[ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-11 Thread Refanidea Y.
Sepakat... Tetap kita tunggu sumber beritanya, meski saya sudah 
mampir dolan sebentar ke libforall.org



--- In ppiindia@yahoogroups.com, "mediacare" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ini sumber beritanya dari mana ya Mas Satrio?
> 
> Kok tidak ada linknya
> 
> salam,
> 
> rd
> 
>   - Original Message - 
>   From: Satrio Arismunandar 
>   To: ppiindia ; Syiar Islam ; nurkholis sabili ; Tabloid Redaksi 
Adil ; Arif Arief Tabloid Adil ; SALMAN NASUTION Adil Tabloid ; 
Etalase Indonesia ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] 
>   Sent: Monday, December 10, 2007 3:47 PM
>   Subject: [ppiindia] Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon 
Peres di Yerusalem
> 
> 
>   (dikutip dari Multiply)
> 
>   Lima Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem
> 
>   Senin, 10 Des 07 06:36 WIB
> 
>   Situs harian Jerusalem Post pada Jum’at (8/12) menurunkan 
sebuah berita berjudul “Indonesian Peace Delegation Meet With 
Peres” (Delegasi Perdamaian dari Indonesia Temui Shimon Peres). 
Berita ini ditulis oleh Greer Fay Cashman.
>   Di awal artikelnya Cashman menulis, “Walau tidak ada hubungan 
diplomatik formal antara Israel dan Indonesia, lima orang anggota 
Delegasi Perdamaian Indonesia menemui Presiden Israel Shimon Peres, 
Jum’at (8/12) di Yerusalem. ”
> 
>   Kelima orang Indonesia tersebut berasal dari Yayasan LibForAll, 
sebuah yayasan swasta yang berasal dari Amerika Serikat yang 
tujuannya untuk memerangi Islam Kafaah dan mempromosikan Islam yang 
bersekutu dengan Zionis-Israel. Abdurrahman Wahid menjadi pelindung 
yayasan LibForAll dan anggotanya antara lain Yeni Wahid, Abdul Munir 
Mulkhan, Ahmad Dani (Dewa19), dan sederet aktivis JIL lainnya. 
Perjalanan mereka ke Tanah Palestina yang diduduki Israel 
bekerjasama dengan Simon Wiesenthal Center, sebuah LSM Amerika 
pendukung utama Zionisme.
> 
>   Lima orang tersebut oleh Jerusalem Post dianggap 
merepresentasikan dua ormas terbesar di Indonesia, NU dan 
Muhammadiyah, yang memiliki anggota sebanyak 70 juta rakyat 
Indonesia, dari 195 juta rakyat Indonesia yang Muslim.
> 
>   Di depan kelima orang Indonesia, Peres sempat mengatakan bahwa 
kedatangan mereka akan menimbulkan spekulasi di Indonesia, karena 
selain Israel tidak memiliki hubungan resmi dengan Indonesia, setiap 
ada orang Indonesia yang ke Israel selalu saja menjadi berita 
kontroversi.
> 
>   Mengatasnamakan Indonesia
> 
>   C. Holland Taylor, pimpinan dari yayasan LibForAll yang sangat 
pro-Zionis, menyatakan kepada Peres bahwa Abdurrahman Wahid baru-
baru ini mengeluarkan sikap yang menolak dan menentang HAMAS dalam 
persoalan di Palestina. Taylor juga berkata bahwa Indonesia 
merupakan satu-satunya negara di dunia di mana HAMAS ditolak oleh 
ormas Islam terbesar di dunia.
> 
>   Jpost kembali menulis, “Syfiq Mugni (Syafiq Mugni?), tokoh 
Muhammadiyah, berbicara dengan Peres yang mengenakan kippa dengan 
tulisan "shalom" dalam bahasa Ibrani dan Latin, begitu gembira 
dengan orang-orang Indonesia yang mengunjunginya dan bahkan mereka 
menyerang HAMAS serta mendukung Zionis-Israel, sehingga Peres 
mencopot kippa yang dikenakannya dan mengenakannya ke kepala tamunya 
tersebut.
> 
>   Pertemuan itu diisi dengan berbagai topik pembicaraan antara 
lain bidang ekonomi, politik, regional, dan peringatan 60 tahun 
berdirinya Israel di Tanah Palestina.
>   Kepada Peres Mugni antara lain menyatakan, “Kita berharap 
suatu waktu Muslim di Indonesia bisa bersikap lebih toleran dan 
mengutamakan demokrasi. Hal ini bisa dilakukan antara lain lewat 
jalur pendidikan, untuk mengubah mental Muslim di Indonesia agar 
bisa bersikap lebih terbuka. ” Maksudnya jelas, agar Muslim 
Indonesia bisa menerima Zionis-Israel sebagai sekutu, sama seperti 
dirinya dan kawan-kawannya dari LibForAll.
> 
>   Ulama NU yang disebut dengan nama Abul A'la (bisa jadi nama-nama 
ini merupakan nama alias), mengamini Mugni dan menyatakan bahwa di 
Indonesia ada segolongan Teroris Muslim. “Namun hal itu tidak 
mencerminkan keseluruhan Muslim di Indonesia. Kami akan secepatnya 
menghadapi itu dan mempromosikan Islam yang penuh kedamaian. Kami 
tidak bisa hidup tanpa kedamaian. ”
> 
>   Kelima orang Inadonesia ini juga menyatakan bahwa mereka telah 
mencoba untuk berbicara dengan Kubu Mahmud Abbas yang juga pro 
Israel agar tercipta kerjasama saling menguntungkan antara 
Palestina, Israel, dan mereka sendiri. “Kami mendoakan itu, ” 
ujar Mugni.
>   Peres bercerita bahwa Juni lalu, di Bali telah diselenggarakan 
konferensi besar yang menentang sikap Iran atas penafikkannya 
terhadap Holokous yang dihadiri oleh Gus Dur, dan beberapa tokoh 
agama lain termasuk dari Israel.
> 
>   Oktober lalu, tambah Peres, tujuh delegasi wartawan dari 
Indonesia juga datang ke Israel dan bertemu dengannya.
>   Kelima orang Indonesia anggota LibForAll itu selama di wilayah 
pendudukan Zionis-Israel ditemani oleh Dean Rabbi Abraham dari 
Wiesenthal Center dan C. Holland Taylor, CEO LibForAll. Mereka ikut 
merayakan ritual Ya

[ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-11 Thread Sang Matahari
http://www.eramusli m.com/berita/ tha/7c10063101- lima-anggota- libforall- 
indonesia- temui-shimon- peres-yerusalem. htm

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-12 Thread Lina Dahlan
Ide mendirikan sebuah negara Palestina, memang baik. Tapi dengan 
mencampurkan dua bangsa tsb, menurut saya impossible.

Mas Nug, saya ingin bertanya sebetulnya (menurut pengetahuan mas 
Nug) kalo orang2 Israel ingin kembali ke 'tanah asal'nya...kemanakah 
seharusnya mereka kembali? Dimanakah asal mereka sebetulnya?

wassalam,
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
> bung asnawi, saya tunggu dengan tak sabar terbitnya buku itu.
> 
> sebetulnya sudah banyak orang indonesia yang berkunjung
> atas undangan resmi pemerintah israel. terutama undangan dari
> sayap politik simon peres yang kiri dan cinta damai.
> 
> beberapa pekan lalu rombongan wartawan/pemimpin media massa
> indonesia juga berkunjung kesana.
> 
> nasib warga palestina memang harus diperjuangkan, tapi warga
> israel juga tak boleh ditendang ke laut seperti retorika pemimpin
> arab dan iran selama ini yang terbukti kosong belaka.
> 
> abu mazen pernah menanggapi ahmadinejad bahwa yang terpenting
> sekarang bukan bicara tentang penghapusan sebuah negara
> (maksudnya israel) dari peta dunia, tapi lebih baik bicara tentang
> pendirian sebuah negara baru (maksudnya palestina).
> 
> saya mendukung abu mazen dan almarhum abu ammar yang punya
> cita-cita serupa. sebetulnya lebih baik lagi gagasan almarhum
> cendekiawan kristen palestina edward said tentang satu negara
> untuk dua bangsa. tapi sekarang gagasan itu terlihat semakin jauh
> dari realitas.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> At 05:04 PM 12/11/2007 +0700, you wrote:
> 
> >Tulisan yang begini jelas sekali dari kelompok mana…..
> >
> >http://www.eramuslim.com/berita/tha/7c10063101-lima-
anggota-libforall-indonesia-temui-shimon-peres-yerusalem.htm
> >
> >tadi siang saya menyempatkan diri menghubungi kawan saya yang 
menjadi 
> >salah satu direktur program LibForAll Indonesia. Memang benar. 
Ada 
> >beberapa kawan-kawan intelektual muslim yang berangkat ke Israel. 
Saya 
> >juga sempat menyampaikan bahwa sebentar lagi anda dan kawan-kawan 
> >libforall akan tenar karena kawan-kawan yang bersebrangan dengan 
anda 
> >gencar sekali melakukan serangan ke libForAll.
> >
> >Saya pikir, kelompok wahabi cukup terpukul dengan 
diterjemahkannya buku 
> >Two Faces of Islam yang didukung oleh LibForAll. Dan bahkan, 
seandainya 
> >berjalan mulus, sebentar lagi akan terbit buku yang juga cukup 
> >kontroversial dan di cekal di beberapa Negara berpenduduk 
mayoritas 
> >muslim. Dan saya ingat, ketika itu beberapa penerbit yang 
biasanya juga 
> >berani menerbitkan buku-buku dari garis liberal, untuk buku yang 
satu ini 
> >cukup ketakutan.
> >
> >Salam,
> >
> >Asnawi Ihsan
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread Lina Dahlan
Terimakasih Mas Nug. Jadi, sebetulnya yang harus ditendang ke laut 
adalah kaum zionis dong. Siapa itu ?

Salah satu syarat bisa membentuk negara yang diidam2kan itu adalah 
mempunyai seorang pemimpin yang "kuat". Kalau tak salah negara ini 
pernah hidup damai, meski ketiga penganut agama ada disana, dibawah 
kememimpinan seorang yang 'kuat'.

wassalam,
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
> almarhum edward wadie said orang palestina asli. dia lebih
> memahami persoalan palestina ketimbang kebanyakan kita
> di milis ini.
> 
> edward said punya pengalaman hidup berdampingan
> dengan warga yahudi dan sesama arab secara damai.
> 
> dia lahir di baitul maqdis alias yerusalem. kelahirannya
> dibantu seorang bidan yahudi yang terampil. keluarganya
> tinggal di pemukiman arab yerusalem yang terdiri atas
> penganut kristen maupun islam. pendeknya dia terbiasa
> hidup di lingkungan yang majemuk dan bhinneka tunggal ika.
> dan kehidupan semacam itu nyata terjadi di masa lalu.
> bukan sesuatu yang impossible.
> 
> latar belakang itu membuatnya tak memiliki halangan
> psikologis dan budaya untuk hidup berdampingan dengan
> siapapun di tanah palestina.
> 
> maka dia punya gagasan pendirian sebuah negara dengan
> ibukota yerusalem, dimana bangsa arab dan yahudi bisa
> tinggal bersama.
> 
> ungkapan "kembali ke tanah asal" adalah istilah kitab suci
> yang dipolitisasi oleh kaum zionis. kebanyakan warga yahudi
> sendiri tak menganggap seruan itu suci dan harus ditaati.
> buktinya banyak warga yahudi di amerika dan eropa barat
> --terutama yang kaya-- tak mau pindah ke israel. apalagi israel
> terbukti bukan negeri yang aman: banyak bom, roket, dan
> sejenisnya. lebih aman bagi mereka tetap tinggal di diaspora
> yang sudah menjadi tanah air kedua.
> 
> tahun-tahun belakangan hanya warga yahudi miskin dari eropa
> timur yang bersedia pindah ke israel. mereka pindah karena
> mengalami diskriminasi di negeri asal sementara pemerintah
> israel mengiming-imingi dengan tempat tinggal dan berbagai
> santunan.
> 
> tapi ada juga warga yahudi asli yang sudah turun temurun selama
> ribuan tahun tinggal di tanah itu. bukankah arab dan yahudi
> bersepupu? rambut ikal dan bentuk hidungnya sama. bahasanya
> dan cara menulis hurufnya dari kanan ke kiri pun mirip. mereka
> tentu berhak pula tinggal di tanah itu seperti yang lain.
> 
> biarlah kita doakan dan bantu dari jauh kedua bangsa bersepupu
> itu cepat berdamai. jangan malah membawa konflik timur tengah ke
> negeri sendiri yang tadinya tenteram dan damai.
> 
> 
> 
> 
> At 02:50 AM 12/13/2007 +, you wrote:
> 
> >Ide mendirikan sebuah negara Palestina, memang baik. Tapi dengan
> >mencampurkan dua bangsa tsb, menurut saya impossible.
> >
> >Mas Nug, saya ingin bertanya sebetulnya (menurut pengetahuan mas
> >Nug) kalo orang2 Israel ingin kembali ke 'tanah 
asal'nya...kemanakah
> >seharusnya mereka kembali? Dimanakah asal mereka sebetulnya?
> >
> >wassalam,
> >--- In ppiindia@yahoogroups.com, 
> >Nugroho Dewanto 
> >wrote:
> > >
> > >
> > > bung asnawi, saya tunggu dengan tak sabar terbitnya buku itu.
> > >
> > > sebetulnya sudah banyak orang indonesia yang berkunjung
> > > atas undangan resmi pemerintah israel. terutama undangan dari
> > > sayap politik simon peres yang kiri dan cinta damai.
> > >
> > > beberapa pekan lalu rombongan wartawan/pemimpin media massa
> > > indonesia juga berkunjung kesana.
> > >
> > > nasib warga palestina memang harus diperjuangkan, tapi warga
> > > israel juga tak boleh ditendang ke laut seperti retorika 
pemimpin
> > > arab dan iran selama ini yang terbukti kosong belaka.
> > >
> > > abu mazen pernah menanggapi ahmadinejad bahwa yang terpenting
> > > sekarang bukan bicara tentang penghapusan sebuah negara
> > > (maksudnya israel) dari peta dunia, tapi lebih baik bicara 
tentang
> > > pendirian sebuah negara baru (maksudnya palestina).
> > >
> > > saya mendukung abu mazen dan almarhum abu ammar yang punya
> > > cita-cita serupa. sebetulnya lebih baik lagi gagasan almarhum
> > > cendekiawan kristen palestina edward said tentang satu negara
> > > untuk dua bangsa. tapi sekarang gagasan itu terlihat semakin 
jauh
> > > dari realitas.
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > At 05:04 PM 12/11/2007 +0700, you wrote:
> > >
> > > >Tulisan yang begini jelas sekali dari kelompok mana…..
> > > >
> > > ><http://w 
> > ww.eramuslim.com/berita/tha/7c10063101-lima-anggota-
> >libforall-indonesia-temui-shimon-peres-
> >yerusalem.htm>http://www.eramuslim.com/berita/tha/7c10063101-lima-
> >anggota-libforall-indonesia-temui-shimon-peres-yerusalem.htm
> > > >
> > > >tadi siang saya menyempatkan diri menghubungi kawan saya yang
> >menjadi
> > > >salah satu direktur program LibForAll Indonesia. Memang benar.
> >Ada
> > > >beberapa kawan-kawan intelektual muslim yang berangka

[ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread Lina Dahlan
Zionist yang telah mempolitisasi kitab suci itulah yang ditendang 
kelaut! Saya gak peduli mereka itu Islam, Kristen atopun Yahudi. 
Tapi mereka itulah yang juga telah mengobarkan permusuhan dan 
perpecahan dgn cara mempolitisasi kitab suci, alias membohongi dan 
membodohi orang sehingga mereka bertempur.

Saya juga dah lama berpikir, kalo emang mau numpang hidup..ya udah 
numpang aja. Hidup secara damai. kan gitu?

Mereka memang manusia. Tapi manusia "bejat" harus ditendang kelaut. 
Itu hukumannya. Yang "baik" mendapat pahala. Itu kan keadilan - 
reward and punishment yang gak memandang Islam, Kristen or Yahudi.

Sistem kuat kalo pemimpinnya bejat, sama saja bohong. Sistem kuat 
akan lahir dari seorang pemimpin yang kuat. Kalo gak, sistem cuma 
dibuat mainan.

wassalam,
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
> mbak lina, sekarang ini tak ada yang bisa ditendang ke laut.
> israel sebagai negara sudah menjadi fakta politik yang diakui
> pbb dan dunia.
> 
> lagipula yahudi juga manusia. apa tak kasihan menendang
> mereka ke laut? kalau mereka dulu pernah menyakiti bangsa
> palestina, mengapa bangsa palestina tak mengambil teladan
> dari salahudin al-ayubi yang memberi maaf agar tercipta
> kedamaian yang kekal?
> 
> saya lebih suka sistem yang kuat ketimbang pemimpin yang
> kuat. sistem yang kuat ibarat rel dan kereta api. biar masinis
> tidur atau mabuk, kereta dan penumpang bisa selamat sampai
> ke stasiun tujuan.
> 
> 
> 
> 
> At 09:47 AM 12/13/2007 +, you wrote:
> 
> >Terimakasih Mas Nug. Jadi, sebetulnya yang harus ditendang ke laut
> >adalah kaum zionis dong. Siapa itu ?
> >
> >Salah satu syarat bisa membentuk negara yang diidam2kan itu adalah
> >mempunyai seorang pemimpin yang "kuat". Kalau tak salah negara ini
> >pernah hidup damai, meski ketiga penganut agama ada disana, 
dibawah
> >kememimpinan seorang yang 'kuat'.
> >
> >wassalam,
> >--- In ppiindia@yahoogroups.com, 
> >Nugroho Dewanto 
> >wrote:
> > >
> > >
> > > almarhum edward wadie said orang palestina asli. dia lebih
> > > memahami persoalan palestina ketimbang kebanyakan kita
> > > di milis ini.
> > >
> > > edward said punya pengalaman hidup berdampingan
> > > dengan warga yahudi dan sesama arab secara damai.
> > >
> > > dia lahir di baitul maqdis alias yerusalem. kelahirannya
> > > dibantu seorang bidan yahudi yang terampil. keluarganya
> > > tinggal di pemukiman arab yerusalem yang terdiri atas
> > > penganut kristen maupun islam. pendeknya dia terbiasa
> > > hidup di lingkungan yang majemuk dan bhinneka tunggal ika.
> > > dan kehidupan semacam itu nyata terjadi di masa lalu.
> > > bukan sesuatu yang impossible.
> > >
> > > latar belakang itu membuatnya tak memiliki halangan
> > > psikologis dan budaya untuk hidup berdampingan dengan
> > > siapapun di tanah palestina.
> > >
> > > maka dia punya gagasan pendirian sebuah negara dengan
> > > ibukota yerusalem, dimana bangsa arab dan yahudi bisa
> > > tinggal bersama.
> > >
> > > ungkapan "kembali ke tanah asal" adalah istilah kitab suci
> > > yang dipolitisasi oleh kaum zionis. kebanyakan warga yahudi
> > > sendiri tak menganggap seruan itu suci dan harus ditaati.
> > > buktinya banyak warga yahudi di amerika dan eropa barat
> > > --terutama yang kaya-- tak mau pindah ke israel. apalagi israel
> > > terbukti bukan negeri yang aman: banyak bom, roket, dan
> > > sejenisnya. lebih aman bagi mereka tetap tinggal di diaspora
> > > yang sudah menjadi tanah air kedua.
> > >
> > > tahun-tahun belakangan hanya warga yahudi miskin dari eropa
> > > timur yang bersedia pindah ke israel. mereka pindah karena
> > > mengalami diskriminasi di negeri asal sementara pemerintah
> > > israel mengiming-imingi dengan tempat tinggal dan berbagai
> > > santunan.
> > >
> > > tapi ada juga warga yahudi asli yang sudah turun temurun selama
> > > ribuan tahun tinggal di tanah itu. bukankah arab dan yahudi
> > > bersepupu? rambut ikal dan bentuk hidungnya sama. bahasanya
> > > dan cara menulis hurufnya dari kanan ke kiri pun mirip. mereka
> > > tentu berhak pula tinggal di tanah itu seperti yang lain.
> > >
> > > biarlah kita doakan dan bantu dari jauh kedua bangsa bersepupu
> > > itu cepat berdamai. jangan malah membawa konflik timur tengah 
ke
> > > negeri sendiri yang tadinya tenteram dan damai.
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > At 02:50 AM 12/13/2007 +, you wrote:
> > >
> > > >Ide mendirikan sebuah negara Palestina, memang baik. Tapi 
dengan
> > > >mencampurkan dua bangsa tsb, menurut saya impossible.
> > > >
> > > >Mas Nug, saya ingin bertanya sebetulnya (menurut pengetahuan 
mas
> > > >Nug) kalo orang2 Israel ingin kembali ke 'tanah
> >asal'nya...kemanakah
> > > >seharusnya mereka kembali? Dimanakah asal mereka sebetulnya?
> > > >
> > > >wassalam,
> > > >--- In  >40yahoogroups.com>ppiindia@yahoogroups.com, 
> >
> > > >Nugroho Dewanto 
> > > >wrote:
> > > > >
> > > > >
> > > > > bu

[ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread Lina Dahlan
Sebuah fakta yang berhasil didirikan dengan cara yang menyakitkan, 
dan dengan cara menyakitkan banyak orang lain, apakah bisa langgeng?

Apakah tidak ada zionis2 muda? Saya sungguh berharap tidak ada, 
sehingga mereka bisa hidup damai di satu negara. 

Semoga Allah melunakkan hati orang2 yang mau berdamai dan menendang 
kelaut orang yang hatinya telah membatu dengan perdamaian.

wassalam,
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
> ide zionis betapapun menyakitkan sekarang sudah
> membuahkan hasil dengan berdirinya negara israel
> yang telah menjadi fakta politik.
> 
> tapi mereka juga kecewa karena gagal mewujudkan
> negara israel raya yang membentang dari sungai
> eufrat sampai tigris.
> 
> para tokoh zionis pendiri israel itu sekarang sebagian
> besar sudah meninggal. jadi tak perlu susah-susah
> menendang mereka ke laut.
> 
> 
> 
> 
> At 11:46 AM 12/13/2007 +, you wrote:
> 
> >Zionist yang telah mempolitisasi kitab suci itulah yang ditendang
> >kelaut! Saya gak peduli mereka itu Islam, Kristen atopun Yahudi.
> >Tapi mereka itulah yang juga telah mengobarkan permusuhan dan
> >perpecahan dgn cara mempolitisasi kitab suci, alias membohongi dan
> >membodohi orang sehingga mereka bertempur.
> >
> >Saya juga dah lama berpikir, kalo emang mau numpang hidup..ya udah
> >numpang aja. Hidup secara damai. kan gitu?
> >
> >Mereka memang manusia. Tapi manusia "bejat" harus ditendang 
kelaut.
> >Itu hukumannya. Yang "baik" mendapat pahala. Itu kan keadilan -
> >reward and punishment yang gak memandang Islam, Kristen or Yahudi.
> >
> >Sistem kuat kalo pemimpinnya bejat, sama saja bohong. Sistem kuat
> >akan lahir dari seorang pemimpin yang kuat. Kalo gak, sistem cuma
> >dibuat mainan.
> >
> >wassalam,
> >--- In ppiindia@yahoogroups.com, 
> >Nugroho Dewanto 
> >wrote:
> > >
> > >
> > > mbak lina, sekarang ini tak ada yang bisa ditendang ke laut.
> > > israel sebagai negara sudah menjadi fakta politik yang diakui
> > > pbb dan dunia.
> > >
> > > lagipula yahudi juga manusia. apa tak kasihan menendang
> > > mereka ke laut? kalau mereka dulu pernah menyakiti bangsa
> > > palestina, mengapa bangsa palestina tak mengambil teladan
> > > dari salahudin al-ayubi yang memberi maaf agar tercipta
> > > kedamaian yang kekal?
> > >
> > > saya lebih suka sistem yang kuat ketimbang pemimpin yang
> > > kuat. sistem yang kuat ibarat rel dan kereta api. biar masinis
> > > tidur atau mabuk, kereta dan penumpang bisa selamat sampai
> > > ke stasiun tujuan.
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > At 09:47 AM 12/13/2007 +, you wrote:
> > >
> > > >Terimakasih Mas Nug. Jadi, sebetulnya yang harus ditendang ke 
laut
> > > >adalah kaum zionis dong. Siapa itu ?
> > > >
> > > >Salah satu syarat bisa membentuk negara yang diidam2kan itu 
adalah
> > > >mempunyai seorang pemimpin yang "kuat". Kalau tak salah 
negara ini
> > > >pernah hidup damai, meski ketiga penganut agama ada disana,
> >dibawah
> > > >kememimpinan seorang yang 'kuat'.
> > > >
> > > >wassalam,
> > > >--- In  >40yahoogroups.com>ppiindia@yahoogroups.com, 
> >
> > > >Nugroho Dewanto 
> > > >wrote:
> > > > >
> > > > >
> > > > > almarhum edward wadie said orang palestina asli. dia lebih
> > > > > memahami persoalan palestina ketimbang kebanyakan kita
> > > > > di milis ini.
> > > > >
> > > > > edward said punya pengalaman hidup berdampingan
> > > > > dengan warga yahudi dan sesama arab secara damai.
> > > > >
> > > > > dia lahir di baitul maqdis alias yerusalem. kelahirannya
> > > > > dibantu seorang bidan yahudi yang terampil. keluarganya
> > > > > tinggal di pemukiman arab yerusalem yang terdiri atas
> > > > > penganut kristen maupun islam. pendeknya dia terbiasa
> > > > > hidup di lingkungan yang majemuk dan bhinneka tunggal ika.
> > > > > dan kehidupan semacam itu nyata terjadi di masa lalu.
> > > > > bukan sesuatu yang impossible.
> > > > >
> > > > > latar belakang itu membuatnya tak memiliki halangan
> > > > > psikologis dan budaya untuk hidup berdampingan dengan
> > > > > siapapun di tanah palestina.
> > > > >
> > > > > maka dia punya gagasan pendirian sebuah negara dengan
> > > > > ibukota yerusalem, dimana bangsa arab dan yahudi bisa
> > > > > tinggal bersama.
> > > > >
> > > > > ungkapan "kembali ke tanah asal" adalah istilah kitab suci
> > > > > yang dipolitisasi oleh kaum zionis. kebanyakan warga yahudi
> > > > > sendiri tak menganggap seruan itu suci dan harus ditaati.
> > > > > buktinya banyak warga yahudi di amerika dan eropa barat
> > > > > --terutama yang kaya-- tak mau pindah ke israel. apalagi 
israel
> > > > > terbukti bukan negeri yang aman: banyak bom, roket, dan
> > > > > sejenisnya. lebih aman bagi mereka tetap tinggal di 
diaspora
> > > > > yang sudah menjadi tanah air kedua.
> > > > >
> > > > > tahun-tahun belakangan hanya warga yahudi miskin dari eropa
> > > > > timur yang bersedia pindah ke israel. mereka pindah karena
> > > > > me

Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread Freedom Of Mind
good point lagi bu lina..

saya setuju banget sama kalimat bu lina dibawah ini

"semoga Allah melunakkan hati orang2 yang mau berdamai dan menendang ke laut 
orang yang hatinya telah membatu dengan perdamaian"

amin, ya roball allamin...


- Original Message 
From: Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Friday, December 14, 2007 11:15:48 AM
Subject: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di 
Yerusalem

Sebuah fakta yang berhasil didirikan dengan cara yang menyakitkan, 
dan dengan cara menyakitkan banyak orang lain, apakah bisa langgeng?

Apakah tidak ada zionis2 muda? Saya sungguh berharap tidak ada, 
sehingga mereka bisa hidup damai di satu negara. 

Semoga Allah melunakkan hati orang2 yang mau berdamai dan menendang 
kelaut orang yang hatinya telah membatu dengan perdamaian.

wassalam,
--- In [EMAIL PROTECTED] s.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED] .> 
wrote:
>
> 
> ide zionis betapapun menyakitkan sekarang sudah
> membuahkan hasil dengan berdirinya negara israel
> yang telah menjadi fakta politik.
> 
> tapi mereka juga kecewa karena gagal mewujudkan
> negara israel raya yang membentang dari sungai
> eufrat sampai tigris.
> 
> para tokoh zionis pendiri israel itu sekarang sebagian
> besar sudah meninggal. jadi tak perlu susah-susah
> menendang mereka ke laut.
> 
> 
> 
> 
> At 11:46 AM 12/13/2007 +, you wrote:
> 
> >Zionist yang telah mempolitisasi kitab suci itulah yang ditendang
> >kelaut! Saya gak peduli mereka itu Islam, Kristen atopun Yahudi.
> >Tapi mereka itulah yang juga telah mengobarkan permusuhan dan
> >perpecahan dgn cara mempolitisasi kitab suci, alias membohongi dan
> >membodohi orang sehingga mereka bertempur.
> >
> >Saya juga dah lama berpikir, kalo emang mau numpang hidup..ya udah
> >numpang aja. Hidup secara damai. kan gitu?
> >
> >Mereka memang manusia. Tapi manusia "bejat" harus ditendang 
kelaut..
> >Itu hukumannya. Yang "baik" mendapat pahala. Itu kan keadilan -
> >reward and punishment yang gak memandang Islam, Kristen or Yahudi.
> >
> >Sistem kuat kalo pemimpinnya bejat, sama saja bohong. Sistem kuat
> >akan lahir dari seorang pemimpin yang kuat. Kalo gak, sistem cuma
> >dibuat mainan.
> >
> >wassalam,
> >--- In <mailto:ppiindia%
40yahoogroups. com>[EMAIL PROTECTED] s.com, 
> >Nugroho Dewanto 
> >wrote:
> > >
> > >
> > > mbak lina, sekarang ini tak ada yang bisa ditendang ke laut.
> > > israel sebagai negara sudah menjadi fakta politik yang diakui
> > > pbb dan dunia.
> > >
> > > lagipula yahudi juga manusia. apa tak kasihan menendang
> > > mereka ke laut? kalau mereka dulu pernah menyakiti bangsa
> > > palestina, mengapa bangsa palestina tak mengambil teladan
> > > dari salahudin al-ayubi yang memberi maaf agar tercipta
> > > kedamaian yang kekal?
> > >
> > > saya lebih suka sistem yang kuat ketimbang pemimpin yang
> > > kuat. sistem yang kuat ibarat rel dan kereta api. biar masinis
> > > tidur atau mabuk, kereta dan penumpang bisa selamat sampai
> > > ke stasiun tujuan.
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > At 09:47 AM 12/13/2007 +, you wrote:
> > >
> > > >Terimakasih Mas Nug. Jadi, sebetulnya yang harus ditendang ke 
laut
> > > >adalah kaum zionis dong. Siapa itu ?
> > > >
> > > >Salah satu syarat bisa membentuk negara yang diidam2kan itu 
adalah
> > > >mempunyai seorang pemimpin yang "kuat". Kalau tak salah 
negara ini
> > > >pernah hidup damai, meski ketiga penganut agama ada disana,
> >dibawah
> > > >kememimpinan seorang yang 'kuat'.
> > > >
> > > >wassalam,
> > > >--- In <mailto:ppiindia%
> >40yahoogroups. com>[EMAIL PROTECTED] s.com, 
> >
> > > >Nugroho Dewanto 
> > > >wrote:
> > > > >
> > > > >
> > > > > almarhum edward wadie said orang palestina asli. dia lebih
> > > > > memahami persoalan palestina ketimbang kebanyakan kita
> > > > > di milis ini.
> > > > >
> > > > > edward said punya pengalaman hidup berdampingan
> > > > > dengan warga yahudi dan sesama arab secara damai.
> > > > >
> > > > > dia lahir di baitul maqdis alias yerusalem. kelahirannya
> > > > > dibantu seorang bidan yahudi yang terampil. keluarganya
> > > > > tinggal di pemukiman arab yerusalem yang terdiri atas
> > > > > penganut kristen maupun is

RE: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-11 Thread Asnawi Ihsan
Tulisan yang begini jelas sekali dari kelompok mana…..

