mungkin punya tambang
tembaga-emas Freeport kalau bagian utara Austrlia
tidak berbenturan dengan Pasific Plate ini. Kira-kira
apakah pertanyaan saya ini benar?
salam,
Dody Darmawan
Angkatan '88
Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
..
Collision
.
Terima Kasih atas waktunya untuk membaca email ini.
Best Regards,
Rizky.P.Sekti '02
(D1H02022)
--- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Maaf, Pak Heryadi, baru saya jawab pertanyaannya;
kebetulan lagi banyak surat dan laporan yang harus
saya jawab dan evaluasi serta banyak rapat yang
mesti
: Awang Satyana
To: vicki amir ; IAGI ;
Geo Unpad ; Eksplorasi BPMIGAS
Sent: Sunday, 4 November, 2007 12:17:33 PM
Subject: Re: biggest meteor impact on earth
Saya percaya dengan teori antipodal benturan meteorit/komet. Saya
pernah menganalisis posisi antipodal beberapa benturan meteorit/komet
besar
Barangkali ada manfaatnya juga buat rekan2 yang lain.
salam,
awang
Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Date: Mon, 5 Nov 2007 05:57:19 -0800 (PST)
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Kump Arthur
To: Vicky Amir [EMAIL PROTECTED]
Vicky Amir [EMAIL PROTECTED
Barangkali hanya terjadi di Indonesia di mana perhitungan ilmiah geologi
berdampingan dengan penerawangan dan tetirah paranormal.
Puluhan paranormal tahun lalu pernah berkumpul hendak mengikuti perlombaan
menghentikan semburan LUSI berhadiah rumah. Diseleksi terlebih dahulu dengan
Saya percaya dengan teori antipodal benturan meteorit/komet. Saya pernah
menganalisis posisi antipodal beberapa benturan meteorit/komet besar dalam
sejarah Bumi. Di bawah ini adalah satu di antaranya yang berhubungan dengan
pertanyaan Sdr. Vicki Amir. Analisis ini pernah saya posting sekitar
Gunung Kelud belum meletus seperti berita di Detik.com yang dikutip di bawah.
Wawancara dengan penyiar Elshinta dengan Dr. Surono (kepala PVMBG) malam ini
(Sabtu 3 Nov. 2007 pukul 21.00 WIB) mengkonfirmasi ini. Walaupun semua gejala
gunungapi ini sudah jauh melebihi kondisi letusan 1990,
Seorang rekan geologist bertanya tentang stromatolit di pulau kecil Satonda
utara Sumbawa. Pulau sekecil Satonda yang belum tentu muncul pulaunya atau
namanya di atlas2 anak sekolah, memiliki arti yang begitu besar sebab langka
sekali tempat seperti Satonda di Bumi ini - yaitu memiliki
data tambahan gradient geothermal yang ada.
-doddy-
-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, October 16, 2007 1:20 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad
Subject: Re: [iagi-net-l] BPLS: Semburan Berhenti Empat Kali
Air yang selama ini keluar di
Turut berduka cita dengan berpulangnya Prof Dr. Teuku Jacob.
Ralph von Koenigswald, ahli vertebrata dan paleo-antropologi terkenal semasa
zaman Belanda di Indonesia, punya dua murid orang Indonesia yang kemudian
meneruskan pekerjaannya. Dua orang Indonesia ini kemudian terkenal sebagai
Di bawah ada kutipan berita tentang status Gunung Kelud dari Kompas dan Antara.
Berita2 di TV sore ini melaporkan sehari setelah Gunung Kelud dinaikkan
statusnya menjadi awas, malah gunung ini menunjukkan penurunan aktivitas.
Melihat aktivitasnya menurun, beberapa pengungsi kembali ke tempat
,
dan apakah biayanya lebih murah untuk bisa menggantikan seismic ?
On 10/15/07, Awang Satyana wrote:
Pak Soffian Hadi (ahli geologi anggota BPLS) kemarin kirim sms
sbb.:
Perilaku Lusi makin jelas seperti geyser, dalam 2 hari terakhir
ini
kejadian quiet selama 20 menit-150 menit dengan
memperkirakan bahwa air berasal dari kedalaman itu ? Apakah deutrium
terbentuk pada kedalaman tertentu ?
Pak Awang, apakah mungkin basement core dari Jawa Timur ini tersusun
oleh prism accretion dimana mungkin saja ada air yang terjebak
disitu ?
RDP
On 10/16/07, Awang Satyana wrote:
Pengukuran kadar
Pak Soffian Hadi (ahli geologi anggota BPLS) kemarin kirim sms sbb.: Perilaku
Lusi makin jelas seperti geyser, dalam 2 hari terakhir ini kejadian quiet
selama 20 menit-150 menit dengan interval 5-8 jam, meskipun (seperti geyser)
diawali semburan yang cukup kuat 3-5 meter mud kick
Pak
?
On 10/15/07, Awang Satyana wrote:
Pak Soffian Hadi (ahli geologi anggota BPLS) kemarin kirim sms sbb.:
Perilaku Lusi makin jelas seperti geyser, dalam 2 hari terakhir ini
kejadian quiet selama 20 menit-150 menit dengan interval 5-8 jam, meskipun
(seperti geyser) diawali semburan yang cukup kuat 3-5
samodro wrote:
Pak Awang,
Apakah dengan GPR memang bisa memetakan struktur sampai kedalaman 8000 m,
dan apakah biayanya lebih murah untuk bisa menggantikan seismic ?
On 10/15/07, Awang Satyana wrote:
Pak Soffian Hadi (ahli geologi anggota BPLS) kemarin kirim sms sbb.:
Perilaku Lusi
Top Kujung sekitar 8000-an, ya ?
Brarti basement dibawah itu lagi ?
Kalau karbonate (reef) pada satu tinggian apakah tidak mungkin ada low
area sekitarnya ?
Rdp
On 10/16/07, Awang Satyana wrote:
Pak Rovicky,
Regional setting LUSI ini ada di tinggian basement Porong-BD di tepi
selatan Kendeng
Secara ringkas, iya memang endapan Merapi lebih banyak terbuang ke sisi
barat-baratdaya sepanjang sejarah, seperti uraian di bawah ini. Sedangkan
letusan Merapi 2006, lebih banyak terbuang ke sisi selatan baratdaya.
Merapi kalau dilihat dari atas udara lebih terbuka lerengnya ke arah
Bagi teman2 netter Muslim, selamat merayakan Iedul Fitri 1 Syawal 1428 H,
semoga membawa kebahagiaan dan tekad yang baru. Mohon maaf lahir dan batin bila
ada kata2/tulisan2 saya yang menyinggung teman2 semua, tentu itu bukan suatu
kesengajaan.
salam,
awang
yanto salim [EMAIL PROTECTED]
Bumi memang unik di Tata Surya. Selain ia membawa kehidupan, planet ini kaya
air, dan sangat aktif secara tektonik. Kapan2 kita bisa mendiskusikan bahwa
tripartit ini : tektonik aktif-air-kehidupan saling berhubungan erat. Ingat
saja bahwa kehidupan awal sering bermula dari wilayah yang secara
bersaing (dibunuh) oleh keturunan
adam. Tapi setelah adanya teori kepunahan tersebut
berarti memang manusia modern tidak pernah berasal
atau bertemu dengan manusia purba.
Salam,
Dody D
D1F88109
--- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Penyebab kepunahan mammoth, binatang besar lainnya
dan manusia
yang ini, kan ?
just my 2 rupiah :)
RDP
On 10/11/07, Awang Satyana wrote:
Pak Dody,
Teori evolusi tidak terganggu dengan adanya kepunahan masal yang rutin
terjadi sepanjang sejarah Bumi. Kalau hanya mengacu kepada prinsip evolusi
gradualisme yang dikemukakan Darwin pada 1859 memang kita
Terima kasih Pak Zaim atas infonya, semoga pameran ini membekas cukup lama di
antara para pengunjung. Kelak mungkin kita akan memetik hasilnya berupa
kepedulian yang meningkat dan minat yang serius kepada paleontologi dan warisan
budaya paleo-antropologi dan arkeologi Indonesia.
Selamat
Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: To: [EMAIL PROTECTED]
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
Date: Thu, 4 Oct 2007 20:25:29 -0700 (PDT)
Subject: RE: [eksplorasi_BPMIGAS] Lima Puluh Tahun Eksplorasi Angkasa Luar
Surya,
SETI - search for extra terrestrial intelligence, adalah
Pak Zaim,
Tahun 1042 M Airlangga membagi Kahuripan untuk kedua putranya : (1) Jenggala
dan (2) Panjalu. Kemudian, Panjalu lebih dikenal sebagai Kediri dengan
beribukota Daha. Memang Panjalu Kediri, bukan Panjalu Ciamis. Kebetulan namanya
persis sama.
Menarik memang namanya persis
Hari ini Minggu 30 September 2007. Kalau sepuluh tahun yang lalu dan
selebihnya, bendera Merah Putih mesti dipasang setengah tiang di depan rumah
dan besok dipasang setiang penuh. Kalau sepuluh tahun yang lalu dan selebihnya,
nanti malam pasti ada pemutaran film Pengkhianatan G30S/PKI, film
Semoga Pak Untung, rekan IAGI-netter senior kita, yang masih jernih memantau
perkembangan kegeologian dan kegeofisikaan, segera diberikan kesembuhan.
salam,
awang
Agus Irianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Date: Tue, 25 Sep 2007 21:55:42 -0700 (PDT)
From: Agus Irianto [EMAIL PROTECTED]
To:
menyatakan
Kutei Basin sebagai aulocogene?
RPK
- Original Message -
From: Awang Satyana
To: ; Geo Unpad ;
Eksplorasi BPMIGAS
Sent: Sunday, September 16, 2007 9:40 PM
Subject: [iagi-net-l] delta dan strike-slip faulting (was : tsunami-genic
normal faulting EQ ...)
Pak Franc,
Saya ganti lagi
- Original Message
From: Awang Satyana
To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad ; Eksplorasi BPMIGAS
Sent: Saturday, September 15, 2007 3:47:10 PM
Subject: [iagi-net-l] tsunami-genic normal faulting EQ vs. tsunami-genic
thrust/reverse faulting EQ (was : Gempa Lagi 7.7 SR ...)
Pak Franc
Pak Franc,
Tsunami terjadi kalau ada kolom air laut yang terganggu oleh pematahan
vertikal dasar laut. Kita mengartikan pematahan vertikal adalah dip-slip fault,
yang menembus dasar laut dari rupture zone hiposentrum/pusat/fokus gempa
dangkal. Semakin dangkal pusat gempa, semakin mungkin
Sesuai dengan perkiraan, USGS menyebutkan bahwa gempa Bengkulu dan gempa
Mentawai yang masing2 terjadi pada 12 September 2007 dan 13 September 2007
adalah dua gempa utama yang berbeda (walaupun karakternya sama).
Dua gempa besar yang terjadi dalam waktu hampir 13 jam ini sampai sekarang
Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada Senin 10
September 2007 dengan kekuatan 4.5 SR ternyata tak hendak lekas-lekas lenyap.
BMG mencatat sampai saat ini telah tercatat gempa susulan sebanyak 482 kali
(!). Dari gempa sebanyak itu yang dirasakan hanyalah 61 kali
(seperti halnya di
Andaman waktu gempa Aceh) selain peningkatan aktivitas dari mudvolcano yang
sudah ada akibat gempa besar ini.
Wassalam
RPK
- Original Message -
From: Awang Satyana
To: IAGI ; Geo Unpad ;
Eksplorasi BPMIGAS
Sent: Thursday, September 13, 2007 11:27 PM
Subject: [iagi-net
-
From: Awang Satyana
To: IAGI ; Geo Unpad ;
Eksplorasi BPMIGAS
Sent: Thursday, September 13, 2007 11:27 PM
Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung
Kelud
Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada
Senin 10 September 2007
besar terjadinya gempa selanjutnya.
Terimakasih
Faizil
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Awang Satyana
Sent: Thursday, September 13, 2007 10:39 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: [Geo_unpad] Re: [iagi-net-l
ribuan kilkometer, sehingga orang bisa membuat
seismograph murah dengan mengamati/merekam kedalaman muka air tanah dengan
pelampung dalam sumur.
RPK
- Original Message -
From: Awang Satyana
To:
Sent: Friday, September 14, 2007 7:31 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi
Gempa sebesar itu mesti banyak gempa susulannya. Itu pula yang menjadi alasan
mengapa penduduk di Bengkulu dan sekitarnya tidak mau segera kembali ke
rumahnya masing-masing karena masih dirasakan bumi bergoyang-goyang, lebih
memilih tidur di bawah tenda di tempat agak tinggi.
USGS juga
.
Bisa diselidiki lebih lanjut apakah karena thrusting ini merupakan komplemen
strike-slip, maka tsunami tak terjadi. Kalau saja tak ada kait-mengaitnya
dengan strike-slip fault yang lebih besar; maka sangat meyakinkan tsunami bisa
terjadi
salam,
awang
Awang Satyana [EMAIL
Gempa Rusak Puluhan Rumah di Situbondo
Senin, 10 September 2007 | 12:20 WIB
TEMPO Interaktif, Situbondo: Gempa bumi melanda Kabupaten Situbondo, Jawa
Timur pada Senin (10/9) dini hari. Gempa terjadi dua kali yaitu pada pukul
01.30 dan 01.42 waktu setempat. Akibat gempa ini sediitnya 67
ada pemantauan terhadap effect gempa ini terhadap produksi
lapangan2 minyak dan gas bumi di Northeast Java basin? Katanya gempa bisa
meningkatkan produktivitas.
- Original Message -
From: Awang Satyana
To: Eksplorasi BPMIGAS ; Geo Unpad
;
Sent: Tuesday, September 11, 2007 12:26 AM
Pak Rovicky,
Peta-peta tektonik Indonesia pasti memuat Flores Thrust, yaitu sesar naik
besar (seperti subduction zone) di sebelah utara Sumbawa dan Flores, kemudian
menyambung ke utara Pulau Wetar sebagai Wetar thrust. Di jalur megathrust ini,
kerak samudera South Banda menyusup di bawah
.
salam,
awang
R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
Apakah ada pemantauan terhadap Semburan lumpur Sidoarjo akibat gempa ini?
- Original Message -
From: Awang Satyana
To: Eksplorasi BPMIGAS ; Geo Unpad
;
Sent: Tuesday, September 11, 2007 12:26 AM
Subject: [iagi-net-l] Gempa
-Jatim
Gempa dalam bisa terpicu karena back-arc thrusting
yang merupakan kepanjangan Flores Thrust, apakah gempa
yang dangkal masih dipicu aktivitas back-arc itu atau
segmen sesar lain yang teraktivasi oleh back-arc
thrusting tsb?
Salam,
Sukahar Eka
--- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote
Tentu kita masih ingat siapa Mpu Bharada. Menurut cerita, beliau adalah seorang
resi ternama mahasakti pada zaman Erlangga. Tahun 1042 M, sesaat sebelum
Erlangga meninggalkan Kahuripan, kerajaan mesti dibagi dua untuk kedua putranya
: Lembu Amiluhur dan Lembu Amiseno agar tak terjadi perebutan
Betul Pak Syaiful, Wali tak hanya sembilan, tetapi yang terkenal memang hanya
Wali Songo itu. Yang mendatangi Syekh Siti Jenar di perguruannya adalah lima
wali, yaitu : Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Pangeran Modang, dan
Sunan Geseng. Dua nama terakhir adalah wali juga; tetapi
Abah,
Dua tahun lalu BPMIGAS dan Unpad mengunjungi singkapan batupasir Gunung Walat
di suatu lokasi penggalian di sekitar Cibadak-Sukabumi; memang benar ada
sisipan batubara dan material karbon di dalamnya. Karena ini lokasi penggalian
pasir kuarsa, maka singkapan yang kita pelajari
Kalau itu press release resmi tetap BPREC harus memintakan persetujuan ke
BPMIGAS. Kemudian, press release yang disetujui itu dikirimkan ke mitranya,
misalnya diterbitkan di Malaysia oleh Ranhill. Banyak perusahaan yang punya
mitra di LN melakukan hal yang sama.
Kalau ada indikasi HC
Gunung Karangetang, Sangihe,Sulawesi Utara meletus hebat bak pesta kembang api
tepat tanggal 17 Agustus 2007 setelah diawali letusan pertama Kamis malam 16
Agustus 2007. Berikut berita terkini tentang letusan itu dari yahoo dan
Volcanological Survey Indonesia. Saat ini segitiga gunungapi di
Baru seminggu berlalu setelah Jawa-Sumatra diguncang gempa bermagnitude 7.5 Mw
yang berpusat pada kedalaman 290 km di bawah Laut Jawa pada Kamis 9 Agustus
2007 pukul 00.04.58 WIB, Peru Amerika Selatan diguncang gempa yang lebih kuat
bermagnitude 8.0 Mw berpusat pada kedalaman 39 km di lepas
Pak Ade,
Terima kasih atas informasinya. Saya tak meragukan kalau fragmen kontinen
Archaean ada di Sulawesi dan Jawa, dan bagian2 lain di Indonesia Tengah yang
dulunya merupakan kerak akresi terhadap Sundaland yang kini sudah
tercerai-berai karena dispersi. Kalau di Kalimantan (Barat) -
Pak Aris,
Data seismik hasil speculative survey Veritas tahun 2000 dan 2002 di sekitar
Laut Arafura menunjukkan sedimen yang masih tebal di bawah Mesozoik. Korelasi
regional ke sekitarnya, termasuk ke Goulborn graben di timurlaut Darwin yang
endapan Proterozoik-nya banyak dibahas paper2
Turut berduka cita yang sedalamnya atas berpulangnya Bapak Dr. Bona Situmorang.
Semoga Alm Pak Bona mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya dan keluarga
serta kerabat yang ditinggalkan mendapatkan kerelaan dan ketabahan. Semoga juga
ilmu yang pernah diberikan Almarhum baik melalui pengajaran
? soalnya, saya yg tinggal di wilayah bogor utara, sekira 5 km di utara
rumah pak awang, tidak merasakannya.
salam,
syaiful
@bogor, jam 2:35 wib
On 8/9/07, Awang Satyana wrote:
*Tengah asyik mengetik di depan komputer pukul 00.05 WIB malam ini (09
Agustus 2007), saya
/07, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Tengah asyik
mengetik di depan komputer pukul 00.05 WIB malam ini (09 Agustus 2007), saya
merasakan ruangan bergoyang. Gempa ! Pintu bergetar, permukaan air di aqua
galon bergoncang seperti ombak, pintu segera saya buka, siap2 kalau mesti
keluar
Tengah asyik mengetik di depan komputer pukul 00.05 WIB malam ini (09 Agustus
2007), saya merasakan ruangan bergoyang. Gempa ! Pintu bergetar, permukaan air
di aqua galon bergoncang seperti ombak, pintu segera saya buka, siap2 kalau
mesti keluar rumah, keluarga yang saat itu sedang lelap
Tambahan info saja, di dalam buku biografi ini bisa ditemukan juga ringkasan
pendek (masing-masing satu paragraf) dari sekitar 200 publikasi Pak Katili
(artikel di koran/majalah, paper di jurnal2 ilmiah, buku2, dan presentasi).
Meskipun ringkas, daripadanya bisa ditelusuri bagaimana
Ulasan yang bagus Pak Hening, maka untuk soal ini kita sudah punya berbagai
pandangan dari tiga kepentingan yang berbeda : pihak konsultan (pak Andang),
pihak praktisi (pak Hening, bu Vita), dan pihak otoritas (saya). Bagus untuk
dirangkum. Terima kasih.
salam,
awang
Hening Sugiatno
Diskusi saya dengan seorang penanya, barangkali ada gunanya.
salam,
awang
Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Date: Tue, 17 Jul 2007 20:04:50 -0700 (PDT)
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: tsunamigenik
-deleted
Maaf baru merespon, saya tidak
Saya setuju dengan pendapat Pak Yanto Salim, ada beberapa seismic absorbent di
wilayah ini, baik di permukaan (breksi volkanik) maupun di kedalaman tertentu
(batupasir tebal, low velocity zone di zone overpressure) yang bisa mengurangi
kualitas seismik objektif utama berupa sembulan karbonat
Pak Heri, di kedalaman tersebut, selain data VSP ada data log konvensional
(seperti GR, resistivity), tetapi tak bisa dipakai untuk prediksi top Kujung LS
sebab perkiraan kedalaman tersebut belum ada data log-nya. Kita hanya
mengandalkan VSP atau checkshot untuk memprediksi puncak suatu formasi
Pak Arman,
Dari seismiknya gak terlalu jelas bahwa ada lapisan pasir setebal itu. Di
permukaan banyak breksi volkanik yang akan menyerap banyak energi gelombang
seismik, sehingga kualitas data seismik bisa memburuk jauh ke bawah. Design
casing BJP-1 disusun dengan referensi utama sumur
Pak Sangam,
Betul Pak Sanggam, dia orangnya yang menerjemahkan Bible ke dalam bahasa
Batak, itu terjadi tahun 1851. Herman Neubronner van der Tuuk (1824-1894)
orangnya nyentrik dalam hidup sehari-harinya. Di Batak, dia hidup seperti orang
Batak, di Bali dia hidup seperti orang Bali
Kebersamaan gelombang pasang yang melanda Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara dan
terukurnya gempa secara fluktuatif di wilayah Indonesia, dan terjadinya posisi
segaris antara kedudukan Bumi-Bulan-Matahari bisa saja mengindikasi kemungkinan
kebenaran hipotesis vortex tectonics
Vortex tectonics
juga tidak bersamaan dengan naiknya
muka air laut di Surabaya dan pantai utara Jawa.
RDP
On 5/21/07, Awang Satyana wrote:
Kebersamaan gelombang pasang yang melanda Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara dan
terukurnya gempa secara fluktuatif di wilayah Indonesia, dan terjadinya
posisi segaris antara
menjawab pertanyaan seseorang tentang forearc basin, barangkali ada gunanya
untuk rekan2 IAGI-net.
salam,
awang
Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Date: Wed, 14 Mar 2007 00:38:29 -0700 (PDT)
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
Forearc basin tentu tidak hanya ada di selatan
Andi,
Sejarah subsidence South Makassar menarik kalau dianalisis menggunakan
stretching model McKenzie (1978) : Some remarks on the development of
sedimentary basins -Earth Planetary Science Letter 40, p. 25-32.
Banyak publikasi menyebutkan pembentukan cekungan South Makassar atau
Sekedar info. Sebuah majalah baru berhubungan dengan ilmu-ilmu kebumian (earth
sciences), termasuk geologi, akan diterbitkan oleh Nature. Majalah itu akan
berjudul, Nature Geoscience, terbit perdana Januari 2008.
salam,
awang
Nature Publishing Group [EMAIL PROTECTED] wrote:
Date:
Global expansion tectonics atau expanding earth adalah idea lama yang
kontroversial yang telah muncul sejak zaman Alfred Wegener mengajukan teori
continental drift pada tahun 1920-an, beberapa publikasi bahkan menyebutkan
bahwa hipotesis global expansion tectonics punya akar pemikiran sejak
Pak Ismail,
Ada beberapa saran yang dikemukakan di seminar tersebut. Pak Suyitno
Patmosukismo (IPA) misalnya menyarankan melihat kembali aturan ring fencing,
sehingga dana di suatu blok operasi berstatus produksi bisa dipakai di blok
lain yang eksplorasi atau malahan untuk new
Berita yang diturunkan beberapa media pada hari Kamis kemarin itu (Media
Indonesia, Kompas, dll.) adalah TIDAK BENAR. Telah terjadi salah persepsi pada
orang-orang Dinas Pertambangan Kab. Bogor.
PT Ranhil dan PT Bumi Parahyangan, operator Blok Citarum belum melakukan
kegiatan apa pun
penampang seismik.
salam,
awang
(exploration geologist Barito 1990-1996)
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Pak awang,
Bisa tau apa yang terjadi dengan well Miyawa-1 ?, (waktu itu).
thanks
Bahal Tambunan
Eni Pakistan Limited
Exploration Department
Phone : +92 333 3901039
Karachi, Pakistan
Awang
Pak Ismail,
Saya juga pas menonton acara itu, tetapi bukan 1934 melainkan 1834.
Bangunan asal Istana Bogor adalah sebuah mansion (rumah besar) yang disebut
Buitenzorg (di luar beban) yang ditujukan sebagai tempat peristirahatan (di
luar beban) para Gubernur Jenderal Belanda. Mansion
Selamat berdiskusi buat Pak Ridwan, dan yang lebih penting semoga kelak
Indonesia punya TEWS (tsunami early warning system) yang secanggih Jepang,
sehingga tsunamigenic earthquake dua hari lalu di Kuril yang bermagnitude 8.1
pun tak menelan nyawa seorang pun.
salam,
awang
Ridwan
Deep Impact kita tahu adalah judul sebuah film terkenal yang menceritakan
bagaimana sebuah komet/asteroid bisa memunahkan kehidupan di Bumi. Tetapi,
Impact from the Deep adalah judul sebuah teori baru yang pada intinya
menyatakan bahwa kepunahan masal justru datang dari Bumi sendiri.
Ya Pak Nur, menarik sekali di wilayah Laut Banda selatan dan baratlaut : di
utara Kep. Solor (pulau2 Adonara dan Lomblen), di utara Pulau
Wetar-Romang-Damar, dan di sebelah tenggara Kepulauan Tukang Besi terdapat
beberapa gunungapi bawahlaut.
Gunungapi2 bawahlaut ini berdasarkan
Pak Nur,
Bukan luput tak terbaca, memang tak masuk dalam liputan berita. Untunglah,
selalu masuk dalam database gempa USGS maupun BMG. Kalau kejadiannya besar dan
menggegerkan mungkin baru diliput besar2an. Walaupun gempa sekuat 7 SR tetapi
dalam dan terjadi di tengah Laut Banda
Sebuah gempa berkekuatan 5.5 Mb kedalaman sumber 75 km juga baru saja terjadi
beberapa jam yang lalu di sebelah timur Kep. Talaud atau selatan Pulau Miangas
pulau Indonesia paling utara yang berbatas dengan Filipina. Kalau diplot,
lokasi episentrum gempa ini persis di splay Philippine Trench
Lombok North di samping concern terhadap deep-water, juga banyak sumur gagal
di wilayah ini atau di sekitar wilayah ini. Benar Pak Bambang, kelihatannya
hanya source dan/atau timing of generation-migration vs trapping yang berisiko
di trend Baluran ini. Contoh sumur gagal terbaru adalah
Mas,
Maaf baru saya jawab, saya baru kembali dari mengikuti konferensi AAPG di
Perth. Untuk mendapatkan buku itu, coba hubungi Penerbit ITB (yang menerbitkan
buku itu pada tahun 2003) di [EMAIL PROTECTED], telp/fax 022-2504257. Terdapat
25 makalah Pak Rubini dkk. di dalam buku tersebut
Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Prof. Rubini
Soeria-Atmadja, semoga Almarhum mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya dan
keluarga serta kerabat yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Pada kesempatan ini, saya ingin mengenang Almarhum berdasarkan karya-karya
zone depresi Kendeng yang memiliki diapir
mud volcano seperti Porong ini, apa tidak ada kegiatan pemboran lain
sebelumnya? Kalau ada, kenapa yang sebelumnya tidak memicu erupsi?
Terimakasih,
Natan
On 9/22/06, Awang Satyana wrote:
Abah,
Dalam kasus LUSI, lumpur dan gas yang tersembur itu bukan
Pak Rovicky,
Kalau dilihat momen tensor solution-nya, gempa 22 September 2006 di lepas
pantai selatan Jawa ini berhubungan dengan penyesaran naik berarah hampir B-T.
Melihat jenis penyesaran dan arahnya, kelihatannya ia tak berhubungan dengan
sesar mendatar Grindulu di selatan Pacitan
Abah,
Dalam kasus LUSI, lumpur dan gas yang tersembur itu bukan merupakan akumulasi
yang berasal dari sedimen yang terperangkap di zone subduksi seperti ditulis
jurnal tersebut. Kita tahu, lumpur dan gas itu berasal dari zone depresi
Kendeng yang sedimennya diendapkan dengan sangat cepat
dibandingkan lingkungan, kehidupan Manusia.
Mudah-mudahan dia mendapat pencerahan.
Yanto Salim
-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, September 19, 2006 10:01 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV
Pak Kardaya
Oki,
Pengukuran micro-gravity di wilayah ini telah selesai, di wilayah berlumpur
pengukuran menggunakan hover craft oleh tim ITS dan ITB- pernah disiarkan di
TV. Saya pernah melihat hasil penafsiran micro-gravity itu oleh Pak Tachyudin
Taib dan Pak Wawan Kadir (ITB).
Kalau
Abah,
Penemuan ini sangat penting untuk purbakala Indonesia, apalagi buat karuhun
urang Sunda. Ada yang mengira, bahwa di Batujaya jangan2 pusat Kerajaan
Tarumanegara (negara di sisi Citarum ?) - soalnya Batujaya persis di sisi
Citarum.
Kalau ada yang berminat berkumpul, boleh juga
. Terima kasih Mas
Bambang atas klarifikasinya.
salam,
awang
Bambang P. Istadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Subject: FW: [iagi-net-l] Geothermal BPJ
Date: Tue, 19 Sep 2006 07:07:18 +0700
From: Bambang P. Istadi [EMAIL PROTECTED]
To: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
-Original Message
membuka wawasan :)
DNR
--- Awang Satyana wrote:
Abah,
Penemuan ini sangat penting untuk purbakala
Indonesia, apalagi buat karuhun urang Sunda. Ada
yang mengira, bahwa di Batujaya jangan2 pusat
Kerajaan Tarumanegara (negara di sisi Citarum ?) -
soalnya Batujaya persis di sisi Citarum
Sebuah gempa dalam (pusat gempa 568 km) berkekuatan 6,2 Mw terjadi di Laut
Flores, Indonesia hari Sabtu 9 September 2006 pukul 12:13:11 WITA. Mekanisme
pematahan batuan akibat gempa ini adalah sesar normal. Detail data gempa adalah
seperti di bawah ini (USGS) :
Earthquake Details
Sebuah gempa berkekuatan 5.8 Mb (body magnitude) atau 5.9 SR (skala Richter)
menggoncang Laut Maluku di antara Sulawesi Timur dan Halmahera pada Selasa 29
Agustus 2006 pukul 19.53 WIT (17.53 WIB). Gempa berasal dari kedalaman 60.7 km
(+/- 15.2 km). BMG Saumlaki Maluku melaporkan gempa tidak
4,6
Magnitude pada arah 423,8 Km barat daya Kota Ambon berlokasi di sekitar
perairan laut Kepulauan Sula pada pukul 21:18:09 WIT.(*)
*COPYRIGHT (c) 2006 ANTARA*
*30 Agustus 2006 1:1*
On 8/29/06, Awang Satyana wrote:
Sebuah gempa berkekuatan 5.8 Mb (body magnitude) atau 5.9 SR (skala
Richter
Memang sudah dari awal prosiding pertemuan Jakarta2006 SEG-HAGI-IPA-IATMI-IAGI
joint Conv ditentukan hanya akan memuat extended abstract yang maksimum 4
halaman. Mengapa begitu ? Mungkin benar karena ini format SEG. Sebenarnya, tak
ada salahnya juga kalau prosiding kemarin itu mau dibuat memuat
Benar Oki, Jeruk yang tadinya manis telah menjadi masam dan malah makan oyong
pula (he..he..). Jeruk-2 jadi salah satu sumur yang paling mahal di Indonesia
karena problem teknis dengan fondasi cakar ayam (alias satu lubang di atas
dan masuk ke Kujung dengan banyak lubang sidetrack). Kasihan
Dua bulan terakhir setelah gempa Yogya 27 Mei 2006, saya menjadi rajin membeli
koran apa pun yang di halaman depannya sekilas pandangan saja kita tahu itu
plate tectonics ! Selain untuk mengklipingnya, saya juga ingin mengamati sejauh
mana media mengusung teori elegan ini untuk menerangkan
Pak Andang,
Terima kasih atas e-mail yang ditujukan khusus kepada saya. Menurut hemat
saya, hal-hal yang belum jelas dalam geologi, yang di antara kita pun belum ada
kesepakatan, tidak seharusnya menjadi referensi untuk dijadikan sumber
pemikiran yang kemudian disampaikan ke media.
Saya tak memaksudkan bahwa orang2 yang bekerja di kegempaanlah yang boleh
berbicara soal gempa. Tetapi, tentu saja media akan otomatis menghubungi
instansi terkait untuk meminta keterangan. Hanya, yang namanya pengetahuan
geologi, saya pikir tak dikungkung oleh instansi tertentu. Seorang
Sampai hampir pukul 01.00 dini hari ini (Selasa 18 Juli 2006), saat tulisan ini
dibuat, jumlah korban tewas telah mencapai 86 orang, tersebar dari pantai
selatan Garut, Cipatujah, Pangandaran, Cilacap, sampai Gunung Kidul. Bilangan
ini masih akan bertambah terus sebab puluhan orang dilaporkan
Pak Noor,
Terima kasih telah berbagi info. Memang, kasus-kasus blow-out yang disumbat
semen atau ditutup BOP, kalau litologi sekitar sumur lemah, gas kick akan
mencari daerah2 lemah sekeliling sumur, lalu keluar dari situ dan akibatnya
akan menenggelamkan struktur sekitar lokasi sumur.
Tetapi, harus hati2 menjadikan wilayah small catastrophism seperti ini untuk
objek geo-wisata. Bercermin ke Bledug Kuwu, tanahnya sangat labil dan siap
mengisap siapa saja kalau tak hati-hati memilih jalan. Coba kita lihat di
Bledug Kuwu, di situ ada kerangka2 sapi yang dulunya mendekat ke
Dan, kita juga suka latah lalu besar/semangat di muka saja, coba lihat nanti
pun akan sepi dengan sendirinya. Hidden agenda, terpaksa harus dicurigai
pula, belum tentu tujuannya mulia. Bagaimana kalau bencana saja dijadikan
kendaraan politik, ah..keterlaluan !
BPPT, LIPI, ITB, BMG dll
701 - 800 dari 1421 matches
Mail list logo