Trimakasih Mia,

Ya, setelahnya saya baca2 lagi tentang Ahamdiyah yg di omongin 
Pak Satriyo dan Pak Suryawan juga Pak HMNA.
Menurut saya sih sudah emosional, sudah hampir berdarah-darah.
Tapi bagi saya sih gak pa-pa tuh :-)

Makanya saya lebih fokus pada mail yg berjudul : STOP!..................
Yg dilakukan oleh Pak Dwi, hanya sekedar pemberitahuan bahwa ybs di moderasi.
Hanya 3 atau 4 baris tuh omelan bliaw :-)

Tapi..............untuk mail Ahmadiyah yg mana, untuk kalimat di mail yg mana 
yg dianggap meresahkan?
Inilah poinnya.
Karena tanpa keterangan apapun juga, penilaian 'meresahkan' itu hanya 
kesimpulan moderator.

Sementara itu sambil membaca mailnya Pak Dwi dan juga masalah Ahmadiyah, ada 
juga mail2
yg " menurut saya" juga kalimatnya nylekit, meresahkan [ menurut saya]
Lha kok yg kayak gini nggak diperingatkan???? kenapa, mengapa?
:-)
Saya sih bisa menghibur diri, ya mungkin kan itu cuma semacam bercanda, kata2 
yg tidak serius.
Tapi kalo di milis, yg anggotanya belum tentu saling 'kenal', maka maksudnya 
bercanda tetap saja 
dianggap sebagai penghinaan

Itu saja sih masalah sebenernya.
KEJELASAN. Jadi bukan masalahnya saya kenal dengan Pak Satriyo, saya kan juga 
kenal dengan Mia, Herni :-)))

salam
l.meilany


  ----- Original Message ----- 
  From: Mia 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, August 02, 2007 6:25 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Moderasi atas Janoko & RSA


  Pak HMNA, Suryawan, Janoko, Rsa, walaupun lagi dimoderasi sudah jadi 
  anggota tetap WM, dan aktif pula. So semuanya bagian dari kita, 
  temen2 WM. Karena itu simpati mba Mei wajar saja dan appropriate 
  apalagi untuk orang yang dikenalnya seperti Rsa. 

  Emang kudu ada orang seperti mba Mei di kelompok pengajian Rsa dan 
  Hana..:-) Aku masih ngebayangin cerita mba Mei, lucu juga mba Mei 
  tanpa jilbab di tengah orang nggak berjilbab. Mba Mei seperti 
  malaikat yang diutus untuk njagain pengajian itu, bahwa dunia ini 
  sungguh beragam dan bukan seragam.

  Dari sini saya sampaikan salut kepada mba Mei, sudah lama pingin 
  bilang, tapi belum ada kesempatan saja. Ini sejujurnya.

  Namun untuk menjaga keutuhan persepsi mba Mei, saya anjurkan seperti 
  juga temen2 lain anjurkan, mba Mei bisa merunut lagi dengan teliti 
  postingan2 sebelumnya dari moderasi HMNA-Suryawan, sampai Janoko-
  Rsa, serta penjelasan2 moderator dan pilihan2 yang diberikannya. 
  Kan dulu mba Mei bilang malah nggak tau mereka dimoderasi dan blum 
  sempet baca urutan2 postingan tsb. Nah, ini kesempatan bagus untuk 
  merunutnya. 

  salam
  Mia

  > From : L. Meilany
  > Nimbrung :
  > Pak Dana, yg bisa saya pahami adalah : Kriteria apa yg dipakai 
  untuk memoderasi. Karena kalo sesuai aturannya kan multitapsir - 
  kayak RUUAPP. :-) Kaya karet bisa mulur panjang atau pendek- suka2.
  > 
  > Jika dibilang meresahkan? Meresahkan sapa? Kan banyak juga 
  ungkapan2/mail2 yg meresahkan membuat orang tertekan tapi tidak bagi 
  yg lain. Akhirnya cumanya/beraninya hanya menjapri dan menjapri. :-
  ) Mohon maap bagi yg suka menjapri.
  > 
  > Salam
  > l.meilany
  > ---------- 



   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke