[ppiindia] Festival Film Siswa SMK Tingkat Nasional 2009: INFO TERBARU!

2009-04-15 Thread Tomy W. Taslim




Mohon maaf kalau OOT.

 

Teman-teman yang baik, panitia Festival Film Siswa SMK
Tingkat Nasional 2009 mendapatkan banyak pertanyaan tentang jumlah karya film
yang bisa/boleh dikirimkan per sekolah dan teknis pengiriman ke panitia. Pada
edaran dan publikasi sebelumnya, barangkali masih ada yang belum jelas. Maka,
setelah melalui koordinasi internal, panitia memberitahukan dan menegaskan 
hal-hal
berikut ini:

Bahwa karya film langsung dikirimkan ke panitia melalui alamat
 berikut:

Pusat
Pengembangan Media Alternatif

Fakultas
Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta

Jl.
Cikini Raya No. 73, Menteng, Jakarta 10330

Telp.
021-3161258, 3156176. Faks. 021-31923603

Website:
www.ppma.or.id

Email:
kotaksu...@ppma.or.id

Bahwa jumlah karya film yang bisa/boleh dikirimkan tidak dibatasi.
 Panitia akan melakukan seleksi khusus (di kampus Fakultas Film dan
 Televisi Institut Kesenian Jakarta) untuk menentukan nominator per
 propinsi/kabupaten/kota/sekolah yang akan diundang untuk mengikuti
 kegiatan festival di Yogyakarta. Bahwa peserta bisa/boleh dari berbagai 
program keahlian di lingkungan
 SMK, khususnya yang terkait dengan aktivitas produksi seni/media audio
 visual.Peserta dimohon untuk mengirimkan karyanya maksimal 30 April 2009 
(cap
 pos).

 

Apabila teman-teman masih memerlukan informasi tambahan,
silakan langsung mengakses website berikut:  dan bisa bertanya
melalui email:  atau via telepon di <0818-465-787>.

 

Demikian informasi ini kami sampaikan. Atas dukungan,
perhatian, dan bantuan teman-teman untuk berpartisipasi aktif dalam
menyukseskan festival ini, kami ucapkan terima kasih.

 

Jakarta, 15 April 2009

 

 

Panitia Festival Film Siswa SMK Tingkat Nasional 2009




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Pembelajaran Demokrasi Pada Anak

2009-04-15 Thread muhamad agus syafii
Pembelajaran Demokrasi Pada Anak

By: agussyafii

Hari Senin malam anak-anak Amalia mengadakan pemilihan kepala desa Amalia, 
anak-anak jumlah 24, dibagi menjadi 3 kelompok. Masing-masing kelompok 
mengajukan satu pasangan yang terdiri dari calon kepala desa dan sekretaris 
desa. Pasangan cakades & casekdes diberi kesempatan untuk kampanye di depan 
teman-temannya dan menempelkan poster. 

Pasangan dari kelompok pertama, terdiri dari ratna dan rizki. kelompok dua, 
terdiri dari Mona dan Dani. Kelompok tiga terdiri dari Dede dan lusi. Dalam 
kampanyenya ada yang mengusulkan tiap hari libur jalan-jalan ke ancol. Bahkan 
pasangan Mona dan Dani mengusulan kegiatan outbond pada setiap hari minggu. 
Anak-anak Amalia antusias sekali dengan program2 setiap pasangan calon kepala 
desa Amalia ini. 

Setelah mereka berkampanye, semua warga penduduk desa Amalia berkesempatan 
mencontreng dan ternyata pasangan mona dan danilah yang menang. sekalipun ada 
pasangan yang sedikit kesal namun sportifitas mengucapkan selamat bagi yang 
menang adalah bagian yang paling penting.

kegiatan seperti menjadi ramai dan membuat anak-anak Amalia bersemangat untuk 
memahami apa yang disebut dengan pesta demokrasi, sekaligus mengkondisikan 
psikologis mereka untuk berkompetisi, siap menang dan siap kalah. Dari 
anak-anak inilah kita menanamkan yang disebut menanamkan sikap kritis pada 
anak-anak Amalia. Melalui model pembelajaran seperti ini, terlahir anak-anak 
kritis yang mampu melihat aneka tantangan dari zamannya, berani menentukan 
pilihan hidupnya sendiri sekaligus berani berpendapat dan berbeda pendapat.

Spirit kemerdekaan dan pembelajaran kritis, akan menumbuhkan kuriositas 
intelektual, kematangan emosional, dan kejernihan spiritual bagi anak-anak 
Amalia. Mereka akan mampu melakukan transformasi diri menjadi orang-orang yang 
terbebaskan, lantaran institusi pendidikan dan lingkungan memberikan ruang dan 
iklim yang kondusif.(Lihat Asep P.B. 2006).

---
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Rabbnya dan mendirikan 
shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan 
mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. QS. 
as-Syura (42) : 38

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU) Minggu, 
tanggal 17 Mei 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek 
Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. Program 'Amalia Cinta Bumi 
(ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, 
bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik 
sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- 
Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan 
dukungan anda pada program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui 
http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12431



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Tanpa Perubahan, Utang RI Menumpuk

2009-04-15 Thread Sunny
Refleksi : Sebuah negara yang dikusasi oleh kaum kleptokratik tak mungkin 
hutangnya tidak membengkak.  Ditambah lagi dengan misalnya salah urus dalam 
segala hal yang menjadi faktor dominan dalam sistem kleptokrasi  akan selalu 
dibutuhkan peminjaman untuk pembiayaan. Guna membersihkan Citarum dipinjam US$ 
500,-- juta, mungkin juga akan pinjam sekian banyak untuk pembetulan tanggul 
Situ Gintung, ini hanya untuk dua obyek di Jakarta, berapa banyak obyek di 
Jakarta yang perlu pembiayaan yang harus didanai oleh pinjaman? Dengan demikian 
 bisa diperkirakan pinjaman yang dibebani atas nama segenap rakyat, 
sebahagiannya besar adalah untuk Jakarta, tempat bersemayam raja-raja 
kleptokratik dan begundal-begundal mereka.  Kalau kebutuhan demikian ditambah 
lagi dengan keperluan melengkapi  APBN, maka  apabila tidak ada perubahan 
radikal dalam sistem ekonomi politik dan kebudayaan akan menjadi tugas utama  
bagi siapa pun yang berkuasa dalam waktu setengah  abad mendatang atau lebih 
harus senentiasa pandai jungkir balik salto mortal sambil menadah tangan dengan 
membungkuk sambil meminta belaskasihan kepada para donator  untuk memberi 
pinjaman yang lazim dalam bahasa politik manis disebut bantuan.  

  

http://www.sinarharapan.co.id:80/berita/0904/14/sh03.html

Tanpa Perubahan, Utang RI Menumpuk



Jakarta - Utang Indonesia, baik dari pinjaman luar negeri maupun penerbitan 
surat berharga negara (SBN/obligasi pemerintah), diperkirakan kian menumpuk 
jika tidak ada perubahan mendasar. Jebakan utang yang didesain oleh para ekonom 
pemerintah (ekonom Mafia Berkeley) selama 40 tahun terakhir ini akan membuat 
Indonesia kian terpuruk dalam lilitan utang.


"Siapa pun yang akan menjadi presiden di masa depan harus ada perubahan dalam 
menyelesaikan persoalan utang. Jika kebijakan ekonom masih setia pada Mafia 
Berkeley maka Indonesia terus dijajah melalui instrumen utang," kata Ekonom Tim 
Indonesia Bangkit Ichsanuddin Noorsy di Jakarta, Selasa (14/4).  Data 
menujukkan, selama lima tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 
jumlah nominal utang telah membengkak dari Rp 1.275 triliun pada 2004 menjadi 
Rp 1.667 triliun pada 11 Februari 2009. Tanpa perubahan kebijakan, utang luar 
negeri akan mencekik rakyat Indonesia dan para ekonom Mafia Bekeley akan 
bersukacita dengan situasi ini.


Ia menyatakan, pernyataan yang menegaskan tidak terhormat jika Indonesia tidak 
membayar utang merupakan statement tidak bertanggung jawab dan mengekalkan 
penjajahan asing melalui instrumen utang. "Seorang pemimpin harus melakukan 
terobosan besar terhadap persoalan utang. Tanpa ada perubahan kebijakan maka 
tidak ada yang bisa diharapkan dari pemimpin seperti itu," tandasnya.


Noorsy mengatakan, ekonom Mafia Berkeley telah menjalankan strategi jitu guna 
menjerat bangsa ini melalui utang-utang baru. Jadi sebenarnya ekonom Mafia 
Berkeley mengirim sinyal kepada siapa pun yang terpilih agar tunduk pada garis 
kebijakannya. Ekonom-ekonom seperti ini melihat IMF, Bank Dunia, ADB dan 
lembaga pemberi utang sebagai malaikat penolong, meringankan beban defisit APBN 
dan berperan positif bagi pencapaian kesejahteraan rakyat.

Ia menjelaskan. jerat utang terhadap pemerintah Indonesia terlihat dari 
pembayaran cicilian dan bunga atas utang lama yang lebih besar dari pencairan 
utang baru. Selisih keduanya hampir mencapai Rp 10 triliun. Ekonom Mafia 
Barkeley menggunakan privatisasi BUMN dan penerbitan SBN untuk menutup selisih 
Rp 10 triliun tersebut.


Menurutnya, Indonesia membutuhkan perubahan, yakni pemimpin yang berani 
melakukan terobosan. Pilihan kebijakan yang dilakukan yakni tidak membayar 
utang sama sekali karena utang tersebut menjadi sarang korupsi dan 
persekongkolan, restrukturisasi utang dan menolak utang baru sembari melakukan 
pengoptimalan penerimaan dalam negeri. "Prinsipnya, pemimpin baru harus setia 
pada konstitusi '45 dan mencintai rakyat melalui terobosan kebijakan," katanya. 
Bangsa ini tidak membutuhkan pemimpin yang sibuk pada popularitas, 
meninabobokan rakyat dan menyatakan kondisi perekonomian saat ini baik-baik 
saja.


Pembayaran utang berupa cicilan dan bunga menjadikan APBN tersandera dan tidak 
memiliki keleluasaan dalam membiayai program-program pendidikan, kesehatan dan 
peningkatan kesejahteraan rakyat. "Masyarakat adil-makmur hanya ilusi jika 
kebijakan ekonomi pemerintah memprioritaskan pada penumpukan utang," paparnya.
Sementara itu, ekonom dari INDEF, Imam Sugema, yang dihubungi SH secara 
terpisah menilai kalau saat ini visi ekonomi yang dijalankan oleh pemerintahan 
Yudhoyono-Kalla masih sangat liberal, sehingga berdampak pada semakin 
bertambahnya angka kemiskinan. 


Karenanya, siapa pun yang terpilih pada Pilpres mendatang, lanjut Imam, harus 
membentuk tim ekonomi yang jelas dengan visi ekonomi yang kuat dan tidak lagi 
berlandaskan pada sistem ekonomi liberal. "Kalau pemerintah yang akan datang 
tetap menerapkan sistem ekonomi yang liberal seperti saat ini, bisa dipastikan 
ma

Re: [ppiindia] Kecurangan Pemilu Dituding Untungkan Demokrat

2009-04-15 Thread si pitung
wah..wah..apa iya yah? maklum pak, rakyat kita msh bodo, klo diboongin suka ga 
nyadar & nyaman2 ajah koq hehe





From: Satrio Arismunandar 
To: news Trans TV ; Pemilu 2009 
; aipi_poli...@yahoogroups.com; 
is...@yahoogroups.com; ppiindia ; HMI Kahmi Pro 
Network ; jurnalisme 
; sastra pembebasan 

Sent: Wednesday, April 15, 2009 1:21:33 PM
Subject: [ppiindia] Kecurangan Pemilu Dituding Untungkan Demokrat







> From: Reporter Milist 
> Subject: Kecurangan Pemilu Dituding Untungkan Demokrat
> To: 
> Date: Wednesday, April 15, 2009, 7:37 AM

> Kecurangan Pemilu Dituding Untungkan Demokrat

> JAKARTA, KOMPAS.com — Rizal Ramli menuding bahwa
> kesemrawutan
> pelaksanaan Pemilu Legislatif 9 April lalu, terutama
> terkait
> kekisruhan daftar pemilih tetap, adalah sebuah kecurangan
> sistematis.
> Kekisruhan itu diindikasi menguntungkan partai pendukung
> pemerintah,
> Partai Demokrat.
> 
> Rizal mengatakan, di sejumlah tempat yang merupakan kantong
> penerima
> BLT, Demokrat mengalami kemenangan.
> 
> "Coba kalau bikin peta di desa di seluruh Indonesia.
> Lihat penyebaran
> rakyat yang menerima BLT. Letakkan peta penyebaran BLT itu
> di atas
> peta kemenangan Demokrat. Di daerah yang penerima BLT-nya
> banyak,
> Demokrat menang. Di peta yang Demokrat kalah, terutama kota
> besar,
> banyak rakyat yang tidak terdaftar di DPT," kata
> Rizal, dalam jumpa
> pers, seusai pertemuan di kediaman Mega, Jalan Teuku Umar,
> Jakarta
> Pusat, Selasa (14/4).
> 
> Hal tersebut, menurutnya, ada korelasi sistematis dengan
> dugaan
> kecurangan tersebut.. "Tidak bisa hanya disalahkan KPU,
> tapi juga
> Presiden. Pada masa Habibie dan Mega berlangsung jujur dan
> fair. Tapi
> kali ini amburadul," ujarnya. "Dan kecurangan ini
> lebih besar by
> design -nya," kata Rizal.
> 
> KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
> 


   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Hidayat Nur Wahid harap-harap cemas....

2009-04-15 Thread Satrio Arismunandar
Rabu, 15/04/2009 15:18 WIB
HNW Harap-harap Cemas 
Niken Widya Yunita - detikNews


Foto: Dok.detikcom 
Jakarta - Usai Pemilu Legislatif, anggota Majelis Syuro Partai Keadilan 
Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid jadi H2C alias harap-harap cemas. Takut 
suaranya jeblok? Atau cemas tak dipinang jadi cawapres?

Ternyata bukan! Yang membuat Hidayat jadi H2C ternyata sang istri. 
Dokter Diana Abbas Thalib, istri Hidayat, akan melahirkan anak kembar pada Rabu 
(15/4/2009) malam nanti. 

Ungkapan kecemasan Hidayat itu diutarakan dalam blog Hidayat di 
http://hidayatnurwahid.blogdetik.com. Mantan Presiden PKS itu memberi judul 
tulisan di blognya 'Menunggu'. Dia memposting tulisan tersebut sekitar pukul 
13.34 WIB, siang tadi.

"Meski sudah hadir 4 anak dari Ibu Kastian (Allahu Yarham), tapi saat menunggu 
kelahiran anak ke 5 dan 6 nanti malam dari Ibu Diana masih harap-harap cemas," 
begitu tulis Hidayat.

Hidayat juga meminta doa kepada rekan-rekan bloggers agar anak yang diprediksi 
berjenis kelamin laki-laki itu lahir dengan selamat.

"Mohon doanya juga rekan-rekan bloggers semuanya atas keselamatan Ibu dan 
Anak-anak kami. Semoga mereka semua dalam keadaan yang baik-baik saja," imbuh 
Hidayat.

(nik/iy)



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Pegawai UI usia 33 thn Jadi Dekan FEUI

2009-04-15 Thread Satrio Arismunandar
INSPIRING STORY!
 
http://www.detikfin ance.com/ read/2009/ 04/15/085553/ 1115594/68/ firmanzah- 
jabat-dekan- fe-ui-di- usia-33-tahun
 
Firmanzah Jabat Dekan FE UI di Usia 33 Tahun
Irna Gustia - detikFinance

(dok UI) 

Jakarta - Pimpinan fakultas jamak kalau berisi para profesor yang sudah senior. 
Menerobos pakem senioritas, Firmanzah sukses terpilih menjadi dekan Fakultas 
Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) di usianya yang baru 33 tahun.

Dalam pemilihan Dekan FE UI 14 April 2008, Firmanzah, Ph.D berhasil mengungguli 
2 kandidat calon dekan lainnya, yaitu Prof Sidharta Utama PhD CFA dan Arindra A 
Zainal, PhD.

Perjalanan Firmanzah menjadi Dekan FE UI tidak gampang. Karena sebelum masuk 
dalam tiga besar kandidat, dia harus bersaing dengan beberapa calon yang ikut 
seleksi seperti Dr Ir Nining Indrayono Soesilo MA yang merupakan kakak kandung 
Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Terpilihnya Firmanzah sebagai Dekan FE-UI periode 2009-2013, sekaligus mengukir 
sejarah sebagai Dekan
termuda sepanjang sejarah UI dan sebagai pegawai BHMN pertama yang menjabat 
posisi Dekan. 

Latar belakang pendidikannya adalah: Jurusan Manajemen, FE-UI, 1998; Magister 
Manajemen, FE-UI, 2000; M.Phil of Organisation and Management Strategic, 
University of Lille, 2005; Program Doktoral dalam Strategic and Management 
International (UPPA) Mention: 'tres honorable avec les felicitations du jury'; 
dan Habilité Dirigé de Recherche (HDR)-University of Paris X (Prancis), 
2007-sekarang.

Pengalaman dalam bidang pengajaran, peneliti dan pembicara dalam forum 
internasional antara lain: Visiting Professor di University of Nanchang, Cina 
(2005); University of Pau et Payas de l’Adour, Perancis (2006-2008); University 
of Science and Technology of Lille 1, Perancis (2006); IAE de Grenoble, 
Perancis (2007) dan sebagai pembicara ‘Leadership Program Development ‘, Amos 
Tuck Business School, USA (2006). 

Pengalaman profesi: Market Analysts di
PT. Sewu New York Life (Jakarta – Indonesia), 1998-1999; Lembaga Manajemen 
Universitas Indonesia (LM-UI), 1999-2000 ; Marketing Managers PT.JASNET 
(Jakarta - Indonesia), 2000 – 2001; Konsultansi: lnternational Market Research 
and Strategic Policy—BPEN (ketua tim) 1996; Change Management Audit - PT 
Perkebunan Nusantara III (ketua tim), 1996.

Jabatan Struktural yang pernah diemban adalah sebagai Sekretaris Departemen 
Manajemen, FE-UI (2005-2007) dan Wakil Direktur Program Pasca Sarjana Ilmu 
Manajemen FEUI (2007-2008) dan sejak tahun 2008 sebagai Kepala Kantor Humas dan 
Protokol UI. 

Sebagai seorang intelektual muda, Firmanzah aktif dalam kegiatan seminar/forum 
internasional, publikasi dalam jurnal ilmiah, tulisan populer dan buku. 

Tercatat sebanyak 20 publikasi jurnal ilmiah baik dalam maupun luar negeri 
dalam kiprahnya sebagai seorang intelektual muda sepanjang tahun 2002 hingga 
2008, beberapa diantaranya "Autonomy Strategy in
Subsidiary: Headquarter Control Perspective" ; "Epistemology Debate in the 
Management Field: Critical Theory Perspective" , Management Usahawan Indonesia 
(2004); "Menyoal Rasionalitas Pemilih: Antara Orientasi Ideologi dan 
‘Policy-Problem- Solving’ Management Usahawan Indonesia (2005); Mengelola 
Partai Politik: Persaingan dan Positioning Ideologi Politik (2008).

Firmanzah lama bermukim di Surabaya yang menghabiskan masa SD hingga SMA di 
kota pahlawan tersebut.(ir/ ir)

 






Satrio Arismunandar 
Executive Producer
News Division, Trans TV, Lantai 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4034,  Fax: 79184558, 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com  
 
Verba volant scripta manent...
(yang terucap akan lenyap, yang tertulis akan abadi...)



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Air Mata Kebahagiaan

2009-04-15 Thread muhamad agus syafii
Air Mata Kebahagiaan

By: agussyafii


Air matanya membasahi pipi Ibunya atun, Badannya terlihat kurus karena sibuk 
mengurus anak-anaknya sementara bapaknya berjualan gorengan. Atun membantu 
ibunya mengasuh adeknya, setahun ini atun tidak sekolah. Ibunya atun bertutur, 
'alhamdulillah kak rika, akhirnya atun bisa sekolah. Tadinya saya berharap atun 
bekerja saja.'

Istri saya mendaftarkan atun ke sekolah Fatahillah tahun ini.    Siang itu 
istri saya ke kontrakan keluarga Atun untuk Mengabarkan kepada keluarga Atun. 
Atun adalah salahsatu anak Amalia. Dalam kondisi kekurangan keluarga atun 
senantiasa banyak bersyukur dan tidak pernah meninggalkan ibadahnya karena 
alasan itulah kami mendorong agar atun melanjutkan sekolah.

Berkali-kali ibunya atun mengucapkan alhamdulillah. Kebahagiaan terpancar 
diwajah ibunya. Terucap salam dan ucapan terima kasih buat para kakak pembina & 
orang tua asuh Amalia yang telah berkenan membantu Atun belajar & sekolah 
kembali. Air mata kebahagiaannya juga air mata kebahagiaan buat kami 
sekeluarga. 

'Ya Alloh, Yang Maha Rahman & Yang Maha Rahim, limpahkan karunia dan hidayahMu 
untuk semua teman-teman yang membaca tulisan ini. Mudahkanlah rizki dan 
sehatkanlah selalu untuk dirinya dan keluarganya.'

amin..allahuma amin...
 
Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU) Minggu, 
tanggal 17 Mei 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek 
Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. Program 'Amalia Cinta Bumi 
(ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, 
bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik 
sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- 
Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan 
dukungan anda pada program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui 
http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12431





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Tere Nggak Takut Gila Jika Tak Menang Pemilu

2009-04-15 Thread Sunny
http://www.detikhot.com/read/2009/04/15/184545/1116087/230/tere-nggak-takut-gila-jika-tak-menang-pemilu


Rabu, 15/04/2009 18:45 WIB



Tere Nggak Takut Gila Jika Tak Menang Pemilu
Fakhmi Kurniawan - detikhot


Jakarta Tak sedikit caleg yang jadi gila pasca Pemilu 2009. Bagaimana dengan 
penyanyi Tere yang merupakan caleg dari Partai Demokrat? Tere tak mau ikut gila 
meski kini nasibnya sebagai caleg belum jelas.

"Sejauh ini memang masih belum tahu karena perhitungan suaranya belum fix. Tapi 
kalau jadi gila sih menurut saya tergantung calegnya," jelas Tere saat ditemui 
di FX Music, FX Plaza, Jakarta, Rabu (15/4/2009).

Tere tak merasa perlu menjadi stres karena ia bukanlah caleg yang merogoh kocek 
banyak untuk kampanye. Untuk biaya kampanyenya ia hanya mengeluarkan Rp 10 juta.

"Saya ini caleg underground. Nggak terlalu mikirin menang atau kalah, yang 
penting pemilih di Indonesia bisa jadi pemilih yang lebih baik lagi," tandasnya.

Tere merupakan caleg partai Demokrat Dapil Jabar 2. Meski nasibnya belum jelas, 
Tere bersyukur bisa ikut berpartisipasi dalam  Pemilu

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Hamzah Haz: Pemilu Sekarang Jelek

2009-04-15 Thread Sunny
http://pemilu.detiknews.com/read/2009/04/15/181457/1116070/700/hamzah-haz-pemilu-sekarang-jelek

Rabu, 15/04/2009 18:14 WIB 

Hamzah Haz: Pemilu Sekarang Jelek 
Didi Syafirdi - detikPemilu





Jakarta - Hamzah Haz kecewa dengan pelaksanaan pemilu kali ini. Bayangkan, saja 
hampir 50 persen anggota keluarganya tidak mendapatkan hak pilih. Dari 12 
orang, hanya 6 saja yang bisa mencontreng.

"Memang pemilu sekarang jelek. Di keluarga saya hanya 50 persen yang terdaftar. 
Pemilu sekarang tidak seperti pemilu lalu yang berjalan dengan baik," kata 
Hamzah usai bertandang ke kediaman Mega di Jl Teuku Umar, Jakarta, Rabu 
(15/4/2009).

Dia menjelaskan, semestinya DPT segera diperbaiki, untuk menghadapi Pilpres 
mendatang, jangan seperti Pemilu Legislatif yang hanya satu hari sebelum 
pencontrenagn baru mengetahui DPT-nya.

"Harusnya diperpanjang menjadi 10 hari jadi bisa dipebaiki. Untuk Pilpres agar 
DPT bisa segera diperbaiki agar tidak menimbulkan persoalan, jangan sampai 
presiden terpilih nanti didemo tidak berhenti-berhenti," tutupnya.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Takut Dicap Golput, Warga Datangi MUI

2009-04-15 Thread Sunny
Refleksi : Bagus ada warga yang suci.  Kalau sekarang Golput atau dicap Golput, 
mungkin nanti di kemudian  hari banyak susahnya.

http://pemilu.detiknews.com/readfoto/2009/04/15/162308/1115975/708/1/takut-dicap-golput-warga-datangi-mui

 
Sekitar 30 orang yang tergabung dalam Masyarakat Muslim Sadar Konstitusi (MMSK) 
mendatangi MUI.

15/04/2009 16:23

Takut Dicap Golput, Warga Datangi MUI
Fotografer - M. Rizal Maslan

Tidak terdaftar sebagai pemilih dalam pemilu 2009 dan takut dicap golput, 
sekitar 30 orang warga mendatangi MUI, Rabu (15/4). Mereka datang untuk 
mempertanyakan tentang fatwa haram golput yang telah dikeluarkan MUI. 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Ibu Ani Buka Pameran Kain Tradisional Nusantara Ke-2

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://www.presidensby.info/ibunegara/index.php/fokus/2009/04/15/486.html



Rabu, 15 April 2009

Ibu Ani Buka Pameran Kain Tradisional Nusantara Ke-2

*Ibu Negara didampingi Ibu Mufidah JK usai membuka Pameran Kain Tradisional 
Nusantara ke-2 di Balai Sidang Senayan, Jakarta, hari Rabu (15/4) pagi. (foto: 
anung/presidensby.info)

Jakarta: Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono, Rabu (15/4) pagi, membuka Pameran 
Kain Tradisional Nusantara ke-2 dengan tema `Seni Kriya Wastra-Art To Wear. 
Beyond Fashion`. Pameran berlangsung pada 15-19 April 2009 di Prefunction Hall 
A dan Prefunction Hall B dan Hall A serta Hall B, Balai Sidang Senayan, Jakarta.

Pameran ini diilhami oleh sukses penyelenggaraan Adi Wastra tahun 2008, yang 
diselenggarakan dalam rangka peringatan 100 tahun kebangkitan bangsa. Pameran 
tahun lalu telah dikunjungi tak kurang dari 40 ribu orang selama 5 hari, dan 
mencatat transaksi lebih dari Rp 20 milyir. "Peristiwa ini merupakan awal yang 
baik, dalam mengangkat citra, pemahaman dan apresiasi seni kain tradisional 
Indonesia agar lebih dikenal, diminati, dihayati, dan dilestarikan untuk 
diwariskan kepada generasi penerus," kata Ketua Panitia Penyelenggara Adiwastra 
Nusantara Adiati, Arifin Siregar, dalam sambutannya.

Ikon pameran tahun ini adalah Pameran Seni Tutup Kepala Nusantara. Busana 
tradisional yang terdiri dari kain dan baju serta kelengkapannya, berupa tutup 
kepala. Dalam pameran ini ditampilkan beberapa tudung kepala dari berbagai 
daerah koleksi Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Pameran menampilkan anjungan berbagai daerah yang menampilkan wastra-wastra 
unggulan, antara lain, dari Sumut, Sumbar, Jateng, Jatim, Bali, NTB, dan NTT. 
Pameran diikuti pula oleh lebih dari 200 perajin kain tradisional Indonesia, 
desainer terkemuka, UKM, dan perajin kain binaan instansi pusat dan daerat 
serta BUMN, peserta dari mancanegara dan lembaga HAKI.

Ibu Negara menyambut gembira penyelenggaraaan Adiwastra ke dua kali ini. 
"Pameran yang diprakarsai oleh pecinta kain adati ini diselenggarakan di 
tengah-tengah kesibukan kehidupan kota Jakarta pasca pemilu untuk memilih 
anggota DPR RI dan DPD. Tentunya memiliki makna yang penting. Pameran ini tidak 
saja dapat membawa rasa ketenangan dan kesejukan bagi para peminatnya, juga 
memberikan inspirasi tersendiri dalam menjalankan aktivitas sehari-hari," ujar 
Ibu Ani.

Ibu Ani juga memberikan penghargaan kepada perajin, desainer,peneliti dan 
akademisi yang terus berkreasi dan mengembangkan kain adat. Mereka telah 
melestarikan kreasi lama dan mendorong lahirnya kreasi baru. "Sehingga menjadi 
sumber inspirasi bagi pengembangan ekonomi kreatif," Ibu Ani menambahkan.

Dengan diselenggarakannya pameran ini, Ibu Negara berharap dapat menyadarkan 
masyarakat akan keberadaan seni kain unggulandari seluruh daerah nusantara dan 
mengingatkan kita bahwa negara kita kaya akan bahan sandang yang tidak kalah 
dengan bangsa lain. Selain itu juga, acara ini diharapkan dapat mendorong 
masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri.

Pembukaan pameran ini dihadiri juga oleh Ibu Mufidah Jusuf Kalla serta beberapa 
Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, anggota Solidaritas Istri Kabinet Indonesia 
Bersatu (SIKIB) serta para duta besar negara-negara sahabat dan pecinta, 
kolektor dan pengamat kain adati nusantara dari dalam maupun luar negeri. (mit)


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Sri Mulyani: Pemerintah Tetap Pertahankan Program Pro Rakyat

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/04/14/4206.html

Selasa, 14 April 2009, 18:30:22 WIB

Sri Mulyani: Pemerintah Tetap Pertahankan Program Pro Rakyat

*Plt. Menko Perekonomian Sri Mulyani, didampingi Meneg PPN/Kepala Bappenas, 
memberi keterangan kepada wartawan, di Kantor Kepresidenan, hari Selasa (14/4) 
sore. (foto: rusman/presidensby.info)

Jakarta: Pemerintah akan tetap meneruskan program subsidi dan kebijakan yang 
sangat penting, terutama untuk melindungi masyarakat miskin seperti PNPM 
(Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat), Jamkesmas (Jaminan Kesehatan 
Masyarakat), dan meningkatkan kapasitas UKM (Usaha Kecil Menengah) dan KUR 
(Kredit Usaha Rakyat).

Demikian dikatakan Plt. Menko Perekonomian Sri Mulyani, dalam keterangan 
persnya usai mengikuti rapat paripurna kabinet di kantor kepresidenan hari 
Selasa ( 14/4) sore. "Selain itu, kebijakan menjaga anggaran pendidikan minimal 
20 persen seperti yang diamanatkan konstitusi akan tetap dilaksanakan, demikian 
juga berbagai tunjangan yang diterima para guru dan dosen yang selama ini sudah 
dinaikkan, termasuk berdasarkan UU Pendidikan, peraturan pemerintah tentang 
gaji guru dan mereka yang bersertifikat, akan diteruskan," kata Sri Mulyani, 
didampingi Meneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Paskah 
Suzetta.

”Kami memperkirakan di dalam RKP atau Rencana Kerja Pemerintah tahun 2010 dalam 
rangka mencapai pemulihan ekonomi dan memelihara kesejahteraan supaya tidak 
mengalami penurunan atau bahkan harus menjadi lebih baik, maka pemerintah akan 
mendesain APBN dengan defisit sekitar 1,3 persen dari PDB. Defisit 1,3 persen 
ini tentu merupakan kombinasi dari penerimaan negara tahun 2010, yang mungkin 
akan mulai pulih kembali . Kita perkirakan pertumbuhan bisa dikembalikan pada 
level 5 persen, dan adanya kebijakan penurunan tarif PPH Badan Usaha/Perusahaan 
dari 28 persen sekarang ini, pada tahun depan turun lagi menjadi 25 persen 
sesuai dengan UU PPH sehingga badan usaha atau perusahaan akan menikmati 
penurunan tarif pajak penghasilannya sebanyak 3 persen,” ujar Sri Mulyani.

"Dengan mempertimbangkan perekonomian Indonesia tahun 2009 dan tahun 2010 masih 
akan dipengaruhi oleh kondisi global, maka Presiden SBY menyampaikan bahwa 
untuk RKP tahun 2009 -2010 tema yang diangkat adalah, bagaimana pemerintah 
memulihkan perekonomian nasional sekaligus memelihara kesejahteraan masyarakat. 
Karena dengan dua tema ini terkandung sesuatu yang sangat penting, bagaimana 
upaya-upaya pemerintah baik dari sisi formulasi kebijakan maupun nanti kepada 
alokasi anggaran yang bisa sedapat mungkin dan secepat mungkin memulikan 
perekonomian kita yang pertumbuhannya diperkirakan tahun ini akan berkisar 4 
hingga 4,5 persen," jelasnya.

”Selama tiga tahun terakhir ini, kita bisa mencapai pertumbuhan di atas 6 
persen, maka kita ingin sesegera mungkin untuk kembali pada tingkat pertumbuhan 
yang cukup tinggi, untuk bisa mengurangi angka kemiskinan dan juga 
pengangguran. Dan di sisi lain tetap mengalokasikan dan melalui program-program 
untuk memelihara kesejahteraan masyarakat. Dengan arahan tersebut untuk RKP 
2010 pemerintah harus melakukan proyeksi terhadap kondisi perekonomian 2009 dan 
kemungkinan realisasi APBN 2009," kata Sri Mulyani. (win)


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Rapat Bahas Permasalahan Pemilu 2009

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/04/15/4207.html

Rabu, 15 April 2009, 12:03:24 WIB

Rapat Bahas Permasalahan Pemilu 2009

*Presiden SBY hari Rabu (15/4) siang memimpin rapat terbatas kabinet membahas 
pelaksanaan Pemilu 2009 di Kantor Presiden. (foto: abror/presidensby.info)

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Jusuf 
Kalla, Rabu (15/4) siang, di Kantor Kepresidenan, memimpin ratas atau rapat 
terbatas bersama menteri bidang keamanan dan hukum. Hadir pula 8 perwakilan 
gubernur. Dalam rapat yang membahas soal pelaksanaan Pemilu 2009 ini, Presiden 
meminta gambaran dan permasalahan yang terjadi di lapangan, dan mengapa 
permasalahan itu terjadi.

Kata Presiden, sesuai kewenangan gubernur, langkah apa yang telah diambil, dan 
apa rekomendasinya agar penyelenggaraan pemilu ke depan lebih baik lagi. "Dalam 
situasi seperti ini, kita harus menjadi bagian dari solusi, dan bukan bagian 
dari permasalahan, agar rakyat kita mendapat manfaat yang sebesar-besarnya," 
kata SBY.

Menurut SBY, pemungutan suara dan sebelumnya kampanye terbuka di seluruh 
Indonesia, pada prinsipnya berjalan aman, tertib dan lancar. "Satu hal tidak 
bisa dipungkiri, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para 
gubernur. Saudara-saudara turun terjun langsung ke lapangan dalam batas 
kewenangan pemerintah sesuai UU dan PP, dan tidak mengintervensi kewenangan 
KPUD. Akibat pengelolaan sesuai kewenangan sesuai aturan maka semua berjalan 
dengan baik. Ada sejumlah permasalahan kita, sama-sama tahu terutama yang 
mengemuka soal DPT. Permasalahan ini mesti dicarikan solusi yang tepat. Kalau 
tidak, akan menimbulkan hal-hal yang tidak baik untuk keberlanjutan dari pemilu 
tahun 2009 ini," lanjut Presiden.

"Untuk itu saya mengharapakan masukan dan rekomendasi apa yang mesti kita 
lakukan kedepan ini, untuk mencarikan solusi terutama untuk membantu KPU dan 
KPUD untuk melanjutkan proses pemilu sehingga mencapai hasil yang sebaik 
baiknya. Menurut UU, KPU adalah penyelenggara pemilu yang bersifat nasional, 
tepat dan mandiri. Tapi bagaimanapun ada kewajiban moral, ada kewajiban kita 
membantu dalam koridor yang diatur UU," kata SBY

Tampak hadir antara lain, Menko Pollhukam Widodo, AS, Plt Menko Perekonomian 
Sri Mulyani, Mendagri Mardiyanto, Panglima TNI Djoko Santoso, Kapolri Bambang 
Hendarso Danuri, Ka BIN syamsir Siregar, Jaksa Agung Hendarman Supandji 
Menkumham Andi Mattalatta, Perwakilan Gubernur se Indonesia yaitu NAD, Jawa 
Tengah, Papua, Bali, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Sulawesi 
Selatan. (win)


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] YONKAV 9/PENYERBU KODAM JAYA GELAR KARYA BHAKTI TNI DI SITU GINTUNG

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://www.tniad.mil.id/1berita.php?pil=8&dn=20090415104456

YONKAV 9/PENYERBU KODAM JAYA GELAR KARYA BHAKTI TNI DI SITU GINTUNG
Oleh : Pendamjaya

15-Apr-2009, 10:47:08WIB

Batalyon Kavaleri 9/Penyerbu yang Komandannya di jabat oleh Letnan Kolonel 
Kavaleri Antonius Adhy Wisjnu memimpin kegiatan Karya Bhakti TNI bertempat di 
lokasi bencana Situ Gintung. Sebelum mengerahkan personelnya menerima bantuan 
alat Karya Bhakti berupa Spatu boot, skop, kaos dan alat korve lainnya yang 
diserahkan oleh Direktur Marketing Jak TV Joko Intarto  dalam sebuah acara 
pembukaan Karya Bhakti TNI bertempat dilokasi bencana dan dihadiri oleh 
Komandan Kodim 0506/Tangerang Letnan Kolonel Inf Jini Abdi serta para pengurus 
Universitas UMJ, Rabu (15/4).

Bencana Situ Gintung menyisakan banyak permasalahan, mulai dari permasalahan 
korban, pengungsi dan penampungan serta kesedihan yang mendalam bagi yang 
terkena bencana. Dan tidak kalah besarnya permasalahan yaitu menyisakan 
kerusakan serta kotornya wilayah bencana dari puing-puing matrial yang terseret 
bencana tersebut. Salah satu tempat yang cukup berpengaruh terhadap dunia 
pendidikan, adalah terkenanya bencana Situ Gintung yaitu Universitas 
Muhammadiyah Jakarta yang berlokasi di sekitar lokasi bencana. Akibat bencana 
tersebut kampus UMJ mengalami kerusakan serta kotornya akibat sisa matrial. 
Kodam Jaya menyikapi hal tersebut dan dengan melakukan suatu kerjasama dengan 
salah satu media massa Ibukota yaitu Stasiun Televis Jak TV mengadakan suatu 
kerjasama untuk melaksanakan operasi Karya Bhakti TNI guna membersihkan 
sampah-sampah serta matrial-matrial yang diakibatkan bencana Situ Gintung.

Kerjasama Karya Bhakti TNI tersebut dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan 
fasilitas pendidikan agar dapat digunakan seperti semula, sehingga para 
mahasiswa UMJ dapat melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar dengan nyaman. 
Kegiatan Karya Bhakti TNI Kodam Jaya yang dilaksanakan oleh Batalyon Kavaleri 
9/Penyerbu dilaksanakan selama 4 (empat) hari yang dimulai tanggal 10 sampai  
14 April 2009  dengan personel Yonkav 9/Penyerbu setiap harinya mengerahkan 100 
prajurit yang dipimpin oleh Komandan Kompi Penyerbu 9/3 Kapten Kav Arif Cahya 
dan dibantu oleh para mahasiswa UMJ. Dari kegiatan ini pihak kampus UMJ sangat 
berterima kasih kepada Kodam Jaya mengenai diadakannya kegiatan tersebut sangat 
membantu untuk menyiapkan kembali kampus sebagai tempat kegiatan belajar dan 
mengajar bagi dunia pendidikan. (Pendam Jaya/Dispenad)


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Menko Polhukam: Pada Dasarnya Pemilu Legislatif Berjalan Kondusif

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/04/15/4208.html

Rabu, 15 April 2009, 16:30:28 WIB

Menko Polhukam: Pada Dasarnya Pemilu Legislatif Berjalan Kondusif

Jakarta: Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Widodo, AS mengatakan, 
pada dasarnya proses pemilu legislatif tahun 2009 berjalan kondusif, termasuk 
pelaksanaan pemungutan suara berjalan aman, kecuali di Papua yang bersifat 
kriminalitas dan pelanggaran hukum, dan itu sudah dilakukan tindakan oleh 
aparat hukum.

Widodo dalam keterangan persnya usai mengikuti ratas bersama 8 perwakilan 
gubernur se Indonesia di kantor Kepresidenan hari Rabu (15/4) siang mengatakan, 
"Memang, ada permasalahan yang timbul karena pemilu sangat kompleksitas, 
terutama soal DPT atau Daftar Pemilih Tetap, serta distribusi logistik ada yang 
tertukar surat suara. Untuk itu diharapkan dapat diatasi di daerah. Para 
gubernur diharapkan merumuskan rekomendasi-rekomendasi untuk pemilu yang akan 
datang untuk penyempurnaan DPT dan lain-lain, sesuai kewenangannya," kata 
Widodo didampingi Mendagri Mardiyanto.

Ditambahkan oleh Mendagri, tidak ada niat pemerintah membiarkan terjadinya 
masalah DPT dan logistik. "Tapi karena ini memang domain KPU, sehingga tidak 
boleh kita melakukan tindakan diluar kewenangan pemerintah. Apabila dalam 
pelaksanaannya ada kesulitan, tolong kita juga diajak untuk bisa menyelesaikan 
persoalan tersebut," kata Mardiyanto.

"Yang dilakukan, tentu support personil untuk bisa memberikan suatu 
pelurusan-pelurusan dalam data itu. Beberapa personil yang kita panggil dan 
kita tempatkan di masing -masing provinsi, bisa memberikan advice pada mereka 
sepanjang itu diperlukan dan sebagai bahan pencocokan. Itu kita lakukan sebagai 
bentuk bahwa pemerintah juga turut prihatin terhadap masalah ini. Malah sudah 
keluar edaran saya, sesuai permintaan KPU, bahwa yang kedepan ini Pilpres dan 
Pilwapres dukungan penuh agar supaya masyarakat bisa ikut serta dalam pemilu 
nanti, dengan tetap mematuhi aturan dan kewenangan kami selaku pemerintah, dan 
tidak memasuki domain KPU, " kata Mardiyanto. (win)


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Ibu Negara: "Bangun Kebanggaan dan Cinta Produk Lokal"

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://www.presidensby.info/ibunegara/index.php/fokus/2009/04/15/487.html
 
Rabu, 15 April 2009

Ibu Negara:
"Bangun Kebanggaan dan Cinta Produk Lokal"

 
*Ibu Negara menyampaikan sambutan pada pembukaan Pameran Kain Tradisional 
Nusantara ke-2 di Balai Sidang Senayan, Jakarta, hari Rabu (15/4) pagi. (foto: 
anung/presidensby.info)

Jakarta: Industri kain adat sebagai produk kerajinan yang menunjang industri 
fashion merupakan pilar penting pengembangan ekonomi kreatif. "Selain membantu 
masyarakat dalam jumlah besar dan memperluas lapangan kerja, juga merupakan 
sumber devisa yang besar bagi negara," kata Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono 
dalam sambutannya ketika membuka Pameran Kain Tradisional Nusantara ke-2 dengan 
tema `Seni Kriya Wastra - Art To Wear, Beyond Fashion, di Balai Sidang 
Senayang, Jakarta, Rabu (15/4) pagi.

Sejalan dengan harapan Presiden SBY, lanjut Ibu Ani, di tengah krisis global 
yang terjadi sekarang ini, maka produk buatan Indonesia harus dapat lebih 
kompetitif dibandingkan produk luar negeri. "Harga diusahakan lebih murah 
tetapi kualitasnya tetap baik," Ibu Ani menambahkan

Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 230 juta merupakan pangsa pasar yang 
besar. Jumlah itu akan terus bertambah karena angka pertambahan penduduk 1,27 
persen pertahun. Kondisi ini harus dimanfaatkan untuk melebarkan pasar dalam 
negeri sendiri untuk produk dalam negeri kita. Negara sebesar Indonesia, tentu 
menjadi incaran berbagai produk luar negeri. "Oleh karena itu, marilah kita 
bertekad untuk menjaga pasar kita jangan sampai direbut oleh mereka," Ibu 
Negara menegaskan.

Untuk itu Ibu Ani menekankan perlunya membangun kebanggaan dan cinta produk 
dalam negeri sendiri. "Pemerintah, melalui departemen terkait akan mendorong 
peningkatan kualitas produksi," ujar Ibu Ani.

Pada masa krisis global sekarang ini, bangsa Indonesia perlu meningkatkan upaya 
dalam membangun kemandirian di bidang ekonomi, mengurangi ketergantungan 
konsumsi produk impor. "Mari tingkatkan daya kreatif kita untuk mengubah krisis 
menjadi sebuah kesempatan," Ibu Ani menandaskan.

Ibu Negara yakin, situasi krisis global menjadi batu pijakan dalam membangun 
kesadaran akan pentingnya menggunakan produk dalam negeri. "Kesadaran seperti 
ini bukan sekedar bagaimana produk lokal bisa diserap pasar, tapi lebih jauh 
lagi, masyarakat harus sadar, nasionalisme diperlukan untuk mendorong 
berkembangnya industri nasional kita agar mampu bersaing di pasar 
internasional," Ibu Ani mengingatkan. (mit)


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] 300 PERSONEL TNI AL IKUTI UJIAN SERTIFIKASI NASIONAL KEAHLIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://www.tnial.mil.id/tabid/61/articleType/ArticleView/articleId/1534/Default.aspx


300 PERSONEL TNI AL IKUTI UJIAN SERTIFIKASI NASIONAL KEAHLIAN PENGADAAN BARANG 
DAN JASA PEMERINTAH

Sebanyak 300 orang personel dari seluruh Satuan Kerja dan Komando Utama TNI 
Angkatan Laut, Rabu (15/4), mengikuti Pelatihan dan Ujian Sertifikasi Nasional 
Keahlian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah gelombang I di jajaran TNI 
Angkatan Laut tahun anggaran 2009, di Auditorium Denma Mabesal, Cilangkap, 
Jakarta Timur.
   
Asisten Kasal bidang Personel (Aspers Kasal) Laksamana Muda TNI Sugiono, S.E. 
dalam sambutan pembukaan acara tersebut mengatakan, dalam kegiatan pengadaan 
barang dan jasa pemerintah, seseorang tidak hanya dituntut untuk memiliki 
kemampuan dan keahlian di bidang pengadaan saja, melainkan juga harus memenuhi 
persyaratan akuntabilitas, yang dibuktikan dengan adanya sertifikasi sebagai 
legalitas formal akan kompetensi di bidangnya.
   
Dengan terpenuhinya persyaratan tersebut lanjut Aspers Kasal, barulah seseorang 
secara legal sesuai hukum dan aturan, dapat dibenarkan untuk terlibat sebagai 
pelaku atau panitia dalam segala bentuk kegiatan pengadaan barang dan jasa. 
Pimpinan TNI AL telah menempuh kebijakan dengan menyelenggarakan pelatihan dan 
Ujian Sertifikasi Nasional Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah secara rutin 
dan berkesinambungan dalam setiap tahun anggaran dengan sasaran terpenuhinya 
personel TNI AL yang berkualifkasi yaitu minimal 1000 orang.
   
Diakhir sambutannya Aspers Kasal mengatakan, melalui pelatihan ini peserta 
dituntut untuk mampu bertindak sebagai agen pemberdayaan dan pengembangan 
sumber daya manusia di lingkungan tempat tugas.

(dispe...@tnial.mil.id)


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Kekekuatan Angkatan Udara: "Instrumen Bargaining Power"

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
Tambah pesawat tempur, tambah kapal selam, tambah rudal, tambah kapal perang, 
tambah artileri

--

http://www.tni-au.mil.id/content.asp?ContentId=5759

Kekekuatan Angkatan Udara: "Instrumen Bargaining Power"
Pentak Lanud Iwj, 4/15/2009

*Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro, S.Sos 
menyematkan Tanda Kehormatan kepada perwakilan anggota (Foto : Pentak Lanud 
Iswahjudi).

TNI Angkatan Udara harus terus tumbuh dan berkembang seiring dengan dinamika 
pembangunan nasional dan perkembangan lingkungan strategis.   Kekuatan Angkatan 
Udara merupakan salah satu instrumen ”bargaining power” yang penting untuk 
mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan, terutama dalam kaitannya dengan 
hubungan antar negara.

 

Penegasan tersebut disampaikan Panglima TNI dalam sambutan tertulisnya yang 
dibacakan oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro, 
S.Sos pada upacara peringatan Hari Jadi ke-63 TNI Angkatan Udara di lapangan 
Dirgantara Lanud Iswahjudi, Magetan, Jatim, Rabu (15/4), dihadiri seluruh 
pejabat Lanud Iswahjudi dan Insub serta pejabat sipil, TNI/Polri wilayah Madiun.

 

Dikatakan, disadari bersama bahwa untuk membangun kekuatan angkatan udara yang 
modern, kuat dan disegani, diperlukan dukungan kemampuan anggaran negara yang 
cukup besar.   Oleh karenanya kebijakan mewujudkan minimum essential force, 
merupakan kebijakan tepat untuk menjawab kondisi kemampuan dukungan anggaran 
negara saat ini dan diharapkan melalui renstra 5 tahunan, TNI AU mampu 
mewujudkan kekuatan tersebut secara bertahap.

 

Kehadiran berbagai pesawat tempur generasi ke IV dan V dijajaran TNI AU 
merupakan upaya nyata secara bertahap menuju minimum essential force dalam 
rangka menjaga, melindungi dan menegakkan kedaulatan wilayah dirgantara 
nasional, dari segala bentuk ancaman dan kerawanan, lanjutnya.

 

”Untuk itu, pembinaan kemampuan TNI Angkatan Udara, hendaknya diarahkan untuk 
mewujudkan kesiapan operasional yang serasi antara kemampuan inti, kemampuan 
pengganda dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penggunaan 
kekuatan”, tegas Panglima TNI.

 

Dalam upacara peringatan Hari Jadi ke-63 TNI AU yang berlangsung sederhana 
tersebut juga dianugerahkan Tanda Kehormatan berupa Bintang Swa Bhuwana Nararya 
dari Presiden Republik Indonesia untuk prajurit yang telah bertugas selama 24 
tahun terus menerus tanpa cacat serta Satya Lencana Kestiaan 24 tahun, 16 tahun 
dan 8 tahun.

 

Usai upacara dilanjutkan dengan pembagian hadiah kepada para pemenang berbagai 
lomba dan pemotongan tumpeng oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI 
Bambang Samoedro, S.Sos yang didampingi Ketua PIA Ardhya Garini Badan 
Koordinasi Cabang Madiun Ny. Bambang Samoedro.


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] PANGDAM XVII/CENDERAWASIH : JADIKAN RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KOPERASI SEBAGAI PEDOMAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PRAJURIT DAN PNS BESERTA KELUARGANYA

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://www.tniad.mil.id/1berita.php?pil=16&dn=20090415140822


PANGDAM XVII/CENDERAWASIH : JADIKAN RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KOPERASI SEBAGAI 
PEDOMAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PRAJURIT DAN PNS BESERTA KELUARGANYA
Oleh : Gara Hendrik

15-Apr-2009, 14:08:22WIB

Di Aula Puskopaddam XVII/Cenderawasih Selasa (14/4) dilaksanakan acara 
penutupan rapat anggota tahunan Puskopad “A” Kodam XVII/Cenderawasih yang 
dipimpin oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI A.Y. Nasution dan dihadiri 
oleh  Danrem 172/PW Kolonel Kav I Made Sukadana dan para pejabat Kodam 
XVII/Cenderawasih.

Dalam amanatnya Pangdam mengatakan, pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan kali ini, 
agar dijadikan sebagai  pedoman dalam mengoptimalkan produktifitas kerja guna 
meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan Prajurit, PNS TNI AD dan keluarganya. 
Kegiatan yang telah dilaksanakan tidak boleh sekedar untuk memenuhi salah satu 
azas atau ketentuan perkoperasian, tetapi sebaliknya, momen seperti ini harus 
dijadikan masukan yang sangat berarti bagi pengurus agar dapat mewujudkan 
aspirasi yang telah dijabarkan dalam program kerja Puskopad ”A” kodam 
XVII/Cenderawasih, sehingga mampu memajukan koperasi di tengah-tengah 
persaingan usaha dan jasa yang semakin ketat dan  kompleks  dewasa  ini.

Selain itu Pangdam juga mengingatkan, agar kepercayaan yang telah diberikan 
oleh segenap anggota kepada para pengurus koperasi harus diterima sebagai suatu 
amanah dan tantangan yang harus dibuktikan dengan kerja keras penuh optimisme. 
Untuk itu bagi yang ditunjuk selaku pengurus dituntut untuk senantiasa berjiwa 
besar, penuh pengabdian, terbuka dan berani menerima koreksi demi kemajuan 
koperasi dan mendharmabaktikan dirinya untuk kemajuan koperasi sehingga para 
prajurit dan keluarganya akan benar-benar merasakan manfaat dari kehadiran 
koperasi dalam kehidupan sehari-hari. (Pendam 17/Dispenad)



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Sukhoi Tampilkan Aerobatik Solo

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://www.tni-au.mil.id/content.asp?ContentId=5761

HARI ANGKATAN UDARA SU-30 Sukhoi Tampilkan Aerobatik Solo
Dispenau, 4/15/2009

Pesawat terbaru milik TNI Angkatan Udara SU-30 MK2 Sukhoi  yang dipiloti Letkol 
Pnb. Widyargo “Redbee” Ikoputra dan Mayor Pnb. M. Tonny “Racoon” Haryono 
menggunakan pesawat TS 3003 dan TS 3001 sebagai pesawat cadangan, akan membelah 
langit udara sekitar Lanud Halim Perdanakusuma dengan manuver-manuvernya yang 
khas dari pesawat  tempur buatan pabrik Knaapo-Irkut, Russia.

 

Sedikitnya delapan manuver akan dilakukan pesawat yang dijuluki Flanker 
tersebut, diantaranya Half Cuban, Hi “G” Turn, Inverted, 4 Point Roll, Knife 
Edge, Slow Speed, Oblique Loop dan Hi Speed Pass, dengan ketinggian  rata-rata 
300 feet serta kecepatan 350 knot.

 

Half Cuban yaitu pesawat menanjak dengan sudut 60 derajat dan berputar satu 
setengah kali yang dilanjutkan membuat setengah lingkaran menuju ketinggian 
semula, manuver tersebut dilanjutkan dengan Hi G Turn,  dimana pesawat akan 
membentuk lingkaran pada bidang horizontal dengan radius turn yang minimum.  
Membentuk radius turning yang sangat minimum ini merupakan salah satu kelebihan 
yang dimiliki pesawat sukhoi dan berperan penting dalam pertempuran jarak dekat.

 

Inverted adalah manuver pesawat yang melaju dengan kecepatan tinggi dalam 
posisi terbalik tanpa mengubah kecepatan dan ketinggian, gerakan ini mempunyai 
kesulitan tersendiri karena semua referensi yang biasa digunakan dalam 
penerbangan akan tampak terbalik. Sedangkan  4 Point Roll adalah pesawat 
berputar pada satu poros dengan empat titik putaran dengan masing-masing sudut 
90 derajat, Knife Edge yaitu pesawat terbang dengan posisi miring pada 
ketinggian dan kecepatan yang tetap dengan mengandalkan vertical stabilizer 
untuk menghasilkan gaya angkat.

 

Pesawat yang memilki daya dorong 55.000 lbs ini mampu melesat pada dua kali 
kecepatan suara atau setara dengan 2386 km/jam, dirancang tetap stabil pada 
kecepatan rendah 160 kts dan membentuk sudut serang (angle of attack) kurang 
lebih 20 derajat.  Pada kecepatan tersebut pesawat akan diuji untuk 
melaksanakan maneuver Oblique Loop yang membutuhkan kecepatan tinggi dan 
membuat lingkaran vertical dengan sudut 45 derajat, sehingga lingkaran  yang 
berbentuk merupakan bidang sudut kemiringan 45 derajat..

 

Pada penampilan akhir pesawat yang bermarkas di Skadron Udara 11 Lanud Sultan 
Hasanuddin Makassar, akan melintas dengan kecepatan tinggi yang dilanjutkan 
gerakan menanjak 60 derajat sambil melakukan aileron roll (berputar-putar) 
dengan menggunakan tambahan tenaga (afterburner).

 
Solo Aerobatic tersebut dilakukan dalam rangka memperingati ke-63 Hari Angkatan 
Udara yang diperingati tanggal 9 April setiap tahunnya, namun peringatan tahun 
ini akan dilaksanakan pada tanggal 15 April 2009, mengingat pada tanggal 9 
April bertepatan dengan pesta demokrasi bangsa Indonesia yaitu pemilu legislatif


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] KAWAH CANDRADIMUKA KOBANGDIKAL KEMBALI GODOK RATUSAN CALON TAMTAMA

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://www.tnial.mil.id/tabid/61/articleType/ArticleView/articleId/1531/Default.aspx


KAWAH CANDRADIMUKA KOBANGDIKAL KEMBALI GODOK RATUSAN CALON TAMTAMA

Kembali Kawah Candradimuka Prajurit Matra Laut menggodok ratusan calon Tamtama. 
Sebanyak 584 orang calon tamtama angkatan ke-29 mulai memasuki masa pendidikan 
pertama yang dibuka secara langsung Dankobangdikal Laksda TNI Sumartono di 
Lapangan Marshaling, Puslatdiksarmil, Juanda, Senin (13/4).
 
Dalam amanatnya Dankobangdikal Laksamana Muda TNI Sumartono mengungkapkan rasa 
bangganya melihat semangat generasi muda untuk mengabdikan dirinya lewat jalur 
TNI.  “ Saya bangga atas pilihan kalian untuk bergabung dengan prajurit matra 
laut. Pilihan tersebut sungguh tepat, karena sebagai negara kepulauan yang 2/3 
luas wilayahnya adalah lautan, memerlukan angkatan laut yang besar, kuat dan 
profesional,” ujarnya.
 
Disinggung mengenai lama pendidikan yang akan ditempuh, Laksamana bintang dua 
ini- menjelaskan dengan gamblang. Menurutnya, Pendidikan secara keseluruhan 
akan berlangsung 9,5 – 11,5 bulan tergantung kejuruan yang ditempuh. Untuk 
tahap pertama, lanjutnya, seluruh calon prajurit akan digembleng dalam 
pendidikan yang super ketat dan sangat melelahkan. Tahap pertama ini disebut 
“kawah Candradimuka”, artinya tahap penggodokan untuk masa peralihan dari sikap 
seorang sipil dirubah menjadi sejatinya seorang militer.
 
Usai tahap Candradimuka, akan dilanjutkan dengan dua bulan masa pendidikan 
dasar golongan yang lokasinya masih sama di Puslatdiksarmil. Usai pendidikan 
lima bulan, ratusan prajurit ini akan dilantik dan diambil sumpahnya menjadi 
prajurit TNI AL dengan pangkat Kelasi Dua bagi pelaut dan prajurit dua bagi 
Marinir. Setelah dilantik, prajurit muda tersebut akan disebar ke pusdik-pusdik 
yang ada dilingkungan Kobagdikal untuk melaksanakan Pendidikan Dasar Golongan 
Lanjutan (Diksargolan) yang lamanya bervariasi antara 4,5 hingga 6,5 bulan.
 
Pendidikan dasar keprajuritan merupakan dasar pendidikan untuk membentuk pola 
pikir, sikap dan pola tindak sebgai seorang prajurit matra laut. Penggemblengan 
fisik dalam pendidikan militer, bertujuan untuk menciptakan sikap mental 
seorang prajurit yang tanggap, tanggon dan trengginas. Tanggap berarti harus 
mampu tampil dan mahir pada tugasnya yang diimbangi dengan kemampuan dan 
intelegensi yang memadai. Tanggon berarti bermental dan bermoral tinggi serta 
ditugaskan diberbagai medan baik di laut maupun di pendirat. Sedangkan 
trengginas, berarti memiliki jasmanidan rohani yang prima sehingga mampu 
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan tangkas.
 
Dalam kesempatan tersebut, hadir Danpuspenerbal Laksma TNI Rudy Hendro Satmoko, 
Wadan Kobangdikal Brigjen TNI Marinir Arief Suherman, Dankodikopsla Laksma TNI 
Ade Sopandi, SE., seluruh Direktur Kobangdikal, para Komandan Pusdik dan 
undangan lainnya.  (Pen Kobangdikal)



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] KASAU: TNI AU HARUS LEBIH BAIK

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono

http://www.dephan.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=8748

KASAU: TNI AU HARUS LEBIH BAIK

Jakarta, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio mengatakan, 
TNI Angkatan Udara ke depan harus lebih baik, meski dihadapkan pada berbagai 
keterbatasan dan kendala

"Saat ini, memang belum maksimal, tetutama dalam hal kesiapan alutsista karena 
keterbatasan anggaran," katanya, di sela-sela gladi resik peringatan HUT ke-63 
TNI AU di Jakarta, Senin.

Subandrio mengatakan, terbatasnya anggaran sangat berpangaruh terhadap kesiapan 
alat utama sistem senjata (alutsista), dan personel. "Mau tidak mau hal itu 
membuat kita tidak maksimal," ujarnya.

Tentang komitmen TNI AU untuk menuju "zero accident", Kasau mengatakan, sangat 
tergantung pada banyak hal, mulai dari faktor manusia hingga alutsista yang 
digunakan atau dioperasikan, serta cara pengoperasiannya.

"Kita harus berangkat dari titik awal, yaitu faktor manusia hingga alat yang 
dioperasikan. Semuanya harus benar-benar diteliti dan berjalan dengan baik. 
Kalau masih terjadi kecelakaan, berarti ada faktor lain," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama F.Henry Bambang 
Soelistyo mengatakan, dari pagu anggaran yang dialokasikan kepada TNI AU 
sebesar Rp3,4 triliun pada TA 2009, hanya sekitar 14,9 persen yang dialokasikan 
untuk perawatan dan pemeliharaan alutsista, termasuk ratusan pesawat yang 
dimiliki TNI AU berbagai jenis.

"Alokasi anggaran tersebut, sangat tidak memadai untuk memelihara kesiapan 
alutsista atau pesawat yang kita punya. Yang bisa kita lakukan tidak ada cara 
lain selain mengedepankan skala prioritas, misalnya misi apa yang akan kita 
fokuskan saat ini, dan alutsista apa yang akan kita gunakan mendukung misi 
tersebut," katanya.

Atau, lanjut dia, dengan melakukan perampingan jenis pesawat terutama yang 
memiliki peran dan fungsi yang sama, lanjut Bambang.

HUT ke-63 TNI AU akan dilaksanakan pada 15 April mendatang, dan akan dimeriakan 
atraksi udara Sukhoi dari Skadron Udara 11 Pangkalan Udara (Lanud) Sultan 
Hassanuddin.

Upacara dijadwalkan dipimpin langsung Kasau Marsekal TNI Subandrio, di Lanud 
Halim Perdanakusuma.


Sumber : Antara



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] TNI ANGKATAN UDARA MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN NEGARA

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono

http://www.tni-au.mil.id/content.asp?ContentId=5766

TNI ANGKATAN UDARA MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN NEGARA

Pentak lanud Sdm, 4/15/2009

  Sebanyak lebih dari 700 Prajurit TNI Angkatan Udara, Pegawai Negeri Sipil 
(PNS), siswa Sekolah Menengah Kejuaruan Angkasa di Lanud Suryadarma dan Wing 
Pendidikan Teknik dan Pembekalan (Wingdiktekkal) di Kalijati, Subang 
memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) TNI Angkatan Udara ke-63 dengan upacara di 
halaman Skadron Pendidikan 303, Wingdiktekkal, Rabu (15/4). Dalam Upacara hadir 
segenap Muspida Kabupaten Subang seperti Sekretaris Wilayah Kabupaten Subang, 
Kapolres Subang AKBP Drs. Sugiono, SH, Komandan Kodim Subang Letkol Czi S. 
Manurung, Persatuan Purnawirawan Angkatan Udara Kalijati, pejabat Lanud 
Suryadarma dan Wingdikktekkal serta undangan.  
  Dalam upacara tersebut diisi pembacaan lintasan sejarah TNI Angkatan 
Udara juga penyematkan tanda kehormatan yang diberikan kepada tiga perwakilan 
anggota TNI Angkatan Udara di Kalijati untuk kategori Satya Lencana Kesetiaan 
(SLK) 8 tahun, 16 tahun dan 24 tahun.  SLK 24 tahun diberikan kepada Kapten Tek 
Sudibyo Komandan Flight Markas Wingdiktekkal, SLK 16 tahun diberikan kepada 
Sersan Mayor Dodi Catur, Anggota staf Base Ops Lanud Suryadarma dan SLK 8 tahun 
kepada Praka Iwan Setiawan, anggota Skadron Udara 7 Lanud Suryadarma.  
  Dalam amanatnya Inspektur Upacara Komandan Lanud Suryadarma Kol Pnb Ras 
Rendro Bowo S.,SE membacakan amanat Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso. 
Dinyatakan pada HUT ke-63 TNI AU tahun ini diwarnai dengan suasana duka atas 
jatuhnya Pesawat Fokker F-27/A-2703 pada 6 April 2009 yang mengakibatkan 26 
Prajurit TNI AU gugur. Tragedi tersebut  menorehkan luka yang dalam bagi TNI AU 
dan keluarga yang ditinggalkannya. Untuk itu, Panglima TNI mengharapkan untuk 
menghadapinya dengan ikhlas, tawakal dan penuh doa. 
   Ditambahkan peringatan HUT TNI AU seharusnya tanggal 9 April, namun 
karena bertepatan dengan pelaksanaan Pemilihan Umum  anggota legislatif maka 
dilaksanakan pada 15 April 2009. Hal ini memiliki makna ganda yaitu TNI AU 
senantiasa mengutamakan kepentingan negara dalam pelaksanaan tugasnya dan 
menunjukkan komitmen Prajurit TNI AU untuk membantu pengamanan pelaksanaan 
Pemilu 2009 beserta hasil-hasilnya. Hal ini sesuai dengan tema HUT TNI AU KE-63 
yaitu “Dilandasi Semangat Pengabdian dan Profesionalisme, TNI Angkatan Udara 
bersama Komponen Bangsa Lainnya siap mengamankan dan menyukseskan Pelaksanaan 
Pemilu 2009 dan hasil-hasilnya. 
  Setelah acara inti diadakan acara tambahan yaitu diberikannya 
hadiah-hadiah untuk pemenang perlombaan olah raga menjelang HUT TNI Angkatan 
Udara di Kalijati untuk 6 jenis lomba yaitu Bola Volley, Bulutangkis, Tenis 
Meja, Tenis Lapangan, Menembak, dan Cross Country.  Selanjutnya  diadakan pula 
ramah-tamah di Hanggar Skadron Pendidikan 303, Wingdiktekkal dengan syukuran 
berupa potong nasi tumpeng kuning oleh Danwingdiktekkal Kol Tek danardono SA, 
M.PP diikuti segenap pejabat, undangan dan perwira.  



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Sukhoi Su-35 fighter: new tests

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://en.rian.ru/russia/20090414/121112725.html

Sukhoi Su-35 fighter: new tests
 
www.sukhoi.org
Russia is displaying its state-of-the-art, multi-role and highly maneuverable 
Sukhoi Su-35 Flanker-E fighter at the LAAD-2009 (Latin America Aero & Defence) 
air show in Brazil. 
Photo courtesy of www.sukhoi.org 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Russia to allocate $1.5 billion for state nuclear corp. - Putin

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://en.rian.ru/russia/20090415/121134770.html

Russia to allocate $1..5 billion for state nuclear corp. - Putin 
16:29 | 15/ 04/ 2009 
   
 
MOSCOW, April 15 (RIA Novosti) - The Russian government will allocate 50 
billion rubles ($1.5 billion) in additional capitalization for state nuclear 
corporation Rosatom, the prime minister said on Wednesday. 
Rosatom head Sergei Kiriyenko asked for the assistance earlier in the day. 

"I believe it is possible to support the application of the Energy Ministry and 
Rosatom for the additional capitalization of the corporation to the tune of 50 
billion rubles," Vladimir Putin said. 

Putin said nuclear power plants should generate 25%-30% of Russia's electricity 
and pledged more allocations to the corporation, despite the ongoing economic 
crisis. He said 26 nuclear reactors were to be built to reach this target. 

"These are difficult, but realistic tasks," Putin told a conference devoted to 
the nuclear power sector. 
Putin said the investment program at Energoatom, a subsidiary of the 
Atomenergoprom holding that oversees Russia's civil nuclear industry, stood at 
over 160 billion rubles ($4.8 billion) this year, including 73.3 billion (about 
$2.2 billion) in state funds. 

The company currently operates 10 nuclear power plants with a total of 31 
reactors.



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Four Topol launchers to take part in Moscow Victory Parade

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://en.rian.ru/russia/20090415/121135953.html

Four Topol launchers to take part in Moscow Victory Parade 

17:10 | 15/ 04/ 2009 
   
 
MOSCOW, April 15 (RIA Novosti) - Four mobile Topol missile launchers are to 
take part in the Victory Parade in Moscow's Red Square on May 9, the Strategic 
Missile Forces (SMF) spokesman said Wednesday. 

"The best crews from the SMF's seven missile divisions armed with Topol systems 
are being enrolled to participate in the military parade on Red Square," Col. 
Alexander Vovk said, adding that four launchers [with mock launch tubes] would 
take part. 

Military parades on Red Square involving hardware were regularly held in the 
U.S.S.R. up to 1990. No military parades were held on Red Square from 1991 to 
1994, and the May 9 parade in 1995 saw WWII veterans marching in central 
Moscow. 

Troops resumed their participation in military parades on Red Square in 1996. 

The first Victory Parade was held on Red Square on June 24, 1945 on the order 
of the then-Supreme Commander-in-Chief, Joseph Stalin. 

On May 9, 2008, a military parade involving almost 8,000 personnel, 111 
sophisticated tracked and wheeled military vehicles, as well as 32 aircraft and 
helicopters occurred for the first time since 1990. Four Topol launchers also 
took part in that parade. 



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Russian diamond firm Alrosa posts 1,650% q-o-q net profit rise

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://en.rian.ru/business/20090415/121117118.html

Russian diamond firm Alrosa posts 1,650% q-o-q net profit rise 
 
 10:42 | 15/ 04/ 2009 
   
 
MOSCOW, April 15 (RIA Novosti) - Russia's largest diamond miner Alrosa said on 
Wednesday its net profit calculated to Russian Accounting Standards increased 
1,650% quarter-on-quarter in January-March of 2009 to 1.86 billion rubles 
($55.7 million). 

In the fourth quarter, Alrosa posted a net profit of 112.6 million rubles ($3.4 
million). 

Alrosa accounts for 97% of Russian and 25% of global diamond output. The 
Russian government holds a 50.9% stake in the company.



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] ICC Finally Approves Complaint Related to War Crimes in Gaza

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://www.almanar.com.lb/newssite/NewsDetails.aspx?id=81850&language=en

ICC Finally Approves Complaint Related to War Crimes in Gaza  
 
 
15/04/2009 The International Criminal Court (ICC) in the Hague finally approved 
the filed complaint related to the terrorist crimes, genocide and crimes 
against humanity committed against the Palestinian people in Gaza…
 
The announcement came from Béatrice Le Fraper du Hellen, heead of Jurisdiction, 
Complementarity and Cooperation within the ICC, who said that told the HOKOK, 
the International Coalition against Impunity, that all conditions for the 
complaint to become valid were met…
 
Lebanese lawyer May El-Khansa, the HOKOK President, traveled to The Hague for 
the fifth time on Wednesday, accompanied by a delegation of European lawyers to 
meet some of the International Criminal Court officials, to discuss the new 
developments of the filed complaint. 
 
According to a communiqué, "this complaint is registered under the reference 
number OTP-CR-4425/08. The organization will also submit new documents 
concerning this lawsuit, as reports and statements issued by Israeli newspapers 
and declared by the United Nations stating that the Zionist entity continues to 
violate the human rights in Gaza and to commit crimes against humanity and war 
crimes against the unarmed civilian inhabitants in Gaza. Moreover, the 
organization files a complaint concerning the continued Israeli siege over 
Gaza."
 
The list of suspects includes hundreds of Israeli officials that assumed roles 
during the latest Israeli offensive against Gaza such as former Prime Minister 
Ehud Olmert as well as Western figures such as British Prime Minister Gordon 
Brown.
 
Meanwhile, El-Khansa revealed that the Lebanese government refused, following 
the Israeli war against Lebanon in July 2006, to launch investigations in the 
Zionist crimes against Lebanon. 
 
She said that the organization will present new reports to the International 
Criminal Court concerning the 2006 war on Lebanon complaint, registered under 
the reference number OTP-CR-549/09, focusing on the Zionist crimes and the 
recurrent Israeli aggression since July 2006 because of the millions of Israeli 
cluster bombs which kill and wound many civilians every day most of which are 
children.  


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] BI Optimistis Dana Asing Terus Masuk Indonesia

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://www.antara.co.id/arc/2009/4/15/bi-optimistis-dana-asing-terus-masuk-indonesia
15/04/09 19:10

BI Optimistis Dana Asing Terus Masuk Indonesia

Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) mengaku optimistis bahwa dana asing 
akan terus masuk ke Indonesia sehingga nilai tukar rupiah akan terus menguat.

"Saya selalu optimis, jadi memang kalau suasana dalam negeri baik seperti ini 
dibanding dengan negara lain, saya kira kok banyak yang berminat ke Indonesia," 
kata Gubernur BI Boediono di Gedung Djuanda I Departemen Keuangan, Jakarta, 
Rabu.

Menurut dia, nilai tukar rupiah tergantung pada kondisi global. Saat ini 
sentimen global terhadap Indonesia membaik namun dapat berubah sewaktu-waktu.

"Tapi kami ingin menjaga jangan sampai nilai tukar terlalu berfluktuasi," 
katanya.

Namun Boediono tidak bersedia menyebutkan pada level berapa nilai tukar rupiah 
akan dipertahankan.
Ketika ditanya apakah kondisi Thailand berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah, 
Boediono mengatakan, bisa saja ada pengaruh dari sana.

"Bisa juga, tapi saya tidak bisa memastikan, saya bukan ahli politik," katanya.

Menurut dia, aliran dana asing memang ada, dan mereka harus mencari tempat yang 
dianggap paling menguntungkan dan risikonya paling kecil.

Senada dengan Boediono, Deputi Gubernur Senior BI, Miranda Goeltom mengatakan, 
penguatan rupiah saat ini karena ada aliran dana asing masuk.

"Ini mungkin karena kita lebih baik dari negara lain. Misalnya Singapura 
pertumbuhan ekonominya minus 9 persen, Thailand kondisi politiknya labil, jadi 
kita keadaanya memang lebih baik," katanya.

Menurut dia, pelaksanaan pemilu yang sampai saat ini masih aman-aman saja juga 
mendorong kondisi Indonesia yang lebih baik.
(*)


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Rupiah Tembus di Bawah Rp11.000 per Dolar

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono

http://www.antara.co.id/arc/2009/4/14/rupiah-tembus-di-bawah-rp11000-per-dolar/
 
14/04/09 15:16
 
Rupiah Tembus di Bawah Rp11.000 per Dolar

Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank 
Jakarta, Selasa sore berhasil menembus angka Rp11.000 per dolar AS, karena 
pelaku pasar makin antusias membeli rupiah menyusul melemahnya dolar di pasar 
Asia.
 
Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik menjadi Rp10.800/11.030 per dolar 
dibanding penutupan hari sebelumnya Rp11.105/11.120 per dolar atau naik 305 
poin.
 
Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga di Jakarta, Selasa menilai, kenaikan rupiah 
hingga di bawah angka Rp11.000 per dolar terlalu cepat, karena akan menimbulkan 
kekhawatiran bagi para eksportir terhadap produk jualnya.
 
Karena kenaikan yang terlalu cepat bagi rupiah sangat tidak bagus bagi 
pergerakan rupiah lebih lanjut, ucapnya.
 
Menurut Edwin Sinaga yang juga Dirut PT Finan Corpindo Nusa pergerakan rupiah  
yang terlalu besar dan cepat ini akan berdampak kurang baik apalagi jika 
kemudian ada faktor negatif. 
 
Kenaikan rupiah, lanjut dia agak kebablasan dan kemungkinan pada perdagangan 
berikut akan bergerak turun karena pelaku akan melakukan konsolidasi lebih 
lanjut.
 
"Kami memperkirakan pelaku pasar akan melakukan konsolidasi agar pergerakan 
rupiah tidak terus menguat lebih lanjut," ucapnya. (*)



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Obligasi Danareksa "Oversubscribe"

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://www.antara.co.id/arc/2009/4/14/obligasi-danareksa-oversubscribe/

14/04/09 19:16

Obligasi Danareksa "Oversubscribe"

Jakarta (ANTARA News) - PT Danareksa menyatakan pencatatan Obligasi IV 
Danareksa senilai Rp200 miliar kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga Rp30 
miliar.

"Berdasarkan hasil "book building", nilai permintan obligasi yang diterbitkan 
pada hari ini (14 April) kelebihan permintaan jauh di atas angka Rp200 miliar,? 
kata Direktur PT Danareksa Sekuritas, Marciano Herman, di Jakarta, Selasa malam.

Dalam keterangan tertulis Marciano menjelaskan, segmen pembeli obligasi 
tersebut meliputi perusahaan asuransi sebesar 31 persen, dana pensiun 20,5 
persen, perorangan 16,18 persen, reksa dana 16 persen, institusi lain 12,32 
persen dan perbankan 4 persen.

"Tingginya permintaan obligasi ini merupakan salah satu bukti kepercayaan pasar 
pada Danareksa", kata Direktur PT Danareksa Wahzary Wardaya.

Selain Danareksa Sekuritas, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi yaitu PT 
Bahana Securities dan PT Trimegah Securities.

Obligasi yang memperoleh peringkat idA- (Single A minus) dari PT Pemeringkat 
Efek Indonesia (Pefindo) ini diterbitkan 14 April 2009 dan akan jatuh tempo 14 
April 2011. 

Adapun dana hasil emisi akan digunakan untuk memperkuat modal kerja PT 
Danareksa.
Pada tahun buku 2008, PT Danareksa mencatat laba bersih sebesar Rp23,447 
miliar.(*)



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Wika Targetkan Kontrak Tahun 2009 Rp17,2 Triliun

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono

http://www.antara.co.id/arc/2009/4/15/wika-targetkan-kontrak-tahun-2009-rp17-2-triliun/

15/04/09 01:08

Wika Targetkan Kontrak Tahun 2009 Rp17,2 Triliun

Jakarta (ANTARA News) - PT.Wijaya Karya Tbk mentargetkan meraih kontrak pada 
tahun 2009 sebesar Rp17,2 triliun, yang berasal dari kontrak baru Rp9,4 
triliun, ditambah kelanjutan kontrak tahun 2008 Rp 7,8 triliun.

"Sampai akhir Maret 2009 kami mendapat kontrak baru Rp2,7 triliun, sehingga 
kontrak yang dihadapi Rp10,5 triliun, naik dibanding tahun lalu Rp7,6 triliun," 
kata Direktur Utama Wika, Bintang Perbowo di Jakarta, Selasa.

Bintang mengatakan, kontrak baru Wika berasal dari pemerintah 16 persen, BUMN 
41 persen, swasta 40 persen, serta luar negeri 3 persen. 

Sementara ini kontrak swasta masih dibatasi menyesuaikan dengan iklim ekonomi.

Bintang juga menambahkan, kontrak baru yang diraih berasal dari sumbangan Wika 
Beton untuk pembangunan PLTU Tanjung Priok Rp300 miliar, Wika Gedung Rp100 
miliar, serta anak-anak perusahaan Rp35 miliar.

Kemudian dari induk usaha berhasil dari menangnya perusahaan untuk pengadaan 
batu bara 520.000 metrik ton per tahun, selama lima tahun kepada PLN dengan 
nilai kontrak Rp1,9 triliun.

Perusahaan tahun ini juga memasukkan pembangunan Tol Surabaya - Mojokerto ke 
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2009 yang semula belum 
ada kepastian.

Pembangunan jalan tol kembali dilanjutkan setelah ada kepastian pemegang saham 
yang menempatkan Wika sebesar 20 persen, Jasa Marga 55 persen, sedangkan 
sisanya 25 persen pemegang saham lama, jelasnya.

Menurut Bintang yang didampingi Direktur Keuangan Ganda Kusuma dan Direktur 
Operasi Slamet Maryono, ke depan Wika akan menggarap sejumlah proyek pembangkit 
listrik mulai dari harga Rp120 miliar di Cibatu sampai dengan Rp1,2 sampai 1,4 
triliun di Kalimantan Selatan, termasuk pembangkit panas bumi (PLTP) Geotermal 
Tampomas.

Sedangkan proyek yang ditangani diantaranya Dam Tambesi Rp214 miliar, Pusat 
Olahraga Senggigi Rp119 miliar, SMA Pintar Kuala Senggigi Rp66 miliar, The 
Adiwangsa Rp59 miliar, Paragon City Semarang Rp70 miliar, dan Tol East West 
Motorway Aljazair Rp284 miliar. 

Sedangkan Wika Intrade sebagai produsen tabung gas berhasil meningkatkan 
kapasitas produksi dari semula 1,5 juta tabung menjadi 9,2 juta tabung tahun 
2009, dengan kapasitas 32.000 per hari.(*)


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Para Menkeu G-7 Dan G-20 Akan Bertemu di Washington

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://www.antara.co.id/arc/2009/4/14/para-menkeu-g-7-dan-g-20-akan-bertemu-di-washington/

14/04/09 06:08
 
Para Menkeu G-7 Dan G-20 Akan Bertemu di Washington

Washington (ANTARA News/AFP) - Para menteri keuangan dari kelompok negara G-7 
dan G-20 akan menyelenggarakan pembicaraan di Washington pada 25 April karena 
mereka berkumpul untuk pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional (IMF) 
dan Bank Dunia, kata kementerian keuangan AS, Senin.
 
Menteri Keuangan AS, Timothy Geithner, "akan menjadi tuan rumah pertemuan para 
menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-7, diikuti pertemuan para menteri 
G-20 di Washington, DC," kata sebuah pernyataan..
 
Ini akan menjadikan Geithner untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah pertemuan 
para menteri keuangan sejak menjadi Menkeu di bawah pemerintahan Presiden 
Barack Obama, yang menempati posisi tersebut pada 20 Januari.
 
Geithner akan menyelenggarakan sebuah konferensi pers menyusul pertemuan para 
menteri G-7 yang terdiri dari Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang 
dan Amerika Serikat, kata pernyataan.
 
Pertemuan di Washington, menyusul pertemuan tingkat tinggi (KTT) G-20 di London 
awal bulan ini, yang mengkulminasi suntikan dana sebesar 1,1 triliun dolar AS 
(821 miliar euro) ke dalam institusi multilateral utama seperti IMF untuk 
membantu memerangi resesi global yang meluas.
 
G-20 terdiri dari para anggota G-7 ditambah Argentina, Australia, Brasil, 
China, India, Indonesia, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea 
Selatan dan Turki, dan Uni Eropa.(*)


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Telkom Investasi Rp1,8 Miliar untuk eBS

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://www.antara.co.id/arc/2009/4/15/telkom-investasi-rp1-8-miliar-untuk-ebs/

15/04/09 15:05

Telkom Investasi Rp1,8 Miliar untuk eBS

Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) 
menginvestasikan Rp1,8 miliar untuk pengembangan sistem penyebaran tagihan 
elektronik (Electronic Billing Statement/eBS) bagi para pelanggannya di 
Jabotabek.

"Dengan eBS ini pelanggan diharapkan lebih cepat menerima informasi tagihan 
jasa telekomunikasi yang selama ini dikirim melalui alamat rumah/kantor dalam 
bentuk fisik (surat)," kata Operation Senior Manager Billing & Collection 
Telkom Agus Kristiyono, di Jakarta, Rabu.

eBS adalah sistem informasi penagihan jasa telekomunikasi (Jastel) yang 
dikirimkan melalui surat elektronik. Sebelumnya 500 ribu pengguna Jastel di 
wilayah Jakarta dikirimi dokumen penagihan.

Sistim pengiriman menggunakan dokumen itu membuat pelanggan dibebani Rp2.000 
rupiah per pengiriman surat.

Dengan program baru ini kata Agus, pelanggan akan dikirimi "email account" yang 
diberi "password" kepada pelanggan dengan kecepatan pengiriman tagihan 
rata-rata 1 detik/email.

Ia menambahkan, aplikasi eBS sudah di ujicoba secara terbatas di Divisi 
Regional II pada Januari 2009, dan akan dikembangkan di seluruh regional Telkom.

Sejak ujicoba hingga Maret jumlah pelanggan Divisi Regional II yang menerima 
tagihan via email mencapai 72 ribu nomor.

"Kita menargetkan hingga akhir tahun 209 setidaknya 300 ribu pelanggan yang 
menggunakan sistem informasi melalui surat elektronik tersebut,? katanya.

Ia menambahkan, sistem baru tersebut akan membuat Telkom memiliki informasi 
yang akurat tentang pelanggannya mengingat data yang ada saat ini masih sering 
kacau.



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Indonesia Mampu Bangun Pembangkit Listrik Panas Bumi

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/04/15/19374780/indonesia.mampu.bangun.pembangkit.listrik.panas.bumi.

Indonesia Mampu Bangun Pembangkit Listrik Panas Bumi 

 Rabu, 15 April 2009 | 19:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Rekayasa Industri Triharyo Soesilo 
menilai, bangsa ini sudah punya kemampuan untuk mengolah dan memanfaatkan 
energi panas bumi sendiri. Karya-karya anak bangsa telah membuktikan bahwa 
panas bumi merupakan salah satu solusi energi masa depan bangsa dan saat ini 
sudah mampu dibangun sendiri oleh putra-putri Indonesia.

"Terbukti, tadi siang Menteri ESDM meresmikan proyek PLTP 20 MW Lahendong-2 dan 
memulai uji operasi PLTP 20 MW Lahendong-3," ujarnya di Jakarta, Rabu (15/3)..

Menurut Triharyo, yang akrab dipanggil Henki ini, kedua pembangkit ini 
merupakan karya PT Rekayasa Industri & Sumitomo Corp bersama jajaran PT PLN 
(persero) dengan pasokan uap dari PT Pertamina Geothermal Energy.  

"Nilai proyek PLTP Lahendong-2 adalah 28 juta dollar AS dan diselesaikan antara 
21 Oktober 2005 dan 22 Februari 2007 dengan didanai oleh Asian Development 
Bank," ujarnya. Tentang produksi, menurut Hengki, sampai saat ini sudah 225.000 
GWH.

Adapun PLTP Lahendong-3 diselesaikan 21 Maret 2007-19 Januari 2009 dengan nilai 
36 juta dollar AS dan didanai oleh JBIC.

Namun, yang membanggakan, menurut Henki, kandungan lokal masing-masing proyek 
lebih dari 40 persen dengan seluruh pekerjaan sipil dilaksanakan oleh 
putra-putri Sulawesi Utara.  

Dengan tambahan kedua PLTP tersebut, Provinsi Sulut siap menerima tamu dari 
seluruh dunia pada acara World Ocean Conference bulan Mei 2009. "Selain itu, 
Sulut menjadi salah satu daerah yang rasio elektrifikasi dengan energi panas 
bumi cukup tinggi di dunia," ujarnya.

MAM 



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Dana Riset UI Tahun Ini Naik Rp 10 Miliar

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
 
http://sains.kompas.com/read/xml/2009/04/15/17022324/dana.riset.ui..tahun.ini.naik.rp.10.miliar

Dana Riset UI Tahun Ini Naik Rp 10 Miliar

 Rabu, 15 April 2009 | 17:02 WIB

DEPOK, KOMPAS.com — Universitas Indonesia (UI) memperoleh dana riset tahun 2009 
dari sumber internal (pendanaan dari UI) maupun eksternal (luar UI) sebanyak Rp 
33,3 miliar. Ini meningkat Rp 10 miliar dari dana pada tahun 2008 yang sebesar 
Rp 23,3 miliar.

"Melalui Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), UI mengelola 
anggaran yang secara signifikan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun," 
kata Wakil Kepala Humas UI, Devie Rahmawati, di Depok, Rabu.

Menurut dia, daya saing dan kemandirian bangsa dalam merespons globalisasi 
dunia salah satunya bertumpu pada pengembangan riset dan teknologi.. Ia 
mengatakan, riset ilmiah akan melahirkan pengetahuan baru yang memperkaya 
pendidikan, kebudayaan, kemajuan teknologi, serta kesejahteraan ekonomi..

Namun, selama ini kontribusi sains dan teknologi bagi kebesaran bangsa belum 
memberikan hasil yang optimal. Ini tecermin dari masih rendahnya peringkat 
Indeks Pembangunan Manusia (Growth Competitive Index) Indonesia, yaitu 
peringkat 54 dari 55 negara pada 2006. Indeks Pembangunan Manusia mengukur daya 
kompetisi negara yang menggunakan parameter lingkungan ekonomi makro, 
perkembangan lembaga publik, dan inovasi teknologi.

Selanjutnya Business Competitive Index, yang mengukur daya saing bisnis 
berdasarkan parameter sofistikasi strategi dan operasi perusahaan serta 
kualitas lingkungan bisnis nasional, Indonesia berada pada peringkat 58 pada 
tahun 2006, sedangkan Singapura peringkat 3.

Lebih lanjut Devie mengatakan, setelah berhasil meningkatkan budaya riset pada 
tahun 2004-2007, UI berupaya keras terus meningkatkan kualitas riset pada tahun 
2008-2012.

Dengan demikian, lanjut dia, diharapkan UI dapat mencapai target menjadi 
universitas riset yang disegani di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2011.

Riset unggulan UI terbagi atas lima bidang yaitu information and communication 
technology (ICT), nano science and technology, genome technology, indigenous 
studies and policy studies. Sedangkan riset utama terdiri atas 3 rumpun ilmu 
yaitu ilmu kesehatan, ilmu sains dan teknologi, serta ilmu sosial dan humaniora.

Hasil-hasil riset unggulan UI dikemas dalam buku Kumpulan Abstrak Diperluas 
RUUI 2008 yang diterbitkan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat 
(DRPM) UI. Universitas Indonesia sebagai perguruan tinggi tertua di Indonesia, 
secara konsisten berkomitmen untuk menempatkan diri di titik terdepan 
pengembangan ilmu.

"Indikator tertinggi dari karya semacam itu adalah publikasi karya di Jurnal 
Internasional yang berpengaruh serta penghargaan Nobel. Potret determinasi UI 
dalam memajukan dunia riset dapat ditelisik lewat alokasi dana riset yang 
dikelola UI baik dari sumber internal maupun eksternal," katanya.

WAH 
Sumber : Antara


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Hutan Indonesia Sedekah buat Negara Maju

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://sains.kompas.com/read/xml/2009/04/15/16365529/hutan.indonesia.sedekah.buat.negara.maju

Hutan Indonesia Sedekah buat Negara Maju

 Rabu, 15 April 2009 | 16:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kehutanan (Menhut) MS Kaban mengemukakan, 
Indonesia bersedekah besar menyerap emisi dari negara-negara industri dengan 
hutan tropis yang menyerap karbon.

"Negara industri melepas CO2 yang diserap hutan di Indonesia dan negara 
berkembang lain, namun insentifnya belum ada, sehingga kita bersedekah besar 
pada mereka," katanya di Jakarta, Rabu.

Berbicara sebagai pembicara kunci seminar sehari bertema "Menggalang Inisiatif 
Perdagangan Karbon Sukarela" yang diadakan Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI) dan 
Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (KPWN) Dephut, ia mengupas masalah belum 
seimbangnya kompensasi itu.

Menurut dia, negara industri yang banyak melepas emisi CO2 seringkali hanya 
menyoal deforestasi, tetapi atas usaha negara berkembang yang menjaga 
kelestarian hutannya belum dihargai dengan semestinya.

"Mestinya aktivis lingkungan kita bisa membantu menyuarakan belum seimbangnya 
kompensasi karbon itu," katanya. Karena itu, kata dia, semua pemangku 
kepentingan lingkungan, termasuk kehutanan dan aktivis lingkungan di Indonesia 
perlu mendesak negara industri bagaimana insentif dari penyerapan karbon itu.

Merujuk pada studi badan PBB, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), tahun 
2006, MS Kaban mengemukakan, hutan beserta tanah di bawahnya di seluruh dunia 
menyimpan karbon lebih dari 1 triliun ton karbon, yang berarti dua kali lipat 
jumlah karbon di atmosfer. Sedangkan kerusakan hutan, kata dia, menambah hampir 
6 miliar ton CO2 ke atmosfer per tahun.

WAH 
Sumber : Antara


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] IHSG Menguat Tiga Hari Berturut-turut

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
BEI memang mantap

---

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/04/15/16012548/euforia.berlanjut.ihsg.menguat.tiga.hari.berturut-turut

Euforia Berlanjut, IHSG Menguat Tiga Hari Berturut-turut
 
 Rabu, 15 April 2009 | 16:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Euforia masih terus dirasakan pada perdagangan saham di 
Bursa Efek Indonesia, Rabu (15/4) sore, sehingga kembali melanjutkan penguatan 
dalam tiga hari berturut-turut dengan nilai tranksaksi menembus Rp 5 triliun.

Indeks Harga Saham Gabungan ditutup naik 1,49 persen atau 23,492 poin pada 
1.593,663, dengan ditopang saham-saham komoditas.

Adapun indeks Kompas100 bertambah 1,57 persen, kemudian indeks LQ45 meningkat 
1,55 persen serta Jakarta Islamic Index menguat 2,17 persen.

Sebanyak 136 saham naik mendominasi perdagangan hari ini dibanding 51 saham 
turun dan 51 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 5,036 triliun dari 
149.128 kali transaksi dengan volume 10,523 miliar saham.

EDJ 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Buanglah ilusi jauh-jauh tentang Pemilu 2009 !

2009-04-15 Thread Umar Said
 Tulisan ini juga disajikan dalam website http://kontak.club.fr/index.htm


Catatan A. Umar Said


Buanglah ilusi jauh-jauh
  tentang Pemilu 2009 !



Media pers Indonesia akhir-akhir ini ramai mempersoalkan terdapatnya banyak
sekali persoalan yang timbul berkaitan dengan Pemilu Legislatif 9 April yang
lalu. Sejumlah besar kekurangan persiapan teknis, kesalahan penyelenggaraan
administrasi, dan bermacam-macam kecurangan telah ditemukan di banyak
bidang. Karenanya, kiranya sudah bisa diantisipasi akan timbulnya berbagai
kekisruhan sebagai buntut adanya ketidakpuasan, kemarahan, kejengkelan,
protes dan perlawanan dari berbagai fihak. Bahkan ada kalangan yang
menyatakan bahwa pemilu legislatif 9 April tidah sah, ada yang sudah
menuntut supaya dibatalkan, dan ada yang menyerukan pemilihan ulang. (Harap
baca selanjutnya “Seluk-beluk dan hiruk-pikuk Pemilu 2009” dalam website
http://kontak.club.fr/index.htm)



Dari apa yang sudah diketahui dari media massa nyatalah dengan jelas bahwa
Pemilu Legislatif 9 April merupakan pemilu yang paling buruk persiapannya
( antara lain : pengiriman surat suara yang terlambat), paling banyak
kesalahan atau kecurangannya (umpamanya : soal DPT yang salah kirim atau
sengaja dikelirukan alamatnya, KTP ganda), paling banyak diprotes oleh
berbagai golongan  (contohnya : karena banyak orang tidak bisa ikut
memilih), kalau dibandingkan dengan pemilu-pemilu sebelumnya, kecuali dengan
7 kali pemilu selama di bawah Orde Baru. Sebab, pemilu selama pemerintahan
Suharto, yang dengan gagah (tetapi palsu)  selalu  digembar-gemborkan
sebagai “pesta demokrasi” sama sekali bukanlah pesta dan tidak pula ada
bau-baunya demokrasi. Pemilu selama pemerintahan militer Suharto 32 tahun
adalah hanya, sebenarnya (!),  “sandiwara demokrasi”. Dan itu pun sandiwara
paksaan yang paling jelek.



Kita semua sedang menunggu pekembangan selanjutnya dari segala hiruk-pikuk
yang berkaitan dengan pemilihan legislatif 9 April. Karena, berbagai hal
yang bisa merupakan “surprise” besar masih bisa saja terjadi, di samping
makin menggeloranya banyak reaksi dari masyarakat. (Harap  perhatian
pernyataan dari “Dewan Perubahan Nasional dan Pergerakan Kaum Muda
 Indonesia” tentang “Pemilu 9 April cacat, selamatkan demokrasi Indonesia”
yang disajikan dalam website.

Apalagi, tidak lama lagi (tanggal 8  Juli), akan dilangsungkan pemilu untuk
memilih presiden, yang juga akan merupakan peristiwa politik yang besar.
Jadi, setidak-tidaknya, sampai bulan Agustus yang akan datang, bisa diduga
akan adanya berbagai ketegangan-ketegangan di kalangan masyarakat, berhubung
dengan itu semuanya. Dan hal semacam ini adalah baik sekali. Ini pertanda
bahwa rakyat kita tidak loyo, atau tidak mlempem, dan juga tidak  bisa lagi
dibungkem.



DPR “dikuasai” oleh hanya 9 partai



Dari hasil pemilihan legislatif  9 April itu sudah dapat  kita lihat bahwa
DPR yang baru nanti akan hanya terdiri dari wakil-wakil 9 partai politik
yang memperoleh suara lebih dari 2,5% dari seluruh suara, seperti yang
ditentukan oleh Undang-undang (parliamentary threshold) yang dipakai untuk
pemilu 2009. Sebagai akibatnya, , 35 partai-partai politik lainnya yang ikut
dalam pemilu legislatif 2009 tidak akan punya wakil dalam DPR,  karena
masing-masing hanya memperoleh suara kurang dari 2,5% dari seluruh suara.
Apakah “penguburan” begitu banyak partai-partai  (walaupun partai
kecil-kecil)  yang begini ini mencerminkan demokrasi yang sebenar-benarnya,
adalah satu soal yang bisa diperdebatkan panjang lebar oleh banyak kalangan.



Dengan akan dikangkanginya DPR oleh hanya 9 partai selama 5 tahun yang akan
datang, maka banyak urusan negara dan bangsa kita seolah-olah hanya menjadi
hak partai-partai besar, yang kebetulan mempunyai dana dan sarana lainnya
yang besar pula,  kecuali partai Gerindra dan Hanura yang termasuk baru.
Kalau dalam DPR yang lalu ada 16 partai poltiik yang bisa mengirimkan
wakilnya, maka untuk DPR yang akan datang “perwakilan rakyat” itu makin
menciut atau mengecil.



DPR hasil pemilihan 2009  akan didominasi terutama oleh tiga kekuatan
politik besar  (Partai Demokrat, PDI-P dan Golkar) sedangkan DPR hasil tahun
2004  didominasi oleh Golkar dan PDI-P. Sekarang kita masih menunggu-nunggu
hasil perundingan-perundingan di antara 9 partai untuk membentuk koalisi
dalam kabinet dan komposisi koalisi dalam DPR.



Dari pemilu 9 April 2009 adalah menarik untuk kita perhatikan  bersama-sama
bahwa Partai Demokrat telah mengungguli Golkar dan PDI-P dengan lonjakan
yang besar sekali (sekarang sekitar 20% sedangkan dalam pemilu 2004 baru
7,45%, jadi naik dengan  sekitar 300% ). Luar biasa !!! Sehingga menimbulkan
banyak reaksi dari kalangan-kalangan yang curiga tentang adanya berbagai
rekayasa dan kecurangan-kecurangan.  Hal yang menarik lainnya adalah bahwa
Golkar telah anjlok dari tingkat yang tertinggi dalam pemilu 2004 (21,6%)
menjadi sekitar 15%. Sekarang juga makin nyata bahwa citra Golkar sudah
merosot jauh sekali di mata banyak orang,

[ppiindia] Dakwah Islam di Papua Kian Menggeliat

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://www.republika.co.id/berita/43947/Dakwah_Islam_di_Papua_Kian_Menggeliat

Dakwah Islam di Papua Kian Menggeliat

JAKARTA--Aktivitas dakwah Islamiyah di Papua tampaknya akan semakin meningkat. 
Ketua Umum Al-Fatih Kaffah Nusantara (AFKN), Ustaz Fadzlan Gharamatan, 
mengatakan, sangat optimistis gerakan dakwah di wilayah paling timur itu bakal 
kian menggeliat. Pasalnya, kata dai pedalaman asal Papua itu, dalam waktu dekat 
AFKN akan memiliki kapal laut yang akan digunakan untuk syiar Islam.

''Ini rahmat dari Allah SWT. Selama ini, kami harus menyewa kapal dan boat yang 
harganya sangat mahal agar bisa berdakwah. Dengan cara itu, kita hanya mampu 
menjangkau tiga titik yang mestinya bisa mencapai 10 titik,'' ujar Ustaz 
Fadzlan kepada wartawan di Jakarta, Senin (13/4).

Menurut Ustaz Fadzlan, dengan memiliki kapal laut sendiri, para juru dakwah 
akan mudah bersilaturahim dengan umat Islam dan berdakwah di Papua. ''Insya 
Allah, dengan memiliki kapal laut sendiri, kita bisa lebih mudah bersilaturahim 
dengan saudara-saudara kita di berbagai pelosok di Papua,'' ungkapnya. 

Kehadiran kapal laut pun, tutur dia, bisa membantu umat Muslim di wilayah 
pelosok untuk memasarkan hasil pertaniannya. Dengan begitu, kata Ustaz Fadzlan, 
perekonomian umat Muslim di Papua bisa meningkat. Selama 10 tahun terakhir 
menyebarkan agama Allah SWT di Papua--yang dikenal sangat luas dan dikelilingi 
perairan--masalah transportasi merupakan kendala terberat.

''Terkadang, kita harus berhari-hari mengarungi laut dengan perahu. Belum lagi 
harga bensin di Papua yang semakin ke pedalaman harganya kian mahal bisa sampai 
Rp 23 ribu per liter,'' tutur Ustaz Fadzlan. Akibatnya, lanjut dia, biaya pun 
habis untuk bahan bakar. ''Padahal, amanah berupa sedekah dari umat Islam dari 
berbagai daerah di Indonesia melalui AFKN dimaksudkan agar bisa dinikmati umat 
Islam di Papua.''
Pihaknya merasa optimistis, dengan memiliki kapal laut sendiri, gerakan dakwah 
di Papua akan berjalan semakin cepat dan meluas. Tak hanya aktivitas dakwah 
yang bakal semakin menggeliat dan cepat, menurut Ustaz Fadzlan, perekonomian 
masyarakat pedalaman juga bisa terbantu.

''Dalam kegiatan dakwah di pedalaman, kami sering membantu saudara-saudara kami 
untuk memasarkan hasil karya tangan ataupun pertanian mereka. Sering kali, 
karena kesulitan alat transportasi, yang dapat dibawa tidak banyak,'' paparnya. 
Pihaknya berharap, dengan adanya kapal laut, hasil panen atau kerajinan yang 
dihasilkan masyarakat Papua pedalaman bisa dipasarkan dalam jumlah yang banyak.

Menurut Ustaz Fadzlan, sistem perdagangan di kawasan pedalaman Papua masih 
menggunakan sistem barter. ''Membayar sagu dengan kelapa atau hasil tanaman 
lainnya masih berlaku di sana,'' ucapnya. Pihaknya berharap, umat Muslim Papua 
nantinya bisa memiliki lebih banyak kapal laut.

''Ya, kami sangat bersyukur atas kerja keras Badan Wakaf Alquran sehingga kami 
bisa memiliki satu kapal laut yang kami beri nama AFKN Khilafah 1. 
Mudah-mudahan, di masa yang akan datang, jumlah kapal laut yang bisa digunakan 
untuk kegiatan dakwah Islam bisa bertambah,'' ujar Ustaz Fadzlan sumringah.

Senin (13/4) kemarin, Badan Wakaf Alquran (BWA) menandatangani nota kesepahaman 
(MoU) dengan PT Cariata Boat Indonesia. Penandatanganan MoU itu dilakukan oleh 
Ketua BWA, Heru Binawan, dan Direktur utama PT Carita Boat Indonesia, Budi 
Suchaeri. Diharapkan, pada akhir Juni mendatang, kapal laut seharga Rp 600 juta 
yang mampu menampung 20 penumpang dan membawa beban seberat 10 ton sudah 
selesai pembuatannya.

''Insya Allah, sebelum 17 Agustus 2009, kapal laut tersebut sudah bisa 
diserahterimakan,'' ungkap Budi Suchaeri, direktur utama PT Carita Boat 
Indonesia, selaku pembuat kapal laut. Budi mengungkapkan, kapal laut yang 
memiliki panjang 13,5 m dan lebar 3,3 meter ini memiliki kabin sebesar 
metromini.
''Kacanya dibuat lebar untuk mendapatkan view yang bagus. Bahannya terbuat dari 
fiberglass. Umurnya bisa mencapai 25 tahun. Dibandingkan kapal yang terbuat 
dari bahan kayu, kata dia, kapal tersebut perawatannya sangat sederhana.

Kapal laut itu akan dilengkapi mesin enam silinder yang harganya cukup mahal, 
tapi kualitasnya sangat bagus. Kapal laut yang akan digunakan untuk dakwah di 
Papua itu dilengkapi standar keselamatan, seperti rakit penyelamat, ringboy, 
karet pelampung, serta alat komunikasi.dam/kem



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Presiden : Anggaran 2009 dan 2010 Harus Berkesinambungan

2009-04-15 Thread Sandy Dwiyono
http://www.republika.co.id/berita/43949/Presiden_Anggaran_2009_dan_2010_Harus_Berkesinambungan

Presiden : Anggaran 2009 dan 2010 Harus Berkesinambungan

"Mari kita berpikir RKP APBN 2009 dan RKP APBN 2010 dalam satu kesatuan, 
keutuhan karena dalam dua tahun ini pada prinsipnya kebijakan kita adalah 
`economy recovery`. Jangan dilihat 2009 sendiri dan 2010 sendiri," kata 
Presiden saat memberikan pengarahan pada para menteri yang hadir.

Kepala negara menambahkan beberapa hal yang harus diingat selain keduanya harus 
saling berkaitan, juga harus memahami situasi yang tengah dihadapi. Yudhoyono 
menambahkan pilar APBN yang disusun harus berdasar pada stimulus pertumbuhan 
ekonomi dan jaring pengaman sosial.

"Disebut-sebut kemarin defisit APBN 2010 mencapai 1-1,3 persen silahkan 
lanjutkan karena tanpa `growth stimulation` tidak akan bergerak kembali. Namun 
juga harus diperhatikan keberlanjutan fiskal jangka sedang dan ketersediaan 
sumber pendanaan untuk menutupi defisit, jangan sampai di luar kendali," 
tegasnya.

Sementara itu dalam keterangan pers usai sidang kabinet paripurna, Plt Menko 
Perekonomian Sri Mulyani Indrawati kepada wartawan mengatakan postur RAPBN 2010 
akan terdiri dari perkiraan penerimaan sebesar Rp871,9 triliun dan total 
belanja sebesar Rp949,1 triliun.

"Maka defisit diperkirakan mencapai Rp 77,1 triluiun atau 1,3 persen dari GDP, 
ini sudah mengamodasi belanja untuk stimulus ekonomi termasuk penurunan tarif 
pajak badan yang akan terjadi pada 2010," katanya.
Ia mengatakan pada 2010 mendatang pemerintah masih menjalankan sejumlah 
kebijakan untuk mendorong masyarakat dan dunia usaha menghadapi kondisi 
keuangan global dengan berbagai kebijakan seperti PNPM, Jamkesmas dan BOS.

Untuk mendorong usaha kecil dan menengah, pemerintah tetap mengalokasikan 
kredit usaha rakyat (KUR)."Pemerintah juga tetap berkomitmen untuk menjalankan 
kebijakan anggaran 20 persen dari APBN bagi pendidikan dan melanjutkan program 
tunjangan bagi guru dan dosen sesuai dengan undang-undang pendidikan," tegasnya.

Ia menambahkan pada 2010 juga akan dijaga belanja modal dengan belanja yang 
sifat non produktif seperti belanja rutin.

"Kita akan dorong semaksimal mungkin belanja modal dengan tujuan stimulasi 
ekonomi. Stimulus ekonomi, meski 2010 tidak dianggarkan terpisah namun program 
terus dievaluasi efektivitasnya," kata Sri Mulyani.

Sementara untuk kebijakan anggaran pengadaan alat utama sistem senjata 
(Alutsista), Sri Mulyani menjelaskan Presiden Yudhoyono meminta agar 
perencanaan dan anggarannya diperbaiki sehingga TNI dan Polri secara bertahap 
mencapai titik kemampuan untuk mempertahankan kedaulatan negara.

"Terkait dengan pembahasan belanja TNI dan Polri, alutsista, Presiden minta 
belanja tersebut dari alokasi juga dari sisi perencanaan dan anggarannya untuk 
dipebaiki dan efesie. Selain jumlah belanja juga yang penting dari komitmen 
bisa mencapai titik TNI dan Polri minimum essential force," katanya.

Pemerintah, masih menurutnya akan memformulasikan berbagai kebijakan fiskal dan 
dikombinasikan dengan kebijakan non fiskal seperti perdagangan, industri dan 
moneter sehingga bisa sinkron dan mendorong ekonomi dalam negeri ke arah yang 
positif.

Sidang kabinet peripurna tersebut dihadiri oleh seluruh menteri anggota kabinet 
Indonesia Bersatu, juga Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Kapolri Jenderal 
Bambang Hendarso Danuri dan Jaksa Agung Hendarman Supandji.ant/kpo



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] KPU: Itu Hanya Error, Butuh Sedikit Perbaikan - Was: Re: [iluni12] Re: IT Pemilu?

2009-04-15 Thread IrwanK
"..
*Jakarta* - Seorang calon anggota legislatif (caleg) Partai Demokrat (PD)
dapil II
Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapat suara 111.226.214, kendati total suara
yang
diterima Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih 7.886.812. KPU menilai itu hanya
kesalahan yang membutuhkan perbaikan.
.."

Cuma error.. OMG (kata anak gaul jaman sekarang)?? Atau bugs???
Atau 'o-o, kamu ketahuan'.. :-p
Tolong.. (kata Mpok Ati)..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"
http://irwank.blogspot.com

http://pemilu.detiknews.com/read/2009/04/15/181511/1116068/700/kpu-itu-hanya-error-butuh-sedikit-perbaikan
 Rabu, 15/04/2009 18:15 WIB
Caleg PD Dapat 100 Juta Suara
KPU: Itu Hanya Error, Butuh Sedikit Perbaikan
*Elvan Dany Sutrisno* - detikPemilu


 *Jakarta* - Seorang calon anggota legislatif (caleg) Partai Demokrat (PD)
dapil II Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapat suara 111.226.214, kendati total
suara yang diterima Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih 7.886.812. KPU menilai
itu hanya kesalahan yang membutuhkan perbaikan.

"Kalau memang ada penambahan sebanyak itu, seharusnya tabelnya melonjak
tinggi. Tapi ternyata tidak melonjak tinggi. Itu hanya error saja.
Membutuhkan sedikit perbaikan dan validasi. Grafiknya kan tidak naik tajam.
Kalau melonjak, pasti ada peningkatan drastis. Biar nanti diperbaiki tim IT
kami," ujar Ketua Kelompok Kerja Teknologi Informasi KPU Abdul Azis.

Abdul Azis menyampaikan hal itu saat jumpa pers di Pusat Tabulasi Nasional
(Pustabnas), Hotel Borobudur, Jl Pejambon, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat,
Rabu (15/4/2009).

Ketika ditanya dengan adanya kesalahan seperti ini, apakah KPU bisa mencapai
target 80 persen suara masuk saat Pustabnas ditutup pada 20 April 2009, Azis
malah mengindikasikan target KPU menurun.

"Kita targetkan 70 persen suara masuk saat penutupan," imbuh dia.

Azis menambahkan, perkembangan perhitungan di KPU sebenarnya cukup cepat.
Dia sudah meminta rekan-rekan di kabupaten/kota untuk bekerja cepat.

"Kalau dari sisi realistisnya, saya kan bukan ahli IT. Saya hanya bisa
mendorong, semua komponen bekerja lebih cepat. Kuncinya, yang kami harapkan
pada kecepatan teman-teman di daerah," jelas Azis.

Sementara Ketua Komisi II DPR EE Mangindaan menyatakan ketidakpercayaannya
terhadap kesalahan tabulasi di Pustabnas itu.

"Imposible. Tidak bisa dipercaya. Perlu diperbaiki. Saya imbau kepada KPU
karena tingkat kepercayaan sudah dipengaruhi oleh tabulasi ini. Mohon
diperbaiki, berbuatlah sedemikian rupa sehingga tidak merusak kepercayaan
masyarakat seperti ini," ujarnya.

Sebelumnya caleg dapil II Sulawesi Selatan (Sulsel) yang bernama Mohammad
Jafar Hafsah, mendapat suara 111.226.214. Padahal total suara yang diterima
KPU masih 7.886.812.

*( nwk / iy ) *


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Peluncuran & Diskusi "Jurnal Cerpen Indonesia" & "Rumahlebah, ruang puisi"

2009-04-15 Thread Saut Situmorang

Press-Release



PELUNCURAN DAN DISKUSI
JURNAL CERPEN EDISI KHUSUS 
DAN RUMAHLEBAH RUANG PUISI 

Untuk menyegarkan kembali  keberadaan media alternatif sastra, Penerbit AKAR 
Indonesia dan Komunitas Rumahlebah Yogyakarta bekerja sama dengan sejumlah 
komunitas, mengadakan diskusi keliling bertema “Membincang Media Alternatif, 
Memancing Sastra Kreatif” di sejumlah kota. Ini sekaligus dijadikan momentum 
untuk peluncuran Jurnal Cerpen Indonesia Edisi 10 (“Regenerasi dan Panggung 
Muda Cerpen Indonesia”) yang merupakan edisi khusus para cerpenis muda serta 
Rumahlebah Ruang Puisi Edisi 01, sebuah media alternatif yang baru saja 
dirintis, khusus menampung puisi serta segala hal yang berkaitan dengan puisi. 

Setelah sebelumnya diadakan di Bandung dan Jakarta bulan Maret 2009 lalu,  kali 
ini kegiatan peluncuran dan diskusi akan diadakan di Batu, Malang dan Jombang, 
Jawa Timur. Acara di Batu, bertempat di Galeri Raos Jl. Panglima Sudirman, Batu 
(Sabtu, 18 April) pkl. 15.30 WIB dengan pembicara A Elwiq Pr dan Raudal Tanjung 
Banua, moderator Syamsoed Soeid. Acara juga akan diisi pembacaan dan 
musikalisasi puisi oleh Teater Pandu.  

Di Malang, kegiatan diawali bincang-bincang kecil perihal regenerasi dalam 
sastra Indonesia, bertempat di Rumah Budaya Ratna Indraswari Ibrahim, Jl. 
Diponegoro No. 3 Malang (Sabtu, 18 April) pkl. 19.30. Acara dimoderatori oleh 
Deni Misrahudin. Hari berikutnya, kegiatan dilanjutkan di Perpustakaan Daerah 
Malang (19 April) mulai pkl. 10.00 WIB. Pembicara Abdul Mukhid dan Raudal 
Tanjung Banua, moderator David Ardy. 
Sedangkan di Jombang kegiatan akan dilangsungkan di Komunitas Lembah Pring, 
Dusun Mojokuripan RT 1/RW 3, Jogoloyo, Sumobito, Jombang (Selasa, 21 April). 
Pembicara Imam Ghazali, Fahrudin Nasrulloh dan Nur Wahida Idris. 

Rangkaian kegiatan ini merupakan hasil kerjasama Akar Indonesia dan Komunitas 
Rumahlebah Yogyakarta dengan sejumlah komunitas di kota-kota bersangkutan, 
yakni Lingkaran Komunikasi dan Galeri Raos (Batu); Rumah Budaya Ratna 
Indraswari Ibrahim, Forum Penulis Kota Malang, Tobuki, Perpusda Malang dan 
Mozaik Community (Malang); serta Komunitas Lembah Pring, Jombang. Semua acara 
gratis dan terbuka untuk umum.

Sebelumnya, atas kerja sama dengan sejumlah komunitas pula, bulan Maret yang 
lalu, kegiatan yang sama diberlangsungkan di Bandung dan Jakarta. Di Bandung, 
kegiatan diadakan di dua tempat, yakni  Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 
dan Toko Buku Ultimus, dengan melibatkan pembicara Nenden Lilis A, Drs. 
Memendurahman, M. Hum, Ahda Imran, Matdon dan Raudal Tanjung Banua. Sedangkan 
di Jakarta, kegiatan diadakan oleh Kelompok Diskusi mejabudaya di PDS H.B. 
Jassin, Taman Ismail Marzuki, pembicara Martin Aleida, Raudal Tanjung Banua dan 
Joni Ariadinata. 

Kegiatan peluncuran dan diskusi keliling kedua media alternatif ini menurut 
rencana juga akan dilanjutkan ke beberapa kota di Kalimantan, seperti 
Banjarmasin dan Banjarbaru, awal Mei 2009, termasuk di Yogyakarta sendiri 
(waktu/tempat dan format acara menyusul).

Tentang Jurnal Cerpen Indonesia 

Jurnal Cerpen Indonesia (JCI) merupakan media yang khusus memuat cerpen dan 
esei tentang cerpen, terbit sejak 2002. Tetapi gagasan awalnya sudah mulai 
muncul dalam Kongres Cerpen Indonesia I, yang berlangsung dalam event “Kemah 
Budaya” Parangtritis, September 2000. Kongres merekomendasikan pengelolaan 
media ini kepada Lembaga Kajian Kebudayaan AKAR Indonesia (LK2AI), yang 
memiliki devisi penerbitan AKAR Indonesia. Dalam Kongres Cerpen Indonesia II di 
Negara, Bali, Februari 2002, JCI edisi perdana untuk pertama kalinya 
diluncurkan. 

Di bawah pengelolaan Penerbit AKAR Indonesia, JCI terus terbit, dan sudah 
memasuki edisi 10, sebuah edisi khusus yang menyajikan cerpen-cerpen terkini 
dari para cerpenis muda tanah air. Edisi yang bertajuk “Regenerasi dan Panggung 
Muda Cerpen Indonesia” ini memang dirancang khusus untuk melihat capaian 
estetik cerpenis muda, kecenderungan dan fenomena yang melingkupinya. Joni 
Ariadinata di Pengantar Redaksi antara lain menulis,”Dalam kepungan anomali 
dahsyatnya fakta sehari-hari, seorang cerpenis betul-betul dituntut untuk tetap 
menulis cerpen, menulis fiksi; bukan menyuguhkan kembali anomali yang mengepung 
itu. Tantangan ini terasa kian berat, terutama generasi terkini yang notabene 
berhadapan paling depan dengan banyak godaan fakta-fakta instan.” Nenden Lilis 
A membahas lebih lanjut cerpen-cerpen yang dimuat. 

Ada pun karya mereka yang dimuat edisi khusus ini adalah: Fahrudin Nasrulloh, 
Wa Ode Wulan Ratna, Kadek Sonia Piscayanti, Fina Sato, Hasan Al Banna, Nurul 
Hanafi, Azizah Hefni, Yuni Kristianingsih, Dyah Merta, Sandi Firly, Sunlie 
Thomas Alexander, Ahmad Muchlish Amrin, Dalih Sembiring, Mahwi Air Tawar, 
Pandapotan MT Siallagan, Ragdi F. Daye, Hendra Kasmi, Jusuf AN dan Bramantio. 
Para penulis ini berasal dari berbagai kota di tanah air, dan menariknya 
sejumlah nama mungkin tidak banyak dikenal dalam media mainstream, semisal 

Re: [ppiindia] Indonesia Mampu Bangun Pembangkit Listrik Panas Bumi

2009-04-15 Thread Sunny
Siapa bilang tidak bisa, tetapi selama ini tidak dibuktikan, berarti hanya 
omong kosong puji diri.

  - Original Message - 
  From: Sandy Dwiyono 
  To: nasional-l...@yahoogroups.com ; ppiindia@yahoogroups.com ; 
mimbar-be...@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, April 15, 2009 4:30 PM
  Subject: [ppiindia] Indonesia Mampu Bangun Pembangkit Listrik Panas Bumi





  
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/04/15/19374780/indonesia.mampu.bangun.pembangkit.listrik.panas.bumi.

  Indonesia Mampu Bangun Pembangkit Listrik Panas Bumi 

   Rabu, 15 April 2009 | 19:37 WIB

  JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Rekayasa Industri Triharyo Soesilo 
menilai, bangsa ini sudah punya kemampuan untuk mengolah dan memanfaatkan 
energi panas bumi sendiri. Karya-karya anak bangsa telah membuktikan bahwa 
panas bumi merupakan salah satu solusi energi masa depan bangsa dan saat ini 
sudah mampu dibangun sendiri oleh putra-putri Indonesia.

  "Terbukti, tadi siang Menteri ESDM meresmikan proyek PLTP 20 MW Lahendong-2 
dan memulai uji operasi PLTP 20 MW Lahendong-3," ujarnya di Jakarta, Rabu 
(15/3)..

  Menurut Triharyo, yang akrab dipanggil Henki ini, kedua pembangkit ini 
merupakan karya PT Rekayasa Industri & Sumitomo Corp bersama jajaran PT PLN 
(persero) dengan pasokan uap dari PT Pertamina Geothermal Energy.  

  "Nilai proyek PLTP Lahendong-2 adalah 28 juta dollar AS dan diselesaikan 
antara 21 Oktober 2005 dan 22 Februari 2007 dengan didanai oleh Asian 
Development Bank," ujarnya. Tentang produksi, menurut Hengki, sampai saat ini 
sudah 225.000 GWH.

  Adapun PLTP Lahendong-3 diselesaikan 21 Maret 2007-19 Januari 2009 dengan 
nilai 36 juta dollar AS dan didanai oleh JBIC.

  Namun, yang membanggakan, menurut Henki, kandungan lokal masing-masing proyek 
lebih dari 40 persen dengan seluruh pekerjaan sipil dilaksanakan oleh 
putra-putri Sulawesi Utara.  

  Dengan tambahan kedua PLTP tersebut, Provinsi Sulut siap menerima tamu dari 
seluruh dunia pada acara World Ocean Conference bulan Mei 2009. "Selain itu, 
Sulut menjadi salah satu daerah yang rasio elektrifikasi dengan energi panas 
bumi cukup tinggi di dunia," ujarnya.

  MAM 

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: [SPAM] [nasional-list] Kekekuatan Angkatan Udara: "Instrumen Bargaining Power"

2009-04-15 Thread Sunny

Bikin takut tikus


  - Original Message - 
  From: Sandy Dwiyono 
  To: nasional-l...@yahoogroups.com ; ppiindia@yahoogroups.com ; 
mimbar-be...@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, April 15, 2009 3:28 PM
  Subject: [SPAM] [nasional-list] Kekekuatan Angkatan Udara: "Instrumen 
Bargaining Power"






  Tambah pesawat tempur, tambah kapal selam, tambah rudal, tambah kapal perang, 
tambah artileri

  
--

  http://www.tni-au.mil.id/content.asp?ContentId=5759

  Kekekuatan Angkatan Udara: "Instrumen Bargaining Power"
  Pentak Lanud Iwj, 4/15/2009

  *Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro, S.Sos 
menyematkan Tanda Kehormatan kepada perwakilan anggota (Foto : Pentak Lanud 
Iswahjudi).

  TNI Angkatan Udara harus terus tumbuh dan berkembang seiring dengan dinamika 
pembangunan nasional dan perkembangan lingkungan strategis.   Kekuatan Angkatan 
Udara merupakan salah satu instrumen ”bargaining power” yang penting untuk 
mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan, terutama dalam kaitannya dengan 
hubungan antar negara.

   

  Penegasan tersebut disampaikan Panglima TNI dalam sambutan tertulisnya yang 
dibacakan oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro, 
S.Sos pada upacara peringatan Hari Jadi ke-63 TNI Angkatan Udara di lapangan 
Dirgantara Lanud Iswahjudi, Magetan, Jatim, Rabu (15/4), dihadiri seluruh 
pejabat Lanud Iswahjudi dan Insub serta pejabat sipil, TNI/Polri wilayah Madiun.

   

  Dikatakan, disadari bersama bahwa untuk membangun kekuatan angkatan udara 
yang modern, kuat dan disegani, diperlukan dukungan kemampuan anggaran negara 
yang cukup besar.   Oleh karenanya kebijakan mewujudkan minimum essential 
force, merupakan kebijakan tepat untuk menjawab kondisi kemampuan dukungan 
anggaran negara saat ini dan diharapkan melalui renstra 5 tahunan, TNI AU mampu 
mewujudkan kekuatan tersebut secara bertahap.

   

  Kehadiran berbagai pesawat tempur generasi ke IV dan V dijajaran TNI AU 
merupakan upaya nyata secara bertahap menuju minimum essential force dalam 
rangka menjaga, melindungi dan menegakkan kedaulatan wilayah dirgantara 
nasional, dari segala bentuk ancaman dan kerawanan, lanjutnya.

   

  ”Untuk itu, pembinaan kemampuan TNI Angkatan Udara, hendaknya diarahkan untuk 
mewujudkan kesiapan operasional yang serasi antara kemampuan inti, kemampuan 
pengganda dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penggunaan 
kekuatan”, tegas Panglima TNI.

   

  Dalam upacara peringatan Hari Jadi ke-63 TNI AU yang berlangsung sederhana 
tersebut juga dianugerahkan Tanda Kehormatan berupa Bintang Swa Bhuwana Nararya 
dari Presiden Republik Indonesia untuk prajurit yang telah bertugas selama 24 
tahun terus menerus tanpa cacat serta Satya Lencana Kestiaan 24 tahun, 16 tahun 
dan 8 tahun.

   

  Usai upacara dilanjutkan dengan pembagian hadiah kepada para pemenang 
berbagai lomba dan pemotongan tumpeng oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal 
Pertama TNI Bambang Samoedro, S.Sos yang didampingi Ketua PIA Ardhya Garini 
Badan Koordinasi Cabang Madiun Ny. Bambang Samoedro.







  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Rush Builds A Revolution

2009-04-15 Thread Sunny
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2009/04/14/AR2009041402556.html?wpisrc=newsletter

Rush Builds A Revolution
By Harold Meyerson
Wednesday, April 15, 2009; Page A19 

According to a Rasmussen poll released last week, 37 percent of Americans under 
age 30 prefer capitalism, 33 percent prefer socialism and 30 percent are 
undecided. Among all Americans, 53 percent prefer capitalism, 20 percent prefer 
socialism and 27 percent are undecided. 

This Story
  a.. Rush Builds A Revolution
  b.. Not Capitalist, Not Socialist
  c.. Obama's No Socialist. I Should Know.
How's that again? 

If you comb the annals of Americans' ideological preferences, you won't find 
figures like these. At socialism's apogee, presidential candidate Eugene V. 
Debs got 6 percent of the vote in the 1912 election. After that, it was pretty 
much all downhill -- until last week, anyway. 

Or consider this: In the first two decades of the 20th century, and again in 
the 1930s, there were substantial American socialist organizations that argued 
the case against capitalism. I recently came across some issues of a magazine 
that the League for Industrial Democracy, a group affiliated with the Socialist 
Party, published during the early '30s on the crises of capitalism and 
unemployment. Among its regular contributors were John Dewey and Reinhold 
Niebuhr. Today, America is home to no substantial socialist organizations, and 
virtually no public figures champion socialism's cause. 

So where do these numbers come from? Rasmussen didn't provide any data that 
clarify causality, but I think it's safe to infer that the havoc that Wall 
Street has wreaked upon the world over the past year and its reliance on 
American taxpayers to bail it out haven't exactly helped capitalism's cause. 

But there's more to these numbers. For one thing, they signal that the link 
between socialism and anti-Americanism has been weakened and, among the young, 
all but destroyed. The end of Soviet communism has meant that the United States 
no longer has a major adversary that professes to be socialist. The one 
remaining powerful Communist Party, China's, has opted for a capitalist 
economy. The violent threats to America today come from a branch of Islamic 
fundamentalists who wage war on all forms of modernity, socialism among them. 
And the actual existing socialists today are the social democrats who govern or 
are the chief opposition parties in Western Europe -- home to the nations with 
which we are most closely allied. 

The Soviet Union's collapse is surely responsible for some of the variations by 
age group that turn up in Rasmussen's polling: Thirty-somethings, while not 
quite so socialistic as 20-somethings, remain decidedly cooler on capitalism 
than their elders. The Left Bank of the Seine doesn't quite convey the terror 
that Stalin's gulag once inspired. 

Moreover, those Americans opting for socialism are doing so when socialists 
themselves aren't calling for, and don't believe in, the kind of revolutionary 
transformations -- the abolition of wage labor, say -- for which their 
forebears routinely campaigned in the days of Debs and the Depression. Today, 
the world's socialist and social democratic parties basically champion a more 
social form of capitalism, with tighter regulations on capital, more power for 
labor and an expanded public sector to do what the private sector cannot (such 
as providing universal access to health care). 

Which means there are real areas of overlap between European social democracy 
and American liberalism: The former has defined its Eden down to a form of 
social capitalism, while the latter, prompted by Wall Street's implosion, has 
upgraded its project to the creation of, well, a form of social capitalism. 
Doctrinal differences persist, but these overlaps certainly underpin 
Rasmussen's polling: While Republicans preferred capitalism to socialism 11 to 
1, Democrats favored it by 39 percent to 30 percent. 

The data on the young are particularly telling. Twenty-somethings are more open 
to socialism -- or social capitalism -- than 30-somethings not only because 
they never lived through the Soviet threat but because the economy, during the 
years in which deregulatory policy and Wall Street financialization were at 
their height, hasn't worked very well for them. Americans under 29 scored well 
to the left of the general public in a recent survey by the Center for American 
Progress, and voters under 30 backed Barack Obama by a 34-point margin in 
November, 66 percent to 32 percent. 

The young may now disdain Wall Street -- but what do they know of socialism, 
past and present? Who even speaks of socialism in America today? The answer, of 
course, is the demagogic right. According to Rush Limbaugh, Sean Hannity, Glenn 
Beck and their ilk, Obama is taking America down the Socialist Road. As 
Benjamin Sarlin has noted on the Web site the Daily Beast, the talkmeisters of 
the right have link

[ppiindia] Jordan jails 'Hamas spies'

2009-04-15 Thread Sunny
http://english.aljazeera.net/news/middleeast/2009/04/200941514193067562.html

Wednesday, April 15, 2009 
18:41 Mecca time, 15:41 GMT 

  Jordan jails 'Hamas spies' 
 
 
 
  The Palestinian Hamas movement was outlawed in Jordan in 1999 
and its offices closed [AFP] 
   
  Three alleged members of the Palestinian Hamas movement have been jailed 
in Jordan for up to five years after being convicted of spying.

  Judicial sources said on Wednesday that the men had been found guilty of 
trying to obtain "information that should remain confidential" and possession 
of unlicensed automatic weapons.

  Thabet Abul Haj, Salim al-Housani and Azzam Jaber were arrested in August 
2007 and accused of photographing the Israeli embassy and border posts along 
the frontier with Israel.

  Israel and Jordan signed a treaty in 1994 that made it only the second 
Arab country to normalise relations with the Jewish nation.

  Hikmat al-Rawashdeh, a lawyer for the defendants, said that the case was 
politically motivated and designed to undermine support for Hamas after an 
outpouring of support from ordinary Jordanians following Israel's 22-day 
offensive in the Gaza Strip.

  "It's not a crime to take pictures of public locations that are available 
even on the internet on Google," he said.

  Military training

  At the opening of the trial last year, the military prosecutor said that 
Hamas had provided the men with military training in an unnamed neighbouring 
country.

  The military judge at the state security court initially sentenced the 
three men to 10 years, but then halved the sentence.

  Two other men were acquitted at Wednesday's trial for lack of evidence.

  Last year, a group of suspected Hamas fighters were convicted of 
preparing attacks inside the kingdom.

  Jordan outlawed Hamas - which seized full control of the Gaza Strip in 
June 2007 after pushing out security forces loyal to Mahmoud Abbas, the 
Palestinian president - in 1999.

  The Amman offices of the Palestinian movement were closed and senior 
leaders were expelled.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Fw: [mediacare] DATA ANGGOTA DPR DARI TABULASI NASIONAL YANG TIDAK MASUK AKAL

2009-04-15 Thread alex

- Original Message - 
From: rbacako...@yahoo.com 
To: rbacako...@yahoo.com 
Sent: Wednesday, April 15, 2009 4:57 PM
Subject: [mediacare] DATA ANGGOTA DPR DARI TABULASI NASIONAL YANG TIDAK MASUK 
AKAL





  JAKARTA 15 APRIL 2009

  DATA ANGGOTA DPR DARI TABULASI NASIONAL YANG TIDAK MASUK AKAL

  Data anggota DPR dari tabulasi nasional KPU, Daerah Sulawesi selatan, 
dapil sulawesi selatan II, Rabu 15 April 2009 dari jam 12:00 wib hingga jam 
16:45 adalah sebagai berikut.



(31) Partai Demokrat  9.345 
Nomor Nama Jumlah 
1  DR.IR. MOHAMMAD JAFAR HAFSAH  111.226.214  
2  DRS. H. ABDUL GAFAR PATAPPE  1.781  
3  HJ. LINDA M. A. SJAMSOEDDIN,SH  706  
4  PROF. DR. IR. H. M. ARIEF, DIPL. ING  187  
5  DRA. NELLI A DASE  132  
6  M.NUR LAPONG, SH  111.154  
7  IR. ANDI B. TENRIAWARU MAHIE  326  
8  RICHY RICARDO.H. ALLEN  38  
9  DRS. H. ABD. LATIF A.A. BAFADHAL, MM  174  
10  DRS. ANDI MUHAMMAD RUSDI GALIGO, MH  142  
Total Suara Caleg  111.340.854 

  Partai demokrat data yang masuk sebesar 9.014 suara, total suara caleg 
(error) 111.340.854, total pemilih parpol saja sebesar -111.331.582.
  Dari dapil sulawesi II ini terdapat partai lain yang error yaitu:
  partai PELOPOR 176 suara masuk, total error 1.237 (kartika adidarma), 
total suara caleg 1.237.
  partai PNBK 380 suara masuk, total error 19.081 (abd.rahim), total suara 
caleg 19.139.
  partai PIS 851 suara masuk, total error 111.260 (sugeng imam santoso), 
total suara caleg 111.812.
  Partai BURUH 52 suara masuk, total error 149 (mangatur nainggolan), total 
suara caleg 149.

  Data suara partai politik yang masuk dalam data tabulasi nasional KPU 
hingga jam 16:45 wib adalah sebagai berikut: Demokrat 1.695.723 (20.329%), 
Golkar 1.202.689 (14.418%), PDIP 1.186.536 (14.224%), PKS 698.509 (8.374%), PAN 
522.396 (6.263).

  WASSALAM

  RACHMAD YULIADI NASIR
  INDEPENDENT
  pemerhati public & media
  rbacakoran at yahoo dot com

 





[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Fakultas Pertanian Krisis Penggemar

2009-04-15 Thread Sunny

http://www.ambonekspres.com/index.php?act=news&newsid=26009

  Rabu, 15 Apr 2009, | 7 

  Fakultas Pertanian Krisis Penggemar 
 
 
  Ambon, AE-. Salah satu permasalahan yang tengah dihadapi Fakultas 
Pertanian Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, adalah kurangnya minat 
mahasiswa untuk kuliah pada fakultas tersebut. 
  Demikian disampaikan Marits Hetaria, Dekan Fakultas Pertanian Unpatti 
Ambon.
  Kondisi ini tidak berlaku pada Unpatti saja, ungkap Hetaria, tapi berlaku 
pada semua Fakultas Pertanian di semua perguruan tinggi yang ada di Indonesia. 
Faktor penyebabnya, karena pemerintah kurang memperhatikan sektor pembangunan 
pertanian. Selama ini, pemerintah lebih mefokuskan perhatian mereka pada bidang 
politik, hukum, pengembangan teknologi komputer dan masalah sosial 
kemasyarakatan lainnya. 

  "Akhirnya minat anak untuk kuliah di Fakultas Pertanian menjadi 
berkurang. Padahal mereka lupa kalau sektor pertanian dapat dijadikan lokomotif 
dalam pembangunan bangsa ini, apalagi Indonesia merupakan Negara agraris, yang 
sebagian besar masyarakatnya bermukim pada daerah pedesaan, dan 
bermatapencarian sebagai petani,"paparnya.

  Kalau saja, terang dia, pemerintah memberikan perhatian kepada sektor 
pertanian, maka Fakultas Pertanian dapat menjadi ikon Unpatti, sebagaimana pada 
tahun 80-an, Fakultas Pertanian Unpatti memiliki banyak mahasiswa dari luar 
Maluku. 

  Namun, untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Fakultas Pertanian 
di semua Perguruan Tinggi di Indonesia, maka pada 26 Mei mendatang seluruh 
dekan Fakultas Pertanian se-Indonesia akan mengadakan pertemuan di Kupang, 
untuk membahas berbagai permasalahan yang dihadapi dan upaya pengembangan 
Fakultas Pertanian kedepan. "Dari pertemuan ini nantinya kita dapat memberikan 
presure kepada pemerintah agar lebih memperhatikan pembangunan sektor 
pertanian," pungkas Hetaria. (ADI)  


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] 37 worshippers die in bombing

2009-04-15 Thread Sunny
http://www.arabnews.com/?page=4§ion=0&article=120895&d=28&m=3&y=2009

Saturday 28 March 2009 (01 Rabi` al-Thani 1430)

  37 worshippers die in bombing
  Agencies 

  PESHAWAR: A suicide bomber demolished a mosque packed with hundreds of 
worshippers attending Friday prayers near the Afghan border, killing at least 
37 people and injuring scores more, in the bloodiest attack in Pakistan this 
year.

  The bomber struck at the end of the sermon just as the imam started the 
prayer, witnesses said. "As the prayer leader began the prayer, the bomb went 
off with a big bang," said Nadir Shah, a local paramilitary soldier who was 
among the worshippers. "I felt it was the end of everything. Sometime later 
when I opened my eyes, I was lying among dead bodies."

  The blast in the Khyber Pass came hours before President Barack Obama 
unveiled a revised strategy to "disrupt, defeat and dismantle" the Al-Qaeda 
terrorist organization and the Taleban operating in Afghanistan and Pakistan's 
northwest.

  A government official accused militants of carrying out the bombing in 
revenge for a recent offensive aimed in part at protecting the major supply 
route for NATO and US troops in Afghanistan that passes in front of the mosque. 
Several of the dead were local security officers who were praying there, 
officials said.

  "Residents of this area had cooperated and helped us a lot. These 
infidels had warned that they will take revenge," said Tariq Hayat, the top 
administrator of the Khyber tribal region. "They are the enemy of Pakistan. 
They are the enemy of Islam."

  The bomber targeted the mosque when about 250 people were attending the 
Friday prayers, said Hayat. Rahat Gul, a spokesman for the Khyber 
administration, had earlier said 50 people had been killed and 75 wounded, but 
Hayat later revised the death toll to 37. Among the dead were 14 policemen and 
paramilitary soldiers while 160 were wounded.

  Residents and police officers dug frantically with their hands through 
the ruins of the white-walled mosque, whose roof collapsed in the explosion. 
Rescuers hauled bodies covered in dust and blood in blankets and bed sheets to 
ambulances and private cars waiting to take them to hospital
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Right-wing groups 'growing' in US

2009-04-15 Thread Sunny
http://news.bbc.co.uk/2/hi/americas/8000763.stm


Page last updated at 16:52 GMT, Wednesday, 15 April 2009 17:52 UK


  Right-wing groups 'growing' in US  
By Jon Donnison 
BBC News, Washington  


 
Richard Poplawski, a member of a racist group, killed three police 
officers 

  America could be facing a surge in right-wing extremism, according to a 
new US government report. 

  The Department of Homeland Security study says the election of America's 
first black president and the economic slump has helped racist groups recruit. 

  But the report says no specific attacks are being planned by extremists. 

  Some moderate conservatives fear the administration could use the report 
as an excuse to tighten gun laws and restrict freedom of speech. 

  Pronounced threat 

  The report says that high unemployment figures and home foreclosures have 
created a climate similar to the early 1990s when white supremacists saw a 
growth period. 

  That resurgence was stifled in 1995 after an FBI crackdown on extreme 
right groups following the Oklahoma City bombings which were carried out by 
white supremacist Timothy McVeigh. 

  Some extreme right websites reported a surge in membership immediately 
after Barack Obama's election. 

  The Homeland Security study says the threat posed by what it calls "lone 
wolves" and "small terrorist cells" is more pronounced that in previous years. 

  It cites an example two weeks ago when three police officers were shot 
dead in Pittsburgh by Richard Poplawski, who had been a member of a white 
supremacist group. 

  Some more moderate conservatives have criticised the Homeland Security 
study. They believe the White House could use it to justify tougher gun laws 
and restrictions on conservatives' freedom of speech. 

  The issue is being keenly debated on right-wing blogs and talk shows. 

  Radio talk show host Michael Savage, who runs the website Savage Nation, 
is asking his readers whether Homeland Security Secretary Janet Napolitano 
should step down for "targeting loyal, patriotic Americans as possible 
terrorists"
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Some thoughts about socialism

2009-04-15 Thread Sunny
http://www.bestcyrano.org/?p=1009

Some thoughts about socialism / By Bill Blum
By tom rigbert ? April 12, 2009 ?  Print This Post ? Post a comment 
The Anti-Empire Report
AER dated 4 April, 2009

  "History is littered with post-crisis regulations. If there are undue 
restrictions on the operations of businesses, they may view it to be their job 
to get around them, and you sow the seeds of the next crisis."- Liz Ann 
Sonders, chief investment analyst, Charles Schwab & Co., a leading US provider 
of investment services.1

 
Support for communist values remains strong among the population.

AND SO IT GOES. Corporations, whether financial or not, strive to maximize 
profit as inevitably as water seeks its own level. We've been trying to 
"regulate" them since the 19th century. Or is it the 18th? Nothing helps for 
long. You close one loophole and the slime oozes out of another hole. Wall 
Street has not only an army of lawyers and accountants, but a horde of 
mathematicians with advanced degrees searching for the perfect equations to 
separate people from their money. After all the stimulus money has come and 
gone, after all the speeches by our leaders condemning greed and swearing to 
reforms, after the last congressional hearing deploring the corporate 
executives to their faces, the boys of Wall Street, shrugging off a few 
bruises, will resume churning out their assortment of financial entities, 
documents, and packages that go by names like hedge funds, derivatives, 
collateralized debt obligations, index funds, credit default swaps, structured 
investment vehicles, subprime mortgages, and many other pieces of paper with 
exotic names, for which, it must be kept in mind, there had been no public need 
or strident demand. Speculation, bonuses, and scotch will flow again, and the 
boys will be all the wiser, perhaps shaken a bit that they're so reviled, but 
knowing better now what to flaunt and what to disguise.

This is another reminder that communism or socialism have almost always been 
given just one chance to work, if that much, while capitalism has been given 
numerous chances to do so following its perennial fiascos. Ralph Nader has 
observed: "Capitalism will never fail because socialism will always be there to 
bail it out."

In the West, one of the most unfortunate results of the Cold War was that 70 
years of anti-communist education and media stamped in people's minds a lasting 
association between socialism and what the Soviet Union called communism. 
Socialism meant a dictatorship, it meant Stalinist repression, a suffocating 
"command economy", no freedom of enterprise, no freedom to change jobs, few 
avenues for personal expression, and other similar truths and untruths. This is 
a set of beliefs clung to even amongst many Americans opposed to US foreign 
policy. No matter how bad the economy is, Americans think, the only alternative 
available is something called "communism", and they know how awful that is.

Adding to the purposeful confusion, the conservatives in England, for 30 years 
following the end of World War 2, filled the minds of the public with the idea 
that the Labour Party was socialist, and when recession hit (as it does 
regularly in capitalist countries) the public was then told, and believed, that 
"socialism had failed".

Yet, ever since the dissolution of the Soviet Union in 1991, polls taken in 
Russia have shown a nostalgia for the old system. In the latest example, 
"Russia Now", a Moscow publication that appears as a supplement in the 
Washington Post, asked Russians: "What socio-economic system do you favor?" The 
results were: "State planning and distribution": 58% . "Based on private 
property and market relations": 28% . "Hard to say": 14%.2

In 1994, Mark Brzezinski (son of Zbigniew) was a Fulbright Scholar teaching in 
Warsaw. He has written: "I asked my students to define democracy. Expecting a 
discussion on individual liberties and authentically elected institutions, I 
was surprised to hear my students respond that to them, democracy means a 
government obligation to maintain a certain standard of living and to provide 
health care, education and housing for all. In other words, socialism."3

Many Americans cannot go along with the notion of a planned, centralized 
society. To some extent it's the terminology that bothers them because they 
were raised to equate a planned society with the worst excesses of Stalinism. 
Okay, let's forget the scary labels; let's describe it as people sitting down 
to discuss a particular serious societal problem, what the available options 
there are to solve the problem, and what institutions and forces in the society 
have the best access, experience, and assets to deliver those options. So, the 
idea is to prepare these institutions and forces to deal with the problem in a 
highly organized, rational manner without having to worry about which 
corporation's profits might be adversely affected, without relying on "the

[ppiindia] Afghan Women Protest New Restrictive Law

2009-04-15 Thread Sunny
http://www.nytimes.com/2009/04/16/world/asia/16afghan.html?_r=1&ref=global-home


Afghan Women Protest New Restrictive Law 

 
Robert Nickelsberg/Getty Images for The New York Times
About 300 Afghan women, facing an angry throng three times that number, walked 
the streets of the capital on Wednesday to demand that Parliament repeal a new 
law that introduces a range of Taliban-like restrictions on women, and permits, 
among other things, marital rape. 



By DEXTER FILKINS
Published: April 15, 2009 
KABUL, Afghanistan - The young women stepped off the bus and moved toward the 
protest march just beginning on the other side of the street when they were 
spotted by a mob of men.

Skip to next paragraph 
Related
Moral of the Story: The Limits of Tolerance (April 14, 2009) 
Readers' Comments
  Should the international community threaten to withhold aid if Afghanistan 
enforces laws that curtail women's rights?

"Get out of here, you whores!" the men shouted. "Get out!"

The women scattered as the men moved in.

"We want our rights!" one of the women shouted, turning to face them. "We want 
equality!"

The women ran to the bus and dove inside as it rumbled away, with the men 
smashing the taillights and banging on the sides.

"Whores!"

But the march continued anyway. About 300 Afghan women, facing an angry throng 
three times larger than their own, walked the streets of the capital on 
Wednesday to demand that Parliament repeal a new law that introduces a range of 
Taliban-like restrictions on women, and permits, among other things, marital 
rape.

It was an extraordinary scene. Women are mostly illiterate in this impoverished 
country, and they do not, generally speaking, enjoy anything near the freedom 
accorded to men. But there they were, most of them young, many in jeans, 
defying a threatening crowd and calling out slogans heavy with meaning.

With the Afghan police keeping the mob at bay, the women walked two miles to 
Parliament, where they delivered a petition calling for the law's repeal.

"Whenever a man wants sex, we cannot refuse," said Fatima Husseini, 26, one of 
the marchers. "It means a woman is a kind of property, to be used by the man in 
any way that he wants."

The law, approved by both houses of Parliament and signed by President Hamid 
Karzai, applies to the Shiite minority only, essentially giving clerics 
authority over intimate matters between women and men. Women here and 
governments and rights groups abroad have protested three parts of the law 
especially.

One provision makes it illegal for a woman to resist her husband's sexual 
advances. A second provision requires a husband's permission for a woman to 
work outside the home or go to school. And a third makes it illegal for a woman 
to refuse to "make herself up" or "dress up" if that is what her husband wants.

The passage of the law has amounted to something of a historical irony. Afghan 
Shiites, who make up close to 20 percent of the population, suffered 
horrendously under the Taliban, who regarded them as apostates. Since 2001, the 
Shiites, particularly the Hazara minority, have been enjoying a renaissance.

President Karzai, who relies on vast support from the United States and other 
Western governments to stay in power, has come under intense international 
criticism for signing the bill into law. Many people here suspect that he did 
so in order to gain the favor of the Shiite clergy; Mr. Karzai is up for 
re-election this year.

Responding to the outcry, Mr. Karzai has begun looking for a way to remove the 
most controversial parts of the law. In an interview on Wednesday, his 
spokesman, Homayun Hamidzada, said that the legislation was not yet law because 
it had not been published in the government's official register. That, Mr. 
Hamidzada said, meant that it could still be changed. Mr. Karzai has asked his 
justice minister to look it over.

"We have no doubt that whatever comes out of this process will be consistent 
with the rights provided for in the Constitution - equality and the protection 
of women," Mr. Hamidzada said.

The women who protested Wednesday began their demonstration with what appeared 
to be a deliberately provocative act. They gathered in front of the School of 
the Last Prophet, a madrasa run by Ayatollah Asif Mohsini, the country's most 
powerful Shiite cleric. He and the scholars around him played an important role 
in the drafting of the new law.

"We are here to campaign for our rights," one woman said into a loudspeaker. 
Then the women held their banners aloft and began to chant.

The reaction was immediate. Hundreds of students from the madrasa, most but not 
all of them men, poured into the streets to confront the demonstrators.

"Death to the enemies of Islam!" the counterdemonstrators cried, encircling the 
women. "We want Islamic law!"

The women stared ahead and kept walking.

A phalanx of police officers, some of them women, held the crowds apart.

Afterward, when the demonstr

[ppiindia] Bacaan Instant Nan "Gurih", "Legit" dan "Reny ah" Itu…

2009-04-15 Thread Widiyanto Asfa


 
sekedar intermezzo, bagi yang tertarik untuk membaca.
salam utk semua, 

widi 

--

Bacaan
Instant Nan "Gurih", "Legit" dan "Renyah" Itu… 
by:
Widiyanto_Asfa
Seorang tukang pijat "berfatwa"(yang perlu
diklarifikasi kebenarannya, maklum dia asal ngomong, asal njeplak): "Dalam
beberapa hal, bacaan instant tidak beda dengan mie instant. Memberi efek
kenyang(dan relatif mudah didapatkan dan “dikunyah” (antara
lain tidak perlu sampai "mengernyitkan dahi")) namun jika terlalu
sering dikonsumsi akan berakibat kurang baik buat kesehatan." Pernyataan
itu spontan meluncur dari mulutnya ketika dia membaca tulisan
di detik berjudul "Wikipedia bikin pelajar tidak siap masuk
universitas"
selanjutnya silakan lihat disini

http://widiyantoasfa.blogspot.com/2009/04/ada-apa-dengan-makhluk-instant-nan.html


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Iran denies Hizbullah operating in Egypt

2009-04-15 Thread Sunny
http://www.jpost.com/servlet/Satellite?cid=1239710695369&pagename=JPost%2FJPArticle%2FPrinter

Iran denies Hizbullah operating in Egypt

Apr. 15, 2009
JPost.com Staff , THE JERUSALEM POST 
After an Egyptian official said Hizbullah would pay "a heavy price" for what 
Cairo alleges were attempts to carry out terror attacks inside the country, 
Iran dismissed the accusations as an "old trick" aimed at influencing the 
Lebanese parliamentary elections, and accused Israel of involvement. 

"Labels against... Hizbullah and (its chief Sayyed) Hassan Nasrallah are an old 
and frayed trick and will not achieve anything," Iranian Foreign Minister 
Manouchehr Mottaki was quoted as saying by Iran's Fars news agency. 

Mottaki also said Israel and "hands from outside the region" were seeking to 
"create problems" in the June 7 elections. 

"The Zionist regime will not succeed in this political plot," he said. 

Meanwhile, Hizbullah deputy head Naim Kassem reiterated the group's insistence 
that Cairo's claims were fabricated. He said Egypt wanted to muddy Hizbullah's 
name and image, and get back at the group for calling on Cairo to open the 
Rafah border crossing. 

"We have one enemy, that's Israel," said Kassem. "Egypt is not our enemy." 

Cairo and Hizbullah have been on a collision course since last week, when 
Egyptian security forces arrested 49 people accused of plotting to carry out 
attacks against tourists in the Sinai Peninsula. 

The investigation carried out by the Egyptians even resulted in fire exchanges 
between Egyptian officers and Sinai Beduin when the officers wanted to search 
the Beduin's residence for Hizbullah terrorists on Monday night. 

Furthermore, Hizbullah loyalists purchased a building in Cairo and several 
buildings in the Sinai and were using them as bases, Egyptian sources claimed. 

On Wednesday, a top official was quoted by Al Ahram as saying that Egypt would 
not necessarily attack Hizbullah installations or kill members of the terror 
group, but Hizbullah members, including ministers in the Lebanese government, 
might be banned from entering Egypt. 

After the interrogation of Hizbullah suspects in Egypt is finished, "treatment 
of the organization will be different from what it has been in the past," the 
official promised. 

Animosity between the Sunni African country and the Shi'ite terror group flared 
in the wake of Israel's Operation Cast Lead in the Gaza Strip, when Hizbullah 
leader Hassan Nasrallah called on Egyptians to storm the streets in protest. 
Back then, Egyptian officials fumed at Nasrallah and accused him of trying to 
provoke a coup d'etat in Egypt. 

But recent developments also stem from historical animosity between Sunni-Arab 
Egypt and Shi'ite-non-Arab Iran, Hizbullah's patron and enabler. 

On Tuesday, the larger regional conflict implicit in the Egypt-Hizbullah clash 
became explicit when Egyptian Foreign Minister Ahmed Abul Gheit told the 
London-based Asharq Alawsat that "Iran, and Iran's followers want Egypt to 
become a maid of honor for the crowned Iranian queen when she enters the Middle 
East." He was referring to Hizbullah's activity in Egypt, which Cairo 
interprets as Iranian meddling in its internal affairs. 

Meanwhile, Al Quds al Arabi reported Wednesday that Jordan had raised its level 
of alert following the allegations of Hizbullah activity in Egypt. 

According to the London-based paper, the move came despite the lack of specific 
warnings on possible terror cells working in the Hashemite kingdom. 

Apart from the possibility that Hizbullah sleeper cells might be operating in 
the country, the monarchy also fears that cells affiliated with the Sunni 
terror group al Qaida might attempt to infiltrate Israel via the Jordanian 
border, the report said. 

This article can also be read at http://www.jpost.com 
/servlet/Satellite?cid=1239710695369&pagename=JPArticle%2FShowFull

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] BrainGate device helps move objects with the power of mind

2009-04-15 Thread Sunny
http://english.pravda.ru/science/tech/13-07-2006/83282-brain_gate-0

13.07.2006

BrainGate device helps move objects with the power of mind

There are a lot of paralyzed and disabled people around the world today. These 
people cannot imagine their life without others and many of them feel 
uncomfortable about it. For many years scientists have been doing their best to 
help such people and to ease their lives and only today they seem to have found 
the solution. 

A brain implant makes it possible for paralyzed patients to move a robotic arm 
and a computer cursor with some ease, says a study released Thursday. 

The report published in the journal Nature comes amid intense efforts by 
neuroprosthetics researchers to give paralyzed patients more normal lives. 

A second journal study involving two monkeys suggests such implants may allow 
paralyzed people to type the equivalent of 15 words a minute. 

Brain implants "are really a launching pad for a whole new kind of 
neurotechnology," says John Donoghue of Brown University in Providence , 
co-author of the first study. He and colleagues report that an implant enabled 
a 25-year-old paralyzed man to squeeze a robotic hand and use a robotic arm to 
move objects and a computer cursor. 

Unlike efforts that employ non-invasive scalp readings of brain activity, 
researchers surgically attached a rigid 100-electrode sensor, about the size of 
a pencil eraser tip, atop the motor-control region of the paralyzed patient's 
brain, USA Today says. 

Ninety-six electrodes, which sit on a 0.2-square-inch (4-square-millimeter) 
panel, were implanted into the patient's motor cortex, a part of the brain 
responsible for movement. 

The electrode panel is attached by a cord to a penny-size titanium disk on the 
outside of his skull. 

The disk serves as an attachment for wires that connect to a computer, which 
has been programmed to interpret the messages of the man's firing brain 
neurons. 

The research is the first evidence that the motor cortex of people with spinal 
cord injuries can function fairly normally even years after their injuries, 
according to the researchers, The National Geographic reports. 

Called BrainGate and made by Cyberkinetics Neurotechnology Systems in Foxboro, 
Mass., the device has previously been described at scientific meetings and in 
the media. But the Nature article marks a milestone, detailing the findings for 
the medical and scientific community and featuring Brown researchers on the 
cover of a prestigious peer-reviewed journal. 

In June 2004, Rhode Island Hospital surgeons implanted a tiny computer chip 
onto the brain of Matthew Nagle, a 25-year-old Massachusetts man whose spinal 
cord had been severed when he was stabbed in the neck. Nagle cannot move his 
arms or legs and relied on a ventilator to breathe. The chip, it was hoped, 
would pick up signals from Nagle's brain when he thought about moving his arm, 
run those signals through a "decoder," and translate them into commands a 
computer could understand, Providence Journal says. 

Previous methods of using the brain's electrical activity to control objects 
involved using electrodes stuck to the surface of the scalp. But the equipment 
is cumbersome and takes weeks or months to calibrate. Despite being more 
invasive, BrainGate is much easier to use, but there are several problems to 
overcome before the implant becomes available commercially. 

Prof Donoghue also wants to extend the length of time the implant can stay in 
the brain. "The biggest concern is, how quickly does the body attack the 
device? A five to 10-year timeframe looks doable but we're looking for things 
that last decades," he said. 

The long-term goal is to pair BrainGate with a muscle stimulator system, which 
would allow people with paralysis to move their limbs again, The Guardian 
reports. 

Source: agencies 

Prepared by Alexander Timoshik



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Obama's Disrespect For Blacks

2009-04-15 Thread Satrio Arismunandar
Avoiding World Conference on Racism Shows Obama's Disrespect For Blacks

President Obama’s “fawning, damn near servile behavior when accommodating 
Zionist demands” to boycott and sabotage the Durban II conference on racism 
“should have been a deal breaker” in his relations with African Americans. But 
what passes for Black leadership accepts any and all insults from Obama, who 
naturally treats them like the spineless creatures they are. Meanwhile, the 
White House keeps “Jewish leaders” up to date with conference calls on how 
Obama is protecting Israel from charges that it is an apartheid state, and also 
ensuring that the United States is not compelled to make amends for its racist 
past and present.

By Glen Ford 

April 15, 2009 "BAR" -- 
“Blacks get nothing from Obama’s White House except permission to worship him 
as the ultimate role model.”
On Tuesday, April 14, according to the Huffington Post, the White House placed 
a conference call to American “Jewish leaders,” all but assuring them the U.S. 
would not show up for Durban II, the international conference on racism, in 
Geneva, Switzerland. President Obama’s close adviser Samantha Power, of the 
National Security Council, said the event’s revised draft document “met two of 
our four red lines frontally, in the sense that it went no further than 
reparations and it did drop all references to Israel and all anti-Semitic 
language. But it continued to reaffirm, in toto, Durban I.”
Translation: although the document, under relentless U.S. pressure, has been 
watered down to the point of irrelevance, it remains unacceptable because it 
reaffirms declarations of the first World Conference Against Racism, in Durban, 
South Africa, in 2001. There is virtually no chance President Obama will 
reverse his decision to boycott Durban II, April 24-25. 
We must first ask: Why is the White House reporting to “Jewish leaders” on an 
issue that is of interest to all Americans, most especially people of color? 
Has Obama arranged such briefings on Durban II for “Black leaders,” “Latino 
leaders,” or “Native American leaders” – representatives of constituencies that 
have suffered genocide, slavery, discrimination, forced displacement and all 
manner of racist assaults right here on American soil? No, he has not. Barack 
Obama knows full well that he risks nothing by disrespecting African Americans 
at will. Across the Black political spectrum, so-called leadership seems 
incapable of shame or of taking manly or womanly offense at even the most 
blatant insults to Black people when the source of the affront is Barack 
Hussein Obama.
“Barack Obama knows full well that he risks nothing by disrespecting African 
Americans at will.”
Several weeks ago, popular Sirius Radio Black talk show host Mark Thompson 
(“Make It Plain”) wondered aloud if Obama’s threat to boycott Durban II should 
be a “deal breaker” – a “last straw” offense against Black interests and 
sensibilities. It should have been. The Obama administration’s fawning, damn 
near servile behavior when accommodating Zionist demands – and I use the word 
“demands” quite purposely – was a lesson in how Power responds to 
constituencies it favors, fears, or at least, respects. Blacks get nothing from 
Obama’s White House except permission to worship him as the ultimate role 
model. Less than nothing, as the unfolding Durban outrage demonstrates.
Obama has done more damage to the Durban process than George Bush, who pulled 
out of Durban I after the conference had begun. Important language survived the 
2001 disruption, such as:
“We acknowledge that slavery and the slave trade, including the transatlantic 
slave trade, were appalling tragedies in the history of humanity not only 
because of their abhorrent barbarism but also in terms of their magnitude, 
organized nature and especially their negation of the essence of the victims, 
and further acknowledge that slavery and the slave trade are a crime against 
humanity and should always have been so, especially the transatlantic slave 
trade and are among the major sources and manifestations of racism, racial 
discrimination, xenophobia and related intolerance, and that Africans and 
people of African descent, Asians and people of Asian.”
and,
“Urges States to adopt the necessary measures, as provided by national law, to 
ensure the right of victims to seek just and adequate reparation and 
satisfaction to redress acts of racism, racial discrimination, xenophobia and 
related intolerance, and to design effective measures to prevent the repetition 
of such acts”
As University of Dayton, Ohio law professor Vernellia R. Randall has pointed 
out, pressures from the Obama White House caused revisions in the Durban II 
draft that
• withdrew  language related to reparations;
• removed  the proposed paragraph related to the transatlantic slave trade 
being a crime against humanity;
• removed proposed paragraphs designed to strengthen the Working Group of 
Experts on Peop

[ppiindia] Anatomy of Bush's Torture 'Paradigm'

2009-04-15 Thread Satrio Arismunandar
Anatomy of Bush's Torture 'Paradigm'

By Ray McGovern

April 15, 2009 "Information Clearing House" -- -The prose of the recently 
leaked report of the International Committee of the Red Cross on torture seems 
colorless. It is at the same time obscene — almost pornographic. 

The 41-page ICRC report depicts scenes of prisoners forced to remain naked for 
long periods, sometimes in the presence of women, often with their hands 
shackled over their heads in "stress positions" as they are left to soil 
themselves.

The report's images of sadism also include prisoners slammed against walls, 
locked in tiny boxes, and strapped to a bench and subjected to the drowning 
sensation of waterboarding.

How could it be that we Americans tolerate the kind of leaders who would 
subject others to systematic torture — yes, that’s what the official report of 
the international body charged with monitoring the Geneva agreements on the 
treatment of prisoners concludes — torture.

Over the past week I have been asked to explain how this could have happened; 
who authorized the torture in our name? The Red Cross report lacks the earmarks 
of rogues or “rotten apples” at the bottom of some barrel.

This is what I have been telling those who ask:

Rather than Harry Truman’s famous motto on his Oval Office desk, “The Buck 
Stops Here,” this was a case of “The Buck Starts Here.” President George W. 
Bush set the tone and created the framework, with strong support from Vice 
President Dick Cheney and Defense Secretary Donald Rumsfeld.

The first hints of what was in store came from the President himself in the 
White House bunker late on Sept. 11, 2001, at a meeting with his closest 
national security advisers after his TV address to the nation about the 
terrorist attacks that morning.

The vengeful bunker mentality prevailing at that meeting comes through clearly 
in the report of one of the participants, Richard Clarke in his book, Against 
All Enemies. Describing the President as confident, determined, forceful, 
Clarke provides the following account of what President Bush said:

“We are at war.… Nothing else matters. … Any barriers in your way, they’re 
gone.”

When, later in the discussion, Secretary Rumsfeld noted that international law 
allowed the use of force only to prevent future attacks and not for 
retribution, Bush nearly bit his head off.

“No,” the President yelled in the narrow conference room, “I don’t care what 
the international lawyers say, we are going to kick some ass.”

‘Taking the Gloves Off’

In the weeks that followed, the air in Washington hung heavy with demons of 
retribution. Afghanistan was invaded in October 2001, and during a prisoner 
uprising on Nov. 25, a CIA officer was killed there.

A young American citizen, John Walker Lindh, was discovered among the prisoners 
in the area. There was not the slightest evidence that Lindh had anything to do 
with the killing.

But documents show that U.S. Joint Special Operations troops were told that the 
office of the Defense Secretary’s counsel (William J. Haynes II, was Pentagon 
general counsel at the time) had authorized an Army intelligence officer “to 
take the gloves off and ask whatever he wanted” of Lindh.

Despite urgent intervention by Justice Department ethics attorney Jesselyn 
Radack, Lindh was not properly read his rights. Instead, the FBI agent on the 
scene ad-libbed in an offhand way, “You have the right to an attorney. But 
there are no attorneys here in Afghanistan.”

Lindh had been seriously wounded in the leg. Despite that, U.S. troops put a 
hood over him, stripped him naked, duct-taped him to a stretcher for days in an 
unheated and unlit shipping container, and threatened him with death.

Parts of his humiliating ordeal were captured on film (a practice that became 
tragically familiar with the photos of Abu Ghraib).

In her book, Canary in the Coalmine: Blowing the Whistle in the Case of John 
Walker Lindh, attorney Radack comments that official documents pertaining to 
this case provide “the earliest known evidence that the Bush Administration was 
willing to push the envelope on how far it could go to extract information from 
suspected terrorists.”

(Because she protested, Radack was fired as Justice Department legal ethics 
advisor, put under criminal investigation, and even added to the “no-fly” list.)

End-Run Around Geneva

But the Bush administration was just getting started.

On Jan. 18, 2002, White House Counsel Alberto Gonzales advised the President 
that the Justice Department had issued a formal legal opinion concluding that 
the Geneva Convention III on the Treatment of Prisoners of War (GPW) does not 
apply with respect to al Qaeda.

Gonzales added that he understood that Bush had “decided that GPW does not 
apply and, accordingly, that al Qaeda and Taliban detainees are not prisoners 
of war under the GPW.”

On Jan. 19, 2002, Defense Secretary Rumsfeld told combat commanders that the 
President had “determined tha

[ppiindia] Brimob-TPN/OPM Baku Tembak, 1 Tewas

2009-04-15 Thread Sunny
Cendrawasih Pos
16 April 2009




Brimob-TPN/OPM Baku Tembak, 1 Tewas

Terjadi di Tingginambut, Puncak Jaya
JAYAPURA - Kelompok sipil bersenjata yang disinyalir dari TPN/OPM di Distrik 
Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya berulah. Dilaporkan telah terjadi kontak 
senjata antara satuan Brimob Polda Papua BKO Polres Puncak Jaya dengan TPN/OPM 
di Kampung Lumbuk, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya Rabu (15/4) 
sekitar pukul 11.40 Wit. Enam anggota Brimob mengalami luka tembak, sementara 1 
orang lagi atas nama Bripda Musa Aninam tewas setelah sempat dievakuasi ke RS 
Bhayangkara, Jayapura. Dari data yang berhasil dihimpun koran ini, kejadian itu 
berawal ketika 11 anggota Brimob ini bergerak dari Kota Mulia hendak menuju ke 
Distrik Tingginambut dengan menggunakan 2 buah mobil Strada. 


Mobil pertama ditumpangi 7 orang anggota Brimob, sedangkan mobil di belakangnya 
ditumpangi oleh 4 orang anggota. Ketika kedua kendaraan tersebut sampai di 
Kampung Lumbok, tepatnya sekitar 2 km dari Pos Polisi Tingginambut untuk 
mengamankan kotak suara dari Distrik Tingginambut, tiba-tiba mereka dihadang 
kelompok TPN/OPM. Mobil langsung ditembaki oleh kelompok bersenjata dari 
ketinggian sebuah bukit kampung tersebut.  Saat itu, sopir sempat terkena 
tembakan terlebih dahulu, selanjutnya mobil oleng dan dilaporkan menabrak 
tebing dan kelompok bersenjata lainnya yang melakukan penghadangan langsung 
melakukan penembakan. 


Akibat baku tembak itu, 6 orang anggota Brimob mengalami luka tembak, semantara 
satu orang anggota Brimob bernama Bripda Musa Sewar Aninam gugur dalam 
perjalanan menuju ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua di Jayapura. Korban 
mengalami luka tembak serius di kepalanya. Sementara ke 6 anggota brimob yang 
mengalami luka tembak diketahui bernama Brigpol Khomarul Huda, Brigpol 
Khairudin Hamid, Brigpol Adam Hanock, Bripda Roland Pattigaja, Bripda Basri 
Haineka dan Bripda Nusran. Mereka mengalami luka tembak di kaki dan beberapa 
bagian tubuhnya. Saat ini mereka dalam perawatan secara intensif di Rumah Sakit 
Mulia, Puncak Jaya.


Kapolda Papua Irjen Pol Drs FX Bagus Ekodanto ketika dikonfirmasi wartawan 
membenarkan laporan penghadangan rombongan kendaraan Brimob yang tengah 
melintas di Kampung Lumbok, Distrik Tingginambut yang mengakibatkan 6 anggota 
luka-luka, sementara satu korban lainnya meninggal.  "Kejadiannya, ada anggota 
Polri di Pos Polisi Tingginambut sedang sakit, sehingga perlu dilakukan 
penjemputan dari Pos Polisi tersebut. Pada waktu yang menjemput ini, melewati 
Kampung Lumbok terjadi penyerangan oleh TPN/OMP. Korban yang luka 6 orang, 1 
luka berat dan dievakuasi ke Jayapura, tapi informasi sudah meninggal," papar 
Kapolda.


Terkait dengan hal itu, Kapolda Bagus Ekodanto pihaknya tentunya akan melakukan 
pengamanan di daerah Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya. 
Disinggung soal penambahan pasukan ke daerah tersebut, diakui oleh Kapolda 
Bagus Ekodanto, hanya saja kapan waktunya, pihaknya belum bisa memastikannya. 
Soal kedatangan Brimob dari Kelapa Dua Jakarta, Kapolda mengatakan bahwa 
pasukan Brimob tersebut untuk melakukan pengamanan di Polda Papua, hanya saja 
kedatangan pasukan Brimob ini bertepatan dengan insiden di Puncak Jaya 
tersebut. 


Ditanya apakah sudah ada upaya pengejaran terhadap pelaku? Kapolda mengakui 
belum ada upaya tersebut, karena pihaknya masih fokus untuk melakukan 
penyelamatan terlebih dahulu kepada korban. "Saya belum menerima dengan 
lengkap, kejadiannya bagaimana," imbuhnya.


Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Papua Kombes Pol. Dr. M.Zamil mengungkapkan, 
Bripda Dance Musa Aninam meninggal dipesawat akibat luka tembaknya sangat 
parah. Awalnya, dia dievakuasi ke Jayapura dengan mengunakan pesawat Susi Air 
untuk kepentingan penangganan luka tembaknya. Namun, dalam perjalanann korban 
menghembuskan nafas terakhirnya.


" Untuk anggota yang mengalami luka tembak berdasarkan hasil koordinasi kami 
dengan dokter di Rumah Sakit Puncak Jaya, masih bisa dan ditanggani oleh Rumah 
sakit setempat. Tapi ada kemungkinan untuk proses penanganan lebih intensif 
lagi mereka besok ( hari ini) akan dievakuasi ke Jayapura," ujar M. Zamil 
kepada wartawan di RS Bayangkara Kotaraja, kemarin. 


Dikatakan, jika nantinya penangganan mereka membutuhkan tenaga-tenaga dokter 
seperti bedah, Keslap dan DBI, dokter ahli dari Universitas Hasanudin (Unhas) 
Makassar dan Mabes Polri siap didatangkan ke Jayapura tinggal menunggu 
permintaan saja. Hanya saja, permintaan bantuan para dokter ahli itu sangat 
tergantung kondisi korban.


Sementara itu, suasana disekitar kamar jenazah RS Bhayangkara di Kotaraja 
dipenuhi anggota Brimob yang merupakan rekan-rekan korban, termasuk anggota 
Brimob Polda kendari yang merupakan BKO Polda Papua. Begitupun keluarga korban 
juga mulai memadati luar kamar jenazah.
Suasana hening tiba-tiba pecah menjadi haru disaat keluarga korban tiba 
dilokasi langsung menanggis sambil meluapkan emosi kesedihannya setelah 
mengetahui keluarganya tel

[ppiindia] 'Toxic waste' behind Somali piracy

2009-04-15 Thread Satrio Arismunandar
'Toxic waste' behind Somali piracy

By Najad Abdullahi

April 15, 2009 "Al Jazeera" -- Somali pirates have accused European firms of 
dumping toxic waste off the Somali coast and are demanding an $8m ransom for 
the return of a Ukranian ship they captured, saying the money will go towards 
cleaning up the waste.

The ransom demand is a means of "reacting to the toxic waste that has been 
continually dumped on the shores of our country for nearly 20 years", Januna 
Ali Jama, a spokesman for the pirates, based in the semi-autonomous region of 
Puntland, said.

"The Somali coastline has been destroyed, and we believe this money is nothing 
compared to the devastation that we have seen on the seas."

The pirates are holding the MV Faina, a Ukrainian ship carrying tanks and 
military hardware, off Somalia's northern coast.

According to the International Maritime Bureau, 61 attacks by pirates have been 
reported since the start of the year.

While money is the primary objective of the hijackings, claims of the continued 
environmental destruction off Somalia's coast have been largely ignored by the 
regions's maritime authorities.

Dumping allegations

Ahmedou Ould-Abdallah, the UN envoy for Somalia confirmed to Al Jazeera the 
world body has "reliable information" that European and Asian companies are 
dumping toxic waste, including nuclear waste, off the Somali coastline.

"I must stress however, that no government has endorsed this act, and that 
private companies and individuals acting alone are responsible," he said

Allegations of the dumping of toxic waste, as well as illegal fishing, have 
circulated since the early 1990s.

But evidence of such practices literally appeared on the beaches of northern 
Somalia when the tsunami of 2004 hit the country.

The UN Environment Programme (UNEP) reported the tsunami had washed up rusting 
containers of toxic waste on the shores of Puntland.

Nick Nuttall, a UNEP spokesman, told Al Jazeera that when the barrels were 
smashed open by the force of the waves, the containers exposed a "frightening 
activity" that has been going on for more than decade.

"Somalia has been used as a dumping ground for hazardous waste starting in the 
early 1990s, and continuing through the civil war there," he said.

"European companies found it to be very cheap to get rid of the waste, costing 
as little as $2.50 a tonne, where waste disposal costs in Europe are something 
like $1000 a tonne.

"And the waste is many different kinds. There is uranium radioactive waste. 
There is lead, and heavy metals like cadmium and mercury. There is also 
industrial waste, and there are hospital wastes, chemical wastes – you name it."

Nuttall also said that since the containers came ashore, hundreds of residents 
have fallen ill, suffering from mouth and abdominal bleeding, skin infections 
and other ailments.

"We [the UNEP] had planned to do a proper, in-depth scientific assessment on 
the magnitude of the problem. But because of the high levels of insecurity 
onshore and off the Somali coast, we are unable to carry out an accurate 
assessment of the extent of the problem," he said.

However, Ould-Abdallah claims the practice still continues.

"What is most alarming here is that nuclear waste is being dumped. Radioactive 
uranium waste that is potentially killing Somalis and completely destroying the 
ocean," he said.

Toxic waste

Ould-Abdallah declined to name which companies are involved in waste dumping, 
citing legal reasons.

But he did say the practice helps fuel the 18-year-old civil war in Somalia as 
companies are paying Somali government ministers to dump their waste, or to 
secure licences and contracts.

"There is no government control ... and there are few people with high moral 
ground ... [and] yes, people in high positions are being paid off, but because 
of the fragility of the TFG [Transitional Federal Government], some of these 
companies now no longer ask the authorities – they simply dump their waste and 
leave."

Ould-Abdallah said there are ethical questions to be considered because the 
companies are negotiating contracts with a government that is largely divided 
along tribal lines.

"How can you negotiate these dealings with a country at war and with a 
government struggling to remain relevant?"

In 1992, a contract to secure the dumping of toxic waste was made by Swiss and 
Italian shipping firms Achair Partners and Progresso, with Nur Elmi Osman, a 
former official appointed to the government of Ali Mahdi Mohamed, one of many 
militia leaders involved in the ousting of Mohamed Siad Barre, Somalia's former 
president.

At the request of the Swiss and Italian governments, UNEP investigated the 
matter.

Both firms had denied entering into any agreement with militia leaders at the 
beginning of the Somali civil war.

Osman also denied signing any contract.

'Mafia involvement'

However, Mustafa Tolba, the former UNEP executive director, told Al Jazeera 
that he discovered

[ppiindia] Sepakat Ungkap Pelaku Teror

2009-04-15 Thread Sunny
http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=26834

16 April 2009 06:31:20



Sepakat Ungkap Pelaku Teror



JAYAPURA - Rangakaian teror yang terjadi di Papua khususnya di Kota Jayapura 
dan Wamena, mulai dari penyerangan Mapolsekta Abepura, pembakaran Rektorat 
Uncen, rentetan pembunuhan tukang ojek di Wamena, teror bom dan isu-isu yang 
disebarkan oleh oknum yang bertanggungjawab hingga membuat masyarakat resah, 
diseriusi oleh pemerintah Provinsi Papua.


Pemprov Papua yang diwakili Wakil Gubernur Papua, Alex Hesegem yang menggelar 
pertemuan dengan Muspida di Mapolda Papua, Rabu (15/4) kemarin. Tampak hadir, 
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI AY Nasution, Kapolda Papua, Irjen Pol Drs 
FX Bagus Ekodanto, Kajati Papua, Widyapramono, Wakil Ketua I DPRP Komaruddin 
Watubun, SH dan Sekda Provinsi Papua, Tedjo Soeprapto, Wakil Walikota Jayapura, 
H Soedjarwo BE. Pertemuan berlangsung tertutup selama hampir 3 jam.


Usai pertemuan, Wakil Gubernur Papua, Alex Hesegem SE mengatakan bahwa terkait 
kasus penyerangan dan pembakaran serta rangkaian teror tersebut, bukan 
dilakukan separatis, tetapi merupakan aksi kriminalitas.Pemerintah daerah dalam 
hal ini, bapak Gubernur Papua sudah mengutuk keras kegiatan-kegiatan masyarakat 
yang mengarah pada kriminalitas, merusak, membakar dan menghilangkan nyawa 
orang lain. Kami tetap mengutuk keras tingkah laku masyarakat seperti itu,î 
tegasnya. 


Wagub mengatakan dari informasi yang diterima melalui rapat bersama tersebut, 
pihaknya menyesalkan bahwa ada peristiwa terjadi seperti itu. 
Sebagai pemerintah daerah, juga sebagai tokoh masyarakat, Wagub Alex Hesegem 
menghimbau kepada masyarakat untuk menghentikan tingkah laku yang tidak terpuji 
dan melakukan tindak kriminal. 


Kami serahkan kepada aparat hukum untuk mencari dan menangkap kepada 
pelaku-pelaku yang melakukan pengrusakan, merugikan orang lain dan 
menghilangkan nyawa orang. Mereka ini harus dihukum menurut peraturan hukum 
yang berlaku,î ujarnya.



Dalam pertemuan itu, ungkap Wagub Alex Hesegem, disepakati untuk berkumpul 
kembali dalam suatu kesempatan, mengumpulkan seluruh masyarakat untuk berdialog 
bersama dari hati ke hati untuk membicarakan apa yang harus dilakukan dalam 
kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini.ìKita mau supaya peri kehidupan 
masyarakat yang aman, tentram dan damai ini terus dipertahankan dan kita 
menghendaki pelaksanaan penghitungan suara ini berjalan dengan aman dan lancar, 
sehingga kita juga dapat mempersiapkan diri kita untuk masuk dalam pemilihan 
presiden masuk dalam aman dan damai serta melaksanakan pesta demokrasi,î 
ujarnya. 


Ditanya soal kelompok ini sudah bersenjata? Wagub mengatakan bahwa semua harus 
mencari tahu kelompok ini diorganisir dari mana dan oleh siapa. ì Tetapi, 
kegiatan eksesnya kriminal yang terlihat. Dan, itu cuma satu dua orang yang 
muncul, sehingga oleh aparat keamanan belum mengatakan itu kelompok separatis,î 
ujarnya.  Soal dialog nanti, siapa yang dilibatkan? Wagub mengatakan bahwa 
pihaknya akan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai suku bangsa di 
Tanah Papua yang akan dikumpulkan untuk berbicara sama-sama.


Bahkan, Wagub menyatakan nanti akan mengundang Dewan Adat Papua (DAP) dan PDP 
(Presidium Dewan Papua), hanya saja soal waktunya nanti masih akan dibicarakan. 
Hanya saja, waktunya tidak boleh terlalu lama. 
ìSaya himbau kepada masyarakat, untuk tidak lagi membuat kegiatan-kegiatan 
seperti itu, saudara yang melakukan kegiatan itu akan berhadapan dengan hukum, 
karena negara kita adalah negara hukum,î imbuhnya. 


Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI AY Nasution mengatakan 
bahwa pihaknya mengerahkan 1000 lebih personel untuk membackup Polda Papua yang 
ditempatkan dengan disebar di seluruh Polres dan Polresta. 
Pangdam mengatakan TNI bersikap menunggu, karena situasinya tertib sipil bukan 
darurat, sehingga dengan tertib sipil ini maka aparat kepolisian yang didepan 
untuk mengatasi masalahnya. 


ìKita sewaktu ñ waktu membantu jika diminta. Jika polisi minta ya kita siap, 
seperti pengamanan pemilu, kita ikut membantu mengamankannya dan pemilu telah 
berjalan dengan baik,î ujarnya. 
Ditanya siapa pelaku dalam rentetan kejadian teror di Papua dalam seminggu 
terakhir ini dan laporan dari intelijen TNI sendiri? Pangdam mengungkapkan 
kejadian-kejadian tersebut pasti bukan tindak kriminal biasa. ìPasti itu ada 
otaknya di belakang itu. Itu tugasnya polisi,î ujarnya. 
Bahkan, Pangdam menilai bahwa tindakan tersebut tidak jadi begitu saja, tetapi 
sudah terencana dengan baik, ada yang membuat dan ada yang mengkoordinirnya. 
ìIni tadi saya sampaikan dalam rapat agar Polda Papua agar dicari orangnya 
siapa dan diungkap,î tandasnya.


Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Drs FX Bagus Ekodanto ketika ditanya 
apakah ada benang merah dari sejumlah kasus yang terjadi dalam satu minggu 
terakhir ini di Jayapura, Wamena dan Biak tersebut, Kapolda mengakui belum bisa 
mengkaitkan benang merahnya tersebut.
Kapolda me

[ppiindia] Is America the New Russia?

2009-04-15 Thread Satrio Arismunandar

Is America the New Russia?
By Martin Wolf
April 15, 2009 "FT" --- - Is the US Russia? The question seems provocative, if 
not outrageous. Yet the person asking it is Simon Johnson, former chief 
economist at the International Monetary Fund and a professor at the Sloan 
School of Management at the Massachusetts Institute of Technology. In an 
article in the May issue of the Atlantic Monthly, Prof Johnson compares the 
hold of the “financial oligarchy” over US policy with that of business elites 
in emerging countries. Do such comparisons make sense? The answer is Yes, but 
only up to a point.
 
“In its depth and suddenness,” argues Prof Johnson, “the US economic and 
financial crisis is shockingly reminiscent of moments we have recently seen in 
emerging markets.” The similarity is evident: large inflows of foreign capital; 
torrid credit growth; excessive leverage; bubbles in asset prices, particularly 
property; and, finally, asset-price collapses and financial catastrophe.
 
“But,” adds Prof Johnson, “there’s a deeper and more disturbing similarity: 
elite business interests – financiers, in the case of the US – played a central 
role in creating the crisis, making ever-larger gambles, with the implicit 
backing of the government, until the inevitable collapse.” Moreover, “the great 
wealth that the financial sector created and concentrated gave bankers enormous 
political weight.”
 
Now, argues Prof Johnson, the weight of the financial sector is preventing 
resolution of the crisis. Banks “do not want to recognise the full extent of 
their losses, because that would likely expose them as insolvent ... This 
behaviour is corrosive: unhealthy banks either do not lend (hoarding money to 
shore up reserves) or they make desperate gambles on high-risk loans and 
investments that could pay off big, but probably won’t pay off at all. In 
either case, the economy suffers further, and, as it does, bank assets 
themselves continue to deteriorate – creating a highly destructive cycle.”
 
Does such an analysis make sense? This is a question I thought about during my 
recent three-month stay in New York and visits to Washington, DC, now capital 
of global finance. It is why Prof Johnson’s analysis is so important.
 
Unquestionably, we have witnessed a massive rise in the significance of the 
financial sector. In 2002, the sector generated an astonishing 41 per cent of 
US domestic corporate profits (see chart). In 2008, US private indebtedness 
reached 295 per cent of gross domestic product, a record, up from 112 per cent 
in 1976, while financial sector debt reached 121 per cent of GDP in 2008. 
Average pay in the sector rose from close to the average for all industries 
between 1948 and 1982 to 181 per cent of it in 2007.
 
In recent research, Thomas Philippon of New York University’s Stern School of 
Business and Ariell Reshef of the University of Virginia conclude that the 
financial sector was a high-skill, high-wage industry between 1909 and 1933. It 
then went into relative decline until 1980, whereupon it again started to be a 
high-skill, high-wage sector.* They conclude that the prime cause was 
deregulation, which “unleashes creativity and innovation and increases demand 
for skilled workers”.
 
Deregulation also generates growth of credit, the raw stuff the financial 
sector creates and on which it feeds. Transmutation of credit into income is 
why the profitability of the financial system can be illusory. Equally, the 
expansion of the financial sector will reverse, at least within the US: credit 
growth and leverage masked low or even non-existent profitability of much 
activity, which will disappear, and part of the debt must also be liquidated. 
The golden age of Wall Street is over: the return of regulation is cause and 
consequence of this shift.
 
Yet Prof Johnson makes a stronger point than this. He argues that the refusal 
of powerful institutions to admit losses – aided and abetted by a government in 
thrall to the “money-changers” – may make it impossible to escape from the 
crisis. Moreover, since the US enjoys the privilege of being able to borrow in 
its own currency it is far easier for it than for mere emerging economies to 
paper over cracks, turning crisis into long-term economic malaise. So we have 
witnessed a series of improvisations or “deals” whose underlying aim is to 
rescue as much of the financial system as possible in as generous a way as 
policymakers think they can get away with.
I agree with the critique of the policies adopted so far. In the debate on the 
Financial Times’s economists’ forum on Treasury secretary Tim Geithner’s 
“public/private investment partnership”, the critics are right: if it works, it 
is because it is a non-transparent way of transferring taxpayer wealth to 
banks. But it is unlikely to fill the capital hole that the markets are, at 
present, ignoring, as Michael Pomerleano argues. Nor am I persuaded that the 
“stress tests” of bank capital under w

[ppiindia] 'Wong Solo Menyang Oslo!'

2009-04-15 Thread Sunny
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009041506064115

  Rabu, 15 April 2009 
 
  BURAS 
 
 
 
'Wong Solo Menyang Oslo!' 

   
  H. Bambang Eka Wijaya

  "WONG Solo menyang Oslo, oleh-olehe tandok kebo. Nang Oslo celola celolo, 
arep takon ra-ono calo!" begitu sajian Temon saat peserta lokakarya teater 
rakyat kontemporer digilir ke depan di sesi pendalaman tema kontekstual. Lalu 
ia jelaskan, "Itu nyanyian dolanan--bermain--anak Jawa dalam konteks 
globalisasi! Indonesianya, 'Orang Solo pergi ke Oslo, oleh-olehnya tanduk 
kerbau, di Oslo tak tentu arah, mau tanya tak ada calo!"

  "Apa tautan kontekstual Solo dengan Oslo, tanduk kerbau, dan calo?" kejar 
peserta lain.

  "Budaya Timur dimulai dari Solo dengan homo erectus soloensis, sedang 
Barat dari Skandinavia, Oslo sekitarnya, dengan petualangan orang Viking 
bertopi tanduk kerbau!" jawab Temon, "Solo pusat seni budaya dari pujangga 
Ronggowarsito sampai Gesang, sedang Oslo dan Skandinavia pusat seni 
politik--konflik Aceh yang di negeri sendiri buntu dibuat damai di sana! Dalam 
politik pula, di sana lahir juru damai, sedang di sini cuma politisi kelas 
calo! Semua itu kontekstual!"

  "Tepuk tangan buat Temon!" sela fasilitator. "Seni rakyat sajian Temon, 
Mbah Kromo menyang Solo, aslinya masih hidup! Seni jadi denyut kehidupan rakyat 
Jawa sehari-hari, sambil mencangkul orang uro-uro, menyanyikan karya pujangga, 
ekspresi suasana hati yang tenteram!"

  "Tapi dalam berpolitik tidak mengaktualisasikan jiwa seninya itu!" potong 
Temon.

  "Para politisi lebih menonjolkan jiwa calonya, suka curang, berakibat 
pemilu jadi ruwet nyaris di seantero negeri! Sebaliknya orang Oslo berakar 
budaya Viking petualang, seni politiknya malah jauh lebih tinggi! Maka itu, 
lewat teater rakyat kontemporer kita ajak rakyat becermin ke sana!"

  "Bagaimana caranya?" kejar fasilitator.

  "Dalam berbagai teater rakyat Jawa, wayang, ketoprak, ludruk, selalu ada 
kritik sosial lewat dagelan!" ujar Temon. "Dalang atau pemain menyajikan adegan 
konyol tentang para politisi calo yang digiring KPK masuk bui!"

  "Tak semua politisi bermental calo!" sela peserta lain. "Dari ruwetnya 
pemilu legislatif sebagai cermin dominasi politisi calo, pembedaan bukan 
politisi calo atau bukan calo, melainkan lebih tepat politisi yang telah 
tertangkap dan belum tertangkap KPK!" tegas Temon. "Jadi, masalahnya cuma soal 
waktu! Trendnya cukup kuat, meski sudah banyak politisi terjebak, politisi tak 
jera hingga selalu ada yang menyusul terjebak! Pokoknya, siapa menyusul?"

  "Dengan semua itu sajian Temon Wong Solo Menyang Oslo relevansi 
kontekstualnya kuat!" tegas fasilitator. "Apalagi dengan kecenderungan politisi 
yang tak mau belajar dari realitas, bahkan realitas di lingkungannya 
sendiri--sudah banyak yang terjebak KPK tapi masih selalu ada yang 
menyusul--tekanan untuk belajar seni politik yang indah seperti di Skandinavia 
relevan! Cuma, apa mental calo yang telanjur berkarat bisa diganti dengan seni 
politik beretika-moral tinggi? Tanyalah rumput yang bergoyang!" *
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] ARUS PENDEK: Kantor KPU Papua Terbakar Hebat

2009-04-15 Thread Sunny
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009041506370943

  Rabu, 15 April 2009 
 


ARUS PENDEK: Kantor KPU Papua Terbakar Hebat 


  JAYAPURA (Lampost): Kantor Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua yang 
terletak di Jalan Soa Siu, Kota Jayapura, terbakar hebat. Kantor yang berada 
persis di sebelah kiri Kantor Gubernur Papua mulai terbakar pada pukul 22.30 
WIT, Selasa (14-4).

  Api mulai membakar gedung sekitar pukul 22.30. Namun, api berhasil 
dipadamkan 30 menit kemudian. Sejauh ini belum diketahui penyebab pasti 
kebakaran. Wakapolda Papua Brigjen Pol. Achmad Riadikoni yang tiba di lokasi 
kejadian belum memberikan keterangan resmi. Namun, dugaan sementara kebakaran 
disebabkan korsleting listrik.

  Para staf yang sedang piket malam berhamburan dan panik menyelamatkan 
kertas-kertas dan beberapa dokumen penting milik KPU Papua. Mereka juga 
berusaha memadamkan api.

  Kebakaran mulai terjadi dari dalam ruang rapat kantor. Api mulai terlihat 
dari atas plafon dan jatuh. Namun, kebakaran ini akhirnya tidak sampai menjalar 
ke ruangan lain dalam kantor itu.

  Pada pukul 23.20 WIT, api padam dengan bantuan satu mobil pemadam 
kebakaran yang datang ke lokasi. "Api sudah padam, hanya ruang pertemuan yang 
terbakar. Kami tidak bisa tahu kerusakan karena sudah dipasang police line," 
kata saksi mata di kantor KPU Papua.

  Akibat kejadian ini, Jalan Soa Siu di depan kantor KPU menuju arah Kota 
Jayapura ditutup untuk umum. Sementara itu, kantor KPU diberi garis polisi. 
Terlihat aparat kepolisian dengan senjata lengkap berjaga-jaga di sepanjang 
ruas jalan di depannya.

  Sebelum terjadi kebakaran, di kantor KPU dan wilayah Jayapura memang 
mengalami pemadaman listrik hingga dua kali berturut-turut. Sehingga belum 
dapat diketahui, apakah kebakaran itu akibat konsleting arus pendek listrik 
atau sengaja dibakar orang tak dikenal. Hingga tadi malam, belum diketahui 
penyebab kebakaran dan apakah ada unsur sabotase. n R-1
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] PENYIMPANGAN ASET: Pengusutan Situ Gintung Dihentikan

2009-04-15 Thread Sunny
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009041506370942

  Rabu, 15 April 2009 
 

  RAGAM 
 
 
 

PENYIMPANGAN ASET: Pengusutan Situ Gintung Dihentikan 


  JAKARTA (Lampost): Polda Metro Jaya menghentikan penyelidikan atas dugaan 
kelalaian yang berakibat jebolnya tanggul Situ Gintung di Tanggerang, Banten. 
Peristiwa itu menewaskan ratusan warga.

  Tim sudah mengusut selama dua pekan. Penyelidikan yang digelar tim khusus 
itu sebelumnya sempat pula mendengar keterangan tiga pejabat dari Pemkab 
Tangerang Selatan dan Provinsi Banten.

  Ketiganya adalah Kepala Dinas PU Tangerang Selatan Eddy Molanda, Kadis 
Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang Dedi Sutardi, serta mantan Kadis 
PU Kabupaten Tangerang Hermansyah.

  Lokasi tanggul Situ Gintung yang jebol berada di Kecamatan Cireundeu, 
Tangerang Selatan. Saat peristiwa terjadi, sedikitnya dua juta kubik air dalam 
tanggul tumpah dan langsung menyapu ratusan rumah berikut isinya di sekitar 
lokasi itu. Sebanyak 100 warga tewas, puluhan lain hilang, dan ratusan rumah 
hancur.

  Menurut informasi penyidik di Polda Metro Jaya, penyelidikan Situ Gintung 
dihentikan di tengah jalan atas perintah langsung Kapolda Metro Jaya Irjen 
Wahyono. Pasalnya, Kapolda menilai jebolnya tanggul itu murni bencana alam dan 
tidak ada unsur kelalaian.

  Saat dikonfirmasi tentang penghentian penyelidikan itu, Kepala Bidang 
Humas PMJ AKB Chryshnanda Dwi Laksana berujar, "Saya belum mengetahui pasti 
hasil penyelidikan Situ Gintung. Tapi saya dengar (penyelidikan) itu 
dilimpahkan ke Mabes Polri," ujarnya.

  Chryshnanda juga menekankan pentingnya proses penyelidikan yang 
berlangsung secara adil. Untuk itu, ia berharap sebaiknya dibentuk tim ahli, 
termasuk dari unsur media yang berperan sebagai pengontrol tentang apa 
sebenarnya yang terjadi di sana. "Dengan begitu, kita tidak memojokkan (asal 
menuding) siapa pihak yang bersalah."

  Sementara itu, Koordinator Yayasan Peduli Lingkungan Hidup (Yapelh) 
Tangerang, Uyus Setia Bhakti mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun 
tangan mengusut dugaan penyimpangan pengelolaan situ-situ di wilayah Tangerang.

  Bila dugaan penyimpangan dibiarkan, ia khawatir tragedi serupa terulang 
di Situ Gintung dan Cipondoh. "Kami minta KPK turun tangan mengusut potensi 
penyimpangan tersebut. Situ-situ di Tangerang rusak akibat ulah oknum."

  Selama ini, menurut Uyus, di sekitar situ-situ banyak didirikan tempat 
usaha ataupun permukiman. Ia yakin pembangunan areal komersial ataupun 
permukiman itu tidak terlepas dari campur tangan pihak-pihak di pemerintahan. 
"Inilah yang harus diusut, baik di tingkat pemerintah pusat maupun daerah," 
pungkasnya. n MI/R-1
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] DEPRESI: Lima Caleg Berobat ke Gunung Salak

2009-04-15 Thread Sunny
Refleksi : Hebat juga pesta demokrasi, bisa menyebabkan peserta pesta harus 
berobat ke rumah sakit.

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009041506370939

  Rabu, 15 April 2009 
 
  RAGAM 
 
 
 
DEPRESI: Lima Caleg Berobat ke Gunung Salak 


  BOGOR (Lampost): Sadar gagal di pemilihan legislatif (pileg) yang digelar 
serentak 9 April lalu, lima calon anngota legislatif (celeg) melakukan 
pengobatan depresi dengan mendatangi sebuah padepokan di lereng Gunung Salak, 
Bogor, Selasa (14-4).

  Padepokan tersebut bernama Majlis Dzikir Arrusy (MDA). Padepokan tersebut 
berlokasi di Kampung/Desa Bitung Tengah, RT 04/1 Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten 
Bogor.

  Informasi yang diperoleh Lampung Post, kelima caleg tersebut merupakan 
caleg yang gagal melenggang dan duduk di kursi Dewan (DPRD Kabupaten Bogor, 
DPRD Jabar, dan DPR) dari daerah pemilihan (dapil) 4 dan 5 Kabupaten Bogor.

  Ustaz Saefudin Zuhri, pimpinan padepokan Majlis Dzikir Arrusy, 
menyebutkan kedatangan para calon anggota legislatif (caleg) tersebut 
sebenarnya sejak hari H pemungutan suara. Dan mereka yang terdiri dari tiga 
partai besar tersebut rutin berkonsultasi.

  Menurut Saefudin, mereka datang sendiri, tapi juga ada yang datang dibawa 
keluarganya. Rata-rata caleg yang datang ke padepokan merasa stres dan 
mengeluhkan biaya yang sangat besar untuk pencalonan menjadi anggota Dewan.

  "Mereka pusing karena sudah mengeluarkan biaya banyak, tapi ternyata dari 
hasil penghitungan suara sementara saja mereka dipastikan tidak lolos," kata 
dia. Adapun sistem pengobatan ala padepokan tersebut dilakukan secara 
perorangan dan bertahap.

  Menurut dia, siapa saja yang stres bisa sembuh setelah mengikuti empat 
kali proses peneymbuhan selama satu bulan. Sementara itu, proses penyembuhannya 
dilakukannya langsung.

  Adapun tahap-tahap penyembuhannya dilakukan dengan memberikan air dan 
pendekatan zikir. Sementara itu, pada pekan kedua pengobatan dilakukan 
pendekatan hati. Tahap ketiga pada pekan ketiga, dia mengajak langsung pasien 
berdiskusi.

  "Caranya dengan pendekatan khotbah. Dan proses seperti ini berlanjut 
hinga sembuh. Penerapannya zikir ditingkatkan dan mengajak diskusi untuk 
diterapkan dalam perilaku." n MI/R-1
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Jika Pemilu Curang, Diskualifikasi Saja yang Curang

2009-04-15 Thread A Nizami

Saat ini orang lagi meributkan kecurangan Pemilu 2009. Banyak yang mengklaim 
tidak terdaftar di DPT (Daftar Pemilih Tetap). Bahkan Ketua parpol peserta 
Pemilu, PPRN, menurut Tim Advokasi PDIP tidak terdaftar di DPT. Hamzah Haz, 
mantan ketua PPP juga di TV mengakui 50% keluarganya kehilangan hak pilih.

Teman dan Ipar saya juga yang pada tahun 2004 bisa memilih dan punya KTP, 
sekarang tidak bisa memilih.

Pada Pemilu 2004 pendataan pemilih dilakukan oleh KPU. Kemudian diberikan kartu 
Pemilih pada tanggal sekian. Kemudian daftar DPT dimuat di Kelurahan2. KPU 
mengumumkan bahwa jika ada masyarakat yang belum terdaftar di DPT, bisa melapor 
ke Kelurahan sampai tanggal sekian.

Pendataan DPT begitu rapi.

Sekarang tidak ada seperti itu. Katanya KPU hanya dapat data dari Depdagri. 
Depdagri sendiri mengambil data DPTnya entah dari mana. Sebab kalau dari KTP, 
kenapa tidak semua pemegang KTP bisa memilih? Sepertinya dari Kartu Keluarga 
(KK), karena keponakan saya yang umurnya 10 tahun justru dapat panggilan, 
sementara orang tuanya yang punya KTP justru tidak.

Tapi kalau misalnya terjadi Kecurangan, haruskah Pemilu diulang?

Rakyat pasti tidak mau. Selain itu akan buang2 saja dan tak ada gunanya seperti 
Pilkada di Jawa Timur. Di Jawa Timur, orang bilang pada pasangan yang merasa 
dicurangi, ya sudah ngalah saja. Padahal jika benar orang curang yang menang, 
ini akan membuat orang senang berbuat curang. Rakyat Indonesia akhirnya hanya 
memiliki pemimpin yang curang.

Pada Perlombaan, jika ada pemenang yang curang, maka dia didiskualifikasi. 
Contohnya ketika pelari Olimpiade Ben Johnson menang, tapi begitu ketahuan 
curang (doping), maka gelar juara 1 dicopot dan dialihkan ke juara 2. Ben 
Johnson didiskualifikasi.

Oleh karena itu, jika ada Parpol yang curang, sebaiknya didiskualifikasi saja. 
Misalkan ada 4 parpol dengan perolehan A=40%, B=30%, C=20%, D=10%. Jika 
ternyata Parpol A curang, maka A didiskualifikasi hingga tidak dapat kursi sama 
sekali. Ini agar jadi pelajaran dan sanksi sehingga orang tidak berani berbuat 
curang.

Sehingga jadinya perolehan dibagi secara prorata antara parpol B, C, dan D jadi 
B=30/60 (hasil total perolehan B+C+D)=50%, C=20/60=33%, dan D=10/60=17%

Diskualifikasi Parpol yang curang lebih baik ketimbang Pemilu ulang yang tidak 
disukai rakyat dan membuang banyak waktu dan uang. Ini juga menimbulkan efek 
jera bagi orang untuk berbuat curang.


==
http://www.kompas-tv.com/content/view/15655/2/
Video amatir yang berisikan kecurangan pemilu, yakni pemilih diarahkan untuk 
mencontreng salah satu partai ditemukan beredar luas di Jombang, Jawa Timur. 

==
http://nasional.vivanews.com/news/read/13530-putusan_mk_jadi_cambuk_kecurangan_pemilu
Pilkada Jawa Timur
Putusan MK Jadi Cambuk Kecurangan Pemilu
Putusan Mahkamah Konstitusi atas pemilihan Gubernur Jawa Timur diharapkan.

===
Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490
ONH Plus (Haji Khusus) Mulai US$ 5.900
Informasi selengkapnya ada di:
http://www.media-islam.or.id
Ingin belajar Islam?
Kirim email ke: syiar-islam-subscr...@yahoogroups..com


Jual Rumah Baru di Otista Kampung Melayu Jakarta Timur Rp 650 juta. Info: 
http://agusnizami.wordpress.com


  Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!! Membuat 
tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/



[ppiindia] Yuk Mendengarkan

2009-04-15 Thread Erwin Arianto
"Kamu tidak mendengarkan nasihat ibu sih….", "Anda tidak mendengarkan
pendapat saya…", "Coy Elo engga dengerin gue sich…", " Pemerintah payah
tidak mendengarkan demo kita…." Beberapa ungkapan yang saya sering dengar
karena tidak didengarkan pendapatnya.

Sahabat semua , saya berfikir kenapa manusia di karunia tuhan dengan
sepasang telinga yang berfungsi untuk mendengarkan, kenapa manusia dikarunia
2 telinga untuk mendengarkan dan 1 mulut untuk berbicara…? Mungkin
tuhaninginkan manusia untuk dapat mendengarkan labih banyak dari pada untuk
berbicara…

Menjadi pendengar yang baik mempunyai manfaat yang banyak, terutama adalah
membuat hubungan sesama manusia merasa diperhatikan karena mereka yakin
bahwa setiap saat anda merasa diperhatikan karena, lawan bicara anda dan
merasa dipedulikan pada apa yang dikatakan. Itu adalah awal yang baik untuk
membina relasi dan menunjukan rasa simpati anda kepada lawan bicara anda.

Tak dapat dipungkiri orang yang sukses adalah orang yang dapat mendengar
dengan baik, banyak kondisi di Indonesia orang berdemo apa tujuan mereka..?
mereka hanya mau di dengarkan… banyak konflik terjadi antara atasan bawahan
kenapa… karena atasan tidak mau mendengar bawahan, bawahan tidak mau
mendengarkan atasannya.

Menurut pandangan saya Begitu juga konflik dalam kelurga sering terjadi
karena anggota keluarga tidak mau saling mendengarkan… tetapi mereka mau
untuk di dengar. Dalam suatu hubungan, hubungan kerja, hubungan
kekeluargaan, hubungan percintaan, hubungan persahabatan, hubungan politk,
dan berbagai hubungan lainya berawal dari keinginan saling mendengarkan.
Orang rela untuk membayar mahal hanya untuk "Curhat" atau untuk didengar,
psikolog, konsultan,mereka mendapat bayaran besar hanya dengan modal untuk
mendengarkan.dan kita rela untuk membayar mahal hanya untuk mendengarkan
alunan lagu dari artis yang kita idolakan.

Menjadi pendengar yang baik berarti membuktikan bahwa anda peduli pada
perasan orang lain dan bahwa anda mengakui pandangan-pandangannya. Bila
merasa didengarkan, seseorang akan menjadi dirinya istimewa dan dihargai.
Keterampilan mendengarkan dengan baik akan mendorong seseorang untuk membuka
diri dan mencurahkan isi hatinya kepada si pendengar, dan hubungan
akanmendorong kedua belah pihak untuk saling mendengarkan, yang kemudian
mendorong komunikasi yang tulus akrab.

Saya yakin sungguh nyaman dan menyenangkan menjalin hubungan dan komunikasi
orang yang bersedia mendengarkan anda bukan..?, kalau boleh jujur sayapun
merasa sungguh tidak nyaman menjalin komunikasi dengan orang yang tidak
maumendengarkan saya.selalu mendengarkan sepenuh hati, bagi orang-orang yang
sedang ingin dan perlu didengar... Dan semoga, dengan 'bersedia
mendengarkan', orang-orang akan merasakan 'manfaat' keberadaan kita.

Sedikit hasil pengamatan saya dari berkomunikasi langsung, lewat telephone,
chating internet, dengan kita bisa mendengarkan memberi manfaat yaitu dengan
mendengarkan dengan benar dapat membuat anda lebih bisa menahan diri untuk
tidak kesal atau bereaksi berlebihan dengan masalah kecil, anda tidak akan
mengambil kesimpulan gegabah yang akan menyulitkan anda sendiri. Tidak
percaya… dapat anda coba  dan buktikan, hasilnya dapat anda informasikan ke
saya melelaui email erwinaria...@gmail.com karena saya akan mendengarkan
anda.

Mendengarkan bukan hanya menunggu giliran bicara lawan bicara anda atau
tidak sepenuhnya memperhatikan apa yang sedang dibicarakan. Mendengarkan
secara cukup bisa ditoleransi, tetapi itu tak akan memperkaya batin. Merasa
didengarkan merupakan kebutuhan manusiawi yang penting dan bila tidak
dipenuhi menurut pendapat saya  akan membuat seseorang merasa ada sesuatu
yang hilang. Di Lain pihak, bila merasa didengarkan dengan tulus orang akan
merasa puas dan sempurna serta nyaman menjalin hubungan dengan anda.

Bagaimana menjadi pendengar yang baik, coba berlatih terus dan terus.
Menjadi pendegar yang baik berarti anda benar-benar "terlibat" dalam
pembicaraan, bersikap sabar, dan penuh empati terhadap lawan bicara anda.
Yang saya maksud adalah anda harus mengerti apa yang dibicarakan, anda
mencerna tanpa membuat penilaian dan menungggu sampai dia selesai bicara,
sebelum mengatakan sesuatu ketika giliran anda tiba. Walau sayapun terkadang
tergoda  untuk menyela dan menawarkan masukan sebelum seseorang selesai
bicara.

Saya mencoba mengajak semua sahabat-sahabat saya yang membaca artikel saya
baik dalam milist dan blog saya (http://erwin-arianto.blogspot.com) saya
untuk coba kita saling mendengarkan. Bila anda ingin meredupkan
masalahsebelum  berkembang menjadi besar, dan bila anda senang untuk
mendengarkan, seperti senangnya anda untuk berbicara, itu berarti membuka
kesempatan mendapat anugerah yang langka, yaitu relasi yang memuaskan kedua
belah pihak karena saling menghormati dan menjadi pendengar yang baik. Mari
bersama Mari bersama wujudkan Indonesia yang ramah yang mau saling
mendengar. Majulah indonesiaku…… bila anda mempunyai masalah apapun saya
akan mendengarkan, 

[ppiindia] Cinta Kasih dalam al-Qur'an

2009-04-15 Thread muhamad agus syafii
Cinta Kasih dalam al-Qur'an

BY: agussyafii

Dipagi yang indah ini saya menulis pesan di FB, 'Yuk, Tebarkan cinta kasih 
untuk sesama agar menuai keberkahan dan kebahagiaan hidup' mendapatkan respon 
yang cukup banyak dari teman-teman.

Cinta kasih adalah nilai-nilai yang bersifat universal. Tidak memandang ras, 
suku dan agama, semua akan sepakat bahwa cinta kasih merupakan pondasi dalam 
kehidupan bermasyarakat. 

Cinta kasih pada sesama didalam al-quran disebut dengan cinta rahmah (Q/30: 
31). Cinta Rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap 
berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini 
lebih memperhatikan sesamanya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang 
penting adalah kebahagiaan orang lain meski untuk itu ia harus menderita. Ia 
sangat memaklumi kekurangan dan selalu memaafkan kesalahan. Cinta kasih juga 
cinta antar  orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap 
anaknya, dan cinta anak pada orang tua. Dari itu maka dalam al Qur'an, kerabat 
disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan 
kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang  ibu, disebut 
rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana 
psikologis cinta kasih dalam satu ruang yang disebut rahim.  maka dianjurkan 
untuk selalu silaturrahmi artinya menyambung
 tali cinta kasih.

Al-Qur'an menawarkan janji kepada orang yang senantiasa menebarkan cinta kasih 
dan yang mengikuti petunjuk Allah SWT, dan menggunakan akal pikirannya secara 
sehat, berupa pahala dan kebahagiaan hidup yang dalam berbagai surat dalam 
al-Qur'an disebut dengan berbagai formula yang menarik, seperti ampunan, pahala 
yang besar,  pahala yang mulia, pahala yang baik, pahala yang tidak ternilai,  
pahala di dunia,  pahala akhirat, rizki yang mulia, tempat kesudahan yang baik, 
kemenangan yang dekat, dan pertolongan Allah SWT, serta surga.

'Yuk, Tebarkan cinta kasih untuk sesama agar menuai keberkahan dan kebahagiaan 
hidup' 

Wassalam,
agussyafii  

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU) Minggu, 
tanggal 17 Mei 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek 
Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. Program 'Amalia Cinta Bumi 
(ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, 
bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik 
sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- 
Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan 
dukungan anda pada program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui 
http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12431




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Surat Terbuka untuk Anggota DPR Baru dan Pencegahan Bencana (Detik online)

2009-04-15 Thread Taruna Ikrar
Suara rakyat untuk anggota DPR RI yang baru, www.detik.com
Semoga opini ini bermanfaat:
http://suarapembaca.detik.com/read/2009/04/16/095348/1116282/471/surat-terbuka-untuk-anggota-dpr-baru-dan-pencegahan-bencana
 
Kamis, 16/04/2009 09:53 WIB
Surat Terbuka untuk Anggota DPR Baru dan Pencegahan Bencana
Taruna Ikrar - Opini





   var m3_u = 
(location.protocol=='https:'?'https://openx.detik.com/delivery/ajs.php':'http://openx.detik.com/delivery/ajs.php');
   var m3_r = Math.floor(Math.random()*999);
   if (!document.MAX_used) document.MAX_used = ',';
   document.write ("");




Jakarta - Satu tahap pemilihan umum telah selesai dan dalam waktu dekat kita 
akan mengetahui siapa pemenang. Termasuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 
yang baru. 

Mereka merupakan perwakilan kita di DPR yang akan menentukan arahan bangsa ini 
ke depan lewat produk undang-undang yang akan dijalankan oleh eksekutif di masa 
depan. Dengan konteks tersebut berarti peran anggota DPR sangat penting. 

Kalau kita melihat ke belakang sangat banyak aturan yang telah ditetapkan oleh 
DPR RI. Namun, kelihatannya ada hal yang terlupakan yaitu produk undang-undang 
yang mengatur tentang bencana yang belum ada. Baik tentang pencegahan, 
penanganan, evakuasi, bantuan, kerja sama, dan evaluasinya. Padahal negeri kita 
sangat rawan terhadap bencana.

Bencana adalah sesuatu yang tak terpisahkan dalam sejarah umat manusia. Manusia 
bergumul dan terus bergumul agar bebas dari bencana (free from disaster). 
Demikian pula bangsa Indonesia. Kenyataannya 5 tahun terakhir ini bangsa kita 
didera oleh berbagai bencana.  

Mulai bencana tsunami di Aceh tahun 2004, gempa bumi: di Yogya, Jawa Barat, 
Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, dan Irian Jaya. Bencana kekeringan dan 
kekurangan pangan di Nusa Tenggara, angin topan di Jawa Timur, bencana 
longsoran sampah di Bogor, bencana kebakaran hutan di Kalimantan, hingga 
bencana banjir di Sulawesi Selatan, dan yang teraktual adalah Bencana Situ 
Gintung di Ciputat. Bencana-bencana tersebut telah mengorbankan ratusan ribu 
jiwa dan tak terhitung kerugian harta benda. 

Melihat kondisi tersebut sudah seharusnya menjadi warning bagi kita semua untuk 
meningkatkan mawas diri terhadap berbagai bencana. Baik dalam konteks individu 
maupun dalam konteks masyarakat dan bangsa. 

Wilayah Indonesia berada pada posisi yang sangat rawan terhadap bencana sudah 
seharusnya pemerintah dibantu berbagai komponen bangsa bertanggung jawab untuk 
mempersiapkan konsep peringatan dini dan pencegahan. Karena pada prinsipnya 
beberapa bencana tersebut dapat dicegah lebih dini sehingga tidak perlu 
mengorbankan begitu banyak harta benda dan jiwa yang tak ternilai harganya.

Secara historis dalam pergumulan terhadap bencana di dunia, melahirkan praktek 
mitigasi, seperti mitigasi banjir, mitigasi kekeringan, dan lain-lain. Praktek 
mitigasi kekeringan ini sudah berusia lebih dari 4.000 tahun. Konsep tentang 
sistim peringatan dini untuk kelaparan (famine) dan kesiapsiagaan 
(preparedness) dengan lumbung raksasa yang disiapkan selama tujuh tahun pertama 
kelimpahan pangan dan disimpan untuk digunakan selama tujuh tahun masa 
kekeringan sudah lahir pada tahun 2.000 BC di Mesir.

Dalam wahana keindonesiaan tentunya menjadi tanggung jawab pemerintah sebagai 
pelaksana aturan atau undang-undang yang telah di buat oleh DPR sebagai 
perwakilan rakyat untuk mempersiapakan berbagai hal dalam mengantisipasi 
bencana yang terjadi. Tentunya kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. 

Konsep manajemen bencana mengenai pencegahan (prevention) atas bencana ini 
kalau di zaman dulu pada zaman non peradababan berlandaskan pada astrologi atau 
ilmu bintang dalam 'simbol-simbol' seperti kurban, penyangkalan diri, dan 
pengakuan dosa. Maka di zaman modern ini tentunya harus berlandaskan ilmu 
pengetahuan dan teknologi.

Dalam merespon berbagai bencana yang memilukan ini sudah saatnya pemerintah dan 
DPR melakukan langkah preventif atau pencegahan yang diatur secara jelas dalam 
sebuah produk undang-undang. Pemerintah dan DPR perlu merevisi kembali manual 
prosedur operasi dan pemeliharaan dari berbagai aspek yang bisa menyebabkan 
bencana di tanah air Indonesia. 

Terutama yang memiliki tingkat risiko tinggi. Seperti tsunami, gempa bumi, 
kekeringan, sanitasi lingkungan dan manejemen sampah, perbaikan dan 
pemeliharaan bendungan yang mempunyai sedimen dan kerusakan tinggi. Dengan 
menerapkan sistem ini maka upaya yang dilaksanakan tidak hanya menyentuh sektor 
fisik semata. Namun, juga akan menyentuh sektor sosial yang turut menentukan 
dalam keberlangsungan serta rasa aman masyarakat.

Jadi tindakan yang dilakukan bukan sekedar bersifat kuratif, lipstik, atau 
suportif semata. Tetapi, yang lebih penting dan utama adalah pencegahan atau 
preventif untuk melindungi masyarakat Indonesia dari berbagai ketakutan dan 
kekuatiran terhadap bencana yang mungkin akan terjadi di masa depan.

Taruna Ikrar 
Postdoctoral Scholar, 
University of Californ

[ppiindia] Cuma Dapat 1 Suara, Organ Bantuan Diambil Lagi

2009-04-15 Thread Sunny
Refleksi :   Semoga banyak diantara caleg terpilih pada pesta  demoncrazy  
dilimpahkan sebanyak mungkin berkat  untuk kesejahteraan  pribadi dan keluarga 
mereka. Biar tambah melarat NKRI! Dirgahau!

http://regional.kompas.com:80/read/xml/2009/04/15/0742485/cuma.dapat.1.suara.organ.bantuan.diambil.lagi


Cuma Dapat 1 Suara, Organ Bantuan Diambil Lagi
 
 
 Rabu, 15 April 2009 | 07:42 WIB
PALEMBANG, KOMPAS.com - Kelompok Qasidah Nurul Huda yang bermarkas di Jl Ahmad 
Yani Lr Riang RT 16 Kel Silaberanti, Palembang, terpaksa urung manggung hari 
ini. Penyebabnya, alat musik organ elektronik pemberian seorang caleg yang akan 
digunakan untuk pentas ditarik kembali oleh caleg si pemberi.

"Ini namanya pamrih. Kami kira yang namanya caleg tanpa pamrih," teriak seorang 
ibu anggota rebana yang marah karena sikap caleg tersebut.

Caleg yang dimaksud adalah H Fathur Rachman. Fathur adalah caleg DPRD Kota 
Palembang nomor urut dua dapil empat dari Partai Demokrat. Warga menduga Fathur 
kecewa karena di TPS RT 16 SU I Palembang ini dia hanya mendapat satu suara.

Seluruh anggota Qasidah Nurul Huda berkumpul di rumah milik ketua mereka, Nacik 
(57). Rencananya, Selasa (14/4) pagi, merkea hendak membakar 12 rebana 
pemberian Fathur. Pada sisi kulit rebana tercantum tulisan nama Fathur Rachman 
yang disablon dengan tinta warna hitam. Namun, rencana aksi pembakaran itu 
berhasil dicegah Hasan Agus (43), ketua RT setempat.

Ketua kelompok Nurul Huda, Nucik, mengatakan, pembakaran ini terkait kekecewaan 
mereka terhadap sikap Fathur Rachman yang mengambil organ. Apalagi pengambilan 
orgen itu tanpa sepengetahuannya. "Kebetulan semua alat pemberian dia disimpan 
di tempat saya. Waktu itu saya tidak di rumah dan utusan Fathur mengambil organ 
yang sudah diberikannya," katanya.

Nucik menyebutkan, Fathur memberikan seperangkat organ dan rebana itu beberapa 
hari sebelum hari pencontrengan. "Katanya dia memberikan dengan ikhlas. Ini 
tanda mata darinya," kata Nucik.

Saat menarik kembali organ yang diberikannya itu, utusan Fathur memang 
mengatakan hanya meminjam. Namun ternyata sampai Selasa (14/4) organ itu tidak 
dikembalikan. Nucik mengaku berusaha memegang kata-kata caleg itu. Tapi 
ternyata omongannya tak bisa dipegang. Saat itu, menurut Nucik, Fathur 
memberikan alat itu tanpa ada paksaan untuk memilihnya pada hari pencontrengan.

"Silakan ibu mau memilih saya atau tidak. Barang-barang ini saya berikan dengan 
iklas," kata Nucik menirukan perkataan Fathur kala itu. Hasan juga menyebutkan, 
ada beberapa faktor yang menyebabkan warga tidak memilih Fathur di TPS. "Banyak 
warga yang bingung mencari nama Fathur di surat suara. Itulah sebabnya dia cuma 
dapat satu suara di TPS RT 16 ini," kata Hasan.

Hasan meminta Fathur tidak mengambil kembali pemberiannya. Organ pemberian 
Fathur itu menurutnya sangat dibutuhkan kelompok Qasidah Nurul Huda yang saat 
ini sedang naik daun dan mendapat banyak pesanan pentas.

Saat wartawan mendatangi markas mereka, ibu-ibu ini tak berhentinya meluapkan 
kekesalan mereka. Mereka memajang seperangkat rebana itu dan menaruh kartu 
bergambar Fathur di atas tumpukan rebana pemberian caleg tersebut. (cr3)

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Kalah Pemilu, Caleg Golkar Cabuti Tiang Listrik

2009-04-15 Thread Sunny
Refleksi :   Yang menang dan yang kalah tidak ada bedanya. Hidup Dewan Penipu 
Rakyat!


http://regional.kompas.com/read/xml/2009/04/14/1532266/kalah.pemilu.caleg.golkar.cabuti.tiang.listrik


Kalah Pemilu, Caleg Golkar Cabuti Tiang Listrik

 
DOK. KOMPAS/AUFRIDA WISMI WARASTRI
Ilustrasi tiang listrik roboh.
/Selasa, 14 April 2009 | 15:32 WIB
PEKANBARU, KOMPAS.com - Seorang caleg dari Partai Golkar di Kecamatan Dumai 
Timur, Kota Dumai, Riau, membongkar kembali tiang listrik bantuannya untuk 
masyarakat karena perolehan suaranya di daerah tersebut jauh di bawah harapan.

"Ada lima tiang listrik yang dicabut karena perolehan suara Pak Aswin di daerah 
kami sangat rendah. Ini sangat mengecewakan kami," kata salah seorang tim 
sukses caleg Golkar tersebut, Ade, di Dumai, Selasa.

Aswin adalah caleg Partai Golkar dari Daerah Pemilihan I Dumai Timur. Menjelang 
masa kampanye Pemilu 2009, dia memberikan bantuan kepada masyarakat di RT 20 
Jalan Sejahtera, Kelurahan Teluk Binjai, Kecamatan Dumai Timur, dengan 
membangun lima tiang listrik untuk memudahkan pasokan listrik mengalir ke rumah 
masyarakat.

Menurut Ade yang juga warga RT 20, pemasangan tiang listrik bantuan itu juga 
berdasarkan kesepakatan bersama (MOU) yang dibuat secara tertulis antara Aswin 
dan tokoh masyarakat setempat. Menurut dia, berdasarkan MOU ditargetkan 
perolehan suara untuk Aswin di RT tersebut sebanyak 200 suara, tetapi pada 
kenyataannya Aswin hanya memperoleh 17 suara.

"Perolehan suara yang sangat minim ini mengecewakan kami selaku tim suksesnya 
dan Pak Aswin. Itu sebabnya lima tiang listrik yang seharusnya dapat 
mengalirkan listrik untuk 100 rumah warga kami cabut kembali," ungkap Ade.

Sementara itu, Aswin saat dikonfirmasi membantah dirinya telah memerintahkan 
pencabutan tiang listrik bantuannya. Ia berdalih pencabutan tiang listrik 
karena tokoh masyarakat di daerah itu segan dengan dirinya karena perolehan 
suaranya jauh dari target. "Bantuan yang telah saya berikan itu telah ikhlas 
saya kasih, saya tidak stres walaupun perolehan suara saya minim," kata Aswin.


WAH 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Ya Ampun, 3 Siswa SD Diduga Perkosa Teman Sendiri

2009-04-15 Thread Sunny
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/04/16/07314150/ya.ampun.3.siswa.sd.diduga.perkosa.teman.sendiri


Ya Ampun, 3 Siswa SD Diduga Perkosa Teman Sendiri
 
 
 Kamis, 16 April 2009 | 07:31 WIB
MARTAPURA, KOMPAS.com - Kalau kasus ini benar terjadi, sungguh memprihatinkan 
moral anak-anak sekarang. Tiga siswa sekolah dasar (SD) dilaporkan ke polisi 
karena diduga memerkosa teman satu sekolah mereka sendiri.

Korbannya adalah, sebut saja, Lara (10) yang terlahir dalam kondisi tunarungu. 
Dia adalah siswa kelas 3 SD di Desa Negeri Ratu, Kecamatan Bunga Mayang, 
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Lara harus menanggung beban seumur hidupnya 
karena diperkosa tiga teman sekolahnya sendiri, bahkan Lara juga dipaksa 
melakukan oral seks oleh salah satu pelaku.

Selasa (14/4) lalu sekitar pukul 11.000, Lara pulang sekolah berjalan kaki. Di 
tengah perjalanan, Lara dicegat tiga teman sekolahnya, yakni Irh (10) teman 
sekelasnya, Cdr (13) kelas 6, dan Sah (11) kelas 4. Saat itulah, menurut Lara, 
dia diseret ke semak-semak pinggir jalan desa dan diperkosa bergiliran oleh 
ketiga teman kecilnya itu. Kepala Lara dipukul salah satu pelaku karena mencoba 
melawan.

Ketika ditemui di Mapolres OKUT kemarin siang, ketiga tersangka pelaku yang 
didampingi orangtuanya tidak banyak bicara. Bahkan, Cdr dan Irh selalu 
menghindar dari pertanyaan dan bidikan kamera wartawan, sementara Sah tengah 
menjalani pemeriksaan di ruangan khusus.

"Kami idak melakukan itu, memang kami pulang sekolah itu beriringan dan dia 
(Lara) sempat kami ganggu dengan kata-kata, setelah itu dia lari pulang 
melewati jalan pintas, kami terus pulang ke rumah masing-masing. Kami idak 
pernah melakukannya," ungkap Cdr dengan bahasa Indonesia campur dengan bahasa 
daerah setempat.

Namun, selang beberapa jam kemudian, menurut Cdr, dirinya dikejutkan dengan 
kedatangan ayah Lara yang marah-marah mencari orangtuanya dan mengatakan bahwa 
Cdr telah memperkosa Lara. "Aku tekejut, kok aku dituduh," tambah Cdr.

Sementara itu, Irh tidak banyak bicara, bahkan setiap kata yang terucap dari 
mulutnya terkesan sudah diarahkan. "Nian kami tidak berbuat seperti itu, waktu 
kami pulang sekolah beriringan dan langsung ke rumah masing-masing, banyak 
saksi yang tahu," ucapnya.

Sobirin, ayah Lara, yakin dengan kebenaran cerita yang disampaikan anaknya 
meskipun Lara bicara dengan bahasa isyarat. "Sepulang sekolah itu dia makan, 
habis makan inilah dia cerita kalau kepalanya sakit dan pusing, selain itu dia 
juga dengan bahasa isyarat mengaku di cak inike (diperkosa)," ucap Sobirin, 
yang menirukan bahasa isyarat korban dengan jari telunjuk  kiri dan kanan.

Bahkan, dari cerita korban, menurut Sobirin, Lara dipaksa salah satu pelaku 
untuk melakoni adegan oral seks di semak-semak. Mendengar cerita korban yang 
polos dan lugu itulah Sobirin mencari tahu siapa yang telah memerkosa Lara. 
Lara lalu menuliskan nama Cdr, Irh, dan Sah di secarik kertas.

Berbekal kopelan dan pengakuan korban ini orangtua korban mendatangi kediaman 
para pelaku, tapi justru dirinya diancam orangtua ketiga pelaku, bahkan salah 
satu orangtua pelaku berani bersumpah anaknya tidak melakukan perbuatan 
memalukan tersebut. "Dari namo yang ditulisnyo aku sangat yakin pelakunya tidak 
laen tigo orang tula," tambah Sobirin.

Untuk membuktikan pengakuan Lara, Sobirin pada Selasa sore membawa Lara ke 
Puskesmas Martapura untuk mengecek kondisi kepala putrinya yang sakit dan 
pusing setelah dipukul salah satu pelaku. "Awalnya aku ke Puskesmas Martapura 
itu bukan untuk visum, namun mengecek kondisi kepalanya yang katanya sakit. 
Entah mengapa setibanya di puskesmas justru timbul niat aku untuk memeriksakan 
alat vitalnya," jelas Sobirin.

Karena tidak ada surat pengantar visum dari Polres, petugas puskesmas pun  
enggan melakukan visum. Karena itulah kasus ini dilaporkan ke Polres Ogan 
Komering Ulu Timur dan meminta untuk dilakukan visum. Dari hasil visum 
diketahui, terjadi robekan pada alat vital Lara yang diduga disebabkan benda 
tumpul.

Polres OKUT langsung menindaklanjuti laporan Sobirin, dan kemarin pagi petugas 
meringkus ketiga pelaku untuk diperiksa. Ketiganya masih mengenakan seragam 
sekolah putih merah didampingi orangtuanya masing-masing, sejumlah saksi, serta 
diantar perangkat desa.

"Tiga orang siswa yang diduga kuat telah memerkosa korban kini sudah kita 
panggil untuk dimintai keterangan dengan didampingi orangtua dan pejabat desa 
yang bersangkutan," kata Kapolres OKUT AKBP ML John Mangundap SH SIK melalui 
Kasat Reskrim AKP Surachman.

Menurut Surachman, karena ketiga pelaku masih di bawah umur, dalam pemeriksaan 
perlu didampingi orangtuanya. "Sejauh ini kita masih melakukan pemeriksaan. 
Yang jelas, kasus ini akan kita ungkap dan jika nanti terbukti tidak menutup 
kemungkinan pelaku akan ditahan," tegasnya. (hr)

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Setiap Kebaikan Adalah Shodaqoh

2009-04-15 Thread muhamad agus syafii
Setiap Kebaikan Adalah Shodaqoh

By: agussyafii

Setiap pagi Hana suka menghapal hadis-hadis pendek karena mamahnya yang 
mengajarinya. Salahsatu hadis favorit yang dihapalnya adalah kullu ma'rufin 
shodaqoh artinya setiap kebaikan adalah shodaqoh.

Perbuatan baik seseorang senantiasa menuai kebaikan bagi yang melakukannya 
bahkan juga mampu menyembuhkan penyakit. Begitulah pengalaman Pak Haji yang 
saya mengenalnya di salah satu majelis taklim.

Pak Haji ini bertutur disaat dirinya diopname di RS Jantung Harapan Kita 
jakarta karena ada indikasi terkena jantung koroner, saya meminta kepada 
dokternya untuk diberikan waktu untuk dua hari bertemu dengan anak-anak asuh 
untuk memohon doanya.

Pak Haji yang saya kenal ini memiliki kebiasaan menyantuni anak-anak yatim dan 
suka datang ke rumah Amalia ikut yasinan bersama, bahkan saya pernah 
menjumpainya bercucuran airmata karena rizki salah satu anak Amalia sedang 
berdoa. Kebiasaan perbuatan baik yang dilakukan Pak Haji selalu melekat dihati 
anak-anak maupun orang yang mengenalnya secara dekat dengan beliau.

Dihari berikutnya, disaat Pak Haji mempersiapkan diri untuk operasi dengan 
diberikan suntikan pada paha kirinya. Masuknya jarum diatur dengan sinar laser 
sehingga tidak mengenai dinding perutnya. tepat diatas tempatnya berbaring, Pak 
haji bisa melihat dengan gambar  pembuluh jantung yang menghambat saluran 
jantungnya.

'alhamdulillah, ternyata sumbatan dipembuluh darah itu telah menghilang, itulah 
kemahabesaran Allah SWT mengabulkan doa anak-anak yang saya asuh' ujar Pak Haji 
yang tak kuasa menahan air mata, dia menangis karena sangat bahagia, 
berkali-kali Pak Haji memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT atas semua 
karuniaNya. Dari cerita Pak Haji inilah saya menyakini bahwa perbuatan baik 
yang pernah kita lakukan mampu menyembuhkan sakit dan itu nyata. Subhanallah..

--
Obatilah sakit kalian dengan shodaqoh, bentengilah harta kalian dengan zakat 
dan tolaklah ba;a' dengan berdoa (HR Baihaqi).


Wassalam,
agussyafii

-
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU) Minggu, 
tanggal 17 Mei 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek 
Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. Program 'Amalia Cinta Bumi 
(ACIBU)' mengajak. 'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, 
bawalah kantong belanja sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik 
sulit terurai- Bila dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- 
Proses produksinya menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan 
dukungan anda pada program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui 
http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12431



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Kumpulan Link Artikel Opini Terkait Pemilu dan Politik

2009-04-15 Thread andre andreas




Blog lenteradiatasbukit menghimpun kumpulan link-link artikel
opini terkait Pemilu dan Politik (Paska Pemilu 9 April) dan mengupdatenya
setiap hari (pagi dan malam). Artikel opini ini dihimpun dari media massa
seperti Kompas, Seputar Indonesia, Koran Tempo, Media Indonesia, Suara
Pembaruan, Sinar Harapan, Jawa Pos dll. 

 

 

semoga bermanfaat

andreas iswinarto

 

 

Kumpulan link artikel opini yang telah dipublikasikan
meliputi

 

Opini 10-11 April

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/04/opini-kritis-paska-pemilu-legislatif.html

 

Opini 13 April

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/04/kumpulan-artikel-opini-paska-pemilu.html

 

Opini 14 April

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/04/kumpulan-artikel-opini-pemilu-dan.html

 

Opini 15 April

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/04/kumpulan-artikel-opini-pemilu-dan_14.html

 

Opini 16 April

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/04/kumpulan-artikel-opini-pemilu-dan_15.html




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] TEKNOLOGI INFORMASI: Tabulasi Kacau, Caleg Demokrat Raih 111 Juta Suara

2009-04-15 Thread Sunny
Refleksi :  Kacau bukan  aneh  bin ajaib menlainkan kebiasaan yang berlaku. 

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009041606242612

  Kamis, 16 April 2009 
 
 
 
 
 
TEKNOLOGI INFORMASI: Tabulasi Kacau, Caleg Demokrat Raih 111 Juta Suara 

   
PERKETAT PENGAMANAN. Petugas bersiaga di depan Gedung KPU yang 
telah dipagari kawat berduri di Jakarta, Rabu (15-4). Pemasangan kawat berduri 
tersebut mengantisipasi gangguan dan ancaman setelah pelaksanaan Pemilu 
Legislatif 9 April lalu. 
(LAMPUNG POST/SUSANTO) 

  JAKARTA (Lampost): Tabulasi Nasional Pemilu (TNP) secara elekronik makin 
kacau menampilkan hasil pemungutan suara 9 April. Calon legislator dari Partai 
Demokrat (PD) nomor urut satu daerah pemilihan Sulawesi Selatan II Mohammad 
Jafar Hafsah memperoleh suara 111.226.214. Padahal, saat itu suara yang masuk 
baru mencapai 7,88 juta suara.

  "Saya tak percaya tabulasi ini. Apa iya ada caleg mendapat suara 111 
juta, jumlah pemilih yang memberikan suara saja mungkin tak sampai segitu," 
kata Ketua Komisi II DPR membidangi pemerintahan E.E. Mangindaan yang datang 
bersama sejumlah anggota Komisi Pemerintahan DPR untuk memantau pelaksanaan 
tabulasi nasional, kemarin.

  Mangindaan menilai terjadi kesalahan dalam tabulasi nasional. Ia meminta 
Komisi Pemilihan segera memperbaiki kesalahan tersebut untuk menjaga 
kepercayaan masyarakat terhadap tabulasi nasional.

  Pakar teknologi informasi dari Institut Teknologi Bandung Dedi Syafwan 
menilai sistem intelligent character recognition (ICR) yang digunakan KPU rawan 
manipulasi. Menurut Syafwan, desain sistem pengolahan data suara yang berbasis 
kabupaten/kota juga menyebabkan kelambanan. Formulir C1 IT yang diadakan KPU 
harus disampaikan dari kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) atau 
tingkat tempat pemungutan suara ke panitia pemilihan kecamatan (PPK) kemudian 
ke KPU kabupaten/kota. Akibatnya, terjadi penumpukan pemindaian formulir C1 IT. 
Kelambanan ini juga diakui KPU akibat pemindai (scanner) yang tidak 
terintegrasi dengan peranti lunak ICR. Sejatinya, peranti lunak ICR memang 
berfungsi mengonversi tulisan tangan yang tertera pada formulir C1-IT menjadi 
data digital. Namun, ternyata tidak semua pemindai yang digunakan terintegrasi 
dengan peranti lunak ICR. Akibatnya, waktu yang dibutuhkan ICR untuk membaca 
data menjadi lebih lama. Ditambah lagi proses validasi yang dilakukan operator 
untuk membetulkan data yang salah terbaca.

  Selain peranti lunak yang tidak standar, KPU juga mendapati penggunaan 
kertas formulir C1-IT dengan massa kurang dari 70 gram. Akibatnya, pembacaan 
data yang tertera pada formulir dengan ICR menjadi terganggu. Padahal, 
spesifikasi kertas formulir C1-IT telah ditetapkan bermassa 70 gram.

  Pemungutan Suara Ulang

  Di tempat terpisah, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merekomendasikan 
pemungutan suara ulang di 254 daerah pemilihan. Itu terkait masalah surat suara 
tertukar yang sempat digunakan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) 
pada pemungutan suara pada 9 April lalu. "Ada 254 daerah yang surat suaranya 
tertukar," kata anggota Bawaslu Agustiani Tio Friedelina Sitorus di Jakarta, 
kemarin.

  Di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, surat suara tertukar di sejumlah tempat 
pemungutan suara (TPS) di tiga kecamatan. "Jika pemilu ulang tidak dilakukan, 
banyak warga yang kehilangan hak politik," ujar Ketua Panwaslu Kabupaten 
Bandung Enjang Surachman. Panwaslu setempat telah melayangkan surat kepada KPU 
setempat untuk menggelar pemungutan suara ulang.

  Demikian pula di Jawa Tengah, caleg dapil I Sumatera Utara (Sumut) dari 
PDI-P Panda Nababan, bisa unggul telak di sebuah TPS di Banyumas, Jawa Tengah. 
Hal ini terjadi akibat tertukarnya surat suara saat hari pencontengan.n MI/U-2
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: TEKNOLOGI INFORMASI: Tabulasi Kacau, Caleg Demokrat Raih 111 Juta Suara

2009-04-15 Thread IrwanK
Dear All,

- Ada yang mendapat 111 juta suara padahal baru 7 juta-an data masuk.
- ICR yang digunakan KPU rawan kesalahan & manipulasi(?)..
  Kabar yang saya terima, sistem tersebut belum divalidasi oleh lembaga
  Independen(?), namun dipaksakan KPU (atau ada tekanan/permintaan
  pihak lain?) untuk digunakan dalam pemilu 09.
- Kawat berduri dipasang sebagai perlindungan dari demo/unjuk rasa
   ketidakpuasan terhadap kerja KPU..
- Perlu/harus ada pemungutan suara ulang di ratusan (lebih?) TPS akibat
  kertas suara tertukar (bisa ya tertukar :-p)..

CMIIW..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"

-- Pesan terusan --
Dari:
Tanggal: 16 April 2009 12:56
Subjek: TEKNOLOGI INFORMASI: Tabulasi Kacau, Caleg Demokrat Raih 111 Juta
Suara

Refleksi : Kacau bukan aneh bin ajaib menlainkan kebiasaan yang berlaku.

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009041606242612

Kamis, 16 April 2009

TEKNOLOGI INFORMASI: Tabulasi Kacau, Caleg Demokrat Raih 111 Juta Suara

PERKETAT PENGAMANAN. Petugas bersiaga di depan Gedung KPU yang telah
dipagari kawat berduri di Jakarta, Rabu (15-4). Pemasangan kawat berduri
tersebut mengantisipasi gangguan dan ancaman setelah pelaksanaan Pemilu
Legislatif 9 April lalu.
(LAMPUNG POST/SUSANTO)

JAKARTA (Lampost): Tabulasi Nasional Pemilu (TNP) secara elekronik makin
kacau menampilkan hasil pemungutan suara 9 April. Calon legislator dari
Partai Demokrat (PD) nomor urut satu daerah pemilihan Sulawesi Selatan II
Mohammad Jafar Hafsah memperoleh suara 111.226.214. Padahal, saat itu suara
yang masuk baru mencapai 7,88 juta suara.

"Saya tak percaya tabulasi ini. Apa iya ada caleg mendapat suara 111 juta,
jumlah pemilih yang memberikan suara saja mungkin tak sampai segitu," kata
Ketua Komisi II DPR membidangi pemerintahan E.E. Mangindaan yang datang
bersama sejumlah anggota Komisi Pemerintahan DPR untuk memantau pelaksanaan
tabulasi nasional, kemarin.

Mangindaan menilai terjadi kesalahan dalam tabulasi nasional. Ia meminta
Komisi Pemilihan segera memperbaiki kesalahan tersebut untuk menjaga
kepercayaan masyarakat terhadap tabulasi nasional.

Pakar teknologi informasi dari Institut Teknologi Bandung Dedi Syafwan
menilai sistem intelligent character recognition (ICR) yang digunakan KPU
rawan manipulasi. Menurut Syafwan, desain sistem pengolahan data suara yang
berbasis kabupaten/kota juga menyebabkan kelambanan. Formulir C1 IT yang
diadakan KPU harus disampaikan dari kelompok penyelenggara pemungutan suara
(KPPS) atau tingkat tempat pemungutan suara ke panitia pemilihan kecamatan
(PPK) kemudian ke KPU kabupaten/kota. Akibatnya, terjadi penumpukan
pemindaian formulir C1 IT. Kelambanan ini juga diakui KPU akibat pemindai
(scanner) yang tidak terintegrasi dengan peranti lunak ICR. Sejatinya,
peranti lunak ICR memang berfungsi mengonversi tulisan tangan yang tertera
pada formulir C1-IT menjadi data digital. Namun, ternyata tidak semua
pemindai yang digunakan terintegrasi dengan peranti lunak ICR. Akibatnya,
waktu yang dibutuhkan ICR untuk membaca data menjadi lebih lama. Ditambah
lagi proses validasi yang dilakukan operator untuk membetulkan data yang
salah terbaca.

Selain peranti lunak yang tidak standar, KPU juga mendapati penggunaan
kertas formulir C1-IT dengan massa kurang dari 70 gram. Akibatnya, pembacaan
data yang tertera pada formulir dengan ICR menjadi terganggu. Padahal,
spesifikasi kertas formulir C1-IT telah ditetapkan bermassa 70 gram.

Pemungutan Suara Ulang

Di tempat terpisah, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merekomendasikan
pemungutan suara ulang di 254 daerah pemilihan. Itu terkait masalah surat
suara tertukar yang sempat digunakan kelompok penyelenggara pemungutan suara
(KPPS) pada pemungutan suara pada 9 April lalu. "Ada 254 daerah yang surat
suaranya tertukar," kata anggota Bawaslu Agustiani Tio Friedelina Sitorus di
Jakarta, kemarin.

Di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, surat suara tertukar di sejumlah tempat
pemungutan suara (TPS) di tiga kecamatan. "Jika pemilu ulang tidak
dilakukan, banyak warga yang kehilangan hak politik," ujar Ketua Panwaslu
Kabupaten Bandung Enjang Surachman. Panwaslu setempat telah melayangkan
surat kepada KPU setempat untuk menggelar pemungutan suara ulang.

Demikian pula di Jawa Tengah, caleg dapil I Sumatera Utara (Sumut) dari
PDI-P Panda Nababan, bisa unggul telak di sebuah TPS di Banyumas, Jawa
Tengah. Hal ini terjadi akibat tertukarnya surat suara saat hari
pencontengan.n MI/U-2


[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [ppiindia] Re: TEKNOLOGI INFORMASI: Tabulasi Kacau, Caleg Demokrat Raih 111 Juta Suara

2009-04-15 Thread A Nizami

Maaf ya,
Sebagai orang IT, menurut saya human error atau pun computer error karena data 
yang masuk sampah (GIGO-garbage in garbage out) atau salah scan bisa saja 
terjadi. Kalau niatnya curang, tidak mungkin sampai "tidak masuk akal" seperti 
itu.

Kalau pun ada yang tidak beres, menurut saya adalah masalah DPT di mana 
kelihatannya banyak orang yang kehilangan hak pilih. Sebagai contoh ipar saya 
dan istri kehilangan hak pilih, tapi anaknya yang umur 10 tahun justru dapat 
panggilan. Teman saya juga begitu padahal pemilu 2004 mereka bisa memilih. 
Hamzah Haz juga mengakui 50% keluarganya kehilangan hak pilih. Begitu pula 
ketua parpol PPRN.

Bagaimana jika betul ada kecurangan?

Solusinya?
1. Sudahlah yang kalah ngalah saja seperti di Jatim
2. Pemilu Ulang. Rakyat pasti malas dan protes sudah capek2 milih kok harus 
milih lagi?
3. Diskualifikasi peserta yang curang.

Silahkan pilih yang anda suka.

===

Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490

ONH Plus (Haji Khusus) Mulai US$ 5.900

Informasi selengkapnya ada di:

http://www.media-islam.or.id

Ingin belajar Islam?

Kirim email ke: syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com





Jual Rumah Baru di Otista Kampung Melayu Jakarta Timur Rp 650 juta. Info: 
http://agusnizami.wordpress.com

--- Pada Rab, 15/4/09, IrwanK  menulis:

Dari: IrwanK 
Topik: [ppiindia] Re: TEKNOLOGI INFORMASI: Tabulasi Kacau, Caleg Demokrat Raih 
111 Juta  Suara
Kepada: il...@yahoogroups.com, ilun...@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 15 April, 2009, 11:04 PM
















  
  Dear All,



- Ada yang mendapat 111 juta suara padahal baru 7 juta-an data masuk.

- ICR yang digunakan KPU rawan kesalahan & manipulasi(? )..

  Kabar yang saya terima, sistem tersebut belum divalidasi oleh lembaga

  Independen(? ), namun dipaksakan KPU (atau ada tekanan/permintaan

  pihak lain?) untuk digunakan dalam pemilu 09.

- Kawat berduri dipasang sebagai perlindungan dari demo/unjuk rasa

   ketidakpuasan terhadap kerja KPU..

- Perlu/harus ada pemungutan suara ulang di ratusan (lebih?) TPS akibat

  kertas suara tertukar (bisa ya tertukar :-p)..



CMIIW..



-- 

Wassalam,



Irwan.K

"Better team works could lead us to better results"



-- Pesan terusan --

Dari:

Tanggal: 16 April 2009 12:56

Subjek: TEKNOLOGI INFORMASI: Tabulasi Kacau, Caleg Demokrat Raih 111 Juta

Suara



Refleksi : Kacau bukan aneh bin ajaib menlainkan kebiasaan yang berlaku.



http://www.lampungp ost.com/cetak/ berita.php? id=2009041606242 612



Kamis, 16 April 2009



TEKNOLOGI INFORMASI: Tabulasi Kacau, Caleg Demokrat Raih 111 Juta Suara



PERKETAT PENGAMANAN. Petugas bersiaga di depan Gedung KPU yang telah

dipagari kawat berduri di Jakarta, Rabu (15-4). Pemasangan kawat berduri

tersebut mengantisipasi gangguan dan ancaman setelah pelaksanaan Pemilu

Legislatif 9 April lalu.

(LAMPUNG POST/SUSANTO)



JAKARTA (Lampost): Tabulasi Nasional Pemilu (TNP) secara elekronik makin

kacau menampilkan hasil pemungutan suara 9 April. Calon legislator dari

Partai Demokrat (PD) nomor urut satu daerah pemilihan Sulawesi Selatan II

Mohammad Jafar Hafsah memperoleh suara 111.226.214. Padahal, saat itu suara

yang masuk baru mencapai 7,88 juta suara.



"Saya tak percaya tabulasi ini. Apa iya ada caleg mendapat suara 111 juta,

jumlah pemilih yang memberikan suara saja mungkin tak sampai segitu," kata

Ketua Komisi II DPR membidangi pemerintahan E.E. Mangindaan yang datang

bersama sejumlah anggota Komisi Pemerintahan DPR untuk memantau pelaksanaan

tabulasi nasional, kemarin.



Mangindaan menilai terjadi kesalahan dalam tabulasi nasional. Ia meminta

Komisi Pemilihan segera memperbaiki kesalahan tersebut untuk menjaga

kepercayaan masyarakat terhadap tabulasi nasional.



Pakar teknologi informasi dari Institut Teknologi Bandung Dedi Syafwan

menilai sistem intelligent character recognition (ICR) yang digunakan KPU

rawan manipulasi. Menurut Syafwan, desain sistem pengolahan data suara yang

berbasis kabupaten/kota juga menyebabkan kelambanan. Formulir C1 IT yang

diadakan KPU harus disampaikan dari kelompok penyelenggara pemungutan suara

(KPPS) atau tingkat tempat pemungutan suara ke panitia pemilihan kecamatan

(PPK) kemudian ke KPU kabupaten/kota. Akibatnya, terjadi penumpukan

pemindaian formulir C1 IT. Kelambanan ini juga diakui KPU akibat pemindai

(scanner) yang tidak terintegrasi dengan peranti lunak ICR. Sejatinya,

peranti lunak ICR memang berfungsi mengonversi tulisan tangan yang tertera

pada formulir C1-IT menjadi data digital. Namun, ternyata tidak semua

pemindai yang digunakan terintegrasi dengan peranti lunak ICR. Akibatnya,

waktu yang dibutuhkan ICR untuk membaca data menjadi lebih lama. Ditambah

lagi proses validasi yang dilakukan operator untuk membetulkan data yang

salah terbaca.



Selain peranti lunak yang tidak standar, KPU juga mendapati penggunaan

kertas formulir C1-IT dengan massa kurang dari 70 gram. Akibatnya, pembacaan

data yang tertera pada formulir den

Re: Bls: [ppiindia] Re: TEKNOLOGI INFORMASI: Tabulasi Kacau, Caleg Demokrat Raih 111 Juta Suara

2009-04-15 Thread IrwanK
Quote:
"..
Bagaimana jika betul ada kecurangan?

Solusinya?
1. Sudahlah yang kalah ngalah saja seperti di Jatim
2. Pemilu Ulang. Rakyat pasti malas dan protes sudah capek2 milih kok harus
milih lagi?
3. Diskualifikasi peserta yang curang.

Silahkan pilih yang anda suka.
.."

Yang menang pasti maunya nomor 1..
Tapi yang masih waras/punya etika, akan minta yang nomor 3..
Kecuali yang menang dengan cara curang.. mana mau didiskualifikasi.. :-P

CMIIW..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"
http://irwank.blogspot.com

Pada 16 April 2009 13:45, A Nizami  menulis:

>
>
>
> Maaf ya,
> Sebagai orang IT, menurut saya human error atau pun computer error karena
> data yang masuk sampah (GIGO-garbage in garbage out) atau salah scan bisa
> saja terjadi. Kalau niatnya curang, tidak mungkin sampai "tidak masuk akal"
> seperti itu.
>
> Kalau pun ada yang tidak beres, menurut saya adalah masalah DPT di mana
> kelihatannya banyak orang yang kehilangan hak pilih. Sebagai contoh ipar
> saya dan istri kehilangan hak pilih, tapi anaknya yang umur 10 tahun justru
> dapat panggilan. Teman saya juga begitu padahal pemilu 2004 mereka bisa
> memilih. Hamzah Haz juga mengakui 50% keluarganya kehilangan hak pilih.
> Begitu pula ketua parpol PPRN.
>
> Bagaimana jika betul ada kecurangan?
>
> Solusinya?
> 1. Sudahlah yang kalah ngalah saja seperti di Jatim
> 2. Pemilu Ulang. Rakyat pasti malas dan protes sudah capek2 milih kok harus
> milih lagi?
> 3. Diskualifikasi peserta yang curang.
>
> Silahkan pilih yang anda suka.
>
> ===
>
> Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490
>
> ONH Plus (Haji Khusus) Mulai US$ 5.900
>
> Informasi selengkapnya ada di:
>
> http://www.media-islam.or.id
>
> Ingin belajar Islam?
>
> Kirim email ke: 
> syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com
>
> Jual Rumah Baru di Otista Kampung Melayu Jakarta Timur Rp 650 juta. Info:
> http://agusnizami.wordpress.com
>
> --- Pada Rab, 15/4/09, IrwanK >
> menulis:
>
> Dari: IrwanK >
> Topik: [ppiindia] Re: TEKNOLOGI INFORMASI: Tabulasi Kacau, Caleg Demokrat
> Raih 111 Juta Suara
> Kepada: il...@yahoogroups.com ,
> ilun...@yahoogroups.com 
> Tanggal: Rabu, 15 April, 2009, 11:04 PM
>
> Dear All,
>
> - Ada yang mendapat 111 juta suara padahal baru 7 juta-an data masuk.
>
> - ICR yang digunakan KPU rawan kesalahan & manipulasi(? )..
>
> Kabar yang saya terima, sistem tersebut belum divalidasi oleh lembaga
>
> Independen(? ), namun dipaksakan KPU (atau ada tekanan/permintaan
>
> pihak lain?) untuk digunakan dalam pemilu 09.
>
> - Kawat berduri dipasang sebagai perlindungan dari demo/unjuk rasa
>
> ketidakpuasan terhadap kerja KPU..
>
> - Perlu/harus ada pemungutan suara ulang di ratusan (lebih?) TPS akibat
>
> kertas suara tertukar (bisa ya tertukar :-p)..
>
> CMIIW..
>
> --
>
> Wassalam,
>
> Irwan.K
>
> "Better team works could lead us to better results"
>
> -- Pesan terusan --
>
> Dari:
>
> Tanggal: 16 April 2009 12:56
>
> Subjek: TEKNOLOGI INFORMASI: Tabulasi Kacau, Caleg Demokrat Raih 111 Juta
>
> Suara
>
> Refleksi : Kacau bukan aneh bin ajaib menlainkan kebiasaan yang berlaku.
>
> http://www.lampungp ost.com/cetak/ berita.php? id=2009041606242 612
>
> Kamis, 16 April 2009
>
> TEKNOLOGI INFORMASI: Tabulasi Kacau, Caleg Demokrat Raih 111 Juta Suara
>
> PERKETAT PENGAMANAN. Petugas bersiaga di depan Gedung KPU yang telah
>
> dipagari kawat berduri di Jakarta, Rabu (15-4). Pemasangan kawat berduri
>
> tersebut mengantisipasi gangguan dan ancaman setelah pelaksanaan Pemilu
>
> Legislatif 9 April lalu.
>
> (LAMPUNG POST/SUSANTO)
>
> JAKARTA (Lampost): Tabulasi Nasional Pemilu (TNP) secara elekronik makin
>
> kacau menampilkan hasil pemungutan suara 9 April. Calon legislator dari
>
> Partai Demokrat (PD) nomor urut satu daerah pemilihan Sulawesi Selatan II
>
> Mohammad Jafar Hafsah memperoleh suara 111.226.214. Padahal, saat itu suara
>
> yang masuk baru mencapai 7,88 juta suara.
>
> "Saya tak percaya tabulasi ini. Apa iya ada caleg mendapat suara 111 juta,
>
> jumlah pemilih yang memberikan suara saja mungkin tak sampai segitu," kata
>
> Ketua Komisi II DPR membidangi pemerintahan E.E. Mangindaan yang datang
>
> bersama sejumlah anggota Komisi Pemerintahan DPR untuk memantau pelaksanaan
>
> tabulasi nasional, kemarin.
>
> Mangindaan menilai terjadi kesalahan dalam tabulasi nasional. Ia meminta
>
> Komisi Pemilihan segera memperbaiki kesalahan tersebut untuk menjaga
>
> kepercayaan masyarakat terhadap tabulasi nasional.
>
> Pakar teknologi informasi dari Institut Teknologi Bandung Dedi Syafwan
>
> menilai sistem intelligent character recognition (ICR) yang digunakan KPU
>
> rawan manipulasi. Menurut Syafwan, desain sistem pengolahan data suara yang
>
> berbasis kabupaten/kota juga menyebabkan kelambanan. Formulir C1 IT yang
>
> diadakan KPU harus disampaikan dari kelompok penyelenggara pemungutan suara
>
> (KPPS) atau tingkat tempat pemungutan suara ke panitia pemilihan kecamatan
>
> (PPK) kemudian ke KPU kabupaten/kota. Akibatnya, terjad