[iagi-net] Instruksi Baru
Ada instruksi baru dr Presiden u/lebih menekan Lapindo bayar janji/utang ke rakyat + soal penyelesaian teknis jangka panjang yg tdk mungkin dimulai tanpa penyelesaian masalah sosial. ( lihat: http://news.detik.com/read/2013/05/19/041900/2249801/10/ini-instruksi-sby-terkait-masalah-gunung-padang-dan-lumpur-lapindo?9922022 ) Alhamdulillah, muncul kesadaran baru bahwa: pengingkaran Lapindo atas janji pembayaran itu ternyata berakibat pada a) ancaman bahaya bencana lebih besar (jebolnya tanggul dan rusaknya infrastruktur) dan b) opportunity lost penemuan cadangan migas yg cukup besar di blok2 sekitar Apakah instruksi SBY kali ini akan terealisasi atau same-old-story seperti 2 tahun lalu (dg posisi sama = 800milyar utang masih jadi janji Lapindo), kita doakan saja bersama: mudah2an situasi politik sandera-menyandera ini ada jalan keluarnya, sehingga rakyat tidak terus menerus jadi korbannya. Berikut ini adalah poin2 yg saya papar-kan Sabtu kmrn shg keluar instruksi tersebut. 1. Lunasi utang pembayaran ke korban yg sdh dijanjiKan Lapindo yg masih 800Millyar lagi (sesuai dg prinsip: tidak mungkin ada penyelesaian teknis permanen kalau penyelesaian masalah sosial -utang janji ganti rugi jual-belli Lapindo dg korban blm diberesKan) 2. Efek dr berlarutnya penyelesaian Lumpur Lapindo: Exxon hengkang dr Gunting Blok di Jombang - Mjkrto - Pasuruan - Prblinggo krn rakyat trauma. Opportunity lost : 288 Juta Barel Minyak atau 1,7 Triliun Kaki Kubik Gas di blok tsb tak tergarap. 3. Bahkan BPLS pun tdk dpt beroperasi di dlm tanggul slma 6 bln di 2012 dan 2bln kmrn di 2013, krn blokade oleh masy. yg tak kunjung dilunasi janji penggantian tanahnya oleh Bakrie. Kondisi ini sangat membahayakan: lumpur terus menumpuk, tanggul bisa tambah kritis krn tdk kontinyu dikelola. Bahaya bencana jebol-longsor sewaktu2. 4. Jadi, pelunasan utang/janji Lapindo untuk menyelsaikan masalah pnggantian 800Milyar kpd masyarakat sangat terkait erat dg keselamatan masyarakat - infrastruktur jangka pendek (pengelolaan lumpu/tanggul yg terkendala) dan penyelesaian teknis jangka panjang (akuisisi data - riset bawah permukaan yg terhambat) 5. Bila masalah sosial - janji penggantian yg 800Milyar itu bisa diselesaikan, segera lakukan akuisisi seismik 3D untuk area dalam tangguL yg sdh direncanakan tp gagal dilaKsanakan 2011 krn masalah sosiaL yg belum beres itu 6. Perbarui data time series penurunan tanah (land subsidence) dg melakuKan pengukuran2 geodetik ulang di berbagai titik pengamatan di dalam dan luar tanggul 7. Dari analisis data seismiK 3D dan data penurunan tanah, delineasiKan daerah terdampak permanen termutaKhirkan (update) dan proyeksikan daerah terdampak di luar tanggul daLam jangKa panjang dg modeling. 8. Hitung / modeL ulang volume zona overpressure di bawah permukaan yg dpt diimage-digambarkan dr data seismik 3D, Kemudian hitung timing - durasi proses ekstrusi lumpur berdasar model volume baru tsb + data mutaKhir time series kecepatan (rate) semburan 9. Revisi disain dan operasionalisasi penampungan/penyaluran lumpur berdasarKan data terbaru poin 7 dan 8. 10. Ketika seluruh daerah dalam tangguL sdh beres urusan sosialnya dan juga daerah terdampak di Luar tangguL diverifikasi dan diganti rugi, maka usaha seLanjutnya adaLah membuat daerah terdampak Lumpur Lapindo menjadi daerah otorita penyaluran Lumpur, riset dan wisata. 11. Lakukan rekayasa keteknikan infrastruktur perumahan, fasiitas dan jln raya untuk area di luar tangguL yg diproyeksikan akan terkena dampak jangka panjang dr analisis data poin 7 dan 8 di atas. 12. Untuk sementara waktu - sampai terjadi kesetimbangan baru sistim overpressure yg terdedah ke permukaan itu (durasi max: berasal dr perhitungan pada poin 8 - saat ini angkanya masih s/d th 2037 : 25th lagi) canangkan kebijakan moratorium pengeboran eksplorasi migas di daerah tsb sampai batas terLuar yg didelineasi pd poin 8 di atas. Salam ADB - geologist merdeka Dewan Penasehat IAGI Tim Riset Katastrofi Purba
[iagi-net] SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) ==> Re: [iagi-net] HASIL GEOLISTRIK-GEORADAR : G.PADANG ADALAH GUNUNG API PURBA
i perut Gunung Padang. Bangunan Megalitik Punden Berundak yang ada di atasnya sudah berstatus terbesar dan termegah di kawasan Asia Tenggara. Janganlah kita merindukan burung di langit, sementara burung di tangan dilepaskan. Salam Cinta Geo-Arkeologi Mang Okim --- Gunung Padang, Mahakarya Peradaban yang Hilang ( Dr Danny Hilman ,VIVAnews 1 April 2013 ) : Sampai saat ini penggalian dilakukan baru sampai kedalaman 4 meteran saja, namun survei geolistrik memperlihatkan di bawahnya masih ada kenampakan struktur bangunan dengan geometri yang terlihat menakjubkan sampai kedalaman lebih dari 10 meter. Hasil survei geolistrik, dan georadar juga sudah dapat memperlihatkan struktur (geologi) bawah permukaan yang membentuk morfologi bukit Gunung Padang adalah lapisan batuan dengan ketebalan 30-50 meter yang mempunyai nilai tahanan listrik (resistivitas) sangat tinggi (ribuan Ohm-Meter) berbentuk seperti lidah dengan posisi hampir horisontal, selaras dengan bukit memanjang utara-selatan, dan miring landai ke arah utara. Jadi selaras juga dengan undak-undak teras yang dibangun di atasnya. Lapisan batu berbentuk seperli lidah ini juga mempunyai bidang miring yang rata ke arah barat dan timur bukit selaras dengan kemiringan lerengnya. Lapisan lava ini berada pada kedalaman lebih dari 10 meter di bawah permukaan. Dari data pemboran yang dilakukan oleh DR. Andang Bachtiar dan juga analisis mikroskopik batuan dari sampel inti bor yang dilakukan oleh DR. Andri Subandrio, ahli geologi batuan gunung api dari Lab. Petrologi ITB, dapat dipastikan tubuh batuan dengan resistivitas tinggi ini adalah batuan lava andesit, sama seperti tipe batu kolom dari situs Gunung Padang. Hal lain cukup menarik dari analisa petrologi adalah temuan banyaknya retakan-retakan mikroskopik pada sayatan tipis batu kolom andesit yang diduga non-alamiah. Soalnya, retakan itu memotong kristal-kristal mineral penyusunnya. Dari banyak penampang geolistrik, terlihat lidah lava andesit ini mempunyai leher intrusi (sumber terobosan batuan vulkanis dari bawah) berlokasi di area lereng selatan dari situs Gunung Padang. Jadi setelah cairan panas intrusi magma mencapai permukaan kemudian mengalir ke utara, dan setelah mendingin membentuk lidah lava tersebut. Yang masih menjadi teka-teki besar adalah apakah tubuh batuan lava di perut Gunung Padang ini adalah sumber dari batu-batu kolom andesit yang dipakai untuk menyusun situs? SCIENTIFIC TRUTH OR FALSE.docx Description: application/vnd.openxmlformats-officedocument.wordprocessingml.document
[iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI
Tarusan Kamang, Integrasi Wisata dan Riset Ilmiah Rabu, 27 February 2013 | 01:52 WIB MI/Yose Hendra/ip Metrotvnews.com, Padang: Rakit itu mulai menepi. Tini, 50, juru kemudi dengan cekatan menujamkan gala ke sedimen keras di danau karst pada cekungan pegunungan Bukit Barisan tersebut. Dorongan dari tuas tersebut mempercepat laju rakit. Dia tak sabar lagi hendak melarutkan diri dalam keramaian di pinggir danau bernama Tarusan Kamang itu. Dalam rakit itu dia membawa serta keluarganya. Hari itu, Sabtu (23/2), warga sekitar pinggir Tarusan Kamang, Nagari Kamang Mudiak, Kabupaten Agam, berbondong-bondong menuju padang rumput asri dekat telinga danau. Mereka begitu antusias menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu yang datang seperti geolog, fotografer, planalog, dan penggiat wisata. Tarusan ini kadang berair kadang kering. Terakhir kering Mei lalu. Kalau kering, tarusan berfungsi menjadi lapangan bola, dan kami ke ladang di perbukitan Pupuakan hanya berjalan kaki," jelas Tini. Tarusan Kamang merupakan jenis danau karst. Namun, jika danau sejenis kandungan air tergantung intensitas cuaca, kondisi danau Tarusan Kamang berubah-ubah. Kadang berair, kadang kering, yang masih misteri selama ini. Untuk memecahkan misteri tersebut, berawal gonjang-ganjing sebuah foto 'dua wajah' danau yang dijepret fotografer Erison J. Kambari, beberapa orang geolog tertarik datang untuk meneliti. Sejauh ini, masyarakat setempat menganggap fenomena tersebut sebagai siklus biasa yang telah ada sejak dahulu kala. Mereka menilai air yang ada diisap mulut goa yang ada di bibir terusan, sebab itu terkadang kering. Menurut warga sekitar, Imran Malin Mudo, 50, ada tujuh mulut goa di bibir danau, di kaki bukit Pupukan. "Air yang ada di danau ini mengalir melalui sungai bawah tanah di menuju ke Simarasok, Baso, Kabupaten Agam," ujarnya. Dia menambahkan, rata-rata danau ini mengalami kekeringan satu kali dalam setahun. "Masa berair lebih lama ketimbang masa kering. Danau ini pernah berair terus selama 2 tahun, ucapnya. Menurutnya, proses berair terjadi selama satu bulan. Air datang saja tiba-tiba. Tak tergantung curah hujan. Berair di saat musim kering. Kering saat musim hujan. Seiring itu, ikan juga bermunculan, katanya. Pada 2000-an, dikatakan Imran, pernah terjadi keanehan. Mula genangan air saat itu ditandai dengan letusan seperti dentuman meriam. Lokasi bunyinya sekitar 'telinga' tarusan, di dekat bukit Pupukan. Terlepas dari folklor itu, danau Tarusan Kamang memiliki potensi wisata plus riset ilmiah berkelas dunia jika dikelola dengan baik. Menanggapi hal itu, Bupati Agam Indra Catri mengatakan untuk dijadikan objek pariwisata memang menarik, tapi ekspektasi jangan terlalu tinggi. Tahap awal wisat, menurutnya harus survei dulu. Danau Tarusan Kamang, ujar Indra, memang menjanjikan karena terjadi perpaduan landscape natural dan kultural. Sebelum menjadikan tempat wisata, kita harus mempertimbangkan dulu keseriusan masyarakat, harapan masyarakat, budi daya yang telah dilakukan masyarakat. Setelah itu baru kita tata sedemikian rupa, dan bangun akses, jelasnya. Selain menarik untuk jadi objek wisata, danau dengan luas sekitar 0,38 km persegi atau 38 ha tersebut juga seksi sebagai objek studi ilmiah. Menurut Indra, kawasan danau tersebut punya kans untuk subjek studi planologi, morfologi, kegempaan, geologi, geografi, vegetasi air. "Kawasan danau merupakan jalur patahan Semangka. Ada getaran lain yang juga muncul di sini. Ada vegetasi yang unik. Perpaduan ini merupakan landscape yang mesti dieksploitasi dari hari ke hari, tutur Indra. Danau Tarusan Kamang selama ini dimanfaatkan warga untuk budi daya ikan, kubangan kerbau, memancing, dan mandi. Kala kering, ikan-ikan yang menghiasi tarusan banyak terperangkap dalam tambak-tambak yang dipasang sebagian warga. Ada beragam jenis ikan di sana seperti pantau, nila, rayo, panser, bada putih. Misteri Mulai Terpecahkan Ekpedisi Danau Tarusan Kamang yang dimotori penggiat wisata Sumatra Barat Nafrin Nafilus mendatangkan geolog ternama Andang Bachtiar, Kurnia Chalik, dan Purnama. Melalui ekspedisi itu, fenomena hilang timbulnya air danau selama ini bisa diungkap. Di balik ekspedisi itu tersirat asa, kawasan tersebut bisa menjadi pusat riset plus wisata berkelas dunia. Danau Tarusan Kamang memang unik dibanding danau sejenis di Indonesia. Menurut Andang, danau karst yang tiba-tiba kering dan tiba-tiba berair hanya ada dua di dunia yakni Tarusan Kamang dan danau di Italia. Dalam ekspedisi tersebut, tim melakukan tracking kasar. Sisi timur danau, jelas Andang, didapatkan bukti nyata patahan sumatra yang masih aktif di tebing dan bebatuan. Runtuhan patahan dengan bekas-bekas slicken side (gores garis) pada bidang patahan bergerak ke arah selatan. Di samping itu, para peneliti juga menemukan bukti bahwa padang rumpu
[iagi-net] 7 TAHUN LALU & HARI-HARI INI (CEPU & MAHAKAM LAGI)
MARI KITA CEGAH SAMA-SAMA KEBOHONGAN PUBLIK INI (BLOK MAHAKAM LAGI) Andang Bachtiar Dewan Penasehat IAGI Peristiwa 7 tahun lalu ketika pejabat Pertamina dipaksa bilang bahwa kita tidak mampu kelola Blok Cepu - akan berulang lagi beberapa saat nanti. Para pejabat PERTAMINA sudah mulai dipaksa untuk bicara ke rakyat bahwa Pertamina BELUM/TIDAK MAMPU mengelola Blok Mahakam, ditengah keinginan kuat masyarakat untuk tidak lagi membiarkan asset migas/energi kita dikuasai pihak asing setelah habis masa kontraknya. Apakah kita akan membiarkan kebohongan2 itu diulangi lagi hanya dalam rangka kepentingan sekelompok / golongan tertentu yang sedang memegang tampuk kekuasaan untuk mendapatkan konsesi tertentu dari orang2 asing??? Jangan sampai kita para professional IAGI, HAGI, atau IATMI terjebak seperti 7 tahun yang lalu ketika salah satu dari kita disuruh bicara terbuka juga bahwa kita tidak mampu secara professional, teknologi dan finansial mengelola blok Cepu kali ini untuk Blok Mahakam!! Jangan sampai terulang lagi. Mari kita sadarkan sama2, kita awasi sama2, kita teriaki sama2. Saya cuplikkan berita hari ini yg mengquote Karen Agustiawan Dirut Pertamina yang sepakat dengan analogi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Migas (SKK Migas) Rudi Rubiandini. yang menyebutkan pengelolaan blok Mahakam seperti makan bubur ayam, Pertamina diharuskan belajar makan blok Mahakam dari pinggir dan selanjutnya ke tengah."Kita coba dahulu berapa persen. Bila nanti sudah mampu, SKK migas juga akan memberikan 100 persen ke Pertamina,.." lengkapnya ikuti : http://www.merdeka.com/uang/pertamina-ogah-kelola-sendiri-blok-mahakam.html atau baca Koran Tempo hari ini yg menuliskan PERTAMINA MENYERAH Kementrian Energi menyarankan bagian Pertamina berkisar 30-40% saja. Disitu dituliskan bahwa Karen menyatakan: Kami coba dulu beberapa persen. Bila nanti sudah mampu, SKK Migas juga akan member 100% ke Pertamina. Sesuai arahan Men BUMN & Presiden, Pertamina tidak hanya focus garap ladang minyak dalam negeri, tapi juga ekspansi LN. Jadi, portofolionya nanti kami bagi Kalau kita analisis gerak-gerik para pejabat Negara dan pemegang amanah atas kekayaan migas-energi negeri ini terkait dengan Blok Mahakam, terlihat jelas sekali bagaimana ngotot-nya Ka SKK Migas dan Menteri ESDM meng-goal-kan usaha kembalinya perusahaan asing pemegang kontrak lama untuk menguasai. Berita hari ini tadi itu menyusul berita serupa kemarin Senin 25 Feb 2013, tapi yang bicara adalah: Ari Sumarno, bekas Dirut Pertamina ketika Cepu diserahkan juga pengelolaannya ke pihak asing (Exxon Mobil) 2005-2006 yang lalu. Saya cuplikkan beritanya: PT Pertamina (Persero) dinilai belum mampu mengelola Blok Mahakam tanpa bantuan operator lain. Pasalnya, dengan aset yang dimiliki saat ini, Pertamina belum juga mampu meningkatkan cadangan minyak dan gas bumi di lapangan milik mereka sendiri. Mantan Direktur Utama Pertamina Ari Sumarno mengatakan Blok Mahakam merupakan lapangan migas yang secara teknis sulit dikelola lantaran terdiri dari dua jenis lapangan yaitu di darat (onshore) dan di laut (offshore). Dengan begitu, diperlukan teknologi yang lebih rumit dibanding lapangan migas di darat."Jadi direksi Pertamina jangan gegabah dan mudah mengatakan mampu mengoperasikannya sendiri. Tidak ada lapangannya yang teknis serumit itu atau volume produksinya sebesar itu," ujar Ari kepada wartawan di Jakarta Senin (25/2). Lengkapnya, ikuti: http://www.merdeka.com/uang/pertamina-dinilai-belum-mampu-kelola-blok-mahakam-sendiri.html Untuk lebih melengkapi cermin masa lalu saya cuplikkan juga berita dr Jakarta Post MARET 2006 yang menyebutkan boss2 Pertamina ragu untuk mengoperasikan Blok Cepu, bahkan salah satu professional yang notabene anggota IAGI juga bicara di Metro TV bahwa kita tidak mampu mengelola Blok Cepu (belakangan setiap kali digugat oleh kawan2 dia selalu menyatakan: SAYA DIPAKSA, sayang dia tidak mau membuat pernyataan terbuka tentang hal itu). Cuplikannya: . Meanwhile, in a Thursday talk show on Metro TV, the head of Pertamina's Cepu block exploration and production unit, Hestu Bagyo, said that his company would be unable to operate the block alone due to a lack of technology and finance. Lengkpnya ikuti: http://www.thejakartapost.com/news/2006/03/11/pertamina-boss-doubtful-cepu-block-operatorship.html Semoga Allah SWT selalu memberi jalan terang kepada pemimpin2 kita. Semoga mereka semua sadar bahwa membohongi rakyat se Indonesia itu luar biasa besarnya dosanya!!! Kita mampu dan kita mau INDONESIA mengelola Blok Mahakam sendiri atau sebagai operator majority!!! Sudahlah, jangan diutak-utik lagi. Jangan lagi menyebar2kan kebohongan yang menyakitkan hati itu kepada rakyat negeri ini. Allahuakbar ADB Geologist Merdeka IAGI 0800
Re: [iagi-net] IAGI Student Chapter
Pak Ketua RDP, sebagai bentuk dukungan kongkrit saya sbg geologist anggota IAGI atas pembentukan SC-SC IAGI di berbagai Perg. Tinggi, bersama ini saya nyatakan bahwa: ADB siap untuk menjadi Tour Lecturer dg topik "Applied Sedimentologi in Oil & Gas & Coal Industry" yg siap mengunjungi setiap IAGI-SC pada acara perdana mereka u/memberikan 1-day lecture + 1-day trip di sekitar daerah lokasi Perg. Tinggi mrk berada. Semua pembiayaan terkait dg kedatangan saya di kampus mrk akan saya tanggung sendiri. Yg perlu mrk siapkan: ruang presentasi yg mencukupi, transport dan meal mrk sendiri2 saat field observation esok hari. Tentunya harus diatur kecocokan waktu mrk dg waktu saya yg tersedia. Kalau perlu hari biasa (weekdays) ok-ok saja. Makin jauh2 hari menyiapkannya makin fleksible skedulnya. Monggo. #ANDANG BACHTIAR - geologist merdeka - IAGI-0800# --- On Tue, 1/29/13, Rovicky Dwi Putrohari wrote: From: Rovicky Dwi Putrohari Subject: [iagi-net] IAGI Student Chapter To: "IAGI" Date: Tuesday, January 29, 2013, 9:15 PM "IAGI Student Chapter " Rapat Pleno PP IAGI Senin malam (28 Jan 2013) memutuskan pembentukan SC IAGI akan didukung penuh oleh PP IAGI. Silahkan kampus2 menghubungi FGMI, Forum Geosaintis Muda Indonesia. Nanti akan dibimbing oleh FGMI untuk pembentukannya serta penyelenggaraan kegiatannya. FGMI website : http://fgmi.iagi.or.id/ Salam kompak. Rovicky Dwi Putrohari "Mohon para alumni memforeward ke milist himpunan atau kampus masing-masing". -- "Good idea is important key to success, "working on it" will make it real."
[iagi-net] Batubara di "Foreland Basin" dan "Passive Margin"
di warukin, di muara enim, di foreland basin : tak ada yang meragukanmu menarik kesamaan waktu di sepanjang pelamparan batubara berkilo-kilometer jauh. di mahakam purba, di endapan delta; di passive margin, di kutai basin : batubara terputus-putus, di sela jari-jari saluran distributary lebih baik kau gantungkan waktumu pada serpih panas radioaktif tinggi atau batugamping tipis sama sekali yang begitu itu jauh lebih baik dan berarti bagi orang-orang yang mengerti korelasi sudah kau tarikkah garis kesamaan waktumu pagi ini? adb, samarinda, 28 jan 2013
[iagi-net] Histometabasis
Kayu bisa menjadi silika (silicified wood) bila terpapar pada larutan yang mengandung silika pada ambang batas temperature yang memungkinkan silika tersebut mengendap, yaitu antara 70-80 derajad celsius, dalam waktu yang cukup lama (pelahan-lahan) sehingga silika yang menginvasi dan mengganti struktur jaringan kayu tersebut akan membentuk kristal2 sempurna sambil tetap mempertahankan tekstur kayunya (lingkaran tahun, kambium, xylem, serabut akar, dsb). Proses penggantian jaringan yang pelahan tersebut sering disebut sebagai proses histometabasis. Proses tsb bisa terjadi apabila ada larutan hidrotermal yg berasal dari sisa pergerakan magma yg banyak mengandung silika menggenangi / merendam sang kayu. Selain itu, cara lain terjadinya –tanpa harus ada kegiatan volkanisme / magmatisme - adalah melalui proses diagenesa batuan sedimen, yaitu: penguburan (burial) sang kayu pada lingkungan batuan sedimen pasir kwarsa yang porous sampai di kedalaman cekungan yang memungkinkan temperatur bawah permukaan berada di ambang batas 70-80 derajad celcius. Dengan demikian kayu yang ada dalam lapisan sedimen pasir kwarsa tersebut akan mulai mendapatkan pasokan larutan silika dari arah cekungan yang lebih dalam dan lebih panas dan sekaligus pelan-pelan mengganti struktur-tekstur kayunya dengan silika2 yang mengendap sempurna. Itulah tadi salah satu ayat – sunatullah yg kupelajari di depan singkapan PIT-202, Seam 46U, Separi, Samarinda; dimana terlihat banyak sekali glondongan kayu silika menyisip di foreset maupun bottom-set dari satuan batupasir kasar kerikilan-konglomeratan, fasies sungai teranyam yang menggerus endapan pasang-surut, selang-seling lempung pasir mengkasar-menebal keatas, fasies muka delta. Benar-benar batas sikuen dan marker korelasi yang sempurna. Pertanyaannya adalah: Apakah kitab Allah dan sunnah Nabi sudah merendam dan menghistometabasis kayu jiwa kita? (sehingga posisi kita bisa makin tinggi di atas sequence boundary….?) ADB Separi, Samarinda ,26 Januari 2013
[iagi-net-l] Pembubaran yang sah untuk alasan yang sebagian keliru (sebagian benar)
"Keberpihakan thdp asing di hulu migas" kayaknya memang nggak cocok diterapkan sbg dasar argumen pembubaran BPMigas. Semua org yg ada dlm kotak industri migas Indonesiapun tahu bhw BPMigas itu adalah benteng merah-putih kita dlm menghadapi MNC-MNC itu. Masyarakat awam di luar kotak sering tdk bisa membedakan antara Ditjen Migas dg BPMigas (bahkan dg Pertamina) atau bahkan antara "memihak asing" dg "inkompeten - tdk berdaya mengatur pihak asing" Dan umumnya yg mrk lihat bukan kegagahan pihak asing di kasus2 eksplorasi daerah frontier yg (malahan) sering kita bangga2kan; tapi kiprah MNC2 itu di kontrak blok2 migas produksi yg raksasa, spt kasus Cepu, Natuna, Mahakam, Tagguh, dsb. itulah yg seringkali dipermasalahkan. Dalam hal yang terakhir itu, BPMigas juga yg kena imbas - tailspin nya: seolah-olah kita dg mudah menggadaikan asset2 kita ke mereka lwt kemudahan "perpanjangan" atau penguasaan kontrak baru, lewat toleransi2 program dan cost recovery yg makin tinggi dsb dsb ... Padahal sbnarnya yg berperan disitu level politik-nya biasanya lebih tinggi dr sekedar staff, kadin atau bahkan kadiv BPMigas (yg kadar GERAM-nya melebihi kita semua yg ada dalam kotak industri migas nasional ini dalam heboh pembubaran BPMIgas ini).. Aparat2 di Ditjen Migas, Menteri dan Wamen dan tentunya sampai ke atasnya di SBY, malahan merekalah yang memainkan bidak2 catur negosiasi dan mengambil keputusan2 penting "memberi", "memperpanjang", "mengijinkan" pihak2 asing itu mendominasi. Jadi, pembubaran BPMIGAS bisa juga disebut sbg pembubaran yang sah secara legal untuk alasan yang sebagiannya keliru, menggelikan, dan salah sasaran (sebagiannya lagi benar). Butuh kesabaran tinggi dan kerendahan hati untuk tidak terpancing emosi dan akhirnya menganggap orang2 di luar hanya mencaci maki tidak bisa mengapresiasi apa yang sudah setengah mati kita lakukan setiap hari: membela merah putih. Salut dan simpati untuk kawan2 BPMigas. ADB
[iagi-net-l] HAPUSKAN SUARA ANGGOTA, PERKUAT DAN BERDAYAKAN PENGDA DAN KOMISI (ANAK2 ORGANISASI)
REVISI AD-ART IAGI: HAPUSKAN SUARA ANGGOTA, PERKUAT DAN BERDAYAKAN PENGDA DAN KOMISI (ANAK2 ORGANISASI) Andang Bachtiar (IAGI-0800, Dewan Penasehat IAGI) Forum tertinggi pengambilan keputusan di organisasi IAGI kita ini masih tetap saja yang disebut sebagai Rapat Anggota (pra-2002) atau Munas (post-2002). Termasuk tentunya pengambilan keputusan untuk memilih Ketua atau Presiden IAGI. Hal tersebut berlangsung bertahun-tahun - paling tidak saya amati sejak saya mulai aktif jadi pengurus IAGI di th 1985, termasuk jadi Panitia PIT sejak 1994 dan terus menerus mengawal PIT, baik sebagai panitia maupun sbg Ketua IAGI, sampai tahun-tahun terakhir ini. Dan selama bertahun-tahun itu pula kita selalu melihat dagelan organisasi dimana Rapat Anggota atau Munas tidak pernah mencapai quorum 1/2N + 1 seperti disyaratkan dalam AD-ART. Hal ini kemudian selalu disiasati dengan mengumumkan RA atau Munas untuk dilaksanakan sehari sebelum hari pelaksanaan sebenarnya. Dan ketika pada hari H-1 itu yang datang tidak memenuhi quorum (paling beberapa puluh orang dari 3000-4000-an anggota IAGI), maka RA atau Munas diskors 1x24 jam dengan sekaligus mengumumkan bahwa pada pembukaan RA atau Munas yang tertunda nantinya itu (yaitu hari H), berapapun anggota yang hadir maka RA atau Munas tersebut dianggap sah!! Hal tersebut sesuai juga dengan apa yang tertulis di AD-ART (yang memang dibuat untuk menyiasati masalah sepinya keterlibatan anggota dalam RA atau Munas tersebut). Belasan - puluhan tahun kita selalu berpura-pura mempunyai Rapat Anggota atau Munas, padahal maksimum hanya 180-200-an orang yang pernah hadir dalam acara RA/Munas tersebut yang selama ini selalu di-pas-kan dengan hari terakhir pada rangkaian pelaksanaan PIT-IAGI, sekaligus ditutup bersama-sama dengan Penutupan PIT IAGI. Selain karena tidak semua anggota IAGI dapat mengikuti PIT IAGI, juga karena meskipun ikut PIT IAGI, tidak semua anggota punya minat untuk mengikuti RA atau Munas IAGI. Sehingga pada hari terakhir penutupan PIT itu banyak peserta PIT yang anggota IAGI pulang duluan, atau sibuk mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang balik ke tempat asal pada esok harinya. "Ngapain juga repot2 ikutan rapat2 anggota atau munas, lebih baik jalan2 belanja, atau ketemu2 teman2, reunion dll. Biar saja mereka yang ngurusi IAGI dan concern masalah IAGI yang berapat-rapat membahas IAGI< kita sebagai anggota biasa nurut sajalah apa keputusannya, dsb dsb" demikianlah biasanya celetukan para anggota di sekitar hari-hari akhir PIT IAGI menjelang Rapat Anggota atau Munas IAGI. Nah, untuk tidak selalu mengulang-ulang kebodohan, dagelan, hipokrisi, dan penyia-nyiaan efisiensi mekanisme organisasi, saya mengusulkan supaya masalah Rapat Anggota atau Munas ini direvisi dalam AD-ART IAGI. Yakni, forum pengambilan keputusan tertinggi IAGI adalah Munas yang dihadiri oleh wakil dari Pengda-Pengda IAGI dan wakil dari anak-anak organisasi, seperti FOSI, MGEI, Komisi Geologi Kwarter, MAPEGI (d/h Komisi Geowisata), dll, dan juga tentunya PP, Dewan Penasehat, dan Dewan Kehormatan IAGI. Masing-masing Pengda mempunyai hak satu (1) suara seperti juga wakil dari Komisi/ anak2 organisasi. PP, Dewan Penasehat, dan juga Dewan Kehormatan juga masing-masing punya satu (1) suara secara keseluruhan. Dengan demikian tidak ada lagi suara langsung anggota. Tetapi lebih ke suara perwakilan anggota baik dalam Pengda maupun Komisi2/Anak2 Organisasi. Akibatnya nanti: insyaallah Pengda-Pengda akan lebih berdaya, lebih aktif, lebih diminati oleh anggota2 di daerah2 untuk dapat berkiprah dan menyalurkan aspirasi. Demikian juga mekanisme organisasi dalam Komisi2 dan atau Anak2 Organisasi akan jadi lebih dinamis dan menantang untuk dapat memegang tampuk pimpinan menjalankan roda organisasi sehingga dapat jadi penyalur aspirasi anggota dalam rangka membangun IAGI, Geologi Indonesia, dan Negara-Bangsa Indonesia pada umumnya. Tidak akan ada lagi dagelan-dagelan Rapat Anggota atau Munas yang hanya dihadiri 1-5% jumlah anggota tapi memutuskan hal-hal penting untuk IAGI, termasuk memilih Presiden IAGI. Kalau ingin menyalurkan aspirasi lewat IAGI: aktiflah di kepengurusan IAGI, baik Pengda, Komisi2, Anak2 Organisasi, maupun di PP-IAGI. TIdak aka nada lagi yang om-do asal usul dan asal aspirasi; semua yang ingin aspirasinya didengar dan dilaksanakan di organisasi harus aktif juga menjalankan roda organisasi. Mumpung IAGI masih akan merombak AD-ARTnya lagi lewat Komisi Ad-Hoc AD-ART, mudah2an ide ini bisa digodok, diserap, dan dimanfaatkan untuk menyempurnakan oragnisasi yang kita cintai bersama ini. (Catatan: inti dari ide ini sudah saya presentasikan pada waktu RAKERNAS IAGI 2012 di Melia Purosani, Yogja, Rabu 19 September 2012 kemaren, jam 23:25 s/d 23:40, sebelum penutupan Rakernas pada pukul 00:00 dinihari). Salam ADB, IAGI-0800 PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaj
[iagi-net-l] Tentang Data Migas ===> RE: [iagi-net-l] Dokumen Kontrak PSC dan Kontrak Karya dinyatakan terbuka u/publik!!
Kalau cari info blok2 migas Indonesia, ttg cadangannya, produksinya, & update kegiatan2nya jgn harap mendapatkannya dr Ditjen Migas atau apalagi BPMigas, krn itu melanggar Undang-Undang (katanya).Tapi kalo langganan informasi ke perusahaan2 pemasok informasi itu di Singapore, 10-15rb dollar setahun ditambah bbrp ribu u/update info tiap bulan, boleh-boleh saja! Malahan langganannya bisa jadi ada yg pake duit cost-recovery: hati2 lho, kalau kita menyetujui KKKS memakai duit cost recovery untuk langganan itu bisa berarti bhw kita menyetujui peredaran data "ilegal" itu lho!?Dan dengar2 informasi mrk itu sebagian mungkin lebih lengkap dr info serupa di data-base lembaga2 pemerintah (itupun kalau ada databasenya). Jangan tanyakan dari mana dan bgmn perusahaan2 asing itu mendapatkan data2nya. Ketika saya tanyakan ke pihak yg berwenang-pun mrk cuma angkat bahu geleng kepala! Wallah!??? Mau dibawa kemana keterbukaan data migas kita?!(Sebenarnya masalah ini dari dulu sering menjadi pertanyaan orang, tapi sampai sekarang tidak ada yang mau mengungkapkannya secara terbuka tertulis seperti ini. Dengan begini mudah2an ada kawan2 dari birokrasi yang ada di milis ini bisa memberikan klarifikasi) Salam ADB --- On Mon, 7/30/12, Dandy Hidayat wrote: From: Dandy Hidayat Subject: RE: [iagi-net-l] Dokumen Kontrak PSC dan Kontrak Karya dinyatakan terbuka u/publik!! To: "iagi" , "iageoupn" Date: Monday, July 30, 2012, 6:58 PM Syukur .. semoga berkah . Satu lagi yang perlu kita cermati, adalah bicara kontrak maka akan bicara bahasa hukum dengan seribu interpresetasinya. Kemarin Waktu diskusi Data Bawah Tanah Jakarta , ada Informasi dari UNS - Surakarta bahwa ada Geologist (pertamina-kalau tidak salah) sedang ambil S3 Hukum di UNS .. semoga ybs bisa membantu dalam menginterpretasi kontract - kotract tersebut . Salam Dandy > To: iagi-net@iagi.or.id > From: abacht...@cbn.net.id > Date: Tue, 31 Jul 2012 01:45:41 + > Subject: [iagi-net-l] Dokumen Kontrak PSC dan Kontrak Karya dinyatakan > terbuka u/publik!! > > Dokumen Kontrak Karya Freeport, KPC, Newmont dan Kontrak Bagi Hasil Chevron > yg selama ini dianggap "sakral" akhirnya dinyatakan sbg dokumen terbuka untuk > publik!! > > Sesuai dg semangat UU Keterbukaan Informasi Publik, Komisi Informasi Republik > Indonesia pd hari Rabu 25Juli 2012 yg lalu memutuskan mengabulkan gugatan > 197/VI/KIP-PS-M-A/2011 antara Pemohon, Yayasan Pusat Pengembangan Informasi > Publik (YP2IP) dengan Termohon, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral > Republik Indonesia yg meminta dokumen Kontrak Karya Freeport, KPC, dan > Newmont dan Kontrak Bagi Hasil Chevron Indonesia dibuka untuk publik!!! > > Selanjutnya: dokumen2 data teknis migas yg sdh 4th (raw), 6th (processed), > 8th (interpreted) sejak diakuisisi harusnya juga dinyatakan terbuka sesuai dg > UU Migas dan UU KIP tsb, spy usaha2 eksplorasi kita bisa makin maju!! Ayo > IAGI-HAGI bikin surat permohonan pengajuan ke Komisi Informasi > > ADB > IAGI-800 > Powered by Telkomsel BlackBerry®
[iagi-net-l] Krisis Geologist
Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha keras mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan konsep2 baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak keduluan meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana untuk riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak asing selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan bukan pada masa depan. Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg katanya pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen, Lasut, Katili dan senior2 legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita bersibuk ria dengan mengerjakan proyek2 menguliti cadangan yg sudah ada atau paling jauh mereka-reka dimana ada prospek di blok2 baru di dekat2 blok2 dan sumur2 lama dengan konsep yg itu2 juga? Mana riset2 kita? Mana doktor2, professor, spesialis, eksplorasionis, peneliti dan para penemu kita? Mana teori tektonik Indonesia baru kita? Mana rekonstruksi sejarah cekungan2 baru kita? Pada kemana para ahli mineral kita koq dari dulu cuma berkutat di mandala metalogeni yang sudah berpuluh tahun diceritakan pendahulu2 kita? Ketika kutengok di ruang-ruang kuliahpun para pendidik sekaligus peneliti kita juga nggak terlalu sempurna hadir disana; kalau pengorbanan para mahasiswa yg tdk sempat diajar dosen2nya itu diganjar dengan temuan2 riset2 baru kebumian Indonesia yang dapat menghasilkan temuan2 migas, mineral dan batubara yang signifikan sih masih Ok-lah alhamdulillah wa syukurillah. Tapi ternyata temuan2 baru itupun tidak ada, riset2pun tidak bergema! Yang kita kerjakan adalah sibuk berproyek ria menyelaraskan diri dengan kebutuhan industry yang ingin mencari gampangnya saja mendidik sekaligus memanfaatkan kedekatan dengan akademisi untuk mendapatkan jasa bagi rutinitas pekerjaan mereka, hampir tidak ada pekerjaan2 yang sifatnya riset breakthrough konsep dan teknologi yang dapat membawa cakrawala baru temuan2 baru migas, mineral, batubara Indonesia. Lalu, bagaimana kita nggak mengganggap diri kita salah kalau itu semua terjadi di sekeliling kita? Ayolah bangkit,..minimal sadarilah: kita semua punya masalah: negeri ini memerlukan geologist yang punya komitmen: seperti anda, saya, kita semua! Serius, kita sedang krisis: bukan hanya krisis energi, tapi krisis identitas geologist Indonesia!!! Salam ADB - Arema IAGI-0800
[iagi-net-l] Tapi Bukan Kami Punya ====> Re: [iagi-net-l] Menasionalisasi PSC pada saat kontrak habis.
TGP menulis: Sukses buat Pertamina dan BP Migas. Harap2 Pertamina dapat block di Mahakam atau di Central Sumatera basins tanpa perlu akuisisi seperti di ONWJ.Semoga. === Apa? Perpanjangan kontrak Blok Mahakam Total pasca 2017? Wah, rasa2nya antara sadar dan tidak sadar ada yang berbisik keras deh di telinga saya: " Itu mah udah selesai dr kmrn2, ketika Juli 2011 PM Perancis Francois Fillon ke Indonesia, terus dibales sekalian oleh SBY Nov 2011 ke Perancis. It was a done deal." Tentu saja Indonesia tetap tidak kuasa menghadapi diplomasi Country Incorporated Company macem Total tsb: Total tetap jadi operatornya, meskipun Total-Inpex cuma dpt 49% dan Pertamina 51%. Itupun yg jatah Pertamina masih akan mungkin digerogoti lagi oleh rongrongan pebisnis2 partai lewat daerah. Malah rumornya kmrn itu pas IPA Mei 2012 rencananya perpanjangan kontrak Blok Mahakam tsb mau diumumkan, tapi gak jadi - krn cuma level JW yg bisa datang membuka, bukan pak BeYe sdiri shg legitimasi dan nuansa pengumumannya jadi kurang menggelegar!! Lha wong Mahakam Block ini pundi2 kekayaan gas kita yg produksinya terbesar se Indonesia, je; maka harus bener2 kepala negara yg rakyatnya (yaitu kita) gampang dibodohi pemimpin2nya inilah yg pantas mengumumkannya. Itu pula mungkin sebabnya ijin kerja bu Elizabeth yg boss-nya Total itu masih diperpanjang lagi setahun; selain mungkin krn beliau masih didaulat memimpin IPA - kartel perusahaan migas yg beroperasi di Indonesia itu., juga mungkin sekalian menuntaskan pekerjaan: mengawal pengumuman perpanjangan blok Mahakam tsb. Ck ck ck ck Koq seru banget gitu sih, cerita penggadaian kekayaan negara kita ini ... ??! Hikkss Kalau memang seperti itu kejadiannya, terus terang sebagai professional migas dg dada masih merah putih, kami merasa dikhianati dan nalar kami seakan dilecehkan oleh kenyataan bhw huru hara ramai propaganda pemerintah yg bertekad menguasai SDA sendiri dan tdk akan memperpanjang lagi kontrak2 migas raksasa yg habis masanya dlm waktu dekat ini - ternyata hanya retorika belaka. Semua cadangan2 besar kita masih dan tetap akan dioperasikan dan dikendalikan oleh perusahaan2 negara adidaya: Amerika (Duri, Minas, Cepu, Natuna), Inggris/Amerika (Tangguh), Cina (SES Block, Jambi), dan baru saja: dg Perancis di Mahakam kita menyerah! Dan entah negara mana lagi nantinya! Pertamina? Terpaksa harus mengalah demi kepentingan politik negara (atau partai? atau golongan? atau elit politik-bisnis semata?). Masih butakah mata wadag, mata intelektual dan mata batin para pemimpin thdp kekuatan professional nasional kita? Tidak sadarkah mrk 99% operasi Blok Mahakam itu sudah bisa dikerjakan oleh professional2 nasional yg ada di sana? Tidak sadarkah mrk bahwa setelah Pertamina ambil alih BP-ONWJ maka produksinya bisa dinaikkan cukup signifikan? Demikian juga dg operasi PHE-WMO yang makin kinclong mengoperasikan blok ex-Kodeco di Jawa Timur Utara..!! Atau itu semua krn kepentingan sesaat menjelang pemilu saja?!! Ah, ...mau kemana lagi kita berkeluh kesah?!! Apakah perlu dibuka semuanya ke rakyat apa yang (akan) terjadi dg asset2 SDA kita? Mumpung janur belum melengkung, masih mungkin dan bisa kita berusaha!!! Terutama kalau anda2 yg di pusat kekuasaan mau membuka mata dan telinga thdp hal2 spt ini. Note: Bahkan di level media-pun kekuatan MNC itu bergerak diam2 merayap spt cicak. Coba perhatikan: betapa sangat sepinya pemberitaan mengenai Blok Mahakam menjelang IPA kmrn! Luar biasa cara menggarapnya (dan salah satu editor temen saya bilang: h,...reward untuk mau dikoordinasikan itu lumayan lho, Yang ... Aromanya wangi spt parfum Eropa! Apa nggak nyebelin kalau dah kayak gini?) Alasan umum RESMI dan NORMATIF para pejabat negara kita atas lebih sukanya mrk menyerahkan pengelolaan blok2 migas raksasa ke pihak asing drpd dikelola dioperasikan bangsa sendiri adlh: 1) Kita (Indonesia) belum mampu mengelola - mengoperasikan asset migas yg perlu kecanggihan, kepintaran, keahlian, hi-tech, dan super-safety, 2) kita tdk punya modal, org2 asing itu punya modal, dan 3) kita (pertamina) hanya jago kandang, tdk spt petronas - cnooc - statoil yg jago di dunia persilatan migas luar sana. Padahal alasan sebenarnya bukan itu semua! Note: 1) Soal canggih, pintar, ahli dsb, sesungguhnya para pejabat memakaikan baju mereka ke orang lian; mrk itulah yg gak canggih, gak pintar, gak trampil, gak hi-tech dsb - rakyat kita yg terdidik dan terlatih: MAMPU! Kemampuan individual maupun kelompok individu professional kita diakui world-wide. Brain drain professional migas ke seantero dunia, telah kita saksikan sama2 (para pejabat itu tidak menyaksikan brgkali): terutama ke petronas Malaysia, Brunei, Timur Tengah dan Afrika telah terjadi sjak 15an th lalu dan memuncak di 2006-2009 waktu peak harga minyak terjadi!!! Jadi kalo jago2an boleh tanya siapapun yg pernah "mempekerjakkan" professional migas Indonesia. Dijamin referensinya
[iagi-net-l] ISPG DECLARATION
WE DECLARE THE ESTABLISHMENT OF INDONESIAN SOCIETY OF PETROLEUM GEOLOGIST (ISPG) FOR THE BETTERMENT OF PETROLEUM GEOLOGY OF INDONESIA, ADVANCING THE EXPLORATION ACTIVITY IN OIL&GAS INDUSTRY IN INDONESIA, AND TO MAXIMIZE THE INVENTORY OF INDONESIA PETROLEUM RESOURCES TO BECOME RESERVES FOR THE PURPOSE OF FUTURE STRATEGY. JAKARTA, 21 APRIL 2012 DECLARATORS: ARIS SETIAWAN, ARIADI SUBANDRIO, ANDANG BACHTIAR, ROVICKY DWIPUTROHARI, BUDI SATRIO, MOHAMMAD SYAIFUL FIRST CARETAKER OF SOCIETY ANDANG BACHTIAR PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Data Data Data !!!
Baru saja mendengarkan keluhan dari CEO satu perusahaan KKKS yg mendapatkan award blok dr pemerintah 2 tahun lalu yg di dalamnya harusnya ada data 10 sumur eksplorasi, beberapa ribu km seismik 2D dan 3D, dan banyak sekali laporan2 studi. Ternyata hanya data 7 sumur yg ada, itupun ada data log-nya yang dipotong di zone yg di-DST. Kemudian sebagian data seismik 3D-nya nggak terlacak entah di mana. Belum lagi puluhan laporan akuisisi dan studi2 yg hanya tinggal beberapa biji. Padahal blok tersebut baru saja dikembalikan ke pemerintah 3 tahun yg lalu. Kalau ingin mendapatkan data2 lengkapnya kayaknya mrk harus beli lagi resmi di PND ataupun di pasar2 gelap dalam dan luar negeri. Apa yg sebenarnya terjadi? Dimana kewibawaan peraturan dan sanksi ttg data2 migas yg selalu digembar-gemborkan "suci"? Lha wong kontraktor mengembalikan data gak lengkap atau terpotong2 aja nggak ada aksi; atau mungkin justru "penggelapan"-nya terjadi setelah data kembali? Ayolah, kita mulai serius dan tegas dari data ini!!! Bagaimana mungkin bermimpi dapat temuan cadangan2 raksasa lagi kalau ngurusi data saja pemerintah berantakan dan sama sekali nggak ada sanksi atas keteledoran2 semacam ini!??? Salam ADB - 0800
RE: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia
karena dulu ketahuan tanker pernah bisa "kencing" bebas di lawe2 kalimantan, karena pipa prabumulih-palembang masih juga bocor di bbrp tempat sepanjang puluhan kilometer bentangan, karena sebagian minyak yg diproduksi juga bisa dipakai untuk kebutuhan sendiri, justru karena mereka juga kirim orang pabean untuk jadi saksi pengapalan; makanya komunitas migas juga harus berbesar hati menerima kecurigaan seorang dirjen ttg intransparansi produksi migas ini; tdk perlu bereaksi seolah industri migas paling hitech dan susah untuk diakali dan pihak lain sekedar mengukur baju orang di badan sendiri; ayo positif thinking sama2 membenahi, bangun komunikasi dan pengawasan untuk transparansi!! (itu lossnya di pipa prabumulih-palembang bisa sampai 4000bopd lho, satu tac sendiri -kata komo- ; belum lagi kalau kita simak cerita pipa yg dr tempino-plaju). From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: Tuesday, April 03, 2012 5:40 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia Pak Dirjen kayaknya ngga ngerti mana upstream mana downstream. Mana produksi minyak dari kilang dan mana lifting minyak. Jadi kebocoran di kilang yg memang pernah terjadi dianggap soal lifting minyak juga sama. Sisi lain yg positip, hayoo bagaimana dengan keterbukaan informasi publik ? Helow KIP ! (komite Informasi Publik) rdp 2012/4/3 Bandono Salim Gak diundang kalee, ntar mudah mainin pajak lifting, Kidding aja, salam bd.s Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: "Ismail" Date: Tue, 3 Apr 2012 01:36:52 To: Reply-To: Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia Ini kan masalah persepsi saja ttg kebingungan melihat angka angka lifting yg bisa 1,4 juta , 970 rb , 950 ribu , bisa tiba tiba turun 900 ribu , dst , tidak sekedar alat ukur saja tapi lebih ke permasalahan di industri migas secara umum misalnya adanya unplanned shutdown , dll, perbedaan persepsi ini biasa terjadi bahkan para pengamatpun juga sering mempertanyakan , dikirain industri migas itu sama dg industri manufactur spt pabrik baja atau pabrik tahu . Dulu saya pernah ikut semacam training/pelatihan ttg tatacara dan prosedure penghitungan lifting minyak untuk para stakeholder khususnya dibidang pengawasan spt dari Polri , KPK ,BPK, Bea cukai , Dirjen Kelautan dept Perhub { Hubla } dll termasuk dari kalangan ESDM sendiri, cuma kelihatannya Tidak ada dari Ditjen Pajak Ism Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Nugrahani Date: Tue, 3 Apr 2012 01:06:47 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia Ini aku "copas" komentar dr Kadiv Humas BPMIGAS : http://m.detik.com/read/2012/04/02/204650/1883374/1034/bp-migas-belum-pernah -ada-gayus-di-perusahaan-minyak. Memang kayaknya DirJen Pajak itu mengukur bajunya sendiri ke orang lain ; orang pajak terbiasa cincai-cincai dgn para wajib pajak, sehingga mengira orang2 di industri migas juga demikian. Padahal gimana caranya, coba ! Metering lifting kan udah urusannya peralatan (dan diperiksa meterannya dlm jangka waktu tertentu). Itu adalah teknologi, bukan urusan mental orang. Klo pun gak keluar, pasti tertinggal di pipa/storage, jadi stock (pun klo dibilang gak bisa mencapai produksi sekian, toh minyaknya gak kemana-mana, tetap tinggal di reservoar di bawah tanah sana !). Coba tanya ama perusahaan air (aqua, vit, dll) apakah mereka bisa cincai-cincai dengan angka produksi, apa mereka bisa kecolongan jumlah liter air / botol yg keluar dari pabriknya ?? (dan ingat, harga air mineral yg teknologi produksinya jauh lebih sederhana itu harganya gak beda jauh dgn harga bbm subsidi kita). Lagipula, kita kan diperiksa oleh BPK-BPKP, DPR, dan angka apapun (lifting, cost recovery) adalah angka pemerintah, bukan angkanya oil company manapun ! Kok pejabat negara gak percaya ama angkanya negara. Salam, Nuning Powered by Telkomsel BlackBerryR From: Surarso Hardjono Date: Tue, 3 Apr 2012 08:03:53 +0800 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: Subject: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia Sesungguhnya kemampuan produksi Minyak RI sudah sangat terbatas. Lapangannya sudah tua tua, pressurenya rendah , water cutnya tinggi ada yang lebih 90 %. Discovery sudah sangat minim. Lha kalau produksi digeber, anak cucu kita dapat apa. Dan bagaimana caranya. Srs 710 Dari: Ruskamto Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Selasa, 3 April 2012 6:59 Judul: Re: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia Lha Dirjen Pajak kok dari pemain Bursa ? Ngomongnya ngawur, pegawainya bungkam.. Mosok gak tahu di setiap pelabuhan pengiriman lifting itu ada petugas Bea Cukai yang mengnyaksikan lifting. Ada custodian meter yang diterra setiap tahun... Prihatin pejabat publik kita kualitasnya minim.. RUS From: Ok Taufik Date: Mon, 2 Apr 2012 19:34:36 +0
[iagi-net-l] Penggunaan Sample / Data dan Etika Penelitian Ilmiah
Mari saya ingatkan lagi ttg etika penggunaan data dlm penelitian ilmiah. Selama data/sample masih merupakan hak dr peneliti yg mengakuisisi-nya, maka pihak2 yg berkepentingan u/ikutan meneliti dpt memohon u/memperoleh data/sample tsb u/dianalisis secara independen. Kalau disetujui maka dia dpt melakukan analisis/sintesisnya secara mandiri dan mendapatkan output yg mungkin berbeda dr peneliti aslinya, disebabkan oleh perbedaan alat, metodologi, cara pandang, dsb. Nah, etikanya adalah: pihak yg minta ikutan meneliti seharusnya pertama-tama mengkonsultasikan hasil/outputnya tsb ke pihak peneliti aslinya, mendiskusikannya secara internal, kalau2 ada bagian besar dr penelitian yg terkait dg data/sample tsb tdk dia tangkap shg membuat analisis/sintesisnya kurang lengkap dsb. Bahkan dalam mengumumkan hasilnya ke publik seharusnya pihak tadi meminta ijin kepada pemilik data/sample. Karena dikuatirkan juga bhw pemilik data/sample masih harus mematangkan hasil sintesa-nya sendiri yg blm akan diumumkannya, menunggu hasil2 analisis lainnya termasuk yg diberikan kpd pihak yg ikutan itu. Apabila ternyata pihak yg ikutan meneliti punya kesimpulan yg berbeda dg pihak pemilik data/sample, tetap saja etikanya dia tdk dpt mempublikasikan hasil temuan berbedanya tanpa seijin pemilik data/sample. Sampai suatu saat 1) data/sample itu menjadi publik, atau 2) pihak lain tsb menduplikasi - mengakuisisi datanya sendiri secara independen, atau 3) jika terjadi urusan hukum yg berkaitan dg kepentingan publik yg membutuhkan keterbukaan data itu sbg data publik, maka barulah pihak2 lain dpt mempublikasikan hasil penelitian mrk atas data/sample tsb. Atas dasar prinsip etika moral penelitian ilmiah itu pulalah (plus adanya kasus hukum terkait dengannya), maka dari dulu saya sering menyerukan supaya data2 pemboran Banjar Panji -1, seismik yg terkait dg sumur, dan juga data G&G yg diakuisisi setelah kejadian semburan Lumpur lapindo: semuanya dibuka untuk publik - umum. Bisa dlm bentuk web, atau juga untuk memudahkan kontrol administrasi di bikin portal khusus yg bisa mendaftar siapa saja yg mendownload data tersebut, dsb. Dengan demikian maka tdk akan terjadi kasus dimana salah satu Professor di ITB yg berniat mempublikasikan penelitiannya dr data2 yg diakuisisinya a/n proyek penelitian pasca semburan yg dibiayai Lapindo (nyaris) dituntut ke pengadilan oleh Lapindo krn tdk mendapat persetujuan mrk u/menerbitkannya. Kebetulan professor tsb berniat menerbitkannya bersama dg pihak2 luar negeri yang melakukan riset independen yg luarannya berbeda 180derajat dg posisi paper2 dr "peneliti2" Lapindo. Dalam kasus penelitian geologi – pemboran Situs Gunung Padang, semua data / sample yang didapatkan Tim Peneliti sedang disorting, dianalisis, dikalibrasi, dan di analisis ulang, sehingga hanya output2 yang penting2 saja yang berkaitan dengan hipotesa2 diungkapkan ke publik meskipun masih preliminary. Tidak ada kasus hukum disini, tidak ada urusan kriminal. Yang ada hanya sekelompok orang mencoba mengumumkan hasil awal penelitiannya yang kemungkinan mempunyai dampak signifikan pada kebencanaan, keilmuan geologi - arkeologi maupun sejarah nasional Indonesia. Itu semua juga dalam rangka memotivasi komunitas untuk lebih bergairah meneliti dan punya harapan mengembangkan ilmu lebih luas. Nah, selama analisis data/sample itu semua masih bersifat preliminary dan masih banyak rangkaian proses yang harus dilalui, maka akan kurang etis rasanya kalau seseorang dr pihak lain yang berkesempatan mendapatkan sample dari Tim untuk referensi internal ybs tiba2 mengumumkan hasil analisisnya itu ke publik tanpa berkonsultasi dan minta ijin kepada Tim Peneliti yang mengakuisisi dan sedang menganalisis sample tersebut. Akibat ekstrimnya adalah ybs tidak mendapatkan gambaran utuh dari keberadaan sample dan hubungannya dengan gamabran besar sampel2/data penelitian lainnya, sehingga secara gegabah menyimpulkan sesuatu yang justru membuat sintesisnya menjadi sangat dangkal dan asal2an. Seandainya hasil analisis independennya didiskusikan terlebih dulu dengan pihak pemberi data, kemungkinan bisa dihindari kesalahan2 sintesis/kesimpulan yang dilakukannya. Tetapi, yang paling mendasar: publikasi hasil analisis sample tanpa seijin yang mempunyai sample tentunya tidak selaras dengan etika penelitian yang saya tulsikan di atas. Mudah2an makin dekat kita kea lam, makin banyak kita belajar kearifan. Mari terus meneliti, mari terus mencari, mari terus eksplorasi, tapi jangan lupakan etika – moralitas publikasi ! Salam ADB
RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 yang salah satunya berupa "geometri ruang" dengan anomaly radar, resistivity dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism -sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 batuan kami. Salam ADB From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga dibor. 2012/2/8 Rekan2 geosains, Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th. Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya. Salam ADB-DHN Powered by Telkomsel BlackBerryR
[iagi-net-l] Seminar Kebencanaan u/Pecinta Alam AMC, Malang, Besok 24 Desember 2011 di Coban Rondo, Malang
ADVENTURERS AND MOUNTAIN CLIMBERS PENGGIAT & PEMBINA KEGIATAN ALAM TERBUKA Jl. Malabar no.3 Malang 65112 - (0341) 9560969 - bumiamc1...@gmail.com - amcmalang.blogspot.com Tanggal : 22 Desember 2011 Nomor : 01/E/P2SDM/XII/2011 Lampiran : 1 (satu) lembar Hal : Undangan Seminar Kepada Yth : Bapak Rovicky Dwi Putrohari Ketua IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) Di Jakarta Dengan hormat, Sehubungan dengan akan diselenggarakannya acara “Seminar Sosialisasi Kebencanaan Gunung Berapi” berkaitan dengan Dies Natalis ke 42 AMC, yang kami laksanakan pada, Hari/Tanggal : Sabtu, 24 Desember 2011 Waktu : 09.00 – 12.00 WIB Tempat : Camping Ground, Wana Wisata Coban Rondo, Pujon- Kabupaten Malang Maka dengan ini kami mengundang Bapak berkenan hadir pada acara tersebut. Demikian undangan ini kami sampaikan, atas segala perhatian serta perkenan Bapak kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Ketua Umum AMC Warto Utomo A-230 Lampiran 1 : Jadwal Acara Sabtu, 24 Desember 2011 09.00 – 09.05 Sambutan Ketua AMC dan Pembukaan 09.05 – 09.25 Panelis 1, oleh Adi Susilo, Ph.D (Dosen MIPA Universitas Brawijaya) Topik “Kebencanaan Gunung Berapi, Berkah dan Potensi” 09.25 – 09.45 Panelis 2, oleh Dr. M. Hendrasto (Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi) Topik “Karakteristik Gunung Bromo – Semeru” 09.40 – 10.05 Panelis 3, oleh Dr. Eko Teguh Paripurno (Koordinator Pusat Studi Manajemen Bencana UPN Yogyakarta) Topik “Sosialisasi dan Pengoordinasian Masyarakat Sadar Bencana” 10.05 – 10.25 Panelis 4, oleh Andi Arief (Staff Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana) Topik “Mitigasi Bencana di Indonesia” 10.25 – 10.45 Panelis 5, oleh Warto Utomo (Adventurers and Mountain Climbers) Topik “Mitigasi Daerah Rawan Bencana Letusan Semeru” 10.45 – 11.15 Pembahasan Makalah dan tanya jawab, dipandu oleh : Dr. Andang Bachtiar (Koordinator Penasehat AMC) Catatan : Para pemateri tersebut di atas telah memberikan persetujuan kehadiran mereka dalam acara Seminar tersebut. Mohon konfirmasi kehadiran melalui telepon/sms ke 085649763157 atas nama Agus Muriyanto atau email : bumiamc1...@gmail.com Note:..kawan2 IAGI yang ada di seputaran Malang, esok hari, silakan mampir, sekalian sampai malam hari kita api unggunan di Coban Rondo.. Salam ADB - AMC073 - IAGI 0800
[iagi-net-l] TERSANDERA
kemaren selasa aku melihat dari dekat wajah pemimpin2 negara yg tersandera bkn hanya bicara soal moral, bicara ranah hukum yg hitam putih ttg data-pun, teriakanku ngambang di udara ditelan terlalu keras, dimuntahkan terlalu pedas mungkin aku terlalu naïf untuk mengerti arti keseimbangan dan ?for the good old-time sake? filosofi; yg kutahu hanya: uu dan pp mengharuskan lapindo menyetor data terkait pemboran bjp-1, seismik2 dan survei2 geofisiknya ke pemerintah krn sdh lebih dr 4 tahun stlah akuisisi : shg masyarakat ?minimal komunitas periset- bisa memanfaatkannya tanpa harus repot2 setiap kali musti datang ke kantor si perusahaan eksplorasi kalau lapindo gak mau nyerahkan dan pemerintah gak ngotot memintanya : apapula namanya itu kalau bukan tersandera? lalu juga kusaksikan lingkaran setan yg turun pangkat jadi kambing hitam : ttg kengototan bicara perlunya meneliti lagi klaim orang2 sengsara yg berteriak hampir putus asa : rumahnya tak layak hidupnya ketlarak gara2 bencana lumpur yg bukan jadi kehendak meski curiga ada mafia tanah bermain di sana tapi mbok ya o hormatilah juga integritas kawan2 its dan unair yg independen menentukan nasib 45RT yg perlu digantirugi krn jawabannya juga ngambang : dikaitkan dg pembayaran 400miliar dr bakrie dan juga 1,2 triliun sisa utang yg 2012 akan dilunasi dan juga ungkapan beliau bhw perlu ditimbang2 lagi terintegrasi, menyeluruh, dari semua sisi : atas klaim 45RT tersebut(??) kurang melingkar gimana si lingkaran setan? kurang hitam apa si kambing hitam? lalu ketika kukeluhkan distorsi informasi ttg seismic 3d yg diplintir jadi alat verifikasi kerusakan kehidupan di permukaan yg existing, shg masyarakat tdk lagi mau terima disosialisasi, krn takut nanti dari seismic 3d yg harusnya dia dpt ganti di 45RT jadi gak dpt ganti maka terkendalalah seismic 3d dan yg mendistorsi ini juga orang2 dan lembaga pemerintah, yg mustinya diperingati!! malahan pemimpinku mengangguk2 dan mengungkapkan spy kita sabar, krn itu politisasi satu2 akan diberesi; smentara pada saat yg sama mrk minta kita kasi rekomendasi permanen solusi (yg tergantung dr interpretasi atas data seismic 3d yg gak kunjung jadi itu),? nah, lak mbuleth to? tapi melegakan juga bisa bebas diskusi, lempar uneg2 tanpa halangan dg pucuk2 pimpinan mungkin juga ini satu2nya paparan ke presiden di ruang itu yg waktunya sampai 2 jam karena katanya biasanya maksimum 45 menit saja dan serunya: ini miting resmi dg presiden yg 2 peseta mitingnya datang telat wisnu datang 3:30, didit jam 4 padahal acara sudah dimulai sejak jam 3 untungnya sby mau terima wkwkwkwk adb juni 2011 PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
lisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan "Pokok-e Lapindo bersalah" sudah tidak berbasis pada science. Wass.w.w Bambang Istadi From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik Geologi ITB & juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata & pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah Kebesaran & KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA. Wass, nyoto 2011/5/27 R.P.Koesoemadinata Ya maksud saya seolah-olah usulannya "diperhatikan" dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta. Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, "kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara". Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan." Mereka sih senyum-senyum saja. Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi. Wassalam RPK - Original Message - From: Andang <mailto:abacht...@cbn.net.id> Bachtiar To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 8:50 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): 1. Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) 2. Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga geologi resmi pemerintah juga diundang 2-3 orang untuk mempresentasikan berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan, struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang sekarang sedang dalam proses tender dsb. 3. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit ke depan. Salam ADB _ From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur Lapindo ini Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga Hehe Wassalam RPK - Original Message - From: abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara. Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke p
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Aduuuh,.TV-ONE lagi,.. Note: lihat catatan Prof RPK adb _ From: anangsk [mailto:akusuward...@gmail.com] Sent: Friday, May 27, 2011 4:48 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Tvone sdg 'mud volcano' Lusi versi 'pro-gempa' -anang- -anang- _ From: Hendratno Agus Date: Fri, 27 May 2011 17:29:17 +0800 (SGT) To: ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Aku setuju komentnya mas Danny, andai yang bicara itu adalah ahli gempa, gimana ya..? Ayo mas, bikin analisis dan pendapat dari sisi ahli gempa..., ntar kalau "disantet"..,saya siap jadi bumper-nya mas Danny... Saya juga minta maaf kepada panitia Humanities dan Kang Soffian BPLS, karena saya tidak bisa hadir (walau ditelp berkali-kali oleh panitia), karena kebetulan menemani KH D. Zawawi Imron diskusi dengan Bu Mahfud MD kemarin itu.., terkait dengan meredam balas dendam tuntutan hukum dari beberapa komunitas hukum dari ugm, uii, dan beberapa ponpes di jatim terhadap "perang media antara Pak Mahfud md dengan Pak Rohut..", hehehe, ternyata arus bawah ini sangat mengerikan..., seperti situasi bawah permukaan kawasan lumpur di porong itu, sampai kemudian Gus Solah (KH Salahuddin Wahid, adiknya Gus Dur) bikin pameran dengan topik "berbingkai lumpur". salam, agus hendratno _ From: "danny.hil...@gmail.com" To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, May 27, 2011 10:26:22 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-) Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL Salam Danny Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI _ From: "Andang Bachtiar" Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700 To: ReplyTo: Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas kesediaannya. Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi. Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi. Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga. Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut. Salam ADB _ From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Ya maksud saya seolah-olah usulannya "diperhatikan" dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta . Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia . Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta . Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, "kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara". Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan." Mereka sih senyum-senyum saja. Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung . Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi. Wassalam RPK - Original Message - From: Andang Bachtiar <mailto:abacht...@cbn.net.id> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 8:50 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jad
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas kesediaannya. Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi. Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi. Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga. Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut. Salam ADB _ From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Ya maksud saya seolah-olah usulannya "diperhatikan" dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta. Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, "kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara". Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan." Mereka sih senyum-senyum saja. Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi. Wassalam RPK ----- Original Message - From: Andang Bachtiar <mailto:abacht...@cbn.net.id> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 8:50 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): 1. Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) 2. Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga geologi resmi pemerintah juga diundang 2-3 orang untuk mempresentasikan berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan, struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang sekarang sedang dalam proses tender dsb. 3. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit ke depan. Salam ADB _ From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur Lapindo ini Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga Hehe Wassalam RPK - Original Message - From: abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara. Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): 1. Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) 2. Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga geologi resmi pemerintah juga diundang 2-3 orang untuk mempresentasikan berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan, struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang sekarang sedang dalam proses tender dsb. 3. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit ke depan. Salam ADB _ From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur Lapindo ini Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga Hehe Wassalam RPK - Original Message - From: abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara. Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo). Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional) ttg Lumpur Lapindo tsb. Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo mengkampanyekan penyebab gempa. Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : "akan dipertimbangkan" meskipun sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang. Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi. Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit untuk ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke depan. Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian teknis harus jadi 1 paket dg penyelesaian masalah sosial, tdk bisa dipisahkan. Kami dr IAGI dan HAGI masih dalam posisi terus membantu Badan Geologi dlm rangka akuisisi data 3D seismik di area lumpur dan sekitarnya untuk digunakan dalam evaluasi perencanaan teknis - sosial kedepan. Salam ADB Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: "R.P.Koesoemadinata" Date: Thu, 26 May 2011 20:55:29 +0700 To: ReplyTo: Subject: [iagi-net-l] Andang Protes Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.ht ml Wassalam RPK
[iagi-net-l] MAHASISWA KEBUMIAN: UJUNG TOMBAK SOSIALISASI MITIGASI BENCANA GEMPA, TSUNAMI dan GUNUNG API INDONESIA
MAHASISWA KEBUMIAN: UJUNG TOMBAK SOSIALISASI MITIGASI BENCANA GEMPA, TSUNAMI dan GUNUNG API INDONESIA Dr Andang Bachtiar Ketua Dewan penasehat IAGI Ikatan Ahli Geologi Indonesia (ditulis pertama kali 8 April 2007, ditulis ulang barusan: 1 November 2010) Pada saat2 seperti ini, saat semua orang berkonsentrasi pada usaha ke-gawat-darurat-an penanganan langsung korban2 bencana (Wasior, Mentawai, Merapi), mungkin tidak terlalu banyak yg bisa dilakukan oleh kalangan saintis maupun praktisi ilmu kebumian yg sesuai dg jalur profesinya. Diantara kita ada yg ikut serta dalama arus besar kerja sukarela SAR (kalau mampu),penanganan pengungsi (kalau ada waktu), penyediaan air bersih sarana dan prasarana darurat (kalau memang ada di sector yg bersesuaian), atau mungkin ikutan meneliti aspek2 terbaru dr fenomena geologinya shg bisa dipakai langsung dlm usaha relokasi recovery (nantinya) atau mitigasi-prediksi untuk membuat gambaran proses bencana geologi ini lebih lengkap jadinya. Tentu saja dalam hal sumbang menyumbang bahan makananan, medis, pakaian dsb spt umumnya seluruh lapisan masyarakat lainnya, kita di komunitas professional kebumian bisa juga bergerak bersama. Tanpa mengurangi urgensi penanganan kedaruratan yg sdg beralangsung dan mumpung masih hangat, saya mencoba untuk mengingatkan kembali betapa jauh lebih pentingnya menggurangi resiko bencana daripada menghadapai bencana begitu saja tantang menantang tanpa persiapan apapun juga selain jor-jor-an dana penanggulangan di anggaran2 pemerintah. Dan yg paling dasar dari proses pengurangan resiko tersebut adalah membangun kapasitas internal masyarakat sendiri untuk bersiap menghadapi bencana lwt pendekatan tradisi, budaya, pembenahan infrastruktur penyelamatan dan tata ruang yg antisipatif thdp bencana serta latihan2 tanggap darurat (atau sering diistilah-kerenkan sbg simulasi simulasi). Sosialsisasi2 ttg masalah2 tersebut di atas harus terus menerus dilakukan terutama di daerah2 yg sdh jelas2 diidentifikasi oleh para ahli sbg daerah yang potensial menuai bencana dg siklus proses gempa-tsunami- letusan gn api yg tertentu. Soal sosialisasi mitigasi bencana pasca gempa Mentawai (untuk menghindari korban - ekses dalam kejadian2 pasca-gempa), saya sangat yakin Pak Ade (IAGI SumBar, Distam) dan Pak Badrul (HAGI Padang, Unand) sudah berusaha sekuat tenaga, mengorbankan waktu-pikiran (dan bahkan dana pribadi) untuk melakukannya. Juga untuk mitigasi bencana pasca Merapi atau gempa Yogja, kawan2 dr Bandung maupun Yogja sendiri baik secara kedinasan maupun inisiatif kelompok akademik, keprofesian maupun NGO, semuanya sudah berbondong2 turun lapangan. Tetapi kita semua juga tahu bahwa jumlah, tenaga, pikiran dan terutama "waktu" para ahli geologi-geofisik (baca: anggota IAGI maupun HAGI), sangat-sangatlah terbatas. Banyak diantara kita yang tidak bekerja di domain kebencanaan tersebut. Apa kata bozz di kumpeni/instansi kalau kita sering-sering voluneering jalan-jalan untuk nyambangi masyarakat yang perlu penjelasan, ketenangan psikis, dan keyakinan bahwa mereka harus pindah (walau untuk sementara) dari zona-zona rawan pasca gempa atau bahkan zona-zona rawan pre-syn-pasca gempa (rawan forever). Termasuk -mungkin- kawan-kawan IAGI-HAGI di SumBar, Yogja, Papua. Mereka pasti sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi apa daya: manajemen kerja / concern sosial kita masih belum terbentuk bagus. Tidak mungkinlah kita para ahli geologi-geofisik ini bisa bekerja full-time melakukan sosialisasi-sosialisasi tersebut. Apalagi kalau kita bicara soal volunteering dengan network kawan-kawan IAGI-HAGI dari daerah lain dan (terutama) dari pusat (JKT-BDG-YK). Selain komunikasi antar kita lewat dunia email seringkali hanya sebatas wacana, analisis, dan saling-tukar-pengalaman (belaka) == jarang yang pasti-pasti untuk mengorganisasikan suatu kerja nyata === , juga sistim tanggap-sosial organisasi keprofesian kita (IAGI-HAGI) nampaknya sedang tidak sigap. Dalam kaitan dg permasalahan tbs, saya mengusulkan kepada kawan-kawan PP-IAGI, PengDa2 IAGI, maupun Pengurus HAGI, untuk secara serius mengorganisasikan mobilisasi rekan-rekan mahasiswa kebumian (fisika, geofisika, geologi, geodesi, geografi) sebagai ujung-tombak sosialisasi-sosialisasi tersebut dalam arti yang sebenar-benarnya (bukan hanya wacana, diskusi, dan perencanaan diatas kertas dan rapat-rapat tanpa follow-up). Kenapa mahasiswa? Dari dulu (waktu kita masih mahasiswa) sampai sekarang "mahasiswa" adalah posisi yang relatif "sedikit beban" dibandingkan dengan kita-kita yang sudah "banyak beban". Waktu ekstra untuk berkegiatan kemahasiswaan maupun (seringkali) untuk diskusi-diskusi, bersosialisasi, pacaran, bahkan demonstrasi-demonstrasi relatif lebih banyak daripada para ahli yang sudah bekerja. Walaupun seringkali kita mendengar dari waktu ke waktu bahwa mahasiswa kita dituntut untuk sekolah cepat, tepat-waktu, ga
Re: [iagi-net-l] 50 tahun IAGI: Tokoh Panitia 6
Geology has never been so exciting like the one we are dealing with everyday in Indonesia, today. At least, that is my very perception about it. Every single new day is a new challenge. My professional life as a geological consultant for 10 years now - after working 17 years as a petroleum geologist in an oil company - have been so colorful, including in the first 5 years also active as the president of IAGI and in these last 3 years as the chairman of IAGI advisory board. It is in the thread of IAGI 50 Year Anniversary purposes (April 2010) that I was solicited to write about my professional life as a petroleum geologist as well as notes about IAGI that I think needs to be highlighted for the sake of geological profession advancement in Indonesia in the future. It was all started during my last 2 years working in VICO Indonesia Jakarta (1998-2000) as "geological specialist", a status rank above the "senior geologist". .. = Man,... kalau mau nunggu silakan sampai besok sore,..kalau kamu dikejar deadline dan merasa gak perlu nunggu, ya silakan saja...krn tulisanku blm selesai Salam adb - Original Message - From: To: Cc: Sent: Thursday, September 30, 2010 2:03 PM Subject: RE: [iagi-net-l] 50 tahun IAGI: Tokoh Panitia 6 Pak Koesoema, Memang rencananya kami mau siapkan tulisan mengenai Sejarah IAGI, yang mengacu ke website IAGI. Tapi ternyata sejarah yang ada di website-pun belum tentu benar. Syukur kalau kita bisa dapat data dan kebenaran minggu ini (data akta notaris dari IAGI), kalau tidak kemungkinan besar kami akan siapkan tulisan singkat berdasarkan korespondensi di milis ini, termasuk diskusinya. Kemudian pengurus IAGI punya PR baru yaitu untuk mencari fakta dan kebenaran. Saya sudah cc e-mail ini ke secretariat IAGI, mudah-mudahan dapat respond segera. Pak Andang Bachtiar dan Pak Yanto Sumantri sudah diminta untuk menulis. Hari ini hari terakhir tulisan masuk. Kita lihat siapa yang 'berani dan sanggup' menyerahkan tulisan. Salam, Herman -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Thursday, September 30, 2010 12:27 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] 50 tahun IAGI: Tokoh Panitia 6 Awalnya kantor sekretariat IAGI mendompleng di gedung Direktorat Geologi Jl. Diponegoro 59 Bandung (Gedung Museum Geologi sekarang). Tahun pindahnya saya lupa lagi tetapi saya ingat zaman Pak Nayoan jadi ketua umum. Mungkin sekretatariat IAGI dapat menyusun kronologi Pengurus IAGI dari sejak berdirinya sampai sekarang untuk dipampang di buku peringatan 50 tahun IAGI. Juga yang saya ingat ada perubahan AD/ART yang penting pada waktu zaman Abdul Wahab jadi Ketua IAGI, di mana pada waktu itu (harus) dicantumkan azas tunggal Pancasila. Juga istilah rapat anggota tahunan dirubah menjadi Munas Zaman Andang jadi ketua PIT diganti jadi Konvensi. PIT IAGI yang pertama dimulai pada waktu saya menjadi Ketua tahun 1973-74. Apakah sekretariat tidak sedang menyusun sejarah IAGI untuk peringatan 50 tahun IAGI? Narasumber banyak yang masih hidup, termasuk pendiri dan Ketua pertama Bp Sutaryo Sigit. Saya kira apakah dalam rangka 50 tahun ini ada inisiatif untuk menyusun sejarah IAGI dengan mewawancara ex ketua IAGI dari semua perioda. Saya masih banyak nara sumber lainnya yang dapat diwawancara. Saya kira belum terlambat untuk menyusun sejarah IAGI, saya harapkan para anggota mailing list ini dapat menyumbangkan ingatan/memory peristiwa yang significant yang terjadi di IAGI, seperti Pak Yanto dsb Wassalam RPK - Original Message - From: To: ; Sent: Wednesday, September 29, 2010 10:53 PM Subject: RE: [iagi-net-l] 50 tahun IAGI: Tokoh Panitia 6 Ini pentingnya merayakan 50 tahun IAGI. Sekali-kali sejarah perlu di check ulang. Sekretariat IAGI boleh saya minta dokumen-dokumen itu di scan, supaya bisa kami terbitkan dalam Berita IAGI. Pak Koesoema, alamat sekretariat di Bandung awalnya di mana? Tahun berapa pindah ke Jakarta? Mungkin dalam Berita IAGI seri 50 tahun IAGI perlu kita tuliskan kembali sejarah IAGI. Saya akan cuplik dari tulisan pak Koesoema di bawah ini. Tapi kalau ada masukan lain, tentunya akan membantu. Salam, Herman -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Wednesday, September 29, 2010 5:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] 50 tahun IAGI: Tokoh Panitia 6 Di Sekretariat IAGI ada salinan Akte pendirian IAGI yang dilakukan depan Notaris, salinan dari Pengadilan Negeri Bandung, sudah diketemukan. Dokumen yang ada pada saya adalah Laporan Pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia Periode Kegiatan 1973-74 yang saya susun. Dalam laporan ini saya cuplik: "Akte Pendirian IAGI yang selama ini tidak disimpan di Sekretariat dapat ditemukan kembali dan didaftarkan pada Departmen Kehakiman, Pengadilan Negeri Klas I* di Bandung dengan No.1/1974/A/DKP tertanggal 11 Oktober 1974. Ak
Re: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI ESDM YG BARU
RDP,...bukan ESDM yang nggak ngeh, Vick,.. tapi paradigma yang dibentuk oleh sistim kementrian portofolio-lah yang membuat pembicaraan tentang Badan Geologi atau Survei Geologi atau Djawatan Geologi atau IGS (Indonesian Geological Survey) menjadi hilang dari wacana dan itu terasa sekali di suasana temu muka kemaren sampai akhirnya aku coba ... memecahkan hal tsb lewat ungkapan tentang mitigasi, badan geologi, dsbnya itu. Untuk bicara lebih jauh tentang BG yang melepaskan diri menjadi lembaga langsung di bawah presiden, nampaknya kurang cocok forum tsb dijejali dg hal2 dimaksud,..walaupun sebenarnya hal tsb sdh jadi usulan formal IAGI 2005 (5 tahun yg lalu),..yaitu memasukkan Konsep Badan Geologi Indonesia ke Presiden lewat Sekneg. Soal apakah ini saatnya melepaskan diri atau tidak,..itu sepenuhnya adalah gerakan politik birokrasi,..diluar kuasa kita2 yang ada di luar birokrasi Soal Tim Reaksi Cepat,..hehehehe.. itulah yang seringkali digembar-gemborkan (dan memang yg banyak duitnya disitu: tanggap darurat dan rehabilitasi recovery) padahal domain yang musti kita advokasi terus menerus: MITIGAS dan MITIGASI mitigasi jadi kalah pamor dg tim reaksi cepat Mitigasi yang baik akan membuat tim reaksi cepat nganggur, broer. Soal data spec: Sip hal yang sama juga sudah diungkapkan tertulis baik oleh IAGI (2002, 2005),..maupun lwt MMGI (2007, 2008) ke Menteri yang sama dirjen yang berbeda-beda. Kita hrs gak bosen-bosennya teriak ke mereka.sippp suwun infot tambahn e Salam ADB - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" To: Sent: Monday, January 04, 2010 9:19 AM Subject: Re: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI ESDM YG BARU Kang ADB dan kawan-kawan IAGI. Point 1. Saat ini memang kita sudah memiliki Badan Geologi. Tapi kalau memang ESDM ngga ngeh keberadaannya sebenernya ini saat tepat bagi BG utk melepaskan diri dari ESDM. Seperti design awalnya dulu, dimana BG semestinya menjadi Badan Independent dibawah Presiden seperti Badan-badan nasional lainnya. Utk soal Mitigasi, supaya tidak tumpang-tindih dengan BNPB yang menjadi Badan Nasional dibawah Presiden sesuai Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Selama ini BNPB melakukan mitigasi sendiri. Kalau saja BNPB dan BG menjadi dua badan yang sama-sama dibawah Presiden mungkin kita memotong satu jalur kementrian yang semoga semakin memebrikan arti kepada proses penanggulangan bencana. Btw, BNPB sejak Desember lalu sudah memiliki Tim Reaksi Cepat. Saya dengar mereka juga menyiagakan 2 Hercules plus personilnya. Mereka siap diterbangkan bila ada kejadian bencana di negeri ini. Idealnya memang mirip FEMA-nya Amrik. Dimana personilnya termasuk pasukan militer yang memiliki fasilitas khusus menangani kondisi darurat. Jadi, sudah proaktif ... ndak perlu nunggu-nunggu laporan korban :) Point 3. Hehehe ... soal data spec kok sama dengan komentarku di Majalah Eksplo dua bulan lalu :) Salam RDP 2010/1/4 Andang Bachtiar Dalam kesempatan menghadiri undangan ngopi pagi2 (coffe morning) bersama menteri esdm dan stakeholdernya 8:00-10:00 31/12/09 skaligus membahas kinerja dan target esdm (2009 & next 5 years), dan atas seijin pak Presiden & Sekjen IAGI, aku coba sampaikan 3 hal: 1) Mitigasi bencana geologi mohon dimasukkan dlm laporan kinerja dan target ESDM, ... krn dr berbagai uraian yg dipaparkan sama sekali tdk disinggung ttg besaran dana, pencapaian program dan target mitigasi tahun2 mendatang, pdhl di bawah esdm ada badan geologi yg tupoksinya mitigasi bencana... dan selama ini kita tau bhw mitigasi selalu sepi dr riuh rendah program dan budget, sementara kalau dilakukan mitigasi yg benar (baik program maupun bujetnya) maka pencapaian2 portofolio esdm lainnya (bahkan pencapaian dept lainpun) akan terlindungi dan terkurangi risikonya dari kerugian akibat bencana...Menanggapi ungkapan tsb, seolah2 Menteri dan segenap jajaran dirjen dan sekjennya di depan agak tersadar (saling berbisik satu dg lainnya) dan menyatakan bhw "kritikan" dr IAGI itu sangat diapresiasi dan mrk sngt berterimakasih... Akan dipertimbangkan untuk me-reformat pelaporan kinerja dan target esdm dg memasukkan juga hal2 trkait dg mitigasi - Badan Geologi di dalamnya(Beberapa orang setelah acara berkomentar: untung ada IAGI yg mengingatkan menteri esdm baru bhw ada Badan Geologi di bawahnya,...jadi dia akan ingat terus bhw dia punya stakeholder ahli geologi juga, termasuk yg bergerak di bidang mitigasi) 2) Mengingatkan ESDM untuk segera membuat aturan2 pembuangan air dewatering cbm yg sdh akan mulai tahun depan ini, jgn sampai terlambat, krn toxic nature dr air cbm dan massive volumenya bisa jadi masalah lingkungan. Menanggapi hal ini, Dirjen Migas menyatakan bhw aturan-aturan tsb sdg disiapkan di Direktorat Keteknikan, dan mudah2an pas mulai pilot2 project dewatering dilakukan t
[iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI ESDM YG BARU
Dalam kesempatan menghadiri undangan ngopi pagi2 (coffe morning) bersama menteri esdm dan stakeholdernya 8:00-10:00 31/12/09 skaligus membahas kinerja dan target esdm (2009 & next 5 years), dan atas seijin pak Presiden & Sekjen IAGI, aku coba sampaikan 3 hal: 1) Mitigasi bencana geologi mohon dimasukkan dlm laporan kinerja dan target ESDM, ... krn dr berbagai uraian yg dipaparkan sama sekali tdk disinggung ttg besaran dana, pencapaian program dan target mitigasi tahun2 mendatang, pdhl di bawah esdm ada badan geologi yg tupoksinya mitigasi bencana... dan selama ini kita tau bhw mitigasi selalu sepi dr riuh rendah program dan budget, sementara kalau dilakukan mitigasi yg benar (baik program maupun bujetnya) maka pencapaian2 portofolio esdm lainnya (bahkan pencapaian dept lainpun) akan terlindungi dan terkurangi risikonya dari kerugian akibat bencana...Menanggapi ungkapan tsb, seolah2 Menteri dan segenap jajaran dirjen dan sekjennya di depan agak tersadar (saling berbisik satu dg lainnya) dan menyatakan bhw "kritikan" dr IAGI itu sangat diapresiasi dan mrk sngt berterimakasih... Akan dipertimbangkan untuk me-reformat pelaporan kinerja dan target esdm dg memasukkan juga hal2 trkait dg mitigasi - Badan Geologi di dalamnya(Beberapa orang setelah acara berkomentar: untung ada IAGI yg mengingatkan menteri esdm baru bhw ada Badan Geologi di bawahnya,...jadi dia akan ingat terus bhw dia punya stakeholder ahli geologi juga, termasuk yg bergerak di bidang mitigasi) 2) Mengingatkan ESDM untuk segera membuat aturan2 pembuangan air dewatering cbm yg sdh akan mulai tahun depan ini, jgn sampai terlambat, krn toxic nature dr air cbm dan massive volumenya bisa jadi masalah lingkungan. Menanggapi hal ini, Dirjen Migas menyatakan bhw aturan-aturan tsb sdg disiapkan di Direktorat Keteknikan, dan mudah2an pas mulai pilot2 project dewatering dilakukan tahun depan 2010, aturan2 tsb sdh siap diimplementasikan (KLH regulasi umumnya, ESDM regulasi teknisnya). Dukungan - kontribusi IAGI dlm pembuatan aturan2 tsb sangat diperlukan. 3) Perjuangkan plow back signature bonus kembali ke sektor ESDM untuk meningkatkan perolehan data eksplorasi migas indonesia, spec survei dsb... Dengan demikian bargaining kita kepada investor dan calon investor migas akan jadi lebih kuat. Bukan hanya sekedarmengutak-utik term PSC saja yg perlu kita lakukan u/menarik investor, tapi menambah data & informasi potensi migas Indonesia lwt survei umum dan eksplorasi pendahuluan (remote sending, gravity, magnetic, seismik regional, studi2 cekungan, dsb..juga perlu dilakukan oleh pemerintah. Bukan semata2 mengandalkan investor (asing) u/mendapatkan data negeri kita sendiri, tapi juga menggunakan dana plow-back signature bonus tadi u/melakukannya. Dalam tanggapannya, Menteri maupun Dirjen ESDM (terutama) mengharapkan dukungan smua pihak u/bisa memperjuangkan anggaran tsb ke Dept Keuangan (?)... (ke Presiden brgkali...=)... Mudah2an ada gaungnya #adb#
Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?
Sertifikasi IAGI bukan sudah dibahas dan tertahan di DIKTI, tapi sertifikasi IAGI sudah dilaksanakan sejak 2002 pada waktu kepengurusan saya, dimana persiapan-nya dimulai sejak 1998 oleh Kang Yanto Sumantri dan dikomandani oleh Uda Karsani, Suryowibowo dkk. Dokumen, tata cara, persyaratan, dsb malah sdh sejak 2002 dicantumkan dalam web iagi (iagi.or.id) yang nampaknya sekarang web tsb sudah tidak dimaintain lagi. Dan sejak 2002 pemberian sertifikat pertama untuk 8 orang petroleum geologist di Surabaya itu, setiap tahun, setiap PIT: 2003 di JKT, 2004 di Bandung, 2005 di Surabaya berturut-turut selalu dilakukan pemberian Sertikat Ahli Geologi Perminyakan (Petroleum Geologist) pada waktu pembukaan PIT. Kesemuanya itu juga diterangkan, dibukukan dalam buku MEMBUMIKAN GEOLOGI yang diterbitkan 2006 awal. Pada pertengahan 2003 s/d 2005 akhirpun terus menerus berlangsung usaha untuk merencanakan dan mengeksekusi sertifikasi-sertifikasi yang lainnya (Geologi Teknik - sdh lengkap bahan dasar dokumen dan kepanitaannya dan sampai ke tahapan sosialisasi di 4 kota besar: JKT-Yogja-Surabaya-Balikpapan,.., Geologi Pertambangan - ini kerjasama dengan Perhapi). Usaha untuk membuat sertifikasi IAGI (untuk petroleum geology) menjadi wajib bagi semua pekerja ASING di Idnonesia sdh pula dilakukan dengan memasukkan usulan ke Direktur Teknik Diitjen Migas (karena kita dimintai pendapat ttg hal itu juga dlm rangka standarisasi profesional) pada 2004-2005. Tapi akhirnya Ditjen Migas tidak berani mengeluarkan satu aturan apapun tentang hal itu karena takut diprotes IPA (terngkap secara verbal dalam forum forum sosialisasi mereka waktu itu). Sayang sekali kita tidak terbiasa untuk menengok ke belakang dan berangkat dr modal yang sudah ada. Seringkali kita mengabaikan dan mencoba untuk :menemukan: roda kembali (re-invent the well). Kita terbiasa mencipta, tidak terbiasa memelihara. Sertifikasi? Siapa takut?!! Salam adb - Original Message - From: "Taufik Manan" To: Cc: Sent: Thursday, November 12, 2009 10:30 AM Subject: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis? Selamat pagi para rekan seprofesi dimanapun, Topik ini kami kami angkat atas saran Mas Setiyo Pamungkas (Ketua IAGI Komwil KL) sebagai informasi yang berguna (karena Beliau tidak ikut milis IAGInet. Mohon didaftarkan). Pagi ini kami baru saja menghadiri SKG09 Geoscience Annual Briefing di KL Convention Center KLCC dan saat yang bersamaan di tempat yang terpisah pada KL Convention Center ada Jamuan Makan Siang bagi SBY yang sedang berkunjung ke KL hari ini. Dari diskusi dari kawan2 yang kerja di KL di sela acara ini antara lain Mas Setiyo, Hendra, dll; saya mewakili mereka membawa topik ini sebagai "trigger" tentang perlukah Sertfikasi IAGI bagi Geosaintis di Indonesia. Saat ini di KL sedang digalakkan meski tidak wajib untuk menjadi anggota Institute Geology Malaysia (IGM) dimana *sertifikasi kenggotaannya* sekitar 2-3 tahun lagi menjadi *dasar legalitas profesi geosaintis (G&G*) yang bekerja di Malaysia. Ini sudah diendorse oleh Parlemen (DPR) nya. Menurut Mas Setiyo (tolong koreksi bila salah), Serifikasi IAGI sudah dibahas sejak beberapa tahun yll dan statusnya masih tertahan di Dikti. Mudah-mudahan ini dapat segera mendapat legalitas sehingga eksistensi dan apresiasi tenaga geosaintis di Indonesia bisa terwujud. Jangan sampai tertinggal dari negeri jiran yang sudah mendapat "lampu hijau" dari pemerintah dan parlemennya untuk sertifikasi profesi geosaintis. Sebagai catatan di Malaysia, ada Institute Geology Malaysia (IGM) dan yang lainnya adalah Geology Society of Malaysia (GSM). Petronas membuka pendaftaran massal dari para geosaintis yang kerja di sana untuk menjadi anggotanya. Saya sendiri dan beberapa rekan2 di KL masih pikir2 dulu untuk ikut jadi anggotanya. Semoga berjaya Indonesia Demikian sekilas info dan salam dari KL TAM dan Mas Setiyo PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!! yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---
Re: [iagi-net-l] APRESIASI KEPADA 20 PEGAWAI BPMIGAS
Asep Hendriana juga Geosaintist Galih Agusetiawan juga Geosaintist Selamat buat semuanya adb - Original Message - From: To: Sent: Friday, August 21, 2009 8:20 AM Subject: Re: [iagi-net-l] APRESIASI KEPADA 20 PEGAWAI BPMIGAS Sulistya Hastuti Wahyu M.H.B.J. Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagan bpmigas juga seorang geologist, dari UGM. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari Date: Fri, 21 Aug 2009 09:10:50 To: IAGI Subject: [iagi-net-l] APRESIASI KEPADA 20 PEGAWAI BPMIGAS Selamat kepada rekan-rekan geologist yang berprestasi di BPMIGAS. Pak Awang H dan Sunjaya S 8/19/2009 9:49:19 AM APRESIASI KEPADA 20 PEGAWAI BPMIGAS JAKARTA- Pada saat upacara memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke- 64, Kamis (17/8) Kepala BPMIGAS memberikan penghargaan kepada 20 pegawai yang menunjukkan prestasi dan dedikasi dalam kinerja industri hulu migas. Berikut daftar nama pegawai BPMIGAS berprestasi Tahun 2009 : No. NAMA JABATAN 1 Budi Indianto Kepala Divisi Penunjang Operasi 2 R.B. Heru Djoni Putranto Tenaga Ahli 3 Sulistya Hastuti Wahyu Marhaendrasworo Hajar Baskoro Jati Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan 4 Agus Suryono Kepala Dinas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi 5 Nyimas Fauziah Rikani Staf Subdinas Komunikasi 6 Sapta Nugraha Kepala Subdinas Pengembangan Karir 7 Andi Wiryanto Staf Subdinas Hubungan Industrial dan Kesejahteraan 8 Awang Harun Satyana Kepala Dinas Keteknikan Geologi 9 Asep Hendriana Rustam Kepala Subdinas Keteknikan Geofisika Region II 10 Sunjaya Eka Saputra Staf Subdinas Komitmen KKS Region II 11 Y. Didi Setiarto Penasehat Hukum Kelompok Kerja Kontrak - Kontrak Komersial 12 Heru Setyadi Staf Subdinas Asuransi 13 Wisnu Prabawa Taher Staf Subdinas Akuntansi Penerimaan Negara 14 Andi Arie PAG Staf Subdinas Akuntansi Aset Kapital dan WIP 15 Yusviyanto Eko Winarno Staf Subdinas Analisa dan Evaluasi FQR 16 Budi Agustyono Kepala Dinas Pemeriksaan Proyek dan Closed Out AFE 17 Rinaldy Norman Staf Subdinas Evaluasi dan Pengembangan 18 Ngatijan Kepala Dinas Pengadaan Wilayah I 19 Galih W. Agusetiawan Staf Subdinas Evaluasi Cadangan 20 Dwi Asianti Wisnuwardhani Koordinator Administrasi dan Pelaporan Dalam sambutannya, dikatakan oleh kepala BPMIGAS, R Priyono “ pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan apresiasi saya kepada seluruh pelaku perminyakan Indonesia atas kerja keras mereka, maka sampai saat ini migas masih menjadi primadona penerimaan negara untuk pembangunan rakyat”. Sampai saat ini, Pencapaian produksi minyak per Juni 2009 mencapai 99,14 % terhadap target APBN dan 102% terhadap target produksi. Sedangkan produksi gas telah mencapai 7.806 MMSCFD atau equivalent 1,392 MBOEPD, mencapai 101 % terhadap target WP & B sebesar 7.759 MMSCFD. Untuk tahun 2009 ini, Pemerintah menetapkan target produksi dan lifting minyak sebesar 960 ribu bpd. “ dengan pencapaian yang sudah didapatkan, tidak berlebihan kalau kita berharap pada akhir tahun 2009 nanti produksi migas akan dapat melampaui target yang ditetapkan,” lanjut Priyono. Dengan pemberian penghargaan tersebut dan segala pencapaian prestasi dalam industri hulu migas ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan Nasional. http://www.bpmigas.com/CMS/my_documents/my_files/k8Ob61Dqq4So7RHl72pB.htm#a PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!! yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - --
Re: [iagi-net-l] Merah Putih di Sepanjang Pagar Nusantara
Tambahan: 26 Juni 2009 saya juga sempat nonton malam pengumpulan dana untuk ekspedisi pulau terdepan ini, dimana waktu itu Kang Iwan Ompong bersolo-perform bercerita tentang laut dengan gitar, lagu, dan puisi-puisinya. Beriktunya 29 Juni 2009 dalam rangka ekspose ke Pansus Perbatasan DPD (Dewan Perwakilan Daerah), saya sempat ikutan dalam tim Ekspedisi Garis Depan Nusantara ini menerangkan tentang kondisi geologi daerah-daerah perbatasan / pulau2 terdepan kita, termasuk potensi mineral dan migasnya. Dua hari yang lalu, saya mendapatkan sms dr mereka bahwa Phase-2 Ekspedisi ke pulau-pulau Indonesia bagian tengah sudah rampung. Sekarang mereka menginjak Phase ke-3, yaitu pulau-pulau terdepan bagian timur. Khusus untuk phase ke - 3 ini saya menitipkan kepada tim ekspedisi untuk di setiap pulau mengambil sample-sample batuan utamanya yang tersingkap di permukaan dan mengambil foto-fotonya dalam jarak dekat dan makro. Rencananya dalm penerbitan buku Phase-2 dan -3 nanti mudah2an ada ulasan sedikit tentang geologi-nya. Silakan buat rekan-rekan yang punya ide dan mau membantu dengan materinya. Salam ADB - Original Message - From: "Awang Satyana" To: "IAGI" ; "Forum HAGI" ; "Geo Unpad" ; "Eksplorasi BPMIGAS" Sent: Wednesday, August 12, 2009 7:10 AM Subject: [iagi-net-l] Merah Putih di Sepanjang Pagar Nusantara Ditulis menjelang 64 tahun peringatan Kemerdekaan Indonesia. Juli bulan lalu, seorang kawan aktivis Wanadri memberi saya sebuah buku luar biasa, “Tepian Tanah Air : 92 Pulau Terluar Indonesia” (volume 1 : Indonesia Bagian Barat). Luar biasa karena : (1) buku ini merekam perjalanan suatu ekspedisi marin sepanjang 5634 km selama tiga bulan (Mei-Agustus 2008) mengunjungi 40 pulau kecil terluar di Indonesia Barat, (2) buku ini memuat secara ringkas kondisi geologi/geografi, biologi dan masyarakat penghuni pulau-pulau terluar tersebut, (3) buku ini memuat foto-foto yang menakjubkan berasal dari pulau-pulau terluar Indonesia Barat dan (4) buku ini mengembangkan rasa cinta kepada Tanah Air. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas pada Januari 2009 atas prakarsa organisasi Wanadri dan Rumah Nusantara. Tebal buku 320 halaman (termasuk halaman pembuka), ukuran 26 x 28 cm, dicetak lux dengan kondisi prima menghasilkan teks dan foto-foto yang “breathtaking”. Tentu buku ini sangat kaya informasi – akan menggiring kita kepada satu kalimat : betapa kaya dan indahnya lautan dan kepulauan Nusantara. Saya tak pernah menemukan buku ini di toko buku umum, termasuk di gerai Kompas saat digelar pameran buku akbar di Istora Senayan bulan Mei yang lalu. Mungkin saja saya kurang jeli menemukan buku ini di rak-rak toko buku. Bersyukur seorang teman aktivis Wanadri menghadiahi saya buku ini. Menurut kawan tadi, buku ini akan diterbitkan dalam tiga volume, volume 1 yang sedang saya ceritakan, volume 2 tentang pulau2 terluar di Indonesia Tengah, volume 3 tentang pulau2 terluar di Indonesia Timur –sampai akhirnya genap tiga buku memuat profil 92 pulau terluar Indonesia. Saat ini, katanya Tim Ekspedisi sedang berada di selatan Nusa Tenggara dalam rangka ekspedisi volume 2. Adalah Wanadri (Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung) yang pada tahun 2005 mempunyai gagasan untuk mengunjungi, menyurvei, dan mendata pulau-pulau kecil terluar Indonesia. Tentu saja ini untuk kepentingan Nasionalisme sebab pulau-pulau tersebut menurut Deklarasi Juanda (1957) merupakan pulau-pulau titik pangkal kedaulatan wilayah Indonesia. Wilayah teritorial laut Indonesia ditentukan oleh 12 mil dari garis pangkal yang menghubungkan pulau-pulau terluar itu. Andaikata pulau-pulau terluar ini lepas dari Indonesia, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi. Tahun 2005-2008 Wanadri mematangkan rencana akbarnya itu dengan menghubungi banyak institusi yang terkait di Pemerintah maupun swasta termasuk para tokoh nasional. Dukungan pun serempak terkumpul, maka perjalanan muhibah lautan pun siap menghela jangkarnya. Dua kelompok sebagai motor perjalanan ini adalah Wanadri dan Rumah Nusantara –organisasi budayawan Bandung. Sandi perjalanan marin ini adalah “Ekspedisi Garis Depan Nusantara” Ekspedisi volume 1 : Indonesia Barat dimulai pada 8 Mei 2008 dan berakhir pada 18 Agustus 2008, sekaligus memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional dan 80 tahun Sumpah Pemuda. Perjalanan ini berhasil mengunjungi 40 pulau terluar Indonesia Barat, jarak yang ditempuh 5634 km menggunakan kapal bernama KM Deklarasi Djuanda dengan bobot mati 29 ton dan ukuran 6 x 29 meter. Puluhan eksplorer, sebagian besar anggota Wanadri, tergabung dalam misi ini. Ekspedisi bermula dari Nusa Barung di sebelah selatan Depresi Lumajang Jawa Timur, terus menyusuri sepanjang selatan Jawa, ke selatan Selat Sunda, ke sebelah barat Sumatra, ke baratlaut Sumatra, masuk ke Selat Malaka, ke wilayah perbatasan dengan Singapura, ke wilayah utara Natuna dan berakhir di ujung barat Kalimantan dekat perbatasan dengan S
Re: [iagi-net-l] Semburan Gas-Lumpur di Serang
S: 06.07504 E: 106.30551 UTMnya: 644473 dan 9328326 adb - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" To: Sent: Tuesday, June 23, 2009 4:21 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Semburan Gas-Lumpur di Serang Ada koordinat Lat Long posisi sumurnya Kang ?Saya coba plot di ArcGIS suwun RDP 2009/6/23 Andang Bachtiar Air bercampur gas punya salinitas 2300-5000 ppm diukur dengan alat mikrokonduktifitas GDA. Kemungkinan air tawar berada di 70 meter, dan itu tidak menyembur keluar,... air baru menyembur keluar ketika sudah menembus lapisan gas antara 70 s/d 104 meter. Pada waktu ngebor lubang pertama yang 104 meter dan terjadi semburan air dan gas, rangkaian pipa hendak dicabut, baru 2 joint sudah kejepit, maka rangkaian pemboran beserta bit ditinggal di dalam, kemudian bagian atas disambung dengan kerangan yang diberi 3 saluran masing2 diberi valve, untuk air dan gas, kemudian keseluruhan rangkaian disemen, istilahnya dibeton, atau di plug. Tapi air dan gas gak jadi gak keluar2 (ya jelas aja, karena sedang ditutup oleh semen dan konduit satu2nya hanya lewat bit,...yang notabene sangat sempit. Setelah merasa aman dengan ngeplug sumur 104 meter itu, maka diborlah sumur pengganti 3 meter di sebelah timurnya. Dapat 70 meter, ketemu air. Pasang casing. Setelah disemen,... ... pagi2 hari Sabtu 20 Juni jam4 subuh menyemburlah air, pasir, dan gas dari lubang kedua tersebut. Sampai 15 meter-an. Tentu saja ini akibat logis dari tertahannya tekanan di sumur pertama yang hanya berjarak 3 meter itu, karena siudah disemen. Pada saat ini semburan sudah tinggal 30-50 cm-an dan luasan permukaan antara 2 lubang tersebut melebar menjadi diameter 4 meteran dan semburan HANYA KELUAR DARI bekas lubang pertama. Lubang kedua dah nggak keluar apa-apa. Air tawarnya memang mungkin dari lapisan alluvial Ciujung. Tapi gasnya jelas dari pocket gas-sand yang dilingkupi shale calcareous Cisubuh. Sampelnya saya ambil juga. Kayaknya bukan artesis dech. Salam adb - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" < rovi...@gmail.com> To: Sent: Tuesday, June 23, 2009 3:46 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Semburan Gas-Lumpur di Serang Ya Aku stuju dugaan sunu. Kalau kedalamanya 100 meter saya rasa itu kemungkinan sumber artesis. Cuman emang perlu dilihat (dibuktikan) dimana ada singkapan batuan reservoir ini. Kalau melihat topografi sekelilingnya yg menyebabkan tekanan piezometric setinggi awal semburan emang aga sulit. Tapi kalau sekarang dibilang sekitar 1-2 meter saja ya bisa jadi reservoirnya memiliki kapasitas yield flowrate yang segitu saja Rdp On 6/23/09, Sunu Praptono wrote: Nampaknya daerah itu akan menarik untuk dijadikan lahan bagi para mahasiswa melakukan kerja praktek lapangan, seperti resistivity sounding, seismic refraksi, magnetik dll. mengingat ada obyek bawah permukaan yang tidak dalam dan menarik untuk dipetakan. Menurut saya sendiri, pemboran air termasuk sukses besar secara eksplorasi, di mana obyektive yang dicari dapat dibuktikan ada dalam jumlah yang melimpah. Air yang muncrat juga tidak pekat-pekat amat, malah cenderung ke arah jernih dan lebih masuk ke kategori air dari pada lumpur (video di Media Indonesia/metro tv). Kalau jaman kita SD dulu mungkin termasuk golongan sumber air artesis. Saya punya harapan besar, bahwa dengan persiapan yang lebih matang dan menurut saya teknologinya juga tidak perlu terlalu canggih bin mahal, maka kita dapat persembahkan kepada masyarakat setempat air jernih dari reservoir yang sama, sesuatu yang selalu mereka butuhkan hingga saat ini. Soenoe. 2009/6/23 Fajar Lubis Banyak kemungkinan dari penyebab semburan ini... Mudah-mudahan ada yang bisa berbagi data kimia dari semburan. Dari data ini bisa dilihat kontribusi airtanah, gas dan faktor lainnya. Dalam berita dibawah, dikatakan bahwa selain sumur ini, ada sumur lainnya dengan kedalaman 100 meter. Ada yang bisa berbagi, kondisi sumur 100 meter ini? Mungkin ada baiknya kita mengadakan diskusi IAGI mengenai hal ini. Teknik pemboran airtanah yang semakin baik dan murah ternyata telah memungkinkan bor-bor 'pantek' untuk menyentuh zona 'overpressure'. Salam, Fajar (2448) --- On Tue, 6/23/09, an...@gc.itb.ac.id wrote: Apakah juga mungkin semburannya berasal dari akifer air artesis yang mungkin saja terpanaskan oleh intrusi andesit(dike) yang dangkal sehingga menyebabkan terbentuknya reservoir hidrotermal ? > = > Minggu, 21/06/2009 15:56 WIB > Lumpur di Serang Sempat Menyembur Setinggi 15 Meter > Hery Winarno - detikNews > > Menurut dia, semburan lumpur itu berasal dari lubang yang dibor > untuk > mencari air bersih. "Ada dua lubang yang sudah dibor. Satu lubang mencapai > kedalaman 100 meter. Sedangkan satu lubang lagi berkedalaman 70 > meter. > Nah, semburan lumpur itu berasal dari lubang yang berkedalaman 70 > meter > itu," ujar di
Re: [iagi-net-l] Semburan Gas-Lumpur di Serang
Air bercampur gas punya salinitas 2300-5000 ppm diukur dengan alat mikrokonduktifitas GDA. Kemungkinan air tawar berada di 70 meter, dan itu tidak menyembur keluar,... air baru menyembur keluar ketika sudah menembus lapisan gas antara 70 s/d 104 meter. Pada waktu ngebor lubang pertama yang 104 meter dan terjadi semburan air dan gas, rangkaian pipa hendak dicabut, baru 2 joint sudah kejepit, maka rangkaian pemboran beserta bit ditinggal di dalam, kemudian bagian atas disambung dengan kerangan yang diberi 3 saluran masing2 diberi valve, untuk air dan gas, kemudian keseluruhan rangkaian disemen, istilahnya dibeton, atau di plug. Tapi air dan gas gak jadi gak keluar2 (ya jelas aja, karena sedang ditutup oleh semen dan konduit satu2nya hanya lewat bit,...yang notabene sangat sempit. Setelah merasa aman dengan ngeplug sumur 104 meter itu, maka diborlah sumur pengganti 3 meter di sebelah timurnya. Dapat 70 meter, ketemu air. Pasang casing. Setelah disemen,... ... pagi2 hari Sabtu 20 Juni jam4 subuh menyemburlah air, pasir, dan gas dari lubang kedua tersebut. Sampai 15 meter-an. Tentu saja ini akibat logis dari tertahannya tekanan di sumur pertama yang hanya berjarak 3 meter itu, karena siudah disemen. Pada saat ini semburan sudah tinggal 30-50 cm-an dan luasan permukaan antara 2 lubang tersebut melebar menjadi diameter 4 meteran dan semburan HANYA KELUAR DARI bekas lubang pertama. Lubang kedua dah nggak keluar apa-apa. Air tawarnya memang mungkin dari lapisan alluvial Ciujung. Tapi gasnya jelas dari pocket gas-sand yang dilingkupi shale calcareous Cisubuh. Sampelnya saya ambil juga. Kayaknya bukan artesis dech. Salam adb - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" To: Sent: Tuesday, June 23, 2009 3:46 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Semburan Gas-Lumpur di Serang Ya Aku stuju dugaan sunu. Kalau kedalamanya 100 meter saya rasa itu kemungkinan sumber artesis. Cuman emang perlu dilihat (dibuktikan) dimana ada singkapan batuan reservoir ini. Kalau melihat topografi sekelilingnya yg menyebabkan tekanan piezometric setinggi awal semburan emang aga sulit. Tapi kalau sekarang dibilang sekitar 1-2 meter saja ya bisa jadi reservoirnya memiliki kapasitas yield flowrate yang segitu saja Rdp On 6/23/09, Sunu Praptono wrote: Nampaknya daerah itu akan menarik untuk dijadikan lahan bagi para mahasiswa melakukan kerja praktek lapangan, seperti resistivity sounding, seismic refraksi, magnetik dll. mengingat ada obyek bawah permukaan yang tidak dalam dan menarik untuk dipetakan. Menurut saya sendiri, pemboran air termasuk sukses besar secara eksplorasi, di mana obyektive yang dicari dapat dibuktikan ada dalam jumlah yang melimpah. Air yang muncrat juga tidak pekat-pekat amat, malah cenderung ke arah jernih dan lebih masuk ke kategori air dari pada lumpur (video di Media Indonesia/metro tv). Kalau jaman kita SD dulu mungkin termasuk golongan sumber air artesis. Saya punya harapan besar, bahwa dengan persiapan yang lebih matang dan menurut saya teknologinya juga tidak perlu terlalu canggih bin mahal, maka kita dapat persembahkan kepada masyarakat setempat air jernih dari reservoir yang sama, sesuatu yang selalu mereka butuhkan hingga saat ini. Soenoe. 2009/6/23 Fajar Lubis Banyak kemungkinan dari penyebab semburan ini... Mudah-mudahan ada yang bisa berbagi data kimia dari semburan. Dari data ini bisa dilihat kontribusi airtanah, gas dan faktor lainnya. Dalam berita dibawah, dikatakan bahwa selain sumur ini, ada sumur lainnya dengan kedalaman 100 meter. Ada yang bisa berbagi, kondisi sumur 100 meter ini? Mungkin ada baiknya kita mengadakan diskusi IAGI mengenai hal ini. Teknik pemboran airtanah yang semakin baik dan murah ternyata telah memungkinkan bor-bor 'pantek' untuk menyentuh zona 'overpressure'. Salam, Fajar (2448) --- On Tue, 6/23/09, an...@gc.itb.ac.id wrote: Apakah juga mungkin semburannya berasal dari akifer air artesis yang mungkin saja terpanaskan oleh intrusi andesit(dike) yang dangkal sehingga menyebabkan terbentuknya reservoir hidrotermal ? > = > Minggu, 21/06/2009 15:56 WIB > Lumpur di Serang Sempat Menyembur Setinggi 15 Meter > Hery Winarno - detikNews > > Menurut dia, semburan lumpur itu berasal dari lubang yang dibor untuk > mencari air bersih. "Ada dua lubang yang sudah dibor. Satu lubang mencapai > kedalaman 100 meter. Sedangkan satu lubang lagi berkedalaman 70 meter. > Nah, semburan lumpur itu berasal dari lubang yang berkedalaman 70 > meter > itu," ujar dia. > -- Sent from my mobile device http://rovicky.wordpress.com/2009/05/30/seamount-si-gunung-raksasa-dibawah-laut-1-proses-terbentuknya/ PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
[iagi-net-l] Semburan Gas-Lumpur di Serang
Mudah-mudahan ada manfaatnya bagi yang membaca. Saya coba tampilkan 3 gambar yang menjelaskan apa yang kemungkinan terjadi dengan pemboran air di Walikukun, Carenang, Serang Banten yg akhirnya hari Sabtu yg lalu mengeluarkan gas dan lumpur sampai sekarang (lihat berita terlampir). Lokasi Kampung Astana Anyar tersebut di peta geologi terletak di daerah dataran alluvial Sungai Ciujung - Cidurian, yaitu sungai2 Holocene yang mengalir selatan utara dr daerah tinggian gunung api Jawa Barat ke arah pantai utara Jawa. Selain itu dari setting tektoniknya, dia juga berada di daerah Tinggian Tangerang yang di beberapa literatur juga disebut menerus dengan Platform Seribu di utaranya. Di bagian timurnya kita dapati Ciputat Low dan di Selatannya kita dapati Rangkas Low. Sungai Ciujung sendiri kemungkinan dikontrol oleh pola bidang lemah kelurusan patahan utara-selatan yang menjadi ciri khas pola cekungan di daerah tersebut. Sumur2 yang pernah dibor di sekitar daerah ini adalah Cileles-1, Rangkasbitung-1, dan Tangerang-1 di selatan dan tenggara daerah "rembesan" gas-lumpur Serang ini. Cileles punya oil/gas show, sementara Rangkasbitung-1 dan Tangerang-1 laporannya dry hole saja. Tangerang-1 (dan Rangkasbitung-1 juga) dibor di daerah yang dianggap tinggian, walaupun delineasinya masih masuk di dalam bagian tepi dari cekungan NWJava Basin. Di sebelah barat dari lokasi Gas-Mudflow Serang juga didapatkan data rembesan minyak dari data Belanda (didaptkan waktu survey permukaan Pertamina-Repsol tahun 90-an). Meskipun di daerah tinggian, besar kemungkinan rembesan2 minyak (seperti yang dilaporkan oleh Belanda tersebut) juga menggejala di sekitar daerah Tangerang High- Seribu Platform ini. Artinya, komponen petroleum system: SR, maturity, migrasi ===> semuanya sudah terpenuhi. Tinggal dicari reservoir, seal dan trapping nya yang suitable, apakah ada di daerah tersebut? Pemboran air yang akhirnya mengeluarkan gas dan lumpur di Serang ini nampaknya kemungkinan bisa berasal dari dua sumber: 1) dari lapisan alluvial Ciujung Holocene yang kemungkinan merupakan gas rawa biogenic yang diakibatkan oleh proses fermentasi suhu rendah tapi kaya organik dan kondisi reduksi,.. dan kemungkinan no 2) dari lapisan Parigi Limestone yang mengandung isi BIOGENIC GAS seperti yang didapatkan di lapangan2 BP di offshore. Di daerah tinggian Tanggerang - Seribu Platform ini begitu anda mengebor permukaannya maka dibawah alluvial akan anda temukan lempung tebal Formasi Cisubuh yang merupakan batuan penutup yang ideal. Masalahnya adalah: seberapa tebal alluvial recent-nya? Apakah 30-40 meter sudah habis alluvial Ciujungnya, kemudian langsung masuk ke lempung Cisubuh s/d 70 meter kemudian di 70 meter menembus Gamping Parigi yang berisi Gas Biogenic? Kalau memang begitu kasusnya maka gas yang sekarang keluar akan terus menerus keluar karena resourcesnya akan jauh lebih besar dari sekedar gas rawa endapan alluvial biasa yang dalam 1-2 minggupun kemungkinan akan depleted. Apalagi kemungkinan adanya tekanan yang direpresentasikan dengan tingginya semburan s/d 15 meter kemudian terjadi intermittent variation dari tinggi semburan, kesemuanya mengindikasikan adanya sistim tekanan yang kemungkinan lebih besar daripada sekedar tekanan fasa gas di sistim terbuka gas rawa alluvial,... itu lebih mengindikasikan sisstim tekanan tertutup dari reservoir Parigi. Dua-dua alternatif interpretasi sama-sama mengindikasikan biogenic gas, bedanya adalah: kalau berasal dari alluvial, maka sistem tekanannya akan ringan (terbuka, cepat habis),...sementara kalau berasal dari Parigi, maka sistim tekanannya tinggi, tertutup dan akan long-lasting. Bisa jadi lubang akan bertambah besar untuk mengkompensasi sistim tekanan yang besar tersebut. Apakah kasus bawah permukaannya sama dengan Lumpur Sidoardjo? Less likely. Kalau di luSi, kita berhadapan dengan mud-diapir,... ada lapisan lempung/lumpur tekanan tinggi Kalibeng Atas yang terus menerus aktif mengeluarkan lumpur ke permukaan. Sementara itu di Serang sini, tidak pernah tercatat analogi Cisubuh sebagai overpressure shale yang significant apalagi mud-diapir. Jadi,.. kemungkinan lumpur yang keluar merupakan hasil penggerusan dari lempung Cisubuh oleh gas dan air yang berasal dari Parigi Formation. Skenario hipotesis ini semua masih perlu dibuktikan dengan analisis lumpur (umur, kematangan, komposisi dsb), analisis air (asin tidaknya, dsb), dan tentunya analisis gas dan batuan lain yg keluar dr semburan (kalau2 memang ada bongkah gamping di dalamnya kemungkinan Parigi terlibat). Apapun penyebabnya, semburan tersebut harus ditutup untuk menyelmatkan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Memang masih belum terbayang efeknya akan sebesar daerah Banjar Panji, akrena tipenya juga berbeda dan kedalamannya berbeda, tetapi bukan berarti kita bisa santai2 saja. TUTUP segera!!! Tentunya dengan menggunakan metodologi dan peralatan yang sesuai kaedah2 keteknikan di Oil&Gas. Pertamin
[iagi-net-l] test
test PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!! akan dilaksanakan di Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Speaker Volunteer untuk AAPG Student Chapter_ RE: [iagi-net-l] Pingin sharing ilmu ke UNDIP ?
Ikutan NGAJAR lho Lus,... . #ADB# - Original Message - From: "Paulus Tangke Allo" To: Sent: Wednesday, December 31, 2008 12:21 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Speaker Volunteer untuk AAPG Student Chapter_ RE: [iagi-net-l] Pingin sharing ilmu ke UNDIP ? kalau topiknya ini, saya mau dong ikutan :) kalau sudah ada jadwalnya, aku minta yah... --paulus 2008/12/30 sanggam hutabarat : Saya ada rencana di tanah air antara 29 Juni hingga 3 Agustus 2009. Saya bersedia sharing topik yang berkenaan dengan: 1. Geostering/Real Time Monitoring dan Well Placement, atau 2. Core Analysis For Geologists, atau 3. Bore Hole Images For Geological Analysis ...(deleted)... serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Paleo hydrate.....Re: forumDigest, Vol 21, Issue 77
Mas Udrekh,... Menarik sekali uraian sampeyan soal per-hidrat-an yang sempat sampeyan pelajari, tekuni, dan yang forum2nya ikut sampeyan datangi. Mustinya sampeyan juga bisa mulai komunikasi (atau sudah??)dengan Pak Iyung di BPPT dan juga mas Sanggono di Bandung, supaya potensi-potensi kekuatan intelektual kita yang kompeten dan concern masalah energi masa depan ini bisa sinergi dan sama-sama bergerak maju. Sayang sekali kalau ilmu yang sudah didapat dengan susah payah tidak diaplikasikan. Lewat forum ini juga saya menghimbau ke kawan2 pengurus IAGI - HAGI untuk menangkap simpul-simpul potensi tersebut lewat forum2 diskusi Luncheon Talk atau Seminar Khusus atau apapun namanya, agar bergaung terus semangat eksplorasi energi baru kita. Yangkung, monggo HAGI-nya; ditunggu Luncheon Talk Hidrat-nya Salam ADB - Original Message - From: "udrekh" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, November 26, 2008 4:43 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Paleo hydrate.Re: forumDigest, Vol 21, Issue 77 Sepertinya apa yang dilakukan teman-teman peneliti khususnya di group Mallik Kanada(Delta Mackenzie) sudah sampai ke tarah exploitasi. Juga ada satu tempat yang saya lupa namanya, sudah memproduksi gas hidrat ini. Saya hanya ikutan di kegiatan ICGH4, waktu itu saja progress penelitian ini sudah sedemikian jauh dari bayangan saya. Saat hadir di kegiatan sejenis dari tahun ke tahun, memang cukup menjanjikan bahwa kita akan segera mampu untuk memanfaatkan sumber energi ini, apalagi jumlahnya diperkirakan sangat besar. Sepertinya, kesulitan utamanya adalah mempertahankan tingkat produksi, sehingga memang masih jauh dari ekonomis untuk memproduksi gas hidrat ini. Perjalanan penelitian ini sendiri sangat multidisiplin. Banyak yang mengkaji dari aspek biokimianya, teknologi seperti fluida / tekanan/temperatur, drilling, atau dari aspek Geologi/Geofisikanya. Kalau sekiranya ada yang tertarik untuk punya discussion group untuk gas hydrat ini, saya ingin juga belajar. Saya pingin juga tahu dari aspek lainnya. Kalau dari aspek geologi dan geofisikanya, saya punya cukup banyak koleksi buku maupun jurnal. Kebetulan Studi S2 dan S3 saya mengenai gas Hidrat ini, tetapi lebih banyak dari aspek kajian BSRnya. Penelitian saya juga melulu di lautan jepang (Nankai trough), sehingga tidak terlalu paham dengan kondisi di Indonesia. Kalau melihat pemetaan terakhir mengenai penelitian gas Hidrat di Indonesia (dari gambar yang saya peroleh tahun 2006), maka ada 3 titik penelitian untuk kajian gas Hidrat di Indonesia. Selain di utara Manado, dan sekitar selat sunda, juga daerah sekitar Irian. Yang 2 pertama memang dilakukan atas kerjasama BPPT dengan BGR. Senang sekali bisa ikut belajar dari diskusi di milis ini. Saya fikir, kita juga memang perlu memulai penelitian tentang gas hidrat ini. Paling tidak dari aspek pengetahuan mengenai distribusi gas Hidrat di Indonesia. Sehingga, saat teknologi eksplotiasi sudah dikuasai, kita juga sudah siap dengan pengetahuan lokasi yang berpeluang untuk eksploitasi gas Hidrat. Kalau seandainya, data seismik yang saat ini sudah banyak kita miliki, kemudian kita pakai untuk interpretasi BSR saja, agaknya akan cukup bermanfaat. wallahu a'lam On Wed, 2008-11-26 at 00:33 -0800, Franciscus B Sinartio wrote: keadaan stabil dari hydrates sekarang adalah karena tekanan dan temperature yang cocok untuk tetap jadi CH4 beku. kalau ditambang, maka keseimbangan hilang. maka CH4 akan lepas semua ke air laut, dan ke atmosphere dst.. dst. justru itu sampai sekarang belum ada yang berani mencoba "mengganggu" hydrates di alam, semuanya dilakukan di lab. tetapi kalau paleo-hydrates lain lagi. keseimbangan nya sekarang karena terperangkap oleh overburden dari sediment diatasnya (dst.. dst..). jadi cara pengambilan gas seperti yang sudah biasa dilakukan bisa dilakukan. fbs - Original Message From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia <[EMAIL PROTECTED]>; "iagi-net@iagi.or.id" Sent: Wednesday, November 26, 2008 12:43:18 AM Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Paleo hydrate.Re: forum Digest, Vol 21, Issue 77 Hydrates jangan terlalu dipikirkan seperti liquid - HC pada umumnya. Proses migrationnya dalam fase liquid, bukan pada fase padat berupa hydrates. Ketika hydrates ini "terkubur" dan suhunya meningkat melampui tiik uapnya, maka hydrates akan berubah ujud. Dan tentusaja hydrates menjadi "gas". Kalau benar seperti dugaan Pak Awang bahwa hydrates kebanyakan berupa gas yang digenerasi oleh biogenic gas, maka tentusaja finger print dengan metode geokimia, akan masih menyisakan finger print biogenic. Fase perubahan ujud ini merupakan proses fisis. Jadi cara berpikirnya harus seperti tambang emas atau tambang logam lainnya. Ketika emas masih menjadi bagian dari larutan yang berupa hydrothermal, mka emaspun seolah migrasi dari sumber magma ke tempat pemerangkapan. Namun terperangkapnya emas/logam ini dala
Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration
Yangkung,...kalau masih kurang referensinya saya postingkan juga berita dari MEDIA INDONESIA 2005: angka2 perhitungan potensi gas hidrat dr BPPT == JAKARTA - Para peneliti Indonesia telah menemukan gas hidrat dalam jumlah besar di dasar laut yang terdapat di perairan selatan Sumatera hingga Jawa Barat dan perairan Sulawesi. Gas hidrat itu berpotensi menjadi energi alternatif pengganti bahan bakar minyak (BBM).\'Besar gas hidrat sekitar 850 triliun kaki kubik (tcf) terdapat di dua tempat yaitu di perairan selatan Sumatera Selatan hingga Jawa Barat sekitar 625,4 tcf, sedangkan di perairan Sulawesi besarnya sekitar 233,2 tcf,\' kata Direktur Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Sumber Daya Air (P3-TISDA) BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), Yusuf S Djajadihardja, Selasa (25/10) di Jakarta.Yusuf menilai, di tengah harga minyak dunia yang membubung tinggi, seharusnya potensi gas hidrat ini sudah bisa dipikirkan untuk dieksplorasi. Seandainya belum berniat mengeksplorasinya, maka gas hidrat itu dapat dijadikan aset energi alternatif di masa mendatang.Dia juga berpendapat, berdasarkan kajian ahli dari Konsorsium Internasional, eksplorasi gas hidrat dapat dilakukan apabila harga minyak dunia sudah mencapai harga US$50 per barel. \'Saat ini harga minyak dunia sudah jauh di atas US$50, maka eksplorasi gas hidrat sebagai energi alternatif sebenarnya sudah dapat dilakukan. Kita tidak akan merugi,\' paparnya.Lebih lanjut Yusuf menyatakan, potensi gas hidrat yang saat ini telah ditemukan di Indonesia cukup besar. Bahkan total dari dua lokasi yang telah ditemukan sekitar tiga kali lebih besar dari potensi gas di Natuna. Potensi ladang gas Natuna saja hanya sebesar 222 tcf. Sedangkan gas hidrat ini dapat mencapai 850-an tcf. \'Itu baru di dua tempat saja," tambahnya.Yusuf memaparkan, potensi zat hidrat masih besar, karena banyak terdapat di perairan laut dalam dan daerah permafrost (kutub). Gas itu biasanya terjebak dalam sedimen permukaan laut dan yang bercampur dengan air. Kebanyakan gas hidrat tersimpan dalam bentuk kristal es.Menurut Yusuf, gas ini biasanya ditandai dengan keberadaan organisme laut, seperti vestimentifera dan acharax yang tinggal di kedalaman laut dengan tekanan tinggi dan temperatur rendah. Karena, organisme laut tersebut biasa mengonsumsi gas hidrat ini.\'Karena berada di lapisan laut dalam dengan temperatur rendah, gas tersebut diselimuti air dan membeku. Jadi ilustrasinya, seperti mengambil bongkahan es dari kulkas, lalu kita lakukan pembakaran,\' jelasnya. (*/H-4)Sumber : Media indonesia (27/10/05) ----- Original Message - From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, November 26, 2008 8:35 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration Pak Awang, . Yangkung,saya lampirkan lagi posting di iagi-net Minggu 8 September 2002 tentang ekspose tersebut, angkanya juga masih tertulis disitu 625 TCF, dan angka ini juga disebutkan beberapa kali oleh Hatta Radjasa sebagai Menristek Ka BPPT waktu itu ke media. salam ADB === Laporan Seminar Pra-Ekspedisi Java Trench 2002 (Voyage To The Bottom of The Sea) === Tak kurang dari 100 orang hadir pada Seminar Pra-Ekspedisi Java Trench 2002 yang merupakan kerjasama antara BPPT-IAGI-HAGI dan JAMSTEC (bukan Jamsostek), pada Rabu 21 Agustus di Hotel Mandarin, Jakarta. Empat hal "spektakuler" yang akan diteliti dibahas dalam seminar tersebut: 1. Karakter Sesar Sumatra di pertemuannya dengan palung Jawa 2. Strain partitioning dari overlying plate (fore-arc basin) disekitar Selat Sunda 3. Eksplorasi daerah "bank" di laut selatan Sukabumi yang data bathymetrinya menunjukkan indikasi awal sebagai tutupan 60x30 km yang dikelilingi oleh submarine mud-volcanoes 4. Eksplorasi gas hydrate yang indikasi awalnya didapat dari BSR (Bottom Simulator Reflector) pada berbagai lintasan seismik, terutama di daerah fore-arc sampai ke lereng luar palung. Sehari sebelumnya, 20 Agustus 2002, panitia juga sempat mengadakan Temu-Pers di gedung BPPT lantai 3 yang menghadirkan MenRisTek Hatta Radjasa, Ketua IAGI, Ketua HAGI, dan Chief Saintist dari Jepang dan Jerman. Media Indonesia, Republika, Detik.com dan beberapa media elektronik/televisi juga hadir dalam temu pers tersebut. Ekspedisi Palung Jawa akan melibatkan 15 ilmuwan, yaitu 9 peneliti dari Indonesia, 4 dari Jepang, dan 2 dari Jerman. Tim Indonesia terdiri dari Tim Inti dan Tim Pendukung. Tim Inti terdiri dari empat peneliti yang akan turut dalam penyelaman (Oceanot). Mereka itu adalah Yusuf Surachman (Geologist BPPT-Chief Scientist), Agus Guntoro (Geologist Univ. Trisakti), Hananto Kurnio (Geologist PPGL), dan Mufti P Patria (Biologist UI). Tim Pendukung adalah Ridwan Djamaluddin (Ketua Panitia, Geologist BPPT), Andr
Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration
an secara lebih rinci apa saja ayng akan dilakukan dalam penyelaman tersebut. Rencana pengamatan langsung "fault-sense", "degree of deformation", "presence of seepage", "deep-water organism associated with the faults", "sampling mud volcano", "sampling gas hydrate", kesemuanya diuraikan secara rinci. Ikeda, ahli tektonik dari Universitas Tokyo memaparkan tentang "Active Fault Research: From Land to Sea". Rencana mereka untuk memonitor aktifitas sesar di daerah Palung Jawa akan didasarkan pada sample-sample dari piston coring yang akan diambil langsung oleh Shinkai 6500 dilokasi-lokasi penyelaman. Herman Kudrass, Kepala PPGLnya Jerman juga bicara dalam seminar pra-ekspedisi tersebut. penekanan presentasinya pada eksplorasi gas hydrate. Beberapa hal yang akan dilakukan adalah: "pengukuran profile CH w/depth of seawater", "pengukuran isotop pada piston core", "pengukuran heat flow" (pada umumnya HF normal didaerah palung 40mW/m2, tapi didaerah venting gas methan bisa sampai 120 mW/m2). "investigate benthic community in venting area", dsbnya. Ada 7 penanya, komentator, peng-opini pada seminar tersebut, yaitu: Pak Bona (Trisakti), Pak Afiat (Trisakti), Pak Awang (Pertamina), Pak Andri (ITB), Bu Mimin (PPGL), PAk Irawan (ITB), dan Bu Retno (ITB). Kesemuanya mencoba untuk lebih memperjelas arahan dari penelitian, selain juga uluran/permintaan untuk kerjasama menggunakan data yang akan didapat. Seminar 21 Agustus tersebut ditutup jam 1 siang dengan makan siang bersama. Esok harinya para sainitis dari Indonesia-Jerman dan Jepang masih berkumpul dan membicarakan rencana pasti titik-titik penyelaman. Informasi lainnya: Upacara pelepasan kapal riset akan dilakukan oleh presiden Megawati pada tgl 6 Oktober 2002. Mega akan mencoba juga masuk kedalam SHINKAI (tentunya tidak untuk diturunkan kedasar laut). Hasil Notulensi dari Moderator ADB - Original Message - From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, November 25, 2008 9:18 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration Saya pikir BPPT tak mengeluarkan angka saat mengumumkan rencana mereka menyelami wilayah Palung Sunda dengan kapal selam Sinkai untuk antara lain meneliti gas hidrat di situ bersama organisme metanofilnya. Saya masih menyimpan bahan-bahan ekspose mereka yang dinamakan "Voyage to the Bottom of the Sea". Yang menghebohkan dari BPPT justru pengumuman yang dilansir media tak kalah heboh "penemuan giant field di Simeulue yang lebih besar dari Arab !" Di situ BPPT memang mengeluarkan angka yang heboh. salam, awang --- On Tue, 11/25/08, Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration To: iagi-net@iagi.or.id Date: Tuesday, November 25, 2008, 4:41 PM Koreksi untuk Pak Awang, dan sekaligus informasi untuk Yangkung Riset hydrate BPPT yang cukup menghebohkan terakhir direlease bersamaan dengan release hasil-hasil Java Trench Expedition 2002 yang merupakan kerjasama JAMSTEC-BPPT yang didukung juga secara finansial dan kelembagaan oleh IAGI dan HAGI. Kontak person: masih Pak Iyung juga. Di Indonesia kita juga punya Doktor ahli hydrate lulusan CSM, yaitu Dr. Sanggono dari Teknik Kimia ITB, yang dissertasinya mengenai hydrate di GOM. Salam ADB - Original Message - From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: ; "Forum HAGI" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, November 25, 2008 3:31 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration Yangkung, Yang pernah "menghebohkan" dari riset BPPT (Simeulue "giant discovery") bukanlah hydrate gas, melainkan diperkirakan berisi oil/gas conventional. Dua lembaga riset yang aktif melakukan penelitian hydrate gas adalah : BPPT dan P3GL (Puslitbang Geologi Kelautan). Kontak yang tepat untuk kedua lembaga itu : Pak Yusuf Surachman ([EMAIL PROTECTED], e-mail resminya di BPPT saya tak tahu), Pak Subaktian Lubis (P3GL, mohon maaf kalau salah tulis nama beliau, bisa kontak ke [EMAIL PROTECTED] Salam, awang --- On Tue, 11/25/08, basuki puspoputro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: basuki puspoputro <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [iagi-net-l] Hydrate exploration To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum HAGI" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Tuesday, November 25, 2008, 12:22 PM Rekan-rekan. Pemelajaran tentang hydrate di Indonesia setahu kami dilakukan oleh BPPT, malahan beberapa waktu yang lalu sempat membuat "heboh" negeri ini karena riset BPPT menemukan sejumlah cadangan yang besar. Siapakah contact person di BPPT yang dapat dihubungi bila kami ingin lebih tahu tentang hasil riset, data, dan langkah ke depan eksplorasi hydrate di Indonesia? Terutama nama dan alamat emailnya? Terima kasih atas informasi yang diberikan. Salam, Yangkung New Email addresses availabl
Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration
Koreksi untuk Pak Awang, dan sekaligus informasi untuk Yangkung Riset hydrate BPPT yang cukup menghebohkan terakhir direlease bersamaan dengan release hasil-hasil Java Trench Expedition 2002 yang merupakan kerjasama JAMSTEC-BPPT yang didukung juga secara finansial dan kelembagaan oleh IAGI dan HAGI. Kontak person: masih Pak Iyung juga. Di Indonesia kita juga punya Doktor ahli hydrate lulusan CSM, yaitu Dr. Sanggono dari Teknik Kimia ITB, yang dissertasinya mengenai hydrate di GOM. Salam ADB - Original Message - From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: ; "Forum HAGI" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, November 25, 2008 3:31 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration Yangkung, Yang pernah "menghebohkan" dari riset BPPT (Simeulue "giant discovery") bukanlah hydrate gas, melainkan diperkirakan berisi oil/gas conventional. Dua lembaga riset yang aktif melakukan penelitian hydrate gas adalah : BPPT dan P3GL (Puslitbang Geologi Kelautan). Kontak yang tepat untuk kedua lembaga itu : Pak Yusuf Surachman ([EMAIL PROTECTED], e-mail resminya di BPPT saya tak tahu), Pak Subaktian Lubis (P3GL, mohon maaf kalau salah tulis nama beliau, bisa kontak ke [EMAIL PROTECTED] Salam, awang --- On Tue, 11/25/08, basuki puspoputro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: basuki puspoputro <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [iagi-net-l] Hydrate exploration To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum HAGI" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Tuesday, November 25, 2008, 12:22 PM Rekan-rekan. Pemelajaran tentang hydrate di Indonesia setahu kami dilakukan oleh BPPT, malahan beberapa waktu yang lalu sempat membuat "heboh" negeri ini karena riset BPPT menemukan sejumlah cadangan yang besar. Siapakah contact person di BPPT yang dapat dihubungi bila kami ingin lebih tahu tentang hasil riset, data, dan langkah ke depan eksplorasi hydrate di Indonesia? Terutama nama dan alamat emailnya? Terima kasih atas informasi yang diberikan. Salam, Yangkung New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] dry holes mountain front ==> Re: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai
Dari sumur-sumur yang dianggap dry-holes tersebut, kemungkinan ada (bisa lebih dr separohnya, loh) yang tidak dibor dan atau ditest / dievaluasi dengan benar, sehingga menampakkan kesan bahwa faktor geologi-lah yang menyebabkan kegagalan Conoco (dan sebagian Caltex di sekitar daerah tersebut). Seringkali yang terjadi adalah: pengeboran dilakukan highly over-balance, formasinya rusak (formation damage), yang dihasilkan dalam test bukan air formasi tapi air invasi dari mud-filtrate (tapi tetap dianggap air formasi dalam laporannya), alat pengetest tersumbat (tool plugging), sand migration yang menurunkan permeability, dan beberapa masalah engineering pemboran dan pengetes-an lainnya. Jadi, dry-holes bagi Conoco, belum tentu dry-holes bagi SPE atau TMP atau POG atau KKE atau TBP atau BMI atau nama-nama perusahaan "nasional" lainnya yang muncul sewindu terakhir ini meramaikan eksplorasi hidrokarbon di daerah Mountain Front yang ditinggalkan oleh kumpeni-kumpeni besar sebelumnya. Dengan paradigma baru, mata lebih awas, treshold ekonomi lebih rendah, para eksplorasionis di kumpeni2 nasional tersebut mencoba peruntungan mereka dengan melihat ulang sumur-sumur dry holes di daerah Mountain Front (baik di Sumatra, maupun di Kalimantan). Beberapa ada yang berhasil discovery, beberapa masih berkutat studi, yang jelas kebanyakan sekarang ini sedang ketar-ketir dengan pendanaan karena krisis keuangan globalnya Amerika (bagaimanapun, kumpeni2 ini masih banyak terkait dengan model bisnis pinjam bank dan atau lembaga keuangan, walaupun ada juga sejumlah duit ekuitinya). Soal Mountain Front Sumatra Tengah dan kemungkinannya pernah menjadi Fore-land Basin, kebetulan mahasiswa S-1 saya dari ITM (Medan) membuat analisis paleo-batimetri dari Telisa outcrop sangat rinci di 3 lokasi daerah Gunung Tua yang kalau dikorelasikan dengan Telisa di sumur-sumur sebelah timurnya akan menampakkan PENDALAMAN yang signifikan dari timur ke barat, yaitu dari inner-middle shelf (0-100 meter) menjadi sampai sedalam mid bathyal (1000-2000 meter). Di daerah belakang busur, salah satu penyebab paleo-batimetri yang dalam ini adalah cekungan yang turun terus menerus dengan rate lebih besar di daerah mountain front dibandingkan dengan daerah hinge-line/paparan, terutama karena selama pengendapan: thrust fault di Mountain Front ini sangat aktif sehingga membuat accomodation space dibagian footwall-nya menjadi besar dan paleobatimetrinya jadi dalam. Telisa "turbidite" faciespun makin banyak dijumpai di singkapan2 dekat mountain front dibandingkan dengan singkapan di bagian timurnya atau di sumur2 pemboran. Dengan demikian, paling tidak selama Miosen Bawah - Tengah, sebelum diinversi oleh naiknya Bukit Barisan, daerah Mountain front tersebut kemungkinan pernah menjadi Foreland Basin. Implikasi petroleum systemnya cukup signifikan. "Mountain Front" di Kutai Barat Laut lebih menarik lagi. Di daerah Wahau - Berau pada umumnya dijumpai rembesan-rembesan minyak yang sangat ringan, bening, yang didapatkan di jalur-jalur patahan dan reservoir-reservoir Beriun yang "breached" (dekat ke permukaan tanah sehingga bocor). Masalah utama mereka pada umumnya sealing dan trap integrity, bukan reservoir, bukan pula kitchen. Discovery di ssalah satu sumur di daerah sebelah barat Sangatta tersebut tidak difollow-up oleh kumpeni sebelumnya karena dianggap tidak ekonomis dan reservoirnya ketat (tite). Kumpeni-kumpeni baru dan BPMigas tentunya) bisa saja melihatnya dengan sudut pandang yang berbeda pula; apalgi jika ditelisik lagi bagaimana cara kumpeni-kumpeni besar Jadul itu mengebor dan mengetes reservoir. Air formasi dari endapan fluvial deltaic yang mereka dapatkan dan mereka pakai untuk meng'condemn" salah satu reservoir beriun itu sebagai WET dan tidak ekonomis itu ternyata punya salinitas >40.000 ppm yang tidak mungkin didapatkan dari connate water fluvial-deltaic deposit. Res-Eng reportnya juga sudah jelas-jelas menyatakan: reservoir damage dengan skin faktor yang sangat tinggi. Kemungkinan besar air yang mereka keluarkan itu adalah invasi dari lumpur. Sangat menarik. Masih banyak opportunity di Mountain Front kita. Salam ADB - Original Message - From: "Agus Suhirmanto" <[EMAIL PROTECTED]>e) To: Sent: Monday, November 17, 2008 1:40 PM Subject: Bls: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai Pak Awang, Terima kasih atas penjelasannya. Sangat menarik terutama bagi kami yang belum genap 10 th berkutat di Eksplorasi Hidrokarbon. Karena ternyata ada pengalaman eksplorasi yang "sangat agresif" di daerah yang padahal cukup dekat dengan Rokan Block yang kaya akan HC, namun tidak memberikan hasil seperti yg diharapkan. Salam, agus Dari: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: IAGI ; Forum HAGI <[EMAIL PROTECTED]>; Geo Unpad <[EMAIL PROTECTED]>; Eksplorasi BPMIGAS <[EMAIL PROTECTED]> Terkirim: Senin, 17 November, 2008 11:27:48 Topik: RE: [iagi-net-l] Ramai-ra
Re: [iagi-net-l] Fwd: {Disarmed} Re: [IA-ITB] Lapindo Brantas vs Medco. Lapindo Kalah di Arbitrase Internasional (?)
