Amien Rais

1999-10-04 Thread Budi Haryanto

Rekan yth.,

Dengan terpilihnya Amien Rais (AR) sebagai ketua MPR, bagaimanapun ini
menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain-main dengan politik. Lihat saja,
dengan hanya bermodalkan suara yang dipunyai PAN saja dia masih bisa
memperoleh dukungan jauh lebih banyak suara dari luar partainya. Dan
sekarang Golkar merasa si AR hutang budi dan tentu akan membalas budi
nantinya.

Dugaan saya, pada saatnya nanti Golkar akan merasa kecewa kepada AR,
karena, lagi-lagi didukung oleh kepiawaiannya dalam berpolitik, AR akan
hanya 'sedikit' mendukung Golkar dalam pemilihan ketua DPR, yang
kelihatannya tidak akan dimenangkan oleh Golkar. Si AR sendiri juga nggak
suka kalau ketua DPR diberikan ke Golkar (asumsi saya lho).

Lalu, sudah barang tentu koalisi Golkar dan poros tengah akan berantakan
setelah gagalnya Golkar di posisi puncak DPR, dan ini yang memang
diharapkan oleh AR. Karena, pada pemilihan presiden nantinya, si AR tidak
perlu lagi merasa hutang budi kepada Golkar untuk mengegolkan Habibie yang
tidak disukainya.

Itulah politisi.
Sementara itu, Faisal Basri, sekjennya di PAN, masih terlalu lugu dan polos
dengan permainan politik tingkat tinggi si AR ini. Namun, dalam suatu
organisasi, manusia seperti Faisal Basri ini sangat diperlukan untuk
penyeimbang.

Salam,
Budi



Amien Rais

1999-10-20 Thread Budi Haryanto

Rekan yth.,

Sukurlah, sekarang kita mempunyai presiden yang paling tidak bisa
memberikan kesejukan dan kemantapan hati untuk menatap Indonesia di depan
dengan lebih tenang dan penuh harapan. Selamat buat presiden Dur (gimana
manggilnya nih?).

Hal ini terjadi (lagi-lagi), bagaimanapun, sebagian karena kepiawaian Amien
Rais dalam berpolitik-ria dan sebagian besar karena karunia Yang Maha
Kuasa. Allah telah membukakan nurani para anggota MPR untuk melihat
Indonesia ke depan. Terima kasih Tuhan.

Perhitungan dan strategi yang dilakukan Amien Rais meskipun awalnya sangat
tidak populer, namun dengan konsisten dan ngotot, berhasil juga. Lihat saja
betapa ngototnya dia untuk keluar dari ICMI, kemudian teriak-teriak supaya
Soeharto mundur (yang situasinya kemudian dimatangkan oleh gerakan
mahasiswa dan rakyat), sampai ide poros-tengah (yang banyak dicerca
habis-habisan oleh banyak orang termasuk teman-teman di milis ini), dan
memajukan Gus Dur sebagai presiden. Luar biasa nih orang.

Mudah-mudahan di MPR anda bisa melakukan banyak hal untuk menyelamatkan dan
mengantar bangsa ini menjadi lebih baik dan lebih maju. Amien... amien...
amien.. rais.

Salam,
Budi



Hidup Amien Rais

1999-05-20 Thread Hadeer
Hidup Amien Rais ... karena Mega dan Gus Dur sebenarnya juga belum reformis murni . (kata Eep Syaefullah)Maka analisa saya : Hasil lebih jauh dari komunike bersama itu adalah terbentuk nya Koalisi bersyarat. Yaitu Amien Rais harus jadi presiden. Karena Amien Rais memiliki kartu As yaitu P3, PBB, PK, PNU, PKU dan Partai Islam lain. (Baca Republika 20 Mei 1999, tentang rencana aliansi Partai berbasis Islam untuk menentukan kesatuan suara dan tekad mereka)Sehingga nanti hanya akan ada 2 Partai besar (seperti di Amerika) di negeri ini Partai Reformis dan Partai Status Quo, yaitu :1. Koalisi PAN, P3, PBB, PK, PNU, PKU,PKB, PDI P, PKP dan partai lain.2. Koalisi Golkar, PDR dan partai turunannya.Dan jayalah Indonesia ku  Insya Allah  Amin.kita lihat saja nanti..Hadeer--> From: Yumartono <[EMAIL PROTECTED]>> To: [EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: Pesan Pembukaan Kampanye !> Date: 21 Mei 1999 8:22> . "Selama ini yang> terlihat Amien harus berjuang sendirian terhadap pikiran status quo.> Sehingga dia pun terpaksa harus bergabung dengan grup yang tak sealiran> dengan dirinya."


Ambisi Amien Rais

1999-02-01 Thread DODO DOLITET

Assalamu'alaikum,

Rekan2 Permias sekalian,
Kelihatannya kita agak kehabisan bahan untuk di bicarakan di forum
ini. Saya coba ajak rekan2 untuk menanggapi pernyataan Amien Rais di
depan deklarasi PAN di Senayan yang mengatakan bahwa dia tidak akan
ngotot lagi untuk jadi presiden. (Jawapos, 1 Feb. 99)

Saya kira hal ini menarik untuk di cermati karena AMien Rais adalah
tokoh yang selama era reformasi ini paling banyak di sorot dan paling
banyak membuat manuver politik. Saya rasa, Amien juga merupakan orang
yang paling berpotensi untuk menduduki kursi kepresidenan bila
dibanding kandidat lainnya, (dengan catatan Nurcholis Madjid tetap
pada posisi netral).

Kalau Amien mengatakan bahwa dia tidak ngotot lagi untuk jadi
presiden, justru saya melihat kesan yang sebaliknya di belakang
pernyataan tersebut. Sejak agenda reformasi digulirkan sampai dengan
sekarang, Amien adalah tokoh yang paling berambisi untuk jadi
presiden. Dia bahkan pernah menolak untuk di jadikan menteri di
kabinet reformasi, dan tegas2 mengatakan bahwa dia mengincar kursi
kepresidenan. Kalau sekarang dia mengatakan bahwa tidak akan ngotot
lagi untuk memperebutkan kursi kepresidenan, saya rasa hal itu bukan
berarti bahwa ambisinya untuk jadi presiden menjadi kendur. Saya lebih
cenderung melihat hal itu sebagai gejala, bahwa dia mulai bersikap
hati hati dan realistis. Dia menyadari bahwa dirinya bukan satu
satunya calon kuat untuk menjadi presiden di periode mendatang. Rival2
politiknya dari kubu yang lain juga mempunyai peluang yang sama
kuatnya, dan bahkan dia melihat Megawati mempunyai posisi yang paling
kuat.

Dengan pernyataannya itu, Amien Rais terkesan menjaga dirinya agar,
"tidak berangan angan terlalu muluk, sehingga kalau nantinya jatuh
tidak akan terlalu sakit."

Pernyataannya yang lain yang mengatakan bahwa dia tidak akan menjadi
orang nomer dua kalau Mega menang, juga mengisyaratkan bahwa dia masih
punya ambisi yang besar untuk menjadi orang nomor satu, atau
setidaknya dia akan merasa "gengsi" kalao kalah terus menjadi orang
nomor dua. Bagi dia, lebih baik tidak jadi sama sekali daripada hanya
menjadi orang nomor dua. Seandainya orang lain yang menjadi presiden,
dia tentunya akan berdiri di posisi yang berlawanan atau sebagai
kelompok oposisi yang terus terusan memberikan kritik kepada
pemerintahan, seperti yang selama ini dia laksanakan. Dia juga akan
mengkonsolidasi kekuatannya, dan mungkin akan menyusun kekuatan yang
lebih besar untuk bertarung pada pemilu berikutnya.

Walaupun saya sendiri mengakui bahwa AMien Rais adalah orang yang
paling berpotensi untuk menjadi presiden, dengan latar belakang
politiknya yang mumpuni dibanding tokoh2 yang lain, tapi ada satu hal
dari pernyataannya yang mengisyaratkan bahwa dia sendiri masih suka
terbawa oleh emosinya.

Dia mengatakan bahwa dirinya adalah seorang demokrat tulen, dan akan
menghargai siapapun yang menang dalam pemilu nanti. Tapi sejenak
kemudian, dia mengeluarkan pernyataan yang bertentangan, yang justru
mencerminkan "ketidak demokratan" dirinya dengan mengatakan bahwa
apabila Golkar menang nanti, pasti ada unsur manipulasi di dalamnya.
Kecurigaan semacam ini seharusnya tidak terjadi pada seorang tokoh
seperti dia. Kalau memang dia melihat hal itu akan terjadi, seharusnya
dia mencegahnya dari sekarang, bukannya setelah Golkar menang kemudian
hal itu dianggap sebagai manipulasi.

Saya rasa itu yang bisa saya tangkap dari pernyataan Amien Rais 2 hari
yang lalu di Senayan.

Mungkin ada tanggapan dari rekan2 yang lain..???

Wassalam
_
DO YOU YAHOO!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: Amien Rais

1999-10-04 Thread bRidWaN

Jadi teringat cerita mengenai Hariman Siregar
sewaktu terpilih menjadi Ketua DMUI.
Cuma akibatnya bahaya yaitu Peristiwa Malari.

Nah kalau kasus Pak Amien bagaimana dan apa
akibatnya, semoga tidak se-'ngeri' diatas.


Salam,
bRidWaN


At 11:31 AM 10/4/99 -0700, Budi Haryanto wrote:
>Rekan yth.,
>
>Dengan terpilihnya Amien Rais (AR) sebagai ketua MPR, bagaimanapun ini
>menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain-main dengan politik. Lihat saja,
>dengan hanya bermodalkan suara yang dipunyai PAN saja dia masih bisa
>memperoleh dukungan jauh lebih banyak suara dari luar partainya. Dan
>sekarang Golkar merasa si AR hutang budi dan tentu akan membalas budi
>nantinya.
>
>Dugaan saya, pada saatnya nanti Golkar akan merasa kecewa kepada AR,
>karena, lagi-lagi didukung oleh kepiawaiannya dalam berpolitik, AR akan
>hanya 'sedikit' mendukung Golkar dalam pemilihan ketua DPR, yang
>kelihatannya tidak akan dimenangkan oleh Golkar. Si AR sendiri juga nggak
>suka kalau ketua DPR diberikan ke Golkar (asumsi saya lho).
>
>Lalu, sudah barang tentu koalisi Golkar dan poros tengah akan berantakan
>setelah gagalnya Golkar di posisi puncak DPR, dan ini yang memang
>diharapkan oleh AR. Karena, pada pemilihan presiden nantinya, si AR tidak
>perlu lagi merasa hutang budi kepada Golkar untuk mengegolkan Habibie yang
>tidak disukainya.
>
>Itulah politisi.
>Sementara itu, Faisal Basri, sekjennya di PAN, masih terlalu lugu dan polos
>dengan permainan politik tingkat tinggi si AR ini. Namun, dalam suatu
>organisasi, manusia seperti Faisal Basri ini sangat diperlukan untuk
>penyeimbang.
>
>Salam,
>Budi
>
>



Re: Amien Rais

1999-10-04 Thread Suhendri

Bridwan, Anda tidak konsisten dan bisa dipegang "tulisannya".
Selama ini anda selalu berkoar-koar tentang ORANG - ORANG BARU.

Pak Amien Rais itu termasuk ORANG BARU dan lebih lagi adalah ORANG BERSIH.
Tapi melihat dari cara pandang anda terhadap AR, saya bisa menilai anda
tidak konsisten dan tidak jujur (kalo tidak mau dibilang munafik)

Sorry :-(

Soe



-Original Message-
From: bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tuesday, October 05, 1999 6:41 AM
Subject: Re: Amien Rais


>Jadi teringat cerita mengenai Hariman Siregar
>sewaktu terpilih menjadi Ketua DMUI.
>Cuma akibatnya bahaya yaitu Peristiwa Malari.
>
>Nah kalau kasus Pak Amien bagaimana dan apa
>akibatnya, semoga tidak se-'ngeri' diatas.
>
>
>Salam,
>bRidWaN
>
>
>At 11:31 AM 10/4/99 -0700, Budi Haryanto wrote:
>>Rekan yth.,
>>
>>Dengan terpilihnya Amien Rais (AR) sebagai ketua MPR, bagaimanapun ini
>>menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain-main dengan politik. Lihat saja,
>>dengan hanya bermodalkan suara yang dipunyai PAN saja dia masih bisa
>>memperoleh dukungan jauh lebih banyak suara dari luar partainya. Dan
>>sekarang Golkar merasa si AR hutang budi dan tentu akan membalas budi
>>nantinya.
>>
>>Dugaan saya, pada saatnya nanti Golkar akan merasa kecewa kepada AR,
>>karena, lagi-lagi didukung oleh kepiawaiannya dalam berpolitik, AR akan
>>hanya 'sedikit' mendukung Golkar dalam pemilihan ketua DPR, yang
>>kelihatannya tidak akan dimenangkan oleh Golkar. Si AR sendiri juga nggak
>>suka kalau ketua DPR diberikan ke Golkar (asumsi saya lho).
>>
>>Lalu, sudah barang tentu koalisi Golkar dan poros tengah akan berantakan
>>setelah gagalnya Golkar di posisi puncak DPR, dan ini yang memang
>>diharapkan oleh AR. Karena, pada pemilihan presiden nantinya, si AR tidak
>>perlu lagi merasa hutang budi kepada Golkar untuk mengegolkan Habibie yang
>>tidak disukainya.
>>
>>Itulah politisi.
>>Sementara itu, Faisal Basri, sekjennya di PAN, masih terlalu lugu dan
polos
>>dengan permainan politik tingkat tinggi si AR ini. Namun, dalam suatu
>>organisasi, manusia seperti Faisal Basri ini sangat diperlukan untuk
>>penyeimbang.
>>
>>Salam,
>>Budi
>>
>>



Re: Amien Rais

1999-10-04 Thread Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Apakah "orang bersih" mesti mencaci-maki Golkar yang sekarang jatuh di
pelukan Golkar? Kalau Golkas salah apakah semua tindakan AR mencaci-maki itu
jadi benar?

No free lunch in the world, Man!

Efron

-Original Message-
From:   Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 05 October, 1999 6:51 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:    Re: Amien Rais

Bridwan, Anda tidak konsisten dan bisa dipegang "tulisannya".
Selama ini anda selalu berkoar-koar tentang ORANG - ORANG BARU.

Pak Amien Rais itu termasuk ORANG BARU dan lebih lagi adalah ORANG BERSIH.
Tapi melihat dari cara pandang anda terhadap AR, saya bisa menilai anda
tidak konsisten dan tidak jujur (kalo tidak mau dibilang munafik)

Sorry :-(

Soe



-Original Message-
From: bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tuesday, October 05, 1999 6:41 AM
Subject: Re: Amien Rais


>Jadi teringat cerita mengenai Hariman Siregar
>sewaktu terpilih menjadi Ketua DMUI.
>Cuma akibatnya bahaya yaitu Peristiwa Malari.
>
>Nah kalau kasus Pak Amien bagaimana dan apa
>akibatnya, semoga tidak se-'ngeri' diatas.
>
>
>Salam,
>bRidWaN
>
>
>At 11:31 AM 10/4/99 -0700, Budi Haryanto wrote:
>>Rekan yth.,
>>
>>Dengan terpilihnya Amien Rais (AR) sebagai ketua MPR, bagaimanapun ini
>>menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain-main dengan politik. Lihat saja,
>>dengan hanya bermodalkan suara yang dipunyai PAN saja dia masih bisa
>>memperoleh dukungan jauh lebih banyak suara dari luar partainya. Dan
>>sekarang Golkar merasa si AR hutang budi dan tentu akan membalas budi
>>nantinya.
>>
>>Dugaan saya, pada saatnya nanti Golkar akan merasa kecewa kepada AR,
>>karena, lagi-lagi didukung oleh kepiawaiannya dalam berpolitik, AR akan
>>hanya 'sedikit' mendukung Golkar dalam pemilihan ketua DPR, yang
>>kelihatannya tidak akan dimenangkan oleh Golkar. Si AR sendiri juga nggak
>>suka kalau ketua DPR diberikan ke Golkar (asumsi saya lho).
>>
>>Lalu, sudah barang tentu koalisi Golkar dan poros tengah akan berantakan
>>setelah gagalnya Golkar di posisi puncak DPR, dan ini yang memang
>>diharapkan oleh AR. Karena, pada pemilihan presiden nantinya, si AR tidak
>>perlu lagi merasa hutang budi kepada Golkar untuk mengegolkan Habibie yang
>>tidak disukainya.
>>
>>Itulah politisi.
>>Sementara itu, Faisal Basri, sekjennya di PAN, masih terlalu lugu dan
polos
>>dengan permainan politik tingkat tinggi si AR ini. Namun, dalam suatu
>>organisasi, manusia seperti Faisal Basri ini sangat diperlukan untuk
>>penyeimbang.
>>
>>Salam,
>>Budi
>>
>>



Re: Amien Rais

1999-10-04 Thread Suhendri

Eh, ada Efron,  " Orang bersih " dari PDI - P :-). Kemana aja sir.

Soe :-)


-Original Message-
From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tuesday, October 05, 1999 7:09 AM
Subject: Re: Amien Rais


>Apakah "orang bersih" mesti mencaci-maki Golkar yang sekarang jatuh di
>pelukan Golkar? Kalau Golkas salah apakah semua tindakan AR mencaci-maki
itu
>jadi benar?
>
>No free lunch in the world, Man!
>
>Efron
>
>-Original Message-
>From:   Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
>Sent:   Tuesday, 05 October, 1999 6:51 AM
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject:Re: Amien Rais
>
>Bridwan, Anda tidak konsisten dan bisa dipegang "tulisannya".
>Selama ini anda selalu berkoar-koar tentang ORANG - ORANG BARU.
>
>Pak Amien Rais itu termasuk ORANG BARU dan lebih lagi adalah ORANG BERSIH.
>Tapi melihat dari cara pandang anda terhadap AR, saya bisa menilai anda
>tidak konsisten dan tidak jujur (kalo tidak mau dibilang munafik)
>
>Sorry :-(
>
>Soe
>
>
>
>-Original Message-
>From: bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
>Date: Tuesday, October 05, 1999 6:41 AM
>Subject: Re: Amien Rais
>
>
>>Jadi teringat cerita mengenai Hariman Siregar
>>sewaktu terpilih menjadi Ketua DMUI.
>>Cuma akibatnya bahaya yaitu Peristiwa Malari.
>>
>>Nah kalau kasus Pak Amien bagaimana dan apa
>>akibatnya, semoga tidak se-'ngeri' diatas.
>>
>>
>>Salam,
>>bRidWaN
>>
>>
>>At 11:31 AM 10/4/99 -0700, Budi Haryanto wrote:
>>>Rekan yth.,
>>>
>>>Dengan terpilihnya Amien Rais (AR) sebagai ketua MPR, bagaimanapun ini
>>>menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain-main dengan politik. Lihat saja,
>>>dengan hanya bermodalkan suara yang dipunyai PAN saja dia masih bisa
>>>memperoleh dukungan jauh lebih banyak suara dari luar partainya. Dan
>>>sekarang Golkar merasa si AR hutang budi dan tentu akan membalas budi
>>>nantinya.
>>>
>>>Dugaan saya, pada saatnya nanti Golkar akan merasa kecewa kepada AR,
>>>karena, lagi-lagi didukung oleh kepiawaiannya dalam berpolitik, AR akan
>>>hanya 'sedikit' mendukung Golkar dalam pemilihan ketua DPR, yang
>>>kelihatannya tidak akan dimenangkan oleh Golkar. Si AR sendiri juga nggak
>>>suka kalau ketua DPR diberikan ke Golkar (asumsi saya lho).
>>>
>>>Lalu, sudah barang tentu koalisi Golkar dan poros tengah akan berantakan
>>>setelah gagalnya Golkar di posisi puncak DPR, dan ini yang memang
>>>diharapkan oleh AR. Karena, pada pemilihan presiden nantinya, si AR tidak
>>>perlu lagi merasa hutang budi kepada Golkar untuk mengegolkan Habibie
yang
>>>tidak disukainya.
>>>
>>>Itulah politisi.
>>>Sementara itu, Faisal Basri, sekjennya di PAN, masih terlalu lugu dan
>polos
>>>dengan permainan politik tingkat tinggi si AR ini. Namun, dalam suatu
>>>organisasi, manusia seperti Faisal Basri ini sangat diperlukan untuk
>>>penyeimbang.
>>>
>>>Salam,
>>>Budi
>>>
>>>



Re: Amien Rais

1999-10-04 Thread bRidWaN

Terima kasih atas perhatiannya bung Soe.
Saya tetap akan konsisten menurut ukuran saya, hanya saja
saya belum yakin bahwa Pak AR adalah Orang Baru.
Mengapa ? Ya karena persoalan ICMI.

Namun kini kelihatannya (setelah perisitwa makan
di-Warung Rakyat), kelihatannya saya salah.
Dan kalau salah ya saya harus mengakui.

Semoga saja saya betul betul salah.

Salam,
bRidWaN


At 06:51 AM 10/5/99 +0700, Suhendri wrote:
>Bridwan, Anda tidak konsisten dan bisa dipegang "tulisannya".
>Selama ini anda selalu berkoar-koar tentang ORANG - ORANG BARU.
>
>Pak Amien Rais itu termasuk ORANG BARU dan lebih lagi adalah ORANG BERSIH.
>Tapi melihat dari cara pandang anda terhadap AR, saya bisa menilai anda
>tidak konsisten dan tidak jujur (kalo tidak mau dibilang munafik)
>
>Sorry :-(
>
>Soe
>
>
>
>-Original Message-
>From: bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
>Date: Tuesday, October 05, 1999 6:41 AM
>Subject: Re: Amien Rais
>
>
>>Jadi teringat cerita mengenai Hariman Siregar
>>sewaktu terpilih menjadi Ketua DMUI.
>>Cuma akibatnya bahaya yaitu Peristiwa Malari.
>>
>>Nah kalau kasus Pak Amien bagaimana dan apa
>>akibatnya, semoga tidak se-'ngeri' diatas.
>>
>>
>>Salam,
>>bRidWaN
>>
>>
>>At 11:31 AM 10/4/99 -0700, Budi Haryanto wrote:
>>>Rekan yth.,
>>>
>>>Dengan terpilihnya Amien Rais (AR) sebagai ketua MPR, bagaimanapun ini
>>>menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain-main dengan politik. Lihat saja,
>>>dengan hanya bermodalkan suara yang dipunyai PAN saja dia masih bisa
>>>memperoleh dukungan jauh lebih banyak suara dari luar partainya. Dan
>>>sekarang Golkar merasa si AR hutang budi dan tentu akan membalas budi
>>>nantinya.
>>>
>>>Dugaan saya, pada saatnya nanti Golkar akan merasa kecewa kepada AR,
>>>karena, lagi-lagi didukung oleh kepiawaiannya dalam berpolitik, AR akan
>>>hanya 'sedikit' mendukung Golkar dalam pemilihan ketua DPR, yang
>>>kelihatannya tidak akan dimenangkan oleh Golkar. Si AR sendiri juga nggak
>>>suka kalau ketua DPR diberikan ke Golkar (asumsi saya lho).
>>>
>>>Lalu, sudah barang tentu koalisi Golkar dan poros tengah akan berantakan
>>>setelah gagalnya Golkar di posisi puncak DPR, dan ini yang memang
>>>diharapkan oleh AR. Karena, pada pemilihan presiden nantinya, si AR tidak
>>>perlu lagi merasa hutang budi kepada Golkar untuk mengegolkan Habibie yang
>>>tidak disukainya.
>>>
>>>Itulah politisi.
>>>Sementara itu, Faisal Basri, sekjennya di PAN, masih terlalu lugu dan
>polos
>>>dengan permainan politik tingkat tinggi si AR ini. Namun, dalam suatu
>>>organisasi, manusia seperti Faisal Basri ini sangat diperlukan untuk
>>>penyeimbang.
>>>
>>>Salam,
>>>Budi
>>>
>>>
>
>



Amien Rais Tertabrak

2000-08-15 Thread Nasrullah Idris

  Halaman Depan  Selasa, 15 Agustus 2000





Amien Rais Tertabrak
Selasa, 15 Agustus 2000 14:27:49
Oleh: Ahmad-Bayu-Gautama

eramoslem - Jakarta, Ketika gabungan kelompok massa Islam tengah marak
menggelar aksi di luar gedung wakil rakyat, Ketua MPR Amien Rais tertabrak
salah seorang peserta aksi. Insiden kecil itu terjadi di dalam gedung MPR.
Tepatnya di depan gedung Nusantara III.

Pak Amien (panggilan akrab Amien Rais) yang saat itu sedang tergesa-gesa
menuju ruang sidang paripurna ditabrak oleh seorang peserta aksi yang
berhasil masuk ke gedung MPR. Karuan beberapa orang yang mengawal Pak Amien
menghardiknya. “Kenapa kamu, ada apa?” hardik seorang pengawal. “Enggak ada
apa-apa Pak,” jawab orang itu santai.

Ketua PAN itu sempat memelototi si penabrak. Tapi reaksi orang yang
dipelototi hanya tenang-tenang bah! Apa gerangan yang terjadi? Ahmad Bayu
Gautama dari eramoslem sempat bertanya-tanya heran dalam hati ketika
menyaksikan adegan itu. Belakangan baru diketahui si penabrak rupanya tak
memiliki penglihatan normal. Pandangannya rabun, sehingga tidak jelas
melihat.

Penabrak diketahui bernama Bambang Pribadi (40) asal Bekasi. Bambang adalah
salah seorang peserta aksi Front Ababil. (stn)










Aktual
Dunia Islam
Penyejuk Iman
Kesehatan











Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridloan) Kami, benar-benar
akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah
benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
Al-Ankabut:69






Tidaklah beriman kepadaku orang yang perutnya kenyang, sedangkan tetangganya
kelaparan di sampingnya, sementara dia juga mengetahuinya.
Ath-Thabrani dan Al Bazzar





• Amien Rais Tertabrak
  Selasa, 15 Agustus 2000 14:27:49

• Chusnul Mariyah: “Saya Bela Sungkawa pada Komisi A”
  Selasa, 15 Agustus 2000 14:14:42

• Mereka Tak Akan Membuat Keonaran
  Selasa, 15 Agustus 2000 13:26:25

• Gelombang Suara Islam Mengguncang Senayan
  Selasa, 15 Agustus 2000 13:07:32

• Gazali Abbas : “Ada Kelompok Sengaja Hambat Amandemen”
  Selasa, 15 Agustus 2000 12:26:09

• Lima Ribu Demonstran Tumpah di MPR
  Selasa, 15 Agustus 2000 11:20:47

• KAMMI : “Amandemen Pasal 29 akan memicu Semangat Perlawanan Baru
  Selasa, 15 Agustus 2000 10:55:29










Tentang Kami | Redaksi | Iklan
Copyright © 1999-2000 eramoslem.com Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tidak diperkenankan mereproduksi seluruh maupun sebagian tampilan dan/atau
isinya dalam bentuk
maupun media apapun tanpa ijin tertulis dari eramoslem.com



Mari Dukung Amien Rais

1999-05-20 Thread Nasrul Indroyono

Saya salut buat Amien Rais yang tidak henti-hentinya berjuang demi
kemajuan bangsa Indonesia. Track recordnya boleh juga.
Ingin memperbaiki negara sampai suaranya serak serak pun tetap
berjuang.

Saya ingat pernyataan Lao Tse:
  "When a country is in chaos,
   a loyal minister (tokoh agama) will stand up"

Mari kita dukung PAN.
Mulai dari sumbangan ide untuk kemajuan negara Indonesia,
ataupun sumbangan dana dan terutama coblos PAN dalam pemilu ini.
Saya punya banyak teman lulusan AS yang sekarang gabung dengan PAN,
dari yang Katolik, Protestant maupun Islam.

Saya ingin tahu apakah sudah ada Perwakilan PAN di Amerika Serikat ?

Terima kasih
Nasrul I

>From: Hadeer <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Pesan Pembukaan Kampanye !
>Date: Fri, 21 May 1999 08:40:10 +0700
>
>
>Hidup Amien Rais ... karena Mega dan Gus Dur sebenarnya juga belum reformis
>murni . (kata Eep Syaefullah)
>
>Maka analisa saya :
>
>Hasil lebih jauh dari komunike bersama itu adalah terbentuk nya Koalisi
>bersyarat. Yaitu Amien Rais harus jadi presiden. Karena Amien Rais memiliki
>kartu As yaitu P3, PBB, PK, PNU, PKU dan Partai Islam lain.
>
>Sehingga nanti hanya akan ada 2 Partai besar di negeri ini Partai Reformis
>dan Partai Status Quo, yaitu :
>
>1. Koalisi PAN, P3, PBB, PK, PNU, PKU,PKB, PDI P, PKP dan partai lain.
>2. Golkar, PDR dan Partai turunannya.
>
>Dan jayalah Indonesia ku  :-)
>
>..kita lihat saja nanti..
>
>


___
Get Free Email and Do More On The Web. Visit http://www.msn.com



Re: Hidup Amien Rais

1999-05-20 Thread Ramadhan Pohan

In a message dated 5/21/99 1:48:34 AM !!!First Boot!!!, [EMAIL PROTECTED]
writes:

<<
 Yaitu Amien Rais harus jadi presiden.
  >>
Salam,
Analisis Anda itu, tampaknya, tak sejalan dengan karakter AR yang saya tahu.
Setahu saya AR tak pernah memaksa dirinya "Harus jadi Presiden". Dia
cenderung berorientasi pada tujuan "Bagaimana reformasi total yang
diperjuangkan mahasiswa atas nama rakyat bisa terlaksana dengan baik. Siapa
yang memimpin pelaksanaannya, tentu seseorang yang paling banyak mendapat
dukungan rakyat.''

Suara AR jauh lebih vokal jika bicara tentang KKN dibandingkan pembicaraan
soal presiden.

Jadi sama sekali tidak berorientasi kekuasaan untuk dirinya. Itu AR yang saya
tahu. Tentu saya tetap menghargai pendapat lain ttg AR yang tidak/belum saya
ketahui.

Dan yang pasti, AR itu bukan dewa, raja atau apapun yang dikultuskan. Saya
sekadar simpati pada sikap tegas dan komitmen politiknya. Pemimpin Indonesia
masa depan memang perlu orang yang siap didebat, dipertanyakan dan diminta
tanggung-jawabnya. Tidak lewat orang-orang lain, staf, penasihat ataupun yang
lainnya-- melainkan harus dimulai langsung dirinya sendiri. Ini soal komitmen
dan tanggung jawab pribadi dalam wacana kekuasaan. Moral politik, istilah
kerennya.

Maaf, jika saya menolak mengultuskan atau memuja-muja seseorang. Jika ada
orang-orang lain melakukannya, itu pun hak mereka. Apalah awak ini, lalat pun
tak hinggap.

salam,
ramadhan pohan
(penyimak)



Re: Hidup Amien Rais

1999-05-20 Thread Hadeer
Dalam berita di SCTV ketika AR berbicara di UI dua hari yang lalu, AR berkata (moga-moga saya tidak salah mengulangnya) :"Bagaimana saya bisa mencalonkan BJH, lha wong kursi presiden itu yang saya inginkan. BJH adalah lawan politik saya"Begitu Pak Pohan jadi saya berkesimpulan, pasti lah ada niat nya AR untuk jadi presiden. Dan saya dukung. Bagaimanapun dari semua yang pantas jadi Presiden, kalau kita mau membuka hati dan pikiran, AR lah yang paling pantas.Biar nanti kalo AR sudah jadi Presiden, saya minta dengan sangat Capres dari PK untuk membimbing dan mengawasi AR secara moral.HadeerVote for 24--> From: Ramadhan Pohan <[EMAIL PROTECTED]>> To: [EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: Hidup Amien Rais> Date: 21 Mei 1999 9:25> > In a message dated 5/21/99 1:48:34 AM !!!First Boot!!!, [EMAIL PROTECTED]> writes:> > <<>  Yaitu Amien Rais harus jadi presiden.>   >>> Salam,> Analisis Anda itu, tampaknya, tak sejalan dengan karakter AR yang saya tahu.> Setahu saya AR tak pernah memaksa dirinya "Harus jadi Presiden". 


Re: Hidup Amien Rais

1999-05-20 Thread Budi Haryanto

Saya setuju dengan pendapat mas Pohan ini.
Ada satu hal yang ingin saya komentari, yaitu kalimat paling akhir dari
tulisan Mas Pohan:

Ramadhan Pohan wrote:

>Apalah awak ini, lalat pun tak hinggap.

Budi:
Seandainya lalat sudah mulai hinggap, saya sarankan anda cepet-cepet
adus ..., soalnya, . anda sudah mulai . bau. (he..he..he...,
ngamuk=kualat).

Salam,
Budi



Re: Hidup Amien Rais

1999-05-24 Thread bRidWaN

At 10:25 PM 5/20/99 EDT, you wrote:
>In a message dated 5/21/99 1:48:34 AM !!!First Boot!!!, [EMAIL PROTECTED]
>writes:
>
><<
> Yaitu Amien Rais harus jadi presiden.
>  >>
>Salam,
>
>
>Analisis Anda itu, tampaknya, tak sejalan dengan karakter AR yang saya tahu.
>Setahu saya AR tak pernah memaksa dirinya "Harus jadi Presiden". Dia
>cenderung berorientasi pada tujuan "Bagaimana reformasi total yang
>diperjuangkan mahasiswa atas nama rakyat bisa terlaksana dengan baik. Siapa
>yang memimpin pelaksanaannya, tentu seseorang yang paling banyak mendapat
>dukungan rakyat.''
>
>Suara AR jauh lebih vokal jika bicara tentang KKN dibandingkan pembicaraan
>soal presiden.
>
>Jadi sama sekali tidak berorientasi kekuasaan untuk dirinya. Itu AR yang saya
>tahu. Tentu saya tetap menghargai pendapat lain ttg AR yang tidak/belum saya
>ketahui.
>
>Dan yang pasti, AR itu bukan dewa, raja atau apapun yang dikultuskan. Saya
>sekadar simpati pada sikap tegas dan komitmen politiknya. Pemimpin Indonesia
>masa depan memang perlu orang yang siap didebat, dipertanyakan dan diminta
>tanggung-jawabnya. Tidak lewat orang-orang lain, staf, penasihat ataupun yang
>lainnya-- melainkan harus dimulai langsung dirinya sendiri. Ini soal komitmen
>dan tanggung jawab pribadi dalam wacana kekuasaan. Moral politik, istilah
>kerennya.
>
>Maaf, jika saya menolak mengultuskan atau memuja-muja seseorang. Jika ada
>orang-orang lain melakukannya, itu pun hak mereka. Apalah awak ini, lalat pun
>tak hinggap.
>
>salam,
>ramadhan pohan
>(penyimak)


Saya setuju dengan tulisan bung Pohan ini.
Bagi saya, asal bukan orang lamaitu saja !
Mau itu Amien, Mega maupun Gus Dur.


Salam,
bRidWaN



Saya mengkhawatirkan Amien Rais.

1999-06-10 Thread Irwan Ariston Napitupulu

Terus terang, akhir2 ini saya mulai mengkhawatirkan
ucapan2 Amien Rais yg tampaknya mulai keluar dari
janji semula.

Saya kutipkan saja dua paragraf terakhir dari berita di
harian Berita Buana yg selengkapnya dapat anda
baca di:
http://www.beritabuana.co.id/10061999/10061999_26.html

kutipan
Ketika ditanya kembali kesediaannya untuk menjadi wakil presiden,
Amien menjawab akan melihat dulu substansi dari jabatan itu.
"Kalau saya menjadi wapres hanya untuk meresmikan pembukaan
turnamen badminton atau menemui tamu luar negeri untuk sekadar
basa-basi, saya pikir menjadi khotib di Mesjid Syuhada di Yogya
itu lebih bermakna," katanya.

Menyinggung masalah oposisi, Amien mengatakan, pada prinsipnya
PAN bisa bekerja sama dengan siapa saja, asal tujuannya untuk kebajikan.
"Kita bisa bekerja sama dengan kekuatan atau partai mana pun, asal
reformasi jalan terus," katanya. Saat para wartawan menanyakan apakah
PAN mungkin berkoalisi dengan Golkar, Amien mengatakan mungkin saja,
tapi  itu akan menjadi pilihan yang terakhir.


Irwan:
Dua paragraf di atas memuat dua pernyataan yg menurut
saya bertentangan dengan janji2 pada kampanyenya yg lalu.
Masih segara dalam ingatan saya bagaimana Amien Rais
mengatakan bahwa dia maunya jadi presiden, kalau ngga
bisa jadi presiden lebih baik dia menjadi oposan. Sikap
seperti ini saya dukung karena memang kita membutuhkan
tenaga2 yg dapat melakukan kontrol terhadap jalannya
pemerintahan kelak. Tapi ucapan diatas yg menyatakan
kesediaannya sebagai wapres atau orang kedua?
Ah...bung Amien, semoga anda tidak menghianati
janji2 kampanye anda.

Paragraf berikutnya menurut saya juga sudah melanggar
janji kampanye yg mengatakan tidak akan berkoalisi
dengan Golkar (tolong saya dikoreksi kalau dia tidak
menyatakan demikian). Sayangnya, koq sikap dia berubah
dengan mengucapkan kata2 di atas.
Saya jadi bertanya, kenapa harus membuka kemungkinan
berkoalisi dengan Golkar? Tujuan koalisi nantinya untuk apa?
Kalau koalisi untuk menjadi oposan, menurut saya sangat
aneh dan sangat tidak bisa dimengerti mengingat setelah
pemerintahan terbentuk, maka para anggota DPR nantinya
akan menyuarakan suara rakyat dan bukan suara partai.
Karenanya, bisa saja terjadi peristiwa anggota PDIP
tidak menyetujui peraturan/UU yg diusulkan oleh pemerintahan
kabinet dari PDIP sendiri. Kalau untuk menjadi oposan
dengan berencana berkoalisi di awal sebelum kejadian
masalah atau kebijakan pemerintah yg akan datang yg akan
ditentang itu apa, khan jadi aneh  kedengarannya.

Itu saja pendapat saya kali ini. Semoga rekan2 dari
PAN bisa mengingatkan garis perjuangan reformasi
kita. Jangan sampai Amien Rais yg sudah kadung mendapat
julukan salah satu tokoh reformasi jadi rusak karena
berkoalisi dengan Golkar yg diperanginya selama
kampanye kemarin. Menurut saya, kesalahan
melangkah Amien Rais kali ini akan berakibat fatal
karena akan menghancurkan karir politik dia selamanya.
Padahal dari pengamatan saya, tampaknya ada pendapat2
yg mengatakan bahwa Amien Rais itu akan punya peluang
yg besar menjadi presiden RI periode 2004-2009 asalkan
dia bisa konsisten dengan garis perjuangannya.
Mereka umumnya beranggapan PAN adalah partai baru
yg masih tumbuh dan butuh waktu untuk mendapat
pengakuan dan dukungan dari rakyat. PAN adalah salah
satu partai yg punya potensi besar di masa mendatang.
Mereka akan memantau sepak terjang PAN dalam tahun2
mendatang apakah akan konsisten dalam garis perjuangan
ataukah tidak.

Menyadari hal ini, karenanya akan sungguh berbahaya
sekali bila Amien Rais melakukan manuver2 politik yg
bisa menghancurkan karir politiknya di masa mendatang.

Semoga mendapat perhatian dari Amien Rais dan rekan2
seperjuangan simpatisan PAN.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Pikiran demokratis Amien Rais

1999-07-14 Thread Blucer Rajagukguk

Pendapat Amien Rais jauh lebih sehat daripada beberapa orang dimilis ini
yang hanya ingin memunculkan isu agama dengan PDIP. Mudah-mudahan maksud
beberapa orang ini bukanlah agar PDIP kalah dan saingannya bisa naik
lagi. Walaupun tetap saya sayangkan karena yang dijadikan alat lagi-lagi
agama...

