[iagi-net] Instruksi Baru

2013-05-20 Terurut Topik Andang Bachtiar
Ada instruksi baru dr Presiden u/lebih ”menekan” Lapindo bayar  
janji/utang ke rakyat + soal penyelesaian teknis jangka panjang yg tdk  
mungkin dimulai tanpa penyelesaian masalah sosial. ( lihat:  
http://news.detik.com/read/2013/05/19/041900/2249801/10/ini-instruksi-sby-terkait-masalah-gunung-padang-dan-lumpur-lapindo?9922022  
)


Alhamdulillah, muncul kesadaran baru bahwa: pengingkaran Lapindo atas  
janji pembayaran itu ternyata berakibat pada a) ancaman bahaya bencana  
lebih besar (jebolnya tanggul dan rusaknya infrastruktur) dan b)  
opportunity lost penemuan cadangan migas yg cukup besar di blok2 sekitar


Apakah “instruksi” SBY kali ini akan terealisasi atau “same-old-story”  
seperti 2 tahun lalu (dg posisi sama = 800milyar utang masih jadi  
janji Lapindo), kita doakan saja bersama: mudah2an situasi “politik  
sandera-menyandera” ini ada jalan keluarnya, sehingga rakyat tidak  
terus menerus jadi korbannya.


Berikut ini adalah poin2 yg saya papar-kan Sabtu kmrn shg keluar  
instruksi tersebut.


1. Lunasi utang pembayaran ke korban yg sdh dijanjiKan Lapindo yg  
masih 800Millyar lagi (sesuai dg prinsip: tidak mungkin ada  
penyelesaian teknis permanen kalau penyelesaian masalah sosial -utang  
janji ganti rugi jual-belli Lapindo dg korban blm diberesKan)


2. Efek dr berlarutnya penyelesaian Lumpur Lapindo: Exxon hengkang dr  
Gunting Blok di Jombang - Mjkrto - Pasuruan - Prblinggo krn rakyat  
trauma. Opportunity lost : 288 Juta Barel Minyak atau 1,7 Triliun Kaki  
Kubik Gas di blok tsb tak tergarap.


3. Bahkan BPLS pun tdk dpt beroperasi di dlm tanggul slma 6 bln di  
2012 dan 2bln kmrn di 2013, krn blokade oleh masy. yg tak kunjung  
dilunasi janji penggantian tanahnya oleh Bakrie. Kondisi ini sangat  
membahayakan: lumpur terus menumpuk, tanggul bisa tambah kritis krn  
tdk kontinyu dikelola. Bahaya bencana jebol-longsor sewaktu2.


4. Jadi, pelunasan utang/janji Lapindo untuk menyelsaikan masalah  
pnggantian 800Milyar kpd masyarakat sangat terkait erat dg keselamatan  
masyarakat - infrastruktur jangka pendek (pengelolaan lumpu/tanggul yg  
terkendala) dan penyelesaian teknis jangka panjang (akuisisi data -  
riset bawah permukaan yg terhambat)


5. Bila masalah sosial - janji penggantian yg 800Milyar itu bisa  
diselesaikan, segera lakukan akuisisi seismik 3D untuk area dalam  
tangguL yg sdh direncanakan tp gagal dilaKsanakan 2011 krn masalah  
sosiaL yg belum beres itu


6. Perbarui data time series penurunan tanah (land subsidence) dg  
melakuKan pengukuran2 geodetik ulang di berbagai titik pengamatan di  
dalam dan luar tanggul


7. Dari analisis data seismiK 3D dan data penurunan tanah,  
delineasiKan daerah terdampak permanen termutaKhirkan (update) dan  
proyeksikan daerah terdampak di luar tanggul daLam jangKa panjang dg  
modeling.


8. Hitung / modeL ulang volume zona overpressure di bawah permukaan yg  
dpt diimage-digambarkan dr data seismik 3D, Kemudian hitung timing -  
durasi proses ekstrusi lumpur berdasar model volume baru tsb + data  
mutaKhir time series kecepatan (rate) semburan


9. Revisi disain dan operasionalisasi penampungan/penyaluran lumpur  
berdasarKan data terbaru poin 7 dan 8.


10. Ketika seluruh daerah dalam tangguL sdh beres urusan sosialnya dan  
juga daerah terdampak di Luar tangguL diverifikasi dan diganti rugi,  
maka usaha seLanjutnya adaLah membuat daerah terdampak Lumpur Lapindo  
menjadi daerah otorita penyaluran Lumpur, riset dan wisata.


11. Lakukan rekayasa keteknikan infrastruktur perumahan, fasiitas dan  
jln raya untuk area di luar tangguL yg diproyeksikan akan terkena  
dampak jangka panjang dr analisis data poin 7 dan 8 di atas.


12. Untuk sementara waktu - sampai terjadi kesetimbangan baru sistim  
overpressure yg terdedah ke permukaan itu (durasi max: berasal dr  
perhitungan pada poin 8 - saat ini angkanya masih s/d th 2037 : 25th  
lagi) canangkan kebijakan moratorium pengeboran eksplorasi migas di  
daerah tsb sampai batas terLuar yg didelineasi pd poin 8 di atas.


Salam
ADB - geologist merdeka
Dewan Penasehat IAGI
Tim Riset Katastrofi Purba



[iagi-net] SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) ==> Re: [iagi-net] HASIL GEOLISTRIK-GEORADAR : G.PADANG ADALAH GUNUNG API PURBA

2013-05-05 Terurut Topik Andang Bachtiar
i perut
Gunung Padang. Bangunan Megalitik Punden Berundak yang ada di atasnya
sudah
berstatus terbesar dan termegah di kawasan Asia Tenggara.  Janganlah kita
merindukan burung di langit, sementara burung di tangan dilepaskan.



Salam Cinta Geo-Arkeologi



Mang Okim




---

Gunung Padang, Mahakarya Peradaban yang Hilang

( Dr Danny Hilman ,VIVAnews 1 April 2013 ) :

Sampai saat ini penggalian dilakukan baru sampai kedalaman 4 meteran saja,
namun survei geolistrik memperlihatkan di bawahnya masih ada kenampakan
struktur bangunan dengan geometri yang terlihat menakjubkan sampai
kedalaman
lebih dari 10 meter. Hasil survei geolistrik, dan georadar juga sudah
dapat
memperlihatkan struktur (geologi) bawah permukaan yang membentuk morfologi
bukit Gunung Padang adalah lapisan batuan dengan ketebalan 30-50 meter
yang
mempunyai nilai tahanan listrik (resistivitas) sangat tinggi (ribuan
Ohm-Meter) berbentuk seperti lidah dengan posisi hampir horisontal,
selaras
dengan bukit memanjang utara-selatan, dan miring landai ke arah utara.
Jadi
selaras juga dengan undak-undak teras yang dibangun di atasnya. Lapisan
batu
berbentuk seperli lidah ini juga mempunyai bidang miring yang rata ke arah
barat dan timur bukit selaras dengan kemiringan lerengnya. Lapisan lava
ini
berada pada kedalaman lebih dari 10 meter di bawah permukaan.

Dari data pemboran yang dilakukan oleh DR. Andang Bachtiar dan juga
analisis
mikroskopik batuan dari sampel inti bor yang dilakukan oleh DR. Andri
Subandrio, ahli geologi batuan gunung api dari Lab. Petrologi ITB, dapat
dipastikan tubuh batuan dengan resistivitas tinggi ini adalah batuan lava
andesit, sama seperti tipe batu kolom dari situs Gunung Padang. Hal lain
cukup menarik dari analisa petrologi adalah temuan banyaknya
retakan-retakan
mikroskopik pada sayatan tipis batu kolom andesit yang diduga non-alamiah.
Soalnya, retakan itu memotong kristal-kristal mineral penyusunnya.

Dari banyak penampang geolistrik, terlihat lidah lava andesit ini
mempunyai
leher intrusi (sumber terobosan batuan vulkanis dari bawah) berlokasi di
area lereng selatan dari situs Gunung Padang. Jadi setelah cairan panas
intrusi magma mencapai permukaan kemudian mengalir ke utara, dan setelah
mendingin membentuk lidah lava tersebut. Yang masih menjadi teka-teki
besar
adalah apakah tubuh batuan lava di perut Gunung Padang ini adalah sumber
dari batu-batu kolom andesit yang dipakai untuk menyusun situs?










SCIENTIFIC TRUTH OR FALSE.docx
Description: application/vnd.openxmlformats-officedocument.wordprocessingml.document


[iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI

2013-03-01 Terurut Topik Andang Bachtiar

Tarusan Kamang, Integrasi Wisata dan Riset Ilmiah
Rabu, 27 February 2013 | 01:52 WIB

MI/Yose Hendra/ip

Metrotvnews.com, Padang: Rakit itu mulai menepi. Tini, 50, juru kemudi  
dengan cekatan menujamkan gala ke sedimen keras di danau karst pada  
cekungan pegunungan Bukit Barisan tersebut. Dorongan dari tuas  
tersebut mempercepat laju rakit.


Dia tak sabar lagi hendak melarutkan diri dalam keramaian di pinggir  
danau bernama Tarusan Kamang itu. Dalam rakit itu dia membawa serta  
keluarganya.
Hari itu, Sabtu (23/2), warga sekitar pinggir Tarusan Kamang, Nagari  
Kamang Mudiak, Kabupaten Agam, berbondong-bondong menuju padang rumput  
asri dekat ‘telinga’ danau.


Mereka begitu antusias menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu yang  
datang seperti geolog, fotografer, planalog, dan penggiat wisata.  
“Tarusan ini kadang berair kadang kering. Terakhir kering Mei lalu.  
Kalau kering, tarusan berfungsi menjadi lapangan bola, dan kami ke  
ladang di perbukitan Pupuakan hanya berjalan kaki," jelas Tini.


Tarusan Kamang merupakan jenis danau karst. Namun, jika danau sejenis  
kandungan air tergantung intensitas cuaca, kondisi danau Tarusan  
Kamang berubah-ubah. Kadang berair, kadang kering, yang masih misteri  
selama ini.


Untuk memecahkan misteri tersebut, berawal gonjang-ganjing sebuah foto  
'dua wajah' danau yang dijepret fotografer Erison J. Kambari, beberapa

orang geolog tertarik datang untuk meneliti.

Sejauh ini, masyarakat setempat menganggap fenomena tersebut sebagai  
siklus biasa yang telah ada sejak dahulu kala. Mereka menilai air yang  
ada diisap mulut goa yang ada di bibir terusan, sebab itu terkadang  
kering.


Menurut warga sekitar, Imran Malin Mudo, 50, ada tujuh mulut goa di  
bibir danau, di kaki bukit Pupukan. "Air yang ada di danau ini  
mengalir melalui

sungai bawah tanah di menuju ke Simarasok, Baso, Kabupaten Agam," ujarnya.

Dia menambahkan, rata-rata danau ini mengalami kekeringan satu kali  
dalam setahun. "Masa berair lebih lama ketimbang masa kering. Danau  
ini pernah berair terus selama 2 tahun,” ucapnya.


Menurutnya, proses berair terjadi selama satu bulan. “Air datang saja  
tiba-tiba. Tak tergantung curah hujan. Berair di saat musim kering.  
Kering saat musim hujan. Seiring itu, ikan juga bermunculan,” katanya.


Pada 2000-an, dikatakan Imran, pernah terjadi keanehan. Mula genangan  
air saat itu ditandai dengan letusan seperti dentuman meriam. Lokasi  
bunyinya sekitar 'telinga' tarusan, di dekat bukit Pupukan. Terlepas  
dari folklor itu, danau Tarusan Kamang memiliki potensi wisata plus  
riset ilmiah berkelas dunia jika dikelola dengan baik.


Menanggapi hal itu, Bupati Agam Indra Catri mengatakan untuk dijadikan  
objek pariwisata memang menarik, tapi ekspektasi jangan terlalu tinggi.

Tahap awal wisat, menurutnya harus survei dulu.

Danau Tarusan Kamang, ujar Indra, memang menjanjikan karena terjadi  
perpaduan landscape natural dan kultural. “Sebelum menjadikan
tempat wisata, kita harus mempertimbangkan dulu keseriusan masyarakat,  
harapan masyarakat, budi daya yang telah dilakukan masyarakat. Setelah  
itu baru kita tata sedemikian rupa, dan bangun akses,” jelasnya.


Selain menarik untuk jadi objek wisata, danau dengan luas sekitar 0,38  
km persegi atau 38 ha tersebut juga seksi sebagai objek studi ilmiah.  
Menurut
Indra, kawasan danau tersebut punya kans untuk subjek studi planologi,  
morfologi, kegempaan, geologi, geografi, vegetasi air.


"Kawasan danau merupakan jalur patahan Semangka. Ada getaran lain yang  
juga muncul di sini. Ada vegetasi yang unik. Perpaduan ini merupakan  
landscape yang mesti dieksploitasi dari hari ke hari,” tutur Indra.


Danau Tarusan Kamang selama ini dimanfaatkan warga untuk budi daya  
ikan, kubangan kerbau, memancing, dan mandi. Kala kering, ikan-ikan  
yang menghiasi tarusan banyak terperangkap dalam tambak-tambak yang  
dipasang sebagian warga. Ada beragam jenis ikan di sana seperti  
pantau, nila, rayo, panser, bada putih.


Misteri Mulai Terpecahkan

Ekpedisi Danau Tarusan Kamang yang dimotori penggiat wisata Sumatra  
Barat Nafrin Nafilus mendatangkan geolog ternama Andang Bachtiar,  
Kurnia Chalik, dan Purnama. Melalui ekspedisi itu, fenomena hilang  
timbulnya air danau selama ini bisa diungkap. Di balik ekspedisi itu  
tersirat  asa, kawasan tersebut bisa menjadi pusat riset plus wisata  
berkelas dunia.


Danau Tarusan Kamang memang unik dibanding danau sejenis di Indonesia.  
Menurut Andang, danau karst yang tiba-tiba kering dan tiba-tiba berair  
hanya ada dua di dunia yakni Tarusan Kamang dan danau di Italia.


Dalam ekspedisi tersebut, tim melakukan tracking kasar. Sisi timur  
danau, jelas Andang, didapatkan bukti nyata patahan sumatra yang masih  
aktif di tebing dan bebatuan. Runtuhan patahan dengan bekas-bekas  
slicken side (gores garis) pada bidang patahan bergerak ke arah selatan.


Di samping itu, para peneliti juga menemukan bukti bahwa padang rumpu

[iagi-net] 7 TAHUN LALU & HARI-HARI INI (CEPU & MAHAKAM LAGI)

2013-02-25 Terurut Topik Andang Bachtiar

MARI KITA CEGAH SAMA-SAMA KEBOHONGAN PUBLIK INI (BLOK MAHAKAM LAGI)

Andang Bachtiar – Dewan Penasehat IAGI

Peristiwa 7 tahun lalu – ketika pejabat Pertamina dipaksa bilang bahwa  
kita tidak mampu kelola Blok Cepu - akan berulang lagi beberapa saat  
nanti. Para pejabat PERTAMINA sudah mulai dipaksa untuk bicara ke  
rakyat bahwa Pertamina BELUM/TIDAK MAMPU mengelola Blok Mahakam,  
ditengah keinginan kuat masyarakat untuk tidak lagi membiarkan asset  
migas/energi kita dikuasai pihak asing setelah habis masa kontraknya.


Apakah kita akan membiarkan kebohongan2 itu diulangi lagi hanya dalam  
rangka kepentingan sekelompok / golongan tertentu yang sedang memegang  
tampuk kekuasaan untuk  mendapatkan “konsesi” tertentu dari orang2  
asing???


Jangan sampai  kita para professional IAGI, HAGI, atau IATMI terjebak  
seperti 7 tahun yang lalu ketika salah satu dari kita disuruh bicara  
terbuka juga bahwa “kita” tidak mampu secara professional, teknologi  
dan finansial mengelola blok Cepu – kali ini untuk Blok Mahakam!!  
Jangan sampai terulang lagi. Mari kita sadarkan sama2, kita awasi  
sama2, kita teriaki sama2.


Saya cuplikkan berita hari ini yg meng”quote” Karen Agustiawan Dirut  
Pertamina  yang “…sepakat dengan analogi Kepala Satuan Kerja Khusus  
Pelaksana Kegiatan Migas (SKK Migas) Rudi Rubiandini. yang menyebutkan  
pengelolaan blok Mahakam seperti makan bubur ayam, Pertamina  
diharuskan belajar makan blok Mahakam dari pinggir dan selanjutnya ke  
tengah."Kita coba dahulu berapa persen. Bila nanti sudah mampu, SKK  
migas juga akan memberikan 100 persen ke Pertamina,.." lengkapnya  
ikuti :  
http://www.merdeka.com/uang/pertamina-ogah-kelola-sendiri-blok-mahakam.html  
atau baca Koran Tempo hari ini yg menuliskan “PERTAMINA MENYERAH –  
Kementrian Energi menyarankan bagian Pertamina berkisar 30-40% saja.  
Disitu dituliskan bahwa Karen menyatakan: “Kami coba dulu beberapa  
persen. Bila nanti sudah mampu, SKK Migas juga akan member 100% ke  
Pertamina. Sesuai arahan Men BUMN & Presiden, Pertamina tidak hanya  
focus garap ladang minyak dalam negeri, tapi juga ekspansi LN. Jadi,  
portofolionya nanti kami bagi…” Kalau kita analisis gerak-gerik para  
pejabat Negara dan pemegang amanah atas kekayaan migas-energi negeri  
ini terkait dengan Blok Mahakam, terlihat jelas sekali bagaimana  
ngotot-nya Ka SKK Migas dan Menteri ESDM meng-goal-kan usaha  
kembalinya perusahaan asing pemegang kontrak lama untuk menguasai.


Berita hari ini tadi itu menyusul berita serupa kemarin Senin 25 Feb  
2013, tapi yang bicara adalah: Ari Sumarno, bekas Dirut Pertamina  
ketika Cepu diserahkan juga pengelolaannya ke pihak asing (Exxon  
Mobil) 2005-2006 yang lalu. Saya cuplikkan beritanya: “PT Pertamina  
(Persero) dinilai belum mampu mengelola Blok Mahakam tanpa bantuan  
operator lain. Pasalnya, dengan aset yang dimiliki saat ini, Pertamina  
belum juga mampu meningkatkan cadangan minyak dan gas bumi di lapangan  
milik mereka sendiri. Mantan Direktur Utama Pertamina Ari Sumarno  
mengatakan Blok Mahakam merupakan lapangan migas yang secara teknis  
sulit dikelola lantaran terdiri dari dua jenis lapangan yaitu di darat  
(onshore) dan di laut (offshore). Dengan begitu, diperlukan teknologi  
yang lebih rumit dibanding lapangan migas di darat."Jadi direksi  
Pertamina jangan gegabah dan mudah mengatakan mampu mengoperasikannya  
sendiri. Tidak ada lapangannya yang teknis serumit itu atau volume  
produksinya sebesar itu," ujar Ari kepada wartawan di Jakarta Senin  
(25/2). Lengkapnya, ikuti:   
http://www.merdeka.com/uang/pertamina-dinilai-belum-mampu-kelola-blok-mahakam-sendiri.html


Untuk lebih melengkapi cermin masa lalu saya cuplikkan juga berita dr  
Jakarta Post MARET 2006 yang menyebutkan boss2 Pertamina ragu untuk  
mengoperasikan Blok Cepu, bahkan salah satu professional yang notabene  
anggota IAGI juga bicara di Metro TV bahwa “kita” tidak mampu  
mengelola Blok Cepu (belakangan setiap kali digugat oleh kawan2 dia  
selalu menyatakan: SAYA DIPAKSA, …sayang dia tidak mau membuat  
pernyataan terbuka tentang hal itu). Cuplikannya: ….” Meanwhile, in a  
Thursday talk show on Metro TV, the head of Pertamina's Cepu block  
exploration and production unit, Hestu Bagyo, said that his company  
would be unable to operate the block alone due to a lack of technology  
and finance”. Lengkpnya ikuti:   
http://www.thejakartapost.com/news/2006/03/11/pertamina-boss-doubtful-cepu-block-operatorship.html


Semoga Allah SWT selalu memberi jalan terang kepada pemimpin2 kita.  
Semoga mereka semua sadar bahwa membohongi rakyat se Indonesia itu  
luar biasa besarnya dosanya!!! Kita mampu dan kita mau INDONESIA  
mengelola Blok Mahakam sendiri atau sebagai operator majority!!!  
Sudahlah, jangan diutak-utik lagi. Jangan lagi menyebar2kan kebohongan  
yang menyakitkan hati itu kepada rakyat negeri ini.


Allahuakbar

ADB – Geologist Merdeka – IAGI 0800



Re: [iagi-net] IAGI Student Chapter

2013-01-29 Terurut Topik andang bachtiar

Pak Ketua RDP, sebagai bentuk dukungan kongkrit saya sbg geologist
anggota IAGI atas pembentukan SC-SC IAGI di berbagai Perg. Tinggi, bersama ini
saya nyatakan bahwa: ADB siap untuk menjadi Tour Lecturer dg topik
"Applied Sedimentologi in Oil & Gas & Coal Industry" yg siap
mengunjungi setiap IAGI-SC pada acara perdana mereka u/memberikan 1-day lecture
+ 1-day trip di sekitar daerah lokasi Perg. Tinggi mrk berada. Semua pembiayaan
terkait dg kedatangan saya di kampus mrk akan saya tanggung sendiri. Yg perlu
mrk siapkan: ruang presentasi yg mencukupi, transport dan meal mrk sendiri2
saat field observation esok hari. Tentunya harus diatur kecocokan waktu mrk dg
waktu saya yg tersedia. Kalau perlu hari biasa (weekdays) ok-ok saja. Makin 
jauh2 hari menyiapkannya makin fleksible
skedulnya. Monggo. 

#ANDANG BACHTIAR - geologist merdeka - IAGI-0800#



--- On Tue, 1/29/13, Rovicky Dwi Putrohari  wrote:

From: Rovicky Dwi Putrohari 
Subject: [iagi-net] IAGI Student Chapter
To: "IAGI" 
Date: Tuesday, January 29, 2013, 9:15 PM

"IAGI Student Chapter " 

Rapat Pleno PP IAGI Senin malam (28 Jan 2013) memutuskan pembentukan SC IAGI 
akan didukung penuh oleh PP IAGI. Silahkan kampus2 menghubungi FGMI, Forum 
Geosaintis Muda Indonesia. Nanti akan dibimbing oleh FGMI untuk pembentukannya 
serta penyelenggaraan kegiatannya. 


FGMI website : http://fgmi.iagi.or.id/ 

Salam kompak. 
Rovicky Dwi Putrohari

"Mohon para alumni memforeward ke milist himpunan atau kampus masing-masing".


-- 
"Good idea is important key to success, "working on it" will make it real."



[iagi-net] Batubara di "Foreland Basin" dan "Passive Margin"

2013-01-28 Terurut Topik Andang Bachtiar

di warukin, di muara enim, di foreland basin
: tak ada yang meragukanmu menarik kesamaan waktu
di sepanjang pelamparan batubara berkilo-kilometer jauh.

di mahakam purba, di endapan delta; di passive margin, di kutai basin
: batubara terputus-putus, di sela jari-jari saluran distributary
lebih baik kau gantungkan waktumu
pada serpih panas radioaktif tinggi atau batugamping tipis sama sekali

yang begitu itu jauh lebih baik dan berarti
bagi orang-orang yang mengerti
korelasi

sudah kau tarikkah
garis kesamaan waktumu
pagi ini?

adb, samarinda, 28 jan 2013




[iagi-net] Histometabasis

2013-01-28 Terurut Topik andang bachtiar
Kayu bisa menjadi silika (silicified wood) bila terpapar
pada larutan yang mengandung silika pada ambang batas temperature yang
memungkinkan silika tersebut mengendap, yaitu antara 70-80 derajad celsius,
dalam waktu yang cukup lama (pelahan-lahan) sehingga silika yang menginvasi dan
mengganti struktur jaringan kayu tersebut akan membentuk kristal2 sempurna
sambil tetap mempertahankan tekstur kayunya (lingkaran tahun, kambium, xylem,
serabut akar, dsb).


Proses penggantian jaringan yang pelahan tersebut sering
disebut sebagai proses histometabasis.


Proses tsb bisa terjadi apabila ada larutan hidrotermal yg
berasal dari sisa pergerakan magma yg banyak mengandung silika menggenangi /
merendam sang kayu.


Selain itu, cara lain terjadinya  –tanpa harus ada kegiatan volkanisme /
magmatisme -  adalah melalui proses
diagenesa batuan sedimen, yaitu: penguburan (burial) sang kayu pada lingkungan
batuan sedimen pasir kwarsa yang porous sampai di kedalaman cekungan yang
memungkinkan temperatur bawah permukaan berada di ambang batas 70-80 derajad
celcius. Dengan demikian kayu yang ada dalam lapisan sedimen pasir kwarsa
tersebut akan mulai mendapatkan pasokan larutan silika dari arah cekungan yang
lebih dalam dan lebih panas dan sekaligus pelan-pelan mengganti
struktur-tekstur kayunya dengan silika2 yang mengendap sempurna.


Itulah tadi salah satu ayat – sunatullah yg kupelajari di
depan singkapan PIT-202, Seam 46U, Separi, Samarinda; dimana terlihat banyak 
sekali glondongan
kayu silika menyisip di foreset maupun bottom-set dari satuan batupasir kasar
kerikilan-konglomeratan, fasies sungai teranyam yang menggerus endapan
pasang-surut, selang-seling lempung pasir mengkasar-menebal keatas, fasies muka
delta. Benar-benar batas sikuen dan marker korelasi yang sempurna.


Pertanyaannya adalah: Apakah kitab Allah dan sunnah Nabi sudah
merendam dan menghistometabasis kayu jiwa kita? (sehingga posisi kita bisa
makin tinggi di atas sequence boundary….?)


ADB

Separi, Samarinda ,26 Januari 2013



[iagi-net-l] Pembubaran yang sah untuk alasan yang sebagian keliru (sebagian benar)

2012-11-15 Terurut Topik andang bachtiar
"Keberpihakan
 thdp asing di hulu migas" kayaknya memang nggak cocok diterapkan 
sbg dasar argumen pembubaran BPMigas. Semua org yg ada dlm kotak 
industri migas Indonesiapun tahu bhw BPMigas itu adalah benteng 
merah-putih kita dlm menghadapi MNC-MNC itu.
 Masyarakat awam di
 luar kotak sering tdk bisa membedakan antara Ditjen Migas dg BPMigas (bahkan 
dg Pertamina) 
atau bahkan antara "memihak asing" dg "inkompeten - tdk berdaya mengatur
 pihak asing"  Dan umumnya yg mrk lihat bukan kegagahan pihak asing 
di kasus2 eksplorasi daerah frontier yg (malahan) sering kita bangga2kan; 
tapi kiprah MNC2 itu di kontrak blok2 migas produksi yg raksasa, spt kasus
 Cepu, Natuna, Mahakam, Tagguh, dsb. itulah yg seringkali dipermasalahkan. 
Dalam hal yang terakhir itu, BPMigas juga yg kena imbas - 
tailspin nya: seolah-olah kita dg mudah menggadaikan asset2 kita ke 
mereka lwt kemudahan "perpanjangan" atau penguasaan kontrak baru, lewat 
toleransi2 program dan cost recovery yg makin tinggi dsb dsb ... Padahal
 sbnarnya yg berperan disitu level politik-nya biasanya lebih tinggi dr 
sekedar staff, kadin atau bahkan kadiv BPMigas (yg kadar GERAM-nya 
melebihi kita semua yg ada dalam kotak industri migas nasional ini dalam
 heboh pembubaran BPMIgas ini)..  Aparat2 di Ditjen Migas, Menteri dan 
Wamen dan tentunya sampai ke atasnya di SBY, malahan merekalah yang 
memainkan bidak2 catur negosiasi dan mengambil keputusan2 penting "memberi", 
"memperpanjang", "mengijinkan" pihak2 asing itu mendominasi.
 
 
Jadi, pembubaran BPMIGAS bisa juga disebut sbg pembubaran yang sah 
secara legal untuk alasan yang sebagiannya keliru, menggelikan, dan 
salah sasaran (sebagiannya lagi benar).
 
 Butuh kesabaran tinggi 
dan kerendahan hati untuk tidak terpancing emosi dan akhirnya menganggap
 orang2 di luar hanya mencaci maki tidak bisa mengapresiasi apa yang 
sudah setengah mati kita lakukan setiap hari: membela merah putih.
 
 Salut dan simpati untuk kawan2 BPMigas.
 
 ADB

[iagi-net-l] HAPUSKAN SUARA ANGGOTA, PERKUAT DAN BERDAYAKAN PENGDA DAN KOMISI (ANAK2 ORGANISASI)

2012-09-21 Terurut Topik Andang Bachtiar
REVISI AD-ART IAGI: HAPUSKAN SUARA ANGGOTA, PERKUAT DAN BERDAYAKAN PENGDA
DAN KOMISI (ANAK2 ORGANISASI)
Andang Bachtiar (IAGI-0800, Dewan Penasehat IAGI)

Forum tertinggi pengambilan keputusan di organisasi IAGI kita ini masih
tetap saja yang disebut sebagai Rapat Anggota (pra-2002) atau Munas
(post-2002). Termasuk tentunya pengambilan keputusan untuk memilih Ketua
atau Presiden IAGI. Hal tersebut berlangsung bertahun-tahun - paling tidak
saya amati sejak saya mulai aktif jadi pengurus IAGI di th 1985, termasuk
jadi Panitia PIT sejak 1994 dan terus menerus mengawal PIT, baik sebagai
panitia maupun sbg Ketua IAGI, sampai tahun-tahun terakhir ini.

Dan selama bertahun-tahun itu pula kita selalu melihat dagelan organisasi
dimana Rapat Anggota atau Munas tidak pernah mencapai quorum 1/2N + 1
seperti disyaratkan dalam AD-ART. Hal ini kemudian selalu disiasati dengan
mengumumkan RA atau Munas untuk dilaksanakan sehari sebelum hari pelaksanaan
sebenarnya. Dan ketika pada hari H-1 itu yang datang tidak memenuhi quorum
(paling beberapa puluh orang dari 3000-4000-an anggota IAGI), maka RA atau
Munas diskors 1x24 jam dengan sekaligus mengumumkan  bahwa pada pembukaan RA
atau Munas yang tertunda nantinya itu (yaitu hari H), berapapun anggota yang
hadir maka RA atau Munas tersebut dianggap sah!! Hal tersebut sesuai juga
dengan apa yang tertulis di AD-ART (yang memang dibuat untuk menyiasati
masalah sepinya keterlibatan anggota dalam RA atau Munas tersebut).

Belasan - puluhan tahun kita selalu berpura-pura mempunyai Rapat Anggota
atau Munas, padahal maksimum hanya 180-200-an orang yang pernah hadir dalam
acara RA/Munas tersebut yang selama ini selalu di-pas-kan dengan hari
terakhir pada rangkaian pelaksanaan PIT-IAGI, sekaligus ditutup bersama-sama
dengan Penutupan PIT IAGI. Selain karena tidak semua anggota IAGI dapat
mengikuti PIT IAGI, juga karena meskipun ikut PIT IAGI, tidak semua anggota
punya minat untuk mengikuti RA atau Munas IAGI. Sehingga pada hari terakhir
penutupan PIT itu banyak peserta PIT yang anggota IAGI pulang duluan, atau
sibuk mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang balik ke tempat asal pada esok
harinya. "Ngapain juga repot2 ikutan rapat2 anggota atau munas, lebih baik
jalan2 belanja, atau ketemu2 teman2, reunion dll. Biar saja mereka yang
ngurusi IAGI dan concern masalah IAGI yang berapat-rapat membahas IAGI< kita
sebagai anggota biasa nurut sajalah apa keputusannya, dsb dsb"  demikianlah
biasanya celetukan para anggota di sekitar hari-hari akhir PIT IAGI
menjelang Rapat Anggota atau Munas IAGI.

Nah, untuk tidak selalu mengulang-ulang kebodohan, dagelan, hipokrisi, dan
penyia-nyiaan efisiensi mekanisme organisasi, saya mengusulkan supaya
masalah Rapat Anggota atau Munas ini direvisi dalam AD-ART IAGI. Yakni,
forum pengambilan keputusan tertinggi IAGI adalah Munas yang dihadiri oleh
wakil dari Pengda-Pengda IAGI dan wakil dari anak-anak organisasi, seperti
FOSI, MGEI, Komisi Geologi Kwarter, MAPEGI (d/h Komisi Geowisata), dll,  dan
juga tentunya PP, Dewan Penasehat, dan Dewan Kehormatan IAGI. Masing-masing
Pengda mempunyai hak satu (1) suara seperti juga wakil dari Komisi/ anak2
organisasi. PP, Dewan Penasehat, dan juga Dewan Kehormatan juga
masing-masing punya satu (1) suara secara keseluruhan. Dengan demikian tidak
ada lagi suara langsung anggota. Tetapi lebih ke suara perwakilan anggota
baik dalam Pengda maupun Komisi2/Anak2 Organisasi.

Akibatnya nanti: insyaallah Pengda-Pengda akan lebih berdaya, lebih aktif,
lebih diminati oleh anggota2 di daerah2 untuk dapat berkiprah dan
menyalurkan aspirasi. Demikian juga mekanisme organisasi dalam Komisi2 dan
atau Anak2 Organisasi akan jadi lebih dinamis dan menantang untuk dapat
memegang tampuk pimpinan menjalankan roda organisasi sehingga dapat jadi
penyalur aspirasi anggota dalam rangka membangun IAGI, Geologi  Indonesia,
dan Negara-Bangsa Indonesia pada umumnya. Tidak akan ada lagi
dagelan-dagelan Rapat Anggota atau Munas yang hanya dihadiri 1-5% jumlah
anggota tapi memutuskan hal-hal penting untuk IAGI, termasuk memilih
Presiden IAGI. Kalau ingin menyalurkan aspirasi lewat IAGI: aktiflah di
kepengurusan IAGI, baik Pengda, Komisi2, Anak2 Organisasi, maupun di
PP-IAGI. TIdak aka nada lagi yang om-do asal usul dan asal aspirasi; semua
yang ingin aspirasinya didengar dan dilaksanakan di organisasi harus aktif
juga menjalankan roda organisasi.

Mumpung IAGI masih akan merombak AD-ARTnya lagi lewat Komisi Ad-Hoc AD-ART,
mudah2an ide ini bisa digodok, diserap, dan dimanfaatkan untuk
menyempurnakan oragnisasi yang kita cintai bersama ini.

(Catatan: inti dari ide ini sudah saya presentasikan pada waktu RAKERNAS
IAGI 2012 di Melia Purosani, Yogja, Rabu 19 September 2012 kemaren, jam
23:25 s/d 23:40, sebelum penutupan Rakernas pada pukul 00:00 dinihari).

Salam
ADB, IAGI-0800



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaj

[iagi-net-l] Tentang Data Migas ===> RE: [iagi-net-l] Dokumen Kontrak PSC dan Kontrak Karya dinyatakan terbuka u/publik!!

2012-07-31 Terurut Topik andang bachtiar
Kalau
 cari info blok2 migas Indonesia, ttg cadangannya, produksinya, & 
update kegiatan2nya jgn harap mendapatkannya dr Ditjen Migas atau 
apalagi BPMigas, krn itu melanggar Undang-Undang (katanya).Tapi kalo 
langganan informasi ke perusahaan2 pemasok informasi itu di Singapore, 
10-15rb dollar setahun ditambah bbrp ribu u/update info tiap bulan, 
boleh-boleh saja! Malahan langganannya bisa jadi ada yg pake duit 
cost-recovery: hati2 lho, kalau kita menyetujui KKKS memakai duit cost recovery 
untuk langganan itu bisa berarti bhw kita menyetujui peredaran data "ilegal" 
itu lho!?Dan dengar2 informasi mrk itu sebagian mungkin 
lebih lengkap dr info serupa di data-base lembaga2 pemerintah (itupun 
kalau ada databasenya). Jangan tanyakan dari mana dan bgmn perusahaan2 
asing itu mendapatkan data2nya. Ketika saya tanyakan ke pihak yg 
berwenang-pun mrk cuma angkat bahu geleng kepala! Wallah!??? Mau dibawa 
kemana keterbukaan data migas kita?!(Sebenarnya masalah ini dari dulu sering 
menjadi pertanyaan orang, tapi sampai sekarang tidak ada yang mau 
mengungkapkannya secara terbuka tertulis seperti ini. Dengan begini mudah2an 
ada kawan2 dari birokrasi yang ada di milis ini bisa memberikan klarifikasi)

Salam
ADB
--- On Mon, 7/30/12, Dandy Hidayat  wrote:

From: Dandy Hidayat 
Subject: RE: [iagi-net-l] Dokumen Kontrak PSC dan Kontrak Karya dinyatakan 
terbuka u/publik!!
To: "iagi" , "iageoupn" 
Date: Monday, July 30, 2012, 6:58 PM





Syukur .. semoga berkah . 

 

Satu lagi yang perlu kita cermati, adalah bicara kontrak maka akan bicara 
bahasa hukum dengan seribu interpresetasinya. Kemarin Waktu diskusi Data Bawah 
Tanah Jakarta , ada Informasi dari UNS - Surakarta bahwa ada Geologist 
(pertamina-kalau tidak salah) sedang ambil S3 Hukum di UNS .. semoga ybs bisa 
membantu dalam menginterpretasi kontract - kotract tersebut . 

 

Salam 

 

Dandy
 


> To: iagi-net@iagi.or.id
> From: abacht...@cbn.net.id
> Date: Tue, 31 Jul 2012 01:45:41 +
> Subject: [iagi-net-l] Dokumen Kontrak PSC dan Kontrak Karya dinyatakan 
> terbuka u/publik!!
> 
> Dokumen Kontrak Karya Freeport, KPC, Newmont dan Kontrak Bagi Hasil Chevron 
> yg selama ini dianggap "sakral" akhirnya dinyatakan sbg dokumen terbuka untuk 
> publik!!
> 
> Sesuai dg semangat UU Keterbukaan Informasi Publik, Komisi Informasi Republik 
> Indonesia pd hari Rabu 25Juli 2012 yg lalu memutuskan mengabulkan gugatan 
> 197/VI/KIP-PS-M-A/2011 antara Pemohon, Yayasan Pusat Pengembangan Informasi 
> Publik (YP2IP) dengan Termohon, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 
> Republik Indonesia yg meminta dokumen Kontrak Karya Freeport, KPC, dan 
> Newmont dan Kontrak Bagi Hasil Chevron Indonesia dibuka untuk publik!!!
> 
> Selanjutnya: dokumen2 data teknis migas yg sdh 4th (raw), 6th (processed), 
> 8th (interpreted) sejak diakuisisi harusnya juga dinyatakan terbuka sesuai dg 
> UU Migas dan UU KIP tsb, spy usaha2 eksplorasi kita bisa makin maju!! Ayo 
> IAGI-HAGI bikin surat permohonan pengajuan ke Komisi Informasi
> 
> ADB
> IAGI-800
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
  


[iagi-net-l] Krisis Geologist

2012-07-30 Terurut Topik andang bachtiar


Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan
geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha keras
mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas,
mineral dan batubara Indonesia:  1) hanya
pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2)
hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2
baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia
(itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di
indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru
indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan konsep2
baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak keduluan
meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan
perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana untuk
riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak asing
selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan bukan pada
masa depan.


Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg
katanya pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen,
Lasut, Katili dan senior2 legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita bersibuk
ria dengan mengerjakan proyek2 menguliti cadangan yg sudah ada atau paling jauh
mereka-reka dimana ada prospek di blok2 baru di dekat2 blok2 dan sumur2 lama
dengan konsep yg itu2 juga? Mana riset2 kita? Mana doktor2, professor, 
spesialis,
eksplorasionis, peneliti dan para penemu kita? Mana teori tektonik Indonesia
baru kita? Mana rekonstruksi sejarah cekungan2 baru kita? Pada kemana para ahli
mineral kita koq dari dulu cuma berkutat di mandala metalogeni yang sudah
berpuluh tahun diceritakan pendahulu2 kita?


Ketika kutengok di ruang-ruang kuliahpun para pendidik
sekaligus peneliti kita juga nggak terlalu sempurna hadir disana; kalau
pengorbanan para mahasiswa yg tdk sempat diajar dosen2nya itu diganjar dengan
temuan2 riset2 baru kebumian Indonesia yang dapat menghasilkan temuan2 migas,
mineral dan batubara yang signifikan sih masih Ok-lah alhamdulillah wa
syukurillah. Tapi ternyata temuan2 baru itupun tidak ada, riset2pun tidak
bergema! Yang kita kerjakan adalah sibuk berproyek ria menyelaraskan diri
dengan kebutuhan industry yang ingin mencari gampangnya saja mendidik sekaligus
memanfaatkan kedekatan dengan akademisi untuk mendapatkan jasa bagi rutinitas
pekerjaan mereka, hampir tidak ada pekerjaan2 yang sifatnya riset breakthrough
konsep dan teknologi yang dapat membawa cakrawala baru temuan2 baru migas,
mineral, batubara Indonesia.


Lalu, bagaimana kita nggak mengganggap diri kita
salah kalau itu semua terjadi di sekeliling kita? Ayolah bangkit,..minimal
sadarilah: kita semua punya masalah: negeri ini memerlukan geologist yang punya
komitmen: seperti anda, saya, kita semua! Serius, kita sedang krisis: bukan
hanya krisis energi, tapi krisis identitas geologist Indonesia!!!

Salam
ADB - Arema
IAGI-0800
 

[iagi-net-l] Tapi Bukan Kami Punya ====> Re: [iagi-net-l] Menasionalisasi PSC pada saat kontrak habis.

2012-06-21 Terurut Topik andang bachtiar
TGP menulis: 
Sukses buat Pertamina dan BP Migas. Harap2 Pertamina dapat block di
 Mahakam atau di Central Sumatera basins tanpa perlu akuisisi seperti di
 ONWJ.Semoga.
===
Apa? Perpanjangan 
kontrak Blok Mahakam Total pasca 2017? Wah, rasa2nya antara sadar dan tidak 
sadar ada yang berbisik keras deh di telinga saya: " Itu mah udah selesai dr 
kmrn2, ketika Juli 2011 PM Perancis Francois Fillon ke Indonesia, terus 
dibales sekalian oleh SBY Nov 2011 ke Perancis. It was a done deal." Tentu
 saja Indonesia tetap tidak kuasa menghadapi diplomasi Country 
Incorporated Company macem Total tsb: Total tetap jadi operatornya, 
meskipun Total-Inpex cuma dpt 49% dan Pertamina 51%. Itupun yg jatah 
Pertamina masih akan mungkin digerogoti lagi oleh rongrongan pebisnis2 
partai lewat daerah. Malah rumornya kmrn itu pas IPA Mei 2012 
rencananya perpanjangan kontrak Blok Mahakam tsb mau diumumkan, tapi gak
 jadi - krn cuma level JW yg bisa datang membuka, bukan pak BeYe sdiri 
shg legitimasi dan nuansa pengumumannya jadi kurang menggelegar!! Lha 
wong Mahakam Block ini pundi2 kekayaan gas kita yg produksinya terbesar 
se Indonesia, je; maka harus bener2 kepala negara yg rakyatnya (yaitu kita) 
gampang 
dibodohi pemimpin2nya inilah yg pantas mengumumkannya. Itu
 pula mungkin sebabnya ijin kerja bu Elizabeth yg boss-nya Total itu masih 
diperpanjang lagi setahun; selain mungkin krn beliau masih didaulat 
memimpin IPA - kartel perusahaan migas yg beroperasi di Indonesia itu., 
juga mungkin sekalian menuntaskan pekerjaan: mengawal pengumuman 
perpanjangan blok Mahakam tsb. Ck ck ck ck Koq seru banget gitu sih, cerita 
penggadaian kekayaan negara kita ini ... ??! Hikkss Kalau
 memang seperti itu kejadiannya, terus terang sebagai professional migas
 dg dada masih merah putih, kami merasa dikhianati dan nalar kami seakan
 dilecehkan oleh kenyataan bhw huru hara ramai propaganda pemerintah yg 
bertekad menguasai SDA sendiri dan tdk akan memperpanjang lagi kontrak2 
migas raksasa yg habis masanya dlm waktu dekat ini - ternyata hanya 
retorika belaka. Semua cadangan2 besar kita masih dan 
tetap akan dioperasikan dan dikendalikan oleh perusahaan2 negara 
adidaya: Amerika (Duri, Minas, Cepu, Natuna), Inggris/Amerika (Tangguh), Cina 
(SES Block, Jambi), dan baru saja: dg Perancis di Mahakam kita 
menyerah!  Dan entah negara mana lagi nantinya! Pertamina?
 Terpaksa harus mengalah demi kepentingan politik negara (atau partai? 
atau golongan? atau elit politik-bisnis semata?). Masih 
butakah mata wadag, mata intelektual dan mata batin para pemimpin thdp 
kekuatan professional nasional kita? Tidak sadarkah mrk 99% operasi Blok 
Mahakam itu sudah bisa dikerjakan oleh professional2 nasional yg ada di sana? 
Tidak sadarkah mrk bahwa setelah 
Pertamina ambil alih BP-ONWJ maka produksinya bisa dinaikkan 
cukup signifikan? Demikian juga dg operasi PHE-WMO yang makin kinclong 
mengoperasikan blok ex-Kodeco di Jawa Timur Utara..!! Atau itu semua krn 
kepentingan sesaat menjelang pemilu saja?!! Ah,
 ...mau kemana lagi kita berkeluh kesah?!! Apakah perlu dibuka semuanya 
ke rakyat apa yang (akan) terjadi dg asset2 SDA kita? Mumpung janur 
belum melengkung, masih mungkin dan bisa kita berusaha!!! Terutama kalau
 anda2 yg di pusat kekuasaan mau membuka mata dan telinga thdp hal2 spt 
ini. Note: Bahkan di level media-pun kekuatan MNC
 itu bergerak diam2 merayap spt cicak. Coba perhatikan: betapa sangat 
sepinya pemberitaan mengenai Blok Mahakam menjelang IPA kmrn! Luar biasa
 cara menggarapnya (dan salah satu editor temen saya bilang: 
h,...reward untuk mau dikoordinasikan itu lumayan lho, Yang ... 
Aromanya wangi spt parfum Eropa! Apa nggak nyebelin kalau dah kayak 
gini?) Alasan umum RESMI dan NORMATIF para pejabat negara 
kita atas lebih sukanya mrk menyerahkan pengelolaan blok2 migas raksasa 
ke pihak asing drpd dikelola dioperasikan bangsa sendiri adlh: 1) Kita 
(Indonesia) belum mampu mengelola - mengoperasikan asset migas yg perlu 
kecanggihan, kepintaran, keahlian, hi-tech, dan super-safety, 2) kita 
tdk punya modal, org2 asing itu punya modal, dan 3) kita (pertamina) 
hanya jago kandang, tdk spt petronas - cnooc - statoil yg jago di dunia 
persilatan migas luar sana. Padahal alasan sebenarnya bukan itu semua! Note:
 1) Soal canggih, pintar, ahli dsb, sesungguhnya para pejabat memakaikan
 baju mereka ke orang lian; mrk itulah yg gak canggih, gak pintar, gak 
trampil, gak hi-tech dsb - rakyat kita yg terdidik dan terlatih: MAMPU! 
Kemampuan individual maupun kelompok individu professional kita diakui 
world-wide. Brain drain professional migas ke seantero dunia, telah kita
 saksikan sama2 (para pejabat itu tidak menyaksikan brgkali): terutama 
ke petronas Malaysia, Brunei, Timur Tengah dan Afrika telah terjadi sjak
 15an th lalu dan memuncak di 2006-2009 waktu peak harga minyak 
terjadi!!! Jadi kalo jago2an boleh tanya siapapun yg pernah 
"mempekerjakkan" professional migas Indonesia. Dijamin referensinya 

[iagi-net-l] ISPG DECLARATION

2012-04-20 Terurut Topik Andang Bachtiar
WE DECLARE THE ESTABLISHMENT OF INDONESIAN SOCIETY OF PETROLEUM GEOLOGIST
(ISPG) FOR THE BETTERMENT OF PETROLEUM GEOLOGY OF INDONESIA, ADVANCING THE
EXPLORATION ACTIVITY IN OIL&GAS INDUSTRY IN INDONESIA, AND TO MAXIMIZE THE
INVENTORY OF INDONESIA PETROLEUM RESOURCES TO BECOME RESERVES FOR THE
PURPOSE OF FUTURE STRATEGY.

JAKARTA, 21 APRIL 2012

DECLARATORS: ARIS SETIAWAN, ARIADI SUBANDRIO, ANDANG BACHTIAR, ROVICKY
DWIPUTROHARI, BUDI SATRIO, MOHAMMAD SYAIFUL

FIRST CARETAKER OF SOCIETY
ANDANG BACHTIAR



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Data Data Data !!!

2012-04-10 Terurut Topik Andang Bachtiar
Baru saja mendengarkan keluhan dari CEO satu perusahaan KKKS yg mendapatkan
award blok dr pemerintah 2 tahun lalu yg di dalamnya harusnya ada data 10
sumur eksplorasi, beberapa ribu km seismik 2D dan 3D, dan banyak sekali
laporan2 studi. Ternyata hanya data 7 sumur yg ada, itupun ada data log-nya
yang dipotong di zone yg di-DST. Kemudian sebagian data seismik 3D-nya nggak
terlacak entah di mana. Belum lagi puluhan laporan akuisisi dan studi2 yg
hanya tinggal beberapa biji. Padahal blok tersebut baru saja dikembalikan ke
pemerintah 3 tahun yg lalu. Kalau ingin mendapatkan data2 lengkapnya
kayaknya mrk harus beli lagi resmi di PND ataupun di pasar2 gelap dalam dan
luar negeri. Apa yg sebenarnya terjadi? Dimana kewibawaan peraturan dan
sanksi ttg data2 migas yg selalu digembar-gemborkan "suci"? Lha wong
kontraktor mengembalikan data gak lengkap atau terpotong2 aja nggak ada
aksi; atau mungkin justru "penggelapan"-nya terjadi setelah data kembali?
Ayolah, kita mulai serius dan tegas dari data ini!!! Bagaimana mungkin
bermimpi dapat temuan cadangan2 raksasa lagi kalau ngurusi data saja
pemerintah berantakan dan sama sekali nggak ada sanksi atas keteledoran2
semacam ini!???

 

Salam

ADB - 0800



RE: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia

2012-04-03 Terurut Topik Andang Bachtiar
karena dulu ketahuan tanker pernah bisa "kencing" bebas di lawe2 kalimantan,
karena pipa prabumulih-palembang masih juga bocor di bbrp tempat sepanjang
puluhan kilometer bentangan, karena sebagian minyak yg diproduksi juga bisa
dipakai untuk kebutuhan sendiri, justru karena mereka juga kirim orang
pabean untuk jadi saksi pengapalan; makanya komunitas migas juga harus
berbesar hati menerima kecurigaan seorang dirjen ttg intransparansi produksi
migas ini; tdk perlu bereaksi seolah industri migas paling hitech dan susah
untuk diakali dan pihak lain sekedar mengukur baju orang di badan sendiri;
ayo positif thinking sama2 membenahi, bangun komunikasi dan pengawasan untuk
transparansi!! (itu lossnya di pipa prabumulih-palembang bisa sampai
4000bopd lho, satu tac sendiri -kata komo- ; belum lagi kalau kita simak
cerita pipa yg dr tempino-plaju).

 

From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, April 03, 2012 5:40 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
Indonesia

 

Pak Dirjen kayaknya ngga ngerti mana upstream mana downstream. Mana produksi
minyak dari kilang dan mana lifting minyak. 

Jadi kebocoran di kilang yg memang pernah terjadi dianggap soal lifting
minyak juga sama.

Sisi lain yg positip, hayoo bagaimana dengan keterbukaan informasi publik ?

 

Helow KIP !

(komite Informasi Publik) 

 

rdp

2012/4/3 Bandono Salim 

Gak diundang kalee, ntar mudah mainin pajak lifting,

Kidding aja, salam bd.s
Powered by Telkomsel BlackBerryR


-Original Message-
From: "Ismail" 
Date: Tue, 3 Apr 2012 01:36:52
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
Indonesia
Ini kan masalah persepsi saja ttg kebingungan melihat angka angka lifting yg
bisa 1,4 juta , 970 rb , 950 ribu , bisa tiba tiba turun 900 ribu , dst ,
tidak sekedar  alat ukur saja tapi lebih ke permasalahan di industri migas
secara umum misalnya adanya unplanned shutdown , dll, perbedaan persepsi
ini biasa terjadi bahkan para pengamatpun juga sering mempertanyakan ,
dikirain industri migas itu sama dg industri manufactur spt pabrik baja atau
pabrik tahu .
Dulu saya pernah ikut semacam training/pelatihan ttg tatacara dan prosedure
penghitungan lifting minyak untuk para stakeholder khususnya dibidang
pengawasan spt dari Polri , KPK ,BPK, Bea cukai , Dirjen Kelautan dept
Perhub { Hubla } dll termasuk dari kalangan  ESDM sendiri, cuma kelihatannya
Tidak ada dari Ditjen Pajak

Ism



Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Nugrahani 
Date: Tue, 3 Apr 2012 01:06:47
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak
 Indonesia


Ini aku "copas" komentar dr Kadiv Humas BPMIGAS :
http://m.detik.com/read/2012/04/02/204650/1883374/1034/bp-migas-belum-pernah
-ada-gayus-di-perusahaan-minyak.


Memang kayaknya DirJen Pajak itu mengukur bajunya sendiri ke orang lain ;
orang pajak terbiasa cincai-cincai dgn para wajib pajak, sehingga mengira
orang2 di industri migas juga demikian. Padahal gimana caranya, coba !
Metering lifting kan udah urusannya peralatan (dan diperiksa meterannya dlm
jangka waktu tertentu). Itu adalah teknologi, bukan urusan mental orang. Klo
pun gak keluar, pasti tertinggal di pipa/storage, jadi stock (pun klo
dibilang gak bisa mencapai produksi sekian, toh minyaknya gak kemana-mana,
tetap tinggal di reservoar di bawah tanah sana !). Coba tanya ama perusahaan
air (aqua, vit, dll) apakah mereka bisa cincai-cincai dengan angka produksi,
apa mereka bisa kecolongan jumlah liter air / botol yg keluar dari pabriknya
?? (dan ingat, harga air mineral yg teknologi produksinya jauh lebih
sederhana itu harganya gak beda jauh dgn harga bbm subsidi kita).
Lagipula, kita kan diperiksa oleh BPK-BPKP, DPR, dan angka apapun (lifting,
cost recovery) adalah angka pemerintah, bukan angkanya oil company manapun !
Kok pejabat negara gak percaya ama angkanya negara.


Salam,
Nuning


Powered by Telkomsel BlackBerryR

From: Surarso Hardjono 
Date: Tue, 3 Apr 2012 08:03:53 +0800
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: 
Subject: Bls: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia

Sesungguhnya kemampuan produksi Minyak RI sudah sangat terbatas. Lapangannya
sudah tua tua, pressurenya rendah , water cutnya tinggi ada yang lebih 90 %.
Discovery sudah sangat minim. Lha kalau produksi digeber, anak cucu kita
dapat apa. Dan bagaimana caranya.

Srs 710

Dari: Ruskamto 
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Dikirim: Selasa, 3 April 2012 6:59
Judul: Re: [iagi-net-l] Dirjen Pajak Tak Percaya Lifting Minyak Indonesia

Lha Dirjen Pajak kok dari pemain Bursa ? Ngomongnya ngawur, pegawainya
bungkam.. Mosok gak tahu di setiap pelabuhan pengiriman lifting itu ada
petugas Bea Cukai yang mengnyaksikan lifting. Ada custodian meter yang
diterra setiap tahun...
Prihatin pejabat publik kita kualitasnya minim.. RUS
From: Ok Taufik 
Date: Mon, 2 Apr 2012 19:34:36 +0

[iagi-net-l] Penggunaan Sample / Data dan Etika Penelitian Ilmiah

2012-02-10 Terurut Topik andang bachtiar


Mari saya ingatkan lagi ttg etika penggunaan data dlm
penelitian ilmiah.

 

Selama data/sample masih merupakan hak dr peneliti yg
mengakuisisi-nya, maka pihak2 yg berkepentingan u/ikutan meneliti dpt memohon
u/memperoleh data/sample tsb u/dianalisis secara independen. Kalau disetujui
maka dia dpt melakukan analisis/sintesisnya secara mandiri dan mendapatkan
output yg mungkin berbeda dr peneliti aslinya, disebabkan oleh perbedaan alat,
metodologi, cara pandang, dsb. 

 

Nah, etikanya adalah: pihak yg minta ikutan meneliti
seharusnya pertama-tama mengkonsultasikan hasil/outputnya tsb ke pihak peneliti
aslinya, mendiskusikannya secara internal, kalau2 ada bagian besar dr
penelitian yg terkait dg data/sample tsb tdk dia tangkap shg membuat
analisis/sintesisnya kurang lengkap dsb. 

 

Bahkan dalam mengumumkan hasilnya ke publik seharusnya
pihak tadi meminta ijin kepada pemilik data/sample. Karena dikuatirkan juga bhw
pemilik data/sample masih harus mematangkan hasil sintesa-nya sendiri yg blm
akan diumumkannya, menunggu hasil2 analisis lainnya termasuk yg diberikan kpd
pihak yg ikutan itu. 

 

Apabila ternyata pihak yg ikutan meneliti punya
kesimpulan yg berbeda dg pihak pemilik data/sample, tetap saja etikanya dia tdk
dpt mempublikasikan hasil temuan berbedanya tanpa seijin pemilik data/sample.
Sampai suatu saat 1) data/sample itu menjadi publik, atau 2) pihak lain tsb
menduplikasi - mengakuisisi datanya sendiri secara independen, atau 3) jika
terjadi urusan hukum yg berkaitan dg kepentingan publik yg membutuhkan
keterbukaan data itu sbg data publik, maka barulah pihak2 lain dpt
mempublikasikan hasil penelitian mrk atas data/sample tsb.

 

Atas dasar prinsip etika moral penelitian ilmiah itu
pulalah (plus adanya kasus hukum terkait dengannya), maka dari dulu saya sering
menyerukan supaya data2 pemboran Banjar Panji -1, seismik yg terkait dg sumur,
dan juga data G&G yg diakuisisi setelah kejadian semburan Lumpur lapindo:
semuanya dibuka untuk publik - umum. Bisa dlm bentuk web, atau juga untuk
memudahkan kontrol administrasi di bikin portal khusus yg bisa mendaftar siapa
saja yg mendownload data tersebut, dsb. Dengan demikian maka tdk akan terjadi
kasus dimana salah satu Professor di ITB yg berniat mempublikasikan
penelitiannya dr data2 yg diakuisisinya a/n proyek penelitian pasca semburan yg
dibiayai Lapindo (nyaris) dituntut ke pengadilan oleh Lapindo krn tdk mendapat
persetujuan mrk u/menerbitkannya. Kebetulan professor tsb berniat
menerbitkannya bersama dg pihak2 luar negeri yang melakukan riset independen yg
luarannya berbeda 180derajat dg posisi paper2 dr "peneliti2" Lapindo.


Dalam kasus penelitian geologi – pemboran Situs Gunung
Padang, semua data / sample yang didapatkan Tim Peneliti sedang disorting,
dianalisis, dikalibrasi, dan di analisis ulang, sehingga hanya output2 yang
penting2 saja yang berkaitan dengan hipotesa2 diungkapkan ke publik meskipun
masih preliminary. Tidak ada kasus hukum disini, tidak ada urusan kriminal. Yang
ada hanya sekelompok orang mencoba mengumumkan hasil awal penelitiannya yang
kemungkinan mempunyai dampak signifikan pada kebencanaan, keilmuan geologi -
arkeologi maupun sejarah nasional Indonesia. Itu semua juga dalam rangka
memotivasi komunitas untuk lebih bergairah meneliti dan punya harapan
mengembangkan ilmu lebih luas. Nah, selama analisis data/sample itu semua masih
bersifat preliminary dan masih banyak rangkaian proses yang harus dilalui, maka
akan kurang etis rasanya kalau seseorang dr pihak lain yang berkesempatan
mendapatkan sample dari Tim untuk referensi internal ybs tiba2 mengumumkan
hasil analisisnya itu ke publik tanpa berkonsultasi dan minta ijin kepada Tim
Peneliti yang mengakuisisi dan sedang menganalisis sample tersebut. Akibat
ekstrimnya adalah ybs tidak mendapatkan gambaran utuh dari keberadaan sample
dan hubungannya dengan gamabran besar sampel2/data penelitian lainnya, sehingga
 secara gegabah menyimpulkan sesuatu yang
justru membuat sintesisnya menjadi sangat dangkal dan asal2an. Seandainya hasil
analisis independennya didiskusikan terlebih dulu dengan pihak pemberi data,
kemungkinan bisa dihindari kesalahan2 sintesis/kesimpulan yang dilakukannya.
Tetapi, yang paling mendasar: publikasi hasil analisis sample tanpa seijin yang
mempunyai sample tentunya tidak selaras dengan etika penelitian yang saya
tulsikan di atas.

 

Mudah2an makin dekat kita kea lam, makin banyak kita belajar
kearifan.

 

Mari terus meneliti, mari terus mencari, mari terus
eksplorasi, tapi jangan lupakan etika – moralitas publikasi !

 

Salam

ADB  



RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik Andang Bachtiar
Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral,
airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi
dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran).
Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2
yang salah satunya berupa "geometri ruang" dengan anomaly radar, resistivity
dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk
berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis
lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.

Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.

 

Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami
sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
-sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan
dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
batuan kami.

 

Salam

ADB

 

 

From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] 
Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

 

Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum
pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang
dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga
dibor.

2012/2/8 

Rekan2 geosains,

Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah
menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg
masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara
vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck
menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan
polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada
bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.

Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample
paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg
lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs
"megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan
bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa
situs Gn. Padang berumur 2500th.

Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg
berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di
atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami
masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses
yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan
laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan
dalam waktu sesingkat2nya.

Salam
ADB-DHN
Powered by Telkomsel BlackBerryR

 



[iagi-net-l] Seminar Kebencanaan u/Pecinta Alam AMC, Malang, Besok 24 Desember 2011 di Coban Rondo, Malang

2011-12-22 Terurut Topik andang bachtiar


ADVENTURERS AND MOUNTAIN CLIMBERS PENGGIAT & PEMBINA
KEGIATAN ALAM TERBUKA Jl. Malabar no.3 Malang 65112 - (0341) 9560969 -
bumiamc1...@gmail.com - amcmalang.blogspot.com 


Tanggal : 22 Desember 2011

Nomor : 01/E/P2SDM/XII/2011

Lampiran : 1 (satu) lembar

Hal : Undangan Seminar


Kepada Yth : Bapak Rovicky Dwi Putrohari Ketua IAGI
(Ikatan Ahli Geologi Indonesia)

Di Jakarta


Dengan hormat,

Sehubungan dengan akan diselenggarakannya acara “Seminar
Sosialisasi Kebencanaan Gunung Berapi” berkaitan dengan Dies Natalis ke 42
AMC, yang kami laksanakan pada,

Hari/Tanggal : Sabtu, 24 Desember 2011

Waktu : 09.00 – 12.00 WIB

Tempat : Camping Ground, Wana Wisata Coban Rondo, Pujon-
Kabupaten Malang

Maka dengan ini kami mengundang Bapak berkenan hadir pada
acara tersebut. Demikian undangan ini kami sampaikan, atas segala perhatian
serta perkenan Bapak kami ucapkan terima kasih. 

Hormat kami, 

Ketua Umum AMC 

Warto Utomo A-230 

 

Lampiran 1 : Jadwal Acara

Sabtu, 24 Desember 2011

09.00 – 09.05 Sambutan Ketua AMC dan Pembukaan

09.05 – 09.25 Panelis 1, oleh Adi Susilo, Ph.D (Dosen
MIPA Universitas Brawijaya) Topik “Kebencanaan Gunung Berapi, Berkah dan
Potensi”

09.25 – 09.45 Panelis 2, oleh Dr. M. Hendrasto (Kepala
Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi) Topik “Karakteristik Gunung
Bromo – Semeru”

09.40 – 10.05 Panelis 3, oleh Dr. Eko Teguh Paripurno (Koordinator
Pusat Studi Manajemen Bencana UPN Yogyakarta) Topik “Sosialisasi dan 
Pengoordinasian
Masyarakat Sadar Bencana”

10.05 – 10.25 Panelis 4, oleh Andi Arief (Staff
Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana) Topik “Mitigasi Bencana di
Indonesia”

10.25 – 10.45 Panelis 5, oleh Warto Utomo (Adventurers
and Mountain Climbers) Topik “Mitigasi Daerah Rawan Bencana Letusan Semeru”

10.45 – 11.15 Pembahasan Makalah dan tanya jawab, dipandu
oleh : Dr. Andang Bachtiar (Koordinator Penasehat AMC)

Catatan : 

 Para pemateri tersebut di atas telah memberikan
persetujuan kehadiran mereka dalam acara Seminar tersebut. 

 Mohon konfirmasi kehadiran melalui telepon/sms ke
085649763157 atas nama Agus Muriyanto atau email : bumiamc1...@gmail.com


Note:..kawan2 IAGI yang ada di seputaran Malang, esok hari, silakan mampir, 
sekalian sampai malam hari kita api unggunan di Coban Rondo..

Salam
ADB - AMC073 - IAGI 0800 


[iagi-net-l] TERSANDERA

2011-06-08 Terurut Topik Andang Bachtiar

kemaren selasa aku melihat dari dekat
wajah pemimpin2 negara yg tersandera

bkn hanya bicara soal moral,
bicara ranah hukum yg hitam putih ttg data-pun,
teriakanku ngambang di udara
ditelan terlalu keras,
dimuntahkan terlalu pedas

mungkin aku terlalu naïf untuk mengerti
arti keseimbangan dan ?for the good old-time sake? filosofi;
yg kutahu hanya: uu dan pp mengharuskan
lapindo menyetor data
terkait pemboran bjp-1, seismik2 dan survei2 geofisiknya ke pemerintah
krn sdh lebih dr 4 tahun stlah akuisisi
: shg masyarakat ?minimal komunitas periset- bisa memanfaatkannya
tanpa harus repot2 setiap kali
musti datang ke kantor si perusahaan eksplorasi

kalau lapindo gak mau nyerahkan dan pemerintah gak ngotot memintanya
: apapula namanya itu kalau bukan tersandera?

lalu juga kusaksikan
lingkaran setan yg turun pangkat jadi kambing hitam
: ttg kengototan bicara
perlunya meneliti lagi klaim orang2 sengsara
yg berteriak hampir putus asa
: rumahnya tak layak hidupnya ketlarak
gara2 bencana lumpur yg bukan jadi kehendak

meski curiga ada mafia tanah bermain di sana
tapi mbok ya o hormatilah juga
integritas kawan2 its dan unair yg independen
menentukan nasib 45RT yg perlu digantirugi
krn jawabannya juga ngambang
: dikaitkan dg pembayaran 400miliar dr bakrie
dan juga 1,2 triliun sisa utang yg 2012 akan dilunasi
dan juga ungkapan beliau bhw perlu ditimbang2 lagi
terintegrasi, menyeluruh, dari semua sisi
: atas klaim 45RT tersebut(??)
kurang melingkar gimana si lingkaran setan?
kurang hitam apa si kambing hitam?

lalu ketika kukeluhkan distorsi informasi
ttg seismic 3d yg diplintir jadi alat verifikasi
kerusakan kehidupan di permukaan yg existing,
shg masyarakat tdk lagi mau terima disosialisasi,
krn takut nanti dari seismic 3d
yg harusnya dia dpt ganti di 45RT jadi gak dpt ganti
maka terkendalalah seismic 3d
dan yg mendistorsi ini juga orang2 dan lembaga pemerintah,
yg mustinya diperingati!!
malahan pemimpinku mengangguk2 dan mengungkapkan
spy kita sabar, krn itu politisasi
satu2 akan  diberesi;
smentara pada saat yg sama
mrk minta kita kasi rekomendasi permanen solusi
(yg tergantung dr interpretasi atas data seismic 3d yg gak kunjung jadi itu),?
nah, lak mbuleth to?

tapi melegakan juga bisa bebas diskusi,
lempar uneg2 tanpa halangan dg pucuk2 pimpinan
mungkin juga ini satu2nya paparan ke presiden di ruang itu
yg waktunya sampai 2 jam
karena katanya biasanya maksimum 45 menit saja
dan serunya: ini miting resmi dg presiden
yg 2 peseta mitingnya datang telat
wisnu datang 3:30, didit jam 4
padahal acara sudah dimulai sejak jam 3
untungnya sby mau terima
wkwkwkwk

adb
juni 2011



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik Andang Bachtiar
lisa data2 drilling yg sudah dipublish
semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di
Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam
drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan
percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali
mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan
"Pokok-e Lapindo bersalah" sudah tidak berbasis pada science.

 

Wass.w.w

Bambang Istadi 

 

 

 

From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] 
Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak
itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik
Geologi ITB & juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata & pak Andang
Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling
top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah
Kebesaran & KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat
korban Lusi ...aameeen YRA.

 

 

Wass,

nyoto

 



 

2011/5/27 R.P.Koesoemadinata 

Ya maksud saya seolah-olah usulannya "diperhatikan" dengan menambahnya
pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
jelas kemana arahnya.

Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium,
bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya
lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa
hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta.

Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh
Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari
TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan
Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di
Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul
pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, "kalian itu
bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai
masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara". Saya katakan pasti
kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat,
bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan."

Mereka sih senyum-senyum saja.

Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya
muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai
net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant),
sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang
berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara
itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung.

Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi.

Wassalam

RPK

- Original Message - 

From: Andang <mailto:abacht...@cbn.net.id>  Bachtiar 

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Friday, May 27, 2011 8:50 AM

Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan
kadal.

 

Note (lagi):

 

1.  Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan
lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain
3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan
modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya
pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol,
jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) 
2.  Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga
geologi resmi pemerintah juga diundang  2-3 orang untuk mempresentasikan
berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan,
struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang
sekarang sedang dalam proses tender dsb. 
3.  Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya
kongkrit ke depan. 

 

Salam

 

ADB

 


  _  


From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur
Lapindo ini

Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga

Hehe
Wassalam

RPK

- Original Message - 

From: abacht...@cbn.net.id 

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM

Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu,
bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih
cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara.

Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke p

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik Andang Bachtiar
Aduuuh,.TV-ONE lagi,.. Note: lihat catatan Prof RPK

 

adb

 

  _  

From: anangsk [mailto:akusuward...@gmail.com] 
Sent: Friday, May 27, 2011 4:48 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Tvone sdg 'mud volcano' Lusi versi 'pro-gempa'

-anang-

-anang-

  _  

From: Hendratno Agus  

Date: Fri, 27 May 2011 17:29:17 +0800 (SGT)

To: 

ReplyTo:  

Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Aku setuju komentnya mas Danny, andai yang bicara itu adalah ahli gempa,
gimana ya..?
Ayo mas, bikin analisis dan pendapat dari sisi ahli gempa..., ntar kalau
"disantet"..,saya siap jadi bumper-nya mas Danny...
Saya juga minta maaf kepada panitia Humanities dan Kang Soffian BPLS, karena
saya tidak bisa hadir (walau ditelp berkali-kali oleh panitia), karena
kebetulan menemani KH D. Zawawi Imron diskusi dengan Bu Mahfud MD kemarin
itu.., terkait dengan meredam balas dendam tuntutan hukum dari beberapa
komunitas hukum dari ugm, uii, dan beberapa ponpes di jatim terhadap "perang
media antara Pak Mahfud md dengan Pak Rohut..", hehehe, ternyata arus
bawah ini sangat mengerikan..., seperti situasi bawah permukaan kawasan
lumpur di porong itu, sampai kemudian Gus Solah (KH Salahuddin Wahid,
adiknya Gus Dur) bikin pameran dengan topik "berbingkai lumpur".

salam, agus hendratno

 

  _  

From: "danny.hil...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, May 27, 2011 10:26:22 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan
gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-)
Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL

Salam
Danny

Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

  _  

From: "Andang Bachtiar"  

Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700

To: 

ReplyTo:  

Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas
kesediaannya.

 

Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi.

 

Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter
bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi
bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk
kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab
memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang
LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi.
Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini
keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga.

 

Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut.

 

Salam

 

ADB

 

  _  

From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Ya maksud saya seolah-olah usulannya "diperhatikan" dengan menambahnya
pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
jelas kemana arahnya.

Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium,
bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya
lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa
hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta .

Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh
Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari
TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan
Indonesia . Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di
Jakarta . Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul
pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, "kalian itu
bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai
masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara". Saya katakan pasti
kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat,
bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan."

Mereka sih senyum-senyum saja.

Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya
muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai
net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant),
sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang
berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara
itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung .

Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi.

Wassalam

RPK

- Original Message - 

From: Andang Bachtiar <mailto:abacht...@cbn.net.id>  

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Friday, May 27, 2011 8:50 AM

Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jad

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik Andang Bachtiar
Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas
kesediaannya.

 

Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi.

 

Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter
bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi
bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk
kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab
memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang
LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi.
Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini
keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga.

 

Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut.

 

Salam

 

ADB

 

  _  

From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Ya maksud saya seolah-olah usulannya "diperhatikan" dengan menambahnya
pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
jelas kemana arahnya.

Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium,
bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya
lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa
hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta.

Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh
Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari
TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan
Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di
Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul
pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, "kalian itu
bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai
masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara". Saya katakan pasti
kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat,
bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan."

Mereka sih senyum-senyum saja.

Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya
muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai
net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant),
sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang
berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara
itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung.

Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi.

Wassalam

RPK

----- Original Message - 

From: Andang Bachtiar <mailto:abacht...@cbn.net.id>  

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Friday, May 27, 2011 8:50 AM

Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan
kadal.

 

Note (lagi):

 

1.  Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan
lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain
3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan
modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya
pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol,
jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) 
2.  Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga
geologi resmi pemerintah juga diundang  2-3 orang untuk mempresentasikan
berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan,
struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang
sekarang sedang dalam proses tender dsb. 
3.  Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya
kongkrit ke depan. 

 

Salam

 

ADB

 


  _  


From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur
Lapindo ini

Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga

Hehe
Wassalam

RPK

- Original Message - 

From: abacht...@cbn.net.id 

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM

Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu,
bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih
cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara.

Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg
TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya
periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website
Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik Andang Bachtiar
Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan
kadal.

 

Note (lagi):

 

1.  Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan
lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain
3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan
modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya
pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol,
jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb)
2.  Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga
geologi resmi pemerintah juga diundang  2-3 orang untuk mempresentasikan
berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan,
struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang
sekarang sedang dalam proses tender dsb.
3.  Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya
kongkrit ke depan.

 

Salam

 

ADB

 

  _  

From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur
Lapindo ini

Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga

Hehe
Wassalam

RPK

- Original Message - 

From: abacht...@cbn.net.id 

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM

Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu,
bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih
cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara.

Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg
TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya
periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website
Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan
foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo).

Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis
dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya
diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan
menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar
pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan
argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional)
ttg Lumpur Lapindo tsb.

Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg
Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu
saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies
(yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo
tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg
sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia
lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di
tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo
mengkampanyekan penyebab gempa.

Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : "akan dipertimbangkan" meskipun
sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang.
Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi.
Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit untuk
ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan
sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke depan.

Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian teknis
harus jadi 1 paket dg penyelesaian masalah sosial, tdk bisa dipisahkan. Kami
dr IAGI dan HAGI masih dalam posisi terus membantu Badan Geologi dlm rangka
akuisisi data 3D seismik di area lumpur dan sekitarnya untuk digunakan dalam
evaluasi perencanaan teknis - sosial kedepan.

Salam
ADB 

Powered by Telkomsel BlackBerryR


  _  


From: "R.P.Koesoemadinata"  

Date: Thu, 26 May 2011 20:55:29 +0700

To: 

ReplyTo:  

Subject: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on
Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.ht
ml

 

Wassalam

RPK



[iagi-net-l] MAHASISWA KEBUMIAN: UJUNG TOMBAK SOSIALISASI MITIGASI BENCANA GEMPA, TSUNAMI dan GUNUNG API INDONESIA

2010-10-31 Terurut Topik Andang Bachtiar
MAHASISWA KEBUMIAN: UJUNG TOMBAK SOSIALISASI MITIGASI BENCANA GEMPA, TSUNAMI 
dan GUNUNG API INDONESIA


Dr Andang Bachtiar

Ketua Dewan penasehat IAGI

Ikatan Ahli Geologi Indonesia


(ditulis pertama kali 8 April 2007, ditulis ulang barusan: 1 November 2010)





Pada saat2 seperti ini, saat semua orang berkonsentrasi pada usaha 
ke-gawat-darurat-an penanganan langsung korban2 bencana (Wasior, Mentawai, 
Merapi), mungkin tidak terlalu banyak yg bisa dilakukan oleh kalangan 
saintis maupun praktisi ilmu kebumian yg sesuai dg jalur profesinya. 
Diantara kita ada yg ikut serta dalama arus besar kerja sukarela SAR (kalau 
mampu),penanganan pengungsi (kalau ada waktu), penyediaan air bersih sarana 
dan prasarana darurat (kalau memang ada di sector yg bersesuaian), atau 
mungkin ikutan meneliti aspek2 terbaru dr fenomena geologinya shg bisa 
dipakai langsung dlm usaha relokasi recovery (nantinya) atau 
mitigasi-prediksi untuk membuat gambaran proses bencana geologi ini lebih 
lengkap jadinya. Tentu saja dalam hal sumbang menyumbang bahan makananan, 
medis, pakaian dsb spt umumnya seluruh lapisan masyarakat lainnya, kita di 
komunitas professional kebumian bisa juga bergerak bersama.




Tanpa mengurangi urgensi penanganan kedaruratan yg sdg beralangsung dan 
mumpung masih hangat, saya mencoba untuk mengingatkan kembali betapa jauh 
lebih pentingnya menggurangi resiko bencana daripada menghadapai bencana 
begitu saja tantang menantang tanpa persiapan apapun juga selain jor-jor-an 
dana penanggulangan di anggaran2 pemerintah. Dan yg paling dasar dari proses 
pengurangan resiko tersebut adalah membangun kapasitas internal masyarakat 
sendiri untuk bersiap menghadapi bencana lwt pendekatan tradisi, budaya, 
pembenahan infrastruktur penyelamatan dan tata ruang yg antisipatif thdp 
bencana serta latihan2 tanggap darurat (atau sering diistilah-kerenkan sbg 
simulasi simulasi). Sosialsisasi2 ttg masalah2 tersebut di atas harus terus 
menerus dilakukan terutama di daerah2 yg sdh jelas2 diidentifikasi oleh para 
ahli sbg daerah yang potensial menuai bencana dg siklus proses 
gempa-tsunami- letusan gn api yg tertentu.




Soal sosialisasi mitigasi bencana pasca gempa Mentawai (untuk menghindari 
korban - ekses dalam kejadian2 pasca-gempa), saya sangat yakin Pak Ade (IAGI 
SumBar, Distam) dan Pak Badrul (HAGI Padang, Unand) sudah berusaha sekuat 
tenaga, mengorbankan waktu-pikiran (dan bahkan dana pribadi) untuk 
melakukannya. Juga untuk mitigasi bencana pasca Merapi atau gempa Yogja, 
kawan2 dr Bandung maupun Yogja sendiri baik secara kedinasan maupun 
inisiatif kelompok akademik, keprofesian maupun NGO, semuanya sudah 
berbondong2 turun lapangan. Tetapi kita semua juga tahu bahwa jumlah, 
tenaga, pikiran dan terutama "waktu" para ahli geologi-geofisik (baca: 
anggota IAGI maupun HAGI), sangat-sangatlah terbatas. Banyak diantara kita 
yang tidak bekerja di domain kebencanaan tersebut. Apa kata bozz di 
kumpeni/instansi kalau kita sering-sering voluneering jalan-jalan untuk 
nyambangi masyarakat yang perlu penjelasan, ketenangan psikis, dan keyakinan 
bahwa mereka harus pindah (walau untuk sementara) dari zona-zona rawan pasca 
gempa atau bahkan zona-zona rawan pre-syn-pasca gempa (rawan forever). 
Termasuk -mungkin- kawan-kawan IAGI-HAGI di SumBar, Yogja, Papua. Mereka 
pasti sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi apa daya: manajemen kerja / 
concern sosial kita masih belum terbentuk bagus. Tidak mungkinlah kita para 
ahli geologi-geofisik ini bisa bekerja full-time melakukan 
sosialisasi-sosialisasi tersebut. Apalagi kalau kita bicara soal 
volunteering dengan network kawan-kawan IAGI-HAGI dari daerah lain dan 
(terutama) dari pusat (JKT-BDG-YK). Selain komunikasi antar kita lewat dunia 
email seringkali hanya sebatas wacana, analisis, dan saling-tukar-pengalaman 
(belaka) == jarang yang pasti-pasti untuk mengorganisasikan suatu kerja 
nyata === , juga sistim tanggap-sosial organisasi keprofesian kita 
(IAGI-HAGI) nampaknya sedang tidak sigap.


Dalam kaitan dg permasalahan tbs, saya mengusulkan kepada kawan-kawan 
PP-IAGI, PengDa2 IAGI, maupun Pengurus HAGI, untuk secara serius 
mengorganisasikan mobilisasi rekan-rekan mahasiswa kebumian (fisika, 
geofisika, geologi, geodesi, geografi) sebagai ujung-tombak 
sosialisasi-sosialisasi tersebut dalam arti yang sebenar-benarnya (bukan 
hanya wacana, diskusi, dan perencanaan diatas kertas dan rapat-rapat tanpa 
follow-up).


Kenapa mahasiswa? Dari dulu (waktu kita masih mahasiswa) sampai sekarang 
"mahasiswa" adalah posisi yang relatif "sedikit beban" dibandingkan dengan 
kita-kita yang sudah "banyak beban". Waktu ekstra untuk berkegiatan 
kemahasiswaan maupun (seringkali) untuk diskusi-diskusi, bersosialisasi, 
pacaran, bahkan demonstrasi-demonstrasi relatif lebih banyak daripada para 
ahli yang sudah bekerja. Walaupun seringkali kita mendengar dari waktu ke 
waktu bahwa mahasiswa kita dituntut untuk sekolah cepat, tepat-waktu, ga

Re: [iagi-net-l] 50 tahun IAGI: Tokoh Panitia 6

2010-09-30 Terurut Topik Andang Bachtiar
Geology has never been so exciting like the one we are dealing with everyday 
in Indonesia, today. At least, that is my very perception about it. Every 
single new day is a new challenge. My professional life as a geological 
consultant for 10 years now - after working 17 years as a petroleum 
geologist in an oil company - have been so colorful, including in the first 
5 years also active as the president of IAGI and in  these last 3 years as 
the chairman of IAGI advisory board. It is in the thread of IAGI 50 Year 
Anniversary purposes (April 2010) that I was solicited to write about my 
professional life as a petroleum geologist as well as notes about IAGI that 
I think needs to be highlighted for the sake of geological profession 
advancement in Indonesia in the future.


It was all started during my last 2 years working in VICO Indonesia Jakarta 
(1998-2000) as "geological specialist", a status rank above the "senior 
geologist". ..

=
Man,... kalau mau nunggu silakan sampai besok sore,..kalau kamu dikejar 
deadline dan merasa gak perlu nunggu, ya silakan saja...krn tulisanku blm 
selesai 


Salam

adb

- Original Message - 
From: 

To: 
Cc: 
Sent: Thursday, September 30, 2010 2:03 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] 50 tahun IAGI: Tokoh Panitia 6


Pak Koesoema,

Memang rencananya kami mau siapkan tulisan mengenai Sejarah IAGI, yang
mengacu ke website IAGI. Tapi ternyata sejarah yang ada di website-pun
belum tentu benar. Syukur kalau kita bisa dapat data dan kebenaran
minggu ini (data akta notaris dari IAGI), kalau tidak kemungkinan besar
kami akan siapkan tulisan singkat berdasarkan korespondensi di milis
ini, termasuk diskusinya.
Kemudian pengurus IAGI punya PR baru yaitu untuk mencari fakta dan
kebenaran.

Saya sudah cc e-mail ini ke secretariat IAGI, mudah-mudahan dapat
respond segera.

Pak Andang Bachtiar dan Pak Yanto Sumantri sudah diminta untuk menulis.
Hari ini hari terakhir tulisan masuk. Kita lihat siapa yang 'berani dan
sanggup' menyerahkan tulisan.

Salam,

Herman


-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
Sent: Thursday, September 30, 2010 12:27 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] 50 tahun IAGI: Tokoh Panitia 6

Awalnya kantor sekretariat IAGI mendompleng di gedung Direktorat Geologi
Jl.
Diponegoro 59 Bandung (Gedung Museum Geologi sekarang). Tahun pindahnya
saya
lupa lagi tetapi saya ingat zaman Pak Nayoan jadi ketua umum.
Mungkin sekretatariat IAGI dapat menyusun kronologi Pengurus IAGI dari
sejak berdirinya sampai sekarang untuk dipampang di buku peringatan 50
tahun
IAGI. Juga yang saya ingat ada perubahan AD/ART yang penting pada waktu
zaman Abdul Wahab jadi Ketua IAGI, di mana pada waktu itu (harus)
dicantumkan azas tunggal Pancasila. Juga istilah rapat anggota tahunan
dirubah menjadi Munas
Zaman Andang jadi ketua PIT diganti jadi Konvensi. PIT IAGI yang pertama

dimulai pada waktu saya menjadi Ketua tahun 1973-74.
Apakah sekretariat tidak sedang menyusun sejarah IAGI untuk peringatan
50
tahun IAGI? Narasumber banyak yang masih hidup, termasuk pendiri dan
Ketua
pertama Bp Sutaryo Sigit. Saya kira apakah dalam rangka 50 tahun ini ada

inisiatif untuk menyusun sejarah IAGI dengan mewawancara ex ketua IAGI
dari
semua perioda. Saya masih banyak nara sumber lainnya yang dapat
diwawancara.
Saya kira belum terlambat untuk menyusun sejarah IAGI, saya harapkan
para
anggota mailing list ini dapat menyumbangkan ingatan/memory peristiwa
yang
significant yang terjadi di IAGI, seperti Pak Yanto dsb
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: 

To: ; 
Sent: Wednesday, September 29, 2010 10:53 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] 50 tahun IAGI: Tokoh Panitia 6



Ini pentingnya merayakan 50 tahun IAGI. Sekali-kali sejarah perlu di
check ulang.

Sekretariat IAGI boleh saya minta dokumen-dokumen itu di scan, supaya
bisa kami terbitkan dalam Berita IAGI.
Pak Koesoema, alamat sekretariat di Bandung awalnya di mana? Tahun
berapa pindah ke Jakarta?

Mungkin dalam Berita IAGI seri 50 tahun IAGI perlu kita tuliskan

kembali

sejarah IAGI. Saya akan cuplik dari tulisan pak Koesoema di bawah ini.
Tapi kalau ada masukan lain, tentunya akan membantu.


Salam,

Herman


-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
Sent: Wednesday, September 29, 2010 5:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] 50 tahun IAGI: Tokoh Panitia 6

Di Sekretariat IAGI ada salinan Akte pendirian IAGI yang dilakukan

depan


Notaris, salinan dari Pengadilan Negeri Bandung, sudah diketemukan.
Dokumen yang ada pada saya adalah Laporan Pengurus Ikatan Ahli Geologi
Indonesia Periode Kegiatan 1973-74 yang saya susun.
Dalam laporan ini saya cuplik:
"Akte  Pendirian IAGI yang selama ini tidak disimpan di Sekretariat
dapat
ditemukan kembali dan didaftarkan  pada Departmen Kehakiman,

Pengadilan

Negeri Klas I* di Bandung dengan No.1/1974/A/DKP tertanggal 11 Oktober
1974.
Ak

Re: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI ESDM YG BARU

2010-01-03 Terurut Topik Andang Bachtiar
RDP,...bukan ESDM yang nggak ngeh, Vick,.. tapi paradigma yang dibentuk oleh 
sistim kementrian portofolio-lah yang membuat pembicaraan tentang Badan 
Geologi atau Survei Geologi atau Djawatan Geologi atau IGS (Indonesian 
Geological Survey) menjadi hilang dari wacana  dan itu terasa sekali di 
suasana temu muka kemaren sampai akhirnya aku coba ... memecahkan hal tsb 
lewat ungkapan tentang mitigasi, badan geologi, dsbnya itu.


Untuk bicara lebih jauh tentang BG yang melepaskan diri menjadi lembaga 
langsung di bawah presiden, nampaknya kurang cocok forum tsb dijejali dg 
hal2 dimaksud,..walaupun sebenarnya hal tsb sdh jadi usulan formal IAGI 2005 
(5 tahun yg lalu),..yaitu memasukkan Konsep Badan Geologi Indonesia ke 
Presiden lewat Sekneg. Soal apakah ini saatnya melepaskan diri atau 
tidak,..itu sepenuhnya adalah gerakan politik birokrasi,..diluar kuasa kita2 
yang ada di luar birokrasi


Soal Tim Reaksi Cepat,..hehehehe.. itulah yang seringkali digembar-gemborkan 
(dan memang yg banyak duitnya disitu: tanggap darurat dan rehabilitasi 
recovery) padahal domain yang musti kita advokasi terus menerus: MITIGAS 
dan MITIGASI mitigasi jadi kalah pamor dg tim reaksi cepat Mitigasi 
yang baik akan membuat tim reaksi cepat nganggur, broer.


Soal data spec: Sip hal yang sama juga sudah diungkapkan tertulis 
baik oleh IAGI (2002, 2005),..maupun lwt MMGI (2007, 2008) ke Menteri yang 
sama dirjen yang berbeda-beda. Kita hrs gak bosen-bosennya teriak ke 
mereka.sippp suwun infot tambahn e


Salam

ADB

- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" 

To: 
Sent: Monday, January 04, 2010 9:19 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE 
MENTERI ESDM YG BARU




Kang ADB dan kawan-kawan IAGI.

Point 1.
Saat ini memang kita sudah memiliki Badan Geologi. Tapi kalau memang ESDM
ngga ngeh keberadaannya sebenernya ini saat tepat bagi BG utk melepaskan
diri dari ESDM. Seperti design awalnya dulu, dimana BG semestinya menjadi
Badan Independent dibawah Presiden seperti Badan-badan nasional lainnya.

Utk soal Mitigasi, supaya tidak tumpang-tindih dengan BNPB yang menjadi
Badan Nasional dibawah Presiden
sesuai Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB).
Selama ini BNPB melakukan mitigasi sendiri. Kalau saja BNPB dan BG menjadi
dua badan yang sama-sama dibawah Presiden mungkin kita memotong satu jalur
kementrian yang semoga semakin memebrikan arti kepada proses 
penanggulangan

bencana.

Btw, BNPB sejak Desember lalu sudah memiliki Tim Reaksi Cepat. Saya dengar
mereka juga menyiagakan 2 Hercules plus personilnya. Mereka siap
diterbangkan bila ada kejadian bencana di negeri ini. Idealnya memang 
mirip

FEMA-nya Amrik. Dimana personilnya termasuk pasukan militer yang memiliki
fasilitas khusus menangani kondisi darurat.
Jadi, sudah proaktif ... ndak perlu nunggu-nunggu laporan korban :)

Point 3.
Hehehe ... soal data spec kok sama dengan komentarku di Majalah Eksplo dua
bulan lalu :)

Salam

RDP


2010/1/4 Andang Bachtiar 


Dalam kesempatan menghadiri undangan ngopi pagi2 (coffe morning) bersama
menteri esdm dan stakeholdernya 8:00-10:00 31/12/09 skaligus membahas
kinerja dan target esdm (2009 & next 5 years), dan atas seijin pak 
Presiden

& Sekjen IAGI, aku coba sampaikan 3 hal:

1) Mitigasi bencana geologi mohon dimasukkan dlm laporan kinerja dan 
target

ESDM, ... krn dr berbagai uraian yg dipaparkan sama sekali tdk disinggung
ttg besaran dana, pencapaian program dan target mitigasi tahun2 
mendatang,
pdhl di bawah esdm ada badan geologi yg tupoksinya mitigasi bencana... 
dan

selama ini kita tau bhw mitigasi selalu sepi dr riuh rendah program dan
budget, sementara kalau dilakukan mitigasi yg benar (baik program maupun
bujetnya) maka pencapaian2 portofolio esdm lainnya (bahkan pencapaian 
dept

lainpun) akan terlindungi dan terkurangi risikonya dari kerugian akibat
bencana...Menanggapi ungkapan tsb, seolah2 Menteri dan segenap jajaran
dirjen dan sekjennya di depan agak tersadar (saling berbisik satu dg
lainnya) dan menyatakan bhw "kritikan" dr IAGI itu sangat diapresiasi dan
mrk sngt berterimakasih... Akan dipertimbangkan untuk me-reformat 
pelaporan
kinerja dan target esdm dg memasukkan juga hal2 trkait dg mitigasi - 
Badan
Geologi di dalamnya(Beberapa orang setelah acara berkomentar: untung 
ada

IAGI yg mengingatkan menteri esdm baru bhw ada Badan Geologi di
bawahnya,...jadi dia akan ingat terus bhw dia punya stakeholder ahli 
geologi

juga, termasuk yg bergerak di bidang mitigasi)

2) Mengingatkan ESDM untuk segera membuat aturan2 pembuangan air 
dewatering

cbm yg sdh akan mulai tahun depan ini, jgn sampai terlambat, krn toxic
nature dr air cbm dan massive volumenya bisa jadi masalah lingkungan.
Menanggapi hal ini, Dirjen Migas menyatakan bhw aturan-aturan tsb sdg
disiapkan di Direktorat Keteknikan, dan mudah2an pas mulai pilot2 project
dewatering dilakukan t

[iagi-net-l] dialog akhir tahun 2009: 3 UNGKAPAN IAGI KE MENTERI ESDM YG BARU

2010-01-03 Terurut Topik Andang Bachtiar
Dalam kesempatan menghadiri undangan ngopi pagi2 (coffe morning) bersama 
menteri esdm dan stakeholdernya 8:00-10:00 31/12/09 skaligus membahas kinerja 
dan target esdm (2009 & next 5 years), dan atas seijin pak Presiden & Sekjen 
IAGI, aku coba sampaikan 3 hal:

1) Mitigasi bencana geologi mohon dimasukkan dlm laporan kinerja dan target 
ESDM, ... krn dr berbagai uraian yg dipaparkan sama sekali tdk disinggung ttg 
besaran dana, pencapaian program dan target mitigasi tahun2 mendatang, pdhl di 
bawah esdm ada badan geologi yg tupoksinya mitigasi bencana... dan selama ini 
kita tau bhw mitigasi selalu sepi dr riuh rendah program dan budget, sementara 
kalau dilakukan mitigasi yg benar (baik program maupun bujetnya) maka 
pencapaian2 portofolio esdm lainnya (bahkan pencapaian dept lainpun) akan 
terlindungi dan terkurangi risikonya dari kerugian akibat bencana...Menanggapi 
ungkapan tsb, seolah2 Menteri dan segenap jajaran dirjen dan sekjennya di depan 
agak tersadar (saling berbisik satu dg lainnya) dan menyatakan bhw "kritikan" 
dr IAGI itu sangat diapresiasi dan mrk sngt berterimakasih... Akan 
dipertimbangkan untuk me-reformat pelaporan kinerja dan target esdm dg 
memasukkan juga hal2 trkait dg mitigasi - Badan Geologi di 
dalamnya(Beberapa orang setelah acara berkomentar: untung ada IAGI yg 
mengingatkan menteri esdm baru bhw ada Badan Geologi di bawahnya,...jadi dia 
akan ingat terus bhw dia punya stakeholder ahli geologi juga, termasuk yg 
bergerak di bidang mitigasi)

2) Mengingatkan ESDM untuk segera membuat aturan2 pembuangan air dewatering cbm 
yg sdh akan mulai tahun depan ini, jgn sampai terlambat, krn toxic nature dr 
air cbm dan massive volumenya bisa jadi masalah lingkungan. Menanggapi hal ini, 
Dirjen Migas menyatakan bhw aturan-aturan tsb sdg disiapkan di Direktorat 
Keteknikan, dan mudah2an pas mulai pilot2 project dewatering dilakukan tahun 
depan 2010, aturan2 tsb sdh siap diimplementasikan (KLH regulasi umumnya, ESDM 
regulasi teknisnya). Dukungan - kontribusi IAGI dlm pembuatan aturan2 tsb 
sangat diperlukan.

3) Perjuangkan plow back signature bonus kembali ke sektor ESDM untuk 
meningkatkan perolehan data eksplorasi migas indonesia, spec survei dsb... 
Dengan demikian bargaining kita kepada investor dan calon investor migas akan 
jadi lebih kuat. Bukan hanya sekedarmengutak-utik term PSC saja yg perlu kita 
lakukan u/menarik investor, tapi menambah data & informasi potensi migas 
Indonesia lwt survei umum dan eksplorasi pendahuluan (remote sending, gravity, 
magnetic, seismik regional, studi2 cekungan, dsb..juga perlu dilakukan oleh 
pemerintah. Bukan semata2 mengandalkan investor (asing) u/mendapatkan data 
negeri kita sendiri, tapi juga menggunakan dana plow-back signature bonus tadi 
u/melakukannya. Dalam tanggapannya, Menteri maupun Dirjen ESDM (terutama) 
mengharapkan dukungan smua pihak u/bisa memperjuangkan anggaran tsb ke Dept 
Keuangan (?)... (ke Presiden brgkali...=)...

Mudah2an ada gaungnya

#adb#

Re: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?

2009-11-11 Terurut Topik Andang Bachtiar
Sertifikasi IAGI bukan sudah dibahas  dan tertahan di DIKTI, tapi 
sertifikasi IAGI sudah dilaksanakan sejak 2002 pada waktu kepengurusan saya, 
dimana persiapan-nya dimulai sejak 1998 oleh Kang Yanto Sumantri dan 
dikomandani oleh Uda Karsani, Suryowibowo dkk. Dokumen, tata cara, 
persyaratan, dsb malah sdh sejak 2002 dicantumkan dalam web iagi 
(iagi.or.id) yang nampaknya sekarang web tsb sudah tidak dimaintain lagi. 
Dan sejak 2002 pemberian sertifikat pertama untuk 8 orang petroleum 
geologist di Surabaya itu, setiap tahun, setiap PIT: 2003 di JKT, 2004 di 
Bandung, 2005 di Surabaya berturut-turut selalu dilakukan pemberian Sertikat 
Ahli Geologi Perminyakan (Petroleum Geologist) pada waktu pembukaan PIT. 
Kesemuanya itu juga diterangkan, dibukukan dalam buku MEMBUMIKAN GEOLOGI 
yang diterbitkan 2006 awal. Pada pertengahan 2003 s/d 2005 akhirpun terus 
menerus berlangsung usaha untuk merencanakan dan mengeksekusi 
sertifikasi-sertifikasi yang lainnya (Geologi Teknik - sdh lengkap bahan 
dasar dokumen dan kepanitaannya dan sampai ke tahapan sosialisasi di 4 kota 
besar: JKT-Yogja-Surabaya-Balikpapan,.., Geologi Pertambangan - ini 
kerjasama dengan Perhapi). Usaha untuk membuat sertifikasi IAGI (untuk 
petroleum geology) menjadi wajib bagi semua pekerja ASING di Idnonesia sdh 
pula dilakukan dengan memasukkan usulan ke Direktur Teknik Diitjen Migas 
(karena kita dimintai pendapat ttg hal itu juga dlm rangka standarisasi 
profesional) pada 2004-2005. Tapi akhirnya Ditjen Migas tidak berani 
mengeluarkan satu aturan apapun tentang hal itu karena takut diprotes IPA 
(terngkap secara verbal dalam forum forum sosialisasi mereka waktu itu).


Sayang sekali kita tidak terbiasa untuk menengok ke belakang dan berangkat 
dr modal yang sudah ada. Seringkali kita mengabaikan dan mencoba untuk 
:menemukan: roda kembali (re-invent the well). Kita terbiasa mencipta, tidak 
terbiasa memelihara.


Sertifikasi? Siapa takut?!!

Salam

adb

- Original Message - 
From: "Taufik Manan" 

To: 
Cc: 
Sent: Thursday, November 12, 2009 10:30 AM
Subject: [iagi-net-l] Sertifikasi IAGI perlukah bagi Geosaintis?



Selamat pagi para rekan seprofesi dimanapun,

Topik ini kami kami angkat atas saran Mas Setiyo Pamungkas (Ketua IAGI
Komwil KL) sebagai informasi yang berguna (karena Beliau tidak ikut milis
IAGInet. Mohon didaftarkan). Pagi ini kami baru saja menghadiri SKG09
Geoscience Annual Briefing di KL Convention Center KLCC dan saat yang
bersamaan di tempat yang terpisah pada KL Convention Center ada Jamuan 
Makan

Siang bagi SBY yang sedang berkunjung ke KL hari ini.

Dari diskusi dari kawan2 yang kerja di KL di sela acara ini antara lain 
Mas

Setiyo, Hendra, dll; saya mewakili mereka membawa topik ini sebagai
"trigger" tentang perlukah Sertfikasi IAGI bagi Geosaintis di Indonesia.

Saat ini di KL sedang digalakkan meski tidak wajib untuk menjadi anggota
Institute Geology Malaysia (IGM) dimana *sertifikasi kenggotaannya* 
sekitar

2-3 tahun lagi menjadi *dasar legalitas profesi geosaintis (G&G*) yang
bekerja di Malaysia. Ini sudah diendorse oleh Parlemen (DPR) nya.

Menurut Mas Setiyo (tolong koreksi bila salah), Serifikasi IAGI sudah
dibahas sejak beberapa tahun yll dan statusnya masih tertahan di Dikti.
Mudah-mudahan ini dapat segera mendapat legalitas sehingga eksistensi dan
apresiasi tenaga geosaintis di Indonesia bisa terwujud. Jangan sampai
tertinggal dari negeri jiran yang sudah mendapat "lampu hijau" dari
pemerintah dan parlemennya untuk sertifikasi profesi geosaintis.

Sebagai catatan di Malaysia, ada Institute Geology Malaysia (IGM) dan yang
lainnya adalah Geology Society of Malaysia (GSM). Petronas membuka
pendaftaran massal dari para geosaintis yang kerja di sana untuk menjadi
anggotanya. Saya sendiri dan beberapa rekan2 di KL masih pikir2 dulu untuk
ikut jadi anggotanya.

Semoga berjaya Indonesia

Demikian sekilas info dan salam dari KL


TAM dan Mas Setiyo





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---

Re: [iagi-net-l] APRESIASI KEPADA 20 PEGAWAI BPMIGAS

2009-08-20 Terurut Topik Andang Bachtiar

Asep Hendriana juga Geosaintist
Galih Agusetiawan juga Geosaintist

Selamat buat semuanya

adb

- Original Message - 
From: 

To: 
Sent: Friday, August 21, 2009 8:20 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] APRESIASI KEPADA 20 PEGAWAI BPMIGAS



Sulistya Hastuti Wahyu M.H.B.J.  Kepala
Dinas Humas dan Hubungan Kelembagan bpmigas juga seorang geologist, dari 
UGM.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 

Date: Fri, 21 Aug 2009 09:10:50
To: IAGI
Subject: [iagi-net-l] APRESIASI KEPADA 20 PEGAWAI BPMIGAS

Selamat kepada rekan-rekan geologist yang berprestasi di BPMIGAS.
Pak Awang H dan Sunjaya S

8/19/2009 9:49:19 AM
APRESIASI KEPADA 20 PEGAWAI BPMIGAS

JAKARTA- Pada saat upacara memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke- 64,
Kamis  (17/8) Kepala BPMIGAS memberikan penghargaan kepada 20 pegawai
yang menunjukkan prestasi dan dedikasi dalam kinerja industri hulu
migas.

Berikut daftar nama pegawai BPMIGAS berprestasi Tahun 2009 :

No.  NAMA  JABATAN

1  Budi Indianto  Kepala Divisi Penunjang Operasi
2  R.B. Heru Djoni Putranto  Tenaga Ahli
3  Sulistya Hastuti Wahyu Marhaendrasworo Hajar Baskoro Jati  Kepala
Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan
4  Agus Suryono  Kepala Dinas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi
5  Nyimas Fauziah Rikani  Staf Subdinas Komunikasi
6  Sapta Nugraha  Kepala Subdinas Pengembangan Karir
7  Andi Wiryanto  Staf Subdinas Hubungan Industrial dan Kesejahteraan
8  Awang Harun Satyana  Kepala Dinas Keteknikan Geologi
9  Asep Hendriana Rustam  Kepala Subdinas Keteknikan Geofisika Region II
10  Sunjaya Eka Saputra  Staf Subdinas Komitmen KKS Region II
11  Y. Didi Setiarto  Penasehat Hukum Kelompok Kerja Kontrak - Kontrak 
Komersial

12  Heru Setyadi  Staf Subdinas Asuransi
13  Wisnu Prabawa Taher  Staf Subdinas Akuntansi Penerimaan Negara
14  Andi Arie PAG  Staf Subdinas Akuntansi Aset Kapital dan WIP
15  Yusviyanto Eko Winarno  Staf Subdinas Analisa dan Evaluasi FQR
16  Budi Agustyono  Kepala Dinas Pemeriksaan Proyek dan Closed Out AFE
17  Rinaldy Norman  Staf Subdinas Evaluasi dan Pengembangan
18  Ngatijan Kepala Dinas Pengadaan Wilayah I
19  Galih W. Agusetiawan  Staf Subdinas Evaluasi Cadangan
20  Dwi Asianti Wisnuwardhani  Koordinator Administrasi dan Pelaporan

Dalam sambutannya, dikatakan oleh kepala BPMIGAS, R Priyono “ pada
kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan apresiasi saya
kepada seluruh pelaku perminyakan Indonesia atas kerja keras mereka,
maka sampai saat ini migas masih menjadi primadona penerimaan negara
untuk pembangunan rakyat”.
Sampai saat ini, Pencapaian produksi minyak per Juni 2009 mencapai
99,14 % terhadap target APBN dan 102% terhadap target produksi.
Sedangkan produksi gas telah mencapai 7.806 MMSCFD atau equivalent
1,392 MBOEPD, mencapai 101 % terhadap target WP & B sebesar 7.759
MMSCFD.

Untuk tahun 2009 ini, Pemerintah menetapkan target produksi dan
lifting minyak sebesar 960 ribu bpd. “ dengan pencapaian yang sudah
didapatkan, tidak berlebihan kalau kita berharap pada akhir tahun 2009
nanti produksi migas akan dapat melampaui target yang ditetapkan,”
lanjut Priyono.

Dengan pemberian penghargaan  tersebut dan segala pencapaian prestasi
dalam industri hulu migas ini diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan Nasional.
http://www.bpmigas.com/CMS/my_documents/my_files/k8Ob61Dqq4So7RHl72pB.htm#a


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event 
shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to 
direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
the use of any information posted on IAGI mailing list.

-





--

Re: [iagi-net-l] Merah Putih di Sepanjang Pagar Nusantara

2009-08-11 Terurut Topik Andang Bachtiar

Tambahan:

26 Juni 2009 saya juga sempat nonton malam pengumpulan dana untuk ekspedisi 
pulau terdepan ini, dimana waktu itu Kang Iwan Ompong bersolo-perform 
bercerita tentang laut dengan gitar, lagu, dan puisi-puisinya.


Beriktunya 29 Juni 2009 dalam rangka ekspose ke Pansus Perbatasan DPD (Dewan 
Perwakilan Daerah), saya sempat ikutan dalam tim Ekspedisi Garis Depan 
Nusantara ini menerangkan tentang kondisi geologi daerah-daerah perbatasan / 
pulau2 terdepan kita, termasuk potensi mineral dan migasnya.


Dua hari yang lalu, saya mendapatkan sms dr mereka bahwa Phase-2 Ekspedisi 
ke pulau-pulau Indonesia bagian tengah sudah rampung. Sekarang mereka 
menginjak Phase ke-3, yaitu pulau-pulau terdepan bagian timur.


Khusus untuk phase ke - 3 ini saya menitipkan kepada tim ekspedisi untuk di 
setiap pulau mengambil sample-sample batuan utamanya yang tersingkap di 
permukaan dan mengambil foto-fotonya dalam jarak dekat dan makro. Rencananya 
dalm penerbitan buku Phase-2 dan -3 nanti mudah2an ada ulasan sedikit 
tentang geologi-nya. Silakan buat rekan-rekan yang punya ide dan mau 
membantu dengan materinya.


Salam

ADB

- Original Message - 
From: "Awang Satyana" 
To: "IAGI" ; "Forum HAGI" ; "Geo 
Unpad" ; "Eksplorasi BPMIGAS" 


Sent: Wednesday, August 12, 2009 7:10 AM
Subject: [iagi-net-l] Merah Putih di Sepanjang Pagar Nusantara


Ditulis menjelang 64 tahun peringatan Kemerdekaan Indonesia.

Juli bulan lalu, seorang kawan aktivis Wanadri memberi saya sebuah buku luar 
biasa, “Tepian Tanah Air : 92 Pulau Terluar Indonesia” (volume 1 : Indonesia 
Bagian Barat). Luar biasa karena : (1) buku ini merekam perjalanan suatu 
ekspedisi marin sepanjang 5634 km selama tiga bulan (Mei-Agustus 2008) 
mengunjungi 40 pulau kecil terluar di Indonesia Barat, (2) buku ini memuat 
secara ringkas kondisi geologi/geografi, biologi dan masyarakat penghuni 
pulau-pulau terluar tersebut, (3) buku ini memuat foto-foto yang menakjubkan 
berasal dari pulau-pulau terluar Indonesia Barat dan (4) buku ini 
mengembangkan rasa cinta kepada Tanah Air.


Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas pada Januari 2009 atas 
prakarsa organisasi Wanadri dan Rumah Nusantara. Tebal buku 320 halaman 
(termasuk halaman pembuka), ukuran 26 x 28 cm, dicetak lux dengan kondisi 
prima menghasilkan teks dan foto-foto yang “breathtaking”. Tentu buku ini 
sangat kaya informasi – akan menggiring kita kepada satu kalimat : betapa 
kaya dan indahnya lautan dan kepulauan Nusantara. Saya tak pernah menemukan 
buku ini di toko buku umum, termasuk di gerai Kompas saat digelar pameran 
buku akbar di Istora Senayan bulan Mei yang lalu. Mungkin saja saya kurang 
jeli menemukan buku ini di rak-rak toko buku. Bersyukur seorang teman 
aktivis Wanadri menghadiahi saya buku ini.


Menurut kawan tadi, buku ini akan diterbitkan dalam tiga volume, volume 1 
yang sedang saya ceritakan, volume 2 tentang pulau2  terluar di Indonesia 
Tengah, volume 3 tentang pulau2 terluar di Indonesia Timur –sampai akhirnya 
genap tiga buku memuat profil 92 pulau terluar Indonesia. Saat ini, katanya 
Tim Ekspedisi sedang berada di selatan Nusa Tenggara dalam rangka ekspedisi 
volume 2.


Adalah Wanadri (Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung) yang pada 
tahun 2005 mempunyai gagasan untuk mengunjungi, menyurvei, dan mendata 
pulau-pulau kecil terluar Indonesia. Tentu saja ini untuk kepentingan 
Nasionalisme sebab pulau-pulau tersebut menurut Deklarasi Juanda (1957) 
merupakan pulau-pulau titik pangkal kedaulatan wilayah Indonesia. Wilayah 
teritorial laut Indonesia ditentukan oleh 12 mil dari garis pangkal yang 
menghubungkan pulau-pulau terluar itu. Andaikata pulau-pulau terluar ini 
lepas dari Indonesia, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi. Tahun 
2005-2008 Wanadri mematangkan rencana akbarnya itu dengan menghubungi banyak 
institusi yang terkait di Pemerintah maupun swasta termasuk para tokoh 
nasional. Dukungan pun serempak terkumpul, maka perjalanan muhibah lautan 
pun siap menghela jangkarnya. Dua kelompok sebagai motor perjalanan ini 
adalah Wanadri dan Rumah Nusantara –organisasi budayawan Bandung. Sandi 
perjalanan marin ini

adalah “Ekspedisi Garis Depan Nusantara”

Ekspedisi volume 1 : Indonesia Barat dimulai pada 8 Mei 2008 dan berakhir 
pada 18 Agustus 2008, sekaligus memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional 
dan 80 tahun Sumpah Pemuda. Perjalanan ini berhasil mengunjungi 40 pulau 
terluar Indonesia Barat, jarak yang ditempuh 5634 km menggunakan kapal 
bernama KM Deklarasi Djuanda dengan bobot mati 29 ton dan ukuran 6 x 29 
meter. Puluhan eksplorer, sebagian besar anggota Wanadri, tergabung dalam 
misi ini.


Ekspedisi bermula dari Nusa Barung di sebelah selatan Depresi Lumajang Jawa 
Timur, terus menyusuri sepanjang selatan Jawa, ke selatan Selat Sunda, ke 
sebelah barat Sumatra, ke baratlaut Sumatra, masuk ke Selat Malaka, ke 
wilayah perbatasan dengan Singapura, ke wilayah utara Natuna dan berakhir di 
ujung barat Kalimantan dekat perbatasan dengan S

Re: [iagi-net-l] Semburan Gas-Lumpur di Serang

2009-06-23 Terurut Topik Andang Bachtiar

S: 06.07504 E: 106.30551

UTMnya: 644473 dan 9328326

adb

- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" 

To: 
Sent: Tuesday, June 23, 2009 4:21 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Semburan Gas-Lumpur di Serang



Ada koordinat Lat Long posisi sumurnya Kang ?Saya coba plot di ArcGIS
suwun

RDP

2009/6/23 Andang Bachtiar 


Air bercampur gas punya salinitas 2300-5000 ppm diukur dengan alat
mikrokonduktifitas GDA.
Kemungkinan air tawar berada di 70 meter, dan itu tidak menyembur
keluar,... air baru menyembur keluar ketika sudah menembus lapisan gas
antara 70 s/d 104 meter.
Pada waktu ngebor lubang pertama yang 104 meter dan terjadi semburan air
dan gas, rangkaian pipa hendak dicabut, baru 2 joint sudah kejepit, maka
rangkaian pemboran beserta bit ditinggal di dalam, kemudian bagian atas
disambung dengan kerangan yang diberi 3 saluran masing2 diberi valve, 
untuk

air dan gas, kemudian keseluruhan rangkaian disemen, istilahnya dibeton,
atau di plug. Tapi air dan gas gak jadi gak keluar2 (ya jelas aja, karena
sedang ditutup oleh semen dan konduit satu2nya hanya lewat bit,...yang
notabene sangat sempit.
Setelah merasa aman dengan ngeplug sumur 104 meter itu, maka diborlah 
sumur

pengganti 3 meter di sebelah timurnya. Dapat 70 meter, ketemu air. Pasang
casing. Setelah disemen,... ... pagi2 hari Sabtu 20 Juni jam4 subuh
menyemburlah air, pasir, dan gas dari lubang kedua tersebut. Sampai 15
meter-an. Tentu saja ini akibat logis dari tertahannya tekanan di sumur
pertama yang hanya berjarak 3 meter itu, karena siudah disemen. Pada saat
ini semburan sudah tinggal 30-50 cm-an dan luasan permukaan antara 2 
lubang
tersebut melebar menjadi diameter 4 meteran dan semburan HANYA KELUAR 
DARI

bekas lubang pertama. Lubang kedua dah nggak keluar apa-apa.

Air tawarnya memang mungkin dari lapisan alluvial Ciujung. Tapi gasnya
jelas dari pocket gas-sand yang dilingkupi shale calcareous Cisubuh.
Sampelnya saya ambil juga.

Kayaknya bukan artesis dech.

Salam

adb

- Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" <
rovi...@gmail.com>
To: 
Sent: Tuesday, June 23, 2009 3:46 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Semburan Gas-Lumpur di Serang


 Ya

Aku stuju dugaan sunu. Kalau kedalamanya 100 meter saya rasa itu
kemungkinan sumber artesis. Cuman emang perlu dilihat (dibuktikan)
dimana ada singkapan batuan reservoir ini. Kalau melihat topografi
sekelilingnya yg menyebabkan tekanan piezometric setinggi awal
semburan emang aga sulit.
Tapi kalau sekarang dibilang sekitar 1-2 meter saja ya bisa jadi
reservoirnya memiliki kapasitas yield flowrate yang segitu saja

Rdp

On 6/23/09, Sunu Praptono  wrote:


Nampaknya daerah itu akan menarik untuk dijadikan lahan bagi para
mahasiswa
melakukan kerja praktek lapangan, seperti resistivity sounding, seismic
refraksi, magnetik dll. mengingat ada obyek bawah permukaan yang tidak
dalam
dan menarik untuk dipetakan.


Menurut saya sendiri, pemboran air termasuk sukses besar secara
eksplorasi,
di mana obyektive yang dicari dapat dibuktikan ada dalam jumlah yang
melimpah. Air yang muncrat juga tidak pekat-pekat amat, malah cenderung
ke
arah jernih dan lebih masuk ke kategori air dari pada lumpur (video di
Media
Indonesia/metro tv). Kalau jaman kita SD dulu mungkin termasuk golongan
sumber air artesis.

Saya punya harapan besar, bahwa dengan persiapan yang lebih matang dan
menurut saya teknologinya juga tidak perlu terlalu canggih bin mahal,
maka
kita dapat persembahkan kepada masyarakat setempat air jernih dari
reservoir
yang sama,  sesuatu yang selalu mereka butuhkan hingga saat ini.


Soenoe.




2009/6/23 Fajar Lubis 

 Banyak kemungkinan dari penyebab semburan ini...


Mudah-mudahan ada yang bisa berbagi data kimia dari semburan. Dari 
data

ini
bisa dilihat kontribusi airtanah, gas dan faktor lainnya.

Dalam berita dibawah, dikatakan bahwa selain sumur ini, ada sumur
lainnya
dengan kedalaman 100 meter. Ada yang bisa berbagi, kondisi sumur 100
meter
ini?

Mungkin ada baiknya kita mengadakan diskusi IAGI mengenai hal ini.
Teknik
pemboran airtanah yang semakin baik dan murah ternyata telah
memungkinkan
bor-bor 'pantek' untuk menyentuh zona 'overpressure'.


Salam,
Fajar (2448)

--- On Tue, 6/23/09, an...@gc.itb.ac.id  wrote:

Apakah juga mungkin semburannya berasal dari akifer air artesis yang
mungkin saja terpanaskan oleh intrusi andesit(dike) yang dangkal
sehingga
menyebabkan terbentuknya reservoir hidrotermal ?

> =
> Minggu, 21/06/2009 15:56 WIB
> Lumpur di Serang Sempat Menyembur Setinggi 15 Meter
> Hery Winarno - detikNews
>

> Menurut dia, semburan lumpur itu berasal dari lubang yang dibor 
> untuk

> mencari air bersih. "Ada dua lubang yang sudah dibor. Satu lubang
mencapai
> kedalaman 100 meter. Sedangkan satu lubang lagi berkedalaman 70 
> meter.

> Nah, semburan lumpur itu berasal dari lubang yang berkedalaman 70 >
meter
> itu," ujar di

Re: [iagi-net-l] Semburan Gas-Lumpur di Serang

2009-06-23 Terurut Topik Andang Bachtiar
Air bercampur gas punya salinitas 2300-5000 ppm diukur dengan alat 
mikrokonduktifitas GDA.
Kemungkinan air tawar berada di 70 meter, dan itu tidak menyembur keluar,... 
air baru menyembur keluar ketika sudah menembus lapisan gas antara 70 s/d 
104 meter.
Pada waktu ngebor lubang pertama yang 104 meter dan terjadi semburan air dan 
gas, rangkaian pipa hendak dicabut, baru 2 joint sudah kejepit, maka 
rangkaian pemboran beserta bit ditinggal di dalam, kemudian bagian atas 
disambung dengan kerangan yang diberi 3 saluran masing2 diberi valve, untuk 
air dan gas, kemudian keseluruhan rangkaian disemen, istilahnya dibeton, 
atau di plug. Tapi air dan gas gak jadi gak keluar2 (ya jelas aja, karena 
sedang ditutup oleh semen dan konduit satu2nya hanya lewat bit,...yang 
notabene sangat sempit.
Setelah merasa aman dengan ngeplug sumur 104 meter itu, maka diborlah sumur 
pengganti 3 meter di sebelah timurnya. Dapat 70 meter, ketemu air. Pasang 
casing. Setelah disemen,... ... pagi2 hari Sabtu 20 Juni jam4 subuh 
menyemburlah air, pasir, dan gas dari lubang kedua tersebut. Sampai 15 
meter-an. Tentu saja ini akibat logis dari tertahannya tekanan di sumur 
pertama yang hanya berjarak 3 meter itu, karena siudah disemen. Pada saat 
ini semburan sudah tinggal 30-50 cm-an dan luasan permukaan antara 2 lubang 
tersebut melebar menjadi diameter 4 meteran dan semburan HANYA KELUAR DARI 
bekas lubang pertama. Lubang kedua dah nggak keluar apa-apa.


Air tawarnya memang mungkin dari lapisan alluvial Ciujung. Tapi gasnya jelas 
dari pocket gas-sand yang dilingkupi shale calcareous Cisubuh. Sampelnya 
saya ambil juga.


Kayaknya bukan artesis dech.

Salam

adb

- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" 

To: 
Sent: Tuesday, June 23, 2009 3:46 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Semburan Gas-Lumpur di Serang



Ya
Aku stuju dugaan sunu. Kalau kedalamanya 100 meter saya rasa itu
kemungkinan sumber artesis. Cuman emang perlu dilihat (dibuktikan)
dimana ada singkapan batuan reservoir ini. Kalau melihat topografi
sekelilingnya yg menyebabkan tekanan piezometric setinggi awal
semburan emang aga sulit.
Tapi kalau sekarang dibilang sekitar 1-2 meter saja ya bisa jadi
reservoirnya memiliki kapasitas yield flowrate yang segitu saja

Rdp

On 6/23/09, Sunu Praptono  wrote:
Nampaknya daerah itu akan menarik untuk dijadikan lahan bagi para 
mahasiswa

melakukan kerja praktek lapangan, seperti resistivity sounding, seismic
refraksi, magnetik dll. mengingat ada obyek bawah permukaan yang tidak 
dalam

dan menarik untuk dipetakan.


Menurut saya sendiri, pemboran air termasuk sukses besar secara 
eksplorasi,

di mana obyektive yang dicari dapat dibuktikan ada dalam jumlah yang
melimpah. Air yang muncrat juga tidak pekat-pekat amat, malah cenderung 
ke
arah jernih dan lebih masuk ke kategori air dari pada lumpur (video di 
Media

Indonesia/metro tv). Kalau jaman kita SD dulu mungkin termasuk golongan
sumber air artesis.

Saya punya harapan besar, bahwa dengan persiapan yang lebih matang dan
menurut saya teknologinya juga tidak perlu terlalu canggih bin mahal, 
maka
kita dapat persembahkan kepada masyarakat setempat air jernih dari 
reservoir

yang sama,  sesuatu yang selalu mereka butuhkan hingga saat ini.


Soenoe.




2009/6/23 Fajar Lubis 


Banyak kemungkinan dari penyebab semburan ini...

Mudah-mudahan ada yang bisa berbagi data kimia dari semburan. Dari data
ini
bisa dilihat kontribusi airtanah, gas dan faktor lainnya.

Dalam berita dibawah, dikatakan bahwa selain sumur ini, ada sumur 
lainnya
dengan kedalaman 100 meter. Ada yang bisa berbagi, kondisi sumur 100 
meter

ini?

Mungkin ada baiknya kita mengadakan diskusi IAGI mengenai hal ini. 
Teknik
pemboran airtanah yang semakin baik dan murah ternyata telah 
memungkinkan

bor-bor 'pantek' untuk menyentuh zona 'overpressure'.


Salam,
Fajar (2448)

--- On Tue, 6/23/09, an...@gc.itb.ac.id  wrote:

Apakah juga mungkin semburannya berasal dari akifer air artesis yang
mungkin saja terpanaskan oleh intrusi andesit(dike) yang dangkal 
sehingga

menyebabkan terbentuknya reservoir hidrotermal ?

> =
> Minggu, 21/06/2009 15:56 WIB
> Lumpur di Serang Sempat Menyembur Setinggi 15 Meter
> Hery Winarno - detikNews
>

> Menurut dia, semburan lumpur itu berasal dari lubang yang dibor untuk
> mencari air bersih. "Ada dua lubang yang sudah dibor. Satu lubang
mencapai
> kedalaman 100 meter. Sedangkan satu lubang lagi berkedalaman 70 meter.
> Nah, semburan lumpur itu berasal dari lubang yang berkedalaman 70 
> meter

> itu," ujar dia.
>










--
Sent from my mobile device

http://rovicky.wordpress.com/2009/05/30/seamount-si-gunung-raksasa-dibawah-laut-1-proses-terbentuknya/


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

[iagi-net-l] Semburan Gas-Lumpur di Serang

2009-06-21 Terurut Topik Andang Bachtiar
Mudah-mudahan ada manfaatnya bagi yang membaca. Saya coba tampilkan 3 gambar 
yang menjelaskan apa yang kemungkinan terjadi dengan pemboran air di Walikukun, 
Carenang, Serang Banten yg akhirnya hari Sabtu yg lalu mengeluarkan gas dan 
lumpur sampai sekarang (lihat berita terlampir).

Lokasi Kampung Astana Anyar tersebut di peta geologi terletak di daerah dataran 
alluvial Sungai Ciujung - Cidurian, yaitu sungai2 Holocene yang mengalir 
selatan utara dr daerah tinggian gunung api Jawa Barat ke arah pantai utara 
Jawa. Selain itu dari setting tektoniknya, dia juga berada di daerah Tinggian 
Tangerang yang di beberapa literatur juga disebut menerus dengan Platform 
Seribu di utaranya. Di bagian timurnya kita dapati Ciputat Low dan di 
Selatannya kita dapati Rangkas Low. Sungai Ciujung sendiri kemungkinan 
dikontrol oleh pola bidang lemah kelurusan patahan utara-selatan yang menjadi 
ciri khas pola cekungan di daerah tersebut. Sumur2 yang pernah dibor di sekitar 
daerah ini adalah Cileles-1, Rangkasbitung-1, dan Tangerang-1 di selatan dan 
tenggara daerah "rembesan" gas-lumpur Serang ini. Cileles punya oil/gas show, 
sementara Rangkasbitung-1 dan Tangerang-1 laporannya dry hole saja. Tangerang-1 
(dan Rangkasbitung-1 juga) dibor di daerah yang dianggap tinggian, walaupun 
delineasinya masih masuk di dalam bagian tepi dari cekungan NWJava Basin. Di 
sebelah barat dari lokasi Gas-Mudflow Serang juga didapatkan data rembesan 
minyak dari data Belanda (didaptkan waktu survey permukaan Pertamina-Repsol 
tahun 90-an). Meskipun di daerah tinggian, besar kemungkinan rembesan2 minyak 
(seperti yang dilaporkan oleh Belanda tersebut) juga menggejala di sekitar 
daerah Tangerang High- Seribu Platform ini. Artinya, komponen petroleum system: 
SR, maturity, migrasi ===> semuanya sudah terpenuhi. Tinggal dicari reservoir, 
seal dan trapping nya yang suitable, apakah ada di daerah tersebut?

Pemboran air yang akhirnya mengeluarkan gas dan lumpur di Serang ini nampaknya 
kemungkinan bisa berasal dari dua sumber: 1) dari lapisan alluvial Ciujung 
Holocene yang kemungkinan merupakan gas rawa biogenic yang diakibatkan oleh 
proses fermentasi suhu rendah tapi kaya organik dan kondisi reduksi,.. dan 
kemungkinan no 2) dari lapisan Parigi Limestone yang mengandung isi BIOGENIC 
GAS seperti yang didapatkan di lapangan2 BP di offshore. Di daerah tinggian 
Tanggerang - Seribu Platform ini begitu anda mengebor permukaannya maka dibawah 
alluvial akan anda temukan lempung tebal Formasi Cisubuh yang merupakan batuan 
penutup yang ideal. Masalahnya adalah: seberapa tebal alluvial recent-nya? 
Apakah 30-40 meter sudah habis alluvial Ciujungnya, kemudian langsung masuk ke 
lempung Cisubuh s/d 70 meter kemudian di 70 meter menembus Gamping Parigi yang 
berisi Gas Biogenic? Kalau memang begitu kasusnya maka gas yang sekarang keluar 
akan terus menerus keluar karena resourcesnya akan jauh lebih besar dari 
sekedar gas rawa endapan alluvial biasa yang dalam 1-2 minggupun kemungkinan 
akan depleted. Apalagi kemungkinan adanya tekanan yang direpresentasikan dengan 
tingginya semburan s/d 15 meter kemudian terjadi intermittent variation dari 
tinggi semburan, kesemuanya mengindikasikan adanya sistim tekanan yang 
kemungkinan lebih besar daripada sekedar tekanan fasa gas di sistim terbuka gas 
rawa alluvial,... itu lebih mengindikasikan sisstim tekanan tertutup dari 
reservoir Parigi.

Dua-dua alternatif interpretasi sama-sama mengindikasikan biogenic gas, bedanya 
adalah: kalau berasal dari alluvial, maka sistem tekanannya akan ringan 
(terbuka, cepat habis),...sementara kalau berasal dari Parigi, maka sistim 
tekanannya tinggi, tertutup dan akan long-lasting. Bisa jadi lubang akan 
bertambah besar untuk mengkompensasi sistim tekanan yang besar tersebut.

Apakah kasus bawah permukaannya sama dengan Lumpur Sidoardjo? Less likely. 
Kalau di luSi, kita berhadapan dengan mud-diapir,... ada lapisan lempung/lumpur 
tekanan tinggi Kalibeng Atas yang terus menerus aktif mengeluarkan lumpur ke 
permukaan. Sementara itu di Serang sini, tidak pernah tercatat analogi Cisubuh 
sebagai overpressure shale yang significant apalagi mud-diapir. Jadi,.. 
kemungkinan lumpur yang keluar merupakan hasil penggerusan dari lempung Cisubuh 
oleh gas dan air yang berasal dari Parigi Formation. Skenario hipotesis ini 
semua masih perlu dibuktikan dengan analisis lumpur (umur, kematangan, 
komposisi dsb), analisis air (asin tidaknya, dsb), dan tentunya analisis gas 
dan batuan lain yg keluar dr semburan (kalau2 memang ada bongkah gamping di 
dalamnya kemungkinan Parigi terlibat).

Apapun penyebabnya, semburan tersebut harus ditutup untuk menyelmatkan 
kehidupan masyarakat di sekitarnya. Memang masih belum terbayang efeknya akan 
sebesar daerah Banjar Panji, akrena tipenya juga berbeda dan kedalamannya 
berbeda, tetapi bukan berarti kita bisa santai2 saja. TUTUP segera!!! Tentunya 
dengan menggunakan metodologi dan peralatan yang sesuai kaedah2 keteknikan di 
Oil&Gas. Pertamin

[iagi-net-l] test

2009-03-29 Terurut Topik Andang Bachtiar

test





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Speaker Volunteer untuk AAPG Student Chapter_ RE: [iagi-net-l] Pingin sharing ilmu ke UNDIP ?

2008-12-30 Terurut Topik Andang Bachtiar

Ikutan NGAJAR lho Lus,...
.

#ADB#

- Original Message - 
From: "Paulus Tangke Allo" 

To: 
Sent: Wednesday, December 31, 2008 12:21 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Speaker Volunteer untuk AAPG Student Chapter_ RE: 
[iagi-net-l] Pingin sharing ilmu ke UNDIP ?




kalau topiknya ini, saya mau dong ikutan :)
kalau sudah ada jadwalnya, aku minta yah...


--paulus

2008/12/30 sanggam hutabarat :
Saya ada rencana di tanah air antara 29 Juni hingga 3 Agustus 2009. Saya 
bersedia sharing topik yang berkenaan dengan:


1. Geostering/Real Time Monitoring dan Well Placement, atau
2. Core Analysis For Geologists, atau
3. Bore Hole Images For Geological Analysis

...(deleted)...





serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Paleo hydrate.....Re: forumDigest, Vol 21, Issue 77

2008-11-26 Terurut Topik Andang Bachtiar

Mas Udrekh,...
Menarik sekali uraian sampeyan soal per-hidrat-an yang sempat sampeyan 
pelajari, tekuni, dan yang forum2nya ikut sampeyan datangi. Mustinya 
sampeyan juga bisa mulai komunikasi  (atau sudah??)dengan Pak Iyung di BPPT 
dan juga mas Sanggono di Bandung, supaya potensi-potensi kekuatan 
intelektual kita yang kompeten dan concern masalah energi masa depan ini 
bisa sinergi dan sama-sama bergerak maju. Sayang sekali kalau ilmu yang 
sudah didapat dengan susah payah tidak diaplikasikan.


Lewat forum ini juga saya menghimbau ke kawan2 pengurus IAGI - HAGI untuk 
menangkap simpul-simpul potensi tersebut lewat forum2 diskusi Luncheon Talk 
atau Seminar Khusus atau apapun namanya, agar bergaung terus semangat 
eksplorasi energi baru kita.


Yangkung, monggo HAGI-nya; ditunggu Luncheon Talk Hidrat-nya

Salam

ADB



- Original Message - 
From: "udrekh" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, November 26, 2008 4:43 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Paleo hydrate.Re: 
forumDigest, Vol 21, Issue 77




Sepertinya apa yang dilakukan teman-teman peneliti khususnya di group
Mallik Kanada(Delta Mackenzie) sudah sampai ke tarah exploitasi. Juga
ada satu tempat yang saya lupa namanya, sudah memproduksi gas hidrat
ini. Saya hanya ikutan di kegiatan ICGH4, waktu itu saja progress
penelitian ini sudah sedemikian jauh dari bayangan saya. Saat hadir di
kegiatan sejenis dari tahun ke tahun, memang cukup menjanjikan bahwa
kita akan segera mampu untuk memanfaatkan sumber energi ini, apalagi
jumlahnya diperkirakan sangat besar.

Sepertinya, kesulitan utamanya adalah mempertahankan tingkat produksi,
sehingga memang masih jauh dari ekonomis untuk memproduksi gas hidrat
ini. Perjalanan penelitian ini sendiri sangat multidisiplin. Banyak yang
mengkaji dari aspek biokimianya, teknologi seperti fluida /
tekanan/temperatur, drilling, atau dari aspek Geologi/Geofisikanya.
Kalau sekiranya ada yang tertarik untuk punya discussion group untuk gas
hydrat ini, saya ingin juga belajar. Saya pingin juga tahu dari aspek
lainnya. Kalau dari aspek geologi dan geofisikanya, saya punya cukup
banyak koleksi buku maupun jurnal. Kebetulan Studi S2 dan S3 saya
mengenai gas Hidrat ini, tetapi lebih banyak dari aspek kajian BSRnya.
Penelitian saya juga melulu di lautan jepang (Nankai trough), sehingga
tidak terlalu paham dengan kondisi di Indonesia. Kalau melihat pemetaan
terakhir mengenai penelitian gas Hidrat di Indonesia (dari gambar yang
saya peroleh tahun 2006), maka ada 3 titik penelitian untuk kajian gas
Hidrat di Indonesia. Selain di utara Manado, dan sekitar selat sunda,
juga daerah sekitar Irian. Yang 2 pertama memang dilakukan atas
kerjasama BPPT dengan BGR.

Senang sekali bisa ikut belajar dari diskusi di milis ini. Saya fikir,
kita juga memang perlu memulai penelitian tentang gas hidrat ini. Paling
tidak dari aspek pengetahuan mengenai distribusi gas Hidrat di
Indonesia. Sehingga, saat teknologi eksplotiasi sudah dikuasai, kita
juga sudah siap dengan pengetahuan lokasi yang berpeluang untuk
eksploitasi gas Hidrat. Kalau seandainya, data seismik yang saat ini
sudah banyak kita miliki, kemudian kita pakai untuk interpretasi BSR
saja, agaknya akan cukup bermanfaat.

wallahu a'lam

On Wed, 2008-11-26 at 00:33 -0800, Franciscus B Sinartio wrote:
keadaan stabil dari hydrates sekarang adalah karena tekanan dan 
temperature yang cocok untuk tetap jadi CH4 beku.

kalau ditambang, maka keseimbangan hilang.
maka CH4 akan lepas semua ke air laut, dan ke atmosphere dst.. dst.
justru itu sampai sekarang belum ada yang berani mencoba "mengganggu" 
hydrates di alam, semuanya dilakukan di lab.


tetapi kalau paleo-hydrates lain lagi. keseimbangan nya sekarang karena 
terperangkap oleh overburden dari sediment diatasnya (dst.. dst..).
jadi cara pengambilan gas seperti yang sudah biasa dilakukan bisa 
dilakukan.



fbs




- Original Message 
From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia <[EMAIL PROTECTED]>; 
"iagi-net@iagi.or.id" 

Sent: Wednesday, November 26, 2008 12:43:18 AM
Subject: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Paleo hydrate.Re: forum 
Digest, Vol 21, Issue 77


Hydrates jangan terlalu dipikirkan seperti liquid - HC pada umumnya.
Proses migrationnya dalam fase liquid, bukan pada fase padat berupa
hydrates. Ketika hydrates ini "terkubur" dan suhunya meningkat
melampui tiik uapnya, maka hydrates akan berubah ujud. Dan tentusaja
hydrates menjadi "gas".
Kalau benar seperti dugaan Pak Awang bahwa hydrates kebanyakan berupa
gas yang digenerasi oleh biogenic gas, maka tentusaja finger print
dengan metode geokimia, akan masih menyisakan finger print biogenic.
Fase perubahan ujud ini merupakan proses fisis.

Jadi cara berpikirnya harus seperti tambang emas atau tambang logam
lainnya. Ketika emas masih menjadi bagian dari larutan yang berupa
hydrothermal, mka emaspun seolah migrasi dari sumber magma ke tempat
pemerangkapan. Namun terperangkapnya emas/logam ini dala

Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration

2008-11-25 Terurut Topik Andang Bachtiar
Yangkung,...kalau masih kurang referensinya saya postingkan juga berita dari 
MEDIA INDONESIA 2005: angka2 perhitungan potensi gas hidrat dr BPPT

==
JAKARTA - Para peneliti Indonesia telah menemukan gas hidrat dalam jumlah 
besar di dasar laut yang terdapat di perairan selatan Sumatera hingga Jawa 
Barat dan perairan Sulawesi. Gas hidrat itu berpotensi menjadi energi 
alternatif pengganti bahan bakar minyak (BBM).\'Besar gas hidrat sekitar 850 
triliun kaki kubik (tcf) terdapat di dua tempat yaitu di perairan selatan 
Sumatera Selatan hingga Jawa Barat sekitar 625,4 tcf, sedangkan di perairan 
Sulawesi besarnya sekitar 233,2 tcf,\' kata Direktur Pusat Pengkajian dan 
Penerapan Teknologi Sumber Daya Air (P3-TISDA) BPPT (Badan Pengkajian dan 
Penerapan Teknologi), Yusuf S Djajadihardja, Selasa (25/10) di Jakarta.Yusuf 
menilai, di tengah harga minyak dunia yang membubung tinggi, seharusnya 
potensi gas hidrat ini sudah bisa dipikirkan untuk dieksplorasi. Seandainya 
belum berniat mengeksplorasinya, maka gas hidrat itu dapat dijadikan aset 
energi alternatif di masa mendatang.Dia juga berpendapat, berdasarkan kajian 
ahli dari Konsorsium Internasional, eksplorasi gas hidrat dapat dilakukan 
apabila harga minyak dunia sudah mencapai harga US$50 per barel. \'Saat ini 
harga minyak dunia sudah jauh di atas US$50, maka eksplorasi gas hidrat 
sebagai energi alternatif sebenarnya sudah dapat dilakukan. Kita tidak akan 
merugi,\' paparnya.Lebih lanjut Yusuf menyatakan, potensi gas hidrat yang 
saat ini telah ditemukan di Indonesia cukup besar. Bahkan total dari dua 
lokasi yang telah ditemukan sekitar tiga kali lebih besar dari potensi gas 
di Natuna. Potensi ladang gas Natuna saja hanya sebesar 222 tcf. Sedangkan 
gas hidrat ini dapat mencapai 850-an tcf. \'Itu baru di dua tempat saja," 
tambahnya.Yusuf memaparkan, potensi zat hidrat masih besar, karena banyak 
terdapat di perairan laut dalam dan daerah permafrost (kutub). Gas itu 
biasanya terjebak dalam sedimen permukaan laut dan yang bercampur dengan 
air. Kebanyakan gas hidrat tersimpan dalam bentuk kristal es.Menurut Yusuf, 
gas ini biasanya ditandai dengan keberadaan organisme laut, seperti 
vestimentifera dan acharax yang tinggal di kedalaman laut dengan tekanan 
tinggi dan temperatur rendah. Karena, organisme laut tersebut biasa 
mengonsumsi gas hidrat ini.\'Karena berada di lapisan laut dalam dengan 
temperatur rendah, gas tersebut diselimuti air dan membeku. Jadi 
ilustrasinya, seperti mengambil bongkahan es dari kulkas, lalu kita lakukan 
pembakaran,\' jelasnya. (*/H-4)Sumber : Media indonesia (27/10/05)


----- Original Message - 
From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, November 26, 2008 8:35 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration


Pak Awang, . Yangkung,saya lampirkan lagi posting di iagi-net 
Minggu 8 September 2002 tentang ekspose tersebut, angkanya juga masih 
tertulis disitu 625 TCF, dan angka ini juga disebutkan beberapa kali oleh 
Hatta Radjasa sebagai Menristek Ka BPPT waktu itu ke media.


salam
ADB

===
Laporan Seminar Pra-Ekspedisi Java Trench 2002 (Voyage To The Bottom of 
The

Sea)
===

Tak kurang dari 100 orang hadir pada Seminar Pra-Ekspedisi Java Trench 
2002

yang merupakan kerjasama antara BPPT-IAGI-HAGI dan JAMSTEC (bukan
Jamsostek), pada Rabu 21 Agustus di Hotel Mandarin, Jakarta. Empat hal
"spektakuler" yang akan diteliti dibahas dalam seminar tersebut:

1. Karakter Sesar Sumatra di pertemuannya dengan palung Jawa
2. Strain partitioning dari overlying plate (fore-arc basin) disekitar 
Selat

Sunda
3. Eksplorasi  daerah "bank" di laut selatan Sukabumi yang  data
bathymetrinya menunjukkan indikasi awal sebagai tutupan 60x30 km yang
dikelilingi oleh submarine mud-volcanoes
4. Eksplorasi gas hydrate yang indikasi awalnya didapat dari BSR (Bottom
Simulator Reflector) pada berbagai lintasan seismik, terutama di daerah
fore-arc sampai ke lereng luar palung.

Sehari sebelumnya, 20 Agustus 2002, panitia juga sempat mengadakan 
Temu-Pers

di gedung BPPT lantai 3 yang menghadirkan MenRisTek Hatta Radjasa, Ketua
IAGI, Ketua HAGI, dan Chief Saintist dari Jepang dan Jerman. Media
Indonesia, Republika, Detik.com dan beberapa media elektronik/televisi 
juga

hadir dalam temu pers tersebut.

Ekspedisi Palung Jawa akan melibatkan 15 ilmuwan, yaitu 9 peneliti dari
Indonesia, 4 dari Jepang, dan 2 dari Jerman. Tim Indonesia terdiri dari 
Tim
Inti dan Tim Pendukung. Tim Inti terdiri dari empat peneliti yang akan 
turut

dalam penyelaman (Oceanot). Mereka itu adalah Yusuf Surachman (Geologist
BPPT-Chief Scientist), Agus Guntoro (Geologist Univ. Trisakti), Hananto
Kurnio (Geologist PPGL), dan Mufti P Patria (Biologist UI). Tim Pendukung
adalah Ridwan Djamaluddin (Ketua Panitia, Geologist BPPT), Andr

Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration

2008-11-25 Terurut Topik Andang Bachtiar
an secara
lebih rinci apa saja ayng akan dilakukan dalam penyelaman tersebut. Rencana
pengamatan langsung "fault-sense", "degree of deformation", "presence of
seepage", "deep-water organism associated with the faults", "sampling mud
volcano", "sampling gas hydrate", kesemuanya diuraikan secara rinci.

Ikeda, ahli tektonik dari Universitas Tokyo memaparkan tentang "Active Fault
Research: From Land to Sea". Rencana mereka untuk memonitor aktifitas sesar
di daerah Palung Jawa akan didasarkan pada sample-sample dari piston coring
yang akan diambil langsung oleh Shinkai 6500 dilokasi-lokasi penyelaman.

Herman Kudrass, Kepala PPGLnya Jerman juga bicara dalam seminar
pra-ekspedisi tersebut. penekanan presentasinya pada eksplorasi gas hydrate.
Beberapa hal yang akan dilakukan adalah: "pengukuran profile CH w/depth of
seawater", "pengukuran isotop pada piston core", "pengukuran heat flow"
(pada umumnya HF normal didaerah palung 40mW/m2, tapi didaerah venting gas
methan bisa sampai 120 mW/m2). "investigate benthic community in venting
area", dsbnya.

Ada 7 penanya, komentator, peng-opini pada seminar tersebut, yaitu: Pak Bona
(Trisakti), Pak Afiat (Trisakti), Pak Awang (Pertamina), Pak Andri (ITB), Bu
Mimin (PPGL), PAk Irawan (ITB), dan Bu Retno (ITB). Kesemuanya mencoba untuk
lebih memperjelas arahan dari penelitian, selain juga uluran/permintaan
untuk kerjasama menggunakan data yang akan didapat.

Seminar 21 Agustus tersebut ditutup jam 1 siang dengan makan siang bersama.
Esok harinya para sainitis dari Indonesia-Jerman dan Jepang masih berkumpul
dan membicarakan rencana pasti titik-titik penyelaman.

Informasi lainnya: Upacara pelepasan kapal riset akan dilakukan oleh
presiden Megawati pada tgl 6 Oktober 2002. Mega akan mencoba juga masuk
kedalam SHINKAI (tentunya tidak untuk diturunkan kedasar laut).


Hasil Notulensi dari Moderator ADB


- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, November 25, 2008 9:18 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration


Saya pikir BPPT tak mengeluarkan angka saat mengumumkan rencana mereka 
menyelami wilayah Palung Sunda dengan kapal selam Sinkai untuk antara lain 
meneliti gas hidrat di situ bersama organisme metanofilnya. Saya masih 
menyimpan bahan-bahan ekspose mereka yang dinamakan "Voyage to the Bottom of 
the Sea".


Yang menghebohkan dari BPPT justru pengumuman yang dilansir media tak kalah 
heboh "penemuan giant field di Simeulue yang lebih besar dari Arab !" Di 
situ BPPT memang mengeluarkan angka yang heboh.


salam,
awang

--- On Tue, 11/25/08, Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, November 25, 2008, 4:41 PM

Koreksi untuk Pak Awang, dan sekaligus informasi untuk Yangkung

Riset hydrate BPPT yang cukup menghebohkan terakhir direlease bersamaan
dengan release hasil-hasil Java Trench Expedition 2002 yang merupakan
kerjasama JAMSTEC-BPPT yang didukung juga secara finansial dan kelembagaan
oleh IAGI dan HAGI. Kontak person: masih Pak Iyung juga.

Di Indonesia kita juga punya Doktor ahli hydrate lulusan CSM, yaitu Dr.
Sanggono dari Teknik Kimia ITB, yang dissertasinya mengenai hydrate di GOM.

Salam

ADB

- Original Message - From: "Awang Satyana"
<[EMAIL PROTECTED]>
To: ; "Forum HAGI"
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, November 25, 2008 3:31 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration


Yangkung,

Yang pernah "menghebohkan" dari riset BPPT (Simeulue "giant
discovery")
bukanlah hydrate gas, melainkan diperkirakan berisi oil/gas conventional.
Dua lembaga riset yang aktif melakukan penelitian hydrate gas adalah : BPPT
dan P3GL (Puslitbang Geologi Kelautan). Kontak yang tepat untuk kedua
lembaga itu : Pak Yusuf Surachman ([EMAIL PROTECTED], e-mail resminya di
BPPT saya tak tahu), Pak Subaktian Lubis (P3GL, mohon maaf kalau salah tulis
nama beliau, bisa kontak ke [EMAIL PROTECTED]

Salam,
awang

--- On Tue, 11/25/08, basuki puspoputro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: basuki puspoputro <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [iagi-net-l] Hydrate exploration
To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum HAGI" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tuesday, November 25, 2008, 12:22 PM

Rekan-rekan.

Pemelajaran tentang hydrate di Indonesia setahu kami dilakukan oleh BPPT,
malahan beberapa waktu yang lalu sempat membuat "heboh" negeri ini
karena riset BPPT menemukan sejumlah cadangan yang besar.
Siapakah contact person di BPPT yang dapat dihubungi bila kami ingin lebih
tahu
tentang hasil riset, data, dan langkah ke depan eksplorasi hydrate di
Indonesia?
Terutama nama dan alamat emailnya? Terima kasih atas informasi yang
diberikan.

Salam,
Yangkung


New Email addresses availabl

Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration

2008-11-25 Terurut Topik Andang Bachtiar

Koreksi untuk Pak Awang, dan sekaligus informasi untuk Yangkung

Riset hydrate BPPT yang cukup menghebohkan terakhir direlease bersamaan
dengan release hasil-hasil Java Trench Expedition 2002 yang merupakan
kerjasama JAMSTEC-BPPT yang didukung juga secara finansial dan kelembagaan
oleh IAGI dan HAGI. Kontak person: masih Pak Iyung juga.

Di Indonesia kita juga punya Doktor ahli hydrate lulusan CSM, yaitu Dr.
Sanggono dari Teknik Kimia ITB, yang dissertasinya mengenai hydrate di GOM.

Salam

ADB

- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: ; "Forum HAGI" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, November 25, 2008 3:31 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Hydrate exploration


Yangkung,

Yang pernah "menghebohkan" dari riset BPPT (Simeulue "giant discovery")
bukanlah hydrate gas, melainkan diperkirakan berisi oil/gas conventional.
Dua lembaga riset yang aktif melakukan penelitian hydrate gas adalah : BPPT
dan P3GL (Puslitbang Geologi Kelautan). Kontak yang tepat untuk kedua
lembaga itu : Pak Yusuf Surachman ([EMAIL PROTECTED], e-mail resminya di
BPPT saya tak tahu), Pak Subaktian Lubis (P3GL, mohon maaf kalau salah tulis
nama beliau, bisa kontak ke [EMAIL PROTECTED]

Salam,
awang

--- On Tue, 11/25/08, basuki puspoputro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: basuki puspoputro <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [iagi-net-l] Hydrate exploration
To: iagi-net@iagi.or.id, "Forum HAGI" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tuesday, November 25, 2008, 12:22 PM

Rekan-rekan.

Pemelajaran tentang hydrate di Indonesia setahu kami dilakukan oleh BPPT,
malahan beberapa waktu yang lalu sempat membuat "heboh" negeri ini
karena riset BPPT menemukan sejumlah cadangan yang besar.
Siapakah contact person di BPPT yang dapat dihubungi bila kami ingin lebih
tahu
tentang hasil riset, data, dan langkah ke depan eksplorasi hydrate di
Indonesia?
Terutama nama dan alamat emailnya? Terima kasih atas informasi yang
diberikan.

Salam,
Yangkung


 New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and
@rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/





serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] dry holes mountain front ==> Re: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai

2008-11-17 Terurut Topik Andang Bachtiar
Dari sumur-sumur yang dianggap dry-holes tersebut, kemungkinan ada (bisa 
lebih dr separohnya, loh) yang tidak dibor dan atau ditest / dievaluasi 
dengan benar, sehingga menampakkan kesan bahwa faktor geologi-lah yang 
menyebabkan kegagalan Conoco (dan sebagian Caltex di sekitar daerah 
tersebut). Seringkali yang terjadi adalah: pengeboran dilakukan highly 
over-balance, formasinya rusak (formation damage), yang dihasilkan dalam 
test bukan air formasi tapi air invasi dari mud-filtrate (tapi tetap 
dianggap air formasi dalam laporannya), alat pengetest tersumbat (tool 
plugging), sand migration yang menurunkan permeability, dan beberapa masalah 
engineering pemboran dan pengetes-an lainnya. Jadi, dry-holes bagi Conoco, 
belum tentu dry-holes bagi SPE atau TMP atau POG atau KKE atau TBP atau BMI 
atau nama-nama perusahaan "nasional" lainnya yang muncul sewindu terakhir 
ini meramaikan eksplorasi hidrokarbon di daerah Mountain Front yang 
ditinggalkan oleh kumpeni-kumpeni besar sebelumnya. Dengan paradigma baru, 
mata lebih awas, treshold ekonomi lebih rendah, para eksplorasionis di 
kumpeni2 nasional tersebut mencoba peruntungan mereka dengan melihat ulang 
sumur-sumur dry holes di daerah Mountain Front (baik di Sumatra, maupun di 
Kalimantan). Beberapa ada yang berhasil discovery, beberapa masih berkutat 
studi, yang jelas kebanyakan sekarang ini sedang ketar-ketir dengan 
pendanaan karena krisis keuangan globalnya Amerika (bagaimanapun, kumpeni2 
ini masih banyak terkait dengan model bisnis pinjam bank dan atau lembaga 
keuangan, walaupun ada juga sejumlah duit ekuitinya).


Soal Mountain Front Sumatra Tengah dan kemungkinannya pernah menjadi 
Fore-land Basin, kebetulan mahasiswa S-1 saya dari ITM (Medan) membuat 
analisis paleo-batimetri dari Telisa outcrop sangat rinci di 3 lokasi daerah 
Gunung Tua yang kalau dikorelasikan dengan Telisa di sumur-sumur sebelah 
timurnya akan menampakkan PENDALAMAN yang signifikan dari timur ke barat, 
yaitu dari inner-middle shelf (0-100 meter) menjadi sampai sedalam mid 
bathyal (1000-2000 meter). Di daerah belakang busur, salah satu penyebab 
paleo-batimetri yang dalam ini adalah cekungan yang turun terus menerus 
dengan rate lebih besar di daerah mountain front dibandingkan dengan daerah 
hinge-line/paparan, terutama karena selama pengendapan: thrust fault di 
Mountain Front ini sangat aktif sehingga membuat accomodation space dibagian 
footwall-nya menjadi besar dan paleobatimetrinya jadi dalam. Telisa 
"turbidite" faciespun makin banyak dijumpai di singkapan2 dekat mountain 
front dibandingkan dengan singkapan di bagian timurnya atau di sumur2 
pemboran. Dengan demikian, paling tidak selama Miosen Bawah - Tengah, 
sebelum diinversi oleh naiknya Bukit Barisan, daerah Mountain front tersebut 
kemungkinan pernah menjadi Foreland Basin. Implikasi petroleum systemnya 
cukup signifikan.


"Mountain Front" di Kutai Barat Laut lebih menarik lagi. Di daerah Wahau - 
Berau pada umumnya dijumpai rembesan-rembesan minyak yang sangat ringan, 
bening, yang didapatkan di jalur-jalur patahan dan reservoir-reservoir 
Beriun yang "breached" (dekat ke permukaan tanah sehingga bocor). Masalah 
utama mereka pada umumnya sealing dan trap integrity, bukan reservoir, bukan 
pula kitchen. Discovery di ssalah satu sumur di daerah sebelah barat 
Sangatta tersebut tidak difollow-up oleh kumpeni sebelumnya karena dianggap 
tidak ekonomis dan reservoirnya ketat (tite). Kumpeni-kumpeni baru dan 
BPMigas tentunya) bisa saja melihatnya dengan sudut pandang yang berbeda 
pula; apalgi jika ditelisik lagi bagaimana cara kumpeni-kumpeni besar Jadul 
itu mengebor dan mengetes reservoir. Air formasi dari endapan fluvial 
deltaic yang mereka dapatkan dan mereka pakai untuk meng'condemn" salah satu 
reservoir beriun  itu sebagai WET dan tidak ekonomis itu ternyata punya 
salinitas >40.000 ppm yang tidak mungkin didapatkan dari connate water 
fluvial-deltaic deposit. Res-Eng reportnya juga sudah jelas-jelas 
menyatakan: reservoir damage dengan skin faktor yang sangat tinggi. 
Kemungkinan besar air yang mereka keluarkan itu adalah invasi dari lumpur. 
Sangat menarik. Masih banyak opportunity di Mountain Front kita.


Salam

ADB



- Original Message - 
From: "Agus Suhirmanto" <[EMAIL PROTECTED]>e)

To: 
Sent: Monday, November 17, 2008 1:40 PM
Subject: Bls: [iagi-net-l] Ramai-ramai blok Semai


Pak Awang,
Terima kasih atas penjelasannya. Sangat menarik terutama bagi kami yang 
belum genap 10 th berkutat di Eksplorasi Hidrokarbon. Karena ternyata ada 
pengalaman eksplorasi yang "sangat agresif" di daerah yang padahal cukup 
dekat dengan Rokan Block yang kaya akan HC, namun tidak memberikan hasil 
seperti yg diharapkan.


Salam,
agus





Dari: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: IAGI ; Forum HAGI <[EMAIL PROTECTED]>; Geo Unpad 
<[EMAIL PROTECTED]>; Eksplorasi BPMIGAS 
<[EMAIL PROTECTED]>

Terkirim: Senin, 17 November, 2008 11:27:48
Topik: RE: [iagi-net-l] Ramai-ra

Re: [iagi-net-l] Fwd: {Disarmed} Re: [IA-ITB] Lapindo Brantas vs Medco. Lapindo Kalah di Arbitrase Internasional (?)

2008-07-17 Terurut Topik Andang Bachtiar
Yang diserahkan ke pihak berwajib itu, setahu saya adalah: REPRINT dari 
REAL-TIME CHART berdasarkan digital asci file yang direprint dg skala 
berbeda (lebih rapat) dari aslinya, kemudian difoto-copy dan diberikan 
coretan komentar (tambahan) yang kesemuanya dilakukan 9 bulan setelah 
kejadian (Jan-Peb 2007), sedangkan REAL-TIME CHART asli print-out dari 
lapangan yang biasanya diberi catatan2 tambahan oleh Mudlogger maupun 
Pressure Engineer pada saat kejadian, setahu saya tidak dimiliki oleh pihak 
yang berwajib. Kabarnya LBI-pun tidak memiliki lagi barang tersebut, karena 
menurut yang saya dengar: demi kepentingan hukum pihak yang bersengketa, 
barang tersebut dikuasai oleh pengacara. Setahu saya, geolograph chart IADC 
yang bulet2 itupun tidak dimiliki oleh pihak berwajib.


- Original Message - 
From: "nyoto - ke-el" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, July 18, 2008 8:45 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: {Disarmed} Re: [IA-ITB] Lapindo Brantas vs 
Medco. Lapindo Kalah di Arbitrase Internasional (?)



Kayak pesawat terbang aja ada blck box-nya segala ?  Emang apaan yg 
dimaksud
black box tsb ?  itu tidak lain yg data2 mud logging unit, yg katanya 
sudah

diserahkan ke pihak yg berwajib, trus apa lagi yg mau dicari ?

wass,




2008/7/18 Muhammad Walfajri <[EMAIL PROTECTED]>:


Kalau mau lucu-lucuan, berita yg dicopy dari Detik.com dibawah ini juga
cukup menggelikan, sekaligus bisa menimbulkan 'mispersepsi' di kalangan
masyarakat dan aparat hukum.
Pihak Kejaksaan & Polisi bahkan diberitakan sudah kasak-kusuk berburu
'black
box' untuk mencari data-data pengeboran. Padalah selama ini data-data
tersebut sudah dipublikasikan kepada umum.
**
Salam,
Fajri
-mantan pekerja "black box" pengeboran-

*Senin, 14/07/2008 18:45 WIB
'Black Box' Pengeboran Bisa Ungkap sebab Lumpur Lapindo
Irwan Nugroho - detikNews

* *Jakarta* - Ada alat bukti yang dapat menunjukan penyebab bencana
semburan
lumpur Lapindo. Alat bukti ini diharapkan bisa mengungkap misteri 
sekaligus

mengakhiri perdebatan para ahli tentang penyebab tragedi itu.

"Sangat mudah untuk membuktikan itu adalah bencana alam, yakni semacam
'black box' yang berisi parameter mengenai pengeboran," ujar ahli
pengeboran
yang juga mantan wakil Dirut Pertamina, Mustika Saleh, saat mendampingi
warga korban lumpur Lapindo di Kejaksaan Agung, Jl Sultan Hasanuddin,
Jakarta Selatan, Senin (14/7/2008).

*Mustika menjelaskan, alat ini seperti yang terdapat di pesawat.* Semua
data
pengeboran dicatat dalam alat khusus ini. Ia juga menjelaskan saat ini
black
box tersebut berada di Polda Jatim.

Jampidum AH Ritonga yang menemui para korban lumpur Lapindo ini mengaku
kaget ada alat semacam itu. Alat itu tidak pernah disebut dalam berkas
lumpur Lapindo yang dilimpahkan pihak kepolisian.

"*Black box itu tidak bisa bohong, saya baru tahu sekarang*," ujar 
Ritonga.


Ritonga menambahkan, bila 'black box' pengeboran ini dapat diungkap 
isinya,

penyebab lumpur Lapindo menjadi jelas.*(rdf/gah)*


On 7/16/08, nyoto - ke-el <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Hehehehe . VP Relations koq disuruh ngomong tentang data mud 
> logging

> unit, dimulai dengan kesimpulannya lagi (tidak ada hubungannya antara
> lumpur
> Lapindo dengan sumur BP-1) yach lucu sekali kata2nya . hahahaha 
> 

> Lapindo udah punya pelawak cewek lagi  saingannya srimulat 
>
>
> wass,
>
> nyoto
>
>
>
>
>
> 2008/7/16 OK Taufik <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> >   Tempo Interaktif:
> >
> > *Pemerintah Akan Tinjau Hasil Arbitrase Lapindo*
> > Selasa, 15 Juli 2008 | 22:30 WIB
> >
> > *TEMPO Interaktif*, *Jakarta*:Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
> > Purnomo
> > Yusgiantoro
> > mengatakan pemerintah akan meninjau hasil persidangan arbitrase
> > internasional yang menyatakan Lapindo Brantas Incorporated kalah.
> >
> > Menteri Purnomo mengaku pemerintah belum menerima laporan adanya
> arbitrase
> > tersebut. "Kami akan cek dulu, karena kami belum pernah dapat laporan
ada
> > arbitrase Medco dengan Lapindo," kata Purnomo di Jakarta, Selasa
(15/7).
> >
> > Pemerintah, lanjut dia, akan mencari informasi tentang arbitrase
> tersebut.
> > Dia menambahkan, pemerintah tak dilibatkan dalam proses arbitrase
> tersebut.
> > "Kami tak pernah dipanggil untuk menjadi saksi," ujar Purnomo.
> >
> > Hasil putusan Badan Arbitrase Internasional menyatakan bahwa PT Medco
> > Brantas memenangkan gugatan terhadap Lapindo kalah. Majalan Tempo 
> > edisi

> > Juni
> > tahun lalu menyatakan, dalam gugatan itu, Medco membeberkan sejumlah
> > pelanggaran yang dilakukan Lapindo terhadap perjanjian kerja sama
> operasi.
> >
> > Salah satunya soal peringatan Medco agar Lapindo memasang selubung 
> > bor

(*
> > casing) untuk mengantisipasi kebocoran yang diabaikan. Dalam gugatan
itu
> > juga disinggung soal dana provisi untuk kegiatan operasional hulu
miogas
> > sebesar US$ 14 juta.
> >
> > Medco menolak langkah Lapindo yang "membelokkan"dana operasional itu
> untuk
> > menangani dampak semburan lumpur (Koran Tempo, Senin

Re: [iagi-net-l] Fwd: {Disarmed} Re: [IA-ITB] Lapindo Brantas vs Medco. Lapindo Kalah di Arbitrase Internasional (?)

2008-07-17 Terurut Topik Andang Bachtiar

Koreksi mas Fajri:

REAL TIME CHART dari Mudlogging Data Unit (yang bermeter-meter panjangnya 
itu) dan GEOLOGRAPH dari RigFloor (yang kertas grafik lingkaran 24 jam IADC 
itu) tidak pernah dipublikasikan. Kedua jenis rekaman data tersebut ditulis 
langsung oleh ALAT, bukan oleh manusia.


Yang "diceritakan" (itupun sepotong-potong, karena gak mungkin ditampilkan 
semuanya karena keterbatasan media) adalah DAILY DRILLING REPORT yang 
merupakan summary harian dari operasi pemboran yang dituliskan oleh Drilling 
Supervisor.


Salam
adb


- Original Message - 
From: "Muhammad Walfajri" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, July 18, 2008 8:28 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: {Disarmed} Re: [IA-ITB] Lapindo Brantas vs 
Medco. Lapindo Kalah di Arbitrase Internasional (?)




Kalau mau lucu-lucuan, berita yg dicopy dari Detik.com dibawah ini juga
cukup menggelikan, sekaligus bisa menimbulkan 'mispersepsi' di kalangan
masyarakat dan aparat hukum.
Pihak Kejaksaan & Polisi bahkan diberitakan sudah kasak-kusuk berburu 
'black

box' untuk mencari data-data pengeboran. Padalah selama ini data-data
tersebut sudah dipublikasikan kepada umum.
**
Salam,
Fajri
-mantan pekerja "black box" pengeboran-

*Senin, 14/07/2008 18:45 WIB
'Black Box' Pengeboran Bisa Ungkap sebab Lumpur Lapindo
Irwan Nugroho - detikNews

* *Jakarta* - Ada alat bukti yang dapat menunjukan penyebab bencana 
semburan
lumpur Lapindo. Alat bukti ini diharapkan bisa mengungkap misteri 
sekaligus

mengakhiri perdebatan para ahli tentang penyebab tragedi itu.

"Sangat mudah untuk membuktikan itu adalah bencana alam, yakni semacam
'black box' yang berisi parameter mengenai pengeboran," ujar ahli 
pengeboran

yang juga mantan wakil Dirut Pertamina, Mustika Saleh, saat mendampingi
warga korban lumpur Lapindo di Kejaksaan Agung, Jl Sultan Hasanuddin,
Jakarta Selatan, Senin (14/7/2008).

*Mustika menjelaskan, alat ini seperti yang terdapat di pesawat.* Semua 
data
pengeboran dicatat dalam alat khusus ini. Ia juga menjelaskan saat ini 
black

box tersebut berada di Polda Jatim.

Jampidum AH Ritonga yang menemui para korban lumpur Lapindo ini mengaku
kaget ada alat semacam itu. Alat itu tidak pernah disebut dalam berkas
lumpur Lapindo yang dilimpahkan pihak kepolisian.

"*Black box itu tidak bisa bohong, saya baru tahu sekarang*," ujar 
Ritonga.


Ritonga menambahkan, bila 'black box' pengeboran ini dapat diungkap 
isinya,

penyebab lumpur Lapindo menjadi jelas.*(rdf/gah)*


On 7/16/08, nyoto - ke-el <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Hehehehe . VP Relations koq disuruh ngomong tentang data mud logging
unit, dimulai dengan kesimpulannya lagi (tidak ada hubungannya antara
lumpur
Lapindo dengan sumur BP-1) yach lucu sekali kata2nya . hahahaha 
Lapindo udah punya pelawak cewek lagi  saingannya srimulat 


wass,

nyoto





2008/7/16 OK Taufik <[EMAIL PROTECTED]>:

>   Tempo Interaktif:
>
> *Pemerintah Akan Tinjau Hasil Arbitrase Lapindo*
> Selasa, 15 Juli 2008 | 22:30 WIB
>
> *TEMPO Interaktif*, *Jakarta*:Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
> Purnomo
> Yusgiantoro
> mengatakan pemerintah akan meninjau hasil persidangan arbitrase
> internasional yang menyatakan Lapindo Brantas Incorporated kalah.
>
> Menteri Purnomo mengaku pemerintah belum menerima laporan adanya
arbitrase
> tersebut. "Kami akan cek dulu, karena kami belum pernah dapat laporan 
> ada
> arbitrase Medco dengan Lapindo," kata Purnomo di Jakarta, Selasa 
> (15/7).

>
> Pemerintah, lanjut dia, akan mencari informasi tentang arbitrase
tersebut.
> Dia menambahkan, pemerintah tak dilibatkan dalam proses arbitrase
tersebut.
> "Kami tak pernah dipanggil untuk menjadi saksi," ujar Purnomo.
>
> Hasil putusan Badan Arbitrase Internasional menyatakan bahwa PT Medco
> Brantas memenangkan gugatan terhadap Lapindo kalah. Majalan Tempo edisi
> Juni
> tahun lalu menyatakan, dalam gugatan itu, Medco membeberkan sejumlah
> pelanggaran yang dilakukan Lapindo terhadap perjanjian kerja sama
operasi.
>
> Salah satunya soal peringatan Medco agar Lapindo memasang selubung bor 
> (*
> casing) untuk mengantisipasi kebocoran yang diabaikan. Dalam gugatan 
> itu
> juga disinggung soal dana provisi untuk kegiatan operasional hulu 
> miogas

> sebesar US$ 14 juta.
>
> Medco menolak langkah Lapindo yang "membelokkan"dana operasional itu
untuk
> menangani dampak semburan lumpur (Koran Tempo, Senin, 15 Juli).
>
> Yuniwati Teryana, Vice President Relations Lapindo Brantas mengatakan
bahwa
> data pengeboran yang terekam di mud logging unit menyatakan bahwa tidak
ada
> hubungan antara sumur ekplorasi Banjarpanji-1 dan semburan lumpur di
> Sidoarjo.
>
> Mud logging unit adalah satu perangkat alat dalam pengeboran yang
> berfungsi,
> antara lain, untuk melakukan pengamatan dan perekaman proses 
> pengeboran.

>
> Data mud logging unit tersebut menyatakan bahwa tekanan pengeboran
> menunjukkan tekanan lubang sumur lebih rendah daripada kekuatan batuan
> (dinding sumur).
>
> "Ini berarti bahwa casing shoe yang m

Re: [iagi-net-l] 3 Kandidat KETUM IAGI ===> Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI

2008-07-16 Terurut Topik Andang Bachtiar
Yang masih saya ingat samar-samar adalah angka-angka partisipasi PEMILU IAGI 
dari PIT 1998 (Yogja) sekitar 250an, 2000 (Bandung) +/-600, 2002 (Surabaya) 
200an, dan 2005 (Surabaya) 506 tepat.


Waktu 1998, Pemilu IAGI masih bernuansa paguyuban, seperti 
pemilihan-pemilihan sebelumnya (1996 waktu Kang Yanto terpilih, dan 1994 
waktu Pak Wahab terpilih), yaitu calon diumumkan (dan didorong-dorong) pada 
waktu Rapat Anggota di hari terakhir penyelenggaraan PIT. Nah, pada 1998 di 
Yogja, saya kebetulan sempat mengacungkan jari untuk ikutan maju jadi Calon 
Ketua IAGI di Pemilu model "kilat" tersebut, dan kalau tidak salah cuma 
mendapatkan suara dibawah 10. Lumayan juga, untuk menjajaki proses. Pada 
saat itu masih berlangsung praktek surat kuasa borongan, 
dimana -terutama-sebelum hari H pencoblosan kawan-kawan Pertamina atau P3G 
atau instansi2 yang anggota IAGInya buanyak sudah membuat surat kuasa 
borongan dengan menunjuk satu nama sebagai calon. Seperti ditulis RDP, waktu 
itu sich ok-ok saja, karena susah juga ndorong-ndorong dan nyari orang untuk 
maju jadi Ketua IAGI. Jadi model "pemaksaan" dan atau "fait-a-comply" 
pencaalonan menjadi jalan keluar.


Pada masa kepengurusan Kang Yanto kedua (1998-2000) banyak 'anak-anak muda 
usia 30 tahunan" mulai terlibat dalam kegiatan IAGI, terutama sejak PIT-29 
tahun 1999 di Jakarta. Di antara anak2 muda tersebut ada Noor Syarifuddin 
dan Oki Musakti yang menyediakan diri untuk menjadi Panitia Pemilu "yang 
serius". Mereka mulai mendisain dan melaksanakan proses Pemilu modern di 
IAGI dengan 1 kertas 1 suara, ada Debat Kandidat, Kampanye, dan berakhir 
dengan pencoblosan di PIT-30 di Bandung, November 2000. Mungkin saat itulah 
rekor partisipasi Pemilu IAGI terbanyak. (Pak Noor, Pak Oki, tolong koreksi 
kalau saya keliru).


Salam

adb - 0800

- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, July 17, 2008 12:13 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] 3 Kandidat KETUM IAGI ===> Re: [iagi-net-l] DEBAT 
CAKETUM IAGI




Dalam berkali-kali proses pencoblosan di IAGI. Seberapa besar atau
seberapa kecil partisipasi anggota dalam proses ?
Barangkali pembelajaran masalalu ini akan menunjukkan bagaimana konsen
pemilihan IAGI selama ini.
Ada datanya kah ?
Yang paling sedih sebenernya ketika ada politisasi proses pemilihan
IAGI dan organisasi profesi lainnya. Tidak mustahil adanya politik
"menggalang swara" dimanfaatkan untuk memenangkan pemilu walaupun
untuk IAGI. Tapi itu sah karena prosesnya emang diakui, loo.

RDP

2008/7/17 yanto R.Sumantri <[EMAIL PROTECTED]>:






Mari kita dukung ke-3-3-nya untuk berjuang bersama

menggerakkan IAGI.

Siapapun yang anda coblos: saya yakin IAGI

akan maju ke depan.


Kalau mungkin selama ini anda

merasa belum/tidak peduli apakah IAGI mau

jalan atau enggak,

...inilah salah satu saatnya bagi anda semua ikut

berpikir dan

bertindak (MENCOBLOS) untuk IAGI. Pikirkan, hitung: apabila

saya

pilih Bang Lambok, maka yang akan terjadi adalah begini, kalau

saya
pilih Jangkung, maka IAGI kemungkinan akan

begini..., kalau saya pilih

Ipul, maka IAGI akan begitu,...

dsb. Jangan lupa: COBLOS!!!

_

Andang

Dalam kondisi IAGI saat ini menurut Anda
sebaiknya yang mana ya ?
Hehe , kalau punya pendapat ke japri
atau hp saja ya.

Si Abah

















--
http://tempe.wordpress.com/
Telling the truth is important
Telling the positive is better !!!


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event 
shall IAGI and its members be li

[iagi-net-l] 3 Kandidat KETUM IAGI ===> Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI

2008-07-16 Terurut Topik Andang Bachtiar
akili IAGI ke berbagai pertemuan, undangan, dan acara, 
terutama karena Presiden IAGI sering berhalangan hadir dan juga Pak Sekjen 
sedang sibuk.


Tiga orang yang hebat, tiga orang yang terbukti punya komitmen tinggi untuk 
IAGI: Bang Lambok, Jangkung, dan Ipul.


Mari kita dukung ke-3-3-nya untuk berjuang bersama menggerakkan IAGI. 
Siapapun yang anda coblos: saya yakin IAGI akan maju ke depan.


Kalau mungkin selama ini anda merasa belum/tidak peduli apakah IAGI mau 
jalan atau enggak, ...inilah salah satu saatnya bagi anda semua ikut 
berpikir dan bertindak (MENCOBLOS) untuk IAGI. Pikirkan, hitung: apabila 
saya pilih Bang Lambok, maka yang akan terjadi adalah begini, kalau saya 
pilih Jangkung, maka IAGI kemungkinan akan begini..., kalau saya pilih 
Ipul, maka IAGI akan begitu,... dsb. Jangan lupa: COBLOS!!!


Salam

ADB - IAGI 0800

- Original Message - 
From: "mohammad syaiful" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, July 17, 2008 7:51 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI



cocok, kang mino. iagi adalah organisasi profesi, bukan partai politik
apalagi lsm. makanya soal seperti pembuatan majalah saja juga dimuat
dalam bab dan pasal ad-art-nya.

tapi tentu saja 'waktu penuh' bukan berarti 100% kapasitas ketum nanti
dialokasikan utk ngurus iagi. perlu waktu utk cari makan, kang. tapi
kalo saya, saya jamin utk setiap hari bahwa nadi saya akan berdenyut
utk iagi. hp, telpon rumah, dan imil akan buka 24 jam, akan ada
sekretaris khusus utk ketua iagi (utk membantu kang sutar yg
tunggang-langgang ngurus sekretariat), yg dananya insya allah tidak
akan mengambil dari kas iagi.

salam dari mbogor,
syaiful

2008/7/16 Benyamin Sapiie <[EMAIL PROTECTED]>:

...Selain itu telah membuktikan berdedikasi tinggi terhadap IAGI. Karena
siapapun akhirnya akan bisa berjalan kalau ketumnya mau konsentrasi
waktunya penuh untuk IAGI terutama kalau ditambah kesadaran bahwa
organisasi ini adalah organisasi profesi...bkan partai politik atau LSM.

BS






Cak Nyoto,...
pertanyaan sampeyan ini kayaknya sudah sangat "advanced" dibandingkan 11
pertanyaan dari saya yang dasar-dasar tadi

Pantes saja RDP langsung keder :-)

Calon boleh saja punya pandangan dan pengetahuan yang luas (atau sempit)
tentang permasalahan energi bangsa kita, tentang disiplin ilmu 
geologinya,

tentang hal-hal sophisticated - complicated terkait dengan masalah
teknis-saintifik kegeologian,. tetapi kita bukannya mau memilih Ketua
LIPI atau Ketua Akademi Geologi atau Kepala BPMigas atau Ketua Dewan
Energi
Nasional, kita hendak memilih KETUA IAGI, yang harus tahu tentang
organisasi, yang mendalami IAGI, yang mampu berkomunikasi secara
organisasi
(bukan hanya presentasi ilmiah), yang tahu konstelasi keorganisasian,
perangkat-perangkat organisasi, kegiatan2 yang ada di organisasi, sejarah
organisasi, dsb dsb ...  Makanya pertanyaan saya yang
mendasar-mendasar
saja, tapi mutlak perlu! (hehehehehe.)

Salam


ADB-0800



- Original Message -
From: "nyoto - ke-el" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, July 16, 2008 2:36 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI



Lha pertanyaan yg ke 13 (sial nggak ? nggak lah yau) : seberapa besar
potensi Indonesia di tenaga panas bumi (geothermal, kan ini lahannya
geologist Indo juga toch ?) utk PTL (pembangkit tenaga listrik),
dibanding
dengan negara2 maju yg sudah duluan memanfaatkan energy panas bumi tsb ?
Dan
dibanding juga secara ekonomi, dengan tenaga2 energy lainnya, mana yg
lebih
ekonomis & cocok dengan keadaan bumi  dan penyebaran penduduk/permukiman
di
Indonesia ?


wass,





2008/7/16 Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]>:


Nambahi Pertanyaan 10. e ( Energi Nuklir ) , kenapa harus Nuklir , kok
adoh
temen.

ISM

- Original Message - From: "Andang Bachtiar"
<[EMAIL PROTECTED]
>
To: 
Sent: Tuesday, July 15, 2008 11:41 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI


Untuk debat esok sore, saya titip ke moderator pertanyaan-pertanyaan
dasar

sebagai berikut:

1. Kapan IAGI dibentuk, oleh siapa saja?
2. Berapa jumlah PengDa IAGI di Indonesia, siapa saja ketua-ketua-nya?
3. Berapa jumlah geologist di Indonesia, berapa jumlah anggota IAGI?
4. Berapa jumlah pasal di dalam AD/ART IAGI?
5. Apa nama jurnal / publikasi ilmiah resmi IAGI dan apa nama
newsletter-nya?
6. Apa yang anda ketahui tentang Yayasan IAGI?
7. Apa yang anda ketahui tentang Dewan Penasehat IAGI dan Dewan
Kehormatan
& Penghargaan IAGI?
8. Apakah kode etik IAGI itu?
9. Sudah berapa kali PIT IAGI dilaksanakan, dan dimana saja
diselenggarakan dalam 10 tahun terakhir ini?
10. Siapa saja ahli geologi Indonesia yang akan anda hubungi apabila
anda
membutuhkan referensi/pendapat tentang masalah: a) Carbon Dating, b)
Pencemaran Arsen di air tanah, c) Gas Metana Batubara, d). Perencanaan
wilayah berbasis geologi, e) Energi Nuklir, dan f) Abrasi pantai
11. Apa yang anda ketahui tentang program serti

Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI

2008-07-16 Terurut Topik Andang Bachtiar

Cak Nyoto,...
pertanyaan sampeyan ini kayaknya sudah sangat "advanced" dibandingkan 11 
pertanyaan dari saya yang dasar-dasar tadi


Pantes saja RDP langsung keder :-)

Calon boleh saja punya pandangan dan pengetahuan yang luas (atau sempit) 
tentang permasalahan energi bangsa kita, tentang disiplin ilmu geologinya, 
tentang hal-hal sophisticated - complicated terkait dengan masalah 
teknis-saintifik kegeologian,. tetapi kita bukannya mau memilih Ketua 
LIPI atau Ketua Akademi Geologi atau Kepala BPMigas atau Ketua Dewan Energi 
Nasional, kita hendak memilih KETUA IAGI, yang harus tahu tentang 
organisasi, yang mendalami IAGI, yang mampu berkomunikasi secara organisasi 
(bukan hanya presentasi ilmiah), yang tahu konstelasi keorganisasian, 
perangkat-perangkat organisasi, kegiatan2 yang ada di organisasi, sejarah 
organisasi, dsb dsb ...  Makanya pertanyaan saya yang mendasar-mendasar 
saja, tapi mutlak perlu! (hehehehehe.)


Salam


ADB-0800



- Original Message - 
From: "nyoto - ke-el" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, July 16, 2008 2:36 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI



Lha pertanyaan yg ke 13 (sial nggak ? nggak lah yau) : seberapa besar
potensi Indonesia di tenaga panas bumi (geothermal, kan ini lahannya
geologist Indo juga toch ?) utk PTL (pembangkit tenaga listrik), dibanding
dengan negara2 maju yg sudah duluan memanfaatkan energy panas bumi tsb ? 
Dan
dibanding juga secara ekonomi, dengan tenaga2 energy lainnya, mana yg 
lebih
ekonomis & cocok dengan keadaan bumi  dan penyebaran penduduk/permukiman 
di

Indonesia ?


wass,





2008/7/16 Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]>:

Nambahi Pertanyaan 10. e ( Energi Nuklir ) , kenapa harus Nuklir , kok 
adoh

temen.

ISM

- Original Message - From: "Andang Bachtiar" 
<[EMAIL PROTECTED]

>
To: 
Sent: Tuesday, July 15, 2008 11:41 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI


Untuk debat esok sore, saya titip ke moderator pertanyaan-pertanyaan 
dasar

sebagai berikut:

1. Kapan IAGI dibentuk, oleh siapa saja?
2. Berapa jumlah PengDa IAGI di Indonesia, siapa saja ketua-ketua-nya?
3. Berapa jumlah geologist di Indonesia, berapa jumlah anggota IAGI?
4. Berapa jumlah pasal di dalam AD/ART IAGI?
5. Apa nama jurnal / publikasi ilmiah resmi IAGI dan apa nama
newsletter-nya?
6. Apa yang anda ketahui tentang Yayasan IAGI?
7. Apa yang anda ketahui tentang Dewan Penasehat IAGI dan Dewan 
Kehormatan

& Penghargaan IAGI?
8. Apakah kode etik IAGI itu?
9. Sudah berapa kali PIT IAGI dilaksanakan, dan dimana saja
diselenggarakan dalam 10 tahun terakhir ini?
10. Siapa saja ahli geologi Indonesia yang akan anda hubungi apabila 
anda

membutuhkan referensi/pendapat tentang masalah: a) Carbon Dating, b)
Pencemaran Arsen di air tanah, c) Gas Metana Batubara, d). Perencanaan
wilayah berbasis geologi, e) Energi Nuklir, dan f) Abrasi pantai
11. Apa yang anda ketahui tentang program sertifikasi IAGI?


Harapan saya, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan
menyimak jawaban para calon, kita bisa menimbang-nimbang siapakah 
diantara

para calon itu yang sudah siap berangkat memimpin, tanpa harus
tergagap-gagap lagi "reinventing the wheel".

Salam

ADB
IAGI-0800



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod



PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no 
event
shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited 
to

direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connec

Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI

2008-07-16 Terurut Topik Andang Bachtiar
Kang Mail,... poin-nya bukan jauh (adhoh) - dekat-nya dengan "realita" 
pergeologian Indonesia maupun pandangan para CaKeTum,


 tapi pertanyaannya lebih mengarah ke status  "pergaulan" CaKeTum alias 
networking-nya


apakah dia tahu bahwa dunia geologi Indonesia itu bukan hanya minyak, gas, 
batubara, dan emas saja..


apakah dia berani membuka kacamata kuda-nya dengan mencoba keluar dari 
disiplin ilmu dan profesi yang dia tekuni selama bertahun-tahun untuk ikut 
mengurusi orang lain (baca: anggota IAGI) yang notabene tidak seprofesi 
dan/atau tidak sedisplin ilmu / tidak seprofesi dengan dia..


apakah dia punya network itu,... atau paling tidak: apakah dia tahu arah 
mana yang musti dituju untuk masuk ke network itu.


salam


adb-0800



- Original Message - 
From: "Ismail Zaini" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, July 16, 2008 2:23 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI


Nambahi Pertanyaan 10. e ( Energi Nuklir ) , kenapa harus Nuklir , kok 
adoh temen.


ISM

- Original Message - 
From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, July 15, 2008 11:41 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI


Untuk debat esok sore, saya titip ke moderator pertanyaan-pertanyaan 
dasar sebagai berikut:


1. Kapan IAGI dibentuk, oleh siapa saja?
2. Berapa jumlah PengDa IAGI di Indonesia, siapa saja ketua-ketua-nya?
3. Berapa jumlah geologist di Indonesia, berapa jumlah anggota IAGI?
4. Berapa jumlah pasal di dalam AD/ART IAGI?
5. Apa nama jurnal / publikasi ilmiah resmi IAGI dan apa nama 
newsletter-nya?

6. Apa yang anda ketahui tentang Yayasan IAGI?
7. Apa yang anda ketahui tentang Dewan Penasehat IAGI dan Dewan 
Kehormatan & Penghargaan IAGI?

8. Apakah kode etik IAGI itu?
9. Sudah berapa kali PIT IAGI dilaksanakan, dan dimana saja 
diselenggarakan dalam 10 tahun terakhir ini?
10. Siapa saja ahli geologi Indonesia yang akan anda hubungi apabila anda 
membutuhkan referensi/pendapat tentang masalah: a) Carbon Dating, b) 
Pencemaran Arsen di air tanah, c) Gas Metana Batubara, d). Perencanaan 
wilayah berbasis geologi, e) Energi Nuklir, dan f) Abrasi pantai

11. Apa yang anda ketahui tentang program sertifikasi IAGI?


Harapan saya, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan 
menyimak jawaban para calon, kita bisa menimbang-nimbang siapakah 
diantara para calon itu yang sudah siap berangkat memimpin, tanpa harus 
tergagap-gagap lagi "reinventing the wheel".


Salam

ADB
IAGI-0800


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no 
event shall IAGI and its members be liable for any, including but not 
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, 
resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in 
connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.

-






PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: wak

Re: [iagi-net-l] DEBAT CAKETUM IAGI

2008-07-15 Terurut Topik Andang Bachtiar
Untuk debat esok sore, saya titip ke moderator pertanyaan-pertanyaan dasar 
sebagai berikut:


1. Kapan IAGI dibentuk, oleh siapa saja?
2. Berapa jumlah PengDa IAGI di Indonesia, siapa saja ketua-ketua-nya?
3. Berapa jumlah geologist di Indonesia, berapa jumlah anggota IAGI?
4. Berapa jumlah pasal di dalam AD/ART IAGI?
5. Apa nama jurnal / publikasi ilmiah resmi IAGI dan apa nama 
newsletter-nya?

6. Apa yang anda ketahui tentang Yayasan IAGI?
7. Apa yang anda ketahui tentang Dewan Penasehat IAGI dan Dewan Kehormatan & 
Penghargaan IAGI?

8. Apakah kode etik IAGI itu?
9. Sudah berapa kali PIT IAGI dilaksanakan, dan dimana saja diselenggarakan 
dalam 10 tahun terakhir ini?
10. Siapa saja ahli geologi Indonesia yang akan anda hubungi apabila anda 
membutuhkan referensi/pendapat tentang masalah: a) Carbon Dating, b) 
Pencemaran Arsen di air tanah, c) Gas Metana Batubara, d). Perencanaan 
wilayah berbasis geologi, e) Energi Nuklir, dan f) Abrasi pantai

11. Apa yang anda ketahui tentang program sertifikasi IAGI?


Harapan saya, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan menyimak 
jawaban para calon, kita bisa menimbang-nimbang siapakah diantara para calon 
itu yang sudah siap berangkat memimpin, tanpa harus tergagap-gagap lagi 
"reinventing the wheel".


Salam

ADB
IAGI-0800 




PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] OK, kita bicara Energi -->masuk lagi

2008-06-29 Terurut Topik Andang Bachtiar

Dari Blue Print Energi Indonesia 2005-2025 saya dapatkan angka-angka sbb:

2003: (fakta)
oil: 42.4%
gas: 26.5%
coal: 14.1%
hydro: 3.4%
geoth: 1.4%
EBT: 0.2% (energi baru dan terbarukan)

2025: (rencana)
oil: 26.2%
gas: 30.6%
coal: 32.7%
hydro: 2.4%
geoth: 3.8%
EBT: 4.4% (termasuk: mikrohidro, biofuel, solar, wind, fuelcell, biomass, 
dan nuklir)


Kalau sampeyan tanyakan bagaimana peran migas di menjelang 2030 nanti, maka 
begitulah kawan-kawan kita di pemerintahan memposisikannya. Masih 
migas-sentris, yakni total masih 56.6% mereka harapkan energi kita dari 
migas. Entahlah, bagaimana caranya kawan-kawan tersebut menghitung 
sumberdaya (resources) migas, dan bagaimana merencanakan pengkonversian dari 
sumberdaya tersebut menjadi cadangan, saya juga kurang jelas, karena di 
dalam dokumen-dokumen terkait blue print tersebut tidak saya temukan 
academic paper yang bisa menjawab asumsi-asumsi dasar pembuatan prediksinya 
(terutama mengenai sumberdaya versus cadangan tersebut). Kalau mereka hanya 
mengandalkan pada angka-angka reserves (seperti yang selama ini mereka 
lakukan), nampaknya tidak mungkin mereka berani keluar dengan angka begitu 
tinggi untuk migas dalam energy-mix blueprint 2025 tsb, karena dari existing 
reserves kita tahu persis bahwa 8BBO kita akan habis menjelang 2030 tersebut 
(dg asumsi 1MMBOPD produksi).


Blueprint tersebut juga memperlihatkan bahwa ada ketidak-relaan dari 
sebagian kalangan birokrasi (yang terkait dengan bisnis, tentunya) untuk 
cepat-cepat mempreteli ketergantungan kita terhadap migas (regardless asumsi 
dasar resources vs reservesnya juga tidak jelas). Kelihatannya hanya membabi 
buta untuk selalu stick-to-oil/gas .. Karena apa? Mungkin sinyalemen 
sementara dari bisik2 tetangga bahwa subsidi-subsidi dan marjin-marjin yang 
didapatkan dari supply migas untuk listrik, untuk industri, dan untuk energi 
secara keseluruhan masih terlalu menggiurkan untuk dihilangkan begitu saja 
dari skenario. Mungkin juga banyak pihak-pihak yang berkuasa dan punya akses 
mendapatkan banyak keuntungan dari tetap mempertahankan ketergantungan kita 
terhadapa migas tersebut. Entahlah. Perlu analis ekonomi dan politisi untuk 
membahas hal tersebut.


Kalau soal siap-atau-tidak-siap, sejauh menyangkut pengetahuan kita bersama 
tentang sumberdaya kebumian Indonesia terkait dengan energi tersebut, selalu 
dengan berani dan lantang kita teriakkan: kita punya geothermal melimpah, 
kita punya coal melimpah, kita punya cbm seabregh,  tapi infrastruktur 
ekonomi-bisnis yang ada selalu (dibikin supaya) tidak memungkinkan untuk 
memngembangkannya (sorry: ini pendapat yang sangat pribadi). Kalau memang 
mau, kita alihkan saja subsidi minyak yang untuk PLTD ke geothermal, 
sehingga semua potensi geothermal kita tergarap dan keseluruhan 27K MW bisa 
direalisasikan. Kalau tidak salah, masalahnya khan selama ini harga beli 
listriknya PLN masih lebih rendah ongkos produksinya geothermal, shg 
sebenarnya kasusnya sama dengan minyak kita,.. harga beli masyarakat masih 
lebih rendah daripada keseluruhan harga jual minyak yang makin meningkat.


Salam

adb


- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, June 30, 2008 9:44 AM
Subject: [iagi-net-l] OK, kita bicara Energi -->masuk lagi


On Mon, Jun 30, 2008 at 10:29 AM, Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:


hadir


Hadduh telat Kang ... push-up !! ... wupst !!!

Nah Kang ADB, kita coba berbicara energi saat ini di Indonesia, juga
proyeksi 25 tahun lagi (2030). Aku rasa akan cross disciplines juga di
IAGI-net. Mulai dari Peminyakan, Geothermal, Batubara (Tambang),
beserta tumpang dan tindihnya dengan konvservasi lingkungan. Dan
tentunya akan ada tindihan hidrologi. Btw, pernah geothermal
diubrek-ubrek karena menggunakan "air tanah" walau hanya "uap"nya :(
duh !

Sebagai gambaran awal saja dari BP statistic. Energy uses di Indonesia :
(Tahun 2006 - Million Tonne Oil Equivalent )
Oil 53.4
Natural Gas 31.5
Coal 24.2
Nuclear Energy -
Hydro electric 2.4
Total 111.4

(tahun 2007)
Oil 54.4
Natural Gas 30.4
Coal 27.8
Nuclear Energy -
Hydro electric 2.0
Total 114.6

Nah menurut Kang ADB (dn juga rekan lain), bagaimana peran MIGAS dalam
transisi energi ditahun 2030 nanti ? Apakah Minyak masih bisa
dipertahankan hingga 10-20 tahun lagi sebelum energi lain mampu
menggantikannya ?
Apa energi primer kandidatnya ? Batubara ?
Bagaimana kira-kira dampak lingkungan (environmentalist bila batubara
di boost sebagai energy primer ?)
Siapkan Geothermal ?
Ataukah Natural Gas dipakai di dalam negeri saja ?

RDP


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/apl

[iagi-net-l] masuk lagi

2008-06-29 Terurut Topik Andang Bachtiar
hadir

Re: [iagi-net-l] CALON KETUM IAGI, menjaga ruh IAGI

2008-06-16 Terurut Topik Andang Bachtiar

Hidup Agus!
Gimana nich, panitia? Mas Agus Hendratno masuk nggak jadi CaKeTum?
Rame nich...


adb

- Original Message - 
From: "Hendratno Agus" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, June 16, 2008 5:34 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] CALON KETUM IAGI, menjaga ruh IAGI


Menjaga spirit dan ruh IAGI dalam menyelematkan Indonesia.
 
Mengapa Indonesia perlu diselamatkan? Adakah yang bisa 
dimainkan IAGI ke depan bagi bangsa ini? Apakah masih kurang signifikan 
peran IAGI bagi bangsa ini? Sejauh mana serapan advokasi IAGI dipakai 
oleh regulasi pemerintah, pendidikan geosain bagi anak bangsa ini, 
serapan bagi industri ekstrak batuan, bagi daerah, bagi masyarakat umum, 
bagi masyarakat pinggirian atau malah bagi desa-desa tertinggal, 
dll? Lho apakah bangsa ini lagi sakit, lalu bisakah komunitas 
geosain menjadi salah satu / salah dua bagian daripada penyelesaian 
masalah itu. Saya pikir bisa. Karena IAGI itu aset bangsa, aset 
masyarakat indonesia. Semua aset sumberdaya geologi indonesia adalah luar 
bisa besarnya dan kompleksitas-nya dan yang memahami masalah itu adalah 
komunitas ahli geosain dalam melakukan eksplorasi / eksploitasi SDA, 
termasuk yang mempelajari karakteristik geodinamika-nya, hubungannya dengan 
kehidupan sosial dan ekonomi di
dalamnya. Semua menjadi perhatian dan komitment penting bagi mereka yang 
merasa geologist Indonesia.

 
Banyak kejadian penting dan menentukan nasib bangsa ini terjadi karena 
proses-proses geologi. Ambil contoh saja : gonjang-ganjing kegiatan 
pertambangan (divestasi, penjadwalan ulang kontrak karya atau malahan 
terminasi kontrak, prosedur kegiatan eksplorasi dari KP yang kurang banyak 
dipahami para pemain bisnis tambang baru), kegiatan perminyakan (penawaran 
blok-blok migas dilihat dari sisi potensi dan resiko geologi-nya, konflik 
ruang wilayah kegiatan migas), krisis energi, krisis air bersih, carut 
marutnya tata ruang yang "tidak peduli dengan pengurangan resiko bencana dan 
unsur ruang di dalam bumi" (sebagaimana dalam UU 26/2007)

UU no.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang :

lPasal 6 ayat (1) : “penataan ruang diselenggarakan dengan memperhatikan : 
a. kondisi fisik wilayah NKRI yang rentan terhadap bencana”
lPasal 6 ayat (4) ; “penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten / kota 
meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara termasuk ruang di dalam 
bumi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan”.


"ruang di dalam bumi" dalam UU tersebut adalah kondisi dan karakteristik 
geologi (permukaan dan bawah permukaan). Sekarang siapa yang peduli dengan 
kondisi bawah permukaan (yang nota bene kompetisi di geologi) menjadi bagian 
dari perencanaan nasional, perencaaan daerah, tata ruang kawasan, tata ruang 
detail, dll. Apakah IAGI bisa menggerakan proses ini? Mestinya bisa. Ini 
yang menjadi taruhan terbesar IAGI ke depan, karena dengan memperhatikan 
"ruang di dalam bumi" inilah, IAGI bisa bicara penempatan potensi migas, 
tambang, air tanah, geotermal, kebencanaan, dll dalam "pencadangan wilayah 
ruang di dalam bumi dalam semangat tata ruang yang benar dan akurat.
Jangan menyerahkan "urusan di dalam bumi" pada pihak yang tidak 
mempelajarinya, maka tunggulah kehancurannya di kemudian hari. Tapi apakah 
kita mau mengurusinya? Kemudian bisa menggerakkan aset yang ada ke dalam 
regulasi daerah dan masyarakat umum kita? Lalu dimulai dari mana? Bagaimana 
penyiapan generasi ke depan dengan lebih "ngeh" tentang geosain? Sekarang 
Depdiknas menyelenggarakan Olimpiade Sain Nasional bidang studi Geosain bagi 
siswa SMU/ MA yang pertama kali secara nasional di 33 provinsi. Host 
institusi pembina OSN bidang Geosain (baca : geologi) pra-OSN 
sampai pelaksanaan dalam ajang internasional dipercayakan 
kepada Geologi UGM. Bukankah ini juga sebagai ajang sosialisasi 
pembinaan / proses edukasi geosain bagi generasi muda kita di kemudian 
hari.  
Hal-hal seperti ini, sesungguhnya bisa dimainkan oleh IAGI secara institusi 
atau person-person geologist yang bergerak sesuai dengan bidangnya 
masing-masing, dengan terus menunjukkan bahwa geologist indonesia itu 
mempunyai asosiasi profesi yang OK dan OK. Artinya kita segera bergerak 
dalam menata pendididikan geosain tidak saja pada tingkatan pendidikan 
tinggi, tapi juga perlu pada pendidikan menengah.  

 
Juga berbagai regulasi yang terkait dengan unsur-unsur kebumian, yang tetap 
membutuhkan pendekatan-pendekatan geosain dalam bidang kompetensi 
masing-masing, baik secara lokal, nasional, dalam industri, maupun dalam 
masyarakat kita.

 
Secara organisasi IAGI ke depan harus lebih "menukik" lagi dalam 
meng-edukasi proses-proses tersebut di atas, melalui aset-aset anggota IAGI. 
Artinya, ke depan medan perjuangan dan pengabdian IAGI tidak saja pada 
sektor ESDM saja, tapi pada semua sektor. Aset sudah ada, jaringan sudah 
ada, yang belum adalah sinergi untuk menggerakan semua itu sebagai bentuk 
pengabdian IAGI kepada rakyat dan bangsa ini ke depan.
Ini sih..bukan kampanye saya. Lha wong, tidak a

[iagi-net-l] IPA MERIAH

2008-06-02 Terurut Topik Andang Bachtiar
IPA makin meriah, sementara produksi menurun, harga BBM naik, rakyat antri 
BLT, mungkin itu pula sebabnya SBY batal untuk datang membuka perhelatan 
tahunan IPA ini, 2 hari sebelum hari H.


adb
(mendukung rovicky, syaiful, edy sunardi, benyamin sapiie, nanang abdul 
manaf, dan kawan-kawan die-harder iagi lainnya untuk maju jadi ketua IAGI 
2008-2011)




- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, June 02, 2008 2:19 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] test


Aku pikir tadi Mas ADB pakai alamat email dengan domain baru ... anu dot 
com,

eh ... ternyata masih CBN ... :)

Btw, kemarin di IPA aku semakin terheran-heran dengan banyaknya
wajah-wajah baru dan muda belia juga peserta IPA yang lebih dari
2000 orang serta lebih dari 100 booth ... nah yang membuat heran
selama ini konvensinya selalu bertambah meriah tetapi kenapa
produksinya tidak mengikuti kemeriahan ini ya ?

RDP

2008/6/2 Kuntadi, Nugrahanto <[EMAIL PROTECTED]>:

Test juga

-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, June 02, 2008 12:57 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] test

test



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod



PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI
ANDA SEKARANG JUGA!!!


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
Mulia No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI and its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no 
event shall IAGI and its members be liable for any, including but not 
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, 
resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in 
connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.

-






--
http://tempe.wordpress.com/
Telling the truth is important
Telling the positive is better !!!

--

[iagi-net-l] test

2008-06-01 Terurut Topik Andang Bachtiar

test


PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Subsidi BBM

2008-05-13 Terurut Topik Andang Bachtiar Arema
Kalau memakai konsep (logika) Kwik Kian Gie, dimana revenue yang kita 
dapatkan dari lifting migas seharusnya dipakai full untuk membiayai 
kebutuhan energi dalam negeri (yang kekurangannya diambil dari impor 
crude/bbm), maka sebenarnya yang kita subsidi itu adalah sektor non-migas 
dari anggaran pemerintah kita. Dan kalau anggaran pemerintah kita itu 
30%-nya dikorupsi, maka sebenarnya yang kita subsidi itu para koruptor.



- Original Message - 
From: "Winderasta, Wikan (wikanw)" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, May 13, 2008 4:03 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Subsidi BBM



Setuju sekali untuk menyegerakan membeli BBM non subsidi. Bagi umat
muslim yang muzakki (membayar zakat) tentunya malu sekali rasanya
mengambil hak kaum kurang mampu yang sebenarnya menjadi target subsidi
negara.

WW


-Original Message-
From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, May 13, 2008 2:57 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Subsidi BBM

JK dalam pidatonya kemarin mengatakan subsidi BBM dinikmati oleh
sebagian besar orang kaya  ( 80 % ? ), jadi kalau demo menolak kenaikan
BBM artinya membela orang kaya .( opo bener ya logika ini  ?) Data di
Gaikindo menunjukan penjualan Mobil ( segala jenis ) thn 2007 sdh
mencapai hampir 435 rb , artinya kalau 1 mobil pakai 10 lt/hari , maka
akan terjadi penambahann konsumsi BBM di tahun 2008 ini 4,35 Jt ltr.(
belum kalau ditambah motor ) dst untuk tahun tahun berikutnya ( apalagi
tahun depan ada Pemilu banyak mobil baru , karena setiap pemilu belanja
barang naik ) , sekarang kalau dibandingkan dg laju pertumbuhan produksi
minyak baru per tahun mungkin bisa bisa  lama lama malah minus.
Kalau  1 mbl perlu 2 mtr , maka akan terjadi penambahan jalur jalan baru
kira kira 870 Km, Pertanyaan selanjutnya adalah perlukan pembatasan
mobil disamping perlukah subsidi BBM.
Yangb jelas kemarin dinaytakan juga oleh salah satu menteri , Tidak ada
tanggungan setelah  kenaikan BBM yang rencananya akhir bulan ini , tidak
akan ada lagi kenaikan.
Yang juga merepotkan adalah pengumuman  akan adanya kenaikan BBM sudah
diumumkan duluan sebelum keputusan diambil , apalagi formulanya juga
masih dihitung hitung , akibatnya saat ini terjadi spekulan orang
ngantri BBM dimana mana .
Tidak banyak tapi bisa membantu , makanya mulai hari ini mari beli BBM
non subsidi ( Petramax ) . Kalau semua anggota iagi beli non subsidi kan
lumayan juga ya...

ISM





PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod



PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI
ANDA SEKARANG JUGA!!!


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
Mulia No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI and its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, 

[iagi-net-l] Priyono Pimpin BP Migas

2008-04-08 Terurut Topik Andang Bachtiar
Selamat, buat Mas Pri .. Semoga amanah memimpin BPMigas
==
Priyono Pimpin BP Migas
Alih Istik Wahyuni - detikFinance
Selasa 08/04/2008 16:01

Jakarta 

Komisi VII DPR akhirnya memilih R Priyono sebagai Kepala BP Migas menggantikan 
Kardaya Warnika untuk masa jabatan 2008-2013.
R Priyono dipilih setelah menjalani fit and proper test seperti dua kandidat 
lainnya Senin 7 April kemarin. Priyono menang dalam voting yang digelar Komisi 
VII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2008).
Sebanyak 45 suara untuk Priyono dan 7 suara untuk Hadi Purnomo. Sementara Evita 
tidak memperoleh suara satu pun.
Kardaya sendiri sebenarnya belum selesai menjalani masa jabatan yang 
diembannyasejak 2005 dan seharunya selesai 2010. Namun desakan dari Komisi VII 
sejak tahunlalu membuat pemerintah terpaksa melengserkan Kardaya dan mengajukan 
calon-calonbaru.

Calon Kepala BP Migas 'Diusir' DPR

Insiden menarik sempat mewarnai proses voting Kepala BP Migas. Setelah menunggu 
lama, ketiga kandidat Kepala BP Migas malah diminta kembali ke kantor 
masing-masing begitu pengambilan keputusan Komisi VII dimulai. 
"Katanya nanti dihubungi ke kantor," kata salah satu kandidat R Priyono 
ketikameninggalkan gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (8/4/2008).
Padahal, ketiga kandidat datang atas permintaan DPR. Bahkan Evita Legowo yang 
kini menjabat sebagai Sekretaris Timnas Bahan Bakar Nabati sudah menunggu sejak 
pagi.
Sementara Priyono dan Hadi Purnomo jauh-jauh datang ke dari Purwakarta. "Saya 
tadi sedang rapat di Purwakarta, bareng pak Hadi," katanya. ( lih / ddn )

Re: [iagi-net-l] Apakah nasionalisme sudah menjadi barang jadul ?

2008-04-08 Terurut Topik Andang Bachtiar
Hmmm,.. agak tricky juga dirimu memaknai angka-angka itu, Vick. Terutama 
ketika dirimu tidak membahas fakta feed-back questionaire yang 14%nya 
(prosentase paling besar) menganggap gaji&benefit merupakan driving 
factornya. Apalagi ketika dalam pengkelasannya "gaji-benefit-pajak" kamu 
pisahkan dari komponen "profesionalisme & karir"; ini juga sangat 
subjective. "Gaji-benefit-pajak" inheren dalam pengertian profesionalisme. 
Jadi, mustinya sampeyan gabungkan "Gaji-benefit-pajak" itu dalam overall 
klasifikasi "profesionalisme dan karir". Kalau misalnya dari questionaire 
tsb hanya minoritas (say, less than 5%) yang menganggap "Gaji-benefit-pajak" 
sebagai driving force, barulah faktor korelasi profesionalisme dan gaji tsb 
menjadi negatif, dan kesimpulan sampeyan jadi valid. Tapi, lha ini wong 
kebanyakan (14%) bilang gaji-benefit-pajak itu pendorong utamanya, jee. 
Coba kalau ditanyakan dalam questionaire: Kalau anda digaji sama dengan di 
Indonesia, tapi diberikan peluang berprestasi dan berkarir secara 
profesional dengan berbagai embel2: international exposure, batu loncatan, 
expatriate image, dsb, dsb, apakah anda tetep mau kerja di Malaysia? 
Hehehehe.. kemungkinan statistik jawabannya akan lebih aneh lagi 
analisisnya.


Anyway,.. salut untuk usahanya terus menerus menggedor nasionalisme dan 
profesionalisme migas Indonesia. Keep on moving broer


ADB


- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia" 
<[EMAIL PROTECTED]>; "migas indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>; 
<[EMAIL PROTECTED]>; "mediacare yahoogroups" 
<[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; 
<[EMAIL PROTECTED]>; "serba-kl" <[EMAIL PROTECTED]>

Sent: Tuesday, April 08, 2008 3:34 PM
Subject: [iagi-net-l] Apakah nasionalisme sudah menjadi barang jadul ?



Apakah nasionalisme sudah menjadi barang jadul ?

"Mengapa tertarik ke Malaysia, mengapa tidak ke Uni Eropa atau ke AS? Apa
keuntungan/ kemudahan bekerja di Malaysia?? Apa keinginan atau harapan
terhadap Indonesia sebagai tanah air, terutama dari pemerintah dimana
ternyata banyak sekali ahli-ahli Indonesia yang memilih bekerja di luar
negeri dan membangun negara orang lain karena mendapat imbalan ekonomi 
yang

sangat menyejahterakan dibandingkan dengan membangun negeri sendiri ?

Diatas itu merupakan pertanyaan seorang "wartawan" yang suka menggelitik
rasa nasionalisme para pekerja migas di Luar negeri (khususnya Malaysia).

Nah apa jawaban mereka yg saat ini bekerja di LN ini ? benarkah mereka
menginginkan materi saja ?

Silahkan simak disini :
http://rovicky.wordpress.com/2008/04/08/nasionalisme-barang-jadul/

Rovicky DP
--
http://tempe.wordpress.com/
No one can monopolize the truth !




PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Fwd: Pak Sukusen diganti?

2008-03-12 Terurut Topik Andang Bachtiar

"explo" itu maksudnya explo-ration apa explo-itation?


- Original Message - 
From: "noor syarifuddin" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, March 13, 2008 11:51 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Pak Sukusen diganti?


keliahatannya lebih banyak di IT ya. bagaimana dengan pengalaman 
explo-nya?




- Original Message 
From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 13, 2008 10:30:55 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Pak Sukusen diganti?

Lahir : 19 Oktober 1958, lulusan Teknik Fisika ITB, Masuk Mobil
Oil '84 (Sistem Analis dan Programer ), 89-92 ( mobil oil
Dallas ), Project leader explor.comp.dept MOI ( 92-98) ,98-99 (
Landmark) Bussines Dev manager (2000-2002), Halliburton (
2002-2006 )2006-2008 ( Staf Ahli Dirut PTM bid Hulu ) dan 2008 ( Direktur
Hulu PTM .

ISM


Abah,
 Setahu saya waktu sama-sama di Landmark dulu, mbak Karen
 memang seorang high achiever.

 Kalau CV lengkapnya ya saya gak punya lahlha wong
 tadinya saya fikir beliau masih di Haliburton je.

 Salam
 Oki

[EMAIL PROTECTED] wrote:


Oki

Menurut berita yang saya dengar dimata Pak Arie Sumarno ,
Bu Karren itu hebat .
Apakah Anda punya CV beliau yang lengkap , saya
ingin tahu , kalau bisa info ke japri saya ya.
Bagaimanapun Pertamina
hebat merupakan BUMN yang sangat menghargai emansipasi
wanita , 40 % dari direksi adalah wanita. Pioneer kan.

Si-Abah

__>




wah bekas bossmu Q, bisa ikut nggandhul

tuh...:-)





-

Original Message 



From: oki musakti


To: iagi-net@iagi.or.id


Sent: Thursday, March 6, 2008 3:07:32 PM

Subject: Re:

[iagi-net-l] Fwd: Pak Sukusen diganti?


Ini Mbak Karen

Agustiawan yang mantan Landmark Graphic ...?




Salam

Oki
---
Galaila Karen

Agustiawan

Insinyur Teknik Fisika dari Institut Teknologi

Bandung angkatan 1978 ini

menjabat sebagai staf ahli Direktur

Utama Pertamina. Sebelumnya, dia

adalah
karyawan

Halliburton Indonesia, perusahaan global yang membuat
peralatan



eksplorasi dan servis di bidang minyak dan gas bumi.
Pengalamannya di

Halliburton membuatnya dilirik untuk menduduki jabatan
sebagai

direktur

hulu
Pertamina. (Agus S Riya



>> 
Never miss a thing. Make Yahoo your home page.



http://www.yahoo.com/r/hs






-

Looking for last minute

shopping deals? Find them fast with Yahoo!

Search.






>> 
Never miss a thing. Make Yahoo your home page.



http://www.yahoo.com/r/hs
B



-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo!
Mobile.  Try it now.




___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id




PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event 
shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to 
direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
the use of any information posted on IAGI mailing list.

-




Looking for last minute shopping deals?
Find them fast with Yahoo! Search. 
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping 



[iagi-net-l] Salut: Pertamina Temukan 3 Cadangan Migas Baru

2008-03-04 Terurut Topik Andang Bachtiar
Berita-berita seperti ini, sangat membanggakan.
Berita-berita seperti ini, sekaligus juga mengkuatirkan. Kuatir, kalau-kalau 
sindrom kurang-percaya-diri-nya para pengambil keputusan negeri ini menyebabkan 
asset-asset seperti ini akan berakhir di tangan "Non-NOC" (bisa asing, bisa 
lokal) dalam bentuk kerjasama yang dipaksakan oleh otoritas (dengan bisikan 
para broker bisnis-politik-nya) yang pada akhirnya membuat bargaining Pertamina 
semakin melemah, semakin melemah.

Salam
ADB 

==
Pertamina Temukan 3 Cadangan Migas Baru

Alih Istik Wahyuni - detikfinance

Jakarta - Pertamina menemukan tiga lokasi cadangan migas baru. Total hasil uji 
produksinya mencapai 4.889 barel per hari ekuivalen minyak. Ketiga lokasi itu 
adalah di Ranca Jawa (RCJ)-1, Pondok Makmur (PDM)-1,  dan Karang Enggal 
(KRE)-1, Jawa Barat. Demikian disampaikan Direktur Hulu Pertamina Sukusen 
Soemarinda dalam jumpa pers yang digelar di kantor Pertamina EP, Jakarta, Jumat 
(29/2/2008). "Temuan ini tentu bisa menambah produksi Pertamina tahun ini," 
katanya.

Minyak dan gas yang ditemukan di sumur Pondok Makmur (PDM)-1 dan sumur Karang 
Enggal (KRE)-1 berasal dari batuan dasar (basement). Penemuan migas di Cekungan 
Jawa Barat Utara ini merupakan suatu eksplorasi baru dalam strategi perburuan 
hidrokarbon di Pulau Jawa.

Sumur eksplorasi RCJ - 1 terletak 4 km sebelah utara lapangan Pondok Tengah 
ditajak pada 10 Nopember 2007 dengan kedalaman akhir di 2.344 m dalam batuan 
dasar. Hasil uji produksi dalam Formasi Talangakar dan Pre-Talangakar diperoleh 
minyak sebesar 1.345 barel per hari dan 4,1 juta kaki kubik gas per hari. 

Sementara sumur eksplorasi PDM-1 terletak 10 km disebelah timur lapangan Pondok 
Tengah, ditemukan pada 27 Nopember 2007, dengan kedalaman akhir di 3.050 meter 
dalam batuan dasar. Hasil uji produksi dalam batuan dasar diperoleh minyak 
sebanyak 3.096 barel per hari dan 3,9 juta kaki kubik gas per hari. 

Sedangkan sumur KRE-1 terletak di Kabupaten Indramayu, ditemukan pada 7 
Desember 2007 dengan kedalaman akhir di 3.200 m dalam batuan dasar. Hasil uji 
produksi yang dilakukan pada batuan dasar menghasilkan minyak 448 barel per 
hari dan 6 juta kaki kubik gas perhari.

Selain di ketiga sumur itu, Pertamina EP berencana melakukan pengeboran 
eksplorasi sebanyak 22 sumur, penyelidikan seismik 2D sepanjang 2.229 km, dan 
870 km2 survey seismik 3D. (lih/qom)

[iagi-net-l] Beberapa Kunci Yang Harus Dicari di LuSi

2008-02-29 Terurut Topik Andang Bachtiar
1. Apakah memang benar proses loss-kick-kill di sumur BJP-1 telah membuat pecah 
formasi
2. Apakah memang benar bahwa selama proses pemboran seksi 12-1/4" MASP telah 
beberapa kali dilampaui sehingga sering terjadi (partial) loss
3. Apa yang menyebabkan (re)aktifasi sesar (sesar-sesar) Watukosek mengambil 
tempat (terjadi) di sekitar sumur BJP-1.
4. Bagaimana analisis mikro-tektonik / kinematic dari rekahan "tak menyembur" 
yang terjadi di daerah pipe-rack yang sempat dipotret setelah kejadian gempa - 
kick - kill - dan keluarnya semburanan pertama di sawah
5. Apakah bisa dicari di sekitar daerah Sidoardjo-Porong-Mojokerto dan 
sekitarnya bukti-bukti reaktifasi sesar-sesar karena rangkaian gempa Yogja 27 
Mei 2006, sehingga dapat memberikan keyakinan bahwa Watukosek reactivation was 
not the only one
6. Apakah tidak ada alternatif interpretasi lain dari data deuteurium air 
semburan selain bahwa air tersebut sumbernya dari kedalaman 20.000 feet
7. Bagaimana kondisi bawah permukaan (dalam dan dangkal) saat ini: GPR, 
Seismic? (walk-away VSP?, offset across genangan lumpur, akuisisi transition 
zone), micro-gravity 4D, VLF-EM, VES, dsb.
8. ... silakan ditambahkan: supaya dalam pertemuan2 mendatang kita dapat 
menyiapkan data untuk menjawab itu semua.

Salam

ADB  


Re: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling "berseteru"

2008-02-29 Terurut Topik Andang Bachtiar
Keterbukaan data dan manajemen riset geologi-geofisika-engineering: Kunci 
penyelesaian masalah bencana lumpur Sidoarjo

Judul presentasi tersebut saya bawakan kemarin Kamis 28 Pebruari 2008 di 
Surabaya dalam kesempatan diskusi sehari yang diselenggarakan oleh Forum 
Masyarakat Jatim yang menampilkan pembicara: Ibu Yuni (Lapindo), Soffian Hadi 
(BPLS), Sukendar Asikin (ITB), Koesoemadinata (ITB), Agus Guntoro (Trisakti), 
Andang Bachtiar (ETTI), Rudi Rubiandini (ITB), Hasanuddin (ITB), Edi Sutriyono 
(Lapindo), Doddy Nawangsidi (ITB), dan Adriano Mazzi (Norwegia). Ada 2 
pembicara lain yang membahas masalah sosial ekonomi, tapi karena sudah jam 5 
sore, saya tidak mengikutinya karena harus kejar jadwal pesawat balik ke 
Jakarta jam 7 malam. Sengaja saya mempresentasikan kegalauan saya tentang 
penyelesaian masalah LuSi dengan mengambil sudut yang berbeda dari para 
"pendekar" geosains dan drilling lainnya daripada sekedar saling unjuk pesona 
membuat opini memihak pada masing-masing kubu di hadapan sekitar 150 audience 
yang awam soal G&G&R&E oil&gas, karena saya anggap percuma saja membahas, 
berdiskusi, dan berdebat dalam forum yang sangat singkat seperti itu untuk 
menyelesaikan masalah. Yang kita butuhkan bukan show-case di hadapan masyarakat 
awam seperti itu, tetapi duduk tenang bersama-sama dalam satu forum 3 hari 3 
malam, membahas dengan kepala dingin data-data yang ada, interpretasi yang 
dilakukan, dan sintesis yang ditawarkan. Itulah esensi dari presentasi yang 
saya. Audience yang terdiri dari masyarakat yang sangat awam GGRE dan sebagian 
kaum professional migas yang hadir (pada umumnya kawan2 dari group EMP, maupun 
beberapa pejabat ESDM pusat maupun daerah, tapi tidak ada satupun dari BPMigas) 
pada umumnya setuju dengan apa yang saya sarankan. Tidak mungkin kita 
menyelesaikan masalah saintifik hanya dengan presentasi masing2 1/2 jam dan 
tanya jawab 10-15 menit. Beberapa cuplikan ringkasan dari presentasi saya, 
masih senada dengan tema yang selalu saya suarakan setahun terakhir ini soal 
LuSi (yang senada juga dengan teriakan kawan muda brilliant kita Firman GEA dan 
juga ungkapan2 RDP yang sangat bijak) sbb:

Latar belakang:
- Pro dan kontra tentang pemicu bencana sampai sekarang tak kunjung 
terselesaikan
- Cara penanggulangan sedikit banyak ditentukan oleh pengetahuan tentang 
pemicunya
- Solusi engineering mutlak memerlukan interpretasi geologi-geofisik permukaan 
dan bawah permukaan (dalam dan dangkal)
- Sifat data geologi-geofisika yang multi interpretasi
- Data terkait operasi migas dianggap data rahasia
- Eskalasi politis bencana membuat sekat-sekat psikologis diantara sesama 
geosaintis maupun engineer
- Belum pernah dilakukan temu kerja / kupas tuntas saintifik - engineering yang 
komprehensif, bukan sekedar show case "information-opinion session"
n
Data: Bukan interpretasi atau opini
- Rekaman-rekaman seismik, gravity, dan magnetik sebelum kejadian semburan 29 
Mei 2006
- Mudlog, wire-line log, dan hasil-hasil uji formasi sumur-sumur di sekitar 
daerah bencana (termasuk sumur-sumur eksplorasi Yodium dan eksplorasi air tanah)
- Deskripsi / pemerian batuan dan struktur geologi permukaan di sekitar 
Surabaya, Sidoardjo, Mojokerto
- Rekaman-rekaman (micro) – seismic, (micro) – gravity, geolistrik, magnetik 
(VLF) dalam 2 tahun terakhir pasca kejadian semburan
- Data monitoring GPS berkala paska semburan
- Data kimia-fisika air, lumpur, gas berkala paska semburan
- Data mudlog dan kromatografi sumur relief
- Data yang diakuisisi oleh tim Bola Beton
- Data yang diakuisisi oleh Badan Geologi ESDM
- Geolograph dan real-time chart sumur Banjar Panji-1
- Dan berbagai data G&G&E lainnya yang dianggap perlu
 
Manajemen riset:
- Melibatkan semua ahli G&G&E yang mau terlibat termasuk dari LN
- Screening alamiah voluntarism – operation cost dicarikan sponsornya tapi 
MAN-HOUR tidak dibayar

- Mekanisme data terbuka lewat web

- Ditambahi dengan 2 s/d 3 kali pertemuan intensif tertutup, minimum 2 hari 
sekali pertemuan dg MEMBAWA SEMUA DATA DASAR dan ANALISIS/INTERPRETASI-nya

- Fase pertama 2 bulan, diikuti implementasi AKUISISI data tambahan 3 bulan

- Mekanisme yang sama diulangi untuk 2 bulan berikutnya paska akuisisi data 
tambahan

- Forum riset akan menghasilkan gambaran mutakhir bawah permukaan dan permukaan 
daerah semburan yang bersifat MULTI-INTERPRETASI

- Pembuatan ranking alternatif interpretasi berdasarkan signifikansi implikasi 
bahayanya (bencana lebih lanjut) dan biaya engineering solutionnya

- Engineering solution secara bertahap

- Total waktu yang dibutuhkan sebelum implementasi engineering solution 7 bulan



Data rahasia vs data publik:

- Karena data-data “migas” yang terkait dengan kondisi 
geologi-geofisik-engineering dari semburan lumpur sangat dibutuhkan untuk 
kepentingan kemanusiaan yang lebih luas, maka seharusnya “otoritas data” 
tergugah untuk membuat data data itu menjadi DATA PUBLIK sehingga masa

Re: [iagi-net-l] Yodium & mud diapirism

2008-01-28 Terurut Topik Andang Bachtiar

Kembali ke pertanyaan mas BM: "Bagaimana asal-usul iodine di Watudakon
tersebut"?

Selain merujuk ke referensi yg terserak ttg geologi yodium dari internet, 
beberapa

"fakta" dari yodium di Watudakon tersebut nampaknya juga bisa dijadikan
"clue" sekaligus "constraint" dari genesanya.

1. Asosiasi-nya dengan "connate-water" yang punya salinity 20.000 ppm NaCl
equivalent menandakan bahwa initial pore-water dari aquifer Yodium tersebut
berasal dari pengendapan laut (marine - seawater) dengan "sedikit sekali"
(kalaupun ada) encroachment meteoric water.

2. Hal tersebut juga dikuatkan oleh informasi independen lainnya yang
menyatakan bahwa lingkungan pengendapan aquifer tersebut adalah "bathyal"
dan mekanisme pengendapannya "arus turbid".

3. Konsentrasi Yodium di air laut terbuka di daerah tropis, normal rata2nya
0.064 ppm (Turekian, 1968); bahkan di Jepang  malah 0.05 ppm
(http://www.gasukai.co.jp/english/iodine/materials.html) . Dengan demikian
konsentrasi yodium s/d 100 ppm (2000 kali lipat) di Watudakon seharusnyalah
diakibatkan oleh proses pengayaan, yg salaha satunya mungkin diakibatkan 
oleh konsentrasi

berlebihan dari organisme penyerap yodium (ganggang, karang, dsb)

4. Sayangnya,... seperti diungkapkan juga oleh mas BM, ganggang dan coral 
yang

biasa menyerap yodium berlebihan itu hidupnya di laut dangkal - photic zone,
yang jauh dari batimetri bathyal seperti disyaratkan oleh interpretasi
sedimentologi-biostrat. Dengan demikian konsentrasi berlebihan akibat
akumulasi organisme penyerap yodium dalam sedimen menjadi tidak mungkin
dijadikan "alasan" konsentrasi yang tinggi tersebut.

5. Kemungkinan lainnya adalah: pengayaan yodium yang diakibatkan oleh 
pelarutan yodium dari fragmen-fragmen batuan volkanik yang menjadi komponen 
penyusun turbidit. Pelarutan terjadi pada waktu proses diagenesa penguburan 
sedimen yang cepat sehingga masuk ke jendela temperatur dimana kestabilan 
yodium dalam mineral terganggu. Bersamaan dengan pemerasan air dalam sedimen 
yang diakbatkan kompaksi, maka yodium terlarut itu akan tertransport 
bersamaan dengan air asin (air laut yg terperangkap dalam lempung) kemudian 
masuk dalam carrier bed / aquifer batupasir volkanik yang porous dan 
meningkatkan konsentrasi yodium di aquifer tersebut. Dengan demikian yang 
perlu ditelisik lebih lanjut adalah: jenis batuan volkanik apa di Jawa Timur 
yang punya kandungan yodium agak di luar anomali? Beberapa literatur 
menyebutkan: andesit-baslat tertentu mempunyai kadar yodium yang relatif 
lebih tinggi dari volkanik lainnya. Mungkin kawan-kawan volkanologist dapat 
memberikan enlightment dari titik diskusi ini. (Note: mungkin saja jenis 
volkanik di Jawa Timur ini berbeda dengan jenis volkanik yang ada Jawa 
Barat, sehingga kita tidak menemukan fenomena pengayaan yodium yang serupa 
di Cekungan Bogor).


6. Dengan alur pemikiran spt diungkapkan di nomer 5 di atas, maka dapat 
dijelaskan kenapa kita tidak menjumpai anomali yodium di connate-water di 
Cekungan Kutai, terutam di bagia hilir: dimana influx fragmen volkaniknya 
hampir bisa dikatakan minor,.. komponen pembentuk butir/fragmen sedimennya 
pada umumnya recycled quartz.


7. Di daerah mud-diapir Kutai pun kita tidak mendapatkan kadar yodium yang 
mencurigakan, walaupun air formasi yang terkait dengan sedimen2 yang 
dikeluarkan oleh diapir tersebut juga asin - air laut (+/- 20.000 ppm NaCl)


Salam

Andang Bachtiar
GDA Sedimentologist

- Original Message - 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, January 28, 2008 8:19 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Yodium & mud diapirism


Pak Suratman, guru saya sewaktu di PPT-Migas Cepu (1990), pernah menulis
soal geologi yodium, khususnya yang di Jawa Timur, di Proceedings PIT IAGI.
Edisi ke berapa, nanti saya cek lagi.

Saat ini 95 % kebutuhan yodium dunia dipasok oleh Chili, Amerika, Jepang
yang mengekstraksi yodium dari "Chili salt", semacam halit sepertinya, di
Indonesia sulit kelihatannya mendapatkan deposit semacam saltrock seperti
Chili salt.

Yodium kan terdapat juga di air laut atau ganggang seperti yang Pak Bambang
sebutkan. Kelihatannya dari asal itulah yang diekstraksi di PT Kimia Farma
Watudakon, Mojokerto. Produksinya 100-120 ton/tahun, bisa memenuhi pasar
domestik. Perusahaan tersebut memproduksi iodium dari bahan baku air sumur
artesis yang digali hingga kedalaman 200 meter untuk sumur dangkal dan 700
meter untuk sumur dalam. Kandungan ion iodida air sumur berkisar antara
60-130 mg/L.

Menggenjot produksinya, kiranya bisa dilakukan dengan dua cara :
intensifikasi dan ekstensifikasi (jadi ingat program peningkatan pangan/padi
yang digulirkan oleh alm. Pak Suharto, presiden RI ke-2). Intensifikasi, ya
membor sumur2 baru di sekitar Watudakon atau memperbaiki sumur2 tua yang
sudah 200 tahun umurnya itu. Ekstensifikasi, ya mencari deposit yodium baru,
sementara ini ikuti s

Re: [iagi-net-l] Fwd: [IndoEnergy] Indonesian MPs Consider Closing Oil, Gas Regulators Due to Poor Performance

2008-01-28 Terurut Topik Andang Bachtiar

Kang awang, ada yang sedikit mengganjal:

1. Apa benar adanya raja-raja kecil di daerah telah menyebabkan biaya tinggi 
operasi migas sehingga menaikkan cost recovery? Aku koq agak susah 
memahaminya. Bagaimana kira-kira back-up data penunjangnya koq sampai 
didapatkan kesimpulan seperti itu? Apakah raja-raja kecil beserta aparatnya 
itu "memalak" operasi migas di daerah sedemikian rupa sehingga biaya yang 
dikeluarkan untuk E&P jadi membengkak cukup signifikan sehingga dijadikan 
contoh kambing hitam CR yang naik terus sementara produksi turun terus? 
Mohon pencerahan: berapa persen jumlah biaya "pemalakan" oleh raja-raja 
kecil tersebut dibandingkan dengan keseluruhan peningkatan ongkos produksi 
(dan eksplorasi tentu saja)?


2. "Sebagian operator menunda pemboran sumur2 E&P-nya karena biaya tinggi di 
daerah". Apakah secara resmi (dan faktual) memang alasan utama penundaannya 
seperti itu? Kalau memang masalahnya seperti itu, nampaknya memang data 
penunjang resmi-nya harus segera diungkapkan kepada Menteri ESDM dan Pak 
SBY, supaya dengan jelas juga mereka dapat menyodorkan fakta tersebut ke 
Gubernur, Bupati, dan Walikota daerah penghasil migas sebagai bagian dari 
bahan "teguran", yang notabene juga merugikan daerah penghasil migas 
sendiri, karena turunnya produksi dan naiknya CR membuat bagian "BagiHasil" 
mereka menjadi berkurang.


Salam

Andang Bachtiar
Anggota Dewan Pakar
Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas

- Original Message - 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia" 
<[EMAIL PROTECTED]>; "Eksplorasi BPMIGAS" 
<[EMAIL PROTECTED]>

Sent: Monday, January 28, 2008 9:50 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [IndoEnergy] Indonesian MPs Consider Closing 
Oil, Gas Regulators Due to Poor Performance




Issue baru yang lama.

 Produksi turun terus sementara cost recovery naik terus tidak bisa segera 
diterima secara hitam putih, banyak sekali hal terkait kepada itu. 
Reformasi yang ceritanya diinginkan semua rakyat itu telah membentuk raja2 
kecil di daerah yang telah menyebabkan biaya tinggi operasi migas - ini 
menaikkan cost recovery, nah itu satu contoh saja faktor yang terkait. 
Karena biaya tinggi di daerah, sebagian operator menunda pemboran sumur2 
produksi dan eksplorasinya, sumur2 produksi hanya terealisasi 70- 80 %, 
sumur2 eksplorasi tak sampai 70 %. Apa akibatnya ? Produksi menurun, 
penemuan lapangan baru menurun. Tentu ini tak diberitakan kan ? Tetapi, 
orang yang memahami dengan baik industri migas akan tahu duduk perkara 
sebenarnya.


 Pengurusan persetujuan di BPMIGAS lama sehingga menurunkan produksi 
minyak ? He2... lucu membacanya. Proses persetujuan di BPMIGAS juga telah 
diaudit oleh lembaga independeden internasional sertifikasi ISO dalam 
empat tahun terakhir ini. Dan, BPMIGAS terus mencari cara bagaimana agar 
persetujuan terus disederhanakan tanpa mengurangi ketelitian. Di group 
saya di BPMIGAS, operasi boleh dijalankan sebelum persetujuan resmi 
diberikan, tetapi pekerjaan tersebut harus disetujui dulu secara teknis 
dan anggaran. Aturan2 procurement pun terus dibenahi sehingga tak 
berbelit2 tetapi tetap menampung azas keadilan.


 BPMIGAS memerlukan evaluasi yang hati2 atas usulan2 KPS seperti usulan 
sumur2 eksplorasi di blok produksi dan semua usulan POD (plan of 
development). Banyak kan kasus POD bila "harus segera disetujui  karena 
hal2 tertentu yang "politis" (katakanlah begitu) telah berdampak buruk 
merugikan negara sebab cadangan yang diajukan ternyata jauh di bawah 
kapasitas produksi yang telah terpasang. Saya tak perlu menyebut lapangan2 
mana saja di Indonesia yang begitu, tetapi itu telah sangat merugikan 
negara.


 Evaluasi yang hati2 tak bisa dilakukan dalam waktu cepat tentu, mestinya 
semua orang mengerti hal ini. Telah banyak kasus2 merugikan negara akibat 
hal ini.


 Minyak langka, masyarakat ngantri minyak di mana2. Ini bukan salah BPH 
Migas, memang kan pasokan minyak sedang dikurangi agar masyarakat tak 
terlalu bergantung lagi ke minyak. Penggantinya adalah gas elpiji. Kalau 
gas elpiji pun langka, nah maka itu yang harus dipertanyakan ke BPH Migas 
atau Pertamina.


 Sebagian masyarakat kita pun kepedulian sosialnya kurang, tengah kedelai 
langka dicari, baru2 ini polisi berhasil menemukan gudang ratusan ton 
kedelai di Jawa Timur, sengaja ditimbun karena harganya sekarang sedang 
meroket. Tak jarang kan masyarakat pedagang berbuat hal serupa untuk 
minyak dan gas elpiji ?


 Untuk dipahami, jangan sekedar melihat di permukaan.

 salam,
 awang

Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 Wah issue lagih

RDP

-- Forwarded message --
From: IndoExplo
Date: Jan 28, 2008 10:04 AM
Subject: [IndoEnergy] Indonesian MPs Consider Closing Oil, Gas
Regulators Due to Poor Performance
To: [EMAIL PROTECTED]

http://www.redorbit.com/news/business/

Re: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007

2008-01-23 Terurut Topik Andang Bachtiar
Dod,... di dalam perhitungan internal perusahaan dan untuk kepentingan 
evaluasi prospek (ranking, risk, economics, dsb) biaya untuk usaha-usaha 
eksplorasi di blok yang berproduksi di Indonesia bisa juga disebut sebagai 
dan/atau dimasukkan kedalam kategori finding-cost, no problem at all. 
Tetapi, menurut pemahamanku ttg aturan kontrak PSC dan prakteknya yang 
terjadi selama ini, begitu suatu blok berproduksi dari suatu discovered 
field, maka finding-cost  dari lapangan-lapangan lain akan dikonsolidasikan 
dalam overall block-cost. Jadi terminologi finding cost dalam PSC term kita 
nampaknya hanya berguna / diapresiasi pada waktu penemuan lapangan komersial 
yang pertama. Setelah itu, cost2 sejenis akan dimasukkan sebagai "production 
cost" dari block tersebut.


Usulan sampeyan untuk "tidak mengutak-atik (existing) PSC" tapi meredefinisi 
cost-recovery dg tanpa memasukkan finding cost lapangan ke 2, 3 dst (apalagi 
kalau juga mencakup lapangan pertama), maka itu sama saja dengan 
"membangkitkan macan IPA tidur" (?)


Mungkin untuk next PSC dalam tender2 mendatang bisa kita usulkan term-term 
sampeyan tersebut. Masih sangat terbuka kemungkinan berkontribusi pemikiran 
ke kawan2 di Migas (Ditjen, BPMigas) dalam rangka perubahan PSC (mendatang). 
Malah dalam bulan2 terakhir ini makin santer Pak Dirjen dan Pak Ka BPMigas 
dan Pak Menteri me-wacana-kan perubahan PSC tersebut.


Ayo, rek . podho ngomongo

Salam

Andang Bachtiar
Exploration Think Tank Indonesia


- Original Message - 
From: "Doddy Suryanto" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, January 24, 2008 9:58 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007


Sam, apakah usaha2 eksplorasi (seismik, g&g, dsb) di blok-blok yang
sudah berproduksi tidak bisa dimasukkan dalam finding cost?

Apakah production cost yang ada di sistem sekarang mencakup finding and
development cost (F&D) yang dalam hal ini lifting cost masuk dalam
kategori development cost?

Kalo memang system PSC susah dirubahnya, apakah bisa yang finding cost
ini ngga masuk cost recovery?



-doddy-



-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, 24 January, 2008 9:40 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama
2007





"Production cost" tersebut juga bukan real secara teknis semata-mata
terkait

dengan proses produksi dari lapangan-lapangan yang ada, tapi juga
mencakup

cost dari eksplorasi di blok-blok yang sudah berproduksi. Hal ini

dimungkinkan karena sistim PSC yang sekarang berjalan di Indonesia juga

mengakomodasi cost-recovery dari usaha2 eksplorasi (seismik, drilling,
g&g,

dsb) di blok-blok yang sudah berproduksi. Dengan demikian kalau kita
ingin

membandingkan production cost tersebut dengan di negara-negara lain,
harus

kita periksa dulu apakah angka-angka di negara lain juga dihasilkan dari


sistim pengusahaan yang menganut cost-recovery spt di Indonesia atau
tidak.

Bisa saja production cost di negara-negara lain lebih rendah dari
US$14/Bbl

karena perhitungannya tidak memakai aturan cost-recovery eksplorasi.






To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

-



Re: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007

2008-01-23 Terurut Topik Andang Bachtiar
Tepatnya "lifting cost" Indonesia 2007 adalah US$14,658/bbl, karena total 
lifting Indonesia tahun 2007 besarnya: 327.590.000 Bbl atau rata-rata 0.898 
MMBOPD. "Production cost" sedikit lebih kecil dari lifting cost, karena 
perhitungan total lifting tidak mencakup produksi yang sudah dilakukan pada 
bulan terakhir laporan 2007 tapi yang belum dilifting.


"Production cost" tersebut juga bukan real secara teknis semata-mata terkait 
dengan proses produksi dari lapangan-lapangan yang ada, tapi juga mencakup 
cost dari eksplorasi di blok-blok yang sudah berproduksi. Hal ini 
dimungkinkan karena sistim PSC yang sekarang berjalan di Indonesia juga 
mengakomodasi cost-recovery dari usaha2 eksplorasi (seismik, drilling, g&g, 
dsb) di blok-blok yang sudah berproduksi. Dengan demikian kalau kita ingin 
membandingkan production cost tersebut dengan di negara-negara lain, harus 
kita periksa dulu apakah angka-angka di negara lain juga dihasilkan dari 
sistim pengusahaan yang menganut cost-recovery spt di Indonesia atau tidak. 
Bisa saja production cost di negara-negara lain lebih rendah dari US$14/Bbl 
karena perhitungannya tidak memakai aturan cost-recovery eksplorasi.


Implikasi lain dari pengetahuan kita tentang tipikal production cost 
Indonesia ini adalah: kita tidak dapat begitu saja  memakai patokan angka 
tersebut untuk dimasukkan dalam perhitungan-perhitungan ekonomi perencanaan 
pengembangan lapangan sebagai "production cost" yang generic.


Salam

Andang Bachtiar
Exploration Think Tank Indonesia


- Original Message - 
From: "Farid Saifuddin" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, January 24, 2008 8:57 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007


Kayaknya salah deh

Kan untuk minyak cuma 4,802, bukan 8,33, yang 3,535 untuk gas

jadi untuk minyak ketemunya 14,457  $/barel

fs

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, 24 January, 2008 8:02 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]; Forum Himpunan Ahli
Geofisika Indonesia; migas indonesia; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007

Iseng ngitung :
Produksi (lifting) average Indonesia kira2 910.000 barel per hari,
(setahun 365 hari = 332 150 000 Barrel Total CR = USD 8,33 milyar Ketemu
angka kira-kira USD 25,08/barrel. (cmiiw, ada yang salah hitung ya ?)
berapa rata-rata dunia saat ini ?

RDP

Rabu, 23/01/2008 12:11 WIB
Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama 2007 Alih Istik Wahyuni -
detikfinance

Jakarta - Cost Recovery yang harus dibayarkan pemerintah untuk seluruh
kontraktor selama 2007 mencapai US$ 8,33 miliar. Pertamina masih menjadi
perusahaan dengan permintaan cost recovery terbesar.
Hal itu terungkap dari data yang dipaparkan BP Migas dalam rapat dengar
pendapat dengan Komisi VII di gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (23/1/2008).
"Besaran cost recovery untuk seluruh kontraktor KKS produksi tahun 2007
mencapai US$ 8,33 miliar," bunyi data BP Migas.
Rinciannya, cost recovery untuk produksi minyak sebesar US$ 4,802 miliar
dan untuk produksi gas sebesar US$ 3,535 miliar. Dalam data itu,
tercatat cost recovery untuk Pertamina mencapai US$ 1,956 miliar.
Angka itu merupakan cost recovery untuk kegiatan hulu Pertamina baik
melalui Pertamina EP maupun Joint Operating Body, Joint Operating
Agreement, dan kepemilikan saham di beberapa lapangan.

Menanggapi angka ini, Direktur Keuangan Pertamina Frederick Siahaan
menjelaskan, cost recovery Pertamina sebesar itu masih mengandung cost
recovery tidak langsung yang sempat dipersoalkan beberapa waktu lalu.
"Angkanya masih dihitung, jadi angka itu (cost recovery) belum
dikoreksi," kata Frederick kepada detikFinance disela RDP dengan Komisi
VII di saat yang sama. Ia menambahkan, angka cost recovery itu memang
tidak berubah jauh dari tahun sebelumnya. Selanjutnya Chevron Pacific
Indonesia di Blok Rokan PS mencatat cost recovery sebesar US$
1,133 miliar dan disusul Inpex di blok East Kalimantan dengan cost
recovery sebesar US$ 828 juta dan berikutnya Total E&P Indonesie
mencatat cost recovery sebesar US$ 823 juta di blok Mahakam. (lih/arn)

--
http://tempe.wordpress.com/
No one can monopolize the truth !




To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---

[iagi-net-l] CDM ===> Re: [iagi-net-l] Sekarang Amerika Serikat Versus Dunia

2007-12-03 Terurut Topik Andang Bachtiar

Broer ISM, ..
angin sorga tentang "jualan CO2" lewat mekanisme CDM sudah sejak 5 tahun 
yang lalu berhembus di Indonesia, tapi sampai detik ini tidak pernah ada 
cerita yang VALID tentang success-story business di Indonesia yang 
mendapatkannya (yang ada hanya "mau", "akan", "sedang membahas" dsb).


Jangan - jangan..

adb


- Original Message - 
From: "Ismail Zaini" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, December 04, 2007 12:46 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sekarang Amerika Serikat Versus Dunia



Penyumbang CO2 :
Batubara 964 Kg/MWh
Minyak 668 Kg/MWh
Gas 506 Kg/MWh
Geothermal  < 150 Kg/MWh
Jadi kalau Batubara , minyak dan gas diganti dg Geothermal , ada peluang 
bisnis carbon melalui mekanisme CDM cukup besar. Kalau saat ini kapasitas 
pembangkit Nasional kira kira 27.000 MW dan hanya 3 %  dari Geothermal 
maka , kalau rasio ini dibalik berapa banyak CO2 yang bisa dijadikan 
komoditi untuk dijual dg mekanisme CDM > Kalau gak salah Chevron Darajat 
Garut sudah mau jualan CO2 ini dari Pembangkit Geothermalnya

Jadi ini Berkah  ( peluang bisnis ) dibalik Musibah ( pemanasana global )

ISM


- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "serba-kl" <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; 
<[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; 
; "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia" 
<[EMAIL PROTECTED]>

Sent: Monday, December 03, 2007 7:02 PM
Subject: [iagi-net-l] Sekarang Amerika Serikat Versus Dunia



Whaddduh !!! Pasti seru neeh ...
Walaupun memang ada kemungkinan faktor alamiah yang mempengaruhi rumah 
kaca.
Namun *kebersamaan* dalam menghadapi perubahan iklim menuntut semua 
komponen

dunia ikut serta. Walaupun menurut saya, *kesiapan *dunia beradaptasi
menghadapi perubahan iklim ini lebih penting ketimbang mencoba
menguranginya. Alam bisa menjadi tidak teratur tak terkontrol ketika 
manusia

mencoba mempengaruhi gerakan tarian "mother nature".
Yang perlu difikirkan adalah efek pemanasan global selain fluktuasi 
naiknya
muka air laut, juga harus waspada terhadap munculnya atau merebaknya 
wabah

penyakit tertentu (misal dengue), perubahan perilaku manusia. Kegerahan
sering membuat tingkat stress berubah, mudah marah dsb. Dunia dahulu 
pernah

mengalami hal yang sama. Proses pemanasan memang berulang. Tetapi manusia
juga sudah berubah, sehingga mengantisipasi perubahan iklim harus dengan
teknologi dan segala upaya yang saat ini ada.

Salam
rdp

[image: The image
"http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c0/Sea_level_temp_140ky.gif";
cannot be displayed, because it contains errors.]
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c0/Sea_level_temp_140ky.gif

rdp

Sekarang Amerika Serikat Versus Dunia

3 December 2007 - 23:10

Delegasi Australia kemarin pagi mendapatkan tepuk tangan meriah dari 
seluruh

delegasi di sidang plenari ketika Howard Bamsey menyatakan Australia akan
meratifikasi Protokol Kyoto dan Perdana Menteri Kevin Rudd akan datang ke
Bali."Sebuah keputusan politik yang signifikan," komentar Yvo de Boer 
dalam
pidato di acara pembukaan. Sambutan meriah tepuk tangan panjang itu, kata 
de

Boer, mencerminkan penghargaan atas keberanian yang ditunjukkan oleh
Australia yaitu pergeseran posisi yang dramatis dan bergabung denan
komunitas internasional, sesuatu yang petanda baik bagi peran Australia
dalam negosiasi ini.

Pernyataan Australia itu telah mengubah peta negosiasi bagaimana 180 
negara
mengatasi perubahan iklim. Jika Australia, yang sebelumnya adalah 
"pengekor"

Amerika Serikat, sungguh-sungguh meratifikasi Protkol Kyoto, maka Amerika
Serikat menjadi sendirian. Uni Eropa sebelumnya menyatakan komitmennya
mengurangi 20% emisi gas rumah kacanya tahun 2020 dan 30% jika negara
industri lainnya bersedia mengupayakan penurunan gas rumah kaca dalam 
jumlah

yang sama.

Apakah negosiasi penetapan pengurangan emisi gas rumah kaca kemudian 
menjadi

lebih mudah?

Tidak! Batu ganjalannya adalah AS, negara pengemisi gas rumah kaca 
terbesar

di dunia itu. Dalam jumpa pers hari ini ketua delegasi AS, dengan
diplomatis, menyatakan bukannya AS tidak peduli akan perubahan iklim. 
Ketua
delegasi AS HarlanWatson menyatakan mendukung "Bali Road-map" dan 
pendekatan

dua jalur. Meskipun AS tetap ingin mendorong negara berkembang menetapkan
target pengurangan emisi gas rumah kacanya.

Negara maju mencoba mengambil target dalam pengurangan emisi gas rumah 
kaca
dan ingin mengubah UNFCCC menjadi konvensi energi, bukan konvensi 
perubahan

iklim, kritik delegasi dari Saudi Arabia.

Negosiasi di Bali sekarang akan tetap membentuk dua kubu yaitu kubu AS
dengan kubu non-AS. Kubu siapa yang akan "menang" sepertinya lebih baik
menunggu presiden AS diganti tahun 2008. Harap-harap setelah presiden AS
berganti kebijakannya berganti juga seperti Austalia.

Tetapi jangan sampai nasib manusia sedunia harus ditentukan oleh seorang
presiden AS.
http://cop13news.com/?p=68&langswitch_lang=id

--
http://tempe.wordpress.com/
None one right solution !
No one can monopoliz

[iagi-net-l] test

2007-10-22 Terurut Topik Andang Bachtiar

test
adb


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



[iagi-net-l] Aulacogen: ==> Re: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was : tsunami-genic normal faulting EQ ...)

2007-09-18 Terurut Topik Andang Bachtiar
 -
Tertiary facies architecture in the Kutei Basin.

 R.J. Weimer menerbitkan analisisnya tentang Kutei-Mahakam sebagai
aulacogen di majalah Geologi Indonesia vol 2 no. 2 (1975). Ini publikasi
yang tak gampang dicari, saat ini pun kita akan susah mencarinya. Bisa
saja saat Steve Moss et al rajin meneliti Kutei dari 1994-1999, mereka tak
tahu publikasi Weimer (1975) ini. Banyak peneliti asing yang apriori
dengan paper2 di proceedings IAGI atau di Majalah Geologi Indonesia.
Publikasi yang ditulis terutama dalam bahasa Indonesia, membuat mereka tak
meliriknya (padahal yang ditulis dalam bahasa Inggris pun banyak).

 Tetapi kalau kita ikuti uraian evolusi Kutei Basin berdasarkan Moss et al
(1997) dan Moss dan Chambers (1999), maka mereka menyatakan bahwa evolusi
Kutei Basin erat berkaitan dengan rifting Makassar Strait -sesuatu yang
mendekati teori aulacogen Weimer (1975), hanya mereka tak menyebutnya
sebagai aulacogen. Lagipula, penelitian Moss dkk lebih terkonsentrasi di
failed rift system-nya di Kutei onshore; sedangkan  Weimer (1975) lebih
banyak membahas dua lengan lain yang mekar yang menjadi tempat delta
Mahakam berkembang.

 Jago Kutei Basin kita, Andang Bachtiar, yang disertasi S-3-nya (ITB,
2004) tentang stratigrafi sekuen dan geokimia batuan induk Miosen Awal
lower Kutei Basin menyatakan bahwa Kutei Basin mengalami deformasi
polifase. Cekungan berawal sebagai forearc basin pada pre-Tertiary, lalu
jadi intra-arc sampai backarc pada Paleosen,dan akhirnya menjadi back-arc
basin pada Miosen Tengah melalui fase singkat aulacogen. Tentu saja Pak
Andang mengenal analisis Weimer (1975) itu, maka memasukkan dalam
evaluasinya. Bukan begitu Pak Andang ? Hanya analisis Pak Andang berbeda
dengan analisis Steve Moss dkk. baik dalam evolusi maupun timing-nya.
Wajar berbeda interpretasi.

 Tahun 2000, Steve Moss dari group Robert Hall mempresentasikan paper
tentang evolusi north Makassar Strait di AAPG Bali. Dikatakan, kerak
samudera melandasi north Makassar Strait berdasarkan banyak metode. Tahun
2005, Sinchia Dewi Puspita, murid Robert Hall mempresentasikan di IPA hal
yang sama, tetapi menyatakan bahwa north Makassar Strait dilandasi oleh
kerak kontinen yang menipis (attenuated continental basement) karena
rifting. Saya menanyakan ke Sinchia, mana nih yang benar, kok sama2 dari
group Robert Hall tetapi interpretasinya bertolak belakang. Pertanyaan
saya langsung dijawab Robert Hall : "data bertambah interpretasi bisa
berubah" Betul Robert Hall, betul Sinchia; data gravity dan magnetik, juga
seismik dalam lima tahun terakhir menunjukkan bahwa tak ada kerak samudera
di bawah North Makassar Basin.

 Benang merahnya adalah bahwa wajar interpretasi berbeda, saya akan
mengikuti yang mana yang didukung data.

 salam,
 awang



 Koesoemadinata wrote :

 Anehnya jago2 Kutei Basin seperti Steve Moss dll, tidak pernah
menyinggung-nyinggung Kutei Basin sebagai aulocogene.


Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 Pak Koesoema,

Setahu saya, Weimer (1975 - Majalah Geologi Indonesia) adalah orang yang
pertama kali menyebut bahwa Kutei dan Delta Mahakam berkembang sebagai
sistem aulacogen. Saat itu, Weimer tengah menjadi tamu di ITB dan sempat
menganalisis Kutei Basin dan menuliskannya di MGI. Pak Koesoema pasti
lebih tahu dari saya soal Weimer ke ITB ini.

Setahu saya belum ada artikel detail yang meneliti analisis Weimer ini.
Paper-paper tentang Kutei yang menyebutkan sistem aulacogen untuk Kutei
ada beberapa, misalnya Hutchison (1989 - dalam buku terkenalnya,
Geological Evolution of SE Asia, hal. 55). Charles Hutchison menulis bahwa
Makassar fracture system terbentuk dalam mekanisme yang sama yang
membentuk Kutei, yaitu aulacogen atau failed arm of the Makassar rift.

Juga paper2 Burollet dan Salle (1981 -the geology and tectonics of Eastern
Indonesia, GRDC Spec. Publ 2), Rose dan Hartono (1978 - IPA), dan Katili
(1978 - Tectonophysics 45) mengindikasi aulacogen Kutei.

Salam,
awang

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, September 17, 2007 12:08 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was :
tsunami-genic normal faulting EQ ...)

Sdr. Awang: Selain Weimer (1975) apakah ada artikel lain yang menyatakan
Kutei Basin sebagai aulocogene?
RPK
- Original Message - 
From: "Awang Satyana"

To: ; "Geo Unpad" ;
"Eksplorasi BPMIGAS"
Sent: Sunday, September 16, 2007 9:40 PM
Subject: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was : tsunami-genic
normal faulting EQ ...)



Pak Franc,

Saya ganti lagi subyeknya karena diskusi sudah jauh dari subyek semula.

Saya pikir strike-slip faulting bukan pengontrol utama delta2 di dunia.
Delta2 besar dan prolific di dunia banyaknya berkembang di sistem
aulacogen passive margin, bukan di releasing bend strike-slip faulting.
Contoh langsungnya adalah Mahakam dan Niger delta.

Delta Mahakam berkembang dalam sistem aulacogen Makassar Strait rif

[iagi-net-l] Onshore Kutai Basin: beyond the structural plays

2007-07-22 Terurut Topik Andang Bachtiar
Hiruk-pikuk eksplorasi migas di Kutai Basin telah bergeser ke Selat Makassar 
(sejak pertengahan 90-an) dan bahkan saat ini sudah menyebrang ke Lariang Basin 
di sebelah barat pantai Sulawesi. Sementara itu kegiatan eksplorasi di on 
-shore Kutai, terimbas oleh euphoria harga minyak di atas 50 USD/bbl, juga 
mulai memperlihatkan geliat untuk coba mengais-ngais prospek di bekas-bekas 
daerah yang ditinggalkan, baik oleh Huffco/Vico, Elf, Lasmo, maupun Jackson 
Oil. Play-play struktur yang nampak dengan nyata lewat ekspressi outcrop di 
permukaan mulai dilihat lagi, walaupun sudah sama-sama disadari bahwa struktur2 
di barat dari daerah poros antiklin Semberah-SungaiNangka belum ada satupun 
yang terbukti mengandung cebakan migas yang komersial; selain karena tajamnya 
antiklin dan landainya sinklin, juga karena cabikan-cabikan sesar naik-nya 
kemungkinan menyebabkan bocor-nya hidrokarbon ke permukaan; membuat faktor seal 
dan trap-integrity menjadi resiko utama di daerah-daerah tersebut. Walaupun 
masih dimungkinkan untuk menemukan perangkap-perangkap struktur (terutama 
struktur pre-Mid Miocene yang dimodifikasi oleh Kuching Uplift & Banggai-Sula 
docking; yang posisinya tidak harus diekspressikan sebagai struktur-struktur 
permukaan di seri Samarinda Antiklinorium, tapi lebih merupakan "buried - 
paleo-structure" di sayap-sayap antiklin modern maupun di sinklinnya), akan 
lebih rame lagi kalau para eksplorasionis di Kutai On-shore juga mulai 
mempertimbangkan play-play kombinasi, karbonat, bahkan stratigrafi. Beberapa 
indikasi awal akan munculnya tipe-tipe play baru tersebut dapat disimak baik 
dari pemelajaran "serendipities" sumur-sumur eksplorasi maupun sumur2 
development di keseluruhan Kutai basin (onshore maupun off-sore).

Ada 4 plays utama yang perlu dipertimbangkan, kebetulan semuanya terkait dengan 
"clastics-plays" yaitu: 1) Prodelta Turbidite Sands, 2) Crevasse Delta (channel 
and lobes), 3) East Flank Stratigraphic Trapping on Paleo Delta Outer lobes, 
dan 4) Lower Miocene Shelfal Toe-Thrust Ponded Sandstones in Southern Onshore 
Kutai area, dan 5) Fan-Delta Sandsdi utara dan selatan Delta Mahakam Purba

Untuk prodelta turbidite sands, contoh analogi outcrop-nya bisa dipelajari di 
sepanjang Separi-Loahaur anticline dan dipublikasikan dalam beberapa field-trip 
guide book (Siemers, et.al, 1991, Bachtiar, et,al, 1998, 2000, 2002). Karena 
provenance-nya merupakan endapan delta-front / lower delta-plain yang notabene 
juga quartz-rich, maka turbidite sand prodelta tersebut juga dapat dipastikan 
quartz-rich terutama di facies-facies proximal dan/atau yang berasosiasi dengan 
"traction-carpet process following the gravity flows". Analogi di 
subsurface-nya dapat dipelajari di berbagai level reservoir Mid-Miocene di 
Lapangan-lapangan Badak-Nilam-Tambora-Handil, terutama di zona-zona reservoir 
yang posisinya di atas marker-marker MFS utama. Pada umumnya 
reservoir-reservoir tersebut secara konvensional diinterpretasikan sebagai 
reservoir delta-front atau delta-plain yang "tiba-tiba" menggerus lempung 
prodelta tanpa ada asosiasi regional SB yang significant.

(bersambung)



Andang Bachtiar
Exploration Think Tank Indonesia





[iagi-net-l] anomali gairah eksplorasi di Indonesia

2007-07-20 Terurut Topik Andang Bachtiar
emaksakan skenario-skenario akuisisi-nya 
dalam proses joint-study tersebut. Pemerintah harus lebih berhati-hati dalam 
menyeleksi keseriusan pihak swasta dalam pengajuan-pengajuan blok tersebut. 
Persyaratan 500K USD jaminan joint-study, 1.5 - 2M USD aminan pelaksanaan 
komitmen seismik merupakan terobosan baru dari pihak pemerintah yang patut 
diacungi jempol. Perkembangan terbaru dari ide seleksi keseriusan tersebut 
adalah: kemungkinan akan ada persyaratan adanya permanen-employe G&G (terutama 
Exploration Manager) dalam perusahaan yang dibuktikan dari pembayaran pajak ybs 
oleh perusahaan. Kalau hal itu benar adanya, maka posisi eksplorasionis akan 
terlindungi (dan benar-benar mendapatkan manfaat) dari euphoria bangkitnya 
gairah eksplorasi di Indonesia ini.

Kita sudah sama-sama mengamati dalam 3-4 tahun terakhir ini, gebrakan 
pemerintah dalam mendongkrak aktifitas eksplorasi di pemberian award untuk 
blok-blok baru ternyata berujung pada minimnya pelaksanaan komitmen PSC-PSC 
baru tersebut. Hal ini seringkali dibahas baik oleh BPMigas maupun Ditjen 
Migas, dan diterangkan sebagai akibat dari "kurang professional"nya para pemain 
baru Indonesia dalam oil&gas e&p bussiness (baca: "tidak mengerti resiko bisnis 
migas") atau dalam bahasa yang lebih kasar "karena kebanyakan mereka adalah 
broker, financial player, quick yielder, dsb dsb"; sehingga begitu mendapatkan 
block hal pertama yang mereka lakukan adalah "mencari partner", "jualan saham", 
"mencari pinjaman dana", dan hal-hal lain yang tidak mencerminkan proses 
eksplorasi sejati yang agressif dan / tapi benar.  Akhir tahun 2007 ini akan 
kita tunggu sama-sama, bagaimana enforcement dari pihak pemerintah untuk 
blok-blok yang tidak melaksanakan komitmennya dari kontrak-kontrak 2003 dan 
2004 (sudah 4 dan 3 tahun). Kalau memang tidak ada itikad serius sama sekali, 
boleh jadi memang pemilik-2 blok "makelaran" tersebut perlu di'cerai'kan dari 
bloknya, block ditender ulang, atau dicarikan operator baru sementara operator 
lama disuruh diam dan didilusi.

Memakai analogi kasus-kasus blok macet 2003-2006, kita semua patut kuatir 
dengan nasib blok-blok yang nantinya dihasilkan dari "lebih dari 100 
joint-study' saat ini. Kalau pihak pemerintah tidak betul-betul selektif dalam 
menerima lamaran kumpeni-kumpeni baru tersebut, bisa jadi kasus 
cacat-cedera-komitmen akan terulang lagi dalam kurun waktu s/d 3 tahun ke 
depan. Dengan demikian maka anomali gairah eksplorasi yang kita amati sekarang 
ini akan menjadi tidak lebih dari gairah palsu, gairah semu, yang tidak 
berujung pada penyatuan 2 gairah cinta (swasta-pemerintah), tidak akan 
menghasilkan buah-buah cinta meningkatnya cadangan dan produksi oil&gas 
Indonesia dimasa mendatang.

Dalam gairah dan keprihatinan.


Andang Bachtiar  
Exploration Think Tank Indonesia

Re: [iagi-net-l] OOT "Saya Terbakar Amarah Sendirian" !

2007-07-19 Terurut Topik Andang Bachtiar
Wah,... Awang mulai nyangkut-nyakutin aku ke Gajahmada nech, hehehehe...

(canda:on!!)Sebenarnya saya sedang dalam kebingungan, kata kakek saya yang dari 
Malang, garis keturunan saya berasal dari kakak-nya Ken Arok yang "maling" dari 
Singosari (gak ada di bukunya Pram ttg Ken Arok), sementara dari buku silsilah 
kakek saya yang dari Blitar, di ujung atas-nya adalah Gajah Mada (yg menurut 
bukunya Langit gak pernah nikah.)

salam

adb

  - Original Message - 
  From: Awang Harun Satyana 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, July 20, 2007 10:26 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] OOT "Saya Terbakar Amarah Sendirian" !


  Abah,

   

  Dua bulan lalu saya bertemu dengan Langit Kresna Hariyadi, penulis kelima 
roman sejarah Gajah Mada itu, kebetulan Pak Langit diundang oleh Tiga Serangkai 
dan IKAPI untuk membedah buku-buku yang ditulisnya. Kelihatannya ini roman 
sejarah paling tebal yang pernah ditulis. Di samping Pak Langit duduk Pak Luluk 
Sumiarso (DirJen Migas) yang rupanya penggemar berat karya2 tersebut. Pak 
Langit mengemukakan banyak hal2 baru yang "keluar" dari sejarah Majapahit yang 
kita kenal selama ini. 

   

  Kalau rekan2 mau berkumpul membahas buku2 Gajah Mada ini, saya mengusulkan 
Pak Andang Bachtiar (he2..) untuk nara sumbernya, kelihatannya ke mana-mana, 
sampai ke Perth pun buku ini dibawanya (sudah sampai jilid ke berapa nih Pak 
membacanya ? - hati-hati kalau membaca pas jilid "Perang Bubat" - banyak 
kontroversinya). 

   

  Kalau dalam bidang sejarah, Prof Slametmuljana-lah yang paling banyak 
meneliti Majapahit ini, dan kini buku-bukunya (yang dulu zaman awal OrBa sempat 
dilarang beberapa di antaranya) bisa dibaca lagi, untung ada sebuah penerbit 
kecil di Yogya yang menerbitkan dan mencetak lagi semua buku Slametmuljana. 
Sejarah baik dan buruk mestinya tak boleh ditutup-tutupi, apalagi dimanipulasi 
lalu diajarkan ke anak2 sekolah.  Hampir seluruh karier profesional 
Slametmuljana adalah untuk Majapahit. Kalau saya ulas di sini tentang bukunya 
yang berhubungan dengan masuknya Islam ke Indonesia dan Jawa, tentang Wali-Wali 
Sanga, dan tentang runtuhnya Majapahit mungkin akan segera menyulut banyak 
pendapat pro dan kontra seperti buku2nya Pram.  

   

  Salam,

  awang

   

  From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, July 20, 2007 9:09 C++
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: RE: [iagi-net-l] OOT "Saya Terbakar Amarah Sendirian" !

   

  > Iman dan rekan rekan

  Jangan hanya komentar dong , apa pendapat Anda ?
  Ngomong ngomong , mungkin IAGI atau pencinta buku IAGI bisa bikin Club yang 
mencoba berdiskusi dan membahas /membongkar isi buku.
  Ndak usah terlalu ilmiah lah , apa yang kita rasakan setelah membaca buku 
kita "share". 
  Ya juga ndak usah Luxurious lah.
  Bagaimana kalau buku Gajah Mada (yang lima jilid) jadi pilot project. Atau 
buku-nya ML,Pram .

  Ya , tempatnya sih di Set IAGI , tinggal daftar  (supaya konsumsi bisa pas , 
ya yang sederhana umpama gorengan kopi /teh panas).Waktu diluar jam kantor.

  Hayo yuk.

  Si-Abah.

  __



  Wah, makin banyak "sejarahwan2" dari G&G ... Enak dibaca tutur 
  > bahasanya dan mudah dicerna, banyak yang sedikit "puitis" lagi. Kapan2 
  > mestinya ada lomba penulisan sejarah geologi modern tapi dikemas dengan 
  > bahasa bebas seperti ini ?? Misal dalam acara Annual Convention-nya IAGI 
  > ? 
  > 
  > 
  > 
  > Just a comment. 
  > 
  > 
  > 
  > Thanks. Iman 
  > 
  > 
  > 
  >  
  > 
  > 
  From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  > Sent: Friday, July 20, 2007 3:57 AM 
  > To: iagi-net@iagi.or.id 
  > Subject: Re: [iagi-net-l] OOT "Saya Terbakar Amarah Sendirian" ! 
  > 
  > 
  > 
  > Bagaimanapun sebagai humanis Muchtar Lubis tentunya tak terima kekejaman 
  > PKI semasa 1948 dan 1965, ingat bahwa pembantaian yang sadis telah 
  > dilakukan oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) yang berideologi marxisme 
  > dalam Affair Madiun atau Peristiwa Madiun (Pemberontakan PKI di Madiun, 
  > 18 September 1948 pimpinan Muso dan Amir Syarifuddin). Dimana peristiwa 
  > Madiun menunjukkan tentang hilangnya kemanusiaan berganti dengan 
  > kesadisan. dokumentasi di kantor berita foto, Ipphos, menunjukkan 
  > tentang foto genangan darah ulama yang disembelihi PKI (Partai Komunis 
  > Indonesia) dalam Affair Madiun atau Peristiwa Madiun 18 Sepetember 1948. 
  > Foto genangan darah ulama itu menunjukkan setebal bercenti-centi meter 
  > saking banyaknya ulama yang disembelihi PKI. Di Kampung Gorang Gareng 
  > Madiun saja, ada seratusan lebih ulama beserta keluarganya yang dibantai 
  > PKI pimpinan Muso dan Amir Sjarifuddin. 
  > 
  > Memang terjadi pergerakan mass

Re: [iagi-net-l] Geologi ITB maju atau mundur

2007-07-13 Terurut Topik Andang Bachtiar
Rekan saya - Firman GEA - ini benar-benar tajam dalam menelisik permasalahan, 
indah dalam mengungkapkan, dan rasanya "mak-nys" membaca tulisannya; 
terutama karena hal ini terkait erat dengan nasib / masa-depan pendidikan 
geologi di bekas almamater-nya, almamater-saya, juga almamater kang yrs, dan 
ladang pengabdiannya rekan Mino

Walaupun ini adalah forumnya IAGI - bukan hanya kawan2 dari ITB saja yang ada 
di sini - tapi permasalahan ganjelan suara hati broer Mino yang dikeluarkan 
dengan nada ''pertanyaan2" dan "kekuatiran2" tentang trend pendidikan geologi 
ini nampaknya perlu juga disimak dan di'saur-manuk'-i oleh kawan-kawan di 
komunitas geosains dari mana-pun asal almamater-nya.

Sebenarnyalah, beberapa minggu sebelum, dan juga pada waktu serah-terima 
kepengurusan PP-IAGI Januari 2006... saya (sebagai Ketua IAGI dan ex-Ketua 
IAGI) disambati oleh para sesepuh pendidikan di Geologi ITB dan juga 
rekan-rekan saya yang mengajar disana tentang masalah yang dikemukakan broer 
Mino tersebut. Waktu itu , istilahnya: penjajag-an kalau-kalau IAGI bisa 
melakukan sesuatu dalam rangka memberikan opini - referensi - kritik terhadap 
kebijakan baru ITB dalam bongkar-pasang Departemen2 di FIKTM dan yang terkait. 
Memang saat itu waktu-nya mefet sekali, lagipula saya sedang dalam masa 
transisi: lengser 29 Nov 2005, serah terima 12 Januari 2006, jadi gak "elok" 
kalo bikin kebijakan2, keputusan2, dsb. sehingga saya sarankan para sesepuh 
pendidikan geologi dan kawan2 dosen tsb meneruskan "sambatan-nya" ke Ketua IAGI 
yang baru, yang kebetulan juga berasal dari almamater yang sama. Jadi, 
permasalahan ganjelan suara hati ini sebenarnya sudah beredar lebih dari 1-1/2 
tahun berputar-putar mendatar mengaduk-aduk perasaan tapi tetap saja 
membentur-bentur dinding tong-lingkaran-setan diseputaran kampus Ganesha. 
Nah,.. ketika rekan Mino mulai posting, kemudian disambut oleh kang YRS yang 
pragmatis tapi menyemangati, dan Firman-Gea yang bijaksana, maka mulai 
keluarlah ganjelan itu ke permukaan. Mudah-mudahan ada partisipasi dari 
kawan-kawan komunitas geosains Indonesia di milis ini yang bisa memberikan 
pencerahan, dan kalau bisa: jalan keluar -- dari ganjelan perasaan yang 
diungkapkan broer Mino tersebut.

Salam

ADB

  
  - Original Message - 
  From: Firman Gea 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, July 13, 2007 12:02 PM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Geologi ITB maju atau mundur


  Punten ikut nimbrung.

   

  Saya koq gak melihat ada hubungannya dengan tren "global" terhadap kebijakan 
pembagian jurusan di ITB ini. Menurut saya ini mah murni "kreatifitas" (baca: 
keisengan) orang-orang di rektorat yang ngerasa mumpung lagi pegang posisi 
penting aja, gak lebih. Setara lah dengan fenomena UAN yang akhir2 ini malah 
kok kelihatan ruwet, padahal dulu baik-baik aja.

   

  Tapi bagaimanapun, efek "pengglobalan" pendidikan tinggi ini semestinya 
dikritisi. Yang ada di benak kita sekarang seakan-akan model perkembangan 
pendidikan tinggi saat ini adalah suatu keharusan yang mau tidak mau dan suka 
tidak suka harus seperti ini. Padahal sebenarnya jika kita memilki konsep 
"Pendidikan Kerakyatan", dan kita biarkan konsep ini berkembang dengan baik, 
dan terus berkembang dengan baik, banyak orang di negeri ini yang yakin bahwa 
tidak perlu membangun sebuah mall untuk membiayai proses belajar-mengajar di 
kampus. Tidak perlu menerapkan program jalur khusus untuk membiayai proses 
belajar mengajar di kampus. Tidak perlu melihat dosen-dosen pengajar dan 
guru-guru yang kita hormati dan banggakan hilir mudik menjadi konsultan di 
berbagai perusahaan.

   

  Yang terlihat sekarang, kita semua melumrahkan hal tersebut. Menurut banyak 
dari kita mengatakan itu mah memang sudah seharusnya seperti itu. Jadi, kesan 
jelas yang bisa kita tangkap adalah Pendidikan Tinggi di NKRI berbasis bisnis, 
dijalankan oleh bisnis, dan demi kemaslahatan bisnis. Ini kan menyedihkan. Jika 
para pembuat kebijakan di negeri ini, petinggi perguruan tinggi, mahasiswa, 
masyarakat umum, kaum intelektual, mau secara serius dan benar-benar 
brainstorming secara bebas, tidak berpikir untuk mengambil keputusan yang asal 
dan gampang saja, dan mau berpikir secara murni kebenaran akademis, saya yakin, 
konsep pengembangan Pendidikan Tinggi di NKRI tidak akan seperti sekarang ini, 
yaitu berbasis bisnis, oleh bisnis, dan demi kemaslahatan bisnis. Banyak cara 
yang lebih elegan dan sinergi dengan Jiwa Buana Pendidikan Tinggi untuk 
membiayai proses pendidikan itu sendiri, tidak dengan sekedar berbisnis.

   

  Salam,

  Firman Fauzi

   


--

  From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, July 13, 2007 10:28 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Geologi ITB maju atau mundur

   

  >Ben

  Jangan kecil hati , ini adalah kecenderungan "global" , ITB tidak mampu 
melawan tarikan tarikan demi perkembangan .
  Seh

Re: [iagi-net-l] Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di Tanah Air Picu Brain Drain

2007-05-27 Terurut Topik Andang Bachtiar
Permasalahan brain-drain yang dikemukakan di initial posting nampaknya punya 
dimensi supra-struktur kebijakan, strategi besar korporasi, lembaga negara, 
dan pemerintahan secara umum. Sementara opini yang dikemukakan broer Awang 
terlampir lebih menjelajah wilayah filosofis (kebahagiaan versus materi) dan 
penyerapan subtil individual (yang seringkali sakral) atas filosofi tersebut 
untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Repotnya adalah: 
apabila para pengambil kebijakan (korporasi, negara, dsb) menerapkan 
filosofi individual dalam kebijakan yang mempengaruhi kemaslahatan 
masyarakat banyak, dimana bisa saja terjadi pengabaian (negligence) atas 
konsern masyarakat banyak (yang punya filosofi individual ber-beda2)... 
Mudah2an berbagai perkembangan yang terjadi di kancah pertenaga-kerja-an 
migas kita bisa menggugah (pelan2 juga nggak papa), membangkitkan, dan 
menggerakkan para pengambil kebijakan kita untuk tanggap/concern dan 
mengambil tindakan segera.


Salam

adb



- Original Message - 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, May 28, 2007 12:23 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di 
Tanah Air Picu Brain Drain



Yang bergaji rp 100 jt/bl atau rp 1 jt/bl sama-sama bisa hidup,
sama-sama bisa menyekolahkan anak-anaknya, dan punya kenikmatan serta
keluhannya masing-masing. Tak ada jaminan bahwa yang bergaji rp 100
jt/bl tak pernah mengeluh atau pusing atau kuatir. Di tengah kemacetan
kota Jakarta, yang bergaji Rp 100 jt/bl marah karena terjebak macet dan
kuatir mobil mewahnya terserempet metromini yang dinaiki orang bergaji
rp 1 jt/bl yang tersenyum saja melihatnya. Penghasilan tak pernah
berkorelasi positif dengan kebahagiaan. Orang yang gajinya kecil akan
menyesuaikan dengan apa yang mampu dibelinya.

Kalau "brain drain" hanya mengejar uang, hm...

Masih banyak yang tak bisa dibeli dengan uang..

Salam,
awang

-Original Message-
From: Leonard Lisapaly [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, May 28, 2007 11:04 C++
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
Subject: RE: [iagi-net-l] Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI
di Tanah Air Picu Brain Drain


Meminjam istilahnya Bapak Orang Miskin di acara Republik BBM :

"Sedikit-sedikit uang, sedikit-sedikit uang, uang kok cuma sedikit "

LL

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, May 28, 2007 10:48 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli
Geofisika Indonesia
Subject: [iagi-net-l] Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di
Tanah
Air Picu Brain Drain

Dari 5 tahun lalu kita diskusi braindrain di IAGI-net ga pernah
selesei  Kita bisa debat berbusa-busa soal gaji cukupnya berapa
banyak. Namun kenyataan bahwa gaji masih menjadi impian pekerja di
Indonesia. Simak uraian dari KB Antara dibawah sana.

Uang bukan segalanya
tapi segalanya perlu uang ...
waaks ! :)

RDP

Ekonomi & Bisnis

27/05/07 11:15
Pembedaan Gaji Bagi Profesional Asing dan WNI di Tanah Air Picu Brain
Drain

Canberra (ANTARA News) - Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia
(PPIA) mengusulkan perlu dihapusnya segera kebijakan yang membedakan
gaji dan fasilitas bagi para profesional asing dan orang Indonesia
berkualifikasi sama di Tanah Air, karena ditengarai turut memicu
larinya atau "brain drain" kalangan terdidik Indonesia lulusan luar
negeri.

Usul tersebut mengemuka dalam diskusi PPIA di Universitas Nasional
Australia (ANU) tentang fenomena "brain drain" di kalangan terdidik
dan profesional Indonesia yang enggan pulang ke tanah air setelah
tamat dari pendidikan di luar negeri, demikian informasi yang
diperoleh ANTARA dari PPIA ANU, Minggu.

Disebutkan, usul yang mengemuka dalam diskusi yang menghadirkan dua
orang Indonesia yang sedang bertugas di ANU, Ariane Utomo dan Wijayono
Sarosa, itu masih akan ditindaklanjuti dan digodok secara lebih
mendalam dalam konferensi perhimpunan mahasiswa Indonesia dari seluruh
dunia yang direncanakan berlangsung di Sydney pada September
mendatang.

Dalam diskusi yang dihadiri puluhan mahasiswa ANU dan doktor Indonesia
yang kini bekerja di universitas terbaik di Australia itu, terungkap
bahwa perbedaan gaji dan fasilitas yang diberikan perusahaan asing
maupun lokal kepada para tenaga ahli dan konsultan asing dan Indonesia
dengan kualifikasi keahlian yang relatif sama ini sudah berlangsung
sejak lama.

Di perusahaan pertambangan milik Amerika Serikat di Provinsi Papua, PT
Freeport Indonesia, misalnya, disebutkan bahwa sudah lama terjadi
kebijakan yang membedakan gaji para konsultan asing dengan konsultan
Indonesia, padahal mereka memiliki kualifikasi dan keahlian sama.

Kebijakan yang diskriminatif itu diyakini menjadi salah satu penyebab
terjadinya "brain drain" di kalangan terpelajar Indonesia lulusan luar
negeri atau orang-orang terbaik Indonesia yang meninggalkan Tanah Air
untuk bekerja di luar negeri sebagai profesional.

Di Malaysia

Re: [iagi-net-l] BERANI saja tidak cukup was Re: [iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Orinoco

2007-05-11 Terurut Topik Andang Bachtiar
Mengubah paradigma "KITA" dan mendefinisikan "MEREKA" dalam PSC

70% s/d 85% dari diri "KITA" hidup dari jatah kekayaan migas bangsa Indonesia
30% s/d 15% dari diri "KITA" dibayari oleh "MEREKA" yang punya hak kontrak 
mengelola kekayan migas bangsa Indonesia tersebut

Jumlah "KITA" 90%-95% dari keseluruhan tenaga kerja yang ada di PSC-MNC
Sisanya yang 10%-5% adalah "MEREKA" atau minimal nominee dari "MEREKA"

Dan, dengan ide-ide brillian seperti terungkap dalam sliweran email di milis 
ini (dan milis serupa di berbagai profesi kemigasan), maka secara matematis 
90-95% "KITA" ini pasti bisa mengelola sendiri kekayaan migas bangsa, tanpa 
harus takut salah menyembelih angsa bertelor emas "KITA"

Saya setuju 100% dg Cak Noor Kopral,... berani saja tidak cukup. Integritas, 
militansi, persistensi, dan smartness harus juga jadi satu paket. Tidak perlu 
harus semua 90%-95% punya lengkap persyaratannya. Cukup 1 orang seperti Cak 
Noor di tiap level/bagian unit kerja saja  dan insyaallah lepaslah kita 
dari belenggu sindrom "rendah-diri inlander" di industri hulu migas dalam waktu 
yang tidak lama.

Salam

ADB
  - Original Message - 
  From: noor syarifuddin 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, May 11, 2007 5:50 PM
  Subject: [iagi-net-l] BERANI saja tidak cukup was Re: [iagi-net-l] Venezuela 
Nasionalisasi Ladang Minyak Orinoco


  Pak Awang,

  Pertanyaan ini memang susah dijawab. Mungkin pak Awang pernah membaca satu 
reportase di IHT (?) yang judulnya cukup provokatif : Minyak : berkah atau 
petaka ?

  Artikel itu menjadi menarik karena si reporter mengumpulan cerita dari sekian 
banyak negara yang mempunyai sumber daya minyak dan gas dari negara dengan 
sistem kapitalis maupun sosialis. Dan ternyata hasil yang melimpah dari minyak 
di negara-negara tsb tidak memberikan berkah kesejahteraan bagi rakyatnya. 
Entah karena duitnya dikorupsi, mis-manajemen, ditipu kontraktor atau dipakai 
hal-hal yang tidak jelas. Di sini menjadi lebih menarik karena hal ini tidak 
terjadi di negara-negara yang secara ekonomi sudah lebih mapan seperti UK, atau 
Norwegia.

  Dalam skala kecil kita juga bisa melihat contoh di Ku-kar. Kabupaten penerima 
bagi hasil yang mungkin terbanyak di Indonesia ternyata masih kalah dalam 
menyejahterakan rakyatnya dibanding Kabupaten Klungkung (?) yang Bupatinya 
sangat kreatif dan inovatif. Tanpa mengandalkan bagi hasil minyak dia berhasil 
memberikan fasilitas kesehatan dan pendidikan gratis bagi rakyatnya.

  Jadi kenapa kita tidak belajar dari hal-hal ini. Masih banyak lapangan yang 
bisa dijadikan "training ground" perusahaan nasional untuk nantinya bisa 
menjadi pemain kelas dunia. Contoh bagus untuk ini adalah Medco. Kita sekarang 
maunya langsung ambil yang sudah jadi dan berpikir dengan demikian maka kita 
akan bisa menjadi "besar"... tidak-kah kita akan mengulangi cerita "angsa 
yang bertelor emas", ingin hasil lebih banyak malah kita sembelih angsanya. 

  Kita mungkin bisa bercermin ke Qatar yang cadangan gasnya tidak habis 7 
turunan. Namun dengan bijak pemerintah di sana malah menggunakan dana hasil gas 
dan minyak untuk mulai mensupport visi Qatar sebagai negara hub dan services...

  Jadi menurut saya BERANI saja tidak cukup.


  salam,

  - Original Message 
  From: Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Friday, May 11, 2007 2:01:44 PM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Orinoco


  Pak Noor,



  Menarik, hanya akan menimbulkan pertanyaan, kemana hilangnya harta dari alam 
tersebut ? Apakah dibawa oleh perusahaan-perusahaan asing, atau habis dikorupsi 
oleh pejabat2 Venezuela ?



  Salam,

  awang



  -Original Message-
  From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, May 11, 2007 12:43 C++
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Venezuela Nasionalisasi Ladang Minyak Onorico



  From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
  Apa iya sekarang produksi Venezuela 3 juta BOPD ?

  Si - Abah



  Abah, ini yang menarik dari Venezuela

  Produksi mereka memang sekitar 3 juta bopd. Ini artinya kurang lebih 3 kali 
produksi Indonesia sekarang. Penduduk mereka kurang lebih hanya sekitar 28 juta 
saja (+/- 10% penduduk Indonesia). Namun demikian ternyata hasil produksi 
minyak yang begitu melimpah tidak atau belum bisa mensejahterakan rakyatnya. 
Bayangkan produksi 3 kali lipat, dan jumlah penduduk hanya 1/10 Indonesia itu 
artinya produksi per kapita per harinya sekitar 27 kali Indonesia tapi tingkat 
kemiskinan dan pengangguran tidak jauh lebih baik dari Indonesia. Coba 
perhatikan data kecil dari Wikipedia berikut:



  - angka pengangguran : 9% (Indonesia 10.3%)

  - jumlah penduduk miskin: 37% (Indonesia (27%, mungkin sekarang 
35-40%)

  - angka inflasi  : 21 % (Indoensia 7-8% per BPS, 
tapi mungkin riil sekitar 12-15%)



  Jadi tidak hanya rakyat yang belum sejahtera, secara poli

[iagi-net-l] Mahasiswa Kebumian (Pecinta Alam): Ujung Tombak Jalan-Jalan Sosialisasi ==> Re: [iagi-net-l] Re: MAS TANYA PATAHAN SEMANGKO

2007-04-08 Terurut Topik Andang Bachtiar
Soal sosialisasi mitigasi bencana pasca gempa SumBar (untuk menghindari 
korban - ekses dalam kejadian2 pasca-gempa), saya sangat yakin Pak Ade (IAGI 
Padang, Distam) dan Pak Badrul (HAGI Padang, Unand) sudah berusaha sekuat 
tenaga, mengorbankan waktu-pikiran (dan bahkan dana pribadi) untuk 
melakukannya, termasuk dengan "jalan-jalan" seperti yang dimaksudkan oleh 
mas RDP. Tetapi kita semua juga tahu bahwa jumlah, tenaga, pikiran dan 
terutama "waktu" para ahli geologi-geofisik (baca: anggota IAGI maupun 
HAGI), sangat-sangatlah terbatas. Banyak diantara kita yang tidak bekerja di 
domain kebencanaan tersebut. Apa kata bozz di kumpeni/instansi kalau kita 
sering-sering voluneering jalan-jalan untuk nyambangi masyarakat yang perlu 
penjelasan, ketenangan psikis, dan keyakinan bahwa mereka harus pindah 
(walau untuk sementara) dari zona-zona rawan pasca gempa atau bahkan 
zona-zona rawan pre-syn-pasca gempa (rawan forever). Termasuk -mungkin- 
kawan-kawan IAGI-HAGI di SumBar. Mereka pasti sudah berusaha semaksimal 
mungkin. Tapi apa daya: manajemen kerja / concern sosial kita masih belum 
terbentuk bagus. Tidak mungkinlah kita para ahli geologi-geofisik ini bisa 
bekerja full-time melakukan sosialisasi-sosialisasi tersebut. Apalagi kalau 
kita bicara soal volunteering dengan network kawan-kawan IAGI-HAGI dari 
daerah lain dan (terutama) dari pusat (JKT-BDG-YK). Selain komunikasi antar 
kita lewat dunia email seringkali hanya sebatas wacana, analisis, dan 
saling-tukar-pengalaman (belaka) == jarang yang pasti-pasti untuk 
mengorganisasikan suatu kerja nyata === , juga sistim tanggap-sosial 
organisasi keprofesian kita (IAGI-HAGI) nampaknya sedang tidak sigap.


Dalam kaitan dg permasalahan tbs, saya mengusulkan kepada kawan-kawan 
PP-IAGI, PengDa2 IAGI, maupun Pengurus HAGI, untuk secara serius 
mengorganisasikan mobilisasi rekan-rekan mahasiswa kebumian (fisika, 
geofisika, geologi, geodesi, geografi) sebagai ujung-tombak 
sosialisasi-sosialisasi tersebut dalam arti yang sebenar-benarnya (bukan 
hanya wacana, diskusi, dan perencanaan diatas kertas dan rapat-rapat tanpa 
follow-up).


Kenapa mahasiswa? Dari dulu (waktu kita masih mahasiswa) sampai sekarang 
"mahasiswa" adalah posisi yang relatif "sedikit beban" dibandingkan dengan 
kita-kita yang sudah "banyak beban". Waktu ekstra untuk berkegiatan 
kemahasiswaan maupun (seringkali) untuk diskusi-diskusi, bersosialisasi, 
pacaran, bahkan demonstrasi-demonstrasi relatif lebih banyak daripada para 
ahli yang sudah bekerja. Walaupun seringkali kita mendengar dari waktu ke 
waktu bahwa mahasiswa kita dituntut untuk sekolah cepat, tepat-waktu, gak 
neko-neko, dsb, terutama dengan beban kredit yang banyak(??) dan regulasi 
yang makin ketat (DO, skors dsb) dan tuntutan untuk keep-up dengan kebutuhan 
industri lewat interaksi dg orang2 industri dan teknologinya (diluar kuliah 
resmi),. tetap saja masih ada waktu ekstra buat mereka untuk berkegiatan 
kemahasiswaan dsb. Masih banyak calon-calon pengganti kita yang concern, 
militan, dan mau bekerja untuk kepentingan organisasinya, berlatih, 
berinteraksi, diluar program-program resmi perkuliahan. Yang mereka butuhkan 
adalah fasilitasi, sedikit training-kursus ttg hal-hal advanced di khasanah 
mitigasi (yang dasar2 sdh mereka kuasai), dan dukungan network, pembiayaan 
(yang sangat-sangat minimal dibandingkan dengan kalo kita turun sendiri), 
dan kadang-kadang sekali-dua-kali kita-kita yang sudah "ahli' dan pengen 
ikutan jalan2 (dan waktu memungkinkan) bisa turun bersama mereka di 
kampung-kampung, desa-desa, daerah2 yang memerlukan sosialisasi tersebut. 
Menurut catatan saya ada 11 Perguruan Tinggi punya Jurusan Geologi, empat 
angkatan yang masih aktif jumlahnya bervariasi antara 4x30=120 s/d 4x150=160 
per perguruan tinggi. Jadi antara 1320 s/d 1760 mahasiswa geologi aktif 
calon-calon penerus kita sedang belajar geologi di PT-PT kita. Taruhlah 20% 
saja yang punya minat dalam program kemahasiswaan-keprofesian-pengabdian 
masyarakat seperti ini; kita sudah punya 264 s/d 352 mahasiswa yang bila 
dibagi di 12 Pengda IAGI maka rata2 tiap Pengda bisa mendapatkan bantuan 
dari minimal 22 mahasiswa. Jumlah yang cukup banyak untuk secara bergantian, 
bergilir (menyesuaikan dengan jadwal kuliah, ujian dsb) mempelopori 
jalan-jalan sosialisasi ke daerah2 yang sudah dan akan terkena bencana. 
Belum lagi kalau kita hitung potensi dari mahasiswa2 Fisika, Geofisika, 
Geodesi, Geografi,... kemungkinan angka tersebut akan dapat berlipat tiga 
kali.


Kenapa sebenar-benarnya? Karena saya melihat dan merasakan selama ini 
organisasi profesi kebumian kita (IAGI, HAGI, IATMI, dsb) masih sibuk dengan 
urusan yang belum benar-benar menyentuh langsung ke bawah (ke masyarakat 
langsung). Yang tidak langsung sich banyak: berkiprah di profesi 
masing-masing demi menyumbang devisa negara, meningkatkan wacana pengetahuan 
anggota, dsb dsb. Usaha-usaha untuk bersinergi dengan potensi kekuatan yang 
namanya "mahasiswa" belum pernah benar-

[iagi-net-l] Silaturahmi ===> Re: [iagi-net-l] Ahli Geologi Saling Berseteru

2007-03-07 Terurut Topik Andang Bachtiar
kin banyak 
menyelenggarakan event-event organisasi maka interaksi silaturahmi (ilmiah 
maupun sosial) akan terus menerus terjalin, sehingga perbedaan-perbedaan 
pendapat (ilmiah maupun sosial) punya kesempatan lebih luas, mendalam, dan 
terfokus untuk dipecahkan. bukan hanya dengan event dadakan yang kesannya 
reaktif terhadap permasalahan sesaat (walalupun actual) saja.

Mudah-mudahan sumbangan pemikiran ini dapat diambil manfaatnya oleh siapapun 
yang ada di komunitas geosains di Indonesia, khususnya anggota dan pengurus 
IAGI kita tercinta ini.

Salam
Prihatin


Andang Bachtiar
Mantan Ketua Umum IAGI 2000-2005

Re: [iagi-net-l] Banjir Lagi

2007-02-08 Terurut Topik Andang Bachtiar

Ada Q,...
LSM-LSM yang sama yang mau class action di Sidoardjo, juga mau bikin
class-action di Jakarta untuk urusan banjir ini.
Itulah memang fungsi, tugas, dan gaya kerja-nya LSM (yang model seperti itu)
:-p


Salam

- Original Message - 
From: "oki musakti" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, February 08, 2007 7:45 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Banjir Lagi



Di Sidoarjo banyak yang bilang bahwa banjir lumpur adalah bencana alam
yang dipicu oleh kegiatan manusia (drilling)

 Di Jakarta banyak yang bilang bahwa banjir beneran adalah bencana alam
yang dipicu oleh kegiatan manusia (pembangunan di daerah resapan,
reklamasi pantai utara dll)).

 Di Sidoarjo ada wacana mau meng class-action kan Lapindo, BP Migas dll.
 Di Jakarta apakah ada juga yang akan melakukan hal yang sama untuk
Gubernur DKI, walikota Bogor, Bupati Cianjur dll ?

 Salam




-
TV dinner still cooling?
Check out "Tonight's Picks" on Yahoo! TV.



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Teriaknya para ahli, bingungnya para politisi ===> Re: Hal: [iagi-net-l] Banjir Lagi

2007-02-06 Terurut Topik Andang Bachtiar
Saya mendadak jadi sangat tergelitik dengan kesan umum di kalangan "para 
ahli" bahwa "dari dulu para ahli sudah teriak2 tentang hal ini (banjir)". 
Pernahkah kita sadar, bahwa "para ahli" pun punya banyak masalah dalam 
memutuskan "bersama" mana yang benar dan mana yang salah dalam suatu 
masalah. Bukan hanya tentang banjir, tentang optimisme dan pesimisme 
peningkatkan produksi migas-pun sudah dicontohkan dalam milis ini bahwa ahli 
mineral economics Dr Kurtubi-pun berbeda pendapat dengan ahli ttg hal yg 
sama yaitu Dr Purnomo Yusgiantoro. Nah, kebetulan yang terakhir itulah yang 
mempunyai kekuasaan untuk menentukan pendapat mana yang dapat dipakai untuk 
diimplementasikan dan mana yang tidak. Maka, sementara ini, kebenaran "para 
ahli" terletak pada siapa yang punya akses terhadap "kekuasaan untuk 
mengimplemantasikan menjadi kebijakan operasional". Belum lagi kalau kita 
bicara soal "Lumpur Sidoardjo" . apakah itu akibat gempa, akibat 
pemboran, akibat aktifitas geothermal,... apakah itu bisa dihentikan, atau 
hanya dihambat, atau sama sekali tidak bisa dihentikan, apakah itu yang 
salah alamnya, manusianya, prosedurnya, perushaannya, lembaganya, atau 
pemberi ijin-nya (atau rakyat-nya) .. tidak akan pernah terjadi kata 
sepakat dari para ahli, karena sejauh menyangkut masalah saintifik akan 
selalu ada dissenting opinion  Nah, maka: bingunglah para politisi.


Salam

adb

- Original Message - 
From: "yogi priyadi" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, February 06, 2007 3:49 PM
Subject: Re: Hal: [iagi-net-l] Banjir Lagi



bung...bukannya para ahli emang udah dari dulu teriak2 tantang hal
ini..sebenernya yang paling penting mah kemauan dari pihak pemerintah, mau
ga mereka denger dan mengacu pendapat para ahli selagi tawaran untuk bikin
mal, perumahan,kawasan bisnis dan belanja lebih menggiurkan secara
ekonomi...lagian toh banjir besar cuma dateng tiap 5 tahun, dan paling 
lama

2 minggu aja kerendem.. orang jakarta mah tahan banting, ntar juga lewat
sebulan udah lupa...lagian 5 tahun kedepan belum tentu kepilih lagi...hehe

rgds,
yogi priyadi


On 2/6/07, Bowo Kusnanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Setuju dengan pendapat mang Okim untuk lebih nyata dalam membantu mencari
jalan keluar mengatasi banjir.

Seperti telah diutarakan oleh Pak Budi Santoso bahwa perlu ada sudut
pandang dari ahli geotech dan hydrology disamping mungkin geologist dan 
para

ahli planologi.

Yang pasti saat ini kondisi jakarta suka atau tidak sudah seperti itu, 
dan

masalah banjir harus dipecahkan dalam kondisi yang ada seperti sekarang.

Seandainya IAGI sebagai organisasi ahli geologi bisa menggandeng
organisasi sejenis dibidang geotech/hydrologi/planologi atau pakar di 
bidang
tsb memberi masukan kepada pemda tentang solusi dan pemecahannya. Entah 
itu

harus membangun kanal-kanal, bikin danau penampung dengan pompanya atau
bahkan memindahkan pusat keramaian ke arah selatan, atau bahkan 
memindahkan

ibukota dsb..dsb.. seperti yang sudah tertulis dalam diskusi disini.

Sehingga paling tidak IAGI sudah memberikan bentuk sumbangsih secara 
nyata

terhadap kepentingan umum seperti yang sebelumnya sudah dilakukan seperti
mensosialisasikan geologi ke sekolah2, pembelajaran tentang gempa, tanah
longsor dsb...

salam,
bk



- Pesan Asli 
Dari: Bronto Sutopo <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Terkirim: Rabu, 7 Febuari, 2007 8:46:39
Topik: Re: [iagi-net-l] Banjir Lagi


Pak,
Memang sudah jadi resiko menempati kota tinggalan si-Kolonial yang suka
bikin kota di daerah rendah... :)
Coba kalo kolonialnya orang Irish atau Scotish mungkin kota2 besar di
Ina ada di dataran tinggi he...he...
Kalo boleh milih siapa yang jadi kolonial kita waktu itu...mungkin saya
milih mereka. :), biar tinggal di daerah gunung dengan angin nan
sepoi-sepoi. Sejuk.

BS

OK Taufik wrote:
> Jakarta itu 40% daerahnya dibahwah sealevel, mungkin karena dibangun
oleh
> kolonial Belanda..jadi sukanya bangun kota yang ada kanalnyalah, ada
> beberapa kota dan daerah di dunia berada di bawah permukaan air laut ,
> belanda tentunya, kemudia florida dan venecia. semuanya sekarang dalam
> menghadap masalah besar dengan naiknya tide level, di Belanda mereka
buat
> dam yang sangat besar untuk membendung laut, di Venecia juga sedang
> berlangsung penahan gelombang agar toko-toko dan boutique mereka tak
> diserang air pasang. Florida juga sudah mengalami hal yang teruk dua
> tahun
> yang lalu akibat storm, hujan dan tide level. Bulan lalu johor juga
> mengalami banjir yang teruk, tapi singapore tak begitu parah karena
> mereka
> berhasil mengembangkan daerah mereka dan juga mereklamasi daerah
> pantainya
> lebih tinggi dari permukaan laut. Inilah resikonya kota yang di bangun
di
> daerak low land, untuk kedepannya dibutuhkan sebuah rekayasa 
> engginering

> dalam ukuran mega construction untuk mengantisipasi perubahan alam.
> Tentunya jakarta juga membutuhkan langkah-langkah tersebut, membangung
> sebuah construction barrier di dep

Re: [iagi-net-l] Dari Milist Sebelah - Surat Terbuka Buat SBY

2007-02-06 Terurut Topik Andang Bachtiar

Pada acara 11 Januari di DPD/DPR-RI itu nara-sumber adalah sbb:

1.  Dr. Kurtubi (Pakar Perminyakan)

"Pengelolaan Blok Natuna dalam Konteks Kebijakan Migas di Indonesia"

2.  Dr. Kardaya Warnika (Kepala BP Migas) ===> diganti oleh DIRJEN MIGAS 
(Dr. Luluk Sumiarso)


"Blok Natuna dan Blue Print Kebijakan Pengelolaan Migas Nasional"

3.  Ir. Effendi Siradjuddin (Ketua Aspermigas)

"Blok Natuna dan Prospek Industri Migas Nasional"

4.  Dr. Andang Bachtiar (Pakar Geologi)

"Aspek Teknologi dalam Pengelolaan Blok Natuna"  ===> diubah: Blok Natuna 
D-Alpha: Aspek Geologi Migas


5.  Dr. Ryad Areshman Chairil (Konsultan Hukum Migas)

"Mengurai Persoalan Hukum Blok Natuna"

6.  Dr. Hendri Saparini (Pakar Ekonomi ECONIT)

"Analisis Manfaat Ekonomi Kontrak Blok Natuna Bagi Negara"

7.  Ir. Wahyudin Munawir (Anggota Komisi VII DPR RI)

"Komitmen Politik Parlemen dalam Mendorong Kebijakan Migas yang Berpihak 
pada Kepentingan Bangsa"


Diskusi  dimoderatori oleh Ir. Abdullah Sodik, MSc. (Ketua Serikat Pekerja 
Pertamina)



Tentang pertanyaan Shofi mengenai tidak adanya institusi yang terkait dengan 
geologi ikut terlibat dalam pembuatan surat tersebut: memang pada dasarnya 
Komite tersebut (setahu saya) tidak melibatkan INSTITUSI, tetapi 
PERSONIL/INDIVIDUAL yang punya kepedulian terhadap permasalahan 
permberdayaan migas nasional. Kelompok individu-individu yang hampir sama 
(dengan nama berbeda) pernah pula aktif dalam ikut meramaikan 
gonjang-ganjing masalah Cepu.


adb

- Original Message - 
From: "H. Edison Sirodj (PCSB)" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, February 02, 2007 2:24 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Dari Milist Sebelah - Surat Terbuka Buat SBY



Walaupun mereka bukan geologist, mudah2an data yang didapat akan
melebihi dari yang dimiliki geologist.
Yah namanya juga DPR, banyak nara sumber.

egs

-Original Message-
From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, 02 February, 2007 12:48 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Dari Milist Sebelah - Surat Terbuka Buat SBY

Maksud saya, di miling list ini kita senang sekale diskusi, sering
kalem,
sering pula ngotot.
Pas ada kayak beginian, apakah kita tahu? atau setidaknya apakah yang
menulis surat terbuka ini pernah menghubungi ahlo ahli geologi indonesia
seperti kejadian LUSI?
Saya berfikir mungkin mereka hanya melihat tulisan tulisan di koran.
Maaf,
kalo salah.

shofi



On 2/2/07, Amir Al Amin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Ya ngga perlu dong,
nanti DPR isinya 1001 macam keahlihan,
termasuk ahli nujum... :-)

> On 2/1/07, Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Ada yang bisa memberikan klarifikasi?
> > Kalo benar menjadi menarik karena tidak ada institusi yang

berkaitan

> > dengan
> > geologi terlibat dalam pembuatan surat ini.
> >
> > Shofi
> >

.

> > Jakarta, 18 Januari 2007
> > a.n.
> > Komite Nasional Penyelamat
> > Industri Strategis - Natuna
> > (KNPIS - Natuna)
> > (Marwan Batubara/Anggota DPD RI)
> >
> > Hormat Kami,
> > Komite Nasional Penyelamat Industri Strategis - Natuna (KNPIS -
Natuna)
> > 1. Ir. Marwan Batubara, MSc. Koordinator
> > 2. Dr. Laode Ida Wakil Ketua DPD RI
> > 3. Drs. Nursyamsa Hadist Anggota DPD RI
> > 4. Ir. Idris Zaini, MM., MBA Anggota DPD RI
> > 5. Hj. Aida N. Ismeth, SE, MBA Anggota DPD RI
> > 6. Ir. H. Abdul Aziz Qahar Mudzakkar Anggota DPD RI
> > 7. Ir. Tjatur Sapto Edi Anggota DPR RI
> > 8. Ir. Wahyudin Munawir Anggota DPR RI
> > 9. Alvin Lie Anggota DPR RI
> > 10. Ir. Ami Taher Anggota DPR RI
> > 11. Rama Pratama, SE Anggota DPR RI
> > 12. Tamsil Linrung Anggota DPR RI
> > 13. Agus Purnomo, SIP Anggota DPR RI
> > 14. Zuber Safawi, SHI Anggota DPR RI
> > 15. Dr. Fuad Bawazier Ketua Partai HANURA
> > 16. Ir. Bagus Satrianto PNBK
> > 17. Ir. Effendi Siradjuddin Ketua Aspermigas
> > 18. Dr. Ryad Areshman Chairil The Center for Ind. Energy and

Resources

Law
> > 19. Dirgo Purbo PASKAL
> > 20. Drs. Revrisond Baswir, MBA Ka. Pusat Studi Ek Kerakyatan UGM
> > 21. Dr. Fadhil Hasan Direktur INDEF
> > 22. Dr. Hendri Saparini Managing Director ECONIT
> > 23. Dr. Warsito Ketua Masy. Ilmuwan dan Teknolog Indonesia
> > 24. Ichsanudin Noorsy, MBA Lembaga Studi Kebijakan Publik
> > 25. Ismed Hasan Putro Ketua Perhimpunan Jurnalis Indonesia
> > 26. Andi Bakhtiar Linrung Sekjen Masyarakat Profesional Madani
> > 27. Kusfiardi Koordinator Koalisi Anti Utang
> > 28. Siti Maimunah Jaringan Advokasi Tambang
> > 29. Aryananda TRAFFIC
> > 30. Ir. Chandra Wijaya ILUNI UI
> > 31. Fabby Tumiwa WGPSR
> > 32. Adhie Massardi Mantan Juru Bicara Presiden RI
> > 33. A

Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not natural !

2007-01-29 Terurut Topik Andang Bachtiar
Pemicu lainnya: POLITISASI KASUS (termasuk "dispute" soal 
politik-bisnis-nya)


- POLITISASI KASUS-lah yg mengakibatkan penanganan yang lambat, 
berlarut-larut, saling lempar tanggung-jawab, tidak jelasnya skema 
pembiayaan penanggulangan bencana, dsb, dsb. sehingga yang di 
awal-awalnya hanya merupakan UNDERGROUND BLOW-OUT akhirnya berkembang 
menjadi pembentukan mud-volcano yang massif .. akhirnya menjadi bencana 
besar bagi lingkungan dan manusia yang tak terhindarkan .


Hal ini menjelaskan kenapa di awal-awal kejadian saya dengan lantang 
menyebutkan ini sebagai underground blow-out, tetapi begitu 
penanganannya tidak sempurna (malahan subsurface-nya tidak ditangani sama 
sekali sampai lebih dr sebulan), maka ketidak-stabilan tekanan dan fasa 
material di bawah permukaan merembet, menginduksi lapisan-lapisan 
"mud-diapir" di sekitar lubang bor, menyebabkan adanya mekanisme pergerakan 
lateral yang massif dari massa material bawah permukaan (yang semula 
didominasi pergerakan vertikal).


Harap juga dilihat lagi "My Opinion": salah satu pemicunya adalah kegiatan 
manusia yang berupa proses pemboran, perijinan dan tata ruang, dan tanggap 
darurat .. (bukan hanya proses pemboran).

konektifitas titik2 semburan lumpur dengan sumur pemboran

adb



- Original Message - 
From: "Arya Nuhan" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, January 29, 2007 1:08 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not 
natural !



Rekan2 Senior yang saya hormati,

Mohon ijin untuk ikut2an berpendapat..

Bukankah baru beberapa waktu yang lalu Beberapa Geologis dari
Universitas2 Indonesia dalam Forum Aspermigas menyimpulkan bahwa LUSI
merupakan natural disaster?

Dan statement Pak ADB dalam versi tanya jawab yang dipost di email ini
juga tersurat bahwa LUSI adalah Gejala alam/Geologi yang SALAH SATU
PEMICU-NYA ialah kegiatan pengeboran. Saya yakin Pak Andang punya input
tertentu hingga mentimpulkan bahwa pemicu Mudflow Sidoarjo bukan karena
satu faktor (drilling semata). Karena, mohon saya dikoreksi bila salah,
Beliau di awal kejadian LUSI lantang sekali menyerukan bahwa masalah ini
adalah MURNI underground blowout karena kegagalan/kesalahan dalam
prosedur pemboran (this opinion shared by MEDCO and some, if not all,
public speaking geoscientist).

Menurut saya, tanpa fakta2 baru yang komprehensif dari subsurface
BanjarPanji, misal; konektivitas titik2 semburan lumpur dengan sumur
pemboran; ada/tidaknya pengaruh gempa dalam reaktivasi sesar2 di sekitar
well;dll, maka pandangan-pandangan mengenai asal kejadian lumpur panas
ini hanya sebatas wacana saja, yang gampang diperdebatkan tapi sulit
dibuktikan.



Nuhun,
Arya Muhammad Nuhan
Jr.Geologist

-Original Message-
From: Kabul Ahmad [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, January 27, 2007 1:18 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Scientists: Mudflow caused by drilling, not
natural !

Pak Dhe,
Bagi geologist atau geomechanics expert Indonesia yang datang pada
awal-awal mbledosnya Lusi ( tgl 30 Mei -2 Juni ) sudah bisa pastikan
bahwa Bencana ini murni akibat drilling. Pertama lihat drilling
historynya, trus well contruction ( casing and cementing ), dsb...trus
ada lost circulation and kick.lha...gampang to kesimpulannya 
Gak perlu menunggu sampai hari ini baru ada tulisan dari GSA baru
dikatakan "..caused by drilling" . Tapi entah IAGI/ITB/ITS/UGM/UPN
sampai sekarang belum 100% pasti pendapatnya ?
Makanya Lapindo masih kelabakan sekarangmenanggung biaya yang entah
nanti bisa di "cost recovery" kan apa nggak( disni politik yang
main) Seperti tulisan email saya di milist ini beberapa yll..( juga
dongeng sampeyan di weblog itu )..Relief well akan gagal ( sekarang yang
ke 2 sudah gagal, mau bor lagi ke 3...padahal Pak Rudy sebelumnya sangat
optimis bulan Desember 2006 Lusi akan mampet dgn relief well.Mengapa
gagal ? sebab sudah sangat terlambatmestinya saat lost circulation
dan kick harus diatasi satu persatu dan harus dipasang casing !! Atau
plug abandon diawaltapi ya sudah..,,nasi sudah jadi bubur.
Trus sekali lagi sekarang ini adalah geothermal drive mechanism dengan
horse power yang luar biasa besarnya...Dahsyat !! Wong bisa menyemburkan

130 ribu m3 /hari lumpur Formasi Kalibeng.

Jadi, tindakannya sekarang adalah tinggalkan lokasi, evakuasi korban,
pindahkan infrastruktur ( jalan, listrik, pipa gas, rel KA dll ) ,
alirkan ke Kali Porong dengan gravitasi dan perlebar kanalnya ( bukan
dgn pompa dan pipa ). Atau masih mau gambling triliunan rupiah lagi ??
Grup EMP/Bumi sekarang sudah menurunkan aktifitas explorasi/exploitasi
di lapangan lain agar konsentrasi ke Porongtermasuk keuangannya juga
toh ??
Jadikan lokasi Lusi sebagai wisata "bencana" juga bagi mahasiswa
geologi/drilling engineer/geoscientist untuk studi kasus/museum atau
pelajaran pada anak cucu kelak bahwa beginilah akibatnya bila teledor.
Anggap saja ini mirip Gunung Mahameru atau Merapi  yang memang gak bisa

Re: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery

2007-01-25 Terurut Topik Andang Bachtiar

Upsssttt
Mudah-mudahan setelah posting ini IAGINET gak lantas di "banned" untuk 
kawan-kawan G&G di Total.


- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, January 26, 2007 7:00 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery



Barusan tadi malam sampai jauh out of office hour saya 'bertengkar'
dikantor sama boss soal yang berkaitan dengan hal hal ini.
Pokok masalah adalah salah seorang 'anak kecil' di HQ sana mau jalan jalan
ke IPTC DOHA (sudah ada yang siap siap untuk ini ?) dan bawa bawa field
saya .
Memang sih, itu memang bukan field saya pribadi, apa sih yang saya berhak
mengatakan sebagai hak  pribadi di kumpeni ini, saya cuma kroco mumet, 
cuma

punya idiealisme dalam dada..
Kalau mau mempresentasikan barang barang Indo seyogyanya orang Indo yang
jadi presenter dong, gimana orang Indo bisa go international kalau semua
yang berbau international dikangkangi oleh orang asing..
Seperti Oki dan Frans bilang kalau begini caranya mending kita go
international beneran aja sekalian..jadi tukang diluar negri dengan
income besar, dari pada jadi boneka dinegri sendiri incomenya pada 
dasarnya

nggak beda tapi makan hati 
Sering didepan mata berseliweran 'hal hal'  yang mengganggu hati nurani,
bayi bayi baru keluar sekolah datang dengan titel assistant seorang expert
padahal kerjaannya cuma ngelihatin kerjaan si expert itu, saya aja lebih
tahu apa yang dikerjakan. Datang pake bisnis class, transit dulu di
Singapore untuk ngurus visa dua tiga hari (jalan jalanlah doi disana).
Sudah saya tolak, boss yang OKin, mau bilang apa lagi .
Saya wanti wanti sama pak Brahmantyo dari BPMigas waktu kami ketemu di HQ
waktu beliau inspeksi, pokoknya kalau ada TSA TSA  buatlah orang Indo yang
jadi leadernya, buatlah orang Indo terlibat langsung (bukan cuma
dipresentasiin aja), bikin orang Indo menjadi ikut belajar ...



|-+>
| |   Franciscus B |
| |   Sinartio |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   .com>|
| ||
| |   01/26/2007 02:13 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>

 
>-|
 | 
|
 |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
|
 |   cc: 
|
 |   Subject:  Re: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery 
|


 
>-|




Pak Awang,
kalau brain drain itu kayak ayam sama telor.
yang lari keluar negeri apakah karena tidak "terpakai" di dalam negeri.
atau posisi di dalam negeri tidak terisi karena sudah lari tenaga
nasionalnya.
salah satu contoh yang pernah saya lihat adalah bahwa yang bisa kerja dan
mau kerja malah yang disingkirkan.
supaya tidak cepat2 menggantikan expat nya.

saya rasa banyak yang tahu trik2 atau pernah lihat trik2 yang telah
dilakukan di RPTKA.

fbs

- Original Message 
From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]

...cut .

Tetapi, banyak pos-pos G & G pengalaman menengah 10-15 tahun yang kosong
tak diisi oleh SDM nasional sebab memang sulit dicari (brain drain ke
LN), pos2 itu kemudian diisi ekspat...(itu keluhan seorang rekan saya di
SDM Eksternal BPMIGAS yang belakangan terpaksa menyetujui RPTKA tenaga G
& G akibat brain drain ini : ada yang pergi ada yang datang).

Salam,
awang



-
siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini???
ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Lagi Lagi Cost Recovery: Perlu Reformasi ??

2007-01-25 Terurut Topik Andang Bachtiar
With all due respect to Mr Machmud, I would like to comment on slight 
inaccuracy of data (and interpretation) that he mentioned in his opinion 
regarding PSC Contract and Cost Recovery, as follows:


1. There was no such a unilateral change of PSC contract, because - 
legally - the changes in contract in the form of amandement were agreed upon 
and signed by both parties, i.e.: Pertamina and the Contractor. The "offset" 
mentioned in the writing also indicated that the changes were through 
lengthy consideration and negotiation between parties, so that "the lost" 
incurred by the PSC due to the reduced split portion could be "balanced" by 
the 100% ceiling of cost-recovery.


2. What is perceived as a "standstill exploration & development" during 1977 
and 1978 was in fact had been the trend since 1971 thru 1975 in the form of 
numbers of contract signed, which averaged 3 contract/year (3 in 1971, 2 in 
1972, 4 in 1973, 1 in 1974, 5 in 1975). In 1977: 2 contracts were signed, 
and in 1978: 4 contracts were signed. So, average during those 2 years 
mentioned by the article was 3 contract/year similar to the previous 5 year 
contract rate. It was too tendensious to blame the new terms of PSC for the 
continuing stand-still trend of E&P which already in the trend for the 
previous 5 years.


3. On the "sanctity-of-contract" issue, my comment is: IF the "sacred" 
Undang-Undang Dasar 45 can be ammended (and it was already), WHY should we 
always insist to stick on the PSC contract, which level of sanctity is less 
then the UUD?? As long as the changes were properly negotiated and on 
mutual-benefit spirit, I think we can always try to offer some changes on 
that, especially if external condition dictates (the soaring-up or 
plummeting-down of oil prices, international political instability such as 
wars, etc). Moreover, if the PSC concerned that their business were severely 
damaged by the changes they could have always brought Pertamina to 
international arbitration body as mentioned in the Contract, which they did 
not do in this case (but they did it in other cases: KARAHA BODAS).


4. The article described the FTP (First Trench Petroleum) in the late 80's 
(August 1988 to be exact) as a levy which comes "off the top" which goes to 
the government before the cost recovery and production split. In fact it was 
not only went to the government but ALSO SHARED BY THE CONTRACTOR according 
to their split portion (15% of the 20% FTP = 3% of production revenue went 
right away to the contractor). And it remained like that until 2003, when 
the FTP -again- was changed JUST FOR NEW CONTRACTS to become 10% which all 
goes to Government.


5. The argument raised that the cost recovery does not need fixing because 
it has existed for 40 years and accepted and understood by all players is 
slightly "unilaterally" judged. First of all, the definition of "players" 
seems to be very narrow, especially if we refer to the political situation 
within the last 8 years (reformation era) or 6 years (regional otonomy era). 
With the new democratization spirit, which brings up the need of 
transparency in all sectors including regulation-business in oil&gas, the 
"players" of oil & gas has been including at least: DPR (representing the 
people of Indonesia) and also local governments (because they have now 
shares of revenues from oil&gas directly). Whether we like it or not, these 
"other players" needs to be considered (and educated) in oil & gas 
businesses. If they thought that the cost-recovery scheme was not proper to 
be applied because of their lack of experiences in the businesses & 
regulation (which have been there for 40 years), we cannot just say that: 
""NO, guys... we are doing OK, government is doing OK,.. nothing's wrong 
with Cost Recovery because both we (PSC) and Government already accepted and 
understood it. So, dont interfere, Lets just do business as usual..." We 
have to explain to them with numbers, values, and REAL BENEFITS that they 
(the peoples) can get by allowing our 40 years Cost-Recovery scheme continue 
remain as it was.


6. In contrary to the popular belief of the investors that the worst flaw of 
the Cost-Recovery is it's over-controlled, the belief of the professionals 
working directly in oil&gas bussiness in Indonesia is that the Cost-Recovery 
is loosely-controlled (referred to: discussions in mail-list groups like 
KMI, IAGINET,...).


Best Regards

Andang Bachtiar
Exploration Think Tank Indonesia



recovery does not need fixing. It has existed for 40 years and is
accepted and understood by all players. It is a workable system, and
no serious objections have ever been raised to it. Only in the last
few years has pressure mounted, demanding increased control



- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi 

Re: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah

2007-01-21 Terurut Topik Andang Bachtiar
Balikpapan dikenal susah air karena selama ini mencari airnya di KOTA 
BALIKPAPAN yang notabene merupakan daerah RECHARGE dengan singkapan 
batupasir Formasi Mentawir Kelompok Balikpapan yang sangat tebal (s/d 3000 
feet) di puncak dari antiklin Klandasan. Sementara itu, state-of-the-art 
hidrogeologi study yang dilakukan oleh berbagai pihak selama ini belum 
mengakomodasi konsep stratigrafi yang benar, sehingga prediksi bawah 
permukaannya amburadul. Lokasi-lokasi sinklin di Wain ataupun di sayap 
selatan antiklin Klandasan di sepanjang pantai Dussit ataupun daerah 
punggungan antiklin Klandasan di sebelah Timur-Timurlaut Perumahan Bukit 
Damai mustinya diprioritaskan untuk dieksplorasi sumber-airnya; karena 
daerah2 tersebut merupakan daerah recharge yang potensial dengan aquitard 
batulempung pasiran-karbonan yang excellent dari Formasi Mentawir bagian 
atas dan Formasi Tanjung Batu.


Sebelum pendekatan rekayasa engineering lebih lanjut, mustinya data dasar 
geologi-stratigrafi-hidrogeologinya dikerjakan dulu dengan benar.


Bagaimana IAGI Balikpapan???

ADB

- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, January 22, 2007 9:18 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di 
Pembuangan Sampah




Kalau memang ada pemerangkapan air di Balikpapan. Bahkan IAGI sudah
mengidentifikasi sejak 1980, mengapa Balikpapan dikenal susah air ya ?
Apakah air ini tidak layak dikonsumsi ? Apakah air asin atau payau atau 
... ?


Aku rasa ada kontrakdiksi aneh di Balikpapan ini kaya minyak cuman
miskin energi :( ... banyak semburan air tapi susah air minum ...

Mungkin pendekatan engineering perlu dilakukan untuk merekayasa
sumberdaya alam yang ada menjadi sumber kehidupan yang nyaman 

RDP

On 1/22/07, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dulu, waktu saya masih tinggal di Balikpapan 1990-1995, beberapa
kejadian serupa pernah terjadi. Kita akan mengerti mengapa terjadi
begitu kalau kita membuka peta geologi kota Balikpapan (pernah
dipublikasi di PIT IAGI tahun 1980an oleh pak Luki Samuel).

Kota Balikpapan dilandasi oleh batupasir Formasi Balikpapan yang sangat
terkenal di Cekungan Kutei sebagai reservoir produktif. Batupasirnya
looose dan sangat kuarsaan. Di beberapa tempat di dalam kota Balikpapan
tersingkap dengan baik lengkap dengan rembesan minyaknya, sering
dikunjungi oleh rombongan field-trip (pak Andang sering ke tempat ini).
Balikpapan dilalui antiklin Klandasan yang antara lain membentuk
Lapangan tua Louise di puncak Gunung Dubbs tak jauh dari pelabuhan
Semayang, Balikpapan.

Semburan air berminyak setinggi 30 meter dari sumur yang baru digali di
TPA mungkin menunjukkan terjadi pemerangkapan air bertekanan, sumur
artesis. Bisa jadi, ini berkaitan dengan pemerangkapan hidrodinamik.
Bukit Formasi Balikpapan di atas TPA tersingkap, memerangkap air. Air
bergerak turun menuju lembah TPA tempat sumur digali. Gerakan air ini
bisa saja membawa minyak atau mengalasi minyak yang terperangkap di
bawah permukaan pada lapisan miring yang membentuk sedikit perangkap
berbentuk sigmoid sepanjang jarak dari puncak bukit ke lembah.

Maka, kalau mau diselidiki kemungkinan potensi minyaknya harus dilakukan
penelitian detail geologi permukaan sekitar TPA, mencari tempat asal
pemerangkapan air (catchment area), dan bila positif bisa dilanjutkan
dengan seismik dangkal seperti refraksi.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, January 22, 2007 7:35 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di
Pembuangan Sampah

Mas, it digalinya berapa dalam?

-Original Message-
From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, January 21, 2007 10:02 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli
Geofisika Indonesia HAGI
Subject: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di
Pembuangan Sampah

Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah

Laporan Wartawan Kompas Yunas Santani


BALIKPAPAN, KOMPAS - Semburan air yang diduga mengandung minyak memancar
dari lubang sumur air yang tengah digali di kawasan tempat pembuangan
akhir sampah Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/1).  Air memancar
sejak pukul 13.00, saat enam pekerja tengah menggali sumur air.
"Di lokasi itu, seorang warga, Marjani, sedang menyiapkan usaha daur
ulang sampah. Untuk itu dia perlu air. Maka, digalilah sumur air sejak
Desember lalu," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Balikpapan, Ajun
Komisaris Besar Gde Sugianyar Dwi Putra.
Minggu sore, pancaran air setinggi sekitar 30 meter di lokasi yang
letaknya sekitar 30 kilometer dari pusat kota Balikpapan itu. "Dari
sampel yang kami amati, ada lapisan minyak di air. Namun kami sudah
menghubungi Pertamina yang diteruskan ke BP Migas dan Bapedalda untuk
penelitian semburan ini," kata Sugianyar.

-
siap m

Re: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah

2007-01-21 Terurut Topik Andang Bachtiar
Dari informasi yang saya serap (baca berita, tilpun Balikpapan, lihat peta, 
buka-buka laporan lama), lokasi pengeboran "dangkal" yang mengeluarkan air 
dan minyak itu masih berada di jalur antiklin 
Klandasan-Bongkaran-Lamaru-GnTembak-Sapi(?), setelah Batakan - sebelum kali 
Manggar masuk ke arah barat laut,  kalau dilihat di peta kemungkinan 
posisinya antara sumur Bongkaran-1 dan/atau Bongkaran-7 (Abandoned Oil 
wells) dengan Sumur Lamaru-1 (Gas Discovery) di sepanjang punggungan 
antiklin menunjam Klandasan-Bongkaran-Lamaru tsb.


Shallow-oil/gas dijumpai di sepanjang antiklin tersebut bahkan sampai 
sedangkal 50 meter (shot-hole seismic). Kemungkinan sumur air tersebut juga 
mengebor sekitar atau lebih dari 50 meter.


Pada zona dangkal (s/d 300-500 meteran tergantung posisinya di penunjaman 
antiklin) susunan litologinya adalah apa yang disebut secara formal oleh 
Marks dkk, 1982 sebagai Formasi Tanjung Batu Kelompok Kampung Baru (bukan 
"Formasi" atau "Kelompok" Balikpapan). Posisi keseluruhan section Tanjung 
Batu tersebut lebih muda dari Klandasan Tounge atau Bo Markernya 
Total/Chevron. Outcrop Klandasan Tounge ada di sepanjang Sungai Klandasan di 
Kampung Damai (di sayap selatan antiklin Klandasan), sementara posisi 
Bongkaran-1, -7, semburan minyak-air dr sumur bor, dan apalagi Lamaru-1 
semuanya secara struktur berada di "plunging-end" dari antiklin +/- 10-15 KM 
di sebelah timur laut dari Klandasan Tounge outcrop.


Yang menarik dari H/C Play di antiklin 
Klandasan-Bongkaran-Lamaru-GnTembak-Sapi ini adalah 2-way-dip 
plungin-anticlinal closure yang dikombinasikan dengan "stratigraphic" trap 
dari orientasi channel-channel sand yang 'draping" di sepanjang antiklin 
tersebut. Apabila orientasi channel-sand-nya parallel atau sub-parallel 
terhadap arah axis anticline, maka airlah isinya, tapi kalau orientasi 
channel-sand-nya tegak lurus arah plunging-anticline, maka H/C-lah isinya. 
Main-main dipmeter dan up-scaling data surface outcrop paleo-current jadi 
kunci keberhasilan E&P di antiklin ini. Tentu saja juga ada play yang 
berhubungan dengan adanya patahan-patahan normal yang memotong antiklin 
tersebut. TIDAK MENUTUP KEMUNGKINAN bahwa semburan air-minyak dari sumur 
dangkal TPA tsb juga berasosiasi dengan pemerangkapan patahan.


Salam

adb


- Original Message - 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, January 22, 2007 8:43 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di 
Pembuangan Sampah



Dulu, waktu saya masih tinggal di Balikpapan 1990-1995, beberapa
kejadian serupa pernah terjadi. Kita akan mengerti mengapa terjadi
begitu kalau kita membuka peta geologi kota Balikpapan (pernah
dipublikasi di PIT IAGI tahun 1980an oleh pak Luki Samuel).

Kota Balikpapan dilandasi oleh batupasir Formasi Balikpapan yang sangat
terkenal di Cekungan Kutei sebagai reservoir produktif. Batupasirnya
looose dan sangat kuarsaan. Di beberapa tempat di dalam kota Balikpapan
tersingkap dengan baik lengkap dengan rembesan minyaknya, sering
dikunjungi oleh rombongan field-trip (pak Andang sering ke tempat ini).
Balikpapan dilalui antiklin Klandasan yang antara lain membentuk
Lapangan tua Louise di puncak Gunung Dubbs tak jauh dari pelabuhan
Semayang, Balikpapan.

Semburan air berminyak setinggi 30 meter dari sumur yang baru digali di
TPA mungkin menunjukkan terjadi pemerangkapan air bertekanan, sumur
artesis. Bisa jadi, ini berkaitan dengan pemerangkapan hidrodinamik.
Bukit Formasi Balikpapan di atas TPA tersingkap, memerangkap air. Air
bergerak turun menuju lembah TPA tempat sumur digali. Gerakan air ini
bisa saja membawa minyak atau mengalasi minyak yang terperangkap di
bawah permukaan pada lapisan miring yang membentuk sedikit perangkap
berbentuk sigmoid sepanjang jarak dari puncak bukit ke lembah.

Maka, kalau mau diselidiki kemungkinan potensi minyaknya harus dilakukan
penelitian detail geologi permukaan sekitar TPA, mencari tempat asal
pemerangkapan air (catchment area), dan bila positif bisa dilanjutkan
dengan seismik dangkal seperti refraksi.

Salam,
awang

-Original Message-
From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, January 22, 2007 7:35 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di
Pembuangan Sampah

Mas, it digalinya berapa dalam?

-Original Message-
From: Franciscus B Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, January 21, 2007 10:02 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; Himpunan Ahli
Geofisika Indonesia HAGI
Subject: [iagi-net-l] Balikpapan: Air Mengandung Minyak Menyembur di
Pembuangan Sampah

Air Mengandung Minyak Menyembur di Pembuangan Sampah

Laporan Wartawan Kompas Yunas Santani


BALIKPAPAN, KOMPAS - Semburan air yang diduga mengandung minyak memancar
dari lubang sumur air yang tengah digali di kawasan tempat pembuangan
akhir sampah Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/1).  Air memancar
sejak pukul 13.00, saat enam pekerj

Re: [iagi-net-l] Lapindo Harus Sediakan Rp 3, 8 T - 2 Pakar Geologi Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo

2007-01-01 Terurut Topik Andang Bachtiar
Nah, ini dia. Mas Shofi ini juga bisa ditarik untuk ikutan rembug di Tim 
IAGI lho,
Bukan apa-apa.. jangan sampai hasil dari Tim IAGI gak komprehensif dan 
integratif,... lebih berat ke ahli regional, tektonik, dinamik, yang 
kemungkinan luput dengan hal-hal kecil yang didapatkan dari info pemboran 



Monggo Pak Sekjen

Monggo Pak Edy Sunardi (sudah pulang haji khah?)

adb

- Original Message - 
From: "Shofiyuddin" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, January 02, 2007 10:59 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Lapindo Harus Sediakan Rp 3, 8 T - 2 Pakar Geologi 
Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo




Menarik sekali pernyataan dari Cak Andang berikut ini.
=
... Dalam tim IAGI sebenarnya ada 2 orang operation geologist yang
mumpuni, tetapi sejauh yang saya tahu mereka berdua jarang sekali terlibat
(atau dilibatkan) dalam day-to-day evaluation tim secara keseluruhan 
..

==
Saya pikir akan lebih baik lagi kalo 2 ops ini didampingi WSG yang saat 
itu
bertugas plus perwakilan Mud Logging (Pressure Engineer) yang ada di 
onsite
saat itu, juga Drilling Supervisor yang bertugas. Masalahnya apakah 
LAPINDO

akan mengijinkan saksi saksi kunci ini memberikan keterangan secara
bebas? mengingat bahwa keterangan saksi kunci ini bisa meringankan atau
malah memberatkan pihak Lapindo?  mempertemukan mereka dalam suatu forum
adalah ide yang sederhana dan dapat dilakukan tapi mungkin menjadi tidak
mudah bagi para pemegang dan pengambil keputusan perusahaan karena 
manyadari

resiko yang akan diambil terutama kalo ide itu justru memberatkan.

Menurut saya, kita kita yang berada di luar ring (ahli sekalipun) hanya 
bisa

berandai andai saja tentang kronologis kejadian yang sebenarnya, sehingga
hasil analisa pun bukan tidak mungkin jadi melebar dan tidak fokus. Kehati
hatian menjadi sesuatu yang penting karena berhadapan dengan data yang 
bukan

primer.

Sekedar pendapat saja, maaf kalo kurang berkenan.



On 1/2/07, Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Kuncinya sebenarnya ada di "integration" dan "comprehensiveness" dari
analisis para ahli kebumian yang selama ini dijadikan rujukan oleh
masyarakat (baca: media) maupun kepolisian. Kalau kita perhatikan,
kebanyakan (hampir keseluruhan) ahli kebumian yang dirujuk tidak begitu
mendalami alias menghindarkan diri dari menganalisis data teknis dan
kronologis pemboran "yang berkaitan langsung dengan kejadian semburan".
Pada
umumnya para ahli tersebut mengatakan bahwa "itu urusan drilling
engineer",
dan mereka merasa tidak berkompeten untuk ikut-ikutan menganalisis
data-data
tersebut secara lebih mendalam, padahal banyak sekali informasi tambahan
yang bisa diperoleh dari data pemboran tersebut untuk menjelaskan apa 
yang

terjadi secara dinamis. Hal ini bisa dimaklumi karena pada umumnya para
ahli
yang dirujuk adalah saintist berbasis akademis (bukan practicioner) atau
saintist dari disiplin ilmu yang lebih berat ke aplikasi permukaan
(geoteknik dsb). Tentunya akan sangat tidak professional kalau mereka
ikut-ikutan menganalisis data pemboran tanpa dasar pengetahuan dan
pengalaman yang kuat. Namun kita lupa bahwa kawan-kawan wellsite
geologist,
operation geologist, exploration-operation geologist, ataupun
production-operation geologist: mereka mempunyai kompetensi yang kita
butuhkan untuk ikut menjembatani gap antara kejadian pemboran dengan
semburan yang akhirnya memicu proses alam menjadi semakin membesar
membentuk
mud-volcano. Dalam tim IAGI sebenarnya ada 2 orang operation geologist
yang
mumpuni, tetapi sejauh yang saya tahu mereka berdua jarang sekali 
terlibat

(atau dilibatkan) dalam day-to-day evaluation tim secara keseluruhan.
Untuk
menekankan pentingnya "kunci" tersebut coba anda semua perhatikan 
ungkapan

Professor Sukendar Asikin berikut "Saya bukan ahli pemboran, tapi
berdasarkan fakta-fakta dan saya telah mempelajari kasus serupa di tempat
lain, termasuk browsing internet dan membaca literatur di luar negeri,
saya
yakin ini mud volcano," katanya (DetikCom 28 Desember 2006: "2 Pakar
Geologi
Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo").

Kebanyakan dari para ahli kebumian tersebut diatas hanya melihat "hasil
akhir yang dinamis" (perkembangan dari semburan kecil menjadi 
mud-volcano)

dan "fenomena awal yang statis" (sejarah tektonik, sedimentasi, data
seismik, data permukaan, bertebarannya mud volcano fenomena di jalur
kendeng, dsb). Jembatannya yang berupa "pemboran" dan disisi lain "gempa"
dalam kaitannya dengan proses awal semburan hampir-hampir tidak disentuh
(bahkan seringkali dihindari).

Jadi, pertanyaannya: pada kemana para ahli WSG kita?

Longsor-banjir di Panti Jember, di Pacet Mojokerto, dan diberbagai tempat
lainnya adalah bencana alam. Penggundulan hutan, perubahan fungsi lahan,
dan
perencanaan pemukiman yang salah adal

Re: [iagi-net-l] Lapindo Harus Sediakan Rp 3, 8 T - 2 Pakar Geologi Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo

2007-01-01 Terurut Topik Andang Bachtiar
Setahu saya Tim IAGi dan juga Tim-nya Pak Rudi Rubiandini (dulu) semuanya 
punya akses terhadap data2 tersebut. Data pemboran, cuttings, drilling 
report, mud report, bahkan sampai ke geolograph dan continuous form di data 
unit yang mencatat perkembangan dari waktu ke waktu soal WOH, WOB, Mud in 
and out, Gas, ROP, dsb ...


Repotnya, sepengetahuan saya: Tim Geologi yang membantu Pak Rudi 
kebanyakan akademisi dan kemungkinan tidak memperhatikan data-data tersebut. 
Topik bahasan mereka pada umumnya hal-hal besar seperti Sesar Watukosek, 
rekaman gempa, geologi kwarter, stratigrafii "Kalibeng", dan hal-hal yang 
sifatnya regional.


Repotnya juga: Tim IAGI juga tidak begitu intensif menganalisis data2 
tersebut (seperti saya sebutkan dalam email pertama: WSG2 kita disana kurang 
"didayagunakan")


Sebenarnya kalau mau dan ada good-will, kita minta saja anda-anda spt Taufik 
OK, Ismed, Amir, dll untuk sekalian bergabung dg kawan2 WSG di Tim IAGI dan 
mulai ngoprek2 data2 pemboran tersebut (belum terlambat koq,..)


Gimana IAGI?
Gimana Pak Novi, Pak Ai'?

adb


- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, January 02, 2007 10:54 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Lapindo Harus Sediakan Rp 3, 8 T - 2 Pakar Geologi 
Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo





Lalu: bagaimana dengan para ahli WSg kita??

Mas Andang,
pertanyaannya...kenapa tim penanggulangannya minus WSG atau..kok ga ada 
WSG

ahli yang ikut berkomentar?

Saya yakin kita punya banyak WSG yang kompeten, hanya masalahnya...para 
WSG

khan menganalisa dan menarik kesimpulan dari data2 pemboran dan rekaman2
kejadian hari-perhari (Daily Drilling Report) dan dibandingkan juga dengan
Drilling Program-nya, sekarang yang menjadi pertanyaan adalah..apakah
mereka punya akses untuk melihat data2 tersebut?...kalo datanya aja mereka
ga pernah lihat (cuma denger2 kata orang), riskan juga kalo harus menarik
kesimpulan



Regards,

Y O G I  P R I Y A D I
G e o l o g i s t
H a n d i l  A s s e t  T e a m
GSR / H T I / G & G
ext. 2 6 2 1



|-+-------->
| |   "Andang Bachtiar"|
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   t.id>|
| ||
| |   01/02/2007 10:59 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>

 
>---|
 | 
|
 |   To:
|
 |   cc: 
|
 |   Subject:  Re: [iagi-net-l] Lapindo Harus Sediakan Rp 3, 8 T - 
2 Pakar Geologi Kuak Misteri Lumpur   |
 |Sidoarjo 
|


 
>---|




Kuncinya sebenarnya ada di "integration" dan "comprehensiveness" dari
analisis para ahli kebumian yang selama ini dijadikan rujukan oleh
masyarakat (baca: media) maupun kepolisian. Kalau kita perhatikan,
kebanyakan (hampir keseluruhan) ahli kebumian yang dirujuk tidak begitu
mendalami alias menghindarkan diri dari menganalisis data teknis dan
kronologis pemboran "yang berkaitan langsung dengan kejadian semburan".
Pada
umumnya para ahli tersebut mengatakan bahwa "itu urusan drilling 
engineer",


dan mereka merasa tidak berkompeten untuk ikut-ikutan menganalisis
data-data
tersebut secara lebih mendalam, padahal banyak sekali informasi tambahan
yang bisa diperoleh dari data pemboran tersebut untuk menjelaskan apa yang
terjadi secara dinamis. Hal ini bisa dimaklumi karena pada umumnya para
ahli
yang dirujuk adalah saintist berbasis akademis (bukan practicioner) atau
saintist dari disiplin ilmu yang lebih berat ke aplikasi permukaan
(geoteknik dsb). Tentunya akan sangat tidak professional kalau mereka
ikut-ikutan menganalisis data pemboran tanpa dasar pengetahuan dan
pengalaman yang kuat. Namun kita lupa bahwa kawan-kawan wellsite 
geologist,


operation geologist, exploration-operation geologist, ataupun
production-operation geologist: mereka mempunyai kompetensi yang kita
butuhkan untuk ikut menjembatani gap antara kejadian pemboran dengan
semburan yang akhirnya memicu proses alam menjadi semakin membesar
membentuk
mud-volcano. Dalam tim IAGI sebenarnya ada 2 orang operation geologist 
yang


mumpuni, tetapi sejauh yang saya tahu mereka berdua jarang sekali terlibat
(atau dilibatkan) dalam day-to-day evaluation tim secara keseluruhan. 
Untuk


menekankan pentingnya "kunci" tersebut coba anda semua perhatikan ungkapan
Professor Sukendar Asikin berikut "Saya bukan ahli pemboran, tapi
berdasarkan fakta-fakta dan saya telah mempelajari kasus serupa di tempat
lain, termasuk browsing internet dan membaca literatur di luar neg

Re: [iagi-net-l] Lapindo Harus Sediakan Rp 3, 8 T - 2 Pakar Geologi Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo

2007-01-01 Terurut Topik Andang Bachtiar
Kuncinya sebenarnya ada di "integration" dan "comprehensiveness" dari 
analisis para ahli kebumian yang selama ini dijadikan rujukan oleh 
masyarakat (baca: media) maupun kepolisian. Kalau kita perhatikan, 
kebanyakan (hampir keseluruhan) ahli kebumian yang dirujuk tidak begitu 
mendalami alias menghindarkan diri dari menganalisis data teknis dan 
kronologis pemboran "yang berkaitan langsung dengan kejadian semburan". Pada 
umumnya para ahli tersebut mengatakan bahwa "itu urusan drilling engineer", 
dan mereka merasa tidak berkompeten untuk ikut-ikutan menganalisis data-data 
tersebut secara lebih mendalam, padahal banyak sekali informasi tambahan 
yang bisa diperoleh dari data pemboran tersebut untuk menjelaskan apa yang 
terjadi secara dinamis. Hal ini bisa dimaklumi karena pada umumnya para ahli 
yang dirujuk adalah saintist berbasis akademis (bukan practicioner) atau 
saintist dari disiplin ilmu yang lebih berat ke aplikasi permukaan 
(geoteknik dsb). Tentunya akan sangat tidak professional kalau mereka 
ikut-ikutan menganalisis data pemboran tanpa dasar pengetahuan dan 
pengalaman yang kuat. Namun kita lupa bahwa kawan-kawan wellsite geologist, 
operation geologist, exploration-operation geologist, ataupun 
production-operation geologist: mereka mempunyai kompetensi yang kita 
butuhkan untuk ikut menjembatani gap antara kejadian pemboran dengan 
semburan yang akhirnya memicu proses alam menjadi semakin membesar membentuk 
mud-volcano. Dalam tim IAGI sebenarnya ada 2 orang operation geologist yang 
mumpuni, tetapi sejauh yang saya tahu mereka berdua jarang sekali terlibat 
(atau dilibatkan) dalam day-to-day evaluation tim secara keseluruhan. Untuk 
menekankan pentingnya "kunci" tersebut coba anda semua perhatikan ungkapan 
Professor Sukendar Asikin berikut "Saya bukan ahli pemboran, tapi 
berdasarkan fakta-fakta dan saya telah mempelajari kasus serupa di tempat 
lain, termasuk browsing internet dan membaca literatur di luar negeri, saya 
yakin ini mud volcano," katanya (DetikCom 28 Desember 2006: "2 Pakar Geologi 
Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo").


Kebanyakan dari para ahli kebumian tersebut diatas hanya melihat "hasil 
akhir yang dinamis" (perkembangan dari semburan kecil menjadi mud-volcano) 
dan "fenomena awal yang statis" (sejarah tektonik, sedimentasi, data 
seismik, data permukaan, bertebarannya mud volcano fenomena di jalur 
kendeng, dsb). Jembatannya yang berupa "pemboran" dan disisi lain "gempa" 
dalam kaitannya dengan proses awal semburan hampir-hampir tidak disentuh 
(bahkan seringkali dihindari).


Jadi, pertanyaannya: pada kemana para ahli WSG kita?

Longsor-banjir di Panti Jember, di Pacet Mojokerto, dan diberbagai tempat 
lainnya adalah bencana alam. Penggundulan hutan, perubahan fungsi lahan, dan 
perencanaan pemukiman yang salah adalah penyebabnya. Siapa yang 
bertanggung-jawab? Penggundul hutan, pengubah fungsi lahan, perencana dan 
pelaksana tata ruang seharusnya bertanggung-jawab. Tapi karena jarak waktu 
antara kejadian dengan penyebab-nya terlalu jauh, maka kita kesulitan untuk 
mengejar-ngejar penanggung-jawabnya.


Dalam kasus Lumpur Sidoardjo, jarak waktu antara kejadian dan "yang 
dicurigai" jadi penyebabnya sangat dekat. Makanya, tidak heran kalau dengan 
gampang massa (media), pemerintah, dsb langsung bisa tunjuk jari memaksa 
"yang dicurigai jadi penyebab" untuk bertanggung-jawab. Sementara itu soal 
kecurigaan tsb (bahasa ilmiahnya: hipothesis) masih belum juga bisa 
dibuktikan secara komprehensif dan integratif, karena tim ahli kebumiannya 
masih minus WSG.


Lalu: bagaimana dengan para ahli WSg kita??


Salam

adb
arema

- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

Rekan

Harus diakui bahwa posisi
ahli kebumian dalam persoalan lumpur di BP-1

tidak terlalu enak. Karena secara kasat mata memang yang
"menyebabkan"
terjadi adalah
pemboran.
Dengan demikian masyarakat (apalagi
Pemerintah) akan langsung menuduh
pemboran
yang menyebabkan terjadinya BENCANA ini.

Belum lagi implikasi "popularitas"
Pemerintah jelas sangat dipertaruhkan apabila

"memihak" Lap[indo.

Saya
mengharapkan keteguhan hati dan kejernihan para ahli kebumian untuk
tetap
mengatakan apa yang diyakini-nya berdasarkan
kaidah ilmu kebumian.

Oleh karena pandangan
pandangan dari segi kebumian tidak populer , maka kita

tidak heran bahwa issue ahli kebumian ":dibayar" oleh Lapindo
muncul sejak lama.

Pelik memang !

Si - Abah


_




Pelik juga tho? Jadi lain waktu ahli geologi

perlu belajar kepada pakar

politik utk memastikan bahwa

kebijakan SBY murni tanpa motif kepentingan

politik.




Wassalaam
Ahmiyul



-Original Message- 



From: Rovicky Dwi Putrohari
[mailto:[EMAIL PROTECTED]

Sent: Friday, December 29, 2006

11:10

To: iagi-net@iagi.or.id; migas indonesia;

[EMAIL PROTECTED]

Subject: [iagi-net-l] Lapindo Harus

Sediakan Rp 3,8 T - 2 Pakar Geologi

Kuak
Misteri

Lumpur Sidoarjo


Walaupun Geologist menyatak

Re: [iagi-net-l] Menyusuri Pantai Selatan Memetakan Daerah Rawan Bencana

2007-01-01 Terurut Topik Andang Bachtiar
Menurut saya itu kesalahan kutip wartawan mas,... harusnya: "di tahun-tahun 
mendatang" (bukan tahun depan).
Data yang digunakan adalah seismisitas 50 tahun terakhir di P. Jawa yang 
menunjukkan adanya seismic gap di selatan Yogja (kemudian terjadi di May 27 
2006 ini) dan di selatan Lumajang.


adb

- Original Message - 
From: "B. Pujasmadi" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, January 02, 2007 9:23 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Menyusuri Pantai Selatan Memetakan Daerah Rawan 
Bencana



"Bahkan Agus sudah memperkirakan, tahun depan, Jawa Timur akan 
terjadi

gempa itu. ..."

 Mungkin bisa sharing dengan kita, data apa yang mereka gunakan untuk 
meramal akan ada gempa di Jawa Timur tahun depan, sehingga masyarakat 
perlu mewaspadai?


 Thanks
 B. Pujas


Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 Jawa Pos, Radar Malang, 1 Januari 2007

**Menyusuri Pantai Selatan Memetakan Daerah Rawan Bencana: Status Malang 
Selatan Sudah Lampu Kuning**


Gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Yogjakarta dan Aceh, membuat 
Adventurer and Mountain Climbers (AMC) Malang risau. November lalu, AMC 
melakukan mitigasi (pemetaan) gempa dan tsunami di sepanjang pantai laut 
selatan. Seperti apa hasilnya?

KHOLID AMRULLAH, Batu.
===

Suhu di hutan Raden Soeryo, Cangar, Jumat lalu sangat dingin. Rintik hujan 
yang hampir setiap hari turun ditambah kabut tebal membuat suasana di 
tempat ini semakin khas. Namun, dinginnya suhu tersebut tidak mendinginkan 
semangat para anggota AMC untuk mengikuti dialog ilmiah geologi yang 
disampaikan oleh para pakar.


Apalagi ketika disuguhkan data-data hasil ekspedisi tim AMC di Pantai 
Selatan. Ditemukan sejumlah fakta yang cukup mengkhawatirkan. Beberapa 
daerah di Pantai Selatan Jawa Timur sangat rawan tergoncang bencana gempa 
dan tsunami.


Humas AMC Ir. Agus K. Tirtohardjo BSc. menegaskan, ada tiga kabupaten di 
Jatim yang rawan bencana alam. Yakni, Pacitan, Tulungagung, dan Lumajang. 
Tiga kabupaten tersebut rawan terkena benacana gempabumi dan tsunami. "Di 
tiga kabupaten tersebut terdapat patahan (sesar) yang rawan bergerak kalau 
terjadi gempa" ujar Agus.


Temuan tersebut merupakan salah satu hasil pemetaan (mitigasi) bencana 
yang dilakukan oleh tim AMC Malang beberapa waktu lalu. Tim dari AMC telah 
melakukan penyusuran sepanjang Pantai Selatan. Mulai dari Pacitan sampai 
Banyuwangi. Setiap kabupaten terdapat satu tim ekspedisi. Penyusuran 
tersebut untuk melakukan pendataan terhadapa kondisi pantai dan daratan di 
pantai laut selatan Jawa TImur tersebut. "Termasuk mendata konsentrasi 
daerah pemukiman penduduk yang dekat dengan pantai," katanya.


Menurutnya, di Pacitan terdapat patahan Grindulu. Patahan ini membelah 
kota Pacitan sampai Ponorogo bagian selatan. Sehingga kalau di pantai 
Pacitan terjadi gempa bumi, maka patahan ini bisa bergerak dan 
menghancurkan bangunan diatas patahan tersebut. "Sedangkan di wilayah 
kotanya, Pacitan sendiri sangat rawan terkena tsunami. sebab kota ini 
sangat dekat dengan pantai. Apalagi di kota tersebut tidak ada pemecah 
ombaknya," jelasnya.


Berikutnya dalah Kabupaten Tulungagung. Di daerah ini terdapat patahan 
Brantas, yang panjangnya 100 Km lebih. Mulai dari Tulungagung, Kediri, 
hingga Jombang. Patahan tersebut kini menjadi Sungai Brantas. Sama dengan 
di Pacitan, kalau terjadi gempa, maka akan sangat berbahaya.


Kemudian di Kabupaten Lumajang, di daerah tersebtu terdapat patahan 
Klakah. Patahan ini bermula dari Pantai Bambang - Klahakh - Lumajang 
hingga Sumenep. Daerah yang berada di atas patahan tersebut sangat rawan 
tergoyang gempa. Sedangkan untuk bahaya bencana tsunami, daerah yang rawan 
adalah Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Malang Selatan selain Sendang 
Biru, Lumajang, Jember dan Banyuwangi.


"Ya, semuanya rawan, tapi ada yang tidak terlalu rawan, yaitu Kabupaten 
Blitar. Sebab, di Kabupaten tersebut pantainya tidak terlalu banyak. 
Selain itu tidak banyak penduduk yang bermukim di tepi pantai," jelasnya.


Bahkan Agus sudah memperkirakan, tahun depan, Jawa Timur akan terjadi 
gempa itu. Oleh sebab itu, saat ini AMC sedang gencar melakukan 
sosialisasi untuk menghadapi bencana alam. AMC juga merencanakan untuk 
memberikan materi cara menghadapi bencana di sekolah-sekolah agar 
sewaktu-waktu terjadi bencana masyarakat bisa melakukan langkah 
penyelamatan yang lebih cepat.


Namun, tahap pertama yang akan dilakukan adalah kegiatan tanggap bencana 
bersama para kelompok pecinta alam. Sebab mereka sudah terbiasa melakukan 
ekspedisi di daerah-daerah sulit. "Kami berharap paradigma pecinta alam 
itu harus diubah. Kalau selama ini hanya terkesan kelompok yang suka 
berjalan-jalan ke gunung,maka harus ditambah sebagai kelompok yang bisa 
membantu kalau ada bencana alam," ujarnya.


Sementara itu Hery Hardjono, geolog dari Puslit Geoteknolgi LIPI 
mengungkapkan de

[iagi-net-l] Menyusuri Pantai Selatan Memetakan Daerah Rawan Bencana

2007-01-01 Terurut Topik Andang Bachtiar
t hadir dalam acara sarasehan SADAR BENCANA dalam rangka HUT AMC ke-37 
di Cangar (Lereng Gn. Welirang) pada Jumat 29 Desember tersebut.
- Ikut berbicara dalam kesempatan sarasehan tersebut selain Dr Herry Haryono 
(LIPI) juga Dr Idwan Suhardi (Deputi BPPT) yang keduanya ikut menyemangati para 
pecinta alam untuk terus melakukan kegiatan dalam rangka Sadar Bencana 
tersebut. Andang Bachtiar (AMC), Ariadi Subandrio (IAGI), dan Ikhsyat Syukur 
(Surabaya) termasuk diantara yang hadir sebagai pecinta alam maupun sebagai 
ahli geologi yang ikut memfasilitasi sarasehan tersebut.
- Dalam kesempatan tersebut juga dilantik 26 anggota baru AMC yang telah 
melewati masa DIKLATSAR, yang pada umumnya mereka adalah mahasiswa-mahasiswa 
dari berbagai perguruan tinggi di Malang.
- Ekspose hasil awal (preliminari) dari kegiatan Susur Pantai Selatan Jawa 
Timur AMC juga dilakukan dengan bentangan poster-poster, peta-peta, data-data 
kependudukan, dan sampel-sampel batuan. Para pecinta alam dari klub-klub 
lainnya sangat tertarik dengan model-model ekspedisi yang langsung bermanfaat 
buat masyarakat seperti ini; terlihat dari antusiasme mereka dalam tanya-jawab 
kepada para penjaga stand untuk bisa kiranya melakukan hal yang serupa di 
daerah mereka.
- Wakil Ketua AMC (Warto Utomo) langsug menggalang pertemuan khusus dengan 
PA-PA dari luar Malang untuk berkoordinasi melakukan ekspose dan penyadaran 
serupa di kota-kota lain di Selatan Jawa Timur, sekaligus bekerjasama melakukan 
ekspedisi lanjutan tahap 2 dan 3.
- Secara verbal Dr Herry Haryono dari LIPI menyanggupi untuk mengirimkan para 
ahli-nya berpartisipasi memberikan kursus2 kepada PA-PA di Jatim yang 
menyangkut "Community-based Mapping". Demikian juga Deputi BPPT Dr Idwan 
Suhardi menyanggupi untuk membicarakan lebih lanjut bagaimana membantu PA-PA 
tersebut melaksanakan kegiatan sosialisasi-bencana-nya.
- Dinas KEsbangLinMas dari beberapa pemkot/pemkab juga hadir, dan mereka merasa 
sangat terbantu dengan pencerahan-pencerahan dalam acara yang diselenggarakan 
oleh PA-PA tersebut. Kedepannya: sangat dimungkinkan PA-PA di JAtim menjalin 
kerjasama lebih erat dengan Pemkot-Pemkab dalam kegiatan2 serupa.
- Acara diteruskan denga pemutaran film-film ekspedisi AMC, dan ditutup dengan 
acara bebas (api unggun -- tertunda sampai tengah malam) ramah-tamah khas 
pendaki gunung.

Salam

Andang Bachtiar
AMC-073
IAGI-0800








Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini

2006-12-15 Terurut Topik Andang Bachtiar
Saya tidak memonitor El-Shinta, tapi saya mendapatkan bahan dari sms sebagai 
berikut:


Kamis, jam 08:49 waktu KL
fyi ada yang sms sama saya = Rudi Rubiandini memberikan statement pd El 
Sshinta bhw Lapindo membayar sjumlah ahli geologi untuk mengalihkan issue 
menjadi Bencana


Saya langsung sms Rudi dg cc beberapa geoscientist yang terlibat aktif di 
penelitian Lumpur Porong
Astaghfirullah hal adziim... Kalau benar memang seperti itu alangkah 
rendahnya moralitas sejumlah ahli geologi dan orang Lapindo itu. Kalau 
tidak benar seperti itu, alangkah kejamnya tuduhan broer Rudi tsb. Lepas 
dari benar-tidak--nya tuduhan tsb, mustinya broer Rudi tidak perlu bicara 
terbuka mengurusi hal-hal bayar-membayar dan saling memanfaatkan tsb di 
media tetapi lebih mengutamakan duduk bersama membuka data menganalisa 
bersama para ahli geologi itu untuk saling berkontribusi dalam mengatasi 
masalah semburan lumpur PURELY ON THE BASIS OF SCIENTIFIC & TECHNICAL 
MATTERS... Selama ini saya sebagai pengamat dari luar melihat bhw tim pak 
rudi & Pak Triyana dkk tidak pernah membuka dialog teknis saintifik dengan 
sejumlah ahli geologi tsb secara tuntas... tidak pernah mencoba untuk 
memanfaatkan 2nd-3rd opinion untuk kondisi sub-surface-nya. Aku ikut 
prihatin broer #Andang#


Beberapa menit kemudian Rudi tilpun saya dan menjelaskan bahwa maksud dia 
waktu wawancara El-Shinta itu tdk begitu. Wartawan salah tangkap dan 
meng-highlight aspek-aspek kontroversi-nya saja dan lepas dari konteks, dsb. 
Kemudian disusul:

Kamis, jam 09:30 waktu KL, saya terima balasan tertulis sms dari Rudi
Pa Andang dan teman Geolog sekalian... Saya mohon maaf bila ternyata 
pernyataan saya membuat marah2 teman2. Maksud saya: statement NATURAL 
DISASTER baru akan bisa dinyatakan setelah selesai dg TUNTAS relief well 
dan dikaji oleh geolog independen bukan dari Lapindo. Tapi maksud itu, 
pernyataannya yg keluar jadi memalukan... Mohon maaf sekali lagi atas 
kesalahan saya.


Saya langsung balas dan sekaligus fwd-kan sms Rudi tsb ke geosaintis yang 
lain:
Broer,... saya forwardkan klarifikasi dari ikhwan kita soal El Shinta... 
Mudah2an ini memberikan hikmah kpd kita semua untuk lebih saling 
merangkul... saling bicara... saling mengingatkan... toh semuanya demi 
kemaslahatan bersama... BERSAMA KITA BISA (kata SBY)... & sorry kalo ada 
yg terima dobel krn sdh trima langsung dr Rudi... #Andang#


Pada saat hampir bersamaan saya juga mendapatkan cc sms Bambang Istadi untuk 
Rudi sbb:

Kamis, jam 9:38 waktu KL: dari BPI
Mas Rudi, DEMI ALLAH, sy/Lapindo TIDAK PERNAH MEMBAYAR geologist untuk 
menebar isu bencana. Selama ini mas rudi selalu saya dukung dan doakan spy 
berhasil, meski banyak geologist yang menganggap usaha mas Rudi AKAN SIA2. 
Tapi kenapa MENUDUH yang tidak benar? Sy kecewa mas Rudi hanya cari 
ketenaran sesaat, tidak professional dan tidak mau tahu/dengar FINDINGS 
para geologist dari berbagai institusi, a/n pribadi yg MENGANALISA DATA 
secara independen. Buka Mata, telinga dn hati mas! Kita cari kebenaran. 
BPI


Pada Kamis jam 10:01 waktu KL, Rudi membalas (usahaku menyebarkan sms 
klarifikasi tsb) dg sms:

Makasih broer, atas bantuan dan pertemanannya


Perlu saya masukkan juga info sms dari Soffian Hadi, tim pakar dr TimNas 
yang saya terima Kamis jam 10:30 waktu KL
Pak Rudi, geolog artinya BISA SIAPA SAJA YG BELAJAR GEOLOGI. Soffian Hadi 
geolog. Basuki Hadimulyono geolog. Kalau anda mengetahui ada geolog yang 
dibayar Lapindo UNTUK MELACURKAN ILMUNYA laporkan ke polisi saja, jangan 
lapor El Shinta. Sampai detik ini saya pribadi posisi masih TANGAN DIATAS.


(Catatan dr saya: anggota tim pakar TimNas yang independen - tanpa afiliasi 
lembaga pemerintah - spt Pak Soffian Hadi memang sampai saat ini tidak 
digaji - dibayari siapapun, baik lembaga pemerintah, lapindo, bpmigas, PU, 
atau yg lainnya, mereka hanya mendapatkan penggantian2 tiket, transport, 
dan mungkin uang2 rapat).


Pada jam 13:06 waktu KL saya mendapatkan cc-an sms dari Rudi untuk Pak Pane 
sbb:
Pa Pane, saya diberi kesempatan oleh elshinta jam 13 untuk memperbaiki 
statemen. Makasih. semoga membantu. CC: Pa Imam, pa BWI, Pa tri, pa 
sofyan.


Pagi ini, Jumat 15 Desember jam 07:19 waktu KL saya mendapatkan sms lagi 
dari Rudi
Teman-teman sekalian, saya sudah KAPOK. Saya akan BERHENTI setidaknya 
MENAHAAN DIRI UNTUK MELAYANI MEDIA sampai relief well selesai. Semoga 
kesalahfahaman di Radio Elshinta TIDAK TERULANG LAGI. Mohon maaf kepada 
semua dan semoga Alloh memberi ampunan pada saya... Amin. Tolong sms ini 
disampaikan kepada teman2 sbg pernyataan maaf saya.


Saya langsung jawab dan sekaligus sebarkan sms beliau tsb ke geosaintis yang 
concerned:
Broer Rudi, JANGAN BERHENTI... u are one of the few champions who are 
excellent in getting ordinary people easily understand about the bread and 
butter of oil&gas e&p science & technology... KEEP ON GOING broer,... only 
in this case, just be more cautious with media b more talkable & 
communicati

[iagi-net-l] susur pantai selatan jawa timur untuk mitigasi bencana

2006-11-16 Terurut Topik Andang Bachtiar
Setelah sukses dengan pemetan swadaya potensi longsor-banjir Malang Raya 
Januari-Maret 2006 yang lalu, AMC (Adventurers & Mountain Climbers) Malang 
kembali meluncurkan kegiatan dalam rangka pemetaan potensi bencana 
gempa-tsunami di sepanjang pantai Jawa Timur bagian selatan sejak 10 Nopember 
2006 s/d 26 Nopember 2006 mendatang. Pantai dan tebing dengan bentangan total 
sepanjang 652 km dari Pacitan (Pantai Srau) sampai Banyuwangi (Pantai 
Plengkung) sedang dan akan dijelajah oleh 8 tim susur pantai, yang 
masing-masing tim terdiri dari 6 orang anggota. Total personnel yang terlibat 
dalam kegiatan ini adalah 55 orang yang terdiri dari AMC sebagai koordinator 
dan juga pecinta-pecinta alam lainnya dari Malang, Pacitan, Ponorogo, Kediri, 
Tulungagung, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi. Pembiayaan program ini bersifat 
swadaya, yaitu mengumpulkan sumbangan dari kantong sendiri dan juga dari para 
donatur yang sadar akan pentingnya mitigasi bencana terutama di Jawa Timur. 
Menurut Andang Bachtiar,  anggota AMC yang kebetulan juga geologist yang 
menjadi pengarah dari program ini, susur pantai 652 km ini adalah tahap pertama 
dari 3 tahap pemetaan - mitigasi bencana gempa tsunami sepanjang pantai selatan 
Jawa Timur. Tahap keduanya adalah memetakan secara spesifik segmen-segmen 
pantai dan / atau tebing yang sudah diidentifikasi dalam tahap pertama yang 
kemungkinan menyimpan informasi geologi detail tentang endapan-endapan tsunami 
dan keaktifan pergerakan patahan2. Tahap kedua akan dilaksanakan bulan januri 
2007 yang akan melibatkan personnel pecinta alam, mahasiswa dan sarjana 
geologi/geofisik yang mengetahui tentang endapan tsunami dan neotektonik, yang 
kesemuanya akan bergerak secara voluntary (suka-rela) demi kepentingan 
keselamatan masyarakat Jawa Timur khsusnya. Hasil dari tahap kedua tersebut 
selanjutnya akan ditindak-lanjuti dengan pemetaan detail spot-spot lokasi 
pantai-tebing oleh para pakar neo-tektonik, gempa, tsunami pada kisaran bulan 
Maret-April 2007 tergantung dari ketersediaan waktu para pakar tersebut. 
Beberapa pakar seperti Dr Gegar Prasetya, Dr Hamzah Latief, Dr. Wahyu Triyoso, 
Ir. Sofyan Hadi,..sudah pernah dihubungi oleh Andang Bachtiar dan menyatakan 
kesediaan mereka untuk berpartisipasi di tahap ketiga tersebut. Tentunya untuk 
menindak-lanjuti hasil tahap ketiga yang kemungkinan besar berupa 
analisis-analisis lab tentang umur carbon, sedimentologi, dan 
pemodelan-pemodelan serta penggabungan dengan data2 seismologi akan diperlukan 
biaya yang lebih besar, dimana AMC dan para pecinta alam tentunya tidak akan 
mampu dalam menggalang dananya. Untuk itu apabila program 3 tahap ini sukses, 
maka akan diadakan ekspose besar-besaran baik di level Jawa Timur maupun 
Nasional dalam rangka memberitahukan ke masyarakat dan pemerintah bahwa KALAU 
MAU, KITA SEMUA BISA MEMINIMALISIR BENCANA di tempat kita hidup, dengan BIAYA 
YANG MURAH TERJANGKAU. Dengan demikian, maka pemerintah akan tergerak untuk 
menggunakan dana-dana bencana bukan hanya untuk disimpan sebagai dana taktis 
(dimana kalau tdk terjadi bencana maka akan dipakai studi banding dsb dsb), 
tetapi digunakan untuk lebih mempersiapkan daerahnya menghadapi bencana dengan 
cara PEMETAAN-MITIGASI ala Pecinta Alam tersebut.

Pada ulang tahun AMC ke 38 , 26 Desember 2006, di Coban Rondo lereng Gunung 
Welirang akan diadakan ekspose pertama hasil penyusuran pantai Jawa Timur, 
dimana akan direncanakan undangan2 yang hadir dari  pers, pemprov Jatim, 
pemkab2 selatan Jatim, BPPT, LIPI, dsb. Pada acara api unggun dan renungan 
diskusi dll tersebut, AMC akan memaparkan hasil2 penting dari penyusuran 
pantainya, seperti misalnya: berapa km pantai landai, berapa km yang 
curam/tebing, berapa banyak jumlah penduduk, puskesmas, infrastruktur, berapa 
km akses jalan yang sejajar dan atau tegaklurus pantai, dsb-dsb. Selain itu 
fokus khusus diberikan pada daerah Pacitan, Kediri, dan Lumajang, dimana dari 
seismisitas terdapat seismi-gap yang lumayan besar dalam 50 tahun terakhir ini 
(seperti kasus Bantul dan Pangandaran). 

Bagi anda yang berminat berpartisipasi dalam program suka-rela ini, silakan 
hubungi Ketua Program: SUGENG HARYANTO (08125212212) atau Pengarah Program 
ANDANG BACHTIAR (0816743904).

Salam Rimba, Gunung, Pantai,
Salam Geologi

Andang Bachtiar
AMC-073
IAGI-0800

[iagi-net-l] 9 tokoh nasional bersama G. Bush

2006-11-16 Terurut Topik Andang Bachtiar
Wah,.. sekjen IAGI sebagai tokoh nasional kayaknya ga akan bisa menghadiri 
ice-breaker PIT IAGI Pekanbaru, nih
Mudah-mudahan Presiden IAGI juga tidak harus standby di istana Bocor selama 
20-21 Nov itu untuk ikut dalam acara dengan G. Bush..
Kalau IYA,.. wah,... sepi dong PIT kita

===
9 Tokoh Calon Lawan Diskusi BushLuhur Hertanto - detikcom

Jakarta - Sembilan tokoh nasional akan diundang berdialog langsung dengan 
Presiden AS, George W. Bush, pada 20 November nanti. Mereka adalah pakar bidang 
pendidikan, kesehatan, agama, bencana alam, IT dan bioteknologi. 
"Pembicaraan akan berlangsung pukul 18.00, sebelum jamuan makan malam 
kenegaraan. Pembicaraannya tentang kerja sama bidang masing-masing dari 
pandangan para tokoh ini," kata Menko Kesra Aburizal Bakrie, di Kantor 
Presiden, Jakarta, Kamis (16/11/2006). 
Untuk bidang pendidikan ada dua tokoh yang diundang, yaitu Prof. Arief Rahman 
dan Prof. Yohanes Surya. Pembangunan daerah juga dua orang, yaitu Frans 
Wozpakrik (wakil ketua MRP) dan Prof. Yusni Sabi (tokoh perempuan dari NAD). 
Sedangkan untuk bidang kesehatan, ekonomi kerakyatan dan agama, masing-masing 
satu tokoh. Secara berturut-turut mereka adalah Dr.Nila Muluk, Muhammad Ichsan 
dan Komaruddin Hidayat. 
"Untuk biotek diwakili Dr. Adi Sasono dari LIPI, dan pengadaan tsunami early 
warning system dari BPPT oleh Ridwan Jamaluddin," imbuh Ical. 
Ditambahkannya, dipilihnya sembilan tokoh itu disesuaikan dengan topik 
pembicaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Bush. Dua kepala 
pemerintahan ini sepakat untuk membahas peningkatan kerjasama di bidang 
kesejahteraan rakyat dan pencapaian agenda Millenium Development Goals. 
"AS sendiri tidak sepakat dengan MDG, tapi kita kan pro MDG. Topiknya kita yang 
tentukan dan kita meminta AS menyetujui kita bicarakan topik kesejahteraan 
rakyat," ungkap Ical. (lh/nrl)

[iagi-net-l] insentif vs increment?

2006-10-17 Terurut Topik Andang Bachtiar
Insentif Mau, Dongkrak Produksi Minyak OgahMaryadi - detikcom 

Jakarta - Produksi minyak Indonesia dalam setahun ini terus mengalami penurunan 
signifikan. Kendati berbagai insentif telah diberikan pemerintah kepada para 
Kontrak Kerja Sama (KKS) atau Kontrak Production Sharing (KPS), tetap saja 
produksi minyak Indonesia terus menurun. 

Bahkan banyak KPS yang meminta insentif aneh-aneh dengan alasan untuk 
meningkatkan produksi. Kalau begini, target produksi sebesar 1,050 juta barel 
per hari dalam APBN pun tidak mungkin lagi terealisasi.

Berdasarkan data Dirjen Migas, produksi minyak sejumlah KPS yang masuk dalam 
The Big Ten tidak mampu terdongkrak ke dalam level yang ditargetkan sebelumnya. 
Bahkan dalam kurun waktu hampir setahun ini jumlah produksi terus menurun 
tajam. 

Tengok saja produksi minyak PetroChina yang pada Januari lalu mencapai 52.683 
barel per hari. Setelah itu produksi terus konstan, namun akhirnya pada Agustus 
lalu langsung melorot hampir 50 persennya menjadi 35.809 barel per hari.

Hal ini juga terjadi pada BP yang pada Januari mampu berproduksi 27.883 barel 
per hari dan terus konstan hingga memasuki bulan Juli yang mencapai 26.969 
barel per hari. Akan tetapi pada produksi Agustus langsung terjun bebas ke 
angka 13.027 barel per hari. 

Para KPS pun tak berani menetapkan target yang muluk-muluk untuk produksi 
minyaknya. Contohnya Vico yang pada 2007 memproyeksikan produksi minyaknya 
sebesar 7.600 barel per hari lalu menurun menjadi 6.707 barel per hari pada 
2008. Kecenderungan yang menurun juga masih akan terjadi sampai dengan 2012 
pada saat produksi minyak (di luar kondensat) Vico tinggal 2.444 barel per hari.

Chevron yang saat ini masih menjadi produsen minyak terbesar di Indonesia juga 
menyatakan tidak akan mampu meningkatkan produksi lagi. Produksi minyak Chevron 
saat ini sekitar 447.000 barel per hari. Chevron pun hanya mampu mempertahankan 
penurunan produksinya. 

Wakil Direktur Chevron Indonesia Bidang Pelayanan Bisnis, Bambang Haryanto 
mengungkapkan dengan kondisi saat ini pihaknya hanya bisa menekan laju 
penurunan produksi selama beberapa tahun ke depan. Tahun depan, tingkat 
penurunan produksi Chevron ditargetkan melambat dari 8 persen tahun ini menjadi 
6-7 persen pada 2007 melalui investasi hingga US$ 400 juta.

Terus menurunnya produksi minyak membuat pemerintah gerah. Pemerintah pun 
menantang para KPS untuk meningkatkan produksi minyaknya, malah pemerintah 
menawarkan insentif apa yang bakal diminta oleh para KPS. "Silakan anda meminta 
insentif apa, kami akan berikan asal bisa meningkatkan produksi," ujarnya.

Justru tantangan pemerintah itu membuat para KPS sedikit 'manja'. Permintaan 
mereka pun mulai aneh-aneh, tapi toh tetap saja produksi tak juga terdongkrak 
naik.
Hal itu diungkapkan oleh Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP 
Migas). Menurut BP Migas, banyak KKS yang meminta insentif aneh-aneh untuk 
meningkatkan produksinya. 
"Mereka meminta perlakukan khusus, kalau ini dikabulkan repot. Banyak 
permintaan aneh-aneh dari KKS," kata Deputi Perencanaan BP Migas Ahmad Luthfi.
Permintaan yang aneh-aneh itu antara lain, adalah KKS minta insentif agar bisa 
membeli barang tanpa tender. "BP Migas meminta agar KKS bekerja sesuai dengan 
POD yang sudah ditandatangani," ujarnya.

Dirjen Migas Luluk Sumiarso pun tampak bingung dengan angka penurunan produksi 
minyak yang terus menurun tajam,. "Saya tidak tahu kenapa ini bisa terjadi," 
tanya Luluk.
Namun begitu pemerintah tetap optimis akan tetap mampu meningkatkan produksi 
minyak hingga sesuai yang ditargetkan dalam APBN sebesar 1,050 juta barel per 
hari. Syukur-syukur target pada tahun 2008 bisa menjadi 1,5 juta barel per 
hari. Optimis boleh saja, tapi(mar/asy)
Baca juga:

Re: [iagi-net-l] Mud Volcano Sidoarjo: status bahaya

2006-09-26 Terurut Topik Andang Bachtiar
hari ini akan DIPUTUSKAN LANGSUNG oleh presiden dalam rapat kabinet: berita 
detik.com jam 5:57 tadi pagi...


Lumpur Lapindo Dibuang ke Laut atau Tetap di Darat?Luhur Hertanto - detikcom
Jakarta - DetikCom
Setelah sekian lama menjadi kontroversi, siang ini pemerintah akan 
memutuskan soal mau diapakan jutaan kubik lumpur yang menyembur di ladang PT 
Lapindo Brantas di Sidoarjo, Jawa Timur. Apakah akan dibuang ke laut atau 
tetap ditampung di daratan.
Keputusan yang telah lama dinantikan itu, rencananya akan diambil dalam 
Rapat Kabinet yang langsung dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 
(SBY), Rabu (27/9/2006) pukul 10.00 WIB. Agenda utama rapat untuk 
mendengarkan laporan perkembangan situasi terakhir dari Tim Nasional 
Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo.
"Presiden ingin dengarkan dulu faktanya, baru tetapkan keputusan. Apakah 
betul tidak bisa berhenti lumpurnya? Lalu mau dibuang ke laut atau ke mana?" 
kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di Kantor Presiden, Jl Veteran, 
Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2006) kemarin.
Menurut Djoko, yang paling ditunggu saat ini adalah alternatif penanganan 
genangan lumpur. Tanggul yang ada sudah berulang kali jebol akibat tidak 
mampu menampung luberan lumpur. Luberan itu merupakan ancaman serius pada 
musim hujan yang akan datang.
Ribuan korban semburan lumpur juga sudah tidak sabar menghadapi volume 
lumpur yang terus meningkat. Masyarakat mendesak pemerintah agar lumpur yang 
menenggelamkan desanya itu segera dibuang ke laut.
Namun, pelaksanaan solusi jangka pendek itu terhambat pertimbnagan ekologis 
dan ekonomis. Dari segi ekologis, kandungan zat dalam lumpur ditakutkan akan 
menambah buruk ekosistem laut, serta membawa dampak lingkungan di masa 
mendatang.
Selain itu, dari sisi ekonomis juga akan merusak sumber pencaharian nelayan 
di pantai Sidoarjo dan sekitarnya. "Kita akan menolong selamatkan ikan atau 
manusia? Kalau mau memilih tentu menyelamatkan manusia dulu," sambung Djoko.
Sementara ini selain ditampung di tanggul, sebagian lumpur telah diangkut 
dan dibawa sebagai bahan timbunan ke daerah Ngoro, Mojokerto. Bahkan, 
pemerintah daerah Kalimantan Tengah juga menyatakan tertarik untuk menampung 
lumpur tersebut dengan harapan dapat dijadikan bahan menimbun dan 
mengeraskan jutaan hektar lahan gamut di wilayahnya.(zal/zal)


- Original Message - 
From: "wahyu budi" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, September 27, 2006 7:56 AM
Subject: [iagi-net-l] Mud Volcano Sidoarjo: status bahaya



Detik.com tanggal 22 September 2006 memberitakan bahwa
Menteri ESDM menyatakan status bahaya lumpur Sidoarjo
masih Darurat. Sementara itu Komisi VI DPR-RI
menghendaki status dinaikkan menjadi Bahaya. Sampai
sekarang, penentuan status bahaya belum jelas siapa
yang memiliki otoritas menetapkan status itu, dan
bagaimana status itu ditetapkan juga belum jelas.
Sebenarnya bagaimana sih bahaya lumpur Sidoarjo itu?
Silahkan lihat http://wahyu-read.blogspot.com/.

Salam,
WBS

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
- 


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Endapan turbidit tebal lebih 20 m di shelf

2006-07-26 Terurut Topik Andang Bachtiar

Ferdi,...
Saya paling penasaran kalau ada yang mengatakan "pattern log menunjukkan 
endapan turbidit", ...

Yang seperti apa sich, pattern lognya endapan turbidit?
Dalam kaitannya dg sedimentologi, yang bisa dibaca dari pattern log menurut 
pengetahuan saya hanya: ketebalan, shale & non-shale, degree of interbedding 
relatif terhadap ketebalan, menghalus keatas, mengkasar ke atas, dan/atau 
blocky, transition atau sharp contact..
Dan pola-pola yang dihasilkan oleh kombinasi berbagai karakter log seperti 
yang tersebut di atas dapat dijumpai baik di endapan arus traksi maupun 
endapan arus turbid..
"Log pattern alone" akan sangat sulit menghasilkan interpretasi yang valid 
ttg mekanisme pengendapan (turbid vs traksi)
Ketika anda melihat selang-seling shale-nonshale setebal 20 meter dengan 
frekwensi perselingan tiap 30-50 cm dengan kontak tiap perselingan yang 
tegas (sharp), selain secara konvensional disebutkan sebagai classical 
turbidit (flysch), bisa jadi itu juga merupakan endapan dataran banjir 
sungai, dimana terjadi perselingan antara arus traksi dan arus turbid dalam 
mekanisme transport & pengendapannya; bisa juga pola itu diinterpretasikan 
sebagai endapan selang-seling pasang-surut, atau yang lebih ekstrim lagi 
endapan lakustrin (algal bloom/wet - clastic/dry). Kunci diskriminan 
interpretasi utamanya sebenarnya terletak pada pengetahuan anda tentang apa 
yang ada di atas, di bawah, dan di samping menyamping dari benda (log) 20 
meter yang anda interpretasikan tsb, karena dalam hal ini kemungkinan besar 
anda tidak punya kemewahan untuk mendapatkan core/side-wall core langsung 
dari section tsb. Kalau ada core-sidewall core-nya, maka semuanya menjadi 
jelas: BACK TO BASIC, LOOK AT ROCK. Anda bisa memeriksa tekstur, 
struktur, dan mineralogi batuan tsb (yg tidak direpresentasikan dalam 
conventional log ==kecuali beberapa di FMI==), sehingga anda bisa sampai 
pada kesimpulan apakah barang tersebut adalah turbidit atau endapan arus 
traksi.


Nah, sekarang balik (atau terus) ke pertanyaan anda berikutnya:...
Seandainya anda sudah yakin dari "advanced pattern log interpretation" 
(tentunya dengan mengkombinasikannya dg pengetahuan 
stratigrafi/sedimentologi atas-bawah, sampingnya) bahwa si 20-m section tsb 
adalah endapan turbidit .. dan kemudian anda kombinasikan dengan info 
data biostrat menunjukkan barang tersebut adalah endapan shelf (walaupun 
masih ada juga "escape clause" berupa possibility reworking) sebenarnya 
tidaklah terlalu aneh kalau kita dapatkan arus turbid di daerah shelf, 
apabila kita sadar bahwa arus turbid sebenarnya adalah arus dimana butiran 
yang tertransport berada dalam posisi tercampur aduk / mengambang / melayang 
di dalam massa fluida (in opposed to bedform migration: rolling, saltation, 
creeping dsb yang merupakan ciri arus traksi).. STORM dan TSUNAMI bisa 
mencampur adukkan butiran dalam fluida(air)... selain itu adanya 
ketidak-stabilan dasar laut yang dipicu oleh pergerakan karena 
patahan-patahan di shelf, ataupun diapirism di bawah permukaan (terutama di 
daerah delta), bisa juga menyebabkan terjadi "sloping-condition" yang 
akhirnya memicu gravity-derived flow yang merupakan IBU-nya arus 
turbid..


Terus,... apa bisa dia setebal 20 meter?? Apakah storm, tsunami, ataupun 
relief sloping anomaly di shelf bisa menghasilkan endapan turbid 20 meter? 
Bisa saja. Nah, disinilah anda juga harus mulai memperhitungkan 
basin-history secara keseluruhan, paleo-climate, paleo-geography, dsb 
Apakah mungkin ada storm yang sedemikian katastrofiknya shg bisa mengaduk2 
massa air bercampur dengan bottom sedimen sampai membuat kolom massa turbid 
setebal 20 meter? Apakah event spt itu dimungkinkan dalam cekungan anda? 
Apakah mungkin ada tsunami disana? (Delta Mahakam?? Hmmm... Less Likely) 
Kalau begitu: bagaimana dengan trigger dari patahan2 di subsurface yang 
menyobek2 shelf? Bisakah mereka menciptakan relief cukup besar sedemikian 
rupa sehingga menimbulkan lonsoran yang mengendapkan massa turbid setebal 20 
meter??.


Nah, soal "apa nama dari lingkungan pengendapan yang macem begitu" di 
shelf??? Anda bisa kasi nama apapun juga!!! Apalah artinya nama,... sejauh 
anda bisa menjelaskan esensi proses sedimentasinya,... namanya bisa apa 
saja: shelf sand, storm-sand, storm-induced turbidite shelf sand, 
fault-induced turbidite shelf sand, offshore turbidite sand,. 
whatever


Semoga bisa mencerahkan (dan membuka diskusi lebih lanjut)

Andang Bachtiar
"penggemar sedimentologi"



- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, July 27, 2006 9:57 AM
Subject: [iagi-net-l] Endapan turbidit tebal lebih 20 m di shelf


Mau nanya geologi lagi ah

Saya ada kasus, kalau melihat pattern logsnya menunjukkan endapan turbidit
tapi dari biostratnya (dengan uncertainity tertentu juga ) menunjukan 
bahwa

endapan tersebu

Re: [iagi-net-l] 8 August 2006 = Overview of Open Blocks: Oil&Gas Business in Indonesia

2006-07-26 Terurut Topik Andang Bachtiar
Beberapa kawan mengirim email ke ETTI dan menanyakan, apakah Seminar ETTI 8 
Agustus akan membahas - mereview - blok-blok migas baru yang akan ditender 
Agustus ini ? Kebetulan juga hari ini muncul berita di koran (terlampir 
berita di KORANTEMPO) bahwa Pemerintah akan menenderkan 41 blok migas 
Agustus 2006. Kalau memang informasinya sudah terbuka secara resmi: 
daerah-daerah mana saja yang akan ditender (baik yg direct offer maupun 
regular tender) tentu saja akan sangat relevan bila seminar ETTI tersebut 
membahas tentang petroleum-geology (ADB,RDP) dan aspek bisnis-nya (RDP,ArS). 
Mudah-mudahan sebelum 8 Agustus 2006 web-nya ditjen migas sudah bisa memuat 
info lokasi-lokasi blok yang 41 jumlahnya tersebut, sehingga dapat 
didiskusikan juga secara langsung dalam seminar tersebut. Tetapi yang jelas: 
seminar akan membahas tentang status cekungan-cekungan migas di Indonesia, 
jumlah dan luas area yang aktif dieksplorasi & dieksploitasi di 
cekungan-cekungan tersebut, berapa lagi sisa area terbuka di 
cekungan-cekungan produktif, apa saja play-play yang kemungkinan dapat 
dikejar di daerah2 terbuka tersebut, bagaimana sejarah eksplorasi, status 
update knowledge ttg petroleum geology daerah2 terbuka tersebut, bagaimana 
opportunity di cekungan2 yang belum berproduksi: terutama dikaitkan dengan 
perkembangan bisnis migas dunia, regional, dan lokal terbaru (termasuk 
rencana pembangunan pipa-pipa gas antar pulau dsb), dsb. Selain itu akan 
didiskusikan juga konsep-konsep eksplorasi baru, contoh-contoh dari negeri 
tetangga (baik term2 PSC-nya maupun model eksplorasinya), dan juga 
aspek-aspek bisnis makro E&P.


Mudah-mudahan apa yang diseminarkan oleh ETTI tersebut dapat membantu 
percepatan eksplorasi migas di Indonesia, yaitu dengan men-diseminasi-kan 
informasi-informasi, konsep-konsep, dan contoh2 yang realistis dari 
kesuksesan operasi migas untuk dijadikan rujukan bagi komunitas migas 
Indonesia.


Salam

Andang Bachtiar
ETTI Chairman


Koran Tempo
Kamis, 27 Juli 2006
Ekonomi dan Bisnis
41 Wilayah Kerja Migas Ditenderkan

Pemerintah menyiapkan sejumlah insentif.

JAKARTA -- Pemerintah akan melakukan tender pelepasan 41 wilayah kerja 
minyak dan gas bumi kepada investor lokal dan asing pada Agustus mendatang.


Pelepasan wilayah kerja migas itu, menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas 
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Luluk Sumiarso, merupakan upaya 
untuk meningkatkan produksi minyak nasional menjadi 1,3 juta barel per hari 
pada 2009.


Menurut dia, saat ini proses pelaksanaan tender itu masih menunggu 
persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro. 
"Diharapkan pada Agustus nanti bisa dilakukan (tender itu)," kata Luluk di 
Jakarta kemarin.


Luluk menjelaskan, dari 41 wilayah kerja, sepuluh di antaranya akan 
ditenderkan secara reguler dan 31 dengan mekanisme penawaran langsung 
(direct offer). Sebagian besar wilayah kerja migas itu berada di lepas 
pantai Natuna, Makassar, Jawa, Kalimantan, dan Sumatera.


Pelaksanaan tender reguler dilakukan dengan memberikan kesempatan investor 
melakukan penawaran. Kemudian, menurut Luluk, pemerintah akan memilih 
penawaran yang paling baik.


Sedangkan untuk mekanisme direct offer, perusahaan migas yang mengajukan 
wilayah kerja yang diminati dapat mengajukan langsung kepada pemerintah. 
"Jika tidak ada perusahaan lain yang berminat, dapat langsung dinyatakan 
sebagai pemenang," katanya. Dia menambahkan, waktu yang dibutuhkan mulai 
penawaran hingga pengumuman pemenang untuk direct offer 45 hari, sedangkan 
tender reguler empat bulan.


Sekretaris Direktur Jenderal Migas Teguh Pamuji menambahkan, untuk menarik 
minat investor dalam tender itu, pemerintah sedang menyiapkan beberapa 
insentif, baik perpajakan maupun pengembalian investasi yang menarik. 
"Contohnya, jika investor mengeluarkan modal 100, akan kami kembalikan 150 
hingga 200," katanya.


Selain itu, Teguh melanjutkan, bentuk insentif lain berupa bagi hasil yang 
menarik bagi investor. Biasanya bagian pemerintah 85 dan investor 15. Jika 
wilayah yang digarap berada di daerah sulit, seperti laut dalam, split bisa 
berubah sampai 65 untuk pemerintah dan 35 untuk investor. "Kendati itu 
menjadi kewenangan Menteri Energi," katanya.


Proses tender nanti, menurut Kepala Subdirektorat Wilayah Kerja Direktorat 
Jenderal Migas Priyono, akan mengacu pada Keputusan Menteri Energi Nomor 
1.480 Tahun 2004 tentang Tata Cara Penawaran Wilayah Kerja Perminyakan yang 
telah direvisi. Salah satu aturan yang baru adalah para peminat wilayah 
kerja migas wajib menyerahkan dana sebagai signature bonus, yang besarnya 
minimal US$ 1 juta.


Priyono juga menjelaskan banyak perusahaan asing tertarik ikut tender tahun 
ini. Terdapat lima perusahaan asing yang tertarik, seperti ConocoPhillips, 
Amerada Hess, ENI, Total, dan Chevron Texaco. (MUHAMAD FASABENI)


- Original Message - 

Re: [iagi-net-l] Opini Gempa diantara Eksekutif Muda Jakarta

2006-07-25 Terurut Topik Andang Bachtiar

Saudaraku: Awang yang saya kagumi,...

Saya benar2 tergelitik dengan pernyataan sampeyan bahwa ada geologist2 (yg 
langsung mendapatkan popularitas) yang tidak sadar bahwa pendapat2-nya bisa 
meresahkan (masyarakat?), terutama dalam konteks Bencana Gempa & Tsunami 
akhir-akhir ini..


Kalau kita simak di media akhir-akhir ini (di TV, radio, koran, internet) 
sebenarnya kawan-kawan geosaintist yang (saya yakin) semuanya volunteering 
bicara karena panggilan nurani, tugas, profesi maupun organisasi-nya 
jumlahnya tidak banyak dan kita hampir tahu nama mereka satu-persatu 
(untungnya sejak tidak menjadi Ketua IAGI saya relatif tidak pernah lagi 
berbicara di media ttg Gempa&Tsunami karena memang ilmu saya masih sangat 
dangkal dibandingkan para pakar Gempa, Tsunami, Tektonik dsb, sehingga 
otomatis -mudah2an- saya tidak termasuk dalam kategori yg sampeyan 
sebutkan); Dan sejauh menyangkut pernyataan2 mereka yang saya monitor: 
saya belum menemukan sesuatu yang meresahkan masyarakat disitu. Malahan 
kebanyakan dari mereka seringkali harus terbangun malam-malam karena 
ditilpun-i oleh masyarakat yang resah untuk menenangkan mereka 
satu-per-satu.. Maka dari itu, saya mohon pencerahan , kira-kira 
siapakah diantara kawan-kawan kita yang bicara di media itu yang meresahkan 
masyarakat? Atau paling tidak: bagaimanakah pernyataan2 kawan-kawan tersebut 
yang bisa meresahkan masyarakat? Hal ini perlu untuk diklarifikasi, karena 
sinyalemen sampeyan (apabila benar) dapat menjadi umpan-balik bagi kawan2 yg 
lain untuk introspeksi dan memperbaiki diri dalam rangka bicara dan 
sosialisasi ke masyarakat yang lebih benar.


"Berhati-hati bicara" bukan berarti terus lantas "diam membiarkan". Secara 
pribadi, saya malahan meng-"encourage" semua geosaintist yang punya 
kesadaran nurani untuk terus-menerus bicara kepada masyarakat, baik melalui 
IAGI, HAGI, Alumni, Klub2 Sosial, Pendaki Gunung, Karang Taruna, Bupati, 
Walikota, Staff Pemerintahan, Perguran Tinggi, LSM dsb-nya. Janganlah kita 
berpuas diri bicara kepada diri sendiri (atau kelompok sendiri). Karena hal 
itu malahan akan membuat ilmu geologi menjadi semakin ter-alineasi dari 
masyarakatnya. Saya yakin, pengertian-pengertian dasar tentang aspek bahaya 
dari posisi tektonik aktif Indonesia dengan implikasi gempa&tsunami-nya 
hampir semua geosaintist memahaminya dan dapat menerangkannya kepada 
masyarakat. Demikian juga bahwa tidak ada satu geologist-pun di dunia ini 
yang dapat menentukan dengan pasti jam, hari, tanggal, bulan, tahun akan 
terjadinya gempa (dan tsunami). Sehebat-hebat analisis geologi, geofisik, 
geokimia, dll pasti masih punya kadar ketidak-pastian, standard deviasi, dan 
komponen2 statistik lainnya. Dan saya yakin semua geosaintist yang pernah 
lulus dari perguruan tinggi memahami dan sangat mengerti tentang hal itu. 
Dengan demikian hampir dapat dipastikan bahwa kalau ada geosaintist yang 
menyatakan hasil analisis ttg gempa&tsunami kemudian pernyataan itu 
meresahkan masyarakat... itu bukan disebabkan oleh pernyataannya, tetapi 
lebih ke persepsi masyarakat yang belum sepenuhnya terbangun untuk menyerap 
informasi dengan implikasi dimensi waktu yang panjang (skala geologi), 
dimensi besaran yang guedhe (volume slab, kekuatan gempa dsb), dan dimensi 
ketidakpastian (standard deviasi). Kita tidak boleh lantas diam membiarkan 
persepsi itu begitu saja. Kita harus terus bicara untuk membangun persepsi 
dan paradigma baru GEOLOGI di masyarakat.


Nah, kalau anda sering mengutip istilah: "Publish or Perish", dalam kasus 
sosialisasi geologi ke masyarakat ini saya lebih menyarankan istilah: 
"Speak-up or Fd - up"


Salam hormat

ADB - Arema


- Original Message - 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, July 25, 2006 4:45 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Opini Gempa diantara Eksekutif Muda Jakarta


= Nama-nama ahli geologi langsung mendapatkan popularitas, padahal tak 
disadarinya bahwa pendapat2-nya bisa meresahkan, 


Salam,
awang



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Iuran IAGI

2006-07-13 Terurut Topik Andang Bachtiar

Pak Heri Ferius,..

Kalau tidak salah iuran anggota Rp. 125.000,- setahun.
Kartu anggota baru akan diperbarui apabila anda membayar iuran tahun 
berjalan.
Kalau kartu anggota terakhir anda adalah tahun 2000, berarti sejak 2001 s/d 
2006 sampeyan belum bayar iuran, pak.

Mari kita bantu IAGI, bayarlah iuran rame-rame

Silakan membayar pake pilihan 2 cara sbb:

kirim ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

atau

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Setelah itu, kirim email dan scan-scan-an bukti pembayaran ke 
[EMAIL PROTECTED]


Mudah-mudahan membantu

Salam

adb

- Original Message - 
From: "heri ferius" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, July 13, 2006 9:39 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Iuran IAGI - MENGEBOR CASING



IAGI, tanya, berapa ya iuran anggota IAGI sekarang , soale belum pernah
bayar,karena dulu tahun 1991 didaftarkan CPI, dan ngak ada beritanya 
sampai
sekarang. kartu anggota pun tidak nyampe sejak 2000. Dan mau bayar pakai 
apa

ya, jbls, dan caranya gimana.

Heri F
1393


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Fw: [iagi-net-l] Re: [IATMI-KL] awan vertical tipis di Bantul, karena gaya electromagnetic ?

2006-07-13 Terurut Topik Andang Bachtiar
ada
warga yang awam ini dengan penyuluhan itu. Untungnya
dibantu materi oleh : ADB, Pak TON juga Tim Geologi
UGM. serta disupport oleh kawan-kawan KKN UGM Peduli
Bencana, untuk membantu menyadarkan dan edukasi yang
baik dan tepat.
ada 45 mhs, yang kemudian saya rekruit untuk KKN
Peduli Bencana (tanpa proses administrasi apa pun,
sebagai bentuk administrasi normal di LPM UGM),
kemudian dilatih jadi penyuluh gempa dan aktivitas apa
saja yang pokoknya membantu warga di wilayah musibah.
Nah sekarang mereka sudah dilapangan. dan upaya ini
telah dilakukan oleh beberapa kampus di DIY dengan
sangat cepat.
Tapi yach..., kita menghadapi pecundang-pecundang
tangguh yang menyebar isu-isu yang tidak sehat dan
tidak ilmiah, dan saya yakin itu bukan dari
kawan-kawan mahasiswa dari kampus manapun di DIY dan
Solo. apalagi elemen kebumian yang ada di DIY. Pasti
ini orang yang sengaja memancing kisruh dalam
kepanikan dan trauma warga yang JADUP dan bantuan
pemerintah tidak kunjung datang.

Itu, sekedar info-info untuk mas ADB dan kawan-kawan
IAGI. Saya pamit dulu...
matur nuwun
agus hendratno

--- Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Masih tentang AWAN TIPIS & GEMPA

Berikut saya postingkan sms yang masuk ke hp saya
mulai jam 8 semalem s/d
tadi pagi, ditambah dengan 5 tilpun langsung dari
Yogja yang menanyakan
hal-hal yang sama. Selain itu puluhan sms dan tilpun
juga diterima oleh
rekan Hil Gendoet di Yogja, (mungkin juga diterima
Agus Hendratno, bu Sari,
dan bu Rita, pak Agus Tirto: yaitu nama-nama yang
kami pampang di  ribuan
selebaran ttg tanya jawab Gempa-Tsunami yang
menyebar mencoba menenangkan
masyarakat Bantul-Yogja-Klaten sejak awal Juni
lalu):

- 08157950928: Ada awan aneh lurus menyilang angkasa
Yogja skrg, apa itu
awan gempa? Lihat di langit ke arah bulan. Trims
20:22:18 12/07
- 081328188530: Mas, apa benar tanda melintang di
langit akan ada gempa lagi
20:25:52 12/07
- 08179414515 Bp. andang, ada tanda garis putih skr
ini di langit, apa ini
tanda spt gempa di Kobe Jepang? mohon infonya. Kami
orang awam takut karena
bnyk issue macam2. Makasi. Citra 20:32:05 12/07
- 08122747307: Ada isu bhw pd tgl 15 Juli ini akan
terjadi gempa besar di
Klaten. Benarkah? Bgmn tanggapan anda? Terimakasih
21:48:05 12/07
- 0817286243: Km warga Randusari Pyg Yk skrg ini
berada di luar rumah krn
malam ini ada info gjl geser bumi bgmna tndak
lanjut? 22:06:44 12/07
- 081806844282: Maaf pak, mnggngu, ini sy td melihat
fnmena alam yg
dikaitkan dg gmpa, td sktr jam 20:00 di langit ada
seberkas 5 cahaya panjang
d bln, org2 mengatakan bhw ini adalah garis2 gempa,
apakah benar ini?
22:54:24 12/07
- 081931700245: Ada awan yg lurus2 panjang spt sblm
gempa kmrn, tp
horizontal di langit sktr jam 8 td. Apa ini tanda
akan tjd gempa spt kmrn
lagi? Sri-Imogiri 23:34:47 12/07
- 085647051342: Tadi petang shbis magrib s/d jam
21:15 dilangit ada awan
membentk cemeti dr brtdy ke timur laut sdgkan sktr
jam 01:00 td bulan
dikelilingi awan mlingkar, tanda2 apakah yg akan
terjadi? 01:06:13 13/07
- 081931708243: Saya mewakili wrga imogiri, gmpar
ktnya mlm sbt jm 2 akan
ada bncana, ga blh tidur di rumah ato di tenda, tadi
malam juga ada warna
putih melintang di lngit! kami semua resah, takut,
dan glisah! tolong kami!
07:34:10

Saya sendiri jawab sms2 dan tilpun2 tsb sbb:

- Pak Agus, Pak Hill, terlampir saya forwardkan
sms-sms dr Yogja,... bisakah
dicek keluar apa yg terlihat? Saya sendiri di Bekasi
tdk melihat hal tsb
sekarang.. Dari literatur: gempa tdk didahului atau
diikuti oleh gejala awan
putih, kalau gelombang elktromagnet mungkin IYA,
tapi tidak kasat mata,..
kalopun terjadi gempa susulan kekuatannya akan jauh
lebih kecil dr 27 Mei...
dan selama ini setiap hari di Yogja juga sudah
terjadi gempa2 susulan kecil2
tsb... jadi, tidak usah kuatir ( cc ke semua
penanya menurut urutan
waktu dan sedikit modifikasi..)

Khusus untuk yang menanyakan ramaln gempa, hari, jam
dsb saya tambahkan
jawaban:

- JANGAN PERNAH PERCAYAkalau ada yang meramal
gempa akan terjadi sampai
menyebut hari dan jam,... lihat kembali selebaran
Harinjing AMC- IAGI
YOGJA-PERHIMAGI yg anda pegang...

Kemudian rekan Hil Gendoet menjawab:
- Mmng betul ada awan spt yg warga gambarkan kang.
Warga menghubungkan dg
Gempa Kobe Jepang. Saya tanggapi mirip jawabnya Kang
Andang plus itu
pertanda jelang musim kmrau panjang. Tx

Saya balas, dg cc: ke Agus dan Rita:

- Sipp nDoet... thx... mugo2 masyrkt tenang... mbok
awakmu tilpun-o radio
ndik Yogja...minta bicara ke masyarakat spy mrk
lebih tenangpiye Gus,
Rit..?

Beberapa balasan langsung dr masyarakat:
- 081931708243: Makasih ya pak, skrg kami sudah
lebih tenang . maturnuwun
nggih... ngrepotin 09:11:02 13/07
- 08157950928: Trims, saya baru saja dptkan info dr
Mas Hill, katanya bukan
awan gempa, tdk ada warna orange, menyilang
barat-timur. Mungkin awan
kemarau panjang. Nuwun.20:45:59 12/07
- 08179414515: Ya makasi infonya, krn kami takut,
bnyk sekali info2 yg
menyeramkan, sy dpt nmr bpk dr email ttg tanya jawab
ttg

Fw: [iagi-net-l] Re: [IATMI-KL] awan vertical tipis di Bantul, karena gaya electromagnetic ?

2006-07-12 Terurut Topik Andang Bachtiar
Kawan2 Geosains, Bapak-Ibu Pengurus IAGI, terlampir adalah posting tambahan 
/ jawaban dari Bu Rita UGM tentang kejadian semalam di Yogja, dan yg lebih 
penting lagi adanya informasi dari beliau bahwa memang ada pihak2 yang 
dengan sengaja mengacaukan masyarakat mendompleng nama IAGI dalam 
selebaran-selebaran.


Mohon arahannya.

Salam

ADB
AMC-073, IAGI-0800


- Original Message - 
From: "Dwikorita Karnawati" <[EMAIL PROTECTED]>

To: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>; 
Cc: "rahman aliah" <[EMAIL PROTECTED]>; "AMC AGUSTIRTO" 
<[EMAIL PROTECTED]>; "sari kusumayudha" <[EMAIL PROTECTED]>; "Sari 
Bahagiarti" <[EMAIL PROTECTED]>; "Gendoet Hill" 
<[EMAIL PROTECTED]>; "agus hendratno" <[EMAIL PROTECTED]>; 
"Retno Pamedarsih" <[EMAIL PROTECTED]>

Sent: Thursday, July 13, 2006 10:14 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [IATMI-KL] awan vertical tipis di Bantul, 
karena gaya electromagnetic ?



Pak Andang,

Memang benar sekali, semalam sampai hand phone saya jam karena penuh message
dan banyak telpon hingga pukul 12 malam. Dalam detik yang sama kadang sampai
tiga telpon masuk. Detik berikutnya sudah disusul dengan penelpon
berikutnya. Pagi ini masih juga berlanjut beberapa sms masuk menanyakan hal
yang sama.
Melalui radio dan tv tadi malam kami juga sudah berusaha menjelaskan bahwa
tanda-tanda tersebut tidak ada hubungannya dengan kegempaan atau gerak-gerak
lempeng tektonik (seperti yang disampaikan pak Andang). Dan kebetulan Pak
Bokir pengamat meteorologi dari Adisucipto sudah menjelaskan bahwa awan
tersebut adalah TANDA PERGANTIAN MUSIM.

Pada kesempatan ini, saya juga berterima kasih kepada seluruh rekan-rekan
IAGI yang sudah berkenan memberikan waktu, tenaga, pikiran dan pulsanya
untuk melayani publik yang benar-benar resah.

Ada satu hal yang perlu saya sampaikan lagi. Kemarin tanggal 12 juli saya
juga mendapat selebaran dari IAGI, namun ada pihak yang tidak bertanggung
jawab yang telah SENGAJA menambahkan satu halaman copyan di bagian belakang
(bag akhir selebaran tsb) dengan menjelaskan informasi yang SALAH. Di
katakan di bagian belakang selebaran tsb bahwa tanggal 15 Juli akan terjadi
patahan Progo dan menimbulkan gempabumi 6.5 SR. Jelas ini bukan ulah seorang
ahli geologi.
JADI NAMA IAGI TELAH DIDOMPLENG SEBAGAI PENYEBAR ISU YANG TIDAK BERTANGGUNG
JAWAB TSB.
Selain itu, pada awal beredarnya selebaran iagi di bulan juni lalu, ada tiga
messages (diantara lebih dari 100 messages) yang mengecam dan melecehkan isi
selebaran iagi. Jadi nampaknya memang ada yang dengan sengaja ingin
menjatuhkan IAGI karena mungkin kegiatan iagi ini sangat mengganggu kegiatan
mereka yang sengaja ingin mengacau dan meresahkan masyarakat.
Barangkali hal ini dapat menjadi perhatian KOMWIL IAGI Yogya untuk bertindak
lanjut. Saat ini memang benar-benar terasa bahwa ahli geologi menjadi
tumpuan masyarakat.

Sekali lagi terima kasih atas kebersamaan ini, saya benar-benar merasa
seperti terlibat dalam perang syaraf..antara IAGI dan mereka yang ingin
mengacau ketentraman warga yogya.

Salam,
rita

Assoc. Prof. Dr. Dwikorita Karnawati

Head of Geological Engineering Department
Gadjah Mada University
Host Institution of Asean University Network/SEED Net
Jl. Grafika no. 2 Bulaksumur, Yogyakarta 55281
INDONESIA
Phone : 62 274 513 668
Fax : 62 274 513 668/ 62 274 883 919
email : [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
www.geologi.ugm.ac.id

- Original Message - 
From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Cc: "rahman aliah" <[EMAIL PROTECTED]>; "AMC AGUSTIRTO"
<[EMAIL PROTECTED]>; "sari kusumayudha" <[EMAIL PROTECTED]>; "Sari
Bahagiarti" <[EMAIL PROTECTED]>; "Rita UGM" <[EMAIL PROTECTED]>;
"Gendoet Hill" <[EMAIL PROTECTED]>; "agus hendratno"
<[EMAIL PROTECTED]>; "Retno Pamedarsih" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, July 13, 2006 9:30 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [IATMI-KL] awan vertical tipis di Bantul,
karena gaya electromagnetic ?



Masih tentang AWAN TIPIS & GEMPA

Berikut saya postingkan sms yang masuk ke hp saya mulai jam 8 semalem s/d 
tadi pagi, ditambah dengan 5 tilpun langsung dari Yogja yang menanyakan 
hal-hal yang sama. Selain itu puluhan sms dan tilpun juga diterima oleh 
rekan Hil Gendoet di Yogja, (mungkin juga diterima Agus Hendratno, bu 
Sari, dan bu Rita, pak Agus Tirto: yaitu nama-nama yang kami pampang di 
ribuan selebaran ttg tanya jawab Gempa-Tsunami yang menyebar mencoba 
menenangkan masyarakat Bantul-Yogja-Klaten sejak awal Juni lalu):


- 08157950928: Ada awan aneh lurus menyilang angkasa Yogja skrg, apa itu 
awan gempa? Lihat di langit ke arah bulan. Trims 20:22:18 12/07
- 081328188530: Mas, apa benar tanda melintang di langit akan ada gempa 
lagi 20:25:52 12/07
- 08179414515 Bp. andang, ada tanda gari

Re: [iagi-net-l] Re: [IATMI-KL] awan vertical tipis di Bantul, karena gaya electromagnetic ?

2006-07-12 Terurut Topik Andang Bachtiar
ferensi.


Ada permasalahan lain yg menyangkut operasional. Kawan2 volunteer semuanya 
nombok sendiri untuk membiayai pulsa saat mereka harus menjawab pertanyaan2 
tersebut. Ada yang mampu ada pula yang akhirnya kembang-kempis tidak kuat 
menanggung pulsa. Kalau anda semua tergerak untuk ikut menyumbang pulsa bagi 
kawan2 volunteer tersebut, silakan hubungi nama-nama yang tertera di 
selebaran yang pernah kami buat 1-1/2 bulan yang lalu.


Modus kegiatan seperti ini SUDAH KAMI MULAI DAN SUDAH DIRASAKAN LANGSUNG 
MANFAATNYA BAGI MASYARAKAT. Kami memohon dapat kiranya PP-IAGI 
menindak-lanjuti menjadi sesuatu yang lebih berkelembagaan dan punya sistim 
support yang mantabh ke depan. Bisa dalam bentuk membuat task-force 
desk-tanya-jawab, bisa juga melemparkan ide dan pilot activity ini ke 
instansi terkait spy ditindak-lanjuti: misal BG-ESDM, DepSos, atau BMG, atau 
ke Koordinator Tertinggi Bakornas PB.


Silakan,.


Andang Bachtiar
a/n
Tim HarinjingAMC-Perhimagi-IAGI Yogja



- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; "Himpunan Ahli Geofisika Indonesia HAGI" 
<[EMAIL PROTECTED]>; ; <[EMAIL PROTECTED]>

Sent: Thursday, July 13, 2006 7:24 AM
Subject: [iagi-net-l] Re: [IATMI-KL] awan vertical tipis di Bantul, karena 
gaya electromagnetic ?





Pak Frans,

Kebetulan masalah fenomena alam ini saya juga pernah menyaksikan sendiri 2
kali di KL, yang pertama saya lihat pagi hari...sorenya terjadi hujan
lebat...yang kedua baru 2-3 hari yang lalu, saya pikir bakalan hujan lebat
juga sorenya...tapi ternyata tidak terjadi apa-apa.

Seingat saya dulu Pak Ferdinandus juga pernah lihat di daerah Balikpapan,
dan juga tidak terjadi apa-apa, cmiiw.

ts



 Franciscus B
 Sinartio To: 
[EMAIL PROTECTED], iagi-net@iagi.or.id, Himpunan Ahli Geofisika
 <[EMAIL PROTECTED] Indonesia HAGI 
<[EMAIL PROTECTED]>
 o.com>   cc: 
[EMAIL PROTECTED]
 Sent by: Subject: [IATMI-KL] awan 
vertical tipis di Bantul,  karena gaya electromagnetic ?

 [EMAIL PROTECTED]
 roups.com


 13/07/2006 07:59
 AM
 Please respond
 to IATMI-KL





di detik com diberitakan, bahwa ada awan tipis vertical di Bantul.
apakah ini adalah akibat dari gelombang electromagnetic yang ditimbulkan
oleh pergeseran bumi seperti yang diceritakan di milis ini sebelumnya?

terlampir printscreen dari detik.com

fbs



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] MENGEBOR TANPA CASING (?) / LALAI MEMASANG CASING (?)

2006-07-07 Terurut Topik Andang Bachtiar

MENGEBOR TANPA CASING (?) / LALAI MEMASANG CASING (?)

*andang bachtiar - arema*



Istilah "mengebor tanpa casing" atau "lalai memasang casing" - sehingga 
mengakibatkan kejadian munculnya lumpur dalam skala massif ke permukaan - 
yang dijadikan argumen dari tuduhan banyak pihak (termasuk kepolisian) 
terhadap Lapindo merupakan istilah yang membingungkan. Karena sebenarnya 
yang terjadi adalah: dalam mengebor sumur Banjar-Panji-1 Lapindo "sudah" 
memasang casing 30 inchi pada kedalaman 150 feet, casing 20 inchi pada 1195 
feet, casing (liner) 16 inchi pada 2385 feet dan casing 13-3/8 inchi pada 
3580 feet (Bahan presentasi Lapindo Press Rilis ke wartawan, 15 Juni 2006). 
Nah, ketika mereka mengebor lapisan bumi dari kedalaman 3580 feet sampai ke 
9297 feet, mereka "belum" memasang casing 9-5/8 inchi yang rencananya akan 
dipasang précis di kedalaman batas antara Formasi Kalibeng Bawah dengan 
Formasi Kujung, yang dalam hal ini ternyata ketemunya di kedalaman 9297 feet 
tersebut. Dalam teknik pengeboran lapisan bumi, tentunya kita tidak mengebor 
lapisan baru dengan memasang casing menembus lapisan terlebih dulu, tapi 
setelah menembus/membuka lapisan baru tersebut menjadi lubang - barulah kita 
turunkan casing untuk menahan lubang supaya tidak runtuh, dan supaya dapat 
digunakan dalam proses eksplorasi selanjutnya (testing, produksi dsb).




Ada juga argumen yang dipicu oleh bocornya surat internal partner (Medco) ke 
media massa (Kompas, 14 Juni 2006) yang menyebutkan bahwa pada 18 Mei 2006, 
Medco sudah mengingatkan Lapindo sebagai operator untuk konsisten pada 
program, yaitu memasang casing 9-5/8 inchi di kedalaman 8500 feet. Maksudnya 
mungkin setelah memasang casing untuk melindungi lubang dari 3580 s/d 8500 
feet itu, maka diperkirakan operasi pemboran akan aman di 
kedalaman-kedalaman berikutnya. Belum tentu juga! Pada saat itu mereka belum 
mengetahui sampai berapa dalam lagi mereka harus mengebor dalam kondisi 
tekanan tinggi (over-pressure) sehinga mencapai puncak Formasi Kujung yang 
relatif tekanannya lebih rendah dari Formasi Kalibeng yang sedang mereka 
tembus di kedalaman 8000-9000an feet tersebut. Yang menarik lagi dari 
argumen-argumen yang mendasari surat yang "bocor" tersebut adalah:


 1.. Sebenarnya bagaimana bunyi program casing 9-5/8 yang tertulis dalam 
buku program pemboran Banjar-Panji-1?
   1.. Kalau bunyinya: "Pasang casing di kedalaman +/- 8500 feet atau 
apabila telah menembus puncak dari Formasi Kujung; tergantung dari mana yang 
dicapai terlebih dulu" maka dalam hal kedalaman 8500 feet telah dicapai tapi 
belum menyentuh puncak dari Formasi Kujung, seharusnyalah pemboran 
dihentikan untuk evaluasi dalam rangka memasang casing.
   2.. Tetapi kalau bunyinya: "Pasang casing di puncak Formasi Kujung yang 
diperkirakan pada kedalaman +/-8500 feet", maka pemasangan casing pada 
kedalaman 8500 feet bukan sesuatu yang mandatory (harus dilakukan) tetapi 
hanya perkiraan saja; sementara tujuan utamanya adalah memasang casing di 
puncak Formasi Kujung yang dalam hal ini ditembus pada kedalaman 9297 feet 
(pada saat terjadi loss-circulation atau terhisapnya lumpur ke dalam lubang 
pemboran karena diasumsikan sudah memasuki Formasi Kujung yang sangat 
berongga).
 2.. Menurut informasi internal dari Lapindo bahwa sebenarnyalah mereka 
berhenti mengebor pada kedalaman +/- 8700 feet, yaitu setelah menembus 8500 
feet tapi belum juga mendapatkan puncak Formasi Kujung (informasi ini harus 
dicek kebenarannya dengan melihat Daily Drilling Report). Dalam operasi 
pemboran, diperlukan "rat-hole" (lubang tambahan di bawah target penghentian 
pemboran) untuk mendapatkan informasi lengkap dari kedalaman target yang 
bisa di-cover oleh panjangnya alat logging (perekam sifat lapisan batuan di 
lubang pemboran). Dalam hal ini rat-hole tersebut panjangnya 200 feet 
dibawah 8500 feet. Data keratan batuan (cuttings) dari kedalaman +/- 6100 
feet sampai 8700 feet semuanya menunjukkan bahwa sumur Banjar-Panji-1 
menembus lapisan batupasir pada interval tersebut. Demikian juga info yang 
didapat dari alat perekam lapisan batuan (logging) juga menunjukkan hal yang 
sama (open hole log ini-pun harus di-cek kebenaran interpretasinya)
 3.. Karena ternyata masih belum menembus puncak Formasi Kujung (dibuktikan 
dengan terus menerus munculnya lapisan batupasir s/d kedalaman 8700 feet), 
dan karena masih berada pada interval batupasir (yang secara prosedur teknis 
keselamatan pemboran TIDAK COCOK UNTUK DIPASANGI CASING-SHOE karena 
kekuatannya terhadap tekanan akan sangat lemah dibandingkan dengan 
batulempung), dan juga belajar dari pengalaman pemboran Porong-1 yang 
memasang casing 9-5/8" masih di interval overpressure Kalibeng - menyisakan 
puluhan feet overpressure Kalibeng Clay untuk dibor lagi sebelum tembus 
Formasi Kujung - dan setelah itu mengalami "loss" dan "kick" berulang-ulang 
ketik

  1   2   3   4   >