Yang diserahkan ke pihak berwajib itu, setahu saya adalah: REPRINT dari REAL-TIME CHART berdasarkan digital asci file yang direprint dg skala berbeda (lebih rapat) dari aslinya, kemudian difoto-copy dan diberikan coretan komentar (tambahan) yang kesemuanya dilakukan 9 bulan setelah kejadian (Jan-Peb 2007), sedangkan REAL-TIME CHART asli print-out dari lapangan yang biasanya diberi catatan2 tambahan oleh Mudlogger maupun Pressure Engineer pada saat kejadian, setahu saya tidak dimiliki oleh pihak yang berwajib. Kabarnya LBI-pun tidak memiliki lagi barang tersebut, karena menurut yang saya dengar: demi kepentingan hukum pihak yang bersengketa, barang tersebut dikuasai oleh pengacara. Setahu saya, geolograph chart IADC yang bulet2 itupun tidak dimiliki oleh pihak berwajib. - Original Message - From: "nyoto - ke-el" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, July 18, 2008 8:45 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: {Disarmed} Re: [IA-ITB] Lapindo Brantas vs Medco. Lapindo Kalah di Arbitrase Internasional (?) Kayak pesawat terbang aja ada blck box-nya segala ? Emang apaan yg dimaksud black box tsb ? itu tidak lain yg data2 mud logging unit, yg katanya sudah diserahkan ke pihak yg berwajib, trus apa lagi yg mau dicari ? wass, 2008/7/18 Muhammad Walfajri <[EMAIL PROTECTED]>: Kalau mau lucu-lucuan, berita yg dicopy dari Detik.com dibawah ini juga cukup menggelikan, sekaligus bisa menimbulkan 'mispersepsi' di kalangan masyarakat dan aparat hukum. Pihak Kejaksaan & Polisi bahkan diberitakan sudah kasak-kusuk berburu 'black box' untuk mencari data-data pengeboran. Padalah selama ini data-data tersebut sudah dipublikasikan kepada umum. ** Salam, Fajri -mantan pekerja "black box" pengeboran- *Senin, 14/07/2008 18:45 WIB 'Black Box' Pengeboran Bisa Ungkap sebab Lumpur Lapindo Irwan Nugroho - detikNews * *Jakarta* - Ada alat bukti yang dapat menunjukan penyebab bencana semburan lumpur Lapindo. Alat bukti ini diharapkan bisa mengungkap misteri sekaligus mengakhiri perdebatan para ahli tentang penyebab tragedi itu. "Sangat mudah untuk membuktikan itu adalah bencana alam, yakni semacam 'black box' yang berisi parameter mengenai pengeboran," ujar ahli pengeboran yang juga mantan wakil Dirut Pertamina, Mustika Saleh, saat mendampingi warga korban lumpur Lapindo di Kejaksaan Agung, Jl Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Senin (14/7/2008). *Mustika menjelaskan, alat ini seperti yang terdapat di pesawat.* Semua data pengeboran dicatat dalam alat khusus ini. Ia juga menjelaskan saat ini black box tersebut berada di Polda Jatim. Jampidum AH Ritonga yang menemui para korban lumpur Lapindo ini mengaku kaget ada alat semacam itu. Alat itu tidak pernah disebut dalam berkas lumpur Lapindo yang dilimpahkan pihak kepolisian. "*Black box itu tidak bisa bohong, saya baru tahu sekarang*," ujar Ritonga. Ritonga menambahkan, bila 'black box' pengeboran ini dapat diungkap isinya, penyebab lumpur Lapindo menjadi jelas.*(rdf/gah)* On 7/16/08, nyoto - ke-el <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Hehehehe . VP Relations koq disuruh ngomong tentang data mud > logging > unit, dimulai dengan kesimpulannya lagi (tidak ada hubungannya antara > lumpur > Lapindo dengan sumur BP-1) yach lucu sekali kata2nya . hahahaha > > Lapindo udah punya pelawak cewek lagi saingannya srimulat > > > wass, > > nyoto > > > > > > 2008/7/16 OK Taufik <[EMAIL PROTECTED]>: > > > Tempo Interaktif: > > > > *Pemerintah Akan Tinjau Hasil Arbitrase Lapindo* > > Selasa, 15 Juli 2008 | 22:30 WIB > > > > *TEMPO Interaktif*, *Jakarta*:Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral > > Purnomo > > Yusgiantoro > > mengatakan pemerintah akan meninjau hasil persidangan arbitrase > > internasional yang menyatakan Lapindo Brantas Incorporated kalah. > > > > Menteri Purnomo mengaku pemerintah belum menerima laporan adanya > arbitrase > > tersebut. "Kami akan cek dulu, karena kami belum pernah dapat laporan ada > > arbitrase Medco dengan Lapindo," kata Purnomo di Jakarta, Selasa (15/7). > > > > Pemerintah, lanjut dia, akan mencari informasi tentang arbitrase > tersebut. > > Dia menambahkan, pemerintah tak dilibatkan dalam proses arbitrase > tersebut. > > "Kami tak pernah dipanggil untuk menjadi saksi," ujar Purnomo. > > > > Hasil putusan Badan Arbitrase Internasional menyatakan bahwa PT Medco > > Brantas memenangkan gugatan terhadap Lapindo kalah. Majalan Tempo > > edisi > > Juni > > tahun lalu menyatakan, dalam gugatan itu, Medco membeberkan sejumlah > > pelanggaran yang dilakukan Lapindo terhadap perjanjian kerja sama > operasi. > > > > Salah satunya soal peringatan Medco agar Lapindo memasang selubung > > bor (* > > casing) untuk mengantisipasi kebocoran yang diabaikan. Dalam gugatan itu > > juga disinggung soal dana provisi untuk kegiatan operasional hulu miogas > > sebesar US$ 14 juta. > > > > Medco menolak langkah Lapindo yang "membelokkan"dana operasional itu > untuk > > menangani dampak semburan lumpur (Koran Tempo, Senin
Re: [iagi-net-l] Fwd: {Disarmed} Re: [IA-ITB] Lapindo Brantas vs Medco. Lapindo Kalah di Arbitrase Internasional (?)
Koreksi mas Fajri: REAL TIME CHART dari Mudlogging Data Unit (yang bermeter-meter panjangnya itu) dan GEOLOGRAPH dari RigFloor (yang kertas grafik lingkaran 24 jam IADC itu) tidak pernah dipublikasikan. Kedua jenis rekaman data tersebut ditulis langsung oleh ALAT, bukan oleh manusia. Yang "diceritakan" (itupun sepotong-potong, karena gak mungkin ditampilkan semuanya karena keterbatasan media) adalah DAILY DRILLING REPORT yang merupakan summary harian dari operasi pemboran yang dituliskan oleh Drilling Supervisor. Salam adb - Original Message - From: "Muhammad Walfajri" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, July 18, 2008 8:28 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: {Disarmed} Re: [IA-ITB] Lapindo Brantas vs Medco. Lapindo Kalah di Arbitrase Internasional (?) Kalau mau lucu-lucuan, berita yg dicopy dari Detik.com dibawah ini juga cukup menggelikan, sekaligus bisa menimbulkan 'mispersepsi' di kalangan masyarakat dan aparat hukum. Pihak Kejaksaan & Polisi bahkan diberitakan sudah kasak-kusuk berburu 'black box' untuk mencari data-data pengeboran. Padalah selama ini data-data tersebut sudah dipublikasikan kepada umum. ** Salam, Fajri -mantan pekerja "black box" pengeboran- *Senin, 14/07/2008 18:45 WIB 'Black Box' Pengeboran Bisa Ungkap sebab Lumpur Lapindo Irwan Nugroho - detikNews * *Jakarta* - Ada alat bukti yang dapat menunjukan penyebab bencana semburan lumpur Lapindo. Alat bukti ini diharapkan bisa mengungkap misteri sekaligus mengakhiri perdebatan para ahli tentang penyebab tragedi itu. "Sangat mudah untuk membuktikan itu adalah bencana alam, yakni semacam 'black box' yang berisi parameter mengenai pengeboran," ujar ahli pengeboran yang juga mantan wakil Dirut Pertamina, Mustika Saleh, saat mendampingi warga korban lumpur Lapindo di Kejaksaan Agung, Jl Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Senin (14/7/2008). *Mustika menjelaskan, alat ini seperti yang terdapat di pesawat.* Semua data pengeboran dicatat dalam alat khusus ini. Ia juga menjelaskan saat ini black box tersebut berada di Polda Jatim. Jampidum AH Ritonga yang menemui para korban lumpur Lapindo ini mengaku kaget ada alat semacam itu. Alat itu tidak pernah disebut dalam berkas lumpur Lapindo yang dilimpahkan pihak kepolisian. "*Black box itu tidak bisa bohong, saya baru tahu sekarang*," ujar Ritonga. Ritonga menambahkan, bila 'black box' pengeboran ini dapat diungkap isinya, penyebab lumpur Lapindo menjadi jelas.*(rdf/gah)* On 7/16/08, nyoto - ke-el <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Hehehehe . VP Relations koq disuruh ngomong tentang data mud logging unit, dimulai dengan kesimpulannya lagi (tidak ada hubungannya antara lumpur Lapindo dengan sumur BP-1) yach lucu sekali kata2nya . hahahaha Lapindo udah punya pelawak cewek lagi saingannya srimulat wass, nyoto 2008/7/16 OK Taufik <[EMAIL PROTECTED]>: > Tempo Interaktif: > > *Pemerintah Akan Tinjau Hasil Arbitrase Lapindo* > Selasa, 15 Juli 2008 | 22:30 WIB > > *TEMPO Interaktif*, *Jakarta*:Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral > Purnomo > Yusgiantoro > mengatakan pemerintah akan meninjau hasil persidangan arbitrase > internasional yang menyatakan Lapindo Brantas Incorporated kalah. > > Menteri Purnomo mengaku pemerintah belum menerima laporan adanya arbitrase > tersebut. "Kami akan cek dulu, karena kami belum pernah dapat laporan > ada > arbitrase Medco dengan Lapindo," kata Purnomo di Jakarta, Selasa > (15/7). > > Pemerintah, lanjut dia, akan mencari informasi tentang arbitrase tersebut. > Dia menambahkan, pemerintah tak dilibatkan dalam proses arbitrase tersebut. > "Kami tak pernah dipanggil untuk menjadi saksi," ujar Purnomo. > > Hasil putusan Badan Arbitrase Internasional menyatakan bahwa PT Medco > Brantas memenangkan gugatan terhadap Lapindo kalah. Majalan Tempo edisi > Juni > tahun lalu menyatakan, dalam gugatan itu, Medco membeberkan sejumlah > pelanggaran yang dilakukan Lapindo terhadap perjanjian kerja sama operasi. > > Salah satunya soal peringatan Medco agar Lapindo memasang selubung bor > (* > casing) untuk mengantisipasi kebocoran yang diabaikan. Dalam gugatan > itu > juga disinggung soal dana provisi untuk kegiatan operasional hulu > miogas > sebesar US$ 14 juta. > > Medco menolak langkah Lapindo yang "membelokkan"dana operasional itu untuk > menangani dampak semburan lumpur (Koran Tempo, Senin, 15 Juli). > > Yuniwati Teryana, Vice President Relations Lapindo Brantas mengatakan bahwa > data pengeboran yang terekam di mud logging unit menyatakan bahwa tidak ada > hubungan antara sumur ekplorasi Banjarpanji-1 dan semburan lumpur di > Sidoarjo. > > Mud logging unit adalah satu perangkat alat dalam pengeboran yang > berfungsi, > antara lain, untuk melakukan pengamatan dan perekaman proses > pengeboran. > > Data mud logging unit tersebut menyatakan bahwa tekanan pengeboran > menunjukkan tekanan lubang sumur lebih rendah daripada kekuatan batuan > (dinding sumur). > > "Ini berarti bahwa casing shoe yang m
Re: [iagi-net-l] 3 Kandidat KETUM IAGI ===> Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI
Yang masih saya ingat samar-samar adalah angka-angka partisipasi PEMILU IAGI dari PIT 1998 (Yogja) sekitar 250an, 2000 (Bandung) +/-600, 2002 (Surabaya) 200an, dan 2005 (Surabaya) 506 tepat. Waktu 1998, Pemilu IAGI masih bernuansa paguyuban, seperti pemilihan-pemilihan sebelumnya (1996 waktu Kang Yanto terpilih, dan 1994 waktu Pak Wahab terpilih), yaitu calon diumumkan (dan didorong-dorong) pada waktu Rapat Anggota di hari terakhir penyelenggaraan PIT. Nah, pada 1998 di Yogja, saya kebetulan sempat mengacungkan jari untuk ikutan maju jadi Calon Ketua IAGI di Pemilu model "kilat" tersebut, dan kalau tidak salah cuma mendapatkan suara dibawah 10. Lumayan juga, untuk menjajaki proses. Pada saat itu masih berlangsung praktek surat kuasa borongan, dimana -terutama-sebelum hari H pencoblosan kawan-kawan Pertamina atau P3G atau instansi2 yang anggota IAGInya buanyak sudah membuat surat kuasa borongan dengan menunjuk satu nama sebagai calon. Seperti ditulis RDP, waktu itu sich ok-ok saja, karena susah juga ndorong-ndorong dan nyari orang untuk maju jadi Ketua IAGI. Jadi model "pemaksaan" dan atau "fait-a-comply" pencaalonan menjadi jalan keluar. Pada masa kepengurusan Kang Yanto kedua (1998-2000) banyak 'anak-anak muda usia 30 tahunan" mulai terlibat dalam kegiatan IAGI, terutama sejak PIT-29 tahun 1999 di Jakarta. Di antara anak2 muda tersebut ada Noor Syarifuddin dan Oki Musakti yang menyediakan diri untuk menjadi Panitia Pemilu "yang serius". Mereka mulai mendisain dan melaksanakan proses Pemilu modern di IAGI dengan 1 kertas 1 suara, ada Debat Kandidat, Kampanye, dan berakhir dengan pencoblosan di PIT-30 di Bandung, November 2000. Mungkin saat itulah rekor partisipasi Pemilu IAGI terbanyak. (Pak Noor, Pak Oki, tolong koreksi kalau saya keliru). Salam adb - 0800 - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, July 17, 2008 12:13 PM Subject: Re: [iagi-net-l] 3 Kandidat KETUM IAGI ===> Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI Dalam berkali-kali proses pencoblosan di IAGI. Seberapa besar atau seberapa kecil partisipasi anggota dalam proses ? Barangkali pembelajaran masalalu ini akan menunjukkan bagaimana konsen pemilihan IAGI selama ini. Ada datanya kah ? Yang paling sedih sebenernya ketika ada politisasi proses pemilihan IAGI dan organisasi profesi lainnya. Tidak mustahil adanya politik "menggalang swara" dimanfaatkan untuk memenangkan pemilu walaupun untuk IAGI. Tapi itu sah karena prosesnya emang diakui, loo. RDP 2008/7/17 yanto R.Sumantri <[EMAIL PROTECTED]>: Mari kita dukung ke-3-3-nya untuk berjuang bersama menggerakkan IAGI. Siapapun yang anda coblos: saya yakin IAGI akan maju ke depan. Kalau mungkin selama ini anda merasa belum/tidak peduli apakah IAGI mau jalan atau enggak, ...inilah salah satu saatnya bagi anda semua ikut berpikir dan bertindak (MENCOBLOS) untuk IAGI. Pikirkan, hitung: apabila saya pilih Bang Lambok, maka yang akan terjadi adalah begini, kalau saya pilih Jangkung, maka IAGI kemungkinan akan begini..., kalau saya pilih Ipul, maka IAGI akan begitu,... dsb. Jangan lupa: COBLOS!!! _ Andang Dalam kondisi IAGI saat ini menurut Anda sebaiknya yang mana ya ? Hehe , kalau punya pendapat ke japri atau hp saja ya. Si Abah -- http://tempe.wordpress.com/ Telling the truth is important Telling the positive is better !!! PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be li
[iagi-net-l] 3 Kandidat KETUM IAGI ===> Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI
akili IAGI ke berbagai pertemuan, undangan, dan acara, terutama karena Presiden IAGI sering berhalangan hadir dan juga Pak Sekjen sedang sibuk. Tiga orang yang hebat, tiga orang yang terbukti punya komitmen tinggi untuk IAGI: Bang Lambok, Jangkung, dan Ipul. Mari kita dukung ke-3-3-nya untuk berjuang bersama menggerakkan IAGI. Siapapun yang anda coblos: saya yakin IAGI akan maju ke depan. Kalau mungkin selama ini anda merasa belum/tidak peduli apakah IAGI mau jalan atau enggak, ...inilah salah satu saatnya bagi anda semua ikut berpikir dan bertindak (MENCOBLOS) untuk IAGI. Pikirkan, hitung: apabila saya pilih Bang Lambok, maka yang akan terjadi adalah begini, kalau saya pilih Jangkung, maka IAGI kemungkinan akan begini..., kalau saya pilih Ipul, maka IAGI akan begitu,... dsb. Jangan lupa: COBLOS!!! Salam ADB - IAGI 0800 - Original Message - From: "mohammad syaiful" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, July 17, 2008 7:51 AM Subject: Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI cocok, kang mino. iagi adalah organisasi profesi, bukan partai politik apalagi lsm. makanya soal seperti pembuatan majalah saja juga dimuat dalam bab dan pasal ad-art-nya. tapi tentu saja 'waktu penuh' bukan berarti 100% kapasitas ketum nanti dialokasikan utk ngurus iagi. perlu waktu utk cari makan, kang. tapi kalo saya, saya jamin utk setiap hari bahwa nadi saya akan berdenyut utk iagi. hp, telpon rumah, dan imil akan buka 24 jam, akan ada sekretaris khusus utk ketua iagi (utk membantu kang sutar yg tunggang-langgang ngurus sekretariat), yg dananya insya allah tidak akan mengambil dari kas iagi. salam dari mbogor, syaiful 2008/7/16 Benyamin Sapiie <[EMAIL PROTECTED]>: ...Selain itu telah membuktikan berdedikasi tinggi terhadap IAGI. Karena siapapun akhirnya akan bisa berjalan kalau ketumnya mau konsentrasi waktunya penuh untuk IAGI terutama kalau ditambah kesadaran bahwa organisasi ini adalah organisasi profesi...bkan partai politik atau LSM. BS Cak Nyoto,... pertanyaan sampeyan ini kayaknya sudah sangat "advanced" dibandingkan 11 pertanyaan dari saya yang dasar-dasar tadi Pantes saja RDP langsung keder :-) Calon boleh saja punya pandangan dan pengetahuan yang luas (atau sempit) tentang permasalahan energi bangsa kita, tentang disiplin ilmu geologinya, tentang hal-hal sophisticated - complicated terkait dengan masalah teknis-saintifik kegeologian,. tetapi kita bukannya mau memilih Ketua LIPI atau Ketua Akademi Geologi atau Kepala BPMigas atau Ketua Dewan Energi Nasional, kita hendak memilih KETUA IAGI, yang harus tahu tentang organisasi, yang mendalami IAGI, yang mampu berkomunikasi secara organisasi (bukan hanya presentasi ilmiah), yang tahu konstelasi keorganisasian, perangkat-perangkat organisasi, kegiatan2 yang ada di organisasi, sejarah organisasi, dsb dsb ... Makanya pertanyaan saya yang mendasar-mendasar saja, tapi mutlak perlu! (hehehehehe.) Salam ADB-0800 - Original Message - From: "nyoto - ke-el" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, July 16, 2008 2:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI Lha pertanyaan yg ke 13 (sial nggak ? nggak lah yau) : seberapa besar potensi Indonesia di tenaga panas bumi (geothermal, kan ini lahannya geologist Indo juga toch ?) utk PTL (pembangkit tenaga listrik), dibanding dengan negara2 maju yg sudah duluan memanfaatkan energy panas bumi tsb ? Dan dibanding juga secara ekonomi, dengan tenaga2 energy lainnya, mana yg lebih ekonomis & cocok dengan keadaan bumi dan penyebaran penduduk/permukiman di Indonesia ? wass, 2008/7/16 Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]>: Nambahi Pertanyaan 10. e ( Energi Nuklir ) , kenapa harus Nuklir , kok adoh temen. ISM - Original Message - From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED] > To: Sent: Tuesday, July 15, 2008 11:41 PM Subject: Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI Untuk debat esok sore, saya titip ke moderator pertanyaan-pertanyaan dasar sebagai berikut: 1. Kapan IAGI dibentuk, oleh siapa saja? 2. Berapa jumlah PengDa IAGI di Indonesia, siapa saja ketua-ketua-nya? 3. Berapa jumlah geologist di Indonesia, berapa jumlah anggota IAGI? 4. Berapa jumlah pasal di dalam AD/ART IAGI? 5. Apa nama jurnal / publikasi ilmiah resmi IAGI dan apa nama newsletter-nya? 6. Apa yang anda ketahui tentang Yayasan IAGI? 7. Apa yang anda ketahui tentang Dewan Penasehat IAGI dan Dewan Kehormatan & Penghargaan IAGI? 8. Apakah kode etik IAGI itu? 9. Sudah berapa kali PIT IAGI dilaksanakan, dan dimana saja diselenggarakan dalam 10 tahun terakhir ini? 10. Siapa saja ahli geologi Indonesia yang akan anda hubungi apabila anda membutuhkan referensi/pendapat tentang masalah: a) Carbon Dating, b) Pencemaran Arsen di air tanah, c) Gas Metana Batubara, d). Perencanaan wilayah berbasis geologi, e) Energi Nuklir, dan f) Abrasi pantai 11. Apa yang anda ketahui tentang program serti
Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI
Cak Nyoto,... pertanyaan sampeyan ini kayaknya sudah sangat "advanced" dibandingkan 11 pertanyaan dari saya yang dasar-dasar tadi Pantes saja RDP langsung keder :-) Calon boleh saja punya pandangan dan pengetahuan yang luas (atau sempit) tentang permasalahan energi bangsa kita, tentang disiplin ilmu geologinya, tentang hal-hal sophisticated - complicated terkait dengan masalah teknis-saintifik kegeologian,. tetapi kita bukannya mau memilih Ketua LIPI atau Ketua Akademi Geologi atau Kepala BPMigas atau Ketua Dewan Energi Nasional, kita hendak memilih KETUA IAGI, yang harus tahu tentang organisasi, yang mendalami IAGI, yang mampu berkomunikasi secara organisasi (bukan hanya presentasi ilmiah), yang tahu konstelasi keorganisasian, perangkat-perangkat organisasi, kegiatan2 yang ada di organisasi, sejarah organisasi, dsb dsb ... Makanya pertanyaan saya yang mendasar-mendasar saja, tapi mutlak perlu! (hehehehehe.) Salam ADB-0800 - Original Message - From: "nyoto - ke-el" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, July 16, 2008 2:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI Lha pertanyaan yg ke 13 (sial nggak ? nggak lah yau) : seberapa besar potensi Indonesia di tenaga panas bumi (geothermal, kan ini lahannya geologist Indo juga toch ?) utk PTL (pembangkit tenaga listrik), dibanding dengan negara2 maju yg sudah duluan memanfaatkan energy panas bumi tsb ? Dan dibanding juga secara ekonomi, dengan tenaga2 energy lainnya, mana yg lebih ekonomis & cocok dengan keadaan bumi dan penyebaran penduduk/permukiman di Indonesia ? wass, 2008/7/16 Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]>: Nambahi Pertanyaan 10. e ( Energi Nuklir ) , kenapa harus Nuklir , kok adoh temen. ISM - Original Message - From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED] > To: Sent: Tuesday, July 15, 2008 11:41 PM Subject: Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI Untuk debat esok sore, saya titip ke moderator pertanyaan-pertanyaan dasar sebagai berikut: 1. Kapan IAGI dibentuk, oleh siapa saja? 2. Berapa jumlah PengDa IAGI di Indonesia, siapa saja ketua-ketua-nya? 3. Berapa jumlah geologist di Indonesia, berapa jumlah anggota IAGI? 4. Berapa jumlah pasal di dalam AD/ART IAGI? 5. Apa nama jurnal / publikasi ilmiah resmi IAGI dan apa nama newsletter-nya? 6. Apa yang anda ketahui tentang Yayasan IAGI? 7. Apa yang anda ketahui tentang Dewan Penasehat IAGI dan Dewan Kehormatan & Penghargaan IAGI? 8. Apakah kode etik IAGI itu? 9. Sudah berapa kali PIT IAGI dilaksanakan, dan dimana saja diselenggarakan dalam 10 tahun terakhir ini? 10. Siapa saja ahli geologi Indonesia yang akan anda hubungi apabila anda membutuhkan referensi/pendapat tentang masalah: a) Carbon Dating, b) Pencemaran Arsen di air tanah, c) Gas Metana Batubara, d). Perencanaan wilayah berbasis geologi, e) Energi Nuklir, dan f) Abrasi pantai 11. Apa yang anda ketahui tentang program sertifikasi IAGI? Harapan saya, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan menyimak jawaban para calon, kita bisa menimbang-nimbang siapakah diantara para calon itu yang sudah siap berangkat memimpin, tanpa harus tergagap-gagap lagi "reinventing the wheel". Salam ADB IAGI-0800 PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connec
Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI
Kang Mail,... poin-nya bukan jauh (adhoh) - dekat-nya dengan "realita" pergeologian Indonesia maupun pandangan para CaKeTum, tapi pertanyaannya lebih mengarah ke status "pergaulan" CaKeTum alias networking-nya apakah dia tahu bahwa dunia geologi Indonesia itu bukan hanya minyak, gas, batubara, dan emas saja.. apakah dia berani membuka kacamata kuda-nya dengan mencoba keluar dari disiplin ilmu dan profesi yang dia tekuni selama bertahun-tahun untuk ikut mengurusi orang lain (baca: anggota IAGI) yang notabene tidak seprofesi dan/atau tidak sedisplin ilmu / tidak seprofesi dengan dia.. apakah dia punya network itu,... atau paling tidak: apakah dia tahu arah mana yang musti dituju untuk masuk ke network itu. salam adb-0800 - Original Message - From: "Ismail Zaini" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, July 16, 2008 2:23 PM Subject: Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI Nambahi Pertanyaan 10. e ( Energi Nuklir ) , kenapa harus Nuklir , kok adoh temen. ISM - Original Message - From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, July 15, 2008 11:41 PM Subject: Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI Untuk debat esok sore, saya titip ke moderator pertanyaan-pertanyaan dasar sebagai berikut: 1. Kapan IAGI dibentuk, oleh siapa saja? 2. Berapa jumlah PengDa IAGI di Indonesia, siapa saja ketua-ketua-nya? 3. Berapa jumlah geologist di Indonesia, berapa jumlah anggota IAGI? 4. Berapa jumlah pasal di dalam AD/ART IAGI? 5. Apa nama jurnal / publikasi ilmiah resmi IAGI dan apa nama newsletter-nya? 6. Apa yang anda ketahui tentang Yayasan IAGI? 7. Apa yang anda ketahui tentang Dewan Penasehat IAGI dan Dewan Kehormatan & Penghargaan IAGI? 8. Apakah kode etik IAGI itu? 9. Sudah berapa kali PIT IAGI dilaksanakan, dan dimana saja diselenggarakan dalam 10 tahun terakhir ini? 10. Siapa saja ahli geologi Indonesia yang akan anda hubungi apabila anda membutuhkan referensi/pendapat tentang masalah: a) Carbon Dating, b) Pencemaran Arsen di air tanah, c) Gas Metana Batubara, d). Perencanaan wilayah berbasis geologi, e) Energi Nuklir, dan f) Abrasi pantai 11. Apa yang anda ketahui tentang program sertifikasi IAGI? Harapan saya, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan menyimak jawaban para calon, kita bisa menimbang-nimbang siapakah diantara para calon itu yang sudah siap berangkat memimpin, tanpa harus tergagap-gagap lagi "reinventing the wheel". Salam ADB IAGI-0800 PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: wak
Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI
Untuk debat esok sore, saya titip ke moderator pertanyaan-pertanyaan dasar sebagai berikut: 1. Kapan IAGI dibentuk, oleh siapa saja? 2. Berapa jumlah PengDa IAGI di Indonesia, siapa saja ketua-ketua-nya? 3. Berapa jumlah geologist di Indonesia, berapa jumlah anggota IAGI? 4. Berapa jumlah pasal di dalam AD/ART IAGI? 5. Apa nama jurnal / publikasi ilmiah resmi IAGI dan apa nama newsletter-nya? 6. Apa yang anda ketahui tentang Yayasan IAGI? 7. Apa yang anda ketahui tentang Dewan Penasehat IAGI dan Dewan Kehormatan & Penghargaan IAGI? 8. Apakah kode etik IAGI itu? 9. Sudah berapa kali PIT IAGI dilaksanakan, dan dimana saja diselenggarakan dalam 10 tahun terakhir ini? 10. Siapa saja ahli geologi Indonesia yang akan anda hubungi apabila anda membutuhkan referensi/pendapat tentang masalah: a) Carbon Dating, b) Pencemaran Arsen di air tanah, c) Gas Metana Batubara, d). Perencanaan wilayah berbasis geologi, e) Energi Nuklir, dan f) Abrasi pantai 11. Apa yang anda ketahui tentang program sertifikasi IAGI? Harapan saya, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan menyimak jawaban para calon, kita bisa menimbang-nimbang siapakah diantara para calon itu yang sudah siap berangkat memimpin, tanpa harus tergagap-gagap lagi "reinventing the wheel". Salam ADB IAGI-0800 PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] OK, kita bicara Energi -->masuk lagi
Dari Blue Print Energi Indonesia 2005-2025 saya dapatkan angka-angka sbb: 2003: (fakta) oil: 42.4% gas: 26.5% coal: 14.1% hydro: 3.4% geoth: 1.4% EBT: 0.2% (energi baru dan terbarukan) 2025: (rencana) oil: 26.2% gas: 30.6% coal: 32.7% hydro: 2.4% geoth: 3.8% EBT: 4.4% (termasuk: mikrohidro, biofuel, solar, wind, fuelcell, biomass, dan nuklir) Kalau sampeyan tanyakan bagaimana peran migas di menjelang 2030 nanti, maka begitulah kawan-kawan kita di pemerintahan memposisikannya. Masih migas-sentris, yakni total masih 56.6% mereka harapkan energi kita dari migas. Entahlah, bagaimana caranya kawan-kawan tersebut menghitung sumberdaya (resources) migas, dan bagaimana merencanakan pengkonversian dari sumberdaya tersebut menjadi cadangan, saya juga kurang jelas, karena di dalam dokumen-dokumen terkait blue print tersebut tidak saya temukan academic paper yang bisa menjawab asumsi-asumsi dasar pembuatan prediksinya (terutama mengenai sumberdaya versus cadangan tersebut). Kalau mereka hanya mengandalkan pada angka-angka reserves (seperti yang selama ini mereka lakukan), nampaknya tidak mungkin mereka berani keluar dengan angka begitu tinggi untuk migas dalam energy-mix blueprint 2025 tsb, karena dari existing reserves kita tahu persis bahwa 8BBO kita akan habis menjelang 2030 tersebut (dg asumsi 1MMBOPD produksi). Blueprint tersebut juga memperlihatkan bahwa ada ketidak-relaan dari sebagian kalangan birokrasi (yang terkait dengan bisnis, tentunya) untuk cepat-cepat mempreteli ketergantungan kita terhadap migas (regardless asumsi dasar resources vs reservesnya juga tidak jelas). Kelihatannya hanya membabi buta untuk selalu stick-to-oil/gas .. Karena apa? Mungkin sinyalemen sementara dari bisik2 tetangga bahwa subsidi-subsidi dan marjin-marjin yang didapatkan dari supply migas untuk listrik, untuk industri, dan untuk energi secara keseluruhan masih terlalu menggiurkan untuk dihilangkan begitu saja dari skenario. Mungkin juga banyak pihak-pihak yang berkuasa dan punya akses mendapatkan banyak keuntungan dari tetap mempertahankan ketergantungan kita terhadapa migas tersebut. Entahlah. Perlu analis ekonomi dan politisi untuk membahas hal tersebut. Kalau soal siap-atau-tidak-siap, sejauh menyangkut pengetahuan kita bersama tentang sumberdaya kebumian Indonesia terkait dengan energi tersebut, selalu dengan berani dan lantang kita teriakkan: kita punya geothermal melimpah, kita punya coal melimpah, kita punya cbm seabregh, tapi infrastruktur ekonomi-bisnis yang ada selalu (dibikin supaya) tidak memungkinkan untuk memngembangkannya (sorry: ini pendapat yang sangat pribadi). Kalau memang mau, kita alihkan saja subsidi minyak yang untuk PLTD ke geothermal, sehingga semua potensi geothermal kita tergarap dan keseluruhan 27K MW bisa direalisasikan. Kalau tidak salah, masalahnya khan selama ini harga beli listriknya PLN masih lebih rendah ongkos produksinya geothermal, shg sebenarnya kasusnya sama dengan minyak kita,.. harga beli masyarakat masih lebih rendah daripada keseluruhan harga jual minyak yang makin meningkat. Salam adb - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, June 30, 2008 9:44 AM Subject: [iagi-net-l] OK, kita bicara Energi -->masuk lagi On Mon, Jun 30, 2008 at 10:29 AM, Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: hadir Hadduh telat Kang ... push-up !! ... wupst !!! Nah Kang ADB, kita coba berbicara energi saat ini di Indonesia, juga proyeksi 25 tahun lagi (2030). Aku rasa akan cross disciplines juga di IAGI-net. Mulai dari Peminyakan, Geothermal, Batubara (Tambang), beserta tumpang dan tindihnya dengan konvservasi lingkungan. Dan tentunya akan ada tindihan hidrologi. Btw, pernah geothermal diubrek-ubrek karena menggunakan "air tanah" walau hanya "uap"nya :( duh ! Sebagai gambaran awal saja dari BP statistic. Energy uses di Indonesia : (Tahun 2006 - Million Tonne Oil Equivalent ) Oil 53.4 Natural Gas 31.5 Coal 24.2 Nuclear Energy - Hydro electric 2.4 Total 111.4 (tahun 2007) Oil 54.4 Natural Gas 30.4 Coal 27.8 Nuclear Energy - Hydro electric 2.0 Total 114.6 Nah menurut Kang ADB (dn juga rekan lain), bagaimana peran MIGAS dalam transisi energi ditahun 2030 nanti ? Apakah Minyak masih bisa dipertahankan hingga 10-20 tahun lagi sebelum energi lain mampu menggantikannya ? Apa energi primer kandidatnya ? Batubara ? Bagaimana kira-kira dampak lingkungan (environmentalist bila batubara di boost sebagai energy primer ?) Siapkan Geothermal ? Ataukah Natural Gas dipakai di dalam negeri saja ? RDP PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/apl
[iagi-net-l] masuk lagi
hadir
Re: [iagi-net-l] CALON KETUM IAGI, menjaga ruh IAGI
Hidup Agus! Gimana nich, panitia? Mas Agus Hendratno masuk nggak jadi CaKeTum? Rame nich... adb - Original Message - From: "Hendratno Agus" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, June 16, 2008 5:34 PM Subject: Re: [iagi-net-l] CALON KETUM IAGI, menjaga ruh IAGI Menjaga spirit dan ruh IAGI dalam menyelematkan Indonesia. Mengapa Indonesia perlu diselamatkan? Adakah yang bisa dimainkan IAGI ke depan bagi bangsa ini? Apakah masih kurang signifikan peran IAGI bagi bangsa ini? Sejauh mana serapan advokasi IAGI dipakai oleh regulasi pemerintah, pendidikan geosain bagi anak bangsa ini, serapan bagi industri ekstrak batuan, bagi daerah, bagi masyarakat umum, bagi masyarakat pinggirian atau malah bagi desa-desa tertinggal, dll? Lho apakah bangsa ini lagi sakit, lalu bisakah komunitas geosain menjadi salah satu / salah dua bagian daripada penyelesaian masalah itu. Saya pikir bisa. Karena IAGI itu aset bangsa, aset masyarakat indonesia. Semua aset sumberdaya geologi indonesia adalah luar bisa besarnya dan kompleksitas-nya dan yang memahami masalah itu adalah komunitas ahli geosain dalam melakukan eksplorasi / eksploitasi SDA, termasuk yang mempelajari karakteristik geodinamika-nya, hubungannya dengan kehidupan sosial dan ekonomi di dalamnya. Semua menjadi perhatian dan komitment penting bagi mereka yang merasa geologist Indonesia. Banyak kejadian penting dan menentukan nasib bangsa ini terjadi karena proses-proses geologi. Ambil contoh saja : gonjang-ganjing kegiatan pertambangan (divestasi, penjadwalan ulang kontrak karya atau malahan terminasi kontrak, prosedur kegiatan eksplorasi dari KP yang kurang banyak dipahami para pemain bisnis tambang baru), kegiatan perminyakan (penawaran blok-blok migas dilihat dari sisi potensi dan resiko geologi-nya, konflik ruang wilayah kegiatan migas), krisis energi, krisis air bersih, carut marutnya tata ruang yang "tidak peduli dengan pengurangan resiko bencana dan unsur ruang di dalam bumi" (sebagaimana dalam UU 26/2007) UU no.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang : lPasal 6 ayat (1) : “penataan ruang diselenggarakan dengan memperhatikan : a. kondisi fisik wilayah NKRI yang rentan terhadap bencana” lPasal 6 ayat (4) ; “penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten / kota meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara termasuk ruang di dalam bumi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan”. "ruang di dalam bumi" dalam UU tersebut adalah kondisi dan karakteristik geologi (permukaan dan bawah permukaan). Sekarang siapa yang peduli dengan kondisi bawah permukaan (yang nota bene kompetisi di geologi) menjadi bagian dari perencanaan nasional, perencaaan daerah, tata ruang kawasan, tata ruang detail, dll. Apakah IAGI bisa menggerakan proses ini? Mestinya bisa. Ini yang menjadi taruhan terbesar IAGI ke depan, karena dengan memperhatikan "ruang di dalam bumi" inilah, IAGI bisa bicara penempatan potensi migas, tambang, air tanah, geotermal, kebencanaan, dll dalam "pencadangan wilayah ruang di dalam bumi dalam semangat tata ruang yang benar dan akurat. Jangan menyerahkan "urusan di dalam bumi" pada pihak yang tidak mempelajarinya, maka tunggulah kehancurannya di kemudian hari. Tapi apakah kita mau mengurusinya? Kemudian bisa menggerakkan aset yang ada ke dalam regulasi daerah dan masyarakat umum kita? Lalu dimulai dari mana? Bagaimana penyiapan generasi ke depan dengan lebih "ngeh" tentang geosain? Sekarang Depdiknas menyelenggarakan Olimpiade Sain Nasional bidang studi Geosain bagi siswa SMU/ MA yang pertama kali secara nasional di 33 provinsi. Host institusi pembina OSN bidang Geosain (baca : geologi) pra-OSN sampai pelaksanaan dalam ajang internasional dipercayakan kepada Geologi UGM. Bukankah ini juga sebagai ajang sosialisasi pembinaan / proses edukasi geosain bagi generasi muda kita di kemudian hari. Hal-hal seperti ini, sesungguhnya bisa dimainkan oleh IAGI secara institusi atau person-person geologist yang bergerak sesuai dengan bidangnya masing-masing, dengan terus menunjukkan bahwa geologist indonesia itu mempunyai asosiasi profesi yang OK dan OK. Artinya kita segera bergerak dalam menata pendididikan geosain tidak saja pada tingkatan pendidikan tinggi, tapi juga perlu pada pendidikan menengah. Juga berbagai regulasi yang terkait dengan unsur-unsur kebumian, yang tetap membutuhkan pendekatan-pendekatan geosain dalam bidang kompetensi masing-masing, baik secara lokal, nasional, dalam industri, maupun dalam masyarakat kita. Secara organisasi IAGI ke depan harus lebih "menukik" lagi dalam meng-edukasi proses-proses tersebut di atas, melalui aset-aset anggota IAGI. Artinya, ke depan medan perjuangan dan pengabdian IAGI tidak saja pada sektor ESDM saja, tapi pada semua sektor. Aset sudah ada, jaringan sudah ada, yang belum adalah sinergi untuk menggerakan semua itu sebagai bentuk pengabdian IAGI kepada rakyat dan bangsa ini ke depan. Ini sih..bukan kampanye saya. Lha wong, tidak a
[iagi-net-l] IPA MERIAH
IPA makin meriah, sementara produksi menurun, harga BBM naik, rakyat antri BLT, mungkin itu pula sebabnya SBY batal untuk datang membuka perhelatan tahunan IPA ini, 2 hari sebelum hari H. adb (mendukung rovicky, syaiful, edy sunardi, benyamin sapiie, nanang abdul manaf, dan kawan-kawan die-harder iagi lainnya untuk maju jadi ketua IAGI 2008-2011) - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, June 02, 2008 2:19 PM Subject: Re: [iagi-net-l] test Aku pikir tadi Mas ADB pakai alamat email dengan domain baru ... anu dot com, eh ... ternyata masih CBN ... :) Btw, kemarin di IPA aku semakin terheran-heran dengan banyaknya wajah-wajah baru dan muda belia juga peserta IPA yang lebih dari 2000 orang serta lebih dari 100 booth ... nah yang membuat heran selama ini konvensinya selalu bertambah meriah tetapi kenapa produksinya tidak mengikuti kemeriahan ini ya ? RDP 2008/6/2 Kuntadi, Nugrahanto <[EMAIL PROTECTED]>: Test juga -Original Message- From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, June 02, 2008 12:57 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] test test PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - -- http://tempe.wordpress.com/ Telling the truth is important Telling the positive is better !!! --
[iagi-net-l] test
test PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Subsidi BBM
Kalau memakai konsep (logika) Kwik Kian Gie, dimana revenue yang kita dapatkan dari lifting migas seharusnya dipakai full untuk membiayai kebutuhan energi dalam negeri (yang kekurangannya diambil dari impor crude/bbm), maka sebenarnya yang kita subsidi itu adalah sektor non-migas dari anggaran pemerintah kita. Dan kalau anggaran pemerintah kita itu 30%-nya dikorupsi, maka sebenarnya yang kita subsidi itu para koruptor. - Original Message - From: "Winderasta, Wikan (wikanw)" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, May 13, 2008 4:03 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM Setuju sekali untuk menyegerakan membeli BBM non subsidi. Bagi umat muslim yang muzakki (membayar zakat) tentunya malu sekali rasanya mengambil hak kaum kurang mampu yang sebenarnya menjadi target subsidi negara. WW -Original Message- From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 13, 2008 2:57 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Subsidi BBM JK dalam pidatonya kemarin mengatakan subsidi BBM dinikmati oleh sebagian besar orang kaya ( 80 % ? ), jadi kalau demo menolak kenaikan BBM artinya membela orang kaya .( opo bener ya logika ini ?) Data di Gaikindo menunjukan penjualan Mobil ( segala jenis ) thn 2007 sdh mencapai hampir 435 rb , artinya kalau 1 mobil pakai 10 lt/hari , maka akan terjadi penambahann konsumsi BBM di tahun 2008 ini 4,35 Jt ltr.( belum kalau ditambah motor ) dst untuk tahun tahun berikutnya ( apalagi tahun depan ada Pemilu banyak mobil baru , karena setiap pemilu belanja barang naik ) , sekarang kalau dibandingkan dg laju pertumbuhan produksi minyak baru per tahun mungkin bisa bisa lama lama malah minus. Kalau 1 mbl perlu 2 mtr , maka akan terjadi penambahan jalur jalan baru kira kira 870 Km, Pertanyaan selanjutnya adalah perlukan pembatasan mobil disamping perlukah subsidi BBM. Yangb jelas kemarin dinaytakan juga oleh salah satu menteri , Tidak ada tanggungan setelah kenaikan BBM yang rencananya akhir bulan ini , tidak akan ada lagi kenaikan. Yang juga merepotkan adalah pengumuman akan adanya kenaikan BBM sudah diumumkan duluan sebelum keputusan diambil , apalagi formulanya juga masih dihitung hitung , akibatnya saat ini terjadi spekulan orang ngantri BBM dimana mana . Tidak banyak tapi bisa membantu , makanya mulai hari ini mari beli BBM non subsidi ( Petramax ) . Kalau semua anggota iagi beli non subsidi kan lumayan juga ya... ISM PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe,
[iagi-net-l] Priyono Pimpin BP Migas
Selamat, buat Mas Pri .. Semoga amanah memimpin BPMigas == Priyono Pimpin BP Migas Alih Istik Wahyuni - detikFinance Selasa 08/04/2008 16:01 Jakarta Komisi VII DPR akhirnya memilih R Priyono sebagai Kepala BP Migas menggantikan Kardaya Warnika untuk masa jabatan 2008-2013. R Priyono dipilih setelah menjalani fit and proper test seperti dua kandidat lainnya Senin 7 April kemarin. Priyono menang dalam voting yang digelar Komisi VII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2008). Sebanyak 45 suara untuk Priyono dan 7 suara untuk Hadi Purnomo. Sementara Evita tidak memperoleh suara satu pun. Kardaya sendiri sebenarnya belum selesai menjalani masa jabatan yang diembannyasejak 2005 dan seharunya selesai 2010. Namun desakan dari Komisi VII sejak tahunlalu membuat pemerintah terpaksa melengserkan Kardaya dan mengajukan calon-calonbaru. Calon Kepala BP Migas 'Diusir' DPR Insiden menarik sempat mewarnai proses voting Kepala BP Migas. Setelah menunggu lama, ketiga kandidat Kepala BP Migas malah diminta kembali ke kantor masing-masing begitu pengambilan keputusan Komisi VII dimulai. "Katanya nanti dihubungi ke kantor," kata salah satu kandidat R Priyono ketikameninggalkan gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (8/4/2008). Padahal, ketiga kandidat datang atas permintaan DPR. Bahkan Evita Legowo yang kini menjabat sebagai Sekretaris Timnas Bahan Bakar Nabati sudah menunggu sejak pagi. Sementara Priyono dan Hadi Purnomo jauh-jauh datang ke dari Purwakarta. "Saya tadi sedang rapat di Purwakarta, bareng pak Hadi," katanya. ( lih / ddn )
Re: [iagi-net-l] Apakah nasionalisme sudah menjadi barang jadul ?
Hmmm,.. agak tricky juga dirimu memaknai angka-angka itu, Vick. Terutama ketika dirimu tidak membahas fakta feed-back questionaire yang 14%nya (prosentase paling besar) menganggap gaji&benefit merupakan driving factornya. Apalagi ketika dalam pengkelasannya "gaji-benefit-pajak" kamu pisahkan dari komponen "profesionalisme & karir"; ini juga sangat subjective. "Gaji-benefit-pajak" inheren dalam pengertian profesionalisme. Jadi, mustinya sampeyan gabungkan "Gaji-benefit-pajak" itu dalam overall klasifikasi "profesionalisme dan karir". Kalau misalnya dari questionaire tsb hanya minoritas (say, less than 5%) yang menganggap "Gaji-benefit-pajak" sebagai driving force, barulah faktor korelasi profesionalisme dan gaji tsb menjadi negatif, dan kesimpulan sampeyan jadi valid. Tapi, lha ini wong kebanyakan (14%) bilang gaji-benefit-pajak itu pendorong utamanya, jee. Coba kalau ditanyakan dalam questionaire: Kalau anda digaji sama dengan di Indonesia, tapi diberikan peluang berprestasi dan berkarir secara profesional dengan berbagai embel2: international exposure, batu loncatan, expatriate image, dsb, dsb, apakah anda tetep mau kerja di Malaysia? Hehehehe.. kemungkinan statistik jawabannya akan lebih aneh lagi analisisnya. Anyway,.. salut untuk usahanya terus menerus menggedor nasionalisme dan profesionalisme migas Indonesia. Keep on moving broer ADB - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: ; "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>; "migas indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; "mediacare yahoogroups" <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; "serba-kl" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, April 08, 2008 3:34 PM Subject: [iagi-net-l] Apakah nasionalisme sudah menjadi barang jadul ? Apakah nasionalisme sudah menjadi barang jadul ? "Mengapa tertarik ke Malaysia, mengapa tidak ke Uni Eropa atau ke AS? Apa keuntungan/ kemudahan bekerja di Malaysia?? Apa keinginan atau harapan terhadap Indonesia sebagai tanah air, terutama dari pemerintah dimana ternyata banyak sekali ahli-ahli Indonesia yang memilih bekerja di luar negeri dan membangun negara orang lain karena mendapat imbalan ekonomi yang sangat menyejahterakan dibandingkan dengan membangun negeri sendiri ? Diatas itu merupakan pertanyaan seorang "wartawan" yang suka menggelitik rasa nasionalisme para pekerja migas di Luar negeri (khususnya Malaysia). Nah apa jawaban mereka yg saat ini bekerja di LN ini ? benarkah mereka menginginkan materi saja ? Silahkan simak disini : http://rovicky.wordpress.com/2008/04/08/nasionalisme-barang-jadul/ Rovicky DP -- http://tempe.wordpress.com/ No one can monopolize the truth ! PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Fwd: Pak Sukusen diganti?