Sabtu, 10 Juli 1999

 Amien Rais Soal Pemilihan Presiden
 Serahkan pada Semangat Demokrasi

Yogyakarta, Kompas

Ketegangan politik,
sebagai bagian
dialektika
konstitusionalisme dan aspirasi
demokratik, itu hal
yang wajar. Ketegangan
yang lebih bertumpu
pada persoalan
pemilihan presiden
itu juga sebenarnya
bisa diselesaikan
secara sederhana jika
semua pihak dewasa.
Karena itu, serahkan
saja persoalan itu
kepada semangat
demokrasi, bukan
kepada mekanisme
MPR yang selama ini
lebih merupakan
sarana manipulasi
politik Orde Baru.

Demikian pendapat
Ketua Umum Dewan
 Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional
(DPP PAN) HM Amien Rais
 dalam perbincangan dengan Kompas di
kediamannya di Yogyakarta,
 Kamis (8/7), menanggapi suasana tegang
di antara masyarakat, elite
 politik maupun antarpartai politik di
Indonesia saat ini.

 Secara khusus, Amien menyatakan menolak
istilah menyerahkan
 pemilihan presiden pada mekanisme MPR.
''Saya lebih memilih
 serahkan saja pada spirit demokrasi
dengan aturan main yang
 disepakati bersama,'' katanya.

 Sekarang ini, kata Amien, PDI
Perjuangan memperoleh suara
 tertinggi, disusul Partai Golkar dan
partai-partai lain. Maka terpulang
 kepada para partai itu, ujarnya, untuk
secara elegan dan bermartabat
 membangun koalisi yang secara
kompetitif bisa mengalahkan
 pesaingnya. ''Kompetisi dan demokrasi
itu juga sangat sehat, seperti
 permainan olahraga,'' ujar Amien.

 Kedewasaan

 dan kewajaran

 Dalam alam demokrasi, tutur Amien,
memang ada ketegangan
 antara konstitusionalisme dan aspirasi
demokratik.
 Konstitusionalisme selalu membatasi dan
memagari keinginan
 demokrasi rakyat yang kadang-kadang
tanpa batas.

 ''Nah mungkin inilah hal yang kita
alami. Di satu pihak ada aspirasi
 demokratik, mungkin dari sekitar 40
persen, yang meminta Megawati
 Soekarnoputri menjadi presiden keempat.
Tetapi konstitusi kita
 mengatakan presiden dipilih MPR dengan
suara terbanyak. Menurut
 saya, sekarang kita tinggal menghadapi
masalah penyelesaian ini
 dengan kedewasaan dan kewajaran,'' kata
Amien.

 PDI Perjuangan diyakini Amien akan
mengantungi 35 hingga 37,5
 persen suara. Partai lain perolehannya
di bawah PDI Perjuangan
 sehingga PDI Perjuangan relatif
memiliki kesempatan untuk meraih
 kursi presiden.

 ''Mengapa PDI Perjuangan memiliki
kesempatan paling besar?
 Karena ia tinggal melakukan lobi-lobi
serta langkah-langkah politik
 yang demokratis, dalam rangka
meyakinkan partai-partai lain yang
 bisa diajak untuk beraliansi agar bisa
mengantungi 351 suara (dari
 700 anggota MPR - Red) dalam SU MPR
nanti,'' ujar Amien.

 "Kalau itu tercapai, selesai sudah
persoalan dan pergunjingan siapa
 yang akan jadi presiden," tutur Amien.


Re: Ambisi Amien Rais

1999-02-01 Thread bRidWaN

Rekan Dodo Yth,
Saya pribadi sebenarnya tidak begitu
tertarik untuk membicarakan tokoh yang
satu ini. Mengapa ??
Karena saya belum bisa sepenuhnya melihat
beliau lepas dari pusat kekuasaan.
Memang betul beliau sangat aktif didalam
perjuangan sebelum bulan Mei yang lalu,
tetapi saya melihatnya lebih pada usaha
penggulingan Pak Harto pada saat itu.

Sekali lagi ini adalah pendapat pribadi,
dan tentunya (atau mungkin) akan banyak
rekan yang tidak setuju dengan pemikiran
saya ini. Dan saya siap untuk 'salah'.
Keterlibatan beliau dalam organisasi
ICMI mungkin menjadi salah satu alasan
saya berpendapat demikian.

Mengenai tokoh yang lebih kuat, saya setuju
dengan pendapat anda, bahkan mungkin saya
melihatnya sebagai 'kekalahan ronde 1' untuk
tokoh yang satu ini. Ronde 1, artinya masih
akan banyak lagi ronde-ronde berikutnya,
dengan segala kemungkinannya.

Saya hanya bisa berdoa, semoga Pak Amien
diberikan kekuatan lahir dan bathin untuk
terus berjuang sesuai dengan harapan rakyat
Indonesia, bukan sesuai dengan harapan pihak
pihak tertentu. Dan semoga pemikiran saya
diatas ini adalah 'tidak benar'. Amin.


Salam,
bRidWaN


At 08:17 01/02/99 -0800, DODO DOLITET wrote:
>Assalamu'alaikum,
>
>Rekan2 Permias sekalian,
>Kelihatannya kita agak kehabisan bahan untuk di bicarakan di forum
>ini. Saya coba ajak rekan2 untuk menanggapi pernyataan Amien Rais di
>depan deklarasi PAN di Senayan yang mengatakan bahwa dia tidak akan
>ngotot lagi untuk jadi presiden. (Jawapos, 1 Feb. 99)
>
>Saya kira hal ini menarik untuk di cermati karena AMien Rais adalah
>tokoh yang selama era reformasi ini paling banyak di sorot dan paling
>banyak membuat manuver politik. Saya rasa, Amien juga merupakan orang
>yang paling berpotensi untuk menduduki kursi kepresidenan bila
>dibanding kandidat lainnya, (dengan catatan Nurcholis Madjid tetap
>pada posisi netral).
>
>Kalau Amien mengatakan bahwa dia tidak ngotot lagi untuk jadi
>presiden, justru saya melihat kesan yang sebaliknya di belakang
>pernyataan tersebut. Sejak agenda reformasi digulirkan sampai dengan
>sekarang, Amien adalah tokoh yang paling berambisi untuk jadi
>presiden. Dia bahkan pernah menolak untuk di jadikan menteri di
>kabinet reformasi, dan tegas2 mengatakan bahwa dia mengincar kursi
>kepresidenan. Kalau sekarang dia mengatakan bahwa tidak akan ngotot
>lagi untuk memperebutkan kursi kepresidenan, saya rasa hal itu bukan
>berarti bahwa ambisinya untuk jadi presiden menjadi kendur. Saya
>lebih cenderung melihat hal itu sebagai gejala, bahwa dia mulai
>bersikap hati hati dan realistis. Dia menyadari bahwa dirinya bukan
>satu satunya calon kuat untuk menjadi presiden di periode mendatang.
>Rival2 politiknya dari kubu yang lain juga mempunyai peluang yang
>sama kuatnya, dan bahkan dia melihat Megawati mempunyai posisi yang
>paling kuat.
>
>Dengan pernyataannya itu, Amien Rais terkesan menjaga dirinya agar,
>"tidak berangan angan terlalu muluk, sehingga kalau nantinya jatuh
>tidak akan terlalu sakit."
>
>Pernyataannya yang lain yang mengatakan bahwa dia tidak akan menjadi
>orang nomer dua kalau Mega menang, juga mengisyaratkan bahwa dia
>masih punya ambisi yang besar untuk menjadi orang nomor satu, atau
>setidaknya dia akan merasa "gengsi" kalao kalah terus menjadi orang
>nomor dua. Bagi dia, lebih baik tidak jadi sama sekali daripada hanya
>menjadi orang nomor dua. Seandainya orang lain yang menjadi presiden,
>dia tentunya akan berdiri di posisi yang berlawanan atau sebagai
>kelompok oposisi yang terus terusan memberikan kritik kepada
>pemerintahan, seperti yang selama ini dia laksanakan. Dia juga akan
>mengkonsolidasi kekuatannya, dan mungkin akan menyusun kekuatan yang
>lebih besar untuk bertarung pada pemilu berikutnya.
>
>Walaupun saya sendiri mengakui bahwa AMien Rais adalah orang yang
>paling berpotensi untuk menjadi presiden, dengan latar belakang
>politiknya yang mumpuni dibanding tokoh2 yang lain, tapi ada satu hal
>dari pernyataannya yang mengisyaratkan bahwa dia sendiri masih suka
>terbawa oleh emosinya.
>
>Dia mengatakan bahwa dirinya adalah seorang demokrat tulen, dan akan
>menghargai siapapun yang menang dalam pemilu nanti. Tapi sejenak
>kemudian, dia mengeluarkan pernyataan yang bertentangan, yang justru
>mencerminkan "ketidak demokratan" dirinya dengan mengatakan bahwa
>apabila Golkar menang nanti, pasti ada unsur manipulasi di dalamnya.
>Kecurigaan semacam ini seharusnya tidak terjadi pada seorang tokoh
>seperti dia. Kalau memang dia melihat hal itu akan terjadi,
>seharusnya dia mencegahnya dari sekarang, bukannya setelah Golkar
>menang kemudian hal itu dianggap sebagai manipulasi.
>
>Saya rasa itu yang bisa saya tangkap dari pernyataan Amien Rais
>2 hari yang lalu di Senayan.
>
>Mungkin ada tanggapan dari rekan2 yang lain..???
>
>Wassalam



Re: Ambisi Amien Rais

1999-02-01 Thread Indra Adrisudiro

On Tue, 2 Feb 1999 00:20:19 +0700, B Ridwan wrote:
--
|> Rekan Dodo Yth,
|> Saya pribadi sebenarnya tidak begitu
|> tertarik untuk membicarakan tokoh yang
|> satu ini. Mengapa ??
|> Karena saya belum bisa sepenuhnya melihat
|> beliau lepas dari pusat kekuasaan.
|> Memang betul beliau sangat aktif didalam
|> perjuangan sebelum bulan Mei yang lalu,
|> tetapi saya melihatnya lebih pada usaha
|> penggulingan Pak Harto pada saat itu.
|>
|> Sekali lagi ini adalah pendapat pribadi,
|> dan tentunya (atau mungkin) akan banyak
|> rekan yang tidak setuju dengan pemikiran
|> saya ini. Dan saya siap untuk 'salah'.
|> Keterlibatan beliau dalam organisasi
|> ICMI mungkin menjadi salah satu alasan
|> saya berpendapat demikian.

... deleted ...

Sdr. B Ridwan:

Saya mau nanya nih:

Pertama, apa iya kalau Amien Rais (used to
be) anggota ICMI lantas dia bisa dianggap
(selalu) setuju thd. sepak terjang ICMI
(waktu itu) ?

Kedua, apa iya kalau Amien Rais anggota
ICMI lantas segala tindak-tanduknya dianggap
mewakili ICMI ?

Kayaknya untuk kedua pertanyaan di atas
jawabannya: enggak deh ... :-)

Menurut saya sih apakah Amien Rais
dulunya sempat setuju (terlibat) dengan
ICMI atau tidak, tidak berarti gaya
pemikirannya ICMI-oriented.

Tapi ini cuma opini pribadi. Mungkin
analisa dan pengamatan bung Ridwan
lebih tepat.

Indra



Re: Ambisi Amien Rais

1999-02-02 Thread bRidWaN

At 22:37 01/02/99 -0600, Indra Adrisudiro wrote:
 >On Tue, 2 Feb 1999 00:20:19 +0700, B Ridwan wrote:
 >|> Rekan Dodo Yth,
 >|> Saya pribadi sebenarnya tidak begitu
 >|> tertarik untuk membicarakan tokoh yang
 >|> satu ini. Mengapa ??
 >|> Karena saya belum bisa sepenuhnya melihat
 >|> beliau lepas dari pusat kekuasaan.
 >|> Memang betul beliau sangat aktif didalam
 >|> perjuangan sebelum bulan Mei yang lalu,
 >|> tetapi saya melihatnya lebih pada usaha
 >|> penggulingan Pak Harto pada saat itu.
 >|>
 >|> Sekali lagi ini adalah pendapat pribadi,
 >|> dan tentunya (atau mungkin) akan banyak
 >|> rekan yang tidak setuju dengan pemikiran
 >|> saya ini. Dan saya siap untuk 'salah'.
 >|> Keterlibatan beliau dalam organisasi
 >|> ICMI mungkin menjadi salah satu alasan
 >|> saya berpendapat demikian.

---
>Sdr. B Ridwan:
>
>Saya mau nanya nih:
>
>Pertama, apa iya kalau Amien Rais (used to
>be) anggota ICMI lantas dia bisa dianggap
>(selalu) setuju thd. sepak terjang ICMI
>(waktu itu) ?
>
>Kedua, apa iya kalau Amien Rais anggota
>ICMI lantas segala tindak-tanduknya dianggap
>mewakili ICMI ?
>
>Kayaknya untuk kedua pertanyaan di atas
>jawabannya: enggak deh ... :-)
>
>Menurut saya sih apakah Amien Rais
>dulunya sempat setuju (terlibat) dengan
>ICMI atau tidak, tidak berarti gaya
>pemikirannya ICMI-oriented.
>
>Tapi ini cuma opini pribadi. Mungkin
>analisa dan pengamatan bung Ridwan
>lebih tepat.
>
>Indra

-

Hallo Bung Indra (yang sedang kedinginan?),

Pertama : Wah.., saya ngga tahu pasti. Yang
  saya ingat, Gus Dur sudah mengingat
  kan mengenai ICMI ini, tapi beliau
  tetap saja bergabung waktu itu.

Kedua   : Memang beliau tidak mewakili ICMI
  secara Organisasi, tetapi mungkin
  untuk kepentingan yang berhubungan
  dengan 'orang' ICMI.

Pernah mendengar komentar Beliau mengenai
tindak-tanduk ICMI saat ini ??
Pernah mendengar bagaimana hubungan beliau
dengan Pak Habibie ?

Jadi permasalahan yang saya tuju bukanlah
ICMI secara Organisasi, tetapi melulu kepada
individu dibalik Organisasi tersebut.

Semoga pemikiran ini salah.

Salam,
bRidWaN



Re: Ambisi Amien Rais

1999-02-02 Thread Mohammad Rosadi

Assalamualaikum wr.wb

Alloo bung Bridwan dan bung Dodo..., saya mo ikutan ni..:)

Saya tertarik sekali mengikuti diskusi anda berdua tentang pak Amien
Rais. Ada beberapa hal yang mau sampaikan sehubungan dengan diskusi anda
tsb. Mudaha-mudahan berguna bagi kita semua.

Pertama: Menurut hemat saya, tidak selamanya salah seseorang itu masuk
kedalam pusat kekuasaan, sekalipun kekuasaan tersebut berada ditangan
orang-orang yang rakus harta dan gila kekuasaan. Adakalanya diperlukan
orang-orang yang baik dan jujur untuk memberikan sedikit pelita atau
cahaya ditengah "kegelapan" yang dominan tersebut, agar orang-orang lain
yang masih punya iman, tidak terjerumus lebih dalam lagi ke jurang
kesesatan.Malah akan lebih buruk lagi akibatnya, jika TIDAK ADA lagi
orang-orang baik dan jujur didalam pusat kekuasaan, yang senantiasa
memberi contoh dan nasehat yang baik kepada penguasa yang lalim
sekalipun. Bukankah nantinya sang penguasa akan semakin menjadi
bertambah buruk dan lalim..??? Hanya mungkin pertanyaannya adalah sampai
seberapa jauh orang-orang baik ini bisa mempengaruhi lingkungannya
(bukannya malah dipengaruhi oleh lingkungannya)? Jika memang orang-orang
baik ini dapat meminimalkan pengaruh buruk dari lingkungannya terhadap
diri dan keluarganya dan tetap konsisten dalam membela kebenaran, saya
rasa kehadiran mereka ini dipusat kekuasaan akan lebih banyak manfaatnya
ketimbang mudharatnya. Kehadiran mereka mungkin  bisa dibaratkan seperti
ikan yang tubuhnya tidak ikut asin, walaupun hidup didalam air laut yang
asin(mengutip perkataan ulama besar Mesir Sayyid Qutb tentang kehidupan
seorang muslim yang baik).

Kedua: Mengenai pak Amien Rais, saya mencoba melihat beliau sebagai
seorang manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan.
Adakalanya beliau memang salah dalam berbuat dan bertindak. Gus Dur saja
yang katanya selalu menghindari dan tidak mau masuk kedalam pusat
kekuasaan, nyatanya seringkali berbuat keliru dan kontroversial,yang
malah mencerminkan dirinya seolah dekat dengan pusat kekuasaan itu
sendiri.Sebaliknya kita juga dapat melihat dengan mata telanjang betapa
orang-orang baik yang dulu ikut masuk dalam lingkaran kekuasaan(seperti
bp. Amien Rais dan bp. Sri Bintang Pamungkas),cukup berani mengoreksi
dan mengkritik kebijakan-kebijakan rejim Orde baru (baca:Soeharto)yang
keliru. Disinilah saya menaruh rasa hormat kepada mereka berdua...,
berani menyuarakan kebenaran secara terang-terangan disaat rejim Orde
baru SANGAT BERKUASA dahulu, bukannya baru mengkritik dan buka mulut
SETELAH rejim orba jatuh (seperti yang dilakukan kebanyakan orang saat
ini, termasuk kita yang ada di Milis ini).

Ketiga: Kehadiran ICMI memang sulit dipisahkan dari rejim Orde Baru,
sepertinya juga organisasi-organisasi intelektual non Islam lainnya
seperti PIKI,Intelektual pancasila, hindu,dsb (saya lupa namanya), yang
juga merupakan bentukan rejim ORBA. Saya sendiri melihat bahwa kehadiran
para cendikiawan muslim di ICMI sejak dulu TIDAK SELALU menjadi
"pelayan" rejim Orba, karena di ICMI sendiri berkumpul para cendikiawan
dari berbagai latar belakang dan karakter yang berbeda. Disatu sisi di
ICMI memang terdapat orang-orang yang sikap dan mentalnya seperti budak
belian, yang mengikuti apa saja kemauan penguasa kala itu. Namun disisi
lain banyak pula anggota ICMI yang punya sikap tegas mengoreksi segala
penyimpangan yang dilakukan rejim orba(seperti bp.Amien Rais,Sri Bintang
Pamungkas,Cak Nur,dll). Jadi kurang bijaksana rasanya jika kita menilai
pribadi seseorang berdasarkan bergabung tidaknya seseorang kedalam ICMI
atau ke dalam lingkaran kekuasaan mantan presiden Soeharto dahulu. Masih
banyak variabel yang harus dimasukkan dalam memberikan penilaian.

Keempat: Saya ingin mengajak rekan-rekan semua untuk tetap berpikir dan
bersikap kritis dalam batas-batas kewajaran. kejadian-kejadian buruk
yang menimpa bangsa dan negara kita saat ini bukanlah karena kesalahan
mantan presiden soeharto dan antek-anteknya semata. Kita semua (kecuali
bayi yang lahir sesudah tanggal 21 mei 1998 lalu) ikut punya andil atas
terjadinya segala macam krisis yang menimpa Indonesia saat ini. Oleh
karena itu, alangkah lebih bijaksana-nya jika kita menilai seseorang
TIDAK SEBATAS tindakan atau perbuatannya di masa lalu saja(terutama saat
rejim Orba berkuasa), melainkan LEBIH kepada apa yang dilakukan orang
tersebut saat ini dan di masa mendatang. Kalaulah orang-orang seperti
Pak Habibie,Amien Rais,Sri Bintang pamungkas, Gus Dur,Cak Nur,Ahmad
Soemargono, Adi Sasono, Uskup belo,Megawati,Theo Syafei, Benny
Moerdani,dll, EVEN Pak Harto dan keluarganya, pernah berbuat
salah.., maka hendaknya kita mengkritik mereka SEBATAS kesalahan yang
mereka perbuat saja, TIDAK lebih dari itu. Singkatnya SIAPAPUN yang
tergelincir berbuat salah, akan kita kritik secara proporsional sesuai
dengan kesalahannya.Sebaliknya bagi SIAPAPUN yang mau bertobat dan Isyaf
(setelah mendapatkan hukuman yang setimpal bagi yang besar
kesalahannya), serta 

Re: Ambisi Amien Rais

1999-02-02 Thread Dodo D.

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Thanks Bung Rosadi,
Saya senang membaca ulasan anda yang panjang lebar, tentang masalah
yang saya angkat, yang sebenarnya cuma untuk mengisi kekosongan bahan
diskusi beberapa hari yang lalu. Ternyata masalah yang saya angkat
bisa berkembang menjadi bahan diskusi yang cukup menarik.

Argumen Bung Rosadi juga sekaligus menambahkan apa yang telah saya
diskusikan dengan Bung Ridwan pada topik yang lainnya (Re: Menyikapi
Soeharto).

Wassalam

---Mohammad Rosadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamualaikum wr.wb
>
> Alloo bung Bridwan dan bung Dodo..., saya mo ikutan ni..:)
>
> Saya tertarik sekali mengikuti diskusi anda berdua tentang pak Amien
> Rais. Ada beberapa hal yang mau sampaikan sehubungan dengan diskusi
anda
> tsb. Mudaha-mudahan berguna bagi kita semua.
>
> Pertama: Menurut hemat saya, tidak selamanya salah seseorang itu masuk
> kedalam pusat kekuasaan, sekalipun kekuasaan tersebut berada ditangan
> orang-orang yang rakus harta dan gila kekuasaan. Adakalanya diperlukan
> orang-orang yang baik dan jujur untuk memberikan sedikit pelita atau
> cahaya ditengah "kegelapan" yang dominan tersebut, agar orang-orang
lain
> yang masih punya iman, tidak terjerumus lebih dalam lagi ke jurang
> kesesatan.Malah akan lebih buruk lagi akibatnya, jika TIDAK ADA lagi
> orang-orang baik dan jujur didalam pusat kekuasaan, yang senantiasa
> memberi contoh dan nasehat yang baik kepada penguasa yang lalim
> sekalipun. Bukankah nantinya sang penguasa akan semakin menjadi
> bertambah buruk dan lalim..??? Hanya mungkin pertanyaannya adalah
sampai
> seberapa jauh orang-orang baik ini bisa mempengaruhi lingkungannya
> (bukannya malah dipengaruhi oleh lingkungannya)? Jika memang
orang-orang
> baik ini dapat meminimalkan pengaruh buruk dari lingkungannya terhadap
> diri dan keluarganya dan tetap konsisten dalam membela kebenaran, saya
> rasa kehadiran mereka ini dipusat kekuasaan akan lebih banyak
manfaatnya
> ketimbang mudharatnya. Kehadiran mereka mungkin  bisa dibaratkan
seperti
> ikan yang tubuhnya tidak ikut asin, walaupun hidup didalam air laut
yang
> asin(mengutip perkataan ulama besar Mesir Sayyid Qutb tentang
kehidupan
> seorang muslim yang baik).
>
> Kedua: Mengenai pak Amien Rais, saya mencoba melihat beliau sebagai
> seorang manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan.
> Adakalanya beliau memang salah dalam berbuat dan bertindak. Gus Dur
saja
> yang katanya selalu menghindari dan tidak mau masuk kedalam pusat
> kekuasaan, nyatanya seringkali berbuat keliru dan kontroversial,yang
> malah mencerminkan dirinya seolah dekat dengan pusat kekuasaan itu
> sendiri.Sebaliknya kita juga dapat melihat dengan mata telanjang
betapa
> orang-orang baik yang dulu ikut masuk dalam lingkaran
kekuasaan(seperti
> bp. Amien Rais dan bp. Sri Bintang Pamungkas),cukup berani mengoreksi
> dan mengkritik kebijakan-kebijakan rejim Orde baru (baca:Soeharto)yang
> keliru. Disinilah saya menaruh rasa hormat kepada mereka berdua...,
> berani menyuarakan kebenaran secara terang-terangan disaat rejim Orde
> baru SANGAT BERKUASA dahulu, bukannya baru mengkritik dan buka mulut
> SETELAH rejim orba jatuh (seperti yang dilakukan kebanyakan orang saat
> ini, termasuk kita yang ada di Milis ini).
>
> Ketiga: Kehadiran ICMI memang sulit dipisahkan dari rejim Orde Baru,
> sepertinya juga organisasi-organisasi intelektual non Islam lainnya
> seperti PIKI,Intelektual pancasila, hindu,dsb (saya lupa namanya),
yang
> juga merupakan bentukan rejim ORBA. Saya sendiri melihat bahwa
kehadiran
> para cendikiawan muslim di ICMI sejak dulu TIDAK SELALU menjadi
> "pelayan" rejim Orba, karena di ICMI sendiri berkumpul para
cendikiawan
> dari berbagai latar belakang dan karakter yang berbeda. Disatu sisi di
> ICMI memang terdapat orang-orang yang sikap dan mentalnya seperti
budak
> belian, yang mengikuti apa saja kemauan penguasa kala itu. Namun
disisi
> lain banyak pula anggota ICMI yang punya sikap tegas mengoreksi segala
> penyimpangan yang dilakukan rejim orba(seperti bp.Amien Rais,Sri
Bintang
> Pamungkas,Cak Nur,dll). Jadi kurang bijaksana rasanya jika kita
menilai
> pribadi seseorang berdasarkan bergabung tidaknya seseorang kedalam
ICMI
> atau ke dalam lingkaran kekuasaan mantan presiden Soeharto dahulu.
Masih
> banyak variabel yang harus dimasukkan dalam memberikan penilaian.
>
> Keempat: Saya ingin mengajak rekan-rekan semua untuk tetap berpikir
dan
> bersikap kritis dalam batas-batas kewajaran. kejadian-kejadian buruk
> yang menimpa bangsa dan negara kita saat ini bukanlah karena kesalahan
> mantan presiden soeharto dan antek-anteknya semata. Kita semua
(kecuali
> bayi yang lahir sesudah tanggal 21 mei 1998 lalu) ikut punya andil
atas
> terjadinya segala macam krisis yang menimpa I

Mobil Pinjaman Amien Rais

1999-10-25 Thread Jeffrey Anjasmara

Diambil dari Tempo, ini adalah sikap awal yang cukup menyejukkan. Mari kita
tunggu sikap serupa dari para pejabat tinggi lainnya. Sikap semacam ini
dapat juga digunakan untuk memberi pelajaran buat para anggota DPRD suatu
kabupaten yang protes karena mendapat mobil dinas bekas dipakai anggota DPRD
periode sebelumnya.

Sikap risi ini memang kurang baik, mestinya Amien langsung pakai saja mobil
Volvo tersebut daripada pinjam. Pinjam-meminjam adalah halal dan sah, tapi
kalau sampai mobil yg disediakan dianggurin kan sayang. Okaylah mungkin
Amien bisa nunggu 1-2 bulan. Bisa juga Amien memberi contoh dengan meminta
mobil yg murah saja. Bukan tanpa resiko sih. Pasti akan banyak anggota MPR
yg bersungut-sungut karena berarti mobil mereka lebih murah lagi kelasnya.
Apalagi kalau ibu-ibu, huuu ribut deh bawaannya...hehehe sorry:)


Jeffrey Anjasmara


--
Mobil Pinjaman
Amien Rais


Menjadi Ketua MPR ternyata tidak membuat Amien Rais, 55 tahun, serta-merta
naik mobil Volvo. Hingga pekan lalu, Ketua Umum PAN itu
masih saja mondar-mandir dengan mobil pinjaman. Adalah H.M. Subali,
pengusaha rotan asal Tegalwangi, Cirebon-juga aktif di Muhammadiyah yang
meminjami mobil VW Caravelle hijau bernomor polisi E 63 HM itu. Dengan mobil
buatan Jerman yang bisa muat delapan penumpang berikut sopir itu, Amien Rais
bisa sedikit nyaman di tengah lalu lintas Jakarta yang macet dan padat.
Mobil 2.500 cc yang pertama kali masuk ke Indonesia saat Konferensi APEC
Bogor ini tergolong mewah. Tak mengherankan, Amien senang dengan kendaraan
ini. Sebelum mendapat mobil pinjaman, Amien biasa menumpang mobil Kijang
milik stafnya di Muhammadiyah. Jika sepanjang 1998, ketika suasana politik
sedang tegang, Amien kerap melaju di atas mobil mewah, misalnya Cherokee,
itu lagi-lagi barang pinjaman. Rupanya, memang banyak yang menawari mobil
untuk tumpangan Pak Amien.

Itu karena dalam urusan mobil, Amien tidak terlalu "reformis". Sampai
sekarang, mobil pribadinya di Yogya adalah Daihatsu Charade keluaran
tahun 1995 dan Suzuki Carry tahun 1994. Kendaraan lain yang melengkapi
kekayaannya adalah sebuah motor Honda 1994.

Sebetulnya, setelah menjadi Ketua MPR, Amien otomatis bisa bernyaman-ria
dalam sebuah mobil Eropa yang masih ting-ting, yaitu Volvo Executive S-90,
lengkap dengan seorang sopir dinas. Inilah jenis mobil yang dipakai para
menteri Kabinet Reformasi Pembangunan dan para pemimpin MPR/DPR 1997-1999
yang lalu.

Namun, kenapa Volvo belum tiba? Amien mengatakan, ia belum sempat
memikirkan kendaraan dinas. "Sementara ini, konsentrasi saya hanya
kepada Sidang Umum MPR," ujarnya kepada TEMPO. Tapi rupanya bukan ini
semata yang menjadi alasan. Agaknya, dosen Fisipol UGM ini masih risi
naik mobil mewah buatan Swedia itu. "Nanti menyinggung yang lain,"
ujarnya setengah berbisik tentang alasan kenapa mobil itu belum diambil.
"Lagipula, sekarang ini saya masih merasa cukup dengan mobil pinjaman dari
teman saya," tambahnya.

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Pertemuan dengan Amien Rais

1999-12-28 Thread Budi Haryanto

Rekan-rekan yth,

Malam ini pkl. 7.00 - 9.30 pm masyarakat LA dapat kesempatan untuk
berdiskusi apa saja dengan Bpk. Amien Rais, ketua MPR, yang lagi berada di
AS. Saya sudah punya bahan untuk didiskusikan, yaitu:
1. Polemik tentang federalisasi vs otonomi daerah, dan
2. Penghitungan gaji PNS.

Buat teman-teman di sekitar LA yang mau datang, monggo. Tempatnya di Konjen
LA, Wilshire Blvd. Bagi teman-teman yang jauh dan pingin nitip pertanyaan
ataupun kritikan kepada beliau, saya akan bantu menyampaikannya (jangan
nitip makian ya, nggak sesuai dengan sifat lelembut saya, he... he...
he...).

Salam,
Budi



Periksa syaraf Amien Rais ?

2000-06-17 Thread Nasrul Indroyono

Tampaknya Amien Rais yang perlu diperiksa dokter gigi,
dokter ahli jantung dan dokter syaraf. Supaya lebih yakin
apakah beliau seharusnya tetap jadi ketua MPR.
Atau nggak sama dukun, untuk make sure apakah beliau benar
benar tidak kena santet-nya orang yang ketakutan terlanjur
korupsi seperti Fuad bawazier.

Syahril Sabirin koruptor kelas kakap akan diperiksa FBI,
dimulai dengan account/kekayaannya yang di Amerika atas
nama anaknya.

Sedangkan Gus Dur perlu diperiksa dokter mata, dokter ahli bedah
atau dokter anak-anak. Wakil ketua MPR,
Ginandjar Kartasasmita perlu di check dokter kelamin karena terlalu sering
maen perempuan. dan seterusnya semua perlu diperiksa.
Saya juga pengin diperiksa dokter internist karena sering
batuk di mailing list ini.
Mas Eyang Troy Anjasmara pengin diperiksa dokter juga nggak ?

Siapa sih yang professional orang Indonesia ?
Tampaknya baru Nasrullah Idris yang pro di mailing list ini.
Sampai sampai saya sering tidak mengerti jalan pikirannya.
Tetap saya bravo for Bung Nasrullah yang tanpa henti
berusaha memberikan mind boggling postings. Seperti topik
pencepatan kecepatan cahaya.

Nasrul Indroyono

=
KELOMPOK AMIEN RAIS MEMANG BERTUJUAN MENJATUHKAN EKONOMI BANGSA .
oleh: Faried Basalamah


Baru saja saya menghadiri acara makan malam atas undangan seorang kawan,
sesama alumni dari Universitas terkenal. Ada beberapa orang yang hadir dan
mungkin kenalan baik siempunya hajat, saya tidak begitu mengenalnya karena
meskipun sealumni pada universitas yang sama, tetapi lain jurusan. Seorang
yang dikenal sebagai pegawai tinggi Dept P.U. menceriterakan bagaimana
sekarang korupsi kok lebih hebat lagi. Ia berceritera panjang lebar membahas
kasus Bulogate yang katanya korupsinya Gus Dur atau orang sekitarnya , ia
juga membahas korupsi diberbagai departemen. Katanya lebih hebat
dibandingkan pada pemerintahan Suharto ataupun Habibie. Jelas ini tidak
mungkin, jelas ini berlatar belakang kekecewaan atau memang mungkin
menyerang pemerintahan Gus Dur. Kalau didengar ceriteranya, orang ini rada
anti Gus Dur dan pendukung Amien Rais. Dan ia kaya raya dan selalu menyebut
nama Fuad Bawazier yang dikenal sebagai salah satu orang kaya raya dan
dikenal sebagai penguasa Jawatan Pajak sebagai Direktur Jenderal Pajak,
lahan paling basah dan dikenal sangat kotor serta korup. Jadi kesimpulan
akhir ialah kekecewaan pejabat-pejabat yang dulunya punya lahan basah,
sekarang malah sulit untuk korupsi. Kenapa tidak dibahas korupsi yang
meliputi dana 3 trilyun Rupiah di Bulog dan 4 trilyun Rupiah dana reboisasi,
yang 35 milyar dibahas habis-habisan: coba bandingkan ! Siapa yang
korupsinya paling besar ? Habibie, Suharto atau kelompok Gus Dur ( yang
nggak terbukti ).


Kita tenangkan pikiran dan kita menyimak apa kata pegawai tinggi PU
tersebut, ternyata ia memiliki rumah di Amerika Serikat dan anak-anaknya
belajar diberbagai universitas di Amerika. Sama dengan Fuad Bawazier yang
mantan Dirjen Pajak dan mantan menteri keuangan pada masa Suharto berkuasa.
Fuad memiliki rumah-rumah di Amerika dan sangat kaya raya. Ia membeayai
berbagai kegiatan Partai Amanat Nasional, ia dikabarkan membeayai berbagai
kerusuhan ditanah air yang bertujuan mengacaukan. Sebenarnya Fuad Bawazier
merupakan kawan baik Jenderal (pur) Wiranto dan mantan Presiden Direktur PT
Astra Internasional , bahkan bersama-sama membentuk PT Widari yang berniat
mencaplok PT Astra. Apakah mungkin Fuad Bawazier yang cuma menteri keuangan
bisa sekaya itu tanpa penyalah gunaan wewenang jabatan ? Demikian juga
dengan pegawai tinggi PU apakah mungkin dengan gajinya membeayai
anak-anaknya kuliah di Amerika Serikat yang diperkirakan membutuhkan beaya
sekitar US $ 25,000 – US $ 40,000 untuk kuliah dan beaya hidup. Bahkan uang
kuliah di California Institute of Technology mencapai US $ 70,000
setahunnya. Dari mana pegawai tinggi PU mampu menyekolahkan anak-anaknya di
Amerika Serikat kalau cuma dari gaji ? Apalagi Fuad Bawazier yang terkenal
kaya raya dan memiliki rumah mewah beberapa buah di Amerika Serikat.


Kenapa Amien Rais berteman karib dengan Fuad Bawazier ? Dan Fuad-lah yang
membeayai kegiatan aktivitas kelompok Poros Tengah. Dengan demikian terbukti
bahwa Amien Rais merupakan tokoh kontroversil, ia menyuarakan berbagai
kebusukan Gus Dur, ia menyuarakan berbagai komentar yang menentang Gus Dur
dan malah ia mempertanyakan kesehatan Gus Dur. Disinilah kita kaget, sebab
Amien Rais dan Poros Tengahnya yang mengusulkan habis-habisan agar Gus mau
menjadi presiden dan Amien melakukan konsilidasi yang luar biasa untuk
menggusur pemenang Pemilihan Umum yang dominasi suara berpihak kepada
Megawati dari PDI-Perjuangan. Padahal semua orang tahu bahwa Gus Dur
mengalami “stroke” dua kali, kadar gula darahnya tinggi sekali dan mengidap
Diabetes Mellitus, penyakit gula yang mempengaruhi kesehatan dan
mempengaruhi proses kerja otak. Seorang yang pernah terserang stroke umumnya
mengalami cacat dan Gus Dur memang cacat

Re: Saya mengkhawatirkan Amien Rais.

1999-06-10 Thread Nasrullah Idris

From: Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Friday, June 11, 1999 6:59 AM
Subject: Saya mengkhawatirkan Amien Rais.


Terus terang, akhir2 ini saya mulai mengkhawatirkan ucapan2 Amien Rais yg
tampaknya mulai keluar dari
janji semula.

Lae Irwan :
Saya menganalisa/memprediksi politik berdasarkan aplikasi/konversi bidang
saya : Reformasi Sains Matematika Teknologi.
Coba anda pun menganalisa/mempediksi politik berdasarkan aplikasi/konversi
bidang anda : ekonomi. Bukankah anda piawai dalam memprediksi/menganalisa
kurs valuta asing?

Salam,

Nasrullah Idris



Re: Saya mengkhawatirkan Amien Rais.

1999-06-10 Thread Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Dari sini, sebenarnya AR nggak pantes jadi eksekutif. Paling pantes AR jadi
ketua DPR (bukan MPR), karena DPR merupakan mitra eksekutif. Jadi saban hari
AR bisa ngomong apa saja dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPR.

Efron

-Original Message-
From:   Irwan Ariston Napitupulu [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, 11 June, 1999 6:58 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Saya mengkhawatirkan Amien Rais.

Terus terang, akhir2 ini saya mulai mengkhawatirkan
ucapan2 Amien Rais yg tampaknya mulai keluar dari
janji semula.

Saya kutipkan saja dua paragraf terakhir dari berita di
harian Berita Buana yg selengkapnya dapat anda
baca di:
http://www.beritabuana.co.id/10061999/10061999_26.html

kutipan
Ketika ditanya kembali kesediaannya untuk menjadi wakil presiden,
Amien menjawab akan melihat dulu substansi dari jabatan itu.
"Kalau saya menjadi wapres hanya untuk meresmikan pembukaan
turnamen badminton atau menemui tamu luar negeri untuk sekadar
basa-basi, saya pikir menjadi khotib di Mesjid Syuhada di Yogya
itu lebih bermakna," katanya.

Menyinggung masalah oposisi, Amien mengatakan, pada prinsipnya
PAN bisa bekerja sama dengan siapa saja, asal tujuannya untuk kebajikan.
"Kita bisa bekerja sama dengan kekuatan atau partai mana pun, asal
reformasi jalan terus," katanya. Saat para wartawan menanyakan apakah
PAN mungkin berkoalisi dengan Golkar, Amien mengatakan mungkin saja,
tapi  itu akan menjadi pilihan yang terakhir.


Irwan:
Dua paragraf di atas memuat dua pernyataan yg menurut
saya bertentangan dengan janji2 pada kampanyenya yg lalu.
Masih segara dalam ingatan saya bagaimana Amien Rais
mengatakan bahwa dia maunya jadi presiden, kalau ngga
bisa jadi presiden lebih baik dia menjadi oposan. Sikap
seperti ini saya dukung karena memang kita membutuhkan
tenaga2 yg dapat melakukan kontrol terhadap jalannya
pemerintahan kelak. Tapi ucapan diatas yg menyatakan
kesediaannya sebagai wapres atau orang kedua?
Ah...bung Amien, semoga anda tidak menghianati
janji2 kampanye anda.

Paragraf berikutnya menurut saya juga sudah melanggar
janji kampanye yg mengatakan tidak akan berkoalisi
dengan Golkar (tolong saya dikoreksi kalau dia tidak
menyatakan demikian). Sayangnya, koq sikap dia berubah
dengan mengucapkan kata2 di atas.
Saya jadi bertanya, kenapa harus membuka kemungkinan
berkoalisi dengan Golkar? Tujuan koalisi nantinya untuk apa?
Kalau koalisi untuk menjadi oposan, menurut saya sangat
aneh dan sangat tidak bisa dimengerti mengingat setelah
pemerintahan terbentuk, maka para anggota DPR nantinya
akan menyuarakan suara rakyat dan bukan suara partai.
Karenanya, bisa saja terjadi peristiwa anggota PDIP
tidak menyetujui peraturan/UU yg diusulkan oleh pemerintahan
kabinet dari PDIP sendiri. Kalau untuk menjadi oposan
dengan berencana berkoalisi di awal sebelum kejadian
masalah atau kebijakan pemerintah yg akan datang yg akan
ditentang itu apa, khan jadi aneh  kedengarannya.

Itu saja pendapat saya kali ini. Semoga rekan2 dari
PAN bisa mengingatkan garis perjuangan reformasi
kita. Jangan sampai Amien Rais yg sudah kadung mendapat
julukan salah satu tokoh reformasi jadi rusak karena
berkoalisi dengan Golkar yg diperanginya selama
kampanye kemarin. Menurut saya, kesalahan
melangkah Amien Rais kali ini akan berakibat fatal
karena akan menghancurkan karir politik dia selamanya.
Padahal dari pengamatan saya, tampaknya ada pendapat2
yg mengatakan bahwa Amien Rais itu akan punya peluang
yg besar menjadi presiden RI periode 2004-2009 asalkan
dia bisa konsisten dengan garis perjuangannya.
Mereka umumnya beranggapan PAN adalah partai baru
yg masih tumbuh dan butuh waktu untuk mendapat
pengakuan dan dukungan dari rakyat. PAN adalah salah
satu partai yg punya potensi besar di masa mendatang.
Mereka akan memantau sepak terjang PAN dalam tahun2
mendatang apakah akan konsisten dalam garis perjuangan
ataukah tidak.

Menyadari hal ini, karenanya akan sungguh berbahaya
sekali bila Amien Rais melakukan manuver2 politik yg
bisa menghancurkan karir politiknya di masa mendatang.

Semoga mendapat perhatian dari Amien Rais dan rekan2
seperjuangan simpatisan PAN.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: [Pikiran demokratis Amien Rais]

1999-07-14 Thread Yuni Wilcox

Bung Blucer, 
Saya kira pihak pihak yang melontarkan agama sebagai salah satu isue, tidak
semuanya bermaksud memperalat agama. Mungkin ada yang seperti itu, karena
ambisi politiknya jauh lebih tinggi terhadap tanggung jawabnya sebagai orang
beragama. Akan tetapi dari yang saya ketahui seseorang yang berbicara
menggunakan agama sebagai salah satu alibinya maka secara otomatis ia
mempunyai tangggung jawab yang sangat besar, tanggung jawabnya tidak hanya
kepada rakyat akan tetapi kepada YM Kuasa.

Dan kita memang nggak bisa menilai sejauh mana kemurnian seseorang untuk
menjunjung tinggi nilai agamanya atau sekedar tujuan politik. Yang kita bisa
lihat adalah sikap serta dengar ucapannya. apabila ucapan tersebut berpijak
pada sumber hukum dari agama yang bersangkutan maka sebagai penganut agama
yang bersangkutan atau orang luar dari agama tersebut kita harus berusaha
mempelajarinya dan menyetujuinya jika memang yang dikatakan itu ada
kebenarannya dan sah menurut agama tersebut. Dan kita tidak boleh menuduh dia
bermacam macam, dengar apa yang diucapkan, kalau benar ikuti, atau paling
tidak menghormatinya,  kalau tidak yang diucapkan itu tidak benar ya
tinggalkan.

Dan saya kira pendapat AR adalah sama atau paling tidak mirip mirip dengan
pendapat orang orang di milis ini yang tampak sebagai anti PDIP. Justru mereka
saya kira telah siap dengan kenyataan bahwa aturan main telah disiapkan
sebelum pemilu dan MPR adalah bagian terpenting (setelah rakyat) dari aturan
main itu sendiri, sehingga apa yang diperoleh pemilu tidak menjamin mutlak
wakil atau idola mereka akan lolos kekursi kepresidenan. Masih banyak waktu
bagi pihak lain untuk melakukan loby loby politiknya sehingga mereka dapat
mempengaruhi pihak lain.

Siapapun yang nantinya dipercaya oleh MPR, maka diharapkan akan sebagai hasil
dari semangat reformasi yang sesungguhnya dari para anggota MPR. Namun tidak
menutup kemungkinan bahwa hasilnya tersebut berasal dari "kedok reformasi".

yuni   


Blucer Rajagukguk <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pendapat Amien Rais jauh lebih sehat daripada beberapa orang dimilis ini
yang hanya ingin memunculkan isu agama dengan PDIP. Mudah-mudahan maksud
beberapa orang ini bukanlah agar PDIP kalah dan saingannya bisa naik
lagi. Walaupun tetap saya sayangkan karena yang dijadikan alat lagi-lagi
agama...

Sabtu, 10 Juli 1999

     Amien Rais Soal Pemilihan Presiden
 Serahkan pada Semangat Demokrasi

Yogyakarta, Kompas

Ketegangan politik,
sebagai bagian
dialektika
konstitusionalisme dan aspirasi
demokratik, itu hal
yang wajar. Ketegangan
yang lebih bertumpu
pada persoalan
pemilihan presiden
itu juga sebenarnya
bisa diselesaikan
secara sederhana jika
semua pihak dewasa.
Karena itu, serahkan
saja persoalan itu
kepada semangat
demokrasi, bukan
kepada mekanisme
MPR yang selama ini
lebih merupakan
sarana manipulasi
politik Orde Baru.

Demikian pendapat
Ketua Umum Dewan
 Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional
(DPP PAN) HM Amien Rais
 dalam perbincangan dengan Kompas di
kediamannya di Yogyakarta,
 Kamis (8/7), menanggapi suasana tegang
di antara masyarakat, elite
 politik maupun antarpartai politik di
Indonesia saat ini.

 Secara khusus, Amien menyatakan menolak
istilah menyerahkan
 pemilihan presiden pada mekanisme MPR.
''Saya lebih memilih
 serahkan saja pada spirit demokrasi
dengan aturan main yang
 disepakati bersama,'' katanya.

 Sekarang ini, kata Amien, PDI
Perjuangan memperoleh suara
 tertinggi, disusul Partai Golkar dan
partai-partai lain. Maka terpulang
 kepada para partai itu, ujarnya, untuk
secara elegan dan bermartabat
 membangun koalisi yang secara
kompetitif bisa mengalahkan
 pesaingnya. ''Kompetisi dan demokrasi
itu juga sangat sehat, seperti
 permainan olahraga,'' ujar Amien.

 

Amien Rais Capreskan Gus Dur

1999-07-20 Thread Yusuf-Wibisono

Amien Rais Capreskan Gus Dur 
Reporter Nurul Hidayati 

detikcom, Jakarta. Ketua Umum PAN Amien Rais yang juga Capres partai
berlambang matahari itu mengatakan bahwa dia sepakat adanya presiden
alternatif di luar Megawati dan BJ Habibie, yakni KH Abdurrahman Wahid
alias Gus Dur. 

Pernyataan Amien yang tak terduga itu diungkapkan usai mengikuti seminar
membangun masa depan bangsa melalui pendekatan pengembangan kualitas ibu
dan anak di hotel Mulia Senayan, Selasa (20/7/1999) pukul 13.00 WIB. Konsep
yang ditawarkan untuk memuluskan Gus Dur adalah Poros Tengah, yakni
kelompok yang tidak mengumpul di kubu Megawati dan Habibie. 

Pernyataan itu tentu mengagetkan. Tapi bagi Amien biasa saja. Dan ketika
ditanya, bagaimana Anda sendiri, apakah tidak siap menjadi Presiden
sehingga harus menjagokan Gus Dur? "Saya tahu diri, sebab PAN cuma dapat
7,8 % suara, masa mau jadi presiden," kata Amien. 

Ketika dikonfirmasi bahwa sejumlah Parpol Islam mencalonkannya, Amien
mengaku tak tahu. Sebab, secara resmi ia belum dapat dukungan itu. Ketika
ditanya apakah dirinya tak siap, Amien mengatakan bahwa dirinya siap saja.
"Siap-sih siap tapi tahu diri. Siap dan hasil [pemilu] kan lain," katanya. 

Amien menggambarkan bahwa kalau dalam dunia karate, PAN itu masih sabuk
biru sedang PKB atau partai lain seperti PDI Perjuangan dan Golkar sabuk
hitam. Dan memang perolehan suara PAN (35 kursi) kalah dengan PKB (51 kursi). 

Konsep poros tengah yang dimaksud Amien adalah kumpulan parpol di luar PDI
Perjuangan dan Golkar. Misalnya PKB, PPP, PAN, PK, dan PBB bergabung, kata
Amien suaranya bisa melebihi PDI Perjuangan, yakni 164 : 159). Dan ini bisa
dijadikan modal untuk maju sendiri menggolkan Capres alternatif. Ia
melihat, elit politik non Golkar dan PDI Perjuangan mengarahnya ke Gus Dur. 

Di balik pernyataan itu, Amien buka rahasia bahwa dirinya pada Sabtu
(17/7/1999) pekan lalu memang sudah bertemu dengan Gus Dur di sela acara
Taman Siswa di Yogya. "Supaya jangan retak hanya karena persoalan Capres
yang telah banyak ditafsirkan sebegitu rupa sehingga berkesan kalangan
bawah saling berhadapan antara kubu Mega dan Habibie. Karena itu kita
sepakat untuk mencari presiden alternatif berbangsa untuk menanggulangin
keretakan bangsa." 

Gus Dur, katanya, sudah sepakat untuk menyusun kekuatan reformasi sejati
dan beberapa tokoh parpol juga sepakat adanya capres alternatif. Jangan
sampai mengelompok pada Mega dan Habibie saja. 

"Anak bangsa saat ini tak bisa diarah-arahkan hanya pada dua kubu, jadi
pertemuan antara dia dengan Gus Dur itu penting. Maka nantinya akan
mengundang teman yang lain untuk membicarakan kemungkinan yang lebih baik
untuk negeri ini." 

Dalam pertemuan itu, Gus Dur bilang dirinya tak bisa jadi orang kedua.
Menurut Amien, 'topi' Gus Dur topinya sudah banyak. "Dia guru bangsa, dia
pembaharu, dan dia wali dari kaum nahdliyyin. Kita akan menunggu reaksi
Mega terhadap adanya poros tengah ini," katanya. Yang jelas, Amien
mengatakan bahwa dirinya tidak ada bagi-bagi kekuasaan dengan Gus Dur. 

Hak Cipta © detikcom Digital Life 1999



Perpecahan Amien Rais - Faisal Basri ?

1999-08-27 Thread bRidWaN

...

Rekan2 Yth.,

Berita ini sebenarnya sudah diduga sejak awal,
(sejak berdirinya PAN). Hanya saja sayangnya
Ekonom muda kita ini menurut hemat saya tidak
begitu sensitif.

Kita lihat saja kebenaran dan perkembangan
dari berita dibawah ini.

Salam,
bRidWaN

.

Kabar Perpecahan Amien-Faisal Basri
Faisal: Saya Jadi Bemper
Reporter: Budi Sugiharto

detikcom, Jakarta- Indikasi perpecahan di tubuh
PAN tampaknya sulit ditutup-tutupi. Perpecahan
itu diantaranya adalah perseteruan antara Ketua
Umum PAN Amien Rais dan Sekjen PAN Faisal Basri.



http://www.detik.com/wawancara/199908/19990828-1128.htm



LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS

1999-02-16 Thread Ramadhan Pohan

Salam!
Senin Presiden, Selasa bahasa Mandarin bebas diajarkan. Cina bisa jadi perwira
ABRI, masuk Kabinet dan berbahasa leluhur mereka. Itu janji Amien Rais bila
PAN menang dan Amien Rais jadi Presiden-- yang katanya semua janjinya itu
dipertanggungjawabkan dunia-akhirat.

Pantaslah kalau Amien Rais-PAN disambut istimewa oleh "huaren", para TKI, dan
pejabat Hongkong. Apalagi ketika doktor ilmu politik lulusan Chicago ini
mengucapkan "selamat imlek" dalam bahasa Mandarin-- sembari menginginkan
anaknya ikut kursus bahasa Mandarin.

Lagi-lagi Amien. Sayangnya, ini yang tidak ada-- ibarat bumi dan langit-- pada
Megawati. Sedangkan Megawati fasih bicara marhaenisme, wong cilik, becak--
yang juga sayangnya tidak ada pada Amien Rais.

Di atas kertas Megawati dan PDI Perjuangan akan jadi Presiden dan pemenang
telak pemilu 1999. Namun jangan berharap Indonesia bisa mendekati demokrasi
dan semangat anti rasis model AS-- negeri yang banyak menjadi inspirasi
politik Amien.
Bagaimana pendapat Anda? Silahkan setuju atau mencibir


salam!
ramadhan pohan
##
Berikut saya paste dari Jawa Pos, edisi hari ini, Rabu:
http://jawapos.co.id
Oleh-Oleh Prof Dr Amien Rais dari Hongkong (1)

’’Senin Presiden, Selasa Mandarin Diajarkan’’

Mungkin tidak pernah terbayangkan oleh Dr Amien Rais, ketua umum DPP PAN,
kunjungan silaturahminya ke Hongkong akan disambut semeriah di tanah air.
Mengunjungi ribuan TKI yang bekerja di bekas koloni Inggris itu, Amien
disambut bagai seorang bintang film di tengah penggemarnya. Sedang
berkampanyekah Amien?



Apakah Amien Rais seorang Negarawan?

1999-03-13 Thread Indi Soemardjan

Bagi Anda semua yang mendukung Amien Rais sebagai calon Presiden,
Saya anjurkan untuk memikirkan kembali dukungan Anda.
Apakah betul dia mempunyai sikap "negarawan"?

Salah satu peserta (saudara saya sendiri hadir disana) bercerita kapada
saya bahwa
pada acara temu muka dgn. Amien Rais di NY hari Rabu (10/3) malam,
Amien Rais rupanya tidak mampu menunjukkan atau memberikan
jawaban-jawaban
yang dilontarkan beberapa tamu yang datang mengenai langkah2 yang akan
beliau ambil
apabila terpilih menjadi Presiden.
Saudara saya juga mengatakan bahwa dia betul2 kecewa dengan cara
dialog/diplomasi
Amien Rais yang tidak menunjukkan sikap "Statemanship" ataupun
"kharisma" seperti
layaknya seorang pemimpin yang mampu berpolitik/berdiplomasi secara
terbuka.
Sebagai tambahan, Amien Rais datang terlambat (kasus biasa untuk orang
Indonesia yang
merasa diperlukan) dan seusai acara tersebut langsung meninggalkan
ruangan tanpa
mengadakan "bincang2" dengan para tamu yang ada; kesempatan untuk
berbincang2
dengan public dibuang begitu saja!

berikut ini cuplikan Kompas dari konperesi tersebut di NY:
http://www.kompas.com/kompas-cetak/9903/13/NAPER/nape12.htm
Saya juga dengar cuplikan serupa diatas dari saudara saya tersebut.

Secara pribadi, saya rasa Amien Rais tidak perlu maju sebagai calon
Presiden dan anjuran saya adalah
supaya beliau cukup menjadi "tokoh oposisi" dan "komentator politik"
semata
(jangan berpolitik sama sekali).

--
Indi

Visit my world: http://pagina.de/indradi



Golkar hebat - Re: Amien Rais

1999-10-04 Thread Igg Adiwijaya

Kalo saya boleh nebak apa yang ada di benak orang Golkar
(ini masih nebak lho ...).
Kalo menurut saya terpilihnya Amien Rais sebagai ketua MPR
sangat menunjukan ke pintaran Golkar dalam berpolitik.

1. Kalo menurut saya (juga banyak rekan yang lainnya), Amien Rais
   pantasnya jadi ketua DPR dimana dia bisa langsung (kalo diperlukan)
   jadi opposisi pemerintah yang akan datang akan setiap UU yang akan
   dibuat pemerintah nantinya.
   Sekarang jadi ketua MPR, kontribusi dia akan jadi opposisi pemerintah
   sangat kecil sekali. MPR sidang cuman 4 tahun sekali.
   Sepertinya emang Golkar berniat sepak-terjangnya Amien Rais dikecilkan
   nanti nya.
   Ini juga akan menguntungkan GOLKAR atau PDIP yang bakal pegang
   pemerintahan nantinya.

2. Sepertinya target utama Golkar adalah kursi presiden.
   Nah sekarang Amien Rais berhutang sama Golkar. Sepertinya yang
   diharapkan Golkar dari Amien Rais + poros tengah,
   bukan support di DPR, tetapi
   di CAPRES. Saya nggak yakin apakah pada menit-menit terakhir
   Habibie masih akan di calonkan jadi CAPRES oleh Golkar. Serasanya akan
   ada kejutan CAPRES dari Golkar.
   Jika ini benar (masih tebak-tebakan lho ...) Golkar akan mencalonkan
   /vote-for orang yang tidak kuat beroposisi untuk jadi ketua DPR. Tidak
   jadi masalah apakah orang tersebut datang dari Golkar atau Poros
   tengah.
   Bila Golkar mensupport orang dari poros tengah untuk jadi ketua DPR,
   maka CAPRES hampir mutlak ada di tangan Golkar nantinya.

Jadi saya rasa Amien Rais secara tidak sadar telah di kurangi posisinya
secara lunak oleh Golkar dari percaturan politik nantinya.

igg



On Mon, 4 Oct 1999, Budi Haryanto wrote:

> Rekan yth.,
>
> Dengan terpilihnya Amien Rais (AR) sebagai ketua MPR, bagaimanapun ini
> menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain-main dengan politik. Lihat saja,
> dengan hanya bermodalkan suara yang dipunyai PAN saja dia masih bisa
> memperoleh dukungan jauh lebih banyak suara dari luar partainya. Dan
> sekarang Golkar merasa si AR hutang budi dan tentu akan membalas budi
> nantinya.
>
> Dugaan saya, pada saatnya nanti Golkar akan merasa kecewa kepada AR,
> karena, lagi-lagi didukung oleh kepiawaiannya dalam berpolitik, AR akan
> hanya 'sedikit' mendukung Golkar dalam pemilihan ketua DPR, yang
> kelihatannya tidak akan dimenangkan oleh Golkar. Si AR sendiri juga nggak
> suka kalau ketua DPR diberikan ke Golkar (asumsi saya lho).
>
> Lalu, sudah barang tentu koalisi Golkar dan poros tengah akan berantakan
> setelah gagalnya Golkar di posisi puncak DPR, dan ini yang memang
> diharapkan oleh AR. Karena, pada pemilihan presiden nantinya, si AR tidak
> perlu lagi merasa hutang budi kepada Golkar untuk mengegolkan Habibie yang
> tidak disukainya.
>
> Itulah politisi.
> Sementara itu, Faisal Basri, sekjennya di PAN, masih terlalu lugu dan polos
> dengan permainan politik tingkat tinggi si AR ini. Namun, dalam suatu
> organisasi, manusia seperti Faisal Basri ini sangat diperlukan untuk
> penyeimbang.
>
> Salam,
> Budi
>



Amien Rais dan Akbar Tanjung

1999-10-05 Thread bRidWaN

Setelah Amien Rais dan Akbar Tanjung terpilih
masing masing sebagai Ketua MPR dan Ketua DPR,
saya menyatakan Salut kepada ke-dua Tokoh ini
atas kehandalannya dalam dunia Politik.

Kalau kita melihat bagaimana terpuruknya PAN
pada waktu Pemilu dan bagaimana hujatan yang
ada pada Golkar diawal Pemilu, alangkah beratnya
buat mereka berdua untuk dapat tampil. Paling
tidak untuk Positioning.

Belum tentu semua Orang akan dapat melakukan
manuver-manuver seperti yang dilakukan oleh
kedua Tokoh kita ini.

Untuk itu saya sekali lagi mengucapkan Salut
dan Selamat atas terpilihnya Pak Amien dan
Pak Akbar.

Yang menarik, Kedua Tokoh ini diusulkan oleh
Frkasi yang memakai nama 'REFORMASI', yaitu:
FRAKSI REFORMASI dan FRAKSI GOLKAR REFORMASI.

Semoga Bapak-Bapak ini tidak akan mengecewakan
Rakyat Indonesia dalam bertugas di era Reformasi
ini, dan dapat melakukan tugasnya sesuai dengan
hati Nurani-nya. Amin.

Dan semoga tidak akan ada apa yang dinamakan
"ORDE BARU REFORMASI" .:)


Salam,
bRidWaN



Re: Pertemuan dengan Amien Rais

1999-12-28 Thread Faransyah Jaya

saya cuman mo nitip satu pertanyaan.
1. kira2 berapa nyawa lagi yang perlu hilang seblum keadaan dalam negeri bisa pulih.

Faran

>Date: Tue, 28 Dec 1999 08:40:12 -0800
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>From: Budi Haryanto <[EMAIL PROTECTED]>
>Subject:  Pertemuan dengan Amien Rais
>To: [EMAIL PROTECTED]
>
>Rekan-rekan yth,
>
>Malam ini pkl. 7.00 - 9.30 pm masyarakat LA dapat kesempatan untuk
>berdiskusi apa saja dengan Bpk. Amien Rais, ketua MPR, yang lagi berada di
>AS. Saya sudah punya bahan untuk didiskusikan, yaitu:
>1. Polemik tentang federalisasi vs otonomi daerah, dan
>2. Penghitungan gaji PNS.
>
>Buat teman-teman di sekitar LA yang mau datang, monggo. Tempatnya di Konjen
>LA, Wilshire Blvd. Bagi teman-teman yang jauh dan pingin nitip pertanyaan
>ataupun kritikan kepada beliau, saya akan bantu menyampaikannya (jangan
>nitip makian ya, nggak sesuai dengan sifat lelembut saya, he... he...
>he...).
>
>Salam,
>Budi





Happy Holidays from the staff at DCEmail.com
http://www.dcemail.com -  FREE Email for the Community



Re: Pertemuan dengan Amien Rais

1999-12-29 Thread Budi Haryanto

At 10:51 AM 12/28/99 -0800, you wrote:
>saya cuman mo nitip satu pertanyaan.
>1. kira2 berapa nyawa lagi yang perlu hilang seblum keadaan dalam negeri
bisa pulih.
>
>Faran
>

Dear Faran dan rekan-rekan yth,

Bapak Amien Rais dalam pertemuan dengan masyarakat LA tadi malam secara
pribadi mengatakan bahwa TIDAK PERLU ada satu nyawapun lagi yang harus
dikorbankan untuk memulihkan kondisi Indonesia. Pendekatan untuk memecahkan
konflik yang banyak terjadi saat ini sedapat mungkin tidak menggunakan cara
yang bisa mengakibatkan 'keluarnya darah'. Hanya saja, in fact, sampai saat
ini belum ditemukan suatu cara yang terbaik untuk memecahkan masalah
konflik tsb. Para provokator yang diyakini sebagai penggerak
konflik-konflik tsb-pun sulit untuk diidentifikasi, apalagi ditangkap.
Disadari pula bahwa kelihatannya ada suatu kekuatan besar yang terselubung
yang menggerakkan dan mendanai para provokator tsb. Inilah yang sekarang
sedang di-investigasi secara serius oleh yang berwenang. So, let us wait
and see.
Informasi dan sumbang pikiran untuk memecahkan konflik di Indonesia sangat
diharapkan.

Demikian yang bisa saya sampaikan untuk pertanyaan Faran.

Selamat memasuki Abad Baru.

Salam,
Budi


>>Date: Tue, 28 Dec 1999 08:40:12 -0800
>>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>>From: Budi Haryanto <[EMAIL PROTECTED]>
>>Subject:  Pertemuan dengan Amien Rais
>>To: [EMAIL PROTECTED]
>>
>>Rekan-rekan yth,
>>
>>Malam ini pkl. 7.00 - 9.30 pm masyarakat LA dapat kesempatan untuk
>>berdiskusi apa saja dengan Bpk. Amien Rais, ketua MPR, yang lagi berada di
>>AS. Saya sudah punya bahan untuk didiskusikan, yaitu:
>>1. Polemik tentang federalisasi vs otonomi daerah, dan
>>2. Penghitungan gaji PNS.
>>
>>Buat teman-teman di sekitar LA yang mau datang, monggo. Tempatnya di Konjen
>>LA, Wilshire Blvd. Bagi teman-teman yang jauh dan pingin nitip pertanyaan
>>ataupun kritikan kepada beliau, saya akan bantu menyampaikannya (jangan
>>nitip makian ya, nggak sesuai dengan sifat lelembut saya, he... he...
>>he...).
>>
>>Salam,
>>Budi
>
>
>
>
>
>Happy Holidays from the staff at DCEmail.com
>http://www.dcemail.com -  FREE Email for the Community
>



Re: Pertemuan dengan Amien Rais

1999-12-29 Thread Ramadhan Pohan

In a message dated 12/29/99 3:11:09 PM !!!First Boot!!!, [EMAIL PROTECTED]
writes:

<<
 Bapak Amien Rais dalam pertemuan dengan masyarakat LA tadi malam secara
 pribadi mengatakan bahwa TIDAK PERLU ada satu nyawapun lagi yang harus
 dikorbankan untuk memulihkan kondisi Indonesia. >>

Hi Bung Budi,
Kalau sebagai Ketua MPR, apa lain lagi ya? Kok AR jadi terlalu hati-hati
gitu!  Beruntunglah kalian bisa berdiskusi dengan AR. Sempat nggak menanyakan
ke dia jadwal Republik Federal INdonesia Raya itu? Kapan dan tahun berapa?
Termasuk bagaimana melakukan transisi dari NKRI ke RFIR tersebut?

Terakhir, apakah AR kelihatan beringas seperti dulu atau sudah seperti "anak
manis"? Bagi para pendukung AR dan para penghujatnya, maafkan jika pertanyaan
saya menyinggung sensitivitas perasaan kalian semua.

Khusus bung Budi, makasih ya dan salam buat keluarga di rumah.

wass,
ramadhan pohan



Re: Pertemuan dengan Amien Rais

1999-12-29 Thread Faransyah Jaya

Halo.
Terimakasih atas penjelasannya.
Sayangnya memang akan selalu ada korban nyawa. terkadang nyawa2 orang yang tidak 
mengerti apa yang sedang terjadi.

Kadang kepikiran aja, kalo memang sudah tahu yang dibelakangnya itu kekuatan besar, 
kan mestinya lebih gampang nyarinya.
cari aja orang2 yang punya kekuatan besar. dibikin listnya.
lalu dapet deh. setahu saya nggak banyak orang indonesia yang mempunyai kekuatan 
"besar".

Yang dibutuhkan menurut saya adalah niat baik orang2 yang berwenang tersebut. yang 
mempunyai tanggung jawab membela kebenaran.

yah mudah2an lah.. semua pengorbanan yang hilang tidak sia2.

wassalam,

faran

>Date: Wed, 29 Dec 1999 07:08:18 -0800
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>From: Budi Haryanto <[EMAIL PROTECTED]>
>Subject:      Re: Pertemuan dengan Amien Rais
>To: [EMAIL PROTECTED]
>
>At 10:51 AM 12/28/99 -0800, you wrote:
>>saya cuman mo nitip satu pertanyaan.
>>1. kira2 berapa nyawa lagi yang perlu hilang seblum keadaan dalam negeri
>bisa pulih.
>>
>>Faran
>>
>
>Dear Faran dan rekan-rekan yth,
>
>Bapak Amien Rais dalam pertemuan dengan masyarakat LA tadi malam secara
>pribadi mengatakan bahwa TIDAK PERLU ada satu nyawapun lagi yang harus
>dikorbankan untuk memulihkan kondisi Indonesia. Pendekatan untuk memecahkan
>konflik yang banyak terjadi saat ini sedapat mungkin tidak menggunakan cara
>yang bisa mengakibatkan 'keluarnya darah'. Hanya saja, in fact, sampai saat
>ini belum ditemukan suatu cara yang terbaik untuk memecahkan masalah
>konflik tsb. Para provokator yang diyakini sebagai penggerak
>konflik-konflik tsb-pun sulit untuk diidentifikasi, apalagi ditangkap.
>Disadari pula bahwa kelihatannya ada suatu kekuatan besar yang terselubung
>yang menggerakkan dan mendanai para provokator tsb. Inilah yang sekarang
>sedang di-investigasi secara serius oleh yang berwenang. So, let us wait
>and see.
>Informasi dan sumbang pikiran untuk memecahkan konflik di Indonesia sangat
>diharapkan.
>
>Demikian yang bisa saya sampaikan untuk pertanyaan Faran.
>
>Selamat memasuki Abad Baru.
>
>Salam,
>Budi
>
>
>>>Date: Tue, 28 Dec 1999 08:40:12 -0800
>>>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>>>From: Budi Haryanto <[EMAIL PROTECTED]>
>>>Subject:  Pertemuan dengan Amien Rais
>>>To: [EMAIL PROTECTED]
>>>
>>>Rekan-rekan yth,
>>>
>>>Malam ini pkl. 7.00 - 9.30 pm masyarakat LA dapat kesempatan untuk
>>>berdiskusi apa saja dengan Bpk. Amien Rais, ketua MPR, yang lagi berada di
>>>AS. Saya sudah punya bahan untuk didiskusikan, yaitu:
>>>1. Polemik tentang federalisasi vs otonomi daerah, dan
>>>2. Penghitungan gaji PNS.
>>>
>>>Buat teman-teman di sekitar LA yang mau datang, monggo. Tempatnya di Konjen
>>>LA, Wilshire Blvd. Bagi teman-teman yang jauh dan pingin nitip pertanyaan
>>>ataupun kritikan kepada beliau, saya akan bantu menyampaikannya (jangan
>>>nitip makian ya, nggak sesuai dengan sifat lelembut saya, he... he...
>>>he...).
>>>
>>>Salam,
>>>Budi
>>
>>
>>
>>
>>
>>Happy Holidays from the staff at DCEmail.com
>>http://www.dcemail.com -  FREE Email for the Community
>>





Happy Holidays from the staff at DCEmail.com
http://www.dcemail.com -  FREE Email for the Community



Re: Pertemuan dengan Amien Rais

1999-12-29 Thread Budi Haryanto

Ramadhan Pohan wrote:
>
> Hi Bung Budi,
> Kalau sebagai Ketua MPR, apa lain lagi ya? Kok AR jadi terlalu > hati-hati gitu!  
>Beruntunglah kalian bisa berdiskusi dengan AR. Sempat > nggak menanyakan ke dia 
>jadwal Republik Federal INdonesia Raya itu? > Kapan dan tahun berapa?
> Termasuk bagaimana melakukan transisi dari NKRI ke RFIR tersebut?

Cak Pohan dan rekan-rekan yth,

Karena dia datang ke US bukan atas nama MPR, maka Amien Rais jelas-jelas
berbicara sebagai pribadi. Dia sendiri cerita banyak tentang berbagai
kondisi konflik di Indonesia yang boleh dikatakan banyak yang
'ganjil/aneh'. Misalnya saja, perusakan balaikota Solo oleh ribuan
masyarakat yang berlangsung selama 10,5 jam tanpa kelihatan aparat
keamanan untuk berupaya mencegah. Belum lagi kasus Ambon yang secara
logika tentulah dikompori oleh provokator. Namun, ketika dia tanyakan ke
Wiranto (Pangab saat itu), Wiranto sendiri (dan TNI tentunya) tidak
pernah tahu (apalagi menangkap) siapa itu provokatornya. Dia sendiri
menduga ada 'lelembut' besar yang sulit dilacak ataupun dipegang saat
ini. Bisa saja 'lelembut' ini berada atau melekat di TNI sendiri,
tokoh-tokoh yang masih sangat berpengaruh, atau bahkan mungkin juga dari
negara lain.

Soal federalisasi (yang juga saya singgung dalam pertanyaan saya), dia
mengatakan telah mengubur dalam-dalam ide tersebut dengan alasan telah
diserang bertubi-tubi dari berbagai pihak dan menyebabkan polemik yang
tidak kondusif.

> Terakhir, apakah AR kelihatan beringas seperti dulu atau sudah seperti >"anak 
>manis"? Bagi para pendukung AR dan para penghujatnya, maafkan > > jika pertanyaan 
>saya menyinggung sensitivitas perasaan kalian semua.

Soal yang satu ini, kayaknya sih dia masih beringas. Ini terlihat ketika
seorang penanya (Helmi Watimena dari Loma Linda) dengan berapi-api dan
emosi menyebutkan bahwa dalam kasus Ambon, bangsa Indonesia sebaiknya
disebut bangsat Indonesia, secara spontan AR memotong dan memperingatkan
penanya dengan keras untuk bicara lebih sopan.

> Khusus bung Budi, makasih ya dan salam buat keluarga di rumah.

Terima kasih dan salam juga untuk keluarga.

> wass,
> ramadhan pohan

Salam,
Budi



Re: Pertemuan dengan Amien Rais

1999-12-29 Thread Budi Haryanto

Faransyah Jaya wrote:
>
> Halo.
> Terimakasih atas penjelasannya.
> Sayangnya memang akan selalu ada korban nyawa. terkadang nyawa2 orang yang tidak 
>mengerti apa yang sedang terjadi.
>
> Kadang kepikiran aja, kalo memang sudah tahu yang dibelakangnya itu kekuatan besar, 
>kan mestinya lebih gampang nyarinya.
> cari aja orang2 yang punya kekuatan besar. dibikin listnya.
> lalu dapet deh. setahu saya nggak banyak orang indonesia yang mempunyai kekuatan 
>"besar".
>
> Yang dibutuhkan menurut saya adalah niat baik orang2 yang berwenang tersebut. yang 
>mempunyai tanggung jawab membela kebenaran.
>
> yah mudah2an lah.. semua pengorbanan yang hilang tidak sia2.
>
> wassalam,
>
> faran

Kalau menurut AR, masalahnya tidaklah sesederhana itu. Semuanya serba
kompleks dan saling bertaut. Dalam pengertian saya, orang-orang yang
pingin mbenerin negara kita itu sendiri tidak tahu persis siapa kawan
ataupun lawannya.

Dan yang lebih penting lagi, kata dia, kalau 'lelembut-lelembut' gede
tersebut (yang ini istilah dari saya)diumpamakan sebagai tikus yang
gede-gede dan menyeramkan, siapa sekarang yang berani menjadi
kucing-nya.

Salam,
Budi



Amien Rais kancil yang licik.

2000-01-12 Thread Irwan Ariston Napitupulu

Tampaknya apa yg saya pikirkan juga menjadi
pikiran orang lain.
Karenanya jangan heran kalau orang sekitar Amien
Rais atau pun orang2 Poros Tengah akhir2 ini 
mencoba menetralkan keadaan dengan wawancara
atau pun ucapan2/belaan2 mereka. 
Masyarakat tidak bisa dibohongi, mereka semakin tahu
siapa sebenarnya Amien Rais, apa sebenarnya yg
dimaui Poros Tengah.

Saya yakin, mayoritas rakyat akan lebih membela kebenaran,
mayoritas rakyat akan berdiri bersama Gus Dur membenahi
Indonesia yg dalam kondisi porak poranda ini dan terus2an
digoyang oleh pihak2 oportunis & pihak2 bengis.

Rakyat bersatu akan sikat habis provokator perusak bangsa.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu


http://www.satunet.com/artikel/isi.html?id=4480

James Danandjaja menjawab satunet.com 
'Amien mengintai Gus Dur,
berharap kena stroke lagi' – 13/1/2000,
04:49 WIB 

Laporan Asep Salahudin Samboja 



satunet.com - Ketua MPR Dr Amien Rais dinilai tengah
mengincar posisi presiden dengan memanfaatkan isu Ambon
dan Poros Tengah demi popularitas dirinya. Disinyalir, 
Amien
memperkirakan Gus Dur hanya bisa bertahan satu-dua tahun
lagi atas alasan kesehatan, dan ia tengah mengincar 
peluang
'untuk masuk'.

Analisa itu disampaikan ahli antropologi UI Prof Dr James
Danandjaja kepada satunet.com Rabu, saat menilai keanehan
kasus Maluku dengan kekerasan serta jatuhnya ribuan nyawa
manusia secara berlarut-larut. Bahkan ketika Jakarta sudah
campur tangan pun, peristiwa itu tidak kunjung mereda.

Dalam kaitan itu ia menyesalkan Amien sebagai seorang
politisi senior dan Ketua MPR justru memanfaatkan isu
pembantaian Maluku untuk menaikkan popularitas dirinya.
    “Amien Rais itu perlu dicurigai. Dia seenaknya saja 
mengajak
orang-orang di Jakarta ini untuk berjihad ke Ambon. Belum
tentu dia berbuat untuk kepentingan bangsa,” ucap James. 

Secara sepihak ahli folklore Indonesia itu memberi julukan
kepada Amien sebagai, "Kancil yang licik," dengan alasan
telah memperalat agama untuk kepentingan pribadi dan
kelompoknya. “Masalah agama 'kan paling efektif dan 
sensitif,”
tuturnya.

    James menduga, motif utama Amien Rais itu tak lain adalah
ingin menjadi presiden. Dengan membentuk Poros Tengah,
motivasinya tidak lain adalah untuk menjadi presiden. 
“Dia itu
pintar. Tapi, belakangan dia panik karena suara yang 
didapat
partainya kecil. Gus Dur menjadi presiden itu atas jasa 
dia,”
kata James. “Tapi, itu bukan untuk kepentingan bangsa dan
negara, melainkan untuk kepentingan dia.”

Dijelaskannya, karena kondisi kesehatan Gus Dur yang 
kurang
prima lantaran pernah mengalami stroke, diramalkan Gus Dur
tidak bertahan lama. “Nah, Amien ingin masuk ke situ,”
tambah James dengan penuh keyakinan. “Sekarang, ketika
ada lowongan, dengan adanya ramai-ramai soal Ambon, dia
masuk ke dalamnya.”

    Seharusnya sebagai Ketua MPR RI Amien Rais harus
bersikap hati-hati. Kalau dia ikut terlibat dalam aksi 
sejuta
umat, menurut James, Amien tidak lain hanyalah seorang
oportunis. “Pemimpin seperti ini agak berbahaya. Saya
menilainya seperti kancil. Tapi bukan kancil yang cerdik,
melainkan kancil yang licik,” kata James.

Menurut dia, tak ada suku bangsa di mana pun yang suka
berkelahi. Hanya saja, keadaan di Indonesia sekarang ini
memang sedang aneh, terutama sejak euforia politik yang
tidak terkendali. “Kita mengalami masa anomi, dulu biasa
diatur, tiba-tiba dilepas. Bahkan persoalan HAM yang
substansinya baik, membuat polisi dan tentara 
kebingungan,”
ungkap James, penulis buku Folklore Indonesia.

Sekarang, katanya, masalah yang terjadi di Ambon 
berpotensi
terjadi di Jakarta, karena masalah agama sedang
dibakar-bakar. “Untung presidennya orang baik dan cukup
berwibawa. Meskipun Gus Dur itu kiai, tapi dia tidak
mementingkan agama, melainkan mementingkan kebenaran,”
ujar James.

Man

Re: Periksa syaraf Amien Rais ?

2000-06-17 Thread Jeffrey Anjasmara

Bung Nasrul, AFAIK berita yg anda lontarkan kurang dapat dipercaya. Anda
tahu lah bagian mana yg saya tidak percaya. Kalau memang ada silakan
disampaikan lewat jalur pribadi. Saya juga penasaran pengen tahu tuh.

Sedangkan Basalamah sih pendukung berat Gus Dur. Ngapain saya percaya
bualannya.

Anjasmara

--
>From: Nasrul Indroyono <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Periksa syaraf Amien Rais ?
>Date: Sat, 17 Jun 2000 10:24:13 PDT
>
>Tampaknya Amien Rais yang perlu diperiksa dokter gigi,
>dokter ahli jantung dan dokter syaraf. Supaya lebih yakin
>apakah beliau seharusnya tetap jadi ketua MPR.
>Atau nggak sama dukun, untuk make sure apakah beliau benar
>benar tidak kena santet-nya orang yang ketakutan terlanjur
>korupsi seperti Fuad bawazier.
>
>Syahril Sabirin koruptor kelas kakap akan diperiksa FBI,
>dimulai dengan account/kekayaannya yang di Amerika atas
>nama anaknya.
>
>Sedangkan Gus Dur perlu diperiksa dokter mata, dokter ahli bedah
>atau dokter anak-anak. Wakil ketua MPR,
>Ginandjar Kartasasmita perlu di check dokter kelamin karena terlalu sering
>maen perempuan. dan seterusnya semua perlu diperiksa.
>Saya juga pengin diperiksa dokter internist karena sering
>batuk di mailing list ini.
>Mas Eyang Troy Anjasmara pengin diperiksa dokter juga nggak ?
>
>Siapa sih yang professional orang Indonesia ?
>Tampaknya baru Nasrullah Idris yang pro di mailing list ini.
>Sampai sampai saya sering tidak mengerti jalan pikirannya.
>Tetap saya bravo for Bung Nasrullah yang tanpa henti
>berusaha memberikan mind boggling postings. Seperti topik
>pencepatan kecepatan cahaya.
>
>Nasrul Indroyono
>
>=
>KELOMPOK AMIEN RAIS MEMANG BERTUJUAN MENJATUHKAN EKONOMI BANGSA .
>oleh: Faried Basalamah
>
>
>Baru saja saya menghadiri acara makan malam atas undangan seorang kawan,
>sesama alumni dari Universitas terkenal. Ada beberapa orang yang hadir dan
>mungkin kenalan baik siempunya hajat, saya tidak begitu mengenalnya karena
>meskipun sealumni pada universitas yang sama, tetapi lain jurusan. Seorang
>yang dikenal sebagai pegawai tinggi Dept P.U. menceriterakan bagaimana
>sekarang korupsi kok lebih hebat lagi. Ia berceritera panjang lebar
>membahas
>kasus Bulogate yang katanya korupsinya Gus Dur atau orang sekitarnya , ia
>juga membahas korupsi diberbagai departemen. Katanya lebih hebat
>dibandingkan pada pemerintahan Suharto ataupun Habibie. Jelas ini tidak
>mungkin, jelas ini berlatar belakang kekecewaan atau memang mungkin
>menyerang pemerintahan Gus Dur. Kalau didengar ceriteranya, orang ini rada
>anti Gus Dur dan pendukung Amien Rais. Dan ia kaya raya dan selalu menyebut
>nama Fuad Bawazier yang dikenal sebagai salah satu orang kaya raya dan
>dikenal sebagai penguasa Jawatan Pajak sebagai Direktur Jenderal Pajak,
>lahan paling basah dan dikenal sangat kotor serta korup. Jadi kesimpulan
>akhir ialah kekecewaan pejabat-pejabat yang dulunya punya lahan basah,
>sekarang malah sulit untuk korupsi. Kenapa tidak dibahas korupsi yang
>meliputi dana 3 trilyun Rupiah di Bulog dan 4 trilyun Rupiah dana
>reboisasi,
>yang 35 milyar dibahas habis-habisan: coba bandingkan ! Siapa yang
>korupsinya paling besar ? Habibie, Suharto atau kelompok Gus Dur ( yang
>nggak terbukti ).
>
>
>Kita tenangkan pikiran dan kita menyimak apa kata pegawai tinggi PU
>tersebut, ternyata ia memiliki rumah di Amerika Serikat dan anak-anaknya
>belajar diberbagai universitas di Amerika. Sama dengan Fuad Bawazier yang
>mantan Dirjen Pajak dan mantan menteri keuangan pada masa Suharto berkuasa.
>Fuad memiliki rumah-rumah di Amerika dan sangat kaya raya. Ia membeayai
>berbagai kegiatan Partai Amanat Nasional, ia dikabarkan membeayai berbagai
>kerusuhan ditanah air yang bertujuan mengacaukan. Sebenarnya Fuad Bawazier
>merupakan kawan baik Jenderal (pur) Wiranto dan mantan Presiden Direktur PT
>Astra Internasional , bahkan bersama-sama membentuk PT Widari yang berniat
>mencaplok PT Astra. Apakah mungkin Fuad Bawazier yang cuma menteri keuangan
>bisa sekaya itu tanpa penyalah gunaan wewenang jabatan ? Demikian juga
>dengan pegawai tinggi PU apakah mungkin dengan gajinya membeayai
>anak-anaknya kuliah di Amerika Serikat yang diperkirakan membutuhkan beaya
>sekitar US $ 25,000 – US $ 40,000 untuk kuliah dan beaya hidup. Bahkan uang
>kuliah di California Institute of Technology mencapai US $ 70,000
>setahunnya. Dari mana pegawai tinggi PU mampu menyekolahkan anak-anaknya di
>Amerika Serikat kalau cuma dari gaji ? Apalagi Fuad Bawazier yang terkenal
>kaya raya dan memiliki rumah mewah beberapa buah di Amerika Serikat.
>
>
>Kenapa Amien Rais berteman ka

AR & PK [Re: Hidup Amien Rais]

1999-05-21 Thread yuni windarti

Bagaimana kalau Amien jadi presiden dan pimpinan PK jadi wapres, saya kira
akan menjadi kombinasi pemimpin yang jempolan, karena dari Amien lebih mumpuni
maka dia yang memimpin. Sedangkan PK sambil jalan belajar bagaimana menjadi
seorang pemimpin yang bersifat universal, tidak hanya terbatas pada pembinaan
akhlak.

Dan apabila Amien salah jalan, maka sang wapres yang tahu seluk beluk aklah,
akan mengingat, bukankah ini duet yang jauh lebih bagus dibandingkan dengan
Amien-Mega. Karen setahu saya, sewaktu Suharto masih memimpin dan Mega masih
menjadi pemimpin resmi PDI, dia sudah menyuruh orang-orangnya untuk mencari
proyek, apalagi kalau dia jadi presiden maka anak anak partai PDI akan berubah
lagaknya menjadi anak anak pejabat seperti jamannya Suharto, berlomba lomba
cari proyek dengan tanda tangan Mega. 


salam 
yuni










Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Amien Rais dan sebuah jam tangan

1999-05-27 Thread Ali Simplido

Karena saya ini tidak mau dituduh membandingkan Amien
Rais dan Megawati, marilah kita sejenak membandingkan
Soeharto, Mahatma Gandhi, dan Amien Rais.

Soeharto:
Pernah mengajak kita untuk bersama "mengencangkan ikat
pinggang" dengan cara menghemat untuk kepentingan
negara.  Tapi ironisnya, malah dia yang mencuri uang
negara (est. $15 billion or more)

Mahatma Gandhi:
Waktu beliau meninggal, kekayaannya cuman baju di
badan, sebuah kacamata dan sebuah sandal. Kalo nggak
salah, totalnya sekitar $10.

Amien Rais:
Sekitar tahun 1989 membeli sebuah jam tangan di
pedagang kaki lima di Washington, D.C.  Harga jam
tangan tsb berkisar $10-$20.  Dan kurs rupiah ke
dollar saat itu sekitar Rp 2,000.

Sewaktu berkunjung ke Washington D.C. baru-baru ini,
beliau masih memakai jam tangan yang sama. Jadi dalam
sepuluh tahun, beliau tetap memakai jam tangan yang
sama.
Selama di D.C. beliau menolak tawaran bantuan (baca:
uang) dari beberapa orang Amerika.

Yang saya herannya, kok beberapa pemimpin ummat
beragama di Indonesia malah menuduh Amien Rais
menerima bantuan dari Amerika tanpa memberikan
bukti-bukti yang kuat. Kalo menuduh tanpa bukti,
bukankah itu yang namanya fitnah?, dan bukankah fitnah
sangat bertentangan dengan ajaran agama kita masing2?

Jadi kalau para pembaca punya waktu, silahkan cari
sendiri (di media massa yang terbit beberapa bulan
lalu) siapa saja pemimpin2 agama yang saya maksud.
Sebahagian dari mereka itu adalah pemimpin parpol.

Jadi sekali lagi saya tidak ingin membandingkan Amien
Rais dan Megawati karena Megawati yang sebenarnya
memanglah tidak pantas untuk dijadikan perbandingan.


Salam

Ali Simplido






_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS

1999-02-16 Thread Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Apapun yang dijanjikan AR memang spektakuler dan dapat
dipertanggungjawabkan. Namun satu hal tentang bahasa Mandarin kalo dijadikan
bahasa alternatif setelah bahasa Indonesia di Kabinet apa ini bukan suatu
janji konyol. Lha wong berbahasa Indonesia saja banyak orang (termasuk
menteri) yang tidak becus, malah mau cari perkara berbahasa Mandarin di
Kabinet.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Ramadhan Pohan [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, 17 February, 1999 04:52
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS

Salam!
Senin Presiden, Selasa bahasa Mandarin bebas diajarkan. Cina bisa jadi
perwira
ABRI, masuk Kabinet dan berbahasa leluhur mereka. Itu janji Amien Rais bila
PAN menang dan Amien Rais jadi Presiden-- yang katanya semua janjinya itu
dipertanggungjawabkan dunia-akhirat.

Pantaslah kalau Amien Rais-PAN disambut istimewa oleh "huaren", para TKI,
dan
pejabat Hongkong. Apalagi ketika doktor ilmu politik lulusan Chicago ini
mengucapkan "selamat imlek" dalam bahasa Mandarin-- sembari menginginkan
anaknya ikut kursus bahasa Mandarin.

Lagi-lagi Amien. Sayangnya, ini yang tidak ada-- ibarat bumi dan langit--
pada
Megawati. Sedangkan Megawati fasih bicara marhaenisme, wong cilik, becak--
yang juga sayangnya tidak ada pada Amien Rais.

Di atas kertas Megawati dan PDI Perjuangan akan jadi Presiden dan pemenang
telak pemilu 1999. Namun jangan berharap Indonesia bisa mendekati demokrasi
dan semangat anti rasis model AS-- negeri yang banyak menjadi inspirasi
politik Amien.
Bagaimana pendapat Anda? Silahkan setuju atau mencibir


salam!
ramadhan pohan
##
Berikut saya paste dari Jawa Pos, edisi hari ini, Rabu:
http://jawapos.co.id
Oleh-Oleh Prof Dr Amien Rais dari Hongkong (1)

''Senin Presiden, Selasa Mandarin Diajarkan''

Mungkin tidak pernah terbayangkan oleh Dr Amien Rais, ketua umum DPP PAN,
kunjungan silaturahminya ke Hongkong akan disambut semeriah di tanah air.
Mengunjungi ribuan TKI yang bekerja di bekas koloni Inggris itu, Amien
disambut bagai seorang bintang film di tengah penggemarnya. Sedang
berkampanyekah Amien?



Re: LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS

1999-02-17 Thread Dodo D.

Kok menurut saya, Amin Rais agak sedikit "norak" dengan
pernyataan-pernyataan politiknya yang di sampaikan di Singapore
beberapa waktu yang lalu dan yang di senada di sampaikan di Hong Kong.
Ditambah lagi dengan merekrut anak2 SMU.

Saya kok jadi suka tersenyum sendiri kalo baca tentang Amien Rais ini.
Pada saat2 awal reformasi bergulir, saya melihat sosok Amien Rais
sebagai sosok yang sangat ideal dengan aksi2nya yang cukup berani dan
idealis. Kemudian sesaat setelah reformasi menunjukkan hasil2 awalnya,
dia mulai memperlihatkan ambisi politik pribadinya untuk menjadi
presiden, bahkan secara terang terangan dia menolak diangkat menjadi
menteri karena memang pengin jadi presiden.

Akhir akhir ini dia mulai menyadari bahwa rival rival politiknya cukup
kuat, sehingga dia membuat pernyataan bahwa tidak berambisi jadi
presiden. Trus dia mungkin juga menyadari bahwa konsep2 politik yang
dibawanya di bawah bendera PAN "kurang menyentuh" rakyat kalangan
bawah. Lain halnya dengan PDI perjuangan yang meskipun visinya nggak
jelas, tapi mendapat dukungan rakyat golongan bawah. Menyadari hal
ini, mungkin dia berpikir untuk mencari dukungan dari golongan
minoritas, serta dukungan dari negara2 tetangga yang mayoritas
penduduknya adalah golongan minoritas di Indonesia. Dia juga berusaha
merangkul para TKI yang berada di luar negeri.

Kok saya juga merasa aneh ketika mendengar Amien Rais membikin
pernyataan seperti itu di Hong Kong. Sepengetahuan saya, AMien Rais
adalah seorang tokoh islam yang fundamental. Bahkan saya pernah dengar
cerita bahwa sewaktu dia dulu jadi mahasiswa di University of Chicago,
dia menolak undangan2 di rumah orang2 bule, karena sebagai seorang
islam, dia merasa haram menghadiri acara2 tersebut. Setelah
"nyemplung" ke kolam politik, dia sepertinya berubah 180% dari hakekat
dirinya sendiri. Saya tidak tahu apakah memang perubahan itu dilandasi
oleh kesadarannya untuk menyelamatkan negara, ataukan karena ambisi
politik pribadinya dan untuk sekedar mencari dukungan. Sedandainya dia
terpilik sebagai presiden, akankan dia konsisten dengan langkah2
pendahuluannya ini? Wallahu 'alam. Saya juga tidak mau berprasangka.





---"Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Apapun yang dijanjikan AR memang spektakuler dan dapat
> dipertanggungjawabkan. Namun satu hal tentang bahasa Mandarin kalo
dijadikan
> bahasa alternatif setelah bahasa Indonesia di Kabinet apa ini bukan
suatu
> janji konyol. Lha wong berbahasa Indonesia saja banyak orang (termasuk
> menteri) yang tidak becus, malah mau cari perkara berbahasa Mandarin
di
> Kabinet.
>
> Wassalam,
> Efron
>
> -Original Message-
> From:   Ramadhan Pohan [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent:   Wednesday, 17 February, 1999 04:52
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject:LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS
>
> Salam!
> Senin Presiden, Selasa bahasa Mandarin bebas diajarkan. Cina bisa jadi
> perwira
> ABRI, masuk Kabinet dan berbahasa leluhur mereka. Itu janji Amien
Rais bila
> PAN menang dan Amien Rais jadi Presiden-- yang katanya semua
janjinya itu
> dipertanggungjawabkan dunia-akhirat.
>
> Pantaslah kalau Amien Rais-PAN disambut istimewa oleh "huaren", para
TKI,
> dan
> pejabat Hongkong. Apalagi ketika doktor ilmu politik lulusan Chicago
ini
> mengucapkan "selamat imlek" dalam bahasa Mandarin-- sembari
menginginkan
> anaknya ikut kursus bahasa Mandarin.
>
> Lagi-lagi Amien. Sayangnya, ini yang tidak ada-- ibarat bumi dan
langit--
> pada
> Megawati. Sedangkan Megawati fasih bicara marhaenisme, wong cilik,
becak--
> yang juga sayangnya tidak ada pada Amien Rais.
>
> Di atas kertas Megawati dan PDI Perjuangan akan jadi Presiden dan
pemenang
> telak pemilu 1999. Namun jangan berharap Indonesia bisa mendekati
demokrasi
> dan semangat anti rasis model AS-- negeri yang banyak menjadi
inspirasi
> politik Amien.
> Bagaimana pendapat Anda? Silahkan setuju atau mencibir
>
>
> salam!
> ramadhan pohan
> ##
> Berikut saya paste dari Jawa Pos, edisi hari ini, Rabu:
> http://jawapos.co.id
> Oleh-Oleh Prof Dr Amien Rais dari Hongkong (1)
>
> ''Senin Presiden, Selasa Mandarin Diajarkan''
>
> Mungkin tidak pernah terbayangkan oleh Dr Amien Rais, ketua umum DPP
PAN,
> kunjungan silaturahminya ke Hongkong akan disambut semeriah di tanah
air.
> Mengunjungi ribuan TKI yang bekerja di bekas koloni Inggris itu, Amien
> disambut bagai seorang bintang film di tengah penggemarnya. Sedang
> berkampanyekah Amien?
>

_
DO YOU YAHOO!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS

1999-02-17 Thread Rachman Arief

Jangan terlalu cepat menyimpulkan.
AR cuma mengatakan bhw bhs mandarin bebas diajarkan dimana saja
ketika ditanya apakah bisa bahasa mandarin diajarkan di sekolah2.
Kadangkala kita perlu menanggapi sesuatu dg wajar.
Tak perlu didramatisirlah.


-Original Message-
From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tuesday, February 16, 1999 4:04 PM
Subject: Re: LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS


>Apapun yang dijanjikan AR memang spektakuler dan dapat
>dipertanggungjawabkan. Namun satu hal tentang bahasa Mandarin kalo
dijadikan
>bahasa alternatif setelah bahasa Indonesia di Kabinet apa ini bukan suatu
>janji konyol. Lha wong berbahasa Indonesia saja banyak orang (termasuk
>menteri) yang tidak becus, malah mau cari perkara berbahasa Mandarin di
>Kabinet.
>
>Wassalam,
>Efron
>
>-Original Message-
>From:   Ramadhan Pohan [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
>Sent:   Wednesday, 17 February, 1999 04:52
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject:LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS
>
>Salam!
>Senin Presiden, Selasa bahasa Mandarin bebas diajarkan. Cina bisa jadi
>perwira
>ABRI, masuk Kabinet dan berbahasa leluhur mereka. Itu janji Amien Rais bila
>PAN menang dan Amien Rais jadi Presiden-- yang katanya semua janjinya itu
>dipertanggungjawabkan dunia-akhirat.
>
>Pantaslah kalau Amien Rais-PAN disambut istimewa oleh "huaren", para TKI,
>dan
>pejabat Hongkong. Apalagi ketika doktor ilmu politik lulusan Chicago ini
>mengucapkan "selamat imlek" dalam bahasa Mandarin-- sembari menginginkan
>anaknya ikut kursus bahasa Mandarin.
>
>Lagi-lagi Amien. Sayangnya, ini yang tidak ada-- ibarat bumi dan langit--
>pada
>Megawati. Sedangkan Megawati fasih bicara marhaenisme, wong cilik, becak--
>yang juga sayangnya tidak ada pada Amien Rais.
>
>Di atas kertas Megawati dan PDI Perjuangan akan jadi Presiden dan pemenang
>telak pemilu 1999. Namun jangan berharap Indonesia bisa mendekati demokrasi
>dan semangat anti rasis model AS-- negeri yang banyak menjadi inspirasi
>politik Amien.
>Bagaimana pendapat Anda? Silahkan setuju atau mencibir
>
>
>salam!
>ramadhan pohan
>##
>Berikut saya paste dari Jawa Pos, edisi hari ini, Rabu:
>http://jawapos.co.id
>Oleh-Oleh Prof Dr Amien Rais dari Hongkong (1)
>
>''Senin Presiden, Selasa Mandarin Diajarkan''
>
>Mungkin tidak pernah terbayangkan oleh Dr Amien Rais, ketua umum DPP PAN,
>kunjungan silaturahminya ke Hongkong akan disambut semeriah di tanah air.
>Mengunjungi ribuan TKI yang bekerja di bekas koloni Inggris itu, Amien
>disambut bagai seorang bintang film di tengah penggemarnya. Sedang
>berkampanyekah Amien?



Re: LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS

1999-02-17 Thread Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Saya nggak mendengar langsung dari sumbernya. Saya baca dari koran dan milis
ini. Namun saya menyimpulkan demikian. Tatabahasa yang digunakan sudah
benar. Jadi tinggal si reporter itu salah kutip atau ia salah menggunakan
rumus tatabahasanya sehingga saya menyimpulkannya demikian. Cobalah simak
baik-baik tulisan di koran dan milis ini.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Rachman Arief [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 18 February, 1999 03:52
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS

Jangan terlalu cepat menyimpulkan.
AR cuma mengatakan bhw bhs mandarin bebas diajarkan dimana saja
ketika ditanya apakah bisa bahasa mandarin diajarkan di sekolah2.
Kadangkala kita perlu menanggapi sesuatu dg wajar.
Tak perlu didramatisirlah.


-Original Message-
From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Tuesday, February 16, 1999 4:04 PM
Subject: Re: LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS


>Apapun yang dijanjikan AR memang spektakuler dan dapat
>dipertanggungjawabkan. Namun satu hal tentang bahasa Mandarin kalo
dijadikan
>bahasa alternatif setelah bahasa Indonesia di Kabinet apa ini bukan suatu
>janji konyol. Lha wong berbahasa Indonesia saja banyak orang (termasuk
>menteri) yang tidak becus, malah mau cari perkara berbahasa Mandarin di
>Kabinet.
>
>Wassalam,
>Efron
>
>-Original Message-
>From:   Ramadhan Pohan [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
>Sent:   Wednesday, 17 February, 1999 04:52
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject:LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS
>
>Salam!
>Senin Presiden, Selasa bahasa Mandarin bebas diajarkan. Cina bisa jadi
>perwira
>ABRI, masuk Kabinet dan berbahasa leluhur mereka. Itu janji Amien Rais bila
>PAN menang dan Amien Rais jadi Presiden-- yang katanya semua janjinya itu
>dipertanggungjawabkan dunia-akhirat.
>
>Pantaslah kalau Amien Rais-PAN disambut istimewa oleh "huaren", para TKI,
>dan
>pejabat Hongkong. Apalagi ketika doktor ilmu politik lulusan Chicago ini
>mengucapkan "selamat imlek" dalam bahasa Mandarin-- sembari menginginkan
>anaknya ikut kursus bahasa Mandarin.
>
>Lagi-lagi Amien. Sayangnya, ini yang tidak ada-- ibarat bumi dan langit--
>pada
>Megawati. Sedangkan Megawati fasih bicara marhaenisme, wong cilik, becak--
>yang juga sayangnya tidak ada pada Amien Rais.
>
>Di atas kertas Megawati dan PDI Perjuangan akan jadi Presiden dan pemenang
>telak pemilu 1999. Namun jangan berharap Indonesia bisa mendekati demokrasi
>dan semangat anti rasis model AS-- negeri yang banyak menjadi inspirasi
>politik Amien.
>Bagaimana pendapat Anda? Silahkan setuju atau mencibir
>
>
>salam!
>ramadhan pohan
>##
>Berikut saya paste dari Jawa Pos, edisi hari ini, Rabu:
>http://jawapos.co.id
>Oleh-Oleh Prof Dr Amien Rais dari Hongkong (1)
>
>''Senin Presiden, Selasa Mandarin Diajarkan''
>
>Mungkin tidak pernah terbayangkan oleh Dr Amien Rais, ketua umum DPP PAN,
>kunjungan silaturahminya ke Hongkong akan disambut semeriah di tanah air.
>Mengunjungi ribuan TKI yang bekerja di bekas koloni Inggris itu, Amien
>disambut bagai seorang bintang film di tengah penggemarnya. Sedang
>berkampanyekah Amien?



Re: LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS

1999-02-17 Thread Panut Wirata

Dear Efron:
Saya simak baik-baik analisis Ramadhan Pohan serta berita Jawa Pos
tentang Amien Rais yang di Hong Kong itu.  Dan saya setuju dengan
Rachman Arief bahwa Amien Rais akan mengijinkan bahasa Mandarin
diajarkan dan dipakai secara terbuka.  Tak perlu terlalu banyak
dibumbui dan dikembang-kembangi.
  Mungkin Anda perlu membacanya lagi secara lebih seksama.
Berfikir kritis dan menganalisa tulisan secara kritis dalam usaha
membedakan mana data mana interpretasi, apa yang tersirat dalam yang
tersurat, apa implikasi suatu pernyataan, kesimpulan apa yang bisa
ditarik dari suatu pernyataan, dsb perlu latihan.  Beberapa waktu yang
lalu ada yang posting (apa sih bahasa Indonesia yang tepat untuk ini)
tentang logika (aljabar pernyataan)dengan contoh pertanyaan-pertanyaan
yang bagus sekali.  Logika ini juga sering menjadi pertanyaan dalam
bagian analitical GRE.

Wassalam,
Panut Wirata




---"Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya nggak mendengar langsung dari sumbernya. Saya baca dari koran
dan milis
> ini. Namun saya menyimpulkan demikian. Tatabahasa yang digunakan sudah
> benar. Jadi tinggal si reporter itu salah kutip atau ia salah
menggunakan
> rumus tatabahasanya sehingga saya menyimpulkannya demikian. Cobalah
simak
> baik-baik tulisan di koran dan milis ini.
>
> Wassalam,
> Efron
>
> -Original Message-
> From:   Rachman Arief [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent:   Thursday, 18 February, 1999 03:52
> To:     [EMAIL PROTECTED]
> Subject:Re: LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS
>
> Jangan terlalu cepat menyimpulkan.
> AR cuma mengatakan bhw bhs mandarin bebas diajarkan dimana saja
> ketika ditanya apakah bisa bahasa mandarin diajarkan di sekolah2.
> Kadangkala kita perlu menanggapi sesuatu dg wajar.
> Tak perlu didramatisirlah.
>
>
> -Original Message-
> From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Tuesday, February 16, 1999 4:04 PM
> Subject: Re: LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS
>
>
> >Apapun yang dijanjikan AR memang spektakuler dan dapat
> >dipertanggungjawabkan. Namun satu hal tentang bahasa Mandarin kalo
> dijadikan
> >bahasa alternatif setelah bahasa Indonesia di Kabinet apa ini bukan
suatu
> >janji konyol. Lha wong berbahasa Indonesia saja banyak orang
(termasuk
> >menteri) yang tidak becus, malah mau cari perkara berbahasa
Mandarin di
> >Kabinet.
> >
> >Wassalam,
> >Efron
> >
> >-Original Message-
> >From:   Ramadhan Pohan [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> >Sent:   Wednesday, 17 February, 1999 04:52
> >To: [EMAIL PROTECTED]
> >Subject:LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS
> >
> >Salam!
> >Senin Presiden, Selasa bahasa Mandarin bebas diajarkan. Cina bisa
jadi
> >perwira
> >ABRI, masuk Kabinet dan berbahasa leluhur mereka. Itu janji Amien
Rais bila
> >PAN menang dan Amien Rais jadi Presiden-- yang katanya semua
janjinya itu
> >dipertanggungjawabkan dunia-akhirat.
> >
> >Pantaslah kalau Amien Rais-PAN disambut istimewa oleh "huaren",
para TKI,
> >dan
> >pejabat Hongkong. Apalagi ketika doktor ilmu politik lulusan
Chicago ini
> >mengucapkan "selamat imlek" dalam bahasa Mandarin-- sembari
menginginkan
> >anaknya ikut kursus bahasa Mandarin.
> >
> >Lagi-lagi Amien. Sayangnya, ini yang tidak ada-- ibarat bumi dan
langit--
> >pada
> >Megawati. Sedangkan Megawati fasih bicara marhaenisme, wong cilik,
becak--
> >yang juga sayangnya tidak ada pada Amien Rais.
> >
> >Di atas kertas Megawati dan PDI Perjuangan akan jadi Presiden dan
pemenang
> >telak pemilu 1999. Namun jangan berharap Indonesia bisa mendekati
demokrasi
> >dan semangat anti rasis model AS-- negeri yang banyak menjadi
inspirasi
> >politik Amien.
> >Bagaimana pendapat Anda? Silahkan setuju atau mencibir
> >
> >
> >salam!
> >ramadhan pohan
> >##
> >Berikut saya paste dari Jawa Pos, edisi hari ini, Rabu:
> >http://jawapos.co.id
> >Oleh-Oleh Prof Dr Amien Rais dari Hongkong (1)
> >
> >''Senin Presiden, Selasa Mandarin Diajarkan''
> >
> >Mungkin tidak pernah terbayangkan oleh Dr Amien Rais, ketua umum
DPP PAN,
> >kunjungan silaturahminya ke Hongkong akan disambut semeriah di
tanah air.
> >Mengunjungi ribuan TKI yang bekerja di bekas koloni Inggris itu,
Amien
> >disambut bagai seorang bintang film di tengah penggemarnya. Sedang
> >berkampanyekah Amien?
>

_
DO YOU YAHOO!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS

1999-02-17 Thread Blucer Rajagukguk

Saya kira PDI perjuangan dengan Amien Rais satu pandangan dalam hal ini.
Kalau tidak megawati akan menyuruh kwik kian gie untuk mengganti namanya
dalam bahasa Indonesia seperti beberapa usulan tokoh orde baru kepada
kelompok cina pada akhir dasawarsa ini. Masalahnya Megawati tidak perlu
menunjukkan hal tsb, sedangkan Amien Rais perlu meyakinkan banyak pihak
bahwa beliau tidak rasist.
peace.

Ramadhan Pohan wrot>
> Salam!
> Senin Presiden, Selasa bahasa Mandarin bebas diajarkan. Cina bisa jadi perwira
> ABRI, masuk Kabinet dan berbahasa leluhur mereka. Itu janji Amien Rais bila
> PAN menang dan Amien Rais jadi Presiden-- yang katanya semua janjinya itu
> dipertanggungjawabkan dunia-akhirat.
>
> Pantaslah kalau Amien Rais-PAN disambut istimewa oleh "huaren", para TKI, dan
> pejabat Hongkong. Apalagi ketika doktor ilmu politik lulusan Chicago ini
> mengucapkan "selamat imlek" dalam bahasa Mandarin-- sembari menginginkan
> anaknya ikut kursus bahasa Mandarin.
>
> Lagi-lagi Amien. Sayangnya, ini yang tidak ada-- ibarat bumi dan langit-- pada
> Megawati. Sedangkan Megawati fasih bicara marhaenisme, wong cilik, becak--
> yang juga sayangnya tidak ada pada Amien Rais.
>
> Di atas kertas Megawati dan PDI Perjuangan akan jadi Presiden dan pemenang
> telak pemilu 1999. Namun jangan berharap Indonesia bisa mendekati demokrasi
> dan semangat anti rasis model AS-- negeri yang banyak menjadi inspirasi
> politik Amien.
> Bagaimana pendapat Anda? Silahkan setuju atau mencibir
>
> salam!
> ramadhan pohan
> ##
> Berikut saya paste dari Jawa Pos, edisi hari ini, Rabu:
> http://jawapos.co.id
> Oleh-Oleh Prof Dr Amien Rais dari Hongkong (1)
>
> ’’Senin Presiden, Selasa Mandarin Diajarkan’’
>
> Mungkin tidak pernah terbayangkan oleh Dr Amien Rais, ketua umum DPP PAN,
> kunjungan silaturahminya ke Hongkong akan disambut semeriah di tanah air.
> Mengunjungi ribuan TKI yang bekerja di bekas koloni Inggris itu, Amien
> disambut bagai seorang bintang film di tengah penggemarnya. Sedang
> berkampanyekah Amien?



Re: LAGI-LAGI, PAN-AMIEN RAIS

1999-02-17 Thread Indra Adrisudiro

On Tue, 16 Feb 1999 21:40:47 -0800, Dodo D. wrote:
--
|> Kok menurut saya, Amin Rais agak sedikit "norak"
|> dengan pernyataan-pernyataan politiknya yang disampaikan
|> di Singapore beberapa waktu yang lalu dan yang di
|> senada di sampaikan di Hong Kong. Ditambah lagi
|> dengan merekrut anak2 SMU.

IA: Yah buat anda mungkin saja AR sedikit "norak"
tapi buat orang lain bisa jadi itu sebagai
"terobosan" :)

|> Saya kok jadi suka tersenyum sendiri kalo baca tentang
|> Amien Rais ini. Pada saat2 awal reformasi bergulir,
|> saya melihat sosok Amien Rais sebagai sosok yang sangat
|> ideal dengan aksi2nya yang cukup berani dan idealis.
|> Kemudian sesaat setelah reformasi menunjukkan hasil2
|> awalnya, dia mulai memperlihatkan ambisi politik
|> pribadinya untuk menjadi presiden, bahkan secara terang
|> terangan dia menolak diangkat menjadi menteri karena
|> memang pengin jadi presiden.

IA: Kalau anda pernah membaca artikel ttg. AR mungkin
bisa memberi gambaran yang lebih jelas.

Di artikel tsb. dijelaskan bahwa pada awalnya memang
AR tidak berniat jadi Presiden. AR bercita-cita
jadi oposan permanen. Akan tetapi rekan-rekannya
"memaksa" AR untuk nggak tanggung-tanggung. Kalau
memang berniat melakukan reformasi, ya sekalian aja
jadi leadernya ... kasihan orang yang udah kadung
mendukungnya.

Mengenai kenapa dia milih jadi Presiden instead of
jadi Menteri, saya dukung 100%. Emangnya Menteri
bisa apa sih ? :)

Ingat waktu Disney ingin reformasi yang diganti juga
CEO-nya, setelah Michael Eisner (?) jadi CEO, Disney
mulai "bangkit" kembali. Begitu juga dengan Chrysler, dll.
Sama aja kan analoginya ... :)

|> Akhir akhir ini dia mulai menyadari bahwa rival rival
|> politiknya cukup kuat, sehingga dia membuat pernyataan
|> bahwa tidak berambisi jadi presiden. Trus dia mungkin juga
|> menyadari bahwa konsep2 politik yang dibawanya di bawah
|> bendera PAN "kurang menyentuh" rakyat kalangan bawah. Lain
|> halnya dengan PDI perjuangan yang meskipun visinya nggak
|> jelas, tapi mendapat dukungan rakyat golongan bawah.
|> Menyadari hal ini, mungkin dia berpikir untuk mencari
|> dukungan dari golongan minoritas, serta dukungan dari
|> negara2 tetangga yang mayoritas penduduknya adalah
|> golongan minoritas di Indonesia. Dia juga berusaha
|> merangkul para TKI yang berada di luar negeri.

IA: Ya memang susah kalau mencari pemimpin yang 100% perfect.
Saya akui AR punya visi tetapi kurang mendapat dukungan
seperti PDI-P Mega. Mega pun begitu, didukung rakyat
bawah, tapi nggak punya visi ke depan.

Gini aje deh ... dari pada pusing-pusing, udah aja si
Mega/AR jadi Pres/WaPres or Wapres/Pres. :)

|> Kok saya juga merasa aneh ketika mendengar Amien Rais
|> membikin pernyataan seperti itu di Hong Kong.
|> Sepengetahuan saya, AMien Rais adalah seorang tokoh
|> islam yang fundamental.

IA: AR Islam fundamentalis ? Ah nyang bener ente ? :)
Parameternya apa nih ?

|> Bahkan saya pernah dengar cerita bahwa sewaktu dia dulu
|> jadi mahasiswa di University of Chicago, dia menolak
|> undangan2 di rumah orang2 bule, karena sebagai seorang
|> islam, dia merasa haram menghadiri acara2 tersebut.

IA: Hubungannya apa yah ? Kok saya nggak mudeng ... :)

Saya pun selalu menolak diundang ke rumah rekan
saya yang bule kalau tujuan undangannya itu adalah
untuk perayaan ibadah. Tapi kalau sekedar kongkow-
kongkow nonton basketball aja sih bolah-boleh aje :)
Apa lantas kalau saya berprinsip seperti itu terus
dianggap Islam fundamental. Give me a break man :)

|> Setelah "nyemplung" ke kolam politik, dia sepertinya
|> berubah 180% dari hakekat dirinya sendiri. Saya tidak
|> tahu apakah memang perubahan itu dilandasi oleh
|> kesadarannya untuk menyelamatkan negara, ataukan
|> karena ambisi politik pribadinya dan untuk sekedar
|> mencari dukungan. Sedandainya dia terpilik sebagai
|> presiden, akankan dia konsisten dengan langkah2
|> pendahuluannya ini? Wallahu 'alam. Saya juga tidak mau
|> berprasangka.



Re: Apakah Amien Rais seorang Negarawan?

1999-03-13 Thread Mohammad Rosadi

FYI...guys :

Pada waktu Bp. Amien Rais berkunjung dan bertatap muka dengan masyarakat
Indonesia di Washington DC kira-kira seminggu yg lalu (sebelum beliau ke
NY),sambutan masyarakat sungguh luar biasa hebatnya. Acara diskusi yg
digelar di KBRI Washington dipadati oleh masyarakat Indonesia dari
berbagai latar belakang sosial,agama,suku,dsb.Walaupun kapasitasnya
sebagai ketua PAN, tapi beliau sama sekali tidak meng-"kampanye"-kan
partainya. Acara tsb lebih banyak diisi dengan diskusi dan tanya jawab
mengenai kondisi di tanah air dan visi pak Amien tentang Indonesia di
masa mendatang. Dengan pembawaan yg tenang dan jawaban-jawaban lugas yg
diberikannya, membuat hadirin yg hadir saat itu cukup puas. Bahkan
walaupun dari wajahnya terlihat bahwa beliau sangat letih(sehabis
melakukan perjalanan jauh,wawancara dg mass media AS,dan pertemuan
dengan tokoh-tokoh penting AS), beliau masih sempat menyelipkan
"joke-joke" segar yg membuat hadirin tertawa. Hanya saja sayangnya
kunjungan pak Amien ke AS kali ini kelewat singkat dan jadwal acaranya
sangat padat, sehingga beliau tidak mempunyai banyak waktu untuk
bertatap muka dan berdialog lebih banyak lagi dengan masyarakat
Indonesia. memang seperti yg beliau sampaikan, kunjungannya ke AS
beserta rombongan kali ini adalah untuk mencari dukungan moril dari
pemerintah AS dalam usaha mengatasi berbagai macam masalah yg terjadi di
Indonesia, sekaligus juga untuk berdialog dengan pihak Bank Dunia dan
IMF serta swasta AS untuk menjajagi kemungkinan peningkatan bantuan bagi
Indonesia, dan menarik minat mereka untuk berinvestasi di Indonesia.
jadi kunjungan pak Amien kali ini sama sekali BUKAN untuk kampanye atau
mencari dukungan suara! kalaupun ada yg kecewa karena pak Amien tidak
banyak meluangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan masyarakat
Indonesia, itu semata-mata hanyalah karena jadwal acaranya yg begitu
padat, bukan karena kemauannya sendiri.

Mengenai kharisma, saya rasa bukan merupakan hal yg mutlak bagi seorang
pemimpin, apalagi bagi Indonesia yg saat ini yg benar-benar memiliki
banyak problem. menurut hemat saya, calon pemimpin atau persiden
Indonesia di untuk masa mendatang haruslah benar-benar mempunyai
kualitas, baik dari segi keilmuan-nya,wawasan dan pandangan,serta sifat
kerakyatannya. sementara "kharisma" hanyalah merupakan "embel-embel" yg
kurang begitu penting. Sejarah telah membuktikan, bahwa pemimpin yg
lebih banyak mengandalkan kharisma dan kepandaian dalam mengumbar
kata-kata saja,bukanlah seorang pemimpin yg baik, malah membawa problem
besar bagi bangsa dan negara kita.

Salam
Mohamad Rosadi

PS. Oh ya.., pada waktu acara diskusi tsb, pak Amien dan rombongan
datang 1 jam lebih dari waktu yg direncanakan. Mungkin karena cuaca
waktu itu cukup baik, sehingga tidak ada halangan. Sayangnya menjelang
keberangkatannya ke NY, cuaca kembali memburuk (turun salju). Mungkin
inilah salah satu penyebab kenapa pak amien dan rombongan terlambat
menghadiri acara yg di gelar di NY beberapa hari yg lalu.










>From: Indi Soemardjan <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Apakah Amien Rais seorang Negarawan?
>Date: Thu, 11 Mar 1999 17:59:04 -0600
>
>Bagi Anda semua yang mendukung Amien Rais sebagai calon Presiden,
>Saya anjurkan untuk memikirkan kembali dukungan Anda.
>Apakah betul dia mempunyai sikap "negarawan"?
>
>Salah satu peserta (saudara saya sendiri hadir disana) bercerita kapada
>saya bahwa
>pada acara temu muka dgn. Amien Rais di NY hari Rabu (10/3) malam,
>Amien Rais rupanya tidak mampu menunjukkan atau memberikan
>jawaban-jawaban
>yang dilontarkan beberapa tamu yang datang mengenai langkah2 yang akan
>beliau ambil
>apabila terpilih menjadi Presiden.
>Saudara saya juga mengatakan bahwa dia betul2 kecewa dengan cara
>dialog/diplomasi
>Amien Rais yang tidak menunjukkan sikap "Statemanship" ataupun
>"kharisma" seperti
>layaknya seorang pemimpin yang mampu berpolitik/berdiplomasi secara
>terbuka.
>Sebagai tambahan, Amien Rais datang terlambat (kasus biasa untuk orang
>Indonesia yang
>merasa diperlukan) dan seusai acara tersebut langsung meninggalkan
>ruangan tanpa
>mengadakan "bincang2" dengan para tamu yang ada; kesempatan untuk
>berbincang2
>dengan public dibuang begitu saja!
>
>berikut ini cuplikan Kompas dari konperesi tersebut di NY:
>http://www.kompas.com/kompas-cetak/9903/13/NAPER/nape12.htm
>Saya juga dengar cuplikan serupa diatas dari saudara saya tersebut.
>
>Secara pribadi, saya rasa Amien Rais tidak perlu maju sebagai calon
>Presiden dan anjuran saya adalah
>supaya beliau cukup menjadi "tokoh oposisi" dan "komentator politik"
>semata
>(jangan berpolitik sama sekali).
>
>--
>Indi
>
>Visit my world: http://pagina.de/indradi
>

Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Apakah Amien Rais seorang Negarawan?

1999-03-13 Thread FNU Brawijaya

Bila disebutkan tidak mampu memberikan jawaban atas pertanyaan
para peserta kok rasanya tidak benar juga. Dalam posting saya sebelumnya
saya tulis bahwa saya agak kecewa dengan waktu pertemuan yg sangat singkat.
Banyak sekali para peserta yg tidak mendapatkan kesempatan bertanya,
termasuk kami serombongan. Namun demikian rasanya semua pertanyaan
terjawab dengan baik. Memang benar jenis pertanyaan yg muncul masih
agak malu-malu, biasa lah kalau permulaan kan begitu. Sayangnya saat para
peserta selesai demam panggung, waktu pertemuan sudah selesai.

Ibu Dewi waktu itu memakan waktu yg lumayan banyak untuk menyampaikan
uneg-unegnya. Bila mahasiswa dalam bertanya terlalu bertele-tele dapat
langsung di-cut oleh moderator, untuk bekas istri BK ini pak moderator
agak sungkan memotongnya. Rasanya Bu Dewi cukup puas dengan
jawaban Pak Amien sih. Di Kompas yg anda refer-pun tidak diberitakan
ketidakpuasan Bu Dewi.

Saat selesai, AR sempat juga bincang-bincang sejenak dengan Bu Dewi,
juga dengan beberapa mhs., memang singkat sih. Jadi ya boleh dibilang
kurang tepat juga bila disebut langsung meninggalkan ruangan. Tanpa
mengurangi penghargaan thd panitia, mungkin perlu ditulis waktu
selesainya pertemuan.

Kalau buat kita-kita yg masih shopping untuk menentukan siapa yg bakal
dipilih, rasanya AR ini ya pantas-pantas saja. Kalau mau yg sudah nampak
seperti statesman ya cuman Pak Harto, mau milih beliau apa? Hehe.


Salam,
Jaya


-
Indi Soemardjan wrote:

> Bagi Anda semua yang mendukung Amien Rais sebagai calon Presiden,
> Saya anjurkan untuk memikirkan kembali dukungan Anda.
> Apakah betul dia mempunyai sikap "negarawan"?
>
> Salah satu peserta (saudara saya sendiri hadir disana) bercerita kapada
> saya bahwa
> pada acara temu muka dgn. Amien Rais di NY hari Rabu (10/3) malam,
> Amien Rais rupanya tidak mampu menunjukkan atau memberikan
> jawaban-jawaban
> yang dilontarkan beberapa tamu yang datang mengenai langkah2 yang akan
> beliau ambil
> apabila terpilih menjadi Presiden.
> Saudara saya juga mengatakan bahwa dia betul2 kecewa dengan cara
> dialog/diplomasi
> Amien Rais yang tidak menunjukkan sikap "Statemanship" ataupun
> "kharisma" seperti
> layaknya seorang pemimpin yang mampu berpolitik/berdiplomasi secara
> terbuka.
> Sebagai tambahan, Amien Rais datang terlambat (kasus biasa untuk orang
> Indonesia yang
> merasa diperlukan) dan seusai acara tersebut langsung meninggalkan
> ruangan tanpa
> mengadakan "bincang2" dengan para tamu yang ada; kesempatan untuk
> berbincang2
> dengan public dibuang begitu saja!
>
> berikut ini cuplikan Kompas dari konperesi tersebut di NY:
> http://www.kompas.com/kompas-cetak/9903/13/NAPER/nape12.htm
> Saya juga dengar cuplikan serupa diatas dari saudara saya tersebut.
>
> Secara pribadi, saya rasa Amien Rais tidak perlu maju sebagai calon
> Presiden dan anjuran saya adalah
> supaya beliau cukup menjadi "tokoh oposisi" dan "komentator politik"
> semata
> (jangan berpolitik sama sekali).
>
> --
> Indi
>
> Visit my world: http://pagina.de/indradi

--
   \\\|///
 \\  - -  //
  (  @ @  )
oOOo-(_)-oOOo---
FNU Brawijaya
Dept of Civil Engineering
Rensselaer Polytechnic Institute
mailto:[EMAIL PROTECTED]
Oooo
   oooO (   )
  (   )  ) /
   \ (  (_/
\_)



Re: Apakah Amien Rais seorang Negarawan?

1999-03-14 Thread Priyo Pujiwasono

Heheee
Iya nih, calon anda sebenarnya siapa Bung Indi?
Pak Harto lagi, Pak Habibie, atau Bung Akbar Tanjung?
Sekarang ini tak usahlah selalu cari2 kekurangan seorang tokoh. Kalau
nilai plus-nya masih sangat banyak, kenapa tidak? Saya rasa Amien Rais
sudah lebih dari cukup untuk memenuhi "syarat minimal" yang ada
menjadi Presiden ke-4 -- malah boleh dibilang calon terbaik yang
"beredar" saat ini.
Eniwei, seharusnya kita harus beranjak lebih maju untuk bicara
"sistem". Seperti kata Cak Nur: kita harus punya pemimpin seperti
masinis KA. Jadi kemanapun dia pergi tetap sesuai rel yang sudah
ditentukan, nggak bisa seenaknya spt yang lalu-lalu.
Jangan sampai kita punya pemimpin seperti pilot pesawat. Yang masih
bisa bebas seenaknya mengendalikan arah pesawat. Iya apa iya?

~yo
== bukan simpatisan PAN spt Bu Dewi.
PS:
Yang datang di NY, Karina ikut datang nggak?..:-)

---FNU Brawijaya <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Bila disebutkan tidak mampu memberikan jawaban atas pertanyaan
> para peserta kok rasanya tidak benar juga. Dalam posting saya
sebelumnya
> saya tulis bahwa saya agak kecewa dengan waktu pertemuan yg sangat
singkat.
> Banyak sekali para peserta yg tidak mendapatkan kesempatan bertanya,
> termasuk kami serombongan. Namun demikian rasanya semua pertanyaan
> terjawab dengan baik. Memang benar jenis pertanyaan yg muncul masih
> agak malu-malu, biasa lah kalau permulaan kan begitu. Sayangnya saat
para
> peserta selesai demam panggung, waktu pertemuan sudah selesai.
>
> Ibu Dewi waktu itu memakan waktu yg lumayan banyak untuk menyampaikan
> uneg-unegnya. Bila mahasiswa dalam bertanya terlalu bertele-tele dapat
> langsung di-cut oleh moderator, untuk bekas istri BK ini pak moderator
> agak sungkan memotongnya. Rasanya Bu Dewi cukup puas dengan
> jawaban Pak Amien sih. Di Kompas yg anda refer-pun tidak diberitakan
> ketidakpuasan Bu Dewi.
>
> Saat selesai, AR sempat juga bincang-bincang sejenak dengan Bu Dewi,
> juga dengan beberapa mhs., memang singkat sih. Jadi ya boleh dibilang
> kurang tepat juga bila disebut langsung meninggalkan ruangan. Tanpa
> mengurangi penghargaan thd panitia, mungkin perlu ditulis waktu
> selesainya pertemuan.
>
> Kalau buat kita-kita yg masih shopping untuk menentukan siapa yg bakal
> dipilih, rasanya AR ini ya pantas-pantas saja. Kalau mau yg sudah
nampak
> seperti statesman ya cuman Pak Harto, mau milih beliau apa? Hehe.....
>
>
> Salam,
> Jaya
>
>
> -
> Indi Soemardjan wrote:
>
> > Bagi Anda semua yang mendukung Amien Rais sebagai calon Presiden,
> > Saya anjurkan untuk memikirkan kembali dukungan Anda.
> > Apakah betul dia mempunyai sikap "negarawan"?
> >
> > Salah satu peserta (saudara saya sendiri hadir disana) bercerita
kapada
> > saya bahwa
> > pada acara temu muka dgn. Amien Rais di NY hari Rabu (10/3) malam,
> > Amien Rais rupanya tidak mampu menunjukkan atau memberikan
> > jawaban-jawaban
> > yang dilontarkan beberapa tamu yang datang mengenai langkah2 yang
akan
> > beliau ambil
> > apabila terpilih menjadi Presiden.
> > Saudara saya juga mengatakan bahwa dia betul2 kecewa dengan cara
> > dialog/diplomasi
> > Amien Rais yang tidak menunjukkan sikap "Statemanship" ataupun
> > "kharisma" seperti
> > layaknya seorang pemimpin yang mampu berpolitik/berdiplomasi secara
> > terbuka.
> > Sebagai tambahan, Amien Rais datang terlambat (kasus biasa untuk
orang
> > Indonesia yang
> > merasa diperlukan) dan seusai acara tersebut langsung meninggalkan
> > ruangan tanpa
> > mengadakan "bincang2" dengan para tamu yang ada; kesempatan untuk
> > berbincang2
> > dengan public dibuang begitu saja!
> >
> > berikut ini cuplikan Kompas dari konperesi tersebut di NY:
> > http://www.kompas.com/kompas-cetak/9903/13/NAPER/nape12.htm
> > Saya juga dengar cuplikan serupa diatas dari saudara saya tersebut.
> >
> > Secara pribadi, saya rasa Amien Rais tidak perlu maju sebagai calon
> > Presiden dan anjuran saya adalah
> > supaya beliau cukup menjadi "tokoh oposisi" dan "komentator politik"
> > semata
> > (jangan berpolitik sama sekali).
> >
> > --
> > Indi
> >
> > Visit my world: http://pagina.de/indradi

_
DO YOU YAHOO!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: Apakah Amien Rais seorang Negarawan?

1999-03-14 Thread Indi Soemardjan

pliohan saya?
yang jelas bukan Amien Rais.
dia lebih cocok sebagai pihak opisisi dan memegang peran sebagai
komentator politik.
jadi harapan saya mudah2an dia ndak terpilih jadi Presiden.

calon saya siapa?
Mungkin Mega, saya sendiri masih cari info lebih banyak ttg. programnya
yang kelihatannya lebih bersikap inklusif daripada partainya Amien.

INDI

Priyo Pujiwasono wrote:

> Heheee
> Iya nih, calon anda sebenarnya siapa Bung Indi?
> Pak Harto lagi, Pak Habibie, atau Bung Akbar Tanjung?
> Sekarang ini tak usahlah selalu cari2 kekurangan seorang tokoh. Kalau
> nilai plus-nya masih sangat banyak, kenapa tidak? Saya rasa Amien Rais
>
> sudah lebih dari cukup untuk memenuhi "syarat minimal" yang ada
> menjadi Presiden ke-4 -- malah boleh dibilang calon terbaik yang
> "beredar" saat ini.
> Eniwei, seharusnya kita harus beranjak lebih maju untuk bicara
> "sistem". Seperti kata Cak Nur: kita harus punya pemimpin seperti
> masinis KA. Jadi kemanapun dia pergi tetap sesuai rel yang sudah
> ditentukan, nggak bisa seenaknya spt yang lalu-lalu.
> Jangan sampai kita punya pemimpin seperti pilot pesawat. Yang masih
> bisa bebas seenaknya mengendalikan arah pesawat. Iya apa iya?
>
> ~yo
> == bukan simpatisan PAN spt Bu Dewi.
> PS:
> Yang datang di NY, Karina ikut datang nggak?..:-)
>
> ---FNU Brawijaya <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Bila disebutkan tidak mampu memberikan jawaban atas pertanyaan
> > para peserta kok rasanya tidak benar juga. Dalam posting saya
> sebelumnya
> > saya tulis bahwa saya agak kecewa dengan waktu pertemuan yg sangat
> singkat.
> > Banyak sekali para peserta yg tidak mendapatkan kesempatan bertanya,
>
> > termasuk kami serombongan. Namun demikian rasanya semua pertanyaan
> > terjawab dengan baik. Memang benar jenis pertanyaan yg muncul masih
> > agak malu-malu, biasa lah kalau permulaan kan begitu. Sayangnya saat
>
> para
> > peserta selesai demam panggung, waktu pertemuan sudah selesai.
> >
> > Ibu Dewi waktu itu memakan waktu yg lumayan banyak untuk
> menyampaikan
> > uneg-unegnya. Bila mahasiswa dalam bertanya terlalu bertele-tele
> dapat
> > langsung di-cut oleh moderator, untuk bekas istri BK ini pak
> moderator
> > agak sungkan memotongnya. Rasanya Bu Dewi cukup puas dengan
> > jawaban Pak Amien sih. Di Kompas yg anda refer-pun tidak diberitakan
>
> > ketidakpuasan Bu Dewi.
> >
> > Saat selesai, AR sempat juga bincang-bincang sejenak dengan Bu Dewi,
>
> > juga dengan beberapa mhs., memang singkat sih. Jadi ya boleh
> dibilang
> > kurang tepat juga bila disebut langsung meninggalkan ruangan. Tanpa
> > mengurangi penghargaan thd panitia, mungkin perlu ditulis waktu
> > selesainya pertemuan.
> >
> > Kalau buat kita-kita yg masih shopping untuk menentukan siapa yg
> bakal
> > dipilih, rasanya AR ini ya pantas-pantas saja. Kalau mau yg sudah
> nampak
> > seperti statesman ya cuman Pak Harto, mau milih beliau apa?
> Hehe.
> >
> >
> > Salam,
> > Jaya
> >
> >
> > -
> > Indi Soemardjan wrote:
> >
> > > Bagi Anda semua yang mendukung Amien Rais sebagai calon Presiden,
> > > Saya anjurkan untuk memikirkan kembali dukungan Anda.
> > > Apakah betul dia mempunyai sikap "negarawan"?
> > >
> > > Salah satu peserta (saudara saya sendiri hadir disana) bercerita
> kapada
> > > saya bahwa
> > > pada acara temu muka dgn. Amien Rais di NY hari Rabu (10/3) malam,
>
> > > Amien Rais rupanya tidak mampu menunjukkan atau memberikan
> > > jawaban-jawaban
> > > yang dilontarkan beberapa tamu yang datang mengenai langkah2 yang
> akan
> > > beliau ambil
> > > apabila terpilih menjadi Presiden.
> > > Saudara saya juga mengatakan bahwa dia betul2 kecewa dengan cara
> > > dialog/diplomasi
> > > Amien Rais yang tidak menunjukkan sikap "Statemanship" ataupun
> > > "kharisma" seperti
> > > layaknya seorang pemimpin yang mampu berpolitik/berdiplomasi
> secara
> > > terbuka.
> > > Sebagai tambahan, Amien Rais datang terlambat (kasus biasa untuk
> orang
> > > Indonesia yang
> > > merasa diperlukan) dan seusai acara tersebut langsung meninggalkan
>
> > > ruangan tanpa
> > > mengadakan "bincang2" dengan para tamu yang ada; kesempatan untuk
> > > berbincang2
> > > dengan public dibuang begitu saja!
> > >
> > > berikut ini cuplikan Kompas dari konperesi tersebut di NY:
> > > http://www.kompas.com/kompas-cetak/9903/13/NAPER/nape12.htm
> > > Saya juga dengar cuplikan serupa diatas dari saudara saya
> tersebut.
> > >
> > > Secara pribadi, saya rasa Amien Rais tidak perlu maju sebagai
> calon
> > > Presiden dan anjuran saya adalah
> > > supaya beliau cukup menjadi "tokoh oposisi" dan "komentator
> politik"
> > > semata
> > > (jangan berpolitik sama sekali).
> > >
> > > --
> > > Indi
> > >
> > > Visit my world: http://pagina.de/indradi
>
> _
> DO YOU YAHOO!?
> Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



--
Indi

Visit my world: http://pagina.de/indradi



Re: Apakah Amien Rais seorang Negarawan?

1999-03-14 Thread Budi Haryanto

Rekan-rekan yth.,

Apa yang dilakukan oleh Amien Rais sebagai calon presiden adalah bagus.
Pro-aktif menunjukkan bobot sehingga kita-kita sebagai calon pembeli
tidak salah pilih barang. Adalah lebih bagus lagi kalau para calon
presiden yang lain juga 'show up' bobot-nya masing-masing. Bagaimana
kita tahu barang yang akan kita beli kalau tidak pernah tahu
kualitasnya?

Mulai saat inilah kita harus memilih presiden yang betul-betul kita tahu
kualitasnya (sebenarnya saya juga pingin tahu kualitasnya Habibie, Akbar
Tanjung, Wiranto, Megawati, dan Gus Dur meskipun sedikit saja).

Hayo., siapa yang menyusul 'show up'...!!

Salam,
Budi



Re: Apakah Amien Rais seorang Negarawan?

1999-03-14 Thread Yusuf-Wibisono

Indi Soemardjan <[EMAIL PROTECTED]>:

...

>Bagi Anda semua yang mendukung Amien Rais sebagai calon Presiden,
>Saya anjurkan untuk memikirkan kembali dukungan Anda.
>Apakah betul dia mempunyai sikap "negarawan"?

Yw: Negarawan seperti suharto maksudnya? Tidak tentu saja.

>Salah satu peserta (saudara saya sendiri hadir disana) bercerita kapada
>saya bahwa pada acara temu muka dgn. Amien Rais di NY hari Rabu (10/3)
>malam, Amien Rais rupanya tidak mampu menunjukkan atau memberikan
>jawaban-jawaban yang dilontarkan beberapa tamu yang datang mengenai
>langkah2 yang akan beliau ambil apabila terpilih menjadi Presiden.

Yw: Andaikan yg harus menjawab itu adalah Suharto, dia pasti
mampu! But who cares about him? Janganlah hanya gara-gara
benchmark kayak gitu, anda terus ada niat utk balik ke
Suharto lagi, gitu kan prinsipnya?

>Saudara saya juga mengatakan bahwa dia betul2 kecewa dengan cara
>dialog/diplomasi Amien Rais yang tidak menunjukkan sikap "Statemanship"
>ataupun "kharisma" seperti layaknya seorang pemimpin yang mampu
>berpolitik/berdiplomasi secara terbuka.

Yw: Itu menunjukkan bahwa:
1. Dia belum berpengalaman jadi negarawan
   (dan apalagi jadi presiden).
2. In some sense dia bukan politikus sejati.
3. In some sense dia bukan diplomat ulung.

Frankly speaking, kalo beneran Indonesia pingin maju,
apakah bijaksana kalo memilih 'politikus sejati yg diplomat
ulung' utk menjadi presiden. 'Politikus sejati yg diplomat
ulung' itu kan kalo dalam bahasa sehari-hari artinya apa...
bisa sinonim sama 'pembohong besar', malah gawat... ;-)

>Sebagai tambahan, Amien Rais datang terlambat (kasus biasa untuk orang
>Indonesia yang merasa diperlukan) dan seusai acara tersebut langsung
>meninggalkan ruangan tanpa mengadakan "bincang2" dengan para tamu yang ada;

Yw: Menunjukkan bahwa dia Indonesia sekali.
(dg segala keunikan dan kekurangannya).

>kesempatan untuk berbincang2 dengan public dibuang begitu saja!

Yw: 'Gak cocok utk jadi diplomat, 'gak cocok utk jadi politikus.
Kesimpulan: kalo dia tampil (sbg wakil presiden atau apapun),
dia tidak bisa tampil sendiri! Harus dilengkapi (kekurangannya)
oleh orang-orang lain. Dg kata lain: dia manusia biasa, bukan
manusia superior. Dan Indonesia sebenernya butuhnya yg gini-
gini aja (biar nggak keterusan nongkrong di kursi presiden,
dan nggak cukup pinter utk ngibulin rakyat).

...



Re: Apakah Amien Rais seorang Negarawan?

1999-03-14 Thread Lutfi M.

Betul.  Sebetulnya simpel saja yg. dibutuhkan u/ jadi presiden: Jujur dan
adil.

> --
> From: Yusuf-Wibisono[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Monday, March 15, 1999 8:10 AM
> Subject:  Re: Apakah Amien Rais seorang Negarawan?
>
> Indi Soemardjan <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> ...
>
> >Bagi Anda semua yang mendukung Amien Rais sebagai calon Presiden,
> >Saya anjurkan untuk memikirkan kembali dukungan Anda.
> >Apakah betul dia mempunyai sikap "negarawan"?
>
> Yw: Negarawan seperti suharto maksudnya? Tidak tentu saja.
>
> >Salah satu peserta (saudara saya sendiri hadir disana) bercerita kapada
> >saya bahwa pada acara temu muka dgn. Amien Rais di NY hari Rabu (10/3)
> >malam, Amien Rais rupanya tidak mampu menunjukkan atau memberikan
> >jawaban-jawaban yang dilontarkan beberapa tamu yang datang mengenai
> >langkah2 yang akan beliau ambil apabila terpilih menjadi Presiden.
>
> Yw: Andaikan yg harus menjawab itu adalah Suharto, dia pasti
> mampu! But who cares about him? Janganlah hanya gara-gara
> benchmark kayak gitu, anda terus ada niat utk balik ke
> Suharto lagi, gitu kan prinsipnya?
>
> >Saudara saya juga mengatakan bahwa dia betul2 kecewa dengan cara
> >dialog/diplomasi Amien Rais yang tidak menunjukkan sikap "Statemanship"
> >ataupun "kharisma" seperti layaknya seorang pemimpin yang mampu
> >berpolitik/berdiplomasi secara terbuka.
>
> Yw: Itu menunjukkan bahwa:
> 1. Dia belum berpengalaman jadi negarawan
>(dan apalagi jadi presiden).
> 2. In some sense dia bukan politikus sejati.
> 3. In some sense dia bukan diplomat ulung.
>
> Frankly speaking, kalo beneran Indonesia pingin maju,
> apakah bijaksana kalo memilih 'politikus sejati yg diplomat
> ulung' utk menjadi presiden. 'Politikus sejati yg diplomat
> ulung' itu kan kalo dalam bahasa sehari-hari artinya apa...
> bisa sinonim sama 'pembohong besar', malah gawat... ;-)
>
> >Sebagai tambahan, Amien Rais datang terlambat (kasus biasa untuk orang
> >Indonesia yang merasa diperlukan) dan seusai acara tersebut langsung
> >meninggalkan ruangan tanpa mengadakan "bincang2" dengan para tamu yang
> ada;
>
> Yw: Menunjukkan bahwa dia Indonesia sekali.
> (dg segala keunikan dan kekurangannya).
>
> >kesempatan untuk berbincang2 dengan public dibuang begitu saja!
>
> Yw: 'Gak cocok utk jadi diplomat, 'gak cocok utk jadi politikus.
> Kesimpulan: kalo dia tampil (sbg wakil presiden atau apapun),
> dia tidak bisa tampil sendiri! Harus dilengkapi (kekurangannya)
> oleh orang-orang lain. Dg kata lain: dia manusia biasa, bukan
> manusia superior. Dan Indonesia sebenernya butuhnya yg gini-
> gini aja (biar nggak keterusan nongkrong di kursi presiden,
> dan nggak cukup pinter utk ngibulin rakyat).
>
> ...
>

 application/ms-tnef


Re: Apakah Amien Rais seorang Negarawan?

1999-03-17 Thread Arikrisna M Tarigan

On Mon, 15 Mar 1999, Lutfi M. wrote:

> Betul.  Sebetulnya simpel saja yg. dibutuhkan u/ jadi presiden: Jujur dan
> adil.
>
> > --
> > From: Yusuf-Wibisono[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> > Sent: Monday, March 15, 1999 8:10 AM
> > Subject:  Re: Apakah Amien Rais seorang Negarawan?
> >
> > Indi Soemardjan <[EMAIL PROTECTED]>:
> >
> > ...
> >
> > >Bagi Anda semua yang mendukung Amien Rais sebagai calon Presiden,
> > >Saya anjurkan untuk memikirkan kembali dukungan Anda.
> > >Apakah betul dia mempunyai sikap "negarawan"?
Negarawan...apakah seorang yang rela negaranya di"intervensi" oleh negara
lain apapun bentukn
Kalau beliau seorang calon pemimpin negara yang akan datang, seharusnya
beliau lebih tau mengenai karakter sosial dan masalah sosial bangsa.
Jangan meminta A.S melakukan intervensi moral bagi INA...Saya sedih atas
sikapnya.
 > Yw: Negarawan
seperti suharto maksudnya? Tidak tentu saja. > >
> > >Salah satu peserta (saudara saya sendiri hadir disana) bercerita kapada
> > >saya bahwa pada acara temu muka dgn. Amien Rais di NY hari Rabu (10/3)
> > >malam, Amien Rais rupanya tidak mampu menunjukkan atau memberikan
> > >jawaban-jawaban yang dilontarkan beberapa tamu yang datang mengenai
> > >langkah2 yang akan beliau ambil apabila terpilih menjadi Presiden.
> >
> > Yw: Andaikan yg harus menjawab itu adalah Suharto, dia pasti
> > mampu! But who cares about him? Janganlah hanya gara-gara
> > benchmark kayak gitu, anda terus ada niat utk balik ke
> > Suharto lagi, gitu kan prinsipnya?
> >
> > >Saudara saya juga mengatakan bahwa dia betul2 kecewa dengan cara
> > >dialog/diplomasi Amien Rais yang tidak menunjukkan sikap "Statemanship"
> > >ataupun "kharisma" seperti layaknya seorang pemimpin yang mampu
> > >berpolitik/berdiplomasi secara terbuka.
> >
> > Yw: Itu menunjukkan bahwa:
> > 1. Dia belum berpengalaman jadi negarawan
> >(dan apalagi jadi presiden).
> > 2. In some sense dia bukan politikus sejati.
> > 3. In some sense dia bukan diplomat ulung.
> >
> > Frankly speaking, kalo beneran Indonesia pingin maju,
> > apakah bijaksana kalo memilih 'politikus sejati yg diplomat
> > ulung' utk menjadi presiden. 'Politikus sejati yg diplomat
> > ulung' itu kan kalo dalam bahasa sehari-hari artinya apa...
> > bisa sinonim sama 'pembohong besar', malah gawat... ;-)
> >
> > >Sebagai tambahan, Amien Rais datang terlambat (kasus biasa untuk orang
> > >Indonesia yang merasa diperlukan) dan seusai acara tersebut langsung
> > >meninggalkan ruangan tanpa mengadakan "bincang2" dengan para tamu yang
> > ada;
> >
> > Yw: Menunjukkan bahwa dia Indonesia sekali.
> > (dg segala keunikan dan kekurangannya).
> >
> > >kesempatan untuk berbincang2 dengan public dibuang begitu saja!
> >
> > Yw: 'Gak cocok utk jadi diplomat, 'gak cocok utk jadi politikus.
> > Kesimpulan: kalo dia tampil (sbg wakil presiden atau apapun),
> > dia tidak bisa tampil sendiri! Harus dilengkapi (kekurangannya)
> > oleh orang-orang lain. Dg kata lain: dia manusia biasa, bukan
> > manusia superior. Dan Indonesia sebenernya butuhnya yg gini-
> > gini aja (biar nggak keterusan nongkrong di kursi presiden,
> > dan nggak cukup pinter utk ngibulin rakyat).
> >
> > ...
> >
>



Re: Golkar hebat - Re: Amien Rais

1999-10-04 Thread bRidWaN

Saya suka melihat tulisan bung Budi dan bung Igg, paling
tidak memang itulah yang kini juga dipikirkan oleh
sebahagian masyarakat kita yang sudah mulai 'melek' politik.

Mengenai Amien Rais, saya rasa itu adalah Pencapaian Maksimal
yang bisa diperoleh beliau untuk menjadi 'Orang Nomor Satu'.
Dan saya setuju dengan kepiawian beliau ini.
Meskipun memang adalah lebih baik kalau beliau menjadi Ketua
DPR ketimbang MPR, karena di-DPR beliau bisa 'setiap hari'
membahas dan mengontrol kegiatan Pemerintah nantinya.

Siapapun yang kelak terpilih menjadi Presiden kita harapkan
dapat diterima oleh Masyarakat dalam dan luar Negeri.
Kenapa Luar Negeri ? Karena saat ini keadaan memaksa kita
untuk juga bergantung kepada kucuran dana-nya. Apa boleh buat.

Semoga semua berjalan dengan baik. Amin.


Salam,
bRidWaN

At 02:59 PM 10/4/99 -0400, Igg Adiwijaya wrote:
>Kalo saya boleh nebak apa yang ada di benak orang Golkar
>(ini masih nebak lho ...).
>Kalo menurut saya terpilihnya Amien Rais sebagai ketua MPR
>sangat menunjukan ke pintaran Golkar dalam berpolitik.
>
>1. Kalo menurut saya (juga banyak rekan yang lainnya), Amien Rais
>   pantasnya jadi ketua DPR dimana dia bisa langsung (kalo diperlukan)
>   jadi opposisi pemerintah yang akan datang akan setiap UU yang akan
>   dibuat pemerintah nantinya.
>   Sekarang jadi ketua MPR, kontribusi dia akan jadi opposisi pemerintah
>   sangat kecil sekali. MPR sidang cuman 4 tahun sekali.
>   Sepertinya emang Golkar berniat sepak-terjangnya Amien Rais dikecilkan
>   nanti nya.
>   Ini juga akan menguntungkan GOLKAR atau PDIP yang bakal pegang
>   pemerintahan nantinya.
>
>2. Sepertinya target utama Golkar adalah kursi presiden.
>   Nah sekarang Amien Rais berhutang sama Golkar. Sepertinya yang
>   diharapkan Golkar dari Amien Rais + poros tengah,
>   bukan support di DPR, tetapi
>   di CAPRES. Saya nggak yakin apakah pada menit-menit terakhir
>   Habibie masih akan di calonkan jadi CAPRES oleh Golkar. Serasanya akan
>   ada kejutan CAPRES dari Golkar.
>   Jika ini benar (masih tebak-tebakan lho ...) Golkar akan mencalonkan
>   /vote-for orang yang tidak kuat beroposisi untuk jadi ketua DPR. Tidak
>   jadi masalah apakah orang tersebut datang dari Golkar atau Poros
>   tengah.
>   Bila Golkar mensupport orang dari poros tengah untuk jadi ketua DPR,
>   maka CAPRES hampir mutlak ada di tangan Golkar nantinya.
>
>Jadi saya rasa Amien Rais secara tidak sadar telah di kurangi posisinya
>secara lunak oleh Golkar dari percaturan politik nantinya.
>
>igg
>
>
>
>On Mon, 4 Oct 1999, Budi Haryanto wrote:
>
>> Rekan yth.,
>>
>> Dengan terpilihnya Amien Rais (AR) sebagai ketua MPR, bagaimanapun ini
>> menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain-main dengan politik. Lihat saja,
>> dengan hanya bermodalkan suara yang dipunyai PAN saja dia masih bisa
>> memperoleh dukungan jauh lebih banyak suara dari luar partainya. Dan
>> sekarang Golkar merasa si AR hutang budi dan tentu akan membalas budi
>> nantinya.
>>
>> Dugaan saya, pada saatnya nanti Golkar akan merasa kecewa kepada AR,
>> karena, lagi-lagi didukung oleh kepiawaiannya dalam berpolitik, AR akan
>> hanya 'sedikit' mendukung Golkar dalam pemilihan ketua DPR, yang
>> kelihatannya tidak akan dimenangkan oleh Golkar. Si AR sendiri juga nggak
>> suka kalau ketua DPR diberikan ke Golkar (asumsi saya lho).
>>
>> Lalu, sudah barang tentu koalisi Golkar dan poros tengah akan berantakan
>> setelah gagalnya Golkar di posisi puncak DPR, dan ini yang memang
>> diharapkan oleh AR. Karena, pada pemilihan presiden nantinya, si AR tidak
>> perlu lagi merasa hutang budi kepada Golkar untuk mengegolkan Habibie yang
>> tidak disukainya.
>>
>> Itulah politisi.
>> Sementara itu, Faisal Basri, sekjennya di PAN, masih terlalu lugu dan polos
>> dengan permainan politik tingkat tinggi si AR ini. Namun, dalam suatu
>> organisasi, manusia seperti Faisal Basri ini sangat diperlukan untuk
>> penyeimbang.
>>
>> Salam,
>> Budi
>>
>
>



Re: Golkar hebat - Re: Amien Rais

1999-10-04 Thread Yusuf-Wibisono

...

>1. Kalo menurut saya (juga banyak rekan yang lainnya), Amien Rais
>   pantasnya jadi ketua DPR dimana dia bisa langsung (kalo diperlukan)
>   jadi opposisi pemerintah yang akan datang akan setiap UU yang akan
>   dibuat pemerintah nantinya. Sekarang jadi ketua MPR, kontribusi dia
>   akan jadi opposisi pemerintah sangat kecil sekali. MPR sidang cuman 4
>   tahun sekali. Sepertinya emang Golkar berniat sepak-terjangnya Amien
>   Rais dikecilkan nanti nya. Ini juga akan menguntungkan GOLKAR atau PDIP
>   yang bakal pegang pemerintahan nantinya.

Yw: Ups, ini versi lama, Pak. Berdasarkan aturan sekarang, MPR
bersidangnya setahun sekali. Dan langsung berhadapan dg
biang keroknya pemerintah (presiden/wakil and the whole cabinet (?)).



Re: Golkar hebat - Re: Amien Rais

1999-10-04 Thread Igg Adiwijaya

Walaupun bersidang 1 tahun sekali, bagi Golkar nantinya,
Amien Rais sebagai ketua MPR masih situasi yang menguntungkan
untuk Golkar ketimbang dia jadi ketua DPR nantinya.
Ketua MPR tidak punya pengaruh langsung akan kebijakan+UU yang
akan dibuat pemerintah nantinya.
igg

On Tue, 28 Sep 1999, Yusuf-Wibisono wrote:

> ...
>
> >1. Kalo menurut saya (juga banyak rekan yang lainnya), Amien Rais
> >   pantasnya jadi ketua DPR dimana dia bisa langsung (kalo diperlukan)
> >   jadi opposisi pemerintah yang akan datang akan setiap UU yang akan
> >   dibuat pemerintah nantinya. Sekarang jadi ketua MPR, kontribusi dia
> >   akan jadi opposisi pemerintah sangat kecil sekali. MPR sidang cuman 4
> >   tahun sekali. Sepertinya emang Golkar berniat sepak-terjangnya Amien
> >   Rais dikecilkan nanti nya. Ini juga akan menguntungkan GOLKAR atau PDIP
> >   yang bakal pegang pemerintahan nantinya.
>
> Yw: Ups, ini versi lama, Pak. Berdasarkan aturan sekarang, MPR
> bersidangnya setahun sekali. Dan langsung berhadapan dg
> biang keroknya pemerintah (presiden/wakil and the whole cabinet (?)).
>



Re: Golkar hebat - Re: Amien Rais

1999-10-04 Thread Yusuf-Wibisono

...

>Walaupun bersidang 1 tahun sekali, bagi Golkar nantinya,
>Amien Rais sebagai ketua MPR masih situasi yang menguntungkan
>untuk Golkar ketimbang dia jadi ketua DPR nantinya.

Yw: Jangan bilang 'untuk Golkar' dong, 'untuk pemerintah' gitu, lah. ;-)
Dan pemerintahnya (menurut perkiraan saya), bukan Golkar lagi.
Atau memang anda optimis Golkar menguasai eksekutif lagi?


>Ketua MPR tidak punya pengaruh langsung akan kebijakan+UU yang
>akan dibuat pemerintah nantinya.
>igg

Yw: Ya, setuju, rasanya menurut logika saya juga memang demikian.

Tugas MPR yg setahun sekali itu adalah 'njitakin siapa-siapa yg
perlu dijitak' dan 'meluruskan apa-apa yg perlu diluruskan'.
Singkatnya kontrol. Kalopun mengubah kebijakan, paling cuma
mempertajam GBHN dikit-dikit (?) (entah kalo bisa bikin Tap
tambahan, kayaknya suseh).

Tugas bikin UU itu di tangan DPR (in that case, AR dan para
pemimpin MPR yg sekarang, posisinya adalah sebagai anggota
biasa, bukan outsiders juga). Cuma, bila dirunut lebih lanjut,
ketua DPR-pun, perannya tidak begitu besar dalam pembikinan UU.
Soalnya DPR itu kan suatu dewan, bukan suatu struktur organisasi
terpimpin. Justru yg perannya paling besar adalah 'juragan lobi'. ;-)

Jaman dulu, (pra-reformasi, ie. beberapa hari yll, tepatnya),
UU itu umumnya klise (kayak UUD'45 itulah), isinya terlalu
bolong di sana-sini. Terus jabarannya ada pada Keppress, PP,
dan Kepmen... Lha... dalam situasi demikian, tidak mengherankanlah
bila DPR itu malah berfungsi sebagai 'enabler' bagi segala
langkah eksekutif; dan yang bisa malang melintang itu orang-
orang eksekutif. Ini cilaka... dan tetep cilaka siapapun
ketua DPR-nya.

Nah, kembali ke soal Ketua MPR dan DPR, bila demikian halnya,
logika saya mengatakan: Ketua MPR harusnya diduduki oleh
'tukang jitak' dan Ketua DPR diduduki oleh 'tukang bikin aturan'.
Menurut saya, Pak AR lebih bakat jadi tukang jitak dan tukang
sentil drpd tukang ngatur...

Kalo Akbar Tanjung jadi Ketua DPR, terus eksekutif didominir
oleh PDIP dan PKB, bagi rakyat itu malah suatu kombinasi yg
mungkin baik. Karena artinya, Golkar tampil sebagai penyeimbang
atau oposisi thd pemerintah (eksekutif); sehingga pemerintah
tdk bisa semena-mena.

Kerugiannya: responsifitas dan represifitas mungkin jauh berkurang
(padahal kita tahu, in certain situation, represifitas juga
diperlukan).

Bahwa yg sekarang ada sejumlah prospek kelemahan, saya setuju.
Memang demikian halnya. Cuman, saya berpikir positif aja,
menurut pendapat saya, in any case, yg sekarang lebih baik dari
yg lalu. Lebih baik, bukan berarti bener-bener baik... Ya,
namanya juga 'baru belajar'. ;-)



Re: Golkar hebat - Re: Amien Rais

1999-10-04 Thread Nasrul Indroyono

>From: Igg Adiwijaya <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Golkar hebat - Re: Amien Rais
>Date: Mon, 4 Oct 1999 23:34:29 -0400
>
>Walaupun bersidang 1 tahun sekali, bagi Golkar nantinya,
>Amien Rais sebagai ketua MPR masih situasi yang menguntungkan
>untuk Golkar ketimbang dia jadi ketua DPR nantinya.
>Ketua MPR tidak punya pengaruh langsung akan kebijakan+UU yang
>akan dibuat pemerintah nantinya.
>igg
>

Bung Igek yth.
Pendapat anda boleh boleh aja. Tapi saya rasa lebih banyak
yang berpendapat lain. Juga Bpk Amien Rais sendiri saya
rasa sudah menghitung hitung untung ruginya posisi barunya ini.
Saya yakin Bpk Amien Rais cukup professional dalam politik.
Jadinya saya yang awam lebih baik mempercayakan saja ke yang
professional.
Saya tetap melihat MPR itu posisi sangat strategis.
Apalagi dengan adanya rencana amendemen UUD45. Jadi sesuatu
yang sangat fundamental yang akan bahas dan akan diarahkan
Jangan sampai meleset atau mudah diplesetin lagi.
Apalagi nanti MPR diharapkan harus kuat dan proaktif serta
banyak tugas barunya mulai tiap tahun meng-evaluasi dan saya
masih berharap dan percaya Bpk Amien Rais akan kreatif
mendayagunakan posisinya sebagai Ketua MPR.
Cara pandang anda saya rasa masih bertumpu pada model ORBA
dimana MPR pasif. Khan bisa aja tau tau natinya malah
lebih aktif dari DPR gimana ? We will see...
Tentunya kalau ada yang menyimpang dari semangat reformasi,
Bpk Amien Rais harus kita beri peringatan dan kritik.
Saya juga percaya Golkar sudah mulai sadar ttg kesalahan masa lalu.
Sedangkan PDI-P saat ini masih penuh dengan dendam kesumat jadinya belum
tentu kalau PDI-P yang memegang pemerintahan akan membuat
negara tentram dan maju. Tokoh GOlkar Akbar Tanjung saya percaya,
Marzuki Darusman juga. Dari PDI-P saya percaya Kwik Kian Gie.
Tetapi visi Ibu Megawati pribadi belum bisa saya percaya.
Maksud saya memang Ibu Mega orang baik, lemah lembut, honest
tapi kita juga memerlukan orang yang berpendidikan supaya
tidak mudah ditipu. Terlalu banyak orang sekitar PDI-P yang bejat
yang siap memangsa Ibu Mega.
Gitu aja dulu dari observasi planetarium saya yang mungkin
jauh kenyataanya di bumi pertiwi. Well every body has their own
perspective. That's why we need politics. With politics
we move a great mass of people toward national goal and that
is not an easy task.
Unfortunately the mass media put too much emphasis on the
negative sides of politics. Yeahh they need sensational stories
to make money so we need to filter pretty much of them.

Om swastiastu

Nasruli

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Golkar hebat - Re: Amien Rais

1999-10-04 Thread Igg Adiwijaya

> Bung Igek yth.
> Pendapat anda boleh boleh aja. Tapi saya rasa lebih banyak
> yang berpendapat lain. Juga Bpk Amien Rais sendiri saya
> rasa sudah menghitung hitung untung ruginya posisi barunya ini.
> Saya yakin Bpk Amien Rais cukup professional dalam politik.
> Jadinya saya yang awam lebih baik mempercayakan saja ke yang
> professional.

Saya juga yakin kalo Amien Rais sudah menhitung jauh-jauh.
Tapi yang saya rasa keuntungan terbesar ada di pemerintah
nantinya (Golkar, karena sudah yakin sekali akan pegang pemerintahan
dengan mensupport Amien Rais atau yang lainnya).
Contohnya lagi, banyak orang tau bahwa pencalonan Gus Dur jadi
Wapres tidak serius. Orang banyak juga pada mikir kenapa Gus Dur
nggak ngerasa bahwa pencalonan CAPRES tidak serius. Ini hanya
menguntungkan politikus lainnya. Saya yakin juga, politikus
sekaliber Gus Dur sudah memikirkan + menghitung pencalonan
CAPRESnya jauh-jauh. Emang sih kadang kadang kita nggak tau
kalo politikus sudah mikir dalam-dalam atau tidak.

> Saya tetap melihat MPR itu posisi sangat strategis.
> Apalagi dengan adanya rencana amendemen UUD45. Jadi sesuatu
> yang sangat fundamental yang akan bahas dan akan diarahkan
> Jangan sampai meleset atau mudah diplesetin lagi.
> Apalagi nanti MPR diharapkan harus kuat dan proaktif serta
> banyak tugas barunya mulai tiap tahun meng-evaluasi dan saya
> masih berharap dan percaya Bpk Amien Rais akan kreatif
> mendayagunakan posisinya sebagai Ketua MPR.
> Cara pandang anda saya rasa masih bertumpu pada model ORBA
> dimana MPR pasif. Khan bisa aja tau tau natinya malah
> lebih aktif dari DPR gimana ? We will see...

Yah .. saya yakin juga Amien Rais nggak hanya terdiam saja.
Tapi ya .. balik kembali, tepat terbaik dia ada di DPR.
Yang untung disini adalah, kembali lagi, pemerintah yang akan
datang.

> Tentunya kalau ada yang menyimpang dari semangat reformasi,
> Bpk Amien Rais harus kita beri peringatan dan kritik.
> Saya juga percaya Golkar sudah mulai sadar ttg kesalahan masa lalu.
> Sedangkan PDI-P saat ini masih penuh dengan dendam kesumat jadinya belum
> tentu kalau PDI-P yang memegang pemerintahan akan membuat
> negara tentram dan maju. Tokoh GOlkar Akbar Tanjung saya percaya,
> Marzuki Darusman juga. Dari PDI-P saya percaya Kwik Kian Gie.
> Tetapi visi Ibu Megawati pribadi belum bisa saya percaya.
> Maksud saya memang Ibu Mega orang baik, lemah lembut, honest
> tapi kita juga memerlukan orang yang berpendidikan supaya
> tidak mudah ditipu. Terlalu banyak orang sekitar PDI-P yang bejat
> yang siap memangsa Ibu Mega.

Ya ... Megawati kenapa nggak bisa jadi presiden.
Ronald Reagan, a movie star, aja bisa jadi one of the best presidents.
Presiden Philipina aja pernah ibu-ibu dan sekarang seorang movie star.
Kita musti lihat juga, bahwa Megawati sampai sekarang masih
dapat dukungan orang-orang pinter, seperti Kwik Kian Gie dll.
Soeharto aja yang pendidikannya cuman SMA pas-pasan bisa
ditatah "kerajaan" sampai 32 tahun :) tanpa ada lawan berarti.

igg

> Gitu aja dulu dari observasi planetarium saya yang mungkin
> jauh kenyataanya di bumi pertiwi. Well every body has their own
> perspective. That's why we need politics. With politics
> we move a great mass of people toward national goal and that
> is not an easy task.
> Unfortunately the mass media put too much emphasis on the
> negative sides of politics. Yeahh they need sensational stories
> to make money so we need to filter pretty much of them.
>
> Om swastiastu
>
> Nasruli
>
> __
> Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
>



Re: Golkar hebat - Re: Amien Rais

1999-10-05 Thread Jeffrey Anjasmara

>From: Igg Adiwijaya <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Golkar hebat - Re: Amien Rais
>Date: Tue, 5 Oct 1999 01:27:57 -0400
>Ya ... Megawati kenapa nggak bisa jadi presiden.
>Ronald Reagan, a movie star, aja bisa jadi one of the best presidents.
>Presiden Philipina aja pernah ibu-ibu dan sekarang seorang movie star.
>Kita musti lihat juga, bahwa Megawati sampai sekarang masih
>dapat dukungan orang-orang pinter, seperti Kwik Kian Gie dll.
>Soeharto aja yang pendidikannya cuman SMA pas-pasan bisa
>ditatah "kerajaan" sampai 32 tahun :) tanpa ada lawan berarti.

Bisa-bisa saja. Tukang becak saja bisa jadi presiden. Ini bukan bentuk
sarkasme lho. Cory Aquino dulu hanya dijadikan lambang pemersatu dan
penumbang kekuasaan Marcos. Pemerintahannya hanya memberi dasar bagi
pemerintahan selanjutnya. Dia sendiri sadar dengan fungsinya tsb sehingga
tidak mau dipilih kembali. Suharto cuman lulusan SMA, makanya visinya adalah
memperkaya diri sendiri. Sekali anda jadi presiden, tidak perlu kawatir
dengan dukungan orang pinter. Apalagi cuma seorang Kwik Kian Gie. Kita sudah
lihat bagaimana pintarnya para pendukung Suharto kan? Apa kita tidak mau
mengakui kapabilitas orang-orang di sekitar Suharto?

Contoh bagaimana orang yg tidak pintar tetapi mampu jadi orang nomor satu
karena kepopulerannya adalah Jesse Ventura, gubernur Minnesota. Dia hanya
seorang pegulat yg mengandalkan otot. Tetapi karena modal dasarnya memang
otot, setelah menjadi gubernurpun sering berbuat kekonyolan-kekonyolan. Yang
terakhir adalah wawancara dengan Playboy, dan membuat statement bahwa
kelompok agama hanya cocok untuk orang berpikiran lemah. Alhasil
partainyapun menuntut dia untuk mundur dari partai.

Sudah tentu si Ventura ini didukung oleh orang-orang pintar. Hanya saja
orang-orang pintar ini hanya sanggup memberitahu, menasihati, tetapi tidak
sanggup membuat keputusan atas nama Ventura. Apalagi kalau Venturanya sudah
ngomong sendiri. Jadinya sering ngelantur.

Hal yg sama dapat terjadi kalau Megawati sering ngomong/wawancara. Makanya
dia jarang sekali ngomong karena tahu keterbatasan diri. Mega hanya akan
bicara bila sudah betul-betul siap. Masalahnya, presiden harus sering-sering
menampilkan pemikiran sendiri, tiba-tiba diwawancara, dlsb. Bisa sih bisa,
tapi kita jangan banyak berharap.

+anjasmara

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Golkar hebat - Re: Amien Rais

1999-10-05 Thread Nasrul Indroyono

...deleted
>Bisa sih bisa,
>tapi kita jangan banyak berharap.
>
>+anjasmara
>
>__
>Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
>

Setuju bung ...You got a very good point..
Kita tidak bisa banyak berharap. Supaya Bung Igek tidak kecewa
nantinya.

Anyway Jesse ventura kayaknya kagak bodoh bodoh banget.
Cuman yah memang hobinya aja yang glamour dan agak atheis.
Soalnya si Gubernur ini jebolan Navy Seal. Jadi bukan
hanya otot tapi juga otak diperlukan untuk bisa lulus
Navy Seal. Pernah nonton Steven Seagal nggak ?



__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Amien Rais kancil yang licik.

2000-01-12 Thread Erwin

>Masyarakat tidak bisa dibohongi, mereka semakin tahu
>siapa sebenarnya Amien Rais, apa sebenarnya yg
>dimaui Poros Tengah.


Yang saya ingin ketahui.. dengan segala manuver Amien Rais kali ini,
bagaimana nasib PAN kini? Ada yang tahu?

Salam,
Erwin



Re: [Amien Rais kancil yang licik.]

2000-01-12 Thread Yuni Wilcox

He..he.. bung Irwan tulisan anda akhir akhir ini sudah tidak obyektif lagi. 

Saya tidak berminat untuk membela AR tetapi tulisan anda dan artikel yang
postingkan dasarnya kurang kuat. Ingat ketika saya mengometari posting anda
tentang salah seorang pentolan Golkar yang masuk PDIP anda mencak mencak
karena saya dianggap tidak obyektif, bagiaman dengan anda saat ini? 

Okelah memang mungkin ada kemungkinan AR adalah kancil yang licik, akan tetapi
terlalu berlebihan jika disertai kutipan bahwa AR menunggu GD kena stroke,
apakah AR pernah mengucapkan demikian. 

Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Tampaknya apa yg saya pikirkan juga menjadi
> pikiran orang lain.

Memang banyak yang punya pikiran seperti anda terutama kalangan PDIP dan
kelompok lain yang tidak suka AR, itu wajar, seperti anda menganggap wajar
saya mencoba "mencaci maki"MS waktu itu, karena toh saya memang tidak suka
MS.

> Karenanya jangan heran kalau orang sekitar Amien
> Rais atau pun orang2 Poros Tengah akhir2 ini 
> mencoba menetralkan keadaan dengan wawancara
> atau pun ucapan2/belaan2 mereka. 
> Masyarakat tidak bisa dibohongi, mereka semakin tahu
> siapa sebenarnya Amien Rais, apa sebenarnya yg
> dimaui Poros Tengah.

Masyarakat yang mana???

> Saya yakin, mayoritas rakyat akan lebih membela kebenaran,
> mayoritas rakyat akan berdiri bersama Gus Dur membenahi
> Indonesia yg dalam kondisi porak poranda ini dan terus2an
> digoyang oleh pihak2 oportunis & pihak2 bengis.

Kebenaran serta mayoritas yang mana??? bukankah anda lihat sendiri bagaimana
nasib Aceh dan Ambon, apa yang diperbuat GDApa sih yang diperbuat GD untuk
memperbaiki kondisi Ina???kecuali dia hanya main utak utik menteri menterinya
copot sana copot sini, bubarin departemen, hasil apa lagi yang diperbuat oleh
GD??

Kalau GD itu bisa digoyang berarti dia itu tandanya bukan pemimpin yang
handal, kalau memang dia itu pemimpin yang handal, maka dia itu tidak akan
goyah. 
> 
> Rakyat bersatu akan sikat habis provokator perusak bangsa.

Lagi lagi rakyat, rakyat yang mana??? Anda yakin anda sendiri bukan
provokator??? atau mungkin anda ini termasuk penganut fanatisme buta

ames Danandjaja menjawab satunet.com 
  'Amien mengintai Gus Dur,
  berharap kena stroke lagi' – 13/1/2000,
  04:49 WIB 

  Laporan Asep Salahudin Samboja 



 >>> satunet.com - Ketua MPR Dr Amien Rais dinilai tengah
  mengincar posisi presiden dengan memanfaatkan isu Ambon
  dan Poros Tengah demi popularitas dirinya. Disinyalir, 
  Amien
  memperkirakan Gus Dur hanya bisa bertahan satu-dua tahun
  lagi atas alasan kesehatan, dan ia tengah mengincar 
  peluang
  'untuk masuk'.

Kalau memang itu strategi AR, saya kira tidak ada salahnya wajar wajar saja,
namanya juga dunia politik. Orang mana sih yang nggak mau jadi presiden???
Lagi pula apa salahnya ia mengincar untuk masuk, kalaupun toh tidak ada tokoh
lain yang dianggap mampu, apa Ms mau dijagoin lagi???

>>  Analisa itu disampaikan ahli antropologi UI Prof Dr James
  Danandjaja kepada satunet.com Rabu, saat menilai keanehan
  kasus Maluku dengan kekerasan serta jatuhnya ribuan nyawa
  manusia secara berlarut-larut. Bahkan ketika Jakarta sudah
  campur tangan pun, peristiwa itu tidak kunjung mereda.

Jangan mentang mentang dia ahli antropologi, berarti dia bisa baca pikiran
orang. Lagi pula ini cuma analisa seseorang dan dari namanya saya kira dia
orang yang bertentangan agamanya dengan AR, saya kira analisanya itu wajar
wajar saja.

 > Dalam kaitan itu ia menyesalkan Amien sebagai seorang
  politisi senior dan Ketua MPR justru memanfaatkan isu
  pembantaian Maluku untuk menaikkan popularitas dirinya.
  “Amien Rais itu perlu dicurigai. Dia seenaknya saja 
  mengajak
  orang-orang di Jakarta ini untuk berjihad ke Ambon. Belum
  tentu dia berbuat untuk kepentingan bangsa,” ucap James. 

Itu yang nggak benar, Si James itu nggak ngerti agama Islam kok main cap orang
lain seenaknya kayak gitu. Dari mana ia tahu bahwa belum tentu untuk
kepentingan bangsa, apa dia itu bisa baca pikirannya AR, siapa tahu yang
diotak AR justru kebangsaannya lebih kental dari pada Ms yang dibanggakan.

Lagi pula justru si James ini yang justru Provokator, anda  baca sendiri khan
bahwa dia mengajak orang lain untuk mencurigai AR.Lagipula masalah jihad bukan
masalah enteng bung Irwan. Lagi pula mereka meneriakkan jihad karena sudah
terbukti banyak korban bergelimpangan, dan GD cuma seenaknya saja menyerahkan
masalahnya kewarga setempat. Penyelesaian yang ditawarkan GD inikah yang
terbaik menurut anda??

  Secara sepihak ahli folklore Indonesia itu memberi julukan
  kepada Amien sebagai, "Kancil yang licik," dengan alasan
  telah memperalat agama untuk kepentingan pribadi dan
  kelompoknya. “Masalah agama 'kan paling efektif dan 
  sensitif,”
  tuturnya.

Orang dari dulu senantiasa menggunakan tuduhan yang sama, yakni  menggunakan
agama sebagai al

Re: Amien Rais kancil yang licik.

2000-01-12 Thread adi pradipta

dear Mr. Irwan

tolong jangan memperkeruh lagi keadaan, dan kalo bisa berita yang tidak terlalu 
diketahui asal-usulnya begitu juga nara sumber yang juga "asal ngomong" tidak terlalu 
diperhatikan.

jangan sampai anda hanya ingin memecah belah kami dengan mengedarkan "isu" ini

terima kasih atas perhatiannya

best regards

adi pradipta

>Date: Wed, 12 Jan 2000 21:37:59 EST
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>From: Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]>
>Subject:  Amien Rais kancil yang licik.
>To: [EMAIL PROTECTED]
>
>Tampaknya apa yg saya pikirkan juga menjadi
>pikiran orang lain.
>Karenanya jangan heran kalau orang sekitar Amien
>Rais atau pun orang2 Poros Tengah akhir2 ini
>mencoba menetralkan keadaan dengan wawancara
>atau pun ucapan2/belaan2 mereka.
>Masyarakat tidak bisa dibohongi, mereka semakin tahu
>siapa sebenarnya Amien Rais, apa sebenarnya yg
>dimaui Poros Tengah.
>
>Saya yakin, mayoritas rakyat akan lebih membela kebenaran,
>mayoritas rakyat akan berdiri bersama Gus Dur membenahi
>Indonesia yg dalam kondisi porak poranda ini dan terus2an
>digoyang oleh pihak2 oportunis & pihak2 bengis.
>
>Rakyat bersatu akan sikat habis provokator perusak bangsa.
>
>jabat erat,
>Irwan Ariston Napitupulu
>
>
>http://www.satunet.com/artikel/isi.html?id=4480
>
>James Danandjaja menjawab satunet.com
>'Amien mengintai Gus Dur,
>berharap kena stroke lagi' – 13/1/2000,
>    04:49 WIB
>
>Laporan Asep Salahudin Samboja
>
>
>
>satunet.com - Ketua MPR Dr Amien Rais dinilai tengah
>mengincar posisi presiden dengan memanfaatkan isu Ambon
>dan Poros Tengah demi popularitas dirinya. Disinyalir,
>Amien
>memperkirakan Gus Dur hanya bisa bertahan satu-dua tahun
>lagi atas alasan kesehatan, dan ia tengah mengincar
>peluang
>'untuk masuk'.
>
>Analisa itu disampaikan ahli antropologi UI Prof Dr James
>Danandjaja kepada satunet.com Rabu, saat menilai keanehan
>kasus Maluku dengan kekerasan serta jatuhnya ribuan nyawa
>manusia secara berlarut-larut. Bahkan ketika Jakarta sudah
>campur tangan pun, peristiwa itu tidak kunjung mereda.
>
>Dalam kaitan itu ia menyesalkan Amien sebagai seorang
>politisi senior dan Ketua MPR justru memanfaatkan isu
>pembantaian Maluku untuk menaikkan popularitas dirinya.
>“Amien Rais itu perlu dicurigai. Dia seenaknya saja
>mengajak
>orang-orang di Jakarta ini untuk berjihad ke Ambon. Belum
>tentu dia berbuat untuk kepentingan bangsa,” ucap James.
>
>Secara sepihak ahli folklore Indonesia itu memberi julukan
>kepada Amien sebagai, "Kancil yang licik," dengan alasan
>telah memperalat agama untuk kepentingan pribadi dan
>kelompoknya. “Masalah agama 'kan paling efektif dan
>sensitif,”
>tuturnya.
>
>James menduga, motif utama Amien Rais itu tak lain adalah
>ingin menjadi presiden. Dengan membentuk Poros Tengah,
>motivasinya tidak lain adalah untuk menjadi presiden.
>“Dia itu
>pintar. Tapi, belakangan dia panik karena suara yang
>didapat
>partainya kecil. Gus Dur menjadi presiden itu atas jasa
>dia,”
>kata James. “Tapi, itu bukan untuk kepentingan bangsa dan
>negara, melainkan untuk kepentingan dia.”
>
>Dijelaskannya, karena kondisi kesehatan Gus Dur yang
>kurang
>prima lantaran pernah mengalami stroke, diramalkan Gus Dur
>    tidak bertahan lama. “Nah, Amien ingin masuk ke situ,”
>tambah James dengan penuh keyakinan. “Sekarang, ketika
>ada lowongan, dengan adanya ramai-ramai soal Ambon, dia
>masuk ke dalamnya.”
>
>Seharusnya sebagai Ketua MPR RI Amien Rais harus
>bersikap hati-hati. Kalau dia ikut terlibat dalam aksi
>sejuta
>umat, menurut James, Amien tidak lain hanyalah seorang
>oportunis. “Pemimpin seperti ini agak berbahaya. Saya
>menilainya seperti kancil. Tapi bukan kancil yang cerdik,
>melainkan kancil yang licik,” kata James.
>

Re: [Amien Rais kancil yang licik.]

2000-01-12 Thread Jeffrey Anjasmara

Kok bingung sih mbak?
Baca saja siapa yg direfer Irwan. Anggota dewan gereja bukan? Nah, tahu kan?


---
>From: Yuni Wilcox <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: [Amien Rais kancil yang licik.]
>Date: Wed, 12 Jan 2000 23:29:20 MST
>
>He..he.. bung Irwan tulisan anda akhir akhir ini sudah tidak obyektif lagi.
>
>Saya tidak berminat untuk membela AR tetapi tulisan anda dan artikel yang
>postingkan dasarnya kurang kuat. Ingat ketika saya mengometari posting anda
>tentang salah seorang pentolan Golkar yang masuk PDIP anda mencak mencak
>karena saya dianggap tidak obyektif, bagiaman dengan anda saat ini?
>
>Okelah memang mungkin ada kemungkinan AR adalah kancil yang licik, akan
>tetapi
>terlalu berlebihan jika disertai kutipan bahwa AR menunggu GD kena stroke,
>apakah AR pernah mengucapkan demikian.
>
>Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Tampaknya apa yg saya pikirkan juga menjadi
> > pikiran orang lain.
>
>Memang banyak yang punya pikiran seperti anda terutama kalangan PDIP dan
>kelompok lain yang tidak suka AR, itu wajar, seperti anda menganggap wajar
>saya mencoba "mencaci maki"MS waktu itu, karena toh saya memang tidak suka
>MS.
>
> > Karenanya jangan heran kalau orang sekitar Amien
> > Rais atau pun orang2 Poros Tengah akhir2 ini
> > mencoba menetralkan keadaan dengan wawancara
> > atau pun ucapan2/belaan2 mereka.
> > Masyarakat tidak bisa dibohongi, mereka semakin tahu
> > siapa sebenarnya Amien Rais, apa sebenarnya yg
> > dimaui Poros Tengah.
>
>Masyarakat yang mana???
>
> > Saya yakin, mayoritas rakyat akan lebih membela kebenaran,
> > mayoritas rakyat akan berdiri bersama Gus Dur membenahi
> > Indonesia yg dalam kondisi porak poranda ini dan terus2an
> > digoyang oleh pihak2 oportunis & pihak2 bengis.
>
>Kebenaran serta mayoritas yang mana??? bukankah anda lihat sendiri
>bagaimana
>nasib Aceh dan Ambon, apa yang diperbuat GDApa sih yang diperbuat GD
>untuk
>memperbaiki kondisi Ina???kecuali dia hanya main utak utik menteri
>menterinya
>copot sana copot sini, bubarin departemen, hasil apa lagi yang diperbuat
>oleh
>GD??
>
>Kalau GD itu bisa digoyang berarti dia itu tandanya bukan pemimpin yang
>handal, kalau memang dia itu pemimpin yang handal, maka dia itu tidak akan
>goyah.
> >
> > Rakyat bersatu akan sikat habis provokator perusak bangsa.
>
>Lagi lagi rakyat, rakyat yang mana??? Anda yakin anda sendiri bukan
>provokator??? atau mungkin anda ini termasuk penganut fanatisme buta
>
>ames Danandjaja menjawab satunet.com
>   'Amien mengintai Gus Dur,
>   berharap kena stroke lagi' – 13/1/2000,
>   04:49 WIB
>
>   Laporan Asep Salahudin Samboja
>
>
>
>  >>> satunet.com - Ketua MPR Dr Amien Rais dinilai tengah
>   mengincar posisi presiden dengan memanfaatkan isu Ambon
>   dan Poros Tengah demi popularitas dirinya. Disinyalir,
>   Amien
>   memperkirakan Gus Dur hanya bisa bertahan satu-dua tahun
>   lagi atas alasan kesehatan, dan ia tengah mengincar
>   peluang
>   'untuk masuk'.
>
>Kalau memang itu strategi AR, saya kira tidak ada salahnya wajar wajar
>saja,
>namanya juga dunia politik. Orang mana sih yang nggak mau jadi presiden???
>Lagi pula apa salahnya ia mengincar untuk masuk, kalaupun toh tidak ada
>tokoh
>lain yang dianggap mampu, apa Ms mau dijagoin lagi???
>
> >>  Analisa itu disampaikan ahli antropologi UI Prof Dr James
>   Danandjaja kepada satunet.com Rabu, saat menilai keanehan
>   kasus Maluku dengan kekerasan serta jatuhnya ribuan nyawa
>   manusia secara berlarut-larut. Bahkan ketika Jakarta sudah
>   campur tangan pun, peristiwa itu tidak kunjung mereda.
>
>Jangan mentang mentang dia ahli antropologi, berarti dia bisa baca pikiran
>orang. Lagi pula ini cuma analisa seseorang dan dari namanya saya kira dia
>orang yang bertentangan agamanya dengan AR, saya kira analisanya itu wajar
>wajar saja.
>
>  > Dalam kaitan itu ia menyesalkan Amien sebagai seorang
>   politisi senior dan Ketua MPR justru memanfaatkan isu
>   pembantaian Maluku untuk menaikkan popularitas dirinya.
>   “Amien Rais itu perlu dicurigai. Dia seenaknya saja
>   mengajak
>   orang-orang di Jakarta ini untuk berjihad ke Ambon. Belum
>   tentu dia berbuat untuk kepentingan bangsa,” ucap James.
>
>Itu yang nggak benar, Si James itu nggak ngerti agama Islam kok main cap
>orang
>lain seenaknya kayak gitu. Dari mana ia tahu bahwa belum tentu untuk
>kepentingan bangsa, apa dia itu bisa baca pikirannya AR, siapa tahu yang
>diotak AR justru kebangsaannya lebih kental 

Re: [Amien Rais kancil yang licik.]

2000-01-13 Thread Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 1/13/00 1:29:43 AM Eastern Standard Time, 
[EMAIL PROTECTED] writes:

> He..he.. bung Irwan tulisan anda akhir akhir ini sudah tidak obyektif lagi. 

Irwan:
Hmmm...mbak Yuni, sejak kapan ya tulisan/pendapat saya, saya
umbarkan sebagai sesuatu yg obyektif?:)
Unsur subyektif dalam suatu komentar pribadi itu akan
selalu melekat. Karenanya saya ngga keberatan koq
komentar pribadi saya dibilang ngga obyektif karena memang
ada unsur subyektifnya.

 
>  Saya tidak berminat untuk membela AR tetapi tulisan anda dan artikel yang
>  postingkan dasarnya kurang kuat. 

Irwan:
Namanya juga dugaan/perkiraan saya pribadi, jadi ya
masalah dasarnya kuat atau tidak yg relatiflah sifatnya...:)

>  Ingat ketika saya mengometari posting anda
>  tentang salah seorang pentolan Golkar yang masuk PDIP anda mencak mencak
>  karena saya dianggap tidak obyektif, bagiaman dengan anda saat ini? 

Irwan:
Oh ya? Saya pernah kasih komentar begitu?
Seingat saya tidak pernah saya mengomentari komentar
pribadi seseorang dengan kata2 tidak obyektif.
Anda jangan ngarang2 lho...:)
Silahkan forwardkan komentar saya tersebut, via japri saja
(via jarum juga ngga masalah sih).
  
>  Okelah memang mungkin ada kemungkinan AR adalah kancil yang licik, akan 
> tetapi
>  terlalu berlebihan jika disertai kutipan bahwa AR menunggu GD kena stroke,
>  apakah AR pernah mengucapkan demikian. 

Irwan:
Weleh, yg nulis itu bukan saya. Itu judul berita yg
saya forwardkan dari satunet.com (media online seperti detik.com)
yg dikutip dari ucapan seorang antropolog.



>  Memang banyak yang punya pikiran seperti anda terutama kalangan PDIP dan
>  kelompok lain yang tidak suka AR, itu wajar, seperti anda menganggap wajar
>  saya mencoba "mencaci maki"MS waktu itu, karena toh saya memang tidak suka
>  MS.

Irwan:
Lho, koq tiba2 anda bawa2 "kalangan PDIP"?
Apa anda yakin pemberi komentar di satunet.com itu
adalah orang PDIP?
Apakah anda yakin saya orang PDIP?
Tapi yg jelas, rakyat Indonesia itu ada yg pro, kontra,
netral/ngambang (tergantung kasus per kasus)
terhadap Amien Rais.
Nah, antropolog yg kasih komentar itu saya ngga tahu
apakah dia pro, kontra, atau golongan pengamat yg netral/ngambang
atas tindak tanduk Amien Rais.

  
>  Masyarakat yang mana???

Irwan:
Masyarakat yg tahu kancah politik. Masyarakat yg
mengikuti sepak terjang Amien Rais sejak jaman
demo2 mahasiswa dulu, dll
  
Irwan:
>  > Saya yakin, mayoritas rakyat akan lebih membela kebenaran,
>  > mayoritas rakyat akan berdiri bersama Gus Dur membenahi
>  > Indonesia yg dalam kondisi porak poranda ini dan terus2an
>  > digoyang oleh pihak2 oportunis & pihak2 bengis.

Yuni:  
>  Kebenaran serta mayoritas yang mana??? bukankah anda lihat sendiri 
bagaimana
>  nasib Aceh dan Ambon, apa yang diperbuat GDApa sih yang diperbuat GD 
> untuk
>  memperbaiki kondisi Ina???kecuali dia hanya main utak utik menteri 
> menterinya
>  copot sana copot sini, bubarin departemen, hasil apa lagi yang diperbuat 
> oleh
>  GD??

Irwan:
Weleh, emangnya mbak Yuni kira Gus Dur mendapat warisan Aceh dan Ambon
dalam kondisi aman tentram sejahtera?
Apa anda tutup mata terhadap warisan yg diterima oleh Gus Dur dari 
pemerintahan
sebelumnya adalah amat sangat hancur lebur parahnya? 
Hehehesaking bingungnya saya nyari istilah yg tepat untuk warisan yg 
ditinggali
oleh rejim terdahulu. Pada ngga sadar khan dengan ini semua?
Apa anda pikir Gus Dur kemarin keliling dunia bukan untuk Indonesia, bukan 
untuk
menjaga agar Aceh tetap menjadi bagian Indonesia? Mbak Yuni kemana aja sih 
selama ini:)
Main utak atik menteri?
Lha, didiemin kabinetnya, eh dikomentarin kabinetnya lambat lah mengatasi 
masalah
yg ada. Mau diganti/reshuffle, eh pada protes. Lihat tuh gimana Amien Rais 
kepanasan
ketika isu reshuffle kabinet naik kepermukaan sampai2 Amien Rais kasih 
komentar kalau
GD main geser2, maka hati GD bisa kena geser (detik.com). AR itu ketua MPR 
atau preman
sih sebenarnyahehehhehe.
Oh ya, mbak Yuni udah baca fwd tulisan rekan saya yg di SWA? Coba deh baca 
lagi
dan moga2 bisa nangkap bahwa loyalitas kepada pimpinan itu diperlukan sebagai 
salah satu 
syarat untuk berhasilnya suatu kabinet.

Soal Ambon yg sulit diamankan?
Coba deh tanya tuh sama pimpinan TNI (saya lupa namanya) yg berani menyatakan 
bahwa 
presiden bukan panglima tertinggi TNI. Dan ini yg tampaknya diartikan oleh GD 
sebagai
pembangkangan TNI. Makanya isu Wiranto akan digeser dari kabinet mencuat ke 
permukaan.
Pangab pun isunya akan diganti.
Dengan masih adanya petinggi2 TNI yg membangkang terhadap pemerintahan yg sah,
jelas akan sulit buat GD untuk bertindak cepat mengatasi keamanan di Ambon.
Belum lagi kuatnya dugaan peristiwa Maluku ini  memang dikompori dari Jakarta.
Apakah  mbak Yuni perhatikan, kasus Ambon memanas lagi justru setelah isu 
Wiranto
akan digeser dari kabinet mencuat kepermukaan?:)
  
>  Kala

Re: Amien Rais kancil yang licik.

2000-01-13 Thread Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 1/13/00 2:30:31 AM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

> dear Mr. Irwan
>
>  tolong jangan memperkeruh lagi keadaan, dan kalo bisa berita yang tidak
> terlalu diketahui asal-usulnya begitu juga nara sumber yang juga "asal
> ngomong" tidak terlalu diperhatikan.

Irwan:
Lho, nara sumbernya khan jelas.
Masalah asal ngomong atau tidak, itu relatif sifatnya.
Dalam pembuka, saya sudah sampaikan apa yg
saya forwardkan itu senada dengan apa yg saya pikirkan.

>
>  jangan sampai anda hanya ingin memecah belah kami dengan mengedarkan "isu"
> ini

Irwan:
Lho, anda ini gimana sih?
Saya memangnya "hanya ingin memecah belah" siapa?
Kata "kami" yg anda tulis itu artinya apa?
Yang namanya analisa mbok ya dilihat sebagai suatu analisa.
Jangan diartikan yg macam2 dong.

Coba deh anda lihat, apa saya pernah protes bung
Jeffrey memuat tulisan yg kalau bisa dibilang sudah
masuk kategori fitnah terhadap umat Kristen.
Karena dia menulis bukan dengan gaya suatu analisa
tapi sudah menjurus dengan cara menulis suatu berita.
Perhatikan komentar bung Dharma terhadap satu
tulisan bung Jeffrey.

Apa yg saya sampaikan selama ini sering saya bedakan
mana yg berita penyeimbang, mana berita/fakta, mana
analisa, mana komentar pribadi.
Saya asumsikan yg berlangganan disini sudah cukup
dewasa membedakan hal2 di atas:)


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Amien Rais kancil yang licik.

2000-01-13 Thread adi pradipta

dear Mr. Irwan

oke langsung saja :
a. berita anda dapatkan (satunet.com) apa memang benar adanya ???

b. saya kurang begitu paham dengan orang-orang yang banyak berkecimpung dalam bidang 
politik, apakah anda mengenal latar belakang dari nara sumber tadi

c. dengan forward dari berita itu nampak anda hanya mengandalkan media internet ( saya 
bahkan dapat katakan bahwa anda hanya membaca satu media saja, betapa sempitnya waktu 
anda untuk membaca media lainnya ) dan anda hanya memasukkan yang sesuai dengan 
pikiran anda, sedangkan media yang lain tidak sampai begitu adanya tidak anda masukkan

d. kalau boleh saya tahu anda dimana di ID atau LN, kalau anda di ID saya rasa anda 
sarankan untuk banyak-banyak membaca berita, sehingga anda tidak hanya mengeluarkan 
pendapat dengan hanya mengandalakan satu refrensi saja, tetapi kalau anda di LN 
sebelum mengeluarkan statemen / pendapat ada baiknya tanya teman yang ada di indonesia 
yang saya anggap lebih banyak tahu daripada anda tentang negeri kita

e. saya rasa anda cukup dewasa dalam menanggapi hal ini, karena anda berada dalam 
milis ini

best regards

adi pradipta




Udah baca Indocampus.com blon hari ini ?
Visit Us today at  http://www.indocampus.com



Re: Amien Rais kancil yang licik.

2000-01-13 Thread Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 1/13/00 8:13:45 PM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

> dear Mr. Irwan
>
>  oke langsung saja :
>  a. berita anda dapatkan (satunet.com) apa memang benar adanya ???

Irwan:
Bisa anda bedakan antara berita dan analisa/pemikiran/wawancara?
Semoga anda tahu bedanya. Kalau masih juga ngga tahu, saya
coba kasih gambaran:

Contoh tulisan berita:
Napit tertangkap basah ketika berusaha mencuri
dompet korban yang bernama Ariston di Pasar Senen,
Jakarta, pada hari Kamis 13 Januari 2000 siang.

catatan dari saya:
Fakta lapangan bahwa Napit mengambil dompet Ariston
di Pasar Senen hari Kamis tanggal 13 Januari 2000
tanpa seijin pemiliknya.

Contoh tulisan analisa/pemikiran:
Seorang pakar psikologi, Irwan, memperkirakan
Napit yg berusaha mencuri dompet di Pasar Senen hari
Kamis kemarin mengidap penyakit Kleptomania.
Hal ini mengingat Napit bukanlah termasuk orang
yg kekurangan bila dilihat dari sudut ekonomi sehingga
harus melakukan tindakan mencuri.

catatan dari saya:
Apakah benar Napit mengidap Kleptomania?
Masih perlu pembuktian lebih lanjut. Tapi, indikasi
ke arah sana ada kemungkinannya.

Contoh 1 tulisan wawancara:
Napit yang berhasil dihubungi wartawan tiganet.com
menceritakan bahwa dia sebenarnya tidak bermaksud
mencuri dompet Ariston. Berdasarkan pengakuannya,
saat itu sebenarnya situasi Pasar Senen sedang padat
oleh pengunjung sehingga desak2an tidak terhindari.
Masih menurut pengakuan Napit, ketika desak2an itulah
tanpa sengaja tangannya menyenggol kantong Ariston
sehingga mengakibatkan dompetnya terjatuh.

Contoh 2 tulisan wawancara:
Seorang saksi mata bernama Ian berhasil dihubungi
wartawan jam.com. Saudara Ian yg kebetulan berada
di lokasi kejadian menceritakan dia melihat
tangan Napit sempat merogoh kantong celana belakang
Ariston. Ketika didesak apakah saudara Ian yakin
bahwa benar melihat tangan Ian merogoh kantong Ariston,
tampaknya dia menjadi ragu dan hanya bisa menjawab
bahwa dia tidak begitu yakin mengingat saat itu kondisinya
sedang pada manusia. Sehingga bisa saja tangan Napit
berada didekat kantong Ariston walau belum tentu dengan
niat mencuri.

catatan:
Penuturan dari Napit dan Ian jelas sifatnya subyektif.


Nah bung Adi (dan rekan2 lainnya) moga2 sekarang
semakin bisa membedakan bentuk tulisan.

Menjawab pertanyaan bung Adi di atas, apa yg
saya forwardkan tersebut adalah benar adanya dari
satunet.com
Kalau anda tanya apakah benar isinya, saya hanya
bilang hanya orang yg kurang waras saja yg mempertanyakan
kebenaran suatu tulisan analisa. Yang namanya tulisan
analisa/pemikiran/wawancara itu tidak terlepas unsur subyektif
dari penuturnya terhadap suatu peristiwa.
Nah, sekarang coba deh baca lagi artikel tersebut:
http://www.satunet.com/artikel/isi.html?id=4480



>  b. saya kurang begitu paham dengan orang-orang yang banyak berkecimpung
> dalam bidang politik, apakah anda mengenal latar belakang dari nara sumber
> tadi

Irwan:
Tidak.
Berdasarkan dari artikel tersebut saya tahu
kalau dia seorang antropolog dan penulis buku Folklore Indonesia.


>  c. dengan forward dari berita itu nampak anda hanya mengandalkan media
> internet ( saya bahkan dapat katakan bahwa anda hanya membaca satu media
saja,
>  betapa sempitnya waktu anda untuk membaca media lainnya ) dan anda hanya
> memasukkan yang sesuai dengan pikiran anda, sedangkan media yang lain tidak
> sampai begitu adanya tidak anda masukkan

Irwan:
Memang, waktu saya tidak begitu banyak sehingga media
yg saya baca pun terbatas hanya:
detik.com, kompas.com, suarapembaruan.com,
http://www.maluku.org/hain/index.php3?m=1,
republika.co.id, berpolitik.com, suaramerdeka.com,
jawapos.com, mediaindo.co.id, cnn.com, dan
beberapa lagi lainnya...:)
Ngomong2, kalau saya masukan semua tulisan2
dan komentar2 yg ada di media2 tentang Ambon,
ya bisa kebanjiran deh milis permias ini:)
Moga2 anda sadar apa yg anda sebutkan di atas.


>  d. kalau boleh saya tahu anda dimana di ID atau LN, kalau anda di ID saya
> rasa anda sarankan untuk banyak-banyak membaca berita, sehingga anda tidak
> hanya mengeluarkan pendapat dengan hanya mengandalakan satu refrensi saja,
> tetapi kalau anda di LN sebelum mengeluarkan statemen / pendapat ada
baiknya
> tanya teman yang ada di indonesia yang saya anggap lebih banyak tahu
daripada
> anda tentang negeri kita

Irwan:
Anda ini aneh, kalau saya di ID anda sarankan saya banyak2
baca berita. Tapi kalau saya di LN, anda sarankan saya tanya
teman di Indonesia. Lha, toh logikanya teman saya yg di ID itu
akan anda sarankan untuk banyak2 baca berita juga khan?...:)
Anyway, kembali ke soal forwardan saya semula.
Sekedar merefresh ingatan anda bahwa antropolog tersebut
dosen UI yg berarti tinggal di Indonesia.
Beberapa forwardan saya lainnya tentang masalah ambon
sumbernya ada di Indonesia, bahkan di Ambon nya sendiri.
Ngomong2, anda nyimak sih tulisan2 tersebut. Atau anda
cuma komentari forwardan saya yg dari satunet.com saja?
Mudah2an anda bukan anggota baru disini.:)


>  e. saya rasa anda cukup 

Re: Amien Rais kancil yang licik.

2000-01-13 Thread adi pradipta

dear Mr. Irwan

oke langsung saja :
saya makin tertarik dengan "diskusi" ini

a. makasih banyak atas tambahan pengetahuannya
tetapi ...
dimanakah anda berada 
wartawan, si "analitis", atau siapa ??

b. Kalau anda tanya apakah benar isinya, saya hanya bilang hanya orang yg kurang waras 
saja yg mempertanyakan kebenaran suatu tulisan analisa. Yang namanya tulisan 
analisa/pemikiran/wawancara itu tidak terlepas unsur subyektif dari penuturnya 
terhadap suatu peristiwa.

tanggapan :
hehehehehehe...
anda termasuk orang yang ingin berlepas tangan
or
anda termasuk orang yang langsung saja menerima apa saja yang penting sesuai dengan 
anda sendiri

c. saya rasa lebih baik memasukkan info itu, atau sekali lagi anda hanya menerima yang 
seuai dengan anda ?

d. hehehehehehe.
ID = you harusnya banyak dengar info terus kalo ada yang salah you harus kasih 
perbandingan
LN = you juga harus banyak dengar info terus kalo ada yang mengganjal tanya sama teman 
di ID

oke

best regards

adi pradipta




Udah baca Indocampus.com blon hari ini ?
Visit Us today at  http://www.indocampus.com



Re: Amien Rais kancil yang licik.

2000-01-13 Thread Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 1/13/00 10:42:57 PM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

> dear Mr. Irwan
>
>  oke langsung saja :
>  saya makin tertarik dengan "diskusi" ini

Irwan:
Sayangnya saya malah kurang tertarik karena
hal2 yg dibicarakan kurang substansial tingkat
kepentingannya buat saya:)
Tapi berhubung saya menghargai rasa ingin tahu
anda, saya akan coba respon komentar/pertanyaan
anda dibawah ini.


>  a. makasih banyak atas tambahan pengetahuannya
>  tetapi ...
>  dimanakah anda berada 

Irwan:
Di LN.

>  wartawan, si "analitis", atau siapa ??

Irwan:
Saya hanyalah orang biasa seperti kebanyakan rekan2
lainnya disini.


>  b. Kalau anda tanya apakah benar isinya, saya hanya bilang hanya orang yg
> kurang waras saja yg mempertanyakan kebenaran suatu tulisan analisa. Yang
> namanya tulisan analisa/pemikiran/wawancara itu tidak terlepas unsur
> subyektif dari penuturnya terhadap suatu peristiwa.
>
>  tanggapan :
>  hehehehehehe...
>  anda termasuk orang yang ingin berlepas tangan
>  or
>  anda termasuk orang yang langsung saja menerima apa saja yang penting
sesuai
> dengan anda sendiri

Irwan:
Saya termasuk orang yg tidak dengan mudah menutup
kemungkinan terhadap suatu analisa/pemikiran.
Saya juga bukan termasuk orang yg mudah menerima
bulat2 analisa/pemikiran orang lain.
Saya punya sel abu2 yg selalu saya gunakan untuk mencerna
informasi2 yg masuk dari berbagai sumber, sekali lagi, dari
berbagai sumber.

>  c. saya rasa lebih baik memasukkan info itu, atau sekali lagi anda hanya
> menerima yang seuai dengan anda ?

Irwan:
Tampaknya anda baru bergabung di milis ini.
Saya sudah sering memforwardkan juga artikel yg tidak
sesuai dengan saya yg biasanya saya beri komentar atau pun
kritikan2. Jadi, komentar2 yg saya berikan dari artikel2
yg saya forwardkan ke milis ini ada komentar2 yg pro ada
juga yg kontra tergantung dari isi artikel tersebut. Yang jelas,
saya bukanlah orang yg takut untuk memberikan opini saya:)

>  d. hehehehehehe.
>  ID = you harusnya banyak dengar info terus kalo ada yang salah you harus
> kasih perbandingan
>  LN = you juga harus banyak dengar info terus kalo ada yang mengganjal
tanya
> sama teman di ID

Irwan:
Nah, kelihatan khan anda kurang teliti. Di persamaan LN ada unsur ID nya.
Jadi, ID tersebut harus diterjemahkan lagi ke persamaan di ID diatasnya.
Jadi, persamaan akhir menjadi:
LN = you juga harus banyak dengar info terus kalo ada yang mengganjal tanya
sama teman di "you harusnya banyak dengar info terus kalo ada yang salah you
harus kasih perbandingan

Mudah2an anda sadar apa yg anda tulis:)
Nah, gini aja deh, anda yg merasa banyak tahu dan berada di ID,
gimana kalau saya tantang untuk kasih informasi atas kejadian
yg ada di tanah air saat ini. Bisa ngga?:)

Kadang2 saya jadi mikir, jaman internet seperti sekarang ini
sebenarnya apa sih bedanya berada di kutub utara dengan yg
nongkrong di Pondok Indah tentang perstiwa di Jakarta Pusat,
misalnya. Apa memang yg tinggal di kutub utara akan pasti
lebih ngga tahu situasi Jakarta Pusat dengan yg tinggal di rumah
saja di Pondok Indah. Toh yg tinggal di Pondok Indah juga dapat
informasi tentang Jakarta Pusat dari media informasi atau malah
dari gosip2 yg ngga jelas:)
Nah, kalau anda tinggal di Jakarta, trus apa ada jaminan anda
akan lebih tahu tentang peristiwa Ambon ketimbang dengan
saya yg berada di LN, misalnya?
Lha, teman saya yg di Jakarta aja beberapa kali kalah
cepat soal informasi dengan saya. Sekarang ini sudah jamannya
informasi mengalir dengan cepat. Nah, beruntunglah bagi kita
yg bisa punya akses cepat ke sumber informasi tersebut.
Jarak dan waktu sekarang udah bisa ditembus dengan internet.
Atau anda masih termasuk tipe orang yg nunggu lembaran
surat kabar datang setiap paginya, atau tunggu dunia dalam
berita, liputan 6 SCTV, hanya untuk mendapatkan berita yg
bisa diakses 24 jam dari internet?

Semoga anda cepat bangun dan sadar melihat perkembangan
teknologi informasi yg begitu cepatnya saat ini.

Oh ya, pertanyaan saya dulu belum di jawab yaitu
kata "kami" yg anda sebutkan terdahulu dalam kalimat
"selalu memecah belah kami" itu refer ke siapa?
Apakah kata:
- kami artinya anggota PAN
- kami artinya kelompok Poros Tengah
- kami artinya umat Islam

Pertanyaan lainnya yg perlu dijawab adalah:
Apakah benar anda baru bergabung (kurang dari 3 bulan) di
milis permias ini?

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Amien Rais kancil yang licik.

2000-01-13 Thread adi pradipta

dear Mr. Irwan

oke langsung saja :

a. hehehehehe.
subtansial ???

b. you kasih contoh, nah sekarang anda yang mana
sebagai seorang analitis, wartawannya, atau siapa dari
contoh yang anda berikan ??
( kalo ini kagak subtansial menurut anda, tidak usah dijawab deh, entar anda malah 
menyusahkan lagi )

c. kalo anda orang yang berani beropini, bagus lah itu ...
cuman coba anda pikir kalo ternyata opini anda hanya membuat kesusahan yang lain

d. coba deh dicerna lagi
yang saya tulis bukanlah suatu persamaan
karena saya bukanlah orang yang bergelut dalam bidang persamaan

e. mengenai indonesia, kalo anda bertanya selama itu saya tahu saya beritahu yang 
sebenarnya, tapi kalo saya tidak tahu yah mau buat apa, sebagai info saya tidak berada 
di jakarta tetapi sedang berada di makassar, tahu khan makassar ???

f. kami adalah semuanya yang anda maksudkan, yah indonesia, yah islam, yah PAN

g. saya baru gabung sekitar 2 bulan, karena teman saya (sudah unsubscribe duluan) 
katanya menarik, awalnya saya bergabung untuk mendapatkan info tentang ilmu yang saya 
geluti, tetapi kebanyakan politiknya dan kabar sepihak, makanya saya baru tanggap kalo 
ada berita yang tidak sesuai dengan kenyataan dan atau menyoroti pihak saya, oke

h. kalau anda merasa kurang subtansial, maka saya kembalikan ke bagian awal.
mengapa anda berpendapat bahwa pak Amien Rais melakukan manuver politik untuk 
menjatuhkan pak Gus Dur, bahkan "menyutujui" bahwa pak Amien Rais seakan menunggu 
kedatangan stroke pak Gus Dur

menurut saya ( mudah-mudahan anda memberikan nilai pada analisa saya pribadi ) dengan 
melihat beberapa pemberitaan dan wawancara singkat via telepon dengan anggota KAMMI, 
maka saya berpendapat bahwa pak Amien Rais boleh dan bahkan wajib mengatakan hal itu, 
karena ;

a. pak Amien Rais sebagai ketua MPR yang harus menanggapi apa yang diinginkan oleh 
sebagain maupun seluruh rakyat indonesia, karena pak Amien Rais dipilih oleh rakyat

b. pak Amien Rais sebagai ummat muslim merasa berperasaan yang sama dengan yang ummat 
muslim yang saya rasakan, di ambon ( berita via telepon dari posko keadilan pukul 
05.14 WITA ) menyebutkan bahwa kaum "ikat kepala merah" selalu melakukan penyerangan 
kepada ummat muslim, apakah saya sebagai ummat muslim hanya mampu berpangku tangan, 
tentu tidak. begitu juga dengan anda seandainya ada saudara anda atau keluarga anda 
yang mendapat musibah, apakah anda hanya berdiri tegak kaku tanpa berbuat apa-apa ????

c. pak Amien Rais adalah orang biasa, sama dengan kita semua, entah kalo anda merasa 
lebih baik dari kita-kita, why not, itu hak anda, jangan sampai anda merasa saya 
rampok hak asasi anda dan anda mengundang komisi HAM ke milis ini

nah itulah pendapat saya, kalo anda merasa bahwa ini tidak subtansial, maka tolong 
saya diperlihatkan bagian subtansial mana dari e-mail anda yang pertama, supaya saya 
dapat berikan sedikit info maupun tanggapan

best regards

adi pradipta




Udah baca Indocampus.com blon hari ini ?
Visit Us today at  http://www.indocampus.com



Re: [Amien Rais kancil yang licik.]

2000-01-13 Thread Faransyah Jaya

hehehehe..
komen saya idem sama Yuni.

Faran

>Date: Wed, 12 Jan 2000 23:29:20 MST
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>From: Yuni Wilcox <[EMAIL PROTECTED]>
>Subject:  Re: [Amien Rais kancil yang licik.]
>To: [EMAIL PROTECTED]
>
>He..he.. bung Irwan tulisan anda akhir akhir ini sudah tidak obyektif lagi.
>
>Saya tidak berminat untuk membela AR tetapi tulisan anda dan artikel yang
>postingkan dasarnya kurang kuat. Ingat ketika saya mengometari posting anda
>tentang salah seorang pentolan Golkar yang masuk PDIP anda mencak mencak
>karena saya dianggap tidak obyektif, bagiaman dengan anda saat ini?
>
>Okelah memang mungkin ada kemungkinan AR adalah kancil yang licik, akan tetapi
>terlalu berlebihan jika disertai kutipan bahwa AR menunggu GD kena stroke,
>apakah AR pernah mengucapkan demikian.
>
>Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Tampaknya apa yg saya pikirkan juga menjadi
>> pikiran orang lain.
>
>Memang banyak yang punya pikiran seperti anda terutama kalangan PDIP dan
>kelompok lain yang tidak suka AR, itu wajar, seperti anda menganggap wajar
>saya mencoba "mencaci maki"MS waktu itu, karena toh saya memang tidak suka
>MS.
>
>> Karenanya jangan heran kalau orang sekitar Amien
>> Rais atau pun orang2 Poros Tengah akhir2 ini
>> mencoba menetralkan keadaan dengan wawancara
>> atau pun ucapan2/belaan2 mereka.
>> Masyarakat tidak bisa dibohongi, mereka semakin tahu
>> siapa sebenarnya Amien Rais, apa sebenarnya yg
>> dimaui Poros Tengah.
>
>Masyarakat yang mana???
>
>> Saya yakin, mayoritas rakyat akan lebih membela kebenaran,
>> mayoritas rakyat akan berdiri bersama Gus Dur membenahi
>> Indonesia yg dalam kondisi porak poranda ini dan terus2an
>> digoyang oleh pihak2 oportunis & pihak2 bengis.
>
>Kebenaran serta mayoritas yang mana??? bukankah anda lihat sendiri bagaimana
>nasib Aceh dan Ambon, apa yang diperbuat GDApa sih yang diperbuat GD untuk
>memperbaiki kondisi Ina???kecuali dia hanya main utak utik menteri menterinya
>copot sana copot sini, bubarin departemen, hasil apa lagi yang diperbuat oleh
>GD??
>
>Kalau GD itu bisa digoyang berarti dia itu tandanya bukan pemimpin yang
>handal, kalau memang dia itu pemimpin yang handal, maka dia itu tidak akan
>goyah.
>>
>> Rakyat bersatu akan sikat habis provokator perusak bangsa.
>
>Lagi lagi rakyat, rakyat yang mana??? Anda yakin anda sendiri bukan
>provokator??? atau mungkin anda ini termasuk penganut fanatisme buta
>
>ames Danandjaja menjawab satunet.com
>  'Amien mengintai Gus Dur,
>  berharap kena stroke lagi' – 13/1/2000,
>  04:49 WIB
>
>  Laporan Asep Salahudin Samboja
>
>
>
> >>> satunet.com - Ketua MPR Dr Amien Rais dinilai tengah
>  mengincar posisi presiden dengan memanfaatkan isu Ambon
>  dan Poros Tengah demi popularitas dirinya. Disinyalir,
>  Amien
>  memperkirakan Gus Dur hanya bisa bertahan satu-dua tahun
>  lagi atas alasan kesehatan, dan ia tengah mengincar
>  peluang
>  'untuk masuk'.
>
>Kalau memang itu strategi AR, saya kira tidak ada salahnya wajar wajar saja,
>namanya juga dunia politik. Orang mana sih yang nggak mau jadi presiden???
>Lagi pula apa salahnya ia mengincar untuk masuk, kalaupun toh tidak ada tokoh
>lain yang dianggap mampu, apa Ms mau dijagoin lagi???
>
>>>  Analisa itu disampaikan ahli antropologi UI Prof Dr James
>  Danandjaja kepada satunet.com Rabu, saat menilai keanehan
>  kasus Maluku dengan kekerasan serta jatuhnya ribuan nyawa
>  manusia secara berlarut-larut. Bahkan ketika Jakarta sudah
>  campur tangan pun, peristiwa itu tidak kunjung mereda.
>
>Jangan mentang mentang dia ahli antropologi, berarti dia bisa baca pikiran
>orang. Lagi pula ini cuma analisa seseorang dan dari namanya saya kira dia
>orang yang bertentangan agamanya dengan AR, saya kira analisanya itu wajar
>wajar saja.
>
> > Dalam kaitan itu ia menyesalkan Amien sebagai seorang
>  politisi senior dan Ketua MPR justru memanfaatkan isu
>  pembantaian Maluku untuk menaikkan popularitas dirinya.
>  “Amien Rais itu perlu dicurigai. Dia seenaknya saja
>  mengajak
>  orang-orang di Jakarta ini untuk berjihad ke Ambon. Belum
>  tentu dia berbuat untuk kepentingan bangsa,” ucap James.
>
>Itu yang nggak benar, Si James itu nggak ngerti agama Islam kok main cap orang
>lain seenaknya kayak gitu. Dari mana ia tahu bahwa belum tentu untuk
>kepentingan bangsa, apa dia itu bisa baca pikirannya AR, siapa tahu yang
>diotak AR justru kebangsaannya lebih kental dari pada Ms yang dibanggakan.
>
>Lagi pula justru si James ini yang justru Provokator, anda  baca sendiri khan
>bahwa dia mengajak

Re: Amien Rais kancil yang licik.

2000-01-14 Thread Irwan Ariston Napitupulu
enarik, awalnya saya bergabung untuk mendapatkan info
> tentang ilmu yang saya geluti, tetapi kebanyakan politiknya dan kabar
sepihak,
>  makanya saya baru tanggap kalo ada berita yang tidak sesuai dengan
kenyataan
> dan atau menyoroti pihak saya, oke

Irwan:
Inilah susahnya, maunya hanya menerima saja tapi ngga berpikiran
untuk bagi2 ilmu...:(
Kenapa anda ngga berpikiran, kali anda bisa bagi2 ilmu/informasi
di milis ini sesuai dengan bidang yg anda geluti, sewaktu anda
mengambil keputusan bergabung di milis ini.
Nah, bukankah itu suatu keberuntungan anda bisa mendapatkan informasi
yg tidak mungkin anda dapatkan dari sumber2 berita anda?
Yang namanya otak kalau sudah dicekoki (diindotrinasi) dengan satu hal
saja, maka cara pikirnya atau ambil kesimpulan/kebijakan juga bisa sesat.
Coba deh tanya rekan2 anda di Makassar, berapa banyak dari mereka
ada yg mempermasalahkan penyerangan kelompok Islam atas
Gereja Silo (gereja yg punya arti sangat penting bagi orang Kristen
di Maluku) sehingga menimbulkan amarah orang2 Kristen di Maluku?
Hampir tidak ada, bukan? Coba lihat, adalah itu orang2 FPI demo
menentang pembakaran dan penyerangan Gereja Silo yg dilakukan
oleh orang Islam di Maluku? Tidak ada, bukan?
Kalau anda mau, anda bisa cari2 sumber berita tentang peristiwa
tersebut di:
http://www.maluku.org/hain/index.php3?m=1
Silahkan klik |bahasa| kemudian klik |peristiwa maluku|
anda tinggal pilih bulannya. Bukalah informasi2 dari
Yayasan SAGU.
Atau, anda amati lagi surat tuntutan pengacara yg sudah saya
forwardkan di milis ini. Semoga anda cukup punya keberanian
membaca kemungkinan peristiwa yg terjadi di Maluku yg mungkin
belum pernah anda dapatkan dari sumber anda.

>  h. kalau anda merasa kurang subtansial, maka saya kembalikan ke bagian
awal.
>  mengapa anda berpendapat bahwa pak Amien Rais melakukan manuver politik
> untuk menjatuhkan pak Gus Dur, bahkan "menyutujui" bahwa pak Amien Rais
> seakan menunggu kedatangan stroke pak Gus Dur

Irwan:
Waduh, ceritanya panjang oi. Saya coba serajin saya deh.
Adalah ambisi AR yg saya perhatikan ingin menjadi RI 1. Ini
sudah tampak sejak sebelum masa kampanye pemilu dimulai.
Lihatlah bagaimana dia mendekat ke Megawati dulu saat Megawati
memiliki kepopuleran yg tinggi. Saat itu sempat terjadi
kedekatan antara PKB, PDIP, dan PAN.
AR saat itu yg memiliki keyakinan PAN akan menjadi partai
pemenang pemilu, melemparkan pernyataan bahwa siapapun
yg memperoleh suara terbanyak diantara ketiga partai tersebut,
maka dua lainnya harus mendukung capres pemenang.
Apa kenyataannya? AR menjilat air ludahnya sendiri setelah
hasil pemilu ternyata sangat jauh dari perhitungan semula.
Tak lama kemudian, AR mulai mendukung GD untuk jadi
presiden dan membentuk Poros Tengah. Gerakan Asal Bukan Mega,
tampaknya mulai dijalankan. Awalnya saya perkirakan
AR mencalonkan GD dengan harapan bisa mendapatkan posisi
wapres. Tentunya dengan target utama tetap RI 1 mengingat
siapa pun tahun kondisi kesehatan GD kurang begitu baik.
Roda perpolitikan terus berputar, dan sampailah dalam posisi
AR "dijebak" dengan diberikan posisi ketua MPR:)
Posisi ketua MPR, walau dibilang paling tinggi di negeri ini
tapi secara operasional bisa dibilang kalah aktif dengan ketua
DPR. Akbar Tandjung lah yg hebat dengan mengambil posisi
ketua DPR karena memang posisinya yg orang Golkar akan sulit untuk
menjadi pimpinan pemerintahan. Golkar saya perkirakan
akan melakukan konsolidasi dalam periode ini sekaligus
memperbaiki citranya dimasyarakat. Tentunya dengan target
menang pemilu tahun 2004. GD bisa dibilang sangat cerdik,
melihat dan menyadari Megawati belum pasti bisa terpilih
jadi presiden walau partai pemenang pemilu, dan juga menyadari
bahwa kalau Megawati naik saat itu bukannya tidak mungkin
Indonesia makin kacau, akhirnya GD maju terus untuk pemilihan
presiden dengan bekal dukungan pribadi dari AR.
AR yg dikejar terus akan keseriusan dukungan atas GD
oleh PKB, tidak bisa tidak harus terus konsisten mendukung
GD apalagi dia tidak melihat calon lain yg bisa mengalahkan Mega.
Singkat cerita GD terpilih, tapi diluar dugaan, GD berkeras
memilih Mega menjadi wapres tentunya dengan pertimbangan2
tertentu spt menghindari terjadinya perang sipil bila sampai partai
pemenang pemilu tidak mendapatkan apa2. Selain juga saya yakini,
GD punya kedekatan sendiri (sejarah)  dengan Mega.
Sekedar tambahan informasi saja, saya adalah salah satu orang
yg tidak mendukung saat itu GD menjadi presiden (bisa di cek
di milis ini). Tapi karena saya pada dasarnya selalu mengacu yg terbaik
buat Indonesia, setelah saya lihat dan menyadari ketika GD akhirnya
terpilih dan menjalankan pemerintahan dengan baik, maka dukungan
saya otomatis saya berikan padanya spt yg anda lihat. Ini juga
pernah terjadi di awal Habibie naik jadi presiden, dimana waktu itu
saya termasuk pihak yg memberi kesempatan Habibie berbuat sesuatu
dan saya dukung tindakan2 awalnya. Sayangnya, belakangan terlihat
boroknya dan akhirnya saya menj

Re: Amien Rais kancil yang licik.

2000-01-14 Thread adi pradipta

dear Mr. Irwan

a. saya bahas masih tentang subject diatas
nah anda wartawannya, analisanya, atau siapa ???

b. bagaimana dengan opini anda sendiri
kalau anda melakukan analisa atau opini pasti anda akan sadar dengan apa yang akan 
terjadi, begitu pula dengan saya sekarang

c. tentang tulisan dibawah ini saya kurang mengerti ?
anda menyatakan bahwa anad di LN, is it right ?

"Nah, yg jadi pertanyaan saya ke anda atas dasar apa anda
membedakan orang/teman saya yg ada di Indonesia dengan saya
yg ada di Indonesia? Kenapa bila teman saya yg ada di Indonesia
anda asumsikan mengetahui kondisi Indonesia sementara kalau
saya di Indonesia saya harus cari2 tahu dulu informasi.
Bukankah telah terjadi ketidakkonsistenan dalam menerapkan
standar?"

d. benar saya memvonis anda menggunakan satu sumber saja, karena anda menanggapi 
tulisan dari satu sumber saja tidak dengan mengikutkan sumber-sumber yang lain 
sebagaimana yang sering anda lihat dengar dan baca

e. saya rasa saya juga akan melakukan hal yang sama begitu melihat suatu yang 
menyudutkan saya, tetapi yang saya tekankan bahwa anda melakukan suatu analisa pada 
suatu masalah yang dimuat oleh berapa media tetapi anda hanya mengambil satu sumber 
saja

f. didalam ISLAM :
" katakanlah kebenaran walaupun itu terasa pahit bagimu "

g. oke, saya sekarang sudah tahu tentang situs itu dan terima kasih atas infonya nah 
sekarang saya berbagi info dengan anda
( terserah apakah anda akan melihat atau tidak )
go.to/maluku or connect.to/maluku
berita ambon versi kami

nb : untuk berita di maluku.org
tentang kerusuhan di soasiu, mungkin anda dapat membacanya kembali
dan yang ingin saya tanyakan ( mungkin anda dapat membantu karena pertanyaan ini saya 
forwardkan juga ke webmasternya ) bahwa jika dalam pertemuan itu terlibat aparat 
keamanan, kenapa hal itu bisa terjadi ?

h. analisa anda cukup bagus
tetapi coba anda baca tentang UUD 1945 sekarang
tentang presiden dan wakil presiden terutama masalah tugas
( atau perlu saya forwardkan kepada anda UUD 1945 tsb ? )

i. oke karena kita membahas dua masalah yang merupakan cabang dari satu masalah
sekarang saya tanya anda :
awal peristiwa ambon karena apa ???
siapakah yang menyerang duluan ???
kenapa peristiwa ambon terjadi pada saat kami merayakan hari raya kami Idul Fitri 1419 
H ???

nah bagaimana analisa anda tentang hal tersebut

best regards

adipradipta




Udah baca Indocampus.com blon hari ini ?
Visit Us today at  http://www.indocampus.com



[Amien Rais] Dikabarkan Minta Jatah Kabinet

2000-08-14 Thread Irwan Ariston Napitupulu

Silahkan baca lengkapnya di:
http://www.detik.com/peristiwa/2000/08/14/2000814-173051.shtml

Jika benar apa yg diberitakan di atas, sungguh sangat
memalukan apa yg dilakukan oleh Amien Rais.
Belajar dari pengalaman, kalau sudah main minta jatah2an
itu tanda2nya punya itikad tidak baik.
Apalagi pakai ditambah mau main ancam2an dengan
mengeluarkan TAP MPR.
Gila bener, emangnya negeri ini punyanya Amien Rais?
Koq gampangan amat ngeluarin TAP MPR hanya karena
keinginannya pribadi/kelompoknya ngga dipenuhi.
Kalau sudah begini, makin ketahuan sudah siapa yg
sebenarnya berjuang bersama rakyat dan siapa yg
sebenarnya menghianati rakyat.

Seperti yg sering saya ungkapkan di milis ini beberapa kali,
bukan Gus Dur yg perlu di impeach, tapi Amien Rais lah yg
perlu dilengserkan dari jabatan sebagai ketua MPR karena
sudah terbukti beberapa kali dia menyalahi tanggung jawab
jabatannya [kalau bukan melanggar sumpah jabatan].

Apa yg dilakukan oleh Amien Rais sudah termasuk kategori
abuse of power yg sudah bisa dijadikan bukti dan alasan kuat
untuk melengserkan Amien Rais dari jabatan ketua MPR.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Mari Dukung Amien Rais (Ada syaratnya!)

1999-05-20 Thread Yusuf-Wibisono

...

>Saya salut buat Amien Rais yang tidak henti-hentinya berjuang demi
>kemajuan bangsa Indonesia. Track recordnya boleh juga.
>Ingin memperbaiki negara sampai suaranya serak serak pun tetap
>berjuang.
>
>Saya ingat pernyataan Lao Tse:
>  "When a country is in chaos,
>   a loyal minister (tokoh agama) will stand up"
>
>Mari kita dukung PAN.
>Mulai dari sumbangan ide untuk kemajuan negara Indonesia,
>ataupun sumbangan dana dan terutama coblos PAN dalam pemilu ini.
>Saya punya banyak teman lulusan AS yang sekarang gabung dengan PAN,
>dari yang Katolik, Protestant maupun Islam.
>
>Saya ingin tahu apakah sudah ada Perwakilan PAN di Amerika Serikat ?
>
>Terima kasih
>Nasrul I

Yw: Saya mau aja, --serius-- dengan satu syarat:
carikan dulu wakil presidennya (yg yahud juga).
(Atau lebih tepatnya, bukan 'carikan', tapi
kita cari sama-sama).

Saya memimpikan dwi-tunggal.

Insya Allah yg ini lebih solid utk Indonesia sekarang.
Dan utk dwi-tunggal itu udah ada satu calonnya:
ie. Amien Rais favorit anda. Tapi calon satunya, siapa?
Kandidatnya (menurut saya):

1. Megawati
   (tdk meledak-ledak, jadi komplementer dg Amien Rais.
   Massanya militan/banyak ('galak'-nya bisa dikusiri
   bersama oleh duet Amin-Mega, jadi tdk liar, dan di
   belakangnya banyak ahli ekonomi/bisnis yg
   'geregetan' utk mbenerin Indonesia, al. Laksamana
   Sukardi dan Kwik Kian Gie).
2. Sultan Hamengkubuwono
   (tdk meledak-ledak, komplementer juga dg AR).
3. Nurcholish majid
   (males neranginnya, kenapa)
4. Pati TNI yg (masih) dipercaya rakyat
   (misalnya: (ini boleh diganti) Susilo B. Yudoyono
   (yg dianggap TNI 'paling' intelek), atau Agum
   Gumelar (yg dianggap 'penjinak' kopassus), atau
   Subagyo HS. (yg dianggap 'anti' tentara main galak-
   galakan). Atau siapa, deh).
5. Lainnya. (Ada usul?)

Ayo dong, sampein (sama 'Presiden' Amien Rais), utk
segera nyari rekan duet (utk wapresnya) yg yahud punya.

    Insya Allah, ini akan sampe ke ybs.
Bagaimanapun, Amien Rais yg disertai rekan duet yg sip
akan lebih kuat in any way dari pada Amien Rais yg
sorangan bae. Benar tidak?

Salam, (& good luck ;-)
Yusuf Wibisono.



Re: AR & PK [Re: Hidup Amien Rais]

1999-05-21 Thread FNU Brawijaya

Sepotong informasi ini agaknya menjadi sangat penting. Cuma saya lebih
menggarisbawahi bahwa setiap orang berpotensi menjadi Suharto kedua,
atau Sukarno kedua, atau BJH kedua. Tidak perduli siapakah orangnya,
bisa MS, bisa AR, bahkan bisa juga Pak Dindin.

Ane sudah sering bilang perlunya pengawasan...pengawasan...dan pengawasan.
Bahasa lainnya yang lebih baik adalah pembenahan sistem. Mengapa Amerika
sendiri mempunyai sistem pengawasan yang jempolan pasti hasil dari pengalaman.
Kalau kita punya Bu Tin, Amerika punya Bu Lincoln. Itu Lincoln yang Abraham itu
tuh. Bukan Lincoln merk mobil. Dari situ pemerintah AS bikin pembenahan gimana
caranya keluarga presiden nggak menghambur-hamburkan duit, nggak bikin
kolusi. Apakah sudah sempurna? Mosok sih Wong kejadian Ny. Lincoln terulang
lagi dengan kejadian Ny Reagan, walaupun skalanya jauh lebih kecil. Itu yang ane
sempet baca, nah historian kali bisa ngasih gambaran coreng-moreng sejarah
pemerintahan AS. Ya memang kita lebih 'maju' karena bukan first lady-nya doang,
bahkan anak-anaknya presiden lebih gelo lagi

Mangkanya yang merasa ahli hukum mbok mulai ngrancang-ngrancang ide
gimana celah-celah macam ini dapat ditambal. Misale apakah model impeachment
udah mulai dipikirkan bentuk hukumnya yang tegas. Juga itu yg memungkinkan
arti ganda semuanya dibenerin. Kalau ndak sanggup gelar SH atau LLM dikasih
kita-kita aja para kuli ini. Biar kita-kita yang beresin...hehee


'---
yuni windarti wrote:

> Bagaimana kalau Amien jadi presiden dan pimpinan PK jadi wapres, saya kira
> akan menjadi kombinasi pemimpin yang jempolan, karena dari Amien lebih mumpuni
> maka dia yang memimpin. Sedangkan PK sambil jalan belajar bagaimana menjadi
> seorang pemimpin yang bersifat universal, tidak hanya terbatas pada pembinaan
> akhlak.
>
> Dan apabila Amien salah jalan, maka sang wapres yang tahu seluk beluk aklah,
> akan mengingat, bukankah ini duet yang jauh lebih bagus dibandingkan dengan
> Amien-Mega. Karen setahu saya, sewaktu Suharto masih memimpin dan Mega masih
> menjadi pemimpin resmi PDI, dia sudah menyuruh orang-orangnya untuk mencari
> proyek, apalagi kalau dia jadi presiden maka anak anak partai PDI akan berubah
> lagaknya menjadi anak anak pejabat seperti jamannya Suharto, berlomba lomba
> cari proyek dengan tanda tangan Mega.
>
> salam
> yuni
>
> 
> Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
>http://webmail.netscape.com.

--
Salam,
Jaya


--> I disapprove of what you say, but I will
defend to death your right to say it. - Voltaire

   \\\|///
 \\  - -  //
  (  @ @  )
oOOo-(_)-oOOo---
FNU Brawijaya
Dept of Civil Engineering
Rensselaer Polytechnic Institute
mailto:[EMAIL PROTECTED]
Oooo
   oooO (   )
  (   )  ) /
   \ (  (_/
\_)



[detik] Goyang Kanan Goyang Kiri Amien Rais

1999-08-26 Thread Irwan Ariston Napitupulu

Suatu tulisan yg menarik untuk dibaca.
Analisanya tajam. Ditulis oleh Rinduan Zain
seorang dosen IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
yg lagi ambil program master di Canada.

Semakin jelaslah kini, siapa yg berada di garis
reformasi yg sesungguhnya dan siapa yg ternyata
menghianati perjuangan rakyat.

Silahkan baca langsung di:
http://www.detik.com/kolom/199908/19990827-1030.htm


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Marjuki Darusman, Gus Dur, dan Amien Rais

1999-12-04 Thread Jeffrey Anjasmara

Konstelasi politik Indonesia mencapai babak baru. Saat ini saya jadi bingung
dalam bersikap.

Tur keliling dunia dari Gus Dur yang tadinya saya ikut menentang rupanya
memberikan hasil. Keempat jempol saya akan saya acungkan kepada Gus Dur.
Kenapa empat? Karena yang dua buah yaitu jempol tangan saya berikan pada Gus
Dur untuk keberhasilan politik LN-nya. Sementara itu, dua jempol kaki saya
yang bau juga saya kasihkan karena Gus Dur masih saja bikin kisruh
kabinetnya sendiri.

Kesan bahwa Gus Dur berusaha membersihkan kabinet demi nyamannya kursi ligna
kok agak mengemuka ya? Setelah membersihkan Hamzah Haz, entah siapa lagi
korbannya.

Yang makin menarik adalah peran Marjuki Darusman si tokoh Brutus. Saya
katakan Brutus karena Marjuki ini dulu sangat besar peranannya dalam
menggusur tuannya Habibie. Marjuki ini juga sudah besar peran dan
sumbangsihnya untuk menjadi satelit PDIP di dalam tubuh Golkar. Tugas
terbaru dari barisan PDIP adalah pembersihan komponen poros tengah di dalam
pemerintahan. Entah siapa lagi korban black magic dari Marjuki ini.

Sekedar ngomong-ngomong nih, apakah Marjuki masih manut dengan Akbar
Tanjung? Jelas tidak karena memang Marjuki ini sudah merasa punya power.
Apalagi kalau sekarang dimana dia sudah menjadi algojo. Baik untuk
kepentingan Gus Dur, PDIP, atau untuk kepentingan sendiri.

Terus terang, dengan melihat tampangnya saja, saya sudah gerah karena serasa
melihat golok tajam. Kalau saya jadi pejabat, mata saya tidak akan pernah
lepas dari matanya. Takut menikam dari belakang sih. Entah kenapa kesan
culas kok nampak ya. Kesan ini sudah lama saya rasakan.

Yang rada mengambang buat saya adalah Amien ini. Dengan gempuran kanan kiri
dari PDIP dan Gus Dur, harusnya Amien memperkuat posisi poros tengah bukan
dengan memakai issue federasi yang justru hanya populer di kalangan
minoritas, yaitu kelompok yang ingin mencari peluang jabatan baru, atau
kelompok yang dibohongi oleh kelompok pertama tadi. Amien juga mulai harus
menata mulutnya. Kalau tidak bisa menata mulutnya mending jadi anggota milis
saja yang memang tidak punya kriteria harus mampu menata mulut. Jadi boleh
ngomong apa saja deh.


Jeffrey Anjasmara


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



SURAT TERBUKA MPH PGI UNTUK AMIEN RAIS

2000-04-21 Thread Mardhika Wisesa

SURAT TERBUKA MPH PGI UNTUK AMIEN RAIS 

JAKARTA, (SiaR, 19/4/2000). Pengantar Redaksi: Partai Kebangkitan 
Bangsa (PKB) melalui salah seorang Ketuanya, Yafie Tahir, serta Wakil 
Sekjen Yahya C Staquf, Selasa (18/4) kemarin mengeluarkan pernyataan 
sikapnya yang ditujukan kepada Amien Rais selaku Ketua MPR-RI. Disebutkan 
antara lain, "agar Amien Rais lebih menjalankan perannya sebagai Ketua MPR 
secara lebih proporsional dan dewasa, bukan justru memanfaatkan kedudukan 
itu untuk permainan politik kekuasaan... PKB beranggapan bahwa 
kedudukannya sebagai Ketua MPR dapat dipertimbangkan kembali." 

Sebaliknya, terhadap sikap PKB itu, Partai Amanat Nasional (PAN) 
melalui Wakil Sekjennya Afni Achmad menyatakan upaya impeachment PKB 
terhadap Amien adalah berkaitan erat dengan kritik-kritik keras Amien 
terhadap Gus Dur. Mana yang benar? Redaksi tidak bermaksud untuk melakukan 
judgement terhadap polemik tersebut. Tapi untuk memberi perspektif kepada 
pembaca, redaksi menyajikan surat terbuka Persekutuan Gereja-gereja di 
Indonesia (PGI) kepada Amien Rais berkenan dengan situasi politik nasional 
kontemporer --terutama dalam kaitannya dengan kasus Maluku. Mudah-mudahan 
apa yang tersurat dan tersirat melalui surat ini dapat membantu pembaca 
untuk secara pribadi memberikan pendapatnya tentang Amien Rais selaku 
Ketua MPR-RI. 

 
PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA (PGI) 
Nomor: 0055/PGI-XII/2000 

20 Januari 2000 

Hal: 
Tanggapan atas Sikap dan Pandangan terhadap Kerusuhan Maluku/Maluku 
Utara 

Yang terhormat, 
Sdr Dr Amien Rais 
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI 
Di Jakarta 

Dengan hormat, 

Kami sampaikan salam sejahtera kepada Saudara dengan harapan 
kiranya Saudara diberi hikmah dan kebijaksanaan oleh Allah Yang Maha Esa 
untuk melaksanakan tugas-tugas negara serta kemampuan untuk mewujudkan 
harapan-harapan segenap rakyat Indonesia, baik waktu sekarang ini maupun 
di masa datang, sesuai dengan jabatan yang dipercayakan segenap rakyat 
Indonesia. 

Beberapa waktu lalu, Saudara hadir dan menjadi pembicara pada 
sebuah acara yang menurut informasi dilakukan untuk menyatakan solidaritas 
kepada warga masyarakat beragama Islam yang disebut-sebut sebagai korban 
pembantaian, perkosaan dan sebagainya di Maluku khususnya di wilayah 
Halmahera Utara, Propinsi Maluku Utara. Kami mengikuti dengan cermat 
seluruh pemberitaan media massa dan informasi mengenai hal-hal yang 
Saudara sampaikan kepada media massa pada sejumlah kesempatan berikutnya 
dalam bentuk wawancara atau pernyataan pandangan dan sikap Saudara. 

Berkaitan dengan itu perkenankan kami menyatakan beberapa hal 
sebagai berikut: 

1. Pernyataan-pernyataan, pandangan dan sikap Saudara mengenai kerusuhan 
di Propinsi Maluku umumnya dan di Halmahera Utara, Propinsi Maluku Utara 
khususnya, membuat masyarakat terkejut dan gelisah karena Saudara tidak 
memposisikan diri sebagai pimpinan lembaga tertinggi negara. Warga 
masyarakat yang beragama Kristen khususnya merasa mengalami fait a compli 
oleh pernyataan pandangan Saudara yang menempatkan umat Kristen di wilayah 
Halmahera Utara sebagai penganiaya, pembantai dan sumber kekerasan 
terhadap umat Islam. 

2. Maafkan kami jika terpaksa menilai, bahwa pernyataan pandangan Saudara 
mengenai kerusuhan, khususnya yang terjadi berhari-hari sejak 26 Desember 
1999 hinggaJanuari 2000 di kota Tobelo dan sekitarnya adalah hal yang 
sangat gegabah, karena Saudara lalai mendasarkan diri pada sejumlah fakta 
objektif. 

Hal objektif pertama yang Saudara lalaikan adalah fakta, bahwa apa yang 
terjadi di Tobelo dan sekitarnya adalah suatu lingkaran kekerasan yang 
menjebak warga masyarakat, baik masyarakat yang beragama Islam, Kristen 
maupun yang masih menganut agama-agama suku. Hal objektif kedua yang juga 
Saudara lalaikan adalah, bahwa kekerasan di Tobelo dan sekitarnya bukan 
fenomena independen dan partial. Karena itu sangat naif untuk menilai apa 
yang terjadi di Tobelo terlepas dan berbagai konflik lain di pulau 
Ternate, pulau Tidore, di semua bagian pulau Halmahera dan bahkan di 
Propinsi Maluku. Hal objektif ketiga yang Saudara lalaikan adalah bahwa, 
kerusuhan di Propinsi Maluku dan Maluku Utara telah melibatkan dan 
mengorbankan rakyat yang Saudara pimpin tanpa pandang latar belakang agama 
mereka. Karena itu maaf jika kami katakan, bahwa Saudara telah keliru 
bersikap seakan-akan golongan tertentu saja yang menjadi sasaran aksi-aksi 
kekerasan yang teriadi. 
 
Saudara nampaknya tidak tahu atau tidak perduli pada fakta bahwa telah 
terjadi "pembersihan" desa-desa pemukiman di pulau Tidore, Ternate, di 
wilayah Halmahera Tengah dan kearah desa/pemukiman di jazirah selatan 
pulau Halmahera yang penduduknya beragama Kristen. 
 
Hal ini terjadi sejak akhir September-awal Oktober 1999. Beberapa bulan 
sebelum itu, golongan tertentu si Sanana, kepulauan Sula, Maluku Utara, 
telah terusir

Re: [Amien Rais] Dikabarkan Minta Jatah Kabinet

2000-08-16 Thread Budi Haryanto

Irwan Irwan...,
Doyan amat sih bikin komentar hanya berdasarkan berita dari detik.com,
yang banyakan gosip-nya dari benernya.

Saya tunggu sampai beberapa hari ini ternyata yang nulis isu seperti
tertulis di subject tulisan ini hanya detik.com. Sumber berita lain
ternyata tidak menulis hal yang sama. Bahkan 'Kedaulatan Rakyat'
menuliskan pertemuan tsb bukan berisi seperti diisukan detik.com tsb.
Mana yang bener nih...?

Masak sudah sekolah di Amrik kelas provokasinya masih kayak gini aja sih
Wan?
Mana dong pola pikir yang berangkat dari berbagai sudut pandang yang
sering anda sendiri tonjolkan sebagai 'ciri khas' seorang Irwan AN.

Salam,
Budi
(rakyat jelata yang kenal Amien Rais juga enggak)

Irwan Ariston Napitupulu wrote:

> Silahkan baca lengkapnya di:
> http://www.detik.com/peristiwa/2000/08/14/2000814-173051.shtml
>
> Jika benar apa yg diberitakan di atas, sungguh sangat
> memalukan apa yg dilakukan oleh Amien Rais.
> Belajar dari pengalaman, kalau sudah main minta jatah2an
> itu tanda2nya punya itikad tidak baik.
> Apalagi pakai ditambah mau main ancam2an dengan
> mengeluarkan TAP MPR.
> Gila bener, emangnya negeri ini punyanya Amien Rais?
> Koq gampangan amat ngeluarin TAP MPR hanya karena
> keinginannya pribadi/kelompoknya ngga dipenuhi.
> Kalau sudah begini, makin ketahuan sudah siapa yg
> sebenarnya berjuang bersama rakyat dan siapa yg
> sebenarnya menghianati rakyat.
>
> Seperti yg sering saya ungkapkan di milis ini beberapa kali,
> bukan Gus Dur yg perlu di impeach, tapi Amien Rais lah yg
> perlu dilengserkan dari jabatan sebagai ketua MPR karena
> sudah terbukti beberapa kali dia menyalahi tanggung jawab
> jabatannya [kalau bukan melanggar sumpah jabatan].
>
> Apa yg dilakukan oleh Amien Rais sudah termasuk kategori
> abuse of power yg sudah bisa dijadikan bukti dan alasan kuat
> untuk melengserkan Amien Rais dari jabatan ketua MPR.
>
> jabat erat,
> Irwan Ariston Napitupulu



Re: [Amien Rais] Dikabarkan Minta Jatah Kabinet

2000-08-16 Thread Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 8/16/00 8:09:33 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

> Irwan Irwan...,
>  Doyan amat sih bikin komentar hanya berdasarkan berita dari detik.com,
>  yang banyakan gosip-nya dari benernya.

Hmm...apa anda pernah melakukan survey atas tulisan2
di detik.com sehingga anda sampai pada kesimpulan
"BANYAKAN GOSIP-NYA DARI BENERNYA"?
Khan anda ini tampaknya senang dengan pernyataan2
yg didukung dengan data2 lengkap dan valid seperti
dalam paper. Nah, coba dong anda konsisten dalam
bersikap.;)
Coba saya diberikan bukti data bahwa tulisan2 di detik.com
memang lebih banyak gossip nya ketimbang benernya.


>  Saya tunggu sampai beberapa hari ini ternyata yang nulis isu seperti
>  tertulis di subject tulisan ini hanya detik.com. Sumber berita lain
>  ternyata tidak menulis hal yang sama. Bahkan 'Kedaulatan Rakyat'
>  menuliskan pertemuan tsb bukan berisi seperti diisukan detik.com tsb.
>  Mana yang bener nih...?

Lho, anda ini masih dalam taraf bertanya meminta konfirmasi
karena tidak tahu mana yg benar, koq sudah berani2nya
membuat pernyataan seperti dibawah ini?
Ngomong2 dari mana anda tahu dan yakin bahwa sumber
berita dari penulisan artikel tersebut adalah berasal dari
sumber yg sama?
Silahkan deh dibaca lagi artikelnya di alamat:
http://www.detik.com/peristiwa/2000/08/14/2000814-173051.shtml
biar anda ngga ngasal dalam kasih komentar:)
Sekedar mengingatkan anda saja, kalau penulisan berdasar
dari nara sumber yg berbeda tentunya terbuka kemungkinan
apa yg ditulis juga berbeda isi.
Analoginya begini, kalau seorang juru foto hanya menjepret
obyek dari sisi kiri saja, maka sisi kanannya tidak akan tampak
dalam hasil jepretannya. Jadi, kalau mau kelihatan sisi kiri
dan sisi kanan, maka harus jepret sisi kiri dan sisi kanan.
Mudah2an anda bisa menangkap dengan baik analogi saya
dan mohon jangan dimainkan dengan kata2 seperti
"kalau begitu, sisi belakangnya ngga ke jepret dong".

>  Masak sudah sekolah di Amrik kelas provokasinya masih kayak gini aja sih
>  Wan?
>  Mana dong pola pikir yang berangkat dari berbagai sudut pandang yang
>  sering anda sendiri tonjolkan sebagai 'ciri khas' seorang Irwan AN.

Silahkan perhatikan komentar saya dalam posting
yg lalu yg masih mencantumkan kata2
"Jika benar apa yg diberitakan di atas"

Silahkan bandingkan dengan komentar anda yg
masih dalam tahap bertanya "Mana yang bener nih...?"
dalam artian anda tidak tahu pasti apakah berita
yg disampaikan oleh detik.com benar atau tidak
tapi anda sudah membuat pernyataan2 seperti di atas.



jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: [Amien Rais] Dikabarkan Minta Jatah Kabinet

2000-08-16 Thread Mohamad Daniar

Gus Dur Bantah Amien Minta Jatah Kabinet
http://www.berpolitik.com/article.pl?sid=100/08/15/1313230
Selasa, 15 Agustus 2000, @13:13 WIB

Jakarta -- Presiden Abdurrahman Wahid membantah bahwa pertemuannya
dengan Amien Rais di Hotel Crowne Plaza untuk bagi-bagi
kekuasaan. "Tidak benar Amien minta jatah," jelas Gus Dur.

Demikian jelas Abdurrahman Wahid kepada wartawan Setneg di Bina
Graha, Jakarta, Selasa siang.

-- dihapus --



Re: [Amien Rais] Dikabarkan Minta Jatah Kabinet

2000-08-16 Thread Budi Haryanto

Hehehe..., pembelaan diri yang 'bagus'.
Pembelokan 'penekanan' dari komentar lawan diskusi selalu menjadi ciri khas
tulisan anda. Atau bisa juga anda sebenarnya kurang tanggap akan maksud tulisan
lawan diskusi anda.

Namanya juga Irwan AN, mana pernah keliru lah..

Sudahlah, anda yang menang saja.

Sudah berkali-kali saya mencoba terlibat dalam mengkomentari tulisan anda,
namun kemudian selalu diskusinya menjadi berantakan, karena ya itu tadi,
'penekanan' atau maksud tulisan saya selalu anda belokkan dan atau anda nggak
ngerti dengan jelas.

Saya tidak berminat melanjutkan diskusi ini, karena hasilnya tidak punya dampak
apapun.

Salam,
Budi

Irwan Ariston Napitupulu wrote:

> In a message dated 8/16/00 8:09:33 AM Eastern Daylight Time,
> [EMAIL PROTECTED] writes:
>
> > Irwan Irwan...,
> >  Doyan amat sih bikin komentar hanya berdasarkan berita dari detik.com,
> >  yang banyakan gosip-nya dari benernya.
>
> Hmm...apa anda pernah melakukan survey atas tulisan2
> di detik.com sehingga anda sampai pada kesimpulan
> "BANYAKAN GOSIP-NYA DARI BENERNYA"?
> Khan anda ini tampaknya senang dengan pernyataan2
> yg didukung dengan data2 lengkap dan valid seperti
> dalam paper. Nah, coba dong anda konsisten dalam
> bersikap.;)
> Coba saya diberikan bukti data bahwa tulisan2 di detik.com
> memang lebih banyak gossip nya ketimbang benernya.
>
> >  Saya tunggu sampai beberapa hari ini ternyata yang nulis isu seperti
> >  tertulis di subject tulisan ini hanya detik.com. Sumber berita lain
> >  ternyata tidak menulis hal yang sama. Bahkan 'Kedaulatan Rakyat'
> >  menuliskan pertemuan tsb bukan berisi seperti diisukan detik.com tsb.
> >  Mana yang bener nih...?
>
> Lho, anda ini masih dalam taraf bertanya meminta konfirmasi
> karena tidak tahu mana yg benar, koq sudah berani2nya
> membuat pernyataan seperti dibawah ini?
> Ngomong2 dari mana anda tahu dan yakin bahwa sumber
> berita dari penulisan artikel tersebut adalah berasal dari
> sumber yg sama?
> Silahkan deh dibaca lagi artikelnya di alamat:
> http://www.detik.com/peristiwa/2000/08/14/2000814-173051.shtml
> biar anda ngga ngasal dalam kasih komentar:)
> Sekedar mengingatkan anda saja, kalau penulisan berdasar
> dari nara sumber yg berbeda tentunya terbuka kemungkinan
> apa yg ditulis juga berbeda isi.
> Analoginya begini, kalau seorang juru foto hanya menjepret
> obyek dari sisi kiri saja, maka sisi kanannya tidak akan tampak
> dalam hasil jepretannya. Jadi, kalau mau kelihatan sisi kiri
> dan sisi kanan, maka harus jepret sisi kiri dan sisi kanan.
> Mudah2an anda bisa menangkap dengan baik analogi saya
> dan mohon jangan dimainkan dengan kata2 seperti
> "kalau begitu, sisi belakangnya ngga ke jepret dong".
>
> >  Masak sudah sekolah di Amrik kelas provokasinya masih kayak gini aja sih
> >  Wan?
> >  Mana dong pola pikir yang berangkat dari berbagai sudut pandang yang
> >  sering anda sendiri tonjolkan sebagai 'ciri khas' seorang Irwan AN.
>
> Silahkan perhatikan komentar saya dalam posting
> yg lalu yg masih mencantumkan kata2
> "Jika benar apa yg diberitakan di atas"
>
> Silahkan bandingkan dengan komentar anda yg
> masih dalam tahap bertanya "Mana yang bener nih...?"
> dalam artian anda tidak tahu pasti apakah berita
> yg disampaikan oleh detik.com benar atau tidak
> tapi anda sudah membuat pernyataan2 seperti di atas.
>
> jabat erat,
> Irwan Ariston Napitupulu



Re: [Amien Rais] Dikabarkan Minta Jatah Kabinet

2000-08-16 Thread Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 8/16/00 9:03:23 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

> Gus Dur Bantah Amien Minta Jatah Kabinet
>  http://www.berpolitik.com/article.pl?sid=100/08/15/1313230
>  Selasa, 15 Agustus 2000, @13:13 WIB
>
>  Jakarta -- Presiden Abdurrahman Wahid membantah bahwa pertemuannya
>  dengan Amien Rais di Hotel Crowne Plaza untuk bagi-bagi
>  kekuasaan. "Tidak benar Amien minta jatah," jelas Gus Dur.
>
>  Demikian jelas Abdurrahman Wahid kepada wartawan Setneg di Bina
>  Graha, Jakarta, Selasa siang.
>
>  -- dihapus --


Nah, posting seperti ini yg sebaiknya disampaikan
bila kita ingin argue dengan posting yg ada sebelumnya.
Bukan hanya main tebak2an seperti yg dilakukan
rekan Budi, apalagi sampai mengeluarkan pernyataan2
yg tidak bisa dipertanggungjawabkan dikemudian hari.

Rekan Daniar, terima kasih atas kiriman postingnya.
Tapi terus terang saja, saya ngga begitu kaget koq
seorang Gus Dur mengeluarkan ucapan seperti itu.:)


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: [Amien Rais] Dikabarkan Minta Jatah Kabinet

2000-08-16 Thread Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 8/16/00 9:15:01 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

> Sudahlah, anda yang menang saja.


Inilah susahnya kalau dalam diskusi anda sudah
menerapkan sistem "menang-kalah" dari awalnya.
Contohlah apa yg telah dilakukan oleh rekan Daniar
dengan mengirimkan posting dari berpolitik.com
Jadi, jangan asal cuap apalagi bersikap prejudice.
Berfokuslah pada apa yg disampaikan.

Saya pun kurang berminat berputar2 dengan topik
ini yg hanya membahas hal2 yg menurut saya
kurang bermanfaat.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: [Amien Rais] Dikabarkan Minta Jatah Kabinet

2000-08-16 Thread Budi Haryanto

Irwan Ariston Napitupulu wrote:

>
> Nah, posting seperti ini yg sebaiknya disampaikan
> bila kita ingin argue dengan posting yg ada sebelumnya.
> Bukan hanya main tebak2an seperti yg dilakukan
> rekan Budi,

Hehehe.., omongannya seorang analis saham yang lagi berdomisili
di USA.

> apalagi sampai mengeluarkan pernyataan2
> yg tidak bisa dipertanggungjawabkan dikemudian hari.

Lho., yang dibawah ini pernyataannya siapa ya? (kalau saya pakai
kalimat dengan tanda tanya, tentu Irwan menyangkanya
tebak-tebakan...uhuhuhu...??)

==
Apa yg dilakukan oleh Amien Rais sudah termasuk kategori
abuse of power yg sudah bisa dijadikan bukti dan alasan kuat
untuk melengserkan Amien Rais dari jabatan ketua MPR.
==

Bisa nggak pernyataan tsb dipertanggungjawabkan...???
(Irwan: tebak-tebakan lagi)

Terus.., yang bener mana, detik.com atau berpolitik.com and
kedaulatan rakyat?
(Irwan: sebel gue kalau elu bisanya main tebak-tebakan aja...)

Salam,
Budi
(maaf, ingkar janji sekali aja.., gatel sih pingin ngetik).



Re: [Amien Rais] Dikabarkan Minta Jatah Kabinet

2000-08-16 Thread Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 8/16/00 9:34:27 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

> ==
>  Apa yg dilakukan oleh Amien Rais sudah termasuk kategori
>  abuse of power yg sudah bisa dijadikan bukti dan alasan kuat
>  untuk melengserkan Amien Rais dari jabatan ketua MPR.
>  ==
>
>  Bisa nggak pernyataan tsb dipertanggungjawabkan...???


Sangat bisa, kenapa tidak?
Saya berani menulis, berani mempertanggung jawabkannya.
Tidak seperti anda yg lari dari tanggung jawab setelah
mengeluarkan pernyataan bahwa detik.com lebih banyak
gosipnya ketimbang benernya.

Inilah bentuk tanggung jawab saya atas komentar
saya tersebut. Silahkan dilihat posting aslinya di:
http://www.egroups.com/message/diskusi-permias/1778
sebagai bukti nyata apa yg saya kutipkan berikut ini adalah
apa yg saya tulis sebelumnya.

-kuitpan--
From: Irwan Ariston Napitupulu  <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Mon Aug 14, 2000 7:36am
Subject: [Amien Rais] Dikabarkan Minta Jatah Kabinet


Silahkan baca lengkapnya di:
http://www.detik.com/peristiwa/2000/08/14/2000814-173051.shtml

Jika benar apa yg diberitakan di atas, sungguh sangat
memalukan apa yg dilakukan oleh Amien Rais.
Belajar dari pengalaman, kalau sudah main minta jatah2an
itu tanda2nya punya itikad tidak baik.
dihapus--

Jelas sekali saya tulis "Jika benar apa yg diberitakan
di atas". Dengan kata lain, mengenai kebenaran atas
berita tersebut saya serahkan pada detik.com
Komentar yg saya berikan dalam konteks bila berita
itu benar.

Lalu, apakah berita itu benar adanya?
Silahkan dilakukan cek and ricek atasnya.

Budi:
>  Terus.., yang bener mana, detik.com atau berpolitik.com and
>  kedaulatan rakyat?

Inilah susahnya kalau sudah punya pikiran bahwa
dari tiga bacaan di atas ada dua yg salah. Anda melupakan
kemungkinan bahwa bisa saja ketiganya benar karena
mereka punya sumber2 yg berbeda. Benar disini adalah
dalam artian benar berdasarkan sumber mereka masing2.
Bagaimana yg sebenarnya terjadi? Ini yg tidak mudah untuk
dibuktikan kecuali kita melakukan penyelidikan secara
langsung di lapangan atau pun memakai lie detector
kepada Gus Dur dan Amien Rais.

Semoga anda lebih terbuka pikirannya dalam membaca
suatu berita dan melihat kemungkinan2 atasnya.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Amien Rais bersedia jadi orang kedua di Indonesia?

1999-06-09 Thread Irwan Ariston Napitupulu

http://www.asiagateway.com/indonesia/pemilu/index.html
Ada yg denger siaran jam 10.25 di FM 97.4 ngga?
Dalam berita/wawancara(?) tersebut dikatakan
Amien Rais bersedia menjadi orang kedua di Indonesia.

Masih segar dalam ingatan saya ucapannya yg
mengatakan kalau ngga jadi orang nomor satu alias
presiden, dia akan jadi oposan.
Wah, koq sekarang jadi lain lagi omongannya ya?
Kalau memang dia bilang bersedia jadi orang kedua
di Indonesia, sangat saya sayangkan sikapnya tersebut.
Pemimpin yg baik itu khan orang yg bisa dipegang
omongannya, dipegang janjinya.

Semoga Amien Rais tidak melakukan blunder politik
karena menurut saya PAN itu punya peluang menjadi
partai besar pada lima tahun berikutnya.
Sayang kalau partai yg baru berdiri ini jadi, simpati
masyarakat jadi menurun. Semoga mendapat perhatian
dari rekan2 PAN di milis ini agar bisa mengingatkan
semangat Amien Rais semula.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



DR. AMIEN RAIS-PAN-IMIGRASI GELAP KE AMERIKA

1999-07-29 Thread Mardhika Wisesa
rnyata, surat permohonan itu
palsu. Ali Hasan tak merasa pernah menandatangani surat tersebut. Lalu, siapa
yang berulah? Ternyata, anak buah Ali Hasan sendiri. Namanya Teddy Hariyadi,
38 tahun. Rabu pekan lalu, sidang perkara ini digelar, dan Teddy duduk di
kursi terdakwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dua pejabat Deplu dan 10
pejabat dari Depperindag sudah dipanggil untuk bersaksi.
Teddy, yang kini menghuni Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur, saat
dihubungi Gatra mengaku, bisnis haramnya itu atas permintaan Deni (bukan nama
sebenarnya). Tidak langsung, melainkan lewat kakaknya, Danu (juga bukan nama
sebenarnya), teman kerja Teddy di Deplu.
Modusnya sangat sederhana. Nama-nama yang diajukan memang pegawai Depperindag
yang biasa ke luar negeri. Cuma fotonya ada yang diganti, ada yang tidak.
Modus yang tak rumit ini ternyata bisa mengecoh Deplu. "Kami tak sempat
mengeceknya, karena banyak sekali yang mengajukan. Lagi pula, biasanya
lancar-lancar saja," kata Kepala Seksi Paspor Dinas Deplu, Sri Dewi Kuntarti.
Keempat puluh lima paspor itu kemudian dibawa Deni. Lantas dipakai para TKI
bonek tadi. Cerita ini klop dengan pengakuan Oping kepada sumber Gatra.
Menurutnya, paspor itu diperoleh dari sejawatnya yang bernama Deni. Identitas
si Deni ternyata cocok dengan yang disebutkan Teddy tadi.
Di New York, pekan lalu Gatra menemui Haryanto, seorang TKI bonek yang bekerja
di Boston. Di kota yang berjarak enam jam dari tempat kerjanya itu, ia sedang
bersantai di Hotel Sun. Haryanto menunjukkan paspor birunya. Di situ tertulis
nama Syafran Samantri, seorang tenaga peneliti di Depperindag. Lelaki asal
Jombang yang bekerja di salah satu restoran Korea ini mengaku seorang dari
rombongan 15 TKI yang diselundupkan Oping.
Bukan hal mustahil, modus ini kabarnya juga terjadi di Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, Departemen Sosial, juga Komite Olahraga Nasional Indonesia.
Apalagi, seperti dikatakan sumber Gatra, kepada para calon pencari kerja,
Oping mengaku sudah mengirimkan 150 TKI ilegal dengan paspor biru. Semua
paspor tersebut diperoleh, ya dari Deni itu. Namun, saat dikonfirmasi,
lagi-lagi Deni membantah. Malah ia menyebutkan, Opinglah yang menjalin
hubungan dengan Teddy. Soal departemen yang disebut-sebut tadi, ya
wallahualam.
Kepada wartawan Gatra Rohmat Haryadi, Deni terus menyangkal.  Setelah didesak,
ia akhirnya mengakui bahwa pekerjaannya hanya seorang calo visa. "Visa Jepang
tarifnya Rp 5 juta, Amerika Rp 10 juta," katanya malu-malu.
Posisi Oping kini makin terjepit. Dia harus menjelaskan kepada para calon TKI
soal klaimnya tentang PAN Tour. Saat para calon TKI itu mendaftar, Oping
memberi jaminan bahwa mereka bisa menginjakkan kaki di Amerika dengan
membonceng proyek Partai Amanat Nasional (PAN) itu. Kepada para kliennya,
Oping juga mengaku telah memberangkatkan 70 TKI ilegal, dengan bantuan
Nasruddin Madjid, kakak ipar Amien Rais. "Cerita Oping begitu," kata
Endaryanto, seorang calon TKI asal Ponorogo.
Kepada kliennya, Oping malah mengaku telah menyetorkan duit Rp 700 juta kepada
Nasruddin untuk proyek PAN Tour itu. Tapi, soal ini langsung dibantah
Nasruddin Madjid. Menurutnya, yang disebut-sebut PAN Tour itu tidak ada.
Tapi, para calon TKI sudah telanjur percaya akan cerita Oping itu.  Mereka
bahkan yakin, Oping kenal dengan Amien Rais. Apalagi, di dinding rumahnya
terpasang foto dirinya bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu.
Buntutnya, para calon TKI yang telantar itu kini malah menuntut Amien Rais
untuk bertanggung jawab (lihat:
Tergoda PAN Tour).
Amien Rais sendiri kaget saat diberitahu soal itu. "Nama saya telah
disalahgunakan oknum-oknum jahat," katanya. Menurutnya, tak selembar rambut
pun ia berhubungan dengan perusahaan pengerah TKI. "Tidak di Jombang, tidak di
belahan dunia mana pun," mantan Ketua Umum Muhammadiyah itu menambahkan.
Lalu soal foto? "Saat kampanye, hampir di tiap kota saya foto bersama. Saya
tak kenal orang ini," kata Amien Rais ketika Gatra menyodorkan foto Oping
bersama dirinya. "Kapan-kapan, oknum seperti ini harus diseret ke pengadilan,"
ujar Amien kepada Kholis Bahtiar Bakri dari Gatra.
Oping sendiri mengaku dalam posisi dilematis. Ia tak berani pulang ke Jombang.
"Kalau pulang, saya harus membawa duit atau visa." katanya. Toh ia meminta
mantan kliennya bersabar. "Saya pasti akan ganti," katanya lagi. Tentunya akan
makin ruwet kalau Amien Rais jadi melaksanakan ancamannya.
Hidayat Tantan, 

Saiful Anam (Jombang), dan 

Kusuma Andhika (New York)




Get free e-mail and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



Re: [detik] Goyang Kanan Goyang Kiri Amien Rais

1999-08-27 Thread blucer rajagukguk

Analisa tajam yang mudah-mudahan bisa membuka mata banyak orang.
Bung Zain sudah pantas ikut program doktor...ekh kira-kira pak Amien sama
bung Fatwa baca detik enggak yach? Mudah-mudahan beliau-beliau itu masih
punya malu, tidak seperti yang 'dulu'.

>From: Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: [detik] Goyang Kanan Goyang Kiri Amien Rais
>Date: Fri, 27 Aug 1999 01:47:03 EDT
>MIME-Version: 1.0
>From [EMAIL PROTECTED] Thu Aug 26 22:48:15 1999
>Received: from [128.230.18.29] by hotmail.com (2.1) with ESMTP id
>MHotMailB98F716A01BAD82197C280E6121D0B8D2; Thu Aug 26 22:48:15 1999
>Received: from mailer (128.230.18.29) by mailer.syr.edu (LSMTP for Windows
>NT v1.1a) with SMTP id <[EMAIL PROTECTED]>; Fri, 27 Aug 1999
>1:47:26 -0400
>Received: from LISTSERV.SYR.EDU by LISTSERV.SYR.EDU (LISTSERV-TCP/IP
>release  1.8c) with spool id 6305601 for [EMAIL PROTECTED];
>Fri, 27 Aug  1999 01:47:24 -0400
>Received: from imo17.mx.aol.com by listserv.syr.edu (LSMTP Lite for Windows
>NT  v1.1a) with SMTP id <[EMAIL PROTECTED]>; Fri, 27 Aug
>1999  1:47:24 -0400
>Received: from [EMAIL PROTECTED] by imo17.mx.aol.com (mail_out_v22.4.) id
> bMPRa09412 (4259) for <[EMAIL PROTECTED]>; Fri, 27 Aug 1999
>  01:47:04 -0400 (EDT)
>X-Mailer: AOL 4.0 for Windows 95 sub 10
>Message-ID:  <[EMAIL PROTECTED]>
>Sender:   Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>
>Suatu tulisan yg menarik untuk dibaca.
>Analisanya tajam. Ditulis oleh Rinduan Zain
>seorang dosen IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
>yg lagi ambil program master di Canada.
>
>Semakin jelaslah kini, siapa yg berada di garis
>reformasi yg sesungguhnya dan siapa yg ternyata
>menghianati perjuangan rakyat.
>
>Silahkan baca langsung di:
>http://www.detik.com/kolom/199908/19990827-1030.htm
>
>
>jabat erat,
>Irwan Ariston Napitupulu


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



LION: MEMBUKA AMIEN RAIS & TABIR POROS TENGAH 4

2000-01-22 Thread Mardhika Wisesa

Aksi Sejuta Umat 
- 

Mungkin karena hobinya yang dengan cepat berubah-ubah 
sedemikian cepat, Amien Rais mengira orang lain juga 
memiliki “keajaiban” yang sama dengan dirinya. Oleh 
karena itu, dalam aksi sejuta umat di lapangan Monas, 
Jakarta, baru-baru ini, dia sempat mengultimatum 
Presiden Gus Dur untuk dalam tempo satu sampai dua 
minggu menyelesaikan kasus Ambon. Padahal dia sendiri 
mengakui, dan kita semua sepakat bahwa kasus Ambon 
sudah terlampau parah. Bagaimana bisa suatu kasus yang 
sedemikian pelik bisa diselesaikan dalam tempo 
sedemikian singkat? 

Kalau seseorang sudah maklum sendiri bahwa suatu 
pekerjaan atau suatu persoalan tidak mungkin bisa 
diselesaikan dalam tempo tertentu (singkat), tetapi 
dia tetap mengatakan kepada orang lain itu untuk 
melakukannya juga pekerjaan/menyelesaikan persoalan 
itu dalam tempo yang sedemikian, kalau tidak, akan 
dikenakan semacam suatu sanksi atau konsekuensi 
tertentu. Berarti sama saja dengan dia memang sengaja 
menjerumuskan orang tersebut supaya kelihatan gagal, 
atau tidak mampu. 

Ketika Gus Dur balik bereaksi keras atas 
ultimatum-ultimatum Amien dengan kelompok Poros Tengah 
yang melakukan Aksi Sejuta Umatnya di lapangan Monas 
itu, nyali mereka ciut, dan semua yang terlibat di 
sana buru-buru angkat bicara menyangkal semua fakta 
yang sudah disaksikan di depan mata publik itu. Mereka 
mengira publik itu buta, atau bodoh. Sehingga akan 
begitu saja percaya dengan penyangkalannya itu. 

Sedangkan pihak yang membela, termasuk beberapa media 
cetak, seperti Republika, Adil, Forum Keadilan, dan 
beberapa media cetak sepaham, antara lain mengatakan 
bahwa reaksi Gus Dur terhadap Aksi Sejuta Umat terlalu 
berlebihan. Dan bahwa apa yang disampaikan oleh Gus 
Dur merupakan suatu kritikan dan semacam warning 
kepada pemerintah agar selekasnya menyelesaikan 
masalah tersebut. Yang menjadi pertanyaan bagi kita 
adalah apabila benar itu merupakan suatu kritikan 
apakah layak dilakukan dengan cara-cara memanas-manasi 
massa, menggunakan idiom-idiom agama, seolah-olah yang 
terjadi di Maluku benar-benar perang agama, dan malah 
secara tak langsung mengajak massa untuk membalas 
dendam? Apabila mereka benar-benar berniat baik, 
mengapa mereka tidak mendesak Gus Dur untuk melakukan 
dialog langsung secara baik-baik? Apabila mereka 
bermaksud baik, ketika mereka mengatakan Gus Dur harus 
menyelesaikan masalah tersebut secepatnya, mengapa 
mereka tidak mencoba memberi solsui (sumbang saran), 
tetapi ini hanya mendesak dan mendesak, tetapi sama 
sekali tidaj memberi saran-saran/solusi 
(masukan-masukan), selain mengatakan mendesak dan 
memberi ultimatum segala. 

A.M. Fatwa mengkritik balik Matori Abdul Djalil yang 
mengatakan Amien Rais secara moral sudah dapat 
dikatakan provokator kerusuhan di Mataram dan 
Makassar. Kata dia, seperti yang bisa kita baca di 
detik.com (20 Januari 2000) adalah Matori tidak pantas 
mengeluarkan kalimat demikian sementara dia adalah 
salah satu Wakil Ketua MPR. Seharusnya, kata Fatwa, 
sebagai Wakil Ketua MPR sebelum mengeluarkan 
pernyataannya itu Matori berbicara dalam sidang MPR, 
atau berdiskusi dengan anggota MPR lain. Pertanyaannya 
kita adalah sebagai Ketua MPR, dalam mengeluarkan 
orasinya di Aksi Sejuta Umat itu, apakah Amien Rais 
sendiri sudah melakukan hal yang sama yang dituntut 
Fatwa kepada Matori? Kenyataannya: Sama sekali tidak! 

  

Amien Rais, Hamzah Haz, Achmad Soemargono, dan 
kawan-kawan menyangkal telah memberi ultimatum kepada 
Gus Dur. Menyangkal telah menggalang kekuatan massa 
untuk melakukan manuver politiknya, menyangkal telah 
memanas-manasi rakyat, menyangkal ingin mengusur Gus 
Dur, dan seterusnya. Dan ujung-ujungnya pihak ketiga 
yang dijadikan kambing hitamnya pula. Kata mereka, 
reaksi Gus Dur itu karena telah dibisiki (baca: 
dihasut) orang-orang dekat Gus Dur untuk mengadu domba 
Gus Dur dengan Amien Rais dan kelompok Poros Tengah, 
serta mengadu domba NU dengan Muhammadiyah (kata 
Amien). Amien mengeluarkan pernyataan seperti ini (ada 
pihak yang mau mengadu domba NU dengan Muhammadiyah), 
cenderung sebagai upaya untuk memanfaatkan kedua 
institusi besar itu untuk melindungi kepentingan 
pribadinya yang terasa terpojok setelah ada reaksi 
balik dari Gus Dur. Walaupun tidak menyebut siapa yang 
mereka maksud, orang pun tahu yang dimaksud mereka 
Amien Rais dan Poros Tengahnya) adalah orang-orang PDI 
Perjuangan dan PKB. Karena merekalah yang paling dekat 
dengan Gus Dur saat ini. 

Apakah publik percaya dengan pengkambinghitaman mereka 
kepada pihak ketiga? Hampir pasti tidak. Sebab 
tudingan mereka itu sama sekali tidak bergema dalam 
masyarakat. Masyarakat tidak memperdulikan tudingan 
para tokoh Poros Tengah itu, karena memang tidak 
percaya. Lihat saja kambing hitam mereka sama sekali 
tidak laku di tengah masyarakat; hilang tak berbekas. 

Pernyataan bahwa Gus Dur bereaksi salah karena dihasut 
oleh orang-orang dekatnya, sama artinya secara tak 
langsung mereka

Bakordas Tuduh Amien Rais Mau Jatuhkan Gus Dur

2000-06-25 Thread Irwan Ariston Napitupulu

Bakordas Tuduh Amien Rais Mau Jatuhkan Gus Dur

 Sabtu, 24 Juni 2000, @21:12 WIB

 Jakarta -- Ratusan orang yang tergabung dalam Badan Koordinasi Dakwah
Ahlussunnah Wal Jama'ah (Bakordas ), di  Bundaran HI Jakarta, Sabtu, (24/6)
siang, menggelar aksi mendukung Gus Dur dan mengecam pihak-pihak yang berusaha
 menjatuhkannya. Kecaman mereka terutama ditujukan kepada Amien Rais, yang
menurut mereka paling getol berusaha  menjatuhkan Gus Dur.

 Massa yang mengaku datang dari beberapa pondok pesantren di penjuru
Jabotabek itu, memulai aksinya pukul 10.15, dengan  berorasi dan mengusung
spanduk. Dalam orasi dan spanduknya, mereka menyatakan dukungan kepada Gus
Dur sambil mengecam  Amien Rais. Isi spanduk-spanduk diantaranya adalah
"Amien Rais bersikaplah legowo, jangan tampakkan ambisimu" atau  "Mengecam
keras Amien Rais yang menuduh Gus Dur sakit," dan sebagainya.

Selengkapnya baca langsung di:
http://www.berpolitik.com/article.pl?sid=100/06/24/2112206


Nah, lihat sendiri deh sekarang. Masih dalam hitungan hari
setelah saya posting di milis ini, sudah kita bisa lihat demo
yg mengecam Amien Rais.

Ini masih tahap awal. Jangan kaget nanti kalau gelombang
demonya makin besar lagi menjelang Agustus 2000
untuk meminta Amien Rais mundur dari posisinya sebagai
Ketua MPR atau pun meminta MPR mengimpeach Amien
Rais dari posisinya sebagai ketua MPR.

Posisi ketua MPR tampaknya merupakan jabatan yg cukup
strategis. Sayangnya seorang Amien Rais tidak memanfaatkan
hal tersebut untuk lebih mendahulukan kepentingan bangsa
tapi malah memanfaatkannya untuk kepentingan popularitas
diri sendiri atau pun kepentingan kelompoknya. Sungguh satu
tindakan yg jauh dari bijaksana bila melihat posisinya sebagai
Ketua MPR.

Impeachment atas Amien Rais bulan Agustus mendatang ini
bagi saya adalah salah satu cara yg ampuh agar ada jaminan
yg lebih baik dikemudian hari untuk pemerintahan selanjutnya
agar bisa berkonsentrasi penuh pada proses pemulihan ekonomi
dan kestabilan politik atau pun keamanan.
Selama Amien Rais masih tetap menjabat sebagai ketua MPR,
maka selama itu pula upaya2 untuk memulihkan ekonomi
dan upaya2 untuk mensejahterakan bangsa akan terus
terancam dan terhambat. Apakah kita mau terus2an menunggu
setahun lagi...setahun lagi...dan setahun lagi hanya untuk
SU MPR bulan Agustus yg tampaknya akan terus diagendakan
untuk melakukan impeachment?

Kapan bangsa ini bisa memulai kembali membangun perekonomian
yg sedang porak poranda yg selama ini tampaknya hanya
ditopangi oleh pinjaman dari IMF atau pun pinjaman rutin dari
world bank setiap tahunnya kalau setiap tahu selalu diancam
dengan impeachment. Investor dalam maupun luar negeri
nantinya akan wait and see terus setiap tahunnya karena mereka
takut terjadi apa2 dengan investasinya. Investor itu lebih butuh
kepastian. Tanpa adanya kepastian yg jelas akan kelangsungan
pemerintah, kestabilan politik dan keamanan, mereka akan
pikir2 panjang sebelum melakukan investasi. Kita sudah lihat
bukti nyata akan hal ini pada jaman orde baru dulu yg walaupun
banyak kesalahan2 dalam orde baru tempo dulu, tapi karena
orde baru mampu memberikan adanya kepastian, kepastian
akan kelangsungan pemerintah dan juga kestabilan politik
serta keamanan, investasi yg terjadi pun juga banyak
[tidak termasuk pada akhir2 menjelang kejatuhan Soeharto
dimana unsur ketidakpastian meningkat tajam].
Mohon pemaparan saya di atas tidak diartikan saya mendukung
penyelewengan2 atau pun manipulasi2 lainnya.
Yang saya ingin tekankan adalah bahwa unsur kepastian
adalah unsur yg menjadi prioritas paling penting bagi
kalangan investor.

Cukup sudah hampir setahun ini bangsa Indonesia direcoki
oleh tingkah dan ucapan Amien Rais selaku ketua MPR
yg lebih banyak kontraproduktifnya ketimbang membangun
bangsa ini.  Ucapan2 dan tingkah Amien Rais sudah banyak
yg mengakibatkan meningkatnya unsur ketidakpastian
tersebut.

IMPEACH Amien Rais segera mungkin dari posisinya sebagai
ketua MPR bila tidak ingin melihat bangsa ini terus berada dalam
kondisi ketidapastian.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



  1   2   >