[wanita-muslimah] jurnal sairara:menuju sarawak [5]
Jurnal Sairara: MENUJU SARAWAK [5] Matahari sudah berada di hulu Kapuas Bohang ketika aku menaiki bus menuju Sarawak, nama yang kukenal sejak kanak di Katingan melalui lagu dilarang Belanda: "Borneo Tanahairku". Tapi perjalanan ke Sarawak kali ini merupakan perjalanan pertama kulakukan. Demikianlah matahari ketika akan tumbang di daerah yang bersungai, selalu nampak berada di hulu. Bukan di muara. Hulu seakan ujung dari terang sedang muara dan laut bagaikan ruang hidup bergelora merentangkan segala kemungkinan bagi anak panarung. Tak seorang pun kukenal di sana. Lagi pula aku tidak ingin meminta alamat-alamat kontak pada teman-teman Pontianak, terutama dari Institut Dayakologi yang sejak lama berhungan dengan Dayak-Dayak Sarawak dan Sabah. Aku ingin datang tanpa kontak dan tidak memanfaatkan kontak yang bisa kudapatkan dengan mudah. Kepergianku ke Sarawak pun tidak sepengetahuan teman-teman Pontianakku. Aku tidak mau menggunakan kemudahan karena sering kuanggap sebagai suatu hutang budi. Ada keangkuhan dalam arti harafiah pada diriku bahwa aku bisa melakukan sesuatu tanpa bantuan siapa pun. Karena dengan latar keadaan beginilah aku telah diasuh dan melalukan masa kanak dan remajaku di Kalimantan dan Jawa. Apalagi sejak usia 11 tahun saat meninggalkan rumah orangtua, aku ditantang keluarga: "Jangan pulang jika tidak bisa mengobah cawat dengan dasi". Karena itu aku menjadi sangat peka terhadap tantangan dan hinaan dalam bentuk apa pun. Tapi pulau kelahiran dan Indonesia, lebih-lebih ketika aku dapat kesempatan bekerja brtahun-tahun di Indonesia, kurasakan tidak lain dari setasik hinaan, pelecehandan tantangan terhadap anak negeri. Tapi justu tantangan, pelecehan dan tantangan ini jugalah yang membuatku ingin kembali segera hadir di tengah-tengahnya untuk menjawab segala tantangan dan hinaan itu, apa pun resikonya sesuai tradisi "lawong bahandang" [ikat kepala merah] manusia Dayak berselempangkan mandau tekad di pinggang , hanya pulang jika menang. "Isen mulang!" Aku ingin tanpa bosan mengatakan dan menunjukkan bahwa Indonesia bukanlah sinonim dari jalan buntu. Sekali pun untuk berkata begini, aku pernah dibungkam, dilarang bicara dan menulis atas nama hukum Repulik dan Indonesia -- predikat dari nilai-nilai agung. Indonesia juga kemudian kudapatkan sebagai negeri ironi, dengan istilah "semuanya bisa diatur Pak", istilah lain dari suap, korupsi, kolusi dan nepotisme. Bus ke Sarawak-ku melaju menyusur jalan malam. Hutan di kanan-kiri jalan berliku yang cukup mulus, menampakkan wajah hutan hijau dibawah garis khatulistiwa. Hutan tropis yang disebut sebagai paru-paru bumi seperti halnya dengan hutan Amazonia. Dari luar, hutan ini seakan tidak mepunyai persoalan. Berbeda jika kita memasukinya. Anak-anak sungai dan selokan yang kukenal kanak dahulu bening jadi keruh oleh penambangan emas liar, sekaligus sumber pungutan liar bagi aparat yang meraup uang tambahan dari gaji pas-pasan dengan bersepeda motor. Ini tentu saja pungutan liar dalam ukuran kecil dibandingkan perolehan jika Anda jadi bupati atau camat. Dalam posisi ini "upeti" akan lebih besar. Mengutarakan adanya upeti secara polos, akan berdampak ajal bagi yang berani bicara. Sungai dan hutan bisa menjadi tempat berkubur yang hening tanpa saksi. Hutan yang kita lihat nampak hijau sesungguhnya tidak seindah tatap selintas. Hutan adalah jajaran barisan pepohonan rahasia tak terbilang. Apalagi di Kalimantan Barat ini. Sungai yang mengalir di bawah dan di sela-sela pepohonan riap-rimbun, air dan arusnya bercampur dengan darah dan airmata. Hanya sungai, air dan arusnya yang tahu. Sejarawan daerah dan aalagi di tingkat nasional, tak kuasa mengguratkan pena obyektivitas mereka, karena belum mengayunkan langkah ke mari. Sejarah lokal belum dihitung benar oleh mereka yang atas nama soal-soal besar tak melirik pada daerah. Tak perlu memang menunggu Jakarta. Sejarawan dan penulis-penulis lokal mestinya membuka telinga dan mata mendengar seruan hutan dan sungai yang menyimpan sekian rahasia. Sudahkah sejarawan dan penulis lokal menulis tentang Nyrungkop, Desa Mandor di mana militerisme Jepang dikalahkan oleh mandau Dayak, sudahkah ditulis tentang Patung Perdamaian di tengah hutan Kalbar, pernahkah ditulis tentang penyerangan bandara Singkawang, tentang Lan Fang , pemberontakan Tiga Jari, dan lain... dan lain-lain... . Sudahkah sejarah lokal ini ditulis secara padan? Sejarah Indonesia bukanlah hanya sejarah Jawa. Sejarah ini tersimpan di hutan dan sungai pulau. Hutan dan sungai beginilah yang dilalui oleh busku menuju Sarawak. Melihat hutan dan sungai ini, aku merasa sangat sakit karena terlanjur tidak buta aksara. Terlanjur sudah berulangkali memasuki hutan pulau dan mencuci mukaku dengan air sungai setempat saban kutiba di suatu tempat, sesuai tradisi Dayak minta permisi pada para dahiyang penunggunya. Mestinya aku menjadi ba
Re: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam
Reposting, oleh: La Tando - Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, February 24, 2008 6:51 AM Subject: [Mayapada Prana] Seri 816 Serba-Serbi Hari Valentine BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 816 Serba-Serbi Hari Valentine Pada malam Senin (Ahad malam), 17 Februari 2008 dalam acara "judi modern", Deal or no Deal, di mana dipromosikan sekaligus juga Valentine's Day, pasangan penjudi telah memperoleh tawaran dari bankir sejumlah di atas Rp.300-juta, akhirnya jatuh menjadi Rp.1-juta. Apa itu Hari Valentine, yang diramaikan setiap 14 Februari ? Ada dua kejadian yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Pertama, bangsa Romawi merayakan acara untuk memperingati suatu hari besar mereka, yang jatuh setiap 14 Februari, yang mereka namakan Lupercalia. Peringatan ini dirayakan guna menghormati Juno (Tuhan Wanita) dan Perkawinan. Pada saat itu, pasangan kekasih saling tukar bertukar hadiah sebagai pernyataan cinta kasih. Acara ini dilanjutkan dengan pesta pora seksual/hura-hura/mabuk-mabukan bersama pasangan masing-masing. Kedua, adalah konon seorang Bishop di Terni, satu tempat sekitar 60 mil dari Roma melawan Pemerintah Imperum Romawi karena mengawinkan seorang serdadu Romawi. Pasalnya itu adalah pelanggaran karena menurut undang-undang Imperium Romawi serdadu itu tidak boleh kawin. Bishop itupun ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara, yang kemudian menjalani hukuman dipancung di Roma sekitar tahun 273 Masehi. Sebelum kepalanya dipenggal, Bishop itu mengirim surat kepada para penjaga-penjaga penjara dengan mendo'akan semoga bisa melihat dan mendapat kasih sayang Tuhan dan kasih sayang manusia. "Dari Valentinemu" demikian tulis Bishop yang bernama Valentine itu pada akhir suratnya, yang bertanggal 14 Februari 270 M, sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai Valentine's Day atau Hari Kasih Sayang. Adalah fakta bahwa secara global perayaan Hari Valentin itu lebih banyak dipengaruhi oleh perayaan Lupercalia bangsa Romawi berupa pesta seksual/hura-hura/mabuk-mabukan tersebut. Bahkan ditimba dari URL artikel: http://www.oyr79.com/news/semarakkan-valentine-new-york-bagi-kondom-gratis/, pemerintah kota New York menyemarakkan Valentine"s day dengan membagi-bagi kondom gratis, pakai bungkus resmi Pemda. Disain bungkusnya disertai kalimat pemikat, "Get Some". Demikian tampilan baru Kondom NYC (New York City) yang meliputi disain bungkus yang lebih segar, dan tempat. Untuk itu ditegaskan Ketua Komisi Fatwa MUI KH Ma'ruf Amin kepada wartawan di Jakarta, Rabu (13/2). "Kalau dilihat perayaannya, tidak mengelurkan fatwa secara khusus pun, itu sudah haram karena banyak yang pesta-pesta, mabuk-mabukan. Jadi, menurut saya, perayaan tersebut sudah haram," ujar Kiai Ma'ruf. Maka dapat dimaklumi, Perayaan Hari Valentine Dilarang di Bukittinggi, seperti dapat dibaca dalam TEMPO Interaktif, Padang Rabu, 13 Pebruari 2008 | 10:58 WIB: Pemerintah Kota Bukittinggi melarang remaja merayakan Valentin Day 14 Februari. Bagi remaja yang terlihat merayakan bisa dianggap melanggar Peraturan Daerah tentang Pemberantasan Maksiat. Pemerintah mulai besok (14/2-2008) akan mengerahkan 100 satuan polisi pamong praja merazia hotel serta menangkap remaja yang berduaan di jalan. Wakil Wali Kota Bukittinggi Ismet Amzis, Rabu (13/2) mengatakan, alasan melarang perayaan Hari Valentin semata-mata karena dianggap tidak sesuai adat istiadat Minagkabau dan agama Islam. "Itu bukan budaya kita, dan Valentin Day ini dekat dengan maksiat, maaf saja, di acara ini biasanya ada yang berpelukan, berciuman, itu kan maksiat," katanya. Pemerintah Kota Bukittinggi telah menghimbau sekolah-sekolah untuk mengerahkan siswanya ke masjid dan musola pada Kamis (14/2). "Kami juga telah meminta kepada seluruh pengurus masjid dan musola agar pada malam Valentin Day mengisi acara dengan ceramah agama untuk remaja," katanya. Ismen Amziz mengatakan, pemerintah Kota juga telah mengeluarkan larangan semua hotel dan restoran Bukittinggi untuk tidak membuat acara Valentin Day. Dan memang Pemkot Bukit Tinggi tidak main-main. Ini dapat dibaca Liputan6.com, Bukittinggi: sepasang kekasih di Bukittinggi, belum lama ini, meski mengaku tak melakukan perbuatan asusila dan hanya berpegangan tangan, keduanya didakwa melanggar Perda tentang penyakit masyarakat. Dari segi lain, sebenarnya momen Valentine's Day yang mendunia tanggal 14 Februari itu hanyalah momen untuk "industri cinta" yang beramai-ramai meningkatkan omzet produk mereka. Mulai dari coklat, bunga, sampai aksesoris yang serba pink, dipromosikan besar-besaran dengan harga yang lebih mahal dari biasanya. Setangkai mawar seharga Rp. 2.500 bisa melonjak jadi Rp.10.000! 4 kali lipat dan laris mans dibeli korban momen Valentine. Sehingga orang pantas mempertanyakan: "Siapakah di antara anda yang termasuk salah satu korbannya? Atau siapakah di antara and
Re: [wanita-muslimah] PERINGATAN (Re: Himbauan Moderator ttg Topik Diskusi)
Kata akhir dari La Tando: 1. Tidak ada lagi Nabi setelah Nabi Muhammad SAW, silakan visit => http://waii-hmna.blogspot.com/2005/07/686-khaatamun-nabiyyin.html 2. TIDAK BENAR tafsiran kontekstual "tidur dalam gua " secara metaforis, yaitu angka 309 = 337-28, adalah suatu masa kegelapan orang-orang Kristen di masa awal sejak disalibnya yang diserupakan Yesus as di tahun 28 M s/d tahun 337 M. Dimana sejak th 337 tsb, Kaisar Konstantin Raja Roma masuk agama Kristen, dan sejak itu pula penindasan orang-orang Kristen berakhir. Mengapa TIDAK BENAR ? Ini alasannya: 2.1 Bantahan berdasarkan ayat-ayat Al-Quran: 2.1.1 "Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu." (18:17). Ayat (18:17) ini menggambarkan posisi gua itu seperti kita sekarang membaca peta bumi sistem Mercator, yaitu menghadap ke utara, sebelah kanan timur dan sebelah kiri barat. Jadi itu betul-betul gua, dan ini menolak pemahaman secara kontekstual, yang menyatakan gua itu hanya metaforis 2:1.2 "Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka." (18:18). Ayat ini menggambarkan orang yang benar-benar tidur (bukan metaforis). Tafsiran kontekstual yang menyatakan orang-orang Kriten hidup sembunyi-sembunyi under-ground, itu sangat bertentangan dengan bunyi ayat: "jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka." Kalau tafsiran kontekstual itu benar, maka justru orang-orang Kristen itulah yang takut, bukan sebaliknya ditakuti, bukan? 2.1.3 "Dan demikianlah kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. berkatalah salah seorang di antara mereka: sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)". mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari". Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik."(18:19) Jadi 309 tahun yang mereka kira sehari atau setengah hari, itu menunjukkan betul-betul tidur, sebab kalau menurut pemahaman kontekstual tidur itu hanya metaforis hidup sembunyi-sembunyi underground, mana bisa meraka hanya menyangka satu hari atau setengah hari. Ayat (18:19) menunjukkan pula keadaan mereka setelah bangun dari betul-betul tidur (bukan metaforis), mereka itu lapar lalu salah seorang di antaranya pergi membeli makanan. 2.1.4 "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya".(18:21), ini menolak pemahaman secara kontekstual tsb, sebab "mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya", itu menujukkan sebuah tempat yaitu gua yang betul-betul gua (bukan metaforis) 2. 2 Bantahan dari segi catatan sejarah tentang 309 = 337 - 28 2.2:1 Bantahan mengenai angka 28. Orang-orang Nasrani terpaksa hidup sembunyi-sembunyi dimulai pada tahun 249, yaitu tatkala Gaius Messius Quintus Trajanus Decius (201 - 251), naik takhta memerintah imperium Romawi selama dua tahun (249 - 251). Decius ini terkenal (berucht) sangat kejam terhadap orang-orang Nasrani. Ia tewas dalam pertempuran melawan bangsa Goth dalam tahun 251 M. 2:2.2 Bantahan mengenai angka 337. Flavius Valerius Aurelius Constantinus (280 - 337) , Roman emperor (306 - 377) . Persuaded (diyakinkan) to adopt Chritianiy (312) ; called the great Council of Nicaea (325) at which Nicene Creed was adopted. [Webster's Biographical Ditionary, Spring field, USA, pg. 342] . Yang jelas Constantinus sudah menganut Kristen pada Council of Nicaea (325). 2.2.3 Karena angka 28 dan 337 itu telah terbantah, maka masa kegelapan orang-orang Kristen yang dikatakan 309 tahun itu terbantahlah pula, sehingga tafsiran kontekstual masa kegelapan (makna metaforis dari "tidur") TERBANTAHLAH !!! 3. Bahwa gua tempat para pemuda Penghuni Gua, itu betul-betul gua (tidak metaforis), silakan visit => http://waii-hmna.blogspot.com/2000/02/409-penghuni-gua.html Kesimpulan: Jadi Al-Quran telah menunjukkan manusia itu juga berhibernasi. 4. Isa bnu Maryam berhibernasi berdasarkan dalil Naqli, yaitu Nash (Al-Quran dan Hadits Shahih) 4.1 Apa.alasannya ia tidur lelap (berhibernasi) ? Allah mewafatkannya (3:55). Apa arti wafat ? Allah mewafatkan jiwa ketika matinya dan yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia genggamlah jiwa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan (39:42). Jadi menurut ayat (39:42), yaitu definisi da
[wanita-muslimah] Kala Matahari Memancarkan Sinarnya
Kala Matahari Memancarkan Sinarnya Ketika ayam berkokok bertanda pagi hari telah tiba. Saatnya matahari memancarkan sinarnya. Sinarnya matahari menghangatkan seluruh tubuh yang membuat diri kita terasa segar. Kesegaran diri kita juga menjernihkan pikiran. Pikiran yang jernih membuat perilaku menjadi terarah namun sebaliknya pikiran yang kotor membuat perilaku kita menjadi ngawur. Dalam perkembangan psikologi pada masa pasca perang dunia kedua, psikologi memiliki tiga misi yaitu pertama, membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik. Kedua, menyembuhkan manusia dari penyakit mental dan yang ketiga, mengidentifikasi dan menumbuhkan bakat-bakat yang ada pada diri manusia, tetapi pada saat itu para akademisi banyak yang mendapatkan uang jika mereka melakukan riset seputar masalah patologi dan hasil riset adalah berbagai kelainan psikis yang semula tidak dikenal bagi umat manusia. (seligman & Csikszentmihalyi 2000). Terbayangkah oleh anda ketika riset psikologi didominasi dengan patologi tentang kecemasan, kemarahan, depresi, alienasi yang sangat tepat disebut dengan "terapi negatif." sehingga seorang psikolog bisa memandang Indonesia nan indah sebagai rumah sakit jiwa yang besar yang di dalamnya dihuni oleh pasien-pasien yang sedang sakit jiwa. Itulah sebabnya Psikofitrah mengajak anda masuk ke dalam diri. Mengajak anda mengubah penekanan disiplin ilmu dari gaya penyakit menuju gaya hidup sehat sebab tujuan utama dari Psikofitrah adalah melihat, mendengarkan, melangkah ke dalam diri dan menerima kehidupan yang membuat diri kita menjadikan hidup lebih sehat, indah dan bahagia. Demikian juga dengan ilmu pengetahuan yang lainnya seperti ilmu ekonomi, sosiologi, politik, budaya, hukum juga diharapkan turut serta terjadi perubahan dengan lebih memfokuskan kepada peningkatan kualitas hidup manusia menjadi lebih baik dengan membangun emosi yang positif. Kualitas hidup manusia tidak ditentukan oleh materi, kualitas hidup manusia sangat ditentukan oleh bagaimana mengelola emosi. Mengelola emosi menjadikan emosi positif memiliki kolerasi terhadap peningkatan kualitas hidup seseorang seperti yang diungkapkan oleh Seligman (2002) bahwa nilai-nilai spiritual cukup memiliki peranan dalam mengatasi masalah dalam kehidupan manusia sehari-hari. Sebagaimana yang terjadi pada nenek moyang bangsa Indian ketika ada masalah, kemudian duduk ditempat yang nyaman dan masalah tersebut teratasi karena perabotan itu mampu mendekat diri kepada Tuhan. (Seligman, 1999). Demikian halnya dengan Pak Haji yang tak jauh dari tempat saya tinggal. Diusia yang senja selalu saja giat membantu orang lain. Sewaktu adik saya menikah beliau yang mengurus ke KUA. Pernah juga ada yang meninggal, Pak Haji yang paling duluan menggali kubur. Sampai saya pernah bertanya padanya, "untuk apa pak haji melakukan itu semua?" Jawabnya, "Ada kepuasan batin disaat saya melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain." Kepuasan batin itulah yang disebabkan karena perbuatan yang dilakukan oleh pak haji tersebut, sebuah konsep iman dan amal. Konsep iman dan amal adalah sebuah konsep yang disebut dalam al-Qur'an, "Bertaqwalah kamu dengan kemampuan optimalmu.." (Al-Taghabun, 16).Iman menjadi landasan dari tindakan-tindakan (amal) yang berguna bagi orang lain, seperti mengeluarkan harta untuk membantu fakir miskin atau membantu dengan tenaga untuk orang-orang yang sedang kesusahan yang secara langsung tidak pernah mendapatkan keuntungan materi namun memberikan emosi yang positif dengan wujud kepuasan batin. --- Sudah saat matahari memancarkan sinarnya yang berarti sudah saatnya tiba ilmu pengetahuan bukan hanya psikologi namun juga pengetahuan yang lain mesti turut serta membangun emosi positif di dalam diri manusia dengan demikian akan meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik, lebih sehat, lebih indah dan lebih bahagia bagi kehidupan umat manusia. Salam Cinta, agussyafii == Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui http://agussyafii.blogspot.com atau sms 0888 176 48 72 ==
Re:[wanita-muslimah] Bedah Disertasi Dr. Abd Moqsith Ghazali
buset, nama gue tiba tiba dicatut nih, ama oom satriyo. fyi, aku udah lama banget gak ke milis insist. yg terus insist mereka terbaik dan selalu ngerasa bener sendiri. .. wakakakak :) lihat saja, bentar lagi postingan ini pasti di fw sama oom satriyo ke milis sebelah. dah, ketahuan nih gaya gayanya ... :p kulakan dagangan di sini, buat dijual ke tempat lain. murah meriah, ndak capek mikir, bukannya ? lanjooot, bleh. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, lasykar5 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Wahh ... akhirnya ... muncul lagi ni Kang Afiff .. tumben ... apakabar kang? > > > Saya masih berhutang pembahasan soal Hadis kalo ga salah, ya? Mohon ingatkan > lagi ya jika sampeyan masih ingin meneruskan diskusinya ... :-) > > Buat pertanyaan sampeyan, yang saya maksud "mereka" adalah yang "narrow > minded" dan yang "narrow minded" yang saya maksud adalah mereka yang tidak > terbuka menerima perbedaan tapi pada saat yang sama mengaku terbuka > -- mungkin istilahnya liberal dan plural atau inklusif -- mencap mereka yang > tidak sesuai dengan pendirian mereka sebagai ortodoks, fundemantalis, dan > peristilahan turunan lainnya ... kira-kira gitu mas ... > > Misalnya, ketika mereka bicara masalah jilbab atau poligami, atau syariah, > semua dalil digelontorkan, baik ayat dan hadis, dan mereka siap memberikan > penafsiran sesuai logika mereka untuk menolak jilbab, poligami dan syariah, > tentu dengan bekal argumen yang didasarkan pada misalnya hermeneutika, > relativisme, dan tidak lupa juga prinsip humanisme atau HAM ... sambil > menolak semua dalil (penfsiran/tafsir) ulama terdahulu yang tidak mereka > setujui (baca=sukai) dan tidak lupa juga mereka mengutak atik referensi > tulisan atau kutipan karya ulama terdahulu yang bisa dijadikan bukti bahwa > ternyata ada juga ulama terdahulu yang, misalnya, pluralis ... dan buat yang > menentang pendapat mereka ini, mereka cap fundamentalis, skripturalis, > literalis, et al ... tapi di saat lain, ketika mereka merasa tafsiran yang > sudah ada itu memehuni selera mereka, ya mereka pakai, sehingga mereka pun > sebenarnya literalis dan skripturalis juga. > > Soal lain, ketika ingin memaksakan kehendak bahwa menurut mereka adalah > tidak adil mengkaji/membedah tulisan tanpa ada penulisnya, terlebih > penulisnya masih hidup dan ada di kota yang sama. Lalu apakah selama ini > mereka juga bersikap sama dengan tulisan selain dari kelompok mereka, yaitu > berbagai buku yang dibedah tanpa menghadirkan penulisnya? Atau ketika kita > tarik sedikit ke ranah tulisan yang lebih 'samawi' ... ketika 'tulisan > Tuhan' baik yang diterima Moses atau Yesus, dikritik, dikaji, dibedah oleh > kalangan mereka, tanpa mereka menghadirkan Moses, Yesus atau Tuhan, mengapa > tidak terjadi nalar kritis? ... malah bagi yang muslim-nya, dari kalangan > mereka, mengekor saja untuk juga ikut2an mengkritik, mengkaji dan membedah > 'tulisan Tuhan' yang diturunkan pada Muhammad SAW (al-Quran dan al- Hadis), > tanpa terlalu ribut untuk menghadirkan Tuhan Muhammad dan Muhammad SAW > sendiri? > > Apakah saya salah untuk menyatakan mereka ini narrow minded? > > Kalo saya boleh ganti tanya, apa komentar mas tentang definisi > 'fundamentalis' yang dialamatkan kepada those muslims semata karena mereka > tidak menerima pluralisme? Bisa anda jelaskan? > > salam, > satriyo > > PS: jika mas 'dapat' lagi dari milis2 yang saya ikuti, opini saya yang anda > rasa perlu dijelaskan, jangan sungkan2 langsung hubungi saya lagi di WM ini > ya ... :-) > PPS: kalo ternyata saya salang tangkap pertanyaan sampeyan, mohon tegur, > karena saya kira sampeyan bukan menanyakan identitas person ... tapi minta > penjelasan saja, apa yang saya maksud "mereka" yang "narrow minded" > > 2008/2/22 Muhkito Afiff [EMAIL PROTECTED]: > > > Berikut saya dapat dari milis insistnet lagi: > > http://groups.yahoo.com/group/insistnet/message/9359 > > > > Mas Satriyo, yang panjenengan maksud "mereka" yang "narrow minded" > > itu siapa ya? > > > > salam, > > > > Muhkito > > > > --- In [EMAIL PROTECTED] , "rsa" > > wrote: > > > > Berikut tanggapan lanjut atas undangan bedah buku AM, kali ini oleh > > salah satu dedengkot WM, sang ustad, Achmad Chodjim ... weleh, > > weleh, > > mereka ini ko sedemikian narrow minded ya, sampe yakin INSISTS > > seburuk ini? Apa buat mereka ... siapapun yang 'bersebrangan' adalah > > musuh? > > > > Gimana mas Arcon? > > > > salam, > > satriyo > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com , > > "Achmad Chodjim" > > wrote: > > > > Wa alaykumus salam wr. wb., > > > > Bukan begitu, Mbak. Salah kalau undangan itu termasuk ke Pak > > Moqsith. > > Sdr. Moqsith itu penulisnya, maka etikanya pembicara utamanya adalah > > dia, sedangkan pembicara lain sebagai komentator atau penyanggah. > > Lha, kalau orangnya yang nulis masih hidup, dan tinggal di Jakarta > > pula, lalu pembicara utamanya ditinggalkan, itu namanya tidak etis > > alias tidak mengerti sopan santun. > >
[wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re: Istimewanya....