 

http://www.eramuslim.com/berita/tha/7c10063101-lima-anggota-libforall-indonesia-temui-shimon-peres-yerusalem.htm

 

tadi siang saya menyempatkan diri menghubungi kawan saya yang menjadi salah 
satu direktur program LibForAll Indonesia. Memang benar. Ada beberapa 
kawan-kawan intelektual muslim yang berangkat ke Israel. Saya juga sempat 
menyampaikan bahwa sebentar lagi anda dan kawan-kawan libforall akan tenar 
karena kawan-kawan yang bersebrangan dengan anda gencar sekali melakukan 
serangan ke libForAll.

 

Saya pikir, kelompok wahabi cukup terpukul dengan diterjemahkannya buku Two 
Faces of Islam yang didukung oleh LibForAll. Dan bahkan, seandainya berjalan 
mulus, sebentar lagi akan terbit buku yang juga cukup kontroversial dan di 
cekal di beberapa Negara berpenduduk mayoritas muslim. Dan saya ingat, ketika 
itu beberapa penerbit yang biasanya juga berani menerbitkan buku-buku dari 
garis liberal, untuk buku yang satu ini cukup ketakutan.

 

Salam,

Asnawi Ihsan  

  _  

From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Refanidea 
Y.
Sent: Tuesday, December 11, 2007 12:55 PM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di 
Yerusalem

 

Sepakat... Tetap kita tunggu sumber beritanya, meski saya sudah 
mampir dolan sebentar ke libforall.org

--- In [EMAIL PROTECTED] <mailto:ppiindia%40yahoogroups.com> s.com, "mediacare" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ini sumber beritanya dari mana ya Mas Satrio?
> 
> Kok tidak ada linknya
> 
> salam,
> 
> rd
> 
> - Original Message - 
> From: Satrio Arismunandar 
> To: ppiindia ; Syiar Islam ; nurkholis sabili ; Tabloid Redaksi 
Adil ; Arif Arief Tabloid Adil ; SALMAN NASUTION Adil Tabloid ; 
Etalase Indonesia ; [EMAIL PROTECTED] <mailto:ismes%40yahoogroups.com> com ; 
aipi_politik@ <mailto:aipi_politik%40yahoogroups.com> yahoogroups.com 
> Sent: Monday, December 10, 2007 3:47 PM
> Subject: [ppiindia] Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon 
Peres di Yerusalem
> 
> 
> (dikutip dari Multiply)
> 
> Lima Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem
> 
> Senin, 10 Des 07 06:36 WIB
> 
> Situs harian Jerusalem Post pada Jum’at (8/12) menurunkan 
sebuah berita berjudul “Indonesian Peace Delegation Meet With 
Peres” (Delegasi Perdamaian dari Indonesia Temui Shimon Peres). 
Berita ini ditulis oleh Greer Fay Cashman.
> Di awal artikelnya Cashman menulis, “Walau tidak ada hubungan 
diplomatik formal antara Israel dan Indonesia, lima orang anggota 
Delegasi Perdamaian Indonesia menemui Presiden Israel Shimon Peres, 
Jum’at (8/12) di Yerusalem. ”
> 
> Kelima orang Indonesia tersebut berasal dari Yayasan LibForAll, 
sebuah yayasan swasta yang berasal dari Amerika Serikat yang 
tujuannya untuk memerangi Islam Kafaah dan mempromosikan Islam yang 
bersekutu dengan Zionis-Israel. Abdurrahman Wahid menjadi pelindung 
yayasan LibForAll dan anggotanya antara lain Yeni Wahid, Abdul Munir 
Mulkhan, Ahmad Dani (Dewa19), dan sederet aktivis JIL lainnya. 
Perjalanan mereka ke Tanah Palestina yang diduduki Israel 
bekerjasama dengan Simon Wiesenthal Center, sebuah LSM Amerika 
pendukung utama Zionisme.
> 
> Lima orang tersebut oleh Jerusalem Post dianggap 
merepresentasikan dua ormas terbesar di Indonesia, NU dan 
Muhammadiyah, yang memiliki anggota sebanyak 70 juta rakyat 
Indonesia, dari 195 juta rakyat Indonesia yang Muslim.
> 
> Di depan kelima orang Indonesia, Peres sempat mengatakan bahwa 
kedatangan mereka akan menimbulkan spekulasi di Indonesia, karena 
selain Israel tidak memiliki hubungan resmi dengan Indonesia, setiap 
ada orang Indonesia yang ke Israel selalu saja menjadi berita 
kontroversi.
> 
> Mengatasnamakan Indonesia
> 
> C. Holland Taylor, pimpinan dari yayasan LibForAll yang sangat 
pro-Zionis, menyatakan kepada Peres bahwa Abdurrahman Wahid baru-
baru ini mengeluarkan sikap yang menolak dan menentang HAMAS dalam 
persoalan di Palestina. Taylor juga berkata bahwa Indonesia 
merupakan satu-satunya negara di dunia di mana HAMAS ditolak oleh 
ormas Islam terbesar di dunia.
> 
> Jpost kembali menulis, “Syfiq Mugni (Syafiq Mugni?), tokoh 
Muhammadiyah, berbicara dengan Peres yang mengenakan kippa dengan 
tulisan "shalom" dalam bahasa Ibrani dan Latin, begitu gembira 
dengan orang-orang Indonesia yang mengunjunginya dan bahkan mereka 
menyerang HAMAS serta mendukung Zionis-Israel, sehingga Peres 
mencopot kippa yang dikenakannya dan mengenakannya ke kepala tamunya 
tersebut.
> 
> Pertemuan itu diisi dengan berbagai topik pembicaraan antara 
lain bidang ekonomi, politik, regional, dan peringatan 60 tahun 
berdirinya Israel di Tanah Palestina.
> Kepada Peres Mugni antara lain menyatakan, “Kita berharap 
suatu waktu Muslim di Indonesia bisa ber

RE: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-11 Thread Nugroho Dewanto

bung asnawi, saya tunggu dengan tak sabar terbitnya buku itu.

sebetulnya sudah banyak orang indonesia yang berkunjung
atas undangan resmi pemerintah israel. terutama undangan dari
sayap politik simon peres yang kiri dan cinta damai.

beberapa pekan lalu rombongan wartawan/pemimpin media massa
indonesia juga berkunjung kesana.

nasib warga palestina memang harus diperjuangkan, tapi warga
israel juga tak boleh ditendang ke laut seperti retorika pemimpin
arab dan iran selama ini yang terbukti kosong belaka.

abu mazen pernah menanggapi ahmadinejad bahwa yang terpenting
sekarang bukan bicara tentang penghapusan sebuah negara
(maksudnya israel) dari peta dunia, tapi lebih baik bicara tentang
pendirian sebuah negara baru (maksudnya palestina).

saya mendukung abu mazen dan almarhum abu ammar yang punya
cita-cita serupa. sebetulnya lebih baik lagi gagasan almarhum
cendekiawan kristen palestina edward said tentang satu negara
untuk dua bangsa. tapi sekarang gagasan itu terlihat semakin jauh
dari realitas.






At 05:04 PM 12/11/2007 +0700, you wrote:

>Tulisan yang begini jelas sekali dari kelompok mana…..
>
>http://www.eramuslim.com/berita/tha/7c10063101-lima-anggota-libforall-indonesia-temui-shimon-peres-yerusalem.htm
>
>tadi siang saya menyempatkan diri menghubungi kawan saya yang menjadi 
>salah satu direktur program LibForAll Indonesia. Memang benar. Ada 
>beberapa kawan-kawan intelektual muslim yang berangkat ke Israel. Saya 
>juga sempat menyampaikan bahwa sebentar lagi anda dan kawan-kawan 
>libforall akan tenar karena kawan-kawan yang bersebrangan dengan anda 
>gencar sekali melakukan serangan ke libForAll.
>
>Saya pikir, kelompok wahabi cukup terpukul dengan diterjemahkannya buku 
>Two Faces of Islam yang didukung oleh LibForAll. Dan bahkan, seandainya 
>berjalan mulus, sebentar lagi akan terbit buku yang juga cukup 
>kontroversial dan di cekal di beberapa Negara berpenduduk mayoritas 
>muslim. Dan saya ingat, ketika itu beberapa penerbit yang biasanya juga 
>berani menerbitkan buku-buku dari garis liberal, untuk buku yang satu ini 
>cukup ketakutan.
>
>Salam,
>
>Asnawi Ihsan



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-12 Thread mediacare
Karena Mas Satrio tak kunjung kasih jawaban, saya duga artikel tersebut ia 
unduh dari situs eramuslim atau hidayatullah.


  - Original Message - 
  From: Refanidea Y. 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, December 11, 2007 12:54 PM
  Subject: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di 
Yerusalem


  Sepakat... Tetap kita tunggu sumber beritanya, meski saya sudah 
  mampir dolan sebentar ke libforall.org

  --- In ppiindia@yahoogroups.com, "mediacare" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Ini sumber beritanya dari mana ya Mas Satrio?
  > 
  > Kok tidak ada linknya
  > 
  > salam,
  > 
  > rd
  > 
  > - Original Message - 
  > From: Satrio Arismunandar 
  > To: ppiindia ; Syiar Islam ; nurkholis sabili ; Tabloid Redaksi 
  Adil ; Arif Arief Tabloid Adil ; SALMAN NASUTION Adil Tabloid ; 
  Etalase Indonesia ; [EMAIL PROTECTED] ; 
  [EMAIL PROTECTED] 
  > Sent: Monday, December 10, 2007 3:47 PM
  > Subject: [ppiindia] Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon 
  Peres di Yerusalem
  > 
  > 
  > (dikutip dari Multiply)
  > 
  > Lima Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem
  > 
  > Senin, 10 Des 07 06:36 WIB
  > 
  > Situs harian Jerusalem Post pada Jum’at (8/12) menurunkan 
  sebuah berita berjudul “Indonesian Peace Delegation Meet With 
  Peres” (Delegasi Perdamaian dari Indonesia Temui Shimon Peres). 
  Berita ini ditulis oleh Greer Fay Cashman.
  > Di awal artikelnya Cashman menulis, “Walau tidak ada hubungan 
  diplomatik formal antara Israel dan Indonesia, lima orang anggota 
  Delegasi Perdamaian Indonesia menemui Presiden Israel Shimon Peres, 
  Jum’at (8/12) di Yerusalem. ”
  > 
  > Kelima orang Indonesia tersebut berasal dari Yayasan LibForAll, 
  sebuah yayasan swasta yang berasal dari Amerika Serikat yang 
  tujuannya untuk memerangi Islam Kafaah dan mempromosikan Islam yang 
  bersekutu dengan Zionis-Israel. Abdurrahman Wahid menjadi pelindung 
  yayasan LibForAll dan anggotanya antara lain Yeni Wahid, Abdul Munir 
  Mulkhan, Ahmad Dani (Dewa19), dan sederet aktivis JIL lainnya. 
  Perjalanan mereka ke Tanah Palestina yang diduduki Israel 
  bekerjasama dengan Simon Wiesenthal Center, sebuah LSM Amerika 
  pendukung utama Zionisme.
  > 
  > Lima orang tersebut oleh Jerusalem Post dianggap 
  merepresentasikan dua ormas terbesar di Indonesia, NU dan 
  Muhammadiyah, yang memiliki anggota sebanyak 70 juta rakyat 
  Indonesia, dari 195 juta rakyat Indonesia yang Muslim.
  > 
  > Di depan kelima orang Indonesia, Peres sempat mengatakan bahwa 
  kedatangan mereka akan menimbulkan spekulasi di Indonesia, karena 
  selain Israel tidak memiliki hubungan resmi dengan Indonesia, setiap 
  ada orang Indonesia yang ke Israel selalu saja menjadi berita 
  kontroversi.
  > 
  > Mengatasnamakan Indonesia
  > 
  > C. Holland Taylor, pimpinan dari yayasan LibForAll yang sangat 
  pro-Zionis, menyatakan kepada Peres bahwa Abdurrahman Wahid baru-
  baru ini mengeluarkan sikap yang menolak dan menentang HAMAS dalam 
  persoalan di Palestina. Taylor juga berkata bahwa Indonesia 
  merupakan satu-satunya negara di dunia di mana HAMAS ditolak oleh 
  ormas Islam terbesar di dunia.
  > 
  > Jpost kembali menulis, “Syfiq Mugni (Syafiq Mugni?), tokoh 
  Muhammadiyah, berbicara dengan Peres yang mengenakan kippa dengan 
  tulisan "shalom" dalam bahasa Ibrani dan Latin, begitu gembira 
  dengan orang-orang Indonesia yang mengunjunginya dan bahkan mereka 
  menyerang HAMAS serta mendukung Zionis-Israel, sehingga Peres 
  mencopot kippa yang dikenakannya dan mengenakannya ke kepala tamunya 
  tersebut.
  > 
  > Pertemuan itu diisi dengan berbagai topik pembicaraan antara 
  lain bidang ekonomi, politik, regional, dan peringatan 60 tahun 
  berdirinya Israel di Tanah Palestina.
  > Kepada Peres Mugni antara lain menyatakan, “Kita berharap 
  suatu waktu Muslim di Indonesia bisa bersikap lebih toleran dan 
  mengutamakan demokrasi. Hal ini bisa dilakukan antara lain lewat 
  jalur pendidikan, untuk mengubah mental Muslim di Indonesia agar 
  bisa bersikap lebih terbuka. ” Maksudnya jelas, agar Muslim 
  Indonesia bisa menerima Zionis-Israel sebagai sekutu, sama seperti 
  dirinya dan kawan-kawannya dari LibForAll.
  > 
  > Ulama NU yang disebut dengan nama Abul A'la (bisa jadi nama-nama 
  ini merupakan nama alias), mengamini Mugni dan menyatakan bahwa di 
  Indonesia ada segolongan Teroris Muslim. “Namun hal itu tidak 
  mencerminkan keseluruhan Muslim di Indonesia. Kami akan secepatnya 
  menghadapi itu dan mempromosikan Islam yang penuh kedamaian. Kami 
  tidak bisa hidup tanpa kedamaian. ”
  > 
  > Kelima orang Inadonesia ini juga menyatakan bahwa mereka telah 
  mencoba untuk berbicara dengan Kubu Mahmud Abbas yang juga pro 
  Israel agar tercipta kerjasama saling menguntungk

Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-12 Thread Nugroho Dewanto

almarhum edward wadie said orang palestina asli. dia lebih
memahami persoalan palestina ketimbang kebanyakan kita
di milis ini.

edward said punya pengalaman hidup berdampingan
dengan warga yahudi dan sesama arab secara damai.

dia lahir di baitul maqdis alias yerusalem. kelahirannya
dibantu seorang bidan yahudi yang terampil. keluarganya
tinggal di pemukiman arab yerusalem yang terdiri atas
penganut kristen maupun islam. pendeknya dia terbiasa
hidup di lingkungan yang majemuk dan bhinneka tunggal ika.
dan kehidupan semacam itu nyata terjadi di masa lalu.
bukan sesuatu yang impossible.

latar belakang itu membuatnya tak memiliki halangan
psikologis dan budaya untuk hidup berdampingan dengan
siapapun di tanah palestina.

maka dia punya gagasan pendirian sebuah negara dengan
ibukota yerusalem, dimana bangsa arab dan yahudi bisa
tinggal bersama.

ungkapan "kembali ke tanah asal" adalah istilah kitab suci
yang dipolitisasi oleh kaum zionis. kebanyakan warga yahudi
sendiri tak menganggap seruan itu suci dan harus ditaati.
buktinya banyak warga yahudi di amerika dan eropa barat
--terutama yang kaya-- tak mau pindah ke israel. apalagi israel
terbukti bukan negeri yang aman: banyak bom, roket, dan
sejenisnya. lebih aman bagi mereka tetap tinggal di diaspora
yang sudah menjadi tanah air kedua.

tahun-tahun belakangan hanya warga yahudi miskin dari eropa
timur yang bersedia pindah ke israel. mereka pindah karena
mengalami diskriminasi di negeri asal sementara pemerintah
israel mengiming-imingi dengan tempat tinggal dan berbagai
santunan.

tapi ada juga warga yahudi asli yang sudah turun temurun selama
ribuan tahun tinggal di tanah itu. bukankah arab dan yahudi
bersepupu? rambut ikal dan bentuk hidungnya sama. bahasanya
dan cara menulis hurufnya dari kanan ke kiri pun mirip. mereka
tentu berhak pula tinggal di tanah itu seperti yang lain.

biarlah kita doakan dan bantu dari jauh kedua bangsa bersepupu
itu cepat berdamai. jangan malah membawa konflik timur tengah ke
negeri sendiri yang tadinya tenteram dan damai.




At 02:50 AM 12/13/2007 +, you wrote:

>Ide mendirikan sebuah negara Palestina, memang baik. Tapi dengan
>mencampurkan dua bangsa tsb, menurut saya impossible.
>
>Mas Nug, saya ingin bertanya sebetulnya (menurut pengetahuan mas
>Nug) kalo orang2 Israel ingin kembali ke 'tanah asal'nya...kemanakah
>seharusnya mereka kembali? Dimanakah asal mereka sebetulnya?
>
>wassalam,
>--- In ppiindia@yahoogroups.com, 
>Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]>
>wrote:
> >
> >
> > bung asnawi, saya tunggu dengan tak sabar terbitnya buku itu.
> >
> > sebetulnya sudah banyak orang indonesia yang berkunjung
> > atas undangan resmi pemerintah israel. terutama undangan dari
> > sayap politik simon peres yang kiri dan cinta damai.
> >
> > beberapa pekan lalu rombongan wartawan/pemimpin media massa
> > indonesia juga berkunjung kesana.
> >
> > nasib warga palestina memang harus diperjuangkan, tapi warga
> > israel juga tak boleh ditendang ke laut seperti retorika pemimpin
> > arab dan iran selama ini yang terbukti kosong belaka.
> >
> > abu mazen pernah menanggapi ahmadinejad bahwa yang terpenting
> > sekarang bukan bicara tentang penghapusan sebuah negara
> > (maksudnya israel) dari peta dunia, tapi lebih baik bicara tentang
> > pendirian sebuah negara baru (maksudnya palestina).
> >
> > saya mendukung abu mazen dan almarhum abu ammar yang punya
> > cita-cita serupa. sebetulnya lebih baik lagi gagasan almarhum
> > cendekiawan kristen palestina edward said tentang satu negara
> > untuk dua bangsa. tapi sekarang gagasan itu terlihat semakin jauh
> > dari realitas.
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > At 05:04 PM 12/11/2007 +0700, you wrote:
> >
> > >Tulisan yang begini jelas sekali dari kelompok mana…..
> > >
> > ><http://w 
> ww.eramuslim.com/berita/tha/7c10063101-lima-anggota-
>libforall-indonesia-temui-shimon-peres-
>yerusalem.htm>http://www.eramuslim.com/berita/tha/7c10063101-lima-
>anggota-libforall-indonesia-temui-shimon-peres-yerusalem.htm
> > >
> > >tadi siang saya menyempatkan diri menghubungi kawan saya yang
>menjadi
> > >salah satu direktur program LibForAll Indonesia. Memang benar.
>Ada
> > >beberapa kawan-kawan intelektual muslim yang berangkat ke Israel.
>Saya
> > >juga sempat menyampaikan bahwa sebentar lagi anda dan kawan-kawan
> > >libforall akan tenar karena kawan-kawan yang bersebrangan dengan
>anda
> > >gencar sekali melakukan serangan ke libForAll.
> > >
> > >Saya pikir, kelompok wahabi cukup terpukul dengan
>diterjemahkannya buku
> > >Two Faces of Islam yang didukung oleh LibForAll. Dan bahkan,
>seandainya
> > >berjalan mulus, sebentar lagi akan terbit buku yang juga cukup
> > >kontroversial dan di cekal di beberapa Negara berpenduduk
>mayoritas
> > >muslim. Dan saya ingat, ketika itu beberapa penerbit yang
>biasanya juga
> > >berani menerbitkan buku-buku dari garis 

Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread Satrio Arismunandar
Yang aneh, orang keturunan Yahudi yang lahir dan besar di Rusia, Polandia, 
Eropa timur, dll boleh "kembali" ke Israel (baca: tanah Palestina yang 
diduduki), dengan alasan itulah tanah asal mereka.

Tetapi, orang Palestina yang jelas-jelas lahir dan besar di Palestina, dan 
kemudian diteror dan diusir sehingga jadi pengungsi di negara-negara tetangga, 
tidak bisa kembali ke Palestina. Sampai detik ini, Israel belum setuju dengan 
"hak pulang" bagi para pengungsi Palestina ini.

Edward Said sendiri tidak bisa bermukim jadi warga Palestina, meski dia pernah 
sekali "mampir mudik" ke Palestina/Israel selama beberapa hari, dalam status 
sebagai warga Amerika (dengan passport USA).

Posisi sebagai pasukan pendudukan/penjajahan menimbulkan dilema bagi Israel, 
karena pertumbuhan/angka kelahiran warga Arab Palestina lebih tinggi dari warga 
Yahudi. Jika Israel komitmen dengan klaim "negara demokrasi", bukan mustahil 
suatu saat jumlah orang Arab Palestina lebih besar dari orang Yahudi.

Jika rakyat Arab Palestina diakui sebagai warga yang sederajat, maka suara 
mayoritas mereka akan menang. Eksistensi Israel sebagai Negara Yahudi terancam, 
tanpa lewat perang atau meletusnya peluru satu butir pun. 

Itulah sebabnya warga Arab Palestina sekarang statusnya hanya warga kelas dua. 
Mereka BUKAN dan TIDAK diakui sebagai warga negara Israel, meski faktanya 
wilayah mereka yang diakui oleh PBB masih diduduki Israel.

 
Satrio Arismunandar 
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com  
 
"If you know how to die, you know how to live..."



- Original Message 
From: Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, December 13, 2007 2:23:56 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di 
Yerusalem


almarhum edward wadie said orang palestina asli. dia lebih
memahami persoalan palestina ketimbang kebanyakan kita
di milis ini.

edward said punya pengalaman hidup berdampingan
dengan warga yahudi dan sesama arab secara damai.

dia lahir di baitul maqdis alias yerusalem. kelahirannya
dibantu seorang bidan yahudi yang terampil. keluarganya
tinggal di pemukiman arab yerusalem yang terdiri atas
penganut kristen maupun islam. pendeknya dia terbiasa
hidup di lingkungan yang majemuk dan bhinneka tunggal ika.
dan kehidupan semacam itu nyata terjadi di masa lalu.
bukan sesuatu yang impossible.

latar belakang itu membuatnya tak memiliki halangan
psikologis dan budaya untuk hidup berdampingan dengan
siapapun di tanah palestina.

maka dia punya gagasan pendirian sebuah negara dengan
ibukota yerusalem, dimana bangsa arab dan yahudi bisa
tinggal bersama.

ungkapan "kembali ke tanah asal" adalah istilah kitab suci
yang dipolitisasi oleh kaum zionis. kebanyakan warga yahudi
sendiri tak menganggap seruan itu suci dan harus ditaati.
buktinya banyak warga yahudi di amerika dan eropa barat
--terutama yang kaya-- tak mau pindah ke israel. apalagi israel
terbukti bukan negeri yang aman: banyak bom, roket, dan
sejenisnya. lebih aman bagi mereka tetap tinggal di diaspora
yang sudah menjadi tanah air kedua.

tahun-tahun belakangan hanya warga yahudi miskin dari eropa
timur yang bersedia pindah ke israel. mereka pindah karena
mengalami diskriminasi di negeri asal sementara pemerintah
israel mengiming-imingi dengan tempat tinggal dan berbagai
santunan.

tapi ada juga warga yahudi asli yang sudah turun temurun selama
ribuan tahun tinggal di tanah itu. bukankah arab dan yahudi
bersepupu? rambut ikal dan bentuk hidungnya sama. bahasanya
dan cara menulis hurufnya dari kanan ke kiri pun mirip. mereka
tentu berhak pula tinggal di tanah itu seperti yang lain.

biarlah kita doakan dan bantu dari jauh kedua bangsa bersepupu
itu cepat berdamai. jangan malah membawa konflik timur tengah ke
negeri sendiri yang tadinya tenteram dan damai.

At 02:50 AM 12/13/2007 +, you wrote:

>Ide mendirikan sebuah negara Palestina, memang baik. Tapi dengan
>mencampurkan dua bangsa tsb, menurut saya impossible.
>
>Mas Nug, saya ingin bertanya sebetulnya (menurut pengetahuan mas
>Nug) kalo orang2 Israel ingin kembali ke 'tanah asal'nya...kemanaka h
>seharusnya mereka kembali? Dimanakah asal mereka sebetulnya?
>
>wassalam,
>--- In <mailto:ppiindia% 40yahoogroups. com>[EMAIL PROTECTED] s.com, 
>Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED] .>
>wrote:
> >
> >
> > bung asnawi, saya tunggu dengan tak sabar terbitnya buku itu.
> >
> > sebetulnya sudah banyak orang indonesia yang berkunjung
> > atas undangan resmi pemerintah israel. terutama undangan dari
> > sayap politik simon peres yang kiri dan cinta damai.
> >
> > beberapa pekan lalu rombongan warta

Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread mediacare
Sebagian orang Palestina adalah bukan Palestina asli seperti yang dulu. 
Sebagian dari mereka adalah orang Arab, atau campuran. Mirip seperti 
keturunan Cina yang mukim di Indonesia


- Original Message - 
From: "Satrio Arismunandar" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, December 13, 2007 3:11 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres 
di Yerusalem


Yang aneh, orang keturunan Yahudi yang lahir dan besar di Rusia, Polandia, 
Eropa timur, dll boleh "kembali" ke Israel (baca: tanah Palestina yang 
diduduki), dengan alasan itulah tanah asal mereka.

Tetapi, orang Palestina yang jelas-jelas lahir dan besar di Palestina, dan 
kemudian diteror dan diusir sehingga jadi pengungsi di negara-negara 
tetangga, tidak bisa kembali ke Palestina. Sampai detik ini, Israel belum 
setuju dengan "hak pulang" bagi para pengungsi Palestina ini.

Edward Said sendiri tidak bisa bermukim jadi warga Palestina, meski dia 
pernah sekali "mampir mudik" ke Palestina/Israel selama beberapa hari, dalam 
status sebagai warga Amerika (dengan passport USA).

Posisi sebagai pasukan pendudukan/penjajahan menimbulkan dilema bagi Israel, 
karena pertumbuhan/angka kelahiran warga Arab Palestina lebih tinggi dari 
warga Yahudi. Jika Israel komitmen dengan klaim "negara demokrasi", bukan 
mustahil suatu saat jumlah orang Arab Palestina lebih besar dari orang 
Yahudi.

Jika rakyat Arab Palestina diakui sebagai warga yang sederajat, maka suara 
mayoritas mereka akan menang. Eksistensi Israel sebagai Negara Yahudi 
terancam, tanpa lewat perang atau meletusnya peluru satu butir pun.

Itulah sebabnya warga Arab Palestina sekarang statusnya hanya warga kelas 
dua. Mereka BUKAN dan TIDAK diakui sebagai warga negara Israel, meski 
faktanya wilayah mereka yang diakui oleh PBB masih diduduki Israel.


Satrio Arismunandar
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627

http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com

"If you know how to die, you know how to live..."



- Original Message 
From: Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, December 13, 2007 2:23:56 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres 
di Yerusalem


almarhum edward wadie said orang palestina asli. dia lebih
memahami persoalan palestina ketimbang kebanyakan kita
di milis ini.

edward said punya pengalaman hidup berdampingan
dengan warga yahudi dan sesama arab secara damai.

dia lahir di baitul maqdis alias yerusalem. kelahirannya
dibantu seorang bidan yahudi yang terampil. keluarganya
tinggal di pemukiman arab yerusalem yang terdiri atas
penganut kristen maupun islam. pendeknya dia terbiasa
hidup di lingkungan yang majemuk dan bhinneka tunggal ika.
dan kehidupan semacam itu nyata terjadi di masa lalu.
bukan sesuatu yang impossible.

latar belakang itu membuatnya tak memiliki halangan
psikologis dan budaya untuk hidup berdampingan dengan
siapapun di tanah palestina.

maka dia punya gagasan pendirian sebuah negara dengan
ibukota yerusalem, dimana bangsa arab dan yahudi bisa
tinggal bersama.

ungkapan "kembali ke tanah asal" adalah istilah kitab suci
yang dipolitisasi oleh kaum zionis. kebanyakan warga yahudi
sendiri tak menganggap seruan itu suci dan harus ditaati.
buktinya banyak warga yahudi di amerika dan eropa barat
--terutama yang kaya-- tak mau pindah ke israel. apalagi israel
terbukti bukan negeri yang aman: banyak bom, roket, dan
sejenisnya. lebih aman bagi mereka tetap tinggal di diaspora
yang sudah menjadi tanah air kedua.

tahun-tahun belakangan hanya warga yahudi miskin dari eropa
timur yang bersedia pindah ke israel. mereka pindah karena
mengalami diskriminasi di negeri asal sementara pemerintah
israel mengiming-imingi dengan tempat tinggal dan berbagai
santunan.

tapi ada juga warga yahudi asli yang sudah turun temurun selama
ribuan tahun tinggal di tanah itu. bukankah arab dan yahudi
bersepupu? rambut ikal dan bentuk hidungnya sama. bahasanya
dan cara menulis hurufnya dari kanan ke kiri pun mirip. mereka
tentu berhak pula tinggal di tanah itu seperti yang lain.

biarlah kita doakan dan bantu dari jauh kedua bangsa bersepupu
itu cepat berdamai. jangan malah membawa konflik timur tengah ke
negeri sendiri yang tadinya tenteram dan damai.