"explo" itu maksudnya explo-ration apa explo-itation? - Original Message - From: "noor syarifuddin" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, March 13, 2008 11:51 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Pak Sukusen diganti? keliahatannya lebih banyak di IT ya. bagaimana dengan pengalaman explo-nya? - Original Message From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 13, 2008 10:30:55 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Pak Sukusen diganti? Lahir : 19 Oktober 1958, lulusan Teknik Fisika ITB, Masuk Mobil Oil '84 (Sistem Analis dan Programer ), 89-92 ( mobil oil Dallas ), Project leader explor.comp.dept MOI ( 92-98) ,98-99 ( Landmark) Bussines Dev manager (2000-2002), Halliburton ( 2002-2006 )2006-2008 ( Staf Ahli Dirut PTM bid Hulu ) dan 2008 ( Direktur Hulu PTM . ISM Abah, Setahu saya waktu sama-sama di Landmark dulu, mbak Karen memang seorang high achiever. Kalau CV lengkapnya ya saya gak punya lahlha wong tadinya saya fikir beliau masih di Haliburton je. Salam Oki [EMAIL PROTECTED] wrote: Oki Menurut berita yang saya dengar dimata Pak Arie Sumarno , Bu Karren itu hebat . Apakah Anda punya CV beliau yang lengkap , saya ingin tahu , kalau bisa info ke japri saya ya. Bagaimanapun Pertamina hebat merupakan BUMN yang sangat menghargai emansipasi wanita , 40 % dari direksi adalah wanita. Pioneer kan. Si-Abah __> wah bekas bossmu Q, bisa ikut nggandhul tuh...:-) - Original Message From: oki musakti To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 6, 2008 3:07:32 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Pak Sukusen diganti? Ini Mbak Karen Agustiawan yang mantan Landmark Graphic ...? Salam Oki --- Galaila Karen Agustiawan Insinyur Teknik Fisika dari Institut Teknologi Bandung angkatan 1978 ini menjabat sebagai staf ahli Direktur Utama Pertamina. Sebelumnya, dia adalah karyawan Halliburton Indonesia, perusahaan global yang membuat peralatan eksplorasi dan servis di bidang minyak dan gas bumi. Pengalamannya di Halliburton membuatnya dilirik untuk menduduki jabatan sebagai direktur hulu Pertamina. (Agus S Riya >> Never miss a thing. Make Yahoo your home page. http://www.yahoo.com/r/hs - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. >> Never miss a thing. Make Yahoo your home page. http://www.yahoo.com/r/hs B - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping
[iagi-net-l] Salut: Pertamina Temukan 3 Cadangan Migas Baru
Berita-berita seperti ini, sangat membanggakan. Berita-berita seperti ini, sekaligus juga mengkuatirkan. Kuatir, kalau-kalau sindrom kurang-percaya-diri-nya para pengambil keputusan negeri ini menyebabkan asset-asset seperti ini akan berakhir di tangan "Non-NOC" (bisa asing, bisa lokal) dalam bentuk kerjasama yang dipaksakan oleh otoritas (dengan bisikan para broker bisnis-politik-nya) yang pada akhirnya membuat bargaining Pertamina semakin melemah, semakin melemah. Salam ADB == Pertamina Temukan 3 Cadangan Migas Baru Alih Istik Wahyuni - detikfinance Jakarta - Pertamina menemukan tiga lokasi cadangan migas baru. Total hasil uji produksinya mencapai 4.889 barel per hari ekuivalen minyak. Ketiga lokasi itu adalah di Ranca Jawa (RCJ)-1, Pondok Makmur (PDM)-1, dan Karang Enggal (KRE)-1, Jawa Barat. Demikian disampaikan Direktur Hulu Pertamina Sukusen Soemarinda dalam jumpa pers yang digelar di kantor Pertamina EP, Jakarta, Jumat (29/2/2008). "Temuan ini tentu bisa menambah produksi Pertamina tahun ini," katanya. Minyak dan gas yang ditemukan di sumur Pondok Makmur (PDM)-1 dan sumur Karang Enggal (KRE)-1 berasal dari batuan dasar (basement). Penemuan migas di Cekungan Jawa Barat Utara ini merupakan suatu eksplorasi baru dalam strategi perburuan hidrokarbon di Pulau Jawa. Sumur eksplorasi RCJ - 1 terletak 4 km sebelah utara lapangan Pondok Tengah ditajak pada 10 Nopember 2007 dengan kedalaman akhir di 2.344 m dalam batuan dasar. Hasil uji produksi dalam Formasi Talangakar dan Pre-Talangakar diperoleh minyak sebesar 1.345 barel per hari dan 4,1 juta kaki kubik gas per hari. Sementara sumur eksplorasi PDM-1 terletak 10 km disebelah timur lapangan Pondok Tengah, ditemukan pada 27 Nopember 2007, dengan kedalaman akhir di 3.050 meter dalam batuan dasar. Hasil uji produksi dalam batuan dasar diperoleh minyak sebanyak 3.096 barel per hari dan 3,9 juta kaki kubik gas per hari. Sedangkan sumur KRE-1 terletak di Kabupaten Indramayu, ditemukan pada 7 Desember 2007 dengan kedalaman akhir di 3.200 m dalam batuan dasar. Hasil uji produksi yang dilakukan pada batuan dasar menghasilkan minyak 448 barel per hari dan 6 juta kaki kubik gas perhari. Selain di ketiga sumur itu, Pertamina EP berencana melakukan pengeboran eksplorasi sebanyak 22 sumur, penyelidikan seismik 2D sepanjang 2.229 km, dan 870 km2 survey seismik 3D. (lih/qom)
[iagi-net-l] Beberapa Kunci Yang Harus Dicari di LuSi
1. Apakah memang benar proses loss-kick-kill di sumur BJP-1 telah membuat pecah formasi 2. Apakah memang benar bahwa selama proses pemboran seksi 12-1/4" MASP telah beberapa kali dilampaui sehingga sering terjadi (partial) loss 3. Apa yang menyebabkan (re)aktifasi sesar (sesar-sesar) Watukosek mengambil tempat (terjadi) di sekitar sumur BJP-1. 4. Bagaimana analisis mikro-tektonik / kinematic dari rekahan "tak menyembur" yang terjadi di daerah pipe-rack yang sempat dipotret setelah kejadian gempa - kick - kill - dan keluarnya semburanan pertama di sawah 5. Apakah bisa dicari di sekitar daerah Sidoardjo-Porong-Mojokerto dan sekitarnya bukti-bukti reaktifasi sesar-sesar karena rangkaian gempa Yogja 27 Mei 2006, sehingga dapat memberikan keyakinan bahwa Watukosek reactivation was not the only one 6. Apakah tidak ada alternatif interpretasi lain dari data deuteurium air semburan selain bahwa air tersebut sumbernya dari kedalaman 20.000 feet 7. Bagaimana kondisi bawah permukaan (dalam dan dangkal) saat ini: GPR, Seismic? (walk-away VSP?, offset across genangan lumpur, akuisisi transition zone), micro-gravity 4D, VLF-EM, VES, dsb. 8. ... silakan ditambahkan: supaya dalam pertemuan2 mendatang kita dapat menyiapkan data untuk menjawab itu semua. Salam ADB
Re: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling "berseteru"
Keterbukaan data dan manajemen riset geologi-geofisika-engineering: Kunci penyelesaian masalah bencana lumpur Sidoarjo Judul presentasi tersebut saya bawakan kemarin Kamis 28 Pebruari 2008 di Surabaya dalam kesempatan diskusi sehari yang diselenggarakan oleh Forum Masyarakat Jatim yang menampilkan pembicara: Ibu Yuni (Lapindo), Soffian Hadi (BPLS), Sukendar Asikin (ITB), Koesoemadinata (ITB), Agus Guntoro (Trisakti), Andang Bachtiar (ETTI), Rudi Rubiandini (ITB), Hasanuddin (ITB), Edi Sutriyono (Lapindo), Doddy Nawangsidi (ITB), dan Adriano Mazzi (Norwegia). Ada 2 pembicara lain yang membahas masalah sosial ekonomi, tapi karena sudah jam 5 sore, saya tidak mengikutinya karena harus kejar jadwal pesawat balik ke Jakarta jam 7 malam. Sengaja saya mempresentasikan kegalauan saya tentang penyelesaian masalah LuSi dengan mengambil sudut yang berbeda dari para "pendekar" geosains dan drilling lainnya daripada sekedar saling unjuk pesona membuat opini memihak pada masing-masing kubu di hadapan sekitar 150 audience yang awam soal G&G&R&E oil&gas, karena saya anggap percuma saja membahas, berdiskusi, dan berdebat dalam forum yang sangat singkat seperti itu untuk menyelesaikan masalah. Yang kita butuhkan bukan show-case di hadapan masyarakat awam seperti itu, tetapi duduk tenang bersama-sama dalam satu forum 3 hari 3 malam, membahas dengan kepala dingin data-data yang ada, interpretasi yang dilakukan, dan sintesis yang ditawarkan. Itulah esensi dari presentasi yang saya. Audience yang terdiri dari masyarakat yang sangat awam GGRE dan sebagian kaum professional migas yang hadir (pada umumnya kawan2 dari group EMP, maupun beberapa pejabat ESDM pusat maupun daerah, tapi tidak ada satupun dari BPMigas) pada umumnya setuju dengan apa yang saya sarankan. Tidak mungkin kita menyelesaikan masalah saintifik hanya dengan presentasi masing2 1/2 jam dan tanya jawab 10-15 menit. Beberapa cuplikan ringkasan dari presentasi saya, masih senada dengan tema yang selalu saya suarakan setahun terakhir ini soal LuSi (yang senada juga dengan teriakan kawan muda brilliant kita Firman GEA dan juga ungkapan2 RDP yang sangat bijak) sbb: Latar belakang: - Pro dan kontra tentang pemicu bencana sampai sekarang tak kunjung terselesaikan - Cara penanggulangan sedikit banyak ditentukan oleh pengetahuan tentang pemicunya - Solusi engineering mutlak memerlukan interpretasi geologi-geofisik permukaan dan bawah permukaan (dalam dan dangkal) - Sifat data geologi-geofisika yang multi interpretasi - Data terkait operasi migas dianggap data rahasia - Eskalasi politis bencana membuat sekat-sekat psikologis diantara sesama geosaintis maupun engineer - Belum pernah dilakukan temu kerja / kupas tuntas saintifik - engineering yang komprehensif, bukan sekedar show case "information-opinion session" n Data: Bukan interpretasi atau opini - Rekaman-rekaman seismik, gravity, dan magnetik sebelum kejadian semburan 29 Mei 2006 - Mudlog, wire-line log, dan hasil-hasil uji formasi sumur-sumur di sekitar daerah bencana (termasuk sumur-sumur eksplorasi Yodium dan eksplorasi air tanah) - Deskripsi / pemerian batuan dan struktur geologi permukaan di sekitar Surabaya, Sidoardjo, Mojokerto - Rekaman-rekaman (micro) – seismic, (micro) – gravity, geolistrik, magnetik (VLF) dalam 2 tahun terakhir pasca kejadian semburan - Data monitoring GPS berkala paska semburan - Data kimia-fisika air, lumpur, gas berkala paska semburan - Data mudlog dan kromatografi sumur relief - Data yang diakuisisi oleh tim Bola Beton - Data yang diakuisisi oleh Badan Geologi ESDM - Geolograph dan real-time chart sumur Banjar Panji-1 - Dan berbagai data G&G&E lainnya yang dianggap perlu Manajemen riset: - Melibatkan semua ahli G&G&E yang mau terlibat termasuk dari LN - Screening alamiah voluntarism – operation cost dicarikan sponsornya tapi MAN-HOUR tidak dibayar - Mekanisme data terbuka lewat web - Ditambahi dengan 2 s/d 3 kali pertemuan intensif tertutup, minimum 2 hari sekali pertemuan dg MEMBAWA SEMUA DATA DASAR dan ANALISIS/INTERPRETASI-nya - Fase pertama 2 bulan, diikuti implementasi AKUISISI data tambahan 3 bulan - Mekanisme yang sama diulangi untuk 2 bulan berikutnya paska akuisisi data tambahan - Forum riset akan menghasilkan gambaran mutakhir bawah permukaan dan permukaan daerah semburan yang bersifat MULTI-INTERPRETASI - Pembuatan ranking alternatif interpretasi berdasarkan signifikansi implikasi bahayanya (bencana lebih lanjut) dan biaya engineering solutionnya - Engineering solution secara bertahap - Total waktu yang dibutuhkan sebelum implementasi engineering solution 7 bulan Data rahasia vs data publik: - Karena data-data “migas” yang terkait dengan kondisi geologi-geofisik-engineering dari semburan lumpur sangat dibutuhkan untuk kepentingan kemanusiaan yang lebih luas, maka seharusnya “otoritas data” tergugah untuk membuat data data itu menjadi DATA PUBLIK sehingga masa
Re: [iagi-net-l] Yodium & mud diapirism
Kembali ke pertanyaan mas BM: "Bagaimana asal-usul iodine di Watudakon tersebut"? Selain merujuk ke referensi yg terserak ttg geologi yodium dari internet, beberapa "fakta" dari yodium di Watudakon tersebut nampaknya juga bisa dijadikan "clue" sekaligus "constraint" dari genesanya. 1. Asosiasi-nya dengan "connate-water" yang punya salinity 20.000 ppm NaCl equivalent menandakan bahwa initial pore-water dari aquifer Yodium tersebut berasal dari pengendapan laut (marine - seawater) dengan "sedikit sekali" (kalaupun ada) encroachment meteoric water. 2. Hal tersebut juga dikuatkan oleh informasi independen lainnya yang menyatakan bahwa lingkungan pengendapan aquifer tersebut adalah "bathyal" dan mekanisme pengendapannya "arus turbid". 3. Konsentrasi Yodium di air laut terbuka di daerah tropis, normal rata2nya 0.064 ppm (Turekian, 1968); bahkan di Jepang malah 0.05 ppm (http://www.gasukai.co.jp/english/iodine/materials.html) . Dengan demikian konsentrasi yodium s/d 100 ppm (2000 kali lipat) di Watudakon seharusnyalah diakibatkan oleh proses pengayaan, yg salaha satunya mungkin diakibatkan oleh konsentrasi berlebihan dari organisme penyerap yodium (ganggang, karang, dsb) 4. Sayangnya,... seperti diungkapkan juga oleh mas BM, ganggang dan coral yang biasa menyerap yodium berlebihan itu hidupnya di laut dangkal - photic zone, yang jauh dari batimetri bathyal seperti disyaratkan oleh interpretasi sedimentologi-biostrat. Dengan demikian konsentrasi berlebihan akibat akumulasi organisme penyerap yodium dalam sedimen menjadi tidak mungkin dijadikan "alasan" konsentrasi yang tinggi tersebut. 5. Kemungkinan lainnya adalah: pengayaan yodium yang diakibatkan oleh pelarutan yodium dari fragmen-fragmen batuan volkanik yang menjadi komponen penyusun turbidit. Pelarutan terjadi pada waktu proses diagenesa penguburan sedimen yang cepat sehingga masuk ke jendela temperatur dimana kestabilan yodium dalam mineral terganggu. Bersamaan dengan pemerasan air dalam sedimen yang diakbatkan kompaksi, maka yodium terlarut itu akan tertransport bersamaan dengan air asin (air laut yg terperangkap dalam lempung) kemudian masuk dalam carrier bed / aquifer batupasir volkanik yang porous dan meningkatkan konsentrasi yodium di aquifer tersebut. Dengan demikian yang perlu ditelisik lebih lanjut adalah: jenis batuan volkanik apa di Jawa Timur yang punya kandungan yodium agak di luar anomali? Beberapa literatur menyebutkan: andesit-baslat tertentu mempunyai kadar yodium yang relatif lebih tinggi dari volkanik lainnya. Mungkin kawan-kawan volkanologist dapat memberikan enlightment dari titik diskusi ini. (Note: mungkin saja jenis volkanik di Jawa Timur ini berbeda dengan jenis volkanik yang ada Jawa Barat, sehingga kita tidak menemukan fenomena pengayaan yodium yang serupa di Cekungan Bogor). 6. Dengan alur pemikiran spt diungkapkan di nomer 5 di atas, maka dapat dijelaskan kenapa kita tidak menjumpai anomali yodium di connate-water di Cekungan Kutai, terutam di bagia hilir: dimana influx fragmen volkaniknya hampir bisa dikatakan minor,.. komponen pembentuk butir/fragmen sedimennya pada umumnya recycled quartz. 7. Di daerah mud-diapir Kutai pun kita tidak mendapatkan kadar yodium yang mencurigakan, walaupun air formasi yang terkait dengan sedimen2 yang dikeluarkan oleh diapir tersebut juga asin - air laut (+/- 20.000 ppm NaCl) Salam Andang Bachtiar GDA Sedimentologist - Original Message - From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, January 28, 2008 8:19 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Yodium & mud diapirism Pak Suratman, guru saya sewaktu di PPT-Migas Cepu (1990), pernah menulis soal geologi yodium, khususnya yang di Jawa Timur, di Proceedings PIT IAGI. Edisi ke berapa, nanti saya cek lagi. Saat ini 95 % kebutuhan yodium dunia dipasok oleh Chili, Amerika, Jepang yang mengekstraksi yodium dari "Chili salt", semacam halit sepertinya, di Indonesia sulit kelihatannya mendapatkan deposit semacam saltrock seperti Chili salt. Yodium kan terdapat juga di air laut atau ganggang seperti yang Pak Bambang sebutkan. Kelihatannya dari asal itulah yang diekstraksi di PT Kimia Farma Watudakon, Mojokerto. Produksinya 100-120 ton/tahun, bisa memenuhi pasar domestik. Perusahaan tersebut memproduksi iodium dari bahan baku air sumur artesis yang digali hingga kedalaman 200 meter untuk sumur dangkal dan 700 meter untuk sumur dalam. Kandungan ion iodida air sumur berkisar antara 60-130 mg/L. Menggenjot produksinya, kiranya bisa dilakukan dengan dua cara : intensifikasi dan ekstensifikasi (jadi ingat program peningkatan pangan/padi yang digulirkan oleh alm. Pak Suharto, presiden RI ke-2). Intensifikasi, ya membor sumur2 baru di sekitar Watudakon atau memperbaiki sumur2 tua yang sudah 200 tahun umurnya itu. Ekstensifikasi, ya mencari deposit yodium baru, sementara ini ikuti s
Re: [iagi-net-l] Fwd: [IndoEnergy] Indonesian MPs Consider Closing Oil, Gas Regulators Due to Poor Performance
Kang awang, ada yang sedikit mengganjal: 1. Apa benar adanya raja-raja kecil di daerah telah menyebabkan biaya tinggi operasi migas sehingga menaikkan cost recovery? Aku koq agak susah memahaminya. Bagaimana kira-kira back-up data penunjangnya koq sampai didapatkan kesimpulan seperti itu? Apakah raja-raja kecil beserta aparatnya itu "memalak" operasi migas di daerah sedemikian rupa sehingga biaya yang dikeluarkan untuk E&P jadi membengkak cukup signifikan sehingga dijadikan contoh kambing hitam CR yang naik terus sementara produksi turun terus? Mohon pencerahan: berapa persen jumlah biaya "pemalakan" oleh raja-raja kecil tersebut dibandingkan dengan keseluruhan peningkatan ongkos produksi (dan eksplorasi tentu saja)? 2. "Sebagian operator menunda pemboran sumur2 E&P-nya karena biaya tinggi di daerah". Apakah secara resmi (dan faktual) memang alasan utama penundaannya seperti itu? Kalau memang masalahnya seperti itu, nampaknya memang data penunjang resmi-nya harus segera diungkapkan kepada Menteri ESDM dan Pak SBY, supaya dengan jelas juga mereka dapat menyodorkan fakta tersebut ke Gubernur, Bupati, dan Walikota daerah penghasil migas sebagai bagian dari bahan "teguran", yang notabene juga merugikan daerah penghasil migas sendiri, karena turunnya produksi dan naiknya CR membuat bagian "BagiHasil" mereka menjadi berkurang. Salam Andang Bachtiar Anggota Dewan Pakar Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas - Original Message - From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: ; "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>; "Eksplorasi BPMIGAS" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, January 28, 2008 9:50 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [IndoEnergy] Indonesian MPs Consider Closing Oil, Gas Regulators Due to Poor Performance Issue baru yang lama. Produksi turun terus sementara cost recovery naik terus tidak bisa segera diterima secara hitam putih, banyak sekali hal terkait kepada itu. Reformasi yang ceritanya diinginkan semua rakyat itu telah membentuk raja2 kecil di daerah yang telah menyebabkan biaya tinggi operasi migas - ini menaikkan cost recovery, nah itu satu contoh saja faktor yang terkait. Karena biaya tinggi di daerah, sebagian operator menunda pemboran sumur2 produksi dan eksplorasinya, sumur2 produksi hanya terealisasi 70- 80 %, sumur2 eksplorasi tak sampai 70 %. Apa akibatnya ? Produksi menurun, penemuan lapangan baru menurun. Tentu ini tak diberitakan kan ? Tetapi, orang yang memahami dengan baik industri migas akan tahu duduk perkara sebenarnya. Pengurusan persetujuan di BPMIGAS lama sehingga menurunkan produksi minyak ? He2... lucu membacanya. Proses persetujuan di BPMIGAS juga telah diaudit oleh lembaga independeden internasional sertifikasi ISO dalam empat tahun terakhir ini. Dan, BPMIGAS terus mencari cara bagaimana agar persetujuan terus disederhanakan tanpa mengurangi ketelitian. Di group saya di BPMIGAS, operasi boleh dijalankan sebelum persetujuan resmi diberikan, tetapi pekerjaan tersebut harus disetujui dulu secara teknis dan anggaran. Aturan2 procurement pun terus dibenahi sehingga tak berbelit2 tetapi tetap menampung azas keadilan. BPMIGAS memerlukan evaluasi yang hati2 atas usulan2 KPS seperti usulan sumur2 eksplorasi di blok produksi dan semua usulan POD (plan of development). Banyak kan kasus POD bila "harus segera disetujui karena hal2 tertentu yang "politis" (katakanlah begitu) telah berdampak buruk merugikan negara sebab cadangan yang diajukan ternyata jauh di bawah kapasitas produksi yang telah terpasang. Saya tak perlu menyebut lapangan2 mana saja di Indonesia yang begitu, tetapi itu telah sangat merugikan negara. Evaluasi yang hati2 tak bisa dilakukan dalam waktu cepat tentu, mestinya semua orang mengerti hal ini. Telah banyak kasus2 merugikan negara akibat hal ini. Minyak langka, masyarakat ngantri minyak di mana2. Ini bukan salah BPH Migas, memang kan pasokan minyak sedang dikurangi agar masyarakat tak terlalu bergantung lagi ke minyak. Penggantinya adalah gas elpiji. Kalau gas elpiji pun langka, nah maka itu yang harus dipertanyakan ke BPH Migas atau Pertamina. Sebagian masyarakat kita pun kepedulian sosialnya kurang, tengah kedelai langka dicari, baru2 ini polisi berhasil menemukan gudang ratusan ton kedelai di Jawa Timur, sengaja ditimbun karena harganya sekarang sedang meroket. Tak jarang kan masyarakat pedagang berbuat hal serupa untuk minyak dan gas elpiji ? Untuk dipahami, jangan sekedar melihat di permukaan. salam, awang Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Wah issue lagih RDP -- Forwarded message -- From: IndoExplo Date: Jan 28, 2008 10:04 AM Subject: [IndoEnergy] Indonesian MPs Consider Closing Oil, Gas Regulators Due to Poor Performance To: [EMAIL PROTECTED] http://www.redorbit.com/news/business/
Re: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007
Dod,... di dalam perhitungan internal perusahaan dan untuk kepentingan evaluasi prospek (ranking, risk, economics, dsb) biaya untuk usaha-usaha eksplorasi di blok yang berproduksi di Indonesia bisa juga disebut sebagai dan/atau dimasukkan kedalam kategori finding-cost, no problem at all. Tetapi, menurut pemahamanku ttg aturan kontrak PSC dan prakteknya yang terjadi selama ini, begitu suatu blok berproduksi dari suatu discovered field, maka finding-cost dari lapangan-lapangan lain akan dikonsolidasikan dalam overall block-cost. Jadi terminologi finding cost dalam PSC term kita nampaknya hanya berguna / diapresiasi pada waktu penemuan lapangan komersial yang pertama. Setelah itu, cost2 sejenis akan dimasukkan sebagai "production cost" dari block tersebut. Usulan sampeyan untuk "tidak mengutak-atik (existing) PSC" tapi meredefinisi cost-recovery dg tanpa memasukkan finding cost lapangan ke 2, 3 dst (apalagi kalau juga mencakup lapangan pertama), maka itu sama saja dengan "membangkitkan macan IPA tidur" (?) Mungkin untuk next PSC dalam tender2 mendatang bisa kita usulkan term-term sampeyan tersebut. Masih sangat terbuka kemungkinan berkontribusi pemikiran ke kawan2 di Migas (Ditjen, BPMigas) dalam rangka perubahan PSC (mendatang). Malah dalam bulan2 terakhir ini makin santer Pak Dirjen dan Pak Ka BPMigas dan Pak Menteri me-wacana-kan perubahan PSC tersebut. Ayo, rek . podho ngomongo Salam Andang Bachtiar Exploration Think Tank Indonesia - Original Message - From: "Doddy Suryanto" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, January 24, 2008 9:58 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007 Sam, apakah usaha2 eksplorasi (seismik, g&g, dsb) di blok-blok yang sudah berproduksi tidak bisa dimasukkan dalam finding cost? Apakah production cost yang ada di sistem sekarang mencakup finding and development cost (F&D) yang dalam hal ini lifting cost masuk dalam kategori development cost? Kalo memang system PSC susah dirubahnya, apakah bisa yang finding cost ini ngga masuk cost recovery? -doddy- -Original Message- From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 24 January, 2008 9:40 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007 "Production cost" tersebut juga bukan real secara teknis semata-mata terkait dengan proses produksi dari lapangan-lapangan yang ada, tapi juga mencakup cost dari eksplorasi di blok-blok yang sudah berproduksi. Hal ini dimungkinkan karena sistim PSC yang sekarang berjalan di Indonesia juga mengakomodasi cost-recovery dari usaha2 eksplorasi (seismik, drilling, g&g, dsb) di blok-blok yang sudah berproduksi. Dengan demikian kalau kita ingin membandingkan production cost tersebut dengan di negara-negara lain, harus kita periksa dulu apakah angka-angka di negara lain juga dihasilkan dari sistim pengusahaan yang menganut cost-recovery spt di Indonesia atau tidak. Bisa saja production cost di negara-negara lain lebih rendah dari US$14/Bbl karena perhitungannya tidak memakai aturan cost-recovery eksplorasi. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007
Tepatnya "lifting cost" Indonesia 2007 adalah US$14,658/bbl, karena total lifting Indonesia tahun 2007 besarnya: 327.590.000 Bbl atau rata-rata 0.898 MMBOPD. "Production cost" sedikit lebih kecil dari lifting cost, karena perhitungan total lifting tidak mencakup produksi yang sudah dilakukan pada bulan terakhir laporan 2007 tapi yang belum dilifting. "Production cost" tersebut juga bukan real secara teknis semata-mata terkait dengan proses produksi dari lapangan-lapangan yang ada, tapi juga mencakup cost dari eksplorasi di blok-blok yang sudah berproduksi. Hal ini dimungkinkan karena sistim PSC yang sekarang berjalan di Indonesia juga mengakomodasi cost-recovery dari usaha2 eksplorasi (seismik, drilling, g&g, dsb) di blok-blok yang sudah berproduksi. Dengan demikian kalau kita ingin membandingkan production cost tersebut dengan di negara-negara lain, harus kita periksa dulu apakah angka-angka di negara lain juga dihasilkan dari sistim pengusahaan yang menganut cost-recovery spt di Indonesia atau tidak. Bisa saja production cost di negara-negara lain lebih rendah dari US$14/Bbl karena perhitungannya tidak memakai aturan cost-recovery eksplorasi. Implikasi lain dari pengetahuan kita tentang tipikal production cost Indonesia ini adalah: kita tidak dapat begitu saja memakai patokan angka tersebut untuk dimasukkan dalam perhitungan-perhitungan ekonomi perencanaan pengembangan lapangan sebagai "production cost" yang generic. Salam Andang Bachtiar Exploration Think Tank Indonesia - Original Message - From: "Farid Saifuddin" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, January 24, 2008 8:57 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007 Kayaknya salah deh Kan untuk minyak cuma 4,802, bukan 8,33, yang 3,535 untuk gas jadi untuk minyak ketemunya 14,457 $/barel fs -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 24 January, 2008 8:02 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; migas indonesia; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007 Iseng ngitung : Produksi (lifting) average Indonesia kira2 910.000 barel per hari, (setahun 365 hari = 332 150 000 Barrel Total CR = USD 8,33 milyar Ketemu angka kira-kira USD 25,08/barrel. (cmiiw, ada yang salah hitung ya ?) berapa rata-rata dunia saat ini ? RDP Rabu, 23/01/2008 12:11 WIB Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007 Alih Istik Wahyuni - detikfinance Jakarta - Cost Recovery yang harus dibayarkan pemerintah untuk seluruh kontraktor selama 2007 mencapai US$ 8,33 miliar. Pertamina masih menjadi perusahaan dengan permintaan cost recovery terbesar. Hal itu terungkap dari data yang dipaparkan BP Migas dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII di gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (23/1/2008). "Besaran cost recovery untuk seluruh kontraktor KKS produksi tahun 2007 mencapai US$ 8,33 miliar," bunyi data BP Migas. Rinciannya, cost recovery untuk produksi minyak sebesar US$ 4,802 miliar dan untuk produksi gas sebesar US$ 3,535 miliar. Dalam data itu, tercatat cost recovery untuk Pertamina mencapai US$ 1,956 miliar. Angka itu merupakan cost recovery untuk kegiatan hulu Pertamina baik melalui Pertamina EP maupun Joint Operating Body, Joint Operating Agreement, dan kepemilikan saham di beberapa lapangan. Menanggapi angka ini, Direktur Keuangan Pertamina Frederick Siahaan menjelaskan, cost recovery Pertamina sebesar itu masih mengandung cost recovery tidak langsung yang sempat dipersoalkan beberapa waktu lalu. "Angkanya masih dihitung, jadi angka itu (cost recovery) belum dikoreksi," kata Frederick kepada detikFinance disela RDP dengan Komisi VII di saat yang sama. Ia menambahkan, angka cost recovery itu memang tidak berubah jauh dari tahun sebelumnya. Selanjutnya Chevron Pacific Indonesia di Blok Rokan PS mencatat cost recovery sebesar US$ 1,133 miliar dan disusul Inpex di blok East Kalimantan dengan cost recovery sebesar US$ 828 juta dan berikutnya Total E&P Indonesie mencatat cost recovery sebesar US$ 823 juta di blok Mahakam. (lih/arn) -- http://tempe.wordpress.com/ No one can monopolize the truth ! To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---
[iagi-net-l] CDM ===> Re: [iagi-net-l] Sekarang Amerika Serikat Versus Dunia
Broer ISM, .. angin sorga tentang "jualan CO2" lewat mekanisme CDM sudah sejak 5 tahun yang lalu berhembus di Indonesia, tapi sampai detik ini tidak pernah ada cerita yang VALID tentang success-story business di Indonesia yang mendapatkannya (yang ada hanya "mau", "akan", "sedang membahas" dsb). Jangan - jangan.. adb - Original Message - From: "Ismail Zaini" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, December 04, 2007 12:46 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sekarang Amerika Serikat Versus Dunia Penyumbang CO2 : Batubara 964 Kg/MWh Minyak 668 Kg/MWh Gas 506 Kg/MWh Geothermal < 150 Kg/MWh Jadi kalau Batubara , minyak dan gas diganti dg Geothermal , ada peluang bisnis carbon melalui mekanisme CDM cukup besar. Kalau saat ini kapasitas pembangkit Nasional kira kira 27.000 MW dan hanya 3 % dari Geothermal maka , kalau rasio ini dibalik berapa banyak CO2 yang bisa dijadikan komoditi untuk dijual dg mekanisme CDM > Kalau gak salah Chevron Darajat Garut sudah mau jualan CO2 ini dari Pembangkit Geothermalnya Jadi ini Berkah ( peluang bisnis ) dibalik Musibah ( pemanasana global ) ISM - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: "serba-kl" <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; ; "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, December 03, 2007 7:02 PM Subject: [iagi-net-l] Sekarang Amerika Serikat Versus Dunia Whaddduh !!! Pasti seru neeh ... Walaupun memang ada kemungkinan faktor alamiah yang mempengaruhi rumah kaca. Namun *kebersamaan* dalam menghadapi perubahan iklim menuntut semua komponen dunia ikut serta. Walaupun menurut saya, *kesiapan *dunia beradaptasi menghadapi perubahan iklim ini lebih penting ketimbang mencoba menguranginya. Alam bisa menjadi tidak teratur tak terkontrol ketika manusia mencoba mempengaruhi gerakan tarian "mother nature". Yang perlu difikirkan adalah efek pemanasan global selain fluktuasi naiknya muka air laut, juga harus waspada terhadap munculnya atau merebaknya wabah penyakit tertentu (misal dengue), perubahan perilaku manusia. Kegerahan sering membuat tingkat stress berubah, mudah marah dsb. Dunia dahulu pernah mengalami hal yang sama. Proses pemanasan memang berulang. Tetapi manusia juga sudah berubah, sehingga mengantisipasi perubahan iklim harus dengan teknologi dan segala upaya yang saat ini ada. Salam rdp [image: The image "http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c0/Sea_level_temp_140ky.gif"; cannot be displayed, because it contains errors.] http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c0/Sea_level_temp_140ky.gif rdp Sekarang Amerika Serikat Versus Dunia 3 December 2007 - 23:10 Delegasi Australia kemarin pagi mendapatkan tepuk tangan meriah dari seluruh delegasi di sidang plenari ketika Howard Bamsey menyatakan Australia akan meratifikasi Protokol Kyoto dan Perdana Menteri Kevin Rudd akan datang ke Bali."Sebuah keputusan politik yang signifikan," komentar Yvo de Boer dalam pidato di acara pembukaan. Sambutan meriah tepuk tangan panjang itu, kata de Boer, mencerminkan penghargaan atas keberanian yang ditunjukkan oleh Australia yaitu pergeseran posisi yang dramatis dan bergabung denan komunitas internasional, sesuatu yang petanda baik bagi peran Australia dalam negosiasi ini. Pernyataan Australia itu telah mengubah peta negosiasi bagaimana 180 negara mengatasi perubahan iklim. Jika Australia, yang sebelumnya adalah "pengekor" Amerika Serikat, sungguh-sungguh meratifikasi Protkol Kyoto, maka Amerika Serikat menjadi sendirian. Uni Eropa sebelumnya menyatakan komitmennya mengurangi 20% emisi gas rumah kacanya tahun 2020 dan 30% jika negara industri lainnya bersedia mengupayakan penurunan gas rumah kaca dalam jumlah yang sama. Apakah negosiasi penetapan pengurangan emisi gas rumah kaca kemudian menjadi lebih mudah? Tidak! Batu ganjalannya adalah AS, negara pengemisi gas rumah kaca terbesar di dunia itu. Dalam jumpa pers hari ini ketua delegasi AS, dengan diplomatis, menyatakan bukannya AS tidak peduli akan perubahan iklim. Ketua delegasi AS HarlanWatson menyatakan mendukung "Bali Road-map" dan pendekatan dua jalur. Meskipun AS tetap ingin mendorong negara berkembang menetapkan target pengurangan emisi gas rumah kacanya. Negara maju mencoba mengambil target dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dan ingin mengubah UNFCCC menjadi konvensi energi, bukan konvensi perubahan iklim, kritik delegasi dari Saudi Arabia. Negosiasi di Bali sekarang akan tetap membentuk dua kubu yaitu kubu AS dengan kubu non-AS. Kubu siapa yang akan "menang" sepertinya lebih baik menunggu presiden AS diganti tahun 2008. Harap-harap setelah presiden AS berganti kebijakannya berganti juga seperti Austalia. Tetapi jangan sampai nasib manusia sedunia harus ditentukan oleh seorang presiden AS. http://cop13news.com/?p=68&langswitch_lang=id -- http://tempe.wordpress.com/ None one right solution ! No one can monopoliz
[iagi-net-l] test
test adb JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Aulacogen: ==> Re: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was : tsunami-genic normal faulting EQ ...)
- Tertiary facies architecture in the Kutei Basin. R.J. Weimer menerbitkan analisisnya tentang Kutei-Mahakam sebagai aulacogen di majalah Geologi Indonesia vol 2 no. 2 (1975). Ini publikasi yang tak gampang dicari, saat ini pun kita akan susah mencarinya. Bisa saja saat Steve Moss et al rajin meneliti Kutei dari 1994-1999, mereka tak tahu publikasi Weimer (1975) ini. Banyak peneliti asing yang apriori dengan paper2 di proceedings IAGI atau di Majalah Geologi Indonesia. Publikasi yang ditulis terutama dalam bahasa Indonesia, membuat mereka tak meliriknya (padahal yang ditulis dalam bahasa Inggris pun banyak). Tetapi kalau kita ikuti uraian evolusi Kutei Basin berdasarkan Moss et al (1997) dan Moss dan Chambers (1999), maka mereka menyatakan bahwa evolusi Kutei Basin erat berkaitan dengan rifting Makassar Strait -sesuatu yang mendekati teori aulacogen Weimer (1975), hanya mereka tak menyebutnya sebagai aulacogen. Lagipula, penelitian Moss dkk lebih terkonsentrasi di failed rift system-nya di Kutei onshore; sedangkan Weimer (1975) lebih banyak membahas dua lengan lain yang mekar yang menjadi tempat delta Mahakam berkembang. Jago Kutei Basin kita, Andang Bachtiar, yang disertasi S-3-nya (ITB, 2004) tentang stratigrafi sekuen dan geokimia batuan induk Miosen Awal lower Kutei Basin menyatakan bahwa Kutei Basin mengalami deformasi polifase. Cekungan berawal sebagai forearc basin pada pre-Tertiary, lalu jadi intra-arc sampai backarc pada Paleosen,dan akhirnya menjadi back-arc basin pada Miosen Tengah melalui fase singkat aulacogen. Tentu saja Pak Andang mengenal analisis Weimer (1975) itu, maka memasukkan dalam evaluasinya. Bukan begitu Pak Andang ? Hanya analisis Pak Andang berbeda dengan analisis Steve Moss dkk. baik dalam evolusi maupun timing-nya. Wajar berbeda interpretasi. Tahun 2000, Steve Moss dari group Robert Hall mempresentasikan paper tentang evolusi north Makassar Strait di AAPG Bali. Dikatakan, kerak samudera melandasi north Makassar Strait berdasarkan banyak metode. Tahun 2005, Sinchia Dewi Puspita, murid Robert Hall mempresentasikan di IPA hal yang sama, tetapi menyatakan bahwa north Makassar Strait dilandasi oleh kerak kontinen yang menipis (attenuated continental basement) karena rifting. Saya menanyakan ke Sinchia, mana nih yang benar, kok sama2 dari group Robert Hall tetapi interpretasinya bertolak belakang. Pertanyaan saya langsung dijawab Robert Hall : "data bertambah interpretasi bisa berubah" Betul Robert Hall, betul Sinchia; data gravity dan magnetik, juga seismik dalam lima tahun terakhir menunjukkan bahwa tak ada kerak samudera di bawah North Makassar Basin. Benang merahnya adalah bahwa wajar interpretasi berbeda, saya akan mengikuti yang mana yang didukung data. salam, awang Koesoemadinata wrote : Anehnya jago2 Kutei Basin seperti Steve Moss dll, tidak pernah menyinggung-nyinggung Kutei Basin sebagai aulocogene. Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Koesoema, Setahu saya, Weimer (1975 - Majalah Geologi Indonesia) adalah orang yang pertama kali menyebut bahwa Kutei dan Delta Mahakam berkembang sebagai sistem aulacogen. Saat itu, Weimer tengah menjadi tamu di ITB dan sempat menganalisis Kutei Basin dan menuliskannya di MGI. Pak Koesoema pasti lebih tahu dari saya soal Weimer ke ITB ini. Setahu saya belum ada artikel detail yang meneliti analisis Weimer ini. Paper-paper tentang Kutei yang menyebutkan sistem aulacogen untuk Kutei ada beberapa, misalnya Hutchison (1989 - dalam buku terkenalnya, Geological Evolution of SE Asia, hal. 55). Charles Hutchison menulis bahwa Makassar fracture system terbentuk dalam mekanisme yang sama yang membentuk Kutei, yaitu aulacogen atau failed arm of the Makassar rift. Juga paper2 Burollet dan Salle (1981 -the geology and tectonics of Eastern Indonesia, GRDC Spec. Publ 2), Rose dan Hartono (1978 - IPA), dan Katili (1978 - Tectonophysics 45) mengindikasi aulacogen Kutei. Salam, awang -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, September 17, 2007 12:08 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was : tsunami-genic normal faulting EQ ...) Sdr. Awang: Selain Weimer (1975) apakah ada artikel lain yang menyatakan Kutei Basin sebagai aulocogene? RPK - Original Message - From: "Awang Satyana" To: ; "Geo Unpad" ; "Eksplorasi BPMIGAS" Sent: Sunday, September 16, 2007 9:40 PM Subject: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was : tsunami-genic normal faulting EQ ...) Pak Franc, Saya ganti lagi subyeknya karena diskusi sudah jauh dari subyek semula. Saya pikir strike-slip faulting bukan pengontrol utama delta2 di dunia. Delta2 besar dan prolific di dunia banyaknya berkembang di sistem aulacogen passive margin, bukan di releasing bend strike-slip faulting. Contoh langsungnya adalah Mahakam dan Niger delta. Delta Mahakam berkembang dalam sistem aulacogen Makassar Strait rif
[iagi-net-l] Onshore Kutai Basin: beyond the structural plays
Hiruk-pikuk eksplorasi migas di Kutai Basin telah bergeser ke Selat Makassar (sejak pertengahan 90-an) dan bahkan saat ini sudah menyebrang ke Lariang Basin di sebelah barat pantai Sulawesi. Sementara itu kegiatan eksplorasi di on -shore Kutai, terimbas oleh euphoria harga minyak di atas 50 USD/bbl, juga mulai memperlihatkan geliat untuk coba mengais-ngais prospek di bekas-bekas daerah yang ditinggalkan, baik oleh Huffco/Vico, Elf, Lasmo, maupun Jackson Oil. Play-play struktur yang nampak dengan nyata lewat ekspressi outcrop di permukaan mulai dilihat lagi, walaupun sudah sama-sama disadari bahwa struktur2 di barat dari daerah poros antiklin Semberah-SungaiNangka belum ada satupun yang terbukti mengandung cebakan migas yang komersial; selain karena tajamnya antiklin dan landainya sinklin, juga karena cabikan-cabikan sesar naik-nya kemungkinan menyebabkan bocor-nya hidrokarbon ke permukaan; membuat faktor seal dan trap-integrity menjadi resiko utama di daerah-daerah tersebut. Walaupun masih dimungkinkan untuk menemukan perangkap-perangkap struktur (terutama struktur pre-Mid Miocene yang dimodifikasi oleh Kuching Uplift & Banggai-Sula docking; yang posisinya tidak harus diekspressikan sebagai struktur-struktur permukaan di seri Samarinda Antiklinorium, tapi lebih merupakan "buried - paleo-structure" di sayap-sayap antiklin modern maupun di sinklinnya), akan lebih rame lagi kalau para eksplorasionis di Kutai On-shore juga mulai mempertimbangkan play-play kombinasi, karbonat, bahkan stratigrafi. Beberapa indikasi awal akan munculnya tipe-tipe play baru tersebut dapat disimak baik dari pemelajaran "serendipities" sumur-sumur eksplorasi maupun sumur2 development di keseluruhan Kutai basin (onshore maupun off-sore). Ada 4 plays utama yang perlu dipertimbangkan, kebetulan semuanya terkait dengan "clastics-plays" yaitu: 1) Prodelta Turbidite Sands, 2) Crevasse Delta (channel and lobes), 3) East Flank Stratigraphic Trapping on Paleo Delta Outer lobes, dan 4) Lower Miocene Shelfal Toe-Thrust Ponded Sandstones in Southern Onshore Kutai area, dan 5) Fan-Delta Sandsdi utara dan selatan Delta Mahakam Purba Untuk prodelta turbidite sands, contoh analogi outcrop-nya bisa dipelajari di sepanjang Separi-Loahaur anticline dan dipublikasikan dalam beberapa field-trip guide book (Siemers, et.al, 1991, Bachtiar, et,al, 1998, 2000, 2002). Karena provenance-nya merupakan endapan delta-front / lower delta-plain yang notabene juga quartz-rich, maka turbidite sand prodelta tersebut juga dapat dipastikan quartz-rich terutama di facies-facies proximal dan/atau yang berasosiasi dengan "traction-carpet process following the gravity flows". Analogi di subsurface-nya dapat dipelajari di berbagai level reservoir Mid-Miocene di Lapangan-lapangan Badak-Nilam-Tambora-Handil, terutama di zona-zona reservoir yang posisinya di atas marker-marker MFS utama. Pada umumnya reservoir-reservoir tersebut secara konvensional diinterpretasikan sebagai reservoir delta-front atau delta-plain yang "tiba-tiba" menggerus lempung prodelta tanpa ada asosiasi regional SB yang significant. (bersambung) Andang Bachtiar Exploration Think Tank Indonesia
[iagi-net-l] anomali gairah eksplorasi di Indonesia
emaksakan skenario-skenario akuisisi-nya dalam proses joint-study tersebut. Pemerintah harus lebih berhati-hati dalam menyeleksi keseriusan pihak swasta dalam pengajuan-pengajuan blok tersebut. Persyaratan 500K USD jaminan joint-study, 1.5 - 2M USD aminan pelaksanaan komitmen seismik merupakan terobosan baru dari pihak pemerintah yang patut diacungi jempol. Perkembangan terbaru dari ide seleksi keseriusan tersebut adalah: kemungkinan akan ada persyaratan adanya permanen-employe G&G (terutama Exploration Manager) dalam perusahaan yang dibuktikan dari pembayaran pajak ybs oleh perusahaan. Kalau hal itu benar adanya, maka posisi eksplorasionis akan terlindungi (dan benar-benar mendapatkan manfaat) dari euphoria bangkitnya gairah eksplorasi di Indonesia ini. Kita sudah sama-sama mengamati dalam 3-4 tahun terakhir ini, gebrakan pemerintah dalam mendongkrak aktifitas eksplorasi di pemberian award untuk blok-blok baru ternyata berujung pada minimnya pelaksanaan komitmen PSC-PSC baru tersebut. Hal ini seringkali dibahas baik oleh BPMigas maupun Ditjen Migas, dan diterangkan sebagai akibat dari "kurang professional"nya para pemain baru Indonesia dalam oil&gas e&p bussiness (baca: "tidak mengerti resiko bisnis migas") atau dalam bahasa yang lebih kasar "karena kebanyakan mereka adalah broker, financial player, quick yielder, dsb dsb"; sehingga begitu mendapatkan block hal pertama yang mereka lakukan adalah "mencari partner", "jualan saham", "mencari pinjaman dana", dan hal-hal lain yang tidak mencerminkan proses eksplorasi sejati yang agressif dan / tapi benar. Akhir tahun 2007 ini akan kita tunggu sama-sama, bagaimana enforcement dari pihak pemerintah untuk blok-blok yang tidak melaksanakan komitmennya dari kontrak-kontrak 2003 dan 2004 (sudah 4 dan 3 tahun). Kalau memang tidak ada itikad serius sama sekali, boleh jadi memang pemilik-2 blok "makelaran" tersebut perlu di'cerai'kan dari bloknya, block ditender ulang, atau dicarikan operator baru sementara operator lama disuruh diam dan didilusi. Memakai analogi kasus-kasus blok macet 2003-2006, kita semua patut kuatir dengan nasib blok-blok yang nantinya dihasilkan dari "lebih dari 100 joint-study' saat ini. Kalau pihak pemerintah tidak betul-betul selektif dalam menerima lamaran kumpeni-kumpeni baru tersebut, bisa jadi kasus cacat-cedera-komitmen akan terulang lagi dalam kurun waktu s/d 3 tahun ke depan. Dengan demikian maka anomali gairah eksplorasi yang kita amati sekarang ini akan menjadi tidak lebih dari gairah palsu, gairah semu, yang tidak berujung pada penyatuan 2 gairah cinta (swasta-pemerintah), tidak akan menghasilkan buah-buah cinta meningkatnya cadangan dan produksi oil&gas Indonesia dimasa mendatang. Dalam gairah dan keprihatinan. Andang Bachtiar Exploration Think Tank Indonesia
Re: [iagi-net-l] OOT "Saya Terbakar Amarah Sendirian" !
Wah,... Awang mulai nyangkut-nyakutin aku ke Gajahmada nech, hehehehe... (canda:on!!)Sebenarnya saya sedang dalam kebingungan, kata kakek saya yang dari Malang, garis keturunan saya berasal dari kakak-nya Ken Arok yang "maling" dari Singosari (gak ada di bukunya Pram ttg Ken Arok), sementara dari buku silsilah kakek saya yang dari Blitar, di ujung atas-nya adalah Gajah Mada (yg menurut bukunya Langit gak pernah nikah.) salam adb - Original Message - From: Awang Harun Satyana To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, July 20, 2007 10:26 AM Subject: RE: [iagi-net-l] OOT "Saya Terbakar Amarah Sendirian" ! Abah, Dua bulan lalu saya bertemu dengan Langit Kresna Hariyadi, penulis kelima roman sejarah Gajah Mada itu, kebetulan Pak Langit diundang oleh Tiga Serangkai dan IKAPI untuk membedah buku-buku yang ditulisnya. Kelihatannya ini roman sejarah paling tebal yang pernah ditulis. Di samping Pak Langit duduk Pak Luluk Sumiarso (DirJen Migas) yang rupanya penggemar berat karya2 tersebut. Pak Langit mengemukakan banyak hal2 baru yang "keluar" dari sejarah Majapahit yang kita kenal selama ini. Kalau rekan2 mau berkumpul membahas buku2 Gajah Mada ini, saya mengusulkan Pak Andang Bachtiar (he2..) untuk nara sumbernya, kelihatannya ke mana-mana, sampai ke Perth pun buku ini dibawanya (sudah sampai jilid ke berapa nih Pak membacanya ? - hati-hati kalau membaca pas jilid "Perang Bubat" - banyak kontroversinya). Kalau dalam bidang sejarah, Prof Slametmuljana-lah yang paling banyak meneliti Majapahit ini, dan kini buku-bukunya (yang dulu zaman awal OrBa sempat dilarang beberapa di antaranya) bisa dibaca lagi, untung ada sebuah penerbit kecil di Yogya yang menerbitkan dan mencetak lagi semua buku Slametmuljana. Sejarah baik dan buruk mestinya tak boleh ditutup-tutupi, apalagi dimanipulasi lalu diajarkan ke anak2 sekolah. Hampir seluruh karier profesional Slametmuljana adalah untuk Majapahit. Kalau saya ulas di sini tentang bukunya yang berhubungan dengan masuknya Islam ke Indonesia dan Jawa, tentang Wali-Wali Sanga, dan tentang runtuhnya Majapahit mungkin akan segera menyulut banyak pendapat pro dan kontra seperti buku2nya Pram. Salam, awang From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, July 20, 2007 9:09 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] OOT "Saya Terbakar Amarah Sendirian" ! > Iman dan rekan rekan Jangan hanya komentar dong , apa pendapat Anda ? Ngomong ngomong , mungkin IAGI atau pencinta buku IAGI bisa bikin Club yang mencoba berdiskusi dan membahas /membongkar isi buku. Ndak usah terlalu ilmiah lah , apa yang kita rasakan setelah membaca buku kita "share". Ya juga ndak usah Luxurious lah. Bagaimana kalau buku Gajah Mada (yang lima jilid) jadi pilot project. Atau buku-nya ML,Pram . Ya , tempatnya sih di Set IAGI , tinggal daftar (supaya konsumsi bisa pas , ya yang sederhana umpama gorengan kopi /teh panas).Waktu diluar jam kantor. Hayo yuk. Si-Abah. __ Wah, makin banyak "sejarahwan2" dari G&G ... Enak dibaca tutur > bahasanya dan mudah dicerna, banyak yang sedikit "puitis" lagi. Kapan2 > mestinya ada lomba penulisan sejarah geologi modern tapi dikemas dengan > bahasa bebas seperti ini ?? Misal dalam acara Annual Convention-nya IAGI > ? > > > > Just a comment. > > > > Thanks. Iman > > > > > > From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, July 20, 2007 3:57 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] OOT "Saya Terbakar Amarah Sendirian" ! > > > > Bagaimanapun sebagai humanis Muchtar Lubis tentunya tak terima kekejaman > PKI semasa 1948 dan 1965, ingat bahwa pembantaian yang sadis telah > dilakukan oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) yang berideologi marxisme > dalam Affair Madiun atau Peristiwa Madiun (Pemberontakan PKI di Madiun, > 18 September 1948 pimpinan Muso dan Amir Syarifuddin). Dimana peristiwa > Madiun menunjukkan tentang hilangnya kemanusiaan berganti dengan > kesadisan. dokumentasi di kantor berita foto, Ipphos, menunjukkan > tentang foto genangan darah ulama yang disembelihi PKI (Partai Komunis > Indonesia) dalam Affair Madiun atau Peristiwa Madiun 18 Sepetember 1948. > Foto genangan darah ulama itu menunjukkan setebal bercenti-centi meter > saking banyaknya ulama yang disembelihi PKI. Di Kampung Gorang Gareng > Madiun saja, ada seratusan lebih ulama beserta keluarganya yang dibantai > PKI pimpinan Muso dan Amir Sjarifuddin. > > Memang terjadi pergerakan mass
Re: [iagi-net-l] Geologi ITB maju atau mundur
Rekan saya - Firman GEA - ini benar-benar tajam dalam menelisik permasalahan, indah dalam mengungkapkan, dan rasanya "mak-nys" membaca tulisannya; terutama karena hal ini terkait erat dengan nasib / masa-depan pendidikan geologi di bekas almamater-nya, almamater-saya, juga almamater kang yrs, dan ladang pengabdiannya rekan Mino Walaupun ini adalah forumnya IAGI - bukan hanya kawan2 dari ITB saja yang ada di sini - tapi permasalahan ganjelan suara hati broer Mino yang dikeluarkan dengan nada ''pertanyaan2" dan "kekuatiran2" tentang trend pendidikan geologi ini nampaknya perlu juga disimak dan di'saur-manuk'-i oleh kawan-kawan di komunitas geosains dari mana-pun asal almamater-nya. Sebenarnyalah, beberapa minggu sebelum, dan juga pada waktu serah-terima kepengurusan PP-IAGI Januari 2006... saya (sebagai Ketua IAGI dan ex-Ketua IAGI) disambati oleh para sesepuh pendidikan di Geologi ITB dan juga rekan-rekan saya yang mengajar disana tentang masalah yang dikemukakan broer Mino tersebut. Waktu itu , istilahnya: penjajag-an kalau-kalau IAGI bisa melakukan sesuatu dalam rangka memberikan opini - referensi - kritik terhadap kebijakan baru ITB dalam bongkar-pasang Departemen2 di FIKTM dan yang terkait. Memang saat itu waktu-nya mefet sekali, lagipula saya sedang dalam masa transisi: lengser 29 Nov 2005, serah terima 12 Januari 2006, jadi gak "elok" kalo bikin kebijakan2, keputusan2, dsb. sehingga saya sarankan para sesepuh pendidikan geologi dan kawan2 dosen tsb meneruskan "sambatan-nya" ke Ketua IAGI yang baru, yang kebetulan juga berasal dari almamater yang sama. Jadi, permasalahan ganjelan suara hati ini sebenarnya sudah beredar lebih dari 1-1/2 tahun berputar-putar mendatar mengaduk-aduk perasaan tapi tetap saja membentur-bentur dinding tong-lingkaran-setan diseputaran kampus Ganesha. Nah,.. ketika rekan Mino mulai posting, kemudian disambut oleh kang YRS yang pragmatis tapi menyemangati, dan Firman-Gea yang bijaksana, maka mulai keluarlah ganjelan itu ke permukaan. Mudah-mudahan ada partisipasi dari kawan-kawan komunitas geosains Indonesia di milis ini yang bisa memberikan pencerahan, dan kalau bisa: jalan keluar -- dari ganjelan perasaan yang diungkapkan broer Mino tersebut. Salam ADB - Original Message - From: Firman Gea To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, July 13, 2007 12:02 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Geologi ITB maju atau mundur Punten ikut nimbrung. Saya koq gak melihat ada hubungannya dengan tren "global" terhadap kebijakan pembagian jurusan di ITB ini. Menurut saya ini mah murni "kreatifitas" (baca: keisengan) orang-orang di rektorat yang ngerasa mumpung lagi pegang posisi penting aja, gak lebih. Setara lah dengan fenomena UAN yang akhir2 ini malah kok kelihatan ruwet, padahal dulu baik-baik aja. Tapi bagaimanapun, efek "pengglobalan" pendidikan tinggi ini semestinya dikritisi. Yang ada di benak kita sekarang seakan-akan model perkembangan pendidikan tinggi saat ini adalah suatu keharusan yang mau tidak mau dan suka tidak suka harus seperti ini. Padahal sebenarnya jika kita memilki konsep "Pendidikan Kerakyatan", dan kita biarkan konsep ini berkembang dengan baik, dan terus berkembang dengan baik, banyak orang di negeri ini yang yakin bahwa tidak perlu membangun sebuah mall untuk membiayai proses belajar-mengajar di kampus. Tidak perlu menerapkan program jalur khusus untuk membiayai proses belajar mengajar di kampus. Tidak perlu melihat dosen-dosen pengajar dan guru-guru yang kita hormati dan banggakan hilir mudik menjadi konsultan di berbagai perusahaan. Yang terlihat sekarang, kita semua melumrahkan hal tersebut. Menurut banyak dari kita mengatakan itu mah memang sudah seharusnya seperti itu. Jadi, kesan jelas yang bisa kita tangkap adalah Pendidikan Tinggi di NKRI berbasis bisnis, dijalankan oleh bisnis, dan demi kemaslahatan bisnis. Ini kan menyedihkan. Jika para pembuat kebijakan di negeri ini, petinggi perguruan tinggi, mahasiswa, masyarakat umum, kaum intelektual, mau secara serius dan benar-benar brainstorming secara bebas, tidak berpikir untuk mengambil keputusan yang asal dan gampang saja, dan mau berpikir secara murni kebenaran akademis, saya yakin, konsep pengembangan Pendidikan Tinggi di NKRI tidak akan seperti sekarang ini, yaitu berbasis bisnis, oleh bisnis, dan demi kemaslahatan bisnis. Banyak cara yang lebih elegan dan sinergi dengan Jiwa Buana Pendidikan Tinggi untuk membiayai proses pendidikan itu sendiri, tidak dengan sekedar berbisnis. Salam, Firman Fauzi -- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, July 13, 2007 10:28 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Geologi ITB maju atau mundur >Ben Jangan kecil hati , ini adalah kecenderungan "global" , ITB tidak mampu melawan tarikan tarikan demi perkembangan . Seh
Re: [iagi-net-l] Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di Tanah Air Picu Brain Drain
Permasalahan brain-drain yang dikemukakan di initial posting nampaknya punya dimensi supra-struktur kebijakan, strategi besar korporasi, lembaga negara, dan pemerintahan secara umum. Sementara opini yang dikemukakan broer Awang terlampir lebih menjelajah wilayah filosofis (kebahagiaan versus materi) dan penyerapan subtil individual (yang seringkali sakral) atas filosofi tersebut untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Repotnya adalah: apabila para pengambil kebijakan (korporasi, negara, dsb) menerapkan filosofi individual dalam kebijakan yang mempengaruhi kemaslahatan masyarakat banyak, dimana bisa saja terjadi pengabaian (negligence) atas konsern masyarakat banyak (yang punya filosofi individual ber-beda2)... Mudah2an berbagai perkembangan yang terjadi di kancah pertenaga-kerja-an migas kita bisa menggugah (pelan2 juga nggak papa), membangkitkan, dan menggerakkan para pengambil kebijakan kita untuk tanggap/concern dan mengambil tindakan segera. Salam adb - Original Message - From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, May 28, 2007 12:23 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di Tanah Air Picu Brain Drain Yang bergaji rp 100 jt/bl atau rp 1 jt/bl sama-sama bisa hidup, sama-sama bisa menyekolahkan anak-anaknya, dan punya kenikmatan serta keluhannya masing-masing. Tak ada jaminan bahwa yang bergaji rp 100 jt/bl tak pernah mengeluh atau pusing atau kuatir. Di tengah kemacetan kota Jakarta, yang bergaji Rp 100 jt/bl marah karena terjebak macet dan kuatir mobil mewahnya terserempet metromini yang dinaiki orang bergaji rp 1 jt/bl yang tersenyum saja melihatnya. Penghasilan tak pernah berkorelasi positif dengan kebahagiaan. Orang yang gajinya kecil akan menyesuaikan dengan apa yang mampu dibelinya. Kalau "brain drain" hanya mengejar uang, hm... Masih banyak yang tak bisa dibeli dengan uang.. Salam, awang -Original Message- From: Leonard Lisapaly [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 28, 2007 11:04 C++ To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: RE: [iagi-net-l] Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di Tanah Air Picu Brain Drain Meminjam istilahnya Bapak Orang Miskin di acara Republik BBM : "Sedikit-sedikit uang, sedikit-sedikit uang, uang kok cuma sedikit " LL -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 28, 2007 10:48 AM To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia Subject: [iagi-net-l] Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di Tanah Air Picu Brain Drain Dari 5 tahun lalu kita diskusi braindrain di IAGI-net ga pernah selesei Kita bisa debat berbusa-busa soal gaji cukupnya berapa banyak. Namun kenyataan bahwa gaji masih menjadi impian pekerja di Indonesia. Simak uraian dari KB Antara dibawah sana. Uang bukan segalanya tapi segalanya perlu uang ... waaks ! :) RDP Ekonomi & Bisnis 27/05/07 11:15 Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di Tanah Air Picu Brain Drain Canberra (ANTARA News) - Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) mengusulkan perlu dihapusnya segera kebijakan yang membedakan gaji dan fasilitas bagi para profesional asing dan orang Indonesia berkualifikasi sama di Tanah Air, karena ditengarai turut memicu larinya atau "brain drain" kalangan terdidik Indonesia lulusan luar negeri. Usul tersebut mengemuka dalam diskusi PPIA di Universitas Nasional Australia (ANU) tentang fenomena "brain drain" di kalangan terdidik dan profesional Indonesia yang enggan pulang ke tanah air setelah tamat dari pendidikan di luar negeri, demikian informasi yang diperoleh ANTARA dari PPIA ANU, Minggu. Disebutkan, usul yang mengemuka dalam diskusi yang menghadirkan dua orang Indonesia yang sedang bertugas di ANU, Ariane Utomo dan Wijayono Sarosa, itu masih akan ditindaklanjuti dan digodok secara lebih mendalam dalam konferensi perhimpunan mahasiswa Indonesia dari seluruh dunia yang direncanakan berlangsung di Sydney pada September mendatang. Dalam diskusi yang dihadiri puluhan mahasiswa ANU dan doktor Indonesia yang kini bekerja di universitas terbaik di Australia itu, terungkap bahwa perbedaan gaji dan fasilitas yang diberikan perusahaan asing maupun lokal kepada para tenaga ahli dan konsultan asing dan Indonesia dengan kualifikasi keahlian yang relatif sama ini sudah berlangsung sejak lama. Di perusahaan pertambangan milik Amerika Serikat di Provinsi Papua, PT Freeport Indonesia, misalnya, disebutkan bahwa sudah lama terjadi kebijakan yang membedakan gaji para konsultan asing dengan konsultan Indonesia, padahal mereka memiliki kualifikasi dan keahlian sama. Kebijakan yang diskriminatif itu diyakini menjadi salah satu penyebab terjadinya "brain drain" di kalangan terpelajar Indonesia lulusan luar negeri atau orang-orang terbaik Indonesia yang meninggalkan Tanah Air untuk bekerja di luar negeri sebagai profesional. Di Malaysia
Re: [iagi-net-l] BERANI saja tidak cukup was Re: [iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Orinoco
Mengubah paradigma "KITA" dan mendefinisikan "MEREKA" dalam PSC 70% s/d 85% dari diri "KITA" hidup dari jatah kekayaan migas bangsa Indonesia 30% s/d 15% dari diri "KITA" dibayari oleh "MEREKA" yang punya hak kontrak mengelola kekayan migas bangsa Indonesia tersebut Jumlah "KITA" 90%-95% dari keseluruhan tenaga kerja yang ada di PSC-MNC Sisanya yang 10%-5% adalah "MEREKA" atau minimal nominee dari "MEREKA" Dan, dengan ide-ide brillian seperti terungkap dalam sliweran email di milis ini (dan milis serupa di berbagai profesi kemigasan), maka secara matematis 90-95% "KITA" ini pasti bisa mengelola sendiri kekayaan migas bangsa, tanpa harus takut salah menyembelih angsa bertelor emas "KITA" Saya setuju 100% dg Cak Noor Kopral,... berani saja tidak cukup. Integritas, militansi, persistensi, dan smartness harus juga jadi satu paket. Tidak perlu harus semua 90%-95% punya lengkap persyaratannya. Cukup 1 orang seperti Cak Noor di tiap level/bagian unit kerja saja dan insyaallah lepaslah kita dari belenggu sindrom "rendah-diri inlander" di industri hulu migas dalam waktu yang tidak lama. Salam ADB - Original Message - From: noor syarifuddin To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 11, 2007 5:50 PM Subject: [iagi-net-l] BERANI saja tidak cukup was Re: [iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Orinoco Pak Awang, Pertanyaan ini memang susah dijawab. Mungkin pak Awang pernah membaca satu reportase di IHT (?) yang judulnya cukup provokatif : Minyak : berkah atau petaka ? Artikel itu menjadi menarik karena si reporter mengumpulan cerita dari sekian banyak negara yang mempunyai sumber daya minyak dan gas dari negara dengan sistem kapitalis maupun sosialis. Dan ternyata hasil yang melimpah dari minyak di negara-negara tsb tidak memberikan berkah kesejahteraan bagi rakyatnya. Entah karena duitnya dikorupsi, mis-manajemen, ditipu kontraktor atau dipakai hal-hal yang tidak jelas. Di sini menjadi lebih menarik karena hal ini tidak terjadi di negara-negara yang secara ekonomi sudah lebih mapan seperti UK, atau Norwegia. Dalam skala kecil kita juga bisa melihat contoh di Ku-kar. Kabupaten penerima bagi hasil yang mungkin terbanyak di Indonesia ternyata masih kalah dalam menyejahterakan rakyatnya dibanding Kabupaten Klungkung (?) yang Bupatinya sangat kreatif dan inovatif. Tanpa mengandalkan bagi hasil minyak dia berhasil memberikan fasilitas kesehatan dan pendidikan gratis bagi rakyatnya. Jadi kenapa kita tidak belajar dari hal-hal ini. Masih banyak lapangan yang bisa dijadikan "training ground" perusahaan nasional untuk nantinya bisa menjadi pemain kelas dunia. Contoh bagus untuk ini adalah Medco. Kita sekarang maunya langsung ambil yang sudah jadi dan berpikir dengan demikian maka kita akan bisa menjadi "besar"... tidak-kah kita akan mengulangi cerita "angsa yang bertelor emas", ingin hasil lebih banyak malah kita sembelih angsanya. Kita mungkin bisa bercermin ke Qatar yang cadangan gasnya tidak habis 7 turunan. Namun dengan bijak pemerintah di sana malah menggunakan dana hasil gas dan minyak untuk mulai mensupport visi Qatar sebagai negara hub dan services... Jadi menurut saya BERANI saja tidak cukup. salam, - Original Message From: Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 11, 2007 2:01:44 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Orinoco Pak Noor, Menarik, hanya akan menimbulkan pertanyaan, kemana hilangnya harta dari alam tersebut ? Apakah dibawa oleh perusahaan-perusahaan asing, atau habis dikorupsi oleh pejabat2 Venezuela ? Salam, awang -Original Message- From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 11, 2007 12:43 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Onorico From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> Apa iya sekarang produksi Venezuela 3 juta BOPD ? Si - Abah Abah, ini yang menarik dari Venezuela Produksi mereka memang sekitar 3 juta bopd. Ini artinya kurang lebih 3 kali produksi Indonesia sekarang. Penduduk mereka kurang lebih hanya sekitar 28 juta saja (+/- 10% penduduk Indonesia). Namun demikian ternyata hasil produksi minyak yang begitu melimpah tidak atau belum bisa mensejahterakan rakyatnya. Bayangkan produksi 3 kali lipat, dan jumlah penduduk hanya 1/10 Indonesia itu artinya produksi per kapita per harinya sekitar 27 kali Indonesia tapi tingkat kemiskinan dan pengangguran tidak jauh lebih baik dari Indonesia. Coba perhatikan data kecil dari Wikipedia berikut: - angka pengangguran : 9% (Indonesia 10.3%) - jumlah penduduk miskin: 37% (Indonesia (27%, mungkin sekarang 35-40%) - angka inflasi : 21 % (Indoensia 7-8% per BPS, tapi mungkin riil sekitar 12-15%) Jadi tidak hanya rakyat yang belum sejahtera, secara poli
[iagi-net-l] Mahasiswa Kebumian (Pecinta Alam): Ujung Tombak Jalan-Jalan Sosialisasi ==> Re: [iagi-net-l] Re: MAS TANYA PATAHAN SEMANGKO
Soal sosialisasi mitigasi bencana pasca gempa SumBar (untuk menghindari korban - ekses dalam kejadian2 pasca-gempa), saya sangat yakin Pak Ade (IAGI Padang, Distam) dan Pak Badrul (HAGI Padang, Unand) sudah berusaha sekuat tenaga, mengorbankan waktu-pikiran (dan bahkan dana pribadi) untuk melakukannya, termasuk dengan "jalan-jalan" seperti yang dimaksudkan oleh mas RDP. Tetapi kita semua juga tahu bahwa jumlah, tenaga, pikiran dan terutama "waktu" para ahli geologi-geofisik (baca: anggota IAGI maupun HAGI), sangat-sangatlah terbatas. Banyak diantara kita yang tidak bekerja di domain kebencanaan tersebut. Apa kata bozz di kumpeni/instansi kalau kita sering-sering voluneering jalan-jalan untuk nyambangi masyarakat yang perlu penjelasan, ketenangan psikis, dan keyakinan bahwa mereka harus pindah (walau untuk sementara) dari zona-zona rawan pasca gempa atau bahkan zona-zona rawan pre-syn-pasca gempa (rawan forever). Termasuk -mungkin- kawan-kawan IAGI-HAGI di SumBar. Mereka pasti sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi apa daya: manajemen kerja / concern sosial kita masih belum terbentuk bagus. Tidak mungkinlah kita para ahli geologi-geofisik ini bisa bekerja full-time melakukan sosialisasi-sosialisasi tersebut. Apalagi kalau kita bicara soal volunteering dengan network kawan-kawan IAGI-HAGI dari daerah lain dan (terutama) dari pusat (JKT-BDG-YK). Selain komunikasi antar kita lewat dunia email seringkali hanya sebatas wacana, analisis, dan saling-tukar-pengalaman (belaka) == jarang yang pasti-pasti untuk mengorganisasikan suatu kerja nyata === , juga sistim tanggap-sosial organisasi keprofesian kita (IAGI-HAGI) nampaknya sedang tidak sigap. Dalam kaitan dg permasalahan tbs, saya mengusulkan kepada kawan-kawan PP-IAGI, PengDa2 IAGI, maupun Pengurus HAGI, untuk secara serius mengorganisasikan mobilisasi rekan-rekan mahasiswa kebumian (fisika, geofisika, geologi, geodesi, geografi) sebagai ujung-tombak sosialisasi-sosialisasi tersebut dalam arti yang sebenar-benarnya (bukan hanya wacana, diskusi, dan perencanaan diatas kertas dan rapat-rapat tanpa follow-up). Kenapa mahasiswa? Dari dulu (waktu kita masih mahasiswa) sampai sekarang "mahasiswa" adalah posisi yang relatif "sedikit beban" dibandingkan dengan kita-kita yang sudah "banyak beban". Waktu ekstra untuk berkegiatan kemahasiswaan maupun (seringkali) untuk diskusi-diskusi, bersosialisasi, pacaran, bahkan demonstrasi-demonstrasi relatif lebih banyak daripada para ahli yang sudah bekerja. Walaupun seringkali kita mendengar dari waktu ke waktu bahwa mahasiswa kita dituntut untuk sekolah cepat, tepat-waktu, gak neko-neko, dsb, terutama dengan beban kredit yang banyak(??) dan regulasi yang makin ketat (DO, skors dsb) dan tuntutan untuk keep-up dengan kebutuhan industri lewat interaksi dg orang2 industri dan teknologinya (diluar kuliah resmi),. tetap saja masih ada waktu ekstra buat mereka untuk berkegiatan kemahasiswaan dsb. Masih banyak calon-calon pengganti kita yang concern, militan, dan mau bekerja untuk kepentingan organisasinya, berlatih, berinteraksi, diluar program-program resmi perkuliahan. Yang mereka butuhkan adalah fasilitasi, sedikit training-kursus ttg hal-hal advanced di khasanah mitigasi (yang dasar2 sdh mereka kuasai), dan dukungan network, pembiayaan (yang sangat-sangat minimal dibandingkan dengan kalo kita turun sendiri), dan kadang-kadang sekali-dua-kali kita-kita yang sudah "ahli' dan pengen ikutan jalan2 (dan waktu memungkinkan) bisa turun bersama mereka di kampung-kampung, desa-desa, daerah2 yang memerlukan sosialisasi tersebut. Menurut catatan saya ada 11 Perguruan Tinggi punya Jurusan Geologi, empat angkatan yang masih aktif jumlahnya bervariasi antara 4x30=120 s/d 4x150=160 per perguruan tinggi. Jadi antara 1320 s/d 1760 mahasiswa geologi aktif calon-calon penerus kita sedang belajar geologi di PT-PT kita. Taruhlah 20% saja yang punya minat dalam program kemahasiswaan-keprofesian-pengabdian masyarakat seperti ini; kita sudah punya 264 s/d 352 mahasiswa yang bila dibagi di 12 Pengda IAGI maka rata2 tiap Pengda bisa mendapatkan bantuan dari minimal 22 mahasiswa. Jumlah yang cukup banyak untuk secara bergantian, bergilir (menyesuaikan dengan jadwal kuliah, ujian dsb) mempelopori jalan-jalan sosialisasi ke daerah2 yang sudah dan akan terkena bencana. Belum lagi kalau kita hitung potensi dari mahasiswa2 Fisika, Geofisika, Geodesi, Geografi,... kemungkinan angka tersebut akan dapat berlipat tiga kali. Kenapa sebenar-benarnya? Karena saya melihat dan merasakan selama ini organisasi profesi kebumian kita (IAGI, HAGI, IATMI, dsb) masih sibuk dengan urusan yang belum benar-benar menyentuh langsung ke bawah (ke masyarakat langsung). Yang tidak langsung sich banyak: berkiprah di profesi masing-masing demi menyumbang devisa negara, meningkatkan wacana pengetahuan anggota, dsb dsb. Usaha-usaha untuk bersinergi dengan potensi kekuatan yang namanya "mahasiswa" belum pernah benar-
[iagi-net-l] Silaturahmi ===> Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling Berseteru
kin banyak menyelenggarakan event-event organisasi maka interaksi silaturahmi (ilmiah maupun sosial) akan terus menerus terjalin, sehingga perbedaan-perbedaan pendapat (ilmiah maupun sosial) punya kesempatan lebih luas, mendalam, dan terfokus untuk dipecahkan. bukan hanya dengan event dadakan yang kesannya reaktif terhadap permasalahan sesaat (walalupun actual) saja. Mudah-mudahan sumbangan pemikiran ini dapat diambil manfaatnya oleh siapapun yang ada di komunitas geosains di Indonesia, khususnya anggota dan pengurus IAGI kita tercinta ini. Salam Prihatin Andang Bachtiar Mantan Ketua Umum IAGI 2000-2005
Re: [iagi-net-l] Banjir Lagi
Ada Q,... LSM-LSM yang sama yang mau class action di Sidoardjo, juga mau bikin class-action di Jakarta untuk urusan banjir ini. Itulah memang fungsi, tugas, dan gaya kerja-nya LSM (yang model seperti itu) :-p Salam - Original Message - From: "oki musakti" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, February 08, 2007 7:45 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Banjir Lagi Di Sidoarjo banyak yang bilang bahwa banjir lumpur adalah bencana alam yang dipicu oleh kegiatan manusia (drilling) Di Jakarta banyak yang bilang bahwa banjir beneran adalah bencana alam yang dipicu oleh kegiatan manusia (pembangunan di daerah resapan, reklamasi pantai utara dll)). Di Sidoarjo ada wacana mau meng class-action kan Lapindo, BP Migas dll. Di Jakarta apakah ada juga yang akan melakukan hal yang sama untuk Gubernur DKI, walikota Bogor, Bupati Cianjur dll ? Salam - TV dinner still cooling? Check out "Tonight's Picks" on Yahoo! TV. Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Teriaknya para ahli, bingungnya para politisi ===> Re: Hal: [iagi-net-l] Banjir Lagi
Saya mendadak jadi sangat tergelitik dengan kesan umum di kalangan "para ahli" bahwa "dari dulu para ahli sudah teriak2 tentang hal ini (banjir)". Pernahkah kita sadar, bahwa "para ahli" pun punya banyak masalah dalam memutuskan "bersama" mana yang benar dan mana yang salah dalam suatu masalah. Bukan hanya tentang banjir, tentang optimisme dan pesimisme peningkatkan produksi migas-pun sudah dicontohkan dalam milis ini bahwa ahli mineral economics Dr Kurtubi-pun berbeda pendapat dengan ahli ttg hal yg sama yaitu Dr Purnomo Yusgiantoro. Nah, kebetulan yang terakhir itulah yang mempunyai kekuasaan untuk menentukan pendapat mana yang dapat dipakai untuk diimplementasikan dan mana yang tidak. Maka, sementara ini, kebenaran "para ahli" terletak pada siapa yang punya akses terhadap "kekuasaan untuk mengimplemantasikan menjadi kebijakan operasional". Belum lagi kalau kita bicara soal "Lumpur Sidoardjo" . apakah itu akibat gempa, akibat pemboran, akibat aktifitas geothermal,... apakah itu bisa dihentikan, atau hanya dihambat, atau sama sekali tidak bisa dihentikan, apakah itu yang salah alamnya, manusianya, prosedurnya, perushaannya, lembaganya, atau pemberi ijin-nya (atau rakyat-nya) .. tidak akan pernah terjadi kata sepakat dari para ahli, karena sejauh menyangkut masalah saintifik akan selalu ada dissenting opinion Nah, maka: bingunglah para politisi. Salam adb - Original Message - From: "yogi priyadi" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, February 06, 2007 3:49 PM Subject: Re: Hal: [iagi-net-l] Banjir Lagi bung...bukannya para ahli emang udah dari dulu teriak2 tantang hal ini..sebenernya yang paling penting mah kemauan dari pihak pemerintah, mau ga mereka denger dan mengacu pendapat para ahli selagi tawaran untuk bikin mal, perumahan,kawasan bisnis dan belanja lebih menggiurkan secara ekonomi...lagian toh banjir besar cuma dateng tiap 5 tahun, dan paling lama 2 minggu aja kerendem.. orang jakarta mah tahan banting, ntar juga lewat sebulan udah lupa...lagian 5 tahun kedepan belum tentu kepilih lagi...hehe rgds, yogi priyadi On 2/6/07, Bowo Kusnanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Setuju dengan pendapat mang Okim untuk lebih nyata dalam membantu mencari jalan keluar mengatasi banjir. Seperti telah diutarakan oleh Pak Budi Santoso bahwa perlu ada sudut pandang dari ahli geotech dan hydrology disamping mungkin geologist dan para ahli planologi. Yang pasti saat ini kondisi jakarta suka atau tidak sudah seperti itu, dan masalah banjir harus dipecahkan dalam kondisi yang ada seperti sekarang. Seandainya IAGI sebagai organisasi ahli geologi bisa menggandeng organisasi sejenis dibidang geotech/hydrologi/planologi atau pakar di bidang tsb memberi masukan kepada pemda tentang solusi dan pemecahannya. Entah itu harus membangun kanal-kanal, bikin danau penampung dengan pompanya atau bahkan memindahkan pusat keramaian ke arah selatan, atau bahkan memindahkan ibukota dsb..dsb.. seperti yang sudah tertulis dalam diskusi disini. Sehingga paling tidak IAGI sudah memberikan bentuk sumbangsih secara nyata terhadap kepentingan umum seperti yang sebelumnya sudah dilakukan seperti mensosialisasikan geologi ke sekolah2, pembelajaran tentang gempa, tanah longsor dsb... salam, bk - Pesan Asli Dari: Bronto Sutopo <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Rabu, 7 Febuari, 2007 8:46:39 Topik: Re: [iagi-net-l] Banjir Lagi Pak, Memang sudah jadi resiko menempati kota tinggalan si-Kolonial yang suka bikin kota di daerah rendah... :) Coba kalo kolonialnya orang Irish atau Scotish mungkin kota2 besar di Ina ada di dataran tinggi he...he... Kalo boleh milih siapa yang jadi kolonial kita waktu itu...mungkin saya milih mereka. :), biar tinggal di daerah gunung dengan angin nan sepoi-sepoi. Sejuk. BS OK Taufik wrote: > Jakarta itu 40% daerahnya dibahwah sealevel, mungkin karena dibangun oleh > kolonial Belanda..jadi sukanya bangun kota yang ada kanalnyalah, ada > beberapa kota dan daerah di dunia berada di bawah permukaan air laut , > belanda tentunya, kemudia florida dan venecia. semuanya sekarang dalam > menghadap masalah besar dengan naiknya tide level, di Belanda mereka buat > dam yang sangat besar untuk membendung laut, di Venecia juga sedang > berlangsung penahan gelombang agar toko-toko dan boutique mereka tak > diserang air pasang. Florida juga sudah mengalami hal yang teruk dua > tahun > yang lalu akibat storm, hujan dan tide level. Bulan lalu johor juga > mengalami banjir yang teruk, tapi singapore tak begitu parah karena > mereka > berhasil mengembangkan daerah mereka dan juga mereklamasi daerah > pantainya > lebih tinggi dari permukaan laut. Inilah resikonya kota yang di bangun di > daerak low land, untuk kedepannya dibutuhkan sebuah rekayasa > engginering > dalam ukuran mega construction untuk mengantisipasi perubahan alam. > Tentunya jakarta juga membutuhkan langkah-langkah tersebut, membangung > sebuah construction barrier di dep
Re: [iagi-net-l] Dari Milist Sebelah - Surat Terbuka Buat SBY
Pada acara 11 Januari di DPD/DPR-RI itu nara-sumber adalah sbb: 1. Dr. Kurtubi (Pakar Perminyakan) "Pengelolaan Blok Natuna dalam Konteks Kebijakan Migas di Indonesia" 2. Dr. Kardaya Warnika (Kepala BP Migas) ===> diganti oleh DIRJEN MIGAS (Dr. Luluk Sumiarso) "Blok Natuna dan Blue Print Kebijakan Pengelolaan Migas Nasional" 3. Ir. Effendi Siradjuddin (Ketua Aspermigas) "Blok Natuna dan Prospek Industri Migas Nasional" 4. Dr. Andang Bachtiar (Pakar Geologi) "Aspek Teknologi dalam Pengelolaan Blok Natuna" ===> diubah: Blok Natuna D-Alpha: Aspek Geologi Migas 5. Dr. Ryad Areshman Chairil (Konsultan Hukum Migas) "Mengurai Persoalan Hukum Blok Natuna" 6. Dr. Hendri Saparini (Pakar Ekonomi ECONIT) "Analisis Manfaat Ekonomi Kontrak Blok Natuna Bagi Negara" 7. Ir. Wahyudin Munawir (Anggota Komisi VII DPR RI) "Komitmen Politik Parlemen dalam Mendorong Kebijakan Migas yang Berpihak pada Kepentingan Bangsa" Diskusi dimoderatori oleh Ir. Abdullah Sodik, MSc. (Ketua Serikat Pekerja Pertamina) Tentang pertanyaan Shofi mengenai tidak adanya institusi yang terkait dengan geologi ikut terlibat dalam pembuatan surat tersebut: memang pada dasarnya Komite tersebut (setahu saya) tidak melibatkan INSTITUSI, tetapi PERSONIL/INDIVIDUAL yang punya kepedulian terhadap permasalahan permberdayaan migas nasional. Kelompok individu-individu yang hampir sama (dengan nama berbeda) pernah pula aktif dalam ikut meramaikan gonjang-ganjing masalah Cepu. adb - Original Message - From: "H. Edison Sirodj (PCSB)" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, February 02, 2007 2:24 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Dari Milist Sebelah - Surat Terbuka Buat SBY Walaupun mereka bukan geologist, mudah2an data yang didapat akan melebihi dari yang dimiliki geologist. Yah namanya juga DPR, banyak nara sumber. egs -Original Message- From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, 02 February, 2007 12:48 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Dari Milist Sebelah - Surat Terbuka Buat SBY Maksud saya, di miling list ini kita senang sekale diskusi, sering kalem, sering pula ngotot. Pas ada kayak beginian, apakah kita tahu? atau setidaknya apakah yang menulis surat terbuka ini pernah menghubungi ahlo ahli geologi indonesia seperti kejadian LUSI? Saya berfikir mungkin mereka hanya melihat tulisan tulisan di koran. Maaf, kalo salah. shofi On 2/2/07, Amir Al Amin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ya ngga perlu dong, nanti DPR isinya 1001 macam keahlihan, termasuk ahli nujum... :-) > On 2/1/07, Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Ada yang bisa memberikan klarifikasi? > > Kalo benar menjadi menarik karena tidak ada institusi yang berkaitan > > dengan > > geologi terlibat dalam pembuatan surat ini. > > > > Shofi > > . > > Jakarta, 18 Januari 2007 > > a.n. > > Komite Nasional Penyelamat > > Industri Strategis - Natuna > > (KNPIS - Natuna) > > (Marwan Batubara/Anggota DPD RI) > > > > Hormat Kami, > > Komite Nasional Penyelamat Industri Strategis - Natuna (KNPIS - Natuna) > > 1. Ir. Marwan Batubara, MSc. Koordinator > > 2. Dr. Laode Ida Wakil Ketua DPD RI > > 3. Drs. Nursyamsa Hadist Anggota DPD RI > > 4. Ir. Idris Zaini, MM., MBA Anggota DPD RI > > 5. Hj. Aida N. Ismeth, SE, MBA Anggota DPD RI > > 6. Ir. H. Abdul Aziz Qahar Mudzakkar Anggota DPD RI > > 7. Ir. Tjatur Sapto Edi Anggota DPR RI > > 8. Ir. Wahyudin Munawir Anggota DPR RI > > 9. Alvin Lie Anggota DPR RI > > 10. Ir. Ami Taher Anggota DPR RI > > 11. Rama Pratama, SE Anggota DPR RI > > 12. Tamsil Linrung Anggota DPR RI > > 13. Agus Purnomo, SIP Anggota DPR RI > > 14. Zuber Safawi, SHI Anggota DPR RI > > 15. Dr. Fuad Bawazier Ketua Partai HANURA > > 16. Ir. Bagus Satrianto PNBK > > 17. Ir. Effendi Siradjuddin Ketua Aspermigas > > 18. Dr. Ryad Areshman Chairil The Center for Ind. Energy and Resources Law > > 19. Dirgo Purbo PASKAL > > 20. Drs. Revrisond Baswir, MBA Ka. Pusat Studi Ek Kerakyatan UGM > > 21. Dr. Fadhil Hasan Direktur INDEF > > 22. Dr. Hendri Saparini Managing Director ECONIT > > 23. Dr. Warsito Ketua Masy. Ilmuwan dan Teknolog Indonesia > > 24. Ichsanudin Noorsy, MBA Lembaga Studi Kebijakan Publik > > 25. Ismed Hasan Putro Ketua Perhimpunan Jurnalis Indonesia > > 26. Andi Bakhtiar Linrung Sekjen Masyarakat Profesional Madani > > 27. Kusfiardi Koordinator Koalisi Anti Utang > > 28. Siti Maimunah Jaringan Advokasi Tambang > > 29. Aryananda TRAFFIC > > 30. Ir. Chandra Wijaya ILUNI UI > > 31. Fabby Tumiwa WGPSR > > 32. Adhie Massardi Mantan Juru Bicara Presiden RI > > 33. A
Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural !
Pemicu lainnya: POLITISASI KASUS (termasuk "dispute" soal politik-bisnis-nya) - POLITISASI KASUS-lah yg mengakibatkan penanganan yang lambat, berlarut-larut, saling lempar tanggung-jawab, tidak jelasnya skema pembiayaan penanggulangan bencana, dsb, dsb. sehingga yang di awal-awalnya hanya merupakan UNDERGROUND BLOW-OUT akhirnya berkembang menjadi pembentukan mud-volcano yang massif .. akhirnya menjadi bencana besar bagi lingkungan dan manusia yang tak terhindarkan . Hal ini menjelaskan kenapa di awal-awal kejadian saya dengan lantang menyebutkan ini sebagai underground blow-out, tetapi begitu penanganannya tidak sempurna (malahan subsurface-nya tidak ditangani sama sekali sampai lebih dr sebulan), maka ketidak-stabilan tekanan dan fasa material di bawah permukaan merembet, menginduksi lapisan-lapisan "mud-diapir" di sekitar lubang bor, menyebabkan adanya mekanisme pergerakan lateral yang massif dari massa material bawah permukaan (yang semula didominasi pergerakan vertikal). Harap juga dilihat lagi "My Opinion": salah satu pemicunya adalah kegiatan manusia yang berupa proses pemboran, perijinan dan tata ruang, dan tanggap darurat .. (bukan hanya proses pemboran). konektifitas titik2 semburan lumpur dengan sumur pemboran adb - Original Message - From: "Arya Nuhan" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, January 29, 2007 1:08 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural ! Rekan2 Senior yang saya hormati, Mohon ijin untuk ikut2an berpendapat.. Bukankah baru beberapa waktu yang lalu Beberapa Geologis dari Universitas2 Indonesia dalam Forum Aspermigas menyimpulkan bahwa LUSI merupakan natural disaster? Dan statement Pak ADB dalam versi tanya jawab yang dipost di email ini juga tersurat bahwa LUSI adalah Gejala alam/Geologi yang SALAH SATU PEMICU-NYA ialah kegiatan pengeboran. Saya yakin Pak Andang punya input tertentu hingga mentimpulkan bahwa pemicu Mudflow Sidoarjo bukan karena satu faktor (drilling semata). Karena, mohon saya dikoreksi bila salah, Beliau di awal kejadian LUSI lantang sekali menyerukan bahwa masalah ini adalah MURNI underground blowout karena kegagalan/kesalahan dalam prosedur pemboran (this opinion shared by MEDCO and some, if not all, public speaking geoscientist). Menurut saya, tanpa fakta2 baru yang komprehensif dari subsurface BanjarPanji, misal; konektivitas titik2 semburan lumpur dengan sumur pemboran; ada/tidaknya pengaruh gempa dalam reaktivasi sesar2 di sekitar well;dll, maka pandangan-pandangan mengenai asal kejadian lumpur panas ini hanya sebatas wacana saja, yang gampang diperdebatkan tapi sulit dibuktikan. Nuhun, Arya Muhammad Nuhan Jr.Geologist -Original Message- From: Kabul Ahmad [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, January 27, 2007 1:18 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural ! Pak Dhe, Bagi geologist atau geomechanics expert Indonesia yang datang pada awal-awal mbledosnya Lusi ( tgl 30 Mei -2 Juni ) sudah bisa pastikan bahwa Bencana ini murni akibat drilling. Pertama lihat drilling historynya, trus well contruction ( casing and cementing ), dsb...trus ada lost circulation and kick.lha...gampang to kesimpulannya Gak perlu menunggu sampai hari ini baru ada tulisan dari GSA baru dikatakan "..caused by drilling" . Tapi entah IAGI/ITB/ITS/UGM/UPN sampai sekarang belum 100% pasti pendapatnya ? Makanya Lapindo masih kelabakan sekarangmenanggung biaya yang entah nanti bisa di "cost recovery" kan apa nggak( disni politik yang main) Seperti tulisan email saya di milist ini beberapa yll..( juga dongeng sampeyan di weblog itu )..Relief well akan gagal ( sekarang yang ke 2 sudah gagal, mau bor lagi ke 3...padahal Pak Rudy sebelumnya sangat optimis bulan Desember 2006 Lusi akan mampet dgn relief well.Mengapa gagal ? sebab sudah sangat terlambatmestinya saat lost circulation dan kick harus diatasi satu persatu dan harus dipasang casing !! Atau plug abandon diawaltapi ya sudah..,,nasi sudah jadi bubur. Trus sekali lagi sekarang ini adalah geothermal drive mechanism dengan horse power yang luar biasa besarnya...Dahsyat !! Wong bisa menyemburkan 130 ribu m3 /hari lumpur Formasi Kalibeng. Jadi, tindakannya sekarang adalah tinggalkan lokasi, evakuasi korban, pindahkan infrastruktur ( jalan, listrik, pipa gas, rel KA dll ) , alirkan ke Kali Porong dengan gravitasi dan perlebar kanalnya ( bukan dgn pompa dan pipa ). Atau masih mau gambling triliunan rupiah lagi ?? Grup EMP/Bumi sekarang sudah menurunkan aktifitas explorasi/exploitasi di lapangan lain agar konsentrasi ke Porongtermasuk keuangannya juga toh ?? Jadikan lokasi Lusi sebagai wisata "bencana" juga bagi mahasiswa geologi/drilling engineer/geoscientist untuk studi kasus/museum atau pelajaran pada anak cucu kelak bahwa beginilah akibatnya bila teledor. Anggap saja ini mirip Gunung Mahameru atau Merapi yang memang gak bisa
Re: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery
Upsssttt Mudah-mudahan setelah posting ini IAGINET gak lantas di "banned" untuk kawan-kawan G&G di Total. - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, January 26, 2007 7:00 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery Barusan tadi malam sampai jauh out of office hour saya 'bertengkar' dikantor sama boss soal yang berkaitan dengan hal hal ini. Pokok masalah adalah salah seorang 'anak kecil' di HQ sana mau jalan jalan ke IPTC DOHA (sudah ada yang siap siap untuk ini ?) dan bawa bawa field saya . Memang sih, itu memang bukan field saya pribadi, apa sih yang saya berhak mengatakan sebagai hak pribadi di kumpeni ini, saya cuma kroco mumet, cuma punya idiealisme dalam dada.. Kalau mau mempresentasikan barang barang Indo seyogyanya orang Indo yang jadi presenter dong, gimana orang Indo bisa go international kalau semua yang berbau international dikangkangi oleh orang asing.. Seperti Oki dan Frans bilang kalau begini caranya mending kita go international beneran aja sekalian..jadi tukang diluar negri dengan income besar, dari pada jadi boneka dinegri sendiri incomenya pada dasarnya nggak beda tapi makan hati Sering didepan mata berseliweran 'hal hal' yang mengganggu hati nurani, bayi bayi baru keluar sekolah datang dengan titel assistant seorang expert padahal kerjaannya cuma ngelihatin kerjaan si expert itu, saya aja lebih tahu apa yang dikerjakan. Datang pake bisnis class, transit dulu di Singapore untuk ngurus visa dua tiga hari (jalan jalanlah doi disana). Sudah saya tolak, boss yang OKin, mau bilang apa lagi . Saya wanti wanti sama pak Brahmantyo dari BPMigas waktu kami ketemu di HQ waktu beliau inspeksi, pokoknya kalau ada TSA TSA buatlah orang Indo yang jadi leadernya, buatlah orang Indo terlibat langsung (bukan cuma dipresentasiin aja), bikin orang Indo menjadi ikut belajar ... |-+> | | Franciscus B | | | Sinartio | | | <[EMAIL PROTECTED]| | | .com>| | || | | 01/26/2007 02:13 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+> >-| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery | >-| Pak Awang, kalau brain drain itu kayak ayam sama telor. yang lari keluar negeri apakah karena tidak "terpakai" di dalam negeri. atau posisi di dalam negeri tidak terisi karena sudah lari tenaga nasionalnya. salah satu contoh yang pernah saya lihat adalah bahwa yang bisa kerja dan mau kerja malah yang disingkirkan. supaya tidak cepat2 menggantikan expat nya. saya rasa banyak yang tahu trik2 atau pernah lihat trik2 yang telah dilakukan di RPTKA. fbs - Original Message From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] ...cut . Tetapi, banyak pos-pos G & G pengalaman menengah 10-15 tahun yang kosong tak diisi oleh SDM nasional sebab memang sulit dicari (brain drain ke LN), pos2 itu kemudian diisi ekspat...(itu keluhan seorang rekan saya di SDM Eksternal BPMIGAS yang belakangan terpaksa menyetujui RPTKA tenaga G & G akibat brain drain ini : ada yang pergi ada yang datang). Salam, awang - siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery: Perlu Reformasi ??
With all due respect to Mr Machmud, I would like to comment on slight inaccuracy of data (and interpretation) that he mentioned in his opinion regarding PSC Contract and Cost Recovery, as follows: 1. There was no such a unilateral change of PSC contract, because - legally - the changes in contract in the form of amandement were agreed upon and signed by both parties, i.e.: Pertamina and the Contractor. The "offset" mentioned in the writing also indicated that the changes were through lengthy consideration and negotiation between parties, so that "the lost" incurred by the PSC due to the reduced split portion could be "balanced" by the 100% ceiling of cost-recovery. 2. What is perceived as a "standstill exploration & development" during 1977 and 1978 was in fact had been the trend since 1971 thru 1975 in the form of numbers of contract signed, which averaged 3 contract/year (3 in 1971, 2 in 1972, 4 in 1973, 1 in 1974, 5 in 1975). In 1977: 2 contracts were signed, and in 1978: 4 contracts were signed. So, average during those 2 years mentioned by the article was 3 contract/year similar to the previous 5 year contract rate. It was too tendensious to blame the new terms of PSC for the continuing stand-still trend of E&P which already in the trend for the previous 5 years. 3. On the "sanctity-of-contract" issue, my comment is: IF the "sacred" Undang-Undang Dasar 45 can be ammended (and it was already), WHY should we always insist to stick on the PSC contract, which level of sanctity is less then the UUD?? As long as the changes were properly negotiated and on mutual-benefit spirit, I think we can always try to offer some changes on that, especially if external condition dictates (the soaring-up or plummeting-down of oil prices, international political instability such as wars, etc). Moreover, if the PSC concerned that their business were severely damaged by the changes they could have always brought Pertamina to international arbitration body as mentioned in the Contract, which they did not do in this case (but they did it in other cases: KARAHA BODAS). 4. The article described the FTP (First Trench Petroleum) in the late 80's (August 1988 to be exact) as a levy which comes "off the top" which goes to the government before the cost recovery and production split. In fact it was not only went to the government but ALSO SHARED BY THE CONTRACTOR according to their split portion (15% of the 20% FTP = 3% of production revenue went right away to the contractor). And it remained like that until 2003, when the FTP -again- was changed JUST FOR NEW CONTRACTS to become 10% which all goes to Government. 5. The argument raised that the cost recovery does not need fixing because it has existed for 40 years and accepted and understood by all players is slightly "unilaterally" judged. First of all, the definition of "players" seems to be very narrow, especially if we refer to the political situation within the last 8 years (reformation era) or 6 years (regional otonomy era). With the new democratization spirit, which brings up the need of transparency in all sectors including regulation-business in oil&gas, the "players" of oil & gas has been including at least: DPR (representing the people of Indonesia) and also local governments (because they have now shares of revenues from oil&gas directly). Whether we like it or not, these "other players" needs to be considered (and educated) in oil & gas businesses. If they thought that the cost-recovery scheme was not proper to be applied because of their lack of experiences in the businesses & regulation (which have been there for 40 years), we cannot just say that: ""NO, guys... we are doing OK, government is doing OK,.. nothing's wrong with Cost Recovery because both we (PSC) and Government already accepted and understood it. So, dont interfere, Lets just do business as usual..." We have to explain to them with numbers, values, and REAL BENEFITS that they (the peoples) can get by allowing our 40 years Cost-Recovery scheme continue remain as it was. 6. In contrary to the popular belief of the investors that the worst flaw of the Cost-Recovery is it's over-controlled, the belief of the professionals working directly in oil&gas bussiness in Indonesia is that the Cost-Recovery is loosely-controlled (referred to: discussions in mail-list groups like KMI, IAGINET,...). Best Regards Andang Bachtiar Exploration Think Tank Indonesia recovery does not need fixing. It has existed for 40 years and is accepted and understood by all players. It is a workable system, and no serious objections have ever been raised to it. Only in the last few years has pressure mounted, demanding increased control - Original Message - From: "Rovicky Dwi
Re: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah
Balikpapan dikenal susah air karena selama ini mencari airnya di KOTA BALIKPAPAN yang notabene merupakan daerah RECHARGE dengan singkapan batupasir Formasi Mentawir Kelompok Balikpapan yang sangat tebal (s/d 3000 feet) di puncak dari antiklin Klandasan. Sementara itu, state-of-the-art hidrogeologi study yang dilakukan oleh berbagai pihak selama ini belum mengakomodasi konsep stratigrafi yang benar, sehingga prediksi bawah permukaannya amburadul. Lokasi-lokasi sinklin di Wain ataupun di sayap selatan antiklin Klandasan di sepanjang pantai Dussit ataupun daerah punggungan antiklin Klandasan di sebelah Timur-Timurlaut Perumahan Bukit Damai mustinya diprioritaskan untuk dieksplorasi sumber-airnya; karena daerah2 tersebut merupakan daerah recharge yang potensial dengan aquitard batulempung pasiran-karbonan yang excellent dari Formasi Mentawir bagian atas dan Formasi Tanjung Batu. Sebelum pendekatan rekayasa engineering lebih lanjut, mustinya data dasar geologi-stratigrafi-hidrogeologinya dikerjakan dulu dengan benar. Bagaimana IAGI Balikpapan??? ADB - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, January 22, 2007 9:18 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Kalau memang ada pemerangkapan air di Balikpapan. Bahkan IAGI sudah mengidentifikasi sejak 1980, mengapa Balikpapan dikenal susah air ya ? Apakah air ini tidak layak dikonsumsi ? Apakah air asin atau payau atau ... ? Aku rasa ada kontrakdiksi aneh di Balikpapan ini kaya minyak cuman miskin energi :( ... banyak semburan air tapi susah air minum ... Mungkin pendekatan engineering perlu dilakukan untuk merekayasa sumberdaya alam yang ada menjadi sumber kehidupan yang nyaman RDP On 1/22/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dulu, waktu saya masih tinggal di Balikpapan 1990-1995, beberapa kejadian serupa pernah terjadi. Kita akan mengerti mengapa terjadi begitu kalau kita membuka peta geologi kota Balikpapan (pernah dipublikasi di PIT IAGI tahun 1980an oleh pak Luki Samuel). Kota Balikpapan dilandasi oleh batupasir Formasi Balikpapan yang sangat terkenal di Cekungan Kutei sebagai reservoir produktif. Batupasirnya looose dan sangat kuarsaan. Di beberapa tempat di dalam kota Balikpapan tersingkap dengan baik lengkap dengan rembesan minyaknya, sering dikunjungi oleh rombongan field-trip (pak Andang sering ke tempat ini). Balikpapan dilalui antiklin Klandasan yang antara lain membentuk Lapangan tua Louise di puncak Gunung Dubbs tak jauh dari pelabuhan Semayang, Balikpapan. Semburan air berminyak setinggi 30 meter dari sumur yang baru digali di TPA mungkin menunjukkan terjadi pemerangkapan air bertekanan, sumur artesis. Bisa jadi, ini berkaitan dengan pemerangkapan hidrodinamik. Bukit Formasi Balikpapan di atas TPA tersingkap, memerangkap air. Air bergerak turun menuju lembah TPA tempat sumur digali. Gerakan air ini bisa saja membawa minyak atau mengalasi minyak yang terperangkap di bawah permukaan pada lapisan miring yang membentuk sedikit perangkap berbentuk sigmoid sepanjang jarak dari puncak bukit ke lembah. Maka, kalau mau diselidiki kemungkinan potensi minyaknya harus dilakukan penelitian detail geologi permukaan sekitar TPA, mencari tempat asal pemerangkapan air (catchment area), dan bila positif bisa dilanjutkan dengan seismik dangkal seperti refraksi. Salam, awang -Original Message- From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 7:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Mas, it digalinya berapa dalam? -Original Message- From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 10:02 PM To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI Subject: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Laporan Wartawan Kompas Yunas Santani BALIKPAPAN, KOMPAS - Semburan air yang diduga mengandung minyak memancar dari lubang sumur air yang tengah digali di kawasan tempat pembuangan akhir sampah Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/1). Air memancar sejak pukul 13.00, saat enam pekerja tengah menggali sumur air. "Di lokasi itu, seorang warga, Marjani, sedang menyiapkan usaha daur ulang sampah. Untuk itu dia perlu air. Maka, digalilah sumur air sejak Desember lalu," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Balikpapan, Ajun Komisaris Besar Gde Sugianyar Dwi Putra. Minggu sore, pancaran air setinggi sekitar 30 meter di lokasi yang letaknya sekitar 30 kilometer dari pusat kota Balikpapan itu. "Dari sampel yang kami amati, ada lapisan minyak di air. Namun kami sudah menghubungi Pertamina yang diteruskan ke BP Migas dan Bapedalda untuk penelitian semburan ini," kata Sugianyar. - siap m
Re: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah
Dari informasi yang saya serap (baca berita, tilpun Balikpapan, lihat peta, buka-buka laporan lama), lokasi pengeboran "dangkal" yang mengeluarkan air dan minyak itu masih berada di jalur antiklin Klandasan-Bongkaran-Lamaru-GnTembak-Sapi(?), setelah Batakan - sebelum kali Manggar masuk ke arah barat laut, kalau dilihat di peta kemungkinan posisinya antara sumur Bongkaran-1 dan/atau Bongkaran-7 (Abandoned Oil wells) dengan Sumur Lamaru-1 (Gas Discovery) di sepanjang punggungan antiklin menunjam Klandasan-Bongkaran-Lamaru tsb. Shallow-oil/gas dijumpai di sepanjang antiklin tersebut bahkan sampai sedangkal 50 meter (shot-hole seismic). Kemungkinan sumur air tersebut juga mengebor sekitar atau lebih dari 50 meter. Pada zona dangkal (s/d 300-500 meteran tergantung posisinya di penunjaman antiklin) susunan litologinya adalah apa yang disebut secara formal oleh Marks dkk, 1982 sebagai Formasi Tanjung Batu Kelompok Kampung Baru (bukan "Formasi" atau "Kelompok" Balikpapan). Posisi keseluruhan section Tanjung Batu tersebut lebih muda dari Klandasan Tounge atau Bo Markernya Total/Chevron. Outcrop Klandasan Tounge ada di sepanjang Sungai Klandasan di Kampung Damai (di sayap selatan antiklin Klandasan), sementara posisi Bongkaran-1, -7, semburan minyak-air dr sumur bor, dan apalagi Lamaru-1 semuanya secara struktur berada di "plunging-end" dari antiklin +/- 10-15 KM di sebelah timur laut dari Klandasan Tounge outcrop. Yang menarik dari H/C Play di antiklin Klandasan-Bongkaran-Lamaru-GnTembak-Sapi ini adalah 2-way-dip plungin-anticlinal closure yang dikombinasikan dengan "stratigraphic" trap dari orientasi channel-channel sand yang 'draping" di sepanjang antiklin tersebut. Apabila orientasi channel-sand-nya parallel atau sub-parallel terhadap arah axis anticline, maka airlah isinya, tapi kalau orientasi channel-sand-nya tegak lurus arah plunging-anticline, maka H/C-lah isinya. Main-main dipmeter dan up-scaling data surface outcrop paleo-current jadi kunci keberhasilan E&P di antiklin ini. Tentu saja juga ada play yang berhubungan dengan adanya patahan-patahan normal yang memotong antiklin tersebut. TIDAK MENUTUP KEMUNGKINAN bahwa semburan air-minyak dari sumur dangkal TPA tsb juga berasosiasi dengan pemerangkapan patahan. Salam adb - Original Message - From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, January 22, 2007 8:43 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Dulu, waktu saya masih tinggal di Balikpapan 1990-1995, beberapa kejadian serupa pernah terjadi. Kita akan mengerti mengapa terjadi begitu kalau kita membuka peta geologi kota Balikpapan (pernah dipublikasi di PIT IAGI tahun 1980an oleh pak Luki Samuel). Kota Balikpapan dilandasi oleh batupasir Formasi Balikpapan yang sangat terkenal di Cekungan Kutei sebagai reservoir produktif. Batupasirnya looose dan sangat kuarsaan. Di beberapa tempat di dalam kota Balikpapan tersingkap dengan baik lengkap dengan rembesan minyaknya, sering dikunjungi oleh rombongan field-trip (pak Andang sering ke tempat ini). Balikpapan dilalui antiklin Klandasan yang antara lain membentuk Lapangan tua Louise di puncak Gunung Dubbs tak jauh dari pelabuhan Semayang, Balikpapan. Semburan air berminyak setinggi 30 meter dari sumur yang baru digali di TPA mungkin menunjukkan terjadi pemerangkapan air bertekanan, sumur artesis. Bisa jadi, ini berkaitan dengan pemerangkapan hidrodinamik. Bukit Formasi Balikpapan di atas TPA tersingkap, memerangkap air. Air bergerak turun menuju lembah TPA tempat sumur digali. Gerakan air ini bisa saja membawa minyak atau mengalasi minyak yang terperangkap di bawah permukaan pada lapisan miring yang membentuk sedikit perangkap berbentuk sigmoid sepanjang jarak dari puncak bukit ke lembah. Maka, kalau mau diselidiki kemungkinan potensi minyaknya harus dilakukan penelitian detail geologi permukaan sekitar TPA, mencari tempat asal pemerangkapan air (catchment area), dan bila positif bisa dilanjutkan dengan seismik dangkal seperti refraksi. Salam, awang -Original Message- From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 7:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Mas, it digalinya berapa dalam? -Original Message- From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 10:02 PM To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI Subject: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah Laporan Wartawan Kompas Yunas Santani BALIKPAPAN, KOMPAS - Semburan air yang diduga mengandung minyak memancar dari lubang sumur air yang tengah digali di kawasan tempat pembuangan akhir sampah Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/1). Air memancar sejak pukul 13.00, saat enam pekerj
Re: [iagi-net-l] Lapindo Harus Sediakan Rp 3, 8 T - 2 Pakar Geologi Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo
Nah, ini dia. Mas Shofi ini juga bisa ditarik untuk ikutan rembug di Tim IAGI lho, Bukan apa-apa.. jangan sampai hasil dari Tim IAGI gak komprehensif dan integratif,... lebih berat ke ahli regional, tektonik, dinamik, yang kemungkinan luput dengan hal-hal kecil yang didapatkan dari info pemboran Monggo Pak Sekjen Monggo Pak Edy Sunardi (sudah pulang haji khah?) adb - Original Message - From: "Shofiyuddin" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, January 02, 2007 10:59 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lapindo Harus Sediakan Rp 3, 8 T - 2 Pakar Geologi Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo Menarik sekali pernyataan dari Cak Andang berikut ini. = ... Dalam tim IAGI sebenarnya ada 2 orang operation geologist yang mumpuni, tetapi sejauh yang saya tahu mereka berdua jarang sekali terlibat (atau dilibatkan) dalam day-to-day evaluation tim secara keseluruhan .. == Saya pikir akan lebih baik lagi kalo 2 ops ini didampingi WSG yang saat itu bertugas plus perwakilan Mud Logging (Pressure Engineer) yang ada di onsite saat itu, juga Drilling Supervisor yang bertugas. Masalahnya apakah LAPINDO akan mengijinkan saksi saksi kunci ini memberikan keterangan secara bebas? mengingat bahwa keterangan saksi kunci ini bisa meringankan atau malah memberatkan pihak Lapindo? mempertemukan mereka dalam suatu forum adalah ide yang sederhana dan dapat dilakukan tapi mungkin menjadi tidak mudah bagi para pemegang dan pengambil keputusan perusahaan karena manyadari resiko yang akan diambil terutama kalo ide itu justru memberatkan. Menurut saya, kita kita yang berada di luar ring (ahli sekalipun) hanya bisa berandai andai saja tentang kronologis kejadian yang sebenarnya, sehingga hasil analisa pun bukan tidak mungkin jadi melebar dan tidak fokus. Kehati hatian menjadi sesuatu yang penting karena berhadapan dengan data yang bukan primer. Sekedar pendapat saja, maaf kalo kurang berkenan. On 1/2/07, Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kuncinya sebenarnya ada di "integration" dan "comprehensiveness" dari analisis para ahli kebumian yang selama ini dijadikan rujukan oleh masyarakat (baca: media) maupun kepolisian. Kalau kita perhatikan, kebanyakan (hampir keseluruhan) ahli kebumian yang dirujuk tidak begitu mendalami alias menghindarkan diri dari menganalisis data teknis dan kronologis pemboran "yang berkaitan langsung dengan kejadian semburan". Pada umumnya para ahli tersebut mengatakan bahwa "itu urusan drilling engineer", dan mereka merasa tidak berkompeten untuk ikut-ikutan menganalisis data-data tersebut secara lebih mendalam, padahal banyak sekali informasi tambahan yang bisa diperoleh dari data pemboran tersebut untuk menjelaskan apa yang terjadi secara dinamis. Hal ini bisa dimaklumi karena pada umumnya para ahli yang dirujuk adalah saintist berbasis akademis (bukan practicioner) atau saintist dari disiplin ilmu yang lebih berat ke aplikasi permukaan (geoteknik dsb). Tentunya akan sangat tidak professional kalau mereka ikut-ikutan menganalisis data pemboran tanpa dasar pengetahuan dan pengalaman yang kuat. Namun kita lupa bahwa kawan-kawan wellsite geologist, operation geologist, exploration-operation geologist, ataupun production-operation geologist: mereka mempunyai kompetensi yang kita butuhkan untuk ikut menjembatani gap antara kejadian pemboran dengan semburan yang akhirnya memicu proses alam menjadi semakin membesar membentuk mud-volcano. Dalam tim IAGI sebenarnya ada 2 orang operation geologist yang mumpuni, tetapi sejauh yang saya tahu mereka berdua jarang sekali terlibat (atau dilibatkan) dalam day-to-day evaluation tim secara keseluruhan. Untuk menekankan pentingnya "kunci" tersebut coba anda semua perhatikan ungkapan Professor Sukendar Asikin berikut "Saya bukan ahli pemboran, tapi berdasarkan fakta-fakta dan saya telah mempelajari kasus serupa di tempat lain, termasuk browsing internet dan membaca literatur di luar negeri, saya yakin ini mud volcano," katanya (DetikCom 28 Desember 2006: "2 Pakar Geologi Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo"). Kebanyakan dari para ahli kebumian tersebut diatas hanya melihat "hasil akhir yang dinamis" (perkembangan dari semburan kecil menjadi mud-volcano) dan "fenomena awal yang statis" (sejarah tektonik, sedimentasi, data seismik, data permukaan, bertebarannya mud volcano fenomena di jalur kendeng, dsb). Jembatannya yang berupa "pemboran" dan disisi lain "gempa" dalam kaitannya dengan proses awal semburan hampir-hampir tidak disentuh (bahkan seringkali dihindari). Jadi, pertanyaannya: pada kemana para ahli WSG kita? Longsor-banjir di Panti Jember, di Pacet Mojokerto, dan diberbagai tempat lainnya adalah bencana alam. Penggundulan hutan, perubahan fungsi lahan, dan perencanaan pemukiman yang salah adal
Re: [iagi-net-l] Lapindo Harus Sediakan Rp 3, 8 T - 2 Pakar Geologi Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo
Setahu saya Tim IAGi dan juga Tim-nya Pak Rudi Rubiandini (dulu) semuanya punya akses terhadap data2 tersebut. Data pemboran, cuttings, drilling report, mud report, bahkan sampai ke geolograph dan continuous form di data unit yang mencatat perkembangan dari waktu ke waktu soal WOH, WOB, Mud in and out, Gas, ROP, dsb ... Repotnya, sepengetahuan saya: Tim Geologi yang membantu Pak Rudi kebanyakan akademisi dan kemungkinan tidak memperhatikan data-data tersebut. Topik bahasan mereka pada umumnya hal-hal besar seperti Sesar Watukosek, rekaman gempa, geologi kwarter, stratigrafii "Kalibeng", dan hal-hal yang sifatnya regional. Repotnya juga: Tim IAGI juga tidak begitu intensif menganalisis data2 tersebut (seperti saya sebutkan dalam email pertama: WSG2 kita disana kurang "didayagunakan") Sebenarnya kalau mau dan ada good-will, kita minta saja anda-anda spt Taufik OK, Ismed, Amir, dll untuk sekalian bergabung dg kawan2 WSG di Tim IAGI dan mulai ngoprek2 data2 pemboran tersebut (belum terlambat koq,..) Gimana IAGI? Gimana Pak Novi, Pak Ai'? adb - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, January 02, 2007 10:54 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lapindo Harus Sediakan Rp 3, 8 T - 2 Pakar Geologi Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo Lalu: bagaimana dengan para ahli WSg kita?? Mas Andang, pertanyaannya...kenapa tim penanggulangannya minus WSG atau..kok ga ada WSG ahli yang ikut berkomentar? Saya yakin kita punya banyak WSG yang kompeten, hanya masalahnya...para WSG khan menganalisa dan menarik kesimpulan dari data2 pemboran dan rekaman2 kejadian hari-perhari (Daily Drilling Report) dan dibandingkan juga dengan Drilling Program-nya, sekarang yang menjadi pertanyaan adalah..apakah mereka punya akses untuk melihat data2 tersebut?...kalo datanya aja mereka ga pernah lihat (cuma denger2 kata orang), riskan juga kalo harus menarik kesimpulan Regards, Y O G I P R I Y A D I G e o l o g i s t H a n d i l A s s e t T e a m GSR / H T I / G & G ext. 2 6 2 1 |-+--------> | | "Andang Bachtiar"| | | <[EMAIL PROTECTED]| | | t.id>| | || | | 01/02/2007 10:59 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+> >---| | | | To: | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Lapindo Harus Sediakan Rp 3, 8 T - 2 Pakar Geologi Kuak Misteri Lumpur | |Sidoarjo | >---| Kuncinya sebenarnya ada di "integration" dan "comprehensiveness" dari analisis para ahli kebumian yang selama ini dijadikan rujukan oleh masyarakat (baca: media) maupun kepolisian. Kalau kita perhatikan, kebanyakan (hampir keseluruhan) ahli kebumian yang dirujuk tidak begitu mendalami alias menghindarkan diri dari menganalisis data teknis dan kronologis pemboran "yang berkaitan langsung dengan kejadian semburan". Pada umumnya para ahli tersebut mengatakan bahwa "itu urusan drilling engineer", dan mereka merasa tidak berkompeten untuk ikut-ikutan menganalisis data-data tersebut secara lebih mendalam, padahal banyak sekali informasi tambahan yang bisa diperoleh dari data pemboran tersebut untuk menjelaskan apa yang terjadi secara dinamis. Hal ini bisa dimaklumi karena pada umumnya para ahli yang dirujuk adalah saintist berbasis akademis (bukan practicioner) atau saintist dari disiplin ilmu yang lebih berat ke aplikasi permukaan (geoteknik dsb). Tentunya akan sangat tidak professional kalau mereka ikut-ikutan menganalisis data pemboran tanpa dasar pengetahuan dan pengalaman yang kuat. Namun kita lupa bahwa kawan-kawan wellsite geologist, operation geologist, exploration-operation geologist, ataupun production-operation geologist: mereka mempunyai kompetensi yang kita butuhkan untuk ikut menjembatani gap antara kejadian pemboran dengan semburan yang akhirnya memicu proses alam menjadi semakin membesar membentuk mud-volcano. Dalam tim IAGI sebenarnya ada 2 orang operation geologist yang mumpuni, tetapi sejauh yang saya tahu mereka berdua jarang sekali terlibat (atau dilibatkan) dalam day-to-day evaluation tim secara keseluruhan. Untuk menekankan pentingnya "kunci" tersebut coba anda semua perhatikan ungkapan Professor Sukendar Asikin berikut "Saya bukan ahli pemboran, tapi berdasarkan fakta-fakta dan saya telah mempelajari kasus serupa di tempat lain, termasuk browsing internet dan membaca literatur di luar neg
Re: [iagi-net-l] Lapindo Harus Sediakan Rp 3, 8 T - 2 Pakar Geologi Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo
Kuncinya sebenarnya ada di "integration" dan "comprehensiveness" dari analisis para ahli kebumian yang selama ini dijadikan rujukan oleh masyarakat (baca: media) maupun kepolisian. Kalau kita perhatikan, kebanyakan (hampir keseluruhan) ahli kebumian yang dirujuk tidak begitu mendalami alias menghindarkan diri dari menganalisis data teknis dan kronologis pemboran "yang berkaitan langsung dengan kejadian semburan". Pada umumnya para ahli tersebut mengatakan bahwa "itu urusan drilling engineer", dan mereka merasa tidak berkompeten untuk ikut-ikutan menganalisis data-data tersebut secara lebih mendalam, padahal banyak sekali informasi tambahan yang bisa diperoleh dari data pemboran tersebut untuk menjelaskan apa yang terjadi secara dinamis. Hal ini bisa dimaklumi karena pada umumnya para ahli yang dirujuk adalah saintist berbasis akademis (bukan practicioner) atau saintist dari disiplin ilmu yang lebih berat ke aplikasi permukaan (geoteknik dsb). Tentunya akan sangat tidak professional kalau mereka ikut-ikutan menganalisis data pemboran tanpa dasar pengetahuan dan pengalaman yang kuat. Namun kita lupa bahwa kawan-kawan wellsite geologist, operation geologist, exploration-operation geologist, ataupun production-operation geologist: mereka mempunyai kompetensi yang kita butuhkan untuk ikut menjembatani gap antara kejadian pemboran dengan semburan yang akhirnya memicu proses alam menjadi semakin membesar membentuk mud-volcano. Dalam tim IAGI sebenarnya ada 2 orang operation geologist yang mumpuni, tetapi sejauh yang saya tahu mereka berdua jarang sekali terlibat (atau dilibatkan) dalam day-to-day evaluation tim secara keseluruhan. Untuk menekankan pentingnya "kunci" tersebut coba anda semua perhatikan ungkapan Professor Sukendar Asikin berikut "Saya bukan ahli pemboran, tapi berdasarkan fakta-fakta dan saya telah mempelajari kasus serupa di tempat lain, termasuk browsing internet dan membaca literatur di luar negeri, saya yakin ini mud volcano," katanya (DetikCom 28 Desember 2006: "2 Pakar Geologi Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo"). Kebanyakan dari para ahli kebumian tersebut diatas hanya melihat "hasil akhir yang dinamis" (perkembangan dari semburan kecil menjadi mud-volcano) dan "fenomena awal yang statis" (sejarah tektonik, sedimentasi, data seismik, data permukaan, bertebarannya mud volcano fenomena di jalur kendeng, dsb). Jembatannya yang berupa "pemboran" dan disisi lain "gempa" dalam kaitannya dengan proses awal semburan hampir-hampir tidak disentuh (bahkan seringkali dihindari). Jadi, pertanyaannya: pada kemana para ahli WSG kita? Longsor-banjir di Panti Jember, di Pacet Mojokerto, dan diberbagai tempat lainnya adalah bencana alam. Penggundulan hutan, perubahan fungsi lahan, dan perencanaan pemukiman yang salah adalah penyebabnya. Siapa yang bertanggung-jawab? Penggundul hutan, pengubah fungsi lahan, perencana dan pelaksana tata ruang seharusnya bertanggung-jawab. Tapi karena jarak waktu antara kejadian dengan penyebab-nya terlalu jauh, maka kita kesulitan untuk mengejar-ngejar penanggung-jawabnya. Dalam kasus Lumpur Sidoardjo, jarak waktu antara kejadian dan "yang dicurigai" jadi penyebabnya sangat dekat. Makanya, tidak heran kalau dengan gampang massa (media), pemerintah, dsb langsung bisa tunjuk jari memaksa "yang dicurigai jadi penyebab" untuk bertanggung-jawab. Sementara itu soal kecurigaan tsb (bahasa ilmiahnya: hipothesis) masih belum juga bisa dibuktikan secara komprehensif dan integratif, karena tim ahli kebumiannya masih minus WSG. Lalu: bagaimana dengan para ahli WSg kita?? Salam adb arema - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> Rekan Harus diakui bahwa posisi ahli kebumian dalam persoalan lumpur di BP-1 tidak terlalu enak. Karena secara kasat mata memang yang "menyebabkan" terjadi adalah pemboran. Dengan demikian masyarakat (apalagi Pemerintah) akan langsung menuduh pemboran yang menyebabkan terjadinya BENCANA ini. Belum lagi implikasi "popularitas" Pemerintah jelas sangat dipertaruhkan apabila "memihak" Lap[indo. Saya mengharapkan keteguhan hati dan kejernihan para ahli kebumian untuk tetap mengatakan apa yang diyakini-nya berdasarkan kaidah ilmu kebumian. Oleh karena pandangan pandangan dari segi kebumian tidak populer , maka kita tidak heran bahwa issue ahli kebumian ":dibayar" oleh Lapindo muncul sejak lama. Pelik memang ! Si - Abah _ Pelik juga tho? Jadi lain waktu ahli geologi perlu belajar kepada pakar politik utk memastikan bahwa kebijakan SBY murni tanpa motif kepentingan politik. Wassalaam Ahmiyul -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, December 29, 2006 11:10 To: iagi-net@iagi.or.id; migas indonesia; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Lapindo Harus Sediakan Rp 3,8 T - 2 Pakar Geologi Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo Walaupun Geologist menyatak
Re: [iagi-net-l] Menyusuri Pantai Selatan Memetakan Daerah Rawan Bencana
Menurut saya itu kesalahan kutip wartawan mas,... harusnya: "di tahun-tahun mendatang" (bukan tahun depan). Data yang digunakan adalah seismisitas 50 tahun terakhir di P. Jawa yang menunjukkan adanya seismic gap di selatan Yogja (kemudian terjadi di May 27 2006 ini) dan di selatan Lumajang. adb - Original Message - From: "B. Pujasmadi" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, January 02, 2007 9:23 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Menyusuri Pantai Selatan Memetakan Daerah Rawan Bencana "Bahkan Agus sudah memperkirakan, tahun depan, Jawa Timur akan terjadi gempa itu. ..." Mungkin bisa sharing dengan kita, data apa yang mereka gunakan untuk meramal akan ada gempa di Jawa Timur tahun depan, sehingga masyarakat perlu mewaspadai? Thanks B. Pujas Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Jawa Pos, Radar Malang, 1 Januari 2007 **Menyusuri Pantai Selatan Memetakan Daerah Rawan Bencana: Status Malang Selatan Sudah Lampu Kuning** Gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Yogjakarta dan Aceh, membuat Adventurer and Mountain Climbers (AMC) Malang risau. November lalu, AMC melakukan mitigasi (pemetaan) gempa dan tsunami di sepanjang pantai laut selatan. Seperti apa hasilnya? KHOLID AMRULLAH, Batu. === Suhu di hutan Raden Soeryo, Cangar, Jumat lalu sangat dingin. Rintik hujan yang hampir setiap hari turun ditambah kabut tebal membuat suasana di tempat ini semakin khas. Namun, dinginnya suhu tersebut tidak mendinginkan semangat para anggota AMC untuk mengikuti dialog ilmiah geologi yang disampaikan oleh para pakar. Apalagi ketika disuguhkan data-data hasil ekspedisi tim AMC di Pantai Selatan. Ditemukan sejumlah fakta yang cukup mengkhawatirkan. Beberapa daerah di Pantai Selatan Jawa Timur sangat rawan tergoncang bencana gempa dan tsunami. Humas AMC Ir. Agus K. Tirtohardjo BSc. menegaskan, ada tiga kabupaten di Jatim yang rawan bencana alam. Yakni, Pacitan, Tulungagung, dan Lumajang. Tiga kabupaten tersebut rawan terkena benacana gempabumi dan tsunami. "Di tiga kabupaten tersebut terdapat patahan (sesar) yang rawan bergerak kalau terjadi gempa" ujar Agus. Temuan tersebut merupakan salah satu hasil pemetaan (mitigasi) bencana yang dilakukan oleh tim AMC Malang beberapa waktu lalu. Tim dari AMC telah melakukan penyusuran sepanjang Pantai Selatan. Mulai dari Pacitan sampai Banyuwangi. Setiap kabupaten terdapat satu tim ekspedisi. Penyusuran tersebut untuk melakukan pendataan terhadapa kondisi pantai dan daratan di pantai laut selatan Jawa TImur tersebut. "Termasuk mendata konsentrasi daerah pemukiman penduduk yang dekat dengan pantai," katanya. Menurutnya, di Pacitan terdapat patahan Grindulu. Patahan ini membelah kota Pacitan sampai Ponorogo bagian selatan. Sehingga kalau di pantai Pacitan terjadi gempa bumi, maka patahan ini bisa bergerak dan menghancurkan bangunan diatas patahan tersebut. "Sedangkan di wilayah kotanya, Pacitan sendiri sangat rawan terkena tsunami. sebab kota ini sangat dekat dengan pantai. Apalagi di kota tersebut tidak ada pemecah ombaknya," jelasnya. Berikutnya dalah Kabupaten Tulungagung. Di daerah ini terdapat patahan Brantas, yang panjangnya 100 Km lebih. Mulai dari Tulungagung, Kediri, hingga Jombang. Patahan tersebut kini menjadi Sungai Brantas. Sama dengan di Pacitan, kalau terjadi gempa, maka akan sangat berbahaya. Kemudian di Kabupaten Lumajang, di daerah tersebtu terdapat patahan Klakah. Patahan ini bermula dari Pantai Bambang - Klahakh - Lumajang hingga Sumenep. Daerah yang berada di atas patahan tersebut sangat rawan tergoyang gempa. Sedangkan untuk bahaya bencana tsunami, daerah yang rawan adalah Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Malang Selatan selain Sendang Biru, Lumajang, Jember dan Banyuwangi. "Ya, semuanya rawan, tapi ada yang tidak terlalu rawan, yaitu Kabupaten Blitar. Sebab, di Kabupaten tersebut pantainya tidak terlalu banyak. Selain itu tidak banyak penduduk yang bermukim di tepi pantai," jelasnya. Bahkan Agus sudah memperkirakan, tahun depan, Jawa Timur akan terjadi gempa itu. Oleh sebab itu, saat ini AMC sedang gencar melakukan sosialisasi untuk menghadapi bencana alam. AMC juga merencanakan untuk memberikan materi cara menghadapi bencana di sekolah-sekolah agar sewaktu-waktu terjadi bencana masyarakat bisa melakukan langkah penyelamatan yang lebih cepat. Namun, tahap pertama yang akan dilakukan adalah kegiatan tanggap bencana bersama para kelompok pecinta alam. Sebab mereka sudah terbiasa melakukan ekspedisi di daerah-daerah sulit. "Kami berharap paradigma pecinta alam itu harus diubah. Kalau selama ini hanya terkesan kelompok yang suka berjalan-jalan ke gunung,maka harus ditambah sebagai kelompok yang bisa membantu kalau ada bencana alam," ujarnya. Sementara itu Hery Hardjono, geolog dari Puslit Geoteknolgi LIPI mengungkapkan de
[iagi-net-l] Menyusuri Pantai Selatan Memetakan Daerah Rawan Bencana
t hadir dalam acara sarasehan SADAR BENCANA dalam rangka HUT AMC ke-37 di Cangar (Lereng Gn. Welirang) pada Jumat 29 Desember tersebut. - Ikut berbicara dalam kesempatan sarasehan tersebut selain Dr Herry Haryono (LIPI) juga Dr Idwan Suhardi (Deputi BPPT) yang keduanya ikut menyemangati para pecinta alam untuk terus melakukan kegiatan dalam rangka Sadar Bencana tersebut. Andang Bachtiar (AMC), Ariadi Subandrio (IAGI), dan Ikhsyat Syukur (Surabaya) termasuk diantara yang hadir sebagai pecinta alam maupun sebagai ahli geologi yang ikut memfasilitasi sarasehan tersebut. - Dalam kesempatan tersebut juga dilantik 26 anggota baru AMC yang telah melewati masa DIKLATSAR, yang pada umumnya mereka adalah mahasiswa-mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Malang. - Ekspose hasil awal (preliminari) dari kegiatan Susur Pantai Selatan Jawa Timur AMC juga dilakukan dengan bentangan poster-poster, peta-peta, data-data kependudukan, dan sampel-sampel batuan. Para pecinta alam dari klub-klub lainnya sangat tertarik dengan model-model ekspedisi yang langsung bermanfaat buat masyarakat seperti ini; terlihat dari antusiasme mereka dalam tanya-jawab kepada para penjaga stand untuk bisa kiranya melakukan hal yang serupa di daerah mereka. - Wakil Ketua AMC (Warto Utomo) langsug menggalang pertemuan khusus dengan PA-PA dari luar Malang untuk berkoordinasi melakukan ekspose dan penyadaran serupa di kota-kota lain di Selatan Jawa Timur, sekaligus bekerjasama melakukan ekspedisi lanjutan tahap 2 dan 3. - Secara verbal Dr Herry Haryono dari LIPI menyanggupi untuk mengirimkan para ahli-nya berpartisipasi memberikan kursus2 kepada PA-PA di Jatim yang menyangkut "Community-based Mapping". Demikian juga Deputi BPPT Dr Idwan Suhardi menyanggupi untuk membicarakan lebih lanjut bagaimana membantu PA-PA tersebut melaksanakan kegiatan sosialisasi-bencana-nya. - Dinas KEsbangLinMas dari beberapa pemkot/pemkab juga hadir, dan mereka merasa sangat terbantu dengan pencerahan-pencerahan dalam acara yang diselenggarakan oleh PA-PA tersebut. Kedepannya: sangat dimungkinkan PA-PA di JAtim menjalin kerjasama lebih erat dengan Pemkot-Pemkab dalam kegiatan2 serupa. - Acara diteruskan denga pemutaran film-film ekspedisi AMC, dan ditutup dengan acara bebas (api unggun -- tertunda sampai tengah malam) ramah-tamah khas pendaki gunung. Salam Andang Bachtiar AMC-073 IAGI-0800
Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini
Saya tidak memonitor El-Shinta, tapi saya mendapatkan bahan dari sms sebagai berikut: Kamis, jam 08:49 waktu KL fyi ada yang sms sama saya = Rudi Rubiandini memberikan statement pd El Sshinta bhw Lapindo membayar sjumlah ahli geologi untuk mengalihkan issue menjadi Bencana Saya langsung sms Rudi dg cc beberapa geoscientist yang terlibat aktif di penelitian Lumpur Porong Astaghfirullah hal adziim... Kalau benar memang seperti itu alangkah rendahnya moralitas sejumlah ahli geologi dan orang Lapindo itu. Kalau tidak benar seperti itu, alangkah kejamnya tuduhan broer Rudi tsb. Lepas dari benar-tidak--nya tuduhan tsb, mustinya broer Rudi tidak perlu bicara terbuka mengurusi hal-hal bayar-membayar dan saling memanfaatkan tsb di media tetapi lebih mengutamakan duduk bersama membuka data menganalisa bersama para ahli geologi itu untuk saling berkontribusi dalam mengatasi masalah semburan lumpur PURELY ON THE BASIS OF SCIENTIFIC & TECHNICAL MATTERS... Selama ini saya sebagai pengamat dari luar melihat bhw tim pak rudi & Pak Triyana dkk tidak pernah membuka dialog teknis saintifik dengan sejumlah ahli geologi tsb secara tuntas... tidak pernah mencoba untuk memanfaatkan 2nd-3rd opinion untuk kondisi sub-surface-nya. Aku ikut prihatin broer #Andang# Beberapa menit kemudian Rudi tilpun saya dan menjelaskan bahwa maksud dia waktu wawancara El-Shinta itu tdk begitu. Wartawan salah tangkap dan meng-highlight aspek-aspek kontroversi-nya saja dan lepas dari konteks, dsb. Kemudian disusul: Kamis, jam 09:30 waktu KL, saya terima balasan tertulis sms dari Rudi Pa Andang dan teman Geolog sekalian... Saya mohon maaf bila ternyata pernyataan saya membuat marah2 teman2. Maksud saya: statement NATURAL DISASTER baru akan bisa dinyatakan setelah selesai dg TUNTAS relief well dan dikaji oleh geolog independen bukan dari Lapindo. Tapi maksud itu, pernyataannya yg keluar jadi memalukan... Mohon maaf sekali lagi atas kesalahan saya. Saya langsung balas dan sekaligus fwd-kan sms Rudi tsb ke geosaintis yang lain: Broer,... saya forwardkan klarifikasi dari ikhwan kita soal El Shinta... Mudah2an ini memberikan hikmah kpd kita semua untuk lebih saling merangkul... saling bicara... saling mengingatkan... toh semuanya demi kemaslahatan bersama... BERSAMA KITA BISA (kata SBY)... & sorry kalo ada yg terima dobel krn sdh trima langsung dr Rudi... #Andang# Pada saat hampir bersamaan saya juga mendapatkan cc sms Bambang Istadi untuk Rudi sbb: Kamis, jam 9:38 waktu KL: dari BPI Mas Rudi, DEMI ALLAH, sy/Lapindo TIDAK PERNAH MEMBAYAR geologist untuk menebar isu bencana. Selama ini mas rudi selalu saya dukung dan doakan spy berhasil, meski banyak geologist yang menganggap usaha mas Rudi AKAN SIA2. Tapi kenapa MENUDUH yang tidak benar? Sy kecewa mas Rudi hanya cari ketenaran sesaat, tidak professional dan tidak mau tahu/dengar FINDINGS para geologist dari berbagai institusi, a/n pribadi yg MENGANALISA DATA secara independen. Buka Mata, telinga dn hati mas! Kita cari kebenaran. BPI Pada Kamis jam 10:01 waktu KL, Rudi membalas (usahaku menyebarkan sms klarifikasi tsb) dg sms: Makasih broer, atas bantuan dan pertemanannya Perlu saya masukkan juga info sms dari Soffian Hadi, tim pakar dr TimNas yang saya terima Kamis jam 10:30 waktu KL Pak Rudi, geolog artinya BISA SIAPA SAJA YG BELAJAR GEOLOGI. Soffian Hadi geolog. Basuki Hadimulyono geolog. Kalau anda mengetahui ada geolog yang dibayar Lapindo UNTUK MELACURKAN ILMUNYA laporkan ke polisi saja, jangan lapor El Shinta. Sampai detik ini saya pribadi posisi masih TANGAN DIATAS. (Catatan dr saya: anggota tim pakar TimNas yang independen - tanpa afiliasi lembaga pemerintah - spt Pak Soffian Hadi memang sampai saat ini tidak digaji - dibayari siapapun, baik lembaga pemerintah, lapindo, bpmigas, PU, atau yg lainnya, mereka hanya mendapatkan penggantian2 tiket, transport, dan mungkin uang2 rapat). Pada jam 13:06 waktu KL saya mendapatkan cc-an sms dari Rudi untuk Pak Pane sbb: Pa Pane, saya diberi kesempatan oleh elshinta jam 13 untuk memperbaiki statemen. Makasih. semoga membantu. CC: Pa Imam, pa BWI, Pa tri, pa sofyan. Pagi ini, Jumat 15 Desember jam 07:19 waktu KL saya mendapatkan sms lagi dari Rudi Teman-teman sekalian, saya sudah KAPOK. Saya akan BERHENTI setidaknya MENAHAAN DIRI UNTUK MELAYANI MEDIA sampai relief well selesai. Semoga kesalahfahaman di Radio Elshinta TIDAK TERULANG LAGI. Mohon maaf kepada semua dan semoga Alloh memberi ampunan pada saya... Amin. Tolong sms ini disampaikan kepada teman2 sbg pernyataan maaf saya. Saya langsung jawab dan sekaligus sebarkan sms beliau tsb ke geosaintis yang concerned: Broer Rudi, JANGAN BERHENTI... u are one of the few champions who are excellent in getting ordinary people easily understand about the bread and butter of oil&gas e&p science & technology... KEEP ON GOING broer,... only in this case, just be more cautious with media b more talkable & communicati
[iagi-net-l] susur pantai selatan jawa timur untuk mitigasi bencana
Setelah sukses dengan pemetan swadaya potensi longsor-banjir Malang Raya Januari-Maret 2006 yang lalu, AMC (Adventurers & Mountain Climbers) Malang kembali meluncurkan kegiatan dalam rangka pemetaan potensi bencana gempa-tsunami di sepanjang pantai Jawa Timur bagian selatan sejak 10 Nopember 2006 s/d 26 Nopember 2006 mendatang. Pantai dan tebing dengan bentangan total sepanjang 652 km dari Pacitan (Pantai Srau) sampai Banyuwangi (Pantai Plengkung) sedang dan akan dijelajah oleh 8 tim susur pantai, yang masing-masing tim terdiri dari 6 orang anggota. Total personnel yang terlibat dalam kegiatan ini adalah 55 orang yang terdiri dari AMC sebagai koordinator dan juga pecinta-pecinta alam lainnya dari Malang, Pacitan, Ponorogo, Kediri, Tulungagung, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi. Pembiayaan program ini bersifat swadaya, yaitu mengumpulkan sumbangan dari kantong sendiri dan juga dari para donatur yang sadar akan pentingnya mitigasi bencana terutama di Jawa Timur. Menurut Andang Bachtiar, anggota AMC yang kebetulan juga geologist yang menjadi pengarah dari program ini, susur pantai 652 km ini adalah tahap pertama dari 3 tahap pemetaan - mitigasi bencana gempa tsunami sepanjang pantai selatan Jawa Timur. Tahap keduanya adalah memetakan secara spesifik segmen-segmen pantai dan / atau tebing yang sudah diidentifikasi dalam tahap pertama yang kemungkinan menyimpan informasi geologi detail tentang endapan-endapan tsunami dan keaktifan pergerakan patahan2. Tahap kedua akan dilaksanakan bulan januri 2007 yang akan melibatkan personnel pecinta alam, mahasiswa dan sarjana geologi/geofisik yang mengetahui tentang endapan tsunami dan neotektonik, yang kesemuanya akan bergerak secara voluntary (suka-rela) demi kepentingan keselamatan masyarakat Jawa Timur khsusnya. Hasil dari tahap kedua tersebut selanjutnya akan ditindak-lanjuti dengan pemetaan detail spot-spot lokasi pantai-tebing oleh para pakar neo-tektonik, gempa, tsunami pada kisaran bulan Maret-April 2007 tergantung dari ketersediaan waktu para pakar tersebut. Beberapa pakar seperti Dr Gegar Prasetya, Dr Hamzah Latief, Dr. Wahyu Triyoso, Ir. Sofyan Hadi,..sudah pernah dihubungi oleh Andang Bachtiar dan menyatakan kesediaan mereka untuk berpartisipasi di tahap ketiga tersebut. Tentunya untuk menindak-lanjuti hasil tahap ketiga yang kemungkinan besar berupa analisis-analisis lab tentang umur carbon, sedimentologi, dan pemodelan-pemodelan serta penggabungan dengan data2 seismologi akan diperlukan biaya yang lebih besar, dimana AMC dan para pecinta alam tentunya tidak akan mampu dalam menggalang dananya. Untuk itu apabila program 3 tahap ini sukses, maka akan diadakan ekspose besar-besaran baik di level Jawa Timur maupun Nasional dalam rangka memberitahukan ke masyarakat dan pemerintah bahwa KALAU MAU, KITA SEMUA BISA MEMINIMALISIR BENCANA di tempat kita hidup, dengan BIAYA YANG MURAH TERJANGKAU. Dengan demikian, maka pemerintah akan tergerak untuk menggunakan dana-dana bencana bukan hanya untuk disimpan sebagai dana taktis (dimana kalau tdk terjadi bencana maka akan dipakai studi banding dsb dsb), tetapi digunakan untuk lebih mempersiapkan daerahnya menghadapi bencana dengan cara PEMETAAN-MITIGASI ala Pecinta Alam tersebut. Pada ulang tahun AMC ke 38 , 26 Desember 2006, di Coban Rondo lereng Gunung Welirang akan diadakan ekspose pertama hasil penyusuran pantai Jawa Timur, dimana akan direncanakan undangan2 yang hadir dari pers, pemprov Jatim, pemkab2 selatan Jatim, BPPT, LIPI, dsb. Pada acara api unggun dan renungan diskusi dll tersebut, AMC akan memaparkan hasil2 penting dari penyusuran pantainya, seperti misalnya: berapa km pantai landai, berapa km yang curam/tebing, berapa banyak jumlah penduduk, puskesmas, infrastruktur, berapa km akses jalan yang sejajar dan atau tegaklurus pantai, dsb-dsb. Selain itu fokus khusus diberikan pada daerah Pacitan, Kediri, dan Lumajang, dimana dari seismisitas terdapat seismi-gap yang lumayan besar dalam 50 tahun terakhir ini (seperti kasus Bantul dan Pangandaran). Bagi anda yang berminat berpartisipasi dalam program suka-rela ini, silakan hubungi Ketua Program: SUGENG HARYANTO (08125212212) atau Pengarah Program ANDANG BACHTIAR (0816743904). Salam Rimba, Gunung, Pantai, Salam Geologi Andang Bachtiar AMC-073 IAGI-0800
[iagi-net-l] 9 tokoh nasional bersama G. Bush
Wah,.. sekjen IAGI sebagai tokoh nasional kayaknya ga akan bisa menghadiri ice-breaker PIT IAGI Pekanbaru, nih Mudah-mudahan Presiden IAGI juga tidak harus standby di istana Bocor selama 20-21 Nov itu untuk ikut dalam acara dengan G. Bush.. Kalau IYA,.. wah,... sepi dong PIT kita === 9 Tokoh Calon Lawan Diskusi BushLuhur Hertanto - detikcom Jakarta - Sembilan tokoh nasional akan diundang berdialog langsung dengan Presiden AS, George W. Bush, pada 20 November nanti. Mereka adalah pakar bidang pendidikan, kesehatan, agama, bencana alam, IT dan bioteknologi. "Pembicaraan akan berlangsung pukul 18.00, sebelum jamuan makan malam kenegaraan. Pembicaraannya tentang kerja sama bidang masing-masing dari pandangan para tokoh ini," kata Menko Kesra Aburizal Bakrie, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (16/11/2006). Untuk bidang pendidikan ada dua tokoh yang diundang, yaitu Prof. Arief Rahman dan Prof. Yohanes Surya. Pembangunan daerah juga dua orang, yaitu Frans Wozpakrik (wakil ketua MRP) dan Prof. Yusni Sabi (tokoh perempuan dari NAD). Sedangkan untuk bidang kesehatan, ekonomi kerakyatan dan agama, masing-masing satu tokoh. Secara berturut-turut mereka adalah Dr.Nila Muluk, Muhammad Ichsan dan Komaruddin Hidayat. "Untuk biotek diwakili Dr. Adi Sasono dari LIPI, dan pengadaan tsunami early warning system dari BPPT oleh Ridwan Jamaluddin," imbuh Ical. Ditambahkannya, dipilihnya sembilan tokoh itu disesuaikan dengan topik pembicaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Bush. Dua kepala pemerintahan ini sepakat untuk membahas peningkatan kerjasama di bidang kesejahteraan rakyat dan pencapaian agenda Millenium Development Goals. "AS sendiri tidak sepakat dengan MDG, tapi kita kan pro MDG. Topiknya kita yang tentukan dan kita meminta AS menyetujui kita bicarakan topik kesejahteraan rakyat," ungkap Ical. (lh/nrl)
[iagi-net-l] insentif vs increment?
