Re: [Urang Sunda] Fw: Mahasiswa Sukabumi Ngaduruk Kondom ....

2009-12-01 Terurut Topik Waluya
 Kang Iman firman.raha...@... wrote:
 Nyaeta kitu kang
 anu mayar mah pan cenah sok dipariksa ku dokter pamarentah ... jadi 
 aman

Dipariksa dokter pamarentah kitu Kang? meureun nu dilokalisasi eta mah, ari nu 
rabeng di jalan-jalan mah duka teuing, paling oge ku LSM. Perkara lokalisasi, 
anggap we siga ngumpulkeun RUNTAH/ KOKOTOR, tinimbang runtah pabayatak 
dimana-mana, nu bisa ngaganggu kasehatan sarerea mending dikumpulkeun. Ngan 
hanjakalna loba keneh nu resep runtah pabayatak.

Baktos,
WALUYA




[Urang Sunda] Fw: Jabar panglobana kasus AIDS-- Fw: Mahasiswa Sukabumi Ngaduruk Kondom ....

2009-12-01 Terurut Topik Waluya
Rabu, 02 Desember 2009
Jabar Peringkat Satu Kasus AIDS
ANWARI JANUAR M/GM  

DIPOENEGORO,(GM)-

Jawa Barat masih menempati peringkat pertama di Indonesia dalam jumlah kasus 
HIV/AIDS pada tahun 2009, yaitu 4.929 orang. Jumlah tersebut termasuk kelompok 
anak-anak, yang tertular dari orangtuanya sebanyak 88 kasus.

Terdeteksinya para penderita HIV/AIDS di Jabar yang tercatat memiliki angka 
tertinggi, merupakan bukti kerja keras dan keberhasilan dalam upaya pencegahan 
dan penanggulangan. Demikian disampaikan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dalam 
peringatan Hari AIDS sedunia di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Selasa (1/12).

Jumlah penderita HIV/AIDS di Jabar merupakan yang terbesar, karena jumlah 
penduduknya pun terpadat se-Indonesia. Kita tentu saja tidak berbangga dengan 
jumlah yang banyak, tapi bagaimana cara penanggulangannya. Harus ada kesadaran 
komunal tentang pencegahan penyakit ini, katanya.

Ia melanjutkan, HIV/AIDS selama ini didominasi generasi muda. Hal itu menjadi 
ancaman serius terhadap kelangsungan masa depan bangsa. Kami berharap adanya 
kesadaran dan partisipasi aktif tentang penanggulangan HIV/AIDS. Misalnya 
dengan mengampanyekan stop seks bebas dan narkoba, tambahnya.

Heryawan meyakinkan, pada tahun 2010 anggaran daerah untuk pencegahan dan 
penanggulangan HIV/AIDS akan lebih besar, dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 
2,5 miliar.

Menyinggung penderita HIV/AIDS anak-anak, Ketua Tim Penanggulangan Infeksi 
HIV/AIDS, Dr. H. Tony S. Djajakusumah mengatakan, RSHS memiliki program 
penanggulangan pemberian obat secara gratis bagi anak dari orangtua yang tidak 
mampu.

Untuk mencegah penularan kepada bayi yang dikandung ibu penderita HIV/AIDS, 
tambah Tony, Klinik Teratai memiliki program khusus dalam menekan 1% 
kemungkinan si bayi tertular, di samping ibu tersebut tidak boleh menyusui 
bayinya.

Pasien anak penderita HIV/AIDS seumur hidupnya harus minum obat anti 
retropiral (ARP), namun obat tersebut tidak sebagai obat tunggal. Saat ini 
jumlah pasien anak yang terdeteksi menderita HIV/AIDS sebanyak 88 orang, dan 
usia paling tua 8 tahun, katanya.

Dengan mengonsumsi obat tersebut, lanjut Tony, penderita mampu bertahan hidup. 
Namun penggunaan ARP tidak lepas dari efek samping, seperti kurang darah dan 
diare.

Di depan Gedung Sate, ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 
ITB dan IT Telkom, menggelar aksi simpatik dengan membagi-bagikan brosur, 
majalah, dan pamflet tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/ADIS kepada 
pengendara dan pejalan kaki.

Selain itu, mereka juga memasangkan pita warna merah kepada pejalan kaki, 
petugas kepolisian, dan jurnalis, sebagai simbol atas kepedulian terhadap 
HIV/AIDS. Mereka juga mengampanyekan pencegahan HIV/ADIS, dengan melakukan 
longmarch mengelilingi Kota Bandung.

Menurut koordinator aksi, Reno Aditya, aksi itu bertujuan mengampanyekan kepada 
masyarakat agar menjauhi seks bebas dan narkoba, sebagai salah satu penyebab 
terjangkitnya virus HIV/AIDS. Selain itu, mengajak masyarakat untuk mensucikan 
diri dan jiwa agar terhindar dari HIV/AIDS.

Ia menambahkan, antara 75-80% penularan HIV/ADIS disebabkan hubungan seksual. 
Sekitar 5-10% akibat jarum suntik dan 3-5% akibat transfusi darah yang 
tercemar. Selain itu, kasus penularan HIV/AIDS sekitar 90%, ditularkan dari ibu 
yang terkena HIV/AIDS kepada anaknya.

Dalam Hari AIDS ini pula, kami mengajak masyarakat untuk menjauhi HIV/AIDS 
dengan menyalurkan minat/hobi ke hal yang lebih positif. Misalnya daripada 
clubbing lebih baik nge-band, ungkap Reno kepada wartawan di sela-sela aksi.

Kota Bandung

Sementara itu, jumlah pengidap HIV/AIDS di Kota Bandung sejak 1991 hingga saat 
ini, sudah mencapai 1.904 orang dengan 105 orang di antaranya meninggal dunia. 
Tingginya angka tersebut secara otomatis menempatkan Kota Bandung di posisi 
pertama, jumlah pengidap HIV/AIDS di Jawa Barat. Hal ini menjadi satu tantangan 
tersendiri bagi Pemkot Bandung, untuk menurunkan angka pengidap HIV/AIDS.

Pemkot Bandung menargetkan untuk menurunkan angka pengidap HIV/AIDS sekitar 5% 
per tahun. Hal itu disampaikan Wali Kota Bandung, Dada Rosada usai peringatan 
Hari AIDS sedunia di Plaza Balai Kota, Jln. Wastukancana. Kita inginnya angka 
pengidap HIV/AIDS turun 100 persen, tapi itu tidak mungkin. Minimalnya bisa 
turun hingga lima persen, ungkapnya.

Menurut Dada, prioritas yang akan dijalankan adalah upaya pencegahan penyebaran 
virus HIV/AIDS. Salah satunya dengan memperkenalkan seluk-beluk virus tersebut 
sejak dini. Pemkot Bandung akan memasukkan materi mengenai pencegahan HIV/AIDS 
dalam kurikulum sekolah, mulai dari SMP dan SMA di Kota Bandung.

Kita 'kan punya empat muatan lokal, yaitu lingkungan hidup, bahasa Sunda, budi 
pekerti, dan narkoba. Muatan lokal HIV/AIDS bisa dimasukkan dalam kategori 
narkoba, jadi mereka (siswa-siswi) bisa memahami sejak awal, tutur Dada.

Selain itu, Pemkot Bandung juga berencana menyediakan mesin informasi mengenai 
seluk-beluk penyebaran, dan dampak virus 

Re: [Urang Sunda] Dubai bangkrut?

2009-11-30 Terurut Topik Waluya
 imans...@... wrote:
 Peluang jang indonesia saneh sukuk syariah tapi kawin syariah, 
 soalna bakal seueur orang timteng nu stress gara-gara krisis 
 keuangan di Dubai. 
 Obat stress nu paling mujarab nyaeta ngalepas stress ku senang-
 senang nu disebat ibadah nikmat tea. 

Huhu ... hehehe...hahaha, Kang Iman mah kamana sajah, batur ngobrolkeun Dubai 
bangkrut, ieu kalahka kanu nikmat-nikmat .

Baktos,
WALUYA



[Urang Sunda] Ulama lalajona Pilem 2012 nu sejen? -- Re: Emak Naik Haji, Butuh Fatwa ....

2009-11-30 Terurut Topik Waluya
Sihoreng simanahoreng, aya dua pilem nu nyaritakeun taun 2012 teh. Nu hiji 
judulna 2012 Doomsday, pilem ieu dirilis taun 2007, kaasup pilem kelas 
handap, jeung pilem 2012 nu dirilis taun 2009, nu ayeuna diurang keur 
diputer. Cenah ceuk artikel dina Superkoran Apakabar, aya kamungkinan para 
ulama teh salah nonton, nu ditonton pilem 2012 Doomsday lain pelem 2012 nu 
ayeuna keur diputer.

Duka tah, da kuring mah acan kungsi lalajo 2012 Doomsday mah. Ieu data pilem 
2012 Doomsday:

Rated: Not Rated
Runtime: 85 mins
Genre: Dramas

Synopsis: The end is nigh in this apocalyptic disaster film that mixes 
Christian values, Mayan mythology, and scientific theories about polar shifts. 
When four strangers journey into Mexico in 2012, they are drawn into ancient 
mysteries that foretell the coming of the End Times. 

Starring: Dale Midkiff, Cliff DeYoung, Ami Dolenz
Director: Nick Everhart

Baktos,
WALUYA

--- In urangsunda@yahoogroups.com, Kang Iman firman.raha...@... wrote:

 Basa di Medan mah eta 2012 teh mani ngantay pisan
 panasaran milu ngantay aya kana 2 jam na, malah asana amah leuwih
 
 na ari geus meunang tiket, ditingali teh geuningan kabagian 2015
 geus we balik ah  masih 6 taun deui
 
 
 




[Urang Sunda] Dubai bangkrut?

2009-11-29 Terurut Topik Waluya
Cenah pausahaan Dubai World, teu bisa mayar hutang, akibatna saham-saham anjlok 
kulantaran hariwang memicu deui krisis ekonomi dunya. Tapi Indonesia mah cenah 
henteu hariwang, sabab investor Syariah diharepkeun henteu di Tmteng wae, tapi 
pindah ka Indonesia. Nyanganggakeun wartosna sareng mudah-mudahan we Indonesia 
kabanjiran duit syariah  

Pemerintah Ambil Keuntungan dari Krisis Dubai

Senin, 30 November 2009 | 13:59 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah berharap bisa mengambil keuntungan dari 
krisis keuangan yang saat ini dialami Dubai World. Potensi gagal bayar 
perusahaan investasi global pemerintah Uni Emirat Arab itu diyakini bakal 
menyebabkan investor syariah, yang tadinya hanya terfokus di Timur Tengah, 
mengalihkan dananya ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

Mereka (investor) akan menjauhi sukuk di sana, dan mengalihkannya ke sini, 
kata Direktur Pembiayaan Syariah Departemen Keuangan Dahlan Siamat di 
kantornya, Senin (30/11).

Dia optimistis krisis keuangan Dubai World tak akan menyebabkan minat investor 
terhadap sukuk berkurang. Apalagi di Indonesia penerbitan obligasi negara 
setiap tahun telah mendapat jaminan pembayaran karena disediakan lewat Anggaran 
Pendapatan dan Belanja Negara. Hanya saja, Dahlan mengakui, krisis Dubai akan 
mempengaruhi pada pembentukan imbal hasil (yield) pada penerbitan sukuk. Dua 
pekan ini yield sukuk agak naik, tapi itu biasa, ujarnya.

Seperti diberitakan, Dubai World mengalami potensi gagal bayar atas 
kewajibannya sebesar US$ 80 miliar kepada sejumlah lembaga kredit multilateral. 
Perusahaan yang menjadi induk dari sejumlah perusahaan di bidang logistik, 
properti, investasi dan jasa keuangan ini meminta penangguhan pembayaran selama 
enam bulan hingga Mei 2009. Alhasil, lembaga kredit menurunkan peringkat utang 
perusahaan-perusahaan di Dubai.

Krisis Dubai itu kembali memicu sentimen negatif pasar yang sebenarnya sedang 
berada dalam kondisi penuh optimisme soal pemulihan krisis keuangan global yang 
diperkirakan bakal tuntas pada 2010. Sentimen negatif juga diperkirakan terjadi 
pada pasar pembiayaan syariah karena Dubai World termasuk penerbit sukuk 
terbesar di dunia lewat anak usahanya di bidang properti, Nakheel.

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto sebelumnya mengaku belum 
melihat adanya ancaman terhadap pasar sukuk Indonesia. Pasalnya, kerangka kerja 
Undang-Undang Surat Berharga Syariah Negara sudah sangat jelas dan tegas. Kami 
juga terus memantau perkembangan dan mengantisipasi dampak yang bakal terjadi, 
katanya akhir pekan lalu.

Meski yakin investor bakal melirik pasar sukuk negara berkembang termasuk 
Indonesia, Dahlan belum bisa memaparkan skenario pembiayaan tahun depan yang 
ditargetkan mencapai Rp 98,8 triliun. Termasuk apakah porsi penerbitan sukuk 
akan diperbesar dalam struktur penerbitan surat berharga negara tahun depan. 
Saat ini masih belum selesai dibahas, katanya. Tahun ini, pemerintah 
menerbitkan sukuk domestik dan global sebesar Rp 15 triliun dari total 
pembiayaan Rp 144,5 triliun.
 
AGOENG WIJAYA 



Bls: Bls: [Urang Sunda] Re: Fatwa MUI, hade?

2009-11-25 Terurut Topik Waluya
 Faisal  dokterfais...@... wrote:
 Ckckck...geuning numutkeun aturan manusa mah robah2...ari aturan 
 pangeran mah angger jejeg ti bareto dugi ayeuna..
 Sakali deui kaagungan pangeran kabuktian ku urang.

Ih jadi inget kajadian sawartara waktu katukang. Harita teh kuring diajak ku 
babaturan nempoan lahan di Bandung kaler nu ditawarkeun dibeuli ku manehna. Nya 
nepungan nu nawarkeunana, nu sigana mah pagawe kalurahan ngarangkep calo lahan. 
Sanggeus ngobrol perkara harga jeung sagala rupa, pangangguran kuring teh nanya:

Sanes, Pa, pan di Bandung kaler mah teu kenging diwangun gede-gedean, aya 
aturanana ti Provinsi?

Na ari pok teh ngajawab kieu: Ah si Bapa mah, gampil perkara eta mah, da ukur 
ATURAN JELEMA, sanes ceuk QUR'AN jeung HADIST!

Kuring ukur bati colohok .

Baktos,
WALUYA  



[Urang Sunda] Ramalan Jayabaya: Saumur Jagong?

2009-11-25 Terurut Topik Waluya
Dina TV One peuting ieu, teuing acara naon da kuring teu nempo, ngan ngadenge 
sorana wungkul (keur ketak-ketik dina komputer), dicaritakeun perkara ramalan. 
Ti mimiti nu keur populer ayeuna, ramalan kiamat taun 2012, tepi ka ramalan 
lokal khas Jawa/ Indonesia, nyaeta RAMALAN JAYABAYA. Ceuk naratorna teh, 
ramalan Jayabaya geus ngaprediksi Indonesia bakal dijajah ku bangsa kulit 
koneng SAUMUR JAGONG. Tapi ieu lain perkara bener salahna eta ramalan, ngan 
perkara JAGONGNA. Jagong lain pepelakan asli Indonesia, tapi asal muasalna ti 
Amerika. Tah kulantaran JAYABAYA nu lamun teu salah mah Raja Karajaan Kediri di 
abad ka 11, kuring jadi bingung sorangan. Ari bingungna kieu:

1) Lamun jagong geus aya ti abad ka 11, ieu hartina aya urang Jawa/ Indonseia 
nu geus boga hubungan jeung benua Amerika. Duka saha tah nu enggeus nganjang 
kaditu, samemeh Columbus .

2) Kamungkinan sejen, ramalan Jayabaya teh rekayasa pujangga Jawa di jaman 
sanggeus datangna pendatang bule (Protugis, Spanyol, Walanda) nu mawa jagong 
ka Indonesia di abad ka 17.

Kamungkinan sejen? Manawi aya baraya anu terang...Hehehehe


Baktos,
WALUYA




Re: [Urang Sunda] Ramalan Jayabaya: Saumur Jagong?

2009-11-25 Terurut Topik Waluya
Hehehe ...jadi lieur nya Kang. Tapi ieu mah sakadar ngingetan ka urang Sunda nu 
boga bakat jadi pujangga (novelis/ pangarang) atawa rek jadi sutrada pilem, 
heug dongengna teh nyaritakeun jaman baheula samemeh urang bule datang (Lutung 
Kasaarung/ Pajajaran/ Perang Bubat/ Majaphit/ Galuh/ jrrd ). Kade sing ati-ati 
dina nyetting lingkunganana. Contona ulah nyaritakeun/ nyieun adegan Paman 
Lengser keur ngopi BEULEUM SAMPEU bari ngelepus UDUD. Sabab Sampeu jeung bako, 
sarua jeung jagong, lain pepelakan asli Indonesia. Pepelakan ieu dibawa urang 
Bule ka Indonesia ti Amerika. Tapi  meureun kulantaran taneuhna cocog, jadi 
nyebar diurang, disangka weh pribumi, padahal meleg-meleg  imigran 

Baktos,
WALUYA  

--- In urangsunda@yahoogroups.com, Awan Gunawan sirawing_peage...@... wrote:

 Kameureunan sejen:
 Mungkin pada abad ka-11 eta, ketika eta raja berkuasa (mun enya mah aya), 
 geus aya urang bule nu datang ka Indonesia. Mungkin si bule eta papanggih 
 jeung JAYABAYA terus mere JAGONG ka manehna. Kemudian si bule ngaharewos ka 
 JAYABAYA: ulah bebeja ka batur yen nu mere JAGONG teh uing, nya!!. Matakna 
 teu pernah kacaritakeun dina sajarah lamun bule datang ka Indonesia teh geus 
 ti abad ka-11.
 Tapi da, barina ge pada abad ka-11 mah benua Amerika-na oge can dieusian ku 
 bule, lin?!
 
 cag ah,
 Si Rawing




[Urang Sunda] Ultah Kota Jakarta: 22 Juni teh ngarayakeun naon?

2009-11-25 Terurut Topik Waluya
Jakarta (Batavia), dina pelajaran Sajarah di Sakola, cenah Jakarta tadina 
aranna Sunda Kalapa tapi diganti aranna jadi Jayakarta ku Fatahillah sanggeus 
manehna naklukeun ti pangawasa samemehna (Pajajaran?). Tapi ieu aya artikel 
tina website Budaya Betawi nu boga versi sejen. Dina versi ieu aran Sunda 
Kalapa teh sabenerna aran ti urang bule, nu aslina mah ukur KALAPA.  Aran 
Jayakarta lain ti Fatihillah, tapi geus aya ti beh ditu, sabab catetan urang 
Protugis geus nyebut Xacatara.

Nu leuwih penting deui, dina versi ieu tokoh Fatahillah teh leuwih condong 
disebut Sang penyerebu nu ngacak-ngacak KALAPA, tinimbang Pahlawan nu ngusir 
pangaruh Protugis.

Mana Nu bener? Ah ...nyanggakeun we artikelna:


22 Juni Itu Hari Perayaan Apa? (Ridwan Saidi)

Portugis menggunakan nama Xacatara (Jayakarta), jauh sebelum invasi Fatahillah

http://www.budayabetawi.com/index.php?id=55

Atas prakarsa Walikota Jakarta Raya Soediro, ahli sejarah Prof. Dr. Mr. 
Soekanto pada tahun 1958 melakukan penyelidikan untuk menetapkan hari jadi kota 
Jakarta. Selidik punya selidik sang profesor berkesimpulan bahwa hari jadi kota 
Jakarta adalah tanggal 22 Juni, karena pada tanggal itu nun di tahun 1527 
pasukan koalisi Cirebon-Banten-Demak pimpinan ahli perang asal Gujarat bernama 
Fatahillah berhasil merebut pelabuhan Kalapa yang berada di bawah kekuasaan 
penyembah berhala. Setelah diutak-atik, sang profesor merasa sangat yakin 
tanggal 22 Juni itulah garda Pajajaran menekuk mereka punya lutut di hadapan 
Jenderal Al Gujarati. Walau Prof. Dr. P.A. Hoesein Djajadiningrat sendiri 
berkeyakinan bahwa pelabuhan Kalapa direbut pada akhir tahun 1526.

Dosa tak berampun yang dibuat penyembah berhala adalah mereka telah melakukan 
persengkongkolan dengan Portugis sebagai adikuasa di zaman itu. Portugis 
beroleh konsesi setumpuk tanah untuk membangun loji, kemudian mendapat pasokan 
lada yang teratur dari Pajajaran. Sementara Pajajaran mendapat jaminan keamanan 
bila ada musuh yang menyerang. Perjanjian ditandatangani pada 21 Agustus 1522 
dan dipatri dalam sebuah padrao agar khalayak ramai mengetahui. Ini yang 
membuat gusar Demak. Pajajaran yang di bawah kekuasaan Prabu Surawisesa 
(1521-1535) beberapa kali di tahun 1526 berkunjung ke Malaka, yang sudah 
menjadi koloni Portugis, untuk menggarap perjanjian ini. Demak merasa 
tersinggung karena menafsirkan perjanjian ini tertuju kepada mereka. Seolah 
jika Demak menyerang, maka Portugis akan tampil membela Pajajaran. Padahal 
perjanjian itu dapat ditafsirkan lain, Pajajaran memberi konsesi tanah dan 
pasokan lada teratur kepada Portugis agar kerajaannya tidak diserang Portugis. 
Pajajaran tidak ingin jadi Malaka II atau Pasai II. Dua kerajaan ini telah 
diserang dan ditaklukkan Portugis.

Dengan dalih islamisasi persiapan menyerang Pajajaran dilakukan. Terlebih dulu 
kerajaan Banten Girang di bawah pimpinan Pucuk Umun diserang tentara gabungan 
Cirebon-Demak pada tahun 1526. Sisa-sisa tentara Pucuk Umun terpaksa atau tidak 
dilibatkan menyerang Kalapa. Maka Fatahillah dengan kekuatan 1452 pasukan 
menyerang Kalapa dari rusuk sebelah barat. Serangan ini tidak diduga, seperti 
halnya serangan terhadap Banten Girang, karena penguasa Cirebon adalah Sunan 
Gunung Jati yang notabene menantu Pucuk Umun. Seperti diketahui berdasarkan 
naskah Wangsakerta, Banten Girang dan Tanjung Jaya adalah kerajaan bawahan 
Siliwangi. Tanjung Jaya adalah kerajaan kecil di tepi kali Ciliwung yang 
mendapat kewenangan mengelola pelabuhan Kalapa.

Menjadi pertanyaan kini, apakah benar setelah merebut pelabuhan Kalapa maka 
Fatahillah memberi nama bandar ini sebagai Jayakarta yang berarti kota 
kemenangan untuk mengganti nama sebelumnya yaitu Sunda Kalapa? Atau, 
barangkali pertanyaannya dapat dibalik, benarkah bandar ini bernama Sunda 
Kalapa? Menurut peta Cièla yang dibuat Pangeran Panèmbong pada setidaknya 
sebelum serangan Maulana Yusuf atas Pakuan tahun 1579, kota ini disebut sebagai 
Nusa Kalapa. Pelabuhan Kalapa bukan nama spesifik, perkataan itu lebih 
mengandung keterangan tempat, yaitu pelabuhan (di) Kalapa. Çumda Calapa (Sunda 
Kalapa) adalah nama yang digunakan pelayar Portugis. Sedangkan orang Portugis 
telah menggunakan nama Xacatara untuk menyebut Jayakarta, bahkan sebelum invasi 
Fatahillah. Dalam syair Bujangga Manik yang ditulis sebelum Pasunda Bubat tahun 
1357, sang Bujangga dalam lalampahan (perjalanan keagamaan/pilgrimage)-nya 
menyebut bandar ini Kalapa.

Kata nusa dalam Nusa Kalapa berarti `pulau.' Istilah `pulau' mengacu kepada 
pengertian `kawasan yang dikitari air.' Sejak Tarumanagara daerah yang disebut 
Kalapa ini berbatas timur kali Citarum, berbatas barat kali Cisadane. Daerah 
seperti ini menurut konsep geografi purba tak laik untuk lokasi kerajaan. 
Itulah sebabnya Bujangga Manik dalam lalampahan-nya itu tidak singgah di 
kawasan Kalapa, melainkan setibanya di pelabuhan langsung menuju Pakuan melalui 
rute Pabeyaan (Pasar Ikan sekarang), Ancol Tamiang (kini Pluit), Mandi Rancang 

Re: [Urang Sunda] Kecap Anjing Goblog hartina ayeuna

2009-11-25 Terurut Topik Waluya
 yayan sopyan yayan_sopya...@... wrote:

 cenahmah, hot dog teh kawitna ti bandung, pedah etah, urang bandung 
 nyobian roti isi daging, ari dagingna panas keneh...spontan eta 
 jelema ngucap :panas anjing..urang bule anu ngajualnya 
 nerjemahken ucapan eta jelama ti bandung teh jadi hot dog.
 mangga dilajengkeun kunu sanes

Hihihi aya-aya wae. Ari kuring mah sok heran, di Bandung teh aya legenda 
Sangkuriang, nu bapana si Tumang, sang gogog. Anehna ti Bandung oge nu 
ngamimitian kecap /Anjing/ diumbar dimana-mana. Aya hubunganna henteu kitu? 

Boa-boa, Sangkuriang teh lain sakadar legenda ..


Baktos,
WALUYA



[Urang Sunda] Re: Fatwa MUI, hade?

2009-11-24 Terurut Topik Waluya
Tapi kuring mah rek moderat we perkara spiker mah ..hehehe. Aya perluna oge 
spiker tarik di lingkungan teh, keur ngumumkeun hal nu darurat, contona aya 
tatangga anu maot atawa aya bangsat kaperego. Kungsi kabejakeun aya bangsat 
beunang, gara-gara nu kapalingan gogorowokan dina spiker masjid.

Meureun nu perlu mah aturan nu tegas nu ngatur nu kumaha nu gandeng teh 
(kebisingan). Ukuran gandeng nu normal disahandapeun angka 50dB (desibel). 
Jadi meureun sora spiker kudu diatur ulah ngaleuwihan angka eta. Sabenerna aya 
aturan menteri KLH perkara gandeng ieu. Fatwa MUI atawa aturan Pemda alusna 
ngacu ka aturan Menteri ieu, jadi puguh angkana jeung jadi jelas saha nu 
ngalanggar jeung nu henteu.

Ngan memang di urang mah, sakapeung sok percomah, aaturanana aya, ah jarang 
digugu.noyod we kumaha aing!

Baktos,
WALUYA   
 


--- In urangsunda@yahoogroups.com, Simkuring alkarta_...@... wrote:

 Enya bah, kuring panuju pisan ku fatwa siga kitu, ngan mereun kudu aya
 bejerbeas na (substansi tina fatwa kitu? 



[Urang Sunda] Re: Fatwa MUI, hade?

2009-11-23 Terurut Topik Waluya
Di Arab Saudi ge, speaker masjid nu tarik teuing, teu meunang, malah aya nu 
disita, saperti dibejakeun ku koran ArabNews dihandap ieu: 43 speaker di 
Masjid-masjid di Baha Arab Saudi disita, da sorana diararadu jeung masjid 
sejen:

Blaring speakers removed from 43 Baha mosques

Arab News 
http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=121899d=26m=4y=2009pix=kingdom.jpgcategory=Kingdom
  
JEDDAH: Inspectors from the Ministry of Islamic Affairs recently removed 
blaring speakers from 45 mosques in the western province of Baha because they 
were too loud and smothered out the broadcasts of other mosques. 

Minister Islamic Affairs Saleh Al-Asheikh has ordered teams to inspect mosques 
in various parts of the Kingdom and to look for extremely powerful speakers, 
the Saudi Press Agency said yesterday.

The inspectors instructed several imams in Madinah to make the initial summon 
to prayer over loudspeakers and to only use their internal speaker-systems 
during prayers.

A ministerial survey showed that the volume of mosque speakers in the central 
province of Qassim was comparatively low. However, some were found with volumes 
higher than required and given instructions to lower them.

The ministry says some mosques now have speakers that can be heard as far as 
five kilometers away. 

The result is that mosques in close proximity, especially in places where there 
are many, drown out each other's broadcasts.
 

--- In urangsunda@yahoogroups.com, Dudi Herlianto dudi.herlia...@... wrote:

 baraya, ieu aya fatwa MUI nu menarik. dilarangna make toa di masjid jeung
 musola. nu ngaluarkeun mui kalsel.
 dudi




[Urang Sunda] Fw: Cesare

2009-11-22 Terurut Topik Waluya
Kuring teu apal saha Machiavelli teh, ngan sok sering kabaca saliwatan dina 
artikel2 nu kuring oge teu pati ngarti naon eusina. Sigana nu dialajar elmu 
Pulitik mah leuwih mikawanoh. Tah kabeneran aya tulisan Gunawan Muhamad, Caping 
Tempo minggu ieu, nu sarua nyebut-nyebut Machiavelli, nyanggakeun (bari 
satengah heran geuning Paus jaman baheula mah boga anak diluar nikah?)  

Cesare

Tempo, Senin, 23 November 2009

Pernah ada sebuah zaman ketika agama, zina, kekuasaan, uang, nepotisme, jual 
beli jabatan, perang, pembunuhan, dan moralitas campur baur. Itulah abad ke 16 
di Italia, ketika Paus Aleksander VI naik Takhta Suci. 

Ketika Kardinal Rodrigo Borgia dipilih dengan suara bulat dalam pertemuan para 
uskup tanggal 10 Agustus 1492, Paus baru ini memilih nama Aleksander-tokoh 
sejarah yang tak terkalahkan, katanya, mengacu ke sebuah nama penakluk yang 
tak pernah mengenal Yesus. Upacara penobatannya meriah. Roma menyaksikan dengan 
penuh kegembiraan barisan panjang kuda putih, 700 pastor dan kardinal 
berpakaian warna warni, deretan ksatria dan pasukan panah, parade permadani dan 
lukisan. Di ujung prosesi itu Aleksander kemudian tampak: dalam usia 61 ia 
tetap gagah, tubuhnya tinggi, penuh energi, dengan sikap percaya diri yang 
mengesankan.

Di masa itu, tak banyak yang berkeberatan dengan kemewahan itu. Juga tak ada 
yang mengungkit kehidupan pribadi Sri Paus: ia naik jenjang karier sampai jadi 
kardinal dalam usia 25 tahun. Tentu saja jalur cepat itu karena Paus Calixtus 
III adalah pamannya. Yang tak bisa dilupakan adalah bahwa Kardinal Borgia yang 
pandai memimpin Kuria itu, yang unggul dalam administrasi dan politik, juga 
ganteng, hangat, bijak bestari, dan memikat hati para perempuan. Pada umur 29 
tahun, sang kardinal punya anak gelap pertama. Enam tahun kemudian, seorang 
perempuan lain jadi ibu dari empat anak yang baru, antara lain Cesare.

Itu memang zaman ketika kehidupan seksual para pe­tinggi Gereja berlangsung 
tanpa diributkan. Itu juga zaman ketika kedudukan kepausan bisa dimanfaatkan 
­untuk mengumpulkan dana dan memberi tempat bagi sanak keluarga. Paus 
Aleksander memperoleh 30 ribu du­kat uang untuk memberi izin perceraian seorang 
raja Hunga­ria, menerima bayaran 120 ribu dukat dari 12 kardinal yang 
dipromosikannya. Sebuah sajak satire pernah ditulis tentang itu: Aleksander 
menjual kunci, altar, dan Kristus.. 

Sang Paus tak peduli. Ia tak mendengarkan apa yang dikatakan orang ramai 
tentang dirinya. Ia mengukuhkan takhta kepausan, dan untuk itu segala cara 
ditempuh. Ia beruntung. Ia mendapatkan bantuan dari putranya, Caesar Borgia, 
sang penakluk yang berhasil memperluas wilayah kepuasan-terutama setelah anak 
muda itu, dalam usia 22 tahun, melepaskan jabatannya sebagai kardinal dan 
terjun memimpin peperangan.

Cesare, yang tak kalah rupawan ketimbang ayahnya, bertubuh jangkung dan 
berambut pirang, adalah lelaki perkasa yang konon mampu membengkokkan sepatu 
kuda dengan tangan telanjang. Ia bisa merobohkan se­ekor banteng dengan sekali 
tebas. Ia tak mengenal takut. Ia periang dan cerdik. Perempuan mengaguminya 
tapi tahu bahwa mereka hanya akan dipergunakan sebentar. Nafsu utama lelaki ini 
hanya satu: kekuasaan. Ia bisa brutal dan keji, ia bisa cerdik dan culas. Tapi 
ia bisa me­nenangkan rakyat di bawahnya.

Ia hidup menyendiri di Roma, setengah tersembunyi, hingga begitu banyak desas 
desus beredar bagaimana ia meracun musuh politiknya, atau memenjarakan orang 
penting untuk kemudian dilepaskan setelah membayar ribuan dukat. Tak pernah 
jelas tercatat dalam sejarah, benarkah semua itu dilakukannya. Bagaimanapun 
juga, ia memang penguasa yang tegas dan efektif, dalam menipu, menjebak, dan 
membinasakan mereka yang menghambat jalannya. Tapi juga dalam memerintah, ia 
bisa mengambil hati mereka yang hidup di bawah. Sejarah kekuasaannya, 
sebagaimana kekuasaan ayahnya, me­nimbulkan perdebatan sampai hari ini, dan tak 
hanya di Italia: tak adakah dorongan lain dalam dinamika kekuasaan politik, 
selain mendapatkan dan menggunakan kekuasaan politik?

Machiavelli, yang menulis Il Principe, menggambarkan perilaku Cesare Borgia 
dengan penuh pujian: Ia dianggap kejam. tapi kekejamannya bisa menggabungkan 
kembali Roamagna, menyatukannya, dan memulihkannya ke dalam suasana damai dan 
setia.. Cesare bisa menimbulkan rasa takut, tapi juga rasa cinta, dari orang 
lain. Bagi Machiavelli, seorang penguasa yang harus memilih antara dicintai 
atau ditakuti, lebih baik memilih yang terakhir. Ia harus bisa mengorbankan 
cinta.

Salahkah Machiavelli? Hegel memuji pemikir politik Italia dari abad ke 16 itu 
dalam hal kesadarannya yang tinggi tentang hal hal yang niscaya dalam 
membentuk sebuah negara. Semuanya harus bisa diperalat, juga agama. 
Machiavelli mengambil teladan dari Numa Pompilius yang memimpin Roma: untuk 
menjinakkan sebuah masyarakat yang ganas dengan cara yang damai, Numa memakai 
agama sebagai penopang yang paling perlu dan pasti bagi tiap masyarakat yang 
beradab.

Tapi 

[Urang Sunda] Re: koeli kontrak di suriname

2009-11-18 Terurut Topik Waluya
Urang Sunda nu jadi kuli kontrak jeung teu balik deui ka lemburna, umumna jadi 
Urang Jawa. Nu disebut Jadel (Jawa Deli) di Sumut, sabenerna teu kabeh 
katurunan Jawa, aya oge katurunan Sunda. Ngan kulantaran lolobana Jawa, jadi 
weh ngiluan jadi Jawa.

Di Suriname oge kitu, baheula aya salah saurang Menteri Suriname ka Indonesia, 
lamun teu lepat mah aranna teh Sasmita atawa Sumita, manehna ngaku kolotna asal 
Tasik. Pak Menteri ngan bisa nyarita Basa Jawa sanajan ngaku teureuh Tasik. 

Baktos,
WALUYA 


--- In urangsunda@yahoogroups.com, mangjamal mangja...@... wrote:

 bieu tah ngulampreng ka gd arsip nasional den haag. milu tatangga kos nu s2na 
 sejarah
 
 nya judulna mah neangan bahan tea, tapi hese, jaba sigana ngarana ge dg 
 arsip, kalolobana nya arsip nu sipatna dines.
 
 panggangguran, tadi teh mukaan arsip nu jaradi kuli kontrak ka suriname, 
 panasaran naha enya urang jawa dina harti jateng jatim wungkul, da biasana 
 java dina harti umum nya sapulo jawa.
 
 si horeng aya jeung rada loba oge urang sunda, dumasar asalna, cara 
 poerwakarta, malah aya urang desa si kuring, goenoengtjoepoe, tjiamis.
 duka terusna da basa walanda. tahun 1920-1930an.rata2 kontrakna 5 taunan.
 
 kanu loba waktu mangga toong dina kotak archive, aya english versionna
 (kuduna mah aya versi indonesiana nya.
 
 webna ieu, nationaalarchief.nl





[Urang Sunda] Re: [kisunda] Fakta di Balik Kriminalisasi KPK

2009-11-17 Terurut Topik Waluya
 almas aprilana almasarnyeapril...@... wrote:
 Keur kuring nu geus cangcaya ka ieu nagara ngan teu wasa mun pindah 
 hehe...(masih keneh cinta ka persib utamina mah)
 ningali msalah ieu teh sapertos ningali 3 geng rampok nu nuju 
 parebut lahan kavling rampokeun, analisa kuring mah sederhana wae 
 KPK eusina pulisi sareng jaksa atuh nu nuju paguntreng ayeuna nya 
 kapan KPK vs pulisi vs jaksa, apa keneh keneh kehed eta teh.

Enya Kang, lamun ditempo kadinya mah, asa euweuh bedana. Matak kuring mah 
ayeuna keur puasa, tara maca koran jeung jarang lalajo TV. Bosen jeung 
bingung, beja teh eta deui, eta deui. Indonesia teh geuning mani heureut pisan, 
ngan sakuliwek Jakarta wungkul 

Baktos,
WALUYA



Re: [Urang Sunda] singkatan

2009-11-17 Terurut Topik Waluya
 From: irpan rispandi
 urang jadi reueus sabab basa sunda jeung basa inggris dulur misan?
 naha bet reueus?
 sabab bahasa inggris leuwih luhur ?
 sabab bahasa inggris basa internasional?

Lamun teu salah, ieu teh gara-gara penjajahan Walanda Kang. Cenah di jaman 
baheula (kolonial) nu meunang ngomong basa Walanda teh, salian ti urang 
Walanda, nya kaum pribumi priyayi (menak), kitu oge nu sakola.  Akibatna Basa 
Walanda statusna naek, jadi basa kelas tinggi. Status sahandapeunana Basa 
Melayu, nu panghandapna Basa Daerah. Walanda dina komunikasi jeung pribumi, 
sigana leuwih milih maranehna diajar basa pribumi, tinimbang maksa pribumi 
diajar bahasa maranehna. Ieu beda jeung Protugis jeung Spanyol, nu 
ngadedetkeun pisan budayana. Bisa ditempo nagara  urut jajahan Protugis jeung 
Spanyol mah bener-bener jadi duplikatna Protugis/ Spanyol, contona 
dina basa nu dipake, aran jelema, agama. Aya untungna teu dijajah protugis, 
budaya urang masih eksis, tapi aya oge rugina, salah sahijina nganggap Basa 
penjajah teh basa kelas tinggi.

Geus merdeka, basa Walanda teu dipake, gantina ku Basa Inggris .

Baktos,
WALUYA 




[Urang Sunda] Saha Nu Kungsi Nyabok Soeharto? -Re:ihakim nu wani nyarekan Sukarno

2009-11-09 Terurut Topik Waluya
Tadi isuk2 kuring maca Tribun Jarbar, cenah aya saurang tantara nu kungsi 
NYABOK SEOHARTO. Sang Tantara teh lain urang Sunda, tapi hirup jeung karirna di 
Tatar Sunda, oge makamna aya di Tatar Sunda, nyaeta di Makam Pahlawan Cikutra 
Bandung. Sang Tantara teh KOL. PURN ALEX KAWILARANG, urut Pangdam Siliwangi 
jeung nu ngadegkeun pasukan Komando TNI, nu ayeuna disebut Kopasus. Kopasus 
tadina pasukan khusus di Siliwangi.

ALex Kawilarang nyabok Soeharto, kulantaran ambek pisan, sabab pasukan KNIL 
(pasukan walanda) ngaduduki kota Makasar nu dijaga ku pasukan nu dipimpin ku 
Soeharto. Pasukan Soeharto malah nyalametkeun diri lalumpatan ka lapangan 
terbang.

Kanggo komplit wartana, mangga klik wae:

http://www.tribunjabar.co.id/read/artikel/12508/tak-banyak-yang-tahu-alex-kawilarang


--- In urangsunda@yahoogroups.com, indriani suryadi indriani_sury...@... 
wrote:

 tah matak loba pi PR reunana dina peradilan indonesia teh, tapi masih keuneh 
 bingung di mimitian timana heula atuh ngarubah ka'ayaan ayeuna nu geus runcat 
 rancet. matak kaluar eta solusi dana nu leuwih gede sangkan bisa ngabeuneran 
 kajaksaan nu ayeuna. (UUD ujung ujung duit)
 tapi da MA ayeuna ge sigaan geus lumayan boga kawani walau masih kirang 
 gregetnamah.
 ah eta mah titingalian simkuring salaku pangamat politisi amatir 
  
 (wey sundana geus keren tur rada kasar ayeunamahhasil training baraya 
 kusnet)




[Urang Sunda] Fw: Ngitung Gancangna Urusan Langit

2009-11-05 Terurut Topik Waluya
Kuring meunang artikel menarik ti millis sabeulah, nu nulisna Ustadz Haji Nur 
Abdurahman (HMNA), kolumnis koran Fajar nu medal di Makasaar. Utak-atik 
matematika Pa Ustadz ngahasilkeun hiji harga konstanta, nu dibere notasi U 
jeung disebut Cosmic Affair (terus terang istilah ieu kuring kakara 
ngareungeu). Hebatna U teh ampir sarua jeung konstanta kecepatan cahaya (atawa 
gelombang elektro-magnetik sejenna).

Salah sahiji usaha kaum Ulama nu hayang ngagabungkeun agama jeung elmu. Usaha 
nu hade, sanajan karasana dicocog-cocogkeun, sabab ari harga kecepatan cahaya 
ceuk fisika mah lain beunang utak-atik matematika, tapi diukur. Kalemahan sejen 
artikel ieu, nyieun kacindekan ngajleng, pedah angkana ngaharib-harib sarua, 
dianggap weh aya hubunganana. Padahal dina bahasanana teu disebut kumaha 
hubunganana (korelasina antara cosmic affair jeung kecepatan cahaya).

Nyanggakeun artikelna:  


http://waii-hmna.blogspot.com/2002/01/508-menghitung-laju-cosmic-affair.html

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
508. Menghitung Laju Cosmic Affair


Sistem Koordinat

Sistem Koordinat dipakai sebagai patokan bagi gerak titik benda. Biasanya 
memakai sistem orthogonal (Koordinat Kartesis), dalam ruang memakai 3 sumbu 
saling tegak lurus X, Y, Z dimulai dari titik O yang disebut pusat sistem 
koordinat. Dalam praktek yang dijadikan titik O ialah bumi, matahari dan 
kendaraan yang sedang bergerak (termasuk space ship). Di dalam kinematika (ilmu 
gerak) semua gerak adalah gerak relatif terhadap titik pusat sistem koordinat.

Bumi Sebagai Pusat Sistem Koordinat

Jika orang misalnya menembakkan proyektil dengan sudut @, maka dalam ilmu 
mekanika dikatakan lintasan proyektil itu membentuk garis lengkung yang disebut 
dengan lintasan peluru yang dalam kacamata matematika disebut kurva berbentuk 
parabola, dengan pengertian bahwa itu berbentuk parabola terhadap bumi.

Dalam kalkulasi mencari konstante U (urusan, al amr = cosmic affair),
terlebih dahulu dikemukakan definisi apa itu satu tahun. Al Quran memakai 
sistem qamariyah (lunar system), satu tahun = 12 bulan qamariyah. Dalam sistem 
syamsiyah (solar system) pengertian satu  bulan itu tidak tegas/eksak, artinya 
tidak dapat dirujuk pada gerak bulan dari mana ke mana . Sedangkan dalam sistem 
qamariyah (lunar system) satu bulan itu tegas/eksak. Dalam bidang falakiyah
(astronomis) satu bulan ditegaskan dengan satu kali bulan mengelilingi bumi, 
dengan bumi sebagai pusat sistem koordinat dengan lintasan mendekati lingkaran. 
Ini disebut dengan siderial month. Dalam penanggalan (kalender) ditegaskan satu 
bulan qamariyah adalah jarak waktu antara dua posisi ijtima'. Ini disebut dengan
synodic month. (Yang disebut posisi ijtima', ialah bumi, bulan dan matahari 
hampir-hampir dalam satu garis. Dikatakan hampir-hampir, karena ada kalanya 
ketiganya betul-betul terletak dalam satu garis, yang dalam hal itu terjadi 
gerhana matahari, karena bulan menutup matahari).

Jadi kalau dikatakan satu tahun 12 kali bulan mengelilingi bumi (pure lunar 
system), dan 1000 tahun 12000 kali bulan mengelilingi bumi, maka itu berarti 
bumi sebagai pusat sistem koordinat, gerak bulan relatif terhadap bumi dalam 
lintasan mendekati lingkaran. Inilah dasar dari rumus dasar cosmic affair dan 
untuk menghitung kecepatan tangensial bulan terhadap bumi, seperti yang 
dilakukan dalam kalkulasi di bawah.

Buruwjun Sebagai Pusat Sistem Koordinat

Dalam tahap permulaan menghitung bumi dijadikan pusat sistem koordinat, 
sehingga perlu dikoreksi setelah buruwjun dijadikan pusat sistem koordinat. 
Kalau pada waktu bumi dijadikan pusat sistem koordinat kecepatan tangensial V 
selalu tegak lurus pada jari-jari lingkaran orbit bulan mengelilingi pusat 
sistem koordinat yaitu bumi. Namun setelah buruwjun yang dijadikan pusat sistem 
koordinat, maka V sudah tidak lagi merupakan kecepatan tangensial. Maka dalam 
satu siderial month arah vektor V perlu dikoreksi dengan mengambil proyeksinya 
terhadap garis kerja yang tegak lurus jari-jari tak terhingga dari tatasurya ke 
buruwjun. Dalam satu siderial month bulan sudah menempuh busur @ dan sudut ini 
sama besar dengan sudut yang dibentuk oleh vektor V dengan garis kerja, sebab 
masing-masing dari kedua kaki dari kedua sudut itu saling tegak lurus, sehingga
V harus dikoreksi menjadi V cos @.

***

Demi keotentikan, sebagai pertanggung-jawaban kepada Allah SWT, dalam kolom ini 
setiap ayat Al Quran ditransliterasikan huruf demi huruf. Bila pembaca merasa 
terusik dengan transliterasi ini, tolong dilampaui, langsung ke cara 
membacanya saja.

Perhitungan

Perkara yang tidak ghaib yang disebutkan dalam ayat Qawliyah (Al Quran) pada 
umumnya dapat diperoleh kejelasannya baik yang kualitatif maupun yang 
kuantitatif dengan mengkaji ayat Kawniyah (alam syahadah, physical world). 
Berdasarkan hal itu, maka ilmu pengetahuan alam dapat dipakai sebagai ilmu 
bantu dalam memahamkan ayat Qawliyah yang berhubungan dengan 

Re: [Urang Sunda] Tahu Sumedang ......

2009-11-02 Terurut Topik Waluya
 mh khs...@... wrote:

 Asana Tahu Sumedang ting pucunghul di Borneo, tos aya kana tilu-opat
 taun ka tukang. Di sabudereun Bandara Samsudin Noor ge aya Bah. 
 Kiwari mah deukeut panganjrekan incu mitoha ge aya tukang tahu teh.

Kutan di Banjarmasin oge aya? Geus lami kuring teu ka Banjarmasin. Pangakhirna 
teh di pertengahan taun 1990'an. Inget ka Banjarmasin, inget kana lauk pupuyu, 
lauk nu rungseb ku cucuk tapi mani girinyih, sedap. Maklumlah, tukang lelebok 
...hahaha

Baktos,
WALUYA




[Urang Sunda] Gara-Gara Ucing -- Re: Tahu Sumedang ......

2009-11-02 Terurut Topik Waluya
 Surtiwa surt...@... wrote:
 Waas aheula mah di sakitar Bukit Soeharto teh teu meunang aya anu 
 dagang atawa pamuiman..eta teh daerah konservasi leuweungKomo 
 ngaranna Soeharto..sarieuneun ngalanggar..

Bah, kuring mimiti ngaliwat ka Bukit Soeharto teh taun 1981,nuju Samarinda ti 
Balikpapan. Kuring nyarter mobil sewaan, mobilna teh sedan Holden, persis siga 
di Bandung jaman harita, taksi 4848. Pas ngaliwat ka Bukit Soeharto, si Supir 
teh ngadadak ngalaunan mobilna, bari tempa-tempo kasisi jalan. Kuring rada 
reuwas, da puguh Bukit Soeharto jaman harita, masih leuweung, teu ningali 
jelema saurang-urang acan, sok sieun si supir boga niat jahat.

Sreg teh mobil eureun pisan, si Supir terus turun, bari ngomong pondok, Maap 
Pak, sebentar. Manehna nuju ka sisi jalan, terus nempoan kahandap siga aya nu 
diteangan, sukuna nyepakan runtah, duka naon nu diteangan. Tapi kacirina mah 
manehna bingung, nu diteangan  teu kapanggih. 

Tungtungna manehna balik deui kana mobil, neruskeun perjalanan. Panasaran naon 
nu diteangan ku manehna, kuring nanya: Cari apa pak Supir, nampakna penting 
sekali?.

Ini gara-gara kucing!, ceuk manehna teh satengah kukulutus. Der manehna teh 
ngadongeng. Cenah dua poe katukang manehna teh ngaliwat ka palebah dinya 
sareupna, teu ku hanteu mobilna nabrak ucing anu meuntas, nepi ka paehna. Pa 
supir kacida reuwasna sabab manehna percaya pisan eta kila-kila rek meunang 
musibah. Keur palakiahna supaya teu meunang musibah, bangke ucing teh kudu 
dikurebkeun jeung diboehan. Ngan cilakana mana aya nu dagang boeh di leuweung 
mana geus reupreupan deuih. Kapaksa we kameja bodas nu keur dipake, dilaan  
terus dipake mulen bangke ucing. Rurusuhan manehna ngali kuburan ucing make 
konci roda. Beres weh ucing teh dipulasara.

Manehna neruskeun perjalanan ukur dikakaos sangsang. Tepi ka Balikpapan, kakara 
manehna inget dina saku kamejana teh aya duitan, nu lumayan gede. Jadi lapur 
kakubur jeung bangke ucing. Rek balik deui teu mungkin jeung rada sieun da tas 
nabrak ucing. Tah kabeneran ayeuna manehna ngaliwat deui. Tadi euereun teh 
maksudna rek dikali deui da teu jero, da ngalina ge ukur ku konci roda. Tapi 
manehna poho deui lebah-lebahna jeung ngarasa rusuh bisi panumpang kesel, lila 
teuing nungguan dina mobil.

Tapi enggak apa-apa Pak, yang penting saya selamat tidak dapat musibah, ceuk 
manehna teh ngupahan maneh.

Teu ditembalan, ngan dijero hate we ngagerentes: Har.. ari Bapa Supir,  ari 
eta duit nu ngilu kakubur, lain musibah kitu?


Baktos,
WALUYA



 




Re: [Urang Sunda] Tahu Sumedang ......

2009-11-02 Terurut Topik Waluya
 dudi s.suradiredja dudi...@... wrote:
 alah eta si Akang mani harianeun euy henteu nyimpang ka uing, 
 padahal mah moal tangtu diservislah..  iraha bade ka samarinda deui?

Waduh punten Kang Dudi teu beja-beja. Eta oge emut aya baraya yeuh di 
Samarinda, ngan nyaeta no HP kang dudi pamasihan Kang Oman kapupus. Sareng deui 
rada stress ku padamelan di PT Badak NGL Bontang, eta ku urusan jeung 
securityna mani ketat pisan. Abdi kedah di screening heula, geus kitu kumargi 
peryogi tenaga lokal, tenaga lokal oge kudu discreening. Tilu dinten seep 
waktos ku ngurus nu kararitu, padahal ukur dipasihan jatah waktos 8 dinten.

Puguh atuh ari prak didamel teh asa karurusuh da jatah waktosna seep ku urusan 
administrasi. Untung beres tepat waktos, ngan awak mani asa pasiksak, maklum 
padamelanana sanes hareupeun meja, tapi kukurubutan dina rungkun jeung rawa 

Perkawis tahu sumedang di Kaltim, kutan ngan saurang nu gaduhna?

Baktos,
WALUYA  



[Urang Sunda] Tahu Sumedang ......

2009-11-01 Terurut Topik Waluya
Geus lila kuring tara ngaliwat deui jalan Balikpapan-Samarinda-Bontang, lamun 
teu salah mah pangakhirna teh taun 2003. Tah minggu kamari kuring ngaliwat 
deui. Pohara kagetna di daerah Bukit Soeharto aya rumah makan gede di sisi 
jalan aranna Tahu Sumedang. Da baheula mah asa teu nempo aya restoran eta. 
Kulantaran lapar jeung supir mobil nyarankeun istirahat didinya, nya eureun, 
ngadon istirihat didinya. Sanajan kuring urang Sumedang, kana tahu mah teu 
bosen-bosen ..hehehe, ngeremus we dibarengan jeung lontong. Tahuna ngeunah ngan 
tetep teu sangeunah tahu Sumedang asli di Sumedang.

Nu ngalayan diajak ngomong Sunda, nembalan ku basa Sunda deui. Barang ditanya 
urang mana, jawabna teh urang Sumedang, ti Ketib cenah. Rek tatanya loba, 
maranehna keur pakepuk ngalayanan nu sejen. Maklum poe Minggu loba nu 
jalan-jalan. Waktu mayar rada ngagebeg, harga tahu teh mahal pisan, dibanding 
jeung tahu sumedang di tempat aslina. Tapi muji oge, aya batur salembur, 
ngumbara, buka usaha terus sukses bari mawaan batur salemburna digarawe.

Ari sugan teh tukang tahu sumedang teh ngan eta wungkul, har .. geuning aya 
sababaraha hiji, boh di Jalan Balikpapan-Samarinda, atawa oge di Kota 
Samarinda, tembus ka Jalan Samarinda-Bontang, tepi ka kota Bontangna pisan. Nu 
usahana ge jalmana beda-beda, ngan nu pasti urang Sumedang. 

Jadi mikir, ti iraha urang Sumedang jadi lalampar kitu dina usaha, nurutan 
dulurna nu geus tiheula lalampar dina usaha: urang Tasik, nu kawentar jadi 
tukang kridit kamana-mana? Sakanyaho kuring, baheula mah urang Sumedang nu 
ngumbara teh biasana ukur pagawe formal (PNS/Pulisi/tantara/ BUMN) lain nu 
ngadon usaha informal kitu. Tapi ayeuna mah geus beda geuning. Hiji perubahan 
sikep anu alus, teu eleh ti etnis sejen saperti urang Padang nu usaha rumah 
makan dimana-mana ...

Baktos,
WALUYA



 








  



[Urang Sunda] Re: ngiring ngarewong-Hari Sumpah Pemuda Mengingatkan Saya Pada Buku API SEJARAH

2009-10-31 Terurut Topik Waluya
Ngilu mairan, pairan kuring diselipkeun, tapi pairan kuring ieu dimaksudkeun 
kana tulisan ieu, lain kana eusi buku Pak Mansur, da kuring acan Maca.

 Ahsa ahmadsahi...@... wrote:
 sampurasun
 kasadayana baraya Sunda, punten abdi ngiring ngbewarakeun buku API  SEJARAH 
 karya Ahmad Mansur Suryanegara. Mugi2 tiasa diapresiasi...
 
 Dosen luar biasa jurusan Sejarah dan Peradaban Islam UIN Sunan 
 Gunung Djati Bandung ini, juga menggugat hari kebangkitan nasional  dan 
 membeberkan beberapa organisasi pergerakan Indonesia yang 
 sebenarnya tidak berjuang untuk Indonesia, tetapi untuk penjajah. 
 Bahkan, menurutnya, yang pertama memperjuangkan gerakan nasional 
 adalah Syarikat Islam, bukan Boedi Oetomo. Namun, mengapa yang 
 diakui pemerintah RI malah Boedi Oetomo? Jawaban singkatnya: 
 Syarikat Islam itu organisasi yang mewakili umat Islam; sedangkan 
 Boedi Oetomo bersifat non-agama dan nasional. 

WALUYA: Boedi Oetomo mah memang leres organisasi nu sifatna non-agama ngan ari 
boga sifat nasional (Indonesia) mah salah da maksudna oge keur urang jawa. 
Lamun teu salah mah aya sababaraha urang sunda nu ngiluan, tapi akhirna teu 
cocog, da meureun jawa teuing, jadi ngadegkeun Paguyuban Pasundan.

Perkara Syarikat Islam, nu tadina ti Syarikat Dagang Islam, memang organisasi 
ieu nu jelas-jelas ngalawan walanda. Tapi ulah hilap loba tokoh-tokoh nu tadina 
Syarikat Islam, akhirna mencar nyieun organisasi2 sejen jeung make ideologi 
sejen saperti Nasionalis jeung Komunis. Partai Komunis Indonesia teh diadegkeun 
ku Semaun, tadina ketua Syarikat Islam Semarang. Kitu deui tokoh2 pendiri PKI 
sejenna saperti Alimin ( Tingali WIKI).

Salah saurang nu ngadegkeun SI teh HOS Cokroaminto. Saha ari Cokroaminto? 
Anjeuna incu bupati Ponorogo. Jadi Cokroaminoto teh sabenerna mah 
PRIYAYI/MENAK. Cokroaminto teh bisa disebutkeun guru politikna para tokoh 
penting Indonesia: Semaun (komunis/SI), Soekarno (Nasionalis) jeung 
Kartosuwiryo (agama, tapi sabenerna mah turunan priyayi jawa). Jadi? Nyebutkeun 
Priyayi ngahiji jeung penjajah teh KALEULEUWIHI, da sabenerna mah kaum 
pergerakan teh asalna ti kaum ieu. Di Sunda oge sarua siga Oto Iskandardinata 
atawa Gatot Mangkupraja, sabenerna mah turunan menak.

Naon sababna kaum priyayi? sabab maranehna NU MEUNANG PENDIDIKAN model BARAT, 
beda jeung cacah kuricakan, lamun sakola oge ukur meunang tepi ka kelas 3 SD. 
Akibat pendidikan barat ieu, kaum priyayi terpelajar adi sadar kana jati 
dirina, jeung nyaho strategi dina ngalawan guruna.

Ieu beda jeung nu bajuang samemehna, kanyahona ukur perang jeung perang. 
Hasilna? Euweuh nu meunang ngalawan walanda, kabeh oge keok (Diponegoro, Imam 
Bonjol jrrd). Tah ari kaum nu terpelajar mah salian perang teh make jurus 
diplomasi. Ceuk cenah, Indonesia bisa merdeka teh sabenerna loba ku jurus 
diplomasina tinimbang ku perangna. Ngan kabeneran nu kawasa lila di Indonesia 
teh tantara, jadi nu ditonjolkeun teh perangna, tibatan diplomasina!

NB: Pak Akhmad Mansur Suryanagara oge sigana mah turunan priyayi oge da namina 
mani sae sareng gagah kitu, beda jeung aran kuring nu ukur genep hurup 
...hehehehe


Baktos,
WALUYA





[Urang Sunda] Fw: Sare Jeung 900 Lalaki!

2009-10-28 Terurut Topik Waluya
Duka kudu komentar naon maca warta dihandap ieu: Ngabirigidig, teu boga moral
atawa asyik ...hehehe. Tapi nu jelas aya hiji nu kudu ditempo yen nyengker
teuing manusia, pangpangna budak, malah hasilna kontra produktip ...

Saya Tidur dengan 900 Pria
Rabu, 28 Oktober 2009 | 17:57 WIB

LONDON, KOMPAS.com-Apa yang dilakukan Victoria Betteridge (28), memang luar
biasa. Gadis lulusan Universitas Oxford ini mengaku telah tidur dengan 900 pria.

Orang menganggap saya mengacau sejak hari pertama, tetapi sebenarnya faktanya
tidak jauh dari itu (tidur dengan 900 pria), kata Victoria.

Victoria bukan berasal dari keluarga yang amburadul. Sejak kecil ia terlindungi.
Orangtuanya adalah penganut Katolik yang alim. Ia dididik dengan ketat salah
satunya ialah haram berhubungan dengan anak laki-laki sebelum menikah. Tetapi ya
itulah..dalam sembilan tahun ia tidur dengan 900 pria.

Saat semua teman saya pergi ke bioskop dengan teman laki-laki mereka atau ke
disko, saya main Scrabble dengan orangtua saya, menunggang kuda dan pergi ke
gereja, katanya.

Ayah saya sangat jelas saat saya berumur 13, laki-laki bukan bagian dari hidup
saya. Ia khawatir pelajaran saya di sekolah terganggu. Ia mengirim saya ke
sekolah bertarif 7.000 poundsterling yang semua siswanya perempuan dan
menginginkan agar saya hanya belajar dibanding bergenit ria dengan laki-laki.

Gadis-gadis di sekolah semuanya tahu saya tak pernah punya pacar atau mencium
pria, sehingga mereka mengganggu saya sepanjang waktu, memanggil saya seorang
lesbian atau frigid. Faktanya saya seorang tomboy yang suka olahraga dan tidak
mempedulikan make-up seperti para gadis.

Saat Victoria berusia 18, ia masuk Oxford belajar bahasa Inggris. Saya pergi ke
hall dan merasa suasana kebebasan, katanya. Ia pun sepanjang waktu dikerumuni
para cowok.

Tanggalkan pemalu

Mulai saat itu ia menanggalkan sifat pemalunya. Pada malam pertama di
universitas, ia minum tequila dengan beberapa teman menuju Freshers' Ball. Dalam
hitungan jam ia berciuman pertama kalinya dengan Tom. Seminggu kemudian ia
berkencan dengan Tom. Tanpa pengawasan ayah saya akhirnya dapat melakukan apa
yang saya mau.

Tom setuju tidak terburu-buru berhubungan seks. Ia menunggu sampai Victoria
siap. Enam bulan kemudian ia kehilangan keperawanannya. Menurutnya, pengalaman
pertama itu sangat menakjubkan, beda dengan cerita teman-temannya yang merasakan
hal yang sebaliknya.

Hubungan mereka putus, karena Tom tidak ingin hanya melayani Victoria di
ranjang, sementara Victoria menginginkan hubungan seks setiap waktu. Dalam
sehari setidaknya ia minta dilayani tiga kali.

Putus hubungan dengan Tom tak membuatnya lama-lama bersedih. Seminggu kemudian
ia ketemu cowok yang ia lupa namanya di bar dan membawa cowok itu ke kamarnya.
Saya tidak peduli siapa dia dan apa yang ia lakukan, yang saya pikir hanya
hubungan seks dan merasa baik. Inilah awal petualangannya sehingga ia tidur
dengan 900 pria.

Saya pergi ke bar mahasiswa dan klub, menari secara provokatif di depan pria
yang ia inginkan, kemudian saya minta dibelikan minum, semuanya begitu mudah,
demikian Victoria menerangkan modusnya.

Tahun kedua di Oxford, ia pindah ke falt bersama lima gadis dan ini tidak
membuatnya lebih jinak. Kami saling merekomendasikan, katanya sambil
cekikikan. Kami saling memberi tahu apakah mereka cukup baik di ranjang atau
tidak. Tidak ada di antara kami yang posesif.

Flat kami, katanya, diberi nama fun flat. Selalu ada beberapa cowok setengah
telanjang, yang mereka kadang tidak tahu siapa mereka. Beberapa cowok, tidak
bisa menerima sikap Victoria yang tanpa komitmen itu. Namanya Stewart biasa
sembunyi di luar rumah untuk melihat apakah saya kencan dengan orang lain, kata
Victoria sambil tertawa. Itu menjadi lelucon. Jika kami mendengar suara berisik
di luar kami akan berkata :Itu si gila Stewart sedang mengintip dengan
teropongnya.

Klub swinger

Di tahun terakhirnya kelakuan Victoria tambah menjadi. Ia pergi ke klub swinger
di mana para pelakunya bisa bertukar pasangan. Ia bahkan berhubungan threesome
di klub yang ada di London itu. Ia juga tetap pada kebiasaannya, pergi ke klub,
ambil pria semalam untuk seks, pagi harinya ia tending si pria pergi.

Kelakuan yang ugal-ugalan ini rupanya tercium oleh keluarga. Victoria pun
diinterogasi sang ayah. Dan sejak itu Victoria putus hubungan dengan keluarga.
Ia tahu bahwa orang lain juga akan menghakimi dia, tetapi dia cuek saja. Ia
menepis anggapan bahwa kelakuannya itu membahayakan dirinya. Ia mengatakan
selalu memakai pelindung dari penyakit seksual menular dan tak pernah membiarkan
flatnya kosong tanpa bersama orang asing.

Seks hal yang sangat normal bagi orang, beberapa orang pergi makan malam,
olahraga, saya berhubungan seks, katanya seraya menambahkan bahwa kelakuannya
itu tidak menyakiti siapa pun.

Meskipun demikian, Victoria mengatakan bahwa dalam tiga bulan terakhir ia
mengurangi kebiasaanya itu. Ia mulai pergi tempat olahraga untuk mengurangi
gairah seksualnya.

Saya terlibat kencan dengan 

[Urang Sunda] Re: Ti Urang keur Urang.

2009-10-27 Terurut Topik Waluya
 Obay tea obay...@... wrote:
 Anu jadi masalah nyaeta, urang kudu nyaimbangkeun (balancing) 
 antara kapentingan diri urang jeung kapentingan nagara sejen. Tah 
 dina masalah balancing ieu bangsa urang kurang parigel.

Tah satuju kang Obay. Jadi nu perlu mah balancing lain nutup maneh. Ceuk beja 2 
taun katukang, sabenerna neraca perdagangan urang jeung Amerika Serikat jauh 
nguntungkeun Indonesia tinimbang AS (Amerika depisit, loba impor ti urang, ari 
ekspor ti Amerika saeutik). Matak teu aneh Amrik kungsi maksa-maksa Indonesia 
ngimpor daging hayam ti Amrik.

Tapi sigana nagara urang ngalaman depisit lamun jeung nagara RRC, Jepang, 
Korea, Taiwan ...jeung Singapur. Tapi anehna nagara-nagara ieu tara/jarang 
digugat, beda jeung Amrik wah eta mah setan besar ..hahaha

Baktos,
WALUYA



[Urang Sunda] Awas karagragan bentang!

2009-10-27 Terurut Topik Waluya
Dunya tempat manusa teh geuning loba mara bahaya, geus puguh lini, gunung bitu, 
caah ...eh ayeuna malah bentang ragrag siga kajadian di peraliran Bone 
sababraha waktu katukang. Untung ragragna dilaut, coba lamun didarat?


Rabu, 28/10/2009 08:12 WIB
Asteroid di Bone Berenergi Setara 3 Bom Hiroshima
Nurul Hidayati - detikNews



Jakarta - Teka-teki ledakan di langit Bone 8 Oktober 2009 telah terjawab. 
Ledakan itu bersumber dari meteor jenis asteroid yang jatuh ke laut.

Harian The Telegraph edisi 27 Oktober melansir, Ledakan asteroid itu terdengar 
oleh sejumlah stasiun monitor yang berada 10 ribu mil dari pusat ledakan, 
berdasarkan laporan para saintis di University of Western Ontario. 
Disebutkannya, asteroid itu memiliki energi setara tiga bom Hiroshima. 

Asteroid diperkiran berdiameter 10 meter, memasuki atmosfer dengan kecepatan 
45.000 mil per jam (mph).

Perlambatan yang mendadak menaikkan suhu panas dan memicu ledakan dengan 
kekuatan setara 50 ribu ton TNT.

Untunglah, ledakan terjadi antara 15-20 km di atas permukaan laut sehingga tak 
ada kerusakan yang terjadi di daratan.
 
Ukuran asteroid yang tidak terlalu besar juga wajib disyukuri. Sebab menurut 
para ahli, jika ukuran benda angkasa itu lebih besar -- berdiamter sekitar 20 
hingga 30 meter -- akan menyebabkan kerusakan ekstensif dan menimbulkan 
kematian. (nrl/irw) 





[Urang Sunda] Re: novel tentang Holle

2009-10-26 Terurut Topik Waluya
Sigana mah carita terjemahanana nu jadi carita nyambung di Kompas acan 
dibukukeun Kang. Puguh kuring oge hayang maca deui da baheula macana 
kaliwat-kaliwat. Nu kainget teh cenah kulawarga Holle teh kacida kagegeloanana 
ku kasenian Sunda 

Baktos,
WALUYA

--- In urangsunda@yahoogroups.com, arahid_76 arahid...@... wrote:

 sampurasun, 
 wargi babakan kusnet sadayana, simkuring bade nyuhunkeun bantosan perkawis 
 novel tentang K.F Holle. novel eta teh judulna Hereen van the thee karangan 
 Herman Hasse nganggo bahasa Walanda. nguping wartos kantos diterjemahkan 
 sareng dimuat janten carios nyambung di Kompas tahun 1990-an. mugia aya wargi 
 anu tiasa masihan informasi, naha novel eta teh kantos diterbitkeun dina 
 bahasa Indonesia, atanapi di mana tiasa milari kompas taun eta. nyobian ka 
 perpusda teu aya. ka perpusnas nya tebih nya awis motokopina. haturnuhun, 
 diantos.





[Urang Sunda] Re: wilujeng ka menteri ti us

2009-10-23 Terurut Topik Waluya
 mj ja...@... wrote:
 Nu penting ayeuna aya US nu milu manggung ngurus nagara. Bahwa 
 maranehna ituh tidak atawa kurang malire sunda, cek saha. Can 
 tangtu. Boa maranehna
 ituh baroga katineung, milu prak ngan urang teu nyaho. 

Leres kitu MJ. Kuring mah sakadar reueus aya turunan sunda anu DIANGGAP sacara 
nasional, komo lamun internasional mah. Perkara malire sunda henteuna mah 
gumantung kana naon profesina. Tuafik Hidayat nu jago badminton kelas dunia, 
tanggtu we rada hese dipikareueus lamun make kriteria malire Sunda mah, sabab 
nu dipalire ku manehna mah  jelas-jelas kok jeung raket ...hehehe. Taufik 
Hidayat jadi hebat, teu leupas ti pangaruh jago-jago badminton nu tiheula asal 
sunda siga Iie Sumirat.

Tah samodel kitu nu diharepkeun teh, tina mimitina mah miboga kareueus ka nu 
boga prestasi,  akhirna jadi DORONGAN KUAT keur urang sunda sejenna pikeun boga 
prestasi nu pikareueuseun. Contona Taufik Hidayat nu kadorong ku prestasina Iie 
Sumirat. Ulah kieu, pas aya urang sunda naek kaluhur, lain reueus, tapi kalahka 
hayang murangteng. Leuheung lamun nu dipurantengan teh kuateun. Lamun teu 
kuateun? Nya ngagebru kabeh atuh

Baktos,
WALUYA







 



[Urang Sunda] Re: wilujeng ka menteri ti us

2009-10-23 Terurut Topik Waluya
 Dudi Herlianto dudi.herlia...@... wrote:
 tina kieu kuring mah jadi hayang nanya, keur naon atuh urang ngobrolkeun hal
 ieu di dieu? daningmun urang hayang jadi nu dianggap sacara nasional atawa
 regional nepi ka internasional teh teu kudu jadi urang sunda? lain ari
 kahayang ieu milis teh nanjeurkeun sundana oge teu ukur urang sundana
 wungkul?

Hehehehe...Kang Dud, nu dimaksud nanjeurkeun sunda teh naon? Pan nu dimaksud 
teh jelemana. Jelema boga asal-usul, jeung umumna jelema perlu asal-usul ieu. 
Tingali we aran Marty Natalegawa nu teu leupas ti Raden, dalah anakna wae make 
Raden. Hartina Marty reueus kana asal-usul turunana nu asal Sunda. Ku aran wae, 
 Marty Natalegawa sabenerna geus ngelebetkeun bandera Sunda!

Baktos,
WALUYA   




[Urang Sunda] Re: wilujeng ka menteri ti us

2009-10-21 Terurut Topik Waluya
 mj ja...@... wrote:
 1.Armida Alisyahbana. Putrina Mochtar Kusumaatmadja, dosen FE 
 Unpad. Ngan adat istri US mun nikah, tukangna sok make ngaran 
 keluarga caroge, dina
 kasus bu Armida ka fam Alisyahbana, alias minantu Sutan Takdir
 Alisyahbana-urang minang meureun. 

MJ, tepatna minantu INCU Sutan Takdir, caroge Armida teh putrana Prof Iskandar 
Alisyahbana nu rektor ITB tea. Pak Iskandar oge istrina urang Sunda (dr Anna, 
spesialis Anak, nu gaduh yayasan Suryakanti di deukeut imah kuring di 
Cimuncang). Janten caroge Armida oge (Andi Alisyahbana) satengah sunda 

Keun we di Sunda oge aya nu ngaharib-harib, Mang Sobana ..hahaha

Baktos,
WALUYA

 





Re: [Urang Sunda] wilujeng ka menteri ti us

2009-10-21 Terurut Topik Waluya
 Urang Sunda Hudang Euyyy azzo...@... wrote:
 he he he kela MJ Marty Natalegawa bener ari natalegawa mah trah 
 menak di garut tapi asana geus euwuh nu kitu ayeuna mah
 komo sainget kuring mah den marty can sakali oge ngaku orang garut 
 mun ditanya keukeuh we ngaku urang jakarta

Meunang neangan tina Google, Marty Natalegawa putra ti Drs. Raden Sonson 
Natalegawa, urut direktur Bank Bumi Daya (BBD ayeuna digabung jadi Bank 
Mandiri). Ngan upama milarian tina Google nganggo kata kunci Sonson 
Natalegawa...nu mucunghul perkara hukum. Sonson Natalegawa kungsi dihukum ku MA 
perkara korupsi di awal taun 1980'an (kasus Atjay di DKI) , tapi akhirna 
meunang grasi ti Presiden Soeharto. Naha Pa Marty teh putrana Pa Sonson anu 
ieu? Nya duka teuing, ari informasina mah siga nyarambung, tapi teu jelas pisan.

NU jelas Pak Marty, ceuk kuring mah cocog keur Menlu, kaasup ngora keneh jeung 
pinter, oge nunjukkeun turunan Sunda oge bisa pinter dina diplomasi 

Baktos,
WALUYA

 



[Urang Sunda] Re: Bursa Calon Menteri Minus Urang Sunda?

2009-10-19 Terurut Topik Waluya
 mh khs...@... wrote:
 Noong Calon Menteri Kabinat SBY, asa teu manggih US.
 Kamarana nya? Masih keneh resep nyumput buni di nu caang tea kitu?
 Cing toong berendelan di handap sugan aya US-an.

Aya saurang MH, Suharna Suryapranata, urang Bandung. Anjeunna mentri nu 
diusulkeun ku PKS .

Baktos,
WALUYA 



[Urang Sunda] Profesional Tong Ngimpi Jadi Menteri?

2009-10-19 Terurut Topik Waluya
Ceuk Tifatul Sembiring, Menteri mah jabatan politik jadi jatah politikus,  ari 
kaum profesional mah cukup jadi bawahanana wae ...

Wartosna nyanggakeun:

Senin, 19/10/2009 12:51 WIB
Tifatul: PKS Dapat Jatah 4 Menteri
Shohib Masykur - detikNews

Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendapat jatah 4 menteri di kabinet 
SBY periode 2009-2014. Jumlah ini naik 1 angka dari periode sebelumnya yakni 
Mentan Anton Apriyantono, Menneg Pora Adhyaksa Dault, dan Menteri Perumahan 
Rakyat Yusuf Ashari.

Ada 4 menteri dari PKS yang diminta SBY. SBY menelepon 4 orang, ya kami kirim 
empat-empatnya. Pertama Suswono untuk Menteri Pertanian, Salim Segaf diminta 
tolong mengentaskan kemiskinan, saya Menkominfo, dan Menristek Suharna 
Surapranata, kata Presiden PKS Tifatul Sembiring di Gedung DPR, Senayan, 
Jakarta, Senin (19/10/2009).

Dari 4 orang itu, tinggal Suswono yang belum menjalani audisi. Sementara 3 yang 
lain sudah diaudisi oleh SBY. Rencananya Suswono akan menjalani audisi hari ini.

Tifatul sendiri yang sebelumnya sudah diplot untuk menjabat sebagai Ketua 
Komisi I DPR akan menyerahkan jabatannya itu setelah kabinet resmi diumumkan. 
Nanti siang pukul 13.00 akan dikukuhkan menjadi Ketua Komisi I. Nanti kalau 
sudah jelas jadi menteri, akan disiapkan penggantinya di fraksi, kata Tifatul.

Profesional vs Politisi

Menurut Tifatul, posisi menteri adalah jabatan politik. Karena itu sudah 
selayaknya jika yang menduduki adalah orang-orang dari parpol. Sedangkan 
kalangan profesional menurutnya lebih cocok menjabat sebagai Dirjen dan 
bawahannya.

Profesional itu jatahnya Dirjen ke bawah. Kementerian itu posisi politik. Coba 
profesional yang mengaku profesional masuk ke parpol, handle itu konstituen. 
Itu sangat berat. Jangan profesional asal main duduk jadi menteri.  Yang 
penting adalah visi dan punya komunikasi yang baik. Parpol juga memiliki 
kader-kader profesional, tutur Tifatul panjang lebar.

(sho/nrl)




[Urang Sunda] Re: Bursa Calon Menteri Minus Urang Sunda?

2009-10-19 Terurut Topik Waluya
 Kang Iman firman.raha...@... wrote:
 Ari Linda Agum geus disebut urang jekarte nye ?!

Lamun teu salah mah, Bu Linda Agum Gumelar sanes urang sunda, tapi urang 
sumatera, putrana Alm Jend Akhmad Thaher ...

Baktos,
WALUYA 




[Urang Sunda] Re: Bursa Calon Menteri Minus Urang Sunda?

2009-10-19 Terurut Topik Waluya
 Waluya waluya2...@... wrote:
 Aya saurang MH, Suharna Suryapranata, urang Bandung. Anjeunna mentri  nu 
 diusulkeun ku PKS .

Sigana nambahan 2 urang deui, Marty Martalegawa jeung Armida Alisyahbana. Bu 
Armida lamun teu salah putrana Muhtar Kusumahatmaja,  ayeuna Guru Besar Fak 
Ekonomi Unpad.

Baktos,
WALUYA



Re: [Urang Sunda] Profesional Tong Ngimpi Jadi Menteri?

2009-10-19 Terurut Topik Waluya
 mh khs...@... wrote:
 upama noong di lembur tatangga, memang jiga kitu bah, jiga nu
 ditepikeun ku tifatul, jabatan menteri dieusian ku politisi.
 tah numatak sapanjang urang sunda ngajauhan pulitik, bakal asup kana
 kotak. hehehe.

Enya ari kituna mah. Ngan sistem katata-nagaraan urang jeung Malaysia, beda. 
Urang mah sabenerna Presidentil. DIna sistem Presidentil, Presiden boga kawasa 
pinuh dina nangtukeun menteri-mentrina teu gumantung kana parpol nu 
ngadukungna. Ieu beda jeung sistem parlementer, nu gumantung pisan kana parpol 
nu ngadukung (koalisi). Dina sistem parlementer, pemilu bisa dilaksanakeun 
iraha wae, lamun Perdana Menteri  Kabinetna beakkeun dukungan ti parlemen.

Tapi nyaeta,  Urang Indonesia mah sok resep nu abu-abu, cenah sistem 
presidentil tapi bet siga sistem parlementer ..

Baktos,
WALUYA



Re: [Urang Sunda] Profesional Tong Ngimpi Jadi Menteri?

2009-10-19 Terurut Topik Waluya
 Surtiwa surt...@... wrote:
 Maksadna lamun Professional hoyong janten Menteri kedah lebet partey
 heula...Undang2na kitu !

Bah Iwa, lamun teu lepat mah,  nu aya UUna mah, janten anggota parlemen (DPR), 
tapi  ari janten menteri mah henteu, kamana we presiden resepna. Ngan kumargi 
dina pencalonan Presiden, aya syaratna calon didukung sakitu persen, kapaksa 
koalisi, nu akhirna presiden kapilih kudu balas budi ka partey2 koalisi nu 
ngadukungna. Tah didieu siga sistem parelementerna teh ... 

Baktos,
WALUYA




[Urang Sunda] Teng manuk teng, Anak Merak Kukuncungan--Re: Bursa Calon Menteri

2009-10-19 Terurut Topik Waluya
Teng manuk teng, anak merak kukuncungan, meureun paribasa ieu cocog keur Prof 
Armida nu rek diangkat jadi mentri ku SBY ayeuna. Armida anak awewe Prof Muhtar 
Kusumaatmaja jeung Alo Sarwono Kusumaatamja, dua-duana oge kungsi jadi mentri. 
Armida oge minantu Almarhum Prof Iskandar Alisyahbana, urut Rektor ITB.

Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana, S.E., M.A.
Memadukan Ilmu dengan Kebijakan Pemerintah

http://www.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetailid=23672

Profesor Dr. Armida Salsiah Alisjahbana, S.E., M.A. sangat konsisten dengan 
keilmuan dan upaya membangun perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, ia 
menggabungkan keilmuan yang dipunyainya dengan upaya-upaya pemerintah dalam 
membangun perekonomian masyarakat negeri ini.

Seorang professor atau guru besar identik dengan kacamata tebal dan tua. Namun, 
jika melihat sosok Armida, kesan tersebut sama sekali tidak tampak pada 
dirinya. Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi Unpad ini, meskipun 
berkacamata, namun tidak tebal. Kacamata minusnya tampak modis dan up-to-date. 
Perempuan berperawakan sedang ini pun relatif masih muda, 48 tahun.

Akan tetapi, ketekunan dan kepeduliannya akan keilmuan tentu mencerminkan 
dirinya sebagai seorang profesor.

Selain sebagai pembimbing S-1, S-2, S-3, di kampusnya ia juga bertindak sebagai 
konsultan World Bank di bidang pendidikan, di Bappenas, di Badan Pusat 
Statistik (BPS), staf ahli Departeman Keuangan dan Menteri Koperasi. Ilmunya 
juga ia sumbangkan di berbagai seminar dalam dan luar negeri. Belum lagi ia 
sebagai anggota ISEI Indonesia, American Economic Association (AEA), USA, 
International Institute of Public Finance (IIPF), USA, East Asian Economic 
Association (EAEA).

Karena kesibukannya, ia hampir setiap akhir pekan tidak ada di Bandung.

Kepakaran Armida diasah terus dengan cara mengikuti berbagai seminar, sebagai 
pembicara maupun peserta, di dalam dan luar negeri. Di dalam seminar tersebut 
ia tak jarang memberikan masukan demi perkembangan negeri tercintanya.

Ketika tahun 2006 dibentuk Tim-Lima-Universitas yang mengkaji UU 13/2003 
tentang tenaga kerja, Armida yang memimpin tim. Kajiannya sangat strategis, 
banyak aspekdan masukan dan di-follow up oleh pemerintah secara bertahap, untuk 
dicarikan solusinya, katanya.

Relatif muda

Armida diangkat menjadi guru besar Unpad Mei 2005 pada usia relatif muda, 44 
tahun.

Relatif ya. Sebenarnya tidak ditentukan dari usia, tapi komponen-komponen yang 
dinilai seperti pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat sudah 
memenuhi kredit, tuturnya.

Intinya, kalau akademisi tentu jangan berhenti berkarya. Itu tantangannya. 
Karya-karya itu yang sebenarnya dinilai oleh siapa pun, termasuk penilaian 
terhadap suatu universitas. Bobot yang besar adalah karya/tulisan yang dimuat 
oleh jurnal internasional. Kian banyak dikutip terutama di kalangan 
internasional semakin terkenallah si universitas itu, ungkapnya.

Persepsi orang tentang dosen cuma mengajar, itu tidak benar. Selain mengajar, 
justru dosen itu harus banyak melakukan penelitian, menulis, diskusi, seminar, 
konferensi, lokakarya. Selain itu, karena kita juga nggak mau jadi menara 
gading, dosen juga aktif di kegiatan pemerintahan, kata ibu dua anak ini.

Oleh karena itu, Armida selain menjadi dosen juga aktif di kantor Menko 
Departemen Keuangan. Di sana Armida sebagai ahli memberikan masukan-masukan. Di 
Bapennas, ia juga membantu kegiatan prakarsa strategi.

Dosen di Indonesia memang harus bersinergi dengan masyarakat dan pemerintah. Ia 
juga aktif di semacam mitra BPS, namanya forum masyarakat positif. Untuk 
advisory role kepada BPS, katanya.

Menurut dia, waktu dosen jangan sampai selalu tersita oleh pekerjaan 
administratif, tapi ia juga harus bisa mengembangkan institusi. Mengajar 
harus, penelitian harus, nulis harus, advisory role juga harus. Memang repot, 
tapi ya bagaimana, it`s a part of the job, `` kata Armida.

Cita-cita

Terjun di bidang ekonomi sesuai dengan cita-cita Armida. Sejak menginjak 
dewasa, ia ingin warga miskin di negeri ini berkurang. Ia bersyukur melalui 
kepakarannya di bidang ilmu ekonomi publik, ia bisa memberikan masukan-masukan 
kepada dinas-dinas terkait, di daerah maupun pusat.

Sejak dulu saya mempunyai cita-cita menjadi ekonom, kata anak ke-2 dari 
pasangan pasangan Prof. Muchtar Kusumaatmadja dan Siti Hadidjah.

Dorongan yang sangat kuat untuk menjadi ekonom itu ia rasakan saat duduk di SMP 
dan SMA di Bandung. Hampir setiap minggu saya bolak-balik Bandung-Jakarta naik 
kereta api, karena waktu itu bapak menjabat Menteri Luar Negeri dan ibu 
mendampingi bapak. Dari kereta api saya melihat kekumuhan dan gubuk-gubuk di 
pinggiran rel kereta api, terutama di daerah Kota Jakarta. Kok, di Indonesia 
banyak yang miskin,`` ujar Armida.

Boyongan

Armida lahir dan dibesarkan di Bandung. Ketika ayahnya menjabat Menlu RI, 
Armida tetap tinggal dan sekolah di Bandung. Setelah lulus SMA Negeri 3 
Bandung, ia melanjutkan kuliah di Fakultas 

[Urang Sunda] Fw: Lini di Sumatera bakal terus2an salila 30 taun?

2009-10-16 Terurut Topik Waluya
Beja pikareuwaseun, nu kudu urang taki-taki. Nu dipikapaur salian sumatera oge 
selat Sunda, sabab cenah sumber lini teh nyambung ka kidul ka Selat Sunda .

Rentetan Gempa Akan Serang Sumatera 30 Tahun

Jumat, 16 Oktober 2009 | 14:43 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com -  Rentetan gempa bumi diperkirakan akan menyerang Pulau 
Sumatera dalam waktu 30 tahun ini dan klimaknya memicu tsunami. Pakar gempa 
menyatakan, gempa dahsyat yang diprediksi akan terjadi akan jauh lebih kuat 
daripada gempa bumi 7,6 skala richter (SR) di Padang beberapa waktu lalu.

Hal tersebut dikatakan Kepala Observatorium Bumi Singapura, Kerry Sieh, yang 
selama ini menjadi salah satu pakar gempa yang intensif meneliti kegempaan 
Sumatera.

Dia mengatakan, gempa besar berikutnya akan berlangsung lebih dari enam kali 
lipat gempa berkekuatan 7,6 SR melanda Sumatera Barat, pada 30 September, yang 
meratakan kota Padang.

Kami memperkirakan kekuatannya sekitar 8,8, bisa dikatakan lebih atau kurang 
0,1 (skala magnitud), ujar Sieh, profesor Amerika pada sebuah presentasi di 
Universitas Teknologi Nanyang, baru-baru ini.

Dia mengatakan, jika gempa Sumatera bulan lalu berlangsung sekitar 45 detik, 
gempa tersebut bisa berlangsung selama 5 menit.

Dikatakan, berdasarkan sejarah gempa bumi dari analisis geologis yang 
mempelajari lapisan terumbu karang dari daerah sekitar, gempa bulan lalu 
hanyalah sebuah awal. Seperti tekanan di bawah patahan yang menggulung 
lonjakan, Sieh mengatakan gempa akhir-akhir ini memiliki efek yang sangat kecil 
dalam mengurangi desakan yang akan melepaskan energi yang terpendam dalam 30 
tahun mendatang.

Jika kamu mempunyai anak, kamu perlu mengajarkan bahwa anak tersebut akan 
mengalami gempa bumi dan tsunami, tambahnya.



[Urang Sunda] Kabur, Ngarasa Teu Aman--Re: Fw: Lapar euy, Samilyar!

2009-10-15 Terurut Topik Waluya
 Jangwaris Urangsunda jangwaris.urangsu...@... wrote:

 UNHCR teh kapanjangan ti United Nations High Commisioner for Refugess kang...
 nyaeta,ieu lembaga teh pikeun nampung para pengungsi ti unggal dunya jeung 
 ngajaga tur mereskeun masalah-masalah pangungsi ti unggal dunya..salian ti 
 eta aya deui nu langkung pokok nyaeta pikeun ngajaga hak-hak jeung 
 kasejahteraan pengungsi. eta teh usaha kangge mastikeun yen unggal jelema 
 bisa ngalaksanakeun hak kangge milari suaka
 

Ngan UNHCR sakapeung sok nolak status pangungsi ka jalma nu kabur ti nagarana , 
malah aya nu dibalikkeun deui ka nagara asalna. Aya nu bakating embung balik 
deui ka nagara asalna, milih maehan maneh ...

Baktos,
WALUYA



[Urang Sunda] Gazibu (Bandung) pindah kaboga!

2009-10-15 Terurut Topik Waluya
Taneuh sabeulah lapangan Gazibu Bandung, cenah mah pindah kaboga, nu tadina 
boga Pemda Provinsi Jabar, ayeuna pindah kaboga balik deui ka ahli waris nu 
boga baheula jaman kolonial. Sababna kaputusan PK MA. Duka kumaha tah urusanana 
da ayeuna mah, didinya teh geus ngaradeg kantor-kantor pamarentah.

Tapi lain gazibu wae, Dago Tea House oge digugat. Rame yeuh, saperti beja 
dihandap ieu:

Jumat, 16/10/2009 11:11 WIB
Aset Pemprov Jabar Digugat 
Setelah Gasibu, Dago Tea House yang Terancam Pindah Tangan
Erna Mardiana - detikBandung

Bandung - Gugatan terhadap aset Pemprov Jabar, tak hanya terjadi untuk lahan 
Gasibu saja, pada 2008 lalu sebelas ahli waris keturunan Muhada bon Murhalim 
menggugat Taman Budaya Jabar atau Dago Tea House yang luasnya 9.860 meter 
persegi di Jl Ir Djuanda (Dago).

Mereka mengklaim bahwa kawasan Dago Tea House miliknya berdasarkan Letter C No 
6038 Percil No 18 D IV.

Ahli waris Muhada yang diwakili Ny Odah, Ny Epon, dan Endang Bakli, mengugat 
Dago Tea Hause ke PN Bandung dengan No Perkara N. 203/Pdt/G/2008/PN.Bdg.

Gugatan ahli waris terhadap tanah Dago Tea House, juga pernah dilakukan ahli 
waris, yakni tahun 1984. Saat itu, dalam putusannya PN Bandung dan Pengadilan 
Tinggi (PT) Bandung memenangkan pihak penggugat. Namun, ditingkat kasasi dan 
peninjauan kembali (PK) di Mahkamah Agung, sengketa itu dimenangi tergugat 
(Pemprov Jabar dan Universitas Padjadjaran). Putusan PK turun 31 Oktober 1992.

Setelah 16 tahun, pada Desember 2008 ahli waris kembali melayangkan gugatan. 
Salah satu alasannya, adanya bukti baru dari seorang saksi pegawai Kec. 
Coblong, Kota Bandung yang menyebutkan bahwa tanah Dago Tea House tercantum 
dalam buku tanah C atas nama Murhalim, meskipun tidak tercantum dalam buku A 
maupun B.

Hingga saat ini kasus ini masih dalam tahap persidangan di PN Bandung.
(ern/ema)
 



[Urang Sunda] Fw: Cadar nu disalah-gunakeun ...

2009-10-14 Terurut Topik Waluya
Sanggeus Universitas Al Azhar ngalarang siswina dicadar jeung Kelantan Malaysia 
oge cenah siap-siap rek ngalarang cadar, sigana Arab Saudi oge kudu ngiluan, 
sabab cadar geus disalah-gunakeun kunu boga niat teu baleg, saperti beja
dihandap ieu:


Anggota Al Qaeda Menyamar sebagai Wanita
Rabu, 14 Oktober 2009 | 07:32 WIB

RIYADH, KOMPAS.com-Dua orang yang diduga anggota Al Qaeda tewas dan orang 
ketiga tertangkap dalam baku tembak di Arab Saudi, Selasa, yang juga menewaskan 
seorang polisi.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jenderal Mansur al-Turki, seperti dikutip 
kantor berita resmi SPA, mengatakan, tembak-menembak dini hari itu tejadi di 
sebuah pos pemeriksaan polisi di provinsi Jizan di perbatasan selatannya dengan 
Yaman.

Turki menyatakan pada kantor berita itu bahwa dua dari ketiga tersangka, yang 
naik sebuah kendaraan, menyamar sebagai wanita. Mereka mengenakan pakaian 
wanita dan memakai rompi yang dimuati bahan peledak serta membawa granat. Lebih 
banyak granat, senjata otomatis dan bahan pembuatan bom juga ditemukan dalam 
kendaraan
itu.

Tembak-menembak itu meletus ketika kendaraan tersebut akan diperiksa. Juru 
bicara itu menuturkan bahwa ketika seorang wanita polisi akan memeriksa 
identitas dua orang dalam kendaraan yang mengenakan jubah wanita itu, para 
tersangka tersebut mulai menembak pasukan keamanan, yang balas menembak. Ia 
menyatakan hujan peluru itu menyebabkan kamatian dua penumpang dalam kendaraan 
tersebut dan penangkapan orang ketiga.

Turki mengatakan satu pejabat polisi tewas dan satu lainnya terluka dalam 
tembak-menembak, dan menambahkan tidak ada rincian lagi akan diberikan mengenai 
peristiwa itu. Tidak diketahui dengan segera apakah wanita polisi tersebut 
termasuk di antara korban.

Pada 18 Agustus, Pangeran Mohammad bin Nayef, anggota sebuah keluarga kerajaan 
yang bertanggungjawab atas perang anti-teror kerajaan itu, lolos dari serangan 
bom bunuh diri di Jeddah yang diakui oleh Al Qaeda. Wakil Mendagri itu hanya 
menderita luka luar ketika seorang pembom bunuh diri mendekatinya dan meledakkan
bomnya.



Re: [Urang Sunda] Miyabi jeung Maha Dewi

2009-10-14 Terurut Topik Waluya
 Aldo Desatura ™ hanja...@... wrote:
 asa lain nu kitu papanjangannana... nu iyeuu
 gara-gara gogorowokan singketan DAMRI (Dagang Awak Matak Rusak IXXX 
 .)

DAMRI baheula populer, sabab beus2 DAMRI nu ngalayanan panumpang kamana-mana. 
Di lembur kuring oge populer, maklum kaliwatan jalan Bandung-Cirebon, beus 
DAMRI ngaliwat unggal poe. Duka saha nu ngamimitian nyalenggorkeun singketan 
DAMRI jadi kitu. Nu jelas barudak nu saentragan jeung kuring arapal kana 
singketan DAMRI nu disalenggorkeun teh. Ayeuna mah geus karolot, malah aya nu 
geus incuan, tapi kuring mah teu poho kana singketan DAMRI teh ...hahahaha


Baktos,
WALUYA




[Urang Sunda] Fw: Lapar euy, Samilyar!

2009-10-14 Terurut Topik Waluya
Ceuk FAO jelema nu lapar di Dunya cenah ayeuna tepika SAMILYAR. Wah bahaya 
lamun terus-terusan nambah. Bahaya keur Dunya! Salah sahijina jelema kalaparan 
mah moal mikir etika/niley/ hukum malah wates nagara oge moal dianggap. Ceuk 
babaturan nu pesimis mah, lamun manusa kalaparan bakal boga perilaku sarua 
jeung monyet nu kalaparan, ngaranjah, kamana we nu masih aya hakaneun.

Kuring kungsi ngobrol di Belitang Sumsel jeung saurang urang dinya asal jawa. 
Manehna ti Jawa dipindahkeun ku pamarentah kolonial Walanda, jadi geus lila 
pisan. Atuh di taun 1970'an teh geus stabil, sawah subur dimana-mana. Tah 
pamarentah Indonesia oge mindahkeun penduduk ti Jawa ka pasisian Belitang nu 
masih leuweung. Cilaka di awal-awal maranehna pindah, panenna teu hasil, 
sedengkeun jatah hirup ti pamarentah geus dieureunkeun. Nya tinimbang 
kalaparan, para transmigran ieu ngaranjah  manen sawah-sawah di Belitang. Nu 
bogana teu bisa nanaon, cenah percomah lain lawaneun, jelema narekad kitu .

Wartosna Samilyar Kalaparan nyanggakeun: 


Kamis, 15/10/2009 00:12 WIB
Lebih dari 1 Miliar Orang Kelaparan di 2009
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Roma - Kombinasi antara krisis pangan dan krisis ekonomi dunia telah membawa 
lebih dari 1 miliar orang menuju bencana kelaparan pada 2009. Angka ini 
tertinggi dalam 4 dekade terakhir.

Kenaikan angka kelaparan ini tidak bisa ditoleransi lagi, kata Direktur The 
Food and Agriculture Organisation (FAO), Jacques Diouf,  dalam laporan tahunan 
terbaru tentang kelaparan dunia, seperti dilansir Reuters (14/10/2009).

Kita memiliki ilmu ekonomi dan teknik dimaksudkan untuk menghapus kelaparan, 
apa yang hilang adalah keinginan politik kuat untuk memberantas kelaparan 
selamanya, tambahnya.

FAO dan The World Food Programme mencatat 1,02 miliar orang kekurangan pangan 
dalam 2009. Padahal akhir tahun 2008 lalu, angka kelaparan baru sekitar 100 
juta orang.

Sebelum adanya krisis ganda, pangan dan ekonomi, jumlah kelaparan sudah 
meningkat pasti dalam satu dekade terakhir. Kondisi ini kebalikan dari kemajuan 
pada 1980 sampai 1990.

(lrn/ddt)




Re: [Urang Sunda] Fw: Tewak hirup-hirup atuh!

2009-10-14 Terurut Topik Waluya
 Aa Ican ia.ad...@... wrote:
 Anu katewak ge tungtungna mah ditugel jangga oge. Kungsi lalajo 
 dialog anu di antarana aya panyatur ti pembela Samudra cs. Manehna 
 miharep sangkan ulah waka dieksekusi, susuganan aya keneh iber2 
 sejen anu bisa digali ti eta para pelaku. Ku kieu mah, nya mangga 
 teu langkung para 'buhaya'...

Sanajan kitu, nu kuring kaget, sanggeus buhaya maen jedor wae, sababaraha 
urang nu jadi tesrangka teroris nyerahkeun diri. Duka kunaon tah, atawa meureun 
sarieuneun, kulantaran pulisi maen jedor wae? Ieu bisa mucunghulkeun anggapan, 
urang Indonesia mah kudu dikasaran heula wae, kakara nurut ...heuheuheu

[Jadi inget anekdot jaman Orba, cenah mummi oge tepika ngaku asal-usulna 
kulantaran dibabukan Koramil]

Baktos,
WALUYA
  



[Urang Sunda] Kabur, Ngarasa Teu Aman--Re: Fw: Lapar euy, Samilyar!

2009-10-14 Terurut Topik Waluya
Jelema kabur ti nagarana, salian ti kalaparan, oge lamun ngarasa teu aman di 
Nagarana. Tujuanana biasana nagara-nagara makmur jeung bebas (kulon). 
Kulantaran nagara maju jeung bebas katut lahanna lega keneh, aya dikiduleun 
Indonesia, nyaeta Australia,  Indonesia jadi ngilu riweuh, da jadi tempat 
transit. Nu matak riweuh, Australiana embung narima, nya numpuk di Indonesia, 
siga dongeng imigran gelap di Banten ieu (kungsi oge di Pameumpeuk Garut):

Kamis, 15/10/2009 12:13 WIB
Gadis 9 Tahun Terisak Mohon Ratusan Pencari Suaka Sri Lanka Dibebaskan
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Sydney - Seorang gadis kecil berusia 9 tahun melakukan permohonan yang 
menyentuh hati banyak orang. Dia meminta suaka perlindungan bagi ratusan 
pelarian dari Sri Lanka yang saat ini tengah ditahan oleh pemerintah Indonesia.

Seperti dilansir AFP, Kamis (15/10/2009), gadis kecil yang bersama dengan 
ratusan pencari suaka dari Sri Lanka, bernama Brindah. Sambil terisak dia 
memohon kepada pemerintah Indonesia untuk membebaskan 255 orang etnis Tamil 
yang melarikan diri dari kekacauan pasca perang di Sri Lanka bagian utara.

Tolong bantu kami dan selamatkan nyawa kami, kami anak-anakmu. Tolong pikirkan 
baik-baik, tentang kami, tolonglah, pinta Brindah seperti ditampilkan dalam 
siaran Australian Broadcasting Corporation dari Banten, Jawa Barat.

Brindah meminta agar para pelarian diberikan tempat untuk berlindung. Dia tidak 
peduli di mana mereka ditempatkan, yang penting mereka mendapatkan suaka.

Tolong Pak, bawa kami ke negara mana pun. Tidak apa-apa jika bukan ke 
Australia. Akan lebih baik jika kamu ke negara lain, kami tidak bisa tinggal di 
Sri Lanka, tuturnya.

Ratusan pencari suaka dari Sri Lanka yang menggunakan kapal kayu dihentikan 
oleh TNI AL, Minggu (11/10). Mereka berniat ke Australia untuk meminta suaka 
perlindungan. Namun, ketika melewati perairan Indonesia, mereka dihentikan oleh 
petugas keamanan dan akhirnya ditahan.

Para pelarian menyatakan terlalu berbahaya bagi mereka untuk tinggal di Sri 
Lanka. Terlebih semenjak pemerintah mengalahkan kelompok pemberontak Macan 
Tamil yang menguasai daerah utara Sri Lanka. Oleh karena itu, mereka berniat 
mencari suaka ke negara lain.

(nvc/nrl) 




[Urang Sunda] Fw: Osama bin Laden Ceuk Saurang Pamajikanana

2009-10-13 Terurut Topik Waluya
Salah saurang pamajikan Osama bin Laden rek medalkeun memoarna, dihandap ieu 
cutatanana:


Osama bin Laden di Mata Seorang Istrinya

Selasa, 13 Oktober 2009 | 11:50 WIB

KOMPAS.com - Osama bin Laden adalah seorang tiran yang tega melatih 
anak-anaknya sendiri menjadi pelaku bom bunuh diri. Istri pertamanya, Najwa 
Ghanem, mengungkapkan hal itu dalam sebuah memoar yang akan segera diterbitkan.

Dalam buku baru tentang kehidupannya bersama Osama bin Laden, Najwa 
mengungkapkan bagaimana dia melahirkan 11 dari 14 anak Bin Laden karena Bin 
Laden mengatakan, Islam membutuhkan banyak laskar. Najwa juga mengungkapkan, 
Bin Laden yang jutawan tidak mengizinkan adanya perabot modern di rumahnya. Ia 
bahkan menolak memberikan obat untuk putranya yang menderita asma.

Pada suatu kesempatan, Najwa ingat bagaimana, pada tahun 1990-an, Bin Laden 
membawa empat istri dan 14 anaknya ke sebuah acara camping keluarga di padang 
pasir Sudan. Setelah menemukan sebuah tempat yang terpencil, Bin Laden 
memerintahkan putra-putranya untuk menggali parit di pasir dan semua 
anak-anaknya, termasuk seorang yang masih berusia dua tahun, dipaksa merangkak 
di parit itu.

Latihan berat itu dimaksudkan sebagai persiapan untuk menghadapi perang masa 
depan antara Barat dan Muslim. Anda harus berani, katanya. Jangan pikirkan 
rubah-rubah atau ular-ular. Tantangan akan menghadang kita.

Ketika anak-anak mengeluh bahwa mereka kedinginan, Bin Laden dengan enteng 
menyuruh mereka untuk melumuri diri dengan lumpur. Ia mengatakan, mereka akan 
merasa hangat dengan apa yang telah disediakan oleh alam.

Dailymail, Selasa, melaporkan bahwa kisah hidup bersama orang yang paling 
dicari di dunia itu ditulis bersama oleh Najwa dan putra keempatnya, Omar, 
dalam memoar mereka berjudul Growing up bin Laden yang akan terbit bulan depan.

Omar tahun lalu mengajukan permohonan untuk masuk ke Inggris, tetapi permohonan 
itu ditolak Pemerintah Inggris di tengah spekulasi bahwa dia masih setia kepada 
ayahnya. Omar sebelumnya mengakui, dia mengikuti latihan teror yang diberikan 
pemimpin Al Qaeda di Afganistan. Namun, ia kemudian meninggalkan Al Qaeda 
setelah dia menolak keyakinan ayahnya. Dia berencana tinggal di kawasan 
Cheshire, Moulton, Inggris, bersama istrinya, Jane Felix-Browne, seorang 
perempuan Inggris. Namun, permohonan visanya ditolak.

Najwa merupakan sepupu pertama Bin Laden. Mereka menikah ketika Najwa berusia 
15 tahun dan Bin Laden 17 tahun. Ketika Najwa pertama kali bertemu Bin Laden, 
dia melihatnya sebagai 'seorang pemuda yang serius dan teliti'. Najwa menulis, 
Dia membanggakan diri, tetapi tidak sombong. Dia lembut, tetapi tidak lemah. 
Dia bersedih, tetapi itu tidak membuatnya hancur.

Tarian, lelucon, dan tertawa merupakan hal-hal yang dilarang pada hari 
pernikahan mereka. Lebih dari 30 tahun, Najwa hidup di dalam kungkungan 
(purdah). Dia hanya diizikan bertemu dengan anggota keluarganya. Dalam 
kehidupan rumah tangga Bin Laden, AC, televisi, dan telepon dilarang. Mainan 
yang diberikan kepada anak-anak pun dirusak. Bahkan, binatang piaraan anak-anak 
tidak aman dari fanatisme keagamaan Bin Laden. Dia pernah memerintahkan agar 
seekor kera yang sangat disayangi anggota keluarga ditabrak karena itu 
sebenarnya bukan kera, tetapi seorang Yahudi yang dijadikan kera oleh kuasa 
Allah.

Bin Laden tidak ragu sedikit pun dalam melatih putra-putranya untuk menjadi 
pelaku bom bunuh diri ketika mereka tumbuh dewasa. Dengarkan, putra-putraku. 
Ada sebuah surat pada dinding masjid. Surat ini ditujukan kepada orang-orang 
Muslim yang baik, yang dengan sukarela menjadi pelaku bom bunuh diri, kata 
Omar, mengingat apa yang dikatakan ayahnya kepadanya berulang kali.

Salah seorang putra termuda Bin Laden lari ke masjid untuk mendaftar; sang ayah 
sama sekali tidak menghalanginya. Ketika Omar marah atas rencana ayahnya itu, 
Bin Laden mengatakan kepadanya dengan suara dingin, Kami tidak mendapat tempat 
yang lebih dalam hati saya dibanding orang atau pemuda lain di seluruh negeri.

Sekali waktu, Omar bertanya kepada ayahnya, Ayahku, kapan pembunuhan dan 
perang ini akan berakhir? Bin Laden menjawab, Apakah kamu bertanya kepada 
seorang Muslim kapan dia akan berhenti berdoa kepada Allah? Saya akan bertempur 
hingga hari kematian saya. Saya akan bertempur hingga saya mengembuskan napas 
terakhir. Saya tidak akan pernah menghentikan perjuangan saya untuk keadilan. 
Saya tidak akan pernah menghentikan jihad ini.

Meski masih menjadi istri Bin Laden, Najwa mengatakan, dia tidak lagi berbicara 
dengan Bin Laden sejak serangan 9/11 dan dia tidak tahu di mana Bin Laden 
sekarang berada. Najwa sekarang tinggal di sebuah lokasi rahasia di Timur 
Tengah dengan putranya, Omar.

Bin Laden membawa tiga istrinya, salah seorang di antaranya dipilih oleh Najwa 
sendiri. Najwa mengaku bahwa sedikit perempuan berbahagia ketika mereka 
merenungkan telah berbagi suaminya dengan para perempuan lain.




[Urang Sunda] Fw: Jamaah Fesbukiyah Dilarang di Pausahaan Amrik!

2009-10-13 Terurut Topik Waluya
54 Persen Perusahaan di Amerika Larang Facebook  Twitter

Senin, 12 Oktober 2009 | 23:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Jamaah Fesbukiyah ternyata benar-benar telah 
meresahkan banyak perusahaan di Amerika Serikat. Riset yang dilakukan Robert 
Half Technology, 54 persen perusahaan di sana telah melarang karyawannya 
membuka situs jejaring seperti Facebook, Twitter, LinkedIn, dan Myspace.

Studi yang dirilis hari ini juga mengemukakan 19 persen perusahaan mengizinkan 
penggunaan jejaring sosial itu untuk tujuan bisnis, sedangkan 16 persen
mengizinkan penggunaan pribadi secara terbatas. Hanya 10 persen dari 1.400 Chief
Information Officer (CIO) diwawancarai mengatakan perusahaan mengizinkan
karyawannya mengakses secara lengkap jaringan sosial selama jam kerja.

Penggunaan situs jaringan sosial mungkin mengalihkan perhatian karyawan dari
prioritas perusahaan. jadi sangat bisa dimengerti beberapa perusahaan membatasi
akses situs-situs itu, ujar Dave Willmer, Direktur Executive Robert Half
Techonologynya. Untuk beberapa profesi, bagaimana pun situs ini bisa untuk
menjadi daya pengungkit alat bisnis efektif, katanya lagi

Facebook, Twitter memang menjadi kontroversi dalam satu-dua tahun terakhir.
Nucleus Research, sebuah perusahaan riset IT Juli lalu melaporkan banyak
perusahaan yang jeblok produktivitasnya setelah mereka mengizinkan akses situs
seperti Facebook dan Twitter. Produktivitas karyawan mereka menurun 1,5 persen.
Dari survei terhadap 237 karyawan perusahaan juga menunjukkan 77 persen karyawan
menggunakan Facebook saat jam kerja.

Yang parah, ternyata para karyawan yang kecanduan Facebook itu membuka situs itu
sampai dua jam per hari. Sayang, tak disebutkan berapa persen orang yang
melakukan hal itu. Yang pasti, menurut survei itu, 87 persen responden
mengantakan mengakses situs-situs jejaring itu hanya untuk senang-senang dan
bukan untuk tujuan bisnis.

Dengan sederet kekurangan Facebook dan Twitter, maka pada Agustus lalu,
jajaran marinir Amerika Serikat melarang para tentarannya mengakses jejaring
sosial.

Computerworld | Wired.com | Dian Yuliastuti



[Urang Sunda] Re: Nolak Miyabi...Riya, Indonesia teu nanjeur

2009-10-13 Terurut Topik Waluya
 MRachmat Rawyani mrachmatrawy...@... wrote:
 Hanjakal oge, Menbudpar ngahulag Miyagi datang ka Indonesia. Padahal  mah 
 kapaning bisa ngawanohkeun Indonesia di nagri jiran, Jiga 
 pamilihan puteri Indonesia 2009, pan eta teh sasaran utamana supaya  
 Indonesia nanjeur di mancanagara, sok sanajan bari 
 jeung ngagebruskeun (ka naraka) hiji wanoja Indonesia asup atawa 
 ngiluan budaya Barat anu ngailaharkeun perkara nembongkeun aurat di  
 hareupeun balarea.

Kuring oge satuju jeung Menbudpar nu alesanana tinimbang jadi kontroversi nu 
teu produktip. Tapi meureun lain hartina urang jepang kurang boga kaERA. Ngan 
ERA urang Jepang mah beda jeung ERA urang Indonesia. Lamun urang Indonesia mah 
ERA lamun katempo orat, tapi urang Jepang mah ERA lamun korupsi atawa hal sejen 
nu aya pakait kana kapentingan umum. Lamun pamimpin Jepang geus ERA, maranehna 
lain wae wani ngundurkeun diri, tapi tepika BUNUH DIRI, sanajan tuduhan eta teh 
sakapeung kakara tuduhan, acan dibuktikeun ku pangadilan.

Ieu beda pisan jeung urang Indonesia nu dina akhlak mah aralus, tapi dina hal 
KAERA sejenna mah KURANG atawa EUWEUH pisan. Loba contona geus divonis panjara 
wae, urang Indonesia mah tetep we EUWEUH KAERA 

Paingan ceuk paribasa: 
Lain Lubuk, lain ikannya,
Lain Ladang, lain belalangnya ..


Baktos,
WALUYA
  




Re: Bls: [urang sunda] nolak Miyabi

2009-10-13 Terurut Topik Waluya
 YADI nurdin urang_cileu...@... wrote:
 ah kieu geningan di nagara urangmahnya,masalah anu kieu patut wae 
 oge di gede-gedekeun.
 padahalmah seueur keneh anu leuwih penting,nya contona rakyat 
 urang anu katalang sara.

Wayahna Kang, da diurang mah perkara eta teh urusan MAHA PENTING. Tapi aya 
beja sabalikna ti Mahasiswa Makasar:

Rabu, 14/10/2009 12:23 WIB
Puluhan Aktivis PMII UIM Dukung Miyabi ke Indonesia
Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews

dok detikcom Makassar - Melawan arus. Begitulah sikap puluhan aktivis 
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) komisariat Universitas Islam 
Makassar (UIM) soal Miyabi. Jika yang lain menolak, mereka justru mendukung 
kedatangan artis porno itu ke Indonesia.

Dukungan itu disampaikan mereka saat menggelar unjuk rasa di depan kampus, Jl 
Perintis Kemerdekaan KM 9, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu 
(14/10/2009). 

Para pengunjuk rasa membawa beberapa poster berisi dukungan pada Miyabi. 
Poster-poster itu antara lain bertuliskan 'Urus Saja Moral dan Akhlakmu, Tidak 
Usah Urus Miyabi'.

Koordinator aksi, Ubaidi, mengatakan tak ada salahnya Miyabi datang ke 
Indonesia untuk mencari nafkah sebagai bintang film. Menurutnya, menentang 
kedatangan Miyabi adalah menentang persamaan hak dan nilai-nilai demokratisasi 
yang dipraktekkan bangsa ini. 

Kami memang menolak pornografi, tapi sebagai warga negara yang menganut paham 
demokratisasi tidak ada alasan menolak kedatangan Miyabi. Masak bintang film 
lain bisa! ungkap Ubaidi.

Ubaidi menambahkan, masih banyak hal penting yang perlu diurus selain 
kedatangan Miyabi. Misalnya saja kebobrokan moral yang dicontohkan oleh 
beberapa pejabat di negeri ini. 

Kalau Miyabi ditolak karena pernah main video mesum, bagaimana dengan pejabat 
atau legislator kita yang juga punya video mesum. Apakah kita berani mengusir 
orang-orang tersebut? pungkas Ubaidi.

(mna/djo) 




Re: [Urang Sunda] Miyabi jeung Maha Dewi

2009-10-13 Terurut Topik Waluya
 Surtiwa surt...@... wrote:
  Waktu semalam Bung..aku bermimpi
 bertemu ular Bung..besar sekali..
 Ular mengigit Bung..sakit sekali 
 Kupijit2 Bung darah keluar..
  Aku menjerit Bung..aaah hingga tak sedar
 Lagu ini popuer taun 1950..ku barudak sakola dianggap lago
 jorang...(konotasi)

Wah komo dina Basa Sunda mah seueur pisan, malah jadi kacapangan barudak. Inget 
baheula dirangket ku indung, gagara ceuceuleuweungan nyanyi Panganten Anyar. 
Kungsi oge diambek ku pun Aki, gara-gara gogorowokan singketan DAMRI (Dagang 
Awak Matak Rusak IXXX .)

Baktos,
WALUYA
(Keur budakna bangor)



Re: [Urang Sunda] Nolak Miyabi...Riya, Indonesia teu nanjeur

2009-10-13 Terurut Topik Waluya
 Surtiwa surt...@... wrote:
 'Sabab cenah lalaki Indonesia mah ngahormatan ka awewe, resep 
 ngahargaan awewe, beda jeung lalaki JepangNaha kitu 
 meureun..heureuy ah.

Enya cenah kitu bejana Bah. Aya rerencangan istri nu sarakola di Jepang. Ari 
ditanya kunaon teu kawin wae jeung urang Jepang? Kalahka ngabirigid, engke 
cenah unggal poe kudu ngalaan kaos kaki salaki nu balik peuting bari satengah 
mabok 

Cik baraya nu di Jepang leres henteu kitu eta teh?

Baktos,
WALUYA



Re: Bls: [urang sunda] nolak Miyabi

2009-10-12 Terurut Topik Waluya
 Surtiwa surt...@... wrote:

 Ku ribut2 Miyabi jadi weh jelema anu maca atawa lalajo media hayang nyaho
 jeung panasaran saha eta Miyabi alias Maria Ozawa. Ibu2 jadi tatanya..Bapak2
 anu nyaho jadi ngabetem...no comment..Anu pasaran naroskeun ka Mang
 Google...jadi rame..anu jelas eta si Miyabi makin populer..

Enya Bah, kuring ge nu teu apal, jadi terang ..hahahaha. Tapi ieu mere indikasi 
yen ti samemehna oge, di urang, Miyabi teh geus populer. Kasempetan ieu 
disabet kunu sok neangan untung alias tukang dagang. Dasar tukang dagang nu 
ditempo teh ukur duit jeung duit, teu nempo ieu teh isue sensitip. Jadi weh 
ribut .

Baktos,
WALUYA



[Urang Sunda] Fw: Aduh ..Subang!

2009-10-12 Terurut Topik Waluya
Beja pikareuwaseun, cenah penyebaran HIV/AIDS di Subang geus ngarambah 28 
kacamatan. Kumaha carana keur ngerem hal ieu? Naha di Pantura kudu dipasangan 
ATM Kondom wae kitu? 

Wartosna nyanggakeun:

Hampir Seluruh Subang Masuk Wilayah Penularan HIV/AIDS

Selasa, 13 Oktober 2009 | 09:35 WIB

TEMPO Interaktif, Subang - Persebaran HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Subang, 
Jawa Barat, sudah sangat memprihatinkan. Dari 30 wilayah kecamatan yang ada, 
28 di antaranya sudah masuk wilayah penularan, kata Suwata, Koordinator 
Penanganan dan Pencegahan HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Selasa 
(13/10).

Sedangkan yang masuk dalam kategori wilayah zona merah semuanya berada di 
wilayah Pantai Utara. Dari 10 kecamatan, enam di antaranya sudah masuk zona 
merah, tutur Suwata. Keenam kecamatan tersebut adalah Kecamtan Patokbeusi 
(paling parah), Binong, Pusakangara, Tambak Dahan, Pamanukan, dan Purwadadi.

Suwata mengatakan tingkat populasi persebaran HIV/AIDS di wilayah Pantura 
tersebut dipicu oleh banyaknya pekerja seks komersial di wilayah sabuk 
prostitusi ilegal di wilayah itu. 42 persen penularannya memang melalui 
praktek PSK di lokasi prostitusi ilegal yang sudah tak terkontrol itu, kata 
Suwata.

Sesuai survei yang dilakukannya saat ini, katanya, angka populasi penularan 
berisiko tinggi yang diakibatkan praktek PSK mencapai 2.37 orang, pelanggan 
atau mucikari sebanyak 23.750 orang, dan pasangan hidup PSK mencapai 12.080 
orang. Sementara kasus penderitanya hingga September lalu tercatat sebanyak 326 
kasus.

Penularan yang juga terbilang subur, yakni yang berasal dari para tenaga kerja 
di luar negeri, terutama yang berasal dari kawasan Taiwan dan Hongkong. Tapi, 
sejauh ini belum ada data yang valid soal penularan yang dilakukan oleh para 
veteran TKI itu.

Berdasarkan data yang dimiliki Suwata, saat ini juga terdapat penderita yang 
berasal dari ibu hamil. Ada lima orang, semuanya berada di Kecamatan 
Purwadadi, kata Suwata.

Agar populasi penularan virus yang belum ada obat penawar jitunya tersebut 
tidak terus berkembang secara ekstrim, Suwata sudah membuka layanan klinik 
komprehensif HIV/AIDS. Sudah kami dirikan empat klinik, kata Suwata.

Tiga klinik berada di wilayah yang paling rawan persebarannya, yakni 
Patokbeusi, Binong dan Pusakanagara, dan satunya lagi di RSUD Ciereng. Klinik 
dibuka secara gratis, tutur Suwata. Para penderita bisa berkunjung kapan saja 
untuk mendapatkan konseling dan solusi menjaga kesehatannya.

NANANG SUTISNA



[Urang Sunda] Fw: Front Pembela Miyabi? -- Re: nolak Miyabi

2009-10-12 Terurut Topik Waluya
Geus lalieur jelema teh nya, aya nu kontra Miyabi maen pelem di Indonesia, tapi 
aya oge nu ngadukung, tepi ka nyieun Front Pembela Miyabi ...hahahaha. Marelaan 
naon euy?

Sejumlah Warga Jakarta Bentuk Front Pembela Miyabi

Sabtu, 10 Oktober 2009 | 15:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejumlah warga Jakarta mendukung kedatangan bintang 
film porno asal Jepang, Maria Ozawa alias Miyabi ke Indonesia.

Justru kalau Miyabi main film disini, nama Indonesia juga ikut terkenal, kata 
Moses Silalahi, 29 tahun, warga Petukangan Utara, Jakarta Selatan.

Apalagi, lanjut dia, Miyabi tidak main film porno di Indonesia, melainkan film 
komedi. Ini demi kemajuan film di Indonesia. Tak ada hukum yang dilanggar, 
ujarnya.

Ia dan teman-temannya yang sealiran pun berencana memberikan dukungan kepada 
Miyabi dengan membentuk Front Pembela Kedatangan Miyabi.

Front ini untuk mengimbangi mereka-mereka yang menolak kedatangan Miyabi. Yang 
menurut saya alasan mereka tidak masuk akal, katanya. Menurut dia, penolakan 
ini justru akan mencoreng wajah bangsa Indonesia yang mendukung keberagaman dan 
demokrasi.

Front yang rencananya dideklarasikan pekan depan ini, pertama-tama akan 
menggalang para pendukung di ranah maya atau internet. Karena lebih terbuka 
dan luas. Siapa saja yang sejalan dengan kami, bisa bergabung, katanya.


SOFIAN 




[Urang Sunda] Fw: Tewak hirup-hirup atuh!

2009-10-12 Terurut Topik Waluya
Ti saprakna Bom Ma Erot, geus 9 urang nu disangka teroris paeh ditembak 
pulisi. Naha nya teu ditewak hirup-hirup? Cenah mah ngalawan jeung memang 
niatna hayang paeh. Ngan nyaeta lamun paeh mah, informasina jadi pegat, kabawa 
ka liang kubur ..

Opini: 
Menangkap Teroris Hidup-hidup

http://www.tempointeraktif.com/hg/opiniKT/2009/10/13/krn.20091013.178924.id.html

Selasa, 13 Oktober 2009 | 00:41 WIB

Kini timbul kesan bahwa pemerintah menempuh jalan pintas dalam memerangi 
teroris. Hampir semua gembong teroris ditembak mati di tempat penyergapan. Jika 
bukan suatu kebetulan, inilah cara yang lebih murah memberantas terorisme 
dibanding lewat proses hukum. Masalahnya, kebijakan seperti ini--andaikata 
benar-benar ada--jelas tidak bisa dibenarkan karena melanggar hak asasi manusia.

Publik mulai mempertanyakan hal itu karena buron teroris yang disergap belum 
lama ini, Syaifudin Zuhri dan Mohamad Syahrir, pun dihabisi saat penyergapan. 
Nasib mereka sama dengan gembong teroris Noor Din M. Top, juga buron teroris 
lain, seperti Ibrohim. Polisi seolah tak punya cara melumpuhkan mereka selain 
dengan menembak mati.

Bukan berarti kita tidak menghargai prestasi. Pencapaian polisi tetap penting 
dalam memberantas teroris. Soalnya, Syaifudin, misalnya, sosok yang andal di 
kalangan teroris. Dialah yang merekrut dua pelaku bom bunuh diri yang 
meledakkan Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di Mega Kuningan, Jakarta, Juli 
lalu. Bahkan Syaifudin disebut-sebut bisa lebih hebat dibanding Noor Din karena 
pergaulannya yang luas di negara yang warganya menjadi donatur aksi terorisme 
di Indonesia.

Persoalannya, kenapa polisi tidak berusaha keras menangkap hidup-hidup para 
tersangka teroris, termasuk juga Noor Din. Padahal perlawanan mereka, paling 
tidak yang muncul ke permukaan, tidaklah sesengit yang dilakukan oleh kelompok 
Azahari ketika ditangkap di Malang, Jawa Timur. Dulu, Azahari mengamankan 
perimeternya dengan bom, selain membawa-bawa bom rompi. Belakangan, para 
tersangka cuma melawan dengan bom pipa--mirip dinamit.

Menangkap teroris hidup-hidup amatlah penting agar pemerintah tak dituding 
membalas aksi biadab mereka dengan cara serupa. Keuntungan lain, polisi masih 
bisa menggali informasi dari mereka. Syaifudin, misalnya, bisa dimintai 
konfirmasi benarkah ia bukan anggota asli kawanan Noor Din dan bukan berasal 
dari kalangan Jamaah Islamiyah. Informasi dari kakaknya, Syahrir, tak kalah 
berguna. Misalnya, benarkah ia memiliki rencana melakukan serangan teroris 
dengan moda pesawat terbang.

Lagi pula saat ini masih banyak pentolan teroris yang bebas. Ada, misalnya, 
Para Wijayanto, yang diduga pemimpin senior di Jamaah Islamiyah. Ada Dulmatin, 
tersangka pembuat Bom Bali I. Ada Upik Lawanga, ahli bom lainnya, dan tersangka 
berbagai serangan bom di Poso, termasuk bom Tentena. Informasi apa pun dari 
tersangka terorisme, sungguhpun sedikit, bisa menjadi pengantar untuk menuju ke 
jejaring mereka.

Memang menangkap tersangka teroris hidup-hidup tidak gampang. Soalnya, sebagian 
dari mereka malah telah menyiapkan diri untuk mati. Itulah pentingnya polisi 
mendeteksi potensi bahaya target, dan melumpuhkan atau menangkap hidup-hidup 
mereka ketika dalam keadaan lemah.

Hanya dengan cara itu kesan bahwa pemerintah cenderung menghindari proses 
peradilan bagi teroris bisa dihapus. Dengan berusaha menangkap hidup-hidup pula 
kita memberikan kesempatan kepada para teroris membela diri, sekaligus tetap 
menghargai hak asasi mereka.




[Urang Sunda] Anjing Babaung, Totonden? -- Re:Sanes BEBENDON jeung Kapercayaan

2009-10-11 Terurut Topik Waluya
 Ii Sumirat N. sumi...@... wrote:
 Duka ti primbon naon, da ari di sunda mah sok aya anu kararieu 
 (kapercayaan) padahal jaman geus 2009 era kapitalis

Kapercayaan kana TOTONDEN mah moal leungit Kang, pasti aya wae, siga beja 
dihandap ieu:

Lolongan Anjing Terdengar Sebelum Kematian Syahrir dan Zuhri  

Minggu, 11 Oktober 2009 | 16:08 WIB

TEMPO Interaktif, Kuningan - Sekalipun sedih, wajah tua Asenih tetap berusaha 
tersenyum. Apalagi saat melihat dan menggendong cucunya, Ishaq, senyum langsung 
merekah di wajahnya. Asenih kehilangan dua anaknya sekaligus, M Syahrir dan 
Syarifudin Zuhri. Bahkan sebelumnya ia pun kehilangan menantunya, Ibrohim, yang 
tewas dalam penembakan di Temanggung.

Setiap orangtua pasti sedih, katanya. Namun ia tetap berusaha untuk iklhas 
dan pasrah. Asenih menyatakan mungkin inilah jalan yang dipilih dan sudah 
menjadi garis nasib anak-anak dan menantunya.

Sebelum Syahrir dan Zuhri tertembak di Ciputat pada Jumat (9/10), malam 
Jumatnya Asenih sudah punya firasat tidak enak. Malam Jum'at itu saya 
mendengar anjing melolong berkali-kali, katanya. Padahal tetangganya tidak ada 
yang punya anjing.

Lolongan anjing terus menerusnya didengar mulai pukul 00.00 Wib. Saat itu saya 
berfikir, apakah ini saatnya? Apakah anak-anak saya akan tewas? tanyanya. 
Untuk menenangkan hatinya, ia pun langsung sholat tahajud.

Tidak hanya Asenih, kedua anak perempuannya, Sucihani dan Ery pun mendengar 
lolongan anjing itu. Iya saya pun mendengarnya. Ery juga, kata Sucihani. Saat 
itu, Suci pun mengaku pasrah.

Keesokan harinya, datanglah kabar itu. Sekitar jam 1 siang saya ditelpon adik 
saya di Jakarta, katanya Bang Aing (Syahrir) dan Udin sudah ditembak, katanya. 
Saat itu Suci masih mengajar di sekolahnya di Pesantren Al Mutazam. Berusaha 
untuk tetap tegar, Suci pun tetap melanjutkan tugasnya mengajar.

Mengenai keterlibatan dua saudara kandungnya, bahkan termasuk suaminya dalam 
jaringan teroris, Sucihani mengaku tidak tahu pasti. Suci menduga adiknya 
Syarifuddin yang pertama kali terlibat dan menularkannya pada suaminya Ibrohim 
dan kakaknya, Syahrir. Tapi saat berada di rumah, mereka tidak pernah 
membicarakan agama. Hanya obrolan keluarga biasa, katanya. Karenanya ia pun 
tidak tahu jika di antara ketiganya memiliki hubungan khusus.

Mengenai M Ali alias Babah Ali serta Dani Dwi Permana, sang pengantin, Suci 
mengaku mereka pun pernah dibawa oleh Sarifudin ke rumahnya di Desa Sampora, 
Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Saat itu Ali mengaku sebagai turis dan 
Sarifuddin membantu menjadi penerjemah.

Selanjutnya Suci pun berharap jika benar kedua jenazah yang ditembak di Ciputat 
adalah abang dan adiknya, ini merupakan peristiwa terakhir bagi keluarganya. 
Setelah panas dan hujan, tentu ada pelangi, katanya. Ia berharap pelangi 
itulah yang terus menerangi keluarganya mulai saat ini.




Re: [Urang Sunda] Sanes BEBENDON jeung Kapercayaan

2009-10-09 Terurut Topik Waluya
 Ii Sumirat N. sumi...@... wrote:
 Ari ceuk kuring pribadi mah bebendon atawa sanes tinggal ningali 
 diri sorangan kumaha ?

Leres  pisan Kang, umpama saurang jalmi ngarasa diri pribadina nuju dibenduan 
ku Gusti, nya teu nanaon da meureun hartina intropeksi diri. Tapi ari 
nyebutkeun batur nuju dibenduan ku Gusti mah, komo kanu keur keuna musibah, 
kacida teuing.

Tadi oge keur Jumaahan, khotib teh khotbahna teu jauh perkara bancang pakewuh. 
Ngan teu kira-kirana teh angger we nyebutkeun yen bancang pakewuh lini teh 
hukuman ti Gusti, malah teges-teges nyebutkeun lain kulantaran phenomena alam. 
Kuring ukur bisa gigideug, teu satuju, ngan teu bisa protes, da piraku kudu 
ngacung mah!

Ngajak balarea nuju kana kalakuan hade, hiji pagawean anu mulya, ngan atuh tong 
nyebut bebendon sagala. Karunya ka para korban, geus puguh keuna musibah, der 
deuih dikampanyeukeun meunang bebendon kamana-mana 

Baktos,
WALUYA



[Urang Sunda] Lini Bebendon?--Re: Fw: pusat peradaban Islam?

2009-10-08 Terurut Topik Waluya
 Surtiwa surt...@... wrote:
. tapi tetep wae
 sapagodos jeung Kang W moal tega nyarioskeun yen korban gepa Aceh, 
 Padang, Jambi keuna ku Bebendon Gusti Allah. cag ah

Sanes Bah Iwa atawa kuring wae nu teu tega teh, MUI oge teu nyebutkeun bancang 
pakewuh ieu BEBENDON/AZAB, malah MUI (oge Menteri Agama) kalahka ngaluarkeun 
fatwa yen nu pupus tina bancang pakewuh ieu, SYAHID!. Meureun nu syahid mah 
lain nu keuna ku azab/ kutukan nu keur dibenduan kunu Maha Kawasa. Atawa kuring 
nu salah ngahartikeun?


Baktos,
WALUYA





[Urang Sunda] Jamna Lini--Re: Fw: Beungeut teu meunang ditutupan euy!.

2009-10-08 Terurut Topik Waluya
  Ki Leuksa Sunda ki_leu...@... wrote:
 Patali sareng musibah lini, numutkeun warta mah anu di Tasikmalaya 
 kajadianana tabuh 15.04, Padang tabuh 17.16, lini susulan tabuh 
 17.58, lajeng lini di Jambi tabuh 08.52.
 Kanggo bahan lenyepaneun, mangga buka Al Quran luyu sareng angka-angka eta.
 Contona : Tasik tabuh 15.04. Buka Quran Surat 17 ayat 04 !

Pangapunten pisan Kang, kuring rada helok, ari Akang kenging data timana lini 
di Tasik nu tanggal 2 September 2009 jam 15:04? Data ti BMG 
(http://www.bmkg.go.id/60gempa.bmkg#) lini di Tasik 2 September nu ngarusak teh 
jam 14:55:10 WIB! (lamun nganggo GMT/UTC dikurangan 7 jam)

Data sanesna:
1) Lini di Sumbar 30 September 2009 jam 17:16:09 WIB (leuwih 9 detik ti nu 
disebat ku akang 17:16)
2) Lini susulan 30 Spetember 2009 jam 17:38:52 WIB (akang nulis 17:58)
3) Lini di Sungai penuh Jambi (7,0 Richter), 1 oktober 2009 8:52:29 WIB

Janten jam-jam nu diserat ku akang teh nu cocog ukur lini di Padang nu 7,3 
Ricter jeung di Jambi nu 7.0 Richter. Kajantenan nu di Tasik jeung lini susulan 
di Padang mah teu cocog jeung catetan BMG. Tapi tiasa wae ketang, da jam/arloji 
mah kumaha jelema ngakurkeunana. Ngan ari jam BMG mah, tanggtu (atawa meureun) 
diakurkeun jeung standar internasional .

Baktos,
WALUYA














[Urang Sunda] Lini Bebendon?--Re: Fw: pusat peradaban Islam?

2009-10-08 Terurut Topik Waluya
 Simkuring alkarta_...@... wrote:
 Tah sapuk kuring oge mun MUI nyebatkeun korban bencana eta kasebut 
 syahid sanajan predikat ieu saleresnamah sami mawon mung kinten-
 kinten, ari manusa nu ngaku Islam mah, teu kedah janten murudul 
 sabulu-bulu mun nyabit-nyabit perkara basa cobian, azab, sareng 
 saentraganana da eta parantos ti karuhunna 'percanten' kana 
 eksistensi Qur'an, sedengkeun dina
 Qur'an eyeub ku ayat nu kararitu, pamohalan mun dijadikeun 
 referensi teh,
 janten teu kedah panas ceuli da nu puguhmah urang mung tiasa
 nginten-nginten oge, nya kadituna laku waspada janten urgensi 
 (palebah dieu boh kadunyaan boh kaakheratan kedah nurugcupu tong 
 dugika patojaiyah)

Asa ngambang waleran Akang teh, ongkoh sapuk jeung MUI nu nyebutkeun syahid, 
tapi keukeuh perkara cobian, azab sareng saentraganana teu kudu panas ceuli. 
Maksadna kumaha? MUI ngaluarkeun sebutan SYAHID ka nu pupus, salian keur mere 
EMPATI kanu katunggaraan, oge keur alesan kapraktisan, nu maot syahid TEU KUDU 
DIPULASARA saperti nu pupus normal. 

Perkara bancang pakewuh disebut COBIAN, COCOBA, UJIAN HIRUP kuring teu masalah 
jeung satuju pisan, da eta mah sebutan ilahar jeung teu nuduh. Tapi sebutan 
BEBENDON atawa AZAB kana bancang pakewuh, salaku manusa nu teu daya, teu upaya, 
kuring teu satuju, sabab eta geus ngahakiman, ngalangkungan Gusti Nu Murbeng 
Alam. Kuring ngarasa lain hak manusa, nyebut BEBENDON jeung AZAB kana bancang 
pakewuh. 

Kaum Nabi Luth kenging bebendon ti Gusti, enya kuring yakin. Tapi sadayana oge 
teu aya nu terang nganggo naon Gusti teh dina ngahukum kaum Nabi Luth sabab 
lini (ombak taneuh) teh sumber enerjina rupa-rupa. Tah nu ayeuna diurang mah 
dipicu ku tubrukan/ gesekan lempeng2 tektonik nu mangrupakeun phenomena alam. 
Jadi teu tiasa dibanding-banding jeung ditafsirkeun sangeunahna, kajadian 
ngahukumna Gusti ka kaum Nabi Luth (nu urang teu terang nganggo naon?) jeung 
kajadian lini ayeuna. Lini nu diakibatkeun phenomena alam, sabenerna ampir 
unggal poe oge aya, ngan skalana laleutik. Nu dialajar seismologi pasti 
arapaleun ieu. 

Tah ayeuna, supaya jelas, Akang masih teu sapagodos jeung kuring atawa ayeuna 
mah sapagodos, perkara teu satujuna kuring kana sebutan BEBENDON kana bancang 
pakewuh lini?

Baktos,
WALUYA









Re: [Urang Sunda] Sanes BEBENDON

2009-10-08 Terurut Topik Waluya
 Surtiwa surt...@... wrote:
 Lamun arek mah matalikeun pendosa jeung bebendon..naha atuh gempa 
 teh sanes di panjara, Lokalisasi, panti Pijat, Bank 
 Century.jrrd..

Wah Bah matalikeun lini jeung pendosa di Jakarta mah, engke mucunghulkeun 
anggapan The Gods Must be Crazy, nu boga dosana tetep senang=senang di 
Jakarta, nu diruang kerepesna rakyat leutik di Cianjur kidul.

Baktos,
WALUYA



[Urang Sunda] Lini Bebendon?--Re: Fw: pusat peradaban Islam?

2009-10-07 Terurut Topik Waluya
 MRachmat Rawyani mrachmatrawy...@... wrote:
 Jadi tong heran, upama engke masih aya keneh lini jeung bencana 
 sejenna tumiba ka nagri Indonesia, bebendon ti Mantenna, salila 
 kalakuan urang Islam masih misahkeun kahirupan duniawi jeung 
 akherat.

Punten pisan, kuring mah kirang sapagodos lamun lini disababkeun BEBENDON ti 
Gusti Nu  Maha Kawasa. Lini sabenerna kajadian alam nu teu beda jeung datangna 
beurang jeung peuting, teu beda jeung gerna hujan, teu beda jeung garingna 
halodo jeung rea-rea deui nu bisa karasa jeung katempo ku urang. Gusti Nu Maha 
Kawasa nyiptakeun sagala kajadian alam ieu, tapi sanes keur BEBENDON ka manusa.

Manusa dina nyanghareupan gejala alam kudu siap, jeung make akalna, supaya 
gejala alam  teu ngabahayakeun kahirupan manusa jeung lamun bisa malah bisa 
digunakeun keur kahirupan manusa. Waktu pas hujan, sieun baseuh jeung katirisan 
jelema make payung, Sieun kapoe manusa make dudukuy, atuh pas datangna peuting 
jelema make lampu. Teu aya saurang manusa oge nu nyebutkeun hujan, panas jeung 
peuting BEBENDON ti nu Maha Kawasa, padahal hujan, panas jeung poek bisa mawa 
mamala ka manusa. LINI OGE SAKUDUNA DIANGGAP SIGA KITU, SANES DIANGGAP BEBENDON.

Naon margina? Lini tetep bakal aya,  manusa teu kudu ngarep-ngarep Gusti Nu 
Maha Kawasa bakal ngaleungitkeun gejala alam ieu, sabab sami we jeung 
ngarep-ngarep ulah aya peuting (poek). Tapi nu kudu dilakukeun ku manusa mah,  
kumaha carana lini teu pati ngabahayakeun kahirupan manusa, siga manusa 
ngakalan peuting (poek) ku nyiptakeun lampu!

Kanggo lenyepaneun, nyanggakeun potongan sajak Sir Mohammad Iqbal, pamikir 
Islam kasohor di Abad ka 20 asal Pakistan, meunang nyutat tina catatan 
Pinggirna Gunawan Muhammad:

Kau ciptakan malam, tapi kubuat lampu,
Kau ciptakan lempung,tapi kubentuk cupu,
Kau ciptakan gurun, hutan dan gunung, 
kuhasilkan taman, sawah dan kebun

Baktos,
WALUYA









  




[Urang Sunda] Lini Bebendon?--Re: Fw: pusat peradaban Islam?

2009-10-07 Terurut Topik Waluya
 Simkuring alkarta_...@... wrote:

 Ari si kuring, nya kitu deui bae, kirang sapagojod, eh sapagodos pama misah
 misahkeun kahirupan logis kadunyaan jeung akheratna, enya eta tos sakuduna
 ari ngaran ikhtiyar (usaha) mah lain wungkul dianjurkeun tapi kaasup
 diwajibkeun, ngan mun kekeuh petekeuh yen etateh LAIN bebendon, atawa
 cocobi, atawa nu leuwih parahna nyiksa nu dongkapna ti nu Maha Kawasa, asa
 ku harianeun ceuk si kuring, beu ambuing paralun teuing mun tea mah ayeuna
 kajadian niwaskeun ratusan jeung rebuan dulur, terus kahareupna ngan ukur
 'konsen' kumaha carana supaya kajadian sarupa teu kaalaman bari jeung lat
 weh poho kana sajarah kumaha proses maraot ki dulur nu matak kukurayeun,
 naha saha atuh nu mateni maranehna teh? Enya ku sareatnamah kaurugan
 wangunan jeung watu taneuh, tapi mun kapopohokeun pedah aing tos bisa
 ngungkulan mangrupa bencana kahareupna lain hartina urang kudu ngabarakatak
 nyengseurikeun sajarah.

Ke nu dimaksud BEBENDON teh naon? Sakanyaho kuring mah BEBENDON teh sarua 
hartina jeung AZAB atawa KUTUKAN. BEBENDON asal kecapna tina BENDU (=ambek). 
Kalimah Meunang bebendon ti Gusti nu Maha Kawasa, bisa oge dihartikeun 
Meunang AZAB (KUTUKAN) ti Gusti Nu Maha Kawasa.

Tah umpama hartina kitu, cik saha nu HARIANEUN jeung teu boga etika, geus sidik 
jalma-jalma teh keuna ku MUSIBAH, der deuih dituduh  disebut keuna AZAB alias 
KUTUKAN alias  BEBENDON (biasana kunu teu keuna musibah). Siga nu mupuas komo 
lamun ditambahan tadah-tuduh kaditu-kadieu, kurang imanlah, loba dosa lah, 
maksiat lah.

Na kira-kirana ngeunaheun henteu, dulur-dulur urang nu ayeuna keur kamusibahan 
disebut meunang KUTUKAN tinu Maha Kawasa?

Ah ...asa kacida teuing!

Baktos,
WALUYA



Baktos,
WALUYA

 




[Urang Sunda] Lini Bebendon?--Re: Fw: pusat peradaban Islam?

2009-10-07 Terurut Topik Waluya
 Waluya waluy...@... wrote:
 Na kira-kirana ngeunaheun henteu, dulur-dulur urang nu ayeuna keur 
 kamusibahan disebut meunang KUTUKAN tinu Maha Kawasa?

Nambahan saeutik. Supaya nu keuna kamusibahan teu ngarasa dipupuas dituduh loba 
dosa, tepi ka nyerieun hatena, pan leuwih hade lini teh ditempo tina segi 
GEJALA ALAM (elmu pangaweruh), tinimbang BEBENDON/AZAB/ KUTUKAN ti Gusti Nu 
Maha Kawasa?

Tapi eta mah sakuringeun ketang, mangga wae nu teu sapagodos mah ...

Baktos,
WALUYA 



FW: [Urang Sunda] Lini Bebendon?--Re: Fw: pusat peradaban Islam?

2009-10-07 Terurut Topik Waluya
 Simkuring alkarta_...@... wrote:
 Nya bade ngeunaheun bade henteu lain hartina kudu ngupahan 
 maranehna ku jalan nyalenggorkeun ieu hiji perkara TAYA HUBUNGAN 
 jeung kawasa Mantenna atuh bah, justeru asa kacida mun tea mah 
 geus jentre kajadianna bet di upah
 apeh yen ieu kajadian alam tea taya hubungan jeung pangawasa 
 Gusti,

Punten Kang, bisi jadi pitenah ka kuring, saha nu nyebatkeun gejala alam teu 
aya hubunganana jeung Gusti Nu Maha Kawasa? Coba diaos deui posting kuring nu 
awal-awal, tah dicutat deui sabagian:

Punten pisan, kuring mah kirang sapagodos lamun lini disababkeun BEBENDON ti 
Gusti Nu Maha Kawasa. Lini sabenerna kajadian alam nu teu beda jeung datangna 
beurang jeung peuting, teu beda jeung gerna hujan, teu beda jeung garingna 
halodo jeung rea-rea deui nu bisa karasa jeung katempo ku urang. Gusti Nu Maha 
Kawasa nyiptakeun sagala kajadian alam ieu, tapi sanes keur BEBENDON ka manusa.

Naon sababna kuring teu satuju kecap BEBENDON keur kanu kamusibahan? di millis 
kisunda kuring nulis:

Nu matak Bah AA, kunaon kuring teu sapagodos kana kecap BEBENDON/AZAB/ KUTUKAN 
kana kamusibahan. Sabab eta hak HAK PEROGRATIP Gusti Allah Swt. Urang pan teu 
terang maksad Anjeunna, na kunaon urang bet NGAHAKIMAN, ngalangkungan Gusti, 
nyebat eta BEBENDON/AZAB? Tapi ketang eta sakuringeun...heuheuheu


Baktos,
WALUYA





[Urang Sunda] [4S] Kuda Jalu

2009-10-06 Terurut Topik Waluya
Sarombongan bapa-bapa jeung ibu-ibu ti kota piknik ka tempat agrowisata, kahiji 
peternakan kuda di tutugan hiji gunung. Maranehna dipandu kunu bogana 
peternakan, nu agul pisan kana kuda-kudana.

Bapa-bapa miwah ibu-ibu, tingali kuda nu hideung meles itu, eta kuda jalu nu 
mampu ngalayanan bikang tepika lima kali sadinten!, Ceuk nu boga peternakan 
teh reueus.

Para ibu sing tingkecewis, bari terus ngaromong ka salakina: Tuh Pa, lima kali 
sapoe!

Bapa-bapana ukur ngahuleng, sadar kana sagala kakuranganana.

Tah upami kuda nu bodas ieu mah, langkung luar biasa, sanggup ngalayanan 
bikang tepika sapuluh kali sadinten!, Nu boga peternakan nerangkeun, beuki 
tambah reueus.

Ibu-ibu beuki tambah ribut tingkecewis, nyararita ka salakina: Tah Pa, sapuluh 
kali sapoe

Kolompok bapa-bapa beuki asa kapeupeuh, ngan aya saurang nu ngagorowok: Kang, 
kang, dupi eta sapuluh kali teh jeung bikang nu sami atawa benten-benten?

Nya sareng sapuluh bikang atuh!

Tuh Mah, jeung sapuluh bikang!, ceuk bapa-bapa teh ampir bareng.

Ibu-ibu: ??


Baktos,
WALUYA



[Urang Sunda] Fw: Neangan Sora ti Dunya anu Simpe

2009-10-06 Terurut Topik Waluya
Di urang ayeuna loba gedong luhur nu mungkin wae bisa rugrug contona ku ayana 
lini. Geus siap acan di urang kana kajadian kieu, nulungan jalma nu kakurung ku 
rugrugan beton? sigana acan da buktina masih ngandelkeun sukwan-sukwan asing, 
saperti dina warta dihandap ieu:

Mencari Suara dari Dunia Sunyi

http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2005/04/11/ILT/mbm.20050411.ILT109961.id.html

Korban gempa yang terkurung reruntuhan beton bisa dilacak lokasinya dengan alat 
pendeteksi suara. Alat ini terbukti berhasil di Nias.
Suara itu datang dari gelap, dari balik timbunan beton. Terdengar lamat-lamat. 
?Saya masih hidup. Saya kedinginan,? kata seorang lelaki dengan lirih. Nada 
suaranya terdengar bergetar, menyusup di antara puing-puing bangunan dan 
menembus empat lapis beton. 

Para relawan yang sudah lima hari bekerja mencari pria nahas di balik beton itu 
benar-benar girang mendengar suara itu. Ini pertama kali mereka mendengar suara 
Hendra Gan Kok Heng, 40 tahun, pemilik toko sepeda yang terkubur di rumahnya 
saat gempa merontokkan Nias, Sumatera Utara, 28 Maret lalu. 

?Kita tak boleh menyerah. Tak boleh,? kata Junianto Julius Gho, sepupu Hendra, 
yang terbang dari Jakarta untuk menyelamatkannya. Saat itu, sudah lima hari dia 
bersama para relawan berusaha membobol beton-beton ruko yang roboh di Jalan 
Jenderal Sudirman Nomor 8, Gunung Sitoli, Nias. 

Suara Hendra itu tak akan pernah terdengar andai saja Junianto tak dibantu oleh 
Garda Hansip Singapura, yang membawa alat pendeteksi kehidupan berupa detektor 
suara dan kamera pengintai khusus untuk reruntuhan bangunan. Memang, para 
hansip Singapura itu tak seperti hansip Indonesia yang cuma bermodalkan 
pentungan dan sepatu tentara. Hansip Singapura ini datang ke Nias dengan 
peralatan evakuasi yang canggih. 

Mereka, para hansip itu, dibekali alat pendeteksi suara yang sangat sensitif, 
yang bisa menembus kedalaman puing-puing bangunan hingga 15 meter. Selain itu, 
mereka juga membawa kamera mini khusus untuk evakuasi korban di bawah 
reruntuhan gedung. 

Kamera ini bisa menjulur 9 meter jauhnya dan bisa melihat dalam kegelapan 
dengan sensor inframerahnya. Berbagai pemotong besi, serta dongkrak hidraulik 
pengangkat lantai beton, pun selalu siap sedia. Alat-alat itulah yang membantu 
menemukan Hendra. 

Sejak hari pertama gempa menggoyang Nias, Hendra sebenarnya sudah diketahui 
terkubur di rukonya. Yang menjadi soal, Hendra terkubur empat lapis beton 
setebal 15 sampai 20 sentimeter. Ditambah lagi dengan tumpukan beton rumah 
tetangga. ?Begitulah fenomena gempa, bangunan rontok dan menjadi seperti kue 
lapis,? kata Cynthia Fajardo, manajer pencarian korban saat peristiwa 
pengeboman World Trade Centre di Amerika Serikat, September 2001. ?Tumpukan 
lapisan beton inilah yang bikin susah pencarian.? 

Dengan kondisi serba berserak seperti itu, mencari korban di bawah ?kue lapis? 
beton itu tak bisa cuma dengan mengandalkan ketajaman penciuman anjing pelacak. 
Soalnya, anjing pelacak tak bisa menentukan secara tepat beton bagian mana yang 
harus dibobol. Para sukarelawan di Amerika Serikat itu menggunakan alat 
pendeteksi suara, yang bekerja jauh lebih akurat. Dengan memasang beberapa 
sensor di puing-puing beton, mereka akan bisa menentukan lokasi korban yang 
hidup (lihat infografik). 

Fenomena kue lapis beton itu rupanya juga ada pada ruko Hendra. Saat gedung 
berlantai dua itu rontok terkena gempa berkekuatan 8,7 magnitudo, bangunan itu 
juga ditimpa bangunan tetangganya. Dalam kasus pencarian Hendra di Nias, 
anggota marinir Angkatan Laut, dibantu tim penyelamat dari Meksiko, dan Garda 
Hansip Singapura, sudah enam kali melubangi lantai beton yang miring 45 
derajat. Tapi, hasilnya cuma bau mayat korban lain yang menusuk. 

Baru pada hari kelima mereka memasang Delsar, alat pendeteksi suara yang bisa 
menangkap suara lemah di frekuensi 1 hertz hingga 3.000 hertz?suara normal yang 
bisa didengar manusia 20 hertz sampai 20.000 hertz. Saat itulah terdengar suara 
di tangga lantai satu, suara Hendra yang minta minum. 

Dengan patokan itulah mereka membobol sebuah titik lokasi. Rupanya, lubang itu 
mentok pada balkon lantai dua ruko. Lubang ini kemudian diteruskan ke lapisan 
di bawahnya. Dan sinyal-sinyal suara Hendra makin kuat terdengar. Mereka lalu 
mendapatkan lubang kecil yang mengarah ke Hendra, yang cuma punya ruang 
setinggi 30 sentimeter. Kapten Ong, Kepala Garda Hansip Singapura di Nias, pun 
menyisipkan mikrofon. Itulah untuk pertama kali tim relawan bercakap-cakap 
dengan Hendra, setelah ia lima hari terbaring dalam penjara beton yang gelap 
dan sunyi. 

Tim kemudian mengulurkan selang yang berisi cairan makanan dan vitamin melalui 
selembar kayu yang dimasukkan di antara celah yang sudah terbuka itu dengan 
susah payah. Uluran selang ini langsung direspons Hendra, dan menyusul kemudian 
bantuan air mineral dan biskuit. ?Saya merasa air ini kiriman dari surga,? kata 
Hendra. 

Burhan Sholihin, Istiqomatul Hayati (Nias)




[Urang Sunda] Fw: KPK

2009-10-06 Terurut Topik Waluya
KPK

Senin, 05 Oktober 2009
http://www.tempointeraktif.com/hg/caping//2009/10/05/mbm.20091005.CTP131593.id.html

Semua bermula di Hong Kong, kurang-lebih. Seorang teman yang telah menonton 
film baru sutradara Wong Jing mengingatkan: film I Corrupt All Cops (produksi 
2009) menunjukkan bahwa bentrok antara komisi pemberantasan korupsi dan pejabat 
polisi bukan hanya cerita Indonesia. 

Tentu saja I Corrupt All Cops bukan cukilan sejarah. Film ini menceritakan 
pergulatan beberapa petugas Independent Commission Against Corruption (ICAC) 
melawan sejumlah perwira polisi Hong Kong yang korup. Wong Jin berusaha untuk 
tak norak, kata teman itu, tapi filmnya akhirnya hanya menyajikan sepotong 
kisah yang disederhanakan. 

Sejarah ICAC, yang didirikan pemerintah Hong Kong pada 1974, dan akhirnya jadi 
sebuah ikhtiar yang berhasil (dan dicontoh oleh Indonesia untuk membentuk KPK), 
memang bukan potongan-potongan cerita yang lurus.

ICAC mencatat prestasi ketika lembaga baru ini memenjarakan Peter Fitzroy 
Godber, perwira tinggi polisi yang tak bisa menjelaskan dari mana uang US$ 600 
ribu ada di rekening banknya. Godber melarikan diri ke Inggris dengan bantuan 
rekan-rekannya. Dengan gigih, ICAC berhasil mengekstradisi sang buaya kembali 
ke Hong Kong. Ke dalam kurungan. 

Tapi dengan segera HKPF, angkatan kepolisian kota itu, merasa terancam. Pada 28 
Oktober 1977, beberapa puluh anggotanya menyerbu memasuki kantor ICAC. 
Ketegangan terjadi. Akhirnya kepala pemerintahan Hong Kong (dulu disebut 
Governor) memutuskan untuk memberikan amnesti kepada hampir semua anggota 
polisi yang korup yang melakukan kejahatannya sebelum 1977. Wibawa ICAC pun 
merosot. 

Tapi kemudian terbukti, kebijakan pemerintah berbuah. Sejak amnesti itu polisi 
Hong Kong memperbaiki diri. Bahkan HKPF membiarkan pembersihan besar-besaran 
dalam dirinya oleh ICAC pada 2008. Dari sini tampak, kekuasaan-apa pun 
asal-usulnya-tak pernah berada di sebuah ruang politik yang konstan. 

Kekuasaan ICAC yang luas dan dijamin hukum tak dengan sendirinya lepas dari 
gugatan hukum. Wewenangnya untuk menyadap pembicaraan telepon tak selamanya 
direstui peradilan. April 2005, seorang hakim pengadilan distrik tak mau 
menganggap rekaman yang dihasilkan ICAC sebagai barang bukti. Alasan: tak ada 
prosedur yang legal yang mengatur penyadapan itu. Tiga bulan kemudian, seorang 
wakil hakim pengadilan distrik menganggap ICAC telah melanggar secara 
terang-terangan hak empat terdakwa, dengan memberikan tugas kepada seorang 
bekas tertuduh merekam percakapan mereka.

ICAC, sebagaimana KPK, tentu bisa mengatakan, dirinya adalah tanda keadaan 
genting. Ia tak akan ada seandainya polisi, jaksa, dan pengadilan bekerja 
penuh, sesuai dengan tugas mereka, seandainya mereka membangun sebuah situasi 
yang disebut normal.

Tapi di Hong Kong sebelum 1980-an, sebagaimana di Indonesia sampai sekarang, 
korupsi menyakiti tubuh masyarakat di tiap sudut. Ada korupsi model Godber, 
yang mempergunakan kekuasaannya yang tinggi; ada yang dilakukan pemadam 
kebakaran yang memungut uang sebelum bertugas mematikan api; ada pula para 
pelayan rumah sakit yang di tiap sudut, dari ruang ke ruang, meminta uang.

Dalam situasi itu, kejahatan terbesar korupsi adalah menghancurkan modal 
sosial-sebuah sikap masyarakat yang percaya bahwa orang lain bukanlah buaya. 
Korupsi menyebabkan kepercayaan itu rusak. Ejekan yang memelesetkan singkatan 
ICAC (jadi I can accept cash, atau I corrupt all cops) adalah indikasi 
hancurnya modal sosial. Negeri telah jadi sederet labirin yang membusuk.

Maka ICAC, terlebih lagi KPK, lahir dengan kekuasaan yang abnormal: ia 
mekanisme penyembuhan yang juga sebuah perkecualian. Kekuasaannya lain dari 
yang lain. Wewenang KPK bahkan lebih besar ketimbang ICAC. Di Hong Kong komisi 
itu tak punya wewenang menuntut. Di sini, KPK mempunyainya. 

KPK juga tak hanya harus bebas penuh dari dikte kekuasaan mana pun. Di Hong 
Kong, ICAC bekerja secara independen namun bertanggung jawab kepada Chief 
Executive, yang dulu disebut Governor. Di Indonesia, KPK tak bertanggung 
jawab kepada Presiden.

Keluarbiasaan itu mungkin kini tak hendak dibicarakan. Tapi mungkin tak bisa 
dilupakan: keadaan yang melahirkan kekuasaan sebesar itu ibarat (untuk memakai 
kata-kata Agamben) daerah tak bertuan antara hukum publik dan fakta politik. 
Dengan kata lain, kekuasaan itu lahir dari kehendak subyektif yang menegaskan 
kedaulatan. 

Tapi pada akhirnya kedaulatan itu bertopang pada legitimasi yang contingent. 
Tak ada dasar yang a priori yang membuat kedaulatan itu, dan para pemegang 
kekuasaan istimewa itu, datang begitu saja.

Dengan kata lain, di daerah tak bertuan, kekuasaan justru semakin perlu 
pembenaran. Apalagi kekuasaan yang diperoleh ICAC dan KPK bersifat derivatif: 
bukan datang dari pilihan rakyat-sumber mandat sebuah demokrasi-melainkan dari 
badan-badan yang dipilih rakyat. Ia terus-menerus butuh pihak di luar dirinya. 
Ia butuh sekutu, dengan segala risikonya. Bahwa tugas 

[Urang Sunda] Fw: Tempo damai jeung TeWe .....

2009-10-06 Terurut Topik Waluya
Hirup cenah teu cukup ku idealis, sakapeung kudu oge pragmatis. Grup Tempo, 
salah sahiji grup media nu paling gede kharismana/ pangaruhna di nagara ieu, 
tungtungna damai jeung Tommy Winata, sanajan sesepuh Tempo, Gunawan Muhammad 
kungsi nulis: Ini untuk menjaga agar RI jangan jatuh ke tangan preman 

Rabu, 07/10/2009 08:32 WIB

Tempo Berdamai dengan Tomy Winata
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - PT Tempo Inti Media Harian (Koran Tempo) beserta Goenawan Mohamad dan 
pengusaha Tomy Winata sepakat berdamai. Mereka sepakat untuk menganggap selesai 
segala permasalahan hukum yang melibatkan keduanya.

Kita bikin semacam gentleman agreement, kata Pemimpin Redaksi Majalah Tempo 
Toriq Hadad saat dihubungi detikcom, Rabu (7/10/2009). 

Penandatanganan kesepakatan antara Tempo, Goenawan dan Tomy diawali acara  
makan malam bersama di Hotel Borobudur, Jakpus, Selasa (6/10) malam. Hadir pula 
beberapa petinggi media seperti Karni Ilyas, Elman Saragih dan pengusaha Eric 
Thohir.

Toriq menjelaskan, ada 5 poin yang disepakati di antara para pihak. Pertama, 
gentleman agreement merujuk pada kasus perdata No 80/Pdt.G/2003/PN Jaktim yang 
sudah berkekuatan hukum tetap lewat putusan kasasi di Mahkamah Agung (MA). 
Kedua, permasalahan hukum yang melibatkan para pihak dianggap selesai.

Ketiga, para pihak sepakat tidak akan mengeluarkan isi putusan yang sudah 
diputus, Apa pun isi putusan di setiap tingkatan pengadilan. 

Keempat, para pihak tidak akan melakukan tindakan hukum lagi dan putusan kasasi 
MA tidak akan dieksekusi.

Kelima perjanjian ini menghormati posisi masing-masing dan menghormati 
kebebasan pers, ujarnya.

Kasus hukum para pihak ini bermula dari gugatan Tomy terhadap Goenawan Mohamad 
dan PT Tempo Inti Media Harian (Koran Tempo) pada 2003. Tomy menggugat atas 
pencemaran nama baik  atas pernyataan Goenawan Ini untuk menjaga agar RI 
jangan jatuh ke tangan preman yang dimuat di Koran Tempo 12 dan 13 Maret 2009. 

Dalam perkara itu, hingga tingkat kasasi, Mahkamah Agung pada Agustus lalu
menolak permohonan Goenawan dan Tempo. MA mengharuskan Goenawan dan Tempo 
meminta maaf melalui beberapa media massa.

Awalnya Bandara

Toriq bercerita, ide berdamai dengan Tomy Winata berawal saat kuasa hukum Tempo 
Todung Mulya Lubis tak sengaja bertemu dengan Tomy di bandara. Dalam kesempatan 
itu, Tomy mengaku tidak lagi menganggap kasus dengan Tempo sebagai suatu 
masalah.

Toriq mengatakan, hal yang sama juga dikatakan Tomy saat diwawancarai wartawan 
Tempo terkait kasus tersebut.

Saya sudah lupa, nggak ada masalah, tutur Tomy ditirukan Toriq. Atas sikap 
'lunak' Tomy tersebut, akhirnya kesepakatan itu terealisasi.

Saat ditanya apakah Tempo tetap teguh dengan isi pemberitaan meski sudah 
berdamai, Toriq menjawab Kita menganggap 6 tahun konteks keadaan sudah berubah 
dengan cepatnya. Kalau ada keinginan baik untuk menutup satu bab hubungan Tomy 
dengan Tempo, kita tutuplah.

Terkait pernyataan Goenawan Muhammad yang pernah mengatakan 'Jangan sampai 
Republik Indonesia jatuh ke tangan preman' Toriq enggan mengomentari lebih jauh.

Lebih baik tanya ke Pak GM, pungkasnya. (lrn/nrl



[Urang Sunda] [4S] Anekdot Kawin (1)

2009-10-06 Terurut Topik Waluya
Dina taun kahiji saentasna kawin, salaki nu ngomong, pamajikan nu ngadengekeun. 
Dina taun kadua, pamajikan nu ngomong, salaki nu ngadengekeun. Sedengkeun dina 
taun katilu, duana-duana ngomong, tatangga nu papada ngadengekeun .

WALUYA



[Urang Sunda] [4S] Anekdot Kawin(2)

2009-10-06 Terurut Topik Waluya
1) Anu Anyar 

Lamun aya lalaki mukakeun panto mobil keur pamajikanana, eta hartina mobilna 
anyar atawa PAMAJIKANANA ANU ANYAR .

2) Belegug 

Salaki pamajikan keur pasea, pamajikanana ngagorowok: Aing BELEGUG pisan daek 
kawin jeung maneh!

Salakina ngajawab: Bener pisan, ngan baheula mah aing teu nyaho!

WALUYA
  



Re: [urang sunda] Surabaya

2009-10-06 Terurut Topik Waluya
 Tito Suryana ti...@... wrote:
 jadi tong hariwang mun aya dulur rek ka surabya pek weh telepon si 
 kuring...

Tah enya, ayeuna mah di Surabaya aya Wa Entit ...hehehe. Kuring oge waktu rek 
ka Madura tilu taun katukang, teu hese. Telepon Wa Entit, nyuhungkeun bantosan 
dipesenkeun mobil sewaan. Waktu kaluar ti Bandara, mobilna tos nungguan, jadi 
lancar teu kudu lieur milarian mobil sewaan di kota nu teu pati dipikawanoh 

Baktos,
WALUYA



[Urang Sunda] Fw: Urang Diajar Lini yu ...

2009-10-06 Terurut Topik Waluya
Taun-taun ieu  ngadadak lini ngalobaan di Indonesia, ngan hanjakal akhli dina 
widang ieu ngan saeutik keneh. Katingali we nu nonghol dina TV eta-eta keneh. 
Tapi ketang ayeuna mah geus lumayan, dibanding 20-30 taun katukang. Elmu ieu 
kurang narik dina segi duit sabab kaasup elmu murni (pisan), jadi nu geus 
diajar oge lalumpatan kana aplikasina nu dipake neangan sumber alam di jero 
taneuh. Nu angger konsisten dina elmuna mah saeutik pisan. 

Kudu kumaha nya?

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/07/04172396/ayo.belajar.geologi.dan.jadi.ahli.gempa

LAPORAN IPTEK
Ayo Belajar Geologi dan Jadi Ahli Gempa

Rabu, 7 Oktober 2009 | 04:17 WIB

Oleh NINOK LEKSONO

Gempa bumi, (letusan) gunung berapi, dan tsunami sejak lama menimbulkan 
ketakutan dan (sekaligus) kekaguman dalam pikiran manusia, melahirkan mitos, 
legenda, dan banyak film bencana Hollywood. Kini, teknologi maju memungkinkan 
kita berlatih, mengukur, memantau, mengambil sampel, dan mencitra Bumi dan 
gerakannya seperti belum pernah terjadi sebelumnya…. (Dr Ellen J Prager, 
Furious Earth, 2000)

Gempa demi gempa terkesan semakin rajin menyambangi Tanah Air. Di tengah era 
informasi dan maraknya industri media, serba hal mengenai gempa pun hadir ke 
jantung rumah tangga. Orang tua, orang muda, dan anak-anak yang selama ini 
kurang (atau bahkan tidak) memerhatikan soal-soal gempa kini banyak yang 
terpaku lama menyaksikan reportase dari wilayah bencana melalui TV atau 
membacanya di media cetak dan online.

Mula-mula yang muncul adalah ketakutan, membayangkan bagaimana kalau gempa 
terjadi di kotanya sendiri. Tentu selain itu juga rasa prihatin dan peduli atas 
bencana yang terjadi. Berikutnya, dari rasa peduli dan takut tadi muncul pula 
rasa ingin tahu tentang berbagai segi, menyangkut penyebab-penyebab terjadinya 
gempa, mana saja daerah yang rawan gempa, apakah gempa dapat diramalkan, atau 
bagaimana cara mengurangi akibat mematikan gempa.

Barangkali itu awal yang menarik bagi tumbuhnya minat terhadap ilmu-ilmu yang 
terkait dengan kegempaan, yang sebagian ada di ilmu geologi, juga di 
cabang-cabangnya, seperti seismologi, dan juga di geofisika. Harus diakui, 
hingga belum lama ini, ilmu tersebut masih sering dilihat dengan sebelah mata, 
sebagai ilmu yang kering, dan kurang banyak manfaatnya untuk dipelajari.

Kini, dengan sering terjadinya gempa dan semakin tumbuhnya kesadaran bahwa 
Tanah Air berada di jalur gempa dan gunung api yang dikenal sebagai Cincin Api, 
masyarakat semakin menyadari pentingnya ilmu-ilmu di atas.

Memang gempa tak akan memusnahkan bangsa Indonesia, kecuali mungkin yang 
disebabkan oleh gempa dan tsunami kosmik akibat wilayah Nusantara ditumbuk oleh 
asteroid atau komet besar. Namun, terus-menerus diguncang gempa—apalagi bila 
tanpa pembelajaran memadai untuk meminimalkan dampak—bisa menguras tenaga dan 
pikiran bangsa. Belum lagi harus diakui, ada kerugian materiil yang amat besar 
tiap kali terjadi gempa (atau letusan gunung berapi), plus biaya rehabilitasi 
dan rekonstruksi.

Melalui cinta ilmu geologi, pemahaman dan kearifan akan sifat dan perilaku Bumi 
meningkat. Berikutnya, risiko bencana dapat dikurangi, korban dapat 
diminimalkan, dan kerugian harta benda dapat ditekan.

Ilmu kebumian

Fokus bahasan kita kali ini pada ilmu geologi, yang mempelajari komposisi, 
struktur, proses, dan sejarah Bumi. Ilmuwan yang mendefinisikan geologi adalah 
Sir Charles Lyell pada tahun 1830. Semenjak saat itu, studi geologi diperluas 
sampai ke planet-planet lain dan satelitnya, yang lalu dikenal sebagai geologi 
keplanetan. Ada banyak cabang dalam geologi, antara lain geofisika, yang 
mempelajari fisika Bumi.

Melalui ilmu inilah orang mengenal lapisan-lapisan yang ada di Bumi, yakni 
kerak atau kulit, lalu mantel dan inti. Kerak bumi yang berwujud 
lempeng-lempeng ini rupanya telah bergerak ke sana-sini di permukaan Bumi 
setidaknya sejak 600 juta tahun terakhir—dan bisa jadi sejak beberapa miliar 
tahun sebelumnya (New York Public Library Science Desk Ref, 1995). Sekarang 
ini, setiap lempeng bergerak dengan kecepatan berbeda-beda, di antaranya ada 
yang dengan kecepatan 2,5 sentimeter per tahun.

Para ilmuwan yakin, pada masa lalu, sekitar 250 juta tahun silam, ada benua 
besar atau superkontinen yang dinamai Pangaea (Nama Pangaea diusulkan oleh 
geolog besar Alfred Wegener tahun 1915). Sekitar 180 juta tahun lalu, 
superkontinen ini pecah, menjadi Gondwanaland, atau Gondwana, dan Laurasia. 
Gondwana adalah kontinen hipotetis yang dibentuk dari bersatunya Amerika 
Selatan, Afrika, Australia, India, dan Antartika. Sementara Laurasia tersusun 
dari Amerika Utara dan Eurasia. Sekitar 65 juta tahun silam—masa sekitar 
punahnya dinosaurus—kedua kontinen itu mulai berpisah, perlahan-lahan membentuk 
tatanan seperti yang kita lihat sekarang ini.

Ada prediksi menarik: dalam 50 juta tahun dari sekarang, pantai barat Amerika 
Utara akan robek dari daratan utama (mainland), dan—ini dia—Australia akan 
bergerak ke utara dan 

[Urang Sunda] Fw: Beungeut teu meunang ditutupan euy!

2009-10-06 Terurut Topik Waluya
Universitas Islam pangkahotna, Al Azhar Mesir, ngalarang siswina make cadar 
(burka). cenah alesanana eta mah budaya Arab jeung teu aya hubunganana jeung 
Islam. Wartosna nyanggakeun:

Rabu, 07/10/2009 12:22 WIB
Universitas Al-Azhar Mesir Larang Siswinya Bercadar
Amanda Ferdina - detikNews

Mesir - Pimpinan Universitas Al-Azhar, Mesir, Muhammad Sayed Tantawi melarang 
penggunaan penutup wajah (cadar) di sekolah Al-Azhar. Para murid diperintahkan 
untuk melepas cadarnya selama mereka berada di sekolah. 

Seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (6/10/2009), petugas keamanan kampus juga 
membenarkan pihaknya telah meminta para siswa untuk melepas cadar itu ketika 
memasuki area Al-Azhar, termasuk beberapa asrama di lingkungan Universitas 
Cairo. 

Pelarangan ini bermula ketika salah seorang siswi (12) Tantawi mengenakan cadar 
di kelasnya. Tantawi yang juga merupakan ulama terbesar di Mesir ini meminta 
sang siswi untuk melepasnya karena menganggap cadar adalah sebuah tradisi dan 
tidak ada hubungannya dengan Islam. 

Cadar, menurut ulama yang pernah memimpin salat jenazah bagi pemimpin Palestina 
Yasser Arafat itu,  merupakan tradisi dari masyarakat Arab sebelum Islam 
berkembang. 

Sebelumnya, Kementerian Agama Mesir juga pernah mengeluarkan larangan bagi 
wanita muslim yang memberikan khutbah di masjid mengenakan cadar. Perawat juga 
dilarang menggunakan cadar sejak 2008 lalu. Demikian juga di area pengadilan. 
Akan tetapi pelarangan ini tidak seluruhnya dilaksanakan.

Sementara pihak yang kontra dengan Tantawi menganggap pelarangan ini merupakan 
tindak yang akan merugikan kebebasan bagi wanita muslim. Siswi bercadar 
Universitas Cairo mengancam akan menuntut ke mentri pendidikan tinggi dan akan 
menggelar aksi protes di kampus, demikian dilansir MEMRI.
(amd/iy) 




Re: [Urang Sunda] Berita Duka

2009-10-05 Terurut Topik Waluya
Sami sim kuring oge, sanaos teu kenal, ngiring bela sungkawa mugi almarhumah 
dihapunten sagala kalepatanana, ditampi iman islamna.

Baktos,
WALUYA


--- In urangsunda@yahoogroups.com, Roro Rohmah roro.roh...@... wrote:

 Innalillahi wa inna ilaihi roojiuun, sanaos teu kenal, ngiring belasungkawa 
 mugia almarhumah ibu Pa Menristek dihapunten sagala kalepatanana, ditampi 
 Iman Islamna, dicaangkeun jalanna. Kanu dikantunkeunana sing dipasihan 
 kasabaran sareng tawekal. Amin.




Re: [urang sunda] Surabaya

2009-10-05 Terurut Topik Waluya
Kuring oge boga pangalaman pikareuwaseun di Surabaya teh, tapi baheula 25 taun 
katukang . Caritana kuring teh ti Bali (Denpasar) rek balik ka Bandung, tapi 
hayang nganjang heula ka kidulur nu keur sakola di ITS, disakolakeun ku 
instansi tempat digawena. 

Ti Denpasar naek beus malem Jawa Indah, Inditna jam 7 peuting, kuring 
sosorangan we. Ari sugan teh tepi ka Surabaya isuk-isuk atawa subuh lah, ari 
pek teh jam 2 peuting geus tepi di terminal wonokromo (cenah ayeuna mah geus 
euweuh). Bari satengah lelenggutan, kuring tuturubun turun tina beus, kakara ge 
jrut turun, tas aya nu ngarawel ku duaan, terus dibawa-bawa ku maranehna bari 
ngomong: Mau kemana Mas? Mau kemana Mas?

Kuring nunutur eta jelma kaditu-kadieu da sieun tas dibawa kabur bari ngajawab 
sababraha kali tujuan kuring.  tuntungna si jelema eta nuju mobil (sigana 
angkot), terus ngomong ka supirna nitah nganteurkeun ka nu dituju kuring, bari 
nyebut ongkosna ka kuring. Teu ditawar deui da mani asa ngemplong hate teh, 
kuring langsung diuk digigireun supir. Tapi mobil teu jung wae indit, si supir 
kalahka ngomong: kasih dulu itu Mas!

Maksudnya?, ceuk kuring teh

Iyah, mana ONGKOS BAWA TAS?, ceuk si jelema eta nu mamawa tas teh nyorongot, 
nyentak, pedah kuring cicing wae.

Reuwas disentak ditambah sieun, leungeun kuring reflek kadak kodok kana saku, 
neangan duit receh, sok dibikeun.

Na ari gorowok teh tambah ngambek:CARI SELAMAT ATAU TIDAK MAS? kalau cari 
selamat ...tambah!

Ngareungeu kitu, ah geus teu mikir deui, sok we dibere gede. Ongkos mawa tas 
teh dua kalieun ongkos beus ti Denpasar ka Surabaya!. Sajeroning di jalan nuju 
tempat kos ki dulur, kuring ngabetem, aya rasa teu aman ditambahan ku kesel. 

Tepi ka tempat kidulur, pangalaman didongengkeun ka kidulur, kalahka 
nyeukseukan, nekad cenah, turun di terminal eta tengah peuting, untung teu 
dinanaon.

Tapi da ayeuna mah, ceuk koran eta oge, terminal Bungur asih kaasup hade jeung 
aman di Indonesia mah. Nu jelas waktu kuring boga pagawean di Bondowoso jeung 
Situbondo, sering indit-inditan sosorangan ngaliwatan terminal Bungur Asih, teu 
ngalaman deui saperti baheula di Wonokoromo 

Baktos,
WALUYA

--- In urangsunda@yahoogroups.com, mh khs...@... wrote:

 eta perkara angkot surabaya, enya lieur.
 pernah hiji waktu, kulantaran nyaba sababaraha poe, hayang apal jalur
 angkot. naek ti bungur asih, rek ka keputih. sapanjang jalan, eta ngaran
 jalan teh ku uing dicatet. keur anteng nyatet ngaran jalan, jigana katempoan
 ku supir, manehna nanya, nyatet noan? cenah. teuing ku naon sababna eta
 supir teh kalahka ngambek, pedah uing nyatet ngaran jalan nu kaliwatan.
 teuing kasinggung meureun. sabab uing diuk gigireun supir, disedek-sedek teh
 geuning sungutna bau alkohol.
 -mh-




Re: [Urang Sunda] Fw: Denmark, Nagara Bebas Korupsi

2009-10-01 Terurut Topik Waluya
 ua duq dudi.herlia...@... wrote:

 korupsi di indonesia, jigana, teu dianggap dosa. geus biasa. cek 
 cenah mah komo geus ngabudaya (punten ah ka kang agab heuheu). basa  maca 
 buku ong hok ham, oge kasabit-sabit masalah korupsi di 
 indonesia jeung kabiasaan jaman baheula di jawa (sabage pulo jigana  lain 
 suku wungkul),

Bener eta, jeung kudu diinget korupsi teh mucunghul kulantaran aya aturan nu 
ngalarang hal eta. Tah baheula mah pan euweuh aturan eta, nya sangeunahna we. 
Bisa dibandingkeun jeung aturan Lalu Lintas. Aturan Lalu Lintas dijieun 
sanggeus aya kendaraan anu gancang jeung loba. Tah ari baheula mah waktu ukur 
kuda/ delman jeung jarang pan teu perlu aturan lalu lintas siga ayeuna.

Masalahna di urang, aturan teu meunang korupsi sarua jeung aturan lalu lintas, 
kaasup barang anyar, budaya impor ti nagara sejen nu geus leuwih maju. 
barang ieu teh lain barang nu aya jugruganana, tapi budaya/ kabiasaan.

Nu aranna kabiasaan, hehehe susah, kudu aya pendidikan ti bubudak keneh. 
Sabenerna baheula Walanda geus ngadidik sabagian supaya wawuh kana budaya ieu 
sanajan teu full. Hanjakal kaburu datang Jepang, wah urang Indonesia balik 
deui kana kabisaan heubeul, da nurutan jepang. Jepang indit, der revolusi, 
beuki komo da puguh tatanan sosial beuki amburadul 

Jadi? Lamun hayang leungit korupsi, pendidikan beretika modern kudu diajarkeun 
ti budak keneh, supaya napel jeung ngarasa dosa lamun ngalanggar. Napel, 
saperti dongeng MJ di Denmark, jelema satengah mabok wae, rek meuntas jalan, 
masih nungguan lampu lalu lintas hejo 

Baktos,
WALUYA














Re: [Urang Sunda] Denmark, Nagara Bebas Korupsi....VOC jadi bangkrut

2009-10-01 Terurut Topik Waluya
Nu jelas seba mah sanes nyogok ..hehehehe, tapi upeti, tanda kasatiaan kanu 
keur kawasa. Cenah jaman baheula, lamun hiji wilayah ngabangkang atawa rek 
barontak, tandana teu ngirim seba/ upeti, tapi satutung  mere seba/ upeti mah, 
wilayah eta dianggap daerah kakawasan nu dibere seba.

Baktos,
WALUYA

 mj ja...@... wrote:
 Cek pa pulung urang ciranji atawa pa samin urang cikadu, seba teh  cenah mun 
 cek urang kota mah pajeg. Sacara common sense pajeg 
 dipake pikeun kapentingan umum cara ngawangun jalan jambatan 
 sakola rumahsakit jrrd. Tah mun pajeg eta dipake kapentingan 
 pribadi, jangka imah pagawe pajeg atawa pribadi sejena eta korupsi.




[Urang Sunda] Re: Denmark, Nagara Bebas Korupsi....VOC jadi bangkrut

2009-10-01 Terurut Topik Waluya
 MRachmat Rawyani mrachmatrawy...@... wrote:
 Ceuk cenah mah, VOC  na walanda anu sakitu jugalana di Indonesia 
 ngeduk hasil bumi (diantara tanam pakasa tea), kakoncara di 
 mancanagara salah sahiji pausahaan gede, bangkrut gara-gara 
 korupsi oge. Aya disertasina di FIB UI. Jigana raja-raja Jawa anu 
 boga hak meunang upeti teh warisan ti VOC. 

Leres pisan cenah VOC bangkrut kulantaran korupsi, dugi ka diambil alih ku 
pamarentah Walanda. Tapi ari VOC mah padamelna urang Walanda, janten nu 
korupsina nya walanda sorangan. Ari bangsa urang mah, pangpangna di Jawa, para 
pangawasana nya ngandelkeun seba ti rakyatna teu digajih ku VOC.

Dugika pertengahan abad ka 19 (kurang leuwih 150 taun katukang), para bupati 
jeung rengrenganana digajih tina hasil taneuh  rahayatna (tatanen atawa nu 
sejenna) jadi masih aya ngaharib-harip kana upeti. Tingali geura memoarna 
Martanagara, Mantan Bupati Bandung di ujung abad 19/ di awal abad ka 20,  nu ku 
kuring kungsi diposting didieu. 

Martanagara oge nyaritakeun di jaman anjeunna marentah, MIMITI PARA BUPATI 
JEUNG RENGRENGANANA DIGAJIH KU PAMARENTAH, pungutan langsung ka rahayat nu 
langsung ku bupati, dirupus diganti ku PAJEG tanah sawah jeung kebon nu disetor 
ka pamarentah pusat. Martanegra nulis kalawan  taliti pisan, kumaha gajih 
tukang ngumpulkeun pajeg, jauh leuwih gede tibatan pagawe negeri sejen, jeung 
ditambahan bonus!

Jadi bisa disebutkeun administrasi modern mimiti diwawuhkeun ku walanda ka 
pangawasa pribumi di pertengah abad 19 (150 taun katukang). Kaitung anyar 
keneh. Keur mah kakara nyaho, ceuk istilahna kakara lelengkah halu, der asup ka 
suasana perang (jaman Jepang) ...nya atuh kalahka kacow. Sistem nu baheula geus 
dirupus, nu anyar acan maneh/ acan pati kaharti 

NB.
Basa Pajeg mimiti diberlakukeun di Sumedang, pun Aki kungsi ngadongeng cenah 
rahayat nu lega tanahna, kabeh kasieunan kunu aranna pajeg, tepi ka tanah 
kaboga teh dibagikeun kitu wae ka saha we nu daek. Bao kuring (Akina pun Aki) 
oge kitu, tanah, pangpangna tanah darat, dibikeunan 

 
Baktos,
WALUYA




   



[Urang Sunda] Re: Denmark, Nagara Bebas Korupsi....VOC jadi bangkrut

2009-10-01 Terurut Topik Waluya
Keur supaya bisa ngabayangkeun kumaha sistem administrasi birokrasi dijaman 
baheula, kuring nyutat Memoar Martanagara nu kungsi ku kuring di posting di 
Kusnet. Katingali didieu sistem administrasi birokrasi di Priangan nu rada 
ngaharib-harib ayeuna teh dimimitian di taun 1871 (130 taun katukang). 
Samemehna birokrat (priyayi/ pagawe negeri) teu digajih, tapi meunang 
panghasilan tina PANCEN. PANCEN rada siga pajeg tapi oge deukeut-deukeut kana 
SEBA, sabab diitungna tina hasil panen tatanen (sapersapuluh). PANCEN dilembur 
kuring, lamun teu salah masih aya, gunana keur muruhan perangkat Desa (lurah 
jeung perangkatna) nu teu digajih ku nagara.

Nyanggakeun cutatanana: 

===
Taun 1864 kuring dibenum deui, ayeuna mah diangkat jadi camat di sub-
distrik Cikadu. Kuring oge pindah nganjrek ka Cikadu. Sanggeus
salapan bulan di Cikadu, Paman Pangeran ngarasa geus waktuna
ngawinkeun kuring jeung Armunah, putrina nu keur leutik geus
dipapacangankeun jeung kuring waktu kuring jeung
manehna umurna lima jeung tilu taun.

Kawinan ieu dihajatkeun gede-gedean di taun 1865. Umur kuring dua
puluh taun jeung kuring geus aya di Cikadu salila sataun. kira-kira
genep bulan saenggeusna, Wadana Distrik datang mere nyaho yen kuring
diangkat jadi KALIWON SUMEDANG (?). Di waktu eta para pajabat nu
diangkat Wadana teu make surat pengangkatan.

Tugas utama saurang Patih aya tilu: nyatet kabeh sawah nu aya di
Kabupaten, boga tanggung jawab kana jalan-jalan, sasak, gedong-
gedong resmi saperti kabupaten (imah dinas Bupati), imah asisten
Residen, imah kontrolir, panjara, gudang uyah jeung gudang kopi.

Keur ngalaksanakeun tugas ieu, patih ngamanfaatkeun kerja rodi jeung
biayana ditanggung ku desa-desa di Kabupaten. Pamarentah teu mere
bantuan duit, sabab padumuk teu mayar pajeg, tapi mayar PANCEN*)
nyaeta sapersapuluh tina hasil sawah jeung kebon.

Pancen ditarik ku kapala-kapala Desa nu boga tanggung jawab ka
Wadana. Patih jeung pejabat pamarentah sejenna teu meunang gajih
tapi meunang bagean tina pancen.

KAWIN DEUI KA ADI BEUTEUNG

Taun eta (1871) diayakeun reorganisasi Priangan. Keur ngalaksanakeunana, Van
Rees anggota Dewan Hindia dikirim ka Sumedang. Manehna nganjrek genep bulan
di Kabupaten. Sekretarisna Levyssohn Norman, asisten Residen ti Meester
Cornelis (= Jatinegara) nu urut kontrolir di Sumedang. Maranehna ninjau ka
kulon (Bandung, Cianjur) jeung ka kidul (Garut, Tasikmalaya sabulan sakali.
Kuring marengan Van Rees, kulanataran diparentah Residen, tugas-tugas kuring
salaku wadana dioperkeun ka camat.

Reorganisasi dilaksanakeun 1 Juni. Pancen/ cukai panen dipupus, diganti ku
pajeg nu mangrupa duit. Ti harita pagawe pamarentahan, nu luhur atawa nu
handap meunang gajih mangrupa duit.

Jurutulis gajihna sabulan f 15, mantri f 25, Camat f 100, Wadana f 200 jeung
nu ngumpulkeun pajeg f 200 ditambahan persenan. Bupati gajihna panggedena ,
f 20.000 sataun. Salian ti eta bupati meunang tambahan nu gedena gumantung
kana legana sawah di daerahna. Bupati Sukapura jeung Garut masing-masing
meunang tambahan f 10.000 dina sataunna, bupati Sumedang jeung Cianjur
meunang tambahan f 24.000 jeung bupati Bandung f 100.000.

Tapi engkena, tambahan ieu dileungitkeun, nu ngakibatkeun nu ngagaranti
bupati-bupati ieu ukur narima gajih wungkul. Pajeg Tanah dikenalkeun gedena
ti f 1 tepi ka f 15 gumantung kana hasil tanah.
=



[Urang Sunda] Fw: Sang Teroris teh Saurang Gay???

2009-09-30 Terurut Topik Waluya
Mimiti mah maca warta dina Detiknews teh, teu pati ditengetan da teu aneh. 
Cenah ceuk akhli forensik UI, pisik Noordin Top aya kelainan. Tapi teu 
disebutkeun kelainan naon-naonna mah. Eh teu kungsi lila pucunghul teh beja ti 
Detik keneh, ti ahli forensik kakoncara dr Mun'im Idris. Geuning sang Terroris 
teh bujurna dobol nu nandakeun manehna sok disodomi. Hah?


Rabu, 30/09/2009 16:13 WIB
Mun'im Idris: Noordin Biasa Disodomi
Chazizah Gusnita - detikNews

Jakarta - Tim dari Universitas Indonesia (UI) menemukan kelainan di jasad 
gembong teroris Noordin M Top. Kelainan itu adalah bentuk corong di dubur pria 
yang mempunyai sejumlah istri itu.

Ada berbentuk corong di duburnya. Biasa disodomi, sudah sering melakukan itu, 
kata ahli forensik RSCM dr Mun'im Idris kepada detikcom, Rabu (30/9/2009).

Menurut Mun'im, bentuk corong itu merupakan tanda-tanda Noordin sering 
disodomi. Ya itu kita periksa. Agak sensitif memang, ujar pria yang selalu 
bertopi ini.

Namun, apakah benar jasad tersebut adalah jenazah Noordin? Hingga kini, 
sejumlah kalangan meragukan jenazah pria berewokan yang membujur kaku di RS 
Polri adalah Noordin. Menurut mereka yang skeptis, ciri-ciri jasad itu tidak 
seperti yang melekat pada Noordin.

Sementara itu Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Sulistyo Ishak saat 
dikonfirmasi soal temuan Mun'im mengaku belum mengetahui informasi tersebut. 
Saya belum terima informasi itu. Kita tunggu saja, katanya. (gus/iy) 




[Urang Sunda] Re: Fw: Sang Teroris teh Saurang Gay???

2009-09-30 Terurut Topik Waluya
 Surtiwa surt...@... wrote:
 Sigana boga elmu rarasaan mah.atawa memang psy
 war..

Bah, moal boa, info biseksualna Noordin oge ukur psy war? Tapi asa teu 
mungkin, da nu nyaritana akhli forensik kakoncara dr Mun'im Idris. Atawa lain 
biseksual, rusakna anus Noordin teh meureun kulantaran dipake nyumputkeun bom, 
ngan bom jenis naon nya?

Hirup jelema sok pinuh misteri, katempona kieu, kanyataanna beda deui. 
Kahirupan homoseksual atawa biseksual di masayrakat urang teu pati ditarima ku 
masyarakat, malah sok dimusuhan, beda jeung masyarakat Kulon nu geus bisa 
narima. Akibatna (meureun ketah) kaum ieu sok jadi beringas jeung antisosial. 
Loba kasus kriminal nu pinuh ku katelengesan dilakukeun ku kaum ieu. 

Seueur patarosan nu ngagantung ku info eta teh. Naha Noordin teh sarua jeung 
Ryan, sang jagal ti Jombang?  Kunaon para pelaku bom bunuh diri disebut 
Pengantin? Naha aya ritualna kitu, tepi ka nu rek ngalakukeun bom bunuh 
diri nurut wae, siga munding ditarik tendokna?

Misteri  nu sigana mah moal kabuka, sanajan ku pulisi oge ...

Baktos,
WALUYA







Re: [Urang Sunda] Menristek, Kusmayanto Kadiman, asli Bojong Soang Bandung

2009-09-30 Terurut Topik Waluya
--- In urangsunda@yahoogroups.com, mj ja...@... wrote:

 Sacara generasi di itbna KK Hatta rajasa jusman menhub jrrd angkatan  73. 

Angkatan 73 nu ngospek kuring. Baheula kuring dipaksa ngadahar sepi (jengkol nu 
diruang heula dina taneuh). Geus kitu kudu saling hoh-hoh meh kaambeu bauna ...

Baktos,
WALUYA



[Urang Sunda] Re: Fw: Sang Teroris teh Saurang Gay???

2009-09-30 Terurut Topik Waluya
 Surtiwa surt...@... wrote:
 Ha ..ha... eta nya jang nyoba ukuran bom tangan meureun..tapi 
 terus atuh bau
 taeun... Lamun enya analisa dugaan Dr Mumin bener..hartosna..eta
 dalang/arsitek palaku ngebom teh jalmi2 anu jiwana teu
 saimbang..asosial..

Bah, kabiasaan siga kitu teh, tiasa wae tina pangalaman munggaranana 
(pengalaman pertama). Nu tadina henteu kitu, tapi jadi deudeuieun kulantaran 
nyoba-nyoba atawa diperkosa/ dipaksa. Di Cianjur kungsi ditewak lalaki nu 
nyodomi sababaraha budak leutik, Dina pangakuanana kunaon manehna ngalakukeun 
kitu, kulantaran deudeuieun kungsi diperkosa waktu jadi TKI di Luar negeri. 
Kalakuan kieu siga virus, sang korban malah akhirna jadi pelaku 

Aturan nu saklek teuing misahkeun  pergaulan jeung lawan jenis atawa tara 
papanggih jeung lawan jenis dina waktu lila (siga di panjara) bisa ngadorong 
mucunghulkeun cinta ka nu sajenis. Di tempat pangperangan/ tempat konflik 
tangtu we awewe jarang, ieu bisa ngakibatkeun kalakuan seksual nu nyalenggor 
jeung katambahan ku gedena ketegangan dina situasi perang/ konflik.

Matakna ayeuna jarang sakola-sakola nu ngakhususkeun narima muridna didasarkeun 
ku jenis kelamin atawa misah-misahkeun kelas didasarkeun ku jenis kelaminna. 
Kucara dicampur, jadi aya saling pengertian yen awewe teh sanes mangsa keur 
lalaki, atawa lalaki teh sanes sato buas nu siap-siap arek ngerekeb awewe. 

Baheula di Bandung aya sakola katholik nu ngan narima murid lalaki atawa  murid 
awewe wungkul.  Sigana ieu salah sahiji alesan, ayeuna mah robah narima murid 
awewe jeung murid lalaki. Tapi nu paling terang, para akhli pendidikan kana 
masalah ieu mah.

Eh jadi ngacapruks, keur teu ngantor, nyeri huntu mani nyanyautan 

Baktos,
WALUYA
















  



[Urang Sunda] B**L Tempat Nyumputkeun Bom? --Fw: Sang Teroris

2009-09-30 Terurut Topik Waluya
 On 10/1/09, Waluya waluya2...@... wrote:
 rusakna anus Noordin teh meureun kulantaran dipake
 nyumputkeun bom, ngan bom jenis naon nya?

Aduh Bah Iwa, geuning bener aya teroris nu nyumputkeun bom dina B**Lna. Geura 
ieu wartosna:

Kamis, 01/10/2009 11:30 WIB
Teroris Sembunyikan Bahan Peledak di Anus, Apakah Noordin Juga?
Nurul Hidayati - detikNews

Jakarta - Keluarga Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohamed Bin Nafey, lolos dari 
bom bunuh diri yang dilakukan teroris pada Agustus lalu. Teroris mampu 
mendekatinya karena menyembunyikan bahan peledak secara rapi di anusnya.

Mohamed yang juga penanggung jawab pemberantasan terorisme diserang saat pelaku 
mendekati dirinya, Kamis sore (27/8/2009). Saat itu, Mohamed sedang menerima 
tamu untuk melakukan buka puasa bersama. Tidak ada korban jiwa dari penyerangan 
itu selain pelaku bom bunuh diri tersebut. 

Pemerintah Saudi dengan bantuan AS, berhasil melaksanakan program 
deradikalisasi. Bulan lalu mereka menangkap 40 tersangka teroris, namun satu di 
antaranya meledakkan diri -- dengan bahan peledak disembunyikan di rektum 
(anus) -- dalam upaya pembunuhan pada Pangeran Mohammed bin Nayef, lapor The 
Guardian, 10 September lalu.

Sedangkan artikel di Newsweek akhir September menyatakan, menyembunyikan bahan 
peledak di anus merupakan modus baru dengan tujuan agar tidak terdeteksi 
detektor metal.

Terkait trik baru menyembunyikan bahan peledak di anus, apakah hal serupa 
dilakukan oleh teroris yang beroperasi di Indonesia? Pertanyaan ini muncul 
menyusul pernyataan ahli forensi dr Mun'im Idris bahwa ada kelainan di jasad 
Noordin M Top. Dikatakannya, ada bentuk corong di dubur Noordin, yang 
menandakan ada kebiasaan disodomi.

(nrl/iy) 





[Urang Sunda] Re: Menristek, Kusmayanto Kadiman, asli Bojong Soang Bandung

2009-09-30 Terurut Topik Waluya
 Aa Ican ia.ad...@... wrote:
 baheula mah garelutna loba make peureup, mang... teu cara ayeuna, 
 make samurai pedang, celurit, beubeur beusi... guru SMA kuring bae 
 nepi ka palastra diarah ku muridna...

Wah baheula jeung ayeuna oge sarua wae, ngan pedah ayeuna mah loba teuing 
jelema ditambahan ku loba tontonan kekerasan, jadi weh seueur nu berkreasi 


Baktos,
WALUYA



Re: [Urang Sunda] Menristek, Kusmayanto Kadiman, asli Bojong Soang Bandung

2009-09-30 Terurut Topik Waluya
 mj ja...@... wrote:
 Hahaha. Tapi harita nah tara kabejakeun aya nu tiwas nya. 

Lamun teu salah mah kungsi aya MJ,  ngan teu maot. Kajadianana  waktu kuring di 
SMA keneh. Aya mahasiswa anyar di Institut Teknologi boga Departemen 
Perindustrian di Bandung, dibanjur air keras ku seniorna. Harita jadi warta 
rame di koran-kotan 

Baktos,
WALUYA



[Urang Sunda] Fw: Denmark, Nagara Bebas Korupsi

2009-09-28 Terurut Topik Waluya
Nagara mana nu paling bersih tina korupsi? Cenah Denmark, terus nagara-nagara 
tatanggana Swedia jeung Selandia Baru. Naon sababna nya? Akhlak ...eh ... moral 
urang Denmark  Swedia aralus kitu, tara daek pulang-paling?  

Denmark Negara Bebas Korupsi

Senin, 28 September 2009 | 08:28 WIB

TEMPO Interaktif, Copenhagen - Lembaga Transparansi Internasional kemarin 
mengumumkan Denmark merupakan negara paling bersih dari korupsi. Kesimpulan itu 
berdasarkan laporan tahunan organisasi nonpemerintah yang giat memerangi 
korupsi tersebut setelah menggelar survei di 180 negara. Ini adalah tahun kedua 
secara berturut-turut Denmark menyandang predikat itu.

Menurut data statistik pada Indeks Persepsi Korupsi (CPI), selain Denmark, 
Swedia dan Selandia Baru merupakan negara yang pantas menyandang predikat 
bebas korupsi tahun ini. Sementara Denmark berada di peringkat teratas 
(paling bersih), Somalia berada di peringkat terbawah (paling korup) dari 180 
negara yang disurvei.

Selain Somalia, cap paling korup dialamatkan kepada Afganistan, Haiti, Irak, 
dan Burma. Sangat ekstrem, demikian diungkapkan dalam laporan tahunan 
Transparansi Internasional. Laporan Transparansi Internasional juga mencatat 
bahwa selama 2008 ada sekitar 17 kasus suap internasional--dari 21 kasus pada 
2007--di Denmark.

Salah satunya adalah kasus suap pada program minyak untuk pangan (oil for food) 
di Irak, yang melibatkan tujuh perusahaan asal Denmark. Masih menurut lembaga 
yang lahir di Jerman ini, penyuapan, kartel-kartel yang menerapkan harga 
sewenang-wenang, dan kebijakan publik yang tak semestinya menciptakan 
kompetensi bisnis yang tak adil.

Korupsi menjadi bagian dari kehidupan di seantero dunia, demikian dikatakan 
Transparansi Internasional. Alhasil, merugikan perekonomian global hingga 
miliaran dolar Amerika Serikat saban tahun. Laporan terbaru itu juga menyebut 
konsumen di seluruh dunia membayar kelewat mahal sekitar US$ 300 miliar di 
hampir 300 kartel swasta internasional (1990-2005).

Sekitar 20 persen perusahaan mengatakan mengalami kekalahan lantaran 
perusahaan pesaing mereka memberi uang semir, demikian disebutkan dalam 
Laporan Korupsi Dunia 2009 seperti dikutip harian Australia The Age. Skala dan 
cakupan suap dalam bisnis kian mengejutkan. Itu belum seberapa.

Kalau ditotal, saban tahun, di sejumlah negara berkembang, politikus dan 
pejabat yang korup menerima upeti hingga US$ 20 miliar dan US$ 40 miliar. Belum 
lagi korupsi di dalam tubuh perusahaan itu sendiri, yang berujung pada ancaman 
performa dan akuntabilitas perusahaan tersebut. Transparansi mengaitkan hal ini 
dengan kolapsnya Wall Street.

Perusahaan-perusahaan yang mengabaikan korupsi dan etika tak hanya akan 
kehilangan uang, tapi juga reputasi, kata pakar manajemen dari Universitas 
Melbourne, Howard Dick, mewanti-wanti. Uang bisa diganti, tapi nama baik sulit 
dipulihkan kembali. Lantaran itulah, sejak 1999 Organisasi Kerja Sama Ekonomi 
dan Pembangunan menyerukan digalangnya konvensi antikorupsi.

Organisasi itu berharap konvensi antikorupsi bisa mencegah suap di kalangan 
pejabat-pejabat manakala terlibat negosiasi bisnis dengan perusahaan asing. 
Masih ingat skandal Al-Yamamah pada 2006 saat terjadi transaksi senjata militer 
multimiliar dolar antara Arab Saudi dan Inggris yang berujung pada penyelidikan 
dugaan korupsi.

Berdasarkan penelusuran Transparansi, terdapat 103 kasus suap yang melibatkan 
perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, lebih dari 40 kasus di perusahaan 
Jerman, serta 19 kasus di perusahaan Prancis dan satu perusahaan Inggris. 
Adapun perusahaan-perusahaan India, Cina, dan Brasil, menurut Transparansi, 
adalah yang paling korup saat negosiasi bisnis di luar negeri. 



[Urang Sunda] Hukuman Pati Made in Indonesia--Fw: Perajam

2009-09-28 Terurut Topik Waluya
Katelengesan dina ngalaksanakeun hukuman pati, lain monopoli bangsa batur wae, 
urang Indonesia oge (etnik2na) henteu eleh dina hal ieu mah. Dina salah sahiji 
versi carita Dipati Ukur, Dipati ukur teh katawan ku wadya balad Mataram, terus 
dibawa ka Mataram. Di Mataram anjeunna diHUKUM PICIS, nyaeta dihukum 
dikeureut-keureut saeutik-eutik, dugi ka maotna.

Ieu aya artikel ti koran Surabaya Post, nu nyaritakeun Warna-warni hukuman Pati 
baheula di nagara urang. Hanjakal ngan bagian kaduana wungkul, bagian kahijina 
teu bisa diakses.

Nyanggakeun sareng wilujeng ngabirigidig. Lenyepaneun, piraku urang kudu balik 
deui ka jaman nu saperti kitu?

http://www.surabayapost.co.id/?mnu=beritaact=viewid=712a3c9878efeae8ff06d57432016ceb

Ditikam, Hati Dipotong-Potong, Lalu… 

Minggu, 9 Nopember 2008 | 14:12 WIB  

* Warna-Warni Hukuman Mati (2)

Dalam soal jenis hukuman mati, sejarah Nusantara menyimpan koleksi cukup 
menyeramkan. Dibanding jenis hukuman mati zaman sekarang, metode hukuman mati 
di zaman kolonial juga bisa membuat bulu kuduk meremang lebih kencang. 

Oleh: Nanang Krisdinanto
 
Suatu pagi habis subuh (sekitar pukul 06.00), empat laki-laki dengan kepala 
diikat kain putih digiring ke sebuah halaman. Mereka adalah terpidana mati yang 
akan segera menjalani eksekusi di sebuah lokasi di Bali pada zaman kolonial 
(tahun 1800-an). Empat laki-laki yang berasal dari kasta sudra itu dipidana 
mati karena melakukan pembunuhan berencana (walad pati).

Mereka digiring ke lokasi eksekusi dengan dikawal Jaksa, Punggawa, dan Pedanda. 
Sesampai di bawah pohon beringin, terpidana pertama berdiri. Kedua belah 
tangannya dibentangkan paksa oleh dua pengawal. Di depannya, seorang algojo 
sudah bersiap dengan sebilah keris terhunus. 

Tiba-tiba, algojo melancarkan serangannya, menusuk dada terpidana dengan keris. 
Sialnya, tusukan si algojo kurang cermat, tak mengenai jantung terpidana. Tak 
pelak, dia pun mengulangi tusukannya sampai beberapa kali ke bagian dada. 
Terpidana pun jatuh terhumbalang ke tanah. Beberapa pengawal langsung melompat 
ke atas tubuh terpidana. Tujuannya, mempercepat keluarnya darah dari tubuh yang 
bisa memperingkas prosesi sakratul maut. Semua prosesi menyeramkan itu digelar 
di depan tiga terpidana lain yang menunggu giliran. 

Bisa membayangkan, bukan, bagaimana perasaan tiga orang lainnya yang sedang 
mengantre? Prosesi hukuman mati di sebuah lokasi di Bali ini ditulis Prof 
J.E. Sahetapy (yang mengutip sebuah dokumen masa lalu berbahasa Belanda), dalam 
bukunya, Ancaman Hukuman Mati terhadap Pembunuhan Berencana.
 
Fragmen ini menunjukkan bagaimana sebetulnya masa silam bumi Nusantara ini 
punya koleksi cara hukuman mati yang jauh lebih menyeramkan ketimbang masa 
sekarang. Jenis hukuman mati ini diproduksi hukum lokal yang berlaku terbatas 
serta hokum VOC yang berlaku untuk keseluruhan wilayah jajahan. Jenis hukuman 
mati itu tak kalah menakutkan dibanding jenis-jenis hukuman mati di peradaban 
lain, seperti disalib, gantung, pancung kepala, dibakar, atau dirajam. Hukuman 
mati di masa kolonial, bisa dianggap seperti seni tersendiri, saking 
bervariasinya.

Di Aceh, misalnya, berlaku hukuman mati bagi iztri yang berzina. Sultan yang 
berkuasa bisa menjatuhkan lima jenis hukuman, termasuk hukuman mati. Caranya? 
Tinggal pilih: dilempar lembing sampai kepala ditumbuk di dalam lesung (sroh). 
Sementara di pedalaman Toraja, pelaku inses dipersilakan mengambil dua opsi 
hukuman: dicekik sampai mati atau dimasukkan ke dalam rotan yang diberi batu 
pemberat lalu dilempar ke laut. 

Pada 1808, Gubernur Jenderal Daendels yang dikenal kejam itu mengintrodusir 
jenis hukuman mati ala Eropa, yaitu dibakar hidup-hidup dengan tubuh diikat di 
tiang. Melalui sebuah plakat tertanggal 22 April 1808, Daendels juga 
mengakomodasi sebuah tata cara hukuman mati lokal, yaitu dieksekusi dengan 
keris. Jenis hukuman inilah yang dialami empat laki-laki Bali tadi.

Tapi yang paling dikenang adalah cara eksekusi yang terjadi pada zaman 
Mataram. Serat Sekar Setaman, buku koleksi Museum Sanapustaka, Keraton 
Surakarta, melaporkan adanya hukuman yang paling ditakuti waktu itu, yaitu 
hokum picis. Hukum ini, berdasar catatan sejarah, juga sudah ada pada zaman 
Majapahit. Hukuman yang membuat terhukum mengalami rasa pedih tak terkira 
sebelum mati ini akhirnya dihapus pada tahun 1811 pada periode kekuasaan Paku 
Buwono IV.

Saat itu, hukuman kepada para criminal dijatuhkan dengan merujuk pada syariat 
Islam. Misalnya, ada hukuman potong tangan, potong kaki, potong jari, potong 
telinga, hingga hukuman mati. Menu hukuman mati ada dua: diadu dengan macan 
(mirip yang terjadi di Romawi) dan picis. Keduanya sama-sama digelar di 
alun-alun dan ditonton rakyat.

Nah, picis inilah yang paling bikin ngeri. Mau tahu caranya? Terhukum diikat di 
tonggak kayu atau pohon. Lalu tubuhnya disayat-sayat dengan pisau, dan lukanya 
diolesi air garam serta asam. Begitu terus sampai mati. Bayangkan betapa 
pedihnya. Terhukum akan berada 

[Urang Sunda] Fw: Milih Mana: Diragaji atawa Disate? -- Re: Hukuman Pati

2009-09-28 Terurut Topik Waluya
 Waluya waluya2...@... wrote:
 Ieu aya artikel ti koran Surabaya Post, nu nyaritakeun Warna-warni 
 hukuman Pati baheula di nagara urang. Hanjakal ngan bagian kaduana 
 wungkul, bagian kahijina teu bisa diakses.

Kabeneran bisa diakses bagian kahiji artikel Warna-Warni Hukuman Mati teh, 
nyanggakeun:

Pilih Mana: Digergaji atau `Disate'? 
Minggu, 9 Nopember 2008 | 14:10 WIB  
Warna-Warni Hukuman Mati (1)

Menghukum mati untuk menegakkan keadilan, efek kejeraan, atau sekadar kepuasan 
naluri purba yang barbarian? Pertanyaan itu bisa jadi muncul saat melihat 
bagaimana hukuman mati dijalankan di masa silam. Maksudnya, pada zaman 
masyarakat komunal sampai abad pertengahan.

Oleh: Nanang Krisdinanto
  
Bagaimana rasanya makan siang sembari menonton orang dihukum mati? Cara 
menghukumnya juga ultra-sadis: disula. Ini adalah salah satu hukuman mati dan 
penyiksaan yang paling menyeramkan dalam sejarah manusia. Korban disula 
(disate) dengan tombak yang ditusukkan dari selangkangan, perut, vagina, atau 
mulut.
 
Metode ini memang diciptakan untuk menciptakan rasa sakit yang maksimal, dan 
kematian yang perlahan-lahan. Prosesi panyatean pun dilakukan lambat-lambat. 
Korban baru mati dalam waktu beberapa hari, bahkan sampai ada yang 17 hari. 
Bayangkan, hidup selama itu dengan menanggung sakit akibat bagian dalam tubuh 
dijejali benda asing.

Tapi itulah hobi Vlad Sang Penyula, gubernur militer Transylvania (yang berada 
di bawah kekuasaan Hongaria) pada 1431-1435. Nama aslinya Prince Vlad III 
Dracula, mirip tokoh rekaan di film-film horot Barat, Dracula. Salah satu 
pembunuh terkejam dalam sejarah manusia itu punya kegemaran yang juga amat 
menyeramkan.

Vlad gemar menikmati kelezatan makanan sembari menonton orang-orang sekarat 
itu. Tak cuma itu. Vlad juga sering menyula banyak orang dalam sekali waktu, 
lalu mengatur tiang pancangnya dalam disain-disain yang menarik. Saat dia 
dipaksa turun tahta, dia dikabarkan sudah menyula 40 ribu sampai 100 ribu. Dia 
menyula nyaris semua orang, mulai pencuri, pembohong, saudagar yang mencurangi 
pelanggannya, perempuan selingkuh, perempuan yang kemeja suaminya terlalu 
pendek, bahkan anak-anak. 

Dia memajang tubuh-tubuh yang telah di hadapan publik supaya orang bisa 
mengambil pelajaran. Saat berperang dengan Turki, dia menyula sekitar 20 ribu 
tawanan Turki dan dipajang di luar ibukotanya. Pasukan Turki pun ketakutan, dan 
menyebutnya sebagai hutan penyulaan.

Itulah penyulaan, salah satu hukuman mati yang populer di Asia dan Eropa pada 
abad pertengahan. Tak hanya Vlad, raja-raja pada masa itu banyak pula yang 
melakukannya. Darius I dari masa Yunani kuno menyula 3 ribu orang saat 
menginvasi Babylonia. Vlad sendiri mendapat ilham tentang penyulaan saat 
menjadi tawanan di Konstantinopel, Kekaisaran Ottoman. Bahkan hukum adat masa 
lalu di negeri jiran, Malaysia, mengenal Hukum Sula. Orang yang terbukti 
berzina akan disula melalui anus menembus sampai jantung atau paru-paru.  

Cara eksekusi di masa itu memang amat variatif dan liar, dikemas bak seni 
tersendiri. Tujuannya tak hanya menciptakan kematian, tetapi juga kesakitan 
setajam dan selama mungkin. (Lihat tabel) Saking sadisnya, seorang intelektual 
abad XII, Moses Maimonides, pernah menulis: Lebih baik melepaskan seribu orang 
bersalah ketimbang mengirim seorang yang ternyata tidak bersalah ke kematian.
Hukuman mati juga umumnya dijadikan tontotan publik. Baru pada akhir abad ke-18 
orang menganggap hukuman mati di depan publik tidak manusiawi. Para ahli hukum 
pidana waktu itu juga mulai mencari metode eksekusi yang dinilai lebih 
manusiawi, sampai akhirnya ditemukan pisau Guillotine di Prancis.

Meski tetap dilirik sinis dan dituding kontradiktif oleh para penentang hukuman 
mati, tapi banyak pula yang menganggap upaya itu cukup masuk akal. Pasalnya, 
metode hukuman mati yang berlaku di masa lalu memang amat sangat menakutkan. 
Coba lihat metode yang digemari Kaisar Caligula dari Kekaisaran Romawi. 

Si terhukum ditelanjangi, digantung terbalik. Algojo lalu dateng menenteng 
gergaji, dan ditempelkannya di selangkangan terhukum. Lalu, kress..! Gergaji 
digerakkan maju-mundur bak sedang memotong kayu. Korban biasanya masih sadar 
sampai darahnya habis dan gergaji sampai ke dada. Bisa dibayangkan, bukan, 
bagaimana rasanya?
 
Metode yang juga dinilai paling sadis adalah apa yang dalam bahasa Inggris 
disebut slow slicing (dipotong lambat-lambat), prosesi kematian karena tubuh 
diiris kecil-kecil sampai ribuan potongan. Metode ini mirip hukum picis yang 
berlaku di masa Majapahit dan Mataram (tubuh diiris-iris, dan diolesi air garam 
serta asam). Slow slicing ini berasal dari China, dan di tanah kelahirannya 
biasa disebut Ling Chi. Daging tubuh terhukum akan dipotong kecil-kecil, 
pelan-pelan, sampai ribuan potong sampai mati. Sebagaimana picis, Ling Chi juga 
dilakukan di depan umum dengan terhukum diikat ke sebatang kayu. Ketika 
terhukum tak kuat menahan nyeri, ada kalanya algojo memberinya opium. Atau

[Urang Sunda] Fw: Jin Mesir nyantri di Lamongan

2009-09-27 Terurut Topik Waluya
Loba urang Indonesia nu dialajar di Universitas di Mesir, tapi sabalikna jeung 
Jin Mesir, malah ngaradon nyantri di salah sahiji Pasantren di Indonesia. 
Nyanggakeun wartosna:

Jin dari Mesir pun Nyantri di Lamongan 
 
 Minggu, 27 September 2009 | 18:31 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Adi Sucipto


LAMONGAN, KOMPAS.com - Pondok Pesantren Dzikrussyifa Asma Berojomusti di Jalan 
Raya Sekanor, Desa Sendangagung, Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, selama 
Ramadhan menggelar pengajian khusus bangsa jin. Kegiatan itu masih dilaksanakan 
seperti biasa hingga saat ini. Bahkan menurut pengasuhnya, KM Muzakkin, 
santrinya bertambah hingga ribuan. Jin yang mondok semuanya jin Islam.  

Ada yang dari Mesir, Gunung Lawu, Gunung Bromo, Gunung Semeru, dan 
Segorokidul. Ada pula 40 jin yang biasa menjaga kapal vander vijck yang 
tenggelam di utara laut Jawa. Setelah dididik dan digembleng, diharapkan 
jin-jin tersebut bisa berdakwah mengajak jin lain yang biasa mengganggu manusia 
agar mau ke jalan Allah, kata Muzakkin Minggu (27/9).

Menurut Muzakkin, mendidik santri bangsa jin lebih mudah dibandingkan mendidik 
santri bangsa manusia. Manusia mudah digoda syetan, sementara jin dan syetan 
sama-sama makhluk ghaib. Setelah diajak ke jalan Allah, para jin yang sudah 
Islam diharapkan beri badah dan selalu taat kepada Allah, ujarnya.

Selain menggelar pengajian khusus bangsa jin, ponpes itu juga eksis menangani 
rehabilitasi sakit jiwa dan narkoba. Upaya yang tidak lazim dilakukan itu, kata 
Muzakkin, merupakan bagian dari dakwah. Referensi soal jin pun ada dalam Al 
Quran dalam surat An nas, surat Ajin ayat 72, Al Qashash ayat 29, An Najm ayat 
32, Al An'am ayat 76, As Saba' ayat 8, dan surat Yunus ayat 66, paparnya.





[Urang Sunda] Fw: Perajam

2009-09-27 Terurut Topik Waluya
Rajam, cenah sabenerna model hukuman urang Yahudi jaman baheula. Hukuman ieu 
telenges pisan sabab jelema dibaledogan ku batu tepi ka hanteuna. Rarasaan teh 
asa patojaiyah jeung Islam, nu tong boro ka jelema, rek barang peuncit ka sato 
wae, kudu make peso anu seukeut, supaya ulah nyiksa sato nu rek dipeuncit.

Kuring oge kungsi maca, cenah Ibnu Batutah saurang penjelajah Muslim kacida 
hookeunana waktu nempo urang Eropa dina ngahukum pati. Jalma nu dihukum pati 
teh dihaja disiksa lila-lila. Keur Ibnu Batutah, Urang Eropa jaman harita jalma 
barbar, nu teu boga kabudayaan 

Nyanggakeun Caping Tempo minggu ieu:


Perajam

Senin, 28 September 2009

INI sebuah cerita yang telah lama beredar, sebuah kisah yang termasyhur dalam 
Injil, yang dimulai di sebuah pagi di pelataran Baitullah, ketika Yesus duduk 
mengajar.

Orang-orang mendengarkan. Tiba-tiba guru Taurat dan orang Farisi datang. Mereka 
membawa seorang perempuan yang langsung mereka paksa berdiri di tengah orang 
banyak.

Perempuan itu tertangkap basah berzina, kata mereka. Hukum Taurat Musa 
memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian dengan 
batu, kata para pemimpin Yahudi itu pula. Mereka tampak mengetahui hukum itu, 
tapi toh mereka bertanya: Apa yang harus kami lakukan?

Bagi Yohanes, yang mencatat kejadian ini, guru Taurat dan orang Farisi itu 
memang berniat menjebak Yesus. Mereka ingin agar sosok yang mereka panggil 
Guru itu (mungkin dengan cemooh?) mengucapkan sesuatu yang salah.

Saya seorang muslim, bukan penafsir Injil. Saya hanya mengira-ngira latar 
belakang kejadian ini: para pakar Taurat dan kaum Farisi agaknya curiga, Yesus 
telah mengajarkan sikap beragama yang keliru. Diduga bahwa ia tak mempedulikan 
hukum yang tercantum di Kitab Suci; bukankah ia berani melanggar larangan 
bekerja di ladang di hari Sabbath? Mungkin telah mereka dengar, bagi Yesus iman 
tak bisa diatur pakar hukum. Beriman adalah menghayati hidup yang terus-menerus 
diciptakan Tuhan dan dirawat dengan cinta-kasih.

Tapi bagi para pemimpin Yahudi itu sikap meremehkan hukum Taurat tak bisa 
dibiarkan. Terutama di mata kaum Farisi yang, di antara kelompok penganut 
Yudaisme lain, paling gigih ingin memurnikan hidup sehari-hari dengan menjaga 
konsistensi akidah.

Maka pagi itu mereka ingin menjebak Yesus.

Tapi Yesus tak menjawab. Ia hanya membungkuk dan menuliskan sesuatu dengan 
jari-jarinya di tanah. Dan ketika pemimpin Yahudi itu terus-menerus bertanya, 
demikian menurut Yohanes, Yesus pun berdiri. Ia berkata, Barangsiapa di antara 
kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada 
perempuan itu. Lalu Yesus membungkuk lagi dan menulis di tanah.

Suasana mendadak senyap. Tak ada yang bertindak. Tak seorang pun siap 
melemparkan batu, memulai rajam itu. Bahkan satu demi satu orang-orang itu 
pergi, didahului oleh yang tertua. Akhirnya di sana tinggal Yesus dan 
perempuan yang dituduh pezina itu, kepada siapa ia berkata: Aku pun tak 
menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.

Tak ada rajam. Tak ada hukuman. Kejadian pagi itu kemudian jadi tauladan: 
menghukum habis-habisan seorang pendosa tak akan mengubah apa-apa; sebaliknya 
empati, uluran hati, dan pengampunan adalah laku yang transformatif.

Tapi bagi saya yang lebih menarik adalah momen ketika Yesus membungkuk dan 
menuliskan sesuatu dengan jarinya ke atas tanah. Apa yang digoreskannya?

Tak ada yang tahu. Saya hanya mengkhayalkan: itu sebuah isyarat. Jika dengan 
jarinya Yesus menuliskan sejumlah huruf pada pasir, ia hendak menunjukkan bahwa 
pada tiap konstruksi harfiah niscaya ada elemen yang tak menetap. 
Kata-kata-juga dalam hukum Taurat-tak pernah lepas dari bumi, meskipun bukan 
dibentuk oleh bumi. Kata-kata disusun oleh tubuh (jari-jari), meskipun bukan 
perpanjangan tubuh. Pasir itu akan diinjak para pejalan: di atas permukaan 
bumi, memang akan selalu melintas makna, tapi ada yang niscaya berubah atau 
hilang dari makna itu.

Di pelataran Bait itu, Yesus memang tampak tak menampik ketentuan Taurat. Ia 
tak meniadakan sanksi rajam itu. Tapi secara radikal ia ubah hukum jadi sebuah 
unsur dalam pengalaman, jadi satu bagian dari hidup orang per orang di sebuah 
saat di sebuah tempat. Hukum tak lagi dituliskan untuk siapa saja, di mana 
saja, kapan saja. Ketika Yesus berbicara barangsiapa di antara kamu yang tak 
berdosa, hukum serta-merta bersentuhan dengan siapa, bukan apa-dengan 
jiwa, hasrat, ingatan tiap orang yang hadir di pelataran Bait di pagi itu.

Para calon perajam itu bukan lagi mesin pendukung akidah. Mendadak mereka 
melihat diri masing-masing. Aku sendiri tak sepenuhnya cocok dengan hukum 
Allah. Aku sebuah situasi kompleks yang terbentuk oleh perkalian yang 
simpang-siur. Kemarin apa saja yang kulakukan? Nanti apa pula?

Dan di saat itu juga, si tertuduh bukan lagi hanya satu eksemplar dari 
perempuan-perempuan yang demikian. Ia satu sosok, wajah, dan riwayat yang 
singular, tak terbandingkan-dan 

[Urang Sunda] Fw: Gelar euy ............

2009-09-27 Terurut Topik Waluya
Inget baheula, 24 taun katukang, basa rek kawin. Wanti-wanti ka ka urut kabogoh 
teh dina nyieun surat undangan, aran kuring teu meunang make gelar. Alesanana 
mah da kawin mah teu aya syaratna kudu make gelar. Digugu ku kulawarga 
pamajikan teh, ngan nyieun surat undanganana dua versi ..hehehe. Undangan nu ka 
kulawarga jeung kawawuhan kuring mah teu make gelar, tapi nu dibagikeun di 
lembur manehna mah tetep make gelar.

Rada keuheul oge da ngan satengah digugu, ngan cenah aya Nini ti gigir urut 
kabogoh, nu kacida dipikahormat ku kulawarga pamajikan, keukeuh aran kuring 
kudu make gelar, pajarkeun teh keur ngahormat kolot kuring, nu hese cape 
nyakolakeun tepi ka boga gelar.

Dilemna model kieu, tetep mucunghul tepi ka ayeuna. Tapi perlu henteu 
embel-embel gelar teh? Nyanggakeun artikel Pa Satrio Sumantri di Kompas minggu 
kamari:


Penganggur Bergelar

Kamis, 24 September 2009 | 02:42 WIB

Satryo Soemantri Brodjonegoro

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, penganggur yang sarjana telah mencapai 
lebih dari 600.000. Keadaan ini jauh lebih berbahaya daripada penganggur yang 
bukan sarjana karena dapat menimbulkan masalah sosial.

Berbagai upaya telah ditempuh guna mengatasi hal ini, tetapi tiap tahun angka 
pengangguran meningkat. Beberapa pihak lalu mencari kambing hitam penyebab 
pengangguran massal tersebut.

Tanggalkan gelar

Masyarakat kita sudah terbius dengan kehausan akan gelar. Setiap orang ingin 
mempunyai gelar sebanyak mungkin, ada yang melalui pendidikan, ada yang membeli 
gelar. Seolah seseorang menjadi tidak berharga jika tidak mempunyai gelar. 
Hanya masyarakat miskin yang tidak mempunyai gelar karena tidak mampu membayar 
pendidikan dan tidak mampu membeli gelar.

Perguruan tinggi menangkap gejala ini dengan menyediakan berbagai layanan untuk 
mendapatkan gelar, baik melalui pendidikan sebenarnya maupun seadanya, bahkan 
dengan menjual gelar. Perguruan tinggi membutuhkan uang, sedangkan masyarakat 
yang mampu akan rela membayar untuk mendapatkan gelar. Maka, terjadilah 
perpaduan yang menyesatkan.

Mudahnya memperoleh gelar membuat masyarakat berduyun- duyun lulus dari 
perguruan tinggi dengan menyandang gelar tanpa dibarengi keahlian atau 
kompetensi. Ketika mencari peluang kerja, mereka tidak memenuhi syarat sehingga 
terjadilah penganggur bergelar. Seharusnya mereka segera menanggalkan gelarnya 
karena tidak bermanfaat sama sekali.

Penjenjangan

Perusahaan swasta dan industri menerapkan pola rekrutmen pegawai berdasarkan 
kemampuan/kompetensi, tidak semata- mata berdasarkan gelar. Para calon pegawai 
ketat diseleksi secara ketat melalui uji kemampuan/kompetensi disesuaikan jenis 
pekerjaan yang akan ditangani.

Adapun untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS), seleksi hanya dilakukan 
terhadap gelar yang dimiliki calon pegawai, tanpa ada uji kemampuan/kompetensi. 
Karena sebagian besar masyarakat masih amat ingin menjadi PNS, mereka semua 
memburu gelar dengan berbagai cara, termasuk dengan memalsukan ijazah.

Penjenjangan karier di PNS juga hanya memerhatikan masa kerja dan gelar. Bagi 
mereka yang sudah bergelar S-2 atau magister akan dapat dipromosi ke golongan 
lebih tinggi, bahkan bagi mereka yang sudah bergelar S-3 atau doktor dapat 
dipromosi ke golongan tertinggi. Badan Kepegawaian Negara dan Kantor Menneg PAN 
menganggap para penyandang gelar itu mempunyai kemampuan memadai. Padahal, 
kenyataannya mereka hanya memburu gelar melalui berbagai cara, termasuk cara 
tidak wajar, yaitu membeli gelar atau mengikuti kelas jauh, kelas eksekutif, 
kelas Sabtu-Minggu, kelas paralel, kelas ekstensi, dan berbagai macam nama lain.

Lengkap sudah kekalutan yang ada di Indonesia ini tentang gelar. Masyarakat 
amat terbius dengan gelar, pendidikan hanya sebatas formalitas untuk memberi 
gelar para lulusan dan sistem kepegawaian kita terjebak gelar.

Berikan contoh

Bagaimana mengatasi hal ini? Mudah sekali. Mulai hari ini kita semua 
menanggalkan semua gelar yang tercantum di kartu nama, papan nama, foto, surat 
menyurat, undangan, panggilan pada acara resmi, dan lainnya.

Mulai hari ini kita semua hanya menggunakan nama masing- masing yang sudah 
diberikan oleh orangtua sebagai suatu amanah. Nama sudah amat membanggakan 
seandainya kita memiliki keahlian, sedangkan gelar sama sekali tidak memberi 
nilai tambah terhadap keahlian. Jika semua orang tidak menggunakan gelar, 
termasuk para pemimpin, masyarakat akan menjadi lebih realistis dan tidak lagi 
terbius oleh gelar.

Mudah-mudahan, setelah itu mereka semua mencari keahlian dan perguruan tinggi 
akan memberi keahlian kepada lulusan, dan akhirnya penganggur bergelar akan 
berubah menjadi pekerja ataupun pemberdaya yang andal.

Satryo Soemantri Brodjonegoro Guru Besar Toyohashi University of Technology; 
Mantan Dirjen Dikti



Re: [Urang Sunda] Fw: Perajam

2009-09-27 Terurut Topik Waluya
 tessar...@... tessar...@... wrote:
 Emang leres pisan hukum islam ge aya hukum rajamna, kang W... 
 Teras kedahna teh ditingalikeun d muka umum sakaterang abdi mah. nu  qtu 
 telenges nteu nya?

Keur kuring kacida telengesna. Tong boro hukum rajam, hukuman pati dimuka umum 
oge kuring mah teu bisa narima da sarua we jeung mintonkeun kekerasan. 
Pelem-pelem nu nempokeun kekerasan wae disensor, ieu mah malah reality Show 
.

Salam,
WALUYA  



[Urang Sunda] Wilujeng Boboran Siam 1430H

2009-09-18 Terurut Topik Waluya
Ka sadayana, kuring ngahaturkeun Wilujeng Boboran Siam 1430H, neda pangapunten 
samudaya kalepatan, maklum kuring tukang ngacapruks jeung ngacapraks ...hehehe

Baktos,
WALUYA



[Urang Sunda] Fw: Hilang Noor Din, Saefuddin Terbilang--Re:Hadiah lebaran

2009-09-18 Terurut Topik Waluya
 Ahmad Dimyati a_dimya...@... wrote:
 Lepat tah do'ana, Kang. Kumaha mun engke digentosan ku teroris 
 lokal hasil alih ideologi sareng alih teknologi ti nu impor? Mugi  jempe wae 
 sagala rupi terorisme, sareng redup suasana sareng iklim  nu nyuburkeunana, 
 oge mugi ulah aya kaum nu miarana.

Leres Kang AD, sabab aya beja kieu cenah:

Hilang Noor Din, Saefuddin Terbilang
Jum'at, 18 September 2009 | 08:45 WIB


TEMPO Interaktif, Jakarta - Saefuddin Zuhri, Muhammad Syahrir, dan Bahrudin 
Latief alias Baridin, sekarang ini kemungkinan sedang mengendap-endap di tempat 
persembunyiannya. Di tempat yang sulit diketahui, boleh jadi mereka tengah 
menyusun taktik menyamar, mengatur logistik, hingga strategi merekrut anggota 
baru.

Mereka adalah tersangka teroris yang lolos dalam penyergapan diberbagai tempat 
oleh tim Detasemen Khusus 88. Termasuk operasi di Mojosongo, Jebres, Solo, Jawa 
Tengah, pada Rabu dan Kamis (17/9). 
Saat polisi mengangkut empat jenazah dari Mojosongo menuju Rumah Sakit 
Kramatjati Jakarta, sempat beredar kabar bahwa salah satu mayat itu sosok 
Baridin. Ia adalah orangtua Arina Rahmah, yang kabur ketika polisi menggerebek 
jaringan Noor Din M. Top di Cilacap, Jawa Tengah, sebelum Pemilu 2009. 

Anita Rahmah, menurut keterangan polisi, adalah istri Noor Din M. Top yang 
menyamar dengan nama Ade Abdul Halim asal Makassar. Sarjana teknik lulusan 
Universiti Teknologi Malaysia ini juga pernah mengawini Munfiatun, wanita warga 
Pasuruan, Jawa Timur. Saat itu Noor Din memakai nama Abdurrahman Aufi. 

Di mana Baridin bersembunyi? Ia bagai ditelan bumi ketika jejaknya diincar 
polisi. Begitu pula dengan Saefudin dan Syahrir. kakak beradik perekrut Dani 
Dwi Permana dan Ikhwan Maulana,  'pengantin', pelaku bom bunuh diri di Hotel JW 
Marriott dan Rizt Carlton Jakarta pertengahan Juli lalu. Ia belum terendus 
keberadaannya.

Menurut Kepala Kepolisian RI Jenderal Bambang Hendarso Danuri, di antara mereka 
tergolong pejabat jaringan Al-Qaidah Asia Tenggara. Perannya dalam mengacaukan 
keamanan --terutama teror bom-- levelnya sedikit di bawah gembong teroris asal 
Johor, Malaysia, Noor Din M Top. Ini bisa diketahui dari dokumen yang 
tersimpan dalam laptop Noor Din, ungkap Bambang dalam jumpa pers.

Artinya, walau mayat Noor Din segera dikubur oleh keluarganya di Malaysia, 
gerakan sisa-sisa komplotannya masih berbahaya. Elite Al-Qaidah lainnya, yaitu 
Ibrohim alias Boim, yang tewas dalam penggerebekan di Temanggung, 7-8 Agustus 
lalu. 

Baik Baridin, Saefudin Zuhri, Syahrir, Bagus Budi Pranoto alias Urwah, dan Ario 
Sudarso alias Suparjo Dwi Anggoro alias Aji, merupakan paket teroris yang 
memang diburu  Densus 88. Hasilnya baru bisa dipetik kemarin: semuanya ditumpas 
dalam penggerebekan di Mojosongo, di tambah satu orang anggota baru bernama 
Susilo.

Pemberantasn terorisme memang belum diakhiri. Ini lantaran bangunan sel-sel 
mereka cukup banyak dan menyebar. Bukti adanya sel itu, belum lama ini 
Kepolisian menetapkan Al-Khalil Ali, warga Arab Saudi yang tinggal di Desa 
Cirendang, Kuningan, Jawa Barat, sebagai tersangka kasus pengeboman Hotel JW 
Marriott dan Ritz-Carlton.

Sepintas, Ali, nama orang baru dalam kancah terorisme di negeri ini. Lama atau 
baru tidak penting. Yang penting,  menurut polisi, ia merupakan kurir 
Al-Qaidah, organisasi yang dipimpin Usamah bin Ladin, untuk jaringan di 
Indonesia. Bukan hanya kurir uang, juga kurir macam-macam, ujar Bambang 
Hendarso Danuri.

Pria 51 tahun, yang di daerah tempat tinggalnya dikenal sebagai Ali Muhammad 
bin Abdulllah, itu dicokok petugas sebulan yang lalu. waktu itu, Densus 88 juga 
menahan Iwan Herdiansyah, warga Dusun Kliwon, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten 
Kuningan, dengan dugaan serupa, yakni menjadi kurir dana teroris dari luar 
negeri. 

Namun, tak berapa lama Iwan dibebaskan karena terbukti tak terlibat. Tapi, 
kepada polisi, Iwan mengaku mengenal Ali dan Saefuddin Zuhri, tersangka 
perekrut pengebom bunuh diri, yang keluarganya tinggal di Kuningan. 

Menurut sumber di Kepolisian, Ali adalah salah seorang yang menginap di Kamar 
1621 Hotel Marriott menjelang pengeboman. Kamar itu adalah satu dari empat 
kamar di Marriott yang pernah berhubungan dengan kamar 1808, tempat menginap 
pelaku bom bunuh diri Dani Dwi Permana, via telepon internal.

Di mata pengamat terorisme Negara Islam Indonesia, Al Chaidar, Saefuddin juga 
berperan sebagai penerima dana. Ia adalah orang yang membuka hubungan dengan 
pihak luar terutama kalangan Arab untuk menerima pendanaan teroris ini, 
katanya dalam diskusi tentang terorisme di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, 
Agustus lalu.

Chaidar lebih detail mengatakan, semua pendanaan kegiatan terorisme diatur oleh 
Saefuddin. Pria yang biasa dipanggil Ustad Udin itu, kata dia, ditugaskan 
pimpinan untuk menggantikan penerima dana yang ditangkap polisi di Lampung 
beberapa tahun lalu. 

Ia menambahkan,  Saefuddin pernah bersama-sama dengan Noor Din M. Top di 
Mindanao, Filipina Selatan, saat pelatihan 

[Urang Sunda] Sekuler?--Re: LEBARAN Euy!

2009-09-17 Terurut Topik Waluya
 Simkuring alkarta_...@... wrote:
 Asa bingung yeuh Bah, jadi asa beuki kabur weh harti sekuler teh 
 heuheuheu

Perkara nagara sekuler henteuna, memang nagara urang  mah henteu  sekuler 100%, 
nagara-nagara nu sekuler 100% atawa paling henteu ngadeukeutan 100% mah nagara2 
Eropa Barat jeung Amerika Serikat. Di Asia meureun nagara-nagara di Asia Wetan 
(Jepang, Korsel, Taiwan). India oge ngakuna mah nagara Sekuler. Cenah di nagara 
nu 100% sekuler, nanyakeun agama wae, dianggap teu pantes. Malah nagara/ 
pamarentah mah teu meunang pisan pipilueun (ngalanggar kontitusi).

 ngalarang/ngafatwakeun haram, ieu kulantaran naon? Kulantaran para  inohong 
 merhatikeun kaidah theokrasi sakaligus ngajaga rahayat 
 tigebrus kana sasab, nyalametkeun maranehna nu boga pipikiran 
 araneh diluar nu geus ditangtukeun, di urang oge apan siga kitu 
 tujuanna, disagedengeun penistaan agama oge aya tuntutan tanggung  jawab 
 moral ti rahayat ka pamimpin (pupuhu agama) oge sabalikna, 

Coba ku Kang Karta dipaluruh nganggo pasal-pasal hukum naon Hakim di Indonesia 
ngahukum Lia Eden? Sakanyaho kuring mah KUHP. KUHP di Indonesia teu didasarkeun 
ku hukum-hukum agama. Oge KUHP ngahukum lain pipikiran tapi perbuatan da 
ari pipikiran mah teu bisa dihukum. Perbuatan naon? Nya nyebarkeun nu 
dianggap ngaresahkeun masyarakat mayoritas. Hakim teu nyieun kaputusan aliran 
ieu sasab dina harti theologis, hakim ukur ngareungeukeun pamadegan ti 
inohong aliran mayoritas nu nganggap aliran minoritas ieu sasab tepika 
mayoritas resah. Ieu nu dijieun bahan pertimbangan hakim keur nyieun kaputusan. 

 Balik deui perkara nangtukeun poenan lebaran, ieu kaasup perkara 
 ijtihad, sedengkeun ari ijtihad mah tibaheula mula oge 
 “dimeunangkeun”, apan umat Islam mah diperedih kudu nurut kana  
 AlQur’an, hadits, fatwa ulama, kadituna nyaeta ijtihad, eta 
 sababna boh pupuhu agama boh pamarentah teu manggapulia teu bisa p
 ipilueun nangtukeun perkara nu muhtalif eta (bisa dipilih), da 
 sabenernamah mun diteleuman sanajan dinagara theokrasi oge rentul  nu kieu 
 teh, conto di Saudi, ceuk pamarentah tanggal sakieu, apan  di sababaraha 
 wilayahmah beda, naha anu beda bakal di hukum? 
 Henteu apan...kusabab ieu ngan ukur perkara ijtihadkuring 
 nyaksian pisan eta kajadian sababaraha waktu katukang.

Akang kungsi di Arab Saudi? Kutan kenging beda, kuring kakara ngareungeu, hade 
umpama kitu mah. Tapi umpama ningali aturan / Perda di urang nu make Syariah 
Islam, di bulan puasa teh TEU MEUNANG BARANG DAHAR DI MUKA UMUM. Restoran  
warung makan  wae ti beurang dikudukeun tutup contona di Tasik atawa di Aceh. 

Tah umpama poe lebaran beda, berarti aya SABAGIAN NU BALAKECRAKAN DAHAR tapi 
aya oge SABAGIAN NU MASIH PUASA. Contona lamun ayeuna aya nu lebaran MINGGU 
jeung aya nu Lebaran SENEN, terus pamarentah nangtukeun lebaran ceuk pamarentah 
teh SENEN. Thus, nu balakecrakan dahar di Poe minggu teh NGALANGGAR HUKUM, 
sabab ceuk pamarentah mah poe MINGGU teh masih bulan puasa, hartina TEU MEUNANG 
BARANG DAHAR DI MUKA UMUM. Dilemna pan keur penegakan hukum?

Cik kumaha kinten-kintenna di Arab Saudi nu ketat pisan dina nerapkeun aturan, 
lamun aya poe lebaran anu beda. Kumaha tindakan pulisi syariah di nagara eta, 
lamun aya nu balakecrakan barang dahar di restoran beurang-beurang, padahal 
pamarentah nganggap poe eta teh lain poe lebaran, tapi masih bulan puasa?


Baktos,
WALUYA



 















[Urang Sunda] Fw: Blok Minyak Gas Teu Laku euy!

2009-09-11 Terurut Topik Waluya
Kumaha ieu teh,  lain digawekeun wae atuh ku nagara/ Pertamina, kalahka 
ditawar-tawarkeun ka investor? Sigana mah ari nagara/ Pertamina mah sieuneun 
rugi gede, lamun minyakna teu kaluar .

Bos Pertamina Puyeng, Blok Minyak dan Gas Tak Laku

Jum'at, 11 September 2009 | 17:00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Blok minyak dan gas bumi yang ditawarkan 
pemerintah tidak laku. Dari 16 blok yang ditawarkan, hanya lima yang 
diminati investor. Saya pada posisi yang tidak terlalu happy karena agak 
jauh di bawah harapan kami, kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi 
Evita Herawati Legowo sebelum mengumumkan pemenang tender di Jakarta, Jumat 
(11/9).

Dia mengungkapkan, ada 67 dokumen yang terjual dan 15 blok yang ingin 
dipelajari oleh para investor. Namun dokumen penawaran yang dikembalikan 
hanya untuk lima blok. Evita sudah mencoba mengoreksi mengapa blok-blok 
tersebut tidak laku. Sedikitnya ada tiga alasan, yakni krisis ekonomi 
global, isu peraturan pemerintah soal cost recovery, dan faktor teknis.

Evita menjelaskan, 16 blok minyak dan gas bumi tersebut ditawarkan pada 
Desember 2008 hingga April 2009. Pada rentang waktu itu, katanya, kondisi 
ekonomi global sangat buruk. Saat itu harga bahan bakar minyak juga sempat 
turun, katanya. Selain itu para investor juga khawatir dengan rancangan 
peraturan pemerintah soal cost recovery. Investor khawatir kapan peraturan 
itu diberlakukan dan apakah ada penambahan pajak.

Pemerintah berupaya seadil mungkin dalam peraturan cost recovery. Kami 
mencoba berada di pihak investor dan sedang berjuang untuk itu karena kami 
mengerti kekhawatiran mereka, katanya. Hingga saat ini peraturan cost 
recovery masih digodok oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dengan 
Departemen Keuangan. Peraturan itu diharapkan bisa diterapkan pada tahun 
depan sehingga paling lambat diselesaikan akhir tahun ini.

Soal faktor teknis, Evita menjabarkan para investor khawatir lapangan yang 
ditawarkan tidak mengandung minyak atau gas. Sebab ada lima blok yang 
bertetangga dengan sumur kering (dry hole). Jadi mereka khawatir akan 
terjadi begitu juga, katanya.

Evita mengaku target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari hingga 
2025 akan sulit tercapai jika blok-blok minyak terus tak laku. Sebab, untuk 
meningkatkan produksi minyak harus ada eksplorasi baru selain mengoptimalkan 
sumur tua. Kalau tidak ada eksplorasi baru, ya, sulit tercapai target itu, 
katanya.

Blok yang terjual adalah Andaman III dan dimenangkan oleh Talisman Asia 
Limited. West Gelagah Kambuna dimenangkan oleh konsorsium PT Pertamina dan 
Petronas Carigali Overseas. Tiga wilayah kerja lainnya, yakni Halmahera 
Kofiau, East Bula, dan West Papua IV, dimenangkan oleh perusahaan yang sama, 
yakni konsorsium Black Gold Energy LLC dan Niko Resources Limited.

Dari hasil lelang reguler itu pemerintah mendapatkan bonus tanda tangan 
sebesar US$ 20 juta atau sekitar Rp 200 miliar. Sedangkan sisa blok yang tak 
laku akan dimasukkan ke daerah bebas lagi. Namun saat ini sudah ada beberapa 
investor yang ingin mengajukan joint study blok-blok itu.

DESY PAKPAHAN 



[Urang Sunda] [Humor] Saha nu Nyiptakeun?

2009-08-12 Terurut Topik Waluya
Dedi budak TK tatanya ka indungna: Ema, enjing Dedi bade ditest lisan ku Bu 
Guru. Salah sahiji nu bade ditaroskeun teh saha nu nyiptakeun Dedi?. Naon 
jawabna Ema?

Indungna: Jawab we GUSTI nu nyiptakeun maneh teh

Isukna si Dedi ditest,  tapi pas ditanya pananya saha nu nyiptakeun, lat we 
poho kana jawaban pamere indungna. Manehna ngomong kieu:  Bu Guru, dugika 
kamari, abdi yakin nu nyiptakeun abdi teh PUN BAPA. Ngan waktos naroskeun ka 
pun biang, cenah BATUR, sanes pun bapa nu nyiptakeun abdi teh. Tapi ayeuna 
abdi hilap deui namina ..

Baktos,
WALUYA 



<    1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   >