selain
Gereja Blenduk dan Lawang Sewu. Namun jika memang klenteng tersebut tidak
bisa dikunjungi, alternatif dari Pak Irawan akan sangat membantu. Pak Irawan
ada nomor telepon atau alamat email Ir. Priambudi? 

 

Selain Semarang,kami akan menyempatkan diri ke Ungaran. Kami juga berencana
untuk naik KA uap di museum Ambarawa.

 

Mungkin Pak Irawan dan teman-teman bisa menginfokan tujuan wisata lain di
Semarang? terutama kawasan kota tuanya. Jika Pak Irawan atau ada teman milis
yang berdomisili di Semarang, mungkin bisa menginfokan hotel (yang murah
saja tapi bersih), restoran dan alat transportasi yang bisa kami gunakan
selama berkeliling Semarang-Ambarawa. Syukur2 kalau kita bisa ketemu...

 

BTW..di dekat Klenteng Tay Kak Sie ini klo tidak salah ada lumpia yang enak
itu? lumpianya halal ga ya pak? Karena sebagian besar dari kami Muslim.

 

Terima kasih.

 

 

- Original Message 
From: raharjo irawan <[EMAIL PROTECTED]>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, October 14, 2008 6:44:46 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong





 


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.8.0/1723 - Release Date: 13/10/2008
18:42
 


Re: [budaya_tionghua] Mao Ze Dong dan Sun Yat Sen

2008-10-13 Thread Richard Wu Prasojo
Terima kasih senior Steeve, saya coba google dan menemukan "the unknown
story MAO" di amazon dengan harga cukup murah, coba nanti saya belinya.

Untuk senior Ardian: benar, terlalu mengada2x kalau pemimpin Mao dikatakan
melebihi Tuhan, karena Tuhan kan mestinya tidak dikenal di Tiongkok waktu
itu :) hehe dari ngobrol2x dengan teman orang Beijing, setelah Mao pergi,
baru orang2x di sana menyadari bahwa mereka sebelumnya terkungkun seperti
"katak dalam tempurung", benar kah demikian?

Untuk senior Suryana, maaf anda mungkin benar bahwa apa yang saya tanyakan
sudah keluar dari ranah budaya Tionghoa (literary), ya semoga tidak menjadi
bahan persengketaan, karena saya benar2x ingin tahu dan membuka cakrawala.

Best,
Richard

2008/10/14 steeve haryanto <[EMAIL PROTECTED]>

>   Lebih baik anda membaca buku yang menerangkan mereka berdua salah dua
> nya adalah:
> 1.White bone demon - dimana menceritakan kehidupan istri kedua MTZ disana
> bisa sedikit ada gambaran seperti apa MTZ dkk.
> 2.The unknown story MAO - dimana menceritakan kehidupan MTZ dari awal
> koalisinya dengan Nasionalis sampai keretakkan PKC dalam revolusinya.
> Semoga membantu
>


Re: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong

2008-10-13 Thread raharjo irawan
Semarang, 14-10-2008.
 
 
Dengan hormat,
 
Jika anda ke Museum Kereta Api di Ambarawa, maka anda bisa pergi berkunjung ke 
Candi Gedung Songo di peristirahatan Bandungan yang hanya berjarak 7,5 km saja.
 
Anda bisa juga mengunjungi Pagoda Guan Yin ( ini jalan menuju ke Ambarawa juga 
).
 
Pusat jajan yang sering masuk TV Swasta adalah di Jalan Pandanaran, dimana 
banyak artisp-artis juga ikut makan di sana. Jika Anda suka wisata kuliner dan 
datangnya antara Jumat s/d Minggu, anda bisa juga mengunjungi Pusat Jajan 
Semawis ( hanya bukua Jumat s/d Minggu, malam hari ), disana anda akan 
menemukan jajan / makanan khas Semarang.
Lokasi ini sangat berdekatan sekali dengan klenteng Tay Kak Sie.
 
Bagi yang muslim, bisa mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah yang megah atau 
pergi ke Mesjid Demak ( 20 km dari Semarang ), yang merupakan kerajaan Islam 
pertama di Indonesia.
 
Kalau Ke arah Yogya, bisa mengunjungi Borobudur.
 
Cuma hati-hati, kalau musim hujan, sejak dahulu Semarang sering banjir !!!
 
Salam,
Irawan R
 
 
 
 


--- On Tue, 14/10/08, astri rahadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: astri rahadi <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, 14 October, 2008, 8:47 AM








Terima kasih informasinya Pak Irawan...
 
Rencana saya dan teman-teman kantor ingin keliling semarang-ambarawa selama 3 
hari 2 malam...jadi mungkin memanfaatkan libur panjang di tahun 2009 nanti.
 
klenteng Sam Po Tong menjadi salah satu tujuan utama kami di semarang selain 
Gereja Blenduk dan Lawang Sewu. Namun jika memang klenteng tersebut tidak bisa 
dikunjungi, alternatif dari Pak Irawan akan sangat membantu. Pak Irawan ada 
nomor telepon atau alamat email Ir. Priambudi? 
 
Selain Semarang,kami akan menyempatkan diri ke Ungaran. Kami juga berencana 
untuk naik KA uap di museum Ambarawa.
 
Mungkin Pak Irawan dan teman-teman bisa menginfokan tujuan wisata lain di 
Semarang? terutama kawasan kota tuanya. Jika Pak Irawan atau ada teman milis 
yang berdomisili di Semarang, mungkin bisa menginfokan hotel (yang murah saja 
tapi bersih), restoran dan alat transportasi yang bisa kami gunakan selama 
berkeliling Semarang-Ambarawa. Syukur2 kalau kita bisa ketemu...
 
BTW..di dekat Klenteng Tay Kak Sie ini klo tidak salah ada lumpia yang enak 
itu? lumpianya halal ga ya pak? Karena sebagian besar dari kami Muslim.
 
Terima kasih.




- Original Message 
From: raharjo irawan 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tuesday, October 14, 2008 6:44:46 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong








Semarang, 14-10-2008.
 
 
Klenteng Sam Po Tong ( bukan Sam Po Kong ) di Semarang, sejak November 2007 
yang lalu menjadi klenteng tertutup ( hanya untuk beribadah saja dan tidak 
diijinkan untuk kegiatan lainnya ), meski telah diprotes oleh masyarakat, sikap 
tidak bijaksana itu masih tetap berlanjut.
 
Jika anda ingin menghubungi pihak pengurus klenteng, maka dapat menghubungi 
ketuanya langsung Ir. Priambudi.
 
Perlu diketahui, di kota Semarang banyak terdapat obyek wisata religius, 
misalkan:
- Pagoda Guan Yin.
  Terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan ( Watu Gong - depan Kodam IV Diponegoro 
), yang 
  mempunyai bangunan pagoda tertinggi.
- Klenteng Tay Kak Sie.
  Terletak di Jl. Gang Lombok ( Pecinan Semarang ) yang dibangun tahun 1771.
- Mesjid Agung Jawa Tengah.
  Terletak di Jl. Medoho Raya.
- Gereja Blenduk.
 
Selamat datang di kota Semarang, semoga anda dapat menikmatinya.
 
Salam,
Irawan R
 


--- On Mon, 13/10/08, astri rahadi <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: astri rahadi <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong
To: "budaya tionghoa" 
Date: Monday, 13 October, 2008, 5:01 PM






Selamat sore,
 
saya dan teman2 berencana mau berkunjung ke klenteng sam poo kong Semarang. 
Karena kami berombongan, kami ingin menghubungi yayasan klenteng tersebut agar 
kami tidak mengganggu kegiatan ibadah disana. Mungkin ada teman2 milis yang 
mengetahui contact person yayasan ini bisa di share ke saya. terima kasih.
 
regards,
 
Astri


 














  

Re: [budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ??

2008-10-13 Thread raharjo irawan
Semarang, 14 Oktober 2008.
 
 
Sekarang SAM PO TONG sudah beda, bahkan kalau anda datang sembahyang pun harus 
beli hio dari sana ( tidak boleh bawa sendiri ).
 
Jangan harap anda bisa berfoto ria di dalam arena klenteng, ada risiko anda 
akan diusir oleh satpam. Bahkan satpam nya sendiri mengeluh atas peraturan dari 
ketua yayasan nya, sebab banyak orang menilai mereka ( satpam ) arogan.
 
Jika anda ingin mefoto bangunan, maka anda bisa berpanas ria di tengah lapangan 
terbuka ( yang dibatasi oleh pagar besi dengan bangunan klenteng ). Hebat khan 
???
 
Sebagai saksi, teman kita Steve Haryono yang pada 22 November 2007 sempat saya 
antarakan berkunjung ke Sam Po Tong. Saya pernah lihat sendiri anak-anak 
sekolah dari luar kota ( ? ) dalam rombongan dua bus, yang ditolak masuk ke 
area klenteng, mereka terpaksa hanya bisa melihat bangunan dari jarak jauh saja.
 
Konon, ada turis yang menyiasati dengan membeli Hio di stand penjualan, lalu di 
dalam mereka ternyata tidak sembahyang hanya foto-foto an saja, tahu-tahu 
didatangi satpam, entah kelanjutannya bagaimana 
 
Jangkar itu ditemukan di Kali Semarang sekitar jalan Wotgandul Barat pada tahun 
1950-an, dan merupakan jangkar VOC.
 
Salam,
Irawan R
 
 


--- On Tue, 14/10/08, ibc <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: ibc <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ??
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, 14 October, 2008, 9:55 AM








Yth Sdri  Astri,
 
Saya belum pernah berkunjung lagi ke klenteng Sam po kong  setelah di renovasi 
sekarang. Jadi tidak bisa komentar mengenai istilah  klenteng tertutup.
 
Hanya tambahan info  rasanya sebagai tempat ibadat, klenteng haruslah terbuka 
setiap saat bagi pengunjung yang bermaksud baik. Tidak usah minta izin dan 
pakai izin macam-macam.
 
Sebenarnya seberapa banyak Sdri Astri dan kawan-kawan  serombongan ?  kalau 
ingin mengikuti “aturan”  tertutup ( :-}} .. ) kayanya bisa diatur masuk 
saja berdua-dua atau bertiga-tiga,  jangan sekali gus kalau terlalu banyak, 
tidak berbuat gaduh dan menggangu umat yang lain . Ya lewat saja lah, mau 
memotret dalamnya juga asal sopan tidak jadi masalah.  
 
Sedikit keterangan , disini ada jangkar besar yang dihormati dipercaya sebagai 
relik dari Tseng Ho ( tapi menurut beberapa sumber literatur , jangkar ini 
buatan jaman VOC  ) kelenteng Sam Po Kong  juga memliki tempat kramat Islam 
juga didalamnya ( mungkin makam ) lengkap dengan atribut makam Islam biasa .  
Merupakan salah satu klenteng Tionghoa  yang khas dan menarik  dengan kedaan 
situs  demikian , suatu  budaya  yang sudah mengalami  inkulturasi  dengan 
masyarakat lokal.  Semua pengunjung dapat beribadat sesuai keyakinan 
masing-masing tidak saling menggangu dan saling menghormati bersama-sama  .  
Klenteng-klenteng  lain ditanah  air yang juga  memiliki makam Muslim juga 
diantaranya , Palembang klenteng pulau Kemarau, klenteng Ancol,  klenteng Sam 
Po Kong  Semarang ,  klenteng Cilengsi, klenteng Bogor yang ditengah sungai 
Ciliwung seberang jl Roda 4. Dibeberapa klelenteng ini malah dilarang membawa 
makanan dari bahan dagingn
 babi  :-}}    
 
PS. Lumpianya bisa ditanyakan pada penjualnya halal engan nya ??  sebab banyak 
penjualnya, lainnya  jl Mataram, gg Lombok dst jangan sampai salah detail 
heheheh
 
  
Selamat berencana dan menikmati liburan wisata budaya nya .
 
Salam erat,
 
Sugiri.
 
 
 


From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. 
com] On Behalf Of astri rahadi
Sent: 14 Oktober 2008 8:48
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong
 

Terima kasih informasinya Pak Irawan...
 
Rencana saya dan teman-teman kantor ingin keliling semarang-ambarawa selama 3 
hari 2 malam...jadi mungkin memanfaatkan libur panjang di tahun 2009 nanti.
 
klenteng Sam Po Tong menjadi salah satu tujuan utama kami di semarang selain 
Gereja Blenduk dan Lawang Sewu. Namun jika memang klenteng tersebut tidak bisa 
dikunjungi, alternatif dari Pak Irawan akan sangat membantu. Pak Irawan ada 
nomor telepon atau alamat email Ir. Priambudi? 
 
Selain Semarang,kami akan menyempatkan diri ke Ungaran. Kami juga berencana 
untuk naik KA uap di museum Ambarawa.
 
Mungkin Pak Irawan dan teman-teman bisa menginfokan tujuan wisata lain di 
Semarang? terutama kawasan kota tuanya. Jika Pak Irawan atau ada teman milis 
yang berdomisili di Semarang, mungkin bisa menginfokan hotel (yang murah saja 
tapi bersih), restoran dan alat transportasi yang bisa kami gunakan selama 
berkeliling Semarang-Ambarawa. Syukur2 kalau kita bisa ketemu...
 
BTW..di dekat Klenteng Tay Kak Sie ini klo tidak salah ada lumpia yang enak 
itu? lumpianya halal ga ya pak? Karena sebagian besar dari kami Muslim.
 
Terima kasih.

 

 

- Original Message 
From: raharjo irawan 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tuesday, October 14, 2008 6:44:46 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong



[budaya_tionghua] Re: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI ==> Martin

2008-10-13 Thread ardian_c
lha salah alamat dimana ? emang gak boleh ya ?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee_me2" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
>
> Brorrr Chan, ini apa nggak salah alamat nih nyasar ke
> milis yang ini?
>
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ChanCT"  wrote:
> >
> > Bung Martin yb,
> >
> > Waaah maaf bung Martin, rupanya jawaban bung tertinggal di
> ratusan tumpukan emal yang belum terbuka, baru pagi tadi sempat
> terbuka. Kalau saya ditanya apa betul balasan PM Ali itu tgl. 3 Jan
> 1956? Bagaimana saya bisa jawab? Saya hanya melihat, kalau diketik
> tahun 55 pasti salahnya, karena dia bilang terima nota PM Chou tgl. 3


[budaya_tionghua] Re: Sanzi-jing = Pelajaran Anak-anak? (Was: Sanzi Jing dan Daode Jing)

2008-10-13 Thread ardian_c
gak usah tanya minat apa kagak, tulis aje nanti jg yg minat bakalan
ada. emangnya dikelas ya yg tanya ama murid2 ada yg minat gak , yg
minat angkat jari

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau memang banyak yang berminat di sini,� bisa saja saya�melakukan
usaha "bedah buku�", memaparkan kembali apa2 saja yang termaktub dalam
buku pelajaran.
> �
> ZFy
>


[budaya_tionghua] Re: kontak klenteng sam poo kong

2008-10-13 Thread ardian_c
artinya dah melanggar kaedah yaitu community center ya hehehehe
trus itu doeloe kita bisa numpang tidur disana, sekarang gak boleh
lagi ya ?

bangunan hotelnya dah jadi ?
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, raharjo irawan
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Semarang, 14-10-2008.
>  
>  
> Klenteng Sam Po Tong ( bukan Sam Po Kong ) di Semarang, sejak
November 2007 yang lalu menjadi klenteng tertutup ( hanya untuk
beribadah saja dan tidak diijinkan untuk kegiatan lainnya ), meski
telah diprotes oleh masyarakat, sikap tidak bijaksana itu masih tetap
berlanjut.
>  
> Jika anda ingin menghubungi pihak pengurus klenteng, maka dapat
menghubungi ketuanya langsung Ir. Priambudi.
>  
> Perlu diketahui, di kota Semarang banyak terdapat obyek wisata
religius, misalkan:
> - Pagoda Guan Yin.
>   Terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan ( Watu Gong - depan Kodam IV
Diponegoro ), yang 
>   mempunyai bangunan pagoda tertinggi.
> - Klenteng Tay Kak Sie.
>   Terletak di Jl. Gang Lombok ( Pecinan Semarang ) yang dibangun
tahun 1771.
> - Mesjid Agung Jawa Tengah.
>   Terletak di Jl. Medoho Raya.
> - Gereja Blenduk.
>  
> Selamat datang di kota Semarang, semoga anda dapat menikmatinya.
>  
> Salam,
> Irawan R
>  
> 
> 
> --- On Mon, 13/10/08, astri rahadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: astri rahadi <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong
> To: "budaya tionghoa" 
> Date: Monday, 13 October, 2008, 5:01 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Selamat sore,
>  
> saya dan teman2 berencana mau berkunjung ke klenteng sam poo kong
Semarang. Karena kami berombongan, kami ingin menghubungi yayasan
klenteng tersebut agar kami tidak mengganggu kegiatan ibadah disana.
Mungkin ada teman2 milis yang mengetahui contact person yayasan ini
bisa di share ke saya. terima kasih.
>  
> regards,
>  
> Astri
>




[budaya_tionghua] Re: Mao Ze Dong dan Sun Yat Sen

2008-10-13 Thread ardian_c
sebenernya waktu jaman Mao idup jg banyak yg menentang kebijakan mao ,
kayak Liu Shaoqi, Linbiao, deng xiaoping dll. tapi mrk semua dibabat
pake jurus revolusi kebudayaan.

Katak dalam tempurung ? h bener itu hehehehehehe, ya itu
doeloe seh sekarang mah beda woi 

ngomongin tokoh2 sejarah seh gpp kale ya , gak usah puyenglar

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Richard Wu Prasojo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Terima kasih senior Steeve, saya coba google dan menemukan "the unknown
> story MAO" di amazon dengan harga cukup murah, coba nanti saya belinya.
> 
> Untuk senior Ardian: benar, terlalu mengada2x kalau pemimpin Mao
dikatakan
> melebihi Tuhan, karena Tuhan kan mestinya tidak dikenal di Tiongkok
waktu
> itu :) hehe dari ngobrol2x dengan teman orang Beijing, setelah Mao
pergi,
> baru orang2x di sana menyadari bahwa mereka sebelumnya terkungkun
seperti
> "katak dalam tempurung", benar kah demikian?
> 
> Untuk senior Suryana, maaf anda mungkin benar bahwa apa yang saya
tanyakan
> sudah keluar dari ranah budaya Tionghoa (literary), ya semoga tidak
menjadi
> bahan persengketaan, karena saya benar2x ingin tahu dan membuka
cakrawala.
> 
> Best,
> Richard
> 
> 2008/10/14 steeve haryanto <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> >   Lebih baik anda membaca buku yang menerangkan mereka berdua
salah dua
> > nya adalah:
> > 1.White bone demon - dimana menceritakan kehidupan istri kedua MTZ
disana
> > bisa sedikit ada gambaran seperti apa MTZ dkk.
> > 2.The unknown story MAO - dimana menceritakan kehidupan MTZ dari awal
> > koalisinya dengan Nasionalis sampai keretakkan PKC dalam revolusinya.
> > Semoga membantu
> >
>




[budaya_tionghua] Re: klenteng sam poo kong. tertutup ??

2008-10-13 Thread dipodipo
Saya terakhir mengunjungi saat proses perombakan berlangsung. Pada
bagian yang sudah selesai dirombak, diganti total semuanya. Lantai
diganti granit, jadi seperti lantai kantor bank. Juga dibuat gua baru,
menggantikan gua yang lama.

Selain perombakan yang menghilangkan nilai2 budaya dan sejarah
klenteng tersebut, saya mendapat informasi saat ini daftar2 nama
penyumbang terdahulu juga dihilangkan. Juga belum diketahui keberadaan
benda2 yang dulu ada disana era pra perombakan.

Jika dikhawatirkan kunjungan orang2 yang tidak bersembayang mengganggu
proses ibadah, hal ini dapat dilakukan dengan membuat peraturan.
Peraturan yang umum digunakan dapat berupa pelarangan menggunakan
blitz saat mengambil foto atau pelarangan memotret pada area tertentu.

Melarang kedatangan pengunjung, selama mereka tidak bermaksud jahat, 
merupakan hal yang bertentangan dengan tujuan didirikannya klenteng
tersebut. 

Tidak adanya mekanisme kontrol terhadap yayasan pengurus klenteng,
membuat mereka telah merasa sebagai pemilik klenteng tersebut. 

Salam




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, raharjo irawan
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Semarang, 14 Oktober 2008.
> Â 
> Â 
> Sekarang SAM PO TONG sudah beda, bahkan kalau anda datang sembahyang
pun harus beli hio dari sana ( tidak boleh bawa sendiri ).
> Â 
> Jangan harap anda bisa berfoto ria di dalam arena klenteng, ada
risiko anda akan diusir oleh satpam. Bahkan satpam nya sendiri
mengeluh atas peraturan dari ketua yayasan nya, sebab banyak orang
menilai mereka ( satpam ) arogan.
> Â 
> Jika anda ingin mefoto bangunan, maka anda bisa berpanas ria di
tengah lapangan terbuka ( yang dibatasi oleh pagar besi dengan
bangunan klenteng ). Hebat khan ???
> Â 
> Sebagai saksi, teman kita Steve Haryono yang pada 22 November 2007
sempat saya antarakan berkunjung ke Sam Po Tong. Saya pernah lihat
sendiri anak-anak sekolah dari luar kota ( ? ) dalam rombongan dua
bus, yang ditolak masuk ke area klenteng, mereka terpaksa hanya bisa
melihat bangunan dari jarak jauh saja.
> Â 
> Konon, ada turis yang menyiasati dengan membeli Hio di stand
penjualan, lalu di dalam mereka ternyata tidak sembahyang hanya
foto-foto an saja, tahu-tahu didatangi satpam, entah kelanjutannya
bagaimana 
> Â 
> Jangkar itu ditemukan di Kali Semarang sekitar jalan Wotgandul Barat
pada tahun 1950-an, dan merupakan jangkar VOC.
> Â 
> Salam,
> Irawan R
> Â 
> Â 
> 
> 
> --- On Tue, 14/10/08, ibc <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: ibc <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ??
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Tuesday, 14 October, 2008, 9:55 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Yth Sdri  Astri,
> Â 
> Saya belum pernah berkunjung lagi ke klenteng Sam po kong  setelah
di renovasi sekarang. Jadi tidak bisa komentar mengenai istilah
 klenteng tertutup.
> Â 
> Hanya tambahan info  rasanya sebagai tempat ibadat, klenteng
haruslah terbuka setiap saat bagi pengunjung yang bermaksud baik.
Tidak usah minta izin dan pakai izin macam-macam.
> Â 
> Sebenarnya seberapa banyak Sdri Astri dan kawan-kawan  serombongan
?  kalau ingin mengikuti “aturan”  tertutup ( :-}} .. )
kayanya bisa diatur masuk saja berdua-dua atau bertiga-tiga,  jangan
sekali gus kalau terlalu banyak, tidak berbuat gaduh dan menggangu
umat yang lain . Ya lewat saja lah, mau memotret dalamnya juga asal
sopan tidak jadi masalah.  
> Â 
> Sedikit keterangan , disini ada jangkar besar yang dihormati
dipercaya sebagai relik dari Tseng Ho ( tapi menurut beberapa sumber
literatur , jangkar ini buatan jaman VOCÂ  ) kelenteng Sam Po Kong
 juga memliki tempat kramat Islam juga didalamnya ( mungkin makam )
lengkap dengan atribut makam Islam biasa . Â Merupakan salah satu
klenteng Tionghoa  yang khas dan menarik  dengan kedaan situs 
demikian , suatu  budaya  yang sudah mengalami  inkulturasi 
dengan masyarakat lokal.  Semua pengunjung dapat beribadat sesuai
keyakinan masing-masing tidak saling menggangu dan saling menghormati
bersama-sama  .  Klenteng-klenteng  lain ditanah  air yang juga 
memiliki makam Muslim juga diantaranya , Palembang klenteng pulau
Kemarau, klenteng Ancol,  klenteng Sam Po Kong  Semarang , 
klenteng Cilengsi, klenteng Bogor yang ditengah sungai Ciliwung
seberang jl Roda 4. Dibeberapa klelenteng ini malah dilarang membawa
makanan dari bahan dagingn
>  babi  :-}}    
> Â 
> PS. Lumpianya bisa ditanyakan pada penjualnya halal engan nya ?? 
sebab banyak penjualnya, lainnya  jl Mataram, gg Lombok dst
jangan sampai salah detail heheheh
> Â 
> Â  
> Selamat berencana dan menikmati liburan wisata budaya nya .
> Â 
> Salam erat,
> Â 
> Sugiri.
> Â 
> Â 
> Â 
> 
> 
> From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@
yahoogroups. com] On Behalf Of astri rahadi
> Sent: 14 Oktober 2008 8:48
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong
> Â 
> 
> Terima kasih informasinya Pak Irawan...
> Â 
> Re

Re: [budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ??

2008-10-13 Thread astri rahadi
wah sayang sekali ya klentengnya jadi tertutup begitu. Terima kasih sudah di 
infokan...mungkin kami akan foto2 dari jauh saja dan berkunjung ke Klenteng Tay 
Kak Sie dan Mesjid Agung yang mudah2an lebih welcome. Kalau klenteng Tay Kak 
Sie dan Pagoda Guan Yin apa harus minta ijin dulu?dan biasanya jam buka sampai 
jam berapa? mungkin Pak Irawan atau Pak Sugiri punya contact personnya? Karena 
kami sekitar 10 - 20 orang, takut mengganggu umat yang sedang beribadah. Kami 
terutama minta ijin untuk foto2 dan akan sangat senang jika ada pengurus yang 
bisa mengajak kami berkeliling dan menjelaskan tentang klenteng/pagoda 
tersebut.  

Kalau di Sam Po tong ada keramat Islam, tentu harusnya umat Muslim boleh masuk 
ya? Apa kami perlu "menyamar" jadi peziarah kramat tersebut?? tapi 
jadi berbohong deh..

untuk keliling Ambarawa, apa rute ini sudah cukup enak?
08.00                : Berangkat dari Semarang
09.30 - 12.00    : Naik KA uap di museum KA
12.00 - 13.00    : Makan siang
13.00 - 13.30    : perjalanan ke candi gedong songo
13.30 - 15.00    : keliling candi gedong songo
15.00 - 15.30    : perjalanan ke Pagoda Guan Yin
15.30 - 16.30    : keliling pagoda (apakah jam segini masih buka?)
16.30                : Kembali ke Semarang..
apakah kira2 jadwal tersebut memungkinkan?

Semawis itu apa seperti Kembang Jepun di Surabaya pak? Wah jadi ga sabar mau ke 
Semarang..


- Original Message 
From: raharjo irawan <[EMAIL PROTECTED]>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, October 14, 2008 10:13:01 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ??


Semarang, 14 Oktober 2008.


Sekarang SAM PO TONG sudah beda, bahkan kalau anda datang sembahyang pun harus 
beli hio dari sana ( tidak boleh bawa sendiri ).

Jangan harap anda bisa berfoto ria di dalam arena klenteng, ada risiko anda 
akan diusir oleh satpam. Bahkan satpam nya sendiri mengeluh atas peraturan dari 
ketua yayasan nya, sebab banyak orang menilai mereka ( satpam ) arogan.

Jika anda ingin mefoto bangunan, maka anda bisa berpanas ria di tengah lapangan 
terbuka ( yang dibatasi oleh pagar besi dengan bangunan klenteng ). Hebat khan 
???

Sebagai saksi, teman kita Steve Haryono yang pada 22 November 2007 sempat saya 
antarakan berkunjung ke Sam Po Tong. Saya pernah lihat sendiri anak-anak 
sekolah dari luar kota ( ? ) dalam rombongan dua bus, yang ditolak masuk ke 
area klenteng, mereka terpaksa hanya bisa melihat bangunan dari jarak jauh saja.

Konon, ada turis yang menyiasati dengan membeli Hio di stand penjualan, lalu di 
dalam mereka ternyata tidak sembahyang hanya foto-foto an saja, tahu-tahu 
didatangi satpam, entah kelanjutannya bagaimana 

Jangkar itu ditemukan di Kali Semarang sekitar jalan Wotgandul Barat pada tahun 
1950-an, dan merupakan jangkar VOC.

Salam,
Irawan R




--- On Tue, 14/10/08, ibc <[EMAIL PROTECTED] net.id> wrote:

From: ibc <[EMAIL PROTECTED] net.id>
Subject: [budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ??
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Tuesday, 14 October, 2008, 9:55 AM


Yth Sdri  Astri,
 
Saya belum pernah berkunjung lagi ke klenteng Sam po kong  setelah di renovasi 
sekarang. Jadi tidak bisa komentar mengenai istilah  klenteng tertutup.
 
Hanya tambahan info  rasanya sebagai tempat ibadat, klenteng haruslah terbuka 
setiap saat bagi pengunjung yang bermaksud baik. Tidak usah minta izin dan 
pakai izin macam-macam. 
  
Sebenarnya seberapa banyak Sdri Astri dan kawan-kawan  serombongan ?  kalau 
ingin mengikuti “aturan”  tertutup ( :-}} .. ) kayanya bisa diatur masuk 
saja berdua-dua atau bertiga-tiga,  jangan sekali gus kalau terlalu banyak, 
tidak berbuat gaduh dan menggangu umat yang lain . Ya lewat saja lah, mau 
memotret dalamnya juga asal sopan tidak jadi masalah.  
  
Sedikit keterangan , disini ada jangkar besar yang dihormati dipercaya sebagai 
relik dari Tseng Ho ( tapi menurut beberapa sumber literatur , jangkar ini 
buatan jaman VOC  ) kelenteng Sam Po Kong  juga memliki tempat kramat Islam 
juga didalamnya ( mungkin makam ) lengkap dengan atribut makam Islam biasa .  
Merupakan salah satu klenteng Tionghoa  yang khas dan menarik  dengan kedaan 
situs  demikian , suatu  budaya  yang sudah mengalami  inkulturasi  dengan 
masyarakat lokal.  Semua pengunjung dapat beribadat sesuai keyakinan 
masing-masing tidak saling menggangu dan saling menghormati bersama-sama  .  
Klenteng-klenteng  lain ditanah  air yang juga  memiliki makam Muslim juga 
diantaranya , Palembang klenteng pulau Kemarau, klenteng Ancol,  klenteng Sam 
Po Kong  Semarang ,  klenteng Cilengsi, klenteng Bogor yang ditengah sungai 
Ciliwung seberang jl Roda 4. Dibeberapa klelenteng ini malah dilarang membawa 
makanan dari bahan dagingn
 babi  :-}}    
  
PS. Lumpianya bisa ditanyakan pada penjualnya halal engan nya ??  sebab banyak 
penjualnya, lainnya  jl Mataram, gg Lombok dst jangan sampai salah detail 
heheheh 
  
  
Selamat berencana dan menikmati liburan wisata budaya nya . 
  

[budaya_tionghua] Re: 一週七天的忠告

2008-10-13 Thread ardian_c
ophoeng shu2, coba di repost lagi ya, soalnhya ada bbrp yg gak
keliatan, jdulnya jg gak keliatan tuh
w
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ophoeng" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> TTM BT semuah,
> 
> Hai, apakabar? Sudah makan?
> 
> Sorry, saya barusan dapat kiriman e-mail dari sohib saya di HK, 
> saya ndak tahu persis artinya, tapi saya tahu ini bagus buat kita.
> 
> Saya pakai setting Unicode (UTF-8) waktu bikin draft posting ini.
> Entah apakah bisa muncul sesuai aslinya ndak di monitor anda.
> 
> Minta bantuan para cian-pwee yang lebih faham bahasa Tiong-
> hua untuk bantu menerjemahkannya bagi kita semua.
> 
> Kiranya bisa bermanfaat bagi kita semua ya.
> 
> Terima kasih.
> 
> Salam makan enak & sehat,
> Ophoeng
> BSD City, Tangerang.
> 
> 
> 
> Subject: 一週七天的忠�`�
>  
> 第一天的忠�`� 经常给人一个惊喜
> 给朋友一个惊喜,能增进友谊;
> 给家人一个惊喜,能带来无�"的欢乐;
> 给孩子一个惊喜,能激�`其活力;
> 给同事一个一个惊喜,能融洽良好的人际关系;
> 一声轻轻的问候,一份贴心的关怀,
> 能给人意想不到的温暖。
> 把自己的快乐�`�诉他人,
> 大家共享其乐融融。
> 惊喜不要去刻意炮制。
> 弄巧成拙会适得其反。
> 每日一言:让快乐长上飞�"的翅膀,人�"�顿悟,快乐越赠越多!
> 
> 
> 
> 第2天的忠�`�:善于弥补别人的不足~
> 不要与光彩夺目的人相处,
> 这样只会暴露你的缺陷。
> 不要与爱�`�"的人相伴,
> 这样只会显示你的缺点。
> 与"太阳"型的人在一起,
> 只会灼伤自己。
> 与�'补型的人在一起,
> 事业会�'��'�日上。
> 避人所长,补已之短,
> 这样会使自己成为不可缺的人。
> 每日一言:找准自己的位子,巧干! 
> 
> 
> 
> 
> 第3天的忠�`� 孤独是健康的大敌
> 世上最悲�"�的莫过于被群�"所遗弃,
> 世上最悲惨的莫过于离群索居,
> 无论是被动还是主动的孤独,
> 寂寞总是包围�`�身,
> 时时吞噬心身。
> 心灵的孤独最容�"毁灭一个人的�"��`�。
> 因为�"�存环境恶化而孤独最懦夫,
> 因为个人�"�行低劣而孤独最报�"。
> 偶�"独处并非一定孤独,
> 只要心与群�"相通。
> 每日一言:孤独容�"使人心力交瘁,保持良好的人际关系
> 
> 
> 
> 第4天的忠�`� 君子爱财要取之有�"
> 不义之财不可取,
> 勤劳致富是正�",
> 合法才不会被绳之以法。
> 切莫学:人为财死,鸟为食亡。
> 劳动、知识、智慧,
> 是构成财富的大厦;
> �'惰、无知、贪婪,
> 则是引致死亡的深渊。
> 君子爱财,一定取之有�",
> 这样的�'�财,使人高枕无忧。
> 每日一言:不义之财得到越多死亡越快,而�"馅饼不会从天上掉下来!
> 
> 
> 
> 第5天的忠�`� 抱有感恩之心
> 对人、对事深怀感激,
> 就会朝�"�"�勃,
> 就会豁达睿智,
> 就会好运常有,
> 就会格外珍惜�"��`�,
> 就会热爱�"�活,
> 就会有充实的人�"�,
> 就会远离烦恼,
> 就会愉悦之情常有,
> 就会感觉天地更加宽广。
> 每日一言:感谢一切�"该感谢的,多感谢,�`抱怨~!
> 
> 
> 
> 第6天的忠�`� 学无止境
> 学习从来没有够的时候。
> 人的一�"�要学的东西有很多,
> �"该有的�"�矢,
> 缺什么,补什么,
> 这样才能事半功倍。
> 学习有利于人�"�的进步,
> 还有利人于�"�活的充实。
> 因为学不够,就会谦虚、谨慎。
> 越学越会觉得自己无知、渺小,
> 则自己的感悟�'��"�获就越大。
> 每日一言:终�"�学习,越学越年轻
> 
> 
> 
> 
> 第7天的忠�`� 丢弃过去的"�`",�"展现在的'�`'。
> 丢弃是为了�"�下包袱,
> 轻装前进;
> �"展是为了扩大自己的领域,
> 产�"�全新的自�`。
> 人前行没有丢弃,
> 就不能真正超载自�`,
> 就会永远拘泥于狭窄的怪圈,
> 就会过分谨慎,直至愚蠢。
> 每日一言:走出自�`的框架,备忘录:"慈悲喜舍"
>


Re: [budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ??

2008-10-13 Thread raharjo irawan
Kalau anda dari Semarang, sebaiknya ke Pagoda Guan Yin dulu sebab bus nya tidak 
perlu menyeberang / memotong jalan.
 
Pagoda Guan Yin dan Tay Kak Sie terbuka untuk umum, tidak usah minta ijin dulu. 
Pada saat lebaran kemarin, banyak umat muslim yang datang mengunjungi ke dua 
tempat ini dan berfoto ria tanpa harus ijin dulu.
 
Betul, seperti Kya Kya di kembang jepun Surabaya.
 
Salam,
Irawan R

--- On Tue, 14/10/08, astri rahadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: astri rahadi <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ??
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, 14 October, 2008, 10:43 AM








wah sayang sekali ya klentengnya jadi tertutup begitu. Terima kasih sudah di 
infokan...mungkin kami akan foto2 dari jauh saja dan berkunjung ke Klenteng Tay 
Kak Sie dan Mesjid Agung yang mudah2an lebih welcome. Kalau klenteng Tay Kak 
Sie dan Pagoda Guan Yin apa harus minta ijin dulu?dan biasanya jam buka sampai 
jam berapa? mungkin Pak Irawan atau Pak Sugiri punya contact personnya? Karena 
kami sekitar 10 - 20 orang, takut mengganggu umat yang sedang beribadah. Kami 
terutama minta ijin untuk foto2 dan akan sangat senang jika ada pengurus yang 
bisa mengajak kami berkeliling dan menjelaskan tentang klenteng/pagoda 
tersebut.  

Kalau di Sam Po tong ada keramat Islam, tentu harusnya umat Muslim boleh masuk 
ya? Apa kami perlu "menyamar" jadi peziarah kramat tersebut?? tapi 
jadi berbohong deh..
 
untuk keliling Ambarawa, apa rute ini sudah cukup enak?
08.00                : Berangkat dari Semarang
09.30 - 12.00    : Naik KA uap di museum KA
12.00 - 13.00    : Makan siang
13.00 - 13.30    : perjalanan ke candi gedong songo
13.30 - 15.00    : keliling candi gedong songo
15.00 - 15.30    : perjalanan ke Pagoda Guan Yin
15.30 - 16.30    : keliling pagoda (apakah jam segini masih buka?)
16.30                : Kembali ke Semarang..
apakah kira2 jadwal tersebut memungkinkan?
 
Semawis itu apa seperti Kembang Jepun di Surabaya pak? Wah jadi ga sabar mau ke 
Semarang..


- Original Message 
From: raharjo irawan 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tuesday, October 14, 2008 10:13:01 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ??








Semarang, 14 Oktober 2008.
 
 
Sekarang SAM PO TONG sudah beda, bahkan kalau anda datang sembahyang pun harus 
beli hio dari sana ( tidak boleh bawa sendiri ).
 
Jangan harap anda bisa berfoto ria di dalam arena klenteng, ada risiko anda 
akan diusir oleh satpam. Bahkan satpam nya sendiri mengeluh atas peraturan dari 
ketua yayasan nya, sebab banyak orang menilai mereka ( satpam ) arogan.
 
Jika anda ingin mefoto bangunan, maka anda bisa berpanas ria di tengah lapangan 
terbuka ( yang dibatasi oleh pagar besi dengan bangunan klenteng ). Hebat khan 
???
 
Sebagai saksi, teman kita Steve Haryono yang pada 22 November 2007 sempat saya 
antarakan berkunjung ke Sam Po Tong. Saya pernah lihat sendiri anak-anak 
sekolah dari luar kota ( ? ) dalam rombongan dua bus, yang ditolak masuk ke 
area klenteng, mereka terpaksa hanya bisa melihat bangunan dari jarak jauh saja.
 
Konon, ada turis yang menyiasati dengan membeli Hio di stand penjualan, lalu di 
dalam mereka ternyata tidak sembahyang hanya foto-foto an saja, tahu-tahu 
didatangi satpam, entah kelanjutannya bagaimana 
 
Jangkar itu ditemukan di Kali Semarang sekitar jalan Wotgandul Barat pada tahun 
1950-an, dan merupakan jangkar VOC.
 
Salam,
Irawan R
 
 


--- On Tue, 14/10/08, ibc <[EMAIL PROTECTED] net.id> wrote:

From: ibc <[EMAIL PROTECTED] net.id>
Subject: [budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ??
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Tuesday, 14 October, 2008, 9:55 AM






Yth Sdri  Astri,
 
Saya belum pernah berkunjung lagi ke klenteng Sam po kong  setelah di renovasi 
sekarang. Jadi tidak bisa komentar mengenai istilah  klenteng tertutup.
 
Hanya tambahan info  rasanya sebagai tempat ibadat, klenteng haruslah terbuka 
setiap saat bagi pengunjung yang bermaksud baik. Tidak usah minta izin dan 
pakai izin macam-macam. 
  
Sebenarnya seberapa banyak Sdri Astri dan kawan-kawan  serombongan ?  kalau 
ingin mengikuti “aturan”  tertutup ( :-}} .. ) kayanya bisa diatur masuk 
saja berdua-dua atau bertiga-tiga,  jangan sekali gus kalau terlalu banyak, 
tidak berbuat gaduh dan menggangu umat yang lain . Ya lewat saja lah, mau 
memotret dalamnya juga asal sopan tidak jadi masalah.  
  
Sedikit keterangan , disini ada jangkar besar yang dihormati dipercaya sebagai 
relik dari Tseng Ho ( tapi menurut beberapa sumber literatur , jangkar ini 
buatan jaman VOC  ) kelenteng Sam Po Kong  juga memliki tempat kramat Islam 
juga didalamnya ( mungkin makam ) lengkap dengan atribut makam Islam biasa .  
Merupakan salah satu klenteng Tionghoa  yang khas dan menarik  dengan kedaan 
situs  demikian , suatu  budaya  yang sudah mengalami  inkulturasi  dengan 
masyarakat lokal.  Semua pengunjung dapat beribadat sesuai keyakinan 
masing-masing tida

Re: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong

2008-10-13 Thread yulianto qin
salam,
Sedikit nimbrung,
Kalau punya waktu untuk mengunjungi Masjid Demak, mungkin bisa menyempatkan
waktu untuk mengunjungi Masjid Kudus juga.
Kebetulan di daerah sekitar masjid Kudus (Kauman) masih banyak
bangunan-bangunan rumah yang berlanggam tionghoa dan art deco. Cuma mungkin
jalan menuju Demak dan Kudus masih dalam tahap pengecoran beton sehingga
agak-agak bermacet ria.

salam
Yulianto

2008/10/14 raharjo irawan <[EMAIL PROTECTED]>

>   Semarang, 14-10-2008.
>
>
> Dengan hormat,
>
> Jika anda ke Museum Kereta Api di Ambarawa, maka anda bisa pergi berkunjung
> ke Candi Gedung Songo di peristirahatan Bandungan yang hanya berjarak 7,5 km
> saja.
>
> Anda bisa juga mengunjungi Pagoda Guan Yin ( ini jalan menuju ke Ambarawa
> juga ).
>
> Pusat jajan yang sering masuk TV Swasta adalah di Jalan Pandanaran, dimana
> banyak artisp-artis juga ikut makan di sana. Jika Anda suka wisata kuliner
> dan datangnya antara Jumat s/d Minggu, anda bisa juga mengunjungi Pusat
> Jajan Semawis ( hanya bukua Jumat s/d Minggu, malam hari ), disana anda akan
> menemukan jajan / makanan khas Semarang.
> Lokasi ini sangat berdekatan sekali dengan klenteng Tay Kak Sie.
>
> Bagi yang muslim, bisa mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah yang megah atau
> pergi ke Mesjid Demak ( 20 km dari Semarang ), yang merupakan kerajaan Islam
> pertama di Indonesia.
>
> Kalau Ke arah Yogya, bisa mengunjungi Borobudur.
>
> Cuma hati-hati, kalau musim hujan, sejak dahulu Semarang sering banjir
> !!!
>
> Salam,
> Irawan R
>
>
>
>
>
>
> --- On *Tue, 14/10/08, astri rahadi <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
>
> From: astri rahadi <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Tuesday, 14 October, 2008, 8:47 AM
>
>
>   Terima kasih informasinya Pak Irawan...
>
> Rencana saya dan teman-teman kantor ingin keliling semarang-ambarawa selama
> 3 hari 2 malam...jadi mungkin memanfaatkan libur panjang di tahun 2009
> nanti.
>
> klenteng Sam Po Tong menjadi salah satu tujuan utama kami di semarang
> selain Gereja Blenduk dan Lawang Sewu. Namun jika memang klenteng tersebut
> tidak bisa dikunjungi, alternatif dari Pak Irawan akan sangat membantu. Pak
> Irawan ada nomor telepon atau alamat email Ir. Priambudi?
>
> Selain Semarang,kami akan menyempatkan diri ke Ungaran. Kami juga berencana
> untuk naik KA uap di museum Ambarawa.
>
> Mungkin Pak Irawan dan teman-teman bisa menginfokan tujuan wisata lain di
> Semarang? terutama kawasan kota tuanya. Jika Pak Irawan atau ada teman milis
> yang berdomisili di Semarang, mungkin bisa menginfokan hotel (yang murah
> saja tapi bersih), restoran dan alat transportasi yang bisa kami gunakan
> selama berkeliling Semarang-Ambarawa. Syukur2 kalau kita bisa ketemu...
>
> BTW..di dekat Klenteng Tay Kak Sie ini klo tidak salah ada lumpia yang enak
> itu? lumpianya halal ga ya pak? Karena sebagian besar dari kami Muslim.
>
> Terima kasih.
>
>
> - Original Message 
> From: raharjo irawan 
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Tuesday, October 14, 2008 6:44:46 AM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong
>
>Semarang, 14-10-2008.
>
>
> Klenteng Sam Po Tong ( bukan Sam Po Kong ) di Semarang, sejak November 2007
> yang lalu menjadi klenteng tertutup ( hanya untuk beribadah saja dan tidak
> diijinkan untuk kegiatan lainnya ), meski telah diprotes oleh masyarakat,
> sikap tidak bijaksana itu masih tetap berlanjut.
>
> Jika anda ingin menghubungi pihak pengurus klenteng, maka dapat menghubungi
> ketuanya langsung Ir. Priambudi.
>
> Perlu diketahui, di kota Semarang banyak terdapat obyek wisata religius,
> misalkan:
> - Pagoda Guan Yin.
>   Terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan ( Watu Gong - depan Kodam IV
> Diponegoro ), yang
>   mempunyai bangunan pagoda tertinggi.
> - Klenteng Tay Kak Sie.
>   Terletak di Jl. Gang Lombok ( Pecinan Semarang ) yang dibangun tahun
> 1771.
> - Mesjid Agung Jawa Tengah.
>   Terletak di Jl. Medoho Raya.
> - Gereja Blenduk.
>
> Selamat datang di kota Semarang, semoga anda dapat menikmatinya.
>
> Salam,
> Irawan R
>
>
>
> --- On *Mon, 13/10/08, astri rahadi <[EMAIL PROTECTED] com>* wrote:
>
> From: astri rahadi <[EMAIL PROTECTED] com>
> Subject: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong
> To: "budaya tionghoa" 
> Date: Monday, 13 October, 2008, 5:01 PM
>
>   Selamat sore,
>
> saya dan teman2 berencana mau berkunjung ke klenteng sam poo kong Semarang.
> Karena kami berombongan, kami ingin menghubungi yayasan klenteng tersebut
> agar kami tidak mengganggu kegiatan ibadah disana. Mungkin ada teman2 milis
> yang mengetahui contact person yayasan ini bisa di share ke saya. terima
> kasih.
>
> regards,
>
> Astri
>
>
>
>
>  
>


[budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ?? siapa yang memiliki ??

2008-10-13 Thread ibc
Pak Ir,

 

Kalau demikian adanya  , kayanya panitia perbaikan tidak meneliti dulu sejarah 
lokasi itu  apakah sekarang dianggap milik pribadi panitia   ya  ??

 

Boleh ditanyakan  dulu siapa dermawan Semarangyang pernah  membayar dan 
membebaskan lokasi itu sehingga bebas dipakai umum untuk beribadat !!! ketika 
itu seorang pemilik   warga Yahudi yang merasa jadi pemilik sah  lokasi ini  
melarang umat untuk   berkunjung kelokasi  . 

 

Sesudah dibebaskan   dibangun, serta diperluas dengan lingkungan sekitarnya dan 
di diperbaiki oleh dermawan hartawan itu.  Tanpa embel-embel mempersulit  untuk 
masyarakat ketika itu. Siapa saja bebas berkunjung..

 

Kalau tidak salah ingat menurut literatur,   klenteng Tay Kak Sie gg Lombok itu 
 dibangun sebab ada masalah berkunjung dengan pemilik Sam Po Kong yang 
terdahulu diatas.   Sehingga untuk masyarakat membuat tempat ibadat baru .   
Katanya setelah dibebaskan  kalau capgome kedua rupang saling berkunjung , 
cross visits J) gitu     apakah ini betul ??

 

Sungguh  mengecewakan pengaturan sekarang    heheheh 

 

Salam erat,

 

Sugiri.

 

 

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
raharjo irawan
Sent: 14 Oktober 2008 10:52
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ??

 


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.8.0/1723 - Release Date: 13/10/2008 18:42
 


Re: [budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ??

2008-10-13 Thread Richard Wu Prasojo
Betul, di awal tahun 2008 ini saat saya pulang Semarang dan berkunjung ke
klenteng Sam Poo Kong sempat bersitegang dengan Satpams. Tujuan saya ke situ
hanya ingin minta satu lembar kertas jiam si yang ndak sengaja hilang, tapi
saya masih ingat nomor jiamsinya. Saya berusaha menjelaskan baik-baik ke
Satpam tujuan saya ke situ tapi entah kenapa mereka berusaha menghalangi.
Apa boleh buat saya harus sedikit memaksa pada akhirnya dan diperbolehkan
dengan mimik muka keberatan.

Sdri Astri, saya biasa makan lumpia yang dekat klenteng Tay Kak Sie (Gang
lombok), sebelah kali, kalinya item, tapi lumpianya nikmat :) saya kurang
tahu apakah mengandung babi, dikhawatirkan positip :)

Best,
Richard

2008/10/14 raharjo irawan <[EMAIL PROTECTED]>

>   Semarang, 14 Oktober 2008.
>
>
> Sekarang SAM PO TONG sudah beda, bahkan kalau anda datang sembahyang pun
> harus beli hio dari sana ( tidak boleh bawa sendiri ).
>
> Jangan harap anda bisa berfoto ria di dalam arena klenteng, ada risiko anda
> akan diusir oleh satpam. Bahkan satpam nya sendiri mengeluh atas peraturan
> dari ketua yayasan nya, sebab banyak orang menilai mereka ( satpam ) arogan.
>
> Jika anda ingin mefoto bangunan, maka anda bisa berpanas ria di tengah
> lapangan terbuka ( yang dibatasi oleh pagar besi dengan bangunan klenteng ).
> Hebat khan ???
>
> Sebagai saksi, teman kita Steve Haryono yang pada 22 November 2007 sempat
> saya antarakan berkunjung ke Sam Po Tong. Saya pernah lihat sendiri
> anak-anak sekolah dari luar kota ( ? ) dalam rombongan dua bus, yang ditolak
> masuk ke area klenteng, mereka terpaksa hanya bisa melihat bangunan dari
> jarak jauh saja.
>
> Konon, ada turis yang menyiasati dengan membeli Hio di stand penjualan,
> lalu di dalam mereka ternyata tidak sembahyang hanya foto-foto an saja,
> tahu-tahu didatangi satpam, entah kelanjutannya bagaimana 
>
> Jangkar itu ditemukan di Kali Semarang sekitar jalan Wotgandul Barat pada
> tahun 1950-an, dan merupakan jangkar VOC.
>
> Salam,
> Irawan R
>
>


Re: [budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ??

2008-10-13 Thread Santo Putra

Mohon maaf saya ikut tambahkan sedikit mengenai klenteng Sam Po Kong di 
Semarang, tahun lalu saya pernah kesana, masuknya bebas saja dan tak perlu 
izin-izin, tak ada pungutan tiket masuk kecuali parkir, waktu itu sepi. Menurut 
keterangan orang-orang disana katanya kalau mau santai datangnya jangan pada 
hari sembayang dan hari tanggal 1 serta tanggal 15 imlek , karena pada 
hari-hari tersebut ramai pengunjungnya. 

Kemudian di Ambarawa ada Gua Maria yang katanya kalau berdoa disana, doanya 
banyak yang terkabulkan
Demikian sedikit informasi dari pengalaman saya.

Salam sejahtera.
Santo Putra.



- Original Message 
From: ibc <[EMAIL PROTECTED]>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, October 14, 2008 9:55:07 AM
Subject: [budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup  ??


Yth Sdri  Astri,
 
Saya belum pernah berkunjung lagi ke klenteng Sam po kong 
setelah di renovasi sekarang. Jadi tidak bisa komentar mengenai istilah  
klenteng
tertutup.
 
Hanya tambahan info  rasanya sebagai tempat ibadat,
klenteng haruslah terbuka setiap saat bagi pengunjung yang bermaksud baik. Tidak
usah minta izin dan pakai izin macam-macam.
 
Sebenarnya seberapa banyak Sdri Astri dan kawan-kawan 
serombongan ?  kalau ingin mengikuti “aturan”  tertutup (
:-}} .. ) kayanya bisa diatur masuk saja berdua-dua atau
bertiga-tiga,  jangan sekali gus kalau terlalu banyak, tidak berbuat gaduh
dan menggangu umat yang lain . Ya lewat saja lah, mau memotret dalamnya juga
asal sopan tidak jadi masalah.  
 
Sedikit keterangan , disini ada jangkar besar yang dihormati dipercaya
sebagai relik dari Tseng Ho ( tapi menurut beberapa sumber literatur , jangkar 
ini
buatan jaman VOC  ) kelenteng Sam Po Kong  juga memliki tempat
kramat Islam juga didalamnya ( mungkin makam ) lengkap dengan atribut makam 
Islam
biasa .  Merupakan salah satu klenteng Tionghoa  yang khas dan
menarik  dengan kedaan situs  demikian , suatu  budaya 
yang sudah mengalami  inkulturasi  dengan masyarakat lokal. 
Semua pengunjung dapat beribadat sesuai keyakinan masing-masing tidak saling
menggangu dan saling menghormati bersama-sama  .  Klenteng-klenteng  lain
ditanah  air yang juga  memiliki makam Muslim juga diantaranya ,
Palembang klenteng pulau Kemarau, klenteng Ancol,  klenteng Sam Po Kong 
Semarang ,  klenteng Cilengsi, klenteng Bogor yang ditengah sungai
Ciliwung seberang jl Roda 4. Dibeberapa klelenteng ini malah dilarang membawa
makanan dari bahan dagingn babi  :-}}
 
PS. Lumpianya bisa ditanyakan pada penjualnya halal engan nya ?? 
sebab banyak penjualnya, lainnya  jl Mataram, gg Lombok dst jangan
sampai salah detail heheheh
 
  
Selamat berencana dan menikmati liburan wisata budaya nya .
 
Salam erat,
 
Sugiri.
 
 
 
From:budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. 
com] On
Behalf Of astri rahadi
Sent: 14 Oktober 2008 8:48
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong
 
Terima kasih informasinya Pak
Irawan...
 
Rencana saya dan teman-teman
kantor ingin keliling semarang-ambarawa selama 3 hari 2 malam...jadi mungkin
memanfaatkan libur panjang di tahun 2009 nanti.
 
klenteng Sam Po Tong menjadi
salah satu tujuan utama kami di semarang selain Gereja Blenduk dan Lawang Sewu.
Namun jika memang klenteng tersebut tidak bisa dikunjungi, alternatif dari Pak
Irawan akan sangat membantu. Pak Irawan ada nomor telepon atau alamat email Ir.
Priambudi? 
 
Selain Semarang,kami akan
menyempatkan diri ke Ungaran. Kami juga berencana untuk naik KA uap di museum
Ambarawa.
 
Mungkin Pak Irawan dan
teman-teman bisa menginfokan tujuan wisata lain di Semarang? terutama kawasan
kota tuanya. Jika Pak Irawan atau ada teman milis yang berdomisili di
Semarang, mungkin bisa menginfokan hotel (yang murah saja tapi bersih),
restoran dan alat transportasi yang bisa kami gunakan selama berkeliling
Semarang-Ambarawa. Syukur2 kalau kita bisa ketemu...
 
BTW..di dekat Klenteng Tay
Kak Sie ini klo tidak salah ada lumpia yang enak itu? lumpianya halal ga ya
pak? Karena sebagian besar dari kami Muslim.
 
Terima kasih.
 
 
- Original Message 
From: raharjo irawan 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tuesday, October 14, 2008 6:44:46 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] kontak klenteng sam poo kong


 

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.8.0/1723 - Release Date: 13/10/2008 18:42
 


  

Re: [budaya_tionghua] Re: Mao Ze Dong dan Sun Yat Sen

2008-10-13 Thread Richard Wu Prasojo
Dear senior Ardian,

Terima kasih atas penjelasannya. Saya masih asing dengan nama2x yang anda
sebut, tapi kalau ada waktu nanti akan saya jadi kan keyword untuk membaca2x
kisah2x sejarah di Mainland.

Benar, saya ingin membicarakan tokoh sejarah dan kisah sejarahnya saja kalau
bisa, semoga ndak sampai menyinggung area2x yang sensitif :)

Best,
Richard

2008/10/14 ardian_c <[EMAIL PROTECTED]>

>   sebenernya waktu jaman Mao idup jg banyak yg menentang kebijakan mao ,
> kayak Liu Shaoqi, Linbiao, deng xiaoping dll. tapi mrk semua dibabat
> pake jurus revolusi kebudayaan.
>
> Katak dalam tempurung ? h bener itu hehehehehehe, ya itu
> doeloe seh sekarang mah beda woi
>
> ngomongin tokoh2 sejarah seh gpp kale ya , gak usah puyenglar
>


Bls: Bls: [budaya_tionghua] Trs: Undangan harlah nabi Khonghucu

2008-10-13 Thread lucia Herawati
Kepada segenap teman teman yang beragama KHONGHUCU 
Selamat , telah sukses dengan Peringatan Hari lahir Nabi KONG ZI ke 2559 
dengan dihadiri Presiden RI beserta Ibu Hj. Ani bambang Yudoyono 
dengan diikuti 10.000 umat 
Semoga acara tersebut bermakna , memberi semangat bagi perkembangan dan 
kehidupan beragama 
Salam , 

L. HERAWATI 







Dari: 跨 <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 9 Oktober, 2008 21:09:43
Topik: Re: Bls: [budaya_tionghua] Trs: Undangan harlah nabi Khonghucu


Sudah saya bantu infokan di multipky.. :)
Semoga saja ada saudara2 di Cibinong yangkebetulan di Cibinong bisa hadir walau 
sebatas penonton..


2008/10/9 danarhadi2000 

Selamat merayakan Ulang Tahun Nabi Kong Zi semoga kawan kawan yang 
hidup dalam ajarannya mendapatkan pencerahan didunia ini.

Salam

Danardono

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, lucia Herawati 

 wrote:
>
> SELAMAT HARI LAHIR NABI KONG ZI ke 2559 
> Semoga Ajaran kebajikan NABI dapat membimbing umat manusia hidup 
sesuai dengan Jalan Suci 
> 
> Salam 
> 
> 




  
___
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Re: [budaya_tionghua] Mao Ze Dong dan Sun Yat Sen

2008-10-13 Thread Fy Zhou
Kalau mau belajar sejarah, sebaiknya jangan baca buku2 semacam "the unknown 
story MAO" atau tulisan dokter pribadi Mao, isinya hanyalah sensasi, mengumbar 
gosip2 kehidupan pribadi. Lebih baik cari buku2 yang ditulis pakar2 sosisal dan 
politik, yang membahas pertarungan ideologi, politik dan kekuasaan atau yang 
mengupas psikologi massa yang melatari revolusi kebudayan. 
 
ZFy
 

--- On Tue, 10/14/08, Richard Wu Prasojo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Richard Wu Prasojo <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Mao Ze Dong dan Sun Yat Sen
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, October 14, 2008, 2:46 AM







Terima kasih senior Steeve, saya coba google dan menemukan "the unknown story 
MAO" di amazon dengan harga cukup murah, coba nanti saya belinya.

Untuk senior Ardian: benar, terlalu mengada2x kalau pemimpin Mao dikatakan 
melebihi Tuhan, karena Tuhan kan mestinya tidak dikenal di Tiongkok waktu itu 
:) hehe dari ngobrol2x dengan teman orang Beijing, setelah Mao pergi, baru 
orang2x di sana menyadari bahwa mereka sebelumnya terkungkun seperti "katak 
dalam tempurung", benar kah demikian?

Untuk senior Suryana, maaf anda mungkin benar bahwa apa yang saya tanyakan 
sudah keluar dari ranah budaya Tionghoa (literary), ya semoga tidak menjadi 
bahan persengketaan, karena saya benar2x ingin tahu dan membuka cakrawala.

Best,
Richard


2008/10/14 steeve haryanto <[EMAIL PROTECTED] com>










Lebih baik anda membaca buku yang menerangkan mereka berdua salah dua nya 
adalah:
1.White bone demon - dimana menceritakan kehidupan istri kedua MTZ disana bisa 
sedikit ada gambaran seperti apa MTZ dkk.
2.The unknown story MAO - dimana menceritakan kehidupan MTZ dari awal 
koalisinya dengan Nasionalis sampai keretakkan PKC dalam revolusinya.
Semoga membantu

 














  

Re: [budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ?? siapa yang memiliki ??

2008-10-13 Thread raharjo irawan
Semarang, 14-10-2008.
 
 
Menurut Lin Tian You ( 林 添 友 / Liem Thian Yoe ) dalam bukunya Riwayat Semarang, 
disebutkan kalau daerah Simongan itu dahulunya bernama Panjangan, karena pernah 
hidup pesilat Tionghoa yang bernama Souw Pan Jang, dan berkembang menjadi 
Pecinan ( sebelum diharuskan pindah ke Pecinan sekarang ini ).
 
Setelah perpindahan ini ( sekitar 1741-an, setelah Pembantaian Jakarta ) tidak 
disebutkan lagi bagaimana keadaan daerah di sana beserta Sam Po Tong nya, cuma 
ada kisah pasangan pengantin Tionghoa yang terkubur dalam gua saat berteduh 
dari hujan deras ( yang akhirnya meruntuhkan gua, sehingga gua asli hilang dan 
gua replika dibuat, sebelum akhirnya gua replica itupun dipindah lagi ).
 
Dikisahkan, ketika itu daerah Simongan telah dikuasai oleh orang Jahudi bernama 
Yohannes yang memungut " biaya buka pintu " sebesar 500 gulden setiap acara 
tahunan ( Imlek bulan 6 tanggal 29/30 ) mempertemukan arca replica Zheng He di 
klenteng Tay Kak Sie ke Klenteng Sam Po Tong.
 
Pernah satu kali, karena dana masih kurang, pintu menuju ke goa ditutup oleh 
Yohannes, sehingga acara kirab menjadi berantakan. Melihat keadaan ini, Huang 
Zhi Xin ( 黄 志 信 / Oei Tjie Sien - ayah dari Oei Tiong Ham ) menjadi tersinggung 
sekali perasaannya, dan dia berikrar kalau mempunyai rejeki cukup dia akan 
membeli tanah daerah situ.
 
Tidak lama kemudian tampaknya ikrar Oei Tjie Sien terpenuhi, dan dia berhasil 
membeli tanah daerah Simongan ( konon - makam Yohannes hingga kini masih ada di 
daerah perbukitan di atas Gedung Batu ). Hal ini kemudian diperingati oleh Oei 
Tjie Sien dalam sebuah prasasti yang dahulu terpasang dengan baik di klenteng 
Sam Po Tong ( namun sekarang hilang tidak tentu rimbanya ). Kejadian itu 
terjadi tahun 1876.
 
Yang lebih mengenaskan, sekarang ini terjadi ketidak selarasan antara Tay Kak 
Sie dengan pengurus Sam Po Tong ( maka tahun 2008 ini, kirab ditiadakan ), 
dikisahkan ketika kirab arca Sam Po Tay Jien mau masuk gerbang klenteng Sam Po 
Tong, jalan masuknya dipenuhi dengan batu kali ( batu untuk fondasi rumah 
- padahal tidak ada kegiatan pembangunan sama sekali ) sehingga menyusahkan 
para penggotong joli. Inilah ironis sekali
 
 
Salam,
Irawan R
 
 
 


--- On Tue, 14/10/08, ibc <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: ibc <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ?? siapa yang 
memiliki ??
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, 14 October, 2008, 11:18 AM








Pak Ir,
 
Kalau demikian adanya  , kayanya panitia perbaikan tidak meneliti dulu sejarah 
lokasi itu  apakah sekarang dianggap milik pribadi panitia   ya  ??
 
Boleh ditanyakan  dulu siapa dermawan Semarang    yang pernah  membayar dan 
membebaskan lokasi itu sehingga bebas dipakai umum untuk beribadat !!! ketika 
itu seorang pemilik   warga Yahudi yang merasa jadi pemilik sah  lokasi ini  
melarang umat untuk   berkunjung kelokasi  . 
 
Sesudah dibebaskan   dibangun, serta diperluas dengan lingkungan sekitarnya dan 
di diperbaiki oleh dermawan hartawan itu.  Tanpa embel-embel mempersulit  untuk 
masyarakat ketika itu. Siapa saja bebas berkunjung.. . . ..
 
Kalau tidak salah ingat menurut literatur,   klenteng Tay Kak Sie gg Lombok itu 
 dibangun sebab ada masalah berkunjung dengan pemilik Sam Po Kong yang 
terdahulu diatas.   Sehingga untuk masyarakat membuat tempat ibadat baru .   
Katanya setelah dibebaskan  kalau capgome kedua rupang saling berkunjung , 
cross visits J) gitu     apakah ini betul ??
 
Sungguh  mengecewakan pengaturan sekarang    heheheh 
 
Salam erat,
 
Sugiri.
 
 
 

From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. 
com] On Behalf Of raharjo irawan
Sent: 14 Oktober 2008 10:52
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] klenteng sam poo kong. tertutup ??
 

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.8.0/1723 - Release Date: 13/10/2008 18:42
 














  

[budaya_tionghua] Re: Mao Ze Dong dan Sun Yat Sen

2008-10-13 Thread Dada
deng mah kagak di babat kale , cuman "disimpan" mao , untuk tiongkok
the next generationjd biarpun rival , tetapi mao mengakui
tiongkok masa depan , bakal perlu deng ..

klo liu sih memang di babat tuh ..

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Richard Wu Prasojo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear senior Ardian,
> 
> Terima kasih atas penjelasannya. Saya masih asing dengan nama2x yang
anda
> sebut, tapi kalau ada waktu nanti akan saya jadi kan keyword untuk
membaca2x
> kisah2x sejarah di Mainland.
> 
> Benar, saya ingin membicarakan tokoh sejarah dan kisah sejarahnya
saja kalau
> bisa, semoga ndak sampai menyinggung area2x yang sensitif :)
> 
> Best,
> Richard
> 
> 2008/10/14 ardian_c <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> >   sebenernya waktu jaman Mao idup jg banyak yg menentang kebijakan
mao ,
> > kayak Liu Shaoqi, Linbiao, deng xiaoping dll. tapi mrk semua dibabat
> > pake jurus revolusi kebudayaan.
> >
> > Katak dalam tempurung ? h bener itu hehehehehehe, ya itu
> > doeloe seh sekarang mah beda woi
> >
> > ngomongin tokoh2 sejarah seh gpp kale ya , gak usah puyenglar
> >
>