Insentif Mau, Dongkrak Produksi Minyak OgahMaryadi - detikcom Jakarta - Produksi minyak Indonesia dalam setahun ini terus mengalami penurunan signifikan. Kendati berbagai insentif telah diberikan pemerintah kepada para Kontrak Kerja Sama (KKS) atau Kontrak Production Sharing (KPS), tetap saja produksi minyak Indonesia terus menurun. Bahkan banyak KPS yang meminta insentif aneh-aneh dengan alasan untuk meningkatkan produksi. Kalau begini, target produksi sebesar 1,050 juta barel per hari dalam APBN pun tidak mungkin lagi terealisasi. Berdasarkan data Dirjen Migas, produksi minyak sejumlah KPS yang masuk dalam The Big Ten tidak mampu terdongkrak ke dalam level yang ditargetkan sebelumnya. Bahkan dalam kurun waktu hampir setahun ini jumlah produksi terus menurun tajam. Tengok saja produksi minyak PetroChina yang pada Januari lalu mencapai 52.683 barel per hari. Setelah itu produksi terus konstan, namun akhirnya pada Agustus lalu langsung melorot hampir 50 persennya menjadi 35.809 barel per hari. Hal ini juga terjadi pada BP yang pada Januari mampu berproduksi 27.883 barel per hari dan terus konstan hingga memasuki bulan Juli yang mencapai 26.969 barel per hari. Akan tetapi pada produksi Agustus langsung terjun bebas ke angka 13.027 barel per hari. Para KPS pun tak berani menetapkan target yang muluk-muluk untuk produksi minyaknya. Contohnya Vico yang pada 2007 memproyeksikan produksi minyaknya sebesar 7.600 barel per hari lalu menurun menjadi 6.707 barel per hari pada 2008. Kecenderungan yang menurun juga masih akan terjadi sampai dengan 2012 pada saat produksi minyak (di luar kondensat) Vico tinggal 2.444 barel per hari. Chevron yang saat ini masih menjadi produsen minyak terbesar di Indonesia juga menyatakan tidak akan mampu meningkatkan produksi lagi. Produksi minyak Chevron saat ini sekitar 447.000 barel per hari. Chevron pun hanya mampu mempertahankan penurunan produksinya. Wakil Direktur Chevron Indonesia Bidang Pelayanan Bisnis, Bambang Haryanto mengungkapkan dengan kondisi saat ini pihaknya hanya bisa menekan laju penurunan produksi selama beberapa tahun ke depan. Tahun depan, tingkat penurunan produksi Chevron ditargetkan melambat dari 8 persen tahun ini menjadi 6-7 persen pada 2007 melalui investasi hingga US$ 400 juta. Terus menurunnya produksi minyak membuat pemerintah gerah. Pemerintah pun menantang para KPS untuk meningkatkan produksi minyaknya, malah pemerintah menawarkan insentif apa yang bakal diminta oleh para KPS. "Silakan anda meminta insentif apa, kami akan berikan asal bisa meningkatkan produksi," ujarnya. Justru tantangan pemerintah itu membuat para KPS sedikit 'manja'. Permintaan mereka pun mulai aneh-aneh, tapi toh tetap saja produksi tak juga terdongkrak naik. Hal itu diungkapkan oleh Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas). Menurut BP Migas, banyak KKS yang meminta insentif aneh-aneh untuk meningkatkan produksinya. "Mereka meminta perlakukan khusus, kalau ini dikabulkan repot. Banyak permintaan aneh-aneh dari KKS," kata Deputi Perencanaan BP Migas Ahmad Luthfi. Permintaan yang aneh-aneh itu antara lain, adalah KKS minta insentif agar bisa membeli barang tanpa tender. "BP Migas meminta agar KKS bekerja sesuai dengan POD yang sudah ditandatangani," ujarnya. Dirjen Migas Luluk Sumiarso pun tampak bingung dengan angka penurunan produksi minyak yang terus menurun tajam,. "Saya tidak tahu kenapa ini bisa terjadi," tanya Luluk. Namun begitu pemerintah tetap optimis akan tetap mampu meningkatkan produksi minyak hingga sesuai yang ditargetkan dalam APBN sebesar 1,050 juta barel per hari. Syukur-syukur target pada tahun 2008 bisa menjadi 1,5 juta barel per hari. Optimis boleh saja, tapi(mar/asy) Baca juga:
Re: [iagi-net-l] Mud Volcano Sidoarjo: status bahaya
hari ini akan DIPUTUSKAN LANGSUNG oleh presiden dalam rapat kabinet: berita detik.com jam 5:57 tadi pagi... Lumpur Lapindo Dibuang ke Laut atau Tetap di Darat?Luhur Hertanto - detikcom Jakarta - DetikCom Setelah sekian lama menjadi kontroversi, siang ini pemerintah akan memutuskan soal mau diapakan jutaan kubik lumpur yang menyembur di ladang PT Lapindo Brantas di Sidoarjo, Jawa Timur. Apakah akan dibuang ke laut atau tetap ditampung di daratan. Keputusan yang telah lama dinantikan itu, rencananya akan diambil dalam Rapat Kabinet yang langsung dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rabu (27/9/2006) pukul 10.00 WIB. Agenda utama rapat untuk mendengarkan laporan perkembangan situasi terakhir dari Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo. "Presiden ingin dengarkan dulu faktanya, baru tetapkan keputusan. Apakah betul tidak bisa berhenti lumpurnya? Lalu mau dibuang ke laut atau ke mana?" kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2006) kemarin. Menurut Djoko, yang paling ditunggu saat ini adalah alternatif penanganan genangan lumpur. Tanggul yang ada sudah berulang kali jebol akibat tidak mampu menampung luberan lumpur. Luberan itu merupakan ancaman serius pada musim hujan yang akan datang. Ribuan korban semburan lumpur juga sudah tidak sabar menghadapi volume lumpur yang terus meningkat. Masyarakat mendesak pemerintah agar lumpur yang menenggelamkan desanya itu segera dibuang ke laut. Namun, pelaksanaan solusi jangka pendek itu terhambat pertimbnagan ekologis dan ekonomis. Dari segi ekologis, kandungan zat dalam lumpur ditakutkan akan menambah buruk ekosistem laut, serta membawa dampak lingkungan di masa mendatang. Selain itu, dari sisi ekonomis juga akan merusak sumber pencaharian nelayan di pantai Sidoarjo dan sekitarnya. "Kita akan menolong selamatkan ikan atau manusia? Kalau mau memilih tentu menyelamatkan manusia dulu," sambung Djoko. Sementara ini selain ditampung di tanggul, sebagian lumpur telah diangkut dan dibawa sebagai bahan timbunan ke daerah Ngoro, Mojokerto. Bahkan, pemerintah daerah Kalimantan Tengah juga menyatakan tertarik untuk menampung lumpur tersebut dengan harapan dapat dijadikan bahan menimbun dan mengeraskan jutaan hektar lahan gamut di wilayahnya.(zal/zal) - Original Message - From: "wahyu budi" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, September 27, 2006 7:56 AM Subject: [iagi-net-l] Mud Volcano Sidoarjo: status bahaya Detik.com tanggal 22 September 2006 memberitakan bahwa Menteri ESDM menyatakan status bahaya lumpur Sidoarjo masih Darurat. Sementara itu Komisi VI DPR-RI menghendaki status dinaikkan menjadi Bahaya. Sampai sekarang, penentuan status bahaya belum jelas siapa yang memiliki otoritas menetapkan status itu, dan bagaimana status itu ditetapkan juga belum jelas. Sebenarnya bagaimana sih bahaya lumpur Sidoarjo itu? Silahkan lihat http://wahyu-read.blogspot.com/. Salam, WBS __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Endapan turbidit tebal lebih 20 m di shelf
Ferdi,... Saya paling penasaran kalau ada yang mengatakan "pattern log menunjukkan endapan turbidit", ... Yang seperti apa sich, pattern lognya endapan turbidit? Dalam kaitannya dg sedimentologi, yang bisa dibaca dari pattern log menurut pengetahuan saya hanya: ketebalan, shale & non-shale, degree of interbedding relatif terhadap ketebalan, menghalus keatas, mengkasar ke atas, dan/atau blocky, transition atau sharp contact.. Dan pola-pola yang dihasilkan oleh kombinasi berbagai karakter log seperti yang tersebut di atas dapat dijumpai baik di endapan arus traksi maupun endapan arus turbid.. "Log pattern alone" akan sangat sulit menghasilkan interpretasi yang valid ttg mekanisme pengendapan (turbid vs traksi) Ketika anda melihat selang-seling shale-nonshale setebal 20 meter dengan frekwensi perselingan tiap 30-50 cm dengan kontak tiap perselingan yang tegas (sharp), selain secara konvensional disebutkan sebagai classical turbidit (flysch), bisa jadi itu juga merupakan endapan dataran banjir sungai, dimana terjadi perselingan antara arus traksi dan arus turbid dalam mekanisme transport & pengendapannya; bisa juga pola itu diinterpretasikan sebagai endapan selang-seling pasang-surut, atau yang lebih ekstrim lagi endapan lakustrin (algal bloom/wet - clastic/dry). Kunci diskriminan interpretasi utamanya sebenarnya terletak pada pengetahuan anda tentang apa yang ada di atas, di bawah, dan di samping menyamping dari benda (log) 20 meter yang anda interpretasikan tsb, karena dalam hal ini kemungkinan besar anda tidak punya kemewahan untuk mendapatkan core/side-wall core langsung dari section tsb. Kalau ada core-sidewall core-nya, maka semuanya menjadi jelas: BACK TO BASIC, LOOK AT ROCK. Anda bisa memeriksa tekstur, struktur, dan mineralogi batuan tsb (yg tidak direpresentasikan dalam conventional log ==kecuali beberapa di FMI==), sehingga anda bisa sampai pada kesimpulan apakah barang tersebut adalah turbidit atau endapan arus traksi. Nah, sekarang balik (atau terus) ke pertanyaan anda berikutnya:... Seandainya anda sudah yakin dari "advanced pattern log interpretation" (tentunya dengan mengkombinasikannya dg pengetahuan stratigrafi/sedimentologi atas-bawah, sampingnya) bahwa si 20-m section tsb adalah endapan turbidit .. dan kemudian anda kombinasikan dengan info data biostrat menunjukkan barang tersebut adalah endapan shelf (walaupun masih ada juga "escape clause" berupa possibility reworking) sebenarnya tidaklah terlalu aneh kalau kita dapatkan arus turbid di daerah shelf, apabila kita sadar bahwa arus turbid sebenarnya adalah arus dimana butiran yang tertransport berada dalam posisi tercampur aduk / mengambang / melayang di dalam massa fluida (in opposed to bedform migration: rolling, saltation, creeping dsb yang merupakan ciri arus traksi).. STORM dan TSUNAMI bisa mencampur adukkan butiran dalam fluida(air)... selain itu adanya ketidak-stabilan dasar laut yang dipicu oleh pergerakan karena patahan-patahan di shelf, ataupun diapirism di bawah permukaan (terutama di daerah delta), bisa juga menyebabkan terjadi "sloping-condition" yang akhirnya memicu gravity-derived flow yang merupakan IBU-nya arus turbid.. Terus,... apa bisa dia setebal 20 meter?? Apakah storm, tsunami, ataupun relief sloping anomaly di shelf bisa menghasilkan endapan turbid 20 meter? Bisa saja. Nah, disinilah anda juga harus mulai memperhitungkan basin-history secara keseluruhan, paleo-climate, paleo-geography, dsb Apakah mungkin ada storm yang sedemikian katastrofiknya shg bisa mengaduk2 massa air bercampur dengan bottom sedimen sampai membuat kolom massa turbid setebal 20 meter? Apakah event spt itu dimungkinkan dalam cekungan anda? Apakah mungkin ada tsunami disana? (Delta Mahakam?? Hmmm... Less Likely) Kalau begitu: bagaimana dengan trigger dari patahan2 di subsurface yang menyobek2 shelf? Bisakah mereka menciptakan relief cukup besar sedemikian rupa sehingga menimbulkan lonsoran yang mengendapkan massa turbid setebal 20 meter??. Nah, soal "apa nama dari lingkungan pengendapan yang macem begitu" di shelf??? Anda bisa kasi nama apapun juga!!! Apalah artinya nama,... sejauh anda bisa menjelaskan esensi proses sedimentasinya,... namanya bisa apa saja: shelf sand, storm-sand, storm-induced turbidite shelf sand, fault-induced turbidite shelf sand, offshore turbidite sand,. whatever Semoga bisa mencerahkan (dan membuka diskusi lebih lanjut) Andang Bachtiar "penggemar sedimentologi" - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, July 27, 2006 9:57 AM Subject: [iagi-net-l] Endapan turbidit tebal lebih 20 m di shelf Mau nanya geologi lagi ah Saya ada kasus, kalau melihat pattern logsnya menunjukkan endapan turbidit tapi dari biostratnya (dengan uncertainity tertentu juga ) menunjukan bahwa endapan tersebu
Re: [iagi-net-l] 8 August 2006 = Overview of Open Blocks: Oil&Gas Business in Indonesia
Beberapa kawan mengirim email ke ETTI dan menanyakan, apakah Seminar ETTI 8 Agustus akan membahas - mereview - blok-blok migas baru yang akan ditender Agustus ini ? Kebetulan juga hari ini muncul berita di koran (terlampir berita di KORANTEMPO) bahwa Pemerintah akan menenderkan 41 blok migas Agustus 2006. Kalau memang informasinya sudah terbuka secara resmi: daerah-daerah mana saja yang akan ditender (baik yg direct offer maupun regular tender) tentu saja akan sangat relevan bila seminar ETTI tersebut membahas tentang petroleum-geology (ADB,RDP) dan aspek bisnis-nya (RDP,ArS). Mudah-mudahan sebelum 8 Agustus 2006 web-nya ditjen migas sudah bisa memuat info lokasi-lokasi blok yang 41 jumlahnya tersebut, sehingga dapat didiskusikan juga secara langsung dalam seminar tersebut. Tetapi yang jelas: seminar akan membahas tentang status cekungan-cekungan migas di Indonesia, jumlah dan luas area yang aktif dieksplorasi & dieksploitasi di cekungan-cekungan tersebut, berapa lagi sisa area terbuka di cekungan-cekungan produktif, apa saja play-play yang kemungkinan dapat dikejar di daerah2 terbuka tersebut, bagaimana sejarah eksplorasi, status update knowledge ttg petroleum geology daerah2 terbuka tersebut, bagaimana opportunity di cekungan2 yang belum berproduksi: terutama dikaitkan dengan perkembangan bisnis migas dunia, regional, dan lokal terbaru (termasuk rencana pembangunan pipa-pipa gas antar pulau dsb), dsb. Selain itu akan didiskusikan juga konsep-konsep eksplorasi baru, contoh-contoh dari negeri tetangga (baik term2 PSC-nya maupun model eksplorasinya), dan juga aspek-aspek bisnis makro E&P. Mudah-mudahan apa yang diseminarkan oleh ETTI tersebut dapat membantu percepatan eksplorasi migas di Indonesia, yaitu dengan men-diseminasi-kan informasi-informasi, konsep-konsep, dan contoh2 yang realistis dari kesuksesan operasi migas untuk dijadikan rujukan bagi komunitas migas Indonesia. Salam Andang Bachtiar ETTI Chairman Koran Tempo Kamis, 27 Juli 2006 Ekonomi dan Bisnis 41 Wilayah Kerja Migas Ditenderkan Pemerintah menyiapkan sejumlah insentif. JAKARTA -- Pemerintah akan melakukan tender pelepasan 41 wilayah kerja minyak dan gas bumi kepada investor lokal dan asing pada Agustus mendatang. Pelepasan wilayah kerja migas itu, menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Luluk Sumiarso, merupakan upaya untuk meningkatkan produksi minyak nasional menjadi 1,3 juta barel per hari pada 2009. Menurut dia, saat ini proses pelaksanaan tender itu masih menunggu persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro. "Diharapkan pada Agustus nanti bisa dilakukan (tender itu)," kata Luluk di Jakarta kemarin. Luluk menjelaskan, dari 41 wilayah kerja, sepuluh di antaranya akan ditenderkan secara reguler dan 31 dengan mekanisme penawaran langsung (direct offer). Sebagian besar wilayah kerja migas itu berada di lepas pantai Natuna, Makassar, Jawa, Kalimantan, dan Sumatera. Pelaksanaan tender reguler dilakukan dengan memberikan kesempatan investor melakukan penawaran. Kemudian, menurut Luluk, pemerintah akan memilih penawaran yang paling baik. Sedangkan untuk mekanisme direct offer, perusahaan migas yang mengajukan wilayah kerja yang diminati dapat mengajukan langsung kepada pemerintah. "Jika tidak ada perusahaan lain yang berminat, dapat langsung dinyatakan sebagai pemenang," katanya. Dia menambahkan, waktu yang dibutuhkan mulai penawaran hingga pengumuman pemenang untuk direct offer 45 hari, sedangkan tender reguler empat bulan. Sekretaris Direktur Jenderal Migas Teguh Pamuji menambahkan, untuk menarik minat investor dalam tender itu, pemerintah sedang menyiapkan beberapa insentif, baik perpajakan maupun pengembalian investasi yang menarik. "Contohnya, jika investor mengeluarkan modal 100, akan kami kembalikan 150 hingga 200," katanya. Selain itu, Teguh melanjutkan, bentuk insentif lain berupa bagi hasil yang menarik bagi investor. Biasanya bagian pemerintah 85 dan investor 15. Jika wilayah yang digarap berada di daerah sulit, seperti laut dalam, split bisa berubah sampai 65 untuk pemerintah dan 35 untuk investor. "Kendati itu menjadi kewenangan Menteri Energi," katanya. Proses tender nanti, menurut Kepala Subdirektorat Wilayah Kerja Direktorat Jenderal Migas Priyono, akan mengacu pada Keputusan Menteri Energi Nomor 1.480 Tahun 2004 tentang Tata Cara Penawaran Wilayah Kerja Perminyakan yang telah direvisi. Salah satu aturan yang baru adalah para peminat wilayah kerja migas wajib menyerahkan dana sebagai signature bonus, yang besarnya minimal US$ 1 juta. Priyono juga menjelaskan banyak perusahaan asing tertarik ikut tender tahun ini. Terdapat lima perusahaan asing yang tertarik, seperti ConocoPhillips, Amerada Hess, ENI, Total, dan Chevron Texaco. (MUHAMAD FASABENI) - Original Message -
Re: [iagi-net-l] Opini Gempa diantara Eksekutif Muda Jakarta
Saudaraku: Awang yang saya kagumi,... Saya benar2 tergelitik dengan pernyataan sampeyan bahwa ada geologist2 (yg langsung mendapatkan popularitas) yang tidak sadar bahwa pendapat2-nya bisa meresahkan (masyarakat?), terutama dalam konteks Bencana Gempa & Tsunami akhir-akhir ini.. Kalau kita simak di media akhir-akhir ini (di TV, radio, koran, internet) sebenarnya kawan-kawan geosaintist yang (saya yakin) semuanya volunteering bicara karena panggilan nurani, tugas, profesi maupun organisasi-nya jumlahnya tidak banyak dan kita hampir tahu nama mereka satu-persatu (untungnya sejak tidak menjadi Ketua IAGI saya relatif tidak pernah lagi berbicara di media ttg Gempa&Tsunami karena memang ilmu saya masih sangat dangkal dibandingkan para pakar Gempa, Tsunami, Tektonik dsb, sehingga otomatis -mudah2an- saya tidak termasuk dalam kategori yg sampeyan sebutkan); Dan sejauh menyangkut pernyataan2 mereka yang saya monitor: saya belum menemukan sesuatu yang meresahkan masyarakat disitu. Malahan kebanyakan dari mereka seringkali harus terbangun malam-malam karena ditilpun-i oleh masyarakat yang resah untuk menenangkan mereka satu-per-satu.. Maka dari itu, saya mohon pencerahan , kira-kira siapakah diantara kawan-kawan kita yang bicara di media itu yang meresahkan masyarakat? Atau paling tidak: bagaimanakah pernyataan2 kawan-kawan tersebut yang bisa meresahkan masyarakat? Hal ini perlu untuk diklarifikasi, karena sinyalemen sampeyan (apabila benar) dapat menjadi umpan-balik bagi kawan2 yg lain untuk introspeksi dan memperbaiki diri dalam rangka bicara dan sosialisasi ke masyarakat yang lebih benar. "Berhati-hati bicara" bukan berarti terus lantas "diam membiarkan". Secara pribadi, saya malahan meng-"encourage" semua geosaintist yang punya kesadaran nurani untuk terus-menerus bicara kepada masyarakat, baik melalui IAGI, HAGI, Alumni, Klub2 Sosial, Pendaki Gunung, Karang Taruna, Bupati, Walikota, Staff Pemerintahan, Perguran Tinggi, LSM dsb-nya. Janganlah kita berpuas diri bicara kepada diri sendiri (atau kelompok sendiri). Karena hal itu malahan akan membuat ilmu geologi menjadi semakin ter-alineasi dari masyarakatnya. Saya yakin, pengertian-pengertian dasar tentang aspek bahaya dari posisi tektonik aktif Indonesia dengan implikasi gempa&tsunami-nya hampir semua geosaintist memahaminya dan dapat menerangkannya kepada masyarakat. Demikian juga bahwa tidak ada satu geologist-pun di dunia ini yang dapat menentukan dengan pasti jam, hari, tanggal, bulan, tahun akan terjadinya gempa (dan tsunami). Sehebat-hebat analisis geologi, geofisik, geokimia, dll pasti masih punya kadar ketidak-pastian, standard deviasi, dan komponen2 statistik lainnya. Dan saya yakin semua geosaintist yang pernah lulus dari perguruan tinggi memahami dan sangat mengerti tentang hal itu. Dengan demikian hampir dapat dipastikan bahwa kalau ada geosaintist yang menyatakan hasil analisis ttg gempa&tsunami kemudian pernyataan itu meresahkan masyarakat... itu bukan disebabkan oleh pernyataannya, tetapi lebih ke persepsi masyarakat yang belum sepenuhnya terbangun untuk menyerap informasi dengan implikasi dimensi waktu yang panjang (skala geologi), dimensi besaran yang guedhe (volume slab, kekuatan gempa dsb), dan dimensi ketidakpastian (standard deviasi). Kita tidak boleh lantas diam membiarkan persepsi itu begitu saja. Kita harus terus bicara untuk membangun persepsi dan paradigma baru GEOLOGI di masyarakat. Nah, kalau anda sering mengutip istilah: "Publish or Perish", dalam kasus sosialisasi geologi ke masyarakat ini saya lebih menyarankan istilah: "Speak-up or Fd - up" Salam hormat ADB - Arema - Original Message - From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, July 25, 2006 4:45 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Opini Gempa diantara Eksekutif Muda Jakarta = Nama-nama ahli geologi langsung mendapatkan popularitas, padahal tak disadarinya bahwa pendapat2-nya bisa meresahkan, Salam, awang - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Iuran IAGI
Pak Heri Ferius,.. Kalau tidak salah iuran anggota Rp. 125.000,- setahun. Kartu anggota baru akan diperbarui apabila anda membayar iuran tahun berjalan. Kalau kartu anggota terakhir anda adalah tahun 2000, berarti sejak 2001 s/d 2006 sampeyan belum bayar iuran, pak. Mari kita bantu IAGI, bayarlah iuran rame-rame Silakan membayar pake pilihan 2 cara sbb: kirim ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) atau Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Setelah itu, kirim email dan scan-scan-an bukti pembayaran ke [EMAIL PROTECTED] Mudah-mudahan membantu Salam adb - Original Message - From: "heri ferius" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Thursday, July 13, 2006 9:39 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Iuran IAGI - MENGEBOR CASING IAGI, tanya, berapa ya iuran anggota IAGI sekarang , soale belum pernah bayar,karena dulu tahun 1991 didaftarkan CPI, dan ngak ada beritanya sampai sekarang. kartu anggota pun tidak nyampe sejak 2000. Dan mau bayar pakai apa ya, jbls, dan caranya gimana. Heri F 1393 - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Fw: [iagi-net-l] Re: [IATMI-KL] awan vertical tipis di Bantul, karena gaya electromagnetic ?
ada warga yang awam ini dengan penyuluhan itu. Untungnya dibantu materi oleh : ADB, Pak TON juga Tim Geologi UGM. serta disupport oleh kawan-kawan KKN UGM Peduli Bencana, untuk membantu menyadarkan dan edukasi yang baik dan tepat. ada 45 mhs, yang kemudian saya rekruit untuk KKN Peduli Bencana (tanpa proses administrasi apa pun, sebagai bentuk administrasi normal di LPM UGM), kemudian dilatih jadi penyuluh gempa dan aktivitas apa saja yang pokoknya membantu warga di wilayah musibah. Nah sekarang mereka sudah dilapangan. dan upaya ini telah dilakukan oleh beberapa kampus di DIY dengan sangat cepat. Tapi yach..., kita menghadapi pecundang-pecundang tangguh yang menyebar isu-isu yang tidak sehat dan tidak ilmiah, dan saya yakin itu bukan dari kawan-kawan mahasiswa dari kampus manapun di DIY dan Solo. apalagi elemen kebumian yang ada di DIY. Pasti ini orang yang sengaja memancing kisruh dalam kepanikan dan trauma warga yang JADUP dan bantuan pemerintah tidak kunjung datang. Itu, sekedar info-info untuk mas ADB dan kawan-kawan IAGI. Saya pamit dulu... matur nuwun agus hendratno --- Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Masih tentang AWAN TIPIS & GEMPA Berikut saya postingkan sms yang masuk ke hp saya mulai jam 8 semalem s/d tadi pagi, ditambah dengan 5 tilpun langsung dari Yogja yang menanyakan hal-hal yang sama. Selain itu puluhan sms dan tilpun juga diterima oleh rekan Hil Gendoet di Yogja, (mungkin juga diterima Agus Hendratno, bu Sari, dan bu Rita, pak Agus Tirto: yaitu nama-nama yang kami pampang di ribuan selebaran ttg tanya jawab Gempa-Tsunami yang menyebar mencoba menenangkan masyarakat Bantul-Yogja-Klaten sejak awal Juni lalu): - 08157950928: Ada awan aneh lurus menyilang angkasa Yogja skrg, apa itu awan gempa? Lihat di langit ke arah bulan. Trims 20:22:18 12/07 - 081328188530: Mas, apa benar tanda melintang di langit akan ada gempa lagi 20:25:52 12/07 - 08179414515 Bp. andang, ada tanda garis putih skr ini di langit, apa ini tanda spt gempa di Kobe Jepang? mohon infonya. Kami orang awam takut karena bnyk issue macam2. Makasi. Citra 20:32:05 12/07 - 08122747307: Ada isu bhw pd tgl 15 Juli ini akan terjadi gempa besar di Klaten. Benarkah? Bgmn tanggapan anda? Terimakasih 21:48:05 12/07 - 0817286243: Km warga Randusari Pyg Yk skrg ini berada di luar rumah krn malam ini ada info gjl geser bumi bgmna tndak lanjut? 22:06:44 12/07 - 081806844282: Maaf pak, mnggngu, ini sy td melihat fnmena alam yg dikaitkan dg gmpa, td sktr jam 20:00 di langit ada seberkas 5 cahaya panjang d bln, org2 mengatakan bhw ini adalah garis2 gempa, apakah benar ini? 22:54:24 12/07 - 081931700245: Ada awan yg lurus2 panjang spt sblm gempa kmrn, tp horizontal di langit sktr jam 8 td. Apa ini tanda akan tjd gempa spt kmrn lagi? Sri-Imogiri 23:34:47 12/07 - 085647051342: Tadi petang shbis magrib s/d jam 21:15 dilangit ada awan membentk cemeti dr brtdy ke timur laut sdgkan sktr jam 01:00 td bulan dikelilingi awan mlingkar, tanda2 apakah yg akan terjadi? 01:06:13 13/07 - 081931708243: Saya mewakili wrga imogiri, gmpar ktnya mlm sbt jm 2 akan ada bncana, ga blh tidur di rumah ato di tenda, tadi malam juga ada warna putih melintang di lngit! kami semua resah, takut, dan glisah! tolong kami! 07:34:10 Saya sendiri jawab sms2 dan tilpun2 tsb sbb: - Pak Agus, Pak Hill, terlampir saya forwardkan sms-sms dr Yogja,... bisakah dicek keluar apa yg terlihat? Saya sendiri di Bekasi tdk melihat hal tsb sekarang.. Dari literatur: gempa tdk didahului atau diikuti oleh gejala awan putih, kalau gelombang elktromagnet mungkin IYA, tapi tidak kasat mata,.. kalopun terjadi gempa susulan kekuatannya akan jauh lebih kecil dr 27 Mei... dan selama ini setiap hari di Yogja juga sudah terjadi gempa2 susulan kecil2 tsb... jadi, tidak usah kuatir ( cc ke semua penanya menurut urutan waktu dan sedikit modifikasi..) Khusus untuk yang menanyakan ramaln gempa, hari, jam dsb saya tambahkan jawaban: - JANGAN PERNAH PERCAYAkalau ada yang meramal gempa akan terjadi sampai menyebut hari dan jam,... lihat kembali selebaran Harinjing AMC- IAGI YOGJA-PERHIMAGI yg anda pegang... Kemudian rekan Hil Gendoet menjawab: - Mmng betul ada awan spt yg warga gambarkan kang. Warga menghubungkan dg Gempa Kobe Jepang. Saya tanggapi mirip jawabnya Kang Andang plus itu pertanda jelang musim kmrau panjang. Tx Saya balas, dg cc: ke Agus dan Rita: - Sipp nDoet... thx... mugo2 masyrkt tenang... mbok awakmu tilpun-o radio ndik Yogja...minta bicara ke masyarakat spy mrk lebih tenangpiye Gus, Rit..? Beberapa balasan langsung dr masyarakat: - 081931708243: Makasih ya pak, skrg kami sudah lebih tenang . maturnuwun nggih... ngrepotin 09:11:02 13/07 - 08157950928: Trims, saya baru saja dptkan info dr Mas Hill, katanya bukan awan gempa, tdk ada warna orange, menyilang barat-timur. Mungkin awan kemarau panjang. Nuwun.20:45:59 12/07 - 08179414515: Ya makasi infonya, krn kami takut, bnyk sekali info2 yg menyeramkan, sy dpt nmr bpk dr email ttg tanya jawab ttg
Fw: [iagi-net-l] Re: [IATMI-KL] awan vertical tipis di Bantul, karena gaya electromagnetic ?
Kawan2 Geosains, Bapak-Ibu Pengurus IAGI, terlampir adalah posting tambahan / jawaban dari Bu Rita UGM tentang kejadian semalam di Yogja, dan yg lebih penting lagi adanya informasi dari beliau bahwa memang ada pihak2 yang dengan sengaja mengacaukan masyarakat mendompleng nama IAGI dalam selebaran-selebaran. Mohon arahannya. Salam ADB AMC-073, IAGI-0800 - Original Message - From: "Dwikorita Karnawati" <[EMAIL PROTECTED]> To: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>; Cc: "rahman aliah" <[EMAIL PROTECTED]>; "AMC AGUSTIRTO" <[EMAIL PROTECTED]>; "sari kusumayudha" <[EMAIL PROTECTED]>; "Sari Bahagiarti" <[EMAIL PROTECTED]>; "Gendoet Hill" <[EMAIL PROTECTED]>; "agus hendratno" <[EMAIL PROTECTED]>; "Retno Pamedarsih" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, July 13, 2006 10:14 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [IATMI-KL] awan vertical tipis di Bantul, karena gaya electromagnetic ? Pak Andang, Memang benar sekali, semalam sampai hand phone saya jam karena penuh message dan banyak telpon hingga pukul 12 malam. Dalam detik yang sama kadang sampai tiga telpon masuk. Detik berikutnya sudah disusul dengan penelpon berikutnya. Pagi ini masih juga berlanjut beberapa sms masuk menanyakan hal yang sama. Melalui radio dan tv tadi malam kami juga sudah berusaha menjelaskan bahwa tanda-tanda tersebut tidak ada hubungannya dengan kegempaan atau gerak-gerak lempeng tektonik (seperti yang disampaikan pak Andang). Dan kebetulan Pak Bokir pengamat meteorologi dari Adisucipto sudah menjelaskan bahwa awan tersebut adalah TANDA PERGANTIAN MUSIM. Pada kesempatan ini, saya juga berterima kasih kepada seluruh rekan-rekan IAGI yang sudah berkenan memberikan waktu, tenaga, pikiran dan pulsanya untuk melayani publik yang benar-benar resah. Ada satu hal yang perlu saya sampaikan lagi. Kemarin tanggal 12 juli saya juga mendapat selebaran dari IAGI, namun ada pihak yang tidak bertanggung jawab yang telah SENGAJA menambahkan satu halaman copyan di bagian belakang (bag akhir selebaran tsb) dengan menjelaskan informasi yang SALAH. Di katakan di bagian belakang selebaran tsb bahwa tanggal 15 Juli akan terjadi patahan Progo dan menimbulkan gempabumi 6.5 SR. Jelas ini bukan ulah seorang ahli geologi. JADI NAMA IAGI TELAH DIDOMPLENG SEBAGAI PENYEBAR ISU YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB TSB. Selain itu, pada awal beredarnya selebaran iagi di bulan juni lalu, ada tiga messages (diantara lebih dari 100 messages) yang mengecam dan melecehkan isi selebaran iagi. Jadi nampaknya memang ada yang dengan sengaja ingin menjatuhkan IAGI karena mungkin kegiatan iagi ini sangat mengganggu kegiatan mereka yang sengaja ingin mengacau dan meresahkan masyarakat. Barangkali hal ini dapat menjadi perhatian KOMWIL IAGI Yogya untuk bertindak lanjut. Saat ini memang benar-benar terasa bahwa ahli geologi menjadi tumpuan masyarakat. Sekali lagi terima kasih atas kebersamaan ini, saya benar-benar merasa seperti terlibat dalam perang syaraf..antara IAGI dan mereka yang ingin mengacau ketentraman warga yogya. Salam, rita Assoc. Prof. Dr. Dwikorita Karnawati Head of Geological Engineering Department Gadjah Mada University Host Institution of Asean University Network/SEED Net Jl. Grafika no. 2 Bulaksumur, Yogyakarta 55281 INDONESIA Phone : 62 274 513 668 Fax : 62 274 513 668/ 62 274 883 919 email : [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] www.geologi.ugm.ac.id - Original Message - From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]> To: Cc: "rahman aliah" <[EMAIL PROTECTED]>; "AMC AGUSTIRTO" <[EMAIL PROTECTED]>; "sari kusumayudha" <[EMAIL PROTECTED]>; "Sari Bahagiarti" <[EMAIL PROTECTED]>; "Rita UGM" <[EMAIL PROTECTED]>; "Gendoet Hill" <[EMAIL PROTECTED]>; "agus hendratno" <[EMAIL PROTECTED]>; "Retno Pamedarsih" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, July 13, 2006 9:30 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [IATMI-KL] awan vertical tipis di Bantul, karena gaya electromagnetic ? Masih tentang AWAN TIPIS & GEMPA Berikut saya postingkan sms yang masuk ke hp saya mulai jam 8 semalem s/d tadi pagi, ditambah dengan 5 tilpun langsung dari Yogja yang menanyakan hal-hal yang sama. Selain itu puluhan sms dan tilpun juga diterima oleh rekan Hil Gendoet di Yogja, (mungkin juga diterima Agus Hendratno, bu Sari, dan bu Rita, pak Agus Tirto: yaitu nama-nama yang kami pampang di ribuan selebaran ttg tanya jawab Gempa-Tsunami yang menyebar mencoba menenangkan masyarakat Bantul-Yogja-Klaten sejak awal Juni lalu): - 08157950928: Ada awan aneh lurus menyilang angkasa Yogja skrg, apa itu awan gempa? Lihat di langit ke arah bulan. Trims 20:22:18 12/07 - 081328188530: Mas, apa benar tanda melintang di langit akan ada gempa lagi 20:25:52 12/07 - 08179414515 Bp. andang, ada tanda gari
Re: [iagi-net-l] Re: [IATMI-KL] awan vertical tipis di Bantul, karena gaya electromagnetic ?
ferensi. Ada permasalahan lain yg menyangkut operasional. Kawan2 volunteer semuanya nombok sendiri untuk membiayai pulsa saat mereka harus menjawab pertanyaan2 tersebut. Ada yang mampu ada pula yang akhirnya kembang-kempis tidak kuat menanggung pulsa. Kalau anda semua tergerak untuk ikut menyumbang pulsa bagi kawan2 volunteer tersebut, silakan hubungi nama-nama yang tertera di selebaran yang pernah kami buat 1-1/2 bulan yang lalu. Modus kegiatan seperti ini SUDAH KAMI MULAI DAN SUDAH DIRASAKAN LANGSUNG MANFAATNYA BAGI MASYARAKAT. Kami memohon dapat kiranya PP-IAGI menindak-lanjuti menjadi sesuatu yang lebih berkelembagaan dan punya sistim support yang mantabh ke depan. Bisa dalam bentuk membuat task-force desk-tanya-jawab, bisa juga melemparkan ide dan pilot activity ini ke instansi terkait spy ditindak-lanjuti: misal BG-ESDM, DepSos, atau BMG, atau ke Koordinator Tertinggi Bakornas PB. Silakan,. Andang Bachtiar a/n Tim HarinjingAMC-Perhimagi-IAGI Yogja - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; "Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI" <[EMAIL PROTECTED]>; ; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, July 13, 2006 7:24 AM Subject: [iagi-net-l] Re: [IATMI-KL] awan vertical tipis di Bantul, karena gaya electromagnetic ? Pak Frans, Kebetulan masalah fenomena alam ini saya juga pernah menyaksikan sendiri 2 kali di KL, yang pertama saya lihat pagi hari...sorenya terjadi hujan lebat...yang kedua baru 2-3 hari yang lalu, saya pikir bakalan hujan lebat juga sorenya...tapi ternyata tidak terjadi apa-apa. Seingat saya dulu Pak Ferdinandus juga pernah lihat di daerah Balikpapan, dan juga tidak terjadi apa-apa, cmiiw. ts Franciscus B Sinartio To: [EMAIL PROTECTED], iagi-net@iagi.or.id, Himpunan Ahli Geofisika <[EMAIL PROTECTED] Indonesia HAGI <[EMAIL PROTECTED]> o.com> cc: [EMAIL PROTECTED] Sent by: Subject: [IATMI-KL] awan vertical tipis di Bantul, karena gaya electromagnetic ? [EMAIL PROTECTED] roups.com 13/07/2006 07:59 AM Please respond to IATMI-KL di detik com diberitakan, bahwa ada awan tipis vertical di Bantul. apakah ini adalah akibat dari gelombang electromagnetic yang ditimbulkan oleh pergeseran bumi seperti yang diceritakan di milis ini sebelumnya? terlampir printscreen dari detik.com fbs - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] MENGEBOR TANPA CASING (?) / LALAI MEMASANG CASING (?)
MENGEBOR TANPA CASING (?) / LALAI MEMASANG CASING (?) *andang bachtiar - arema* Istilah "mengebor tanpa casing" atau "lalai memasang casing" - sehingga mengakibatkan kejadian munculnya lumpur dalam skala massif ke permukaan - yang dijadikan argumen dari tuduhan banyak pihak (termasuk kepolisian) terhadap Lapindo merupakan istilah yang membingungkan. Karena sebenarnya yang terjadi adalah: dalam mengebor sumur Banjar-Panji-1 Lapindo "sudah" memasang casing 30 inchi pada kedalaman 150 feet, casing 20 inchi pada 1195 feet, casing (liner) 16 inchi pada 2385 feet dan casing 13-3/8 inchi pada 3580 feet (Bahan presentasi Lapindo Press Rilis ke wartawan, 15 Juni 2006). Nah, ketika mereka mengebor lapisan bumi dari kedalaman 3580 feet sampai ke 9297 feet, mereka "belum" memasang casing 9-5/8 inchi yang rencananya akan dipasang précis di kedalaman batas antara Formasi Kalibeng Bawah dengan Formasi Kujung, yang dalam hal ini ternyata ketemunya di kedalaman 9297 feet tersebut. Dalam teknik pengeboran lapisan bumi, tentunya kita tidak mengebor lapisan baru dengan memasang casing menembus lapisan terlebih dulu, tapi setelah menembus/membuka lapisan baru tersebut menjadi lubang - barulah kita turunkan casing untuk menahan lubang supaya tidak runtuh, dan supaya dapat digunakan dalam proses eksplorasi selanjutnya (testing, produksi dsb). Ada juga argumen yang dipicu oleh bocornya surat internal partner (Medco) ke media massa (Kompas, 14 Juni 2006) yang menyebutkan bahwa pada 18 Mei 2006, Medco sudah mengingatkan Lapindo sebagai operator untuk konsisten pada program, yaitu memasang casing 9-5/8 inchi di kedalaman 8500 feet. Maksudnya mungkin setelah memasang casing untuk melindungi lubang dari 3580 s/d 8500 feet itu, maka diperkirakan operasi pemboran akan aman di kedalaman-kedalaman berikutnya. Belum tentu juga! Pada saat itu mereka belum mengetahui sampai berapa dalam lagi mereka harus mengebor dalam kondisi tekanan tinggi (over-pressure) sehinga mencapai puncak Formasi Kujung yang relatif tekanannya lebih rendah dari Formasi Kalibeng yang sedang mereka tembus di kedalaman 8000-9000an feet tersebut. Yang menarik lagi dari argumen-argumen yang mendasari surat yang "bocor" tersebut adalah: 1.. Sebenarnya bagaimana bunyi program casing 9-5/8 yang tertulis dalam buku program pemboran Banjar-Panji-1? 1.. Kalau bunyinya: "Pasang casing di kedalaman +/- 8500 feet atau apabila telah menembus puncak dari Formasi Kujung; tergantung dari mana yang dicapai terlebih dulu" maka dalam hal kedalaman 8500 feet telah dicapai tapi belum menyentuh puncak dari Formasi Kujung, seharusnyalah pemboran dihentikan untuk evaluasi dalam rangka memasang casing. 2.. Tetapi kalau bunyinya: "Pasang casing di puncak Formasi Kujung yang diperkirakan pada kedalaman +/-8500 feet", maka pemasangan casing pada kedalaman 8500 feet bukan sesuatu yang mandatory (harus dilakukan) tetapi hanya perkiraan saja; sementara tujuan utamanya adalah memasang casing di puncak Formasi Kujung yang dalam hal ini ditembus pada kedalaman 9297 feet (pada saat terjadi loss-circulation atau terhisapnya lumpur ke dalam lubang pemboran karena diasumsikan sudah memasuki Formasi Kujung yang sangat berongga). 2.. Menurut informasi internal dari Lapindo bahwa sebenarnyalah mereka berhenti mengebor pada kedalaman +/- 8700 feet, yaitu setelah menembus 8500 feet tapi belum juga mendapatkan puncak Formasi Kujung (informasi ini harus dicek kebenarannya dengan melihat Daily Drilling Report). Dalam operasi pemboran, diperlukan "rat-hole" (lubang tambahan di bawah target penghentian pemboran) untuk mendapatkan informasi lengkap dari kedalaman target yang bisa di-cover oleh panjangnya alat logging (perekam sifat lapisan batuan di lubang pemboran). Dalam hal ini rat-hole tersebut panjangnya 200 feet dibawah 8500 feet. Data keratan batuan (cuttings) dari kedalaman +/- 6100 feet sampai 8700 feet semuanya menunjukkan bahwa sumur Banjar-Panji-1 menembus lapisan batupasir pada interval tersebut. Demikian juga info yang didapat dari alat perekam lapisan batuan (logging) juga menunjukkan hal yang sama (open hole log ini-pun harus di-cek kebenaran interpretasinya) 3.. Karena ternyata masih belum menembus puncak Formasi Kujung (dibuktikan dengan terus menerus munculnya lapisan batupasir s/d kedalaman 8700 feet), dan karena masih berada pada interval batupasir (yang secara prosedur teknis keselamatan pemboran TIDAK COCOK UNTUK DIPASANGI CASING-SHOE karena kekuatannya terhadap tekanan akan sangat lemah dibandingkan dengan batulempung), dan juga belajar dari pengalaman pemboran Porong-1 yang memasang casing 9-5/8" masih di interval overpressure Kalibeng - menyisakan puluhan feet overpressure Kalibeng Clay untuk dibor lagi sebelum tembus Formasi Kujung - dan setelah itu mengalami "loss" dan "kick" berulang-ulang ketik