wah, ilmu hadits kalo gitu ilmu penuh ghibah , dong oom. pan, isinya ngomongin perilaku nabi dan atsar sahabat sahabatnya piye, iki .. :p tafsir malah membahas juga urusan cemburu cemburuan antar istri nabi. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, lasykar5 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Jadi menurut mba Mei, ghibah itu oke-oke saja, dengan alur perpikir/logika > yang mba sampaikan ini? Hanya karena apa, every one else melakukannya? > Dalam Islam (maaf ya kalo gatel ga bawa-bawa Agama atau Tuhan) ghibah, > apalagi fitnah jelas tidak boleh. Jadi bingung juga saya, kapan Agama boleh > kita pakai, kapan 'kata orang' atau 'mencontoh perilaku kebanyakan orang' > boleh dijadikan dalil melakukan sesuatu yang jelas dilarang Agama/Tuhan. > Mohon maaf ya kalo saya tidak bisa sambil lalu, apalagi santai menanggapi > ini ... > Mohon masukannya, supaya tidak masuk kelompok yang mudah dan gemar > di-ghibah-i ... :-) > salam, > satriyo > > PS: (ada yang luput) Jadi Agama itu tidak di dunia nyata (mau infotenmen, > kek, atau apa) ya mba? > > 2008/2/24 L.Meilany <[EMAIL PROTECTED]>: > > > Nimbrung: > > 1. Di urusan agama memng gak boleh berghibah. > > Tapi didunia nyata /kehidupan tayangan infotainment, gosip bahkan > > menduduki rating tertinggi > > u pemasukkan iklan. > > > > 2. Ngomongin pribadi seseorang apalagi jika ia pesohor/public figure, > > merupakan cermin untuk > > pembelajaran - diambil saripati/hikmahnya [ begitulah seharusnya disikapi > > ] > > Misalnya saja peristiwa poligaminya aa Gym banyak yg tulisan2, puisi yg > > justru dipahami sebagai > > tindakan aa Gym yg tak bisa memegang kata2, lain di mulut lain > > diprakteknya. > > Alasannya tentu banyak, sayangnya para pelaku seperti yg ditulis Pak Arcon > > sering tak sadar atau sering gak mau tahu. > > Mereka selalu merasa benar, tanpa mendengar pendapat orang lain. > > > > Perkara, materi ghibah menurut saya memang harus disimpan rapat2. > > Tapi jika pelakunya adalah 'tokoh' yg ditokohkan, segala persoalan pribadi > > bermanfaat untuk khalayak. > > Tokoh, ulama, pimpinan adalah panutan bagi masyarakat, jika perilakunya > > menyimpang dari tatanan kebanyakan > > orang pada umumnya masa sih gak boleh diomongin? > > Mereka kan juga manusia yg ada salah, khilafnya. > > :-)) > > Salam > > l.meilany > > > > > > - Original Message - > > From: rsa > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Sent: Tuesday, February 19, 2008 11:04 PM > > Subject: [wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re: > > Istimewanya > > > > Mengapa anda membawa-bawa (nama) orang ya? Apa nda ada pilihan lain > > selain membawa nama orang? Lalu seenaknya anda menuduh mereka! > > Mungkin anda bermaksud bergurau atau santai, tapi buat saya tindakan > > anda sangat jauh dari akhlak mas, ... apalagi seolah anda tahu persis > > apa yang mereka kerjakan, seolah malah anda sudah mengalami! > > > > Carilah cara canda atau lelucon lain yang etis mas! Terserah jika > > memang anda tidak bermasalah disikapi demikian oleh orang lain, tapi > > orang waras sedikitnya akan tersinggung atau risih dibicarakan > > demikian ...! Apa sih yang anda mau? > > > > Anda ingin meremehkan hukum Allah silakan, tapi cukup anda saja, > > tidak usah membawa pihak lain ... ! > > > > Apa karena 'maya' jadi anda berani begini? ngaca boss...! > > > > Saya yakin mereka yang anda sebut namanya di atas pasti akan > > memaafkan anda ... tapi apakah anda pasti itu? > > > > innalillaahi wa inna ilaihi raajiuun ... > > > > Moga anak-anak anda tidak harus tahu akhlak anda ini! > > > > Sama sekali tidak ada lucu-lucunya ...!!! > > > > xxx > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com , > > "masarcon" > > wrote: > > > > > > > > > bener juga yah, contohnya seperti mas zaenal maarif dari Partai > > > Bintang Reformasi itu yah, pak. Juga aa gym. kalau seperti pak > > > anis matta dan pak yusril, juga pak tifaul sembiring, lebih > > maknyuzz > > > lagi dong. muda dan kinyis kinyis, dan uhmm, bule lagi! > > > > > > kalau contoh dari pak HNW bagaimana nih, sejak madam MPR meninggal, > > > belum mencari gantinya ? saya yakin banyak ibu ibu jompo, dan anak > > > anak yatim yang butuh lindungan beliau. > > > > > > bapak rizal rakai pikatan sendiri bagaimana ? apakah sudah > > > melaksanakan ajaran islam nan mulia ini ? terutama fatsal > > > poligami. indonesia banyak bencana, banyak keluarga yg butuh > > uluran > > > tangan. > > > > > > jgn tanya ttg saya yah, kalau saya sih, tidak. karena, dalam kamus > > > saya, poligami tidak masuk dalam kriteria solusi. > > > > > > salam, > > > ari > > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, > > Mohammad Rizal > > > wrote: > > > > > > > > Masalahnya apakah kita menganggap akherat itu lebih besar > > > ketimbang dunia...Mbak Ima mau nulis keunggulan apapun dari pihak > > > wanita, kalau lawan diskusi tidak menganggap Tuhan lebih besar > > > daripada dunia, ya tidak akan berefek apa-apa. Ndak akan ketemu > > > argumennya. > > > > > >
[wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re: Istimewanya....
kalau mau dibikin hukum allah, yah monogami. poligami itu justru laiknya masuk bab perkecualian. :) contoh poligami diinstitusikan di masyarakat semacam artikel di bawah ini. === Kawan-kawan yang terkasih, Dari Kerajaan Tuhan menuju Kerajaan Kemanusiaan http://rajasidi.multiply.com/photos/album/750/20080209_Kajian_Negara_ dan_Kesetaraan_Jender_3#3 1. 3 Kerangkeng Besi di Lambertikirche, Munster Westfalia Munster, selain menjadi saksi bisu kekejaman Nazi; pula menjadi saksi pedih konflik politik-teologis antar agama. Merupakan lokasi pemberontakan paling radikal dari Anabaptis sewaktu Reformasi Protestan. Setelah tiga puluh tahun menumpahkan darah, nyawa, raga; ditandatanganilah Perjanjian Westphalia di tahun 1684. Fondasi negara bangsa bagi Eropa sekarang. Fondasi yang mengingat dengan betul trauma akan perebutan kebenaran atas nama agama. Eropa dan khususnya Bangsa Jerman, telah dengan hikmat mendidik dan menurunkan otokritik ini kepada para belianya. Tiga kerangkeng besi di puncak menara Gereja St. Lamberti dipertontonkan sampai sekarang. Tiga kerangkeng itu memancarkan cahaya pedih, kepada para pemirsanya. Pada 22 Januari 1536 John von Leiden bersama Bernhard Krechting dan Bernhard Knipperdolling, dipersiksa, diperbunuh, dan diterbangkan ke ujung langit Gereja St. Lamberti, di pusat kota tua North-Rhein Westphalia, Munster. Ketiganya itulah yang menempati tiga kerangkeng besi itu. 50 tahun setelah tiga mayat itu menjadi lapuk dan tinggal tulang saja, diturunkan tulang belulang itu. Tinggalah sekarang, hanya, tiga kerangkeng besi itu. Menjadi pengingat. Menjadi monumen. Menjadi penampar muka bagi jiwa-jiwa arogan. 2. Kumiliki 18 Istri, Kugauli pula Divara, Istri Guruku Munster dalam papa kemiskinan. Hingga semuanya menantang kepausan Katolik Roma. Dikarenakan alpa pada sang papa. Hingga reformasi yang moderat itupun, dikungkungi secara sepihak oleh reformis radikal. Tatkala Lutheran dan Katolik bersitegang, munculah Anabaptis. Kemudian tampillah pengembara dari Leiden, Jan van Leyden, yang mengambil alih kuasa politik. Mengatasnamakan diri wakil Tuhan. 23 Juli 1534 Jan van Leyden mensyariatkan Institusi Poligami di Kota Munster. Pengembara dari Leiden ini terkenal dengan nafsu personal yang kuat, hingga dimilikilah 18 istri. Silaplah, terhingga direbutnya istri gurunya, Jan Matthijs, Divara ayu. Poligami disyariatkan karenakan pula 3/4 penduduk adalah perempuan. Suami-suami mereka menolak Anabaptis. Dan, meninggalkan mereka di Munster. Jelas. Perempuan-perempuan ini membahayakan Negara Tuhan. Hinggalah perlu dinikahi. Demi keamanan dan kestabilan. Negara Tuhan. Teokrasi. Munster adalah Yerusalem baru. Kerajaan Tuhan akan menjadi, bila penduduk Yerusalem Baru adalah 144.000. Tetapi, jumlah nyatanya hanya 8000. Maka dari itu, pelipat-gandaan penduduk harus dilakukan, dengan menyebar benih kepada sebanyak perempuan, selagi bisa. Mempertanamkan benih pada rahim- rahim yang menganggur. Inilah Kerajaan Tuhan. Dipersarankan pembacaan literal atas Kitab. Hingga memerintahkan pembakaran semua buku, kecuali Kitab Suci. Hingga dipilihkan 12 orang penjaga garda Kata Tuhan. dan mentasbihkan diri sebagai Raja Daud. Kombinasi antara pemahaman literal Kitab Suci, libido, dan "Macht" kuasa, telah mendaulatkannya menjadi Penguasa yang menorehkan sejarah luka. 3. Kerajaan Kemanusiaan Eropa telah menjadi kerajaan kemanusiaan, sekarang. Yang menghargai kemanusiaan mereka dengan jutaan liter darah manusia. Cukuplah Perjanjian Westfalia dan Holocaust menjadi hikmat. Munster menjadi saksi. Pun disini, Jemaat Ahmadiyah telah mendirikan mesjid yang pertama, Bait-ul-Momin-Moschee di tahun 2003. Hidup berdampingan dengan damai. Menyelorohkan kebenaran agama dalam ruang privat. Menyelorohkan substansi agama, yaitu cinta, dalam ruang publik. Dan negara, menjamin itu. Dan negara, tidak dibimbing oleh pembacaan literal akan Kitab Suci. Doa ini, pula, teruntuk Indonesia. Amin. salam, dewi candraningrum === --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, lasykar5 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Anda ingin meremehkan hukum Allah silakan, tapi cukup anda saja, tidak usah membawa pihak lain ... !
Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................
Alhamdulillah, ternyata kita memang masih 'normal' mas Arcon! Kadang anda merasa tulisan saya nyelekit, padaha saya biasa saja .. di saat lain, saya yang merasa tulisan anda nyelekit, walau mungkin buat anda biasa saja ... jangan pantang, mas, kita saling mengingatkan ... Mohon maaf kalo gitu ya ... saya tidak ada maksud menyelekiti anda, sama sekali ... mungkin carried away dengan cara penyampaian anda saja ... Saya tunggu celekitan anda yang lain ya ... :-) salam, satriyo PS: saya japri juga, takut moderator-nya 'galak' dan gak lulus sensor celekitan saya ini mas ... :-) PPS: ada member yang bilang "santai saja lah dalam ber-email, jangan take it personally ..." :-) 2008/2/20 masarcon <[EMAIL PROTECTED]>: > > masyaallah, mas rsa ini nyelekit amat kata katanya. semoga > kedamaian Islam menyelimuti hati anda. dan kesertaan anda dalam > diskusi di milis wm bisa membawa manfaat lebih bagi semua. :) > > mohon maaf, tetapi saya yang bukan single parent atau single mom > merasa terhenyak dengan tajamnya lidah sampean. astaghfirullah. > > saya akhiri saja dulu di topik ini, sementara ini. > > salam, > ari > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com , > "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, > "masarcon" > > wrote: > > > > > > > > > btw, upaya teman teman kader dakwah untuk mengentaskan single > mam > > > apa aja nih. sepertinya kok hanya sekedar appreciate, tapi > tidak > > > kedengaran langkah konkret yang lebih jauh dari itu. > > > > > > perlindungan hukum, atau upaya untuk membuat sistem jaminan > sosial > > > kek, atau bentuk pengawasan hukum sehingga si ayah tetap harus > > > bertanggung jawab membiayai kehidupan anak dan keluarga. > > sepertinya > > > kok malah nggak pernah kedengaran. > > > > > > yg kedengaran malah upaya untuk menolak UU KDRT. lha ini kan > > > langkah dakwah yang kontra produktif. tidak produktif banget > > > malah. :( > > > > > > > > > salam, > > > ari > > > > > > > > Ya, itu mah urusan kader dah, bukan saya yang bukan kader! ato > coba > > aja tuh tanya teman mas yang curhat soal single mum, siapa > namanya? > > Nuyi ... ya? Dia kan jelas lebih tahu lah, at least walau bukan > kader > > tapi kan perempuan ...! > > > > alhamdulillah di saya nda ada tu kdrt! makanya saya yang ikut > setuju > > soal menolak kdrt, wong masih banyak urusan penting lain, para > janda, > > single mum, single dad, yang lama ga dapet anak, yang kebanyakan > > istri, yang jaim jadi ga nikah2, belum sekarang banjir di mana- > mana, > > got pada mampet, air jadi tercemar, tanah longsor ... wiuhh banyak > > deh yang lebih penting dari kdrt! yang jelas yang kdrt itu memang > > masing2 kurang kerjaan, ga ngeh kalo masih ada masalah lain selain > > mereka gitu ... :-) > > > > salam, > > satriyo > > > > PS: buat yang mengalami kdrt, saya doakan bersabar ... atau cerai! > > mudah kan? :-) > > > > > -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re: Istimewanya....
dari mana Wikan tahu saya sewot? apa hubungannya dengan saya mendukung atau tidak poligami? mohon maaf, poligami bagi saya bukan untuk didukung atau ditolak, karena jelas itu ada di firman Allah, dan contoh Rasul, para shahabat, dan para ulama (seberapa pun bodoh dan konyol 'ulama' di masa Wikan!) ... seperti dikatakan ustad Rakai/Rizal, jika tidak setuju dan tidak mau poligami, just say so, nda usah bawa-bawa orang ... as simple as that! sewot? lho mulai kapan saya tdk boleh mengungkapkan emosi saya di milis ini atau di mana pun? emosi yang muncul dari pihak lain pun saya lihat berseliweran di milis ini dan di manapun, dan Wikan (atau member lain yang sejenis) tdk terlalu gubris, kan? "lha wong yang bersangkutan saja tenang2 saja kok" itu maksud Wikan apa? apa memang masarcon sudah menyampaikan postingannya itu ke ybs? apa Wikan tahu persis mereka "tenang2 saja kok" ...? yang lebih penting, apa Wikan tahu persis (first hand) peristiwa ini? i don't think so! lha kok yang ribut bukan masarcon tapi yang lain? binun ... binun ... binun ... (minjem ungkapan khas salah satu vokalis di milis se-pi-lis ini) jangan asal mangap! hehehe (biar ga dianggap sewot) ;-) /satriyo 2008/2/24 Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]>: > kenapa mas satriyo musti sewot? > lha wong yang bersangkutan saja tenang2 saja kok > lagian kalau mas satriyo mendukung poligami > mestinya seneng dong ada ustadz2 tauladan yang telah melaksanakannya > dengan baik. > dan ini mestinya bukan ghibah. > bukan begitu ya? > > salam, > -- > wikan > > 2008/2/20 rsa <[EMAIL PROTECTED] >: > > Mengapa anda membawa-bawa (nama) orang ya? Apa nda ada pilihan lain > > selain membawa nama orang? Lalu seenaknya anda menuduh mereka! > > Mungkin anda bermaksud bergurau atau santai, tapi buat saya tindakan > > anda sangat jauh dari akhlak mas, ... apalagi seolah anda tahu persis > > apa yang mereka kerjakan, seolah malah anda sudah mengalami! > > > > Carilah cara canda atau lelucon lain yang etis mas! Terserah jika > > memang anda tidak bermasalah disikapi demikian oleh orang lain, tapi > > orang waras sedikitnya akan tersinggung atau risih dibicarakan > > demikian ...! Apa sih yang anda mau? > > > > Anda ingin meremehkan hukum Allah silakan, tapi cukup anda saja, > > tidak usah membawa pihak lain ... ! > > > > Apa karena 'maya' jadi anda berani begini? ngaca boss...! > > > > Saya yakin mereka yang anda sebut namanya di atas pasti akan > > memaafkan anda ... tapi apakah anda pasti itu? > > > > innalillaahi wa inna ilaihi raajiuun ... > > > > Moga anak-anak anda tidak harus tahu akhlak anda ini! > > > > Sama sekali tidak ada lucu-lucunya ...!!! > > > -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Tanya: Pembagian Warisan (Istri Bekerja, Suami Tidak Bekerja)
tapi klo ga salah harta istri milik sendiri klo harta suami milik berdua. betul ga pak - Original Message - From: nas_zakaria To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, February 24, 2008 9:36 PM Subject: [wanita-muslimah] Tanya: Pembagian Warisan (Istri Bekerja, Suami Tidak Bekerja) Pertanyaan: Persoalan yang kami hadapi adalah sebagai berikut: Kakak (perempuan) kami yang merupakan tulang punggung keluarga (bekerja di sebuah departemen, dan suaminya tidak bekerja selama ini � yang memberi nafkah adalah istrinya) meninggal dunia pada Desember 2006. Dia tidak mempunyai anak, meninggalkan seorang suami, ibu kandung, 5 (lima) saudara kandung perempuan, 3 (tiga) saudara kandung laki-laki dan meninggalkan harta warisan hasil jerih payah kakak kami. Pada bulan Februari 2007 sang suami menikah lagi tanpa sepengetahuan keluarga dan menikah secara diam-diam (nikah sirri) dan tidak dicatat penikahannya di KUA/Depag. Pada bulan Januari 2008 sang suami tersebut meninggal dunia, sedangkan harta warisan peninggalan almarhum kakak saya sampai dengan saat ini belum dibagikan dan rencananya insya Allah akan dibagikan setelah usia kematian suaminya mencapai 40 hari. Mohon kepada Bapak/Ibu untuk memberikan masukan tentang faraidh tersebut untuk masing-masing pewaris sesuai dengan tuntunan hukum Agama Islam. Jawaban: Dr. H. Rusli Hasbi, MA (Doktor Ushul Fiqh dari UIN Jakarta) menjawab: (silakan buka link): http://ruslihasbi.com Nasrussalam Zakaria #ygrp-mkp { BORDER-RIGHT: #d8d8d8 1px solid; PADDING-RIGHT: 14px; BORDER-TOP: #d8d8d8 1px solid; PADDING-LEFT: 14px; PADDING-BOTTOM: 0px; MARGIN: 14px 0px; BORDER-LEFT: #d8d8d8 1px solid; PADDING-TOP: 0px; BORDER-BOTTOM: #d8d8d8 1px solid; FONT-FAMILY: Arial}#ygrp-mkp HR { BORDER-RIGHT: #d8d8d8 1px solid; BORDER-TOP: #d8d8d8 1px solid; BORDER-LEFT: #d8d8d8 1px solid; BORDER-BOTTOM: #d8d8d8 1px solid}#ygrp-mkp #hd {FONT-WEIGHT: bold; FONT-SIZE: 85%; MARGIN: 10px 0px; COLOR: #628c2a; LINE-HEIGHT: 122%}#ygrp-mkp #ads { MARGIN-BOTTOM: 10px}#ygrp-mkp .ad { PADDING-RIGHT: 0px; PADDING-LEFT: 0px; PADDING-BOTTOM: 0px; PADDING-TOP: 0px}#ygrp-mkp .ad A { COLOR: #ff; TEXT-DECORATION: none} - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers [Non-text portions of this message have been removed]
Re:[wanita-muslimah] Bedah Disertasi Dr. Abd Moqsith Ghazali
pak Satriyo, Masalah di bawah ini kan sederhana ya, coba kita urut 1. di WM ada yang posting satu undangan bedah buku, di undangan itu ternyata PENULIS bukunya yang kebetulan MASIH HIDUP dan SATU KOTA dengan tempat bedah buku dilaksanakan, tidak ada dalam jajaran pembicara bedah buku tersebut. 2. Muncul tanggapan dari anggota-anggota WM, termasuk saya yang senang melihat acara bedah buku, penulisnya itu diundang sebagai salah satu pembicara selain pembicara yang pro maupun yang kontra. Itu etikanya di kampus-kampus. Dan di lembaga anda itu saya yakin banyak orang kampus yang gelarnya banyak, atau di lembaga itu memang biasa dilaksanakan bedah buku untuk penulis2 yang masih hidup dan satu kota tanpa harus mengundang penulisnya? kalau memang BIASANYA begitu, bukan masalah, mungkin beda ya etikanya dengan bedah buku di kampus2. Apakah etika seperti itu lebih Islami? 3.ada kasus lanjutannya, anda ngobrol di WM, lalu membawa potongan obrolan itu ke milis I sambil ngomentari anggota milis lainnya, apa itu bisa disebut ghibah? tolong dikoreksi, ghibah itu ngomongin orang lain di belakangnya, kalau anggota WM itu anggota milis I juga - itu bukan ghibah, tapi ngomongin anggota WM yang bukan anggota milis I di milis I itu berarti ngomongin orang di belakangnya ya? 4.lalu pak Afiff menanyakan siapa yang disebut oleh anda narrow minded itu, anda panjang lebar menuliskan ciri-cirinya, tidak berani menyebutkan nama? salam Aisha >From : Satriyo Wahh ... akhirnya ... muncul lagi ni Kang Afiff .. tumben ... apakabar kang? Saya masih berhutang pembahasan soal Hadis kalo ga salah, ya? Mohon ingatkan agi ya jika sampeyan masih ingin meneruskan diskusinya ... :-) Buat pertanyaan sampeyan, yang saya maksud "mereka" adalah yang "narrow minded" dan yang "narrow minded" yang saya maksud adalah mereka yang tidak terbuka menerima perbedaan tapi pada saat yang sama mengaku terbuka -- mungkin istilahnya liberal dan plural atau inklusif -- mencap mereka yang tidak sesuai dengan pendirian mereka sebagai ortodoks, fundemantalis, dan peristilahan turunan lainnya ... kira-kira gitu mas ... Misalnya, ketika mereka bicara masalah jilbab atau poligami, atau syariah, semua dalil digelontorkan, baik ayat dan hadis, dan mereka siap memberikan penafsiran sesuai logika mereka untuk menolak jilbab, poligami dan syariah, tentu dengan bekal argumen yang didasarkan pada misalnya hermeneutika, relativisme, dan tidak lupa juga prinsip humanisme atau HAM ... sambil menolak semua dalil (penfsiran/tafsir) ulama terdahulu yang tidak mereka setujui (baca=sukai) dan tidak lupa juga mereka mengutak atik referensi tulisan atau kutipan karya ulama terdahulu yang bisa dijadikan bukti bahwa ternyata ada juga ulama terdahulu yang, misalnya, pluralis ... dan buat yang menentang pendapat mereka ini, mereka cap fundamentalis, skripturalis, literalis, et al ... tapi di saat lain, ketika mereka merasa tafsiran yang sudah ada itu memehuni selera mereka, ya mereka pakai, sehingga mereka pun sebenarnya literalis dan skripturalis juga. Soal lain, ketika ingin memaksakan kehendak bahwa menurut mereka adalah tidak adil mengkaji/membedah tulisan tanpa ada penulisnya, terlebih penulisnya masih hidup dan ada di kota yang sama. Lalu apakah selama ini mereka juga bersikap sama dengan tulisan selain dari kelompok mereka, yaitu berbagai buku yang dibedah tanpa menghadirkan penulisnya? Atau ketika kita tarik sedikit ke ranah tulisan yang lebih 'samawi' ... ketika 'tulisan Tuhan' baik yang diterima Moses atau Yesus, dikritik, dikaji, dibedah oleh kalangan mereka, tanpa mereka menghadirkan Moses, Yesus atau Tuhan, mengapa tidak terjadi nalar kritis? ... malah bagi yang muslim-nya, dari kalangan mereka, mengekor saja untuk juga ikut2an mengkritik, mengkaji dan membedah 'tulisan Tuhan' yang diturunkan pada Muhammad SAW (al-Quran dan al-Hadis), tanpa terlalu ribut untuk menghadirkan Tuhan Muhammad dan Muhammad SAW sendiri? Apakah saya salah untuk menyatakan mereka ini narrow minded? Kalo saya boleh ganti tanya, apa komentar mas tentang definisi 'fundamentalis' yang dialamatkan kepada those muslims semata karena mereka tidak menerima pluralisme? Bisa anda jelaskan? salam, satriyo PS: jika mas 'dapat' lagi dari milis2 yang saya ikuti, opini saya yang anda rasa perlu dijelaskan, jangan sungkan2 langsung hubungi saya lagi di WM ini ya ... :-) PPS: kalo ternyata saya salang tangkap pertanyaan sampeyan, mohon tegur, karena saya kira sampeyan bukan menanyakan identitas person ... tapi minta penjelasan saja, apa yang saya maksud "mereka" yang "narrow minded" 2008/2/22 Muhkito Afiff [EMAIL PROTECTED]: > Berikut saya dapat dari milis insistnet lagi: > http://groups.yahoo.com/group/insistnet/message/9359 > > Mas Satriyo, yang panjenengan maksud "mereka" yang "narrow minded" > itu siapa ya? > > salam, > > Muhkito > --- In [EMAIL PROTECTED] , "rsa" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Berikut tanggapan lanjut atas undangan bedah buk
Re: [wanita-muslimah] Tanya: Pembagian Warisan (Istri Bekerja, Suami Tidak Bekerja)
On Sun, Feb 24, 2008 at 9:36 AM, nas_zakaria <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Jawaban: > > Dr. H. Rusli Hasbi, MA (Doktor Ushul Fiqh dari UIN Jakarta) menjawab: > (silakan buka link): > > http://ruslihasbi.com Sekedar membantu mengirimkan jawaban dari situs ybs. (=DWS) Jawab: Jawaban berikut berdasarkan pada keterangan bahwa sang suami selama hidupnya tidak mempunyai penghasilan dan indikasi penanya bahwa dia tidak meninggalkan harta apapun kecuali warisan istrinya. Beberapa hal yang berkaitan dengan waris-mewarisi juga disampaikan di sini sebagai penjelasan tambahan. Pembagian Harta Warisan Pertama, suami mendapat 1/2 dari kekayaan almarhumah karena isterinya tidak meninggalkan anak. Ini berdasarkan firman Allah dalam surat An-Nisa' ayat 12. وَلَكُمْ نِصْفُ مَا تَرَكَ أَزْوَاجُكُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُنَّ وَلَدٌ Artinya: "Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka (isteri-isteri) tidak mempunyai anak. …" Selanjutnya, ibu mendapat 1/6 dari harta kekayaan putrinya (setelah hak waris suami dipenuhi) sebab di antara ahli waris terdapat saudara dan saudari kandung. Firman Allah dalam surat An-Nisa' ayat 11. فَإِنْ كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ فَلِأُمِّهِ السُّدُسُ "…jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam." Ketiga, saudara-saudari kandung dari almarhumah memperoleh sisa harta. Firman Alah: وَإِنْ كَانَ رَجُلٌ يُورَثُ كَلَالَةً أَوِ امْرَأَةٌ وَلَهُ أَخٌ أَوْ أُخْتٌ فَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ فَإِنْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ فَهُمْ شُرَكَاءُ فِي الثُّلُثِ Artinya: Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu…. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa saudara/i seibu dengan mayit mengambil 1/6 dan dibagi rata, dan ini sudah menjadi kesepakatan ulama (rujuk penjelasan Imam Qurtuby dalam tafsirnya). Tapi kalau saudara/i kandung seibu-sebapa (seperti disebutkan penanya), maka mereka menerima sisa harta dengan cara pembagian 2:1 (2 bagian untuk laki-laki dan 1 bagian untuk perempuan). Ini berdasarkan firman Allah surat An-Nisa' ayat 176: وَإِنْ كَانُوا إِخْوَةً رِجَالًا وَنِسَاءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ أَنْ تَضِلُّوا وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ Artinya: Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan (seibu sebapa), maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Nafkah yang Dikeluarkan Istri Nafkah untuk keluarga dalam Islam dibebani kepada suami sesuai kemampuannya. Bila suami benar-benar miskin dan tidak memiliki pekerjaan yang memadai, maka keluarga dianjurkan bersabar. Apabila seorang istri memiliki harta dan bersedia menafkahkan sebagian hartanya untuk menyelamatkan keluarga — meski pun itu bukan kewajibannya — maka nafkah itu merupakan amalan baiknya yang akan tercatat di sisi Allah. Namun demikian, apabila suami tersebut mengambil sebagian harta warisan istrinya selama satu tahun terakhir sejak istrinya meninggal, maka hendaknya ia atau ahli warisnya mengembalikannya. Pengembalian tersebut dapat diperhitungkan sebagai bagiannya dari warisan si mayit perempuan. Misalnya, peninggalan istrinya adalah Rp 10 juta dan dia sudah menikmati Rp 2 juta, maka bagiannya yang Rp 5 juta (setengah dari peninggalan istrinya) dipotong Rp 2 juta. Ibu si mayit perempuan mendapat 1/6 dari Rp 5 juta (Rp 10 juta - Rp 5 juta hak suami), demikian seterusnya. Suami Menikah Lagi Seorang istri bila ditinggal suaminya yang meninggal dunia tidak dibolehkan langsung kawin dengan pria yang lain kecuali setelah 'iddahnya selesai. Bahkan ia dilarang keluar rumah selama berada dalam 'iddah. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 234. وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِي أَنْفُسِهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ Artinya: Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan istri-istri, (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis 'iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap (kemaslahatan) diri mereka menurut yang layak (berhias, bepergian, atau menerima pinangan). Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. Namun hal itu berbeda dengan suami yang istrinya meninggal. Para suami tidak dikenakan kewajiban 'iddah dan tidak pula kewajiban untuk berdiam di rumah selama masa tertentu. Jadi, seorang laki-laki tidak dilarang oleh Islam untuk mencari pendamping hid
[wanita-muslimah] PERINGATAN (Re: Himbauan Moderator ttg Topik Diskusi)
Setelah lebih dari sepekan menghimbau kepada para anggota untuk mengakhiri diskusi tentang Ahmadiyah, paham Mahdi, Hibernasi/Wafat Isa al-Masih, dll, ternyata diskusinya masih belum berhenti, malah merambat ke mana-mana. Ini adalah peringatan TERAKHIR. Harap diakhiri, dan kami tidak ragu untuk menjatuhkan sanksi moderasi bagi yang tidak bisa menahan diri. Untuk itu saya usulkan masing-masing pihak yang punya interes di masalah ini untuk memberi KATA AKHIR: 1. Anda mendapat SATU kesempatan posting. 2. Silakan buat rangkuman, intisari ataupun kesimpulan, kalau Anda mengutip artikel orang lain, cukup tulis saja URL/link-nya atau nama bukunya, jangan keseluruhan. 3. Kalau Anda anti-Ahmadiyah, silakan ungkapkan apa yang Anda inginkan dan bagaimana solusinya. Demikian pula bila Anda di pihak Ahmadiyah, silakan pula ungkapkan solusi Anda. Setelah Kata Akhir ini, pihak2 yang masih ingin berdebat dipersilakan untuk buat milis sendiri, atau lewat japri. Selain 3 poin di atas, usulan rekan-rekan kami pertimbangkan. salam, DWS =Moderator 2008/2/14 Dwi W. Soegardi <[EMAIL PROTECTED]>: > Salam rekan2 milis WM, > > Setelah mengamati perkembangan milis berbulan-bulan > dipenuhi diskusi tak kunjung usai tentang Ahmadiyah, paham Mahdi, > Isa al-Masih, dan sejenisnya, > saya menghimbau rekan-rekan untuk segera menyudahi, > dan beralih ke topik-topik lain yang lebih sesuai dengan > misi milis ini. > > Demikian himbauan ini, > tergantung perkembangan berikutnya, > himbauan ini dapat meningkat menjadi peringatan. > > Terima kasih. > > salam, > DWS > =Moderator >
[wanita-muslimah] Adonis, Sang Penyair Politis
Diskusi Komunitas Utan Kayu Adonis, Sang Penyair Politis Adonis lahir dan besar di Syria, melanjutkan pendidikannya di Libanon yang menjadi bagian kawasan yang disebut Timur Tengah. Jamaknya kawasan ini dipandang hanya diidentikkan dengan satu tradisi: Islam. Oleh karena itu, St Sunardi Ketua Program Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang menjadi narasumber dalam bedah buku Adonis al-Tsabit wal Mutahawwil 21/2 di Teater Utan Kayu memulai pemaparannya dengan memberikan klarifikasi tentang kawasan Timur Tengah itu. Sunardi menyatakan bahwa Timur Tengah merupakan bagian besar sebuah kawasan Mediterania (Laut Tengah). Dan sepanjang sejarah, kawasan Mediterania ini tempat bertemunya budaya-budaya besar: Mesir Kuno, Yunani Kuno (Helenistik, khususnya sejak Iskandaria menjadi ibu kota), Romawi Kuno, Kristen (Koptik, Maronit, dsb), Islam dan Eropa. Pandangan seperti inilah yang seharusnya digunakan oleh siapa pun yang ingin menilai kawasan itu, dan menghindar praktik yang disebut oleh Sunardi stereptipisasi ideologis. Dan demikianlah konteks karya Adonis tersebut. Buku Adonis tersebut berikhtiar mencari proses pembakuan kebudayaan Arab-Islam pada aras politik, keagamaan, dan seni. Kencenderungan umum ini pun bisa dipahami, kawasan tersebut yang pernah lahir peradaban-peradaban besar, namun mengapa nasib yang terjadi saat ini justeru kemunduran? Begitulah Adonis menghadirkan secara pararel dua kekuatan dalam sejarah kebudayaan Arab-Islam yang masing-masing berorientasi pada ittiba atau al-qadim (masa lalu, imitasi, status quo) dan ibda atau al-hadatsah (inovasi, modernitas, pembaharuan). Gerakan pembaharuan hakikatnya bagi Adonis juga merupakan dasar (ushul) yang terdapat dalam budaya Arab-Islam, namun dalam perjalanan sejarahnya kekuatan ini dikalahkan, dan dikubur oleh kekuatan yang pertama. Sehingga warisan yang sampai pada umat Arab-Islam saat ini hanyalah satu warisan saja, yakni warisan yang berorientasi pada masa lalu dan pro status quo. Untuk itu, Adonis mengajak untuk melakukan dekonstruksi (al-hadam) melalui proses internal budaya Arab-Islam sendiri, dengan menggantikan warisan yang regresif dengan warisan yang progresif. Bagi Sunardi, buku Adonis ini dari sisi informasi historis, data dalam buku tersebutlah tidaklah baru, terutama bagi orang yang sudah terbiasa dengan sejarah Islam. Barangkali yang agak asing bagi pembaca di Indonesia adalah berbagai informasi menarik yang berkaitan dengan sastra yang bisa ditemukan dalam buku ini dan yang tidak diketahui orang kebanyakan. Lebih dari itu, keunikan buku ini terletak dari ulasan seorang Arab yang hidup di jaman modern namun mendapatkan masyarakat dan lingkungannya sedang terpuruk. Mengapa mentalitas orang Arab cenderung mandeg? Di mana bakat kreativitas Arab dikuburkan? Bukankan pada jaman modern justeru kreativitas yang dijunjung tinggi dan bukannya kemapanan? Bukankan kreativitas itu modern dan modernitas itu kreatif? Namun bagi Sunardi, Adonis tidak bermaksud mengajak pembacakhususnya orang-orang Arabmeromantisasi masa lalu (walaupun kadang-kadang ini tidak bisa dihindarkan). Dia benar-benar sedang mencari semacam conditions of possibility bagi budaya Arab yang kreatif. Adonis juga memberikan gambaran yang hiperbolik (juga tragis) tentang perjalanan sejarah peradaban Arab-Islam yang mengalami defenseless saat berhadapan dengan dunia modern. Singkatnya bagi Sunardi, karya Adonis tersebut menjadi semacam percakapan tentang the rise and fall of Arab creativity. www.utankayu.org - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Trs: [Guyon-Yook] Celana Melorot
Iyaa yaa.. knapa di indonesia belum dliarang ya mass.. celana melorot, udel kemana2... aneh padahal notabene kita itu org yg aga ketimuran yaa.. yg seharusnya bisa lebih baik.. Apa mungkin ini kalo ini di berlaukan akan jadi wacana or tindakan yg melanggar HAM. seperti yg sering didengungkan oleh para ""Pejuang HAM. Rgd Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: mas aly baca artikelnya lengkap gak sih? justru di amrik, celana melorot sudah dilarang kalau di indonesia belum, ya jangan salahkan amrik dong salam, -- wikan 2008/2/24 Muhammad Aly <[EMAIL PROTECTED]>: > > itulah dampak demokrasi ala amrik..akhirnya celana > melorot pun pemerintah tdk punya wewenang menegur... > > ummat islam cukuplah bersandar kepada Al-Quran dan > hadist.. semua lengkap (hukum, iptek, budaya, ekonomi, > hubungan sosial dll)dengan tujuan toh yang terpenting > suatu negara dapat membuat rules bisa ditaati oleh > seluruh lapisan warga negaranya... spt bgmn polisi > kopral bisa menilang Pak GM BUMN sesuai rulenya..., > mentri korupsi walau aktif bisa disidangkan kasusnya > dll.. apalagi hanya puser bujel mudah itu di RUU kan > kalau memang rulenya sdh dibuat berdasarkan asas Quran > dan hadist..kalau tdk bisa mau dbw kemana ummat islam > ..? makin terpuruk saja dlm budaya... - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Re:[wanita-muslimah] Bedah Disertasi Dr. Abd Moqsith Ghazali
Loh...sebentar...Mas Satriyo...ciri-ciri yang Mas Satriyo kemukakan di bawah ini kok mirip-mirip negara adidaya itu yayang sedikit-sedikit bilang DEMOKRASI. Yang gak mau terima: SERBU! Katanya perbedaan pendapat dibolehkan dalam demokrasi, tapi gak mau demokrasi malah diserbu. Ada yang sudah bener2 ikut demokrasi, Islam menang, diserbu juga karena memang benci dengan Islam. Betul-betul lawak :-)) Kalau berhadapan dengan Israel, mau culik silakan, mau kirim pembunuh bayaran, silakan, mau meracun orang, silakan, mau menduduki tanah orang, silakan. Tapi kalau dengan orang Palestina, bergerak sedikit, teroris. Musti ditangkap itu. Dihabisi. Sama dalam sikap, meskipun lapangannya tidak sama. Yang satu politik negara dan bangsa, yang satunya di lapangan ilmu agama Islam. -Rizal- lasykar5 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Buat pertanyaan sampeyan, yang saya maksud "mereka" adalah yang "narrow minded" dan yang "narrow minded" yang saya maksud adalah mereka yang tidak terbuka menerima perbedaan tapi pada saat yang sama mengaku terbuka -- mungkin istilahnya liberal dan plural atau inklusif -- mencap mereka yang tidak sesuai dengan pendirian mereka sebagai ortodoks, fundemantalis, dan peristilahan turunan lainnya ... kira-kira gitu mas ... Misalnya, ketika mereka bicara masalah jilbab atau poligami, atau syariah, semua dalil digelontorkan, baik ayat dan hadis, dan mereka siap memberikan penafsiran sesuai logika mereka untuk menolak jilbab, poligami dan syariah, tentu dengan bekal argumen yang didasarkan pada misalnya hermeneutika, relativisme, dan tidak lupa juga prinsip humanisme atau HAM ... sambil menolak semua dalil (penfsiran/tafsir) ulama terdahulu yang tidak mereka setujui (baca=sukai) dan tidak lupa juga mereka mengutak atik referensi tulisan atau kutipan karya ulama terdahulu yang bisa dijadikan bukti bahwa ternyata ada juga ulama terdahulu yang, misalnya, pluralis ... dan buat yang menentang pendapat mereka ini, mereka cap fundamentalis, skripturalis, literalis, et al ... tapi di saat lain, ketika mereka merasa tafsiran yang sudah ada itu memehuni selera mereka, ya mereka pakai, sehingga mereka pun sebenarnya literalis dan skripturalis juga. -deleted - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................
Nampaknya anda hanya baca sepotong email saya.gak kuat baca panjang-panjang ya? :-) ya sudah, saya tidak memaksa. Tidak semua orang punya kadar kemampuan yang sama. Sedikit saya ulangi, yang penting itu bukan perkawinan poligaminya. Tetapi iman, kenal, cinta dan takut pada Tuhan. Ide ini ndak masuk ke logika anda ya? Makanya mas, berimanlah pada ALLAH, pada malaikat2Nya, pada rasul2-Nya, pada Kitab2-Nya, pada hari akhir dan ketetapan-ketetapanNya, baik maupun buruk. Contoh nyata ada mas. Kami ratusan pasangan poligami dengan ribuan anak. Nyaris semua hidup bahagia. Satu keluarga kami ada yang punya anak 5, 15, 20, bahkan 34! Tidak ada satupun yang melarat abiss. Tidak ada yang kena kanker serviks tuh...hehe...Kalian mau aja dibohongin yahudi dan antek-anteknya. Lha kalian belum pernah mencoba kok bisa-bisanya bilang jelek. Tentu ini sangat tidak ilmiah. Betul gak Mas Satriyo? :-D Masalah rumah tangga ada, tapi ini bukan monopoli keluarga poligami toh? Monogami pun banyak masalah. Tapi alhamdulillah semua bisa diselesaikan, karena kami ada jamaah, ada pemimpin yang mengajak kami untuk kenal, cinta dan takut pada Tuhan. Yang menjadikan ALLAH dan Rasul segala-galanya dalam hidup kami. Coba kita lihat dengan jujur. Kasus perceraian lebih banyak terjadi pada keluarga poligami atau monogami? Jaman sekarang, karena orang sudah terlalu jauh dari ALLAH, Rasul dan hukum-hukum ALLAH, dengan sebab sepak bola pun rumah tangga berkrisis. Dengan sebab burung perkutut pun rumah tangga berkrisis. Dengan sebab hutang pun, rumah tangga cerai-berai. Masalah keluarga itu bukan karena poligami atau monogami, melainkan karena tidak kenal, cinta dan takut pada Tuhan. Tidak menjadikan Tuhan sebagai rujukan bila tertimpa masalah. Malah lari pada kaedah-kaedah akal, bahkan kaedah-kaedah orang kafir pun dikagumi. Dalam hal kanker serviks Pak Wikan itu saya mau berkomentar, artikel itu tentang orang yang terkena virus hpv. Nah, apa kau kira lelaki yang berpoligami itu pengidap-pengidap virus hpv? Tak sadarkah anda sedang menghina Rasulullah saw. beserta para Sahabatnya? Taubatlah...kau sudah terlalu jauh menghina orang-orang ALLAH. Tidakkah kau beriman bahwa Tuhan akan menanyakan komentar-komentarmu di milis ini? = Jakarta- Virus HPV bisa menyebabkan kanker serviks. Virus ini mudah ditularkan melalui kontak kulit kelamin. Untuk mencegahnya, jangan 'jajan' sembarangan. Perkawinan monogami juga membantu mencegahnya. = Kalau tidak sanggup poligami ya katakan saja: "Ya ALLAH, mohon ampun karena aku belum kuat berpoligami. Bukan syariatmu yang salah ya ALLAHmelainkan nafsuku ini yang aku belum berjaya mendidiknya." -Rizal- Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bagaimana Bung Rizal dg janda2 tsunami yg terlantar? Koq enggak dipoligami? Bagi saya tidak ada yg lebih memuakkan daripada mencari dalih2 agama untuk pembenaran keserakahan, apakah harta atau seks. Jika memang niat poligami itu dijalan Allah, tolong berikan contoh2 nyata. Koq yg kita dengar hanyalah rintihan sakit hati dan penderitaan perempuan yg dicerai tanpa santunan baik bagi sang perempuan maupun anak2nya. Beda sekali dg kebijakan negara2 kafir musuh Islam, dimana justru keadilannya lebih baik: seorang ayah di AS akan diwajibkan membiayai semua anak darah dagingnya sampai usia 18th, baik masih nikah maupun sudah cerai dg ibunya. Kewajiban ini tidak usai dg menikahnya kembali si ibu. Apa sambutan dari sistem Islam thd sistem kafir yg jauh lebih manusiawi dan adil thd perempuan dan anak2? Yg ada cuma dalih2 agama demi pembenaran nafsu seks tapi tidak dipikir apa dampak dari pemuasan nafsu semata itu? Dikira dg menghadap penghulu sudah bereslah permasalahan dunia. Yg penting akhirat, dunia jadi neraka kagak peduli. - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [wanita-muslimah] Re: Bedah Disertasi Dr. Abd Moqsith Ghazali
Yah kalau kebanyakan teman di WM berpendapat begitu, ya tidak apa-apa. Tetapi tentu teman-teman mengerti bahwa banyak teman-teman lainnya yang berbeda pendapat dengan teman-teman di sini, yang merasa diskusi tetap bisa berlangsung, ada atau tidak penulis bukunya. Saya rasa, bila penulisnya punya concern juga, beliau akan mengontak panitya atau berkenan atau mengusahakan untuk hadir di acara ini, biar pun tidak diundang secara khusus. Tentunya dengan semangat silaturahmi tadi. Anyway, saya sudah sampaikan input teman-teman ini kepada teman saya yang kenal dengan panitya, dan insya Allah sudah diteruskan ke panitya-nya. Saya sendiri - seperti saya katakan di email sebelumnya - tidak bisa hadir di diskusi ini, karena kebetulan sedang tidak di Jakarta. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Mia Sent: Sunday, February 24, 2008 4:21 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Bedah Disertasi Dr. Abd Moqsith Ghazali Keliatannya kebanyakan temen WM berpendapat bahwa diskusi bedah buku/disertasi adalah dengan menghadirkan penulisnya (konsekuensinya, kalau nggak hadir, berarti diskusi itu tertunda). Jadi mungkin mba Ning berbesar hati menghubungi INSIST dengan melangsungkan pendapat temen2 di WM ini, tentang krusialnya menghadirkan penulis buku. Demi menjaga silaturahmi, dan kecintaan kepada Allah dan Rasulnya (artinya mentaati persyaratan akademis yang tinggi etikanya). salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mba Noni, > Seingat saya, dari bedah buku yang saya hadiri di kampus, penulis bukunya hadir selain beberapa orang pembedah bukunya baik yang pro maupun yang kontra. Dengan cara itu memang adil dan adil itu bukannya salah satu petunjuk agama yang harus dilakukan untuk berbagai hal dalam hidup kita? > > Dalam kasus bedah buku seperti yang diposting mba Ning, penulisnya masih hidup dan tinggal di Jakarta juga ya? Saya sependapat juga jika sebaiknya penulisnya diundang dan bedah buku dilakukan di tempat yang netral. > > salam > Aisha > - > From : Noni Marlini > Wah, salah paham lagi. Tidak ada yg mengatakan membedah buku tanpa dihadiri penulisnya, apalagi hanya pihak yg kontra saja adalah ghibah. Tidak ada yg mengatakan itu, hanya saja menurut saya bedah buku seperti itu tidak adil. karena tidak memberikan kesempatan bagi penulisnya mempertahankan pikirannya atau karya akademiknya yg telah ditulis dengan susah payah. > Karena itu, bedah buku yg dinilai kontroversial, sebaiknya menghadirkan dua pihak; yg pro dan kontra, juga penulisnya. selain itu, dilaksanakan di lokasi yg netral. misalkan, di kampus atau hotel, atau restoran, etc. > > ini alamat email Mas Dr Moqshit Ghozali, [EMAIL PROTECTED] > kebetulan beliau juga satu milis dengan saya di milis tetangga. semoga bermanfaat dan bedah disertasinya mencerahkan, bukan menularkan kebencian > > === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links
[wanita-muslimah] Treating All Wives Equally
http://www.arabnews.com/?page=5§ion=0&article=107047&d=24&m=2&y=2008&pix=islam.jpg&category=Islam The Middle East's Leading English Language Daily Friday 22 February 2008 (15 Safar 1429) Treating All Wives Equally Adil Salahi, Arab News - It is well known that the Prophet (peace be upon him) married several women. Three of his wives, Khadeejah, Zaynab bint Khuzaymah and Rayhanah, died during his lifetime, but all the others survived him. He lived with Khadeejah, his first wife, for 25 years without ever thinking of marrying another woman. She died before his immigration to Madinah. The next woman he married was Sawdah. He needed a woman to keep him company and comfort him when he returned home after a long day advocating his message, faced with all kinds of opposition, from harsh rejection to ridicule. He was 51 when he married Sawdah, and she was close to his age. He married Ayesha a year after he settled in Madinah, or even later. He was 54 then. His other marriages followed in quick succession, as and when the occasion arose. The last of his marriages was in year 7 of the Islamic calendar, only six years after his marriage to Ayesha. Each marriage had a reason: some political, some social and others religious. Some of his wives were mature like Sawdah, Umm Salamah and Umm Habeebah. Others were young, like Ayesha, Hafsah and Safiyyah. Some were pretty, like Ayesha, Juwayriyyah and Safiyyah. Yet age and beauty were of no concern to him when he married these women. There was always an overriding reason, which was important in building the new nation that Islam brought into existence. We may discuss these reasons in the future, but for now we need to look at the interrelation between these wives in the Prophet's home. Jealousy may be acute when two or more women compete for a man's attention. Should they be married to him, their jealousy is even stronger because they recognize that they all have their legitimate claims that cannot be ignored unless divorce breaks that relationship. The Prophet's wives were ordinary women who realized that they were married to the most exemplary man in character, manners and role. They recognized his loving, caring nature, and each wanted more. Hence, they were all jealous of each other. Islam requires every man who is married to more than one wife to treat his wives absolutely equally. He cannot favor any one of them with special treatment, because they have the same claims and the same rights. Needless to say that this does not apply to his feelings, because these are beyond any person's control. In material and personal treatment, however, wives must be given the same rights. The Prophet loved Ayesha most, but he never favored her with anything that he did not extend to every one of his other wives. He prayed: "My Lord! This is how I have divided things that are within my control. Please forgive me what is beyond my control." Ayesha was pretty, very intelligent and a woman with assured character. And she was young, but she was not nine years of age at the time of her marriage, as the common notion goes. She was about 18, or even older, according to better and weightier evidence. Realizing that she had a special position in the Prophet's heart, she tried to consolidate her position. She said once to the Prophet: "Messenger of God! If you were to stop at a valley where there are two trees: one has had much of its fruit eaten by others, and one still has its full load: from which would you eat?" The Prophet said that he would eat from the one bearing its full load. She said: "That is me!" (Related by Al-Bukhari). In this she was alluding to the fact that she was the only woman who was a virgin and had not been married to another man before marrying the Prophet. The Prophet understood her meaning, but did not allow her to go beyond that. Hence, she repeated this, speaking clearly without analogies or figures of speech. She said to him: "Messenger of God! I am unlike your other wives. Each one of them had her former husband, except me." The Prophet only smiled and did not reply. He, however, went on maintaining absolute equality between all his wives. A most important aspect of fair treatment of one's wives is how a husband divides his nights between them. The Prophet used to drop at each of his wives' homes every afternoon, inquiring how they were and whether they needed anything. He would stay the night at the home of the one whose turn it was to receive him. Normally, he would give each one night at a time, maintaining a strict order so that none of them would feel neglected or favored. However, when the Prophet married Umm Salamah,
[wanita-muslimah] Tanya: Pembagian Warisan (Istri Bekerja, Suami Tidak Bekerja)
Pertanyaan: Persoalan yang kami hadapi adalah sebagai berikut: Kakak (perempuan) kami yang merupakan tulang punggung keluarga (bekerja di sebuah departemen, dan suaminya tidak bekerja selama ini yang memberi nafkah adalah istrinya) meninggal dunia pada Desember 2006. Dia tidak mempunyai anak, meninggalkan seorang suami, ibu kandung, 5 (lima) saudara kandung perempuan, 3 (tiga) saudara kandung laki-laki dan meninggalkan harta warisan hasil jerih payah kakak kami. Pada bulan Februari 2007 sang suami menikah lagi tanpa sepengetahuan keluarga dan menikah secara diam-diam (nikah sirri) dan tidak dicatat penikahannya di KUA/Depag. Pada bulan Januari 2008 sang suami tersebut meninggal dunia, sedangkan harta warisan peninggalan almarhum kakak saya sampai dengan saat ini belum dibagikan dan rencananya insya Allah akan dibagikan setelah usia kematian suaminya mencapai 40 hari. Mohon kepada Bapak/Ibu untuk memberikan masukan tentang faraidh tersebut untuk masing-masing pewaris sesuai dengan tuntunan hukum Agama Islam. Jawaban: Dr. H. Rusli Hasbi, MA (Doktor Ushul Fiqh dari UIN Jakarta) menjawab: (silakan buka link): http://ruslihasbi.com Nasrussalam Zakaria
[wanita-muslimah] File - Tata Tertib dan Peraturan
TATA TERTIB DAN PERATURAN MAILING LIST WANITA MUSLIMAH A. SIFAT 1. Mailing list ini dikelola dan dikordinir oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Keluarga Sakinah - Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPKS-BKPRMI) Wilayah Jawa Barat. 2. Keanggotaan mailing list ini bersifat terbuka untuk umum dan semua lapisan 3. Diskusi yang dilakukan bersifat bebas , terbuka dan terkendali 4. Topik utama yang dibicarakan di mailing list adalah segala aspek yang berhubungan dengan permasalahan kaum perempuan pada umumnya dan muslimah pada khususnya seperti fiqh perempuan , pergerakan perempuan , kesehatan reproduksi , isu gender , kebijaksanaan pemerintah dalam hukum , peraturan ataupun perundang-undangan yang menyangkut masalah perempuan serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan perempuan . 5. Topik-topik selain topik diatas akan diatur dibagian Tata tertib dan Peraturan Diskusi. B. TATA TERTIB DAN PERATURAN DISKUSI 1. Tata cara diskusi menggunakan aturan netiket standar yang berlaku pada diskusi milis pada umumnya. 2. Usahakan untuk selalu menggunakan emoticon untuk menandai ekspresi bicara anda. Ini juga penting untuk menghindari kesalah pahaman. 3. Usahakan untuk tidak menjadi one-liner alias hanya menanggapi sebuah email dengan pernyataan yang terlalu singkat. 4. Anda diminta untuk SELALU membuang bagian email yang tidak perlu bila anda ingin menanggapi sebuah email yang panjang. Akan lebih baik bila anda memfokuskan tanggapan anda pada beberapa baris kalimat atau alinea dari email yang anda tanggapi, sementara bagian-bagian lain yang tidak akan anda tanggapi bisa anda hapus. Footer email yang tidak perlu, juga tolong dihapus setiap kali anda membalas email ke forum. 5. Usahakan untuk menghindari mengirimkan email yang isinya hanya tertuju pada seseorang tertentu. Hingga batas yang wajar hal ini masih bisa diterima, tapi bila isinya sudah tidak relevan lagi dengan tujuan milis, maka sebaiknya anda mengirimkan email langsung (japri) ke orang yang bersangkutan. 6. Semua bentuk attachment tidak diperbolehkan di milis ini dan akan difilter secara otomatis , bagi anda yang hendak sharing file kepada member yang lain bisa dilakukan lewat JAPRI (Jalur Pribadi) atau bisa di upload di groups.yahoo.com/group/keluarga-islami/files sehinggga mereka yang membutuhkannya bisa mendownloadnya dari sana. 7. Mengenai topik selain yang ditetapkan pada bagian A-4 diatas dibagi menjadi dua yaitu a. Topik yang ditoleransi Meliputi topik-topik yang berkaitan dengan praktek ibadah seperti Sholat , puasa , haji , zakat , qurban dll b. Topik yang dilarang , meliputi : - Topik mengenai politik , organisasi politik ataupun tokoh politik tertentu , kecuali apabila menyangkut masalah kebijakan yang berhubungan ataupun mempunyai implikasi terhadap topik utama milis - Topik mengenai diskusi ataupun konsep mazhab tertentu kecuali apabila berkaitan dengan topik yang dibicarakan di milis ini ataupun topik yang ditoleransi - Segala bentuk spam atau jualan di milis , arisan , bagi-bagi dollar gratis , MLM dll 8 . Pelanggaran terhadap pasal 7 b diatas dikenai sanksi berupa perubahan seting pengiriman e-mail menjadi bermoderasi , jadi semua posting dari yang bersangkutan harus melalui persetujuan moderator 9 . Member yang melakukan pelanggaran serius seperti berkata kotor , jorok ataupun mengirimkan posting yang menjurus pornografi dan sejenisnya atau melakukan kejahatan internet berat maka akan langsung dikeluarkan (dibanned) dari milis. 10. Seluruh member baru postingnya akan dimoderasi , moderasi akan dicabut setelah member yang bersangkutan ikut aktif berdiskusi 11. Masukan-masukan yang konstruktif bagi perkembangan milis ini akan diterima dengan senang hati. TATA CARA ADMINISTRASI POSTING 1. Untuk subscribe / berpartisipasi : Kirimkan email kosong ke : [EMAIL PROTECTED] Atau bisa juga melalui http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join 2. Untuk mengirim email ke forum (setelah ada approve untuk request anda) alamatkan ke : wanita-muslimah@yahoogroups.com 3. Untuk keluar dari forum : Kirimkan email kosong ke : [EMAIL PROTECTED] 4. Alamat email administrator : [EMAIL PROTECTED] 5. Arsip diskusi dapat dilihat di http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages 6. Modus penerimaan posting a. Default penerimaan posting adalah individual mail b. Untuk member yang hendak merubah modus penerimaan mail menjadi No Mail/Web Only bisa mengirim e-mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] , dimana member tersebut
Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam
Apakah benar bahwa budaya Islam/Arab itu setandus padang pasir sehingga sentuhan2 manis dalam kehidupan antar manusia diharamkan. Jika seni budaya itu dikebiri bagaimana dg kualitas kehidupan? Saya mengamati juga terjadi penandusan budaya di pulau Jawa akibat dari Arabisasi dan Islamisasi. Apakah memang ajaran Islam itu begitu tandus budaya atau ini cuma pengaruh budaya Arab. Jika orang pada ikut merayakan Valentine's day atau Natal sebenarnya orang bahagia dengan adanya sentuhan2 manis dalam perayaan itu spt menyatakan cinta atau tukar-menukar hadiah. Hal ini adalah bagian dari habluminannaas. Kalau budaya Arab tidak memilikinya ya mari kita ciptakan sentuhan2 manis yg pasti ada dalam budaya bangsa Indonesia. Apakah beragama itu harus menghapus kehidupan seni dan budaya? Jangan begitu paranoidnya sampai apa2 haram, jadi yg tersisa halal itu apa? Makin kaya kehidupan budaya suatu bangsa makin menyenangkan dan tinggi kualitasnya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Yah, bagian dari budaya kita adalah terbuka, plural dan eksesnya > gampang meniruape mo dikate? > > Kalo aku, tiap valentine day, aku slalu ngarepin anakku kirim happy > valentine, gitu..kalo nggak nagih deh...:-( > > happy belated valentine..! > > salam > Mia > > -- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" wrote: > > > > Valentine day itu dah jadi tradisi/budaya yg gak usah di ributkan > hingga menguras enerji kita. > > Segala sesuatu yg berasal dari barat selalu diasosiasikan dengan > agama kristen > > Segala sesuatu yg berasal dari Arab selalu diasosiasikan dengan > agama Islam. > > > > > - Original Message - > > From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Sent: Tuesday, February 19, 2008 4:32 PM > > Subject: RE: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam > > > > > > Pernah baca buku "Jangan Jadi Bebek" karangan Iwan Januar ? Ada juga > > dijelaskan tentang Valentine di situ. Tapi saya tidak hendak membahas > > masalah hukum perayaan Valentine-nya di sini. Saya ingin sampaikan > > keprihatinan saya pada remaja dan masyarakat Indonesia yang banyak > > "menjadi bebek" saja. > > >
[wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................
Bagaimana Bung Rizal dg janda2 tsunami yg terlantar? Koq enggak dipoligami? Bagi saya tidak ada yg lebih memuakkan daripada mencari dalih2 agama untuk pembenaran keserakahan, apakah harta atau seks. Jika memang niat poligami itu dijalan Allah, tolong berikan contoh2 nyata. Koq yg kita dengar hanyalah rintihan sakit hati dan penderitaan perempuan yg dicerai tanpa santunan baik bagi sang perempuan maupun anak2nya. Beda sekali dg kebijakan negara2 kafir musuh Islam, dimana justru keadilannya lebih baik: seorang ayah di AS akan diwajibkan membiayai semua anak darah dagingnya sampai usia 18th, baik masih nikah maupun sudah cerai dg ibunya. Kewajiban ini tidak usai dg menikahnya kembali si ibu. Apa sambutan dari sistem Islam thd sistem kafir yg jauh lebih manusiawi dan adil thd perempuan dan anak2? Yg ada cuma dalih2 agama demi pembenaran nafsu seks tapi tidak dipikir apa dampak dari pemuasan nafsu semata itu? Dikira dg menghadap penghulu sudah bereslah permasalahan dunia. Yg penting akhirat, dunia jadi neraka kagak peduli. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohammad Rizal <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Wah, langsung ke saya :-) terima kasih, Bu Lestari... > > Pertama, harap digarisbawahi bahwa poligami yang selamat adalah jika dilakukan oleh orang-orang beriman yang terdidik untuk kenal, cinta dan takutkan Tuhan dan sama-sama bercita-cita memperjuangkan Tuhan ke tengah masyarakat dengan kasih sayang. > > Tanpa hal-hal tersebut di atas, poligami hanya membawa kesengsaraan. > > Memang praktik poligami sekarang cenderung bernilai rendah karena agak kurang bijaksananya para pelaku poligami. Itu di antaranya karena mayoritas kita masih menganggap poligami adalah sistem alternatif supaya tidak terjerumus pada zina. Kalau sudah bicara "agar tidak terjerumus pada zina" ini, artinya kita sudah bicara ketidakmampuan seseorang mengendalikan nafsu syahwatnya. Nah, poligami dipilih sebagai jalan keluar untuk menuruti nafsu syahwat tersebut. Ini sangat rendah nilainya. Setelah istri pertama setengah tua, kemudian mata keranjang ini melirik lagi pegawai di kantor yang masih muda. Diajak kawin, mau. Terus begitu sampai penuh jatah 4 istri. Yang seperti ini adalah praktik poligami yang kurang bagus. Hanya penghalalan nafsu belaka. > > Poligami yang selamat adalah poligami dalam rangka cita-cita perjuangan Islam, di mana suami dan istri-istri punya kefahaman dan cita-cita yang sama untuk menegakkan kalimah ALLAH. Jika kita bicara perjuangan, tentu ada pemimpin. Nah, poligami yang selamat adalah poligami yang terpimpin. Pemimpinlah yang menilai, apakah seorang laki-laki (dan istrinya) sudah siap berpoligami. Penilaian ini tentu dari berbagai sudut, dan sudut yang utama adalah dari perjuangan itu sendiri. Apakah poligami ini akan menguatkan perjuangan keluarga tersebut ataukah akan melemahkannya? Sudut-sudut yang lain menyusul setelah itu. Ini bukan kerja mudah. Memerlukan kebijaksanaan dan kearifan seorang pemimpin yang bertaqwa. > > Sebenarnya dalam poligami terkandung hikmah yang luar biasa. Seorang suami akan dilatih untuk berlaku adil kepada istri-istrinya. Adil dalam arti meletakkan sesuatu perkara pada tempatnya. Dia juga akan dilatih bersikap sabar karena menggabungkan manusia dari berbagai latar belakang budaya dan kebiasaan tentu tidak mudah. Dia juga dilatih untuk meratakan kasih sayang terhadap semua istri-istrinya sebagai latihan sebelum dia meratakan kasih sayang terhadap manusia lain. Dalam kasih sayang ada sabar. Sabar dalam menahan sesuatu yang tidak disukainya. Dia juga dilatih untuk bertanggung jawab terhadap 2, 3, atau 4 orang istri ditambah anak-anak mereka tanpa membedakan antara satu dengan yang lain. Coba kita bayangkan orang yang lulus ujian-ujian ini. Dia akan jadi seorang yang adil kepada sesama, mampu bersabar dalam menghadapi berbagai kelakuan orang, mampu berkasih sayang tanpa membeda-bedakan pada sesama manusia, dan mampu memikul tanggung jawab, terutama tanggung jawab > untuk membawa seluruh keluarga besarnya untuk kenal, cinta dan takutkan Tuhan. Hebat sekali bukan? Tentu layak orang dengan sifat-sifat seperti ini kita pilih menjadi pemimpin! > > Bagi pihak istri-istri pula, poligami mengandung hikmah yang luar biasa. Pertama, para istri akan dididik untuk mencintai Tuhan lebih daripada mencintai suaminya. Karena cintanya pada Tuhan tersebut, seorang perempuan meredhokan suaminya menikah lagi, kedua, ketiga dan/atau keempat. Ketika tiba gilirannya, seorang istri akan mendapat kesempatan berkhidmat pada suaminya. Sedangkan di saat bukan gilirannya...ahaa...inilah kesempatan untuk bercinta-cintaan dengan Tuhan. Bukankah kalau istri hanya dia seorang maka waktunya akan habis untuk berkhidmat pada suami? > > Seorang istri juga akan dilatih untuk bersabar. Apakah artinya sabar? Sabar adalah menahan rasa tidak enak dalam hati, tanpa terlihat di wajah. Dia juga akan dilatih untuk meratakan kasih sayang dan berlemah lembut kepada suami, madu-madunya, dan anak-anak tirinya tanpa memb
[wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................
eh, mba Rafina ini kok nama lengkapnya sama dengan nama my long lost friend? salam mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Rafina Harahap" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >
[wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................
aku geli sendiri baca ttg sultan Iskandar Muda itu di buku ttg surat2 dari Perancis. Semua penghuni istana perempuan, termasuk prajurit. kalo ada laki2 di istana itu dikebiri. Isterinya buanyak banget. kok janjiin anak laki2, wong anak laki2nya cuman satu, itupun berengsek dan mati terbunuh, kalo nggak salah.. eh, ini ghibah bukan yah?..:-) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "masarcon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > yah, mbak ima. saya kira kalau aturan yg baik baik itu, secara > standar sudah dimengerti. Namun yg perlu crosscheck lagi dengan > mbak Ima, apakah peraturan itu sudah dilaksanakan dengan oke oleh > kebanyakan orang indonesia yang berpoligami ? > > lha wong ustad Tjahyadi Takariawan saja mempertanyakan kalangan > aktivis dakwah sendiri tentang cara mereka mengelola rumah tangga > poligaminya. kalau mau baca buku sejarah Aceh, karya Dennys Lombard > malah sultan iskandar muda minta dua selir kulit putih sekaligus. > > salam, > ari >
[wanita-muslimah] Re: Bedah Disertasi Dr. Abd Moqsith Ghazali
Keliatannya kebanyakan temen WM berpendapat bahwa diskusi bedah buku/disertasi adalah dengan menghadirkan penulisnya (konsekuensinya, kalau nggak hadir, berarti diskusi itu tertunda). Jadi mungkin mba Ning berbesar hati menghubungi INSIST dengan melangsungkan pendapat temen2 di WM ini, tentang krusialnya menghadirkan penulis buku. Demi menjaga silaturahmi, dan kecintaan kepada Allah dan Rasulnya (artinya mentaati persyaratan akademis yang tinggi etikanya). salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mba Noni, > Seingat saya, dari bedah buku yang saya hadiri di kampus, penulis bukunya hadir selain beberapa orang pembedah bukunya baik yang pro maupun yang kontra. Dengan cara itu memang adil dan adil itu bukannya salah satu petunjuk agama yang harus dilakukan untuk berbagai hal dalam hidup kita? > > Dalam kasus bedah buku seperti yang diposting mba Ning, penulisnya masih hidup dan tinggal di Jakarta juga ya? Saya sependapat juga jika sebaiknya penulisnya diundang dan bedah buku dilakukan di tempat yang netral. > > salam > Aisha > - > From : Noni Marlini > Wah, salah paham lagi. Tidak ada yg mengatakan membedah buku tanpa dihadiri penulisnya, apalagi hanya pihak yg kontra saja adalah ghibah. Tidak ada yg mengatakan itu, hanya saja menurut saya bedah buku seperti itu tidak adil. karena tidak memberikan kesempatan bagi penulisnya mempertahankan pikirannya atau karya akademiknya yg telah ditulis dengan susah payah. > Karena itu, bedah buku yg dinilai kontroversial, sebaiknya menghadirkan dua pihak; yg pro dan kontra, juga penulisnya. selain itu, dilaksanakan di lokasi yg netral. misalkan, di kampus atau hotel, atau restoran, etc. > > ini alamat email Mas Dr Moqshit Ghozali, [EMAIL PROTECTED] > kebetulan beliau juga satu milis dengan saya di milis tetangga. semoga bermanfaat dan bedah disertasinya mencerahkan, bukan menularkan kebencian > >
Re: [wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re: Istimewanya....
kenapa mas satriyo musti sewot? lha wong yang bersangkutan saja tenang2 saja kok lagian kalau mas satriyo mendukung poligami mestinya seneng dong ada ustadz2 tauladan yang telah melaksanakannya dengan baik. dan ini mestinya bukan ghibah. bukan begitu ya? salam, -- wikan 2008/2/20 rsa <[EMAIL PROTECTED]>: > Mengapa anda membawa-bawa (nama) orang ya? Apa nda ada pilihan lain > selain membawa nama orang? Lalu seenaknya anda menuduh mereka! > Mungkin anda bermaksud bergurau atau santai, tapi buat saya tindakan > anda sangat jauh dari akhlak mas, ... apalagi seolah anda tahu persis > apa yang mereka kerjakan, seolah malah anda sudah mengalami! > > Carilah cara canda atau lelucon lain yang etis mas! Terserah jika > memang anda tidak bermasalah disikapi demikian oleh orang lain, tapi > orang waras sedikitnya akan tersinggung atau risih dibicarakan > demikian ...! Apa sih yang anda mau? > > Anda ingin meremehkan hukum Allah silakan, tapi cukup anda saja, > tidak usah membawa pihak lain ... ! > > Apa karena 'maya' jadi anda berani begini? ngaca boss...! > > Saya yakin mereka yang anda sebut namanya di atas pasti akan > memaafkan anda ... tapi apakah anda pasti itu? > > innalillaahi wa inna ilaihi raajiuun ... > > Moga anak-anak anda tidak harus tahu akhlak anda ini! > > Sama sekali tidak ada lucu-lucunya ...!!!
Re: Re:[wanita-muslimah] Bedah Disertasi Dr. Abd Moqsith Ghazali
Wahh ... akhirnya ... muncul lagi ni Kang Afiff .. tumben ... apakabar kang? Saya masih berhutang pembahasan soal Hadis kalo ga salah, ya? Mohon ingatkan lagi ya jika sampeyan masih ingin meneruskan diskusinya ... :-) Buat pertanyaan sampeyan, yang saya maksud "mereka" adalah yang "narrow minded" dan yang "narrow minded" yang saya maksud adalah mereka yang tidak terbuka menerima perbedaan tapi pada saat yang sama mengaku terbuka -- mungkin istilahnya liberal dan plural atau inklusif -- mencap mereka yang tidak sesuai dengan pendirian mereka sebagai ortodoks, fundemantalis, dan peristilahan turunan lainnya ... kira-kira gitu mas ... Misalnya, ketika mereka bicara masalah jilbab atau poligami, atau syariah, semua dalil digelontorkan, baik ayat dan hadis, dan mereka siap memberikan penafsiran sesuai logika mereka untuk menolak jilbab, poligami dan syariah, tentu dengan bekal argumen yang didasarkan pada misalnya hermeneutika, relativisme, dan tidak lupa juga prinsip humanisme atau HAM ... sambil menolak semua dalil (penfsiran/tafsir) ulama terdahulu yang tidak mereka setujui (baca=sukai) dan tidak lupa juga mereka mengutak atik referensi tulisan atau kutipan karya ulama terdahulu yang bisa dijadikan bukti bahwa ternyata ada juga ulama terdahulu yang, misalnya, pluralis ... dan buat yang menentang pendapat mereka ini, mereka cap fundamentalis, skripturalis, literalis, et al ... tapi di saat lain, ketika mereka merasa tafsiran yang sudah ada itu memehuni selera mereka, ya mereka pakai, sehingga mereka pun sebenarnya literalis dan skripturalis juga. Soal lain, ketika ingin memaksakan kehendak bahwa menurut mereka adalah tidak adil mengkaji/membedah tulisan tanpa ada penulisnya, terlebih penulisnya masih hidup dan ada di kota yang sama. Lalu apakah selama ini mereka juga bersikap sama dengan tulisan selain dari kelompok mereka, yaitu berbagai buku yang dibedah tanpa menghadirkan penulisnya? Atau ketika kita tarik sedikit ke ranah tulisan yang lebih 'samawi' ... ketika 'tulisan Tuhan' baik yang diterima Moses atau Yesus, dikritik, dikaji, dibedah oleh kalangan mereka, tanpa mereka menghadirkan Moses, Yesus atau Tuhan, mengapa tidak terjadi nalar kritis? ... malah bagi yang muslim-nya, dari kalangan mereka, mengekor saja untuk juga ikut2an mengkritik, mengkaji dan membedah 'tulisan Tuhan' yang diturunkan pada Muhammad SAW (al-Quran dan al-Hadis), tanpa terlalu ribut untuk menghadirkan Tuhan Muhammad dan Muhammad SAW sendiri? Apakah saya salah untuk menyatakan mereka ini narrow minded? Kalo saya boleh ganti tanya, apa komentar mas tentang definisi 'fundamentalis' yang dialamatkan kepada those muslims semata karena mereka tidak menerima pluralisme? Bisa anda jelaskan? salam, satriyo PS: jika mas 'dapat' lagi dari milis2 yang saya ikuti, opini saya yang anda rasa perlu dijelaskan, jangan sungkan2 langsung hubungi saya lagi di WM ini ya ... :-) PPS: kalo ternyata saya salang tangkap pertanyaan sampeyan, mohon tegur, karena saya kira sampeyan bukan menanyakan identitas person ... tapi minta penjelasan saja, apa yang saya maksud "mereka" yang "narrow minded" 2008/2/22 Muhkito Afiff [EMAIL PROTECTED]: > Berikut saya dapat dari milis insistnet lagi: > http://groups.yahoo.com/group/insistnet/message/9359 > > Mas Satriyo, yang panjenengan maksud "mereka" yang "narrow minded" > itu siapa ya? > > salam, > > Muhkito > > --- In [EMAIL PROTECTED] , "rsa" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Berikut tanggapan lanjut atas undangan bedah buku AM, kali ini oleh > salah satu dedengkot WM, sang ustad, Achmad Chodjim ... weleh, > weleh, > mereka ini ko sedemikian narrow minded ya, sampe yakin INSISTS > seburuk ini? Apa buat mereka ... siapapun yang 'bersebrangan' adalah > musuh? > > Gimana mas Arcon? > > salam, > satriyo > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com , > "Achmad Chodjim" > wrote: > > Wa alaykumus salam wr. wb., > > Bukan begitu, Mbak. Salah kalau undangan itu termasuk ke Pak > Moqsith. > Sdr. Moqsith itu penulisnya, maka etikanya pembicara utamanya adalah > dia, sedangkan pembicara lain sebagai komentator atau penyanggah. > Lha, kalau orangnya yang nulis masih hidup, dan tinggal di Jakarta > pula, lalu pembicara utamanya ditinggalkan, itu namanya tidak etis > alias tidak mengerti sopan santun. > > Kalau Sdr. Moqsith tidak diundang, yang akan terjadi adalah gibah > atau menjelek-jelekkan saudara muslim sendiri. Bukankah kita > mengetahui kalau posisi INSIST itu berlawanan dengan Sdr. Moqsith? > > Lha, kalau orang Islam tidak mengerti haknya terhadap saudara > muslimnya, kan bisa menimbulkan fitnah. Hal semacam ini yang namanya > mau cari benarnya sendiri. Dan, kalau itu terjadi --tanpa mengundang > kehadiran Moqsith-- berarti INSIST tidak kredibel. Apa yang harus > dipercaya bila sudah tidak kredibel? > > Wassalam, > chodjim > > - Original Message - > From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Friday, February 22, 2008 6:30 AM > Subject: RE: Balasan: [wanita-muslimah]
[wanita-muslimah] poligami memperbesar resiko kanker serviks
Ini dari: http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/02/tgl/24/time/135850/idnews/899019/idkanal/10 Biar resiko wanita terkena kanker serviks berkurang, sebaiknya pernikahan monogami. Referensi lain, di film berbagi suami ada adegan di mana saat periksa ke dokter, ketahuan kalau ada istri yang terkena penyakit seksual, akhirnya daripada semuanya kena, istri2 tersebut pada melarikan diri dari sang suami. Mungkin Pak Kartono atau rekan lain ada referensi dari sisi medis? Jakarta - Virus HPV bisa menyebabkan kanker serviks. Virus ini mudah ditularkan melalui kontak kulit kelamin. Untuk mencegahnya, jangan 'jajan' sembarangan. Perkawinan monogami juga membantu mencegahnya. "Virus ini juga bisa menyebar melalui mulut, tenggorokan, vagina, dan serviks," kata ahli kandungan Dr Hariyono Winarto SpOG dalam Women Gathering bertemakan Pencegahan Dini Kanker Serviks di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (24/2/2008). Menurut Hariyono, pria dan wanita yang monogami saja bisa terkena. Namun monogami dinilai bisa menekan peningkatan penyebaran virus HPV. "Kalau hidup normal saja, kita ikuti agama dengan monogami itu mungkin lebih baik. Bisa menekan juga," ujar dia. Selain itu, agar tidak mudah terserang, diperlukan daya tahan tubuh yang kuat dan mengonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna. Sementara ahli kandungan lainnya DR Dr Andrijono SpOG (K) menjelaskan, HPV bisa menular ke mulut melalui oral seks, selain itu dapat juga melalui dubur apabila sodomi. "Kalau seks melalui dubur bisa kanker anus," imbuh dia. ( mly / asy ) salam, -- wikan
Re: [wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re: Istimewanya....
Jadi menurut mba Mei, ghibah itu oke-oke saja, dengan alur perpikir/logika yang mba sampaikan ini? Hanya karena apa, every one else melakukannya? Dalam Islam (maaf ya kalo gatel ga bawa-bawa Agama atau Tuhan) ghibah, apalagi fitnah jelas tidak boleh. Jadi bingung juga saya, kapan Agama boleh kita pakai, kapan 'kata orang' atau 'mencontoh perilaku kebanyakan orang' boleh dijadikan dalil melakukan sesuatu yang jelas dilarang Agama/Tuhan. Mohon maaf ya kalo saya tidak bisa sambil lalu, apalagi santai menanggapi ini ... Mohon masukannya, supaya tidak masuk kelompok yang mudah dan gemar di-ghibah-i ... :-) salam, satriyo PS: (ada yang luput) Jadi Agama itu tidak di dunia nyata (mau infotenmen, kek, atau apa) ya mba? 2008/2/24 L.Meilany <[EMAIL PROTECTED]>: > Nimbrung: > 1. Di urusan agama memng gak boleh berghibah. > Tapi didunia nyata /kehidupan tayangan infotainment, gosip bahkan > menduduki rating tertinggi > u pemasukkan iklan. > > 2. Ngomongin pribadi seseorang apalagi jika ia pesohor/public figure, > merupakan cermin untuk > pembelajaran - diambil saripati/hikmahnya [ begitulah seharusnya disikapi > ] > Misalnya saja peristiwa poligaminya aa Gym banyak yg tulisan2, puisi yg > justru dipahami sebagai > tindakan aa Gym yg tak bisa memegang kata2, lain di mulut lain > diprakteknya. > Alasannya tentu banyak, sayangnya para pelaku seperti yg ditulis Pak Arcon > sering tak sadar atau sering gak mau tahu. > Mereka selalu merasa benar, tanpa mendengar pendapat orang lain. > > Perkara, materi ghibah menurut saya memang harus disimpan rapat2. > Tapi jika pelakunya adalah 'tokoh' yg ditokohkan, segala persoalan pribadi > bermanfaat untuk khalayak. > Tokoh, ulama, pimpinan adalah panutan bagi masyarakat, jika perilakunya > menyimpang dari tatanan kebanyakan > orang pada umumnya masa sih gak boleh diomongin? > Mereka kan juga manusia yg ada salah, khilafnya. > :-)) > Salam > l.meilany > > > - Original Message - > From: rsa > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Tuesday, February 19, 2008 11:04 PM > Subject: [wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re: > Istimewanya > > Mengapa anda membawa-bawa (nama) orang ya? Apa nda ada pilihan lain > selain membawa nama orang? Lalu seenaknya anda menuduh mereka! > Mungkin anda bermaksud bergurau atau santai, tapi buat saya tindakan > anda sangat jauh dari akhlak mas, ... apalagi seolah anda tahu persis > apa yang mereka kerjakan, seolah malah anda sudah mengalami! > > Carilah cara canda atau lelucon lain yang etis mas! Terserah jika > memang anda tidak bermasalah disikapi demikian oleh orang lain, tapi > orang waras sedikitnya akan tersinggung atau risih dibicarakan > demikian ...! Apa sih yang anda mau? > > Anda ingin meremehkan hukum Allah silakan, tapi cukup anda saja, > tidak usah membawa pihak lain ... ! > > Apa karena 'maya' jadi anda berani begini? ngaca boss...! > > Saya yakin mereka yang anda sebut namanya di atas pasti akan > memaafkan anda ... tapi apakah anda pasti itu? > > innalillaahi wa inna ilaihi raajiuun ... > > Moga anak-anak anda tidak harus tahu akhlak anda ini! > > Sama sekali tidak ada lucu-lucunya ...!!! > > xxx > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com , > "masarcon" <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > > > > > bener juga yah, contohnya seperti mas zaenal maarif dari Partai > > Bintang Reformasi itu yah, pak. Juga aa gym. kalau seperti pak > > anis matta dan pak yusril, juga pak tifaul sembiring, lebih > maknyuzz > > lagi dong. muda dan kinyis kinyis, dan uhmm, bule lagi! > > > > kalau contoh dari pak HNW bagaimana nih, sejak madam MPR meninggal, > > belum mencari gantinya ? saya yakin banyak ibu ibu jompo, dan anak > > anak yatim yang butuh lindungan beliau. > > > > bapak rizal rakai pikatan sendiri bagaimana ? apakah sudah > > melaksanakan ajaran islam nan mulia ini ? terutama fatsal > > poligami. indonesia banyak bencana, banyak keluarga yg butuh > uluran > > tangan. > > > > jgn tanya ttg saya yah, kalau saya sih, tidak. karena, dalam kamus > > saya, poligami tidak masuk dalam kriteria solusi. > > > > salam, > > ari > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, > Mohammad Rizal > > wrote: > > > > > > Masalahnya apakah kita menganggap akherat itu lebih besar > > ketimbang dunia...Mbak Ima mau nulis keunggulan apapun dari pihak > > wanita, kalau lawan diskusi tidak menganggap Tuhan lebih besar > > daripada dunia, ya tidak akan berefek apa-apa. Ndak akan ketemu > > argumennya. > > > > > > Sebetulnya Islam sangat memberikan solusi untuk single parent > ini. > > Salah satu contoh adalah poligami. Dengan poligami, perempuan yang > > tadinya tak bersuami akan mendapatkan perlindungan dan kasih > sayang, > > baik lahir maupun batin. Begitu juga anak-anak. Akan mendapatkan > > kasih sayang dan perlindungan. Dengan catatan, keduanya, baik suami > > maupun istri mesti kenal ALLAH dulu, sama-sama terdidik untuk cinta > > dan takutkan Tuhan, ada iman, ada cita-cita Islam, dan yang > > terpenting ada pemimpin. > > > > > > > > >
[wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re: Istimewanya....
lha aku taunya nama2 seperti Anis Mata, Sembiring dll itu berpoligami itu dari jamaah PKS sendiri.. lagian, sodara2, emangnya ngomongin oran g berpoligami itu ghibah? bukannya nama2 isterinya mesti disebutin, untuk akuntabilitas dan transparansi...:-) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Nimbrung: > 1. Di urusan agama memng gak boleh berghibah. > Tapi didunia nyata /kehidupan tayangan infotainment, gosip bahkan menduduki rating tertinggi > u pemasukkan iklan. > > 2. Ngomongin pribadi seseorang apalagi jika ia pesohor/public figure, merupakan cermin untuk > pembelajaran - diambil saripati/hikmahnya [ begitulah seharusnya disikapi ] > Misalnya saja peristiwa poligaminya aa Gym banyak yg tulisan2, puisi yg justru dipahami sebagai > tindakan aa Gym yg tak bisa memegang kata2, lain di mulut lain diprakteknya. > Alasannya tentu banyak, sayangnya para pelaku seperti yg ditulis Pak Arcon sering tak sadar atau sering gak mau tahu. > Mereka selalu merasa benar, tanpa mendengar pendapat orang lain. > > Perkara, materi ghibah menurut saya memang harus disimpan rapat2. > Tapi jika pelakunya adalah 'tokoh' yg ditokohkan, segala persoalan pribadi bermanfaat untuk khalayak. > Tokoh, ulama, pimpinan adalah panutan bagi masyarakat, jika perilakunya menyimpang dari tatanan kebanyakan > orang pada umumnya masa sih gak boleh diomongin? > Mereka kan juga manusia yg ada salah, khilafnya. > :-)) > Salam > l.meilany > > - Original Message - > From: rsa > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Tuesday, February 19, 2008 11:04 PM > Subject: [wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re: Istimewanya > > > Mengapa anda membawa-bawa (nama) orang ya? Apa nda ada pilihan lain > selain membawa nama orang? Lalu seenaknya anda menuduh mereka! > Mungkin anda bermaksud bergurau atau santai, tapi buat saya tindakan > anda sangat jauh dari akhlak mas, ... apalagi seolah anda tahu persis > apa yang mereka kerjakan, seolah malah anda sudah mengalami! > > Carilah cara canda atau lelucon lain yang etis mas! Terserah jika > memang anda tidak bermasalah disikapi demikian oleh orang lain, tapi > orang waras sedikitnya akan tersinggung atau risih dibicarakan > demikian ...! Apa sih yang anda mau? > > Anda ingin meremehkan hukum Allah silakan, tapi cukup anda saja, > tidak usah membawa pihak lain ... ! > > Apa karena 'maya' jadi anda berani begini? ngaca boss...! > > Saya yakin mereka yang anda sebut namanya di atas pasti akan > memaafkan anda ... tapi apakah anda pasti itu? > > innalillaahi wa inna ilaihi raajiuun ... > > Moga anak-anak anda tidak harus tahu akhlak anda ini! > > Sama sekali tidak ada lucu-lucunya ...!!! > > xxx > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "masarcon" > wrote: > > > > > > bener juga yah, contohnya seperti mas zaenal maarif dari Partai > > Bintang Reformasi itu yah, pak. Juga aa gym. kalau seperti pak > > anis matta dan pak yusril, juga pak tifaul sembiring, lebih > maknyuzz > > lagi dong. muda dan kinyis kinyis, dan uhmm, bule lagi! > > > > kalau contoh dari pak HNW bagaimana nih, sejak madam MPR meninggal, > > belum mencari gantinya ? saya yakin banyak ibu ibu jompo, dan anak > > anak yatim yang butuh lindungan beliau. > > > > bapak rizal rakai pikatan sendiri bagaimana ? apakah sudah > > melaksanakan ajaran islam nan mulia ini ? terutama fatsal > > poligami. indonesia banyak bencana, banyak keluarga yg butuh > uluran > > tangan. > > > > jgn tanya ttg saya yah, kalau saya sih, tidak. karena, dalam kamus > > saya, poligami tidak masuk dalam kriteria solusi. > > > > salam, > > ari > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohammad Rizal > > wrote: > > > > > > Masalahnya apakah kita menganggap akherat itu lebih besar > > ketimbang dunia...Mbak Ima mau nulis keunggulan apapun dari pihak > > wanita, kalau lawan diskusi tidak menganggap Tuhan lebih besar > > daripada dunia, ya tidak akan berefek apa-apa. Ndak akan ketemu > > argumennya. > > > > > > Sebetulnya Islam sangat memberikan solusi untuk single parent > ini. > > Salah satu contoh adalah poligami. Dengan poligami, perempuan yang > > tadinya tak bersuami akan mendapatkan perlindungan dan kasih > sayang, > > baik lahir maupun batin. Begitu juga anak-anak. Akan mendapatkan > > kasih sayang dan perlindungan. Dengan catatan, keduanya, baik suami > > maupun istri mesti kenal ALLAH dulu, sama-sama terdidik untuk cinta > > dan takutkan Tuhan, ada iman, ada cita-cita Islam, dan yang > > terpenting ada pemimpin. > > > > > > > > > -Rizal- > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >