Re: [ppiindia] Ismail Yusanto: Terorisme itu diciptakan

2007-06-19 Terurut Topik Nugroho Dewanto

saya setuju, amerika ikut bertanggungjawab atas meningkatnya terorisme,
tak cuma di indonesia, tapi juga di seluruh dunia.

teroris itu kebanyakan wahabi, didikan rohani saudi yang dilengkapi
peralatan militer amerika di afganistan.

kita juga tahu bagaimana eratnya pertemanan rezim saudi dengan amerika.



At 05:37 PM 6/19/2007, you wrote:

>ISMAIL YUSANTO : TERORISME ITU DICIPTAKAN
>
>Oleh : Nasrul Umam Syafi'i (Syir'ah)
>
>Jakarta- Maraknya terjadi peledakan bom yang diduga
>dilakukan para teroris dinilai tidak ada kecocokan
>antara motivasi dan aksi. Ini menunjukkan terorisme
>memang diciptakan untuk membenarkan war of terrorism,
>perang melawan terorisme.
>
>Demikian yang diungkapkan Juru Bicara Hizbut Tahrir
>Indonesia (HTI) Ismail Yusanto, kepada Syirah, Selasa
>(12/06/07).
>
>Menurutnya semakin banyak bom meladak, berarti semakin
>aneh. Karena selama ini bom yang meledak sebenarnya
>tidak sesuai dengan motivasi pelaku, yaitu untuk
>melawan negara Amerika Serikat.
>
>"Mengapa sampai saat ini semenjak bom Bali I, tidak
>ada satupun instalasi Amerika yang kena," katanya.
>
>Bagi Ismail, keadaan ini meniscayaan adanya
>ketidakcocokan antara motivasi pelaku untuk melawan
>Amerika Serikat dengan aksi yang mereka lakukan.
>
>"Ini tidak cocok antara motivasi dengan fakta yang
>ada. Enggak cocok," jelas Ismail.
>
>Misalnya, papar Ismail, kenapa bom meledak di
>Denpasar, bukan di Jakarta yang tentunya banyak sekali
>instalansi kepentingan Amerika Serikat. Ketika yang
>menjadi sasaran adalah Kedutaan, kenapa malah Kedubes
>Australia yang dibom. Kembalinya meledak bom Bali II,
>ternyata juga banyak turis Australia yang menjadi
>korban, bukan turis asing asal Amerika Serikat.
>
>Fenomena ini, tutur Ismail, menunjukkan bahwasannya
>terorisme itu diciptakan untuk mendukung dan
>membenarkan war of terrorism yang lagi genjar
>dikampanyekan.
>
>Apakah mungkin Amerika Serikat dalangnya? "Sangat
>mungkin," jawab Ismail.
>
>"Ini ada operasi melakukan penyusupan ke dalam
>kelompok Islam yang mempunyai semangat melawan
>Amerika. Setelah masuk melakukan provokasi. Ini
>gampang sekali. Kemudian proses radikalisasi untuk
>melakukan aksi. Agar ada stigmatisasi, bahwa Indonesia
>adalah sarang teroris, berkait dengan pondok
>pesantren. Kayak gitu," lanjutnya.
>
>Ketika ditanya apa yang harus dilakukan umat Islam,
>Ismail memberikan jawaban, pertama, mewaspadai gerakan
>penciptaan teroris. Karena secara syar'i, melakukan
>pembunuhan terhadap orang dengan tanpa alasan yang
>disyaratkan syar'i hukum haram.
>
>Kedua, dengan melakukan jihad dan membentuk khilafah
>Islamiyah.
>
>"Karena hanya dengan khilafah kita bisa menghadapi
>Amerika secara sepadan. Kalau tidak, kita selamanya
>akan terus seperti ini," pungkasnya.[ ]
>
>SUMBER : http://www.syirah. com/syirah_ ol/online_
>detail.php? id_kategori_ isi=1768 (Selasa, 12 Juni
>2007)
>
>Satrio Arismunandar
>Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
>Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
>Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026, Fax: 79184558, 79184627
>
>http://satrioarismunandar6.blogspot.com
>http://satrioarismunandar.multiply.com
>
>"If you know how to die, you know how to live..."
>
>__
>Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search
>that gives answers, not web links.
>http://mobile.yahoo.com/mobileweb/onesearch?refer=1ONXIC
>



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Re: Ismail Yusanto: Terorisme itu diciptakan

2007-06-19 Terurut Topik IrwanK
Not again, lah.. :-|
Eyang ini agen minyak ya, eh bukan.. salah dink.. yang 'bertugas'
mengkaburkan
diskusi" seputar 'ember ikan' ya? :-)

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 6/19/07, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   --- In ppiindia@yahoogroups.com , Satrio
> Arismunandar
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > ISMAIL YUSANTO : TERORISME ITU DICIPTAKAN
> >
> > Oleh : Nasrul Umam Syafi'i (Syir'ah)
>
> "Apakah mungkin Amerika Serikat dalangnya? "Sangat
> mungkin," jawab Ismail"
>
> ---> Ohhh jadi para pembom Bali yang kini ditahan dan menunggu
> hukuman, adalah warganegara AS, dan mungkin suruhan Bush? jangan
> jangan JI juga ciptaan AS?
>
> Ayak ayak wae?
>
>
> >
> > Jakarta- Maraknya terjadi peledakan bom yang diduga
> > dilakukan para teroris dinilai tidak ada kecocokan
> > antara motivasi dan aksi. Ini menunjukkan terorisme
> > memang diciptakan untuk membenarkan war of terrorism,
> > perang melawan terorisme.
> >
> > Demikian yang diungkapkan Juru Bicara Hizbut Tahrir
> > Indonesia (HTI) Ismail Yusanto, kepada Syirah, Selasa
> > (12/06/07).
> >
> > Menurutnya semakin banyak bom meladak, berarti semakin
> > aneh. Karena selama ini bom yang meledak sebenarnya
> > tidak sesuai dengan motivasi pelaku, yaitu untuk
> > melawan negara Amerika Serikat.
> >
> > "Mengapa sampai saat ini semenjak bom Bali I, tidak
> > ada satupun instalasi Amerika yang kena," katanya.
> >
> > Bagi Ismail, keadaan ini meniscayaan adanya
> > ketidakcocokan antara motivasi pelaku untuk melawan
> > Amerika Serikat dengan aksi yang mereka lakukan.
> >
> > "Ini tidak cocok antara motivasi dengan fakta yang
> > ada. Enggak cocok," jelas Ismail.
> >
> > Misalnya, papar Ismail, kenapa bom meledak di
> > Denpasar, bukan di Jakarta yang tentunya banyak sekali
> > instalansi kepentingan Amerika Serikat. Ketika yang
> > menjadi sasaran adalah Kedutaan, kenapa malah Kedubes
> > Australia yang dibom. Kembalinya meledak bom Bali II,
> > ternyata juga banyak turis Australia yang menjadi
> > korban, bukan turis asing asal Amerika Serikat.
> >
> > Fenomena ini, tutur Ismail, menunjukkan bahwasannya
> > terorisme itu diciptakan untuk mendukung dan
> > membenarkan war of terrorism yang lagi genjar
> > dikampanyekan.
> >
> > Apakah mungkin Amerika Serikat dalangnya? "Sangat
> > mungkin," jawab Ismail.
> >
> > "Ini ada operasi melakukan penyusupan ke dalam
> > kelompok Islam yang mempunyai semangat melawan
> > Amerika. Setelah masuk melakukan provokasi. Ini
> > gampang sekali. Kemudian proses radikalisasi untuk
> > melakukan aksi. Agar ada stigmatisasi, bahwa Indonesia
> > adalah sarang teroris, berkait dengan pondok
> > pesantren. Kayak gitu," lanjutnya.
> >
> > Ketika ditanya apa yang harus dilakukan umat Islam,
> > Ismail memberikan jawaban, pertama, mewaspadai gerakan
> > penciptaan teroris. Karena secara syar'i, melakukan
> > pembunuhan terhadap orang dengan tanpa alasan yang
> > disyaratkan syar'i hukum haram.
> >
> > Kedua, dengan melakukan jihad dan membentuk khilafah
> > Islamiyah.
> >
> > "Karena hanya dengan khilafah kita bisa menghadapi
> > Amerika secara sepadan. Kalau tidak, kita selamanya
> > akan terus seperti ini," pungkasnya.[ ]
> >
> >
> >
> > SUMBER : http://www.syirah. com/syirah_ ol/online_
> > detail.php? id_kategori_ isi=1768 (Selasa, 12 Juni
> > 2007)
> >
> >
> >
> >
> > Satrio Arismunandar
> > Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
> > Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
> > Phone: 7917-7000 , 7918-4544 ext. 
> > 4026, Fax:
> 79184558 , 79184627 
> >
> > http://satrioarismunandar6.blogspot.com
> > http://satrioarismunandar.multiply.com
> >
> > "If you know how to die, you know how to live..."
>


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: Bantuan Militer AS: TNI Tidak Mandiri?

2007-06-19 Terurut Topik IrwanK
Masih mau 'gak fokus' pada topik/subject?
Emang gak gampang koq mengakui campur tangan (kalau enggan dikatakan
disetir) pihak asing.. :-(

Wassalam,

Irwan.K

SUARA MERDEKA Rabu, 20 Juni 2007
  Di Balik Penolakan DCA Singapura- RI

   - Oleh Muhammad Taufiq



*BELAKANGAN ini media massa meramaikan polemik Singapura dan Indonesia
tentang implementasi Defence Cooperation Agreement(DCA) yang ditandatangani
di Bali 27 April 2007 lalu. Pasalnya Perumusan implementasi dari kesepakatan
tersebut berkaitan erat dengan kedaulatan RI.Dari awal pembahasan Perjanjian
Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperation Agreement) selain terkesan
diam-diam juga butir-butir perjanjian tersebut sangat kontroversial. DCA
mengekor perjanjian ekstradisi. Entah siapa yang berinisiatif, semestinya
Perjanjian Kerjasama Pertahanan haruslah dipisahkan dari ekstradisi. Karena
terkesan asal-asalan maka pelaksanaan DCA sulit direalisasikan terutama
menyangkut daerah dan pengaturan latihan bersama kedua Negara. *

*Pemerintah RI lewat Menhan Juwono Sudarsono menginginkan tempat latihan
tempur kedua Negara ditentukan secara bersama-sama antara TNI dan Tentara
Singapura.Sebaliknya Singapura justru ngotot ingin menentukan sendiri.*

*Kita besyukur hukum ketatanegaraan Indonesia mensyaratkan bahwa DCA proses
ratifikasinya tetap harus melalui pembahasan DPR. Secara implisit Menhan
Juwono Sudarsono tetap menginginkan DCA diimplementasikan. Akan tetapi itu
tidak mudah kesampaian sebagaimana implementasi AMM (Aceh Monitoring
Mission). Pasalnya di Senayan secara gigih dipelopori F-PP telah tegas
menolak DCA dimaksud. Begitu pula PAN, F.PDI-P dan Fraksi Gabungan Bulan
Bintang dengan PBR telah berancang-ancang menolaknya. Alasan yang
dikemukakan hampir seragam bahwa DCA yang ditandatangani sejatinya adalah
penyerahan kedaulatan RI kepada pemerintah asing lewat Singapura. *

*Prof Romli Atamasasmita Guru Besar Hukum Pidana Unpad Bandung
meng-ingatkan, perjanjian ektradisi Indonesia Singapura yang mencantumkan
syarat bahwa terdakwa yang diadili secara "in absensia harus diadili
kembali",jelas bertentangan dengan prinsip pidana nasional dan internasional
yakni asas nebis in idem. Artinya seseorang tidak bisa diadili untuk kedua
kalinya atas perkara yang sama. *

*Satu paket dengan perjanjian ini perjanjian timbal balik dalam masalah
pidana yang ditandatangani Indonesia - Singapura dan enam negara ASEAN
Lainnya pada tahun 2004. Sama sekali tidak berlaku surut khususnya untuk
pengembalian aset.Karenanya jelas sangat kontroversial isi dari kedua
perjanjian tersebut. Oleh karena itu banyak kalangan berpendapat, perjanjian
dengan Singapura selama ini tidak menguntungkan RI. Kita belajar dari
Perjanjian bilateral bidang kesehatan dan AS di bawah ini.*

*Telah Digerogoti*

*Sesungguhnya sejak tahun 1970 secara de facto kedaulatan RI telah
digerogoti oleh kekuatan asing terutama USA. Keberadaan kantor U.S. Naval
Medical Research Unit-2 atau yang lebih populer disebut NAMRU-2, elemen yang
dibentuk Angkatan Laut USA. Ide awalnya untuk berkolaborasi dengan
Depkes,sebagai laboratorium kesehatan Angkatan Laut USA melakukan
penelitian, uji coba dan evaluasi terhadap penyakit menular untuk
meningkatkan kesehatan, keamanan, serta kesiapan Angkatan Bersenjata AS saat
terjadi perang. *

*Misi ini konon sangat efektif dijalankan di tanah air sehingga tetap
dipertahankan hingga hari ini, meski sebetulnya naskah cooperation agreement
NAMRU-2 sesungguhnya telah berakhir tahun 2000 lalu. *

*Belakangan fungsi NAMRU-2 telah bergeser. Sebanyak 17 personel AS yang ada
di kapal tersebut adalah militer aktif dengan paspor diplomatik yang punya
hak imunitas atau kekebalan diplomatik layaknya seorang diplomat. *

*Apa relevansinya tenaga kesehatan berstatus diplomat? Selama tujuh tahun RI
menangani perubahan status diplomatik sempai kini belum berhasil. Sementara
nampak jelas sesungguhnya NAMRU-2 bagian dari skenario besar AS untuk
menganeksasi kedaulatan wilayah Republik Indonesia. *

*DCA sesungguhnya penjabaran lebih luas dari keinginan AS yang pernah
ditolak agar mereka diperbolehkan memiliki pangkalan militer di Selat
Malaka. Kalau Indonesia konsekuen dengan Pembukaan UUD 1945 yang menentang
segala penindasan di muka bumi (termasuk pembentukan Pakta Pertahanan).
Bukan saja DCA antara Pemerintah RI dan Singapura dibatalkan melainkan
keberadaan NAMRU-2 dengan personel militer berstatus diplomat penuh juga
harus diakhiri, dan mereka segera meninggalkan Wilayah Republik Indonesia. *

*Sejak berakhirnya Perang Dingin Indonesia menolak kehadiran Pangkalan
Militer AS.Menjadi sebuah ironi ketika personel militer diberi status
diplomatik dan mereka bercokol di Indonesia sebagai unit medis terbesar di
dunia. *

*Karena itu penolakan DPR terhadap DCA layak didukung. DCA dan Treaty on
Mutual Legal Assistance in Criminal Matters jelas sangat menguntungkan
Singapura. Setidaknya Singapura tidak akan dicap negara pelindung koruptor,
dan mereka memiliki akses memantau kegiatan pertahanan R I tanpa

[ppiindia] Gizi Buruk: Aib Kemanusiaan Kita

2007-06-19 Terurut Topik HELB
Artikel web AI hari ini 200607

IRONI, semua kasus gizi buruk masih terjadi setelah
hampir 20 tahun Konvensi Hak Anak (KHA) disetujui
Majelis Umum PBB pada 20 November 1989..

Masalah gizi buruk merupakan masalah yang
berkelanjutan dan telah terjadi dalam waktu yang
begitu lama di Aceh. Beberapa langkah antisipatif
telah dilaksanakan oleh pemerintah melalui Departemen
Kesehatan. Akan tetapi korban masih tetap berjatuhan.

Gizi Buruk: Aib Kemanusiaan Kita  | 200607
Oleh: Maimun | Koordinator Program Aceh Student of
Health Organization (ASHO) Banda Aceh

http://www.acehinstitute.org 


   

Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware 
protection.
http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/norton/index.php


[ppiindia] Re: LAPAN Kembangkan Roket Kendali 1.000 Km dan Balistik 400 Km

2007-06-19 Terurut Topik A Nizami
Mudah-mudahan ini selain menambah kemandirian bangsa
juga menghemat devisa. Karena tidak perlu lagi membeli
roket dari luar.

--- Sandy Dwiyono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>  *
>
http://www.antara.co.id/arc/2007/6/19/lapan-kembangkan-roket-kendali-1000-km-dan-balistik-400-km/
> 
> 
> 
> LAPAN Kembangkan Roket Kendali 1.000 Km dan Balistik
> 400 Km**
> **
> Garut (ANTARA News) -*Kepala Lembaga Penerbangan dan
> Antariksa Nasional
> (LAPAN), Adi Sadewo Salatun, mengatakan pada 2010
> LAPAN sudah akan
> mengembangkan roket balistik bernama RX-420 dengan
> daya jangkau 400 km dan
> roket kendali berdaya jelajah 1.000 km.
> 
> "Tapi LAPAN lebih pada untuk mengindera atau
> surveilance, jadi bukan untuk
> rudal. LAPAN hanya berkonsentrasi pada roket-roket
> ilmiah, tetapi soal
> kaitan dengan pertahanan kita serahkan ke industri
> pertahanan dan pelaku
> pertahanan," kata Adi di sela peluncuran roket-roket
> LAPAN di Pamengpeuk,
> Garut, Jabar, Selasa.
> 
> Meskipun setiap warga negara memiliki hak untuk bela
> negara, LAPAN, ujarnya,
> hanya membuat bagaimana roket bisa mengorbit
> sendiri.
> 
> Ditanya soal komponennya, roket-roket balistik dan
> kendali yang diujikan
> ini, ujarnya, merupakan buatan LAPAN sendiri hingga
> softwarenya kecuali
> hal-hal seperti subsistemnya misalnya
> mikroprosesornya.
> 
> Sementara bahan bakar roket yakni oksidator dan
> "fuel" yang selalu diblokade
> oleh negara-negara maju yaitu Ammonium Perchlorate
> (AP) dan HTPB (Hydroxy
> Terminated Poly Butadiene) juga sudah mampu dikuasai
> ahli LAPAN.
> 
> "Kalau kita lihat performanya lebih bagus daripada
> yang kita impor, gradenya
> lebih halus. Terbukti ketika launching tadi, lebih
> agresif," katanya.
> 
> Roket-roket buatan LAPAN yang diuji terbang tersebut
> yakni tipe RX-250 satu
> unit, RX150 sebanyak tiga unit, tipe RX100 tiga
> unit, RX-70 tiga unit dan
> RX-70 FFAR empat unit.
> 
> Perancangan Roket RX-250 difokuskan pada upaya
> pengurangan berat struktur
> menggunakan tabung motor yang lebih tipis sehingga
> diperoleh ketinggian dan
> jarak jangkau yang maksimal.
> 
> Dimensi roket ini berdiameter 240mm dengan panjang
> total 4.242mm dirancang
> mencapai misi ilmiah dengan tinggi terbang 27,9km
> dan jarak jangkau 51,3km
> pada sudut peluncuran 70 derajat.(*)
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 


===
Ingin berdiskusi mengenai masalah ekonomi di Indonesia?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]


 

Food fight? Enjoy some healthy debate 
in the Yahoo! Answers Food & Drink Q&A.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545367


[ppiindia] Laporan Kampanye "Jangan Bugil di depan Kamera!" - 15 Juni 07 Semarang

2007-06-19 Terurut Topik If looks Could Kill !
Dari Kampanye turun Ke Jalan "Jangan Bugil di depan
Kamera!"

Gil! ini cuma 1 kata yang mewakili perasaan dan
keterkejutan saya atas respon teman-teman yang ikut
kampanye kemarin tanggal 15 juni 2007. Start mulai jam
14.00, bubar Jum'an.

Saya bersama teman-teman Semarang, Anto and The Gank,
Para Film Maker Indie yang kemana-mana bawa kamera MD
1000, dan ditaruh dengan cueknya di Ransel! Reza dan
wadyabala Trax FM yang manis-manis... dan beberapa
teman yang bergabung bersama di hari yang sangat indah
itu!

Wih...hari itu kami berkampanye "Jangan Bugil di depan
Kamera!" di sekitar Simpang Lima dan Jelajah Kampus
Undip. Sekalian bikin Film Dokumenter tentang Gerakan
ini yang makin lama makin panas dan membesar
(duile...bolu kukus kali ya?)

Ini serius teman, bayangin aja, kita berhasil mengajak
belasan cowok cewek, mahasiswa-mahasiswi Undip untuk
bersama-sama mengucapkan Janji :

"DEMI MASA DEPAN KITA DAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK,
KAMI BERJANJI TIDAK AKAN BUGIL DI DEPAN KAMERA!"

Alhamdulillah, berarti ada belasan orang anak muda
yang hari itu bisa kami ajak gabung dan CARE dengan
kegilaan pornografi yang udah menyerang generasi Muda
Indonesia habis-habisan!

Kami mengabadikan teriakan dan semangat mereka dalam
berbelas foto, semoga bisa kami upload dalam waktu
dekat di situs ini. Eh Ya, beberapa responden
mengatakan bahwa mereka mengerti gerakan ini dari
media massa dan radio. Mereka mengaku mengerti benar
maksud kampanye ini, karena banyak bukti bertebaran,
betapa Anak Muda sudah dikondisikan menjadi
bintang-bintang film porno berikutnya.

Jam 16.00, kampanye kami selesai dan dilanjutkan
dengan Wawancara di TRAX FM Semarang. Seru juga
menebarkan ide dan kampanye dengan cara turun ke
jalan.

Saya mengatakan bahwa Indonesia sudah masuk Gelombang
4, tingkat penyebaran dan pembuatan Film Porno.
Tinggal 2 tingkat berikutnya, kita akan masuk ke
gelombang Kriminalitas dan Pornografi Anak.

Kalau nggak dihentikan dari sekarang, sama saja dengan
membunuh adik-adik kita di masa depan!

So? Jangan diam dan hanya bingung! Bergerak dan dukung
Kampanye ini.

Salam

Sony Set.
0818 936 046
http://tvlab.blogspot.com
http://www.janganbugildepankamera.org
"Thanks buat teman2 semarang dan Trax FM yang udah
support kampanye kami!"


***
Genk Kobra Management - 0818 936 046
Percoyo ra percoyo, Presiden SBY adalah fans berat GENK KOBRA!
Download the Newest National Anthem "Jaman Wis Akhir" - Click here!
http://www.geocities.com/sinergi_finance/jamanwisakhir.mp3
http://www.geocities.com/sinergi_finance/sithikeding.mp3
http://www.geocities.com/sinergi_finance/ningnongninggung.mp3

mari kita buat indonesia lebih baik hari ini dan besok!


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[ppiindia] DUNIA SANTRI

2007-06-19 Terurut Topik wahyudi yudi
 DUNIA SANTRI
   
   
   
  Dewasa ini dunia pesantren (santri dan kyai serta semua elemen di dalamnya), 
menyedot perhatian dunia publik. Bayangkan saja dalam pelaksanaan Pemilihan 
Umum (Pemilu) 2004 yang baru pertama kali dilaksanakan secara langsung di 
Indonesia ternyata banyak pihak yang berusaha menggandeng pesantren dalam 
meraih dukungan. Hal ini kalau kita cermati, sebenarnya dunia pesantren 
merupakan tiket berharga yang dapat dijadikan sebagai penyumbang terbesar dalam 
kehidupan.Tidak itu saja, banyak pihak luar, LSM, atau lembaga luar negeri yang 
juga menawarkan jasa untuk bekerjasama dengan pesantren dalam hal pemenuhan 
fasilitas komputer, internet, pembangunan gedung-gedung, hingga kerjasama 
pendirian sekolah atau kursus. Dalam hal ini pesantren harus berfikir ulang, 
apakah berbagai tawaran di atas misalnya, harus diterima mentah-mentah ataukah 
ditolak begitu saja dengan berdalih bahwa pesantren tidak berkecimpung di dunia 
perpolitikan, tidak mendalami ilmu selain ilmu-ilmu keislaman,
 ataukah lainnya.
   
   sumber:
  http://groups.yahoo.com/group/dunia_santri

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] indonesia & misi perdamaian PBB di Sudan

2007-06-19 Terurut Topik imuchtarom






The Jakarta Post, June 20, 2007

--
RI sends police officer to Sudan 
--

NEW YORK (Antara): Indonesian police officer will 
join the United Nations Peace Mission in Sudan (UNMIS), 
the first Indonesian police participation in such a UN 
mission since 1999.

"We have so far only sent military officers. Now, we 
send one police officer in the mission," a military 
adviser at the Indonesian Permanent Representative 
in New York, First Admiral IPutu Adnyana, told Antara 
on Friday.

Adj. Sr. Comr. Ari Wijaya will join UNMIS on July 5 
and will be there for one year up to July 5 next year, 
Putu said. 

Sudan has been facing an armed conflict since 2003. 
At least 200,000 people have been killed and two 
millions of people have lost their homes due to 
the conflict.

Putu added Indonesia would send four other Indonesian 
Police officers to join the same mission. "The four 
are now in the selection phase. They might join the 
UN Police and the African Union forces if they pass 
the test ," he added.

There are 10 Indonesian Military officers in the 
UNMIS. (**) 





[ppiindia] lowongan di ESA: tenaga "astronot" utk. simulasi eksplorasi Mars :)

2007-06-19 Terurut Topik imuchtarom


< http://www.spaceflight.esa.int/CallforCandidates >


ini ada lowongan pekerjaan sangat menarik :-)
yaitu untuk direkrut menjadi "astronot"
untuk misi "simulasi" eksplorasi Mars di
"masa depan" nanti.

gagasannya begini, salah satu masalah besar
untuk mengirim misi pesawat ruang angkasa
ke Mars, tentu saja adalah karena persoalan
jaraknya yang sangat jauh dari bumi.

waktu misi Apollo 11 tahun 1969 dulu, perjalan
ke Bulan sekali jalan hanya makan waktu 3-4
hari sejak peluncuran s/d mendarat di Bulan,
tak ubahnya seperti perjalanan "wisata" dengan 
kapal dari Medan ke Ujung-Pandang saja.

tetapi untuk perjalanan ke Mars, seandainya
posisi planet ini sedang paling-dekat dengan
bumi pun adalah 56 juta km. Untuk itu diperkirakan
dibutuhkan perjalanan selama 240 hari ( > 8 bulan )
sekali jalan. Oleh kerena itu untuk perjalanan pp.
dan > 1 bulan "nginep" di Mars, dibutuhkan waktu
total 520 hari.

di luar persoalan-persoalan yang "praktis" seperti
masalah perbekalan oksigen yg. diperlukan dsb., 
yang juga perlu dipecahkan adalah bagaimana mengatasi
potensi masalah-masalah "kejiwaan", jika sejumlah
orang tinggal bersama di dalam sebuah ruang yang
relatif sempit, tertutup rapat, dan "terisolasi"
dari dunia ramai selama 520 hari, kira-kira 1.5 tahun!

yang menjadi wigati adalah bagaimana mengatasi 
perasaan tertekan, kejenuhan, kebosanan, dan mungkin
potensi konflik dengan kolega sesama astronot ...

 ***

selama proyek simulasi misi ke Mars di atas, 6 orang
"astronot" akan di masuk-kan dalam suatu "container"
sebesar kira-kira 10 x 10 x 5 meter-kubik yang berada
di Bumi ( di Moscow ), dan "dipenjara", sama sekali
tidak boleh keluar atau "cuti" selama misi 1.5 tahun.

selama itu mereka akan mengerjalan kegiatan-kegiatan
riset seperti layaknya astronot pada misi-misi
angkasa luar lainnya, makan dengan "menu standar
astronot" ( mis. tidak boleh pesan Sate ato Mie-bakso
dari luar container ), dan hanya bisa berkomunikasi
dengan "stasiun di bumi" dan keluarga mereka melalui
sarana komunikasi standar ( misalnya video conference ).

honorarium yang diberikan adalah 120 euro/hari, ato
sekitar 3600 euro/bulan, artinya ya hampir sama dengan
gaji insinyur di negara-2 EU. Untuk lowongan 6 orang
astronot tsb. saat ini sudah 120 pelamar, hanya 19
orang di antaranya wanita,

so if you're woman, I think you'll have more chance
compated to man. Siapa tahu dalam hal uji ketahanan
untuk "bersabar" dan "tidak mudah bosan" semacam itu,
orang Indionesia punya kemampuan yang "unik" ... :-)


** catatan: untuk job ini ybs. harus sudah punya
paspor warga negara eropa

---( IM )---

Tue Jun 19, 7:09 AM ET


---
Space pioneers wanted for 520-day Mars experiment 
---


LE BOURGET, France (AFP) - The European Space Agency 
(ESA) on Tuesday called for applications for one of 
the most demanding human experiments in space history: 
a simulated trip to Mars in which six "astronauts" will 
spend 17 months in an isolation tank on Earth. 
 
Their spaceship will comprise a series of interlocked 
modules in an research institute in Moscow, and once 
the doors are closed tight, the volunteers will be cut 
off from all contact with the outside world except by 
a delayed radio link.

They will face simulated emergencies, daily work 
routines and experiments, as well as boredom and, 
no doubt, personal friction from confinement in just 
550 cubic metres (19,250 cubic feet), the equivalent 
of nine truck containers.

Communications with the simulated mission control 
and loved-ones will take up to 40 minutes, the time 
that a radio signal takes to cross the void between 
Earth and a spaceship on Mars. Food will comprise 
mainly the packaged stuff of the kind eaten aboard 
the International Space Station (ISS).

The goal is to gain experience about the psychological 
challenges that a crew will face on a trip to Mars.

Four of the crew will be Russian, and two will come 
from countries that are members of ESA, agency and 
Russian officials said at the Paris Air Show in Le 
Bourget.

In all, 12 European volunteers are needed.

A precursor 105-day study is scheduled to start by 
mid-2008, possibly followed by another 105-day study, 
before the full 520-day study begins in late 2008 or 
early 2009.

Backup for the two volunteers taking part in each 
of these simulations means that 12 Europeans are 
needed.

"The selection procedure is similar to that of ESA 
astronauts, although there will be more emphasis on 
psychological factors and stress resistance than on 
physical fitness," ESA said in a press release.

Men and women who think they have the right stuff 
can download the application form on 



The terrestrial Mars-stronauts will not get much 
glory for their confinement, nor will they get 
particularly rich.

They will get paid 120 euros (158 dolla

[ppiindia] Resep Panjang Umur Ala Lelaki Jepang

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
 *http://www.kompas.com/


Resep Panjang Umur Ala Lelaki Jepang

TOKYO, SENIN -*Resep panjang umur ternyata sederhana saja. Tomjo Tanabe,
warga Jepang yang dinobatkan Guinness Book of World Records sebagai
laki-laki tertua dengan usia 111 tahun, mengatakan, dia pantang minum
alkohol, tidak merokok, dan selalu minum segelas susu setiap hari.

Ditanya seberapa lama dia ingin hidup, mantan pegawai negeri itu mengatakan,
"Saya tidak ingin mati." Tanabe yang hidup bersama anak laki-lakinya (66) di
Miyakonojo, sekitar 900 kilometer barat daya Tokyo, Senin (18/6), bertemu
dengan wali kota untuk menerima sertifikat dari Guinness Book of World
Records yang mengakuinya sebagai laki-laki tertua. (AP/REUTERS/BSW)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Key hearing loss gene identified

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/6755897.stm



Key hearing loss gene identified*

A gene responsible for the single most common cause of hearing loss among
white adults has been identified.

Belgian researchers hope their discovery will lead to new treatments for
otosclerosis, which affects approximately one in 250 people.

The condition is caused by abnormal growth of a bone in the middle ear,
which interrupts sound waves passing to the inner ear.

Details were announced to a European Society of Human Genetics conference.

It is thought that otosclerosis is caused by a combination of genetic and
environmental factors.

Lead researcher Melissa Thys, from the University of Antwerp, said: "This
may be a lead for better forms of treatment in the future; currently the
best option is an operation.

"However, there is often an additional component of hearing loss which can't
be restored by surgery."

The Antwerp team focused on a gene called TGBF1, which was already known to
play a role during the embryonic development of the ear, and to be active in
the otosclerotic bone.

Tiny variations


They used a technique - SNP (single nucleotide polymorphism) analysis - to
search for tiny variations in genetic make-up, and found patients from
Belgium and the Netherlands with otosclerosis often had a specific variant
in the TGBF1 gene.

Similar results were found in a second analysis, this time of French
patients.

Ms Thys said: "Combining the data from both groups gave a very significant
result, from which we were able to conclude that we were the first to
identify a gene that influences the susceptibility for otosclerosis.

"And, as further evidence, we were also able to show that a more active
variant of this gene is protective against the disease."

Dr Catriona Crombie, of the charity RNID, said: "The discovery of the gene
responsible for a common cause of hearing loss is a fantastic breakthrough
for everyone working to improve the lives of deaf and hard of hearing
people.

"The effects of otosclerosis can be devastating - imagine the frustration of
incessant ringing in your ears, or of being constantly asked to 'speak up'.

"Researchers can now focus their efforts on this gene and the processes it
controls to develop new ways of preventing and treating otosclerosis."

Vivienne Michael, chief executive of Deafness Research UK, agreed the
research was significant.

She said: "At the moment the most common treatment is surgery but this
finding opens the door to alternative therapies which would prevent or slow
the abnormal bone growth that causes the condition."


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Coffee 'could prevent eye tremor'

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/6757825.stm


Coffee 'could prevent eye tremor'*

Drinking coffee protects against an eyelid spasm that can lead to blindness,
a study suggests.

Italian researchers looked at the coffee drinking and smoking habits of 166
people with blepharospasm.

Sufferers have uncontrollable twitching of the eyelid which, in extreme
cases, stops them being able to see.

One or two cups of coffee a day seemed to reduce the risk of the condition,
the team reported in the Journal of Neurology, Neurosurgery and Psychiatry.

Blepharospasm is a form of dystonia - a neurological movement disorder
involving involuntary and sustained muscle contractions.

It usually affects people aged between 50 and 70 and someone with
blepharospasm may be unable to prevent their eyes from clamping shut, so
that, at times, they are effectively "blind".

The first symptoms may include eye irritation and discomfort, sensitivity to
light and increased blinking.

Professor Giovanni Defazio and colleagues from the Department of
Neurological and Psychiatric Sciences University of Bari in Italy said a
previous study had suggested smoking had a protective effect on the
condition.

They compared smoking and drinking habits in patients with the condition
with patients with hemifacial spasm (a similar muscle spasm that usually
begins in the eyelid muscles but then spreads to involve other muscles of
the face) and people who were relatives of patients.

Doubts raised

In the current study there was no significant association found with smoking
but those who drank coffee were less likely to develop the condition.

The effect was proportional to the amount of coffee drunk and the age of
onset of the spasm was also found to be greater in patients who drank more
coffee - 1.7 years for each additional cup per day.

Professor Defazio said: "Our findings raise doubt about the association of
smoking and blepharospasm but strongly suggest coffee as a protective
factor.

"The most obvious candidate for the protective effect is caffeine, but the
low frequency of decaffeinated coffee intake in Italy prevented us from
examining the effects of caffeine on blepharospasm."

He suggested that caffeine may block receptors in the brain that are
associated with the tremor and explained a similar mechanism had been
proposed for the protective effects of caffeine in Parkinson's disease.

Professor David Wong, spokesman for the Royal College of Ophthalmologists,
said the condition was fairly rare.

"Sometimes the condition is so bad that the patients spend most of the time
with their eyes closed - they are effectively then visually impaired.

"Eye doctors treat patients mainly these days with Botulinum toxin."

Professor Kailash Bhatia, professor of clinical neurology at the UCL
Institute of Neurology in London said although the condition seemed to be
rare it could be under reported.

"This is an interesting finding, if you knew exactly how this worked it
would help to develop treatments or preventive measures.

"It's something to look at in more detail."

Dr Tom Warner, medical adviser to the Dystonia Society, said a much larger
study was needed to confirm the findings.

"Whilst the data is fascinating and offers new areas of research, it should
not be accepted as a proven association and certainly does not mean we
should be addressing our coffee intake."


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Gene defect find in asthma study

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/scotland/tayside_and_central/6763409.stm




Gene defect find in asthma study*

Scientists in Dundee carrying out research into asthma believe they have
made a breakthrough which could alter the treatment of the condition.

The University of Dundee team announced last year that they had identified
the gene producing the protein filaggrin which causes asthma and eczema.

Through continuing research, they have now discovered that defects in the
same gene could affect treatment.

This, they said, could lead to a big reduction in medication requirements.

The protein filaggrin is normally found in large quantities in the outermost
layers of the skin - essentially keeping water in and foreign organisms out.

The latest discovery of defects in the gene has led the scientists, Dr
Somnath Mukhopadhyay, Dr Colin Palmer and Professor Irwin McLean, to
identify how it can determine the amount of treatment that a child or young
adult with asthma needs on a day-to-day basis.

In a new paper published in The Journal of Allergy and Clinical Immunology,
the team show the defects in the gene can make asthma patients three to six
times more likely to have to reach out for their inhaler every day.

These patients are more likely to need extra medicines on top of inhaled
steroids to control their asthma.

'Reduce medication'

Dr Mukhopadhyay said: "Our findings show that these gene defects that affect
the skin barrier which filaggrin provides has a significant effect on
day-to-day asthma morbidity and medication we use.

"If these genetic skin barrier defects directly exacerbate asthma, young
asthma sufferers who show these barrier defects may respond better to
allergen withdrawal strategies.

"This would lead to a significant long-term reduction in asthma medication
requirements."

The research was carried out on child asthma sufferers in Tayside with
support from GPs in Dundee, Perth and Kinross, Angus and Fife.

Scotland has one of the highest rates of children's asthma in the world.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Male twins 'can reduce fertility'

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/6755747.stm


Male twins 'can reduce fertility*'

A twin brother can reduce his female twin's chances of having children, say
scientists at Sheffield University.

Women were 25% less likely to have children if their twin was male, the
study, in Proceedings of the National Academy of Sciences, concluded.

Although other factors could play a part - the women were less likely to
marry - the team blamed exposure in the womb to the male hormone
testosterone.

Experts have agreed testosterone might potentially damage female fertility.

They said animal work supported this.

But they said more work was needed to look at human mechanisms.

Hormone effects

Both testosterone and the female hormone oestrogen can cross the womb.

A female twin foetus is therefore exposed to a brother's testosterone and a
male twin foetus to a sister's oestrogen.

However, male and female foetuses have similar oestrogen levels, so a female
is more likely to be affected, according to Dr Virpi Lummaa's team.

Experts already know certain characteristics, including facial features, can
be changed by exposure to sex hormones from opposite sex foetuses.

To investigate the effect testosterone might have on fertility, the
researchers looked back at Finnish medical records covering the years 1734
to 1888.

They chose this pre-industrial population because they argue fertility data
on modern Western societies would be skewed by advanced healthcare and
assisted conception treatments, such as IVF.

Masculinising

Of 754 twins, females with a twin brother were 25% less likely to have
children than females with a twin sister.

Women with a male twin were also 15% less likely to marry.

Dr Lummaa's team offer several explanations. Firstly, females exposed to a
male twin can have masculine traits, attitudes and behaviours, therefore
affecting their decision to get married or a male's attractiveness to them.

Secondly, exposure to high levels of testosterone in the womb increases the
risk of diseases that compromise fertility, such as reproductive cancers.

Dr Lummaa said: "As a consequence of a male twin's influence on a female's
fertility, mothers who produce opposite sex twins have fewer grandchildren
and hence lower evolutionary fitness."

Dr Laurence Shaw, a fertility expert at the London Bridge Fertility Centre
and spokesman for the British Fertility Society, said: "There is some
evidence to support this observation.

"Exposure to testosterone in the womb in sheep recreates a similar syndrome
to a condition called PCOS which is a known cause of infertility in humans.

"Work is now needed to explore what mechanisms could explain these
observations in humans."


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Pemerintah Bertekad 2008 Swasembada Beras

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
 *http://www.media-indonesia.com/**


Pemerintah Bertekad 2008 Swasembada Beras

**Penulis: Mahfud**

SUBANG--MIOL: *Pemerintah bertekad tahun depan Indonesia sudah swasembada
beras dengan penggunaan benih yang baik, perbaikan irigasi, dan penyaluran
kredit kepada petani.

"Harus ada tekad tahun depan tidak ada impor. Saya 100 persen optimistis,
kita cuma butuh tambahan 5 persen produksi saja untuk swasembada," tegas
Wapres Jusuf kalla kepada wartawan usai memberikan sambutan saat open house
Balai Besar Penelitian Padi Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa
(19/6).

Dalam acara tersebut juga hadir Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Menteri
Perindustrian Fahmi Idris, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Gubernur
Bank Indonesia Burhanudin Abdullah, dan Dirut BNI Sigit Pramono.

Menurut Wapres, dalam setahun Indonesia mengimpor beras hanya 1,5 juta ton.
Produksi domestik sendiri mencapai 33 juta ton sehingga dengan peningkatan
produksi 5 persen, Indonesia sudah swasembada karena tidak memerlukan impor
beras lagi.

"Ya swasembada harus, dan itu yakin tercapai kalau semua bibit terbagi,
pendidikan, sosialisasi dan kredit ke petani dijalankan. Saluran pengairan
juga diperbaiki, anggaran perbaikan sudah ditingkatkan," tambah Wapres

Saat memberikan sambutan dalam open house Balai Besar Penelitian Padi
Sukamandi, Wapres menuturkan dua pekan lalu dia berkunjung ke China dan
bertemu dengan menteri pertanian China dan ahli-ahli pertanian negeri itu.
Kalla mengaku kagum dengan China yang sudah lama swasembada beras meski
jumlah penduduk sangat banyak, mencapai 1,3 miliar jiwa.

"Saya kagum, meski tanpa lihat fasilitas pertanian mereka, 1,3 miliar
penduduk China tidak ada yang antre beras. Di China tidak pernah ada demo
karena kurang beras," tuturnya.

Wapres, yang sesaat sebelumnya meninjau berbagai fasilitas Balai Besar
Penelitian Padi Sukamandi, menilai fasilitas penelitian dan pengembangan
yang dimiliki Indonesia sudah sangat baik.

Namun, kehebatan penelitian tersebut tidak bisa dibuktikan. Di lapangan yang
ditunjukkan Indonesia selalu impor beras.

Dengan berkelakar, Wapres menyatakan akan mengganti Menteri Pertanian Anton
Apriantono yang lulusan IPB kalau gagal mewujudkan Indonesia swasembada
beras, karena potensi untuk mencapai keberhasilan itu sangat besar. "Kalau
sampai gagal nanti diganti dari Unhas," canda Wapres.

Wapres menyatakan berbagai kendala tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak
mencapai swasembada beras. Alasan belum adanya bibit unggul untuk sementara
waktu bisa diatasi dengan impor bibit yang berkualitas.

Wapres juga menyambut baik menguatnya peranan swasta yang menghasilkan bibit
berkualitas. Benih hibrida misalnya, sanggup menghasilkan padi sebanyak 8
ton per hektare dari sebelumnya yang hanya 5 ton per hektare.

Setelah menguraikan panjang lebar, dengan gaya kampanye, Kalla mengajak
masyarakat, peneliti padi, pejabat dan kalangan swasta untuk sama-sama
berjuang mewujudkan swasembada beras.

"Tahun depan kita harus memenuhi segala kebutuhan pangan, setuju?," teriak
Wapres seraya mengacungkan tangan kanannya.

Lebih lanjut Wapres mengaku sejak dia sekolah dulu sudah diajarkan bahwa
ekstensifikasi dan intensifikasi adalah cara untuk meningkatkan produksi
beras.

Namun melihat situasi Indonesia dan pengalaman pembukaan lahan pertanian di
Kalimantan, intensifikasi harusnya yang jadi prioritas pertama, katanya.

"Di Jawa jangan harap dikembangkan lahan, malah berkurang, maka
ekstensifikasi bukan pilihan Prioroitas pertama adalah intensifikasi,"
cetusnya.

Wapres mengajak semua pihak mengingat keberhasilan Indonesia pada era
1960-an dan mempraktikkan kembali cara-cara yang pernah diterapkan. Dengan
program Bimas dan Inmas, pemerintah saat itu bisa melipatduakan produksi
beras dari semula hanya 2 ton.

Sementara itu, Elda Adiningrat, Ketua Asosiasi Benih Indonesia, dalam
kesempatan yang sama juga menyatakan optimisme Indonesia bisa secepatnya
meraih swasembada beras.

"Kalau semua pihak mendukung dan adanya ketersediaan sarana seperti
perbaikan saluran irigasi, peranan bank bagi petani dan juga Bulog,
swasembada bukan hal sulit diraih tahun depan," katanya.

Elda juga memuji petani Indonesia sebenarnya lebih baik dari petani negara
lain. Pasalnya dengan benih yang kurang produktif, produksi Indonesia sudah
mencapai 33 juta ton.

"Dengan menggunakan benih yang lebih produktif, produksi beras Indonesia
akan meningkat pesat," tuturnya. (Fud/Ol-03)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: Ismail Yusanto: Terorisme itu diciptakan

2007-06-19 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ISMAIL YUSANTO : TERORISME ITU DICIPTAKAN 
> 
> Oleh : Nasrul Umam Syafi'i (Syir'ah) 


"Apakah mungkin Amerika Serikat dalangnya? "Sangat
mungkin," jawab Ismail"



---> Ohhh jadi para pembom Bali yang kini ditahan dan menunggu 
hukuman, adalah warganegara AS, dan mungkin suruhan Bush? jangan 
jangan JI juga ciptaan AS?


Ayak ayak wae?




> 
> Jakarta- Maraknya terjadi peledakan bom yang diduga
> dilakukan para teroris dinilai tidak ada kecocokan
> antara motivasi dan aksi. Ini menunjukkan terorisme
> memang diciptakan untuk membenarkan war of terrorism,
> perang melawan terorisme.
> 
> Demikian yang diungkapkan Juru Bicara Hizbut Tahrir
> Indonesia (HTI) Ismail Yusanto, kepada Syirah, Selasa
> (12/06/07). 
> 
> Menurutnya semakin banyak bom meladak, berarti semakin
> aneh. Karena selama ini bom yang meledak sebenarnya
> tidak sesuai dengan motivasi pelaku, yaitu untuk
> melawan negara Amerika Serikat. 
> 
> "Mengapa sampai saat ini semenjak bom Bali I, tidak
> ada satupun instalasi Amerika yang kena," katanya. 
> 
> Bagi Ismail, keadaan ini meniscayaan adanya
> ketidakcocokan antara motivasi pelaku untuk melawan
> Amerika Serikat dengan aksi yang mereka lakukan. 
> 
> "Ini tidak cocok antara motivasi dengan fakta yang
> ada. Enggak cocok," jelas Ismail.
> 
> Misalnya, papar Ismail, kenapa bom meledak di
> Denpasar, bukan di Jakarta yang tentunya banyak sekali
> instalansi kepentingan Amerika Serikat. Ketika yang
> menjadi sasaran adalah Kedutaan, kenapa malah Kedubes
> Australia yang dibom. Kembalinya meledak bom Bali II,
> ternyata juga banyak turis Australia yang menjadi
> korban, bukan turis asing asal Amerika Serikat.
> 
> Fenomena ini, tutur Ismail, menunjukkan bahwasannya
> terorisme itu diciptakan untuk mendukung dan
> membenarkan war of terrorism yang lagi genjar
> dikampanyekan. 
> 
> Apakah mungkin Amerika Serikat dalangnya? "Sangat
> mungkin," jawab Ismail. 
> 
> "Ini ada operasi melakukan penyusupan ke dalam
> kelompok Islam yang mempunyai semangat melawan
> Amerika. Setelah masuk melakukan provokasi. Ini
> gampang sekali. Kemudian proses radikalisasi untuk
> melakukan aksi. Agar ada stigmatisasi, bahwa Indonesia
> adalah sarang teroris, berkait dengan pondok
> pesantren. Kayak gitu," lanjutnya.
> 
> Ketika ditanya apa yang harus dilakukan umat Islam,
> Ismail memberikan jawaban, pertama, mewaspadai gerakan
> penciptaan teroris. Karena secara syar'i, melakukan
> pembunuhan terhadap orang dengan tanpa alasan yang
> disyaratkan syar'i hukum haram. 
> 
> Kedua, dengan melakukan jihad dan membentuk khilafah
> Islamiyah. 
> 
> "Karena hanya dengan khilafah kita bisa menghadapi
> Amerika secara sepadan. Kalau tidak, kita selamanya
> akan terus seperti ini," pungkasnya.[ ]
> 
> 
> 
> SUMBER : http://www.syirah. com/syirah_ ol/online_
> detail.php? id_kategori_ isi=1768 (Selasa, 12 Juni
> 2007)
> 
> 
> 
> 
> Satrio Arismunandar 
> Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
> Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
> Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
>  
> http://satrioarismunandar6.blogspot.com
> http://satrioarismunandar.multiply.com  
>  
> "If you know how to die, you know how to live..."
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>
> 
_
___
> Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search 
> that gives answers, not web links. 
> http://mobile.yahoo.com/mobileweb/onesearch?refer=1ONXIC
>




[ppiindia] Socialist power couple announce split

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*http://www.gulfnews.com/world/France/10133432.html



**Socialist power couple announce split

Reuters**
**
Paris: *Defeated French presidential candidate Segolene Royal said yesterday
her partner, Socialist party leader Francois Hollande, had moved out of
their home after weeks of speculation over the couple's love life.

The liaison between the two Socialists, who have four children but never
married, has dominated headlines since Royal overtook her more experienced
partner last year to become the party's presidential challenger.

"We no longer live in the same home," Royal told France Inter radio, after
the split-up was reported in a new book.

"I have asked Francois Hollande to leave our home, to live his love life in
his own way, which has been laid open in books and magazines, and I've told
him that I want him to be happy," Royal was quoted as saying in the book
Segolene Royal - Les coulisses d'une defaite (Behind the scenes of a
defeat).

News of the split overshadowed the results of Sunday's parliamentary
election, which the Socialists lost to the conservative allies of President
Nicolas Sarkozy.

"The break-up," Le Parisien daily said in a banner headline, mentioning the
election results only in a small sub-heading.

Commentators wondered what impact the power couple's separation would have
on the party's leadership battle. Royal has made clear she wants the top
party job, but Hollande has said he will not leave his post until the autumn
of 2008.

Hollande said yesterday there was "no political cause" and "no political
consequence" from the break-up.

"I don't think I'll do anything against him," Royal told French radio.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Customs find snakes in garden gnomes

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*
http://www.smh.com.au/news/national/customs-find-snakes-in-garden-gnomes/2007/06/19/1182019086471.html



Customs find snakes in garden gnomes**

Erik Jensen*

Customs and Quarantine officers have broken a smuggling racket in which
snakes and lizards were sent as gifts, concealed in the hollow spaces of
pottery figurines and garden gnomes.

Garden gnomes sent to an address in Blacktown were seized on June 10 when a
customs officer saw snakes moving in the package, a customs spokesman said.

Two snakes and three lizards were found inside the gnomes at the Australia
Post Gateway Facility at Clyde in Sydney's west.

The package was resealed and the reptiles, sent from Britain, euthanased
because of quarantine concerns.

A day later, an X-ray machine found five snakes and five lizards in a set of
pottery ornaments. They were also euthanased.

The second shipment of animals, from a different address in Britain, were
destined for Wilberforce, north-west of Sydney.

Customs investigators searched both houses. A spokesman would not say what
was found, but said their inquiries were continuing.

Among the animals imported, none of which were venomous, were Australian
pythons and geckos.

"Why the hell would someone want to smuggle coal to Newcastle?" a Quarentine
spokesman said.

Customs' national manager for investigations, Richard Janecko, said
trafficking wildlife was a serious issue and had serious implications for
all involved.

"Such criminal action is also a cruel practice which frequently results in
the deaths of animals in transit," he said.

Smuggling wildlife carries a maximum penalty of 10 years' imprisonment and a
$110,000 fine.

- with AAP


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] When it comes to music, alligators are pretty deep

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*
http://www.projo.com/lifebeat/content/lb_gatornote_06-19-07_2O62DMH.1cc18fd.html

**
When it comes to music, alligators are pretty deep**

By JEFF KLINKENBERG

St. Petersburg Times

KISSIMMEE*

On the way to playing tuba for an audience of alligators, William Mickelsen
felt cocky enough to talk about his musical chops.

His well-trained jaw muscles, his lips and his tongue felt up to the task.
His majestic lungs felt strong and elastic. He and his tuba were ready for
whatever reptilian drama lay ahead. The night before, he and his fellow
artists in the Florida Orchestra had played at Ruth Eckerd Hall behind
composer Marvin Hamlisch , the Oscar winner for The Way We Were. Everything
had gone swimmingly.

At Gatorland, the old tourist attraction near Kissimmee, Fla., Mickelsen was
going to play a deep B-flat for a battle-scarred, amorous male alligator
named Toxic.

During mating season, alligators are known to do astonishing things. They
swim miles looking for mates, crawl over land to find new girlfriends and
scrap with other leathery Casanovas that happen along. In the spring, feisty
alligators, usually males, grunt and hiss. They roar like thunder.

My ambition: to learn whether Toxic and his gator colleagues might answer
Mickelsen's tuba with earth-shaking roars of their own. If Toxic fell in
love with the tuba, or even if he attacked it, we'd have a grand story to
tell. Come to think of it, whatever happened would be grand.

A few months ago I heard an intriguing report on National Public Radio about
the musical note B-flat and its mysterious role in nature's soundtrack.
Certain black holes in outer space, reported NPR, hum in the key of B-flat.
Interesting. But not as interesting as the relationship between B-flat and
alligators.

Play a low B-flat just right, the reporter declared, and modern dinosaurs
will reply with terrible bellows. The report was inspired by an obscure
study, "Responses of Captive Alligators to Auditory Stimulation," conducted
at the Museum of Natural History in New York City in 1944. Researchers had
discovered by accident that B-flat and no other note seemed to provoke
alligator song. For whatever reason, that low B-flat was part of the
alligator's vocabulary.

I called Kent Vliet , the University of Florida's alligator expert, and told
him about our upcoming concert for the dinosaurs. Vliet admitted he had once
tried to duplicate the B-flat experiment. But nothing happened when his tuba
guy started with the oom-pah-pah.

"I suspect it's bunk," Vliet told me.

Tim Williams, 57, the legendary gator man, waited for us at the gate of the
wonderfully kitschy theme park where reptiles, and only reptiles, are the
stars. If Mickey ever showed up here, he'd be gator bait.

Williams thought our B-flat experiment would end in disappointment, though
probably without any biting of the orchestra. Years ago, a high school
musician had arrived at Gatorland with his tuba and gone home crestfallen.

"Sometimes we can get them to bellow by bringing an airboat close to their
lake," Williams said. "We think the vibration of the loud engine stimulates
them."

Williams told us he sometimes hears alligators bellowing at thunder. He told
us he has heard them bellowing as the space shuttle descends over the park
on its way to Cape Canaveral. "They'll start roaring and then an instant
later you hear the sonic boom when the shuttle breaks the sound barrier.
They must feel it before we can hear it."

Bill Mickelsen unpacked his $20,000 weapon, a Walter Nirschl -built replica
of the famous tuba Arnold Jacobs played in the Chicago Symphony for four
decades. "The Rolls-Royce of tubas," Mickelsen called it.

John Banther, a 20-year-old New England Conservatory pupil who studies with
Mickelsen during the summer, unpacked his fine Meinl-Weston instrument. Tuba
playing is hard work and Mickelsen wanted a backup player.

On the boardwalk, we faced the breeding marsh. One hundred intimidating
alligators drifted listlessly in the large lake. The one called Toxic stood
out. At 13 feet, he was the alpha and the ugly; his head looked as if it had
been gnawed on by wild beasts.

"Don't be reincarnated as a male alligator," Williams advised. "A lot of the
big males here are missing eyes, legs, chunks of tail. Toxic has been in
lots of fights."

Mickelsen and Banther, despite their reservations, pointed their tubas at
the marsh and began with a long sustained B-flat, a punishing, jet plane
B-flat that must have echoed for miles.

The alligators failed to bellow, but they swam toward the sound. Within
moments about a dozen faced the tuba players, looking interested, if
bewildered.

"This is harder work than playing for the Florida Orchestra," Mickelsen
said, taking a break.

He and his partner began again, coached by those unlikely maestros,
Gatorland's Williams and Mike Godwin, whose grandfather had founded the park
in 1949.

"Longer . . . drag that note out," Godwin recommended.

They dragged it out. Even tried the the

[ppiindia] Pemerintah Segera Revitalisasi Pabrik Gula

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
 *http://www.media-indonesia.com/



**Pemerintah Segera Revitalisasi Pabrik Gula

Penulis: Muhammad Fauzi**

PATI--MIOL:*Pemerintah akan merevitalisasi pabrik gula yang ada dengan
mengganti mesin-mesin yang ada. Hal ini dilakukan untuk mencapai peningkatan
produksi sebesar 20% dan swasembada gula.

"Tujuan pokok semua itu (modernisasi) pabrik gula ingin swasembada gula,
tapi untuk itu perlu investasi bersama," kata Wakil Pres M Jusuf Kalla dalam
dialog dengan para petani tebu saat meninjau lokasi pabrik gula Trangkil,
Pati, Jateng, Selasa (19/6).

Untuk mencapai swasembada gula, jelas Wapres, diperlukan kerja sama baik
antara petani tebu, pembibitan maupun pabrik gula.

Modernisasi dan revitalisasi pabrik gula pada saat ini, tambah Wapres sangat
tepat waktunya karena harganya yang sangat menguntungkan. Harga gula
ditingkat dunia, tambah Wapres sangat menguntungkan dan gula sudah menjadi
salah satu bahan subsitusi untuk bahan bakar etanol.

"Gula sekarang sebagai subsitusi jadi etanol. Di Brasil dan India sudah
digunakan untuk etanol sehingga gula sudah seperti minyak," kata Wapres.

Karena itu, tambah Wapres pemerintah berkeinginan untuk segera melakukan
modernisasi pabrik-pabrik gula. Selama beberapa tahun terakhir, tambahnya
pemerintah telah memperbaiki mutu bibit tebu yang ada dan pada akhirnya
harus segera dilakukan perbaikan pabrik-pabrik gula.

Sementara Dirut Pabrik Gula Trangkil Rudi CH Basarah mengatakan pabrik gula
Trangkil dan PG Kebon Agung saham terbesarnya dimiliki oleh Yayasan
Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia dan saham minoritas dimiliki oleh
Koperasi Karyawan PG Trangkil.

Menurut Rudi, PG Trangkil merupakan pabrik gula tertua yang berdiri sejak
1835. Saat ini telah dilakukan modernisasi tahap pertama yang secara
bertahap menggantikan mesin-mesin lama. Selain itu juga dilakukan
pengembangan tahap kedua yang ditargetkan selesai hingga 2011.

"Total investasi untuk tahap I dan II sebanyak Rp420 milyar dengan perincian
untuk PG Kebon Agung sebanyak Rp202 milliar dan PG Trangkil sebanyak Rp218
milyar," kata Rudi.

Pembiayaan untuk semua itu, tambah Rudi sumber dananya berasal dari dana
sendiri. Sampai saat ini, tambah Rudi pihaknya telah mengeluarkan sebanyak
Rp160 milyar. (Faw/OL-06)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] SOCAR calls tender for July consignment of Rebco oil

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*http://www.interfax.com/3/284339/news.aspx


SOCAR calls tender for July consignment of Rebco oil**

BAKU. June 19 (Interfax) - *The State Oil Company of the Azerbaijani
Republic (SOCAR) has called a tender for the July consignment of Rebco
oil to be shipped from the port of Novorossiisk, a source in the company
told Interfax.

The consignment of 615,000 barrels will be shipped on July 29-30.
Switzerland's Sun Oil bought the January consignment, Britain's
Glencore Energy bought the February consignment, REOC Ltd. bought the
March consignment, Glencore Energy bought the April consignment, Sun Oil
bought the May consignment and Oil Refineries Ltd. bought the June
consignment.

Glencore bought eight Rebco consignments in 2006, REOC bought three
and Tauras, Select, Vitol and Sun Oil bought one each.

tj


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Sistema capitalization to reach $25 bln by 2008 (Part 2)

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
 *http://www.interfax.com/3/284298/news.aspx



**Sistema capitalization to reach $25 bln by 2008 (Part 2)

MOSCOW. June 19 (Interfax) -*Sistema (RTS: AFKS), the largest
private sector consumer services company in Russia and the CIS, will see
its capitalization hit $25 billion by 2008, Alexander Goncharuk, the
company's president, told reporters on Tuesday in Moscow.

"Around a year," he said in answer to a question on how much time
is needed for the company's capitalization to hit $25 billion.
"I'm an unrestrained optimist, but am a cautious optimist in this
situation," Goncharuk said.

The holding's capitalization depends on "increasing that stake in
Sistema's business that is not public," he said.

There are three fundamental reasons for a discount in the value of
Sistema shares, Goncharuk said. First, the holding offers its
shareholders the chance to take part in its capital directly, bypassing
Sistema. Second, the share of non-public companies in Sistema's business
was very low until recently, he said. "Sistema is now developing in four
main business areas [non-public companies], which will lead to a growth
in its share prices soon," Goncharuk said.

The third reason is speculation in the press regarding the division
of Sistema's telecommunication assets, he said.

rm


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Russia reduces uncut diamond exports 3.7% in carats in 2006 (Part 2)

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
 *http://www.interfax.com/3/284415/news.aspx

Russia reduces uncut diamond exports 3.7% in carats in 2006 (Part 2)**

MOSCOW. June 19 (Interfax) -*Russia reduced uncut diamond exports
in carats 3.7% in 2006.

The Federal Customs Service (FCS) said that Russia exported 22.16
million carats of uncut non-industrial diamonds (Code 710231) for $1.718
billion last year, compared with 23 million carats for $1.658 billion in
2005.

The exports grew 3.62% in value.

The Russian Finance Ministry has said the European, Israel, United
Arab Emirates and nine other countries imported Russian uncut diamonds
last year.

Alrosa (RTS: ALRS), Russia's Yakutia-based diamond monopoly,
controls a quarter of the world's uncut diamond market.

Alrosa has said it sold $2.865 billion in rough diamonds in 2006.
Alrosa's sales, including cut and polished diamonds, exceeded $3
billion, and exports accounted for more than 55% of the sales. Alrosa
does not disclose its uncut diamond sales in terms of carats.

RTS$#&: ALRS

pr


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] AJI: Lindungi Kebebasan PERS! - Revisi UU Pers Belum Urgent

2007-06-19 Terurut Topik Satrio Arismunandar

--- Sekretariat AJI <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN (AJI) 
 
 
STATEMENT
RAPAT KERJA NASIONAL (RAKERNAS)
ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN (AJI)
 
TOLAK REVISI UU PERS, PERJUANGKAN KEBEBASAN PERS
 
Belum genap satu dasawarsa masyarakat Indonesia
menikmati kebebasan pers telah muncul ancaman baru
dengan beredarnya DRAFT Revisi Undang Undang Pers
Nomor 40/1999 versi Kementrian Komunikasi dan
Informasi (Kominfo). Dalam konsiderans awal Revisi UU
Pers Nomor 40 versi Kominfo ini, disebutkan 
"pers punya tanggung jawab membantu pemerintah
melaksanakan program-progranm pembangunan, menjalankan
fungsi pemerintahan dll 
 
Dengan ini Aliansi Jurnalis Independen (AJI)
menyatakan sikap sbb :
 
1.MENOLAK KONSEP Undang-Undang Pers Nomor 40 versi
Kominfo yang secara gamblang bertendensi
memutarbalikkan esensi kebebasan pers yang telah
dijamin Konstitusi, menyerimpung fungsi sosial-politik
pers, dan mendudukkan pers sebagai subordinat/alat
kekuasaan pemerintah. 
 
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) meyakini kebebasan
pers dan kebebasan publik untuk mendapatkan informasi
merupakan bagian dari hak asasi manusia (HAM) yang
tidak boleh dikurangi dalam keadaan apapun. Kebebasan
pers, kebebasan berekspresi, kebebasan berorganisasi,
menyampaikan pendapat secara lisan maupun tulisan,
wajib dilindungi oleh negara dan masyarakat. 
 
2.MENOLAK upaya pihak-pihak yang hendak
mengembalikan Indonesia ke zaman kegelapan informasi,
penyeragaman informasi, dan pengendalian pers oleh
aparat birokrasi sipl dan militer seperti yang terjadi
pada masa Orde Baru. 
 
AJI berpendapat upaya merevisi UU Pers Nomor 40 Tahun
1999 oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi
(Kominfo) dewasa ini merupakan upaya negara
mengembalikan fungsi Departemen Penerangan (Deppen)
sebagai lembaga sensor pemberitaan dan informasi
publik dan lembaga pengatur organisasi pers. Dalam
sistem demokrasi, pers yang independen dan profesional
merupakan pilar keempat setelah lembaga eksekutif,
legislatif, dan yudikatif. Pers berfungsi mengontrol
jalannya kekuasaan negara, bukan sebaliknya. 
 
3.Revisi UU Pers bukanlah hal penting (urgen) pada
saat negara menghadapi berbagai masalah yang lebih
mendasar, seperti kemiskinan, pemberantasan korupsi,
dan penyalahgunaan kekuasaan. Masih banyak Rancangan
Undang Undang lain seperti RUU Kebebasan Mencari
Informasi Publik (KMIP) atau revisi Kitab Undang Acara
Pidana (KUHP) yang lebih patut didahulukan. Alasan
bahwa UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 belum lengkap atau
terlalu liberal, tidak bisa dijadikan alasan pembenar
revisi. Sebaliknya, AJI akan memperjuangkan UU Pers
Nomor 40 Tahu 1999 sebagai Lex Spesialis dan
melengkapinya dengan aturan pendukung UU Pers yang
diperlukan. 
 
4.Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengajak
seluruh komunitas pers dan masyarakat luas untuk
bersama-sama menjaga kebebasan pers dan hak informasi
publik dari campur tangan negara dan upaya pengaturan
yang berlebihan oleh aparatur negara dan kaum
birokrat.
 
Jakarta, 16 Juni 2007
 
Aliansi Jurnalis Independen
 
1.Heru Hendratmoko – Jakarta2.   
Abdul Manan – Jakarta3.Muhammad Hamzah –
Banda Aceh 
4.Ayi Jufridar – Lhokseumawe 
5.Dedy Ardiansyah – Medan 
6.Hasan Basril – Pekanbaru7.   
Juwendra Asdiansyah – Lampung 
8.Jajang Jamaludin - Jakarta9.   
Margiyono – Jakarta10.Mulyani Hasan –
Bandung11.Tarlen – Bandung12.Bambang
Muryanto - Yogyakarta13.Dwidjo Utomo Maksum –
Kediri
14.Abdi Purnomo – Malang15.Mahbub
Djunaidi – Jember
16.Sunudyantoro – Surabaya17.Hamluddin
– Surabaya18.Rofiqddin – Semarang
19.Adi Nugroho – Semarang
20.Komang Erviani – Denpasar21.   
Mursalin – Pontianak22.Veraneldy – Padang23.  
 Fadli – Makassar
24.Cunding Levi – Jayapura
25.Rahmat Zena – Makassar
26.Amran Amier – Palu
27.Bambang Soed – Medan28.Ruslan
Sangadji – Palu
29.M. Nasir Idris – Kendari
30.M. Faried Cahyono – Jakarta31.Andy
Budiman – Jakarta32.Luviana – Jakarta33.  
 Suwarjono
34.Nugroho Dewanto
35.AA Sudirman

>

Satrio Arismunandar 
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com  
 
"If you know how to die, you know how to live..."






  

Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles. Visit the 
Yahoo! Auto Green Center.
http://autos.yahoo.com/green_center/ 


[ppiindia] Dollar down to 25.9464 rubles/$1 in tomorrow trading at UTS on June 19

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*http://www.interfax.com/3/284361/news.aspx



Dollar down to 25.9464 rubles/$1 in tomorrow trading at UTS on June 19**

MOSCOW. June 19 (Interfax) - *The dollar fell 0.57 kopecks on June
19from yesterday's close to 25.9464 rubles/$1 in Tom deals in the MICEX
Unified Trading Session (UTS).

A total of 625 deals were struck for 42.557 billion rubles.

The euro was down 1.04 kopecks to 34.778 rubles/EUR1 in Tom deals
on the UTS. The last deal was struck at 34.797 rubles/EUR1 and the euro
traded at 34.76-34.8225 rubles/EUR1 during the session.

The session saw a total of 84 deals in euros for 743.624 million
rubles.

aa


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Mitsubishi unveils new jet model in Paris air show

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*http://www.nhk.or.jp/daily/english/index.html



Mitsubishi unveils new jet model in Paris air show*

A Japanese aircraft manufacturer has unveiled Japan's first commercial jet
airliner at the Paris air show.

Mitsubishi Heavy industries exhibited a mock-up of the jet on Monday.

The mock-up model has between 70 and 96 passenger seats, laid out four
across with an aisle down the middle.

The company says the jet liner has various state-of-the-art Japanese
technologies, including materials for the main wing and the design of the
air frame.

The Japanese government is to provide 40 billion yen, about 325 million US
dollars, a third of the cost of the development to support the project.

Mitsubishi will contact air carriers around the world and decide whether to
start manufacturing the jet, after reviewing the cost and profit estimates
of the project.

Japanese makers withdrew from aircraft manufacturing in 1973 when they
stopped making the propeller aircraft, YS-11.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Yahoo gets new CEO

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*
http://english.aljazeera.net/NR/exeres/DAE21B4D-6E3E-45B4-AF1D-BEBD1CD97E6D.htm



Yahoo gets new CEO*

Terry Semel said he was moving into a "coach's role" at Yahoo [GALLO/GETTY]

Yahoo Inc, the online company, has appointed Jerry Yang, the company's
co-founder, as its new CEO.

Terry Semel, the previous CEO and chairman, stepped down after its early
successes were eclipsed by the rise of Google Inc, the internet search
leader.

In a boardroom reshuffle Susan Decker was also named as president.

Decker, who had been touted as Semel's heir apparent, was recently promoted
from Yahoo's chief financial officer to oversee the company's advertising
operations.

Semel will remain chairman in a non-executive role after spending the past
six years running the company.


"The company is in good hands," Semel said in an interview Monday. "I felt
like it was time for me to move more into a coach's role than a player's
role."

The shake-up came less than a week after Semel faced off with shareholders
who have been unhappy with a nearly 30 per cent drop in Yahoo's stock price
during the past 18 months.

The change was welcomed on Wall Street, with Yahoo shares gaining 81 cents
to finish at $28.12 on Monday, then surged $1.33, or 4.7 per cent, in
extended trading.

Severence package

In a move that signalled Semel's decision was voluntary, Yahoo said he would
not receive a severance package.

The former film studio executive already has made a fortune since joining
Yahoo in May 2001, having realised nearly $450m in gains by exercising some
of the stock options he received during his tenure.


Despite Yahoo's recent struggles, Semel received another big bundle of stock
options last year that boosted the value of his 2006 compensation package to
$71.7m, part of a contract designed to ensure he remained Yahoo's CEO
through 2008.

On Monday Yang said Semel was "a role model and mentor" and sought to defuse
recent speculation that Yahoo might be sold to Microsoft or another suitor
hoping to exploit the recent turmoil at the company.

"I am totally excited and energised about assuming the leadership of this
great company," Yang said.

"We have a long and prosperous future if we execute correctly."

The move marks the first time that Yang, previously known as "chief Yahoo",
has been in charge of the company in more than a decade.
Yang, still owns a four per cent stake in the company currently worth about
$1.5bn.

David Filo, Yang's fellow co-founder who is helping to run Yahoo's
technology group after the sudden retirement of the department's leader
earlier this month, owns a 6 per cent stake worth about $2.3bn.

Advertising flow

Since Semel's arrival in May 2001, Yahoo's stock has nearly tripled as the
company benefited from the influx of advertising flowing to the internet
from newspapers, magazines and other established media.

Yahoo had been the the larger of the two companies when Google went public
in August 2004, and its inability to capitalise on advertising revenues with
as much success as Google tarnished Semel's legacy.

Since then, Google has expanded its advertising network to create nearly
$140bn in shareholder wealth as its stock price increased by more than six
fold, while Yahoo's stock is worth a little bit less than when Google went
public.

Executive departures

Semel once flirted with the idea of buying Google. In mid-2002, Semel
reportedly terminated negotiations when Google set its sales price at $5bn.

Google's success is said to have demoralised Yahoo's management and lead to
a recent wave of executive departures, raising concerns about whether the
company would be able to retain the talent it needs to regain its stride.

"It's a tough place to be when you see another company eating your lunch
like that," said Mike McGuire, an analyst at Gartner Inc.

When Yang recruited Semel in 2001 to lead the company back into
profitability, the choice surprised much of Silicon Valley because Semel was
over 60 and by his own admission barely knew how to use email.

But Semel won over many investors by streamlining Yahoo's operations and
then engineering a series of deals that gave the company the tools it needed
to build its own search engine rather than rely on technology licensed from
Google, which at that point was only a start-up business.

Yahoo bounced back from a $93m loss in 2001 to post steadily higher earnings
through 2005 when its profit peaked at $1.9bn.

The 2005 results included a $961m windfall that Yahoo realised by
liquidating the stock that it once owned in Google.

Currently, though, Google makes more money in a quarter than Yahoo does in a
year.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] QE2 ocean liner to be floating hotel in Dubai

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*http://www.nhk.or.jp/daily/english/index.html



QE2 ocean liner to be floating hotel in Dubai*

The QE2 ocean line has been sold to a Dubai investment firm and is to become
a floating hotel after it is retired from service.

The British owner, Cunard, announced the deal on Monday.

The investment firm based in Dubai, in the United Arab Emirates, bought the
ship for 100 million US dollars.

The 300 meter luxury vessel was launched by British Queen Elizabeth the
Second in 1967, and has crossed the Atlantic Ocean more than 800 times.
While visiting Japan on occasion, the QE2 stopped at the Port of Yokohama,
Osaka and Kobe.

The Dubai firm is planning to turn the ship into a floating hotel, scheduled
to open in 2009. The QE2 will be berthed at a pier on an artificial island
off Dubai's coast.

Cunard's president said they are delighted with the fact that when the QE2's
legendary career as an ocean liner ends, there will continue to be a
permanent home for her that will enable future generations to continue to
experience both the ship and its history.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Japan, China to prevent lunar probe jamming

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*http://www.nhk.or.jp/daily/english/index.html


Japan, China to prevent lunar probe jamming*

Japanese and Chinese space authorities are to study ways to prevent their
separate lunar probes from jamming each other's communication signals.

Japan is to launch in August a lunar probe nicknamed "Kaguya" after a
princess in an ancient folktale who returned to the moon. China is due to
launch its lunar probe "Chang'e One" in the summer or later.

Japan's space agency is concerned that communication signals to and from the
two countries' spacecraft may interfere and result in exposing each other's
data.

The agency says it has asked for joint studies to adjust their radio
frequency bands, and that Chinese space authorities have agreed to
cooperate.

Moon exploration attempts are gathering steam internationally, with India
planning to launch its own probe vehicle and the United States planning to
construct a base on the moon.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Paris Air Show No Party for European Planemaker

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*http://www.spiegel.de/international/business/0,1518,489103,00.html



Paris Air Show No Party for European Planemaker**

By Carol Matlack*

Plagued by problems and delays, the A350 widebody is trailing its more
fuel-efficient rival, Boeing's Dreamliner.

The scenario: Struggling to compete against Boeing's fuel-efficient 787
Dreamliner, Airbus redesigns its planned A350 widebody plane under pressure
from airlines. It scores a hefty launch order for the revamped aircraft from
Qatar Airways, but most other major carriers hang back, even though Airbus
offers deep discounts.

That's the situation as the biannual Paris Air Show opens on June 18. But
unfortunately for Airbus, it was pretty much the same story at the start of
the last Paris Air Show, in 2005.

The A350 saga underscores that Airbus has been, in many ways, paralyzed for
the past two years. Delivery of its A380 megaplane, originally scheduled for
early 2006, is almost two years behind schedule because of wiring problems
caused by mismatched design software. The delay plunged Airbus $750 million
into the red last year and is expected to wipe out more than $6 billion in
projected profits through 2010, denying the company a key source of
financing to develop the A350.

Panels in Question

Multiple redesigns of the A350 have already pushed its planned launch to at
least 2013, five years after the 787 is expected to enter service. And the
A350 has few major customers apart from Qatar, which had ordered an earlier
version of the plane and recently announced it would buy 80 of the revamped
model, known as the XWB. Boeing, meanwhile, has mopped up 582 orders for the
Dreamliner, giving it a huge advantage over Airbus in widebody planes, the
industry's most lucrative sector.

Yet the financial hit from the A380 is only one reason for the A350's
painfully slow takeoff. Airlines are worried that the plane, which Airbus
says will have an aluminum frame covered with composite carbon-fiber panels,
still can't match the efficiency of the all-composite 787. Airbus says
they're wrong, and that more airlines will order the A350 once they see
detailed specs.

But at least one big customer appears to have walked: Steven Udvar-Hazy,
chairman of aircraft-leasing group International Lease Finance Corp., the
world's single largest aircraft buyer. He has repeatedly criticized the
A350's design, and ILFC is set to place a major Dreamliner order during the
Paris show, according to people familiar with the situation. "This air show
will be brutally hard for Airbus," says Doug McVitie, an aerospace analyst
in Dinan, France.

Why Not Outsource?

Why doesn't Airbus just respond with an all-composite A350? For one thing,
the Europeans are several years behind Boeing in research and development on
composite materials. Building an entire airframe out of composites is a lot
more complicated than making composite panels.

Even so, Airbus could outsource the composite work. Boeing has subcontracted
65 percent of the work on the Dreamliner to suppliers who are building the
wings and almost all of the fuselage. Indeed, one of Boeing's key suppliers,
Alenia Aeronautica of Italy, is right in Airbus' back yard and would gladly
work for the European plane maker, too.

But for Airbus, outsourcing would be fraught with difficulty. As part of its
"Power 8" cost-cutting plan -- intended to offset the A380 losses and the
effects of a strong euro -- the company is putting 6 of its 16 factories up
for sale. It's unlikely to find buyers unless those facilities are
guaranteed continued work on Airbus planes. And if Airbus shifted work away
from its own factories, the resulting layoffs could trigger crippling
strikes and political backlash. "They are really stuck," says Nick
Cunningham, an aerospace analyst at the Panmure Gordon brokerage in London.

Don't Count It Out

The Dreamliner isn't the only Boeing plane that could benefit from the
A350's woes. Flush with cash from the hot-selling aircraft, Boeing could
revamp its widebody 777 model in the next few years to improve efficiency.
That would hurt not only the A350 but also the A330, Airbus's current
best-selling widebody. Boeing also could get a head start developing a new
composite narrow-body plane, replacing the 737 in the competition against
Airbus' A320 line.

Airbus certainly won't go out of business. It makes excellent aircraft and
has more than 2,500 backorders. Carriers will keep buying from the European
maker because they want to have two strong competitors in the industry. And
despite the A350's difficulties, Airbus' ace salesman John Leahy is likely
to secure some decent orders for the plane. Just last week, for instance,
Tim Clark, the chief executive of another key potential customer, Emirates
Airlines, said he was mulling a possible A350 purchase. The troubled plane
will make it into the air someday, but Airbus' bumpy ride won't be over
anytime soon.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Menristek Resmikan Ponpes Warintek

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
 *http://www.media-indonesia.com/


Menristek Resmikan Ponpes Warintek**

MALANG--MIOL:*Menristek Prof Dr Kusmayanto Kadiman meresmikan Warung
Informasi dan Teknologi (Warintek) di Pesantren Mahasiswa (Pesma) Al-Hikam
Malang, Jumat.

Ini merupakan satu-satunya Warintek di lingkungan pondok pesantren (ponpes)
pertama di Indonesia.

Menurut EGM PT Telkom Divre V Jatim, Nanang Ismail Kosim, Warintek Al-Hikam
yang diresmikan Menristek tersebut, merupakan sumbangan dari PT Telkom
melalui anggaran community development sebagai bagian dari program corporate
social responsibility (CSR).

"Bantuan ini berupa dua saluran speedy dengan paket `unlimited` dan lima
unit PC untuk Warintek. Secara bertahap kita juga akan mensosialisasikan
teknologi internet untuk madrasah di Malang," katanya di sela-sela peresmian
Warintek tersebut.

Lebih lanjut Nanang mengatakan, pada tahun 2007 program CSR tersebut
mengalokasikan dana sekitar Rp20,5 miliar untuk bidang kemitraan, lingkungan
hidup, kesehatan, budaya dan olah raga, pelayanan umum serta bencana.

Selain meresmikan Warintek di Pesma Al-Hikam, PT Telkom Divre V Jatim juga
meresmikan BTS (base tranceiver station) di tiga lokasi, yakni di Dinoyo dan
kawasan Candi Badut (Malang) serta di Nongkojajar (Pasuruan).

Penambahan BTS tersebut, untuk menunjang peningkatan layanan dan kualitas
flexi, termasuk tingkat keberhasilan panggilnya.

"Saat ini di wilayah Malang tersebar sebanyak 46 BTS yang melayani 300 ribu
pelanggan, dan akhir Juli 2007 ditarget menjadi 86 BTS dengan 1,7 juta
pelanggan untuk wilayah Jatim," paparnya. (Ant/OL-02)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Pekan Raya Dirgantara

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*Pekan Raya Dirgantara

PARIS:*

Pada pembukaan pekan raya dirgantara terbesar dunia di Le Bourget, dekat
Paris, perusahaan industri pesawat terbang Airbus mendapatkan order senilai
miliaran Euro. Perusahaan penerbangan Qatar Airways memesan 80 pesawat jenis
Airbus 350. senilai 12 miliar Euro. Sedangkan, perusahaan penerbangan
Amerika Serikat US Airways hendak memesan 92 pesawat Airbus. Saingan Airbus,
yakni perusahaan Boeing , juga membukukan pesanan pertama dalam pekan raya
tersebut. Ketua Perhimpunan industri penerbangan dan ruang angkasa Jerman
Dietmar Schrick memperkirakan, perlindungan lingkungan semakin memainkan
peranan penting dalam persaingan dibidang industri penerbangan.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Uni Eropa Dalam Krisis di Timur Tengah

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*Uni Eropa Dalam Krisis di Timur Tengah
**
Oleh: Peter Phillipp dari Berlin
*
Uni Eropa dengan tegas mendukung Presiden Mahmud Abbas dan fraksi Fatah yang
moderat, yang saat ini hanya berkuasa di Tepi Barat Yordan. Sementara Jalur
Gaza berada di tangan kelompok Hamas, yang selama ini mendukung Perdana
Menteri Ismail Haniya.

Menteri Luar Negeri Jerman Frank Walter Steinmeier di awal perundingan para
menteri luar negeri Uni Eropa di Luksemburg menyampaikan

"Kami dalam beberapa hari terakhir mengalami meruncingnya situasi, putaran
spiral kekerasan dimana sangat jelas tanggung jawabnya terarah pada Hamas."

Semua harus dilakukan untuk mendukung perdana menteri baru Salam Fayyad.
Demikian dikatakan petugas urusan luar negeri Uni Eropa Javier Solana. Akan
dipertimbangkan untuk melonggarkan boikot keuangan terhadap Palestina.
Bantuan langsung finansial akan diberikan kepada sebagian kecil pemerintahan
Palestina di Tepi Barat Yordan. Solana mengatakan lebih lanjut hari Senin
(18/06)

"Sebagian uang akan dibayarkan secara langsung. Bagaimana pengaturan
pembayaran di Jalur Gaza, kami masih harus meninjaunya. Oleh sebab itu kami
harus meneruskan pembicaraan dengan Perdana Menteri Fayyad. Tapi yang
penting ia dapat menyusun anggaran belanja, agar dapat membantu warga di
Tepi Barat Yordan dan Jalur Gaza."

Javier Solana juga akan membicarakan kemungkinan bantuan bersama bagi
Presiden Palestina Abbas dan pemerintah daruratnya dengan menteri luar
negeri Israel Zippi Livni.

Kerjasama penuh dengan pemerintah darurat hanya akan dibicarakan, jika
pemerintah Palestina mengakui penuh Israel sebagai negara. Hal yang tidak
akan terlalu sulit, karena kelompok radikal Hamas tidak lagi masuk dalam
pemerintahan. Meskipun demikian di parlemen, Hamas memiliki suara mayoritas.
Paling lambat setelah 30 hari Presiden Mahmud Abbas membutuhkan sedikitnya
persetujuan parlemen untuk situasi darurat yang ditetapkannya. Sementara
komisaris urusan luar negeri Uni Eropa Benita Ferrero-Waldner mengatakan,
bantuan keuangan Uni Eropa bagi warga Palestina, sekolah-sekolah dan rumah
sakit akan terus berlanjut tanpa perubahan, tapi ia menutup kemungkinan
bantuan anggaran langsung bagi pemerintahan

Ferrero-Waldner : "Jika menyangkut bantuan keuangan langsung, kami juga
harus menunjukkan pengawasan, karena saya bertanggung jawab bagi uang pajak
Eropa di Parlemen Eropa. Dan untuk hal itu pemerintah darurat belum berhak."

Berbeda dengan sikap Eropa, sebagai saudara tua bagi bangsa Palestina,
Indonesia amat prihatin terhadap krisis politik yang melanda Palestina.
Indonesia meminta seluruh faksi Palestina menjadikan Kemerdekaan Palestina
sebagai satu-satunya tujuan. Indonesia juga siap mengulurkan bantuan
keuangan dan logistik bagi Palestina. Indonesia berharap, setajam apapun
perbedaan pendapat di Parlemen dan Pemerintahan, tidak berlanjut di
jalanan. Indonesia menyatakan, berada diantara Hamas dan Fatah.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Intelijen Indonesia - Skenario Terbaru Terorisme Indonesia

2007-06-19 Terurut Topik Satrio Arismunandar
http://intelindones ia.blogspot. com/2007/
06/skenario- terbaru-terorism e-indonesia. html

Saturday, June 16, 2007

Skenario Terbaru Terorisme Indonesia

Watak hangat-hangat tahi ayam Indonesia sangat
dipahami oleh mayoritas pengamat Indonesia
(Indonesianis) . Hal ini tentu saja dipahami
sepenuhnya oleh intelijen asing yang menjadikan
Indonesia sebagai tempat bermain yang menyenangkan.
Baik dari sisi kerjasama maupun upaya merubah wajah
Indonesia semuanya menyenangkan.

Dalam menghadapi masalah terorisme, sudah mulai tampak
tanda-tanda kembali pada posisi normal, dimana masalah
terorisme dianggap hal yang kurang penting oleh
sebagian besar bangsa Indonesia. Tidak lebih dari
urusan kriminal sejumlah pelaku yang dicitrakan
sebagai kelompok Islam garis keras. Hal itu tentu
sangat mengkhawatirkan bagi pihak yang
berkepentingan mengangkat kembali msalah terorisme
sebagai masalah paling penting di negara ini.

Padahal masalah pembangunan pertanian dan industri
serta sejumlah bencana besar seharusnya menjadi
prioritas utama di negara ini.

Akan sia-sia upaya pemeliharaan ancaman teroris di
Indonesia bila tidak ada lagi ledakan, dan yang ada
hanya kejar-kejaran sperti Tom and Jerry yang sudah
tahu persis dimana, bagaimana dan bilamana
dilakukannya.

Terkait dengan adanya rencananya kelanjutan perang
melawan teror yang dimotori AS, maka Blog I-I
menghimbau kewaspadaan publik atas ancaman
bom yang mungkin akan terjadi lagi mulai saat ini
sampai masa pemilu 2009. Tujuannya jelas untuk membela
pandangan bahwa terorisme masih
ada dan sangat berbahaya di Indonesia.

Blog I-I sudah hampir putus harapan dengan komunitas
intelijen nasional dan khususnya Kepolisian yang
sangat main-main dengan upaya penuntasan gerakan
teroris. Semua senang bila ada dana segar untuk
kegiatan, sementara sasaran pelaku teror sudah ada di
tangan. Namun ada secercah cahaya karena Blog I-I
berhasil mendeteksi sejumlah jaring intelijen yang
cukup baik dan bekerja secara ideal dalam mengungkap
keseluruhan skenario terorisme di Indonesia.

Satu hal yang perlu diperhatikan oleh Tim Kontra
Teroris Indonesia adalah bahwa akan terus ada kejutan
di luar daftar yang sudah dimiliki. Kejutan itu mau
tidak mau akan berbentuk ledakan. Ini bisa
terjadi karena musuh sesungguhnya bukanlah sesama
bangsa Indonesia yang terpengaruhi untuk melakukan
tindakan teror, melainkan the puppet
master yang bergerak di belakangnya.

Akar Terorisme di Indonesia adalah masuknya agen-agen
yang memusuhi Islam serta mengarahkan para alumni
Mujahid untuk melakukan tindakan teror. Mengapa Blog
I-I sangat yakin, hal ini tampak dari fakta bahwa
para Mujahid asal Indonesia pada umumnya adalah
orang-orang sederhana yang ingin mengabdikan hidupnya
untuk tegaknya agama Islam. Sangat tidak benar, bahwa
Mujahid Indonesia adalah orang miskin dan
berpendidikan rendah. Hal ini adalah propaganda musuh
Islam yang sengaja masuk dalam bentuk informasi
menyesatkan. Lihat sendiri bagaimana kondisi pejuang
asal Indonesia di sebagian wilayah Timur Tengah,
mereka adalah orang-orang yang tidak mabuk harta
seperti kebanyakan pemimpin di negeri ini.

Sekali lagi, kelemahan mereka justru pada lemahnya
kewaspadaan bahwa mereka diperalat oleh agen-agen
penyusup untuk merubah sikap tegas dalam memegang
ajaran Islam menjadi gerakan teroris. Alasan berupa
teror satu-satunya jalan karena jalan lain sudah
tertutup oleh kapitalisme global adalah rayuan yang
cukup berhasil. Apalagi bila dihadapkan dengan fakta
betapa kuatnya AS dan sekutunya, dan tragedi
WTC adalah pemicu untuk aktifnya hampir seluruh sel di
dunia. Padahal sel-sel tersebut sudah dalam genggaman
intelijen, termasuk di Indonesia. Adalah soal pilihan
untuk segera menghancurkan atau menjadikannya mainan.

Dari berbagai arah CIA membidik serta menghangatkan
suasana perang melawan teror di Indonesia. Itulah
mengapa BIN pernah memberikan peringatan kepada CIA
bahwa BIN tahu gerakan mereka melalui salah satu
agennya, lihat Sidney Jones. Lihat juga Why Sidney
Jones. Hal ini menjadi semakin menarik bila kita
berkunjung ke indymedia.

Namun kemudian terjadi kesepahaman dengan rejim SBY
untuk memerangi terorisme dari berbagai arahnya.

Saran dari Blog I-I, selidiki akar terorisme dengan
pengungkapan seluruh jaringnya termasuk infiltran yang
mendorong alumni Mujahidin untuk melakukan tindakan
teror.

Hal yang sangat ditakuti adalah apabila seluruh elemen
Islam garis keras maupun moderat semua sadar dengan
permainan intelijen ini, sehingga terbuka dialog yang
lebih baik. Namun saat ini sudah ada upaya pembentukan
konflik antara Islam berorientasi internasional
dengan Islam asli Indonesia (NU & Muhammadiyah) ,
sehingga Islam di Indonesia tidak akan pernah kuat.
Hal cukup menarik adalah semakin kuatnya pengaruh
propaganda liberalisme Islam yang sesungguhnya
memiliki dasar sederhana nasionalisasi sekulerisme,
namun semakin kebabalasan dengan menyentuh berbagai
aspek kehidupan beragama yang
membuat marah kelompok Islam tradisional maupun
internasional.

Semoga tida

[ppiindia] LAPAN Kembangkan Roket Kendali 1.000 Km dan Balistik 400 Km

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
 *
http://www.antara.co.id/arc/2007/6/19/lapan-kembangkan-roket-kendali-1000-km-dan-balistik-400-km/



LAPAN Kembangkan Roket Kendali 1.000 Km dan Balistik 400 Km**
**
Garut (ANTARA News) -*Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN), Adi Sadewo Salatun, mengatakan pada 2010 LAPAN sudah akan
mengembangkan roket balistik bernama RX-420 dengan daya jangkau 400 km dan
roket kendali berdaya jelajah 1.000 km.

"Tapi LAPAN lebih pada untuk mengindera atau surveilance, jadi bukan untuk
rudal. LAPAN hanya berkonsentrasi pada roket-roket ilmiah, tetapi soal
kaitan dengan pertahanan kita serahkan ke industri pertahanan dan pelaku
pertahanan," kata Adi di sela peluncuran roket-roket LAPAN di Pamengpeuk,
Garut, Jabar, Selasa.

Meskipun setiap warga negara memiliki hak untuk bela negara, LAPAN, ujarnya,
hanya membuat bagaimana roket bisa mengorbit sendiri.

Ditanya soal komponennya, roket-roket balistik dan kendali yang diujikan
ini, ujarnya, merupakan buatan LAPAN sendiri hingga softwarenya kecuali
hal-hal seperti subsistemnya misalnya mikroprosesornya.

Sementara bahan bakar roket yakni oksidator dan "fuel" yang selalu diblokade
oleh negara-negara maju yaitu Ammonium Perchlorate (AP) dan HTPB (Hydroxy
Terminated Poly Butadiene) juga sudah mampu dikuasai ahli LAPAN.

"Kalau kita lihat performanya lebih bagus daripada yang kita impor, gradenya
lebih halus. Terbukti ketika launching tadi, lebih agresif," katanya.

Roket-roket buatan LAPAN yang diuji terbang tersebut yakni tipe RX-250 satu
unit, RX150 sebanyak tiga unit, tipe RX100 tiga unit, RX-70 tiga unit dan
RX-70 FFAR empat unit.

Perancangan Roket RX-250 difokuskan pada upaya pengurangan berat struktur
menggunakan tabung motor yang lebih tipis sehingga diperoleh ketinggian dan
jarak jangkau yang maksimal.

Dimensi roket ini berdiameter 240mm dengan panjang total 4.242mm dirancang
mencapai misi ilmiah dengan tinggi terbang 27,9km dan jarak jangkau 51,3km
pada sudut peluncuran 70 derajat.(*)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Tidur Siang Dapat Kurangi Risiko Serangan Jantung

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
 *
http://www.antara.co.id/arc/2007/6/18/tidur-siang-dapat-kurangi-risiko-serangan-jantung/

**

Tidur Siang Dapat Kurangi Risiko Serangan Jantung**

Marburg, Jerman (ANTARA News) - *Diet tradisional ala Mediterania yang amat
tinggi mengandung sayuran serta serat baik untuk jantung.

Tradisi Mediterania lainnya adalah tidur siang yang juga terbukti mengurangi
resiko kematian akibat penyakit jantung, demikian laporan DPA.

Hal tersebut berdasarkan studi bersama yang dilakukan ilmuwan Yunani dan
Amerika di Marburg yang merupakan markas dari "German Green Cross"
(DGK/Palang Hijau Jerman).

Studi oleh Sekolah Kedokteran Athena di Yunani serta Universitas Harvard
Jurusan Kesehatan Publik di Amerika Serikat tersebut dilakukan terhadap
lebih dari 20 ribu orang Yunani yang berusia antara 20 tahun dan 86 tahun
yang berpartisipasi dalam penelitian kanker Eropa.

Para peserta penelitian harus menjawab berbagai pertanyaan yang di antaranya
adalah apakah mereka melakukan tidur siang dan seberapa sering.

Dari penelitian tersebut didapatkan orang yang suka tidur siang memiliki
risiko kematian akibat sakit jantung 34 persen lebih rendah. Jika frekuensi
tidur siangnya lebih banyak, maka risiko kematiannya akan lebih rendah,
terutama untuk lelaki pekerja.

DGK memberi catatan, karena kesimpulan tersebut diambil dari "penelitian
observasi prospektif", bisa jadi faktor-faktor lainnya selain tidur siang
juga dapat mengurangi kematian akibat sakit jantung. (*)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] LIPI Kembali Kukuhkan Tiga Profesor Riset

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*http://www.kompas.com/



LIPI Kembali Kukuhkan Tiga Profesor Riset**

JAKARTA, KCM - *Tiga orang peneliti Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia
(LIPI) dikukuhkan menjadi profesor riset, Selasa (19/6). Ketiga peneliti
tersebut adalah Dr Sumardi (bidang Kimia), Ir. Ika Hartati Ismet, M.A.
(bidang Komponen Elektronika), dan Dr. Yayuk Rahayuningsih (bidang Biologi).


Dalam orasi ilmiahnya, Ir. Ika Hartati Ismet, M. A. menekankan pentingnya
pengembangan listrik tenaga surya sebagai upaya mengatasi krisis energi.
Menurutnya, pengembangan listrik tenaga surya untuk negara kepulauan seperti
Indonesia memiliki prospek yang baik karena bernilai ekonomis dan ramah
lingkungan.

"Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat dipakai untuk memenuhi
kebutuhan listrik di daerah terpencil dan berskala kecil," ujarnya dalam
rilis yang diterima KCM. Ia mengatakan inti PLTS berupa sel surya yang
terbuat dari kristal silikon untuk mengubah cahaya Matahari menjadi listrik.
Sedangkan, komponen pendukungnya berupa modul surya, baterai, regulator, dan
konstruksi penyangganya.

Selama ini, kebutuhan sel surya di Indonesia masih tergantung impor sehingga
harganya masih tinggi. Selain itu, efisiensi sel surya dalam menghasilkan
listrik belum sebaik sumber energi lainnya sehingga kurang ekonomis. Namun,
seiring bertambahnya permintaan akan sel surya dan teknologi pembuatannya
yang masih terus dikembangkan, harga sel surya secara bertahap dapat
diturunkan.

Sementara itu, Dr. Yayuk Rahayuningsih dari Pusat penelitian Biologi LIPI
menjelaskan peran Collembola (spring tail atau ekor pegas) dalam perombakan
bahan organik tanah. Sedangkan, Dr. Sumardi dari Pusat penelitian Kimia
menakankan pentingnya kompetensi metrologi kimia agar validitas hasil
penelitan/pengukuran dapat lebih baik.

Dengan dikukuhkannya tiga peofesor riset baru, kini sudah terdaftar 187
profesor riset. Gelar profesor riset merupakan gelar yang diberikan LIPI
kepada para penelitinya yang telah berjasa mengembangkan bidang penelitian
yang ditekuninya. (*)

Penulis: Wah


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Indonesia Bisa Jadi Produsen Kakao Terbesar Kedua Dunia

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
 *
http://www.antara.co.id/arc/2007/6/19/indonesia-bisa-jadi-produsen-kakao-terbesar-kedua-dunia/


Indonesia Bisa Jadi Produsen Kakao Terbesar Kedua Dunia**
**
**
Jakarta (ANTARA News) -*Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) memperkirakan
bahwa Indonesia bisa menjadi produsen kakao terbesar kedua dunia setelah
Pantai Gadung pada 2012, dengan mampu memproduksi 1 juta ton per tahun.

Menurut Ketua Umum Askindo, Halim Abdul Razak, kemampuan produksi dalam
jumlah itu bisa dicapai Indonesia apabila pemerintah serius mendorong
perbaikan tata kelola usaha kakao di tingkat petani.

Produktivitas tanaman kakao di Indonesia yang masih rendah terutama
disebabkan oleh minimnya pemahaman dan tingkat ketrampilan petani dalam
mengusahakan perkebunan kakao, katanya di Jakarta, Selasa.

Faktor lain yang memperburuk lagi dalah adanya serangan hama Penggerek Buah
Kakao (PBK) yang yang telah ada sejak 1985 dan hingga saat ini tak kunjung
bisa diatasi petani.

Salah satu strategi yang diyakini akan efektif memacu produksi kakao petani
Indonesia, kata dia, yakni dengan melakukan revitalisasi program penyuluhan,
terutama bagi petani kakao seperti yang dulu dilakukan pada zaman orde baru.

Halim mengatakan, pada beberapa tahun terakhir pertumbuhan volume produksi
kakao dunia hanya 2,5 persen per tahun semetnara permintaan masyarakat dunia
tumbuh hingga 3,5 persen per tahun.

Menurut dia, pada 2006, volume produksi kakao dunia mencapai 3,3 juta ton
per tahun yang sebagaian besar di pasok oleh negara Pantai Gading kemudian
disusul Ghana dan Indonesi menduduki posisi ke tiga.

Meningkatnya konsumsi kakao masyarakat dunia diduga telah terjadinya
pergeseran persepsi masyarakat konsumen yang dulu menganggap makan berbahan
bahan baku coklat menimbulkan ancaman kolesterol tinggi karena kandungan
kadar lemaknya.

Namun belakangan diketahu, melalui sebuah penelitian bahasa kandungan
flavanol pada biji kakao dari Indonesia justru baik untuk kesehatan jantung.


"Meningkatnya permintaan dunia terhadap kakao merupakan kondisi yang bagus
untuk memacu produktivitas kakao Indonesia," katanya.

Pada kesempatan itu Halim juga mengungkapkan rencana Askindo menggelar
kegiatan International Cocoa Conference & Cocoa Dinner di Nusa Dua Bali
28-29 Juni 2007 yang akan diikuti perwakilan dari 18 negara.

Kegiatan tersebut akan dihadiri kalangan trader, industri pengolahan maupun
lembaga pemerintahan yang menangani kakao di masing-masing serta perwakilan
dari asosiasi pertanian kakao dan akademisi maupun pakar bidang pertanian
dan pengolahan biji kakao.

"Dalam kegiatan ini akan dirumuskan strategi bersama yang diharapkan dapat
menjamin kesinambungan peningkatan produksi kakao dunia, peningkatan
kualitas, profitabilitas dan daya saing usaha kakao," katanya ketika
menjelaskan rencana konferensi yang bertema World Cocoa Sustainability
Partnership itu.

Menurut Halim Abdul Razak, saat ini produksi kakao Indonesia baru 590 ribu
ton per tahun di bawah Pantai Gading yang mencapai 1,3 juta ton dan Ghana
650 ribu ton per tahun.

"Rendahnya produksi biji kakao kita saat ini bukan lantaran areal tanam yang
kurang, apalagi minimnya potensi lahan yang tersedia," katanya.

Kondisi tersebut, tambahnya karena tanaman yang sudah ada produktivitasnya
hanya rata-rata 600-800 kg per hektar (ha) per tahun yang semestinya bisa
mencapai 1,5 hingga 2 ton per hektak per tahun.(*)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Resensi Buku - Laporan Investigasi untuk Media Cetak dan Siaran

2007-06-19 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Resensi Buku:

PELIPUTAN INVESTIGATIF, BELAJAR DARI JURNALISME DI
AMERIKA

Judul: Laporan Investigasi untuk Media Cetak dan
Siaran
Penulis : William C. Gaines
Penerbit: ISAI dan Kedutaan Besar AS, Jakarta, April
2007
Tebal : 421 + xx halaman.
==

Buku tentang laporan investigasi ini hadir pada saat
yang tepat. Berbagai kasus korupsi, pelanggaran HAM,
dan sebagainya –baik yang merupakan kasus-kasus lama
warisan era Orde Baru, maupun yang dilakukan pada era
pasca Soeharto—masih banyak yang belum terungkap ke
publik. 

Berbagai hambatan masih dihadapi para jurnalis untuk
mengungkap tuntas kasus-kasus tersebut. Pada saat yang
sama, banyak jurnalis juga merasa belum punya cukup
kompetensi, dalam melakukan peliputan investigatif.
Oleh karena itu, adanya buku yang bisa menjadi semacam
panduan untuk teknik peliputan investigatif, menjadi
suatu kebutuhan nyata.

Judul asli buku ini adalah Investigative Reporting for
Print and Broadcast (1998). Jika kita melihat paparan
isinya, tampaknya buku ini bisa berfungsi sebagai buku
pegangan yang cukup komplit, untuk mengenal jurnalisme
investigatif. Selain bermanfaat bagi jurnalis pemula
atau mahasiswa jurnalistik, buku ini juga masih
relevan dibaca oleh para jurnalis profesional, yang
ingin mendapat penyegaran kembali tentang teknik
peliputan investigatif. 

Dengan membaca buku ini, kita dapat memahami apa itu
laporan investigasi, dan bagaimana teknis
pelaksanaannya di lapangan. Bisa dibilang, seluruh
aspek peliputan investigatif sudah tercakup di buku
ini. Mulai dari perencanaan peliputan, pelaksanaan,
hingga penulisan laporannya kemudian.

Buku ini bukan ditulis oleh dosen, yang biasanya
banyak tahu tentang teori, tapi kurang praktik.
Sebaliknya, buku ini justru disusun oleh William C.
Gaines, seorang jurnalis yang kaya pengalaman. Mungkin
itulah sebabnya, buku ini sarat dengan panduan-panduan
teknis, bagi mereka yang ingin mempraktikkan peliputan
investigatif di lapangan.

Ketika menjelaskan cara-cara peliputan investigatif
dan kendala-kendala yang mungkin ditemui di lapangan,
Gaines memberi contoh praktis, dengan menciptakan
tokoh fiktif Gladys Tydings, sebagai jurnalis
investigatif. Lewat tokoh fiktif ini, pembaca bisa
lebih menghayati berbagai masalah dan tekanan yang
dihadapi seorang jurnalis investigatif.

Untuk media siaran (televisi), bahkan diberikan contoh
yang sangat rinci, lengkap dengan narasi dan gambar,
tentang bagaimanma suatu laporan investigatif
disajikan ke khalayak pemirsa. Jadi, buku ini harus
diakui sangat deskriptif dan informatif.


Konteks Amerika

Sayangnya, berbagai contoh praktis yang ada di dalam
buku ini sangat berkonteks Amerika. Maklum,
pengarangnya memang orang Amerika, dan pada awalnya
tampaknya buku ini memang ditujukan untuk publik
Amerika. Sehingga, jika ingin memahami panduan
peliputan investigatif di buku ini, para pembaca harus
merujuk ke konteks kehidupan sosial, budaya, ekonomi,
dan politik di Amerika.

Tentu saja, perbedaan konteks ini bukan salah
pengarang atau penerbitnya, karena sejak awal buku ini
memang bukan ditujukan untuk kalangan pembaca di
Indonesia. Meski demikian, pembaca tetap dapat memetik
manfaat dari buku yang diterjemahkan oleh Budi
Prayitno ini. Karena, ada sejumlah prinsip umum dalam
peliputan investigatif, yang bisa diterapkan di
berbagai negara, termasuk di negara berkembang seperti
Indonesia. 

Arti penting lain dari penerbitan buku ini adalah,
buku jurnalistik karya penulis Indonesia --khususnya
yang membahas jurnalisme investigatif-- masih amat
langka. Itulah sebabnya, para mahasiswa dan akademisi
Indonesia yang menggeluti ilmu komunikasi umumnya
masih sangat mengandalkan literatur asing berbahasa
Inggris. Kehadiran buku ini diharapkan bisa mengisi
kekosongan tersebut.

Jurnalisme investigatif di Indonesia memang kurang
berkembang, antara lain karena tekanan dari pemerintah
yang represif, serta tidak adanya kebebasan pers. Ini
adalah kasus era Orde Baru pada zaman Soeharto. Pada
1994, Indonesia membeli sejumlah kapal perang bekas
milik Angkatan Laut Jerman Timur dari Pemerintah
Jerman.  Majalah Tempo memberitakan hasil
investigasinya terkait pembelian 39 kapal perang itu.
Akibatnya fatal. Tempo (bersama tabloid DeTik dan
Majalah Editor) dibredel pada 21 Juni 1994.

Pembredelan Tempo memang terkait dengan pemberitaan
tentang kasus kapal perang eks-Jerman Timur tersebut.
Namun, persoalannya bukan semata-mata pada
jual-belinya, tetapi pada kontroversi yang menyulut
konflik keras antara pihak Kementerian Pertahanan RI
dan militer (yang suka atau tidak suka, harus memakai
puluhan kapal perang bekas tersebut) dan pihak Menteri
Ristek B.J. Habibie (yang saat itu lebih dekat dengan
Soeharto, dan mendapat keuntungan dari jual-beli
tersebut). 

Beberapa koreksi
Tak ada gading yang tak retak. Buku ini tentu juga tak
lepas dari kekurangan. Dalam Pengantar oleh penerbit
disebutkan, penulis buku ini adalah wartawan
berpengalaman. Sayang sekali, tidak tertera foto dan

[ppiindia] Birds and Bees Prematurely Active in Greenland

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*http://www.spiegel.de/international/world/0,1518,489508,00.html


Birds and Bees Prematurely Active in Greenland*

Not only are global temperatures on the rise, but climate change is shifting
the seasons too. Researchers in Greenland have found that the birds and the
bees in the Arctic are active a full two weeks earlier than they were just a
decade ago.

Greenland has long been seen as an important canary in the coalmine when it
comes to global warming. As the Earth's climate heats up, the ice sheet
which covers the mega-island melts faster and faster. Already, according to
scientists measuring the glacier's melting rates, Greenland sheds enough ice
every day to supply New York City with water -- 30 times over.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Kura-kura Langka ’Empat Mata’ Berhasil Ditangkarkan

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
 *http://www.kompas.com/



Kura-kura Langka 'Empat Mata' Berhasil Ditangkarkan**

CHATTANOOGA, MINGGU*- Seekor anak kura-kura langka menetas di Akuarium
Tennessee di Chattanooga, Tennessee, AS. Spesies Sacalia bealei yang dikenal
dengan nama kura-kura Beal 'empat mata' itu merupakan jenis hewan yang
terancam punah dan hanya ada beberapa ekor di AS.

"Kura-kura anakan di Chattanooga mungkin bukti keberhasilan pertama
penangkaran Sacalia bealei yang dilakukan lembaga di Amerika Utara," ujar
Enrico Walder, herpetolog di Akuarium Tennessee. Saat mengumumkannya Jumat
(15/6), ia mengatakan dari tiga ekor telur yang dihasilkan induknya, hanya
seekor yang menetas.

Bayi kura-kura seberat 6 gram dengan panjang tubuh 38 milimeter itu menetas
9 Juni. Kini, ia dalam perawatan intensif dan belum akan dipamerkan sampai
usia tertentu. Yang dipamerkan kepada publik saat ini hanya seekor kura-kura
Beal 'empat mata' jantan.

Saking langkanya, kini hanya ada18 ekor kura-kura Beal 'empat mata' di
daratan AS dan Eropa. Selain di Akuarium Tennessee, spesies ini juga dapat
ditemukan antara lain di Kebun Binatang Dallas atau KB Charles Paddock di
Atascadero, California. Kura-kura jenis ini dulunya banyak ditemukan di
China bagian selatan, namun jumlahnya semakin menurun karena banyak
ditangkap sementara tingkat reproduksinya rendah.

"Seperti halnya spesies-spesies lainnya di Asia, kura-kura Beal 'empat mata'
banyak ditangkap di makanan China dan ramuan obat tradisional," kata Walder.
Bukan karena jumlah matanya yang empat, kura-kura itu disebut demikian
karena memiliki dua noktah putih di belakang kepalanya yang menyerupai
sepasang mata.


Sumber: AP
Penulis: Wah


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Lapan Luncurkan Roket di Pameungpeuk

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
 *http://www.kompas.com/ver1/Nasional/0706/19/152451.htm


Lapan Luncurkan Roket di Pameungpeuk

Laporan Wartawan Kompas Nawa Tunggal**

GARUT, KOMPAS- **Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan*,
Selasa (19/6) siang, meluncurkan 12 roket dengan jangkauan berkisar antara
6,5 kilometer sampai 51,3 kilometer di Stasiun Peluncuran Roket Pameungpeuk,
Garut, Jawa Barat. Disusul kemudian peluncuran enam roket berbahan bakar
glukosa dengan jangkauan mencapai 1 kilometer.

Peluncuran roket disaksikan Kepala Lapan Adi Sadewo Salatun, Kepala Staf TNI
Angkatan Laut Laksamana Slamet Soebijanto, Ketua Dewan Riset Nasional Mahdi
Kartasasmita.

*Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayadi Kusmayanto*, *Panglima TNI
Marsekal Djoko Suyanto*, *Ketua Komisi VII DPR Agusman Effendi*, beserta
jajaran pejabat lainnya, batal menghadiri peluncuran roket yang di antaranya
bisa diaplikasikan untuk senjata militer rudal jarak jauh tersebut.

Para pejabat negara tersebut berangkat dari Bandara Halim Perdanakusumah
Jakarta pagi tadi menuju Bandung dengan pesawat udara.Setiba di Bandung
dilanjutkan dengan helikopter menuju Stasiun Peluncuran Roket Lapan di
Pameungpeuk.

Perjalanan menuju Pameungpeuk kemudian terhambat cuaca yang buruk, sehingga
perjalanan dibatalkan. KSAL Slamet Soebijanto tiba di Pameungpeuk
menggunakan kendaraan jalur darat.

"Peluncuran roket Lapan tahun ini merupakan prestasi tersendiri, karena ada
aplikasi penemuan propelan atau bahan bakar roket buatan Lapan sendiri,"
kata Slamet.

Kepala Lapan Adi Sadewo mengatakan, hambatan pengembangan roket di Indonesia
selama ini pada ketersediaan bahan bakar propelan yang masih harus diimpor.
"Tidak semua negara produsen propelan mau menjual propelannya. Sekarang ini
diusahakan kemandirian untuk penyediaan propelan," kata Adi.

Pada 2008 nanti, lanjut Adi, ditargetkan produksi propelan mencapai 1 ton
untuk kepentingan uji ilmiah roket berikutnya.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Angkatan Laut Harapkan Roket Buatan Lapan

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
 *http://www.kompas.com/ver1/Iptek/0706/19/200406.htm



Angkatan Laut Harapkan Roket Buatan Lapan**
**
GARUT, SELASA -*Meski baru sampai tahap pengembangan awal, teknologi roket
yang dikembangkan* Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)* dapat
dikembangkan untuk keperluan pertahanan. *Angkatan Laut Republik
Indonesia*berharap LAPAN dapat terus meningkatkan kemampuannya agar
dapat dipakai
untuk meluncurkan peluru kendali.

"Yang untuk peluru kendali kapal itu diperlukan jangkauannya sampai 300
kilometer dengan kecepatan 2,1 Mach," kata *Kepala Staf Angkatan Laut
Laksamana Slamet Subijanto* di sela peluncuran roket LAPAN di Fasilitas Uji
Terbang Roket LAPAN di Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, Selasa (19/6).
Sementara itu, roket-roket yang telah berhasil diuji coba LAPAN baru berdaya
jangkau maksimal 50 kilometer.

Dalam uji coba tadi siang, LAPAN meluncurkan 12 roket dari jenis RX-70 yang
berdaya jangkau 6,5 kilometer hingga RX-250 yang berdaya jangkau 50
kilometer. Seluruh roket yang berhasil diluncurkan masing-masing tipe RX-250
satu unit, RX-150 sebanyak tiga unit, tipe RX100 empat unit, RX-70 empat
unit.

Tipe RX-250 berdiameter 240 milimeter dengan panjang total 4.242 milimeter.
Roket ini dirancang mencapai misi ilmiah dengan tinggi terbang 27,9
kilometer dan jarak jangkau 51,3 kilometer pada sudut peluncuran 70 derajat.

Roket RX-150 merupakan roket generasi baru berdiameter 150 milimeter dan
panjang 2.687 milimeter. Roket tersebut dapat mencapai tinggi terbang 15,5
kilometer pada sudut peluncuran 60 derajat. Sedangkan Roket RX-100 merupakan
roket balistik dengan diameter 115 milimeter untuk mencapai jarak jangkau
lebih dari 10 kilometer dengan sistem telemetri kecepatan tinggi.

Roket RX 70 MN (multiple nozzle) berdiameter 70 milimeter dengan daya
jangkau lebih dari 7 kilometer yang merupakan modifikasi dari jenis FFAR
dengan mensubtitusi propelan dari jenis double base menjadi komposit jenis
HTPB (Hydroxy Terminated Poly Butadiene). Roket RX-70 MN ini merupakan misi
pertama kali LAPAN menggunakan bahan bakar roket Ammonium Perchlorate (AP)
buatan LAPAN sendiri, sehingga di masa depan pengembangan roket tak bisa
lagi dipengaruhi embargo.

Meski baru langkah awal, KSAL menilai pengembangan teknologi roket LAPAN
suatu langkah yang baik. Pengembangan roket ini, ujarnya, sangat bagus untuk
mengurangi ketergantungan dari luar negeri.


Sumber: Antara
Penulis: Wah


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] 2010 Roket LAPAN Layak untuk Militer

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
 *http://www.kompas.com/ver1/Iptek/0706/19/205055.htm



2010 Roket LAPAN Layak untuk Militer**

GARUT, SELASA -*Teknologi roket buatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (LAPAN) mungkin baru layak diaplikasikan untuk kepentingan militer
mulai tahun 2010. Saat ini, LAPAN tengah mengembangakan roket balistik
bernama RX-420 dengan daya jangkau 400 kilometer dan roket kendali berdaya
jelajah 1.000 kilometer.

"Tapi roket LAPAN lebih untuk mengindera atau surveillance, jadi bukan untuk
rudal. LAPAN hanya berkonsentrasi pada roket-roket ilmiah, soal kaitan
dengan pertahanan kita serahkan ke industri pertahanan dan pelaku
pertahanan," kata Kepala LAPAN Adi Sadewo Salatun di sela peluncuran
roket-roket LAPAN di Pameungpeuk, Garut, Selasa (19/6).

Meski demikian, LAPAN juga mengembangkan roket yang dapat digunakan untuk
kepentingan militer. Dari 12 roket yang berhasil diuji coba, empat roket di
antaranya merupakan jenis balistik yang daya jangkaunya telah mencapai 7,5
kilometer.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Slamet Subijanto yang ikut hadir dalama
uji coba peluncuran roket bersama Staf Ahli Menristek bidang Pertahanan
Richard Mengko dan Ketua Dewan Riset Nasional Mahdi Kartasasmita, sempat
mengutarakan harapannya untuk memanfaatkan teknologi roket LAPAN untuk
kepentingan pertahanan. Sebab, hal tersebut dapat mengurangi ketergantungan
kepada luar negeri.

Komponen roket-roket balistik dan kendali yang dikembangkan LAPAN sejauh ini
dikembangkan sendiri di dalam negeri termasuk softwarenya. Hanya komponen
subsistem seperti mikroprosesor yang masih diimpor. Bahkan, bahan bakar
roket yang selalu diblokade oleh negara-negara maju seperti Ammonium
Perchlorate (AP) sudah dikuasai ahli LAPAN.

"Kalau kita lihat performanya lebih bagus daripada yang kita impor, gradenya
lebih halus. Terbukti ketika launching tadi, lebih agresif," katanya. LAPAN
telah menguji coba bahan bakar buatannya pada Roket jenis RX-70 MN (multiple
nozzle). Roket berdiameter 70 milimeter dengan daya jangkau lebih dari 7
kilometer ini merupakan modifikasi dari jenis FFAR (Folding Fin Aerial
Rocket) yang juga dipakai Angkatan udara AS untuk mengembangkan roket
balistiknya.


Sumber: Antara
Penulis: Wah


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] 33 PERWIRA TNI AU IKUT KURSUS ASO

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*http://www.tni-au.mil.id/headline.asp?aid=777



33 PERWIRA TNI AU IKUT KURSUS ASO**
*
Sebanyak tiga puluh tiga Perwira TNI AU terdiri dari sembilan Pemen dan dua
puluh empat Pama mengikuti kursus Aviation Safety Officer (ASO) selama dua
minggu dari tanggal 18/6 – 29/6, atas kerja sama antara TNI AU dengan Royal
Australia Air Force (RAAF) di Lanud Halim Perdanakusuma, dengan para
instruktur dari mobile trainning team RAAF.

Kursus yang diikuti oleh para perwira TNI AU berbagai korp yang berkecimpung
langsung dalam penerbangan seperti Penerbang, Navigator, Tehnik dan
Kesehatan itu agar para perwira yang tugasnya pelaksanaannya dilapangan
dapat menentukan, perencanaan dan kebijakan yang dapat diambil sebagai
keputusan.

*Kepala Dinas Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU (Kadislambangjaau) Marsma
TNI Rodi Suprasodjo, S.IP*. mengatakan "Penerbangan militer tidak mungkin
terbebas dari resiko yang dapat menimbulkan potensi terjadinya incident atau
accident yang secara langsung akan mengurangi kesiapan operasi maupun
tempur".

Berkurangnya kemampuan TNI AU dalam melaksanakan tugas pertahanan di udara
seperti diamanatkan dalam Pasal 10 UU RI Nomor 34 tahun2006 tentang TNI.
Oleh sebab itu kondisi yang aman dan selamat sangat didambakan untuk
mewujudkan TNI AU yang lebih baik serta zero acciden. Untuk dapat mencapai
hal tersebut, perlu upaya-upaya yang terpadu dan terus-menerus serta
berkelajutan.

Dislambangja sebagai instansi yang berkecimpung dalam bidang keselamatan
terbang dan kerja telah melaksanakan road map to zero accident and sourcing
ke negara-negara Singapura dan Australia, serta terus mensosialisakan dan
pembinaan kepada seluruh jajaran TNI Angkatan Udara mencanangkan di tahun
2007 menjadi tahun zero accident.

Hadir pada pembukaan tersebut Kadispsiau marsma TNI Budiono, Kadisdikau
Kolonel Pnb. Bambang Wahyudi, kadisbangops Marsma TNI Eko Jati , Atase
Pertahanan Udara Australia di Jakarta colonel Raymond Press dan para
instruktur diantaranya wing Comander Timthy Sloane. Squadron Leader John
Phillip Kowald dan Captain (Army) Richard Jason Arrmitage.


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[ppiindia] KASAL BUKA APEL KHUSUS KOMANDAN SATUAN

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*
http://www.tnial.mil.id/tabid/61/articleType/ArticleView/articleId/95/KASAL-BUKA-APEL-KHUSUS-KOMANDAN-SATUAN.aspx


KASAL BUKA APEL KHUSUS KOMANDAN SATUAN

*
*Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Slamet Soebijanto*, Kamis
(14/6) secara resmi membuka Apel Khusus Komandan Satuan (AKKS) tahun 2007 di
Gedung Graha Samudera Bumi Moro, Komando Pengembangan Pendidikan Angkatan
Laut (Kobangdikal), Surabaya. AKKS tahun 2007 akan berlangsung 14-15 Juni
2007 dan bertujuan untuk mensosialisasikan kebijakan pemimpin TNI AL tentang
peran, tugas dan fungsi para komandan satuan, agar terbentuk kesamaan
interpretasi serta persepsi seluruh komandan satuan sesuai rancangan postur
TNI AL hingga tahun 2024.


Dalam sambutannya, Kasal menyatakan bahwa sesuai visi TNI AL yakni
terwujudnya kekuatan yang disegani di kawasan Asia, maka pembangunan dalam
mewujudkan kekuatan pada tataran Green Water Navy saat ini meliputi Struktur
Kekuatan (Force Structure), Kemuktahiran Teknologi (State of Modernisation),
Ketahanlamaan Operasi (Sustain Ability) dan Kesiapan (Readiness).


Dari keempat point tersebut, Kasal Laksamana TNI Slamet Soebijanto
menjelaskan, bahwa jumlah dan jenis dari alutsista yang mampu menjaga
kedaulatan NKRI dapat memberikan kemampuan cegah tangkal dan mengamanan
seluruh wilayah perairan NKRI, harus mempunyai tingkat kemoderenan sesuai
dengan perkembangan teknologi terkini serta dapat mengimbangi alutsista
negara-negara lain. Selain itu, alutsista yang digunakan harus mampu digelar
dalam waktu yang cukup lama dengan didukung logistik yang memadai dan
memiliki kapabilitas yang tinggi hingga mampu dioperasikan setiap saat jika
dibutuhkan.


Sesuai dengan tema yang diusung pada AKKS tahun 2007 "Dengan semangat
pengabdian yang tulus dan dilandasi disiplin serta moralitas yang tinggi
kita wujudkan TNI AL yang mampu menjaga kedaulatan dan keamanan di seluruh
perairan yurisdiksi nasional", Kasal mengharapkan kepada Komandan Satuan
Operasional dan Komandan Satuan Pangkalan beserta jajarannya agar dapat
meningkatkan disiplin, moralitas serta kualitas profesi agar mampu
melaksanakan tugas dengan baik.


Selain itu, Kasal mengharapkan agar setiap Komandan melaksanakan tugasnya
didasari oleh semangat pengabdian yang tulus dengan mengedepankan
kepentingan TNI AL, bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi.


"Keberadaan pangkalan TNI AL yang ada saat ini, kedepannya akan diadakan
perubahan letak dan struktur organisasi untuk menghadapi kemajuan jaman.
Beberapa Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut yang saat ini masih beroperasi
akan digeser letak dan fungsinya kedaerah–daerah yang dianggap lebih
bermanfaat baik segi ekonomis dan strategis", tegasnya


Seusai membuka kegiatan AKKS, Kasal berkesempatan melihat produk-produk
hasil karya Dislitbangal antara lain, Reserve Osmoses (RO), pembuatan Sea
Rider, Combat Boat dan Sky Diving Training Chamber yang akan digunakan
melatih para penerjun TNI AL dalam melaksanakan tugas-tugas operasi.


AKKS tahun 2007 ini diikuti oleh 430 Komandan dari berbagai kesatuan di
lingkungan TNI AL dan menurut Ketua Penyelenggara AKKS 2007 Waasrena Kasal
Laksamana Pertama TNI Marsetyo, MM, diharapkan setelah kegiatan AKKS ini
hasil yang dicapai adalah para Komandan dapat menyatukan persepsi dalam
implementasi tugas dan tanggung jawab guna mendukung tugas pokok TNI AL
serta memahami kebijakan Kasal tentang tiga pilar pembangunan TNI AL yang
meliputi kesiapan satuan operasional, peningkatan profesionalisme prajurit
maupun peningkatan kesejahteraan prajurit dan PNS TNI AL.


Demikian berita Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[ppiindia] UPACARA BENDERA GABUNGAN TNI-POLRI SE-GARNIZUN PALEMBANG DI LAPANGAN APEL BUMI SRIWIJAYA

2007-06-19 Terurut Topik Sandy Dwiyono
*http://www.tniad.mil.id/news.php?id=961


**
UPACARA BENDERA GABUNGAN TNI-POLRI SE-GARNIZUN PALEMBANG DI LAPANGAN APEL
BUMI SRIWIJAYA
*
Palembang, Gurbenur Sumatera Selatan Ir. H. Syahrial Usman, MM, pada Senin
tanggal 18 Juni 2007 bertindak selaku Irup pada Upacara Bendera bulanan
gabungan TNI-Polri berserta masyarakat yang dilaksanakan di lapangan Bumi
Sriwijaya Palembang.

Dalam amanatnya Gurbenur Sumatera Selatan menyampaikan apreasiasi dan
penghargaan kepada jajaran Kodam II/Swj yang telah memprakarsai
penyelenggaraan upacara gabungan TNI-Polri, hal tersebut merupakan salah
satu upaya pembinaan hubungan dan kerjasama antara TNI dan Polri di wilayah
Sumsel, khususnya di Kota Palembang.

Lebih lanjut Gurbenur Sumatera Selatan dalam amanatnya mengajak kepada
seluruh jajaran TNI dan Polri untuk lebih meningkatkan kualitas jalinan
kebersamaan melalui suatu kerjasama dan koordinasi yang baik dalam rangka
menjaga dan mengamankan kedaulatan bangsa dan negara serta keamanan,
ketertiban masyarakat di wilayah Sumsel, khususnya di Kota Palembang.
Gurbenur juga mengharapkan agar situasi kebersamaan yang seperti ini dapat
terus dipertahankan sehingga dengan kebersamaan dan kerjasama tersebut dapat
membangun Provinsi Sumatera Selatan yang lebih baik, maju dan sejahtera di
berbagai bidang pembangunan yang sedang dibangun.

Turut hadir pada Upacara tersebut antara lain Kapolda Sumsel Irjen Pol
Drs.Ito Sumardi, SH, MH, Kasdam II/Swj Brigjend TNI Karsadi, Wakapolda
Sumsel, Ketua DPRD Sumsel, Drs H. Zamzami Ahmad, Kepala Kejaksaan Tinggi
Sumsel, Danrem 044/Gapo, Kolonel Arm Joko Sunaryo, Para Asisten Kasdam
II/Swj, Para Kabalakdam II/Swj, Perwakilan Bintara Tamtama serta Pns dari
satuan jajaran Kodam II/Swj dan Polda Sumsel. (Pendam II/Dispenad)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Mediacare Media Mejeng !

2007-06-19 Terurut Topik mangucup88
Pengalaman Mang Ucup bermilis ria sudah lebih dari sepuluh tahun dan 
pada saat ini bergabung di lebih dari 60 macam milis, oleh sebab 
itulah telah cukup banyak makan asam garam maupun jam terbang saya 
dalam bermilis ria.

Saya jadi tertarik untuk menulis tentang milis Mediacare, bukannya 
karena sang owner dari milis ini sdr Radityo Djadjoeri, kenal baik 
dengan mantan mertuanya mang Ucup, bekas Bupati Bantul, melainkan 
karena milis ini benar2 unik jadi lain dari yang lain.

Milis yang paling ngetop ketika saya mulai bermilis ria adalah milis 
Apakabar, tetapi sekarang sudah jauh terlangkahi oleh Mediacare 
dimana antara lain jumlah members saja sudah hampir mencapai delapan 
ribu members dan ini bukanlah jumlah yang bisa dibilang kecil. 

Besar kecilnya satu milis pada umumnya dinilai dari jumlah members 
yang ada maupun dari jumlah arus berita yang masuk. Milis dengan 
jumlah members dibawah 1.000 termasuk milis kelas teri alias milis 
mini. Dibawah 2.000 kelas Medium; setelah diatas 2.000 baru dapat 
disebut milis ukuran Large - Besar. Sedangkan milis dengan jumlah 
diatas 5.000 members baru bisa dikategorikan sebagai milis Mega dan 
ini termasuk milis Mediacare, dimana setiap harinya bertambah 
sekitar 40 s/d 50 members baru.

Setiap orang dengan mudah bisa jadi anggota milis Mediacare, tetapi 
tidak setiap tulisan dapat ditayangkan. Oleh sebab itulah merupakan 
satu kebanggaan tersendiri apabila tulisannya dapat ditayangkan 
disitu. Betapa tidak tulisannya akan dibaca oleh ribuan orang media, 
sehingga besar harapan bahwa tulisannya dapat dimuat di salah satu 
media lainnya.

Di milis Mediacare orang boleh mejeng sambil jualan apa saja mulai 
dari yang jualan politik, budaya s/d agama. Jadi milis yang bersifat 
gado-gado tulen. Setiap member bisa mejeng disitu dengan hasil 
karyanya, entah itu sastra sekaliber Shakespeare atau sastra 
picisan. Mulai dari pujangga besar sampai pujangga kagetan ataupun 
pujangga mabok sekalipun, semuanya ada disitu

Masing-masing penjual (penulis) saling mempromosikan, bahwa kecap 
mereknya adalah yang terbaik dan yang nomor satu disamping halal 
dijamin tidak mengandung racun. Para penjual produk politik pun 
tidak beda jauh dengan para penjual agama, bedanya yang satu 
berusaha untuk menjual atau mempromosikan illahnya sedangkan dalam 
dunia politik mereka untuk mendewakan tokoh idola atau ideologinya.

Seperti layaknya dipasar para penjual yang paling keras nada 
teriakannya, merekalah yang paling banyak mendapatkan perhatian, 
walaupun tidak dijamin bahwa produknya itu baik.

Hal ini dilakukan oleh para salesman; apabila produknya buruk dan 
kurang laku, maka wajarlah apabila ini harus ditunjang dengan 
teriakan-teriakan promosi yang berlebihan ataupun yang bersifat 
provokatif. Dan lucunya lagi, banyak orang percaya, entah kosumennya 
yang dunguk atau si penjualnya yang pinter, walaupun terkadang tidak 
masuk diakal sekalipun juga, tetapi tetap saja di Amin kan dan minum 
secara glek begitu saja.

Lihat saja iklan rokok, sudah jelas bahwa merokok itu tidak sehat 
dan juga tidak baik bagi kehidupan kita, tetapi toh banyak orang 
terpengaruhi dan percaya akan iklannya :"Dapat membuat hidup jadi 
lebih hidup"

Persaingan tidak sehat bukan hanya berlaku dan ada di dalam pasar 
nyata saja, bahkan di pasar maya pun demikian. Para penjual yang iri 
berusaha untuk mengeluarkan gosip-gosip kotor maupun tuduhan-tuduhan 
palsu untuk menyudutkan penjual saingannya. Dengan demikian 
diharapkan dapat membuat dirinya menjadi semakin terpandang dan 
semakin dipuji orang.

Semakin bebas peraturan yang berlaku di pasar itu, semakin banyak 
pula premannya disitu. Disanalah kata-kata kotor dan kata-kata yang 
keras dapat berkembang biak dengan cepatnya. Budaya sopan santun 
disana sudah tidak ada lagi, sehingga akhirnya sering terjadi saling 
gontok-gontokan satu dengan yang lain.  Oleh sebab itulah saya 
setuju apabila ada peraturan yang jelas.

Makanan yang dijual disanapun macam-macam rasanya, ada yang manis, 
asin, pedas, asem, pahit bahkan yang beracun sekalipun ada. Lucu bin 
nyata, sudah tahu bahwa masakan Padang itu pedas, tetapi tetap saja 
makanan itu yang dipilih, walaupun kenyataannya ia tidak suka 
makanan pedas. Maka janganlah sewot atau uring-uringan apabila 
makanannya kepedasan.

Oleh sebab itulah apabila anda ingin cepat jadi selebritis dan cepat 
dikenal orang; sering-seringlah mejeng di Mediacare atau milis 
tempat dimana orang mejeng ! Dimana setiap penulis kagetan pun bisa 
dikarbit menjadi pujangga besar ! Anda tidak bisa dinilai sebagai 
seorang pujangga apabila tulisan anda belum pernah ditayangkan di 
Mediacare.

Mang Ucup – Pujangga Mabok
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net




[ppiindia] Ismail Yusanto: Terorisme itu diciptakan

2007-06-19 Terurut Topik Satrio Arismunandar
ISMAIL YUSANTO : TERORISME ITU DICIPTAKAN 

Oleh : Nasrul Umam Syafi'i (Syir'ah) 

Jakarta- Maraknya terjadi peledakan bom yang diduga
dilakukan para teroris dinilai tidak ada kecocokan
antara motivasi dan aksi. Ini menunjukkan terorisme
memang diciptakan untuk membenarkan war of terrorism,
perang melawan terorisme.

Demikian yang diungkapkan Juru Bicara Hizbut Tahrir
Indonesia (HTI) Ismail Yusanto, kepada Syirah, Selasa
(12/06/07). 

Menurutnya semakin banyak bom meladak, berarti semakin
aneh. Karena selama ini bom yang meledak sebenarnya
tidak sesuai dengan motivasi pelaku, yaitu untuk
melawan negara Amerika Serikat. 

"Mengapa sampai saat ini semenjak bom Bali I, tidak
ada satupun instalasi Amerika yang kena," katanya. 

Bagi Ismail, keadaan ini meniscayaan adanya
ketidakcocokan antara motivasi pelaku untuk melawan
Amerika Serikat dengan aksi yang mereka lakukan. 

"Ini tidak cocok antara motivasi dengan fakta yang
ada. Enggak cocok," jelas Ismail.

Misalnya, papar Ismail, kenapa bom meledak di
Denpasar, bukan di Jakarta yang tentunya banyak sekali
instalansi kepentingan Amerika Serikat. Ketika yang
menjadi sasaran adalah Kedutaan, kenapa malah Kedubes
Australia yang dibom. Kembalinya meledak bom Bali II,
ternyata juga banyak turis Australia yang menjadi
korban, bukan turis asing asal Amerika Serikat.

Fenomena ini, tutur Ismail, menunjukkan bahwasannya
terorisme itu diciptakan untuk mendukung dan
membenarkan war of terrorism yang lagi genjar
dikampanyekan. 

Apakah mungkin Amerika Serikat dalangnya? "Sangat
mungkin," jawab Ismail. 

"Ini ada operasi melakukan penyusupan ke dalam
kelompok Islam yang mempunyai semangat melawan
Amerika. Setelah masuk melakukan provokasi. Ini
gampang sekali. Kemudian proses radikalisasi untuk
melakukan aksi. Agar ada stigmatisasi, bahwa Indonesia
adalah sarang teroris, berkait dengan pondok
pesantren. Kayak gitu," lanjutnya.

Ketika ditanya apa yang harus dilakukan umat Islam,
Ismail memberikan jawaban, pertama, mewaspadai gerakan
penciptaan teroris. Karena secara syar'i, melakukan
pembunuhan terhadap orang dengan tanpa alasan yang
disyaratkan syar'i hukum haram. 

Kedua, dengan melakukan jihad dan membentuk khilafah
Islamiyah. 

"Karena hanya dengan khilafah kita bisa menghadapi
Amerika secara sepadan. Kalau tidak, kita selamanya
akan terus seperti ini," pungkasnya.[ ]



SUMBER : http://www.syirah. com/syirah_ ol/online_
detail.php? id_kategori_ isi=1768 (Selasa, 12 Juni
2007)




Satrio Arismunandar 
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com  
 
"If you know how to die, you know how to live..."






   

Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search 
that gives answers, not web links. 
http://mobile.yahoo.com/mobileweb/onesearch?refer=1ONXIC


[ppiindia] Climate Change (Articles by Gorbachev & Severino, Sierra, and Singer)

2007-06-19 Terurut Topik sidqy suyitno


Climate Change and Water
Security


Mikhail Gorbachev and Jean-Michel Severino


 


The Intergovernmental Panel on Climate Change recently
released alarming data on the consequences of global warming in some of the
world’s poorest regions. By 2100, one billion to three billion people worldwide
are expected to suffer from water scarcity. Global warming will increase
evaporation and severely reduce rainfalls – by up to 20% in the Middle
 East and North Africa – with the amount of
water available per person possibly halved by mid-century in these regions. 


This sudden scarcity of an element whose symbolic and
spiritual importance matches its centrality to human life will cause stress and
exacerbate conflicts worldwide. Africa, the Middle
 East, and Central Asia will be the first to
be exposed. The repercussions, however, will be global. 


Yet this bleak picture is neither an excuse for apathy nor
grounds for pessimism. Conflicts may be inevitable; wars are not. Our ability
to prevent “water wars” will depend on our collective capacity to anticipate
tensions, and to find the technical and institutional solutions to manage
emerging conflicts. The good news is that such solutions exist, and are proving
their efficacy everyday. 


Dams – provided they are adequately sized and designed –
can contribute to human development by fighting climate change and regulating
water supply. Yet in a new context of scarcity, upstream infrastructure
projects on international rivers may impact water quality or availability for
neighboring states, thus causing tensions. 


River basin organizations such as that established for the
Nile, Niger,
or Senegal
rivers help facilitate dialogue between states that share hydraulic resources.
By developing a joint vision for the development of international waterways,
these regional cooperation initiatives work towards common ownership of the
resource, thereby reducing the risk that disputes over water use will escalate
into violence. 


Most international waterways have such frameworks for
dialogue, albeit at different stages of development and levels of achievement.
If we are to take climate change predictions seriously, the international
community should strengthen these initiatives. Where they do not exist, they
should be created in partnership with all the countries concerned. Official
development assistance can create incentives to cooperate by financing
data-collection, providing technical know-how, or, indeed, by conditioning
loans on constructive negotiations. 


Yet international water conflicts are only one side of the
coin. The most violent water wars take place today within rather than among
states. A dearth of water fuels ethnic strife, as communities begin to fear for
their survival and seek to capture the resource. In Darfur,
recurrent drought has poisoned relations between farmers and nomadic herdsmen,
and the war we are helplessly witnessing today follows years of escalating
conflict. Chad
risks falling prey to the same cycle of violence. 


It is thus urgent to satisfy populations’ most basic human
needs through local development initiatives. Rural hydraulic projects, which
ensure access to water for these populations over large stretches of land, can
prove to be efficient conflict prevention tools. Secured grazing corridors are
being established with the help of modern satellite imagery to orient nomads
and their herds to appropriate areas. Such initiatives provide rare
opportunities for dialogue and collaboration between rival communities. The key
is to anticipate the need for action before tensions escalate to the point of
no return. 


Water consumption also must be addressed. Agriculture
accounts for more than 70% of water use in the world. Agronomical research and
technical innovations are crucial to maximizing water efficiency in this
sector, and they must be taken much further. But addressing scarcity will
inevitably imply revising agricultural practices and policies worldwide to
ensure their sustainability. 


The development challenge no longer solely consists in
bringing agricultural water to deprived areas. As the dramatic shrinkage of the
Aral Sea, Lake Chad, and the Dead
 Sea illustrate, it now requires preserving scarce natural
resources and ensuring their equitable distribution among conflicting needs.
Responsible use will require adequate economic incentives. In West
 Africa or the Middle East, Central
 Asia or India,
this, too, can contribute to abating clashes over water. 


Given the unprecedented scale of the threat, business as
usual is not an option. The Cold War came to a peaceful end thanks to realism,
foresight, and strength of will. These three qualities should be put to work if
our planet is to be spared major water wars. This global challenge also demands
innovation in global governance, which is why we support the creation of a UN
Environment Agency, endowed with the legal and financial resources needed to
tackle the issues at hand. 


H

[ppiindia] cari arah kiblat?

2007-06-19 Terurut Topik Leo Imanov
cari arah kiblat? tak pake kompas, coba ini:

http://sudjanamihardja.multiply.com/journal/item/131

atau: lansung disini nech

http://www.islamicfinder.org/sunQiblah.php?

http://www.islamicfinder.org/sunQiblah.php?city=Aachen&state=07&zipcode=&country=germany&latitude=50.7708&longitude=6.1053&timezone=1.00&dayLight=1&qiblahMonth=05&qiblahYear=2007&lang=
http://www.qiblalocator.com/




"Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal"

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79



___ 
How much free photo storage do you get? Store your holiday 
snaps for FREE with Yahoo! Photos http://uk.photos.yahoo.com


[ppiindia] Questions for Robert Zoellick (of The World Bank): Comments by Stiglitz & Rogoff

2007-06-19 Terurut Topik sidqy suyitno


Questions for Robert
Zoellick


Joseph E. Stiglitz






Paul Wolfowitz’s resignation from the World Bank solved
one problem, but brought another to light. When Wolfowitz’s name was first
mentioned as a candidate to lead the world’s premier development bank, the idea
that the architect of America’s
failure in Iraq
would be so rewarded was met by incredulity. But President George W. Bush had,
from the beginning of his administration, sought to undermine multilateral
institutions and agreements. Wolfowitz’s nomination seemed to be part of that
effort. 


Should Bush, a lame duck president with little support at
home and less abroad, now be allowed to appoint the next World Bank president?
Bush has already demonstrated his lack of judgment. Why give him another
chance? 


The arguments against the “old boy” system – by which the
United States appoints the head of the World Bank and Europe the head of the
IMF – are especially compelling today How effective can the Bank be in
promoting good governance and fighting corruption if its president is chosen in
a process that demonstrates flaws in its own governance? How credible will an
anti-corruption message be when delivered by an appointee of what is considered
one of the most corrupt and incompetent administrations in US
history? 


Interestingly, as several heads of US Congressional
committees have pointed out, it is in America’s interest for the Bank to be led
by the most qualified person, selected in an open and transparent process,
regardless of nationality, gender, or race. This requires a change in how its
president is chosen, and, at Congressional hearings on the World Bank – the
first in 13 years – I, like everyone who testified, called for this key reform.



Presidential appointments to senior posts in America’s
government are subject to open hearings. Regardless of whether the old boy
system is preserved – but especially if it is – the Bank’s Board should
likewise conduct open hearings on Bush’s nominee to succeed Wolfowitz. Here are
some of the questions – with some hints at right and wrong answers – that it
should ask any proposed candidate for the Bank’s presidency, including Bush’s
nominee, Robert Zoellick: 


Do you believe that the president of the World Bank should
put the interests of developing countries first? Will you press for Europe
and America to
eliminate their agricultural subsidies? Will you advocate a development round
that emphasizes liberalization of labor markets more than capital markets,
elimination of non-tariff barriers that keep developing countries’ goods out of
advanced industrial countries, and abolition of so-called “escalating tariffs,”
which impede development? Will you be open to research even when that research
shows that policies of the advanced industrial countries may, at least in some
circumstances, not be in the interests of developing countries? 


During James Wolfensohn’s presidency of the Bank, there
was a change in philosophy. We encouraged research-based policies, even when
that research was critical of policies being pushed by certain advanced
industrial countries and by some in the Bank. When our research showed that
certain policies (like agricultural subsidies) were hurting developing
countries, we publicized the findings, helping to redefine the debate. 


Will you support the initiative of developing countries to
have a development-oriented intellectual property regime? 


What separates developing countries from developed
countries is not only the gap in resources, but also a gap in knowledge. The
Bank should be viewed, in part, as a Knowledge Bank, and it should advocate
reforms that enhance developing countries’ access to knowledge. Access to
generic medicines is essential if developing countries, with their limited
budgets, are to improve the health of the poor. TRIPs, the intellectual
property provisions of the Uruguay
round, were designed to reduce access to generic medicines – and they
succeeded. But as bad as TRIPs are, the bilateral trade agreements that Bush
has been pushing are worse. Any candidate claiming to represent the interests
of developing countries must distance himself from these policies. 


Will you work to redefine the criteria by which countries
get access to funds? 


Today, money goes to countries that are neither most in
need nor can most effectively use it. Complying with current orthodoxies – for
example, on privatization and liberalization – can earn you points on “good
governance,” and thus increase aid allocations—even when they reduce true aid
effectiveness. 


Do you think countries that are corrupt should be cut off
from funding? If so, will do you so in a consistent way? If not, how should the
Bank respond? Will you support a comprehensive anti-corruption agenda,
including closing down secret bank accounts? 


One of the flaws of Wolfowitz’s anti-corruption agenda
that expansion or continuation of aid for countries favored by the Bush
administration, like Iraq or

[ppiindia] Lari/pindah-lah sebelum terlambat.......!

2007-06-19 Terurut Topik Harry Adinegara
Beberapa hari yang lalu aku melihat tayangan TV soal semburan lumpur 
Porong/Sidoarjo..sangat mengerikan!
   
  Bukan tambah berkurang semburan lumpur tapi sekarang tambah2 volumenya. 
Diperkirakan tiap hari lumpur yang keluar dari lubang naas buatannya Lapindo 
itu diperkirakan mencapai 10 lapangan sepak bola per harinya.
   
  Malamnya, aku entah ini impian atau suatu premonition sepertinya daerah 
sekitar Sidoarjo itu akan implode dan semua akan terhisap masuk kedalam perut 
bumi. 
   
  Aku teringat akan ramalan Djojobojo yang mengatakan bahwa pulau Jawa akan 
terbelah dua. Apakah ini adalah pertanda datangnya musibah besar ini?
   ...gendruwo ireng ing tanah jawi.(setan hitam di tanah 
jawa)..demikian dikatakan oleh Djojobojo, apakah ini kiasan dari lumpur Lapindo?
  wong ora jujur dadi ratu(si curang jadi penguasa).korupsi 
sudah jadi rahasia umum tapi didiamkan.
  dodo-lan Gusti(jualan agama)...apakah ini artinya kalau sekarang 
agama dijadikan objek business? dan objek menggalang hasutan dan menuju 
kekerasan?
  mbelo wong gendheng...membela orang gelo/edan...artinya mungkin 
membela pekerjaan terorisme.
   
  Dari itu bagi teman/temin ataupun sanak pamili yang berdiam disekitar 
semburan lumpur Lapindo aku anjurkan cepat2 hengkang/sipat kuping se-cepat2nya 
sebelum tanah Jawa terbelah jadi dua dan daerah sekitar daerah itu implode, dan 
semua barang bergerak maupun tidak bergerak akan ditelan masuk ke perut bumi.
  Pikir2 juga daerah sekitar Sidoarjo sudah tidak punya nilai ekonomi-nya  
lagi. Semua kegiatan manusia mandeg, tanggul2 tinggal tunggu waktunya untuk 
jebol, tinggal menunggu musim hujan datang.Semua infra struktur berantakan.
   
  Semua musibah, apakah ini armageddon Sidoarjo, apakah ini..gendruwo ireng 
ing tanah jawi...apakah ini  hukuman sang Gusti/Khalik atau man 
made...thanks to ...buto Cakil si Bakri cs. Coba teliti tu wajahnya si Bakri 
kan gayor kayak buto cakil...rupanya buto cakil membawa malapetaka bagi negara 
ini, apakah buto cakil ini ...gendruwo?
   
  Harry Adinegara
   

  
-
Yahoo!7 Mail has just got even bigger and better with unlimited storage on all 
webmail accounts. Find out more.

[Non-text portions of this message have been removed]