At 02:50 AM 12/13/2007 +, you wrote:

>Ide mendirikan sebuah negara Palestina, memang baik. Tapi dengan
>mencampurkan dua bangsa tsb, menurut saya impossible.
>
>Mas Nug, saya ingin bertanya sebetulnya (menurut pengetahuan mas
>Nug) kalo orang2 Israel ingin kembali ke 'tanah asal'nya...kemanaka h
>seharusnya mereka kembali? Dimanakah asal mereka sebetulnya?
>
>wassalam,
>--- In <mailto:ppiindia% 40yahoogroups. com>[EMAIL PROTECTED] s

Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread mediacare
Beda lho Mas..orang Iran, Irak, dan Mesir itu jauh sebelum dijajah Arab 
bukanlah Arab. Karena sudah ratusan tahun dijajah Arab ya sebagian sudah 
bercampur Arab. Juga Palestina yang dulunya disebut bangsa Filistine.






  - Original Message - 
  From: Satrio Arismunandar 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, December 13, 2007 4:04 PM
  Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di 
Yerusalem


  Bung Radityo, 
  yang namanya orang Palestina itu ya orang Arab. Palestina itu bukan sebuah 
ras tersendiri. Kalau saya memakai istilah Arab Palestina itu merefer ke mereka 
yang lahir di TANAH/WILAYAH Palestina (berbeda dengan orang Arab yang lahir di 
Mesir, Irak, dsb).

  Isu Palestina-Israel juga bukan isu ras. Tetapi soal hak atas tanah.
  Jadi, mau kulitnya kuning, putih atau hitam, Arab atau bukan Arab, Islam atau 
Kristen, mereka tidak boleh diusir dari Palestina. Dan setelah diusir jadi 
pengungsi pun mereka tak boleh dihalangi pulang ke Palestina, wong mereka lahir 
di sana kok.

  Satrio Arismunandar 
  Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
  Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
  Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026, Fax: 79184558, 79184627

  http://satrioarismunandar6.blogspot.com
  http://satrioarismunandar.multiply.com 

  "If you know how to die, you know how to live..."

  - Original Message 
  From: mediacare <[EMAIL PROTECTED]>
  To: ppiindia@yahoogroups.com
  Sent: Thursday, December 13, 2007 4:13:45 PM
  Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di 
Yerusalem

  Sebagian orang Palestina adalah bukan Palestina asli seperti yang dulu. 
  Sebagian dari mereka adalah orang Arab, atau campuran. Mirip seperti 
  keturunan Cina yang mukim di Indonesia

  - Original Message - 
  From: "Satrio Arismunandar" 
  To: <[EMAIL PROTECTED] s.com>
  Sent: Thursday, December 13, 2007 3:11 PM
  Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres 
  di Yerusalem

  Yang aneh, orang keturunan Yahudi yang lahir dan besar di Rusia, Polandia, 
  Eropa timur, dll boleh "kembali" ke Israel (baca: tanah Palestina yang 
  diduduki), dengan alasan itulah tanah asal mereka.

  Tetapi, orang Palestina yang jelas-jelas lahir dan besar di Palestina, dan 
  kemudian diteror dan diusir sehingga jadi pengungsi di negara-negara 
  tetangga, tidak bisa kembali ke Palestina. Sampai detik ini, Israel belum 
  setuju dengan "hak pulang" bagi para pengungsi Palestina ini.

  Edward Said sendiri tidak bisa bermukim jadi warga Palestina, meski dia 
  pernah sekali "mampir mudik" ke Palestina/Israel selama beberapa hari, dalam 
  status sebagai warga Amerika (dengan passport USA).

  Posisi sebagai pasukan pendudukan/penjajah an menimbulkan dilema bagi Israel, 
  karena pertumbuhan/ angka kelahiran warga Arab Palestina lebih tinggi dari 
  warga Yahudi. Jika Israel komitmen dengan klaim "negara demokrasi", bukan 
  mustahil suatu saat jumlah orang Arab Palestina lebih besar dari orang 
  Yahudi.

  Jika rakyat Arab Palestina diakui sebagai warga yang sederajat, maka suara 
  mayoritas mereka akan menang. Eksistensi Israel sebagai Negara Yahudi 
  terancam, tanpa lewat perang atau meletusnya peluru satu butir pun.

  Itulah sebabnya warga Arab Palestina sekarang statusnya hanya warga kelas 
  dua. Mereka BUKAN dan TIDAK diakui sebagai warga negara Israel, meski 
  faktanya wilayah mereka yang diakui oleh PBB masih diduduki Israel.

  Satrio Arismunandar
  Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
  Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
  Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026, Fax: 79184558, 79184627

  http://satrioarismu nandar6.blogspot .com
  http://satrioarismu nandar.multiply. com

  "If you know how to die, you know how to live..."

  - Original Message 
  From: Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED] tempo.co. id>
  To: [EMAIL PROTECTED] s.com
  Sent: Thursday, December 13, 2007 2:23:56 PM
  Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres 
  di Yerusalem

  almarhum edward wadie said orang palestina asli. dia lebih
  memahami persoalan palestina ketimbang kebanyakan kita
  di milis ini.

  edward said punya pengalaman hidup berdampingan
  dengan warga yahudi dan sesama arab secara damai.

  dia lahir di baitul maqdis alias yerusalem. kelahirannya
  dibantu seorang bidan yahudi yang terampil. keluarganya
  tinggal di pemukiman arab yerusalem yang terdiri atas
  penganut kristen maupun islam. pendeknya dia terbiasa
  hidup di lingkungan yang majemuk dan bhinneka tunggal ika.
  dan kehidupan semacam itu nyata terjadi di masa lalu.
  bukan sesuatu yang impossible.

  latar belakang itu membuatnya tak memiliki halangan
  psikologis dan budaya untuk hidup berdampingan dengan
  siapapun di tanah palestina.

  maka dia punya gagasan pendirian sebuah

Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread Satrio Arismunandar
Bung Radityo, 
yang namanya orang Palestina itu ya orang Arab. Palestina itu bukan sebuah ras 
tersendiri. Kalau saya memakai istilah Arab Palestina itu merefer ke mereka 
yang lahir di TANAH/WILAYAH Palestina (berbeda dengan orang Arab yang lahir di 
Mesir, Irak, dsb).

Isu Palestina-Israel juga bukan isu ras. Tetapi soal hak atas tanah.
Jadi, mau kulitnya kuning, putih atau hitam, Arab atau bukan Arab, Islam atau 
Kristen, mereka tidak boleh diusir dari Palestina. Dan setelah diusir jadi 
pengungsi pun mereka tak boleh dihalangi pulang ke Palestina, wong mereka lahir 
di sana kok.

 
Satrio Arismunandar 
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com  
 
"If you know how to die, you know how to live..."



- Original Message 
From: mediacare <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, December 13, 2007 4:13:45 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di 
Yerusalem

Sebagian orang Palestina adalah bukan Palestina asli seperti yang dulu. 
Sebagian dari mereka adalah orang Arab, atau campuran. Mirip seperti 
keturunan Cina yang mukim di Indonesia

- Original Message - 
From: "Satrio Arismunandar" 
To: <[EMAIL PROTECTED] s.com>
Sent: Thursday, December 13, 2007 3:11 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres 
di Yerusalem

Yang aneh, orang keturunan Yahudi yang lahir dan besar di Rusia, Polandia, 
Eropa timur, dll boleh "kembali" ke Israel (baca: tanah Palestina yang 
diduduki), dengan alasan itulah tanah asal mereka.

Tetapi, orang Palestina yang jelas-jelas lahir dan besar di Palestina, dan 
kemudian diteror dan diusir sehingga jadi pengungsi di negara-negara 
tetangga, tidak bisa kembali ke Palestina. Sampai detik ini, Israel belum 
setuju dengan "hak pulang" bagi para pengungsi Palestina ini.

Edward Said sendiri tidak bisa bermukim jadi warga Palestina, meski dia 
pernah sekali "mampir mudik" ke Palestina/Israel selama beberapa hari, dalam 
status sebagai warga Amerika (dengan passport USA).

Posisi sebagai pasukan pendudukan/penjajah an menimbulkan dilema bagi Israel, 
karena pertumbuhan/ angka kelahiran warga Arab Palestina lebih tinggi dari 
warga Yahudi. Jika Israel komitmen dengan klaim "negara demokrasi", bukan 
mustahil suatu saat jumlah orang Arab Palestina lebih besar dari orang 
Yahudi.

Jika rakyat Arab Palestina diakui sebagai warga yang sederajat, maka suara 
mayoritas mereka akan menang. Eksistensi Israel sebagai Negara Yahudi 
terancam, tanpa lewat perang atau meletusnya peluru satu butir pun.

Itulah sebabnya warga Arab Palestina sekarang statusnya hanya warga kelas 
dua. Mereka BUKAN dan TIDAK diakui sebagai warga negara Israel, meski 
faktanya wilayah mereka yang diakui oleh PBB masih diduduki Israel.

Satrio Arismunandar
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026, Fax: 79184558, 79184627

http://satrioarismu nandar6.blogspot .com
http://satrioarismu nandar.multiply. com

"If you know how to die, you know how to live..."

- Original Message 
From: Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED] tempo.co. id>
To: [EMAIL PROTECTED] s.com
Sent: Thursday, December 13, 2007 2:23:56 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres 
di Yerusalem

almarhum edward wadie said orang palestina asli. dia lebih
memahami persoalan palestina ketimbang kebanyakan kita
di milis ini.

edward said punya pengalaman hidup berdampingan
dengan warga yahudi dan sesama arab secara damai.

dia lahir di baitul maqdis alias yerusalem. kelahirannya
dibantu seorang bidan yahudi yang terampil. keluarganya
tinggal di pemukiman arab yerusalem yang terdiri atas
penganut kristen maupun islam. pendeknya dia terbiasa
hidup di lingkungan yang majemuk dan bhinneka tunggal ika.
dan kehidupan semacam itu nyata terjadi di masa lalu.
bukan sesuatu yang impossible.

latar belakang itu membuatnya tak memiliki halangan
psikologis dan budaya untuk hidup berdampingan dengan
siapapun di tanah palestina.

maka dia punya gagasan pendirian sebuah negara dengan
ibukota yerusalem, dimana bangsa arab dan yahudi bisa
tinggal bersama.

ungkapan "kembali ke tanah asal" adalah istilah kitab suci
yang dipolitisasi oleh kaum zionis. kebanyakan warga yahudi
sendiri tak menganggap seruan itu suci dan harus ditaati.
buktinya banyak warga yahudi di amerika dan eropa barat
--terutama yang kaya-- tak mau pindah ke israel. apalagi israel
terbukti bukan negeri yang aman: banyak bom, roket, dan
sejenisnya. lebih aman bagi mereka tetap tinggal di diaspora
yang sudah menjadi tanah air kedua.

tahun-tahun belakangan hanya warga yahudi miskin dari

Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread Nugroho Dewanto

gagasan edward said tentang satu negara untuk dua bangsa
memang tinggal impian.

kenyataan sekarang, pihak israel dan palestina sudah sepakat
dengan solusi dua negara untuk dua bangsa.

almarhum edward said memprotes keputusan yasser arafat yang
menerima solusi itu dengan cara mengundurkan diri dari posisi
sebagai anggota parlemen palestina di pengasingan.

tapi edward said saya kira menelurkan gagasan satu negara
untuk dua bangsa dengan niat ikhlas untuk perdamaian. tak ada
agenda tersembunyi melenyapkan israel pelan-pelan lewat revolusi
demografi. intelektual sekaliber edward said saya kira tak dihinggapi
mentalitas penaklukan semacam itu.

sekarang dengan solusi dua negara untuk dua bangsa, warga
palestina di tanah pendudukan tepi barat dan jalur gaza jelas tak bisa
diakui sebagai warga israel. sebaliknya warga palestina sendiri pasti
tak mau menjadi warga israel. mereka tentu ingin menjadi warga
negaranya sendiri.

"hak pulang" adalah tuntutan palestina atas hak warganya yang dulu tinggal
di wilayah-wilayah sebelum 1948 yang kini sudah menjadi teritori israel.
kebanyakan mereka sudah meninggal, yang masih hidup sudah renta.
tapi anak cucunya masih ada dan tinggal di kamp-kamp pengungsi di
sejumlah negara arab

"hak pulang" masih jadi isu yang diperjuangkan palestina. problemnya
rumit. kalaupun boleh pulang, bagaimana status mereka? bersediakah
keturunan warga palestina itu menjadi warga israel? israel sendiri tentu
bukan tak berpikir tentang  revolusi demografi yang ada di kepala kaum
anti israel. selama tak ada basis kepercayaan dan kejujuran pada
keduabelah pihak, perdamaian masih akan jauh terwujud di timur tengah.

jangan lupa, negara-negara arab ikut bertanggungjawab atas terciptanya
gelombang pengungsi 1948. dulu mereka yang perintahkan warga arab
meninggalkan kampung-kampungnya di pedalaman palestina dengan
alasan akan segera menggempur balik israel dan "membebaskan palestina."
kenyataannya serangan tak pernah terjadi. sementara kampung-kampung
arab itu jadinya malah dikuasai israel secara permanen.

jadi sekarang bukan cuma israel yang dikutuki orang-orang tua renta
palestina dari generasi 1948, tapi juga pemerintah negara-negara arab
yang dulu memerintahkan mereka meninggalkan kampung halaman.

saudara-saudara mereka yang tak meninggalkan kampung sampai
sekarang masih menetap dan menjadi warga israel. mereka diakui
sebagai warga israel yang sederajad hak dan kewajibannya. banyak
dari mereka menjadi anggota knesset alias parlemen israel.



At 12:11 AM 12/13/2007 -0800, you wrote:
>Yang aneh, orang keturunan Yahudi yang lahir dan besar di Rusia, Polandia, 
>Eropa timur, dll boleh "kembali" ke Israel (baca: tanah Palestina yang 
>diduduki), dengan alasan itulah tanah asal mereka.
>
>Tetapi, orang Palestina yang jelas-jelas lahir dan besar di Palestina, dan 
>kemudian diteror dan diusir sehingga jadi pengungsi di negara-negara 
>tetangga, tidak bisa kembali ke Palestina. Sampai detik ini, Israel belum 
>setuju dengan "hak pulang" bagi para pengungsi Palestina ini.
>
>Edward Said sendiri tidak bisa bermukim jadi warga Palestina, meski dia 
>pernah sekali "mampir mudik" ke Palestina/Israel selama beberapa hari, 
>dalam status sebagai warga Amerika (dengan passport USA).
>
>Posisi sebagai pasukan pendudukan/penjajahan menimbulkan dilema bagi 
>Israel, karena pertumbuhan/angka kelahiran warga Arab Palestina lebih 
>tinggi dari warga Yahudi. Jika Israel komitmen dengan klaim "negara 
>demokrasi", bukan mustahil suatu saat jumlah orang Arab Palestina lebih 
>besar dari orang Yahudi.
>
>Jika rakyat Arab Palestina diakui sebagai warga yang sederajat, maka suara 
>mayoritas mereka akan menang. Eksistensi Israel sebagai Negara Yahudi 
>terancam, tanpa lewat perang atau meletusnya peluru satu butir pun.
>
>Itulah sebabnya warga Arab Palestina sekarang statusnya hanya warga kelas 
>dua. Mereka BUKAN dan TIDAK diakui sebagai warga negara Israel, meski 
>faktanya wilayah mereka yang diakui oleh PBB masih diduduki Israel.
>
>
>Satrio Arismunandar
>Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
>Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
>Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
>
>http://satrioarismunandar6.blogspot.com
>http://satrioarismunandar.multiply.com
>
>"If you know how to die, you know how to live..."
>




Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread Satrio Arismunandar
1. Soal gagasan Edward Said, itu tampaknya tidak realistis. Alasannya, seperti 
sudah saya katakan, eksistensi Negara Yahudi akan hilang di sebuah negara 
demokrasi, di mana mayoritas warganya justru BUKAN orang Yahudi. Jadi, yang 
pasti akan menentang gagasan Edward Said adalah Israel, bukan otoritas 
Palestina. Ini real politic. Semurni dan sedamai apapun niat Said (saya 
percaya, dia orang baik dan intelektual yang tidak licik), Israel akan tetap 
melihat gagasan itu sebagai ancaman jangka panjang.

2. Isu solusi 2 negara juga tidak mudah, karena status Jerusalem. Israel 
bersikeras menganggap Jerusalem sebagai ibukota negara Israel yang TIDAK bisa 
dibagi. Sedangkan Resolusi PBB tegas mengatakan, Jerusalem Timur (dimana 
terdapat tempat-tempat suci 3 agama) adalah hak Palestina.

3. Warga Arab yang menjadi warga negara Israel adalah pilihan pragmatis. 
Daripada jadi warga kelas dua dengan status tak jelas, mendingan ikut aturan 
Israel yang jadi penguasa. Toh jumlah warga Arab yang jadi warga negara Israel 
ini cuma minoritas, tidak membahayakan Israel, bahkan positif memberi citra 
demokratis pada Israel. Walaupun jelas-jelas Israel didirikan di atas tanah 
rakyat Palestina, bahkan status ibukota Israel sendiri (Jerusalem) kan tidak 
legal, dan bertentangan dengan Resolusi PBB.

 
Satrio Arismunandar 
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com  
 
"If you know how to die, you know how to live..."



- Original Message 
From: Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, December 13, 2007 4:55:36 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di 
Yerusalem


gagasan edward said tentang satu negara untuk dua bangsa
memang tinggal impian.

kenyataan sekarang, pihak israel dan palestina sudah sepakat
dengan solusi dua negara untuk dua bangsa.

almarhum edward said memprotes keputusan yasser arafat yang
menerima solusi itu dengan cara mengundurkan diri dari posisi
sebagai anggota parlemen palestina di pengasingan.

tapi edward said saya kira menelurkan gagasan satu negara
untuk dua bangsa dengan niat ikhlas untuk perdamaian. tak ada
agenda tersembunyi melenyapkan israel pelan-pelan lewat revolusi
demografi. intelektual sekaliber edward said saya kira tak dihinggapi
mentalitas penaklukan semacam itu.

sekarang dengan solusi dua negara untuk dua bangsa, warga
palestina di tanah pendudukan tepi barat dan jalur gaza jelas tak bisa
diakui sebagai warga israel. sebaliknya warga palestina sendiri pasti
tak mau menjadi warga israel. mereka tentu ingin menjadi warga
negaranya sendiri.

"hak pulang" adalah tuntutan palestina atas hak warganya yang dulu tinggal
di wilayah-wilayah sebelum 1948 yang kini sudah menjadi teritori israel.
kebanyakan mereka sudah meninggal, yang masih hidup sudah renta.
tapi anak cucunya masih ada dan tinggal di kamp-kamp pengungsi di
sejumlah negara arab

"hak pulang" masih jadi isu yang diperjuangkan palestina. problemnya
rumit. kalaupun boleh pulang, bagaimana status mereka? bersediakah
keturunan warga palestina itu menjadi warga israel? israel sendiri tentu
bukan tak berpikir tentang revolusi demografi yang ada di kepala kaum
anti israel. selama tak ada basis kepercayaan dan kejujuran pada
keduabelah pihak, perdamaian masih akan jauh terwujud di timur tengah.

jangan lupa, negara-negara arab ikut bertanggungjawab atas terciptanya
gelombang pengungsi 1948. dulu mereka yang perintahkan warga arab
meninggalkan kampung-kampungnya di pedalaman palestina dengan
alasan akan segera menggempur balik israel dan "membebaskan palestina."
kenyataannya serangan tak pernah terjadi. sementara kampung-kampung
arab itu jadinya malah dikuasai israel secara permanen.

jadi sekarang bukan cuma israel yang dikutuki orang-orang tua renta
palestina dari generasi 1948, tapi juga pemerintah negara-negara arab
yang dulu memerintahkan mereka meninggalkan kampung halaman.

saudara-saudara mereka yang tak meninggalkan kampung sampai
sekarang masih menetap dan menjadi warga israel. mereka diakui
sebagai warga israel yang sederajad hak dan kewajibannya. banyak
dari mereka menjadi anggota knesset alias parlemen israel.

At 12:11 AM 12/13/2007 -0800, you wrote:
>Yang aneh, orang keturunan Yahudi yang lahir dan besar di Rusia, Polandia, 
>Eropa timur, dll boleh "kembali" ke Israel (baca: tanah Palestina yang 
>diduduki), dengan alasan itulah tanah asal mereka.
>
>Tetapi, orang Palestina yang jelas-jelas lahir dan besar di Palestina, dan 
>kemudian diteror dan diusir sehingga jadi pengungsi di negara-negara 
>tetangga, tidak bisa kembali ke Palestina. Sampai detik ini, Israel belum 
>setuju dengan "hak pulang" bagi para pengungsi Palestina ini.
>
>Edward Sa

Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread Nugroho Dewanto

1. saya bilang gagasan edward said memang tinggal impian.
bukan cuma israel yang tak setuju karena curiga dengan
agenda revolusi demografi anasir palestina yang anti-israel,
tapi yasser arafat juga tak setuju karena tak terbayang
akan membentuk pemerintahan bersama kaum zionis yang
selama ini menjadi musuhnya.

2. perdamaian memang bukan soal yang mudah. isu-isu
seperti status yerusalem, hak pulang, keamanan, dan perbatasan
masih jadi bahan perdebatan panas. tapi hanya orang pemberani
yang membuat perdamaian. sebaliknya adalah mereka
yang memicu peperangan.

3. demokrasi di israel mungkin tidak sempurna, tapi jelas
jauh lebih baik ketimbang di negara-negara arab. sampai kapan
mata pemerintahan arab akan terbuka bahwa sistem politik ini
sebetulnya yang membuat israel mampu mengungguli mereka
di segala lini?



At 01:47 AM 12/13/2007 -0800, you wrote:

>1. Soal gagasan Edward Said, itu tampaknya tidak realistis. Alasannya, 
>seperti sudah saya katakan, eksistensi Negara Yahudi akan hilang di sebuah 
>negara demokrasi, di mana mayoritas warganya justru BUKAN orang Yahudi. 
>Jadi, yang pasti akan menentang gagasan Edward Said adalah Israel, bukan 
>otoritas Palestina. Ini real politic. Semurni dan sedamai apapun niat Said 
>(saya percaya, dia orang baik dan intelektual yang tidak licik), Israel 
>akan tetap melihat gagasan itu sebagai ancaman jangka panjang.
>
>2. Isu solusi 2 negara juga tidak mudah, karena status Jerusalem. Israel 
>bersikeras menganggap Jerusalem sebagai ibukota negara Israel yang TIDAK 
>bisa dibagi. Sedangkan Resolusi PBB tegas mengatakan, Jerusalem Timur 
>(dimana terdapat tempat-tempat suci 3 agama) adalah hak Palestina.
>
>3. Warga Arab yang menjadi warga negara Israel adalah pilihan pragmatis. 
>Daripada jadi warga kelas dua dengan status tak jelas, mendingan ikut 
>aturan Israel yang jadi penguasa. Toh jumlah warga Arab yang jadi warga 
>negara Israel ini cuma minoritas, tidak membahayakan Israel, bahkan 
>positif memberi citra demokratis pada Israel. Walaupun jelas-jelas Israel 
>didirikan di atas tanah rakyat Palestina, bahkan status ibukota Israel 
>sendiri (Jerusalem) kan tidak legal, dan bertentangan dengan Resolusi PBB.
>
>Satrio Arismunandar
>Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
>Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
>Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026, Fax: 79184558, 79184627
>
>http://satrioarismunandar6.blogspot.com
>http://satrioarismunandar.multiply.com
>
>"If you know how to die, you know how to live..."



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread Satrio Arismunandar
Lagi-lagi Anda omong soal ras. Sudah saya bilang, isu Palestina itu soal 
perebutan tanah/wilayah. 
Tapi, terserah maunya Anda deh. saya capek.

 
Satrio Arismunandar 
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com  
 
"If you know how to die, you know how to live..."



- Original Message 
From: mediacare <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, December 13, 2007 5:29:00 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di 
Yerusalem

Beda lho Mas..orang Iran, Irak, dan Mesir itu jauh sebelum dijajah Arab 
bukanlah Arab. Karena sudah ratusan tahun dijajah Arab ya sebagian sudah 
bercampur Arab. Juga Palestina yang dulunya disebut bangsa Filistine.

- Original Message - 
From: Satrio Arismunandar 
To: [EMAIL PROTECTED] s.com 
Sent: Thursday, December 13, 2007 4:04 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di 
Yerusalem

Bung Radityo, 
yang namanya orang Palestina itu ya orang Arab. Palestina itu bukan sebuah ras 
tersendiri. Kalau saya memakai istilah Arab Palestina itu merefer ke mereka 
yang lahir di TANAH/WILAYAH Palestina (berbeda dengan orang Arab yang lahir di 
Mesir, Irak, dsb).

Isu Palestina-Israel juga bukan isu ras. Tetapi soal hak atas tanah.
Jadi, mau kulitnya kuning, putih atau hitam, Arab atau bukan Arab, Islam atau 
Kristen, mereka tidak boleh diusir dari Palestina. Dan setelah diusir jadi 
pengungsi pun mereka tak boleh dihalangi pulang ke Palestina, wong mereka lahir 
di sana kok.

Satrio Arismunandar 
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026, Fax: 79184558, 79184627

http://satrioarismu nandar6.blogspot .com
http://satrioarismu nandar.multiply. com 

"If you know how to die, you know how to live..."

- Original Message 
From: mediacare <[EMAIL PROTECTED] net.id>
To: [EMAIL PROTECTED] s.com
Sent: Thursday, December 13, 2007 4:13:45 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di 
Yerusalem

Sebagian orang Palestina adalah bukan Palestina asli seperti yang dulu. 
Sebagian dari mereka adalah orang Arab, atau campuran. Mirip seperti 
keturunan Cina yang mukim di Indonesia

- Original Message - 
From: "Satrio Arismunandar" 
To: <[EMAIL PROTECTED] p s.com>
Sent: Thursday, December 13, 2007 3:11 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres 
di Yerusalem

Yang aneh, orang keturunan Yahudi yang lahir dan besar di Rusia, Polandia, 
Eropa timur, dll boleh "kembali" ke Israel (baca: tanah Palestina yang 
diduduki), dengan alasan itulah tanah asal mereka.

Tetapi, orang Palestina yang jelas-jelas lahir dan besar di Palestina, dan 
kemudian diteror dan diusir sehingga jadi pengungsi di negara-negara 
tetangga, tidak bisa kembali ke Palestina. Sampai detik ini, Israel belum 
setuju dengan "hak pulang" bagi para pengungsi Palestina ini.

Edward Said sendiri tidak bisa bermukim jadi warga Palestina, meski dia 
pernah sekali "mampir mudik" ke Palestina/Israel selama beberapa hari, dalam 
status sebagai warga Amerika (dengan passport USA).

Posisi sebagai pasukan pendudukan/penjajah an menimbulkan dilema bagi Israel, 
karena pertumbuhan/ angka kelahiran warga Arab Palestina lebih tinggi dari 
warga Yahudi. Jika Israel komitmen dengan klaim "negara demokrasi", bukan 
mustahil suatu saat jumlah orang Arab Palestina lebih besar dari orang 
Yahudi.

Jika rakyat Arab Palestina diakui sebagai warga yang sederajat, maka suara 
mayoritas mereka akan menang. Eksistensi Israel sebagai Negara Yahudi 
terancam, tanpa lewat perang atau meletusnya peluru satu butir pun.

Itulah sebabnya warga Arab Palestina sekarang statusnya hanya warga kelas 
dua. Mereka BUKAN dan TIDAK diakui sebagai warga negara Israel, meski 
faktanya wilayah mereka yang diakui oleh PBB masih diduduki Israel.

Satrio Arismunandar
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026, Fax: 79184558, 79184627

http://satrioarismu nandar6.blogspot .com
http://satrioarismu nandar.multiply. com

"If you know how to die, you know how to live..."

- Original Message 
From: Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED] tempo.co. id>
To: [EMAIL PROTECTED] s.com
Sent: Thursday, December 13, 2007 2:23:56 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres 
di Yerusalem

almarhum edward wadie said orang palestina asli. dia lebih
memahami persoalan palestina ketimbang kebanyakan kita
di milis ini.

edward said punya pengalaman hidup berdampingan
dengan warga yahudi dan sesama arab s

Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread Nugroho Dewanto

mbak lina, sekarang ini tak ada yang bisa ditendang ke laut.
israel sebagai negara sudah menjadi fakta politik yang diakui
pbb dan dunia.

lagipula yahudi juga manusia. apa tak kasihan menendang
mereka ke laut? kalau mereka dulu pernah menyakiti bangsa
palestina, mengapa bangsa palestina tak mengambil teladan
dari salahudin al-ayubi yang memberi maaf agar tercipta
kedamaian yang kekal?

saya lebih suka sistem yang kuat ketimbang pemimpin yang
kuat. sistem yang kuat ibarat rel dan kereta api. biar masinis
tidur atau mabuk, kereta dan penumpang bisa selamat sampai
ke stasiun tujuan.




At 09:47 AM 12/13/2007 +, you wrote:

>Terimakasih Mas Nug. Jadi, sebetulnya yang harus ditendang ke laut
>adalah kaum zionis dong. Siapa itu ?
>
>Salah satu syarat bisa membentuk negara yang diidam2kan itu adalah
>mempunyai seorang pemimpin yang "kuat". Kalau tak salah negara ini
>pernah hidup damai, meski ketiga penganut agama ada disana, dibawah
>kememimpinan seorang yang 'kuat'.
>
>wassalam,
>--- In ppiindia@yahoogroups.com, 
>Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]>
>wrote:
> >
> >
> > almarhum edward wadie said orang palestina asli. dia lebih
> > memahami persoalan palestina ketimbang kebanyakan kita
> > di milis ini.
> >
> > edward said punya pengalaman hidup berdampingan
> > dengan warga yahudi dan sesama arab secara damai.
> >
> > dia lahir di baitul maqdis alias yerusalem. kelahirannya
> > dibantu seorang bidan yahudi yang terampil. keluarganya
> > tinggal di pemukiman arab yerusalem yang terdiri atas
> > penganut kristen maupun islam. pendeknya dia terbiasa
> > hidup di lingkungan yang majemuk dan bhinneka tunggal ika.
> > dan kehidupan semacam itu nyata terjadi di masa lalu.
> > bukan sesuatu yang impossible.
> >
> > latar belakang itu membuatnya tak memiliki halangan
> > psikologis dan budaya untuk hidup berdampingan dengan
> > siapapun di tanah palestina.
> >
> > maka dia punya gagasan pendirian sebuah negara dengan
> > ibukota yerusalem, dimana bangsa arab dan yahudi bisa
> > tinggal bersama.
> >
> > ungkapan "kembali ke tanah asal" adalah istilah kitab suci
> > yang dipolitisasi oleh kaum zionis. kebanyakan warga yahudi
> > sendiri tak menganggap seruan itu suci dan harus ditaati.
> > buktinya banyak warga yahudi di amerika dan eropa barat
> > --terutama yang kaya-- tak mau pindah ke israel. apalagi israel
> > terbukti bukan negeri yang aman: banyak bom, roket, dan
> > sejenisnya. lebih aman bagi mereka tetap tinggal di diaspora
> > yang sudah menjadi tanah air kedua.
> >
> > tahun-tahun belakangan hanya warga yahudi miskin dari eropa
> > timur yang bersedia pindah ke israel. mereka pindah karena
> > mengalami diskriminasi di negeri asal sementara pemerintah
> > israel mengiming-imingi dengan tempat tinggal dan berbagai
> > santunan.
> >
> > tapi ada juga warga yahudi asli yang sudah turun temurun selama
> > ribuan tahun tinggal di tanah itu. bukankah arab dan yahudi
> > bersepupu? rambut ikal dan bentuk hidungnya sama. bahasanya
> > dan cara menulis hurufnya dari kanan ke kiri pun mirip. mereka
> > tentu berhak pula tinggal di tanah itu seperti yang lain.
> >
> > biarlah kita doakan dan bantu dari jauh kedua bangsa bersepupu
> > itu cepat berdamai. jangan malah membawa konflik timur tengah ke
> > negeri sendiri yang tadinya tenteram dan damai.
> >
> >
> >
> >
> > At 02:50 AM 12/13/2007 +, you wrote:
> >
> > >Ide mendirikan sebuah negara Palestina, memang baik. Tapi dengan
> > >mencampurkan dua bangsa tsb, menurut saya impossible.
> > >
> > >Mas Nug, saya ingin bertanya sebetulnya (menurut pengetahuan mas
> > >Nug) kalo orang2 Israel ingin kembali ke 'tanah
>asal'nya...kemanakah
> > >seharusnya mereka kembali? Dimanakah asal mereka sebetulnya?
> > >
> > >wassalam,
> > >--- In 40yahoogroups.com>ppiindia@yahoogroups.com, 
>
> > >Nugroho Dewanto 
> > >wrote:
> > > >
> > > >
> > > > bung asnawi, saya tunggu dengan tak sabar terbitnya buku itu.
> > > >
> > > > sebetulnya sudah banyak orang indonesia yang berkunjung
> > > > atas undangan resmi pemerintah israel. terutama undangan dari
> > > > sayap politik simon peres yang kiri dan cinta damai.
> > > >
> > > > beberapa pekan lalu rombongan wartawan/pemimpin media massa
> > > > indonesia juga berkunjung kesana.
> > > >
> > > > nasib warga palestina memang harus diperjuangkan, tapi warga
> > > > israel juga tak boleh ditendang ke laut seperti retorika
>pemimpin
> > > > arab dan iran selama ini yang terbukti kosong belaka.
> > > >
> > > > abu mazen pernah menanggapi ahmadinejad bahwa yang terpenting
> > > > sekarang bukan bicara tentang penghapusan sebuah negara
> > > > (maksudnya israel) dari peta dunia, tapi lebih baik bicara
>tentang
> > > > pendirian sebuah negara baru (maksudnya palestina).
> > > >
> > > > saya mendukung abu mazen dan almarhum abu ammar yang punya
> > > > cita-cita serupa. sebetulnya lebih baik lagi gagasan almarhum
> > > > cendekiawan kristen palestina ed

Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread Satrio Arismunandar
1. Harus dibedakan antara orang Yahudi yang Zionis dan Yahudi non-Zionis. 
Yahudi tidaklah identik sama dengan Zionis. Orang Arab/Palestina bisa hidup 
berdampingan secara damai dengan orang Yahudi non-Zionis. Tidak masalah. Bahkan 
banyak sekali orang Yahudi yang justru kritis terhadap Zionis, seperti ilmuwan 
Noam Chomsky. 

Tetapi Yahudi Zionis adalah mereka yang siap mengorbankan hak-hak rakyat 
Arab/Palestina untuk kepentingan agenda politik Zionis. Masuk akal, kalau 
berurusan dengan Yahudi yang Zionis jadi sulit.

2. Memangnya siapa yang memicu peperangan? Menurut Resolusi PBB, Jerusalem 
Timur, Jalur Gaza, Tepi Barat Sungai Yordan adalah hak Palestina. Kenapa Israel 
malah menjadikan Jerusalem sebagai ibukotanya yang tak bisa dibagi, padahal 
dulu ibukota Israel adalah Tel Aviv? Kenapa tidak dipatuhi saja resolusi PBB 
itu, yaitu mengembalikan hak-hak rakyat Palestina? 

3. Demokrasi itu penting, tetapi tidak identik dengan keunggulan. Cina maju 
ekonominya, teknologinya, dan diramalkan akan menjadi super power baru 
mengalahkan Amerika, bukan karena demokrasinya. Israel menang perang dan unggul 
karena didukung super power Amerika dengan senjata, informasi intelijen, dan 
tentu saja uang.

 
Satrio Arismunandar 
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com  
 
"If you know how to die, you know how to live..."



- Original Message 
From: Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, December 13, 2007 5:12:00 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di 
Yerusalem


1. saya bilang gagasan edward said memang tinggal impian.
bukan cuma israel yang tak setuju karena curiga dengan
agenda revolusi demografi anasir palestina yang anti-israel,
tapi yasser arafat juga tak setuju karena tak terbayang
akan membentuk pemerintahan bersama kaum zionis yang
selama ini menjadi musuhnya.

2. perdamaian memang bukan soal yang mudah. isu-isu
seperti status yerusalem, hak pulang, keamanan, dan perbatasan
masih jadi bahan perdebatan panas. tapi hanya orang pemberani
yang membuat perdamaian. sebaliknya adalah mereka
yang memicu peperangan.

3. demokrasi di israel mungkin tidak sempurna, tapi jelas
jauh lebih baik ketimbang di negara-negara arab. sampai kapan
mata pemerintahan arab akan terbuka bahwa sistem politik ini
sebetulnya yang membuat israel mampu mengungguli mereka
di segala lini?

At 01:47 AM 12/13/2007 -0800, you wrote:

>1. Soal gagasan Edward Said, itu tampaknya tidak realistis. Alasannya, 
>seperti sudah saya katakan, eksistensi Negara Yahudi akan hilang di sebuah 
>negara demokrasi, di mana mayoritas warganya justru BUKAN orang Yahudi. 
>Jadi, yang pasti akan menentang gagasan Edward Said adalah Israel, bukan 
>otoritas Palestina. Ini real politic. Semurni dan sedamai apapun niat Said 
>(saya percaya, dia orang baik dan intelektual yang tidak licik), Israel 
>akan tetap melihat gagasan itu sebagai ancaman jangka panjang.
>
>2. Isu solusi 2 negara juga tidak mudah, karena status Jerusalem. Israel 
>bersikeras menganggap Jerusalem sebagai ibukota negara Israel yang TIDAK 
>bisa dibagi. Sedangkan Resolusi PBB tegas mengatakan, Jerusalem Timur 
>(dimana terdapat tempat-tempat suci 3 agama) adalah hak Palestina.
>
>3. Warga Arab yang menjadi warga negara Israel adalah pilihan pragmatis. 
>Daripada jadi warga kelas dua dengan status tak jelas, mendingan ikut 
>aturan Israel yang jadi penguasa. Toh jumlah warga Arab yang jadi warga 
>negara Israel ini cuma minoritas, tidak membahayakan Israel, bahkan 
>positif memberi citra demokratis pada Israel. Walaupun jelas-jelas Israel 
>didirikan di atas tanah rakyat Palestina, bahkan status ibukota Israel 
>sendiri (Jerusalem) kan tidak legal, dan bertentangan dengan Resolusi PBB.
>
>Satrio Arismunandar
>Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
>Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
>Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026, Fax: 79184558, 79184627
>
><http://satrioarismu nandar6.blogspot .com>http://satrioarismu 
>nandar6.blogspot .com
>http://satrioarismu nandar.multiply. com
>
>"If you know how to die, you know how to live..."

[Non-text portions of this message have been removed]





  

Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread Nugroho Dewanto
pindah ke topik lain?

saling memaafkan dan melupakan masa lalu adalah
proses yang harus dilakukan ke arah perdamaian.

bahkan pejabat israel yang paling cinta damai seperti
simon peres pun dulunya bekas aktivis haganah.
sebaliknya apa jadinya bila israel terus mengingat
abu mazen sebagai pejabat fatah yang menggerakkan
perlawanan bersenjata anti-israel?

segala simpati saya untuk rakyat palestina. tapi kita
tak bisa memandang satu sisi saja untuk menciptakan
perdamaian. bagaimana dengan bom dan serangan roket
kepada warga israel? dan yang paling buruk adalah
sentimen dan retorika menendang yahudi ke laut.
semua itu adalah lingkaran setan yang harus diputus.

atau anda setuju retorika menendang yahudi ke laut
harus terus dikobarkan? bahkan abu mazen sudah
meninggalkan retorika itu. buat israel, kalau anda masih
seperti itu berarti anda tak serius untuk berdamai.
sederhana saja.



At 03:32 AM 12/13/2007 -0800, you wrote:
>Pengertian "memaafkan" itu harus jelas.
>
>Tanah Palestina masih diduduki Israel,  pengungsi Palestina masih 
>terlunta-lunta tak bisa pulang ke tanahnya, pelanggaran HAM terhadap 
>rakuat Palestina terus berlangsung, ...dst dan orang Palestina disuruh 
>"memaafkan"? Apa tidak terbalik?
>
>Dalam kondisi sekarang, yang posisi underdog dan tertindas itu ya rakyat 
>Palestina, bukan Israel (negara paling kuat secara militer di Timur 
>Tengah, dan diyakini sudah memiliki senjata nuklir -- hal yang implisit 
>sudah diakui PM Israel Olmert).
>
>Jangan sampai kita "blaming the victim," justru menyalahkan orang yang 
>jadi korban (mengutip judul buku Edward Said).
>
>
>Satrio Arismunandar
>Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
>Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
>Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
>
>http://satrioarismunandar6.blogspot.com
>http://satrioarismunandar.multiply.com
>
>"If you know how to die, you know how to live..."
>



Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread Satrio Arismunandar
Pengertian "memaafkan" itu harus jelas. 

Tanah Palestina masih diduduki Israel,  pengungsi Palestina masih 
terlunta-lunta tak bisa pulang ke tanahnya, pelanggaran HAM terhadap rakuat 
Palestina terus berlangsung, ...dst dan orang Palestina disuruh 
"memaafkan"? Apa tidak terbalik?

Dalam kondisi sekarang, yang posisi underdog dan tertindas itu ya rakyat 
Palestina, bukan Israel (negara paling kuat secara militer di Timur Tengah, dan 
diyakini sudah memiliki senjata nuklir -- hal yang implisit sudah diakui PM 
Israel Olmert). 

Jangan sampai kita "blaming the victim," justru menyalahkan orang yang jadi 
korban (mengutip judul buku Edward Said).

 
Satrio Arismunandar 
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com  
 
"If you know how to die, you know how to live..."



- Original Message 
From: Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, December 13, 2007 5:27:54 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di 
Yerusalem


mbak lina, sekarang ini tak ada yang bisa ditendang ke laut.
israel sebagai negara sudah menjadi fakta politik yang diakui
pbb dan dunia.

lagipula yahudi juga manusia. apa tak kasihan menendang
mereka ke laut? kalau mereka dulu pernah menyakiti bangsa
palestina, mengapa bangsa palestina tak mengambil teladan
dari salahudin al-ayubi yang memberi maaf agar tercipta
kedamaian yang kekal?

saya lebih suka sistem yang kuat ketimbang pemimpin yang
kuat. sistem yang kuat ibarat rel dan kereta api. biar masinis
tidur atau mabuk, kereta dan penumpang bisa selamat sampai
ke stasiun tujuan.

At 09:47 AM 12/13/2007 +, you wrote:

>Terimakasih Mas Nug. Jadi, sebetulnya yang harus ditendang ke laut
>adalah kaum zionis dong. Siapa itu ?
>
>Salah satu syarat bisa membentuk negara yang diidam2kan itu adalah
>mempunyai seorang pemimpin yang "kuat". Kalau tak salah negara ini
>pernah hidup damai, meski ketiga penganut agama ada disana, dibawah
>kememimpinan seorang yang 'kuat'.
>
>wassalam,
>--- In <mailto:ppiindia% 40yahoogroups. com>[EMAIL PROTECTED] s.com, 
>Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED] .>
>wrote:
> >
> >
> > almarhum edward wadie said orang palestina asli. dia lebih
> > memahami persoalan palestina ketimbang kebanyakan kita
> > di milis ini.
> >
> > edward said punya pengalaman hidup berdampingan
> > dengan warga yahudi dan sesama arab secara damai.
> >
> > dia lahir di baitul maqdis alias yerusalem. kelahirannya
> > dibantu seorang bidan yahudi yang terampil. keluarganya
> > tinggal di pemukiman arab yerusalem yang terdiri atas
> > penganut kristen maupun islam. pendeknya dia terbiasa
> > hidup di lingkungan yang majemuk dan bhinneka tunggal ika.
> > dan kehidupan semacam itu nyata terjadi di masa lalu.
> > bukan sesuatu yang impossible.
> >
> > latar belakang itu membuatnya tak memiliki halangan
> > psikologis dan budaya untuk hidup berdampingan dengan
> > siapapun di tanah palestina.
> >
> > maka dia punya gagasan pendirian sebuah negara dengan
> > ibukota yerusalem, dimana bangsa arab dan yahudi bisa
> > tinggal bersama.
> >
> > ungkapan "kembali ke tanah asal" adalah istilah kitab suci
> > yang dipolitisasi oleh kaum zionis. kebanyakan warga yahudi
> > sendiri tak menganggap seruan itu suci dan harus ditaati.
> > buktinya banyak warga yahudi di amerika dan eropa barat
> > --terutama yang kaya-- tak mau pindah ke israel. apalagi israel
> > terbukti bukan negeri yang aman: banyak bom, roket, dan
> > sejenisnya. lebih aman bagi mereka tetap tinggal di diaspora
> > yang sudah menjadi tanah air kedua.
> >
> > tahun-tahun belakangan hanya warga yahudi miskin dari eropa
> > timur yang bersedia pindah ke israel. mereka pindah karena
> > mengalami diskriminasi di negeri asal sementara pemerintah
> > israel mengiming-imingi dengan tempat tinggal dan berbagai
> > santunan.
> >
> > tapi ada juga warga yahudi asli yang sudah turun temurun selama
> > ribuan tahun tinggal di tanah itu. bukankah arab dan yahudi
> > bersepupu? rambut ikal dan bentuk hidungnya sama. bahasanya
> > dan cara menulis hurufnya dari kanan ke kiri pun mirip. mereka
> > tentu berhak pula tinggal di tanah itu seperti yang lain.
> >
> > biarlah kita doakan dan bantu dari jauh kedua bangsa bersepupu
> > itu cepat berdamai. jangan malah membawa konflik timur tengah ke
> > negeri sendiri yang tadinya tenteram dan damai.
> >
> >
> &

Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread Nugroho Dewanto

ide zionis betapapun menyakitkan sekarang sudah
membuahkan hasil dengan berdirinya negara israel
yang telah menjadi fakta politik.

tapi mereka juga kecewa karena gagal mewujudkan
negara israel raya yang membentang dari sungai
eufrat sampai tigris.

para tokoh zionis pendiri israel itu sekarang sebagian
besar sudah meninggal. jadi tak perlu susah-susah
menendang mereka ke laut.




At 11:46 AM 12/13/2007 +, you wrote:

>Zionist yang telah mempolitisasi kitab suci itulah yang ditendang
>kelaut! Saya gak peduli mereka itu Islam, Kristen atopun Yahudi.
>Tapi mereka itulah yang juga telah mengobarkan permusuhan dan
>perpecahan dgn cara mempolitisasi kitab suci, alias membohongi dan
>membodohi orang sehingga mereka bertempur.
>
>Saya juga dah lama berpikir, kalo emang mau numpang hidup..ya udah
>numpang aja. Hidup secara damai. kan gitu?
>
>Mereka memang manusia. Tapi manusia "bejat" harus ditendang kelaut.
>Itu hukumannya. Yang "baik" mendapat pahala. Itu kan keadilan -
>reward and punishment yang gak memandang Islam, Kristen or Yahudi.
>
>Sistem kuat kalo pemimpinnya bejat, sama saja bohong. Sistem kuat
>akan lahir dari seorang pemimpin yang kuat. Kalo gak, sistem cuma
>dibuat mainan.
>
>wassalam,
>--- In ppiindia@yahoogroups.com, 
>Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]>
>wrote:
> >
> >
> > mbak lina, sekarang ini tak ada yang bisa ditendang ke laut.
> > israel sebagai negara sudah menjadi fakta politik yang diakui
> > pbb dan dunia.
> >
> > lagipula yahudi juga manusia. apa tak kasihan menendang
> > mereka ke laut? kalau mereka dulu pernah menyakiti bangsa
> > palestina, mengapa bangsa palestina tak mengambil teladan
> > dari salahudin al-ayubi yang memberi maaf agar tercipta
> > kedamaian yang kekal?
> >
> > saya lebih suka sistem yang kuat ketimbang pemimpin yang
> > kuat. sistem yang kuat ibarat rel dan kereta api. biar masinis
> > tidur atau mabuk, kereta dan penumpang bisa selamat sampai
> > ke stasiun tujuan.
> >
> >
> >
> >
> > At 09:47 AM 12/13/2007 +, you wrote:
> >
> > >Terimakasih Mas Nug. Jadi, sebetulnya yang harus ditendang ke laut
> > >adalah kaum zionis dong. Siapa itu ?
> > >
> > >Salah satu syarat bisa membentuk negara yang diidam2kan itu adalah
> > >mempunyai seorang pemimpin yang "kuat". Kalau tak salah negara ini
> > >pernah hidup damai, meski ketiga penganut agama ada disana,
>dibawah
> > >kememimpinan seorang yang 'kuat'.
> > >
> > >wassalam,
> > >--- In 40yahoogroups.com>ppiindia@yahoogroups.com, 
>
> > >Nugroho Dewanto 
> > >wrote:
> > > >
> > > >
> > > > almarhum edward wadie said orang palestina asli. dia lebih
> > > > memahami persoalan palestina ketimbang kebanyakan kita
> > > > di milis ini.
> > > >
> > > > edward said punya pengalaman hidup berdampingan
> > > > dengan warga yahudi dan sesama arab secara damai.
> > > >
> > > > dia lahir di baitul maqdis alias yerusalem. kelahirannya
> > > > dibantu seorang bidan yahudi yang terampil. keluarganya
> > > > tinggal di pemukiman arab yerusalem yang terdiri atas
> > > > penganut kristen maupun islam. pendeknya dia terbiasa
> > > > hidup di lingkungan yang majemuk dan bhinneka tunggal ika.
> > > > dan kehidupan semacam itu nyata terjadi di masa lalu.
> > > > bukan sesuatu yang impossible.
> > > >
> > > > latar belakang itu membuatnya tak memiliki halangan
> > > > psikologis dan budaya untuk hidup berdampingan dengan
> > > > siapapun di tanah palestina.
> > > >
> > > > maka dia punya gagasan pendirian sebuah negara dengan
> > > > ibukota yerusalem, dimana bangsa arab dan yahudi bisa
> > > > tinggal bersama.
> > > >
> > > > ungkapan "kembali ke tanah asal" adalah istilah kitab suci
> > > > yang dipolitisasi oleh kaum zionis. kebanyakan warga yahudi
> > > > sendiri tak menganggap seruan itu suci dan harus ditaati.
> > > > buktinya banyak warga yahudi di amerika dan eropa barat
> > > > --terutama yang kaya-- tak mau pindah ke israel. apalagi israel
> > > > terbukti bukan negeri yang aman: banyak bom, roket, dan
> > > > sejenisnya. lebih aman bagi mereka tetap tinggal di diaspora
> > > > yang sudah menjadi tanah air kedua.
> > > >
> > > > tahun-tahun belakangan hanya warga yahudi miskin dari eropa
> > > > timur yang bersedia pindah ke israel. mereka pindah karena
> > > > mengalami diskriminasi di negeri asal sementara pemerintah
> > > > israel mengiming-imingi dengan tempat tinggal dan berbagai
> > > > santunan.
> > > >
> > > > tapi ada juga warga yahudi asli yang sudah turun temurun selama
> > > > ribuan tahun tinggal di tanah itu. bukankah arab dan yahudi
> > > > bersepupu? rambut ikal dan bentuk hidungnya sama. bahasanya
> > > > dan cara menulis hurufnya dari kanan ke kiri pun mirip. mereka
> > > > tentu berhak pula tinggal di tanah itu seperti yang lain.
> > > >
> > > > biarlah kita doakan dan bantu dari jauh kedua bangsa bersepupu
> > > > itu cepat berdamai. jangan malah membawa konflik timur tengah
>ke
> > > > negeri sendiri yang tadinya ten

Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread Nugroho Dewanto

1. bagus sekali kalau orang bisa membedakan antara yahudi zionis
dan non-zionis, bahkan anti-zionis. semoga orang seperti noam
chomsky tak ikut ditendang ke laut.

2. saya melihat persoalan timur tengah dari kedua sisi. ketegangan
di timur tengah tak semata karena agresifitas israel. arab juga suka
sok-sokan. ingat rencana pembebasan palestina 1948, rencana
mengepung israel 1967 yang malah didahului israel dengan
perang enam hari. kalau anda di posisi israel, mematuhi resolusi pbb
begitu saja adalah sama dengan bunuh diri. ini persoalan hidup dan
mati bagi mereka.

3. cina punya sejarah panjang mengelola pemerintahan sejak zaman
para kaisar. komunisme cina sama sekali berbeda dengan soviet dulu.
ekonominya berdasar mekanisme pasar. sistem politiknya masih kaku
tapi semakin lama semakin lentur. dan partai komunis masih menjadi
pilar stabilitas. dengan tradisi dan nasionalisme yang tinggi, mereka
tak akan pernah mengaku mengadopsi demokrasi (seperti mereka
sudah mengadopsi kapitalisme) kendati sehari-hari menerapkannya.


At 03:47 AM 12/13/2007 -0800, you wrote:

>1. Harus dibedakan antara orang Yahudi yang Zionis dan Yahudi non-Zionis. 
>Yahudi tidaklah identik sama dengan Zionis. Orang Arab/Palestina bisa 
>hidup berdampingan secara damai dengan orang Yahudi non-Zionis. Tidak 
>masalah. Bahkan banyak sekali orang Yahudi yang justru kritis terhadap 
>Zionis, seperti ilmuwan Noam Chomsky.
>
>Tetapi Yahudi Zionis adalah mereka yang siap mengorbankan hak-hak rakyat 
>Arab/Palestina untuk kepentingan agenda politik Zionis. Masuk akal, kalau 
>berurusan dengan Yahudi yang Zionis jadi sulit.
>
>2. Memangnya siapa yang memicu peperangan? Menurut Resolusi PBB, Jerusalem 
>Timur, Jalur Gaza, Tepi Barat Sungai Yordan adalah hak Palestina. Kenapa 
>Israel malah menjadikan Jerusalem sebagai ibukotanya yang tak bisa dibagi, 
>padahal dulu ibukota Israel adalah Tel Aviv? Kenapa tidak dipatuhi saja 
>resolusi PBB itu, yaitu mengembalikan hak-hak rakyat Palestina?
>
>3. Demokrasi itu penting, tetapi tidak identik dengan keunggulan. Cina 
>maju ekonominya, teknologinya, dan diramalkan akan menjadi super power 
>baru mengalahkan Amerika, bukan karena demokrasinya. Israel menang perang 
>dan unggul karena didukung super power Amerika dengan senjata, informasi 
>intelijen, dan tentu saja uang.
>
>Satrio Arismunandar
>Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
>Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
>Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026, Fax: 79184558, 79184627
>
><http://satrioarismunandar6.blogspot.com>http://satrioarismunandar6.blogspot.com
>http://satrioarismunandar.multiply.com
>
>"If you know how to die, you know how to live..."
>
>- Original Message 
>From: Nugroho Dewanto 
><<mailto:ndewanto%40mail.tempo.co.id>[EMAIL PROTECTED]>
>To: <mailto:ppiindia%40yahoogroups.com>ppiindia@yahoogroups.com
>Sent: Thursday, December 13, 2007 5:12:00 PM
>Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres 
>di Yerusalem
>
>1. saya bilang gagasan edward said memang tinggal impian.
>bukan cuma israel yang tak setuju karena curiga dengan
>agenda revolusi demografi anasir palestina yang anti-israel,
>tapi yasser arafat juga tak setuju karena tak terbayang
>akan membentuk pemerintahan bersama kaum zionis yang
>selama ini menjadi musuhnya.
>
>2. perdamaian memang bukan soal yang mudah. isu-isu
>seperti status yerusalem, hak pulang, keamanan, dan perbatasan
>masih jadi bahan perdebatan panas. tapi hanya orang pemberani
>yang membuat perdamaian. sebaliknya adalah mereka
>yang memicu peperangan.
>
>3. demokrasi di israel mungkin tidak sempurna, tapi jelas
>jauh lebih baik ketimbang di negara-negara arab. sampai kapan
>mata pemerintahan arab akan terbuka bahwa sistem politik ini
>sebetulnya yang membuat israel mampu mengungguli mereka
>di segala lini?
>
>At 01:47 AM 12/13/2007 -0800, you wrote:
>
> >1. Soal gagasan Edward Said, itu tampaknya tidak realistis. Alasannya,
> >seperti sudah saya katakan, eksistensi Negara Yahudi akan hilang di sebuah
> >negara demokrasi, di mana mayoritas warganya justru BUKAN orang Yahudi.
> >Jadi, yang pasti akan menentang gagasan Edward Said adalah Israel, bukan
> >otoritas Palestina. Ini real politic. Semurni dan sedamai apapun niat Said
> >(saya percaya, dia orang baik dan intelektual yang tidak licik), Israel
> >akan tetap melihat gagasan itu sebagai ancaman jangka panjang.
> >
> >2. Isu solusi 2 negara juga tidak mudah, karena status Jerusalem. Israel
> >bersikeras menganggap Jerusalem sebagai ibukota negara Israel yang TIDAK
> >bisa dibagi. Sedangkan Resolusi PBB tegas mengatakan, Jerusalem Timur
> >(dimana terdapat tempat-tempat suci 3 agama) adalah hak Palestina.
> >

Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem

2007-12-13 Thread Satrio Arismunandar
Saya tak akan memperpanjang lagi diskusi ini, karena cara pandang saya tentang 
"proses perdamaian"
Arab-Israel, ketidakseimbangan posisi pihak-pihak yang bertikai, dan dominasi 
terselubung dalam "proses perdamaian" sudah saya jelaskan di posting lain.

Thx,

Satrio Arismunandar 
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com  
 
"If you know how to die, you know how to live..."



- Original Message 
From: Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, December 13, 2007 7:35:37 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di 
Yerusalem


1. bagus sekali kalau orang bisa membedakan antara yahudi zionis
dan non-zionis, bahkan anti-zionis. semoga orang seperti noam
chomsky tak ikut ditendang ke laut.

2. saya melihat persoalan timur tengah dari kedua sisi. ketegangan
di timur tengah tak semata karena agresifitas israel. arab juga suka
sok-sokan. ingat rencana pembebasan palestina 1948, rencana
mengepung israel 1967 yang malah didahului israel dengan
perang enam hari. kalau anda di posisi israel, mematuhi resolusi pbb
begitu saja adalah sama dengan bunuh diri. ini persoalan hidup dan
mati bagi mereka.

3. cina punya sejarah panjang mengelola pemerintahan sejak zaman
para kaisar. komunisme cina sama sekali berbeda dengan soviet dulu.
ekonominya berdasar mekanisme pasar. sistem politiknya masih kaku
tapi semakin lama semakin lentur. dan partai komunis masih menjadi
pilar stabilitas. dengan tradisi dan nasionalisme yang tinggi, mereka
tak akan pernah mengaku mengadopsi demokrasi (seperti mereka
sudah mengadopsi kapitalisme) kendati sehari-hari menerapkannya.

At 03:47 AM 12/13/2007 -0800, you wrote:

>1. Harus dibedakan antara orang Yahudi yang Zionis dan Yahudi non-Zionis. 
>Yahudi tidaklah identik sama dengan Zionis. Orang Arab/Palestina bisa 
>hidup berdampingan secara damai dengan orang Yahudi non-Zionis. Tidak 
>masalah. Bahkan banyak sekali orang Yahudi yang justru kritis terhadap 
>Zionis, seperti ilmuwan Noam Chomsky.
>
>Tetapi Yahudi Zionis adalah mereka yang siap mengorbankan hak-hak rakyat 
>Arab/Palestina untuk kepentingan agenda politik Zionis. Masuk akal, kalau 
>berurusan dengan Yahudi yang Zionis jadi sulit.
>
>2. Memangnya siapa yang memicu peperangan? Menurut Resolusi PBB, Jerusalem 
>Timur, Jalur Gaza, Tepi Barat Sungai Yordan adalah hak Palestina. Kenapa 
>Israel malah menjadikan Jerusalem sebagai ibukotanya yang tak bisa dibagi, 
>padahal dulu ibukota Israel adalah Tel Aviv? Kenapa tidak dipatuhi saja 
>resolusi PBB itu, yaitu mengembalikan hak-hak rakyat Palestina?
>
>3. Demokrasi itu penting, tetapi tidak identik dengan keunggulan. Cina 
>maju ekonominya, teknologinya, dan diramalkan akan menjadi super power 
>baru mengalahkan Amerika, bukan karena demokrasinya. Israel menang perang 
>dan unggul karena didukung super power Amerika dengan senjata, informasi 
>intelijen, dan tentu saja uang.
>
>Satrio Arismunandar
>Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
>Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
>Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026, Fax: 79184558, 79184627
>
><http://satrioarismu nandar6.blogspot .com>http://satrioarismu 
>nandar6.blogspot .com
>http://satrioarismu nandar.multiply. com
>
>"If you know how to die, you know how to live..."
>
>- Original Message 
>From: Nugroho Dewanto 
><<mailto:ndewanto% 40mail.tempo. co.id>[EMAIL PROTECTED] tempo.co. id>
>To: <mailto:ppiindia% 40yahoogroups. com>[EMAIL PROTECTED] s.com
>Sent: Thursday, December 13, 2007 5:12:00 PM
>Subject: Re: [ppiindia] Re: Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres 
>di Yerusalem
>
>1. saya bilang gagasan edward said memang tinggal impian.
>bukan cuma israel yang tak setuju karena curiga dengan
>agenda revolusi demografi anasir palestina yang anti-israel,
>tapi yasser arafat juga tak setuju karena tak terbayang
>akan membentuk pemerintahan bersama kaum zionis yang
>selama ini menjadi musuhnya.
>
>2. perdamaian memang bukan soal yang mudah. isu-isu
>seperti status yerusalem, hak pulang, keamanan, dan perbatasan
>masih jadi bahan perdebatan panas. tapi hanya orang pemberani
>yang membuat perdamaian. sebaliknya adalah mereka
>yang memicu peperangan.
>
>3. demokrasi di israel mungkin tidak sempurna, tapi jelas
>jauh lebih baik ketimbang di negara-negara arab. sampai kapan
>mata pemerintahan arab akan terbuka bahwa sistem politik ini
>sebetulnya yang membuat israel mampu mengungguli mereka
>di segala lini?
>
>At 01:47 AM 12/13/2007 -0800, you wrote:
>
> >1. Soal gagasan