Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
rumput tetangga selalu lebih hijau...bener2 mottonya mas rovicky deh...hehehehehehe...:)) "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> on 02/14/2003 12:34:50 PM Please respond to [EMAIL PROTECTED]; Please respond to "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: Reza Prasetyo/MAX) Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia Wektu di Brunei sempet ketemu orang Malay yg sebelumnya kerja di Petronas. "Wah Petronas Malay bagus yah sekarang, Sangat lebih maju ... " kataku "Ah Petronas dulu belajar dari Indonesia, kok. Dan bapakku dulu juga bilang begitu" Katanya "Ya tapi kan sekarang malah kebalik. Aku malah musti belajar dari kamu sekarang", Aku sambil kliatan sebel ngomongnya. "Bapakku dulu, mungkin juga sebel ketika musti belajar ke Indonesia wektu itu. Seperti kamu saat ini. Hanya sayangnya kita hidup diwaktu yang ngga persis kita inginkan". "Tapi kenapa kamu malah ke Brunei sekarang ?" "Aku kan jadi 'expat' disini ..." rdp "rumput tetangga selalu hijau ..." have a nice week end" - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> > > wah saya tak tau tuh pak.. maklum jaman sgitu masih seneng ujan2an... :) > thanks atas infonya > jadi sebetulnya petronas tuh menjiplak pertamina... wuihhh berarti > seharusnya pertamina lebih besar dan lebih progressive donk pak kusuma > kalao saya liat sih... emang seharusnya pertamina lebih hebat dan lebih > maju drpd petronas... > Best Regards > Ujay - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Saya ingin mengomentari tulisan Prof. Koesoemadinata pada kalimat: "Saya kira sebaiknya cost recovery itu dihilangkan saja seperti dulu zaman Ibnu Sutowo,"; setahu saya sejak PSC pertama ditanda tangani oleh IIAPCO th. 1966, cost recovery sudah diterapkan, dan terus berlaku sampai sekarang (tidak pernah dihapus). Mengenai ketentuan cost recocery pada awal PSC ini, misalnya bisa dibaca Ooi Jin Bee (1982): The Petroleum Resources of Indonesia, p25. Salam, Ruslan Kailani -Original Message- From: sugeng.hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 14 February 2003 13:29 To: Kailani, Ruslan Subject: Fw: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia Pak, ini tulisan Prof.Koesoemadinata ITB. Kalau ingin mengomentari sesuai dengan pengalaman sehari-hari di lingkungan KPS ya silahkan. Ini jaman reformasi bebas merdeka mengeluarkan pendapat. Bandingkan dengan tulisan saya Kebun Mangga di majalah TEMPO, mungkin ada kemiripan. Salam, sh - Original Message - From: Koesoema <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, February 14, 2003 7:57 AM Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > Menurut hemat saya kelemahan dari sistim PSC ini adalah adanya "cost > recovery", karena ini adalah sumber korupsi, dan menjadikan perusahaan > cenderung tidak efficient. Perusahaan PSC akan berusaha membebankan segala > cost (bahkan mungkin cost yang pegawai mereka yang tidak secara langsung > bekerja untuk contract area) pada cost recovery, walaupun ada kontrol dari > Badan Migas (tapi kan bisa diajak jalan-jalan ke luar negeri). termasuk > sumbangan, misalnya ke Perguruan Tinggi . Sehingga pada akhirnya sumbangan > itu seolah-olah diberikan si oil company (dengan upacara dsb) tetapi > sebetulnya pemerintah yang memberikan. Setiap kali diminta sumbangan untuk > aktivitas ilmiah /research mereka bilang sih setuju saja kalau BPPK > Pertamina (dulu Badan Pelaksana Migas, sekarang) setuju. Kalau tidak > disetujui > seolah-olah BPPK yang menghalang-halangi, kalau disetujui si PSC itu yang > dapat nama menyumbang. > Kalau saya boleh sedikit suudzon soal expat saja. Kalau tidak ada cost > recovery mungkin PSC akan mengurangi mereka, karena tentu geologist lokal > dengan kwalifikasi yang sama akan jauh lebih murah. Tetapi dengan adanya > cost recovery mereka akan memasukkan konco-konco karena tokh akan dibebankan > pada cost recovery, walaupun soal ini diatur oleh BP Migas, tapi kan bisa > diatur. Ini suudzon saja. Suudzon lain adalah bahwa adanya sistim cost > recovery akan mendorong pula sedikit mungkin dilakukannya investasi, segala > sesuatu seperti mobil, peralatan, bahkan storage tank, lebih baik menyewa > daripada membeli. Ini juga sumber KKN. > Saya kira sebaiknya cost recovery itu dihilangkan saja seperti dulu zaman > Ibnu Sutowo, tetapi splitnya dinaikkan seperti dulu 40-60, tetapi semua cost > ditanggung oleh PSC, dan pemerintah terima 60% clean. Memang sebaiknya split > ini dikaitkan dengan harga minyak international, sehingga mereka tidak > mendapatkan wind-fall profit terlalu besar. Jadi misalnya kalau harga minyak > naik sampai 30 USD/barrel, splitnya diturunkan menjadi 20-80. > Adanya cost recovery itu dalihnya adalah supaya Pemerintah (dulu cq > Pertamina) ikut dalam management, tetapi sebenarnya akibat adanya kenaikan > minyak yang tiba-tiba pada tahun 1973, sehingga PSC mendapatkan windfall > profit yang menurut Pemerintah (menteri pertambangan Sadli pada waktu) > terlalu besar, sehingga kemudian Pemerintah secara sepihak merubah split > menjadi 15-85. PSC kemudian protest semua karena merubah kontrak secara > sepihak; dan pemerintah mundur dengan menawarkan adanya cost recovery ini > yang diterima dengan baik oleh para PSC. Tetapi kemudian cost recovery ini > dimanfaatkan betul oleh PSC, sehingga adakalanya cost recovery ini begitu > besar menggerogoti bagian pemerintah yang 60%, bahkan pemeritah tidak dapat > apa-apa. Makanya kemudian diakali dengan adanya FTP (First Trench > Petroleum), sehingga pemerintah tidak kosong sama sekali. > Saya kira split 15-85 ini sangat menyesatkan untuk orang di luar industri > perminyakan. Misalnya Amien Rais pernah membandingkan split 15-85 sistim PSC > dengan royalty yang diterima pemerintah dari Kontrak Karya dibidang > pertambangan yang saya kira hanya sekitar 5%, tanpa menyadari adanya cost > recovery yang selain bisa besar sekali juga menjadi sumber KKN. > Saya kira sistim PSC itu dapat diperbaiki dengan menghilangkan adanya cost > recovery, dan split-nya disesuaikan dengan harga minyak di pasaran. > Akibatnya tentu BP Migas tidak akan terlalu memerlukan terlalu banyak > kontrol. > Tolong pendapat saya ini dikritik, karena kebanyakan pendapat ini bersifat > suudzon saja, wallahu alam kebenarannya bagaimana. > Wassalam > RPK > - Original Message - > From: <[EMAIL PROTECTED]> > To: <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Wednesday, February 12, 2003 9:36 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > > > > > > kira2 kalau dilihat sis
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Wah, kalau prinsip rumput tetangga lebih hijau Itu artinya setelah puas di Brunei melirik ke Kaltim (TotalFinaElf) yang ternyata lebih hijau lagi. Tapi wajar saja karena setiap individu ingin maju dan berkembang secara profesional. Saya pun berharap suatu saat dapat menjadi ekspat di negara lain. Apalagi di era AFTA dan globalisasi ini, sudah saatnya berani bersaing di negeri orang. Jangan hanya para ekspat bule yang dapat "merumput" di ladang kita. Selamat menikmati rumput baru yang lebih hijau. TAM = "Rovicky Dwi Putrohari" To: <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia 02/14/2003 12:34 PM Please respond to iagi-net Wektu di Brunei sempet ketemu orang Malay yg sebelumnya kerja di Petronas. "Wah Petronas Malay bagus yah sekarang, Sangat lebih maju ... " kataku "Ah Petronas dulu belajar dari Indonesia, kok. Dan bapakku dulu juga bilang begitu" Katanya "Ya tapi kan sekarang malah kebalik. Aku malah musti belajar dari kamu sekarang", Aku sambil kliatan sebel ngomongnya. "Bapakku dulu, mungkin juga sebel ketika musti belajar ke Indonesia wektu itu. Seperti kamu saat ini. Hanya sayangnya kita hidup diwaktu yang ngga persis kita inginkan". "Tapi kenapa kamu malah ke Brunei sekarang ?" "Aku kan jadi 'expat' disini ..." rdp "rumput tetangga selalu hijau ..." have a nice week end" - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> > > wah saya tak tau tuh pak.. maklum jaman sgitu masih seneng ujan2an... :) > thanks atas infonya > jadi sebetulnya petronas tuh menjiplak pertamina... wuihhh berarti > seharusnya pertamina lebih besar dan lebih progressive donk pak kusuma > kalao saya liat sih... emang seharusnya pertamina lebih hebat dan lebih > maju drpd petronas... > Best Regards > Ujay - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
agree mas... :) dulu keliatannya ok setelah tau.. yah sama saja... :) Best Regards Ujay - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia-kebun mangga kita
Tentu saja tidak salah kalau seorang engineer bergaji tinggi. Mungkin yang salah adalah: kenapa sudah ada engineer kok masih ditaruh engineer lagi (yang jam terbangnya juga lebih rendah dari engineer asli) dengan embel-embel advisor. Kesannya ada nuansa NKK (nulung kanca-kanca), toh ini masuk cost recovery. Tidak ada advisor pun pemboran berjalan lancar. Untung sekarang sudah tidak ada advisor. Wassalam, sh - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, February 14, 2003 10:57 AM Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia-kebun mangga kita > Apakah salah seandainya biaya seorang engineer bergaji 1000 USD/day (billing > charge) ? mohon dibaca jumlah ini adalah "billing charges" bukan gajinya > looh, karena akan dipotong cem-macem. Katakanlah dia hanya mengantongi 500 > USD/day, apakah ketinggian ? > > Cuman nambah dikit ajah. Semoga kita tidak menyalahkan mereka yg bergaji > tinggi, barangkali gaji kita yang kerendahan. > Aku juga tahu ada juga orang Indonesia yg kerja di BSP (temennya Herman) > mendapatkan lebih dari 1000 USD/hari. Dan itu yang wajar ... > > rdp > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Wektu di Brunei sempet ketemu orang Malay yg sebelumnya kerja di Petronas. "Wah Petronas Malay bagus yah sekarang, Sangat lebih maju ... " kataku "Ah Petronas dulu belajar dari Indonesia, kok. Dan bapakku dulu juga bilang begitu" Katanya "Ya tapi kan sekarang malah kebalik. Aku malah musti belajar dari kamu sekarang", Aku sambil kliatan sebel ngomongnya. "Bapakku dulu, mungkin juga sebel ketika musti belajar ke Indonesia wektu itu. Seperti kamu saat ini. Hanya sayangnya kita hidup diwaktu yang ngga persis kita inginkan". "Tapi kenapa kamu malah ke Brunei sekarang ?" "Aku kan jadi 'expat' disini ..." rdp "rumput tetangga selalu hijau ..." have a nice week end" - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> > > wah saya tak tau tuh pak.. maklum jaman sgitu masih seneng ujan2an... :) > thanks atas infonya > jadi sebetulnya petronas tuh menjiplak pertamina... wuihhh berarti > seharusnya pertamina lebih besar dan lebih progressive donk pak kusuma > kalao saya liat sih... emang seharusnya pertamina lebih hebat dan lebih > maju drpd petronas... > Best Regards > Ujay - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Hmmm...kalo pernah demikian, aku jadi bertanya yang keliru di sistem atau mental kita ??? min -Original Message- Petronas langsung dibawah Prime Minister; itu kan niru Pertamina zaman Ibu Sutowo, Pertamina langsung di bawah presiden/sekneg, tetapi kan muncul masalah "the billion dollar bubble" dengan tanker2nya. Jadi dimasukkan di bawahn Menteri Pertambangan dan Energi *** Private and Confidential *** The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) named. Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the intended recipient, please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
wah saya tak tau tuh pak.. maklum jaman sgitu masih seneng ujan2an... :) thanks atas infonya jadi sebetulnya petronas tuh menjiplak pertamina... wuihhh berarti seharusnya pertamina lebih besar dan lebih progressive donk pak kusuma kalao saya liat sih... emang seharusnya pertamina lebih hebat dan lebih maju drpd petronas... Best Regards Ujay - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Makanya hilangkan saja apa yang namanya cost recovery itu!, biar splitnya naik. Usul saja IAGI ke Pemerintah supaya cost recovery di hapuskan, kalau perlu dengan demo - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 13, 2003 7:06 PM Subject: RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > Pak Witan, > > Kalau... geram... terus kita diam-diam saja khan? > Mau lapor ke Pertamina / Migas ngak ada gunanya khan? > Di atas langit ada langit juga khan, meskipun langit dari antara kita > sendiri? > > Herman > > -Original Message- > From: Witan OA [mailto:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: 14 February 2003 09:34 > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > > > Jitu sekali pak Koesoema (pengalaman pribadi waktu di Humpuss pak?). > Hal lain yang harus diwaspadai adalah proyek TSA (Technical Service from > Abroad). Biayanya biasanya besar sekali, sangat kolusif nuansanya, data kita > dikerjakan di pusat riset mereka, atau mereka datangkan konsultan seabreg ke > Indonesia.Seakan-akan di Indonesia tak ada ahlinya atau fasilitas utk > mengerjakan proyek tsb.Bayangkan berapa banyak devisa negara kita yg pindah > ke negara mereka. > Belum lagi kalau perusahaan tsb punya PSC area yg sudah produksi dan yang > masih eksporasi, biasanya beban biaya di PSC eksplorasi secara terselubung > dimasukan ke biaya PSC yg sudah tahap produksi karena adanya mekanisme cost > recovery tadi. Sehingga kalau eksplorasinya gagal sebagian cost nya masih > bisa diselamatkan. > Masalah pekerja expat /RPTKmemang kadang2 bikin geram, diawal tahun 80an > sering sekali pekerja Indonesia di hire hanya untuk mengimbangi jumlah expat > yg didatangkan. Setelah itu jenjang karir diperpanjang,misalnya tadinya dari > Jr. Geologist - Geologist-Sr Geologist dirubah jadi Geologist IV,Geologists > III,II,I, baru ke level Sr Geologist, dengan memasukan 2 level tambahan tsb > jelas memperlambat orang Indonesia menggantikan expat. Di level yg lebih > atas sama saja, anda naik jadi chief geologist diatas anda ada expat manager > geology, anda diangkat jadi exploration manager diatas ada expat sbg VP > exploration. pokoknya diatas langit ada langit. > Dengan dibentuknya BP Migas saya mempunyai optimisme yg besar terhadap > teman2 kita disana utk lebih ketat lagi mengadakan pengawasan dan menelaah > kembali peraturan2 yg akan merugikan negara kita. > > wass > Witan > - Original Message - > From: "Koesoema" <[EMAIL PROTECTED]> > To: "iagi-net" <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Friday, February 14, 2003 7:57 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > > > > Menurut hemat saya kelemahan dari sistim PSC ini adalah adanya "cost > > recovery", karena ini adalah sumber korupsi, dan menjadikan perusahaan > > cenderung tidak efficient. Perusahaan PSC akan berusaha membebankan segala > > cost (bahkan mungkin cost yang pegawai mereka yang tidak secara langsung > > bekerja untuk contract area) pada cost recovery, walaupun ada kontrol > dari > > Badan Migas (tapi kan bisa diajak jalan-jalan ke luar negeri). termasuk > > sumbangan, misalnya ke Perguruan Tinggi . Sehingga pada akhirnya sumbangan > > itu seolah-olah diberikan si oil company (dengan upacara dsb) tetapi > > sebetulnya pemerintah yang memberikan. Setiap kali diminta sumbangan untuk > > aktivitas ilmiah /research mereka bilang sih setuju saja kalau BPPK > > Pertamina (dulu Badan Pelaksana Migas, sekarang) setuju. Kalau tidak > > disetujui > > seolah-olah BPPK yang menghalang-halangi, kalau disetujui si PSC itu yang > > dapat nama menyumbang. > > Kalau saya boleh sedikit suudzon soal expat saja. Kalau tidak ada cost > > recovery mungkin PSC akan mengurangi mereka, karena tentu geologist lokal > > dengan kwalifikasi yang sama akan jauh lebih murah. Tetapi dengan adanya > > cost recovery mereka akan memasukkan konco-konco karena tokh akan > dibebankan > > pada cost recovery, walaupun soal ini diatur oleh BP Migas, tapi kan bisa > > diatur. Ini suudzon saja. Suudzon lain adalah bahwa adanya sistim cost > > recovery akan mendorong pula sedikit mungkin dilakukannya investasi, > segala > > sesuatu seperti mobil, peralatan, bahkan storage tank, lebih baik menyewa > > daripada membeli. Ini juga sumber KKN. > > Saya kira sebaiknya cost recovery itu dihilangkan saja seperti dulu zaman > > Ibnu Sutowo, tetapi splitnya dinaikkan seperti dulu 40-60, tetapi semua > cost > > ditanggung oleh PSC, dan pemerintah terima 60% clean. Memang sebaiknya > split > > ini dikaitkan dengan harga minyak international, sehingga mereka tidak > > mendapatkan wind-fall profit terlalu besar. Jadi misalnya kalau harga > minyak > > naik sampai 30 USD/barrel, splitnya diturunkan menjadi 20-80. > > Adanya cost recovery itu dalihnya adalah supaya Pemerintah (dulu cq > > Pertamina) ikut dalam management, tetapi sebenarnya akibat adanya kenaikan > > minyak yang tiba-tiba pada tahun 1973, sehingga PSC mendapatkan windfall > > profit yang m
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Petronas langsung dibawah Prime Minister; itu kan niru Pertamina zaman Ibu Sutowo, Pertamina langsung di bawah presiden/sekneg, tetapi kan muncul masalah "the billion dollar bubble" dengan tanker2nya. Jadi dimasukkan di bawahn Menteri Pertambangan dan Energi - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 13, 2003 4:23 PM Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > > pak ... > sebelum masuk petronas saya tuh penasaran kenapa kok petronas yang belajar > dr pertamina bisa tampil lebih kuat dan progressive di bidang migas > dibanding sang gurunya sendiri yaitu pertamina.. > sistem kerja, struktur, psc termnya hampir sama dengna pertamina (dulu)... > petronas punya PRSS (research) pertamina ada lemigas, semua kegiatan > reserach dan test lab dilakukan oleh PRSS > petronas ada downstreamnya pertamina pun ada... semuanya hampir sama hanya > di petronas semuanya lebih dikembangkan dan diperbaiki oleh petronas > sistem data, sistem karirnya sudah fix dan bersifat progressive, seorang > staff kalau merasa dirinya sudah sanggup masuk level manager maka dia bisa > apply langsung ke hrm petronas utk duduk dlm posisi itu yang kemudian > dinilai oleh team panel (hal yang belum saya tau ada di indonesia) jadi > para karyawannya terpacu utk bekerja dan membuktikan dirinya mampu... > salah satu kekuatan petronas adalah kemudahan mereka utk memberika data > kepada pers minyak dan gas... artinya asal utk kemajuan oil & gas malaysia > petronas akan dengan senang hati memberikan raw data yang dibutuhkan... > hampir setiap hari saya selalu melihat pertukaran posisi level manager di > petronas... setiap hari hrm posting posisi2 yang avaliable di intranetnya > petronas... > > ada satu catatan lagi yang saya liat... dimalaysia tidak ada menteri sde > dan pertambangan, fungsi ini langsung dibawah petronas, dan petronas > berhubungan langsung dgn prime ministernya, birokarsi pun jadi terpotong > sehingga gerak petronas lebih gesit > > > Best Regards > Ujay > "sedang mencoba mencari tau kekuatan petronas" > > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia-kebun mangga kita
Huuuk, suatu pembelaan yang sempurna di era AFTA ini. Efficient tidak berarti standar gaji rendah, bukan? Jangan sampai terjadi semut diseberang lautan kelihatan, tapi gajah di pelupuk mata nggak kelihatan. Kita harus memilah antara efisiensi versus komponen gaji yang dampaknya hanya kecil terhadap efisiensi tersebut. Bravo, Syafri "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> on 02/14/2003 10:57:03 AM Please respond to [EMAIL PROTECTED]; Please respond to "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: SYAFRI SYAFAR/MAX) Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia-kebun mangga kita Apakah salah seandainya biaya seorang engineer bergaji 1000 USD/day (billing charge) ? mohon dibaca jumlah ini adalah "billing charges" bukan gajinya looh, karena akan dipotong cem-macem. Katakanlah dia hanya mengantongi 500 USD/day, apakah ketinggian ? Cuman nambah dikit ajah. Semoga kita tidak menyalahkan mereka yg bergaji tinggi, barangkali gaji kita yang kerendahan. Aku juga tahu ada juga orang Indonesia yg kerja di BSP (temennya Herman) mendapatkan lebih dari 1000 USD/hari. Dan itu yang wajar ... rdp - Original Message - From: "sugeng.hartono" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, February 14, 2003 12:18 PM Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia-kebun mangga kita > Pak Koesoema Yth, > Dulu sewaktu jadi mudlogger di Natuna, laut Jawa, Kaltim, Irja dll saya > terkagum-kagum akan 'kehebatan' Oil Co. Baru setelah bekerja di Oil Co. saya > prihatin. Ternyata semua 'kehebatan' itu masuk ke dalam biaya operasi, > istilah menterengnya: 'cost revovery', yang akhirnya ditanggung oleh > Republik. Saya lihat 'cost recovery' ini benar-benar 'dimanfaatkan' oleh > para Oil Co. (investor?). Dalam hati saya bertanya: bagaimana caranya > merubah PSC agar Oil Co. ini secara otomatis akan melakukan penghematan > (tanpa pengawasan) karena kalau tidak berhemat keuntungan mereka akan > mengecil. Konon PSC di Malysia ada istilah "revenue over cost" yang > berhubungan dengan split; kalau revenue/cost angkanya besar maka split bagus > (mungkin 80% dan 20% untuk Oil co.) tetapi kalau angkanya kecil (karena cost > tinggi=boros) maka splitnya lain, mungkin 90%-10%. Jadi Oil co. di sana akan > berusaha se-efisien mungkin. > Ada seorang manager expat mengundang dua rekannya dari USA, lalu diberi > titel 'advisor' lumpur pemboran di 'drilling rig' dengan honor yang aduhai > (hampir $1000/hari). Padahal di situ sudah ada seorang 'drilling fluid > engineer' nasional yang handal dengan jam terbang lebih dari 15 tahu > (kenyataannya advisor tidak bekerja, hanya check-check, mengobrol dan > lihat-lihat laporan, saya lihat karena saya wellsite geologistnya). Advisor > ini bekerja 28 hari di Indonesia (kantor/rigsite), lalu cuti 28 hari di > kampungnya. Kalau dua "advisor" ini sempat bekerja selama dua tahun, berapa > ribu dolar uang yang harus dikeluarkan Oil co. untuk membiayai mereka. > Tetapi karena masuk 'cost recovery', masuk ke biaya sumur, akhirnya Republik > lah yang menanggung. Kita tidak bisa menyalahkan advisor tersebut karena > mereka sudah 'mengantongi' ijin kerja yang dikeluarkan oleh BPPKA (waktu > itu), Ditjen Migas dan Depnaker. Masih banyak contoh lainnya yang > berhubungan dengan 'pemanfaatan' cost recovery. > Kalau melihat potensi migas kita begitu besar, mulai dari Aceh, sepanjang > Sumatra bagian timur, laut Jawa, Madura-Kangean, Kaltim, Irja-Salawati, > Natuna dll tentunya kita (segenap Rakyat Indonesia) bisa hidup sejahtera, > tetapi kenyataannya sangat berbeda. Adakah yang salah dalam pengelolaan > migas kita? > Kalau lapangan migas kita ibaratkan kebun mangga yang dikelola oleh Oil co. > pada akhir panen mangga dibagi sesuai dengan perjanjian: Kita mendapat satu > keranjang buah mangga (85%), pemanen/penebas (Oil co.) hanya mendapat satu > bakul (15%), tetapi di atas truk pemanen ada tiga keranjang buah mangga, > pengganti biaya memanen (cost recovery). Tulisan "bagi hasil pertambangan" > di TEMPO 7 Desember 1998 terlampir. Tulisan ini mendapat beberapa tanggapan. > Wassalam, > S.H. > > - Original Message - > From: Koesoema <[EMAIL PROTECTED]> > To: iagi-net <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Friday, February 14, 2003 7:57 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > > > > Menurut hemat saya kelemahan dari sistim PSC ini adalah adanya "cost > > recovery", karena ini adalah sumber korupsi, dan menjadikan perusahaan > > cenderung tidak efficient. Perusahaan PSC akan berusaha membebankan segala > > cost (bahkan mungkin cost yang pegawai mereka yang tidak secara langsung > > bekerja untuk contract area) pada cost recovery, walaupun ada kontrol > dari > > Badan Migas (tapi kan bisa diajak jalan-jalan ke luar negeri). termasuk > > sumbangan, misalnya ke Perguruan Tinggi . Sehingga pada akhirnya sumbangan > > itu seolah-olah diberikan si oil company (dengan upacara dsb) tetapi > > sebetulnya pemerintah yang memberikan. Setiap ka
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia-kebun mangga kita
Apakah salah seandainya biaya seorang engineer bergaji 1000 USD/day (billing charge) ? mohon dibaca jumlah ini adalah "billing charges" bukan gajinya looh, karena akan dipotong cem-macem. Katakanlah dia hanya mengantongi 500 USD/day, apakah ketinggian ? Cuman nambah dikit ajah. Semoga kita tidak menyalahkan mereka yg bergaji tinggi, barangkali gaji kita yang kerendahan. Aku juga tahu ada juga orang Indonesia yg kerja di BSP (temennya Herman) mendapatkan lebih dari 1000 USD/hari. Dan itu yang wajar ... rdp - Original Message - From: "sugeng.hartono" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, February 14, 2003 12:18 PM Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia-kebun mangga kita > Pak Koesoema Yth, > Dulu sewaktu jadi mudlogger di Natuna, laut Jawa, Kaltim, Irja dll saya > terkagum-kagum akan 'kehebatan' Oil Co. Baru setelah bekerja di Oil Co. saya > prihatin. Ternyata semua 'kehebatan' itu masuk ke dalam biaya operasi, > istilah menterengnya: 'cost revovery', yang akhirnya ditanggung oleh > Republik. Saya lihat 'cost recovery' ini benar-benar 'dimanfaatkan' oleh > para Oil Co. (investor?). Dalam hati saya bertanya: bagaimana caranya > merubah PSC agar Oil Co. ini secara otomatis akan melakukan penghematan > (tanpa pengawasan) karena kalau tidak berhemat keuntungan mereka akan > mengecil. Konon PSC di Malysia ada istilah "revenue over cost" yang > berhubungan dengan split; kalau revenue/cost angkanya besar maka split bagus > (mungkin 80% dan 20% untuk Oil co.) tetapi kalau angkanya kecil (karena cost > tinggi=boros) maka splitnya lain, mungkin 90%-10%. Jadi Oil co. di sana akan > berusaha se-efisien mungkin. > Ada seorang manager expat mengundang dua rekannya dari USA, lalu diberi > titel 'advisor' lumpur pemboran di 'drilling rig' dengan honor yang aduhai > (hampir $1000/hari). Padahal di situ sudah ada seorang 'drilling fluid > engineer' nasional yang handal dengan jam terbang lebih dari 15 tahu > (kenyataannya advisor tidak bekerja, hanya check-check, mengobrol dan > lihat-lihat laporan, saya lihat karena saya wellsite geologistnya). Advisor > ini bekerja 28 hari di Indonesia (kantor/rigsite), lalu cuti 28 hari di > kampungnya. Kalau dua "advisor" ini sempat bekerja selama dua tahun, berapa > ribu dolar uang yang harus dikeluarkan Oil co. untuk membiayai mereka. > Tetapi karena masuk 'cost recovery', masuk ke biaya sumur, akhirnya Republik > lah yang menanggung. Kita tidak bisa menyalahkan advisor tersebut karena > mereka sudah 'mengantongi' ijin kerja yang dikeluarkan oleh BPPKA (waktu > itu), Ditjen Migas dan Depnaker. Masih banyak contoh lainnya yang > berhubungan dengan 'pemanfaatan' cost recovery. > Kalau melihat potensi migas kita begitu besar, mulai dari Aceh, sepanjang > Sumatra bagian timur, laut Jawa, Madura-Kangean, Kaltim, Irja-Salawati, > Natuna dll tentunya kita (segenap Rakyat Indonesia) bisa hidup sejahtera, > tetapi kenyataannya sangat berbeda. Adakah yang salah dalam pengelolaan > migas kita? > Kalau lapangan migas kita ibaratkan kebun mangga yang dikelola oleh Oil co. > pada akhir panen mangga dibagi sesuai dengan perjanjian: Kita mendapat satu > keranjang buah mangga (85%), pemanen/penebas (Oil co.) hanya mendapat satu > bakul (15%), tetapi di atas truk pemanen ada tiga keranjang buah mangga, > pengganti biaya memanen (cost recovery). Tulisan "bagi hasil pertambangan" > di TEMPO 7 Desember 1998 terlampir. Tulisan ini mendapat beberapa tanggapan. > Wassalam, > S.H. > > - Original Message - > From: Koesoema <[EMAIL PROTECTED]> > To: iagi-net <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Friday, February 14, 2003 7:57 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > > > > Menurut hemat saya kelemahan dari sistim PSC ini adalah adanya "cost > > recovery", karena ini adalah sumber korupsi, dan menjadikan perusahaan > > cenderung tidak efficient. Perusahaan PSC akan berusaha membebankan segala > > cost (bahkan mungkin cost yang pegawai mereka yang tidak secara langsung > > bekerja untuk contract area) pada cost recovery, walaupun ada kontrol > dari > > Badan Migas (tapi kan bisa diajak jalan-jalan ke luar negeri). termasuk > > sumbangan, misalnya ke Perguruan Tinggi . Sehingga pada akhirnya sumbangan > > itu seolah-olah diberikan si oil company (dengan upacara dsb) tetapi > > sebetulnya pemerintah yang memberikan. Setiap kali diminta sumbangan untuk > > aktivitas ilmiah /research mereka bilang sih setuju saja kalau BPPK > > Pertamina (dulu Badan Pelaksana Migas, sekarang) setuju. Kalau tidak > > disetujui > > seolah-olah BPPK yang menghalang-halangi, kalau disetujui si PSC itu yang > > dapat nama menyumbang. > > Kalau saya boleh sedikit suudzon soal expat saja. Kalau tidak ada cost > > recovery mungkin PSC akan mengurangi mereka, karena tentu geologist lokal > > dengan kwalifikasi yang sama akan jauh lebih murah. Tetapi dengan adanya > > cost recovery mereka akan memasukkan konco-konco karena tokh akan > dibebankan > > pada cost recovery, walaupun soal ini
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia-kebun mangga kita
Pak Koesoema Yth, Dulu sewaktu jadi mudlogger di Natuna, laut Jawa, Kaltim, Irja dll saya terkagum-kagum akan 'kehebatan' Oil Co. Baru setelah bekerja di Oil Co. saya prihatin. Ternyata semua 'kehebatan' itu masuk ke dalam biaya operasi, istilah menterengnya: 'cost revovery', yang akhirnya ditanggung oleh Republik. Saya lihat 'cost recovery' ini benar-benar 'dimanfaatkan' oleh para Oil Co. (investor?). Dalam hati saya bertanya: bagaimana caranya merubah PSC agar Oil Co. ini secara otomatis akan melakukan penghematan (tanpa pengawasan) karena kalau tidak berhemat keuntungan mereka akan mengecil. Konon PSC di Malysia ada istilah "revenue over cost" yang berhubungan dengan split; kalau revenue/cost angkanya besar maka split bagus (mungkin 80% dan 20% untuk Oil co.) tetapi kalau angkanya kecil (karena cost tinggi=boros) maka splitnya lain, mungkin 90%-10%. Jadi Oil co. di sana akan berusaha se-efisien mungkin. Ada seorang manager expat mengundang dua rekannya dari USA, lalu diberi titel 'advisor' lumpur pemboran di 'drilling rig' dengan honor yang aduhai (hampir $1000/hari). Padahal di situ sudah ada seorang 'drilling fluid engineer' nasional yang handal dengan jam terbang lebih dari 15 tahu (kenyataannya advisor tidak bekerja, hanya check-check, mengobrol dan lihat-lihat laporan, saya lihat karena saya wellsite geologistnya). Advisor ini bekerja 28 hari di Indonesia (kantor/rigsite), lalu cuti 28 hari di kampungnya. Kalau dua "advisor" ini sempat bekerja selama dua tahun, berapa ribu dolar uang yang harus dikeluarkan Oil co. untuk membiayai mereka. Tetapi karena masuk 'cost recovery', masuk ke biaya sumur, akhirnya Republik lah yang menanggung. Kita tidak bisa menyalahkan advisor tersebut karena mereka sudah 'mengantongi' ijin kerja yang dikeluarkan oleh BPPKA (waktu itu), Ditjen Migas dan Depnaker. Masih banyak contoh lainnya yang berhubungan dengan 'pemanfaatan' cost recovery. Kalau melihat potensi migas kita begitu besar, mulai dari Aceh, sepanjang Sumatra bagian timur, laut Jawa, Madura-Kangean, Kaltim, Irja-Salawati, Natuna dll tentunya kita (segenap Rakyat Indonesia) bisa hidup sejahtera, tetapi kenyataannya sangat berbeda. Adakah yang salah dalam pengelolaan migas kita? Kalau lapangan migas kita ibaratkan kebun mangga yang dikelola oleh Oil co. pada akhir panen mangga dibagi sesuai dengan perjanjian: Kita mendapat satu keranjang buah mangga (85%), pemanen/penebas (Oil co.) hanya mendapat satu bakul (15%), tetapi di atas truk pemanen ada tiga keranjang buah mangga, pengganti biaya memanen (cost recovery). Tulisan "bagi hasil pertambangan" di TEMPO 7 Desember 1998 terlampir. Tulisan ini mendapat beberapa tanggapan. Wassalam, S.H. - Original Message - From: Koesoema <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, February 14, 2003 7:57 AM Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > Menurut hemat saya kelemahan dari sistim PSC ini adalah adanya "cost > recovery", karena ini adalah sumber korupsi, dan menjadikan perusahaan > cenderung tidak efficient. Perusahaan PSC akan berusaha membebankan segala > cost (bahkan mungkin cost yang pegawai mereka yang tidak secara langsung > bekerja untuk contract area) pada cost recovery, walaupun ada kontrol dari > Badan Migas (tapi kan bisa diajak jalan-jalan ke luar negeri). termasuk > sumbangan, misalnya ke Perguruan Tinggi . Sehingga pada akhirnya sumbangan > itu seolah-olah diberikan si oil company (dengan upacara dsb) tetapi > sebetulnya pemerintah yang memberikan. Setiap kali diminta sumbangan untuk > aktivitas ilmiah /research mereka bilang sih setuju saja kalau BPPK > Pertamina (dulu Badan Pelaksana Migas, sekarang) setuju. Kalau tidak > disetujui > seolah-olah BPPK yang menghalang-halangi, kalau disetujui si PSC itu yang > dapat nama menyumbang. > Kalau saya boleh sedikit suudzon soal expat saja. Kalau tidak ada cost > recovery mungkin PSC akan mengurangi mereka, karena tentu geologist lokal > dengan kwalifikasi yang sama akan jauh lebih murah. Tetapi dengan adanya > cost recovery mereka akan memasukkan konco-konco karena tokh akan dibebankan > pada cost recovery, walaupun soal ini diatur oleh BP Migas, tapi kan bisa > diatur. Ini suudzon saja. Suudzon lain adalah bahwa adanya sistim cost > recovery akan mendorong pula sedikit mungkin dilakukannya investasi, segala > sesuatu seperti mobil, peralatan, bahkan storage tank, lebih baik menyewa > daripada membeli. Ini juga sumber KKN. > Saya kira sebaiknya cost recovery itu dihilangkan saja seperti dulu zaman > Ibnu Sutowo, tetapi splitnya dinaikkan seperti dulu 40-60, tetapi semua cost > ditanggung oleh PSC, dan pemerintah terima 60% clean. Memang sebaiknya split > ini dikaitkan dengan harga minyak international, sehingga mereka tidak > mendapatkan wind-fall profit terlalu besar. Jadi misalnya kalau harga minyak > naik sampai 30 USD/barrel, splitnya diturunkan menjadi 20-80. > Adanya cost recovery itu dalihnya adalah supaya Pemerintah (dulu cq > Pertamina) ikut dalam management
RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Pak Witan, Kok rasa-rasanya cerita ini sangat tidak asing bagi saya yah? Hmmm...sepertinyaah gak jadi ah... :D min -Original Message- From: Witan OA [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Belum lagi kalau perusahaan tsb punya PSC area yg sudah produksi dan yang masih eksporasi, biasanya beban biaya di PSC eksplorasi secara terselubung dimasukan ke biaya PSC yg sudah tahap produksi karena adanya mekanisme cost recovery tadi. *** Private and Confidential *** The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) named. Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the intended recipient, please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730
RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Pak Witan, Kalau... geram... terus kita diam-diam saja khan? Mau lapor ke Pertamina / Migas ngak ada gunanya khan? Di atas langit ada langit juga khan, meskipun langit dari antara kita sendiri? Herman -Original Message- From: Witan OA [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 14 February 2003 09:34 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia Jitu sekali pak Koesoema (pengalaman pribadi waktu di Humpuss pak?). Hal lain yang harus diwaspadai adalah proyek TSA (Technical Service from Abroad). Biayanya biasanya besar sekali, sangat kolusif nuansanya, data kita dikerjakan di pusat riset mereka, atau mereka datangkan konsultan seabreg ke Indonesia.Seakan-akan di Indonesia tak ada ahlinya atau fasilitas utk mengerjakan proyek tsb.Bayangkan berapa banyak devisa negara kita yg pindah ke negara mereka. Belum lagi kalau perusahaan tsb punya PSC area yg sudah produksi dan yang masih eksporasi, biasanya beban biaya di PSC eksplorasi secara terselubung dimasukan ke biaya PSC yg sudah tahap produksi karena adanya mekanisme cost recovery tadi. Sehingga kalau eksplorasinya gagal sebagian cost nya masih bisa diselamatkan. Masalah pekerja expat /RPTKmemang kadang2 bikin geram, diawal tahun 80an sering sekali pekerja Indonesia di hire hanya untuk mengimbangi jumlah expat yg didatangkan. Setelah itu jenjang karir diperpanjang,misalnya tadinya dari Jr. Geologist - Geologist-Sr Geologist dirubah jadi Geologist IV,Geologists III,II,I, baru ke level Sr Geologist, dengan memasukan 2 level tambahan tsb jelas memperlambat orang Indonesia menggantikan expat. Di level yg lebih atas sama saja, anda naik jadi chief geologist diatas anda ada expat manager geology, anda diangkat jadi exploration manager diatas ada expat sbg VP exploration. pokoknya diatas langit ada langit. Dengan dibentuknya BP Migas saya mempunyai optimisme yg besar terhadap teman2 kita disana utk lebih ketat lagi mengadakan pengawasan dan menelaah kembali peraturan2 yg akan merugikan negara kita. wass Witan - Original Message - From: "Koesoema" <[EMAIL PROTECTED]> To: "iagi-net" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, February 14, 2003 7:57 AM Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > Menurut hemat saya kelemahan dari sistim PSC ini adalah adanya "cost > recovery", karena ini adalah sumber korupsi, dan menjadikan perusahaan > cenderung tidak efficient. Perusahaan PSC akan berusaha membebankan segala > cost (bahkan mungkin cost yang pegawai mereka yang tidak secara langsung > bekerja untuk contract area) pada cost recovery, walaupun ada kontrol dari > Badan Migas (tapi kan bisa diajak jalan-jalan ke luar negeri). termasuk > sumbangan, misalnya ke Perguruan Tinggi . Sehingga pada akhirnya sumbangan > itu seolah-olah diberikan si oil company (dengan upacara dsb) tetapi > sebetulnya pemerintah yang memberikan. Setiap kali diminta sumbangan untuk > aktivitas ilmiah /research mereka bilang sih setuju saja kalau BPPK > Pertamina (dulu Badan Pelaksana Migas, sekarang) setuju. Kalau tidak > disetujui > seolah-olah BPPK yang menghalang-halangi, kalau disetujui si PSC itu yang > dapat nama menyumbang. > Kalau saya boleh sedikit suudzon soal expat saja. Kalau tidak ada cost > recovery mungkin PSC akan mengurangi mereka, karena tentu geologist lokal > dengan kwalifikasi yang sama akan jauh lebih murah. Tetapi dengan adanya > cost recovery mereka akan memasukkan konco-konco karena tokh akan dibebankan > pada cost recovery, walaupun soal ini diatur oleh BP Migas, tapi kan bisa > diatur. Ini suudzon saja. Suudzon lain adalah bahwa adanya sistim cost > recovery akan mendorong pula sedikit mungkin dilakukannya investasi, segala > sesuatu seperti mobil, peralatan, bahkan storage tank, lebih baik menyewa > daripada membeli. Ini juga sumber KKN. > Saya kira sebaiknya cost recovery itu dihilangkan saja seperti dulu zaman > Ibnu Sutowo, tetapi splitnya dinaikkan seperti dulu 40-60, tetapi semua cost > ditanggung oleh PSC, dan pemerintah terima 60% clean. Memang sebaiknya split > ini dikaitkan dengan harga minyak international, sehingga mereka tidak > mendapatkan wind-fall profit terlalu besar. Jadi misalnya kalau harga minyak > naik sampai 30 USD/barrel, splitnya diturunkan menjadi 20-80. > Adanya cost recovery itu dalihnya adalah supaya Pemerintah (dulu cq > Pertamina) ikut dalam management, tetapi sebenarnya akibat adanya kenaikan > minyak yang tiba-tiba pada tahun 1973, sehingga PSC mendapatkan windfall > profit yang menurut Pemerintah (menteri pertambangan Sadli pada waktu) > terlalu besar, sehingga kemudian Pemerintah secara sepihak merubah split > menjadi 15-85. PSC kemudian protest semua karena merubah kontrak secara > sepihak; dan pemerintah mundur dengan menawarkan adanya cost recovery ini > yang diterima dengan baik oleh para PSC. Tetapi kemudian cost recovery ini > dimanfaatkan betul oleh PSC, sehingga adakalanya cost recovery ini begitu > besar menggerogoti bagian pemerintah yang 60%, bahkan pemeritah tidak dapat > apa-apa. Makany
[iagi-net-l] Target Cekungan Bengkulu
Saya Widodo,mau menanyakan mengenai target potensial HC di Cekungan Bengkulu itu di mana ? Apa di gamping N9 ? Kalau ada yang pernah ke Sungai Alas Tengah dan sekitarnya, kita melihat lapisan sand dan shale, dominan sand begitu tegaknya hampir 90°, apakah banyak terdapat di cekungan2 di sumatra ? Mohon keterangannya Terima kasih -- bayzaky - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Jitu sekali pak Koesoema (pengalaman pribadi waktu di Humpuss pak?). Hal lain yang harus diwaspadai adalah proyek TSA (Technical Service from Abroad). Biayanya biasanya besar sekali, sangat kolusif nuansanya, data kita dikerjakan di pusat riset mereka, atau mereka datangkan konsultan seabreg ke Indonesia.Seakan-akan di Indonesia tak ada ahlinya atau fasilitas utk mengerjakan proyek tsb.Bayangkan berapa banyak devisa negara kita yg pindah ke negara mereka. Belum lagi kalau perusahaan tsb punya PSC area yg sudah produksi dan yang masih eksporasi, biasanya beban biaya di PSC eksplorasi secara terselubung dimasukan ke biaya PSC yg sudah tahap produksi karena adanya mekanisme cost recovery tadi. Sehingga kalau eksplorasinya gagal sebagian cost nya masih bisa diselamatkan. Masalah pekerja expat /RPTKmemang kadang2 bikin geram, diawal tahun 80an sering sekali pekerja Indonesia di hire hanya untuk mengimbangi jumlah expat yg didatangkan. Setelah itu jenjang karir diperpanjang,misalnya tadinya dari Jr. Geologist - Geologist-Sr Geologist dirubah jadi Geologist IV,Geologists III,II,I, baru ke level Sr Geologist, dengan memasukan 2 level tambahan tsb jelas memperlambat orang Indonesia menggantikan expat. Di level yg lebih atas sama saja, anda naik jadi chief geologist diatas anda ada expat manager geology, anda diangkat jadi exploration manager diatas ada expat sbg VP exploration. pokoknya diatas langit ada langit. Dengan dibentuknya BP Migas saya mempunyai optimisme yg besar terhadap teman2 kita disana utk lebih ketat lagi mengadakan pengawasan dan menelaah kembali peraturan2 yg akan merugikan negara kita. wass Witan - Original Message - From: "Koesoema" <[EMAIL PROTECTED]> To: "iagi-net" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, February 14, 2003 7:57 AM Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > Menurut hemat saya kelemahan dari sistim PSC ini adalah adanya "cost > recovery", karena ini adalah sumber korupsi, dan menjadikan perusahaan > cenderung tidak efficient. Perusahaan PSC akan berusaha membebankan segala > cost (bahkan mungkin cost yang pegawai mereka yang tidak secara langsung > bekerja untuk contract area) pada cost recovery, walaupun ada kontrol dari > Badan Migas (tapi kan bisa diajak jalan-jalan ke luar negeri). termasuk > sumbangan, misalnya ke Perguruan Tinggi . Sehingga pada akhirnya sumbangan > itu seolah-olah diberikan si oil company (dengan upacara dsb) tetapi > sebetulnya pemerintah yang memberikan. Setiap kali diminta sumbangan untuk > aktivitas ilmiah /research mereka bilang sih setuju saja kalau BPPK > Pertamina (dulu Badan Pelaksana Migas, sekarang) setuju. Kalau tidak > disetujui > seolah-olah BPPK yang menghalang-halangi, kalau disetujui si PSC itu yang > dapat nama menyumbang. > Kalau saya boleh sedikit suudzon soal expat saja. Kalau tidak ada cost > recovery mungkin PSC akan mengurangi mereka, karena tentu geologist lokal > dengan kwalifikasi yang sama akan jauh lebih murah. Tetapi dengan adanya > cost recovery mereka akan memasukkan konco-konco karena tokh akan dibebankan > pada cost recovery, walaupun soal ini diatur oleh BP Migas, tapi kan bisa > diatur. Ini suudzon saja. Suudzon lain adalah bahwa adanya sistim cost > recovery akan mendorong pula sedikit mungkin dilakukannya investasi, segala > sesuatu seperti mobil, peralatan, bahkan storage tank, lebih baik menyewa > daripada membeli. Ini juga sumber KKN. > Saya kira sebaiknya cost recovery itu dihilangkan saja seperti dulu zaman > Ibnu Sutowo, tetapi splitnya dinaikkan seperti dulu 40-60, tetapi semua cost > ditanggung oleh PSC, dan pemerintah terima 60% clean. Memang sebaiknya split > ini dikaitkan dengan harga minyak international, sehingga mereka tidak > mendapatkan wind-fall profit terlalu besar. Jadi misalnya kalau harga minyak > naik sampai 30 USD/barrel, splitnya diturunkan menjadi 20-80. > Adanya cost recovery itu dalihnya adalah supaya Pemerintah (dulu cq > Pertamina) ikut dalam management, tetapi sebenarnya akibat adanya kenaikan > minyak yang tiba-tiba pada tahun 1973, sehingga PSC mendapatkan windfall > profit yang menurut Pemerintah (menteri pertambangan Sadli pada waktu) > terlalu besar, sehingga kemudian Pemerintah secara sepihak merubah split > menjadi 15-85. PSC kemudian protest semua karena merubah kontrak secara > sepihak; dan pemerintah mundur dengan menawarkan adanya cost recovery ini > yang diterima dengan baik oleh para PSC. Tetapi kemudian cost recovery ini > dimanfaatkan betul oleh PSC, sehingga adakalanya cost recovery ini begitu > besar menggerogoti bagian pemerintah yang 60%, bahkan pemeritah tidak dapat > apa-apa. Makanya kemudian diakali dengan adanya FTP (First Trench > Petroleum), sehingga pemerintah tidak kosong sama sekali. > Saya kira split 15-85 ini sangat menyesatkan untuk orang di luar industri > perminyakan. Misalnya Amien Rais pernah membandingkan split 15-85 sistim PSC > dengan royalty yang diterima pemerintah dari Kontrak Karya dibidang > pertambangan yang saya kira hanya sekit
RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Hus, jangan buka rahasia perusahaan :-) >-Original Message- >From: Allo, Paulus T >Sent: Friday, February 14, 2003 7:51 AM >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > > >jadi ceritanya ada manager dibawah manager >atau dgn kata lain,manager yg report ke manager? >wahh...kayaknya pernah liat, tapi dimana yah? ;-) > > >-- >paulus > >> Yah kira-kira begitu Pak, bisa juga misalnya dilabeli manager >> tapi posisinya >> selevel seorang 'chief geoscientist' dan secara struktural >> masih dibawah >> manager laen. >> >> min > >- > >To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > >Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > >IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > >IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > > >Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan >Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > >Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > >Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > >Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > >Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau >[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > >Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > >- > > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Jenjang-kepangkatan-gaji --> was Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Di dunia perbankan .. Hendra pernah cerita manager adalah sebuah profesi bukan jenjang. Jadi ketika fresh graduate di-'hire' dan setelah ditraining akan masuk sebagai "asisten manager", kemudian dapat menjadi "manager" sesuai dengan kemampuan, minat serta bakat dan kebutuhan posisi. Hingga ada jenjang sebagai senior manager dan general manager. Jadi jangan dirancukan antara manger ini dengan manager geology atau manager di oil kumpeni. Kalau di perusahaan minyak atau tambang barangkali jenjangnya adalah geologist, geophysicist, dan engineer. Mulai dari yunior hingga senior serta chief. Namun kadangkala kita juga ikutan "membayar" pangkat yang kita sandang. Dari beberapa kumpeni yang saya lihat jenjangnya, ada beberapa yang mempunyai grade sangat sedikit (Yunior geologist, Geologist, Senior Geologist dan Chielf geologist), sedangkan yang lain jenjajng kepangkatannya sangat banyak (Geologist 1,2,3, kemudian senior 1-2-3, Staff Geologist, Chief, dst). Kecenderungannya adalah yang mempunyai jenjang kepangkatan sangat banyak biasanya bergaji rendah, sedangkan yang sederhana bergaji lebih tinggi. Dan ini sangatlah wajar karena kalau banyak jenjang berarti akan sering dipromosi, yang tentunya prosesnya sendiri memakan biaya ("man hour"-nya HR dan manajernya). Sedangkan yang berjenjang sederhana akan lamaaa utk bisa promosi. dan tentunya menghemat "administration cost". rdp - Original Message - From: "Allo, Paulus T" <[EMAIL PROTECTED]> > jadi ceritanya ada manager dibawah manager > atau dgn kata lain,manager yg report ke manager? > wahh...kayaknya pernah liat, tapi dimana yah? ;-) > > > -- > paulus - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] cost recovery, kontrol expat (was sistem psc indonesia)
Dear all kalau sya boleh menyimpulkan bahwa ada 2 hal yang perlu dicatat dlm sistem psc kita yaitu : 1. sistem cost recovery yang menyebabkan unefisiensi dan kebocoran dana 2. kontrol dan sistem penempatan expat diindonesia ada comment dr pihak yang berkait? :) atau bisa kah iagi masuk dalam tataran usulan ini mas andang? Best Regards Ujay - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Tanya ttg batugamping di jalan ke arah P. Ratu
Pengetahuan sekarang memang bilang begitu, tetapi ada kecurigaan bahwa yang didating hanya bagian atasnya yang merupakan sekuen terumbu tumbuh terus, base-nya katanya Oligo-Miosen, yang belum pernah terdating. Kasus yang sama terjadi di Jawa Timur untuk terumbu yang tumbuh sejak Kujung III (Oligosen Akhir) sampai Rancak (Miosen Tengah). Ini kepentingannya untuk mencari trace sesar Cimandiri saja, sebab data SLAR sangat mengesankan kelurusan sesar Cimandiri melalui wilayah Gn.Kromong-Padalarang-Sukabumi sampai berakhir di offshore Teluk Pel Ratu; kalau sesar ini dulunya pernah jadi shelf edge, maka keberadaan batugamping-batugamping Sukabumi-Padalarang-Gn Kromong (?) menjadi penting. Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi Badan Pelaksana Migas Gd. Patra Jasa Lt. 22 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 32-34 Jakarta 12950 telp. 021-52900245 ext. 6164 On Thu, 13 Feb 2003 15:21:28 +0700 "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Yang di Gn. Kromong itu bukannya ekivalen dengan Parigi (Kelapa Nunggal) yang lebih muda lagi, pak?? (Miosen Tengah-Atas?) adb - Original Message - From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 13, 2003 3:11 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Tanya ttg batugamping di jalan ke arah P. Ratu Pak Syaiful, === Satu lagi yang masih menjadi tanda tanya dan bisa dikembangkan adalah : Gunung Kromong di sekitar Majalengka. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - === Meriahkan Hari Kasih Sayang dengan mengirimkan Kartu Elektronik PlasaCom kepada kerabat dan teman yang Anda kasihi ! Pilih kartu favorit Anda di Polling Lomba Desain Kartu Tema Valentine di http://kartu.plasa.com/lomba/ === - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Kalau Saya boleh comment kemungkinan besar bukanya manager report ke manager,tetapi Manager report ke General Manager an GM-GM tersebut bisa saja Ke CEO ataupun President Direktur, B TA -Original Message- From: Allo, Paulus T [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 14 Februari 2003 7:51 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia jadi ceritanya ada manager dibawah manager atau dgn kata lain,manager yg report ke manager? wahh...kayaknya pernah liat, tapi dimana yah? ;-) -- paulus > Yah kira-kira begitu Pak, bisa juga misalnya dilabeli manager > tapi posisinya > selevel seorang 'chief geoscientist' dan secara struktural > masih dibawah > manager laen. > > min - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - EOM NOTICE - This message and any attached files may contain information that is confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the intended recipient. If you are not the intended recipient or the person responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised that you have received this message in error and that any dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the information therein. If you have received this message in error please notify the sender immediately and delete the message.
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
saya sih berharap banyak banget dgn sistem kp, ta di company, bahkan magang lebih digiatkan oleh pers2 dibidang enregi dan migas indonesia utk ade2 dan temen2 saya salah satunya yang merasakan manfaat program itu dulu... thank you pak witan atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan sama saya Best Regards Ujay - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Open Discussion 7 Feb - Low Resistivity Pay- LaporanSingkat
Kecuali huruf besar dan kecil serta tanda-baca lainnya, asesoris seperti huruf tebal, jenis huruf, garis-bawah, warna, dsb, akan hilang di dunia maya ini. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan keterbatasan ini sebaik2nya. KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus naelf.com> cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Open Discussion 7 Feb - Low Resistivity 02/13/03 05:28 PM Pay- LaporanSingkat Please respond to iagi-net Saya nanya tapi saya selipin dengan underline Terima kasih "Ika, Dewi Kartika" <[EMAIL PROTECTED]> 13/02/2003 02:19 PM Please respond to iagi-net To: "'[EMAIL PROTECTED]'" <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Open Discussion 7 Feb - Low Resistivity Pay - LaporanSingkat Maaf ralat, ada keterangan yg terbalik : 1. Lower part : Prodelta Sandy Shale (Regressive Deposites - HST), mostly Coarsening Upward. Prodelta ini endapan yang dimaksud kayak bar ya...? berapa range salinitynya ? around 25000-3 ppm ? apakah ada facies lain yang diendapkan dalam zona itu misalnya channel...? dan berapa salinitynya...? Berapa pressure reservoirnya apakah hydrostatic...? 2. Upper part : Tidal Sand Ridges (Transgressive Deposites - TST), mostly Blocky Sharp at GR log Apakah bentuknya channel..? berapa range salinity? Apa penyebab dari LRLCnya apakah bound water, mineral, atau fersh water.? idk - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
jadi ceritanya ada manager dibawah manager atau dgn kata lain,manager yg report ke manager? wahh...kayaknya pernah liat, tapi dimana yah? ;-) -- paulus > Yah kira-kira begitu Pak, bisa juga misalnya dilabeli manager > tapi posisinya > selevel seorang 'chief geoscientist' dan secara struktural > masih dibawah > manager laen. > > min - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Yah kira-kira begitu Pak, bisa juga misalnya dilabeli manager tapi posisinya selevel seorang 'chief geoscientist' dan secara struktural masih dibawah manager laen. min -Original Message- katanya ada juga yang dikasih posisi struktural tetapi tidak melakukan fungsi sebagai decision maker seperti yang di tuliskan dalam tugasnya, nah nanti "penasehat" nya yang menjalankan tugas tersebut. dia tinggal tanda tangan. apa betul ya ada berapa persen yang begini kalau memang ada ??? fbs *** Private and Confidential *** The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) named. Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the intended recipient, please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730
RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Sharing mengenai system di Brunei,... Permanent staff ada dua macam - local staff (Bruneian dan orang asing yang digaji sama dengan local staff) - international staff (Orang asing dari Shell yang kerja di Brunei) Contract staff ada tiga macam - regional short term contract staff (experienced professional staff, 2 tahun contract term, biasanya dari negara ASEAN, Hongkong, India, fasilitas hampir sama dengan international staff, tapi karir dan training sangat terbatas) - international short term contract staff (experienced professional staff, 2 tahun contract term, gajinya disamakan dengan international staff, karir dan training juga terbatas. - third party (melalui contractor misalnya Landmark Graphics, Geco-Prakla, Schlumberger, etc., yang ini biasanya mahal karena ada overhead, dan orangnya memang benar-benar yang professional / jarang didapat). Herman -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 14 February 2003 08:12 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia di malaysia ada dua sistem pak.. satu sistem expert yaitu oake sistem kontrak base dan satu lagi pake sistem permanen base.. yang sistem permanen base itu gaji dan fasilitas disamakan mau dia orang as, eropa, indonesia, malaysia dan jejnajng karir pun sama saja... yang kontrak base itu dihired dgn jangak waktu tertentu dengan standard gaji yang berbeda ... perbandingannya kurang lebih 5 kali lipat dengan yang permanent staff hanya saja mereka tidak memeliki fasilitas dan kesempatan yang sama dgn yang permanent based biasanya yang dikontrak base minimal pengalaman di oil industry tuh sekitar 5 tahun pak... kebetulan saya lolos uji kesehatannya jadi "dgn terpaksa" saya harus menjadi permanent based disini Best Regards Ujay - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] menyongsong AFTA >>>> was sistem psc di indonesia
setuju itu pak.. pindah ke yogya atau bandung.. ? saya yakin bakal banyak expert yang bersedia masuk ke perusahaan yang bikin homebase di 2 kota itu... :) Best Regards Ujay - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
pak ... sebelum masuk petronas saya tuh penasaran kenapa kok petronas yang belajar dr pertamina bisa tampil lebih kuat dan progressive di bidang migas dibanding sang gurunya sendiri yaitu pertamina.. sistem kerja, struktur, psc termnya hampir sama dengna pertamina (dulu)... petronas punya PRSS (research) pertamina ada lemigas, semua kegiatan reserach dan test lab dilakukan oleh PRSS petronas ada downstreamnya pertamina pun ada... semuanya hampir sama hanya di petronas semuanya lebih dikembangkan dan diperbaiki oleh petronas sistem data, sistem karirnya sudah fix dan bersifat progressive, seorang staff kalau merasa dirinya sudah sanggup masuk level manager maka dia bisa apply langsung ke hrm petronas utk duduk dlm posisi itu yang kemudian dinilai oleh team panel (hal yang belum saya tau ada di indonesia) jadi para karyawannya terpacu utk bekerja dan membuktikan dirinya mampu... salah satu kekuatan petronas adalah kemudahan mereka utk memberika data kepada pers minyak dan gas... artinya asal utk kemajuan oil & gas malaysia petronas akan dengan senang hati memberikan raw data yang dibutuhkan... hampir setiap hari saya selalu melihat pertukaran posisi level manager di petronas... setiap hari hrm posting posisi2 yang avaliable di intranetnya petronas... ada satu catatan lagi yang saya liat... dimalaysia tidak ada menteri sde dan pertambangan, fungsi ini langsung dibawah petronas, dan petronas berhubungan langsung dgn prime ministernya, birokarsi pun jadi terpotong sehingga gerak petronas lebih gesit Best Regards Ujay "sedang mencoba mencari tau kekuatan petronas" - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] menyongsong AFTA >>>> was sistem psc di indonesia
Minggu kemarin aku baca artikel yang sangat menarik di bussiness weekly..bahwa tanpa sepengetahuan banyak orang (termasuk pelanggannya) sudah banyak industri di USA memindahkan 'kantornya' ke kawasan China, India dan Philipina, diantaranya: - customer service beberapa perusahaan, diantaranya Delta airlines itu dipindahkan ke Manila (bayangkan sampai pelanggannya itu tidak sadar bahwa yang menerima dan melayani telpon reservasi mereka itu ada di Manila dan bukan ada di Amerika). - proses audit laproan keuangan Ernest & Young itu umumnya dilakukan di India juga, baru laporannya dibawa ke klien oleh officer di kantor Amerika - desain HP itu dilakukan oleh orang India dan dilakukan di India juga alias bukan di Lembah Silikon. - pembuatan gambar dan maket 3D dari sketsa-sketsa arsitektur itu yang melakukan orang India juga - R & D nya Boeing itu ternyata didominasi oleh insinyur Rusia yang bekerja di Moskow Jadi ada suatu trend baru untuk memindahkan proses rekayasa industri ke daerah dengan tingkat gaji yang lebih murah. Ini karena tuntutan persaingan yang semakin tajam. Dikatakan di artikel itu dengan proses itu maka mereka menghemat hampir 70-80% dari biaya operasi. Gaji insinyur di USA mungkin sekitar US $10,000 minimum, tapi dengan US $500 mereka sudah dapat top-nya insinyur di India. Dan dikatakan dengan berkembangan jaringan komunikasi yang begitu canggih, maka trend ini diramalkan akan bertambah besar di masa mendatang. Dan siapa yang kuatir...? Tenaga kerja di USA sana...bahkan engineer Boeing sampai mengancam mogok kerja kalau jumlah insinyur di Moskow tidak dikurangi..Nah ternyata globalisasi itu dampaknya cukup besar dan yang terkena itu bisa siapa saja (positif dan negatif). So, ikut nimbrung pendapat pak Koesoema: Saya kira betul sekali kalau masing-masing KPS dihadapkan pada non-recovery cost mereka akan melakukan efisiensi besar-besaran dan salah satunya tentu dalam jumlah tenaga expat-nya..Mungkin kantor KPS juga akan lebih murah oeprasionalnya kalau dipindahkan ke Yogya (misalnya), karena sewa kantor dan biaya hidup akan lebih murah di sana..(ini sih mimpi saya he...he...he..he...) salam, [EMAIL PROTECTED] 13/02/2003 03:42 PM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia Pak witan... kalo bgitu siap2 geologist2 fresh graduated kita banyak yang nganggur donk pak.. soalnya banyak geologist2 dr negara2 seperti india, turkemenistan and others yang punya standard gaji lebih rendah dari indonesia.. bukankah power dan kekuasaan masih ada ditangan pemerintah indonesia, yang punya minyak kan bangsa indonesia.. tentunya bisa lah dibuat sistem yang melindungi para fresh graduated kita.. kalo yang sudah kerja sih.. kemungkinan utk survivenya besar tapi bagaimana dgn kelangsungan teman2 atau ade2 kita yang baru lulus atau bahkan yang sedang membangun mimpi2nya di jurusan geologi di indonesia... apa harus banting setir ...? sekarang saja tiap satu angkatan yang lulus kemungkinan bekerja di oil and gas industry (termasuk services dan konsultan) masih dibawah 40%.. contohnya angkatan saya di geologi ugm yang berjumlah 61 org.. yang bekerja di oil and gas kurang dari 20org saja... so apa yang musti dilakukan utk melindungi atau membuat komptetitif teman2 dan ade2 kita smua? Best Regards Ujay - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
di malaysia ada dua sistem pak.. satu sistem expert yaitu oake sistem kontrak base dan satu lagi pake sistem permanen base.. yang sistem permanen base itu gaji dan fasilitas disamakan mau dia orang as, eropa, indonesia, malaysia dan jejnajng karir pun sama saja... yang kontrak base itu dihired dgn jangak waktu tertentu dengan standard gaji yang berbeda ... perbandingannya kurang lebih 5 kali lipat dengan yang permanent staff hanya saja mereka tidak memeliki fasilitas dan kesempatan yang sama dgn yang permanent based biasanya yang dikontrak base minimal pengalaman di oil industry tuh sekitar 5 tahun pak... kebetulan saya lolos uji kesehatannya jadi "dgn terpaksa" saya harus menjadi permanent based disini Best Regards Ujay - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] AAPG Visiting Geologist Program,... ada yang mau ikutan?
VISITING GEOLOGIST PROGRAM LEADERSHIP DAYS REPORT FOR FEBRUARY 21-23, 2003 The 28th year of the Visiting Geologist Program (VGP, formerly Visiting Petroleum Geologist or VPG) is one of continuing growth. Comparing 12 month periods ending 1 January, total visits of 95 are up 30% over 2001. As good as these gains are, the program is reaching only 7 to 9% of US geoscience departments (even though we mailed brochures to over 800 schools in North America alone) while our international effort is just getting off to a really good start. Clearly we have lots of room for improvement! VGP was helped substantially in 2002 by President Robbie Gries' many visits and her encouragement of qualified members to join the program. Joe Lambiase and Peter Lloyd also were leading "visitors." We now have 99 speakers (76 USA + 23 international). VGP still needs new players with enough industry experience in relationship to their age to have a story to tell. Of course, it is also important to be able to communicate effectively and have the initiative to obtain invitations to visit schools. VGPers are expected to make a minimum of one visit every two years in order to stay in the program excepting extenuating circumstances. Our increased number of speakers has allowed the program to fill or schedule (sometimes reschedule) every request since 1 July 2000, thereby correcting a common problem in the VGP. Generally, VGPers also carry materials for, and promote student chapters, grants-in-aid, mentoring, student expo, etc. The VGP is currently making over 5,000 contacts (students, faculty, staff and others) per year, at a cost of about $6 per contact to AAPG (and $11 per to VGPers, plus $4 per to host schools). Both visits and contacts could be increased with a larger "stable" of VGPers and greater staff involvement. The VGP Committee is proud of the VGPers who individually or through their company give time and pay travel expenses (generally visited schools provide only local lodging, food and transportation). Occasionally speakers visit school functions or geological groupings off campus. Please see below a list of speakers and schools visited in 2002. VGP is very well served by AAPG staff which acts as a promoter of visits, a receiver of requests, a supplier of data and coordinator for visits. We are particularly pleased with Cammy McKnight who currently acts as VGP coordinator. She is counseled by long-time staffer Barbara Davis, and I am assisted (and counseled) by Vice Chair Rich Green, Vice Chair John Hogg, and Vice Chair Bob Cowdery, long time VGPer. Other committee members are Bayo Akinpelu, Chuck Caughey, Chris Heath, Susan Landon, and David Weinberg. If you would like to join VGP and believe you meet the general desired qualifications please contact Cammy at 918-560-2621 or [EMAIL PROTECTED] or call me at 214-744-3869. It's fun and rewarding. This message was sent by: Herman Darman Regional geologist / seismic interpreter * Internet-mail: [EMAIL PROTECTED] * Tel : +673-3-374275 * Fax : +673-3-373036 * Postal Address: Brunei Shell Petroleum Sdn. Bhd. TSX/3, Seria, KB3534 Brunei DISCLAIMER - This e-mail, any attachment and response string are confidential and may be legally privileged. If you are not the intended recipient, please telephone or e-mail the sender and delete this message and any attachment immediately. Please do not copy or forward this message or attachment. Internet communications are not secure and therefore Brunei Shell Petroleum Company Sdn. Bhd. does not accept legal responsibility for the contents of this message as it has been transmitted over a public network. If you suspect the message may have been intercepted or amended, please call the sender. Please also note that Brunei Shell Petroleum Company Sdn. Bhd. does not accept any legal responsibilty for viruses and it is your responsibility to scan this message and any attachment. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
katanya ada juga yang dikasih posisi struktural tetapi tidak melakukan fungsi sebagai decision maker seperti yang di tuliskan dalam tugasnya, nah nanti "penasehat" nya yang menjalankan tugas tersebut. dia tinggal tanda tangan. apa betul ya ada berapa persen yang begini kalau memang ada ??? fbs --- SYARIFUDDIN Noor <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Yang saya tahu sih lebih sering kong-kalingkong saja > tuh dalam utak-atik > RPTK supaya bisa banyak masukin expat...bisa > dianggap sebagai expert > dalam bidang tertentu atau ya dengan cara hire > fresh-graduate untuk tetap > memenuhi rasio expat-nasional > > salam, > > > > > > > "Taufik Manan" <[EMAIL PROTECTED]> > 13/02/2003 12:50 PM > Please respond to iagi-net > > > To: <[EMAIL PROTECTED]> > cc: > Subject:Re: [iagi-net-l] sistem psc > di indonesia > > > > Pak Andang, > > Memang aturan tsb tidak ada dalam peraturan ataupun > PSC Agreement. > > Hanya realita sering dijumpai seperti itu dimana > banyak ekspat yang masuk > baik sebagai permanent employee atau konsultan. > Tentang alasan hak inventasi memasukkan mereka lebih > banyak itu salah satu > kemungkinan menurut saya. > Sebaiknya memang kontrol oleh BP MIGAS atau lembaga > pemerintah lebih > selektif untuk masalah ini. > Tentang batasan prosentasi jumlah mereka ataupun > dalam penyusunan RPTK > bagi > mereka. > Ini supaya SDM kita lebih banyak berkembang karena > saya yakin banyak yang > lebih berkemampuan dibandingkan ekspat. > > Khusus untuk yang ingin program sederhana excel > untuk pembagian keuntungan > PSC dan Pemerintah. > Harap bersabar karena buku panduannya ada di rumah > dan insya Allah > secepatnya dapat saya kirimkan. > Minimal kita dapat melakukan kontrol secara > sederhana terhadap pembagian > sistem ini. > Sebenarnya di setiap KPS ada yang berwenang mengurus > masalah ini. > > Sementara ini dulu sedikit pencerahan dari saya. > > Taufik Manan > > > > > > "Andang > Bachtiar"To: > <[EMAIL PROTECTED]> > > .net.id> Subject: > Re: [iagi-net-l] > sistem psc di indonesia > > 02/13/2003 > 11:35 AM > Please respond > to iagi-net > > > > > > > Pak Taufik,. > saya koq tidak pernah dengar istilah "hak investasi" > yang dikaitkan dengan > "hak memasukkan ekspat lebih banyak" ya.? > > Apakah memang ada aturan itu? Apakah ada di PSC > Agreement atau dimana? > > Mohon pencerahan, pak. > > > ADB > > > - Original Message - > From: "Taufik Manan" > <[EMAIL PROTECTED]> > To: <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Thursday, February 13, 2003 11:21 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > > > ===deleted > > Khusus untuk ekspat (WNA) memang peraturannya > seperti itu. > > Namun KPS kelihatannya punya hak memasukkan ekspat > lebih banyak lagi > karena > > mereka punya hak investasi. > > > > Taufik Manan > > > > Mahasiswa S2 Geofisika Reservoar - UI > > > > > > > - > To unsubscribe, e-mail: > [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: > http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan > Sidi([EMAIL PROTECTED]) > -http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy > Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] > atau > [EMAIL PROTECTED]), > Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. > Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - > > > > > > - > To unsubscribe, e-mail: > [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: > http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan > Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy > Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] > atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi > Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. > Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - > > > > __ Do you Yahoo!? Yahoo! Shopping - Send Flowers for Valentine's Day http://shopping.yahoo.com
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Bagaimana di Malaysia/Petronas ada perbedaan gaji antara expat dan local staf. Apakah orang Indonesia dianggap expat? - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 13, 2003 12:42 AM Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > > > Pak witan... > kalo bgitu siap2 geologist2 fresh graduated kita banyak yang nganggur donk > pak.. soalnya banyak geologist2 dr negara2 seperti india, turkemenistan and > others yang punya standard gaji lebih rendah dari indonesia.. > bukankah power dan kekuasaan masih ada ditangan pemerintah indonesia, yang > punya minyak kan bangsa indonesia.. tentunya bisa lah dibuat sistem yang > melindungi para fresh graduated kita.. > kalo yang sudah kerja sih.. kemungkinan utk survivenya besar tapi bagaimana > dgn kelangsungan teman2 atau ade2 kita yang baru lulus atau bahkan yang > sedang membangun mimpi2nya di jurusan geologi di indonesia... apa harus > banting setir ...? > sekarang saja tiap satu angkatan yang lulus kemungkinan bekerja di oil and > gas industry (termasuk services dan konsultan) masih dibawah 40%.. > contohnya angkatan saya di geologi ugm yang berjumlah 61 org.. yang bekerja > di oil and gas kurang dari 20org saja... > so apa yang musti dilakukan utk melindungi atau membuat komptetitif teman2 > dan ade2 kita smua? > > Best Regards > Ujay > > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Mendeteksi fracture dengan 3D seismic
Arief, Dulu ada temen-ku yang pernah punya kasus serupa. Cuma, ini herannya yo, well-nya justru terletak pada active margin, dekat sekali dengan fault-nya, gas shows-nya tinggi (bukan background gas), lha harapannya otomatis fracture systemnya berkembang..., pas di testmalah memble...atau sistim fracturenya ndak terlalu berkembang atau fracture-nya sudah terisi oleh mineral-mineral sekunder ...atau mechanical failure...atau..atauyang lainnya dia ndak cerita Lha justru sumur yang didrill pas paleo high, ditengah-tengah basement high nih, eeeh, malah jofracture-nya berkembang baik barangkali...? Barangkali ada yang mau cerita mengenai Cumi-cumi high ? Suban ? Jatibarang ? Pagerungan ? Atau barangkali ada yang pernah "ngintip" Bach-Ho ? Kayaknya ada beberapa dehbagi-bagi donng... Address-mu ganti lagi ya Rief ? Ini merupakan suatu "pertanda" kah ? Salam, BSM -Original Message- From: Arif Wibowo [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 13 Februari 2003 13:04 To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Mendeteksi fracture dengan 3D seismic Betul Mas Ujay, Sampai saat ini saya pun berpendapat demikian ( Menggunakan Variance Cube ). Ini pernah saya lakukan ketika saya dapati bahwa fracture itu relative terkonsentrasi disekitar major fault Tetapi jika major fault nya susah di outline di dalam extentnya 3D seismic jadi susah interpretasinya ( spekulasinya letak dense fracture nya .he..he..he ). Tapi memang saya juga perlu pengalaman dari metoda itu yang sudah dibuktikan dengan pemboran. Wassalam, Arif Wibowo - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 13, 2003 7:09 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Mendeteksi fracture dengan 3D seismic > > dengan data hanya sonic log, saya pernah mencoba identifikasi fracture > networking dan densitynya pake variance cube.. cuma belum dibuktikan dgn > pemboran apakah benar atau tidak... > > Best Regards > Ujay > > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Oppssttt...wah ini kudu hati-hati nih Mas. Bisa dianggap menuduh loh. Nanti akan dicecar dengan pertanyaan buktinya mana? Benar atau tidak hal ini terjadi, tanpa bukti kan kita gak bisa bicara terlalu jauh. Mending ke website SundayLeague deh Mas Ferdi, ayo ke http://www.sundayleague.com Hehehe.. min -Original Message- Belum lagi masalah profesionalisme dan mental..kalau bargaining sulitdiajak aja jalan - jalan ke luar negeri aja pasti nurut dah *** Private and Confidential *** The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) named. Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the intended recipient, please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Saya jadi tergelitik untuk meluruskan( supaya nggak terlanjur salah persepsi) bahwa untuk expat penilaian kebutuhan tidak langsung dilakukan oleh Depnaker seperti yang disebut pak Ujay, tetapi Depnaker mendapat rekomendasi dari DitJen MIGAS setelah berkonsultasi dengan BP MIGAS. Jadi untuk ijin expat flow-chartnya selalu: PSC > BP MIGAS -> MIGAS >DEPNAKER. Salam, D. Rusdianto [EMAIL PROTECTED] 13/02/2003 12:36 PM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia kira2 kalau dilihat sistem yang ada sekarang.. sebetulnya sistem psc kita itu lsudah baik atau masih kurang baik? (both side loh) utk expat.. penilaian kebutuhan akan mereka itu dilakukan oleh depnaker... apakah depnaker yang menilai tersebut tau tentang batasan2 bahwa pekerjaan itu tidak dapat dilakukan oleh orang indonesia?... Best Regards Ujay - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Open Discussion 7 Feb - Low Resistivity Pay- LaporanSingkat
Saya nanya tapi saya selipin dengan underline Terima kasih "Ika, Dewi Kartika" <[EMAIL PROTECTED]> 13/02/2003 02:19 PM Please respond to iagi-net To: "'[EMAIL PROTECTED]'" <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Open Discussion 7 Feb - Low Resistivity Pay - LaporanSingkat Maaf ralat, ada keterangan yg terbalik : 1. Lower part : Prodelta Sandy Shale (Regressive Deposites - HST), mostly Coarsening Upward. Prodelta ini endapan yang dimaksud kayak bar ya...? berapa range salinitynya ? around 25000-3 ppm ? apakah ada facies lain yang diendapkan dalam zona itu misalnya channel...? dan berapa salinitynya...? Berapa pressure reservoirnya apakah hydrostatic...? 2. Upper part : Tidal Sand Ridges (Transgressive Deposites - TST), mostly Blocky Sharp at GR log Apakah bentuknya channel..? berapa range salinity? Apa penyebab dari LRLCnya apakah bound water, mineral, atau fersh water.? idk - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Open Discussion 7 Feb - Low Resistivity Pay- LaporanSingkat
saya mau juga deh kalau ada filenya Ma kasih Ferdi [EMAIL PROTECTED] 13/02/2003 02:15 PM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Open Discussion 7 Feb - Low Resistivity Pay - LaporanSingkat waduh pak saya agak lupa tentang pyrite ini nanti saya cari di file saya.. kurang lebih satu tahun yang lalu saya melakukan study tentang lrp di endapan fluvio-deltaic di synrift sediment + dgn glauconite minerals. nanati akan saya posting kalau sudah ketemu... soalnya kalau asal omong kan ga enak ... :) Best Regards Ujay - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
masalahnya petronas itu kan profesional dan negaranya juga kuatnah kalau badan pengawas kita apakah punya bargaining yang kuat juga, boro - boro mau mbatasi expat nah kalau diancam bakal ditarik investasinya kumaha? Belum lagi masalah profesionalisme dan mental..kalau bargaining sulitdiajak aja jalan - jalan ke luar negeri aja pasti nurut dah Kalau mbandingkan negara kita kayaknya lebih dekat ke africa ...kayak nigeria... di mana pembuat kebijakan masih bisa diatur pake duit. wah sori nih keburu pesimis [EMAIL PROTECTED] 13/02/2003 02:13 PM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia di malaysia.. hak kontrol expat ada di petronas.. digabungkan dengan divisi HRMnya namanya malaysianisasi (malaysianation).. mereka melihat kepentingan dan keahlian dari expat itu, kalau jobnya masih bisa dikerjakan oleh org malaysia maka tidak akan diberikan ijin... Best Regards Ujay - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Yang saya tahu sih lebih sering kong-kalingkong saja tuh dalam utak-atik RPTK supaya bisa banyak masukin expat...bisa dianggap sebagai expert dalam bidang tertentu atau ya dengan cara hire fresh-graduate untuk tetap memenuhi rasio expat-nasional salam, "Taufik Manan" <[EMAIL PROTECTED]> 13/02/2003 12:50 PM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia Pak Andang, Memang aturan tsb tidak ada dalam peraturan ataupun PSC Agreement. Hanya realita sering dijumpai seperti itu dimana banyak ekspat yang masuk baik sebagai permanent employee atau konsultan. Tentang alasan hak inventasi memasukkan mereka lebih banyak itu salah satu kemungkinan menurut saya. Sebaiknya memang kontrol oleh BP MIGAS atau lembaga pemerintah lebih selektif untuk masalah ini. Tentang batasan prosentasi jumlah mereka ataupun dalam penyusunan RPTK bagi mereka. Ini supaya SDM kita lebih banyak berkembang karena saya yakin banyak yang lebih berkemampuan dibandingkan ekspat. Khusus untuk yang ingin program sederhana excel untuk pembagian keuntungan PSC dan Pemerintah. Harap bersabar karena buku panduannya ada di rumah dan insya Allah secepatnya dapat saya kirimkan. Minimal kita dapat melakukan kontrol secara sederhana terhadap pembagian sistem ini. Sebenarnya di setiap KPS ada yang berwenang mengurus masalah ini. Sementara ini dulu sedikit pencerahan dari saya. Taufik Manan "Andang Bachtiar"To: <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia 02/13/2003 11:35 AM Please respond to iagi-net Pak Taufik,. saya koq tidak pernah dengar istilah "hak investasi" yang dikaitkan dengan "hak memasukkan ekspat lebih banyak" ya.? Apakah memang ada aturan itu? Apakah ada di PSC Agreement atau dimana? Mohon pencerahan, pak. ADB - Original Message - From: "Taufik Manan" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 13, 2003 11:21 AM Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia ===deleted > Khusus untuk ekspat (WNA) memang peraturannya seperti itu. > Namun KPS kelihatannya punya hak memasukkan ekspat lebih banyak lagi karena > mereka punya hak investasi. > > Taufik Manan > > Mahasiswa S2 Geofisika Reservoar - UI > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Jangan khawatir Ujay, selama mutu lulusan kita bagus pasti secara obyektif akan bisa diterima, nah buktinya anda sendiri sudah bisa dijadikan conto yg bisa kita banggakan. Lagipula kalaupun orang2 asing itu mau digajih lebih rendah kan itu bukan satu2nya kriteria penilaian, bobot profesionalismenya yg paling penting. Dan kerjaan kan tidak harus di oil company, banting setir tidak diharamkan asal ditempat halal. Yakin deh Ujay teman2 anda yg 40an itu cukup bahagia dibidangnya masing2 sekarang. Persiapan supaya kompetitif, mutu pengajaran ditingkatkan, kerjasama industri dan akademi ditingkatkan misalnya kesempatan riset,kerja praktek, tugas akhir, magang diperbanyak supaya fresh graduate lebih siap. pokoknya seperti yg anda dulu alami ditempat lama. Wass Witan - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 13, 2003 3:42 PM Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > > > Pak witan... > kalo bgitu siap2 geologist2 fresh graduated kita banyak yang nganggur donk > pak.. soalnya banyak geologist2 dr negara2 seperti india, turkemenistan and > others yang punya standard gaji lebih rendah dari indonesia.. > bukankah power dan kekuasaan masih ada ditangan pemerintah indonesia, yang > punya minyak kan bangsa indonesia.. tentunya bisa lah dibuat sistem yang > melindungi para fresh graduated kita.. > kalo yang sudah kerja sih.. kemungkinan utk survivenya besar tapi bagaimana > dgn kelangsungan teman2 atau ade2 kita yang baru lulus atau bahkan yang > sedang membangun mimpi2nya di jurusan geologi di indonesia... apa harus > banting setir ...? > sekarang saja tiap satu angkatan yang lulus kemungkinan bekerja di oil and > gas industry (termasuk services dan konsultan) masih dibawah 40%.. > contohnya angkatan saya di geologi ugm yang berjumlah 61 org.. yang bekerja > di oil and gas kurang dari 20org saja... > so apa yang musti dilakukan utk melindungi atau membuat komptetitif teman2 > dan ade2 kita smua? > > Best Regards > Ujay > > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - > > > > > > --- > This email is certified Virus Free, Processed in 2.289977 secs > Protected by Qmail anti-virus system PowerSecure Version 1.0 > http://www.indosolution.com/?powerid=produklist > > > > > --- > This email is certified Virus Free, Processed in 0.161585 secs > Protected by Qmail anti-virus system PowerSecure Version 1.0 > http://www.indosolution.com/?powerid=produklist - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Menurut hemat saya kelemahan dari sistim PSC ini adalah adanya "cost recovery", karena ini adalah sumber korupsi, dan menjadikan perusahaan cenderung tidak efficient. Perusahaan PSC akan berusaha membebankan segala cost (bahkan mungkin cost yang pegawai mereka yang tidak secara langsung bekerja untuk contract area) pada cost recovery, walaupun ada kontrol dari Badan Migas (tapi kan bisa diajak jalan-jalan ke luar negeri). termasuk sumbangan, misalnya ke Perguruan Tinggi . Sehingga pada akhirnya sumbangan itu seolah-olah diberikan si oil company (dengan upacara dsb) tetapi sebetulnya pemerintah yang memberikan. Setiap kali diminta sumbangan untuk aktivitas ilmiah /research mereka bilang sih setuju saja kalau BPPK Pertamina (dulu Badan Pelaksana Migas, sekarang) setuju. Kalau tidak disetujui seolah-olah BPPK yang menghalang-halangi, kalau disetujui si PSC itu yang dapat nama menyumbang. Kalau saya boleh sedikit suudzon soal expat saja. Kalau tidak ada cost recovery mungkin PSC akan mengurangi mereka, karena tentu geologist lokal dengan kwalifikasi yang sama akan jauh lebih murah. Tetapi dengan adanya cost recovery mereka akan memasukkan konco-konco karena tokh akan dibebankan pada cost recovery, walaupun soal ini diatur oleh BP Migas, tapi kan bisa diatur. Ini suudzon saja. Suudzon lain adalah bahwa adanya sistim cost recovery akan mendorong pula sedikit mungkin dilakukannya investasi, segala sesuatu seperti mobil, peralatan, bahkan storage tank, lebih baik menyewa daripada membeli. Ini juga sumber KKN. Saya kira sebaiknya cost recovery itu dihilangkan saja seperti dulu zaman Ibnu Sutowo, tetapi splitnya dinaikkan seperti dulu 40-60, tetapi semua cost ditanggung oleh PSC, dan pemerintah terima 60% clean. Memang sebaiknya split ini dikaitkan dengan harga minyak international, sehingga mereka tidak mendapatkan wind-fall profit terlalu besar. Jadi misalnya kalau harga minyak naik sampai 30 USD/barrel, splitnya diturunkan menjadi 20-80. Adanya cost recovery itu dalihnya adalah supaya Pemerintah (dulu cq Pertamina) ikut dalam management, tetapi sebenarnya akibat adanya kenaikan minyak yang tiba-tiba pada tahun 1973, sehingga PSC mendapatkan windfall profit yang menurut Pemerintah (menteri pertambangan Sadli pada waktu) terlalu besar, sehingga kemudian Pemerintah secara sepihak merubah split menjadi 15-85. PSC kemudian protest semua karena merubah kontrak secara sepihak; dan pemerintah mundur dengan menawarkan adanya cost recovery ini yang diterima dengan baik oleh para PSC. Tetapi kemudian cost recovery ini dimanfaatkan betul oleh PSC, sehingga adakalanya cost recovery ini begitu besar menggerogoti bagian pemerintah yang 60%, bahkan pemeritah tidak dapat apa-apa. Makanya kemudian diakali dengan adanya FTP (First Trench Petroleum), sehingga pemerintah tidak kosong sama sekali. Saya kira split 15-85 ini sangat menyesatkan untuk orang di luar industri perminyakan. Misalnya Amien Rais pernah membandingkan split 15-85 sistim PSC dengan royalty yang diterima pemerintah dari Kontrak Karya dibidang pertambangan yang saya kira hanya sekitar 5%, tanpa menyadari adanya cost recovery yang selain bisa besar sekali juga menjadi sumber KKN. Saya kira sistim PSC itu dapat diperbaiki dengan menghilangkan adanya cost recovery, dan split-nya disesuaikan dengan harga minyak di pasaran. Akibatnya tentu BP Migas tidak akan terlalu memerlukan terlalu banyak kontrol. Tolong pendapat saya ini dikritik, karena kebanyakan pendapat ini bersifat suudzon saja, wallahu alam kebenarannya bagaimana. Wassalam RPK - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, February 12, 2003 9:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > > kira2 kalau dilihat sistem yang ada sekarang.. > sebetulnya sistem psc kita itu lsudah baik atau masih kurang baik? (both > side loh) > utk expat.. penilaian kebutuhan akan mereka itu dilakukan oleh depnaker... > apakah depnaker yang menilai tersebut tau tentang batasan2 bahwa pekerjaan > itu tidak dapat dilakukan oleh orang indonesia?... > > Best Regards > Ujay > > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROT
Re: [iagi-net-l] Buku Baru
Salam sejahtera, Selamat sore Pak Herman Darman Sekretariat IAGI hanya menerima buku tersebut untuk keperluan perpustakaan IAGI, namun bisa dipinjamkan dan dibaca oleh para anggota IAGI. Jadi IAGI bukan penyalur buku tersebut. Jika bapak berminat bisa menghubungi Departemen Pendidikan Nasional, Lembaga Penelitian Universitas Hasanuddin, Unit Kajian Geologi dan Pertambanagan. Jl. Perintis Kemerdekaan Kampus Tamalanrea KM 10 Makasar 90245. Telp. 0411-590130, 584024, 586200 psw 2111, 2044, 2045. Fax 0411-584024. HP. 0812-4225247, 0812-4267624, Email : [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] semoga bermanfaat salam benz - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 13, 2003 4:01 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Buku Baru > Berapa harga dan dimana belinya, bagaimana cara belinya. IAGI jadi > penyalurnya? Alamat web-sitenya? > > Herman > > > -Original Message- > From: IAGI Pusat [mailto:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: 13 February 2003 17:02 > To: [EMAIL PROTECTED] > Cc: Andang Bachtiar > Subject: [iagi-net-l] Buku Baru > > > Kepada Yth. > Para Anggota IAGI > > Salam sejahtera, > Sekretariat IAGI menerima 2 eksemplar buku berjudul "PROSPEK SUMBERDAYA > MINERAL SULAWESI SELATAN" Dalam Pembangunan Kawasan Timur Indonesia. Buku > ini dikirim oleh Lembaga Penelitian Universitas Hasanuddin, Unit Kajian > Geologi dan Pertambanagan, Makassar. > > Merupakan hasil lokakarya bulan April 2002 atas kerjasama Lembaga Penelitian > UNHAS dengan Indonesian Mining Association (IMA). Buku tersebut berisikan > beberapa hasil kajian sumberdaya mineral di Sulawesi Selatan. > Para editor : A. M. Imran, P. L. Coutrier, Budi Rochmanto, Aminuddin Salle > > Beberapa tulisan yang terdapat di dalam buku ini adalah: > > 1. Potensi dan Kendala Peningkatan Pemberdayaan Sumberdaya Mineral Sebagai > Motor Penggerak Pembangunan Berkelanjutan di Kawasan Timur Indonesia. > Oleh : Dr. Ir. S. Koesnaryo, MSc. > > 2. Sumberdaya Mineral, Suatu Potensi Kekayaan Daerah Untuk Mempercepat > Pembangunan di Kawasan Timur Indonesia. > Oleh : Paul L. Coutrier > > 3. Pemanfaatan Sumberdaya Mineral di Kawasan Timur Indonesia. > Oleh : Ir. Budi Rochmanto, MSc. > > 4. Prospek Pengembangan Bahan Galian Tambang di Kabupaten Jeneponto. > Oleh : Ir. Rafiuddin, MT. dan Ir. Made Dharma, MT. > > 5. Pemanfaatan Batubara untuk Industri Semen, contoh kasus PT. Semen Tonasa. > Oleh : Drs. Sadman, MBA. > > Masih banyak terdapat tulisan yang layak dibaca oleh para geoscientist > (anggota IAGI) didalam buku tersebut. > Para anggota IAGI yang mau meminjam atau sekedar membaca bisa menghubungi > sekretariat IAGI di Jl. Supomo No. 10 Jakarta atau menghubungi Telp. > 93702848. atau email : [EMAIL PROTECTED] > > > semoga bermanfaat > > salam > benz > > > > > IAGI SECRETARIAT > Geologi & Sumberdaya Mineral Building, 4th Floors > Jl. Prof. Soepomo, No.10 > JAKARTA-12870, INDONESIA > Phone/Facs : (62-21) 8370-2848 / 2577 > email : [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - > > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Buku Baru
Berapa harga dan dimana belinya, bagaimana cara belinya. IAGI jadi penyalurnya? Alamat web-sitenya? Herman -Original Message- From: IAGI Pusat [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 13 February 2003 17:02 To: [EMAIL PROTECTED] Cc: Andang Bachtiar Subject: [iagi-net-l] Buku Baru Kepada Yth. Para Anggota IAGI Salam sejahtera, Sekretariat IAGI menerima 2 eksemplar buku berjudul "PROSPEK SUMBERDAYA MINERAL SULAWESI SELATAN" Dalam Pembangunan Kawasan Timur Indonesia. Buku ini dikirim oleh Lembaga Penelitian Universitas Hasanuddin, Unit Kajian Geologi dan Pertambanagan, Makassar. Merupakan hasil lokakarya bulan April 2002 atas kerjasama Lembaga Penelitian UNHAS dengan Indonesian Mining Association (IMA). Buku tersebut berisikan beberapa hasil kajian sumberdaya mineral di Sulawesi Selatan. Para editor : A. M. Imran, P. L. Coutrier, Budi Rochmanto, Aminuddin Salle Beberapa tulisan yang terdapat di dalam buku ini adalah: 1. Potensi dan Kendala Peningkatan Pemberdayaan Sumberdaya Mineral Sebagai Motor Penggerak Pembangunan Berkelanjutan di Kawasan Timur Indonesia. Oleh : Dr. Ir. S. Koesnaryo, MSc. 2. Sumberdaya Mineral, Suatu Potensi Kekayaan Daerah Untuk Mempercepat Pembangunan di Kawasan Timur Indonesia. Oleh : Paul L. Coutrier 3. Pemanfaatan Sumberdaya Mineral di Kawasan Timur Indonesia. Oleh : Ir. Budi Rochmanto, MSc. 4. Prospek Pengembangan Bahan Galian Tambang di Kabupaten Jeneponto. Oleh : Ir. Rafiuddin, MT. dan Ir. Made Dharma, MT. 5. Pemanfaatan Batubara untuk Industri Semen, contoh kasus PT. Semen Tonasa. Oleh : Drs. Sadman, MBA. Masih banyak terdapat tulisan yang layak dibaca oleh para geoscientist (anggota IAGI) didalam buku tersebut. Para anggota IAGI yang mau meminjam atau sekedar membaca bisa menghubungi sekretariat IAGI di Jl. Supomo No. 10 Jakarta atau menghubungi Telp. 93702848. atau email : [EMAIL PROTECTED] semoga bermanfaat salam benz IAGI SECRETARIAT Geologi & Sumberdaya Mineral Building, 4th Floors Jl. Prof. Soepomo, No.10 JAKARTA-12870, INDONESIA Phone/Facs : (62-21) 8370-2848 / 2577 email : [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Tanya ttg batugamping di jalan ke arah P. Ratu
Pak Witan, ketinggalan di Landmark, dan mungkin pula sudah pindah ke Global, kalau nggak tercecer. Justru itu saya tanyakan. Salam, Syaiful " Witan OA" .net.id> cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Tanya ttg batugamping di jalan ke arah P. 02/13/03 03:13Ratu PM Please respond to iagi-net Lasmo dahulu pernah mengadakan field trip ke daerah itu, coba cari di library field trip guide-nya atau tanya sama tante2 geologist disitu pasti masih ada kenangannya - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 13, 2003 1:14 PM Subject: [iagi-net-l] Tanya ttg batugamping di jalan ke arah P. Ratu > > Mohon pencerahan dari kawan2 iagi-netters. > > Kalau kita bepergian dari Bogor ke arah Sukabumi, maka setelah di pertigaan > Cibadak dan berjalan ke arah Pelabuhan Ratu, akan terlihat di sebelah > kanan/utara jalan adanya perbukitan bergelombang. Di beberapa ruas jalan, > tersingkap sbg batugamping. Deskripsi singkatnya: berwarna putih dan > kristalin. > > Mungkin ada rekan yg tahu lebih detil ttg batugamping di daerah tsb? > Umurnya? Jenis (atau jenis2)-nya? Termasuk di cekungan mana? > > Terima kasih dan salam, > Syaiful > > > > > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Buku Baru
Kepada Yth. Para Anggota IAGI Salam sejahtera, Sekretariat IAGI menerima 2 eksemplar buku berjudul "PROSPEK SUMBERDAYA MINERAL SULAWESI SELATAN" Dalam Pembangunan Kawasan Timur Indonesia. Buku ini dikirim oleh Lembaga Penelitian Universitas Hasanuddin, Unit Kajian Geologi dan Pertambanagan, Makassar. Merupakan hasil lokakarya bulan April 2002 atas kerjasama Lembaga Penelitian UNHAS dengan Indonesian Mining Association (IMA). Buku tersebut berisikan beberapa hasil kajian sumberdaya mineral di Sulawesi Selatan. Para editor : A. M. Imran, P. L. Coutrier, Budi Rochmanto, Aminuddin Salle Beberapa tulisan yang terdapat di dalam buku ini adalah: 1. Potensi dan Kendala Peningkatan Pemberdayaan Sumberdaya Mineral Sebagai Motor Penggerak Pembangunan Berkelanjutan di Kawasan Timur Indonesia. Oleh : Dr. Ir. S. Koesnaryo, MSc. 2. Sumberdaya Mineral, Suatu Potensi Kekayaan Daerah Untuk Mempercepat Pembangunan di Kawasan Timur Indonesia. Oleh : Paul L. Coutrier 3. Pemanfaatan Sumberdaya Mineral di Kawasan Timur Indonesia. Oleh : Ir. Budi Rochmanto, MSc. 4. Prospek Pengembangan Bahan Galian Tambang di Kabupaten Jeneponto. Oleh : Ir. Rafiuddin, MT. dan Ir. Made Dharma, MT. 5. Pemanfaatan Batubara untuk Industri Semen, contoh kasus PT. Semen Tonasa. Oleh : Drs. Sadman, MBA. Masih banyak terdapat tulisan yang layak dibaca oleh para geoscientist (anggota IAGI) didalam buku tersebut. Para anggota IAGI yang mau meminjam atau sekedar membaca bisa menghubungi sekretariat IAGI di Jl. Supomo No. 10 Jakarta atau menghubungi Telp. 93702848. atau email : [EMAIL PROTECTED] semoga bermanfaat salam benz IAGI SECRETARIAT Geologi & Sumberdaya Mineral Building, 4th Floors Jl. Prof. Soepomo, No.10 JAKARTA-12870, INDONESIA Phone/Facs : (62-21) 8370-2848 / 2577 email : [EMAIL PROTECTED]
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Pak witan... kalo bgitu siap2 geologist2 fresh graduated kita banyak yang nganggur donk pak.. soalnya banyak geologist2 dr negara2 seperti india, turkemenistan and others yang punya standard gaji lebih rendah dari indonesia.. bukankah power dan kekuasaan masih ada ditangan pemerintah indonesia, yang punya minyak kan bangsa indonesia.. tentunya bisa lah dibuat sistem yang melindungi para fresh graduated kita.. kalo yang sudah kerja sih.. kemungkinan utk survivenya besar tapi bagaimana dgn kelangsungan teman2 atau ade2 kita yang baru lulus atau bahkan yang sedang membangun mimpi2nya di jurusan geologi di indonesia... apa harus banting setir ...? sekarang saja tiap satu angkatan yang lulus kemungkinan bekerja di oil and gas industry (termasuk services dan konsultan) masih dibawah 40%.. contohnya angkatan saya di geologi ugm yang berjumlah 61 org.. yang bekerja di oil and gas kurang dari 20org saja... so apa yang musti dilakukan utk melindungi atau membuat komptetitif teman2 dan ade2 kita smua? Best Regards Ujay - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
Sebenarnya masih belum terlalu terlambat, pak Witan.. Karena saat ini DESDM bersama asosiasi-asosiasi profesi&perusahaan dibidang energi sedang mencoba menggunakan previllege negara berkembang untuk mengusulkan penundaan pemberlakuan agreement tersebut ke WTO, terutama dibidang "JASA ENERGI". adb - Original Message - From: " Witan OA" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 13, 2003 3:27 PM Subject: Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > too late Parvita kalau bicara soal expat, RPTK atawa Indonesianisasi, kan > sebentar lagi AFTA berlaku dan setiap orang luar negeri konon bisa kerja > disini tanpa ada batasan, mendingan kita siapkan diri untuk lebih kompetitif > terhadap mereka > > Witan > > - Original Message - > From: "Siregar, Parvita" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Thursday, February 13, 2003 2:15 PM > Subject: RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > > > > Mas Desmon dan teman2 lain, dan mudah2an ada orang2 dari MIGAS yang baca > > biar sekalian tahu, > > > > Itulah susahnya jadi pegawai Indonesia di perusahaan asing. Kadang2 > > ngga jelas sebenernya kita kerja buat siapa, yang ngegaji kita itu > > siapa, tiap hari kita kerja as a professional di perusahaan dimana kita > > teken kontrak, tapi kalau udah soal2 begini pasti selalu dibilang orang2 > > nasional lebih membela PSC ketimbang MPS. Tidak jarang kita dengar > > "Tahu ngga, kalian digaji sama Pertamina (sekarang Migas) dari cost > > recovery". Tapi kita reporting ke siapa. Kalau kita dibilang ngga > > kooperatif sama PSC, terus kita dikucilin, atau di PHK, emangnya ada > > yang mau bantuin. > > > > Kita sendiri di PSC suka bingung, kok ekspat2 ini bisa dapat posisi ya, > > atau kok ya lama banget di sini. Atau ada ekspat yang sudah pulang dan > > posisinya digantiin sama orang Indonesia, terus balik lagi dan diterima > > pula, dengan jobdesc yang sama, padahal itu orang udah mau pensiun 1 > > tahun lagi. Malah ada yang saya ndak mengerti, apa betul uang > > retirement atau pesangon expat yang kebetulan retire di sini itu dibayar > > dengan uang cost recovery? Terus ada yang tahu ndak kalau ada > > perusahaan yang tidak ada budget untuk training pegawainya yang di sini > > (baik ekspat maupun nasional) sementara jumlah expatnya nambah? Lalu > > kalau soal RPTK, kayaknya baiknya MIGAS punya kontrol yang lebih baik > > dari sekarang, soalnya bukan rahasia umum lagi kalau posisi2 di RPTK > > beda dengan kenyataannya. Saya setuju dengan Mas Taufik bahwa MIGAS > > perlu lebih strict mengenai SDM. Mungkin MIGAS musti banyak belajar > > dari Petronas soal disiplin menerima tenaga asing di Indonesia. > > > > phs > > > > -Original Message- > > > > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - > > > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia
too late Parvita kalau bicara soal expat, RPTK atawa Indonesianisasi, kan sebentar lagi AFTA berlaku dan setiap orang luar negeri konon bisa kerja disini tanpa ada batasan, mendingan kita siapkan diri untuk lebih kompetitif terhadap mereka Witan - Original Message - From: "Siregar, Parvita" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 13, 2003 2:15 PM Subject: RE: [iagi-net-l] sistem psc di indonesia > Mas Desmon dan teman2 lain, dan mudah2an ada orang2 dari MIGAS yang baca > biar sekalian tahu, > > Itulah susahnya jadi pegawai Indonesia di perusahaan asing. Kadang2 > ngga jelas sebenernya kita kerja buat siapa, yang ngegaji kita itu > siapa, tiap hari kita kerja as a professional di perusahaan dimana kita > teken kontrak, tapi kalau udah soal2 begini pasti selalu dibilang orang2 > nasional lebih membela PSC ketimbang MPS. Tidak jarang kita dengar > "Tahu ngga, kalian digaji sama Pertamina (sekarang Migas) dari cost > recovery". Tapi kita reporting ke siapa. Kalau kita dibilang ngga > kooperatif sama PSC, terus kita dikucilin, atau di PHK, emangnya ada > yang mau bantuin. > > Kita sendiri di PSC suka bingung, kok ekspat2 ini bisa dapat posisi ya, > atau kok ya lama banget di sini. Atau ada ekspat yang sudah pulang dan > posisinya digantiin sama orang Indonesia, terus balik lagi dan diterima > pula, dengan jobdesc yang sama, padahal itu orang udah mau pensiun 1 > tahun lagi. Malah ada yang saya ndak mengerti, apa betul uang > retirement atau pesangon expat yang kebetulan retire di sini itu dibayar > dengan uang cost recovery? Terus ada yang tahu ndak kalau ada > perusahaan yang tidak ada budget untuk training pegawainya yang di sini > (baik ekspat maupun nasional) sementara jumlah expatnya nambah? Lalu > kalau soal RPTK, kayaknya baiknya MIGAS punya kontrol yang lebih baik > dari sekarang, soalnya bukan rahasia umum lagi kalau posisi2 di RPTK > beda dengan kenyataannya. Saya setuju dengan Mas Taufik bahwa MIGAS > perlu lebih strict mengenai SDM. Mungkin MIGAS musti banyak belajar > dari Petronas soal disiplin menerima tenaga asing di Indonesia. > > phs > > -Original Message- > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Tanya ttg batugamping di jalan ke arah P. Ratu
Lasmo dahulu pernah mengadakan field trip ke daerah itu, coba cari di library field trip guide-nya atau tanya sama tante2 geologist disitu pasti masih ada kenangannya - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 13, 2003 1:14 PM Subject: [iagi-net-l] Tanya ttg batugamping di jalan ke arah P. Ratu > > Mohon pencerahan dari kawan2 iagi-netters. > > Kalau kita bepergian dari Bogor ke arah Sukabumi, maka setelah di pertigaan > Cibadak dan berjalan ke arah Pelabuhan Ratu, akan terlihat di sebelah > kanan/utara jalan adanya perbukitan bergelombang. Di beberapa ruas jalan, > tersingkap sbg batugamping. Deskripsi singkatnya: berwarna putih dan > kristalin. > > Mungkin ada rekan yg tahu lebih detil ttg batugamping di daerah tsb? > Umurnya? Jenis (atau jenis2)-nya? Termasuk di cekungan mana? > > Terima kasih dan salam, > Syaiful > > > > > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Tanya ttg batugamping di jalan ke arah P. Ratu
Yang di Gn. Kromong itu bukannya ekivalen dengan Parigi (Kelapa Nunggal) yang lebih muda lagi, pak?? (Miosen Tengah-Atas?) adb - Original Message - From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, February 13, 2003 3:11 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Tanya ttg batugamping di jalan ke arah P. Ratu > Pak Syaiful, > === Satu lagi yang masih menjadi tanda tanya dan > bisa dikembangkan adalah : Gunung Kromong di sekitar > Majalengka. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Tanya ttg batugamping di jalan ke arah P. Ratu
Pak Syaiful, Kelihatannya itu bagian singkapan batugamping Formasi Rajamandala (Oligo-Miosen) yang berkembang di Sukabumi High. Setahu saya, ada dua tempat penyingkapan batugamping Oligo-Miosen di Jawa Barat, (1) Sukabumi dan (2) Padalarang. Satu lagi yang masih menjadi tanda tanya dan bisa dikembangkan adalah : Gunung Kromong di sekitar Majalengka. Batugamping-batugamping ini pada kala Oligo-Miosen tumbuh di tepi utara Plato Jampang menghadap ke cekungan lautdalam Cekungan Bogor, jadi secara regional mungkin kompleks batugamping ini sebagai shelf-edge barrier reef pada saat itu. Tepi utara Plato Jampang ini kemudian menjadi tempat Sesar Cimandiri (strke and dip-slip) dan sekarang diduduki oleh Cibadak-Pelabuhan Ratu Low. Kalau mau lebih jauh tentang fasies batugamping ini bisa dicek di proceedings IPA 1973 (Udin Adinegoro, 1973; Baumann et al., 1973 : Contribution to the geological knowledge of SW Java), yang Rajamandala Padalarang ditulis Pak Koesoema dan Syafei Siregar di Proceedings IPA 1984 (Reef Facies Model of the Rajamandala Formation, West Java). Tulisan terbaru tentang batugamping2 ini muncul di Andrew Carnell (Robertson Research) di AAPG Bali 2000. Yang menarik adalah bahwa lokasi-lokasi singkapan batugamping shelf-edge ini bisa dipakai untuk rekonstruksi paleogeografi dan paleotektonik Paleogen Jawa Barat. Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi Badan Pelaksana Migas Gd. Patra Jasa Lt. 22 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 32-34 Jakarta 12950 telp. 021-52900245 ext. 6164 On Thu, 13 Feb 2003 13:14:55 +0700 [EMAIL PROTECTED] wrote: Mohon pencerahan dari kawan2 iagi-netters. Kalau kita bepergian dari Bogor ke arah Sukabumi, maka setelah di pertigaan Cibadak dan berjalan ke arah Pelabuhan Ratu, akan terlihat di sebelah kanan/utara jalan adanya perbukitan bergelombang. Di beberapa ruas jalan, tersingkap sbg batugamping. Deskripsi singkatnya: berwarna putih dan kristalin. Mungkin ada rekan yg tahu lebih detil ttg batugamping di daerah tsb? Umurnya? Jenis (atau jenis2)-nya? Termasuk di cekungan mana? Terima kasih dan salam, Syaiful - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - === Meriahkan Hari Kasih Sayang dengan mengirimkan Kartu Elektronik PlasaCom kepada kerabat dan teman yang Anda kasihi ! Pilih kartu favorit Anda di Polling Lomba Desain Kartu Tema Valentine di http://kartu.plasa.com/lomba/ === - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -